lssN "
2085-6490
IIilIJI J JIUIIU[|L|JILIII
F5"T
\-E'tt
/
THE ERROR ON THE TRANSLAIION OF ENGLISH NOUN PHRASE INIO INDONESIAN MADE BY GOOGLE TRANSLATE Oleh : Dra. Khadijah, l\.4.Hum
/
PRINSIP-PRINSIP DAN LANDASAN PEIVBELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh : Dra. Zainab M.Z, l\,4.Hum
/
PENGARUH KEPEI\,,III\,4PINAN DAN BUDAYA KERJATERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK KABUPATEN SABANG Oleh :Rusman, SE.,M.Si
/
KEBIJAKAN PEi\,lBANGUNAN PERTANIAN I\,4ELALUI REFORMASIAGRARIA Oleh : lr. Ruhalena Willis. MP
/
EFEKTIFiTAS PENYAMPAIAN INFORI\,1ASI DARIATASAN KEPADA BAWAHAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN Oleh iAde KhadijatulZ. Harahap
/
PERANAN KONSEP KEPE|llIMPINAN DALAM ORGANISASI Oleh i Drs. DrajatSyaw Harahap. t\ll\4
/
FAKTOR-FAKTOR YANG I\,1E[,4PENGARUH Oleh : Nurhamidah Pulungan, SE.,lvlM
/
MODEL PEMBELAJARAN PERUBAHAN KONSEPIUAL UNTUK MENGATASI KESALAHAN KONSEP SISWA KELAS IIISD/MI PADA fulATERI PENGUKURAN DENGAN SATUAN BAKU Oleh : Cut lvlorina Zubainur, S.Pd.,M.Pd
/
ANALISIS PREFERENSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PRODUK, HARGA DAN
I
KINERJAAUDITOR
CITRAMEREK HRIAN BISNIS INDONESIA Oleh : Daniel Perangin-angin, Sukaria Sinulingga, Rismayani
/
KAJIAN TERHADAP UPAYA PENINGKATAN JUMLAH REALISASI KREDITDI SUMUTVENTURA MEDAN Oleh : Sutan Yani, Sukaria Sinulingga, [,4. Lian Dalimunthe
/
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PENGIRIMAN PAKET POS TERHADAP
PI
SARANA
KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus pada Kantor Pos Besar t\,4edan) OIeh : lvleilthon Purba, Rismayani, SugiArto Pujangkoro
/
EVALUASI PENANGANAN KOIV]PLAIN NASABAH DALAI/ UPAYA MERUI\,4USKAN PROSEDURYANG EFEKIIF DI BNIATM REGIONAL CENTER MEDAN Oleh :Ahmad Mubarok, Sukaria Sinulingga, lrwan Djanahar
/
PENGARUH DISIPLINKERJATERHADAPPRODUKTIVITAS KARYAWAN PADAPT. BANK SUI\,1UT KANTOR PUSAT CABANG UTAMAMEDAN Oleh i EmiWakhyuni, SE.,l,4.Si
/
PENGARUH GAYA KEPEMII\4PINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA RSU LATERSIA BINJAI Oleh : Desl Astuti, SE.,l\,4M
Jurnal Multi Sains Volume 3, No.2, Agustus 2012 (Jurnal Menerima Tulisan dari Berbagai Disiplin llmu, Ekonomi, Sosial Politik, Hukum, Pertanian dan Peternakan, Kesehatan, MIPA, Komputer, Teknologi, Pendidikan, Terbit 6 x setahun) ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PENERBIT
Penanggung Jawab / Pengarah
:
Prof. Dr. Marihot Manullang, SE.,MM
Pimpinan Redaksi
:
Syahril Efendi, SE., MM
Redaktur Ekonomi
:
Anton A.P. Sinaga, SE.,M.Si Ramses Manullang, SE.,M.Si Drs. Toman Panggabean, MM
Redaktur Politik
:
Drs. Maringan Panjaitan, M.Si Jhonson BS Rajagukguk, S.Sos
Redaktur Pertanian dan Peternakan
:
lr. Bridon Silaban, M.Kom
Redaktur Kedokteran
:
Dr. Horas Rajagukguk, SpB, FINACS
Redaktur Teknologi
:
Drs.Marihat Situmorang, M.Kom Alamat Redaksi dan Tata Usaha: Jln. Mangkara No. 21 Medan (061) Telp. 4578360 - (061) 771826 Medan - Sumatera Utara www.Suredc.blogspot.com E-mail :
[email protected]
,"{*1T'"lfi'$il;H" T}IE ERROR ON THE TRANSLATION OF ENGLISH NOUN PHRASE INTO INDONESIAN MADE BY GOOGIE TRANSLATE Oleh : Dra. Khadijab M.Hum..
....,..................
....... l'7
PRINSIP-PRINSIP DAN LANDASAN PEMBELAJARAN BAIIASA INDONESIA Oleh : Dra.
8-18
ZainabM.Z,M.Hum
PENGARI]H KEPEMIMPINAN DAN BTJDAYA KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK KABUPATEN SABANG Oleh : Rusman,
SE.,M.Si................
. . .
..-
.
:.
.
.
. .
...
. .
...
.
.
19-29
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN MELALT]I REFORMASI AGRARIA .........'....... 30-35 Oleh : Ir. Ruhalena Willis, MP....--....-.. EFEKTIFITAS PENYAMPAIAN INFORMASI DARi ATASAN KEPADA BAWAIIAN TERHADAP MOTIVASI KERIA KARYAWAN Oleh : Ade Khadijaurl
z.Hal?,h,;p............
PERANAN KONSEP KSPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Oleh : Drs. Dr4iai Slaw llarahap, MM.......
.............. 3642
............ $-44
FAKTOR.FAKTOR YANG MEMPENGARI'HI KINERIA AUDITOR Oleh : Nurhamidah hrlungar!
...
SE.,MM................
48-54
MODEL PEMBELAJARAN PERUBAI{AN KONSEPTUAL 1JNTUK MENGATASI KESALAIIAN KONSEP SISWA KELAS M SDA4I PADA MATERI PENGUKURAN DENGAN SATUAN BAKU Oleh : Cut Morina Zubatrur, S.Pd.MPd
..
............
55-58
ANALISIS PREFERENSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PRODUK HARGA DAN CITRA MEREK HRIAN BISNIS INDONESIA ... 59-65 Oleh : Daniel Perangin-argrr, Sukaria Sinulingga, Rismayani.-.........
KAIIAN TERIIADAP UPAYA PENINGKATAN JUMLAH REALISASI KREDIT DI PT. SARANA SUMUT VENTURA MEDAN Oleh : Suan Yani, Sukaria Sinulingga, M. Lian
Dalimunthe
................ 66:ll
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PENGIRIMAN PAKET POS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasrs pada Kantor Pos Besar Medan)
EVALUASI PENANGANAN KOMPLAIN NASABAH DALAM IJPAYA MERUMUSKAN PROSEDUR YANG EFEKTIF DI BNI ATM REGIONAL CENTER MEDAN ......-.. ..... 78-83 Oleh: Alnnad Mubarok, Sukaria Sinulingga, Irwan Djaruhar PENGARUH DISiPLIN KERJA TERFLADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT- BANK SI]MUT KANTOR PUSAT CABANG T-ITAMA MEDAN ............... 84-94 Oleh : Emi Wakhyln| SE.,N,[Si ............. PENGARIJH GAYA KEPEMIMPD{AN DAN KOML]NIKASI TERHADAP PRESTASi KERIA KARYAWAN PADA RSU LATERSIA BINJA] ................... 95-108 Oleh:Desi Astuti, s8.,MM................
II IT I I
uouru
PEMBEI-AIATAN PERIJBAEAN KoNsEPTUAL UNTUK MENGATASI III SDAWI PADA }IATERI PENGIJKURAN DENGAN
EESAI-AHAN KONSEP SISWA KELAS
I I
'ATUANBAKU
oltu'
Cut Morina Zubainur, S.pd,, tlpd. Dosen Pendidikan Matematila FKIp Universitas Syial Kuala
I I I I
I I
anstrat<
feqqtalaran
nxaternarika
di SD/MI dilakukan lebih kepada
membantu siswa menggmakan feagalaman belajamya unhrk rneningkatkan dal mengembangkan kecakapan hidup dan mengutamakan 1ege1ti9n da'i pada hafalan serta siswa hanrs mengkonstsuksi (membangun) sendiri lrngeahuannya filalui kegiatan aktif, baik fisik maupua menial. Untuk itu pemb€lajaran matematika hendalcnya dirnuiai #ngan p€ngenalan masalah yang sesuai dengan sifrlsisi (contextual problem) dan elapat dipalami sisrva. >ngan mengajutat masalal-masalah yang kontekshral, siswa secara bertahap, dibimbing untuk enguasai konsep-konsep maiematika Siswa kelas III SDA4I telah belajar pengukuran panjang benda dengan satuan baku di kelas seb€lunnya. Di kelas II siswa telah dikenalftan satuan centimetei dan meter. --\kan tetapi kenyataan menunjuktan rnasih ada siswa kelas Itr yang mengalami kesalalan rtalam trnggunkan penggaris untuk mengukur parjang suatu benda. resaknaa yang dialami siswa tersebut itrus segera diatasi, salah satu cannya dengal menggunakan model pembelajaran yang dapat mengubah lenalanxan siswa. Salah satu model pembelajaran ters*ut adalah Model Pembelajarm Perubalran Eonseptual. Tulisan ini berhljuan memalnrkan hasil penerapan Model pembelajafin perubalun I@septual yang dilakukan pada sisuz kelas Itr SD Negeri 3 Banda Aceh pada semester I tahun pelajaran
.!lr l/tn11
Krta kunci: model pembelajaran Wrubahan lanseptual, kesalahan konsep, pengukuran dengan satuan t.2jal
sikap-sikap yang diperlukan dalam kehidupan diberbagai bidang pekerjaar Materi pembelqiaran di SDilvlI lebih banyak terkait dengan hal-hal yang langsung diperlukan dalam lcehidupan sehad-hari dengan menggunakan bendadenda koilrit. Benlasarkan uraian di atas jelas bahwa
PENDAEULUAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika, diantaranla ment€nghd kegiahn siswa dalam penemu:m dan keterampilan pemecahal masalalq penguN:v[l materi prasyarat, masalal kontekstual sebagai awal pembelajaran. Dalam setiap kesempatar! pembelajaran txatematika hendaknya memulai
&n
masalah-masalah ya-ng
konlektual, siswa
pembelajaran matematika
mengembangkan kecakapan
secara
dan
trI
Di
membangun hal-bal (a) basis konseptual yalg baik
II
dilenalkan satuan centimeter dan meter. Akan tetapi kenyataan rnenuajukkan masih ada siswa kelas III yang mengalami kesalahan dalam
yalg lebih tingg, (b) keterampilan berhitung yang terbatas pada materi yang diperlukan untuk (poht a) saj4 (c) keterampilan mengatasi masalab, dan (d) untuk belajar matematils pada tingkaf
di
hidup
mengutamakar pengertian dad paila hafalan serta siswa harus mengkonstruksi (membangun) sendid pengetaluannla melalui kegiatan aktif, baik fisik maupun mental. Siswa kelas SDIMI telah belajar pengukumn panjang benda dengan sduan baku di kelas sebelumnya. kelas siswa telah
dibinting untuk rnenguasai konsep konsep matematika (Pusat Kudkuhm, 2003). Hesberger dan Wheadey (dalam Nur, 2000) mengata.kan kurikulum matematika anak SD jaqan terlalu menonjolkan berhihmg melainkan
Pembelajaran mat€oatika
SD/1\4I dilakufan
menggunalan pengalaman belajamya untuk maringkatkan dan
bertahap,
keterampilan berpikir dan belajar.
di
lebih kepada membantu siswa
menggunakan penggaris untuk mangukru panjang
$atu benda. Siswa nasih kurang rnemalnmi bafrwa pengukuran panjang benda dengan penggaris dimulai dari angka nol. Kesalahan ini disebabkal antara lain karena pembelajaran mengukur pardaag benda dengan satuan rikur baku
sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/I4I) hendalnya ditekankan pada upaya untuk membentan bekal
kepada siswa dalam membennrk p€ngetahuanpengetahuan, keterampilan-keteraryilan, dan
kurang bermakna bagi siswa. Siswa tidak
diberikal kesempaian untuk
55
mengkonshuksi
pemaharnannya tentang kegunaan penggaris dan prosedur penggrmaannya. Siswa hanya meniru pmsedur yang dilalnrkan gum tanpa memahami mengapa harus melakukanrya. Kesalaban yang dialami siswa tersebut harus segera diatasi, salah satu caranya dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat mengubah p€mahamar siswa. Salah satu model pembelajaran tersebut aclalah Model Pembelajaran Perubahan Konseptrul.
2.
3.
PEMBAHASAN
Model b€lajar perubahan
konseptual
men:pakan salah satu model pembelajaral yang menganut paham konstruktivis. Korstruktivisme
keseupatal untuk mengadakan obsenasi terbadq topil i ang akan dipelajari. Pemunculan rde (elicitation of ideas). Sixva dibatu mengmgkapkan idenya secara jelas denFn berdisl^usi, menulis, membuat poster, dan lain-lair Sisva diberi kesempatan urhtk mendishrsikan mas:leh yang diobservasi, tlalam *ujud Ls"n, tulisa4 gambar ataupun Poster.
Penlrsuan ulang ide (rest 1tcturing of ideas), melipuri altivitas yarg membri kesempatan kepada sisna untuk (a) klarifikasi ide (clarification and exchonge): salilg bertukar pikiran dengan tema4 (b) memunculkan situasi konllik (exposure to conficl itualion): ketila berhadapan dengn ide-itle lair1
dapat terangung
memberikan penekaftm kepada siswa unhrk mengkons,truksi sendiri pengetahuan yang al(an dipelajari dengan memperhatikan pengetahuan
seseorang
awal dan interaksi dengan
gagasannya cocolq (c) nembangun icle yang
Lonnfug (dalan Nur, 2000) menjelaskan bahwa perubahan konseptual dig:unbarkan sebagai asimilasi, yaitu penambalnn konsep-konsep baru
barrr (construction of new ideas), ini terjadi bila dalam diskusi iur idenya bedentangaa
pada pengehhuan )ang
akomodasi
yaitu
sebalikry4 menjadi lebih yakin bila
dengan ide lain aiau idenya tidak menjavab perhntaatr-pertan?an
telal ada dan
perryusurum
titik awal dalarn proses
perubahan konseptual. Dengan demikian model conceptual change kemrmgkinan bocok digwak n untuk meluruskan suatu mi skonsepsi.
Model
pembelajaran
pengetahuan av'al siswa ini berbeda dengan pengetahuan 1'ang akan dipetajari (pengertian ilrniah). Oleh karena itu pengetahuan awal cukup berpengaruh dalarn mengkonstruksi pengetahuan
yalg baru Dalam
pelaksanaan
di
kelas, siswa
diberi kesempatan untuk mengungkapkan ideidenya (prakonsepsirya) agar mereka lebih sadar mengenai konsepsi yang dimilikirya, bemegosiasi ma&na dan memunculkan cognitive conflic gtf,n
menggoyahkan stabilitas miskonsepsi siswa. Kemudian masing-masing konsepsi siswa dikembangkan ke amh yang berur (mengkonstnksi korsep ilmiah). Fase-fase model pembelajaran perubahan konseptual adalah
l. Ofientasi
(orientation). Siswa diberi untut mengembangkan motivasi dalam mempelajari suahr topik Siswa diberi
kesompatan
4.
dengan suatu percobaan atau persoalan baru. Penerapan ide (appliccttion ofideas).Ide atau
pengetahrm yang telah dibentuk ol€h sis$?
perlu dirylikasikan pada bernacan-macam situasi yang dihadapi. I{al ini al
perubahan
konseptual berpijak pada rasionalisasi bahwa siswa memasuki pelajaran baru ddak dengan kepala kosong, bahkan sudah terisi pengetaluan awal yalg berhubugan dengan pengetahuan yang akan dipelajari. Pengetahuan awal t€rsebut dipemleh dari lingkungan atau tlapat juga diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya. Umumnya
dapat
yang diajukan tenar-teman, (d) menge%luasi ide baru (evaluation), kalau dinmgkhkarL ada bailnya bila ide yang baru dibentuk ihr diuji
sebagai ulang dan
penggantian ide baru dengan konsep yang lebih tepal Oleh karena itu korsepsi anal siswa perlu
diidentivikasi sebagai
unhrk
rnerekonsfrutsi idenya kalar lidak cocok alau
5-
pengetahuan sis,wa lengkap dan bahkan lebih rinci dengn segala macam pengecualianrya.
Revi€w perubahan i& (reviev change in tdsa). Siswa mengkaji ulang perubahan ide dengan cara membandingkan ide yang telah dipelajari dengn ide awal.
Beberapa metode yang dapat digunakan pelaksanaan model pembelajaran perubahan konseptual atlalah tanya jawab, diskusi, demonstrasi, simulasi, dan
urtuk
eksperinrert.
Berikut pembelajaran materi
pokok paqiaag benda dengan sat{ran baku (c€ntimeter) berdasarkaa fase-fase model belajar perubahaa konseptual di kelas III sebagaimam yang lelah diterapkan di SD Negeri 3 Bantla Aceh pada semester I talun p,lajatr3n 2OIA20I3.
a.
Orientasi: Gum meminta siswa mengukur panjang pipet (J'ang panjangnya 7 cm) dengan menggunakan penggaris dari kerbs, dengan angka nol terletak pada tepi penggaris. Hasil pengukural ditulis di papan tulis berdasarkan
nama kelompolnya. Kemudian siswa png sama dengan
mengukur parjang pipet
panjang suatu benda
menggunakan penggaris lain yang jnga teftuat dari kertas, dengan angka nol terlelak agak masuk dari tepi penggaris (iarak tepi penggaris
dengan angka nol 1 cm). Hasil pengukuran juga ditulis di papan hrlis berdasarkan nama
penggaris.,
(4) mengevaluasi ide baru: Siswa diminta mengukur' panjang stik es dengan
kelompoknya (berdasartan pengalamal basit pengukuran lang diperoleh siswa adalah sama
untuk setiap kelompok). Lalu siswa dirninta
penggaris dari kerta yang tepinya patah sehingga angka ymg ada di pengg,aris
crn, sebagian lagi 6 cm).
dimulai dari angka 5. Pada tahap ini semua siswa meletakkan ujung stik es pada angka 5. Selanjutnya muncul
membandingkan hasil yang diperoleh. (Sebagial siswa menjawab panjang pipet 7 b.
dengan
menggunakan penggaris hentlalcrya dimulai dari angka nol bukan dari pinggir
berbagai saategi siswa dalan menentutan pa4lang stik es yang diukur. Strategi yang
Pemunculan ide: Cu.ru meminta siswa secaJa individual menjawab pertanyaan berikut; "Apali.ab pipet yang diukur dengan penggaris kedua sama dengat pipet yang diuhu dengan penggaris pettann?" Ja:waban yang diberikan
muncul diantaratya ada siswa yang
mengubah angka 5 pada penggris menjadi argka nol. ada juga siswa yang mengurangkan bilalgan pada ujung stik (usil pengukuran) dengan 5, dan lain-
siswa adalah "sama".
lain. Siswa mempunyai a.rgumentasi tersendti mengenai strategi yang
Penyrsunan ulang ide:
ditalcutannya.
(1) Klarifikasi ide: cunl
mengajak siswa berdiskusi kalau pipet yang diukur sam4
d.
hasil pengukurannla bisa berbeda? (berdasa*an pengalama4 umunnya siswa bertalnn dengan mengapa
situasi. Pada tahap ini siswa diminta mengukur
panjang berbagai benda yang
mernpunyai panjang melebihi panjang penggaris. Terlihat
jawabannya)
(2) memunculkan situasi konflik
ada siswa yang memmbahkan sedap hasil pengukuran dan ada juga siswa melahrkan hitung sambung sehingga diperoleh hasil pengukffarl
Guru
meminta siswa yang menjawab panjang pipet 6 cm (dengan lenggaris kedua)
di
depan kelas cara
kelompoknya mengukur pipet dengan
e.
penggaris pertama dan penggaris kedua. kembali mengajukan mengajukan pertaala.i'n kepada kelompok
Lalu gtrru
ide awal. Tedihat ada sis*a yarg tersenpm
saat ditanya bagaimana jika pengukural dilakukan dali pinggir penggaris dan menjawab hal itu boleh dilakukan jika angka
sarna?" Jawaban yalg diberikan siswa 'Ya''. Guru melanjutkan "Kalau pipet
g
digunakan
sam4
nol terletak di pinCp
mengalxl
panjangnya bisa berubah-ubah?' (rmncul konllik kognitif p+da diri sis*a dan terjadi diskusi diantara siswa),
PENUTTIP
siswa lain (yang me4jawab panjang pipet cm baik diukur dengan penggans
pertarna
dan
penggads
penggads, untuk
penggaris Jnng angka nolnyz terletak bukan di pinggir naka mengikut angka nolnya.
(3) menbangun ide baru: Guru meminta
7
Memeriksa pembahan ide: Guru meminta
siswa melalrukan refleksi dengan cara membandingkan ide yang dipelajari dengan
tersebul "Apakah pipet 1'ang diukur dengan penggaris pefiarna dan ke&u ya
Penerapan ide: ide atau pengetahuan yang telah te$eftft diaplikasihn pada berbagai
Konsepsi awal siswa
sebagai
pffln diidentifikasi
titik awal dalam proses perubahan
kedr-ra)
konseptual. Model pembelajamn p€rubalnn konseptual dapat digurxakan untuk meluruskan
penggaris pertama dan penggaris kedua
Model pembelajaran perubaban konseptual dapat
pertama dengan kelompok kedua Lalu guru memolivasi siswa sehingga sisr a
membartn grmr dalam meningkatkan pemahamaa siswa terhaclap suatu materi atau konsep. Model pembelajaran perubalun konseptual berpijak pada rasionalisasi bahrva siswa memasuki pelajaran baru tidak dengan kepala kosong bahkan sudah
memperakan di depan kelas cara kelompoknya mengukur pip€t dengar
suahr miskonsepsi identifikasi dialami oleh siswa.
Guru m€rninta siswa menemukan perbedaan cara yang dilalrukal kelompok dapat menemukan bah.*a
mengukur
panjang benda haos dimrlai dad nol,
terisi pengetahuan allal yang berhubungan dengan pengetahuan yang akan dipelajari. Pengetahual an"l tersebut diperoleh dari lingkungan atau dapat
bukan dari tepi. Guru selatjuqa
memberikarl penguatan baln a mengulr.r
57
juga
diperoleh
dari jenjang pendidikan
s€b€lumya. Umumnya pengetahrul aral siswa ini berbeda dengan pengetahuan yang akan dipelajari (pengertian ilmiah). Oleh karena itu pengetahuan awal cukup berpengaruh dalam mengtonsfuksi pengetahuan yang baru. Dalam pelaksanaan di kelas, siswa diberi kesempatan
unluk
mengungkapkan
(prakonsepsinya)
Prars
Hall,
& Gollnick, D. M (2008). jov of teaching mahng a dffirence
G. E.. Quinn- L. F. The
in srudeht learning. Las Vegas: Peatson Education- Inc.
Hunter N{- (1994). Enchancing teaching. Netv York: Ntucmi1lal College Publising Co. Mohamad Nur. 2000. Strstegi-Strategi Belajar. Suraba)u: Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolatr
(mengkonsuuksi konsep ilmiah).
Muklrlas Samani (2009, JulD. Mengekspor Kijang PLIRI. Majetsh PMRI Vol. 7 Nombor
3,35-36.
Mnllis, I.V.S., Marti4 M.O., Beaton,
DAFTARPUSTAKA
A.E.,
Gonzalez, E.J., Kelly, D.L., and Smirh,
Beishuizerq Meindert (1998) ll/ich mental strotegies in the early nunber curiculum? A comparison of British ideqs and Dutch views. British
Educational Research
Joumal.
December 1998, YoL 24,2Op.
(2004). Observation skills of New York:
effective teaching.
Macmillan Publishing Company. l,ange, J. (1994). Assessing malhematical skills, understanding, qnd thingking. ln
Richard Lesh and
(1994). Developing realistie
sadar
menggoyahkan stabilitas miskonsepsi siswa. Kemudian masing-masing konsepsi siswa dikembangkan ke arah yang benar
De
I-
merhematics education. Utrecht: CD-P
ide-idenya
agar mereka lebih
mengenai konsepsi yang dimilikinya, bemegosiasi malfit4 dan memunculkan cognitiye conflic glrft
Boric\ G. D.
Gravemei,ier.
J. Lamon (Ed),
in School Matheratics Texas A&M University, College Station, Texas: Asessment of Authentic Perfofinance
AAAS Press.
Fauzarq Alrmad (20O2). Applying Realistic Mathemotics Education in Teaching Geonery in Indonesian Primary School. Enschede: University of Twente.
Freudentlut H. O99D. Revisiting mathematics educalion. China Lectures. Dordreclrt: Kluwer.
T.A. (1997). Mathematics Achievement in the Primary School Years: IEAis Third Intenational Malhemalics and Science Shrdy (TIMSS). Chestnut
Hill,
MA: Boston College. NasuliorL S. 1982. Berbagai Pendekatan dalant Proses Belajar & Mengajar. Iakarla: Bumi Aksara"
Piaget, J. (1985). The equilibrium
of
cognitive
slructures: The cenlral problem of intellectual developmenl (T. Bro*'n & K. L- Thampy, Trans.). Chicago: University
of Chicago Press.Pusat Kurikulum dan Pebukuan. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikqn Karqkter. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Peftukuan,
Penelitian dan
Batlan
Pengembangan
Kementrian Pendidikal Nasional.
Suherman, Erman
Penbelajaran
dkk; 2001.
Strolegi
Matematika
Kontemporer (Common Textbook). Bandung: Penerbit JICA-UPI.