1
Jumat, 28 Oktober 2016
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 18169.68 2133.04 6986.57 4533.57 10717.08 17428.40 23132.35 2828.94 2068.09 3112.35
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg (29.65) (6.39) 28.48 (1.02) 7.40 51.34 (193.08) 0.37 (1.28) (3.96)
Price 49.69 2786.00 1270.20 10190.00 20345.00 98.05 Rates 13031.00 1.090 105.18 9378.91 9930.20
USD 32.50
Chg 0.48 26.00 3.60 (120.00) 195.00 (0.95) Chg 23.00 0.00 0.62 22.26 (20.00)
IDR 2118
Chg 0.40
% (0.16) (0.30) 0.41 (0.02) 0.07 0.30 (0.83) 0.01 (0.06) (0.13) % 0.98 0.94 0.28 (1.16) 0.97 (0.96) % 0.18 0.00 0.59 0.24 (0.20) % 1.25
Top Gainers MSKY ARTI APIC KBLM PNBS‐W
IDR 1,000 63 238 500 55
% 25.00 14.50 14.40 13.60 12.20
Chg 200 8 30 60 6
Top Losers BIPP‐W CASA‐W TKIM‐W BABP‐W BSSR
IDR 19 232 70 7 1,265
% (17.40) (14.10) (12.50) (12.50) (10.00)
Chg (4) (38) (10) (1) (140)
Top Value BUMI ENRG BRMS ANTM ASII
IDR 189 50 83 875 8,250
% (6.40) (3.80) (9.80) 4.20 0.60
(miliar) 1,226 B 927 B 772 B 752 B 610 B
Top Volume ENRG ELTY DEWA BRMS UNSP
IDR 50 50 52 83 50
% (3.80) 0.00 4.00 (9.80) 0.00
(juta) 16.733.562 9,379.696 8,989.428 7,875.565 5,697.741
Telkom serap 79,6% belanja modal untuk ekspansi. Laba Mitra Adi Perkasa melonjak lima kali lipat. Laba bersih Indopora tergerus 54,7% di Kuartal III. KINO mencatat kinerja stagnan.
Market Preview
I
HSG kemarin berhasil melan‐ jutkan penguatan terbatas dalam rentang konsolidasi, tu‐ tup menguat 17,157 poin (0,32%) di 5416,836. Pengua‐ tan IHSG terutama ditopang aksi beli selektif atas saham perbankan, tambang, teleko‐ munikasi, rokok, aneka indus‐ tri, dan perdagangan. Sedang‐ kan saham perkebunan dan 5,416.84 jasa konstruksi cenderung ko‐ IHSG Change 17.16 reksi. Volume perdagangan ke‐ Change (%) 0.32 marin melonjak mencapai Change (%/ytd) 3.63 9.012 33,33 miliar saham terutama Total Value (IDR triliun) Total Volume (miliar saham) 36.113 ditopang aksi beli spekulatif Net Foreign Buy (IDR miliar) (679.000) atas saham Grup Bakrie. Nilai Up: 152 Down: 320 Unchange: 104 transaksi di Pasar Reguler men‐ ingkat mencapai Rp6,9 triliun. Secara keseluruhan pasar digerakkan dengan sentimen rilis laba 3Q16 sejumlah emiten sektoral dan pergerakan harga sejumlah komoditas tambang. Sementara Wall Street tadi malam kembali ko‐ reksi setelah menguat terbatas hari sebelumnya. Indeks DJIA dan S&P masing‐masing koreksi 0,16% dan 0,30% di 18169,68 dan 2133,04. Indeks Nasdaq koreksi 0,65% di 5215,97. Harga minyak mentah tadi malam di AS rebound tipis 1,1% di USD49,72/barel. Sentimen pasar di Wall Street selain digerakkan oleh sejumlah rilis laba kuartal tiga emiten dan data ekonomi AS yang keluar juga dipicu naiknya yield obligasi negara di seluruh dunia. Pasar juga mengantisipasi hasl pil‐ pres di AS 8 November mendatang. Memasuki perdagangan akhir pekan ini sekaligus menjelang akhir Oktober, IHSG diperkirakan akan digerakkan dengan sejumlah isu individual terkait rilis laba 3Q16. IHSG akan bergerak dengan sup‐ port di 5400 dan resisten di 5450 cenderung menguat terbatas. S1 5400 S2 5380 R1 5430 R2 5450
Jumat, 28 Oktober 2016
News Update
Telkom serap 79,6% belanja modal untuk ekspansi. Hingga berakhirnya kuartal III-2016, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) telah menggunakan sekitar 79,6% dari anggaran belanja modal tahun ini yang dipatok sebesar Rp 25 triliun. Artinya, perusahaan halo-halo ini sudah menyerap belanja modal sekitar Rp 19,9 triliun. VP Corporate Communication TLKM Arief Wibowo mengatakan, serapan capital expenditure (capex) paling besar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur backbone dan akses bisnis fixed broadband serta mobile broadband. ”Ada juga untuk pembangunan sistem kabel laut lintas benua, tower dan data center,” kata Arief. Seperti diketahui, TLKM menjadi salah satu anggota konsorsium kabel bawah laut South East Asia, Middle East, dan Western Europe. Konsorsium ini bertujuan membangun kabel bawah laut sepanjang 20.000 kilometer. Selain itu perusahaan pelat merah ini juga akan membangun kabel bawah laut yang menghubungkan pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dengan Singapura. Nilai investasinya US$ 196 juta. Telkom juga mengalokasikan sebagian belanja modal untuk anak usahanya, PT Telkomsel. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan BTS. Telkomsel sudah membangun 20.808 BTS baru. Sekitar 90% merupakan BTS 3G dan 4G. Jadi, hingga akhir September lalu, TLKM mengoperasikan 124.097 unit BTS, tumbuh 23,6% dari awal tahun. Arief menyebut, ekspansi ini sejalan dengan rencana perusahaan yang ingin bertransformasi menjadi perusahaan penyedia layanan digital. Di periode sembilan bulan pertama 2016, TLKM mencatat pertumbuhan pendapatan 12,8% menjadi Rp 86 triliun dari Rp 75,7 triliun. Kenaikan disokong pertumbuhan pendapatan bisnis jasa internet dan teknologi informatika yang mencapai 27,7% jadi Rp 44,5 triliun. Pendapatan telepon seluler pun tumbuh 2,1% jadi Rp 34 triliun. Namun pendapatan interkoneksi terkikis jadi Rp 3 triliun. Begitu pula pendapatan jaringan sewa transponder satelit anjlok ke Rp 696 miliar. Dengan demikian, TLKM semakin mendekati target pendapatan tahun ini, yakni Rp 100 triliun hingga akhir tahun. Adapun laba bersih perusahaan ini juga naik sekitar 26% menjadi Rp 22 triliun dari sebelumnya Rp 17,5 triliun. Sebagai informasi, TLKM juga masih memiliki utang jatuh tempo dalam waktu setahun sebesar Rp 4,9 triliun. Sehingga liabilitas jangka pendek perusahaan juga naik jadi Rp 40 triliun dari Rp 35 triliun di Desember 2015. (Kontan)
Laba Mitra Adi Perkasa melonjak lima kali lipat. PT Mitra Adi Perkasa Tbk berseri-seri mendapati catatan keuangan sembilan bulan tahun ini. Laba bersih periode berjalan peritel tersebut, naik lima kali lipat lebih ketimbang periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 120,29 miliar. Kenaikan bottom line tersebut merupakan berkah penutupan 207 gerai. "Kami melakukan beberapa pembenahan, banyak toko-toko rugi yang ditutup dan discontinued," terang Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan PT Mitra Adi Perkasa Tbk. Pilihan Mitra Adiperkasa memang geraigerai yang dianggap tak cuan. Itu adalah strategi perusahaan berkode saham MAPI di Bursa Efek Indonesia tersebut memangkas beban operasional. Debenhams merupakan salah satu merek yang terkena kebijakan penutupan gerai. Hanya saja, Mitra Adiperkasa tak membeberkan detail jumlah dan lokasi gerai Debenhams yang ditutup. Selain Debenhams, Mitra Adiperkasa juga menutup gerai yang menjual produk fesyen, peralatan olah raga dan mainan anak-anak. Hanya saja, perusahaan tersebut tak membeberkan merek-merek gerai yang dimaksud. Yang pasti, tak satupun dari ratusan gerai yang tutup tahun ini berupa gerai Burger King atau Domino's Pizza. Mengingatkan saja, pada tahun 2014 Mitra Adiperkasa menjual sebagian saham pengelola Burger King, yakni PT Sari Burger Indonesia dan pengelola Domino's Pizza PT Dom Pizza Indonesia. Menurut laporan keuangan per 30 September 2016, Mitra Adiperkasa masih memiliki 49% saham Sari Burger dan 33,52% saham Dom Pizza. Mitra Adiperkasa membagi bisnisnya dalam empat lini, yaitu department store, penjualan ritel, kafe dan restoran serta lini bisnis lain-lain. Debenhams, merupakan satu dari tujuh merek department store di bawah Mitra Adiperkasa. Sementara pada lini bisnis penjualan ritel serta kafe dan restoran, masing-masing terdapat ada 21 merek dan delapan merek. Penjualan ritel merupakan kontributor terbesar Mitra Adiperkasa. Hingga kuartal III 2016, penjualan ritel tercatat Rp 7,05 triliun atau setara dengan 68,51% terhadap total pendapatan bersih Rp 10,29 triliun. Sementara total kuartal III 2016 tersebut tumbuh 9,46% ketimbang realisasi pendapatan bersih kuartal III 2015. Pengungkit pendapatan adalah same store sales growth (SSSG) alias atau pertumbuhan penjualan rata-rata per gerai sekitar 3% Sepanjang tahun ini, Mitra Adiperkasa mengalokasikan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) senilai Rp 600 miliar. Semuanya untuk membiayai pembukaan gerai baru. Mengenai target kinerja, Mitra Adiperkasa akan berupaya menjaga pertumbuhan pendapatan 10% tahun ini. Tahun lalu, pendapatan bersih sekitar Rp 12,83 triliun. (Kontan)
Laba bersih Indopora tergerus 54,7% di Kuartal III. Bisnis PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) masih melambat hingga sembilan bulan pertama di tahun ini. Ini terlihat dari kinerja IDPR hingga September masih dalam tren menurun. Laba bersih perusahaan konstruksi ini tergerus 54,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Pada kuartal III-2016, IDPR hanya mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp 84,5 miliar. Angka ini melorot dari Rp 186,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Perlambatan kinerja tersebut sejalan dengan menurunnya pendapatan perusahaan hingga 34% secara year on year (yoy). "Pendapatan kuartal III ini hanya sebesar Rp 695 miliar, padahal pada kuartal III 2015 tercatat sebesar Rp 1,05 triliun," ungkap manajemen Indopora dalam laporan keuangan yang dirilis. Pendapatan dari jasa konstruksi fondasi tercatat sebesar Rp 525,7 miliar atau turun 30,8% dari Rp 760 miliar pada kuartal III 2015. Sedangkan dari konstruksi dinding penahan tanah merosot 51,2% yoy menjadi Rp 126 miliar. Adapun pendapatan lainnya berasal dari tiang pancang sebesar Rp 43 miliar. Di saat yang sama beban usaha perusahaan juga meningkat dari Rp 72,3 miliar menjadi Rp 84,9 miliar. Sedangkan pendapatan lain-lain turun dari Rp 1,4 triliun menjadi Rp 957,4 miliar. Total aset IDPR per akhir September 2016 tercatat sebesar Rp 1,46 triliun atau naik 6,3% dari periode akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,38 triliun. Jumlah ekuitasnya naik dari Rp 992 miliar menjadi Rp 1,06 triliun. Adapun, sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Indopora telah menyerap belanja modal sebesar Rp 154,8 miliar yang digunakan untuk pembelian aset tetap. (Kontan)
KINO mencatat kinerja stagnan. Performa PT Kino Indonesia Tbk (KINO) hingga September 2016 terlihat stagnan. Pada periode tersebut, KINO mencatat penjualan Rp 2,7 triliun, naik tipis sekitar 2% year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok juga mengalami kenaikan tipis, sebesar 2% yoy menjadi Rp 1,59 triliun dari sebelumnya Rp 1,55 triliun. Sementara, porsi beban pokok terhadap penjualan relatif sama, sekitar 59%. Dus, laba kotor KINO tercatat mengalami kenaikan hanya sekitar 1% yoy menjadi Rp 1,1 triliun. Porsi beban pokok yang relatif sama tersebut juga membuat perolehan marjin laba kotor KINO tertahan. Levelnya relatif stagnan, sekitar 41%. Sejatinya, KINO memperoleh pendapatan bunga dengan kenaikan yang cukup signifikan, dari semula Rp 1,49 miliar pada kuartal I-2015 lalu lompat lima belas kali lipat menjadi Rp 23,59 miliar. Namun, kenaikan ini kurang mampu mengompensasi kenaikan pos beban umum dan administrasi. Pada pos ini, KINO mencatat kenaikan sekitar 11% yoy menjadi Rp 190,46 miliar. Beban penjualan perseroan juga naik 12% yoy menjadi Rp 672,96 miliar. Tapi setidaknya beban pajak penghasilan KINO turun menjadi Rp 41,55 miliar dari sebelumnya Rp 63,47 miliar. Sehingga, KINO masih mampu mencatat laba bersih Rp 184,64 miliar meski hanya naik tipis, kurang dari 1% yoy dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. (Kontan)
2
Jumat, 28 Oktober 2016
Stock Picks ANTM 850‐920. Harga saham Aneka Tambang Tbk (ANTM) kemarin melanjutkan tren penguatannya sete‐ lah berhasil break resisten Rp850 dan berhasil tutup di Rp875 setelah sempat menyentuh Rp900. Pengua‐ tan harga sahamnya sepanjang Oktober ini terutama dipicu sentimen pasar atas pergerakan bullish harga sejumlah komoditas tambang termasuk nikel dan emas. Harga emas dunia sepanjang tahun ini telah men‐ guat rata‐rata 19%. Namun penguatan harga komoditasnya belum banyak berdampak pada kinerja funda‐ mental perseroan paling tidak hingga paruh pertama tahun ini (1H16). Hal ini tercermin dari penjualan ber‐ sih perseroan turun hampir 47% (yoy) mencapai Rp4,16 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp7,85 triliun. Penjualan bersih perseroan terutama ditopang penjualan emas yang berkon‐ tribusi 71,32% terhadap total pendapatan perseroan mencapai Rp2,97 triliun. Dari penjualan nikel menca‐ pai 44,49% atau Rp1,11 triliun. Namun tingginya biaya produksi dan operasional membuat perseroan ma‐ sih menderita rugi usaha Rp250,71 miliar, dibandingkan periode yang sama 2015 masih membukukan laba usaha Rp103,34 miliar. Di bottom line, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp11 miliar setelah periode yang sama tahun lalu menderita rugi bersih Rp396 miliar. Ini terutama dikontribusikan dari laba kurs sebesar Rp198 miliar setelah periode yang sama di 2015 menderita rugi kurs Rp205 miliar. Penguatan rupiah terhadap dolar AS sepanjang paruh pertama tahun ini memberikan keuntungan bagi perseroan mengingat perseroan memiliki kewajiban bersih dalam USD hingga USD370,69 juta. Kami perkirakan pen‐ jualan bersih tahun ini mencapai Rp6,94 triliun atau turun 34% dari tahun 2015 lalu sebesar Rp10,53 tril‐ iun. Sedangkan di bottom line, laba bersih tahun ini diproyeksikan mencapai Rp18 miliar setelah tahun lalu menderita rugi bersih Rp1,44 triliun. Kami memperkirakan harga sahamnya tahun ini berpeluang ditransak‐ sikan dengan PBV 1,2 kali atau mencapai Rp920. Harga sahamnya kemarin tutup di Rp875 sudah hampir mendekati target harganya tahun ini. Secara technical harga sahamnya saat ini memiliki support di Rp850 dan resisten di Rp920. Pergerakan harganya mengindikasikan tren bullish namun rawan aksi ambil untung karena memasuki area overbought. Level terbaik untuk masuk di area supportnya. Katalis pergerakan har‐ ganya sangat dipengaruhi dengan pergerakan harga komoditas emas dan nikel dan pergerakan rupiah atas dolar AS. Trading Buy , SL 830
3
Jumat, 28 Oktober 2016
Stock Picks 4
TINS 820‐900. Seiring tren bullish harga komoditas tambang logam sepanjang Oktober ini, pemodal kembali memburu sejumlah saham pertambangan. Kemarin giliran saham PT Timah Tbk (TINS) yang mendapat momentum akumulasi pelaku pasar. Harga sahamnya berhasil break Rp820 dan tutup di Rp860 setelah akhir pekan lalu sempat anjlok ke Rp765 (21/10). Harga timah dunia saat ini yang sudah mencapai USD20300/MT (26/10) di LME menjadi pemicu utama pergerakan bullish harga sahamnya pekan ini menjelang tutup Oktober. Secara technical saat ini support berada di Rp820 sedangkan resisten kembali menguji kisaran Rp900. Pergerakan harganya mengindikasikan bullish reversal. Saat ini pasar tengah menanti rilis laba 3Q16 perseroan. Dari sisi kinerja, dengan potensi kenaikan harga timah dan efisiensi yang dilakukan perseroan, laba bersih TINS tahun ini diperkirakan bisa kembali di atas laba tahun 2014 yang sebesar Rp673 miliar. TINS juga menargetkan produksi bijih timah sebesar 30.000 ton dan logam timah sebesar 31.200 metrik ton. Sementara penjualan logam timah ditargetkan sebesar 31.000 ton. TINS juga akan melakukan diversifikasi bisnis, salah satunya di sektor kelistrikan. Perseroan bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x150 megawatt (MW). Nilai investasinya ditaksir Rp 1 triliun. Tahun ini TINS menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,2 triliun untuk mendorong produksi dan diversifikasi. Perseroan menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp9,2 triliun atau tumbuh 34% dibandingkan tahun sebelumnya Rp6,87 triliun. Namun hingga 1H16, pendapatan usaha perseroan baru mencapai Rp2,8 triliun atau 30% dari proyeksi pendapatan tahun ini. Dengan marjin bersih 7% maka laba bersih tahun ini diperkirakan mencapai Rp673 miliar. EPS tahun ini diproyeksikan Rp90,45. Sejak awal tahun, harga jual rata‐rata (ASP) timah perseroan naik menjadi USD16000/ton di 2Q16 dibandingkan 1Q16 sebesar USD15 ribu/ton. Sebelumnya harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 10x estimasi laba tahun ini sebesar Rp90,45. Ini berarti harga sahamnya memiliki ruang ke Rp905. Pada fase konsolidasi saat ini, pergerakan harga sahamnya lebih bersifat spekulatif didominasi sentimen rally harga komoditasnya ketimbang pertumbuhan kinerjanya. Pemodal disarankan melakukan transaksi jangka pendek. Secara technical peluang penguatan akan kembali menguji resisten di Rp900 dengan support di Rp820. Trading Buy, SL 780
Jumat, 28 Oktober 2016
Stock Picks RALS 1250‐1350. Harga saham emiten perdagangan ritel Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) kemarin kembali melanjutkan tren penguatannya berhasil break Rp1300 dan berpeluang menguji harga tertinggi sebelumnya di Rp1350 hingga Rp1370. Saat ini level support bergeser ke Rp1250. Kemarin harga sahamnya tutup di Rp1305. Pergerakan bullish harga sahamnya sepanjang tahun ini terutama ditopang pertumbuhan kinerjanya. Memasuki kuartal empat tahun ini pergerakan harga saham sektor perdagangan ritel biasanya bullish ditopang meningkatnya belanja ritel masyarakat. Penjualan perseroan hingga 3Q16 mencapai Rp6,43 triliun atau tumbuh 6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,06 triliun. Pencapaian hingga 3Q16 sudah mencerminkan 77,5% dari proyeksi penjualan bersih perseroan tahun ini sebesar Rp8,3 triliun. Hingga akhir 3Q16, marjin laba bersih mencapai 5,8% dan hingga akhir tahun ini diperkirakan bisa mencapai 6,1%. Perseroan saat ini tengah melakukan konversi 10 supermarket menjadi SPAR pada paruh kedua tahun ini. Sebelumnya kami memproyeksikan laba bersih tahun ini mencapai Rp665,15 miliar atau tumbuh 98% dari 2015 sebesar Rp336,05 miliar. EPS proyeksi 2016 diperkirakan Rp94. Harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PE 17x atau mencapai Rp1600. Dari harga saat ini di Rp1305 ada ruang penguatan 22,6%. Maintain Buy, SL 1200
Saham Pilihan ITMG 13800-15000 TB, SL 13000 ASII 8100-8400 TB, SL 7900 JSMR 4550-4650 Buy, SL 4500 TLKM 4180-4300 Buy, SL 4050 BBRI 12000-12400 TB, SL 11800 ICBP 9450-9900 Buy, SL 9400 BMTR 820-875 Buy, SL 800
5
Jumat, 28 Oktober 2016
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
5416.84 5428.29 5439.74 5404.62 5392.41
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
15625 194 1535 1920 500 50
15,816.67 198.33 1,558.33 1,926.67 504.00 59.33
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
1550 50 82 189 52 1995 14700 12500 640
1,591.67 50.00 82.00 229.33 62.67 2,113.33 14,983.33 12,783.33 650.00
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
52 464 50 1305 1320
61.00 471.33 58.00 1,320.00 1,353.33
ANTM INCO TINS
875 2680 860
903.33 2,730.00 883.33
INTP SMCB SMGR
16350 985 10075
16,683.33 993.33 10,141.67
GDST JPRS KRAS
112 140 690
116.67 153.33 700.00
CPIN JPFA
3680 1800
3,713.33 1,833.33
ASII GJTL
8250 1310
8,308.33 1,326.67
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
9575 8625 1520 1660 66400 2640 2220 1745
9,608.33 8,683.33 1,526.67 1,705.00 66,825.00 2,706.67 2,260.00 1,758.33
UNVR
44425
44,500.00
REV 2015
G (%)
EPS 2015
PERKEBUNAN 16,008.33 15,416.67 15,208.33 13,059,216.00 ‐19.91 202.67 191.33 188.67 1,581.67 1,523.33 1,511.67 4,189,615.00 ‐11.36 1,933.33 1,911.67 1,903.33 508.00 497.00 494.00 13,835,444.00 ‐7.53 68.67 45.33 40.67 PERTAMBANGAN BATU BARA 1,633.33 1,521.67 1,493.33 37,032,346.42 ‐10.48 50.00 50.00 50.00 82.00 82.00 82.00 269.67 165.33 141.67 73.33 45.67 39.33 3,312,510.21 13.47 2,231.67 1,843.33 1,691.67 15,266.67 14,408.33 14,116.67 21,925,897.16 ‐9.27 13,066.67 12,358.33 12,216.67 13,733,627.00 5.01 660.00 630.00 620.00 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 70.00 47.00 42.00 478.67 459.33 454.67 3,775,323.00 ‐10.56 66.00 46.00 42.00 1,335.00 1,295.00 1,285.00 1,386.67 1,303.33 1,286.67 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 931.67 843.33 811.67 10,531,504.80 11.79 2,780.00 2,630.00 2,580.00 10,894,532.28 ‐15.64 906.67 823.33 786.67 6,874,192.00 ‐6.74 SEMEN 17,016.67 16,133.33 15,916.67 17,798,055.00 ‐10.99 1,001.67 978.33 971.67 9,239,022.00 ‐12.25 10,208.33 10,016.67 9,958.33 26,948,004.47 ‐0.14 LOGAM DAN SEJENISNYA 121.33 108.67 105.33 166.67 132.33 124.67 710.00 685.00 680.00 PAKAN TERNAK 3,746.67 3,613.33 3,546.67 1,866.67 1,748.33 1,696.67 25,022,913.00 2.31 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 8,366.67 8,158.33 8,066.67 184,196,000.00 ‐8.68 1,343.33 1,296.67 1,283.33 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 9,641.67 9,508.33 9,441.67 8,741.67 8,508.33 8,391.67 1,533.33 1,516.67 1,513.33 1,750.00 1,635.00 1,610.00 67,250.00 65,650.00 64,900.00 2,773.33 2,526.67 2,413.33 1,621,898.67 17.41 2,300.00 2,180.00 2,140.00 4,860,371.48 7.51 1,771.67 1,723.33 1,701.67 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 44,575.00 44,300.00 44,175.00
G (%)
PE 6
393.15
‐75.27
91.36
45.02
‐32.01
16.72
18.72
‐68.60
65.74
25.18
‐5.12
0.30
10.50
48.03
770.46 883.59
166.35
‐65.05 0.98
51.43
8.53 7.64
‐8.99
7.17
‐151.06 70.11 13.64
85.85 ‐67.49 ‐84.08
‐3.10 26.24 56.09
1,183.48 22.85 762.28
‐17.34 ‐73.80 ‐18.76
17.00 47.91 14.07
43.92
40.87
357.28
18.44
‐24.59
20.71
2.12 44.81
463.17 6.06
184.06 28.68
Jumat, 28 Oktober 2016 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
290 444 91 2170 1025 1590 775 3050 50 298 374
292.67 452.67 93.33 2,206.67 1,030.00 1,611.67 785.00 3,073.33 52.67 299.33 383.33
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2150 56 4040 550 850 2650
2,206.67 62.33 4,083.33 556.67 858.33 2,676.67
PGAS
2550
2,576.67
CMNP JSMR
1500 4610
1,500.00 4,643.33
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 2340 6400 4240
50.00 2,383.33 6,450.00 4,263.33
GIAA MBSS WINS
378 340 230
387.33 354.00 239.33
INDY
690
703.33
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
15525 660 5525 12200 1940 3920 1615 11325 970
15,575.00 668.33 5,566.67 12,258.33 1,953.33 3,966.67 1,626.67 11,441.67 990.00
AKRA INTA UNTR
6900 226 21550
6,950.00 227.33 21,716.67
MAPI RALS
5350 1305
5,700.00 1,331.67
MNCN
2100
2,123.33
BRMS BNBR
83 50
100.33 50.00
R2
S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE PROPERTI DAN REAL ESTAT 295.33 286.67 283.33 461.33 438.67 433.33 95.67 89.33 87.67 2,243.33 2,136.67 2,103.33 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 1,035.00 1,020.00 1,015.00 1,633.33 1,556.67 1,523.33 795.00 760.00 745.00 3,096.67 3,033.33 3,016.67 55.33 48.67 47.33 300.67 295.33 292.67 392.67 367.33 360.67 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN 2,263.33 2,116.67 2,083.33 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 68.67 52.33 48.67 4,126.67 4,013.33 3,986.67 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 563.33 546.67 543.33 866.67 843.33 836.67 2,703.33 2,626.67 2,603.33 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 2,603.33 2,526.67 2,503.33 42,333,969.71 ‐0.16 228.31 ‐38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 1,500.00 1,500.00 1,500.00 4,676.67 4,583.33 4,556.67 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 2,426.67 2,283.33 2,226.67 22,876,182.00 ‐2.49 ‐2.97 ‐97.16 ‐1,348.39 6,500.00 6,325.00 6,250.00 4,286.67 4,213.33 4,186.67 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI 396.67 371.33 364.67 52,627,783.53 7.55 40.78 ‐122.73 10.94 368.00 330.00 320.00 248.67 221.33 212.67 1,378,353.91 ‐37.37 ‐19.45 ‐129.08 ‐10.95 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 716.67 683.33 676.67 BANK 15,625.00 15,475.00 15,425.00 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 676.67 653.33 646.67 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 5,608.33 5,441.67 5,358.33 36,895,081.00 10.58 486.18 ‐15.91 10.90 12,316.67 12,083.33 11,966.67 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 1,966.67 1,923.33 1,906.67 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 4,013.33 3,826.67 3,733.33 22,420,658.00 ‐2.48 249.70 ‐8.09 16.40 1,638.33 1,601.67 1,588.33 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 11,558.33 11,141.67 10,958.33 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 1,010.00 945.00 920.00 22,318,759.00 7.24 17.02 ‐81.74 34.36 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 7,000.00 6,800.00 6,700.00 19,764,821.14 ‐12.03 261.74 27.59 27.03 228.67 225.33 224.67 21,883.33 21,266.67 20,983.33 49,347,479.00 ‐7.14 1,033.07 ‐28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN 6,050.00 4,950.00 4,550.00 1,358.33 1,266.67 1,228.33 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 2,146.67 2,073.33 2,046.67 PERUSAHAAN INVESTASI 117.67 74.33 65.67 50.00 50.00 50.00
7
Jumat, 28 Oktober 2016
Corporate Action Code
Name
Type
Date
Time
Venue
ARTI
Ratu Prabu Energi Tbk
AGM
03/08/2016
00:10:00
GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
ARTI
Ratu Prabu Energi Tbk
EGM
03/08/2016
00:10:00
GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
SCPI
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.
AGM
03/08/2016
00:10:00
MYRX
Hanson International Tbk.
AGM
28/07/2016
00:14:00
Merchantile Athletic Club , World Trade Center
MYRX
Hanson International Tbk.
EGM
28/07/2016
00:14:00
Merchantile Athletic Club , World Trade Center
GMCW
Grahamas Citrawisata Tbk.
AGM
27/07/2016
00:09:00
Financial Club, Graha Niaga lt 28, Jl. Jend. Sudirman Kav 58 Jakarta
PTIS
Indo Straits Tbk
AGM
22/07/2016
00:09:00
Gedung Graha Kirana, Lantai 9, Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk, Jl.Yos Sudarso Kav.88, Jakarta Utara 14350, Indonesia
BSSR
Baramulti Suksessarana Tbk
EGM
22/07/2016
00:10:00
Boardroom CEO Suite, Sahid Sudirman Center Lt.56, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 ‐ Jakarta Pusat
ISSP
Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk
AGM
21/07/2016
00:10:00
Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
ISSP
Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk
EGM
21/07/2016
00:10:00
Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
SKYB
Skybee Tbk
AGM
21/07/2016
00:09:00
WTON
Wijaya Karya Beton Tbk
EGM
20/07/2016
00:14:00
Ruang Serbaguna Gedung WIKA Lt. 11 Jl. D. I. Panjai‐ tan Kav. 9, Jakarta Timur
CTBN
Citra Tubindo Tbk.
AGM
20/07/2016
00:10:30
Kantor Pusat Perseroan Jalan Hang Kesturi I No 2, Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam
TRIO
Trikomsel Oke Tbk
EGM
15/07/2016
00:10:00
LMAS
Limas Indonesia Makmur Tbk
AGM
14/07/2016
00:09:30
Auditorium Sequis Center, Gedung Sequis Center Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman No.71, Jakarta 12190
BEKS
Bank Pundi Indonesia Tbk.
EGM
11/07/2016
00:15:00
Kantor Pusat Perseroan, Jl. RS. Fatmawati No.12, Jakarta Selatan
JPFA
Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
EGM
01/07/2016
00:10:00
HARRIS Hotel, Unique Room, Jl. Dr. Saharjo No. 191, Jakarta 12960
INCO
Vale Indonesia Tbk
EGM
01/07/2016
00:09:00
Financial Club, Board Room I, Graha Niaga Lt. 27 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta
MITI
Mitra Investindo Tbk.
EGM
30/06/2016
00:10:00
Ruang Seminar Tower II Lantai I, PT Bursa Efek Indo‐ nesia, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53 Jakarta Selatan ‐ 12950
NIRO
Nirvana Development Tbk
AGM
30/06/2016
00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan 12190
NIRO
Nirvana Development Tbk
EGM
30/06/2016
00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan 12190
PKPK
Perdana Karya Perkasa Tbk
AGM
30/06/2016
00:10:00
Hotel Nite & Day Jakarta ‐ Roxy Jl. Biak no.54 Jakarta Pusat 10150
GREN
Evergreen Invesco Tbk
AGM
30/06/2016
00:09:00
Mawar Room, Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta
ECII
Electronic City Indonesia Tbk
AGM
30/06/2016
00:10:00
8
Jumat, 28 Oktober 2016
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN
RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
TIFA
7
24‐Jun‐16
27‐Jun‐16
21‐Jul‐16
SQBB
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
SQBI
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
DPNS
5
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
GEMA
16
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
MREI
50
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
JTPE
14
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
PEGE
10
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CPIN
29
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
TALF
3
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
12‐Jul‐16
KBLI
7
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
SRTG
32
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
KKGI
20
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CTRP
4
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRS
22
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRA
6
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
IDPR
5
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
30‐Jun‐16
UNVR
424
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
15‐Jul‐16
INPP
1.5
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
14‐Jul‐16
9
Panin Bank Centre 4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah 57162 (0271) 717417 Makassar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10