• Local & Global Outlook • Perencanaan Keuangan di Tahun 2012 Bagaimana Mempersiapkan Masa Pensiun Anda?
• Analisa Valuta Asing • COMMLink Dynamic Strategic Fund
1 | Market Perspective | Maret 2012
Nasabah yang terhormat, Pada edisi kali ini kami akan memaparkan gambaran perekonomian global dan lokal, analisa valuta asing, serta tips untuk merencanakan masa pensiun Anda. Kenaikan harga BBM di Indonesia ternyata dapat dijadikan kesempatan bagi para investor, yaitu dengan penerapan strategi investasi jangka panjang, buy low sell high dan diversifikasi. Hal ini didukung oleh kekuatan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan yang ditargetkan pada kisaran 6,3–6,7%. Pada segmen bancassurance, kami memperkenalkan inovasi terbaru dari Commlink Premier yaitu Dynamic Strategic Fund, yang dapat membantu anda memberikan proteksi dan juga investasi yang dikelola secara aktif dengan melakukan alokasi ke aset investasi sesuai dengan tanda-tanda penguatan berdasarkan sinyal pasar yang diperoleh dari hasil observasi. Kami juga memberikan beberapa tips bagaimana investasi di Reksa Dana dapat membantu anda mewujudkan masa pensiun yang diinginkan oleh semua orang, seperti mempertahankan gaya hidup perjalanan keliling dunia dan yang lainnya. Semoga edisi kali ini dapat membantu Anda dalam memilih produk investasi yang sesuai kebutuhan Anda secara bijaksana. Terima kasih telah menjadi Nasabah setia dan menjadi bagian dari Commonwealth Bank Indonesia. Salam hangat, Liliawati Gunawan - Executive Vice President, Head of Wealth Management
Local Outlook Michael Wenas - Head of Business Development
Di tengah krisis Eropa yang masih berlanjut dan perlambatan ekonomi yang terjadi di negara-negara maju diperkirakan akan memberikan dampak perlambatan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun demikian, ekonomi domestik Indonesia tetap kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2012 ditargetkan tumbuh pada kisaran 6,3-6,7% dengan harapan tidak ada goncangan ekonomi global. Pertumbuhan akan didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang kuat. Seiring dengan kondisi perekonomian global yang tidak menentu, pasar saham di Indonesia masih memiliki prospek yang positif di tahun 2012 didukung oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang stabil dan fundamental yang kuat. Adanya rencana pemerintah menaikkan harga BBM yang akan berdampak untuk jangka pendek terhadap kenaikan inflasi tetapi untuk jangka panjang justru akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Dengan kondisi tersebut investor dapat menambah portofolio investasi di produk reksa dana saham dan Obligasi serta melakukan evaluasi terhadap portfolio investasi yang dimilikinya saat ini supaya sesuai dengan risiko profilnya. Penerapan strategi investasi jangka panjang, buy low sell high dan diversifikasi dalam menghadapi fluktuasi pasar juga sangat bermanfaat dalam kondisi saat ini.
Hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Januari 2012 mengalami peningkatan dan mencapai titik tertinggi sejak tahun 2009. Cadangan Devisa Indonesia pada bulan Januari 2012 juga menunjukkan kenaikan menjadi $112 miliar dari sebelumnya $110,1 miliar pada bulan Desember 2011. BI juga mencatat laju inflasi Indonesia bulan Januari 2012 sebesar 0,76% dan laju inflasi year on year sebesar 3,65%. Untuk memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah menurunnya kinerja ekonomi global, BI memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75% di awal bulan Februari. Hal ini karena adanyan perkiraan inflasi rendah. BI mengharapkan penurunan BI rate juga diikuti penurunan suku bunga kredit perbankan yang akan memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Oktober 1999. Sejak Januari 2007 survei dilaksanakan terhadap kurang lebih 4600 rumah tangga responden (stratified random sampling) di 18 kota: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Bandar Lampung, Palembang, Banjarmasin, Padang, Pontianak, Samarinda, Manado, Denpasar, Mataram, Pangkal Pinang, Ambon dan Banten. Indeks per kota dihitung dengan metode balance score (net balance +100) yang menunjukan bahwa jika indeks di atas 100 berarti optimis dan di bawah 100 berarti pesimis. Mulai bulan Maret 2011, perhitungan komponen Indeks Keyakinan (IKK) dan Indeks Ekspektasi Inflasi secara nasional mengalami perubahan dari perhitungan secara agregat dari seluruh hasil survei 18 kota menjadi rata-rata tertimbang 18 kota. Data sebelum periode tersebut merupakan hasil backcasting, sedangkan series data hasil perhitungan indeks secara agregat hanya sampai dengan publikasi bulan Februari 2011.
Indonesia: headline inflation %oya 8 7
Quantitative restrictions and electricity tariff hikes
6
Grafik 1. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen
5
(indeks, rata-rata tertimbang 18 kota)
4
140
3
130
100 90 80
Optimis
110
2010
Pesimis
120
Efek Kenaikan TDL
70 60 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112
2009
2010
2011
Metodologi Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang dilksanakan sejak
No changes to subsidies 2011
2012
BI melihat penyelesaian krisis yang dialami negara-negara Eropa terkait utang dan defisit fiskal masih akan memakan waktu dan mengandung ketidakpastian, sementara pemulihan ekonomi AS masih lemah. Kendati demikian, ekonomi domestik Indonesia tetap kuat. Perekonomian Indonesia dinilai memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi prospek
menurunnya perekonomian global. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang kuat. Konsumsi rumah tangga akan ditopang oleh daya beli dan keyakinan konsumen yang membaik. Sedangkan peningkatan investasi didukung oleh iklim investasi yang kondusif dan persepsi terhadap prospek ekonomi Indonesia yang positif. Tidak dipungkiri di tahun 2012 akan banyak tantangan bagi pertumbuhan perekonomian global termasuk perekonomian Indonesia. Bursa saham Indonesia diperkirakan masih akan mengalami fluktuasi seiring dengan berjalannya proses penyelamatan krisis Eropa beserta pemulihan perekonomian negara-negara maju, dan juga kenaikkan harga minyak dunia. Namun demikian, prospek pertumbuhan dan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Indeks saham Indonesia pada tahun 2011 hanya tumbuh sebesar 3,2%, padahal di tahun 2011 pertumbuhan EPS perusahan sekitar 15–20 persen dan memasuki tahun 2012 para manajer investasi memperkirakan pertumbuhan EPS perusahaan di Indonesia antara 15-17% untuk tahun ini. Ini artinya pertumbuhan indeks harga saham tahun lalu belum tercermin dengan realisasi pertumbuhan perusahaan semestinya. Sehingga pasar saham masih dapat memberikan potensial pertumbuhan yang besar.
2 | Market Perspective | Maret 2012
Global Outlook Michael Wenas - Head of Business Development
P
erkembangan dari penyelesaian krisis utang Negara Eropa masih menjadi hambatan utama terhadap prospek ekonomi global. Pemulihan ekonomi di Amerika Serikat diperkirakan masih tetap terus berlanjut. Walaupun tidak akan terjadi resesi, namun, pertumbuhan ekonomi di AS diperkirakan akan melambat. Perkonomian zona-euro (EU) diperkirakan akan mengalami resesi ringan di tahun ini akibat dampak dari naiknya biaya pinjaman, efek deleveraging sektor perbankan terhadap aktivitas ekonomi sektor riil, dan dampak konsolidasi fiskal. Negara Cina terlihat masih memiliki banyak amunisi dalam bentuk kebijakan ekonomi guna memperlambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut di tahun 2012 dan diperkirakan dapat menghindar dari keanjlokkan (hard landing).
Global GDP growth (%yoy) 6 5.1
5
3.9
4 3
4.1
2.8 3.5
2 1 0 -1 0.6
-2 2008
2009
2010
Developed Ec. Forecast Nov-11
2011 (f) 2012 (f) 2013 (f) Emerging Ec. Forecast Feb-12
Source: BBVA Research and IMF
AS - Aktivitas ekonomi AS mendapatkan momentum yang positif selama kuartal terakhir tahun 2011, yaitu data-data ekonomi termasuk data manufaktur, payroll, penjualan ritel, tingkat kepercayaan dan penjualan rumah, semuanya menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Dari data-data tersebut, data yang paling menjanjikan adalah terciptanya lapangan kerja rata-rata sebesar 200 ribu setiap bulannya, yang mana berdampak terhadap angka pengangguran yang turun menjadi 8,5%, terendah sejak bulan Pebuari 2009. Ekonomi AS diperkirakan akan tumbuh antara 2-2,3% di tahun 2012, dimana pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 1,7% di tahun 2011. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi AS masih belum mencapai tingkat laju yang biasanya terjadi dalam masa pemulihan ekonomi. Ekonomi AS tumbuh dengan rata-rata tahunan sebesar 2,8% pada kuartal terakhir 2011, tetapi pada awal 2012, laju pertumbuhan diperkirakan akan melambat dan baru akan naik lagi pada akhir tahun.
Eropa - Data ekonomi Eropa menunjukkan pertumbuhan ekonomi Eropa akan mengalami kontraksi pada kuartal terakhir 2011 dan memasuki tahun 2012, yang mana menyiratkan bahwa Eropa mendekati resesi. Utang negara dan krisis perbankan telah menyebabkan perubahan politik,
langkah-langkah penghematan fiskal, kondisi pengetatan pinjaman dan tingkat kepercayaan yang menurun, yang mana semuanya telah memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan riil, terutama yang terjadi di daerah selatan Eropa.
Secara pandangan sekilas, fasilitas bailout yang diberikan oleh EU dan IMF beserta likuiditas yang ditawarkan oleh ECB kemungkinan cukup untuk menstabilisasi situasi ekonomi di tahun 2012, akan tetapi, Eropa masih dianggap sebagai risiko penghambat ekonomi global di tahun 2012.
Eurozone: GDP q/q % change 1.4 1 0.6 0.2 -0.2 -0.6 -1 -1.4 -1.8 -2.2 -2.6 1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
Source: Oxford Economics
Para analis memperkirakan Eropa akan mengalami resesi yang ringan di tahun 2012, tetapi perlu dicatat bahwa ekonomi Eropa sebetulnya sedang menuju ke arah yang stabil setelah bank sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga dan menyediakan €489 miliar dalam bentuk pinjaman selama 3 tahun (dengan suku bunga pinjaman sebesar 1%) kepada bank-bank di Eropa di bulan November 2011. Hal ini telah membantu menyelesaikan masalah likuiditas bank dan mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa pasar surat utang mulai aktif kembali, yang mana, tercermin dalam penurunan tingkat yield dari surat utang negara Eropa di awal 2012. Tindakan ECB ini juga telah menurunkan nilai tukar mata uang Euro, yang mana akan membantu menstimulasi ekonomi di tahun 2012.
Cina - Pertumbuhan ekonomi Cina menurun menjadi 8,9% pada kuartal terakhir 2011 dikarenakan kondisi pengetatan kebijakan moneter dan pertumbuhan global yang melemah. Indeks manufaktur berada di level di bawah 50 dan ada beberapa kekhawatiran bahwa investasi tetap yang berkembang pesat di properti dan infrastruktur akan memberikan masalah kredit macet terhadap sistem finansial dalam jangka menengah. Akan tetapi, sistem permodalan perbankan Cina relatif sangat baik jika dibandingkan dengan negara-negara global lainnya, dan bank-bank di Cina secara mayoritas dimiliki oleh pemerintah pusat, dan diharapkan dapat menyediakan bantuan jika diperlukan. Kabar baiknya adalah angka inflasi Cina telah menurun ke 4,1%, laju inflasi paling kecil dalam setahun, yang mana memberikan pemerintah ruang untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal di tahun 2012. Ekonomi Cina diperkirakan akan mengalami soft-landing di tahun 2012, meskipun pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari tahuntahun sebelumnya, yaitu di kisaran antara 7-8% per tahun, melihat peningkatan skala ekonomi dan kekhawatiran terhadap inflasi yang berkelanjutan.
3 | Market Perspective | Maret 2012
Perencanaan Keuangan di Tahun 2012
Bagaimana Mempersiapkan Masa Pensiun Anda? Rheza Karyanto - Investments Unit Head
P
ensiun. Bagi kebanyakan orang, kata pensiun bisa jadi kata yang menakutkan. Ketakutan ini muncul karena pada usia seseorang sudah tidak bekerja, ternyata biaya konsumsi akan tetap tinggi bahkan cenderung meningkat. Sedangkan tabungan dan tunjangan dari perusahaan belum tentu mencukupi. Sehingga tidak heran jika di negara maju seperti Jepang misalnya, orang harus tetap bekerja di usia tua sampai 75 tahun sebelum pensiun.
Apa yang salah dengan hal ini? Bukankah seharusnya setiap orang menjadikan masa pensiun sebagai masa-masa paling bahagia dalam hidupnya dan menikmati hasil kerja kerasnya? Sebenarnya bukan tidak mungkin jika setiap orang dapat menikmati masa pensiunnya dengan tenang asalkan sudah merencanakannya sejak awal, khususnya dalam hal mempersiapkan dana pensiun. Namun ada kecenderungan orang enggan memikirkan masa pensiun karena dinilai masih lama, atau mungkin merasa kekayaan yang dimiliki sudah cukup. Padahal dengan jangka waktunya masih lama, maka risiko ketidakpastian seperti kenaikan inflasi, persaingan bisnis atau karir, maupun kondisi kesehatan yang kurang baik semakin besar pula. Jika Anda tidak ingin mempertaruhkan masa pensiun Anda, maka disiplin berinvestasi sejak awal dan senantiasa memiliki proteksi adalah pilihan yang bijaksana. Setelah Pensiun, Biaya Konsumsi Tetap Tinggi. 120%
Indonesia (2005)
Tingkat Konsumsi
100%
Catatan: Nilai rata-rata dinormalisasi berdasarkan pendapatan per kapita usia 30-49 tahun.
Pendapatan
80%
Konsumsi
60%
Sumber: Population Aging and The Generational Economy oleh Ronald Lee dan Andrew Mason tahun 2010.
40% 20% 0% 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Usia
Berikut ini beberapa harapan seseorang di masa pensiunnya dan bagaimana investasi di reksa dana dapat membantu mewujudkannya. Asumsi menggunakan investasi di reksa dana saham dengan imbal hasil rata-rata 15% per tahun.
1. Mempertahankan Life Style Alangkah senangnya jika dapat menikmati hari tua dengan life style atau gaya hidup yang sama, tanpa mengurangi anggaran secara drastis. Survei membuktikan bahwa harapan seorang pensiun adalah dapat mencukupi paling sedikit 80% dari pengeluaran per bulan sebelum pensiun. Misalkan pengeluaran sebelum pensiun adalah Rp25 juta per bulan maka pengeluaran selama pensiun paling sedikit Rp20 juta per bulan. Untuk menutupi pengeluaran bulanan tersebut, diperlukan dana sebesar minimal Rp6 miliar yang ditempatkan pada deposito bulanan dengan asumsi suku bunga 5% per tahun. Untuk mengumpulan dana sebesar Rp6 miliar, Anda dapat: • Berinvestasi Rp4 juta per bulan selama 20 tahun, atau • Berinvestasi Rp9 juta per bulan selama 15 tahun.
2. Menikmati Luxury Goods Memiliki barang mewah seperti perhiasan atau mobil mewah terkadang bukan untuk kepuasan pribadi saja, tetapi juga menunjukkan kebanggaan atau status seseorang. Misalkan setelah pensiun Anda menginginkan sebuah mobil Toyota Alphard baru dimana harganya saat ini adalah Rp1 miliar. Dengan asumsi kenaikan harga 5% per tahun, maka harga mobil tersebut dalam waktu 20 tahun ke depan akan menjadi Rp2,7 miliar. Untuk mempersiapkan dananya, Anda dapat: • Berinvestasi Rp1,8 juta per bulan selama 20 tahun, atau • Berinvestasi Rp4 juta per bulan selama 15 tahun.
3. Berwisata Ke Luar Negeri Semua orang memimpikan untuk bisa jalanjalan keliling dunia. Alangkah senangnya jika kita menikmati masa pensiun dengan berlibur ke luar negeri bersama pasangan setiap tahunnya, atau mungkin menjalani ziarah atau umroh. Namun biaya perjalanan ke luar negeri mengalami kenaikan rata-rata sebesar 7% setiap tahun. Jika biaya perjalanan untuk 2 orang adalah Rp60 juta (sekitar USD3,000 per orang), maka biaya perjalanan dalam 20 tahun ke depan akan menjadi Rp233 juta. Seandainya Anda dikaruniai kesehatan sehingga dapat melakukan perjalanan 2x setahun selama 15 tahun setelah pensiun, maka total biaya perjalanan keluar negeri yang diperlukan mencapai sekitar Rp7 miliar. Untuk mempersiapkan dananya, Anda dapat: • Berinvestasi Rp4,7 juta per bulan selama 20 tahun, atau • Berinvestasi Rp10,5 juta per bulan selama 15 tahun. Begitu banyak hal menarik lainnya yang dapat kita rencanakan setelah pensiun. Yang pasti, semakin awal kita berinvestasi maka semakin cepat uang kita akan berkembang dan semakin sedikit dana yang harus kita sisihkan untuk investasi. Sehingga mungkin saja usia pensiun Anda pun dapat lebih cepat. Jadi tunggu apa lagi? Selamat berinvestasi dan mempersiapkan masa pensiun paling bahagia dalam hidup Anda.
4 | Market Perspective | Maret 2012
Analisa Valuta Asing Vicky Hartono - Treasury Specialist
Kinerja perekonomian di Amerika Serikat terus membukukan perkembangan yang positif. Tingkat pengangguran yang semakin rendah menunjukan bahwa strategy the FED menekan suku bunga mendekati 0 membuahkan hasil yang baik dalam penyediaan lapangan kerja di Amerika. Rencana the FED untuk tetap menjaga suku bunga rendah sampai akhir 2014, berpotensi meningkatkan tingkat selera risiko di pasar untuk kembali mengincar highyielding asset. Ditambah lagi dengan semakin meredanya kekhawatiran krisis hutang di zona Eropa. Hal ini berpotensi memberikan tekanan jual terhadap USD dan cenderung melemahkan USD.
Sentimen positif dari disetujuinya bailout untuk Yunani mendorong EUR menguat terhadap USD dan mata uang lainnya. Bailout tersebut dimaksudkan agar Yunani terhindar dari risiko default atas surat hutangnya yang akan jatuh tempo akhir bulan Maret dan sekaligus mengeliminasi risiko efek domino yang berpotensi terjadi bila Yunani default. Euphoria dari disetujuinya bailout tersebut membuat EUR/USD berhasil menembus batas resistance 1,3300 dan mengindikasikan penguatan akan berlanjut. Namun perlu juga diperhatikan peringkat hutang negara dari rating agency yang masih berpotensi menurunkan peringkat negara-negara di kawasan Eropa.
Penguatan GBP terhadap USD dan JPY cukup signifikan di bulan Januari 2012. Di samping indikator-indikator ekonomi yang stabil dan relatif membaik. Faktor dari menurunnya kekhawatiran akan krisis hutang di zona Eropa juga mewarnai penguatan GBP.
Penguatan JPY terhadap USD dan mata uang lainnya membuat sektor ekspor Jepang terpukul, terlebih lagi Jepang adalah negara ekspor. Pengalihan sumber energi dari tenaga nuklir ke minyak pun turut menambah beban untuk industri manufaktur di Jepang, seiring kenaikan harga minyak menembus level $100 per barrel. BOJ akhirnya mengambil langkah untuk mengintervensi JPY setelah USD/JPY berhasil mencetak rekor rendah di 76,49. Momentum perbaikan kondisi ekonomi global yang kembali menggairahkan pasar juga membantu pelemahan JPY, seiring dengan minat investor untuk kembali mengkoleksi high-yielding asset. USD/JPY cenderung bullish dengan support level di 78,42 dan resistance di 81,25.
Keputusan RBA untuk mempertahankan suku bunga di 4,25% membuat real interest rate AUD tetap tinggi dan menarik di mata investor. Kenaikan harga komoditas seperti minyak mentah, gas dan emas, juga mendukung kenaikan AUD. Ditambah lagi dengan kondisi perekonomian global yang menunjukan adanya perbaikan baik dari angka pengangguran di Amerika, ekspansi ekonomi di Cina, dan zona Eropa pun terkesan mulai pulih dari krisis hutang. Perkembangan ekonomi global memberikan peningkatan pada selera risiko investor untuk kembali mengincar high-yielding currency, hasilnya AUD/USD pun cenderung naik. Di sisi lain kondisi politik di Australia menjelang pemilu tahun depan diwarnai dengan persaingan yang sempat memberikan dampak negatif pada akhir bulan Februari 2012. Perlu diingat juga, kenaikan AUD semenjak 20 Desember 2011 belum ada koreksi yang signifikan. Hal ini berpotensi memberikan kekhawatiran akan adanya aksi profit-taking oleh investor.
Rencana pemerintah Indonesia untuk mengurangi subsidi BBM jenis premium membuat IDR mendapatkan tekanan jual. Diprediksikan dengan naiknya harga BBM tersebut, inflasi Indonesia akan naik ke kisaran 5%. Kenaikan inflasi tersebut tentu akan membuat real interest rate dari IDR turun, jika BI tidak menaikan suku bunga. Namun faktor eksternal lainnya, seperti kian membaiknya pertumbuhan ekonomi di amerika dan menurunnya kekhawatiran krisis hutang di zona eropa akan menahan penguatan USD terhadap IDR. Hal-hal ini membuat kecenderungan IDR akan melemah sampai kenaikan harga BBM dan akumulasi kenaikan inflasi terealisasi.
Perekonomian Singapura yang sangat mengandalkan perdagangan internasional pun ikut terdorong oleh sentiment positif yang dibawa dari Amerika Serikat dan zona Eropa. Pertumbuhan nilai perdagangan di Singapura mendukung penguatan SGD terhadap USD, walaupun penguatan SGD masih dalam range yang tidak begitu lebar atau relative rangetrading 1,2700-1,2400.
Strategi Forex Trading Perbaikan pertumbuhan ekonomi global mulai dari perbaikan ekonomi di Amerika Serikat, meredanya kekhawatiran krisis hutang di zona Eropa, pertumbuhan index manufaktur Cina, dan harga komoditas yang terus naik telah membuat risk-appetite investor terhadap high-yielding currency bertambah. Market masih berpotensi untuk naik dalam jangka menengah, ditunjang dengan data-data ekonomi global yg mengalami perkembangan yang positif. Hal ini membukakan kesempatan untuk kita melakukan strategi buy-on-dips di sela-sela koreksi harga dan tetap memegang sebagian portofolio kita di major currency, khususnya EUR yang menjadi fokus dari investor saat ini.
Recommendation:
USD/IDR
GBP/USD
AUD/USD
EUR/USD
Expected selling level
9200 - 9250
1.6085 - 1.6150
1.0900 - 1.1000
1.3550 - 1.3650
Expected buying level
8950 - 9050
1.5600 - 1.5550
1.0675 - 1.0600
1.3180 - 1.3080
Short position profit taking @ 9000 and below
Penguatan GBP terhadap USD sudah cukup lama. Beberapa technical indicator sudah menunjukan GBP akan memasuki tahap konsolidasi dengan kecenderungan rawan koreksi meskipun GBP/USD masih dalam trend bullish. Target koreksi kembali ke major support di level 1,5700
Situasi ekonomi global yang menunjukan perbaikan juga memberikan sentimen positif di Selandia Baru. NZD/USD pun ikut mengalami kenaikan. Akan tetapi kenaikan NZD tertahan oleh major resistance di level 0,8520 dan cenderung berpotensi untuk mengalami koreksi ke kisaran 0,8120 (MA 200, daily). Indikatorindikator technical lainnya juga mengindikasikan overbought dan cenderung berpotensi mengalami koreksi.
1.5900 and below 1.0780 and below
Long position profit taking @ 9150 and above 1.6050 and above 1.0830 and above
1.3320 and below 1.3300 and above
Short position cut loss @
9300 - 9350
1.6200 - 1.6250
1.1050 - 1.1100
1.3700 - 1.3750
Long position cut loss @
8900 - 8850
1.5450 - 1.5400
1.0600 - 1.0500
1.3050 - 1.3000
*data diatas hanya besifat indikatif dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar
5 | Market Perspective | Maret 2012
COMMLink Dynamic Strategic Fund Alexander Wiharja - Bancassurance Product Manager
A
pakah Anda seorang investor yang aktif mengamati pergerakan pasar? Apakah Anda sering melakukan relokasi aset atas investasi anda? Apakah anda menginginkan imbal hasil yang optimal? Apakah Anda ingin tidur tenang setiap harinya mengetahui bahwa investasi Anda dapat menyesuaikan dengan volatilitas pasar?
Volatilitas pasar merupakan potensi yang menakutkan sekaligus menyenangkan bagi investor. Untuk dapat mengikuti pasar yang selalu bergerak adalah pekerjaan yang sulit; sinyal-sinyal penting yang muncul di pasar harus dianalisa sebelum melakukan penyesuaian atas investasi. Commonwealth Life melalui Commlink Premier berinovasi memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan meluncurkan COMMLink Dynamic Strategic Fund (Dynamic Fund). Dengan pilihan instrumen investasi yang ada di pasar saham dan surat hutang di Indonesia Dynamic Fund akan secara aktif melakukan alokasi ke aset investasi yang menunjukkan tanda-tanda penguatan berdasarkan sinyal pasar yang diperoleh dari hasil observasi.
Apa saja keunggulan Dynamic Fund? • Strategi DINAMIS untuk mengikuti pergerakan pasar (bullish-range- bearish) berdasarkan sinyal momentum, volatility, dan inflation (hasil pengamatan pergerakan pasar 60 hari terakhir). • Perubahan alokasi aset secara OTOMATIS dengan kombinasi reksa dana berbasis ekuitas dan pasar uang dari 3 Manajer Investasi (Schroder, BNP Paribas IP, dan First State Investment setiap dua mingguan). • Diversifikasi risiko dan OPTIMALisasi imbal hasil. Alokasi aset secara dinamis ditentukan dengan: • Pada saat pasar terkondisi bullish (kondisi pergerakan pasar yang kondusif atau cenderung meningkat dan optimis), investasi akan ditempatkan 100% pada reksa dana berbasis saham. • Jika pasar terkondisi range (kondisi pasar yang pergerakannya cenderung merata), investasi akan ditempatkan 50% pada reksa dana berbasis saham dan 50% lagi pada reksa dana berbasis pasar uang. • Jika pasar terkondisi bearish (kondisi pergerakan pasar yang kurang kondusif atau cenderung pesimis dan menurun), investasi akan ditempatkan 100% pada reksa dana berbasis pasar uang.
Signal* Momentum Indonesian Stocks Universe
Volatility Inflation
Dynamic Asset Allocation (Auto Rebalancing)**
Trend Mendeteksi market trend dan risiko berdasarkan 3 indikator
Bullish Range Bearish Menentukan kondisi market investasi
* Observasi berdasarkan data 60 hari terakhir.
Equity Fund (50% SDPP + 50% BNP Ekuitas) Equity Fund
Money Market
Money Market (100% FSI Money Market) Mengoptimalkan investasi ** Dua mingguan
Berdasarkan data historis yang ditampilkan pada grafik di bawah, dengan menggunakan strategi yang sistematis dan optimal berhasil outperform pasar dengan risiko termitigasi bahkan pada saat pasar menjadi bullish atau bearish secara tiba-tiba. 1,000 800 600 400 200
Feb-04
Feb-05
Feb-06
Feb-07
Feb-08
Feb-09
Feb-10
Feb-11
Commonwealth Bank senantiasa memperkenalkan inovasi produk yang dapat membantu Anda memberikan proteksi dan juga investasi yang dikelola secara aktif serta memberikan hasil maksimal bagi kebutuhan Anda!
DISCLAIMER Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup” “Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 5000 30 atau email kami di
[email protected].
commbank.co.id