MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG Oleh: Deddy Erdiono (Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi)
ABSTRAK Pembacaan ekspresi metaforik karya arsitektur dapat dilakukan oleh setiap orang dengan latar belakang yang berbeda, sesukanya sesuai dengan pengalaman masing-masing. Sehingga makna metaforik yang diperolehnyapun menjadi variatif, sekalipun tidak sama dengan makna yang ingin disampaikan oleh arsiteknya (Charles Jencks : ‘The Language of Post Modern’, 1991). Ekspresi metaforik karya arsitektur yang terlalu formal dan eksplisit dalam pengungkapan maknanya, seringkali dianggap dangkal, karena sangat jelas dan mudah dibaca oleh setiap orang. Sifatnya yang langsung seakan tidak perlu melalui proses pemikiran lebih lanjut, sehingga yang demikian ini dianggap tidak menyisakan ruang bagi imajinasi untuk berkembang (Robert Venturi : ‘Complexity and Contradiction in Architecture, 1966). Oleh karenanya, pembacaan dan pencarian makna metaforik suatu karya arsitektur harus dilakukan secara komprehensif, tidak hanya dilacak dari tampilan visual yang kasat mata saja, tetapi juga dari ‘passion of design’ sang arsitek yang sifatnya non fisik/abstrak. Kata kunci : ekspresi metaforik, makna metaforik, ‘passion of design’.
1. Pengungkapan dan Pemindahan
adalah bangunan sebagai fungsi dan struktur
Makna yang Terjadi Dalam Strategi
fisik).
Metafora
melalui ekspresi yang bersifat apa adanya,
Strategi
metafor
menunjukkan
Literalitas
sebagaimana
makna
adanya.
disampaikan
Sesuatu
yang
adanya pemindahan makna (transfer of
sebaiknya dihindari, karena literalitas makna
meaning) dari ‘sesuatu’ kepada obyek atau
seringkali diartikan dengan pendangkalan
konsep lain melalui perbandingan tidak
makna,
langsung atau analogi, seperti pengibaratan,
pemikiran yang mendalam, terlalu formal
kiasan, perumpamaan, permisalan dan lain-
dan eksplisit. Para pengamat beranggapan
lainnya. ‘Sesuatu’ yang dimaksudkan bisa
bahwa hal semacam ini tidak menyisakan
diartikan sebagai suatu obyek yang bersifat
ruang, tidak cukup memberi kesempatan
konkrit maupun abstrak, yang secara faktual
bagi imajinasi untuk berkembang.
dapat digunakan dalam konsep berarsitektur. Namun
aksi metafora dalam
seolah
Untuk pertentangan,
tanpa
itu konflik,
melalui
perlu ketidak
proses
diciptakan sesuaian
melakukan operasinya, seringkali terjadi
dalam makna literal itu sendiri sebagai salah
bahwa
makna
satu karakteristik metafora. Pertentangan
metaforik
makna tersebut dapat merangsang daya
disampaikan secara literal (makna primernya
pemahaman seseorang sebagai operator yang
dalam
sekunder
melalui
pengungkapan ekspresi
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
1
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
akan memaksakan perubahan pengertian
interpretasi
terhadap makna literalnya. Oleh karenanya,
berdasarkan pengertian kita akan semantik
sebelum itu perlu kita ketahui terlebih
saja, namun juga pengetahuan kita akan
dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi
dunia
pemahaman metafora, yaitu :
pemakaiannya
a. Konteks
bersamaan atau sebagai bagian dari makna.
Dalam
mengartikan
sebuah
metafora
tidak
hanya
nyata. Pengetahuan yang dalam disampaikan
Menurut
secara
Beardsley,
ketidak
ekspresi metafora memerlukan penafsiran
sesuaian makna literal di dalam metafora
dalam
menyebabkan
konteks
pemaknaannya,
sesuai
terjadinya
pergeseran
hirarki, terkait dengan penyampaian pesan
pengertian/pemahaman
melalui kode-kode visual yang ada.
standar kepada pengertian kedua yang
b. Perkembangan Pemikiran
disebut dengan konotasi (Lappin,1981).
Pemahaman
sebuah
dari
pengertian
makna
Konotasi mengelaborasi makna metaforik.
berkaitan dengan sejarah (historical shift of
Dengan memilih salah satu sifat tertentu dari
meaning), dimana sejalan dengan perjalanan
sejumlah
waktu makna tersebut dapat saja berubah.
tersebut, maka sifat itu akan menggantikan
c. Sosial Budaya
sifat literal ekspresinya.
Pemahaman berkaitan
dengan
sebuah budaya
sifat
pada
elaborasi
makna
makna
Kode visual yang digunakan dalam
masyarakat
arsitektur sebagai alat komunikasi non
setempat dimana norma-norma sosial diakui
verbal
oleh komunitas lokal.
‘pembacaan’ makna. Dengan kode visual
Pada
membuat
perbedaan
metafora
tersebut, pengamat dan masyarakat dapat
diekspresikan dalam konsep yang menurut
melihat dan merasakan pesan-pesan yang
satu atau lain hal mengandung anomali atau
ingin
penyimpangan. Pertentangan makna, konflik
metaforik
dan
makna
pemberangkatan metaforik bisa berasal dari
terjadinya
sebuah konsep yang abstrak (intangible
melalui
metaphor) seperti sebuah ide, sifat manusia,
penyimpangan-penyimpangan semantik dan
kualitas obyek (alami, tradisi, budaya) dan
pragmatik.
lain-lainnya. Ide pemberangkatan metaforik
ketidak
umumnya
dapat
sesuaian
terhadap
literalnya
mengakibatkan
perubahan
pengertian
Penyimpangan
semantik
adalah
disampaikan suatu
melalui
obyek
ekspresi
arsitektur.
Ide
lainnya bisa berasal dari karakter materi atau
penyimpangan dimana pelanggaran meliputi
visual
pemilihan makna metaforik alternatif dengan
metaphor) seperti obyek-obyek kasat mata,
efek yang tidak terlalu keras. Selanjutnya
fisik, materialistik yang secara faktual bisa
dicoba
untuk
dilihat dan diraba.
tersebut
ke
mendapatkan
mengimpor dalam
makna
pengertian
karakteristik baru
agar
ungkapannya.
obyek
yang
pemberangkatan dituangkan
berkaitan
tanda/simbol/kode
2
metafora,
karena
(tangible
Selanjutnya secara konseptual ide
Sedangkan penyimpangan pragmatik juga dengan
konkrit
metaforik
dalam
ini
bentuk
visual
yang
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
akan tandasedikit
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
banyak
akan
menjelaskan
makna
pengamat melalui ekspresi garis tersebut
metaforiknya. Konsep ini secara bertahap
dengan tujuan yang diinginkan, sepenuhnya
dan hirarkis kemudian akan dipindahkan ke
adalah
dalam ruang tiga dimensi dimana ruang pun
Sejauh mana kepekaan dan rasa tanggap
memiliki sejumlah karakteristik yang dapat
arsitek
menjelaskan
ditimbulkan
artinya
arsitekturalnya.
melalui
ekspresi
Karakteristik
ruang
merupakan kualitas abstrak yang akan mempengaruhi
respon
emosi
tanggung
akan
jawab
teruji
perancangnya.
oleh
kesan
secara
yang
keseluruhan,
bertentangan atau tidak dengan konsep awalnya.
maupun
psikologi pemakainya. Bila hal ini sesuai
2. Penugasan Perancangan Auditorium
dengan tujuan penggunaan dan konteks
Universitas Kagoshima kepada Tadao
pemakaiannya, maka pengungkapan makna
Ando:
melalui
Bentuk
ekspresi
metaforiknya
akan
tersampaikan (John Simonds,1961). Sebagai
komunikasi
Telur
Inspirasi
Sebagai
Ide
non-verbal,
Metaforik.
arsitektur mempunyai kode visual yang
Tadao
Pemicu
Pemberangkatan
Ando
mendapatkan
dapat membuat perbedaan ‘pembacaan’
kepercayaan
makna metaforiknya. Dalam hal ini, peran
Kagoshima bukan semata-mata karena ia
kode visual akan menjadi sangat penting
adalah orang Jepang, tetapi lebih kepada
bagi ekspresi arsitektur, karena dengan kode
reputasinya sebagai arsitek kenamaan yang
visual tersebut pemakai diharapkan akan
sudah
dapat melihat dan merasakan pesan-pesan
kepercayaan yang diberikan inilah kemudian
yang ingin disampaikan oleh arsiteknya.
yang
Elemen-elemen bentuk dan ruang memiliki
kualitas
membuat
terbebani
Tetapi
Tadao
manakala
Universitas
justru
Ando sampai
karena
merasa dengan
mendekati batas waktu yang diberikan ia
mempengaruhi respon emosional-intelektual
sama sekali belum mendapatkan ide/gagasan
manusia.
yang
dapat
yang ia inginkan. Inspirasi yang ia butuhkan
dengan
baik
belum mengilhaminya, hingga suatu saat ia
sehingga dapat mempengaruhi pengamatnya,
terlibat pembicaraan non-formal bersama
dapat digunakan sebagai contoh yang baik
Inamori (Rektor Kagoshima) dalam sebuah
dalam penyusunan struktur, obyek dan ruang
kegiatan santai memancing di danau, berdua
yang dapat menyampaikan pesan yang sama
di
kepada pemakai ruang.
kejenuhan dan sambil menunggu umpan
menceritakan
bentuk
yang
mendunia.
dari
akan
Sebuah
abstrak
penuh
maknanya
Bentuk tiga dimensi tersusun dari
atas
perahu.
Untuk
menghilangkan
kailnya dimakan oleh ikan, mereka saling
elemen-elemen bidang dan garis, sehingga
melontarkan
ekspresi sebuah garis pun dapat menjadi
tentang keberadaan sebuah telur. Dari hasil
kode visual suatu karakteristik obyek yang
pembicaraan tersebut, dengan spontan dan
akan dimetaforakan dalam arsitektur. Sesuai
tidak sengaja, Ando bersorak kegirangan
atau
karena segera terinspirasi oleh bentuk fisik
tidaknya
kesan
yang
diperoleh
teka-teki
yang
membahas
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
3
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
telur sebagai bentukan dasar geometri
denah saja (dua dimensional) seperti apa
auditorium. Untuk mengapresiasikan momen
yang dilakukan oleh Michael Angelo dengan
ini,
Campidoglio-nya
Ando
bersedia
mengusulkan
mengabadikan
agar
Inamori
namanya
pada
auditorium yang akan dirancangnya dengan
atau
San
Carlo
alle
Quattro Fontane-nya Boromini di Roma. Sebuah bangunan yang cukup aneh.
: Auditorium Inamori.
Masih terkait dengan keberadaan
Secara intuitif, barangkali bentuk
telur, ternyata Ando ingin ‘menangkap’ sisi
telur yang diperoleh sangat erat kaitannya
lain dari keberadaan telur yang secara
dengan
metafisik-transendental
tuntutan
auditorium
teknis
yang
ruang
bentuknya
menyerupai bagian dalam
dalam
merupakan
memang
fenomena alam. Konfigurasi telur secara
sebuah telur
utuh memang sengaja ingin dieksposnya
(lantai dan plafon auditorium, tuntutan jarak,
agar
arah dan sudut pandang audiens serta
terakomodasikan
masalah akustik dan lighting).
Dengan demikian sosok telur merupakan
Selain
terobsesi oleh bentuk telur yang utuh secara
menyampaikan gagasan-gagasannya. Betapa
tiga dimensional, baik cangkang kulit bagian
luas cakrawala pandang Ando ini ditandai
luar maupun bagian dalamnya, sekalipun ia
dengan penguasaannya terhadap saluran
menyadari betul tingkat kesulitan yang bakal
kreatifitas, baik yang bersifat tangible
dihadapi dalam upaya merealisasikannya
maupun intangible. Implementasi antara
secara
keduanya menghasilkan sebuah karya yang
Obsesi
baginya,
ini
karena
pemunculan bentuk telur
4
Ando
keseluruhan.
media metafora yang sangat signifikan untuk
tantangan
Tadao
secara
dapat
juga
faktual.
itu
pemikiran-pemikirannya
merupakan sejauh
ini
masih sebatas
menakjubkan dan spektakuler (lihat gambar 1).
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
Gambar 1 Bentuk Telur sebagai Sumber Inspirasi
3. Elaborasi
Tentang
Telur
dan
Pemaknaannya Secara faktual keberadaan telur
merupakan metafora dari apa yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi berupa riset/penelitian,
eksperimen
dan
tidak bisa dipisahkan dengan tempat/ruang
perekayasaan. Apa yang bakal ditetaskan
yang mewadahinya yaitu ruang peranakan
oleh telur adalah metafora dari penemuan-
atau garbha griya (bahasa Jawa). Telur
penemuan,
penciptaan,
pembaruan
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
dan
5
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
perubahan
yang
(unpredictable).
bersifat
fenomenal
Dengan
demikian
-
di
pemaknaan terhadap telur tersebut dapat juga
diartikan
sebagai
upaya-upaya
Profesionalisme sumber daya manusia perguruan
tinggi
melindungi
kredibilitasnya. -
Riset/penelitian,
rekayasa
dan
riset/penelitian, eksperimen, dan rekayasa
eksperimen merupakan sebuah proses
yang
perguruan
yang akan mencapai keberhasilan , jika
tinggi/lingkungan akademis adalah untuk
dilaksanakan secara terus menerus,
menghadirkan
bertahap dan berkesinambungan.
dilakukan
penciptaan
oleh
penemuan-penemuan, dan
inovasi-inovasi
yang
-
Keberadaan manusia yang merupakan
memang sulit diperkirakan sebelumnya,
bagian dari alam, mahasiswa bagian
khususnya tentang spesifikasi/karakter dari
dari
apa yang bakal dihasilkannya.
pengetahuan bagian dari ilmu dan
Hal ini nampak pada harapanharapan Ando untuk generasi yang akan
masyarakat
akademisnya,
seterusnya. -
Demokratisasi dunia perguruan tinggi
datang. Keberadaan mahasiswa paling tidak
akan diperoleh dengan sistem yang
merupakan calon-calon hadirnya manusia-
transparan.
manusia intelektual di masa yang akan
-
Kemudahan
datang. Misi perguruan tinggi adalah untuk
dengan
membentuk manusia yang akan menemukan
diciptakan.
dan mengembangkan dunia baru di masa
-
meng-akses
sistem
informasi
keterbukaan
yang
Almamater akan memunculkan atau
depan. Perguruan tinggi wajib menciptakan
memproduksi
manusia-manusia intelektual secara terus-
intelektual yang berkualitas dan bisa
menerus dan berkesinambungan yang bisa
eksis pada jamannya, dan lain-lainnya.
eksis dan survive pada jamannya. Kemudian
manusia-manusia
Dalam rancangan auditorium ini adanya,
Ando nampak berusaha untuk mencoba
telur itu dimunculkan dan dikeluarkan lewat
menemukan esensi suatu ‘tipe yang sudah
garbha griya-nya yang meng-enclose secara
ada’ (form givers), sekaligus merupakan
transparan telur tadi. Hal ini adalah
‘gambaran visual tentang sesuatu’ atau
pencerminan dari :
‘analogi’ sebagai solusi dalam permasalahan
-
-
sebagaimana
Perlindungan oleh institusi/lembaga
desain.
perguruan tinggi terhadap hasil riset
penggunaannya,
dan peneitian yang dilakukan oleh
memperlihatkan mekanisme berarsitektur
masyarakat-nya.
yang kreatif (lihat gambar 2).
Pengabsahan/legitimasi
Ada
alasan
simbolik
sehingga
merupakan
perlindungan atas produk/karya-karya yang dihasilkan oleh perguruan tinggi.
6
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
dalam dapat
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
Gambar 2 Pemaknaan Telur dan Garbha Griya
auditorium 4. Implementasi
Makna
Metaforik
ekspos
cangkang semakin
telur
beton
mempertegas
‘bermukim’-nya telur didalam garbha
Lainnya Ada beberapa makna lainnya yang
griyanya,
karena
batas
pandang
diperoleh berdasarkan ekspresi arsitektur
pengamatan akan segera terbentur pada
Auditorium Inamori karya Tadao Ando ini,
sosok massive-solid bentukan telur
yaitu :
begitu
-
Pengulangan berpenampang transisi
bulat
kita
kolom-kolom
menembus
kaca
pada
sederetan
kolom-kolom
(lobby/hall)
mempertegas
pengamatan
ruang semakin
makna
tentang
berhasil
berbingkai
dan
tersebut.
Tampilan bentuk telur, garbha griya dan
pengulangan
elemen-elemen
‘terkurung’-nya telur oleh wadahnya
lainnya ini merupakan serial fragmen,
(garbha griya). Keberadaan kolom-
sebagai tanda yang tidak bermakna jika
kolom
masing-masing berdiri sendiri (lihat
bulat
diletakkan bangunan
free
standing
diantara (curtain
batas wall)
yang tepi
gambar 3).
dan
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
7
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
-
Keberadaan telur di dalam garbha
garbha
griyanya pada saat kita mengamatinya
dipertegas lagi oleh tampilnya ujung
dari arah Timur, akan segera ikut
telur dari ‘mulut’ rahimnya (batas tepi
bergeser ke arah kanan ketika kita
dinding
bergerak menuju ke Selatan dan terus
pembahasan
mengelilinginya sampai ke arah Barat.
berulang-ulang
Sekuensi hasil pengamatan ini akan
konteks
berubah-ubah
memperjelas makna melalui metafora
akan
8
sebagaimana
‘dikeluarkan’-nya
telur
proses dari
griyanya.
Hal
bangunan).
ini
lebih
Pemunculan
tentang
telur
secara
sejak
awal
dalam
yang
berbeda
semakin
telur tersebut (lihat gambar 4).
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
-
Penggarapan interior auditorium dari
dengan taburan bintang-bintang dari
gagasan
lampu-lampu artifisial.
Ando
dilakukan
dengan
‘membungkus’ mikro kosmos dalam
Dengan
sebuah tatanan makro kosmos. Interior
menghadirkan efek dramatisasi ‘inside
cangkang telur
out’ yakni merasa berada ‘di dalam’
dilapisinya dengan
demikian
Ando
kosmos)
ingin
optical fibres yang dimanfaatkannya
ruangan
(mikro
untuk ‘memindahkan’ nuansa langit
sekaligus
juga
pada malam hari yang dipenuhinya
ruangan (makro kosmos). Pemindahan
merasa
‘di
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
tetapi luar’
9
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
makna dari makro kosmos ke dalam
strategi
mikro kosmos melalui perbandingan
penyelesaian interiornya (lihat gambar
secara
5).
tidak
langsung
ini
metafora
dalam
konsep
mengindikasikan adanya pemakaian
Gambar 5 Konsep Penyetaraan ‘di dalam’ dan ‘ diluar’ (Mikro dan Makro Kosmos) Konteks penyetaraan ‘di dalam’ dan
Of Technology (LARAS, Mei 1992).
‘di luar’ ini memang memposisikan
Disini
keduanya tidak secara hirarkis yang
‘memasukkan
satu di bawah yang lain, tetapi sejajar,
‘lubang sumur cahaya’ yang dibentuk
mikro kosmos setara dengan makro
oleh lempengan-lempengan metal dan
kosmos
(konsep
‘both-and’-nya
digantung
Venturi, 1966).
mencoba
cahaya’
pada
ke
juntaian
untuk dalam
tali
mengelilingi kapel.
Apa yang dilakukan oleh Ando ini
-
Fenomena ‘telur’ karya Tadao Ando
sama halnya dengan upaya Daniel
dengan
Libeskind ketika ‘grasp the star’ untuk
memunculkan pemahaman terhadap
rancangan
di
istilah ‘bangunan dalam bangunan’
atau
yang memang berbeda dengan konsep
‘cahaya Tuhan’ karya Saarinen ketika
‘super impose’atau ‘decompose’ dari
dipercaya untuk merancang Kapel
dekonstruksi, karena adanya perbedaan
MIT, Massachusetts Institute
pemahaman
Berlin
10
Saarinen
Jewish
Museumnya
(Antoniades,1990),
garbha
dengan
griya-nya
apa
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
yang
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
diinginkan Ando. Sepintas bangunan
dimaksudkan disini bukanlah ruang
dalam bangunan akan menimbulkan
semu. Istilah ‘ruang dalam ruang’
disefisiensi,
memang akan menjadi semu dan maya
tetapi
jika
ditinjau
terhadap pemahaman keinginan Ando,
ketika
maka
mempunyai
hal
inilah
yang
memang
ruangan
itu
batas
sendiri
tidak
tegas
yang
seharusnya terjadi. Bangunan ‘telur’
‘membungkus’-nya atau ‘mewadahi’-
yang di-‘enclose’ oleh garbha griya
nya, sehingga Ando tidak mau terjebak
adalah fenomena alam yang tidak
pada dikotomi ini.
dapat dipungkiri secara faktual. Dalam
Pengolahan
karyanya
bangunan
ini
Ando
nampak
tampak
dan
auditorium
potongan
‘telur’karya
memberikan perhatian khusus pada
Ando ini secara faktual memang
kelipat gandaan, keaneka ragaman
mengadopsi istilah ‘bangunan dalam
dengan
bangunan’ sehingga terjadi disefisiensi
mempertajam
keunikan-
keunikan yang tidak dapat direduksi
ruang.
dari masing-masing bentukan.
Yang penting bagi Ando disini adalah,
Pengertian ‘ruang’ dalam arsitektur
bahwa bentuk dan ruang merupakan
akan semakin menjadi kompleks dan
tempat
rumit manakala ia harus diperhadapkan
terbuka bagi yang mungkin dan yang
pada
pengistilahan
ruang’,
apalagi
“ruang
dalam
ruang
yang
kejadian
yang
selayaknya
tidak mungkin (lihat gambar 6).
Gambar 6 Konsep ‘Bangunan dalam Bangunan’
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
11
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
Metaforik
dan lain-lainnya tentu berbeda dengan
Auditorium Inamori Karya Tadao
makna sekunder yang ditimbulkan. Makna
Ando
lain muncul dalam pemikiran pemakai
5. Kajian
Ekspresi
Sebagaimana penjelasan terdahulu bahwa
pada
umumnya
metafora
bangunan, yang mencari kategorisasi bentuk untuk
pemahamannya.
Sebuah
diekspresikan dalam konsep yang menurut
penyimpangan pragmatik ditemukan disini
satu atau lain hal mengandung anomali atau
ketika
penyimpangan. Pertentangan makna, konflik
‘garbha
dan
auditorium.
ketidak
literalnya
sesuaian
terhadap
mengakibatkan
makna
kita
membicarakan
griya’
dalam
‘telur’
konteks
dan
sebuah
terjadinya
perubahan pengertian.
KESIMPULAN :
Ekspresi bangunan auditorium yang
1. Metafora
dalam
arsitektur
memiliki
ditampilkan mirip ‘telur raksasa’ di dalam
konsep awal sebagai ide pemberangkatan
massa kuadran kaca dengan dikelilingi jeruji
metaforanya, menimbulkan makna yang
kolom-kolom free standing serta elemen-
tidak literal. Penyampaian makna pada
elemen tambahan untuk entrance canopy,
umumnya
bersifat
ramp dan balkon memberikan kesan (image
arsitektur
yang
metaphor)
dapat
sebagai
rancangan
yang
konotatif.
bermakna
Karya
metaforik
diidentifikasi
melalui
spektakuler dan tidak seperti biasanya.
penyimpangan semantik dan pragmatik,
Sosok
juga melalui katagori serta bentuk-bentuk
bangunan
yang
berkesan
‘statis’,‘dingin/cool’, ‘tenang’,’berwibawa’,
ekspresi metaforanya.
nampak berdiri tegak dan kokoh, permainan
Dengan
massa yang solid-massive dari beton ekspos
arsitektur
dan transparansi dinding kaca curtain wall
pemindahan
menambah uniknya bangunan ini.
didefinisikan secara logis, mulai dari ide
Dengan menemukan semantik
demikian sebuah
dimana
kita
telah
penyimpangan
metafora
dalam
mengandung makna
tentang
yang
dapat
pemberangkatan metafora ke dalam hasil akhir ekspresi karya arsitekturnya.
menafsirkan
2. Sifat-sifat yang menonjol dari suatu
bangunan auditorium seperti itu, kita bisa
konsep akan dipindahkan ke dalam karya
menyisipkan sifat-sifat statis, tenang, dingin
arsitektur, karena pengamat cenderung
dan berwibawa ke dalam fungsi auditorium
menilai sesuatu yang ditemuinya dengan
tersebut.
perbandingan terhadap hal lain yang Kemudian
dalam
demikian
bangunan
auditorium
ditemuinya
dangan
perbandingan
bukanlah ‘telur’maupun ‘garbha griya’
terhadap hal lain yang telah dikenalnya,
sehingga menjadikan suasana lingkungan
yang telah ada dalam pemikirannya.
menjadi tenang dan syahdu. Makna literal
Pemahaman bentuk telur, garbha griya
auditorium, yang fungsinya sebagai fasilitas
dan
pendidikan
berdasarkan
dan
pembelajaran,
ceramah/kuliah umum, orasi ilmiah, diskusi
12
pemaknaannya sifat,
karakteristiknya,
yang
didapat
ciri-ciri
kemudian
atau
diangkat
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012
dalam
suatu
konsep
yang
ingin
sehingga metafora dapat menjadi sebuah
pada
ide
awal
proses perancangan yang memindahkan
pemberangkatan metafora tersebut, untuk
sebuah ide/gagasan menjadi bentuk karya
kemudian dijadikan bentuk ruang secara
arsitektur.
diungkapkan
tiga dimensional. 3. Tadao Ando menggunakan metafora konsep-konsep yang sangat diterima oleh
DAFTAR PUSTAKA -
Anthony C. Antoniades. Poetics of
masyarakat setempat dan ternyata juga
Architecture. New York: Van Nostrand
diterima masyarakat
Reinhold. 1990.
internasional. Ide
pemberangkatan metaforik dalam contoh
-
Charles Jencks. The Language of Post
karya mereka ternyata dimengerti dan
Modern
dapat diterima oleh masyarakat serta
Rizzoli. 1991
pengamat arsitektur,
sekalipun tidak
-
Architecture.
and
yang
Architecture.
dari
bangunan.
Perbedaan
merugikan
si
arsitek,
pemakai
tersebut
tidak
justru
akan
-
Manifestoes
of
Contemporary
Francesco Dal Co, Ed. Tadao Ando: Complete Works. London: Phaidon Press.
menimbulkan wacana-wacana baru yang fenomenal.
York:
Charles Jencks & Karl Kropf. Theories
terlepas dari kemungkinan pemahaman bias/berbeda
New
Ltd. 1995. -
Geoffrey
Broadbent;
Richard
Bunt;
4. Tadao ando adalah seorang arsitek
Charles Jencks. Signs, Symbols and
metafisikian yang mengimplementasikan
Architecture. New York: John Wiley &
pemikiran-pemikiran
Sons. 1980.
metafisik-
transendentalnya secara tangible dan
-
intangible. 5. Dengan arsitektur
Michael Benedikt. Deconstructing the Kimbell: An Essay on Meaning and
demikian, dapat
pendefinisian logis
metafora berperan
dalam
Architecture.
sebagai
untuk perwujudan
New
York:
Book.1991 -
Pratomo Soedarsono. Metafora dalam
bentuk-bentuk karya arsitektur. Metafora
Arsitektur.
dalam arsitektur dapat menjelaskan dan
FTUI Vol. 2 No. 2.2000.
mencari hubungan logis antara pemikiran
Sites
-
Robert
KILAS
Venturi.
Jurnal
Arsitektur
Complexity
and
Architecture.
New
dan cerita seorang arsitek dengan bentuk
Contradiction
ruang bangun rancangannya. Komunikasi
York: The Museum of Modern Art.
terjadi antara arsitek dengan pemakai
1966.
in
bangunan melalui karya arsitekturnya,
MENGUNGKAP MAKNA METAFORIK KARYA TADAO ANDO : AUDITORIUM ‘TELUR’ INAMORI, UNIVERSITAS KAGOSHIMA – JEPANG
13