PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS VIII SMP PLUS DARUSSALAM BLOKAGUNG TEGALSARI BANYUWANGI TAHUN 2013/2014 DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Solehun Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Secara umum masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana peningkatan keterampilan menyimak siswa kelas VIII SMP Plus Darussalam Blokagung Banyuwangi semester II tahun pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan media audio visual?”. Secara khusus, masalah yang dikaji adalah pada peningkatan proses dan peningkatan hasil pembelajaran menyimak dengan media audio visual. Penelitian ini dirancang menggunakan Metode Penelitian Tindakan (action research). Dengan perkataan lain penerapan penelitian ini melalui tindakan di dalam kelas yang diharapkan mampu mendorong guru, memiliki kesadaran diri melakukan refleksi dan kritik diri terhadap aktivitas pembelajaran menyimak. Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing - masing memiliki empat tahapan, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Keefektifan tindakan pada setiap siklus diukur dari hasil observasi dan penilaian kegiatan menggunakan dua cara yaitu penilaian produk dan penilaian proses. Data hasil observasi dideskripsikan, diinterprestasikan, selanjutnya direfleksi untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Sementara itu data hasil kemampuan menyiamak melalui metode media Audio visual teknik kerja kelompok dianalisis dengan cara mendeskripsikan nilai rata-rata antar per siklus sehingga hasilnya dapat mencapai targer pembelajaran yaitu 75 %. Berdasarkan hasil observsi terhadap aktivitas siswa dapat dilihat adanya kemajuan yang sangat baik.(1) Keterampilan menyimak siswa meningkat, hal ini didasari pada keefektifan kerja kelompok yang sudah maksimal. Pada siklus I rata-rata kemapuan menyimak adalah 67,1875% terjadi peningkatan pada siklus II menjadi 87,50 %. (2) Begitu juga keaktifan siswa berangsur - angsur meningkat, keberanian siswa juga meningkat. Kreativitas siswa juga meningkat. Kreatifitas siswa dan inisiaif siswa meningkat. Katakunci: peningkatan, keterampilan menyimak, media audio visual. PENDAHULUAN Menyimak merupakan suatu aktivitas yang sangat penting dalam hidup ini. Menyimak tidak hanya sebatas mendengarkan dengan menggunakan kedua indera pendengaran kita, tapi juga melibatkan pikiran dan hati kita. Jika kita tengok kembali, ketika kita dilahirkan ke dunia ini, aktivitas pertama yang kita lakukan
ternyata adalah menyimak ("mendengarkan") suara adzan, dan bahkan setelah ruh ditiupkan ketika kita di dalam kandungan ibunda tercinta, kita juga menyimak sebelum kita mengikrarkan keimanan kita kepada Sang Khalik. Dan seterusnya kita akan selalu menyimak, sebelum kita bisa berbicara kita hanya menyimak apa yang dikatakan oleh orang-orang di
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 125
sekitar kita. Telinga kita ibarat sebuah kaset yang sedang merekam semua suara yang kita dengar. Suara merdu, indah, lembut, atau bisa jadi suara sumbang yang tidak mengenakkan telinga untuk didengar akan terdengar kembali ketika kaset itu diputar atau dimainkan. Dalam proses menyimak ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh penyimak, Strickland(dalam Tarigan, 2008:31-32) menjelaskan beberapa tahap-tahap menyimak. Diantaranya sebagai berikut.(1)Menyimak berkala, yaitu menyimak yang terjadi pada saatsaat sang anak merasakan keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai dirinya. (2) Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat gangguan dengan adanya selinganselingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan. (3) Setengah menyimak, karena merasa terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan untuk mengekspresikan isi hati serta mengutarakan apa yang terpendam dalam hati sang anak. (4) Menyimak serapan, karena sang anak terlalu asik menyerap atau mengabsorsi hal-hal yang kurang penting, hal ini merupakan penjaringan pasif yang sesungguhnya. (5) Menyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang disimak, perhatian secara seksama berganti dengan keasikan lain, hanya memperhatikan kata-kata sang pembicara yang menarik di hatinya saja. (6) Menyimak asosiatif, hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara konstan yang mengakibatkan sang penyimak benarbenar tidak memberikan reaksi terhadap pesan yang disampaikan sang pembicara. (7) Menyimak dengan reaksi berkala, terhadap pembicara dengan membuat komentar ataupun mengajukan pertanyaan. (8) Menyimak secara seksama, dengan sungguh-sungguh mengikuti jalan pikiran sang pembicara. (9) Menyimak secara aktif, untuk
mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan gagasan sang pembicara. Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia bahwa kondisi riil yang terjadi dikelas kemampuan keterampilan menyimak siswa kelas VIII SMP Plus Darussalam masih kurang. Alasan mengapa kemampuan keterampilan menyimak siswa tersebut masih kurang karena selama ini kegiatan pembelajaran masih banyak guru yang enggan memanfaatkan media yang tersedia, sehingga terjadi kecenderungan para siswa dibiasakan sekedar mendengarkan apa yang dianjurkan oleh guru, kemudian mencatat, dan kemudian dipaksa menghafalkan di luar kepala, atau sering dikenal dengan istilah duduk, dengar, catat, hafal. Selain itu ada beberapa poin yang mendasari adanya penelitian ini yaitu (1) siswa belum banyak yang menyampaikan kembali hasil simakan dengan benar, (2) siswa belum dapat menyampaikan simakan dengan bahasa yang baik, benar, dan runtut. Hal ini keterlibatan siswa pada simakan hanya pada kegiatan tanya jawab yang dipandu oleh guru, (3) Siswa cenderung mengikuti proses kegi0atan belajar mengajar apa adanya. Belum ada penampakan kesempatan yang diperoleh siswa untuk kreatif melakukan proses belajar, dan (4) strategi dan teknik guru dapat dikatakann masih klasikal, terlebih lagi hal ini dilakukan dengan alasan dalam rangka mencapai tujuan target kurikulum. Keadaan seperti ini akan menghasilkan sikap verbalisme yang mengakibatkan siswa hanya pasif didalam proses belajar mengajar. Dalam rangka menciptakan CBSA serta mengembangkan keterampilan proses pada siswa, penggunaan berbagai macam media /multi media sangat membantu Dalam proses pembelajaran. Hamalik, 1986 (dalam Arsyad, 2011:15)
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 126
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa , media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan mendapatkan informasi. Sedangkan dalam kegiatan keterampilan menyimak, media yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan Media Audio Visual diharapkan dengan media ini keterampilan menyimak siswa bisa meningkat dan lebih kreatif. Karena penggunaan media audio visual terdapat beberapa kelebihan, antara lain (1) lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani gaya bahasa siswa auditif maupun visual, (2) dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media audio maupun visual, (3) siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat langsung, sehingga tidak hanya membayangkan, (4) lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio visual. Sesuai dengan latar belakang di atas, fokus penelitian ini adalah Bagaimana peningkatan proses dan hasil pembelajaran menyimak siswa kelas VIII SMP Plus Darussalam Blokagung Banyuwangi semester II tahun pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan media audio visual? METODE Penelitian ini dirancang untuk meningkatan keterampilan menyimak
siswa kelas VIII SMP Plus Darussalam Blokagung Banyuwangi melalui media audio visual dengan teknik kerja kelompok. Berdasarkan tujuan tersebut rancangan yang digunakan dalam hal ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian tindakan kelas sudah dikenal dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classrom Action Research(CAR). Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dan dosen(di sekolah dan perguruan tinggi) tempat ia mengajar yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Plus Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 30. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci. Keseluruhan perencanaan, pengamatan, pencatatan, dan penganalisisan proses serta hasil penelitian dilakukan oleh peneliti. Instrumen bantu yang digunakan untuk mendukung penelitian, meliputi (1) silabus, (2) rencana pembelajaran, (3) lembar pengamatan awal, (4) lembar observasi, (5) lembar refleksi, (6) foto dokumentasi. Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data melalui tekni observasi partrisipatif. Untuk melakukan observasi partisipatif peneliti dituntut harus berperan serta dalam kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas subjek yang sesuai dengan tema atau fokus masalah yang ingin dicari jawabannya. Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan pengamatan awal terhadap kegiatan pembelajaran menyimak di kelas VIII SMP Plus Darussalam Blokagung Banyuwangi. Secara umum, penelitian tindakan kelas
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 127
dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang-ulang, empat bagian utama yang ada dalam setiap siklus adalah sebgai berikut (1) perencanaan, (2)pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Rata-rata pencapaian nilai menyimak siswa masih 65, sehingga belum memenuhi standar minimal yang ditetapkan sekolah. Dalam penelitian ini target pencapian minimal nilai siswa adalah 75, sehingga jika rata-rata nilai hasil belajar siswa telah mencapai minimal 75 atau melebihinya maka siklus penelitian ini dianggap selesai. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Awal (Pra Tindakan) Pengamatan kondisi pratindakan dilakukan sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara observasi langsung dengan guru kelas yang bertindak sebagai guru kulaburator. Pengamatan hanya dilakukan satu kali. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran di kelas VIII SMP Plus Darussalam dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya dan pembelajaran menyimak pada kususnya. Selama ini guru hanya menggunakan metode ceramah dan tugas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Guru hanya sesekali membacakan materi dari buku paket Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Plus Darussalam Blokagung. Terkadang siswa hanya ditugasi untuk mempelajari materi tersebut sendiri tanpa bimbingan langsung dari guru. Obserasi lapangan yang dilaksankan pada saat pembelajaran menyimak di kelas VIII antara lain menemukan kesulitan guru dalam mengelola kelas. Ada sebagian siswa yang asyik berbicara dengan temanya saat pemebalajaran berlangsung, sehingga terkadang suara dari guru tidak terdengar dengan jelas.
Selama proses pembelajaran berlang-sung kemampuan siswa menyimak Bahasa Indonesia mengalami kesulitan dalam menangkap ide-ide pokok dari materi yang disimak secara langsung sehingga mereka tidak bisa untuk mengulas kembali isi pokok dalam sebuah berita secara runtut dan jelas. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah dua siklus. Siklus pertama terdiri dari 2 pertemuan selama 2 jam pelajaran, dan Siklus kedua juga terdiri satu pertemuan selam 2 jam pelajaran. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dua jam pelajaran yang setiap jam terdiri dari 35 menit. SiklusI Aktivitas pembelajaran pada kegiatan intidi siklus I adalah (1) menunjuk salah satu siswa perwakilan dari kelompok maju membacakan teks berita, (2) seluruh siswa menyimak teks berita yang dibacakan oleh salah satu siswa kemudian merangkum dan mencatat ide-ide pokok dengan runtut dan jelas, (3) berdiskusi untuk membuat rangkuman hasil simakan pada kegiatan pembalajaran tersebut, (4) membacakan hasil rangkuman. Kegiatan pengaturan tempat duduk kelompok sesuai dengan kelompok masing-masing. Setelah pengaturan tempat duduk kelompok dan tiap kelompok sudah menempati tempatnya masing-masing maka akan dimulai kegiatan pembelajaran. Guru memberikan beberapa lembar kertas folio pada tiap-tiap kelompok pada pembelajaran tersebut. Siswa yang terbagi dalam beberapa kelompok mendengarkan materi simakan yang dibacakan siswa. Tiap kelompok bekerja sama untuk mencatat apa-apa yang didengar.selesai siswa mendengarkan materi simakan, guru memberi penjelasan kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi membuat
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 128
rang-kuman dan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan. Siswa dalam satu kelompok bekerja sama saling membantu satu sama lain. Penilaian yang dilakukan guru dan peneliti adalah, (1) gagasan dan keantusiasan dalam mengikuti proses pembelajaran, (2) kerja sama kelompok dalam membuat kerja sama kelom-pok dalam membuat rangkuman, dan (3) hasil rangkuman dengan memperhatikan kerapian tulisan, ejaan, tanda baca, dan kesempurnaan hasil rangkuman, mengenai tata bahasanya, model tulisanya, dan bobot serta kualitas rangkuman. Hasil pekerjaan dipresentasikan oleh perwakilan kelompok dan guru memberi-kan penjelasan penilaian yang akan diberikan. Pemberian nilai berkisar antara, sangat baik, baik, sedang, dan kurang. Hasil kegiatan pembelajaran menyimak pada siklus I rata-rata 67,1875 %. Siklus II Aktivitas pembelajaran pada kegiatan inti di siklus II adalah (1) pembagian kelompok, (2) pengaturan tempat duduk sesuai dengan kelompok masing-masing, (3) menentukan wacana yang akan disampaikan, (4) mendengarkan dan menyimak materi pembelajaran, (5) berdiskusi membuat rang-kuman. Kegitan pengaturan tempat duduk kelompok sesuai dengan kelompok masing-masing. Setelah pengaturan tempat duduk dan tiap anggota kelompok sudah menempati tem-patnya masing-masing maka akan dimulai kegiatan pembelajaran. Guru mempersiapkan materi simakan dan tiap siswa menyimak yang ditayangkan dengan media Audio Visual kemudian berdiskusi dan membuat rangkuman tentang materi yang disimak. Selanjutnya guru mengambil mengambil dan membagikan silang kepada tiap kelompok yang berbeda untuk mempresentasikan hasil rangkuman tiap
kelompok. Kelompok 1 membacakan hasil rangkuman kelompok 2, kelompok 2 memba-cakan hasil rangkuman kelompok 3, kelompok 3 membacakan hasil rangkuman kelompok 4, dan kelompok 4 membacakan hasil ragkuman kelompok 1. Cara membacakan maju di depan kelas oleh wakil dari masing-masing kelom-pok secara pergantian. Guru memberikan evaluasi dari tiap-tiap kelompok. Penilaian yang dilakukan adalah: (1) cara penyampaian dari wakil tiap-tiap kelompok, (2) keantusias-an dalam penyampaian, (3) ide bertanya dari masing- masing tiap kelompok, dan (4) tanggapan dari wakil masing-masing kelom-pok, selain hasil presentasi dari tiap-tiap kelompok penilaian yang dilakukan oleh guru adalah hasil rangkuman, mengenai tata bahasanya, model tulisan, dan bobot serta kualitas rangkuman. Dengan arahan dan bimbingan guru, kelompok-kelompok yang mendapat giliran untuk menyampaikan hasil simakan menyampaikan dengann semangat dan penuh tanggung jawab sebagai wakil dari kelompok masing-masing. Guru memberikan penilaian dengan jeli. Pemberian nilai nilai berkisar antara sangat baik, baik, sedang, dan kurang. Selain penilaian dari guru dimint tiap kelompok memberikan penilaian pada kelompok lain. Hasil penilaian dari tiaptiap kelompok dipadukan dengan hasil penilaian guru sehigga membentuk suatu nilai. Kegiatan pengaturan tempat duduk kelompok sesuai dengan kelompok masing-masing. Setelah pengaturan tempat duduk kelompok dan tiap kelompok sudah menempati tempatnya masing-masing maka akan dimulai kegiatan pembelajaran. Guru memberikan beberapa lembar kertas folio pada tiap-tiap kelompok pada pembelajaran tersebut. Siswa yang terbagi dalam beberapa kelompok mendengarkan materi simakan yang
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 129
dibacakan siswa. Tiap kelompok bekerja sama untuk mencatat apa-apa yang didengar. selesai siswa mendengarkan materi simakan, guru member penjelasan kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi membuat rangkuman dan kesimpulan dari materi yang telah disampaikan. Siswa dalam satu kelompok bekerja sama saling membantu satu sama lain. Penilaian yang dilakukan guru dan peneliti adalah, (1) gagasan dan keantusiasan dalam mengikuti proses pembelajaran, (2) kerja sama kelompok dalam membuat kerja sama kelompok dalam membuat rangkuman, dan (3) hasil rangkuman dengan memperhatikan kerapian tulisan, ejaan, tanda baca, dan kesempurnaan hasil rangkuman, mengenai tata bahasanya, model tulisanya, dan bobot serta kualitas raangkuman. Hasil pekerjaan dipresentasikan oleh perwakilan kelompok dan guru memberikan penjelasan penilaian yang akan diberikan. Pemberian nilai berkisar antara, sangat baik, baik, sedang, dan kurang. Kelebihan yang dimiliki adalah keantusiasan dan keseriusan serta kerja sama siswa dalam mengikuti semua langkah-langkah pembelajaran. Kelebihan dapat dijadikan modal untuk keberhasilan siklus II ini dan kelemahanya sudah dapat diminimalisir. Akan tetap ada sidikit siswa yang masing belum berani mengemukakan pendapat dan bertanya kepada guru tentang bagaimana cara membuat rangkuman yang baik. Berdasarkan hasil refleksi seluruh tindakan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa tindakam penerapan teknik kerja kelompok, telah dapat memperbaiki dalam pembelajaran menyimak di kelas VIII SMP Plus Darussalam Blokagung Banyuwangi, hal ini dapat dilihat padaa siklus I rata-rata kelas 67,1875 % dan rata-rata kelas pada siklus II yaitu 87,50%. Karena hasil siklus II sudah baik maka tidak
diperlukan berikutnya.
lagi
tindakan
siklus
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang dapat diambil dari menggunakan media Audio Visual pada pembelajaran menyimak siswa kelas VIII SMP Plus Darussalam Blokagung Banyuwa-ngi dapat diuraikan sebagai berikut. Pelaksanaan pembelajaraan pada peningkatan keterampilan menyimak. Pening-katan keterampilan menyimak pada tahap pertama adalah (1) kesenangan dan kegairahan belajar dalam mengikuti proses pembelajaran sudah kelihatan, (2) antusias dan kerjasama dalam mengikuti diskusi dan pembentukan kelompok sudah baik, (3) ketekunan, kerjasa-ma, dan kreativitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sudah dilakukan dengan baik dan penuh kedisiplinan. Pelaksanaan pembelajaran pada peningkatan ketermpilan menyimak. Peningkatan keterampilan menyi-mak pada tahap kedua adalah (1) keaktifan dan kreativitas siswa dalam menata anggota kelompok, (2) antusias dan kerjasama dalam menerima materi simakan yang disampaikan oleh guru, (3) semangat dan kerjasam siswa dalam membuat rangkuman hasil simakan, dan (4) keeberanian siswa dalam menyampaikan pendapat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil dari tindakan pelaksanaan pembelajaran ada peningkatan keterampilan menyimak. Peningkatan keterampilan menyi-mak pada tahap akhir adalah (1) kedisiplinan dalam mengikuti proses pembelajaran, (2) keberanian dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok, dan (3) keberanian dalam memberikan tanggapan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Selain itu adapula peningkatan keterampilan dalam aktivitas mengoreksi pekerjaan yang telah dilakukan dan cara memberi tanggapan
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 130
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berkaitan dengan hasil penelitian ini, disarankan pada pihakpihak berikut ini. Bagi SMP Plus Darussalam blokagung Tegalsari Banyuwangi, sepatutnya pihak sekolah untuk memfasilitasi beberapa instrumen yang menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Hal itu sangat banyak sekali manfaatnya sehingga memudahkan guru menerapkan metode ini hasilnya pun kembali ke pihak lembaga, manakala lembaga itu melengkapi beberapa alat pembantu guna menunjang keberhasilan pembelajaran yang akan menarik siswa agar lebih giat belajar dan sebagai ajang promosi bagi lulusan SD supaya masuk ke sekolah SMP Plus Darussalam Blokagung.Selanjutnya agar penggunaan media Audio Visual untuk peningkatan keterampilan menyimak, pihak sekolah harus selalu mendorong guru untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam penerapan metode ini sehingga tidak membuat jenuh para peserta didik / siswa. Bagi Guru, penggunaan metode media audio visual untuk meningkatkan keteram-pilan menyimak sangatlah potensial.Meskipun guru disini hanya sebagia fasilitator akan tetapi arahan dan sentuhan langsung dengan murid akan lebih mengena terhadap keberhasilan metode ini. Jadi, keterampilan guru dalam mengolah metode ini sangatlah menunjang sekali dalam prosess belajar mengajar menyimak. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian penggunaan metode media audio visual dalam meningkatkan keterampilan menyimak layak untuk terus dilanjutkan karena proses pembelajaran terus berkembang seiring perkembang-an dunia pendidikan.Hal ini berdasarkan metode-metode yang terus berkembang di dalam dunia pendidikan sehingga persaingan antar metode
pembelajaran sangatlah tidak mustahil. Jadi penggunaan metode ini harus selalu diteliti dan ditelaah kembali apakah masih relevan atau tidak. DAFTAR RUJUKAN Djiwandono. Soenardi 2011.Tes Bahasa. Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Malang. Universits Negri Malang Haryadi dan Zamzani. 1999/2000. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Iskandarwassid dan Dadang.2011.Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung. PT REMAJA ROSDAKARYA Tarigan. Henry Guntur. 2008. Menyimak: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. St. Y. Slamet dan Amir. 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Bahasa Lisan dan Bahasa Tertulis). Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Tim LBB SSCIntersolusi. 2006. Bahasa Indonesia SMA 3. Yogyakarta: SSCIntersolusi.
NOSI Volume 2, Nomor 9, Februari 2015__________________________________Halaman | 131