Market Intelligence Produk Pertanian
2014 ITPC Osaka
Daftar Isi Daftar Tabel, Gambar dan Bagan
2
Kata Pengantar
4
Peta Jepang
5
I. Pendahuluan
6
1. Pemilihan Negara
6
2. Latar Belakang Pemilihan Produk Pertanian
7
3. Profil Jepang
8
II. Potensi Pasar Jepang
16
1. Ekspor dan Impor Jepang-Dunia
35
2. Potensi Pasar Ekspor ke Jepang
40
3. Kebijakan Impor Produk Pertanian di Jepang
44
4. Saluran Distribusi Produk Pertanian di Jepang
50
5. Hambatan Lainnya
51
III. Peluang dan Strategi
54
1. Peluang
54
2. Strategi
56
IV. Informasi Penting
59
1. TPO/Perwakilan Negara Jepang di Indonesia
59
2. Kamar Dagang Jepang
60
3. Asosiasi Terkait Produk Pertanian di Jepang
61
4. Daftar Pameran Terkait HS Produk Pertanian di Jepang
61
5. Perwakilan Indonesia di Jepang
62
Referensi ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
63 1
Daftar Tabel Tabel 2.1 Potensi Ekspor HS 080720 Pepaya Indonesia ke Jepang Tahun 2013
41
Tabel 2.2 Potensi Ekspor HS 080390 Pisang Indonesia ke Jepang Tahun 2013
43
Tabel 2.3 Potensi Ekspor HS 080440 Apokat Indonesia ke Jepang Tahun 2013
44
Tabel 2.4 Produksi Tahunan Pepaya Indonesia Periode Tahun 2010-2013
51
Tabel 2.5 Produksi Tahunan Pepaya Indonesia Periode Tahun 2010-2013
52
Daftar Gambar Gambar 1.1 Piramida Populasi Jepang 2012 berdasarkan umur dan jenis kelamin
9
Gambar 1.2 Peta Kepadatan Penduduk berdasarkan perfektur (Data per 31 Maret 2009)
11
Gambar 2.1 Ekspor Pepaya Dunia, 2013
19
Gambar 2.2 Ekspor Pepaya Dunia, Periode 2009-2013
19
Gambar 2.3 Impor Pepaya Dunia, 2013
20
Gambar 2.4 Impor Pepaya Dunia, Periode 2009-2013
21
Gambar 2.5 Ekspor Durian Dunia, 2013
23
Gambar 2.6 Ekspor Durian Dunia, Periode 2009-2013
23
Gambar 2.7 Impor Durian Dunia, 2013
24
Gambar 2.8 Impor Durian Dunia, Periode 2009-2013
25
Gambar 2.9 Ekspor Pisang Dunia, 2013
28
Gambar 2.10 Ekspor Pisang Dunia, Periode 2011-2013
28
Gambar 2.11 Impor Pisang Dunia, 2013
29
Gambar 2.12 Impor Pisang Dunia, Periode 2011-2013
30
Gambar 2.13 Ekspor Apokat Dunia, 2013
32
Gambar 2.14 Ekspor Apokat Dunia, Periode 2009-2013
32
Gambar 2.15 Impor Apokat Dunia, 2013
34
Gambar 2.16 Impor Apokat Dunia, Periode 2009-2013
34
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
2
Gambar 2.17 Impor Pepaya Jepang, Periode 2009-2013
36
Gambar 2.18 Impor Durian Jepang, Periode 2009-2013
37
Gambar 2.19 Impor Pisang Jepang, 2013
38
Gambar 2.20 Impor Pisang Jepang, Periode 2011-2013
39
Gambar 2.21 Impor Apokat Jepang, Periode 2009-2013
40
Daftar Bagan
Bagan 2.1 Prosedur perizinan impor dan penjualan produk pertanian di Jepang
48
Bagan 2.2 Alur distribusi produk pertanian impor di Jepang
50
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
3
KATA PENGANTAR ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan Market Intelligence “Produk Pertanian” untuk tahun 2014 ini. Market Intelligence (Martel) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran potensi pasar untuk pertanian, khususnya untuk produk papaya, pisang, durian, dan alpukat di Jepang. Adapun isi dari Martel ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta. Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Martel disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu produk, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting lainnya. Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam Martel ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.
Osaka, Oktober 2014
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
4
PETA JEPANG
Luas
daratan negara Jepang
adalah 378.000 km2,
yaitu 1/25 dari
luas
Negara Amerika Serikat
(bandingkan dengan luas negara Indonesia 2.027.087 km2) Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah Barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian Selatan dan China di bagian sebelah Barat Daya
4 (empat) pulau utama Jepang adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
5
BAB I. PENDAHULUAN 1. Pemilihan Negara Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, selama 5 ( lima ) tahun terakhir, yaitu periode 2009 2013, perdagangan Indonesia–Jepang menunjukkan trend positif sebesar 10 %. Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun 2013, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 45,95 milliar, dengan nilai ekspor sebesar 17,04 miliar dan impor sebesar USD 28,90 milliar. Pada periode ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 11,86 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD 3,79 miliar); natural rubber, balata ( USD 1,13 miliar ); nickel mattes, nickel oxide sinters (USD 0,93 miliar); copper ores and concebtrates ( USD 0,81 miliar ); plywood, veneered panels and similar laminated wood ( USD 0,74 miliar ). Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti parts & access of motor vehicles ( USD 1,77 miliar ); Trucks, motor vehicles for the transport of goods ( USD 0,64 miliar ); cars ( incl. station wagon ) ( USD 0,52 miliar ); Flat-rolld products of iron/non-al/s wdth>/=600mm,hr,not clad ( USD 0,46 miliar ). Produk ekspor non-migas utama Indonesia ke Jepang meliputi: (1) copper ores and concentrates; (2) coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal; (3) nickel mattes; (4) natural rubber, balata,gutta-percha; (5) refined copper and copper alloys, unwrought; (6) plywood, veneered panels wood; (7) paper
and similar
laminated
and paperboard, uncoated, for writing; (8) insulated wire, cable and other
insulated electrical conductors; (9) crustaceans, live, fresh, chilled, frozen; dan (10) unwrought aluminium. (Kemendag) ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
6
Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa produk seperti: (1) incompletely knocked down motor vehicles; (2) parts of accessories of the motor vehicles of headings no. 8701 to 8705; (3) self-propelled bulldozers, angledozers; (4) parts, suitable for use solely or principally with the engines; (5) motor vehicles for the transport of goods; (6) transmission shafts and cranks; bearing housings; (7) flat-rolled products of iron or non-alloy steel; (8) refined copper and copper alloys, unwrought; (9) tubes, pipes and hollow profiles, seamless, of iron dan (10) parts, suitable for use solely or principally with the machinery. (Kemendag)
2. Latar Belakang Pemilihan Produk Pertanian Latar belakang ITPC memilih produk pertanian ini karena: a.
Tingginya tingkat produksi dalam negeri Terutama untuk empat produk pertanian berikut ini : Pepaya, Durian, Pisang, Alpukat. Namun, tingginya tingkat produksi dalam negeri ini tidak disertai dengan jumlah ekspor yang besar, bahkan untuk produk-produk yang permintaannya sangat tinggi di dunia internasional, seperti pisang dan apokat.
b.
Indonesia sebagai negara agraris Indonesia yang memiliki tanah yang subur memiliki keuntungan karena mudahnya menghasilkan produk pertanian yang memadai. Kemudian, program pemerintah baru yang mencanangkan pertanian yang berbasiskan riset, berpotensi membawa Indonesia menghasilkan bibit-bibit unggul yang dapat bersaing dengan bibit-bibit unggul dari negara lain.
c.
Pertumbuhan jumlah impor Jepang untuk produk durian dan apokat dalam lima tahun terakhir. Terutama untuk produk apokat, Jepang mengalami pertumbuhan jumlah impor hampir dua kali lipat dalam lima tahun.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
7
3. Profil Jepang a. Geografi Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang dikelompokkan menjadi 8 atau 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa (8 wilayah apabila Okinawa Prefektur dimasukkan ke dalam wilayah Kyushu dan menjadi 9 wilayah apabila Okinawa dikeluarkan dari wilayah Kyushu dan menjadi wilayah ke 9 sendiri). Sedangkan kota-kota utama di Jepang yaitu Tokyo, Yokohama, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Nagoya, Kawasaki, Saitama, Hiroshima, Sendai dan Fukuoka di samping kota-kota lainnya. b. Pemerintahan Jepang merupakan negara monarki konstitusional, dimana Kepala Negaranya dijabat oleh seorang Kaisar. Walaupun demikian di Jepang kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Kaisar hanya bertindak sebagai simbol negara dan lambang persatuan bagi rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak ditangan Perdana Menteri. Sedangkan badan legislatif di Jepang adalah National Diet yang terdiri dari House of Representatives ( 480 kursi ) dan House of Councillors ( 242 kursi ). Perdana Menteri akan dilantik oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet Nasional. d.
Demografi Populasi penduduk Jepang per 1 Oktober 2014 adalah 127.098.000 jiwa. Data ini menurun 0.17 % bila dibandingkan data per 1 Oktober 2013 sebesar 127.298.000 jiwa. Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah 61.80 juta jiwa (48.6 % dari total populasi penduduk Jepang) dan
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
8
penduduk wanita berjumlah 65.29 juta jiwa (51.4 %). Jumlah penduduk wanita lebih banyak 2.8 % dibandingkan dengan jumlah penduduk pria.
Gambar 1.1. Piramida Populasi Jepang 2014 berdasarkan umur dan jenis kelamin Sumber: www.indexmundi.com/japan/age=structure.html
Presentase penduduk yang berusia 0-14 tahun adalah 13 % dari total populasi penduduk Jepang, sedangkan penduduk yang berusia 15-64 tahun sebesar 61.5 % dari total populasi. Jumlah penduduk yang berusia 65 tahun keatas sebesar 25.8 % dari total populasi. Persentasi penduduk yang berusia 65 tahun keatas di Jepang ini merupakan populasi yang tertinggi di dunia mengingat pola hidup yang dijalankan di Jepang dan jaminan sosial dan kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah Jepang. Populasi terbesar adalah di sepanjang pesisir Pasifik di mana medan
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
9
cuacanya ringan dibandingkan cuaca di daerah lain dengan fasilitas transportasi yang sangat memadai dan industri yang juga sangat berkembang. Populasi Jepang umumnya berpusat di kota-kota besar, bahkan sekitar 70 % dari penduduk tinggal di dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal inilah yang mengakibatkan majunya industrialisasi di daerah-daerah tersebut disertai dengan pergeseran penduduknya ke arah kota-kota besar di satu sisi dan di sisi lain terjadilah penurunan populasi di daerah-daerah pertanian.
Gambar 1.2. Peta Kepadatan Penduduk berdasarkan prefektur (Data per 31 Maret 2009). ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
10
Pada tahun 2013, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 83 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang dengan cepat menua sebagai dampak dari ledakan kelahiran pascaperang dan akhir-akhir ini diikuti dengan penurunan tingkat angka kelahiran menjadi 1.41 (normal tingkat kelahiran yang diperlukan untuk menjaga kestabilan jumlah populasi suatu negara untuk jangka panjang minimal 2.1). Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan hanya sedikit populasi pekerja asing ( 1.6 % dari total populasi penduduk Jepang ). Penduduk minoritas di Jepang didominasi oleh orang-orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, dan orang Brazil-Jepang. Perubahan dalam struktur demografi tersebut di atas sedikit banyak menyebabkan munculnya sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja ( usia muda ) dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun dikarenakan semakin menuanya populasi penduduk di atas 65 tahun. Dari sejumlah masalah sosial yang timbul termasuk di dalamnya masalah meningkatnya jumlah generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau tidak berkeluarga ketika dewasa. e.
Infrastruktur Berdasarkan data tahun 2013, energi di Jepang berasal dari LNG 43,2 %, batu bara 30,3 %, 1,0 % tenaga nuklir, minyak tanah 14,90 % dan 8,5 % tenaga air serta new energy dll 2,20 % . Sebesar 32 % listrik Jepang dipasok oleh tenaga nuklir. Namun
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
menurut Data
pada bulan Desember 2012, 11
setelah gempa Tohoku pada bulan Maret 2011 menurun 2 %. Setelah musibah reaktor nuklir di Fukushima terjadi berikutnya, sebagian besar reaktor nuklir di Jepang dinon-aktifkan dan Jepang mulai beralih ke sumber-sumber energi non-nuklir lainnya. Walaupun pada prakteknya ditemui berbagai kesulitan dengan usaha pengurangan pemakaian tenaga nuklir tersebut terutama bagi dunia industri dan kantor-kantor pemerintahan yang berakibat pada pembengkakan biaya energi yang harus dikeluarkan sehingga harus dilakukan upaya pemakaian yang ekstra hemat seperti pengurangan pemakaian alat-alat elektronik dan lampu yang tidak diperlukan baik di semua tempat antara lain di lingkungan perkantoran, area perumahan, lampu penerangan di jalan dan jembatan dan berbagai mall, supa dan department store. Sistem transportasi utama di Jepang bertumpu pada penggunaan kereta yang sangat tepat waktu, cepat dan aman bagi konsumen. Alternatif lain yang juga nyaman adalah penggunaan bis antar kota dan antar prefektur dengan jadual yang pasti. Selain sistem kereta yang sangat terpadu dan penggunaan bis antar kota dan antar prefektur itu, Jepang juga memiliki infrastruktur di transportasi udara yang mapan seperti memiliki 176 buah airport baik untuk penerbangan lokal maupun internasional. Untuk penerbangan domestik, airport terbesarnya
adalah Haneda airport di Tokyo, dan untuk penerbangan
internasionalnya maka beberapa airport pentingnya adalah Narita International Airport di Tokyo, Kansai International Airport ( KIX ) di Osaka dan Chubu Centrair International Airport di Nagoya. Sedangkan untuk pelabuhan terbesarnya adalah Nagoya Port yang berkontribusi sebesar 10 % dari total perdagangan Jepang di samping ada beberapa pelabuhan penting lain yaitu Osaka Port, Kobe Port, Yokohama Port dan Fukuoka Port. ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
12
f. Ekonomi Jepang adalah salah satu dari 3 ( tiga ) negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju di dunia. Berdasarkan survey dari banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (setelah China) dan ketiga di dunia ( selain AS dan China ). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang sangat inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu tetapi dengan semangat dan disiplin
kerja yang dimiliki mereka mampu
menciptakan dan mengembangkan berbagai penemuan-penemuan penting dalam sejarah dunia. Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Berdasarkan data dari World Bank ( 2012 ), GDP per kapita Jepang sebesar $47.096,48 dan GNI per kapita $47.870 ( berdasarkan nilai US dollar terkini ), dengan demikian Jepang berada di urutan ke 12 negara dengan GDP dan GNP perkapita terbesar di dunia. Ekonomi Jepang adalah ekonomi nomor 3 yang tercepat pertumbuhannya sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan China. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum perang hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan tinggi. Dengan memusatkan pendanaan ke pertumbuhan ekonomi dan mengabaikan pendanaan di bidang pertahananan, ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
13
tak perlu waktu yang lama bagi mereka untuk mampu membangun kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu raksasa ekonomi global. Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama yaitu “produk Jepang enak dipandang, cepat dibuang”. Image tersebut dirombak total oleh mereka sendiri dengan kesadaran penuh untuk mengejar ketertinggalan dan menyejajarkan ekonominya dengan negara maju lainnya khususnya Amerika Serikat. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara-negara Eropa sehingga di beberapa negara terjadi anti-Jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul karena selalu mengutamakan kualitas. Walaupun Jepang adalah negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain seperti pertanian, perikanan, dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapat berswasembada memenuhi kebutuhan beras domestiknya.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
14
BAB II. POTENSI PASAR JEPANG Pembahasan produk pertanian pada Market Intelligence kali ini akan difokuskan kepada 4 ( empat ) produk buah-buahan berikut ini: pepaya ( HS080720 ), pisang ( HS080390 ), durian ( HS081060 ), dan apokat ( HS080440 ).
Pepaya Pepaya ( Carica papaya L. ), berasal dari Meksiko bagian selatan dan dari Amerika Selatan bagian utara. Pepaya pertama kali ditemukan oleh orang Eropa pada abad ke-16 dan kini menyebar luas, serta ditanam di daerah tropis untuk diambil buahnya. Di Jepang, buah pepaya banyak tumbuh dan berkembang di pulau Okinawa, sebuah kepulauan kecil di wilayah paling Selatan dari jepang. Suhu ideal untuk pertumbuhan pepaya ada di kisaran 25-30˚C, dan suhu minimal untuk pertumbuhan pepaya adalah 15˚C. Pepaya tidak bisa tumbuh di lingkungan dengan suhu di bawah 10˚C. Walaupun pepaya dapat tumbuh di daerah Okinawa, perkebunan pepaya di daerah ini dinilai sulit berdasarkan dua alasan berikut ini : tingkat kesuburan pepaya yang sangat tinggi sehingga pepaya dinilai sebagai tanaman hama atau pengganggu oleh penduduk setempat dan kelemahan tanaman pepaya terhadap terjangan angin badai ( taifu ) yang melanda Jepang tiga sampai empat kali dalam satu tahun, sehingga produksi perkebunan pepaya yang stabil sulit dicapai. Pemanfaatan buah pepaya mencakup hal-hal berikut ini :
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
15
Buah segar yang dimakan dagingnya Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah pepaya muda dimasak sebagai sayuran, sementara daging buah pepaya masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah.
Buah pepaya muda sebagai sayuran Buah pepaya muda dimakan sebagai sayuran. Di Jepang, pepaya lebih popular sebagai sayuran
yang
ditumis
bersama
dengan
berbagai jenis sayuran lain. Enzim papain sebagai pelunak daging Enzim papain yang terkandung dalam batang, daun, dan buah pepaya dimanfaatkan sebagai pelunak daging. Papain telah diproduksi secara
massal
dan
menjadi
komoditas
dagang.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
16
Enzim papain sebagai pencuci wajah Enzim papain yang dimanfaatkan sebagai pencuci
wajah,
dan
dikenal
sebagai
pembersih jerawat yang efektif.
Enzim papain sebagai disinfektan Enzim papain juga dikenal memiliki efek disinfektan sehingga sering dipakai sebagai balsem luka bakar, balsem sunblock, balsem anti nyamuk, balsem bibir, dan lain-lain.
Ekspor Pepaya Dunia. Pada Gambar 2.1 yang menunjukkan perbandingan ekspor Pepaya di Dunia pada tahun 2013, terlihat bahwa Meksiko merupakan pengekspor pepaya yang paling besar dengan jumlah ekspor sebesar US$ 65,48 juta ( 29% ) pada tahun 2013. Di tempat kedua, menyusul Brasil dengan nilai ekspor sebesar US$ 41,80 juta ( 18% ) pada tahun yang sama. Di tempat ketiga ada Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar US$ 25,92 juta ( 11% ), di tempat keempat Belanda dengan nilai ekspor sebesar US$ 17,79 juta ( 8% ), dan di tempat kelima Guatemala dengan nilai ekspor sebesar US$ 12,39 juta ( 5% ) di tahun yang sama. Dari segi ekspor, Indonesia masih jauh ketinggalan dari negara lainnya, yaitu pada peringkat ke-45 dengan nilai ekspor sebesar US$ 34 ribu pada tahun 2013. Pada gambar 2.2 terlihat bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan nilai ekspor pepaya pada tahun 2012, sementara nilai ekspor Meksiko sebagai pengekspor terbesar
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
17
tidak mengalami perubahan signifikan, yang menunjukkan ekspor pepaya meningkat di negara lain.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
18
Impor Pepaya Dunia. Pada Gambar 2.3 yang menunjukkan perbandingan impor Pepaya di Dunia pada tahun 2013, terlihat bahwa Amerika Serikat merupakan pengimpor pepaya yang paling besar dengan jumlah impor sebesar US$ 102,06 juta ( 38% ) pada tahun 2013. Di tempat kedua adalah Kanada dengan nilai impor sebesar US$ 25,88 juta (10%) pada tahun yang sama. Di tempat ketiga ada Jerman dengan nilai impor sebesar US$ 20,74 juta ( 8% ), di tempat keempat Belanda dengan nilai impor sebesar US$ 15,50 juta ( 6% ), dan di tempat kelima Inggris dengan nilai impor sebesar US$ 13,90 juta ( 5% ) di tahun yang sama. Jepang merupakan salah satu negara yang paling banyak mengimpor pepaya pada peringkat kesembilan, dengan nilai impor yang mencapai US$ 6,98 juta pada tahun 2013. Sama halnya dengan ekspor, pada gambar 2.4 terlihat juga bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan total impor pepaya sejak tahun 2009.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
19
Durian Durian dikenal sebagai “Rajanya buah” di daerah Asia Tenggara. Durian dikenal memiliki bau yang sangat tajam, bahkan ketika kulitnya masih utuh. Beberapa orang merasa bahwa bau tajam tersebut sebagai bau yang manis dan menyenangkan, sementara beberapa orang yang lain merasa bau tersebut terlalu tajam dan mengganggu. Bibit andalan yang disebut “Mon Thong” telah berhasil dikembangkan dengan bau yang sudah tidak terlalu tajam. Di wilayah Jepang, pohon durian dapat dijumpai di wilayah Okinawa. Di Jepang, walaupun masih jarang dijumpai, durian dimakan daging buahnya, dan dijual dalam bentuk packing maupun buah yang masih utuh dengan kulitnya.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
20
Durian dalam bentuk utuh
Durian dalam bentuk packing
Ekspor Durian Dunia. Berdasarkan Gambar 2.5 yang menunjukkan grafik perbandingan ekspor Durian di Dunia pada tahun 2013, Thailand merupakan pengekspor durian yang paling besar dengan jumlah ekspor sebesar US$ 243,10 juta ( 95% ). Malaysia merupakan eksporter kedua terbesar dengan total nilai sebesar US$ 11,65 juta ( 5% ). Negara-negara lain seperti Vietnam, Belanda, Mesir, Kamboja juga mengekspor durian, namun digabungkan secara total tidak sampai 1 % dari total ekspor durian dunia. Pada gambar 2.6 terlihat bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan nilai ekspor durian pada tahun 2010 - 2012, sementara pada tahun 2013 total ekspor durian mengalami penurunan. Thailand sebagai pengekspor terbesar terus mengalami pertumbuhan dalam total nilai ekspor.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
21
Gambar 2.6 Ekspor Durian Dunia, Periode 2009-2013 Sumber : ITC (diolah)
Jumlah Ekspor (juta US$)
400 350 300 Total
250
Thailand
200
Malaysia
150
Vietnam
100
Belanda
50
Lain-lain
0 2009
2010
2011
2012
2013
Tahun
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
22
Impor Durian Dunia. Pada Gambar 2.7 yang menunjukkan perbandingan impor Durian di Dunia pada tahun 2013, terlihat bahwa Cina merupakan pengimpor pepaya yang paling besar dengan jumlah impor sebesar US$ 543,36 juta ( 80% ). Hongkong merupakan pengimpor durian terbesar kedua dengan nilai impor sebesar US$ 86,64 juta ( 13% ) pada tahun yang sama. Dengan nilai impor sebesar US$ 12,52 juta ( 2% ), Taiwan merupakan pengimpor terbesar ketiga dunia pada tahun 2013. Indonesia juga merupakan negara pengimpor durian dengan nilai impor sebesar US$ 7,27 juta ( 1% ). Jepang juga merupakan salah satu negara pengimpor durian pada peringkat kelima belas, dengan nilai impor sebesar US$ 521 ribu pada tahun 2013. Sama halnya dengan ekspor, pada gambar 2.8 terlihat juga bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan total impor pepaya sejak tahun 2009, terutama impor durian yang dilakukan oleh Cina.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
23
Pisang Pisang adalah tanaman khas daerah Indomalaya dan Australia, dan merupakan makanan pokok di daerah Afrika Timur dan Afrika Tengah. Buah, daun, maupun bunganya dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan manusia. Di Jepang, pisang pertama kali mulai diimpor pada tahun 1903 dari Taiwan, namun baru pada tahun 1963 impor pisang murah dari Filipina dibuka dan pisang mulai dapat diperoleh oleh masyarakat umum di Jepang. Sejak sekitar tahun 2006, diet “Makan pagi sebaiknya diganti dengan pisang” mulai populer di Jepang, dan istilah “diet banana” pun menjadi populer hingga saat ini. Pisang yang disenangi oleh orang Jepang adalah pisang dengan tekstur yang lembut dan manis. Pemanfaatan pisang dapat meliputi hal-hal berikut ini.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
24
Buah yang dimakan Pisang yang dijual di supermarket di Jepang, umumnya dijual dalam bentuk bungkusan berisi 3-5 batang, dan dijual dengan harga bervariasi dari 100-200 yen.
Jajanan Pisang sering dikombinasikan dengan coklat dan dimakan sebagai jajanan di pinggir
jalan.
Gambar
di
samping
menunjukkan “choco banana”, salah satu jajanan favorit pinggir jalan. Makanan penutup Pisang
sebagai
penutup
sangat
restoran-restoran
kombinasi sering di
makanan
dijumpai
Jepang,
di
terutama
dikombinasikan dengan coklat dan cream seperti pada gambar di sebelah kiri.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
25
Keripik pisang Keripik pisang juga sering dijumpai di Jepang, walaupun tidak sepopuler keripik kentang.
Ekspor Pisang Dunia. Gambar 2.9 menunjukkan grafik perbandingan ekspor Pisang di Dunia pada tahun 2013. Ekuador merupakan negara pengekspor pisang yang paling besar dengan jumlah ekspor sebesar US$ 2,33 milyar ( 22% ). Dengan jumlah ekspor sebesar US$ 1,42 milyar ( 13% ), Belgia merupakan pengekspor pisang terbesar kedua di dunia. Filipina merupakan pengekspor pisang ketiga terbesar di dunia dengan nilai ekspor sebesar US$ 912,71 juta ( 8% ) pada tahun 2013. Indonesia sendiri berada pada peringkat keenam puluh pengekspor pisang terbesar di dunia, dengan nilai ekspor sebesar US$ 2,97 juta. Dibandingkan dengan produk-produk lain yang dibahas pada Market Intelligence kali ini, ekspor pisang relatif terbagi lebih merata ke banyak negara. Pada gambar 2.10 terlihat bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan nilai ekspor pisang pada tahun 2013, di mana penambahan jumlah ekspor terlihat pada negara-negara selain dari empat urutan teratas pengekspor pisang terbesar di dunia.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
26
Impor Pisang Dunia. Gambar 2.11 menunjukkan perbandingan impor pisang di Dunia pada tahun 2013. Amerika Serikat merupakan pengimpor pisang yang paling ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
27
besar dengan jumlah impor sebesar US$ 2,52 milyar ( 18% ). Bukan hanya pengekspor, Belgia pun menjadi pengimpor pisang terbesar kedua dengan nilai impor sebesar US$ 1,59 milyar ( 11% ) pada tahun yang sama. Dengan nilai impor sebesar US$ 1,11 milyar ( 8% ), Jerman merupakan pengimpor terbesar ketiga dunia pada tahun 2013. Jepang juga merupakan salah satu negara pengimpor pisang pada peringkat keenam, dengan nilai impor sebesar US$ 816,68 juta pada tahun 2013. Berdasarkan persebaran data negara pengimpor pisang di seluruh dunia, dapat dilihat permintaan yang tinggi untuk pisang di seluruh penjuru dunia. Gambar 2.12 menunjukkan impor pisang di seluruh dunia pada periode tahun 2011-2013, dan terlihat bahwa secara keseluruhan total impor pisang cenderung stabil sejak tahun 2011.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
28
Apokat Apokat ( KBBI: Avokad ) atau alpukat adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia. Di Jepang, apokat tidak dibudidayakan, namun seperti tanaman tropis lainnya, hanya daerah Okinawa yang memiliki iklim yang cocok untuk budidaya tanaman ini. Pemanfaatan apokat mencakup hal-hal berikut ini.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
29
Buah yang dimakan Kebiasaan orang Jepang ketika memakan apokat
adalah
dengan
menambahkan
sedikit shoyu (sejenis kecap asin khas Jepang) sebelum dimakan.
Dimakan sebagai salad Apokat juga umum ditemukan di Jepang dimakan sebagai salad, sebagai makanan pembuka di restoran-restoran.
Ekspor Apokat Dunia. Gambar 2.13 menunjukkan persentase perbandingan pengekspor Apokat di Dunia pada tahun 2013. Meksiko merupakan negara pengekspor apokat yang paling besar dengan jumlah ekspor sebesar US$ 1,07 milyar ( 41% ). Dengan jumlah ekspor sebesar US$ 325,07 juta ( 13% ), Peru merupakan pengekspor apokat terbesar kedua di dunia. Belanda merupakan pengekspor apokat ketiga terbesar di dunia dengan nilai ekspor sebesar US$ 316,58 juta ( 12% ) pada tahun 2013. Indonesia berada pada peringkat ketiga puluh enam pengekspor apokat terbesar di dunia, dengan nilai ekspor sebesar US$ 279 ribu pada tahun 2013. Pada gambar 2.14 terlihat bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan nilai ekspor apokat yang signifikan sejak tahun 2011 hingga tahun 2013, di mana penambahan jumlah ekspor terbagi merata ke negara-negara urutan teratas pengekspor apokat terbesar di dunia, maupun negara lainnya. ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
30
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
31
Impor Apokat Dunia. Gambar 2.15 menunjukkan perbandingan impor apokat di Dunia pada tahun 2013. Amerika Serikat merupakan pengimpor apokat yang paling besar dengan jumlah impor sebesar US$ 1,14 milyar ( 42% ). Belanda, selain sebagai pengekspor apokat terbesar ketiga, juga menjadi pengimpor apokat terbesar kedua dengan nilai impor sebesar US$ 324,46 juta ( 12% ) pada tahun yang sama. Pengimpor apokat terbesar ketiga dunia adalah Prancis dengan nilai impor sebesar US$ 231,86 juta ( 9% ) pada tahun 2013. Jepang juga merupakan pengimpor apokat terbesar di dunia pada tahun 2013, dengan nilai impor sebesar US$ 162,02 juta ( 6% ) pada urutan keempat. Berdasarkan data tersebut negara pengimpor pisang yang terutama adalah Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, Jepang, dan Kanada. Gambar 2.16 menunjukkan impor apokat di seluruh dunia pada periode tahun 2009-2013, dan terlihat bahwa sama seperti halnya dengan ekspor apokat, secara keseluruhan total impor apokat cenderung meningkat sejak tahun 2011 hingga tahun 2013.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
32
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
33
1.
Ekspor dan Impor Jepang-Dunia Pembahasan nilai ekspor Jepang-Dunia untuk produk pertanian kembali akan difokuskan kepada 4 produk berikut ini: pepaya ( HS080720 ), pisang( HS080390 ), durian ( HS081060 ), dan apokat ( HS080440 ).
A) Pepaya a. Ekspor Jepang Kegiatan ekspor Pepaya Jepang ke Dunia hanya ada pada tahun 2009, yaitu sebesar US$ 3 ribu ke Filipina. Selama periode 2010 - 2013, Jepang sama sekali tidak melakukan ekspor papaya. Data ini menunjukkan bahwa Jepang merupakan negara yang sangat bergantung kepada negara lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pepaya di dalam negerinya.
b. Impor Jepang Gambar 2.17 menunjukkan perbandingan jumlah impor pepaya Jepang dari berbagai negara sejak tahun 2009 sampai 2013. Pada tahun 2013, impor Jepang dari Dunia adalah sebesar US$ 6,98 juta, dan sebesar US$ 8,25 juta pada tahun 2012. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Filipina dan Amerika Serikat menguasai hampir seluruh jumlah impor pepaya Jepang dengan nilai impor sebesar US$ 4,84 juta dan US$ 2,13 juta masing-masing pada tahun 2013.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
34
B) Durian c. Ekspor Jepang Dengan iklim di Jepang yang tidak cocok sebagai habitat tanaman durian, Jepang tidak melakukan ekspor durian sama sekali dalam periode 2009 - 2013. Jepang melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi durian dalam negeri.
d. Impor Jepang Gambar 2.18 menunjukkan total impor durian Jepang sejak tahun 2009 sampai 2013. Pada tahun 2009 - 2012, seluruh impor Jepang dikuasai oleh Thailand, namun pada tahun 2013, Jepang juga mulai mengimpor durian dari Filipina. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Thailand sebagai ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
35
pengimpor durian terbesar dunia menguasai hampir seluruh jumlah impor durian Jepang dengan nilai impor sebesar US$ 521 ribu dan US$ 708 ribu masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.
C) Pisang e. Ekspor Jepang Dari segi ekspor, Jepang juga melakukan ekspor pisang ke Filipina. Pada tahun 2011 tercatat ekspor Jepang adalah sebesar US$ 7 ribu, pada tahun 2012 sebesar US$ 23 ribu, dan pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 16 ribu ( sumber: ITC) . Sebagai salah satu pengimpor pisang terbesar dunia, Jepang juga melakukan ekspor pisang, walaupun dalam jumlah yang tidak besar.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
36
f.
Impor Jepang Gambar 2.19 menunjukkan persentase total impor pisang Jepang pada tahun 2013. Terlihat bahwa sebagian besar impor Jepang dikuasai oleh Filipina dengan jumlah impor sebesar US$ 752 juta ( 92% ), dan Ekuador dengan jumlah impor sebesar US$ 36,93 juta ( 5% ). Pisang di Jepang juga dipasok oleh Taiwan dan Peru dengan jumlah impor masing-masing US$ 10,68 juta ( 1% ) dan US$ 5,55 juta ( 1% ) pada tahun 2013.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
37
D) Apokat g. Ekspor Jepang Dengan iklim di Jepang yang tidak cocok sebagai habitat tanaman ini, Jepang tidak melakukan ekspor durian sama sekali dalam periode 2009 - 2013. Jepang melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi apokat yang tinggi dalam negeri.
h. Impor Jepang Gambar 2.21 menunjukkan grafik jumlah impor apokat Jepang periode tahun 2009 sampai 2013. Pada tahun 2013, impor Jepang dari Dunia adalah sebesar US$ 162,02 juta, dan sebesar US$ 139,39 juta diimpor dari Meksiko. Sisanya sebesar US$ 18,261 juta diimpor dari Amerika Serikat, US$ 2,22 juta ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
38
diimpor dari Selandia Baru, dan US$ 2,15 juta diimpor dari Chili. Grafik ini juga menunjukkan perumbuhan jumlah impor apokat di Jepang secara keseluruhan dari periode tahun 2009 - 2013.
2.
Potensi Pasar Ekspor ke Jepang A) Pepaya Setelah menganalisa data impor dan ekspor pepaya Jepang dengan Dunia, maka dapat disimpulkan bahwa:
Jepang merupakan negara pengimpor pepaya. Tanpa ekspor sejak tahun 2010 menunjukkan bahwa Jepang bergantung kepada Negara lain untuk memenuhi kebutuhan pepaya dalam negerinya.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
39
Berdasarkan data dari tahun 2009 - 2013, dapat dilihat bahwa impor pepaya Jepang dikuasai oleh Filipina dan Amerika Serikat, dengan sebagian kecil impor berasal dari Taiwan.
Tabel 2.1 menunjukkan Indikatif Potensi Ekspor Pepaya Indonesia ke Jepang untuk tahun 2013 dan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Indonesia tidak melakukan transaksi ekspor-impor pepaya dengan Jepang untuk periode 2013.
Jepang merupakan salah satu pengimpor terbesar pepaya dengan nilai impor sebesar US$ 6,98 juta.
Indonesia dapat memulai ekspor pepaya ke Jepang, sesuai dengan indikasi nilai ekspor pepaya Indonesia ke Jepang sebesar US$ 34 ribu, atau sesuai dengan kapasitas ekspor pepaya Indonesia.
Tabel 2.1 Potensi Ekspor HS 080720 Pepaya Indonesia ke Jepang Tahun 2013
Impor Kode HS
Uraian
Jepang dari INA
'080720
Papaws (papayas), fresh
Sumber : ITC (Satuan ribu US$)
0
Ekspor INA ke Dunia 34
Impor Jepang dari Dunia 6983
Ekspor INA ke Jepang* 34
*indikatif
B) Durian Setelah menganalisa data impor dan ekspor pepaya Jepang dengan Dunia, maka dapat disimpulkan bahwa:
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
40
Jepang merupakan negara pengimpor durian. Tanpa ekspor dalam lima tahun terakhir menunjukkan bahwa Jepang bergantung kepada negara lain untuk memenuhi kebutuhan durian dalam negerinya.
Dalam lima tahun terakhir, dapat dilihat bahwa impor durian Jepang dikuasai oleh Thailand, dengan sebagian kecil impor pada tahun 2013 berasal dari Filipina.
Jepang mulai mengalihkan sebagian kecil impor duriannya dari Thailand ke Filipina.
C) Pisang Setelah menganalisa data impor dan ekspor pisang Jepang dengan Dunia, maka dapat disimpulkan bahwa:
Jepang merupakan negara pengimpor pisang dan berada di urutan keenam dalam peringkat total impor pisang Dunia. Jepang bergantung kepada negara lain, terutama Filipina untuk memenuhi kebutuhan pisang dalam negerinya.
Berdasarkan data dari tahun 2011 - 2013, dapat dilihat bahwa impor pisang Jepang dikuasai oleh Filipina dan Ekuador, dengan sebagian kecil impor berasal dari Taiwan dan Peru.
Walaupun terjadi penurunan impor pisang di jepang dalam tiga tahun terakhir, Jepang masih merupakan salah satu negara pengimpor pisang terbanyak di dunia.
Tabel 2.2 menunjukkan Indikatif Potensi Ekspor Pepaya Indonesia ke Jepang untuk tahun 2013 dan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
41
Indonesia tidak melakukan transaksi ekspor-impor pisang dengan Jepang untuk periode 2013.
Jepang merupakan salah satu pengimpor terbesar pisang dengan nilai impor sebesar US$ 816,12 juta.
Indonesia dapat memulai ekspor pisang ke Jepang, sesuai dengan indikasi nilai ekspor pisang Indonesia ke Jepang sebesar US$ 128 ribu, atau sesuai dengan kapasitas ekspor pisang Indonesia. Tabel 2.2 Potensi Ekspor HS 080390 Pisang Indonesia ke Jepang Tahun 2013
Impor Kode HS
Uraian
Jepang dari INA
'080390
Fresh or dried bananas
Sumber : ITC (Satuan ribu US$)
0
Ekspor INA ke Dunia 128
Impor Jepang dari Dunia
Ekspor INA ke Jepang*
816124
128
*indikatif
D) Apokat Setelah menganalisa data impor dan ekspor apokat Jepang dengan Dunia, maka dapat disimpulkan bahwa:
Jepang merupakan negara pengimpor apokat dan berada di urutan keempat dalam peringkat total impor apokat Dunia. Jepang bergantung kepada Meksiko dan Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan apokat dalam negerinya.
Berdasarkan data dari tahun 2009 - 2013, dapat dilihat bahwa impor apokat Jepang dikuasai oleh Meksiko dan Amerika Serikat, dengan sebagian kecil impor berasal dari Selandia Baru dan Chili.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
42
Di jepang terjadi tren kenaikan jumlah impor apokat dalam lima tahun terakhir, di mana jumlah impor apokat Jepang pada tahun 2013 hampir dua kali lipat jumlah ekspor apokatnya pada tahun 2009.
Tabel 2.3 menunjukkan Indikatif Potensi Ekspor Apokat Indonesia ke Jepang untuk tahun 2013 dan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Indonesia tidak melakukan transaksi ekspor-impor pisang dengan Jepang untuk periode 2013.
Jepang merupakan salah satu pengimpor terbesar apokat dengan nilai impor sebesar US$ 162,02 juta.
Indonesia dapat memulai ekspor apokat ke Jepang, sesuai dengan indikasi nilai ekspor apokat Indonesia ke Jepang sebesar US$ 279 ribu, atau sesuai dengan kapasitas ekspor apokat Indonesia. Tabel 2.3 Potensi Ekspor HS 080440 Apokat Indonesia ke Jepang Tahun 2013
Impor Kode HS
Uraian
Jepang dari INA
'080440
Avocadoes, fresh or dried
Sumber : ITC (Satuan ribu US$)
3.
0
Ekspor INA ke Dunia 279
Impor Jepang dari Dunia 162020
Ekspor INA ke Jepang* 279
*indikatif
Kebijakan Impor Produk Pertanian di Jepang A) Peraturan impor terkait dengan impor produk pertanian adalah (1) Plant Protection Act, (2) Food Sanitation Act, (3) Act on Standardization and Proper Labelling of Agricultural and Forests Products, (4) Customs Tariff Act, dan (5) Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
43
1.
Plant Protection Act ( PPA ). Produk yang sudah diproses dan dipaket ke dalam botol yang tertutup rapat sehingga tidak ada kemungkinan kontaminasi mendapatkan pengecualian dari inspeksi tanaman impor yang diatur dalam PPA. Produk selain yang disebutkan di atas harus melalui proses screening untuk mengetes kontaminasi hama, dan proses karantina apabila ditemukan kontaminasi hama yang dianggap berbahaya di Jepang. Produk yang terkontaminasi hama yang tidak dapat disterilkan dapat ditolak masuk ke Jepang.
2.
Food Sanitation Act ( FSA ). Sesuai dengan Peraturan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan No. 370 mengenai “Standards and Criteria for Food and Additives” dalam kerangka Food Sanitation Act, standar residu pestisida dalam makanan yang diperbolehkan maksimal 0.01 ppm. Penggunaan zat aditif juga harus mengikuti standar yang sudah ditetapkan di Jepang. Selain itu, “Notification Form for Importation of Foods” harus dilengkapi dan diserahkan ke Ministry of Health, Labour, and Welfare Quarantine Station. Penentuan apakah pemeriksaan lebih lanjut diperlukan atau tidak dilakukan berdasarkan dari dokumen yang diserahkan tersebut. Apabila pada pemeriksaan lebih lanjut ditemukan pelanggaran penggunaan zat aditif yang dilarang atau melebihi batas yang ditentukan, maka pihak pengekspor/pengimpor bertanggung jawab atas pengiriman kembali atau pembuangan.
3.
Act on Standardization and Proper Labeling of Agricultural and Forest Products. Berdasarkan peraturan ini, pemerintah Jepang melarang kargo muatan barang impor yang labelnya tidak sesuai dengan kandungan di dalamnya. Produk yang direkayasa secara genetik harus mencantumkan
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
44
label jelas yang menyatakan demikian. Pelabelan harus mengikuti standar yang sudah ditetapkan dalam JAS. 4.
Customs Tariff Act. Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries sudah
menetapkan
kuota
tahunan
untuk
beberapa
barang
bagi
masing-masing pengimpor. Untuk impor yang melebihi kuota yang telah ditetapkan, akan dikenakan tarif pajak sekunder. 5.
Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources. Berdasarkan hukum ini, label yang menunjukkan bahan dasar kaleng, botol, maupun wadah lain yang digunakan sebagai wadah atau bungkus makanan harus dicantumkan. Selain itu, daur ualng wadah atau bungkus tersebut juga menjadi tanggung jawab dari pihak importir
B) Peraturan ketika penjualan produk adalah (1) Food Sanitation Act, (2) Product Liability Act, (3) Act on Specified Commercial Trancsactions, dan (4) Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of Containers and Packaging. 1.
Food Sanitation Act ( FSA ). Peraturan ini antara lain melarang penjualan produk yang mengandung zat aditif yang dilarang maupun melebihi batas, ataupun produk yang tidak higienis. Produk makanan yang dijual di Jepang wajib mencatumkan label sebagaimana yang telah diatur dalam FSA.
2.
Product Liability Act. Peraturan ini antara lain mencakup kewajiban perusahaan atau importir apabila terjadi kerusakan produk atau kerugian pada konsumen, meskipun konsumen telah menggunakan produk sebagaimana
mestinya.
Produk
makanan
yang
dijual
sebagai
processed-food diatur dalam peraturan ini dan perusahaan atau importir ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
45
bertanggung jawab apabila terjadi keracunan makanan, atau terjadi kerusakan atas isi maupun kemasan produk. 3.
Act on Specified Commercial Transactions. Penjualan produk melalui mail-order, chain-sales, telemarketing, dsb diatur dalam peraturan ini.
4.
Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of Containers and Packaging. Berdasarkan peraturan ini, produk harus dikemas dengan wadah yang dapat didaur ulang. Perusahaan skala kecil dikecualikan dari peraturan ini.
C) Prosedur perizinan impor dan penjualan Diagram pada Gambar 2.22 berikut ini menjelaskan secara singkat prosedur perizinan impor dan penjualan produk pertanian di Jepang.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
46
Bagan 2.1 Prosedur perizinan impor dan penjualan produk pertanian di Jepang Sumber : Ministry of Health, Labour, and Welfare
D) Daftar instansi terkait peraturan impor produk pertanian
Plant Protection Act Plant Protection Division, Food Safety and Consumer Affairs Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
TEL: +81-3-3502-8111 http://www.maff.go.jp
Food Sanitation Act Inspection and Safety Division, Department of Food Safety, Pharmaceutical and Food Safety ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
TEL: +81-3-5253-1111 http://www.mhlw.go.jp 47
Bureau, Welfare
Ministry
of Health,
Labour and
Customs Tariff Act Customs and Tariff bureau, Ministry of Finance Japan
TEL: +81-3-3581-4111 http://www.mof.go.jp
Act for Standardization and Proper Labeling of Agricultural and Forestry Products Labelling and Standards Division, Food Safety and Consumer Affairs Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
TEL: +81-3-3502-8111 http://www.maff.go.jp
Measurement Act Measurement and Intellectual Infrastructure Division, Industrial Science and Technology
TEL: +81-3-3501-1511
Policy and Environment Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry
http://www.meti.go.jp
Health Promotion Act Food and Labeling Division, Consumer Affairs Agency
TEL: +81-3-3507-8800 http://www.caa.go.jp
Act against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations Representation Agency
Division,
Consumer
Affairs
TEL: +81-3-3507-8800 http://www.caa.go.jp
Product Liability Act Consumer Safety Division, Consumer Affairs Agency
TEL: +81-3-3507-8800 http://www.caa.go.jp
Act on Specified Commercial Transactions Consumer Advice Office, Ministry of Economy, Trade and Industry
TEL: +81-3-3501-1511
Consumer Safety Division, Consumer Affairs Agency
TEL: +81-3-3507-8800
http://www.meti.go.jp http://www.caa.go.jp
Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of Containers and Packaging/Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources Recycling Promotion Division, Industrial Science and Technology Policy and Environment Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
TEL: +81-3-3501-1511 http://www.meti.go.jp
48
Office for Recycling Promotion, Waste Management and Recycling Department, Ministry of the Environment
TEL: +81-3-3581-3351
Food Industry Policy Division, General Food Policy Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
TEL: +81-3-3502-8111
http://www.env.go.jp
http://www.maff.go.jp
Unfair Competition Prevention Act/Trademark Act Intellectual Property Policy Office, Economic and Industrial Policy Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry General Affairs Division, Japan Patent Office, Ministry of Economy, Trade and Industry
4.
TEL: +81-3-3501-1511 http://www.meti.go.jp TEL: +81-3-3581-1101 http://www.jpo.go.jp
Saluran Distribusi Produk Pertanian di Jepang Gambar 2.23 menunjukkan alur distribusi produk pertanian impor dari perusahaan
di luar negeri sampai ke tangan konsumen di Jepang.
Bagan 2.2 Alur distribusi produk pertanian impor di Jepang Sumber : Fuji Keizai Research Data ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
49
5.
Hambatan Lainnya A) Pepaya a. Ketidakstabilan produksi pepaya Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2013 sebanyak 871.282 ton pepaya diproduksi secara nasional. Berdasarkan data produksi tahunan pepaya pada tabel di bawah ini, produksi pepaya tahunan Indonesia masih tidak stabil dan terus mengalami penurunan dalam 2 tahun terakhir ini. Sebagai perbandingan, jumlah total impor Jepang adalah 2.752 ton pada tahun 2013. Tabel 2.4 Produksi Tahunan Pepaya Indonesia Periode Tahun 2010-2013
Kode HS
'080720
Uraian Papaws (papayas), fresh
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
tahun 2010
tahun 2011
tahun 2012
tahun 2013
675,801
958,251
906,312
871,282
Sumber : BPS (Satuan ribu ton)
b. Tingkat konsumsi pepaya dalam negeri Walaupun produksi pepaya dalam negeri terhitung besar, tingginya tingkat konsumsi pepaya dalam negeri yang menempati urutan kedua setelah pisang, menandakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan ekspor, produksi pepaya per tahunnya sangat perlu untuk ditingkatkan.
B) Durian a. Kualitas durian produksi Thailand
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
50
Thailand sebagai pengekspor durian terbesar di dunia, berhasil memperkenalkan varietas “Mon Thong” yang menghasilkan bau yang lebih tidak tajam bila dibandingkan dengan varietas durian sebelumnya, sehingga lebih dapat diterima oleh kalangan umum. Bentuk dan bau dari durian varietas ini sudah sangat dikenal di dunia internasional. b. Ketidakstabilan produksi durian Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik seperti tabel di bawah ini, produksi
tahunan
durian
nasional
sangat
tidak
stabil.
Sebagai
perbandingan, total ekspor Jepang pada tahun 2013 adalah 114 ton, dan ekspor tahunan Thailand sebagai pengimpor durian terbesar dunia adalah 367.057 ton. Tabel 2.5 Produksi Tahunan Pepaya Indonesia Periode Tahun 2010-2013
Kode HS '081060
Uraian Fresh durians
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
tahun 2010
tahun 2011
tahun 2012
tahun 2013
492,139
883,969
888,130
689,683
Sumber : BPS (Satuan ribu ton)
C) Pisang a. Ketergantungan ekspor-impor Jepang dan Filipina Besarnya
nilai
ekspor
dan
impor
antara
Jepang
dan
Filipina
mengindikasikan kuatnya tradisi dan kepercayaan di antara dua negara dalam kualitas produk pisang yang dihasilkan di Filipina. Hal ini menjadikan Indonesia yang tidak melakukan ekspor pisang ke Jepang
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
51
mengalami hambatan dalam memperkenalkan varietas-varietas pisang unggulan yang ada di Indonesia. b. Tingkat konsumsi pisang dalam negeri Walaupun produksi pisang dalam negeri terhitung besar yang mencapai 5 juta ton pada tahun 2013 ( sumber : BPS ), tingginya tingkat konsumsi pisang dalam negeri yang menempati urutan pertama buah-buahan yang dikonsumsi di Indonesia, menandakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan ekspor, produksi pisang per tahunnya sangat perlu untuk ditingkatkan. Jumlah ekspor Filipina ke Jepang pada tahun 2013 adalah sebesar 909.086 ton.
D) Apokat Ketergantungan ekspor-impor Jepang dan Meksiko Jepang melakukan impor apokat dari Meksiko untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan apokat dalam negeri. Namun, secara berangsur-angsur, Jepang juga mulai memperbanyak impor dari negara-negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Chili.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
52
BAB III. PELUANG DAN STRATEGI 1. Peluang A) Pepaya a. Harga pepaya Indonesia yang bersaing Filipina dan Amerika Serikat sebagai pemasok utama pepaya di Jepang mengekspor pepaya dengan harga rata-rata US$ 2.093 / ton dan US$ 4.870 / ton masing-masing. Sementara itu, ekspor pepaya Indonesia ke Singapura dengan harga rata-rata US$ 1.294 / ton, harga yang jauh lebih murah dan bersaing dari pepaya ekspor Filipina maupun Amerika Serikat. b. Tingkat produksi pepaya dalam negeri yang tinggi Seperti yang dibahas pada bab sebelumnya, walaupun tingkat produksi pepaya tahunan di Indonesia masih kurang stabil, namun secara kuantitas sudah mencapai angka yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pepaya dalam negeri. Jumlah total impor Jepang pada tahun 2013 yang sebesar kurang lebih 0,32 % dari total produksi dalam negeri Indonesia mengindikasikan potensi Indonesia sebagai negara pengimpor pepaya.
B) Durian a. Tingkat produksi durian dalam negeri yang tinggi Secara kuantitas, Indonesia memproduksi durian dalam jumlah yang besar tiap tahunnya, seperti yang dapat dilihat pada tabel di bab sebelumnya. Walaupun untuk saat ini produksi yang besar ini tidak disertai dengan ekspor durian yang besar, namun Indonesia memiliki potensi sebagai pengekspor durian. ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
53
b. Banyaknya varietas durian unggul yang dikembangkan di dalam negeri Selain durian “Mon Thong” yang dikenal luas di dunia internasional, masih banyak varietas durian lainnya yang dikembangkan di Indonesia, seperti durian “Petruk” yang bertekstur dan bercita rasa mirip dengan durian Mon Thong dan dikembangkan di Jepara, Jawa Tengah, atau durian “Matahari” dengan tekstur seperti durian “Mon Thong”, namun tidak beraroma tajam dan dikembangkan di Cimanggu, Bogor. Strategi pemasaran yang baik akan membantu varietas-varietas unggul ini untuk lebih dikenal di dunia internasional.
C) Pisang a. Tingkat produksi pisang dalam negeri yang tinggi Seperti produk-produk lainnya yang dibahas dalam Market Intelligence kali ini, produksi pisang dalam negeri sangat tinggi, walaupun hanya cukup untuk memenuhi konsumsi pisang dalam negeri yang juga tinggi. Ini menunjukkan potensi Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor pisang. b. Konsumsi dan impor pisang yang tinggi di Jepang Setiap tahunnya, Jepang mengimpor hampir 1 juta ton pisang untuk memenuhi konsumsi pisang di dalam negerinya. Hampir seluruh kebutuhan tersebut dipasok oleh Filipina, bahkan Filipina pun mulai menanam pisang di Kalimantan pada tahun 2013 untuk meningkatkan kuantitas produksinya. Berita terkait : ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
54
http://bisnis.liputan6.com/read/651683/filipina-beli-lahan-3000-hektare-bu at-tanam-pisang-di-kalimantan
D) Apokat a. Tingkat produksi dalam negeri yang tinggi Pada tahun 2013, produksi apokat nasional Indonesia adalah sebesar 276.318 ton, sedangkan total impor apokat Jepang adalah sebesar 60.458 ton pada tahun yang sama. Seperti produk-produk lainnya yang telah dibahas di atas, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara pengimpor apokat. b. Tarif bea masuk untuk Indonesia adalah 0% Tarif bea masuk untuk ekspor apokat dari Indonesia ke Jepang adalah 0%, di mana ini merupakan sebuah peluang yang bagus untuk mengekspor apokat ke Jepang dengan harga yang bersaing. Ditambah lagi dengan posisi geografis Indonesia yang secara jarak lebih dekat ke Jepang dibandingkan dengan Meksiko-Jepang, apokat dari Indonesia akan memiliki peluang yang besar untuk bersaing dengan negara-negara tersebut untuk memasok apokat ke Jepang. c. Impor apokat Jepang yang terus bertumbuh Berdasarkan pada data periode tahun 2009-2013, impor apokat Jepang terus bertambah, bahkan dalam kurun waktu lima tahun, impor apokat Jepang telah bertambah menjadi hampir dua kali lipat.
2. Strategi a.
Memasarkan varietas lokal dalam negeri. Di Indonesia, terdapat banyak
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
55
sekali varietas-varietas unggul untuk produk-produk yang sudah dibahas di atas. Durian yang kualitas buahnya sangat bergantung pada varietas merupakan buah yang paling cocok dengan strategi pemasaran yang memperkenalkan varietas lokal dalam negeri agar dapat lebih dikenal di dunia internasional, terutama varietas yang tidak memiliki bau tajam, sehingga dapat diterima oleh masyarakat internasional yang lebih luas. b.
Memperhatikan pola konsumsi masyarakat Jepang. Berbeda dengan konsep orang Indonesia pada umumnya, yang lebih mementingkan rasa daripada penampilan luar, orang Jepang selain memperhatikan rasa dan kesegaran produk,
juga
sangat
memperhatikan
penampilan
luar
dari
makanan-makanan yang mereka konsumsi. Ukuran, warna, dan kilau kulit dari produk-produk tersebut sangat diperhatikan oleh masyarakat Jepang. Oleh karena itu, pengimpor-pengimpor produk pertanian di Jepang sangat memperhatikan penampilan produk-produk yang mereka impor. c.
Sistem manajemen produksi yang memadai. Penelusuran proses produksi makanan yang diimpor oleh Jepang sangat penting, sehingga manajemen produksi yang baik sangat diperlukan agar penelusuran proses produksi dapat dilakukan dengan mudah. Bahkan, ada kasus di mana produsen lokal diberikan buku petunjuk mengenai cara penanganan sayuran beku.
d.
Berpartisipasi dalam pameran dagang. Pameran yang memiliki keterkaitan dengan produk pertanian dilaksanakan setiap tahun di Jepang. Para pengusaha di Indonesia diharapkan dapat turut berpartisipasi mengikuti pameran tersebut guna memperkenalkan dan meningkatkan pemasaran produk dimaksud di Jepang.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
56
e.
Proaktif
dengan
perwakilan
dagang
di
luar
negeri.
Para
petani/pengusaha/asosiasi terkait komoditi tersebut di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang Luar Negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi mengenai pasar, pameran, dan perkembangan komoditi. f.
Menjalin kerjasama dengan asosiasi setempat. KADIN ataupun Asosiasi pengusaha Indonesia dapat menghubungi Asosiasi di Jepang untuk menjalin kerjasama yang nantinya menjadi wadah untuk bertukar informasi dan saling mempelajari lebih dalam mengenai standar atau mutu yang diterapkan pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang dikenal sangat ketat dalam menerapkan standar keamanan untuk makanan yang diimpor ke Jepang. Misalnya pada tahun 2000-an, terjadi kasus keracunan makanan akibat kelebihan kadar pestisida pada produk makanan impor dari Cina, yang menyebabkan masyarakat Jepang mempunyai rasa tidak percaya terhadap makanan-makanan yang diimpor dari Cina.
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
57
BAB IV. INFORMASI PENTING 1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia Kedutaan Besar Jepang Jakarta
Konsulat Jenderal Jepang-Medan
Duta Besar : Mr. Yasuaki TANIZAKI
Konsul Jenderal : Mr. Yuji HAMADA
Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No. 10350, Indonesia
18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Phone : (62-21) 3192-4308
Phone : (62-61) 457-5193
Fax : (62-21) 3192-5460
Fax : (62-61) 457-4560
www.id.emb-japan.go.jp Konsulat Jenderal Jepang-Jakarta
Konsulat Jenderal Jepang-Makassar
Konsul Jenderal : Mr. Yoshihiro
Konsul Jenderal : Mr. Masaki TANI
TAKESHITA
Jl. Jenderal Sudirman No. 31,
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,
Makassar, Indonesia
Jakarta Pusat 10350, Indonesia
Phone : (62-411) 871-030, 872-323
Phone : (62-21) 3192-4308
Fax : (62-411) 853-946
Fax : (62-21) 3192-5460 Konsulat Jenderal Jepang-Surabaya
Konsulat Jenderal Jepang-Denpasar
Konsul Jenderal : Mr. Noburo
Konsul : Mr. Minoru SHIROTA
NOMURA
Jl. Raya Puputan No. 170,
Jl. Sumatera 93,
Renon, Denpasar, Indonesia
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Phone : (62-361) 227-628
Phone : (62-31) 503-0008
Fax : (62-361) 265-066
Fax : (62-31) 503-0007
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
58
2. Kamar Dagang Jepang Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda, Tokyo 100-0005 Phone: +81-3-3283-7523 Fax: +81-3-3216-6497 www.tokyo-cci.or.jp
Fukuyama Chamber of Commerce and Industry 2-10-1 Nishi-machi, Fukuyama, Hiroshima 720-0067 Phone:+81-8-4291-2345 Fax:+81-8-4922-0100 www.fukuyama.or.jp/e
[email protected]
[email protected]
Hiroshima Chamber of Commerce 44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Hiroshima 730 Phone: +81-8-2222-6610
Kawasaki Chamber of Commerce and Industry 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku Kawasaki 210
Fax : +81-8-2211-0108 ww.hiroshimacci.or.jp/
Phone : +81-4-4211-4111 Fax : +81-4-4211-4118 www.kawasaki-cci.or.jp Kyoto Chamber of Commerce & Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuo-ku Industry 240 Shoshoicho Ebisugawa- agaru Osaka 540-0029 Karasumadori Nakakyo-ku 604, Kyoto Phone: +81-6-6944-6400 Phone: +81-7-5212-6450 Fax : +81-6-6944-6293 Fax:+81-7-5255-0428 www.osaka.cci.or.jp/e/ www.kyo.or.jp/kyoto/e/
[email protected] Okinawa Chamber of Commerce and Nagahama Chamber of Commerce and Industry Industry 15-20 Chuo 4-chome 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga Okinawa-shi 904 526-0037 Phone: +81-9-8938-8022 Fax : +81-9-8938-2755 www.okinawacci.or.jp
[email protected]
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
Phone: +81-7-4962-2500 Fax : +81-7-4962-8001 www.nagahama.or.jp
[email protected]
59
3. Asosiasi Terkait Produk Pertanian di Jepang Japan Fresh Produce Import and
Japan Association for Fruits and
Safety Association
Vegetables Wholeshale Markets
Phone: +81-3-5833-5141
Phone: +81-3-3251-3873
www.fruits-nisseikyo.or.jp
www.zenseikyou.jp
Japan Federation of Fuits and
Japan Association for Central Fruits
Vegetables Stores Cooperatives
and Vegetables Markets
Phone: +81-3-3251-5261
Phone: +81-3-3251-6221
Japan Federation of Fuits and
The Japan Banana Importers
Vegetables Wholesalers Cooperatives
Association
Phone: +81-3-5492-2557
Phone: +81-3-3263-0461 www.banana.co.jp/index.html
Japan Federation of Banana Processors Cooperatives Phone: +81-3-5492-2566 4. Daftar Pameran Terkait HS Produk Pertanian di Jepang Overall Food Products http://www3.jma.or.jp/foodex/ja
FOODEX
TEL: +81-3-3434-3453 http://www.ifiajapan.com/2013/en/index.html
IFIA JAPAN Supermarket
TEL: +81-3-6459-0444 Trade
Show
http://www.smts.jp TEL: +81-3-5209-1056
Desert, cake, beverage Dessert,
Sweets,
Drink Festival
and
http://dainichiad.co.jp/html/fabex/deza_top.htm TEL: +81-3-5294-0071
Organic products BioFach Japan
http://www.biofach.jp/ TEL : +81-3-5369-6788
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
60
5. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI TOKYO
KJRI OSAKA
Duta Besar : Yusron Ihza Mahendra
Acting Konsul Jenderal : Bambang
Atase Perdagangan : Julia Silalahi
Soegianto
5-2-9 Higashi Gotanda, Shinagawa, Resona Semba Building 6F, 4-4-21 Tokyo 141-0022
Minami Semba, Chuo, Osaka 542-0081
Phone: +81-3-3441-4201
Phone: +81-6-6252-9826
Fax: +81-3-3447-1697
Fax: +81-6-6252-9872
Email:
[email protected]
Email:
[email protected]
www.indonesianembassy.jp
www.indonesia-osaka.org
ITPC OSAKA Kepala: Rosiana C. Frederick Wakil: Matsushita IMP Bld 2 Fl, 1-3-7 Shiromi Chuo-ku, Osaka 540-6302 Phone: +81-6-6947-3555 Fax: +81-6-6947-3556 Email :
[email protected] www.itpc.or.jp
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
61
REFERENSI
1. Kementerian Perdagangan, Agustus 2014
www.kemendag.go.id/
2. Kementerian Luar Negeri, Agustus 2014
www.kemlu.go.id
3.
Ministry of Health, Labour, and Welfare, Oktober 2014
www.mhlw.go.jp
4. Ministry of Finance of Japan, April 2014
www.mof.go.jp/
5. Ministry of Foreign Affairs of Japan, Juli 2014
www.mofa.go.jp
6.
Ministry of Economy, Trade and Industry, Agustus 2014
www.meti.go.jp
7. Japan Trade External Organization, April 2014
www.jetro.co.jp
8. Statistic Japan, Agustus 2014
www.stat.go.jp/
9. Food Security Portal, Oktober 2014
www.foodsecurityportal.org
10. Wikipedia, April 2014
www.wikipedia.com
11. World Trade Organization, Oktober 2014
www.wto.org
12. Japan Customs, Oktober 2014
www.customs.go.jp
13 Liputan 6 Bisnis, Oktober 2014
http://bisnis.liputan6.com
14 NHK Japan, Agustus 2014
www.nhk.or.jp
15 Badan Pusat Statistik, Agustus 2014
http://www.bps.go.id/
ITPC Osaka – Market Intelligence 2014
62