lSSN:1693-9980
JURNA
trDEJreE
a:
l:' 1i!,
i:i j'
rssN l 693-9980
JURNALEDUI(ASI Media Komunikasi Pendidikan Terbit 2 kali setahun pada bulan Juni dan Desember Penanggung Jawatr Ketua STKIP Al-Washliyah
Ketua Penyunting Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA Wk.Ketua Penyunting Prof. Dr. Syahrizal, MA
Wk.Ketua Penyunting Dr. Sri Suyanta, MA Sekretaris Penyunting Drs. Bachtiar Td. Joesoef
Wk.Sekretaris Penyunting Drs.H.Taslim HM.Yasin, M.Si Penyunting AhIi Prof. Dr. H. Rusjdi Ali Muhammad, SH Prof. Dr. M. Hasbi Amiruddin, MA Drs. Ahmad Ghozin, M.Pd Drs. Safwan Amin, M.Psi Drs. Amsal Amri, M.Pd Staf Sekretariat Junizah H.M. Abbas, A. Md Ruslaini - S. Bafadhal
Sirkulasi T. Zulkarnain
Alamat Redaksi: STKIP AI-WASHLIYAH BANDA ACEH Lam Ara - Rukoh Kec. Syiah Kuala B. Aceh P.O. Box 93 Banda Aceh 23001 Telp. (0651) 7406108,7425430 - Fax (0651) 6368 Redaksi menerima sumbargan tulisan berkaitan dengan pendidikan. Berkisar 12 s/d l5 halaman kuarto, spasi 1,5 dentan program Miclosoft Word dengan file 1/0.. atau rf. Scrtakan naskah L)titlt t)uf da,n Conpnct Disk (CD).
DAFTAR ISI Nilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Perjuangan Nabi Ibrahim A.S
1 failani .............. Andragogi dalam Tinjauan Psikologis 1'7 A. Samad Usman ..................... Behaviorisme dalam Pembelajaran Shalat Ainal Mardhiah....................... ...............-... 30 Nilai Pendidikan Kesehatan dalam Ibadah Puasa
Muzakir
............................. 52
Penjaminan Mutu Pendidikan melalui Penerapan Rencana Pengembangan Sekolah pada SMP Negeri di Kota Banda Aceh Teuku Hasanuddin................. ................... 68 Pemanfaatan Media Pengajaran Multimedia dalam Pembelaiaran Renang Gaya Bebas dan Gaya Dada ................... 90 Syahrastani.....
Iklim Kerja
Sama Guru di Tinjau dari Komitmen dan Komunikasi Inlerpersonal pada SD Negeri di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh .......................... 106
Sardinah
Pembelajaran Prosa di Sekolah Dasar
Adnan.............
................... 127
Pemecahan Masalah sebagai Pendekatan dalam Belajar Malematika ......................-..... 1,42 Nuralam
Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Soedirman Z Indeks.............
..................... 155
IKLIM KERJASAMA GURU DITIN}AU DARI KOMITMEN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SD NEGERI DI
KECAMATAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH Sardinah Lektor PGSD FKIP Universitas Syiah Kuala Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan (Alamat: FKIP UNSYIAH) ABSTRACT This research aims to investigate the contribution of togetherly teacher: commitment on irlterpersonal task and communication at state elementar' school teachers' collaboration scene at Jaya Baru sub-distdct, city of Band:
Aceh. Tlrere were 26 respondents of elemeniary's teacher at Java Baru sutdistrict milieu, city of lianda Aceh. The results of this research shol'ec firstly, conmitments have good relationship with collaboration of teache:
,".or-rdly, interpersonal communication have normal relationship
u'i*
teacheris colaboration, and thirdly, the relationship between the--: organization and capability 100% have not met yet requisite of bein'' prifessionaly teacher and to create the collaboration sphere which it shoui; te.Their coliaboration scene is not cornplete yet so that it need to be mor: increasecl in fulure in order to get better quality for elementary schools'
Kata Kunci: Komitmen, komunikasi, interper sonal, keri nsama A. Pendahuluan Sekolah sebagai lembaga pendidikan dalac: menyelenggarakan proses belajar mengajar bertujuan untui\ mengembl"ngkan potensi anak didik secata optimal bai'i' kognitit, afektif, mauPun psikomotor untalk- menui'j keJe*asuan. Untuk itu agar potensi ini dapat berkemban: secara optimal, maka kePala sekolah bertanggung iawab dalalr:
menciptakan dan membina hubungan kerjasama yar'; harrnonis di antara personal yang terlibat supaya terwuju; ke{asama yang menyenangkan dan adanya rasa kebersamaai' supaya tujuan pendidikan dapat tercapai scbagaimana yani diharapkan. 106 | tWi^ XorV, Sama Gutu
cli
Tinjau tlati Komitmen (Sardinoh)
Dalam melaksanakan tugas guru perlu bekerjasama, baik dalam merencanakan pengajarary maupun proses dan hasil belajar. Kerjasarna antala guru diharapkan dapat membantu guru memecahkan masalah yang dihadapi dalam mengelola pengajaran serta menimbulkan rasa tanggung jawab bersama untuk mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Kerjasama ini dapat mencapai hasil yang diharapkan apabila berlangsung dalam iklim keriasama yang kondusif di sekolah serta keterbukaan dalarn berkomunikasi. Menurut Rahmat (1985) suasana kerjasarna yang kondusif dalam organisasi ditandai dengan munculnya sikap saling terbuka, keaklabary
saling menghargai, saling percaya, mendahulukan kepentingan bersama. Siswanto (1987) mengatakan bahwa "iklim kerjasama merupakan suasana yang terjadi dalam organisasi yang diciptakan oleh hubungan antar pribadi diwarnai oleh rasa saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai. Untuk menciptakan keadaan ini bukanlah suatu hal yang mudah. Kenyataan ini dapat dilihat bahwa tidak semua kepala sekolah berhasil membina guru-guru untuk bekerjasama dengan baik dan beriangsung secara terlls menerus dalam suasana yang menyenangkan untuk meningkatkan motivasi kerja, kinerja, disiplin, moral kerja, kreativitas, serta tanggung jawab bersama untuk keberhasilan pendidikan. Selain itu, kenyataan yang ada di lapangan adalah kecenderur-rgan guru kurang terbuka dengan sesarna mereka mengenai kesulitan yang dialami dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Guru hanya memikirkan tugas dan tanggung jawabnya sendiri, tldak peduli dengan kesr-rlitan yang dialami oleh guru yang lain. Guru merasa enggan menyampaikan kesulitan kepada teman sejawat maupun kepada kepala sekolahnya. Mengingat pentingnya iklim kerjasama guru dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran maka kepala sekolah selaku pimpinan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi ikiim kerjasama di sekolah. Adapun faktor yang diduga berpengaruh terhadap iklim kerjasama yang dapat Jurnal Eduhasi, Vol. V, No.t
Juni
200911O7
diidentifi kasikan antara lain, komitmen, komunikasi interpersonal, gaya kepemimpinan, penempatan, rasa aman, pengl"rargaan, lingkur-rgan kerja dan konflik. Faktor-faktor tersebut disarikan berdasarkan pendapat yang dikemukakar-r oleh Soekarnto (1987), Pidarta (1995), Goldhabert (1986). Guru 1,n1g rnemiiiki komitmen yang tinggi biasanya mempunval kepedr-rlian terhadap tugasnya dan teman sejawat, yang clapat beru'r-rjucl kerjasama di antara mereka dalam mengelola pengajaran 1'ang berlangsung dalam suasana yang harmonis, mempr-rnvai disiplin, loyalitas serta tanggung jarvab yar"rg tinggi untr,rk keberhasilan pendidikan. Sahertian (1994) mengemukakan bah*'a, "komitmen merupakan kecendrungan dalam diri seseorang nntuk merasa aktif dengan penuh rasa tanggung jar,r.ab" Dengan demikian jelaslah bahwa komitmen erat kaitannva dengan tanggung jawab, baik tanggung jawab terhadap tugas vang dibebankan kepada guru yang bersangkutan maupull tanggung jawab bersama untuk keberhasilan pendidikan di sekolah. Memrrut Salindeko (1995) "komitmen dapat mengembangkan nilai kebersamaan" Kemr,rdian Gymnastiar (2002) mengatakan "komitmen merupakan kunci efektifitas dan kesuksesan sebuah organisasi" Fakior lain \/ang juga rnempengaruhi iklim kerjasama di sekolair adalah komunikasi antar pribadi. Wursanto (1989:39) menvatakan bahlva "komunikasi interpersonal adalah cara untrrk mendorong manusia berfikir kreatif sehingga meningkatkan kegairahan dalam bekerja". Sedangkan Devito dalarn T1-roha (7993:766) menlSemukakan syarat-syarat
komunikasi vang efektif adalah keterbukaan, empati. drrkungan kepositif an, dan kesamaan. Komnnikasi interprerscxral vang baik dapat rnenjalin hr:bungan yang akr ab dan hubungan keriasarna yang hannonis di sekolah sehingga
kesulitarr yang dialami dapat diatasi dan pekerjaan dapai terlaksana dengari lancar untnk mencapai hasil belajar vang optimal. Namur-r, berdasarkan hasil survey arval di lapangar: ditemukan knrarrgnva komunikasi alttara guru-gllru yang sttdah lama mengabdi, clengan glll'tl-glrl r-r yang baru sehirrgg; hubr.rngan sesarra gllrLl kurang harmonis. Urrtnk itu prerl:108 lhlint
Kct;jLt Sunu Guru
tliTitjttu
dori Krnitnten ...t Stryli.n.uh.)
diadakan penelitian mengenai komitrnen dan komunikasi interpersonal terhadap iklim kerjasama gum prada SD Negeri di Kecamatan Java Balu Kota Banda Aceh. Metode Penelitian Penelitian ini rnenggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian ex post.facto, tntuk melihat kontribusi komitmen guru terhadap tugas dan komunikasi interpersonal terhadap iklim kerjasama guru SD Negeri di Kecematan Jaya Baru Kota Bar-rda Aceh. 1.
a. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian
ini adalah
semua guru yang
berstaturs Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengajar pada SD Negeri di Kecamatan Jaya Barr-r Kota Banda Aceh yang berjumlah 130 orang. Sampel yang diambil adalah 20% dari populasi yang ada, sehingga sarnpel berjumlah 26 orang guru,
mengunakan rurnus persentase Sudjana (1992). Responden dalam penelitian ini dipilih pada masa pengumpulan data dan secara strati;ficd proltortional rnndont satnplin.g. Pemilihan teknik ini dalam penentuan sampel karena memberi peluang yang sama kepada semua anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel, artinya sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentLl. b. Instrumen Penelitian
Instrumen 1'ang digunakan untuk mengurnpulkan data mengen.ai ketiga variable penelitian ini adalah angket model skala Likert dengan lima alternatif jawaban yaitu: selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR) dan tidak pernah (TP).
Penyusunan instrumen pada masing-masing variable dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) pembuatan kisi-kisi instrr-rmen berdasarkan indikator variable, (2) menyusun butir-butir pernyataan-pernyataan yang sesuar dengan indikator-indlkator variable, (3) meiakukan anali.sis rasional uniuk melihat kesesuaian dengan indikator serta Jto'n.al Ed.uhas/, Vol. V, No.1 Ju.ni 2O0g |
10g
ketetapan menyusun angket dari segi bahasa dan aspek yang diukur, (4) Ujicoba instrumen untuk mengetahui validitas dan rehabilitas instrument.
Analisis Data Data penelitian dengan menggunakan ieknik regresi dan korelasi. Teknik-teknik yang digunakan dalam melakukan pengujian persyaratan analisis adalah: 1. Uji normalitas data menggunakan teknik Chi kuadrat. 2. Uji homogenitas variansi populasi menggunakan uji Kuadrat Barlett. 3. Uji homopendensi variable-variabel bebas, menggunakan teknik korelasi "Product Moment". c.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Sekolah merupakan suatu organisasi yang terdiri atas kepala sekolah, guru, tenaga administrasi dan siswa. Keberhasilan sekolah sangat tergantung pada komitmen dan komunikasi interpersonal serta iklim kerjasama yang baik, unsur-unsur tersebut saling berkaitan dalam suatu organisasi dalam pencapaian tujuan. Hasil peneletian pada SD di Kecamatan Jaya Bam Kota Banda Aceh menunjukan bahwa: a. Uji Normaiitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengukur apakah dalam suatu variable normal. Untuk melakukan uji normalitas digunakan rumns Chi Srruare: 2.
*-) _Jn
I
Dimana: I L
fu f.
Jr
./"
= Frekuensi Kenyaiaan =
F
rckuensi Harapan
Nilai 72 > 0,05 sebagai syarat bahwa data tersebui berdistribus normal. Dari hasil perhitungan didapatkan: I I I I
I
I
11.0 | tWi.m Xeria Sana Guttt
cLi
Tiryjctu clori Kornitnten ...(Satdinah)
1.
Variabel
lklim
Skore
Kerjasama Guru
Iklim Kerjasama Guru (Y) Expected N Obseroed N
35
1
37
1.
3B
2
39 40
1
2
41
2
Aa
5
43
J
44 45 46 47
3
Total
2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2
2 1
3 26
Residral -1..2 -1..2
-r.2 1
_) 2.8 .B
.8
t -1,.2 .B
Test Statistics
Iklim Kerjasama Guru (Y) Chi-SqtLnre"
df
7,237 tt .780
Asymp.Stg. s.12 cells (100.0%) hn'oe expectetl frequetlcies less than 5. Tlrc minimwn expected cell frequency is 2.2
Dari data tersebut di atas diperoleh nilai = 2231, ha1 ini berarti bahwa nilai > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada variable Y (Iklim Kerjasama) berdistribusi normal.
Jurnal Eduhasi., Vol. V, No.1
Juni 20091177
2.
Variabel Komitmen
Iklim Kerjasama Guru (XI) Skore
Obseraed
N
Expected
N
Residual
1
1.9
-.9
.1
10
42 44 45 46 47
7
1..9
-.9 -.9
2
1.9
.1
2
1.9
.1
1
1.9
-.9
4B
3
1..9
1.1
49 50
3 4
1.9
51
1.
t.9
2.'! -.9
52
1.
7.9
-.9
7.9 7.9
1.1
2 1
7.9
-.9
53 54 55
3
Total
zo
.l .1
7.9
-1
Test Statistics
Kotnitmen (X1) Chi-SqtLarea
/,JOJ
df
13
.881
Asymp.Sig.
a.14 cells (100.0%) haae expected frequencies less thsn 5. The mhimunt exptected cell fi'equency is 1.9
Dari data tersebut di atas diperoleh nilai = 2385, hal ini berarti bahwa nilai > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabie X, (Komitmen) berdistribusi norrnal.
112 | tntin Ketja Sarna Gurtt di Tinjou
cl
Ktnnitmen ...(Sardjno.h)
3.
Komunikasi lnterpersonal
Iklim Kerjasama Guru (XII) Skore
Obserzted
34 38 10
N
Expected
2
N
Residual
1.9 7.9
.1
2 1
7-9
-.9
40
2
"1.9
.1
1
7.9
-.9
42 43 44 45 46 47 48 49
3
7.9
1..1.
2
1,.9
.1
1
7.9
-.9
4
7.9
2.1
1
4
7.9 1.9
1
1.9
-.9 2.7 -.9 -.9 -.9
51
Total
1
1.9
.l
r.9
.1
26
Test Statistics
Komunikasi interpersonal (X2) Chi-Squarea
8,462 13 .812
df Asymp.Sig.
a, 74 ceLls (700.0"/o) haae expectetl Jreqllencies Less than 5. The minimun expected cell. frequcncy is 1 .9
Dari data tersebut dl atas diperoleh nilai = 8,462, ha1 ini berarti bahwa nilai > 0,05, rnaka dapat disimpulkan bahwa data pada variable X, (Komunikasi Interpersonal) berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Dalam peneiitian ini uji homogenitas varians dilakukan a.
terhadap: (1) Y atas X, dan Y atas X.. Jurne
Ed.uhtLsi, Vol. V, No.1
Juni
2009 )
173
l
Uji Homogenitas Y atas X,
Pengujian homogenitas varians dua kelompok perlakuan pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung F,.,,o antara varians terbesar dan varians terkecil dari kedna kelompok yang diuji. Perhitungannya yakni dengan cara membagi antara varians terbesar dengan varians terkecil darl kelompok yang diuji, ( Sujana. 1992) kemudian dibandingkan dengan harga F,"0", pada taraf signifikan a = 0,01 dan der.ajat kebebasan masing-masing = 12. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh F .,,,,^,= 0,042, sedangkan Fo.n,rrz r:r = 3,84. Jika dibandingkan, maka Fh.,,,s lebih kecil F,-0.., atau 0,042 < 3,84. Hal ini berarti H diterima. Dengan demikian dua kelompok veriabel yakni Y dan kelompok lain yakni X, adalah homogen. Ini berarti antara kelas Y dengan kelas X ,, diperlukakan secara sama. 2. Uji Homogenitas Y atas X, Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Fn, ,"."= 0,042, sedarrgkan Fo.rlrzr:1 = 3,84. Jika dibandingkan, maka F,, ,,,., lebih kecii F,"0., atau 0,042 <3,84. Hal ini berarti H diterima. Dengan demikian dua kelompok veriabel yakni Y dan kelompok lain yakni X, adaiah homogen. Ini berarti antara kelas Y derrgan kelas X, diperlukakan secara sama.
b.
Uji Homopendensi Untuk mengetahui besarnya hubungan antara variable X, dengan Y, X, dengan Y dan X, dan X, dengan Y digunakan rumus Product Moment. Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh:
iV Lt"r,l',
- L.{, 'lil.
'
l'!.4 | tUi* feria Samn Gutu di Tinjau
a. XrdenganY
Correlations Komitmen Iklim (x1) Ke{asama Guru (Y) Komitmen (X1)
Pearson
1
.635n*
Correlatiorr Sig. (2-tailed)
N Iklim Kerjasama Guru (Y)
Pesrson
Correlation Sig.
(2lnilcd)
.000
26
26
.635**
7
.000
26 N t6 *". Correlation is significant at the 0.01 l.eztel (2lqiled)
Dari table tersebut di atas diperoleh nilai korelasi
X.,
dengan
Y sebesar 0,635.
b.X, dengan Y Correlations Komitmen Iklim (x2) Kerjasama Guru (Y) Komunikasi
Pearson
Interpersonal (X2)
Colrelation Sig. (2-tailed; N
Iklim Kerjasama
Pearson
Guru (Y)
Correlation Sig. (2-tailed) N
1
.535** .005
26 .535**
26 1
.005 26
26
"*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) Dari table tersebut di atas diperoleh nilai korelasi X, dengan Y sebesar 0,535 Jurn(rl Ed.uhasi, Vol. V, No.l Juni
2009 llg
c. X1
dan X, dengan Y
Model Summary Model 1
R SqtLare Squarc .529
R
.728" a.
P r e dictor
s
Adjustetl R .488
: ( Constan t ), Kom unikasi
h
Std. Error of the Estimate L,Z>J
i erp er sonttl
( X2
),
Kontitmen (X1)
Dari table tersebut di atas diperoleh niiai korelasi X, dan X, dengan Y sebesar 0,728. B. Pembahasan
1. Kontribusi Komitmen Guru pada Tugas terhadap Iklim Kerjasama. Guru-guru yang mempunyai komitmen yang tinggi biasanya menunjukan kinerja yang baik, disiplin, mempunyai tanggung jawab yang tinggi untuk keberhasilan pendidikan serta mempunyai kepedulian terhadap teman seiawat. Sahertian (1994) mengemukakan bahwa "guru yang kurang memiliki kornitmen juga kurang memiliki kepedulian terhadap tugas, kebutuhan para siswa-siswa, teman sejawat ataupun atasan langsung, gur'r-r yang memiliki komitmen biasanya memiliki perhatian pada siswanya, sesama guru dan kepada tugas pokoknya yaitu mengajar". Guru vang mempunyai komitmen biasanya punya tanggung jawab yang tinggi untuk keberhasilan siswa-siswanya sehingga dalam melakukan pekerjaan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil 1,ang maksimal. Kepedulian terhadap teman sejawat merupakan salah satu bentuk adanya rasa kebersamaan diantara guru-gurtr untuk mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Betkenaan dengan hal ini Salindeko (1995) mengemukakan "Komitmen dapat mengembangkan nilai kebersamaan". Berdasarkan uraian di atas bahwa hasil peneletian pada SD di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh menunjukan bahwa terdapat hubungan ar-rtara komitmen (X,) dan Y yang l't 6 Iklint Keija
Suntt Gtutt cli Titjau dttri Komitnutt. ...(Sardinah)
signifikan dengan nilai korelasi 0,635. Hal ini menunjtrkan bahwa komitmen pada tugas mempunyai kontribusi terhadap iklim kerjasama guru.
2. Kontribusi Komunikasi Interpersonal terhadap iklim Keriasma
Komunikasi interpersonal yang baik merupakan kebutuhan bagi guru-guru untuk dapat bekerja dengan semangat yang tinggi, disiplin, saling berbagi informasi diantara mereka. Kalau komunikasi interpersonal suatu sekolah
kurang baik antara kepala sekolah dengan guru-guru dan antara scsama guru menyebabkan guru tidak terbuka baik kepada kepala sekolah maupun kepada sesama guru lainnva. Hai ini menimbulkan kurang harmonisnya hubungan diantara mereka sehingga guru-guru merasa kurang betah berada di sekolah, tidak mau berbagi informasi dengan temannya, guruguru lebih suka bekerja sendiri-sendiri, padahal kerjasama dengan lklirn yang kondusif merupakan aspek yang essensial untuk mencapai tuiuan pendidikan. Dalarn hasil penelitian ini terdapat hubr-rngan antara komunikasi interpelsonal (X") clan Y yang signifikan dengan nilai korelasi 0,535. Hal ini menunjnkan bahwa komunikasi interpersonal berhubungan dengan kerjasama guru. Komunikasi interpersonal yang berlangsung di sekolah terbentuk melalr-ri pola interaksi yang terjadi antara gun l dengan kepala sekolah, guru sesama guru. Abizar (1988) menyatakan bahwa "komr"rnikasi interpelsonal melupakan
unsur penting dalam organisasi".Apabila komunikasi interpersonal ini berlangsung dengan baik dan lancar akan dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik di ar-rtara mereka, meningkatkan rasa tanggung jarvab guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar sehingga tujuan pendidikan dapat dicapal secara efektif. Der-rgan demikian lancarnya komunikasi interpersonal akan dapat menjalin hubungan pribadi yang akrab, yang dilandasi dengan kepercayaan, keterbukaan, kejujurary saling per-rgertian diantara glrru semlla gurll, gum dengan kepala Ju.rna/. Eclulru.si, Vol. V, No.1 Jun.i 2009
| 177
sekolah, dengan tata usaha dan dengan siswa sehingga akan mengal-ran silkan iklim kerjasama yang kondusif di sekolah. 3. Kontribusi Komitmen dan Komuniksi Interpersonal Secara bersama-sama terhadap Iklim Kerjasama. Dengan komunikasi interpersonal akar-r tercipta slrasana saling terbuka, keakrabary nilai kebersamaan yang memungkinkan guru-gum dapatbekerja dengan lancar, dapat menghinclari terjadinya konflik diantara mereka dan kesulitan
yang dialami gllru-guru dalam melaksanakan tugas dapat diatasi, sehingga tujuan pendidikan dan pengajaran dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan. Disamping komunikasi interpersonal yang baik cialam organisasi, komitmen guru pada tugas akan meningkatkan tanggungjawab bersama untuk keberhasilan pendidikan, karena guru-guru yang memiliki komitmen yang tinggi mempunyai kepedulian dengan temarr sejawat, disiplin, mempunyai lo1'alitas yang tinggi, kreatif dan inovatif, sehingga mereka merasa punya tanggung jawab bersama untuk keberhasilan pendidikan di sekolah, dengan clemikiar-r komitmen dan komunikasi interpersonal bersamasama dapat berkontribusi terhadap ikllm kerjasama. Dalam hal ini dapat dilihat hubungan secara bersama-sama antara komitmen, komunikasi interpersonal dengan iklim kerjasama guru pada SD Negeri di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. C. Penutup
Berdasarkan hasil penelitian tersebr-rt diatas nrenunjukkan bal-rwa komitmen berhubnngan dengan kerjasarna guru. Keberhasilan grtru dalam pcnga j.rran ditentukarr oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kornitmen guru, baik terhadap tugas, waktll maupun atu1ran yang berlaku.
Nilai kebersamaan akan menclorong guru-guru untuk membantu guru-gllru lain memecahkan masalah dalam mengelola per-rgajaran, supaya dapat mencapai hasil belajar 1'ang optimal. Kesediaan guru tersebut mcmbantu sesama EillrLl ll8
tlrtfm Kerja Santt (iuru
cli.
Tirtjott tl.ari Koni.tntett ...(Sartli.ntth)
yang lain dilaksanakan atas dasar kesadalan, keikhlasan hati, rasa kekeluargaan sehingga menimbulkan suasana yang menyenangkan dalam melaksanakan tugas demi keberhasilan
pendidikan. Komunikasi interpersonal yang berlangsung di sekolah berhubungan dengan kerjasama guru, terbentuk melalui pola interaksi yang terjadi antara guru dengan kepala sekolah, guru sesama guru- Abizar (1988) rnenyatakan bahwa "komunikasi
interpersonal merupakan unsur penting dalam
organisasi".Apabila komunikasi interpersonal ini berlangsung dengan baik dan lancar akan dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik diantara mereka, meningkatkan rasa tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif. Dengan kata lain, hubungan secara bersama-sama antara komitmen, komunikasi interpersonal dengan iklim kerjasama guru sebesar 0,728 dan mereka belum 100% untuk memenuhi syarat sebagai guru yang profesional dan dalam menciptakan lingkungan organisasi yang seharusnya. Ini berarti pula kinerja mereka belum sempurna, sehingga perlu ditingkatkan lagi di masa-masa akan datang, sehingga mutu pendidikan di Kecamatan jaya Baru Kota Banda Aceh Propinsi Aceh. Catatan Akhir Desler. 1.976. Orgnnizntittn ntd Managemerf. A Contingence Approach New York: Prentice Hall Coldlrabert. 7986. Organizntion Communicstion. Dubuque Lova: Brow Publisher Gymnastiar, Abdullah, 2002, Membnngun Kredibilrfns. Bandung: MQS Pustaka Crafika Handoko, T. Hani. 7997. Mttnnjemer. Yogyakarta: BPIE Hoy, Wayrre K. and Cicil C. Miskell. 7978. Education Adrnirtistrqsition, Theory. Research and practice. New York: Random Hause JurnrLl Ecluhosi, Vol. V, No.1 Juni 2009
| l1g
Kartono,
Kartini.
L985. Pxikologi So.sial Untuk Manajemen Perusahaon dan Industri, Jakarta: CV.Rajawali Liliwery, Alo. 1.997. Komuniasi Antqr Pribadi, Bandung:FT. Citra
Aditya Bakti
Nawawi dan Martini. 1993 Kepemimpinan yang Ekktif . Yogyakarta: Gajah Mada University Press Pida:ta, Made. 1995. Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan D as ar.
J
akar ta: Gramedia
Rahma! Jalaludin.
\ 991. P sikolo gi Komunikasi.
Bandung: Remaja
Rosdakarya Salindeko. John. 1995, Pengawasan Melekat. Jakarta: Bumi Aksara. Sentosa, Slamet.1,992. dinamika Kelompok. Jakarta: PT Antara. Siswanto Bejo, 1,987. Manajemen Tenaga Kerjn. Bandung Sinar
Amju. Soekamto, 5oerjono.1987.5'oSlologl Yayasan. Jakarta Universitas lndonesia
:
Sudjana.(1992) . Metode Statistik Edisi ke-S. Bandung: Tarsito Sutisna, Oteng. 1989. Administrasi Pendidikan. Dasar Teoriis untuk Pr aktek Profesional. Bandung: Angkasa Thoha, Miftah. 1993 Prilaku Organisasi, Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Wahjo Soemidjo. 2001. KEemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wursanto. 7995. Etika Kontuniknsi Kantor. Yoeyakarta: Karnisius
'120
|
tnti.
Kerjo Samo Guru di Tinjou dori Komi!men ...rSordinohl