Masrifa Hidayani, Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
299
MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN
Masrifa Hidayani Abstact: At first, the media is only considered as a teaching aid for teachers, any program should be planned in a systematic learning by focusing on the students. This learning program is planned and designed based on the needs and characteristics of students and aimed to change the behavior of students in accordance with the objectives to be achieved, in the planning of the media that will be used and how to use them has been carefully considered and determined by the education provider and one of the instructional media are audio visual media. Kata Kunci: Media, Audio Visual, Pembelajaran A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu unsur dari aspek sosial budaya yang mempunyai peranan strategis dalam pembinaan suatu keluarga, masyarakat atau bangsa. Kestrategisan ini pada intinya adalah salah satu usaha yang dilaksanakan secara sadar, sistematis, terarah dan terpadu untuk memanusiakan siswa sebagai peserta didik serta menjadikan mereka sebagai khalifatullah di muka bumi. Permasalahan peningkatan kualitas pendidikan pada dasarnya terletak pada kesediaan para penyelenggara pendidikan untuk melakukan suatu inovasi atau pembaharuan, inovasi berarti suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Jadi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut, para penyelenggara pendidikan harus mempunyai semangat untuk melakukan perubahan. Apapun kebijakan yang telah ditetapkan, apabila pengalaman belajar yang telah direncanakan, dirancang dan dilaksanakan oleh tenaga pendidikan tidak berubah maka kualitas pendidikan tidak akan pernah berubah. Untuk itu perlu dorongan terhadap para tenaga pendidikan untuk dapat melakukan perubahan diantaranya metode, strategi maupun pemanfaatan media sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran.i Proses belajar mengajar pada hakikatnyaadalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu kepada penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran atau media dan penerima pesan merupakan komponen-komponen proses komunikasi.ii Pesan
299
300
At-Ta’lim, Vol. 11, No. 2, Juli 2012 yang dikomunikasikan dapat berupa pengetahuan, keahlian, keterampilan, ide, pengalaman dan lain sebagainya. Sumber pesan dapat berupa guru, tutor, siswa, penulis buku, produser media dan lain sebagainya. Saluran atau media pesan dapat berupa media pembelajaran dan penerima pesan adalah siswa atau juga guru. Suatu program pembelajaran dirancang dan direncanakan berdasarkan kebutuhan, karakteristik siswa dan diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku, pengetahuan, kemampuan, keahlian maupun keterampilan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Salah
satu
usaha
untuk
mengembangkan
kemampuan
dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui pendidikan, karena pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.iii Kegiatan pendidikan ini di berbagai lembaga pendidikan merupakan ujung tombak bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional untuk mencetak para lulusan sebagai alumni dari suatu lembaga pendidikan agar menjadi seseorang yang mempunyai pengetahuan, kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. B. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN Setiap kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari beberapa komponen yang saling berinteraksi didalamnya, salah satu komponen tersebut adalah media pembelajaran yang mempunyai fungsi untuk mengantarkan bahan pelajaran sampai kepada tujuan pembelajaran. Berbagai macam media yang dipergunakan dan penggunaan media dalam proses belajar mengajar harus didasarkan kepada pemilihan media yang tepat, sehingga dapat memperbesar arti dan fungsi media tersebut dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pemanfaatan dan penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat dianjurkan untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dalam rangka kegiatan
Masrifa Hidayani, Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
301
pembelajaran tersebut, ada beberapa media dapat digunakan mulai dari media yang paling sederhana sampai kepada media yang canggih. Dalam pengertian teknologi pendidikan, media merupakan komponen dari suatu sistem pendidikan selain pesan, orang, teknik, latar dan peralatan yang berisi pesan atau informasi yang disajikan dalam proses pembelajaran. iv Secara harfiah kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang mempunyai arti perantara atau pengantar. v Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat para peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, keahlian atau sikap.vi Banyak batasan yang diberikan orang tentang media, Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika Serikat misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.vii Sedangkan NEA (National Education Association) mengemukakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi tercetak maupun audio visual serta peralatannya, media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar.viii Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh tenaga pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan peserta didik.ix Perlu diketahui bahwa media dapat disebut juga sebagai alat-alat audio visual, artinya alat yang dapat dilihat dan didengar. x Alat-alat ini dapat dipergunakan dalam proses belajar mengajar dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien, dengan menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran dan diharapkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan sebelumnya akan dapat tercapai. Sejalan dengan beberapa pengertian tentang media pembelajaran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Pesan tersebut dapat berupa bahan pelajaran sehingga diharapkan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik dalam proses pembelajaran.
302
At-Ta’lim, Vol. 11, No. 2, Juli 2012
C. MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan berupa bahan pelajaran kepada peserta didik, perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh, hambatan jarak, geografis, jarak waktu dan lain sebagainya dapat di bantu dengan memanfaatkan media pembelajaran. Ada beberapa manfaat praktis dari penggunaan media dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut : 1. Media dapat memperjelas penyajian pesan atau informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Media dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan dan membutuhkan motivasi belajar. 3. Media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4. Media dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.xi Manfaat lain dari media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini, yaitu : 1. Meningkatkan mutu
dan produktivitas pendidikan serta
aktivitas
pendidikan lebih banyak diarahkan untuk meningkatkan kegairahan peserta didik. 2. Memberikan kemungkinan pendidikan yang bersifat individual dan memungkinkan peserta didik untuk belajar menurut cara yang mereka kehendaki. 3. Memberikan dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikan program pengajaran secara logis dan sistematis. 4. Pengajaran dapat dilaksanakan secara lebih mantap. 5. Memungkinkan
belajar
secara
seketika
dan
menghilangkan
atau
mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar dan di dalam kelas serta dapat memberikan pengetahuan secara langsung. 6. Memberikan penyajian pendidikan secara lebih luas.xii Namun secara umum media pembelajaran mempunyai beberapa kegunaan sebagaimana berikut ini : 1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis atau dalam kata-kata tertulis maupun secara lisan belaka.
Masrifa Hidayani, Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
303
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti : a. Objek yang terlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model; b. Objek yang terlalu kecil bisa dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar; c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high speed photography; d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal; e. Objek yang terlalu kompleksberupa mesin-mesin dapat disajikan dengan model, diagram, gambar dan lain sebagainya; dan f. Konsep yang terlalu luas berupa gunung, gempa bumi, iklim dan lain sebagainya dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain sebagainya. 3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi oleh sikap pasif anak didik, dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk : a. Menimbulkan kegairahan belajar; b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan; dan c. Memungkinkan para peserta didik belajar dengan cara mereka sendirisendiri menurut kemampuan dan minat mereka masing-masing. 4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pelajaran ditentukan sama untuk setiap siswa maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan belajar guru dengan siswa juga berbeda, masalah ini dapat diatasi dengan memanfaatkan media pembelajaran yaitu dengan kemampuannya dalam : a. Memberikan perangsang yang sama; b. Mempersamakan pengalaman; dan c. Menimbulkan persepsi yang sama.xiii
304
At-Ta’lim, Vol. 11, No. 2, Juli 2012 Disamping beberapa manfaat yang telah dikemukakan di atas, maka penggunaan media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai seperti di bawah ini : 1. Dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, oleh karena itu media dapat mengurangi terjadinya verbalisme. 2. Dapat memperbesar minat, keinginan dan perhatian peserta didik untuk belajar. 3. Dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar, sehingga hasil belajar akan bertambah mantap. 4. Dapat memberikan pengalaman nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan untuk berusaha sendiri pada setiap diri peserta didik. 5. Dapat membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuan berbahasa pada setiap peserta didik. 6. Dapat memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.xiv
D. KLASIFIKASI DAN KRITERIA PEMILIHAN MEDIA Untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih konkret dengan menggunakan media telah banyak dilakukan orang, untuk memahami berbagai jenis media dan nilainya dalam pengajaran perlu dipahami penggolongan dari media dan nilai-nilai yang dimiliki masing-masing media. Pemahaman yang lebih akan nilai-nilai dari masing-masing media sangat penting, karena dalam proses belajar mengajar seorang pendidik harus dapat memilih media yang tepat agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat terwujud dalam diri peserta didik. Memilih media pembelajaran merupakan hal yang sulit dan sebelum merancang suatu bentuk pengajaran, hendaklah diperhatikan media yang paling cocok dengan situasi dan kondisi pembelajaran. Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dikemukakan oleh para pakar teknologi pendidikan, yaitu sebagai berikut : 1. Media berbasis manusia, seperti : guru, instruktur, tutor, main peran dan kegiatan kelompok. 2. Media berbasis cetak, seperti : buku penuntun, buku latihan, alat kerja dan lembaran lepas.
Masrifa Hidayani, Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
305
3. Media berbasis visual, seperti : buku, alat bantu kerja, grafik, peta, gambar, transparansi dan lain sebagainya. 4. Media berbasis audio visual, seperti : video, film, program slide, tape dan televisi. 5. Media berbasis computer, seperti : pengajaran dengan bantuan dan memanfaatkan computer maupun interaktif video.xv Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) mengklasifikasikan media sebagai sumber belajar menjadi 6 (enam) jenis, yaitu sebagai berikut : Klasifikasi Sumber Belajar Dari AECTxvi Sumber
Pengertian
Contoh
Pesan
Informasi yang harus ditansmisikan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, data dan pengertian
Manusia
Orang yang menyimpan informasi (mentransmisikan informasi)
Bahan
Suatu media (soft ware) yang biasanya menyimpan berita atau pesan untuk di transmisikan melalui alat atau dirinya sendiri
Peralatan
Suatu hard ware yang mentransmisikan berita yang ada di dalam suatu material
Teknik
Prosedur tentang cara penggunaan ma-terial atau peralatan, situasi dan orang guna menyampaikan pesan Suatu lingkungan yang tersedia untuk mentransmisikan pesan
Bahan-bahan pelajaran seperti : IPS, IPA, Baha-sa, Ekonomi, Politik, Sejarah dan lain sebagainya Guru, murid, tutor, pe-main, peneliti, pembica-ra, dan lain sebagainya Transparan, film, video, televisi, kaset tape, buku, gambar, majalah, modul, bahan pelajaran terprog-ram dan lain sebagainya Proyektor, OHP, pesa-wat radio, televisi, kom-puter dan lain sebagai-nya Ceramah, diskusi, dra-ma, pengajaran terprog-ram, simulasi dan lain sebagainya Ruangan kelas, studio, auditorium, perpustaka-an, sarasehan, laboratorium, museum dan lain sebagainya
Setting
306
At-Ta’lim, Vol. 11, No. 2, Juli 2012 Berbagai jenis media pembelajaran dapat memberikan bantuan yang sangat besar dalam proses belajar mengajar, betapa beragamnya jenis media tersebut tidak ada satupun media yang paling cocok untuk segala kegiatan dan tujuan pembelajaran. Dan betapapun tinggi dan canggihnya media yang digunakan, tetap tidak dapat menggantikan peran dan fungsi seorang tenaga pendidik karena peranan mereka sangat menentukan efektivitas penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Berikut ini dapat dilihat ada 10 (sepuluh) kelompok media yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, yaitu : 1) Media audio, 2) Media cetak, 3) Media cetak bersuara, 4) Media proyeksi (visual) diam, 5) Media proyeksi dengan suara, 6) Media visual gerak, 7) Media audio visual gerak, 8) Media objek, 9) Sumber manusia dan lingkungan, dan 10) Media komputer.xvii Namun Seels dan Richey mengklasifikasikan media pembelajaran berdasarkan pada perkembangan dan kemajuan teknologi masa kini, yaitu : 1) Media hasil teknologi cetak, 2) Media hasil teknologi audio visual, 3) Media hasil teknologi berbasis komputer, dan 4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.xviii Kekuatan media dalam memberikan rangsangan terhadap peserta didik dalam proses belajar mengajar sangat tergantung pada karakteristik media yang lebih nyata, karena semakin nyata sebuah media yang digunakan sebagai sumber pengetahuan maka akan semakin mendorong peserta didik untuk lebih memahami bahan pelajaran yang disajikan oleh seorang pendidik. Ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam memilih media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut : 1. Media yang dipilih hendaknya selaras dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Aspek materi menjadi bahan pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. 3. Kondisi audien atau peserta didik, faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya dan lingkungan anak didik. 4. Ketersediaan media di sekolah maupun memungkinkan bagi para pendidik untuk mendesain sendiri media yang akan digunakan. 5. Media yang dipilih seharusnya dapat memperjelas apa yang akan disampaikan kepada audien atau peserta didik secara tepat dan berhasil guna.
Masrifa Hidayani, Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
307
6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai.xix Pemilihan media dalam proses belajar mengajar seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya yaitu bahwa media merupakan salah satu komponen dari suatu sistem instruksional secara keseluruhan, oleh karena itu meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui ternyata faktor-faktor lain seperti karakteristik peserta didik, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok siswa, alokasi waktu, sumber dan prosedur penilaian juga perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan.xx Setidaknya ada 3 (tiga) cara yang lazim digunakan oleh seorang pendidik dalam memilih media pembelajaran yang akan digunakan untuk menunjang dan mempermudah bahan pelajaran sampai kepada peserta didik dalam sebuah proses belajar mengajar, yaitu : 1) Pemilhan berdasarkan apa yang tersedia, 2) Pemilihan berdasarkan apa yang paling dikenal atau yang paling dikuasai, dan 3) Pemilihan berdasarkan sasaran.xxi Media pengajaran merupakan bagian integral dalam sebuah sistem pengajaran, banyak macam media yang dapat digunakan dan penggunaan media tersebut memiliki manfaat yang banyak pula. Penggunaan media harus didasarkan kepada pemilihan yang tepat pula, sehingga dapat memperbesar arti media tersebut dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik berperan bukan saja sebagai penyampai informasi, tetapi lebih bertindak sebagai director dan facilitator of learning atau sebagai pengarah dan pemberi fasilitas pada saat terjadinya proses belajar mengajar.xxii Ada 6 (enam) jenis kemampuan seorang pendidik dalam memahami dan memilih media dalam proses belajar mengajar, yaitu : 1) Kemampuan mengenal, memilih dan menggunakan media sebagai sumber belajar, 2) Kemampuan membuat alat-alat sederhana, 3) Kemampuan menggunakan dan mengelola laboratorium dalam proses belajar mengajar, 4) Kemampuan mengembangkan laboratorium, 5) Kemampuan menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar, dan 6) Kemampuan menggunakan micro teaching unit dalam program pengajaran lapangan.xxiii E. HAKIKAT MEDIA AUDIO VISUAL Memilih media audio visual sebagai media pembelajaran merupakan hal yang sulit dan sebelumnya pendidik harus memperhatikan kecocokan antara media yang dipergunakan dengan situasi dan kondisi pembelajaran, sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa media adalah
308
At-Ta’lim, Vol. 11, No. 2, Juli 2012 perangkat lunak yang berisikan pesan atau informasi pendidikan yang lazim disajikan dengan menggunakan peralatan. Media dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu : Pertama, media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat dipasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan Kedua, media rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran tertentu (media by design).xxiv Masing-masing media ini mempunyai kelebihan dan keterbatasan, kelebihan dari media jadiadalah hemat dalam waktu, tenaga dan biaya untuk pengadaannya. Adapun kekurangan dari media jadi adalah kecil kemungkinan untuk mendapatkan media jadi yang dapat sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau kebutuhan pembelajaran setempat, faktor waktu, tenaga maupun biaya apabila dikaitkan dengan laju perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan maupun teknologi modern yang menyebabkan banyak negara berkembang memilih media jadi baik untuk diangkat secara utuh dengan memodifikasi seperlunya atau diadaptasikan dengan kondisi dan keadaan lingkungan sekolah setempat. Media dalam proses belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif, sehingga bahan pelajaran yang disampaikan oelh seorang pendidik akan mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Salah satu media yang dapat dipergunakan adalah media audio visual, media audio visual (AVA) merupakan media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman yaitu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena media audio visual adalah media yang dapat dilihat dan didengar. xxv Arti lain dijelaskan bahwa alat peraga dalam pengajaran sering disebut audio visual yang merupakan suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga yang berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan oleh seorang pendidik akan lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh setiap peserta didik.xxvi Penggunaan alat bantu audio visual dalam proses pembelajaran yang menyerupai realita akan memudahkan terjadinya proses belajar mengajar, karena ada kecenderungan dari pihak pendidik untuk memberikan bahan pelajaran sebanyak mungkin kepada peserta didik.xxvii Pemanfaatan media audio visual sebagai alat bantu sangat penting dan tidak hanya semata-mata dalam proses mengajar saja, tetapi juga dalam proses belajar yang pada akhirnya tujuan pembelajaran akandapat tercapai. Media audio visual juga dapat diartikan sebagai suatu media yang terdiri dari media visual yang
Masrifa Hidayani, Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
309
disinkronkan dengan media audio yang sangat memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.xxviii Sedangkan di dalam kamus besar bahasa Indonesia dapat diartikan bahwa media audio visual dibatasi sebagai alat atau sarana komunikasi yang dapat didengar dan dilihat.xxix Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah sejumlah peralatan yang dipergunakan oleh seorang pendidik dalam menyampaikan konsep, gagasan, ide maupun pengalaman sebagai bahan pelajaran yang dapat ditangkap oleh indera pandang dan pendengar sehingga memudahkan peserta didik dalam menerima dan memahami bahan pelajaran pada saat proses belajar mengajar. Pada hakikatnya pemanfaatan media sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi pelajaran pada proses belajar mengajar sudah sejak lama dilakukan, hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pendidik adalah pengambilan suatu keputusan tentang media yang akan dipergunakan. Media pembelajaran berupa media audio visual terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu : Pertama, soft ware berupa informasi-informasi yang terdapat di dalam sound slide, kaset, televisi dan lain sebagainya, dan Kedua, hard ware yaitu segenap peralatan teknik yang memungkinkan soft ware dapat dinikmati seperti tape, proyektor, slide, projeltor film dan lain sebagainya.xxx Ada beberapa jenis alat audio visual (AVA) yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran, yaitu : 1. Media berdimensi dua atau tanpa proyeksi, seperti : papan tulis, papan tempel, bagan, diagram, grafik, poster, komik dan lain sebagainya. 2. Media berdimensi tiga atau dengan proyeksi, seperti : benda asli, bendabenda tiruan, model dan lain sebagainya. 3. Media pendidikan yang merupakan hasil teknologi yang memerlukan penguasaan dan keterampilan khusus untuk mempergunakannya, seperti : berbagai jenis proyeksi, radio atau televisi dengan berbagai alat perekamnya dan semua peralatan yang dipakai dalam laboratorium.xxxi Secara umum media audio visual mempunyai beberapa sifat, yaitu : 1) Kemampuan untuk meningkatkan persepsi, 2) Kemampuan untuk meningkatkan pengertian, 3) Kemampuan untuk meningkatkan transfer atau pengalihan belajar, 4 ) Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcemen) atau pengetahuan hasil belajar yang dicapai, dan 5)
310
At-Ta’lim, Vol. 11, No. 2, Juli 2012 Kemampuan untuk meningkatkan retensi atau ingatan.xxxii Sedangkan ciri utama dari media audio visual adalah : 1) Bersifat linier, 2) Dapat menyajikan gambar yang dinamis, 3) Dapat digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatnya, 4) Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstract, 5) Dapat dikembangkan dengan prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif, dan 6) Berorientasi kepada pendidik dengan pelibatan interaktif peserta didik yang rendah.xxxiii Dalam pemanfaatan media audio visual terdapat beberapa kepraktisan pada saat penggunaannya, yaitu : 1) Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh setiap peserta didik, 2) Dapat melampaui batasan ruang dan waktu, 3) Sangat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya, 4) Memberikan keseragaman pengamatan, 5) Dapat menanamkan konsep dasar yang besar, konkret dan realistis, 6) Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, dan 7) Dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu konsep yang konkret sampai ke abstrak.xxxiv
F. MANFAAT AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN Sering dikemukakan oleh para ahli pendidikan bahwa proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang pendidik merupakan suatu kegiatan untuk mengorganisasikan aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dalam arti luas, peranan seorang pendidik bukan semata-mata hanya memberikan informasi melainkan juga mengarahkan dan memberikan fasilitas belajar agar proses pembelajaran menjadi lebih bermakna. Materi sebagai bahan pelajaran yang dirancang dan disusun secara sistematis sangat membantu para pendidik dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada peserta didik, karena mengajar itu sesungguhnya adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dalam rangka membimbing, mengarahkan, melatih dan merangsang setiap peserta didik supaya mempunyai kecenderungan untuk belajar. Pembelajaran adalah membelajarkan peserta didik dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan salah satu penentu utama untuk keberhasilan program pendidikan.xxxv Jadi proses pembelajaran tersebut merupakan suatu proses komunikasi dua arah yang dilakukan oleh pendidik yang melakukan kegiatan mengajar dan peserta didik yang melakukan kegiatan belajar untuk memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan maupun sikap. Proses pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian peristiwa atau kejadian yang mempengaruhi peserta didik
Masrifa Hidayani, Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
311
sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar yang dilakukan dapat berlangsung dengan mudah.xxxvi Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memberikan masukan kepada seseorang yang belum terdidik agar menjadi manusia yang berpendidikan melalui proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. xxxvii Manusia yang terlibat dalam proses pembelajaran terdiri dari peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan lain sebagainya. Material dapat berupa buku-buku, papan tulis, kapur, audio, audio visual, tape, video, proyektor, televisi dan lain sebagainya. Fasilitas dan perlengkapan dapat berupa ruangan kelas, perlengkapan audio visual, laboratorium, komputer dan lain sebagainya. Sedangkan prosedur dapat berupa jadwal pelajaran, metode penyampaian informasi, praktek, belajar, ujian dan lain sebagainya. Dari beberapa penjelasan di atas tentang pembelajaran, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa proses pembelajaran merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik ataupun antara peserta didik dengan sesama peserta didik, dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran diperlukan kemampuan seorang pendidik dalam merencanakan dan merancang suatu pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Interaksi yang baik akan dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan, hal tersebut dapat terwujud apabila suasana yang terjadi menyenangkan dan mempunyai makna bagi pendidik maupun peserta didik. Pada prinsipnya proses pembelajaran melibatkan berbagai komponen dan interaksi antara beberapa komponen tersebut saling berkaitan diantaranya adalah pendidik, peserta didik, materi, strategi, media dan evaluasi. Untuk membelajarkan peserta didik peranan dari berbagai komponen dalam proses belajar mengajar saling terkait dan berkesinambungan agar dapat berkembang mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Apabila masing-masing komponen tersebut tidak dapat melakukan perubahan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka hampir dapat dipastikan bahwa proses pendidikan akan tertinggal. Seorang pendidik yang profesional harus siap dengan rancangan program pembelajaran mulai dari tahap persiapan, penguasaan kurikulum, menentukan metode yang tepat dan mampu menggunakan media yang sesuai dengan materi
312
At-Ta’lim, Vol. 11, No. 2, Juli 2012 yang akan diajarkan yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik dan hal tersebut dilakukan sampai tahap evaluasi sebagai alat penilaian dan penentu tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam suatu proses belajar mengajar penggunaan media audio visual akan sangat membantu para peserta didik untuk menerima dan memahami bahan pelajaran yang disampaikan oleh pendidik baik peserta didik yang mempunyai kemampuan awal tinggi maupun kemampuan awal rendah, pemanfaatan media audio visual berfungsi untuk memperjelas bahan pelajaran, dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu serta dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan tercapai sesuai dengan tujuan telah dirumuskan sebelumnya. Dengan menggunakan media audio visual, maka para peserta didik dapat belajar secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka serta dapat meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar para peserta didik apabila dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan media konvensional.
G. KESIMPULAN Penggunaan media pembelajaran dengan memanfaatkan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar para peserta didik, dengan demikian pemanfaatan media audio visual dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hasil belajar dari peserta didik. Para pendidik hendaklah dapat merencanakan, merancang dan mengaplikasikan pembelajaran dengan memanfaatkan media audio visual sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang peserta didik sebagai lulusan dari sebuah lembaga pendidikan. Penulis :
Masrifa Hidayani, M.Pd adalah Dosen Tetap pada Jurusan Tarbiyah STAIN Bengkulu Daftar Pustaka
Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Andre Rinanto. 1982. Peranan Media Audio Visual Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Kanisuis. Arief S Sadiman, skk. 2003. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Asnawir dan Basyirin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Masrifa Hidayani, Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
313
Azhar Arsyad. 2003. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cece Wijaya dan A. Tabrani. 1991. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Heinich, Robert, dkk. 1996. Instructional Media and Technologies for Learning. Fifty Edition. New Jersey: Englwood Cliffs. Kemp, Jerrold E. 1994. Proses Perancangan Pengajaran. Terjemahan Asril Marjohan. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Leshin, C. B, Pollock, J., dan Reigluth, C. M. 1992. Instructional Design Strategies and Tactics. Englewood Cliffs: Educational Technology Publications. Muhammad Ali. 2002. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Nana Sudjana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru. Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ramainas. 2003. Kontribusi Motivasi Belajar dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Keahlian Tata Busana SMKN 6 Padang. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Redaksi Sinar Grafika. 2005. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003). Jakarta: Sinar Grafika Offset. Sudarwan Danim. 1995. Media Komunikasi Pendidikan (Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar). Jakarta: Bumi Aksara. Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Strategi Belajar Mengajar.
Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta. Tengku Zahara Djafaar. 2001. Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar. Padang: Universitas Negeri Padang. WJS. Poerwadarminta. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Zakiah Darajat. 2004. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. i
Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan kata dari kata bahasa Inggris yaitu instruction, instruction mempunyai pengertian yang lebih luas daripada pengajaran. Apabila kata pengajaran ada dalam konteks guru – murid di kelas (ruang) formal, pembelajaran atau instruction mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri oleh guru secara fisik. Oleh karena itu dalam pembelajaran atau instruction yang ditekankan adalah proses belajar
314
At-Ta’lim, Vol. 11, No. 2, Juli 2012
mengajar, maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik yang kita sebut sebagai pembelajaran. ii Arief S Sadiman, dkk. 2003. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. h. 11. iii Redaksi Sinar Grafika. 2005. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003). Jakarta : Sinar Grafika Offset. h. 2. iv Ramainas. 2003. Kontribusi Motivasi Belajar Dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Keahlian Tata Busana SMKN 6 Padang. Tesis tidak diterbitkan. Padang : Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. h. 23. v Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. h. 136. vi Azhar Arsyad. 2003. Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. h. 3. vii Arief. Media ………. h. 6. viii Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta. h. 2. ix Sudarwan Danim. 1995. Media Komunikasi Pendidikan (Pelayanan Profesional Pembelajaran Dan Mutu Hasil Belajar). Jakarta : Bumi Aksara. h. 7. x Cece Wijaya dan A. Tabrani. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. h. 5. xi Azhar. Media………. h.26. xii Sudarwan. Media Komunikasi ……….. h. 12 xiii Arief. Media ……….16 – 17. xiv Nana Sudjana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV. Sinar Baru. h. 100. xv Leshin, C. B., J., dan Reigeluth, C. M. 1992. Instructional Design Strategies and Tactics. Englewood Cliffs : Educational Technology Publication. h. 36. xvi Ahmad. Media ………. h. 110. xvii Arief. Media ………. h. 86. xviii Azhar. Media ………. h. 29. xix Asnawir dan Basyirin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers. h. 15. xx Arief. Media………… h. 83 xxi Kemp, Jerrold E. 1994. Proses Perancangan Pengajaran. Terjemahan Asril Marjohan. Bandung : Institut Teknologi Bandung. h. 191. xxii Muhammad Ali. 2002. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. h. 13. xxiii Cece. Kemampuan Dasar Guru ………. h. 136 xxiv Arief. Media ………. h. 81. xxv Ahmad. Media………… h. 97. xxvi Nana. Dasar-dasar ………. h. 99. xxvii Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional. h. 94. xxviii Andre Rinanto. 1982. Peranan Media Audio Visual Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Yayasan Kanisius. h. 21. xxix WJS. Perwadarminta. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka. h. 65. xxx Andre. Peranan Media. ……….h. 21. xxxi Zakiah Darajat, dkk. 2004. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara. h. 230. xxxii Syaiful Bahri. Prestasi Belajar……….. h. 95. xxxiii Azhar. Media……….. h. 33. xxxiv Andre. Peranan Media. ………. h. 93. xxxv Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecakan Problematika Belajar Mengajar. Bandung : Alfabeta. h. 61. xxxvi Tengku Zahara Djaafar. 2001. Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar. Padang : Universitas Negeri Padang. h. 2. xxxvii Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. h. 57.