MATRIKS CAPAIAN PROGRAM DAN AKTIVITAS LEI TAHUN 2009 – FEBRUARI 2012 DARI HASIL-HASIL PROGRAM KERJA LEI 2009-2013 (Berdasarkan hasil Rakernas LEI 2009)
Milestone 1. Sistem Manajemen LEI diakui secara internasional
Indikator 1.1 Badan Akreditasi LEI berserti fikat ISO 17011/17024 dan diregistrasi /diakreditasi oleh IAF/ISEAL
Aktivitas
Required input
1.1.1 Pengembangan Divisi Akreditasi LEI menjadi Badan Akreditasi LEI yang mandiri
MPA dan BP LEI berkonsentrasi untuk pemisahan BP LEI dengan Badan Akreditasi LEI, meliputi : - Membentuk struktur organisasi baru dan merekrut personel - Penggalangan dana operasional Badan Akreditasi. Estimasi Rp 1,3 milyar/tahun. - Pengurusan legalitas - Logistik - Pengembangan sistem manajemen sesuai ISO - Implementasi manajemen ISO (3 bulan pertama) - Aplikasi ke IAF dan ISEAL - Audit dan perbaikan sistem manajemen. - Review sistem serti fikasi terutama terkait dengan Adat dan tidak sekedar
1.1. 2 Membangun sistem akreditasi, bekerja sama dengan service provider
1.2 PHBM LEI: - PHBM (Hutan adat) berserti fikat bertambah minimal 60 unit hutan
1.2.1 Penyempurnaan system sertifikasi PHBML dengan pertimbangan adaptasi untuk Hutan berbasis adat (sederhana
Aktivitas yang sudah dilakukan
Capaian
- Pengembangan divisi akreditasi belum dilakukan. - Penjajagan pemindahan akreditasi LS kepada KAN (Komite Akreditasi Nasional).
- Harus menindaklanjuti dengan permohonan formal.
- Penyiapan kelengkapan dokumen sertifikasi ISO 17011/17024 - Penambahan lembaga serti fikasi baru
- Dokumen persyaratan pengajuan ISO 17011/17024 - PT SGS Indonesia lulus penilaian akreditasi dan menjadi Lembaga Sertifikasi LEI. - Control union sampai sekarang belum melanjutkan proses akreditasi LEI
- Dilakukan pembentukan tim revisi system PHBML - Pelatihan sertifikasi PHBML di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten
- 7 unit manajemen hutan rakyat dan HKm mendapatkan serti fikat PHBML LEI - 5 unit manajemen hutan
Catatan
Milestone
Indikator - HR bertambah 20 UM sekitar 20.000 ha - HKM bertambah 3 UM - Hutan Desa bertambah 1 UM.
Aktivitas dan cocok untuk hutan adat)
Required input aspek legalitas - Revisi system - Penggalangan dana - Kerja sama dengan promotor serti fikasi - Kampanye system sertifikasi PHBM LEI - Kerjas ama dengan pihakpihak yang mengembangkan HKM, Hutan Desa dan HTR
1.2.2 Pengembangan Sistem sertifikasi NTFP
1.3 UM Hutan tanaman berserti fikat LEI bertambah minimal 1 juta hektar
1.4 UM Hutan alam
1.2.3 Sertifikasi PHBML dalam bentuk kelompokkelompok yang berada di kawasan UM 1.3.1 Bekerjasama dengan Unit Manajemen Hutan Tanaman dan APHI/APKI
1.4.1 Kerja sama dengan
Aktivitas yang sudah dilakukan
Capaian
- Penyiapan serti fikasi PHBML di NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat - Penilaian sertifikasi PHBML di Jawa Timur, Jawa Tengah dan NTB (penambahan luas 10.958 Ha) - Pembentukan fasilitator perdagangan kayu rakyat berserti fikat LEI - Kerjas ama dengan konstituen untuk mendapatkan insentif dari pemerintah terkait pelaksanaan SVLK pada UMHR.
rakyat siap untuk masuk penilaian serti fikasi PHBML LEI - Fasilitator sedang memfasilitasi 5 kontrak bisnis antara unit manajemen hutan rakyat dengan industry. - UMHR berserti fikat voluntary tidak perlu SVLK lagi.
- Pengembangan system serti fikasi pengelolaan HHBK dan CoC HHBK - Pelatihan pengolahan komoditi HHBK dari hutan berserti fikat PHBML di Wonogiri - Penyiapan serti fikasi HHBK di Lombok dan Jawa Tengah (Kerj asama dengan PERSEPSI, KONSEPSI dan Martina Bertho)
- Tersusun system serti fikasi pengelolaan HHBK dan CoC HHBK - 2 unit manajemen HHBK sedang difasilitasi untuk serti fikasi HHBK - Pelatihan pengolahan HHBK kepada petani di Jawa Timur dan Jawa Tengah
Catatan
Belum dilakukan
Mendorong UM yang sudah mengikuti proses serti fikasi Mandatory (PHPL dan SVLK) untuk menjalankan sert fikasi LEI - Kerjas ama LEI
- Melakukan serti fikasi PHTL skema bertahap maupun skema normal
- 8 unit manajemen dengan total luas 723.630,4 Ha mendapatkan serti fikat PHTL LEI
- Penurunan luas areal
Kerjas ama dengan
Milestone
Indikator bertambah minimal 1 juta ha
Aktivitas APHI untuk mendorong anggotanya diserti fikasi dengan skema LEI 1.4.2 Mewujudkan insentif bagi UM yang berserti fikat untuk tidak perlu mengikuti proses mandatory (PHPL, SVLK) 1.4.3 Kerjasama dgn The Borneo Initiative untuk serti fikasi Hutan Alam di Borneo (ada bantuan untuk capacity building)
1.5 Sistem Sertifikasi LEI untuk NTFP, kelautan, dan karbon dapat diimplementasikan
1.6 Sertifikasi CoC 16 industri, terdiri dari: - Industri furniture/handicraft = 10 unit - Industri pulp & paper = 1 unit
1.4.4 Review sistem serti fikasi dikaitkan dengan jasa lingkungan 1.5.1 Mengembangkan sistem sertifikasi NTFP, kelautan dan jasa lingkungan
1.6.1 Mendorong industri yang satu group dengan UMH yang berserti fikat LEI untuk memiliki serti fikat COC LEI 1.6.2 Kerja sama dengan
Required input
Aktivitas yang sudah dilakukan
dengan TBI berhasil meningkatkan keinginan UM mendapatkan serti fikat LEI - UM diberi pilihan untuk menentukan skema serti fikasi yang diinginkannya
Capaian hutan alam yang berserti fikat PHAPL LEI (4 UM dengan total luas 692.417 Ha tidak memperpanjang serti fikasi PHAPL LEI)
- NTFP : Project bantuan FF bisa tetap berlanjut - Kelautan dan Jasling: Proyek baru yang bisa diusulkan ke Donor bisa goal - Bahtera Nusantara bisa take the lead
- Pembentukan tim penyusun serti fikasi kelautan - Studi Penyusunan Panduan Penyiapan unit Pengelolaan Hutan Alam untuk Pembangunan Program REDD+. - Fasilitasi penyusunan SSL REDD+ tingkat propinsi, kerjasam a dengan CCI dan Care International
- Sistem sertifikasi CoC hasil revisi disosialisasikan - Sistem sertifikasi CoC LEI Revisi telah dicetak
- Revisi sistem sertifikasi CoC LEI (memungkinan mixed certi fication) - Pendampingan penyiapan serti fikasi lacak balak untuk PT Little Tree Bali, CV Bina Karya Utam a Yogyakarta
- Tersusunnya proposal untuk pengembangan serti fikasi kelautan - Studi selesai dilaksanakan dan laporan hasil studi Penyusunan Panduan Penyiapan unit Pengelolaan Hutan Alam untuk Pembangunan REDD+ tersusun. - Tersusun SSL REDD+ untuk propinsi Kalimantan Tengah. - Sistem Sertifikasi CoC LEI sudah direvisi, tetapi belum dicetak - Industry furniture/handycrats eda ng dalam proses penyiapan persyarat an
Catatan TBI tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Milestone
2 Logo LEI dikenal luas di pasar
Indikator
Aktivitas
- Industri woodworking = 5 unit
ISWA, ASMINDO, APKINDO, APKI, terutama pada program pengembangan kapasitas
2.1 Logo LEI dikenal pasar domestik dan internasional
2.1.1 Kerja sama dengan instansi pemerintah untuk menggunakan kayu legal/berserti fikat , dan procurement policies untuk instansi pemerintah/ Depart emen 2.1.2 Bekerja sama dengan penerbit buku untuk menggunakan kert as berserti fikat LEI 2.1.3 Bekerja sama dengan produsen kertas berserti fikat untuk mempromo-sikan logo LEI pada buku-buku pelajaran sekolah 2.1.4 Bekerja sama dengan retailer (Carefour, Hypermart, dll.) untuk melakukan promosi pemasaran produk-produk berlogo LEI 2.1.5 Memasarkan produk berlogo LEI kepada wholesaler 2.1.6 Bekerjasama dengan Kementeri an LN untuk pemakaian produk-produk
Required input
Aktivitas yang sudah dilakukan - Pendampingan penyiapan serti fikasi lacak balak di Boyolali, Kuningan dan Sukoharjo
- LEI sebagai fasilitator pengadaan produk berserti fikat bagi retailer (Carefour, Hypermart, dll.) - Merancang strategi komunikasi - Menggalang Pendanaan - Pengadaan material komunikasi - Penyempurnaan system TLAS LEI. - Penetapan SK MPA mengenai TLAS LEI. - Mensosialisasikan kerjasam a promosi logo LEI ke pihak Pemerintah.
- MoU LEI-FSC 2010 - Presentasi DE LEI di Yale University dan American Publisher - Launching produk kertas berserti fikat CoC LEI di Jepang - Workshop LEI-FSC di Hotel Royal, Bogor - FSC General Assembly, Kota Kinabalu - Kunjungan parlemen Vietnam ke areal UM berserti fikat LEI - Promosi LEI melalui konsulat jenderal RI di Tokyo, Jepang - IFFINA - Partisipasi dalam South to South Film Festival 2011 - Promosi produk yang berasal dari hutan yang lestari melalui Green Living - Partisipasi dalam ASFN Conference, di Jogja dan Brunei Darussalam - Pengembangan system pelacakan kayu dengan system barcode 2D (kerjas ama dengan JLIRA) - Partisipasi dalam Forest Certifi cation Workshop, Beijing, China. - Peluncuran inisiatif penggunaan produk kayu legal
Capaian serti fikasi lacak balak - 5 industri pulp & paper memperoleh serti fikat CoC LEI - PT. Uniseraya tidak memperpanjang serti fikasi CoC LEI. - MoU LEI-FSC: Studi komparasi system LEIFSC dan studi CoC LEI-FSC - Beberapa kerjas ama sedang berlangsung dan memerlukan tindak lanjut. - Beberapa pihak seperti ICRAF, CIFOR, Kemenhut,Sucofindo, dan pembeli produk Jawa Furni dan Greenliving menggunakan produk dengan logo LEI - Manajemen Bisnis IPB menggunakan produk Green Living sebagai merchandis e - Adanya pilihan kerjasam a dengan FSC untuk Standard Development Group (SDG)
Catatan
Pelaksanaan action plan mandek.
Milestone
Indikator
Aktivitas
Required input
berserti fikat LEI di seluruh perwakilan RI di luar negeri – KBRI, konsulat jenderal (procurement policies)
2.1.8 Mengikuti pameranpameran di luar negeri 2.1.9Bekerja sama dengan FSC dan PEFC untuk colabeling 2.1.10 LEI mengembangkan TLAS voluntary sebagai salah satu derivasi produk LEI yang diendorsed oleh GFTN. Jadi logoTLAS LEI bersanding dengan logo WWF/GFTN. Target 2009.
2.3 Premium price produk berlogo LEI diperoleh UM
Capaian
Catatan
dan lestari dari hutan rakyat - Mencetak leaflet, brosur, panduan serti fikasi, e-news, dsb - Pembuatan produk dari kayu serti fikasi untuk kampanye public awareness (penggaris, kotak kartu nama,dll) - Pemasangan iklan untuk public awareness di Majalah dan Koran Tempo pada bulan Oktober – Desember 2010 - Talkshow di Green Radio tentang promosi produk serti fikasi LEI(2 kali, 2010 dan 2012) - Field trip untuk jurnalis ke areal hutan sertifikasi - Pengembangan antarmuka website www.lei.or.id. - Guyon Maton di Pacitan - Wayangan di Boyolali
2.1.7 Mendorong UM yang sudah berserti fikat LEI untuk ikut mempromosikan LEI di LN
2.1.11 MPA perlu segera menetapkan policy TLAS LEI. Targetnya 2009 2.2.1 Advokasi insentif fiskal, dimasukkan sebagai salah satu kriteria stimulus fiskal.
Aktivitas yang sudah dilakukan
Pengajuan proposal pada pemerintah bisa diwujudkan
BP LEI tidak mempunyai saluran untuk mendorong kebijakan insentif fiskal. Kecuali ada konstituen LEI yang bisa secara khusus mewujudkan
Milestone
Indikator
Aktivitas
Required input
Aktivitas yang sudah dilakukan
Capaian
Catatan kerjasam a dengan pemerintah untuk mengadakan insentif fiskal tersebut
3. Peran Konstituen LEI dalam Sertifikasi PHL dapat Berjalan dengan baik
3.1 Semakin aktifnya 3.1.1 Komunikasi aktif peran-peran mitra LEI melaui Mailing list dalam mendorong PHL 3.1.2 Pertemuan regular yang disepakati secara formal maupun inform al
- Jaringan internet - Fasilitator - Pendayagunaan pemegang serti fikat LEI - Pelatihan
3.1.3 Pertemuan pendamping (side event mitra) – Contoh : pada kegiatan AMAN, Telapak, DKN, CAPPA, etc 3.1.4 Peningkatan kapasitas konstituen tentang prosesproses serti fikasi
3.2 Aktifnya peran FKD dalam mendorong keberlangsung -an PHL di wilayah masingmasing, termasuk fungsi sebagai pusat inform asi sertifikasi
3.2.1 Membangun protokol komunikasi dalam proses serti fikasi (UM-LS-FKD)
3.3 Aktifnya peran FKD sebagai focal point untuk proses-
3.3.1Menyelenggarakan diseminasi informasi dan memperkuat dukungan
- Fasilitator - Pertemuan - Pelatihan
3.2.2 Peningkatan kapasitas FKD tentang proses pengambilan keputusan serti fikasi
- Pertemuan - Leafl et - Publikasi lain
- Komunikasi aktif melalui - Terbentuknya aliansi mailing list. Memoderasi milis Punokawan.
[email protected] - Pameran bers ama di om dan mpaevent IFFINA
[email protected] serta 2010 aktif di berbagai mailing list - MoU dengan Telapak yang sesuai untuk Peluncuran - Pelatihan dan pendampingan inisiatif produk kayu serti fikasi pada UMHR dan legal dan lestari dari industry, sebagaimana hutan rakyat disebutkan pada poin 1.2, 1.5 - Terbentuknya Tim dan 1.6 Studi dan Tim Revisi - Pertemuan MPA dan BP LEI serti fikasi PHTL diperluas pada tanggal 4 Maret 2010 di Bogor - Keterlibatan konstituen dalam pendampingan UMHR dan industry dalam proses serti fikasi - Kerjas ama promosi sertifikasi PHBML dengan ASMINDO, KPWN dan Telapak - Rencana kegi atan peningkatan Perlu tindak lanjut kapasitas FKD Riau tentang mekanisme - Fasilitasi kegiatan pembuatan pendanaan penguatan rencana kerj a stakeholder FKD. dalam rangka serti fikasi bertahap di Riau - Fasilitasi FKD dalam penyelesai an keberatan - Diskusi dengan anggota FKD Jambi terkait pengembangan “knowledge management”. - Memfasilitasi anggota FKD - LEI dan serti fikasi LEI dalam pelatihan fasilitator lebih dikenal di SVLK kalangan publik yang
Kegiatan peningkatan kapasitas FKD yang direncanakan belum terealisir dikarenakan….
- FKD bukan focal point proses
Milestone
Indikator proses SVLK dan Penilaian PHPL
Aktivitas para pihak terhadap PHL LEI 3.3.2 Peningkatan kapasitas FKD dalam peran monitoring penilaian PHPL dan SVLK
3.4 Memperkenal-kan LEI di kawasan Asia
4. Advokasi Kebijakan Kehutanan oleh Konstituen LEI Aktif dilakukan
4.1 Direvisinya UU 41 Th.1999
3.4.1 Menghadiri pertemuan-pert emuan di tingkat Asia 3.4.2 Sosialisasi gerakan LEI 4.1.1 Penyelenggaraan Workshop, lobby dan negosiasi
Required input
Aktivitas yang sudah dilakukan
- Komunikasi lewat Radio dan TV lokal - Dengar pendapat - Pelatihan
- Pertemuan untuk merancan peningkatan kapasitas FKD dan konstituen LEI di Riau - Membantu penyediaan inform asi UM berserti fikat LEI untuk JPIK,misalnya JPIK Jambi
- Delegasi - Bahan-bahan sosialisasi - MoU dengan para pihak
Lebih jelas pada poin 2.1
- Pokja - Pertemuan regular - Aksi massa - Draft Revisi - Dimasukkan dalam Prolegnas 2010 - Optimasi saluran
Capaian
Catatan
lebih luas - 2 orang fasilitator SVLK - Proposal kegiatan peningkatan kapasitas dalam pemahaman serti fikasi LEI bagi anggota FKD dan konstituen LEI di Riau.
konsultasi publik skema SVLK dan PHPL mandatory - Keterbatasan sumberdaya untuk promosi dan komunikasi dengan para pihak. - Kedepan diperlukan kerjasam a dengan anggota/konstitu en LEI untuk melakukan program promosi bersama. Selama ini dukungan sumberdaya baru dari bantuan hibah program/proyek
Bukan peran langsung dari BP LEI, namun BP LEI bisa menjadi fasilitator. Merupakan peran LEI-CBO secara keseluruhan. Target bagi BP
Milestone
Indikator
Aktivitas
Required input
Aktivitas yang sudah dilakukan
Capaian
Legal - Dokumen pendukung lainnya - Legal draft er - Legal adviser/analis
4.2 Adanya kebijakan pemerintah daerah (Perda) agar proyek pembangunan yang beras al dari APBD menggunakan kayu berserti fikat LEI
5. Pendampingan PHL di tingkat UM oleh konstituen LEI berlangsung dengan baik
4.3 Adanya kebijakan dari Pemerintah untuk mendorong UM-UM yang lolos SVLK untuk masuk ke Proses Sertifikasi LEI 4.4 Mencegah konversi hutan alam melalui penetapan indikator dalam sertifikasi hutan tanaman dan serti fikasi berbasis Carbon 5.1 Kriteria dan indikator sertifikasi dijalankan oleh UM
4.2.1Workshop bekerjas ama dengan pemerintah daerah, loby dan assistensi 4.2.2 Kajian akademik kebutuhan kayu untuk pembangunan di daerah 4.3.1Kampanye, lobby, workshop
4.4.1Merevisi/memperketat skema serti fikasi PHTL 4.4.2 Peningkatan sikap kritis masyarakat 5.1.1 Pertemuan regular 5.1.2 Diseminasi informasi diantara para pihak 5.1.3 Monitoring dan evaluasi
LEI bukan pada terwujudnya Revisi UU 41/1999, nemun terletak pada fungsi fasilitasi BP LEI terhadap para pihak untuk mendorong Revisi tersebut.
- Assessment dan Investigasi - Naskah Akademik - Draft Perda - Pertemuan - Fasilitator
Sosilisasi system sertifikasi PHBML dan CoC kepada Dinas Kehutanan provinsi maupun kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Palembang
Rencana tindak lanjut dengan Dinas Kehutanan Jawa Tengah untuk mendorong perluasan areal hutan rakyat berserti fikat PHBML LEI.
-
Audiensi dengan Dinas Kehutanan Kuningan untuk mendorong pengelolaan hutan rakyat lestari dengan instrument serti fikasi
Dinas Kehutanan terlibat dalam pendampingan unit manajemen hutan rakyat menuju sertifikasi.
Revisi system PHTL
Draft 1 revisi system PHTL
- Cetak leaflet dan panduan serti fikasi yang bisa digunakan oleh UM dan para pihak lain. - Fasilitasi kegiatan pendampingan penyiapan serti fikasi PHBML di beberapa kabupat en di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat bersama Pustanling
- Sebanyak 7 unit manajemen hutan tanaman dan hutan berbasis masyarakat (HR dan HKm) telah mengikuti dan lulus dalam penilaian serti fikasi ekolabel. - Beberapa unit manajemen HR sedang dalam proses
Pertemuan Pers conference Fasilitator Kajian Pe-lobby Pengkampanye Pertemuan Investigator Reviewer Fasilitator
- Fasilitator - Leafl et
Catatan
Saat ini dukungan para pihak untuk memfasilitasi proses penyiapan dan penilaian serti fikasi mulai banyak, seperti dari Kementeri an Kehutanan (Pustanling), Dinas Kehutanan
Milestone
Indikator
5.2 Berjalannya protokol komunikasi UM-LS-FKD dengan baik
Aktivitas
5.2.1 Pertemuan regular 5.2.2 Diseminasi informasi diantara para pihak 5.2.3 Monitoring dan evaluasi
5.3 Pendampi-ngan oleh konstituen di hutan rakyat menuju proses serti fikasi
5.3.1 Pertemuan regular 5.3.2 Diseminasi informasi diantara para pihak
Required input
- Fasilitator - Mekanisme monitoring dan evaluasi - Laporan monitoring - Informasi dari UM - Fasilitator - Leafl et - Mentoring - Pelatihan
5.3.3 Peningkatan kapasitas UM hutan rakyat dalam proses serti fikasi
5.4 Semakin luasnya Hutan-hutan rakyat yang mendapatkan serti fikasi LEI
5.4.1 Peningkatan kapasitas masyarakat dalam PHL 5.4.2 Pendampingan/ asistensi terhadap masyarakat
- Fasilitator - Pelatihan - Kunjungan belajar
Aktivitas yang sudah dilakukan
Capaian
Catatan
Kemenhut, Dinas Kehutanan, dan konstituen sebagai pendamping - Menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik sertifikasi PHTL di Riau dan Kalimantan Timur - Menjadi observer pada proses pengambilan keputusan serti fikasi PHTL dan PHBML Secara spesifik belum dilakukan, tetapi permasal ahannya didiskusikan pada pertemuan MPA dan Rakernas LEI
pendampingan menuju penilaian serti fikasi PHBML
Provinsi, dan Dishut Kabupaten
Fasilitasi dan menjadi narasumber pada kegiatan kegiatan pelatihan hutan rakyat lestari dan penyiapan serti fikasi PHBML yang diselenggarakan Pustanling dan Dinas kehutanan provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten serta dinas kehutanan kabupaten, seperti di Kabupaten Blora, Wonosobo, Batang, Pacitan, Banjarnegara, Solo, Cilacap, Pemalang, Serang Seperti point 1.2
- Para pihak di daerah semakin memahami skema serti fikasi PHBML LEI - Sejumlah unit manajemen di daerah tersebut didampingi dan siap mengikuti penilaian serti fikasi PHBML.
Seperti point 1.2
Milestone
6. Revisi standar Sistem sertifikasi PHAPL dan PHTL
Indikator
Aktivitas yang sudah dilakukan
Aktivitas
Required input
Capaian
5.5 Perluasan dan penambahan anggota konstituen LEI
5.5.1 Peningkatan jumlah anggota konstituen LEI sebanyak 100% dari jumlah anggota LEI di tahun 2009, diutamakan di wilayah Tengah dan Timur Nusantara
- Kelengkapan administrasi - Lembar informasi tentang LEI
Pendaftaran anggota baru LEI
Sejak tahun 2009 sampai sekarang terdapat penambahan anggota LEI sebanyak 68 orang/institusi
6.1 Disesuaikan-nya standar LEI dengan standar internasional tentang karbon, bioenergy, species exotic-invasive, GMO, dll melalui penambahan/penegasan criteria dan indikator
- Pertemuan Tim - Workshop
- Tim penyusun - Fasilitator
Terkait dengan revisi system serti fikasi PHTL LEI
Draft hasil revisi system serti fikasi PHTL, dimana beberapa isu seperti HCVF, UM yang boleh disertifikasi setelah 1 daur, FPIC, dll sudah masuk dalam revisi
- Pertemuan Tim - Workshop
- Tim penyusun - Fasilitator
Revisi prosedur sertifikasi PHTL
Disepakati perubahan system dari sisi kebijakan LEI, standar, prosedur, dan persyaratan, yang menyesuaikan dengan standar internasional.
6.2 Metode verifikasi lebih baik melalui aplikasi GIS 6.3 Formulasi yang sederhana dan mudah dipahami dalam bentuk panduan 6.4Penambahan kriteria dan indikator HHBK (appendix)
7. Revisi prosedur Sertifikasi PHAPL dan PHTL
6.5Surveillance harus mendorong peningkatan kinerja. 7.1Direvisinya pedoman pengambilan keputusan, misalnya untuk prosedur PP1 dan PP2 serta proses rekruitmennya
Catatan
Diperlukan dukungan yang lebih luas dari anggota dan konstituen LEI
Milestone
Indikator
Aktivitas
Required input
Aktivitas yang sudah dilakukan
Capaian
7.2Direviewnya SOP
8. Revisi Persyaratan Sertifikasi PHAPL dan PHTL
9. Revisi standar Sertifikasi PHBML
7.3Direvisinya prosedur serti fikasi, diantaranya penjelasan serti fikasi bertahap, posisi DPS diluar BP dan BA, lingkup serti fikasi (ekosistem dan komoditas) ditentukan diawal, dan HTI dapat disertifikasi setelah 1 daur 8.1Direvisinya kualifikasi pelaksana serti fikasi (PP PHAPL dan PHTL disamakan) 8.2Direvisinya persyaratan jumlah PP dan asesor agar sesuai dengan konteks 9.1Disesuaikan-nya standar LEI dengan standar internasional tentang karbon, bioenergy, species exotic-invasive, GMO, dll melalui penambahan/penegasan criteria dan indikator 9.2 Metode verifikasi lebih baik 9.3 Formulasi yang sederhana dan mudah dipahami dalam bentuk panduan 9.4 Penambahan
Terkait revisi sistem sertifikasi PHTL
- Pertemuan Tim - Workshop
- Tim penyusun - Fasilitator
Revisi persyaratan serti fikasi LEI, dimana disepakatinya cut off standar (ISD)
Belum dilakukan
Catatan
Milestone
Indikator
Aktivitas
Required input
Aktivitas yang sudah dilakukan
Capaian
kriteria dan indikator HHBK
10 .Revisi prosedur Sertifikasi PHBML
9.5 Tersedianya standar khusus untuk serti fikasi hutan adat melalui certi fication by policy untuk hutan adat diluar tujuan produksi kayu 10.1 Direvisinya pedoman pengambilan keputusan, misalnya kategori kelulusan
- Pertemuan Tim - Workshop
- Tim penyusun - Fasilitator
Belum dilakukan
10.2 Direviewnya SOP
11. Revisi Persyaratan Sertifikasi PHBML 12.Pengembangan Sistem Sertifikasi Baru : Sertifikasi karbon dan bioenergy
10.3 Direvisinya prosedur serti fikasi, diantaranya mengenai hutan milik meski belum masak tebang dapat disertifikasi sepanjang didukung dokumen perencanaan yang meyakinkan 11.1Direvisinya kualifikasi dan syarat jumlah PP dan asesor 12.1Tersusunnya serti fikasi karbon dan bioenergy
Belum dilakukan
- Pertemuan Tim - Workshop - Ujicoba
- Tim penyusun - Fasilitator
- Studi Penyusunan Panduan Penyiapan unit Pengelolaan Hutan Alam untuk Pembangunan Program REDD+. - Fasilitasi penyusunan SSL REDD+ (safeguard) tingkat propinsi, kerjasama dengan CCI dan Care International - Membangun komitmen lanjutan dengan CCI dan Care
- Studi selesai dilaksanakan dan laporan hasil studi Penyusunan Panduan Penyiapan unit Pengelolaan Hutan Alam untuk Pembangunan REDD+ tersusun. - Tersusun Standar Sosial dan Lingkungan
Catatan
Milestone
Indikator
Aktivitas
Required input
Aktivitas yang sudah dilakukan
Capaian
Catatan
13.Sertifikasi kelautan
14.1 Tersusunnya serti fikasi kelautan
- Pertemuan Tim - Workshop
- Tim penyusun - Fasilitator
international dalam penggunaan standar social dan lingkungan REDD+ Pembentukan tim penyusun serti fikasi kelautan
14. Sertifikasi HHBK
14.1Tersusunnya serti fikasi HHBK
- Pertemuan Tim - Workshop - Ujicoba
- Tim penyusun - Fasilitator
Penyusunan sistem sertifikasi HHBK
Sampai sekarang tim belum menyelesaikan aktivitasnya Sistem sudah tersusun dan siap diujicobakan
- Pertemuan Tim - Workshop - Ujicoba 16.1.1. Pembentukan Endowment Fund ( Dana Abadi) dari: 1. Multi Donor Trust Fund (MDTF) MBOPM sifatnya grant atau hibah, contohnya: skema DNS (Debt for Nature Swap) Kehati. 2. Self-Sustainabl e Fund (SSF) : - Kalangan pembeli ( produk ekolabel, ataupun karbon) - Investor Karbon - Perusahaan berserti fikat (Certi fied Companies) dengan Standard LEI. - Partisipan/ Simpatisan - Konstituen 17.1.1. Pengembangan
- Tim penyusun - Fasilitator
Studi kesiapan implementasi serti fikasi PHBML dan HHBK di Jambi tahun 2010/2011, kerjasam a dengan ICRAF Penyususnan system sertifikasi CoC HHBK
Sistem sudah tersusun dan siap diujicobakan
-
- BP LEI mendapatkan sumber dana mayoritas masih terbatas dari project hibah dari donor yang bisa mendukung pelaksanaan mile stone. - Dana iuran serti fikasi belum diterima - Iuran akreditasi baru 1 (satu) LS yang melaksanakan kewajiban.
Belum ada strategi penggalangan dana dan pelaksanaan investasi untuk pendanaan LEI
15 Sertifikasi CoC HHBK
15.1 Tersusunnya serti fikasi CoC HHBK
16. Adanya sumber pendanaan yang bisa berlangsung terus menerus untuk membiayai kegiatan operasional, pengembangan kelembagaan dan pengembangan sistem
16.1 Adanya pengembangan modal (capital development) dan investasi secara berkelanjutan .
17. Adanya
17.1. Meningkat-kan
- Konstituen LEI, MPA, dan BP LEI bekerjas ama mewujudkan pendanaan bagi LEI secara terus menerus - Terwujudnya : a. Investasi/ shareholders , profit/productio n sharing. b. Grants / Hibah ( restricted dan non restricted).
Konstituen LEI,
- Penyusunan proposal dan pengelolaan proyek. - Pengelolaan iuran akreditasi - Pengembangan PT dan CV. Greenliving - Pengelolaan iuran wajib dan sukarela dari anggota - Pengiriman tagihan untuk jasa serti fikasi dan iuran akreditasi tahun 2008-2011 ke semua LS yang terakreditasi LEI
REDD+ untuk provinsi Kaimantan Tengah
Belum ada kebijakan
Milestone insentif lebih dari penggunaan sistem LEI oleh Unit Manajemen
Indikator kemandirian lembaga dalam pendanaan aktifitasnya dan kredibilitas kelembagaan LEI melalui skema:
Aktivitas usaha jasa lingkungan berbasis masyarakat ( contoh PT Restorasi Ekosistem Indonesia) 17.1.2 Pengembang-an sistem sertifikasi karbon dan fasilitasi voluntary carbon market (dari HL/konservasi, HP, HR) serta sistem sertifikasi kelola kawasan laut. 17.1.3. Fee dari Certified Unit Manajemen (contoh: Fee Produksi CoC)
Required input MPA, dan BP LEI bekerjas ama mewujudkan pendanaan bagi LEI secara terus menerus
Aktivitas yang sudah dilakukan
Capaian untuk fee penggunaan logo pada produk berserti fikat LEI
Catatan