MANUAL
No: 002- 07 / BM I 2006
Konstruksi dan Bangunan
PekerjaanLapis PondasiJalan Buku 7 LAPISPONDASITANAHKAPUR
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERALBINAMARGA
Prakata
Salah satu aspek penting untuk menunjang keberhasilanpembinaan jalan adalah tersedianyaStandar,Pedomandan Manual (SPM) yang dapat diterapkandengan mudah dalam praktek. SPM yang sudah biasa digunakan dalam pembinaanjalan adalah Spesifikasi.Namun demikian,karena Spesifikasibiasanyadisajikandalam uraian yang ringkassehinggakadang-kadang dialamikesulitandalam memahamiSpesifikasiterseOut, sehinggapenerapannya kemungkinan kurangsesuaidenganyang diharapkan. Untukmembantumemecahkan persoalandi atas,DirektoratBinaTeknik,Direktorat Jenderal Bina Marga, DepartemenPekerjaanUmum mencobamenyusunManual PekerjaanLapis PondasiJalan. Tatacarapenulisanmanual ini telah disesuaikandengan pedomanyang diterbitkanoleh BadanStandarisasi NasionalNomor8-2000tentangPenulisanStandarNaiionalIndonesia. Karena tujuan utama penyusunanmanual ini adalah untuk membantudalam memahami atau menafsirkanSpesifikasiyang berkaitandengan lapis pondasijalan, maka susunan uraianpada manualini sejauhmungkindisesuaikan dengansusunanpada BukuSpesifikasi. Dengan demikian,apabiladalam Buku Spesifikasidijumpaiartikel yang dipandangsulit dipahamiatau ditafsirkan, maka artikeltersebut,termasukpenjelasannya, diharapkanlapat ditemukandengan mudah dalam manual ini. Dengan manuil ini, diFrarapkan Spesifikasi yang diberlakukanpada suatu proyek benar-benardapat diterapkansesuai dengan tujuannya,yaitu untuk mendapatkanlapis pondasi yang kinerjanyaandal. Manual ini juga beberapajenis lapispondasiyang potensialuntukditambahkan menguraikan ke dalam Buku Spesifikasi. Kepada pihak-pihakyang telah membantutersusunnyamanual ini, pimpinanDirektorat JenderalBina Margatidak lupa mengucapkanterimakasihserta mengharapkan masukanmasukanlebihlanjutyangdiperlukan untuklebihmenyempurnakan manualini.
Jakarta, Desember2006 :Di?ekttrfJenderal Bina Marga
' . : ' . . . : : ,j i ' i
-"'i:.".
'i:''\ 'i " '' l ,l - ' ' : l ; ,, . , , l ' ' :
Daftarisi
Prakata..... D a f t a irs i . . . . . . . . . . . . . . D a f t a rt a b e 1 . . . . . . . . . D a f t a gr a m b a r Pendahuluan............. 1. 2. 3. 4.
5.
6.
7.
8.
. . . . . . . . . . . . . . .i. . . . . . ..........ii . . . . . . .i .i .i . . . . . . . . . .i.i.i. . .....................iv
R u a n gl i n g k u p ...1-20 A c u a nn o r m a t i f . . . . ......... ..1-20 lstilah d a nd e f i n i s. i. . . . . . . . . . . . . . . ...............1-20 Persyaratan............... . . .. . . . . 2 - 2 0 4.1. Persyaratan bahan ....2-20 4.1.1. Tanah....... ....2-20 4.1.2. Kapur ...........3-20 4 . 1 . 3 . A i r. . . . . . . . . . . . ....3-2O 4 . 2 . P e r s y a r a t acna m p u r a n . . . . . . . . . . . . . . . .3-20 4 . 3 . P e r s y a r a t ahna s i lp e l a k s a n a alna p i sp o n d a s i t a n a kha p u r ...............4-20 pera1atan............... 4.4. Persyaratan .4-20 4.4.1. Umum ..........4-20 4 . 4 . 2 . A l a tp e n g g e m b ud ra n p e n c a m p u r . . . . . . . . .............4-20 4 . 4 . 3 . A l a tp e n g h a m p a r ...........5-20 4 . 4 . 4 . A l a tp e n y i r a m . . . . . . . . . . . . .....5-20 4 . 4 . 5 . A l a tp e m a d a t . . . . . . . . . . . . . . ....5-20 4 . 4 . 6 . A l a tb a n t u . ....5-20 P e m b u a t afno r m u l ac a m p u r a n ..............5-2C 5 . 1 . P e m b u a t afno r m u l ac a m p u r a nr a n c a n g a (nF C R ) ...........5-20 5.2. Pembuatanformulacampurankerja(FCK) .....6-20 P e l a k s a n a a. .n. . . . . . . . . . . . . ........8-20 6 . 1 . P e n y i a p atna n a hd a s a r . . . . . . . ...... . 8 - 2 0 6 . 2 . P e m i l i h a cna r au n t u kp e n c a m p u r adna n p e n g h a m p a r a n . . . . . . . . . . ........8-20 6.2.1. Pencampurandan penghamparandengancara pencampurandi tempat(mix-inplace) ...10-20 6.2.2. Pencampuran dan penghamparan menggunakan cara mesin t e r p u s a(t c e n t r a l - p l a n t ) . . . . . . . . . . . . . ......11-20 6.3. Pemadatan 12-20 6.4. Perawatan 12-20 Pengendalian mutu 13-20 7 . 1 . P e n g e n d a l i apne n y i a p atna n a hd a s a r . . . . . . . . .13-20 7.2. Pengendalian penghalusan tanah 13-20 7 . 3 . P e n g e n d a l i akna d a ra i r u n t u ko p e r a spi e n c a m p u r adni t e m p a t . . . . . . . . . . . . . . 1 3 - 2 0 7.4. Pengendalian pemadatanpadalapispondasitanahkapur 14-20 7 . 5 . P e n g e n d a l i akne t e b a l a lna p i sp o n d a s i t a n akha p u r . . . . . . . . 14-20 7.6. Perbaikanterhadaplokasiyang tidak memenuhiketentuan 14-20 7 .7. Pengembalian kondisipekerjaansetelahpengujian .....14-20 P e n g e l o l a alni n g k u n g apne l a k s a n a apne k e r j a a lna p i sp o n d a s i t a n a kha p u r . . . . . . . . . . . . . . 1 5 - 2 0 8.1. Umum....... 15-20 8 . 2 . M o b i l i s a sdia n d e m o b i l i s a s i . . . . . . . . . 15-20 8 . 3 . T r a n s p o r t a ds a i n p e n a n g a n a.n. . . . . . . . . . . . . . .....16-20 8 . 4 . P e m e l i h a r a al a n l ul i n t a s . . . . . . . . . ...16-20 8 . 5 . P e k e r j a ap n e m b e r s i h a.n. . . . . . . . . . . . . . 16-20 8.6. Aspeklingkunganhidup 17-20 8 . 7. G a l i a n ....19-20
8.8. Ketentuan pencampur instalasi jalansamping 8.9. Pemeliharaan yangdigunakan danjembatan 8.10.Pemeliharaan untukkeamanan lalulintas...
.19-20 20-20 20-20
Daftar tabel
Tabel7.1. Persyaratan kapur T a b e l 7 . 2 .P e r s y a r a tAainr . . . . . . . . . . T a b e7l .3 . P e rsya ra ta n b i l i sasi sta tanahdengankapur ........ f abel7.4. Petunjukuntukpemilihan yangcocok alat-alat
.3-20 ..............3-20 ..... ...3- 20 10-20
Daftar gambar
Gambar7.1. Baganalirpembuatan (FCR)pondasi campuran rancangan tanah kapur........ .........9-20 Gambar7.2. Contohpelaksanaan stabilisasi 15-20 tanahdengankapur
t!1
Pendahuluan
Manualpekerjaanlapispondasijalan ini dimaksudkanuntukmembantudalammemperbaiki dan meningkatkan pemahamantentangpekerjaanlapis pondasijalan.Apabiladalam Buku Spesifikasi dijumpaiartikelyang sulitdipahamiatau ditafsirkan, makadiharapkan dalambuku manualini dapatmemberikanketeranganyang cukupbagi perencanadan pelaksanadalam merencanakan pekerjaanlapispondasijalansehinggadidapatkankinerja dan melaksanakan lapispondasijalan /perkerasansesuairencana. Bukumanualini disajikandalam8 buku,denganruanglingkupsebagaiberikut: o
Buku1. Umum Menguraikan tentangfungsilapispondasi,jenis lapispondasi.Adapunjenislapispondasi yang dibahasmencakupprinsipstabilisasi, jenis stabilisasisertapenggunaannya, filosifi disaindan pelaksanaan pekerjaanstabilisasi, termasukjenis peralatanyangdigunakan.
.
Buku 2. Pengambilancontoh dan pengujianbahan lapis pondasi Menguraikantata cara pengambilancontoh,cara mereduksicontohsehinggavolumenya sesuai dengan keperluan pengujianyang akan dilakukan,tata cara pengujian yang diperlukanuntukmenentukansifat-sifatbahan yang menjadiparametermutu,baik bahan yang akan atau telah digunakandapat dievaluasi,serta menguraikan juga perhitungan gradasiagregat.
.
Buku 3. Lapis pondasi agregat Menguraikanpersyaratanagregat,campuran,peralatandan persyaratanhasil pekerjaan lapis pondasi agregat serta menguraikantata cara perencanaan,pelaksanaandan pengendalian mutulapispondasiatasdan lapispondasibawah.
.
Buku 4. Lapis pondasi agregat semen Menguraikantentangpersyaratanbahan (agregat,semen dan air), campuran,peralatan dan persyaratan hasil pekerjaan lapis pondasi agregat semen. Di samping itu, menguraikanjuga tentangtata cara perencanaan,pelaksanaandan pengendalianmutu lapispondasiagregatsemen untuklapispondasiatas (LPAS)dan lapispondasiagregat semenuntuklapispondasibawah(LPBAS).
o
Buku 5. Lapis pondasi beton padat giling (BPG/RCC) Menguraikantentangpersyaratanbahan (agregat,semen dan air), campuran,peralatan dan persyaratanhasil pekerjaan lapis pondasi beton padat giling (BPG/RCC) serta menguraikan pelaksanaandan pengendalian tentangtata cara perencanaan, mutu lapis pondasibetonpadatgiling(BPG/RCC).
.
Buku 6. Lapis pondasi tanah semen Menguraikantentang persyaratanbahan, campuran, peralatandan persyaratanhasil pekerjaanlapis pondasitanah semen. Di samping itu, membahasjuga tentangcara perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian mutu lapispondasitanahsemen.
o
Buku 7. Lapis pondasitanah kapur Menguraikantentang persyaratanbahan, campuran, peralatandan persyaratanhasil pekerjaanlapis pondasitanah kapur. Di samping itu, membahasjuga tentang cara perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian mutulapispondasitanahkapur.
.
Buku 8. Permasalahanlapangan Membahasbeberapapermasalahanlapangan yang terjadi pada beberapatahapan kegiatan dan dampaknya terhadap kualitas hasil pekerjaan. Tahapan tersebut diantaranya adalahpengadaandan penimbunanmaterial;pengangkutan; penghamparan dan pemadatan; dan perawatan(khususuntuklapispondasiyangdistabilisasi).
Buku7 Lapispondasitanahkapur
1.
R u a n gl i n g k u p
Lapis pondasitanah kapur adalah lapis pondasiyang terbuatdari tanah yang distabilisasi dengankapur.Stabilisasi tanahdengankapuradalahcampurantanahdengankapurdan air dengan komposisitertentusehinggatanah tersebut memilikisifat atau daya dukung yang lebihbaikdarisemula. Tanah yang digunakanuntuk pondasitanah kapur adalah lempungdan termasuktanah ekspansif. Jenis pekerjaanyang dibahaspada Buku 7 ini mencakupuraiantentangpersyaratanbahan, campuran,peralatandan persyaratanhasil pekerjaanlapis pondasitanah kapur.Di samping itu, membahasjuga tentangcara perencanaan, pelaksanaandan pengendalian mutu lapis pondasitanahkapur. 2.
Acuan normatif
s N t 0 3 - 1 7 4 3 -1 9 8 9 . Metode PengujianKepadatanBeratUntukTanah s N t 0 3 - 1 7 4 4 -1 9 8 9 , MetodePengujianCBR Laboratorium s N t - 0 3 -1 9 6 6 -1 9 9Metoda 0, PengujianBatas Plastis s N t - 0 3 -1 9 6 7 -1 9 9Metode 0, PengujianBatasCair denganAlat Cassagrande sNl 03-2828-1992,MetodePengujianKepadatanLapangandenganAlat KonusPasir. sNr 03-3423-1994, MetodePengujianAnalisisUkuranButirTanahDenganAlat Hidrometer sNl 03-3437-1994,Tata Cara PembuatanRencanaStabilisasi TanahdenganKapurUntuk Jalan
sNt 03-3439-1994, TataCara Pelaksanaan Stabilisasi TanahdenganKapuruntukJalan s N t 0 3 - 4 1 4 7 -1 9 9 6 , Spesifikasi KapurUntukStabilisasi Tanah sNl 03-6817-2002, MetodePengujianMutuAir untukDigunakanDalamBeton sNl 03-6887-2002,MetodePengujianKuat Tekan BebasCampuranTanah-Semen 3. lstilahdan definisi 3.1. berat kering maksimum(maximumdry density, MDDI tanahdankapursertaairyangdigunakan kapur. dalamcampuran lapispondasitanah 3.2. kadar air optimum (Optimum Moisture Content, OMC) jumlahatau proporsiair terhadapberatkeringtanahyangmenghasilkan kepadatan 3.3. kapur tohor (CaO) hasilpemakaranbatu kapurpada suhu + 900oC,dengankomposisisebagianbesarKalsium Karbonat(CaC03). 3.4. kapur padam hasilpemadamankapurtohordenganair,sehinggamembentukhidrat(Ca(OH)2). 1-20
3.5. lapis pondasi lapisan pada sistem perkerasanyang terletak dibawah lapis permukaandan diatas lapis pondasibawah yang berfungsimenyebarkantegangandari lapis permukaankepadalapisan dibawahnya. 3.6. lapis pondasi bawah lapisanpada sistemperkerasanyang terletakdibawahlapis pondasidan diatastanah dasar yang berfungsimenyebarkantegangandari lapisandiataspada tanahdasar. 3.7. pH derajatkeasamandari suatu bahan. 3.8. stabilisasitanah dengan kapur campurantanah dengankapurdan air dengankomposisitertentusehinggatanah tersebut mempunyaisifatlebihbaikdaritanahsemula. 3.9. tanah laterit atau lateritis jenis tanah berbutir yang berasal dari endapan vulkanik yang banyak mengandung gumpalandari ferro oksida.
4.
Persyaratan
4.1.
Persyaratanbahan
4.1.1. Tanah Stabilisasitanah dengan kapur dapat digunakanuntuk tanah lempungterutamatanah ekspansif.Perencanaancampuranharusdisesuaikandenganvariabilitas materialdi lokasi pelaksanaan. Tanahyangdigunakanharusmemenuhipersyaratan sebagaiberikut: a. Sebelumpenghalusan, tanahyang cocok untukdigunakansebagailapispondasitanah kapur harus sesuaidengan ukuranpartikelyang ditentukandi bawah ini dengancara pengayakanbasah: (1) Ukuranpalingbesardari partikelbatu haruslebihkecildari75 mm. (2) Kurangdari 50 % melewatisaringanNo.200denganpengayakansecarabasah. (3) Setelah penghalusan tanah, batas ukuran partikel harus diperiksa, sehingga gumpalantanahbilamanadiayaksecarakeringmemenuhiketentuandi bawahini: LolosAyakan25 mm .10Q%
LolosAyakanNo.4
:
75 o/o
b. Tanah yang digunakanharus sedemikianhinggamenunjanghasil lapis pondasitanah kapur yang disyaratkan.Tanah yang sifat-sifatnyatidak memenuhipersyaratanbelum tentu akan ditolakjika tanahtersebutmemenuhipersyaratan lapispondasitanah kapur sebagaimana disajikanpadaTabel7.3. c. Semua lokasi sumber bahan yang diusulkanharus diperiksadan disetujuidan untuk memastikanbahwasifat-sifat tanahtersebutdapatdigunakanterlebihdahuluharusdiuji dan hasilnyamemenuhipersyaratan.
2-20
4 . 1 . 2 . Ka p u r Kapuryangdigunakan untukbahanstabilisasi adalah: . Kapurkembang : CaO . Kapurpadam :Ca(OH)2. Kapuryangdigunakan untukbahanstabilisasi ketentuan harusmemenuhi sesuaidengan T a b e7l .1 . Tabel7.1.Persyaratan kapur Kapur KapurKembang (CaO)
U n su r Maqnesiumdan KarbonOksida KarbonDioksida
KapurPadam Ca (OH)2
> 92o/o
>95%
3% 10%
< 5o/o < 7o/o
< 12o/o (2 mikron)
Kehalusan Butir
4.1.3. Air Air yang digunakanharus bersih,tidak mengandungasam, alkali,bahan organik,minyak, sulfatdan khloridadi atas nilaiyang diijinkan,sesuaidenganTabel 7.2. Jikakadarair tanah lebihbesardari 50% harusdigunakankapurkembang(CaO). Tabel 7.2. Persyaratanair MacamPenquiian pH BahanOrganik MinyakMineral KadarSulfat(Na2SO4) KadarClorida(NaCl)
4.2.
N i l a il i i n
4,5- 9,5 Maks2000ppm < 2o/oberatkapur < 10.000 ppm < 20.000ppm
MetodaPenquiian
AASHTOT26-79 sNl 03-6817-2402 sNl 06 -2502-1991 sNt 06-2426-1991 sNt 06- 2431- 1991
Persyaratancampuran
Perencanaan dilakukandi laboratorium kadarkapuryang menghasilkan untukmendapatkan kekuatancampuranmaksimum.Kriteriakekuatanstabilisasitanah dengan kapur harus sesuaidenganTabel7.3. Tabel7.3. Persyaratan dengankapur stabilisasitanah PENGUJIAN Kuat Tekan Bebas(kPa),SNI 03-6887-2002 - Lapispondasiatas - Lapispondasibawah
cBR (%),SNt 03-1744-1989 - Lapispondasi atas - Lapispondasibawah
BATAS-BATAS SIFAT (SetelahDirawat7 hr)
Min.2200 Min.600 Min.80 Min.20
Kriteriauntuk perbaikantanah pondasidisesuaikandengan keperluanmenurutketentuan yang berlaku,yaitu : - Kuat tekan bebas : untuktanahkohesif - CBR : untuktanahberbutir
4.3.
Persyaratanhasil pelaksanaanlapis pondasitanah kapur
Hasil pelaksanaanpekerjaanlapis pondasitanah kapur harus memenuhipersyaratanatau toleransidimensisebagaiberikut: a. Formasitanah dasaryang sudah disiapkanuntukdihamparpondasitanah kapurharus memenuhi persyaratan,termasukpersyaratand imensinya. b. Padasetiappengukuranpenampangmelintang, tebalrata-ratalapispondasitanahkapur yang sudah selesaidengan kekuatandan kehomogenanyang diterima,berdasarkan pengujian dari benda uji inti (core), harus sama atau lebih tebal dari pada tebal rancangansepertiyangditunjukkan padaGambarRencana. c. Permukaan akhir dari lapisan teratas lapis pondasi tanah kapur harus mendekati ketinggianrancangandan tidak boleh kurang dari satu sentimeterdi bawah elevasi rancangandi titikmanapun. d. Permukaanakhirlapispondasitanahkapurtidakbolehmenyimpanglebihdari2 cm dari mistarlurus sepanjang3 m yang diletakkandi permukaanjalan sejajardengansumbu jalanataudari mal bersudutyang diletakkanmelintang. e. Permukaanakhir dari lapisan teratas lapis pondasitanah kapur yang tidak rata dapat mengakibatkanbertambahnyakuantitas campuran aspal yang diperlukan untuk pelapisanagar dapat memenuhitoleransikerataanpermukaancampuranaspal seperti yang disyaratkan. 4.4.
Persyaratanperalatan
4.4.1. Umum Peralatandan mesin-mesin yang digunakandalam pelaksanaanpekerjaanharuslaik pakai atau terkalibrasi dan dirawat agar supaya selalu dalam keadaan yang memuaskan. Peralatanprocessingharus direncanakan,dipasang,dioperasikandan dengan kapasitas sedemikiansehinggadapat mencampurtanah, kapur dan air secara merata sehingga menghasilkan campuranyang homogenatau seragamyang diperlukanuntuk pemadatan. Bilamana Instalasi pencampur digunakan maka instalasi pencampur tersebut harus dikalibrasi terlebihdahuluuntukmemperolehaliranyang menerusdari komponen-komponen campurandenganproporsiyang benar. Lapis pondasitanah kapur harus dipadatkandengan alat pemadatsepertitimbrismekanis (tampingcompactor),alat pemadat roda besi dengan penggetar,alat pemadatroda besi dan alat pemadatroda karet. 4.4.2. Alat penggemburdan pencampur Alat penggemburan dan pencampurantanah harusmenggunakanperalatanmekanisyang mampumenggemburkan tanahsehinggamemenuhipersyaratan derajatkegemburan tanah. Keseragamanpencampurandan kinerjalapis pondasitanah kapur yang baik tergantung padatingkatkegemburan. Peralatanpenggemburan dan pencampuran terdiriatas: a) Mesinpencampurpusat b) Rotavatorringan(<100PK) c) Rotavatorberat(>100 PK) d) Motorgrader e) Peralatanmanual(cangkul,sekop,gacokdll.)
4-20
4.4.3. Alat penghampar Alat penghampartanah kapur harus menggunakanperalatan mekanis yang mampu menyebarkan bahanlapispondasitanahkapurdengantebalyangseragam. Peralatanpenghampar: a) Mesinpenghampar(pavingmachine) b) Kotakpenyebar(spreaderbox) c) Motorgrader d) Peralatanmanual 4.4.4. Alat penyiram Tangkiair yangdilengkapidenganbatangpenyiramair. 4.4.5. Alat pemadat Alat pemadatterdiriatas: a) Alat timbris mekanis (tampingcompactor) b) Pemadatrodabesitendem c) Pemadatgetar d) Pemadatroda karet e) Stempergetar 4.4.6. Alat bantu a) b) c) d) e)
5.
Penggaruk Sekop Roda dorong Karunggoni Alat penyemprotkabut air saat perawatan(hand sprayer) Pembuatanformula campuran
5.1. Pembuatanformula campuranrancangan(FCR) Campuranlapispondasitanahkapurterdiriatastanah,kapurdan air.Kadarkapurdan kadar air adalah berdasarkanhasil pengujianlaboratorium dan percobaanlapanganawal, tetapi harusdalam rentang3 % sampaidengan 15 o/odari berattanah asli (yaitusebelumdicampur dengankapur)dalamkeadaankeringoven. O Rancangancampuranlaboratorium dengancara UCS Untuksetiap lokasisumberbahan (borrowpit) baru atau terdapatperubahanjenis tanah yang akan digunakan,harus dilakukanpercobaancampurandi laboratoriumuntuk menentukan: 1) Apakah bisa atau tidak membuat lapis pondasi tanah kapur yang memenuhi perubahanvolume,dari tanahyang ketentuandalam hal kekuatandan karakteristik bersangkutan; 2) Kadar kapur yang dibutuhkanuntuk mencapaikekuatansasaran campuran(target mix strength); pemadatandi 3) Batas kadar air dan kepadatanyang diperlukanuntuk pengendalian lapangan.
s-20
@ Rancangancampuranlaboratorium denganCara CBR 1) Pengujian CaliforniaBearing Rafio (CBR) dapat digunakan sebagai alternatifdari pengujianUCS. Akan tetapi,khususnyauntuktanah kohesif,karenahasil kekuatan campurandari pengujianCBR pada umumnyatidak setepatdari pengujianUCS. Apabila ditemukansumber bahan baru dan suatu jenis tanah yang baru maka pengujianUCS dan CBR dapatdilakukankeduanya. 2) BilamanapengujianCBR digunakan,proseduryang diberikandalamSNI 03-17441989 harus diikuti(penumbuk2,5 kg) kecualisetelahpencetakanbenda uji harus dirawatdengancara sebagaiberikut: a) Semua benda uji dimasukkanbersama-samakedalamsuatu kantongplastikyang besar. b) Udara dalam kantong plastik harus dijaga supaya tetap lembab dengan menempatkan sebuahpanciyang terbukayang diisidenganair dalamkantongplastik besartersebut.Air harus dijagadengan hati-hatiagar tidak memercikatau dengan kata lainmenghindarkan bendauji berkontaklangsungdenganair; c) Kantong plastik tersebut harus ditutup rapat dan diletakkandi suatu tempat yang teduhselamatepatT2 jam. d) Setelah perawatan selama 72 jam, benda uji tersebut harus dikeluarkandari kantongplastikdan direndamdi dalam bak air selama96 jam, kemudiandilanjutkan denganpengujiankekuatanCBR. Prosedur untuk mendapatkanformula campuran rancangan (mix design) ini mencakup langkah-langkah berikutini (Gambar7.1): 1) Tentukanhubunganantara kadar air dan kepadatanuntuk tanah yang bersangkutan dengan menggunakanpalingsedikitempat macam kadar kapur SNI 03-6886-2Q02dan gambarkanhasildari pengujianini sepertipada Grafik| (Gambar7.1).Puncakdarisetiap kurva hubungan kadar air - kepadatan menyatakan Kepadatan Kering Maksimum (Maximum Dry Density/MDD) dan Kadar Air Optimum (Optimum Moisture ContenUOMC) untukkadarkapuryang digunakan. 2) Masukkanangka-angkadari MDD dan OMC untuk setiap macam kadar kapur pada Grafik ll dan hubungkan titik-titik pengujian menjadi kurva yang luwes untuk mendapatkan variasidari MDD dan OMC denganbermacam-macam kadarkapuruntuk tanahyang bersangkutan. 3) Denganmenggunakanpalingsedikitempat macam kadar kapur,buatlahserangkaian benda uji untuk diuji kuat tekannya (Unconfined Compression Sfrength/UCS)dimana benda uji ini dipadatkansampai dengan MDD dan OMC seperti yang ditentukan(a) di atas. Setelah perawatanselama 7 hari, ujilah benda-bendauji ini dengan mengikuti proseduryang diberikandi SNI 03-6887-2002dan masukkan angka-angkakekuatan yang diperolehpada Grafiklll. Gambarkankurvayang luwesmelaluititik-titikpengujian dan pilihlahkadar kapur pada campuranyang memberikankekuatansasaran seperti yangdisyaratkan. 4) Masukkanangka dari kadar kapur campuranyang dipilihitu kedalamGrafik ll, yang sudah digambar pada butir 2) di atas, dan tentukanangka MDD dan OMC untuk campurantanah kapurdari kadarkapuryang dipilih.Gunakannilai-nilai MDD dan OMC ini untuk menentukankepadatanyang cocok dan batas kadar air untuk pengendalian pemadatandi lapangan,dan gambarkanbatas-batastersebutpada GrafiklV. 5.2. Pembuatanformula campurankerja (FGK) 1) Setelah formula campuran rancangan(FCR) diperoleh,langkah berikutnyaadalah membuat formula campuran kerja. Pembuatan formula campuran kerja (FCK) merupakansuatukeharusandan bilamanapembuatancampuranmenggunakan Instalasi pencampur,maka lnstalasipencampurtersebutharus dikalibrasiterlebihdahulu untuk memperoleh campurandenganproporsiyang benar. 6-20
2) Lakukanpembuatan campurandengankomposisisesuaiFCR, yaitu kadarair dan kepadatan optimumsertaproporsikapuryangmemenuhinilaikuattekanbebas(UCS) yangditargetkan. Pencampuran kadarkapuryangsudahdirencanakan di laboratorium, diperiksadenganfaktorefisiensipencampuran di lapangandenganketentuansebagai berikut: a) Rumusuntukmenghitung yaitu: faktorefisiensi, Kekuatancampurandilapangan
FE= Kekuatan campuran dilaboratori um b) Faktorefisiensi yaitu: hubungannya denganalatpencampuran, (1) alat pembentukmekanik :40-5Oo/o (2) alat pencampurrotor :60-80% (3) instalasipencampur : 80-100% 3) Untuk usulansetiapjenis tanah baru yang akan digunakan,rancangan campuran lapis pondasi tanah kapur yang ditunjukkandalam prosedur laboratorium yang harus dilengkapidenganpembuatanlajurpercobaanlapispondasitanahkapuryangdiusulkan pengendalian sepanjang50 meter dengan tebal, peralatan,pelaksanaandan prosedur mutuyangdiusulkanuntukpekerjaanini. 4) Lajur percobaan ini harus diterapkan di luar lapangan (proyek) dan tidak ada pembayaranuntuklajur percobaantersebut. 5) Semua tahap pelaksanaan,masa perawatandan pengujiandari lajur percobaanakan diawasi dengan cermat. Variasi prosedur kerja atau jumlah dan jenis dari pengujian harusdilakukansedemikianrupasehinggadiperolehhasilpercobaanyang memuaskan. Pemeriksaanselama percobaan harus termasuk, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagaiberikut: a) Kecocokan,efisiensidan keefektifanumum dari cara dan peralatanyang diusulkan, ditentukandalam hal kecepatandan seluruhkemampuandan keberhasilan dalam percobaanini. melaksanakan b) Derajat penghalusantanah yang dicapai, ditentukan bersama-samadengan cara jumlahlintasanpenghalusan visualmaupundengancara pencatatan yangdiperlukan untukmencapaiderajatkehalusanyang disyaratkan. c) Keefektifanpenggilasandan pemadatan,ditentukandengan pengujiankonus pasir (sand cone) untuk memeriksa kepadatan lapangan pada pekerjaan yang sudah selesaidenganfrekuensi3 (tiga)uji per segmen. d ) "Bulking ratio" adalah perbandinganantara tanah gembur yang sudah dihaluskan dengancampuranyang sudah dipadatkan,untuk menentukantebal bahan gembur yangdiperlukan agardiperolehrancangantebalpadatlapisancampuran. e) Rancangancampurantanah kapuryang memadai,ditentukandenganmengadakan pengujianCBR dan/atau UCS pada benda uji berumur 7 hari yang diambil dari campuransebelumdigilasdenganfrekuensi3 (tiga)uji per segmen,dan dilengkapi dengan pengujianUCS pada benda uji inti yang diambildari lajur percobaanyang sudahselesai. Batas-bataspraktiskepadatandan kadar air untuk pengendalianpemadatandidapat dari rancangancampuran laboratorium,ditentukandengan melakukanpengujian kepadatanlapangan dan kadar air lapangan segera setelah campuran selesai yangdiusulkan. dipadatkan dan membandingkan hasilnyadenganbatas-batas percobaan Hubungan antara CBR dan UCS untuk campurantanah kapur dengan s) menyiapkandan menguji benda uji tersebut dengan dua cara pengujiandan membandingkankekuatanrata-ratayang diperolehdari setiap cara pengujianpada umur 1,7 dan2Shariuntukuji UCS danT hariuntukuji CBR. h) Kebutuhandan cara yang paling tepat untuk induksidan pengendaliankeretakan adalah penggilasan menggunakan pemadat roda karet, ditentukan dengan mengamati lajur percobaan selama masa perawatan dan, bilamana retak susut
7-20
berkembangsecara berlebihan,adalah dengan pengendalianpenggunaanberbagai jenisdan beratdari mesingilas. Jenis selaputtipis (membran)dan cara perawatanpada lapis pondasitanah kapur yang paling tepat, ditentukandengan cara visual pada permukaanlajur percobaan dan kecepatanhilangnyaair yang dapatditentukan denganpengujiankadarair. yang Jumlah lapisan diperlukanuntuk memperolehlapis pondasitanah kapuryang i) memenuhiketentuandengan rancangantebal penuh (tull design depth),ditentukan denganvariasijumlahlapisandengantebalmasing-masing maksimum20 cm. k) Berdasarkandata yang diperolehdari lajur percobaandan tidak lebih cepat dari 14 hari setelahlajurpercobaandihampar. 6. 6.1.
Pelaksanaan Penyiapantanah dasar
1) Pekerjaanpenyiapantanahdasarharusdilakukansesuaidenganketentuan, yaitugaris, ketinggian dan dimensisepertiyangditunjukkan dalamGambarRencana. 2) Arti dari tanahdasaradalahpermukaantanahyang sudahdisiapkanuntukpelaksanaan pekerjaanlanjutanyang dapat dilaksanakan.Kecuali bilamanaelevasi perkerasannya harus dinaikkan(raisingof the pavementgrade) sepertiyang ditunjukkanpada Gambar Rencana,maka permukaantanah dasar harus sama tinggi dengan permukaanjalan lama. 3) Permukaanjalan lama harusdibersihkan dari bahanyangtidakdiinginkandan kemudian digilas (proof-rolling,). Setiap ketidakrataanatau ambles yang terjadi pada permukaan jalan lama selamapemadatanharusdiperbaikidenganmenggemburkan lokasitersebut dan menambah,membuang atau mengganti bahan, menyesuaikankadar air jika diperlukan, dan memadatkannya kembalisupayapermukaannya halusdan rata. 4) Setelahselesaipemadatandan sebelummemulaioperasiberikutnya,permukaantanah dasarharusmemenuhitoleransipermukaanyang ditetapkan. 5) Setiap lokasitanah dasar yang menjadilumpur,pecah-pecahatau lepas karenacuaca atau kerusakanlainnyasebelumdimulainyapenghamparan lapis pondasitanah kapur harusdiperbaikisampaimemenuhipersyaratan. 6) Sebelumpenghamparan lapispondasitanah kapurpada setiapruas,tanahdasarpadat yang sudahdisiapkanharusdibersihkan dari debudan bahanlainnyayang mengganggu dengankompresoranginatau cara lain yang disetujui,dan harusdilembabkan bilamana diperlukan. Contoh pelaksanaanstabilisasitanah dengan kapur sebagaimanadisajikanpada Gambar 7.2. 6.2.
Pemilihancara untuk pencampurandan penghamparan
Pencampurantanah, kapur dan air harus dilakukandengancara pencampurandi tempat (mi x-in-place) atau instalasipencampur pusat (centraFmixing-pIant). Operasi dengan instalasipencampurbiasanyadibatasihanya untuk tanah berplastisitas rendah.Suatu indikatorbatas atas dari plastisitastanah yang masih dapat menggunakan instalasipencampurpusat dapat diperolehdengan mengalikanindeks plastisitastanah dengan persenlolos ayakanNo.40.Bilamananilainyakurangdari 500 cara pencampuran denganinstalsidapatdigunakan.
8-20
Persvaratankualitasbahan
o
DAPATKAN BIKM& KAO PADABERBAGAI % KAPUR
'1
-7^
9 = &r
95 a< <x ii< co-
GRAFIKII
GRAFIKI
1
o
-o
.t \ a i r. '99 g ' o "+ ', r\\ \\ "f \.r
= -(! o
z t tu Y
%N \\\' \\,.\
E E
a
o \a
E t! o
?\
"4
KADARKAPUR(%)
)
GRAFIKlll
ennlixr
l
= o
lwz
-KADARAIR (%) LAKUKAN PENGUJIAN l= ^ I KTBATAUCBR Ii E\I TERHADAPBENDAU < \J T " / 9 YANGMEMPUNYAI \Z BIKI\4 - & KAOPADA -'
I
o Y
% \ .\.*ce A?i.v z g
I IDAPATKANBTKM&KAOUNTUK % KAPURYANGDrPrLrH |
=
14 \
( 5 ) \_/
@
GUNAKqN BIKM'DANKAO' UNTUKMENENTUKAN BATAS-BATAS PENGENDALIAN PEMADATANDI LAPANGAN
GRAFIKIV
'6 N
U)
.h .E
(D
ul co z )< uJ
KUATTEKAN BEBASTARGET
*=Z n
n
-
o z tz ul< Yo Y*
k< UJ (D
l Y
KADAR KAPUR (%)
___)
KADAR AIR LAPANGAN (%\
_-_ _+
CATATAN BIKM = BERATlsl KERINGMAKSINiIUM; KAO = KADARAIR OPTIMUM;KTB = KUAT TEKAN BEBASA
7 .1. Baganalir pembuatancampuranrancangan(FCR)pondasitanahkapur
9-20
Berbagaimacam alat yang dapat digunakanuntuk pencampurandi tempat dapat dibagi dalamempatkelompok: 1) Rotavator untuk pekerjaan berat yang mesinnya lebih dari 100 PK, sering disebut (alatpenghalustanah), "Pulvimixer" 2) Mesin stabilisasitanah satu lintasan (single-passso/ stabilizationmachine), biasanya mesinnyalebihdari 100 PK; Batasatas plastisitastanah yang dapatdikerjakandenganberbagaimacammesinberikutini yang dicantumkan di dalamIabel7.4.
Tabel7.4.Peturyuk untukpemilihan alat-alatyangcocok Plx% LOLOSLOLOS SARINGANNo.40
TEBAL PERKIRAANMAKSIMUM YANG MAMPUDILAKUKAN DALAMSATU LAPIS(cm)
MesinPencampuran Pusat
< 500
Tak Dibatasi
RotavatorRingan(< 100 PK)
< 1000
15
Rotavator untukPekerjaan Berat (>100PK)
< 3500
20 s/d 30 jenistanahdanPK mesin tergantung vanqtersedia
< 2000 s/d 3000 tergantung PK mesin
20
PETUNJUK JENISPERALATAN
MesinStabilisasiTanahSatu Lintasan
Catatan: Peralatan tidakakanditerimaatauditolakberdasarkan tabelini,danhanyadiberikan sebagaipetunjuk umum. 6.2.1. Pencampuran dan penghamparan dengan cara pencampuran di tempat (mix-in place) 1) Tanahdari lokasisumberbahanyang telahdisetujuiharusdihampardan disebarsampai rata di atas tanahdasar yang sudahdisiapkanserta kadarairnyadisesuaikanseperlunya untuk mendapatkan penghalusan tanah yang optimum. Bilamana pengeringan diperlukan,kecepatan pengeringanharus dimaksimumkandengan terus menerus menggarutanah memakaipulvimixer(penghalustanah) atau peralatansejenisdengan beberapalintasanawal sampaitanahtersebutcukup keringuntukdikerjakan. 2) Kadarair optimumtanahuntukpenghalusan akan beradadi bawahkadarair tanahuntuk kepadatankeringmaksimum,sepertiyang ditentukanpada SNI 03-1742-1989, dan akan dirancang berdasarkanpercobaan lapangan awal. Pekerjaan penghalusanharus dilaksanakanbilamana kadar air tanah berada dalam rentang 2% (dari berat tanah kering)dari angkayang telah dirancang. 3) Sebelum kapur ditambahkan,tanah itu harus dihaluskansedemikian,kecuali untuk partikelbatuatau kerikil,sehinggagumpalantanahbilamanadiayaksecarakeringsesuai n a d aB u t i r 4 . 1 . 1 . ay,a i t u : d e n g a np e n e n t u a p LolosAyakan25 mm = 100 % LolosAyakanNo. 4 = 75 o/o 4) Tanah yang sudah dihaluskanharus disebardengan ketebalansedemikian,sehingga setelahdipadatkanmencapaiketebalanlapisanyang dirancang,dalam batas toleransi yang disyaratkan. Ketebalanyang tepat dari bahangemburyang akan dihampar,harus sepertiyang ditentukandalam percobaanlapangan.Jumlah lapisanyang diperlukan untukmendapatkan tebal rancanganpenuhlapispondasitanahkapurharussepertiyang diperintahkan oleh direksipekerjaandan harus berdasarkankehomogenan dan derajat kepadatan yang dapat dicapai. Apabila derajat kepadatan belum tercapai maka 10-20
penambahan jumlah lapisantidak dapat dijadikandasar untuk penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan. 5 ) Setelahpenghalusan tanahsampaimemenuhiketentuan,kapurharusditebarsecara meratadi atastanahdasar,baikdengantanganmaupundenganmesinpenebar, pada takaranyangdihitungsedemikian yang kadarkapurseperti dirancang untukmemperoleh berdasarkan rancangan campuran laboratorium danpercobaan lapangan awal.Bilamana ditebardengantangan,petunjuk untukjarakyangdiperlukan untukstandarpenempatan kapur50 kg. 6) Setelah kapur disebar merata, serangkaianlintasan mesin pencampurharus dilaksanakan sampaiseluruhtanahdan kapurtercampurmerata,yangditunjukkan dari meratanyawarna adukan.Jumlah lintasanyang diperlukansesuaihasil percobaan lapangan awal dan berdasarkan kehomogenan campuran yang diperoleh dalam pekerjaanyangsedangberlangsung. 7 ) Pekerjaanpenempatantanah,penghalusan tanahkapurharus tanahdan pencampuran selalu dilaksanakandari bawah dengan ketinggianberapapun menuju keatas (yaitu kearahtanjakan). 8) Bilamana kapur dan tanah dianggap telah tercampur merata, kadar airnya harus ditambahkanseperlunyauntuk menyamai batas kadar air yang ditentukandalam prosedur rancangancampuran laboratoriumatau seperti yang dirancangsesuai hasil percobaanlapanganawal atau cara lainnya. Pada umumnya, batas bawah kadar air untuk campurankapur tanah akan ditentukansebagai Kadar Air Optimum(OMC) di laboratoriumdan batas atasnya akan 2 % (dari berat campurantanah kapur)lebihtinggi daripadaOMC.Air yang ditambahkanpada tanahkapurharusdicampursampaimerata denganmenambahkanbeberapakali lintasanmesin pencampurdan pemadatanharus segeradilaksanakan setelahlintasanini selesai. 6.2.2. Pencampuran dan (central-plant)
penghamparan menggunakan cara mesin terpusat
1 ) Mesin pencampur tetap (tidak berpindah) dapat menggunakancara takaran berat (weight-batching) atau cara pemasokan menerus (continous feeder) dan dapat dilengkapidenganpengadukpedal (paddlemixers)maupunjenis panci (pan mixers). 2 ) Bilamanacara takaranberat digunakan,jumlah bahan tanah dan kapur harus diukur dengantepat pertama-tama harusdimasukkankedalaminstalasipencampurkemudian air ditambahkan secukupnyaagar kadarair hasilcampuranterletakdalamrentangyang dirancang untuk pemadatandi lapangan. Perhatiankhusus harus diberikanpada instalasi pencampur jenis takaran berat (batch) dengan pengaduk pedal untuk memastikanbahwa semua kapur tersebarmeratadi loadingskrp dan dipasokmeratadi seluruhbak pencampur.Baik pencampurjenis pedal maupunjenis panci,kapur harus ditakarsecaraakuratdengantimbanganatau alat penakaryang terpisah,dan kemudian dicampurkandenganbahantanah yang akan distabilitasi. Bahantanah harusdicampur sedemikiansehinggaterdistribusi meratadi seluruhcampuran. 3 ) Bilamana cara takaran dengan pemasok menerus (continous-feed)digunakan,pedal pencampur,baffels dan kecepatanpemasukanbahan harus disesuaikanagar bahanbahannyatercampurmerata. Semprotanyang digunakanuntuk mendistribusikan air kedalampencampurharusdisesuaikan agar dapatmemberikankadarair yang meratadi seluruhcampuran. 4 ) Jumlah dan kapasitaskendaraanpengangkutbahan campuran harus disesuaikan denganhasilcampuranyang dihasilkaninstalasipencampurdan kecepatanpelaksanaan yangdiperlukanuntukmenyelesaikan pekerjaandalamwaktuPeriodePelaksanaan yang ditentukan. 5 ) Campuranharusdihampardi atas tanah dasar yang sudah dilembabkandengantebal lapisanyang seragamdan harusdihampardenganmesin penghampar(pavingmachine) atau kotak penyebar(spreaderbox) yang dioperasikansecara mekanisdimana dapat meratakancampurandengan suatu ketebalanyang merata. Bahan harus dihampar ',1-20
sedemikianhingga setelah dipadatkanmencapaitebal lapisan yang dirancang,dalam toleransiyang disyaratakan.
6.3.
Pemadatan
1 ) Pemadatanuntuk campurantanah kapur harus dimulai sesegera mungkin setelah pencampuran dan seluruhoperasi,termasukpembentukan akhir,dan dan penyelesaian harus diselesaikandalam waktu 60 menit atau 12O menit sejak kapur yang pertama tercampurtanah. Semua operasipenghamparan, pencampuran,dan pemadatandari pondasi lapis tanah kapurharusdilaksanakan dalamruas-ruasyang pendekdan bahan setiap ruas harus dipadatkandan dibentuksampaiselesaisebelumpencampuranpada ruas berikutnya dapatdimulai. 2 ) Panjangmaksimumsetiapsegmenkerjaakan dirancangberdasarkankapasitasproduksi dan kapasitassepertiyang ditunjukkanselama percobaanlapanganawal, tetapi dalam keadaanapapuntidakbolehlebihpanjangdari 100 meter.Bilamanadapatmembuktikan mampu mengerjakan lebih panjang dengan menambah kapasitas produksi yang mencukupi. 3 ) Pemadatan awal harus dilaksanakandengan penggilas tampingfoof,penggilas roda karet atau penggilasberodahalus,dimana penggilasini tidak boleh membebanisecara langsungpada bahan tanah kapur yang sudah dihampar,baik dalam kondisisudah mengerasmaupunsebagiansudahmengeras. 4 ) Setelah penggilasanawal, pembentukandengan motor grader mungkin diperlukan sebelumpenggilasan akhir.Pemadatanharusdiselesaikan denganpenggilasroda karet atau penggilasberoda halus bersamaandengan motor grader untuk membentuklapis pondasitanah kapur seperti rancangannya. Pada umumnya,penggilasanakhir perlu disertai penyemprotansedikit air untuk membasahi permukaan yang kering selama operasi pemadatan.Derajat kepadatanyang dicapai di seluruh lapisan lapis pondasi tanahkapurharuslebihbesardarig7o/o kepadatankeringmaksimumlaboratorium. 5 ) Perhatiankhusus harus diberikanuntuk memperolehpemadatanpenuh di sekitar sambunganmemanjangmaupun melintang.Sebelumsetiap bahan baru disambung dengan bahan yang telah dipadatkan sebelumnya,ujung bahan dari pekerjaan sebelumnyaharus dipotong sampai memperolehpermukaanvertikal sehingga dapat dicapaipemadatanpenuhpada tebal lapisanyang diperlukan,Bahanpada sambungan melintangantaraujungakhir ruas pekerjaanyang lampaudenganujungawal dari ruas baru harus dipadatkandengan penggilasanmelintang(melintangjalan) sedemikian hingga seluruhtekananroda penggilasdiarahkanpada sambungantanpa menyentuh secaralangsungpadabahandari pekerjaansebelumnya. 6 ) Segerasetelahpemadatandan pembentukanlapisanterakhirlapis pondasitanah kapur, butiran batu (chipping)yang memenuhi persyaratandapat ditebar secara merata di atas permukaan lapis pondasi tanah kapur dan dibenamkanpada permukaandengan penggilasan.Butiranbatu harus berukurannominal13 mm dengantakarankira-kira12 kglm'. 6.4.
Perawatan
1 ) Segera setelah pemadatan dan pembentukanlapis pondasi tanah kapur dan penanaman butiran batu, selaput tipis untuk perawatan (curing membrane) harus dipasang di atas hamparandan dipertahankansampai paling sedikit 24 jam. Curing membraneini dapat berupa: a) Lembaranplastikkedapair yang telah disetujui,dikaitkansecukupnyasupayatidak terbangtertiupangin dan dengansambungantumpangtindihpalingsedikit300 mm dan dipasanguntukmenjagakehilangan air; atau b) Bahan lainnya yang terbukti efektif selama percobaanlapangan awal, antara lain burlap, lapis resap ikat, curringcompound. 12-20
2 ) "Curingmembrane" harusdipertahankan di tempatselama7 harisetelahpencampuran dan penghamparan lapis pondasitanahkapur.Perawatan harusdilanjutkan sampai penghamparan aspaldi ataslapispondasitanah kapur.Padasaatltu"curingmembrane" harusdipindahkan dan lapisresappengikatdisemprotkan. Akantetapi,dalamwaktu24 jam pertamadarimasaperawatan, pengikat lapisresap tidakbolehditerapkan. 3) Lalu lintas atau peralatanuntuk pelaksanaanpekerjaantidak diijinkanmelewati permukaan jalansampaipelapisan aspaltelahdilaksanakan. campuran Selamamasa tungguini,aruslalulintasharusmenjagamelewati pekerjaan ini.Untukaruslalulintas jalanpemisahataujalanalih(detour)yangmemadai. harusdisediakan 4 ) Pengendalian penggilasan padaawalmasa lapispondasitanahkapurharusdilakukan perawatan penggilasan untukmengurangi ukurandanjarakretaksusut.Perpanjangan iniakanditentukan daripercobaan awallapangan. 5) Bilamanalapis pondasi tanahkapurakan dibuatdalamdualapisan ataulebih,setiap lapisanyangsudahdihamparharusdirawatpalingsedikit7 harisebelumlapisanyang berikutnya dapatdihampar. 7.
Pengendalianmutu
7.1. Pengendalianpenyiapantanah dasar Penyiapan tanah dasar dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan sesuai Spesifikasi TeknikBinaMargasesuaiSeksi3.3. 7.2. Pengendalianpenghalusantanah 1 ) Contoh tanah yang telah dihaluskanharus diambil dan diuji di lapangan,untuk menyesuaikan ukuranpartikeldenganyangdiberikanpada Butir11.3.1.1,denganjumlah pengambilancontoh sebanyaklima contoh untuk setiap ruas pekerjaan(dari 100 meter atau kurang). 2 ) Bilamanasetiappengujiantunggalmengalamikegagalan,penghalusan harusdilanjutkan untukseluruhruas pekerjaantersebut. Pemeriksaanpenggemburandapat dilakukandengan mengambilsatu contohtanah yang sudahdiprosesuntuksetiap2 m2;proseskegemburan dapatdikontroldenganrumus:
PK=fuBtx100%
7.2
Keterangan : PK = proseskegemburan
A = Bt =
beratkeringtanah yang lolossaringantanah No. 4 beratkeringtotal contoh(tidaktermasukkerikilyang tertahansaringanNo. 4)
7.3. Pengendaliankadar air untuk operasi pencampuranditempat 1) Pengambilan contohdan pengujianuntukpengendalian kadarair selamapenghamparan dan pencampuranharus dilaksanakansebanyakminimum 3 (tiga) titik pada setiap segmenkerja,dan pada setiaplokasipengambilan contohakan termasukpengambilan dan pengujiancontohberikutini: a) Sebuahcontohtanahsaat barudihampardi atasjalan (untukmenentukan kebutuhan pengeringan atau pembasahansebelumpenghalusan). jumlah b) Sebuahcontohsetelahpencampuran kapurdengantanah(untukmenentukan air yang perlu ditambahkanagar dapat mencapaikadar air yang ditentukanuntuk pemadatan).
13-20
c) Satu contoh atau lebih setelah pencampuranair yang ditambahkankedalam campurankapurtanah(untukmemeriksa apakahkadarair yang dirancanguntuk pemadatan sudahdicapai). 2) Nilai pengujiankadarair pada uji kepadatanpada setiaphari kerjadigunakan untuk mengoptimalkan kadarairpadaharikerjaberikutnya. 7.4. Pengendalianpemadatanpada lapis pondasi tanah kapur Segera setelah pemadatan setiap lapisan selesai dilaksanakan,pengujian kepadatan lapangan(SNl 03-2828-1992)harus dilaksanakandengan intervaltidak melebihi50 m di sepanjangjalan. Hasil kepadatandan kadar air pengujiankonus pasir (sand-cone)harus dibandingkandengan kapadatankeringmaksimumdan kadar air optimumsesuaidengan formulacampurankerja. 7.5. Pengendalianketebalanlapis pondasi tanah kapur 1) Ketebalanterpasanglapis pondasi tanah kapur yang telah selesai ditentukandan dipantaudengan perbedaantinggi permukaansebelumdan sesudahpenghamparan lapis pondasitanah kapur dan dengan pengukurantebal benda uji inti, pada titiktitik penampangmelintangsetiap50 metersepanjangproyek. 2) Pada setiap penampang melintangyang akan dipantauketebalannya, titiktitikyang akandiukurelevasinyadan diujidenganuji inti harusdiberijarakyangsamasatudengan lainnyadan harustermasuksatu titik pada sumbujalan, satu titik 50 cm dari tepi untuk k e d u as i s i j a l a n . 3) Bilamanalapispondasitanahkapurdilaksanakan setengahlebarjalan,makadiperlukan dua titik pengujianyang terletak 50 cm dari kedua tepi. Pengambilanbenda uji inti dilakukan setelah tanah kapur berumur 7 (tujuh) hari dan dilaksanakansetelah penghamparan lapisanterakhir(palingatas)dari lapispondasitanahkapurselesai. 7.6. Perbaikanterhadaplokasi yang tidak memenuhi ketentuan Lapispondasitanahkapuryang tidakmemenuhitoleransiatau mutuyang disyaratkan harus diperbaiki,perbaikanitu dapattermasuk:
1 ) Perubahanperbandingan pekerjaanberikutnya. campuranuntukpelaksanaan 2 ) Penghalusankembalidari lapis pondasitanah kapur yang sudah dihampar(bilamana memungkinkan) dan mengadukkembalidengantambahankapur.
3 ) Pembuangandan penggantian padabagianpekerjaanyangtidakditerima. 4 ) Penambahan lapisan dengan lapis pondasi tanah kapur pada pekerjaan yang memerlukanperbaikantersebut, dengan tebal sesuai dengan yang ditetapkanpada GambarRencana. 5) Bilamanaretak merambatsampai meluas akibat berkembangnya retak susut selama periodeperawatanmaka retak dibiarkansampai maksimaldan retakanyang lebar diisi pasir,selanjutnya dapatdilakukanpelapisandi atasnya. 7.7. Pengembaliankondisi pekerjaansetelah pengujian Semua lubang yang terjadi akibat pengujianpada pekerjaanyang sudah selesai harus segera ditutupoleh PenyediaJasa dengan bahan yang sama, dipadatkan20 tumbukan untuk lubangbekas contohinti atau 30 tumbukanuntuk lubangbekas uji konus pasir,per lapis5 cm denganalat penumbukMarshall.
14-20
Gambar7.2. Contohpelaksanaan tanahdengankapur stabilisasi 8.
Pengelolaanlingkunganpelaksanaanpekerjaanlapis pondasitanah kapur
8.1. Umum Pengelolaanlingkunganselama pelaksanaandan penyelesaianpekerjaanserta perbaikan setiap cacat mutu pekerjaanlapis pondasi tanah kapur, hal-hal yang harus diperhatikan adalah: a. Mempunyai perhatian penuh terhadap keselamatanseluruh karyawan yang berada dilapangan dan memelihara lokasi pekerjaan serta pekerjaan dalam kondisi yang memadaidarigangguanyang membahayakan personil. b. Menyediakan pagar,rambuperingatan dan memelihara atas penerangan, dan perhatian, kapan dan dimanadiperlukanuntuk melindungipekerjaanatau untuk keselamatan dan kenyamananmasyarakatatau lainnya. c. Menanganisemua tindakanpencegahanyang memadaiuntuk menghindarikerusakan kehidupandan lingkungankerja.Tindakanpencegahantersebut,harustermasuktetapi tidak terbataspada: 1) Kelengkapanfasilitassanitasi untuk pencegahanpolusi biologi atau pabrik dari lapangan atau setiap sumber air, sungai, sumur, tangki, penampungandan pemasokanair. 2) Pencegahantimbulnyakerusakantanpa alasanterhadapfloradan fauna. 3) Pencegahantimbulnyagas yang berlebihanatau pengeluaran asap dari mesinatau pekerjaan. alat-alatoperasional yang lainnya berhubungan dengan 4) Pencegahandari kerusakanatau gangguanterhadapsumberair, saluranirigasidan drainase. 5) Pencegahandari kebisingansuara knalpot yang sangat menggangguatau tidak dikehendaki. 8.2. Mobilisasidan demobilisasi a. Mobilisasidan pemasanganperalatandari satu lokasi ke tempat pekerjaandimana peralatantersebutakan digunakan.Peralatantersebutsesuaidenganyang tercantum dalampenawaran. b. Penyediaandan pemeliharaanbase camp, kantor lapangan,tempat tinggal,bengkel, gudangdan sebagainya. c. Perkuatanjembatanlama untukpengangkutanalat-alatberat.
15-20
8.3. Transportasidan penanganan pekerjaanharusmengacupadaPeraturanPemerintah, a. Pelaksanaan PeraturanDaerah Propinsidan Kabupaten/Kota yang berlakumaupun ketentuantentangpelestarian sumberdaya alamdan lingkunganhidup. b . Bebandan muatansumbu kendaraanatau peralatanlainnya,harusdisesuaikan dengan
jalandan jembatanyang ada dilingkungan proyek.Bilamanaterjadikerusakanpadajalan ataupunjembatan yang disebabkanoleh kegiatanpelaksanaanpekerjaanmaka harus bertanggungjawab atas kerusakantersebut. Bilamanaterdapatbahan yang hendak dibuang maka harus mengaturpembuangan bahan di luar daerahmilikjalan dan harus mendapatkanijin tertulisdari pemiliktanah dimanabahanbuangantersebutakanditempatkan. 8.4. Pemeliharaanlalu lintas a. Selama pelaksanaanpekerjaanlapis pondasi tanah kapur semua jalan lama tetap terbukauntuklalu lintasdan dijagadalamkondisiaman sertadapatdigunakansehingga permukimandi sepanjang dan berdekatandengan lokasi pekerjaandisediakanjalan masukyangamandan nyaman. b. Bilamanadiperlukanmembuatjalan ataujembatansementara,maka sebelumnyaharus melakukansemua pengaturanyang diperlukan,bila diperlukantermasukpembayaran kepada pemiliktanah atas penggunaantanah itu dan harus mendapatpersetujuandari pejabatyang berwenang.Setelahpekerjaanselesai,maka kondisitanah tersebutharus dibersihkan dan dikembalikan ke kondisisemulasesuaikesepakatan. c. Pengaturan sementara untuk lalu lintas untuk menjaga keselamatan umum dan kelancaranlalulintasharusmencakup: 1) Pemasangandan pemeliharaan rambu lalu lintasdan penghalang(barrier).Rambu lalu lintas dan penghalangyang digunakanselama pelaksanaanpekerjaanharus diberigaris-garis(sfnps)yang reflektifdan atau terlihatjelas pada malamhari. 2) Untuk kelancaran lalu lintas di samping pemasanganrambu lalu lintas dan penghalang,diperlukanjuga menyediakandan menempatkanpetugas bendera. Tugasutamapetugasbenderaadalahmengarahkan arus lalulintasyang melaluidan disekitarlokasipekerjaan,terutamauntukpengaturanlalu lintassatu arah. d. Pemeliharaan untukkeselamatan lalulintasperludilakukan,yaituterdiriatas: 1) Penyediaanjalan sementaradan pengendalianlalu lintas selama pelaksanaan kegiatan harus dipeliharaagar tetap aman dan dalam kondisi pelayananyang memenuhiketentuan,sehinggamenjaminkeselamatanlalu lintasdan bagi pemakai j a l a nu m u m . 2) Selama pelaksanaan,harus menjaminbahwa perkerasandan bahu jalan dilokasi yang berdekatandengandaerahmilikjalan harusdijagaagar bebasdari bahanlapis pondasitanah kapur, kotorandan bahan yang tidak terpakailainnyayang dapat mengganggu atau membahayakan lalulintasyang lewat. 8.5. Pekerjaanpembersihan a. Selama periodepelaksanaan,pekerjaanharus bebas dari akumulasisisa bahan lapis pondasitanah kapur,kotorandan sampah,yang diakibatkanoleh operasipelaksanaan serta harus memelihara tempat kerja dalam kondisi rapi dan bersih setiap saat. Pembersihanharus dilakukansecara teratur untuk menjaminbahwa tempat kerja, struktur,kantorsementara,tempathunian. b. Sistemdrainaseharus terpeliharadan bebas dari kotorandan bahan yang lepas dan beradadalam kondisioperasionalpada setiapsaat. c. Rumputyang tumbuhpada benihlama atau yang baru pada lokasiyang dikerjakandan padataludsampingharusdipangkasdan dipelihara. 16-20
d. Bilamanadianggapperlu, bahan lapis pondasitanah kapur dan sampahyang kering disemprotair untukmencegahdebu atau pasiryang berterbangan. e. Rambu lalu lintas dan sejenisnya harus dibersihkansecara teratur agar bebas dari kotorandan bahanlainnya. f. Untuk menampungsisa bahan bangunan,kotorandan sampah dilapangansebelum dibuang,harusdisediakan tempatkhusus,misaldrum. g. Sisa bahanlapispondasitanahkapur,kotorandan sampahharusdibuangditempatyang telah ditentukansesuaidengan PeraturanPusat maupun Daerahdan Undang-undang PencemaranLingkungan yang berlaku. h. Sisa bahanlapispondasitanahkapur,kotorandan sampahtidakdiperkenankan dikubur dilokasiproyektanpa persetujuandan tidak diperkenankandibuangpada daerah aliran air atau sungai. 8.6. Aspek lingkunganhidup a. b.
Sebelumpelaksanaanfisik dilapangan,programpelaksanaanmanajemenlingkungan terlebihdahuluharusdisusundan telahmendapatpersetujuan. pengelolaan Perencanaan lingkungan(PPL)yang harusdilaksanakan mencakup: 1) Semua kendaraandan mesin-mesinyang digunakanpada pelaksanaanpekerjaan harus memilikiperedamsehinggamenghasilkansuara yang tidak membisingkan, Disampingitu, gas buangyang dihasilkanharussesuaidenganstandarmutu udara yang ada. 2) Operasidan pemeliharaan kendaraandan mesin-mesinharusdilaksanakan sesuai denganpabrikpembuatnya dan tidakmencemariair dan tanah. 3) Semua kegiatanpelaksanaanlapis pondasitanah kapur jalan harus diusahakan dilakukanpadasianghari,kecualiada ijinatauperintahlain. 4) Pengadaantenaga kerja dengan kemampuandan keahliansesuai dengan yang diperlukanmaka prioritasharusdiberikankepadapekerjasetempat.
5) Lokasisumberbahan(Quarry),harusdipilihberdasarkan beberapaarahan berikut: a) Prioritaspemilihanlokasi sumber bahan adalah yang sudah dibuka bilamana jumlahdan mutunyamemenuhi. b) Lokasi sumber bahan harus dipilih yang memberikanrasio tertinggiantara kapasitasbahanyang digali(baikkuantitasdan kualitas)dan kehilangan sumber daya alam. c) Lokasi sumber bahan yang disarankan adalah yang berdekatandengan alinyemenjalan, yang sangatmudahdiambildan mempunyaitebingyang tidak curam. d) Ekploitasisumberbahanyang berlokasidi daerahsumberdaya alam yang vital harus dihindari,seperti hutan tanamankayu dan hutan lebat lainnyamaupun daerah-daerahpenghasil bahan makanan dan hutan lindung untuk hewan lainnya. e) Disarankanuntukdihindariatau setidaknyamengurangipemilihanlokasisumber bahan di dasar sungai.Meskipunpemilihanlokasisumberbahandi luar dasar sungaitidakmemungkinkan, sumberbahanyang terletakdi sungaiatau saluran kecil tetap tidak boleh diambil.Disarankanuntuk memilihlokasisumberbahan dipetak-petak atau endapanalluvialyang terletakdi dasar sungaitetapi tidak dialiriair padakondisiair normal. 6 ) Penggaliandi daerahsumber bahan hanya dilaksanakanuntuk pemasokanbahan kebutuhanproyek. 7 ) Bilamanasumber bahan terletakdidaerahbergunungatau berbukit,atau bilamana kondisitaludsangatlahmempengaruhi stabilitaslereng,maka penggalianbertangga harus dilakukan. Lereng sumber bahan yang telah dibentuk kembali harus mempunyaikelandaianyang tidak kurang dari rata-rata 1 : 3 (kurang dari 2%). Setelah pelaksanaan lereng bertangga dan pembaharuan sistem drainase, 17-20
permukaantersebutharus dilengkapidenganlapisanrumputdan ditanamidengan semak maupun pohon. Pemeliharaantanaman ini diperlukandalam dua tahun pertamasetelahpenanaman. 8) Pembentukankembalilokasisumberbahandilaksanakandengankriteriaberikut: a) Kegiatanrehabilitasiharus dimulaisesegeramungkinsetelahpekerjaanselesai dan kegiatanini harusdilaksanakan bersama-sama denganpengambilan bahan galianberikutnya. b) Galian dilokasisumber bahan harus ditimbunkembalidengan menggunakan bahan yang diperolehdari pekerjaanpembersihan dan bahangalianyang tidak dapatdigunakanuntukbahankonstruksi. c) Kegiatanrehabilitasi dilaksanakan kembalibahanhumus denganmemanfaatkan yang diperolehdari pekerjaanpembersihandan pembongkaranpada lapis permukaantanahasli (kira-kirasetebal50 cm). Bahanhumusini ditumpukagak landaidan ditempatkandi lokasiyang teduh dan jauh dari lokasipengambilan bahan galian.Tumpukanhumus ditutupdengan bahan organiksepertirumput atau daun. Perumputandenganjenis Herbaceouslebih disarankan.Tumpukan humustersebutsecarabertahapditempatkankembalidi lokasibekasgalianpada sumber bahan dan selanjutnyaditutupdengan tanaman.Rumput,semak dan pohondapatdigunakanuntuk penutupanini. Apabilabahan ini diperolehdari pemasokmaka ketentuanpada Butir8) c) di atas tidakdigunakan. 9) Kegiatan pembersihandan pembongkaranhanya dilaksanakandi daerah yang benar-benar diperlukanuntukpekerjaan. 10)Pembabatantanaman selama kegiatan pembersihandan pembongkaranharus ditindaklanjuti dengan penanamankembalisedemikianhingga mendekatikondisi sebelumpembabatan. 11) Penanamankembalidenganpohonatau semakhar:usmengikutiarahanberikut: a) Penggantian dengantanamansejenisyangditebang,bilamemungkinkan. b) Bilamana pertumbuhantanaman dirasa agak lambat, maka tanaman yang berumurtiga tahun atau lebih harusdigunakan,kecualijika jenis tersebuttidak mampu menciptakankondisi seperti semula atau tidak mampu memberikan perlindungan jenistanamandengan lerengdalamwaktuyang lama.Selanjutnya, pertumbuhansedangsampaicepatdapatdigunakan. c) JenisAufhochthonouslebihdisarankanuntuktanamanexotic. d ) Untukpenanamankembalisemak,pemilihanjenis semak harusmengutamakan jenisyangdapatmemberimakanandan perlindungan bagibinatang. e ) Jenis tanamanberakarpanjangtetapitidak membahayakan stabilitasjalan dan tidakmemerlukan yangtinggilebihdisarankan. biayapemeliharaan f) Berbagaijenis tanamanyang baik untuk digunakan,untuk penanamankembali adalah Leucaena, Leucocephala, Calliandra, Calonthrysus,Acacia Auriculiformis, Acacia Ducurrens dan Gliricidia Sepium. s) Pohon harus ditanampada jarak yang cukup dari tepi jalan dan jarak antara pohonpadagarisyangsama sekitar15 meter. h ) Pemeliharaanyang teratur pada tanaman yang ditanam kembali sangat diperlukan. i) Pohonhasilpenanamankembaliyang mati harusdigantidenganyang baru. 12) Permukaanyang menghasilkan sejumlahdebu distmosfirakibatkegiatanpekerjaan harusdibasahisecarateratur. 13) Kerusakandan gangguanterhadaputilitasumumsepertijaringantelepon,listrik,gas, pipa air, fasilitasirigasi,pipa minyak,pipa pembuangan,pipa drainase,dan lain sebagainya, harus dicegah dengan upaya mendapatkan informasi tetang keberadaanlokasi utilitas yang ada, terutama utilitas apa yang terletak dibawah permukaanlapispondasitanahkapur.
18-20
14) Setiap fasilitaspipa kabel, saluran kabel atau jaringan bawah lapis pondasi tanah kapur atau strukturyang mungkinditemukan,harus dilindungidan harusdiperbaiki bila terjadikerusakanyang diakibatkanoleh operasikegiatanpekerjaan. 15)Bilamanasumur sebagaisumber air yang terletakdidekatlokasi pekerjaanyang dipengaruhioleh kegiatangalian atau timbunan,maka sumur penggantiyang setara harus disediakan,meskipunharus membuatsumur baru, baik dengan penggalian maupunpengeboran. 16)Tumpahanminyakdan polusibahanbangunanyang berasaldari pekerjaanharusdi cegah. 17) Dampak lingkunganyang diakibatkanoleh pekerjaanjembatansementara(untuk jalan akses)harusdicegahdenganmenggunakan teknikpengembalian bentukyang cocok,sesuaiarahansebagaiberikut: a) Pelaksanaanpengembalianbentuk harus dilaksanakansesegera mungkin, bersama-samadenganpekerjaan. b) Pengembalian bentuksungaiharusdilaksanakan denganpemadatanyang cukup pada tanah yang diganti,terutamauntuk daerahyang kurangstabil,dan harus diberitanamanpelindungyangcepattumbuh(baikrumputatausemak). c) Untuk taludtalud yang penting dimana pengembalianbentuk dengan teknik rekayasabiologi(bioengineeing)sangat diperlukan,maka cara"slopefascinate" (anyamansemak-semak)dapat digunakan.Bilamanakelandaianlereng tepi sungaidi atas sekitar1 : 3, dan untuksungaidenganfluktuasialiranyang besar dan risiko penggerusanyang tinggi pada saat banjir,maka cara "woodengreen prop" harusdigunakan. d) Jalan masukyang dibuatdi dalamair untukpelaksanaanpembuatanpier harus ditutup kembali dengan tumpukan tanah disampingnyadan harus ditanami kembali. 18)Penggunaansistem pelaksanaanyang memadai untuk mengurangisuara dan getaranyang diakibatkanoleh pekerjaanjembatanharusditerapkan. 8.7. Galian a . Pekerja yang melaksanakanpekerjaangalian sumber bahan maka pendudukdan bangunanyang ada disekitarlokasipenggalianharusdijaminkeselamatannya. b . Bilamanadiperlukantimbunanberupa lapis pondasitanah kapur atau bahan lainnya yang diperolehdari galian sumberdi luar daerah milikijalan, maka harus melakukan pengaturanyang diperlukanuntuk membayarkonsesidan restribusikepada pemilik bahan (agregatatau tanah) maupun pihak yang benvenanguntuk ijin menggalidan mengangkutbahan-bahan tersebut. Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan harus ditinggalkan dalamsuatu kondisiyang rata dan rapi dengantepi dan lerengyang stabil dan salurandrainaseyang memadai. 8.8. Ketentuaninstalasipencampur a.
b.
Bilamanadalam pembuatanpondasiagregatkapur menggunakaninstalasipencampur maka alat tersebutharus dipasangdilokasiyang jauh dari permukimansehinggatidak menggangupenduduksekitarnya. Instalasipencampurharusdilengkapidenganalat pengumpuldebu (dustcollector)yang lengkap,yaitu sistem pusaran kering (dry cyclone)dan pusaran basah (wet cyclone) sehinggatidak menimbulkan pencemarandebu ke atmosfir.Bilamanasalahsatu sistem diatas rusak atau tidak berfungsimaka Instalasipencampurtersebut tidak boleh digunakan.
'19-20
8.9. Pemeliharaanjalan samping dan jembatan yang digunakan a. Jalan umum dan jembatanyang digunakanuntuk pelaksanaanpekerjaanlapispondasi tanah kapur, yaitu untuk kegiatantransportasidan pengangkutandalam pelaksanaan pekerjaan,termasukperkuatanjembatanyang ada, pembuatanjembatansementaradan jalan masuk ke lokasi sumber bahan harus dipeliharasecara keseluruhandan harus ditinggalkandalam keadaanberfungsidengan baik, mutu dan kenyamanannya tidak lebihburukdaripadasebelumkegiatandimulai. b. Jembatansementarayang dibuat,tidakbolehdibongkarkecualidiperintahkan lain. 8.10. Pemeliharaanuntuk keamananlalu lintas Seluruhpekerjaanjalansementaradan kelengkapan pengendalilalu lintasyangada dijalan samping atau jalan lokal yang menuju ke lokasi pekerjaanmaka pada setiap saat selama periode pekerjaanharus dipeliharadalam kondisi aman dan dapat berfungsimenurut ketentuan sehingga dapat menjamin keamanan lalu lintas dan masyarakat yang jalantersebut. menggunakan
20-20