MANAJEMEN MENYAPA DARI REDAKSI
PEREKAT PERSAUDARAAN PGN TIDAK TERASA, waktu terus berlalu. Berita Gas pun menapaki edisi yang ke-50. Kami bertekad menjadi media yang mampu tampil sebagai jembatan informasi dan komunikasi bagi segenap keluarga besar PGN. Apalagi PGN yang kini telah memasuki usia 46 tahun, tentu harus memiliki media perekat yang mampu mempererat kekerabatan semua anggota keluarganya. Kami harap, Berita Gas mampu menjadi penyambung tali persaudaraan insan PGN yang tersebar di berbagai wilayah kerja, mulai dari Kantor Pusat, SBU, Kantor Area, hingga Stasiun Transmisi yang jauh di sana. Di tahun ke-46 PGN, Berita Gas berusaha menghadirkan sejumlah informasi yang berkaitan dengan aktivitas menyambut hari ulang tahun PGN. Baik acara yang berlangsung di Kantor Pusat, SBU maupun area-area yang lebih jauh lagi. Semoga semua itu bisa memperkuat tali persaudaraan antaranggota keluarga PGN, dan antara PGN dengan warga masyarakat sekitar wilayah kerja PGN. Berita Gas kali ini juga mengetengahkan seputar pesan Dewan Direksi yang mengajak kita untuk terus melakukan transformasi tiada henti agar PGN mampu tampil sebagai World Class Company.
SUSUNAN REDAKSI Pelindung: Direktur Utama Pembina: Direksi & Sekretaris Perusahaan Pengarah: Kepala Divisi Komunikasi Korporat
MASUKI ERA BEYOND PIPELINES DI TENGAH SEMAKIN terbatasnya pasokan gas, kini PGN harus semakin kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha. Salah satunya kita berusaha memasuki era beyond pipelines, era transmisi dan distribusi gas, yang tidak lagi sekedar mengandalkan jaringan pipa. Kita coba masuk era ini melalui usaha bisnis gas alam cair (Liquid Natural Gas, LNG), di mana kita akan mengandalkan transportasi gas intermoda dari sumber-sumber gas. Untuk itu, kita mengembangkan terminal penerima LNG terapung (LNG Receiving Terminal). Dari sini, LNG lantas digasifikasi kembali menjadi gas alam dan disalurkan ke pelanggan melalui jaringan distribusi yang telah tersedia. Era ini memungkinkan PGN menggunakan sumber-sumber gas yang lebih jauh -baik di dalam negeri maupun di luar negeri guna memenuhi kebutuhan dan demand di dalam yang terus meningkat. Bisnis LNG dengan kelengkapan LNG Receiving Terminal merupakan proyek strategis yang harus diprioritaskan. Karena, selama ini telah terjadi mismatch antara supply dan demand terutama di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Utara, lokasi sumber pasokan yang jauh dari pasar gas, dan industri yang tidak memperoleh prioritas pasokan gas. LNG Receiving Terminal diperlukan mengingat geografis negara kepulauan Indonesia, kendati kaya sumber gas tapi tidak merata persebarannya. Ini peluang besar yang harus direspon secara cepat oleh PGN, sehingga memberikan manfaat luas bagi perusahaan dan bangsa Indonesia.
Ketua Penyunting: Manajer Humas & Media
berita gas 3
CONTENTS
5
SAJIAN UTAMA Kita Harus Melakukan Transformasi
16 CAKRAWALA Semarak 46 Tahun PGN Perkokoh Kebersamaan yang Lebih Solid Untuk Pertumbuhan PGN yang Lebih Baik
38 BUDAYA KERJA Procise dan Innovation Award 2011 Penghargaan Bagi “Karyawan Teladan”
42 BERITA CSR Berbakti Untuk Masyarakat
50 PROFIL Muhammad Wahid Sutopo: PGN Siap Kembangkan Beberapa Usaha Baru Nikah Massal di PGN N
24 8 Sajian Utama Komunikasi Kunci Sukses Transformasi Perusahaan Rebranding Sinergis Bursa Saham Sepanjang 8 Tahun Saham PGN Termasuk Favorit
B Bantu Legalitas Kehidupan Rumah Tangga R
22 Cakrawala Family Gathering Kantor Pusat Perkuat Jalinan Keakraban dan Persaudaraan Rekatkan Kebersamaan, Untuk Kinerja yang Lebih Bagus Harapan yang Bergelora: Selalu Berjayalah PGN
berita gas 4
Perkuat Jalinan Kebersamaan Tingkatkan Semangat Keakraban Yubilaris PGN Berikan Yang Terbaik Buat Kemajuan Perusahaan 54 Budaya Kerja Kantin Hijau dengan Prinsip Kerja 5R
Direktur Utama PGN
HENDI PRIO SANTOSO
Kita Harus Melakukan Kita harus bersyukur karena kinerja PGN terus bertumbuh dan performanya bertambah bagus. Namun, seperti yang sering saya sampaikan, kita tidak boleh tenggelam dalam kepuasan diri. Kalau mau maju, kita harus tetap mempererat gandeng tangan untuk terus membenahi diri. Agar PGN terus tumbuh secara berkelanjutan, maka kita harus terus mengasah dan membenahi diri.
K
ini, di tengah kondisi PGN yang sudah relatif bagus, kita dihadapkan pada keterbatasan pasokan gas. Untuk itu, kita harus lebih kreatif dan inovatif dalam bekerja dan mengembangkan usaha. Dalam RUPSLB PGN tanggal 6 April 2011 lalu, para pemegang saham telah mengamanatkan agar kita mampu mengembangkan usaha PGN lebih luas lagi. Langkah ini butuh transformasi bisnis. Dan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam transformasi bisnis. Di antaranya adalah repositioning, yakni proses pemetaan kembali potensi dan kekuatan perusahaan sehingga akan terlihat peta bisnis yang hendak kita kembangkan. Kemudian reinventing, sebuah proses menemukan kembali bisnis yang telah diposisikan untuk reborn agar kita lebih kompetitif dengan topangan manajemen yang lebih efisien, efektif dan produktif. Juga resource alocation, penataan kembali alokasi sumber daya yang kita miliki supaya sesuai dengan konteks bisnis yang tengah kita jalani. Mari kita pikirkan dan melangkah bersama untuk melakukan transformasi bisnis PGN secara lebih luas lagi dari core bisnis transmisi dan distribusi gas yang telah kita jalani selama ini. Selama ini kita bergelut di sektor hilir distribusi gas. PGN belum memiliki usaha di bidang hulu. Makanya, untuk mendapatkan pasokan gas, PGN harus mengikuti tender dan bersaing dengan perusahaan lain. Tapi, kita harus tetap optimis mengembangkan rantai usaha yang telah dijalani PGN, mulai dari jaringan pipa
berita gas 5
SAJIAN UTAMA
transmisi wholesaler, jaringan distribusi retailer, sampai beberapa usaha lain yang terkait. Saat ini, PGN mengoperasikan lebih dari 5.800 kilometer jaringan pipa transmisi dan distribudi serta mengalirkan 1.674 MMSCFD gas bumi. Kita pun masih punya PT PGAS Telekomunikasi Nusantara dan PT PGAS Solution yang harus kita kembangkan lebih lanjut. Kita tidak boleh lagi terpaku dengan semata-mata mengembangkan usaha di sektor hilir sebagaimana yang telah berlangsung selama ini. Kita harus berani keluar dan mentransformasi diri dengan memperhatikan pola investasi di sektor hulu. Dengan begitu, kita secara perlahan tidak sepenuhnya lagi bergantung pada pasokan dari pihak lain. Di masa lalu, PGN hanya bergerak dalam pemanfaatan gas bumi yang bersumber dari ladang-ladang gas setempat lalu didistribusikan ke pengguna gas di sekitarnya. Skala usahanya masih relatif terbatas. Sekarang, PGN telah mampu mengembangkan transmisi gas bumi antarpulau. PGN memiliki pipa transmisi gas Grissik-Duri, Grissik-Batam-Singapura, dan Sumatera Selatan – Jawa Barat (SSWJ).
berita gas 6
Ke depan, kita memasuki era beyond pipelines yang akan mengandalkan transportasi gas intermoda dari sumber-sumber gas ke terminal penerima LNG terapung (LNG Receiving Terminal). Kemudian, kita lakukan gasifikasi kembali menjadi gas alam untuk disalurkan ke para pelanggan melalui jaringan yang telah tersedia. Ini memungkinkan PGN menggunakan sumber-sumber gas yang lebih jauh di dalam dan di luar negeri. LNG Receiving Terminal bertujuan untuk memenuhi permintaan gas bumi (dalam negeri) yang terus meningkat. LNG Receiving Terminal merupakan proyek strategis yang harus kita prioritaskan. LNG Receiving Terminal diperlukan dengan alasan keadaan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, kendati kaya sumber gas tapi tidak merata persebarannya. Ini peluang besar yang harus direspon dengan lebih cepat oleh PGN. PGN sendiri kini telah merencanakan pembangunan dua LNG Receiving Terminal, masing-masing di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Utara. Dengan pembangunan kedua LNG Receiving Terminal tersebut diharapkan PGN mampu memperkuat penyaluran dari
sumber-sumber pasokan yang jauh. Untuk menangkap sejumlah peluang besar tadi, tentunya harus diikuti oleh penciptaan iklim kerja yang kondusif di semua lini manajemen. Walaupun PGN bermain di hilir, namun pola investasi di hulu sangat penting sebagai sumber demand dari industri hilir. PGN bertekad menjadi agent development bagi industri gas bumi, sehingga kondisi yang kondusif di sektor hulu dan hilir dapat berjalan berkesinambungan, dengan harapan bahwa regulasi dan pemangkasan birokrasi yang terkadang menghambat dapat ditiadakan atau diminimalkan. Selain itu, saya juga meminta dukungan penuh seluruh elemen dalam PGN untuk bergerak bersama mengawal transformasi bisnis dan pengelolaannya. Perlu saya tegaskan, transformasi bisnis harus menjadi langkah dan milik bersama segenap insan PGN, bukan milik divisi tertentu atau manajemen saja. Karena itu, masukan, kritik dan saran rekan-rekan di PGN merupakan pemacu semangat bagi terciptanya kinerja PGN yang lebih baik. Yang tidak kalah penting adalah seberapa fundamental langkah transformasi bisnis PGN ini bisa dijiwai dalam semangat, identitas dan harapan baru yang ditunjukkan melalui penerapan prinsip-prinsip dan nilai budaya kerja ProCISE kita. Dengan transformasi bisnis yang juga diikuti perubahan logo PGN yang lebih dinamis dan mencerminkan image baru (rebranding) ini, PGN bertekad menjadi sebuah korporasi yang identik dengan penyediaan dan pemanfaatan gas bumi, yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, manajemen yang lebih solid, dan kontribusi yang terus meningkat secara berkelanjutan bagi masyarakat dan negara kita. Diharapkan, dengan transformasi bisnis secara konsisten dan berkelanjutan maka seluruh
insan PGN akan pula mendapatkan manfaat dari reputasi positif yang terbentuk sejalan dengan langkah transformasi yang kita lakukan. Sekali lagi saya sampaikan terima kasih kepada segenap insan PGN yang telah memberikan darma bakti tugas kerjanya kepada perusahaan yang memang harus terus melakukan transformasi ini. Hasilnya, paling tidak hingga hari ini, di tengah ketatnya persaingan bisnis puji syukur PGN mampu mengukir prestasi yang lebih bagus. Dan, berkat kinerjanya yang cukup bagus sepanjang tahun 2009-2010, PGN pun berhasil meraih sejumlah penghargaan. Di antaranya adalah Top Performing Listed Companies 2010, BUMN Terbaik Bidang Non-Keuangan Sektor Pertambangan & Migas, Swa 100 Best Wealth Creator (1st Rank), 10 Most Powerful Companies 2010, Good Corporate Government Award (The Most Trusted Company), dan apresiasi yang lainnya. Dari segi pelayanan dan CSR (corporate social responsibility), PGN juga memperoleh Penghargaan Citra Pelayanan Prima 2010 melalui Area Palembang dan Batam, Piagam Peduli CSR, serta Juara I Website BUMN. Dengan apa yang telah dan akan kita kerjakan ke depan, dapat dikatakan bahwa PGN telah melakukan terapan di semua bidang usaha untuk menjadi perusahaan yang berkelas dunia (world class company). Namun, meski sudah berkelas dunia, kita harus tetap berpijak di bumi Nusantara bahwa infrastruktur gas PGN ditujukan untuk mengoptimalkan pertumbuhkembangan industri dalam negeri guna meningkatkan perekonomian nasional.
berita gas 7
SAJIAN UTAMA
komunikasi
KUNCI SUKSES transformasi perusahaan berita gas 8
Komunikasi merupakan salah satu kemampuan dasar yang dimiliki manusia sejak lahir. Melalui tangisannya, seorang bayi bisa menyampaikan pesan bahwa dirinya haus, lapar, atau merasa tidak nyaman. Kemampuan komunikasi itu pula yang kemudian menjadi bekal manusia untuk bertahan hidup dan mencapai cita-citanya. Hal yang sama juga berlaku bagi sebuah perusahaan. Komunikasi adalah ujung tombak keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
B
anyak aspek yang terlibat bila kita membahas tentang komunikasi. Menurut pakar komunikasi Lasswell (1960), kegiatan ini adalah sebuah proses yang melibatkan “who says what, in which channel, to whom, and with what effect”. Sekilas, penjabaran teori tersebut terasa sangat mudah dimengerti. Namun, ternyata tidak demikian dengan pelaksanaannya. Terlebih, bila kita berbicara pada level perusahaan. Begitu banyak komunikator, pesan, media, dan komunikan yang terlibat di dalamnya. Akibatnya, pengelolaan komunikasi menjadi kebutuhan mutlak bagi perusahaan yang ingin terus mempertahankan eksistensinya. Sebagai perusahaan yang tengah bertransformasi, PGN juga memiliki kebutuhan yang besar akan manajemen komunikasi organisasi. Bagaimana tidak? Begitu banyak perubahan yang harus dilakukan perusahaan dalam kurun waktu relatif singkat. Mulai dari visi, misi, budaya perusahaan, hingga yang paling krusial terlihat adalah pergantian logo sebagai identitas perusahaan. Proses transformasi dan perubahan identitas perusahaan tersebut tentunya harus dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh stakeholders. Terlebih, PGN memiliki peta stakeholders yang sangat beragam. Bila perusahaan tidak melakukan sosialisasi secara optimal, akan beresiko terbentuk kesalahan persepsi yang berdampak negatif pada kelancaran operasional perusahaan. Misalnya saja, muncul kegelisahan karyawan terhadap nasibnya di masa mendatang, keraguan supplier akan kelancaran operasional bisnis, hingga berbagai pertanyaan dari kalangan investor, media, maupun masyarakat. Kemudian, siapa yang bertanggung jawab pada proses komunikasi transformasi perusahaan? Jawabannya adalah seluruh kalangan internal perusahaan. Ya! jajaran manajemen dan karyawan perusahaan adalah komunikator yang bertanggung jawab pada pembentukan citra dan reputasi perusahaan secara holistik.
Apa itu Komunikasi Organisasi? Agar dapat berperan sebagai komunikator perusahaan secara optimal, seluruh karyawan dan jajaran manajemen harus memahami tentang komunikasi organisasi. Selain untuk mendukung
berita gas 9
proses transformasi tersebut di atas, kemampuan komunikasi akan membantu kita menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik dan efisien. Sehingga secara jangka panjang, akan berdampak positif pada kualitas pelayanan pada pelanggan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Secara garis besar, terdapat empat jenis komunikasi dalam organisasi. Pertama adalah Upward Communication, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh bawahan kepada atasannya (subordinate to superior). Penerapan upward communication yang baik akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Atasan dapat memperoleh informasi mengenai kondisi operasional (lapangan) langsung dari pelaksananya. Di lain pihak, subordinate dapat menyalurkan aspirasi, ide atau kegelisahan kepada atasan, yang bila dipendam mungkin dapat mempengaruhi motivasi & produktivitas kerja. Jenis komunikasi organisasi berikutnya adalah Downward Communication, yaitu proses komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahannya. Sebagian besar downward communication yang dilakukan bersifat instruksi mengenai cara melakukan pekerjaan, justifikasi rasional pekerjaan, informasi kebijakan perusahaan, dsb. Pada proses transformasi perusahaan, seluruh jajaran manajemen harus menerapkan jenis komunikasi ini dalam rangka mensosialisasikan pesan, tujuan dan berbagai proses transformasi kepada karyawan. Ketiga, Horizontal Communication yang merupakan proses komunikasi antara karyawan sesama level/ tingkatan dalam organisasi. Dalam konteks transformasi, sesama karyawan harus bekerjasama dan saling mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan harmonis dan suasana kerja kondusif, yang secara langsung akan berpengaruh pada kinerja perusahaan. Jenis terakhir adalah Outward Communication, yakni proses komunikasi yang dilakukan dengan pihak yang berada di luar perusahaan. Contohnya pelanggan, pemerintah, media, dan masyarakat Umum. Komunikasi dilakukan antara lain dalam proses transaksi, penyampaian informasi produk, penyelesaian keluhan pelanggan, hingga saat perusahaan ingin mengetahui selera dan kebutuhan pasar. Jenis komunikasi ini tentunya memiliki tantangan yang cukup tinggi, karena
SAJIAN UTAMA perusahaan harus dapat mengemas pesan secara efektif bagi berbagai lapisan stakeholders-nya.
Pengelolaan Pesan Transformasi Perusahaan Sebagai bagian tak terpisahkan dalam mata rantai komunikasi organisasi, seluruh karyawan harus memahami pentingnya mengelola pesan perusahaan dengan baik. Pesan merupakan inti dari sebuah kegiatan komunikasi. Bagaimana pesan itu disampaikan, kapan dan apa dampaknya, harus menjadi konsekuensi yang dipahami dengan baik oleh setiap individu dalam perusahaan. Bagi perusahaan yang tengah menjalani transformasi, terdapat beberapa jenis pesan yang penting untuk dikomunikasikan. Antara lain adalah:
s +ONDISI TERKINI PERUSAHAAN DAN LATAR BELAKANG terjadinya transformasi/ perubahan. s 6ISI MISI DAN NILAI NILAI PERUSAHAAN SETELAH transformasi dilaksanakan. s 0ENJELASAN MENDASAR MENGENAI APA ITU TRANSFORMASI bagaimana prosesnya,dan kapan transformasi akan terjadi. s Update status berkala mengenai implementasi program transformasi, termasuk cerita sukses dan keberhasilannya. s 0ENJELASAN BAGAIMANA TRANSFORMASI TERSEBUT AKAN berpengaruh pada stakeholders terkait. s )NFORMASI MENGENAI contact person perusahaan apabila terdapat pertanyaan atau masukan seputar proses transformasi tersebut.
Pihak pertama yang bertanggung jawab menyampaikan pesan-pesan transformasi seperti tersebut di atas adalah jajaran manajemen perusahaan. Mulai dari Direksi selaku pimpinan tertinggi, hingga pimpinan satuan kerja yang rutin berinteraksi langsung dengan karyawan. Setelah downward communication, tahap selanjutnya adalah mendorong terciptanya upward dan horizontal communication yang mendukung pemahaman dan impelementasi transformasi di seluruh kalangan internal perusahaan. Setelah terbentuk satu pemahaman dan satu langkah implementasi bersama di kalangan internal, baru perusahaan melanjutkan tahap komunikasi selanjutnya, yaitu outward communication. Sebagai perusahaan
publik, PGN harus memberikan perhatian khusus pada pengelolaan pesan bagi kalangan eksternal. Setiap pesan perusahaan yang disampaikan harus dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Oleh karena itu, meskipun setiap karyawan merupakan komunikator perusahaan, namun ia juga harus memahami peran dan tanggung jawabnya dalam penyampaian informasi perusahaan. Terutama dalam konteks informasi perusahaan yang bersifat strategis dan rahasia. Hanya pejabat perusahaan berwenang yang dapat menyampaikannya kepada kalangan eksternal maupun internal perusahaan.
berita gas 10
rebranding
S
S Kesempatan emas tak datang dua kali. Peribahasa itu nampaknya cukup tepat menjadi “cambuk” bagi PGN untuk terus berbenah diri. Tantangan industri dan tuntutan konsumen akan semakin tinggi di masa mendatang.
S
ejak menyandang status sebagai perusahaan publik, pada tahun 2009 PGN melaksanakan transformasi bisnis dalam rangka mewujudkan visi menjadi perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi. Salah satunya, melalui program Rebranding perusahaan yang mulai efektif dilaksanakan pada pertengahan tahun 2011 ini. Program ini bertujuan untuk membentuk kepercayaan stakeholders kepada PGN sebagai perusahaan dengan layanan konsumen terbaik, kemampuan memberi solusi energi, profesional, memiliki keahlian dan konsistensi tertinggi. Rebranding PGN tersebut telah diawali dengan pergantian logo perusahaan. Dengan mengusung konsep monobrand, logo baru ini akan menjadi identitas tunggal yang ditampilkan oleh PGN kepada stakeholders-nya. Dalam waktu dekat, seluruh fasilitas fisik milik perusahaan akan menampilkan logo baru tersebut. Demikian pula dengan seluruh materi komunikasi, baik korporat maupun produk. Namun tentunya, proses rebranding perusahaan tak terbatas pada pergantian logo semata. Identitas atau merek perusahaan harus dikelola secara terus menerus dan melibatkan peran seluruh unsur perusahaan, agar dapat menjadi aset yang kuat dan menguntungkan bagi perusahaan. Sesuai dengan definisinya, merek perusahaan adalah ekspresi visual, verbal dan perilaku dari model bisnis organisasi, yang dikomunikasikan melalui pengalaman dan interaksi dengan personilnya (Knox & Bickerton, 2003). Oleh karena itu, penting bagi seluruh kalangan internal perusahaan untuk mengenal lebih dekat tentang apa itu rebranding.
berita gas 11
SAJIAN UTAMA
Pengertian dan Latar Belakang Rebranding Rebranding adalah langkah perubahan yang diambil oleh produk/perusahaan untuk mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal maupun internal bisnis. Rebranding juga dapat dikatakan sebagai langkah perubahan visual yang mewakili perubahan strategi atau identitas produk/perusahaan tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut, terlihat bahwa kata kunci yang harus ada pada sebuah rebranding adalah “adanya perubahan”. Bila sebuah perusahaan tidak memiliki sesuatu yang baru, maka jelas proses rebranding tidak dibutuhkan. Tentunya, tidak semua hal baru atau perubahan dapat menjadi alasan untuk melaksanakan rebranding. Terlebih bila mengingat proses ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan resiko yang cukup besar bila tidak berjalan dengan optimal. Menurut sejumlah pakar, terdapat empat
berita gas 12
kategori perubahan yang dapat menjadi latar belakang rebranding, yaitu: perubahan struktur kepemilikan perusahaan, perubahan strategi perusahaan, perubahan kompetisi bisnis perusahaan, dan perubahan lingkungan eksternal perusahaan. Sebelum memutuskan rebranding, perusahaan juga disarankan untuk melakukan riset terukur mengenai persepsi, pemahaman dan penilaian seluruh stakeholders terkait citra, performa dan aktivitas bisnis perusahaan. Riset ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan pengambilan keputusan mengenai rebranding. Apabila riset menunjukkan hasil negatif serta adanya kebutuhan akan sebuah pembaruan fundamental, artinya manajemen dapat mempertimbangkan pelaksanaan rebranding. Selain itu, riset juga dapat memberi masukan objektif tentang harapan stakeholders terhadap perusahaan. Rebranding sendiri akan melibatkan aspek fisik (tangible) dan non-fisik (intangible) dari keseluruhan aspek bisnis perusahaan. Tangible rebranding dapat terlihat dari perubahan logo, slogan, nama, hingga warna perusahaan yang tampil pada berbagai fasilitas dan materi perusahaan. Berbagai aspek fisik tersebut harus dapat mencerminkan citra dan bisnis perusahaan. Sedangkan intangible rebranding lebih banyak berhubungan dengan hal-hal yang membentuk kesan, asosiasi dan persepsi baru di benak stakeholders, seperti pelayanan yang lebih responsif, petugas yang lebih ramah, suasana kantor yang lebih nyaman, jajaran manajemen yang lebih terbuka, operasional bisnis ramah lingkungan, dsb. Apabila kombinasi aspek tangible dan intangible ini dapat berjalan secara sinergis, maka akan terbentuk sebuah identitas perusahaan yang kuat.
Pengelolaan Merek Perusahaan Setelah perusahaan melakukan rebranding, tahapan selanjutnya yang tak kalah penting adalah bagaimana
diharapkan muncul antara lain adalah energi bersih, layanan berkualitas, jaringan distribusi yang luas, dsb. Persepsi stakeholders terhadap keseluruhan kualitas dan keunggulan suatu perusahaan juga harus dikelola dengan baik. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, seluruh karyawan PGN harus memahami pentingnya menjaga dimensi kualitas jasa (Zethaml & Bitner, 2003), yang mencakup reliability (akurat, dapat diandalkan); responsiveness (siap membantu dan menyediakan layanan cepat); assurance (pengetahuan dan kemampuan karyawan); empathy (perhatian terhadap konsumen); dan tangibles (tampilan fisik). Apabila ketiga elemen ekuitas merek tersebut di atas telah terpenuhi, maka akan mudah menciptakan loyalitas merek di kalangan stakeholders, yang juga merupakan komponen penting dari sebuah ekuitas merek. Tingginya loyalitas ini akan sangat berpengaruh pada kesinambungan pendapatan dan eksistensi perusahaan. Loyalitas ini juga yang akan melindungi eksistensi perusahaan di tengah hantaman krisis apa pun.
Membangun Merek Secara Sinergis
mengelola merek baru perusahaan secara optimal. Merek yang dikelola dengan baik akan menciptakan loyalitas pelanggan, keuntungan yang lebih tinggi, dan pendapatan yang berkesinambungan bagi pemilik merek (Aaker, 1996; Keller, 2002). Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan berbagai elemen ekuitas (aset) merek secara berkesinambungan, yang mencakup kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan kesetiaan merek. Kesadaran merek adalah kesanggupan stakeholders untuk mengenali dan mengingat kembali suatu merek. Semakin sering sebuah merek dilihat oleh stakeholders, maka semakin besar peluangnya untuk diingat. Perusahaan juga harus menampilkan mereknya secara konsisten, baik secara visual, verbal, maupun perilaku pendukungnya, sehingga tidak terbentuk ambigu di kalangan stakeholders. Elemen penting selanjutnya adalah asosiasi merek, yaitu segala sesuatu yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan ingatan stakeholders terhadap sebuah merek. Beberapa contoh asosiasi merek yang kerap muncul, antara lain adalah negara/wilayah geografis (contoh: Yogya <-> Bakpia Pathok), kompetitor (contoh: Pertamina <-> Shell), manfaat bagi pelanggan (contoh: minuman sehat <-> aqua), public figure CONTOH +ICK !NDY -ETRO 46 DSB Perusahaan harus mengelola terbentuknya asosiasi merek yang positif di benak stakeholders, karena setiap asosiasi negatif berpeluang membawa kerugian bagi perusahaan. Pada konteks rebranding PGN, beberapa asosiasi yang
Merek merupakan identitas yang membedakan produk perusahaan dengan produk kompetitornya. Oleh karenanya, seluruh kalangan internal perusahaan harus menempatkan merek sebagai aset perusahaan. All personnel should be involved in corporate branding (Bergstrom, 1991). Penting untuk diingat, bahwa pihak pertama yang harus menghargai merek adalah si pemilik merek itu sendiri. Salah satunya dengan menjaga konsistensi tampilan, penempatan dan penggunaan merek perusahaan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, perusahaan harus menetapkan sebuah pedoman branding yang dapat menjadi acuan seluruh pihak terkait. Setiap ketentuan dalam pedoman branding tersebut harus diterapkan pada seluruh aktivitas operasional bisnis perusahaan. Hal ini sangat penting bagi pembentukan kesadaran dan asosiasi merek di kalangan internal dan eksternal perusahaan. Setiap karyawan juga harus menyadari bahwa dirinya berperan sebagai duta merek perusahaan. Oleh karena itu, karyawan harus selalu menjaga citra perusahaan pada setiap aktivitas bisnis sehari-hari. Pemahaman dan penerapan nilai-nilai dan budaya perusahaan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Selain itu, seluruh lapisan manajemen juga harus dapat menjadi panutan bagi seluruh karyawan. Seluruh program dan strategi perusahaan yang ditetapkan haruslah mendukung proses rebranding yang tengah berjalan. Proses monitoring dan evaluasi juga harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan, agar fokus dan proses transformasi berjalan secara konsisten. Hingga pada akhirnya, tercipta sebuah kerjasama sinergis antara pimpinan dan karyawan dalam membangun dan mengelola identitas baru yang akan menentukan eksistensi perusahaan di masa mendatang.
berita gas 13
SAJIAN UTAMA
un h a T g8 n a j n pa e S ham a S a Burs
T N I G R P O V M A A F H SA MASUK R E T Penuh kemarakan dengan performa yang bagus itu pula yang mewarnai perjalanan saham PGN di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Jum’at sore di hari penuh kemarakan ulang tahun PGN itu, saham PGN yang berkode PGAS ditutup dengan harga Rp 4.050,- per lembar. Ditransaksikan sebanyak 15,4 juta lembar saham. Di saat aktivitas BEI belum terlalu bergairah, posisi saham PGAS termasuk di atas rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang petang itu berada pada level Rp 3.832,Dalam pekan-pekan mendatang, posisi IHSG itu sendiri diprediksikan tetap pada posisi stabil seiring dengan apresiasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS. Pertumbuhan domestik bruto (GDP) Indonesia selama kuartal I-2011 yang dilaporkan sebesar 6,5%, pun dinilai turut menjadi stimulatornya. Karena itu, kalangan perusahaan sekuritas merekomendasikan para pemodal untuk terus meningkatkan investasinya terhadap sahamsaham favorit penggerak IHSG. Di antaranya adalah
berita gas 14
saham PGN (PGAS) yang terkait sektor infrastruktur dan energi yang sekarang ini pembangunannya terus digenjot oleh pemerintah. Kini, sudah delapan tahun PGN go public. Sejak hari pertama ditawarkan di lantai bursa (IPO, Initial Public Offering), 15 Desember 2003, saham PGN (PGAS) terus menjadi salah satu saham favorit. Dengan harga perdana Rp 1.500,- per lembar saham, ketika itu PGN mampu meraih dana segar dari bursa sebesar Rp 2,5 triliun, yang antara lain digunakan untuk membiayai pembangunan megaproyek Transmisi Sumatera-Jawa (South Sumatra West Java, SSWJ). Hingga tahun 2006, posisi PGAS terus bertengger dalam daftar “10 Saham Teraktif”, sebagai salah satu penggerak aktivitas perdagangan saham di bursa. Berkat kinerja sahamnya yang bagus, PGN berhasil meraih Investor Award 2006 dengan predikat Top Performing Listed Company 2006. Tiada tahun tanpa apresiasi dan penghargaan bagi saham PGN di lantai bursa. Setidaknya, di luar predikat Investor Award yang hampir setiap tahun
t tepa t N pa , PG ri itu i, bertem aki a H 11. har unc i ei 20 petang m mem istribus M 3 a d l a 1 da gg an us at, um’ pagi hin n acara smisi d sekalig J , a , n esi ejak angkaia ang tra ka cita menuju don n, s n r u I d a i s e s k b D ah h i e -46. ungkan erak d n, penu ut langk a Ef s e r k u s rg a B aj ng rta, ilang arak g be mer n ya Jaka g tahu PGN, d MN yan uh kem k terus at lan BU ng pen N untu aik. beru tor Pus tahun PG ih b i ya n r b g n a a e n a l h K ula ins di ng ah KEHATI, berarti “BUMN atan i. Sebu egenap nerja ya g n i i n s i k i i favorit” ini tidak saja kokoh dari per bum um bag t segi fundamental keuangannya, namun gas en mom juga konsisten dalam menerapkan keenam prinsip diterima PGN, sejak 2009 PGN juga masuk dalam Indeks SRI (Sustainable and Responsible Investment) dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) yang di kalangan pelaku bursa populer dengan sebutan Indeks SRI KEHATI. Indeks ini merupakan yang kedua di dunia setelah Jepang. Dan, dalam 2011 ini, PGAS tetap berada dalam “25 Saham dalam Indeks SRI KEHATI”, bersama sejumlah perusahaan besar yang sahamnya tercatat di BEI. Di antara mereka (selain PT Perusahaan Gas Negara, PGAS) adalah PT Adhi Karya (ADHI), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Indosat (ISAT), PT Jasa Marga (JSMR), PT Medco Energi International (MEDC), PT Semen Gresik (SMGR), PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), dan 04 5NILEVER )NDONESIA 5.62 Keduapuluhlima saham perusahaan tersebut dipilih melalui tahap penyaringan yang cukup ketat. Maklum, karena Indeks SRI KEHATI benar-benar dimaksudkan untuk mendorong usaha-usaha berkelanjutan bagi para emiten di bursa. Dengan indeks ini diharapkan perhatian investor tidak hanya terpaku pada aspek finansial emiten, tapi juga fundamental emiten untuk tujuan investasi jangka menengah dan panjang. Indeks ini pun dapat dijadikan acuan bagi portofolio investasi di saham-saham emiten yang memiliki penilaian baik dalam kaitannya dengan SRI (Sustainable and Responsible Investment). Indeks ini diharapkan pula bisa memberikan kontribusi untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia yang memang merupakan bagian integral dari prinsip “ekonomi hijau”. Seperti diketahui, sejak medio 2009, KEHATI bersama BEI meluncurkan Indeks SRI KEHATI. Peluncuran indeks ini dimaksudkan untuk mendorong para emiten agar tidak semata-mata mampu menciptakan laba, tapi juga melakukan upaya pembangunan berkelanjutan bagi perusahaan yang berbasiskan pada enam prinsip dasar, yaitu pelestarian lingkungan, masyarakat, corporate governance, human rights, business behavior, labour dan decent work. Dengan masuknya PGN dalam Indeks SRI
dasar tadi. Memasuki tahun 2011, saham PGN pun masuk dalam jajaran 30 saham unggulan perusahaan Indonesia di papan “ASEAN Exchange Stars”. Itu bisa dilihat dalam situs www.aseanexchange.org yang diluncurkan pada awal April 2011, di mana 30 saham unggulan atau blue chip yang saat ini diperdagangkan di BEI dikumpulkan dalam satu “basket” yang sama dengan 180 saham unggulan perusahaan lain yang diperdagangkan di lima negara Asia Tenggara. Basket saham itu dinamai “ASEAN Exchange Stars” atau saham-saham yang menjadi unggulan di sejumlah bursa efek ASEAN. Selain PGN (PGAS), di antara saham unggulan perusahaan Indonesia lainnya di tingkat ASEAN adalah PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Astra International (ASII), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bumi Resources (BUMI), PT Charoen Pokphan (CPIN), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Indosat )3!4 DAN 04 5NILEVER )NDONESIA 5.62 Pendek kata, sepanjang delapan tahun perjalanannya di bursa saham, performa saham PGN memang terbilang bagus. Wajarlah kalau dalam puncak acara peringatan hari ulang tahunnya yang ke-46 (13 Mei 2011) Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, mengingatkan agar manajemen, pimpinan dan karyawan PGN semakin memperkokoh kebersamaan dan tim kerja yang semakin solid. “Hanya dengan kebersamaan dan soliditas team work kita bisa mendorong pertumbuhan dan perkembangan perusahaan menjadi lebih baik,” ujar Hendi Prio Santoso. Hal serupa kembali ditegaskan Hendi Prio Santoso ketika memberi kata sambutan dalam acara “Cooliday PGN Family Gathering” di Ancol, Jakarta, pada hari Minggu, 15 Mei 2011. Mendorong pertumbuhan untuk masa depan yang lebih gemilang. Begitulah semboyan yang kerap ditembangkan manajemen PGN. Tidak saja dimaksudkan sebagai pemacu spirit segenap karyawan dalam bekerja, namun juga ditujukan buat stakeholders dan shareholders PGN. Tidak terkecuali bagi kalangan investor di lantai bursa. Bisa dipahami karena dengan kinerja yang semakin bagus, diharapkan saham PGN di lantai bursa juga akan bertambah cantik dan terus menjadi favorit di mata para investor.
berita gas 15
CAKRAWALA
Se
mar
ak 46 Tahun PGN
Perkokoh Kebersamaan yang Lebih Solid Untuk Pertumbuhan PGN yang Lebih Baik
berita gas 16
J
akarta, 13 Mei 2011, PGN genap berumur 46 tahun. Peringatan upacara dilakukan seluruh karyawan dan jajaran direksi di halaman Graha PGAS yang menjadi Kantor Pusat PGN. Tak hanya di Jakarta, diseluruh wilayah kerja perseroan juga ikut memperingatinya. Dalam sambutannya, sebagai pemimpin upacara Hendi Prio Santoso mengucap puji syukur atas sejumlah prestasi yang telah dicapai oleh PGN. Baik dari segi kinerja, penerapan prinsip-prinsip budaya kerja ProCISE, maupun keberhasilan lain yang telah dicapai. Hendi, bersyukur PGN tetap mampu mengukir sejumlah prestasi yang patut dibanggakan, ditengah sulitnya pasokan gas. Untuk itu ucapan terima kasih disampaikan kepada segenap karyawan yang telah memberikan dukungan penuh bagi pertumbuhan dan kemajuan PGN. Secara khusus manajemen juga memberikan apresiasi bagi para karyawan yang telah g ( ) kepada p p mengabdikan diri (Yubilaris) perusahaan (PGN) dalam rentang waktu 16 tahun, 24 tahun dan 32 tahun. Dalam hal ini, Hendi Prio Santoso menyematkan lencana emas berlogo PGN satupersatu di dada karyawan yang masuk kategori Yubilaris yang kemudian diikuti dengan direksi Y lainnya. Mereka berbaris rapih sesuai kelompok barisannya: kelompok dua windu (16 tahun),
tiga windu (24 tahun) dan empat windu (32 tahun). Setelah upacara selesai, dilanjutkan dengan acara perayaan yang diawali pemotongan tumpeng oleh Hendi Prio Santoso, yang kemudian diberikan kepada Mumuh Muhidin sebagai karyawan tertua dan Gayuh Wulandari selaku karyawan termuda.
berita gas 17
CAKRAWALA
Sebelum berlanjut ke acara hiburan, terlebih dulu dilakukan acara yang menandai babak baru perjalanan PGN, yaitu soft lounching logo baru PGN. Dengan didampingi oleh para anggota direksi PGN yang lain, Hendi Prio Santoso mengenalkan logo baru PGN kepada seluruh karyawan, yang disambut dengan tepuk tangan meriah. Selepas pengenalan logo dilanjutkan berbagai acara hiburan seperti, atraksi Rampak Gendang dari Sampang, Madura dan penyanyi muda berbakat Winda Idol yang membuat segenap karyawan PGN ikut larut menyanyikan tembang lawas Di Dadaku Ada Kamu dan Andaikan Kau Datang. Acara lain adalah pembagian door prize yang antara lain berupa telepon seluler Blackberry dan voucher pulsa bernilai Rp 500.000,- hingga Rp1 juta. Selanjutnya, mendekati akhir rangkaian acara, tampil pagelaran seni tradisional Ketoprak yang mengambil lakon Manunggaling PGN dengan pemeran utama Arif Junaedi, sebagai Sekretaris Komite Knowledge Management PGN. Dikisahkan sebagai seorang raja di negeri antah-berantah, Arif Junaedi berperang melawan seekor naga yang sangat besar dan kuat. Raja Arif Junaedi ternyata mampu menaklukkan sang naga. Seketika itu pula muncul tiga wanita membagikan tiga buah pesawatt telepon seluler kepada karyawan PGN lewat pengambilan door prize. Berbagai acara hiburan terus menghibur yang hingga sore hari dan acara perayaan pun selesai menjelang pukul 18.00. Tentu bukanlah perjalanan yang mudah bagi PGN untuk mencapai kondisi yang bagus sekarang g ini. Ada kisah perjalanan panjang yang dilalui untuk menjadi seperti saat ini. Berikut kita lihat sekilas
lembar sejarah perjalanan PGN agar kita mampu menatap hari depan yang lebih baik lagi. Bermula di tahun 1859 ketika Menteri Tanah Jajahan Belanda memberikan izin Firma L.I. Enthoven & Co untuk mendirikan perusahaan gas di tanah jajahan Hindia Belanda (Indonesia). Enthoven langsung memperoleh izin mendirikan pabrik gas di Gang Ketapang (kini Jalan KH Zainul Arifin, lokasi Kantor Pusat PGN), Batavia (Jakarta). Lima tahun kemudian (1864), Enthoven YANG KEMUDIAN BERGANTI NAMA MENJADI .6 Nederlandsch Indische Gas Maatschappij (NIGM) berhasil merampungkan pembangunan pabrik gas di Gang Ketapang tadi. Sejak saat itu pabrik beroperasi dan memasok gas untuk penerangan lampu di jalan-jalan Batavia, mulai dari Lapangan Waterlcoplein (Lapangan Banteng) sampai Meester Cornelis (Jatinegara). Berkat kesuksesannya itu NIGM
berita gas 18
lantas diizinkan menikmati konsesi untuk membangun pabrik sejenis di Surabaya (1879) dan Semarang (1898), kemudian di Bogor (1901). Memasuki tahun 1905, NIGM mengembangkan sayap bisnis ke sektor listrik, SETELAH .)'- MENGAKUISISI .6 .EDERLANDSCH )NDISCHE Electriciteit Maatschappij (NIEM) yang membawa listrik masuk ke Batavia (1897). Dengan dua sayap bisnisnya itu (gas dan listrik), NIGM juga membangun pabrik gas dan jaringan listrik di Medan (1919), Bandung (1921), dan Makassar (1937). Semasa kemerdekaan, NIGM dalam penguasaan pemerintah RI. Namun, memasuki periode agresi Belanda, NIGM kembali eksis, dan bermetamorfose MENJADI .6 /VERZEESE 'AS EN %LECTRICITEIT -AATSCHAPPIJ (OGEM). Ketika itu, OGEM sempat memperbaiki fasilitas pabrik yang rusak akibat perang revolusi kemerdekaan. Bahkan kala itu, OGEM mampu membangun instalasi pemrosesan gas Automatic Cyclic Catalytic Cracking of Oil Gas (ONIA GEGI) berkapasitas 40.000 meter kubik per hari yang merupakan yang termodern di Asia. Pada medio 1950-an, terjadi babak nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda yang ada di Indonesia. Termasuk OGEM, yang kemudian di bawah pengelolaan Penguasa Perusahaan Peralihan Listrik dan Gas (P3LG). Setelah dinilai mengalami kemajuan, P3LG dibubarkan dan diganti oleh Dewan Direksi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tahun 1961, pemerintah mendirikan BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) di mana seluruh perusahaan gas di Indonesia masuk dalam UNIT EKSPLOITASI 0,. 0,. %KSPLOITASI 8)6 Tahun 1965, BPU-PLN dibubarkan. Pemerintah lantas mendirikan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Negara Gas (PN Gas). Status PN Gas dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.19 Tahun 1965 pada tanggal 13 Mei 1965 tentang
Pembubaran BPU-PLN serta Pendirian PLN dan PN Gas. Waktu itu, R. Ahmad Moeh Hoesni diangkat menjadi Direktur Utama PN Gas yang pertama. Dan, tanggal 13 Mei inilah yang kemudian ditetapkan sebagai “Hari Jadi PN Gas” yang kini dikenal dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Di masa awal operasional, PN Gas menyalurkan empat jenis gas, yakni gas bumi, gas batubara, gas minyak bumi dan gas minyak ONIA GEGI. Produksi gas PN Gas mengalami fluktuasi lantaran terjadinya krisis pasokan batubara. Bahkan, pada akhir 1960-an, produksi menurun drastis akibat pasokan batubara yang menipis. Kendati begitu PN Gas terus berjalan. Termasuk di tahun 1974, di mana Cabang Cirebon mulai menyalurkan gas kepada pelanggan. Lembar baru tahun 1984, pemerintah mengubah bentuk badan usaha PN Gas menjadi Perusahaan
berita gas 19
CAKRAWALA
Umum (Perum) Gas Negara yang disingkat PGN. Dua belas tahun kemudian (1996), pemerintah kembali mengubah bentuk badan usaha Perum Gas Negara menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero). Di tahun 1996 itu pula PGN memulai sebuah proyek dedikatif dan prestisius, yakni pembangunan jaringan pipa transmisi Grissik-Duri di Sumatera. Di tengah terpaan krisis ekonomi 1997-1998, PGN berhasil menuntaskan pembangunan jaringan pipa transmisi GrissikDuri sepanjang 536 kilometer. PGN pun memasuki satu tangga keunggulan, yakni memiliki jaringan transmisi dan distribusi gas. Namun, sepanjang 1997-1998, tatkala Indonesia diguncang krisis, PGN justru menjadikannya sebagai momen kebangkitan. Selain sukses merampungkan jaringan pipa transmisi Grissik-Duri, keuangan PGN mampu lolos dari hantaman badai krisis. Berkat kinerja yang terus membaik, tahun 1999 PGN menerima sertifikat ISO 9002 dari lembaga sertifikasi Lloyd’s Register Quality Assurance. Setahun berselang, PGN juga berhasil memperoleh sertifikat Y2K dari PT Sucofindo ICS. Perjalanan bisnis PGN semakin prospektif. Tahun 2000, bersama Pertamina dan pemerintah Singapura, PGN menandatangani Gas Transportation Agreement (GTA) guna memenuhi pasokan gas di Singapura. Untuk itu, tahun 2002 PGN mendirikan anak perusahaan PT Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo) sebagai pengelolanya. Berikutnya, Agustus 2003, PGN berhasil merampungkan pembangunan jaringan pipa
transmisi Grissik-SakernanBatam-Singapura sepanjang 467 kilometer. Lalu pada Desember 2003, PGN melakukan paparan publik yang kemudian dilanjutkan dengan pencatatan saham (go public) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) –kini menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Di lantai bursa, saham PGN diperdagangkan dengan kode “PGAS”. Tahun 2004, PGN memulai pekerjaan pembangunan konstruksi jaringan pipa transmisi Sumatera Selatan – Jawa Barat (South Sumatra – West Java, SSWJ). Meskipun perjalanan panjang akhirnya pada tahun 2008 jaringan transmisi SSWJ dari Sumatera Selatan ke Jawa Barat dapat dirampungkan. Dengan penyelesaian jaringan transmisi SSWJ, PGN mampu menyalurkan volume gas bumi yang lebih besar lagi kepada para pelanggan. Meski berbagai prestasi sudah diraih, PGN harus tetap berbenah diri.“Kita tidak boleh tenggelam dalam kepuasan diri. Kalau mau maju, kita harus tetap mempererat gandeng tangan untuk terus membenahi diri,” begitulah penegasan Hendi Prio Santoso, saat awal menjabat Direktur Utama PGN (Juni 2008). Kata kunci untuk selalu menjadi yang terbaik adalah TRANSFORMASI PGN menuju visinya sebagai perusahaan berkelas dunia (The World Class Company). Transformasi itu meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), Organisasi, Bisnis
berita gas 20
dan Infrastruktur Kerja. Hasil kerjasama dan kerja keras yang dilakukan berbuah, di tengah penurunan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS, dalam tahun 2008, PGN masih mampu membukukan laba bersih Rp 633,9 miliar. Namun, bagaikan sebuah lompatan kuantum, laba bersih PGN 2009 melompat hingga 900 persen menjadi Rp 6,22 triliun. ”Semua itu berkat kerja keras seluruh insan PGN,” ujar Hendi Prio Santoso, dalam sebuah kesempatan saat membuka lembaran baru PGN memasuki tahun 2010. Serangkaian penghargaan dan apresiasi pun semakin melekati PGN. Di antaranya, PGN dinilai sebagai BUMN yang termasuk ”paling bersinar”, selain Telkom, Bank Mandiri dan Bank BRI. Berkat kinerja dan performanya itu, antara lain PGN memperoleh anugerah Investor Awards 2010 dengan predikat Top Performing Listed Companies 2010, lantaran sepanjang waktu penilaian (1 April 2009 – 31 Maret 2010) memang memiliki kinerja terbaik secara fundamental maupun teknikal, dan sahamnya di lantai bursa mendapat apresiasi pasar yang tinggi. Bahkan, PGN pada awal tahun 2010 majalah berskala internasional Forbes merilis sebuah berita yang menyebutkan bahwa PGN tercatat terc te rcat atat at sebagai sseb ebag agai ai salah ssal alah ah satu ssat atu u dari dari 10 10 besar besa be sarr PGN peru pe rusa saha haan an kelas kkel elas as dunia dun d unia ia (world ((wo worlrld d class clas cl asss company) comp co mpan anyy) perusahaan yang bergerak ber b erge gera rakk di bidang bid b idan ang g usaha usah us aha a gas. gas. yang Sepa Se panj njan ang g tahun tahu ta hun n 20 2010 10,, secara seca se cara ra umum umu u mum m Sepanjang 2010, PGN memang mema me mang ng m men enca cata tatt ke kena naik ikan an d dib iban andi ding ng PGN mencatat kenaikan dibanding tahu ta hun n 2009. 2009 20 09.. Pendapatan Pend Pe ndap apat atan an perseroan per p erse sero roan an melonjak mel m elon onja jakk tahun dari Rp Rp 18,02 18,0 18 ,02 2 triliun trililiu tr iun n (2009) (200 (2 009) 9) menjadi men m enja jadi di Rp Rp 19,76 19,7 19 ,76 6 dari trililiu tr iun n (2010). (201 (2 010) 0).. Namun, Namu Na mun, n, dalam dal d alam am h hal al llab aba, a, k kar aren ena a triliun laba, karena terjrjad te adin inya ya kerugian kker erug ugia ian n derivatif deririva de vatitiff dan dan kurs, kurs ku rs,, PGN PGN terjadinya memb me mbuk ukuk ukan an kenaikan kken enai aika kan n titipi piss menjadi menj me njad adii R p 6,23 6,23 membukukan tipis Rp
triliun (2010) atau naik sekitar 0,1% dibanding laba tahun 2009 yang tercatat Rp 6,22 triliun. Seiring dengan kenaikan laba perseroan, posisi laba bersih per-saham juga mengalami kenaikan tipis, dari Rp 257 per-saham (2009) menjadi Rp 262 per-saham (2010). Kini, lembar perjalanan PGN masuk dalam kalender 2011. Di tengah pasokan gas yang terbatas (kalau tidak boleh dikatakan stagnan) dan permintaan (pasar dalam negeri) yang terus bertambah, Hendi Prio Santoso dan jajaran Direksi PGN, dengan ditopang oleh segenap karyawan PGN, berusaha untuk melangkah untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, dengan cara mengembangkan bisnis yang lebih luas dari sekedar transmisi dan distribusi gas untuk mencapai visinya sebagai the world class company. Sekali lagi, di tengah tantangan dan persaingan bisnis yang kian kompetitif sekarang ini, Hendi Prio Santoso mengingatkan agar manajemen, pimpinan dan karyawan PGN semakin memperkokoh kebersamaan dalam tim kerja yang solid. “Hanya dengan kebersamaan yang solid yang bisa mendorong pertumbuhan perusahaan menjadi lebih baik,” tegas Hendi Prio Santoso.
berita gas 21
CAKRAWALA
Family F amiily Gathering Kantor Pusat
PERKUAT JALINAN KEAKRABAN DAN PERSAUDARAAN Pagi yang cerah. Hari Minggu pagi, 15 Mei 2011, Ramashinta Hall Dunia Fantasi (Dufan), Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, itu dipenuhi oleh karyawan PGN dari wilayah kerja Jakarta, Bogor, Banten dan Bekasi-Karawang. Bersama keluarga masing-masing, mereka larut dalam “acara puncak” dari serangkaian acara peringatan HUT PGN yang ke-46, yang dibingkai dalam tajuk “Cooliday PGN Family Gathering 2011”.
A
cara PGN Family Gathering ini diawali dengan PGN Fun Bike. Sekitar pukul 07.00, sebanyak 50-an peserta Fun Bike mulai start dari Eco Park (bersebelahan dengan area Dufan) dengan rute mengelilingi Taman Impian Jaya Ancol
(TIJA) sejauh 7 kilometer.“Acara Fun Bike berlangsung meriah, dan sejumlah peserta berhasil mendapatkan hadiah,” ujar Agus Iskandar, karyawan Kantor Pusat PGN yang pagi itu ikut menjadi peserta. Acara Fun Bike pun usai sudah. Anggota
berita gas 22
keluarga besar PGN yang tidak ikut dalam Fun Bike, mulai berdatangan. Mereka datang dari wilayah kerja Jakarta, Banten, Bogor dan Bekasi-Karawang, dengan rombongan enam bus dan ratusan mobil pribadi. Tak lama berselang, sekitar pukul 08.30, mereka berkumpul di Ramashinta Hall Dufan. Acara lantas dilanjutkan dengan opening dance dan opening fanfare. Aksi kelompok penyanyi Project Pop turut meramaikan PGN Family Gathering. Ketika dilantunkan lagu “Ulang Tahun” yang dipandu dari atas panggung oleh Tika Panggabean dan kawan-kawan itu, seluruh insan PGN bangkit dari tempat duduknya untuk ikut bernyanyi bersama. Tak ketinggalan, jajaran Direksi PGN seperti Direktur Utama Hendi Prio Santoso, Direktur Keuangan M. Riza Pahlevi, Direktur Teknologi dan Pengembangan Jobi Triananda Hasjim, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Muhammad Wahid Sutopo, serta Direktur Umum dan SDM Eko Soesamto Tjiptadi, ikut berdiri dan bernyanyi bersama pula. Hendi Prio Santoso, dalam kata sambutannya mengatakan, “Saya berharap, acara PGN Family Gathering ini dapat meningkatkan keakraban dan persaudaraan di antara sesama anggota keluarga besar PGN. Saya ingin kebersamaan kita terjalin lebih erat lagi, sehingga tercipta iklim yang kondusif dalam menunaikan tugas kerja. Ke depan, tantangan PGN tidak bertambah ringan. Namun, dengan kebersamaan yang lebih solid itu akan menjadikan kinerja PGN bertambah bagus. Karena itu, jadikanlah acara PGN Family Gathering ini sebagai kenangan indah dan wadah untuk mempererat kebersamaan kita.” Selepas menikmati berbagai wahana di Dufan, acara pun tak terasa sudah berakhir pada sekitar pukul 16.30. anggota keluarga besar PGN pun kembali ke rumah masing-masing. Dan, sebagaimana harapan Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, semoga
PGN Family Gathering 2011 ini menjadi kenangan indah yang bisa mempererat jalinan keakraban, persaudaraan serta kebersamaan demi kemajuan PGN.
berita gas 23
CAKRAWALA PERAYAAN HUT PGN KE-46 KANTOR PUSAT
BANTU LEGALITAS KEHIDUPAN RUMAH TANGGA Sejak pukul 07.00 pagi, di halaman Kantor Pusat PGN di Jalan K.H. Zainul Arifin Nomor 20 Jakarta Barat telah berkumpul sejumlah pasangan yang siap melaksanakan nikah massal.
A
da sebanyak 200 pasang pengantin yang mengikuti prosesi nikah massal yang diadakan oleh PGN bekerjasama dengan Rumah Zakat pada Kamis, 21 April 2011. Menjelang pukul 09.00, pernikahan massal pasangan pengantin yang merupakan salah satu acara dalam rangka ulang tahun ke-46 PGN ini pun dimulai. Tampak hadir pada acara itu antara lain Direktur Keuangan PGN M. Riza Pahlevi Tabrani, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGN Muhammad Wahid Sutopo, Direktur Umum dan SDM PGN Eko Soesamto Tjiptadi, GM SBU PGN DW I, Kepala Satuan Kerja PGN, Camat Taman Sari, Lurah Krukut, Lurah Petojo, Kapolsek Taman Sari, Danramil Taman Sari dan CEO Rumah Zakat Rachmat Ari Kusumanto. CEO Rumah Zakat Rachmat Ari Kusumanto mengatakan, peserta nikah massal kali ini berasal dari wilayah Penjaringan, Koja, Pulogadung, Cilincing, Kalideres, Kampung Duri, Blok M dan Grogol, serta ada dua orang karyawan outsourcing PGN. “Saya tidak henti-hentinya bersyukur dan bershalawat. Dipilihnya tanggal 21 April untuk acara nikah massal ini merupakan sebuah apresiasi kepada wanita-wanita di Indonesia, karena hari ini adalah Hari Kartini. Ibuibu sudah mendapat perlindungan hukum, karena
pernikahannya tercatat secara legal dan mendapat pengakuan dari negara. Terima kasih kepada PGN dan juga Kantor Urusan Agama (KUA),” ujarnya. Imron, Camat Taman Sari, juga menyatakan terima kasihnya kepada PGN yang telah menyelenggarakan nikah massal ini. “Mudah-mudahan ke depan PGN lebih maju dalam memberikan dan mengayomi warga masyarakat di Jakarta ini. Sudah banyak yang diberikan PGN kepada masyarakat kami. Salah satunya, nikah massal ini yang tentunya mempunyai manfaat besar sekali. Kalau pun ada peserta yang sudah menikah secara agama, tapi secara administrasi negara mereka belum tercatat. Dengan adanya akta nikah, maka anak-anak mereka pun bisa dibuatkan akta kelahiran,” kata Imron. Dalam sambutannya, Direktur Keuangan PGN M. Riza Pahlevi Tabrani mengharapkan pernikahan massal ini dapat membantu warga masyarakat bagi tercapainya sebuah legalitas rumah tangga. “Dengan legalitas urusan administrasi pernikahan, bisa membantu anak-anak mereka di masa yang akan datang dalam memperoleh akta kelahiran. Kami mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah banyak membantu kesuksesan acara pernikahan
berita gas 24
adalah Achmad Kani (72 tahun) dan Kumalasari (59 tahun) asal Kamal Muara, Jakarta Utara. “Kami sudah menikah siri tahun 1985 di Bangka dan baru sekarang didaftar di KUA. Kami berterima kasih kepada PGN, kalau tidak ada kepedulian dari PGN entah kapan kami bisa terdaftar di KUA. Malu rasanya sama cucu-cucu. Pokoknya, anakcucu saya jangan sampai ada yang mengikuti jejak kakeknya ini,” ujar Achmad Kani, kakek yang telah dikaruniai empat orang cucu. Usai ijab kabul simbolis, acara berlanjut dengan pembacaan ikrar nikah oleh Ahmad Tubagus yang diikuti oleh Alfa Reza, Ari Chandra Hermawan, Tedi Pramiadi dan Dedi Rahmat. Lalu pemberian buku nikah oleh Direktur Keuangan PGN Riza Pahlevi dan direksi PGN yang lain.
emoga peserta acara massal ini. Kami berdoa semoga leh berkah, sehingga nikah massal ini memperoleh g sakinah, mawadah dan bisa menjadi keluarga yang levi. warahmah,” ujar Riza Pahlevi. utkan dengan prosesi ijab Acara kemudian dilanjutkan ma pasang pengantin. Masingkabul simbolis terhadap lima masing adalah pasangan Ahmad Tubagus - Nurul Huda, handra Hermawan - Riyadus Alfa Reza - Camelia, Ari Chandra Shalihah, Tedi Pramiadi - Tati Lestari dan Dedi Rahmat pelai pria menyerahkan mahar Syifa Indriani. Setiap mempelai shalat dan uang nikah berupa seperangkatt alat tunai Rp 300.000. Pasangan Ahmad Tubagus (26 tahun) dan salnya, Nurul Huda (25 tahun), misalnya, ut mengaku gembira bisa ikut Kami nikah massal di PGN ini. “Kami senang PGN memberikan biaya erangkat alat nikah, mahar berupa seperangkat shalat dan uang tunai Rp 300.000. a karena Kami siap berumah-tangga ah menjalin sebelumnya kami kan sudah pa tahun,” hubungan selama beberapa ujar Ahmad. Sedangkan pasangan Alfa Reza (34 tahun) dengan Camelia (22 tahun) karta Utara, ini yang asal Penjaringan, Jakarta juga menyatakan sukacita yang sama. “Kami didata oleh pengurus RT melalui Rumah Zakat untuk ikut nikah missal di PGN ini. Setelah menikah, kami berencana mengontrak hidupan rumah rumah untuk membina kehidupan tangga dengan lebih baik,”” tutur Alfa. Pasangan yang cukup menarik perhatian ang pengantin hadirin di antara 200 pasang berita gas 25
CAKRAWALA HUT PGN KE-46 SBU DISTRIBUSI I
REKATKAN KEBERSAMAAN, UNTUK KINERJA YANG LEBIH BAGUS
M
onumen Nasional, pada Jum’at 6 Mei 2011 pagi insan PGN bersiap mengikuti senam sehat bersama di Lapangan Timur Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Ikut serta dalam senam sehat yang diselenggarakan dalam rangkaian acara peringatan HUT PGN ke-46 ini, adalah Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Muhammad Wahid Sutopo, General Manajer SBU DW I Hendi Kusnadi, dan mantan Direktur Pengembangan PGN Bambang Banyudoyo. Senam sehat yang diikuti karyawan PGN dari Kantor Pusat, SBU DW I dan SBU TSJ, dipandu oleh lima orang instruktur dari atas panggung, itu berlangsung sekitar satu jam, mulai pukul 07.30 sampai 08.30. Terlihat, para karyawan benar-benar menikmati dan aktif mengikuti gerak ritmik para pemandu. Pada penghujung acara bersenam, para karyawan menghambur ke stand makanan-minuman yang berada di seputaran tenda yang berisi deretan kursi. Mereka pun menikmati sarapan pagi bersama. Bingkai solidaritas dan kebersamaan betul-betul terasa. Seusai senam bersama, W Wahid Sutopo didaulat untuk menyampaikan kata sambutan. Dalam sambutannya, Wahid menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran dan W komitmen segenap karyawan PGN untuk memeriahkan acara senam sehat bersama ini. “Terima kasih saya kepada
berita gas 26
segenap karyawan PGN.. Dengan acara senam sehat hat ini, tampak bahwa kristal kebersamaan kita semakin kin terlihat nyata. Terlebih bagi agi saya, terasakan bahwa senam semacam ini merupakan bentuk transformasi setelah elah tiga tahun saya berada di PGN. Sebelum di PGN, saya boleh oleh dikatakan hampir-hampirr tidak pernah berolah-raga. Namun, setelah PGN, mun sete ela lah di lah di P GN saya jadi rajin olah raga, raga,” tutur W Wahid Sutopo. Acara senam sehat, tidak sematamata bisa difungsikan sebagai media transformasi dari badan yang nyaris tidak pernah bergerak menjadi aktif bergerak badan bersamasama. Namun, W Wahid Sutopo juga berharap kegiatan ini bisa semakin merekatkan hubungan sesama insan PGN, dan sekaligus menjadi sarana sosialisasi visi-misi yang hendak digapai PGN. “RUPSLB yang baru berlangsung 6 April
2011 lalu telah mengamanatkan kita untuk mengembangkan usaha PGN lebih luas lagi. Langkah ini butuh transformasi. Tentu, bukan sekedar transformasi kebiasaan olah raga, tapi juga transformasi langkah dan pemikiran kita bersama guna mendorong kinerja PGN menjadi lebih bagus. Saya mohon dukungan dari segenap karyawan PGN. Dan saya berharap pula transformasi dapat berjalan ke seluruh lini perusahaan,” lanjut Wahid Sutopo. Mantan Direktur Pengembangan PGN Bambang Banyudoyo yang juga diminta memberikan pesan menyampaikan harapan agar sosialisasi visi-misi PGN dapat terusmenerus dilakukan dalam berbagai
“Jujur saja, meski saya sekarang sudah berada di luar, namun jiwa saya masih di PGN. Semangat ProCISE harus terus ditumbuhkan oleh segenap karyawan PGN,” tandas Bambang Banyudoyo. Usai penyampaian kata sambutan, acara dilanjutkan dengan pemberian hadiah kepada para peserta senam. Panitia memberikan lima hadiah untuk lima kategori pemenang, masingmasing peserta senam terbaik, peserta teraktif, peserta terlucu, peserta terunik dan peserta terheboh. Tampil sebagai peserta terbaik adalah Tia dari Kantor PGN Area Bogor. Lalu Andre dari SBU DW I menjadi peserta teraktif. Kemudian Wahyu Irianto dari Kantor Pusat memenangi kategori
kesempatan. Termasuk Term dalam kesempatan senam sena bersama ini. Lebih dari itu, kary karyawan PGN harus menerapkan prins prinsip-pinsip budaya perusahaan ProC ProCISE (Professional, Continuous Impro Improvement, Integrity, Safety, and Excellent Excelle Service) di mana saja berada berada. Maklum, bagi Banyudoyo, ProC ProCISE itu merupakan kristalisasi nilai-nila nilai-nilai budaya unggul yang mendasari u unjuk kerja demi peningkatan kiner kinerja perusahaan.
peserta terlucu. Selanjutnya Hertanto dari SBU DW I berhak menyandang GELAR PESERTA TERUNIK $AN 6INA YANG juga dari SBU DW I terpilih sebagai peserta terheboh. Para pemenang berhak memperoleh cendera mata dari panitia acara yang diserahkan oleh Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Wahid Sutopo dan GM SBU DW I Hendi Kusnadi. Acara ditutup dengan foto bersama para peserta senam dengan latar belakang Tugu Monas.
berita gas 27
Kenalkan Budaya Safety Sejak Dini Untuk momentum HUT PGN sekarang ini, SBU I menyelenggarakan satu acara baru, yakni wawancara bertema safety kepada anak-anak karyawan PGN (28 April 2011). Sangat menarik menyaksikan anak-anak yang polos, lucu dan menggemaskan mengungkapkan pemahaman mereka mengenai prinsip safety dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pengetahuan mereka tentang bagaimana bahayanya peralatan listrik sampai keamanan saat menyeberang jalan raya. Seusai wawancara, mereka diberi suvenir berupa tas sekolah dan alat tulis. Rekaman video wawancara
anak-anak ini kemudian ditayangkan pada puncak acara perayaan ulang tahun ke-46 PGN di Kantor Pusat (13 Mei 2011). Kegiatan ini diharapkan bahwa dengan penanaman nilai-nilai safety sejak usia dini, yang apabila terus dilakukan bisa membentuk masyarakat yang sangat sadar akan pentingnya safety dalam kehidupan sehari-hari dan tertib dalam berperilaku.
CAKRAWALA HUT PGN KE-46 SBU DISTRIBUSI II
HARAPAN YANG BERGELORA: SELALU BERJAYALAH PGN Tidak hanya upacara dan rangkaian acara hiburan, SBU II pun menggelar aneka lomba, ba, olah raga, dan kegiatan sosialkemasyarakatan. Berikut sekilas ekilas peringatan, perayaan dan kegiatan SBU II dalam rangka gka HUT PGN.
S
urabaya, 13 Mei 2011. Hari itu u PGN tepat berusia 46 tahun. Seperti erti biasanya, seluruh jajaran PGN N mengadakan upacara peringatan atan ulang tahun. Tidak hanya berlangsung di Kantor Pusat PGN (Jakarta), Kantor SBU BU DW II di Surabaya pun tak ketinggalan. Peringatan kali ini dilakukan di Gedung dung Gramedia Expo yang berlokasi di Jalan n Basuki Rahmat. Pemilihan lokasi ini karena, kondisi ondisi bangunan Gedung HOSBU II dirasa kurang urang memadai untuk menampung 650-an karyawan yang datang dari segenap area kerja SBU II, dan juga para tamu undangan. Acara diawali dengan upacara, yang ng kemudian berlanjut dengan prosesi penyematan tanda kesetiaan kerja (Yubilaris) dua windu (16 tahun) dan tiga ga windu (24 tahun). Di wilayah kerja SBU U II, penerima kesetiaan kerja dua windu (16 6 tahun) ada 12 karyawan, dan penerima a kesetiaan kerja tiga windu (24 tahun) sebanyak 18 orang. Uniknya, semua penerima kesetiaan kerja tiga windu (24 tahun) di wilayah kerja SBU II adalah pekerja pria. Ini menyiratkan bahwa dulu karyawan SBU DW II didominasi ominasi oleh kaum adam. Selepas upacara, Ketua Panitia HUT UT ke-46 PGN di SBU II Agus Mufriadi (sehari-hari ehari-hari menjabat Kepala Dinas Integritas Jaringan) ngan) menyampaikan laporan seputar rangkaian aian kegiatan yang dilaksanakan di wilayah kerja SBU II. Lantas disusul dengan sambutan tan General Manager SBU II Melanton Ganap, nap, dan dilanjutkan dengan sambutan Direktur ektur Pengusahaan PGN Michael Baskoro Palwo Nugroho. Berlanjut dengan kesan dan pesan dari para Yubilaris, serta karyawan yang ng memasuki usia pensiun (purnabhakti). berita gas 28
Lalu, sampailah pada puncak acara, s sebuah parade Birthday Ceremony, b berupa parade tandu kue yang dikawal e empat prajurit yang diiringi oleh para p penari di depannya. Tandu kue diarak m menuju panggung sembari MC m meminta kesediaan Melanton Ganap beserta istri, didampingi oleh Michael Baskoro, dan Kepala Divisi Pasokan Gas, Gamal Imam Santoso, untuk naik panggung dan memotong kue. Selepas acara tumpengan, SBU II terhubung melalui teleconference de dengan Kantor Pusat PGN dan SBU DW III (Medan) untuk be bersama-sama menyaksikan soft launching logo baru PG Para karyawan SBU II sempat diliputi “ketegangan” PGN.
III untuk bersama-sama menyaksikan pengumuman dan pemberian hadiah bagi pemenang ProCISE and Innovation Award 2011. Kembali perasaan “tegang” mewarnai hadirin di Gedung Gramedia Expo, berharap ada perwakilan yang bisa mengharumkan nama SBU II di kancah “nasional” PGN. Tapi ternyata, ketika ProCISE Award diumumkan tidak ada perwakilan SBU II yang lolos. Rasa kecewa seakan menyergap, namun tidak boleh berputus asa karena berharap masih ada kesempatan di ajang Innovation Award. Benar saja, saat Innovation Award diumumkan, perwakilan SBU II (pasangan Sugianto dan Eko Cahyono) sukses meraih Juara I. Ada perasaan bangga ketika beroleh predikat “sang juara” Innovation Award PGN 2011. Itu pula yang menyelimuti para karyawan SBU II di Gedung Gramedia Expo, sambil menikmati acara perayaan yang dilanjutkan
da bertanya-tanya, seperti apa gerangan the next brand dan off PGN itu? Pada akhirnya, tanda tanya yang menyelimuti se segenap karyawan SBU II terjawab berbarengan dengan mu munculnya logo baru PGN di layar lebar yang terpampang di Gedung Gramedia Expo. Hari menjelang siang. SBU II kembali terhubung me melalui teleconference dengan Kantor Pusat dan SBU
dengan aneka hiburan dan door prize. Tidak terasa, hari pun bergulir menuju sore. Upacara peringatan dan acara puncak perayaan HUT PGN di SBU II selesai sudah. Harapan yang menggelora di benak para karyawan SBU II adalah: Selalu berjayalah PGN! (ING)
berita gas 29
CAKRAWALA
HUT PGN KE-46 SBU DISTRIBUSI III
PERKUAT JALINAN KEBERSAMAAN
B
erbagai kegiatan dilakukan dalam rangka menyambut dan memeriahkan hari jadi PGN yang ke 46 di SBU Distribusi wilayah III. Untuk memupuk kebersamaan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, tidak harus selalu olah raga, tetapi dapat berupa kegiatan yang bersifat menantang seperti Rafting dan Family Gathering untuk
berita gas 30
menjalin keakraban dengan keluarga karyawan. Acara dimulai pada tanggal 1 Mei 2011, dengan melaksanakan kegiatan Rafting yang berlokasi di Sei Bingei, Namu Sira Sira Kabupaten Langkat. Kegiatan Rafting ini diikuti sekitar 300 peserta baik karyawan organik maupun karyawan outsourching (OS). Semua berbaur menjadi satu untuk menikmati kegiatan, tanpa
memandang jabatan atau struktur kepangkatan. Selanjutnya, kegiatan dimulai lagi tanggal 6 Mei 2011 dengan senam pagi bersama. Bertempat di lapangan bola mini kantor PGN Penjualan Area Medan. Olah raga senam ini diikuti seluruh pekerja organik dan OS, juga dihadiri Direktur Pengusahaan, M. Baskoro PN, serta rombongan dari kantor pusat, yang dirangkai dengan acara coffee morning antara management dan seluruh pekerja di Lingkungan SBU Wilayah III dan Area Penjualan Medan. Tanggal 7 Mei diadakan pula acara Family Gathering di Theme Park pantai cermin. Kegiatan family gathering juga dilaksanakan di Area Pekanbaru pada tanggal 8 Mei 2011 dan di Area Batam pada tanggal 15 Mei 2011. Pada tanggal 10 Mei 2011 bertempat di Aula Kantor Area Medan, dimulai kegiatan khitanan massal dengan jumlah 400 orang di wilayah operasi PGN SBU III dengan rincian, 200 anak di Area Medan, 100 anak di Area Batam dan 100 anak di Area Pekanbaru. Bekerja
berita gas 31
sama dengan rumah zakat regional Sumatera. PGN pada tanggal tersebut melakukan khitanan secara simbolis untuk 50 anak, dan bagi peserta yang lain di Medan, Batam dan Pekanbaru akan dilakukan secara paralel pada saat libur sekolah mendatang. Puncak hari jadi PGN ke 46, diawali pelaksanaan upacara yang dengan pembina upacara Direktur Umum PT PGN, Eko Soesamto Tjiptadi, dilanjutkan dengan penyematan pin kesetiaan kerja winduan kepada 15 orang pekerja dilingkungan PT PGN SBU III, dan pelepasan purna bakti sebanyak 3 orang. Selain itu, diserahkan pula bantuan sembako kepada 10 panti asuhan yang ada di sekitar wilayah operasional SBU III, karyawan OS dan para pensiunan, serta pemberian makanan bergizi kepada 400 balita yang diserahkan secara simbolis oleh DIRUM dan GM SBU III. PGN tetaplah maju dan tumbuh berkembang. (Red. Riza Buana)
CAKRAWALA
HUT PGN KE-46 SBU TSJ
TINGKATKAN SEMANGAT KEAKRABAN
D
engan bermodalkan semangat dan kebersamaan, para personil dilapangan masih sempat meluangkan waktu untuk mengadakan kegiatan-kegiatan perlombaan untuk menyambut hari puncak HUT PGN. Perlombaan ini meliputi : tenis meja, futsal, bulu tangkis, billiard dan yang terakhir kartu Bridge atau biasa disebut “link” oleh temen-temen. Terkait perlombaan ini, Stasiun Pagardewa tetap beroperasi seperti biasa, dengan pembagian tugas dan kebesaran hati personil yang tetap stand by dilapangan. Keseriusan dalam mengikuti pertandingan tampak jelas dari wajah-wajah personil pagardewa. Walau personil masih dalam status on duty, namun dalam mengikuti berbagai pertandingan tetap dilakukan serius, baik untuk
berita gas 32
futsal. Pertandingan futsal ini terdiri dari 4 tim yaitu : Facility & Logistic Team, Office Boy Team, Security Team, Pipe Line & Driver Team. Tak kalah hebohnya juga dengan pertandingan bulu tangkis yang diselenggarakan di GOR PERTAMINA PAGARDEWA tepatnya di depan Receiving Point Pertamina (SPG). Hal ini dikarenakan terkait cuaca yang tidak dapat ditebak, sehingga panitia menyewa tempat tersebut untuk bertanding. Pertandingan tenis meja dan billiard juga menyertai kemeriahan menyambut HUT PGN ini. Dimalam peringatan HUT PGN ke-46 ini juga dimeriahkan dengan perlombaan kartu Bridge atau biasa disebut dengan “link” oleh teman-teman. Walaupun, tidak ada tempat khusus untuk melakukan pertandingan ini, akan tetapi peserta tetap senang untuk mengikutinya. Tak terasa malam pun semakin larut dan pertandingan pun selesai. Tak kelewatan, pada Jum’at pagi tanggal 13 Mei 2011. Dilakukan pula acara senam , tapi kali ini bukanlah senam seperti biasanya, namun senam kali ini mengandung unsur pertandingan. Dimana gerakangerakan senam yang dilakukan akan dinilai oleh para instruktur. Sebelum senam dilakukan, para peserta harus menggunakan nomor peserta yang disediakan oleh panitia. Setelah seluruh peserta mengenakan nomor
pengenal masing-masing, peserta dibariskan dilapangan helipad untuk mendengarkan kata sambutan/pengantar dari M. Khoirul Huda selaku ketua panitia pelaksana wilayah Pagardewa. Setelah siang hari, kegiatan pun dihentikan dan diselingi dengan ISOMA dan setelah Sholat Jum’at berlalu kegiatan lainnya pun dimulai. Tibalah acara puncak yang ditunggu-tunggu yaitu, pemotongan nasi tumpeng disertai doa dan harapan agar PGN tetap terdepan selamanya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan M. Khoirul Huda selaku ketua panitia pelaksana wilayah Pagardewa. Lalu, diikuti dengan kata sambutan oleh setiap Kasubsie di Station Pagardewa. Setelah itu pemotongan Nasi Tumpeng pun dilakukan oleh Akur Pariaman selaku Kasubsie Kompresor. Nasi Tumpeng yang dipotong diberikan kepada personil yang berpredikat “pegawai tertua” di Station Pagardewa yaitu Mas’ud (leader guard team). Pemotongan Nasi Tumpeng kedua dilakukan oleh Toni Hutagalung selaku Kasubsie Jaringan yang diberikan kepada personil berpredikat “pegawai termuda” di Station Pagardewa yaitu, Arif Hidayaturochman (staf pelaksana kompresor). Acara ini pun berjalan
berita gas 33
CAKRAWALA
dengan khidmat, tanpa mengurangi rasa syukur terhadap segala nikmat yang telah diberikan selama ini. Selanjutnya adalah do’a bersama dipimpin oleh Suwaji (general worker). Seluruh personil menundukkan kepala sembari mengaminkan doa-doa yang dibacakan. Dengan bertambahnya usia PT. PGN (Persero), semoga visi menjadi perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi dapat tercapai. Meski acara Seremonial Pemotongan Tumpeng usai, namun perlombaan-perlombaan lainnya sudah siap memeriahkan perayaan HUT PGN kali ini. Perlombaan selanjutnya yaitu, lempar balon yang berisi dengan air. Kemudian dilanjutkan dengan perlombaan yang berikutnya ialah “balap terompa” atau “balap bakiak”. Matahari tenggelam diufuk Barat disertai berakhirnya perlombaan terompa ini. Lalu pada pukul 19.45 WIB, tepatnya dilapangan basket. Para peserta lomba telah berkumpul untuk menanti perlombaan berikutnya yaitu “lempar bola setengah juta”. Dalam permainan ini peserta melemparkan bola basket kedalam
berita gas 34
ring basket dalam jarak yang ditentukan oleh panitia. Bila bola basket masuk, maka peserta tersebut langsung mendapatkan uang tunai Rp 500.000. Waktu yang diberikan dalam perlombaan ini hanya 30 menit. Bila tidak ada satu peserta yang berhasil memasukkan bola kedalam ring, maka permainan dihentikan. Setelah sekian lama, akhirnya ada bola masuk kedalam ring. Panitia langsung memberikan hadiah dengan uang tunai sebesar Rp 500.000, kepada Bapak Nova Kristian (staf kompresor) dan yang kedua kepada Sabardi (general worker) yang dilakukan oleh M. Khoirul Huda selaku ketua panitia pelaksana wilayah Pagardewa. Senyum dan wajah yang berbinar menggambarkan kegembiraan peserta yang memenangkan perlombaan ini. Dengan berakhirnya perlombaan ini, maka berakhir pula perayaan HUT PGN ke-46 di Station Pagardewa. Indra Gunawan
SBU TSJ Peringatan HUT PGN ke-46 di SBU TSJ dilakukan dengan mengadakan berbagai pertandingan olah raga seperti futsal dan bowling, yang ola diikuti karyawan di Hosbu TSJ. Bentuk diik perayaan dengan menyelenggarakan pe kegiatan ke olah raga ini, dilaksanakan sebagai sarana mempererat hubungan sesama sa insan PGN, khususnya SBU TSJ. in Untuk pertandingan futsal diikuti, Tim G Gabungan bagian PKH,K3PL, & Operasi 63 4IM '4- $ARI HASIL PERTANDINGAN 6 futsal yang dilaksanakan terpilih sebagai pemenang untuk kategori putra adalah Tim GTM. Dengan skor pertandingan 3 : 1 untuk GTM. Penyerahan piala bergilir diserahkan oleh Kris Handono selaku GM SBU TSJ kepada para pemenang. Sedangkan untuk posisi runner up kompetisi futsal SBU TSJ dimenangkan oleh,Tim Gabungan PKH, K3PL & Operasi. Meski mengalami
Para peserta lomba telah berkumpul untuk menanti perlombaan berikutnya yaitu “lempar bola setengah juta”. Dalam permainan ini peserta melemparkan bola basket kedalam ring basket dalam jarak yang ditentukan oleh panitia.
kekalahan dan gagal menjadi juara, tim tetap bersemangat untuk membalas kekalahan pada tahun depan. Pada pertandingan futsal tahun ini juga dilaksanakan untuk putri dan ini adalah yang pertama dilakukan. Pertandingan lain yang tidak kalah seru adalah bowling, yang dibuka Kris Handono dengan pelemparan bola pertama bertanda dimulainya pertandingan bowling di Hosbu SBU TSJ. Setelah semua acara berakhir, untuk berbagai pertandingan yang dilaksanakan, ditutup dengan kegiatan foto bersama, sebagai tanda kebersamaan, kenang – kenangan dan akhir peringatan HUT PGN di SBU TSJ.
SBU Bojonegara Ulang tahun PGN yang ke-46 juga dirayakan oleh seluruh pekerja yang berada di Station Bojonegara terasa sangat hangat, walaupun dilaksanakan dengan sederhana, semua ikut berpastisipasi dengan antusias, mulai dari driver, general walker, office boy, security, maupun pekerja yang sehari-hari di office maupun staf di area redzone. Dalam menyambut HUT PGN kali ini dilakukan dengan adu kekuatan yaitu, tarik tambang. Peserta benar-benar berjuang untuk meraih pengakuan, merekalah yang paling
kuat dalam pertandingan tarik tambang. Ekspresi menahan kekuatan lawan membuat semuanya menyeringai. Selain tarik tambang juga diadakan lomba bakiak, lomba balap karung, serta lemparan 50 ribu dan 1 juta bagi yang bisa memasukkan bola basket ke ringnya, dengan syarat dan ketentuan berlaku (seperti iklan provider ya). Uniknya dari lemparan 50 ribu ataupun lemparan 1 juta, siapa saja berhak menggunakan style apapun yang penting bola bisa masuk ke dalam keranjang, sehingga membuat suasana hanyut dalam tawa. Acara pun diselingi dengan pembagian doorprize yang tentunya dinantikan oleh semuanya. Kesempatan inilah yang selalu ditunggu-tunggu dan diharapkan oleh karyawan, untuk dapat membawa pulang doorprize MENARIK SEPERTI 46 +ULKAS -ESIN #UCI DAN souvenir menarik lainnya. Semoga kebahagiaan dan semangat ulang tahun PGN ini selalu menjadi bagian semangat, bagi para pekerja untuk terus berkarya bagi PGN. Selamat ulang tahun PGN, semakin terus jaya dan semakin mendunia, Amin. Akhir kata Lets’s Go PROCISE. (nk-mtg)
berita gas 35
CAKRAWALA Yubilaris PGN
Berikan Yang Terbaik Buat Kemajuan Perusahaan
D
edikasi kerja untuk perusahaan (PGN). Begitulah pemandangan menarik ketika berlangsung upacara peringatan HUT PGN yang ke-46 di halaman Kantor Pusat PGN, pagi hari Jum’at, 13 Mei 2011. Selain barisan para karyawan PGN yang mengenakan seragam (uniform) biru dan berpeci, serta lengkap dengan kehadiran para Direksi PGN, upacara kali ini juga diramaikan oleh kehadiran para yubilaris PGN. Siapa yubilaris PGN itu? Mereka adalah para abdi perusahaan yang telah mendedikasikan kerja kepada PGN selama masa yang cukup lama, dari 16 tahun sampai 32 tahun. Pagi itu, suasana hangat penuh akrab pun terlihat sejak upacara belum dimulai hingga selepas doa penutup upacara. Ratusan karyawan dan jajaran Direksi PGN menyalami
satu-persatu para Yubilaris yang hadir bersama isteri (bagi karyawan pria) dan suami (bagi karyawan perempuan) mereka. Para yubilaris perempuan memakai pakaian tradisional kebaya, sedangkan yubilaris pria mengenakan jas. Kesemuanya memakai pita dan lencana kehormatan. Pita merah untuk pegawai yang sudah mengabdi selama 16 tahun (2 windu), pita kuning untuk pegawai yang sudah mengabdi selama 24 tahun (3 windu), dan pita biru untuk mereka yang sudah bekerja selama 32 tahun (4 windu). Pagi itu, para yubilaris memperoleh penghargaan, cenderamata dan lencana emas seberat 15 gram, dari manajemen PGN. Bagaimana kesan dan pesan para yubilaris selama pengabdian tugas kerja mereka bersama PGN? Berikut penuturan beberapa di antara mereka.
Ò Darminto KARYAWAN LAPANGAN SBU DW II AREA SIDOARJO Yubilaris 32 Tahun Saya mulai bekerja di PGN tahun 1976 sebagai tenaga lapangan pencatat meter di Area Sidoarjo. Dari sejak masuk sampai sekarang secara terus-menerus ditugaskan di Area Sidoarjo. Dalam perjalanan, sebagai tenaga lapangan, saya tidak hanya bekerja mencatat meteran pelanggan, namun juga ditugaskan untuk memperbaiki pipa atau saluran gas yang macet. Sebagai tenaga lapangan, ju dapat dikatakan saya harus bekerja 24 jam. Bila tengah malam ada gangguan penyaluran gas, ya da saya harus berangkat ke lokasi. Jika listrik tiba-tiba padam lalu pelanggan menelepon karena aliran sa gas ke pelanggan terhenti, saya yang harus turun ke lokasi. Sampai-sampai saya tidak pernah bisa ga ikut tur karyawan PGN karena takut tiba-tiba ada pelanggan komplain. ik Saya bisa mencurahkan seluruh tenaga saya ke pekerjaan karena PGN memberikan fasilitas dan gaji yang memadai. Termasuk bantuan-bantuan kalau kita mau membangun rumah dan da menyekolahkan anak. Di kampung, sekarang ini saya sudah bisa membangun rumah yang saya m tukangi sendiri. Di sela-sela keseharian kerja di PGN, saya meluangkan sedikit waktu untuk tu membangun rumah secara perlahan-lahan sampai rampung. m Tidak hanya semasa kerja manajemen PGN memperhatikan karyawannya. Namun, manajemen ju juga menyiapkan bekal karyawan di masa setelah pensiun. Tiga tahun lagi saya pensiun, dan beberapa waktu lalu saya diikutkan latihan keterampilan buat bekal pensiun nanti. Saya memilih be keterampilan beternak hewan. Selain itu, saya juga mempersiapkan bangunan rumah kos. Tahun ke depan saya menunaikan ibadah haji, yang sudah barang tentu juga ada bantuan dari PGN. Yang de pasti, PGN cukup perhatian kepada karyawan seperti saya yang sehari-hari bekerja di lapangan. pa Terima kasih PGN atas pemberian medali emas bagi empat windu (32 tahun) pengabdian yang saya Te peroleh hari ini. Sekali lagi, terima kasih PGN. pe
berita gas 36
Ò Arief Junaedi SEKRETARIS KOMITE KNOWLEDGE MANAGEMENT Yubilaris 24 Tahun
Ò Tri Endang S.
Tak mudah menggambarkan bagaimana perjalanan saya selama 24 tahun bekerja di PGN. Saya sudah malang-melintang mulai dari Surabaya, Bogor sampai Jakarta. Berbagai posisi pernah saya tempati. Cukup lama saya di Bogor, ikut membangun Area Bogor. Pernah pula saya masuk ke tim privatisasi PGN, dan sempat juga menjadi pimpinan di Diklat PGN. Semua telah saya jalani sampai akhirnya kini PGN tampil menjadi perusahaan yang cukup besar dan disegani di bidang transmisi dan distribusi gas. Satu hal yang ingin saya pesankan, manajemen pe pandai-pandai menyelaraskan sekarang harus pand yang ada. Harus ada semua karyawan ya manunggaling PGN agar ke depan upaya manunggalin performanya bertambah kinerja dan perform Berdayakanlah karyawan yang ada, bagus. Berdayaka telah banyak makan asam karyawan yang tela mengikuti perjalanan PGN dari garam mengiku yang kurang diperhitungkan perusahaan ya menjadi perusahaan berkelas sampai menjad manajemen sekarang ini. Kemudian, K mampu menjaga dan juga harus ma komunikasi yang lebih baik menjalin kom segenap karyawan, baik dengan sege yang ada di Kantor Pusat maupun SBU-SBU yang ya tersebar di beberapa Hanya dengan komunikasi daerah. Han yang lebih baik b akan tercipta iklim kondusif guna kerja yang lebih le masa depan gemilang menatap ma bersama-sama. secara bersam
KEPALA ADMINISTRASI DIVISI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN (TJSL) Yubilaris 24 tahun Y Yubilar Perjalan saya sebagai pegawai Perjalanan PGN di dimulai tahun 1986. Saat itu saya beke bekerja sebagai salah satu staf divisi pem pemasaran. Saya termasuk suk karyawan yang sering berpindah ah tugas antar-divisi. Mulai dari pemasaran, antar-divis ran, h humas, llogistik hingga sekarang g saya bertugas pada Divisi Tanggung Jawab wab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Selama 24 tahun bekerja di PGN tentunya banyak kesan. Selama tiga windu bekerja, cukup banyak bagian yang sudah saya lampaui. Dalam rentang waktu yang cukup lama ini, tentunya banyak nyak tantangan yang telah saya rasakan. Namun, semua ua itu saya anggap sebagai penyemangat untuk meningkatkan gkatkan potensi dan pengabdian diri dalam memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Saya berharap kepada segenap insan PGN, ke depan lebih berkomitmen dalam melaksanakan tugas-tugasnya. ugasnya. Selain itu, juga aktif dalam melakukan komunikasi,i, baik ke dalam maupun ke luar, agar kita bisa menyukseskan seskan visi dan misi perusahaan yang telah menjadi komitmen itmen bersama. Semoga PGN tetap eksis dan jaya, serta ta mampu memberikan kemanfaatan yang lebih baik k bagi stakeholders dan shareholders.
Ò Budhijanto JUNIOR OFFICER QAQC PROYEK DISTRIBUSI JAWA BAGIAN BARAT RAT Yubilaris 16 tahun Kali pertama saya masuk sebagai karyawan PGN tahun 1995 di Surabaya. Hampir empat pat dah ke tahun saya bertugas di Kota Pahlawan itu. Sampai kemudian di tahun 1999 saya dipindah smisi Jakarta. Di kantor pusat, saya pernah ditugaskan di unit proyek pemasangan pipa transmisi outh dari Grissik ke Singapura. Setelah itu saya menangani Proyek Transmisi Pipa SSWJ (South arat). Sumatra - West Java) dari Labuan Maringgai (Lampung) hingga Muara Bekasi (Jawa Barat). Bercerita pengalaman selama 16 tahun pengabdian kerja saya di PGN, bagi saya PGN itu telah bahagia banyak memberikan kontribusi, pengalaman dan ilmu yang berharga. Di hari yang berbahagia ngah ini, saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-46 bagi PGN. Semoga di tengah rang ini, persaingan bisnis di bidang transmisi dan distribusi gas bumi yang semakin ketat sekarang PGN terus eksis dan bertambah sukses serta jaya sebagai penyalur gas bumi.
berita gas 37
BUDAYA KERJA
&
ProCISE INNOVATION AWARD
2011
PENGHARGAAN BAGI “KARYAWAN TELADAN” Jakarta, Rabu, 6 April 2011. Bertempat di Kantor Pusat PGN, Jalan KH. Zainul Arifin No.20, Jakarta Barat, PGN menggelar acara pengumuman pemenang dan pemberian hadiah bagi “Pekerja Teladan” ProCISE dan Innovation Award 2011 dalam lingkup Kantor Pusat PGN. Tujuan acara yang diselenggarakan setiap tahun ini merupakan bentuk penghargaan manajemen PGN terhadap insan PGN yang sudah berdedikasi kepada perusahaan.
“S
aya berharap mudah-mudahan acara seperti ini dapat dilangsungkan secara berkelanjutan sehingga bisa menghasilkan calon-calon atau kaderkader pimpinan PGN yang mempunyai kepribadian bagus, pekerja keras serta memiliki ide-ide yang cemerlang sehingga bisa meningkatkan kinerja dan performa perusahaan serta wujudkan visi PGN menjadi the world class company,” tutur Baskara A.W., Kepala Divisi SDM PGN, dalam kata sambutannya. Sementara itu, Agus Dihardjo, pejabat senior
PGN yang menjadi salah satu anggota Dewan Juri, mengatakan bahwa khusus untuk kategori inovasi ide-ide yang diciptakan karyawan PGN memang benarbenar bagus dan beragam.“Saya berpesan kepada para pemenang, jangan terlalu berbangga hati. Begitu pula bagi yang ‘kalah’ jangan rendah diri karena ini semua merupakan proses yang harus dilalui. Yang paling penting bahwa semua insan PGN harus tetap bekerja lebih keras, lebih cerdas dan lebih inovatif di bidang kerja masing-masing, serta konsisten dalam menerapkan budaya ProCISE,” kata Agus Dihardjo.
berita gas 38
Pelaksanaan Corporate Award Tahun 2011 Salah satu tradisi dalam setiap peringatan ulang tahun PGN adalah penganugerahan Corporate Award yang terdiri dari ProCISE Award dan Innovation Award. Pada ulang tahun ke-46 nya, PGN tetap mempertahankan tradisi tersebut dan menyelenggarakannya di Palembang, 2 – 5 Mei 2011. Harapannya, tradisi kompetisi ini akan menjadi jalan pintas dalam mempercepat transformasi budaya dan menumbuhkan inovasi-inovasi baru. Corporate Award diikuti oleh masing-masing 15 finalis, baik untuk kategori ProCISE Award maupun Innovation Award. Para finalis tersebut sebelumnya telah mengikuti seleksi di masing-masing SBU (Strategic Business Unit) atau seleksi di Kantor Pusat. Mereka adalah insan-insan terbaik dari masing SBU/ Kantor Pusat. Selama empat hari, insan-insan terbaik PGN tersebut berkompetisi untuk menjadi yang terbaik, namun dengan tetap mengedepankan kebersamaan.
dari SBU Distribusi Wilayah II akhirnya meraih terbaik pertama dengan inovasi berjudul Remote Alarm System pada Meter Regulating Station. Terbaik kedua diraih oleh Retno Sri Setiyastiti dan Dian Restiyani dari Divisi Perbendaharaan - Kantor Pusat DENGAN JUDUL )NOVASI 6IRTUAL Account Solusi Penerimaan Pelanggan. Sedangkan terbaik ketiga diraih oleh Sunanto dan Diki Hasanudin dari Divisi Pembangunan – Kantor Pusat dengan inovasi berjudul Sistem Informasi Proyek. Dari gelaran Corporate Award selama empat hari tersebut, banyak hal yang bisa diambil sebagai pelajaran. Salah satu yang paling utama adalah semangat dan tradisi kompetisi yang harus terus diperkuat dengan tetap mengedepankan kerjasama untuk pencapaian visi perusahaan. The ability to learn faster than your competitors may be only sustainable competitive advantage. Selamat buat para jawara Corporate Award 2011. “We know where most of creativity, the innovation, the stuff that drives productivity – in the minds of those closest to the work. Lies – in the minds of those closest to the work.” Jack Welch.
ProCISE Award dan Innovation Award ProCISE Award adalah penghargaan kepada Insan PGN dalam penerapan nilai-nilai budaya ProCISE. Penghargaan ProCISE Award tahun ini diraih oleh Anisyah Rostantien dari SBU Transmisi Sumatera – Jawa sebagai terbaik pertama. Sementara terbaik kedua dan ketiga masing-masing diraih oleh Agus Arifin (Divisi Manajemen Risiko) dan Agus Kurniawan (SBU Distribusi Wilayah III). Sedangkan untuk Innovation Award dianugerahkan kepada Insan PGN yang menciptakan inovasi untuk kepentingan perusahaan. Sugianto Eko Cahyono
berita gas 39
BUDAYA A KERJA ISE Award. Akan menjadi berpotensi untuk memenagkan ProC saya, karena ke depan bagi n tantangan yang menyenangka m penerapan budaya saya wajib menjadi role model dala ProCISE Anda dipilih menjadi BG : Kira-kira apa yang membuat rd? Awa pemenang ProCISE pemenang ProCISE AR : Bisa jadi saya dipilih menjadi ria-kriteria dalam krite ti Award, karena dianggap mendeka n lima nilai budaya rapa pene pada penjurian yang mengacu . Karakter seperti PGN n Insa a Utam aku ProCISE dan 10 Peril yerah, dan men pantang perhatian pada hal-hal yang kecil, jadi seperti men k untu saya toleran mungkin juga membantu sekarang ini. bisa menjadi pemenang BG : Kira-kira, bagaimana caranya belajaran bagi rekanpem ProCISE Award? Mungkin bisa jadi rekan lain. berprinsip bahwa kerja AR : Selama ini saya bekerja selalu saha total dan ikhlas dalam itu adalah bagian dari ibadah, beru dalam pekerjaan seharimemberikan konstribusi terbaik saya bangun hubungan mem saha hari. Selanjutnya, selalu beru maupun horisontal. kal verti ra seca baik yang atau komunikasi al kecil, mulai hal-h i dari Jangan lupa menerapkan 3M, mula implementasi m dala rang dari diri sendiri dan mulai dari seka visi PGN. an apai penc ng duku budaya ProCISE untuk men
ENANG SEPENGGAL OBROLAN DENGAN PEM ProCISE AWARD 2011 ng dibutuhkan oleh yang “BUDAYA ProCISE ibarat oksigen an penting eran rper berp manusia. Tidak terlihat tapi sangat Anisyah urut men h itula Beg ”. bagi kehidupan manusia 3 dan 197 er per emp tem Sep 27 a pad Roestantien, yang lahir gori kate 1 201 rd Awa e orat menjadi Pemenang Corp ProCISE Award. ai, Kepala Seksi Saat ini, Anisyah menjabat sebagai, M,, Departemen Pembinaan dan Pengembangan SDM Untuk . PGN di TSJ Keuangan & SDM SBU h. Moc dari istri k mengenal lebih jauh soso ta Beri n lan obro al ngg Subechan, berikut sepe t. ebu ters TSJ SBU Gas dengan juara dari
ing budaya ProCISE BG : Menurut Anda, seberapa pent bagi PGN? yang dibutuhkan AR : Budaya ProCISE ibarat oksigen eran penting bagi berp at sang tapi at terlih k oleh manusia. Tida ISE dengan Lima ProC ya kehidupan manusia. Begitu juga buda at berperan sang a, Utam Nilai Budaya dan Sepuluh Perilaku nnya masingpera kan jalan men k untu penting bagi Insan PGN an visi masing dalam mendukung pencapai dan misi PGN.
Berita Gas (BG) : Bagaimana d? rd rasanya memenangkan Procise Awa : ) (AR tien stan Anisyah Roe Alhamdulillah, puji syukur atas ah nah pern penghargaan tersebut. Saya tidak a anny aing menyangka. karena pers sangat ketat. Seluruh finalis sangat
BG : Apa kendalanya dalam membudayakan ProCISE di SBU TSJ? AR : Tantangan utama adalah mempertahankan semangat diri saya sendiri, para CA SBU TSJ dan semangat insan SBU TSJ dalam implementasi budaya ProCISE. Untuk mengatasi tantangan tersebut, saya melakukan sosialisasi secara berkesinambungan offline maupun online ke seluruh Insan SBU TSJ, serta mengadakan Change Agent Sharing Forum.
berita gas 40
SEJENAK DENGAN TERBAIK I INNOVA TION AWARD 2011 SUGIANTO EKO CAHYONO, pem enang Terbaik I Innovation Award dengan judul Rem ote Alarm System pada Meter Regulating System, ini lahir di Lamongan pada tanggal 6 Juni 1982. Pekerja yang biasa dipanggil Eko ini menikah dengan Lilis Hidayati Suk oningsih dan mempunyai dua anak, Najla Eka Maulidina dan Aurelia Salsabila. Bapak dua anak ini sejak masuk PGN tahun 2002 sampai sekarang selalu bergelut dengan dun ia M/RS. BG: Riwayat pekerjaan (kapan mas uk PGN dan posisi apa saja yang pernah dijabat) ? Saya diterima di PGN pada tanggal 7 Oktober tahun 2002, pertama kali saya masuk saya di tempatkan di bagian Distribusi kantor cabang Sura baya dengan posisi Operator Pemeliharaan Meter Reg ulating Station M/RS, kemudian pada tahun 2003 saya ditugaskan di Distrik Sidoarjo dengan tugas yang sama dan terakhir sekarang ini, saya menjabat Staf Layanan Tekn is Area Sidoarjo. Dari awal masuk sampai sekarang prof esi saya tetap sama yaitu bergelut dengan dunia M/RS.
ini?
BG: Apa yang melatarbelakangi And
a membuat inovasi
Ide awal dari penemuan inovasi ini adalah sering terjadinya gas mati di pelanggan yang diakibatkan oleh menutupnya Slum Shut Off Valve (SSO V) di M/RS. Alat ini semacam valve otomatis yang akan menutup aliran gas dengan sendirinya apabila teka nan gas di outlet M/ RS melebihi batas yang ditentukan. Penyebabnya bisa bermacam-macam baik dikarenakan adanya back pressure dari pelanggan maupun gagalnya siste m regulator. Sebenarnya M/RS kita sudah dilen gkapi dengan dual stream, SEHINGGA APABILA SATU 33/ 6 MATI MAKA MASIH ada Stream satunya yang bekerja, akan tetapi ada kalanya suatu kondisi dua-duanya mati sem ua. Peristiwa ini dapat terjadi ketika satu stream menutup dan tinggal satu stream yang bekerja, nah ketika ada back pressure lagi, maka ia akan menutup juga, akibatnya gas ke pelanggan mati total. Kondisi ini bisa kita cegah apabila kita segera melakukan re-setting 33/6 YANG MENUTUP DU LUAN SEBELUM 33/6 satunya ikut menutup . Permasalahan nya kita tidak DAPAT MENGETAHUI DENGAN SEGERA KETIKA ADA 33/6 yang menutup sampai kita melakuka n inspeksi ke M/RS.
Sedangkan periode inspeksi rutin ke M/minimal satu bulan sekali. BG: Kapan inovasi ini mulai dikemba ngkan dan diaplikasikan? Karena inovasi ini baru saja saya bua t dan dalam tahap prototype, ya mungkin untu k aplikasi di lapangan menunggu kebijakan dan persetuju an dari manajemen untuk pengembangannya di lingkup yang lebih luas. Yang jelas secara teknis dan fungsi alat tersebut sangat diperlukan dan cukup membantu. BG: Apakah ada rencana pengem bangan ke depan dari hasil inovasi yang saat ini telah dibuat? Ke depan saya ingin mengemban gkan alat tersebut TIDAK HANYA UNTUK MENDETEKSI 33 /6 MAUPUN KEBOCORAN gas, melainkan juga untuk mengeta hui status relief valve, mendeteksi kotoran di filter serta men deteksi pemakaian gas pelanggan yang melebihi flow rate yang ditentukan.
berita gas 41
BERITA CSR
BERBAKTI UNTUK MASYARAKAT Banyak cara diwujudkan untuk membantu masyarakat sekitar, sebagai bentuk tanggungjawab sosial. PGN untuk menyambut HUT kali ini melakukan berbagai bakti sosial al untuk memeriahkannya. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah, bantuan makanan bergizi aksi donor darah, tanam pohon dan lainnya.
berita gas 42
embagian makanan bergizi (tambahan) bagi anak – anak bagi Balita (bawah lima tahun) dilakukan pada 27 April 2011. Hadir pada kegiatan ini, antara lain, Ketua Panitia HUT PGN ke-46 Wahyu Irianto, pengurus Persatuan Isteri PGN, Lurah Krukut Dwi Wahono beserta pejabat kelurahan dan lainnya. PGN memberikan bantuan makanan bergizi sebanyak 1.280 paket kepada 1.280 Balita. Kegiatan yang diselenggarakan oleh manajemen PGN bersama dengan Persatuan Isteri PGN ini berlangsung selama satu jam, hingga pukul 10.00. “Harapan kami, semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, dan insya Allah dapat meningkatkan kesehatan anak-anak Balita, sehingga nantinya akan menjadi manusia yang sehat dan menjadi generasi penerus yang dapat diandalkan. Semoga sumbangsih PGN ini juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dan mohon doa restunya agar PGN bisa terus menjalankan bhakti sosialnya,” tutur Wahyu Irianto, dalam kata sambutannya yang mewakili Direktur Keuangan PGN, M. Riza Pahlevi. Kegiatan serupa lantas dilanjutkan di Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Pada kegiatan di Kelurahan Petojo Utara ini, PGN memberikan bantuan makanan bergizi (tambahan) sebanyak 820 paket kepada 820 Balita. Kegiatan bakti sosial serupa pun dilaksanakan di beberapa wilayah operasional PGN di daerah. “Kita harus melihat kualitas hidup masyarakat dan me lingkungan sekitar kita. Apa yang bisa ling kita bantu, kita akan bantu. Jika kualitas kesehatan masyarakat di sekitar kita kes kurang, ya kita coba untuk membantunya,” kur tutur Tri Endang, Manager Administrasi tutu Divisi Div TJSL PGN. Tak ketinggalan, SBU I juga ikut melakukan aksi pembagian makanan m sehat yang diperuntukkan bagi Balita se (anak-anak usia di bawah lima tahun). (a SBU I membagikan 1.700 paket makanan S ssehat-bergizi yang terdiri dari susu bubuk dan berbagai macam makanan b
P
berita gas 43
Balita kepada warga yang tinggal di sekitar wilayah kerja SBU I (Jakarta, Bogor, Banten, Bekasi, Karawang, Cirebon dan Palembang). Diharapkan, sumbangsih PGN ini juga dapat memancing pihak lain untuk melakukan hal serupa, dan mampu membangun pemahaman akan pentingnya makanan sehat-bergizi bagi anak-anak (Balita).
BERITA CSR
DONOR DARAH AKSI DONOR darah dilakukan di lobi Gedung Graha PGAS, Kantor Pusat PGN. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Umum dan SDM, Eko Soesamto Tjiptadi. Dalam sambutan Eko Tjiptadi berharap agar acara donor darah seperti ini bisa dilakukan rutin dua kali dalam setahun. Sejauh ini, memang rutin diselenggarakan donor darah sekali dalam setahun yang biasanya dilakukan di seputaran waktu ulang tahun PGN. Seusai seremoni pembukaan, tim medis dan paramedis PMI Jakarta yang berjumlah 8 orang dan dipimpin oleh dr. Endang Pratiwi itu langsung melayani pendonor yang telah mengantre. Tampak Direktur Pengusahaan, Michael Baskoro Palwo Nugroho memperoleh giliran awal mendonorkan darahnya. Setelah terlebih dulu menjalani pemeriksaan sampel darah, Baskoro dinyatakan boleh mendonorkan darahnya. Pagi itu, tercatat untuk ke-10 kalinya Baskoro mendonorkan darahnya. Kemudian, satu-persatu giliran karyawan PGN mencatatkan diri di bagian administrasi donor dan menjalani pemeriksaan sampel darah sebelum diizinkan menyumbangkan darahnya. Sebanyak 160 orang mendaftarkan diri ke bagian
berita gas 44
administrasi donor. Namun, setelah sampel darah mereka diperiksa, tidak semuanya diperkenankan mendonorkan darahnya. “Alasan calon pendonor darah ditolak antara lain karena tekanan darahnya sedang berkurang, Hb-nya kurang, atau karena habis minum obat,” jelas Endang Pratiwi. Paramedis PMI Jakarta Endang Pratiwi mengatakan, acara donor darah kali ini terbilang sukses. Terbukti, sebanyak 125 kantong darah (berukuran: 250 cc, 350 cc dan 450 cc) yang disediakan oleh PMI terisi semua. “Setiap calon pendonor darah diambil darahnya sesuai berat badan, riwayat kesehatan dan kondisi Hb-nya,” lanjutnya. Acara donor darah yang berakhir sekitar pukul 12.00 itu berjalan lancar. Tercatat pendonor darah terakhir siang itu adalah Taufan Zamzami, karyawan Divisi Pengembangan Usaha PGN. “Saya sudah 4 kali donor darah. Motivasi saya mendonorkan darah adalah karena ingin membantu sesama. Bagi saya itu ibadah. Ada kepuasan yang berbeda ketika kita menolong sesama dengan donor darah. Donor darah juga menjadikan saya lebih sehat,“ ujar karyawan yang pernah bertugas di PGN SBU Distribusi II ini. Pelaksanaan donor juga dilakukan SBU I dengan
melakukan kerjamasa dengan Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta pada 4 Mei 2011. Acara donor darah dilakukan di lantai 2 Gedung Mirra 8. Donor darah yang diikuti oleh karyawan HOSBU I, ditambah karyawan Area Jakarta dan Banten, ini berhasil mengundang 172 calon pendonor. Setelah didahului dengan pemeriksaan kesehatan calon pendonor, akhirnya terkumpul 112 kantong darah dari para pendonor. Bersamaan dengan pelaksanaan donor darah ini, dilakukan pula kegiatan periksa kesehatan gratis yang melayani pemeriksaan kesehatan umum dan gigi. Senada dengan PGN Pusat, SBU I, SBU II pun menggelar kegiatan donor darah. Kegiatan donor darah yang diikuti oleh karyawan organik dan karyawan non-organik, SBU II bisa menyumbangkan 130 kantong darah. Di tempat terpisah SBU III tanggal 12 Mei 2011, bertempat di Aula Kantor Area Medan, dilaksanakan aksi donor darah. General Manager SBU III Bp Cahyo Triyogo dalam sambutannya menyatakan apresiasi dan salut atas aksi sosial para karyawan yang ada di Medan, mengingat donor darah merupakan aksi sosial pribadi dan hanya yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi yang berkenan untuk mengikutinya.
NIKAH MASSAL
UNTUK nikah massal, SBU II bekerja sama dengan Yayasan Rumah Zakat Indonesia. Kegiatan yang diikuti oleh 50 pasang pengantin ini dilaksanakan di Masjid Cheng Hoo, Surabaya. Secara simbolis, lima pasang pengantin melakukan akad nikah di Masjid Cheng Hoo. PGN memberikan bantuan mahar berupa uang tunai sebesar Rp300.000,- dan seperangkat alat shalat kepada setiap pasangan pengantin.
berita gas 45
SBU II juga memberikan bantuan pengobatan bagi 136 orang pensiunan yang meliputi general check up, operasi katarak, operasi prostat, serta alat bantu kesehatan (kacamata dan kursi roda). Senada dengan SBU II, SBU III menggandeng Rumah Zakat melakukan acara nikah massal pada tanggal 11 Mei 2011. Acara ini diikuti 51 pasang pengantin dari 21 kecamatan yang berada di wilayah Kota Medan dan Kabupaten deli serdang ini berjalan meriah dengan prosesi adat melayu yang di rangkai dengan tari-tarian. Dalam sambutannya, General manager PT PGN SBU wilayah III, Bp. Cahyo Triyogo mengatakan “kegiatan ini adalah wujud nyata dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar wilayah operasional perusahaan. “ Kami telah menikah secara adat di gereja di samosir pada bulan Januari 1993. Karena tidak ada biaya dan setau saya mengurus surat nikah itu mahal, jadi saya tidak buat. Berkat acara yang dibuat PGN ini, akhirnya saya bisa memiliki surat nikah resmi dan bisa ngurus akta kelahiran anak saya. Terima kasih saya ucapkan kepada PGN” ucap Rudianto Siringo-ringo dan Maulin Siahaan, salah satu pasangan yang mengikuti nikah massal. (ING, Riza Buana)
BERDAYAKAN EKONOMI TANAM POHON SELAIN peduli kesehatan, CSR PGN telah pula diwujudkan dalam sejumlah program utama. Di antaranya adalah pendidikan. Dalam hal ini, PGN sangat peduli terutama kepada pendidikan anak-anak usia 0-7 tahun (golden years). Sehubungan dengan program pendidikan, PGN antara lain telah bekerjasama dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF) guna melatih guru-guru TK melalui program “30 TK Semai Benih Bangsa”. Kemudian program pelestarian lingkungan hidup. Dalam hal ini, PGN aktif terutama dalam kegiatan penanaman pohon agar udara di langit Nusantara menjadi bersih dan segar. Sesuai dengan kebijakan dan program pemerintah tentang “Gerakan Nasional Penanaman Satu Miliar Pohon” sekarang ini, PGN pun berusaha turut aktif. Di antaranya, PGN telah menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga (institusi), baik Pemerintah Daerah, dengan sesama BUMN, maupun pihak-pihak lainnya. “Jika lingkungan alam kita bersih dan udaranya sehat serta terjaga secara berkelanjutan, tentu manfaatnya akan dinikmati oleh anak cucu kita nanti,” tambah Tri Endang. Penanaman pohon selain di pusat juga dilakukan di SBU DW II dengan menanam sekitar 5.000 Pohon Bakau di pesisir Penunggul, Kecamatan Nguling, Pasuruan, Jawa Timur. Bukan cuma sebatas menanam, tapi PGN juga memberikan bantuan pemeliharaan tanaman bakau selama satu tahun, membangun gazebo di kawasan wisata mangrove, dan memperbaiki jalan akses ke lokasi wisata Pantai Nguling. Untuk pemeliharaannya, PGN menjalin kerja sama dengan Mukarim, tokoh masyarakat penerima penghargaan Kalpataru dari Desa Penunggul, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Pasuruan Eddy Paripurna menilai langkah yang dilakukan oleh PGN ini sangat bermanfaat bagi upaya pelestarian lingkungan hidup dan warga masyarakat sekitar Kecamatan Nguling. Sebab, kata kondisi pesisir Pantai Penunggul sudah mengalami abrasi dan harus secepatnya dilakukan pencegahan demi kelestarian lingkungan. General Manager PGN SBU II Melanton Ganap menjelaskan bahwa aksi tanam 5.000 pohon mangrove ini merupakan implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan (corporate social responsibility (CSR) PGN dalam membantu melestarikan lingkungan dan memberdayakan warga masyarakat. “PGN ingin berpartisipasi dalam
SELANJUTNYA, program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup perekonomian rakyat kecil. Dalam rangka pemberdayaan perekonomian masyarakat, misalnya, PGN menjalin kerjasama dengan PTPN X dan PTPN XI yang beroperasi di Jawa Timur. Di sini, PGN memberi bantuan pinjaman modal kerja lunak (bunga sangat ringan) kepada para petani tebu berskala mikro. Selain itu, PGN telah pula melaksanakan program Kampung (Desa) Binaan di berbagai daerah, misalnya Kampung Ternak Kambing atau Domba di Oku Timur (Sumatera Selatan), di Mojokerto (Jawa Timur), di Banten dan di daerah lainnya. PGN juga telah banyak memberikan bantuan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di beberapa daerah. Pendek kata, bukan hanya karena perayaan HUT lantas PGN memberikan serangkaian bantuan kepada masyarakat. Pasalnya, melalui Divisi TJSL, sepanjang tahun buku PGN memang rutin mengagendakan berbagai program CSR.
pelestarian lingkungan pesisir pantai dan mengurangi efek abrasi air laut di wilayah pantai Jawa Timur, sekaligus memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi mangrove,” tutur Melanton Ganap. Untuk itu PGN juga akan memberikan pinjaman lunak dan hibah pembinaan kepada warga masyarakat sekitar lokasi ekowisata Pantai Penunggul melalui program kemitraan usaha kecil.
berita gas 46
Sela Selamat Se lama mat ma at Ulang Ullan a g Tahun PGN ke-46. Semoga dengan denggan bertambahnya ber e tamb mbbah a nya usiaa membuat mem m mbu buat PGN PGN G semakin ssem em mak a in maju dan berkembang berkem eem m mba bangg lebih ba lebbih i baik ke depan. dep depan a . Pada Pada Pa R apat Umum Umum Pemegang Pem emeg egangg Saham Luar eg Luuar Biasa Biasaa (RUPSLB), ((RU RU RUP UPSLB LB), Rapat 6 April Apririll 2011, Ap 2011, rapat memutuskan mem mutusk skan sk an mengangkat mengang m ngkatt tiga tiiga direksi ddirrek eksis baru baru yaitu, yaaititu, u Direktur D r Teknologi & Pengembangan Peng ngem e bang ngan an Jobi J Triananda Hasjim, Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko Muhammad Wahid Sutopo, dan Direktur SDM & Umum Eko Soesamto Tjiptadi Sutopo Tjiptadi. Dengan amunisi baru tersebut diharapkan dapat membawa semangat baru dalam mendorong PGN menjadi World Class Company sebagaimana dicitacitakan dalam visi dan misi PGN. Dalam kesempatan HUT PGN kali ini juga, Berita Gas berkesempatan mewawancarai ketiganya. Selain untuk mengenal lebih jauh, kami berharap dapat mengetahui visi dan misi ketiga direksi bagi kemajuan PGN ke depan. Berikut laporan selengkapnya.
berita gas 47
PROFIL
PGN Siap Kembangkan
Beberapa Usaha Baru
Direktur Perencanaan Investasi Dan Manajemen Risiko
Muhammad Wahid Sutopo
S
aya menyadari tidaklah mudah menjalankan amanah sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko. Itu berat. Namun, amanah ini harus dijalankan dengan sebaik-baiknya, dengan semaksimal kemampuan yang saya miliki. Dan, saya merasa berbesar hati, karena saya melihat tekad serta kerjasama dari teman-teman di PGN ini sangat kuat. Para pemegang saham berharap bahwa potensi besar yang dimiliki PGN agar bisa dimanfaatkan dan dikembangkan dengan sebaikbaiknya. Dalam beberapa tahun terakhir sudah banyak yang dapat dicapai oleh PGN, sehingga secara bisnis dan keuangan PGN sudah kuat. Para pemegang saham berharap hal ini dapat dijadikan modal untuk membawa PGN melangkah ke tahap berikutnya, membawa PGN menuju visinya sebagai perusahaan berkelas dunia (world class company) di bidang pemanfaatan gas bumi. Saya memahami implementasi amanah ini adalah bagaimana kita bisa membawa pertumbuh-kembangan PGN ke level berikutnya secara lebih baik. Karena, saya melihat PGN ini punya cukup banyak modal. Modal pertama, berkat kerja keras dari para pendahulu, saat ini posisi PGN sudah sangat baik dalam industri gas bumi. PGN sudah banyak melakukan pembangunan jaringan infrastruktur (transmisi dan distribusi) gas bumi yang cukup komprehensif. Modal kedua, secara keuangan, alhamdulillah posisi PGN sangat baik. Jadi, kini tinggal memberdayakan modal. Ketiga, yaitu sumber daya manusia (SDM). Dan alhamdulillah pula teman-teman di PGN sudah memiliki pengetahuan,
kemampuan, kompetensi dan prestasi dalam mengembangkan bisnis transmisi dan distribusi gas. Ini menjadi modal yang sangat berharga dalam pengembangan visi dan misi PGN ke depan. Ke depan, PGN memerlukan adanya lompatan kuantum. Selama ini, Indonesia sangat tergantung pada minyak bumi. Dan, era minyak bumi ini sudah lewat. Ke depan adalah era bagaimana kita bisa memanfaatkan gas bumi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, harga terjangkau dan memberikan daya saing kepada industri atau pembangkit listrik dalam negeri. Kebutuhan energi dalam bentuk gas semakin mendesak dan bertambah. Bagaimana cara memenuhi demand yang sangat besar tersebut, itulah tantangan kita. Maka, untuk menjawab tantangan itu dalam waktu dekat PGN siap mengembangkan beberapa usaha baru, di antaranya adalah Liquefied natural gas (LNG). Kalau kita lihat sejarahnya sampai saat ini, investasi di PGN sangat ditentukan oleh ketersediaan suplai. Ketika kita mendapatkan pasokan, PGN lantas meluncurkan program investasi pengembangan jaringan pipa. Namun, kenyataannya itu tidak cukup. Ke depan PGN harus melakukan investasi untuk pengembangan suplai. Dengan proyek LNG ini PGN berharap ada tambahan suplai yang bisa diperoleh melalui sumber pasokan LNG yang selama ini belum terjangkau oleh jaringan pipa-pipa. Pun demikian, saat ini PGN sedang mempersiapkan proyek compressed natural gas (CNG) dengan konsep yang sama. Jadi, kita menggunakan investasi untuk memperoleh akses pada tambahan pasokan suplai yang baru.
berita gas 48
Selain itu, mungkin sebagai hal yang baru, PGN pun akan melakukan investasi di sektor hulu. Kita melihat ada value yang bisa kita kontribusikan di kegiatan hulu migas. Kalau kita berpartisipasi maka akan membantu kegiatan eksplorasi dan produksi migas. Hal itu juga akan membantu upaya PGN dalam mendapatkan tambahan suplai gas. Sebelum sampai pada investasi ke sektor hulu, PGN segera mengembangkan bisnis LNG melalui pembangunan terminal apung (LNG Receiving Terminal) di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Utara. Untuk Jawa Bagian Barat, terminal apung itu ditempatkan di Teluk Jakarta. Terminal ini nanti akan memasok kebutuhan gas pembangkit listrik milik PLN di Muara Karang. Beberapa hari lalu sudah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan terminal apung itu sebagai pertanda pelaksanaan proyek gasifikasi PLN di Jakarta, bersamaan dengan pencanangan proyek MP3EI (Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 2011-2025 yang akhir Mei 2011 lalu dilakukan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan di Sumatera Utara terminal apung LNG itu akan ditempatkan di Belawan. Tidak menutup kemungkinan, bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi, PGN akan mengembangkannya di lokasi lain. Soal pasokan gas untuk terminal apung di Jakarta, PGN sudah memperoleh komitmen dengan Blok Mahakam. Selain itu, PGN juga tengah menjajaki kemungkinan pasokan dari perusahaan lain. Untuk jangka panjang, PGN akan mengembangkan gas metana batubara atau Coal Bed Methane (CBM).
Untuk merealisasikan beberapa rencana investasi tadi, ada beberapa langkah yang sudah kita ambil berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM. Di antaranya adalah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan SDM dengan General Electric (GE), salah satu perusahaan yang mempunyai reputasi internasional. GE dikenal memiliki program pengembangan SDM yang sangat baik. Dalam waktu mendatang akan banyak kerja sama yang kita buat dengan perusahaan atau organisasi yang punya reputasi internasional. GE sebagai awal saja, yang lain sudah kita jajaki dan kita persiapkan. Dengan begitu, temanteman di PGN bisa punya kesempatan untuk belajar dan tukar pengalaman. Saya pikir hal ini akan sangat baik efeknya. Bagi saya, pengembangan SDM lebih kepada kesempatan untuk melakukan real work, learning by doing, bekerja yang sesungguhnya. Pengalaman training di kelas hanya sebagian kecil memberikan pondasi. Yang mematangkan adalah pengalaman di lapangan. Dalam hal ini, kita harus sadar bahwa kita tidak bisa melakukan perubahan atau transformasi sendirian. Kemitraan dengan berbagai pihak yang kompeten itu merupakan langkah penting. Terlebih lagi PGN yang sudah bersiap mengembangkan bisnis LNG. Selama ini, semua produksi LNG Indonesia diekspor karena di dalam negeri tidak ada fasilitas untuk menerima dan mengembangkannya. PGN siap membangun fasilitas penerima (LNG Receiving Terminal) itu. Langkah ini bukan hanya berangkat dari alasan bisnis, tapi juga ada kebanggaan nasional. PGN menjadi pionir untuk memanfaatkan LNG di dalam negeri. Kita harapkan yang di Jawa Bagian Barat itu dapat mulai beroperasi pada tahun 2012. Sedangkan yang ada di Sumatera Utara sekarang sudah berlangsung proses seleksinya. Kemudian menyangkut pengembangan manajemen risiko, PGN sedang berupaya mengadopsi “COSO Framework”, yang menekankan adanya awareness mengenai pengelolaan risiko dan kontrol internal secara korporat. Menurut “COSO Framework”, kontrol internal itu meliputi lima komponen yang saling berkait, yakni control environment, risk assessment, control
activities, information and communication, dan monitoring. Komponen kontrol internal itu lantas berkembang dengan lebih sempurna menjadi delapan yang meliputi internal environment, objective setting, event identification, risk assessment, risk response, control activities, information and communication, dan monitoring. Harus dipahami bahwa mengelola risiko bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Bahwa kita bisa mengidentifikasi risiko, misalnya kira-kira risiko yang telah terjadi itu demikian. Dari situ kita bisa melakukan upaya untuk mencegah supaya kejadian itu tidak terjadi atau kita lakukan mitigasi. Hal ini merupakan praktik yang sudah umum berlaku di perusahaan-perusahaan modern atau yang punya kelas dunia. Dan, ini sudah kita terapkan sekarang di PGN. Melalui momen ulang tahun ke-46 PGN ini, saya mengajak teman-teman di PGN untuk berbuat lebih baik. Open mind, bahwa perubahan atau transformasi itu merupakan satu hal yang harus terus kita lakukan secara berkelanjutan. Kita lakukan dengan niat ibadah. Insya Allah kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas kita akan menghasilkan buah yang lebih baik. Hari ini PGN sudah lebih baik dari kemarin, tentunya esok hari harus lebih baik lagi.
berita gas 49
PROFIL
K
Direktur SDM & Umum
Eko Soesamto Tjiptadi
ini dan ke depan, PGN tidak bisa lagi semata-mata mengandalkan bisnis sebagai penyalur gas dengan jaringan pipa transmisi dan distribusi. Namun, PGN juga harus melakukan transformasi dengan memasuki beyond pipeline. Karena itu, perlu perbaikan-perbaikan dalam sisi, katakanlah, pandangan-pandangan karyawan (SDM) sehubungan dengan transformasi perusahaan. Pandanganpandangan yang tidak sekedar pandangan tanpa makna, tapi mesti diarahkan pada perbaikan perusahaan yang lebih berpengharapan. Untuk itu, diperlukan semacam program-program pendidikan dan pelatihan yang terseleksi sesuai dengan arah transformasi yang kini tengah digulirkan PGN. Kemudian, untuk kebutuhan manpower yang lain, PGN harus pula terbuka untuk menerima subject expert yang
berita gas 50
memang belum bisa dipenuhi atau dimiliki oleh tenaga internal. Langkah ini mesti cepat dilakukan, karena kalau lambat nanti kita bisa ketinggalan. Dari pengalaman, memang banyak cara untuk mengejar ketertinggalan. Misalnya, dari internal kita bangun knowledge attitude. Selain itu saya berpikir bahwa PGN juga harus terbuka menerima subject expert dari luar yang memang belum dimiliki oleh PGN sendiri. Kita memang harus terlebih dulu memaksimalkan potensi dan kompetensi yang ada di dalam. Namun, untuk hal-hal tertentu tidak menutup kemungkinan kita libatkan subject expert dari eksternal. Artinya, yang utama adalah pemaksimalan internal, tapi jangan kita lalu menjadi tertutup. Kita juga harus realistis, membuka wawasan dan pandangan kita. Kalau kita tertutup, hal itu akan menjadikan kita tidak bisa mengantisipasi perkembangan, dan membuat kita bisa ketinggalan. Dari semua langkah transformasi yang ada, yang paling penting adalah faktor sumber daya manusianya. Manusia memegang peranan yang paling penting dalam transformasi guna meraih kemajuan yang lebih baik. Untuk menjadi perusahaan yang seperti apapun, termasuk menjadi perusahaan berkelas dunia (world class company), selalu berangkat dari manusianya. Jika, salah satu saja manusianya melakukan kesalahan fatal, itu dapat merusak usaha PGN dalam membangun organisasi, image dan prospek bisnis. Sebenarnya, Direktorat SDM dan Umum yang saya pimpin ini merupakan direktorat yang bersifat supporting unit. Namun, supporting unit yang mampu mewarnai jalannya perusahaan dan menentukan keberhasilan perusahaan. Intinya, bahwa ke depan PGN dapat berjalan dengan lebih baik, kemudian menjadi perusahaan yang kita sebut good governance dari sisi praktik, itu jelas harus ditopang oleh manusia profesional yang punya integritas. Selain itu, PGN juga menempatkan diri
Mari Kita Terapkan ProCISE
Secara Lebih Nyata sebagai perusahaan yang mematuhi semua aturan, baik yang berhubungan dengan perbisnisan maupun integritas karyawan. Artinya, manajemen PGN mesti berjalan di atas lima prinsip good corporate governance (GCG), yakni transparansi, responsibility, fairness, kemandirian dan akuntabilitas. Penajaman implementasi GCG itu sudah tidak bisa lagi sekedar jargon, tapi sudah harus menjadi practices kita sebagai world class company. Prinsip GCG ini sudah menjadi bagian integral dari bisnis global. GCG harus dijadikan dasar berpijak dan dimanifestasikan dalam perilaku kerja. PGN sendiri sudah secara integratif merumuskan prinsip GCG ini ke dalam nilai-nilai “budaya kerja” ProCISE yang meliputi Professional, Continous Improvement, Integrity, Safety dan Excellent Service. Karena GCG dan ProCISE itu saling menafasi dalam upaya kita menumbuh-kembangkan PGN, mari kita manifestasikan nilai-nilai ProCISE ke dalam perilaku kerja. Memang tidak mudah memanifestasikan ProCISE dalam perilaku kerja seharihari. Kita harus memiliki komitmen dan konsistensi dalam menjalankan apa yang telah kita yakini dan kita rumuskan sebagai pedoman keseharian kerja kita. Bila ada kendala, semaksimal mungkin kita harus mengeliminirnya. Dalam hal implementasi ProCISE ini, pimpinan pada setiap lini dan lapis manajemen harus memberi contoh (teladan) dalam melaksanakan prinsip GCG sebagaimana yang direfleksikan dalam nilai-nilai ProCISE yang kita miliki itu. Di situ ada nilai profesional dan perbaikan yang terus-menerus (continous improvement). Lalu ada nilai integrity, safety dan excellent service. Itu harus menjadi perilaku yang termanifestasi secara nyata. Semua itu harus kita bumikan, terasa dalam berperilaku
di kantor, bahkan di rumah. Nilai-nilai yang terkandung dalam ProCISE itu sangat bagus, bisa kita jadikan sebagai prinsip budaya kerja yang unggul, untuk keunggulan perusahaan tempat kita bekerja. Kalau kemudian manifestasi itu dinilai dan diapresiasi dalam bentuk ProCISE Award, seperti yang telah kita laksanakan selama ini, itu sangat baik guna memacu motivasi, pelaksanaan dan pembumian nilai-nilai ProCISE. Tentu, sejauh analisa atau penilaiannya didasarkan pada perilaku yang riil. Kalau toh belum maksimal, hal itu bisa kita jadikan sebagai langkah positif untuk memaksimalkan implementasinya secara lebih nyata. Jadi, kalau kita di PGN ini sudah bisa maksimal menerapkan nilai-nilai ProCISE, itu sudah sangat bagus. Prinsip integritas, misalnya, itu cukup luas dan begitu dalam maknanya. Tidak semata-mata terkait dengan kejujuran dan transparansi. Orang bilang, integritas itu pun terkait dengan perilaku yang satunya kata dengan perbuatan, satunya pedoman dengan kenyataan. Kemudian profesional, bermakna bahwa pengelolaan yang kompeten, maju dan progresif. Lalu perbaikan atau transformasi yang terusmenerus. Apakah pada titik tertentu langkah dan kinerja PGN harus berhenti, tidak, tidak boleh. Kita harus continous improvement, melakukan perbaikan yang terus-menerus. Meski berkelanjutan, tapi perlu ada lompatan kuantum, yang tetap merupakan sebuah kesinambungan. Lantas safety, bukan sekedar menyelamatkan diri sendiri, tapi juga menyelamatkan orang lain, menyelamatkan dan mengembangkan perusahaan, serta perusahaan menyelamatkan perekonomian masyarakat, bangsa dan negara. berita gas 51
Jadi, kita (PGN) ini sudah punya pedoman yang bagus, ya ProCISE itu. Perilaku dan kultur kerja kita harus senafas dengan pedoman ProCISE itu. Kalau mau maju, perilaku dan kultur kerja kita jangan terlalu jauh dari pedoman ProCISE. ProCISE harus menjadi awareness setiap orang. Harus inheren dalam sikap dan tindak laku kerja sehari-hari. Ini, pembumiannya memang berat, dan harus terus kita sosialisasikan melalui keteladanan, pendidikan, pelatihan dan sebagainya. Kita tidak boleh terlalu lama dalam membumikan nilai-nilai ProCISE. Dalam satu-dua tahun ini sudah harus ada perubahan yang signifikan guna mendorong perubahan dan perbaikan perusahaan. Namun, kita harus alert terhadap perubahan. Katakanlah sebuah peraturan, itu tidak bisa harus berlaku sekian tahun, karena bisa jadi berubah lebih cepat. Begitu pula soal metode perubahan. Misalnya kita melakukan dengan cara tertentu hasilnya A, sementara perusahaan lain melakukan cara yang sama tapi hasilnya A+ atau bahkan A++. Sebab itu, kita harus melakukannya lebih jauh lagi. Kalau tidak, kita bisa tertinggal. Dalam melakukan perubahan dan mengelola human capital, PGN tidak fanatik mengambil benchmark perusahaan tertentu yang telah mengelola human capital secara baik. PGN tidak mengambil benchmark dari satu perusahaan saja, tapi harus kita sesuaikan dengan kebutuhan. Apa yang kita lakukan dan capai dalam usia PGN yang ke-46 tahun sekarang ini memang sudah jauh lebih baik dari yang lalu. Namun, untuk menjadi lebih baik lagi, kita harus membuka diri untuk melihat apa yang telah dilakukan oleh orang lain. Kita ambil yang bisa kita terapkan, selebihnya yang kurang bermanfaat ya kita sisihkan.
PROFIL
Kami Akan Membuat
Pusat Engineering PGN
Direktur Teknologi dan Pengembangan
JOBI TRIANANDA
S
aya berkarir di PGN sejak tahun 1988, memulai dari level bawah. Kemudian, setelah 23 tahun, melalui RUPSLB pada 6 April 2011, pemegang saham memberi amanah kepada saya, untuk mengemban posisi sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan. Saya melihat hal ini sebagai amanah sekaligus tantangan buat saya, bagaimana saya dapat memberikan support dan kontribusi yang lebih besar bagi pengembangan PGN. Saya melihat, kalau tidak membangun infrastruktur baru, PGN tidak akan tumbuh dan besar dari yang ada sekarang. Dengan sumber gas yang ada di Sumatera dan Jawa Timur, saya pikir ini sudah tidak lagi mampu memenuhi demand yang ada. PGN harus beyond pipeline, melangkah pada pengembangan baru di luar infrastruktur yang sudah ada. PGN harus progresif. Kini terminal LNG di Jawa Bagian Barat mulai dibangun dan sebentar lagi menyusul terminal LNG Medan, selain juga proyekproyek beyond pipeline yang lainnya. Inilah tantangan baru yang tidak ringan. Meskipun nanti saya pensiun terlebih dulu, namun saya berusaha keras agar keberadaan saya di Dewan Direksi sekarang ini bisa memberikan kontribusi optimal guna memperkuat atau memperkokoh posisi Direksi dan kinerja PGN dalam melangkah ke depan. Direktorat Teknologi dan Pengembangan siap mendukung semua inisiatif investasi yang dirancang oleh Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko. Misalkan kini PGN bersiap masuk LNG, maka
kami di Direktorat Teknologi dan Pengembangan yang menyiapkan teknologinya. Kami yang membangun infrastrukturnya. Begitu pula dengan perencanaan bisnis lainnya di Direktorat Investasi, kami yang akan merealisasikan pembangunannya. Direktorat Investasi yang melakukan perencanaan dan kajian investasi. Begitu dirasa hasil kajiannya oke, kami siap mendukung pembangunannya. Kalaupun kami punya ide-ide untuk mengembangkan daerah atau sektor baru, maka kami akan dorong terlebih dulu ke Direktorat Investasi. Bukanlah tugas yang mudah, dalam upaya mendukung implementasi perencanaan dari Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko. Terlebih sumber daya manusia (SDM) PGN relatif terbatas. Orang-orang PGN yang sekarang berada di posisi Direksi, General Manager dan Kepala Divisi itu, dalam 10 tahun mendatang secara hampir bersamaan akan memasuki masa pensiun. Kita mesti berpikir keras bagaimana menyiapkan pengganti-pengganti mereka, sehingga proses regenerasi SDM justru memberikan nilai tambah bagi pengembangan perusahaan (PGN). Ini merupakan tantangan kita, bagaimana teman-teman yang akan pensiun harus melakukan tandem dengan calon-calon penggantinya. Dengan begitu, di saat mereka pergi (pensiun), para penggantinya sudah siap mengisi kekosongan untuk melanjutkan peran dan tugas masing-masing. Kami sendiri, dalam internal Direktorat Teknologi dan berita gas 52
Pengembangan, akan membuat pusat engineering. Sekarang ini, tenaga-tenaga engineer itu tersebar ke mana-mana, sehingga PGN tidak memiliki pusat kajian engineering. Saat ini di project ada engineer, masing-masing kantor SBU ada engineer, di kantor pusat juga ada engineer. Karena itu, nantinya para engineer dan fungsi-fungsi yang terkait dengan engineering itu akan kami kumpulkan dalam satu wadah atau divisi tersendiri, sehingga siapapun yang membutuhkan, baik internal ataupun eksternal, sudah ada satu grup engineer PGN yang cukup kuat dan solid. Dengan langkah seperti ini, bila suatu saat PGN berencana membuat stasiun LNG, mini LNG, mini power plant, atau apa saja, pusat engineering siap bekerja. Di divisi ini akan ada puluhan orang engineer yang menjadi tulang punggung PGN, bilamana PGN ingin masuk ke bisnis LNG, CNG atau lainnya. Lalu bagaimana cara mengisinya? Sekarang orang-orang yang direkrut oleh PGN itu secara akademis tidak perlu diragukan lagi. Rata-rata IPK mereka di atas 3,5. Saya melihat, kemungkinan besar mereka baru dimanfaatkan dari sisi kemampuan klerikal dan administratif. Kemampuan akademis mereka yang tinggi itu belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk itu, pusat engineering akan mengoptimalkan kemampuan akademis mereka. Misalnya, seseorang memiliki kemampuan keilmuan tentang kompresor, kita akan gembleng sampai betul-betul ahli di bidang kompresor. Barangkali mereka tidak memiliki jabatan,
tapi dari sisi penghasilan tidak kalah dari mereka yang memiliki jabatan. Nanti kita upayakan bikin jenjang fungsional di grup engineering. Dengan begitu, kita berharap para engineers PGN tidak akan dibajak, tidak akan pindah ke tempat lain, hanya karena diiming-imingi gaji yang lebih baik. Harapan lebih jauh, ke depan nanti kita punya banyak tenaga ahli yang benar-benar bisa diandalkan, baik untuk keperluan internal maupun eksternal PGN. Ke depan, saya pun ingin bagaimana PGN dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan BUMN yang lain. Kalau BUMNBUMN itu mau dan mampu bersinergi, pastilah
potensinya menjadi sangat besar. Banyak pelanggan kita adalah BUMN (misalnya Krakatau Steel dan PLN), kontraktor-kontraktor di dalam negeri kita (seperti Wijaya
berita gas 53
Karya, Adhi Karya, Hutama Karya) juga BUMN. Nah, kalau ini semua bisa bersinergi dan dikelola dengan baik maka akan mampu menghasilkan nilai tambah dan keuntungan yang lebih besar buat masyarakat, bangsa dan negara. Kita (PGN) pun sangat mungkin untuk bersinergi dengan BUMN sektor lain seperti transportasi laut. Nanti kalau kita bangun stasiun LNG, tentu ada BUMN perkapalan yang bisa dilibatkan. Pada ulang tahun PGN yang ke-46 ini, saya ingin menyampaikan pesan kepada segenap insan PGN, bahwa era monopoli sudah berlalu. Kini, kita harus berkompetisi. Kompetitor kita jauh lebih baik, tidak birokratis dan lebih lincah. Sebab itu, kita harus melakukan transformasi. Tidak bisa lagi hanya mengandalkan bisnis “tradisional”. Kita harus berpikir keras bagaimana memenuhi pasokan, bagaimana meningkatkan kuantitas dan kualitas pipa distribusi untuk melayani publik secara lebih baik. Hari ini siapapun bisa masuk ke bisnis ini. Kalau dulu PGN dininabobokan dengan semangat monopoli, maka sekarang sudah banyak perusahaan yang bermain di bisnis gas. Semua orang boleh dan bisa melakukannya. Kita jelas tidak boleh tertinggal oleh mereka. Untuk itu, kita harus melakukan transformasi secara lebih serius, termasuk transformasi berkenaan dengan birokrasi kita. Birokrasi kita harus lebih disederhanakan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan penyediaan infrastruktur pun menjadi lebih cepat. Nah, mulai hari ini kita harus lebih fight mulai dari sisi pasokan, penguatan infrastruktur sampai penjualan gas ke pelanggan. Ingat, sekarang kita punya banyak pesaing. Pelanggan mempunyai pilihan, mau ambil dari PGN atau perusahaan lain yang dinilainya lebih baik. Konsumen tidak hanya melihat kontinyuitas pasokan gas, tapi juga keandalan jaringan dan pelayanannya. Konsumen sudah demikian cerdas dalam menjatuhkan pilihan. Dengan transformasi, kita berharap PGN tidak hanya mampu hidup dalam 10-15 tahun ke depan, namun lebih panjang lagi dan terus berkelanjutan.
BUDAYA KERJA
Kantin Hijau
L
DENGAN PRINSIP KERJA 5R
ingkungan yang nyaman dalam suasana sejuk dan segar, tentu menjadi dambaan setiap orang. Untuk mencapai kualitas lingkungan udara bersih, lingkungan kesehatan berkualitas dan suasana nyaman, itu pula yang antara lain membuat PGN SBU II merenovasi kantin di Lantai 9 Gedung Head Office of Strategic Business Unit (HOSBU) II di Jalan Pemuda, Surabaya, menjadi “Kantin Hijau”. Kantin di Lantai 9 itu disulap dengan ornamen serba hijau yang menyejukkan mata. Terasa teduh. Tidak sekedar warna dinding dan sejumlah ornamennya yang menghijau, sirkulasi udara pun diperbaiki dengan menambahkan alat penghisap asap di area dapur. Dengan begitu, asap hasil kegiatan masakmemasak tidak terakumulasi di area dapur dan pekerja di dapur juga tidak sesak bernafas. Selain itu, ruangan kantin dibagi menjadi smoking area dan non-smoking area. Tujuannya adalah untuk memberikan kenyamanan dan menghargai hak para pelanggan kantin yang tidak merokok agar dapat menikmati udara yang bersih, tanpa
berita gas 54
mengesampingkan hak para pelanggan kantin yang merokok untuk menikmati hisapan batang rokoknya. Dihiasi pula dengan tanaman indoor pembersih udara yang mampu menyerap partikel-partikel radikal bebas dalam udara. Pun dilengkapi dua macam kotak sampah untuk memisahkan sampah non-organik dan sampah organik sebagai upaya awal pengelolaan sampah sesuai dengan prinsip pengelolaan lingkungan. “Kantin Hijau” PGN ini semakin sempurna dengan perlengkapan kitchen set modern. Kitchen set modern ini membuat pengaturan dan penyimpanan barangbarang kantin menjadi lebih ringkas dan rapih sesuai dengan prinsip 5R yang merupakan salah satu budaya kerja PGN. Telah lama PGN menerapkan prinsip dan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat dan Rajin), senafas dengan prinsip kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) yang kini telah membudaya di masyarakat Jepang. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang. (ING)