market Wealth Management Newsletter - Juni 2012
• Global & Local Outlook • Analisa Valuta Asing • CommINSIGHT - Tips Untuk Meminimalisir Fluktuasi Portofolio Anda Di Tengah Gejolak Pasar
1 | Market Perspective | Juni 2012
Nasabah yang terhormat, Terima kasih atas kesetiaan Anda sebagai pembaca kami. Keadaaan Yunani yang simpang siur telah mengakibatkan berbagai persepsi mengenai kondisi perekonomian global. Masih merupakan suatu pertanyaan besar apakah Yunani tetap menjadi bagian dari Uni Eropa atau keluar dari Uni Eropa. Dengan semakin tingginya probabilitas Yunani untuk keluar dari Uni Eropa, ada banyak risiko yang harus diperhatikan, dan pasar keuangan dalam kondisi volatilitas yang tinggi. Akan tetapi kekhawatiran ini tidak perlu menjadi suatu hal yang merisaukan, dikarenakan ekonomi Yunani hanya menyumbang 0,4% dari ekonomi dunia. Di edisi kali ini kami berikan beberapa saran untuk mencapai keberhasilan suatu investasi. Pada saat pasar memasuki periode pemulihan, saham-saham berkapitalisasi besar yang telah terkoreksi dengan signifikan akan kembali menjadi buruan investor lokal maupun asing, sehingga ada baiknya Anda mulai melakukan diversifikasi portfolio pada reksa dana saham. Akhir kata, semoga edisi kali ini dapat membantu Anda dalam memilih produk investasi yang sesuai kebutuhan Anda secara bijaksana. Terima kasih telah menjadi Nasabah setia dan menjadi bagian dari Commonwealth Bank Indonesia. Selamat membaca! Salam hangat, Liliawati Gunawan - Executive Vice President, Head of Wealth Management
Global Outlook RIsiko Penyebaran pada Perbankan Eropa
S
elama kurun waktu 2,5 tahun ini, pemulihan bursa global masih terus ditekan oleh kekhawatiran seputar satu negara kecil, yaitu Yunani. Perlu diketahui, ekonomi Yunani hanya menyumbang 0,4% terhadap ekonomi dunia, sehingga diharapkan hal tersebut tidak membawa bencana sebesar yang ditakutkan oleh global. Selain itu, jika salah satu negara Eropa mengalami gagal bayar atau jika sampai terjadi penarikan dana perbankan secara besar-besaran maka isu perpecahan Uni Eropa dapat menimbulkan spekulasi akan terjadinya efek domino. Di sisi lain, investor juga mengkhawatirkan perlambatan ekonomi China. Sejauh ini, investor merespon negatif dengan menurunkan porsi portofolio pada ekuitas, dan menempatkan dananya pada obligasi pemerintah yang aman serta emas. Ada baiknya investor melihat gambaran yang lebih besar dalam kondisi ini untuk mengambil keputusan investasi yang sesuai. Investor juga disarankan untuk tetap berhati-hati karena ketidakpastian masih relatif tinggi dan untuk melakukan diversifikasi untuk menjaga volatilitas dalam portofolionya.
Masa depan Yunani dan keputusan untuk tetap bersama Uni Eropa atau keluar pada pemilihan umum ulang Yunani pada 17 Juni nanti akan menjadi sorotan utama. Sejauh ini survei menunjukkan partai pro-bailout New Democracy sedikit lebih unggul dibanding partai anti-bailout yang ditakutkan juga anti-Uni Eropa. Jika keputusan untuk keluar yang dipilih, maka proses keluar diperkirakan akan memerlukan waktu 6 sampai 9 bulan. Sementara proses berlangsung, tentunya akan ada efek negatif yang berlangsung sementara dikarenakan faktor psikologis seperti panik menyikapi risiko efek penyebarannya.
Ekonomi Yunani hanya menyumbang 2% dari total ekonomi kawasan Euro
Yunani
Seringkali, bursa global terkoreksi, karena investor membandingkan efek penyebaran keluarnya Yunani dari Uni Eropa dengan kebangkrutan Lehman Brothers, walaupun dalam hal ini terdapat beberapa perbedaan. Misalnya, total utang Lehman Brothers adalah sebesar US$600 miliar, jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan total utang Yunani sekitar US$360 miliar. Kemudian, kebangkrutan Lehman Brothers terjadi sangat tiba-tiba, sedangkan krisis Yunani sudah berlangsung hampir 3 tahun.
Euro-zone member GDP as percentage of total region output in 2011 (%, Total Euro Zone GDP US$13.1 trillion)
30 25 20 15
11%
Germany
France
Italy
6%
Spain
Belgium
Austria
Greece
Finland
Portugal
Ireland
Slovak Rep.
Luxembourg
Slovenia
Cyprus
Estonia
0
4% 2% 2% 2% 3% 0% 0% 0% 0% 0% 1% 2%
Netherlands
10 5
27% 21% 17%
Malta
Reaksi terhadap ketidakpastian di Yunani untuk 2,5 tahun ini didorong oleh faktor ketakutan, walaupun sebenarnya Yunani hanya menyumbang 0,4% terhadap ekonomi dunia. Sesuai dengan GDP, ukuran Yunani sebagai negara cukup kecil sebanding dengan Chili atau Nigeria. Negara yang ekonominya dapat berdampak besar terhadap ekonomi global adalah Amerika Serikat (21,7%), China (11,1%), Jepang (8,3%). Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), ekonomi Uni Eropa akan menyusut 0,1% tahun ini, dan tumbuh 0,9% tahun depan. Sebaliknya ekonomi Amerika Serikat diharapkan akan tumbuh 2,4% tahun ini dan 2,6% di tahun 2013.
Sumber : Mandiri
Pemerintah Uni Eropa juga sudah menyuntikkan modal kepada perbankan. Dan, tingkat keterkaitan bank dengan Yunani sudah menurun sejak restrukturisasi hutang dan bailout. Lalu, Yunani merupakan suatu negara yang masih terus ada keberadaannya, bukan perusahaan seperti Lehman Brothers yang ditutup pasca kebangkrutannya. Meskipun banyak spekulasi negatif menyangkut dampak Yunani meninggalkan Uni Eropa, tetapi sebaliknya juga, jika hal tersebut sampai terjadi, akan ada hal-hal positif seperti devaluasi mata uang Drachma, yang akan menurunkan beban utang, mendorong ekspor, menurunkan biaya pekerja serta mendorong pertumbuhan Yunani.
Dengan semakin tingginya ketidakpastian akan kekokohan perbankan Uni Eropa serta masa depan Yunani, depositor Yunani sudah menarik lebih dari 30% total dana perbankan. Jika penarikan dana berlanjut menjadi bank run, maka bank Yunani dapat jatuh dikarenakan tergerusnya likuiditas serta kapitalisasinya. Dikhawatirkan kepanikan dapat menyebar ke negara Eropa lainnya yang juga sedang bermasalah, hal ini dapat berakibat negara-negara lain mengikuti jejak penduduk Yunani menarik depositonya. Penyebaran ini bisa mengoyangkan fondasi bank negara-negara lain yang sudah dalam keadaan
EUROPEAN DEPOSITS March 2012, Euro billions, % of total Germany France UK Spain Italy Portugal Greece Others Total
4632,7 3949,5 3849,6 2391,7 2270,1 349,5 282,6 4690,1 22415,8
20,7 17,6 17,2 10,7 10,1 1,6 1,3 20,8 100
Sumber : ECB, CommSec
WORLD ECONOMIES 2012 $USb United States China Japan Germany Sumber : IMF CommSec
$15,610 $7,992 $5,981 $3,475
% Total 21,7 11,1 8,3 4,8
France Italy India Spain
$USb
% Total
$2,712 $2,067 $1,779 $1,398
3,8 2,9 2,5 1,9
$USb Indonesia Nigeria Chile Greece
$928 $273 $272 $271
% Total 1,3 0,4 0,4 0,4
2 | Market Perspective | Juni 2012
Year on Year (%)
Mar-12
Jun-11
Sep-10
Dec-09
Mar-09
Jun-08
Sep-07
Dec-06
Mar-06
Jun-05
Sep-04
Dec-03
Average (2000-2011)
Mar-03
Investor juga mengkhawatirkan kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi di China di tingkat 7% YoY, tetapi diharapkan belum menjadi tanda hard landing. Aktivitas manufaktur China pada bulan Mei menunjukkan pelemahan, turun ke tingkat 50,4 dibanding bulan sebelumnya di 53,3 dan dibawah angka konsensus 52. Secara terpisah, HSBC Final Manufacturing PMI, yaitu tolak ukur aktivitas pabrikan China, pada bulan Mei kemarin juga turun 48,4, melambat dari bulan sebelumnya di tingkat 49,3. China diharapkan akan segera mengeluarkan kebijakan melindungi
China’s growth performance
16 14 12 10 8 6 4 2 0
Jun-02
Perlambatan ekonomi China
Pertumbuhan ekonomi China di kuartal I/2012 terendah sejak kuartal I/2009 dan di bawah ratarata pertumbuhan normalnya
Sep-01
Dengan mempelajari porsi deposito negaranegara Eropa terhadap total deposito Uni Eropa, dapat terlihat deposito Yunani sangat kecil porsinya, yaitu hanya 1,3%. Sedangkan Spanyol menyumbang total deposito sebesar 10,7% dari total deposito di Uni Eropa. Deposito Italia menyumbang 10,1% dan deposito Portugal mencakup 1,6% dari total deposito Uni Eropa. Pemerintah Yunani juga kemungkinan akan memberlakukan pengendalian modal dan pembekuan deposit bank Yunani. Untuk menjaga
kestabilan perbankannya, International Monetary Fund (IMF) juga kemungkinan akan membantu menyuntikan dana dengan merekapitalisasi perbankan.
Mar-00 Dec-00
rapuh, seperti Spanyol. Jika Yunani sampai keluar dari Uni Eropa, artinya Yunani harus mempunyai mata uang sendiri yang kemungkinan nilainya akan jatuh di bawah Euro. Utang negara Yunani dan juga perusahaan Yunani dalam Euro akan naik berlipat dalam Drachma.
Sumber : Mandiri
pertumbuhan seperti menurunkan suku bunga pinjaman,dan mempercepat proyek-proyek pembangunan infrastruktur.
Local Outlook
P
ada bulan Mei, IHSG terkoreksi -7,8% sehingga menghapus sebagian besar kenaikan dari bulan Januari - April sebesar 9,65%. Koreksi indeks yang cukup dalam ini terutama karena aksi jual dari investor asing yang sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran tentang ketidakpastian di Eropa. Investor asing juga mengkhawatirkan beberapa perkembangan isu domestik seperti ketidakpastian tentang kenaikan harga BBM bersubsidi yang berdampak menimbulkan ketidakpastian tentang inflasi. Lalu, asing juga merespon negatif ketidakpastian yang menyelimuti kebijakan yang dinilai nasionalis, tentang pembatasan kepemilikan asing disektor perbankan. Kondisi keluarnya asing di bulan Mei 2012 ini masih lebih sedikit dibandingkan saat Agustus 2011 lalu. Per Mei pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih sekitar Rp7 triliun, sementara Agustus 2011 lalu sekitar Rp8,5 triliun tetapi diikuti inflow asing yang sangat deras di bulan depannya. Arus dana asing diharapkan akan berbalik setelah kekhawatiran global akan Eropa mereda dan asing menyadari bahwa Indonesia merupakan negara tujuan investasi yang menarik. Pertumbuhan Indonesia adalah nomor dua di dunia, posisinya di bawah China dan di atas India. Eropa bukan merupakan rekan dagang yang utama, sehingga apabila ditinjau secara mendasar mengenai dampak masalah Eropa di Indonesia, terlihat relatif lebih kecil dibandingkan negara-negara kawasan Asia. Untuk investor jangka panjang, pergunakanlah fluktuasi dan koreksi di pasar untuk average down terutama untuk Reksa Dana saham yang berbasis bluechips, sehingga di saat arus asing masuk kembali dan portofolio pun akan mengikuti rebound indeks.
Tingkat Pertumbuhan Indonesia
Porsi Ekspor Yang Kecil Ke Eropa
Penurunan indeks di bulan Mei membawa valuasi indeks IHSG menjadi lebih menarik, sehingga aliran dana asing yang keluar diharapkan akan kembali lagi setelah mulai surutnya juga kekhawatiran akan kondisi di Eropa khususnya. Indonesia akan tetap menjadi salah satu negara tujuan investasi asing, dikarenakan valuasi bursa sudah turun ke tingkat yang menarik, laju pertumbuhan Indonesia yang tinggi, dan Indonesia bertahan terhadap kondisi perlambatan ekonomi global serta adanya masalah di Eropa. Pertumbuhan Indonesia di 6,4% YoY hanya di belakang pertumbuhan China, bahkan lebih cepat dari pertumbuhan India yang melambat ke 5,7%. Presiden SBY berkomitmen akan terus mendorong kekuatan konsumsi domestik dengan konsentrasi menaikkan pendapatan per kapita dari US$3,000 per tahun saat ini menjadi lebih dari US$14,000 di tahun 2025 nanti. Pertumbuhan Indonesia masih tumbuh baik didukung oleh konsumsi domestik. Contribution to GDP growth by expenditure 9%0
1Q12
4Q11
3Q11
2Q11
3Q10
2Q10
1Q10
4Q09
3Q09
2Q09
1Q09
Sumber : IMF, Mandiri
1Q11
Gross Fixed Capital Formation Private Consumption
Net exports Government expenditure GDP growth (5, YoY)
4Q10
90 80 70 60 50 40 30 20 10 (1.0) (2.0)
Non-Japan Asia export exposure to the Euro Zone (2011 data) Portugal, Ireland & Greece % exports Data
Total Euro Zone* % exports Data
Hongkong
0.2
0.3
9.0
15.9
Singapore
0.3
0.5
7.7
12.2
Malaysia
0.2
0.2
9.3
7.6
Thailand
0.3
0.2
8.9
5.8
Taiwan
0.2
0.1
7.7
5.1
Korea
0.4
0.2
9.1
4.5
China
0.5
0.1
16.3
4.2
Phillipines
0.1
0.0
11.5
2.5
India
0.6
0.1
15.5
2.5
Indonesia
1.3
0.3
8.9
2.1
Sumber : Credit Suisse, CEIC
Berbeda dengan negara tetangganya, pertumbuhan Indonesia tidak bergantung pada pendapatan dari ekspor ke Eropa dan Amerika Serikat, sehingga perlambatan ekonomi di negara-negara tersebut mempunyai dampak terbatas terhadap pendapatan ekspor. Pertumbuhan GDP didukung oleh tiga pilar utama yaitu ekspor (26%), investasi (32%) dan konsumsi domestik (58%). Lalu, Eropa bukanlah rekan dagang yang utama karena hanya 8,9% nya dari total ekspor Indonesia menuju Eropa. Dampak krisis Eropa pada ekspor Indonesia sejauh ini belum signifikan jika mengacu kepada data ekspor, yang dilaporkan turun sedikit dari 7,9% YoY di kuartal IV/2012 menjadi 7,8% YoY di kuartal I/2012. Kontribusi dari investasi dan konsumsi domestik terhadap pertumbuhan GDP juga bisa menutupi pelemahan ekspor. Konsumsi domestik yang merupakan motor
utama pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 4,9% YoY. Kedepannya, konsumsi domestik diharapkan masih akan tetap menjadi kontributor utama sejalan juga dengan turunnya tingkat pengangguran dari 6,3% di bulan Februari, turun 6,8% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan investasi masih baik walaupun mengalami penurunan dari 11,5% YoY di kuartal IV/2011 menjadi 9,9% YoY kuartal I/2012.
RIsiko Inflasi Karena ketidakpastian akan kebijakan BBM bersubsidi ini berdampak langsung terhadap tekanan inflasi, ketidakpastian ini diperkirakan masih akan menjadi penahan masuknya kembali asing, dan juga menahan rebound indeks IHSG untuk sementara ini. Banyak ekonom yang memperingatkan jika harga BBM bersubsidi dinaikkan, tingkat inflasi untuk 2012 berpotensi naik sampai tingkat 7%, jauh di atas target pemerintah 5,3%. Ketidakpastian akan kebijakan harga BBM bersubsidi dan langkah yang akan diambil pemerintah, juga memberikan dampak ketidakpastian pada pertumbuhan di Indonesia. Bisa dikatakan, laju pertumbuhan ekonomi tahun ini bergantung pada keputusan pemerintah akan harga BBM bersubsidi ini. Dikarenakan maraknya sentimen negatif secara global, pelaku pasar mengacuhkan berita positif tentang penurunan tingkat inflasi di bulan Mei ke tingkat 4,45% dari tingkat 4,5% di bulan April. Dengan terjadinya penurunan harga bahan makanan di musim panen ini, dapat dikatakan tingkat inflasi dinilai cukup terjaga. Penurunan tingkat inflasi ini juga positif karena memberikan ruang bagi BI untuk tetap menahan BI rate di 5,75% untuk saat ini.
3 | Market Perspective | Juni 2012
Analisa Valuta Asing AUD Salah satu dampak dari turunnya pertumbuhan perekonomian global secara keseluruhan, AUD/ USD tembus di bawah parity (1:1 dengan USD) pada tanggal 14 Mei 2012. Penurunan AUD/ USD ini bermula dari tingkat inflasi YoY Australia yang turun di bulan April lalu, maka Reserve Bank Australia (RBA) memutuskan untuk menurunkan suku bunga RBA atau yang biasa disebut RBA cash rate sebesar 0,5%. Hal kedua yang menambah kekuatan jual AUD adalah turunnya pertumbuhan di China, ditambah lagi dengan indeks manufaktur China yang juga turun. Turunnya indeks manufaktur di China, mencerminkan permintaan terhadap komoditas asal Australia seperti batu bara, minyak dan gas berkurang. Dengan demikian harga dari komoditas secara keseluruhan pun turun, dan memberikan dampak pada penurunan AUD/USD. Ditambah lagi prediksi pertumbuhan China yang di perkirakan masih akan turun dan kemungkinan mengalami hard landing, menambah kekhawatiran investor akan tingkat pertumbuhan ekonomi di Australia sebagai importir komoditas terbesar China. Apabila pertumbuhan ekonomi di Australia melemah, maka RBA memiliki ruang yang lebih fleksibel untuk menurunkan suku bunganya lagi. Pertengahan Mei 2012, Yunani kembali menjadi isu yang hangat dari zona Eropa. Ketidakpastian mengenai keberadaan Yunani sebagai anggota zona Eropa yang menggunakan mata uang tunggal EURO kembali menjadi perundingan. Pasalnya, apabila Yunani di biarkan keluar dari anggota negara-negara Eropa tersebut, Yunani kehilangan haknya untuk mendapatkan dana bantuan guna membayar surat utangnya pada saat jatuh tempo dan akan menjadi ancaman baru mengenai kegagalan bayar utang-utangnya. Hal ini menyebabkan persepsi risiko di pasar meningkat dan investor kembali memburu safe haven currency sebagai langkah pengamanan aset dari aset-aset berisiko tinggi. Kondisi ekonomi global mengalihkan perhatian investor dari aset-aset dengan yield yang tinggi seperti AUD. Namun, perlu diingat AUD adalah mata uang dengan tingkat volatilitas paling tinggi dibandingkan dengan mata uang lainnya. Sehingga apabila keadaan ekonomi global sudah mulai membaik, khususnya perbaikan pertumbuhan ekonomi di China, maka kenaikan AUD diprediksikan akan menjadi yang tercepat. AUD/USD memiliki strong support di 0,9650. secara technical, tren AUD/USD masih dalam trend bearish. Target mengejar strong support di 0,9650. Apabila level 0,9650, pasar masih didominasi oleh aksi jual, dan break di bawah 0,9650, AUD/USD akan cenderung turun mengejar support berikutnya di 0,9320. Resistance AUD/USD ada di level 1,0075, apabila level resistance break, maka pasar memberikan indikasi trend reversal menjadi bullish.
kekhawatiran yang ada di zona Eropa. Hal ini ditandai dengan menguatnya USD terhadap 16 mata uang lainnya selain JPY, selaku perannya sebagai safe haven currency. Perkembangan ekonomi di Amerika Serikat sendiri masih menunjukan pertumbuhan walaupun masih di bawah ekspektasi pasar. Pasar ekonomi global masih terus fokus memantau perkembangan keadaan ekonomi dan politik di zona Eropa. Selama perkembangan kondisi ekonomi dan politik di zona Eropa masih belum menunjukan perubahan ke arah perbaikan, USD cenderung menguat.
NZD NZD/USD sudah turun sebanyak 8% dalam bulan Mei 2012. Bill English, Menteri Keuangan Selandia Baru, menyambut baik pelemahan NZD terhadap USD dikarenakan hal ini baik untuk kegiatan ekspor di Selandia Baru. Penurunan lebih lagi masih diharapkan oleh Selandia Baru untuk mendukung aktifitas ekspor. Resesi di zona Eropa pun membuka peluang untuk RBNZ memotong suku bunganya guna tetap mendukung sektor riil di Selandia Baru. Secara technical NZD/USD memiliki strong support di 0,7400 dan cenderung turun seiring perkembangan ekonomi global.
EUR Yunani kembali menjadi berita hangat dari zona Eropa. Ketidaktentuan mengenai akankah Yunani keluar dari negara-negara dengan mata uang gabungan EUR menyebabkan persepsi risiko di pasar meningkat dan investor kembali menjual asset-aset berisiko tinggi (high yielding asset) kembali ke safe haven. Secara teknis, EUR/USD masih dalam trend bearish yang cukup kuat. Ditambah lagi secara fundamental, kondisi utang di zona Eropa pun masih jauh dari kondisi baik dan normal. Dengan demikian, EUR/USD masih akan cenderung untuk turun selama belum ada perbaikan secara fundamental.
GBP Terkena imbas dari penguatan USD terhadap mata uang lainnya, GBP pun turun. Namun pelemahan GBP masih tergolong yang paling kecil dibandingkan dengan major currency lainnya. Hal ini juga disebabkan oleh kebijakan BOE (Bank of England) yang belum memutuskan untuk menambahkan stimulus ekonomi di Inggris. Tentunya kondisi ekonomi dan politik di zona Eropa juga sangat mempengaruhi pergerakan GBP/USD. Secara teknis, untuk periode trading selama 1 bulan ke depan, GBP/USD memiliki strong support di 1.5284 dengan kecenderungan turun.
IDR Pelemahan IDR terhadap USD semenjak awal bulan Mei 2012 dipicu oleh nett-sell dari kepemilikan asing baik di SBN (Surat Berharga Negara) dan pasar saham. Kekhawatiran yang meningkat di zona Eropa membuat investor mencari investasi yang lebih aman. Dana asing yang keluar dari saham-saham lokal sebesar USD448 juta, dan dari SBN sebesar IDR3,5 triliun, total dana yang keluar dari pasar ekuivalen +/- USD 825 juta. Ditambah lagi kelangkaan likuiditas USD di pasar membuat harga USD semakin meroket. Neraca perdagangan Indonesia di bulan Mei 2012 pun dirilis turun dari awal Tahun, hal ini mengindikasikan total impor yang meningkat lebih besar daripada total ekspor.
JPY Inflasi di bulan April naik 0,2% YoY. Angka 0,2% masih jauh dari target inflasi Jepang di angka 1%. Diperkirakan Bank of Japan (BOJ) perlu lebih agresif dalam mengejar target inflasi tersebut dan melemahkan JPY. Karena Jepang sebagai negara ekspor, JPY yang lebih murah akan sangat membantu aktivitas ekspor di negara tersebut. Secara technical, USD/JPY memiliki strong support di 79,00 dan strong resistance di 81,80.
Strategi Forex Trading Kekhawatiran Yunani akan keluar dari anggota negara dengan mata uang tunggal EUR kembali mencuat mewarnai pergerakan pasar global dan menyebabkan turunnya selera risiko di pasar yang berakibat pada melemahnya major currency dan bursa global. Hasil terbaik yang diharapkan adalah Yunani tetap menjadi bagian dari EUR dan efek domino dapat dihindarkan. Short-term trading masih menjadi strategi andalan kita di tengah kondisi pergerakan pasar yang sangat sensitif terhadap perubahan berita dari ekonomi dan politik di zona Eropa. USD/IDR
EUR/USD
AUS/USD
AUS/USD
Buying level
9300 - 9350
1.2350 - 2400
1.5300 - 1.5400
GBP/USD
0.9600 - 0.9700
78.00 - 78.50
Selling level
9600 - 9650
1.2800 - 1.2850
1.6000 - 1.6060
1.0250 - 1.0300
82.10 - 82.50
Long profit taking @ 9525 and above 1.2630 and above 1.5750 and above 1.0150 and above 80.10 and above Short profit taking @ 9300 and below 1.2500 and below 1.5600 and below 1.0080 and below 80.80 and below
USD Koreksi di bursa Amerika, Dow Jones Industrial Average, juga salah satunya dikarenakan
Long cut loss @
9200 - 9250
1.2200 - 1.2250
1.5200 - 1.5225
0.9500 - 0.9545
76.80 - 77.30
Short cut loss @
9775 - 98100
1.2960 - 1.3030
1.6180 - 1.6250
1.0400 - 1.0450
83.00 - 83.40
*data diatas hanya besifat indikatif dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
4 | Market Perspective | Juni 2012
CommINSIGHT - Tips Untuk Meminimalisir Fluktuasi Portofolio Anda Di Tengah Gejolak Pasar IHSG telah melemah 6,65% sepanjang bulan Mei 2012 (hingga tanggal 25 Mei 2012); sementara HSBC Bond Index juga mengalami pelemahan 2,5% pada periode yang sama. Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar USD630 juta terhadap pasar saham Indonesia, sementara kepemilikan asing terhadap obligasi pemerintah Indonesia juga mengalami penurunan sebesar USD450 juta di bulan Mei 2012. Aksi jual investor asing juga sangat dipengaruhi oleh melemahnya mata uang IDR terhadap USD sebesar 3% pada periode yang sama. Bank Indonesia melakukan intervensi selektif, baik terhadap pasar obligasi maupun mata uang, mengingat pelemahan yang terjadi lebih banyak dipengaruhi oleh faktor selera risiko investor asing akibat kekhawatiran keluarnya Yunani dari Uni Eropa, sementara fundamental Indonesia tetap kokoh dan jauh lebih baik dibandingkan tahun 2008. Hingga tanggal 25 Mei 2012, berikut adalah kinerja dari portofolio CommINSIGHT dibandingkan kinerja indeks acuan (80% IHSG + 20% HSBC Bond Index). Terlihat bahwa kinerja dari portfolio Growth A dan Growth B membukukan kinerja yang lebih baik dibandingkan indeks acuan. Sementara untuk portfolio Value, meskipun mencatat kinerja lebih rendah dibanding indeks acuan, tetap mencatat kinerja lebih baik dibandingkan apabila investor menempatkan 100% dananya pada pasar saham tanpa menggunakan model portofolio.
INDEKS ACUAN – KINERJA MTD -5,82%
PORTFOLIO GROWTH A – KINERJA MTD -5,21%
20% 20% 35% 10% 80% 35%
JCI Index (-6,65%)
HKDGACUM Index (-2,5%)
PORTFOLIO VALUE A – KINERJA MTD -6,32%
BNP Paribas Solaris (-6,35%) FSI Multistrategy (-7,03%)
Schroder Dana Istimewa (-6,26%) Manulife Pendapatan Bulanan 2 (-0,48%)
PORTFOLIO VALUE A – KINERJA MTD -5,25%
10%
20% 35%
15%
10% 75% 35%
BNP Paribas Pesona (-6,95%)
BNP Paribas Spektra (-7,07%)
Manulife Pendapatan Bulanan 2 (-0,48%)
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis (-6,00%)
BNP Paribas Star (-6,25%)
Manulife Dana Tumbuh Berimbang (-6,04%)
FSI Bond Fund (-1,82%)
Pelemahan IHSG akibat semakin tingginya probabilitas Yunani untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa, serta mengingat dana investor asing yang masih tersisa sebesar USD622 juta pada pasar saham (berdasarkan foreign inflow tahun 2012), peningkatan alokasi pada reksa dana pendapatan tetap berdurasi rendah Manulife Pendapatan Bulanan 2 (MPB 2) dalam portofolio Nasabah disarankan untuk dilakukan (dari sebelumnya 20% menjadi 30%)
5 | Market Perspective | Juni 2012
Untuk mengantisipasi dampak pelemahan lebih lanjut, tingkat dividen yang diberikan oleh Manulife Pendapatan Bulanan 2 (MPB 2) dapat tetap menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi Nasabah di tengah menurunnya portofolio mereka pada aset-aset yang berisiko tinggi seperti saham. Alokasi reksa dana saham tetap dipertahankan di level yang dominan (70%) mengingat valuasi saat ini yang telah atraktif (14,8x) serta potensi rebound yang sewaktuwaktu dapat terjadi akibat kembali pulihnya risk appetite investor asing (tidak ada masalah pada fundamental Indonesia). Pada saat pasar memasuki periode pemulihan, saham-saham berkapitalisasi besar yang telah terkoreksi dengan signifikan akan kembali menjadi buruan investor lokal maupun asing, sehingga ada baiknya Nasabah mulai melakukan diversifikasi portofolio pada reksa dana saham dengan strategi benchmarking seperti BNP Paribas Pesona, Schroder Dana Istimewa yang juga berfungsi untuk mengurangi fluktuasi. Berikut adalah rekomendasi yang disarankan untuk bulan Juni 2012 : INDEKS ACUAN – KINERJA MTD -5,41% VOLATILITY* 14,06
PORTFOLIO GROWTH A – KINERJA MTD -4,56% VOLATILITY 12,17
30%
35%
35%
70%
JCI Index
35%
HSBC Bond Index
Schroder Dana Istimewa
BNP Paribas Solaris
Manulife Pendapatan Bulanan 2
PORTFOLIO GROWTH B – KINERJA MTD -4,57% VOLATILITY 13,56
PORTFOLIO VALUE – KINERJA MTD -5,08% - VOLATILITY 12,29
10%
10% 35%
20%
35%
20%
35%
35%
BNP Paribas Star
Mandiri Investa Ekuitas Dinamis
BNP Paribas Pesona
Schroder 90 Equity Plus
FSI Bond Fund
Manulife Pendapatan Bulanan 2
FSI Bond Fund
Manulife Pendapatan Bulanan 2
*VOLATILITY : pengukuran fluktuasi dari sebuah portfolio/aset investasi yang diukur melalui pergerakan nilai aset tersebut pada sebuah periode waktu. Semakin besar tingkat volatility dari sebuah aset menandakan semakin tingginya fluktuasi dari aset tersebut pada sebuah periode waktu.
DISCLAIMER
Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup” “Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 5000 30 atau email kami di
[email protected].