SIARAN PERS
Survei Global Aging Institute dan Prudential Menunjukkan Dukungan Penuh pada Perubahan Masa Pensiun di Asia Timur “Dari Tantangan Menjadi Peluang” mengajak pemerintah dan pelaku bisnis untuk menutup kesenjangan yang melebar dalam perlindungan keuangan untuk pensiunan dan calon pensiunan”
Jakarta, 2 September 2015 – Hari ini Global Aging Institute (GAI), bekerja sama dengan Prudential Corporation Asia, mengemukakan temuannya dari sebuah penelitian besar mengenai sikap dan ekspektasi pensiunan di Asia Timur. Dari Tantangan Menjadi Peluang: Survei Masa Pensiun di Asia Timur Gelombang ke-2 menemukan bahwa masyarakat di hampir seluruh kawasan Asia Timur sangat khawatir mengenai keamanan masa pensiun mereka. Meskipun mereka memiliki keinginan dan telah mengambil langkah demi meningkatkan kesiapan pensiun mereka, pemerintah dan industri penyedia jasa keuangan dapat melakukan hal yang lebih lagi untuk membantu menutup kesenjangan yang ada.
Penolakan yang mencolok terhadap posisi keluarga sebagai sumber keuangan utama ketika pensiun Survei mengungkapkan bahwa kebanyakan responden dalam setiap pasar menolak ekspektasi tradisional bahwa keluarga adalah pihak utama yang harus bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan para lanjut usia (lansia) dalam keluarga tersebut. Namun demikian, ada beragam pandangan yang berbeda di beragam pasar yang di survei mengenai siapa yang harus menjadi pengganti keluarga dalam menjamin para pensiunan. Di Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, dan Taiwan, kebanyakan responden (antara 40% - 61%) merasa bahwa para pensiunan sendirilah yang harus bertanggung jawab atas pendapatan mereka di masa pensiun. Di Malaysia, Indonesia, Vietnam, Cina, Filipina, dan Thailand, kebanyakan responden (antara 43% - 66%) merasa bahwa pemerintah yang harus berperan penting dalam memberi perlindungan di masa pensiun. Meskipun peran keluarga dalam perlindungan di masa pensiun telah berkurang seiring berjalannya waktu, kebanyakan responden ingin hal tersebut semakin berkurang. Namun, kurangnya alternatif yang layak untuk menutup kesenjangan perlindungan di masa pensiun menjadi masalah penting. Dr. Richard Jackson, pendiri dan pimpinan GAI mengatakan, “Temuan ini menunjukkan bahwa para pensiunan di Asia Timur menemukan diri mereka berada pada posisi yang sulit. Jaringan dukungan keluarga yang tradisional telah berkurang, sementara dukungan pemerintah dan jaringan pelindung yang memadai di pasar belum ada di tempat. Akibatnya adalah kerentanan ekonomi yang bertumbuh. Pandangan
1
mengenai masa pensiun bagi para pekerja sekarang semakin membaik di sebagian besar pasar yang disurvei, tetapi ketidakpastian masih tinggi. Di Asia Timur, para pekerja sangat cemas tentang prospek masa pensiun mereka, tetapi juga sangat berkeinginan untuk memperbaikinya.”
Pekerja masa kini memiliki kecemasan mengenai prospek masa pensiun mereka Saat ini pekerja dewasa yang lebih makmur, teredukasi, dan berorientasi pasar dibanding orang tua mereka, kemungkinan akan memasuki masa pensiun mereka dengan lebih siap dibanding dengan para pensiunan sekarang. Namun, kebanyakan mereka memiliki alasan baik untuk mengkhawatirkan perlindungan di masa pensiun mereka nanti. Meskipun jumlah perlindungan dalam sistem pensiun negara meningkat di sebagian besar pasar, manfaat yang didapat kemungkinan hanya dapat menggantikan sebagian kecil dari pendapatan pra-pensiun. Sementara itu, kebanyakan pekerja tidak memiliki simpanan pribadi yang cukup untuk mempertahankan standar kehidupan seperti masa sebelum pensiun. Dari keseluruhan sepuluh pasar, pangsa pekerja yang saat ini khawatir menjadi miskin dan butuh uang ketika mereka pensiun nanti, berskala 50% di Cina, sampai 95% di Vietnam. Angka ini sama besarnya atau bahkan lebih besar dari pangsa para pensiunan yang mengkhawatirkan tentang hal yang sama
Dukungan luas untuk mereformasi dorongan simpanan masa pensiun Kabar baiknya adalah adanya niat yang kuat di antara masyarakat Asia Timur untuk mendukung reformasi masa pensiun, meskipun hal ini akan melibatkan pengorbanan pribadi. Dalam setiap pasar, mayoritas responden yang sangat besar, berskala dari 77% di Cina hingga 90% di Hong Kong, Indonesia, dan Filipina, setuju bahwa pemerintah perlu mewajibkan para pekerja untuk menabung lebih untuk masa pensiun mereka. Di hampir seluruh pasar, kebanyakan responden juga setuju bahwa pemerintah harus menaikkan standar usia pensiun, menaikkan pajak untuk menawarkan manfaat uang pensiun dasar bagi para lansia yang kekurangan, dan meminta para pekerja untuk berkontribusi dalam mendanai program pensiun pemerintah.
Peran dari industri jasa keuangan berkembang dalam perencanaan masa pensiun Sikap masyarakat terhadap industri jasa keuangan berbeda-beda di tiap pasar, tetapi survei mengungkapkan kebanyakan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap industri, di mana lebih banyak responden yang setuju bahwa masyarakat dapat mempercayai saran perusahaan jasa keuangan untuk membantu mereka mempersiapkan masa pensiun. Kemungkinan para pekerja mencari nasihat keuangan yang profesional dalam berinvestasi untuk masa pensiun mereka, berhubungan erat dengan tingkat pendapatan serta pendidikan mereka. Sehubungan dengan itu, kebanyakan pekerja yang sudah pernah mendapatkan nasihat keuangan profesional, menganggap hal tersebut berguna, berskala dari 60% di Korea Selatan sampai 96% di Indonesia.
2
Dalam setiap pasar, pangsa pekerja saat ini yang berharap untuk mendapatkan pemasukan selama pensiun dari produk asuransi dan anuitas dan/atau saham, obligasi atau reksadana meningkat. Di Cina, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand, antara 60% sampai 80% pekerja berharap untuk mendapat pemasukan dari aset keuangan tersebut. Respon yang lebih rendah adalah di Filipina, Indonesia, dan Vietnam, kurang dari 25% pekerjanya saat ini yang berharap untuk mendapat pemasukan dari produk asuransi, anuitas, dan/atau saham, obligasi, dan reksa dana.
DELAPAN LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENUTUP KESENJANGAN PERLINDUNGAN DI MASA PENSIUN Tantangan besar yang dihadapi populasi yang semakin menua di Asia Timur juga melahirkan peluang yang begitu besar untuk membangun sistem pensiun yang lebih memadai dan berkelanjutan. Ada peran penting yang harus dijalankan oleh pemerintah dan industri jasa keuangan. Survei ini menyarankan delapan langkah strategis untuk diambil oleh para pembuat kebijakan dan industri jasa keuangan.
Dampaknya untuk pemerintah pembuat kebijakan
Mengembangkan sistem pensiun negara yang lebih memadai - memperluas jangkauan sistem sehingga bisa mencakup lebih banyak lagi angkatan kerja dan meningkatkan rata-rata kontribusi sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih memadai. Mendorong atau mengharuskan para pekerja menabung lebih banyak untuk masa pensiun mereka sendiri - seiring pengembangan sistem pensiun negara yang lebih memadai, para pembuat kebijakan juga sebaiknya meningkatkan tabungan tambahan untuk masa pensiun. Membentuk dasar yang lebih kuat untuk perlindungan atas kemiskinan pada lansia - pemerintah sebaiknya menyediakan jaringan keamanan masa lansia yang sifatnya non-kontribusi yang lebih memadai, atau yang sering disebut “perlindungan sosial pensiunan” Meningkatkan usia pensiun dan mendorong masa kerja yang lebih lama - pemerintah sebaiknya secara bertahap menghapus peraturan-peraturan lama yang mensyaratkan usia pensiun yang ditegakkan di sektor formal di banyak Negara-negara Asia Timur.
Dampak untuk penyedia jasa keuangan
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya peran dari industri jasa keuangan dalam mendorong simpanan masa pensiun - lebih banyak edukasi diperlukan jika menabung diharapkan mengambil peran yang semakin besar dalam melindungi masa pensiun.
3
Membantu pekerja saat ini untuk mengubah cita-cita mereka mengenai tabungan pensiun menjadi kenyataan - industri jasa keuangan dapat membantu menjembatani hubungan yang terputus antara cita-cita para pekerja untuk memiliki tabungan masa pensiun dan tindakan nyata untuk menabung untuk masa pensiun. Merancang dan memasarkan produk dan jasa keuangan untuk para pekerja yang ingin bertanggung jawab dalam melindungi masa pensiun mereka sendiri - seiring dengan naiknya tingkat pendapatan dan pencapaian pendidikan, maka pangsa angkatan kerja yang semakin bersemangat mencari dan menerima saran serta produk keuangan yang lebih kompleks akan bertumbuh. Memuaskan permintaan masyarakat luas akan produk keuangan yang mengubah tabungan keluarga dan pesangon pensiun menjadi aliran pendapatan di masa pensiun - menutupi kebutuhan akan produk anuitas sejenisnya adalah langkah penting lainnya yang sebaiknya diambil oleh industri jasa keuangan untuk bisa meningkatkan perlindungan masa pensiun di masa depan.
Rinaldi Mudahar, Presiden Direktur Prudential Indonesia, mengatakan, “Percepatan pertumbuhan jumlah penduduk berusia lanjut di Asia adalah tren yang tidak dapat diubah dan memberikan berbagai tantangan bagi masyarakat saat ini. Menutup kesenjangan yang berkembang dalam perlindungan lansia membutuhkan solusi dari sektor pemerintah dan pihak swasta. Sektor asuransi dan manajemen aset bisa menjalankan peran yang penting dalam mengurangi tekanan pada anggaran pemerintah ketika masyarat semakin menua. Prudential Indonesia telah melayani masyarakat di Indonesia s elama hampir 20 tahun dan kami berkomitmen untuk membantu individu dan keluarga mereka melindungi perencanaan keuangan jangka panjang mereka di masa depan, dan mewujudkan tujuan masa pensiun mereka.” SELESAI Informasi lebih lanjut, harap hubungi: Nini Sumohandoyo Corporate Marketing & Communications Director PT Prudential Life Assurance Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910 Telepon : 021 2995 8888 Fax : 021 2995 8855 E-mail :
[email protected]
CATATAN UNTUK EDITOR Dari Tantangan Menjadi Peluang menampilkan temuan dari sebuah survei yang dirancang oleh GAI dan dilakukan oleh Ipsos, perusahaan peneliti global. Lebih dari sepuluh ribu (10.019) responden dari 10 pasar – Cina, Hong Kong SAR, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam– yang ambil bagian. Responden merupakan pekerja utama dalam rumah tangga berusia 20 tahun atau lebih, termasuk pensiunan saat ini dan pekerja utama. Wawancara telepon dilakukan di Cina, Hong Kong SAR,
4
Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan, sementara wawancara tatap muka dilakukan di Filipina, Thailand, Indonesia, dan Vietnam.
TENTANG SURVEI MASA PENSIUN DI ASIA TIMUR Survei Masa Pensiun di Asia Timur adalah bagian dari proyek tahunan Global Aging Preparedness, yang diluncurkan tahun 2010 oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) dengan publikasi dari The Global Aging Preparedness Index, alat baru yang unik untuk menilai keberkelanjutan fiskal dan kecukupan tunjangan dari sistem pensiun di seluruh dunia. Ketika ketua program Richard Jackson meninggalkan CSIS di awal 2014 untuk membentuk Global Aging Institute (GAI), proyek ini berpindah bersamanya dan sejak saat itu telah berlanjut dengan bantuan GAI. Prudential plc telah bekerja sama dengan Richard Jackson dalam proyeknya sejak 2010 dan terus mendukung pekerjaan yang masih berjalan ini dengan proyek yang sedang dikerjakan GAI. Survei Pensiunan Asia Timur ini saat ini memasuki gelombang yang kedua. Gelombang yang pertama yang dilakukan pada musim panas 2011, diberikan kepada pekerja dan pensiunan di Cina, Hong Kong SAR, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan. Gelombang kedua, dilakukan di musim panas 2014, diberikan kepada pekerja dan pensiunan di 6 negara yang juga berpartisipasi dalam gelombang pertama ditambah Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietna,. Semua sampel survei adalah perwakilan nasional, kecuali Cina, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam yang hanya dikhususkan pada daerah perkotaan. Hasil dari gelombang pertama dipublikasikan dalam Menyeimbangkan Tradisi dan Modernitas: Masa Depan Pensiunan di Asia Timur (Washington, DC: CSIS, 2012). Sebagai tambahan Dari Tantangan ke Peluang laporan ini memaparkan hasil dari gelombang kedua juga dipresentasikan dalam sepuluh bagian, masing-masing laporan negara yang lebih singkat. Semua laporan tersebut, bersama dengan data tambahan bisa diakses pada website yang didedikasikan untuk proyek ini dalam gap.globalaginginstitute.org serta www.prudentialcorporationasia.com/eastasia-retirement-2015/.
TENTANG PENULIS Richard Jackson adalah pendiri dan pemimpin dari Global Aging Institute (GAI), organisasi penelitian non-profit dan edukasi yang didedikasikan untuk menumbuhkan pengertian dari tantangan ekonomi, social, dan geopolitik yang disebabkan oleh perubahan demografi, terutama pertumbuhan populasi di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Beliau juga merupakan rekan senior di Pusat Studi Srategis dan Internasional (CSIS) dan penasihat senior untuk Concord Coalition. Richard adalah penulis atau menulis bersama dari berbagai buku mengenai studi kebijakan, termasuk Lessons from Abroad for the U.S. Entitlement Debate (2014); The Global Aging Preparedness Index, Second Edition (2013); Balancing Tradition and Modernity: The Future of Retirement in East Asia (2012); Global Aging and the Future of Emerging Markets (2011); and The Graying of the Great Powers: Demography and Geopolitics in the 21st Century (2008). Richard secara rutin berbicara mengenai masalah demografi dan pernyataanya banyak dikutip oleh media. Beliau memegang gelar Ph.D. dalam sejarah dari Universitas Yale dan tinggal di Alexandria, Virgina, dengan istrinya Perrine dan tiga orang anaknya, Benjamin, Brian, dan Penelope.
5
Tobias Peter adalah rekan peneliti di Global Aging Institute. Sebelum memulai program pasca sarjananya, beliau bekerja dengan Richard Jackson dalam masalah pertumbuhan global di CSIS, sebagai karyawan magang yang sukses, asisten peneiliti, dan koordinator program. Tobias menulis bersama beberapa karya mengenai studi kebijakan, termasuk U.S. Development Policy in an Aging World: New Challenges and New Priorities for a New Demographic Era (2013) The Global Aging Preparedness Index, Second Edition (2013); and Balancing Tradition and Modernity: The Future of Retirement in East Asia (2012). Beliau memegang gelar B.A. dalam sejarah dari John F. Kennedy School of Government, Universitas Harvard.
TENTANG GLOBAL AGING INSTITUTE Global Aging Institute (GAI) adalah organisasi penelitian non-profit dan edukasi yang didedikasikan untuk menumbuhkan kesadaran dari pertumbuhan global, untuk menginformasikan pembuat kebijakan dan masyarakat mengenai tantangan yang ada, dan mendorong respon kebijakan yang tepat waktu dan konstruktif. Agenda GAI yang luas meliputi keseluruhan dari jaminan pensiunan sampai akibatnya terhadap keamanan negara, dan pandangan globalnya, mencakup penelitian mengenai pensiunan di seluruh dunia. GAI didirikan tahun 2014 dan berpusat di Alexandria, Virginia. Meskipun GAI terbilang baru, misinya tidak. Namun, sebelum meluncurkan institusi ini, Richard Jackson, Pemimpin GAI, mengarahkan penelitian pada pertumbuhan global di CSIS yang selama hampir 15 tahun, menghasilkan banyak riset dan analisis yang canggih dan berperan utama membentuk perdebatan tentang tantangan abad ke-21. Jajaran direksi GAI diketuai oleh Thomas S. Terry, CEO dari Grup Terry dan mantan presiden American Academy of Actuaries. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Global Aging Institute, kunjungi www.GlobalAgingInstitute.org.
TENTANG PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan penyedia jasa asuransi jiwa terdepan di Indonesia dan merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka di Inggris. Sebagai bagian dari Grup yang berpengalaman lebih dari 167 tahun di industri asuransi jiwa, Prudential Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Sejak meluncurkan produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit link) pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin pasar untuk produk tersebut di Indonesia. Prudential Indonesia juga menyediakan berbagai produk dan jasa yang dirancang untuk memenuhi setiap kebutuhan para nasabahnya yang beragam di Indonesia. Sampai 31 Maret 2015, Prudential Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang. Prudential Indonesia melayani lebih dari 2,4 juta nasabah melalui lebih dari 240.000 tenaga pemasar di 380 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh nusantara (termasuk di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam, dan Bali).
6
TENTANG PRUDENTIAL Prudential Corporation Asia merupakan sebuah unit bisnis dari Prudential plc* dan berkantor pusat di Hong Kong serta memiliki bisnis asuransi jiwa di Asia dan juga bisnis manajemen aset, Eastspring Investments. Prudential merupakan perusahaan asuransi jiwa terdepan yang mengoperasikan 12 pasar di Asia, meliputi Kamboja, Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam. Prudential memiliki landasan distribusi multi-channel yang kuat dalam menyediakan berbagai jenis simpanan, perlindungan dan produk investasi yang komprehensif, untuk memenuhi beragam kebutuhan nasabah di Asia. Eastspring Investments, yang merupakan bisnis manajemen aset Prudential di Asia, dengan setengah dari asetnya bersumber dari produk asuransi jiwa dan pensiun yang dijual oleh Prudential plc, merupakan salah satu manajer investasi terbesar di wilayah tersebut dengan cakupan geografis di 10 pasar Asia serta Amerika Utara, Uni Emirat Arab, Inggris dan Luxemburg. Aset yang dikelola mencapai £85,3 milyar (per tanggal 30 Juni 2015) dengan pengelolaan dana meliputi beragam kelas aset termasuk ekuitas dan pendapatan tetap. *Prudential plc terdaftar England and Wales, dan perusahaan afiliasinya merupakan salah satu kelompok jasa keuangan terkemuka di dunia. Perusahaan ini menawarkan asuransi dan jasa keuangan melalui anak perusahaan dan perusahaan afiliasi di seluruh dunia. Telah eksis selama 166 tahun dan memiliki aset sebesar £505 miliar dalam pengelolaannya (terhitung pada tanggal 30 Juni 2015). Prudential plc tidak berafiliasi dengan Prudential Financial, Inc., sebuah perusahaan yang bisnisnya berpusat di Amerika Serikat. Prudential plc terdaftar dalam bursa efek London (PRU.L), Hong Kong (2738.HK), Singapura (K6S.SG) dan New York (PUK.N).
7