lssN 1978-869X TAAJdhtAH
ffii ffi Ni
/ JUJ8,ISEL
f,,Ke.
S,
fi
K& Iq,qjff-- tij5
::::i::lji:::i :.'.
J
{
+..-.
.tr
1r='@
:
'i:.ri
'' '-
!q:.ir46
!/
j
DITERBITKAN OLEH : PEMBANTU REKTOR' BIDANG KEMAHASISWAAN, I.'NIVERSITAS NEGERI MEDAN, TAHUN 201O .s:*i.-q"
ffiffi
jsr
+-'
lssN
1978-869X
ellilrilrilr[]|ililililil11 771978 a69005
liAlAL/qHlJtlRHAL
rssN 1s7s-8ffx
GENERASI (CAi,1PUS GENERATION) VOLUilE 3, l{0r$On,2, SEPTET$9€R 2010 Terbit Dua kali setahun pda butan April drn Septembsr. Berisi rln$asan has{ pmetttim, gagffd} hopceptuat, kaji$ teori, aptikai teori ya18 dimuat d*tgtl l*aiatSrliumat C'enerst franpus
Pelln6rrg Fer€.rafr
: :
.
Prof. tlr. H. Syawat Guttofii M.Pd. (Rektor Unimed)
rProf. Dr. Stamat Triono, it.Sc {Femban&r fteKor I Unimed); 'Dn. Chairul Affil, M.Pd. (Pembantu nDr, ReKor ll unimed); Serlin Sibarani, A{.Pd. (Pembantu f,ektor lV Unimed).
krrrqgung
tawab
:
Ftn1runttng, : Setretsls tldwntln* : Penn8tt&g Fe{rfsall. : l(etua
Drs. Blner Ambarita, M,Pd. {P€rnban$ Rektor lll Unimed}
Hariedi, S.Pd., l{.Kes.
Ta*it
Runb€, S.Pd.
'Drs. Bher Arnbarita, lt.Pd. 'Dr. Eornok sinaga, l,l.Pd.'Lamtlot Sllsnbifig, S.Pd, fi.Pd,'lliswaruddin Dautay, S.Pd.',$mgaratua SimanJorang, |1.Pd.'Padqnuan ilJli. Sinambeta, ll.Pd.'Drs, Wmrpri Pugarlbuan, llT.'rys. Swar
Bardingl; Prof. &. H.R" Bo€ilyafnin (U*tversitas Je*drat Sudirman)
Cour l{q*rtbutor Eerrln
: Drs. $dson Tarigan,
,!+.Pd,
Samrdt, s.Pd. 't'tJrhaida, SH, i{,l(rr. *Su$ita, SH. 'Dra, Hayati
Taitba. ?ra Susiami. *lfusawati 8A. *Drs. ldrus, 'Dra,Nismawanri Harafi@.' $ehfs:rnaTrta
e-mail : gre-sftan$.6_t
nM/ds.co"!,
dalam media cetak lein.
Naskah diketjk
dengan
spasi 1,5 pada kertes A4 derrgan i"otl"h halamao
10-15. (lebih ielas baca petunjuk begi penulis daletu belakeng). Naskah yang
rnasuk diev'aluasi
oleh
penyunring ehli Panrurrting dept m*aluka* F{srrbqb"E p*a ruib:* y**g di*r:*t
l*edsr,
L3.|t3i 3. Jln. Yfitti€rn ldtandar, P*ar Y, AFdan Estatr, l(otae P.a 13S, l*edan 20221. Tetp : {061} 5611176, t613365, 66187!{. lar :
t06tl 6613319.
sumbaagan tulisan yang belum pernah diterbi*an
pada sampul
:
itsrha : Bcai Ismcil; Dewita Rita AkrrtTrtr tk*r : Msrt.l **tor Bktarg l(cnr*asisrvaan Untversitas l@i
Penyuating rrenetina
uaa:k
fre* ry
ire€"+'g'q:rn rsargsbsh
maM {ie iti ffi{*g*
n'lisen
SURAT DARI REDAKSI
Berbagai fenomena dan masalah yang terkait dengan dunia
podidikan menunfur permeounga{r y^flg mendalam t€ntang peagelolaan dunia pendierilran, baik dari tingkat keras pembelajaran
hingga tingkat nasionar- pengeloraan yang baik diharapkan mendukung tercapainya pendidikan yang efektif dan efisien.
Edisi kali ini membahas peningkaran muilr pengerolaan pendidikan, mulai d'ri kelas pembelajama hinga lernbaga. Berbagai ide dan sudut pandang yang berbe& mewamai suguhan edisi iai. Semoga ulasan pada edisi
kali ini dapat menggugah hati
pata pembaca yang budiman dan memberi sumbangan pemikiran dalam upaya peoingkatan mutu pendidikan kita. Salam...1
Medaa, Srytenber 2010
A
Penangungiawab Pembantu Rektor III UNIMED,
uT Drc. Biner Amb.tita, M.pd.
NIP:
19570515 198403 10&4
rssN 1978+69X AA,AJALAH/JURNAL
GENERASI KAMPUS (CA/\4PU5 GENERATTON)
€
VOLUHE 3, lrlOfi[OR 2, SEPTEMBER 2010 Daftar lsi Binet
Anbarita
Ntmi
Impleruentasi Strategi l{ena}emen Holistik dalam
UpawPeacapai"nSLderBros..ponbelaia.ao l-l4 StatqiPembelaiannKooperatif .lalam
Meaaoamkaa, Pendidiksr Nilai mnrk Membentuk Masyarakat yeng lr{enghargar
Basg:sa
Hamonaagan Tambunan
4a'57
Budaya
_
Tiur Asi Sibudan St
S'lrasnal pq1$"
_
Penerapan Kdembagaan Pergunran "t*gMandtui MdNlui BHP frnssi
t8,75
Petnbangunan Dce$h doelalui Pemberdayaan Pendidikan pada Otooorni Daerah Model Pembelafaran Be#asis E-LzaningSuaat Tavrasn Pernbelaiarrr Mrsa Kini dan lvhsa yaqg 92-t 14 nk*o Data,ng
Syamsul
Gultom lvlodel Pendekaas
sibudaa Benylrmin Situmorang Dewi En&iaai
*
u
Pengaiarao Quanttrm
'-a'--- t--
li6-l5l
Peffocgaaan P.ngemba'€an Sekolgh Berbasis Potensi dan Keungulm Daerah
?aingkata*
Kuetit
s
1
52-t 67
Pembelafaraa d**
Kernandfuian M*hasisnrn Melaiui Fenerapan 168-189 St Kognitif dao Meorkrdayakan Mahasis{a
tt
rg
r
Nelson Tadgan
"tqr &lwrPes€srtyBarcALwrin2 Pebedaan Paraeste&a pada Pemikiran- Lyotard, ----' Foucault dan
Denida
-/
190-204
PERBEDAAN PARAESTETIKA PADA PEMIKIRAN LYOTARD, FOUCAULT DAI{ DERRIDA
NELSONTARIGAN Abstrak Komparatif filosofis dengan obyek fomrernya petbedaan atau Lyotad, Foucaurt ds$ Derdda secara gnris mernpunyal pyspektip dan alasan yang sama. Lyoard l:tT"y" *:"-y_"llti aspek domiaasi natasi b.sat terhi'drp ,rori koiL *bfr Foucault lebih menekaakaa kegada wee.na dikoatinuit"s seiaah. ?.d* 1"1* ry:lUntOCO metafisika kehadiran di data'r karya seni den di dalam diskursus karya seni. K"tb filsuf tidak *""g"k"i
_
kesamaan pemikitan
adanya
y-t*"
pada karya seni
&a **oorik kategod-kategori irmu
p:"8:*ryT yang. mernbatasi ekspresivita, l"n"ipat secl Mereka lebih cenderung m"og"m"ti ,rn*,*-oor* bent'k pada btyl :.* o!"ga tanda-tanda otoaom azas ..kesatuaa,,.a6""ti *para-
dalam .iparaestetika- ;ade t
penhdi pecebann
k tf1,
*n
se*a karaktedstik asing
estetika.
di luar kategori_kadpd
Kata kunci: P*beds*ft Peraesktika l4ntad, Forcaak dan Danida
PENDAHULUAN secara umurn
kaa
esterika diartikan sebagai firsafat
keindahan dao seni adalah sesuatu yang indah. Tetapi sejak awal
abad ke- 20, karya seni sedng tidak lagi terkeit dengan konsep
190
Dn Nelson Tsrigan, tvlsi adalah Rupa FBS Unimed
doscn jurusan pendidikan seni
keindahan sebelurnnya. Jikapun
arti kata keindahan
diperruas,
def-rnisi-defrnisi yang dibuat sering tidak ragi dapat melingkupi sifat-
sifat dan karakter karya-karya seai yang terus diciptakan. Beberapa kritisi seni menanggapinya dengan memunculkan konsep_konsep
baru seperti "anti esteds", "anti se[i", "bgtond aesrbetit,, utefika adaandgardf' dan lain-lain- sani dari konsep ini adarah "paraestetika". Kata "pata" yang dipakai untuk mengkaii pemikiran seorang tokoh tenrang esterika tidak selalu memiliki pengertian
kara yang sama karena masing-masing tokoh memiliki tekstur penrikiran yang berbeda. oleh karena itu, untuk memahami ciri paaestetika secara lebih mendaram harus memahami pemikiran masing-masing tokoh agar tidak terjadi penyeragaman arti yang mengaburkan maknr. sebagai usaha unruk memahami rebih tepat karakreristik
fnakna kata "para" y*og diberilsan kepada pemikiran beberapa tokoh dan melihat tekstur perbedaan pemikfuan masingrmasrng, maka periu pemaharnan terhadap wacana
yangmenjadi ,,pata,, ^pa pada pemikiran "paraestetika" Lyotard, Foucault dan Derrida serta daiam hal apa saj a perbedaan-perbedaannya.
ESTETIKA MODERN Kata estetika terasal dari kau Yi:nani aisthetikos, sesuafu yang drcerap seseorang dar.i benda_benda nrelalui sensasisensasinl'a, perasaan-perasaann\ra dan inruisinya. N4enurut Angeles (1
981), estedka
(aestbetic:s)
Drs Nelson Tarigan, Rupa FBS Unimed
adalah;
M.Si adalah
dosen
jurusan penrlidikan Seni
tvt
1.
Tbe stu@ of baaxs and rchted cerapts s*cb es tbe s*bliae, tbc tragic,
2.
tk xgfi
tbe bmotetts, tbe drab, the prc@
ix osr
Tbe awfrsis of aal*e, tastc, altitade and *azfutds inwlwd cxpcriena of aadjndgne* dboat tbirgs
aa& St bman orfond in
natan pitcb ve call bea#iful
yang dihubungkan deogan proyek "stsriLe modemitas yang dimulai setelah *dzaya imbas ilmu pengeahuan
Estetika modern addah
dalam cafa-cara membuat karya seni seiak zamaa Renaissanse di
Prancis. Sebagai kaegori estetika, modemisme dtP.t diinterpretasikan dengao cata fotrnalis dan kritis. Cara formalis dikaitkannya dengan teoti Clement Greenberg yang menielaskaa bahrra seni secara mumi terkunrng efek spesifik pada mediumnya sendiri" sedangkan secara kcitis melebihi teodensi rcfleksif yang bersifat format.
Prcyek modernias dikembangkan oleh Para Elsuf pencerahao pada abad ke 18 dalam usaha meteka untuk memperoleh pengetahuaa obyektif, moralitas, hu}rrm universal dan otonomi seni Pemikir tentang modemitas menghatapkan agat seni daa ilmu tidsk hanya mempromosikaa kekuatan alamiah tetapi
i'rga mempromosikan pengertian tentang duda dan diri sendfui' gerakaa moraf institusi-iastitusi hukum demi kebahagiaao umat manusia. "Meniadi modern adalah merubah tradisr' meainggalkan masa
lamptf'
(to fu mo&m is to brcaks ttadition, bnak nritb
tbe
pasfi
dan bemsaha menc*d kesadaran baru dengaa bentuk-bentuk ekspresif. Seniman-seniman modem dihatapkan memberi perhatian khusus irada masalah sosial dan psikologis sepetti
192
Dn Nelson Tarigarl M.Si Rupa FBS
Unimd
adalatr dosen jurusan Pendidikan Seni
ketidakmenenruan, kesedihan, birokratisasi dan mekanisme pada jamannva' Tetapi yang te{adi kemudian adalah kehidupan yang
kontras dengan harapan-harapan ideal tokoh ai:ad pencetahan tersebur. secara teratw domain-domain modernitas
ini kemu.lian
melernbaga. Ilmu, moraljtas dan seni dalam gagasan modernitas ini
menjadi domain oronom yang terpisah dari kehidupan sehari-hari.
strukrur-struktur kognitif-instrumental, moral-praktis dan rasionalitas estetika-ekspresif telah berada di bawah cengkeraman
para ahli-ahli khusus. sebagai reaksi atas keadaan
ini, banyak
di luar domain-domain yang
melembaga
seniman yang bekerja
tersebut. Maka muncul karya-karyz dan diskursus kesenian yang
keluar dari aturan-aturafi yang telah dilembagakan. Bersamaan dengan itulah muncul istilah "paraestedka',.
PARAESTETIKA Istilah "Paraestetik a"
(p ara
e
sthal'r) dibangun dad gabungan
dua kata yaitu para dan estetika. Istilah ini mengaadung banyak
seperti: yang berada di luar,
Dalam
l%ebster, New
dijelaskan sebagai
: di
di
atas,
ati
di samping dan seterusaya-
world Diclionarl (197g) kata pam (p*'n) samping,
masa lalu, di luar, paralel dan
kekacauar (disarfure$,
di sekitar, makoa awalan,
oleh,
lainlain. Dalam bidang medis berarti,
abnormar
- dan rainlar', I)c'ga'
rnenggabungkan kara "para" dan ..estetiks,, dapat dibangun pengertian sederhana dari ..paraestetika', f.iligs hal-hal di luar disiplin teori estetika tetapi dibicarakan bersama esrerika iru sendili.
Drs Nelson Tarigan, Rupa FBS Uqimed
M.si
adarah dosen jurusan pendidikan seni
193
Cikal bah*l "pataestetiken' mulai tampak pada pemikiran Immanuel Kaat
anpa koosep
$724
dan
1804) bahwa keindahan adalah sesuetu
ya tenang sesuatu yang sublim
kdtik Kant {sxblia*). Pad* awal abad ke -20 pandaagar-pandangan kembali dibahas oleh tokoh-tokoh filsafat kdtik sosial seperti TW
Ardomo, Mark Hotkheimer, George Lukas, Heidegget, Albert Matcuse. Demikian iuga dengan filsuf-filsuf abad ke 20 sepetti
Juqen Habermas, Haas George Gadamet, Susan K Michael Duftenne, Welter Benyemin daa filsuf laionya, sampai pada puncaknya pada pandangaa-pandangan filsuf posmodemis seperti
Lyotatd Foucaulg Denida dao lain-lain. Tahun 1989, David Catol istileb ioi daJam mengk*ii bebetapa pmikiran Foucault,
tyoard dan Derrida- Istilah ini
dipakainya sebagai
ungkapaa ketert*dkaanya tethadap filsafat, seiamh dan issu-issu
politik yang dipertsnyakan ahli estetika lainnya. Dalam hal ini Carol
nenglsii hatekat seni .l*ti segi istilah-istilah dan telasi-telasiaya setta mengkaii ikhwal ekstta-estetika secara umufiL
Selaniutnya Carol (1939) dalam bukunya Paraestls*its
meaidaskaa bahvn istilah Parsestbstie yang dikemukakaanya mengindikasikan gerakan estetika yaflg menentang dirinya sendid
atau desakan kepentingan-kepentingan
di luat aau di
samping
dirinya. Juga mengindikasikatr tentaog kesalahan, clc \ hal yang tidak beratunn, hal yang dikacaukan, estetika yang tidak lazim dan sesuatu
muean yang buken untuk diiagat di dalam wilayah wacana
ymg dapat didefinisikan oleh estetika. Lebih iauh
Carol
mendeskripsikan "paraestetika" sebagai pendekataa kritis kepada
194 Drs Nelson Tarigs$"
Rupa FBS Unimed
M.Si adalah
dosen jurusan Pendidikan Seni
estetika di mana pertenyaan tentang seni tidak berupa pertanyaan
"terberi" (gtrrr\, melainkan pertanyaan tentang seni yang tidak berada pada tempat dan tidak mempunyai defenisi yang baku-
Dengan demikian, "Paraestetika" lebih mengindikasikan sesuatu yang bastard, bersifat parasit melampaui estetike
pada merupakan estetika sesuogguhnya.
Di
kririk dari
dalam pendekatannya
kepada seni, "Paraestetika" bukanlah estetika baru dan bukan pula
anti estetika. Dalam hal ini estetika mempertimbangkaa rnata ranrai dengan yang "berada
di luar"nya
(oubide) yairu yang bukan estetik
untuk menjadi hal yang bersifat mendasar terh*dap estetika dan
"ragum" (vise-versa). Paraestetika sering dikerjakan
dengan
kekonrradiksian dan dengan benruk-bentuk pertanyaan seni serta literatur yang kacau yang diambil set€lah "ekhir da:i seni,, (the exd of
o4
yang telah diproklamirkan oleh fiIsafat dan seiarah, dan
bagaimana seni hidup
di dal*mnya setelah kematiaa filsafat dan
sejarah tersebut.
Paraesterika tidak mengindikasikan kematian
teori
atau
kematian seni, tetapi lebih merupakan revitalisasi munral mereka. Seni dan literahrr akan secara pasti tidak selamat (saued) dengan mengeriakan dengan atau sangat mengurangi dampak teori seperti '"audftgarde"
tertentu adaiah sekarang membantah. Sebaliknya,
mereka akan selamat iika dan hanva iika rnereka dibebaskan darj
rempat raistik religius mereka diri.'arisi oleh para estetik. seni dan
literatur harus d"ibuat menghadapi tantangan ,vang disediakan oleh teori kritik.
Drs Nelson Tarigan, Rupa FBS Unimed
M.Si adalah dosen jurusan pendidikan Seni
19s
LYOTARD, FOUCAULT DAN DER-RIDA adrzlth seorang professor Jean Ftaacois Lyotard (1924-1995)
filsafat pada Univetsity of Ptis di Vincennes. Dia sangat dikend pada pelaiatannya tefitang estetika dan dimensf-dimensi diskursus psiko-
politik melalui buhunya Disaunu,
Fig*
dot Ennomie Libinak. Lyoatd
semakin dikenal tuas dibidaag pemikiran melalui tulisannya La condition p*nadcne (1979j yang kemudian diteriernahkan oleh Geoff Benningon dan Bryan Msumi meniadi "Tln
Pots
Moden &ttdition"
(1984). Materi subyek utarrna yang dibahas Lyotard adalah sahrs ilmu
pengetahua$ dan teknologi" teknokrasi dan kontrol tethadap iknu pengetahuaa daa iafor:nasi sekitar tahun 1970 art
Michel Foucault (1926-19S4) adalah 6lsuf dan seiarawan
Pnncis yaog
dikef,al
metode
set€tigus
p.olitita y""g
.'at{<eologi pergeahuan" Pengetian a*eologi ditenpkannya yaitu yang dikemukalannya tidak bshubungan dengan Seohd dm gcrcabg!' (asal mula sebab daa akibat) yang diketahui secztz umgrn' tetapi
metde
pengqiia$
*-tP
@rcbitn)- Sedanlgkan
"arsip"
adalah sistem*sistem yaog memantapkan
yatrg
satffien-
statemeo baik sebagai peristiwa-peristiwa Foucault menentang tfadisi
filsafat
yang "lakts for gmnted' bahwa manusb adalah zubyek ada
bers*ma atau hadk dalam kaqranya Pemikiran Foucault tentang estetik* dan seni dapat dibaca pada bukunya "The Order of Tfugl', dimana dia mengemuk*kaa wacrrna "refleksi dtfl,' {mise en afume} .talarn bidang seni dan litemtut. Pendekatannya metupakan
asistensi
dati perubahan dua g4gas*n seianh tradjsional seperti alternatip stedl yang rnasih mendominasi tecri-teoti kontemporer dan alternatif teks
196 Drs Nelson Tarigan,
Rupa FBS Unimed
M.Si adalah
dosen jurusan Pendidikan seni
auu konteks, seni dan litentur atau seiarah, anti reprcsenasi
dan
representasi. Pada buku Tle Other oJThhgs tersebu! iuga dapat dibaca bagaimana penerapan Foucault sehubungaa dengan wacana "tefleksi
diri" dalam seni Di sini Foucault mengkritisi l-as Meninas,
sebuah
lukisan ktrra peiukis Ialia Diego \,'el*squez's. Jacques Denida {1930), adalah seorang filsuf Ferancis yang
dikenal
secara
luas meialui suatu model filsafat luiG
yaag
dipraktekkannya yaitu dekonstruksi. Secara umuln dekonsauksi
dipahami sebagai suatu metode analisis yang dikembangkan oleh
Der:rida dengan membongkat stn:ktur dan kode-kode
bahasa
khususnya struktur opcsisi pasangan sedemikian tupa, sehingga menciptakan pefinainan anda anpa akhir dan tanpa
Dengan rnetode khasnya
sakra
ito, Demda mengkritik
akhir.
panda4gan
metafisika dan epistemonologi modemisme dalam filsafat Barat yang dianggapnya saflgat dipenganrhi metafisika kehadiran. Arti*ya, konsep
atau teori diangap telah mewakfi "ada" (beinS. Kata, landa atau konsep seakan-akan telah menuniuk atau menghadirkan beingDemda menolak pandangan tersebut dan berpendapat bahwa kata, landa atau
konsep tidaklah menghadirk^rr "^da" melainkan men-rpakan bekas (tre*) yangserta merts akan hilang setelah sesuafu menggantikannya.
$flACANA '{PAIIA'' PADA PARAESTETIKA LYOTARD, FOUCAULT DAN DERRIDA N'{odel komparatif filosofi dengarr objek formalnva perbedaan atau kesamaan argumcntasi tentang par*estetika dari keti.ga
filsui di
atas
Drs Nelson Tarigan, Rupa FBS Unirned
M.Si adalah
dosen jurusan Pendidikan Seni
191
Kategodsasi konsep dari yang dikompastiflran
Tabel 1. *Para" pada opataestetika" Lyotard, Foucault dan Dertida
Cira 6sunl Kepmtingarl politik
d*t
it"th
Gtca fisural
Citra fisural Ttansformasi radikal
Wacana-wacana diluar
sosial politik
teod esteika (seianh dan solitik)
KdEk ideologi pta.ktis
ldaogyawt-gzr&
Kritikidmlogi pernerhati
Interpretasi
Interpreasi
Dis}ursus tmdtis
DisLursus teoritis yang rrrsrindas Kaiadaan makna
araemads Ketiadaan makna (pada karva seni) Intensitas
&n
energetik
foada karva seni
Energetilq *nti fornaiisrng anti
Penafsirao
inteldrtualitas Dogmatisme teoritis Ketiadaan rnakna kanra seni)
(pa&
Produktip
estetika
Ketiadaan kebenaraa
Ketiadaaa kebmaran
Ketiadaan kebenaran
seni
serri
seni
Atunn-anran dalam
Aturan-aturan dalam
Atrxan-aturan dalam
seni
ssri
seni
198
Dn Nelson Tarigan, M.Si RupaFBS Unimed
adalah dosen jurusan Pendidikan Seni
Permainan Bahasa
Bahasa yaag melebihi kenyataan karya
I{onsenrualisasi
Kata-kata y'ang ditempatkao di luac sistem Konsep-konsep Kritis
Tmdisi filsafat
Tradisi
Meta6sika kehadiran 1'ang logosentroisme &n fonosenrrisme
fi-tsafat
I{onsep-konseo Kritis
Dekonstmhtif
A kritik
Dekonstruktif
Dekonstnrksi Sosiai Politik "Seni" di luar seni
Tra*sformasi radikal
Dekonstruksi Filsafar
Identitas
Nama diri
Ketidakdewataan teod dengan kenyataan sosiai
Ketidakdewataan teori dengan kenlataaa
poiitik
sosial
Sistem iimu bahasa
Teks yang berbicara dalam terminologinya sendid Keinginan yang rnelampaui firur Kejahatan sebagai
filsatat
Anti Seni
Seni Ideal Tanda tangan pada karya
Keln:atan keiaginan Kejahatan dalam seni
I{etidakdewataan teori der:gan kenyataan seni
noiitik Teks meruiuk pada teks-teks lain
tema seni
Diference
Diference
Ontoloqi dan Aeama
Spiritualitas
Implikasi-implikasi Menfisika I{ategori-kategori
Implikasi Metafisiir:a kehadiran I{ategori-kategori Seni
estetika
Ubidinal politik Dogmatisme teoritis
Aktir.rtas politik seni I(onsewatisme, Dognratisme
Dominasi \\racalla Eksistensi kegilaal dirlar.tr seni
Irung'si kritis dari kar-r,a SCNJ
Keindahan laporan
ilmiah I{ekuasaan
Ideologi
aduanl-parde
Drs Nelson Tarigan, M.Si adalah dosen jurusan pendidikan Seni Rupa FBS Unimed
r99
I(as-kaayangdt' tempatken diluar sistem
Dad item-im w"caffr pada tabel di aes dapat dideskripsi}an Foucaulg persTryan dan pe*eaaao pada pemikimn Lyoard dengan
foucult
dengan
Deni&, dan Lyotard
dengan
Derd&'
PERSAIVTAAN
Terdapat pefsafnafir wacana "pera" pada "palaestedka" Lyoard deugan Foucaulg yainr tenang wacana : Citra figual'
kepentinganpolitikdanseiaah,kdtikideologrpraktis'kelahaan dan energeule, dalam seni, ketladaan makna pada karya seni" intensias energetik
adika!
ketiadaan kebenaran dalam seni" pengaruh aturan-
permainan aturan dalam seni yaag membatasi pengerrbangan seni'
bahas4 konseptualisasi, kekuatan keingirun dan tradisi filsafat, faktot-hktot yang mefrggansu kemurnian seni'
200 Drs Nelson Turigan Rupa FBS Unimed
M.si
adalah dosen jurusan Pendidikan seni
Kesainaan tersebut dapat dianglcap dad ungkapan dengan pengertian kata yang sama rnzupun ungkapan yang berbeda tetapi rnaknant'a dapat ditafsirkan sama- Misalnya" ungkapan .'kekuafan
keinginan" pzda pernikiran Lyotard, pada pemikiran Foucault diungkapkan sebagai "keinginad' yang melampaui figur". Ungfuapan:
"kepentingan politik dan seiarah pada pernikiran Lyotard", pada
pemikiran Foucaulg diungkapkan, "Transformasi radikal sosial politik", dan setenrsnyz. Antan pemikiran Lyotard dengan Derdda juga terdapat kesarnaan yaitu pada wacana; Pengaruh Eadisi filsafag ketjadaan kebenatan kalya seni"
r*plik""ii*plikasi
yang melebihi kenyataan kary4 citra
metafisika, bahasa
fu"ol kritik ideologi ptaktis,
kepentingan politik dan seiarah, ketidakhadican, roraliras, aturanaturan dalam seni, ketiad+qn maknr padt latya seai, dogmatisme teoritis dalam estetika dan s€ni.
Selanjutny4 anfara pemikimn Foucault derrgan Denida terdapat kesarnaan arti dan maksud pada rvacana kebenaran seni,
:
Citta fuutaf
*adisi filszfat, energetilq aturan-aturan daiam seni
ideologi, ketiadaan malura seni diskusus reorifis yang rnenindas, konsen-atisme dan dogmatisme, teks be'bicara dalam terminologinl,a
sendid, keridakhadiiaq irrterpretasi intelektual dan ttansformasi radilial filsafat
PtrRBEDAAN Perbedaan lvacana
"p*o"
pada "pataestetika" tyotard,
Foucault dengan Dertida tidak begtu rnenyolok 6*1 r{apar dianalisis
sebagai
berikut Perbedaan waca*a "pu " clalam paraestetika
Drs Nelson Tarigan, M.Si adalah dosen jurusan pendidikan Ssni Rupa FBS Unimed
201
pemikfueo
dengan Foueult dapat dicaat pada pemitcfuaa
Lyoad
tenang : Diskursus teotitis, "senr'' di luat
Lyoatil beralgapan *danya
((s€tli"
wf
dan stntegi kritiknya-
di luar seni dslem
1gnang seni, sedangkan Foucauft lebih cenderung anti seni Lyotard
melihat adanya dislcgrsus pagmatis yafig meryga4ggu kemurnian
seol
sedaqglan Fotrcault meftgga$SaP bahwa: diskursus tetsebut
dekonstnrktif iustnr menindas seni Strategi laitik Lyotad adalah s€ia33h dan politik dalam seni" sedangkan stgtegi kritik Foucault disebumya a kritik
&Iam paraestetika pemikirao Lyoard dargan Deffida allaleih: Dishrsus teoritis pugmtis pada Perbedaan wacana '1,af,a"
Lyotad dan
toti
estetika Peda De$ide berbeda dalem uoglapannya.
fGqori-karyori cstetika pada Lyotard &n katqori-lotqoti smi pada Derirta yang
be$da
t\deseleh
identitas menr*ut
Lyoard &n tanda angan yadzkatya meourut Detide yaog berbeda pada cakupan
nu$g lingbuPtrya.
Enqee
radikal
pa& Lyoard &n
poduktif pada Dertida yang berbeda semangarrya Dffemu pda' Lyotad dan difircaa Eada Derida yeng be$eda artinyaDekonsau}si seiarah politik dan teoti pada Lyotatd dan dekonstnrksi
filsafat pada Derrida
b€rHa
dalam obyek kaiiannya Dominasi-
dominasi teori umum pada LyoAd pada Denida serta lvecena seiamh
&n domiaasi-domiaasi Elsafat dan politik pada Lyoard den
dominasi filsaf*tpada Deuida be$eda
dalin bidaag kafiannya.
Selaniutnya perbedaan waeuvl Fouceuk dengan
Deaida
"pan" pzda "panestedka"
dalam pemikiraa tentang diskursus teotitis
yaag ffienurut Foucault menindas, sedangken menunrt Deffida hanya
20? Drs Nelson Tarigan, Rupa FBS Unimed
M.Si sdalah
dosen jurusan Pendidikan Seni
membafasi. SUacana lain adalah transfc,anasi ndikal pada pemikiran
Foucault dan dekonstnrksi Fisafat logosentrisme pada pemikiran Derrida" Perbedaan lain adalah Foucault cendenrng anti seni s€rir€ntara Derrida menginginkan seni yang ideal Pemikiran Foucault
dengan katqori-kategod pengetahuan yang sudah difragmentasikan, dalam pemikiran Derrida adalah pelanggaran kategori pengetahuan.
Demikianlah aatara lain persamaan dan perbedaan wacana
"ptzrl" pada "paraestedka" Lyotard, Foucault dan Derrida
PENUTUP Aspek yang meniadi "para" pada pemikiran "paraesretika" Lyotard, Foucault dan Derrida adalah wacana-wacana di luat teori
estetjka seperti: {ilsafaq seiara\ politik dan sisfem
bahasa.
I{cmparatif filosofis dad karya*karya seni rupa yang meniadi obyek kajiaa ketiga tokoh tersebug mengiadikasikan adanya perbedaanperbedaan dan persamaa* yang mendasar dari pemikiran masingrnasing tokoh. Ketiga frlsuf tid:rk mengakui adanyz m*kna pada
ka4'a seni dan menolak kategori-kategori ikrru pengetahuan yang membatasi ekspresivitas penciptaan seni dan cenderung mengamati Llnsur-unsur benruk pada karya seni sebagai tanda,randa otonom. Wacana "para" dalam"praestetika" pacla ketiga tokoh ini mengarah
pada kesarnaan arli yairu kekuasaan pengetahuan di luar
,rcal-iras
karya seni.
Drs Nelson Tarigan, M.Si adalah dosen jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Unimed
H
203
DAFTARPUSTAKA Angeles A. Petet, 1987, Dittionary of PbihsEfut, New York" Barnes and Noble Books Beardsley, Monroe C, 1981, Aesthetic- Pnblen k Pbihsop$ af Criticis?n, Second Editioq Carnbridge Hackett Publishing Company,Inc
'
David Ross, eds, 1994, Art and Signfem* ar Antfuhg af Aa*beti*' Third Edition, NewYork' Sate U*ivesity De$ida, Fo15 dalam Beayemia" 79&8, l{/hat is Deodstrttttion?, New York, St"Martin Press Gaggy Silvio, 1989, |u{ofum arzd Postmofun: A stt($ i$ Tn'sntistb Cent*ry Arts and l&as,' Philad+hia, Uoivetsity of Peasilvanie Press
Martin, trans, 1994, Albe* Hofsadtet and Richatd Heidegger :Khr:n (eds), Tle Origitt af The lYork of Ax, dalam Pbilosoptg ofArt aad Bea*f, Chicago, The University of Chicago Bdan Lyotard. Jean-Francois, Tnns Geoff- Beanington 3d o" F*pt A Massumi" T& Posmafuz Cosditfun, Knowledge, Minneapolis, University of Minneapolis
Kamuf Peglf, eds, 1991, A
Dfiifu
Readff Betwten tbe Bnids,
London, Harvester-\ffheatsheaf Revised Edition, 1991, Dwwtru*ioa Theul Practi n, I-ondo o, Roudedge
Noris Cristophet,
ad
Sarup Madan:" 1988, Arr latm*tetori G$idi to Post Struetcmliffi and Postma&mism,New Yorlq Harvester Wheatsheaf
Sitvetman, 1998, Pas*no&nistt PhitosElry and Tbe
,4rf,
Loadon,
Roudedge
Sim Stuart" 7992, Beynd Aestbetit-Conftvntdtion lWitb Poststrvttumlis* and Pastmoderurrza, Nevr Yotlq Harvestet \0heatsheaf
Sutrisno
Mudi! tgg3,
Estotifu: Fibafat Keindaha*, Yogyakara,
Kanisius
204 Dfs Nelson Tarigarg Rupa FBS Unimed
M.si
adalah dosen jurusan Pendidikan seni
ISSN 1978-869X
lssN
1978-a69X
"ilqy]Il[|illlL'llJuil