Latar Belakang
Permasalahan
Tujuan
• Rasio elektrifikasi yang masih rendah terutama di daerah-daerah pedesaan • Ketergantungan terhadap sumber energi fosil sehingga memicu kenaikan TDL • Potensi sumber energi terbarukan cukup besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal
•Bagaimana kondisi dan permasalahan kelistrikan serta potensi sumber energi terbarukan untuk mewujudkan DME di desa Dompyong, kecamatan Bendungan, kabupaten Trenggalek, Jawa Timur? •Seberapa besar potensi air sungai Dompyong dan daya terbangkit PLTMH Dompyong? •Bagaimana spesifikasi teknis peralatan sipil dan elektrik-mekanik PLTMH Dompyong? •Bagaimana studi kelayakan pembangunan PLTMH Dompyong ditinjau dari aspek ekonomi-finansial, sosial dan dampak lingkungan? •Bagaimana analisa pemanfaatan PLTMH Dompyong dan pengaruh terhadap perekonomiaan masyarakat?
• menentukan potensi daya terbangkit PLTMH yang memanfaatkan energi potensial air sungai Dompyong untuk pembangkit listrik, • menentukan desain komponen bangunan sipil dan komponen elektro-mekanik PLTMH yang sesuai dengan potensi debit air dan tinggi jatuh sungai Dompyong, • menentukan kelayakan investasi pembangunan PLTMH sungai Dompyong, • mengetahui dampak pembangunan PLTMH terhadap perekonomian masyarakat desa Dompyong
Seminar Tugas Akhir
Bagaimana kondisi dan permasalahan kelistrikan serta potensi sumber energi terbarukan untuk mewujudkan DME di desa Dompyong, kecamatan Bendungan, kabupaten Trenggalek, Jawa Timur?
Seberapa besar potensi air sungai Dompyong dan daya terbangkit PLTMH Dompyong?
Bagaimana spesifikasi teknis peralatan sipil dan elektrik-mekanik PLTMH Dompyong?
Bagaimana studi kelayakan pembangunan PLTMH Dompyong ditinjau dari aspek ekonomifinansial, sosial dan dampak lingkungan?
Bagaimana analisa pemanfaatan PLTMH Dompyong dan pengaruh terhadap perekonomiaan masyarakat?
Seminar Tugas Akhir
Jawa Timur • Jumlah penduduk : 37476011 jiwa • Luas wilayah : 47922 km² • Kepadatan 782 jiwa/km2 • Rasio elektrifikasi : 62.97%
Seminar Tugas Akhir
Trenggalek • Jumlah penduduk : 674521 jiwa • Luas wilayah : 1261.40 km2 • Kepadatan 535 jiwa/km2 • Rasio elektrifikasi 54.65%
Bendungan • Jumlah penduduk : 25375 jiwa • Luas wilayah : 90.84 km2 • Kepadatan : 279 jiwa/km2 • Rasio elektrifikasi : 20.71%
Dompyong • Jumlah penduduk : 3311 jiwa • Luas wilayah : 17.82 km2 • Kepadatan : 186 jiwa/km2 • Rasio elektrifikasi : 23.57%
Tabel Potensi sumber energi terbarukan di Indonesia Sumber Energi Air Biamasa Panas Bumi Mini/Mikrohidro Energi Surya Energi Angin Total
Potensi (MW) 75670 49810 27000 458.75 156487 9286 318711.75
Kapasitas Terpasang (MW)
Pemanfaatan (%)
4200 302.4 800 84 8 0.5 5391.9
5.550 0.607 2.960 18.300 0.005 0.005 27.427
Potensi Energi Terbarukan di Indonesia 160000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0
Seminar Tugas Akhir
156487
75670 49810 4200 302.427000 800
Potensi (MW) 84 458.75
8
Kapasitas Terpasang (MW) 0.5 9286
Tabel Data curah hujan dan debit air kabupaten Trenggalek tahun 2009 Curah Hujan Catchment Area Debit Air Debit Rata-Rata Bulan (mm) (km2) (m3/s) (m3/s) Januari 78 20 0.24 Februari 137 36 0.76 Maret 75 19 0.22 April 156 36 0.87 Mei 199 39 1.2 Juni 65 15 0.15 0.43 Juli 55 10 0.08 Agustus 4 2 0.001 September 24 8 0.03 Oktober 93 25 0.36 November 93 26 0.37 Desember 157 37 0.9 Curah Hujan Maksimum bulanan tahun 2009
Debit aliran bulanan tahun 2009
150 100 50 0
Seminar Tugas Akhir
Debit Air (m3/s)
Curah Hujan (mm)
250 200
Sumber : Balai PSAWS Malang
1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0
Hasil Pengukuran Debir Air Sunga Dompyong Titik
Luas Penampang
0 1 2 3 4 5 6 7 Debit Total
m2 0 0.25 0.27 0.31 0.35 0.22 0.24 0
Kecepatan Rata-Rata Aliran m/s 0 0.32 0.35 0.41 0.44 0.43 0.32 0
Debit Air m3/s 0 0.08 0.09 0.13 0.15 0.09 0.08 0 0.63
Sungai Dompyong merupakan sungai dangkal dengan aliran bebas memiliki faktor koreksi debit air sebesar 0.65 sehingga diperoleh debit air sungai Dompyong sebesar:: 𝑄 = 𝑐𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0.65 𝑥 0.63 = 0.41 𝑚3 /𝑠
Seminar Tugas Akhir
Letak Forebay
Letak Power House
Dengan memperhatikan ketinggian dari dua titik pengukuran terhadap permukaan air laut diperoleh forebay berada pada ketinggian 692 m dan power house berada pada ketinggian 671 m di atas permukaan laut sehingga diperoleh tinggi jatuh air sebesar: = 692 − 671 = 21 𝑚 Seminar Tugas Akhir
Tabel Estimasi kapasitas daya terbangkit PLTMH Dompyong Keterangan Simbol Nilai Debit disain (m3/dtk) Qd 0.41 Head efektif (meter) Hnet 20 Efisiensi turbin 𝜂𝑡𝑏 0.85 𝜂𝑔𝑒𝑛 Efisiensi generator 0.95 Efisiensi transmisi mekanik 𝜂𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 0.92 Efisiensi saluran air 𝜂𝑠𝑎𝑙 0.85 Estimasi daya listrik terbangkit (kW) P 50.74 Rumus yang mendasari perhitungan potensi daya hidrolik adalah 𝑃 = 𝑔 𝑥 𝑄𝑑 𝑥 𝐻𝑛𝑒𝑡 𝑥 𝜂𝑡𝑏 𝑥 𝜂𝑔𝑒𝑛 𝑥 𝜂𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 𝑥 𝜂𝑠𝑎𝑙 Dimana: P = daya terbangkit (kW) g = koefisien grafitasi (9.8m/s2) Qd = debit desain (m3/s) Hnet = head efektif (m) 𝜂𝑡𝑏 = efisiensi turbin 𝜂𝑔𝑒𝑛 = efisiensi generator 𝜂𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 = efisiensi transmisi 𝜂𝑠𝑎𝑙 = efisiensi saluran
Seminar Tugas Akhir
Resume desain PLTMH Dompyong 50kW Seminar Tugas Akhir
Debit air : 0.41 m3 Head : 20 m Turbin yang dipilih adalah turbin crossflow karena lebih ekonomis dan efisiensi lebih tinggi PLTMH Dompyong 50kW
Grafik pemilihan turbin Turbin Crossflow Seminar Tugas Akhir
Menetukan diameter turbin 1. Kecepatan aliran masuk V1 𝑉1 = 0.98 2𝑔 𝑉1 = 0.98 2 𝑥 9.8 𝑥 20 𝑉1 =19.40 m/s 2. Kecepatan keliling aliran masuk u1 𝑢1 = 0.481𝑉1 𝑢1 = 0.481 𝑥 19.40 𝑢1 = 9.33 𝑚/𝑠 3. Diameter turbin luar (D1) 𝑢1 𝑥 60 𝐷1 = 𝜋𝑥𝑛 9.33 𝑥 60 𝐷1 = 3.14 𝑥 671 𝐷1 = 0.27 𝑚 Seminar Tugas Akhir
Kecepatan spesifik turbin crossflow PLTMH Dompyong dengan head 20 m. 513.25 𝑛𝑠 = 0.505 20 = 113.06𝑟𝑝𝑚 Maka: 𝐻1.25 𝑛 = 𝑛𝑠 0.5 𝑃 20125 = 113.06 50.740.5 = 671𝑟𝑝𝑚
SPESIFIKASI TURBIN Tipe Diameter runner Head Debit air optimum Daya poros Putaran turbin Efisiensi
Crossflow 0.30 m 20 m 0.41 m3/s 50.74 kW 671 rpm 85 %
SPESIFIKASI GENERATOR Jenis Generator Sinkron Tipe Brushless AVR Built In Rating power 50 kW Frekuensi 50 Hz Fasa 3 Putaran poros 1500 rpm Tegangan 220/380 V Power factor 0.8 Efisiensi 95 % Seminar Tugas Akhir
Sistem Transmisi Mekanik • Fungsi : untuk menyalurkan daya daya dari poros turbin ke poros generator serta menyesuaikan kecepatan turbin terhadap kecepatan putar generator • Sistem transmisi mekanik yang digunakan adalah sistem belt dengan tipe flat belt. Rasio pulley yang digunakan adalah 2 : 5
Sistem Kontrol • Fungsi : berfungsi untuk menyeimbangkan energi input dan energy output dengan cara mengatur input (flow) atau mengatur output (listrik) sehingga sistem akan seimbang • Pada perencanaan pembangunan PLTMH Dompyong digunakan sistem kontrol beban (load control) dengan penyeimbang beban menggunakan ballast load air heater. • Rating daya yang digunakan adalah 50 kW Seminar Tugas Akhir
Konstruksi Bangunan • Skema PLTMH Dompyong seperti gambar disamping dimana komponen sipil yang digunakan meliputi bendung (weir), bak penenang (forebay), pipa pesat, dan power house • Bendung berfungsi untuk mengarahkan aliran air menuju bak penenang • Bak penenang digunakan untuk mngendapkan sedimen dan agar tidak terjadi turbulensi air sebelum masuk ke pipa pesat • Pipa pesat mengalirkan air dari bak penenang untuk memutar turbin
Seminar Tugas Akhir
Gambar Skema PLTMH Dompyong
Pemilihan pipa pesat PLTMH Dompyong menggunakan jenis penstock pipe berbahan baja yang dilas dengan panjang 50m. Diameter pipa pesat minimum seperti perhitungan di bawah ini: 0.1875 𝑛2 𝑄𝐿 𝐷 = 2.68 𝐻 0.0122 0.41 50 = 2.68 20 = 0.51 𝑚 ≈ 50 𝑐𝑚
0.1875
Gambar Pipa pesat
Seminar Tugas Akhir
KONSTUKSI BENDUNG (WEIR) Konstruksi Bendung Gravitasi P : 7 m, T : 1 m, Dimensi Ketebalan dinding : 30 cm Gambar Bak penenang (forebay) Gambar Bendung (Weir)
Gambar Power house
KONSTUKSI BAK PENENANG (FOREBAY) Pasangan batu yang di Konstruksi plester dengan semen P : 7.5 m, L : 2 m, T : 2 Dimensi m, Ketebalan dinding : 20 cm
RUMAH PEMBANGKIT Konstruksi Dimensi
Seminar Tugas Akhir
Pasangan batu bata yang diplester dengan semen P : 3 m, L : 3 m
Ekonomi Finansial
STUDI KELAYAKAN
Sosial Seminar Tugas Akhir
Dampak Lingkungan
KELAYAKAN EKONOMI FINANSIAL Harga Jual Listrik (Daya Beli)
PDRB/KK/bulan
Biaya Pokok Pembangkitan
Biaya Investasi
NPV
Biaya Bahan Bakar
ROR
Biaya Operasional Dan Perawatan Seminar Tugas Akhir
Analisis Investasi
PDRB Kabupaten Trenggalek Pendapatan perKK perbulan
= Rp. 3.888.797.480.000,00 = Rp. 1.678.187,00.
Pengeluaran untuk listrik
= 5% * 1678187 = Rp. 83.909,39/KK/bulan
Batas Daya Faktor Kapasitas Faktor Daya Batas daya 450VA kWh terpakai/bulan Batas daya 900VA kWh terpakai/bulan
Seminar Tugas Akhir
= 450VA dan 900VA = 50% = 0.8 = 450 x 0.8 x 30 x 24 x 0.5 = 129.6 130kWh/bulan = 900 x 0.8 x 30 x 24 x 0.5 = 259.2kWh/bulan 259kWh/bulan
Daya Beli Batas daya 450VA 83909 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖 = 𝑥403,02 63232 = 𝑅𝑝. 534,82 Batas daya 900VA 83909 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖 = 𝑥470,31 141904 = 𝑅𝑝. 278,10
Biaya Investasi Biaya O&M Suku Bunga
= Rp. 1.000.000.000,00 = Rp. 35.350.000,00 = 6%, 9%, dan 12%
𝑖(1 + 𝑖)𝑛 𝐶𝑅𝐹 = (1 + 𝑖)𝑛 −1 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖𝑡 𝑥 𝐶𝑅𝐹 𝐶𝐶 = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 8760 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂&𝑀 𝑂&𝑀 = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 8760 𝐵𝑃𝑃 = 𝑇𝐶 = CC + O&M (Rp./kWh) Tabel BPP untuk suku bunga 6%, 9%, dan 12% Perhitungan Biaya Pembangunan (Rp.(juta)/kW) Umur Operasi (tahun) Kapasitas (kW) Biaya O&M (Rp./kWh) Biaya Modal (Rp./kWh) Biaya Pokok Pembangkitan (Rp./kWh) Seminar Tugas Akhir
6%
Suku Bunga 9%
12%
20
20
20
25 50 100.88 223.25
25 50 100.88 290.54
25 50 100.88 363.87
324.13
391.43
464.75
Biaya Investasi = Rp. 1.000.000.000,00 Biaya O&M = Rp. 35.350.000,00 Suku Bunga = 6%, 9%, dan 12%
Cash In Flow
Kapasitas = 50 kW Harga Jual = Rp. 450,00/kWh Faktor Kapasitas = 80% 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟/𝑡𝑎𝑢𝑛 = 0.8 𝑥 50 𝑥 8760 𝑥 450 = 𝑅𝑝. 157.680.000,00 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖/𝑡𝑎𝑢𝑛 = 157680000 − 35350000 = 𝑅𝑝. 122.330.000,00
Net Present Value (NPV) 𝑃𝑉𝑡 =
𝐶𝐼𝐹𝑡 1+𝑖
𝑡
𝑛
𝑁𝑃𝑉 =
𝑃𝑉𝑡 − 𝐶𝑂𝐹 𝑡=0
Rate of Return (ROR)
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖/𝑡𝑎𝑢𝑛 𝑥 100% 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 122330000 𝑅𝑂𝑅 = 𝑥 100% 1000000000 = 12.23% 𝑅𝑂𝑅 =
Seminar Tugas Akhir
Tabel Analisis NPV (dalam juta) PLTMH Dompyong untuk suku bunga 6%, 9%, 12% Tahun ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Cash out Flow = Rp. 1.000.000.000,00 Cash in Flow = Rp. 122.330.000,00 i = 6% i = 9% i = 12% -884.59 -887.77 -890.78 -775.72 -784.81 -793.26 -673.01 -690.35 -706.18 -576.11 -603.69 -628.44 -484.70 -524.18 -559.03 -398.46 -451.24 -497.05 -317.11 -384.32 -441.72 -240.36 -322.93 -392.31 -167.95 -266.60 -348.20 -99.64 -214.93 -308.81 -35.20 -167.52 -273.64 25.60 -124.03 -242.24 82.95 -84.13 -214.21 137.06 -47.52 -189.18 188.10 -13.94 -166.83 236.25 16.88 -146.87 281.68 45.14 -129.06 324.54 71.08 -113.15 364.97 94.87 -98.94 403.12 116.69 -86.26 439.10 136.72 -74.94 473.05 155.09 -64.83 505.07 171.95 -55.80 535.29 187.41 -47.74 563.79 201.60 -40.55
Studi kelayakan investasi menggunakan metode NPV dan ROR diperoleh hasil sebagai berikut: 1. NPV (Net Prest Value) NPV pembangunan PLTMH Dompyong 50kW bernilai positif ketika suku bunga dipakai sebesar 6% mulai tahun ke-12 sebesar Rp. 25.600.000,00, dan suku bunga 9% pada tahun ke-16 sebesar Rp. 16.880.000,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek pembangunan PLTMH Dompyong 50kW dengan umur pembangkit 25 tahun, layak dilaksanakan. Sedangkan bila digunakan suku bunga 12% pembangunan PLTMH Dompyong tidak layak dilaksanakan. 2. ROR (Rate of Return) Berdasarkan data dari Bank Dunia yang menetapkan batas minimum harga ROR sebesar 8.0% maka pembangunan PLTMH Dompyong dianggap layak/feasible karena memiliki ROR sebesar 12.23%.
Seminar Tugas Akhir
IPM dapat digunakan sebagai ukuran kebijakan dan upaya yang dilakukan dalam kerangka pembangunan manusia khususnya upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan partisipasi dalam pembangunan. Namun indeks ini hanya akan memberikan gambaran perbandingan antar waktu dan perbandingan antar wilayah.
Indikator pembangunan dapat dilihat dari nilai IPM sedangkan indikator kelistrikan dapat dilihat dari rasio elektrifikasi suatu daerah. Kabupaten Trenggalek berada pada kuadran 2 yang berarti IPM tinggi tetapi RE lebih rendah dibanding Jawa Timur. Rendahnya tingkat rasio elektrifikasi Kabupaten Trenggalek dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi geografis yang merupakan daerah pegunungan menyebabkan jalur akses yang cukup sulit terutama di musim hujan. Walaupun nilai IPM tinggi akan tetapi sistem kegiatan perekonomiaan masih bersifat terpusat pada setiap daerah.
Seminar Tugas Akhir
Dampak Lingkungan 1. Dampak sosial akibat pembebasan lahan 2. Sosialisasi agar tidak terjadi masalah dengan masyarakat sebagai penerima manfaat di kemudian hari 3. Analisis pemanfaatan air sehingga tidak mengganggu kegiatan masyarakat 4. Berubahnya ekosistem pada daerah bendungan 5. Meningkatkan usaha produktif dan kegiatan perekonomian masyarakat setempat 6. Mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan agar sumber air tetap terjaga
Seminar Tugas Akhir
Pemanfaatan PLTMH Dompyong lebih diutamakan untuk mendukung dan mengembangkan kegiatan perekonomian masyarakat. Dalam hal ini direncanakan untuk memasok listrik unit penanganan dan pengolahan susu sapi (Milk Collecting Center), penerangan jalan, dan on-grid dengan PLN.
Transformator 20kV, 50kVA Generator Sinkron 220/380V, 50kW
GS
ELC
Penerangan Jalan 1 kW
Seminar Tugas Akhir
MCC 12 kW
PLN 35 kW
MILK COLLECTING CENTER Terdapat dua unit yaitu unit pendingin dengan kapasitas 2000l dan unit pasteurisasi dengan kapasitas 500l. Spesifikasi teknik: Daya yang dibutuhkan = 12kW Jenis kabel = NYM 4x4mm2 dengan panjang transmisi 300m Drop tegangan = 7.65% Keuntungan dibanding dengan listrik PLN: Biaya listrik PLTMH = Rp. 37.843.200,00/tahun Biaya listrik PLN = Rp. 77.460.240,00/tahun Keuntungan yang diperoleh yaitu penghematan pengeluaran biaya listrik mencapai 50% dan juga sistem yang lebih stabil.
Seminar Tugas Akhir
PENERANGAN JALAN Panjang jaringan listrik yang digunakan untuk penerangan jalan sepanjang 5km yang dibagi dalam dua jalur yang masing-masing jalur 2,5km. Spesifikasi teknis: Panjang jaringan = 2 x 2.5 km Jarak antar lampu = 50 m Daya = 2 x 0.5 kW Jenis kabel = NYM 2 x 2.5 mm2 Drop tegangan = 7.23% per saluran
Seminar Tugas Akhir
ON-GRID PLN Pemilihan sistem on-grid ini dikarenakan agar pemanfaatannya lebih optimal dan umur pakai PLTMH menjadi lebih maksimal dibanding dengan penyaluran langsung kepada masyarakat. Selain itu lebih menguntungkan untuk mendukung kegiatan ekonomi dan pembangunan masyarakat. Spesifikasi teknis: Daya = 35 kW Transmisi Listrik = 500 m kabel ACSR (3x16/2.5mm2) Tegangan = 20kV Peralatan interkoneksi = sinkronous dan pengaman Transformator = 3 fasa, 20kV, 50kVA
Seminar Tugas Akhir
PENDAPATAN PER TAHUN Konsumen MCC PLN Tegangan Menengah Pendapatan Kotor Pendapatan Bersih
Daya Terpakai/tahun (kWh) 84096
Harga Jual (Rp.) 450
Pendapatan (Rp.) 42048000
175200
656
114931200 156979200 121629200
Dengan pendapatan bersih mencapai Rp. 121.629.200,00 akan sangat berguna untuk meningkatkan pembangunan desa Dompyong apabila dikelola denga baik dan benar. Hal ini juga dapat membantu unit kegiatan masyarakat dalam bentuk bantuan modal sehingga lebih berkembang. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembangunan sarana-prasarana kesehatan, pendidikan, dan sarana pendukung lainnya
Seminar Tugas Akhir
Dari studi kelayakan yang telah dilakukan terhadap perencanaan pembangunan PLTH Dompyong 50kW dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Rasio elektrifikasi kabupaten Trenggalek sebesar 54.65% dengan kepadatan penduduk 535 jiwa/km2, masih berada di bawah rasio elektrifikasi Jawa Timur sebesar 62.97% dengan kepadatan penduduk 782 jiwa/km2 sehingga dapat diartikan bahwa baru setengah penduduk Trenggalek yang telah teraliri listrik. 2. Pembangunan PLTMH Dompyong memanfaatkan aliran sungai Dompyong yang mempunyai debit ratarata 0.41 m3/s dengan ketinggian head net 20m, mampu menghasilkan daya terbangkit sebesar 50kW 3. Dari hasil analisis teknis pada pembangunan PLTMH Dompyong diperoleh kesimpulan yaitu: • komponen sipil terdiri dari bendungan dengan lebar 6m, forebay dengan ukuran 7.5 x 2 x 2 m, pipa pesat dengan diameter 50cm dan panjang 50m, power house, dan tail race, • komponen elektrikal-mekanikal yang digunakan yaitu generator sinkron 3 fasa, turbin jenis cross flow, transmisi mekanik tipe flat belt dan sistem kontrol ELC (Electronic Load Control) dengan ballast load air heater.
4. Studi kelayakan PLTMH Dompyong • Dilihat dari aspek ekonomi pembangunan PLTMH Dompyong yang membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 1 Milyar diperoleh BPP sebesar Rp. 324,13 untuk suku bunga 6%, Rp. 391,43 untuk suku bunga 9% dan Rp. 464,75 untuk suku bunga 12%. Dari hasil studi kelayakan dengan metode NPV dan ROR menunjukkan bahwa program ini layak dikembangkan dengan suku bunga pinjaman 6% dan 9% dengan harga jual energi listrik sebesar Rp. 450,00. • Dampak lingkungan dan sosial yang timbul pasca pembangunan PLTMH Dompyong adalah menyadarkan masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan sehingga debit air sungai Dompyong tetap terjaga dan juga mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi yang produktif.
5. Pemanfaatan energi listrik yang dihasilkan PLTMH Dompyong untuk menyuplai milk collecting center mampu menekan biaya pemakaian listrik sampai 50% dibanding dengan penggunaan listrik PLN sehingga dapat meningkatkan harga beli susu sapi dari peternak. Seminar Tugas Akhir
Beberapa saran yang dapat diberikan penulis agar pembangunan PLTMH Dompyong dapat terealisasikan dengan baik dan memberikan manfaat yang optimal yaitu: 1. Perlu adanya keseriusan dari pihak pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat untuk mendukung dan mendorong pemanfaatan sumber energi terbarukan guna mewujudkan Desa Mandiri Energi. 2. Pembangunan PLTMH Dompyong harus melibatkan masyarakat setempat mulai dari perencanaan sampai pengelolaan sehingga manfaat pembangunan PLTMH tersebut dapat dirasakan masyarakat secara maksimal. 3. Pemeliharaan dan perawatan PLTMH harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan agar memperpanjang usia pembangkit dan mempertahankan efisiensinya. 4. Perlunya pembelajaran terhadap masyarakat desa Dompyong untuk menjaga kelestarian hutan dan memanfaatkan hutan secara bijaksana agar debit sungai dan sumber air tetap terjaga secara kualitas dan kuantitas. 5. Untuk mewujudkan Desa Mandiri Energi perlu diadakan pengkajian yang lebih lanjut terhadap potensi sumber energi terbarukan di desa Dompyong seperti potensi biogas.
Seminar Tugas Akhir
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Sugiyono, Agus, “Pemberdayaan Masyarakat dalam Mengelola Potensi Sumber Daya Air melalui Pengembangan Pembangkit Listrik TenagaMini/Mikro Hidro”, JESP, Vol. 1, No. 3, 2009 Kurniawan, Ardhy, dkk., “Pedoman Studi Kelayakan Mekanikal-Elektrikal”, IMIDAP, 2009 …….., “Prosedur dan Instruksi Kerja Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka”, Dirjen Sumber Daya Air, 2009 Arief Subekti, Ridwan, “Survey Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam”, Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology, Vol. 01, No.1, pp. 5-12, Oktober, 2010 …….., “Layman’s Handbook On How to Develop A Small Hydro Site”, ESHA, 1998 Kurniawan, Ardhy dkk., “Pedoman Studi Kelayakan Sipil”, IMIDAP, 2009 Kurniawan, Ardhy dkk., “Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi/Finansial”, IMIDAP, 2009 P. Damastuti, Anya, “Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro”, Wacana, No. 1, Mei-Juni, 1998 ……., “Indeks Pembangunan Manuusia Kabupaten Trenggalek 2005-2009”, BPS Kabupaten Trenggalek, 2010 ……., “Kabupaten Trenggalek Dalam Angka 2010”, BPS Kabupaten Trenggalek, 2010 ……., “Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha 2005-2009”, BPS Kabupaten Trenggalek, 2010 …….., “Juknis Penanganan dan Pengolahan Susu bagian 2”, 2010 Usmiati, Sri, “Teknologi Pengolahan Susu”, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, Bogor, 2009
Seminar Tugas Akhir
Seminar Tugas Akhir