FACIAL SPACES (FS) Jaringan potensial yg mrpkn jar. ikat kendor
yg. terltk di antara organ dan selapis jar. ikat yg. lbh. pdt., yg meliputi organ tsb. Infk. pd. FS mell :
Keljr. lymphe Pemblh. drh.
Fungsi FS : Penahan penyebaran pus pd. jar.
ikat/lunak
Spasia2 yg penting : Rhg atas : Fosa kanina Palatal Infra temporal Rhg bawah : Submental Submandibular Sublingual Submaserik Parotid Pterigomandibular Lateral faringeal
B.S. Abscess in buccal space which lies between buccinator, masseter, and internal pterygoid muscles. I.T. Abscess in infratemporal fossa.
Intramuscular spaces in upper jaw where abscesses may form. A, Levator labii superioris alae que nasi; B, levator labii superioris; L, levator anguli oris; Z, zygomaticus major; M, massater; D, depressor anguli oris; P, platysma.
Fascial abscesses of odontogenic origin. a, Circumscribed subcutaneous mandibular abscess. b, Subperiosteal inframandibular abscess. c, Submandibular abscess.
ABSES FOSA KANINA (Fossa canina abscess) EO :
Bengkak pada 1 sisi wajah Nasolabial fold tak jelas Kadang bengkak sampai palpebra Palpasi tegang dan sakit, bibir atas bengkak (sdt mulut turun)
IO :
Gigi gangren Vestibulum oris setempat dangkal dan palpasi sakit
Therapy :
Antibiotika dan analgesik Open bur Incisi dan drainage intra oral daerah sudut mulut vestibulum oris. Suportive therapy Bila reda cabut gigi penyebab
Anatomis : Anterior
:
m. levator labii superior m. orbicularis oris anterior
Posterior
m. Buccinator
Middle
fossa :
m. Levator anguli oris
Dinding
Zigomatikus mayor
Kausa :
Gigi premolar, kaninus, akar mesio-bukal molar pertama rahang atas.
Manifestasi klinik :
Pembengkaan wajah (satu sisi) Sulkus naso-labialis menghilang (dangkal) Kadang-kadang edema mencapai bgn. bwh mata (palpebra) Palpasi : konsistensi keras dan sakit Warna kemerahan Nyeri dgn. sentuhan ringan
ABSES PALATAL (palatinal abscess) Identik dengan submucous abscess, EO :
Dapat terjadi o.k. gigi gangren di R.A Tanda-tandanya sama dengan submucous abscess, tetapi manifest pembengkakan pada palatum
Therapy :
Incisi & drainage Antibiotika + analgesik Suportive therapy Cabut gigi penyebab (endodontic treatment harap dipertimbangkan)
D.D
Cyst di R.A (bila cyst = bengkak/bendolan sudah lama, tetapi abscess = baru terjadi beberapa hari; apabila abses dibiarkan, kemungkinan terjadi pecah spontan)
Anatomis :
Palatum durum & mukosa yg menutupi
Kausa :
Gigi insisivus lateral rahang atas Akar palatal gigi molar rahang atas
Manifestasi klinik :
Benjolan pd palatum durum, lunak
“Krn. kekuatan & ketahanan jar. lunak palatum maka abses palatum sering berlangsung/menetap lama sampai terjd. perforasi”
ABSES SUBLINGUAL (Sub lingual abscess)
Absces bawah lidah di atas otot mylohyoid dan dapat meluas pada space2 di bawah lidah
Therapy :
Incisi IO dan drainage Antibiotika dan analgesik Supportive therapy & rest Open bur Bila reda cabut gigi
Komplikasi
Kemungkinan dapat terjadi penyebaran menjadi para-pharyngeal abscess
Anatomis : antara mukosa dasar mulut dan
m. mylohyoid m. Geniohyoid & m. Genioglossus Lateral Bgn medial korpus mandibula Posterior Berhubungan dg submandibular spasia Medial
Kausa :
Gigi premolar rhg bawah (jarang) Gigi molar rhg bawah yang perforasi ke medial mandibl di atas perlekatan m. milohioid.
Manifestasi klinik :
Pembengkakan dasar mulut (bawah lidah) Lidah tertekan ke salah satu sisi atau ke belakang Kesulitan menelan dan sakit Pernapasan terganggu Kadang-kadang manifestasi bengkak tampak sedikit di bawah dagu, palpasi lunak, sakit.
ABSES BUKAL (Buccal Abscess) Faktor penentu biasanya adalah : Apex akar buccal
yang infeksi terletak di atas perlekatan otot buccinator bengkak ke E.O
Buccal space : Terletak di antara otot buccinator yang dibungkus buccopharyngeal fascia (sebagai batas medial), kulit dan jaringan subkutan (sebagai batas lateral).
Anatomis : terletak antara m. Masseter m. Pterygoid interna m. Buccinator Kausa : Gigi premolar pertama & premolar kedua rahang atas Akar bukal molar pertama & kedua rahang atas
Manifestasi klinis : Bengkak
pada pipi berbentuk cembung (kubah), palpasi sakit Tidak melibatkan periorbital, tetapi biasanya melibatkan sulkus bukalis superior Penonjolan mukosa bukal (intra oral) Penyebaran infk dpt ke bwh (krn gravitasi) ke ruang (spasia) submaksila/submandibula atau menyebar ke spasia infratemporal. Jk. pus menyebar ke jaringan lunak di atas perlekatan otot buccinator pus terkumpul di sulkus bukalis (= pipi bengkak) Lympnode regional membesar. Intra oral memberikan gambaran pembengkakan buccal fold (sulkus bukalis) terangkat akan tetapi fluktuasi tak jelas.
ABSES SUBMENTAL Anatomis : di bawah m. mylohyoid Kausa : gigi anterior mandibula Manifestasi klinik : Sellulitis regio submental Bengkak diffuse, keras dari “supurasi” s/d “fluktuasi” Bila menjalar ke “epiglotis” dpt menyebabkan kesulitan bernapas
ABSES SUBMASSETERIK Anatomis :
Terletak diantara lapisan m. masseter Di sebelah belakang dipisahkan dari arteri karotis oleh lpsn. tipis Fibro-Muskular
Kausa :
Molar ketiga rahang bawah Infeksi menyebar melalui fosa retromolar ke permukaan lateral ramus mandibula menuju ke spasia submasseter.
Manifestasi Klinik :
Pembengkakan disertai dengan rasa sakit/nyeri berdenyut. Trismus Suhu tubuh meningkat 39 – 40°C Pada kondisi tersebut, rasa sakit/nyeri dapat menghebat, pendt dapat keracunan bahkan dlm keadaan delirium
ABSES SUBMANDIBULA Anatomis :
Spasia ini dipisahkan dari spasia sublingual oleh m. Mylohyoid Lateral Fasia superfisialis & kulit & bgn bwh korpus mandibula Medial m. mylohyoid m. hioglossus m. stiloglossus Ruang ini berisi : Kelenjar ludah submaksila Limfonodus submaksila Ruang ini berhubungan dengan berbagai spasia sekunder
Kausa :
Gigi molar kedua, molar ketiga rahang bawah, kdg² molar pertama rhg bawah oleh karena perforasi ke bwh m. milohioid Manifestasi Klinik : Pembengkakan pd regio submandibula, dpt meluas ke regio leher/gonion Palpasi sakit, suhu meningkat Untuk menelan = sakit Dasar mulut biasanya terangkat atau lidah membesar
ABSES PTERIGOMANDIBULA Anatomis : Bgn tengah m. Pterigoid Interna bgn. lateral Ramus Mandibula bgn bwh m. Pterioid Externa, bgn blkg Rafe Pterigomandibula Kausa : Penyebaran infeksi dari perikorona molar ketiga RB Infeksi tusukan jarum setelah tindakan anestesi lokal ke dalam ruang pterigomandbl (lebih sering terjadi)
Manifestasi Klinis : Biasanya trismus, dan kdg² infeksi meluas ke : Parotid Infra Temporal (PIT) Submandibula Spasia Parafaringeal
Pembengkakan (dlm/lokal) jelas timbulnya rasa nyeri sp ke telinga, muka dan leher Febris t = 40°C
ABSES INFRA TEMPORAL Anatomis : Tengah Prosesus Pterigoideus pars lateralis Faring Bawah kelenjar Parotis Anterior Maksila Belakang fosa Infra Orbital Kausa : Perluasan abses pd. akar bukal
molar kedua & ketiga rahang atas
Manifestasi Klinik : Tidak sll. nampak jelas Nyeri untk membuka rahang Deviasi rahang ke sisi yg terinfeksi pd. saat membuka mulut Pembengkakan pd faring (tanda utama) Pembengakan kelopak mata yg seringkali menybbk. mata tertutup Kesulitan menelan (disphagia)
LOKASI ANATOMIS PENYEBARAN INFEKSI AKUT ODONTOGEN GIGI PENYEBAB
ARAH PENYEBARAN
LETAK PERLEKATAN OTOT THD APIKAL GIGI
OTOT YG BERPERAN
LOKASI ANATOMIS
MAKSILA (RA) : Central Incisor
Labial
Di atas
Orbicularis Oris
Oral vestibule
Lateral Incisor
Labial
Di atas
Orbicularis Oris
Oral vestibule/Palatal
Canine
Labial
Di atas Di bawah
Levator anguli oris
Oral vestibule Canine Space
Buccinator
Oral vestibule/Palate
Buccinator
Oral vestibule Buccal space/Palatal
Premolar
Buccal/Palatal
Di atas
Molars
Buccal/Palatal
Di atas Di bawah
MANDIBULA (RB) : Incisors
Labial
Di atas Di bawah
Mentalis
Submental space Oral vestibule
Canine
Labial
Di bawah
Depressor Labii Inferioris
Oral vestibule
Premolars
Buccal
Di bawah
Buccinator
Oral vestibule
First molar
Buccal
Di bawah
Mylohyoid
Oral vestibule
Second molar
Buccal
Di bawah Di atas Di bawah Di atas
Mylohyoid
Oral vestibule Buccal space Sublingual space Sumandibular space
Di atas
Mylohyoid
Submandibula or pterygomandibular space
Lingual Third molar
Lingual
REGIO YANG MEMBATASI SPASIA-SPASIA WAJAH Space
Anterior
Posterior
Superior
Buccal
Corner of mouth
Masseter muscle, Pterygomandibular Space
Maxilla Infraorbital space
Mandible
Subcutaneous tissue and skin
Buccinator muscle
Infraorbital
Nasal cartilages
Buccal space
Quadratus labii Superioris muscle
Oral mucosa
Quadratus labii superior muscle
Levator anguli oris muscle Maxilla
Submandibular
Anterior belly of Digastric muscle
Posterior belly of Digastric muscle, Stylohyoid muscle, Stylopharyngeus Muscle
Inferior and Medial surface of Mandible
Digastric tendon
Platysma muscle Investing fascia
Mylohyoid, hypoglossus, superior constricting muscles
Submental
Inferior border of Mandible
Hyoid bone
Mylohyoid bone
Investing fascia
Investing fascia
Anterior bellies of digastric muscles †
Sublingual
Lingual surface of Mandible
Submandibular space, Parotid gland
Oral mucosa
Mylohyoid muscle
Muscles of tongue*
Lingual surface of Mandible †
Pterygomandibular
Buccal space
Parotid gland
Lateral pterygoid Muscle
Inferior border of Mandible
Medial pterygoid muscle*
Ascending ramus of Mandible †
Submasseteric
Buccal space
Parotid gland
Zygomatic arch
Inferior border of Mandible
Ascending ramus of Mandible*
Masseter muscle †
* Lateral border = Tepi lateral † Medial border = Tepi medial
Inferior
Superficial or Medial*
Deep or Lateral †
HUBUNGAN ANTARA SPASIA-SPASIA WAJAH DENGAN INFEKSI Spasia
Kemungkinan Penyebab
Jaringan yang terlibat
Spasia yang berdekatan
Buccal
Upper premolar Upper molar Lower premolar
Parotid duct Anterior facial artery and vein Transverse facial artery and vein Buccal fat pad
Infraorbital Pterygomandibular Infratemporal
Infraorbital
Upper canine
Angular artery and vein Infraorbital nerve
Buccal
Submandibular
Lower molars
Submandibular gland Facial artery and vein Lymph nodes
Sublingual Submental Lateral pharyngeal Buccal
Submental
Lower anteriors Fracture of symphysis
Anterior jugular vein Lymph nodes
Submandibular (on either side)
Sublingual
Lower premolars Lower molars Direct trauma
Sublingual gland Wharton’s ducts Lingual nerve Sublingual artery and vein
Submandibular Lateral pharyngeal Visceral (trachea and oesophagus)
Pterygomandibular
Lower third molars Fracture of angle of mandible
Mandibular division of trigeminal nerve Inferior alveolar artery and vein
Buccal Lateral pharyngeal Submasseteric Deep temporal Parotid
Submasseteric
Lower third molars Fracture of angle of mandible
Masseteric artery and vein
Buccal Pterygomandibular Superficial temporal Parotid
PERBEDAAN ANTARA SELULITIS DAN ABSES
KARAKTER Durasi Rasa sakit Ukuran Status lokalis Palpasi Pus/nanah Derajat resiko Bakteri
SELULITIS Akut/sekejap Sangat & menyebar Besar Batas tidak jelas Kenyal – Keras Tidak ada Tinggi Aerob
ABSES Kronis/Berlangsung lama Terlokalisir Kecil Berbatas jelas Fluktuasi Ada Kecil Anaerob
PERAWATAN Cellulitis Swelling not sharply demarcated Tissues have doughy consistency No fluctuation Abscess Swelling distinctly outlined Tissues have firm consistency Fluctuation can usually be elicited
KONDISI INFEKSI Nontoxic Toxic
Nontoxic
Toxic
PERAWATAN YANG DIANJURKAN Prophylactic antibiotics and extraction of the involved tooth Open pulp chamber and give supportive care until patient is nontoxic Evacuation of pus by incision and drainage and/or extraction of the involved tooth Prophylactic antibiotics and drainage by incision and/or extraction
PERAWATAN ABSES Eliminasi infeksi :
Antibiotika (relief of infection) Analgetika (relief of pain) Obat kumur (oral hygiene)
Syarat utama
Open bor gigi penyebab (drainage) Insisi Abses
Pada perawatan abses, insisi & drainage merupakan syarat pertama insisi…(identik dg)…drainage Intra oral : Anestetikum tdk boleh disuntikkan ke dalam rongga abses, untuk mencegah penyebaran infeksi dan peningkatan rasa nyeri yang hebat karena peningkatan tegangan dalam rongga abses.
Hal-hal yg perlu diperhatikan pd insisi
Intra Oral :
Panjang insisi minimal 1 cm Pasang drain spy tepi luka tdk cepat menutup Drain hrs dr karet, dibiarkan 2 hari diganti drain Perhatikan struktur anatomis penting : n. Mentalis keluar ke regio bukal pd ketinggian premolar pertama melalui foramen mentale. Pleksus pterigoideus venousa terltk tinggi di belakang tuber maksila n. Palatinus mayus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada insisi
ekstra oral :
Dengan anestesi lokal, di bwh kulit, melingkar. Panjang insisi = 1 – 2 cm pada bagian terendah dari puncak abses / dekat di bawah permukaan abses Drain karet, selama 2 hari, bila pus msh ada mk diganti drain baru.