MARKETING INTELLIGENCE PENGGUNAAN TEKNOLOGI NANO DALAM INDUSTRI TEKSTIL DI NEGARA EROPA TENGAH & TIMUR
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER BUDAPEST - HUNGARY 2014 H-1051 Budapest, Bajcsy Zsilinszky Út. 12, 1st Floor No. 101 Tel: (+36 1) 317 6382, Fax: (+36 1) 266 0572
[email protected], www.itpc-bud.hu
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME kami panjatkan karena hanya dengan
rahmatNya
kami
dapat
melaksanakan
penulisan
Market
Intelligence„ Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil di Negara-Negara Eropa Tengah dan Timur (ETT). Dalam Market Intelligence ini akan dibahas secara mendalam potensi pasar produk tekstil yang menggunakan teknologi nano di negaranegara ETT, baik mengenai regulasi, saluran distribusi, hambatan, peluang dan strategi, serta informasi-informasi penting lainnya. Data yang diperoleh merupakan data primer hasil pengamatan lapangan serta data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber literatur dan statistik perdagangan.
Diharapkan Market Intelligence ini dapat bermanfaat bagi
para pelaku bisnis dan pihak – pihak yang membutuhkan, khususnya untuk para eksportir produk tekstil di Indonesia dalam melakukan penetrasi pasar ke negara-negara ETT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Market Intelligence ini, oleh karena itu segala saran dan kritik yang disampaikan pembaca sangat diharapkan oleh penulis demi untuk meningkatkan kualitas penulisan Market Intelligence berikutnya. Budapest,
Oktober 2014
Rusmin Amin Kepala ITPC Budapest Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
2
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
ABSTRAKSI Penerapan teknik nano dalam industri tekstil merupakan cabang yang
muncul
dari
teknologi
nano
pengembangan jenis kain khusus.
yang
berhubungan
dengan
Jenis kain ini memiliki kelebihan
diantaranya kedap air, memiliki kerapatan serat yang tinggi, dapat dipadukan dengan berbagai bahan mineral lain, anti bakteri dan lain-lain, yang merupakan hasil dari teknik pelapisan bahan kain biasa dengan bahan polimer melalui berbagai macam metode seperti pencelupan dan pelapisan.
Penelitian lebih lanjut mengenai penerapannya hingga kini
masih terus dilakukan oleh berbagai negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman.
Dimasa depan, penggunaan jenis kain dengan teknologi
nano ini diperkirakan akan semakin berkembang dan meluas ke berbagai sektor seperti pakaian olah raga, seragam medis, pakaian pelindung, dan lain sebagainya. Di negara-negara ETT, industri tekstil berkembang terutama di Romania, Republik Ceko dan Hongaria. Pemakaian bahan tekstil dengan teknologi nano pun kini semakin banyak dilakukan oleh berbagai perusahaan di negara-negara tersebut.
Penggunaan teknologi nano
dalam industri tekstil yang semakin meluas ini merupakan sebuah peluang dan tantangan bagi industri tekstil di Indonesia. Dalam
Marketing
Intelligence
ini
akan
dibahas
mengenai
perkembangan penggunaan bahan tekstil dengan teknologi nano dalam
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
3
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
industri pakaian jadi di ETT.
Data-data yang digunakan adalah data
sekunder dari pusat statistik internasional.
Statistik perdagangan yang
digunakan adalah nilai impor-ekspor produk tekstil berlapis polimer di negara-negara terkait.
Penggunaan data sekunder tersebut juga
diperkuat dengan hasil pengamatan langsung ke lapangan, serta artikelartikel mengenai perkembangan penggunaan produk tekstil teknologi nano yang diperoleh dari berbagai media.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
4
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………….…………………………
2
ABSTRAKSI …………………………………………………….……………………..
3
DAFTAR TABEL ………………………………………………….…………………..
7
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….………………..
7
DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………………………..
9
I.
PENDAHULUAN ………………………………………………..………………
10
I.1 Pemilihan Negara ……….…………………………………………………
10
I.1.1 Romania ....................................................................................
11
I.1.2 Hongaria ....................................................................................
12
I.1.3 Republik Ceko ............................................................................
13
I.1.4 Polandia .....................................................................................
13
I.1.5 Bulgaria ......................................................................................
14
I.2 Pemilihan Produk ………………………………………………….……….
16
PRODUK TEKSTIL TEKNOLOGI NANO DI NEGARA – NEGARA ETT ..
18
II.1 Karakteristik Produk ......................................................................……
18
II.1.1 Tekstil Dengan Finishing Nano .................................................
18
II.1.2 Tekstil Nanokomposit ................................................................
21
II.1.3 Tekstil Nanofibrous ....................................................................
22
II.1.4
Bahan Bukan Tenun (Non Woven) ..........................................
24
II.2 Definisi Produk ................................................................……..…..…..
24
INFORMASI PASAR …………………………….. ..……………...................
26
III.1 Trend / Style Produk Nanofabrics di Negara – Negara ETT.………….
26
III.2 Prospek Produk Nanofabrics di Negara – Negara ETT …....………….
27
III.3 Segmentasi Pasar & Profil Pengguna ……..…………………………….
28
III.4 Perilaku Pembeli Akhir ……………………………..……………………
30
II.
III.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
5
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
IV.
INFORMASI PERDAGANGAN ……………………………………..………...
32
IV.1 Impor Produk Nanofabrics (HS 5903) di Negara-Negara ETT .....…
32
IV.2 Negara Pemasok Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT ........……
34
IV.3 Analisa Pesaing ……………………………………………………..…..
37
IV.3.1 China .......................................................................................
37
IV.3.2 Korea Selatan .........................................................................
37
IV.3.3 Thailand ..................................................................................
39
IV.3.4 India .......................................................................................
41
IV.4 Peran Indonesia Dalam Memasok Produk HS 5903 ke Negara Negara ETT ................……………………………………………………
44
IV.5 Regulasi Impor Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT..........……..
45
IV.5.1 Kebijakan Impor Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT .....
45
IV.5.2 Hambatan Non Tariff ............................................................
46
IV.6 Saluran Distribusi Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT.................
55
V.
STRATEGI ………………...……………………………………………………
59
VI.
INFORMASI PENTING …………………………………………… ..………….
61
VI.1 TPO & Kedutaan Negara-Negara ETT di Indonesia ……………....…
61
VI.2 Asosiasi Produk Tekstil Dan Institusi Perdagangan di Negara Negara ETT .........................................................................................
63
VI.3 Daftar Pameran Dan Kegiatan Promosi Produk Tekstil di NegaraNegara ETT..........................................................................................
66
VI.4 Perwakilan Indonesia di Negara-Negara ETT...…………..…………….
69
VI.5 Daftar Importir Produk Tekstil di Negara-Negara ETT ....................….
70
KESIMPULAN .....................................................................................................
74
REFERENSI …………………………………………………………………..………..
76
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
6
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Impor Produk-Produk Tekstil Berlapis Polimer Negara-Negara ETT Dari Dunia Periode Tahun 2009 – 2013 ..………… ……..
10
Nilai Impor Produk HS 5903 Negara-Negara ETT & Total Nilai Impor Dunia Periode Tahun 2009 -2013.......……………..
34
Negara-Negara Pemasok Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT Periode Tahun 2009 - 2013 .............……………………...
35
Negara-Negara Tujuan Utama Ekspor Produk HS 5903 asal Indonesia Periode Tahun 2009-2013 ............……………
36
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.
Industri Garment Pakaian Jadi di Bulgaria .…………..…..
16
Gambar 2.
Prototipe Pakaian Dengan Bahan Anti Bakteri Dari Siswa Cornell University, USA...........................................…..….
17
Gambar 3.
Proses Pelapisan Bahan Dengan Partikel Nano..…………
18
Gambar 4.
Permukaan Bahan Yang Telah Dilapisi Bahan Silikon yang Bersifat Hidrofobik atau Waterproof......……………..
19
Gambar 5.
Proses ‘self-cleaning’ Pada Bahan Dengan Lapisan Nano
19
Gambar 6.
Kain Dengan Sifat Bahan Hydrophobic Dapat Menahan Air Agar Tidak Terserap Oleh Bahan .…………………….
19
Gambar 7.
Kain Dengan Sifat Permukaan Seperti Daun Talas......…..
21
Gambar 8.
Contoh Serat Dengan Penambahan Matriks Serat Berukuran Nano .................................................................
22
Gambar 9.
Serat Nanofibrous ...............................................................
23
Gambar 10.
Air Pada Permukaan Daun Lotus.......................…………..
25
Gambar 11.
Salah Satu Jenis Pakaian Untuk Kegiatan ‘outdoor’ Dengan Bahan Nanofibre, Dengan Fungsi Waterproofing Self Cleaning Yang Beredar di Pasar ETT .........................
26
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
7
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Pullover Dari Bahan Wool Yang Diperkuat Dengan Nano Silver....................................................................................
26
Kemeja Pria Dari Bahan Berteknologi Nano Dengan Sifat Waterproof & Stainproof ...................………………..
27
Gambar 14.
Dasi Dengan Bahan Nanofiber Yang Waterproof..............
28
Gambar 15.
Pakaian Olahraga Berbahan Nanofiber. ………………..….
28
Gambar 16.
Pakaian Seragam Chef Menggunakan Bahan Nanofiber Dengan Sifat Waterproof dan Anti Noda ..…………………
29
Jok Kendaraan Bermotor Yang Menggunakan Bahan Nanofiber, Unggul Dalam Sifat Waterproof dan Anti noda
29
Bantal Anak – Anak Dari Bahan Nanofiber, Unggul Dalam Sifat Anti Bakteri dan Anti Noda ........................................
30
Tempat Tidur Anjing Yang Menggunakan Bahan Tekstil Nanosilver dan Waterproof ........................…………………
30
Bahan Nanofabrics Jenis Chiffon-Crepe Asal China Yang Membanjiri Pasaran.................................…………………
37
Gambar 21.
Pakaian Jas Hujan Dengan Bahan Nano di Korea ............
38
Gambar 22.
Kemeja Pria Berbahan Nano Anti Kusut Dari Thailand.......
39
Gambar 23.
Kemeja Kerja Pria Dengan Bahan Kain Nanofabrics, Waterproof dan anti noda....................................................
42
Pelabelan Bahan Tekstil Harus Mencantumkan Persentase Serat Yang Digunakan, Beserta Instruksi Perawatan Yang Sesuai ...........................…………………..............................
51
Gambar 25.
Jalur Distribusi Produk Tekstil di ETT ......... .......................
55
Gambar 26.
Salah Satu Merek Retailer Produk Garment Terbesar di ETT........................................................................................ 58
Gambar 27.
Industri Garment dan Pakaian Jadi di Hongaria.....…………
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 17.
Gambar 18.
Gambar 19.
Gambar 20.
Gambar 24.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
8
59
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
DAFTAR GRAFIK Grafik 1.
Grafik 2.
Share Pasar Produk Tekstil Nanofiber (HS 5903) di Dunia Tahun 2013 ...............................................…………………
32
Share Pasar Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT.......
34
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
9
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
BAB I - PENDAHULUAN I.1
Pemilihan Negara Negara-negara Eropa Tengah dan Timur (ETT) telah menjadi pusat
industri garment yang penting keberadaannya bagi banyak perusahaan dan merek terkenal di Eropa Barat.
Lokasinya yang dekat sangat
menguntungkan, karena membuat waktu pengiriman barang menjadi lebih singkat. Selain itu juga didukung oleh tenaga kerjanya yang berkualitas serta infrastruktur yang maju. Tabel 1. Impor Produk-Produk Tekstil Berlapis Polimer Negara-Negara Eropa Tengah dan Timur dari Dunia Periode Tahun 2009-2013
Product code
Product label
Central and Eastern Europe (CEE)'s imports from world (in Thousand Euro ) 2009
HS 590310
HS 590320
HS 590390
Textile fab impregnatd,ctd,cov,or laminatd w polyvinyl chloride,nes Textile fabrics impregnated,ctd,cov, or laminated with polyurethane,nes Textile fabrics impregnated, ctd, cov, or laminated with plastics, nes
2010
2011
2012
2013
Trend (%)
99 665.85
127 902.43
165 781.27
170 904.81
160 990.07
13
311 562.9
363 219.85
370 896.7
382 617.99
464 668.76
9
180 165.33
209 321.99
239 871.15
225 307.16
224 722.52
5
Sumber: Intracen
Bahan kain yang digunakan tidak hanya merupakan hasil produksi dalam negeri, tetapi juga berbagai jenis kain yang kian populer yaitu
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
10
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
bahan kain berteknologi nano, atau yang dikenal juga dengan istilah nanofabrics, yaitu kain yang memiliki campuran khusus dari bahan polimer yang menyebabkan bahan tersebut memiliki sifat-sifat unggul dibanding kain biasa. Industri tekstil dan pakaian jadi terbesar di negara-negara ETT terdapat di Romania, Hongaria, Polandia, Bulgaria dan Republik Ceko. I.1.1
Romania Romania terletak di Eropa Tenggara antara Ukraina dan Bulgaria, dengan perbatasan di Laut Hitam.
Negara ini mencakup area seluas
238.391 km2 dan memiliki populasi 21.848.504 pada tahun 2012. Romania menjadi bagian dari NATO pada tahun 2004 dan Uni Eropa pada tahun 2007. Negara ini mengekspor komoditas seperti mobil, bahan baku, mesin industri, peralatan listrik dan elektronik, software, pakaian dan tekstil, produk metalurgi, peralatan militer, bahan kimia, farmasi, dan hasil pertanian, dengan PDB pada tahun 2012 dilaporkan sebesar USD 274.100.000.000. Teknologi nano dapat diaplikasikan dalam berbagai sektor industri. Salah satu perusahaan di Romania yang menerapkan teknologi ini dalam bidang tekstil adalah “Davo Star”, sebuah perusahaan keluarga yang berhasil dimana kegiatan utamanya adalah menawarkan layanan terpadu untuk industri pakaian. sertifikasi
dari
Otoritas
Prestasi terbaru mereka adalah diperolehnya Nasional
untuk
Penelitian
Ilmiah
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
yang 11
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
memungkinkan
mereka
untuk
berpartisipasi
dalam
proyek-proyek
kolaboratif yang didanai oleh Komisi Eropa. Bersama dengan lembaga penelitian bergengsi, universitas dan badan Eropa lainnya, saat ini perusahaan tersebut ikut terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah dan inovatif, seperti nano teknologi dan pembuatan tekstil cerdas (smart textiles). I.1.2
Hongaria Perusahaan
garment
Hongaria
"Eurotex" telah memproduksi pakaian yang menggunakan teknologi tekstil mutakhir yang dikembangkan untuk program
luar
angkasa
Rusia
di
pabriknya di Hodmezovasarhely, Hongaria, pada musim semi tahun 2010 lalu.
Pakaian yang terbuat dari tekstil khusus yang menggabungkan
partikel perak berukuran nano tersebut dapat mempertahankan kesegaran pakaian lebih lama meskipun jarang dicuci. Eurotex telah menandatangani perjanjian transfer teknologi tekstil dengan
perusahaan patungan
Hongaria-Rusia "Nanovo" pada bulan Juli 2010.
Eurotex adalah
merupakan perusahaan industri tekstil milik swasta terbesar di Hongaria yang telah melakukan ekspor atas produk-produknya ke luar negeri. Sementara itu, perusahaan tekstil milik negara "Szefo" telah bekerja
sama
dengan
Universitas
Szeged
di
Hongaria
untuk
mengembangkan kain anti bakteri, dengan memasukkan teknologi Perak
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
12
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Nano ke dalam bahan tekstil. Kain tersebut telah dipatenkan pada bulan Desember 2010 lalu dan membutuhkan waktu lebih dari 1 (satu) tahun masa penelitian dan pengembangan. I.1.3
Republik Ceko
Perusahaan tekstil "Elmarco" dari Republik Ceko telah berhasil menjual 1 (satu) alur industri untuk pembuatan bahan tekstil non woven dari serat nano kepada sebuah perusahaan penyaring udara di Amerika Serikat. Selain itu, perusahaan ini
juga
telah
berhasil
menjual
peralatan
laboratorium untuk pembuatan bahan tekstil berserat nano. I.1.4
Polandia
Industri garment di Polandia sudah lama berkembang, bahkan jauh sebelum terjadinya PD II. produsen
Pasar dalam negeri dipasok oleh lokal,
baik
perusahaan
asing
maupun perusahaan Polandia, serta dari impor. Konsumen Polandia saat ini terkenal sangat reseptif terhadap strategi pemasaran dan periklanan, sehingga industri garment di negara ini pun seringkali dipengaruhi oleh berbagai kampanye komersial.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
13
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Dengan daya beli konsumen yang cenderung terus meningkat, rata-rata konsumen Polandia mampu menghabiskan lebih banyak pengeluaran untuk belanja pakaian dan alas kaki. Orang Polandia lebih memilih untuk membeli pakaian bermerek terkenal kualitas menengah dengan harga terjangkau dibandingkan produk-produk yang tidak terkenal yang dijual di toko-toko tradisional atau di pasar terbuka.
Saat ini
masyarakat di negara tersebut menjadi semakin sadar mode serta menuntut kualitas yang lebih tinggi dan produk yang lebih canggih, serta lebih tertarik mengikuti trend Eropa dan internasional. Belanja di butik merek internasional dan desainer adalah cara mereka untuk menyatakan status sosial dalam masyarakat. I.1.5
Bulgaria Pakaian dan industri tekstil mewakili hampir 12,6% dari total ekspor Bulgaria di tahun 2009. Terdapat lebih dari 2.500 perusahaan yang mengkhususkan diri dalam produksi pakaian di Bulgaria, dengan 113.260 karyawan tercatat pada bulan Juli 2010 yang merupakan 5% dari
total jumlah karyawan di Bulgaria dan 19,3% dari orang-orang yang bekerja di sektor industri. Bulgaria berkomitmen untuk selalu mengedepankan produk tekstil berkualitas tinggi, kehandalan para pekerjanya serta harga yang kompetitif.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
14
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Pada tahun 2009, penurunan ekspor dibandingkan dengan 2008 hanya tercatat sebesar 16,4% atau hampir 7 (tujuh) point lebih rendah dari penurunan keseluruhan ekspor dari Bulgaria untuk periode yang sama (23,1%). Penurunan yang sama tercatat terjadi pada semester pertama tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009. Beberapa keuntungan bagi para investor yang akan melakukan produksinya di Bulgaria antara lain adalah : ·
Fleksibilitas, kemungkinan untuk produksi dalam kuantitas kecil.
·
Peralatan teknologi yang relatif baik.
·
Dekat dengan pasar Uni Eropa dan pemasok bahan.
·
Keandalan dan kecepatan dalam pengiriman.
·
Memiliki pengalaman dalam bekerja dengan pasar-pasar di negaranegara Barat.
·
Biaya tenaga kerja yang kompetitif serta tenaga kerja yang terampil. Dalam tahun-tahun mendatang, pengecer Eropa akan dipaksa
untuk mengimpor sebagian besar pesanan pakaian dan produk-produk komoditas dari China agar tetap dapat memberikan harga yang kompetitif dipasaran. Tetapi bagi perusahaan-perusahaan besar, hal ini juga berarti dapat mengurangi opportunity cost, dan selanjutnya akan mengurangi biaya akibat peluang penjualan yang berkurang pada pertengahan musim, terutama untuk produk-produk yang memiliki kualitas lebih. Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
Namun 15
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
demikian, China memiliki keterbatasan dimana mereka tidak dapat melakukan pengiriman dalam
jumlah sedikit dalam waktu singkat
dengan biaya yang juga ekonomis, sehingga tidak akan menjadi pilihan bagi pengecer dan pembeli untuk dapat merespon dengan cepat
Gambar 1. Industri garment pakaian jadi di Bulgaria.
fluktuasi permintaan pasar yang tidak dapat diprediksi. Pengecer Eropa harus melihat lebih dekat ke dalam untuk mendapatkan solusinya, dan Bulgaria adalah solusi yang tepat. Perusahaan-perusahaan di Bulgaria dengan cepat mengembangkan kemampuan internal untuk mengelola semua aspek rantai pasokan mereka kepada mitra-mitra dari Eropa, termasuk bahan baku, desain, transportasi / logistik dan branding sendiri. Kemampuan ini, dikombinasikan dengan lokasinya yang strategis sangat menguntungkan Bulgaria, dan menjadikan kerjasama dengan Bulgaria sebagai komponen penting dan berharga dalam strategi perusahaan. I.2
Pemilihan Produk Keunggulan yang dimiliki produk tekstil dengan teknologi nano kini
mulai banyak diminati konsumen dari berbagai sektor seperti sektor olah raga, sektor medis, dan pekerja lapangan.
Hal ini menyebabkan
banyaknya pengusaha garment yang mulai menerapkan penggunaan produk tersebut dalam rancangan pakaian yang dibuatnya. Perkembangan teknologi nano yang masih terus berlangsung hingga kini ikut berperan dalam memperluas penggunaan bahan tekstil Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
16
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
berteknologi tinggi tersebut.
Saat ini, bahan tekstil berteknologi nano
tidak hanya digunakan sebagai bahan untuk membuat pakaian khusus, tapi juga sudah merambah ke dunia mode dan pakaian jadi. Teknologi nano kini juga diterapkan dalam teknik pewarnaan, pencampuran serat pakaian dengan bahan metal dan lain-lain untuk memproduksi jenis kain yang memiliki karakteristik unik dan berkualitas yang sangat menarik bagi para desainer pakaian jadi, terutama di benua Eropa. Pengembangan
nanofabrics
untuk
digunakan dalam pakaian dan industri tekstil saat ini masih berada dalam tahap awal.
Beberapa
aplikasi seperti pakaian tahan bakteri masih memerlukan biaya yang tinggi.
Misalnya,
prototipe yang dibuat siswa Cornell University untuk jaket bakterisida memakan biaya hingga USD 10.000,Namun demikian, penggunaan produk berbahan nanofabrics memiliki potensi untuk merevolusi industri manufaktur tekstil di dunia. Oleh sebab itu, pengetahuan lebih mendalam terhadap produk ini sangat penting untuk dimiliki industri tekstil dalam negeri agar dimasa depan Indonesia tidak ketinggalan baik secara teknologi maupun dalam pemasaran produk-produk tersebut ke luar negeri. Produk nanofabrics di CEE diperdagangkan dibawah HS Code 5903 - Textile fabrics impregnated, coated, covered or laminated with plastics, other than those of heading 5902.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
17
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
BAB II - PRODUK TEKSTIL TEKNOLOGI NANO DI NEGARA – NEGARA EROPA TENGAH DAN TIMUR II.1
Karakteristik produk Di negara-negara Eropa Tengah dan Timur (ETT), bahan tekstil
berteknologi nano (nanofabrics) banyak ditemukan pada pakaian olah raga, pakaian medis dan pakaian pelindung pekerja lapangan.
Saat ini,
jenis-jenis nanofabrics yang beredar dipasaran antara lain adalah sebagai berikut: II.1.1 Tekstil dengan finishing nano (nanofinished) Tekstil nanofinished adalah jenis tekstil yang menambahkan properti berukuran nano yang ditambahkan setelah tekstil dasar telah selesai dibuat.
Termasuk didalamnya adalah proses pasca-manufaktur
dan penambahan lapisan atau coating untuk menambahkan material nano atau membuat permukaan berstruktur nano pada serat bahan.
Gambar 3. Proses pelapisan bahan dengan partikel nano
Materi nano yang ditambahkan ini dapat berupa materal logam seperti perak untuk fungsi anti bakteri, atau tanah liat untuk fungsi ketahanan api.
Partikel nanosilver melepaskan ion bermuatan positif
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
18
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
yang menghentikan sel-sel bakteri berfungsi. Ukuran kecil partikel berarti pakaian tetap lembut dan dapat dipakai.
Permukaan berstruktur nano dapat pula diperoleh melalui melalui proses-proses tambahan lainnya, misalnya melalui proses hidrofobik untuk memperoleh bahan - bahan yang bersifat self-cleaning. Teknik ini kadang dikenal pula dengan sebutan 'efek daun talas', yaitu adanya lapisan bulu-bulu halus yang mampu menahan air dan kotoran agar tidak langsung mengenai permukaan utama bahan.
Air dan kotoran tersebut
akan 'tergelincir' dengan mudah dari permukaan bahan, sehingga bahan tersebut dapat dikatakan memiliki sifat-sifat self-cleaning, anti-staining dan waterproofing.
Gambar 6. Kain dengan sifat bahan hydrophobic dapat menahan air agar tidak terserap oleh bahan.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
19
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Prinsip utama di balik sifat tahan air kain tersebut adalah adanya lapisan nanofilament berbahan silikon dengan ukuran 40-nm (nanometer) yang secara alami memiliki sifat hidrofobik. Selain itu, bentuk struktur yang meruncing meningkatkan luas permukaan kain dan membentuk lapisan pelindung untuk mencegah tetesan air masuk dan terendam dalam serat kain. Struktur dari nanocoating dan sifat hidrofobik bahan tersebut inilah yang kemudian bersama-sama menghasilkan efek super hydrophobic atau waterproof pada kain. Nanopartikel titanium dioxide atau zinc oxide yang dimasukkan ke dalam tekstil adalah untuk melindungi pakaian dan kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
Kedua partikel tersebut berfungsi untuk
memantulkan kembali sinar ultraviolet di bawah sinar matahari, dimana fungsi tersebut akan lebih efektif bila partikel tersebut berukuran nano dan bukan sebagai partikel yang lebih besar. Beberapa kain terutama sintetis seperti polyester dan nylon cenderung untuk mengumpulkan listrik statis. Sebagai contoh, bila bahan tersebut digosokkan di atas kepala maka rambut akan seperti tertarik dan berdiri. Unsur nanopartikel yang menghantarkan listrik, seperti zinc oxide, titanium dioksida dan antimon-doped tin oxide, dapat membantu mengurangi efek tersebut.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
20
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Gambar 7. Kain dengan sifat permukaan seperti daun talas.
Dalam alur proses yang ada saat ini, tekstil nanofinished kadang hanya memerlukan proses perantara tambahan untuk memberi lapisan atau perlakuan tertentu. Mayoritas nanotextiles yang ada dipasaran saat ini tergolong ke dalam kategori nanofinished. Adanya teknik proses nanofinishing ini ikut membuka kesempatan bagi para produsen tekstil konvensional yang sudah ada untuk turut serta berperan dalam sektor nanotextiles. II.1.2 Tekstil Nanokomposit Tekstil
nanokomposit
memiliki
bahan
serat
komposit
yang
mengandung satu atau lebih komponen berstruktur nano. Jenis tekstil nano ini berpusat pada integrasi pra-pembuatan sifat nano ke dalam komponen serat.
Bahan-bahan tambahan untuk menghasilkan tekstil
nanokomposit meliputi karbon nanotube (untuk peningkatan kekuatan serat) dan nanopartikel logam (untuk memberi efek pantulan cahaya).
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
21
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Gambar 8. Contoh serat dengan penambahan matriks serat berukuran nano.
Matriks polimer merupakan yang paling lazim diterapkan dalam serat nanokomposit, selain itu terdapat pula jenis-jenis matriks lainnya yang juga digunakan.
Seperti halnya pada tekstil nanofinished,
pembuatan serat nanokomposit tidak memerlukan perubahan besar dalam proses pembuatannya. Jika bahan matriks yang digunakan masih sama dalam bentuk dan ukuran dengan proses yang sudah dilakukan sebelumnya, kemungkinan untuk diadakannya penyesuaian terhadap proses untuk mengintegrasikan komponen tersebut sangat kecil. Jika bahan serat sepenuhnya berbeda dengan bahan matriks yang akan digunakan, maka akan diperlukan sedikit penyesuaian dalam proses pembuatan yang sudah berjalan sebelumnya. II.1.3 Tekstil Nanofibrous Tekstil nanofibrous memiliki serat dengan dimensi nano. Seratserat nanofibres yang sebenarnya ini memiliki luas penampang nano, namum dengan panjang yang mungkin tidak berukuran nano. Bahan serat
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
22
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
yang digunakan dapat berupa bahan tunggal atau gabungan (berdasarkan dimensi serat, dapat berupa bahan nanokomposit). Disamping itu, nanofibres juga dapat berwujud serat nanofinished.
Gambar 9. Serat nanofibrous
Sektor industri nanofibrous berfokus pada pembuatan serat yang mengeksploitasi sifat nano dari bahan yang digunakan, misalnya dari komposisi yang membentuk material nano tersebut, misalnya pengolahan serat yang terbuat dari karbon nanotube yang dapat meningkatkan kekuatan bahan tekstil. Atau dapat pula dari ukurannya, dimana serat nano tersebut digunakan sebagai media filtrasi. Pembuatan serat untuk memproduksi bahan tekstil nanofibrous masih relatif baru.
Proses
pembuatan nanofibres tidak hanya diperlukan pada tahap awal fabrikasi (misalnya: electrospinning atau forcespinning yang berbeda dari metode konvensional), tetapi semua langkah-langkah berikutnya dalam proses manufaktur harus dapat mengakomodasi ukuran serat yang sangat kecil tersebut. Saat ini belum ada teknologi dalam skala industri besar yang dapat menenun serat berukuran nano ini, disamping karena belum tersedianya zat warna dan laminasi yang dapat diterapkan pada nanofibres. Beberapa cara menggabungkan nanofibres ke tekstil misalnya dengan Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
23
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
menjalin serat nano tersebut kedalam serat yang lebih besar. Saat ini telah banyak penelitian yang dilakukan terhadap teknologi tekstil nanofibrous, namun masih sedikit yang telah dikomersialisasi secara signifikan. Pada masa yang akan datang, perkembangan nanofibre ini diharapkan akan dapat memberi peluang pada penerapan yang lebih luas lagi. II.1.4 Bahan Bukan Tenun (Non Woven) Penerapan teknologi nano dalam pembuatan bahan non woven (bukan tenunan) dapat membantu meningkatkan kualitas bahan, misalnya dalam peningkatan pada bahan perekat yang digunakan, atau untuk mengganti metode konvensional yang digunakan untuk menjaga agar tiap lapisan tetap melekat dengan memberi lapisan permukaan berstruktur nano.
Fungsi nano lain yang dapat dimanfaatkan misalnya nanofilms
untuk sifat anti bakteri dan luminescence (untuk kontrol warna). II.2
Definisi produk Produk nanofabrics adalah tekstil yang direkayasa dengan partikel
kecil (partikel nano) yang dapat meningkatkan kualitas bahan biasa, dengan cara memberikan sifat-sifat yang menguntungkan terhadap bahan tersebut seperti : ·
superhydrophobicity (tahan air ekstrim, atau disebut juga "efek Lotus")
·
tahan terhadap bau dan kelembaban
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
24
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
·
meningkatkan elastisitas dan kekuatan
·
kebal terhadap bakteri Nanofabric terbuat dari serat nanoscopic atau disebut juga
nanofibers, yang dibentuk dengan menerapkan larutan polimer yang mengandung nano partikel terhadap jenis kain biasa. Nano partikel tersebut dengan mudah akan membentuk ikatan dengan serat kain. Pemberian bahan lapisan nanofibers tersebut dapat dilakukan dengan proses perendaman (impregnated) maupun pelapisan (coated, laminated). Kain yang diberi pelapis nano partikel pada pembuatannya akan dapat membunuh bakteri, menghilangkan kelembaban dan bau, serta mencegah listrik statis. Pelapis polimer berserat nano tersebut juga dapat membuat lapisan tipis yang mencegah adanya kontak langsung antara cairan dengan kain yang sebenarnya, seperti efek air pada daun lotus (lotus effect).
Gambar 10. Air pada permukaan daun lotus.
Penelitian dalam teknologi nanofabrics melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti bioteknologi, kimia molekular, fisika, teknik elektro, ilmu komputer, dan rekayasa sistem.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
25
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
BAB III – INFORMASI PASAR III.1
Trend / style Produk Nanofabrics di Negara-Negara ETT Di
negara-negara
nanofabrics
ETT,
banyak
produk
digunakan
dalam pembuatan berbagai produk garment khusus seperti pakaian anti api, anti air dan pakaian medis. Gambar 11.
Namun disamping itu, jenis bahan
Salah satu jenis pakaian untuk kegiatan ‘outdoor’ dengan bahan nanofibre, dengan fungsi waterproofing dan self cleaning yang beredar di pasar Eropa Tengah dan Timur.
ini
juga
digunakan
dalam
pembuatan berbagai pakaian umum lainnya, seperti dalam pembuatan jaket anti air dan kelembaban untuk aktifitas outdoor. Sifat anti air dan anti lembab tersebut saat ini banyak diminati
oleh
industri
garment
maupun
konsumen. Hal ini disebabkan karena selain memiliki kedua sifat tersebut diatas, jenis pakaian
yang
dibuat
dengan
bahan
Gambar 12. Pullover dari bahan wool yang diperkuat dengan nano silver.
nanofabrics tersebut cenderung mudah dibersihkan (anti staining) sehingga mempermudah perawatan. Jenis pakaian yang menggunakan bahan nanofabrics lainnya adalah mantel dan baju hangat (pullover). Bahan yang digunakan adalah jenis wool yang diperkuat dengan teknik nanosilver untuk memberikan kemampuan anti bakteri dan anti bau.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
26
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Selain jenis pakaian khusus diatas, beberapa merek pakaian pun kini mulai banyak yang menggunakan bahanbahan
berteknologi
produknya.
nano
untuk
produk-
Kelebihan dari nanofabrics yaitu
tidak mudah kusut dan berkerut serta waterproof tersebut, banyak digunakan untuk pembuatan kemeja pria.
Produk ini sangat digemari tidak
hanya di negara-negara ETT namun hampir
Gambar 13. Kemeja pria dari bahan berteknologi nano dengan sifat waterproof dan stainproof.
diberbagai negara didunia, terutama oleh kalangan eksekutif karena dapat mendukung penampilan agar selalu terlihat rapi walau memiliki banyak kegiatan. III.2
Prospek Produk Nanofabrics di Negara-Negara ETT Permintaan pasar terhadap jenis-jenis kain nanofabrics dari
negara-negara ETT terus meningkat.
Selain dari sektor-sektor yang
memang membutuhkan jenis kain dengan kekuatan khusus, dari dunia fashion banyak perancang busana lokal yang mulai memanfaatkan jenis kain berteknologi nano dalam rancangannya.
Bahan yang diminati
misalnya jenis kain yang bersifat komposit dengan campuran bahan metal, maupun jenis bahan konvensional seperti wool, katun dan chiffon khusus yang memiliki sifat anti kerut, anti UV dan memantulkan cahaya lampu dengan indah. Perkembangan industri tekstil dan garment di negara-negara ETT tidak hanya mengarah ke industri garment dan pakaian jadi untuk merekMartel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
27
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
merek ternama dari Eropa Barat.
Saat ini, desainer pakaian lokal di
negara-negara Eropa Tengah dan Timur pun mulai semakin banyak memasuki pasaran di negaranya masing-masing dan memperoleh popularitas. Hal ini tentu saja akan membuka pasar baru bagi pemasaran bahan tekstil berteknologi nano.
Berbagai bahan seperti chiffon, wool
dan katun dengan teknologi nano kini mulai banyak beredar dipasaran dengan berbagai sifat khusus yang tentunya akan menarik minat para pembuat
pakaian
tersebut
untuk
menggunakannya
dalam
mengekspresikan desainnya. III.3
Segmentasi Pasar dan Profil Pengguna Produk-produk
tekstil
dengan
bahan nanofiber saat ini mulai banyak dipasarkan. Tercatat beberapa merek pakaian pria sudah menggunakan bahan berteknologi
canggih
tersebut
untuk
memproduksi kemeja kerja dan dasi,
Gambar 14. Dasi dengan bahan nanofiber yang waterproof.
dengan memanfaatkan sifat anti noda dan anti kerut dari bahan nanofiber tersebut. Dari sektor olah raga, bahan baku tekstil dengan teknologi nanosilver juga mulai banyak digunakan. Gambar 15. Pakaian olahraga berbahan nanofiber.
yang alami.
Nano partikel perak
merupakan salah satu bahan anti bakteri
Bahan tekstil dengan teknik nanosilver digunakan dalam
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
28
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
pembuatan pakaian olahraga terutama untuk membantu menghilangkan bau yang tidak sedap dari keringat sehabis beraktivitas. Sifat anti noda dan waterproof dari bahan nanofiber juga banyak diminati di sektor-sektor
lain
yang
banyak
berhubungan
dengan
noda
pakaian,
seperti
untuk
pembuatan
pakaian
Gambar 16. Pakaian seragam chef menggunakan bahan nanofiber dengan sifat waterproof dan anti noda.
seragam para chef atau koki masak di
restoran. Sifat anti noda tersebut sangat bermanfaat mengingat pekerjaan seorang koki sangat erat hubungannya dengan noda-noda makanan yang seringkali sulit untuk dihilangkan. Sifat bahan nanofiber yang anti noda tersebut sangat membantu untuk menjaga agar pakaian tetap bersih dan bebas dari noda, sehingga memiliki umur pakai yang lebih lama. Segmentasi pasar lain yang memiliki potensi adalah dari sektor otomotif, yaitu penggunaan bahan tekstil untuk pembuatan jok kendaraan bermotor. Terlihat peluang besar dalam sektor
ini
mengingat
semakin
berkembangnya sektor otomotif di negaranegara Eropa Tengah dan Timur sebagai akibat dari krisis ekonomi di Eropa Barat. Bahan tekstil dengan teknologi nano dapat digunakan dalam pembuatan jok mobil ataupun
kendaraan
bermotor
dengan
keunggulannya
dalam
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
hal
29
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
waterproof dan anti noda. Dari sektor ‘home decoration’, produk-produk yang menggunakan bahan tekstil juga mulai menerapkan bahan yang bersifat nanofiber, terutama untuk produk yang membutuhkan kualitas anti bakteri maupun anti noda yang tinggi. Penggunaannya terlihat pada produkproduk ‘upholstery’ seperti bantal kursi, sofa hingga
tempat
tidur
untuk
binatang
peliharaan, dimana
sifat
anti bakteri dan anti noda bahan nanofiber sangat
diperlukan.
Pembuatan
aneka
mainan anak-anak pun kini mulai banyak
Gambar 19. Tempat tidur anjing yang menggunakan bahan tekstil nanosilver dan waterproof.
menggunakan bahan nanofiber untuk meningkatkan tingkat hygienitas produk dengan memanfaatkan sifat anti bakteri dari bahan tersebut. III.4
Perilaku Pembeli Akhir Saat ini penggunaan bahan berteknologi nano mulai banyak
diminati konsumen karena sifat-sifat unggul yang dimilikinya yang dapat meningkatkan ketahanan produk terhadap pengaruh luar, serta secara tidak langsung memperpanjang umur pakai produk tersebut.
Walaupun
belum terdapat data khusus mengenai perilaku pengguna produk tersebut untuk wilayah ETT, namun melihat dari semakin maraknya produk-produk
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
30
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
yang menggunakan bahan nanofiber dapat diasumsikan bahwa minat konsumen akan produk terkait sangat tinggi. Semakin beragamnya penerapan bahan nanofiber pada produkproduk lain diluar sektor garment dan pakaian jadi menunjukkan bahwa konsumen memang menggemari sifat-sifat yang diberikan oleh bahan tersebut, terutama untuk meningkatkan tingkat hygienitas barang yang berkaitan dengan kesehatan.
Dengan semakin tingginya aktifitas
masyarakat saat ini, kelebihan-kelebihan yang dimiliki bahan nanofiber sangat membantu dalam menghemat waktu dan tenaga.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
31
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
BAB IV – INFORMASI PERDAGANGAN
IV.1
Impor Produk Nanofabrics (HS 5903) di Negara-Negara ETT Pada tahun 2013, sebesar 9% negaranegara pengimpor produk tekstil berlapis polimer di dunia berasal dari ETT, dengan total nilai impor sebesar lebih dari EUR 850 juta. Nilai ini terlihat terus
Grafik 1. Share pasar produk tekstil nanoflber HS 5903 di dunia tahun 2013 (sumber: Intracen, diolah)
mengalami peningkatan selama 5 (lima) tahun
terakhir,
seiring
dengan
meningkatnya total nilai impor dunia atas produk terkait. Romania tercatat sebagai pengimpor terbesar produk HS 5903 dengan nilai impor tahun 2013 sebesar EUR 241,39 juta.
Angka ini
terlihat meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat mencapai nilai sebesar EUR 181,7 juta.
Sepanjang periode tahun 2009-2013, impor
negara tersebut cenderung mengalami peningkatan sebesar 18%. Di posisi ke-2 (dua), impor Polandia atas produk tekstil nano hampir menyamai Romania dengan nilai impor lebih dari EUR 211,56 juta. Namun demikian angka ini terlihat menurun sejak tahun 2011, dimana angka impor negara tersebut mencapai senilai EUR 222,63 juta. Sementara Pertumbuhan impor negara tersebut untuk produk terkait selama periode tahun 2009-2013 tercatat sebesar 4%.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
32
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Pengimpor terbesar ke-3 (tiga) adalah Republik Ceko dengan nilai impor di tahun 2013 mencapai senilai EUR 25,139 juta.
Selama periode
tahun 2009-2013, nilai impor negara tersebut terlihat terus meningkat walaupun tidak secara drastis.
Di posisi ke-4 (empat) dan ke-5 (lima),
Hongaria dan Slovakia tercatat mengalami penurunan impor sepanjang tahun 2009-2013. Nilai impor dari kedua negara tersebut tercatat berada pada kisaran EUR 58 juta dan EUR 56 juta, dengan pertumbuhan impor masing - masing sebesar 6% dan 2%. Sementara Ukraina dan Bulgaria berada pada peringkat ke-6 (enam) dan ke-7 (tujuh), dengan nilai impor pada tahun 2013 masingmasing sebesar EUR 42 juta dan EUR 39 juta.
Pertumbuhan impor
negara tersebut selama periode tahun 2009-2013 tercatat masing-masing sebesar 7% dan 14%. Walaupun dengan nilai impor yang lebih kecil yaitu dibawah EUR 20 juta, negara-negara seperti Estonia, Lithuania dan Latvia terlihat mengalami pertumbuhan impor yang cukup tinggi. Selama periode tahun 2009-2013, Estonia dan Latvia tercatat mengalami pertumbuhan impor sebesar 22%, dan Lithuania sebesar 15%.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
33
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
IV.2
Negara Pemasok Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT
Grafik 2. Share pasar produk HS 5903 di Negara-negara ETT Sumber: Intracen
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
34
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Tabel 3. Negara-negara pemasok produk HS 5903 di Negara-Negara ETT periode 2009-2013
No.
Exporters
Export value (in Thousand Euro) 2009 148,896.83
2010 169,703.42
2011 191,257.36
2012 189,893.46
2013 213,739.69
Trends (%)
1
Germany
2
Italy
91,003.34
113,506.63
124,902.07
113,224.30
125,289.87
7
3
China
32,820.17
48,163.73
64,445.53
80,857.06
83,851.31
27
4
France
43,987.29
39,832.45
36,378.32
37,399.57
65,463.29
8
5
United Kingdom Poland
58,340.92
64,177.89
71,951.80
66,111.53
51,041.37
-2
17,872.12
20,185.45
24,002.84
25,941.53
37,567.31
19
20,493.61
27,534.72
29,912.37
31,223.46
35,296.66
13
8
Czech Republic Belgium
38,527.06
38,539.42
32,688.00
27,377.68
28,651.86
-9
9
Austria
18,899.63
27,259.09
27,489.25
21,769.96
23,941.17
3
10
6,237.50
10,979.10
8,993.88
23,138.45
21,739.79
38
11
South Korea Portugal
11,034.47
15,859.03
18,404.19
23,643.86
19,293.72
16
12
Spain
13,278.07
19,177.83
23,116.88
17,975.49
17,001.24
4
13
Turkey
15,632.10
19,924.13
19,147.99
18,401.59
16,394.43
0
14
Romania
5,407.89
10,017.42
14,237.15
17,746.11
16,377.87
32
15
Slovakia
3,613.86
8,847.14
9,354.30
4,304.54
14,998.62
24
16
Netherlands
17,048.25
15,828.90
14,691.62
14,275.89
14,967.75
-4
17
Sweden
7,807.09
7,890.73
8,835.22
12,386.44
10,809.66
12
18
Thailand
238.77
1,771.99
3,764.98
5,778.78
9,931.07
137
19
Hungary
6,148.58
5,027.54
6,236.92
6,998.76
6,580.81
5
20
3,440.34
4,223.25
3,147.54
4,833.28
5,130.04
10
21
Taipei, Chinese Slovenia
1,663.52
3,635.85
9,018.30
4,942.91
4,434.39
25
22
USA
2,612.88
3,274.37
2,932.87
3,509.88
3,738.74
8
23
Japan
613.07
839.68
1,778.39
1,464.91
2,646.33
42
24
India
321.95
1,018.91
2,349.17
2,163.93
2,644.07
64
55
0.72
28.62
18.67
171.84
33.13
157
56
Bosnia and Herzegovina Kazakhstan
0.00
0.00
5.03
0.78
33.13
N/A
57
Grenada
31.62
N/A
58
South Africa
-20
59
Indonesia
60
Mexico
61
Saudi Arabia
62 63
6 7
64
9
137.67
41.42
189.54
87.09
30.87
38.72
7.53
20.82
58.32
24.09
12
0.72
0.00
0.00
2.33
19.57
N/A
699.11
336.62
154.36
267.48
18.07
-53
Malta
0.00
7.53
10.05
0.00
12.80
N/A
New Zealand Viet Nam
6.45
3.01
0.00
3.11
12.05
N/A
23.66
265.08
174.46
0.00
12.05
N/A
Sumber: Intracen
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
35
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Tabel 4. Negara-negara tujuan utama ekspor produk HS 5903 asal Indonesia periode 2009-2013
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
36
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
IV.3
Analisa pesaing
IV.3.1 China China terlihat menduduki peringkat ke-3 (tiga)
sebagai
pemasok
bahan
tekstil
nanofabrics ke Negara ETT, dan merupakan pemasok terbesar dari negara-negara Asia. Gambar 20. Bahan nanofabrics jenis chiffoncrepe asal China yang membanjiri pasaran.
Nilai ekspor China di tahun 2013 terlihat mencapai
EUR
83,85
juta
dengan
pertumbuhan impor sebesar 27%. Dipasaran, produk tekstil asal negara China rata-rata merupakan produk tekstil yang banyak digunakan sebagai bahan pakaian sehari-hari, yaitu produk tekstil dengan finishing silver (nanosilver) dengan sifat anti bakteri, serta produk chiffon-crepe yang memiliki sifat anti kusut. IV.3.2 Korea Selatan Korea Selatan menempati peringkat ke-10 (sepuluh) pemasok terbesar produk HS 5903 di Negara ETT, dengan pertumbuhan nilai ekspor yang cukup tinggi yaitu sebesar 38% selama periode tahun 20092013. Pada bulan September 2012, Korea telah mengidentifikasi sebanyak 140 (seratus empat puluh) hal dalam 3 (tiga) bidang utama industri tekstil yaitu Super Textile, tekstil cerdas dan Eco-textile, yang harus menjadi perhatian serius bagi divisi R&D dalam industri, sesuai dengan program "2012 New Tekstil Technology Roadmap" yang
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
37
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
dicanangkan negara tersebut.
Program tersebut menelan investasi total
dari sekitar 2,17 trilyun Won selama 10 (sepuluh) tahun ke depan.
Hasil
kinerja R&D sejak tahun 2000 yang dipimpin oleh perusahaan-perusahaan besar, sektor industri tekstil di Korea telah mencapai kemajuan yang signifikan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Rasio permintaan
dalam negeri untuk tekstil industri tumbuh sedikit dari 15% pada tahun 1980 menjadi 18% pada tahun 1990, tetapi kemudian tumbuh dengan cepat sampai dengan 23% pada tahun 2000 dan 24% pada tahun 2006. Perusahaan-perusahaan tekstil di Korea Selatan telah
mengembangkan
teknologi
untuk
memproduksi nylon bertekstur khusus serta berbagai jenis kain campuran lainnya.
Fungsi
utama yang diterapkan pada kebanyakan tekstil Nano di Korea adalah fungsi anti air, yang Gambar 21. Pakaian jas hujan dengan bahan nano di Korea.
ditujukan unuk perlindungan maksimal kain terhadap
hujan
dan
salju.
Beberapa
perusahaan memberikan garansi tingkat anti air 80% setelah 20 (dua puluh) kali cuci atas produk-produknya.
Sebagian perusahaan bahkan
mengklaim memiliki teknologi anti air yang lebih baik dari teknologi Teflon. Fungsi kedua yang banyak diterapkan terhadap bahan adalah fungsi anti kotoran (anti-staining), yang dapat memberi perlindungan lebih terhadap debu, minyak dan kotoran.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
38
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Minat Korea terhadap bidang tekstil masa depan berkualitas tinggi sangat besar. Akan tetapi, tingkat teknologi dan prasarana produksi dalam negerinya masih lemah bila dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Namun demikian dalam bidang
R&D, pendanaan dan investasi dalam fasilitas, kesenjangan tersebut saat ini semakin menghilang bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti China. IV.3.3 Thailand Thailand menempati peringkat ke-18 (delapan belas)
pemasok
terbesar produk HS 5903 di ETT, dengan tingkat pertumbuhan nilai ekspor yang sangat tinggi yaitu sebesar 137% selama periode tahun 2009-2013. Pertumbuhan ini terlihat sangat pesat, dengan nilai impor di awal periode tahun 2009 yang hanya sebesar EUR 238,77 ribu meningkat menjadi EUR 9,9 juta di akhir periode. Setelah menghabiskan 3 (tiga) tahun yang panjang dan lebih 200 juta Bath Thailand, para peneliti teknologi nano di Thailand akhirnya berhasil menemukan teknik yang
dapat diterapkan oleh industri tekstil di Gambar22. Kemeja pria berbahan nano anti kusut dari Thailand.
negara tersebut.
Sejak diperkenalkannya
pakaian olahraga nano baru-baru ini, jenis nanofabrics berikutnya akan
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
39
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
diterapkan pada seragam sekolah, sutra dan katun produk Thailand.
Dr.
Teerachai Pornsinsirirak, wakil direktur National Nanoteknologi Centre (Nanotec), mengatakan bahwa kedua jenis kain tersebut, sutra dan katun produk Thailand, telah berhasil dalam percobaan laboratorium dan diharapkan akan dapat segera diluncurkan. Industri nanofabrics di Thailand akan difokuskan pada pemberian sifat waterproofing dan anti bakteri pada jenis-jenis kain baru. Seorang peneliti yaitu Dr. Wiyong Kangwansuphamongkhol mengatakan: "Kami telah membuktikan di laboratorium bahwa seragam sekolah yang diproses secara nanoteknologi dapat dicuci dengan tangan 30 (tiga puluh) kali, dan dapat mempertahankan 99% dari kualitas anti bakterinya.
Seragam
sekolah dari nanofabrics juga tahan akan keringat dan kotoran serta mudah dibersihkan.” Perusahaan nasional Nanotec telah bergabung dengan perusahaan swasta, Nonami Sains, untuk mengembangkan dan mengkomersialkan seragam dari nanofabrics. Selain dari sifat waterproofing dan kualitas anti bakteri, para peneliti juga menerapkan teknologi nano untuk meningkatkan kualitas warna pada bahan sutra dan katun. Jika berhasil dalam mengembangkan nano sutra dan nano katun, kedua produk tersebut akan menjadi produk baru dari Thailand yang menggabungkan kearifan budaya lokal dan teknologi tinggi. Kedua produk tersebut telah dikembangkan selama 3 (tiga) tahun terakhir, sejak Nanotec didirikan pada bulan Agustus 2003.
Perusahaan ini juga
akan bergabung dengan perusahaan pakaian olahraga, Grand Sport
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
40
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Group, untuk mengembangkan teknologi, baik di laboratorium maupun di pabrik. Setelah peluncuran pakaian olahraga dibawah merek Grand Sport., teknologi yang sama juga diterapkan dalam memproduksi kaos kuning untuk merayakan 60 (enam puluh) tahun bertahta Yang Mulia Raja Thailand.
Produk nano-shirt tersebut adalah produk kedua yang akan
dikembangkan oleh pusat penelitian nasional di Thailand. Para peneliti di Thailand sadar bahwa nanofabrics bukanlah inovasi mereka. Produk ini telah dikembangkan sebelumnya oleh para peneliti di Hong Kong, namun mereka menelusuri kembali teknologi tersebut untuk membuktikan
kemampuan
mereka
di
sektor
ini,
dan
kemudian
mengembangkannya sesuai dengan kondisi dan jenis-jenis tekstil lokal di negara tersebut. IV.3.4 India India menempati peringkat ke-26 (dua puluh enam) pemasok terbesar produk HS 5903 di ETT, dengan pertumbuhan nilai ekspor yang cukup tinggi yaitu sebesar 64% selama periode tahun 2009-2013.
India
berhasil meningkatkan nilai impornya dari sebesar EUR 321,95 ribu di awal periode menjadi sebesar EUR 2,6 juta di akhir periode tahun 2013. Sektor industri tekstil di India sudah banyak yang menggunakan teknologi nano.
Produksi bahan nanofabrics secara komersial untuk
pertama kali dalam industri tekstil dan pakaian di negara tersebut dilakukan melalui penambahan partikel nano (nano beads) melalui proses nano finishing. Penerapan teknologi nano pada finishing produk tekstil Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
41
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
ternyata dapat menjawab berbagai masalah yang dimiliki produk tekstil konvensional selama ini, dimana proses tersebut dapat menanamkan sifat multi fungsi pada pakaian seperti tahan terhadap
sinar
UV,
anti
bakteri,
mengendalikan kelembaban pakaian, serta dapat diterapkan pada serat alami termasuk kapas, wol, sutra dan serat
Gambar 23. Kemeja kerja pria dengan bahan kain nanofabrics, waterproof dan anti noda.
sintetis seperti polyester dan nylon. Sifat multifungsi diperoleh melalui perubahan kain pada tingkat molekul dengan proses teknologi nano, sehingga tercipta jenis kain yang anti noda, anti air dan anti kerut. Kain konvensional diberi lapisan tipis partikel seng oksida berukuran nano. Hal ini memungkinkan pakaian untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap radiasi UV. Bahkan, ada beberapa pakaian yang memiliki partikel nano berbentuk rambut-rambut halus pada permukaannya, yang berfungsi untuk mencegah air untuk langsung mengenai permukaan kain, yang juga berfungsi sebagai penahan noda pada pakaian. Dengan penerapan teknologi nano ini, kain dapat dibuat memiliki ketahanan tinggi terhadap kotoran, air, minyak atau bahan kimia lainnya. Di India, jenis kain berteknologi nano telah banyak digunakan dalam berbagai sektor seperti pertahanan nasional, perawatan kesehatan, pertanian, industri obat-obatan dan kosmetik.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
42
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Teknik penerapan teknologi nano di India banyak dilakukan melalui teknik nano-finishing yang dapat dilakukan melalui cara-cara berikut ini : ü
Finishing kimia : Proses finishing kimia dilakukan dengan membawa individu molekul tertentu atau partikel nano ke titik-titik tertentu bahan tekstil.
Hal
ini
harus
dilakukan
melalui
penerapan
teknis
termodinamika, elektrostatik dan lain-lain. ü
Finishing fungsional : Jenis finishing ini dilakukan dengan menerapkan partikel ultra halus yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi nano. Teknik ini ditujukan untuk memberikan sifat anti kelembaban, anti ultra violet, anti bakteri dan lain-lain ke pakaian yang diproduksi dari serat alami seperti katun, wol, dan sutra serta serat sintetis seperti polyester dan nylon. pada
tingkat
Proses ini dilakukan dengan mengubah kain
molekuler
melalui
penerapan
teknologi
nano.
Pakaian yang diproses dengan teknologi nano ini memiliki sifat tahan air yang unggul, tahan noda, dan memberikan perlawanan terhadap kerut. Jenis bahan seperti ini saat ini menjadi sangat popular dan diminati.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
43
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
IV.4
Peran Indonesia Dalam Memasok Produk HS 5903 ke NegaraNegara ETT Indonesia tercatat sebagai pemasok ke-59 (lima puluh sembilan)
produk HS 5903 di negara-negara ETT dengan nilai ekspor di tahun 2013 sebesar EUR 24,09 ribu dan pertumbuhan ekspor sebesar 12% sepanjang periode tahun 2009-2013.
Nilai ekspor Indonesia terlihat
selalu mengalami fluktuasi sepanjang periode tahun 2009-2013.
Setelah
mencapai nilai ekspor sebesar EUR 38,72 ribu di awal periode, nilai ini menurun 81% hingga mencapai angka EUR 7,53 ribu di tahun 2010. Dalam 2 (dua) tahun berikutnya nilai impor Indonesia terlihat kembali meningkat hingga sebesar EUR 58,32 ribu di tahun 2012, namun kembali turun menjadi sebesar EUR 24,09 ribu di akhir periode. Nilai ekspor Indonesia atas produk terkait ke negara-negara ETT masih terlihat sangat kecil bila dibandingkan dengan negara-negara pesaing seperti India dan Thailand.
Pada tahun 2013, total nilai ekspor
produk HS 5903 Indonesia ke Dunia tercatat sebesar EUR 9,78 juta, sementara ekspor yang masuk ke negara-negara ETT pada tahun yang sama tercatat sebesar EUR 24 ribu, atau hanya sebesar 0,2%.
Selama
periode tahun 2009-2013, negara-negara tujuan ekspor utama produk HS 5903 Indonesia adalah Vietnam, Jepang, Thailand, India dan China. Setelah mengalami penurunan yang cukup besar dari tahun sebelumnya di tahun 2010, total nilai ekspor Indonesia untuk produk tekstil HS 5903 ke seluruh Dunia terlihat mengalami peningkatan hingga
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
44
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
mencapai nilai lebih dari EUR 11 juta pada tahun 2012.
Namun
demikian angka ini kembali mengalami penurunan sebesar 14,48% hingga mencapai nilai EUR 9,7 juta di tahun 2013. Namun demikian, pertumbuhan ekspor produk terkait asal Indonesia masih positif yaitu sebesar 9% selama periode tahun 2009-2013.
Diharapkan pada tahun-
tahun mendatang nilai ekspor Indonesia dapat lebih meningkat, terutama untuk tujuan negara-negara ETT, yang merupakan salah satu pasar terbesar untuk produk tekstil berteknologi nano di dunia. IV.5
Regulasi Impor Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT
IV.5.1 Kebijakan Impor Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT Tarif masuk produk HS 5903 asal Indonesia di negara-negara ETT adalah sebagai berikut : ü
Tarif preferensi (GSP) : 6,4% Suspensi tarif kelaikan adalah tergantung pada penyajian sertifikat kelaikan udara atau faktur deklarasi atau dokumen terlampir didalamnya (Reg (EC). Nr. 1147/2002, OJ L170 / 2002).
ü
VAT di negara-negara ETT adalah sebagai berikut : ·
24% VAT - Romania, EU
·
21% VAT – Republik Ceko, EU
·
27% VAT – Hongaria, EU
·
23% VAT - Polandia, EU
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
45
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
·
20% VAT - Slovakia, EU
·
20% VAT - Bulgaria, EU
·
20% VAT - Estonia, EU
·
21% VAT - Lithuania, EU
·
21% VAT - Latvia, EU
IV.5.2 Hambatan Non Tarif ü
Standar kualitas, persyaratan dan sertifikasi Pemasaran produk tekstil dan kulit yang mengandung zat kimia tertentu di pasar Uni Eropa ada yang dilarang atau sangat dibatasi, untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan, menurut ketentuan yang tercantum pada Lampiran XVII Peraturan (EC) No 1907 / 2006 dari Dewan dan Parlemen Eropa (Peraturan REACH) (OJ L-396 30/12/2006) (CELEX 32006R1907). Dalam peraturan tersebut, zat kimia utama, kelompok zat atau campuran yang tidak diperbolehkan dalam artikel tekstil dan kulit adalah: ·
Tris
(2,3
dibromopropil)
fosfat
dalam
artikel
tekstil
dimaksudkan untuk kontak dengan kulit. ·
Tris (aziridinyl) phosphinoxide di artikel tekstil dimaksudkan untuk kontak dengan kulit.
·
Bifenil bifenil (PBB) dalam artikel tekstil dimaksudkan untuk
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
46
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
kontak dengan kulit. ·
Senyawa merkuri pada peresapan industri tekstil berat dan benang yang akan digunakan.
·
Senyawa dioktiltin (DOT) dalam artikel tekstil, alas kaki atau bagian alas kaki yang dimaksudkan untuk kontak dengan kulit.
·
Nikel dalam artikel dimaksudkan untuk kontak langsung dan lama dengan kulit, seperti tighteners, paku keling, ritsleting dan tanda logam, yang digunakan dalam pakaian.
·
Azodyes yang dapat melepaskan satu atau lebih dari amina aromatik yang tercantum dalam Lampiran 8, pada artikel tekstil dan kulit yang mungkin akan mengalami kontak langsung dan lama dengan kulit atau rongga mulut.
·
Nonilfenol dan nonilfenol etoksilat pada tekstil dan pengolahan kulit.
Semua produsen dan importir bahan kimia harus mengidentifikasi dan mengelola resiko yang terkait dengan zat-zat yang ditimbulkan dalam pemasarannya di Uni Eropa. The
European
Chemicals
mengkoordinasikan
Agency
pendaftaran,
(ECHA) evaluasi,
mengelola
dan
otorisasi
dan
pembatasan proses bahan kimia untuk memastikan konsistensi dalam pengelolaan bahan kimia di Uni Eropa.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
47
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
ü
Peraturan hukum terkait : Peraturan (EC) No 1907/2006 dari Parlemen Eropa dan Dewan 18 Desember 2006 tentang Pendaftaran, Evaluasi, Otorisasi dan Pembatasan
Bahan
Kimia
(REACH),
membangun
ECHA,
mengubah Directive 1999/45 / EC dan Membatalkan Peraturan Dewan (EEC) No 793/93 dan Peraturan Komisi (EC) No 1488/94 serta Council Directive 76/769 / EEC dan Komisi Directive 91/155 / EEC, 93/67 / EEC, 93/105 / EC dan 2000/21 / EC (OJ L-396 30/12/2006) (CELEX 32006R1907). Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada situs resmi berikut ini : Eropa Chemicals Agency – Pembatasan-pembatasan: http://echa.europa.eu/web/guest/regulations/reach/restriction Eropa Chemicals Agency - Pedoman persyaratan untuk zat dalam artikel: http://echa.europa.eu/documents/10162/13632/articles_en.pdf Komisi Eropa - Direktorat Jenderal Perusahaan dan Industri: http://ec.europa.eu/enterprise/sectors/chemicals/reach/restrictions/i ndex_en.htm Komisi Eropa - Direktorat Jenderal Perusahaan dan Industri Inventarisasi
langkah-langkah
nasional
ketat:
http://eur-
lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=OJ:C:2009:130:0003: 0004:en:pdf
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
48
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Komisi Eropa - Direktorat Jenderal Lingkungan: http://ec.europa.eu/environment/chemicals/reach/reviews_en.htm ü
Pengemasan dan pelabelan Produk tekstil hanya dapat ditempatkan di pasar Uni Eropa (UE) asalkan diberi label, ditandai atau disertai dengan dokumen komersial sesuai dengan Peraturan (UE) No 1007/2011 dari Parlemen Eropa dan Dewan (OJ L-272 18/10/2011) (CELEX 32011R1007). Tujuan utama dari Peraturan ini adalah untuk memastikan bahwa konsumen, ketika membeli produk tekstil, diberikan indikasi yang akurat dari komposisi serat mereka. Produk yang sesuai dengan undang-undang sebelumnya (Directive 2008/121 / EC) dan yang ditempatkan di pasar sebelum 8 Mei 2012 dapat terus di pasarkan hingga 9 November 2014.
ü
Ruang lingkup produk Peraturan ini berlaku untuk produk tekstil yang didefinisikan sebagai bahan baku, setengah terolah, terolah, semi diproduksi, diproduksi, ataupun produk buatan lain yang secara eksklusif terdiri dari serat tekstil, terlepas dari pencampuran atau proses perakitan yang digunakan. Produk lain yang ikut tergolong sebagai produk tekstil antara lain:
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
49
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
·
Produk yang mengandung setidaknya 80% berat serat tekstil;
·
Furniture, payung, dan penutup kerai yang mengandung paling sedikit 80% berat produk tekstil;
·
Komponen tekstil dari lapisan atas penutup lantai multi-layer, penutup
kasur
dan
penutup
barang
lainnya,
selama
komponen tekstil produk tersebut merupakan setidaknya 80% dari berat produk. ·
Produk hasil gabungan komponen tekstil, yang merupakan bagian integral dari produk, di mana komposisi dari tiap bahan yang digunakan telah ditentukan.
Peraturan ini tidak berlaku untuk produk dengan fungsi khusus atau tidak umum dan dibuat oleh penjahit perorangan. ü
Pelabelan dan persyaratan pelabelan
·
Persyaratan umum :
-
Ketika menempatkan produk tekstil di pasar, produsen, distributor atau importir produk tekstil harus memastikan pasokan label atau penandaan yang menunjukkan komposisi serat.
Informasi harus
akurat, tidak menyesatkan dan mudah dimengerti. -
Label atau tanda harus tahan lama, mudah dibaca, dilihat, diakses dan, dalam kasus label, terpasang. Selain itu, harus disediakan dalam bahasa resmi atau bahasa dari Negara Anggota dimana produk yang ditawarkan kepada konsumen kecuali disediakan oleh
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
50
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Negara Anggota yang bersangkutan. -
Informasi yang diberikan pada label tidak boleh mengandung singkatan, dengan pengecualian kode pengolahan mekanik, atau di mana singkatan didefinisikan dalam standar internasional.
·
Persyaratan khusus : Hanya produk tekstil eksklusif yang seluruhnya dibuat dari jenis serat yang sama dapat diberi label atau ditandai sebagai "100%" atau "murni" (pure). Produk tekstil multi-serat harus diberi label atau ditandai dengan nama dan persentase berat semua serat yang membentuknya dalam urutan.
Jenis serat yang belum
tercantum dalam Lampiran I, peraturan Uni Eropa mengenai serat atau serat yang komposisinya kurang dari 5% dari total berat, dapat ditunjuk sebagai "serat lain" dengan
Gambar 24. Pelabelan bahan tekstil harus mencantumkan persentase serat yang digunakan, beserta instruksi perawatan yang sesuai.
didahului atau diikuti oleh persentase total berat serat tersebut. Produk tekstil yang mengandung 2 (dua) atau lebih komponen tekstil yang memiliki kandungan serat tekstil yang berbeda harus diberi label atau tanda yang menyatakan kadar serat tekstil dari masing-masing komponen. Serat dekoratif dan serat dengan efek antistatik tidak melebihi 7% hingga 2% dari berat produk dapat
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
51
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
diabaikan atau tidak dicantumkan dalam daftar kadar serat. Kehadiran bagian non-tekstil yang berasal dari hewan harus ditandai dengan informasi "Mengandung bagian non-tekstil asal hewan" pada pelabelan produk tersebut. Untuk produk tekstil yang komposisi seratnya sulit untuk ditentukan, istilah "serat campuran" dapat digunakan. a.
Nama Resmi Hanya serat yang tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini dapat digunakan dalam deskripsi komposisi serat. Produsen dapat mengajukan permohonan kepada Komisi Eropa terkait untuk menambahkan nama serat tekstil baru ke daftar ini. Permohonan ini
harus menyertakan file teknis
yang disusun sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Lampiran II. Penggunaan nama-nama berikut ini harus sesuai dengan kondisi tertentu: i)
Istilah "campuran katun linen" ditujukan untuk produk yang memiliki kandungan serat kapas murni dan serat linen (rami) murni, di mana persentase serat rami tidak kurang dari 40% dari berat total kain.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
52
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
ii) Istilah "virgin wool" atau "wol asli" hanya dapat digunakan untuk produk yang terdiri secara eksklusif dari serat wol dengan kondisi berikut : ·
sebelumnya tidak menjadi bagian dari produk jadi,
·
belum melalui proses spinning dan/ atau felting selain yang diperlukan dalam pembuatan produk tersebut,
·
belum rusak akibat perlakuan atau penggunaan.
Nama-nama
tersebut
menggambarkan
diatas
campuran
dapat
serat
digunakan
sesuai
dengan
untuk kondisi
tertentu. Dalam kasus tersebut, komposisi persentase penuh harus tetap dicantumkan dalam pelabelan. Namun dalam kasus-kasus tertentu, adanya persentase kecil dari serat asing mungkin diperbolehkan. b.
Alternatif Pelabelan Hanya produk yang ditujukan untuk dijual langsung kepada konsumen akhir yang perlu diberi label, untuk produk lain pelabelan atau penandaan dapat diganti atau dilengkapi dengan menyertai dokumen komersial. Dalam hal produk tekstil yang tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Uni Eropa, label dapat diganti dengan label inklusif yang terbuat dari jenis yang sama dan komposisi serat.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
53
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Produk yang dijual per meter perlu diberi label pada bagian atau gulungan yang akan dijual. c.
Pengawasan Pasar Otoritas pengawasan pasar akan memeriksa kesesuaian komposisi
serat
produk
tekstil
dengan
informasi
yang
disediakan sesuai dengan metode analisis kuantitatif yang telah ditetapkan dalam Lampiran VIII Peraturan tersebut. Saat penetapan dan pengujian persentase serat perlu diterapkan kesepakatan penunjang yang relevan berdasarkan Lampiran IX tentang massa anhidrat dari setiap jenis serat.
Peraturan ini
memungkinkan untuk memberikan toleransi antara komposisi serat yang dinyatakan dengan persentase yang diperoleh setelah analisa. Hal-hal yang tercantum dalam Lampiran VII (misalnya bagian non-tekstil, kancing, aksesoris, dekorasi dsb) tidak akan diperhitungkan untuk penentuan komposisi serat. d.
Peraturan hukum Peraturan (UE) No 1007/2011 dari Parlemen Eropa dan Dewan 27 September 2011 tentang nama serat tekstil dan pelabelan terkait
dan
penandaan
komposisi
serat
membatalkan peraturan sebelumnya yaitu
produk
tekstil
Council Directive
73/44 / EEC dan Direktif 96/73 / EC dan 2008/121 / EC dari
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
54
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Dewan dan Parlemen Eropa (OJ L-272 18/10/2011) (CELEX 32011R1007) e.
Informasi tambahan Semua informasi yang wajib tertera pada label harus dalam bahasa negara yang dituju. Pengawasan dan pemeriksaan apakah komposisi produk tekstil sudah sesuai dengan informasi yang diberikan oleh label dapat dilakukan pada setiap tahap rantai pemasaran (misalnya bea cukai, distributor gudang, grosir atau pengecer).
IV.6 Saluran Distribusi Produk HS 5903 di Negara-Negara ETT
Gambar 25. Jalur distribusi produk tekstil di Negara-Negara ETT (sumber: Export Helpdesk)
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
55
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
·
Agen / broker (buying house) Agen (kadang-kadang disebut broker) adalah perantara independen yang bekerja antara pembeli dan penjual dan bernegosiasi atas nama klien mereka, bertindak sebagai perantara antara pembeli dan penjual.
Mereka bekerja untuk komisi berdasarkan volume
penjualan, dan mereka dapat menjual kepada distributor serta pengecer. Terdapat 2 (dua) jenis agen dalam jalur distribusi: a.
Agen pembelian berlokasi di negara yang memasok. Biasanya mereka bertindak atas nama pembeli, berperan dalam melakukan inspeksi produk dan bertindak sebagai perantara komunikasi. Agen pembelian dapat disebut juga sebagai buying house. Sebagian besar buying houses beroperasi sebagai vendor. Untuk layanan mereka, para agen dari Uni Eropa memperoleh komisi antara 1525% dari nilai order. Mereka menanggung risiko dalam melakukan pesanan dan membeli kain dengan system L/C terbuka, dan mereka mendominasi pasar di CM dan CMT + atau CMPT.
b.
Agen penjual atau agen penjualan yang berkedudukan di Eropa. Mereka membeli produk dari berbagai produsen asing melalui proses impor.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
56
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
·
Importir, Grosir dan Distributor Importir dan grosir menjual produk Anda ke pengecer di negara atau wilayah mereka sendiri.
Tidak seperti agen, importir dan
pedagang mengambil kepemilikan dan tanggung jawab atas produk yang
mereka
beli
dari
Anda
dan
ikut
berperan
dalam
menyelesaikan prosedur impor. Distributor adalah jenis perantara yang membeli produk dari produsen. Mereka menyediakan jasa pelayanan dan menyediakan layanan pemasaran yang lengkap.
Distributor bekerja lebih
independen dari agen. ·
Produsen Eropa Mereka adalah perusahaan yang berbasis di Eropa yang membuat produk pakaian melalui proses yang melibatkan bahan mentah, melalui jalur produksi dengan mempekerjakan banyak tenaga kerja lokal.
Produsen dapat merancang dan memproduksi produk
sendiri atau mendapat kontrak dari pengecer / retailer yang sudah memiliki merek dan saluran distribusinya sendiri. ·
Retail/ pengecer Pengecer adalah jalur penjualan untuk produk Anda ke pelanggan atau konsumen akhir, melalui toko-toko khusus yang menjual bahan kain, pakaian jadi, departement store, hypermarket / supermarket, hingga toko-toko online.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
57
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
Gambar 26. Salah satu merek retailer produk garment terbesar di Negara-Negara ETT.
Para retailer ini biasanya akan membeli produk-produk garment dari distributor atau grosir tergantung dari pangsa pasar mereka, atau dari supplier tertentu yang telah terikat dengan kontrak. Untuk produk-produk khusus seperti bahan berteknologi nano, retailer dari segmen departement store dapat membeli produkproduk tersebut dari distributor merek-merek pakaian jadi atau dari agen penjualan merek tersebut di negara masing-masing.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
58
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
BAB V – STRATEGI Pemasaran produk tekstil nanofabrics ke ETT merupakan salah satu cara untuk dapat memasuki pasar Uni Eropa, yang saat ini menjadi alternatif ke-2 (dua) setelah China sebagai lokasi industri tekstil bagi perusahaan-perusahaan dan merek-merek terkenal dari negara-negara Eropa Barat.
Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap regulasi, standar
dan kualitas produk yang diminta oleh pasar. Secara otomatis, standar minimal yang berlaku tentunya adalah standar Uni Eropa.
Gambar 27. Industri garment dan pakaian jadi di Hongaria,
Agar dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain, selain kompetitivitas harga, produsen produk tekstil nanofabrics dari Indonesia harus dapat menyesuaikan produknya dengan standar yang berlaku di negara tersebut. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan cara : ·
Aktif mengikuti berbagai pelatihan baik didalam maupun diluar negeri untuk meningkatkan kualitas produk yang dipasarkan.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
59
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
·
Menjadi anggota asosiasi pengekspor tekstil, terutama produsen bahan nanofabrics guna untuk mendapatkan informasi terkini tentang trend pasar serta regulasi impor terkini di negara tujuan.
·
Memiliki sertifikasi internasional untuk mengatasi persaingan yang tinggi diantara para eksportir, seperti sertifikasi Ecolabel dari Uni Eropa.
·
Aktif berkomunikasi dengan perwakilan RI di luar negeri, khususnya perwakilan
Kementerian
Perdagangan,
untuk
memperoleh
informasi terkini tentang berbagai kegiatan promosi, regulasi, trend pasar dan lain-lain. ·
Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan promosi dan pameran produk industri internasional. Hal ini sangat efektif sebagai sarana promosi dan merupakan kesempatan yang baik untuk dapat bertemu secara langsung dengan para importir luar negeri. Selain dapat mengamati secara langsung produk-produk yang ditawarkan para kompetitor luar negeri, manfaat lain yang dapat diperoleh dengan mengikuti pameran antara lain adalah menunjukkan kredibilitas perusahaan terhadap para importir luar negeri, sehingga secara tidak langsung akan membangun kepercayaan mereka terhadap produk yang ditawarkan.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
60
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
BAB VI – INFORMASI PENTING VI.1
TPO dan Kedutaan Negara-Negara ETT di Indonesia
No.
Lembaga/ Institusi
Alamat
1.
Kedutaan Besar Negara Hongaria
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X/3
di Indonesia
12950 Jakarta Selatan Phone: +62-21-520-3459 / 520 3460 Fax: +62-21-520-3461 E-mail:
[email protected] Website: www.mfa.gov.hu/emb/jakarta
2.
Kedutaan Besar Negara Polandia
Jl. Diponegoro No. 65,
di Indonesia
Jakarta 10310 Phone : +62 21 314-0509 Fax : +62 21 327-343
3.
Kedutaan Besar Negara Romania
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 42A
di Indonesia
Menteng, Jakarta Pusat Phone: +62 21 310-6240 / 310-6241 Fax : (021) 390-7759
4.
Kedutaan Besar Republik Ceko di
P.O. Box 1319
Indonesia
Jl. Gereja Theresia 20, Jakarta Pusat Phone : +62 21 390-4075 / 390-4077 Fax : +62 21 336-282
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
61
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
No.
5.
Lembaga/ Institusi
Alamat
Kedutaan Besar Republik
P.O. BOX 1368
Slovakia di Indonesia
Jl. Prof. Moh. Yamin, S.H. No. 29 Menteng , Jakarta10310 Phone : +62 21 310-1068 / 315-1429 Fax : +62 21 310-1180
6.
Konsuler Kehormatan Estonia di
Jl. Pinang Mas III no.17 Pondok Indah
Indonesia
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Phone : +62 21-7082 8803 Website: www.consulateestoniajakarta.com
7.
Konsuler Kehormatan Latvia di
Sentra Pemuda Kav. 5-6
Indonesia
Jl. Pemuda no.61 Rawamangun Jakarta Timur Phone: +62 21-3005 0060
8.
Kedutaan Besar Bulgaria di
Jl. Imam Bonjol 34-36
Indonesia
Jakarta 10310 Phone : +62 21 390-4048 / 390-4049
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
62
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
VI.2
Asosiasi Produk Tekstil dan Institusi Perdagangan di NegaraNegara ETT
No.
1.
Lembaga/ Institusi
Romanian Textile Association (ATEROM)
Alamat
2, Morarilor St. RO-73511 Bucharest Phone: +40 21 255 5250 Fax: +40 21 255 0107 E-mail :
[email protected] E-mail:
[email protected]
2.
Bulgarian Association
1057 Sofia
of Apparel and Textile Producers and
36 Dragan Tsankov Blvd.
Exporters (BAATPE)
World Trade Center Interpred, 3rd floor, office 335 Phone.: +359 2 969 31 61 Fax: +359 2 969 31 81 E-mail:
[email protected]
3.
Innovatext Textile Engineering and Testing
H-1103 Budapest
Institute
Gyömrői Út 86, Hungary Phone : +36 (1) 260-1809 Fax: +36 (1) 261-5260 E-mail:
[email protected]
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
63
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
No.
4.
Lembaga/ Institusi
Alamat
Federation of Apparel & Textiles Industry
27/29 – 108, Sterlinga St.
Employers (PIOT)
PL 90-212 Łódź, Poland Phone +48- 42-636 12 31 Fax +48-42- 636 14 14 E-mail:
[email protected] E-mail:
[email protected]
5.
Association of Textile, Clothing and Leather
Tesnov 5
Industry (ATOK)
110 00 Prague, Czech Republic Phone: +420 222 361 880 Fax : +420 224 805 339 E-mail :
[email protected]
6.
Polish Textile Association
Pl. Komuny Paryskiej 5a, 90-950 Łód, Poland Phone: +48-42 632-71-15 Phone: +48-42 633-40-95 Fax : +48-42 632-20-93, 632-89-60
7.
Gdynia Cotton Association
ul. Derdowskiego 7 81-369 Gdynia, Poland Phone: +48- 58 620-75 98 Fax +48-58 620-75 97 E-mail :
[email protected] Website : www.cotton.org.pl
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
64
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
No.
Lembaga/ Institusi
8.
Ministerul Economiei, Comerţului si Mediului
Inter Continental Bucharest, nr. 152,
de Afaceri
sektor 1,
(Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan
RO - 010.096, Bucureşti, Romania
Lingkungan Bisnis)
Phone: +40 21 202 52 34
Directia Generala Politici Comerciale
Fax: +40 21 202 51 08
(Direktorat Jenderal Kebijakan
E-mail:
[email protected]
Perdagangan)
Website: http://www.minind.ro/
Autoritatea Nationala pentru Protectia
Bulevardul Aviatorilor nr. 72,
Consumatorilor
1, RO - 011.865,
(Otoritas Nasional Perlindungan Konsumen)
Romania
9.
Alamat
sektor
Bucureşti,
Phone: +40 372 131951 Fax: +40 21 3143462 E-mail:
[email protected] Website: http://www.anpc.gov.ro/
10.
Ministerstvo na ikonomikata i energetikata
Slavyanska Str. 8 BG - 1052 Sofia,
(Kementerian Ekonomi dan Energi)
Bulgaria Phone: + 359 2 940 70 01 Fax: + 359 2 987 21 90/2 981 99 70 E-mail:
[email protected] Website:www.mi.government.bg
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
65
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
VI.3 No. 1.
Daftar Pameran dan Kegiatan Promosi Produk Tekstil di ETT Nama Kegiatan
Waktu
Keterangan
TEX- STYLE - Trade
Poznan, Poland
Apparel, Clothing, Fashion, Textile
Fair of Fabrics, Clothing
26-28 Feb 2014
Industry
and Accessories
Setiap tahun
Pameran Busana Industri Kain dan Aksesoris "TEX-STYLE" adalah pameran yang komprehensif untuk produsen pakaian. TEX-STYLE diadakan setiap tahun, pada Poznań Fashion Fair edisi musim semi. Pameran ini akan memamerkan: berbagai jenis kain dan rajutan,kain 'spun-bonded',berbagai benang rajut, aksesoris menjahit dsb. Lokasi: Poznan Congress Center ul. Glogowska 14, 60-734 Poznan, Poland Phone : +48 61 86 92 131 Fax: +48 61 86 92 720 Penyelenggara: Poznan International Fair ul.Glogowska 14, 60-734 Poznan, Poland Phone: +48 61 869 2000 Fax: +48 61 869 2999 Website: http://fashion.mtp.pl
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
66
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
No.
Nama Kegiatan
Waktu
2.
Fast Fashion Exhibition
Poznan, Poland 26-28 Feb 2014 Setiap tahun
Keterangan Fashion Textile Industry Lokasi: Poznan Congress Center ul. Glogowska 14 60-734 Poznan, Poland Phone: +48 61 86 92 131 Fax: +48 61 86 92 720 Penyelenggara: Poznan International Fair ul.Glogowska 14 60-734 Poznan, Poland Phone: +48 61 869 2000 Fax: +48 61 869 2999 Website: http://fashion.mtp.pl
3.
NEXT SEASON -
Poznan, Poland
“Next
Season”
adalah
pameran
Exhibition of Clothing,
26-28 Feb 2014
produk pakaian, pakaian dalam dan
Lingerie and
Dua kali setiap
aksesoris yang diselenggarakan 2
Accessories
tahun (per musim)
(dua) kali dalam setahun. Lokasi: Poznan Congress Center ul. Glogowska 14 60-734 Poznan, Poland Phone: +48 61 86 92 131 Fax: +48 61 86 92 720 Penyelenggara: Poznan International Fair ul.Glogowska 14 60-734 Poznan, Poland Phone:. +48 61 869 2000 Fax: +48 61 869 2999 Website: http://fashion.mtp.pl
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
67
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
No. 4.
Nama Kegiatan MODEXPO 2015
Waktu 01 – 04 Oct 2015 Setiap tahun
Keterangan International Exhibition of Textiles, Ready-Made Clothes, Leather Goods, Furs, Footwear & Leatherwear Penyelenggara: Romexpo 65-67 Marasti Blvd. 71331 Bucharest, Romania Phone: +40 (21) 224 31 60 Fax: +40 (21) 224 04 00 E-mail:
[email protected] Website: http://www.romexpo.org/
5.
BALTIC FASHION & TEXTILE - VILNIUS 2014
16 – 18 Oct 2014
International Trade Fair For Textile And Leather Industries Lokasi : Lithuanian Exhibition Centre (Litexpo) Laisves Ave.5 LT- 2600 Vilnius, Lithuania Phone : +370-5 2451800 Fax : +370-5 2454511 E-mail:
[email protected] Website: http://www.litexpo.lt/ Penyelenggara: International Exhibition Company BT 1 Kipsalas, Riga, LV-1048, Latvia Phone : +371 67065000 Fax: +371 67065001
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
68
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
VI.4
No. 1.
Perwakilan Indonesia di Negara-Negara ETT
Lembaga/ Institusi
Alamat
Kedutaan Besar Republik
1068 Budapest, Városligeti fasor 26, Hungary
Indonesia di Hongaria
Phone: +36-1 413 3800
(Merangkap Republik
Fax: +36-1 322 8669
Macedonia)
E-mail:
[email protected] Website: http://www.indonesia.hu/
2.
Indonesia Trade Promotion
1051 Budapest, Bajcsy Zsilinzsky út 12, Hungary
Center (ITPC) Budapest
Phone : +36-1 317 6382 Fax: +36-1 266 0572 E-mail:
[email protected] Website: www.itpc-bud.hu
3.
Kedutaan Besar Republik
Strada Gina Patrichi (Orlando) No. 10
Indonesia di Rumania
Sector 1, Bucharest, Romania
(merangkap Republik Moldova)
Phone: +40 21 312 0742-44 Fax: +40 21 312 0214
4.
Kedutaan Besar Republik
Brnianska 31 - 811 04
Indonesia di Slovakia
Bratislava - Slovak Republic Phone: +421-2-54419886 Fax: +421-2-54419890 E-mail: indonesia @ indonesia.sk Website: http://www.indonesia.sk/
5.
Kedutaan Besar Republik
5 Yosef Valdhard Street (Simeonovsko Shosse)
Indonesia di Bulgaria
1700 Sofia, Bulgaria
(Merangkap Negara Albania)
Phone: +359-2 9625240, 9626170, 8683220 Fax: +359-2 9624418, 9625482 E-mail:
[email protected] Website: www.indonesia.bg
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
69
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
No. 6.
Lembaga/ Institusi
Alamat
Kedutaan Besar Republik
Ørehøj Alle 1, 2900 Hellerup
Indonesia di Denmark
Phone : +45 39624422
(Merangkap Lithuania)
Fax : +45 39624483 E-mail :
[email protected]
7.
Kedutaan Besar Republik
03-903 Warsawa, Poland
Indonesia di Polandia
Phone: +48-22 617-5179, 617-5108 Fax: +48-22 617-8451 E-mail:
[email protected], E-mail :
[email protected] Website: www.indonesianembassy.pl
8.
Kedutaan Besar Republik
Nad Budankami II/7, 15021, Praha 5-Smichov
Indonesia di Republik Ceko
Czech Republic Phone : +420 257 214 388 Fax: +420 257 212 105Ørehøj Alle 1, 2900 Hellerup Phone : +45 39624422 Fax : +45 39624483 E-mail :
[email protected]
VI.6 No.
1.
Daftar Importir Produk Tekstil di Negara – Negara ETT Nama Perusahaan
Alico Export – Import
Alamat
Prazska 677, 29471 Benatky Nad Jizerou Czech Republic Phone : + 420-326-362310 Fax: +420- 326-362015
2.
Dollfus Mieg&Cie Czechia - Dmc
K vypichu 1087, 252 19, Prahy
Czechia Sro
Czech Republic Phone: +420-311-678909 Fax: +420-311-678905
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
70
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
No.
3.
Nama Perusahaan
Bemax Hurtownia Tkanin
Alamat
Glogowska 260, 60-104 Poznan Poland Phone: +48-616-616680 Fax: +48-616-616690
4.
Brugg Polska Liny Stalowe Sp. Z
Lesnikow 10, 61-058 Poznan
O.O
Poland Phone: +48-618-759875 Fax: +48-618-708953
5.
Philips Romania
301-311 Barbu Vacarescu Bdv 021731 Bucharest, Romania Phone: +40-21-2032033 Fax: +40-21-2032069
6.
Piticot Prod
Bd. Theodor Pallady 287 ( incinta ior 2), sector 3 032258 Bucharest, Romania Phone: +40-21-3452028
7.
Texilan Sro
Michalska 18, 060 01 KE Slovakia Phone: +421-52-4663511 Fax: +421-52-4522945
8.
Fezko As
Heydukova 1111, 386 16 Strakonice Czech Republic Phone: +420-383-315911 Fax: +420-383-315636
9.
Girmes Special Textiles - Central
Dukelska 998, 358 01 Kraslice
& Eastern Europe
Czech Republic Phone: +420-773-400057 Fax: +420-352-686391
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
71
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
No.
10.
Nama Perusahaan
Jessgrove Cz S.R.O.
Alamat
Stare Mesto 246, 569 32 Stare Mesto Czech Republic Phone: +420-461-313561 Fax: +420-461-313577
11.
Kavalierglass, a.s.
Sklarska 359, 28506 Sazava Czech Republic Phone: +420-327-550111 Fax: +420- 327-321147
12.
Devo Bulgaria Ltd
Sofia 1799 Bulgaria Phone: + 359-888-355600 Fax: +359-2-4901340
13.
Kamea Fabrics
14 Raiko Daskalov Street, Plovdiv Bulgaria Phone: +359-32-626991 Fax: +359-32-626991
14.
Paletan EOOD
Osvobojdenie Str.57 AP.3, 6300 Haskovo Bulgaria Phone: +359-898-523 573 Fax: +359-896-685 851
15.
Amoco Fabrics
Gesztenyefa utca 2., Gy, 9027 Hungary Phone: +36-96-502122 Fax: +36-96-430183
16.
Agora Pari Kereskedelmi
Tüzér utca 1-3, 7633 Pecs Hungary Phone: +36-72-512440 Fax: +36-72-333513
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
72
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
No.
17.
Nama Perusahaan
Agm Textiles Andrzej Bialas
Alamat
Spisaka 74, 02-495 Warszawa Poland Phone: +48-226-677359 Fax: +48-226-677359
18.
Andax S.C.
Nowa Wies, Mlynska 4, 42-262 Poczesna Poland Phone: +48-343-275360 Fax: +48-343-275401
19.
Erfo Ipari Kereskedelmi
Dózsa György ut 48.1076, Budapest Hungary Phone: +36-1-3224493 Fax: +36-1-3221600
20.
Lana company
Bikernieku iela 122/2-15, LV-1079 Riga Latvia Phone: +371 79-272-01477 Fax: +371 79- 272-01477
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
73
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
KESIMPULAN Bidang nano teknologi saat ini sedang banyak dikembangkan di berbagai sektor, mulai dari pertanian, pengobatan, hingga berbagai cabang industri yang diantaranya adalah industri tekstil.
Diprediksikan,
dimasa depan produk-produk berteknologi nano akan semakin banyak diminati. Industri
tekstil
sebagai
salah
satu
cabang
industri
yang
berkembang di Indonesia harus dapat mengikuti perkembangan tersebut, dengan ikut mengembangkan penerapan teknologi nano dalam produkproduknya
terutama produk
yang ditujukan untuk
pasar ekspor.
Penguasaan teknologi tersebut harus dapat dirintis sedini mungkin dengan melibatkan berbagai sektor terkait, seperti sektor industri kimia dan industri peralatan pendukung lainnya. Hal ini menjadi sangat penting mengingat negara-negara tetangga Indonesia seperti Thailand dan Vietnam saat ini sudah mengembangkan industri tersebut dan sudah memproduksi berbagai bahan tekstil berteknologi nano yang sudah memasuki pasar luar negeri. Dengan demikian, mulai saat ini hingga kedepan teknologi nano harus dapat menjadi nilai tambah bagi produk-produk tekstil Indonesia agar dapat bersaing dengan produk-produk dari negara-negara kompetitor tersebut. Dengan potensi sumber daya manusia dan kematangan sektor industri tekstil Indonesia, sangat mungkin bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi produk-produk tekstil Indonesia akan dapat menguasai pasar
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
74
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
ekspor lebih luas lagi, terutama ke negara-negara Eropa Tengah dan Timur, sebagai salah satu pusat industri tekstil yang maju di Eropa khususnya dan di dunia pada umumnya.
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
75
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Tahun 2014
REFERENSI ·
Eurostat, http://epp.eurostat.ec.europa.eu/
·
International Trade Center, http://www.trademap.org/
·
CBI, http://cbi.eu/
·
Export Helpdesk, http://exporthelp.europa.eu/
·
CEE Business Portal, http://www.ceebusinessportal.eu
·
The Institute of Nanotechnology, http://www.nano.org.uk
·
Nano-Tex, http://www.nano-tex.com/index.html
·
European Commission, Research and Innovation, Key Enabling Technology, http://ec.europa.eu/research/industrial_technologies/nano-intextiles_en.html
·
Korea TEXTILE World, December 2012 / Vol. 1 No. 4
Martel – Penggunaan Teknologi Nano Dalam Industri Tekstil Di Negara Eropa Tengah & Timur
76