TUGAS PENDUKUNG UTS MATAKULIAH E_BUSINESS
Media Sosial (Facebook) Membawa Revolusi Baru dalam Bisnis
Disusun Oleh :
Bondan Alit sangaji 09.11.2683
JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012
ABSTRAKSI
E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (epemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan . Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa facebook tidak hanya berperan sebagai media promosi dalam bisnis online, tetapi juga berperan sebagai media untuk berkomunikasi dengan calon konsumen. Selain itu facebook juga memberikan pangsa pasar yang luas bagi pelaku bisnis online. Hal ini tentu memberikan dampak tersendiri terhadap hasil penjualan. Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah,
Berkembangnya teknologi komunikasi semakin mempermudah arus pertukaran informasi. Ditambah lagi dengan hadirnya facebook yang anggotanya sangat fenomenal hingga Indonesia menjadi kedua terbesar pengguna facebook. Banyaknya facebooker tersebut membuat jejaring sosial ini bertambah fungsi menjadi media untuk berbisnis facebook merupakan jejaring sosial yang kehadirannya semakin dimaksimalkan sebagai media berbisnis online. Adanya facebook tersebut memberikan peran tersendiri bagi para pelaku bisnis online yang menggunakan facebook sebagia media bisnisnya. Peran tersebut diantaranya adalah facebook sebagai media promosi yang dianggap efektif oleh para informan, kedua facebook berperan sebagai media komunikasi antara pelaku bisnis dengan para konsumennya. Ketiga facebook berperan sebagai wadah untuk mencari pelanggan dan terakhir facebook memberikan dampak terhadap peningkatan penjualan pada bisnis mereka.
ARTIKEL
Media Sosial Membawa Revolusi Baru dalam Bisnis Tahun 1960-an, John F. Kennedy mampu menjadi Presiden Amerika Serikat dalam usia yang relatif muda, karena bisa memanfaatkan hadirnya media televisi yang merupakan jenis media komunikasi baru saat itu. Pada 2008, Barack H. Obama mampu pula menjadi Presiden AS dalam usia yang relatif muda, karena mampu mendayagunakan dengan baik teknologi media yang sedang berkembang saat ini yang dikenal sebagai media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, hi5 dan sebagainya. Bahkan sering kali dikatakan bahwa jika tidak ada Internet ataupun media sosial seperti yang telah berkembang sekarang, Obama tidak akan mampu menjadi Presiden AS, bahkan untuk dapat sekadar lolos dari nominasi Partai Demokrat. Kehebatan media sosial dalam mengangkat kepopuleran seseorang telah terbukti. Jika ada seseorang bisa jadi presiden karena bantuan media sosial, tidak tertutup kemungkinan di masa depan seorang presiden bisa jatuh karena informasi yang berasal dari media sosial. Diyakini bahwa hampir dalam setiap perkembangan teknologi baru dari penemuan mesin uap hingga Internet, selalu mampu mengubah proses bisnis yang ada. Perkembangan proses bisnis yang sangat cepat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi pada masanya. Buku ini hendak memberi gambaran, bagaimana media sosial yang merupakan perkembangan teknologi informasi yang relatif baru berpotensi membawa revolusi atau perubahan besar dalam proses bisnis di masa sekarang dan mendatang. Suatu perkembangan yang harus dicermati oleh para pelaku bisnis agar tetap mampu tumbuh dan berkembang di alam bisnis yang dapat sangat cepat berubah ini. Penulis buku ini, Erik Qualman, menyebut perkembangan ekonomi yang berdasarkan perkembangan media sosial dengan istilah Socialnomics. Sebab, berputarnya roda ekonomi saat ini ditentukan oleh banyaknya aktivitas hubungan antarmanusia (people driven economy). Semakin banyak dan cepat terjadi hubungan antarmanusia, semakin cepat gerak roda ekonomi berputar. Kini, aktivitas antarpihak ini semakin cepat bergerak dan berskala luas karena bantuan dari jaringan yang terbentuk oleh media sosial yang berkembang sangat pesat.
Sejak dahulu komunikasi yang paling efektif adalah jenis komunikasi yang dilakukan dari mulut ke mulut (word of mouth). Dengan bantuan teknologi media sosial, jaringan informasi dari mulut ke mulut tidak harus lagi dilakukan secara tatap muka. Dengan menggunakan Facebook, Twitter , hi5 dan berbagai media sosial lainnya, kita dapat berkomunikasi dari mulut ke mulut dengan lebih cepat dan lebih luas lingkup penyebarannya. Dengan media sosial, kita dapat berhubungan dengan pihak lain secara lebih cepat. Dunia seakan menjadi semakin mengecil. Dapat dikatakan, jika dahulu yang ada komunikasi dari mulut ke mulut, maka sekarang menjadi dunia ada di dalam perkataan kita (world of mouth). Dunia menjadi penuh dengan kata-kata yang keluar dari para pengguna media sosial yang saling bertukar aneka ragam informasi dan saling memengaruhi satu dengan lainnya. Dengan semakin banyaknya orang yang turut menggunakan media sosial ini, maka suatu merek atau perusahaan dapat diperkuat atau dihancurkan dengan menggunakan media sosial ini. Seorang individu yang dulunya tidak berarti apa-apa, bisa menjadi ancaman bagi perusahaan besar jika mereka tidak hati-hati. Ingat kasus yang terjadi antara Prita Mulyasari versus RS Omni Internasional Tangerang yang sedang disidangkan saat ini. Hanya karena tulisan di e-mail, mampu mendatangkan kegemparan dalam skala nasional. Atau kasus yang terjadi antara KPK versus Polri yang mampu memanen ratusan ribu dukungan dari media sosial Facebook untuk Bibit S. Rianto dan Chandra M. Hamzah yang terjerat kasus. Opini publik yang terbentuk lewat jaringan media sosial, ternyata mampu mengalahkan iklan atau komunikasi publik yang dilakukan perusahaan. Orang lebih percaya pada pendapat yang diberikan oleh temannya daripada informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Perusahaan tidak bisa melakukan kontrol terhadap segala macam informasi yang berseliweran di ranah media sosial ini. Pada abad informasi ini terjadi kebanjiran informasi yang menimpa berbagai pihak. Terlalu banyak informasi yang hadir menerpa diri kita setiap waktu. Berbagai media yang ada telah membombardir kita dengan beragam informasi yang mungkin sebagian besar sebetulnya tidak kita perlukan. Kemampuan memilah informasi dengan baik telah menjadi tantangan tersendiri. Dengan media sosial yang ada, orang bisa
menghindari terjadinya ketidakberdayaan mencerna informasi (information indigestion). Begitu pula, dengan media sosial yang ada, kita bisa memilah informasi apa yang kita perlukan dan pihak mana saja yang bisa kita ajak berkomunikasi. Informasi menjadi lebih spesifik dan pihak yang terlibat dengan pertukaran informasi ini bisa lebih spesifik pula, berupa jaringan pertemanan yang terbentuk lewat media sosial. Misalnya, jika kita penggemar dan bekerja di bidang otomotif, jaringan pertemanan dan informasi yang terbentuk bisa kita batasi hanya pada informasi dan pertemanan yang terkait dengan masalah otomotif. Dengan demikian jaringan dan informasi yang kita dapatkan bisa lebih fokus dan mendalam. Kebanjiran informasi bisa kita batasi dengan hanya menghadirkan informasi yang relevan dengan diri kita. Kita telah memasuki era baru. Dahulu, informasi berasal dari sedikit orang kemudian didistribusikan ke banyak orang, sehingga produksi informasi bisa merupakan hal yang bersifat elitis, tetapi sekarang informasi bergerak dari banyak orang ke lebih banyak orang lagi. Setiap orang bisa memproduksi informasi dan mendistribusikannya ke banyak pihak tanpa batas. Dampak nyata dari hal ini telah mengakibatkan banyak bisnis majalah atau surat kabar terpaksa harus mendesain ulang proses bisnis dan produk mereka. Hadirnya media sosial ini telah menyebabkan oplah media massa tradisional terus menurun secara signifikan. Banyak surat kabar dan majalah beralih dari sekadar melaporkan berita, menjadi menganalisis peristiwa tertentu secara lebih mendalam. Ini tentunya menyebabkan media massa perlu merekrut tenaga ahli yang memiliki pengetahuan yang lebih mendalam, agar bisa memberikan analisis yang tepat dan benar atas peristiwa tertentu. Proses bisnis yang berupa hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya juga telah berubah. Informasi resmi yang berasal dari perusahaan bisa dikalahkan oleh informasi yang muncul atau beredar di jaringan pertemanan yang terbentuk lewat media sosial yang digunakan. Ini wajar, sebab secara umum Anda akan lebih percaya pada informasi yang diberikan oleh teman atau tetangga Anda, daripada informasi resmi dari pihak pemerintah atau perusahaan tentang hal tertentu. Ini perlu diwaspadai karena suatu rumor negatif dapat dengan mudah bergerak lebih cepat dan dalam skala yang sangat masif. Media sosial dapat menyebarkan informasi dalam berbagai format
baik tulisan, suara, gambar maupun video, sehingga dampak yang ditimbulkannya pun bisa lebih besar. Di masa depan pelanggan akan lebih mengandalkan media sosial untuk mencari informasi atau rekomendasi tentang produk/jasa tertentu yang hendak mereka konsumsi daripada dari media tradisional. Konsumen akan lebih mudah mendapatkan produk/jasa yang berkualitas dengan menggunakan media sosial. Perusahaan juga dapat lebih langsung berhubungan dengan pelanggannya. Di sini terjadi proses deintermediasi, di mana peran perantara dalam hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya semakin dipinggirkan. Dengan semakin berkembangnya media sosial, tidak hanya kalangan bisnis, pemerintah juga sangat perlu menggunakan media sosial ini untuk memperlancar proses pemerintahan. Dengan menggunakan media sosial, maka berbagai hambatan yang ada dapat diperlancar. Salah satu program utama Kabinet Indonesia Bersatu II, berupa debottlenecking dapat dilakukan dengan lebih baik, jika pemerintahan ini mampu memanfaatkan segala keunggulan yang ada dalam media sosial.
Judul : Socialnomics: How Social Media Transforms the Way We Live and Do Business Pengarang: Erik Qualman Penerbit : John Wiley & Sons Inc. Cetakan pertama, Oktober 2009 Tebal : xix + 265 halaman
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/E-Business http://swa.co.id/business-strategy/book-review/media-sosial-membawa-revolusibaru-dalam-bisnis