ICAJIAN KINERJA DAN ORGANISASI PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DI PROPINSI ULIMANTAN SELATAN
OLEH : NURUL KARTINI
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANWN BOGOR 2002
ABSTRAK NURUL KARTINI, Kajian Kinerja dan Organisasi Pengusahaan Hutan Tanaman Industri di Propinsi Kalimantan Selatan. Dibimbing oleh AFFENDI ANWAR, HERMANTO SIREGAR dan SETLA £IADI.
Produksi kayu bulat yang berasal dari HTI yang diharapkan mampu meningkatkan pasokan kayu di Indonesia saat ini produksinya masih relatif kecil. Dalam pelaksanaan pembangunan HTI di Propinsi Kalimantan Selatan, bila dihitung tanpa HTI BUMN maka realisasi tanam adalah 149.193,80 dari luas pencadangan HTI Non B U M N 396.383 ha atau 37,6496. Penelitian ini bermaksud untuk menggali permasalahan dalam pelaksanaan pengelolaan HTI yang berlangsung selama ini dan mengkaji kemungkinan pelaksanaan serta pola pelaksanaan HTI selanjutnya. Permasalahan yang terjadi berkaitan dengan kinerja perusahaan adalah kesesuaian jenis tanaman dengan kondisi tanah, kerancuan peruntukan penggunaan lahan, penyaluran Dana Reboisasi (DR), pemberian Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK), aspek perencanaan, penataan hutan, pengorganisasian, permodalan dan pemasaran, konflik sosial dan politik. Jenis tanaman HTI di Propinsi Kalimantan Selatan didominasi oleh tanaman Akasia (terutama Akasia mangium) yaitu 6 1,1696, walaupun untuk beberapa wilayah seperti Kabupaten Tanah Laut, Tapin, Banjar dan Tabalong tidak disarankan. Lebih dari 134.814 ha atau sekitar 25,49% dari keseluruhan pencadangan HTI seluas 528.8 12 ha, adalah berada di luar kawasan hutan. Tumpang tindih lahan HTI dengan peruntukan lain adalah kurang lebih seluas 69.785 ha. Perusahaan pelaksana HTI penerima DR berjumlah 6 (50%). Jika dilihat berdasar keluasan areal konsesi maka didominasi oleh perusahaan HTI penerima DR. Realisasi volume IPK pada perusahaan HTI penerima DR adalah 494.188,34 M3 (93,60%) sedangkan perusahaan HTI non penerima DR adalah 33.779,25 M3 (6,4096). Ini dapat menggambarkan juga besarnya ketergantungan perusahaan HTI-DR selain kepada DR juga kepada IPK. Itulah nampaknya mengapa setelah DR dihentikan pembangunan HTI juga stagnan karena juga tidak diperolehnya pendanaan dari IPK yang telah mulai habis potensi kayunya. Perrnasalahan utama dalam pemasaran kayu HTI addah tidak adanya industri yang bahan baku utamanya berasal dari jenis kayu yang banyak ditanam perusahaan HTI daerah ini. Permasalahan lainnya adalah konflik lahan dengan masyarakat dan masa transisi pelaksanaan otonomi daerah. Perhitungan NPV di wilayah penelitian dengan analisis finansial (df 10%) adalah sebesar Rp. 2.029.091,- per hektar yang menunjukan terjadinya keuntungan. Nilai BCR adalah 1,75 sedangkan nilai IRR 14%, berarti pengusahaan HTI di lokasi penelitian layak untuk dilaksanakan, walau masih perlu penyempurnaan kebijakan. Jika dilihat dari berbagai alternatif strategi dalam pelaksanaan pembangunan HTI, maka hasil analisis dengan metode AHP terhadap responden dari Pemerintah Daerah, LSM, DPRD, Swasta dan Masyarakat, rataan nilai tertinggi adalah pembentukan kemitraan Fang sejajar antara perusahaan HTI dengan masyarakat. Alternatif ini dipandang paling baik untuk dijalankan dan lebih memungkinkan karena lebih dapat menjamin kelancaran pelaksanaan dan keamanan di lapangan.
KAJIAN KINERJA DAN ORGANISASI PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DI PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
OLEH :
NURUL KARTINI
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar h4agister Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
PROGRAM PASCASARJANA TNSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002
Judui Tesis
: Kajian Kinerja dan Organisag. Pengusahaan Hutan Tanaman
Industri di Propinsi Kalimantan Selatan Nama
: Nurul Kartini
NRP
: P.15500015
Program Studi
: llmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
Menyetujui, 1 . Komisi Pembimbing
-
Prof Dr.Ir. H. Affendi Anwar. h4Sc. Ketua
.-
J
Dr. I r Hermabto ~ir&r, M.Ec. Anggota
Dr. Ir. Setia Hadi, M.Si Anggota
Mengetahui,
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : KAJlAN KlNERJA DAN ORGANISAS1 PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN
INDIJSTRI DI PROPTNSI KALIMANTAN SELL4TAN adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Nopember 2002
RIWAYAT HIDUP Penulis adalah anak keempat dari lima bersaudara, lahir di Banjarmasin pada tanggal 21 April 1967 dari Ibu bernama Hj. Nursiah Nansi dan Ayah Prof H. Muhammad Nansi. Penulis menamatkan pendidikan dasar sampai dengan menengah di Banjarmasin. Pada tahun 1992 penulis lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Manghrat Banjarbaru, dan pada tahun 2000 penulis mendapat kesempatan tugas belajar pada Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (PWD) Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dengan beasis~va Pusdiklat Renbang-OTO Bappenas. Penulis diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil Departemen Kehutanan mulai tahun 1994 dan diperbantukan pada Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Selatan. Tahun 1997 diangkat menjadi Kepala Ranting Dinas Kehutanan Rantau Kabupaten Tapin, dan tahun 1999 menjabat sebagai Kepala Seksi Hasil Hutan pada Cabang Dinas Kehutanan Hulu Sungai, hingga berangkat tugas belajar ke PS-PNQ PPs-IPB tahun 2000.
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei
-
Juli 2002 ini adalah mengenai
pelaksanaan Hutan Tanaman Industri, dengan judul Kajian Kinerja dan Organisasi Pengusahaan Hutan Tanaman Industri di Propinsi Kalimantan Selatan. Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Affendi
Anwar, M.Sc. selaku Ketua Komisi Pembimbing, Bapak Dr. Ir. Hermanto Siregar,
M.Ec. serta Bapak Dr. Tr. Setia Hadi, M.Si. sebagai anggota Komisi Pembimbing. Terima kasih kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan Pembangunan (Pusdiklat Renbang-OTO) BAPPENAS, selaku penyandang dana pendidikan. Juga penghargaan kepada Bapak Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Selatan beserta seluruh staf, Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tapin, Bapak Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut beserta seluruh staf, Bapak Ketua DPRD Propinsi beserta anggota dewan, Pimpinan PT. Inhutani 111, PT. Kirana Rimba dan PT. Menara Hutan Buana (PT. Hutan Rindang Banua) beserta seluruh staf, Ketua PPLH, LSM Bastari, LSM Yayasan Cakrawala Hijau Indonesia, LSM Kompas Borneo, yang telah banyak membantu dalam pengumpulan bahan dan data serta bersedia sebagai responden penelitian. Juga kepada Rekan-rekan mahasiswa Program Studi PWD PPs-IPB, serta keluarga besar Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan di Bogor. Serta semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, serta dukungan, sejak persiapan, pelaksanaan penelitian, sampai dengan penyusunan hasil. Terima kasih khusus untuk yang tercinta M. Ryzaldi dan Ir. Zainal Arifin, juga kepada Ibunda Hj. Nursiah dan saudara-saudaraku yang banyak memberikan dukungan dan doa. Kupersembahkan untuk Ayahnda Prof H. Muh. Nansi (alm.) Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Nopember 2002
Nzml Kartini
DAPTAR IS1
DAFTAR IS1
vii
DAFTAR TABEL
X
xiv
DAFTAR G,4MBAR DAFTAR LAMPIRAN
1
J. PENDAHULUAN
1 . I . Latar Belakang.. ................................................................... 1
1.2. Perumusan h4asalah.. ............................................................. .6
..
13 . Tujuan Penelltlan. ..................................................................8 11.
TINJAUAN PUSTAKA
10
2.1. Pengelolaan Sumberdaya Hutan yang Lestari.................................10 2.2. Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Hutan.. .......................1 6 2.2.1. Kelembagaan Adat Masyarakat Komunal Dalam dan Sekitar Kawasan Hutan.. ...........................................16 2.2.2. Kelembagaan Ekonomi Pengelolaan Hutan. .........................17 2.2.3. Kemitraan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Nam. ................. .21 2.3. Hutan Tanaman Industri. ...................................................... .24 2.3.1. ,410kasi Lahan Hutan Tanaman lndustri. ..............................27 2.3.2. Realisasi Pelaksanaan Pembangunan Hutan Tanaman Industri di Indonesia.. ...................................................30 2.3.3. Beberapa Aspek Berkaitan Pembangunan Hutan Tanaman Industri.. .......................................................3 1 2.3.4. Peranan Hutan Tanaman Industri Dalam Penyediaan Kayu Nasional ........................................................... .36 2.3.5. Peranan Pengembangan Ekonomi Komunitas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .39 111.
KERANGKA PEMIKIRAN
42
3.1. Kerangka Berfikir. .............................................................. .42
3.2. Pendekatan Studi.. ................................................................49
3.2. Pendekatan Studi.........................................................
49
3.3. Hipotesis..................................................................
51
4.1. Lokasi dan ?Jaktu Penelitian............................................ 4.2. Metode Pengumpulan Data ............................................ 4.3. Jenis dan Sumber Data ............................................. 4.4. Metode Analisis Data .................................................... 4.4.1. Analisis Kelayakan Finansial.................................. 4.4.2. Policy ,4naZysis Matrix ( P A M )................................ 4.4.3. AnaZytical Hierarchy I'ruccss (AHP) ........................ 4.4.4. Metode Game l'heury.......................................... V.
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN DAN PROGRAM HUTAN TANAMAN TNDUSTRl 5. I . Keadaan Umum Daerah Penelitian ................................... 5.1.1. Wilayah Administratif .......................................... 5.1.2. Letak Geografi ................................................... 5.1.3. Keadaan Fisik .................................................... 5.1.4. Demografi ......................................................... 5.1.5. Keadaan Sosial................................................... 5.1.6. Keadaan Ekonomi ................................................ 5.2. Program Hutan Tanaman Industri .....................................
VI. PEMBANGUNAN HUT AN TANAM AN TNDUSTRI DI KALTMANTAN SELATAN 6.1. Kinerja Usaha ............................................................ 6.1.1. Realisasi Tanaman.............................................. 6.1.2. Produksi Hutan Tanaman Industri ............................ 6.1.3. Permasalahan Pembangunan Hutan Tanaman Industri .... 6.2. Permodalan dan Pemasaran Pengusahaan Hutan Tanaman Industri ........................................................... 6.3. Kelayakan Usaha Hutan Tanaman Industri ......................... 6.4. Kelayakan Usaha Berdasarkan Harga Privat dan Harga Sosial............................................................. 6.4.1. Kelayakan Ekonomi .............................................
6.4.2. Darnpak Kebijakan Pemerintah................................. 6.5. Pengelalaan Hutan Tanaman Industri Ke Depan .................... 6.5.1. Analisis Metode AHP ............................................ 6.5.2. Anali sis ( h e Theory............................................ VI1 . PEMBAHASAN MENYELURUH
VIII . KESlMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan.................................................................. 8.2. Saran ...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Realisasi Tanam dan Realisasi Produksi Hutan Tanaman Industri Seluruh Indonesia Rekapitulasi Penyaluran Dana Reboisasi untuk Pembangunan HutanTanaman lndustri Seluruh Indonesia Perubahan Fungsi (Penambahan) Kawasan Hutan Produksi Sampai Maret 1998 Kondisi Penutupan Lahan Beberapa Areal Hak Pengusahaan Hutan Tanaman lndustri di Indonesia Rekapitulasi Pembangunan Hutan Tanaman Industri di Indonesia Penggunaan Lahan di Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 1995 -- 1999 (Ha) Formulasi Model Policy Analysis Matrix Bobot Perbandingan Kriteria Pemilihan Skala Prioritas Perincian Luas Lahan Berdasarkan Kelas Lereng Propinsi Kalimantan Selatan Kelas Kedalaman Efektif Tanah Propinsi Kalimantan Selatan Alokasi Pemanfaatan Ruang Kalimantan Selatan Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi 2000 Luas Hutan Berdasarkan Fungsi dan Sebaran di Kalimantan Selatan Berdasarkan Peta Paduserasi Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi dan Tata Guna Hutan Kesepakatan Tahun 1999
Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut KabupateniKota Tahun 1990 dan 2000 Penduduk Kalimantan Selatan Menurut Kelompok Umur Tahun 2000 Penduduk Remaja dan Penduduk Tua yang Bekerja Seminggu Menurut Jenis Kelamin dan Lapangan Pekerjaan Tahun 1999 Kepadatan Penduduk Menurut KabupatedKota Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 1990 dan 1999 Rasio Murid Dengan Guru dan Sekolah Kalimantan Selatan Tenaga Medis Per 100.000Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 1998-1999 Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Selatan Menurut Lapangan Usaha Tahun 1997 dan 1998 Berdasarkan Harga Konstan 1993 (Dengan Migas) Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 1993 (Dengan Migas) Menurut Kabupaten/Kota 1997/1998 Struktur Perekonomian Kalimantan Selatan Tanpa Minyak Burni Menurut Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 1997-1998 Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan Menurut Sektor Atas Dasar Harga Konstan 1993 PDRB Perkapita Kal imantan Selatan dan Perturnbuhannya Tahun 1994-1998 Luas Areal Hak Pengusahaan Hutan Aktif Propinsi Kalimantan Selatan Luas Tebangan dan Produksi Kayu Bulat Dari Tahun 199511996 Propinsi Kalimantan Selatan Produksi Kayu Bulat (h43) Menurut Jenis Kayu Tahun 199912000
Jumlah Produk Kayu Olahan Industri Propinsi Kalimantan Selatan Rasio Target dan Realisasi Penanaman Hutan Tanaman Industri Kalimantan Selatan Produksi Kayu (Tebangan) Tanaman Hutan Tanaman Industri Propinsi Kalimantan Selatan Proyeksi Produksi Kayu Hutan Tanaman lndustri Propinsi Kalimantan Selatan Kriteria dan Standar Kegiatan Pengusahaan Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi Tumpang Tindih Pelaksanaan PT. Menara Hutan Buana Dengan Penggunaan Lain Sisa Areal Kerja SK HPHTI PT. Menara Hutan Buana Menurut RTRW Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000 Kesesuaian Jenis Tanaman Berdasarkan Lokasi Kegiatan HTI di Propinsi Kalimantan Selatan Rasio Target dan Realisasi Penanaman Pemsahaan HTI Penerima Dana Reboisasi Propinsi Kalimantan Selatan Rasio Target dan Realisasi Penanaman Pemsahaan HTl Non Penerima Dana Reboisasi Propinsi Kalimantan Selatan Target dan Realisasi Penebangan Ijin Pemanfaatan Kayu Areal HTI Propinsi Kalimantan Selatan Mitra Swasta Perusahaan HTI Propinsi Kalimantan Selatan Rata-rata Pembiayaan Pembangunan HTI Propinsi Kalimantan Selatan Matriks Analisis Kebijakan Hutan Tanaman lndustri di Propinsi Kalimantan Selatan, 2002 Resume Penilaian Responden : Skor AHP Terhadap Strategi Kebijakan Pengelolaan HTI
42.
Resume Penilaian Responden : Skor AHP Terhadap Strategi Pelaku/Pelaksana
43.
Matriks Pay-off dalam Interaksi "Permainan" Antara Perusahaan dan Masyarakat dalam Pelaksanaan HTI
44.
Matriks Pay-off dalam Interaksi "Permainan" Antara Perusahaan dan Masyarakat Pada Pelaksanaan HTI Jika Terjadi Konflik
45.
Analisis Karakteristik Bentuk Pembangunan HTI Berdasar Pola Pengembangan yang Dinilai Secara Kualitatif
siii
DAFTAR GAhlBAR
Interaksi Antar Faktor Dalam Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Struktur Hirarki Penetapan Kebijaksanaan Pengusahaan Hutan Alam Produksi Berdasarkan Kepentingan dan Daya Tawar Pemerintah dan Pemegang HPH Spektrum Kontinum Dari Kemungkinan Bentuk-bentuk Organisasi Ekonomi Kerangka Berfikir Tiga Dimensi Tentang Keberlanjutan (Su.stai~zu biJity) Bagan Alur Kerangka Penelitian Hubungan Yang Lebih Kompleks Antara Struktur-Perilaku-Kinerja Struktur Hirarki Kebijakan Pengelolaan HTI Dengan Memperhitungkan Masing-masing Kepentingan Struktur Hirarki Pengelolaan (Manajemen) HTI Berkelanjutan Tren Luas Penanaman HTI dan Luas Penebangan HPH Tren Volume Penebangan HPH dan Penebangan Tanaman HTI Tren Target dan Realisasi Penanaman Perusahaan HTI Penerima DR Propinsi Kalsel 1990 - - 2000 Tren Target dan Realisasi Penanaman Perusahaan HTI Non Penerima DR Propinsi Kalimantan Selatan Target dan Realisasi Luas IPK Pada Areal HTl Penerima DR Dan Non DR Propinsi Kalimantan Selatan Target dan Realisasi Volume IPK (M3) Pada Areal HTI Penerima DR dan Non DR Propinsi Kalimantan Selatan
DAFTAR LAMPIRAN
Resume Penilaian Responden : Skor AFfP Model Pengelolaan Hutan Tanaman Industri Resume Penilaian Responden Unsur Masyarakat : Skor AHP Model Pengelolaan Hutan Tanaman Industri Resume Penilaian Responden Unsur DPRD : Skor AHP h4odel Pengelolaan Hutan Tanaman lndustri Resume Penilaian Responden Unsur Dunia UsahdSwasta : Skor AHP Model Pengelolaan Hutan Tanaman Industri Resume Penilaian Responden Unsur LSM : Skor N B Model Pengelolaan Hutan Tanaman Industri Resume Penilaian Responden Unsur Pemeintah Daerah : Skor AHP Model Pengelolaan Hutan Tanaman Industri Analisis Finansial Pengelolaan Hutan Tanaman Industri Propinsi Kalimantan Selatan Analisis Ekonomi Pengelolaan Hutan Tanaman Industri Propinsi Kalimantan Selatan
Policy At~a/y,sis Matrix untuk Hutan Tanaman Industri Propinsi Kalimantan Selatan Target-Realisasi Tanaman HTI Propinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan Daur Tanaman Pokok Target dan Realisasi Penanaman HTI Non Penerima Dana Reboisasi (DR) Propinsi Kalimantan Selatan
Target dan Realisasi Penanaman HTI Penerima Dana Reboisasi (DR) Propinsi Kalimantan Selatan DaRar Ijin Pemanfaatan Kayu (TPK) dari Areal HTI Propinsi Kalimantan Selatan DaRar Pembiayaan Pernbangunan HTI dari Dana Reboisasi di Propinsi Kalimantan Selatan Identitas Responden Partisipan AHP Perhitungan Pay-qff dari Model Permainan Dalam Pelaksanaan HTI di Propinsi Kalimantan Selatan Perhitungan Pay-of dari Model Permainan Dalam Pelaksanaan HTI di Propinsi Kalimantan Selatan Jika Terjadi Konflik
Game Ihcory untuk HTI T - Test HTI DR - HTI Non DR Peta Kalimantan Selatan