PU TU SA N NOMOR :54/Pid B/2011/PN M
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Metro yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dengan acara biasa pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :
Nama
:
RIO MARTIN Bin SAMSUL ZOHRI.
Tempat lahir
:
Metro.
Umur / Tanggal lahir
:
32Tahun / 30 Mei 1979.
Jenis kelamin
:
Laki-laki
Kebangsaan
:
Indonesia
Tempat tinggal
:
Dusun
Magar
Desa
Bumi
Agung
RT/RW.038/018, Kelurahan Bumi Agung, Kecamatan
Tigeneneng
,
Kabupaten
Pesawaran. Agama
:
Islam
Pekerjaan
:
Honor UPTD.
Terdakwa tertangkap pada tanggal 20 Desember 2009 dan terdakwa telah ditahan dalam Rumah Tahanan Negara di Metro berdasarkan surat perintah/ penetapan penahanan : 1.
Penyidik
tanggal
25
Desember
2009
No.
Pol.
Sp.
Han/16/XII/2009/Narkoba, sejak tanggal 25 Desember 2009 s/d tanggal 13 Januari 2010 ; 2.
Perpanjangan oleh penuntut umum tanggal 08 Januari 2010 No. 08/N. 8.12/Epp./01/2010 Sejak tanggal 14 Januari 2010 s/d tanggal 22 Februari 2010 ;
3.
Penuntut
Umum
tanggal
22
Februari
2010
No.
Print
–
119/N.8.12/Ep./02/2010 sejak tanggal 22 Februari 2010 s/d tanggal 13 Maret 2010 ; 4.
Hakim Pengadilan Negeri Metro tanggal
10 Maret 2010 No.
43/Pen.Pid.B/2010/PN.M. sejak tanggal 10 Maret 2010 s/d tanggal 08 April 2010 ;
2
5. Ketua
Pengadilan
Negeri
Metro
tanggal
01
April
2010
No.
43/Pen.Pid.B/2010/PN.M. sejak tanggal 09 April 2010 s/d tanggal 07 Juni 2010 ; Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum. Pengadilan Negeri tersebut; Setelah mempelajari berkas perkara dan membaca surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, antara lain : 1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Metro Nomor : 43 /Pen.Pid.B/2010/PN M tanggal 09 Maret 2010 tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut. 2. Surat Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Metro Nomor : 44/Pen.Pid.B/2010/PN M tanggal 10 Maret 2010 tentang Hari sidang pertama. 3. Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa dari Kejaksaan Negeri Metro Nomor: APB – 34/N.8.12/EP/03/2010 tanggal 08 Maret 2010 atas nama terdakwa Jatra Cahya Aris Bin Ariswan. Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa serta memeriksa barang bukti di persidangan. Setelah mendengar tuntutan Jaksa Penuntut Umum di persidangan yang pada pokoknya berpendapat bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsurunsur dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum, oleh karenanya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Metro yang memeriksa dan mengadili perkara ini : 1. Menyatakan terdakwa JATRA CAHYA ARIS Bin ARISWAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Penyalah guna Narkotika Golongan I bagi Diri Sendiri” sebagaimana yang diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu terhadap terdakwa JATRA CAHYA ARIS Bin ARISWAN dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 2 (dua) bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam masa tahanan, dengan perintah agar terdakwa tetap berada dalam tahanan. 3. Menyatakan barang bukti berupa -
1 (satu) set alat bong ukuran kecil yang terdiri dari botol kaca kosong ukuran kecil tanpa merk ; 2 (dua) buah bola karet kuning ukuran kecil tanpa merk ; 1 (satu) buah pipet plastik putih ukuran kecil tanpa merk ; 1 (satu) buah pipa kaca ukuran kecil tanpa merk ; 1 (satu) buah pipet putih dan 1 (satu) buah pipet putih garis-garis merah tanpa merk ;
3
-
1 (satu) buah korek api gas warna biru merk Hunter dan 1 (satu) buah korek api gas warna Violet tanpa merk ; (dipergunakan untuk perkara EDI SANTOSO Als KITING Bin SAGIMIN). - 1 (satu) buah Handphone merk Nokia model 6070 warna casing silver berikut sim card XL. (dirampas untuk dimusnahkan). 4. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah). Setelah mendengar pembelaan dari terdakwa yang pada pokoknya mohon keringanan hukuman dengan alasan mengaku bersalah, menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang dapat dipidana. Setelah mendengar tanggapan Jaksa Penuntut Umum atas pembelaan terdakwa tersebut yang pada pokoknya berpendapat tetap pada tuntutannya dan atas tanggapan Jaksa Penuntut Umum tersebut terdakwa menyatakan tetap pada pembelaannya. Menimbang bahwa di persidangan terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum berdasarkan dakwaan sebagai berikut :
DAKWAAN KESATU : Bahwa ia terdakwa JATRA CAHYA ARIS Bin ARISWAN pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2009 sekira jam 18.30 WIB atau setidaktidaknya pada waktu lain dalam bulan Desember 2009 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2009, bertempat di Kedai buah milik saksi LUKMAN HAKIM Bin QOMARUDIN yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro atau setidaktidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Metro, Melakukan percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika, secara tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan I terhadap orang lain atau memberikan Narkotika Golongan I untuk digunakan orang lain berupa sabu-sabu, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : -
Pada awalnya saat terdakwa berada di rumah sedang menonton TV, Handphone terdakwa berbunyi tanda ada panggilan masuk, kemudian terdakwa lihat tertera nomor pribadi memanggil, kemudian terdakwa angkat dan diketahui yang menelpon terdakwa tersebut adalah saksi LUKMAN, kemudian terdakwa bertanya “ADA APA MAN ? ” lalu saksi LUKMAN berkata “KE TEMPAT SAYA DAGANG BAWA ALATNYA SEKALIAN “ lalu terdakwa jawab “YA, BENTAR “, kemudian setelah itu telepon ditutup, kemudian terdakwa mengambil BONG yang terdakwa simpan di dalam sebuah kotak bungkus rokok MARLBORO, kemudian terdakwa berangkat dengan menumpang motor teman terdakwa, setelah sampai di tempat kedai buah milik saksi LUKMAN, kemudian saksi LUKMAN tersebut pergi entah kemana dan terdakwa melihat saksi
4
LUKMAN datang kembali bersama saudara EDI SANTOSO Bin SAGIMAN dan setelah itu terdakwa bertanya kepada saksi LUKMAN “ PAKE NOMOR SIAPA TADI ?” lalu saksi LUKMAN berkata “NOMORNYA KITING “ lalu saksi LUKMAN berkata kepada terdakwa “ MANA ALATNYA “, lalu terdakwa menterahkan BONG yang terdakwa bawa di dalam sebuah kotak bungkus rokok MARLBORO, kemudian saksi LUKMAN meminta alat tersebut lalu mengajak terdakwa dan saksi Edi dengan perkataan “AYO DI BELAKANG SAJA” lalu terdakwa dan saksi Edi mengikuti saksi LUKMAN dan setibanya di tempat yang di maksud yaitu di cucian mobil milik saksi LUKMAN yang berada di belakang kedai buah milik saksi LUKMAN dan setibanya di tempat tersebut terdakwa bersama saksi Edi duduk berdampingan di bangku kecil, sedangkan saksi LUKMAN jongkok, lalu ngobrol-ngobrol dan saat itu terdakwa melihat saksi LUKMAN menunjukan sebuah bungkusan plastik kecil yang berisi sedikit sabu-sabu sambil berkata “NI CUMAN SEGINI”, lalu saksi LUKMAN meletakan sabu-sabu tersebut diatas meja, kemudian terdakwa melihat saksi LUKMAN merakit alat BONG yang terdakwa serahkan tadi, kemudian terdakwa melihat saksi LUKMAN membuka bungkusan klip plastik dan memasukan sabu-sabu ke dalam firex yang ada pad BONG tersebut, kemudian terdakwa melihat saksi LUKMAN menyerahkan BONG yang sudah ada sabu-sabunya tersebut kepada saksi Edi sambil berkata “KAMU DULUAN AJA TING” lalu terdakwa melihat saksi Edi memegang BONG tersebut, kemudian terdakwa melihat saksi LUKMAN menyalakan korek api gas, lalu membakar firex dan terdakwa melihat saksi Edi menghisap sabu-sabu yang telah dibakar di dalam BONG tersebut sebanyak 1 (satu) kali dan setelah itu saksi LUKMAN berkata “KASIH KE JATRA” yang ditujukan kepada terdakwa, lalu terdakwa memegang BONG tersebut kemudian saksi LUKMAN membakat firex menggunakan korek api gas, kemudian terdakwa menghisap sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali, lalu setelah itu saksi LUKMAN mengambil BONG tersebut dan menghisap sabu-sabu yang tersisa dengan cara membakar firexnya sendiri sehingga habis dan setelah itu saksi LUKMAN meminta uang kepada terdakwa dengan perkataan “ADA DUIT GOCAP GA?”, lalu terdakwa berkata “UNTUK APA?”, lalu saksi LUKMAN menjawab “UNTUK BELI LAGI”, kemudian terdakwa jawab “TIDAK ADA, ADA CUMAN Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah)”, lalu saksi LUKMAN menjawab “YA SUDAH NGGAK APA-APA”, kemudian terdakwa mengeluarkan uang Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) dan memberikannya kepada saksi LUKMAN, kemudian saksi LUKMAN berkata “KE DEPAN AJA KITA NGOBROL”, lalu terdakwa dan saksi Edi mengikuti dan setelah berada di depan tepatnya di kedai buah, terdakwa mengobrol dengan saksi Edi dan saksi LUKMAN, kemudian saksi LUKMAN mengajak saksi Edi untuk membeli bohlam yang akan dipasang di kamar mandi, setelah membeli bohlam saksi LUKMAN memasangnya di dalam kamar mandi dan pada saat di dalam kamar mandi tiba-tiba datang anggota Polisi berpakaian Dinas, lalu melakukan penggeledahan di dalam kamar mandi tersebut dan menemukan BONG yang telah dipakai di dalam bak cucian dan tidak lama kemudian datang petugas yang berpakaian preman, kemudian dilakukan penggeledahan dan akhirnya terdakwa dan saksi Edi dan saksi LUKMAN dibawa ke Polres Metro ; -
Bahwa 1 (satu) buah termos es berlak segel lengkap dengan label barang bukti, setelah dibuka di dalamnya terdapat 1 (satu) wadah plastik berisi urine dengan volume 25 ml adalah milik Terdakwa Jatra Cahya Aris Bin Ariswan, setelah dilakukan pemeriksaan secara Laboratoris Kriminalistik mengandung Metamfetamina yang terdaftar dalam Golongan I Nomor urut
5
61 lampiran Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab : 1876/KNF/2009 yang di tandatangani oleh pemeriksa pada Laboratorium Forensik POLRI Cabang Palembang EDHI SURYANTO, S. Si, Apt. Ajun Komisaris Polisi NRP.75010875, ERIK REZAKOLA, ST, Ajun Komisaris Polisi NRP.77091079 dan I MADE SWETRA, S.Si. Ajun Komisaris Polisi NRP.77051082 serta di tandatangani dan diketahui Kepala Laboratorium Forensik POLRI Cabang Palembang Ir. H.R. AGUS BUDHIARTA, M.Si, ST. Komisaris Besar Polisi NRP.64080832 ; Perbuatan ia terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 116 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ; ATAU KEDUA : Bahwa ia terdakwa JATRA CAHYA ARIS Bin ARISWAN pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2009 sekira jam 18.30 WIB atau setidaktidaknya pada waktu lain dalam bulan Desember 2009 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2009, bertempat di Kedai buah milik saksi LUKMAN HAKIM Bin QOMARUDIN yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro atau setidaktidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Metro, Melakukan penyalah guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : -
Pada awalnya saat terdakwa berada di rumah sedang menonton TV, Handphone terdakwa berbunyi tanda ada panggilan masuk, kemudian terdakwa lihat tertera nomor pribadi memanggil, kemudian terdakwa angkat dan diketahui yang menelpon terdakwa tersebut adalah saksi LUKMAN, kemudian terdakwa bertanya “ADA APA MAN ? ” lalu saksi LUKMAN berkata “KE TEMPAT SAYA DAGANG BAWA ALATNYA SEKALIAN “ lalu terdakwa jawab “YA, BENTAR “, kemudian setelah itu telepon ditutup, kemudian terdakwa mengambil BONG yang terdakwa simpan di dalam sebuah kotak bungkus rokok MARLBORO, kemudian terdakwa berangkat dengan menumpang motor teman terdakwa, setelah sampai di tempat kedai buah milik saksi LUKMAN, kemudian saksi LUKMAN tersebut pergi entah kemana dan terdakwa melihat saksi LUKMAN datang kembali bersama saudara EDI SANTOSO Bin SAGIMAN dan setelah itu terdakwa bertanya kepada saksi LUKMAN “ PAKE NOMOR SIAPA TADI ?” lalu saksi LUKMAN berkata “NOMORNYA KITING “ lalu saksi LUKMAN berkata kepada terdakwa “ MANA ALATNYA “, lalu terdakwa menterahkan BONG yang terdakwa bawa di dalam sebuah kotak bungkus rokok MARLBORO, kemudian saksi LUKMAN meminta alat tersebut lalu mengajak terdakwa dan saksi Edi dengan perkataan “AYO DI BELAKANG SAJA” lalu terdakwa dan saksi Edi mengikuti saksi LUKMAN dan setibanya di tempat yang di maksud yaitu di cucian mobil milik saksi LUKMAN yang berada di belakang kedai buah milik saksi LUKMAN dan setibanya di tempat tersebut terdakwa bersama saksi Edi duduk berdampingan di bangku kecil, sedangkan saksi LUKMAN jongkok, lalu ngobrol-ngobrol dan saat itu terdakwa melihat saksi LUKMAN menunjukan sebuah bungkusan plastik kecil yang berisi sedikit sabu-sabu sambil berkata “NI CUMAN SEGINI”, lalu saksi
6
-
LUKMAN meletakan sabu-sabu tersebut diatas meja, kemudian terdakwa melihat saksi LUKMAN merakit alat BONG yang terdakwa serahkan tadi, kemudian terdakwa melihat saksi LUKMAN membuka bungkusan klip plastik dan memasukan sabu-sabu ke dalam firex yang ada pad BONG tersebut, kemudian terdakwa melihat saksi LUKMAN menyerahkan BONG yang sudah ada sabu-sabunya tersebut kepada saksi Edi sambil berkata “KAMU DULUAN AJA TING” lalu terdakwa melihat saksi Edi memegang BONG tersebut, kemudian terdakwa melihat saksi LUKMAN menyalakan korek api gas, lalu membakar firex dan terdakwa melihat saksi Edi menghisap sabu-sabu yang telah dibakar di dalam BONG tersebut sebanyak 1 (satu) kali dan setelah itu saksi LUKMAN berkata “KASIH KE JATRA” yang ditujukan kepada terdakwa, lalu terdakwa memegang BONG tersebut kemudian saksi LUKMAN membakat firex menggunakan korek api gas, kemudian terdakwa menghisap sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali, lalu setelah itu saksi LUKMAN mengambil BONG tersebut dan menghisap sabu-sabu yang tersisa dengan cara membakar firexnya sendiri sehingga habis dan setelah itu saksi LUKMAN meminta uang kepada terdakwa dengan perkataan “ADA DUIT GOCAP GA?”, lalu terdakwa berkata “UNTUK APA?”, lalu saksi LUKMAN menjawab “UNTUK BELI LAGI”, kemudian terdakwa jawab “TIDAK ADA, ADA CUMAN Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah)”, lalu saksi LUKMAN menjawab “YA SUDAH NGGAK APA-APA”, kemudian terdakwa mengeluarkan uang Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) dan memberikannya kepada saksi LUKMAN, kemudian saksi LUKMAN berkata “KE DEPAN AJA KITA NGOBROL”, lalu terdakwa dan saksi Edi mengikuti dan setelah berada di depan tepatnya di kedai buah, terdakwa mengobrol dengan saksi Edi dan saksi LUKMAN, kemudian saksi LUKMAN mengajak saksi Edi untuk membeli bohlam yang akan dipasang di kamar mandi, setelah membeli bohlam saksi LUKMAN memasangnya di dalam kamar mandi dan pada saat di dalam kamar mandi tiba-tiba datang anggota Polisi berpakaian Dinas, lalu melakukan penggeledahan di dalam kamar mandi tersebut dan menemukan BONG yang telah dipakai di dalam bak cucian dan tidak lama kemudian datang petugas yang berpakaian preman, kemudian dilakukan penggeledahan dan akhirnya terdakwa dan saksi Edi dan saksi LUKMAN dibawa ke Polres Metro ; Bahwa 1 (satu) buah termos es berlak segel lengkap dengan label barang bukti, setelah dibuka di dalamnya terdapat 1 (satu) wadah plastik berisi urine dengan volume 25 ml adalah milik Terdakwa Jatra Cahya Aris Bin Ariswan, setelah dilakukan pemeriksaan secara Laboratoris Kriminalistik mengandung Metamfetamina yang terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 lampiran Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab : 1876/KNF/2009 yang di tandatangani oleh pemeriksa pada Laboratorium Forensik POLRI Cabang Palembang EDHI SURYANTO, S. Si, Apt. Ajun Komisaris Polisi NRP.75010875, ERIK REZAKOLA, ST, Ajun Komisaris Polisi NRP.77091079 dan I MADE SWETRA, S.Si. Ajun Komisaris Polisi NRP.77051082 serta di tandatangani dan diketahui Kepala Laboratorium Forensik POLRI Cabang Palembang Ir. H.R. AGUS BUDHIARTA, M.Si, ST. Komisaris Besar Polisi NRP.64080832 ; Perbuatan ia terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
7
Menimbang bahwa atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut terdakwa tidak mengajukan eksepsi. Menimbang bahwa di persidangan telah diajukan barang bukti sebagai berikut: - 1 (satu) set alat bong ukuran kecil yang terdiri dari botol kaca kosong ukuran kecil tanpa merk ; - 2 (dua) buah bola karet kuning ukuran kecil tanpa merk ; - 1 (satu) buah pipet plastik putih ukuran kecil tanpa merk ; - 1 (satu) buah pipa kaca ukuran kecil tanpa merk ; - 1 (satu) buah pipet putih dan 1 (satu) buah pipet putih garis-garis merah tanpa merk ; - 1 (satu) buah korek api gas warna biru merk Hunter dan 1 (satu) buah korek api gas warna Violet tanpa merk ; - 1 (satu) buah Handphone merk Nokia type 6070 warna cassing silver berikut sim card. Yang mana barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum dan oleh karenanya barang bukti tersebut dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian. Menimbang bahwa di persidangan Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah menurut cara agamanya masing-masing yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Saksi MAHENDRA FILLY Bin HIDRUN. -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2009 sekira jam 20.00 WIB saya dan rekan-rekan melakukan penggerebekan di kedai buah milik saksi Lukman di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro dan yang telah kami tangkap adalah terdakwa, saksi Lukman, Saksi Edi Susanto Als Kiting.
-
Bahwa saksi dan rekan-rekan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di kedai buah milik saksi Lukman ada yang melakukan pesta narkotika jenis sabu-sabu.
-
Bahwa yang membuang alat berupa BONG ke dalam bak cucian adalah saksi Lukman.
-
Bahwa selanjutnya terdakwa, saksi Lukman, Saksi Edi Susanto Als Kiting serta barang bukti diamankan ke Polres Metro guna pemeriksaan lebih lanjut.
-
Bahwa Terdakwa, saksi Lukman, Saksi Edi Susanto Als Kiting menggunakan narkotika jenis sabu - sabu tersebut tidak ada izinnya.
-
Bahwa barang bukti yang diajukan kepersidangan adalah benar barang bukti yang ditemukan saat dilakukan penggerebekan Terdakwa, saksi Lukman, Saksi Edi Susanto Als Kiting.
terhadap
8
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut di atas terdakwa menyatakan tidak berkeberatan 2. Saksi LUKMAN HAKIM Als LUKMAN Bin QOMARUDIN. -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2009 sekira jam 11.00 Wib saksi menghubungi saudari Ning dengan cara sms dengan maksud menanyakan kabar saudari Ning, lalu saksi tanya apakah saksi boleh main ke rumah saudari Ning, dan dijawab boleh, tapi saudari Ning meminta agar saksi membawakan manggis untuk saudari Ning karena kebenaran saksi adalah penjual buah, lalu sekira jam 13.00 Wib saksi pergi ke rumah saudari Ning dengan membawa manggis pesanan saudari Ning yang saksi letakkan di dalam kresek warna hitam, setelah selesai ngobrol dengan saudari Ning saksi bermaksud hendak pulang, dan sebelum pulang saksi iseng-iseng bertanya dengan saudari Ning, apakah tidak ada oleh-oleh untuk saksi . Lalu saudari Ning memberikan saksi narkotika jenis sabu-sabu yang dibungkus plastik klip.
-
Bahwa saksi sudah kenal lama dengan saudari Ning, tetapi sudah lama tidak ketemu.
-
Bahwa tujuan saksi membawa buah manggis ke rumah saudara Ning untuk di tukar dengan sabu-sabu milik saudara Ning.
-
Bahwa saksi dan saudara Ning sudah lama mengkonsumsi sabu-sabu.
-
Bahwa sabu-sabu yang saudara Ning berikan kepada saksi Sebanyak 1 (satu) paket.
-
Bahwa sabu-sabu tersebut ketika akan diberikan saudara Ning kepada saksi dimasukkan sabu-sabu tersebut ke dalam plastik klip putih kecil.
-
Bahwa saksi mengkonsumsi sabu-sabu tersebut bersama-sama dengan terdakwa dan saksi Edi.
-
Bahwa saat saksi menerima sabu dari saudari Ning, sabu tersebut masih dalam bentuk kristal. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut di atas terdakwa
menyatakan tidak berkeberatan. 3. Saksi EDI SANTOSO Als KITING Bin SAGIMIN. -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2009 sekira Pukul 17.30 Wib saksi berada di salah satu warnet yang ada di Sumur Bandung Kota Metro, lalu saksi dijemput oleh saksi Lukman untuk menemani jualan buah, Dalam perjalanan menuju kedai buah tersebut saksi diajak saksi Lukman untuk mampir ke Counter HP milik dari
9
terdakwa untuk meminjam bong, namun terdakwa tidak ada disana. Lalu selepas Magrib terdakwa ke tempat kedai buah tersebut dengan membawa bong. Lalu kami menghisap sabu-sabu tersebut secara bersama-sama. -
Bahwa yang punya sabu tersebut adalah saksi Lukman.
-
Bahwa yang menghisap sabu-sabu tersebut adalah bertiga yaitu saksi, saksi Lukman dan terdakwa.
-
Bahwa menurut keterangan saksi Lukman dia dapat sabu tersebut dari saudari Ning,
-
Bahwa saksi tidak kenal dengan orang yang bernama saudari Ning tersebut.
-
Bahwa sabu-sabu tersebut sebelumnya dibungkus dalam plastik klip kecil.
-
Bahwa sabu-sabu tersebut dalam jumlah kecil.
-
Bahwa saksi tidak memberikan uang kepada saksi Lukman. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut di atas, terdakwa
menyatakan tidak berkeberatan. Menimbang, bahwa atas permintaan Jaksa Penuntut Umum dan persetujuan terdakwa, maka keterangan saksi Dhefri Firmansyah Bin Suharyono, saksi Indrawan, Amd Bin Taswan yang telah dipanggil secara patut dan sah tetapi tidak dapat hadir di persidangan akan dibacakan di persidangan, yang mana masing-masing saksi tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Penyidik, yang selengkapnya sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini. Menimbang bahwa atas keterangan saksi-saksi yang dibacakan tersebut di atas terdakwa menyatakan benar dan tidak berkeberatan. Menimbang bahwa di persidangan terdakwa telah pula memberikan keterangan, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : -
Bahwa saksi Lukman datang ke Counter HP terdakwa di Jl. Ryacudu sekira jam 15.00 Wib pada tanggal 21 Desember 2009, tapi terdakwa tidak ada, tapi saksi Lukman terus nelponin terdakwa dengan maksud untuk meminjam bong untuk dipakai menghisap sabu, akhirnya selesai waktu Magrib terdakwa datangi saksi Lukman ke kedai buah miliknya yang terletak di Jl. Soekarno Hatta dengan membawa bong yang diminta oleh saksi Lukman tersebut, lalu setelah bong tersebut
10
terdakwa rakit, kami bertiga yaitu terdakwa, saksi Lukman dan saksi Edi menghisap sabu itu secara bersama-sama. -
Bahwa terdakwa melihat sabu-sabu itu dibungkus dengan plastik klip warna putih.
-
Bahwa terdakwa tidak tahu saksi Lukman dapat darimana sabu-sabu tersebut.
-
Bahwa setelah menghisap sabu-sabu tersebut, terdakwa dimintai saksi Lukman uang sejumlah Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah).
-
Bahwa terdakwa hanya memberi uang kepada saksi Lukman sebesar Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) saja.
-
Bahwa sabu-sabu tersebut hanya sedikit dan pada waktu digunakan oleh kami bertiga hanya sekali hisap. Menimbang bahwa di persidangan telah pula diajukan bukti
pemeriksaan secara laboratorium di Laboratorium Forensik POLRI Cabang Palembang No. Lab : 1876/KNF/2009 ternyata benar bahwa barang bukti An. Terdakwa Jatra Cahya Aris Bin Ariswan berupa 1 (satu) buah termos es berlak segel lengkap dan setelah dibuka di dalamnya terdapat 1 (satu) wadah plastik berisi urine dengan volume 25 ml mengandung Metamfetamina yang termasuk ke dalam Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 lampiran UndangUndang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan keterangan terdakwa dan barang bukti serta bukti pemeriksaan secara laboratorium yang diajukan di persidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : -
Bahwa benar sekira jam 16.00 WIB saksi Lukman pulang dari rumah saudari Ning dan dalam perjalanan saksi Lukman SMS saksi Edi untuk menanyakan keberadaannya, kemudian saksi Lukman menjemput saksi Edi di Warnet R7 yang terletak di Sumur Bandung, lalu saksi Lukman dan saksi Edi ke rumah saksi Edi dan pada saat sedang berada di rumah saksi Edi saksi Lukman SMS terdakwa untuk meminjam BONG, lalu kemudian dijawab terdakwa “ya sudah kita temuan di 16C”.
-
Bahwa benar kemudian saksi Lukman dan saksi Edi menunggu terdakwa di kedai buah milik saksi Lukman dan sekira pukul 19.30 WIB saksi Lukman gunakan Narkotika jenis sabu-sabu tersebut
11
bersama dengan saksi Edi dan terdakwa dengan cara “sepukul dua pukul”.
-
Bahwa benar sekira pukul 20.00 WIB datanglah saksi Mahendra, saksi Dhefri selaku anggota Polisi dan anggota Polisi lainnya untuk melakukan penggeledahan, kemudian ditemukanlah BONG yang telah dibuang oleh saksi Lukman ke bak cucian di kamar mandi.
-
Bahwa benar terdakwa telah menggunakan Narkotika Golongan I jenis sabu-sabu dan terdakwa melakukan itu tanpa izin dari Pejabat yang berwenang yaitu Menteri Kesehatan, sehingga terdakwa ditangkap untuk diproses sesuai hukum.
-
Bahwa benar dipersidangan telah diajukan bukti pemeriksaan secara laboratorium di Laboratorium Forensik POLRI Cabang Palembang No. Lab : 1876/KNF/2009 ternyata benar bahwa barang bukti An. Terdakwa Jatra Cahya Aris Bin Ariswan berupa 1 (satu) buah termos es berlak segel lengkap dan setelah dibuka di dalamnya terdapat 1 (satu) wadah plastik berisi urine dengan volume 25 ml mengandung Metamfetamina yang termasuk ke dalam Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 lampiran Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di
persidangan tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah perbuatan terdakwa tersebut memenuhi semua unsur dalam pasal yang didakwakan kepadanya dan apakah terdakwa dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya tersebut. Menimbang bahwa di persidangan terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan alternatif yaitu kesatu melanggar Pasal 116 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau kedua melanggar Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum bersifat alternatif maka Majelis Hakim akan memilih untuk mempertimbangkan dan membuktikan dakwaan yang sesuai fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
12
Menimbang bahwa setelah meneliti dan mencermati fakta-fakta yang terungkap di persidangan dan disesuaikan dengan bunyi pasal-pasal dalam dakwaan Penuntut Umum di atas, maka Majelis Hakim memilih untuk mempertimbangkan dan membuktikan dakwaan kedua Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang bahwa Pasal 127 ayat (1)
huruf a Undang-Undang
Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan kedua tersebut unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
1. Setiap penyalah guna. 2. Narkotika Golongan I. 3. Bagi diri sendiri.
Menimbang
bahwa
selanjutnya
Majelis
Hakim
akan
mempertimbangkan unsur-unsur tersebut. UNSUR KE-1 “Penyalah Guna” Menimbang bahwa yang dimaksud Penyalah Guna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum, pengertian orang adalah menunjuk pada subyek hukum sebagai pelaku daripada suatu delik, yang dipandang mampu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menurut hukum. Menimbang, bahwa dipersidangan telah dihadapkan seorang terdakwa yang mengaku bernama JATRA CAHYA ARIS BIN ARISWAN yang menerangkan identitasnya sesuai dengan yang tercantum dalam dakwaan Penuntut Umum dan terdakwa juga menerangkan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, sehingga oleh karenanya terdakwa tersebut termasuk orang yang mampu dipertanggungjawabkan secara hukum ; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
fakta-fakta
yang
terungkap
dipersidangan, bahwa pada hari Minggu tanggal 20 Desember 2009 sekitar jam 18.30 WIB, ketika terdakwa sedang berada di rumahnya telah mendapatkan telpon dari saksi Lukman yang menanyakan Bong ; Bahwa selanjutnya terdakwa mengambil Bong yang disimpannya dalam kotak bungkus rokok Marlboro, lalu terdakwa pergi menuju ke kedai buah milik saksi Lukman di 16 C dan sesampai di kedai buah milik saksi Lukman tersebut ternyata saksi Edi juga sudah berada di tempat itu, kemudian
13
terdakwa menyerahkan Bong tersebut kepada saksi Lukman, lalu saksi Lukman mengeluarkan sebuah bungkusan plastik kecil berisi sabu-sabu, selanjutnya saksi Lukman memasukan sabu-sabu tersebut ke dalam firex pada Bong tersebut dan dengan korek api gas saksi Lukman membakar firex tersebut, lalu secara bergantian terdakwa, saksi Lukman dan saksi Edi menghisap sabu-sabu terseut, yang mana yang pertama kali menghisap adalah saksi Edi, lalu saksi Lukman dan yang terakhir terdakwa ; Bahwa sabu-sabu yang dihisap oleh terdakwa, saksi Lukman dan saksi Edi tersebut didapatkan oleh saksi Lukman dari saksi Wahyuningsih dengan cara menukar dengan Manggis dan tanpa seizin dari instansi yang berwenang untuk penggunaan sabu-sabu tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut unsur ini telah terpenuhi. UNSUR KE-2 “Narkotika Golongan I”. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan keterangan terdakwa dan barang bukti, bahwa pada saat terdakwa ditangkap didapati pada terdakwa berupa ditemukannya alat BONG yang telah dibuang oleh saksi Lukman ke bak cucian di kamar mandi ; Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara pemeriksaan laboratorium di Laboratorium Forensik POLRI Cabang Palembang No. Lab : 1876/KNF/2009 ternyata benar bahwa barang bukti An. Terdakwa Jatra Cahya Aris Bin Ariswan berupa 1 (satu) buah termos es berlak segel lengkap dan setelah dibuka di dalamnya terdapat 1 (satu) wadah plastik berisi urine dengan volume 25 ml mengandung Metamfetamina yang termasuk ke dalam Daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 lampiran Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas, maka unsur ini telah terpenuhi. UNSUR KE-3 “Bagi Diri Sendiri” Menimbang,
bahwa
berdasarkan
fakta-fakta
yang
terungkap
dipersidangan bahwa terdakwa pergi menuju ke kedai buah milik saksi Lukman di 16 C dengan membawa Bong dan sesampai di kedai buah milik saksi Lukman tersebut, kemudian terdakwa menyerahkan Bong tersebut kepada saksi Lukman, lalu saksi Lukman memasukan sabu-sabu tersebut ke dalam firex pada Bong tersebut dan dengan korek api gas saksi Lukman
14
membakar firex tersebut, lalu secara bergantian terdakwa, saksi Lukman dan saksi Edi menghisap sabu-sabu terseut, yang mana yang pertama kali menghisap adalah saksi Edi, lalu saksi Lukman dan yang terakhir terdakwa ; Menimbang, bahwa dari uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa terdakwa menggunakan sabu-sabu tersebut untuk diri terdakwa sendiri, meskipun digunakan bersama-sama, saksi Lukman dan saksi Edi, namun penggunaannya tersebut bagi diri sendiri, sehingga dengan demikian unsur ke-3 ini telah terpenuhi pula ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas , maka seluruh unsur dakwaan kedua tersebut telah terpenuhi, sehingga dakwaan Penuntut Umum tersebut haruslah dinyatakan telah terbukti ; Menimbang bahwa oleh karena selama persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pemaaf yang dapat menghapus kesalahan terdakwa maupun alasan pembenar yang dapat menghapus sifat melawan hukumnya perbuatan maka terhadap terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
“MENYALAHGUNAKAN NARKOTIKA GOLONGAN I BAGI DIRI SENDIRI “. Menimbang bahwa oleh karena terdakwa tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana tersebut di atas, maka sesuai Pasal 193 ayat 1 KUHAP terdakwa harus dijatuhi pidana sesuai dengan perbuatannya ; Menimbang bahwa oleh karena terdakwa telah dijatuhi pidana maka sesuai Pasal 222 ayat (1) KUHAP terdakwa harus dibebani untuk membayar biaya perkara kepada negara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini ; Menimbang bahwa oleh karena terdakwa telah ditahan maka masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa akan dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan dan oleh karena pidana yang akan dijatuhkan lebih lama dari masa penahanan yang telah dijalani terdakwa maka sesuai Pasal 193 ayat 2 huruf b KUHAP beralasan bagi Majelis Hakim untuk memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan ; Menimbang bahwa di persidangan telah diajukan barang bukti maka perlu bagi Majelis Hakim untuk menentukan status barang bukti tersebut adalah sebagai berikut :
15
- 1 (satu) set alat bong ukuran kecil yang terdiri dari botol kaca kosong ukuran kecil tanpa merk ; - 2 (dua) buah bola karet kuning ukuran kecil tanpa merk ; - 1 (satu) buah pipet plastik putih ukuran kecil tanpa merk ; - 1 (satu) buah pipa kaca ukuran kecil tanpa merk ; - 1 (satu) buah pipet putih dan 1 (satu) buah pipet putih garis-garis merah tanpa merk ; - 1 (satu) buah korek api gas warna biru merk Hunter dan 1 (satu) buah korek api gas warna Violet tanpa merk ; Yang mana barang bukti tersebut Diserahkankan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara terdakwa EDI SANTOSO Als KITING Bin SAGIMIN. - 1 (satu) buah Handphone merk Nokia model 6070 warna casing silver berikut sim card. Akan ditentukan dalam amar putusan. Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa telah dinyatakan bersalah, maka sesuai Pasal 222 ayat (4) KUHAP terdakwa harus membayar biaya perkara kepada negara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini. Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana bagi terdakwa maka terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan bagi diri terdakwa guna penerapan pidana yang sesuai dengan perbuatan terdakwa, sebagai berikut : Hal-hal memberatkan : -
Perbuatan terdakwa jika tidak dihentikan akan sangat membahayakan bagi pertumbuhan Generasi Muda Bangsa Indonesia.
-
Perbuatan terdakwa tidak mendukung program Pemerintah yang disuarakan secara Nasional dalam menggalakkan pemberantasan serta menyatakan perang terhadap Narkotika dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Hal-hal meringankan : -
Terdakwa bersikap sopan di persidangan, mengakui terus terang dan menyesali perbuatannya.
-
Terdakwa masih muda dan masih mempunyai kesempatan untuk merobah kelakuannya. Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan
tersebut di atas serta Majelis Hakim berasumsi bahwa tujuan pemidanaan
16
adalah bukan untuk pembalasan tetapi ditujukan untuk mendidik agar seseorang yang melakukan perbuatan pidana dapat memperbaiki diri dan merubah perilakunya ke jalan yang lebih baik agar dikemudian hari tidak mengulangi lagi perbuatan yang dapat dipidana, maka Majelis berpendapat bahwa pidana yang akan dijatuhkan kepada terdakwa sudah sesuai dan setimpal dengan perbuatan terdakwa sehingga oleh karenanya dipandang tepat dan telah memenuhi rasa keadilan. Mengingat Pasal 127 ayat (1)
huruf a Undang-Undang Republik
Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP dan ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan.
M ENG AD ILI 1. Menyatakan terdakwa JATRA CAHYA ARIS Bin ARISWAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”MENYALAHGUNAKAN NARKOTIKA GOLONGAN I BAGI DIRI SENDIRI” ; 2. Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa selama 1 (Satu) tahun ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang telah dijatuhkan ; 4. Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan ; 5. Menyatakan barang bukti berupa : - 1 (satu) set alat bong ukuran kecil yang terdiri dari botol kaca kosong ukuran kecil tanpa merk ; - 2 (dua) buah bola karet kuning ukuran kecil tanpa merk ; - 1 (satu) buah pipet plastik putih ukuran kecil tanpa merk ; - 1 (satu) buah pipa kaca ukuran kecil tanpa merk ; - 1 (satu) buah pipet putih dan 1 (satu) buah pipet putih garis-garis merah tanpa merk ; - 1 (satu) buah korek api gas warna biru merk Hunter dan 1 (satu) buah korek api gas warna Violet tanpa merk ; Diserahkankan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara terdakwa EDI SANTOSO Als KITING Bin SAGIMIN. - 1 (satu) buah Handphone merk Nokia type 6070 warna cassing silver berikut sim card ; Dikembalikan kepada terdakwa JATRA CAHYA ARIS Bin ARISWAN. 6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000,- (Seribu rupiah) ;
17
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Metro, pada hari Rabu tanggal 07 April 2010, oleh kami YOHANNES PANJI PRAWOTO, SH. sebagai Hakim Ketua Majelis, VONNY TRISANINGSIH, SH. dan AGUSTINA DYAH P., SH. masingmasing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua Majelis didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh MUKHSIN AN. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh AHMAD MUCHLIS, SH. sebagai Jaksa Penuntut Umum serta terdakwa tersebut.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA MAJELIS
1.VONNY TRISANINGSIH, SH.
YOHANNES PANJI PRAWOTO, SH.MH.
2.AGUSTINA DYAH P, SH.
PANITERA PENGGANTI
MUKHSIN AN.