MARKET BRIEF ROTAN
ITPC OSAKA 2015 FURNITURE
DAFTAR ISI
Executive Summary……………………………………………………………………………………. 3 1. Potensi Pasar Jepang…………………………………………………………………………….. 4 1.1.
Tren yang Sedang Berkembang ………………………………………………….. 4
1.2.
Rotan Furniture di Jepang…………………………………………………………… 5
1.3.
Ekspor-Impor Rotan Furniture Jepang-Dunia……………………………… 10
1.4.
Potensi Pasar Ekspor Rotan Furniture di Jepang………………………..... 12
2. Kebijakan Impor dan Distribusi………………………………………………………………13 2.1.
Kebijakan Impor Rotan Furniture di Jepang………………………………….13
2.2.
Saluran Distribusi Rotan Furniture di Jepang……………………………… 15
2.3.
Hambatan dan Solusi………………………………………………………………….. 16
3. Peluang dan Strategi……………………………………………………………………………….19 3.1.
Peluang………………………………………………………………………………………. 19
3.2.
Strategi………………………………………………………………………………………..19
4. Informasi Penting……………………………………………………………………………………21 4.1.
TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia…………………… 21
4.2.
Kamar Dagang Jepang…………………………………………………………………. 22
4.3.
Asosiasi Terkait Rotan Furniture di Jepang……………………………………23
4.4.
Daftar Pameran Terkait Rotan Furniture di Jepang………………………..24
4.5.
Perwakilan Indonesia di Jepang…………………………………………………….24
4.6.
Daftar Importir Rotan Furniture di Jepang…………………………………….25
Referensi…………………………………………………………………………………………………… 26
2
EXECUTIVE SUMMARY Hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia membuka peluang besar bagi para pengusaha Indonesia untuk memasarkan produknya di Jepang. Khususnya pada pasar rotan furniture, Indonesia terus menjadi negara yang menguasai pangsa pasar terbesar di Jepang selama periode 5 tahun terakhir. Market brief ini mencakup berbagai informasi tentang proses ekspor rotan furniture ke Jepang, mulai dari tren yang sedang berkembang, jenis-jenis produk yang sudah beredar di Jepang, lalu dilanjutkan dengan menjelaskan beberapa kebijakan pemerintah Jepang tentang impor furniture dan standar kualitas yang wajib dipenuhi. Selanjutnya, market brief ini membahas proses distribusi rotan furniture dari produsen hingga ke konsumen. Walaupun Indonesia memiliki peluang dan potensi untuk menguasai pasar rotan furniture Jepang, tetap ditemukan beberapa hambatan baik hambatan tarif, seperti ketentuan pajak, maupun hambatan nontarif, seperti risiko kerusakan produk dalam proses pengiriman. Oleh karena itu, di dalam market brief ini juga disertakan beberapa solusi dan strategi yang diperlukan untuk memasuki persaingan dalam pasar rotan furniture di Jepang. Market brief ini dibuat dengan harapan dapat dijadikan panduan dan bersifat informatif, sehingga dapat membantu para pengusaha Indonesia yang tertarik untuk memasarkan rotan furniture ke Jepang.
3
BAB I POTENSI PASAR JEPANG 1.1. Tren yang sedang Berkembang Furniture
merupakan
salah
satu
komponen
penting
dalam
mendesain ruangan, terutama dalam memperkuat atmosfir dan tema yang ingin dicapai dari ruangan itu sendiri. Pemilihan furniture yang tepat juga berperan dalam mempercantik estetika ruangan. Tren dalam pemilihan furniture dan desain interior lainnya terus berkembang dan berganti dari tahun ke tahun. Menurut berbagai media online interior, perkembangan tren interior di Jepang adalah sebagai berikut. Tahun 2013 merupakan awal transformasi konsep natural dengan menambahkan
unsur-unsur
modern.
Tren
interior
2013
banyak
menggabungkan unsur-unsur alam dengan teknologi yang modern dan dinamis. Pada tahun 2014, tren natural modern masih digemari, tetapi untuk tahun ini, unsur originalitas juga menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, furniture yang bersifat unik, personal, dan handmade memiliki nilai tambah tersendiri. Tentang pattern, adapun pattern yang menjadi tren pada tahun 2014 antara lain pola geometris, pola digital pixel, concrete, animal, etnik (tradisional Jepang, Timur Tengah, negara tropis, dll), pola alami (misalnya batuan), dan kombinasi dari variasi pattern di atas. Sedangkan pilihan warna yang menjadi tren adalah variasi hijau dan biru, serta warna cerah seperti oranye, merah, dan warna neon. Tren interior 2014 juga mengusung desain yang elegan, sehingga warna-warna pucat, warna logam (emas, perak, tembaga), serta hitam dan putih masih menjadi favorit. Material furniture yang menjadi tren adalah furniture yang terbuat dari bahan-bahan alam, terutama kayu, seperti kayu walnut, oak, cherry, dll. Poin penting dalam pemilihan material adalah material yang memperkuat aksen natural, tetapi juga memberi efek “terang” pada ruangan sehingga kesan elegan dan modern dapat tercapai. Poin lain yang menjadi perhatian pada tahun 2014 adalah konsep lounge-style, dimana fungsi ruang tamu dan ruang makan digabungkan 4
menjadi satu. Konsep ini menyebabkan sofa tidak lagi diperlukan, dan space (terutama pada rumah yang tidak luas) dapat dimanfaatkan secara efektif. Popularitas konsep natural modern ini tampaknya telah melewati puncaknya pada tahun 2014, hal ini terlihat pada prediksi tren interior 2015, elemen alami dan konsep natural modern tidak lagi menjadi pusat perhatian, sedangkan konsep elegan dan modern diprediksi akan tetap menjadi tren pada tahun 2015. 1.2. Rotan Furniture di Jepang Rotan furniture yang beredar di Jepang saat ini memiliki banyak variasi di jenis material, warna, dan jenis furniture hasil produksi. Variasi tersebut akan dibahas sebagai berikut. 1.2.1. Material Dalam produksi rotan furniture, secara umum material yang digunakan adalah rotan alami yang telah dibentuk sesuai dengan bagian furniture yang dibutuhkan, misalnya bagian yang dibuat pola disebut core, pita rotan sebagai pengikat sumbu disebut peel, sedangkan rotan untuk frame furniture yang tebal disebut tohichi, dan untuk frame furniture yang tipis digunakan tonggak rotan dengan kulit.
Gambar 1.1: Material Rotan
5
Untuk produksi outdoor rotan furniture, biasa digunakan rotan sintetis yang dikombinasikan dengan bahan lain seperti besi, aluminium, stainless, plastic code, peper code, dan bahan lainnya untuk menghasilkan kualitas furniture yang lebih kuat dan tahan terhadap kondisi luar ruangan. 1.2.2. Warna Warna rotan furniture yang beredar di Jepang sangat bervariasi, secara umum terbagi menjadi warna dasar, yaitu warna alami rotan yang kecoklatan, dan warna spesial dimana pelanggan dapat memesan rotan yang diberi warna tertentu. Untuk rotan sintetis juga terdapat beberapa pilihan warna.
Gambar 1.2: Warna Basic
Gambar 1.3: Warna Spesial
6
Gambar 1.4: Warna Rotan Sintetis
1.2.3. Pola Anyaman Terdapat dua jenis pola anyaman, yaitu peel weaving dimana rotan dianyam secara linear dan menghasilkan struktur rapat, dan core weaving dimana pita rotan dianyam membentuk struktur yang lebih renggang.
Gambar 1.5: Peel Weaving
Gambar 1.6: Core Weaving
7
1.2.4. Jenis Produk Furniture Jenis Produk Sofa
Kursi
Meja
Kabinet/rak
Wadah
Contoh
Kisaran Harga* (termasuk pajak 8%) Single seat: ¥38.000~¥90.000 SD**: ¥160.000~¥180.000 Double seat: ¥63.000~¥180.000 SD: ¥200.000~ Triple seat: ¥158.000~¥220.000+ Couch: ¥63.000~¥135.000+ Dining chair: ¥21.000~¥42.000 Living chair: ¥29.000~¥50.000 SD: ¥75.000~¥235.000 Rotating chair: ¥31.000~¥45.000 Reclining chair: ¥42.000~¥60.000 Stool: ¥6.000~¥52.000+ Center table: ¥18.000~¥65.000 SD: ¥85.000~¥150.000 Dining table: ¥35.000~¥140.000 Others (side table, etc): ¥32.000~¥90.000 Chest: ¥38.000~¥120.000 TV Cabinet: Sekitar ¥75.000 Shelf: ¥17.000~¥110.000 Laundry: ¥14.000~¥65.000 Kotak: ¥6.500~¥12.000 Keranjang: ¥4.500~¥8.000
8
Screen pembatas
4 papan: ¥40.000~¥70.000 3 papan: ¥30.000~¥45.000 <2 papan: ¥15.000~¥22.000
Furniture anak
Keranjang bayi: ¥40.000~¥55.000 Kursi anak-anak: ¥10.000~¥18.000
Frame tempat tidur
Kursi lantai
Single: ¥100.000~¥120.000 Semi-double: ¥115.000~¥150.000 Double: Sekitar ¥165.000 ¥3.000~¥27.000
Bench
¥35.000~¥50.000
Outdoor furniture
Sofa: ¥75.000~¥200.000 Kursi: ¥25.000~¥75.000 Meja: ¥30.000~¥130.000 Kursi panjang: ¥90.000~¥200.000+
Lainnya (lampu, frame cermin, gantungan baju, dll)
Lampu: ¥28.000~¥40.000 Rak gantungan baju: ¥25.000~¥35.000 Cermin besar: Sekitar ¥40.000
9
*Harga yang tercantum merupakan kisaran, tidak tertutup kemungkinan terdapat produk dengan harga lebih murah atau mahal. **SD = special design (proporsi material rotan jauh lebih besar daripada material kombinasi lain, desain lebih modern).
1.3. Ekspor Impor Rotan Furniture Jepang-Dunia 1.3.1. Ekspor Jepang ke Dunia Tabel 1.1 memaparkan nilai ekspor bambu dan rotan furniture Jepang ke dunia selama 5 tahun terakhir. Terlihat bahwa nilai ekspor rotan furniture dari Jepang relatif sangat kecil dan terus mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai 2013. Tetapi pada tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 24 kali lipat dari US$ 3.000 menjadi US$ 71.000. Tujuan ekspor utama Jepang pada tahun 2014 adalah Taiwan dan Amerika Serikat, selain itu Jepang juga melakukan kegiatan ekspor ke Korea Selatan dan Cina. Tabel 1.1: Ekspor Bambu dan Rotan Furniture (HS 9403.81) Jepang ke Dunia Periode 2011-2014
Importir Dunia Taipei, Chinese USA South Korea China Switzerland Indonesia
2010 32 -
2011 26 14 -
2012 13 7 3 -
2013 3 3 -
2014 71 26 26 14 4 -
Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)
1.3.2. Impor Jepang dari Dunia Berdasarkan tabel 1.2 tentang nilai impor bambu dan rotan furniture Jepang dari dunia, terlihat bahwa selama 3 tahun terakhir nilai impor rotan furniture mengalami penururan dari US$6,203 juta pada tahun 2012 menjadi US$5,061 juta pada tahun 2014. Nilai ini juga merupakan nilai impor terkecil selama 5 tahun terakhir.
10
Negara eksportir rotan furniture terbesar adalah Indonesia dengan pangsa pasar 69,37% pada tahun 2014, disusul Cina dengan pangsa 25,31%. Negara eksportir rotan furniture lainnya adalah Vietnam, Filipina, Thailand, Amerika Serikat, dan Italia. Tabel 1.2: Impor Bambu dan Rotan Furniture (HS 9403.81) Jepang dari Dunia Periode 2011-2014
Eksportir Dunia Indonesia China Vietnam Philippines Thailand USA Italy
2010
2011
6.037 4.175 1.143 547 3 147 4 8
5.946 4.126 1.076 414 8 268 50 4
2012 6.203 4.187 1.522 251 35 189 12 -
2013 6.165 4.014 1.511 607 25 8
2014 5.061 3.511 1.281 156 61 18 15 3
Pangsa 2014 100,00% 69,37% 25,31% 3,08% 1,21% 0,36% 0,30% 0,06%
Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)
1.4. Potensi Pasar Ekspor Rotan Furniture di Jepang Berdasarkan tabel 1.1 dan 1.2, dapat disimpulkan bahwa Jepang lebih cenderung mengimpor daripada mengekspor rotan furniture. Hal ini dapat dilihat nilai ekspor rotan furniture Jepang ke dunia hanya 1,4% dari nilai impor Jepang dari dunia. Walaupun selama 5 tahun terakhir terjadi kenaikan nilai ekspor yang signifikan dan sempat ada penurunan nilai impor, selisih nilai ekspor dan impor masih sangat besar sehingga dapat diprediksi permintaan rotan furniture masih terhitung tinggi. Hal ini juga diperkuat oleh tabel 1.3 yang menyajikan nilai eskporimpor rotan furniture Jepang-Indonesia periode 2010-2013. Dapat dilihat bahwa selama periode 4 tahun ini, ekspor rotan furniture Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan, terutama dari tahun 2011 ke 2012 terjadi penurunan sebesar 45%. Jika membandingkan tahun 2010 dan 2013, nilai ekspor rotan furniture Indonesia menurun sebesar 64%. Penurunan ini disebabkan berkurangnya sumber material rotan akibat kerusakan hutan dan overeksploitasi. Akan tetapi, walaupun daya ekspor Indonesia ke dunia terus menurun, nilai impor Jepang dari Indonesia cenderung berada di angka
11
yang stabil. Hal ini menunjukkan bahwa Jepang masih merupakan salah satu tujuan ekspor utama Indonesia dan permintaan rotan furniture dari Jepang tidak mengalami penurunan yang signifikan. Table 1.3: Ekspor-Impor Rotan Furniture Jepang-Indonesia Periode 2010-2013
Kode
Produk
HS HS
Furniture of
9403.81
bamboo or
Impor Jpn dari Ina
Ekspor Ina ke Dunia
2010
2011
2012
2013
2010
2011
2012
2013
4.262
4.162 4.191
3.997
98.150
74.171
40.466
35.522
rattan (excl. seats
and
medical, surgical, dental)
Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)
12
BAB II KEBIJAKAN IMPOR DAN DISTRIBUSI 2.1. Kebijakan Impor Rotan Furniture di Jepang 2.1.1. Tentang Penggunaan Spesies Flora dan Fauna Langka Menurut Konvensi Washington, perdagangan internasional spesies flora dan fauna langka diatur oleh hukum pertukaran dan perdagangan internasional. Oleh karena itu, furniture yang menggunakan spesies flora atau fauna tertentu dapat dikenakan regulasi khusus. Informasi tentang spesies flora dan fauna serta regulasinya dapat didapat dengan menghubungi Wildlife Division, Nature Conservation Bureau, Ministry of the Environment. 2.1.2. Household Goods Quality Labelling Law Hukum ini mengatur format dan konten label produk yang dipakai dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari. Hukum ini bertujuan untuk mengontrol kualitas label produk sehingga konsumen dapat mendapat informasi yang tepat dalam memilih produk atau menggunakan produk tersebut dengan baik dan benar. Produk yang wajib memenuhi hukum ini antara lain desk, meja, kursi, alas duduk, laci, dll. Table 2.1: Ketentuan Labelling
Produk Desk dan meja
Kursi dan lainnya
alas
Konten Label duduk
Dimensi eksterior Material permukaan desk/meja Jenis surface finishing (jika ada) Peringatan penanganan Nama pemberi label dan kontak (alamat dan/atau nomor telepon) Dimensi Struktur material Jenis surface finishing (jika ada) Material cover Material bantalan Peringatan penanganan 13
Laci
Nama pemberi label dan kontak (alamat dan/atau nomor telepon) Dimensi Struktur material Jenis surface finishing (jika ada) Peringatan penanganan Nama pemberi label dan kontak (alamat dan/atau nomor telepon)
Gambar 2.1: Contoh Label Furniture
2.1.2. Consumer Products Safety Law Hukum ini khususnya mengatur “special specific products” seperti boks bayi, yaitu produk yang dinilai membutuhkan standar keamanan yang lebih tinggi. Produk ini wajib lulus uji keamanan yang dilakukan oleh third-party organization terdaftar. Tanda PS Mark wajib dicantumkan pada label sebagai tanda lulus uji keamanan tersebut.
Gambar 2.2: PS Mark
2.1.3. Lainnya
Japanese Industrial Standards (JIS Mark) Informasi tentang JIS dapat didapat dengan menghubungi Conformity
Assessment
Division,
Industrial
Science
and
14
Technology Policy and Environment Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry.
Safety Goods (SG) Mark SG Mark adalah standar keamanan untuk produk tertentu yang dianggap dapat membahayakan manusia dari segi struktur, material, dan tata cara penggunaan. Standar ini dikeluarkan oleh Consumer Product Safety Association (CPSA). Contoh produk yang dapat diuji antara lain furnitur untuk bayi/anak-anak, alas duduk tanpa kaki, dll.
Gambar 2.4: SG Mark Gambar 2.3: JIS Mark
2.2. Saluran Distribusi Rotan Furniture di Jepang Proses distribusi furniture (termasuk rotan furniture) di Jepang dari produsen sampai konsumen adalah sebagai berikut. 2.2.1. Saluran Distribusi Furniture Rumah Tangga Domestik
15
2.2.2. Saluran Distribusi Furniture Kantor Domestik
2.2.3. Saluran Distribusi Furniture Impor
2.3. Hambatan dan Solusi Dalam proses ekspor rotan furniture ke Jepang, hambatan yang akan dihadapi pengekspor/pengusaha terbagi menjadi hambatan tarif dan hambatan nontarif.
16
2.3.1. Tariff Barriers Menurut data dari Japan Customs tentang Tariff and Duty Rates System, duty rates untuk impor rotan furniture (HS Code 9403.81.00) adalah sebesar 0% dan pajak konsumsi sebesar 8%. Untuk impor produk furniture dengan nilai di bawah ¥200.000 per impor, dikenakan duty rates sebesar 3%. Pembebanan pajak ini akan menyebabkan harga rotan furniture menjadi lebih tinggi di pasaran sehingga diperlukan strategi dalam pengaturan harga jual. 2.3.2. Nontariff Barriers Material rotan alami yang digunakan pada furniture dapat mengalami pemuaian, penyusutan, penjamuran, atau serangan serangga karena kondisi lembab selama proses pengiriman. Oleh karena itu, rotan furniture yang hendak diekspor ke Jepang harus melewati proses pengeringan dan diberi pencegahan terhadap jamur dan serangga. Rotan furniture yang menggunakan material logam juga perlu dilapisi bahan khusus untuk menghindari pengaratan. Melihat pangsa pasar rotan furniture Jepang yang dikuasai Indonesia, dapat disimpulkan bahwa kompetitor paling banyak berasal dari negeri sendiri. Hal ini dapat berarti positif, dimana produk Indonesia (khususnya rotan furniture) sudah dikenal dengan baik dan dipercaya untuk mengisi pasar Jepang. Namun, bagi para pengusaha baru yang akan memasuki pasar rotan furniture, untuk menguasai pasar ekspor, pengusaha baru harus melalui persaingan ketat dengan pengusaha eksportir rotan lainnya. Persaingan ini mungkin lebih mudah jika pesaing berasal dari negara lain, sebab Indonesia kaya dengan rotan dengan kualitas tinggi sehingga pengusaha Indonesia memiliki keunggulan dari pengusaha negara lain. Tetapi, dalam kasus ini, bersaing dengan kompetitor dalam negeri berarti keunggulan dari segi kualitas rotan menjadi hilang karena para pengusaha menggunakan sumber rotan yang kualitasnya relatif sama, bahkan dari daerah yang sama.
17
Untuk mengatasi hal ini, para pengusaha baru perlu menyiapkan strategi khusus, mulai dari pemilihan segmen pasar dengan memperhatikan kekuatan kompetitor, hingga pemilihan material rotan untuk menghasilkan kualitas produk yang dapat bersaing.
18
BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1. Peluang
Indonesia terus menguasai sebagian besar pangsa pasar rotan furniture Jepang selama 5 tahun terakhir sehingga potensi Indonesia untuk menguasai pasar 100% sangat tinggi.
Indonesia kaya akan sumber daya rotan yang merupakan bahan utama serta pengrajin furniture yang berkualitas. Dengan kata lain, produk rotan furniture Indonesia tidak kalah saing dengan produk dari negara pesaing lainnya.
Walaupun terdapat beban pajak konsumsi sebesar 8%, duty rates untuk rotan furniture adalah 0%. Hal ini memberikan peluang bagi para pengekspor untuk menetapkan harga yang kompetitif.
3.2. Strategi
Desain Produk Tren furniture Jepang saat ini mulai bergeser dari gaya natural ke gaya kontemporer yang lebih modern. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah menciptakan variasi pada rotan furniture dengan mengkombinasi rotan dan material lain, serta desain yang lebih modern dibanding rotan furniture pada umumnya. Jepang adalah negara yang terkenal dengan inovasi kreatifnya, sehingga Jepang sangat terbuka terhadap desain baru. Pengetahuan mengenai tren furniture di Jepang dapat diperluas dengan menghadiri berbagai pameran furniture dan media lainnya (majalah, internet, dll). Selain itu, desain produk juga perlu disesuaikan dengan budaya dan kondisi sosial Jepang. Karena harga tanah dan properti di Jepang sangat mahal, orang Jepang umumnya tinggal di apartemen atau rumah yang ukurannya kecil. Oleh karena itu, pengusaha dapat memproduksi rotan furniture yang dapat digunakan di ruangan kecil. Misalnya ukuran furniture tidak besar, furniture yang dapat dilipat, furniture multifungsi, dan sebagainya. 19
Kontrol Kualitas Selain desain yang baik, kualitas tinggi juga merupakan faktor penting dalam produksi rotan furniture. Kontrol kualitas diperlukan dalam setiap tahap produksi, pengiriman, dan monitoring lanjutan bahkan setelah produk sampai ke konsumen. Pada tahap produksi, perlu diperhatikan pemilihan material dan tahapan pembuatan furniture. Pada proses ekspor, seperti yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya, pengekspor perlu mempertimbangkan risiko kerusakan dan pencegahannya. Strategi di atas bertujuan untuk selain meningkatkan daya saing, tetapi juga untuk memenuhi beberapa standar kualitas yang sudah ditetapkan.
Selanjutnya, setelah produk terjual, evaluasi kualitas
produk lanjutan sangatlah penting sebagai masukan untuk produksi rotan furniture berikutnya. Jepang adalah negara yang menjunjung standar tinggi pada produknya, sehingga kontrol kualitas wajib menjadi salah satu perhatian utama pengusaha.
Strategi Lainnya Semua produk impor dari luar Jepang selalu mengalami hambatan dalam menetapkan harga yang kompetitif. Salah satu strategi untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperbesar efisiensi muatan dalam proses pengiriman. Dengan begitu, jumlah produk yang dapat dikirim dalam sekali ekspor meningkat, sedangkan biaya pengiriman dapat ditekan. Selain itu, untuk memenuhi permintaan komsumen dengan berbagai selera, pengekspor juga dapat melakukan small-lot orders, yaitu menambahkan variasi ukuran, warna, dan finishing touch pada produk yang sama.
20
BAB IV INFORMASI PENTING 4.1. TPO dan/atau Kedutaan Jepang di Indonesia Kedutaan Besar Jepang Jakarta
Konsulat Jenderal Jepang – Medan
Duta Besar: Yoshinori KATORI
Konsul Jenderal: Hiroshi HASHI
Jl. M.H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat
Wisma BII, Lantai 5, Jl. Diponegoro No.
10350, Indonesia
18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Telepon: (62-21) 3192-4308
Telepon: (62-61) 457-5193
Fax: (62-21) 3192-5460
Fax: (62-61) 457-4560
Website: www.id.emb-jepang.go.jp Konsulat Jenderal Jepang – Jakarta
Konsulat Jenderal Jepang – Makassar
Konsul Jenderal: Yoshihiro TAKESHITA
Konsul Jenderal: Noboru NOMURA
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat
Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makassar,
10350, Indonesia
Sulawesi Selatan, Indonesia
Telepon: (62-21) 3192-4308
Telepon: (62-411) 871-030, 872-323
Fax: (62-21) 315-7156
Fax: (62-411) 853-946
Konsulat Jenderal Jepang – Surabaya
Konsulat Jenderal Jepang – Denpasar
Konsul Jenderal: Masaaki TAKANO
Konsul Jenderal: Minoru SHIROTA
Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Jawa
Jl. Raya Puputan No. 170, Renon,
Timur, Indonesia
Denpasar, Bali, Indonesia
Telepon: (62-31) 503-0008
Telepon: (62-361) 227-628
Fax: (62-31) 503-0037
Fax: (62-361) 265-066
21
4.2. Kamar Dagang Jepang Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan Telepon: (813) 3283-7523 Fax: (813) 3216-6497 Website: www.tokyo-cci.or.jp Email:
[email protected] Fukuyama Chamber of Commerce & Industry 2-10-1 Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima 720-0067, Japan Telepon: (818) 4921-2345 Fax: (818) 4922-0100 Website: www.fukuyama.or.jp/e Email:
[email protected] Hiroshima Chamber of Commerce & Industry 44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan Telepon: (818) 2222-6610 Fax: (818) 2211-0108 Website: www.hiroshimacci.or.jp Kawasaki Chamber of Commerce & Industry 11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan Telepon: (814) 4211-4111 Fax: (814) 4211-4118 Website: www.kawasaki-cci.or.jp Kyoto Chamber of Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604, Japan Telepon: (817) 5212-6450 Fax: (817) 5255-0428 Website: www.kyo.or.jp/kyoto/e Email:
[email protected]
22
Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka 540-0029, Japan Telepon: (816) 6944-6400 Fax: (816) 6944-6293 Website: www.osaka.cci.or.jp/e Okinawa Chamber of Commerce & Industry 15-20 Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan Telepon: (819) 8938-8022 Fax: (819) 8938-2755 Website: www.okinawacci.or.jp Email:
[email protected] Nagahama Chamber of Commerce & Industry 10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga 526-0037, Japan Telepon: (817) 4962-2500 Fax: (817) 4962-8001 Website: www.nagahama.or.jp Email:
[email protected] 4.3. Asosiasi Terkait Rotan Furniture di Jepang Informasi Foreign Exchange and Foreign Trade Law (Import Trade Control Order) Trade Licensing Division, Trade Control Department, Trade and Economic Cooperation Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry Telepon: 03-3501-1511 Website: http://www.meti.go.jp Informasi Household Goods Quality Labeling Law dan Consumer Products Safety Law Product Safety Division, Consumer Affairs Department, Commerce and Information Policy Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry Telepon: 03-3501-1511 Website: http://www.meti.go.jp
23
Informasi Law for Conservation of Endangered Species of Wild Fauna and Flora Wildlife Division, Nature Conservation Bureau, Ministry of the Environment Telepon: 03-3581-3351 Fax: 03-3581-7090 (Direct) Website: http://www.env.go.jp International Development Association of the Furniture Industry of Japan Telepon: 03-5261-9401 Fax: 03-5261-9404 Website: http://www.idafij.or.jp/IDAFIJ Federation of Japan Furniture Manufacturers Association Telepon: 03-5645-8547 Fax: 03-5645-8928 Website: http://www.zkr.or.jp/ 4.4. Daftar Pameran Terkait Rotan Furniture di Jepang Japan DIY Home Centre Show
www.diy-shop.jp
Design Tokyo – Tokyo Design
www.designtokyo.jp
Products Fair Tokyo Café Show and Conference
www.cafeshow.jp/en
Architecture Exhibition NAGOYA
www.chukei-news.co.jp/kenchiku/
LIVING & DESIGN
www.living-and-design.com/
JAPANTEX Interior Trend Show
www.japantex.jp
4.5. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Julia Silalahi 5-2-9 Higashigotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan Telepon: (813) 3441-4201
Fax: (813) 3447-1697
Website: www.kbritokyo.jp
24
KJRI Osaka Konsul Jenderal: Wisnu Edi Pratignyo Resona Semba Building 6F, 4-4-21 Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 5420081, Japan Telepon: (816) 6252-9824 Fax: (816) 6252-9872 Website: www.indonesia-osaka.org Email:
[email protected] ITPC Osaka Kepala: Hotmida Purba Wakil: Adhi Kusuma Yudha Halim Matsushita IMP Bld. 2F, 1-3-7 Shiromi, Chuo-ku, Osaka 540-6302, Japan Telepon: (816) 6947-3555 Fax: (816) 6947-3556 Website: www.itpc.or.jp Email:
[email protected] 4.6. Daftar Importir Rotan Furniture di Jepang Yamakawa Rattan Japan
Miura Rattan Co., Ltd.
15-2 Hachiyama-cho 3F, Shibuya-ku,
5-9 Tanaka-cho, Naka-ku,
Tokyo, Japan
Hiroshima, Japan 730-0026
Telepon: 03-6416-9133
Telepon: 082-247-6371
Fax: 03-6416-9144
Fax: 082-247-6596 Free Dial: 0120-47-6370
Kyoto Rattan – Suenaga Interior Co., Ltd. Kamikatsurasannomiya-cho 13-4, Kyoto, Japan 615-8224 Telepon: 075-392-2561 Fax: 075-392-2562 E-mail:
[email protected] Hari Libur: Kamis dan Rabu minggu ketiga setiap bulan Jam Kerja: 9.30-19.30
Sunflower Rattan – Kimura Co., Ltd. 6-2-1 Higashi Yokoshoji-cho, Osaka, Japan Telepon: 072-987-5577 Fax: 072-987-2045 E-mail:
[email protected]
25
REFERENSI
内装材料案内 - http://www.naisouzairyou-annai.jp IEMO - http://iemo.jp All About - http://allabout.co.jp ASEAN-Japan Centre - https://www.asean.or.jp/en Duty Calculator – http://www.dutycalculator.com International Network for Bamboo and Rattan - http://www.inbar.int International Trade Centre - http://www.intracen.org Japan Customs – http://www.customs.go.jp Kyoto Rattan - http://www.kyoto-rattan.com Miura Rattan - http://www.miurarattan.co.jp RAKUTEN - http://search.rakuten.co.jp Sunflower Rattan - http://www.rattan.co.jp Trade Map - http://www.trademap.org WWF - http://awsassets.panda.org Yamakawa Rattan - http://www.yamakawa-rattan.co.jp
26