MANAJEMEN MATERIIL, BMN, ATAU ASET? Oleh: Iin Indrawati Widyaiswara PPSDM
Abstrak: Ketika pada suatu saat, penulis diminta untuk menulis modul tentang manajemen aset, penulis dihadapkan kepada 3 (tiga) buah istilah yang agak membingungkan yaitu istilah aset, Barang Milik Negara (BMN), dan materiil. Ketiga istilah ini ternyata mempunyai landasan sendiri-sendiri dan ketiga istilah tersebut dapat dipergunakan sesuai dengan pengertiannya. 1. Pendahuluan Di dalam Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), tidak ditemukan baik istilah Materiil maupun Barang Milik Negara. SAP menyebut kata Aset; sedangkan peraturan yang disodorkan kepada penulis untuk menyusun modul adalah Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008 tentang Pengelolaan BMN; Sementara itu, bahan Diklatpim yang dterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) menyebut istilah Materiil. Apa persamaan dan perbedaan dari ketiga istilah tersebut? Istilah mana yang sebaiknya penulis jadikan judul materi diklat?
2. Pengertian Materiil, BMN, dan Aset a. Pengertian Materiil Penulis agak kesulitan mencari referensi tentang pengertian materiil, yang banyak penulis temukan adalah pengertian tentang material (yaitu semacam bahanbahan untuk bangunan). Secara semantik atau menurut kamus, materiil adalah segala sesuatu yang bersifat kebendaan. Istilah ini berasal dari bahasa Belanda. Sedangkan pengertian materiil secara umum adalah seluruh barang-barang milik/kekayaan negara baik yang berwujud tahan lama (inventaris) maupun yang berwujud pakai habis yang satuan-satuannya dapat diukur, ditimbang dan dihitung terkecuali surat-surat berharga dan uang. Istilah materiil masih banyak digunakan di ketentaraan/kepolisian; untuk pengertian materiil ini, kadang-kadang juga digunakan istilah logistik.
1
b. Pengertian BMN Menurut Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan
BMN, sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2008, Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Dalam PMK No.29/PMK.06/2010
tentang kodifikasi barang, Barang Milik
Negara dirinci menjadi Persediaan, Tanah, Mesin dan Peralatan, Gedung dan Bangunan, Jalan, Jaringan dan Irigasi, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, serta Aset tidak Berwujud. Contoh dari aset tidak berwujud adalah aset tetap dalam bentuk software komputer dan hasil kajian.
c. Pengetian Aset International Accounting Standard Committee (IASC) mendefinisikan aset sebagai suatu sumber daya yang dikendalikan oleh suatu entitas sebagai hasil kejadian masa lalu yang mana manfaat ekonomis masa depan diharapkan didapatkan oleh perusahaan. Sedangkan Kerangka konseptual Akuntansi Pemerintah (Lampiran II PP No. 24 tahun 2005) mendefinisikan aset lebih luas lagi, yaitu sebagai sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh suatu pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari padanya diperoleh manfaat ekonomi baik oleh 2
pemerintah maupun oleh masyarakat, dan dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
d. Perbedaan aset dengan sumber daya? Dari
Wikipedia
Bahasa
Indonesia,
ensiklopedia
bebas,
sumber
daya didefinisikan sebagai suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Menurut Kamus Bahasa Indonesia, sumber daya adalah (1) faktor produksi yang terdiri atas tanah, tenaga kerja, dan modal yang dipakai dalam kegiatan ekonomi
untuk menghasilkan barang jasa, serta mendistribusikannya; (2)
bahan atau keadaan yang dapat digunakan manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya; (3) segala sesuatu, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang digunakan untuk mencapai hasil, misal peralatan, sediaan, waktu, dan tenaga. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup,
sumber
daya
merupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam nonhayati, dan sumber daya buatan. Dengan 3
demikian, semua sumber, baik manusia, materi maupun energi yang secara nyata dan potensial dapat di gunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia disebut sumber daya (Manan, 1978). Karena manusia tidak/sukar diukur dengan satuan uang, maka sumber daya manusia tidak masuk ke dalam definisi aset menurut Kerangka konseptual Akuntansi Pemerintah (Lampiran II PP No. 24 tahun 2005). Dengan demikian, yang termasuk ke dalam pengertian aset milik negara adalah uang, surat-surat berharga, barang-barang yang bersifat kebendaan, dan aset tidak berwujud, serta sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dari ketiga pengertian di atas, kita dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Ruang lingkup sumber daya lebih luas daripada aset 2. Ruang lingkup aset lebih luas daripada materiil dan Barang Milik Negara. 2. Materiil dan Barang Milik Negara merupakan bagian dari aset negara. 3. Pengertian BMN lebih luas dari pengertian materill karena di dalam Barang Milik Negara termasuk aset tidak berwujud, sedangkan materiil hanya yang berwujud saja. 4. Barang Milik Negara sama dengan aset dikurangi monetary items (pos-pos yang bersifat keuangan, yaitu uang dan surat-surat berharga milik negara) 3. Kesimpulan Dari uraian pengertian aset, BMN, dan materiil di atas, ketika kita akan menulis modul atau mengadakan Diklat, istilah manakah yang akan kita gunakan/yang benar? Modul/Diklat Manajemen Materiil, BMN atau Aset? Ketiga-tiganya benar asal isi modul/Diklat sesuai dengan pengertian ketiga istilah tersebut di atas. Kalau yang akan dibahas adalah barang-barang saja, tidak termasuk aset tidak berwujud, maka manajemen materiil lebih sesuai. Hanya saja istilah materiil kurang populer; kalau yang akan dibahas adalah barangbarang termasuk aset tidak berwujud, gunakan istilah manajemen BMN; sedangkan bila yang akan dibahas adalah keseluruhan aset (termasuk uang, surat-surat berharga, dan sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum), maka yang tepat adalah manajemen aset.
4
DAFTAR PUSTAKA
H Sukadarto, Drs, SH, MM, Manajemen Materiil, LAN Jakarta, 2001 Ernst & Young, International Generally Accepted Accounting Principle 2008, Wiley. London. 2007 PPAKP, Modul Manajemen Aset, 2012 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Barang Milik Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Barang Milik Daerah Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
5