LIMBAH PEMANENAN DAN FAKTOR EKSPLOITASI PADA PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI (Studi Kasus di HPHTI PT. Musi Hutan Persada, Sumatera Selatan)
DWI PUSPITASARI
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005
LIMBAH PEMANENAN DAN FAKTOR EKSPLOITASI PADA PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI (Studi Kasus di HPHTI PT. Musi Hutan Persada, Sumatera Selatan)
DWI PUSPITASARI
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005
DWI PUSPITASARI. Limbah Pemanenan dan Faktor Eksploitasi pada Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus di HPHTI PT.Musi Hutan Persada,Sumatera Selatan). Dibimbing oleh Dr. Ir. Juang Rata Matangaran, MS dan Ujang Suwarna, S. Hut., MSc.F. RINGKASAN Penelitian mengenai limbah pemanenan pada pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI – Pulp) diperlukan guna mengetahui besarnya limbah dari tiap kegiatan pemanenan, faktor-faktor penyebab terjadinya limbah serta untuk mengetahui faktor eksploitasi di HTI. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan efektifitas kegiatan pemanenan serta upaya memiminalkan limbah yang terjadi. Limbah pemanenan dibedakan menjadi limbah penebangan, limbah penyaradan, limbah pemuatan/TPn dan limbah pengangkutan. Limbah pada penelitian ini adalah limbah ekonomis yaitu limbah berupa tunggak dengan tinggi > 10 cm, sortimen dengan diameter > 8 cm panjang < 2,5 m, serta sortimen-sortimen yang memenuhi syarat bahan baku serpih namun tidak dimanfaatkan. Limbah penebangan merupakan limbah yang terjadi di petak tebang yang berupa kelebihan tunggak dari yang diijinkan ( > 10 cm) serta sortimen dengan diameter > 8 cm, panjang < 2,5 m yang berserakan di petak tebang. Cabang, ranting dan daun tidak termasuk dalam limbah penebangan karena dimanfaatkan secara teknis sebagai bantalan jalan sarad. Limbah penyaradan adalah limbah yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan penyaradan (dengan forwarder) yang berupa sortimen-sortimen yang terjatuh sepanjang jalan sarad serta sortimen-sortimen yang tertinggal di jalur tumpukan. Limbah TPn adalah limbah yang terjadi di TPn sebagai akibat dari kegiatan pemuatan sortimen ke dalam alat angkut, yang dibedakan menjadi limbah yang berupa kayu-kayu rusak seperti busuk, lapuk, pecah dan tidak sesuai dengan syarat yang ditentukan oleh pabrik serta sortimen yang sesuai dengan persyaratan pabrik namun tidak termuat ke dalam alat angkut. Limbah pengangkutan adalah limbah yang terjadi selama proses pengangkutan dari TPn menuju TPK/pabrik, berupa sortimen yang sesuai syarat bahan baku serpih yang jatuh di sepanjang jalan angkutan ataupun yang sengaja ditinggalkan di jalan angkutan. Volume limbah penebangan dan penyaradan berasal dari dua petak tebang yang sama (Petak A dan B), limbah pemuatan/TPn dilakukan pada TPn P dan Q yang berasal dari petak P dan Q, sedangkan limbah pengangkutan diperoleh dari empat contoh alat angkut yang berasal dari TPn X dan Y pada petak X dan Y. Faktor eksploitasi diperoleh dengan perhitungan persen limbah serta perkalian indeks tebang, indeks sarad serta indeks angkut. Potensi limbah penebangan yang terjadi sebesar 3,47 m3/Ha (1,67%) yang terdiri dari limbah tunggak sebesar 1,08 m3/Ha dan limbah berupa sortimen sebesar 2,39 m3/Ha. Limbah tunggak terjadi karena adanya kesalahan dalam pembuatan takik rebah dan takik balas yang dilakukan oleh chainsawman. Limbah sortimen yang terdapat di petak tebang disebabkan oleh adanya kesalahan dalam kegiatan trimming (pemotongan/pembagian batang) oleh chainsawman dan kegiatan pencabangan oleh helper. Limbah penyaradan yang terjadi adalah sebesar 2,59 m3/Ha (1,25%). Limbah penyaradan terjadi karena ruang gerak yang sempit dari alat sarad (forwarder) dalam pengoperasiannya, hal ini karena tunggak yang tinggi serta tumpukan sortimen yang tidak teratur sehingga terkadang grapple tidak dapat menjangkau tumpukan sortimen dan sortimen ditinggalkan menjadi limbah. Jarak antara tumpukan sortimen dan TPn yang jauh serta keletihan operator terutama pada shift malam juga menjadi penyebab terjadinya limbah penyaradan. Limbah pemuatan/TPn yang berupa sortimen tidak diangkut dan kayu rusak adalah sebesar 1,48m3/Ha (0,92%). Limbah pemuatan/TPn terjadi karena kegiatan pemuatan sortimen dari TPn ke bak alat angkut terutama alat angkut dengan tujuan TPK Antara, kondisi TPn yang tidak kondusif bagi kegiatan pemuatan sehingga alat muat harus melalui bekas tumpukan sortimen ketika memuat serta banyak antrian alat angkut pada lokasi TPn yang dekat dengan TPK yang menyebabkan operator muat menjadi tergesa-gesa dalam melakukan pemuatan dan tidak memperhatikan adanya sortimen yang jatuh. Limbah pengangkutan yang berupa sortimen yang jatuh di sepanjang jalan angkutan sebesar 1,19m3/Ha (0,52%) disebabkan oleh kondisi jalan yang tidak sepenuhnya berupa jalan batu yang menimbulkan goncangan pada sortimen dan menyebabkan sabuk pengikat longgar sehingga sortimen dapat jatuh ketika melewati tanjakan. Jarak tempuh yang jauh antara TPn dan TPK (200 km) juga menyebabkan terjadinya limbah pengangkutan ini. Perhitungan persentase limbah yang telah dilakukan dapat menunjukkan besarnya faktor eksploitasi dari kegiatan pemanenan. Persentase limbah pemanenan yang terjadi adalah sebesar 4,36% sehingga besarnya faktor eksploitasi pada kegiatan pemanenan HTI adalah sebesar 95,64%. Perhitungan
faktor eksploitasi dengan indeks tebang, indeks sarad dan indeks angkut adalah sebesar 93,64% dengan nilai indeks tebang 0,98, indeks sarad 0,975 dan indeks angkut 0,98. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa limbah pemanenan di HTI Pulp sebesar 8,74 m3/Ha (4,36% dari seluruh potensi yang dapat dimanfaatkan) yang terdiri dari limbah penebangan 3,47 m3/Ha (1,67%), limbah penyaradan 2,60 m3/Ha (1,25%), limbah pemuatan/TPn 1,48 m3/Ha (0,92%) dan limbah pengangkutan 1,19 m3/Ha (0,52%). Persentase limbah ini menunjukkan bahwa besarnya faktor eksploitasi adalah 95,64%. Saran yang diajukan untuk perusahaan adalah perlu adanya pelatihan kembali kepada para operator tebang, perlu dilakukan peninjauan kembali (penelitian) mengenai jumlah antrian alat angkut yang sesuai dengan kemampuan kerja satu alat muat, perlu dilakukan pengecekan secara rutin terhadap kondisi alat angkut, terutama dalam hal kelaikan jalannya.
Judul Skripsi Nama NRP
:
Limbah Pemanenan dan Faktor Eksploitasi pada Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus di HPHTI PT. Musi Hutan Persada, Sumatera Selatan). : Dwi Puspitasari : E 24101043
Disetujui Oleh,
Dr.Ir.Juang Rata Matangaran,MS Pembimbing I
Ujang Suwarna,S.Hut.,MSc.F Pembimbing II
Mengetahui,
Prof.Dr.Ir.Cecep Kusmana,MS Dekan Fakultas Kehutanan
Tanggal Lulus : 22 Desember 2005
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Temanggung pada tanggal 7 April 1983 sebagai anak kedua dari dua bersaudara dari orang tua yang bernama Mujiyono dan Sri Giyarti. Penulis memperoleh pendidikan dasar formal di SD Negeri Kledung dan SLTP Negeri 2 Temanggung. Pada tahun 1998 penulis meneruskan pendidikannya di SMU Negeri 1 Temanggung. Melalui jalur USMI, pada tahun 2001 penulis diterima sebagai mahasiswi Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Jurusan Teknologi Hasil Hutan. Selama kuliah, penulis pernah bergabung dengan Rimbawan Pecinta Alam (RIMPALA). Penulis mengikuti kegiatan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) pada Bulan Juli - Agustus 2004 di Kampus Praktek Umum Universitas Gajah Mada KPH Getas, BKPH Baturaden, dan BKPH Cilacap. Praktek Kerja Lapang (PKL) dilakukan oleh penulis di HPH PT. Sarmiento Parakantja Timber (SARPATIM, KLI Group) Kalimantan Tengah pada Bulan Februari - April 2005. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, penulis menyusun skripsi sebagai karya ilmiah hasil dari kegiatan penelitian dengan judul “Limbah Pemanenan dan Faktor Eksploitasi pada Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus di HPHTI PT. Musi Hutan Persada, Sumatera Selatan)” dengan bimbingan Bapak Dr. Ir. Juang Rata Matangaran, MS dan Ujang Suwarna, S. Hut., MSc.F.
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ridha dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul ”Limbah Pemanenan dan Faktor Eksploitasi pada Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus di HPHTI PT.Musi Hutan Persada, Sumatera Selatan)“. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifitasan kegiatan pemanenan pada suatu Hutan Tanaman Industri (HTI Pulp) yang dilihat dari segi limbah dan faktor eksploitasinya. Dari penelitian yang dilakukan dihasilkan persen limbah pemanenan dari setiap tahapan kegiatan yang meliputi penebangan, penyaradan, pemuatan serta pengangkutan, sehingga dapat diketahui besarnya faktor eksploitasi. Persen limbah yang terjadi pada kegiatan pemanenan di HTI Pulp ini adalah sebesar 4,36% yang berati bahwa faktor eksploitasi yang terjadi adalah 95,64%. Faktor eksploitasi juga diperoleh dari perkalian indeks tebang, indeks sarad dan indeks angkut yaitu sebesar 93,64%. Menyadari ketidaksempurnaan yang terdapat di dalam skripsi ini, penulis berharap semoga ada pihak yang berkenan untuk menyempurnakannya dalam sebuah studi lebih lanjut. Selebihnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi yang berkenan membacanya. Bogor, Desember 2005 Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjat kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan. Penulis menyadari bahwa karya ini tidak akan terwujud tanpa bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Keluarga tercinta (ibu, Alm. bapak, kakak serta keponakan) atas doa, dukungan dan kasih sayang yang menjadi pemacu semangat. 2. Dr. Ir. Juang Rata Matangaran, MS dan Ujang Suwarna, S. Hut., MScF selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan wawasan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Dodik Ridlo Nurrohmat, MS dan Ir. Agus Priyono, MS selaku dosen penguji, terima kasih atas masukan serta nasehat-nasehatnya. 4. Program Hibah Kompetisi A2 Dikti Depdiknas yang membantu biaya penelitian ini, dengan ketua peneliti adalah Dr. Ir. Juang Rata Matangaran, MS. 5. Hairul Anwar, SE, Purnomo Hadi, SE dan Ir. Edi Suroso beserta staf HPHTI PT. MHP Wilayah II dan Doni Sinaga, SH serta staf PT. Harapan Lima Roda (Halida) yang telah menyediakan lokasi dan fasilitas serta membantu proses pengumpulan data selama penelitian. 6. Staf KPAP Departemen Hasil Hutan yang telah memberikan bantuan administrasi selama pengurusan penelitian dan skripsi, serta Pak Yaya, Pak Udin dan Bibi Lim atas dukungan semangatnya. 7. Rekan seperjuangan selama penelitian dan penyusunan skripsi (Anita). 8. Rekan-rekan mahasiswa THH, MNH, BDH dan KSH 38 maupun kakak dan adik kelas terutama THP 38.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI ......................................................................................................iii DAFTAR TABEL ..............................................................................................iv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................vi I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................1 B. Tujuan ................................................................................................3 C. Manfaat ..............................................................................................3
II.
TINJAUAN PUSTAKA A. Pemanenan Hutan (Kayu) ..................................................................4 B. Limbah Pemanenan Kayu ..................................................................8 C. Klasifikasi Bahan Baku Serpih ..........................................................14 D. Faktor Eksploitasi ..............................................................................14
III.
METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................17 B. Alat dan Bahan...................................................................................17 C. Metode Penelitian ..............................................................................17
IV.
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Aspek Sumber Daya Hutan................................................................25 B. Aspek Ekologis ..................................................................................26 C. Aspek Sosial Ekonomi.......................................................................28
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pemanenan Kayu pada HTI Pulp ........................................ 29 B. Kriteria Limbah Pemanenan HTI Pulp ............................................. 30 C. Potensi Limbah pada Kegiatan Pemanenan HTI Pulp ...................... 32 D. Persentase Limbah pada Kegiatan Pemanenan HTI Pulp ................. 44 E. Faktor Eksploitasi pada Kegiatan Pemanenan HTI Pulp .................. 46
VI.
PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................48 B. Saran ..................................................................................................48
VII.
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................49
LAMPIRAN ......................................................................................................52
DAFTAR TABEL Halaman 1
Hasil penelitian potensi limbah pada beberapa pengusahaan hutan alam dan hutan tanaman industri di Indonesia......................................................................... 12
2
Spesifikasi bahan baku serpih PT. Tanjung Enim Lestari dan PT. Musi Hutan Persada.............................................................................................................14
3
Data petak contoh penelitian untuk kegiatan penebangan dan penyaradan ....18
4
Data petak contoh untuk kegiatan pemuatan...................................................19
5
Data petak penelitian untuk kegiatan pengangkutan.......................................19
6
Luas dan letak geografis Kelompok Wilayah Hutan PT. MHP ......................25
7
Tata ruang areal hutan PT. MHP berdasarkan Konsep “Lestari Hutanku”.....26
8
Potensi limbah penebangan .............................................................................32
9
Potensi limbah penyaradan..............................................................................37
10 Potensi limbah TPn ........................................................................................39 11 Limbah TPn tiap Ha ........................................................................................41 12 Potensi limbah pengangkutan..........................................................................42 13 Limbah pengangkutan tiap Ha ........................................................................44 14 Persentase limbah pemanenan tiap kegiatan pemanenan ................................45 15 Perbandingan nilai persen limbah ...................................................................46