Laporan Tahunan 2016
Tumbuh Berkualitas
Laporan Tahunan 2016
Tumbuh Berkualitas Laporan Tahunan 2016
Disclaimer Laporan Tahunan ini berisikan pernyataan-pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pengertian perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. PernyataanPernyataan tersebut bersifat prospektif yang memiliki risiko dan ketidakpastian serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang tertulis dalam pernyataan-pernyataan tersebut. Pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang dari Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin bahwa segala tindakan yang telah diambil untuk memastikan keabsahan dokumen ini akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan ini juga memuat kata “Bank Syariah Mandiri”, “BSM”, atau“Perusahaan” yang didefinisikan sebagai PT Bank Syariah Mandiri yang menjalankan usaha dalam bidang perbankan dengan prinsip syariah.
T u mb u h B e r k u a l i ta s Sejak tahun 1999, Bank Syariah Mandiri (BSM) secara berkesinambungan mengembangkan bisnisnya dengan mematuhi nilai-nilai syariah. Sebagai pelaku industri perbankan syariah di Indonesia yang selalu peduli melayani kepentingan nasabah dan peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia melalui sistem layanan teknologi terkini, BSM berhasil mempertahankan kedudukannya sebagai bank syariah yang unggul dan modern. Dengan prinsip Islam yang Rahmatan lil alamin, BSM selalu berkomitmen untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan, nasabah dan masyarakat. Di tahun 2016, seluruh insan BSM bersatu dalam ikatan yang kuat untuk terus melayani dan membangun negeri. Dengan semangat untuk terus melayani, BSM meneruskan jejak keberkahan. Gambar pohon mengambil inspirasi dari ayat Alquran mengenai perumpamaan pohon yang baik sebagaimana di dalam surat Ibrahim (14) ayat 24-25 Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Demikian sampul laporan Tahunan 2016 ini mengungkapkan kesungguhan insan BSM untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian bangsa seperti menumbuhkan sebuah pohon yang baik.
harmonis dengan teamwork insan BSM yang selalu mengutamakan nasabah dan bertarget pada hasil sempurna. Secara keseluruhan desain sampul menggambarkan tema Laporan Tahunan 2016; Meneruskan Jejak Keberkahan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Cuplikan berbagai aspek kehidupan insan BSM seperti keluarga, usaha, dan kecintaan kepada alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa berpadu
1
K e s i n a mb u n g a n T e m a
Kesinambungan tema Laporan Tahunan menjadi penting untuk menunjukkan konsistensi Laporan Tahunan. Berikut akan disajikan kesinambungan tema dalam 4 (empat) tahun terakhir (periode 2013-2016).
2014 2013
Perkuat Pondasi Tumbuh Berkelanjutan Stronger Fundamentals for Greater Indonesia PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
2
BSM memperkuat pondasi perusahaan untuk lebih memantapkan langkah BSM mencapai tujuan perusahaan. BSM bertujuan untuk membangun Indonesia yang lebih baik, agar Indonesia siap menjadi pemimpin peradaban spiritual di masa yang akan datang.
BSM berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang tumbuh berkelanjutan. Untuk itu, pondasi semangat, tujuan, dan cita-cita BSM menjadi akar yang tidak dapat diabaikan. Dari elemen yang paling dasar tersebut muncul budaya perusahaan yang menjadi ruh dalam bekerja, yang membawa BSM untuk konsisten berkarya dan memberikan kontribusi bagi Indonesia.
2016 2015
Semangat Perubahan Untuk Menang Setelah Memperkuat Pondasi untuk terus Tumbuh secara Berkelanjutan menjadi Tema Laporan Tahunan 2014, maka pada Laporan Tahunan 2015 ini, Bank menetapkan tema “Semangat Perubahan untuk Menang”.
Tumbuh Berkualitas Manajemen pada tahun 2016 berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis secara berkualitas dan sustain. Tema ini setelah pada tahun 2015, BSM meletakkan dasar-dasar transformasi Perusahaan berkaitan dengan implementasi Corporate Plan 2016-2020. Tumbuh dan berkualitas dilakukan dengan menjaga transparansi proses bisnis dan operasional sesuai ketentuan yang berlaku termasuk pengawalan terhadap aspek-aspek corporate governance, prudentialitas, legalitas, dan prinsip syariah. Dengan tumbuh dan berkualitas, BSM dapat memantapkan kontribusi di dalam pembangunan ekonomi negeri terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui bisnis bank dan juga kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
015 an 2 a h u n an d ir i ra n T ia h M L a pPToBa n k Sy ar
3
Penghargaan dan Sertifikasi 2016 Penghargaan Dari Lembaga D a l a m N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6
The Most Trusted Companies
Indonesia Best Banking Brand Award 2016
Apresiasi CSR 2016
IICG dan Majalah SWA
Majalah Warta Ekonomi
Sindo Weekly
Penghargaan sebagai The Most Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI).
Peringkat pertama kategori Bank Syariah untuk title Consumer Choice, Best Reputation, Best Digital, Best Service & Most Effiicent.
Kategori Sosial
19 Desember 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
4
CECT CSR Awards 2016 Center for Entrepreneurship, Change and Third Sector (CECT) Trisakti University Kategori Special Achievement – Delivering Sustainable Benefit 17 November 2016
13 Desember 2016
16 Desember 2016
Annual Report Award (ARA) 2015 OJK, Bank Indonesia, BEI, Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, dan Ditjen Pajak Juara I ARA 2015 untuk kategori Private Keuangan Non Listed 27 September 2016
Indonesia Best Brand 2016 Majalah Swa bekerjasama dengan lembaga survey Mars Penghargaan untuk Indonesia Best Brand Platinum lebih dari 10 kali berturut-turut (Platinum) 15 September 2016
Penghargaan Dari Lembaga D a l a m N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6
Majalah Warta Ekonomi Digital Innovation for Sharia Banking: Special Mention for Digital Service. 23 Juni 2016
Corporate Image Award
Service Excellence Award 2016
Majalah Tempo Media Group bekerjasama dengan Frontier Consulting Group
Majalah Infobank bekerjasama dengan Marketing Research Indonesia (MRI)
Penghargaan atas pengukuran: quality, performance, responsibility dan attractiveness.
Penghargaan atas: Best Overall Performance, Best Teller, Best ATM, Best Phone, Best Customer Service, Best Satpam.
8 Juni 2016
2 Juni 2016
MarkPlus WOW Service Excellence Award 2016 Jabodetabek
Peringkat I Digital Brand Kartu Debet Bank Umum Syariah
Peringkat I Digital Brand Tabungan Bank Umum Syariah
MarckPlus Inc
Majalah Infobank bekerjasama dengan Isentia Research
Majalah Infobank bekerjasama dengan Isentia Research
BSM Card: untuk kategori kartu debit bank umum syariah.
Tabungan BSM: untuk kategori tabungan bank umum syariah.
The Best Champion of Jabodetabek WOW Service Excellence Award. 13 Mei 2016
5 April 2016
5 April 2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Warta Ekonomi Indonesia Digital Innovation Award for Banking 2016
5
Penghargaan Dari Lembaga D a l a m N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6
Peringkat I Digital Brand Bank Umum Syariah
The Best Digital Brand 2011-2015 Tabungan Bank Umum Syariah
The Most Improved Performance in Complaint Handling
Majalah Infobank bekerjasama dengan Isentia Research
Majalah Infobank bekerjasama dengan Isentia Research
PT Rintis Sejahtera
Bank Syariah Mandiri: untuk kategori bank umum syariah.
Tabungan BSM: Golden Trophy 2016 untuk kategori tabungan bank umum syariah (tabungan yang memenangkan hadiah selama lebih dari 4 kali berturut-turut).
5 April 2016
5 April 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
6
Peserta Lelang SBSN Terbaik Kantor Kementerian Keuangan RI Peserta Lelang SBSN Terbaik Kategori Khusus Tahun 2016 18 Februari 2016
Net Promoter Good Majalah SWA bekerja sama dengan lembaga riset Hachiko Penghargaan untuk loyalty index 17 Februari 2016
Pencapaian kinerja pada tahun 2015 dalam penanganan masalah nasabah 22 Februari 2016
Penghargaan Dari Lembaga L u a r N e g e r i Ta h u n 2 0 1 6
Best Islamic Retail Bank Award
Best Islamic Trade Finance Bank Award
Islamic Bank of The Year Award
The Asset Asian Hongkong
The Asset Asian Hongkong
The Asset Asian Hongkong
Bank Syariah di Indonesia yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2015.
Bank Syariah di Indonesia yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2015
Bank Syariah di Indonesia yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2015
Market Leadership Award Global Islamic Finance Award, Leadership in developing Islamic Finance Pengembangan Bank Syariah di Indonesia 7 September 2016
24 Mei 2016
Islamic Retail Banking Awards 2016 Cambridge Analytica Islamic Finance The Strongest Islamic Retail bank in Indonesia 2016. 28 November 2016
24 Mei 2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
24 Mei 2016
7
P e r i st i w a Penting 2016 Ap r i l
Januari Maret
Benchmarking Duta Subsidiaries (6 April 2016)
Penandatanganan MoU dengan PP Muhammadiyah (11 Januari 2016) Paparan Kinerja Tahun 2015 (2 Maret 2016)
Gerai BSM Car Free day (12 April 2016)
Rakernas Awal tahun 2016 (26 Januari 2016) Pembukaan Perdagangan Bursa Efek (4 Maret 2016)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
8
Februari
Maret
Penandatanganan Kerja Sama Sukuk Ritel 008 (8 Februari 2016)
Penandatanganan PKS dengan Kementerian Agama RI (30 Maret 2016)
Investor Gathering (23 Februari 2016)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (11 Maret 2016)
Juni Juli
Festival Ramadhan (1 Juni 2016) Pelepasan peserta Mudik Berkah (2 Juli 2016)
Penghargaan Service Excellence (3 Juni 2016)
Pemberian Santunan Anak Yatim (21 Juni 2016) Serah Terima Jabatan SEVP BSM (21 Juli 2016)
Juli
Penandatanganan Kesediaan BSM sebagai Bank Penampung Amnesti Pajak (07 Juli 2016) Sponsorship Pertemuan Islamic Development Bank (17 Mei 2016)
CSR UKM di Yogyakarta (15 Juli 2016) Penandatanganan PKS BSM dan PT FIF (17 Mei 2016)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Mei
9
September
Agustus
Penyelenggaraan Knowledge Sharing Pasar Modal Syariah bersama OJK (7 September 2016)
MoU BSM dan PT Krakatau Steel (18 Agustus 2016)
BSM Break Time (19 Agustus 2016)
Peringatan Upacara Kemerdekaan RI (17 Agustus 2016)
Penganugerahan Global Islamic Finance Award, Leadership in developing Islamic finance (7 September 2016)
September
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
10
Penganugerahan Annual Report Award (27 September 2016)
Penyelenggaraan Sharing Session BaRa (9 September 2016)
Desember
Penganugerahan The Most Trusted Companies (19 Desember 2016)
Penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM 2016 (21 Desember 2016)
Pelaksanaan CSR di Cirebon (1 Desember 2016)
Penandatanganan Kerjasama Rekanan Asuransi BSM (14 Desember 2016)
Oktober
Penandatanganan Integrasi Pengelolaan Uang Tunai Mandiri Group (5 Oktober 2016)
Oktober
Penandatanganan MoU dengan BPD Aceh mengenai kerjasama bisnis dan transfer knowledge (14 Oktober 2016)
Milad BSM (1 November 2016)
Kick Off HRIS (28 November 2016)
Rapat Umum Pemegang Subordinated Notes (11 November 2016)
RUPS Penambahan Modal (28 November 2016)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
November
11
D a ft a r I s i
1
Makna Tema
2
Kesinambungan Tema
4
Penghargaan dan Sertifikasi 2016
8
Peristiwa Penting 2016
12
Daftar Isi
01
Jumlah Pegawai dan Pengembangan Kompetensi
86
Struktur Grup
86
Sinergi Grup Mandiri
88
Komposisi Pemegang Saham
88
Daftar Entitas Anak/Entitas Asosiasi
88
Kronologis Pencatatan Saham
88
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
88
Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan
89 Informasi Pada Website dan Media Sosial BSM 92 Wilayah Operasi dan Alamat Jaringan BSM
IK H TISAR UTAMA
04
16 Ikhtisar Keuangan
ANALISIS DAN P EM B A H ASAN MANA J EMEN
19 Ikhtisar Operasional (Non Keuangan) 19 Ikhtisar Saham 20 Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi
02 LA P ORAN MANA J EMEN 26
Laporan Dewan Komisaris
31
Profil Dewan Komisaris
36
Laporan Dewan Pengawas Syariah
41
Profil Dewan Pengawas Syariah
43
Laporan Direksi
51
Profil Direksi dan SEVP
58
Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2016
03 PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
12
85
102 Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan 102 Perkembangan Ekonomi dan Industri Perbankan 104 Pangsa Pasar (Market Share) 106 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 106 Highlight Kinerja Per Segmen Usaha 106 Fokus Pengembangan Bisnis Perbankan 2016 110 Segmentasi Usaha 111 Segmen Usaha Retail Banking 114 Segmen Usaha Wholesale Banking 118 Kinerja Operasi per Wilayah 122 Tinjauan Kinerja Keuangan 122 Kinerja Laporan Posisi Keuangan 129 Kinerja Laporan Laba Rugi Komprehensif 132 Laporan Arus Kas 133 Laporan Rasio Keuangan Utama 135 Tinjauan Informasi Keuangan Lainnya 136 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan
P ROFIL P ERUSA H AAN
136 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
62 Identitas Perusahaan
138 Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal 2016
63 Riwayat Singkat Perusahaan
138 Investasi Barang Modal 2016
64
Jejak Langkah
64
Perubahan Nama
138 Perbandingan Target 2016 dengan Realisasi 2016, dan Proyeksi 2017
65
Makna Logo
66
Bidang Usaha
68
Produk / Jasa BSM
76
Struktur Organisasi
78
Profil Pejabat Eksekutif
81
Visi, Misi, dan Tata Nilai
83
Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan
85
Susunan Dewan Komisaris
85
Susunan Direksi
139 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan 139 Prospek Usaha Perusahaan 141 Aspek Pemasaran 142 Pangsa Pasar 142 Kebijakan Dividen 143 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/ atau Manajemen (ESOP/MSOP) 143 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
143 Transaksi Material Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
245 Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan
148 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan 148 Perubahan Kebijakan Akuntansi
249 Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Dan Direksi
148 Informasi Kelangsungan Usaha
249 Praktik Bad Corporate Governance
05
06
247 Whistleblowing System
Ta ta K e l o l a Perusahaan
Pengembangan Sumber D a ya M a n u s i a
154 Pendahuluan
252 Profil Pegawai
154 Prinsip-prinsip GCG
254 Rekrutmen
155 Komitmen Penerapan GCG Secara Berkelanjutan
256 Organisasi dan Jabatan
155 Apresiasi Implementasi GCG
256 Struktur Organisasi BSM
157 Struktur Tata Kelola Perusahaan
258 Kebijakan Reward dan Punishment
158 Mekanisme Tata Kelola Perusahaan
258 Pengelolaan Kinerja Pegawai
158 Self Assessment Pelaksanaan GCG
260 Kebebasan Berserikat
165 Pemegang Saham
260 Talent Management
166 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
260 Program Pengembangan Kepemimpinan
169 Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya
261 Program Pembelajaran (Learning Program)
170 Dewan Komisaris
265 Rencana Program Pelatihan dan Pengembangan SDM Tahun 2017
179 Komisaris Independen 179 Direksi 186 Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi
07
186 Hubungan Keluarga dan Keuangan Direksi dan Dewan Komisaris Dengan Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi Lain dan/atau Pemegang Saham Pengendali
Ta n g g u n g J a w a b S o s i a l P e r u s a h a a n ( C SR )
187 Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
268 Pendahuluan
189 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 197 Dewan Pengawas Syariah 201 Komite Audit 204 Komite Pemantau Risiko 209 Komite Remunerasi dan Nominasi 211 Penanganan Benturan Kepentingan
268 Dasar Pelaksanaan CSR 268 Konsep CSR BSM 269 Struktur Pengelola CSR 269 CSR Bersama Laznas BSM 270 Dana CSR (Laznas) 273 CSR Terkait Lingkungan Hidup (Laznas)
212 Corporate Secretary
274 CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
216 Akses Informasi dan Data Bsm
276 CSR Terkait Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
216 Sistem Pengendalian Internal
277 CSR Terkait Konsumen
217 Internal Audit
280 BSM CALL 14040
223 Akuntan Publik 224 Manajemen Risiko 232 Kepatuhan 238 Corporate Social Responsibility
284 Laporan Keuangan 390 Laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk
238 Teknologi Informasi 240 Perkara Penting 242 Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya 242 Hubungan Dengan Penyedia Barang Dan Jasa 244 Kode Etik (Code Of Conduct)
412 Rekomendasi Juri Annual Report Award (ARA) 2015 416 Kriteria Annual Report Award 2016
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
182 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
13
16 Ikhtisar Keuangan 19 Ikhtisar Operasional (Non Keuangan) 19 Ikhtisar Saham 20 Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi
01 Ik h t i s a r U t a m a
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Ik h t i s a r Keuangan Uraian
2012
2013
2014*
2015
Pertumbuhan 2016:2015 (%)
2016
A.
Laporan Posisi Keuangan (Dalam Miliar Rupiah)
1.
Aset
54.229
63.965
66.956
70.370
78.832
12,02
2.
Aset Produktif
50.640
58.947
61.766
65.087
72.968
12,11
3.
Penempatan SBIS, FASBIS, Reverse Repo SBSN & Term Deposito Valas BI
3.125
5.918
10.302
5.408
9.968
84,32
4.
Pembiayaan yang Diberikan
44.755
50.460
49.133
51.090
55.580
8,79
5.
Liabilitas
9.169
11.030
8.663
9.883
11.233
13,66
6.
Dana Syirkah Temporer
40.380
47.574
53.175
54.373
60.831
11,88
7.
Surat Berharga yang Diterbitkan
500
500
500
500
375
(25,00)
8.
Dana Pihak Ketiga
47.409
56.461
59.821
62.113
69.950
12,62
6.434
7.525
5.200
5.830
6.930
18,86
b. Tabungan
19.148
22.101
22.685
24.995
27.751
11,03
c. Deposito
21.827
26.834
31.936
31.288
35.269
12,72
4.181
4.862
4.617
5.614
6.392
13,87
a. Giro
9.
Ekuitas
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
Grafik Posisi Keuangan Pembiayaan (dalam Miliar Rupiah)
Aset (dalam Miliar Rupiah) 66.956
70.370
78.832
63.965
44.755
54.229
2012
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
16
2013
2014
2015
2016
62.113
2015
2016
6.392
4.181
2014
2014
55.580
5.614
56.461
2013
2013
51.090
69.950
47.409
2012
49.133
Ekuitas (dalam Miliar Rupiah)
Dana Pihak Ketiga (dalam Miliar Rupiah) 59.821
2012
50.460
2015
2016
2012
4.862
4.617
2013
2014
2015
2016
Profil Perusahaan
B. 1.
2.
Laporan Laba Rugi Komprehensif (Dalam Miliar Rupiah)
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
2012
2013
2014*
2015
Pertumbuhan 2016:2015 (%)
2016
Pendapatan Usaha
5.824
6.631
6.489
6.899
7.328
6,22
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
4.685
5.438
5.487
5.960
6.468
8,52 (8,39)
Fee Based Income
1.139
1.193
1.002
939
860
Biaya Usaha
4.328
4.863
5.522
5.482
5.716
4,25
Biaya Bagi Hasil
2.081
2.249
2.613
2.551
2.444
(4,19)
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
1.914
2.081
2.451
2.438
2.340
(4,04)
- Beban Bonus Simpanan Wadiah
43
67
64
59
60
3,01
- Beban Bagi Hasil Subordinasi Diterbitkan
54
48
51
53
44
(17,16)
- Beban Bagi Hasil Pembiayaan Diterima
71
53
47
1
-
(100,00)
Beban Overhead
2.247
2.615
2.908
2.932
3.272
11,60
Laba Usaha (tidak termasuk PPAP/CKPN)
1.495
1.768
968
1.416
1.612
13,84
4.
Laba/Rugi Usaha
1.119
898
(36)
370
443
19,75
5.
Pendapatan/Biaya Non Usaha
6
9
14
14
3
(79,26)
3.
6.
Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan
7.
Laba/Rugi Netto
8
Laba Komprehensif
9
Laba Bersih Per Saham Dasar (Dalam Rp)
1.097
884
(26)
374
435
16,19
806
651
(45)
290
325
12,38
807
651
(49)
682
279
(59,12)
3.382
2.232
(150)
946
818
(13,53)
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
Pendapatan sebagai Mudharib (dalam Miliar Rupiah)
Pendapatan Usaha (dalam Miliar Rupiah) 7.328 6.631
6.489
6.899
5.824
5.438
5.487
2013
2014
5.960
6.468
4.685
2013
2014
2015
2016
1.193
2012
2013
1.002
2014
2015
2016
Laba Usaha (Tidak termasuk PPAP/CKPN) (dalam Miliar Rupiah)
Fee Based Income (dalam Miliar Rupiah)
1.139
2012
1.764 939
2015
860
1.495
2016
2012
968
2013
2014
1.416
2015
1.612
2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2012
17
Ikhtisar Utama
C.
Laporan Manajemen
Laporan Rasio-Rasio Keuangan Penting
2012
Profil Perusahaan
2013
2014*
2015
Pertumbuhan 2016:2015 (%)
2016
1
Pemenuhan Modal Minimum (CAR)
13,82%
14,10%
14,12%
12,85%
14,01%
9,01
2
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak
2,25%
1,53%
-0,04%
0,56%
0,59%
6,27
3
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak
25,05%
15,34%
-0,94%
5,92%
5,81%
(1,86)
4
Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)
94,40%
89,37%
82,13%
81,99%
79,19%
(3,41)
5
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan (NPF NETT)
1,14%
2,29%
4,29%
4,05%
3,13%
(22,56)
6
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan (NPF GROSS)
2,82%
4,32%
6,84%
6,06%
4,92%
(18,78)
7
Pendapatan Bagi Hasil Bersih terhadap Aset Produktif (Net Imbalan)
7,25%
7,25%
6,20%
5,75%
6,16%
7,10
8
Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar
155,26%
178,65%
267,77%
202,69%
188,56%
(6,97)
9
Liabilitas terhadap Ekuitas (DER)
219,31%
226,85%
187,64%
176,05%
181,59%
3,14
10
Liabilitas terhadap Aset (DAR)
16,91%
17,24%
12,94%
14,04%
14,72%
4,84
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
Pemenuhan Modal Minimum (CAR)
13,82%
2012
14,10%
14,12%
Pendapatan Bagi Hasil Bersih terhadap Aset Produktif (NIM) 14,01%
7,25%
7,25%
12,85%
2013
2014
2015
2016
Liabilitas terhadap Ekuitas (DER)
2012
2013
6,20%
2014
5,75%
2015
6,16%
2016
Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)
226,85% 219,31%
187,64% 176,05%
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
18
2012
2013
2014
2015
181,59%
2016
94,40%
2012
89,37%
2013
82,13%
81,99%
79,19%
2014
2015
2016
Profil Perusahaan
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Ik h t i s a r Op e r a s i o n a l ( No n K e u a n g a n ) C.
Laporan Rasio-Rasio Keuangan Penting
1
Jaringan Kantor
2012
2
Pegawai
3
Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS)
4
Nasabah Pendanaan dan Pembiayaan
2014
2015
Pertumbuhan 2016:2015 (%)
2016
764
853
865
865
765
(11,56)
15.999
16.945
16.892
16.926
16.170
(4,47)
109.686
144.865
164.737
169.399
206.055
21,64
3.873.043
4.835.889
5.569.887
6.675.895
6.830.000
2.40
Pegawai (Orang)
Jaringan Kantor (Unit) 853
2013
865
865
764
16.945
16.926
16.892
765
16.170 15.999
2013
2014
2015
Jaringan ATM (Unit)
2016
206.055 164.737
2012
2014
2015
Nasabah (Rekening)
2016
6.830.000 6.675.895
169.399 5.569.887
144.865
4.835.889
109.686
2012
2013
3.873.043
2013
2014
2015
2016
2012
2013
2014
Ik h t i s a r S a h a m Sampai dengan akhir tahun 2016, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat tentang: (1) Jumlah saham yang beredar; (2) Kapitalisasi pasar; (3) Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan (4) Volume perdagangan.
2015
2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2012
19
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Ik h t i s a r O bl i g a s i , S u k u k a t a u Ob l i g a s i K o n v e r s i Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2016 Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah
perundang-undangan yang berlaku dan mengikuti ketentuan
Mandiri tahun 2016 sebesar Rp375.000.000.000 merupakan
Pasal 17 ayat (1) huruf f Peraturan OJK No. 21/POJK.03/2014.
surat berharga yang diterbitkan Bank pada tanggal 22
Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di subordinasi.
Desember 2016 dalam bentuk surat pengakuan liabilitas jangka Selama
panjang berjangka waktu 7 tahun.
berlakunya
jangka
waktu
Sukuk
Mudharabah
Subordinasi BSM Tahun 2016 dan sebelum dilunasinya semua mudharabah
pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga
BSM tersebut telah mendapatkan persetujuan OJK dengan
rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak kurang dari 12%
Nomor: S-185/PS-13/2016 tentang Persetujuan Penerbitan
(dua belas persen); (ii) memastikan bahwa Sukuk Mudharabah
Produk/Pelaksanaan Aktivitas baru berupa sukuk mudharabah
Subordinasi Tahun 2016 ini tidak akan dimiliki oleh lebih
Subordinasi PT BSM tahun 2016.
dari 50 (lima puluh) investor; (iii) menyerahkan kepada agen
Syarat dan ketentuan:
selambat- lambatnya akhir bulan ke-4 setelah tanggal buku
1. Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara
laporan, laporan keuangan (unaudited) triwulan selambat-
nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang
lambatnya akhir bulan ke-1 setelah tanggal buku laporan,
Penerbitan
Subordinated
notes
(subnotes)
pemantau sebagai berikut: laporan keuangan tahunan (audited)
dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan
laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan
keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang
Pendapatan Bagi Hasil, dan laporan penilaian tingkat kesehatan
tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank selambatnya
bank dan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good
10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran
Corporate Governance kepada OJK.
pendapatan bagi hasil yang bersangkutan. 2. Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan
Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan
portofolio pembiayaan Rupiah (blended) Bank senilai 7
melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) mengurangi modal
(tujuh) kali Dana Sukuk Mudharabah Subordinasi dalam
ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang
mata uang Rupiah yang dimiliki Penerbit, yang diperoleh
usaha; (iii) melakukan penggabungan atau peleburan atau
selama 1 (satu) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam
reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau
setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit.
Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi,
3. Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah
akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan bubarnya Bank.
sebesar 27,07% dari pendapatan yang dibagihasilkan yang Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan
dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
20
4. Fitur yang telah dipilih oleh Perseroan yaitu Write Down
opini melalui suratnya nomor 18/13/DPS/X/2016 tanggal 1
dengan memperhatikan POJK No. 21/POJK.03/2014 jo.
November 2016 menyatakan bahwa subordinated notes
SE OJK No: 20/SEOJK.03/2016 dan peraturan perundang-
syariah mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai
undangan yang berlaku.
obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa DSNMUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002).
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak
Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes
dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin oleh Negara
diambil dari porsi Bank.
Republik Indonesia dan tidak dimasukkan ke dalam Program Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan
atau
penggantinya
sesuai
dengan
peraturan
Profil Perusahaan
Bertindak sebagai wali amanat Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
2. Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah
(blended) Bank senilai
Rp5.000.000.000.000 yang diperoleh selama 1 (satu) Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan
triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan
pada bulan Desember 2016, Sukuk Mudharabah Subordinasi
keuangan Bank yang belum diaudit.
BSM Tahun 2016 memiliki peringkat idAA- (Double A Minus Sharia) dari agen pemeringkat efek PT Pefindo.
3. Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 16,30% per tahun dari pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak
Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah
dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin oleh Negara
Mandiri tahun 2011 sebesar Rp500.000.000.000 merupakan
Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program
surat berharga yang diterbitkan Bank di tahun 2011 dalam
Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia
bentuk surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka
atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan
waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun
perundang-undangan yang berlaku. Subnotes merupakan
ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan.
kewajiban Bank yang di subordinasi.
Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank melakukan eksekusi
Selama berlakunya jangka waktu subnotes dan sebelum
hak call option dan melakukan pelunasan seteleh memperoleh
dilunasinya semua pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban
persetujuan OJK berdasarkan suratnya No. S-168/PB.13/2016
untuk: (i) menjaga jumlah aktiva yang tidak diagunkan minimal
tanggal 10 November 2016 atas subordinated notes mudharabah
sebesar 150% dari jumlah Liabilitas; (ii) memastikan bahwa
Bank Syariah Mandiri 2011 sebesar Rp500.000.000.000.
subnotes ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 49 (empat puluh sembilan) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau
Syarat dan ketentuan:
sebagai berikut: laporan keuangan tahunan audit, laporan
1. Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara
keuangan triwulan, laporan keuangan yang digunakan untuk
nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang
perhitungan bagi hasil dan laporan tingkat kesehatan Bank
dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang selambatnya
Bank
tanpa persetujuan tertulis
Agen Pemantau tidak mengurangi
10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran
akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i)
pendapatan bagi hasil yang bersangkutan.
modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) melakukan penggabungan atau peleburan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank
21
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan bubarnya Bank. Penerbitan subnotes Bank dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu:
- Tahap I tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp75.000.000.000 - Tahap II tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp275.000.000.000 - Tahap III tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp150.000.000.000 Untuk penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 13/2069/DPbS tanggal 31 Oktober 2011 perihal izin penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor 13/11/ DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank. Bertindak sebagai wali amanat subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016, subnotes Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo. Tabel Ikhtisar (dalam miliar Rupiah) Sukuk Subordinated Notes Mudharabah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
22
Uraian
Jumlah Obligasi/ Sukuk (dalam miliar Rupiah)
Tingkat Bunga/ Imbalan (Nisbah)
Tanggal Efektif
Tanggal Jatuh Tempo
Peringkat Obligasi/ Sukuk
Surat Berharga Subordinasi Yang Diterbitkan Bank Syariah Mandiri Tahun 2016
375.000.000.000
27,07%
22 Desember 2016
22 Desember 2023
Id AA-(doble A minus) dari Pefindo
Surat Berharga Subordinasi Yang Diterbitkan Bank Syariah Mandiri Tahun 2011
500.000.000.000
16,30%
19 Desember 2011
19 Desember 2016
Id AA (doble AA) dari Pefindo
Laporan Manajemen
Ikhtisar Utama
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Profil Perusahaan
23
26 31 36 41 43 51 58
Laporan Dewan Komisaris Profil Dewan Komisaris Laporan Dewan Pengawas Syariah Profil Dewan Pengawas Syariah Laporan Direksi Profil Direksi dan SEVP Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2016
02 L a po r a n M a n a j e m e n
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
L a po r a n Dewan Komisaris Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Para pemangku kepentingan dan pemegang saham yang terhormat, Pertama-tama, perkenankan saya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas tuntunanNya, Bank Syariah Mandiri
(BSM) dapat menjaga
keberlangsungan usaha di sepanjang tahun 2016 dengan kinerja yang baik sesuai Rencana Bisnis Bank Tahun 2016. Pada 2016, pertumbuhan ekonomi global belum merata
dan
pasar
keuangan
masih
diliputi
ketidakpastian. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2016 sebesar 3,1% atau sedikit melambat dibandingkan 2015 yang sebesar 3,2% yoy. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi negara berkembang, terutama India dan Tiongkok yang diprediksi IMF masih mampu tumbuh di atas 6,5% menjadi sumber pendorong pertumbuhan ekonomi global, begitu pula perbaikan sejumlah harga komoditas global. Kondisi ekonomi global dan regional tersebut memberikan pengaruh terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Dengan fundamental yang relatif kuat, PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
26
ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh baik dibandingkan
dengan
negara-negara
lainnya.
Ekonomi Indonesia 2016 masih mengalami tekanan, namun semakin optimis karena mengalami trend yang membaik. Perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang membaik ditopang oleh permintaan domestik.
Ventje Rahardjo Komisaris Utama
Bank
Indonesia
memperkirakan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 mencapai 5,0% yoy, meningkat dari 4,8% pada 2015. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik di angka 5,02% pada 3Q16 didukung oleh konsumsi dan investasi. Sementara itu, laju inflasi
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi di tahun 2016 telah berlangsung dengan baik.
tercatat relatif stabil. Sepanjang tahun 2016 inflasi tercatat sebesar 3,02%, menurun dibandingkan inflasi tahun 2015 yang sebesar 3,45% yoy, dan berada pada batas bawah kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia, yaitu sebesar 4±1%. Di tengah-tengah hal tersebut, Alhamdulillah, BSM tetap dapat memberikan kontribusi dan kinerja yang baik. Semua ini tidak terlepas dari kerja keras dan kerjasama seluruh elemen BSM, mulai dari jajaran top level management sampai ke level pelaksana.
Penilaian Kinerja Direksi Tahun 2016 Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi di tahun 2016 telah berlangsung dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari berbagai pencapaian positif yang terjadi di tahun 2016. Pertumbuhan aset BSM selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 9,80%. Adapun posisi aset BSM per 31 Desember 2016 mencapai Rp78,83 triliun, tumbuh sebesar Rp8,46 triliun atau 12,02% dibandingkan dengan jumlah aset pada tahun 2015 sebesar Rp70,37 triliun. Selain itu, pada tahun 2016, BSM berhasil membukukan laba
masih memiliki kecukupan modal dalam menjalankan bisnis
bersih sebesar Rp325,41 miliar, tumbuh sebesar Rp35,84
perbankan. Kinerja rasio Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM
miliar atau 12,38% dibandingkan laba bersih tahun 2015 yang
tahun 2016 sebesar 5,81%, turun terhadap ROE tahun 2015
tercatat sebesar Rp289,58 miliar.
sebesar 5,92%. Sedangkan Rasio Imbal Hasil Rata-rata Aset (ROA) sebesar 0,59%, naik terhadap ROA tahun 2015 sebesar 0,56%.
rasio-rasio. Rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level 14,01% pada tahun 2016, naik dibandingkan CAR pada tahun
Prospek Usaha
2015 sebesar 12,85%. Hal ini karena Bank telah menerapkan
Sampai dengan akhir tahun 2016, perekonomian global
perhitungan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
mengalami perlambatan pertumbuhan. Perekonomian Indonesia
yang memperhitungkan risiko operasional dan risiko perubahan
masih mengalami berbagai tantangan terkait dengan belum
kurs. Sedangkan rasio kecukupan modal minimum sesuai standar
pulihnya perekonomian negara-negara maju dan perlambatan
dari Regulator adalah sebesar 8%. Hal ini bermakna bahwa BSM
pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Dampak
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pencapaian positif lainnya dapat ditunjukkan melalui berbagai
27
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
dari perkembangan tersebut bagi perekonomian domestik adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi, tekanan inflasi, dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, serta rendahnya harga komoditas. Kondisi berbagai
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
28
Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen.
faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap kelangsungan industri perbankan. Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02% (year on year/yoy), menguat dibandingkan 2015 sebesar 4,88%. Pertumbuhan ekspor Indonesia masih tertahan karena permintaan global yang masih rendah dan harga komoditas yang semakin rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 ditopang oleh konsumsi pemerintah, investasi bangunan didorong oleh realisasi belanja pemerintah serta implementasi proyek infrastruktur pemerintah.
Sedangkan sektor swasta
untuk konsumsi relatif stabil, namun dari investasi masih lemah. Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun 2015 belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, meskipun pemerintah telah memberikan stimulus fiskal dan relaksasi kebijakan makroprudensial. Dengan kondisi tersebut di atas, Dewan Komisaris yakin bahwa BSM masih memiliki optimisme yang tinggi memenangkan persaingan bisnis perbankan. Hal ini, karena industri perbankan syariah diyakini memiliki prospek jangka panjang yang sangat baik hingga satu dekade ke depan. Saat ini, Indonesia merupakan kiblat baru industri keuangan syariah di dunia. Hal itu didasari oleh struktur masyarakat Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Sesuai Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan tugas
dan
tanggungjawabnya
secara
profesional
dan
independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang
Dewan Komisaris menilai bahwa pelaporan tersebut
bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif
telah berjalan dengan baik dan Dewan Komisaris
untuk melakukan pengawasan dan memberikan
mendukung penuh pelaksanaan Whistleblowing
nasihat kepada Direksi serta memastikan PT Bank
System di BSM. Dewan Komisaris berkomitmen
Syariah
Mandiri
Corporate
(Bank)
Governance
Good
melaksanakan (GCG)
pada
seluruh
untuk
turut
berpartisipasi
melaporkan
jika
menemukan adanya pelanggaran.
tingkatan dan jenjang organisasi & comply terhadap
Komite Dewan Komisaris
prinsip syariah.
Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab, dan
Dewan Komisaris didukung oleh Komite-Komite
tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya
penunjang antara lain Komite Audit, Komite
masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam
Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan
Anggaran
Nominasi.
Dewan
Komisaris
memiliki
Dasar
dan
wewenang
peraturan
perundang-
Efektivitas
pelaksanaan
tugas
dan
undangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga
tanggung jawab Dewan Komisaris dilakukan baik
telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang
secara tertulis ataupun lisan dalam forum formal
dievaluasi dan dilakukan pengkinian secara berkala.
seperti Rapat ataupun informal. Rapat-rapat yang diselenggarakan antara lain Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada
dengan Direksi (Rakomdir), Rapat Gabungan Dewan
Rapat
Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah
Umum
Pemegang
Saham
(RUPS).
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS
merupakan
perwujudan
(Ragab), dan Rapat Komite-Komite.
akuntabilitas
pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam
Sepanjang tahun 2016, pelaksanaan rapat-rapat
rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
tersebut dilakukan sebanyak 101 (seratus satu) kali atau sebesar >100% jika dibandingkan kewajiban
PERAN DEWAN KOMISARIS DALAM WHISTLEBLOWING SYSTEM
penyelenggaraan rapat dan tingkat kehadiran
BSM telah memiliki Sistem Pelaporan Pelanggaran
No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good
(Whistleblowing System) melalui berbagai media
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah.
antara lain :
Adapun pembahasan rapat antara lain mengenai
1. Telepon Unit Anti-Fraud: 021-3143030
evaluasi berkala terhadap realisasi pencapaian target
2. Surat, yang ditujukan ke:
RBB Tahun 2016, pembahasan terkait isu-isu yang
Jalan Surabaya No. 58, Menteng.
berkembang, tantangan yang dihadapi, strategi/
Jakarta Pusat – 10310.
action plan yang akan dilakukan, dan sebagainya.
Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud PBI
3. Surat elektronik (email): pengaduan@bsm. 4. Website: B-Wise (web
merupakan base)
dengan
syariahmandiri.co.id
pelaporan alamat:
berbasis
IT
http://bwise.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
co.id
29
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Apresiasi Kami
Tidak terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris di
kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan atas
tahun 2016, sehingga Komposisi Dewan Komisaris BSM per 31
kepercayaan dan dukungannya selama ini. Selain itu ucapan
Desember 2016 sebagai berikut:
terima kasih juga kami sampaikan kepada Dewan Pengawas
Nama
Apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami tujukan
Jabatan
Periode Jabatan
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
RUPST 2014-RUPST 2017
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
RUPST 2010-RUPST 2018
Agus Fuad
Syariah atas bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan sehingga BSM senantiasa berjalan dalam koridor syariah.
Komisaris
RUPST 2013-RUPST 2018
Apresiasi terdalam juga kami berikan kepada seluruh jajaran
Bambang Widianto
Komisaris Independen
RUPST 2013-RUPST 2018
Direksi, Karyawan, serta Mitra Kerja yang turut berpartisipasi
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
RUPST 2014-RUPST 2017
dan mendukung BSM untuk terus tumbuh dan berkembang.
Dewan Komisaris memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai, sehingga dapat
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita semua dalam mewujudkan harapan yang kita citacitakan bersama. Aamiin YRA.
menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha BSM, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja BSM, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja Direksi.
wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Jakarta, 3 Maret 2017 PT Bank Syariah Mandiri Atas nama Dewan Komisaris,
Ventje Rahardjo Komisaris Utama PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
30
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
P r of i l Dewan Komisaris
Ventje Rahardjo Komisaris Utama
Pengalaman profesional beliau diawali di Bapindo dengan jabatan Analis dan General Manager (1981-1999), kemudian sebagai Anggota Tim Merger hingga Direktur Commercial Banking Bank Mandiri (1999-2005), Direktur Retail & Micro Banking BRI (2005-2006), Senior Advisor Batasa Tazkia Consulting (2006-2007), Managing Director SME Commercial & Syariah Banking Bank International Indonesia (2007-2008), dan CEO BRI Syariah (2008-2011).
Beliau aktif mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri, seperti; Sertifikasi Manajemen Risiko di Amsterdam (2004), SESPIBANK di Jakarta (1998), Advance Course on Banking (1983), Advance Management Programme for Overseas Banker (1993), Top Management Programme di Manila (1995), 3Rd Annual Senior Management Risk Summit (2012) di Singapore, Training Leading Change and Organizational Renawal (2013) di Boston dan Training Berkeley Executive Leadership Program di Berkeley – California (2015). Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode Jabatan: RUPST 2014-RUPST 2017.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Warga Negara Indonesia, Lahir tanggal 4 November 1954 (umur 62 tahun). Lulusan Universitas Indonesia bidang Ekonomi tahun 1980 dan Master Ekonomi dari The University of New England, Australia pada tahun 1986.
31
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Agus Fuad Komisaris
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Jambi, 5 Mei 1952 (umur 64 tahun). Lulusan Universitas Gadjah Mada tahun 1979 dan Meraih Master Degree di Iowa State University tahun 1989. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen, beliau berkarir di Bank Indonesia sejak tahun 1980-2010. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia (2007-2010), dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah (2010). Beliau saat ini juga menjadi asessor Risk Management di Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) Indonesia dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
32
Warga Negara Indonesia. Lahir di Sragen, 09 Agustus 1959 (umur 57 tahun). Alumnus Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia tahun 1994. Meraih gelar Magister Management tahun 1999 di Universitas Airlangga. Selain menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris, beliau juga menjabat sebagai Group Head Distribution Strategy Group. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Group Head Distribution Network I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2013-2015), Group Head Distribution Network II (2011-2013), Group Head Business Banking II (2010-2011), Regional Manager Wilayah X – Makassar (2006-2010), Deputy Regional Manager Wilayah I – Medan, Area Manager Banjarmasin, Branch Manager Malang Merdeka.
Training yang pernah diikuti antara lain Islamic Banking, Program Eksekutif, Leadership Program, dan Risk Management Certification Refreshment Program, Indonesia International Conference on Islamic Finance, dan berbagai training lainnya.
Training yang diikuti antara lain Executive Distance Learning on Islamic Banking Training, Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4, Coaching for Excellence Executive, Workshop Six Sigma Champion, The Looking Glass Experience, Managing Customer Relationship for Profit, Leading Strategic Growth & Change, dsb.
Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode Jabatan RUPST 2010-RUPST 2018.
Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode jabatan: RUPST 2014-RUPST 2018.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Bambang Widianto Komisaris Independen
Selain menjadi Anggota Dewan Komisaris BSM, saat ini beliau menjabat sebagai Deputi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Pengajar pada program Magister Ilmu Administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Pengajar pada Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Training yang diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2, Executive Distance Learning on Islamic Banking Training, dsb. Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode Jabatan: RUPST 2013-2018.
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen Warga Negara Indonesia. Lahir di Tembilahan (Riau), 08 Februari 1948 (umur 68 tahun). Alumnus jurusan Akuntansi (s.d. Tingkat V), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1975. Sebelum menjabat sebagai Komisaris beliau pernah menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (1999-2014), Direktur Operasi & Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Niaga (1994-1999), Pemimpin Wilayah Jawa Tengah & DIY dan Wilayah Jakarta Bank Niaga, Pemimpin Cabang di Solo dan Jakarta Bank Niaga (1988-1994). Training yang diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2, Executive Distance Learning on Islamic Banking Training, IIA International Conference, serta berbagai training lainnya. Saat ini beliau berdomisili di Jakarta, Indonesia. Periode Jabatan RUPST 2014-RUPST 2017.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 27 November 1959 (umur 57 tahun). Alumnus bidang Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung tahun 1985, Meraih Gelar Master of Art (MA) bidang Computer Science tahun 1990 di Boston University-Boston USA dan bidang Ilmu Ekonomi tahun 1993 di Northeastern University-Boston USA, serta Meraih Gelar Philosophiae Doctor (Ph.D) di bidang Ilmu Ekonomi tahun 1995 di Northeastern University-Boston USA.
33
Laporan Manajemen
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
34
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
1. Ventje Rahardjo Komisaris Utama 2. Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen 3. Agus Fuad Komisaris 4. Bambang Widianto Komisaris Independen 5. Zulkifli Djaelani Komisaris Independen
5.
2.
4.
1.
Profil Perusahaan
3.
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Analisis dan Pembahasan Manajemen
35
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
L a po r a n D e w a n P e n g a w a s S ya r i a h
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
36
DR. H. MUHAMMAD SYAFII ANTONIO, M. Ec Anggota
DR. KH. MA’RUF AMIN Ketua*
*) Disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 3 Maret 2017
DR. H. MOHAMAD HIDAYAT Anggota
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mencukupi. Shalawat
4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
dan salam semoga senantiasa melimpah atas Rasul-Nya,
dan/atau konfirmasi kepada pegawai Bank dan/atau
Muhammad SAW. Mudah-mudahan taufiq dan hidayah Allah
nasabah untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen;
SWT senantiasa tercurah bagi kita semua. 5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang
Pelaksanaan Kegiatan Dewan Pengawas Syariah Tahun 2016
berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah;
Sesuai dengan PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/ DPbS. Dewan Pengawas Syariah melaksanakan pengawasan
6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan
terhadap kegiatan BSM di tahun 2016 dengan melakukan:
dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Opini
1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang
Syariah DPS khusus untuk hal ini menjadi suatu persyaratan
diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau
yang harus dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan
fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan
persyaratan proses audit laporan keuangan tahunan BSM
pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan
oleh KAP.
dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Pada beberapa kali pelaksanaan uji petik, DPS BSM melakukan
7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah
koordinasi dengan unit kerja Internal Audit dan Compliance
kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan ini memuat
untuk mengumpulkan data dan informasi terhadap cabang
dokumentasi kegiatan DPS yang disusun secara semesteran.
tertentu, sebelum uji petik itu sendiri dilaksanakan. Hal
Yang memuat, antara lain:
ini dimaksudkan agar DPS sudah memiliki informasi yang
a Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan
utuh atas suatu cabang, sehingga lebih fokus pada saat
produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad
pelaksanaan uji petik.
dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI, review system dan prosedur produk baru.
2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan
b Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi
diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan
penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan
pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan.
jasa Bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis Laporan
Pada setiap awal tahun, DPS BSM melakukan rapat internal
Hasil Audit Intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah
DPS untuk menentukan beberapa cabang yang akan diuji
uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek
petik.
Syariah. c Opini Umum DPS terhadap operasional Bank per
mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana
periode. Periode I yaitu 1 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016 dan periode II yaitu 1 Juli 2016 s.d. 31 Desember 2016.
dipersyaratkan dalam ketentuan internal Bank yang berlaku.
d Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana,
Fokus pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap pemenuhan
penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Dengan
aspek-aspek syariah/sharia compliance. Antara lain;
menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data
1) kesesuaian akad yang digunakan,
pembiayaan serta opini DPS atas produk baru Bank. Pada
2) terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada suatu
tahun 2016 DPS telah mengeluarkan 12 Opini Syariah,
skim pembiayaan, 3) pemeriksaan terhadap SP3, Nota Analisa Pembiayaan (NAP), Akad dan Akta Notariel.
dengan rincian pada semester I sebanyak 5 opini Syariah dan semester II sebanyak 7 opini Syariah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik untuk
37
Laporan Manajemen
e) Metodologi
dan
teknik
Profil Perusahaan
pengambilan
uji
sampel
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Untuk menunjang semua pencapaian di atas, DPS secara moral spiritual memiliki kewajiban untuk menyampaikan
pemeriksaan Pada tahun 2016 DPS telah melakukan uji petik/
motivasi dan arahan kepada semua pejabat dan pegawai
pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang (Branch)
cabang agar senantiasa mengedepankan akhlak/etika islami
dan ke 5 Kantor Area BSM Guna melengkapi proses
dalam menjalankan semua tugas dan tanggung jawab yang
pemeriksaan, DPS juga meminta dan mempelajari hasil
menjadi amanah Perusahaan. Karena hal inilah yang menjadi
temuan Internal Audit & Anti Fraud Group (IAG) dari
nilai tambah sekaligus kekuatan yang sangat fundamental
masing-masing Kantor Cabang yang diuji petik.
bagi Bank Syariah Mandiri, terlebih Bank Syariah Mandiri memiliki Corplan 2016-2020, yang diperkuat dengan
8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan Syariah
internalisasi budaya PAS (Percaya Diri, Antusias dan
Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji Petik
Semangat), insya Allah Bank Syariah Mandiri menjadi bank
DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan dan pegawai
“Terdepan, Modern. Menentramkan”.
cabang, untuk menganalisa lebih dalam kendala-kendala bisnis dan
operasional cabang yang berkaitan dengan
Perubahan Komposisi Dewan Pengawas Syariah
aspek syariah sehingga dapat dipastikan kesesuaian dengan
Selama tahun 2016 terdapat perubahan komposisi Dewan
prinsip syariah.
Pengawas Syariah. Prof. Dr. H. Komaruddin Hidayat, MA digantikan oleh Dr. KH. Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan
Selain itu DPS juga memberikan arahan dan penguatan
Pengawas Syariah. Dengan demikian, komposisi Dewan
materi “Akad dan Produk Perbankan Syariah” kepada staf
Pengawas Syariah di tahun 2016 sebagai berikut:
cabang, dengan mengadakan Forum Klinik Syariah untuk menjawab keluhan sekaligus menerima masukan yang dapat memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah. Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang memahami dan mengenali kembali skema produk dan jasa perbankan
No
Nama
Jabatan
1
Dr. KH. Ma’ruf Amin*
2
Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
Anggota
Ketua
3
Dr. H. Mohamad Hidayat
Anggota
*) Disetujui oleh OJK tgl 03 Maret 2017
syariah. Termasuk akad-akad standar yang digunakan dalam produk pendanaan, pembiayaan dan jasa. Sehingga
Demikian Laporan Dewan Pengawas Syariah untuk tahun 2016.
harapannya dari sisi bisnis tetap tumbuh dan dari aspek
Dewan Pengawas Syariah senantiasa mengingatkan kepada
syariah terpenuhi.
jajaran Manajemen BSM untuk senantiasa menjaga ketaatan pada prinsip-prinsip syariah serta kepatuhan atas peraturan perundangundangan yang berlaku, agar BSM dapat mencapai visi dan misi-nya dengan baik.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
38
Jakarta, 3 Maret 2017 PT Bank Syariah Mandiri Atas nama Dewan Pengawas Syariah,
Dr. KH. Ma’ruf Amin Ketua Dewan Pengawas Syariah
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Analisis dan Pembahasan Manajemen
39
Laporan Manajemen
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
40
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
P r of i l D e w a n P e n g a w a s S ya r i a h
DR. KH. Ma’ruf Amin* Warga Negara Indonesia, lahir di Tangerang pada 11 Maret 1943 (umur 73 tahun). Beliau merupakan Lulusan S1 Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Kholdun, Jakarta tahun 1967. Beliau menerima gelar Doktor Honoris Causa pada bidang Hukum Ekonomi Syariah dari Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2012.
Asuransi Syariah dan Investasi Syariah) di Indonesia; Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia dan menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Periode 2015-2020; Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sejak Desember 2014 sampai sekarang, serta aktif sebagai pembicara pada forum Ekonomi Syariah Nasional dan Internasional.
Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) BSM, beliau pernah menjabat sebagai Ketua DPS pada beberapa Lembaga Keuangan Syariah (Bank Syariah,
*Disetujui Oleh OJK tanggal 3 Maret 2017
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Ketua
41 41
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Dr. H. Mohamad Hidayat Anggota
Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M. Ec Anggota
Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967 (umur 49 Tahun). Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU) Malaysia tahun 1992. S1 dalam Bidang Syariah dan Hukum Islam dari University of Jordan. Beliau menulis 35 buku dalam bidang keuangan, perbankan, leadership dan manajemen.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
42
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI dan Rektor Tazkia University College of Islamic Economics. Beliau juga pernah bertugas sebagai Global Shariah Advisor di Dubai, Komite Ahli Perbankan Syariah Kuala Lumpur dan Bank Indonesia. Pada tahun 2010 diangkat Presiden RI sebagai Anggota Komite Ekonomi Nasional dan pada tahun 2016 diamanahi menjadi Komite Ekonomi dan Industri Nasional.
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1967 (umur 49 tahun). Beliau merupakan lulusan Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Institute at Business Law & Legal Management (IBLAM) Jakarta tahun 2003. S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta. Tahun 2014. Selain menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau menjabat sebagai Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional (BPH DSN) MUI, Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Dosen Pasca Sarjana Program PSTTI Universitas Indonesia dan Islamic Economic Finance (IEF) Universitas Trisakti. Di samping itu aktif menjadi supervisor dan advisor di beberapa institusi keuangan/ non keuangan Islam, khotib tetap Istana Presiden dan Wakil Presiden RI, juga sebagai Ketua Umum AlWashiyyah Foundation dan penulis buku.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
L a po r a n Direksi Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Bismillaahirrahmaanirrahiim Kami menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas pencapaian yang telah Bank Syariah Mandiri (BSM) raih pada tahun 2016. Lebih lanjut prestasi dan pencapaian tersebut menambah rasa optimisme kami menghadapi tahuntahun yang akan datang. Tentunya, capaian kinerja yang positif tersebut tidak terlepas dari kerja keras dari seluruh pihak, karyawan, Direksi, Dewan Komisaris, serta tentunya juga tak lepas dari dukungan yang kuat dari Pemegang Saham. Dalam menghadapi dinamika perekonomian global dan nasional yang begitu dinamis di tahun 2016, BSM mampu mencapai pertumbuhan keuangan yang cukup membanggakan. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen dan insan Bank memiliki optimisme untuk terus berkarya dan tumbuh mencapai keunggulan daya saing secara berkelanjutan. Dengan potensi yang ada dan dukungan seluruh pemangku kepentingan dan Bank Mandiri selaku Pemegang Saham, kami yakin BSM bukan hanya sebagai bank syariah terbesar dan terbaik, namun di tingkat nasional maupun regional Asean.
ANALISIS KINERJA BSM 2016 Kebijakan Strategi Bank Pencapaian kinerja yang handal baik dari aspek operasional maupun aspek keuangan, memerlukan perencanaan
Agus Sudiarto Direktur Utama
dan
upaya-upaya
strategis
yang
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
juga mampu bersaing dengan bank konvensional baik
43
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
memudahkan tercapainya target yang telah ditetapkan.
menjadi beberapa unit yakni consumer yang membawahi
Keberhasilan BSM 2016, tidak terlepas dari perencanaan yang
pembiayaan griya, pensiun, otomotif, serta haji, pembiayaan
matang dan pengambilan keputusan strategis yang tepat
Mikro, business banking, dan pembiayaan Emas. Adapun
sasaran. Upaya-upaya strategis yang telah dilakukan oleh BSM
segmen wholesale dibagi menjadi komersial dan korporat.
dalam mendukung pencapaian kinerja tahun 2016 antara lain:
Perbandingan Realisasi Kinerja dan Target 2016 1. Perbaikan kualitas aktiva produktif dan optimalisasi recovery;
Ditengah perekonomian nasional 2016 yang dinamis, secara
2. Peningkatan bisnis secara sustain;
umum BSM mampu membukukan kinerja keuangan yang sangat
3. Produktivitas dan efisiensi secara operasional.
baik. Beberapa indikator keuangan yang dapat dikemukakan antara lain adalah kinerja laba rugi Bank, kinerja posisi keuangan
Pada tahun 2016, Bank melakukan transformasi melalui
dan rasio-rasio keuangan penting.
implementasi corporate plan 2016-2020 dengan focus pada segmen ritel. Sementara untuk pemasaran Bank akan mengelola
Indikator keuangan pada Laba Rugi yang dapat mewakili
ekosistem berbasis Islam seperti lembaga pendidikan, layanan
pencapaian kinerja BSM meliputi pendapatan usaha, laba bersih
haji, dan rumah sakit.
dan laba bersih per saham dasar. BSM berhasil membukukan hasil yang positif atas indikator keuangan tersebut. Dari sisi
Selain hal tersebut, sebagai anak usaha dari Bank Mandiri,
pendapatan, pada tahun 2016 BSM membukukan pendapatan
Bank juga mengoptimalkan integrasi dengan Bank Mandiri
sebagai Mudharib sebesar Rp6,47 triliun, atau mencapai
dan Perusahaan Anak Bank Mandiri baik dari sisi pemasaran
99,89% terhadap target RBB 2016 sebesar Rp6,48 triliun.
maupun operasional.
Sedangkan secara operasional, Bank
Sedangkan jika dibandingkan pendapatan sebagai Mudharib
mensimplifikasi proses bisnis dan produk untuk meningkatkan
tahun 2015 meningkat 8,52% dari Rp5,96 triliun. Dari indikator
pelayanan transaksional Nasabah. Saat ini Bank memperkenalkan
laba bersih, BSM mampu meraih laba bersih sebesar Rp325,41
lima produk unggulan yakni Tabungan Mabrur dan Tabungan
miliar atau mencapai 103,28% terhadap target RBB 2016
BSM, Gadai dan Cicil Emas, Pembiayaan Griya BSM, Pembiayaan
sebesar Rp315,07 miliar. Sedangkan jika dibandingkan laba
MIkro dan Pembiayaan Pensiun.
bersih tahun 2015 meningkat 12,21% dari Rp289,58 miliar. Sementara itu, dari laba bersih per saham dasar BSM tahun
Untuk klasifikasi segmen bisnis, Bank membagi segmen bisnis
2016 sebesar Rp818, atau mencapai 103,28% terhadap target
menjadi ritel dan wholesale di mana segmen ritel dibagi lagi
RBB 2016 sebesar Rp792. Sedangkan laba bersih per saham dasar tahun 2015 mencapai 86,47% dari Rp946.
Tabel Perbandingan Indikator Laba Rugi - Realisasi dan Target RBB 2016 (dalam miliar Rupiah) Indikator Kinerja Pendapatan sebagai Mudharib
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
44
Target RBB 2016
Realisasi Kinerja 2016
Pencapaian
6.475
6.468
99,89%
Laba Bersih
315
325
103,28%
Laba per Saham Dasar (Rupiah penuh)
792
818
103,28%
Indikator keuangan pada posisi keuangan yang dapat dikemukakan antara lain adalah aset, dana pihak ketiga, pembiayaan, dan ekuitas. Pada tahun 2016 aset BSM mampu mencapai Rp78,83 triliun atau atau mencapai 103,57% terhadap target RBB 2016 sebesar Rp76,11 triliun. Sedangkan jika dibandingkan Aset tahun 2015 tumbuh 12,02% dari Rp70,37 triliun. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) mampu mencapai Rp69,95 triliun atau mencapai 104,04% terhadap target RBB 2016 sebesar Rp67,23 triliun. Sedangkan jika dibandingkan DPK tahun 2015 tumbuh 12,62% dari Rp62,11 triliun.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Dari sisi pembiayaan BSM mampu menyalurkan sebesar Rp55,58 triliun atau mencapai 101,85% terhadap target RBB 2016 sebesar Rp54,57 triliun. Sedangkan jika dibandingkan pembiayaan tahun 2015 tumbuh 8,79% dari Rp51,09 triliun. Indikator lain yang juga menunjukkan kinerja positif BSM adalah dari sisi ekuitas, BSM mampu mencapai Rp6,39 triliun atau mencapai 92,77% terhadap target RBB 2016 sebesar Rp6,89
Pada tahun 2016 aset BSM mampu mencapai Rp78,83 triliun atau atau mencapai 103,57% terhadap target RBB 2016.
triliun. Sedangkan jika dibandingkan ekuitas tahun 2015 tumbuh 13,87% dari Rp5,61 triliun. Tabel Perbandingan Indikator Posisi Keuangan - Realisasi dan Target RBB 2016 (dalam miliar Rupiah) Target RBB 2016
Realisasi Kinerja 2016
Pencapaian
76.113
78.832
103,57%
Dana Pihak Ketiga
67.232
69.950
104.04%
Pembiayaan
54.570
55.580
101,85%
6.891
6.392
92,77%
Ekuitas
Bila dilihat dari kinerja rasio keuangan, Kinerja Rasio Pemenuhan Modal Minimal (CAR) tahun 2016 sebesar 14,01% meningkat dari tahun lalu sebesar 12,85%. Kinerja Rasio Lancar pada tahun 2016 sebesar 146,39% naik dari tahun lalu sebesar 118,52%. Rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) tahun 2016 sebesar 181,59%, meningkat dibandingkan DER tahun 2015 sebesar 176,05%. Sedangkan Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan (NPF NETT) tahun 2016 sebesar 3,13%, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,05%. Adapun Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan (NPF GROSS) sebesar 4,92%, turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Kendala-Kendala Yang dihadapi dan Penyelesaiannya Sepanjang tahun 2016, kami selaku manajemen dan seluruh insan BSM telah berupaya meningkatkan kinerja dan mencapai target yang telah dituangkan dalam RBB. Namun demikian, keberhasilan BSM juga tidak terlepas dari kendala dan tantangan usaha, serta berbagai solusi yang telah diambil. Kendala-kendala yang kami hadapi tersebut antara lain: 1. Belum optimalnya Fee Based Income 2. Masih tingginya biaya PPAP 3. Sustainability kualitas aktiva yang perlu dijaga dan dipertahankan 4. Financing at Risk yang masih tinggi 5. Capital Management Atas kendala-kendala tersebut, manajemen dan seluruh insan BSM terus bekerja lebih keras mengatasi dan memperkecil dampak yang timbul sehingga seluruh target yang dicanangkan dapat terealisir secara cepat, tepat dan mendatangkan nilai tambah bagi BSM.
PROSPEK USAHA BSM Kondisi Ekonomi dan Industri Perbankan Syariah Sampai dengan akhir tahun 2016, Perekonomian Indonesia masih mengalami berbagai tantangan terkait dengan belum pulihnya perekonomian negara-negara maju dan perlambatan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang, khususnya Tiongkok. Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan mencapai target tahun ini, dari target awal APBN 2016 sebesar 5,3%. BI memproyeksikan ekonomi tumbuh hanya 5,1%. Hal ini karena Indonesia masih menghadapi pemulihan ekonomi global yang masih belum solid atau stabil. Banyaknya ketidakpastian kondisi makro global sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Mengantisipasi berbagai dampak perkembangan ekonomi global dan regional yang belum stabil, pada aspek kebijakan moneter, Bank Indonesia di tahun 2016 ini telah melakukan reformulasi kebijakan suku bunga acuan, dengan mengubah acuan suku bunga dari BI Rate dengan BI 7-Day Repo Rate. Langkah ini dilakukan bukan untuk mengubah sikap kebijakan, namun dilakukan untuk menyempurnakan transmisi kebijakan moneter. Bank Indonesia juga telah melakukan pelonggaran
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Indikator Kinerja Aset
45
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
kebijakan moneter dan makroprudensial. Ke depan, Bank Indonesia melihat masih terdapat peluang untuk melakukan pelonggaran kebijakan, tentunya dengan selalu melihat dinamika perekonomian yang terjadi. Dari sisi perkembangan kredit, walaupun saat ini pertumbuhan kredit masih belum optimal, Bank Indonesia optimis di tahun 2017 masih terdapat potensi peningkatan, seiring dengan mulai terjadinya pemulihan harga komoditas. Sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia telah
Rasio Pemenuhan Modal Minimal (CAR) tahun 2016 sebesar 14,01% meningkat dari tahun lalu sebesar 12,85%
mendorong optimisme pada perekonomian Indonesia. Hal tersebut terlihat pada inflasi yang diperkirakan terkendali, defisit neraca transaksi berjalan yang aman pada kisaran 2,0%-2,5% di tahun 2016 dan 2,5%-3,0% di tahun 2017, serta keseimbangan fiskal yang dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 4,9%-5,3% di tahun 2016, dan pada kisaran 5,1%5,5% di tahun 2017. Dalam kondisi perbaikan ekonomi nasional yang sedang berjalan, industri
Perbankan
Syariah
menunjukkan
pertumbuhan.
Hingga akhir 2016, bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 200 bank yang terdiri dari 13 bank umum syariah dan 21 unit usaha syariah serta 166 BPR syariah. Sampai Desember 2016, market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional mencapai 5,30% atau dengan total aset Rp356 triliun. Hal ini disebabkan oleh bergabungnya BPD Aceh dengan asetnya sebesar Rp20 triliun menjadi Bank Aceh Syariah. Secara aset, perbankan syariah mengalami growth sebesar 20,33% (yoy). Pada periode yang sama, DPK perbankan syariah sudah mencapai Rp279 triliun atau tumbuh 20,83% (yoy). Secara market share, DPK perbankan syariah menguasai 5,78% terhadap total DPK perbankan nasional.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
46
Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah per Desember 2016 sebesar 16,44%. Secara market share, posisi pembiayaan perbankan syariah mencapai Rp248 triliun atau menguasai 5,67% terhadap total pembiayaan perbankan nasional.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Dengan berbagai hal tersebut, Direksi menilai bahwa BSM
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
masih memiliki prospek usaha yang sangat baik. Untuk itu,
Manajemen BSM sepenuhnya menyadari betapa pentingnya
Direksi terus melakukan pembenahan internal, peningkatan
implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG bagi
kompetensi SDM, penataan segmentasi dan fokus bisnis
pencapaian kinerja Bank. GCG menjadi penting karena pada
yang tepat khususnya dalam bidang industri perbankan serta
dasarnya didesain untuk melindungi kepentingan stakeholders
perencanaan strategis lainnya.
maupun shareholders.
Perencanaan Strategi 2017
Selain itu, bagi Bank, GCG merupakan pilar penting bagi
Menghadapi tahun 2017, BSM telah merumuskan beberapa
keunggulan
target pencapaian kinerja dengan semangat optimisme yang
secara konsisten akan memperkuat posisi daya saing Bank,
tinggi. Bank meyakini bahwa tahun-tahun ke depan merupakan
memaksimalkan nilai Bank, mengelola sumberdaya dan
periode yang akan memberikan banyak peluang bagi BSM
risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya
untuk semakin berkembang. Beberapa perencanaan strategi
akan
yang telah disiapkan oleh BSM dalam menghadapi tantangan
dan stakeholders, sehingga BSM dapat beroperasi dan tumbuh
serta peluang tahun 2017 antara lain:
secara berkelanjutan dalam jangka panjang. BSM berkomitmen
1. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen ritel
penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang
terutama pembiayaan cicil dan gadai emas, pembiayaan KPR
organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan
dan pensiun serta pembiayaan mikro
persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG.
daya
saing
memperkokoh
berkelanjutan.
kepercayaan
Penerapan
pemegang
GCG
saham
2. Melakukan kerjasama penyaluran pembiayaan kendaraan dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama
Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan
Finance (MUF)
penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik,
3. Meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga terutama
pengujian keandalan serta penyesuaian sistem dan prosedur
tabungan mabrur junior dan tabungan BSM serta fokus
sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi/ketentuan
pada dana murah
untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
4. Meningkatkan pertumbuhan fee based income melalui
Kelengkapan kebijakan dan SOP untuk mendukung pelasanaan
produk dan layanan berbasis transaksi dan teknologi
GCG diantaranya adalah: Pedoman GCG, Code of Conduct,
(ATM, Cash Management, Internet Banking, Remittance,
Board Manual, Charter Komite Audit, Road Map GCG dan SOP
Payment Point Online Banking/PPOB, E-Commerce, dll) serta
terkait lainnya.
meningkatkan fee gadai dan fee administrasi rekening 5. Mengoptimalkan excess funding melalui private placement
Pada tahun 2016, berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat
dengan underlying proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai
pelaksanaan GCG diantaranya melalui sosialisasi Code of
oleh Pemerintah (project based)
Conduct, Whistleblowing System dan la risywah yang dilakukan kepada seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, BSM juga
melalui:
melakukan pengukuran implementasi GCG. Pada semester II
a. Revitalisasi bisnis proses untuk segmen ritel dan
2016 hasil penilaian self assessment pelaksanaan GCG adalah 1
penguatan fungsi 3 pilar -Business, Risk & Operation;
atau masuk dalam kategori “ sangat baik”. Hal ini membuktikan
b. Branch excellent execution dan optimalisasi penerapan
komitmen manajemen untuk menjadikan GCG sebagai sebuah
contribution margin (CM)
sistem yang dijalankan dengan penuh komitmen dan konsisten.
7. Memperbaiki kualitas aktiva produktif melalui penurunan NPF, optimalisasi collection nasabah NPF dan recovery
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan
nasabah WO serta memberdayakan cabang untuk collection
memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-
kolektibilitas 2
masing sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran
8. Terus mengoptimalkan kekuatan permodalan dengan melakukan Action Capital Management 9. Mengakselerasi implementasi IT system untuk mendukung pertumbuhan bisnis 10. Memperkuat culture di seluruh jajaran organisasi termasuk budaya anti fraud serta penguatan internal control
dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha Bank dalam jangka panjang dan menjadi role model bagi jajaran di bawahnya.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
6. Meningkatkan produktivitas dan profitabilitas cabang
47
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Dalam menjalankan hubungan kerja dengan Dewan Komisaris
2016-2020. Untuk itu, BSM melakukan internalisasi budaya
tersebut, Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan
perusahaan dengan penguatan perilaku “PAS” (Percaya Diri,
Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi
Antusias dan Semangat), sebagai kredo seluruh insan BSM.
tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan
Untuk menginternalisasi budaya ini, BSM membentuk Tim
Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,
Guiding Budaya yang terdiri dari Change Leaders (jajaran
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan
Direksi) dan Change Champions (jajaran Group Head dan CEO
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan
Region) yang menjadi role model bagi jajaran BSM lainnya
Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk
dalam membangun budaya BSM.
mencapai Visi dan Misi Bank, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Selain itu, dibentuk juga Change Agent (CA) dan Tim Internalisasi
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum
Budaya (TIB) di masing-masing unit Kerja. Para Change Agents
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan
juga bertindak sebagai Role Model dalam implementasi nilai-
perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham
nilai budaya BSM.
serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance.
Hubungan
kerja
Dewan
Komisaris-Direksi
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
dilaksanakan dengan prinsip saling menghormati satu dengan
Peran sumber daya manusia yang profesional sangat signifikan
yang lain.
dirasakan dalam mencapai keberhasilan organisasi. Hal ini, menjadi perhatian bagi Direksi terhadap manajemen SDM
Selama tahun 2016 Direksi telah mengadakan rapat internal
sehingga mampu menghadirkan karyawan yang inovatif, kreatif
Direksi sebanyak 50 kali. Keputusan yang diambil dalam rapat
dan unggul terdepan dalam keahlian di bidangnya.
Direksi BSM telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Direksi. Risalah rapat di tandangani oleh
Terkait dengan hal tersebut, BSM berkomitmen untuk
ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Direksi
mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki sebagai
yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat
salah satu modal dasar dalam menghadapi persaingan. Selama
(disenting opinion) yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan
tahun 2016, terdapat 474 pegawai baru yang direkrut melalui
dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan
program rekrutmen reguler. Selain itu, melalui program
pendapat. Di dalam rapat Direksi tersebut, dibahas mengenai
rekrutmen khusus, terdapat 4 (empat) angkatan Officer
progress detail dari masing-masing Direktorat, terkait dengan
Development Program (ODP) yang diselenggarakan untuk
pencapaian kinerja masing-masing Direktorat. Hal ini untuk
mempersiapkan calon-calon pemimpin BSM di masa mendatang.
memastikan tercapainya target Bank dan sekaligus sebagai wadah sinergi dan koordinasi antar Direktorat.
BSM juga menyiapkan Program Pembelajaran (Learning Program) yang dipersiapkan secara khusus untuk mendukung program
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
48
BUDAYA PERUSAHAAN
Talent Management melalui program Talent Development.
BSM memiliki Corporate Culture yang disebut dengan ETHIC
Learning program yang diselenggarakan Bank pada tahun 2016
dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture of Excellence) yaitu Ihsan,
berdasarkan banking academy sebanyak 123 program, 223 kelas
Service & Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing, dan
dan 5.372 peserta. BSM juga menyiapkan pembelajaran melalui
Performance. Hal ini menjadi sistem nilai (belief system) dan nilai-
melaui e-learning terus dikembangkan untuk meningkatkan
nilai rujukan bagi seluruh pegawai BSM, sekaligus merupakan
kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses
pilar penopang budaya BSM.
berbagai modul pelatihan melalui e-learning.
BSM meluncurkan revitalisasi budaya perusahaan yang baru, sejalan dengan perumusan visi dan misi Corporate Plan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Terkait dengan pengembangan SDM tersebut, BSM telah mengeluarkan biaya pendidikan dan pelatihan selama tahun 2016 sebesar Rp25,10 miliar.
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Bank terus berupaya menunjukkan komitmen dan inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui pelaksanaan serangkaian
program
program
tanggung
jawab
perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
sosial Dalam
implementasi pelaksanaan CSR, BSM bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat Laznas BSM /lembaga mitra dalam penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan program-program yang bersifat kemanusiaan (humanity). Bank menyakini bahwa perusahaan, masyarakat, dan lingkungan dapat bersinergi dan berjalan seiring dalam mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu, BSM menempatkan kegiatan CSR sebagai strategi inti (core strategy) dan menjadikannya sebagai sumber inovasi dan efisiensi untuk meningkatkan keunggulan bersaing (competitive advantage) perusahaan. Implementasi CSR BSM berdasarkan 3 (tiga) pilar sebagai berikut: 1) Spiritualitas (Character Building) berupa bantuan pembangunan masjid/ mushalla dan fasilitas pendukungnya, bantuan kegiatan dakwah dan keagamaan, dan lain-lain. 2) Nasionalisme (National Contribution) berupa beasiswa kepada siswa kurang mampu, bantuan pembangunan sekolah/pesantren, sumbangan bencana alam, dan lain-lain. 3) Kesejahteraan (Economic Empowerment) berupa
bantuan
modal,
peningkatan
kompetensi,
dan
membangkitkan jiwa wirausaha. Contoh: BSM-isasi Kawasan Kuliner, bantuan pelatihan dan permodalan pengusaha kecil, dan
Pada tahun 2016, BSM telah berhasil menyalurkan dana CSR yang bersumber dari dana zakat dan dana kebajikan.
lain-lain. Pada tahun 2016, BSM telah berhasil menyalurkan dana CSR yang bersumber dari dana zakat dan dana kebajikan. Penyaluran dana zakat BSM melalui Laznas tahun 2016 sebesar Rp22,77 miliar, adapun dana sosial yang disalurkan sebesar Rp36,99 miliar. Mitra Umat, Simpati Umat dan Didik Umat. Adapun penerima manfaat atas program CSR tersebut sebanyak 9.660 perorangan dan 43 lembaga.
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI Komposisi Direksi pada tahun 2016, mengalami perubahan berdasarkan Akta RUPS No. 30 tanggal 22 April 2015 dan Akta RUPS No. 75 tanggal 30 September 2016. Adapun komposisi Direksi tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Penyaluran dana CSR tersebut dilaksanakan melalui program
49
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Susunan Direksi (Periode 1 Januari 2016 s.d. 9 September 2016) No
Nama
1.
Agus Sudiarto
Jabatan Direktur Utama
Dasar Hukum
Periode Pengangkatan
fit and proper test
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
2.
Agus Dwi Handaya
Direktur
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
3.
Fahmi Ridho
Direktur
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
4.
Putu Rahwidhiyasa
Direktur
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
5.
Kusman Yandi
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
6.
Edwin Dwidjajanto
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
7.
Choirul Anwar
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
Susunan Direksi (9 September 2016 – Desember 2016) No
Nama
1.
Agus Sudiarto
2.
Fahmi Ridho
3.
Putu Rahwidhiyasa
Dasar Hukum
Periode Pengangkatan
fit and proper test
Direktur Utama
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
Direktur
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
Jabatan
4.
Kusman Yandi
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
5.
Edwin Dwidjajanto
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
6.
Choirul Anwar
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
Adapun alasan perubahan komposisi Direksi berdasarkan Akta
Atas semua pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan
RUPS no. 75 tanggal 30 September 2016 dikarenakan adanya
penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah
pengunduran diri Saudara Agus Dwi Handaya.
ditunjukkan oleh para pegawai. Kami juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha,
APRESIASI
dan pelanggan atas kepercayaan yang telah diberikan. Dukungan
Kami menyadari sepenuhnya tahun-tahun ke depan merupakan
tersebut memberikan arti yang besar bagi keberhasilan Bank
tahun yang penuh tantangan tetapi juga sekaligus memberikan
dalam mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan dimasa
peluang bagi BSM untuk lebih maju, unggul dan terpercaya.
mendatang.
Dengan dukungan dan kerjasama dari para pemangku kepentingan, BSM optimis dapat mencapai kemajuan lebih baik dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Bank.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta, 3 Maret 2017 PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
50
PT Bank Syariah Mandiri Atas Nama Direksi,
Agus Sudiarto Direktur Utama
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
P r of i l D i r e k s i d a n SEV P
Jabatan : Direktur Utama Periode Jabatan : RUPST 2014-RUPST 2017 Jabatan Perusahaan lain : Umur 52 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 17 September 1964. Domisili di Jakarta Selatan. Pendidikan Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1988. Meraih gelar Magister Management (MM) bidang studi Manajemen Risiko dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2004. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama BSM, pernah menjabat sebagai Senior Vice President Special Asset Management Bank Mandiri (2010-2014), Senior Vice President Assets Management Bank Mandiri (2007-2010), Vice President Regional Credit Recovery I - Medan Bank Mandiri (2006-2007), Vice President Recovery Manager – Medan Bank Mandiri (2005-2006).
Pelatihan Training yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain: Risk Management Refreshment Program for Executives (2016), Inaugural CIBAFI Global Forum “Rethinking Values For Sustainable Growth“ (2016), Prophetic Leadership and Management Wisdom (2016), Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Level 5, Jakarta (2014), Workshop Marketing Mandiri Group, Jakarta (2014), Pembekalan Sertifikasi profesi perbankan (LSPP): Risk Management Competency Banking Profession - Level V, Jakarta (2014), Leading Team for Growth and Change di Virginia, Amerika Serikat (2013), NSEAD Blue Ocean Strategy di Fountainebleau, Perancis 2011), High Impact Leadership di New York, Amerika Serikat (2008), SME & Comm. Banking Attachment Program di New York, Amerika Serikat (2003), Corporate Debt Management di Singapura (2002 dan sebagainya Dasar Pengangkatan: Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014 sebagai Direktur Utama.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Agus Sudiarto
51
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Putu Rahwidhiyasa Direktur Risk Management and Compliance
Fahmi Ridho Direktur Technology & Operation Periode Jabatan : RUPST 2014-RUPST 2017 Jabatan Perusahaan lain : Umur 48 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang, 22 September 1968. Domisili di Jakarta Pendidikan Lulusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 1994. Meraih gelar Magister Manajemen Akuntansi Universitas Gadjah Mada pada 1996. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Direktur Technology & Operation BSM pernah menjabat sebagai Executive General Manager IT PT Pegadaian (Persero) (2012 – 2014), Chief IT & Business Process Bank BRI Syariah (2008 – 2012), Vice President Senior Project Manager PT Bank BNI (Persero) Tbk. (1998 – 2008).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
52
Pelatihan Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lainTemenos R. 10 di Berlin, Base24 Overview, ACI di Singapura, Base24 for Programmer, ACI di Singapura Base24 Remote Banking System Interface, ACI di Singapura, Tandem Pathway, HP di Bangkok, Thailand, Tandem Safeguard, HP di Bangkok, Thailand, Tandem Problem Management, HP di Bangkok Thailand, Prognosis, Integrated Research, di Sydney, Australia, Visatest Simulator, Visa international di Singapura, Integrated Product Management, Mastercard International di Singapura, Invitation for the international conference on Islamic Finance “Revitalizing Islamic Finance in the New Normal Era (2016), Prophetic Leadership and Management Wisdom (2016). Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014 sebagai Direktur.
Periode Jabatan : RUPST 2014-RUPST 2017 Jabatan Perusahaan lain : Umur 52 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 13 September 1964. Domisili di Jakarta Selatan. Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Agronomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Meraih gelar Master of Business Administration bidang studi Finance & Strategy Management dari University of Illionis USA tahun 1995. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Direktur Risk Management and Compliance, pernah menjabat sebagai Direktur Compliance & People Management BSM, Division Head Transformation Management & Corporate Culture BSM (2010 – 2014), Kepala Divisi Pegadaian BSM (2008 – 2010), Vice President Risk Management Bank Mandiri (2004 – 2008) , Assistant Vice President Human Capital Bank Mandiri (2001 – 2004), Asisten Komisaris Utama Bank Mandiri (1999-2000). Pelatihan Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain Advanced Leadership Program, Executive Center for Global Leadership & Erasmus University (2006), Macroeconomic Policies for Sustainable Growth with Equity in East Asia (2013), Workshop Certified International Project Manager (CIPM) di Hongkong (2011), Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (Manajemen Risiko) (2011), The InterACT Asia Pacific Shanghai Conference:Discover the Secret of Successful Retail Banks di Shanghai, China (2007), Prophetic Leadership and Management Wisdom (2016), Forum Indonesia Banking Human Capital (2016), Revisit Enterprise And Risk Management And Learning Best Practice Of Credit Risk Managemen (2016). Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014 sebagai Direktur.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Edwin Dwidjajanto Direktur Distribution & Services
Umur 54 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, pada 24 September 1962. Domisili di Bandung (Jawa Barat). Pendidikan Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Peternakan dari Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor tahun 1987. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Direktur Distribution & Services, pernah menjabat sebagai SEVP Retail Directorate BSM, Senior Vice President Regional VIII/Surabaya Bank Mandiri (2013– 2014), Senior Vice President Regional IX/Banjarmasin Bank Mandiri (2011 – 2013), Vice President Regional II/ Palembang Bank Mandiri (2010 – 2011), Vice President Wilayah VI/ Bandung Bank Mandiri (2007 –2010), Kepala Cabang Wilayah III/ Jakarta Kota Bank Mandiri (2006-2007). Pelatihan Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Expand Leadership Program, Bali (2016), Prophetic Leadership and Management Wisdom, Bogor (2016), Workshop business process Re- Engenering (BPR), Jakarta (2016), Pelatihan Lean Six Sigma Green Belt Certification, Jakarta (2016), Workshop Outlook Perbankan Syariah 2017, Jakarta (2016), Invitation for the international Conference on Islamic Finance “Revitalizing Islamic Finance in the New Normal Era”, Jakarta (2016), Risk Management Competency for Banking Profession Level 5, Jakarta (2015), Executive Distance Learning On Islamic Banking Training, Jakarta (2015), Training Sertifikasi Coach 60 Hourse Appr, Jakarta (2014), Workshop Apbn 2014 dan Potensi Bisnis Ba, Jakarta (2014), Sespinbank angkatan 57 (peringkat 2), Jakarta (2012), Sosialisasi bidang accounting , Malang (2013) dan sebagainya. Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS tanggal 1 April 2015 sebagai Direktur.
Kusman Yandi Direktur Wholesale Banking Periode Jabatan : RUPST 2015-RUPST 2018 Jabatan Perusahaan lain : Umur 52 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Dumai pada 1 Mei 1965.Domisili di Jakarta Selatan. Pendidikan Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau tahun 1989. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Direktur Wholesale Banking, menjabat sebagai SEVP yang memimpin Direktorat Wholesale, Treasury and & International Banking BSM, pernah menjabat sebagai Executive Business Officer, Commercial & Business Banking Bank Mandiri (2013 – 2014), Vice President Commercial Banking Center Manager Jakarta Plaza Mandiri (2010 –2013), Vice President Commercial Banking Center Manager Jakarta Kelapa Gading (2007 – 2010), Vice President Commercial Banking Center Manager Bekasi (2007). Pelatihan Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Prophetic Leadership and Management Wisdom, Bogor (2016), Training Risk Management Competency for Banking Profession level V, Jakarta (2015), dan Sertifikasi Manajemen Resiko level V, Jakarta (2015), Executive Distance Learning on Islamic Banking Training, Jakarta (2014), Sertifikasi Coach 60 Hour APPR (2014), Refreshment of Risk Management Certification by BARA, Bandung (2014), Asia Banking Forum by J.P. Morgan (Chiang Mai) Thailand (2013), Great Leader Program Phase III (2011), Environmental Risk Analysis (2011), Forum Creating Value to Keep Profitable (2009), Workshop Asuransi & Pembiayaan Kapal (2009) dan sebagainya. Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS tanggal 1 April 2015 sebagai Direktur.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Periode Jabatan : RUPST 2015-RUPST 2018 Jabatan Perusahaan lain : -
53
v Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Niken Andonowarih SEVP Retail Banking
Choirul Anwar Direktur Financing Risk and Recovery Periode Jabatan : RUPST 2015-RUPST 2018 Jabatan Perusahaan lain : Umur 52 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, 21 Oktober 1964. Domisili di Jakarta Selatan. Pendidikan Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Mekanisasi Pertanian dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1987. Meraih gelar Master of Business Administration bidang studi Business Administration dari University of Arkansas AS pada tahun 1996. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Direktur Financing and Recovery, pernah menjabat sebagai Senior Vice President Retail Risk Group Bank Mandiri (2014-2015), Vice President Retail Risk Group Bank Mandiri (2010-2014), Micro Business Supervision Officer Retail and Consumer Risk Management Group Bank Mandiri (2009-2010), anggota Project Management Office Corporate Secretary Group Bank Mandiri (2006-2009), Senior Vice President Agro Based Industries Group Bank Mandiri (2005), Vice President Corporate Banking Bank Mandiri (2003-2005). PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
54
Pelatihan Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Invitation for The Indonesia International Conference on Islamic Finance 2016, Jakarta (2016), Seminar IDB “ Mitigating Trade and Investment Risk in Asia, Jakarta (2016), Inaugural CIBAFI Global Forum “Rethinking Values For Sustainable Growth“, Bahrain (2016), Seminar dalam rangka Roadshow sidang tahunan IDB 2016, Lombok (2016), Seminar International “Sustainable Finance to Support Sustainable Development Goals”, Jakarta (2015), Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Level 5, Jakarta (2015), Training pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Level 5, Jakarta (2015), Sertifikasi Perbankan Syariah, Jakarta (2015), Sertifikasi Kompetensi Manajemen Resiko Perbankan Level 4, Jakarta (2014) dan sebagianya. Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS tanggal 1 April 2015 sebagai Direktur.
Periode Jabatan :Jabatan Perusahaan lain : Umur 48 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Langsa, 26 Maret 1969. Domisili di Depok (Jawa Barat) Pendidikan Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Agronomi dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1992. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai SEVP Retail Banking - PT Bank Syariah Mandiri antara lain: Department Head Personal Loan Business Development (KTA) Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (20142016), Department Head Loan Business Development (Mortgage & KTA) Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011- 2014), Department Head Automotive*) Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011- 2013), Department Head Kredit Bebas Agunan (KTA) Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2006- 2011), Product Manager KPR Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (20042006), Product Manager ATM Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2002- 2004), e-Channel Manager Jakarta - PT Bank Bali Tbk (2001- 2002), Aqcuring Business Manager (EDC) Jakarta - PT Bank Bali Tbk (1999- 2000) dan sebagainya. Pendidikan Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain: Kompetisi General Banking Level 3, Jakarta (2014), Risk Management Certification Refresment Program, Bandung (2014), BSMR Level 1-2 (Jakarta), BARA Level 3 (Jakarta), SESPIBANK 59, Jakarta (2013), Management Development Program (MDP), Jakarta (1995), Officer Development Program (ODP), Jakarta (1993) dan sebagainya. Dasar Pengangkatan Keputusan Direksi PT Bank Syariah Mandiri No. 18/859A-KEP/DIR tanggal 21 Juli 2016.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Ade Cahyo Nugroho SEVP Finance and Strategy
Umur 39 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 19 Maret 1978. Domisili di Jakarta Selatan Pendidikan Lulusan Sarjana 1 (S1) bidang studi Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2002. Meraih gelar Master in Business Administration bidang studi Business Administration dari Rotterdam School of Management, Erasmus University, Netherland, tahun 2011. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai SEVP Finance & Strategy - PT Bank Syariah Mandiri antara lain: Direktur - PT Mandiri Tunas Finance (2015-2016), Deputy Director - PT Mandiri Tunas Finance (2014-2015), DH Decision Support Consumer Finance - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2012-2014), Senior Manager Strategic & Performance Group - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2007-2010), Manager General Admin &Support – Finance & Strategy Directorate - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005-2007), Officer Development Program - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2003).
Pendidikan Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain: Pelatihan Sertifikasi Management Risiko, Jakarta (2016), Expand Leadership Program, Kuta – Denpasar (2016), Pelatihan Sertifikasi Perbankan Syariah, Jakarta (2016), Sertifikasi Keahlian Perusahaan Multi Finance, Jakarta (2015), Card Management Visa San Francisco, USA (2013), MBA Preparation, Cambridge – UK (2010), Training for Trainer, Jakarta (2008), Corporate Valuation, Jakarta (2007), Mutual Fund Selling, Jakarta (2004), Treasury Training, Jakarta (2004), Bank Mandiri – ODP Management Trainee, Jakarta (2003) dan sebagainya. Dasar Pengangkatan Keputusan Direksi PT Bank Syariah Mandiri No. 18/972-KEP/DIR tanggal 30 September 2016.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Periode Jabatan :Jabatan Perusahaan lain : -
55
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
1. Agus Sudiarto Direktur Utama 2. Kusman Yandi Direktur Wholesale Banking 3. Edwin Dwidjajanto Direktur Distribution & Services 4. Fahmi Ridho Direktur Technology & Operation 5. Niken Andonowarih SEVP Retail Banking PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
56
6. Choirul Anwar Direktur Financing Risk and Recovery 7. Putu Rahwidhiyasa Direktur Risk Management and Compliance 8. Ade Cahyo Nugroho SEVP Finance and Strategy
2.
3.
4.
5.
1.
Profil Perusahaan
6.
Laporan Manajemen
7.
8.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Analisis dan Pembahasan Manajemen
57
Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2016
Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan tanggung-jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan masing-masing di bawah ini:
Jakarta, 3 Maret 2017
Dewan Komisaris
Ventje Rahardjo Komisaris Utama
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
58
Ramzi A. Zuhdi
Agus Fuad
Komisaris Independen
Komisaris
Bambang Widianto
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Agus Sudiarto
Fahmi Ridho
Putu Rahwidhiyasa
Edwin Dwidjajanto
Direktur Technology & Operation
Direktur Risk Management and Compliance
Direktur Distribution & Services
Kusman Yandi
Choirul Anwar
Direktur Wholesale Banking
Direktur Financing Risk and Recovery
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Direktur Utama
59
62 Identitas Perusahaan 63 Riwayat Singkat Perusahaan 64 Jejak Langkah 64 Perubahan Nama 65 Makna Logo 66 Bidang Usaha 68 Produk / Jasa BSM 76 Struktur Organisasi 78 Profil Pejabat Eksekutif 81 Visi, Misi, dan Tata Nilai 83 Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan 85 Susunan Dewan Komisaris 85 Susunan Direksi 85 Jumlah Pegawai dan Pengembangan Kompetensi 86 Struktur Grup 86 Sinergi Grup Mandiri 88 Komposisi Pemegang Saham 88 Daftar Entitas Anak/Entitas Asosiasi 88 Kronologis Pencatatan Saham 88 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya 88 Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan 89 Informasi Pada Website dan Media Sosial BSM 92 Wilayah Operasi dan Alamat Jaringan BSM
03 P r of i l P e r u s a h a a n
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Id e n t i t a s Perusahaan
Nama PT Bank Syariah Mandiri Alamat Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia Telepon (62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting) Call Center BSM Call 14040 (021) 2953 4040 Faksimili (62-21) 3983 2989 Website www.syariahmandiri.co.id Kode Bank 451 Kode Swift BSMDIDJA Email
[email protected]
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
62
Media Sosial Bank Syariah Mandiri @syariahmandiri Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri
Tanggal Berdiri 25 Oktober 1999 Tanggal Mulai Beroperasi 1 November 1999 Modal Dasar Rp2.500.000.000.000,Modal Disetor Rp1.989.021.935.000 Jumlah Saham 397.804.387 lembar Bank Mandiri: 397.804.386 lembar Mandiri Sekuritas: 1 lembar Ekuitas Rp 6.392.436.931.362,Kantor Layanan 765 kantor layanan di seluruh Indonesia Jaringan ATM BSM Card dapat digunakan di lebih dari 100.000 jaringan ATM meliputi: • ATM Syariah Mandiri, 996 unit • ATM Mandiri, 17.461 unit • ATM BERSAMA, 77.081 unit • ATM Prima, 100.795 unit dan • Malaysia Electronic Payment System (MEPS), 9.722 unit. Jumlah Pegawai 16.170 orang Pemeringkatan AA+ (idn), Pefindo 2016
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
R i w a y a t S i n gk a t Perusahaan Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-
tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan
1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah Sistem
konversi PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional menjadi
Perbankan Syariah di Indonesia. Di saat bank-bank konvensional
Bank Syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan
terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang
Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya,
pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan
sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari Bank
perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan.
Konvensional menjadi Bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
Di sisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara
tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8
global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan
September 1999.
penggabungan (merger) 4 (empat) Bank milik pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo,
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
menjadi satu, satu Bank yang kokoh dengan nama PT Bank
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur
Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan
BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui
penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri
Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
(Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti
1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT
(BSB). PT BSB merupakan salah satu Bank konvensional yang
Bank Syariah Mandiri (BSM).
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank
krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan
Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sebagai bank
beberapa Bank lain serta mengundang investor asing.
syariah sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran Pengembangan Sistem Ekonomi Syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun
PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi
1998 yang memberi peluang bagi Bank Umum untuk melayani
idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri
transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank
tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya,
Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk
yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme
Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk
usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu
mengembangkan Layanan Perbankan Syariah di kelompok
keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan
perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tim Pengembangan
Indonesia.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU
63
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Jejak Langkah
1967
1955
Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
1973
PT Bank Maritim Indonesia berubah nama menjadi PT Bank Susila Bakti
1999
PT Bank Susila Bakti berubah nama menjadi PT Bank Syariah Sakinah Mandiri dengan sistem berdasarkan prinsip syariah, selanjutnya berubah nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri
Perubahan Nama PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
64
PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia
PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
PT Bank Maritim Indonesia
PT Bank Susila Bakti
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Makna Logo
2
3
1
1. Makna Umum: a. Bentuk Logo dengan huruf kecil: Melambangkan sikap ramah dan rendah hati b. Ramah terhadap semua segmen bisnis dari semua kalangan. c. Kedua tulisan logo (“mandiri” dan “syariah’) sebagai satu kesatuan, namun boleh berganti warna bilamana diperlukan. 2. Warna Huruf: a. Warna Huruf Hijau Tua: Hijau melambangkan tumbuh berkembang, kesuburan dan kesegaran. b. Warna ini umumnya juga dipakai oleh kalangan umat islam untuk meneguhkan
3. Gelombang Emas Cair (liquid gold) a. Gelombang emas cair sebagai simbol dari kekayaan finansial dan berkelanjutan. b. Lengkung emas simbol karakter yang gesit, progresif, pandangan ke depan, excellent menghadapi segala kemungkinan yang akan datang. c. Warna Kuning Emas (kuning ke arah orange): Warna logam mulia (emas) menunjukkan keagungan, kemuliaan, kemakmuran, kekayaan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
identitas keislaman mereka.
65
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Bidang Usaha Bidang usaha BSM berdasarkan Akta Perubahan terakhir Nomor 9 Tanggal 7 Desember 2016 persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Surat Keputusan No. AHU-01.03.0106588 Tanggal 8 Desember 2016, Anggaran Dasar BSM adalah : • Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; • Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; • Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad mudharabah, Akad musyarakah, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; • Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad salam, Akad istishna atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; • Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah;
penitipan
untuk
kepentingan
pihak
lain
berdasarkan suatu Akad yang berdasarkan Prinsip Syariah; • Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah; • Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah berdasarkan Prinsip Syariah; • Melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad wakalah; • Memberikan fasilitas letter of credit atau Bank garansi berdasarkan Prinsip Syariah; • Melakukan
kegiatan
lain
yang
lazim
dilakukan
di
bidang perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai dengan ketentuan perundang- undangan; • Melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan Prinsip Syariah; • Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum Syariah atau lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah; • Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk
• Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau
mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan
tidak bergerak kepada nasabah berdasarkan Akad ijarah
Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali
dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyabitta
penyertaannya;
milik atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
• Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun berdasarkan Prinsip Syariah;
• Melakukan pengambil alihan hutang berdasarkan Akad
• Melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang tidak
hawalah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan
bertentangan dengan Prinsip Syariah dan ketentuan
Prinsip Syariah; • Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah; • Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
66
• Melakukan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; • Menyelenggarakan kegiatan atau produk Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah dengan menggunakan sarana elektronik;
berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi
• Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat
nyata berdasarkan Prinsip Syariah, antara lain, seperti Akad
berharga jangka pendek berdasarkan Prinsip Syariah, baik
ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah, atau hawalah; • Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia; • Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga berdasarkan Prinsip Syariah;
secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar uang; • Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip Syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar modal; • Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Umum Syariah lainnya yang berdasarkan Prinsip Syariah.
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Bidang Usaha Perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam
Tujuan Sebagai unit bisnis, bank melaksanakan kegiatan usaha dengan tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat melalui layanan produk dan jasa perbankan berdasar prinsip syariah Islam.
Sasaran Sebagai lembaga bisnis, Bank menyasar nasabah individu dan institusional. Untuk lebih fokus menyasar segmen tersebut, bank membagi direktorat bisnis menjadi wholesale dan retail banking.
Strategi Sesuai corporate plan 2016-2020, Bank menetapkan fokus pada segmen ritel. Sementara untuk pemasaran Bank akan mengelola ekosistem berbasis Islam seperti lembaga pendidikan, layanan haji, dan rumah sakit. Sebagai anak usaha dari Bank Mandiri, Bank juga mengoptimalkan integrasi dengan Bank Mandiri dan Perusahaan Anak Bank Mandiri baik dari sisi pemasaran maupun operasional. Pemaparan mengenai integrasi Mandiri Group disajikan pada Laporan Tahunan 2016 ini. Di dalam prinsip operasional, Bank menyederhanakan proses bisnis dan produk untuk meningkatkan pengalaman transaksional Nasabah. Mabrur dan Tabungan BSM, Gadai dan Cicil Emas, Pembiayaan Griya BSM, Pembiayaan MIkro dan Pembiayaan Pensiun. Untuk klasifikasi segmen bisnis, Bank membagi segmen bisnis menjadi ritel dan wholesale. Segmen ritel dibagi lagi menjadi beberapa unit yakni konsumer yang membawahi pembiayaan griya, pensiun, otomotif, umroh, pembiayaan Mikro, UKM, dan pembiayaan Emas. Segmen wholesale dibagi menjadi komersial dan korporat.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Saat ini Bank memprioritaskan lima produk unggulan yakni Tabungan
67
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
P r od u k / J a s a B SM Produk/Jasa BSM dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) produk/
BSM Tabungan Kurban
jasa sebagai berikut:
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah.
Produk Pendanaan Tabungan BSM
BSM Tabungan Pensiun
Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah
Tabungan dalam mata uang rupiah hasil kerjasama BSM dengan
Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang
PT Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri
disepakati.
Indonesia..
BSM Tabungan Berencana
BSM Tabunganku
Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang dan
Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah
kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh
dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank
dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi
di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan
gratis.
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BSM Tabungan Simpatik
BSM Deposito
Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah,
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan
dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
syarat-syarat tertentu yang disepakati. BSM Deposito Valas BSM Tabungan Mabrur
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat
Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan
dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan
ibadah haji & umrah.
dalam bentuk valuta asing.
BSM Tabungan Mabrur Junior
BSM Giro
Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
ibadah haji & umrah untuk anak.
dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
BSM Tabungan Dolar Tabungan dalam mata uang Dolar yang penarikan dan
BSM Giro Valas
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan
Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya
dengan menggunakan slip penarikan.
dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adhdhamanah.
BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC) PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
68
Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dalam
BSM Giro Singapore Dollar
melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi
Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang penarikannya
putra/putri.
dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adhdhamanah.
BSM Tabungan Perusahaan Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan
BSM Giro Euro
dana rekening giro yang dimiliki institusi/perusahaan berbadan
Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat
hukum dengan menggunakan fasilitas autosave.
dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adhdhamanah.
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Produk Pembiayaan
BSM Customer Network Financing
BSM Pembiayaan Mudharabah
BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas
Pembiayaan atas seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah
pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah
ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi
(agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/
sesuai dengan nisbah yang disepakati.
inventory barang dari rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan bank.
BSM Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan khusus untuk modal kerja, yaitu dana dari bank
BSM Pembiayaan Resi Gudang
merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan
BSM Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
komersial dari suatu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/produk
BSM Pembiayaan Murabahah
yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau tempat yang
Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah.
terkontrol secara independen.
Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat dipergunakan untuk
PKPA
keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan
Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota
konsumer.
(PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi para
BSM Pembiayaan Talangan Haji
anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada
Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah
koperasi karyawan.
khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh BSM Implan
kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh BSM Pembiayaan Istishna
bank kepada karyawan tetap perusahaan/anggota Kopkar yang
Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna adalah
pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif).
pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang
BSM Pembiayaan Griya BSM
(obyek istishna). Masa angsurannya melebihi periode pengadaan
Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek,
barang (goods in process) dan bank mengakui pendapatan
menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah
yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat
tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan
pengadaan
developer dengan sistem murabahah.
berdasarkan
persentase
penyerahan
barang,
maupun setelah barang selesai dikerjakan. Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah
Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi adalah pembiayaan untuk
Bittamliik)
pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/
Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas
RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan
pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara
fasilitas subsidi uang muka dari pemerintah.
bank dan nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah. BSM Pembiayaan PemiIikan Rumah Sejahtera Syariah Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
Tapak
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet
Pembiayaan BSM Pemilikan Rumah Sejahtera Syariah Tapak
adalah penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah. Bank
adalah pembiayaan berdasarkan prinsip dengan dukungan
bertindak sebagai agen (channelling agent), sehingga bank
Fasilitas
tidak menanggung risiko.
pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan
Likuiditas
Pembiayaan
Perumahan
(FLPP)
yang
Rakyat yang diterbitkan oleh bank pelaksana yang beroperasi secara syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
BSM Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
69
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
rangka pemilikan Rumah Sejahtera Syariah Tapak yang dibeli
Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah
dari orang perseorangan dan/atau badan hukum.
Mandiri Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash
BSM Pembiayaan Griya PUMP-KB
collateral) yaitu pemilik dana (investor) memberikan batasan
Pembiayaan Griya BSM Pinjaman Uang Muka Perumahan
kepada bank mengenai tempat, cara, dan objek investasinya.
Kerjasama Bank (PUMP-KB) adalah pembiayaan dengan dukungan pendanaan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada BSM untuk pemilikan atau pembelian rumah kepada
BSM Pembiayaan Warung Mikro
peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan usaha dan multiguna dengan maksimal pembiayaan
BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah
sampai dengan Rp100 Juta dengan akad murabahah dan ijarah
Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas
BSM Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB)
pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu
Pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan
tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-
sistem murabahah
cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkukupan debt to service ratio nasabah.
Gadai Emas BSM Pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu
BSM Pensiun
alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat
Pembiayaan BSM Pensiun adalah pembiayaan yang diberikan kepada pensiunan dalam rangka memberikan kesempatan
Cicil Emas BSM
dan kemudahan memperoleh fasilitas pembiayaan untuk
Pembiayaan kepemilikan emas dengan cara cicilan/angsuran.
menjembatani kebutuhan para pensiunan.
Produk Layanan BSM Alat Kedokteran
BSM Card
Pembiayaan BSM Alat Kedokteran adalah pembiayaan untuk
Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,
pembelian barang modal atau peralatan penunjang kerja di
pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM,
bidang kedokteran.
ATM Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima maupun ATM MEPS (Malaysia). BSM Card juga berfungsi sebagai kartu debit yang
BSM Oto
dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant
Pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor berupa
yang menggunakan EDC Bank Mandiri atau Prima Debit (BCA).
mobil baru dan bekas. BSM ATM BSM Eduka
Mesin Anjungan Tunai Mandiri yang dimiliki oleh BSM. BSM
Pembiayaan BSM Eduka adalah pembiayaan untuk memenuhi
ATM dapat digunakan oleh nasabah BSM, nasabah bank
kebutuhan biaya pendidikan.
anggota Prima, nasabah bank anggota ATM Bersama, dan nasabah anggota Bancard (Malaysia).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
70
Pembiayaan Dana Berputar Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang
BSM CALL 14040
penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan
Layanan perbankan melalui telepon dengan nomor akses 14040
kebutuhan riil nasabah.
atau 021 2953 4040, yang dapat digunakan oleh nasabah untuk mendapatkan informasi terkait layanan perbankan.
Pembiayaan Umrah Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi
BSM Mobile Banking
kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket,
Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi
akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad
SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan
ijarah.
untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
Tata Kelola Perusahaan
BSM Mobile Banking Multiplatform Merupakan
saluran
distribusi
yang
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di dimiliki
oleh
BSM
ATM)
untuk mengakses rekening yang dimiliki nasabah dengan
Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan,
menggunakan teknologi GPRS/EDGE/3G/BIS dan WIFI melalui
asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non-bank)
smartphone. Platform smartphone yang dapat digunakan yaitu
melalui menu pemindahbukuan di ATM.
BB, Android, IOS dan Symbian. BSM Pooling Fund BSM Net Banking
Merupakan
Merupakan fasilitas layanan bank yang dapat digunakan
memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola dana
nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan
di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai
bank) melalui jaringan internet menggunakan komputer/
keinginan nasabah.
fasilitas
yang
disediakan
oleh
Bank
yang
smartphone. BSM Jual Beli Valas BSM Notifikasi
Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau
Layanan untuk memberikan informasi segera dari setiap mutasi
mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang
transaksi nasabah sesuai dengan jenis transaksi yang didaftarkan
dilakukan oleh BSM dengan nasabah.
oleh nasabah yang dikirimkan melalui media SMS atau email. BSM Bank Garansi MBP (Multi Bank Payment)
Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, yaitu
Merupakan layanan untuk mempermudah pembayaran kepada
bank menyatakan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban
institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus,
kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu
lembaga keuangan non-bank) melalui menu pemindahbukuan
tertentu yang telah ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah)
di ATM bank manapun.
tidak memenuhi kewajibannya.
BPI (BSM Pembayaran Institusi)
BSM Electronic Payroll
Merupakan layanan pembayaran yang terhubung ke institusi
Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini
secara real time on line.
BSM secara mudah, aman, dan fleksibel.
BPR Host to Host
BSM SKBDN
Merupakan bentuk kerjasama BSM dengan BPR/BPRS yang
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant)
memungkinkan nasabah BPR/BPRS untuk mempunyai kartu
yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar
ATM yang dapat digunakan di ATM BSM, ATM BM, ATM
kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada
Bersama dan ATM Prima.
saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa
BSM E-Money
penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik
Merupakan kartu prabayar berbasis smart card yang diterbitkan
oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus
oleh Bank Mandiri bekerjasama dengan BSM
BSM dengan BSM).
BSM Payment Point
BSM Letter of Credit
Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant)
pelanggan pada pihak ketiga (listrik, telepon) pembelian
yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar
voucher listrik prabayar, ponsel prabayar (Simpati, IM3, XL) dan
kepada penerima atau ordernya atau menerima dan membayar
pascabayar Indosat IM2, pembayaran premi Asuransi Takaful,
wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau
dan pembayaran tiket Garuda Indonesia. Layanan payment
memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran
point dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet
kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang
rekening.
ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada
71
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
BSM Transfer Western Union
BSM Referensi Bank
Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat
Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar
(real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu
permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.
negara (domestik). BSM Standing Order BSM Kliring
Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang
Penagihan warkat bank lain yang lokasi bank tertariknya berada
dalam transaksi finansialnya harus memindahkan dari suatu
dalam satu wilayah kliring.
rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya, nasabah memberikan instruksi ke bank hanya
BSM Inkaso
satu kali saja.
Penagihan warkat bank lain yang lokasi bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
BSM Transfer Valas Transfer valas terdiri atas:
BSM Intercity Clearing
•
Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di
Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri.
luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat
•
menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada
Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
keesokan harinya. BSM Sistem Pembayaran Off Line BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)
Sistem pembayaran BSM secara off line dapat digunakan oleh
Jasa transfer uang valuta rupiah antarbank, baik dalam satu
institusi yang memiliki pelanggan banyak untuk melakukan
kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time.
pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM.
Transfer Dalam Kota (LLG)
Sukuk Negara Ritel
Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring
BSM sebagai Agen Penjual di Pasar Perdana, menawarkan
lokal.
produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang bersifat ritel atau yang dikenal dengan istilah Sukuk Negara Ritel. Sukuk
Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta)
Negara Ritel adalah Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk
Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini,
Negara) yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga
BSM bekerjasama dengan mitra BSM di Malaysia, Singapura,
Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana dalam
dan Hong Kong
negeri. Penunjukan BSM sebagai Agen Penjual Sukuk Negara Ritel ditetapkan oleh Pemerintah. Produk Sukuk Negara Ritel
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
72
BSM Pajak Online
yang ditawarkan oleh BSM adalah sebagai berikut:
Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar
1. Sukuk Negara Ritel Seri SR-001
kewajiban pajak (bukan dalam rangka
pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet
2. Sukuk Negara Ritel Seri SR-002
rekening atau secara tunai.
Telah jatuh tempo pada 25 Februari 2012 Telah jatuh tempo pada 10 Februari 2013
3. Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 BSM Pajak Impor
Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar
4. Sukuk Negara Ritel Seri SR-004
pajak barang dalam rangka impor secara online sebagai syarat
untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan
5. Sukuk Negara Ritel Seri SR-005
cukai.
Telah jatuh tempo pada 23 Februari 2014 Tanggal Jatuh Tempo 21 September 2015. Tanggal Jatuh Tempo 27 Februari 2016
6. Sukuk Negara Ritel Seri SR-006
Tanggal Jatuh Tempo 5 Maret 2017
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Reksadana
Profil Perusahaan
B. Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA Syariah)
BSM telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri
APERD/2007 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana Saham (equity
Keuangan tanggal 24 April 2007.
fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya
Reksa
Dana
adalah
wadah
yang
dipergunakan
untuk
diinvestasikan oleh Manajer Investasi minimal 80% dalam
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
portofolio Efek Saham Syariah.
diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
C. Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Syariah (BNPP PS)
Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau Terbuka dan Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum Reksa
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT BNP
Dana yang dipasarkan melalui BSM adalah Kontrak Investasi
Paribas Investment Partners, jenis Reksa Dana Saham (equity
Kolektif. Adapun produk Reksa Dana yang ditawarkan melalui
fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun
BSM adalah sebagai berikut:
dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya
A. Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)
diinvestasikan oleh Manajer Investasi minimal 80% dalam
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT
portofolio Efek Saham Syariah.
Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana Campuran (balanced fund) yaitu wadah yang digunakan untuk
menghimpun
dana
dari
masyarakat
pemodal
(investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi dalam portofolio Efek Saham Syariah, Efek Pasar
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Uang Syariah, dan Obligasi Syariah.
73
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Susunan Dewan Komisaris Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2016 sebagai berikut: 1. Ventje Raharjo Soedigno: Komisaris Utama 2. Ramzi Ahmad Zuhdi: Komisaris Independen 3. Bambang Widianto Komisaris Independen 4. Zulkifli Djaelani Komisaris Independen 5. Agus Fuad Komisaris Informasi mengenai riwayat hidup Dewan Komisaris dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang memuat Nama, Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Dewan Komisaris.
Susunan Direksi Susunan Direksi per 31 Desember 2016 berdasarkan keputusan RUPS 2016 sebagai berikut: No Nama Jabatan 1. Agus Sudiarto Direktur Utama 2. Putu Rahdidhiyasa Direktur 3. Fahmi Ridho, Direktur 4. Edwin Dwidjajanto Direktur 5. Kusman Yandi Direktur 6. Choirul Anwar Direktur Informasi mengenai riwayat hidup Direksi dapat dilihat di Bagian Profil Direksi yang memuat Nama, Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Direksi.
Susunan SEV P 1. Niken Andonowarih 2. Ade Cahyo Nugroho PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
74
Informasi mengenai riwayat hidup SEVP dapat dilihat di Bagian Profil SEVP yang memuat Nama, Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota SEVP
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Susunan Dewan P e n g a w a s S ya r i a h Susunan Dewan Pengawas Syariah berdasarkan RUPS tanggal 11 Maret Desember 2016 sebagai berikut: 1. Dr. KH. Ma ruf Amin* :Ketua (Disetujui OJK pada 3 Maret 2017) 2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec: Anggota
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
3. Dr. Mohamad Hidayat, MBA., Anggota
75
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
S t r u kt u r O r g a n i s a s i
General Meeting of Shareholders
Board of Sharia Supervisory
Agus Sudiarto President Director
Kusman Yandi Wholesale Banking
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
76
Niken Andonowarih Retail Banking
Edwin Dwidjajanto Distribution & Services
Choirul Anwar Financing Risk & Recovery
Zainal Alam Dalimunthe Corporate Banking 1
Sigit Suryawan Business Banking
Dewa bagus Ivan Baruna Retail Deposit
Iyan Mohamad Ilyas Wholesale Risk
Anton Sukarna Corporate Banking 2
okky Fachrizal Achmad Micro Banking
Gunawan Arief Hartoyo Distribution Strategy
Asnah Faekhah Retail Risk
Rahmad Syukri Treasury & International Banking
Dian Faqihdien Suzabar Pawning Management
Siti Nurdiana Commercial Banking
Jeffry Prayana Consumer Finance & Hajj
Achmad Fauzi Product & Transaction Banking
Achmad Fauzi Institution Banking
Region I - VII*
Zul Ikbal Electronic Banking
Taufik Machrus Culture & Customer Care
Sulistyo Budi Wholesale Financing Recovery
Ramadhona Fitri Retail Financing Recovery
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Audit Committee
Board of Commissioners
Nomination & Remuneration Committee
Risk Monitoring Committee
Fahmi Ridho Technology & Operation
Putu Rahwidhiyasa Risk Management & Compliance
Syafid Hidayat Information Technology
M. Fanny Fansyuri Enterprise Risk Management
Noor Anis Strategy & Performance Management
Eny Maya Gustini Central Operation
Khoirul Huda S Riyadi Compliance
Dharmawan P. Hadad Corporate Secretary
Mahmud Syukri Financing Operation
Andang Lukitomo Human Capital
Suhendar Accounting
Firman Jatnika Learning Center
Musdar Ayub Strategic Procurement
Ana Nurul Khayati Policy & Procedure
Mira Rozanna Corporate & Branch Transformation
Mardiana Internal Audit
Unit Bisnis Unit Support Unit Risk
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Irfan Lesmana Legal
Ade Cahyo Nugroho Finance & Strategy
77
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
P r of i l P e j a b a t Eksekutif Profil Pejabat Eksekutif Jaringan Kantor Pusat Per Desember 2016
Wholesale Banking Directorate:
Retail Banking Directorate:
Zainal Alam Dalimunthe:
Sigit Suryawan:
Head of Corporate Banking 1 Group (CB1). Lahir di Jambi tanggal
Head of Business Banking Group (BBG). Lahir di Jakarta tanggal
12 Agustus 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Islam
28 Mei 1979. Lulus dari Fakultas Manajemen Pariwisata Universitas
Nusantara Bandung tahun 1987. Bergabung dengan BSM sejak 30
Sahid Jakarta. Bergabung dengan BSM sejak 6 Januari 2016
Januari 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari
(berdasarkan SK No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016).
2016. Okky Fachrizal Achmad: Anton Sukarna:
Head of Micro Banking Group (MBG). Lahir di Surabaya tanggal
Head of Corporate Banking 2 Group (CB2). Lahir di Bandung
24 Oktober 1968. Lulus dari Universitas Surabaya disiplin ilmu
tanggal 24 November 1970 Lulus dari Fakultas Produksi Ternak,
Ekonomi dan Studi Pembangunan tahun 1995. Bergabung dengan
Institut Pertanian Bogor tahun 1994. Bergabung dengan BSM
BSM sejak 1 Juni 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12
sejak 1 November 1999. SK terakhir No.18/1015-KEP/DIR tanggal
Januari 2016.
3 November 2016. Dian Faqihdien Suzabar: Rahmad Syukri:
Head of Pawning Management Group (PWG). Lahir di Bandung
Head of Treasury & International Banking Group (TIG). Lahir di
tanggal 18 November 1975. Lulus dari Fakultas Teknik Arsitektur
Bukittinggi tanggal 3 Maret 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari
Akutansi Universitas Andalas tahun 1990 dan Pasca Sarjana (S2)
Fakultas Information Technology, Royal Melbourne Institute tahun
dari Fakultas Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor tahun
2002. Bergabung dengan BSM sejak 15 September 2011 SK terakhir
2003. Bergabung dengan BSM sejak 15 Agustus 2014. SK terakhir
No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016. Jeffry Prayana: Siti Nurdiana:
Head of Consumer Finance & Hajj Management Group (CHG). Lahir
Head of Commercial Banking Group (CMG). Lahir di Jakarta
di Medan tanggal 20 Januari 1972. Lulus dari Fakultas Teknik Mesin
tanggal 16 Desember 1966. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
Institute Teknologi Bandung (ITB) tahun 1999 dan Pasca Sarjana
Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak 1 November
(S2) dari Fakultas Ekonomi, Jurusan kajian Timur Tengah Islam,
1999. SK terakhir No.18/1023-KEP/DIR tanggal 9 November 2016.
Universitas Indonesia tahun 2007. Bergabung dengan BSM sejak
Achmad Fauzi:
2016.
13 Maret 2000. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari Head of Institutional Banking Group (IBG). Lahir di Kuningan PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
78
tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
Distribution & Service Directorate:
Krisnadwipayana tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas
Dewa Bagus Ivan Baruna:
Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak
Head of Retail Deposit Group (RDG). Lahir di Denpasar tanggal 29
15 September 2005. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12
September 1965. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan
Januari 2016.
Institut Sains dan Teknologi Nasional tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak 27 Desember 1999. SK terakhir No.18/010-KEP/
Beliau juga menjabat sebagai Pjs. Head of Product & Transaction
DIR tanggal 12 Januari 2016.
Banking Group (PTG) (berdasarkan SK No.18/15227-3-HCMS/HCG tanggal 30 Agustus 2016).
Gunawan Arief Hartoyo: Head of Distribution Strategy Group (DSG). Lahir di Sukohardjo tanggal 26 Maret 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Airlangga tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak 27 Desember
Pertanian Bogor tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni
1999. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
2012. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Zul Ikbal:
Technology & Operation Directorate:
Head of Electronic Banking Group (EBG). Lahir di Bukittinggi
Syafid Hidayat:
tanggal 9 Desember 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
Head of Information Technology Group (IOG). Lahir di Palembang
Padjadjaran tahun 1988. Bergabung dengan BSM sejak 19 Oktober
tanggal 1 Desember 1972. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
2009. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Sriwijaya tahun 1996. Bergabung dengan BSM sejak 1 Februari 2012. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Taufik Machrus: Head of Culture & Customer Care Group (CCG). Lahir di Pasuruan
Eny Maya Gustini:
tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
Head of Central Operation Group (COG). Lahir di Muara Enim
Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni 2001.
tanggal 29 Agustus 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Pancasila tahun 1990. Menyelesaikan Magister Management di Universitas Trisakti tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak 21
Financing Risk & Recovery Directorate:
April 2003. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari
Iyan Mohamad Ilyas:
2016.
Head of Wholesale Risk Group (WRG). Lahir di Kuningan tanggal 30 November 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi STIE YAI Jakarta tahun
Mahmud Syukri:
1994. Bergabung dengan BSM sejak 1 April 2016 (berdasarkan SK
Head of Financing Operation Group (FOG). Lahir di Cirebon tanggal
No.18/600-KEP/DIR tanggal 8 Maret 2016).
24 Agustus 1969. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak 11 Agustus
Asnah Faekhah:
2016 (berdasarkan SK No.18/888-KEP/DIR tanggal 8 Agustus 2016).
Head of Retail Risk Group (RRG). Lahir di Lampung Tengah tanggal 26 Februari 1969. Lulus dari Fakultas Agriculture Universitas
Risk Management & Compliance Directorate:
Brawijaya tahun 1991 dan Magister Management dari Universitas
M. Fanny Fansyuri:
Gadjah Mada tahun 1993. Bergabung dengan BSM sejak 1 April
Head of Enterprise Risk Management Group (ERM). Lahir di Bandung
2016 (berdasarkan SK No.18/597-KEP/DIR tanggal 7 Maret 2016).
pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak 1 November
Sulistyo Budi:
1999. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Jember tanggal 14 Januari 1963.Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari
Khoirul Huda S Riyadi:
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan
Head of Compliance Group (CPG). Lahir di Jakarta tanggal 6 Oktober
2001. Bergabung dengan BSM sejak 1 Agustus 2007. SK terakhir
1975. Lulus dari Fakultas Agronomi Univ. Institut Pertanian Bogor
No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Magister Management, Universitas Budi Luhur tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak
Ramadhona Fitri:
1 September 2003 SK terakhir No.18/396-KEP/DIR tanggal 22
Head of Retail Financing Recovery Group (RFR). Lahir di Deli Serdang
Februari 2016.
tanggal 3 Maret 1961. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Head of Wholesale Financing Recovery Group (WFR). Lahir di
79
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Andang Lukitomo:
Dharmawan P. Hadad:
Head of Human Capital Group (HCG). Lahir di Pekalongan pada
Head of Corporate Secretary Group (CSG). Lahir di Bekasi pada
tanggal 25 Maret 1965. Lulus dari Universitas Gadjah Mada disiplin
tanggal 17 Maret 1966. Lulus dari Fakultas Kurikulum & Teknologi
ilmu Industrial Psychology tahun 1992. Bergabung dengan BSM
IKIP Jakarta tahun 1991 dan Magister Manajemen di STIE IPWI tahun
sejak 15 April 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12
2000. Bergabung dengan BSM sejak 1 Maret 2015. SK terakhir
Januari 2016.
No.18/730-KEP/DIR tanggal 06 April 2016.
Firman Jatnika:
Suhendar:
Head of Learning Center Group (LCG). Lahir di Jakarta tanggal
Head of Accounting Group (ACG). Lahir di Jakarta pada tanggal 11
26 Februari 1970. Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran
Mei 1976. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun
tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun
2002. Bergabung dengan BSM sejak 26 Agustus 2004. SK terakhir
2005. Bergabung dengan BSM sejak 1 November 1999. SK terakhir
No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
No.18/15182-3-HCMS/HCG tanggal 11 Agustus 2016. Musdar Ayub: Ana Nurul Khayati:
Head of Strategic Procurement Group (SCG). Lahir di Jakarta,
Head of Policy & procedure Group (PPG). Lahir di Madiun tanggal
23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985.
26 Maret 1972. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada
Bergabung dengan BSM sejak 1 November 1999. SK terakhir
tahun 1997 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Hukum, Universitas
No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Indonesia tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak 13 Januari 2000. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal 12 Januari 2016.
Mira Rozanna: Head of Corporate & Branch Transformation Group (CBT). Lahir
Irfan Lesmana:
di Palembang, 25 Oktober 1966. Lulus dari Universitas Negeri
Head of Legal Group (LGG). Lahir di Jakarta tanggal 24 Februari
Lampung disiplin ilmu Ekonomi Umum tahun 1989. Bergabung
1971. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1995.
dengan BSM sejak 26 Januari 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR
Bergabung dengan BSM sejak 15 Juli 2016 (berdasarkan SK
tanggal 12 Januari 2016.
No.18/868-KEP/DIR tanggal 26 Juli 2016).
President Directorate Finance & Strategy Directorate:
Mardiana:
Noor Anis:
Head of Internal Audit Group (IAG) Lahir di Yogyakarta, 31 Mei
Head of Strategy & Performance Management Group (SPM). Lahir
1971 Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN
di Kudus tanggal 11 Agustus 1964. Lulus dari Institut Teknologi
Yogyakarta pada tahun 1994. Bergabung dengan BSM terhitung
Bandung disiplin ilmu Statistika tahun 1989. Bergabung dengan
sejak tanggal 1 April 2013. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal
BSM sejak 26 Januari 2015. SK terakhir No.18/010-KEP/DIR tanggal
12 Januari 2016.
12 Januari 2016.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
80
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Visi, Misi, d a n Ta ta N i l a i Bank telah menetapkan Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perseoan dalam BSM Shared Values “ETHIC”. Bank telah menyosialisasikan Visi, Misi dan BSM Shared Values kepada seluruh Jajaran BSM. Lebih lanjut, diharapkan seluruh jajaran BSM mengetahui, memahami, dan melaksanakan Visi, Misi, dan BSM Shared Values. (Vide: Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008, yang diperbarui dengan SE No. 16/005/UMM, tanggal 10 Maret 2015 tentang The 7 (Seven) Fundamentals of BSM).
Tahapan Penyusunan Visi, Misi, dan BSM Shared Values: 1. BSM melakukan evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan
4. Direksi mempertimbangkan Kekuatan Internal dan Peluang Eksternal serta harapan para pemangku kepentingan, dan merumuskan Visi, Misi, dan BSM Shared Values.
kekuatan internal BSM. 2. BSM melakukan evaluasi terhadap perubahan strategis
5. Visi, Misi, dan BSM Shared Values tersebut kemudian
lingkungan eksternal Perusahaan dan mempertimbangkan
disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris yang
peluang bisnis di masa akan datang.
kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dewan
3. BSM melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan.
Komisaris dan Direksi. 6. Direksi menetapkan Visi, Misi, dan BSM Shared Values di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
Visi Untuk mencapai rencana jangka panjang, BSM telah menetapkan Visi yang baru, yaitu:
Untuk Nasabah BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat, menenteramkan dan memakmurkan.
Untuk Pegawai BSM merupakan bank yang menyediakan kesempatan untuk beramanah sekaligus berkarir profesional.
Untuk Investor Institusi keuangan syariah Indonesia yang terpercaya yang terus memberikan value berkesinambungan.
Bank Terpercaya Memberikan Produk dan Layanan yang terbaik
Profesionalisme, Integritas dan Team Work
Laba Tumbuh & Berkelanjutan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Terdepan dan Modern (The Leading & Modern Sharia Bank)
81
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Misi Sejalan dengan Visi yang baru, BSM juga menyempurnakan Misi sebelumnya. Misi BSM yang baru adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas ratarata industri yang berkesinambungan. 2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang melampaui harapan nasabah.
3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen ritel. 4. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal. 5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. 6. Meningkatkan
kepedulian
terhadap
masyarakat
dan
lingkungan.
Tata Nilai Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi BSM tersebut, insan-insan BSM perlu menyumbangkan (share) untuk BSM dengan nilainilai yang relatif seragam. Insan-insan BSM telah menggali dan menyepakati nilai-nilai dimaksud, yang kemudian disebut BSM Shared Values. BSM Shared Values tersebut adalah ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus)
Shared Values
Perilaku Utama
E
Excellence: Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-oriented).
Prudence: Menjaga amanah dan melakukan perbaikan proses terus menerus Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir
T
Teamwork: Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Trusted &Trust: Mengembangkan perilaku dapat dipercaya dan percaya Contribution: Memberikan kontribusi positif dan optimal
Humanity: Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan.
Social & Environment care: Memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan dan sosial Inclusivity: Mengembangkan perilaku mengayomi
I
Integrity: Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi.
Honesty: Jujur Good Governance: Melaksanakan tata kelola yang baik
C
Customer Focus: Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya melampaui harapan nasabah (internal dan eksternal).
Innovation: Mengembangkan proses, layanan, dan produk untuk melampaui harapan nasabah Service Excellence: Memberikan layanan terbaik yang melampaui harapan nasabah
H PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
82
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pernyataan Tentang B u d a ya P e r u s a h a a n
2016 Transformasi Budaya BSM BSM saat ini telah memiliki platform program budaya BSM
Dengan diluncurkannya program spirit PAS (Percaya Diri,
Corporate Culture ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture
Antusias, Semangat) diharapkan dapat memberikan dampak
of Excellence) yaitu IHSAN, Service & Sales, Risk & Compliance,
kepada semua pegawai BSM sebagai berikut:
Learning & Sharing, dan Performance yang menjadi referensi
a. Menimbulkan rasa percaya diri kepada pegawai dengan
utama dalam membuat program budaya BSM yang telah
keyakinan yang kuat dan pemahaman akan bidang
dilaksanakan.
tugasnya. b. Memberikan energi baru untuk selalu antusias dalam
Penguatan Transformasi Budaya Corplan 2016-2020 dilakukan melalui perubahan perilaku pegawai BSM yang memiliki spirit
menyelesaikan tugas yang diberikan hingga tuntas. c.
Meningkatkan semangat bekerja dan daya juang para
PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), yaitu:
pegawai sehingga tercipta suasana yang menyenangkan
a. Percaya Diri: Keyakinan yang kuat pada kemampuan dan
dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
kompetensi diri dalam menyelesaikan tugas dan tantangan. b. Antusias: Energi positif dan semangat yang mendorong
Sosialisasi Program Spirit PAS dilakukan melalui pembuatan media komunikasi berupa sticker, poster, banner atau lagu di
sikap proaktif dan konsistensi. c. Semangat: Komitmen dalam bekerja dan berjuang untuk
tempat-tempat strategis yang berisi pesan tentang PAS baik di Kantor Pusat dan Cabang. Bentuk sosialisasi dan implementasi
mencapai suatu kemenangan/ kejayaan.
dari spirit PAS antara lain, sebagai berikut: •
Yel-yel Semangat Baru, Jiwa Baru (The New BSM)
penerapan dari salah
-
Semangat Pagi: Pagi… Pagi… Pagi…
satu pilar budaya yang
-
BSM
dimiliki oleh BSM yaitu
-
The New BSM : Percaya Diri, Antusias, Semangat.
:Terdepan, Modern. Menenteramkan
IHSAN.
•
Sosialisasi & internalisasi spirit PAS di setiap Unit Kerja.
Dimana pengertian dari
•
Pembekalan (TFT) kepada seluruh Kepala Unit Kerja dan
pilar
budaya
IHSAN adalah Percaya diri, antusias, semangat
Cabang. •
dan disiplin pada diri dan lingkungan kerja
Agent Forum. •
dalam rangka beribadah kepada Allah, karena merasa di
lihat
dirinya
selalu
oleh
Allah.
Menanamkan IHSAN
dalam
Mengaktifkan Event Budaya (Culture Event) dan Change Mengoptimalkan social media pegawai untuk menjadikan gerakan PAS menjadi viral.
•
Melaksanakan kompetisi gerakan PAS di masing-masing Unit Kerja dalam bentuk Fun Competition.
sikap
Salah satu faktor pendukung yang paling penting adalah
diri,
peran pimpinan sebagai Role Model dan dukungan dari jajaran
sebagai values internal
manajemen, sehingga implementasi program tersebut berjalan
setiap individu agar setiap pegawai selalu ingat bahwa perilaku
dengan baik. Komisaris dan Direksi ikut terjun langsung untuk
dan perbuatan selalu dilihat oleh Allah SWT atau merasa diri
mengawal pelaksanaan implementasi program tersebut dengan
selalu dilihat Allah SWT.
melakukan onsite ke outlet BSM di seluruh Indonesia. Hal tersebut juga merupakan hal yang dinantikan oleh pegawai di outlet, karena bisa bertemu secara langsung dengan pucuk pimpinan yang ada di BSM.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Spirit PAS ini merupakan
83
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
d. BSM Break Time.
Organizational Culture Health Index (OCHI) OCHI
(Organizational
Culture
Health
Index)
Tata Kelola Perusahaan
merupakan
Program untuk meningkatkan engagement pegawai
metode survei yang dilakukan untuk mengukur tingkat/indeks
yang dilaksanakan dengan mengambil momentum hari
kesehatan Budaya Organisasi sebagai tolak ukur keberhasilan
kemerdekaan Indonesia (17 Agustus) yang melibatkan
pembangunan budaya organisasi.
pegawai dan jajaran manajemen. e.
Knowledge Sharing for Change Agent “Culture in You”.
Hasil survei ini akan ditindaklanjuti dengan program budaya kerja
Program peningkatan pengetahuan untuk para Change
yang diharapkan sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan
Agent dan sinergi dengan budaya Bank Mandiri “One
program budaya kerja yang tepat maka akan menghasilkan
Mandiri Culture” dengan narasumber dari Bank Mandiri.
performance kerja yang baik dan kenyamanan kerja bagi seluruh pegawai.
f.
Workshop One Mandiri “One Heart One Mandiri”. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri dengan tujuan untuk melihat implementasi program budaya di
Survei OCHI dilakukan pada bulan Juni s.d Juli 2016 yang
masing-masing Unit Kerja Bank Mandiri maupun antar
diikuti oleh 7542 Responden dari 8961 total Populasi (Level
Perusahaan Anak. Kegiatan ini ini dihadiri oleh Direksi Bank
of Confidence 95%). Validasi hasil survei dilakukan pada
Mandiri dan seluruh Direksi dari Perusahaan Anak.
bulan Agustus s.d September 2016 melalui Focused Group Discussion (FGD) baik level pimpinan & level staff dengan
Dalam implementasinya shared values ETHIC menjadi landasan
Sampling, pengambilan sampel dengan memperhatikan strata
program budaya dalam melakukan transformasi perusahaan,
(tingkatan) di dalam populasi.
dibagi 2 (dua), yaitu:
data
menggunakan
Stratified
Implementasi & Monitoring Corporate Culture
Random
pengambilan
a. Implementasi corporate culture di Cabang culture
Hasil/output dari survei OCHI yang telah dilakukan antara lain
Program
di
Cabang
dilaksanakan
melalui
adalah nilai entropi, faktor penghambat dan harapan pegawai.
program”excellent execution” (exction) yaitu menerapkan
Entropi adalah banyaknya energi yang terbuang akibat pekerjaan
prinsip disiplin eksekusi untuk kinerja maksimal dimulai dari
yang tidak produktif yang disebabkan oleh konflik, friksi atau
disiplin melakukan calling, visiting, closing dan ritme selling/
stress yang terjadi dalam organisasi. Hasil survei menunjukkan
marketing yang membentuk budaya sales culture. Termasuk
Entropi BSM secara nasional ada di level 14% yaitu: Cukup
disiplin kerja mengutamakan kualitas pembiayaan yang
Sehat, dengan adjustment kultural dan struktural.
diberikan (risk & compliance culture). Monitoring dilakukan dengan mengukur skor excellent
Selain program yang telah disebutkan di atas ada beberapa
execution unit kerja dan melaksanakan kompetisi excellent
program yang juga telah dilaksanakan di tahun 2016, yaitu:
execution. Skor
a.
execution telah masuk dalam KPI Cabang dengan bobot
Launching Program Budaya Direktorat. Setiap Direktorat melakukan launching atas program budaya Direktorat yang telah dibuat dan disosialisasikan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
84
kedisplinan eksekusi atau excellent
skor 5%. b. Implementasi corporate culture di Kantor Pusat
pada Rapat Kerja Direktorat yang dihaidiri oleh Direktur
Program culture di Kantor Pusat dilaksanakan melalui
Bidang masing-masing.
implementasi budaya Direktorat yang mencerminkan share
b. Culture Scoring Index (CSI).
values ETHIC dan Culture of Excellence (Ihsan, Service &
c.
Penilaian skor budaya yang memiliki 3 (tiga) parameter yaitu
Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing & Perfomance
nilai kehadiran kerja, nilai layanan bertelepon, dan nilai
values).
ceklist budaya Direktorat. Skor budaya tersebut menjadi
Penerapan culture dimonitor melalui pencapaian Culture
salah satu KPI di Balance Scorecard (BSC) masing-masing
Scoring Index (CSI) yang memiliki parameter kedisiplinan
Unit Kerja Kantor Pusat dengan bobot sebesar 5%.
kerja, standar layanan dan program kerja budaya Direktorat
Change Agent Forum.
Rata-rata nilai CSI unit kerja Kantor Pusat sebesar 94,25
Forum yang diselenggarakan sebagai tempat menyampaikan
dengan predikat implementasi budaya baik. CSI telah
update informasi kepada para Change Agent tentang
masuk menjadi KPI Unit Kerja dalam BSC KP dengan bobot
program budaya BSM Corporate Culture.
skor 5%.
Tata Kelola Perusahaan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Susunan Dewan Komisaris
outsourcing dibandingkan tahun 2015. Tercatat jumlah pegawai
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2016 sebagai
Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir
organik berkurang 390 pegawai, sementara untuk pegawai outsourcing berkurang sebanyak 366 pegawai.
berikut: No.
Nama
Jabatan
Jenjang Karier
2014
2015
Executive Vice President Senior Vice President
2016
4
3
2
19
24
23
1
Ventje Raharjo
Komisaris Utama
7
14
18
2
Ramzi Ahmad Zuhdi
Komisaris Independen
Assistant Vice President
32
26
31
General Manager
77
85
82
Assistant General Manager
111
116
137
Senior Manager
308
521
532
Manager
402
247
323
Deputy Manager
517
501
786
Informasi mengenai Riwayat Hidup Dewan Komisaris dapat
Assistant Manager
976
1.278
990
dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang memuat Nama,
Associate Manager
787
931
846
Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan
Senior Executive
1.493
1.170
1.248
Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Dewan Komisaris.
Executive
2.245
2.082
1.973
Junior Executive
1.145
986
1.621
Susunan Direksi
Assosiate Executive
1.349
1.525
517
3
Bambang Widianto
Komisaris Independen
4
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
5
Agus Fuad
Komisaris
Vice President
Non Clerk
55
55
45
Outsource
7.365
7.362
6.996
16.892
16.926
16.170
Total Pegawai
Susunan Direksi per 31 Desember 2016 sebagai berikut No.
Nama
Jabatan
1
Agus Sudiarto
Direktur Utama
2
Fahmi Ridho
Direktur
3
Putu Rahwidhiyasa
Direktur
4
Edwin Dwidjajanto
Direktur
5
Kusman Yandi
Direktur
6
Choirul Anwar
Direktur
Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan dan status kepegawaian 2014
Tingkat Pendidikan S3
2015
Outsource
BSM -
S2
260
S1
8.068
D3
1.108
SMA
BSM
Outsource
-
1
1
276
2
265
2
1.786 8.136
1.855
7.837
1.774
343
999
418
84
5.142
85
4.962
67
4.652
7
42
7
200
6
150
7.365 9.564
7.362
9.174
6.996
SMP (lainlain) Jumlah
2016
Outsource
BSM
394 1.059
9.527
Informasi mengenai Riwayat Hidup Direksi dan SEVP dapat dilihat di Bagian Profil Direksi dan SEVP yang memuat Nama,
9.854
9.991
Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Direksi dan SEVP.
5.226 5.047
J u ml a h P e g a w a i d a n Pengembangan Kompetensi
1. 502 1.402
1 S3
Sampai akhir tahun 2016, jumlah pegawai Bank sebanyak 16.170 orang, berkurang 4.68%
dari 16.926 orang pada
akhir tahun 2015. Penurunan jumlah pegawai BSM pada tahun 2016 dikarenakan berkurangnya jumlah pegawai organik dan
261
278 265
999 67
S2
S1 2014
D3 2015
SMA 2016
49 207 6
SMP (lain-lain)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
7837
85
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
S t r u kt u r Grup
Entitas Anak
Sinergi Grup Mandiri
Nasabah BSM yang memiliki BSM Card dapat menggunakan fitur-fitur electronic banking Bank Mandiri. BSM juga bekerjasama dengan Bank Mandiri dengan meluncurkan produk BSM e-money untuk meningkatkan layanan dan
Sebagai bagian dari Mandiri Group, BSM telah melaksanakan sinergi/aliansi baik dengan Bank Mandiri sebagai holding company maupun sister company lainnya. Sinergi/aliansi tersebut diwujudkan dengan:
kerjasama sbb.: 1. BSM memperoleh referal nasabah Bank Mandiri yang membutuhkan pembiayaan syariah wholesale dan retail. 2. BSM ikut serta dalam pembiayaan sindikasi/clubdeal bersama Bank Mandiri.
mendapatkan
sharing
pengembangan
dan
pemanfaatan infrastruktur Sumber Daya Manusua (SDM) di Bank Mandiri serta melaksanakan joint recruitment untuk Officer Development Program bersama Mandiri Group. 4. BSM mendapatkan sharing dan pemanfaatan infrastuktur IT Bank Mandiri. 5. BSM dapat memanfaatkan infrastruktur Call Center Bank Mandiri untuk peningkatan operational excellence dan
Selain itu, Bank Mandiri memberi dukungan sehingga BSM dapat memanfaatkan jaringan layanan dan infrastruktur Bank PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
86
dan mendapatkan sharing tentang penguatan budaya perusahaan.
BSM memanfaatkan Customer Base Bank Mandiri melalui
Mandiri antara lain BSM dapat memanfaatkan outlet Bank Mandiri untuk menjual produk-produk retail BSM seperti Cicil Emas, Gadai Emas dan Tabungan BSM. Bank
bagian dari program Culture One Mandiri di Bank Mandiri
3. BSM
Sinergi/aliansi dengan Bank Mandiri:
Dukungan
kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. 2. BSM ikut serta dalam kegiatan Corporate Culture sebagai
Mandiri
lainnya
penerapan layanan best practice dalam hal standar layanan nasabah, Cross Selling dan Banking Contact Center. Sinergi/aliansi dengan Mandiri Group: BSM juga melakuan sinergi/aliansi dengan Perusahaan Anak Bank Mandiri diantaranya:
berupa
pemanfaatan
infrastruktur support yang meliputi kerjasama sbb.: 1. BSM dapat memanfaatkan infrastruktur Bank Mandiri di bidang electronic banking seperti ATM dan EDC, sehingga
1. BSM sebagai agen penjual (sales point) untuk produkproduk bancassurance syariah dari AXA Mandiri Financial Services (AMFS)
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
BSM merupakan salah satu Entitas Anak dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri memiliki 12 Entitas Anak, 3 (tiga) Entitas Asosiasi, dan 1 (satu) entitas Pengendalian Bersama. Per 31 Desember 2016, BSM tidak memiliki Entitas Anak, Entitas Asosiasi, Joint Venture, dan Special Purpose Vehicle (SPV)
Entitas Pengendali Bersama
Entitas Asosiasi
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Pihak Terkait (Bank Mandiri & Perusahaan Anak)
PT Bapindo Bumi Sekuritas
Nama Produk 1. Mandiri Rencana Sejahtera Syariah (Maintenance) 2. Mandiri Jaminan Kesehatan Syariah (Maintenance) 3. Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus
PT AXA Mandiri Financial Services
4. Mandiri Investa Sejahtera Syariah 5. Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah 6. Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah 7. Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah (Telemarketing)
Westech Electronics Singapore
PT Sarana Bersama Pengembangan Indonesia
4. BSM melakukan kerjasama penjualan produk pembiayaan kendaraan bermotor dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF). 5. BSM melakukan kerjasama perasuransian pembiayaan pada kendaraan bermotor, property, emas dan fixed asset dengan Mandiri AXA General Insurance (MAGI). 6. Karyawan BSM telah menjadi peserta dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Mandiri. 7. BSM melakukan kerjasama dengan Mandiri Inhealth untuk mengcover kebutuhan asuransi kesehatan karyawan BSM. 8. BSM melakukan kerjasama Layanan Agent Western Union (WU) di Kantor Cabang Bank Mantap.
BSM memanfaatkan outlet Bank Mantap (Mandiri Taspen Pos) untuk melakukan penjualan produk Gadai Emas berupa Konter Layanan Gadai (KLG). Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Mantap yang menjadi KLG adalah: a. KCP Waturenggong b. KCP Gunung Agung d. KCP Tabanan e. KCP Sukawati 3. BSM menjadi agen penjual produk-produk investasi syariah Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi. Pihak Terkait (Bank Mandiri & Perusahaan Anak) PT Mandiri Sekuritas PT Mandiri Manajemen Investasi
Nama Produk 1. Tabungan Saham Syariah 1. Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB) 2. Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRAS)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
c. KCP KPO Melati
87
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
K ompos i s i P e m e g a n g Saham
Tata Kelola Perusahaan
K r o n olog i s P e n c a ta ta n S a h a m BSM merupakan Perusahaan Tertutup (private company)
Struktur kepemilikan saham BSM per 31 Desember 2016 adalah:
yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,99999975%
tersedia informasi tentang Kronologis Pencatatan Saham dan
saham Bank, atau sebanyak 397.804.386 lembar saham.
jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah
• PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,00000025% saham Bank,
saham tersebut.
atau sebanyak 1 lembar saham.
sekuritas
K r o n olog i s P e n c a t a t a n E f e k L a i n n ya
0,00000025%
BSM merupakan Perusahaan Tertutup (private company) yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi tentang Kronologis Pencatatan Efek lainnya dan jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek
99,99999975%
Dengan demikian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pemegang saham yang memiliki saham melebihi 5% dan menjadi pemegang saham terbesar.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Per 31 Desember 2016 tidak terdapat kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
88
lainnya tersebut.
L e mb a g a d a n P r of e s i P e n u n j a n g Perusahaan Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan Plaza 89, Jl. HR Rasuna Said Kav.X-7 no. 6 Jakarta 12940
Notaris
D a ft a r E n t i t a s A n a k / E n t i ta s A s o s i a s i
Notaris : Ashoya Ratam, SH, MKn.
Per 31 Desember 2016, BSM tidak memiliki Entitas Anak/Entitas
Konsultan Hukum
Asosiasi sehingga tidak tersedia informasi mengenai: Nama entitas anak dan/atau asosiasi; Persentase kepemilikan saham ; Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
Alamat : Jl. Suryo No. 54 Keboyaron Baru Jakarta Selatan Tlp.( 021) 29236070
• Konsultan Hukum : Pradjoto & Associates. Alamat : The Bellezza Office Tower, 9th Floor, Jl. Arteri Permata Hijau No. 34, Jakarta 12210 – Indonesia • Konsultan Hukum : Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo Law Office Office 8, 15th Floor Suite H SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
• Konsultan Hukum : SSF & Partners.
Profil Perusahaan
Informasi pada website disajikan di dalam Bahasa Indonesia dan
Alamat : Gedung Arva Lantai 4 Jl. Cikini Raya No.60,
Bahasa Inggris. Adapun kontennya dibagi ke dalam beberapa
Jakarta Pusat - 10330
hal yakni: a. Corporate website memuat tentang -
kode swift, alamat, email, kepemilikan saham, dan otoritas pengawasan), -
Visi Misi, Shared Values,
-
Organisasi (Nama, Riwayat Hidup termasuk dengan pengalaman kerja dan riwayat pendidikan dilengkapi
Informasi pada Website
foto Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Senior
Website adalah halaman web yang memuat informasi atau
Executive Vice President, serta Dewan Pengawas Syariah
data yang dapat diakses melalui suatu sistem jaringan internet. Sebagai sarana komunikasi, promosi, dan pemenuhan terhadap aspek good corporate governance, Bank Syariah Mandiri telah memiliki website perusahaan sejak tahun 2000. Website Bank Syariah Mandiri adalah www.syariahmandiri.co.id
Profil perusahaan (Sejarah, Profil berupa nama bank,
berikut struktur organisasi), -
Laporan Corporate Social Responsibility,
-
Laporan implementasi GCG pada tahun yang bersangkutan,
-
Logo BSM,
-
Berita dan siaran pers yang diterbitkan BSM
-
Jaringan BSM yang mencakup outlet dan atm,
-
Laporan Keuangan (Laporan Publikasi Bulanan, Triwulanan, dan Laporan Tahunan sejak pertama kali berdiri tahun 1999 atau sudah lebih dari lima tahun berturut-turut)
-
Analisa Keuangan tahun 2016
-
Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang mulai disusun tahun 2013,
-
dan yang terakhir adalah Whistle Blowing System
b. Informasi mengenai Layanan 24 Jam meliputi layanan BSMNetbanking, Mobilebanking, dan layanan call center BSMCall 14140. Website BSM juga menjadi salah satu pintu masuk transaksi internet banking c. Consumer Banking Kanal ini merupakan channel untuk menginformasikan produk di segmen consumer baik dari sisi pendanaan maupun pembiayaan. Di antaranya mencakup informasi mengenai Tabungan, Giro, deposito, produk pembiayaan BSM Griya, BSM Emas, BSM Oto, Produk terkait Haji dan Umrah, Jasa dan layanan BSM (Priority)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
IN F O R M A S I P A D A W E B S I T E DAN MEDIA SOSIAL B SM
89
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
d. Business Banking Kanal ini merupakan channel untuk menginformasikan produk dan layanan di segmen corporate dan komersial serta ada juga informasi mengenai produk dan layanan di
Tata Kelola Perusahaan
Tabel Kesesuaian Contect Website BSM dengan Kriteria ARA No.
Informasi yang Diminta
Ada / Tidak
1
Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2
Isi Kode Etik;
Ya
Profil Perusahaan/ GCG/Kode Etik
3
Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang meliputi bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, ringkasan risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS, tanggal ringkasan risalah RUPS diumumkan;
Ya
Profi Perusahaan/ Laporan Keuangan/ Laporan Tahunan/ Laporan Manajemen
Bank.
4
Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir);
Ya
Profil Perusahaan/ Laporan Tahunan/ Laporan Manajemen
Hingga Desember 2016, rata-rata kunjungan per bulan mencapai
5
Profil Dewan Komisaris dan Direksi; dan
Ya
Profil Perusahaan/ Tentang Kami/Direksi/ Komisaris/Dewan Pengawas SYariah
6
Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit Internal.
Ya
Profil Perusahaan/ GCG/Implenentasi GCG
segmen small dan Mikro. e. Edukasi Syariah
Tidak
Keterangan
Berisi informasi seputar Frequently Asked and Question (FAQ) seputar bank syariah dan istilah serta akad-akad syariah. Isi dan konten pada website sejalan dengan ketentuan Peraturan OJK Nomor 8/POJK.04/2015 mengenai situs web emiten atau perusahaan public. Di dalam ketentuan tersebut, OJK mewajibkan perusahaan memberikan informasi dalam dua bahasa. Perusahaan juga membuka email korporat yakni corsec@bsm. co.id untuk masukan atau untuk jalur komunikasi nasabah baik itu mengajukan pertanyaan, opini, atau mengadukan layanan
lebih dari 100.000. Akses ke website dilakukan mayoritas (60%) melalui mobile. Adapun informasi yang banyak diakses adalah produk investasi syariah dan informasi mengenai karir. Berdasarkan hal tersebut maka pada tahun 2017, BSM akan menyesuaikan tampilan website menjadi bersifat responsive (adaptif terhadap media yang digunakan untuk mengakses) dan akan menyederhanakan infomasi mengenai produk menjadi lebih simple, dengan desain yang clean.
Pemegang saham BSM adalah perseroan yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Mandiri Sekuritas
Informasi pada Media Sosial Seiring tingginya penggunaan internet terutama untuk media sosial, maka Bank Syariah Mandiri juga memiliki beberapa akun resmi di media sosial. Akun resmi tersebut adalah a. Facebook: Bank Syariah Mandiri Per Desember 2016 akun fanspage resmi Bank Syariah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
90
Mandiri memiliki 65.000 followers. Akun yang dibentuk pertama kali pada 2009 ini merupakan sarana komunikasi BSM dengan masyarakat. Informasi yang disajikan antara lain kegiatan korporat, informasi program marketing, berita tentang BSM, dan berkomunikasi langsung dengan followers.
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Mayoritas followers berusia 65 % berusia 25-34 tahun, berjenis kelamin lelaki dan 75% mengakses Facebook melalui mobile. b. Twitter: @syariahmandiri Sebagaimana Facebook, BSM mulai berkomunikasi melalui twitter sejak tahun 2009. Per Desember 2016, followers Twitter BSM mencapai 210.000.
Komunikasi yang
disampaikan melalui Twitter juga bersifat informasi kegiatan korporat, promosi produk, komunikasi nonformal, kegiatan sosial dan lainnya. Selain Twitter korporat, BSM melalui unit kerja bisnis juga memiliki akun terkait produk di antaranya @BSMMenabung dan @BSMEmas c. Instagram:@ Bank Syariah Mandiri Dengan 4.665 followers, akun Instagram digunakan untuk memposting gambar-gambar kegiatan korporat kepada followers. Sebagaimana melalui email resmi perusahaan
[email protected], akun media sosial BSM juga dapat menjadi salah satu gerbang untuk layanan pengaduan nasabah. Untuk penyelesaian pengaduan nasabah akan dikoordinasikan kepada unit kerja terkait melalui complaint management system yang dikelola
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
oleh Customer Care .
91
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Wilayah Operasi d a n A l a m a t J a r i n g a n B SM REGION VI/ KALIMANTAN Jl. Lambung Mangkurat, Kel. Kertak Baru Ulu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 70111 Telp: (0511) 3304684 Fax: -
REGION I/ SUMATERA 1 Gedung BSM Lt. 4, Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara. 20111 Telp: (061) 4534466 Fax: (061) 4534456
REGION II/ SUMATERA 2 Jl. Kapten A. Rivai No. 39, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30100 Telp: (0711) 318902, 318903 Fax: -
REGION V/ JAWA 2 Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend Sungkono No. 75, Surabaya, Jawa Timur. 60189 Telp: (031) 5610554, 5632255 Fax: (031) 5610556
REGION III/ JAKARTA Gedung Graha Mandiri Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No. 61, Jakarta Pusat. 10310 Telp: (021) 3156369, 2301477, 2302308 Fax: (021) 3904395 PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
92
REGION IV/ JAWA 1 Jl. Sukajadi No. 215, Kel. Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat. 40153 Telp: (022) 2038754 Fax: (022) 2041439
REGION VII/ INDONESIA TIMUR Jl. Haji Bau No. 7 E-G, Kel. Losari, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 90112 Telp: (0411) 835065 Fax: (0411) 835068
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Profil Region Head Region I:
Region III:
Ahmad Zailani
Edhie Rosman
Lahir di Medan 28 April 1964, lulus dari D3 Fakultas Ekonomi
Lahir di Jakarta 13 Desember 1966. Lulus dari Fakultas Pertanian
Universitas Sumatra Utara tahun 1987, S1 di STIE tahun 1992
Institut Pertanian Bogor 1989, menempuh S2 Magister
bergabung di BSM sejak 1 November 1999.
Management tahun 2003 dan bergabung di BSM sejak 6 Maret 2000.
Region II: Marlan Marthias Achmad
Region IV:
Lahir di Sukabumi 6 Maret 1967; Lulus dari Fakultas Ekonomi
Sugeng Hariadi
STIE YAI tahun 1994, menempus Magister Managemetn
Lahir di Surabaya 28 Maret 1960. Lulus dari Fakultas Ekonomi
dari Universitas Indonesia Esa Unggul pada tahun 2005 dan
Universitas Brawijaya tahun 1987 dan menempuh S2 dari
bergabung di BSM sejak 26 Januari 2015.
Magister Ilmu Administrasi UI tahun 2002, bergabung di BSM sejak 15 Januari 2016.
Mahendra Nusanto Lahir di Serang 7 Juli 1971, lulus dari Fakultas Komputer Universitas Gunadarma tahun 1996 dan bergabung di BSM sejak 15 Juli 1972. Region V
Region VII
Agus Sumirat
Anton Sukarna
Lahir di Ciamis 18 Mei 1963. Lulus dari STIE YPKP tahun 1990
Lahir Bandung 24 November 1970. Lulus dari Fakultas
dan bergabung di BSM sejak 13 Januari 2016.
Peternakan Institut Pertanian Bogor tahun 1994 dan bergabung di BSM sejak 1 November 1999.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Region VI
93
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
UNIT KERJA REGION I/ SUMATERA 1 Gedung BSM Lt. 4, Jl. A.Yani No. 100, Medan, ALAMAT Sumatera Utara. 20111 TELP (061) 4534466 FAX (061) 4534456
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
94
KC MEDAN
KC ACEH
Jl. Jenderal Achmad Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara. 20111
Jl. Diponegoro No. 6, Banda Aceh, Aceh. 23242
(061) 4153866, 4151466
(0651) 22010
(061) 4511867
(0651) 33945
KC PEKANBARU
KC SIMEULUE
Jl. Jend. Sudirman No. 450, Pekanbaru, Riau.
Pertokoan Suak Tungkul Kavling 1 No. 5/6, Jl. Tgk. Diujung Sinabang, Simeuleu, Aceh. 23800
(0761) 849191, 849192
(0650) 21547
(0761) 849190, 31668
(0650) 21556
Tata Kelola Perusahaan
KC DURI
KC MEDAN GAJAH MADA
Jl. Hangtuah, Kel. Balai Makam, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis, Riau. 28784
Jl. Gajah Mada No. 7, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan. Sumatera Utara. 20153
(0765) 598990
(061) 4550755
(0765) 598993
(061) 4550766, 4537627
KC MEDAN KAMPUNG BARU
KC SIBOLGA
Jl. Brigjen Katamso No. 717 B, Medan, Sumatera Utara. 20100
Jl. Sutoyo Siswomiharjo No. 22, Sibolga Utara, Sibolga, Sumatera Utara. 22500
(061) 7878383
(0631) 24555
(061) 7872323
(0631) 26722
KC LUBUK PAKAM
KC LHOKSEUMAWE
Jl. Diponegoro No. 45-46 Pasar I, Kel. Lubuk Pakam, Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. 20511
Jl. Merdeka No. 24-25, Desa Simpang Empat, Kec. Banda Sakti, Kotif Lhokseumawe, Aceh. 24314
(061) 7950417
(0645) 631146, 631147, 631148
(061) 7950419
(0645) 41555
KC PEKANBARU HARAPAN RAYA
KC KABANJAHE
Jl. Haji Imam Munandar No. 8, Kel. Tangkerang Utara, Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau. 28289
Komplek Raja Lahir Munte Blok E No. 1-2, Jl. Selamat Ketaren, Kel. Gung Leto, Kec. Kabanjahe, Kab. Karo, Sumatera Utara. 22172
KC BINJAI
KC RANTAU PRAPAT
Jl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara. 20731
Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 4, Kel. Bakaran Batu, Kec. Rantau Selatan, Kab. Labuhanbatu, Sumatera Utara. 21421
(061) 8826396
(0624) 24880, 24205, 25186
(061) 8826138
(0624) 24653
(0761) 862222
(0628) 21999
KC BATAM
KC PADANGSIDEMPUAN
(0761) 849799
(0628) 21859
Komplek Graha Sulaeman Blok B No. 2, Jl. Sultan Abdul Rahman, Lubuk Baja, Batam, Kep. Riau. 29440
Jl. Sudirman No. 130 A, Kel. Wek I, Kec. Padangsidempuan Utara, Kota Padangsidempuan, Sumatera Utara. 22718
KC MEDAN AKSARA
KC MEULABOH
(0778) 431331
(0634) 28200
(0778) 432727
(0634) 28103
Jl. Letda Sujono No. 110, Kel. Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. 20371
Jl. Nasional No. 107, Gampong Ujong Baroh, Kec. Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Aceh. 23611
(061) 7325939, 7325957
(0655) 7551109, 7551558
KC DUMAI
KC PEMATANGSIANTAR
(061) 7332936
(0655) 7551184
Jl. Jenderal Sudirman No. 162, Dumai, Riau. 28800
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1, Pematangsiantar, Sumatera Utara. 21113
(0765) 33555
(0622) 435858, 435857, 435861
(0765) 32379
(0622) 435848
KC LANGSA
KC TANJUNG PINANG
Jl. Ahmad Yani No. 20-22, Kel. Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota Langsa, Aceh. 24400
Jl. Basuki Rahmat No. 1-3, Kel. Tanjungpinang Timur, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kep. Riau. 29122
(0641) 426135, 21357, 426451
(0771) 313788
(0641) 426051
(0771) 313995
UNIT KERJA REGION II/ SUMATERA 2 ALAMAT
Jl. Kapten A. Rivai No. 39, Kota Palembang, Sumatera Selatan. 30100
TELP (0711) 318902, 318903 FAX KC PALEMBANG
KC PADANG
Jl. Demang Lebar Daun No. 8, Kel. Lorok Pakjo, Kec. Ilir Barat I, Kota Palembang, Sumatera Selatan. 30137
Jl. Belakang Olo No. 47, Kel. Kampung Jawa, Kec. Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat. 25171
(0711) 421919, 415986
(0751) 21113, 20765
(0711) 419952
(0751) 24768
Analisis dan Pembahasan Manajemen
KC PALEMBANG PASAR 16 ILIR KC JAMBI Pasar 16 Ilir, Jl. Masjid Lama No. 30-31, Palembang, Sumatera Selatan.
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 127 A-B, Kel. Sungai Asam, Kec. Pasar Jambi, Kota Jambi, Jambi. 36134
(0711) 377244, 377322
(0741) 27730, 27788
(0711) 353594
(0741) 27733
KC BANDAR LAMPUNG
KC PALEMBANG SIMPANG PATAL
Jl. Diponegoro No. 189, Kel. Gotong Royong, Kec. Gotong Royong, Kota Bandarlampung, Lampung. 35119
Jl. R. Soekamto No. 6A, Kel. 8 Ilir, Kec. Ilir Timur II, Kota Palembang, Sumatera Selatan. 30114
(0721) 258960, 258952
(0711) 819062, 814341
(0721) 263588
(0711) 811078
KC BUKITTINGGI
KC PAYAKUMBUH
Jl. Jenderal Sudirman No. 73, Bukittinggi, Sumatera Barat. 26100
Jl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Payakumbuh, Sumatera Barat. 26213
(0752) 627633, 627635
(0752) 796640, 796641
(0752) 627637
(0752) 93167
Profil Perusahaan
UNIT KERJA REGION III/ JAKARTA ALAMAT
Gedung Graha Mandiri Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No. 61, Jakarta Pusat. 10310
TELP (021) 3156369, 2301477, 2302308 FAX (021) 3904395 KC JAKARTA HASANUDIN
KC JAKARTA MAYESTIK
Jl. S. Hasanudin No. 57, Jakarta Selatan. 12160
Jl. Kyai Maja Blok D/1 Persil No. 6-6A, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 12130
(021) 2701515, 2701505
(021) 7202451, 7202728, 7202509, 7394952
(021) 7220362
(021) 7220822
KC JAKARTA WARUNG BUNCIT
KC JAKARTA PONDOK INDAH
Gedung Fortune Lt. Dasar Jl. Mampang Prapatan No. 96 Jakarta Selatan.
Komp. Ruko Pondok Indah Kav. II No.11 Blok UA, Jl.Taman Duta I Sektor II, Jakarta Selatan. 12310 (021) 7662029, 7662030 (021) 7662028, 7665391
KC BEKASI
KC JAKARTA THAMRIN
Komplek Pertokoan Kalimalang Comm Center, Jl. A Yani A5 No. 6-7, Bekasi, Jawa Barat. 17144
Jl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat. 10340
(021) 8853990, 8856368, 8840355, 8853991, 88855418
(021) 2300509, 39839000
(021) 8856406
(021) 39832939
KC BANDAR JAYA
KC PRABUMULIH
Komp. Pertokoan Central Niaga Bandar Jaya No. 1-3, Jl. Proklamator Raya, Yukum Jaya, Lampung Tengah, Lampung. 34163
JL. Jend. Sudirman No. 7-8 Rt 01/10, Kel. Muara dua, Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. 31114
(0725) 529825, 529826
(0713) 322888
(0725) 529831
(0713) 322565
KC BOGOR
KC TANGERANG
KC BATURAJA
KC METRO
Jl. Slamet Riadi No. 231, RT. 02/02, Kel. Kemalaraja, Kec. Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. 32116
Jl. Jend. Sudirman No. 43 E-F, Kel. Imopura, Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung. 34111
Jl. Pajajaran No. 8, Kel. Baranangsiang, Kec. Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. 16143
Ruko Business Park Tangerang City Blok A No. 12, Jl. Jend. Sudirman, Tangerang, Banten 15117
(0251) 8350562, 8350563, 8350564
(021) 55781230, 55781231, 55781232
(0251) 8350565
(021) 55781233
(0735) 325111
(0725) 7851606
(0735) 322552
(0725) 7851605
KC CILEGON
KC JAKARTA TANJUNG PRIOK
Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 115 A, Cilegon, Banten. 42400
Jl. Enggano No. 42B - 42, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 14310
(0254) 399444, 375648
(021) 43906060, 43906055
(0254) 375645
(021) 43906058, 43906059
KC JAKARTA SAHARJO
KC JAKARTA RAWAMANGUN
Jl. Minangkabau No. 39, Pasar Manggis Setiabudi, Jakarta Selatan. 12970
Jl. Paus Raya No. 86, Rawamangun, Jakarta Timur. 13220
(021) 8308768, 8292824, 8357309
(021) 4711987
(021) 8308769, 8357310
(021) 4711963
KC BENGKULU
KC PANGKAL PINANG
Jl. Semangka No. 49, Lingkar Timur, Bengkulu. 38226
Jl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal Pinang, Kep. Bangka Belitung. 33123
(0736) 342007, 346498
(0717) 432229, 433177
(0736) 346707
(0717) 431445
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tata Kelola Perusahaan
95
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
KC JAKARTA KEBON JERUK
KC DEPOK
KC JAKARTA KALIBATA
KC JAKARTA HAYAM WURUK
Jl. Raya Kebon Jeruk, RT 0010/01, Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 11530
Ruko Depok Mas Blok A1-2, Jl. Margonda Raya No. 42, Depok, Jawa Barat. 16431
Jl. Raya Pasar Minggu No. 75, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan. 12740
Jl. Hayam Wuruk No. 101, Kec. Tamansari, Jakarta Barat. 11110
(021) 7765231, 7765251, 7765289, 77213804
(021) 7940323, 7940341, 7940353
(021) 6259000
(021) 53662464, 53662465, 53662467
(021) 7940420
(021) 6297427
(021) 53662471, 53662472
(021) 77202905, 77203598 KC JAKARTA SUDIRMAN
KC TANGERANG CILEDUG
KC JAKARTA KELAPA GADING
KC JAKARTA PONDOK KELAPA
Komplek Graha Bulevar Blok KGC No. A-02 dan A-03, Jl. Boulevard Kelapa Gading, Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara. 14240
Ruko Komplek Billy & Moon Blok E No. 5A-5B, Jl. Raya Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. 13450
Mayapada Tower II Lantai GF, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Selatan. 12920
Jl. HOS Cokroaminoto No. 69, Ciledug, Tangerang, Banten. 15151
(021)-2500511, 2500533
(021) 73458147, 73458148, 73458149
(021)-2500422
(021) 73458150
(021) 29375262, 29375261
(021) 86903501
(021) 29375197, 29375198
(021) 86903502
KC JAKARTA JATINEGARA
KC TANGERANG CIPUTAT
KC JAKARTA CIPULIR
KC JAKARTA CIBUBUR
Jl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Jakarta Selatan. 12230
Ruko Citra Gran Blok R-2 No. 8-9, Jl. Raya Alternatif, Cibubur, Jakarta Timur. 13700
Perkantoran Mitra Matraman Blok A1 No. 8-9, Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur. 13150
Jl. Ir. H. Juanda No. 111, RT 006/001, Kel. Cempaka Putih, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten. 15412
(021) 85904866
(021) 7425267
(021) 7244664, 72786414, 72786361
(021) 84300107, 84300108, 8449778
(021) 85905634
(021) 7423018
(021) 72786360
(021) 84590918
KC JAKARTA PLUIT
KC BEKASI CIKARANG
KC TANGERANG BINTARO
KC BEKASI PONDOK GEDE
Bintaro Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Blok A1 No. 7 - 8, Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang, Banten. 15224
Jl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat. 17411
Kawasan Emporium Mall Pluit, Komplek CBD Pluit Blok S-17, Jl. Raya Pluit Selatan No. 1, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. 14430
Ruko Sentra Cikarang, Jl. Cikarang Cibarusan BI. B No. 2, Cikarang, Kab. Bekasi, Jawa Barat. 17530
(021) 84970255, 84900806, 84900810
(021 ) 29388018, 29388019, 29388020, 29388021
(021) 89902076, 89902077
(021) 7450120, 7453301, 7450296, 7450297
(021) 29388021, 66673079
(021) 89906765
(021) 7450116
(021) 84970265
KC CIBINONG
KC SERANG
Ruko Graha Cibinong Blok D No. 2, Jl. Raya Bogor KM 43, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. 16911
Jl. Ahmad Yani No. 175 C-D, Kel. Sumur Pecung, Kec. Serang, Kab. Serang, Banten. 42100
(021) 87915703, 87915704
(0254) 222984, 210191
(021) 87919008
(0254) 222985
KC BANDUNG
KC PEKALONGAN
KC JAKARTA MANGGA DUA
KC JAKARTA CENGKARENG
Jl. Ir. H. Juanda No. 24, Kel. Citarum, Kec. Cibeunying, Bandung, Jawa Barat. 40132
Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 3, Jakarta Utara. 14000
Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 9-10, Jl. Kamal Raya Outering Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat. 11730
Jl. KH. Wahid Hasyim No. 11A, Kel. Kauman, Kec. Kota Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. 51127
(022) 84469443
(0285) 434911, 434912
(022) 4200011
(0285) 434894
UNIT KERJA REGION IV/ JAWA 1
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
96
(021) 6128715, 6128716
(021) 54353515, 54353540
(021) 6128615
(021) 54353155
ALAMAT
Jl. Sukajadi No. 215, Kel. Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat. 40153
TELP (022) 2038754 FAX (022) 2041439
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
KC SOLO
KC CIREBON
KC KENDAL
KC SALATIGA
Jl. Slamet Riyadi No. 388, Solo, Jawa Tengah. 57142
Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 89, Cirebon, Jawa Barat. 45124
(0271) 710820
(0231) 202760, 202092, 202093, 200423
Jl. Raya Soekarno Hatta No. 325, Kel. Pegulon, Kec. Kendal, Kab. Kendal, Jawa Tengah. 51372
(0271) 742085, 742086
(0231) 202067
Jl. Diponegoro Ruko Salatiga Square No. 77-A6 dan 77-A7, Kel. Sidorejo Lor, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah. 50714
(0294) 388173, 388175
(0298) 328558, 328885
(0294) 388172
(0298) 314407
KC CIANJUR
KC GARUT
Jl. Siliwangi No. 6, Kel. Pamoyanan, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur, Jawa Barat. 43211
Jl. Ciledug No. 148-149, Kel. Kota Kulon, Kec. Garut Kota, Kab. Garut, Jawa Barat. 44112
(0263) 284648
(0262) 243689, 243692
(0263) 284677
(0262) 233137
KC YOGYAKARTA
KC SEMARANG
Jl. C. Simanjuntak No. 24, Kel. Terban, Kec. Gondokusuman, Yogyakarta 55223
Jl. Pandanaran No. 90, Kel. Pekunden, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. 50132
(0274) 555022, 555024
(024) 3568891, 3568894
(0274) 555021
(024) 3568890
KC TASIKMALAYA
KC PURWAKARTA
Jl. Otto Iskandardinata No. 5, Tasikmalaya, Jawa Barat. 46113
Jl. Raden Edi Martadinata, RT 25 RW 05, Kel. Nagri Tengah, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta, Jawa Barat. 41115
(0265) 312995, 312999
(0264) 231760
(0265) 311199
(0264) 231761
KC PURWOKERTO
KC CILACAP
Jl. Jend. Sudirman No. 433, Purwokerto, Jawa Tengah. 53116
Jl. A. Yani No. 97, Cilacap, Jawa Tengah. 53214
(0281) 641108, 641685
(0282) 531015, 531038
(0281) 625955
(0282) 535870
KC KUDUS
KC TEGAL
Ruko Ahmad Yani No. 9, Jl. Ahmad Yani, Kab. Kudus, Jawa Tengah. 59318
Jl. Gajahmada No. 90, Tegal, Jawa Tengah. 52113
(0291) 439272
(0283) 325300, 325301
(0291) 439274
(0283) 351460
KC SUKABUMI
KC CIMAHI
Jl. RE. Martadinata No. 38, Gunung Parang, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat. 43112
Jl. Jend. Amir Machmud No. 118, Cibabat, Cimahi, Jawa Barat. 40513
(0266) 243888
(022) 6632228
(0266) 243898
(022) 6632212
KC PATI
KC BANDUNG AHMAD YANI
Jl. P. Sudirman No. 207, Plaza Pati Blok A1-A2, Kel. Pati Lor, Kab. Pati, Jawa Tengah. 59111
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 252, Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Bandung, Jawa Barat. 40271
(0295) 386699
(022) 7202688, 7231090, 082819030694
(0295) 387799
(022) 7271334
UNIT KERJA REGION V/ JAWA 2 ALAMAT
Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend Sungkono No. 75, Surabaya, Jawa Timur. 60189
TELP (031) 5610554, 5632255 FAX (031) 5610556 KC SURABAYA
KC PAMEKASAN
Jl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jawa Timur. 60265
Jl. KH. Agus Salim No. 3A, Pamekasan, Jawa Timur. 69310
(031) 5674848, 5679842, 5677062
(0324) 331223, 331224, 331225
(031) 5679841
(0324) 331218
KC MALANG
KC MATARAM
Jl. Letjen Sutoyo No. 77B, Kel. Lowokwaru, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, 65141
Jl. Hasanudin No. 40, Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83121
(0341) 402290
(0370) 644888, 622300, 622700
(0341) 495311
(0370) 634999
KC KEDIRI
KC JEMBER
Jl. Hayam Wuruk No. 49, Kediri, Jawa Timur. 64123
Jl. P. B. Sudirman No. 41-43, Jember, Jawa Timur. 68118
(0354) 672000
(0331) 411522
(0354) 672105
(0331) 411525
KC DENPASAR
KC BANYUWANGI
Jl. Raya Puputan No. 114, Kel. Sumerta Klod, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali. 80239
Jl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur. 68413
(0361) 231999
(0333) 418624, 418625, 418626, 418627
(0361) 237100
(0333) 418628
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tata Kelola Perusahaan
97
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
KC GRESIK
KC KUPANG
KC SAMARINDA
KC KUTAI KARTANEGARA
JL. RA. Kartini No. 180, Gresik, Jawa Timur. 61122
JL. Sudirman No. 33, Kupang, Nusa Tenggara Timur. 85300
(031) 3972053
(0380) 834100, 823466, 828617
(031) 3972065, 3979791
(0380) 826150
Jl. Antasari No. 33 RT 02, Kel. Air Putih, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. 75124
Jl. KH. Akhmad Muksin RT. 01, Kel. Timbau, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. 75511
(0541) 7271271, 7271272, 7271273, 7271274
(0541) 665362, 665365
(0541) 7271276, 7271277, 7271278
(0541) 665017
KC BOJONEGORO
KC MADIUN
Jl. Panglima Sudirman No. 99A, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur. 62111
Jl. Cokroaminoto No. 41, Madiun, Jawa Timur. 63130
(0353) 892124, 892125
(0351) 454000
KC KETAPANG
KC BONTANG
(0353) 892123
(0351) 458300
KC SIDOARJO
KC BLITAR
Jl. R. Soeprapto No. 88, Kel. Sampit, Kec. Delta Pawan, Ketapang, Kalimantan Barat. 78813
Komplek Ruko Sentral Jenggolo A3, Jl. Jenggolo No. 9, Pucang, Sidoarjo, Jawa Timur. 61219
Jl. Tanjung No. A4-A5, Kel. Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur. 66121
Jl. MT. Haryono No. 53, Kel. Gunung Elai (d/h Desa Bontang Baru), Kec. Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur. 75300
(0534) 34600
(0548) 20007
(031) 8946449, 8947231, 8921033, 8922129
(0342) 816999
(0534) 34395
(0548) 25005
(031) 8957429
(0342) 816777
KC PALANGKARAYA
KC PANGKALAN BUN
Jl. Ahmad Yani No. 75, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. 73111
Jl. Sukma Arianingrat No. 14, Kel. Baru, Kec. Arut Selatan, Kab. Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah. 74100
(0536) 3222223
(0532) 25624, 25625
(0536) 3227000
(0532) 25636
KC SAMBAS
KC TANJUNG
Jl. Gusti Hamzah No. 41, Dusun Kubu, Desa Durian, Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kalimantan Barat. 79400
Jl. Ir. Pangeran Haji Muhammad Noor No. 12, Desa Pembataan, Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan. 71571
(0511) 3304684
(0562) 391900
(0526) 2024484
-
(0562) 392200
(0526) 2024494
KC SURABAYA JEMUR HANDAYANI Jl. Jemur Handayani No. 3, Kel. Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur. 60237 (031) 8411230, 8411250 (031) 8411260 UNIT KERJA ALAMAT
TELP FAX
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
98
Tata Kelola Perusahaan
REGION VI/ KALIMANTAN Jl. Lambung Mangkurat, Kel. Kertak Baru Ulu, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 70111
KC BANJARMASIN
KC BALIKPAPAN
KC SAMPIT
KC SINGKAWANG
Jl. Lambung Mangkurat No. 16, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 70111
Jl. Jend. Sudirman No. 330, Balikpapan, Kalimantan Timur. 76100
(0511) 3366408, 3366409
(0542) 413382, 414630
Jl. M. T. Haryono No. 6, Kel. Mentawa Baru Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang, Kab. Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. 74322
Jl. Alianyang No. 16 C-D, Kel. Melayu, Kec. Singkawang Barat, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. 79122
(0511) 3366426
(0542) 412109
(0531) 24222
(0562) 639866
(0531) 24400
(0562) 639865
KC PONTIANAK
KC MARTAPURA
Jl. Sultan Abdurrachman No. 23, Kel. Sungai Bangkong, Kec. Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, 78117
Jl. A. Yani KM 40 No. 5, Martapura, Kalimantan Selatan. 70600
(0561) 745004
(0511) 4722713, 4722755
(0561) 744774
(0511) 4722714
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
UNIT KERJA REGION VII/ INDONESIA TIMUR Jl. Haji Bau No. 7 E-G, Kel. Losari, Kec. Ujung ALAMAT Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 90112 TELP (0411) 835065
KC MAKASSAR
KC PALU
Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan. 90125
Jl. Wolter Monginsidi No. 77, Palu, Sulawesi Tengah. 94117
(0411) 833070
(0451) 426222
(0411) 833069
(0451) 452108
KC MANADO
KC JAYAPURA
Kawasan Mega Mas, Jl. Piere Tendean Boulevard Blok I D-1 No. 28, Manado, Sulawesi Utara, 95100
Komplek Perniagaan Kelapa Dua - Entrop Jl. Raya Kelapa Dua No. 1-2, Entrop, Jayapura, Papua. 99100
(0431) 879444
(0967) 550965, 550966
(0431) 879492
(0967) 550968
KC GORONTALO
KC TERNATE
Jl. Ahmad Yani No. 127, Gorontalo. 96111
Ruko Jatiland Business Center No. 19-20, Ternate, Maluku Utara. 97700
(0435) 828666
(0921) 3127220
(0435) 830056
(0921) 3127336
KC MAMUJU
KC SORONG
Jl. Urip Sumoharjo No. 44, Mamuju, Sulawesi Barat. 91511
Jl. Ahmad Yani No. 21, Sorong, Papua Barat. 98400
(0426) 22651, 2703380
(0951) 323366
(0426) 21922
(0951) 323360
KC AMBON
KC KENDARI
Jl. Pala No. 2, Kel. Uritetu, Kec. Sirimau, Kota Ambon, Maluku. 97127
Jl. Abdullah Silondae No. 137, Kel. Korumba, Kec. Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. 93111
(0911) 344572, 344337
(0401) 3128822, 3128245, 3128897
(0911) 344582
(0401) 3127478
KC LUWUK
KC BONE
Jl. Urip Sumoharjo No. 18C dan 18D, Kel. Simpong, Kec. Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah. 94715
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48, Watampone, Kel. Macanang, Kec. Tanette Riattang Barat, Kab. Bone, Sulawesi Selatan. 92733
(0461) 21214, 22779
(0481) 28774
(0461) 325456
(0481) 28775
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
FAX (0411) 835068
99
102 Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan 102 Perkembangan Ekonomi dan Industri Perbankan 104 Pangsa Pasar (Market Share) 106 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 106 Highlight Kinerja Per Segmen Usaha 106 Fokus Pengembangan Bisnis Perbankan 2016 110 Segmentasi Usaha 111 Segmen Usaha Retail Banking 114 Segmen Usaha Wholesale Banking 118 Kinerja Operasi per Wilayah 122 Tinjauan Kinerja Keuangan 122 Kinerja Laporan Posisi Keuangan 129 Kinerja Laporan Laba Rugi Komprehensif 132 Laporan Arus Kas 133 Laporan Rasio Keuangan Utama 135 Tinjauan Informasi Keuangan Lainnya 136 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan
136 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal 138 Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal 2016 138 Investasi Barang Modal 2016 138 Perbandingan Target 2016 dengan Realisasi 2016, dan Proyeksi 2017 139 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan 139 Prospek Usaha Perusahaan 141 Aspek Pemasaran 142 Pangsa Pasar 142 Kebijakan Dividen 143 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP) 143 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 143 Transaksi Material Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi 148 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan 148 Perubahan Kebijakan Akuntansi 148 Informasi Kelangsungan Usaha
04 ANA L I S I S D AN P E M B AHA S AN MANA J EMEN
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
T IN J UAN E K O N O M I DAN INDUSTRI P ER B ANKAN Pertumbuhan PDB
Sampai dengan 2016, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) masih menempatkan dan menunjukkan posisi sebagai bank syariah dengan pangsa pasar dan aset terbesar dalam industri
5,02%
5,01%
perbankan syariah di Indonesia. Per akhir 2016, aset BSM telah mencapai sebesar Rp78,83 triliun, pembiayaan yang diberikan sebesar Rp55,58 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK)
4,88%
yang berhasil dihimpun dari masyarakat mencapai sebesar Rp69,95 triliun.
PERKEMBANGAN EKONOMI DAN INDUSTRI PERBANKAN
2014
2015
2016
Sumber: Badan Pusat Statistik: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2016
Sampai dengan akhir tahun 2016, Perekonomian Indonesia menunjukkan perbaikan dengan peningkatan pertumbuhan
Sedangkan
ekonomi nasional. Namun demikian, kondisi tersebut masih
dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y) tumbuh 4,94 persen.
Ekonomi
Indonesia
triwulan
IV-2016
bila
terdapat berbagai tantangan di tengah pemulihan perekonomian
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan
global baik pada negara-negara maju maupun negara-negara
Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,57 persen. Dari sisi
berkembang.
pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani
Mengantisipasi berbagai dampak perkembangan ekonomi
Rumahtangga sebesar 6,72 persen.
global dan regional yang belum stabil, pada aspek kebijakan moneter, Bank Indonesia di tahun 2016 ini telah melakukan
Inflasi sampai dengan akhir 2016 tetap terkendali dan sesuai
reformulasi kebijakan suku bunga acuan, dengan mengubah
dengan kisaran sasaran inflasi Pemerintah sebesar 4±1%. Inflasi
acuan suku bunga dari BI Rate dengan BI 7-Day Repo Rate.
tahun 2016 tercatat 3,02% yoy, lebih rendah dari tahun 2015
Langkah ini dilakukan bukan untuk mengubah sikap kebijakan,
3,35% yoy. Hal ini seiring dengan semakin kuatnya koordinasi
namun dilakukan untuk menyempurnakan transmisi kebijakan
Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong peningkatan
moneter. Bank Indonesia juga telah melakukan pelonggaran
produksi dan memperbaiki distribusi serta meminimalkan
kebijakan moneter dan makroprudensial. Ke depan, Bank
berbagai distorsi harga bahan pangan. Perkembangan harga
Indonesia melihat masih terdapat peluang untuk melakukan
berbagai komoditas pada Desember 2016 secara umum
pelonggaran kebijakan, tentunya dengan selalu melihat
menunjukkan adanya kenaikan dengan kenaikan Indeksa Harga
dinamika perekonomian yang terjadi. Dari sisi perkembangan
Konsumen dari 126,18 pada November 2016 menjadi 126,71
kredit, walaupun saat ini pertumbuhan kredit masih belum
pada Desember 2016.
optimal, Bank Indonesia optimis di tahun 2017 masih terdapat potensi peningkatan, seiring dengan mulai terjadinya pemulihan harga komoditas. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
102
Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02% (year on year/yoy), menguat dibandingkan 2015 sebesar 4,88%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah tangga sebesar 6,62 persen.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Sumber: Badan Pusat Statistik: Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi
Secara rata-rata, nilai tukar Rupiah sudah mengalami penguatan
94,33% terhadap total kredit perbankan nasional.
dari Rp13.795 (2015) menjadi Rp13.436 (2016). Penguatan Rupiah pada akhir 2016 terjadi seiring dengan program
Secara umum, rasio kinerja perbankan nasional pada akhir
pemerintah Tax Amnesty.
tahun 2016 terhadap 2015 terlihat dari Rasio LDR/FDR menjadi 90,70% dari 89,30%. Sedangkan rasio tingkat suku bunga
Sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia telah
terhadap margin pinjaman modal kerja menjadi 11,38% dari
mendorong optimisme pada perekonomian Indonesia. Hal
12,48%, rasio tingkat suku bunga terhadap margin pinjaman
tersebut terlihat pada inflasi yang diperkirakan terkendali, defisit
investasi menjadi 11,21% dari 12,12% dan rasio tingkat suku
neraca transaksi berjalan yang aman pada kisaran 2,0%-2,5% di
bunga terhadap margin pinjaman konsumtif menjadi 13,59%
tahun 2016 dan 2,5%-3,0% di tahun 2017, serta keseimbangan
dari 13,88%. Rasio pertumbuhan kredit mencapai 7,87% dari
fiskal yang dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah. Bank
10,44%, dengan Rasio NPL mencapai 2,93% dari 2,49%.
Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 4,9%-5,3% di tahun 2016, dan pada kisaran 5,1%-
Industri Perbankan Syariah
5,5% di tahun 2017.
Hingga akhir 2016, bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 200 bank yang terdiri dari
Industri Perbankan Nasional
13 bank umum syariah dan 21 unit usaha syariah serta 166 BPR
Aset perbankan nasional pada akhir tahun 2016 tercatat
syariah.
Aset perbankan konvensional menguasai 95,17% pada 2015
Sampai Desember 2016, market share perbankan syariah
berkurang menjadi 94,70% pada 2016. Hal ini disebabkan oleh
terhadap perbankan nasional mencapai 5,30% atau dengan
berpindahnya aset BPD Aceh dari bank konvensional ke Bank
total aset Rp356 triliun. Hal ini disebabkan oleh bergabungnya
Aceh Syariah di perbankan syariah.
BPD Aceh dengan asetnya sebesar Rp20 triliun menjadi Bank Aceh Syariah.
Sampai akhir tahun 2016, perbankan nasional telah menghimpun
Secara aset, perbankan syariah mengalami
growth sebesar 20,33% (yoy).
DPK sebesar Rp4.837 triliun yang sebelumnya Rp4.413 triliun (Des- 2015) atau tumbuh 9,60% (yoy). Secara market share,
Pada periode yang sama, DPK perbankan syariah sudah mencapai
DPK perbankan konvensional menguasai 94,22% terhadap DPK
Rp279 triliun atau tumbuh 20,83% (yoy). Secara market share,
perbankan nasional.
DPK perbankan syariah menguasai 5,78% terhadap total DPK perbankan nasional.
Sedangkan untuk periode yang sama, total kredit perbankan nasional tercatat Rp4.377 triliun, atau tumbuh 7,87% (yoy).
Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan
Secara market share, kredit perbankan konvensional menguasai
syariah per Desember 2016 sebesar 16,44%. Secara market
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rp6.730 triliun atau tumbuh 9,74% (yoy).
103
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
share, posisi pembiayaan perbankan syariah mencapai Rp248
Grafik Pangsa Pasar DPK BSM terhadap DPK Perbankan
triliun atau menguasai 5,67% terhadap total pembiayaan
Syariah
perbankan nasional.
DPK 2015
PANGSA PASAR (MARKET SHARE)
DPK 2016
Pangsa Pasar dari Segi Aset Di tengah ketatnya persaingan industri perbankan syariah sampai
BSM 26,87%
dengan akhir tahun 2016, Bank Syariah Mandiri (BSM) masih
BSM 25,04%
memegang pangsa pasar terbesar. Dari sisi total aset, market share BSM mengalami penurunan, semula 23,75% menjadi NON BSM 73,13%
22,11%. Hal ini terjadi sebagai dampak dari bergabungnya Bank Aceh Syariah di perbankan syariah.
NON BSM 74,96%
Grafik Pangsa Pasar Aset BSM terhadap Aset Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah) Aset
Pangsa Pasar Tabungan Pertumbuhan
Pangsa Pasar
2015
2016
70.370
78.832
12,03%
22,11%
Non BSM
225.892
277.672
22,92%
77,89%
Perbankan Syariah
296.262
356.504
20,33%
100,00%
BSM
Hingga Desember 2016, BSM berhasil menghimpun dana masyarakat melalui produk tabungan sebesar Rp27,75 triliun, tumbuh 11,03% dari posisi akhir 2015 sebesar Rp25,00 triliun. Per Desember 2016, perbankan syariah Indonesia (BUS dan UUS) menghimpun dana melalui tabungan sebesar Rp85,19 triliun, naik dibandingkan posisi 2015 sebesar Rp68,65 triliun. Pada
Grafik Pangsa Pasar Aset BSM terhadap Aset Perbankan
Desember 2016, BSM masih menguasai pangsa pasar tabungan
Syariah
sebesar 32,58% dari total dana tabungan di perbankan syariah.
Aset 2015
Aset 2016
Tabel Pertumbuhan Pangsa Pasar Tabungan BSM terhadap Tabungan Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
BSM 23,75%
BSM 22,11%
NON BSM 76,25%
NON BSM 77,89%
DPK
2015
2016
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
BSM
24.995
27.751
11,03%
32,58%
NonBSM
43.658
57.437
31,56%
67,42%
PerbankanSyariah
68.653
85.188
24,08%
100,00%
Grafik Market Share Growth Tabungan BSM terhadap Tabungan Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga (DPK) Pada segmen DPK, market share BSM juga mengalami penurunan PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
104
Tabungan 2015
Tabungan 2016
BSM 36,41%
BSM 32,58%
pada Desember 2016 sebagai dampak dari bergabungnya BPD Aceh ke perbankan syariah dengan aset sebesar Rp20 triliun. Secara posisi, total DPK BSM per Desember 2016 telah mencapai Rp69,9 triliun. Tabel Pangsa Pasar DPK BSM terhadap DPK Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah) DPK BSM
2015
2016
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
62.113
69.950
12,62%
25,04%
NonBSM
169.063
209.385
23,85%
74,96%
PerbankanSyariah
231.175
279.335
20,83%
100,00%
NON BSM 63,59%
NON BSM 67,42%
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pangsa Pasar Deposito
Grafik Market Share Growth Giro BSM terhadap Giro
Pertumbuhan Deposito BSM Desember 2016 sebesar 12,72%
Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
lebih rendah dibanding dengan pertumbuhan Deposito perbankan syariah 17,58% Desember 2015. Namun secara
Giro 2015
market share mengalami penurunan dibandingkan Desember
Giro 2016
2015 sebagai dampak bergabungnya Bank Aceh Syariah ke perbankan syariah.
BSM 27,51%
BSM 24,77%
Tabel Market Share Growth Deposito BSM terhadap Deposito Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah) DPK
Pertumbuhan
2016
31.288
35.269
12,72%
21,22%
NonBSM
110.041
130.905
18,96%
78,78%
PerbankanSyariah
141.329
166.174
17,58%
100,00%
BSM
NON BSM 72,49%
Pangsa Pasar
2015
NON BSM 75,23%
Pangsa Pasar Pembiayaan Pada Desember 2016, pembiayaan BSM mencapai sebesar
Grafik Market Share Growth Deposito BSM terhadap
Rp55,58 triliun atau 8,79% (yoy) terhadap pembiayaan BSM
Deposito Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
pada 2015 sebesar Rp51,09 triliun. Pada periode yang sama, pembiayaan perbankan syariah (BUS dan UUS) tumbuh
Deposito 2015
Deposito 2016
16,44% dari Rp213,00 triliun pada 2015 menjadi Rp248,01 triliun. Pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pembiayaan perbankan syariah turun dari 23,99% pada tahun 2015 menjadi
BSM 22,14%
BSM 21,22%
22,41% per Desember 2015. Tabel Pangsa Pasar Pembiayaan BSM terhadap Pembiayaan Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah)
NON BSM 77,86%
NON BSM 78,78%
DPK
2015
BSM
Pangsa Pasar Giro
2016
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
51.090
55.580
8,79%
22,41%
NonBSM
161.907
192.427
18,85%
77,59%
PerbankanSyariah
212.996
248.007
16,44%
100,00%
Giro BSM pada Desember 2016 tumbuh 18,86% (yoy) dari Rp5,80 triliun pada 2015 menjadi Rp6,93 triliun. Pada periode
Grafik Pangsa Pasar Pembiayaan BSM terhadap
yang sama, giro perbankan syariah (BUS dan UUS) meningkat
Pembiayaan Perbankan Syariah
dari Rp21,19 triliun menjadi Rp27,97 triliun. Per Desember 2016, pangsa pasar giro BSM sebesar 24,77% terhadap total
Pembiayaan 2015
Pembiayaan 2016
Tabel Market Share Growth Giro BSM terhadap Giro
BSM 23,99%
BSM 22,41%
Perbankan Syariah (dalam miliar Rupiah) DPK BSM
2015
2016
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
5.830
6.930
18,86%
24,77%
NonBSM
15.363
21.043
36,97%
75,23%
PerbankanSyariah
21.193
27.972
31,99%
100,00%
NON BSM 76,01%
NON BSM 77,59%
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
giro perbankan syariah.
105
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
T IN J AUAN O P ERA S I P ER SEGMEN USA H A HIGHLIGHT KINERJA PER SEGMEN USAHA Aset (dalam Triliun Rupiah)
12,0%
78,8
Pembiayaan (dalam Triliun Rupiah)
103,6%
101,8% 8.8%
76,1
55,6 54,6
70,4 51,1
Realisasi Des 2015
Realisasi Des 2016
Target Des 2016
Realisasi Des 2015
Realisasi Des 2016
Laba rugi setelah pajak (dalam Triliun Rupiah)
Dana Pihak KEtiga (dalam Triliun Rupiah) 104,0% 12,6%
69,9 67,2
Realisasi Des 2015 PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
106
12,4%
325,4
103,8% 315,1
289,6
62,1
30,8 (49,6%)
Target Des 2016
34,7 (49,6%)
34,3 (51,0%)
Realisasi Des 2016
Target Des 2016
Realisasi Des 2015
Realisasi Des 2016
Target Des 2016
FOKUS PENGEMBANGAN BISNIS PERBANKAN 2016 BSM sebagai bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia
Bank menyadari bahwa tahun 2016 merupakan masa
memiliki optimisme untuk berperan dalam mensejahterakan
konsolidasi bagi BSM untuk memperbaiki pondasi BSM
masyarakat dengan menghadirkan produk-produk perbankan
mencapai Visi Bank Syariah Terdepan dan Modern. Dalam masa
syariah yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah. Dalam
konsolidasi tersebut BSM melakukan perbaikan-perbaikan
mewujudkan optimisme tersebut, bank mempertajam fokus
fundamental untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang
bisnis dengan pertumbuhan yang lebih berkualitas dan agresif,
yang menguntungkan. Pengembangan bisnis Bank untuk tahun
disamping memperkuat distribusi jaringan dengan meningkatkan
2016 fokus pada segmen ritel.
produktivitas dan memperluas lingkup pemasaran.
Inisiatif
strategis
yang
bertujuan
Tata Kelola Perusahaan
untuk
meningkatkan
performance Bank dalam rangka mencapai corporate plan yang telah menjadi komitmen bersama dilakukan melalui strategi utama di tahun 2016 yaitu: a. Meningkatkan produktivitas cabang dengan strategi sebagai berikut: § Implementasi berbagai tools kinerja cabang (4DX, pipeline management, contribution margin, sistem insentif, dll) § Penetapan fokus bisnis dengan implementasi produk unggulan dan strategi bisnis yang disesuaikan dengan potensi outlet masing-masing daerah § Penataan Jaringan (penggabungan, relokasi dan lainlain) b. Meningkatkan produktivitas SDM dengan strategi sebagai berikut: § Penataan pegawai back office (support) di kantor cabang dan kantor pusat untuk dialihkan fungsinya dalam rangka penguatan fungsi bisnis di wilayah dan cabang § Fokus training untuk sales dan marketing. c. Menata ulang organisasi dengan strategi sebagai berikut: § Implementasi struktur organisasi kantor pusat yang lebih efisien dan ramping (fokus untuk menunjang proses bisnis dicabang § Implementasi 35 area manager dan 2 kanwil baru § Integrasi seluruh bisnis retail di cabang dan untuk segmen wholesale dikelola oleh regional
Analisis dan Pembahasan Manajemen
d. Meningkatkan dana murah dan pembiayaan sukuk pemerintah dengan strategi sebagai berikut: § Meningkatkan promosi dan marketing untuk meng-grab dana murah § Mengimplementasi strategi cross selling produk dana murah dengan produk pembiayaan § Pembiayaan sukuk based on project (private placement) yang lebih besar e. Memperkuat Risk Management dan Business Model dengan strategi sebagai berikut: § Penetapan fokus produk, target market, quality assurance dan menerapkan tools monitoring (early warning system) § Penguatan pemisahan fungsi 3 pilar (bisnis, risk dan operation) pada proses pembiayaan f. Implementasi budaya dan memperkuat kompetensi SDM dengan strategi sebagai berikut: § Roll out implementasi budaya PAS (percaya diri, antusias dan semangat) secara nasional melalui penetapan change agent dan role model. § Implementasi talent management dan training selling skill § Pelaksanaan program religi, spiritual dan corporate social responsibility (CSR) Pada tahun 2016 Bank telah menerapkan segmentasi bisnis secara menyeluruh dan konsisten. Hal ini melanjutkan strategi segmentasi bisnis yang baru diimplementasikan pada triwulan IV 2015. Adapun kriteria segmentasi bisnis Bank dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pengembangan Sumber Daya Manusia
107
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
A. Segmentasi Dana No 1.
2 .
Segmentasi Bidang Usaha Retail Banking
Wholesale Banking
Segmentasi Pasar
Kriteria Kedua Kriteria Utama
Micro Banking
Dana Pihak Ketiga dari nasabah: a. Pembiayaan Program b. Pembiayaan untuk tujuan multiguna c. Pembiayaan perorangan untuk tujuan produktif
Business Banking
Mikro Banking Unit, dan Cabang
s.d. Rp200 juta
a. Dana Pihak Ketiga dari nasabah pembiayaan perorangan atau Badan Usaha swasta
s.d Rp25 miliar
> Rp200 juta s.d Rp5 miliar
b. Perorangan atau Badan Usaha Swasta untuk tujuan produktif
>Rp 25 miliar
c. Dana Pihak Ketiga dari nasabah pembiayaan: 1) PKPA 2) Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) 3) BPRS 4) Program (non mikro)
Commercial Banking
a. Dana Pihak Ketiga dari nasabah Pembiayaan Badan Usaha Swasta
>Rp25 miliar s.d Rp250 miliar
b. Pembiayaan kepada badan usaha komersial swasta untuk tujuan produktif (bukan anggota kelompok peminjam pembiayaan dan tidak termasuk kriteria khusus nasabah di segmen korporasi)
>Rp 250 miliar
Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah
• Business Banking (non perorangan) • Consumer Deposit (perorangan) • Cabang • Consumer Deposit • Cabang
•
> Rp5 miliar s.d Rp50 miliar
•
•
Commercial Banking Institutional Banking unit (khusus untuk dana institus/ non lendingi) Cabang
Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah
c. Dana pihak ketiga dari nasabah: 1) BUMD dan anak perusahaannya 2) Asuransi 3) Pemerintah Daerah 4) Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi 5) Dana Pensiun 6) Sekuritas 7) Yayasan skala nasional skala nasional termasuk ranting-ranting di bawahnya 8) Organisasi kemasyarakatan skala nasional termasuk ranting-ranting di bawahnya Dana nasabah Pembiayaan kepada badan usaha swasta
> Rp250 miliar
Dana Pihak Ketiga (DPK) dari: 1) BUMN dan anak perusahaannya 2) Multinational Company 3) Perusahaan terbuka (go public) 4) Kementerian, Lembaga Negara, Satuan Kerja yang terdapat di bawah kementerian/lembaga negara, misal: PGN,Pelindo, dsb PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
108
Limit
-
Consumer Banking
Corporate Banking
Unit Pengelola
GAS (Gross Annual Sales)
> Rp50 miliar
Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah
• •
Corporate Banking Institutional Banking unit (khusus untuk dana institusi/ non lending)
Ket: Gross Annual Sales (GAS)
B. Segmentasi Pembiayaan No
Segmentasi Bidang Usaha
1.
Retail Banking
Kriteria Kedua Segmentasi Pasar Micro Banking
Kriteria Utama a. Pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan produktif b. Pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan multiguna c. Pembiayaan program mikro
GAS (Gross Annual Sales) -
Limit s.d. Rp200 juta
Unit Pengelola Unit Pengelola Segmen Mikro, Cabang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kriteria Kedua Segmentasi Pasar Business Banking
Consumer Banking
2.
Wholesale Banking
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Commercial Banking
Corporate Banking
Kriteria Utama
GAS (Gross Annual Sales)
Unit Pengelola
Limit
a. Pembiayaan kepada perorangan atau badan usaha swasta untuk tujuan produktif
s.d Rp25 miliar
> Rp200 juta s.d Rp5 miliar
b. Pembiayaan kepada perorangan atau badan usaha swasta untuk tujuan produktif (bukan anggota kelompok peminjam pembiayaan dan tidak termasuk kriteria khusus nasabah di segmen komersial)
> Rp25 miliar
1. Pembiayaan Koperasi (termasuk untuk anggotanya dengan tujuan produktif & konsumtif) 2. Pembiayaan kepada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Linkage) 3. BPRS 4. Pembiayaan program (non mikro) c. Pembiayaan produktif kepada travel haji & umrah beserta supply chainnya Perorangan untuk tujuan konsumtif/multiguna
Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah
a. Pembiayaan kepada badan usaha swasta
> Rp25 miliar
> Rp5 miliar
s.d Rp250 miliar > Rp250 miliar
s.d Rp50 miliar
b. Pembiayaan kepada badan usaha swasta untuk tujuan produktif (bukan anggota kelompok peminjam pembiayaan dan tidak termasuk kriteria khusus nasabah di segmen korporasi) 1) BUMD dan anak perusahaannya Tanpa memerhatikan GAS 2) Pemerintah Daerah dan limit nasabah 3) Multifinance 4) Pembiayaan kepada subkontraktor melalui pola supply chain financing a. Pembiayaan kepada badan usaha swasta > Rp250 > Rp50 miliar miliar 1) BUMN dan anak perusahaannya Tanpa memerhatikan GAS 2) Lembaga Negara dan limit nasabah 3) Multinational Company 4) Bank dan lembaga keuangan bukan bank di luar perusahaan multifinance 5) Pembiayaan sindikasi 6) Perusahaan Terbuka 7) Surat Berharga b. Institusi untuk pembiayaan konsumtif anggotanya (pembiayaan BSM Implan) c. Produk gadai/cicil emas d. Talangan haji dan talangan umrah
Unit Pengelola Segmen Kecil, Cabang
Unit Pengelola Segmen Konsumer (termasuk pengelolaan gadai dan talangan haji), CFBC/ CFBO, Cabang Unit Pengelola Segmen Komersial,
Cabang
Unit Pengelola Segmen Korporasi
Strategi Bank berfokus pada tiga strategi utama, yaitu simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan kepuasan nasabah, integrasi dengan Mandiri untuk jaringan distribusi yg lebih efisien serta fokus kepada pembiayaan retail dan cash management dengan didukung lima pilar strategi bisnis per segmen dengan penjelasan sebagai berikut: a. Strategi Bisnis Mikro 1) Memberikan kemudahan akses jaringan BSM kepada nasabah dengan menggunakan jaringan Bank Mandiri dan Channel alternatif lainnya; 2) Menciptakan produk yang simpel dan mudah dipahami oleh nasabah;
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No
Segmentasi Bidang Usaha
Tata Kelola Perusahaan
109
Analisis dan Pembahasan Manajemen
3) Mengimplementasikan proses bisnis yang simpel dan cepat dengan tetap berazaskan prudensialitas banking.
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Income (FBI); 6. Mengoptimalkan excess funding melalui private placement dengan underlying proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai
b. Strategi Bisnis Segmen Business Banking 1) Melakukan revitalisasi bisnis proses dan produk eksisting dalam rangka meningkatkan Service Level Agreement
oleh Pemerintah (project based); 7. Mengembangkan produk-produk spesifik syariah, seperti gadai, cicil emas, ijarah dan Musyarakah Mutanaqisah
(SLA); 2) Fokus kepada nasabah-nasabah UKM yang memiliki
(MMQ) atau investasi terikat serta tabungan dengan pemotongan zakat;
usaha dan bisnis berbasis Islami; seperti
8. Meningkatkan produktivitas melalui perubahan bisnis proses
memberdayakan layanan kepada nasabah pembiayaan
untuk segmen ritel (integrasi ke cabang dan penguatan
3) Mengembangkan
sektor-sektor
strategis,
fungsi 3 pilar-Bisnis, Risk, Operation);
BSM dengan memberikan fasilitas cash flow
9. Mengimplementasikan penetapan target market segmen
c. Strategi Bisnis Segmen Komersial 1) Fokus mengembangkan bisnis pada sektor Islamic
dan produk pembiayaan ritel yang lebih detil untuk setiap
Sector Solution seperti pariwisata, rumah sakit Islam,
wilayah (target profil nasabah, risk acceptance criteria dan threshold stopper);
perguruan tinggi Islam, dll. 2) Memperkuat pelayanan sebagai Bank Syariah kepada
10. Memperbaiki kualitas aktiva produktif melalui penurunan NPF dan peningkatan recovery ex-write off dengan
jamaah haji dan umroh.
menerapkan watch list, mengoptimalkan proses collection,
d. Strategi Bisnis Segmen Corporate 1) Fokus sebagai penyedia produk spesialis khususnya
meningkatkan produktivitas collector, penguatan jaringan
pembiayaan jangka panjang pada sektor infrastruktur
dan infrastruktur pendukung collection serta integrasi dengan Mandiri Group;
pemerintah; 2) Mengembangkan produk-produk yang sejalan dengan
11. Mengimplementasikan berbagai program kerja pendukung
sektor unggulan pemerintah seperti kemaritiman dan
untuk pengembangan bisnis diantaranya:
ketahanan pangan
a. Memperkuat IT System untuk pengembangan bisnis: Scoring,
e. Strategi Bisnis Segmen Konsumer 1) Meningkatkan
kecepatan
proses
layanan
kepada
Loan
Processing,
Collection,
Collateral
Management, MIS cabang, Cash b. Memperkuat good corporate governance yang meliputi
nasabah. 2) Melakukan perbaikan bisnis proses.
penerapan code of conduct bagi seluruh pegawai dan
3) Menerapkan positioning produk agar dapat bersaing.
manajemen risiko di seluruh lini dalam melaksanakan kegiatan usaha Bank;
Adapun program kerja dari strategi bisnis tersebut adalah: 1. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen ritel
c. Menerapkan sanksi bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan, Surat Peringatan (SP1, SP2,
khususnya untuk pembiayaan konsumer (Kredit Pemilikan
SP3) dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta proses
Rumah/KPR dan pembiayaan berbasis payroll), pembiayaan
hukum bagi karyawan bermasalah (fraud).
mikro, pembiayaan gadai dan cicil emas; 2. Melakukan kerjasama penyaluran pembiayaan konsumer PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
110
SEGMENTASI USAHA
dengan Mandiri Group seperti Mandiri Tunas Finance (MTF)
Bank telah melakukan proses segmentasi yang bertujuan untuk
dan Mandiri Utama Finance (MUF);
meningkatkan volume bisnis Bank dengan mengklasifikasikan
3. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen corporate
potensi pasar yang ada ke dalam kategori-kategori yang
melalui sinergi dengan Bank Mandiri melalui referral nasabah
memiliki karakteristik yang sama (keinginan, kekuatan dan daya
corporate Bank Mandiri;
beli). Hal tersebut akan mempermudah Bank dalam membuat
4. Meningkatkan promosi dan marketing dana murah yang
strategi pemasaran dan promosi serta membuat produk yang
lebih agresif untuk peningkatan core deposit dan antisipasi
sesuai, sehingga segmentasi akan memperkuat positioning
penurunan dana akibat pembentukan Badan Pengelola
Bank di industry. Pengelompokan pada segmen ini bertujuan
Keuangan Haji (BPKH).
untuk meningkatkan kinerja Bank dalam rangka fokus terhadap
5. Meningkatkan produk dan layanan berbasis transaksi dan teknologi (ATM, Cash Management, Internet Banking, Remittance,
Payment
Point
Online
Banking/PPOB,
E-Commerce, dll) untuk mendorong peningkatan Fee Based
karakteristik nasabah dan mengeliminasi risiko terhadap segmen tersebut.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
SEGMEN USAHA Retail Banking
posisi Desember 2016 sebesar 3.36%. Angka tersebut jauh
Overview Segmen Usaha Retail Banking
melampaui target NPF Desember 2016 sebesar 5%.
Seiring Corporate Plan 2016-2020, Segmen retail Banking adalah prioritas dan fokus bisnis Bank yang meliputi segmentasi
Pembiayaan terhadap sektor usaha mikro memiliki makna
micro, bussiness Banking dan consumer termasuk di dalamnya
yang penting bagi BSM dalam kontribusi membangun
pembiayaan griya, otomotif, implan, dan gadai serta cicil
negeri melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat.
emas.. Fokus pengelolaan segmen usaha Retail Banking adalah
melalui pembiayaan produktif dan multiguna. Adapun
penyaluran pembiayaan yang diberikan kepada individu dengan
untuk pendanaan pada segmen ini menyasar pada dana
skala mikro, produk dan jasa lainnya kepada nasabah individu
pihak ketiga nasabah pembiayaan.
seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi lainnya yang dimiliki oleh nasabah ritel. Adapun penjelasan
Sampai dengan akhir 2016, outlet Unit Mikro yang telah
segmentasi Retail Banking adalah sebagai berikut:
dibuka berjumlah 530 outlet dan 58 Unit Area Micro
Grafik Pertumbuhan Portofolio Mikro Banking (dalam miliar Rupiah)
MICRO BANGKING
BUSINESS BANGKING
4.187
RETAIL BANGKING
3.535
CONSUMER BANGKING
a. Micro Banking (UMKM) Penyaluran pembiayaan pada segmen mikro dan kecil atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga sejalan dengan
ketentuan
PBI
No.17/12/PBI/2015
2016
Mengenai
Pemberian Kredit atau Pembiayaan Oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam Rangka
2015
Pengembangan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah di mana portofolio pembiayaan ke segmen UMKM setiap Bank minimal 20%. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan membantu program pemerintah dalam penyerapan
Pembiayaan mikro naik dari Rp3,535 triliun menjadi Rp4,187 triliun atau tumbuh 18,44%
tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk menyalurkan pembiayaan bagi usaha mikro. Layanan Bank pada segmentasi micro Banking meliputi pembiayaan dan dana sampai dengan Rp200 juta. Kinerja Micro Banking Pada 2016, BSM telah berhasil
b. Business Banking
menyalurkan pembiayaan usaha pada Micro sebesar Rp4,18
Sejalan dengan PBI tersebut di atas Segmen Usaha Kecil
triliun, tumbuh sebesar Rp654,90 Miliar atau 18,57%
dan Menengah (UKM) juga merupakan fokus bisnis Bank
dibandingkan pembiayaan usaha segmen Micro pada tahun
dalam rangka menunjang program unggulan pemerintah
2015 sebesar Rp3,53 triliun.
dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil. Hal tersebut sejalan dengan potensi pasar, dimana pelaku bisnis
Pertumbuhan positif pembiayaan mikro juga diikuti dengan
di Indonesia adalah mayoritas UKM. Layanan Bank pada
angka non-performing financing (NPF) yang terjaga baik,
segmentasi bussiness Banking meliputi pembiayaan dan dana retail. Jumlah pembiayaan untuk segmen bussiness Banking diatas Rp200 juta sampai dengan Rp5 miliar.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
retail. Jumlah pembiayaan untuk segmen micro Banking
111
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pembiayaan di segmen Business Banking diberikan antara
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Grafik Pembiayaan Retail Banking (dalam miliar Rp)
lain dalam bentuk Linkage, PKPA, dan pembiayan kecil
30.899
(Business to Consumer). Mengenai kinerja, pada tahun 2016, business banking tumbuh 18,18% dibanding tahun 2015 yakni dari Rp8,271 triliun menjadi Rp9,775 triliun.
27.277
Dengan pertumbuhan di segmen Mikro Banking dan Business Banking, maka pembiayaan UMKM BSM telah mencapai 25,11% atau melebihi ketentuan OJK yang sebesar 20%. 2015
c. Consumer Banking Segmen consumer ditujukan untuk memenuhi kebutuhan non produktif nasabah atau masyarakat. Segmen ini juga merupakan andalan dan karena itu beberapa produknya masuk di dalam produk unggulan yakni BSM Griya, BSM Gadai dan Cicil Emas, serta BSM Pensiun. Selain itu, potensi pasar di segmen ini cukup besar.k Produk di segmen Konsumer Banking antara lain pembiayaan Griya (rumah),
2016
Pembiayaan segmen retail banking tumbuh 13,28% semula Rp27,277 triliun menjadi Rp30,899 triliun.
Oto (kendaraan), Implan (koperasi) yang bisa digunakan untuk produktif dan konsumtif, dan Pembiayaan Pensiun. Selain itu Konsumer Banking juga melayani pembiayaan gadai/cicil emas, layanan umrah dan haji. Dengan banyaknya produk di segmen ini, maka segmen konsumer banking merupakan salah satu mesin penggerak pembiayaan terbesar di segmen retail BSM. Dari total pembiayaan di segmen ritel sebesar Rp30,899
Tabel Pembiayaan Retail Banking (dalam miliar Rp) No
dari separoh.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
112
2015
2016
D Nominal
D%
1
Business Banking
8.271
9.775
1.504
18,18
2
Micro Banking
3.535
4.187
652
18,44
3
Consumer Banking
15.471
16.397
1466
9,48%
Jumlah
27.277
30.899
3.622
13,28
triliun, portofolio pembiayaan Konsumer Banking mencapai Rp16,397 triliun atau sekitar 53,1 persen yang berarti lebih
Unit Kerja
Dari total pembiayaan di segmen Konsumer Banking sebesar
Secara komposisi, pencapaian Retail Banking dikontribusi oleh
Rp16,397 terdapat kinerja pembiayaan cicil dan gadai emas
pembiayaan Micro Banking sebesar Rp4,19 triliun atau 13,55%,
yang dikelola unit Pawning Group sebesar Rp2,107 trilun.
pembiayaan Business Banking sebesar Rp9,77 triliun atau
Adapun pembiayaan khusus yang dikelola unit Consumer
31,63%, dan pembiayaan Consumer Banking sebesar Rp16,94
and Hajj Group sebesar Rp14,829 triliun.
triliun atau 54,81%.
Adapun segmen Consumer Banking termasuk gadai dan
Kinerja Pendanaan Retail Banking
cicil emas tumbuh 9,48% semula Rp15,471 triliun pada
Kinerja pendanaan 2016 pada segmen Retail Banking mencapai
tahun 2015 menjadi Rp16,397 triliun pada 2016.
sebesar Rp45,92 triliun atau secara posisi tumbuh sebesar 11,59% terhadap total pendanaan 2015 sebesar Rp41,15 triliun.
Kinerja Segmen Usaha Retail Banking
Pendanaan Bank segmen Retail Banking bersumber dari Dana
Kinerja Pembiayaan Retail Banking
Pihak Ketiga (DPK) dengan komposisi sebagai berikut: Deposito
Tahun 2016, kinerja pembiayaan Retail Banking mencapai
sebesar Rp15,19 triliun atau dengan porsi 33,08%, Giro sebesar
sebesar Rp30,89 triliun, tumbuh sebesar Rp3,62 triliun atau
Rp4,65 triliun atau dengan porsi 10,12% dan Tabungan sebesar
13,28% dibandingkan kinerja pembiayaan Retail Banking pada
Rp26,08 triliun atau dengan porsi 56,80% terhadap total DPK
tahun 2015 sebesar Rp27,27 triliun.
segmen Retail Banking.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Grafik Pendanaan Retail Banking (dalam miliar Rp)
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Deposit (RDG) sebesar Rp224,34 miliar (39,00%) dan Electronic Banking (EBG) sebesar Rp107,60 miliar (18,17%).
45.919
Tabel Fee Based Retail Banking (dalam miliar Rp)
41.149
Unit Kerja
2015
2016
2015
2016
D Nominal
D%
Retail
602,00
575,19
(26,81)
(4,45)
CHG
63,60
16,53
(47,07)
(74,01)
PWG
195,75
226,72
30,97
15,82
RDG
227,12
224,34
(2,78)
(1,22)
EBG
115,54
107,60
(7,94)
(6,87)
Pendapatan Segmen Usaha Retail Banking Tahun 2016, Pendapatan bagi hasil pada segmen Retail mencapai sebesar Rp3,89 triliun. Secara posisi, pendapatan
Penanaan retail banking tumbuh 11,59% semula Rp41,149 triliun menjadi Rp45,919 triliun.
bagi hasil tersebut berasal dari Business Banking (BBG) sebesar Rp1,08 triliun (27,68%), Micro Banking (MBG) sebesar Rp760 miliar (19,51%), Pawning (PWG) sebesar Rp272 miliar (6,98%), dan Consumer Finance & Hajj (CHG) sebesar Rp1,78 triliun (45,83%). Sedangkan net bagi hasil pada segmen Retail Banking tahun 2016 mencapai Rp1,97 triliun. Secara posisi, net bagi hasil berasal dari Business Banking (BBG) sebesar Rp329 miliar (16,66%), MBG sebesar Rp442 miliar (22,38%), Pawning (PWG) sebesar Rp160 miliar (8,10%), CHG sebesar Rp626 miliar (31,70%), dan Retail Deposit (RDG) sebesar Rp419 miliar
Tabel Pendanaan Retail Banking (dalam miliar Rp) Uraian
1
Small Banking (BB)
2
D Nominal
2016
1.760
(21,22%).
D%
17
0,97
558
77
16,01
Unit
(9,16)
1.777
Tabel Pendapatan Retail Banking 2016 (dalam miliar Rp) Pendapatan Bagi Hasil
Net Bagi Hasil
Giro
481
Tabungan
819
744
(75)
Retail
3.895
Deposito
459
475
16
3,49
BBG
1.078
329
Micro Banking (MBG)
412
(18)
(4,37)
MBG
760
442
394
1.975
PWG
272
160
4
4
-
-
CHG
1.785
626
Tabungan
366
350
(16)
(4,37)
RDG
-
419
Deposito
42
40
(2)
(4,76)
38.977
43.748
4.771
12,24
Profitabilitas Segmen Usaha Retail Banking
2.918
4.084
1.166
39,96
Laba operasional segmen usaha Retail Banking tahun 2016
Tabungan
22.641
24.989
2.348
10,37
mencapai Rp1.525,03 miliar. Secara posisi, Kontribusi laba
Deposito
13.418
14.674
1.256
9,36
operasional dari segmen usaha Retail Banking sebesar 115,55%
Jumlah
41.149
45.919
4.770
11,59
Giro
3
2015
Retail Deposite Giro
Fee Based Income Retail Banking Pendapatan fee based untuk segmen Retail Banking pada tahun 2016 mencapai Rp575,19 miliar atau sebesar 95,55% terhadap pendapatan fee based segmen Retail Banking tahun 2015 sebesar Rp602,00 miliar. Secara posisi, fee based Retail Banking berasal dari Consumer Finance & Hajj (CHG) sebesar Rp16,53 miliar (2,67%), PWG sebesar Rp226,72 miliar (39,42%), Retail
terhadap laba operasional Bank tahun 2016.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No
113
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tabel Profitabilitas Retail Banking No.
Uraian
A.
Spread Pembiayaan
- Pendapatan Bagi Hasil
- Beban FTP
B.
Pendapatan Surat Berhaga
Retail Banking Business
Micro
Consumer
Jumlah
299.970
429.784
725.256
1.758.242
1.077.669
759.562
2.057.566
5.843.068
(777.699)
(329.779)
(1.332.310)
(4.084.826)
-
-
-
-
- Pendapatan Bagi Hasil
-
-
-
-
- Beban FTP
-
-
-
-
C.
Pendapatan Penempatan Bank Lain
-
-
-
-
- Pendapatan Bagi Hasil
-
-
-
-
- Beban FTP
D.
Spread Pendanaan
-
-
32.210
12.861
586.805
788.027
- Pendapatan FTP
70.011
20.640
1.877.976
3.290.385
- Biaya Bagi Hasil
(37.801)
(7.778)
(1.291.171)
(2.502.358)
E.
Beban Subdebt
F.
Pendapatan Margin Bersih
G.
Pendapatan Fee Based
H.
Pendapatan Operasional Sblm Overhead
332.180
442.645
1.312.061
2.546.269
27.721
120
371.421
480.205
359.901
442.765
1.683.482
3.026.474
I.
Biaya Overhead
(38.495)
(181.001)
(1.083.029)
(1.501.444)
J.
Laba/Rugi Operasional Sebelum PPAP/CKPN
321.406
261.764
600.454
1.525.030
Keterangan: *) Aset, Kewajiban, beban dan pendapatan yang dikelola secara Bank Wide, termasuk portfolio dan pendapatan Treasury **) Merupakan cost of fund atau income yang diberikan terhadap penggunaan dana atau penerimaan dana, dilakukan pooling pada other banking. ***) Menggunakan konsep alokasi manajemen accounting.
SEGMEN USAHA WHOLESALE Banking Overview Segmen Usaha Wholesale Banking Segmentasi wholesale Banking ditujukan kepada nasabah yang
COMMERCIAL BANGKING
memiliki kebutuhan transaksi keuangan yang cukup besar dan rata-rata nasabah tersebut adalah dalam bentuk badan usaha atau perusahaan. Pengelompokan pada segmen ini ditujukan untuk memperjelas dan mengukur pencapaian nasabahnasabah dengan nilai/jumlah nominal transaksi yang besar.
CORPORATE BANGKING
Wholesale Banking merupakan produk dan jasa yang terdapat pada Unit Commercial Banking dan Corporate Banking. Fokus pengelolaan segmen usaha (CMG) Wholesale Banking adalah PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
114
penyaluran pembiayaan dan dana pihak ketiga kepada badan usaha, serta transaksi pembayaran dan transaksi lainnya yang dimiliki oleh nasabah wholesale (Letter of Credit, Bank Garansi dan Cash Management). Adapun penjelasan segmentasi wholesale Banking adalah sebagai berikut:
a. Commercial Banking Bank dalam rangka meningkatkan pencapaian target bisnis juga ditunjang oleh nasabah commercial, yaitu melalui penyaluran pembiayaan modal kerja dan investasi. Pembiayaan ini dapat digunakan untuk pembelian barangbarang modal, proyek infrastruktur dan pendirian usaha baru. Selain penyaluran pembiayaan, commercial Banking juga melakukan aktifitas penghimpunan dana pihak ketiga serta meningkatkan fee base melalui transaksi trade finance. Jumlah pembiayaan untuk sub segmen commercial Banking dengan limit di atas Rp5 miliar sampai dengan Rp50 miliar.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pada tahun 2016, Commercial Banking menentukan
Kinerja Segmen Usaha Wholesale Banking
sektor unggulan yaitu jasa pendidikan, jasa kesehatan dan
Kinerja Pembiayaan Wholesale Banking
multifinance. Dengan produk yang ditawarkan diantaranya
Tahun 2016, kinerja pembiayaan wholesale Banking mencapai
pembiayaan modal kerja, pembiayaan investasi dan cash
sebesar Rp24,68 triliun, tumbuh sebesar Rp869 miliar atau
management.
3,65% dibandingkan kinerja pembiayaan wholesale Banking pada tahun 2015 sebesar 23,813 triliun.
Tabel Sektor Unggulan Commercial Banking (dalam miliar Rp) No
Bidang Usaha Umum
D Nominal
2015
2016
D%
527.88
791.80
263.91
49.99%
1
Jasa Kesehatan
2
Multifinance
770.00
1,018.90
248.90
32.32%
3
Jasa Pendidikan
300.59
396.09
95.51
31.77%
Grafik Pembiayaan Wholesale Banking (dalam miliar Rupiah) 24.681 23.813
Selama tahun 2016, Commercial Banking mengalami pertumbuhan
pembiayaan
sebesar
Rp1.056,42
miliar
(18,72%), dari posisi Rp5.642,07 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp6.692,9 miliar pada tahun 2016. Commercial Banking telah berhasil menyalurkan pembiayaan kepada 2015
nasabah baru sebesar Rp1.423,58 miliar dan nasabah
2016
eksisting sebesar Rp3.972,76 miliar. Di bidang cash management, Commercial Banking berhasil memasarkan kepada 22 nasabah dengan jumlah transaksi sebanyak 12.094 dengan nominal Rp75,2 miliar. Sedangkan
kinerja
pendanaan,
dana
pihak
ketiga
Commercial Banking meningkat sebesar Rp209,03 miliar, (tumbuh 28,26% dari tahun 2015) dari Rp739,65 miliar (2015) menjadi Rp948,68 miliar (2016). Komposisi dana
Pembiayaan wholesale banking tumbuh 3,65% semula Rp23,813 triliun menjadi Rp24,681 triliun.
pihak ketiga CMG tahun 2016 didominasi oleh dana murah sedangkan sisanya sebesar 27,03% atau Rp256,39 miliar adalah deposito. Adapun pendapatan fee based Commercial Banking di tahun 2016 terealisir sebesar Rp27,15 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp24,19 miliar.
Tabel Pembiayaan Wholesale Banking (dalam miliar Rp) Unit Kerja Commercial Banking
2015 6.964
2016
D Nominal
D%
6.693
Corporate Banking
16.849
17.988
Wholesale Banking
23.813
24.681
(271)
(3,89)
1.140
6,76
869
3,65
b. Corporate Banking Selain ditunjang oleh segmentasi commercial, Bank juga
Secara komposisi, pencapaian wholesale Banking dikontribusi
memberikan layanan pada segmentasi corporate yang
oleh pembiayaan Commercial Banking sebesar Rp6,70 triliun
ditujukan kepada nasabah-nasabah besar atau inti Bank
atau 27,02% dan pembiayaan Corporate Banking sebesar
untuk investasi, modal kerja dan penghimpunan dana pihak
Rp18,09 triliun atau 71,98%.
ketiga dalam rangka meningkatkan pencapaian target bisnis. Selain penyaluran pembiayaan dan dana pihak ketiga,
Kinerja Pendanaan Wholesale Banking
corporate Banking juga melakukan aktivitas bisnis untuk
Kinerja pendanaan 2016 pada segmen Wholesale Banking
meningkatkan fee base melalui transaksi trade finance.
mencapai sebesar Rp24,07 triliun atau secara posisi sebesar 34,39% terhadap total pendanaan sebesar Rp69,98 triliun.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
(tabungan dan giro) sebesar 72,97% atau Rp692,29 miliar,
115
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pendanaan Bank segmen Wholesale Banking bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan komposisi sebagai berikut: Deposito sebesar Rp20,09 triliun atau dengan porsi 83,50%,
Tata Kelola Perusahaan
No 2
Giro sebesar Rp2,27 triliun atau dengan porsi 9,44% dan Tabungan sebesar Rp1,70 triliun atau dengan porsi 7,06% terhadap total DPK segmen Wholesale Banking.
Unit Kerja
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2015
Corporate Banking (CB) 2
405
Giro
253 0
3
Rupiah) 24.065
20.964
4
Deposito
152
Commercial Banking (CMG)
740
Giro
423
(99)
(24,44)
204
(49)
(19,37)
0
-
101
(51)
(33,55)
53
7,16
(64)
(15,13)
793 359
Tabungan
175
183
8
4,57
Deposito
142
252
110
77,46
2.700
14,70
(1,75)
Institutional Banking (IBG) Giro
18.363 21.063 1.258
1.236
(22)
506
556
50
9,88
16.599
19.271
2.672
16,10
Tabungan Deposito
2015
D%
306
Tabungan
Grafik Pendanaan Wholesale Banking (dalam miliar
D Nominal
2016
2016 Fee Based wholesale Banking Pendapatan fee based untuk segmen Wholesale Banking pada tahun 2016 mencapai Rp68,48 miliar atau sebesar 67,30% terhadap pendapatan fee based segmen Wholesale Banking
Pendaaan di segmen wholesale tumbuh 14,80% semula Rp20,964 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp24,066 triliun tahun 2016.
tahun 2015 sebesar Rp101,75 miliar. Secara posisi, fee based Wholesale Banking berasal dari Commercial Banking (CB) 2 sebesar Rp10,27 miliar (15,00%), Product & transactional Banking (PTG) sebesar Rp37,10 miliar (54,18%) dan Treasury & International Banking (TIG) sebesar Rp21,11 miliar (30,83%). Tabel Fee Based Wholesale Banking (dalam miliar Rp) No
Tabel Kinerja Pendanaan Wholesale
Banking (dalam
miliar Rp) No
Unit Kerja Wholesale Giro
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
116
Tabungan Deposito 1
Corporate Banking (CB) 1
D Nominal
D%
1
Unit Kerja
2015
Wholesale
101,75
68,48
(33,27)
(32,70)
40,49
10,27
(30,22)
(74,64)
(3,65)
(8,96)
0,61
2,98
CB2
2016
2
PTG
40,75
37,10
3
TIG
20,5
21,11
D Nominal
2015
2016
20.964
24.066
3.102
14,80
2.427
2.272
(155)
(6,39)
Kinerja Pendapatan Wholesale Banking
D%
1.169
1.698
529
45,25
Tahun 2016, Pendapatan bagi hasil pada segmen Wholesale
17.368
20.095
2.727
15,70
Banking mencapai sebesar Rp1,95 triliun. Secara posisi,
448
30,77
pendapatan bagi hasil tersebut berasal dari Corporate Banking
1.456 1.904
sebesar Rp1,32 triliun (67,56%) dan Commercial Banking
Giro
493
473
(20)
(4,06)
Tabungan
488
959
471
96,52
Deposito
476
471
(5)
(1,05)
sebesar Rp632 miliar (32,44%). Sedangkan net bagi hasil pada segmen Wholesale Banking tahun 2016 mencapai Rp310 miliar. Secara posisi, net bagi hasil berasal dari Corporate Banking sebesar Rp158 miliar (50,97%) dan Commercial Banking sebesar Rp152 miliar (49,03%).
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tabel Kinerja Pendapatan Wholesale
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Banking (dalam
miliar Rp) No
Pendapatan Bagi Hasil
Unit Kerja Wholesale
Net Bagi Hasil
1.948
310
1
CB1
883
93
2
CB2
433
65
3
CMG
632
152
Profitabilitas Segmen Usaha Wholesale Banking Laba operasional segmen usaha Wholesale Banking tahun 2016 mencapai Rp341,41 miliar. Secara posisi, Kontribusi laba operasional dari segmen usaha Wholesale Banking sebesar 21,14% terhadap laba operasional Bank tahun 2016. Tabel Profitabilitas Wholesale Banking Uraian
A.
Spread Pembiayaan
- Pendapatan Bagi Hasil
- Beban FTP
B.
Wholesale Banking Corporate
Institutional
Commercial
157.745
-
Jumlah
145.487
303.232
1.315.909
-
632.362
1.948.270
(1.158.163)
-
(486.875)
(1.645.038)
Pendapatan Surat Berhaga
-
-
-
-
- Pendapatan Bagi Hasil
-
-
-
-
- Beban FTP
-
-
-
-
C.
Pendapatan Penempatan Bank Lain
-
-
-
-
- Pendapatan Bagi Hasil
-
-
-
-
- Beban FTP
-
-
-
-
D.
Spread Pendanaan
1.443
146.875
7.833
156.151
- Pendapatan FTP
35.051
1.269.985
16.723
1.321.759
- Biaya Bagi Hasil
(33.607)
(1.123.110)
(8.890)
(1.165.608)
E.
Beban Subdebt
-
-
-
-
159.189
146.875
153.320
459.383
31.297
-
49.645
80.943
F.
Pendapatan Margin Bersih
G.
Pendapatan Fee Based
H.
Pendapatan Operasional Sblm Overhead
190.486
146.875
202.965
540.326
I.
Biaya Overhead
(38.335)
(17.929)
(142.655)
(198.919)
J.
Laba/Rugi Operasional Sebelum PPAP/CKPN
152.151
128.946
60.310
341.407
Keterangan: *) Aset, Kewajiban, beban dan pendapatan yang dikelola secara Bank Wide, termasuk portfolio dan pendapatan Treasury **) Merupakan cost of fund atau income yang diberikan terhadap penggunaan dana atau penerimaan dana, dilakukan pooling pada other banking. ***) Menggunakan konsep alokasi manajemen accounting.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No.
117
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
KINERJA OPERASI PER WILAYAH Dalam rangka penetrasi pasar, BSM telah membagi wilayah kerja Bank seluruh Indonesia ke dalam 5 (lima) wilayah. Wilayah 1 meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Kep. Riau. Wilayah 2 meliputi Jabodetabek dan Banten. Wilayah 3 meliputi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan BangkaBelitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Kalimantan Barat. Wilayah 4 meliputi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur. Wilayah 5 meliputi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
Kinerja Per Wilayah Tabel Kinerja Berdasarkan Wilayah Tahun 2016 (dalam Miliar Rupiah) Pos-Pos Surat Berharga
Region II
Region III
Region IV
Region V
-
-
-
-
-
Pembiayaan
4.745,19
4.186,64
9.636,08
7.104,24
4.749,13
DPK
7.033,35
4.215,14
21.091,87
8.365,08
5.339,28
Assets
7.033,35
4.347,64
21.091,87
8.365,08
5.339,28
587,73
567,81
1.133,77
896,12
546,16
(373,12)
(343,47)
(757,01)
(568,84)
(365,06)
Pendapatan Margin pembiayaan Bersih
214,60
224,34
376,76
327,28
181,10
Pendapatan FTP
331,81
207,91
1.048,63
411,35
270,18
Beban Bagi Hasil
(201,21)
(119,93)
(687,20)
(247,13)
(165,51)
130,60
87,98
361,43
164,21
104,67
61,50
33,85
173,60
77,31
54,32
(246,82)
(159,84)
(408,32)
(260,41)
(189,24)
(91,82)
(92,01)
(86,53)
(157,01)
(64,17)
Pendapatan Margin Beban FTP
Pendapatan Margin DPK Bersih Pendapatan Fee Based Beban Overhead Beban PPAP/CKPN Zakat dan Pajak Laba Bersih
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
118
Region I
-
-
-
-
-
66,05
93,48
412,91
145,43
84,55
NPF
4,99%
5,53%
3,98%
3,68%
3,79%
LCF
69,77%
74,40%
59,43%
69,15%
69,77%
ROA
0,94%
2,15%
1,96%
1,74%
1,58%
Kinerja Region I/Sumatera I Aset pada Region I/Sumatera I di 2016 tercatat sebesar Rp7,033,35 miliar atau secara posisi sebesar 8,92% terhadap total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp7,033,35 miliar, sedangkan penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp4.745,19 miliar.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Region I/Sumatera I mencatatkan Pendapatan Margin sebesar Rp587,73 miliar atau secara posisi sebesar 9,09% terhadap total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan Pendapatan Fee Based Region I/Sumatera I mencapai Rp61,50 miliar atau secara posisi sebesar 12,11% terhadap total Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar. Adapun Laba Bersih, Region I/Sumatera I berhasil membukukan sebesar Rp66,05 miliar. Secara posisi, Region I/Sumatera I berkontribusi sebesar 20,30% terhadap total laba bersih Bank sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region I/ Sumatera I tercatat 4,99%, dengan ROA sebesar 0,94%.
Region VII -
-
3.770,21
3.227,76
4.199,47
2.327,10
4.199,47
3.311,09
386,12
404,13
(279,63)
(239,52)
106,50
164,61
225,88
118,15
(143,98)
(64,35)
81,90
53,80
39,86
22,04
(118,02)
(109,33)
(81,64)
(52,05)
-
-
28,27
77,78
5,42%
3,60%
69,49%
77,63%
0,67%
2,35%
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Region VI
119
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kinerja Region II/Sumatera II
Kinerja Region IV/Jawa I
Aset pada Region II/Sumatera II di 2016 tercatat sebesar
Aset pada Region IV/Jawa I di 2016 tercatat sebesar Rp8.365,08
Rp4.347,64 miliar atau secara posisi sebesar 5,52% terhadap
miliar atau secara posisi sebesar 10,61% terhadap total aset
total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari
sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari masyarakat
masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp4.347,64 miliar, sedangkan
(DPK) tercatat sebesar Rp8.365,08 miliar, sedangkan penyaluran
penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp4.186,64
dana melalui pembiayaan mencapai Rp7.104,24 miliar.
miliar. Region IV/Jawa I mencatatkan Pendapatan Margin sebesar Region II/Sumatera II mencatatkan Pendapatan Margin sebesar
Rp896,12 miliar atau secara posisi sebesar 13,85% terhadap
Rp567,81 miliar atau secara posisi sebesar 8,78% terhadap
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan
Pendapatan Fee Based Region IV/Jawa I mencapai Rp77,31 miliar
Pendapatan Fee Based Region II/Sumatera II mencapai
atau secara posisi sebesar 15,22% terhadap total Pendapatan
Rp33,85 miliar atau secara posisi sebesar 6,67% terhadap total
Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar.
Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar. Adapun Laba Bersih, Region IV/Jawa I berhasil membukukan Adapun Laba Bersih, Region II/Sumatera II berhasil membukukan
sebesar Rp145,43 miliar. Secara posisi, Region IV/Jawa I
sebesar Rp93,48 miliar. Secara posisi, Region II/Sumatera II
berkontribusi sebesar 44,69% terhadap total laba bersih Bank
berkontribusi sebesar 28,73% terhadap total laba bersih Bank
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region IV/
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region II/
Jawa I tercatat 3,68%, dengan ROA sebesar 1,74%.
Sumatera II tercatat 5,53%, dengan ROA sebesar 2,15%. Kinerja Region V/Jawa II Kinerja Region III Jakarta
Aset pada Region V/Jawa II di 2016 tercatat sebesar Rp5.339,28
Aset pada Region III/Jakarta di 2016 tercatat sebesar
miliar atau secara posisi sebesar 6,77% terhadap total aset
Rp21.091,87 miliar atau secara posisi sebesar 26,76% terhadap
sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari masyarakat
total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana
(DPK) tercatat sebesar Rp5.339,28 miliar, sedangkan penyaluran
dari masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp21.091,87 miliar,
dana melalui pembiayaan mencapai Rp4.749,13 miliar.
sedangkan penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp9.636,08 miliar.
Region V/Jawa II mencatatkan Pendapatan Margin sebesar Rp546,16 miliar atau secara posisi sebesar 8,44% terhadap
Region III/Jakarta mencatatkan Pendapatan Margin sebesar
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan
Rp1.133,77 miliar atau secara posisi sebesar 17,53% terhadap
Pendapatan Fee Based Region V/Jawa II mencapai Rp54,32 miliar
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan
atau secara posisi sebesar 10,70% terhadap total Pendapatan
Pendapatan Fee Based Region III Jakarta mencapai Rp173,60
Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar.
miliar atau secara posisi sebesar 34,18% terhadap total Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar.
Adapun Laba Bersih, Region V/Jawa II berhasil membukukan sebesar Rp84,55 miliar. Secara posisi, Region V/Jawa II
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
120
Adapun Laba Bersih, Region III/Jakarta berhasil membukukan
berkontribusi sebesar 25,98% terhadap total laba bersih Bank
sebesar Rp412,91 miliar. Secara posisi, Region III Jakarta
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region V/
berkontribusi sebesar 126,89% terhadap total laba bersih Bank
Jawa II tercatat 3,79%, dengan ROA sebesar 1,58%
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region III/ Jakarta tercatat 3,98%, dengan ROA sebesar 1,96%.
Kinerja Region VI Kalimantan Aset pada Region VI Kalimantan di 2016 tercatat sebesar Rp4.199,47 miliar atau secara posisi sebesar 5,33% terhadap total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp4.199,47 miliar, sedangkan penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp3.770,21 miliar.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Region VI Kalimantan mencatatkan Pendapatan Margin sebesar
Region VII Indonesia Timur mencatatkan Pendapatan Margin
Rp386,12 miliar atau secara posisi sebesar 5,97% terhadap
sebesar Rp404,13 miliar atau secara posisi sebesar 6,25%
total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar. Sedangkan
terhadap total pendapatan Margin sebesar Rp6.467,90 miliar.
Pendapatan Fee Based Region VI Kalimantan mencapai
Sedangkan Pendapatan Fee Based Region VII Indonesia Timur
Rp39,86 miliar atau secara posisi sebesar 7,85% terhadap total
mencapai Rp22,04 miliar atau secara posisi sebesar 4,34%
Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar.
terhadap total Pendapatan Fee Based Bank sebesar Rp507,85 miliar.
Adapun Laba Bersih, Region VI Kalimantan berhasil membukukan sebesar Rp28,27 miliar. Secara posisi, Region VI Kalimantan
Adapun Laba Bersih, Region VII Indonesia Timur berhasil
berkontribusi sebesar 8,69% terhadap total laba bersih Bank
membukukan sebesar Rp77,78 miliar. Secara posisi, Region VII
sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region VI
Indonesia Timur berkontribusi sebesar 23,90% terhadap total
Kalimantan tercatat 5,42%, dengan ROA sebesar 0,67%
laba bersih Bank sebesar Rp325,41 miliar. Dari sisi rasio, NPF untuk Region VII Indonesia Timur tercatat 3,60%, dengan ROA
Kinerja Region VII Indonesia Timur
sebesar 2,35%
Aset pada Region VII Indonesia Timur di 2016 tercatat sebesar Rp3.311,09 miliar atau secara posisi sebesar 4,20% terhadap total aset sebesar Rp78.831,72 miliar. Penghimpunan dana dari masyarakat (DPK) tercatat sebesar Rp2.327,10 miliar, sedangkan penyaluran dana melalui pembiayaan mencapai Rp3.227,76
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
miliar.
121
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
T IN J AUAN K INER J A KEUANGAN
Bahasan mengenai operasional BSM, untuk tahun yang berakhir
Bahasan serta analisis tentang kondisi keuangan ini disajikan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disampaikan
dalam empat bagian sebagai berikut:
bersama-sama dengan Laporan Keuangan yang lengkap,
ـKinerja Posisi Keuangan
termasuk catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada bab
ـKinerja Laba Rugi Komprehensif
berikutnya.
ـKinerja Arus Kas ـKinerja Rasio Penting
Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Bank yang
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
122
disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi keuangan
KINERJA LAPORAN POSISI KEUANGAN
yang berlaku umum di Indonesia (PSAK) untuk tahun yang
BSM
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Laporan keuangan
kesinambungan pertumbuhan bisnis bank yang berkelanjutan.
tersebut telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
Dengan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, tentu menjadi
Wibisana, Rintis & Rekan (Price Waterhouse Coopers/PWC)
modal bagi Bank untuk dapat berperan dalam mensejahterakan
dengan opini bahwa laporan keuangan menyajikan secara
karyawan dan meningkatkan kontribusi dalam pemberdayaan
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank
masyarakat. Untuk itu, BSM berupaya mengelola aktiva dan
Syariah Mandiri tanggal 31 Desember 2016, kinerja keuangan,
pasiva dengan cermat, prudent dan optimal. Dengan prinsip
arus kas, rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, sumber dan
tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk
penyaluran dana zakat, dan sumber dan penggunaan dana
memenuhi seluruh liabilitas tepat waktu, menjaga likuiditas dan
kebajikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
memperoleh pendapatan yang memadai pada level resiko yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
dapat diterima.
terus
berusaha
untuk
menjaga
12,02%
12,62%
8,79%
13,87%
Menjadi 78,83 Triliun
Menjadi 69,95 Triliun
Menjadi 55,58 Triliun
Menjadi 6,39 Triliun
Aset 2016
DPK 2016
Pembiayaan 2016
keuntungan
Ekuitas 2016
dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tahun 2016, BSM berhasil membukukan aset sebesar Rp 78,83 triliun. Pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 55,58 triliun. Penghimpunan dana masyarakat melalui kinerja Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp 69,95 triliun. Sedangkan ekuitas di tahun 2016 mencapai sebesar Rp6,39 triliun. Tabel Laporan Posisi Keuangan (dalam miliar Rupiah) Uraian
2015
Pertumbuhan
2016
Nominal
%
Aset
70.369,71
78.831,72
8.462,01
12,02
Aset Produktif
65.087,39
72.968,00
7.880,61
12,11
5.407,67
9.968,20
4.560,53
84,33
51.089,71
55.580,21
4.490,50
8,79
9.883,11
11.232,80
1.349,69
13,66
54.372,86
60.831,49
6.458,63
11,88
500,00
375,00
(125,00)
(25,00)
62.112,88
69.949,86
7.836,98
12,62
5.830,21
6.929,78
1.099,56
18,86
Tabungan
24.995,13
27.751,23
2.756,10
11,03
Deposito
31.287,54
35.268,86
3.981,32
12,72
5.613,74
6.392,44
778,70
13,87
Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN Pembiayaan yang diberikan Liabilitas Dana Syirkah Temporer Surat Berharga yang Diterbitkan Dana Pihak Ketiga Giro
Ekuitas
Aset Aset Bank meliputi antara lain: kas, giro dan penempatan pada
Pertumbuhan aset BSM selama 5 (lima) tahun terakhir
Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank
menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata
lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh,
pertumbuhan sebesar 9,80%. Adapun posisi aset BSM per 31
pembiayaan, aset yang diperoleh untuk ijarah, penyertaan
Desember 2016 mencapai Rp78,83 triliun, tumbuh sebesar
modal sementara, aset tetap, dan aset lain.
Rp8,46 triliun atau 12,02% dibandingkan dengan jumlah aset pada tahun 2015 sebesar Rp70,37 triliun.
Grafik Pertumbuhan Aset (dalam miliar Rupiah)
66.956
70.370
78.832
63.965 54.229
2012
2013
2014
2015
2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Aset (dalam miliar Rupiah)
123
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tabel Aset (dalam miliar Rupiah) No
Uraian
2015
Pertumbuhan
2016
Nominal
%
1
Kas
1.611,12
1.086,57
(524,56)
(32,56)
2
Giro dan Penempatan Pada Bank Indonesia
8.312,71
13.004,70
4.691,99
56,44
3
Giro pada Bank Lain
530,99
1.551,02
1.020,03
192,10
4
Penempatan pada Bank Lain
-
320,00
320,00
100,00
5
Investasi pada Surat Berharga
(14,76)
6
Piutang
7
Pinjaman Qardh
8
Pembiayaan
9
Tagihan Akseptasi
10
Aset yang Diperoleh untuk Ijarah
7.726,93
6.586,55
(1.140,37)
34.836,88
36.212,09
1.375,20
3,95
1.967,13
1.971,07
3,94
0,20
13.479,64
16.489,86
3.010,22
22,33
260,32
114,03
(146,29)
(56,20)
1.045,34
1.330,26
284,92
27,26
11
Penyertaan Modal Sementara
50,33
50,33
-
-
12
Aset Tetap
2.178,24
2.252,68
74,43
3,42
13
Aset Lain
1.622,72
1.563,71
(59,01)
(3,64)
14
Penyisihan Kerugian
(3.252,65)
(3.701,15)
(448,50)
13,79
Jumlah Aset
70.369,71
78.831,72
8.462,01
12,03
1. Kas
4. Penempatan pada Bank Lain
Posisi kas Bank per 31 Desember 2016 mencapai sebesar
Per 31 Desember 2016, Bank melakukan penempatan
Rp1,08 triliun, atau mencapai 67,44% terhadap posisi
dana pada bank lain sebesar Rp320,00 miliar. Sedangkan
kas Bank per 31 Desember 2015 sebesar Rp1,61 triliun.
posisi penempatan pada bank lain per 31 Desember 2016
Sedangkan posisi kas terhadap jumlah aset Bank pada
terhadap jumlah aset Bank sebesar 0,41%.
tahun 2016 sebesar 1,38%. Hal ini dikarenakan pada Tahun 2016 Bank menerapkan manajemen pengelolaan cash yang
5. Investasi pada Surat Berharga
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dari pengelolaan
Posisi investasi pada surat berharga per 31 Desember
kas.
2016 mencapai sebesar Rp6,59 triliun, atau mencapai 85,24% terhadap posisi investasi pada surat berharga
2. Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia
posisi investasi pada surat berharga per 31 Desember 2016
Desember 2016 mencapai sebesar Rp13,00 triliun, atau
terhadap jumlah aset sebesar 8,36%. Penurunan tersebut
naik 56,44% dibandingkan posisi Giro dan penempatan
didominasi oleh penurunan SBSN milik BI sebesar Rp1,14
pada Bank Indonesia per 31 Desember 2015 sebesar Rp8,31
triliun yang disebabkan oleh adanya surat berharga SBSN
triliun. Sedangkan posisi giro dan penempatan pada Bank
milik BI yang telah jatuh tempo dan dialihkan ke SBIS.
Indonesia terhadap jumlat aset Bank pada tahun 2016 sebesar 16,50%. Peningkatan signifikan terdapat pada SBIS sebesar Rp3,15 triliun. Hal ini bertujuan agar Bank tetap PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
124
per 31 Desember 2015 sebesar Rp7,73 triliun. Sedangkan
Posisi Giro dan penempatan pada Bank Indonesia, per 31
terjaga tingkat likuiditasnya. 3. Giro pada Bank Lain Posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp1,55 triliun, naik sebesar 192,10% dibandingkan posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2015 sebesar Rp530,99 miliar. Sedangkan posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 1,97%.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Investasi pada Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2016 (dalam miliar Rupiah) Keterangan
Diukur pada biaya perolehan
Kurang dari 1 tahun 1-5 tahun
Diukur pada nilai wajar
Total
373,11
911,92
1,18
1.286,21
5.296,60
-
3,74
5.300,35
-
-
-
-
5.669,71
911,92
4,92
6.586,55
Lebih dari 5 tahun Total
Tersedia untuk dijual
6. Piutang Posisi piutang per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp36,21 triliun, naik sebesar Rp1,37 triliun atau 3,95% dibandingkan posisi piutang per 31 Desember 2015 sebesar Rp34,84 triliun. Sedangkan posisi piutang per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 45,94%. Peningkatan tersebut didominasi oleh peningkatan Piutang Murabahah sebesar Rp1,39 triliun. 7. Pinjaman Qardh Posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp1.971,07 miliar, naik Rp3,94 miliar dibandingkan posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2015 sebesar Rp1.967,13 miliar. Sedangkan posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 2,50%. 8. Pembiayaan Posisi pembiayaan per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp16,49 triliun, naik Rp3,01 triliun atau 22,33% dibandingkan posisi pembiayaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp13,48 triliun. Sedangkan posisi pembiayaan per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 20,92%. Pembiayaan meningkat didominasi oleh peningkatan pembiayaan Musyarakah sebesar Rp2,75 triliun. BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus melakukan program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah. Pembiayaan yang Dihapusbukukan Selama tahun 2016, BSM melakukan penghapusbukuan pembiayaan sebesar Rp1.585 miliar. Jumlah tersebut lebih besar dari tahun 2015 sebesar Rp1.502 miliar. Pembiayaan yang telah dihapusbukukan sebelum tahun 2016 dan telah diterima kembali selama tahun 2016 adalah
Pembiayaan yang Dihapusbukukan (Dalam miliar Rupiah) Uraian Saldo Awal Penghapusbukuan Penerimaan Kembali Saldo Akhir Tahun
2015
2016
Pertumbuhan Nominal
%
2.316,60
3.429,69
1.926,69
1.502,31
1.585,48
600,12
60,90%
389,22
509,04
337,27
196,36%
3.429,69
4.506,13
2.189,54
94,52%
128,19%
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rp509,04 miliar.
125
Analisis dan Pembahasan Manajemen
9. Tagihan Akseptasi
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aset Produktif
Posisi tagihan akseptasi per 31 Desember 2016 mencapai
Peningkatan total aset BSM mayoritas disumbang oleh aset
sebesar Rp114,03 miliar, atau mencapai 43,80% terhadap
produktif. Hal ini terlihat dari komposisi aset produktif terhadap
posisi tagihan akseptasi per 31 Desember 2015 sebesar
total aset 92,56%. Nilai aset produktif meningkat sebesar
Rp260,32 miliar. Sedangkan posisi tagihan akseptasi per
Rp7,88 triliun atau 12,11%, semula Rp65,09 triliun di tahun
31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar
2015 menjadi Rp72,97 triliun di tahun 2016.
0,14%.
Aset Produktif (dalam miliar Rupiah)
10. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah Posisi aset yang diperoleh untuk ijarah per 31 Desember
72.968,00
2016 mencapai sebesar Rp1,33 triliun, naik sebesar 27,26% dibandingkan posisi aset yang diperoleh untuk ijarah per 31
65.087,39
Desember 2015 sebesar Rp1,04 triliun. Sedangkan posisi aset yang diperoleh untuk ijarah per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 1,69%. 11. Penyertaan Modal Sementara Posisi penyertaan modal sementara per 31 Desember 2016
2015
mencapai sebesar Rp50,33 miliar, sama dengan posisi penyertaan modal sementara per 31 Desember 2015 sebesar Rp50,33 miliar. Sedangkan posisi penyertaan modal sementara per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 0,06%. 12. Aset Tetap Posisi aset tetap per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp2,25 triliun, naik sebesar Rp74,43 miliar atau 3,42% dibandingkan posisi aset tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp2,18 triliun. Sedangkan posisi aset tetap per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 2,86%. 13. Aset Lain
Penempatan Sbis, Fasbis dan Reverse Repo Sbsn Bank menempatkan dana pada Bank Indonesia berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Reverse Repo dan Term Deposit Valas Syariah Bank Indonesia. Per 31 Desember 2016, penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN sebesar Rp9,97 triliun, meningkat 84,33% terhadap penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN pada tahun sebelumnya sebesar Rp5,41 triliun. Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN (dalam miliar Rupiah)
Posisi aset lain per 31 Desember 2016 mencapai sebesar
9.968,20
Rp1,56 triliun, atau mencapai 96,36% terhadap posisi aset lain per 31 Desember 2015 sebesar Rp1,62 triliun.
2016
5.407,67
Sedangkan posisi aset lain per 31 Desember 2016 terhadap jumlah aset Bank sebesar 1,98%. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
126
14. Penyisihan Kerugian Posisi Penyisihan Kerugian per 31 Desember 2016 mencapai sebesar Rp3,70 triliun, naik sebesar 13,79,% terhadap posisi Penyisihan Kerugian per 31 Desember 2015 sebesar Rp3,25 triliun. Peningkatan Penyisihan Kerugian tersebut sejalan dengan strategi Bank untuk meningkatkan Cash Coverage PPAP tahun 2016 lebih dari 60%. Posisi cash coverage ppap pembiayaan tahun 2016 67,25%
2015
2016
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pembiayaan yang Diberikan
Dana Syirkah Temporer
Pembiayaan per 31 Desember 2016 mencapai Rp55,59
Posisi dana syirkah temporer per 31 Desember 2016 mencapai
triliun atau tumbuh Rp4,49 triliun atau 8,79% dari posisi per
Rp60,83 triliun, tumbuh sebesar Rp6,46 triliun atau 11,88%
31 Desember 2015 sebesar Rp51,09 triliun. Pertumbuhan
terhadap posisi dana syirkah temporer per 31 Desember 2015
pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio
sebesar Rp54,37 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh
pembiayaan UMKM. Pencapaian ini merupakan komitmen BSM
dari peningkatan tabungan mudharabah, deposito mudharabah,
untuk mengembangkan sektor industri kecil dan menengah
dan dana syirkah temporer bank.
dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan pada segmen UMKM.
Dana Syirkah Temporer (dalam miliar Rupiah)
Pembiayaan yang Diberikan (dalam miliar Rupiah)
55.580,21
60.831,49
54.372,86
51.089,71
2015 2015
2016
2016
Surat Berharga yang Diterbitkan Posisi surat berharga subordinasi yang diterbitkan per 22
Liabilitas
Desember 2016 sebesar Rp375 miliar atau lebih rendah
Jumlah liabilitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp11,23 triliun,
terhadap posisi surat berharga subordinasi yang diterbitkan
naik Rp1,35 triliun atau 13,66% terhadap jumlah liabilitas per
tahun sebelumnya Rp500 miliar. Bank menerbitkan Surat
31 Desember 2015 sebesar Rp9,88 triliun triliun. Peningkatan
berharga subordinasi dalam rangka memperkuat permodalan.
tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan simpanan wadiah Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan
dan liabilitas segera. Liabilitas (dalam miliar Rupiah) 11.232,80
pada bulan Desember 2016 dan 2015, subnotes Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo. Surat Berharga yang Diterbitkan (dalam miliar Rupiah) 500,00
9.883,11
2015
2016 2015
2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
375,00
127
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Giro;
Dana Pihak Ketiga
5.830,21 ;
BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama tahun 2016 sebesar Rp69,95 triliun, tumbuh sebesar Rp7,83 triliun atau 12,62% dari semula Rp62,11 triliun pada tahun 2015. Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari masyarakat dalam
Deposito;
9,39%
31.287,54 ;
50,37% Tabungan;
bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan
24.995,13 ;
akad wadiah dan mudharabah.
40,24%
Dana Pihak Ketiga (dalam miliar Rupiah) 69.949,86
DPK 2015
62.112,88
(dalam miliar Rupiah)
Giro; 6.929,77 ; Deposito;
9,91%
35.268,86 ;
2015
2016
50,42% Tabungan; 27.751,23 ;
39,67%
Tahun 2016, Giro meningkat sebesar Rp1,10 triliun atau tumbuh 18,86%, semula sebesar Rp5,83 triliun di tahun 2015 menjadi Rp6,93 triliun di tahun 2016. Tabungan meningkat sebesar Rp2,76 triliun atau tumbuh 11,03%, semula sebesar Rp24,99 triliun di tahun 2015 menjadi Rp27,75 triliun di tahun 2016. Deposito meningkat sebesar Rp3,98 triliun atau tumbuh 12,72%, semula sebesar Rp31,29 triliun di tahun 2015 menjadi Rp35,27 triliun di tahun 2016. EKUITAS Ekuitas per 31 Desember 2016 mencapai Rp6,39 triliun, tumbuh sebesar Rp778,70 miliar atau 13,87% terhadap posisi ekuitas per 31 Desember 2015 sebesar Rp5,61 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari laba tahun 2015 dan perolehan laba tahun berjalan.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
128
Ekuitas (dalam miliar Rupiah) 6.392,44 5.613,74
2015
2016
DPK 2016
(dalam miliar Rupiah)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
KINERJA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Kilas Kinerja Laba Rugi Komprehensif
12,02%
12,62%
8,79%
Menjadi 78,83 Triliun
Menjadi 69,95 Triliun
Menjadi 55,58 Triliun
DPK 2016
Aset 2016
Pembiayaan 2016
Pada tahun 2016, BSM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp325,41 miliar, tumbuh sebesar Rp35,84 miliar atau 12,38% dibandingkan laba bersih tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp289,58 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib. Tabel Laporan Laba Rugi Komprehensif (dalam miliar Rupiah) 2015
2016
Pertumbuhan Nominal
%
1.
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
5.960,02
6.467,90
507,88
8,52
2.
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
2.438,22
2.339,72
(98,50)
(4,04)
3.
Hak Bagi Hasil Milik Bank
3.521,79
4.128,18
606,39
17,22
4.
Pendapatan Usaha Lainnya
5.
Beban Usaha
6. 7.
938,86
860,07
(78,79)
(8,39)
4.090,74
4.545,26
(454,53)
11,11
Laba Usaha
369,92
442,99
73,07
19,75
Laba bersih
289,58
325,41
35,84
12,38
8.
Laba komprehensif
681,77
278,70
(403,08)
(59,12)
9.
Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
946,00
818,00
(128,00)
(8,52)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Uraian
129
Analisis dan Pembahasan Manajemen
1. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Hak Bagi Hasil Milik Bank Tahun 2016, BSM membukukan Hak Bagi Hasil Milik Bank
Tahun 2016, BSM membukukan pendapatan Pengelolaan
sebesar Rp4,12 triliun, meningkat Rp606,39 miliar atau
Dana oleh Bank sebagai Mudharib sebesar Rp6,47 triliun,
17,22% dibandingkan dengan perolehan Hak Bagi Hasil
meningkat Rp507,88 miliar atau 8,52% dibandingkan
Milik Bank di tahun 2015 sebesar Rp3,52 triliun. Kenaikan
dengan perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
Hak Bagi Hasil Milik Bank tersebut disebabkan peningkatan
sebagai Mudharib di tahun 2015 sebesar Rp5,96 triliun.
pendapatan keuntungan murabahah, pendapatan bagi hasil
Kenaikan pendapatan pengelolaan Dana oleh bank sebagai
musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Mudharib tersebut disebabkan peningkatan pendapatan
Hak Bagi Hasil Milik Bank (dalam miliar Rupiah)
keuntungan murabahah, pendapatan bagi hasil musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
4.128,18 Pendapatan sebagai Mudharib (dalam miliar Rupiah)
3.521,79
6.467,90 5.960,02
2015
2016
4. Pendapatan Usaha Lainnya 2015
2016
2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer merupakan liabilitas bank untuk memenuhi hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syrkah temporer. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer pada 2016 sebesar Rp2,34 triliun, semula dari Rp2,44 triliun 2015. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer (dalam miliar Rupiah)
Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya berasal dari pendapatan imbalan jasa perbankan atau fee based income dan pendapatan
imbalan
terikat
pendapatan usaha lainnya tahun 2015 sebesar Rp938,86 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan imbalan jasa perbankan sebesar 8,39%. Pendapatan Usaha Lainnya (dalam miliar Rupiah)
938,86 860,07
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
2.339,72
2015 2015
2016
(mudharabah
lainnya mencapai Rp860,07 miliar, atau 91,61% terhadap
2.438,22
130
investasi
muqayyadah). Pada tahun 2016, pendapatan usaha
2016
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
5. Beban Usaha
Analisis dan Pembahasan Manajemen
7. Laba Bersih
Realisasi beban usaha pada tahun 2016 sebesar Rp4,54
Realisasi laba bersih tahun 2016 mencapai Rp325,41
triliun,
11,11%
miliar, meningkat sebesar Rp35,84 miliar atau 12,38%
dibandingkan beban usaha pada tahun 2016 sebesar Rp4,09
dibandingkan realisasi laba bersih tahun 2015 sebesar
triliun. Kenaikan beban usaha karena adanya peningkatan
Rp289,58 miliar.
beban
meningkat
Rp454,53
administrasi
dan
miliar
atau
peningkatan
pembentukan
cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif. Kenaikan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset
Laba Bersih (dalam miliar Rupiah)
produktif sejalan dengan target Bank untuk membentuk Cash Coverage PPAP lebih dari 60%. Pendapatan Usaha Lainnya (dalam miliar Rupiah)
325,41 289,58
4.545,26 4.090,74 2015
2016
8. Laba Komprehensif Pada tahun 2016, realisasi laba komprehensif mencapai Rp278,70 miliar, atau 40,88% terhadap realisasi laba 2015
2016
6. Laba Usaha
komprehensif tahun 2015 sebesar Rp681,77 miliar.
9. Laba per Saham
Realisasi laba usaha tahun 2016 mencapai Rp442,99
Pada tahun 2016, realisasi laba per saham mencapai
miliar, meningkat sebesar Rp73,07 miliar atau 19,75%
Rp818,00 atau sebesar 86,47% terhadap realisasi laba per
dibandingkan realisasi laba usaha tahun 2015 sebesar
saham tahun 2015 sebesar Rp946,00.
Rp369,92 miliar. Laba Usaha (dalam miliar Rupiah) 442,99
2015
2016
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
369,92
131
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
LAPORAN ARUS KAS Kas dan setara kas akhir tahun 2016 sebesar Rp8,55 triliun, meningkat sebesar Rp2,36 triliun atau 27,56% terhadap Kas dan setara kas akhir tahun 2015 sebesar Rp8,55 triliun. Hal ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan arus kas dari aktivitas investasi berupa penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan. Laporan Arus Kas (Dalam miliar Rupiah) Uraian
2015
2016
Pertumbuhan Nominal
%
Arus Kas Aktivitas Operasi
1.819,35
1.031,51
(787,84)
(43,30%)
Arus Kas Aktivitas Investasi
(6.124,28)
950,95
7.075,23
115,53%
350,00
375,00
25,00
7,14%
Kenaikan Kas & Setara Kas
(3.954,92)
2.357,47
6.312,39
159,61%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
12.509,75
8.554,82
(3.954,92)
(31,61%)
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
8.554,82
10.912,29
2.357,47
27,56%
Arus Kas Aktivitas Pendanaan
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2016 sebesar Rp1,03 triliun, atau mencapai sebesar 56,70% terhadap arus kas dari aktivitas operasi tahun 2015 sebesar Rp1,82 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan aset usaha. Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Dalam Rp Juta) Uraian Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli dan sewa Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer
2016
5.915,54
6.366,15
Pertumbuhan Nominal 450,61
% 7,62%
(2.444,86)
(2.322,81)
122,05
4,99%
Penerimaan pendapatan usaha lainnya
938,10
854,25
(83,84)
(8,94%)
Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan
389,22
509,04
119,82
30,78%
(1.323,26)
(1.433,75)
(110,49)
(8,35%)
-
(10,48)
(10,48)
(1.479,39)
(1.609,42)
(130,03)
-
71,94
71,94
Pembayaran pajak
(88,49)
(126,95)
(38,46)
(43,46%)
Pembayaran zakat
(31,28)
(22,77)
8,52
27,23%
(5,54)
(36,99)
(31,45)
(567,67%)
6,25
(0,50)
(6,75)
(108,01%)
Pembayaran beban karyawan Pembayaran tansiem Pembayaran beban usaha selain beban karyawan Pembayaran tagihan pajak
Penyaluran dana kebajikan PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
132
2015
Penerimaan pendapatan non usaha Penurunan/(kenaikan) aset usaha
(8,79%)
(2.495,90)
(8.936,42)
(6.440,53)
(258,04%)
Kenaikan/(penurunan) Liabilitas Usaha
1.241,59
1.271,60
30,01
2,42%
Kenaikan dana syirkah temporer
1.197,38
6.458,63
5.261,25
439,40%
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
1.819,35
1.031,51
(787,84)
(43,30%)
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi yang masuk pada tahun 2016 sebesar Rp950,95 miliar, naik sebesar Rp7,07 triliun dibandingkan arus kas dari aktivitas investasi yang keluar tahun 2015 sebesar Rp6,12 triliun. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo secara
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
signifikan dan peningkatan penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2015-2016 (Dalam miliar Rupiah) Uraian Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Pembelian aset tetap
2015
Nominal
%
1.282,65
1.759,28
476,63
37,16%
(7.146,74)
(729,63)
6.417,12
89,79%
(262,35)
(80,59)
181,77
69,28%
2,17
1,88
(0,29)
13,21%
(6.124,28)
950,95
7.075,23
115,53%
Hasil penjualan aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
Pertumbuhan
2016
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan pada tahun 2016 sebesar Rp375,00 miliar, naik sebesar Rp25,00 miliar dibandingkan arus kas dari aktivitas pendanaan tahun 2015 sebesar Rp350,00 miliar. Aktifitas pendanaan tahun 2016 berupa penerimaan dana setoran modal sebesar Rp500 miliar dan penerbitan subordinated notes mudharabah tahun 2016 sebesar Rp375 miliar. Selain itu, terdapat pelunasan Bank atas subordinated notes mudharabah tahun 2011 sebesar Rp500 miliar. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2015-2016 (Dalam miliar Rupiah) Uraian Penambahan setoran modal
2015
Pertumbuhan
2016
Nominal
%
500,00
-
(500,00)
(100,00%)
-
500,00
500,00
100,00%
(150,00)
-
150,00
(100,00%)
Pelunasan subordinated notes mudharabah tahun 2011
-
(500,00)
(500,00)
100,00%
Penerbitan subordinated notes mudharabah tahun 2016
-
375,00
375,00
100,00%
350,00
375,00
25,00
7,14%
Penerimaan dana setoran modal (Pembayaran) penerimaan dari pembiayaan diterima
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan
LAPORAN RASIO KEUANGAN UTAMA Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level 14,01% pada tahun 2016, naik dibandingkan CAR pada tahun 2015 sebesar 12,85%. Hal ini karena Bank telah menerapkan perhitungan Kewajiban kurs. Sedangkan rasio kecukupan modal minimum sesuai standar dari pemerintah adalah sebesar 8%. Hal ini bermakna bahwa BSM masih memiliki kecukupan modal dalam menjalankan bisnis perbankan.
ROE dan ROA Kinerja rasio Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM tahun 2016 sebesar 5,81%, turun terhadap ROE tahun 2015 sebesar 5,92%. Sedangkan Rasio Imbal Hasil Rata-rata Aset (ROA) sebesar 0,59%, naik terhadap ROA tahun 2015 sebesar 0,56%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan laba tahun 2016.
Net Imbalan Tahun 2016, rasio net income margin mencapai 6,16%, naik terhadap rasio NIM tahun 2015 sebesar 5,75%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan Bank dan membaiknya cost of fund.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) yang memperhitungkan risiko operasional dan risiko perubahan
133
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Financing Deposit Ratio (FDR) Rasio Pembiayaan terhadap Pendanaan (FDR) merupakan rasio pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga terhadap pendanaan dalam Rupiah dan mata uang asing. FDR Bank per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 79,19% dan 81,99 %. Berdasarkan Rasio FDR tersebut, masih dalam batasan yang direkomendasikan oleh Bank Indonesia, sesuai dengan peraturan GWM LDR.
Non Performing Financing (NPF) Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) - Gross tahun 2016 mencapai 4,92%, turun dibandingkan NPF – Gross pada tahun 2015 sebesar 6,06%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan Bank sedikit mengalami pembaikan. Namun demikian, BSM telah melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan aset non produktif.
Laporan Rasio Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 RASIO
31 Desember 2015
Rasio Kinerja
1
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
12,85%
14,01%
2
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif
5,28%
4,00%
3
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif
5,08%
4,03%
4
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif
3,12%
2,76%
5
NPF gross
6,06%
4,92%
6
NPF net
4,05%
3,13%
7
Return On Assets (ROA)
0,56%
0,59%
8
Return On Equity (ROE)
5,92%
5,81%
9
Net Imbalan (NI)
5,75%
6,16%
10
Net Operating Margin (NOM)
0,58%
0,64%
11
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
94,78%
94,12%
12
Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan
26,47%
29,43%
13
Financing to Deposit Ratio (FDR)
81,99%
79,19%
Kepatuhan (Compliance) 1
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
134
31 Desember 2016
2
3
4
a.
b.
Persentase Pelanggaran BMPD
a.1. Pihak Terkait
0,00%
0,00%
a.2. Pihak Tidak Terkait
0,00%
0,00%
Persentase Pelampauan BMPD
b.1. Pihak Terkait
0,00%
0,00%
b.2. Pihak Tidak Terkait
0,00%
0,00%
GWM Rupiah a.
GWM rupiah
5,09%
5,14%
b.
GWM valuta asing
1,38%
1,23%
2,12%
8,65%
Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
T IN J AUAN IN F O R M A S I KEUANGAN LAINNYA CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) DAN PENYISIHAN KERUGIAN Untuk memberikan jaminan keamanan kepada nasabah atas adanya risiko kredit akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati, BSM melakukan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan penyisihan kerugian sebagaimana yang diatur dalam peraturan penundang-undangan. Tahun 2016, BSM melakukan pembentukan CKPN dan penyisihan kerugian sebesar Rp1,17 triliun, naik dibandingkan pembentukan CKPN dan penyisihan kerugia tahun 2015 sebesar Rp1,05 triliun. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah pembiayaan yang diberikan oleh BSM kepada masyarakat/nasabah. Tabel Pembentukan CKPN dan Penyisihan Kerugian (dalam miliar Rupiah) No.
Uraian
2015
2016
a.
-
Piutang
325,81
530,51
-
Pembiayaan musyarakah
434,32
470,31
-
Pembiayaan mudharabah
52,32
93,23
-
Investasi pada surat berharga
6,86
(0,75)
-
Pinjaman qardh
108,31
22,98
-
Giro pada bank lain
0,05
(0,18)
-
Penempatan pada bank lain
(1,95)
3,20
-
Penyertaan modal sementara
7,05
-
-
Tagihan akseptasi
2,60
(1,46)
-
Aset lain-lainnya
55,65
(10,82)
991,02
1.107,03
33,12
72,49
b.
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian non-produktif
c.
Pemulihan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Jumlah
Rasio pembiayaan bermasalah Bank secara gross (sebelum dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 4,92% dan 6,06%, sedangkan rasio pembiayaan bermasalah secara neto pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 3,13% dan 4,05%.
Dampak Penerapan Awal Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif Sejak 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSA Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran untuk menghitung CKP Kolektif sesuai dengan PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”.
22,36
(10,09)
1.046,51
1.169,43
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pembentukan (pembalikan) cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan penyisihan kerugian aset produktif:
135
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank melakukan perhitungan
Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai dengan ketentuan
kembali CKPN kolektif sesuai dengan metode yang diatur dalam
transisi PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”, perbedaan antara
PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
saldo cadangan per 1 Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif
dan sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 102 “Akuntansi
yang dihitung berdasarkan PSAK 55 “Instrumen Keuangan:
Murabahah”, perbedaan antara saldo cadangan per 1 Januari
Pengakuan dan Pengukuran” sebesar Rp246.726.758.565,
2015 dengan saldo CKPN kolektif yang dihitung berdasarkan
dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2016 sebesar
PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak tangguhan
sebesar Rp246.726.758.565, dibebankan ke saldo laba pada
sebesar Rp61.681.689.641.
tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak tangguhan sebesar Rp61.681.689.641
Pada tahun 2016, tingkat kolektibilitas piutang Bank untuk piutang kategori lancar terhadap total piutang Bank sebesar
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN
89,21%, sedangkan kolektibilitas piutang lancar terhadap total
Kemampuan Membayar Utang
Sedangkan jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai
Kemampuan membayar utang dalam bisnis Perbankan baik
dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebagian atau seluruh utang-utangnya dapat dijelaskan dengan
sebesar
Debt to Equity Ratio (DER) yaitu tingkat kemampuan Bank
Restrukturisasi piutang dilakukan dengan cara perpanjangan
dalam menutup sebagian atau seluruh hutang dengan modal
waktu, penjadwalan kembali dan penambahan plafon piutang
sendiri tahun 2016 sebesar 181,59%. Sedangkan DER pada
bagi debitur.
piutang tahun 2015 sebesar 87,03%.
Rp3.819.685.236.443
dan
Rp2.758.256.245.980.
tahun 2015 sebesar 176,05%. Rasio piutang non-performing - gross dan net pada tanggal Pada saat yang sama, Bank telah melakukan antisipasi terhadap
31 Desember 2016 adalah sebesar 5,59% dan 3,51% (2015:
piutang dari pembiayaan yang digolongkan kurang lancar,
5,77% dan 3,56%). Secara umum, Manajemen berpendapat
diragukan dan macet dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva
bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan
Produktif (PPAP). Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
kerugian
(PPAP) dan pembiayaan terhadap NPF dapat menunjukkan
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang.
yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban/hutang. Bank terus melakukan peningkatan terhadap rasio PPAP (cash provision) dalam rangka mengantisipasi nasabah pembiayaan bermasalah dan penurunan kolektibilitas.
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL Struktur Modal
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
136
Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan
Tujuan bank dalam mengelola permodalan adalah untuk
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen,
melindungi
kolektibilitas seluruh giro pada bank lain dan penyertaan
kelangsungan usaha sehingga bank dapat tetap memberikan
modal sementara pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku
digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah
kepentingan lainnya dan mempertahankan struktur permodalan
penyisihan kerugian giro pada bank lain dan investasi pada surat
yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Struktur modal
berharga adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri
akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain dan investasi pada
dengan pinjaman/liabilitas yang terdiri dari liabilitas jangka
surat berharga.
pendek dan liabilitas jangka panjang.
kemampuannya
dalam
mempertahankan
Pada tahun 2016, struktur modal Bank secara komposisi Sejak pemberlakuan tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan
dipenuhi melalui liabilitas sebesar Rp11,23 triliun (14,25%),
PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
Surat berharga subordinasi sebesar Rp375 miliar (0,48%), dana
untuk menghitung CKPN kolektif sesuai dengan PSAK 102
syirkah temporer sebesar Rp60,83 triliun (77,17%) dan ekuitas
“Akuntansi Murabahah”. Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank
sebesar Rp6,39 triliun (8,11%). Secara kuantitas, struktur modal
melakukan perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai dengan
bank menunjukkan pertambahan pada liabilitas, dana syirkah
metode yang diatur dalam PSAK 55 “Instrumen Keuangan:
temporer dan ekuitas.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tabel Struktur Modal Bank (dalam Rp juta) 2015
Uraian
Nominal
Liabilitas Surat Berharga yang Diterbitkan Dana Syirkah Temporer Ekuitas Total
2016
Prosentase
Nominal
Prosentase
9.883.107
14,04%
11.232.796
14,25%
500.000
0,71%
375.000
0,48%
54.372.863
77,27%
60.831.488
77,17%
5.613.739
7,98%
6.392.437
8,11%
70.369.709
100,00%
78.831.722
100,00%
Kebijakan Manajemen Struktur Modal Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator. Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha, dan kebutuhan likuiditas Bank. Berdasarkan struktur modal yang dimiliki pada tahun 2016, Bank telah mengambil kebijakan dengan menambah jumlah liabilitas sebesar 13,66% dan menambah jumlah dana syirkah temporer sebesar 11,88% serta menambah ekuitas sebesar 13,87%. Sedangkan secara rasio, tingkat kecukupan modal Minimum Bank per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar 9,99%. Tabel Rasio Kecukupan modal Bank (dalam Juta Rupiah) Uraian
2016
Komponen Modal A.
Modal Inti
4.856.611
6.109.151
Modal disetor
1.989.022
1.989.022
Cadangan umum
B.
297.804
397.804
Laba ditahan awal tahun sebelum pajak
2.424.997
2.618.663
Laba tahun berjalan setelah pajak (50%)
144.788
-
Laba tahun berjalan setelah pajak (100%)
-
325.414
Dana setoran modal
-
500.000
Pendapatan komprehensif lainnya: potensi keuntungan
-
6.440
Hak milik intelektual lainnya (termasuk aplikasi piranti lunak (software))
-
Selisih penilaian kembali aktiva tetap*)
-
344.038
1.330.779
832.851
344.038
-
Modal Pelengkap Selisih penilaian kembali aktiva tetap*)
(72.230)
Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif (maksimum 1,25% dari ATMR)
486.741
457.851
Investasi Subordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti)
500.000
375.000
C.
Modal Pelengkap tambahan
-
-
D.
Penyertaan Modal Sementara
-
-
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
I.
2015
137
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Uraian II.
Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan
III.
Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit
IV.
Aset Tertimbang Menurut Risiko Operasional
V.
Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar
VI.
Jumlah Risiko - Aset Tertimbang
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2015
2016
6.187.390
6.942.002
40.923.163
42.213.944
7.084.024
6.740.505
139.366
601.469
48.146.553
49.555.918 16,44%
VII.
Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit
15,12%
VIII.
Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit dan pasar
12,85%
14,01%
IX.
Rasio Kecukupan Modal Minimum
9,99%**)
9,99%**)
*) Bank melakukan revaluasi terhadap nilai aset tetap dalam kelompok “tanah”. Bank telah menerima persetujuan dari kantor pajak atas revaluasi tersebut di tanggal 8 Januari 2016. **) Sesuai dengan ketentuan dari peraturan No.21/POJK.03/2014 dimana Rasio Kecukupan Modal Minimum dikaitkan dengan profil risiko Bank.
IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL 2016 Tahun 2016, tidak terdapat aktivitas investasi barang modal, sehingga tidak terdapat informasi mengenai: 1. Tujuan dari ikatan tersebut; 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatanikatan tersebut; 3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
Investasi Barang Modal 2016 Tahun 2016, BSM tidak melakukan aktivitas investasi barang modal. Sehingga tidak terdapat informasi mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir, meliputi: 1) Jenis investasi barang modal; 2) Tujuan investasi barang modal; dan 3) Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
138
PERBANDINGAN TARGET 2016 DENGAN REALISASI 2016, DAN PROYEKSI 2017 Secara umum, kinerja BSM di tahun 2016 menunjukan peningkatan untuk beberapa indikator keuangan terhadap kinerja tahun 2015 terutama dalam pencapaian aset Bank, dana pihak ketiga, pembiayaan, fee based income, dan laba bersih.
Realisasi Pencapaian Laba Neto, Pendanaan (DPK) dan Pembiayaan Realisasi pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib tahun 2016 mencapai Rp6,47 triliun, atau 99,89% terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016 untuk pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib sebesar Rp6,48triliun. Bank berhasil membukukan laba bersih tahun 2016 sebesar Rp325 miliar, atau 103,31% terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2016 untuk laba bersih sebesar Rp315 miliar. Sedangkan realisasi jumlah aset tahun 2016 mencapai Rp78,83 triliun, atau 103,92% terhadap target RBB aset 2016 sebesar Rp75,86 triliun. Bank berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp69,95 triliun atau sebesar 104,05% terhadap target RBB DPK 2016 sebesar Rp67,23 triliun. Pada sisi pembiayaan, Pencapaian pembiayaan BSM tahun 2016 tercatat sebesar Rp55,58 triliun atau sebesar 101,85% terhadap target RBB untuk pembiayaan 2016 sebesar Rp54,57 triliun. Proyeksi Tahun 2017 BSM telah merumuskan target pencapaian kinerja Bank dalam RBB tahun 2017 terkait dengan perencanaan pencapaian volume bisnis dan rasio-rasio keuangan. Proyeksi pencapaian kinerja tahun sebagai berikut: 1. Pertumbuhan Aset sebesar 6,41%, mencapai Rp83,89 triliun 2. Pertumbuhan Rp60,58 triliun.
pembiayaan
sebesar
9,00%,
mencapai
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
3. Pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,88% mencapai Rp74,06 triliun 4. Pertumbuhan Laba bersih sebesar 6,27%, mencapai Rp345,80 miliar 5. Rasio Return on Equity (ROE) mencapai 5,44%, dan Rasio Return On Assets (ROA) sebesar 0,61%. 6. Rasio NPF gross sebesar 4,92% dan NPF netto sebesar 3,27% 7. Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 14,88%. Tabel Target RBB 2016, Realisasi 2016 dan Proyeksi Target RBB 2017 No 1
Uraian
Laba Bersih (miliar Rupiah)
3
Target 2017
Pencapaian Target: Realisasi 2016 (%)
Target Capaian Target 2017:Realisasi 2016 (%)
Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib (triliun Rupiah)
2
Target 2016
Realisasi 2016
6,48
6,47
7,04
99,80
8,76
315,07
325,41
345,80
103,31
6,27
Posisi Keuangan (triliun Rupiah)
-
Aset
76,11
78,83
83,89
103,92
6,41
Pembiayaan yang Diberikan
54,57
55,58
60,58
101,85
9,00
Dana Pihak Ketiga
67,23
69,95
74,06
104,05
5,88
14,28%
14,01
14,88%
98,11
6,21%
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak
0,61
0,59
0,61%
96,81
3,3
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak
5,23
5,81
5,44%
111,23
-6,37%
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan (NPF NETT)
4,00
3,13
3,27%
127,46
4,47%
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan (NPF GROSS)
5,45
4,92
4,92%
110,65
0%
Rasio Keuangan (dalam %) Pemenuhan Modal Minimum (CAR)
-
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Tidak ada informasi dan fakta yang material yang terjadi setelah tanggal Akuntan yang mempengaruhi BSM, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagaimana terlampir.
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN Sampai dengan akhir tahun 2016, perekonomian global mengalami perlambatan belum pulihnya perekonomian negara-negara maju dan perlambatan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang. Dampak dari perkembangan tersebut bagi perekonomian domestik adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi, tekanan inflasi, dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, serta rendahnya harga komoditas. Kondisi berbagai faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap kelangsungan industri perbankan. Mengantisipasi berbagai dampak perkembangan ekonomi global dan regional yang belum stabil, pada aspek kebijakan moneter, Bank Indonesia di tahun 2016 ini telah melakukan reformulasi kebijakan suku bunga acuan, dengan mengubah acuan suku bunga dari BI Rate dengan BI 7-Day Repo Rate. Langkah ini dilakukan bukan untuk mengubah sikap kebijakan, namun dilakukan untuk menyempurnakan transmisi kebijakan moneter. Bank Indonesia
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
pertumbuhan. Perekonomian Indonesia masih mengalami berbagai tantangan terkait dengan
139
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
juga telah melakukan pelonggaran kebijakan moneter dan
Dengan kondisi tersebut di atas, Bank masih memiliki optimisme
makroprudensial. Ke depan, Bank Indonesia melihat masih
yang tinggi memenangkan persaingan bisnis perbankan. Hal ini,
terdapat peluang untuk melakukan pelonggaran kebijakan,
karena industri perbankan syariah diyakini memiliki prospek
tentunya dengan selalu melihat dinamika perekonomian
jangka panjang yang sangat baik hingga satu dekade ke depan.
yang terjadi. Dari sisi perkembangan kredit, walaupun saat
Saat ini, Indonesia merupakan kiblat baru industri keuangan
ini pertumbuhan kredit masih belum optimal, Bank Indonesia
syariah di dunia. Hal itu didasari oleh struktur masyarakat
optimis di tahun 2017 masih terdapat potensi peningkatan,
Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar.
seiring dengan mulai terjadinya pemulihan harga komoditas.
Strategi Bank 2016 Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02%
Strategi-strategi yang akan dijalankan untuk mencapai Corplan
(year on year/yoy), melambat dibandingkan 2015 sebesar
2016-2020 Bank terdiri dari 3 strategi utama, yaitu:
4,79%. Pertumbuhan ekspor Indonesia masih tertahan karena
a. Simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan
permintaan global yang masih rendah dan harga komoditas
kepuasan nasabah.
yang semakin rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun
Strategi ini sebagai tindak lanjut evaluasi atas respon dan
2015 ditopang oleh konsumsi pemerintah, investasi bangunan
preferensi nasabah yang menginginkan experience lebih
didorong oleh realisasi belanja pemerintah serta implementasi
(dalam hal produk, jasa, dan kehadiran) dari Bank Syariah.
proyek infrastruktur pemerintah.
Sedangkan sektor swasta
untuk konsumsi relatif stabil, namun dari investasi masih lemah.
Strategi ini bertujuan untuk:
Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir
1. Fokus kepada beberapa produk (5 produk, 30 detik
tahun 2015 belum menunjukkan perbaikan yang signifikan,
untuk menjelaskan, 10 menit untuk menjual).
meskipun pemerintah telah memberikan stimulus fiskal dan
2. SLA akan lebih cepat
relaksasi kebijakan makroprudensial.
3. Kepuasan nasabah
Inflasi sampai dengan akhir 2016 tetap terkendali dan sesuai
b. Integrasi dengan Bank Mandiri untuk jaringan distribusi
dengan kisaran sasaran inflasi Pemerintah sebesar 4±1%. Inflasi
yang lebih efisien.
tahun 2016 tercatat 3,02% yoy, lebih rendah dari tahun 2015
Untuk
3,35% yoy. Hal ini seiring dengan semakin kuatnya koordinasi
perbankan nasional diperlukan sinergi dan integrasi bisnis
Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong peningkatan
dengan Bank Mandiri. Dimana Bank Mandiri sebagai
produksi dan memperbaiki distribusi serta meminimalkan
induk perusahaan induk telah memiliki jaringan luas dan
berbagai distorsi harga bahan pangan.
penguasaan pangsa pasar yang lebih luas.
Secara rata-rata, nilai tukar Rupiah sudah mengalami penguatan
Strategi ini bertujuan untuk:
dari Rp13.795 (2015) menjadi Rp13.436 (2016). Penguatan
1. Memanfaatkan Bank Mandiri untuk masuk ke sektor
Rupiah pada akhir 2016 terjadi seiring dengan program
spesifik dan menjual produk-produk spesialis Bank
pemerintah Tax Amnesty.
mengokohkan
eksistensi
BSM
dalam
kancah
Syariah. 2. Memanfaatkan jaringan Bank Mandiri untuk cross selling
Sinergi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia telah PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
140
mendorong optimisme pada perekonomian Indonesia. Hal tersebut terlihat pada inflasi yang diperkirakan terkendali, defisit
produk BSM. 3. Memanfaatkan
infrastruktur
Bank
Mandiri
untuk
efisiensi resource BSM.
neraca transaksi berjalan yang aman pada kisaran 2,0%-2,5% di tahun 2016 dan 2,5%-3,0% di tahun 2017, serta keseimbangan
c. Fokus kepada pembiayaan ritel dan cash management.
fiskal yang dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah. Bank
Strategi ini menekankan adanya perubahan pool revenue
Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada dalam
bank yang sebagian besar berasal dari segmen ritel. Hal
kisaran 4,9%-5,3% di tahun 2016, dan pada kisaran 5,1%-
ini mengingat potensi bisnis retail di Indonesia yang cukup
5,5% di tahun 2017.
besar. Sasaran yang lain strategi ini adalah fokus pada pembiayaan institusi pemerintah (PNS), karena lebih aman dibanding yang lain.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Strategi ini bertujuan untuk:
ASPEK PEMASARAN
1. Positioning BSM sebagai Bank Syariah yang spesalis di
Dalam rangka mengokohkan eksistensi Bank dalam
retail dengan dukungan teknologi yang modern
dunia
perbankan di Indonesia, BSM menerapkan strategi perluasan
2. Melayani institusi Islam dan bisnis ekosistem dengan baik melalui kemampuan cash management yang kuat.
jaringan dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk mengenalkan berbagai produk perbankan kepada masyarakat secara lebih luas. Pelaksanaan strategi tersebut diharapkan
Strategi bisnis tersebut kemudian dijabarkan dalam program
mampu menambah perluasan pasar BSM dengan adanya
kerja utama di tahun 2016 sebagai berikut:
penambahan jumlah nasabah. Pada aspek pelayanan, BSM terus
a. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen ritel
meningkatkan kualitas layanan terbaik bagi nasabah, didukung
khususnya untuk pembiayaan konsumer (Kredit Pemilikan
dengan peningkatan kapabilitas teknologi dan pengembangan
Rumah/KPR dan pembiayaan berbasis payroll), pembiayaan
inovasi produk perbankan syariah.
mikro, pembiayaan gadai dan cicil emas serta pembiayaan pensiun.
Strategi Pemasaran
b. Melakukan kerjasama penyaluran pembiayaan konsumer
1. Strategi Perluasan Jaringan
dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama
Dalam
Finance (MUF).
BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM
c. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen wholesale melalui sinergi dengan Bank Mandiri.
menunjang
keberhasilan
pemasaran
produk
memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan kantor dan jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama,
d. Meningkatkan promosi dan marketing dana murah yang
ATM Prima, MEPS) dalam rangka melayani nasabah.
lebih agresif untuk peningkatan core deposit dan antisipasi penurunan dana akibat pembentukan Badan Pengelola
Jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2016 mencapai
Keuangan Haji (BPKH).
765 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
e. Meningkatkan produk dan layanan berbasis transaksi dan teknologi (ATM, Cash Management, Internet Banking, Remittance,
Payment
Point
Online
Banking/PPOB,
E-Commerce, dll) untuk mendorong peningkatan Fee Based Income (FBI);
Grafik Jaringan Kantor Operasional BSM
Jaringan Kantor (Unit)
f. Mengoptimalkan excess funding melalui private placement dengan underlying proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai oleh Pemerintah (project based);
853
865
865
764
765
g. Mengembangkan produk-produk spesifik syariah, seperti gadai, cicil emas, ijarah dan Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) atau investasi terikat serta tabungan dengan pemotongan zakat;
2012
2013
2014
2015
2016
reorganisasi Kantor Pusat (KP) agar sejalan dengan
Secara rinci jaringan kantor operasional yang dimiliki oleh
fokus di segmen ritel dan postur organisasi yang lebih
BSM meliputi kantor cabang, kantor cabang pembantu,
efisien, perubahan bisnis proses untuk segmen ritel, dan
kantor kas, kantor layanan syariah, payment point dan
Implementasi standar kerja cabang.
kantor layanan gadai. Penurunan jumlah kantor operasional
i. Mengimplementasikan penetapan target market segmen
BSM tahun 2016 dibandingkan sebelumnya, karena adanya
dan produk pembiayaan ritel yang lebih detil untuk setiap
penataan jaringan melalui penggabungan dan relokasi
wilayah (target profil nasabah, risk acceptance criteria dan
kantor cabang/cabang pembantu.
threshold stopper); j. Mengimplementasikan berbagai program kerja pendukung untuk
pengembangan
bisnis
salah
satunya
dengan
memperkuat IT System untuk pengembangan bisnis.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
h. Meningkatkan produktivitas melalui: penataan cabang,
141
Analisis dan Pembahasan Manajemen
• Bank
Tabel Jaringan Kantor Operasional BSM No.
Kantor
2015
Tata Kelola Perusahaan
2016
Pengembangan Sumber Daya Manusia
memperluas
fungsi
mobile
banking
agar
dapat digunakan via SMS Banking & Unstructure Supplementary Service Data (USSD) Banking.
1
Kantor Cabang
136
129
2
Kantor Cabang Pembantu
469
389
• Revitalisasi Kerjasama Penggunaan Layanan E-channel
3
Kantor Kas
65
52
Bank Nasabah BPR/S, Produk Pembiayaan Kepada
4
Kantor Payment Point
145
145
Koperasi Untuk Para Anggotanya (PKPA), Produk
5
Kantor Layanan Gadai
50
50
Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), Produk Ventura, Produk Properti Produktif, Produk Modal Kerja
Jaringan ATM
Developer, Produk Pembiayaan Mikro, Produk Jasa/Alat
BSM Card dapat digunakan di lebih dari 206.055 jaringan
Kesehatan
ATM meliputi ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri, ATM BERSAMA, ATM Prima dan Malaysia Electronic Payment
• Pengembangan Capacity Building dengan Lembaga Linkage/Mitra Kerja Bank.
System (MEPS).
Pangsa Pasar Grafik Jaringan ATM BSM
BSM akan fokus pada segmen retail dan akan menerapkan customer centric dalam memasarkan produk-produk BSM.
Jaringan ATM (Unit)
Produk-produk BSM akan dipasarkan sesuai dengan segmen
206.055 164.737
nasabah sehingga akan lebih sesuai dengan kebutuhan dari
169.399
masing-masing nasabah tersebut. Sehingga BSM akan menyasar
144.865
selective target market yang sesuai dengan kebutuhan nasabah
109.686
disetiap segmen. Uraian mengenai pangsa pasar BSM terkait dengan aset, 2012
2013
2014
2015
2016
penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan, telah dijelaskan dalam pembahasan mengenai Tinjauan Ekonomi dan
2. Strategi Komunikasi Produk
Industri Perbankan halaman 81 s.d. 83
BSM melakukan pola komunikasi untuk memasarkan dan mendekatkan produk kepada nasabah sebagai berikut:
KEBIJAKAN DIVIDEN
• Pendekatan aktifitas promosi yang masih diselaraskan
Kebijakan Dividen
dengan target market yang dituju melalui pendekatan
Dalam pembayaran dividen, BSM menerapkan kebijakan dividen
Customer Centric.
sebagai berikut:
• Penempatan lokasi jaringan beberapa cabang yang mendukung penetrasi pasar lebih optimal. • Meningkatkan
pemahaman
masyarakat
yang besarnya diputuskan melalui RUPS berdasarkan terhadap
produk/jasa perbankan syariah.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
142
1. Membayarkan dividen tunai dari laba bersih setiap tahunnya, rekomendasi Direksi. 2. Keputusan untuk membayar dividen tergantung pada
• Bank bekerja sama dengan mitra untuk memasarkan
laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap
produk nasabah secara online sebagai saluran distribusi/
peraturan perundang-undangan dan faktor-faktor lain yang
layanan Bank dan layanan kemudahan bagi nasabah
dianggap relevan oleh Direksi BSM setelah memperoleh
untuk
melakukan
transaksi
Business-to-Business
persetujuan RUPS.
(supplier-to-supplier). • Meningkatkan efektifitas pemasaran kepada TKI di
Pembagian Dividen
negara penempatan melalui rekanan mitra remittance
Penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2013, 2015, dan
company.
2016, sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang
• Kerjasama dengan Visa International/Master Card untuk
Saham bahwa BSM tidak mendistribusikan dividen kepada para
memberikan layanan yang lebih luas melalui jaringan
pemegang saham. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan
Visa.
struktur permodalan bank. Sedangkan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2016 akan diputuskan dalam RUPS pada tahun 2017.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tabel Pembagian Dividen per Tahun Buku Kebijakan Dividen
Tahun Buku 2014
2015
2016
(Rp44,81 miliar)*
Rp289,58 miliar
Rp325 miliar
-
-
-
Dividen per lembar saham
-
-
-
Rasio Pembagian Dividen
-
-
-
Laba/Rugi Bersih Dividen kas yang dibagikan Jumlah saham
Tanggal RUPS
7 Mei 2015
11 Maret 2016
Tanggal Pengumuman
7 Mei 2015
11 Maret 2016
-
-
-
-
Tanggal Pembayaran *)Disajikan kembali
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN (ESOP/MSOP) Tahun 2016, BSM tidak melakukan initial public offering (IPO) atau penerbitan saham, sehingga tidak terdapat informasi mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP).
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Tahun 2016, BSM tidak melakukan penerbitan saham, hutang atau obligasi, sehingga tidak terdapat informasi mengenai perolehan dana hasil penawaran umum melalui penerbitan saham, surat hutang atau obligasi.
TRANSAKSI MATERIAL MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Bank menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: a. perusahaan di bawah pengendalian Bank; b. perusahaan asosiasi; investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; d. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam butir c di atas; e. karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan; f.
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
c.
143
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank memiliki transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut: No. 1
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
144
Pihak-pihak berelasi Pemerintah Negara Republik Indonesia
Sifat hubungan Pemegang saham utama
2
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pemegang saham
3
PT Mandiri Sekuritas
Pemegang saham
4
PT Bank Sinar Harapan Bali
5
PT AXA Mandiri Financial Services
Mempunyai induk yang sama
6
PT Mandiri Axa General Insurance
Mempunyai induk yang sama
7
PT Mandiri Manajemen Investasi
Mempunyai induk yang sama
8
PT Mandiri Taspen Pos
Mempunyai induk yang sama
9
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah
Perusahaan BUMN
10
Perum BULOG
Perusahaan BUMN
Mempunyai induk yang sama
11
Perum Jaminan Kredit Indonesia
Perusahaan BUMN
12
Perum Perumnas
Perusahaan BUMN
13
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
14
PT Amarta Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
15
PT Aneka Tambang
Perusahaan BUMN
16
PT Angkasa Pura I (Persero)
Perusahaan BUMN
17
PT Asuransi Kredit Indonesia
Perusahaan BUMN
18
PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
19
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
20
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Perusahaan BUMN
21
PT Balai Pustaka (Persero)
Perusahaan BUMN
22
PT Bank BNI
Perusahaan BUMN
23
PT Bank BRI
Perusahaan BUMN
24
PT Barata Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
25
PT Brantas Abipraya (Persero)
Perusahaan BUMN
26
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
27
PT Hutama Karya (Persero
Perusahaan BUMN
28
PT Indah Karya (Persero
Perusahaan BUMN
29
PT Indofarma (Persero)
Perusahaan BUMN
30
PT Indosat Tbk.
Perusahaan BUMN
31
PT Indra Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
32
PT Industri Kapal Indonesia
Perusahaan BUMN
33
PT Istaka Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
34
PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Persero)
Perusahaan BUMN
35
PT Jamsostek (Persero)
Perusahaan BUMN
36
PT Jasa Marga (Persero)
Perusahaan BUMN
37
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU Non- Industri
Perusahaan BUMN
38
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Perusahaan BUMN
39
PT Kliring Berjangka (Persero
Perusahaan BUMN
40
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Perusahaan BUMN
41
PT PAL Indonesia
Perusahaan BUMN
42
PT Pegadaian Persero
Perusahaan BUMN
43
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Perusahaan BUMN
44
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero
Perusahaan BUMN
45
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
46
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Indonesia
Perusahaan BUMN
47
PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Perusahaan BUMN
48
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)
Perusahaan BUMN
No. 49
Tata Kelola Perusahaan
Pihak-pihak berelasi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Sifat hubungan Perusahaan BUMN
50
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
Perusahaan BUMN
51
PT Pertamina (Persero)
Perusahaan BUMN
52
PT Pertani (Persero)
Perusahaan BUMN
53
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Perusahaan BUMN
54
PT Pos Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
55
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
Perusahaan BUMN
56
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Perusahaan BUMN
57
PT Semen Baturaja (Persero)
Perusahaan BUMN
58
PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
59
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
60
PT Surveyor Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
61
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN Perusahaan BUMN
62
PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)
63
PT Waskita Karya
64
PT Balebat Dedikasi Prima
Anak Perusahaan BUMN
Perusahaan BUMN
65
PT Bank BNI Syariah
Anak Perusahaan BUMN
66
PT Reasuransi Nasional Indonesia
Anak Perusahaan BUMN
67
PT Asuransi Jasindo Syariah
Anak Perusahaan BUMN
68
PT Jamkrindo Syariah
Anak Perusahaan BUMN
69
PT Angkasa Pura Solusi
Anak Perusahaan BUMN
70
PT Angkasa Pura Support
Anak Perusahaan BUMN
71
PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur
Anak Perusahaan BUMN
72
PT Bahana Artha Ventura
Anak Perusahaan BUMN
73
PT BNI Asset Management
Anak Perusahaan BUMN
74
PT Garuda Maintenance Facility Aero
Anak Perusahaan BUMN
75
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Anak Perusahaan BUMN
76
PT Krakatau Bandar Samudera
Anak Perusahaan BUMN
77
PT Mandiri Capital Syariah
Anak Perusahaan BUMN
78
PT PNM Investment Management
Anak Perusahaan BUMN
79
PT PP Alat
Anak Perusahaan BUMN
80
PT PP Pracetak
Anak Perusahaan BUMN
81
PT Pupuk Kalimantan Timur
Anak Perusahaan BUMN
82
PT Pupuk Kujang
Anak Perusahaan BUMN
83
PT Rumah Sakit Pelni
Anak Perusahaan BUMN
84
PT Semen Padang
Anak Perusahaan BUMN
85
PT Tugu Pratama Indonesia
Anak Perusahaan BUMN
86
PT Yasa Industri Nusantara
Anak Perusahaan BUMN
87
PT. Pegadaian Syariah
Anak Perusahaan BUMN
88
PT BPD Aceh
Perusahaan BUMD
89
PT BPD Aceh Syariah
Perusahaan BUMD
90
PT BPD Jambi
Perusahaan BUMD
91
PT BPD Jambi Syariah
Perusahaan BUMD
92
PT BPD Kalimantan Barat
Perusahaan BUMD
93
PT BPD Kalimantan Barat UUS
Perusahaan BUMD
94
PT BPD Kalimantan Timur
Perusahaan BUMD
95
PT BPD Riau
Perusahaan BUMD
96
PT BPD Sumatera Barat (Bank Nagari)
Perusahaan BUMD
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pengembangan Sumber Daya Manusia
145
Analisis dan Pembahasan Manajemen
No.
Tata Kelola Perusahaan
Pihak-pihak berelasi
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sifat hubungan
97
PT BPD Sumatera Utara
Perusahaan BUMD
98
PT BPD Yogyakarta
Perusahaan BUMD
99
Perusahaan Daerah Air Minum
Perusahaan BUMD
100
Perusda Ketenagalistrikan Kalimantan Timur
Perusahaan BUMD
101
PT Bank Aceh
Perusahaan BUMD
102
PT BPD Jawa Tengah
Perusahaan BUMD
103
PT BPD Kalimantan Selatan
Perusahaan BUMD
104
PT BPD Kalimantan Tengah
Perusahaan BUMD
105
PT BPD Kalimantan Timur UUS
Perusahaan BUMD
106
PT BPD Maluku
Perusahaan BUMD
107
PT BPD Nusa Tenggara Barat
Perusahaan BUMD
108
PT BPD Nusa Tenggara Timur
Perusahaan BUMD
109
PT BPD Sulawesi Selatan
Perusahaan BUMD
110
PT BPD Sulawesi Tengah
Perusahaan BUMD
111
PT BPD Sumatera Barat
Perusahaan BUMD
112
PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
Perusahaan BUMD
113
Karyawan Kunci
Karyawan Kunci
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro pada bank lain, liabilitas segera, simpanan dari bank lain, investasi pada surat berharga, surat berharga subordinasi yang diterbitkan, penempatan pada bank lain, simpanan nasabah, surat berharga, piutang dan pembiayaan. Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban
usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut: Transaksi Pihak Berelasi
2015
2016
Aset 101.616.445.423
108.224.489.866
-
320.000.000.000
7.131.468.801.157
6.082.218.623.594
Piutang murabahah
614.220.094.245
1.249.255.041.790
Pembiayaan mudharabah
153.800.000.000
67.421.364.133
Pembiayaan musyarakah
785.188.290.833
874.508.090.207
Penyertaan Modal Sementara
50.331.426.038
50.331.426.038
Tagihan akseptasi
64.453.072.302
34.728.359.720
8.901.078.129.998
8.786.687.395.348
12,65%
11,15%
63.154.337.125
119.806.413.838
216.768.956.398
355.089.983.365
38.062.237.765
16.990.983.028
824.407.915
-
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
146
Jumlah Persentase terhadap jumlah aset
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan wadiah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Transaksi Pihak Berelasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
2015
2016
319.809.939.203
491.887.380.231
3,24%
4,38%
Surat berharga subordinasi yang diterbitkan
95.000.000.000
263.000.000.000
Jumlah
95.000.000.000
263.000.000.000
19,00%
70,13%
Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas
Persentase terhadap jumlah liabilitas
Investasi Tidak Terikat Tabungan mudharabah
228.058.809.746
28.046.757.272
Deposito mudharabah
438.296.567.142
941.444.627.340
666.355.376.888
969.491.384.612
1,23%
1,59%
16.421.034.199
25.193.615.975
Pendapatan SBSN
213.857.625.361
463.116.303.255
Pendapatan FASBIS
199.464.472.222
137.224.491.410
Pendapatan SBIS
236.619.343.254
188.542.930.944
Pendapatan obligasi syariah
35.855.012.041
24.058.332.234
Keuntungan pelepasan SB - Tersedia untuk dijual
31.938.984.153
56.982.322.215
Jumlah Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer
Pendapatan Usaha Lainnya Pendapatan sukuk retail
Pendapatan term deposit valas syariah BI Jumlah
1.336.794.828
7.090.981.642
735.493.266.058
902.208.977.675
Pendapatan Usaha Lainnya Pendapatan jasa transaksi ATM Mandiri
10.192.493.000
11.070.319.500
8.643.292.092
12.741.908.987
18.835.785.092
23.812.228.487
754.329.051.150
926.021.206.162
44,49%
52,51%
Beban bagi hasil pinjaman diterima
1.058.467.742
-
Beban bagi hasil pinjaman subnotes
10.085.255.121
8.355.066.512
Jumlah
11.143.722.863
8.355.066.512
0,27%
0,18%
tantiem
13.000.000.000
18.721.500.000
Gaji
31.951.864.470
33.817.145.639
Pendapatan komisi bancassurance
Jumlah Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha lainnya
Persentase terhadap jumlah beban usaha
Beban kepegawaian Gaji, bonus, tantiem, dan tunjangan lainnya Tansiem
Bonus Tunjangan lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian
2.284.110.428
5.321.287.702
13.148.488.897
12.101.080.458
60.384.463.795
69.961.013.799
4,41%
4,71%
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Beban Usaha
147
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
-
Amandemen PSAK 104 “Akuntansi Istishna”
-
Amandemen PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”
Tahun 2016, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-
-
Amandemen PSAK 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi
undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Bank.
Syariah”
Namun demikian, terdapat informasi terkait dengan perubahan
Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan Akuntansi Syariah”,
perundang-undangan
PSAK 102 “Akuntansi
yang
terjadi
pada
tahun-tahun
Murabahah”, PSAK 103 “Akuntansi
sebelumnya. Pada tanggal 22 September 2004, Presiden
Salam”, PSAK 104 “Akuntansi Istishna”, PSAK 107 “Akuntansi
Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang RI No.
Ijarah”, PSAK 108 “Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”
24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan
berlaku efektif pada 1 Januari 2017. Penerapan
Undang-Undang RI tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan
standar-standar tersebut tidak diperkenankan.
dini atas
nasabah sampai dengan Rp100.000.000 dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan
Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan” dan ISAK 31
kewenangannya. Undang-Undang RI tersebut berlaku efektif
Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13: Properti Investasi
sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut
berlaku pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain efektif pada
LPS resmi beroperasi.
1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan.
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang
Dampak Penerapan Standar Akuntansi Baru
besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari
tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah
dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru
pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang
dan Amendemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan
RI No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000
keuangan Bank.
diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000.
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
2010 , simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka,
Hal-Hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan terhadap Kelangsungan Usaha
sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain
Sampai dengan tahun 2016, BSM tidak memiliki hal-hal yang
dengan jumlah simpanan yang dijamin adalah simpanan sampai
berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha. Informasi
Rp2.000.000.000 untuk per nasabah dan per bank.
penting untuk mendukung kondisi tersebut sebagai berikut:
Berdasarkan Peraturan LPS No.2/PLPS/200 tanggal 25 November
• Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Desember 2016 dan 2015, Bank memiliki rasio kecukupan
Perubahan Penerapan Standar Akuntansi Baru
penyediaan modal minimum (KPMM) masing-masing
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah
sebesar 14,01% dan 12,85%.
diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut: PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
148
• Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank memiliki rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) terhadap
-
PSAK 69 “Agrikultur”
jumlah asset produktif masing-masing sebesar 0,95 dan
-
ISAK 31 “Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13: Properti
0,94.
Investasi”
• Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio piutang,
-
Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan”
pinjaman Qard dan pembiayaan yang non performing
-
Amandemen PSAK 16 “ Aset Tetap”
(gross) terhadap jumlah piutang, pinjaman qardh, dan
-
Amandemen PSAK 101 “Penyajian Laporan Keuangan
pembiayaan adalah masing-masing sebesar 4,92% dan
Syariah”
6,06%,, sedangkan rasio piutang, pinjaman qardh, dan
-
Amandemen PSAK 102 “ Akuntansi Murabahah”
pembiayaan yang non-performing (net) terhadap jumlah
-
Amandemen PSAK 103 “Akuntansi Salam”
piutang, pinjaman qardh dan pembiayaan adalah masingmasing sebesar 3,13% dan 4,05%.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
• Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BPMK)
3. Dipercaya
yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal
oleh
masyarakat
yang
ditandai
dengan
penghargaan lembaga eksternal berupa The Most Trusted
31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat piutang dan
Companies dan Service Excellence dan penghargaan lain
pembiayaan yang melampaui atau melanggar ketentuan
4. Merupakan bank syariah dengan pangsa pasar tertinggi
BMPK.
untuk aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan
Asumsi Dasar Kelangsungan Usaha
Peluang BSM
Asumsi tersebut berlandaskan pada posisi BSM, jika dilihat dari
1. Tingginya populasi Muslim di Indonesia
analisis kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses),
2. Tingginya potensi pasar perbankan syariah yang ditandai
peluang (opportunities) dan hambatan (threatment), serta
dengan
identifikasi.
masih
kecilnya
pangsa
pasar
bank
syariah
dibandingkan bank konvensional yang di bawah 5% 3. Mengembangkan bisnis Bank berdasar akad yang spesifik di
Kekuatan BSM
bank syariah seperti gadai, Ijarah Muntahiyya bit Tamlik, dan
1. Dukungan induk perusahaan yang kuat dan sinergi dengan
Musyarakah Mutanaqisah
Mandiri Group
4. Sinergi lebih luas dengan Mandiri Group
2. Sumber Daya Manusia yang lebih dari 50% berusia berusia di bawah 40 tahun.
LAPORAN TRANSAKSI SPOT DAN FORWARD (dalam Juta Rupiah) BANK NO.
Tujuan
TRANSAKSI
Nilai Notional
Bukan Hedging
Tagihan dan Liabilitas
Hedging
Tagihan
Liabilitas
A.
Terkait Dengan Nilai Tukar
1.
Spot
-
-
-
-
-
2.
Forward
-
-
-
-
-
3.
Lainnya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
B.
Lainnya
JUMLAH
LAPORAN DISTRIBUSI BAGI HASIL (dalam Juta Rupiah)
A. PEMBIAYAAN 1. Bank 2. Non Bank
Pendapatan yang akan dibagihasilkan
Nisbah (%)
Jumlah Bonus dan Bagi Hasil
Indikasi Rate of Return (%)
A
B
C
D
E=(D / A x 100%) x 12
176.954
1.895
49.911.811
490.681
B. PENGHIMPUNAN DANA
1. Giro Wadiah
49.741
423
34
0,82%
3.044.938
25.869
1.582
0,62%
a. Bank b. Non Bank
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
INDIKATOR
Porsi Pemilik Dana
Saldo Ratarata
149
Analisis dan Pembahasan Manajemen
INDIKATOR
2. Giro Mudharabah
b. Non Bank 3. Tabungan Wadiah a. Bank b. Non Bank 4. Tabungan Mudharabah a. Bank b. Non Bank 5. Deposito Mudharabah
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Porsi Pemilik Dana
Saldo Ratarata
Pendapatan yang akan dibagihasilkan
Nisbah (%)
Jumlah Bonus dan Bagi Hasil
Indikasi Rate of Return (%)
A
B
C
D
E=(D / A x 100%) x 12
a. Bank
Tata Kelola Perusahaan
-
-
0%
-
-
2.559.760
21.747
7%
1.585
0,74%
-
-
-
-
3.092.251
26.271
2.062
0,80%
238.525
2.026
34%
689
3,47%
22.787.083
193.594
19%
36.885
1,94%
- 1 bulan
38.706
329
45%
148
4,59%
- 3 bulan
4.181
35
46%
16
4,59%
a. Bank
- 6 bulan
-
-
0%
-
-
- 12 bulan
5.240
45
47%
21
4,81%
b. Non Bank
- 1 bulan
26.834.611
227.981
45%
102.285
4,57%
- 3 bulan
2.456.960
20.874
49%
10.329
5,04%
- 6 bulan
1.327.238
11.276
51%
5.736
5,19%
- 12 bulan
2.612.461
22.195
49%
10.962
5,04%
65.051.695
552.665
172.334
TOTAL
LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKAT (dalam Juta Rupiah) TOTAL Uraian
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
150
1. Informasi Awal Periode Saldo Awal 2. Informasi Periode Berjalan a. Penerimaan Dana b. Penarikan Dana c. Keuntungan (Rugi) Investasi d. Beban/Biaya e. Fee/Penerimaan Bank 3. Informasi Akhir Periode Saldo Akhir
31 Desember 2016
31 Desember 2015
63.943
69.238
(176) 7 (4)
(5.368) 73
63.770
63.943
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (dalam Juta Rupiah) BANK
POS - POS
I
TAGIHAN KOMITMEN
1. Fasilitas Pembiayaan Yang Belum Ditarik
31 Desember 2016
31 Desember 2015
a. Rupiah
-
-
b. Valuta Asing
-
-
-
-
2. Posisi Pembelian Spot dan Forward Yang Masih Berjalan
3. Lainnya
-
-
II
KEWAJIBAN KOMITMEN
1. Fasilitas Pembiayaan Kepada Nasabah Yang Belum Ditarik
a. Commited
i. Rupiah
-
ii. Valuta Asing
-
b. Uncommitted
i. Rupiah
ii. Valuta Asing
869.182 -
2. Fasilitas Pembiayaan Kepada Bank Lain Yang Belum Ditarik a. Commited i. Rupiah
-
ii. Valuta Asing
-
b. Uncommitted
i. Rupiah
-
ii. Valuta Asing
-
a. L/C Luar Negeri
-
3. Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan b. L/C Dalam Negeri
493.751
-
8.065
33.258
799
-
-
-
4. Posisi Penjualan Spot dan Forward Yang Masih Berjalan
5. Lainnya
-
-
III
TAGIHAN KONTINJENSI
1. Garansi Yang Diterima
a. Rupiah
b. Valuta Asing
-
2.343
195.136
213.529
199.329
231.056
2. Pendapatan Dalam Penyelesaian
a. Murabahah
b. Istishna’
c. Sewa
d. Bagi Hasil
e. Lainnya
3. Lainnya
IV
KEWAJIBAN KONTINJENSI
1. Garansi Yang Diberikan
51
80
3.014
2.963
-
-
126.828
110.552
-
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2. Lainnya
45.507
151.632
608.895
232.577
-
-
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
NO.
151
154 Pendahuluan 154 Prinsip-prinsip GCG 155 Komitmen Penerapan GCG Secara Berkelanjutan 155 Apresiasi Implementasi GCG 157 Struktur Tata Kelola Perusahaan 158 Mekanisme Tata Kelola Perusahaan 158 Self Assessment Pelaksanaan GCG 165 Pemegang Saham 166 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 169 Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya 170 Dewan Komisaris 179 Komisaris Independen 179 Direksi 182 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 186 Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi 186 Hubungan Keluarga dan Keuangan Direksi dan Dewan Komisaris Dengan Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi Lain dan/atau Pemegang Saham Pengendali 187 Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
189 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 197 Dewan Pengawas Syariah 201 Komite Audit 204 Komite Pemantau Risiko 211 Penanganan Benturan Kepentingan 212 Corporate Secretary 216 Akses Informasi dan Data Bsm 216 Sistem Pengendalian Internal 217 Internal Audit 223 Akuntan Publik 224 Manajemen Risiko 232 Kepatuhan 238 Corporate Social Responsibility 238 Teknologi Informasi 240 Perkara Penting 242 Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya 242 Hubungan Dengan Penyedia Barang Dan Jasa 244 Kode Etik (Code Of Conduct) 245 Pernyataan Mengenai Budaya Perusahaan 247 Whistleblowing System 249 Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Dan Direksi 249 Praktik Bad Corporate Governance
05 T A T A K E L O L A P ERUSA H AAN
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
PENDAHULUAN Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) tidak lepas dari implementasi prinsip-prinsip GCG. Prinsipprinsip GCG menjadi mutlak diperlukan dalam mendukung kelangsungan usaha perusahaan. Banyak perusahaan kelas dunia yang sudah puluhan tahun bertahan namun
Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik secara berkesinambungan merupakan salah satu kunci dapat bertahannya perusahaan dalam menghadapi persaingan. Tata kelola perusahaan yang baik merupakan tools untuk menumbuhkan integritas perusahaan dan menjaga kepercayaan dari stakeholders. Bank Syariah Mandiri (BSM) berkomitmen untuk terus mempraktekkan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik untuk menjadikan BSM sebagai perusahaan yang sehat dan turut menjadi bagian dalam membangun industri perbankan syariah di Indonesia.
runtuh akibat praktek bad corporate governance yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan. Berkaca dari pelajaran yang ada, BSM menyadari perlunya untuk terus mempraktekkan dan mengikuti perkembangan praktik GCG sesuai dengan kebutuhan. Pentingnya implementasi prinsip-prinsip GCG menjadikan BSM terus berupaya menjalankan sistem perbankan yang sehat dengan berlandaskan prinsip-prinsip GCG. Implementasi GCG di BSM mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/ DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi BUS dan UUS, yaitu penerapan 5 prinsip dasar Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas
(Accountability),
Pertanggungjawaban
(Responsibility), Profesional (Professional) dan Kewajaran (Fairness). Namun demikian, dalam prakteknya BSM juga berpedoman pada aturan lain selama tidak bertentangan dengan aturan regulator dan sesuai dengan kebutuhan BSM.
PRINSIP-PRINSIP GCG Implementasi GCG di BSM berdasarkan prinsip-prinsip GCG
yang
meliputi:
Transparency,
Accountability,
Responsibility, Professional, dan Fairness (TARProF). Penerapan prinsip-prinsip GCG BSM dapat diuraikan sebagai berikut: Prinsip-prinsip GCG PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
154
Uraian
Transparency
Keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
Accountability
Kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
Responsibility
Kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat.
Professional
Manajemen dan seluruh individu dalam Bank memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif, dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan Bank Syariah.
Fairness
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
KOMITMEN PENERAPAN TATA KELOLA SECARA BERKELANJUTAN
Tata Kelola Perusahaan
mendorong perusahaan meningkatkan kualitas governance melalui perbaikan yang berkelanjutan.
BSM menyadari bahwa untuk mendapatkan hasil positif dari implementasi GCG merupakan proses panjang yang
Keikutsertaan BSM dalam program CGPI bertujuan untuk:
berkesinambungan. Oleh karena itu, BSM menginternalisasi
a. melakukan evaluasi pelaksanaan GCG secara independen
pelaksanaan prinsip prinsip GCG kedalam sistem dan prosedur
dalam rangka mencapai pelaksanaan GCG yang optimal.
kerja serta perilaku jajaran BSM sehingga prinsip prinsip GCG
b. Bentuk tanggung jawab, transparansi dan komitmen BSM
benar benar menjadi sebuah budaya di BSM. Implementasi
kepada stakeholders atas pelaksanaan GCG.
prinsip-prinsip GCG diharapkan mampu menjadi pendukung dalam menghadapi persaingan usaha, meningkatkan efektifitas
Manfaat yang ingin dicapai dari pelaksanaan CGPI adalah:
dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk
a. Memperbaiki faktor internal perusahaan yang belum
meningkatkan nilai perusahan.
memadai guna meningkatkan kualitas penerapan GCG. b. Memetakan
1. Kebijakan Dasar GCG
masalah
strategis
perusahaan
guna
meningkatkan kualitas penerapan GCG.
BSM telah melakukan internalisasi prinsip-prinsip GCG
c. Meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama jajaran
kedalam kebijakan kebijakan operasional yang berlaku.
internal perusahaan dalam mengimplementasikan GCG
BSM menyadari internalisasi prinsip-prinsip GCG yang
d. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
lebih luas secara berkelanjutan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan cakupan implementasi GCG
BSM telah mengikuti program CGPI sejak tahun 2011 sampai
di setiap aspek kegiatan BSM. Sebagai dasar pedoman,
tahun 2015. Program CGPI menilai pelaksanaan GCG periode
BSM telah memiliki aturan internal terkait GCG yang di
tahun setelah berjalan. Selama lima periode (periode penilaian
tuangkan dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan PT Bank
tahun 2011-2015) keikutsertaan BSM dalam program CGPI,
Syariah Mandiri dengan No. registrasi KBP/01-2016 yang
BSM mendapatkan predikat perusahaan “The Most Trusted
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/
Companies”. Pencapaian peringkat “The Most Trusted
POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Companies” BSM dapat secara berturut-turut menunjukkan
Bagi Konglomerasi Keuangan.
komitmen BSM dalam mengimplementasikan GCG secara berkelanjutan.
2. Sinergi Dengan Perusahaan Induk Merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/ POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
85,63
86,33
Bagi Konglomerasi Keuangan, BSM selaku perusahaan anak dari Bank Mandiri turut menjadi bagian dalam sinergi pelaksanaan tata kelola yang baik. Sebagai wujud komitmen pelaksanaan tata kelola terintegrasi dengan perusahaan induk, satu anggota Dewan Komisaris dan satu anggota Dewan Pengawas Syariah menjadi anggota dalam Komite
APRESIASI IMPLEMENTASI GCG Pemeringkatan GCG – Corporate Governance Perception Index (CGPI) BSM mengikuti program Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). CGPI adalah program riset dan pemeringkatan pelaksanaan GCG di Indonesia yang bertujuan
CGPI 2014
CGPI 2015
Annual Report Award 2015 BSM memperoleh peringkat pertama dalam Annual Report Award 2015 untuk Kategori Private Keuangan Non Listed. BSM memperoleh skor sebesar 82,04. Apresiasi tersebut membuktikan bahwa stakeholders mengakui keberhasilan implementasi GCG yang dijalankan oleh BSM.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tata Kelola Terintegrasi.
155
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Penganugrahan Annual Report Award 2015 dimana BSM meraih juara 1 di kategori Private Keuangan Non Listed
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
156
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Struktur tata kelola perusahaan BSM telah merujuk pada Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Struktur Governance BSM Transparency
Accountability
Responsibility
Professional
Fairness
Struktur/Organ RUPS
Dewan Pengawas Syariah
Direksi
Dewan Komisaris
Komite
Struktur/Organ Pendukung Corporate Secretary
Komite Audit
SKAI
Komite Pemantau Risiko
Manajemen Risiko
Komite Remunerasi & Nominasi
CSR Corporate Values Communication
Compliance
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan
jawabnya telah membentuk komite-komite untuk membantu
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
dan meningkatkan fungsi pengawasan yang dijalankan Dewan
menjalankan GCG, Direksi wajib memiliki fungsi paling kurang:
Komisaris. Komite yang dibentuk terdiri atas:
a. Internal Audit
a. Komite Audit
b. Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko; dan
b. Komite Pemantau Risiko
c. Kepatuhan
c. Komite Remunerasi & Nominasi Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas Komite komite yang dibentuk beranggotakan Dewan Komisaris,
memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi
pihak pihak independen dan professional dibidangnya.
kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah. Hasil pengawasan DPS disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya
setiap semester.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Hubungan Investor
157
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN Untuk mendapatkan manfaat dari implementasi GCG yang
4. Sosialisasi dan evaluasi
optimal, maka implementasi GCG harus dilakukan secara
Untuk
memastikan
jajaran
perusahaan
dapat
terarah, terencana, sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG yang telah
berkesinambungan dan melibatkan seluruh elemen perusahaan.
diinternalisasi dalam sistem perusahaan maka tahapan
BSM berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/
berikutnya
PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
jajaran perusahaan. Dengan dilaksanakannya sosialisasi
Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah serta ketentuan
diharapkan jajaran perusahaan memahami dan dapat
internal BSM dengan No. registrasi KBP/01-2016 perihal
mengimplementasikan
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri.
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Evaluasi
adalah
mensosialisasikannya,
GCG
dengan
baik
kepada
dalam
dilaksanakan untuk memantau sampai sejauh mana implementasi GCG telah dilaksanakan untuk memperbaiki
Tahapan Implementasi GCG
kekurangan
guna
meningkatkan
implementasi
GCG
kedepan secara berkelanjutan.
komitmen gCg
5. Keberlanjutan keberlanjutan
Keberhasilan implementasi GCG tidak didapatkan secara instan, konsistensi dan keberlanjutan implementasi prinsip-
struktur gCg
prinsip GCG menjadi kunci penting dalam implementasi GCG. Evaluasi yang dilaksanakan merupakan salah satu cara untuk memperbaiki implementasi GCG yang telah berjalan. Selain evaluasi, inovasi dalam implementasi GCG juga
sosialisasi dan evaluasi
menjadi kunci dalam keberhasilan implementasi GCG.
mekanisme gCg
SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG BSM mengimplementasikan GCG melalui beberapa tahapan:
Sebagai wujud komitmen BSM terhadap Surat Edaran OJK
1. Komitmen GCG
No.10/SEOJK.03/2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Tahapan awal dalam implementasi GCG adalah membangun
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, untuk memastikan
komitmen jajaran perusahaan untuk menjadi bagian dalam
penerapan prinsip-prinsip GCG BSM dan secara rutin telah
implementasi GCG. Bentuk implementasi komitmen GCG
melaksanakan self assessment Pelaksanaan GCG.
bersama dimulai membangun landasan yang menjadi dasar pelaksanaan dengan komitmen implementasi GCG seperti;
Self assessment Pelaksanaan GCG telah sesuai dengan SE OJK
anggaran dasar perusahaan, visi misi perusahaan, Code of
yang meliputi tiga aspek governance, yaitu governance structure,
Conduct, dan GCG charter.
governance process dan governance outcome. Penilaian ketiga aspek governance tersebut dilakukan terhadap:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
158
2. Struktur GCG
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
BSM melengkapi dan menempatkan sumber daya yang tepat
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
pada struktur perusahaan dan menyempurnakan berbagai
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;
infrastruktur pendukung untuk memastikan governance
4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah;
process dapat berjalan sebagaimana mestinya.
5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa;
3. Mekanisme GCG Prinsip-prinsip GCG dibuat melekat dalam kebijakan,
6. Penanganan benturan kepentingan;
pedoman dan prosedur kerja, dan aturan internal lainnya
7. Penerapan fungsi kepatuhan;
guna
8. Penerapan fungsi audit intern;
memastikan
prinsip-prinsip
terlaksana dalam governance process.
GCG
benar
benar
9. Penerapan fungsi audit ekstern;
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
10. Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); dan 11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance serta pelaporan internal.
Self Assesment 2015 BSM telah menyampaikan hasil self assessment pelaksanaan GCG kepada OJK setiap semester. Pada semester I tahun 2015 dengan hasil penilaian 1 atau kategori predikat “Sangat Baik”. Kesimpulan umum hasil self assessment semester I 2015 adalah sebagai berikut:
Individual
Peringkat
Definisi Peringkat
1
Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank. Analisis
A. Identifikasi Permasalahan No.
Faktor & Indikator
Kelemahan
Penyebab (Root Cause)
1.
Faktor: Pelaksanaan prinsip syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa
Fungsi pengembangan produk saat ini belum sepenuhnya independen karena masih ada di dalam Unit Bisnis, meskipun telah berada pada department tersendiri yang terpisah dari department bisnis.
Belum ada Unit terpisah yang secara khusus mengelola pengembangan produk secara corporate BSM, sehingga memungkinkan terjadinya tumpang tindih ketentuan untuk produk yang beririsan antara segmen yang satu dengan lainnya. BSM memiliki strategi untuk menggabungkan fungsi pengembangan produk dengan fungsi bisnis dengan tujuan untuk: 1. Pengembangan produk dilakukan secara tailor made sesuai kebutuhan bisnis (nasabah). 2. Percepatan pemenuhan kebutuhan pasar terhadap produk perbankan syariah (time to market). BSM menjaga independensi fungsi pengembangan produk melalui rapat working group yang melibatkan compliance, risk, dan policy.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Indikator: Bank memiliki fungsi pengembangan produk yang independen terhadap unit bisnis (fungsi penghimpunan dana, penyaluran dana dan pelayanan jasa).
159
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
B. Kekuatan Pelaksanaan GCG No. 1.
Faktor & Indikator Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Indikator: a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. b) Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif.
No. 2.
Faktor Penguat a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan Komisaris selama semester I tahun 2015, secara rutin telah melakukan rapat (Rapat Komisaris/Rakom dan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ Rakomdir) sebanyak 6 (enam) kali rapat dan 23 kali rapat Komite yaitu, sbb: i. Komite Audit, sebanyak 5 (lima) kali. ii. Komite Pemantau Risiko, sebanyak 12 (dua belas) kali. iii. Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 6 (enam) kali. b) Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk menjalankan tugasnya dengan efektif dan secara berkala me-review dan me-monitor pelaksanaan tugas Komite melalui laporan-laporan kajian/telaah yang dibuat oleh Komite, serta meminta Komite untuk melakukan kajian/telaah terhadap suatu kegiatan usaha Bank. i. realisasi pencapaian RBB per bulan, ii. tindak lanjut saran Dewan Komisaris pada Rakomdir bulan sebelumnya dan iii. action plan pencapaian RBB bulan berikutnya.
Faktor & Indikator Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
Faktor Penguat a) Direksi telah membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya. Kegiatan tersebut diantaranya dalam bentuk project Knowledge Management, Corporate Culture, Sharing pada Forum Doa Pagi, Rapat Kerja Nasional, dan memberikan beasiswa kepada pegawainya.
Indikator: a) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/ lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. b) Direksi telah mengembangkan Budaya Manajemen Risiko pada seluruh jenjang organisasi.
Direksi juga telah mencanangkan program Displin Budaya yang salah satunya adalah budaya belajar (learning culture). Hal ini ditunjang dengan komitmen Direksi dengan mendorong proses belajar di luar kelas melalui media online seperti E-Learning dan BSM Known Portal (knowledge Management portal).
Dalam berbagai kesempatan, Direksi memberikan knowledge & experience sharing kepada para pegawai melalui program pendidikan yang diselenggarakan oleh BSM seperti SDP (staff Development Program), ODP (Officer Development Program). Hal tersebut menunjukkan bahwa Direksi memiliki komitmen terhadap budaya pembelajaran dan menjadi role model bagi seluruh manajemen untuk membudayakan proses belajar.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
160
b) Direksi telah mengembangkan budaya manajemen risiko ke seluruh jenjang organisasi melalui program Pembuatan Profil Risiko Operasional Cabang. Program training terkait manajemen risiko telah dilakukan dan terus berlanjut. Program untuk meningkatkan risk culture/awareness terus berlanjut dengan sebutan ALERT (Awareness Leveling of risk, Effective mitigation, Risk forum, Training and refreshment) No. 3
Faktor & Indikator Faktor: Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. Indikator: a) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan Bank. b) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Faktor Penguat a) Rapat Komite dilakukan baik secara berkala maupun sesuai dengan kebutuhan Bank. Rapat yang telah dilakukan s.d. semester 1 tahun 2015, sbb: i. Komite Audit, sebanyak 5 (lima) kali. ii. Komite Pemantau Risiko, sebanyak 12 (dua belas) kali. iii. Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 6 (enam) kali. b) Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Pada semester II 2015 hasil penilaian self assessment pelaksanaan GCG adalah 2 atau masuk dalam kategori “Baik”. Secara umum kesimpulan hasil self assessment semester II 2015 adalah sebagai berikut:
Individual
Peringkat
Definisi Peringkat
2
Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank. Analisis
A. Identifikasi Permasalahan No. 1.
Faktor & Indikator
Kelemahan
Faktor: Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank Indikator: Bank berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku.
Penyebab (Root Cause)
Masih terdapat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku a.l. keterlambatan laporan, yang mengakibatkan sanksi kewajiban membayar bagi BSM.
1. Internal control (maker, checker, approval) dalam pembuatan laporan perlu lebih diperkuat kepada BI/OJK/ Regulator lain. 2. Awareness dalam pembuatan laporan perlu ditingkatkan agar sesuai dengan ketentuan BI/OJK/ Regulator lain.
B. Kekuatan Pelaksanaan GCG 1.
Faktor & Indikator Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Indikator: a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
No. 2.
Faktor & Indikator Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
Faktor Penguat a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan Komisaris selama semester II tahun 2015, secara rutin telah melakukan rapat, antara lain: i. Rapat Dewan Komisaris (Rakom), sebanyak 3 (tiga) kali; ii. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir), sebanyak 7 (tujuh) kali; iii. Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan DPS (Rapat Gabungan/Ragab), sebanyak 1 (satu) kali; iv. Rapat Komite-Komite, sebanyak 26 (dua puluh enam) kali. b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Pengangkatan anggota Komite telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat bukan merupakan anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain. Faktor Penguat a) Direksi memiliki kemauan dan kemampuan pembelajaran berkelanjutan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Antara lain dengan mengikuti training-training baik di dalam maupun luar negeri, kegiatan-kegiatan asosiasi atau profesi seperti Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP).
Indikator: a) Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan b) Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada pegawai tugas dan tanggung jawabnya. melalui SE Bank yang mudah diakses oleh setiap pegawai bank. Juga disampaikan dalam kegiatan Forum Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family b) Direksi telah mengungkapkan kebijakan kebijakan Gathering, e-Learning atau BSMKnown, dll. Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No.
161
Tata Kelola Perusahaan
No. 3
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Faktor & Indikator Faktor: Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. Indikator: a) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan Bank. b) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Faktor Penguat a) Rapat Komite dilakukan baik secara berkala maupun sesuai dengan kebutuhan Bank. Rapat yang telah dilakukan s.d. semester II tahun 2015, sbb: i. Komite Audit, sebanyak 8 (delapan) kali. ii. Komite Pemantau Risiko, sebanyak 16 (enam belas) kali. iii. Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 2 (dua) kali. b) Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Self Assesment 2016 BSM telah menyampaikan hasil self assessment pelaksanaan GCG kepada OJK setiap semester. Pada semester I tahun 2016 dengan hasil penilaian 1 atau kategori predikat “Sangat Baik”. Kesimpulan umum hasil self assessment semester I 2016 adalah sebagai berikut:
Individual
Peringkat
Definisi Peringkat
1
Manajemen BSM telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang sangat memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen BSM. Analisis
A. Identifikasi Permasalahan No.
Faktor & Indikator
1.
Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah Indikator: Anggota Dewan Pengawas Syariah telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
162
Kelemahan Penyediaan waktu DPS dirasakan masih belum optimal dengan tingkat kehadiran fisik salah satu anggota DPS dalam rapat DPS yang mencapai 47% pada tahun 2015. (vide tanggapan OJK pada bulan Mei 2016 terhadap pelaksanaan GCG BSM tahun 2015)
Penyebab (Root Cause) 1. Banyaknya kegiatan anggota DPS sebagai tokoh masyarakat di luar kegiatan rutin BSM, dan 2. Rangkap jabatan sebagai anggota DPS sebanyak 4 kali di luar jabatan BSM Turut mempengaruhi pada penyediaan waktu di BSM. Kehadiran kehadiran fisik pada rapat DPS minimal 1 bulan 1 kali.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
B. Kekuatan Pelaksanaan GCG No. 1.
Faktor & Indikator Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Indikator: a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
Faktor Penguat a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan Komisaris selama semester I tahun 2016, secara rutin telah melakukan rapat, antara lain: i. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir) dan Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan DPS (Rapat Gabungan/Ragab), sebanyak 6 (enam) kali; ii. Rapat Komite-Komite, sebanyak 46 (empat puluh enam) kali. b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Pengangkatan anggota Komite telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat bukan merupakan anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain. Rapat Komite selama semester I tahun 2016, telah diadakan sebanyak 46 (empat puluh enam) kali yaitu i) Komite Audit, sebanyak 10 (sepuluh) kali. ii) Komite Pemantau Risiko, sebanyak 31 (tiga puluh satu) kali. iii) Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 5 (lima) kali.
No. 2.
Faktor & Indikator Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
Faktor Penguat a) Direksi memiliki kemauan dan kemampuan pembelajaran berkelanjutan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Antara lain dengan mengikuti training-training baik di dalam maupun luar negeri, kegiatan-kegiatan asosiasi atau profesi seperti Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP).
Indikator: a) Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan b) Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada pegawai tugas dan tanggung jawabnya. melalui SE Bank yang mudah diakses oleh setiap pegawai bank. Juga disampaikan dalam kegiatan Forum Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family b) Direksi telah mengungkapkan kebijakan kebijakan Gathering, e-Learning atau BSMKnown, dll. Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai.
3
Faktor & Indikator Faktor: Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. Indikator: a) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan Bank. b) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Faktor Penguat a)
b)
Rapat Komite selama semester I tahun 2016, sebanyak 46 (empat puluh enam) kali yaitu: i) Komite Audit, sebanyak 10 (sepuluh) kali. ii) Komite Pemantau Risiko, sebanyak 31 (tiga puluh satu) kali. iii) Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 5 (lima) kali. Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No.
163
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pada semester II 2016 hasil penilaian self assessment pelaksanaan GCG adalah 1 atau masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Secara umum kesimpulan hasil self assessment semester II 2016 adalah sebagai berikut:
Individual
Peringkat
Definisi Peringkat
1
Manajemen BSM telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang sangat memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen BSM. Analisis
A. Identifikasi Permasalahan No.
Faktor & Indikator
Kelemahan
Penyebab (Root Cause)
1.
Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
Penyediaan waktu DPS dirasakan masih belum optimal dengan tingkat kehadiran fisik dalam rapat belum sesuai dengan ketentuan yang mewajibkan rapat 1 kali tiap bulan.
1. Banyaknya kegiatan anggota DPS sebagai tokoh masyarakat di luar kegiatan rutin BSM, dan 2. Rangkap jabatan sebagai anggota DPS sebanyak 4 kali di luar jabatan BSM
Indikator: Anggota Dewan Pengawas Syariah telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal
No. 1.
Faktor & Indikator Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Indikator: a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
Turut mempengaruhi pada penyediaan waktu di BSM utamanya kehadiran fisik pada rapat DPS minimal 1 bulan 1 kali. Faktor Penguat
a) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan Komisaris selama semester II tahun 2016, secara rutin telah melakukan rapat, antara lain: 1) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir) sebanyak 6 (enam) kali; 2) Rapat Komite-Komite, sebanyak 43 (empat puluh tiga) kali. b) Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Pengangkatan anggota Komite telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat bukan merupakan anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain. Rapat Komite selama semester II tahun 2016, telah diadakan sebanyak 43 (empat puluh tiga) kali yaitu, sebagai berikut: 1) Komite Audit, sebanyak 11 (sebelas) kali. 2) Komite Pemantau Risiko, sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali. 3) Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 4 (empat) kali.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
164
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
No. 2.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Faktor & Indikator
Tata Kelola Perusahaan
Faktor Penguat
Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
a) Direksi memiliki kemauan dan kemampuan pembelajaran berkelanjutan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Antara lain dengan mengikuti training-training baik di dalam maupun luar negeri, kegiatan-kegiatan asosiasi atau profesi seperti Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP).
Indikator: a) Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan b) Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada pegawai melalui tugas dan tanggung jawabnya. SE Bank yang mudah diakses oleh setiap pegawai bank. Juga disampaikan dalam kegiatan Forum Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family Gathering, b) Direksi telah mengungkapkan kebijakan kebijakan e-Learning atau BSMKnown, dll. Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai. B. Kekuatan Pelaksanaan GCG No. 3.
Faktor & Indikator
Faktor Penguat
Faktor: Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. Indikator: c) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan Bank. d) Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
a) Rapat Komite selama semester II tahun 2016, telah diadakan sebanyak 43 (empat puluh tiga) kali yaitu, sebagai berikut: 1) Komite Audit, sebanyak 11 (sebelas) kali. 2) Komite Pemantau Risiko, sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali. 3) Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 4 (empat) kali. b) Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
PEMEGANG SAHAM Pemegang saham adalah individu atau badan hukum yang
PT Mandiri Sekuritas 0,00000025%
secara sah memiliki saham perusahaan. Pemegang saham tidak melakukan intervensi terhadap fungsi, tugas, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan wadah bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan secara wajar, transparan,
dan
untuk
kepentingan
perusahaan
jangka
panjang. Pemegang saham melalui RUPS memiliki kewenangan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemegang Saham BSM terdiri atas 2 (dua) pihak, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Mandiri Sekuritas. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki 99,99999975% saham dan PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,00000025% saham.
PT Mandiri (Persero) Tbk. 99,99999975%
Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, BSM selalu mengacu pada Anggaran Dasar, beserta seluruh ketentuan internal yang termasuk ke dalam hierarki kebijakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan
165
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kedudukan RUPS Dalam Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan Organ Perusahaan yang memiliki semua kewenangan yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Melalui RUPS, para pemegang saham dapat mempergunakan haknya, mengemukakan pendapat dan memberikan suaranya dalam proses pengambilan keputusan penting yang menyangkut pengembangan dan masa depan BSM secara fair dan transparan. Dalam Anggaran Dasar BSM, RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
Pelaksanaan RUPS BSM menyelenggarakan RUPS Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2016 sebagai berikut : Agenda
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
166
Keputusan RUPS Tahunan
Pelaksanaan
1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan dan Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31-12-2015 (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas);
“Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat memutuskan: Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2015 (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas) serta pengesahan atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2015 (dua ribu lima belas) yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik TANUDIREDJA, WIBISANA, RINTIS & REKAN (a member firm of Price water house Cooper) dengan opini “audit tanpa modifikasian (dahulu wajar tanpa pengecualian)” dan laporan keuangan (restatement) Tahun Buku 2014 (dua ribu empat belas); selanjutnya memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun 2015 (dua ribu lima belas) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015 (dua ribu lima belas). Persetujuan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) diberikan juga bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas laporan keuangan (restatement) Tahun Buku 2014 (dua ribu empat belas) sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan untuk tahun buku yang bersangkutan.”
Telah dilaksanakan oleh BSM
2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih BSM
“Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat memutuskan: “Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2015 sebesar Rp289.575.719.782,- (dua ratus delapan puluh sembilan miliar lima ratus tujuh puluh lima juta tujuh ratus sembilan belas ribu tujuh ratus delapan puluh dua Rupiah) sebagai berikut: 1. Dividen tunai kepada Pemegang Saham sebesar NIHIL; 2. Untuk cadangan wajib sebesar Rp100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah) atau 34,53% (tiga puluh empat koma lima tiga persen) dari Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2015; 3. Sebagai Laba Ditahan Perseroan sebesar 65,47% (enam puluh lima koma empat tujuh persen) dari Laba bersih Perseroan Tahun Buku 2015, atau sebesar Rp189.575.719.782,- (seratus delapan puluh sembilan miliar lima ratus tujuh puluh lima juta tujuh ratus sembilan belas ribu tujuh ratus delapan puluh dua Rupiah).”
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Agenda
Keputusan RUPS Tahunan
3. Persetujuan Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk Melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2016 (tiga puluh satu Desember dua ribu enam belas);
“Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat memutuskan: 1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) TANUDIREDJA, WIBISANA, RINTIS & REKAN (a member firm of Price Waterhouse Coopers) sebagai Auditor Independen yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31-12-2016 (tiga puluh satu Desember dua ribu enam belas). 2. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik (KAP) TANUDIREDJA, WIBISANA, RINTIS & REKAN (a member firm of Price Waterhouse Coopers), karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (tiga puluh satu Desember dua ribu enam belas).”
4. Persetujuan Penetapan Gaji Anggota Direksi, Honorarium Anggota Dewan Komisaris, Tantiem serta Penetapan Benefit Lainnya bagi Segenap Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan;
“Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat memutuskan: 1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2016) dengan memperhatikan peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04/MBU/2014 2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas Perseroan untuk menetapkan besarnya tantiem bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2015 (dua ribu lima belas).”
5. Persetujuan penetapan honorarium dan fasilitas/ Tunjangan bagi Dewan Pengawas Syariah;
“Rapat dengan suara bulat atas dasar musyawarah untuk mufakat memutuskan: Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji, honorarium, dan fasilitas/ tunjangan bagi Dewan Pengawas Syariah
6. Perubahan Dewan Pengawas syariah.
“Rapat dengan suara atas dasar musyawarah untuk mufakat memutuskan: 1. Mengangkat kembali Bapak MOHAMAD HIDAYAT DAN BAPAK M. SYAFII ANTONIO (yang masing-masing identitasnya akan diuraikan dibawah ini), masing-masing sebagai Anggota DPS Perseroan. 2. Mengangkat Bapak Doktorandus. Kyai Haji MA’RUF AMIN sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah Perseroan sehingga susunan DPS Perseroan menjadi: Ketua: Tuan Doktorandus. Kyai Haji MA’RUF AMIN; Anggota : - Tuan MOHAMAD HIDAYAT; - Tuan MUHAMMAD SYAFII ANTONIO. 3. Pengangkatan tuan Doktorandus. Kyai Haji MA’RUF AMIN sebagai ketua DPS berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan regulator atas uji kelayakan dan kepatutan serta memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 4. Masa jabatan tuan Doktorandus. Kyai Haji MA’RUF AMIN sebagai Ketua DPS, tuan MOHAMAD HIDAYAT dan tuan M. SYAFII ANTONIO (yang masing-masing identitasnya akan diuraikan dibawah ini) masing-masing sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah berakhir sampai dengan penutupan RUPS tahunan perseroan yang akan diadakan pada tahun 2019 (dua ribu sembilan belas) tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.”
Pelaksanaan
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
167
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pernyataan Keputusan di Luar RUPS
Peningkatan modal ditempatkan atau modal disetor secara
Perubahan Susunan Anggota Direksi
tunai sebesar Rp500 miliar atau dengan pengeluaran saham
BSM menyelenggarakan RUPS Di Luar RUPST dengan agenda
secara portepel sebanyak 100 juta saham.
sebagai berikut: I. Menyetujui Pengunduran diri anggota Direksi Perseroan, yaitu Tn. Agus Dwi Handaya tersebut sebagai Direktur
Mengubah anggaran dasar perseroan Pasal 4 ayat 2 dan mengubah komposisi kepemilikan saham perseroan.
Perseroan terhitung sejak tanggal 9-9-2016 (sembilan September dua ribu enam belas);
Semula:
II. Pemberian pembebasan tanggung jawab tanggungjawab
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., berkedudukan di Jakarta
dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Tn. Agus Dwi
Selatan dan berkantor pusat di Jl. Jenderal Gatot Subroto
Handaya tersebut selama menjabat di Perseroan periode
Kav. 36-38 Jakarta Selatan, selaku pemilik 397.804.386
tahun 2016 (dua ribu enam belas) sampai dengan efektifnya
(tiga ratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat
pengunduran diri Tn. Agus Dwi Handaya tersebut akan
ribu tiga ratus delapan puluh enam) saham dalam Perseroan
diberikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(“Bank Mandiri”). PT Mandiri Sekuritas, berkedudukan di
Perseroan Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas) yang
Jakarta Selatan dan berkantor pusat di Plaza Mandiri Lt. 28
akan dilaksanakan pada tahun 2017 (dua ribu tujuh belas)
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan, selaku
sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan
pemilik atas 1 (satu) saham dalam Perseroan. (Mandiri
Tahun Buku 2016 (dua ribu enam belas);
Sekuritas”)
Setelah pengunduran diri Tn. Agus Dwi Handaya tersebut,
Para Pemegang Saham tersebut mewakili seluruh saham
maka susunan selengkapnya anggota Direksi Perseroan menjadi
yang telah ditempatkan dan disetor dalam Perseroan hingga
sebagai berikut:
saat ini, yaitu sebanyak 397.804.387 (tiga ratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat ribu tiga ratus delapan
Direksi:
puluh tujuh) saham, masing-masing dengan nilai nominal
• Direktur Utama : Tn. Agus Sudiarto,
sebesar Rp5.000 (lima ribu rupiah) atau dengan nlai nominal
• Direktur
: Tn. Insinyur Putu Rahwidhiyasa,
seluruhnya sebesar Rp1.989.021.935.000,- (satu triliun
• Direktur
: Tn. Fahmi Ridho,
sembilan ratus delapan puluh milyar dua puluh satu juta
• Direktur
: Tn. Edwin Dwidjajanto,
sembilan ratus tiga puluh lima ribu rupiah).
• Direktur
: Tn. Kusman Yandi,
• Direktur
: Tn. Insinyur Choirul Anwar,
Menjadi: 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebanyak 497.804.386
Dengan ketentuan masa jabatan:
(empat ratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat
- Tn. Agus Sudiarto,Sarjana Hukum dan Tn. Insinyur Putu
ribu tiga ratus delapan puluh enam) saham atau dengan
Rahwidhiyasa dan Tn. Fahmi Ridho sampai dengan
nilai nominal sebesar Rp2.489.021.930.000,- (dua triliun
penutupan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang
empat ratus delapan puluh sembilan milyar dua puluh satu
akan diadakan pada tahun 2017 (dua ribu tujuh belas);
juta sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah).
- Tn. Edwin Dwidjajanto, Tn. Kusman Yandi dan Tn. Insinyur PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
168
Choirul Anwar, Master of Business Administration tersebut
2. PT Mandiri Sekuritas sebanyak 1 (satu) saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp5.000,- (lima ribu rupiah).
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
3. Sehingga seluruhnya berjumlah 497.804.387 (empat ratus
Tahunan yang akan diadakan pada tahun 2018 (dua ribu
sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat ribu tiga
delapan belas).
ratus delapan puluh tujuh) saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp2.489.021.935.000,- (dua triliun empat ratus
Peningkatan Modal BSM
delapan puluh sembilan milyar dua puluh satu juta sembilan
Pada tanggal 7 Desember 2016 Pemegang saham menggelar
ratus tiga puluh lima ribu rupiah).
RUPS di luar Tahunan dengan agenda
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya Pada laporan tahunan 2016 ini, BSM telah merealisasikan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan untuk tahun buku 2015 dengan realisasi sebagai berikut: Keputusan RUPS Tahunan
Pelaksanaan
Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian” dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31-12-2014 (tigapuluh satu Desember duaribu empatbelas) serta sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun 2014, atas pengurusan dan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014 sesuai periode jabatan masing-masing, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.
Keputusan ini telah dilaksanakan oleh BSM
2. Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir 31-12-2014 (tigapuluh satu Desember duaribu empatbelas).
Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014 sebesar Rp71.778.420.782,- (tujuhpuluh satu miliar tujuh ratus tujuhpuluh delapan juta empatratus duapuluh ribu tujuhratus delapanpuluh dua Rupiah) sebagai Laba Ditahan Perseroan sebesar 100% (seratus persen) dari Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014.
Keputusan ini telah dilaksanakan oleh BSM
3. Persetujuan Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir 31-12-2015 (tigapuluh satu Desember duaribu limabelas).
- Pemegang Saham memberi wewenang kepada Pemegang Saham Mayoritas untuk menentukan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri yang berakhir pada tanggal 31-12-2015 (tigapuluh satu Desember duaribu limabelas), setelah mendapatkan usulan dari Dewan Komisaris.
Keputusan ini telah dilaksanakan oleh BSM
4. Persetujuan Penetapan Gaji Anggota Direksi, Honorarium Anggota Dewan Komisaris, Tantiem serta Penetapan Benefit Lainnya bagi Segenap Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan.
- Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015.
5. Persetujuan Penetapan Honorarium dan Fasilitas/ Tunjangan bagi Dewan Pengawas Syariah
Menyetujui untuk memberikan wewenang penentuan remunerasi Dewan Pengawas Syariah kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas.
- Pemegang Saham memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik (KAP), serta menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP terpilih tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31-12-2015 (tigapuluh satu Desember duaribu limabelas). Keputusan ini telah dilaksanakan oleh BSM
- Tidak ada pembagian tantiem bagi Anggota Direksi dan Komisaris untuk tahun 2014. - Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya tunjangan dan fasilitas bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-04/MBU/2014. Keputusan ini telah dilaksanakan oleh BSM
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Agenda 1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan dan Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31-12-2014 (tigapuluh satu Desember duaribu empatbelas).
169
Tata Kelola Perusahaan
Agenda 6. Perubahan Pengurus Perseroan.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Keputusan RUPS Tahunan - Mengangkat kembali Anggota Dewan Komisaris, Tuan Ramzi Ahmad Zuhdi sebagai Komisaris Independen. - Mengangkat Anggota Direksi: o Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur o Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur o Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur
Pelaksanaan Keputusan ini telah dilaksanakan oleh BSM
- Menyetujui susunan Dewan Komisaris sebagai berikut: o Tuan Ventje Rahardjo Soedigno sebagai Komisaris Utama o Tuan Zulkifli Djaelani sebagai Komisaris Independen o Tuan Ramzi Ahmad Zuhdi sebagai Komisaris Independen o Tuan Bambang Widianto sebagai Komisaris Independen o Tuan Agus Fuad sebagai Komisaris Direksi sebagai berikut: o Tuan Agus Sudiarto sebagai Direktur Utama o Tuan Agus Dwi Handaya sebagai Direktur o Tuan Putu Rahwidhiyasa sebagai Direktur o Tuan Fahmi Ridho sebagai Direktur o Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur o Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur o Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur - Pengangkatan Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur, Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur dan Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur akan berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan regulator atas uji kelayakan dan kepatutan serta memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan masa jabatan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. - Mengenai pembagian tugas dan wewenang setiap Anggota Direksi serta struktur organisasi Perseroan akan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat Direksi Perseroan dan selanjutnya diajukan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Selama 2016, BSM tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
DEWAN KOMISARIS
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
170
Sesuai Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan
Kriteria Komisaris
Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009
Berdasarkan anggaran dasar yang dapat diangkat menjadi
tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit
anggota Dewan Komisaris adalah WNI, orang perseorangan
Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan
yang cakap melakukan perbuatan hukum dan sebelum
tugas
pengangkatannya tidak pernah:
dan
tanggungjawabnya
secara
profesional
dan
independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan
a. dinyatakan pailit;
yang baik.
b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta
dinyatakan pailit; atau c. dihukum karena melakukan tindak pidana yang diancam hukuman penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
memastikan PT Bank Syariah Mandiri (Bank) melaksanakan
d. dihukum karena melakukan tindak pindana yang merugikan
Good Corporate Governance (GCG) pada seluruh tingkatan dan
keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor
jenjang organisasi.
keuangan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang dievaluasi dan dilakukan pengkinian secara berkala. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Masa jabatan Dewan Komisaris. Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau yang ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebut alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
Komposisi Dewan Komisaris Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan terlebih dahulu mengikuti tahap fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) sesuai perundang-undangan dan peraturan Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku. Dewan Komisaris memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai, sehingga dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha Bank, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Bank, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja Direksi. Susunan anggota Dewan Komisaris tahun 2016, sebagai berikut: Jabatan
Periode Jabatan
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
07 Mei 2014 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2017
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
29 Juni 2010 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2018
Agus Fuad
Komisaris
29 Mei 2013 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2018
Bambang Widianto
Komisaris Independen
29 Mei 2013 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2018
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
07 Mei 2014 – pelaksanaan RUPS Tahunan 2017
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Nama
171
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas, antara lain: 1. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan atau RUPS Luar Biasa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan RUPS Luar Biasa secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau Pasar Modal. 3. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS; 4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut; 5. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana Bisnis Bank tahunan yang diusulkan Direksi dan mengesahkan sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar; 6. Memonitor perkembangan kegiatan Bank; 7. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Bank; 8. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. 9. Memberitahukan kepada Bank Indonesia dan/ atau Otoritas Jasa Keuangan selaku regulator paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan (b) suatu kondisi yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. 10. Mengusulkan kepada RUPS penunjukkan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas pembukuan Bank
Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris Sampai dengan 31 Desember 2016, Dewan Komisaris tidak memiliki saham baik di BSM, Bank maupun Perusahaan lainnya. Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 (lima) orang dengan 3 (tiga) orang diantaranya atau 60% anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
172
Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris
Nama
Jabatan
Saham Pada BSM
Saham Pada Perusahaan Lain
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
Nihil
Nihil
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
Nihil
Nihil
Agus Fuad
Komisaris
Nihil
Nihil
Bambang Widianto
Komisaris Independen
Nihil
Nihil
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
Nihil
Nihil
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Tata Kelola Perusahaan
10. 12th World Islamic Economic Forum, Jakarta 2 Agustus 2016, WIEF Foundation
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak ada yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan rangkap jabatan. Rangkap
11. Seminar Economic Outlook 2017, Jakarta 9 Desember 2016
Jabatan oleh anggota Dewan Komisaris saat ini masih diperbolehkan oleh ketentuan Rangkap Jabatan, yaitu sebagai
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
berikut:
1. Laporan Kinerja Bank.
1. Bp. Ventje Rahardjo, merangkap sebagai SEVP Bank Mandiri;
Selama tahun 2016, Bank masih fokus melakukan
2. Bp. Bambang Widianto, merangkap sebagai Deputi Kepala
konsolidasi dan penguatan berbagai aspek fundamental,
Sekretariat Wakil Presiden Bidang Pembangunan Manusia
sebagaimana telah dilakukan sejak tahun 2014. Bank
dan Pemerataan Pembangunan.
menghadapi tantangan yang cukup challenging baik dari internal maupun eksternal. Tantangan dari sisi internal
Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris (Board Charter)
yaitu antara lain perbaikan kualitas portofolio pembiayaan;
Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib
konservatif dan selektif, memperhatikan infrastruktur
kerja sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa
Bank, seperti kematangan struktur organisasi yang baru
Keuangan dan telah dilakukan pengkinian secara berkala,
(yang telah selesai diimplementasikan pada Maret 2016);
di mana penyempurnaan yang terakhir yaitu sebagaimana
pemenuhan
dimaksud dalam Keputusan Dewan Komisaris BSM No.KEP.
manusia; penyempurnaan proses bisnis; penyelesaian
KOM/001/2014 tgl. 24 Desember 2014 mengenai Tata Tertib
proyek Teknologi Informasi; penguatan internal control
Dewan Komisaris BSM. Tata Terbit Kerja Dewan Komisaris
(1st, 2nd, and 3rd lines of defense) untuk menciptakan zero
tersebut mengatur antara lain pengaturan etika kerja, waktu
fraud, dsb. Sementara dari sisi eksternal yaitu kondisi makro
kerja, dan rapat.
ekonomi yang cenderung belum membaik, ditandai dengan
pertumbuhan
pembiayaan
kuantitas
dan
harus
dilakukan
kapabilitas
sumber
secara
daya
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebesar 5,02%,
Pelatihan Dewan Komisaris
inflasi sebesar 3,31%, dan nilai tukar rupiah terhadap mata
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi
uang US Dollar yang berada di kisaran Rp13.000,-.
untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris telah mengikuti berbagai kegiatan antara lain: 1. Training Berkeley Executive Leadership Program di Berkeley
Memperhatikan tantangan sebagaimana di maksud di atas dan memastikan pertumbuhan dapat terealisasi sesuai target RBB Tahun 2016 serta dilakukan secara prudent
– California (2015); 2. Executive Distance Learning on Islamic Banking Training,
dan sustainable, Dewan Komisaris secara aktif memberikan saran kepada Direksi agar, antara lain:
Jakarta 15 Mei 2014, KARIM Business Consulting; 3. Annual Risk Consolidation Conference 2014, Belitung 12 -
a. memastikan strategi pertumbuhan bisnis dilakukan,
13 Juni 2014, Bank Mandiri; 4. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1, Jakarta 24 Juni 2014,
antara lain: 1) fokus
LSPP; 5. Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2, Jakarta 10 Juli 2014,
terhadap
pertumbuhan
produk-produk
prioritas (Tabungan, Pembiayaan Gadai Emas,
6. Indonesia International Conference on Islamic Finance, Surabaya 3 - 4 November 2014, Otoritas Jasa Keuangan; 7. Risk Management Certification Refreshment Program, Bali
Pembiayaan Pensiunan); 2) penyaluran pembiayaan segmen wholesale banking melalui kerja sama dengan Perusahaan Induk, kepada project-project BUMN dan Pemerintah
27 - 28 November 2014, BARa Risk Forum. 8. Seminar High level policy dialogue for advancing islamic
(seperti infrastruktur dan pengadaan alutsista), serta
finance and impact investment, Jakarta 16 Mei 2016, IDB
Islamic Sector Solution (seperti Universitas Islam,
Group
Rumah Sakit Islam, dsb.); dan
3) pertumbuhan fee based income, melalui peningkatan
penanganan krisis sistem keunagan, Jakarta 16 Juni 2016,
bisnis gadai emas, pengembangan bisnis Islamic
Kementrian Keuangan
Sector Solution (dhi. Umroh), peningkatan transaksi
9. Sosialisasi
UU
no.9
Tahun
2016-
pencegahan
pada electronic banking, cash management, dsb.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pembiayaan Mikro, Pembiayaan BSM Griya, dan
LSPP;
173
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
4) peningkatan recovery atas nasabah-nasabah write
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
mampu menurunkan rasio NPF Gross sebesar 1,14%, dari per Desember 2015 sebesar 6,06% menjadi sebesar 4,92%
off.
per 31 Desember 2016. Bank juga mampu meningkatkan b. memastikan kematangan dan kesiapan infrastruktur
cash CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai), di mana
Bank, antara lain:
per 31 Desember 2015 sebesar 59,11% menjadi sebesar
1) menciptakan keseimbangan organisasi dan people
67,25%, yang dikontribusi antara lain dari perolehan
management pada 3 (tiga) unit pilar proses
recovery nasabah write off sebesar Rp537 miliar. Likuiditas
pembiayaan yaitu unit bisnis, unit financing risk, dan
Bank berada pada posisi yang sangat baik, dengan rasio
unit financing operation;
Financing to Debt Ratio (FDR) sebesar 81,00% dan secondary
2) melakukan penyempurnaan arsitektur kebijakan
reserve sebesar Rp16,23 triliun. Terkait permodalan, Bank
dan prosedur Perseroan, yang selanjutnya wajib
melakukan pelunasan (call option) Sukuk Subnotes tahun
disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh pegawai
2011 sebesar Rp500 Miliar, di sisi lain terdapat tambahan
Bank;
setoran Modal dari Bank Mandiri sebesar Rp500 Miliar dan
3) memenuhi seluruh kebutuhan sumber daya manusia (kuantitas
dan
kapabilitas)
dan
memberikan
penerbitan Sukuk Subnotes tahun 2016 sebesar Rp375 miliar, sehingga CAR meningkat menjadi sebesar 14,01%.
pelatihan dan pendidikan secara merata kepada seluruh pegawai BSM sesuai dengan kebutuhan
Bank juga aktif dalam mendukung program-program
pekerjaannya;
Pemerintah. Bank merupakan satu-satunya Bank Syariah
4) melakukan penyempurnaan proses bisnis dengan
yang menjadi tax amnesty gateway, sebagai agen penjual
memperhatikan prinsip customer centricity, efisien,
Sukuk Tabungan seri ST-001 terbaik ketiga tahun 2016,
dan internal control;
dan melakukan penempatan dana pada private placement
5) meningkatkan pengendalian
penguatan terhadap
monitoring
kualitas
dan
project based Sukuk sebesar Rp4,43 triliun.
pembiayaan,
antara lain dengan menghitung batas maksimum
Sampai dengan Oktober 2016, market share Bank terhadap
pengelolaan portofolio pembiayaan per Relationship
Perbankan Syariah berdasarkan aset, pembiayaan, dan dana
Manager;
pihak ketiga tetap menjadi yang terbesar yaitu berkisar
6) meningkatkan sinergi antara head office dengan
antara 22,73% - 25,43%. Selain itu, Bank berada pada
distribution channel. Head office harus menjadi
peringkat ke-18 dalam Perbankan Nasional berdasarkan
pendukung yang sangat kuat terhadap seluruh
total aset.
kebutuhan distribution channel dalam merealisasikan 2. Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank.
pertumbuhan bisnis.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
174
7) memastikan proyek-proyek Teknologi Informasi
Berdasarkan POJK No.8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni
diselesaikan sesuai timeline yang telah ditetapkan,
2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
antara lain dengan membentuk project charter,
Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank telah melakukan
project committee sampai dengan level Direksi,
penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment dengan
dan melaksanakan governance yang baik dalam
kesimpulan bahwa tingkat kesehatan Bank per 31 Desember
pengelolaan
2016 secara umum baik, sehingga mampu menghadapi
dan
pengembangan
Teknologi
Informasi.
pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Hal ini tercermin dari
Memperhatikan saran Dewan Komisaris di atas dan upaya
peringkat faktor-faktor penilaian yang terdiri dari profil
sungguh-sungguh yang dijalankan oleh Direksi, realisasi
risiko, penerapan good corporate governance, rentabilitas,
kinerja Bank per 31 Desember 2016 mampu menunjukkan
dan permodalan yang secara umum baik. Adapun penilaian
hasil yang baik atau sesuai target RBB tahun 2016 yang
self assessment Tingkat Kesehatan Bank pada tahun 2016,
telah ditetapkan. Hal ini tercermin dari tercapainya realisasi
sebagai berikut:
indikator-indikator keuangan utama Bank antara lain
a. Good Corporate Governance (GCG).
pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga, perolehan
Berdasarkan self assessment terhadap implementasi
laba, return on equity (ROE), dsb. Selain itu, Bank juga
GCG Bank per 31 Desember 2016 berada pada peringkat
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
1. Hal ini tercermin dari penerapan prinsip-prinsip GCG yang sangat memadai. Dewan Komisaris senantiasa memberikan saran kepada Direksi untuk terus melakukan evaluasi dan penguatan terhadap praktek-praktek GCG dalam menjalankan kegiatan usaha Bank, sehingga diharapkan Bank dapat tumbuh secara cepat, sehat, dan sustainable. b. Profil Risiko. Pada 31 Desember 2016, predikat inherent risk bank adalah Low to Moderate dengan kualitas penerapan manajemen risiko bank adalah Satisfactory sehingga predikat risiko komposit bank secara keseluruhan adalah 2.
No
Jenis Risiko
Peringkat Risiko Inheren
Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Peringkat Risiko
1
Risiko Kredit
Moderate
Satisfactory
2
2
Risiko Pasar
Low
Satisfactory
1
3
Risiko Likuiditas
Low
Satisfactory
1
4
Risiko Operasional
Moderate
Fair
3
5
Risiko Hukum
Low to Moderate
Satisfactory
2
6
Risiko Reputasi
Low
Satisfactory
1
7
Risiko Stratejik
Moderate
Satisfactory
2
8
Risiko Kepatuhan
Moderate
Satisfactory
2
9
Risiko Investasi
Moderate
Satisfactory
2
10
Risiko Imbal Hasil
Low to Moderate
Satisfactory
2
Low to Moderate
Satisfactory
2
Peringkat Komposit
1) Risiko Kredit.
Predikat risiko kredit adalah moderate, antara lain disebabkan oleh adanya perbaikan terhadap rasio pembiayaan berkualitas rendah dan rasio pembiayaan bermasalah, di mana masing-masing rasio tersebut pada posisi 31 Desember 2016 yaitu sebesar 15,91% dan 4,92%.
2) Risiko Pasar.
Predikat risiko pasar yaitu low, hal tersebut dikarenakan antara lain yaitu rendahnya rasio Posisi Devisa Neto (PDN) terhadap total Modal per 31 Desember 2016 sebesar Rp8,65%.
3) Risiko Likuiditas.
Predikat risiko likuiditas yaitu low, hal tersebut dikarenakan antara lain secondary Desember 2016 sebesar Rp16,24 triliun.
4) Risiko Operasional. Predikat risiko operasional yaitu moderate, hal tersebut disebabkan antara lain penyelesaian proyek pengembangan teknologi informasi yang belum sesuai dengan target yang ditetapkan, pengenaan denda dari Regulator, dan adanya eksposur tindakan fraud. 5) Risiko Hukum.
Pada 31 Desember 2016, Risiko Hukum memiliki predikat Low to Moderate dengan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini disebabkan oleh masih terdapatnya permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
reserve Bank (dhi. penempatan pada Bank Indonesia dan Surat Berharga) posisi per 31
175
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
3) Return on Equity (ROE)
6) Risiko Reputasi.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pada 31 Desember 2016, Risiko Reputasi memiliki
ROE per Desember 2016 sebesar 5,81% atau
predikat Low dengan peringkat kualitas penerapan
sebesar 111,22% dibandingkan target Desember
manajemen risiko satisfactory.
2016 sebesar 5,23%.
7) Risiko Stratejik.
d. Permodalan.
Pada 31 Desember 2016, Risiko Stratejik memiliki kualitas
Peringkat permodalan Bank berdasarkan self assessment
penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini
tingkat kesehatan Bank yaitu 2 (memadai), hal tersebut
disebabkan beberapa target RBB tidak tercapai
menunjukkan bahwa Bank memiliki permodalan yang
antara lain fee based income.
memadai terhadap profil risiko Bank.
predikat
Moderate
dengan
peringkat
8) Risiko Kepatuhan.
Pada tahun 2016, Bank melakukan pelunasan (call
Pada 31 Desember 2016, Risiko Kepatuhan memiliki kualitas
option) Sukuk Subnotes tahun 2011 sebesar Rp500
penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini
Miliar. Di sisi lain terdapat tambahan setoran Modal
disebabkan antara lain sanksi berupa denda oleh
dari Bank Mandiri sebesar Rp500 Miliar dan penerbitan
predikat
Regulator,
Moderate
khususnya
dengan
terkait
peringkat
kesalahan
Sukuk Subnotes
dalam
tahun 2016 sebesar Rp375 miliar,
penyampaian laporan Sistem Informasi Debitur dan
sehingga CAR meningkat menjadi sebesar 14,01% atau
LSMK, serta keterlambatan penyampaian pelaporan
99,11% dibandingkan target sebesar 14,28%.
Pajak. 9) Risiko Investasi.
Dalam rangka meningkatkan kinerja bank dan memitigasi
risiko, Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk
Pada 31 Desember 2016, Risiko Investasi memiliki kualitas
meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia BSM,
penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini
melakukan evaluasi atas transformasi organisasi baik
disebabkan Rasio pembiayaan bagi hasil berkualitas
kantor pusat maupun jaringan, penguatan 3 (tiga) pilar
rendah terhadap total pembiayaan yaitu 3,14%.
proses penyaluran pembiayaan (unit bisnis, unit risk, dan
predikat
Moderate
dengan
peringkat
10) Risiko Imbal Hasil.
unit financing operation), penyempurnaan proses bisnis
Pada 31 Desember 2016, Risiko Imbal Hasil memiliki
pembiayaan, penguatan terhadap 1st, 2nd, dan 3rd lines
predikat Low to Moderate dengan peringkat kualitas
of defense, meningkatkan penyaluran pembiayaan pada
penerapan manajemen risiko satisfactory. Hal ini
segmen retail, penyaluran pembiayaan segmen wholesale
disebabkan sebagian besar portofolio penyediaan
melalui kerja sama dengan Perusahaan Induk, melakukan
dana merupakan eksposur yang berimbal hasil tetap.
pengendalian terhadap kualitas portofolio pembiayaan dan meningkatkan recovery atas pembiayaan yang telah dihapusbukukan.
c. Rentabilitas. Peringkat Rentabilitas Bank berdasarkan self assessment
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
176
tingkat kesehatan Bank yaitu 3 (cukup memadai) yang
3. Teknologi Informasi
menunjukkan bahwa pendapatan Bank tergolong baik,
Sampai dengan Desember 2016, selain fokus penyelesaian
meskipun terdapat tekanan terhadap kinerja laba namun
core banking system (CBS), Direksi juga melakukan
masih dapat mendukung pertumbuhan permodalan
pengembangan teknologi informasi (TI) antara lain proyek
Bank.
WISE (workflow integrated system engine) guna mendukung
1) Laba Perusahaan
penyaluran pembiayaan, proyek SAFE (smart automated
Pencapaian Laba per 31 Desember 2016 sebesar
funding engine) khususnya terkait pengembangan produk
Rp325 miliar atau 103,28% dibandingkan target
cash management, dan penguatan terhadap management
sebesar Rp315 miliar.
information system (MIS) Bank.
2) Return On Asset (ROA) ROA per 31 Desember 2016 sebesar 0,59% atau
Dewan Komisaris menyadari bahwa teknologi informasi
sebesar 96,81% dibandingkan target Desember
merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung
2016 sebesar 0,61%.
terselenggaranya seluruh kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, Dewan Komisaris secara berkala melakukan rapat
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
dengan Direksi guna memonitor progres penyelesaian
manusia, pendidikan/pelatihan, penyesuaian remunerasi
proyek-proyek pengembangan TI dan meminta kepada
dan fasilitas/tunjangan pegawai, job grade, dsb., termasuk
Direksi, antara lain untuk segera menyelesaikan proyek core
melakukan revisi terhadap Kebijakan Human Capital Bank.
banking system iBSM dan proyek-proyek support system
Di sisi lain, Direksi juga telah menerapkan punishment
(misalnya WISE dan SAFE), menetapkan project charter untuk
yang tegas terhadap pelaku fraud. Pegawai yang terbukti
setiap proyek, menetapkan project committee s.d. level
melakukan tindakan fraud dilaporkan kepada pihak
Direksi, memastikan agar pengembangan TI sesuai dengan
berwajib.
proses bisnis yang disepakati bersama oleh unit TI, unit bisnis, unit risk, unit financing operation, dan unit lainnya
Dewan Komisaris concern terhadap pengelolaan Human
dengan memperhatikan IT Strategic Plan dan Corporate Plan
Capital
Bank, mengoptimalkan pengembangan teknologi informasi
mengembangkan perusahaan sesuai corporate plan BSM
melalui sinergi dengan Perusahaan Induk, meningkatkan
tahun 2016-2020 dengan didukung oleh landasan kebijakan
independensi dengan mengurangi ketergantungan terhadap
yang kuat, sehingga diharapkan BSM mampu menjadi
vendor dengan berlandaskan good corporate governance
employer of choice. Oleh karena itu, secara continue
yang sangat kuat dan baik, meningkatkan dual control
Dewan Komisaris mengingatkan dan meminta Direksi untuk
dalam pengelolaan TI BSM, memastikan SDLC (system
melakukan pemenuhan terhadap kebutuhan SDM baik dari
development life cycle) TI BSM sangat kuat.
sisi kuantitas maupun kapabilitas, melakukan keseimbangan
sebagai
faktor
yang
sangat
penting
dalam
organisasi dalam penempatan SDM khususnya pada 3 4. Sinergi Mandiri Group.
(tiga) pilar proses pembiayaan, meningkatkan efisiensi
Dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis Bank, Dewan
dan
produktivitas lingkungan
pegawai, kerja
menempatkan yang
baik,
pegawai
Komisaris telah meminta Direksi untuk mengoptimalkan
dalam
memastikan
kekuatan dan keunggulan yang dimiliki Bank Mandiri
dilaksanakannya coaching dan supervisi oleh atasan,
dan anak perusahaannya (Mandiri Group), yaitu dengan
memperkuat basic perbankan dan syariah bagi seluruh
melaksanakan sinergi dan aliansi. Dewan Komisaris juga
pegawai, mengembangkan program talent management,
meminta Direksi agar sinergi dengan Mandiri Group
mengembangkan career path pegawai, melakukan rotasi
dilakukan dalam aspek yang lebih luas antara lain
dan mutasi, memberikan reward dan punishment yang
pertumbuhan bisnis, pengembangan SDM, pengembangan
cepat dan tepat, dsb.
teknologi informasi, dsb. Dewan Komisaris secara intensif melakukan pengawasan dan pemberian nasihat agar
6. Kepatuhan terhadap Prinsip Syariah.
pelaksanaan inisiatif strategis sinergi dengan Mandiri Group
Dewan Komisaris concern terhadap kepatuhan Bank
dapat terealisasi sesuai target yang telah ditetapkan.
terhadap
implementasi
prinsip-prinsip
syariah.
Salah
menginisiasi pelaksanaan rapat gabungan (ragab) antara
melakukan berbagai inisiatif strategis terkait sinergi dengan
Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah.
Mandiri Group (Bank Mandiri dan Anak Perusahaannya)
Pada tahun 2016 dilakukan sebanyak 2 (dua) kali ragab
antara lain layanan syariah Bank, pembiayaan wholesale
dengan tujuan mengoptimalisasi sinergi ketiga fungsi
and retail banking, akuisisi EDC Bank Mandiri di merchant
tersebut di atas guna menyatukan pandangan dalam rangka
Bank, penjualan E-Money Bank, host to host E-Channel
meningkatkan pertumbuhan bisnis bank yang sesuai dengan
Bank Mandiri, kerja sama call center, kerja sama pencetakan
prinsip syariah.
kartu ATM Bank, dan kerjasama penjualan berbagai macam produk-produk Bank.
Dewan Komisaris mendorong Dewan Pengawas Syariah untuk membuat terobosan pemikiran dan/atau mengusulkan
5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
fatwa baru mengenai produk yang dapat mendukung
Menindaklanjuti implementasi transformasi organisasi yang
percepatan pertumbuhan bisnis perbankan syariah dan
telah selesai pada Maret 2016, Direksi melakukan beberapa
memastikan setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan Direksi
inisiatif strategis diantaranya yaitu pemenuhan sumber daya
telah comply terhadap prinsip-prinsip syariah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
satu cerminan concern Dewan Komisaris yaitu dengan Menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris, Direksi telah
177
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
7. Laporan Kinerja Kepatuhan.
9. Implementasi Tata Kelola Perusahaan.
Berbagai upaya terus dilakukan Direksi untuk memastikan terciptanya
budaya
mensosialisasikan
kepatuhan
Bank,
ketentuan-ketentuan
antara baru
lain yang
Penerapan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan oleh Bank berlandaskan pada lima prinsip dasar (transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban,
profesional,
dan
diterbitkan oleh Regulator, terlibat aktif dalam pelaksanaan
kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan
revisi
antara lain:
terhadap
ketentuan
intern
Bank,
memastikan
kepatuhan terhadap penyaluran pembiayaan, dsb. Namun
a. Transparansi: Bank telah mengembangkan sistem
di sisi lain, Bank masih terkena sanksi berupa denda oleh
akuntansi
Regulator khususnya terkait kesalahan dalam penyampaian
yang berlaku untuk menghasilkan laporan keuangan
laporan
yang berkualitas dan telah melakukan sosialisasi
Sistem
Informasi
Debitur
dan
LSMK,
serta
keterlambatan penyampaian pelaporan Pajak.
berdasarkan
standar
akuntansi
syariah
laporan keuangan Bank, menginformasikan produkproduk Bank kepada nasabah, menerapkan prosedur
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan monitoring
pengadaan barang dan jasa pihak ketiga untuk
secara berkala terhadap fungsi kepatuhan Bank antara lain
kebutuhan operasional Bank melalui suatu proses dan
melalui penyelenggaraan rapat dan laporan kepatuhan
mekanisme yang dilakukan secara adil dan transparan,
yang disampaikan unit kerja kepatuhan. Dewan Komisaris
Bank juga telah menggunakan jasa auditor eksternal
memberikan saran kepada Direksi agar meningkatkan
yang independen dan profesional.
kapabilitas jajaran pegawai BSM serta meningkatkan fungsi
b. Akuntabilitas: Bank telah menetapkan tanggung jawab
kontrol yang kuat sehingga tidak terjadi pelanggaran
yang jelas dari masing-masing organ organisasi dan
terhadap ketentuan Regulator, memastikan dilakukan
penyusunan struktur organisasi yang mengakomodasi
pengkinian terhadap ketentuan-ketentuan internal Bank
kebutuhan organisasi. Bank telah mempunyai sistem
sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh baik
rekrutmen pegawai yang fair, obyektif, dan kompetitif.
Regulator dan/atau Pemerintah, menetapkan workflow
Bank telah mempunyai sistem remunerasi manajemen
disertai pengendalian intern yang kuat terkait kewajiban
dan pegawai yang berbasis kinerja kompetitif dan
penyampaian laporan Bank khususnya kepada Regulator
transparan.
guna memastikan laporan yang disampaikan benar, valid, dan tepat waktu.
c. Pertanggungjawaban:
Bank
telah
melaksanakan
pelaporan kepada pihak ketiga (Otoritas Jasa Keuangan Bank Indonesia, Bank Mandiri, PPATK) dan memenuhi
8. Pemenuhan Komitmen Hasil Pemeriksaan OJK dan Auditor Ekstern Lainnya.
Sampai dengan posisi 31 Desember 2016, masih terdapat
ketentuan dari regulator, Bank telah melaksanakan corporate social responsibility dan mengelola zakat serta qardhul hasan.
27 temuan atau 1,99% dari total 1.355 temuan hasil
d. Profesional: Bank telah mempunyai aturan yang
pemeriksaan auditor eksternal yang telah jatuh tempo
memisahkan antara kepentingan kedinasan dan pribadi
namun belum dapat diselesaikan Bank.
serta mampu mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari tekanan pihak manapun, Bank akan selalu
Dewan Komisaris secara berkala dan intensif melakukan rapat dengan Direksi guna membahas mengenai progres
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
178
penyelesaian temuan hasil pemeriksaan auditor ekstern
meningkatkan integritas, kompetensi, dan capability pegawai melalui pelatihan (internal dan eksternal). e. Kewajaran:
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
telah
Bank. Dewan Komisaris juga memberikan saran kepada
melaksanakan wewenang dan tanggung jawab sesuai
Direksi untuk menganalisa rootcause kelemahan-kelemahan
batasan-batasan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar
yang terjadi dan melakukan perbaikan secara cepat dan
dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang
sistematis.
berlaku. Bank telah memberikan penghargaan (reward) untuk setiap prestasi dan menjatuhkan hukuman (punishment) yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap pelanggaran.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
KOMISARIS INDEPENDEN
DIREKSI
Kriteria Penentuan Komisaris Independen
Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan
Komisaris Independen adalah anggota dewan komisaris yang
bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk
tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota dewan komisaris lainnya
kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan
dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan
perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai anggaran dasar.
bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak
Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan
semata-mata demi kepentingan perusahaan.
BSM sesuai dengan prinsip-prinsip kehati-hatian dan syariah. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan
Disadari bahwa menurut UUPT semua komisaris pada
sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas
hakekatnya harus bersikap independen dan diharapkan mampu
dan tanggung jawab Direksi telah dipertanggung jawabkan
melaksanakan tugasnya secara independen, semata-mata untuk
kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS.
kepentingan perusahaan, terlepas dari pengaruh berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang dapat berbenturan
Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan
dengan kepentingan pihak lain. Dengan demikian tanpa harus
BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit intern yang efektif
mempertentangkan, pengertian Komisaris Independen di dalam
sesuai standar sebagaimana diatur dalam ketentuan BI, fungsi
UUPT sama dengan anggota Dewan Komisaris.
Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan fungsi kepatuhan secara independen.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Bank harus memiliki memiliki Komisaris Independen dengan komposisi paling kurang
Kriteria Direksi
50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Sehubungan
Berdasar anggaran dasar yang dapat diangkat menjadi anggota
dengan hal tersebut dan dalam rangka mendukung pelaksanaan
Direksi adalah orang WNI perseorangan yang cakap melakukan
GCG, maka pemegang saham melalui RUPS telah menetapkan
perbuatan hukum dan sebelum pengangkatannya tidak pernah:
Komisaris Independen untuk menjalankan tugas pengawasan
a. dinyatakan pailit;
terhadap BSM.
b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan
Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 (lima) orang dengan 3 (tiga) orang diantaranya atau 60% anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
dinyatakan pailit; atau c. dihukum karena melakukan tindak pidana yang diancam hukuman penjara 5 (lima) tahun atau lebih, dan/atau
Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan
d. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan
kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota
keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor
Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
keuangan.
Pernyataan Independensi Komisaris Independen
Masa Jabatan Direksi
Komisaris
Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu
Independen
menandatangani
pernyataan
independensi yang dibuat dan diperbaharui secara berkala.
terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau
Pernyataan Independensi Komisaris Independen BSM dapat
Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan
diketahui sebagai berikut:
tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebut Jabatan
Tanggal Penandatanganan
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
15 September 2010
Bambang Widianto
Komisaris Independen
25 September 2014
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
10 Oktober 2014
Nama
alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS
179
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Setelah masa jabatannya berakhir anggota Direksi dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya, namun RUPS dapat menetap.
Komposisi Direksi Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat keputusan secara independen dan mendorong peningkatan kinerja Perusahaan. Komposisi anggota Direksi BSM pada periode 1 Januari 2016 s.d. 9 September 2016 terdiri atas 7 (tujuh) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 6 (enam) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS. Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang Saham Pengendali. Susunan Direksi BSM tersebut berdasarkan Akta RUPS No. 30 tanggal 22 April 2015. Adapun susunan Direksi sebagai berikut: Susunan Direksi (periode 1 Januari 2016 s.d. 9 September 2016) No
Nama
Jabatan
Dasar Hukum
Periode Pengangkatan
Fit and Proper Test
1.
Agus Sudiarto
Direktur Utama
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
2.
Agus Dwi Handaya
Direktur
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
3.
Fahmi Ridho
Direktur
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
4.
Putu Rahwidhiyasa
Direktur
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
5.
Kusman Yandi
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
6.
Edwin Dwidjajanto
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
7.
Choirul Anwar
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
Komposisi anggota Direksi BSM per posisi 31 Desember 2016 terdiri dari 6 (enam) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS. Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang Saham Pengendali. Susunan Direksi BSM tersebut berdasarkan Akta RUPS No. 75 tanggal 30 September 2016. sebagai berikut: Susunan Direksi (9 September 2016 – Desember 2016) No PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
180
Nama
Jabatan
Dasar Hukum
Periode Pengangkatan
Fit and Proper Test
1.
Agus Sudiarto
Direktur Utama
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
2.
Fahmi Ridho
Direktur
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
3.
Putu Rahwidhiyasa
Direktur
Akta No. 02, RUPS tanggal 7 Mei 2014
RUPST 2014-RUPST 2017
lulus
4.
Kusman Yandi
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
5.
Edwin Dwidjajanto
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
6.
Choirul Anwar
Direktur
Akta No. 30, RUPS tanggal 1 April 2015
RUPST 2015-RUPST 2018
lulus
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Seluruh Anggota Direksi BSM telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang mengindikasikan bahwa setiap Anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Pelaksana
Hasil
Agus Sudiarto
Nama
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Putu Rahwidhiyasa
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Fahmi Ridho
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Edwin Dwidjajanto
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Kusman Yandi
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Choirul Anwar
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Kepemilikan Saham Selama 2016, Direksi tidak memiliki saham di BSM, di bank lain dan di perusahaan lain. Hal ini dibuktikan dalam bentuk laporan Batas Maksimum Penyediaan Dana (BMPD) yang disampaikan ke
Nama Agus Sudiarto
Jabatan Direktur Utama
Saham di BSM
Saham di Bank lain
Saham di Perusahaan Lain
Nihil
Nihil
Nihil
Putu Rahwidhiyasa
Direktur Risk Management & Compliance
Nihil
Nihil
Nihil
Fahmi Ridho
Direktur Technology & Operation
Nihil
Nihil
Nihil
Edwin Dwidjajanto
Direktur Distribution & Services
Nihil
Nihil
Nihil
Kusman Yandi
Direktur Wholesale Banking
Nihil
Nihil
Nihil
Choirul Anwar
Direktur Financing Risk & Recovery
Nihil
Nihil
Nihil
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setiap 6 bulan sekali.
181
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Rangkap Jabatan Anggota Direksi pada Perusahaan atau Lembaga lain Ketentuan rangkap jabatan bagi Direksi diatur dalam Kebijakan GCG. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, Perusahaan dan/atau lembaga lain. Rangkap jabatan dalam hal ini tidak termasuk sepanjang perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank. Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai anggaran dasar. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BSM sesuai dengan prinsipprinsip kehati-hatian dan syariah. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah dipertanggungjawabkan kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Berdasarkan Anggaran Dasar, tugas dan wewenang Direksi antara lain: 1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. 2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 3. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan. 4. Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi mewakili Perseroan 5. Jika Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Wakil Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi mewakili Perseroan. Dalam hal Wakil Direktur Utama tidak ada atau tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang anggota Direksi berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi mewakili Perseroan. 6. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau seorang atau lebih PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
182
sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa. 7. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan dalam hal RUPS tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. 8. Direksi mempunyai wewenang untuk menghapusbukukan piutang pokok macet, tidak menagih lagi piutang berupa margin, denda dan atau ongkos ongkos dalam rangka restrukturisasi dan atau penyelesaian pembiayaan yang selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
9. Direksi mempunyai wewenang untuk mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun, atau jaminan hari tua dan penghasilan bagi pegawai perseroan Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit internal yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK; fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko; dan fungsi kepatuhan secara independen. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak ada satu pun anggota Direksi yang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis, Direksi telah mengungkapkan kepada pegawai melalui berbagai media sosialisasi, baik dilakukan secara langsung oleh Direksi sendiri maupun melalui surat edaran internal, folder publik internal, majalah internal, dan media komunikasi lainnya yang ada di BSM. Secara umum pembagian tugas Direksi dibagi sebagai berikut: No
Nama
Jabatan
1.
Agus Sudiarto
Direktur Utama
Bidang Tugas Kordinasi Pengelolaan BSM Membawahi Unit Kerja: Internal Audit & Anti Fraud (IAG)
Putu Rahwidhiyasa
Direktur Risk Management & Compliance
Memimpin, merumuskan dan mengarahkan kebijakan dan strategi dalam Direktorat Risk Management & Compliance sesuai regulasi perbankan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk prinsip Syariah. Membawahi Unit Kerja: 1. Enterprise Risk Management (ERM) 2. Compliance (CPG) 3. Human Capital (HCG) 4. Learning Center (LCG) 5. Policy & Procedure (PPG) 6. Legal (LGG)
3.
Fahmi Ridho
Direktur Technology & Operation
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam bidang Technology & Operation. Membawahi Unit Kerja: 1. Information Technology (ITG) 2. Central Operations (COG) 3. Financing Operation (FOG)
4.
Edwin Dwidjajanto
Direktur Distribution & Service
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam bidang Distribution & Service. Membawahi Unit Kerja: 1. Retail Deposit (RDG) 2. Distribution Strategy (DSG) 3. Electronic Banking (EBG) 4. Culture & Customer Care (CCG)
5.
Kusman Yandi
Direktur Wholesale Banking
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan dalam bidang Wholesale Banking. Membawahi Unit Kerja: 1. Corporate Banking 1 (CB1) 2. Corporate Banking 2 (CB2) 3. Treasury & Int’l Banking (TIG) 4. Commercial Banking (CMG) 5. Institution Banking (IBG) 6. Product & Transaction Banking (PTG)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2.
183
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
No
Nama
Jabatan
Bidang Tugas
6.
Choirul Anwar
Direktur Financing Risk & Recovery
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan di Direktorat Financing Risk & Recovery. Membawahi Unit Kerja: 1. Wholesale Risk (WRG) 2. Retail Risk (RRG) 3. Wholesale Financing Recovery (WFR) 4. Retail Financing Recovery (RFR)
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Senior Executive Vice President (SEVP) Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh Senior Executive Vice President (SEVP) yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama. Pada tahun 2016, terdapat 2 (dua) orang SEVP yakni Ade Cahyo Nugroho yang menjabat sebagai SEVP Finance & Strategy dan Niken Andonowarih sebagai SEVP Retail Banking. Pembagian Tugas SEVP sebagai berikut Nama
Jabatan
Bidang Tugas
Ade Cahyo Nugroho
SEVP Finance and Strategy
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi dalam bidang Finance & Strategy, sejalan dengan UU dan kebijakan perseroan. Membawahi unit kerja: • Corporate and Branch Transformation (CBT) • Strategy and Performance Management (SPM) • Accounting (ACG) • Corporate Secretary (CSG) • Strategic Procurement (SCG)
Niken Andonowarih
SEVP Retail Banking
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan dalam bidang Retail Banking yang sejalan dengan ketentuan perbankan dan kebijakan perusahaan. Membawahi unit kerja: - Consumer Finance and Hajj (CHG) - Pawning (PWG) - Micro Banking (MBG) - Business Banking (BB)
Pedoman dan Tata Tertib Direksi (Board Charter)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
184
Direksi telah memiliki dan menyempurnakan Pedoman dan Tata
LEMBAR PENGESAHAN
Tertib Kerja Direksi yang telah disahkan pada 24 Desember
I. PENDAHULUAN
2014. Pedoman dan Tata Tertib Kerja tersebut mengatur
A. Latar Belakang
mengenai tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu
B. Maksud dan Tujuan
kerja, dan penyelenggaraan rapat Direksi.
C. Dasar Hukum II. KETENTUAN UMUM
Isi Pedoman dan Tata Tertib Direksi
A. Pengertian
Pedoman tersebut mengatur Etika Kerja Direksi, Pengaturan
III. ETIKA KERJA DIREKSI
Rapat, Penggantian Direksi dan Ketentuan lain yang telah
A. Kode Etik Bankir
memenuhi prinsip-prinsip GCG. Hal-hal yang diatur dalam
B. Pelaksanaan Etika Kerja Direksi
Pedoman dan Tata Tertib Direksi tersebut antara lain:
IV. WAKTU KERJA
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
V. PENGATURAN RAPAT A. Jenis Rapat B. Tata Tertib Rapat VI. KETENTUAN PENGGANTIAN DIREKSI A. Direktur Pengganti B. Masa Tugas C. Ketentuan Lain VII. PENUTUP
Program Pengenalan dan Program Pelatihan Direksi Program Pengenalan Direksi Bagi Anggota Direksi yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan untuk memperkenalkan Anggota Direksi baru terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas Direksi. Pelaksanaan Program Pengenalan dilakukan menyesuaikan dengan adanya perubahan komposisi Direksi. Materi Program Pengenalan meliputi antara lain: 1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di BSM; 2. Gambaran mengenai BSM yang berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya; 3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit dan komite-komite lain dibawah Dewan Komisaris 4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. Pada 2016, terdapat perubahan komposisi Direksi yakni Bapak Agus Dwi Handaya tidak menjabat lagi sebagai Direksi. Tidak terdapat pengangkatan Anggota Direksi baru. Program Pelatihan Direksi Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang pelaksanaan tugas
Nama Direksi
Agus Sudiarto
Edwin Dwidjajanto
Judul Pelatihan
Penyelenggara
Tanggal Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
15-22 Oktober 2016
Zurich, Basel dan Milan
Risk Management Refreshment Program for Executives
IBI & LSPP
Prophetic Leadership and Management Wisdom
PROLM
2016
Bogor
Inaugural CIBAFI Global Forum “ Rethinking Values For Sustainable Growth “
CIBAFI
3-4 Mei 2016
Bahrain
Expand Leadership Program
YPK BUMN & CLDI
2016
Bali
Prophetic Leadership and Management Wisdom
PROLM
2016
Bogor
Workshop Outlook Perbankan Syariah 2017
KARIM Consulting Indonesia
2016
Jakarta
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
dan tanggung jawab, selama 2016, Direksi telah mengikuti berbagai kegiatan antara lain:
185
Tata Kelola Perusahaan
Nama Direksi
Choirul Anwar
Putu Rahwidhiyasa
Kusman Yandi
Fahmi Ridho
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Judul Pelatihan
Penyelenggara
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tanggal Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
29 September 2016
Jakarta
Invitation for The Indonesia International Conference on Islamic Finance 2016
OJK
Seminar IDB “ Mitigating Trade and Investment Risk in Asia
Kementerian Keuangan RI
17 Mei 2016
Jakarta
Inaugural CIBAFI Global Forum “ Rethinking Values For Sustainable Growth “
CIBAFI
3-4 Mei 2016
Bahrain
Seminar dalam rangka Roadshow sidang tahunan IDB 2016
Kementerian Keuangan RI
26 April 2016
Lombok
Prophetic Leadership and Management Wisdom
PROLM
2016
Bogor
Revisit Enterprise And Risk Management And Learning Best Practice Of Credit Risk Managemen (2016)
BARA
2016
Bandung
Forum Indonesia Banking Human Capital
Perbanas
2016
Jakarta
Prophetic Leadership and Management Wisdom
PROLM
2016
Jakarta
Prophetic Leadership and Management Wisdom
PROLM
2016
Jakarta
PROLM
2016
Jakarta
Invitation for the Indonesia Intrnational Conference on Islammic Finance 2016 Prophetic Leadership and Management Wisdom
HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DENGAN DIREKSI Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan aktivitas operasional secara harian adalah berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris pada intinya adalah sebagai pengawas dan pemberi saran, sementara itu tugas utama Direksi adalah melaksanakan keputusan RUPS, arahan dari Dewan Komisaris serta mengelola operasional perusahan. Namun demikian, keduanya harus senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk kemajuan dan kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masingmasing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini tercermin pada: 1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal. 3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
186
4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. 5. Terpenuhinya implementasi GCG. 6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di semua lini organisasi.
HUBUNGAN KELUARGA DAN KEUANGAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, ANGGOTA DIREKSI LAIN DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI Selama tahun 2016, Direksi dan Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga maupun keuangan baik dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain dan/atau Pemegang Saham Pengendali.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Hubungan Keluarga dengan Dewan Komisaris
Nama
Hubungan Keuangan dengan
Pemegang Saham Pengendali
Direksi
Dewan Komisaris
Pemegang Saham Pengendali
Direksi
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Agus Sudiarto
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Agus Dwi Handaya
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Fahmi Ridho
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Putu Rahwidhiyasa
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Choirul Anwar
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Edwin Dwidjajanto
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Kusman Yandi
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Hubungan Keluarga dengan Dewan Komisaris
Nama
Hubungan Keuangan dengan
Pemegang Saham Pengendali
Direksi
Dewan Komisaris
Pemegang Saham Pengendali
Direksi
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ventje Rahardjo
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Ramzi A. Zuhdi
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Agus Fuad
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Bambang Widianto
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Zulkifli Djaelani
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH Prosedur Pengusulan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Prosedur penetapan remunerasi dan fasilitas lain (remuneration package) untuk Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Berdasarkan peraturan tersebut, Komite Remunerasi dan Nominasi dalam menetapkan remuneration package melaksanakan hal berikut: 1. melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; 2. melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; dan 3. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan. Dalam penetapan remuneration package tersebut Komite Remunerasi dan Nominasi telah memperhatikan: 2. pemenuhan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva; 3. kewajaran dengan peer group; dan 4. pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang BUS.
Komite Remunerasi dan Nominasi • Membuat Kajian Penyusunan Remunerasi
Dewan Komisaris
Rapat Umum Pemegang Saham
• Pembahasan Remunerasi
• Menetapkan Remunerasi
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
1. kinerja keuangan;
187
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Struktur Remunerasi dan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration package) yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi: 1. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan 2. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Rincian Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai berikut: Jumlah yang diterima dalam 1 (satu) tahun Dewan Komisaris
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lainnya
Orang
Direksi
jutaan Rupiah
Orang
Dewan Pengawas Syariah jutaan Rupiah
Remunerasi
5
5.555
7
18.998
Fasilitas lainnya*): 1. yang dapat dimiliki 2. yang tidak dapat dimiliki
5
778
7
1.551
Total
5
6.333
7
20.549
Orang
jutaan Rupiah
4
1.120
4**)
1.120
1. Catatan: *) dinilai dalam ekuivalen Rupiah. **) Terjadi perubahan Ketua DPS pada bulan April 2016, sesuai RUPS tahun buku 2016. 2. Keterangan: a) Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; b) Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
a. Jumlah anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah yang menerima remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana tabel di bawah ini:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
188
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun
Jumlah Dewan Komisaris
Jumlah Direksi
Jumlah DPS
Diatas Rp2 miliar
-
7
-
Diatas Rp1 miliar s.d Rp2 miliar
5
-
-
Diatas Rp500 juta s.d Rp1 miliar
-
-
-
Rp500 juta kebawah
-
-
4
*) yang diterima dalam bentuk keuangan (non natura)
Pengungkapan rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam
jawab Dewan Komisaris dilakukan baik secara tertulis ataupun
sekala perbandingan yang diterima oleh anggota Dewan
lisan dalam forum formal seperti Rapat ataupun informal. Rapat-
Komisaris, Direksi dan pegawai per bulan
rapat yang diselenggarakan antara lain Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir), Rapat Gabungan Dewan Komisaris, Rasio
Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (Ragab), dan Rapat
24,2 ; 1
Komite-Komite. Sepanjang tahun 2016, pelaksanaan rapat-
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1,1 : 1
rapat tersebut dilakukan sebanyak 101 (seratus satu) kali atau
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
1,1 : 1
sebesar >100% jika dibandingkan kewajiban penyelenggaraan
2:1
rapat dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris sebagaimana
Keterangan Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai tertinggi
dimaksud PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Gaji yang dibandingkan dalam rasio gaji tersebut di atas, adalah
Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah. Pembahasan
gaji yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
rapat antara lain mengenai evaluasi berkala terhadap realisasi
pegawai per bulan.
pencapaian target RBB Tahun 2016, pembahasan terkait isu-
Keterangan:
isu yang berkembang, tantangan yang dihadapi, strategi/action
a) Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan
plan yang akan dilakukan, dan sebagainya.
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan
1. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir).
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau Direktur
atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan
Bidang, dengan agenda realisasi pencapaian rencana bisnis
bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/
bank bulanan, issue-issue terkini Bank, inisiatif strategis Bank
atau jasa yang telah dilakukannya.
seperti corporate plan, core banking system, dan lainnya.
b) Pegawai adalah pegawai tetap BUS sampai batas pelaksana.
Pengawas Syariah (Ragab). Rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas
RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Syariah dengan agenda kinerja Bank, issue-issue terkini
Rapat Dewan Komisaris Komisaris
senantiasa
Bank, inisiatif strategis Bank, kepatuhan pelaksanaan prinsip melaksanakan
tugas
dan
syariah pada kegiatan usaha Bank, dsb.
tanggung jawabnya secara profesional dan independen dengan
3. Rapat Komite-Komite
berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan
Rapat yang dilaksanakan Komite-Komite (Komite Audit,
Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan
Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan
fungsi pengawasan bank, baik pada proses perumusan
Nominasi) sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-
rencana strategis, penyusunan dan implementasi rencana
masing
bisnis, pemantauan kinerja, penerapan manajemen risiko, good
melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat kepada
corporate governance, dan kepatuhan terhadap prinsip syariah.
Direksi.
guna
mendukung
Dewan
Komisaris
untuk
Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab, Dewan
Berikut rincian pelaksanaan rapat yang dilakukan oleh anggota
Komisaris didukung oleh Komite-Komite penunjang antara lain
Dewan Komisaris:
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Dewan
2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
189
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Rekapitulasi Rapat dan Jumlah Kehadiran Dewan Komisaris No.
Total Rapat
Nama Rapat
Dewan Komisaris Ventje Rahardjo
Ramzi A. Zuhdi
Agus Fuad
Bambang Widianto *)
Zulkifli Djaelani
11
12
9
12
1.
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan/atau Dewan Pengawas Syariah (Rekomdir/Ragab)
12
12
2.
Rapat Komite Audit
20
20
20
19
12
20
3.
Rapat Komite Pemantau Risiko
59
59
58
58
37
59
4.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
10
10
10
10
9
10
Total
101
101
99
99
67
101
Catatan: *) Tidak merangkap sebagai Anggota Komite Pemanta u Risiko
Selama 2016, agenda Rapat Internal Dewan Komisaris sebagai berikut: No 1
Keterangan Ragab
Waktu Pelaksanaan Kamis, 21 Januari 2016
Kehadiran
Agenda
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami Dewan Pengawas Syariah: Komaruddin Hidayat dan M. Syafii Antonio
2
Rakomdir
Rabu, 17 Februari 2016
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami
3
Rakomdir
Rabu, 23 Maret 2016
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami
4
Rakomdir
Kamis, 14 April 2016
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami
5
Rakomdir
Rabu, 18 Mei 2016
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami
6 PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
190
Ragab
Rabu, 15 Juni 2016
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami Dewan Pengawas Syariah: M. Syafii Antonio dan Mohamad Hidayat
7
Rakomdir
Rabu, 20 Juli 2016 Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Muhammad Busthami
8
Rakomdir
Jum’at, 19 Agustus 2016
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Niken Andonowarih
Evaluasi terhadap realisasi pencapaian target RBB Tahun 2016, isu-isu yang berkembang, tantangan yang dihadapi, strategi/ action plan yang akan dilakukan, dan sebagainya.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
No 9
Waktu Pelaksanaan
Keterangan Rakomdir
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Senin, 19 September 2016
Tata Kelola Perusahaan
Kehadiran
Agenda
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto, Choirul Anwar, Niken Andonowarih
10
Rakomdir
Rabu, 12 Oktober 2016
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Kusman Yandi, Choirul Anwar, Niken Andonowarih, Ade Cahyo Nugroho
11
Rakomdir
Kamis, 17 November 2016
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Choirul Anwar, Niken Andonowarih, Ade Cahyo Nugroho
12
Rakomdir
Kamis, 15 Desember 2016
Dewan Komisaris: Ventje Rahardjo, Ramzi A. Zuhdi, Agud Fuad, Bambang Widianto, Zulkifli Djaelani Direksi dan SEVP: Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Choirul Anwar, Niken Andonowarih, Ade Cahyo Nugroho
Rapat Direksi Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif. Selain itu, Direksi mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Bank. Selama 2016, tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Internal Direksi sebagai berikut: No.
Direksi
Jabatan
Rapat Direksi (50 kali)
1.
Agus Sudiarto
Direktur Utama
49
2.
Putu Rahwidhiyasa
Direktur
48
3.
Fahmi Ridho
Direktur
44
4.
Edwin Dwidjajanto
Direktur
44
5.
Kusman Yandi
Direktur
48
6.
Choirul Anwar
Direktur
45
7.
Agus Dwi Handaya
Direktur
30
Selama 2016, agenda Rapat Internal besera Daftar Kehadiran Direksi sebagai berikut: No. Radir
Tanggal Radir
Agenda Radir
Direksi yang hadir
1.
18/001/RADIR
5 Januari 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Distribution Transformation & Penataan Jaringan Kantor
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
2.
18/002/RADIR
11 Januari 2016
• Alokasi Target Bisnis dan Biaya RBB 2016, serta Guidelines Penyusunan KPI 2016
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa,
3.
18/003/RADIR
12 Januari 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Penetapan Pejabat di Kanwil • Update Hasil Audit KAP PWC
Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
4.
18/004/RADIR
19 Januari 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Agenda Strategis Bank-wide Untuk Pembahasan Direksi • Usulan agenda RUPS • Usulan Jadwal Penggunaan Pakaian Kerja Pegawai BSM • Surat Ketetapan Penempatan dan Penugasan (SKPP) melalui e-HRIS • BSM Kriya • Laporan Persiapan Roll Out Distribution Transformation di RO I Sumatera 1 dan RO V Jawa 2
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No
191
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
192
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
No
No. Radir
Tanggal Radir
5.
18/005/RADIR
26 Januari 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Pelaksanaan Call Option Subordinated Notes BSM Tahun 2011 dan Penerbitan Surat Berharga Syariah BSM tahun 2016 • Progres Project Cash Management & WISE • Bahan Board Forum Posisi Desember 2015 • Pengelolaan Dana Haji dan Peningkatan Pelayanan BPS BPIH Terhadap Calon Jemaah Haji Tahun 1437 H/2016M • Update PT Kutilang Paksi Mas
Agenda Radir
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Direksi yang hadir
6.
18/006/RADIR
09 Februari 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Strategic Grab CASA & Fee based • Insentif Collection NPF dan Recovery WO, Gerakan Genggam Recovery Rp1,25 Triliun (GEGER 125) • Performance Review • Update Culture Program: Culture Excellence Implementation
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
7.
18/007/RADIR
16 Februari 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Bahan RUPS Tahun Buku 2015 • Perubahan Format Acara Sukses Syariah • Strategic Grab CASA & Feebased (penjelasan mengenai program event RDG) • Kinerja BSM Januari 2016 • Penyelarasan Struktur Organisasi Kantor Pusat BSM Detailing L3 – L5
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
8.
18/008/RADIR
23 Februari 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Penetapan Masa Kerja Pegawai Eks Legacy Bank Susila Bakti (BSB) • Usulan Premi Asuransi Kesehatan Inhealth 2016 • Rencana Transformasi Strategic Procurement Group 2016
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
9.
18/009/RADIR
1 Maret 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Usulan Penempatan Dana Excess Fund Bank Pada Instrumen Surat Berharga Syariah Negara • Update Materi RUPS • Inisiatif Corporate Plan BSM 2016-2020 • Progress Pelaksanaan Roll Out Distribution Transformation • Progress DMTL • Tingkat Kesehatan BSM Per 31 Desember 2015 • Program Kerja dan Breakthrough Perumbuhan Bisnis PWG tahun 2016
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
10.
18/010/RADIR
8 Maret 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Performance Review
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
11.
18/011/RADIR
15 Maret 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Laporan Progres Penataan Jaringan • Laporan Progres Kepegawaian • Dampak Kebijakan Moneter dan Peraturan Pemerintah Terhadap Likuiditas BSM
Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
12.
18/012/RADIR
22 Maret 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Pengalihan pengelolaan Call Center & Sinergy BSM Call Center dengan Bank Mandiri • Perkiraan Kinerja Maret 2016 Regional Office & Update hasil Performance Review dengan Kepala Regional
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
13.
18/013/RADIR
29 Maret 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Usulan Penetapan Struktur Surat Berharga BSM Tahun 2016 • Penilaian BSC/KPI Tahun 2015 • Product Prioritas BSM • Redesign Arsitektur Kebijakan dan Prosedur
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
No
No. Radir
Tanggal Radir
14.
18/014/RADIR
5 April 2016
• Risalah Radir sdh di ttd Dir. • Sharing Direksi/SEVP • Exit Meeting PWC-Management Letter BSM tahun 2015 • Usulan Bonus Pegawai Tahun 2015 • Update SO Kantor Pusat dan Wilayah
Agenda Radir
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Direksi yang hadir
15.
18/015/RADIR
12 April 2016
• Update Sukses Syariah • Culture Assesment • Kinerja BSM bulan Maret 2016 • Penilaian Branch Manager (BM) & Pejabat Non BM Yang Menjabat Sebagai Area Manager.
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
16.
18/016/RADIR
19 April 2016
• Sharing Direksi/SEVP • Entrance Meeting Audit KAP PWC • Hasil Performance Review 15 April 2016 • Update Profil Risiko BSM Q1 2016 • Update WG ALMA • Usulan Event BSM Ramadhan Festival • Marketing Communications (Markom) 2016
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
17.
18/017/RADIR
28 April 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Materi Pertemuan dengan Direktur Utama Bank Mandiri • Progres Update Audit Laporan Keuangan Maret 2016 & Limited Review Maret 2015 • Permasalahan Revenue Sharing Distribution (RSD)
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
18.
18/018/RADIR
12 Mei 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Kinerja BSM 30 April 2016 & Pembahasan Materi Board Forum • Program Ramadhan 2016
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi.
19.
18/019/RADIR
19 Mei 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Update Status Project IT BSM 2016 • Usulan Pembentukan Fraud Recovery Team (FRT) • Evaluasi Transformasi Organisasi Head Office & Distribution Channel • Upadate Program Metro TV • Presentasi TVC BSM • Paket Remunerasi TAD
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Kusman Yandi.
20.
18/020/RADIR
26 Mei 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Update Status Project IT BSM 2016 • New Culture FOG & Program Kerja FOG 2016
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
21.
18/021/RADIR
31 Mei 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Menuju Operasional Excellence • Update Status Project IT BSM 2016 • Penetapan Masa Dinas/Kerja Pegawai Eks Legacy Bank Susila Bakti (BSB)
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
22.
18/022/RADIR
7 Juni 2016
• Sharing Direksi & SEVP • RBB & Kinerja BSM bulan Mei 2016
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
23.
18/023/RADIR
14 Juni 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Laporan Hasil Pemeriksaan Pajak Tahun Buku 2014 • Update Project IT • Progress Kerjasama BSM & MTF • Usulan Permohonan Penambahan Bagi Hasil Kupon Sukuk Subordinasi Mudharabah BSM Tahun 2011
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
24.
18/024/RADIR
21 Juni 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Update Project IT BSM 2016 • Usulan Infrastruktur Regional Wholesale Banking • Usulan Lembaga Jasa Agen Penunjang Dan Mekanisme Penerbitan Sukuk Subordinasi BSM Tahun 2016 • Progress Inisiatif Corplan
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
193
Tata Kelola Perusahaan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
194
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
No
No. Radir
Tanggal Radir
25.
18/025/RADIR
28Juni 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Update Project IT BSM 2016 • Usulan Penyesuaian Gaji Pokok Pegawai tahun 2016 • Sales Activity & Performance Monitoring Tool
Agenda Radir
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Direksi yang hadir
26.
18/026/RADIR
12 Juli 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Kinerja BSM Bulan Juni 2016 • Lain-lain (Tax Amnesty)
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi.
27.
18/027/RADIR
19 Juli 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Tax Amnesty dan Persiapan BSM Sebagai Bank Persepsi • Permohonan Pembiayaan Implan Pegawai OJK • Pembahasan Draft Materi Presentasi Kepada Dekom BM & Pembahasan Kinerja BSM 30 Juni 2016 Untuk Rakomdir
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
28.
18/028/RADIR
26 Juli 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Usulan Penyesuaian Gaji Pokok Pegawai Tahun 2016 • Laporan Implementasi Kolektibilitas Corebanking Sesuai Ketentuan SE OJK • Tingkat Kesehatan BSM per 30 Juni 2016 • Jadwal Sosialisasi Amnesti Paja
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
29.
18/029/RADIR
9 Agustus 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Kinerja Juli 2016 • Evaluasi Down-Grade Pembiayaan Retail Juli 2016 • Kick Off PWC • Report On Site Review Distribution Transformation • Rencana Implementasi Talent Management 2016
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
30.
18/030/RADIR
15 Agustus 2016
• Update Proyeksi Perhitungan Kenaikan Gaji Pokok Pegawai Tahun 2016 • Persiapan Press Conference
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Edwin Dwidjajanto.
31.
18/031/RADIR
23 Agustus 2016
• Pembidangan Direksi & SEVP, dan Supervisi Kantor Wilayah PT Bank Syariah Mandiri.
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
32.
18/032/RADIR
24 Agustus 2016
• Entrance Audit Bank Mandiri • Update Tax Amnesty • Alternatif Pengelolaan ATM BSM oleh Pihak ke-3 • Pengembangan BSM Card pada Jaringan Visa International • Strategy & Perencanaan Implementasi Aplikasi Laku Pandai BSM
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
33.
18/033/RADIR
30 Agustus 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Management Meeting BSM - PEFINDO Tahun 2016 • Penyelarasan Struktur Organisasi dan Rencana Pelaksanaan Area Percontohan • Remapping Programs Initiative Corporate Plan BSM 2016- 2020 • Rencana Pembelian Asset di Pekanbaru • Job Grading
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
34.
18/034/RADIR
7 September 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Kinerja BSM Agustus 2016 • Update Tax Amnesty
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
35.
18/035/RADIR
20 September 2016
• Kick Off Penerbitan Sukuk Subordinasi BSM Tahun 2016 • Sharing Direksi & SEVP • Learning Center Program Mid Term 2016 “Fuel The Engine”
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
36.
18/036/RADIR
27September 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Update Bahan Kepada Dekom • Udate Tax Amnesty • Limit Kewenangan Procurement • Lain-lain (TVC, Kalender BSM 2017)
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
No
No. Radir
Tanggal Radir
37.
18/037/RADIR
7 Oktober 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Update Kinerja BSM September 2016
Agenda Radir
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Direksi yang hadir
38.
18/038/RADIR
11 Oktober 2016
• Kinerja BSM 30 September 2016 Untuk Rakomdir • Asumsi Skenario Proyeksi 31 Desember 2016 • Update Kasus Fraud Brebes • Pembidangan Tugas Dan Wewenang Anggota Direksi & SEVP
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
39.
18/039/RADIR
25 Oktober 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Update Informasi Terkait Dengan Proses Penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016. • Update Kegiatan Milad BSM • Persipan Observasi CGPI • RBB 2017
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto..
40.
18/040/ RADIR(Via WA)
27 Oktober 2016
• Rencana Pelaksanaan Call Option Subordinated Notes BSM tanggal 19 Desember 2016
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
41.
18/041/RADIR
2 November 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Exit meeting audit BM untuk nasabah pembiayaan BSM • Hasil Loan Review nasabah Wholesale dan Kick Off Audit Laporan Keuangan Tahun 2016 oleh PWC • Persiapan Board Forum • Hasil Survei Organizational Culture Health Index (OCHI) PT Bank Syariah Mandiri • Strategi Optimalisasi ATM BSM • Lain-lain (Alokasi Anggaran Milad BSM ke 17)
Agus Sudiarto, Agus Dwi Handaya, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
42.
18/042/RADIR
8 November 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Update Call Option Sukuk dan Progres Penerbitan Yang Baru • Kinerja BSM Oktober 2016 & RBB 2017
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
43.
18/043/RADIR
16 November 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Update Rakomdir, RBB • Update Milad BSM ke 17 • Izin Prinsip Penyediaan Infrastruktur untuk Meningkatkan SLA Performance EOD/EOM CBS-iBSM
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
44.
18/044/RADIR
22 November 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Revitalisasi Pembiayaan Pegawai (KMR)
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Kusman Yandi,
45.
18/045/RADIR
29 November 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Progress Report Penutupan Jaringan Kantor Posisi Per 25 November 2016 • Laporan Hasil Audit Intern Realisasi Oktober 2016 • Permohonan Persetujuan Ijin Prinsip Pengembangan Kantor Fungsional Operasional (KFO) Mikro • Perkembangan ATMR Pembiayaan
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho.
46.
18/046/RADIR
7 Desember 2016
• Final ke Direksi – 30Januari 2017 • Sharing Direksi & SEVP • Kinerja November 2016 & Performance Review • Tindak Lanjut Management Muhasabah
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
47.
18/047/RADIR
13 Desember 2016
• Final ke Direksi – 30Januari 2017 • Sharing Direksi & SEVP • Business Goverment • Persiapan Rakernas BSM
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
48.
18/048/RADIR
19Desember 2016
• Penerbitan Sukuk Mudharabah BSM Tahun 2016
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
195
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Agenda Radir
No
No. Radir
Tanggal Radir
49.
18/049/RADIR
20 Desember 2016
• Final ke P’Dharmawan – 13 Februari 2017 • Sharing Direksi & SEVP • Laporan Pertanggungjawaban Milad 17 Tahun BSM • Update Progress Human Capital • Update Informasi Terkait Realisasi Penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 • Spesial Nisbah Deposito Valas BSM • Contribution Margin #BSMengalirkan Berkah
Agus Sudiarto, Putu Rahwidhiyasa, Choirul Anwar, Fahmi Ridho, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto.
50.
18/050/RADIR
27 Desember 2016
• Sharing Direksi & SEVP • Standarisasi Tampilan Dan Peremajaan Area Office • Update Mobile Banking • Pengembangan BSM Card Pada Jaringan Visa International • Update Panitia Rakernas • Lain-lain (Update Implementasi PSAK 71: Instrument Keuangan (IFRS 9)
Agus Sudiarto, Kusman Yandi, Edwin Dwidjajanto..
Penilaian Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris oleh Entitas Utama Dalam rangka pelaporan tata kelola terintegrasi kepada OJK, Bank Mandiri melakukan penilaian tata kelola masing-masing perusahaan anak dimana salah satu kinerja yang dilakukan penilaian adalah Direksi dan Dewan Komisaris. Adapun metodologi penilaian kinerja Direksi dan Dewan Komisaris BSM oleh Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
196
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Direksi yang hadir
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Mekanisme penilaian yang dilakukan Bank mandiri kepada BSM adalah sebagai berikut: 1. Penilaian dilakukan dalam tiga aspek yaitu struktur, proses dan hasil tata kelola terintegrasi. 2. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan sanksi, fraud, tindak lanjut temuan audit dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR). 3. Penilaian (scoring) dilakukan dalam lima peringkat yaitu 1 (sangat baik), 2 (baik), 3 (cukup baik), 4 (kurang baik), 5 (tidak baik). Urutan peringkat yang lebih kecil mencerminkan penerapan tata kelola yang lebih baik. Pada tahun 2016 Bank Mandiri melakukan penilaian tata kelola BSM termasuk kinerja Direksi dan Dewan Komisaris setiap semesternya dengan hasil sebagai berikut: Penilaian Kinerja oleh Bank Mandiri
Semester I
Semester II
Dewan komisaris
1.20
1.10
Direksi
1.33
1.22
Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris pada Tahun 2016 (semester I dan semester II) dinilai sangat baik (nilai dilakukan pembulatan keatas) oleh Bank Mandiri (Entitas Utama konglomerasi Keuangan).
DEWAN PENGAWAS SYARIAH Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai badan independen yang direkomendasikan DSNMUI yang berada di Lembaga Keuangan Syariah (LKS), bertugas mengawasi pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional di Lembaga Keuangan Syariah.
Komposisi Dewan Pengawas Syariah Komposisi Dewan Pengawas Syariah tahun 2016 terdiri atas: No
Nama
Jabatan
1
Dr. KH. Ma’ruf Amin*
2
Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
Anggota
Ketua
3
Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
Anggota
*) disetujui OJK tanggal 3 Maret 2017
Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas
Nama
Jabatan
Dr. KH Ma’ruf Ami
1. Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan) 2. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Dr M Syafii Antonio, MEc
1. Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan) 2. Pimpinan STEI Tazkia (pendidikan) 3. Anggota Dewan Pengawas Syariah Schroders Investment Management
Drs H Mohamad Hidayat, MBA, MH
1. 2. 3. 4.
Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan) Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Manulife (asuransi) Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Allianz Syariah (asuransi) Anggota Dewan Pengawas Syariah UUS BTN Syariah (perbankan)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Syariah di berbagai lembaga keuangan syariah sebagai berikut:
197
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS BSM tahun 2016
penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Hal ini secara
mengacu pada PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/
rutin dilakukan DPS BSM pada saat melakukan uji petik ke
DPbS, dengan rincian sebagai berikut:
cabang. Dengan cara memeriksa dokumen funding dan
1. DPS BSM melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai
landing secara , kemudian melakukan konfirmasi kepada
dengan prinsip-prinsip GCG.
pejabat cabang.
2. DPS BSM memberikan nasihat dan saran kepada Direksi
7. Bila mana diperlukan DPS BSM dapat meminta data dan
serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip
informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja
Syariah. Nasihat dan saran secara langsung diberikan DPS
Bank.
pada forum rapat dan diformalisasi dalam bentuk Risalah Rapat maupun Opini DPS yang didokumentasikan dengan
Realisasi Pengawasan Dewan Pengawas Syariah
baik. Sehingga hal-hal tersebut dapat menjadi rujukan
Sesuai dengan PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/
bagi Direksi dalam menjalankan operasional maupun
DPbS. Dewan Pengawas Syariah melaksanakan pengawasan
mengeluarkan kebijakan.
terhadap kegiatan Bank dengan melakukan:
3. Setelah melakukan serangkaian proses pemeriksaan, baik
1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang
berupa pemaparan materi/presentasi dan diskusi, DPS BSM
diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau
menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas
fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan
pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank
pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan
dengan cara menerbitkan opini DPS.
dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.
4. DPS BSM mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional –
Pada beberapa kali pelaksanaan uji petik, DPS BSM
Majelis Ulama Indonesia dengan melakukan hal-hal sebagai
melakukan koordinasi dengan unit kerja Internal Audit
berikut:
dan Compliance untuk mengumpulkan data dan informasi
a. Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang
terhadap cabang tertentu, sebelum uji petik itu sendiri
mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan
dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar DPS sudah memiliki
dalam produk baru yang akan dikeluarkan;
informasi yang utuh atas suatu cabang, sehingga lebih fokus
b. Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan
pada saat pelaksanaan uji petik.
dalam produk baru telah terdapat Fatwa Dewan Syariah 2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan
Nasional-Majelis Ulama Indonesia. 1) Dalam hal telah terdapat fatwa, maka Dewan
diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan
atas
pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan.
kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan
Pada setiap awal tahun, DPS BSM melakukan rapat internal
Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.
DPS untuk menentukan beberapa cabang yang akan diuji
Pengawas
Syariah
melakukan
analisa
2) Dalam hal belum terdapat fatwa, maka Dewan
petik.
Pengawas Syariah mengusulkan kepada Direksi
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
198
Bank untuk melengkapi akad produk baru dengan
3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik untuk
fatwa dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama
mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana
Indonesia.
dipersyaratkan dalam ketentuan internal Bank yang berlaku.
c. Mereview sistem dan prosedur produk baru yang akan
Fokus pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap pemenuhan
dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah;
aspek-aspek syariah/sharia compliance. Antara lain:
dan
- kesesuaian akad yang digunakan,
d. Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan dikeluarkan. 5. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada
- terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada suatu skim pembiayaan, - pemeriksaan terhadap SP3, Nota Analisa Pembiayaan (NAP), Akad dan Akta Notariel.
fatwanya. 6. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip
4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan
dan/atau konfirmasi kepada pegawai Bank dan/atau nasabah untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen;
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah;
Tata Kelola Perusahaan
7. Refinancing Syariah untuk Keperluan Take Over. 8. Pelaksanaan Asset Sales atau Sell Down dari Mandiri Goup. 9. Talangan Umrah Dengan Menggunakan Akad Al
6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Opini Syariah DPS khusus menjadi suatu persyaratan yang harus
Qardh dan Al Ijarah. 10. Penggunaan Jasa Asuransi Konvensional Untuk PT Persada Lines.
dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan persyaratan
11. Produk Supply Chain Financing.
proses audit laporan keuangan tahunan BSM oleh KAP.
12. Penerbitan Sukuk Subordinasi Mudharabah BSM Tahun 2016 e. Metodologi
dan
teknik
pengambilan
uji
sampel
kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan ini memuat
pemeriksaan
dokumentasi kegiatan DPS yang disusun secara semesteran,
Pada tahun 2016 DPS telah melakukan uji petik/
yang memuat antara lain:
pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang (Branch)
a. Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan
dan ke 5 Kantor Area BSM yaitu:
produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad
- Area Denpasar,
dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI,
- Area Banda Aceh,
review system dan prosedur produk baru.
- Area Malang,
b. Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi
- Area Balikpapan,
penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan
- Area Cirebon,
jasa Bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis Laporan
- KC Tasik,
Hasil Audit Intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah
- KC Garut (2x) dan
uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek
- KC Subang.
Syariah.
Dengan konsentrasi uji petik yaitu dokumen transaksi
c. Opini Umum DPS terhadap operasional Bank per
pendanaan, pembiayaan dengan basis akad:
periode. Periode I yaitu 1 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016
1. Wadiah
dan periode II yaitu 1 Juli 2016 s.d. 31 Desember 2016.
2. Murabahah.
d. Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana,
3. Mudharabah.
penyaluran dana, serta pelayanan jasa Bank. Dengan
4. Musyarakah, termasuk Musyarakah Mutanaqisah.
menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data
5. Ijarah.
pembiayaan serta opini DPS atas produk baru Bank. Pada
6. Kasus Take Over
tahun 2016 DPS telah mengeluarkan 12 Opini Syariah,
7. Kasus Refinancing
dengan rincian pada semester I sebanyak 5 opini Syariah
8. Pembiayaan kepada koperasi
dan semester II sebanyak 7 opini Syariah. Adapun Opini
Guna melengkapi proses pemeriksaan, DPS juga
yang dikeluarkan DPS adalah sebagai berikut:
meminta dan mempelajari hasil temuan Internal Audit
1.
& Anti Fraud Group (IAG) dari masing-masing Kantor
Produk dan Operasional BSM Tahun 2015.
2. Fasilitas Perpanjangan Otomatis Bagi Nasabah
Cabang yang diuji petik.
Gadai BSM. 3.
Pengenaan Marjin N+2 Untuk Pelunasan Dipercepat
8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan Syariah
Pembiayaan Murabahah.
Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji Petik
Talangan Umrah Berbasis Fee Based Income.
DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan dan pegawai
5. Laporan Keuangan Audit Per 1 Jan sd 31 Maret
cabang, untuk menganalisa lebih dalam kendala-kendala bisnis
4.
2016. 6. Pengelolaan Dana Investasi BSM Bersumber Dari
dan operasional cabang yang berkaitan dengan aspek syariah sehingga dapat dipastikan kesesuaian dengan prinsip syariah.
Tax Amnesty. Selain itu DPS juga memberikan arahan dan penguatan materi “Akad dan Produk Perbankan Syariah” kepada staf cabang,
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah
199
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
dengan mengadakan Forum Klinik Syariah untuk menjawab keluhan sekaligus menerima masukan yang dapat memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah. Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang memahami dan mengenali kembali skema produk dan jasa perbankan syariah, termasuk akad-akad standar yang digunakan dalam produk pendanaan, pembiayaan dan jasa. Sehingga harapannya dari sisi bisnis tetap tumbuh dan dari aspek syariah terpenuhi. Dalam rangka menunjang semua pencapaian di atas, DPS secara moral spiritual memiliki kewajiban untuk menyampaikan motivasi dan arahan kepada semua pejabat dan pegawai cabang agar senantiasa mengedepankan akhlak/etika Islami dalam menjalankan semua tugas dan tanggung jawab yang menjadi amanah Perusahaan. Hal inilah yang menjadi nilai tambah sekaligus kekuatan yang sangat fundamental bagi Bank Syariah Mandiri, terlebih Bank Syariah Mandiri memiliki Corplan 2016-2020, yang diperkuat dengan internalisasi budaya PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), insya Allah Bank Syariah Mandiri menjadi bank “Terdepan, Modern. Menentramkan”.
Rapat Dewan Pengawas Syariah Pada tahun 2016 DPS melaksanakan 17 kali rapat dan yang dihadiri secara fisik oleh DPS, seperti tersaji pada table di bawah ini: Anggota Dewan Pengawas Syariah Jumlah Rapat Jumlah Kehadiran Dalam Rapat
Dr. KH. Ma’ruf Amin
Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
0
9
12
12
Adapun agenda yang dibahas pada beberapa kali penyelenggaraan rapat selama tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1) Lanjutan Pembahasan Pengenaan Marjin Sebesar Dua Bulan Marjin Berjalan (N+2) Dalam Pembiayaan Murabahah Yang Dilunasi Sebelum Jatuh Tempo (Pelunasan Dipercepat). 2)
Talangan Umrah Berbasis Fee Based Income.
3) Penuangan Alternate Currency Clause Dalam Akad Pembiayaan Murabahah Yang Menggunakan Mata Uang Asing (USD).
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
200
4)
Tinjauan pengenaan biaya ijarah proporsional setelah tanggal jual jaminan.
5)
Pembiayaan linkage program kepada koperasi konvensional.
6)
Pembiayaan kemitraan inti plasma.
7) Penjualan BSM Oto melalui pola kerja sama servicing bersama PT Mandiri Tunas Finance. 8)
Pengelolaan Dana Investasi BSM Bersumber Dari Tax Amnesty.
9)
Produk Supply Chain Financing.
10) Pembahasan Hasil Exit Meeting OJK mengenai Selldown. 11) Klausul Bagi Hasil Sukuk. Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi DPS, mulai pada tahun 2017 DPS akan memanfaatkan teknologi telekonferensi/video conference sebagai proses pengumpulan data maupun percepatan transformasi informasi dengan cabang-cabang di seluruh Indonesia.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
KOMITE AUDIT
Ramzi A. Zuhdi
Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank
Anggota
Umum Syariah sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009, Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri (selanjutnya disebut Bank Syariah Mandiri) telah
Bambang Widianto
membentuk Komite Audit (KA) untuk mendukung efektivitas
Anggota
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan
Ichwan Rochmanu
Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 18/002-SKB/
Anggota
KOM.DIR tanggal 1 November 2016 telah ditetapkan Revisi Pedoman dan Tata Tertib (Charter) KA, sebagai acuan KA dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris melakukan pengawasan Bank, terutama dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian intern (Internal Control System), efektivitas pemeriksaan oleh intern dan ekstern auditor, efektifitas pelaksanaan manajemen risiko (bersamasama dengan Komite Pemantau Risiko), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Struktur dan komposisi keanggotaan Komite telah sesuai dengan yang diatur dalam PBI tersebut di atas, sebagai berikut: No.
Nama
Jabatan
1.
Zulkifli Djaelani
Ketua/Komisaris Independen
2.
Ventje Rahardjo
Anggota/Komisaris Utama
3.
Ramzi A. Zuhdi
Anggota/Komisaris Independen
4.
Bambang Widianto
Anggota/Komisaris Independen
5.
Ichwan Rochmanu*)
Anggota
6.
Djoko Seno Adji*)
Anggota
*) Ditetapkan sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 1 Juli 2016, menggantikan Sdr. Tjeppy Kustiwa, Sdr. Ferry Firmansyah, dan Sdr. Irsyaf Firdaus sebagaimana ditetapkan dengan SK Direksi No.18/896-KEP/DIR tgl. 18 Agustus 2016 perihal Penetapan Susunan Keanggotaan Komite-Komite PT Bank Syariah Mandiri.
Profil Komite Audit Zulkifli Djaelani Ketua Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Ventje Rahardjo Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Lahir di Trenggalek, Jawa Timur tanggal 25 April 1959. Pendidikan: Fakultas Hukum (S-1, Jurusan Hukum Perdata), Universitas Jayabaya Jakarta (Tahun 1980 s/d 1985), Magister Manajemen (S-2, Jurusan Manajemen Keuangan) STIE IPWI Jakarta
(Tahun 1997 s/d 1998). Sertifikasi yang dimiliki:
Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Fraud Examiner (CFE), Manajemen Risiko (BSMR Level 3), Sertifikasi Kompetensi Auditor (Level Audit Manager) dan Sertifikasi sebagai Assessor Profesi Auditor Perbankan. Pengalaman kerja: Bergabung dengan Bank Dagang Negara sejak tahun 1980 dan menduduki berbagai jabatan. Jabatan terakhir adalah sebagai Department Head Special Audit/Investigation Departement. Training dan workshop yang pernah diikuti, antara lain: Risk Based Auditing, Investigative & Forensic Audit, Problem Solving & Decision Making, Fraud Prevension& Investigation, Risk Assessment in Credit Transation, Creative Problem Solving, Effective Communication With NLP, Internal Auditor Role for Basel II Compliance. Sejak tanggal 1 Juli 2016 sebagai Anggota Komite Audit Bank Syariah Mandiri.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Susunan Keanggotaan Komite Audit
201
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Djoko Seno Adji
Rangkap Jabatan Anggota Komite
Anggota
1. Tidak terdapat Direksi BSM maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Audit. 2. Ketua Komite Audit merangkap sebagai Anggota pada Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Komite Audit (KA) sebagaimana diatur dalam Charter KA dimaksud, selama Tahun 2016 KA telah secara proaktif menyelenggarakan rapat-rapat KA dengan berbagai tema pembahasan terkait kegiatan bisnis dan/atau operasional Bank maupun melakukan Lahir di Bogor, Jawa Barat, 27 Mei 1959. Pendidikan: Akademi Akuntansi Indonesia Jakarta (D3), Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Muhammadiyah Jakarta (S1), Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta (S1 - Extention). Sertifikasi yang dimiliki: Qualified Internal Auditor (QIA), Sertifikasi Kompetensi Level I pada Bidang Manajemen Risiko Perbankan, Sertifikasi Kompetensi Auditor (Level Senior Auditor). Pengalaman kerja: Pegawai Bank Exim Cabang Jakarta Gambir (1981-1988), Internal Auditor Bank Exim (1989-1999), Internal Auditor Bank Mandiri (2000-2015). Training/ workshop yang pernah diikuti, antara lain: Technical Skill Computer Audit, Managing Credit Administration, Training KYC – AML & Auditing, Corporate Banking for Internal Audit, Pendidikan dan Pelatihan Komunikasi dan Psikologi Audit, Simposium Nasional Akuntansi Tahun 2014, Fraud Investigation, dll. Sejak tanggal 1 Juli 2016 sebagai Anggota Komite Audit Bank Syariah Mandiri.
Independensi Anggota Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
202
Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
kajian on site/observasi ke lapangan untuk melihat langsung kegiatan bisnis dan/atau operasional di Cabang-Cabang, serta menghadiri Rapat Dewan Komisaris & Direksi & DPS (Rakomdir/ Ragab), Rapat Komite Pemantau Risiko dan Rapat Komite Remunerasi & Nominasi. Sesuai Charter (KA) yang disusun dengan mengacu pada PBI No. 11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009, KA mempunyai tugas dan tanggung jawab, sebagai berikut: 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dan ekstern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern (internal control system) termasuk kecukupan dalam proses pembuatan laporan keuangan. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Komite melakukan evaluasi terhadap: a. Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi/unit audit intern. b. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, Dewan Pengawas Syariah, Auditor intern dan/atau Auditor ekstern. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit oleh fungsi/unit audit intern terhadap penerapan sistem pengendalian intern pada setiap jenjang, unit kerja, produk, aktivitas dan/atau transaksi sesuai best practices dan/atau ketentuan yang berlaku. 3. Mempelajari dan memastikan bahwa proses pemilihan Kantor Akuntan Publik telah dilaksanakan sesuai prosedur dan/atau ketentuan yang berlaku. 4. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris. 5. Melakukan koordinasi dengan pihak intern Bank dan ekstern, termasuk Kantor Akuntan Publik dalam rangka mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit ekstern.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Laporan Kegiatan Tahun 2016 1. Menyusun Telaah Rencana Bisnis Bank PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2016-2018. 2. Melakukan Review atas Laporan Realisasi Audit dan Top
1. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan DPS (Rakomdir/ Ragab). Sejak bulan Januari s/d Desember 2016, Komite Audit ikut serta dalam pelaksanaan Rakomdir/ragab sebanyak 12 (dua
Letters dari Internal Audit Group (IAG).
belas) kali Rakomdir/Ragab bersama dengan KPR, dengan
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dibuat 10
agenda pembahasan Evaluasi kinerja PT Bank Syariah
Laporan Hasil Review Realisasi Audit dan Top Letters dari
Mandiri per bulan, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya.
IAG. 3. Melakukan Review atas Laporan Perkembangan Transformasi
2. Rapat Komite Audit.
CBS dari IT Group secara bulanan.
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dilakukan
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016 telah dibuat 11
20 (dua puluh) kali Rapat Komite Audit dengan dibuatkan
Laporan Hasil Review Progress Report Project Transformasi
risalah pada setiap rapat dilakukan dengan agenda sebagai
CBS dari IT Group.
berikut :
4. Melakukan Review atas Laporan Keuangan Publikasi PT
1)
Progres Hasil Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah Madiri Tahun Buku 2015.
Bank Syariah Mandiri. Telah dilakukan review atas Laporan Keuangan Publikasi
2)
Progres Penyelesaian Suspense Account.
BSM periode: Desember/Triwulan IV 2015, Maret/Triwulan
3)
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK pada Bank Syariah Mandiri.
I 2016, Juni/Triwulan II 2016 dan September/Triwulan III 2016. 5. Menyusun Telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah
Annual Audit Plan IAG Tahun 2016.
5)
Progres Pengembangan Teknologi Informasi.
6) Realisasi Audit Intern Tahun 2015 – 2016.
Mandiri. Sejak bulan Januari
4)
s/d Desember 2016 telah dibuat 6
7)
KAP PwC.
(enam) Laporan Pos-Pos Tertentu. 6. Kajian On Site / Observasi ke Cabang-Cabang.
Management Letter Hasil Audit BSM Tahun 2015 oleh
8) Pembahasan Hasil Audit Laporan Keuangan BSM per 31 Maret 2016.
Pada bulan Oktober dan November 2016 telah dilakukan Kajian On Site/Observasi ke 2 (dua) Area BSM, yaitu Area
9)
Padang dan Area Semarang. Pada setiap kunjungan/
10) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi.
observasi dilakukan oleh masing-masing 1 (satu) orang
11) Pembahasan Aset BSM di Jl. Saharjo No. 205 A Jakarta.
Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Dari
12) Laporan Hasil Audit Intern Periode Juni dan Juli 2016.
hasil observasi tersebut dibuatkan Laporan Hasil Observasi
13) Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM.
yang disampaikan kepada Ketua Komite Audit dan Ketua
14) Pembahasan Revisi Charter KPR dan Charter KA
Komite Pemantau Risiko serta Dewan Komisaris. 7. Melakukan rapat Komite Audit serta mengikuti berbagai rapat 8. Mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Komite Audit
Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM.
(bersama dengan KPR). 15) Laporan Hasil Audit Intern Periode Agustus 2016. 16) Pembahasan Revisi Kebijakan Sistem pengendalian Intern PT BSM. 17) Progres Penyelesaian Open Item pada Beberapa
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Audit Komite Audit mengadakan rapat serta mengikuti rapat secara
20) Laporan Hasil Audit Intern Periode Oktober 2016.
berkala sebagai berikut:
19) Financing Review dan Audit Plan Tahun 2016 oleh KAP.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rekening GL Posisi per 30 September 2016. 18) End to End Pelaporan Sistem Informasi Debitur.
203
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Rapat Komite Pemantau Risiko.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
secara proaktif menyelenggarakan rapat-rapat KPR dengan
Sejak bulan Januari s/d Desember 2016, Komite Audit ikut
berbagai tema pembahasan terkait kegiatan bisnis dan/atau
serta dalam pelaksanaan Rapat Komite Pemantau Risiko
operasional Bank maupun melakukan kajian–kajian (review)
sebanyak 59 (lima puluh Sembilan) kali Rapat.
secara on desk atau secara on site (observasi) ke lapangan untuk melihat langsung kegiatan bisnis dan/atau operasional
4. Rapat Komite Remunerasi.
di Cabang-Cabang, serta menghadiri Rapat Dewan Komisaris &
Dari total 10 agenda rapat Komite Remunerasi dan
Direksi & DPS (Rakomdir/Ragab), Rapat Komite Audit dan Rapat
Nominasi yang diselenggarakan pada tahun 2016, terdapat
Komite Remunerasi dan Nominasi, dengan laporan kegiatan
keikutsertaan anggota Komite Audit pada 3 (tiga) kali Rapat
KPR sebagaimana disampaikan berikut ini.
Komite Remunerasi dan Nominasi dengan agenda, sbb.: a. Kebijakan Human Capital (16.11.2016)
Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
b. Progres Pemenuhan dan Pengembangan SDM Tahun
Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko BSM berjumlah
2016 dan Strategi Pemenuhan dan Pengembangan SDM
5 (lima) orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh
Tahun 2017 (24.11.2016).
Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris Utama, 1
c. Progres Penyusunan Job Desc, Job Grade, Fasilitas,
orang anggota Komisaris Independen dan 2 orang anggota
dsb. Sebagai Tindak Lanjut Pelaksanaan Transformasi
yang berasal dari pihak independen di luar pengurus bank,
Organisasi (15.12.2016).
sebagai berikut:
Pelatihan Komite Audit
Nama
Jabatan
Anggota Komite Audit telah mengikuti pelatihan dan seminar
Ramzi A Zuhdi
Ketua, Komisaris Independen
dalam rangka pengembangan kompetensi anggota Komite
Ventje Rahardjo
Anggota, Komisaris Utama
Audit sebagai berikut: Mengikuti Diskusi Panel “Kontribusi
Zulkifli Djaelani
Anggota, Komisaris Independen
Dewan Komisaris dan Komite Audit Dalam Mensukseskan
Hari Dewanto*)
Anggota, pihak independen di luar pengurus Bank
Kayim Hanuri *)
Anggota, pihak independen di luar pengurus Bank
Program Tax Amnesty”, penyelenggara Ikatan Komite Audit Indonesia, tanggal 31 Agustus 2016 di Jakarta
KOMITE PEMANTAU RISIKO Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance di
*) Ditetapkan sebagai anggota KPR sejak tanggal 1 Juli 2016, menggantikan Sdr. Edyanto Rachman dan Sdr Ateng Suhaeni sebagaimana ditetapkan dengan SK Direksi No.18/896KEP/DIR tgl. 18 Agustus 2016 perihal Penetapan Susunan Keanggotaan Komite-Komite PT Bank Syariah Mandiri.
Bank Umum Syariah sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009, Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Pemantau Risiko
PT Bank Syariah Mandiri telah membentuk Komite Pemantau
bertangggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Risiko (KPR) untuk mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT. Bank Syariah Mandiri No. 18/002-SKB/ KOM.DIR tanggal 1 November 2016 telah ditetapkan Revisi PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
204
Pedoman dan Tata Tertib (Charter) KPR, sebagai acuan KPR dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris melakukan pengawasan secara aktif atas penerapan Manajemen Risiko di Bank Syariah Mandiri. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab KPR sebagaimana diatur dalam Charter KPR dimaksud, selama periode 1 Januari 2016 sampai 31 Desember 2016, KPR telah
Profil Komite Pemantau Risiko Ramzi A Zuhdi Ketua Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Ventje Rahardjo Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Zulkifli Djaelani Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Hari Dewanto
Kayim Hanuri
Anggota
Anggota
Lahir di Jakarta tanggal 10 Oktober 1958. Lulus sebagai
Lahir di Cirebon pada tanggal 7 Desember 1958. Menyelesaikan
Sarjana Peternakan dari Institut Pertanian Bogor tahun 1981,
pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor
melanjutkan pendidikan di Australia dan memperoleh Post
(IPB) pada tahun 1982 dan Master of Science in Agricultural
Graduate Diploma dibidang Ekonomi Pertanian tahun 1987
Economics dari Texas A&M University, USA pada tahun 1992.
dan memperoleh Master of Economics pada tahun 1988 dari
Bergabung dengan Bank Bumi Daya (BBD) sejak tahun 1983
University of New England Australia. Mulai bekerja di PT.
dan ditempatkan di BBD Cabang Bandarlampung dengan
Mercubuana sebagai tenaga marketing pada tahun 1981, dan
berbagai posisi s/d tahun 1989, selanjutnya pada tahun 1990
mulai berkarir di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada
s/d 1992 memperoleh beasiswa dari BBD untuk meneruskan
tahun 1989 sebagai anggota Tim Pembiayaan Proyek II, Divisi
pendidikan S2 tersebut di atas dan setelah menyelesaikan
Korporasi. Telah menempati berbagai jabatan di Bank Mandiri
S2 ditugaskan on the job training di BBD New York Agency.
dengan posisi terakhir sebagai Vice President, Department
Jabatan terakhir sebagai Department Head of Business Process
Head, Corporate Risk Group. Kursus dan pelatihan yang pernah
& System Reengineering Bank Mandiri pada 2013-2014. Kursus
diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen Risiko, Portfolio &
dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Branch Manager
Operational Risk Management, Expertise dibidang Fertilizer,
Course-LPPI (1998), Bank Mandiri Advanced Leadership Course
Coal, Palm Oil &Down Stream Industries. Leadership Senior
(2001), Transformation Leadership from Within, Bank Mandiri
Management Training, INSEAD, Singapore. Project Finance for
(2004), Syndicated Loans, International Faculty of Finance
Developing Countries, The Development Bank of Japan, Tokyo.
(London, 2004), INSEAD Leadership Senior Training, INSEAD
Corporate Credit Risk Analysis, Standards & Poor’s Singapore.
France (Jakarta, 2004), SESPIBANK-LPPI (2005), Political Risk and
Sejak 1 Juli 2016 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau
Insurance (Shanghai, 2007), Early Warning Signals: Liquidity and
Risiko Bank Syariah Mandiri.
Refinancing Challenges, Fitch Training (Hongkong, 2008), Credit Risk Masterclass (Singapore, 2009), Enterprise Risk Management Masterclass (Kuala Lumpur, 2011), Sertifikasi Manajemen Risiko Level III-LSPP (2010). Sejak 1 Juli 2016 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank Syariah Mandiri.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
205
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko
Laporan Kegiatan Tahun 2016
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari
Selama Tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah melakukan
pihak
independen
kepengurusan,
tidak
memiliki
kepemilikan
saham
hubungan
keuangan,
tugas sesuai ketentuan yang berlaku, mencakup kegiatan-
dan/atau
hubungan
kegiatan sebagai berikut:
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat
Pelaksanaan Kajian (Review)
mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
1. Kajian (Review) on desk a. Kajian
atas
Risiko
Kepatuhan
terkait
terjadinya
Rangkap Jabatan Anggota Komite
Perubahan BUKU 2 menjadi BUKU 3 BSM berdasarkan
1. Tidak ada Direksi PT Bank Syariah Mandiri maupun Direksi
Modal Inti (25.01.2016). Kajian diteruskan kepada Dewan Komisaris melalui Surat No. 18/002-03/KPR/2016
bank lain yang menjadi anggota Komite Audit. 2. Ketua Komite Pemantau Risiko merangkap sebagai Anggota pada Komite Audit dan Anggota Komite Remunerasi dan
tanggal 2 Februari 2016. b. Kajian atas Laporan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) sesuai Profil Risiko BSM Semester
Nominasi.
II Tahun 2015 (16.02.2016). Kajian diteruskan kepada
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
tanggal 24 Februari 2016.
Sesuai Charter KPR yang disusun dengan mengacu pada PBI
c. Kajian atas PBI No.18/02/PBI/2016 tanggal 24 Februari
No. 11/33/PBI/2009 tanggal 9 Desember 2009 tersebut di
2016 tentang Transaksi lindung Nilai berdasarkan Prinsip
atas, dalam rangka melaksanakan tugasnya membantu Dewan
Syariah terkait Risiko Pasar dan Risiko Kepatuhan.
Komisaris melakukan pengawasan secara aktif atas penerapan
(10.03.2016)
Manajemen Risiko di Bank Syariah Mandiri, KPR mempunyai
d. Kajian atas Revisi Kebijakan Manajemen Risiko PT BSM.
tugas dan tanggung jawab, sebagai berikut:
(17.03.2016). Kajian diteruskan kepada Dewan Komisaris
1. Secara proaktif melakukan diskusi/menyelenggarakan rapat
melalui Surat No. 18/004-03/KPR/2016 tanggal 2 Maret
dengan Direksi atau unit kerja terkait, untuk mengantisipasi
2016.
adanya risiko atas sesuatu hal terkait kegiatan bisnis dan/
e. Kajian atas Surat Edaran OJK No.6/SEOJK.03/2015
atau operasional Bank yang menurut pertimbangan Dewan
tanggal 6 Februari 2015 tentang Layanan Keuangan
Komisaris
Rapat
Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif oleh
Komite, terutama apabila ada peristiwa penting/urgent atau
perlu
didiskusikan/dirapatkan
dalam
Bank (24.03.2016). Kajian diteruskan kepada Dewan
peraturan eksternal yang dapat mempengaruhi kegiatan
Komisaris
bisnis dan/atau operasional Bank.
tanggal 30 Maret 2016
2. Mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko Bank.
melalui
Surat
No.
18/008-03/KPR/2016
f. Menyusun telaah Penyampaian Realisasi Audit dan Top
3. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara Kebijakan
Letter Audit Periode Januari 2016 dan Realisasi Audit
Manajemen Risiko Bank dengan pelaksanaan kebijakan
Internal 2015-2016 terkait Fraud dan Mitigasi Risiko
tersebut .
Operasional (28.04.2016). Kajian diteruskan kepada
4. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
206
Dewan Komisaris melalui Surat No. 18/003-03/KPR/2016
5. Melakukan evaluasi atas laporan-laporan internal Bank terkait pengendalian risiko. 6. Melakukan evaluasi terhadap perubahan struktur organisasi Bank sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi.
Dewan Komisaris melalui Surat No. 18/011-03/KPR/2016 tanggal 28 April 2016 g. Menyusun telaah Adjustment dan Audit Review Balance PT BSM per 31 Maret 2016 dan 2015 (12.05.2016). Kajian diteruskan kepada Dewan Komisaris melalui Surat No. 18/012-03/KPR/2016 tanggal 12 Mei 2016 h. Antisipasi dan Mitigasi Risiko Pasar Akibat Kewajiban Penggunaan Rupiah dan Penyediaan Dana Valas untuk Memenuhi Permintaan Depag dalam rangka penyelenggaraan Ibadah Haji. (21.06.2016). Kajian diteruskan kepada Dewan Komisaris melalui Surat No. 18/013-03/KPR/2016 tanggal 24 Juni 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
i. Kajian (Review) Atas Charter Komite Pemantau Risiko
Pemantau Risiko telah menyelenggarakan rapat Komite
PT. Bank Syariah Mandiri 2016 sejalan dengan Peraturan
Pemantau Risiko sebanyak 59 (lima puluh sembilan) kali. Di
Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7
samping itu, Komite Pemantau Risiko juga mengikuti berbagai
Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate
macam rapat yaitu Rakomdir/Ragab sebanyak 12 (dua belas)
Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Syariah,
kali, Rapat Komite Audit sebanyak 20 (dua puluh) kali, dan
dan PBI No. 13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 3 (tiga)
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
kali. Dengan demikian jumlah rapat keseluruhan yang dihadiri
Syariah dan Unit Syariah. Hasil Kajian (Review) telah
Komite Pemantau Risiko sebanyak 94 (Sembilan puluh empat)
dibahas dalam rapat gabungan Komite Pemantau Risiko
kali, dan berikut ini tingkat kehadiran masing-masing anggota
dan Komite Audit tanggal 29 Agustus 2016, dengan
Komite Pemantau Risiko pada rapat-rapat tersebut di atas.
Risalah Rapat No. 13/016/KA tanggal 29 Agustus 2016. Berdasarkan hasil rapat dimaksud selanjutnya disusun Revisi Pedoman dan Tata Tertib Kerja (Charter) Komite Pemantau Risiko Bank Syariah Mandiri, dan Charter tersebut telah diberlakukan sejak tanggal 1 November 2016 sesuai Surat Keputusan Bersama Direksi & Dewan Komisaris Bank Syariah Mandiri No. 18/002-SKB/KOM. DIR tanggal 1 November 2016. j. Kajian (Review) Atas Pelaksanaan Risiko Kepatuhan PT. Bank Syariah Mandiri Periode Semester I 2016. Kajian
Nama
Jabatan
Rapat
Hadir
% Hadir
Bp. Ramzi A Zuhdi
Ketua/Komisaris Independen
94
92
100%
Bp. Ventje Rahardjo
Anggota/Komisaris Utama
94
94
100%
Bp. Zulkifli Djaelani
Anggota/Komisaris Independen
94
94
100%
Bp. Hari Dewanto
Anggota
94
*) 93
99%
Bp. Kayim Hanuri
Anggota
94
94
100%
Keterangan: *) I (satu) kali tidak hadir karena dinas luar (DL) ke Padang.
berikut rekomendasinya disampaikan kepada Dewan Komisaris tanggal 7 September 2016.
Rincian rapat Komite Pemantau Risiko tersebut adalah sebagai
k. Kajian (Review) Atas Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan BSM Periode Semester I 2016 (Risk Based Bank Rating).
berikut: 1. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan DPS (Rakomdir/
Kajian berikut rekomendasinya disampaikan kepada
Ragab)
Dewan Komisaris tanggal 7 September 2016.
Agenda Rakomdir/ Ragab sejak Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 yaitu sebagai berikut:
2. Kajian (Review) on site (Observasi ke Cabang-Cabang)
1) Evaluasi kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
a. Kajian (Review) Atas Hasil Observasi ke Area Semarang yang dilakukan bersama antara Anggota Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite Audit pada tanggal
Desember 2015, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya (21.01.2016). 2) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
31 Oktober 2016 sampai tanggal 4 November 2016.
Januari 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
Hasil Kajian (Review) tersebut berikut rekomendasinya
(17.02.2016).
telah disampaikan kepada Dewan Komisaris vide Surat No. 18/020-3/KPR tanggal 5 Desember 2016.
3) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode Februari 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis
dilakukan bersama antara Anggota Komite Pemantau
Lainnya (23.03.2016). 4) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
Risiko dan Anggota Komite Audit pada tanggal 24
Maret 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
sampai dengan 28 Oktober 2016. Hasil Kajian (Review)
(14.04.2016).
tersebut berikut rekomendasinya
telah disampaikan
5) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
kepada Dewan Komisaris vide Surat No. 18/041-3/KA
April 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya
tanggal 7 Desember 2016.
(18.05.2016). 6) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Pemantau Risiko
Mei 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya (15.06.2016).
Sebagaimana diatur dalam Charter Komite Pemantau Risiko, Rapat
Komite
Pemantau
Risiko
sekurang-kurangnya
12
(dua belas) kali dalam setahun. Selama tahun 2016, Komite
7) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode Juni 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya (20.07.2016)
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
b. Kajian (Review) Atas Hasil Observasi ke Area Padang yang
207
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
8) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode Juli 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya (19.08.2016)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
20) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi Q1 2016 (11.05.2016) 21) Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (25.05.2016)
9) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode Agustus 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya (19.09.2016)
22) Pengelolaan Likuiditas (25.05.2016) 23) Evaluasi Transformasi Organisasi HO & Distribution Channel (01.06.2016)
10) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
24) Kebijakan SDM (01.06.2016)
September 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis
25) Electronic Banking (01.06.2016)
Lainnya (12.10.2016)
26) Distribution Strategy (01.06.2016)
11) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode Oktober 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis Lainnya (17.11.2016)
27) Rencana & Strategi Pertumbuhan dan Financing at Risk – Retail Banking (09.06.2016) 28) Rencana & Strategi Pertumbuhan dan Financing at Risk
12) Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri periode
– Wholesale Banking (09.06.2016)
November 2016, Action Plan, dan Isu-Isu Strategis
29) Pengembangan Mobile Banking (15.06.2016)
Lainnya (15.12.2016)
30) Pengelolaan Risiko Hukum Bank (23.06.2016) 31) Banking Operation (29.06.2016)
2. Rapat Komite Pemantau Risiko
32) Laporan Kepatuhan Terintegrasi - Semester I 2016
Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko sejak Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 yaitu sebagai berikut: 1) 2)
33) Pemenuhan Sumber Daya Manusia (28.07.2016)
(06.01.2016)
34) Tingkat Kesehatan Bank Semester I 2016 (28.07.2016)
Proses Transformasi Organisasi (07.01.2016) Operation
Center
dan
35) Proses Implementasi Sinergi dengan MTF/MUF (28 Progress
Pengembangan Teknologi Informasi (07.01.2016)
5) 6)
Progress Penataan Jaringan Kantor dan Roll Out BSM
.07.2016) 36) Progress Islamic Sector Solution-Ekosistem Umroh (01.08. 2016)
(21.01.2016)
37) Program GEGER 125 (18.08.2016)
Kebijakan Operasional, Kebijakan Tata Perusahaan dan
38) Program Command Center (18.08.2016)
Kebijakan Treasury PT BSM (21.01.2016)
39) Pelunasan (Call Option) Subordianted Notes 2011 &
Progress Report Penataan Head Office dan Distribution Channel (17.02.2016) 125) (24.02.2016) Mikro, Konsumer dan Pawning (03.03.2016)
9)
Wholesale Banking (10.03.2016) Kantor
Pusat
dan
&
Kriya
BSM
Pendanaan Terorisme (PPT) (30.08.2016) Jaringan
43) Progres, Strategi Pertumbuhan dan Financing At Risk segmen Wholesale Banking (22.09.2016)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
12) Laporan BSM kepada OJK mengenai Bottom-Up Stress Testing (28.03.2016) Kebijakan
Framework
42) Implementasi Anti Pencucian Uang (APU) & Pencegahan
(23.03.2016)
13) Arsitektur
Management
(31.08.2016)
10) Implementasi APU dan PPT (23.03.2016) Penataan
(bersama dengan KA) (29.08.2016) 41) Career
8)
11) Progres
Penerbitan Subordinated Notes 2016 (29.08.2016) 40) Pembahasan Revisi Charter KPR dan Charter KA
7) Gerakan Genggam Recovery Rp.1,25Triliun (GEGER
208
(20.07.2016)
Strategi Penanganan Kasus Kutilang Paksi Mas (KPM)
3) Financing 4)
dan Laporan Tata Kelola Terintegrasi-Semester I 2016
44) Progres, Strategi Pertumbuhan dan Financing At Risk segmen Retail Banking (22.09.2016)
PT
Bank
Syariah
Mandiri
(31.03.2016)
45) End to End Pengadaan dan Evaluasi Rekanan BSM (KAP, KJPP dan Notaris) (28.09.2016)
14) Kebijakan-Kebijakan PT BSM (31.03.2016)
46) Presentasi Bisnis Area Pekanbaru (17.10.2016)
15) Procurement Management (07.04.2016)
47) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi Mandiri
16) Banking Operation (14.04.2016) 17) Produk Prioritas PT. BSM (14.04.2016)
Group Triwulan III 2016 (17.10.2016) 48) Roadmap Pengembangan Distribution Channel &
18) Progres Implementasi Corporate Culture (20.04.2016)
Rencana Pembelian Aset untuk Kantor/Outlet BSM
19) Kebijakan Manajemen Risiko (11.05.2016)
(19.10.2016)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
49) Redesign 5 Proses Operasional di Cabang (27.10.2016) 50) Progres
14) Pembahasan Revisi Charter KPR dan Charter KA
Pencapaian 5 Produk Unggulan BSM
(07.11.2016)
(bersama dengan KPR) (29.08.20160 15) Laporan Hasil Audit Intern Periode Agustus 2016
51) Progres Inisiatif Corporate Plan BSM 2016-2020 (07.11.2016)
(12.10.2016) 16) Pembahasan Revisi Kebijakan Sistem Pengedalian
52) Progres & Rencana Pengembangan Corporate Culture (16.11.2016)
Intern BSM (12.10.2016) 17) Progress Penyelesaian Open Item pada Beberapa
53) Proyeksi Pertumbuhan dan NPF s/d Desember 2016, Progess
Tata Kelola Perusahaan
Implementasi
dan
Efektifitas
Command
Rekening GL Posisi per 30 September 2016 (19.10.2016) 18) End to End Pelaporan Sistem Informasi Debitur
Center dan Proyeksi NPF 2017 segmen Retail Banking (23.11.2016)
(19.10.2016) 19) Financing Review dan Audit Plan Tahun 2016 oleh KAP
54) Proyeksi Pertumbuhan dan NPF
Desember 2016
dan Desember 2017 segmen Wholesale Banking
(28.11.2016) 20) Laporan Hasil Audit Intern Periode Oktober 2016
(23.11.2016)
(30.11.2016)
55) Progres Implementasi Sinergi dengan MTF (24.11.2016) 56) Progres Islamic Sector Solution Ekosistem Umroh (24.11.2016)
Dari total 10 agenda rapat Komite Remunerasi dan
57) Document Management System (30.11.2016)
Nominasi yang diselenggarakan pada tahun 2016, terdapat
58) Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan OJK 2016 (07.12.2016) 59) Progres
Simplifikasi
4. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Produk
dan
Layanan
BSM
(22.12.2016)
keikutsertaan anggota Komite Pemantau Risiko pada 3 (tiga) kali Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dengan agenda, sbb.: 1) Kebijakan Human Capital (16.11.2016)
3. Rapat Komite Audit
2) Progres Pemenuhan dan Pengembangan SDM Tahun
Agenda Rapat Komite Audit sejak Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 yaitu sebagai berikut:
Tahun 2017 (24.11.2016).
Progres Hasil Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah
3) Progres Penyusunan Job Desc, Job Grade, Fasilitas,
Madiri Tahun Buku 2015.
dsb. Sebagai Tindak Lanjut Pelaksanaan Transformasi
2)
Progres Penyelesaian Suspense Account.
Organisasi (15.12.2016).
3)
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK pada Bank Syariah
Komite Remunerasi dan Nominasi
Mandiri. 4) Annual Audit Plan IAG Tahun 2016.
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi dan
5)
Nominasi untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas
Progres Pengembangan Teknologi Informasi.
6) Realisasi Audit Intern Tahun 2015 – 2016.
dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Hal ini sejalan dengan
7) Management Letter Hasil Audit BSM Tahun 2015
implementasi good corporate governance (vide PBI No.11/33/
8)
olehKAP PwC.
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good
Pembahasan Hasil Audit Laporan Keuangan BSM per31
Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Maret 2016.
Syariah).
9) Progres Pengembangan Teknologi Informasi BSM Komite Remunerasi dan Nominasi BSM telah memiliki pedoman
(29.06.2016) 10) Laporan
Pelaksanaan
Kepatuhan
Terintegrasi
dimaksud SKB Dewan Komisaris dan Direksi No.16/002-SKB/
(20.07.2016) 11) Pembahasan Aset BSM di Jl. Saharjo No. 205 A Jakarta
(29.08.2016) (28.08.2016)
KOM-DIR tanggal 08 Desember 2014 tentang Penetapan Revisi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan
(01.08.2016) 12) Laporan Hasil Audit Intern Periode Juni dan Juli 2016 13) Progres Pengembangan Teknologi
dan tata tertib kerja dan telah dilakukan pengkinian sebagaimana
Informasi BSM
Nominasi PT Bank Syariah Mandiri.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
1)
2016 dan Strategi Pemenuhan dan Pengembangan SDM
209
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Renumerasi dan Nominasi PT Bank Syariah Mandiri
Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung
telah memenuhi susunan keanggotaan Komite Remunerasi
jawab, antara lain sebagai berikut:
dan Nominasi yang diwajibkan oleh Peraturan Bank Indonesia
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi;
No.11/33/PBI/2009 yaitu paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang
2. Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara kebijakan
Komisaris Independen dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif Bank yang membawahi sumber daya manusia.
remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; 3. Memberikan
rekomendasi
kepada
Dewan
Komisaris
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 22 Mei
Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan
2014 sebagai berikut:
pegawai secara keseluruhan; 4. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Nama
Jabatan
Komisaris mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/
Bambang Widianto
Ketua (Komisaris Independen)
atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Ventje Rahardjo
Anggota (Komisaris Utama)
Dewan Pengawas Syariah;
Ramzi A. Zuhdi
Anggota (Komisaris Independen)
Agus Fuad
Anggota (Komisaris)
Zulkfili Djaelani
Anggota (Komisaris Independen) Head of Human Capital Group (ExOfficio); Perwakilan Human Capital PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
5. Memberikan
rekomendasi
kepada
Dewan
Komisaris
mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/ atau Dewan Pengawas Syariah; 6. Memberikan
rekomendasi
kepada
Dewan
Komisaris
mengenai calon pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau Risiko.
Profil Komite Remunerasi dan Nominasi Bambang Widianto
Laporan Kegiatan Tahun 2016 dan Rapat Komite
Ketua
Selama tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
melakukan 10 (sepuluh) kali Rapat dengan agenda pembahasan dan kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi dan
Ventje Rahardjo
Nominasi, sebagai berikut:
Anggota
1. Agenda Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
berikut: a. Tantiem
Tahun
2015,
Kenaikan
Gaji/Honorarium
Ramzi A. Zuhdi
Tahun 2016, dan Pergantian DPS dan Honorarium DPS
Anggota
(28.01.2016).
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
b. Pergantian Dewan Pengawas Syariah (07.03.2016). c. Tantiem bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Agus Fuad Anggota PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
210
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Komisaris (31.03.2016). d. Bonus Tahun 2015 bagi Dewan Pengawas Syariah (15.04.2016). e. Komite-Komite
Zulkfili Djaelani Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Penunjang
Dewan
Komisaris
(23.06.2016). f. Penunjukkan Sdri. Niken Andonowarih sebagai SEVP (30.06.2016). g. Penunjukkan Sdr. Ade Cahyo Nugroho sebagai SEVP
Andang Lukitomo
(22.09.2016).
Anggota
h. Kebijakan Human Capital (16.11.2016).
Profil dapat dilihat di Bagian Profil Pejabat Satu Level di bawah
i. Progres Pemenuhan dan Pengembangan SDM Tahun
Direksi
2016 dan Strategi Pemenuhan dan Pengembangan SDM Tahun 2017 (24.11.2016).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
j. Progres Penyusunan Job Desc, Job Grade, Fasilitas, dsb. Sebagai Tindak Lanjut Pelaksanaan Transformasi Organisasi (15.12.2016). 2. Tingkat Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai berikut:
No. 1
Keterangan
Total Rapat
Ventje Rahardjo
Ramzi A. Zuhdi
Agus Fuad
Bambang Widianto
Zulkifli Djaelani
Andang Lukitomo
10
10
10
10
9
10
10
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Kebijakan Suksesi Direksi Salah satu tugas dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah menyusun suatu sistem nominasi bagi anggota Komisaris dan Direksi Bank yang akan menjadi bagian dari Kebijakan Good Corporate Governance dari Bank, serta akan menjadi pedoman bagi Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam menetapkan nominasi dan remunerasi anggota dan/atau calon anggota Direksi dan Komisaris. Kebijakan Suksesi Direksi telah diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
Penanganan Benturan Kepentingan Manajemen BSM sangat concern terhadap masalah benturan kepentingan. Pada tahun 2016 BSM telah melakukan pengkinian terhadap Code of conduct (CoC) yang termaktub dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri dengan No. registrasi KBP/01-2016. Code of Conduct adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan sistem, nilai, etika bisnis, komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders. Sepanjang tahun 2016 tidak terdapat bentuan kepentingan yang melibatkan manajemen perusahaan yang menimbulkan kerugian pada perusahaan. Sebagai gambaran upaya mencegah munculnya benturan kepentingan dilakukan beberapa upaya secara berkesinambungan, diantaranya melalui : a. Poster La risywah, No Kick Back dan No Special Payment Merupakan bentuk komitmen pimpinan yang wajib diikuti jajaran Bank untuk bekerja dengan lurus.
Nasabah kami Yth. Kami, Direksi dan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri: 1. tidak dibolehkan menerima pemberian atau hadiah, langsung atau tidak langsung, dari nasabah/ rekanan atau calon nasabah/rekanan berkenaan dengan tugas kami; 2. tidak dibolehkan melayani pengajuan pembiayaan melalui perantara, broker atau pihak ketiga lainnya yang mengenakan fee atau komisi atas beban siapa pun. 3. tidak dibolehkan menerima titipan dari nasabah seperti buku tabungan, bilyet deposito, warkat cek/BG, formulir transaksi kosong yang telah ditandatangani dan bukti kepemilikan rekening nasabah lainnya. Terima kasih atas dukungan Anda kepada kami dalam mewujudkan sistem tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Atas nama Direksi dan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri
Agus Sudiarto President Director
Branch Manager
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
211
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
b. Email blast
Bentuk sosialisasi dan reminder kepada jajaran Bank untuk menghindari berbagai kemungkinan munculnya benturan kepentingan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
c. Annual Disclosure Benturan Kepentingan
Jajaran BSM diharuskan untuk mengisi pernyataan tahunan (annual
disclosure)
setiap
tahunnya
terkait
bentuan
kepentingan yang muncul dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
CORPORATE SECRETARY Corporate Secretary berperan penting dalam memfasilitasi
melakukan publikasi laporan keuangan bank dalam rangka
komunikasi antara perusahaan dengan stakeholder (pemegang
transparansi, menyiapkan Rapat Direksi dan Rapat Komisaris
saham, regulator, pemangku kepentingan lainnya) serta
serta mendokumentasikannya.
memastikan PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
212
kepatuhan
korporasi
terhadap
ketentuan
perundangan perbankan.
Dalam hal tata kelola komunikasi korporasi, Corporate Secretary berperan sebagai pintu gerbang informasi bagi
Corporate Secretary BSM menjalankan aktivitas komunikasi
korporasi baik internal, eksternal, dan Stakeholders dengan
berdasarkan tiga pilar tata kelola yakni tata kelola kepatuhan
tujuan mengembangkan citra dan reputasi positif korporasi.
korporasi, tata kelola komunikasi korporasi dan tata kelola
Kegiatan di bidang ini seperti menjalin hubungan dengan
kesekretariatan korporasi.
media, penyelenggaraan media briefing, press conference dan penyelenggaraan sponsorship. Sementara itu dalam
Dalam hal tata kelola kepatuhan korporasi, Corporate Secretary
mendukung tercapainya Visi dan Misi Bank dan penyampaian
menjalankan fungsi kepatuhan terhadap regulasi perbankan dan
dan penyebarluasan informasi kepada Internal Stakeholders
regulasi lainnya yang secara teknis dilaksanakan berkoordinasi
agar mendapatkan pemahaman dan persepsi yang sama untuk
dengan unit kerja kepatuhan. Dalam hal ini Corporate Secretary
meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi dalam
menyiapkan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham,
mendukung aktivitas Bank.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Dalam hal tata kelola kesekretariatan, Corporate Secretary mengelola dan memproses pengelolaan Dokumen Bank dan Pengurus Bank mulai dari penciptaan, pencatatan, penyimpanan, pemusnahan dan pelaporan. Selain itu tata kelola kesekretariatan juga mencakup fungsi kerumahtanggaan dan protokoler. Corporate Secretary mendukung tercapainya Visi dan Misi Bank dengan tetap memperhatikan prinsip Standar Etika Perusahaan, Good Corporate Governance, dan nilai-nilai Perusahaan. Corporate Secretary Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi serta diangkat dan diberhentikan berdasarkan Keputusan Direksi dengan mekanisme internal Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris. Corporate Secretary berada di bawah Direktorat Finance and Strategy. Sesuai fungsi tiga pilar tata kelola, dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh unit pendukung yakni Corporate Communication, Corporate Branding, Corporate Internal Affairs, Marketing Communications. Sementara itu untuk mendukung komunikasi dewan direksi dan komisaris terdapat fungsi executive assistant Direksi, Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah. Corporate Secretary juga menjalankan fungsi edukasi dan sosialiasi bank syariah kepada public bekerjasama dengan unit bisnis.
Struktur Organisasi Corporate Secretary Corporate Secretary Secretary
Corporate Communication
Corporate Internal Affairs
Marketing Communication
Media Relation & Stakeholder Management
Board & Support
Brand Marketing & Analytics
Corporate Social Responsibility
External Communication
Document Secretariat & Management
Digital Marketing & Event
Staff
Internal Communication
Brand Development & Implementation
Creative & Development, Document & Publishing
Staff
Staff Staff Corporate Management
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Corporate Branding
213
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Profil Corporate Secretary
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
PT Bank Syariah Mandiri. Tugas dan tanggung jawab pokok sebagai berikut: A. Terkait fungsi tata kelola kepatuhan korporasi: 1. Mengarahkan dan menyiapkan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham 2. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite, dan DPS. 3. Mengkoordinasikan Self Assessment dan Pelaporan Pelaksanaan GCG Bank sesuai PBI, Ketentuan GCG, dan peraturan OJK. 4. Mengingatkan Direksi Bank tentang tanggung
Dharmawan P. Hadad
jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal
Corporate Secretary
sesuai tujuan perusahaan agar tercipta citra perusahaan
Warga Negara Indonesia, lahir di Bekasi pada tanggal 17 Maret 1966. Berdomisili di Kota Bekasi. Lulus dari Fakultas Kurikulum dan Teknologi IKIP Jakarta tahun 1991 dan Magister Management STIE IPWI tahun 2000. Bergabung di BSM sejak 1 Maret 2015 sebagai Group Head Learning Center. Pada tanggal 7 April 2016 diangkat sebagai Group Head Corporate Secretary berdasarkan SK: No.18/730-KEP/DIR tanggal
6 April 2016,
perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri.
disampaikan sebagai berikut:
1 2
Nama Jabatan Group Head Group Head
Unit Kerja
Tanggal/Bulan/ Tahun
Corporate Secretary Group
7 April 2016
Learning Center
1 Maret 2015 – 6 April 2016
dapat disampaikan sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
214
Tupoksi Teknis Fungsi Corporate Secretary From A-Z yang
5. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarganya dalam kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 6. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan Dewan Komisaris. menjalankan ketentuan/undang-undang yang berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan
Adapun Riwayat Pelatihan yang diikuti Corporate Secretary
Nama Pelatihan
secara berkesinambungan.
7. Memberikan masukan kepada Direksi Bank untuk
Adapun Riwayat Jabatan singkat Dharmawan P Hadad dapat
No
yang lebih baik dan meningkatkan laba perusahaan
Waktu Penyelenggaraan 15-16 Desember 2016.
pelaksanaannya. 8. Mengarahkan pemuatan publikasi transparansi sesuai ketentuan regulasi perbankan. 9. Mengawal korespondensi Bank. B. Terkait fungsi tata kelola komunikasi dan Marketing Communications a. Menetapkan strategi komunikasi dalam rangka menjaga reputasi positif perusahaan. a. Mengarahkan penyebaran informasi kepada
Penyelenggara Majalah Infobank
Tugas dan Tanggung Jawab Corporate Secretary Tugas dan tanggung jawab peran Corporate Secretary di BSM serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Standar Prosedur Operasional Corporate Secretary Tahun 2016 efektif berlaku sejak Juli 2016 serta SK No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 Desember 2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai
stakeholders internal dan eksternal. b. Menjadi penghubung antara Bank dan pihak eksternal yang mewakili masyarakat. c. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal Bank, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang perbankan syariah. d. Mengarahkan aktivitasi korporasi above the line dan below the line untuk mendukung bisnis perusahaan. e. Mengarahkan penyusunan alat dan komunikasi media marketing yang efektif dan tepat sasaran.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
C. Terkait Fungsi Corporate Branding & Corporate Social Responsibility (CSR):
Tata Kelola Perusahaan
- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
1. Menjaga dan meningkatkan citra melalui konsistensi dan standardisasi dalam implementasi brand Bank. 2. Mengatur dan menerjemahkan brand value dan
- Rapat Umum Pemegang Sukuk Subordinasi - Islamis Economic Forum di Surabaya - Sosialisasi Gateaway Tax Amnesty
mengelola program CSR agar in line dengan program
- World Islamic Economic Forum
corporate plan Bank.
- Islamic Development Bank Annual Meeting - iB Vaganza
Implementasi hubungan dengan pemangku kepentingan
- Event gerai Car Free Day di beberapa kota
dilakukan antara lain melalui kegiatan temu analis, paparan
- BSM Spekta, pembukaan gerai di Mall-mall di beberapa
publik, penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, dan tahunan, pertemuan rutin dengan pemangku kepentingan. Pemegang saham
kota - Mandiri Karnaval Nusantara b. Menyelenggarakan
traning,
briefing
dan
pertemuan
dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses
dengan media serta penerbitan press release dalam rangka
informasi mengenai Bank dan kegiatannya di situs web: www.
membentuk citra positif melalui media :
syariahmandiri. co.id.
- Media Training Perbankan Syariah (Nasional), 20 Desember 2016
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program
dan
kebijakan
manajemen.
Informasi
tersebut
disampaikan melalui media internal antara lain milis, media BSM (majalah ETHIC), BOD Messages, Forum Doa Pagi Senin,
- Media Training Perbankan Syariah RO IV Banjarmasin, 10 November 2016) - Silaturahim buka puasa BSM KP dan Region di Jakarta dan 7 region - Pertandingan olahraga persahabatan antara manajemen BSM dengan media nasional (Detik.com, Bisnis Indonesia, Republika)
Pengajian Rabu Sore, Dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet,
- Pertemuan bulanan dengan media
temu pegawai, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang.
- Penerbitan rilis dengan jumlah mencapai 46 yang mencakup konten kinerja Bank, operasional, layanan
Program Pengembangan Karir
baru, penghargaan, kerja sama dengan pihak ketiga,
Untuk peningkatan kompetensi terutama soft-skills jajaran
dan penyelenggaraan corporate social responsibility
corporate secretary, Corporate Secretary telah mengikutsertakan SDM pada beberapa training di antaranya: Nama Training
Peserta Corsec BSM
1
Workshop Kearsipan
2 orang
2.
Sharing Session Internal Communications
2 orang
3
Sharing Session Sosial Media
3 orang
4
Workshop penyusunan Annual Report
1 orang
5
Worskhop Branding dan Marketing Communications
5 orang
6
Workshop PR and Media Relations
2 orang
dengan mitra Bank. d. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program Corporate Social Responibility (CSR) antara lain: - Bantuan sanitasi di pondok pesantren di Cirebon - Santunan anak yatim di Kantor Pusat - Buka puasa bersama anak yatim - Penyerahan bantuan kepada korban bencana di Garut, Aceh, dan lainnya - Pembangunan sarana ibadah
Realisasi Kinerja Corporate Secretary Selama 2016 kegiatan yang dilakukan Corporate Secretary selama 2014, dalam kaitan dengan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) antara lain: a. Menyelenggarakan event korporat dan atau berpartisipasi dalam event yang dilaksanakan pihak ketiga dalam bentuk sponsorship dalam rangka membangun citra Bank yang kokoh antara lain:
- Bantuan bencana e. Menyiapkan infrastruktur untuk pengelolaan arsip Perseroan. f. Menyelesaikan pengaduan nasabah lewat media massa dan media sosial g. Mengupdate konten website dan mengelola dan mengawal percakapan di media sosial
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No
(CSR) c. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)
215
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Surat Menyurat 2016
penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran
Pada 2016, BSM telah mengeluarkan surat sebanyak
aspek kehati-hatian, dan meningkatkan efektivitas organisasi
31,508 surat keluar dan mengadministrasikan surat masuk
dan meningkatkan efisiensi biaya.
sebanyak 28,813 surat. Biaya yang telah dikeluarkan dalam mengadministrasikan surat keluar selama 2016 sebesar
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Bank yang handal
Rp410.081.229,-.
dan Efektif menjadi tanggung jawab semua pihak dalam organisasi Bank, melalui:
AKSES INFORMASI DAN DATA BSM
1. Akuntabilitas Pejabat/pengurus Bank dan pengembangan
Akses informasi kepada seluruh pemangku kepentingan
budaya pengendalian intern pada seluruh jenjang organisasi.
merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi
2. Pelaksanaan identifikasi dan penilaian risiko kegiatan operasional Bank.
informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu,
menjaga,
dan
meningkatkan
pengetahuan,
3. Pemisahan fungsi antara operasi, penyimpanan, dan akutansi.
pemahaman dan persepsi positif dari para Stakeholders terhadap
4. Pelaksanaan evaluasi berkala terhadap kinerja Bank.
kebijakan dan kegiatan Bank.
5. Pelaksanaan komunikasi dan pemenuhan informasi dalam organisasi Bank khususnya tingkat pengambilan keputusan
Selain melalui media cetak nasional, penyebaran informasi juga
risk exposure.
dilakukan dengan: 1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id.
6. Pengawasan dan kegiatan audit intern yang efektif.
2. Jejaring sosial: facebook, twitter, dan Instagram.
7. Pemenuhan komitmen Manajemen Bank menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran ketentuan yang berlaku.
3. Media internal Bank. 4. Televisi/Radio. 5. Forum-forum pengajian.
Sebagai bagian dari pelaksanaan prinsip Good Corporate
6. Media komunikasi antara Bank dan pegawai melalui
Governance (GCG), BSM secara terpadu dan berkelanjutan
berbagai fasilitas yang disediakan seperti intranet, portal
mengembangkan dan menerapkan Sistem Pengendalian Intern
Bank SE, BSM KNOWN, forum doa pagi, dan sebagainya.
yang efektif dalam mengelola risiko perusahaan.
Command Center
Sistem Pengendalian Internal BSM telah mengacu kepada negative,
konsep internal kontrol yang berlaku umum berdasarkan COSO
Perusahaan membentuk Command Center yang berfungsi
(The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
sebagai wadah koordinasi antar unit kerja dengan tujuan
Commission), yaitu:
mengantisipasi peristiwa-peristiwa penting
• Lingkungan pengendalian/Internal Environment.
Sebagai
bentuk
antisipasi
terhadap
publikasi
yang berdampak
pada risiko reputasi. Command Center memiliki sekretariat di
• Penetapan tujuan/Objective Setting.
kantor pusat dengan anggota Kepala Unit kerja Audit, Human
• Identifikasi kejadian/peristiwa/Event Identification.
Capital, Networks, Legal, serta Corporate Secretary.
• Penilaian risiko/Risk Assessment. • Respon atas risiko/Risk Response.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
216
Sistem Pengendalian Internal
• Aktivitas pengendalian/Control Activites.
Sistem Pengendalian Intern merupakan komponen penting
• Informasi dan komunikasi/Information & Communication.
dalam tata kelola perusahaan dan menjadi dasar kegiatan
• Pemantauan/Monitoring.
operasional Bank yang sehat, hati-hati (prudent) dan aman. Pendekatan analisis dan evaluasi yang digunakan pada masingSistem
Pengendalian
Intern
adalah
suatu
mekanisme
masing komponen internal kontrol COSO, yaitu:
pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank dengan
1. Process Based
persetujuan komisaris secara berkesinambungan (on going
Digunakan untuk menguji kontrol pada komponen Control
basis) dengan tujuan untuk menjaga dan mengamankan
Activities, Information & Communication, dan Monitoring.
harta kekayaan Bank, menjamin tersedianya laporan yang
Internal Auditor menguji kecukupan kontrol desain (design
lebih akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan
control) dan implementasinya sesuai dengan program audit
yang
yang telah ditetapkan.
berlaku,
mengurangi
dampak
keuangan/kerugian,
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Direksi
2. Characteristic Based
Tata Kelola Perusahaan
Digunakan untuk menguji kontrol pada komponen Internal
Direksi Bank mempunyai tanggung jawab menciptakan dan
Environment, Objective Setting, Event Identification, Risk
memelihara Sistem Pengendalian Intern yang efektif serta
Assessment, Risk Response, Information & Communication,
memastikan bahwa sistem tersebut berjalan secara aman
dan Monitoring. Efektivitas kontrol dalam characteristic
dan sehat sesuai tujuan pengendalian intern yang ditetapkan
based dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
Bank dan sesuai prinsip syariah.
untuk setiap kontrol. Pengujian atas control characteristic
3. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
based
dilaksanakan
dengan
menggunakan
Control
DPS mempunyai tanggung jawab memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar
Diagnostic Tools/CDT.
sesuai dengan Prinsip Syariah dan memastikan pemenuhan Bank telah memiliki ketentuan pengendalian intern yang diatur
Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang
dalam bentuk:
dikeluarkan Bank.
1. Kebijakan
Sistem
Pengendalian
Internal
BSM,
No.KBP/04-2016, tanggal 6 Oktober 2016.
4. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
SKAI (Internal Audit Group) harus mampu mengevaluasi dan berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas Sistem
2. Kebijakan Anti Fraud Bank Syariah Mandiri BSM, No.14/002/
Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan
UMM, tgl 22 Mei 2012.
dengan pelaksanaan operasional Bank yang berpotensi menimbulkan kerugian dalam pencapaian sasaran yang
Kebijakan tersebut bertujuan untuk:
telah ditetapkan oleh manajemen Bank.
1. Pedoman dalam penerapan Sistem Pengendalian Intern secara efektif terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan
5. Pejabat dan pegawai Bank
operasional Bank, oleh seluruh jajaran Bank.
Setiap pejabat dan pegawai Bank wajib memahami dan melaksanakan Sistem Pengendalian Intern yang telah
2. Memberikan pemahaman mengenai Sistem Pengendalian
ditetapkan oleh manajemen Bank. Pengendalian intern yang
Intern (SPI) pada lingkungan Bank. 3. Membangun persepsi yang sama dalam menerapkan SPI.
efektif akan meningkatkan tanggung jawab pejabat dan
4. Memberikan acuan bagi unit kerja yang melaksanakan fungsi
pegawai Bank, mendorong budaya risiko (risk culture) yang
pengawasan serta pihak-pihak lain yang berkepentingan
memadai, dan mempercepat proses identifikasi terhadap
mengenai Sistem Pengendalian Intern.
praktek perbankan yang tidak sehat dan terhadap organisasi melalui sistem deteksi dini yang efisien.
Sesuai Kebijakan Sistem Pengendalian Intern (KSPI) BSM,
6. Pihak-pihak ekstern
terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern yang handal dan
Pihak-pihak ekstern Bank antara lain otoritas pengawasan Bank,
dalam organisasi Bank, yaitu:
berkepentingan terhadap terlaksananya Sistem Pengendalian
1. Dewan Komisaris.
Intern Bank yang handal dan efektif.
2. Direksi.
auditor
ekstern,
dan
nasabah
Bank
yang
3. Dewan Pengawas Syariah.
INTERNAL AUDIT
4. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
Internal Audit sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab
5. Pejabat dan Pegawai Bank.
terhadap fungsi pengawasan intern kedudukannya berada
6. Pihak-pihak Ekstern.
dibawah Direktur Utama dan dapat berkomunikasi secara langsung dengan Dewan Komisaris/Komite Audit, dan berperan:
Penjabaran tanggung jawab para pihak tersebut di atas, sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris
1. Mengevaluasi efektifitas SPI secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional Bank; 2. Berperan aktif dalam meningkatkan efektifitas penerapan
Dewan Komisaris Bank mempunyai tanggung jawab
SPI sesuai sasaran yang telah ditetapkan Bank dengan
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian
melaksanakan audit berbasis risiko (risk based audit)
intern secara umum, termasuk kebijakan Direksi yang
secara independen dan obyektif dengan ruang lingkup
menetapkan pengendalian intern tersebut.
pelaksanaan audit mencakup semua area operasi Bank
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
efektif menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat
217
Tata Kelola Perusahaan
untuk menentukan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
kecukupan kualitas internal control,
penerapan risk management, dan governance process.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
b) Consulting Consulting merupakan jasa yang diberikan Internal Auditor yang dilakukan berdasarkan kebutuhan dan
Untuk mendukung pelaksanaan peran tersebut di atas, Internal
persetujuan klien/auditee dalam rangka memberikan
Audit Group telah didukung dengan hal-hal sebagai berikut:
nilai tambah yang bersifat konstruktif dan aplikatif atas semua aspek yang mempengaruhi kinerja dan sistem
A. Piagam Audit Internal
pengendalian intern untuk meningkatkan internal
BSM memiliki Kebijakan Internal Audit PT Bank Syariah
control, risk management, serta governance process.
Mandiri yang didalamnya tercakup Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) sebagai landasan dan pedoman
Sesuai Peraturan Bank Indonesia mengenai SPFAIB, setiap 3
kerja Audit Intern dalam melaksanakan fungsi Audit Intern
tahun sekali Internal Audit harus di-review oleh pihak eskternal
yang memuat visi & misi, kedudukan, kewenangan, dan
yang independen. Review tersebut bertujuan untuk menilai
ruang lingkup aktivitas audit intern untuk mewujudkan
mutu operasi dan kesesuaian proses internal audit terhadap
sistem pengendalian intern yang efektif di BSM.
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB) dan standar The Institute of Internal Auditors (IIA).
Pada tahun 2016, BSM memberlakukan Kebijakan Internal Audit PT Bank Syariah Mandiri dan Standar Prosedur
Pada tahun 2014, Internal Audit telah di-review oleh KAP PwC
Pengendalian yang mengacu pada standar profesi dan best
Indonesia dengan periode pemeriksaan dari tahun 2011 s.d.
practice standar audit nasional maupun internasional.
2014. Berdasarkan hasil telaah KAP PwC tersebut, pelaksanaan fungsi Internal Audit dinyatakan secara umum patuh dengan
B. Tujuan dan Fungsi Internal Audit
SPFAIB dan berada di level adequate performer terhadap
1. Internal Audit memiliki tujuan untuk: a) Membantu
semua
tingkatan
standar IIA. manajemen
dalam
mengamankan kegiatan operasional bank, khususnya
Pelaksanaan review selanjutnya akan dilakukan pada tahun
yang melibatkan dana dari masyarakat (intermediary);
2017.
b) Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke arah perkembangan yang wajar dan sehat. Internal Audit berfungsi independen dan obyektif terhadap satuan
Riwayat Singkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal
kerja operasional sehingga mampu mengungkapkan pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh maupun tekanan dari manajemen atau pihak lain. 2. Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, memiliki hubungan fungsional dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit, dan memiliki hubungan koordinasi dengan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi (SKAIT) Bank Mandiri. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
218
Dalam menjalankan fungsi pengendalian, di dalamnya meliputi
kegiatan
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pemantauan operasional bank melalui pemberian jasa
Mardiana Kepala Satuan Kerja Audit Internal
assurance dan consulting. a) Assurance
Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada 31 Mei 1971.
Melakukan pengujian yang obyektif terhadap bukti-bukti
Merupakan lulusan S1 Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada
dalam rangka menyediakan penilaian yang independent
tahun 1991.
atas governance, risk management, dan control process dalam organisasi.
Adapun Riwayat Jabatan singkat Mardiana dapat disampaikan sebagai berikut:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
No
Nama Jabatan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
efektivitas pelaksanaan program Anti Pencucian Uang (APU)
Unit Kerja
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).
1
Group Head
Internal Audit BSM
2
Manager
Audit Development & Advisory – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
3
Department Head
Quality Assurance & Mgt. Representative PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
4
Head
Quality Assurance & Mgt. Representative PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
5
Team Leader
Quality Assurance & Mgt. Representative PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen. 6. Merencanakan dan melaksanakan Aktivitas Internal Audit dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran Bank dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan.
Visi dan Misi Unit Kerja Audit Internal
7. Melaksanakan langkah-langkah dalam rangka menggali
1. Visi:
informasi (investigasi), melaporkan, dan mengusulkan sanksi
Menjadi Strategic Partner yang berstandar internasional, berlandaskan prinsip syariah. 2. Misi:
Dewan Pengawas Syariah. organisasi
mencapai
tujuan
dengan
memberikan reasonable assurance dan consulting yang independent dan objective.
dan eksternal. 10. Memberikan tanggapan/opini atas usulan kebijakan atau
risk
sistem dan prosedur agar dapat dipastikan bahwa dalam
management dan governance process melalui penerapan
kebijakan atau sistem dan prosedur yang baru tersebut telah
Risk Based Audit.
tercakup aspek-aspek pengendalian intern. keterlibatan IA
2. Mengevaluasi
efektifitas
9. Melakukan monitoring tindak lanjut hasil audit, baik internal
internal
control,
3. Meningkatkan sinergi fungsi Internal Audit dengan stakeholder. 4. Memastikan penerapan aspek syariah melalui aktivitas audit yang berkesinambungan. 5. Mengelola aktivas Internal Audit secara efektif dan efisien. 6. Mengembangkan kompetensi Auditor mengacu kepada best practice profesi audit.
dalam memberikan tanggapan/opini atas usulan kebijakan atau sistem dan prosedur, tidak berarti bahwa hal-hal tersebut akan dikecualikan sebagai obyek audit. 11. Meningkatkan
1. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan cara: a. Menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit. b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.
pengembangan
(audit
audit
12. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Internal Auditor dalam melaksanakan tugasnya. 13. Memberikan konsultasi kepada pihak intern Bank untuk memberikan
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Kerja Audit Internal
sistem
development) sesuai arah kebijakan Bank.
nilai
tambah
dan
perbaikan
terhadap
kualitas pengendalian, pengelolaan risiko, dan tata kelola perusahaan. 14. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kompetensi auditor. 15. Melakukan evaluasi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas IA. 16. Melakukan
koordinasi
kegiatannya
dengan
kegiatan
eksternal audit dan unit/fungsi penyedia assurance lainnya.
c. Menyampaikan laporan audit kepada Direktur Utama
Koordinasi dapat dilakukan antara lain melalui pertemuan
dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur
secara periodik untuk membicarakan hal-hal yang dianggap
Kepatuhan.
penting bagi kedua belah pihak.
2. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan
Organisasi Satuan Pengawasan Intern
dana.
Internal Audit dipimpin oleh seorang Group Head, yang
3. Memberikan analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya. 4. Melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian intern termasuk terhadap
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. Sesuai PBI No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999, Internal Audit secara organisasi berada langsung di bawah koordinasi Direktur Utama.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
1. Membantu
atas fraud kepada Manajemen. 8. Melaporkan pelaksanaan pemenuhan prinsip syariah kepada
219
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Dalam melaksanakan tugasnya, Group Head dibantu oleh tujuh orang Department Head sebagaimana digambarkan pada struktur organisasi berikut: President Director
Quality Assurance
Audit Development & Counterpart Relation
Special Audit
Audit Development
Detection Analyst
External Audit Liaison
Investigator
General Affair
Evaluation Analyst
Internal Audit
Head Office Audit
Auditor
Wholesale Audit
Auditor
Retail & Distribution Audit
Auditor
Consumer & Distribution Audit
Information Technology Audit
Auditor
Auditor
Clerk Secretariat
Internal Audit Group dalam menjalankan tugas dan fungsinya dipimpin oleh Group Head yang membawahi 7 (tujuh) Department dengan spesialisasi tugas pada Bidang Retail & Distribution Audit, Consumer & Distribution Audit, Wholesale Audit, Head Office Audit, Information Technology Audit, Special Audit dan Development & Counterpart Relation Audit. Jabatan
Jumlah
Group Head
1
Department Head
7
Team Leader
21
Auditor
34
Sekretaris
1
Total
63
Pengembangan Sumberdaya Auditor Bank telah berupaya sungguh-sungguh menyelenggarakan pengelolaan sumber daya secara professional sehingga mendapatkan sumber daya yang berkualitas untuk menyelesaikan tugas secara efektif. Internal Audit secara rutin telah mengikutsertakan pegawai dalam pelatihan (training)/workshop untuk peningkatan kompetensi baik yang diadakan PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
220
pihak internal maupun eksternal. Adapun pengembangan sumber daya manusia Internal Audit yang dilakukan tahun 2016, antara lain: Tempat & Waktu Pelaksanaan
Jumlah Peserta
No.
Nama Pelatihan/Training
1.
Workshop Klarifikasi Business Requirement (BR) dan Gap Analysis antara User dengan Vendor WISE (Workflow Integrated System Enhanced)
Hotel Santika Teras Kota BSD, 2-4 Februari 2016
1 orang
2.
Workshop Management Information System
Wisma Mandiri I Lt.11, 10-11 Februari 2016
2 orang 1 orang
3.
Pelatihan Transaksi Keuangan Mencurigakan
Perbanas, 17-18 Februari 2016
4.
Workshop Audit Kredit: Critical Point Dalam Perkreditan, oleh Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB)
Hotel Ambhara Blok M, 25-26 Februari 2016
1 orang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Nama Pelatihan/Training
Tempat & Waktu Pelaksanaan
Jumlah Peserta
5.
Workshop “Fraud Prevention in Banking Industry”
Hotel Ibis Semarang, 23-24 Maret 2016
1 orang
6.
Pelatihan Risk Management in Credit Cycle
Graha Mandiri Lt.3, 4-5 Maret 2016
1 orang
AE Forum Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) “Peningkatan Kualitas Audit Internal dalam Menghadapi Tantangan Industri Jasa Keuangan melalui Penguatan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank”
KP BNI Lt.28, 19 Mei 2016
7.
Pembekalan Sertifikasi Level Auditor
Graha Mandiri di Lt.14, 22-23 Juli 2016
25 orang
8.
Sosialisasi Root Cause Analysis (RCA)
Mandiri University, Tanah Abang, 16 Agustus 2016
4 orang
No.
1 orang
9.
Interpersonal Communication Skill
Graha Mandiri, Lt.14, 2 September 2016
1 orang
10.
Pelatihan bagi analis TKM dan auditor internal audit batch 6
Perbanas 21-22 September
1 orang
11.
Workshop One Mandirian Culture
Wisma Mandiri Lt 11, 7 September 2016
2 orang
12.
Trade Service Training for Audit Purpose
Grand Mercure Jakarta, 10-12 dan 17-19 Oktober 2016
41 orang
13.
COBIT 5, Brainmatics
Menara Bidakara, 21-23 November 2016
2 orang
14.
Diklat BSM Basic Wholesale Risk Financing
Graha Mandiri, Lt.14, 23-25 November 2016
1 orang
15.
Fraud Conference Asia Pacific
Singapura, 20-22 November 2016
1 orang
16.
Konferensi Nasional IAIB VIII
Bali, 10-11 November 2016
1 orang
17.
Workshop Tracing and Recovering Fraud Losses
Batam, 29-30 November 2016
1 orang
18.
IT Project Management
Jakarta, 28 November - 1 Desember 2016
1 orang
19.
Intermediate Wholesale Risk Financing
Jakarta, 5-8 Desember 2016
2 orang
20.
Penilaian Agunan
Jakarta, 7-10 Desember 2016
2 orang
21.
Mastering Android App Development Bootcamp
Intiland Tower, 13-16 Desember
22.
Training Perpajakan
Jakarta, 17 dan 24 Desember 2016
2 orang 2 orang
Sertifikasi Profesi dan Pengembangan SDM Auditor Pengembangan kompetensi auditor dilaksanakan antara lain melalui program sertifikasi baik level Nasional maupun Internasional, pelatihan/ training baik internal maupun eksternal, diikuti dari tingkat Group Head sampai dengan Auditor untuk meningkatkan kompetensi, efisiensi, efektivitas dan kualitas audit. Rincian jumlah pegawai yang telah memperoleh sertifikasi Nasional dan Internasional sampai tahun 2016 adalah sbb. Sertifikasi
Jumlah
1.
Sertifikasi Risk Management (BSMR)
2.
Certified Fraud Examiner (CFE)
56 3
3.
Certified Bank Internal Auditor (LSPP)
44
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern di Tahun 2016 Fungsi Internal Audit melalui pelaksanaan audit rutin, tematik, dan investigatif selama tahun 2016 sebanyak 130 penugasan atau 112,07% dari target, menindaklanjuti temuan audit eskternal mencapai 115,24% dari target penyelesaian 85% atas DMTL yang jatuh tempo, pemenuhan service level agreement atas executive summary hasil audit yang telah mencapai 108%, dan pengembangan inisiatif strategis meliputi RBC & DCOR Empowering, Pengembangan Metode Fraud Risk Assessment (FRA), serta Enhancement RBA - Tahap II.
Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan 1. Kegiatan pemantauan adalah monitoring atas penyimpangan/ketidaksesuaian antara proses dan ketentuan. Bank telah melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap kecukupan dan efektifitas pelaksanaan pengendalian intern, dengan cara:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No.
221
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
pegawai BSM serta internalisasi program culture kepada
a. Memastikan fungsi pemantauan telah ditetapkan secara
seluruh pegawai.
jelas dan terstruktur dengan baik. b. Menetapkan
pejabat
yang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
ditugaskan
2. Know Your Employee
memantau
BSM
efektifitas pengendalian intern.
juga
menggalakkan
program
“know
your
employee” kepada setiap pimpinan Unit Kerja dan/
c. Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan
atau supervisor untuk mengenal pegawai di bawahnya
pemantauan. dalam
dengan baik dengan cara menyelenggarakan event-
kegiatan operasional dan menyediakan laporan-laporan
event yang melibatkan keluarga sehingga dapat
rutin yang diperlukan.
mendorong budaya saling mengingatkan antar pegawai
d. Mengintegrasikan
sistem
pengendalian
ke
dan keluarga pegawai.
e. Melakukan kaji ulang terhadap hasil evaluasi dari unit kerja/pegawai
yang
ditugaskan
untuk
3. Pengurang Nilai KPI Unit Kerja
melakukan
pemantauan.
nilai KPI terhadap Unit Kerja terjadinya fraud guna
f. Memberikan informasi/feed back yang tepat kepada
mendorong kesadaran selalu bersama-sama mencegah
pihak yang berkepentingan.
fraud.
2. Tindakan koreksi penyimpangan adalah pemulihan atas penyimpangan/ketidaksesuaian
BSM memasukkan kejadian fraud sebagai pengurang
antara
proses
dengan
ketentuan serta penentuan upaya pemulihannya. Bank
B. Pilar Deteksi
melakukan tindakan koreksi penyimpangan dengan cara:
1. Sarana Pengaduan
a) Setiap laporan mengenai kelemahan dalam pengendalian
BSM membuka saluran pengaduan bagi pegawai dan
intern atau tidak efektifnya pengendalian risiko Bank
pihak lain yang mengetahui adanya dugaan fraud di
harus segera ditindaklanjuti oleh Dewan Komisaris,
lingkungan BSM, baik melalui sarana telpon, surat, dan
Direksi, dan pejabat eksekutif terkait.
email. 2. Pemberdayaan Region Business Control (RBC)
b) Unit Kerja Internal Audit harus melakukan kaji ulang
atau langkah pemantauan lainnya yang memadai
BSM telah membentuk RBC di seluruh region sehingga
terhadap kelemahan yang terjadi dan segera melaporkan
diharapkan dapat mendeteksi setiap penyimpangan
kepada Dewan Komisaris, dan Direktur Utama dalam hal
secara dini, ditindaklanjuti secara cepat dan dilakukan
masih terdapat kelemahan yang belum diperbaiki atau
upaya recovery untuk meminimalisir jumlah kerugian.
tindakan korektif belum ditindaklanjuti. c) Untuk memastikan bahwa seluruh kelemahan segera
C. Pilar Investigasi, Pelaporan dan Sanksi
menciptakan
Selama tahun 2016 telah dilakukan audit investigasi
suatu sistem yang dapat menelusuri kelemahan pada
terhadap 28 kasus fraud, yang terbagi 14 kasus di bidang
pengendalian intern dan mengambil langkah perbaikan.
operasional dan 14 kasus di bidang pembiayaan. BSM
d) Dewan Komisaris dan Direksi harus menerima laporan
berkomitmen menangani kejadian fraud secara tegas dan
secara berkala berupa ikhtisar mengenai hasil identifikasi
adil untuk memberikan efek jera kepada pelaku fraud
seluruh permasalahan dalam pengendalian intern.
dengan memberikan sanksi dan pelaporan kepada pihak
ditindaklanjuti
maka
Direksi
harus
berwajib. Selama tahun 2016 BSM telah melaporkan 10 PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
222
Perkembangan Pelaksanaan Penerapan Strategi Anti Fraud
kasus fraud kepada pihak berwajib untuk diproses secara hukum.
BSM secara berkesinambungan terus berupaya memperkuat implementasi strategi anti fraud dengan melakukan hal-hal
D. Pilar Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil evaluasi mengenai fraud periode tahun
A. Pilar Pencegahan
2016, terdapat kecenderungan pergeseran kejadian fraud
Selama tahun 2016, BSM sudah merealisasikan program
dari bidang pembiayaan mengarah pada bidang operasional.
pencegahan fraud sebagai penguatan anti fraud awareness
Penyebab kejadian fraud operasional tersebut didominasi
antara lain:
oleh faktor ketidakdisiplinan pegawai dalam menjalankan
1. Sosialisasi penyampaian materi pencegahan fraud
prosedur dan terlalu percaya kepada rekan kerja.
dan gerakan anti fraud pada forum diklat dan training
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
AKUNTAN PUBLIK Pengawasan terhadap BSM, selain dilakukan oleh auditor internal juga dilakukan oleh Auditor Eksternal (Kantor Akuntan Publik).
Penunjukan Akuntan Publik BSM Sesuai dengan Keputusan RUPS yang memberikan wewenang kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2016, maka BSM menetapkan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan untuk melakukan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2016. Penunjukan ini dilakukan setelah memperhatikan hasil evaluasi KAP yang dilakukan oleh manajemen dan Dewan Komisaris. Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman pada regulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan proses seleksi dengan memenuhi kriteria: 1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan 2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia, perusahaan masuk bursa serta peraturan lainnya yang relevan. 3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan teknologi perbankan. 4. Memahami produk perbankan. 5. Berpengalaman dan paham mengenai manajemen risiko.
Daftar Nama KAP yang Melakukan Audit Laporan Keuangan BSM Selama 6 (lenam) tahun terakhir, nama KAP yang mengaudit Laporan Keuangan BSM sebagai berikut: Tahun
Nama KAP
Opini
2016
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/KM.1/2015
Wajar dalam semua hal yang material
2015
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/KM.1/2015
Wajar dalam semua hal yang material
2014
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Wajar dalam semua hal yang material
2013
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Wajar dalam semua hal yang material
2012
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Wajar dalam semua hal yang material
2011
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Wajar dalam semua hal yang material
Imbalan Jasa dan Lingkup Pekerjaan Imbalan Jasa dan Lingkup Pekerjaan KAP sebagai berikut: Nama KAP
2016
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/KM.1/2015
2015
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/KM.1/2015
2014
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Besaran Fee (dalam Rp)
Lingkup Pekerjaan
2.100.000.000
1. Audit Laporan Keuangan 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undang undang 3. Audit Kinerja
2.100.000.000
1. Audit Laporan Keuangan 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undang-undang 3. Audit Kinerja
745.000.000,-
1. Audit Laporan Keuangan 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undang-undang 3. Audit Kinerja
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tahun
223
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Besaran Fee (dalam Rp)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tahun
Nama KAP
2013
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
2012
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
1. Audit Laporan Keuangan 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan 1.895.000.000,Undang-undang 3. Audit Kinerja
2011
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
1. Audit Laporan Keuangan 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan 2.100.000.000,Undang-undang 3. Audit Kinerja
840.000.000,-
Lingkup Pekerjaan 1. Audit Laporan Keuangan 2. Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undang-undang 3. Audit Kinerja
M ANA J E M EN RISIKO Serikat, pertumbuhan PDB Tiongkok yang masih melambat, penurunan harga minyak dunia, dan volatilitas nilai tukar
Penerapan Manajemen Risiko dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi untuk menjaga risiko sesuai risk appetite dan risk tolerance, menjaga ketersediaan modal, mendukung strategi bisnis serta menjaga reputasi bank. Profil Head of Enterprise Risk Management Group (ERM)
rupiah terhadap USD. Di samping itu, pertumbuhan industri perbankan yang pesat, kegiatan usaha yang semakin kompleks, dan perkembangan layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi atau fintech, peningkatan aktivitas digital banking, semakin meningkatkan tantangan bagi bank. Dalam menghadapi tantangan tersebut, Bank senantiasa memperkuat dan mengembangkan manajemen risiko yang terintegrasi secara berkesinambungan sehingga tetap tumbuh sehat dan berkelanjutan. Penerapan manajemen risiko mengacu pada POJK No 65/ POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, ketentuan terkait penerapan manajemen risiko lainnya serta best practice penerapan manajemen risiko di perbankan.
Framework Pengelolaan Risiko Dalam rangka pengelolaan risiko, Bank memiliki organisasi manajemen risiko meliputi Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Direktur Manajemen Risiko dan Satuan Kerja M. Fanny Fansyuri: PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
224
Head of Enterprise Risk Management Group (ERM). Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak 1 November 1999. (berdasarkan SK No.18/010-KEP/ DIR tanggal 12 Januari 2016).
Pendahuluan Kondisi ketidakpastian pada tahun 2016 masih tinggi, sejalan dengan rencana kenaikan tingkat suku bunga The Fed, perubahan kebijakan perdagangan oleh presiden baru Amerika
Manajemen Risiko. Bank memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko yang merupakan unit kerja yang independen terhadap unit bisnis dan unit audit internal. Namun demikian ketiga unit tersebut saling bersinergi dalam penerapan manajemen risiko sebagai first line, second line dan third line of defense. Bank mengelola risiko melalui permodalan maupun aktivitas operasional.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Visi & Misi
Integrated Enterprise Risk Management
• Portofolio Management (Portofolio Guideline) • Underwriting Process (4 eye, scrolling system, RAC) • Monitoring/Alert System • BMC
Managing Risk Throught Capital
Review Pengambilan Risiko
Strategic & Business Planning Risk Culture
Managing Risk Through Capital
Pengendalian Risiko
Managing Risk Throught Capital
Risk Tolerance
Pemantauan Risiko
Identifikasi Risiko
Managing Risk Through Capital
• Regulatory Capital - Profil Risiko - Conversation buffer - Countercyclical buffer • Economic Capital • Stress Testing • Risk Weightd Asset Optimization
Pengukuran Risiko
Tingkat Kesehatan Bank
Balancing Risk & Return for Sustainable Growth
1. Organisasi & SDM
Enterprise Risk Management Infrastructure: 2. Kebijakan & Prosedur 3. Sistem & Data
4. Metodologi/Sistem
Pengelolaan Risiko Melalui Permodalan
Dalam pengelolaan risiko bank fokus pada pengelolaan risiko-
Pengelolaan risiko melalui permodalan bertujuan untuk
risiko utama:
memastikan kecukupan modal bank untuk mengcover berbagai
1. Pengelolaan Risiko Kredit dan Risiko Investasi
risiko, khususnya risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional.
Risiko kredit dan risiko investasi yang timbul dari kegiatan
Bank melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko
pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun
kredit, pasar, dan operasional dengan pendekatan:
portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk
1. Risiko kredit menggunakan standardized approach.
menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko,
2. Risiko pasar menggunakan model standar. Bank menghitung
serta diversifikasi risiko kredit.
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko untuk risiko nilai tukar
a. Organisasi
dan risiko benchmark tingkat imbal hasil. Dalam menilai
Bank menerapkan four eyes principle dalam persetujuan
kecukupan modal secara internal, bank menggunakan Value
kredit/pembiayaan dan prinsip pemisahan fungsi pada
at Risk (VaR).
administrasi kredit yaitu dilakukan oleh unit credit operation yang independen terhadap unit bisnis dan unit
3. Risiko operasional menggunakan pendekatan indikator dasar (Basic Indicator Approach).
risiko kredit. Di samping itu penanganan pembiayaan bermasalah dilakukan oleh unit kerja khusus untuk
Pengelolaan Risiko Melalui Aktivitas Operasional
masing-masing segmen.
Pengelolaan risiko pada aktivitas operasional bertujuan untuk
b. Kebijakan dan Prosedur
mengelola risiko dalam aktivitas bisnis sehari-hari agar berjalan
baik dan sesuai risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan.
Bank menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko Kredit dan Standar Prosedur Bisnis Pembiayaan untuk masing-
Sesuai regulasi, bank mengelola 10 risiko, meliputi risiko kredit,
masing segmen pembiayaan.
risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum,
c. Proses, Tools dan Kecukupan Limit
risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan, risiko investasi,
dan risiko imbal hasil.
Bank mengelola risiko kredit melalui: 1) Penetapan Portfolio Guideline yang terdiri atas Industry
Class
untuk
menghindari
penyaluran
pembiayaan pada sektor industri non investment
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
225
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
grade, Industry Limit untuk menjaga konsentrasi
5) Stress test portofolio pembiayaan secara berkala
portofolio pembiayaan sektor industri, dan Industry
untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio
Acceptance Criteria untuk melakukan pemilihan
Bank per segmen, akibat perubahan beberapa
targeted customer. Bank menetapkan sektor usaha
parameter kondisi ekonomi secara ekstrim yang
yang layak dibiayai berdasarkan sub sektor ekonomi/
mungkin terjadi sebagai langkah antisipatif (early warning signal).
bidang usaha ke dalam 3 (tiga) klasifikasi (industry classification) yaitu menarik, netral, dan selektif.
6) Penetapan limit portofolio pembiayaan pada tiap
Penyaluran pembiayaan diutamakan untuk sektor
sektor industri yang dapat berbeda-beda sebagai
bidang usaha dengan rating menarik dan netral.
langkah diversifikasi sesuai dengan tingkat risk and
Industry Classification memperhitungkan faktor-
return yang diharapkan. Sedangkan pengelolaan
faktor antara lain prospek industri, bank expertise
risiko konsentrasi pada level debitur dibatasi melalui
dan kinerja portofolio (yield dan kualitas).
in-house limit, yang lebih konservatif dibandingkan Batas Maksimum Penyediaan Dana (BMPD) yang
2) Implementasi scoring system pembiayaan mikro, small, dan konsumer.
ditetapkan Bank Indonesia. Di samping itu bank
Implementasi watch list tools untuk memonitor
menetapkan limit pemutusan pembiayaan bagi
kinerja debitur, sehingga dapat segera dilakukan
pejabat bank, credit line, limit produk pembiayaan,
tindak lanjut untuk mencegah penurunan kualitas
limit investasi surat berharga dan limit pembiayaan
debitur, dan melakukan analisa watchlist untuk
per valuta
menetapkan account srategy dan tindakan secara dini untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas
Eksposur Risiko Kredit
kredit.
Berdasarkan Pendekatan Standar, Bank memiliki ATMR risiko
3) Standarisasi Nota Analisa Pembiayaan
kredit sebagai berikut:
4) Penetapan metode evaluasi penurunan nilai pada perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Tabel 1. Eksposur Aset di Neraca per 31 Desember 2016 No.
Rp Miliar
Kategori Portfolio
A.
Eksposur Aset di Neraca yang dibiayai dengan sumber dana non profit sharing, kecuali Pembiayaan Bagi Untung (Profit Sharing)
1 2
Tagihan Bersih
ATMR Setelah MRK
533
780
775
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
331
394
394
5
Tagihan Kepada Korporasi
164
324
322
6
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
38
62
59
Pembiayaan Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
8
Pembiayaan Beragun Properti Komersial
-
-
-
9
Pembiayaan Pegawai/Pensiunan
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
0,30
0,30
0,30
B.
Pembiayaan Bagi Untung (Profit Sharing) yang dibiayai dengan sumber dana non profit sharing
-
-
-
-
-
533
780
775
4
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
226
ATMR Sebelum MRK
C.
Eksposur Aset di Neraca yang dibiayai dengan sumber dana profit sharing Total
-
Keterangan: MRK (Mitigasi Risiko Kredit) merupakan teknik mitigasi risiko yang dapat digunakan sebagai pengurang ATMR yaitu agunan, garansi, dan/ atau penjaminan atau asuransi pembiayaan UMKM sesuai regulasi mengenai perhitungan ATMR Risiko Kredit untuk bank syariah.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tabel 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif No. A.
Kategori Portfolio
Rp Miliar
ATMR Sebelum MRK
Tagihan Bersih
Eksposur Aset di Neraca yang dibiayai dengan sumber dana non profit sharing, kecuali Pembiayaan Bagi Untung (Profit Sharing)
ATMR Setelah MRK
533
780
775
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
2
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
331
394
394
5
Tagihan Kepada Korporasi
164
324
322
38
62
59
-
-
-
Tagihan Kepada Bank
6
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Pembiayaan Beragun Rumah Tinggal
8
Pembiayaan Beragun Properti Komersial
-
-
-
9
Pembiayaan Pegawai/Pensiunan
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
0,30
0,30
0,30
B.
Pembiayaan Bagi Untung (Profit Sharing) yang dibiayai dengan sumber dana non profit sharing
-
-
-
C.
Eksposur Aset di Neraca yang dibiayai dengan sumber dana profit sharing
-
-
780
775
Total
533
Tabel 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Rp Miliar
No.
Kategori Portfolio
ATMR Sebelum MRK
Tagihan Bersih
ATMR Setelah MRK
1
Tagihan Kepada Pemerintah
1.009
-
-
2
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
4
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
5
Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
6
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
-
-
-
1.009
-
-
Total
Tabel 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) Rp Miliar
Kategori Portfolio
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
1
Delivery versus payment
0
-
-
2
Non-delivery versus payment
0
-
-
Total
0
-
-
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No.
227
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tabel 5. Eksposur Risiko Pasar per 31 Desember 2016
Bank belum dapat membandingkan ATMR Risiko Kredit per 31 Desember 2016 di atas, dengan posisi per 31 Desember 2015
Rp Miliar
karena terdapat perubahan regulasi perhitungan ATMR Risiko No.
Kredit.
1.
2. Pengelolaan Risiko Pasar Bank memantau pergerakan nilai tukar dan surat berharga secara intens sehingga pengelolaan portofolio sejalan dengan pergerakan faktor risiko. a. Organisasi
Bank menerapkan pemisahan fungsi yang jelas antara
Risiko Pasar
Beban Modal
Risiko Benchmark Suku Bunga a. Risiko Spesifik b. Risiko Spesifik
2.
Risiko Nilai Tukar
3.
Risiko Ekuitas
4.
Risiko Komoditas
-
Total
front office, middle office, dan back office pada transaksi treasury dan investasi. Unit bisnis sebagai front office
ATMR -
0,06
0,74
48,06
600,73
-
-
48,12
601,47
Tabel 6. Eksposur Risiko Pasar per 31 Desember 2015
berfungsi untuk melaksanakan transaksi treasury dan investasi. Unit manajemen risiko sebagai middle office
Rp Miliar
berfungsi untuk me-review dan merekomendasikan
No.
limit dan memantau risiko pasar. Unit kerja operasional berfungsi untuk melakukan settlement transaksi.
1.
Risiko Benchmark Suku Bunga a. Risiko Spesifik b. Risiko Spesifik
2.
Risiko Nilai Tukar
b. Kebijakan dan Prosedur
Bank menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan Standar Prosedur Bisnis Treasury dan International Banking serta ketentuan pengelolaan risiko pasar
3.
Risiko Ekuitas
lainnya.
4.
Risiko Komoditas
ATMR -
-
0,67
8,37
10,48
131,00
-
-
11,51
139,37
Bank mengelola risiko pasar melalui: 1) Pengukuran kecukupan modal untuk mengcover risiko pasar menggunakan standardized model dan internal model (VaR).
3. Pengelolaan Risiko Likuiditas
Bank mengelola risiko likuiditas untuk menjaga kemampuan bank dalam memenuhi seluruh kewajiban. Pada tahun 2016
2) Pemantauan realisasi limit risiko pasar.
likuiditas bank menunjukkan kondisi baik yang tercermin
3) Analisa risiko pasar yang melekat pada produk dan
dari FDR per 31 Desember 2016 sebesar 79,19%, dengan
aktivitas baru.
cadangan likuiditas Rupiah sebesar Rp6,69 triliun dan Valas
4) Stress testing risiko pasar secara berkala.
USD39,70 juta atau di atas safety level Rupiah minimal Rp1,3
5) Kaji ulang limit dan back testing tools risiko pasar
triliun dan Valas minimal USD10,6 juta.
secara berkala. 6) Pembuatan laporan hasil monitoring risiko pasar.
a. Organisasi Pengelolaan likuiditas dilakukan oleh unit treasury, sedangkan unit manajemen risiko berfungsi sebagai
7) Pelaksanaan squaring transaksi valas sehingga PDN
middle office dan unit operation sebagai back office.
tetap rendah PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
228
Beban Modal
Total
c. Proses,Tools dan Kecukupan Limit
Risiko Pasar
8) Penjualan sukuk ritel sehingga posisi surat berharga square.
b. Kebijakan dan Prosedur Bank
menetapkan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
9) Penetapan limit risiko pasar antara lain Posisi Devisa
Likuiditas dan ketentuan pengelolaan risiko likuiditas
Neto (PDN), Value at Risk (VaR), posisi terbuka, stop
lainnya. termasuk Standar Prosedur Bisnis Treasury dan
loss, transaksi treasury, cut loss dan bank notes.
International Banking. c. Proses, Tools dan Kecukupan Limit
Eksposur Risiko Pasar Berdasarkan Pendekatan Standar, Bank memiliki ATMR risiko pasar sebagai berikut:
Bank mengelola risiko likuiditas melalui: 1) Pengukuran core balance dana pihak ketiga bank dan ketersediaan likuiditas melalui cashflow, liquidity coverage ratio, liquidity gap.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2) Pemeliharaan akses ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan untuk bank lain. 3) Pemantauan eksposur risiko likuiditas dan protokol likuiditas secara rutin.
Tata Kelola Perusahaan
b. Hukum c. Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme 4) Standar Prosedur Bisnis Electronic Banking 5) Standar Prosedur Operasional:
4) Stress testing risiko likuiditas secara berkala.
a. Teknologi Informasi
5) Penetapan Liquidity Contingency Plan atau strategi
b. Business Continuity Plan
pendanaan pada kondisi krisis.
c. Proses,Tools dan Kecukupan Limit
6) Kaji ulang limit risiko likuiditas secara berkala. 7) Pembuatan laporan risiko likuiditas secara rutin.
Bank mengelola risiko operasional melalui:
8) Penetapan limit risiko likuiditas antara lain: Giro Wajib
1) Penggunaan aplikasi Operational Risk Management
Minimum (GWM), saldo kas maksimal cabang, safety
Information System (ORMIS) untuk mengidentifikasi,
level cadangan likuiditas dan deposan terbesar.
memantau,
dan
memitigasi
kejadian
kerugian
operasional yang dialami oleh Bank. ORMIS berfungsi Pengendalian risiko operasional dilakukan untuk memitigasi eksposur risiko sehingga dapat minimalisir potensi kerugian,
sebagai early warning signal potensi kejadian risiko dan sekaligus sebagai Loss Event Database (LED. 2) Penerapan Operational risk tool/model Risk & Control Self
baik karena faktor internal maupun eksternal.
Assessment (RCSA) untuk mengidentifikasi, mengukur,
a. Organisasi
memantau dan memitigasi eksposur risiko operasional
1) Bank menerapkan pemisahan tugas/tanggung jawab
yang dilakukan secara mandiri oleh seluruh unit kerja
(segregation of duties) yang jelas melalui pemisahan fungsi
(cabang dan kantor pusat). RCSA bersifat prediktif
maker, checker, approver/otorisator dan mekanisme dual
(forward looking) sehingga dapat digunakan untuk
custody dalam setiap transaksi. Di samping secara rutin
mengantisipasi atau meminimalisir potensi kerugian yang
dilakukan audit terhadap operasional Bank oleh internal
disebabkan kejadian risiko operasional. Pemutakhiran
audit atau external audit.
RCSA dilakukan secara berkala (triwulanan)
2) Bank melakukan rekrutmen karyawan secara selektif
3) Pengembangan Key Indicators (KI) untuk mengetahui
(screening historical, induction program), menerapkan
secara dini indikator-indikator potensi kejadian risiko
Employee Due Diligent (EDD), dan melakukan pendidikan
baik berupa key risk indicator (KRI) maupun key control
karyawan secara berkelanjutan.
indicator (KCI). KI dapat digunakan oleh unit kerja untuk
3) Bank membentuk unit kerja yang berfungsi untuk memastikan berjalannya kontrol yaitu:
dapat dilakukan langkah mitigasi yang cepat dan tepat
a) Regional Business Control (RBC) di region office
waktu sehingga potensi kerugian dapat diminimalisir.
untuk memantau dan memastikan penerapan kepatuhan, operational risk dan internal control di cabang-cabang.
4) Kajian risiko atas setiap produk dan atau aktivitas baru yang akan diluncurkan oleh Bank. 5) Penerapan manajemen risiko teknologi informasi melalui:
b) Desentralized Compliance & Operational Risk (DCOR)
a) standardisasi perangkat jaringan komunikasi data dan
di Direktorat untuk memantau dan memastikan
software, pengelolaan kewenangan akses sistem,
penerapan kepatuhan, operational risk dan internal
pengembangan layanan perbankan elektronik dari
control di unit kerja kantor pusat.
segi keamanan aksesibilitas dan Disaster Recovery
b. Kebijakan dan Prosedur
memantau pergerakan eksposur risiko operasional agar
Bank menetapkan:
Plan; b) pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) atas setiap
1) Standar Kebijakan Manajemen Risiko Operasional
pembuatan dan pengembangan sistem aplikasi baru
2) Kebijakan Sistem Pengendalian Intern
untuk meminimalisasi potensi kegagalan sistem
3) Standar Prosedur Pengendalian:
aplikasi.
a. Kepatuhan
6) Penetapan limit transaksi operasional dan Transaksi net banking/ATM.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
4. Pengelolaan Risiko Operasional
229
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Eksposur Risiko Operasional Berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar, Bank memiliki ATMR risiko: Tabel 7. Eksposur Risiko Operasional per 31 Desember 2016
Rp Miliar
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)
Pendekatan Yang Digunakan Pendekatan Indikator Dasar
Beban Modal
3.595
539
ATMR 6..741
Tabel 8. Eksposur Risiko Operasional per 31 Desember 2015
Rp Miliar
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)
Pendekatan Yang Digunakan Pendekatan Indikator Dasar
Beban Modal
3.778
5. Pengelolaan Risiko Lainnya
567
ATMR 7.084
2) Pemberdayaan fungsi internal sharia advisory untuk
Di samping risiko-risiko utama, Bank mengelola risiko lainnya
mengkaji dan menganalisas kesesuaian dari suatu
yang meliputi risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik,
produk/aktivitas bank dengan prinsip syariah serta
risiko kepatuhan, dan risiko imbal hasil. Pengelolaan risiko-
pengawalan aktifitas uji petik oleh Dewan Pengawas
risiko tersebut dilakukan oleh unit-unit terkait yaitu unit
Syariah.
legal, unit corporate secretary, unit customer care, unit
e. Risiko Imbal Hasil
kepatuhan, unit pembiayaan dan unit treasury.
Pengembangan produk dengan fitur reviewable price
a. Risiko Hukum
dan penerapan protokol imbal hasil.
1) Penggunaan jasa external lawyer dalam membantu penanganan kasus-kasus hukum yang mengandung
Sistem dan data
tuntutan ganti rugi.
Bank memiliki Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMRIS) yang
2) Pencadangan terkait dengan potensi kerugian bank akibat tuntutan hukum.
merupakan aplikasi yang berbasis web sebagai data centre manajemen risiko bank. Bank mengembangkan Enterprise
b. Risiko Reputasi
Risk Management Dashboard sebagai tools penyedia informasi
1) Peningkatan pelayanan penyelesaian nasabah sesuai service level agreement (SLA) yang berlaku.
mengenai eksposur risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional dan profil risiko. Di samping itu bank senantiasa
2) Implementasi command center untuk pengelolaan
mengembangkan Management Information System sebagai
publikasi yang terkait dengan pelaporan kasus yang
tools penyedia informasi untuk mendukung pengambilan
terjadi BSM.
keputusan strategis. Guna menjaga kehandalan sistem informasi
3) Pelaksanaan media visit dan media briefing. c. Risiko Stratejik
manajemen, Bank senantiasa menjaga integritas data dengan melakukan data cleansing secara berkesinambungan.
1) Implementasi cross selling dengan Mandiri Group PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
230
untuk meningkatkan basis nasabah dan jaringan Mandiri Group. 2) Peningkatan program efisiensi antara lain dengan melakukan kontrol atas pengeluaran biaya.
Konsolidasi dan Integrasi Manajemen Risiko dengan Perusahaan Induk Dalam rangka mensinergikan dan mengintegrasikan penerapan manajemen risiko antara perusahaan anak dan perusahaan
3) Pelaksanaan performance review secara berkala
induk (Bank Mandiri), bank melakukan konsolidasi penerapan
untuk mengevaluasi kinerja dan efektiviitas strategi
manajemen risiko dengan perusahaan induk. Tujuan konsolidasi
yang telah dilakukan.
selain untuk memenuhi ketentuan regulator juga untuk
d. Risiko Kepatuhan 1) Enhancement
memenuhi kebutuhan internal. Hal ini mengingat kelangsungan sistem
(TI)
reminder
kewajiban
usaha bank dan perusahaan induk tidak terlepas dari pengaruh
pelaporan kepada pihak ketiga melalui Sistem
eksposur risiko baik secara langsung maupun secara tidak
Informasi Kepatuhan (SIK).
langsung dari kegiatan usaha masing-masing.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Konsolidasi penerapan manajemen risiko tersebut mencakup konsolidasi sistem akuntansi dan sistem informasi manajemen risiko, penyelarasan arsitektur kebijakan dan prosedur operasional bank serta tools manajemen risiko, penilaian profil risiko bank, Risk Based Audit. Secara berkala bank bersama perusahaan induk menyelenggarakan Risk Awareness Survey, Integrated Risk Management Forum dan Annual Risk Consolidation Forum, serta forum konsultasi/sharing lainnya sesuai kebutuhan.
Stress Testing Bank melakukan stress test untuk menilai kemampuan bank dalam menghadapi kondisi krisis. Dalam melakukan stress test, bank menggunakan skenario perubahan indikator pasar yang signifikan namun mungkin terjadi (plausible). Stress test dilakukan minimal setiap triwulan. Pada tahun 2016, terdapat kondisi global dan regional yang berpengaruh terhadap indikator pasar seperti kenaikan suku bunga The Fed, pemilu Amerika Serikat, volatilitas pasar keuangan yang tinggi serta isu-isu dalam negeri seperti inflasi, dan kenaikan harga BBM. Berdasarkan hasil stress test risiko kredit, terdapat potensi penurunan kualitas pembiayaan. Sedangkan hasil stress test risiko pasar dan risiko likuiditas, menunjukkan tidak terdapat potensi kerugian yang signifikan. Atas hasil stress test tersebut, bank telah menetapkan contingency plan sebagai antisipasi kondisi krisis.
Penilaian Profil Risiko Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko meliputi penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko. Peringkat komposit profil risiko bank adalah 2 atau low to moderate dengan predikat risiko inheren bank secara keseluruhan adalah Moderate. Predikat risiko inheren adalah Low to Moderate. Predikat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory. Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada bulan Desember 2016 yang dilakukan secara
No
Jenis Risiko
Peringkat Risiko Inheren
Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Peringkat Risiko
1
Risiko Kredit
Moderate
Satisfactory
2
2
Risiko Pasar
Low
Satisfactory
1
3
Risiko Likuiditas
1
4
Risiko Operasional
5
Risiko Hukum
6 7
Low
Satisfactory
Moderate
Fair
3
Low to Moderate
Satisfactory
2
Risiko Reputasi
Low
Satisfactory
1
Risiko Stratejik
Moderate
Satisfactory
2
8
Risiko Kepatuhan
Moderate
Satisfactory
2
9
Risiko Investasi
10
Risiko Imbal Hasil Peringkat Komposit
Moderate
Satisfactory
2
Low to Moderate
Satisfactory
2
Low to Moderate
Satisfactory
2
Berdasarkan evaluasi terhadap profil risiko selama tahun 2016, bank melakukan upaya penguatan:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
self assessment adalah:
231
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Risiko Kredit dan Risiko Investasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
4. Pengembangan Capital Management.
a. Penguatan proses bisnis
5. Pengembangan metodologi industry classification dan stress
1) Penguatan implementasi four eye melalui penerapan fungsi verifikator di segmen ritel (small, micro, dan consumer)
test risiko kredit 6. Pengembangan scoring system untuk pembiayaan ritel.
2) Sentralisasi proses pembiayaan segmen komersial di wilayah dan di area tertentu. Pemutusan pembiayaan minimal di
KEPATUHAN
level Regional.
BSM dalam menerapkan Fungsi Kepatuhan, menjaga Risiko
3) Penerapan fungsi kontrol untuk memverifikasi kesesuaian antara keputusan komite dan dokumen legal.
Kepatuhan dan Budaya Kepatuhan berlandaskan pada: 1. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal
4) Pembentukan unit pengelola NPF di setiap kantor area yaitu
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Area Collection and Recovery untuk peningkatan efektivitas
2. Kebijakan Kepatuhan KBP/01-2015 tanggal 10 September
penagihan, restrukturisasi, dan penyelesaian pembiayaan
2015 perihal Kebijakan Pengendalian (KBP) Hukum,
bermasalah.
Kepatuhan dan Anti Pencucian Uang & Pencegahan
a. Pelaksanaan
penagihan
akhir
minggu
(weekend
collection) dan sms blast kepada nasabah sejak jatuh ke kol 2 secara harian.
Pendanaan Terorisme (APU & PPT) Bank Syariah Mandiri. 3. SPP Kepatuhan No. 05-2016 tanggal 13 Desember 2016 perihal Standar Prosedur Kepatuhan Bank Syariah Mandiri.
b. Sinergi dengan Bank Mandiri dalam kegiatan lelang bersama dan pemanfaatan web lelang Bank Mandiri. c. Kerjasama dengan pihak ketiga antara lain: penggunaan external lawyer
untuk efektivitas penagihan, agen
properti untuk pemasaran jaminan, balai lelang swasta untuk pemasaran aset lelang d. Pemutakhiran Standar Prosedur Pembiayaan
Secara
umum,
penerapan
kepatuhan
tahun
2016
terimplementasi dalam setiap kegiatan usaha BSM, sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan
2. Risiko Likuiditas
Fungsi Kepatuhan Bank meliputi:
a. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
Penetapan protokol likuiditas rencana pendanaan darurat.
3. Risiko Operasional Implementasi risk and control self assessment di 170 kantor cabang dan 29 unit kerja kantor pusat. 4. Risiko Stratejik
Penataan jaringan yang overlap/underperform.
Budaya Kepatuhan; b. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; c. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal;
Regulasi Baru dan Antisipasi Bank
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
232
d. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem,
Bank senantiasa melakukan kajian atas setiap regulasi baru.
dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank
Dalam rangka konsolidasi manajemen risiko, bank mengkaji
telah sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan
pemenuhan rasio kecukupan likuiditas jangka panjang atau Net
perundang-undangan yang berlaku;
Stable Funding Ratio (NSFR) yang ditetapkan minimal 100%.
e. Meminimalkan Risiko Kepatuhan;
Realisasi per 31 Desember 2016, NSFR bank di atas 100%.
f. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/ atau keputusan yang diambil Direksi tidak menyimpang
Rencana Pengembangan Manajemen Risiko
dari ketentuan regulator dan peraturan perundang-
Bank menyelaraskan pengembangan manajemen risiko dengan
undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah Bagi
perkembangan bisnis dan kondisi eksternal termasuk regulasi
Bank Umum Syariah;
baru. Aktivitas pengembangan manajemen risiko yang akan
g. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
dilakukan pada tahun 2017 antara lain:
Fungsi Kepatuhan a.l.:
1. Perluasan implementasi Risk and Control Self Assessment
1) memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
(RCSA) di seluruh unit kerja. 2. Penerapan metodologi pengukuran risiko berupa rating system untuk pembiayaan komersial. 3. Pengembangan dashboard sistem informasi manajemen risiko melalui.
yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang;
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2) melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai Bank mengenai hal-hal yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan terutama mengenai ketentuan yang berlaku; 3) bertindak sebagai contact person untuk permasalahan kepatuhan Bank bagi pihak internal maupun eksternal. 2. Profil Risiko Kepatuhan Satuan Kerja Kepatuhan bertugas mengelola Risiko Kepatuhan untuk mencegah risiko yang diakibatkan Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah. BSM menjalankan kegiatan usaha diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional-MUI (DSN-MUI). Pengelolaan Risiko Kepatuhan terkait erat dengan profil Risiko Kepatuhan dimana BSM memiliki risiko inheren untuk Risiko Kepatuhan BSM selama tahun 2016 adalah Low to Moderat (peringkat 2) dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) Satisfactory (memadai).
Profil Head of Compliance Group (CPG)
Khoirul Huda S Riyadi Head of Compliance Group (CPG). Lahir di Jakarta tanggal 6 Oktober 1975. Lulus dari Fakultas Agronomi Univ. Institut Pertanian Bogor tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Magister Management, Universitas Budi Luhur tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak 1 September 2003. (berdasarkan SK No.18/396-KEP/DIR tanggal 22 Februari 2016).
Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance Group) Struktur Organisasi Satuan Kerja Kepatuhan Compliance
Satuan kerja APUPPT (SKAP)
Corporate Governance & Compliance Support
Compliance Management
Business Compliance
Syariah Compliance
Financial Crime Analysis
Good Corporate Governance (GCG) Compliance
Regulatory Management
Operational Compliance
Syariah Compliance Officer
Costumer Profile Monitoring
Compliance Reporting & Monitoring
Policy & System Management
Strategic Compliance
Online Advice
Staff Anti Money Laundering (AML) Advisory & Support
Staff Compliance System Information &Support
Compliance Risk Management
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Secretary
233
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
b) Pelaksanaan screening terhadap pegawai eksisting
a. Satuan Kerja Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
pada proses promosi jabatan, yang mencakup
1) Efektifitas Penerapan Customer Due Diligence (CDD) dan
beberapa hal, diantaranya: • Tidak pernah terkait masalah hukum.
Enchance Due Diligence (EDD)
• Tidak pernah menjadi tersangka/terdakwa.
Efektifitas penerapan CDD terhadap nasabah berupa:
• Tidak
a) Pemantauan profil nasabah melalui kelengkapan
memiliki
hubungan/keterkaitan
dengan
tersangka/terdakwa.
data CIF.
• Tidak pernah menerima surat pembinaan dari BSM.
b) Pemantauan profil nasabah pembiayaan melalui
• kategori berat/ tertentu
pemenuhan Checklist APU dan PPT Bidang Pembiayaan. c) Pengkinian data nasabah pendanaan.
4) Sosialisasi penerapan APU PPT
Efektifitas penerapan EDD berupa pemantauan dan
Pelaksanaan sosialisasi APU dan PPT yang dilakukan oleh
pemeriksaan terhadap nasabah berisiko tinggi
Bank secara kontinyu berjalan dalam berbagai bentuk
untuk kriteria:
kegiatan sebagai berikut: a) Sosialisasi APU dan PPT melalui program 4DX dan
a) Pekerjaan berisiko tinggi (high risk job)
milis kepada PIC SKAP
b) Bidang Usaha berisiko tinggi (high risk business)
b) Pelatihan kepada PIC SKAP yaitu Area Operatioan
c) Negara berisiko tinggi (high risk country)
Service Manager (AOSM), Branch Operation Service
d) Produk berisiko tinggi (high risk product)
Manager (BOSM), Cash Outlet Manager (COM). c) Pelatihan APU dan PPT kepada Banking Staff,
2) Efektifitas penerapan APU PPT dan profil risiko
Priority Banking Officer, Staff Development
a) Efektifitas penerapan APU PPT BSM didukung oleh
Program, Officer Development Program..
peran pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan
d) Refreshment test APU dan PPT untuk PIC SKAP dan
Direksi yang secara berkala melakukan pemantauan
Frontliner.
melalui Rapat Komite Pemantau Risiko yang khusus membahas implementasi APU PPT dan progress
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
234
program APU & PPT yang berjalan di BSM. Peran yang
5) Program kerja APU & PPT
dijalankan oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang
Beberapa program kerja APU & PPT yang dicanangkan
sangat intens memberikan motivasi dan semangat
pada tahun 2016 dapat terlaksana dengan baik dalam
untuk
bentuk aktivitas:
mewujudkan
budaya
kepatuhan
dalam
penerapan APU PPT diseluruh jajaran organisasi.
a) Penguatan skill analisis petugas SKAP Kantor Pusat
b) Profil risiko implementasi program APU dan PPT
dengan mengikuti pelatihan Analisis Transaksi
secara periodik bulanan dilaporkan oleh SKAP
Keungan Mencurigakan yang diselenggakan oleh
kepada
pihak eksternal.
Direktur
yang
membawahkan
Fungsi
Kepatuhan. Profil risiko penerapan APU & PPT
b) Peningkatkan dan penguatan peran, fungsi dan
periode Desember 2016 yaitu “sangat rendah”
pengetahuan PIC SKAP melalui pelatihan di
dengan total nilai sebesar 99.36. Secara keseluruhan
Regional II dan Regional IV pada bulan Juni 2016
predikat implementasi program APU dan PPT Bank
dan implementasi program 4DX.
“sangat baik” dengan indeks pencapaian “satu”
c) Peningkatan sistem pendukung pelaporan APU dan PPT yang terkait dengan pembentukan e-filling,
3) Efektifitas penerapan KYE
push email data LTKT dan alert sistem screening
terhadap profil dan transaksi berisiko tinggi.
Penerapan KYE dilakukan Bank dalam berbagai bentuk kegiatan: a) Pelaksanaan screening penerimaan calon pegawai terhadap profil dan track record kemungkinan terlibat tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.
6) Langkah-langkah penguatan penerapan APU & PPT SKAP Kantor Pusat dalam menjalankan tugas telah melakukan sinergi dalam bentuk:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
a) Pelaksanaan
koordinasi
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan
pemantauan
Memastikan optimalisasi implementasi GCG yang dilakukan
implementasi unit kerja APU & PPT di Kantor Pusat
melalui:
melalui Decentrailize Compliance and Operation
1) Sosialisasi penerapan GCG secara continue kepada
Risk (DCOR) dan di seluruh Regional Office melalui
jajaran Bank melalui
Regional Business Control (RBC).
(a) Email blast kepada jajaran Bank terkait implementasi
b) Penetapan PIC SKAP di Kantor Pusat, Regional Office, Area, Branch dan Cash Outlet. c) Penerapan
sosialisasi,
GCG. (b) Pemberian materi dasar implementasi GCG dalam
pelatihan
dan
training
eksternal bagi petugas SKAP dan PIC SKAP yang ada di Regional Office.
kelas kelas training. 2) Pengkinian ketentuan internal terkait penerapan GCG dan CoC 3) Konsolidasi
7) Hal-hal
informatif
lain
terkait
penguatan
fungsi
kepatuhan
dengan
perusahaan
induk
dalam
implementasi GCG 4) Keikutsertaan dalam program Corporate Governance
Penguatan fungsi kepatuhan dalam kaitannya dengan
Perception Index sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan APU & PPT dilakukan melalui jalur
GCG yang dilaksanakan oleh pihak independen guna
komunikasi SKAP Kantor Pusat dengan seluruh outlet
memberikan
melalui media yang dimiliki bank berupa email, lync,
pelaksanaan GCG.
telepon. Komunikasi tersebut merupakan bagian dari pemantauan dan pemberian arahan/petunjuk kepada jajaran pegawai yang terkait dengan penerapan APU & PPT agar menjalankan tugas sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku.
masukan
positif
untuk
peningkatan
5) Pengukuran Budaya Kepatuhan melalui metodologi survey kepada seluruh jajaran pegawai. 6) Kunjungan klinik GCG ke cabang – cabang berisiko tinggi. 7) Pengawalan pelaksanaan Rencana Bisnis Kepatuhan Bank tahun 2016 dan pemenuhan Daftar Monitoring
b. Corporate Governance and Compliance Support Memastikan pelaporan kepada pihak terkait dipenuhi secara
Tindak lanjut Kepatuhan. 8) Pengawalan terhadap proses fit and proper test Direksi,
tepat waktu, diantaranya:
Dewan Komisaris & Dewan Pengawas Syariah; RUPS dan
1) Laporan Fungsi Kepatuhan Bulanan kepada Direktur
penyusunan Annual Report.
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. 2) Laporan Fungsi Kepatuhan Triwulanan kepada Direktur
9) Monitoring dan mitigasi terhadap denda BSM agar jumlah denda dapat diminimalisir tiap tahunnya.
Utama. 3) Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan kepada OJK. 4) Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi kepada Bank Mandiri. 5) Laporan self assessment pelaksanaan GCG setiap semester sebagai bentuk evaluasi yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa keuangan (OJK).
c. Compliance Risk Management Memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha telah sesuai dengan aturan regulator dan prinsip-prinsip syariah yang berlaku. Upaya yang dilakukan diantaranya: 1) Menganalisis dan menyusun exsum atas regulasi baru yang diterbitkan oleh Regulator ( BI, OJK, Peraturan
6) Laporan self assessment pelaksanaan Tata Kelola
ekstenal lainnya yang terkait dengan Perbankan) yang
Terintegrasi setiap semester sebagai bentuk evaluasi
disampaikan kepada Komisaris, Direksi, SEVP serta
yang dilaporkan kepada Entitas Utama (Bank Mandiri). 7) Laporan Pelaksanaan GCG Tahunan kepada stakeholders. 8) Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahunan kepada Entitas Utama.
Group Head; 2) Menganalisis dan membuat Nota Kajian atas regulasi baru
yang
berdampak
langsung
kepada
BSM,
yang disampaikan kepada Direksi dan SEVP yang selanjutnya disampaikan kepada Group terkait/yang berkepentingan;
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
235
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
3) Menyampaikan opini/note kepatuhan pada setiap permintaan advis/opini kepatuhan
terkait Working
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
15) Memastikan berjalan sosialisasi kebijakan, pedoman dan ketentuan yang diterbitkan kepada unit kerja terkait dan mewakili bank atas kegiatan sosialisasi Bank Indonesia,
Group Policy & Procedure (WPP); 4) Menganalisa dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun
Otoritas Jasa Keuangan serta liaison officer ke Bank Indonesia berikut Otoritas Jasa Keuangan.
prosedur internal Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memberi
d. Syariah Compliance
masukan, tanggapan atas ketentuan internal dalam
Memastikan dan melakukan pengawalan berjalannya prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan operasional Bank,
Working Group Policy & Procedure (WPP). 5) Melaksanakan pengkinian sistem reminder kewajiban laporan kepada pihak ketiga dan PIC laporan kepada pihak ke Tiga pada Sistem Informasi Kepatuhan (SIK); 6) Melaksanakan
Satuan
Kerja
Kepatuhan
(SKK)
Terintegrasi dengan Bank Mandiri terkait regulasi yang berdampak kepada bank; 7) Memberikan masukan atas pengembangan Sistem Informasi Kepatuhan (SIK). 8) Menyusun laporan Profil Risiko Kepatuhan secara bulanan, triwulanan, semesteran kepada regulator, integrasi dengan induk perusahaan (Bank Mandiri), dan kepada manajemen Bank dan laporan support lainnya ke Unit Kerja terkait. 9) Memastikan terlaksana proses pengelolaan (identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian) Risiko
1) Memastikan tersedianya kajian syariah atas permintaan unit kerja. 2) Memastikan tersedianya opini DPS atas permintaan unit kerja. 3) Memastikan tindak lanjut hasil audit syariah, baik internal maupun eksternal. 4) Memastikan tersusunnya laporan hasil pengawasan DPS dan penyampaiannya kepada OJK secara periodik (semester). 5) Memastikan terlaksananya pengawalan aspek syariah pada forum komite pembiayaan level Direksi. 6) Memastikan pembuatan link layanan one stop financial services terlaksana sesuai timeline. 7) Memastikan
terlaksananya
People
Development
Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank
khususnya aspek syariah.
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mengenai
a) Memastikan pelaksanaan Uji Petik DPS berjalan
Penerapan Manajemen Risiko. 10) Melaksanakan rapat koordinasi dengan unit kerja yang mendapatkan denda dari regulator untuk mencari solusi dan monitoringnya; 11) Menyampaikan dan memonitoring action plan atas sanksi dari regulator yang terkena denda untuk melakukan identifikasi dan mitigasi agar tidak terulang kembali. 12) Menyusun dan memantau action plan atas ketentuan ekternal untuk disampaikan kepada unit kerja terkait PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
236
melalui:
dengan baik. b) Memastikan terlaksananya sharia clinic bagi unit bisnis KP. c) Memastikan tersusunnya Buku Saku Pendanaan (E-Book). d) Memastikan terlaksananya Pelatihan improvement skill bagi para kepala KCP. 8) Pelaksanaan koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah. a) Koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah selama
serta melaksanakan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK)
Tahun 2016 antara CPG dengan Dewan Pengawas
Terintegrasi dengan Bank Mandiri terkait regulasi yang
Syariah terlaksana melalui kegiatan uji petik yang
berdampak kepada bank.
telah dilaksanakan diantaranya:
13) Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan,
No
Tanggal
Unit Kerja
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun
1
18-19 April 2016
Area Denpasar
prosedur internal Bank telah sesuai dengan peraturan
2
25-26 Juli 2016
Cabang Tasikmalaya
perundang-undangan yang berlaku;
3
7-9 Agustus 2016
Area Banda Aceh
14) Melakukan sosialisasi atas ketentuan eksternal kepada
4
22-23 Agustus 2016
Cabang Garut
unit kerja terkait serta koordinasi (dotted line) atas
5
26-27 September 2016
Cabang Subang
6
16-18 November 2016
Area Malang
7
21-23 November 2016
Area Balikpapan
8
5-6 Desember 2016
Area Cirebon
Regional Business Control (RBC) dan Decentralize Compliance & Operation Risk (DCOR).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
b) Cakupan pengawasan aspek syariah: Cakupan
pengawasan
aspek
Tata Kelola Perusahaan
e. Business Compliance syariah
yang
dilaksanakan antara lain:
1) Pelaksanaan Compliance Review atas aktivitas strategis Bank diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendampingan DPS pada Uji Petik, yaitu dengan
a) Melakukan pengujian kepatuhan (compliance review)
melakukan pemeriksaan dokumen pembiayaan
terhadap usulan rencana penyaluran pembiayaan
kepada unit kerja yang menjadi obyek Uji Petik
yang akan diputus oleh Komite Pembiayaan level
DPS diantaranya pembiayaan dengan basis akad:
Direksi. Pengujian melalui keikutsertaan Unit Kerja
a) Murabahah
Kepatuhan dalam proses Rapat Teknis (Ratek)
b) Mudharabah
dan Rapat Komite Pembiayaan (RKP) dengan tools
c) Musyarakah, termasuk Musyarakah
Compliance note Independent (CNI) yang dilakukan
Mutanaqisah
oleh Unit Kerja Compliance untuk memastikan
d) Ijarah, termasuk Ijarah Muntahiya Bit Tamlik
proses pembiayaan telah sesuai terhadap ketentuan
e) Pembiayaan Take Over, baik dari Lembaga
eksternal dan internal.
Keuangan Konvensional maupun Lembaga Keuangan Syariah
b) Memastikan kesiapan operasional atas rencana pembukaan/pemindahan alamat/perubahan status
f) Pembiayaan dengan tujuan Refinancing
jaringan kantor bank melalui pemenuhan daftar
g) Pembiayaan kepada Koperasi
persyaratan yang tertuang dalam compliance check
2. Memastikan terpenuhinya aspek Syariah dalam
list yang ditetapkan oleh regulator.
forum komite pembiayaan level Direksi dengan
c) Melaksanakan Compliance on Visit (CoV) di Unit
menghadiri Rapat Teknis dan Rapat Komite
Kerja yang mensupervisi proses penataan jaringan
Pembiayaan Level Direksi.
kantor Bank pada tahun 2016, untuk memastikan proses penataan terlaksana sesuai dengan ketentuan
c) Upaya penguatan pemenuhan aspek Syariah mengupayakan
eksternal dan internal Bank.
pemenuhan
d) Melakukan review proses pengadaan barang dan
aspek Syariah, CPG telah melakukan hal-hal sebagai
jasa komite level direksi guna memastikan proses
berikut:
pengadaan barang dan jasa yang akan diputus oleh
1. Sebagai
tenaga
penguatan
fasilitator
pengajar
pada
komite level direksi telah dilakukan secara tertib,
beberapa program academy yang dilaksanakan
efisien, transparan dan sesuai dengan prinsip GCG
oleh LCG, diantaranya:
yang berlaku.
a) Financing Retail Risk Academy
e) Memberikan
masukan/opini
terhadap
materi
b) Business Banking Academy
rencana penerbitan ketentuan internal Bank berupa
c) Pawning Academy
draft Kebijakan, SE, SOP telah sesuai dengan
d) Retail Collection & Recovery Academy
Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan Bank
2. Memastikan terpenuhinya aspek Syariah dalam forum komite pembiayaan level Direksi dengan
Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku. 2) Langkah-langkah
strategis
yang
menghadiri Rapat Teknis dan Rapat Komite
peningkatan/pengawalan
Pembiayaan Level Direksi.
pengembangan manajemen:
a) Memastikan
tersedianya
kajian
Syariah
compliance atas permintaan unit kerja terkait b) Memastikan
tersedianya
Opini
a) Menyelenggarakan
dilakukan
kepatuhan Forum
unit
Evaluasi
untuk kerja/ Review
Pembiayaan yang melibatkan business unit, risk
Dewan
assessment unit dan support unit dalam melakukan
Pengawas Syariah atas permintaan unit kerja
koordinasi antar unit kerja untuk meminimalisir/
terkait
mencegah non compliance procedure dalam proses
c) Memastikan tindak lanjut hasil audit syariah, baik internal maupun eksternal
pembiayaan. Forum evaluasi dilaksanakan secara rutin setiap triwulanan.
d) Memastikan terpenuhinya aspek Syariah baik
b) Menyusun Standar Prosedur Pengendalian Kepatuhan
dalam usulan manual produk baru maupun
Bank yang digunakan sebagai pedoman oleh jajaran
perubahannya
Bank dalam melaksanakan Fungsi Kepatuhan Bank.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Dalam
237
Tata Kelola Perusahaan
c) Melakukan
koordinasi
dengan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
DCOR
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
5. Melaksanakan
dalam
sistem
pengendalian
intern
atas
penggunaan TI.
melaksanakan efektifitas pengawalan kepatuhan
6. Membangun dan mengembangkan aplikasi pendukung
sesuai peran dan tugas masing-masing.
manajemen risiko.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
7. Melakukan evaluasi profil risiko teknologi informasi
Uraian lengkap mengenai Corporate Social Responsibility dapat
secara berkala paling kurang sekali dalam satu tahun
dilihat pada Bagian Corporate Social Responsibility.
yang kemudian dilaporkan kepada Direktur Bidang. 8. Penerapan program IT Risk & Security Awareness, yaitu
Teknologi Informasi
suatu program peningkatan kesadaran stakeholder akan
Sebagai Bank Umum Syariah terbesar di Indonesia berdasarkan
keamanan informasi. Metode yang digunakan yaitu
asset dan penyaluran kredit, Bank Syariah Mandiri (BSM)
dengan cara sosialisasi melalui media desktop wallpaper,
menyadari meningkatnya jumlah nasabah juga harus diikuti
intranet wallpaper dan upload materi pembelajaran
dengan meningkatnya pelayanan. Salah satu cara meningkatkan
e-learning mengenai Information Security.
pelayanan adalah dengan terus meningkatkan kehandalan teknologi informasi dalam setiap layanan dan produk-produk
II. Struktur Organisasi Teknologi Informasi BSM
perbankan.
Organisasi
disusun
mengikuti
alur
proses
‘System
Development Life Cycle’ (SDLC) sehingga proses dan target dari setiap kegiatan TI lebih jelas pertanggung jawabannya.
Penerapan Teknologi Informasi (TI) terkini serta melakukan inovasi-inovasi secara berkesinambungan dilakukan untuk
Seluruh pembangunan dan pengembangan system dan
meningkatkan daya saing BSM dalam industri perbankan.
aplikasi berbasis TI di BSM menjadi tanggung jawab TI
I. Penerapan Ketentuan Bank Indonesia
untuk menjamin agar integrasi dan konsistensi system tetap
terjaga.
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan risiko yang dihadapi perbankan termasuk BSM. Dalam rangka untuk dapat meminimalisir risiko tersebut, BSM
Penerapan teknologi informasi dalam perbankan juga
meresponnya dengan menerapkan manajemen risiko secara
menuntut adanya sumber daya manusia yang memadai.
efektif dan bertahap sesuai ketentuan:
Tenaga TI akan dipenuhi dari internal BSM kecuali dalam
1. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tentang
rangka percepatan proses dapat dilakukan secara kontrak tenaga ahli atau ‘outsource’ pekerjaan.
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum; dan 2. Surat Edaran BI (SE BI) No.9/30/DPNP tertanggal 12
Adapun program yang terimplementasi di tahun 2016
Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko
antara lain:
dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank
1. Melakukan sharing knowledge antar karyawan baik secara forum group discussion maupun melalui penulisan
Umum.
artikel TI.
2. Mengikuti seminar, kursus, pelatihan seputar teknologi
Dalam penerapan manajemen risiko tersebut, BSM telah
informasi
melakukan langkah-langkah sebagai berikut: PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
238
1. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas III. Pengembangan Aplikasi Pendukung Operational
pelaksanaan project TI. 2. Melengkapi, mengembangkan dan menyempurnakan proses
identifikasi,
pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan TI. 4. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan (DRP) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan
Bank
untuk
Dalam upaya mewujudkan visi BSM yaitu menjadi “Bank Syariah Terdepan dan Modern”, BSM berusaha untuk
kebijakan dan prosedur penggunaan TI. 3. Menyempurnakan
melakukan
uji
coba
meningkatkan service excellent kepada nasabah dengan dukungan Teknologi antara lain : 1. Implementasi aplikasi sesuai dengan aturan Bank Indonesia dan Regulator. 2. Implementasi
Cash
Management
System
untuk
DRP paling kurang sekali dalam satu tahun dengan
memudahkan transaksi nasabah khususnya nasabah
melibatkan end user.
korporasi.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Mengembangkan Aplikasi NICE, untuk mendukung pertumbuhan transaksi e-channel,
serta menunjang
kemudahan
nasabah
dan
kenyamanan
dalam
Tata Kelola Perusahaan
2. Mengimplementasikan project SAFE (Smart Automated Funding System) untuk mendukung penghimpunan dana pihak ketiga. 3. Mengimplementasikan project IDPS (Integrated Data
bertransaksi. 4. Mengembangkan Aplikasi WISE, untuk mendukung
Processing
untuk
menyediakan
informasi
5. Mengembangkan aplikasi MIS, untuk menyediakan
4. Mengimplementasikan project NICE (New Intelligent
informasi strategis yang mendukung kelancaran bisnis
Card Engine), dalam rangka mendukung perkembangan
bank dan keputusan manajemen meliputi informasi
transaksi e-channel serta menunjang kemudahan dan
strategis kinerja keuangan dan kesehatan Bank.
kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. 5. Membentuk
Selain mengembangkan aplikasi, BSM juga melaksanakan Collocation
(Excellent
Banking
Operation
transaksi operasional cabang yang ditarik ke pusat. 6. Mengembangkan HCMS (Human Capital Management
re-engineering perangkat IT, antara lain : 1. Melakukan
EBOS
Support), yang bertujuan untuk menangani beberapa
Re-engineering IT environment secara bertahap
System)
strategis yang dibutuhkan oleh manajemen.
cabang dalam proses kelancaran pembiayaan.
Data
Center
dan
System).
mengintegrasikan dengan Data Center eksisting yang
7. Mengembangkan ISSE ( Islamic Sector Solution Engine)
ada di BSM.
8. Mengembangkan aplikasi Trade Finance (TRAFFIN)
2. Meningkatkan
fungsi
jaringan
komunikasi
data
(transformasi infrastruktur) melalui availabililty jaringan internet, availability bandwith manager, upgrade dan
9. Melakukan pengembangan dan perbaikan pada Core Banking (iBSM) 10. Melanjutkan penguatan IT Security dengan penerapan
standarisasi bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk:
Vulnerability Scanner, Priviledge Management, Threat
a. Memberikan dukungan optimal pada sistem CBS
Management System.
yang baru.
11. Konsolidasi Server dan Storage infrastruktur BSM
b. Memastikan
tersedianya
jaringan
data
24x7
sehingga dapat memberikan layanan operasional yang memadai. 3. Meningkatkan
keamanan
12. Melanjutkan implementasi penataan jaringan di Outlet BSM secara bertahap. 13. Melanjutkan pengembangan infrastruktur Data Center
perangkat
IT
untuk
mendukung operasional seperti penerapan Firewall dan IPS server Farm data center, proxy gateway dan
Production dan Backup DRC 14. Melakukan Sinergi pengembangan TI BSM dengan Bank Mandiri.
SIEM. Ketiga hal tersebut diterapkan secara menyeluruh sebagai daya dukung terhadap penerapan IT Security. 4. Melanjutkan transformasi pelayanan IT-Helpdesk dan command center dengan melakukan penambahan IP PBX untuk incoming dan outgoing call. 5. Meningkatkan
performance
outlet
BSM
dengan
melakukan penataan jaringan komunikasi untuk semua pelayanan dan service yang maksimal kepada nasabah.
IV. Strategi Tahun 2017 Untuk meningkatkan service quality dan mendukung strategi perusahaan melalui program Initiative Corplan BSM 2016 2020, maka pada tahun 2017 BSM akan melakukan : 1. Melakukan pengembangan terhadap aplikasi WISE (Workflow Integrated System Engine) dalam rangka mendukung kelancaran pembiayaan yang dilakukan BSM.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
KC (Kantor Cabang) BSM sehingga dapat memberikan
239
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
PERKARA PENTING Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.
Perkara Hukum yang Dihadapi BSM Tahun 2016 Jumlah
Permasalahan Hukum
Perdata
Pidana
Pengaruh Terhadap Perusahaan
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
18
7
Tidak berpengaruh Terhadap BSM
Dalam proses penyelesaian
156
27
Tidak berpengaruh Terhadap BSM
TOTAL
174
34
DAFTAR PERKARA LITIGASI YANG MEMILIKI NILAI GUGATAN DI ATAS RP 20 MILYAR No. 1
Nomor Perkara Nama Pihak Perkara Perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.357/ Pdt.G/2015/PN.JKT.PST antara PT Petro Energy melawan: 1. Perseroan (Tergugat I) 2. PT Kutilang Paksi Mas (Tergugat II) Keterangan: Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada Tergugat II adalah sindikasi non cash loan oleh Sindikasi Bank (Perseroan, Indonesia EximBank/Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, BNI Syariah, dan Maybank Syariah Indonesia). Perseroan bertindak sebagai Agen Fasilitas dengan persentase porsi sebesar 57,69%.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
240
Pokok Perkara Wanprestasi terhadap Penggugat berdasarkan Jaminan Pembayaran (Bank Garansi dibawah nomor 17/003/ IV/PaymentBond/ CB2/2015 tertanggal 10 April 2015 guna memenuhi kontrak jual beli Sales Contract for Product Sales & Purchase, nomor 002/PE-KPM/SLSBELAWAN/FEB2015, tanggal 3 Februari 2015, dan addendum tanggal 9 Februari 2015
Status Perkara (per Desember 2016) Gugatan Penggugat dikabulkan untuk sebagian. dalam proses banding di Tergugat I untuk membayar kewajibannya Pengadilan Tinggi kepada Penggugat berupa tagihan jatuh tempo DKI Jakarta. sebesar USD9,207,790.45 (sembilan juta dua ratus tujuh ribu tujuh ratus sembilan puluh Dollar Amerika Serikat empat puluh lima sen) ditambah denda keterlambatan pembayaran tagihan jatuh tempo USD2,815,273.16 ( dua juta delapan ratus lima belas ribu dua ratus tujuh puluh tiga Dollar Amerika Serikat enam belas sen), biaya yang dikeluarkan Penggugat sebesar USD1,542,615.43 (satu juta lima ratus empat puluh dua ribu enam ratus lima belas Dollar Amerika Serikat empat puluh tiga sen) dan bunga atas kehilangan keuntungan yang diharapkan sebesar USD6,568,970.71 (enam juta lima ratus enam puluh delapan ribu sembilan ratus tujuh puluh Dollar Amerika Serikat tujuh puluh satu sen) sehingga jumlah total USD20,134,649.75 (dua puluh juta seratus tiga puluh empat ribu enam ratus empat puluh sembilan Dollar Amerika Serikat tujuh puluh lima sen) Putusan
Status Perkara (Per 13 April 2017 Masih dalam proses banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
No. 2.
Nomor Perkara Nama Pihak Perkara Perdata di Pengadilan Negeri Bandung No. 267/ PDT.G/2015/PN.Bdg antara PT Pos Properti Indonesia (Penggugat) melawan: 1. Ir. Sri Wikani (Tergugat I) 2. Akhmad Rizani (Tergugat II) 3. Perseroan (Tergugat III)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pokok Perkara Penolakan pencairan deposito milik Penggugat oleh Tergugat III.
Tata Kelola Perusahaan
Status Perkara (per Desember 2016) Putusan Pengadilan Negeri Bandung: Dalam proses kasasi yang Gugatan Penggugat dikabulkan untuk sebagian. diajukan oleh Penggugat Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III secara tanggung renteng untuk bertanggung jawab mengembalikan uang milik Penggugat sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) ditambah bunga sebesar 5 % setiap bulan terhitung gugatan didaftarkan ke Kepaniteraan Pengadilan negeri Bandung sampai tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III mengembalikan lunas uang Penggugat sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) Putusan
Status Perkara (Per 13 April 2017 Dalam proses kasasi yang diajukan oleh Penggugat
Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Pada tanggal 13 Desember 2016, Pengadilan Tinggi Bandung telah memutus perkara No.417/ Pdt/2016/ PT.Bdg yang amar putusannya sebagai berikut: Mengadili - Menerima permohonan Banding dari Para Pembanding semula Tergugat I, II dan Tergugat III; - Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 18 Februari 2016 Nomor 267/Pdt.G/2015/PN.Bdg yang dimohonkan Banding tersebut. Mengadili Sendiri Dalam Eksepsi: - Menerima dan mengabulkan Eksepsi dari Para Pembanding semula Tergugat I dan II; - Menyatakan Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili perkara tersebut; - Menghukum kepada Terbanding semula Penggugat membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat Banding sebesar Rp150.000,-. Perkara Perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 539/ Pdt.G/2015/PN.Jkt.Pst antara PT Solaris Prima Energy (Penggugat) melawan: 1. Perseroan (Tergugat) 2. PT Kutilang Paksi Mas (Turut Tergugat)
Wanprestasi terhadap Perjanjian tertanggal 11 Desember 2013 perihal Our Sales/ Your purchase of High Speed Diesel Des Samarinda, Indonesia (“Kontrak”), dimana Penggugat sebagai penjual dan Turut Tergugat sebagai pembeli
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat: Gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta pada tanggal 12 April 2017, BSM menerima surat pemberitahuan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta terkait dengan upaya Banding PT Solaris Prima Energy, yang pada intinya menyatakan: - Membatalkan putusan pengadilan negeri Jakarta Pusat - Menyatakan bahwa gugata penggugat tidak dapat diterima.
Dalam proses banding yang diajukan oleh Penggugat
BSM telah menyatakan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
3.
241
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perkara yang Dihadapi Entitas Anak
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
b. Perorangan atau lembaga yang pengurusnya memiliki
Hingga 31 Desember 2016 BSM tidak memiliki Entitas Anak
hubungan keluarga dengan Pengurus Bank, Dewan
sehingga tidak mengungkapkan perkara yang dihadapi Entitas
pengawas Syariah maupun Pejabat Eksekutif Bank.
Anak. 2. Pendapatan non-halal, Pendapatan non-halal menjadi
Perkara yang Dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi yang Sedang Menjabat
sumber dana sosial Bank yang terdiri atas: a Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal dari
Hingga 31 Desember 2016 tidak terdapat perkara yang
denda keterlambatan (penalty) pembayaran angsuran
dihadapi oleh Dewan Komisaris dan Direksi BSM yang sedang
atau denda lain yang berhubungan dengan transaksi
menjabat.
antarpihak Bank dengan pihak ketiga. b Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang berasal
Sanksi Administrasi
dari giro yang diterima oleh Bank dari penempatan pada bank konvensional.
Selama tahun 2016 terdapat sanksi administrasi yang diberikan oleh Bank Indonesia dan Direktorat Jendral Pajak. Namun
c Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang berasal
demikian, tidak terdapat sanksi administrasi yang bersifat
dari komisi, fee, atau dalam pendapatan dalam bentuk
signifikan.
lainnya dari rekanan Bank selain pendapatan yang berhak diterima sebagai ketentuan manajemen.
PENDAPATAN NON HALAL DAN PENGGUNAANNYA
Informasi mengenai penggunaan dana non-halal dapat
Pendapatan non-halal dan penggunaannya dalam bank syariah
Perusahaan.
dilihat pada Bagian Laporan Tanggung jawab Sosial
harus diungkapkan dalam laporan tahunan pelaksanaan Good tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate
HUBUNGAN DENGAN PENYEDIA BARANG DAN JASA
Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha syariah.
Good Corporate Governance (GCG) merupakan landasan utama
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan pendapatan
untuk membangun BSM 2016-2020 yang bersih dan kuat dalam
non-halal dan penggunaanya, BSM telah menginternalisasi
rangka mencapai visi BSM sebagai The Leading & Modern Sharia
aturan tersebut dalam Surat Edaran (SE) Internal Bank
Bank. Salah satu penerapannya adalah membangun nilai-nilai
No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni 2011, perihal Penggunaan
integritas yang baik di BSM dan stakeholders BSM. Pembangunan
Dana Sosial Bank. Dalam SE internal BSM mengatur ketentuan
nilai-nilai tersebut, memerlukan pondasi kesepahaman antara
sebagai berikut :
BSM dan Rekanan dalam aliansi bisnis sesuai dengan prinsip
1. Lembaga Mitra, adalah lembaga sosial yang memiliki track
GCG yang salah satunya dirumuskan dalam bentuk Pakta
Corporate Governance. Hal ini diatur dalam SEBI No.12/13/DPbS,
record baik dalam penyaluran dana sosial, berbadan hukum
Integritas.
sah, dan dijadikan sebagai mitra bank dalam menyalurkan dana sosial.
Bank saat ini mengelola rekanan sebagai berikut: No.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
242
Rekanan
Jumlah
BSM menyalurkan dana sosial melalui lembaga mitra yang
1
Asuransi
memiliki track record baik. Pada 2014, BSM menyalurkan
2
Perusahaan Penjaminan
dana sosialnya melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun
3
Pialang Asuransi
Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM) yang berada di bawah
4
KJPP
Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat.
5
Balai Lelang
6
KAP
7
Notaris/PPAT
1015
8
Procurement
70
9
Lawyers
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG dan untuk menghindari benturan kepentingan (conflict of interest), maka pemberian atau penyaluran Dana Sosial tidak diperkenankan kepada: a. Lembaga tempat Pengurus Bank (Dekom, Direksi), Dewan Pengawas Syariah, maupun Pejabat Eksekutif Bank menjadi pengurus lembaga tersebut.
Total
23 3 5 23 8 13
82 292
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
BSM telah melakukan penandatanganan Pakta Integritas dengan seluruh rekanan Bank baik di Regional Office maupun Head Office pada bulan Maret s.d. April 2016. Khusus wilayah Jabodetabek, pelaksanaan penandatanganan dilakukan dalam acara partner gathering BSM dengan seluruh rekanan pada tanggal 7 Maret 2016. Tujuan pelaksanaan partner gathering tersebut adalah: a. Penyamaan persepsi antara BSM dan seluruh rekanan bank terhadap peningkatan kualitas tata kelola dan sinergi bisnis yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG. b. Peningkatan silaturahim dengan rekanan Bank. c. Penandatanganan
Pakta
Integritas
yang
merupakan
kesepahaman dan janji kerjasama untuk mentaati nilai-nilai prinsip GCG.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Contoh Pakta Integritas
243
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
a. Jajaran Bank wajib menghindarkan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. b. Jajaran Bank harus bertindak terhormat dan bertanggung jawab serta bebas dari pengaruh yang memungkinkan hilangnya obyektivitas dalam pelaksanaan tugas atau mengakibatkan Bank kehilangan bisnis dan/atau reputasi. c. Jajaran Bank dilarang menyalahgunakan corporate identity Bank. Corporate identity hanya dapat digunakan untuk kepentingan Bank dan dengan seizin Bank. 2. Larangan Risywah
Jajaran Bank harus dapat mengambil langkah tegas untuk tidak memberikan/menerima risywah kepada/dari nasabah/ calon nasabah, rekanan/calon rekanan dan pegawai negeri sipil atau penyelenggara negara terkait jabatannya sebagai jajaran Bank.
3. Kerahasiaan a. Jajaran Bank wajib menjaga kerahasiaan setiap data atau informasi terkait Bank atau nasabah yang berhubungan dengan Bank dan hanya menggunakannya untuk kepentingan Bank. b. Penyebaran data atau informasi terkait Bank dan nasabah yang berhubungan dengan Bank hanya dapat
KODE ETIK (CODE OF CONDUCT)
dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Tujuan Code of Conduct
4. Penyalahgunaan Jabatan
Tujuan dari penyusunan CoC adalah untuk memberikan
Jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang yang
pedoman perilaku secara syariah, profesional, bertanggung
dimilikinya untuk kepentingan pribadi atau pihak lain, baik
jawab, wajar, patut, dan dapat dipercaya bagi Jajaran Bank,
dilakukan sendiri maupun mempengaruhi/memaksa jajaran
dalam melakukan hubungan bisnis baik dengan nasabah/
Bank lain untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
calon nasabah, rekanan/calon rekanan, rekan sekerja maupun
aturan yang berlaku yang dapat menimbulkan kerugian
stakeholders lainnya.
pada Bank. 5. Perilaku Insiders
Jajaran BSM memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan CoC
Jajaran Bank yang memiliki informasi tentang Bank dilarang
ke dalam setiap perilaku, sehingga tidak akan merugikan masing-
memanfaatkan informasi dimaksud untuk kepentingan
masing insan yang bersangkutan ataupun Perusahaan karena
pribadi atau pihak lain yang dapat menimbulkan kerugian
tingkah laku insan mencerminkan etika bisnis Perusahaan.
bagi Bank. 6. Integritas dan Akurasi Data Bank
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
244
Isi Code of Conduct
a. Jajaran Bank, baik secara individu maupun bersama-
Isi dari CoC BSM terdiri dari:
sama harus berupaya untuk tidak terlibat dalam hal-hal
1. Benturan Kepentingan
yang dapat melemahkan atau menurunkan integritas
Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi dimana
sistem perbankan di Indonesia.
anggota Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan
b. Jajaran Bank harus mengambil langkah-langkah tegas
kewajibannya mempunyai kepentingan di luar kepentingan
untuk memastikan bahwa dirinya tidak diperalat untuk
dinas, baik menyangkut kepentingan pribadi, keluarga,
kegiatan kriminal dan/atau kegiatan tidak legal lainnya.
maupun kepentingan pihak-pihak lain yang memungkinkan
c. Jajaran Bank harus mawas diri dan menghindarkan
anggota Jajaran Bank tersebut kehilangan obyektivitasnya
keterlibatan Bank dalam kegiatan pencucian uang,
dalam mengambil keputusan sesuai kewenangan yang telah
termasuk
diberikan Bank kepadanya. Ruang lingkup terdiri dari:
penggunaan dan/atau perdagangan narkoba, atau
secara
kegiatan terorisme.
individu
tidak
terlibat
dalam
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
7. Pengelolaan Rekening Pegawai
BSM mewajibkan organ Perseroan, pegawai serta pemangku
Jajaran Bank harus mengelola rekening kepegawaian yang
kepentingan lainnya untuk memahami dan mematuhi code
dimilikinya secara bijak dan tidak memanfaatkan rekening
of conduct, pedoman GCG, anggaran dasar perusahaan dan
tersebut untuk kegiatan terlarang.
peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang
8. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure)
mengatur mengenai tugas dan
pihak.
Jajaran Bank wajib melakukan pengisian pernyataan tahunan
kewajiban masing-masing
dengan jujur dan dapat dipertanggung jawabkan. 9. Sanksi Pelanggaran/Ketidakpatuhan
Penyebarluasan Kode Etik
Jajaran Bank wajib mematuhi pedoman Code of Conduct
BSM memiliki Program Pengenalan CoC yaitu dengan
sebagai pedoman berperilaku, baik di dalam maupun di luar
menginternalisasi CoC kepada pegawai baru melalui pelatihan
lingkungan Bank yang membawa citra Bank dengan penuh
guna memberikan pemahaman pengertian dari benturan
tanggung jawab. Pengenaan sanksi atas pelanggaran/
kepentingan dan kewajiban untuk menghindari kondisi
ketidakpatuhan terhadap Code of Conduct mengacu pada
benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
peraturan kepegawaian yang berlaku.
jawab.
Manajemen BSM secara konsisten mendorong jajaran Bank
Jenis Sanksi Untuk Setiap Pelanggaran Kode Etik
untuk menghindari benturan kepentingan. Setiap benturan
Jenis sanksi untuk setiap penggaran Kode Etik diatur dalam
kepentingan yang dapat menimbulkan kerugian bagi Bank
Peraturan Perusahaan.
sudah ditindaklanjuti
sebagai bentuk pertanggung jawaban
kepada stakeholders. Sebagai salah satu contoh gerakan untuk
Jumlah Pelanggaran Kode Etik
meminimalisir kondisi benturan kepentingan yang didorong oleh
Selama tahun buku 2016 tidak terdapat pelanggaran Kode Etik.
manajemen adalah gerakan La Risywah, No Kick Back dan No kesadaran (awareness) seluruh jajaran BSM agar senantiasa
PERNYATAAN MENGENAI BUDAYA PERUSAHAAN
bekerja dengan lurus dan bertanggung jawab serta obyektif
BSM saat ini telah memiliki platform program budaya BSM
secara profesional.
Corporate Culture ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture
Special Payment yang merupakan langkah untuk meningkatkan
of Excellence) yaitu IHSAN, Service & Sales, Risk & Compliance, Selain aturan terkait CoC, BSM juga memiliki aturan terkait
Learning & Sharing, dan Performance yang menjadi referensi
larangan pemberian hadiah, sovenir atau cinderamata kepada
utama dalam membuat program budaya BSM yang telah
Direksi, Dewan Komisaris maupun jajaran Bank lainnya yang
dilaksanakan.
sedang melakukan perjalanan dinas atau kunjungan ke unit kerja yang di atur dalam surat Edaran NO.11/033/UMM tanggal 15
Penguatan Transformasi Budaya Corplan 2016-2020 dilakukan
Januari 2009 perihal larangan Kepada Unit Kerja Cabang Untuk
melalui perubahan perilaku pegawai BSM yang memiliki spirit
Memberikan Souvenir/Cinderamata/Oleh-oleh/Hadiah Kepada
PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), yaitu:
Anggota Direksi dan/atau Komisaris Bank yang Melaksanakan
a. Percaya Diri: Keyakinan yang kuat pada kemampuan dan
Perjalanan Dinas dan/atau Kunjungan.
kompetensi diri dalam menyelesaikan tugas dan tantangan.
Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi tertuang dalam bentuk tanda tangan setiap pegawai BSM pada Lembar Pernyataan Kepatuhan Code of Conduct. Penerapan nilai etika ini menjadi bagian dari kepatuhan atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
sikap proaktif dan konsistensi. c. Semangat: Komitmen dalam bekerja dan berjuang untuk mencapai suatu kemenangan/ kejayaan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
b. Antusias: Energi positif dan semangat yang mendorong
Keberlakuan Kode Etik bagi Seluruh Level Organisasi
245
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Sosialisasi program spirit PAS dilakukan melalui pembuatan media komunikasi berupa sticker, poster, banner atau lagu di tempat-tempat strategis yang berisi pesan tentang PAS baik di Kantor Pusat dan Cabang. Bentuk sosialisasi dan implementasi dari spirit PAS antara lain, sebagai berikut: • Yel-yel Semangat Baru, Jiwa Baru (The New BSM) - Semangat Pagi : Pagi… Pagi… Pagi… - BSM
: Terdepan, Modern. Menenteramkan
- The New BSM : Percaya Diri, Antusias, Semangat. • Sosialisasi & internalisasi spirit PAS di setiap Unit Kerja. • Pembekalan (TFT) kepada seluruh Kepala Unit Kerja dan Cabang. • Mengaktifkan Event Budaya (Culture Event) dan Change Agent Forum. • Mengoptimalkan social media pegawai untuk menjadikan gerakan PAS menjadi viral. • Melaksanakan kompetisi gerakan PAS di masing-masing Unit Kerja dalam bentuk Fun Competition. Salah satu faktor pendukung yang paling penting adalah peran pimpinan sebagai Role Model dan dukungan dari jajaran manajemen, sehingga implementasi program tersebut berjalan dengan baik. Komisaris dan Direksi ikut terjun langsung untuk mengawal pelaksanaan implementasi program tersebut dengan melakukan onsite ke outlet BSM di seluruh Indonesia. Hal tersebut juga merupakan hal yang dinantikan oleh pegawai di outlet, karena bisa bertemu secara langsung dengan pucuk Spirit PAS ini merupakan penerapan dari salah satu pilar budaya yang dimiliki oleh BSM yaitu pilar budaya IHSAN. Dimana pengertian dari IHSAN adalah Percaya diri, antusias, semangat dan disiplin pada diri dan lingkungan kerja dalam rangka beribadah kepada Allah, karena merasa dirinya selalu di lihat oleh Allah. Menanamkan sikap IHSAN dalam diri, sebagai values internal setiap individu agar setiap pegawai selalu ingat bahwa perilaku dan perbuatan selalu dilihat oleh Allah SWT atau merasa diri selalu dilihat Allah SWT. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
246
Dengan diluncurkannya program spirit PAS (Percaya Diri, Antusias, Semangat) diharapkan dapat memberikan dampak kepada semua pegawai BSM sebagai berikut: a. Menimbulkan rasa percaya diri kepada pegawai dengan keyakinan yang kuat dan pemahaman akan bidang tugasnya. b. Memberikan energi baru untuk selalu antusias dalam menyelesaikan tugas yang diberikan hingga tuntas. c. Meningkatkan semangat bekerja dan daya juang para pegawai sehingga tercipta suasana yang menyenangkan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari.
pimpinan yang ada di BSM.
Organizational Culture Health Index (OCHI) OCHI
(Organizational
Culture
Health
Index)
merupakan
metode survei yang dilakukan untuk mengukur tingkat/indeks kesehatan Budaya Organisasi sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan budaya organisasi. Hasil survei ini akan ditindaklanjuti dengan program budaya kerja yang diharapkan sesuai dengan kondisi di lapangan. Dengan program budaya kerja yang tepat maka akan menghasilkan performance kerja yang baik dan kenyamanan kerja bagi seluruh pegawai. Survei OCHI dilakukan pada bulan Juni s.d Juli 2016 yang diikuti oleh 7542 Responden dari 8961 total Populasi (Level of Confidence 95%). Validasi hasil survei dilakukan pada bulan Agustus s.d September 2016 melalui Focused Group Discussion (FGD) baik level pimpinan & level staff dengan pengambilan
data
menggunakan
Stratified
Random
Sampling, pengambilan sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Perusahaan
Hasil/output dari survei OCHI yang telah dilakukan antara lain
prinsip displin eksekusi untuk kinerja maksimal dimulai dari
adalah nilai entropi, faktor penghambat dan harapan pegawai.
disiplin melakukan calling, visiting, closing dan ritme selling/
Entropi adalah banyaknya energi yang terbuang akibat pekerjaan
marketing yang membentuk budaya sales culture. Termasuk
yang tidak produktif yang disebabkan oleh konflik, friksi atau
disiplin kerja mengutamakan kualitas pembiayaan yang
stress yang terjadi dalam organisasi. Hasil survei menunjukkan
diberikan (risk & compliance culture).
Entropi BSM secara nasional ada di level 14% yaitu: Cukup
Monitoring dilakukan dengan mengukur skor excellent
Sehat, dengan adjustment kultural dan struktural.
execution unit kerja dan melaksanakan kompetisi excellent execution. Skor
kedisplinan eksekusi atau excellent
Selain program yang telah disebutkan di atas ada beberapa
execution telah masuk dalam KPI Cabang dengan bobot
program yang juga telah dilaksanakan di tahun 2016, yaitu:
skor 5%.
a. Launching Program Budaya Direktorat.
b. Implementasi corporate culture di Kantor Pusat
Setiap Direktorat melakukan launching atas program budaya
Program culture di Kantor Pusat dilaksanakan melalui
Direktorat yang telah dibuat dan disosialisasikan pada Rapat
implementasi budaya Direktorat yang mencerminkan share
Kerja Direktorat yang dihaidiri oleh Direktur Bidang masing-
values ETHIC dan Culture of Excellence (Ihsan, Service &
masing.
Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing & Perfomance
b. Culture Scoring Index (CSI).
values).
Penilaian skor budaya yang memiliki 3 (tiga) parameter yaitu
Penerapan culture dimonitor melalui pencapaian Culture
nilai kehadiran kerja, nilai layanan bertelepon, dan nilai
Scoring Index (CSI) yang memiliki parameter kedisplinan
ceklist budaya Direktorat. Skor budaya tersebut menjadi
kerja, standar layanan dan program kerja budaya Direktorat
salah satu KPI di Balance Scorecard (BSC) masing-masing
Rata-rata nilai CSI unit kerja Kantor Pusat sebesar 94,25
Unit Kerja Kantor Pusat dengan bobot sebesar 5%.
dengan predikat implementasi budaya baik. CSI telah
c. Change Agent Forum.
masuk menjadi KPI Unit Kerja dalam BSC KP dengan bobot
skor 5%.
Forum yang diselenggarakan sebagai tempat menyampaikan update informasi kepada para Change Agent tentang
WHISTLEBLOWING SYSTEM
program budaya BSM Corporate Culture.
Kebijakan Whistleblowing System
Program
pegawai
Bank sudah memiliki kebijakan yang mengatur tentang
yang dilaksanakan dengan mengambil momentum hari
untuk
meningkatkan
engagement
whistleblowing system sebagai upaya untuk mendorong
kemerdekaan Indonesia (17 Agustus) yang melibatkan
pendeteksian secara dini atas setiap tindakan penyimpangan.
pegawai dan jajaran manajemen.
Beberapa ketentuan yang menjadi landasan penerapan whistle
e. Knowledge Sharing for Change Agent “Culture in You”.
blowing di BSM adalah sebagai berikut:
Program peningkatan pengetahuan untuk para Change
a. Undang – Undang RI No. 21 Tahun 2008 Tanggal 16 Juli
Agent dan sinergi dengan budaya Bank Mandiri “One Mandiri Culture” dengan narasumber dari Bank Mandiri.
2008 tentang Perbankan Syariah; b. Peraturan Bank Indonesia No. 1/61PBI /1999 tanggal 20
f. Workshop One Mandiri “One Heart One Mandiri”.
September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri dengan
dan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB);
tujuan untuk melihat implementasi program budaya di
c. Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7
masing-masing Unit Kerja Bank Mandiri maupun antar
Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Perusahaan Anak. Kegiatan ini ini dihadiri oleh Direksi Bank Mandiri dan seluruh Direksi dari Perusahaan Anak.
Governance Bagi Bank Umum Syariah; d. Peraturan Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Implementasi & Monitoring Corporate Culture
Umum;
Dalam implementasinya shared values ETHIC menjadi landasan
e. Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/22/DPNP tanggal
program budaya dalam melakukan transformasi perusahaan,
29 September 2003 perihal Pedoman Standar Sistem
dibagi 2 (dua), yaitu:
Pengendalian Intern bagi Bank Umum;
a. Implementasi corporate culture di Cabang Program
culture
di
Cabang
dilaksanakan
f. Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 melalui
program”excellent execution” (exction) yaitu menerapkan
Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum;
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
d. BSM Break Time.
247
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
g. Surat Edaran Umum No. 14/002/UMM, tanggal 22 Mei 2012 perihal Kebijakan Anti Fraud Bank Syariah Mandiri; h. Standar Prosedur Pengendalian No. SPP/07-2016, tanggal 30 Desember 2016 perihal Standar Prosedur Pengendalian Internal Audit.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
h. Tim Audit memulai investigasi dan menyusun hipotesis. i. Tim Audit mengumpulkan informasi dan bukti-bukti untuk membuktikan hipotesis. j. Tim Audit menguji kebenaran hipotesis dengan mengevaluasi bukti-bukti yang sudah terkumpul. k. Apabila hipotesis terbukti, Tim Audit Investigasi membuat
Mekanisme Pelaksanaan
Laporan Hasil Audit Investigasi dan Executive Summary
Bank melalui Unit Internal Audit wajib menerima dan menindaklanjuti
seluruh
laporan
dugaan
pelanggaran/
Penyampaian Laporan Pelanggaran
penyimpangan dengan mekanisme sebagai berikut:
Dalam
a. Penyampaian laporan dugaan tindakan penyimpangan
sehat dan penerapan Good Corporate Governance, seluruh
dilakukan oleh Pelapor yang berisi informasi awal atas
pegawai/pejabat di BSM wajib melaporkan setiap dugaan
bentuk penyimpangan, pihak yang terlibat, lokasi/unit kerja
tindakan penyimpangan yang terjadi di lingkungan Bank
terjadinya penyimpangan, perkiraan nilai kerugian (jika ada),
atau menggunakan sarana Bank. Pelaporan tersebut dapat
serta kronologis penyimpangan.
disampaikan melalui berbagai sarana whistleblowing system
b. IAG membuka saluran pengaduan dari beberapa sumber (SMS, Whatsapp, BBM, Surat, telepon, Email pengaduan@
rangka
penyelenggaraan
operasional
bank
yang
berupa email pengaduan, website, SMS, sarana chatting, surat, telepon dan sebagainya.
bsm.co.id) atau datang langsung ke IAG untuk melaporkan Sarana/media pelaporan tersebut sebagai berikut:
adanya indikasi penyimpangan atau fraud. c. Unit Kerja Internal Audit menerima informasi dan melakukan analisis awal atas informasi adanya dugaan fraud serta mengumpulkan informasi tambahan berupa bukti tertulis, keterangan tertulis saksi dan pelaku, serta bukti petunjuk
1. Telepon Unit Anti-Fraud: 021-3143030 2. Surat, yang ditujukan ke: Jalan Surabaya No. 58, Menteng. Jakarta Pusat – 10310. 3. Surat elektronik (email):
[email protected]
lainnya. d. Khusus untuk informasi awal yang bersumber dari pihak selain
4. Website:
DCOR/RBC maka Unit Kerja Internal Audit menginformasikan
B-Wise merupakan pelaporan berbasis IT (web base) dengan
kepada DCOR/RBC sesuai lokasi dugaan kasus. Tujuannya
alamat: http://bwise.syariahmandiri.co.id
agar DCOR/RBC ter-update atas permasalahan yang ada di wilayah kerjanya dan menentukan penanganan kasus secara
Perlindungan bagi Whistleblower
langsung oleh DCOR/RBC atau kolaborasi dengan Unit Kerja
Sesuai ketentuan Whistleblowing BSM, bahwa Bank memberikan
Internal Audit.
jaminan terhadap kerahasiaan identitas pelapor dan materi
e. Unit Kerja Internal Audit menyimpulkan hasil analisis atas informasi awal adanya dugaan fraud. Kesimpulan dapat
perlindungan Bank dari perlakuan yang merugikan, yaitu:
berupa:
1. Pemecatan yang tidak adil;
- Layak untuk pelaksanaan investigasi oleh Department
2. Penurunan jabatan/pangkat; 3. Diskriminasi dalam segala bentuk;
Special Audit; dan
4. Catatan yang merugikan dalam file data pribadi.
- Belum layak investigasi. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
248
pengaduan. Selain itu, whistleblower juga mendapatkan
f. Apabila belum layak investigasi, Unit Kerja Internal Audit atau
Perlindungan di atas tidak berlaku dalam hal laporan pelapor
Bagian Non Audit Khusus Unit Kerja Internal Audit untuk
terbukti fitnah atau pelapor merupakan pihak yang terlibat dalam
ditindaklanjuti melalui mekanisme non-investigasi. Pemberi
tindakan penyimpangan dan/atau fraud untuk permasalahan
informasi dapat menyampaikan kembali ke Unit Kerja
yang sama atau berbeda.
menginformasikan
kepada
pemberi
informasi
Internal Audit apabila suatu ketika ada bukti permulaan tambahan.
Pihak Pengelola Pengaduan
g. Apabila sudah layak investigasi, Department Head Special
BSM menetapkan fungsi Deteksi dan Evaluasi pada Departemen
Audit menunjuk Tim Audit untuk menyiapkan preaudit
Special Audit IAG sebagai pihak pengelola pengaduan dari
dan surat tugas yang kemudian disetujui Kepala Unit Kerja
semua pihak, baik intern maupun ekstern.
Internal Audit atau 2 (dua) Pejabat Alternate Unit Kerja Internal Audit.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Jumlah Pengaduan dan Tindak Lanjutnya Selama tahun 2016, BSM menerima 146 pengaduan, dengan progress tindak lanjut penanganan sebagai berikut: Status Jumlah Pengaduan
Done
Tindak Lanjut On Progress (On Desk/On Site)
Perkiraan Belum Layak Ditindaklanjuti
Belum Tindak Lanjut
146
85
25
22
14
KEBIJAKAN MENGENAI KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Persyaratan Direksi dijelaskan dalam Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris. Pemegang Saham melalui RUPS memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat Dewan Komisaris. Namun demikian, untuk menjamin Dewan maupun anggota Dewan Komisaris yang memiliki kinerja sesuai harapan Pemegang Saham dan kebutuhan Perseroan maka Perseroan perlu menetapkan kebijakan tentang kriteria anggota Dewan Komisaris yang sesuai kebutuhan.
Kebijakan Keberagaman Komposisi Direksi Persyaratan Dewan Komisaris dijelaskan dalam Pedoman dan Tata Tertib Direksi, Pemegang Saham melalui RUPS memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat Direksi. Namun demikian, untuk menjamin Dewan maupun anggota Direksi yang memiliki kinerja sesuai harapan pemegang saham dan kebutuhan Perusahaan, maka Perusahaan perlu menetapkan kebijakan tentang kriteria anggota Direksi yang sesuai kebutuhan.
PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCE BSM memiliki komitmen kuat dalam penerapan GCG dan sedapat mungkin menghindari praktikpraktik bad corporate governance. Terkait dengan praktik-praktik bad corporate governance, dapat dilihat dari tabel berikut ini: Praktik Bad Corporate Governance
Praktik di BSM
1.
Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan
BSM tidak pernah mendapatkan cap/predikat sebagai perusahaan pencemar lingkungan dari instansi manapun.
2.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, Seluruh perkara penting telah diungkapkan dalam Laporan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat Tahunan ini yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan
3.
Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
BSM telah memenuhi semua ketentuan terkait perpajakan
4.
Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK
BSM telah menyajikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No
249
252 Profil Pegawai 254 Rekrutmen 256 Organisasi dan Jabatan 256 Struktur Organisasi BSM 258 Kebijakan Reward dan Punishment 258 Pengelolaan Kinerja Pegawai 260 Kebebasan Berserikat 260 Talent Management 260 Program Pengembangan Kepemimpinan 261 Program Pembelajaran (Learning Program) 265 Rencana Program Pelatihan dan Pengembangan SDM Tahun 2017
06 P e n g e mb a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s i a
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
P e n g e mb a n g a n S u m b e r D a ya M a n u s i a Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya
dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya
perusahaan. Hal ini terjadi karena sumberdaya manusia yang
ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan
berkembang secara kompeten merupakan suatu kondisi dimana
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
seluruh elemen internal perusahaan siap untuk bekerja dengan
kepuasannya. Sumber daya manusia merupakan aset dalam
mengandalkan kualitas diri dan kemampuan yang baik.
segala
aspek
pengelolaan
terutama
yang
menyangkut
eksistensi perusahaan atau oranisasi tersebut. Keberhasilan
Program pengembangan SDM yang berbasis kompetensi di
suatu organisasi ditentukan oleh kualitas dari orang-orang di
PT Bank Syariah Mandiri dapat membantu perusahaan untuk
dalamnya. Pengembangan SDM berbasis kompetensi akan
memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan handal
mempertinggi
kualitas
dalam bekerja. Melalui berbagai kegiatan pengembangan dan
kerja pun lebih tinggi dan akan berujung terhadap kepuasan
pelatihan, kompetensi SDM akan lebih optimal dan berujung
pelanggan dan menghasilkan profit atau keuntungan bagi
pada meningkatnya kinerja Perusahaan.
produktivitas
karyawan
sehingga
perusahaan.
Profil Pegawai Kompetensi yang dimiliki seorang karyawan secara individual
Sampai akhir tahun 2016, jumlah pegawai Bank sebanyak
harus dapat mendukung pelaksanaan visi dan misi perusahaan
16.170 orang, berkurang 4.68%
melalui kinerja strategis dari perusahaan tersebut. Oleh
akhir tahun 2015. Penurunan jumlah pegawai BSM pada tahun
karenanya kinerja dari tiap individu perusahaan merupakan jalan
2016 dikarenakan berkurangnya jumlah pegawai organik dan
peningkatan produktivitas perusahaan itu sendiri. Apabila daya
outsourcing dibandingkan tahun 2015. Tercatat jumlah pegawai
dukung organisasi sudah dapat berjalan secara simultan maka
organik berkurang 390 pegawai, sementara untuk pegawai
pengembangan sumberdaya manusia berbasis kompetensi akan
outsourcing berkurang sebanyak 366 pegawai.
dari 16.926 orang pada
1) Jumlah pegawai dan pertumbuhan 9.513
9.331
7. 802
7.432
9.527
7.365
9.564 9.174
7.362 6.996
6.668 5.722
5.580
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
252
1 .913 549
264
1999
2000
2001
1.377 98
41
11
11
6
959
722
2002
2 .127
2003
119
2004
379
2005
2 .228
2.032
775
594
2006
2007
Pegawai BSM
2.547 946
2008
3.109
1. 435
2.322
2009
Outsource
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Des -16
Data Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
2) Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan dan status kepegawaian 2014
Tingkat Pendidikan
2015
Outsource
BSM
S3
-
2016
Outsource
BSM -
Outsource
BSM
1
S2
260
1
276
2
265
2
S1
8.068
1.786
8.136
1.855
7.837
1.774
D3
1.108
394
1.059
343
999
418
84
5.142
85
4.962
67
4.652
SMA SMP (lain-lain) Jumlah
7
42
7
200
6
150
9.527
7.365
9.564
7.362
9.174
6.996
Grafik Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan 9.854
9.991 7837
5.226 5.047
2014 2015 2016
1. 502 1.402
S3
278 265 S1 2014
3) Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir Jenjang Karier Senior Vice President Vice President
49 207 6
67
S2
Executive Vice President
999
D3 2015
SMA
SMP (lain-lain)
2016
2014
2015
2016
4
3
2
19
24
23
7
14
18
Assistant Vice President
32
26
31
General Manager
77
85
82
Assistant General Manager
111
116
137
Senior Manager
308
521
532
Manager
402
247
323
Deputy Manager
517
501
786
Assistant Manager
976
1.278
990
Associate Manager
787
931
846
Senior Executive
1.493
1.170
1.248
Executive
2.245
2.082
1.973
Junior Executive
1.145
986
1.621
Assosiate Executive
1.349
1.525
517
Non Clerk
55
55
45
Outsource
7.365
7.362
6.996
16.892
16.926
16.170
Total Pegawai
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
1
261
253
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
4) Komposisi SDM berdasarkan Gender Jenis Kelamin
2015
2016
Female
4.045
3.702
Male
5.519
5.472
Jumlah
9.564
9.174
Rekrutmen Rekrutmen
Program Rekrutmen Reguler dalam
Merupakan program rekrutmen untuk mencari calon pegawai
mengidentifikasi, mencari dan memikat calon pekerja untuk
adalah
salah
satu
proses
penting
sesuai kebutuhan peerusahaan. Penyaringan dan pemilihan
memenuhi kebutuhan organisasi yang telah ditetapkan melalui
calon pegawai sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dalam
proses perencanaan kepegawaian.
pemenuhan pegawai untuk unit kerja Kantor Pusat, Regional Office, dan Branch Office BSM di seluruh Indonesia. Pada tahun
Dalam
rangka
mendukung
pengembangan
bisnis
dan
peningkatan kualitas layanan, BSM membutuhkan Pegawai-
2016 terhitung sekitar 474 pegawai baru yang sudah direkrut untuk seluruh posisi yang dibutuhkan oleh BSM.
pegawai berkualitas dan memiliki kompetensi yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut BSM telah melakukan proses
Program rekrutmen reguler ini dimulai dengan tahapan
rekrutmen secara regular untuk pemenuhan pegawai level Staff
pencarian kandidat, seleksi administrasi, tes interview, tes
maupun program rekrutmen khusus untuk pemenuhan pegawai
psikologi, proses cross reference (melakukan klarifikasi data ke
level officer, baik dengan cara recruitment langsung ataupun
perusahaan sebelumnya), tes kesehatan dan sampai dengan
ikut serta dalam kegiatan joint recruitment dengan Perusahaan
penandatanganan perjanjian kerja.
Induk dan Mandiri Group untuk level fresh graduate.
Pencarian Kandidat Tanda Tangan Perjanjian
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
254
Tes Kesehetan
Seleksi Administrasi
Capacity Fulfillment Interview
Cek Referensi
Tes Psikologi
Data Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Program Rekrutmen Khusus Program rekrutmen khusus BSM pada tahun 2016 adalah dengan Officer Development Program (ODP). Tahun ini pelaksanaan Officer Development Program dilakukan sebanyak 3 angkatan (86 Orang), program ini merupakan program pendidikan selama 9 bulan untuk mengembangkan potensi serta talenta calon-calon pegawai BSM. Untuk mengikuti program ini calon pegawai BSM tidak hanya harus memiliki nilai akademis yang baik tetapi juga diutamakan aktif dalam organisasi mahasiswa maupun sosial. ODP merupakan salah satu sarana untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin Bank Syariah Mandiri di masa mendatang (Future Leader). Dalam hal pemenuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi, BSM juga melakukan Strategi Akusisi Talent (Telent Acquisition Strategy) jangka panjang, diuraikan sebagai berikut: No 1.
Program ODP Regional
Jenis Kegiatan National / Regional ODP
2.
E-Rekrut
E–Recruitment& Selection
3.
TOP (Talent Outreach Program)
a. Dedicate Graduate Campus
b. University Business Alignment
c. Corporate PR Program
Deskripsi Proses rekrutmen dan seleksi kandidat ODP dikelompokan berdasarkan kebutuhan di Regional Proses rekrutmen dan seleksi melalui sistem online yang terintegrasi dengan website BSM Akuisisi talent melalui kerjasama dengan pihak Universitas terbaik (secara nasional maupun regional)
Akuisisi talent dengan melakukan pendekatan bisnis antara BSM dan kampus. Akusisi talent melalui aktifitas Corporate PR melalui jejaring sosial ()
Program Rekrutmen Kriya Program belajar bekerja terpadu (pemagangan) yang diatur secara komprehensif adalah wujud implementasi Program Corporate Social Responsilibity (CSR) dalam bidang pendidikan dan mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai. Memberi kesempatan kepada lulusan SLTA atau Diploma untuk mengenal dunia kerja sehingga memperoleh keterampilan untuk siap bekerja di industri perbankan. Program Kriya BSM Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Dinas Bina Pemagangan. Program ini memiliki 2 tingkatan yaitu Kriya BSM tingkat Basic (Teller Junior) dan Kriya BSM tingkat Advance (Teller). Tahun 2016 ini, terhitung 195 orang telah mengikuti Program Kriya BSM yang tersebar di Branch Office seluruh Indonesia. Tahapan seleksi untuk Program Kriya dimulai dengan pencarian kandidat dan kualifikasi, penandatanganan perjanjian pemagangan, inclass & job training, praktek kerja di Branch Office, monitoring dan evaluasi.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
ini telah mendapatkan persetujuan dan finalisasi laporan pelaksanaan ke
255
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Organisasi dan Jabatan Organisasi efektif mendukung peningkatan produktifitas, memperkuat fungsi channel management, risk management dan internal control serta sinergisitas dengan Bank Mandiri. Penyusunan organisasi dibuat berdassarkan pengelompokan aktivitas kerja yang berada dalam alur proses bisnis yang sama sehingga tercipta efisiensi
Struktur Organisasi BSM
General Meeting of Shareholders
Board of Sharia Supervisory
Board of Commissioners
Agus Sudiarto President Director
Kusman Yandi Wholesale Banking
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
256
Niken Andonowarih Retail Banking
Edwin Dwidjajanto Distribution & Service
Choirul Anwar Financing Risk & Recovery
Fahmi Ridho Technology & Operation
Zainal Alam Dalimunthe Corporate Banking 1
Sigit Suryawan Business Banking
Dewa bagus Ivan Baruna Retail Deposit
Iyan Mohamad Ilyas Wholesale Risk
Syafid Hidayat Information Technology
Anton Sukarna Corporate Banking 2
okky Fachrizal Achmad Micro Banking
Gunawan Arief Hartoyo Distribution Strategy
Asnah Faekhah Retail Risk
Eny Maya Gustini Central Operation
Rahmad Syukri Treasury & International Banking
Dian Faqihdien Suzabar Pawning Management
Sulistyo Budi Wholesale Financing Recovery
Mahmud Syukri Financing Operation
Siti Nurdiana Commercial Banking
Jeffry Prayana Consumer Finance & Hajj
Achmad Fauzi Product & Transaction Banking
Achmad Fauzi Institution Banking
Region I - VII*
Zul Ikbal Electronic Banking
Taufik Machrus Culture & Customer Care
Ramadhona Fitri Retail Financing Recovery
Data Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Audit Committee
Nomination & Remuneration Committee
Risk Monitoring Committee
Ade Cahyo Nugroho Finance & Strategy
M. Fanny Fansyuri Enterprise Risk Management
Noor Anis Strategy & Performance Management
Khoirul Huda S Riyadi Compliance
Dharmawan P. Hadad Corporate Secretary
Andang Lukitomo Human Capital
Suhendar Accounting
Firman Jatnika Learning Center
Musdar Ayub Strategic Procurement
Ana Nurul Khayati Policy & Procedure
Mira Rozanna Corporate & Branch Transformation
Mardiana Internal Audit
Unit Bisnis Unit Support Unit Risk
Irfan Lesmana Legal
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Putu Rahwidhiyasa Risk Management & Compliance
257
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Kebijakan Reward dan Punishment
pengembangan karir pegawai. Kualitas interaksi kerja serta
Pengelolaan reward pegawai adalah segala jenis reward Bank
teladan dari kepemimpinan turut membentuk iklim lingkungan
kepada pegawai baik langsung maupun tidak langsung; intrinsik
kerja yang kondusif.
maupun ekstrinsik. Pendekatan ini merupakan upaya Bank Transaksional
menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, menantang, dan memberdayakan pegawai melalui penggunaan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan yang bermakna. Dengan demikian, pegawai merasa dihargai serta mampu meningkatkan motivasi dan kinerjanya. Tujuan pengelolaan reward pegawai
serta program job enrichment & job enlargement dalam bentuk penugasan pegawai pada berbagai project bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Selain apresiasi berupa rewards, penerapan sistem punishment
2. Fasilitas: a. Berlaku untuk seluruh pegawai b. Berdasarkan kriteria
3. Pembelajaran dan Pengembangan: a. Pendidikan dan pengembangan di tempat kerja b. Pelatihan c. Manajemen Kinerja d. Pengembangan Karir
4. Iklim Lingkungan Kerja: a. Implementasi share value ETHIC b. Program coaching c. Kepemimpinan d. Aspirasi Pegawai e. Manajemen Talenta f. Disain pekerjaan dan pengembangan peran g. Kualitas interaksi kerja h. Keseimbangan kehidupan pribadi dan karir
yang adil bagi pegawai yang melakukan penyimpangan atau pelanggaran terhadap ketentuan berupa teguran, peringatan dan sanksi yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang
Komunal
Program pengembangan yang dilaksanakan secara regular
Individual
lebih dari sekedar menaikan nominal reward.
1. Penghasilan: a. Penghasilan Tetap b. Penghasilan Tidak Tetap
Non-Transaksional
dilakukan.
Pengelolaan Kinerja Pegawai Pengelolaan reward pegawai terdiri dari komponen reward
Pengelolaan
kinerja
pegawai
dilakukan
melalui
proses
Reward
komunikasi antara pegawai dengan atasan agar dicapai
muncul
kesamaan pemahaman tentang tujuan, cara dan metode
dari transaksi antara Bank dan pegawai berkenaan dengan
pengukuran pencapaian target. Proses komunikasi tersebut
penghasilan, baik tetap maupun tidak tetap, dan fasilitas.
dilaksanakan secara periodik dan terstruktur selama siklus satu
Sementara reward non-transaksional adalah reward tidak tampak
tahun. Adapun siklus pengelolaan kinerja pegawai terjadi dalam
yang berkenaan dengan pembelajaran dan pengembangan
3 tahapan sebagai berikut:
transaksional transaksional
dan
reward
merupakan
non-transaksional.
reward
tampak
yang
serta pembangunan iklim lingkungan kerja. Perencanaan BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai
Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara Korporat,
dengan pola guaranted cash yang terus kompetitif di industri
Direktorat, Unit Kerja dan individu dengan tahap-tahap sebagai
maupun variable income yang didasari kinerja individu, unit kerja
berikut:
dan Perseroan, serta berbagai fasilitas kepegawaian lainnya. Tahap pertama: PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
258
Program reward yang bersifat transaksional dikembangkan
Bank menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang tertuang
untuk membuat posisi Total Guaranteed Cash tetap kompetitif
di dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) yang telah disetujui oleh
di industri yang sejenis. Pemberian variable income berupa
Direksi/pemegang saham.
contest tidak hanya bertujuan meningkatkan kinerja, namun dapat membentuk perilaku pegawai dalam menjalankan
Tahap kedua:
tugasnya.
Unit Kerja menetapkan sasaran Unit Kerja berdasarkan RBB tersebut dalam bentuk BSC (Balance Scorecard). Sasaran Unit
Program reward yang bersifat non-transaksional memiliki
Kerja tersebut secara langsung menjadi sasaran Kepala Unit
peran yang besar untuk meningkatkan engagement pegawai.
Kerja dalam bentuk BSC Group/Region/Area/Cabang.
Sistem manajemen kinerja yang terukur baik maupun berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan yang sejalan dengan
Data Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tahap ketiga:
Penilaian Kinerja Akhir Tahun
Unit Kerja menyusun sasaran kerja untuk masing-masing
Penilaian kinerja merupakan proses penilaian pencapaian hasil
pegawai berdasarkan sasaran Unit Kerja masing-masing.
kerja dengan cara membandingkan antara target dengan
Sasaran tersebut diturunkan (cascade) oleh Kepala Unit Kerja
realisasi pencapaian sasaran strategis BSC dan sasaran rutinitas
kepada masing-masing pegawai yang mengacu kepada sasaran
berdasarkan uraian jabatan.
strategis berdasarkan BSC dan sasaran rutinitas berdasarkan uraian jabatan.
Penilaian kinerja berpegang pada prinsip utama yaitu berorientasi pada pencapaian sasaran serta mendorong pegawai untuk
Review Kinerja
lebih mengembangkan kemampuannya dalam bekerja. Kepala
Review kinerja merupakan proses komunikasi kinerja yang
Unit Kerja dan atasan bertanggung jawab untuk memberikan
berkesinambungan antara pegawai dan atasan untuk saling
bimbingan langsung dan motivasi berupa coaching, counseling
berbagi informasi mengenai:
maupun feed back kepada bawahan agar dapat bekerja optimal
a. Progress terhadap pemenuhan target yang disepakati
untuk memastikan pencapaian sasaran di akhir tahun.
b. Hambatan/tantangan yang terjadi. c. Berbagai alternatif solusi untuk mengatasi hambatan/ tantangan. d. Tindak
lanjut
pengembangan
individu
yang
telah
direncanakan Review kinerja berlangsung minimal setiap semester dalam satu tahun periode berjalan.
Com pa n y V i s i o n , M i s i o n a n d Va lu es
Group
Target / Budget
Region / Branch
Individual Performance Pl an
Goal Seting
Mid Review
C o a ch i n g & C o u n s e l i n g
Evaluating
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
planning
Strategy
E va l uat i n g
BOD
259
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kebebasan Berserikat
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
2) Memastikan Bank memiliki calon pemimpin di masa depan
Landasan kebebasan berserikat mengacu kepada Konvensi
yang siap mengisi leadership pipeline sehingga mampu
ILO No. 87 Tahun 1948 dan disahkannya UU No. 21 Tahun
mengelola perencanaan suksesi secara efektif untuk
2000 tentang Serikat Pekerja/Buruh. Di BSM saat ini terdapat
meminimalkan risiko operasional.
organisasi serikat pekerja BSM (SP BSM) yang disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Pemerintah Kota Jakarta
Proses talent management BSM diawali dengan mengidentifikasi
Pusat dan tercatat dengan Nomor Bukti Pencatatan 630/SP/
pegawai yang masuk dalam kategori High Potential (HiPo).
JP/V/3014 Tanggal 21 Mei 2014.
Pegawai HiPo adalah pegawai yang berkinerja baik dan memiliki potensi untuk dikembangkan ke level yang lebih tinggi.
Di samping memberikan kebebasan bagi pegawai untuk gabung dalam serikat kerja, Bank juga mendorong tumbuhnya
Tahap selanjutnya dari proses talent management adalah
kegiatan/komunitas kepegawaian di bawah naungan BSM Club.
penyelarasan dengan perencanaan suksesi (succession planning)
Beberapa sekali kegiatan kepegawaian yang didukung penuh
untuk mengoptimalkan pemanfaat talent pool sebagai sumber
oleh perusahaan yang meliputi kegiatan olahraga, kesenian,
internal kandidat suksesor. Integrasi antara talent management
dan hobby, seperti:
dan succession planning dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Talent management berperan dalam pemetaan klasifikasi
1. BSM Adventure (penggiat kegiatan alam bebas)
talent seluruh pegawai BSM ke dalam talent pool berdasarkan
2. BSM Fotografi (penggiat kegiatan fotografi)
Talent Classification.
3. SMARTComm (penggiat kegiatan touring motor)
2) Succession planning berperan dalam sesi identifikasi dan
4. BSM Readers Club (penggiat kegiatan hobi baca)
perencanaan persiapan pegawai untuk menjadi kandidat
5. BSM Smiling (penggiat kegiatan sepeda)
suksesor yang bersumber dari pegawai talent pool HIPO
6. Dll
BSM.
Pada prinsipnya, manajemen tidak hanya mengedepankan
BSM telah mempersiapkan program pengembagan HiPo secara
etos kerja dalam mencari laba, namun juga sangat mendukung
individual yang disebut Individual Development Plan (IDP). IDP
kegiatan yang sifatnya kegemaran atau hobi. Ada 2 keuntungan
ini disusun berdasarkan rencana pengembangan kompetensi
bila perusahaan memfasilitasi komunitas pegawai:
pegawai pada jabatan saat ini maupun pada jabatan yang
1. Pegawai merasa nyaman dengan lingkungan kerja yang
diproyeksikan sesuai strategi perusahaan. Contoh program
memberikan kesempatan dalam mengaktualisasikan aspek
pengembangan untuk HiPo adalah:
kemanusiaannya.
1) Job Assignment
2. Perusahaan diuntungkan jika komunitas pegawai dapat membantu fungsi manajemen.
2) Strategic Project Assignment 3) Leadership Development Program 4) Professional Capabilities Acceleration
Komunitas-komunitas pegawai tersebut muncul karena inisiatif
5) Coaching
pegawai . Oleh karena itu, komunitas pegawai akan lebih berarti
6) Mentoring
dan bermanfaat jika membawa brand perusahaan. Untuk itu individu dalam komunitas agar tidak sekedar ajang penyaluran
Program Pengembangan Kepemimpinan
hobi saja.
BSM berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi
perlu ditanamkan corporate brand value di benak individuPT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
260
pegawai yang dapat mendukung strategi perusahaan. Salah
Talent Management
satu program pengembangan kompetensi tersebut adalah
BSM menerapkan program Talent Management sebagai salah
Leadership Development Program (LDP). LDP bertujuan untuk
satu implementasi misi perusahaan, yaitu Mengembangkan
mempersiapkan
Manajemen Talent dan Lingkungan Kerja yang Sehat.
seluruh level organisasi.
Tujuan Talent Management adalah: 1) Memastikan Bank mampu menarik, mengembangkan dan mempertahankan talent untuk mendukung pencapaian strategi bisnis Bank.
calon-calon
pemimpin
perusahaan
pada
Data Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Leadership Development Program yang berjalan pada tahun
Pengembangan Sumber Daya Manusia
e. Sertifikasi
adalah
segala
bentuk
kegiatan
yang
2016 adalah:
difasilitasi oleh Bank dengan tujuan memastikan
1. Staff Development Program (SDP) yaitu program untuk
perilaku, pengetahuan dan keterampilan peserta sesuai
mempersiapkan calon pemimpin di level supervisor. Jumlah
dengan standar kamus kompetensi yang ditetapak oleh
pegawai yang telah lulus SDP pada tahun 2016 sebanyak
pihak Bank.
194 pegawai. 2. Manager Development Program (MDP) yaitu program untuk
2. Learning Service
mempersiapkan calon pemimpin di level manager. Jumlah
Learning service merupakan fasilitas yang disediakan oleh
pegawai yang telah lulus MDP pada tahun 2016 sebanyak
pihak Bank untuk mendukung proses pembelajaran secara
114 pegawai.
tatap muka maupun dapat belajar secara mandiri oleh pegawai. Metode yang dapat digunakan oleh pegawai
Program Pembelajaran (Learning Program)
untuk belajar secara mandiri antara lain: a. E-learning adalah fasilitas yang mendukung dan
BSM menyediakan program peningkatan kompetensi yang
memperkaya proses belajar mengajar di kelas dengan
sesuai dengan tuntutan bisnis. Program peningkatan kompetensi
sarana elektronik yang memungkinkan setiap pegawai
dilakukan secara terpadu untuk mendorong budaya belajar
untuk
melakukan
pendaftaran
program
Diklat,
secara berkesinambungan. Learning Center Group membagi
mempelajari materi Diklat dan mengikuti pre dan post
menjadi 2 program besar sebagai berikut:
test secara online dari komputer masing-masing pegawai. b. Knowledge Management adalah program yang
1. Learning Program Learning
program
merupakan
program
peningkatan
berupaya
untuk
mengidentifikasi,
mendapatkan,
kompetensi secara tatap muka dengan kurikulum terpadu.
menyebarluaskan dan memanfaatkan pengetahuan-
Learning program dibagi menjadi 5 jenis dengan rincian
pengetahuan penting yang menunjang pencapaian
sebagai berikut:
target Bank oleh seluruh pegawai.
a. Pendidikan adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan peserta potensi
Program tersebut diatas tercermin pada program pelatihan
dirinya untuk memiliki perilaku, pengetahuan, dan
sesuai profil kompetisi dan bidang bisnis meliputi:
keterampilan yang diperlukan melalui suasana belajar
1. Technical Banking Academy
dan proses pembelajaran secara aktif.
Learning program yang disusun berdasarkan karakteristik bisnis dan dikelompokkan menjadi Technical Banking
b. Pelatihan adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi
Academy berdasarkan kesamaan segment. Pegawai dari
oleh Bank dengan tujuan meningkatkan pengetahuan
level staf sampai level Group Head mendapatkan kesempatan
dan keterampilan pegawai yang dilaksanakan secara
yang sama mendapatkan pelatihan sesuai dengan jenjang
terstruktur dan bersifat modular melalui rangkaian
kompetensi yang dibutuhkan pegawai.
aktivitas yang terprogram. Pelatihan terdiri dari 2 macam, yaitu: pelatihan bersifat in-house atau public training.
Technical Banking Academy, dikembangkan melalui:
dengan
tujuan
menghasilkan
rekomendasi
dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan lainnya untuk kemajuan Bank yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkai kegiatan yang ditentukan.
Bentuk pembelajaran yang wajib diberikan kepada pegawai guna memenuhi kompetensinya sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan fungsi jabatannya. b. Pendidikan Modular Bentuk pembelajaran yang diberikan sebagai pengayaan bagi pegawai untuk kompetensi tertentu melengkapi
d. Sosialisasi adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan memberikan informasi berupa pengetahuan terkait dengan regulasi, prosedur atau produk baru yang wajib diketahui oleh pegawai sesuai bidangnya masing- masing.
pembelajaran yang telah diberikan dalam pendidikan terstruktur
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
a. Pendidikan terstruktur c. Workshop adalah kegiatan yang difasilitasi oleh Bank
261
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
2. Orientation and development Program Orientation dan Development Program sebagai jenjang pendidikan untuk mendukung jenjang karir pegawai yang terdiri dari Banking Staff Program (BSP), Officer Development Program (ODP), Staff Development Program (SDP), Management Development Program (MDP). 3. Enhancement Program Enhancement Program bertujuan memelihara pengetahuan, ketrampilan dan perilaku pegawai selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika industri dan global best practice berupa workshop, public training, program sertifikasi, dan program beasiswa S2.
Skema Learning Program Pendidikan Terstruktur dan Pendidikan Modular Academy: Retail banking, wholesale banking, operation and support serta sales and service
Technical Banking
Learning Program
Orientation and Development
Staff Development Program Leadership development program Academy: Leadership and general
Enhancement Sosialisasi, Workshop Public training, beasiswa & sertifikasi
Learning Program BSM telah menyusun learning program secara terstruktur untuk mendukung program Talent Management melalui rangkaian program Talent Development. Pemetaan learning program sesuai dengan academy sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
262
Data Perusahaan
Data Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Road Map Learning Program (Academy) Learning Based Competency
F
GDP Adv. Certification for Specialist
E
Adv. Certification for Specialist
BSM Branch Manager Training
Advance Fin. Risk Assessment and Recovery For retail and Wholesale
Adv. Certification for Specialist
BSM Sales Management Training
Adv. Comm. Banking Program
BSM Service Leadership Training
MDP Priority Banking Cert. Adv. Micro Banking Program Interm . Micro Banking Program
Advance Selling Skill Training
Wholesale Banking Program
Adv. Pawning Banking Program Interm . Pawning Banking Program
D
Interm . Certification for Specialist
System and Operation Program
Interm . Retail Banking Program Basic Retail Banking Program
Financing Recovery Program for Wholesale
Service & Network Workshop
Interm . Risk Business Control Program
Interm . Business Banking Program Basic Business Banking Program
Interm . Comm. Banking Program
Intermediate Selling Skill Training
Interm . Financing Operation Program
Basic Comm. Banking Program
Intermediate Frontliners Program
Interm . Banking Operation Program
Basic Selling Skill Training
Basic Risk Business Control Program
Interm . Priority Banking Program Interm. Fin. Risk Assessm . For retail Interm . Financing Recovery for retail
SDP Basic Priority Banking Program
C
Basic Fin. Risk Assessm . For retail
Basic Financing Operation Program
Basic Financing Recovery for retail Basic Frontliners Program
Basic Pawning Banking Program Basic Micro Banking Program
BSP Retail
Wholesale
Operation & Support
Service & Network
Learning program yang diselenggarakan Bank pada tahun 2016 berdasarkan banking academy sebanyak 123 program, 223 kelas dan 5.372 peserta dengan data sebagai berikut: Jumlah Program
Jumlah Kelas
Jumlah Peserta
Retail Banking
41
89
2108
Operation & Support
29
44
1421
General & Leadership
18
41
1134
Sales & Service
8
12
310
Wholesale Banking
6
12
287
Sertifikasi
4
8
87
Public Training Grand Total
17
17
25
123
223
5.372
e-Learning Pembelajaran melaui e-learning terus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-learning. BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-learning dengan menambah modul berbasis multimedia sebanyak 16 modul pada tahun 2016. Pegawai BSM bisa mengakses e-module baru sebanyak 44 modul pembelajaran melalui media e-learning.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Academy
263
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Data Pelaksanaan Pembelajaran e-learning
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
2. Knowledge Harvesting Knowledge
Harvesting
merupakan
kegiatan
menggali
Keterangan
Dec-16
# pelaksanaan test
74
pengetahuan dari suatu keberhasilan ataupun kasus yang
# program pelatihan blended
25
pernah terjadi. dari para SME (Subject Matter Expert).
# kunjungan (hits)
56.079
Pengetahuan yang didapatkan dimuat pada aplikasi KM Portal
# Jam kunjungan
42.127
agar dapat diketahui oleh seluruh pegawai BSM se-Indonesia.
# peserta test
22.043 3. Knowledge Alliances
Knowledge Management
Knowledge Alliances merupakan kerja sama pengelolaan menu-
Untuk mendukung proses penyebaran pengetahuan secara
menu yang terdapat di KM Portal antara unit kerja Learning
menyeluruh, Bank mengimplementasikan Knowledge Management
dengan unit kerja lainnya, diantaranya; Menu Corporate
(KM) sejak tahun 2012. Tujuan implementasi KM di Bank adalah
Info, BSM Highlight, Project Collaboration, BSM Regulation,
menjadikan BSM sebagai Bank Syariah berbasis pengetahuan yang
Government Regulation, Subject Matter Expert dan Study &
inovatif dan berbasis pengetahuan.
Research.
Inisiatif yang telah dijalankan dalam implementasi Knowledge
4. Knowledge Sharing Forum
Management pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Fitur dan Menu Knowledge Management Portal
Knowledge Sharing Forum merupakan Forum pembahasan pengetahuan penting yang disampaikan oleh para ahli
(KM Portal).
dengan tujuan memberikan wawasan baru kepada pegawai
KM Portal merupakan aplikasi berbasis web yang berfungsi
BSM sehingga dapat mendorong pengembangan bisnis
untuk memfasilitasi seluruh pegawai dalam melakukan
BSM di masa mendatang.
knowledge sharing, berkolaborasi, berdiskusi, bertanya kepada expert dan mencari pengetahuan yang dibutuhkan dalam
5. Pembentukan komunitas praktisi (Community of Practice)
mendukung penyelesaian pekerjaan para pegawai.
Community of Practice seluruh Kantor Area se-Indonesia. Community of Practice merupakan sekelompok pegawai yang berbagi kepedulian, masalah dan hasrat yang menyangkut suatu topik dan ingin memperdalam pengetahuan keahlian mereka dengan cara berinteraksi secara rutin.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
264
Data Perusahaan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Sampai dengan tahun 2016 BSM telah memiliki sejumlah 18 kelompok CoP, dimana 10 kelompok CoP yang teraktif antara lain sebagai berikut: No
Identitas CoP
Keterangan
1
Microgenic
2
Mikro Cimone
Keahlian dalam pemasaran segmen mikro
3
Gold lover
Keahlian dalam bidang gadai emas
4
Komunitas HR
Keahlian dalam bidang pengelolaan dan pengembangan SDM
5
Simple.comm
Keahlian dalam bidang service
6
Forum CV
Keahlian dalam bidang penilaian agunan
Keahlian dalam pemasaran segmen mikro
7
Forum CLD
Keahlian dalam bidang financing operation
8
Forum FCLA
Keahlian dalam bidang financing compliance dan legal admin
9
Forum LMA
Keahlian dalam bidang loan maintenance admin
Rencana Program Pelatihan dan Pengembangan SDM Tahun 2017 BSM menyediakan program peningkatan kompetensi dengan dukungan anggaran sebesar Rp64,727 miliar dengan kelompok program sebagai berikut: No
Program
Jumlah
Satuan
Learning Program 1
Wholesale Banking Academy
32
Kelas
2
Leadership & General Banking Academy
58
Kelas
3
Retail Banking Academy
89
Kelas
4
Operation & Support Academy
107
Kelas
5
Sales & ServiceAcademy
35
Kelas
6
Learning Center Improvement
5
Kelas
7
Certification
130
Pegawai
8
Public Training
189
Pegawai
35
Modul multimedia
4.091
Pelaksanaan
220
Buku/Jurnal baru
1
e-Learning
2
Knowledge Sharing
3
Learning Club
4
Perpustakaan dan Referensi
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Learning Service
265
268 Pendahuluan 268 Dasar Pelaksanaan CSR 268 Konsep CSR BSM 269 Struktur Pengelola CSR 269 CSR Bersama Laznas BSM 270 Dana CSR (Laznas) 273 CSR Terkait Lingkungan Hidup (Laznas) 274 CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja 276 CSR Terkait Pengembangan Sosial Kemasyarakatan 277 CSR Terkait Konsumen 280 BSM CALL 14040
07 T AN G G UN G J AWA B SOSIAL P ERUSA H AAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
T AN G G UN G J AWA B SOSIAL P ERUSA H AAN PENDAHULUAN Tanggung
Jawab
Sosial
Responsibility/CSR)
Perusahaan
merupakan
(Corporate
komitmen
BSM
Social
BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh
kepada
ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang (sustainable
development),
lingkungan dengan tujuan memberikan nilai tambah kepada
berkelanjutan
yaitu
kegiatan
semua pemangku kepentingan guna mendukung pertumbuhan
pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan.
generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.
Untuk
mencapai
tujuan
tersebut
sekaligus
memastikan
pertumbuhan perusahaan yang berkualitas, BSM merancang
DASAR PELAKSANAAN CSR
dan menerapkan berbagai program inisiatif yang meliputi
Dasar Pelaksanaan CSR BSM mengacu pada :
seluruh aspek operasional dan ditujukan bagi terpenuhinya
1. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
harapan seluruh pemangku kepentingan.
adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam Sejalan dengan misi perusahaan yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
tanggung jawab sosial, dengan tujuan:
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
1. Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan
bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat pada umumnya.
dan masyarakat. 2. Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing, serta
2. Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Setiap penanam modal berkewajiban:
mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui
- Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
pengelolaan yang profesional.
- Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi
3. Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi,
kegiatan usaha penanaman modal;
yang berpotensi memberi hubungan timbal balik jangka
- Penjelasan pasal 15 Huruf b. Yang dimaksud dengan
panjang dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran
“tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung
dana
berkesinambungan,
jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman
dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian,
modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,
profesional, dan etika.
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma,
kemitraan
dan
pembinaan
4. Partisipasi pada program pelestarian lingkungan hidup dan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. 5. Turut
mendukung
peningkatan
kualitas
pendidikan,
kesehatan, kehidupan beragama, dan sarana umum lainnya.
dan budaya masyarakat setempat.
KONSEP CSR BSM CSR BSM berdasarkan 3 (tiga) pilar sebagai berikut: 1. Spiritualitas (Character Building) adalah Fondasi yang menjiwai BSM dalam beraktivitas, yakni atas nama dan untuk
Kebijakan CSR di BSM dilakukan melalui pendekatan tripple PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
268
Allah (secara vertikal) dan bersama-sama umat manusia
bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic
membangun peradaban yang mulia (secara horizontal).
indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan
2. Nasionalisme (National Contribution) adalah Berkarya untuk
kinerja sosial (social indicators). Melalui kebijakan tersebut BSM
negeri menjadi komitmen BSM dalam mengisi kemerdekaan
berharap tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham
serta partisipasi dalam pembangunan. Semangat ini menjadi
(shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan
dasar bagi BSM sebagai satu entitas bersama dengan
(stakeholders) yang lebih luas yaitu masyarakat dan lingkungan.
masyarakat.
Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet).
Laporan Keuangan Konsolidasi
Data Perusahaan
3. Kesejahteraan (Economic Empowerment) adalah Pembinaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
CSR BERSAMA LAZNAS BSM
dan pengembangan ekonomi masyarakat melalui bantuan
Dalam implementasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin kerjasama
modal, peningkatan kompetensi, dan membangkitkan jiwa
dengan Laznas BSM /lembaga mitra dalam penyaluran dana
wirausaha.
zakat perusahaan dan pelaksanaan program-program yang bersifat kemanusiaan (humanity).
BSM meyakini bahwa perusahaan, masyarakat, dan lingkungan dapat bersinergi dan berjalan seiring dalam mencapai tujuan
Acuan kerja pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja
yang sama. Oleh karena itu, BSM menempatkan kegiatan CSR
Sama (PKS) BSM dan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS)
sebagai strategi inti (core strategy) dan menjadikannya sebagai
BSM: No. 18/586-PKS/DIR dan No. 15/007-PKS/LAZNAS tanggal
sumber inovasi dan efisiensi untuk meningkatkan keunggulan
30 Agustus 2016 tentang Penyaluran Dana Zakat, Dana Infaq,
bersaing (competitive advantage) perusahaan.
Dan Dana Sosial. LAZNAS BSM adalah mitra utama PT Bank Syariah Mandiri dalam kegiatan CSR. Pendirian LAZNAS BSM
Grafik Skema Konsep CSR – BSM
dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Agama RI No: 406 tahun 2002 tentang Pengukuhan Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat sebagai Lembaga Amil Zakat. Kerjasama tersebut merupakan upaya memenuhi amanah perundangan, yakni UU No. 21 tahun 2008 Pasal 4 ayat (2) yang mengharuskan penyaluran Dansos melalui organisasi pengelola zakat, maka BSM menjalin kerjasama penyaluran dana zakat perusahaan dan dana sosial dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra (Laznas BSM). Sebagai strategi agar dalam menyusun rencana program CSR tepat sasaran dan tepat guna, pelaksanaan program CSR berdasarkan hasil survei serta pemetaan kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar. Selanjutnya, program yang telah disusun, dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat secara aktif dengan mekanisme buttom up dan melakukan kemitraan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) lain. Agar program dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal, maka metoda pelaksanaan program disesuaikan
Agar kegiatan CSR dapat dikelola dengan baik dan memberikan
dengan kondisi masing-masing wilayah, dan dikoordinasikan
hasil yang maksimal, BSM membentuk organisasi yang dalam
dengan pihak-pihak terkait, terutama pemerintah setempat,
menangani kegiatan CSR yaitu melekat pada Corporate
serta para pihak yang terlibat langsung.
Secretary.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
STRUKTUR PENGELOLA CSR
269
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dana Csr (Laznas) Pelaksanaan program CSR di BSM memiliki 2 (dua) sumber dana, yakni Dana Zakat Infak Shadaqah (ZIS) dan Dana Kebajikan, dengan uraian sebagai berikut:
2. Konsep Pengelolaan Dana Zakat Penghimpunan dan penyaluran zakat oleh LAZNAS BSM dalam kaitannya dengan BSM didasarkan atas Perjanjian Kerjasama (PKS) tanggal 30 Agustus 2016: No BSM: 18/586-
1. Dana Zakat Infak dan Shadaqah (ZIS) Dasar Hukum Pengelolaan Dana Zakat LAZNAS BSM sebagai lembaga amil zakat yang ditunjuk dan diamanahi untuk mengelola dana zakat dari BSM mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku. Dasar hukum pengelolaan dana zakat sebagai berikut: a. Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 yang telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. b. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. c. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor D/291 Tahun 2000 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
PKS/DIR dan No.LAZNAS BSM: 15/007-PKS/LAZNAS. Lebih lanjut, konsep penyaluran zakat merujuk pada Fatwa MUI No. 15/2011 tanggal 17 Maret 2011 tentang Penarikan, Pemeliharaan dan Penyaluran Dana Zakat) yang dinyatakan sebagai Zakat Muqayyadah (peruntukannya telah ditentukan oleh Muzakki) dengan tetap mengacu pada ashnaf zakat. Dalam hal penghimpunan dana, secara periodik BSM menyalurkan dana Zakat (dari keuntungan perusahaan, nasabah, pegawai), dana Infaq (sumbangan sukarela dari nasabah, pegawai dan masyarakat) dan dana Program (dari pendapatan Non Halal BSM) melalui LAZNAS BSM. Ruang lingkup penyaluran zakat dilaksanakan melalui program: a. Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat dengan tetap mengacu pada 8 ashnaf zakat (mustahik) yaitu : Fakir,
d. Surat Keputusan Dewan Pembina Yayasan Bangun
Miskin, Amil, Muallaf, Riqob, Gharimin, Fisabilillah, Ibnu
Sejahtera Mitra Umat No. 001/DP/YBSMU/VI/2009 tanggal 8 Juni 2009 tentang Garis Besar Kebijakan Manajemen Lembaga Amil Zakat Nasional Yayasan
Sabil. b. BSM Fellowship Program bagi anak-anak yatim/piatu
Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSM). e. Standar Operation Procedure (SOP) sesuai dengan SK
dari pegawai atau pensiunan pegawai yang meninggal dunia.
Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat No. 09/001/ LAZNAS BSM.
Tabel Konsep Pendistribusian Zakat No.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
270
Ashnaf
1.
Fakir
2. 3.
Metode Penilaian / Kriteria
Penerima Manfaat
Miskin
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan, Peninjauan ke lokasi, Penghasilan dibawah UMR.
Perorangan, Panti Asuhan, Pesantren (yang menampung fakir), Yayasan yang membina fakir dan miskin
Amil
SK Pengangkatan Pegawai, Surat Kontrak Kerja.
Pegawai LAZNAS BSM. Orang yang baru masuk islam.
4.
Mualaf
Surat Keterangan masuk Islam dari masjid.
5.
Riqob
-
6.
Gharimin
Surat Keterangan Hutang.
7.
Fisabilillah
Surat keterangan aktif dalam kegiatan keislaman. Perorangan (Da’i, Guru Agama), Masjid/ Susunan kepengurusan DKM/Takmir Masjid (untuk Musholla yang berada di lingkungan pembangunan masjid/ musholla). menengah kebawah.
8.
Ibnu Sabil
Surat keterangan kehilangan dari kepolisian, Surat keterangan domisili.
Orang yang terlibat hutang untuk kebutuhan pokok.
Orang yang dalam perjalanan yang kehabisan bekal dan atau kena musibah
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Penyaluran Dana Zakat
Tabel Penyaluran Dana Zakat 2016 Berdasarkan Asnaf
Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM), zakat dari
(dalam Juta Rupiah)
nasabah dan umum, serta zakat pegawai Bank. Pada tahun 2016 BSM menyalurkan dana zakat sebesar Rp22,77 miliar
No
Asnaf
sementara pada tahun 2015, BSM menyalurkan dana zakat
1
Fakir
sebesar Rp31,28 miliar.
2
Miskin
3
Gharimin
4 5
Tabel Sumber Dana Zakat (dalam Juta Rupiah) Sumber Dana Zakat
2015
2016
Zakat dari Bank
9.592,98
11.146,26
Zakat dari nasabah dan umum
2.814,95
2.696,76
Zakat dari pegawai Bank
10.443,02
10.478,11
Jumlah sumber dana zakat
22.850,96
24.321,14
Tabel Penyaluran dana zakat (dalam Juta Rupiah) Penyaluran dana zakat
Jumlah (Rp) 2015
2016
418,69
74.27
13.426,58
5.280,48
81,70
6,50
Muallaf
0,00
0,00
Ibnu sabil
0,00
0,00
6
Riqob
0,00
0,00
7
Fii sabilillah
2.824,63
196,60
8
Amil
351,90
403,45
2.100,00
0,00
19.203,50
5.961,30
Beli aset kelolaan (tanah) Total
Berdasarkan penerima zakat, melalui program Mitra Umat,
2015
2016
Saldo awal dana zakat
20.172,59
11.740,18
Dana zakat dari BSM
22.850,96
24.321,14
1,39
(0,02)
aznaf penerima zakat. Pada tahun 2016, jumlah penerima
Jumlah dana zakat tersedia
43.024,94
36.061,30
zakat secara perorangan mencapai 9.660 orang dan secara
Penyaluran dana zakat
31.284,75
22.766,32
kelembagaan mencapai 43 lembaga.
Saldo akhir dana zakat
11.740,18
13.294,98
Keuntungan selisih kurs - bersih
Didik Umat dan Simpati Umat, BSM dan LAZNAS BSM telah menyalurkan dana zakat sesuai dengan 8 (delapan) golongan
Tabel Penerima Manfaat Dana Zakat 2016 Penggunaan dana zakat dari BSM melalui LAZNAS BSM
Program
disalurkan dalam bentuk 3 (tiga) program utama yaitu:
Zakat Perorangan
Lembaga
1. Program Mitra Umat
Mitra Umat
2. Program Didik Umat
Didik Umat
313
13
3. Program Simpati Umat
Simpati Umat
9.347
30
Total
9.660
43
Pada tahun 2016, dana zakat BSM yang telah disalurkan melalui Laznas BSM sebesar Rp5,96 miliar, sementara pada tahun 2015, dana zakat BSM yang telah disalurkan melalui LAZNAS BSM mencapai Rp19,20 miliar. Perinciannya sebagai berikut:
BSM 2016 (dalam Rp Juta)
3. Dana Kebajikan
Dana Kebajikan bersumber dari Denda, Pendapatan Non Halal dan Dana Sosial lainnya. Penerimaan Dana Kebajikan kecil dibanding periode sebelumnya yang sebesar Rp73,74 miliar. Dana kebajikan tersebut telah disalurkan melalui LAZNAS BSM pada tahun 2016 sebesar Rp36,99 miliar.
Zakat
Menurunnya dana kebajikan menunjukkan nasabah makin
2016
disiplin atau makin sedikit sumber pendapatan nonhalal
Mitra Umat
4.068,03
-
Didik Umat
7.578,93
2.359,84
Simpati Umat
5.104,63
3.198,00
Beli Aset Kelolaan (tanah)
2.100,00
-
Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana
351,90
403,45
Kebajikan meliputi: pembangunan/ renovasi sarana dan
19.203,50
5.961,29
prasarana umum meliputi sekolah-sekolah, bantuan korban
Porsi Amil Total
perusahaan.
bencana alam, bantuan kesehatan, pembagian buku-buku dan komputer untuk sekolah-sekolah dan lain-lain.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2015
-
per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp40,68 miliar, lebih
Tabel Penyaluran Dana Zakat Korporat Bersama LAZNAS
Program
-
271
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tabel Sumber Dana Kebajikan (dalam Juta Rupiah) Sumber Dana Denda
Laporan Keuangan Konsolidasi
Realisasi Penggunaan Dana Kebajikan tahun 2016
2015
2016
73.106,99
40.167.58
Penerimaan non-halal
427,35
428.23
Dana sosial lainnya
203,81
80.76
73.738,14
40.676,57
Jumlah sumber dana kebajikan
Data Perusahaan
(dalam Rupiah) Uraian
Nominal 3.589.012.250
1. Spiritualis • Dakwah
2.186.762.250
• Sarana Ibadah
1.402.250.000
2. Nasionalisme
Tabel Penggunaan dana kebajikan (dalam Juta Rupiah) Penggunaan dana kebajikan
2015
2016
•
Pendidikan
671.000.000
•
Ambulan
586.462.500
Kendaraan Ops
953.446.500
Saldo awal dana kebajikan
64.112,88
132.485,91
•
Dana kebajikan dari BSM
73.738,14
40.676,57
•
Sosial
175,05
(121,10)
•
Fasum
Keuntungan selisih kurs Jumlah dana kebajikan tersedia
138.026,07
Penggunaan dana kebajikan Saldo akhir dana kebajikan
173.041,38
5.540,16
36.990,03
132.485,91
136.051,35
3.548.444.076
1.307.535.076 30.000.000
3. Kesejahteraan
1.422.576.443
• Pemberdayaan Masyarakat
1.422.576.443
4. Laznas BSM
28.430.000.000
Grand Total
36.990.032.769
Program Penyaluran dana kebajikan berdasarkan pada 3 pilar 6% Dakwah
antara lain: 1. Spiritualitas (Character Building):
4% Sarana Ibadah
a. Bantuan mushalla/masjid dan fasilitas pendukung.
2% Pendidikan
b. Bantuan kegiatan dakwah dan keagamaan. 2. Nasionalisme (National Contribution):
2% Ambulan
a. Beasiswa untuk anak kurang mampu. b. Bantuan untuk sekolah/pesantren. c. Bantuan kebencanaan. a. Bantuan pelatihan dan modal kerja. b. Bantuan pemberdayaan ekonomi. Realisasi Penggunaan Dana Kebajikan per Pilar Penyaluran tahun 2016 (dalam Juta Rupiah)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
272
Total
Kesejahteraan
1.422.576.443
Nasionalisme
3.548.444.076
Spiritualis
77% Laznas BSM
3. Kesejahteraan (Economic Empowerment):
PILAR CSR
2% Kendaraan Ops
3.589.012.250
Laznas BSM
28.430.000.000
Grand Total
36.990.032.769
3% Sosial 0% Fasum 4% Pemberdayaan Masyarakat
Laporan Keuangan Konsolidasi
Data Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
CSR TERKAIT LINGKUNGAN HIDUP Kebijakan CSR Lingkungan Hidup BSM memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait lingkungan hidup, meskipun bisnis inti bergerak dalam bidang perbankan yang tidak memiliki dampak secara langsung kepada kelestarian lingkungan. Komitmen tersebut dituangkan dalam Kebijakan sbb.: 1. Kebijakan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri 2015 Artikel A butir 17 mengenai Pembiayaan yang Perlu dihindari antara lain Pembiayaan untuk bidang usaha yang tidak/belum memenuhi ketentuan tentang pengendalian lingkungan/AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) atau membahayakan lingkungan. 2. SPO Pembiayaan Segmen Korporasi Tahun 2016 BAB IV artikel C butir b mengenai Proses pemberian Pembiayaan di mana salah satu komponen dalam faktor penilaian prospek usaha sebagaimana dimaksud dalam butir b. 1) a) adalah upaya yang dilakukan nasabah berskala besar dan/atau beresiko tinggi dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup, yang dibuktikan dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Hasil AMDAL diperlukan oleh Bank untuk memastikan bahwa proyek yang dibiayai telah menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam rangka penyaluran dana, Bank harus memperhatikan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL. Sementara dalam melakukan penilaian kualitas Pembiayaan, khususnya prospek usaha nasabah, Bank harus tetap memperhatikan hasil penilaian atas pelaksanaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup. 3. SPO Pembiayaan Segmen Komersial Tahun 2016. BAB IV Artikel C butir b Komponen penilaian di dalam proses pembiayaan antara lain termasuk upaya yang dilakukan nasabah dalam rangka memelihara lingkungan hidup. Yang dimaksud dengan “nasabah” adalah nasabah yang wajib melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Program CSR Lingkungan Hidup BSM menyadari bahwa kelangsungan entitas bisnis juga dipengaruhi oleh keseimbangan ekosistem lingkungan hidup. Upaya untuk memberikan kontribusi terhadap kelangsungan keseimbangan ekosisitem dan kelestarian lingkungan hidup terus dilakukan. Hal ini sebagai
Program CSR Lingkungan yang telah dilakukan pada tahun 2016 berupa program sosial sebagai berikut: 1. Pemerintah Kabupaten Situbondo, Bantuan dana pemberian bibit ikan dan bibit tanaman di Wilayah Waduk Bajulmati Situbondo 2. Bantuan Dana untuk kegiatan pemulihan pasca bencana banjir longsor di Desa Cikeudung Kecamatan Mancak Serang Banten 3. Program penanaman 1000 pohon di Surabaya dan sekitarnya 4. Bedah rumah untuk masyarakat Desa Handiwung Kabupaten Katingan, Palembang
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
bentuk komitmen BSM dalam ikut serta menjaga keharmonisan alam semesta.
273
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penggunaan Material dan Energi Yang Ramah Lingkungan dan Dapat Didaur Ulang
Sertifikat di Bidang Lingkungan Hidup
BSM mempunyai kebijakan berdasarkan pada prinsip efektivitas
langsung dalam memanfaatkan/ menggunakan sumber daya
dan efisiensi dalam penggunaan material dan energi.
alam dan sumber energi. Oleh karena itu, BSM tidak memiliki
BSM menjalankan bisnis/usaha perbankan yang tidak berkaitan
sertifikasi dalam bidang lingkungan hidup. Dalam menunjang operasional bank, BSM menggunakan Terkait dengan energi, BSM menggunakan kendaraan LCGC
CSR TERKAIT KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
(low cost green car) dengan bahan bakar yang disediakan oleh
Kebijakan Kesehatan Pegawai
pemerintah.
Kepedulian Bank terhadap layanan kesehatan pegawai dapat
material ramah lingkungan seperti kertas, tinta dan lain-lain.
dilihat dari piilihan paket kesehatan yang disediakan. Fasilitas BSM memandang daur ulang material adalah salah satu strategi
kesehatan tersebut antara lain:
pengelolaan sampah padat sesuai prinsip 3R (Reuse, Reduce,
a. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth), sejak
and Recycle). Prinsip ini memastikan bahwa terjadi pemanfaatan
April 2015 Bank melakukan kerjasama dengan Mandiri
sisa material dalam bentuk barang baru yang memiliki manfaat.
Inhealth untuk memfasilitasi layanan kesehatan pegawai.
Sebagai contoh BSM memanfaatkan kembali kertas bekas yang
b. BPJS Kesehatan, BSM turut serta dalam mendaftarkan
tidak terpakai untuk mencetak dokumen-dokumen internal
seluruh pegawainya ke dalam BPJS Kesehatan yang
BSM. Disamping hal tersebut, manajemen telah menerapkan
merupakan program dari pemerintah TMT Januari 2015
penggunaan kertas daur ulang atau kertas ramah lingkungan dalam pembuatan Laporan Tahunan.
Dengan adanya program COB (Coordination of Benefits) yang di fasilitasi oleh Mandiri Inhealth & BPJS Kesehatan maka seluruh keluarga pegawai BSM dapat di cover kebutuhan akan layanan
Sistem Pengolahan Limbah Perusahaan
kesehatannya (pegawai wanita dapat menanggung kesehatan
BSM secara khusus tidak memiliki sistem pengelolaan limbah
anak & suaminya)
perusahaan. hal ini terkait dengan bisnis utama perusahaan
Pokok-pokok ketentuan layanan kesehatan Bank seperti:
yang bergerak dalam bidang perbankan. Namun demikian,
a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai kontrak,
upaya untuk berkontribusi dalam menerapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) terus dilakukan oleh Bank.
pegawai tetap, dan anak pegawai. b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap, persalinan, rawat jalan, general check up (GCU),dan pengobatan ke luar
Pertimbangan Aspek Lingkungan Dalam Pemberian Kredit/Pembiayaan Kepada Nasabah Sebagaimana tertuang dalam kebijakan CSR, bahwa BSM
Bentuk komitmen BSM terkait ketenagakerjaan dibuktikan
telah
kepada
dengan pemenuhan kewajiban perusahaan dalam bentuk
nasabah dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup.
manfaat bagi pegawai yang diakui sebagai beban operasional
Dalam kebijakan tersebut pada Bab XI butir D tentang Proses
perusahaan sebagaimana dalam laporan keuangan Bank.
menerapkan
pemberian
pembiayaan/kredit
Pemberian Pembiayaan terkait Analisa Pembiayaan Produktif, dalam penilaian aspek teknis/produksi BSM melakukan analisa PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
274
negeri.
mengenai dampak lingkungan, meliputi: 1. Tingkat pencemaran dalam proses produksi 2. Sarana untuk menghindari polusi/pengolahan limbah telah sesuai dengan ketentuan atau belum. 3. Komplain dari penghuni di lingkungan tempat usaha/ pabrik. 4. Harus memperhatikan peraturan/ketentuan pemerintah yang berlaku yaitu apakah pemohon/ nasabah telah memiliki izin AMDAL dari instansi yang berwenang.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
1. Pay for Position, Pegawai diberikan kompensasi sesuai
Tabel Manfaat Bagi Pegawai (dalam Rp miliar) Uraian
2015
Beban gaji, upah, tunjangan, dan kesejahteraan karyawan
dengan posisi/jabatannya
2016
2. Pay for Performance, Pegawai diberikan kompensasi sesuai
1.169,74
1.324
Beban biaya manfaat karyawan
78,01
59,41
Beban pengobatan
52,35
59,03
Beban pendidikan dan pelatihan
49,19
25,10
Beban biaya kegiatan sosial pegawai
4,43
7,15
Kebijakan BSM yang mendukung terhadap adanya perlakuan
Beban biaya rekrutmen
1,38
5,28
adil dan kesetaraan gender terhadap pegawai, antara lain: 1)
15,11
5,81
Implementasi Human Capital Strategy; 2) Pemberian reward
1.370,21
1.485,78
pegawai antara lain: bonus dan insentif; 3) Penerapan sanksi
Beban lainnya Jumlah
dengan kinerjanya 3. Pay for Person, Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan keahlian individunya.
bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan, peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi pegawai bermasalah
Kebijakan Sarana dan Keselamatan Kerja dengan
(fraud); 4) Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat
perundang-undangan yang berlaku (Peraturan Perusahaan/PP
unit kerja; 5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan hadiah/
BSM Periode 2015 s.d 2017 BAB VIII Fasilitas Pegawai, Pasal
bagi pegawai/Cabang yang berprestasi; 6) Pelaksanaan program
22 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Bank juga
screening pegawai baru, terutama terkait hubungan keluarga;
memiliki kebijakan tentang Contingency Plan tertuang dalam SE
7) Program Assessment Center Pegawai.
Bank
mengutamakan
keselamatan
kerja
sesuai
No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011, tentang Contingency Plan Core Banking System, dengan pokok pikiran antara lain:
Turn Over Pegawai
a. Organisasi crisis management pusat dan cabang
Jumlah pegwai pada tahun 2016 sebanyak 16.170 orang.
b. Pelaksanaan operasional pada saat disaster
Jika dibandingkan dengan total pegawai BSM pada tahun 2015 sebanyak 16.926 orang maka tingkat turn over pegawai
Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa
pada tahun 2016 sebanyak 390 orang untuk pegawai organic
operasional bank tetap berjalan pada saat disaster.
dan 366 untuk pegawai nonorganic atau 4,68%. Turn over tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa operasional
keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan karena
BSM tetap berjalan pada saat disaster.
program tersebut sejalan dengan restrukturisasi organisasi dan penataan ulang jaringan.
BSM memiliki motto “Terdepan, Modern. Menenteramkan”.
Tingkat Kecelakaan Kerja
Motto bermakna bahwa BSM menghadirkan pengelolaan
BSM terus berupaya menciptakan suasana kerja yang nyaman
perusahaan yang modern dengan memberikan rasa aman dan
bagi setiap pegawai BSM, dengan melengkapi sarana dan
menentramkan bagi pihak internal (pegawai) dan eksternal
prasarana penunjang pekerjaan. Kelengkapan sarana dan
(nasabah/ stakeholders). Komitmen tersebut tercermin dengan
prasarana tersebut untuk memastikan terjaminnya kebutuhan
adanya jaminan perlakuan yang adil terhadap kesetaraan
operasional perusahaan dan terjaminnya keselamatan kerja bagi
gender dalam kesempatan kerja bagi setiap pegawai BSM.
pegawai. Disamping hal tersebut, Bank menerapkan praktik
Dalam pengelolaan pegawai, BSM menerapkan prinsip 3P yaitu:
kerja dengan prinsip kehati-hatian dan patuh terhadap peraturan yang berlaku sehingga dapat mencapai “Zero Accident”.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
275
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
CSR TERKAIT PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
bantuan bibit tanaman, kandang, hewan ternak. 2. Didik Umat
Kebijakan CSR Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
Memberikan
Pelaksanaan program CSR pengembangan sosial kemasyarakan
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Bantuan Juga
mengacu pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) BSM dan Lembaga
termasuk sarana dan prasarana belajar.
bantuan
pendidikan
(beasiswa)
kepada
mereka yang membutuhkan dan mengupayakan tetap
Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM No. 30 Agustus 2016: No.
3. Simpati Umat
18/586-PKS/DIR; 15/007-PKS/LAZNAS tentang Penyaluran Dana
a. Kesehatan Berupa bantuan kepada pihak yg membutuhkan
Zakat, Dana Infaq dan Dana Sosial.
dibidang kesehatan termasuk sarana & prasarananya. Target/Rencana Kegiatan 2016 BSM telah memiliki target/
b. Kebencanaan dan lingkungan hidup
rencana kegiatan 2016 terkait dengan CSR Pengembangan
Bantuan untuk mengantisipasi kondisi darurat serta aktif
Sosial Kemasyarakatan.
mengurangi dampak akibat terjadinya bencana sosial. Aktif ikut memperbaiki atau meningkatkan kualitas
Target tersebut dituangkan dalam bentuk rencana kerja
lingkungan hidup secara luas.
yang disepakati bersama antara BSM dan Laznas BSM, yang selanjutnya dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan.
Pengembangan Ekonomi Umat Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi umat
Kegiatan CSR bersama Laznas BSM
bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam bidang
mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang.
pengembangan sosial dan kemitraan bersinergi dengan LAZNAS
Program CSR bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan
BSM dilaksanakan dalam program Mitra Umat, Didik Umat dan
permodalan, sarana kerja dan sebagainya.
Bentuk
tanggung
jawab
sosial
perusahaan
Simpati Umat. Selama tahun 2016, BSM bekerjasama dengan LAZNAS BSM menyelenggarakan berbagai kegiatan CSR dalam
Program Pendidikan dan Pelatihan
berbagai bentuk kegiatan dengan jumlah penyaluran dana 2016
Program CSR BSM di bidang pengembangan pendidikan selama
sebanyak Rp4.014 juta.
tahun 2016 telah disalurkan kepada 9.975 orang, meningkat dibanding realisasi tahun 2015 sebanyak 6.932 orang. Program
BSM beserta LAZNAS BSM telah melakukan penyaluran melalui
difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, yang
program yang berdaya guna dan bermanfaat yakni Mitra
diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa
Umat, Didik Umat dan Simpati Umat kepada 21.524 orang
dari keluarga kurang mampu mulai pelajar Sekolah Dasar (SD)
(mustahikin), meningkat dari periode sebelumnya, tahun 2015
sampai dengan Perguruan Tinggi (PT). Kegiatan dilaksanakan
sejumlah 14.582 orang (mustahikin).
secara menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat BSM di Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri.
Adapun kegiatan CSR melalui kerjasama dengan LAZNAS BSM yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 antara lain:
Sedangkan program CSR BSM dalam bidang perbaikan sarana
1. Mitra Umat
dan prasarana pendidikan selama tahun 2015 mencapai sebesar Rp766,85 juta, dibanding realisasi tahun 2014 sebesar
a. Micro Entrepreneurship PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
276
Merupakan program bantuan dana modal usaha bergulir
Rp1,24 miliar. Jumlah total penerima bantuan perbaikan sarana
untuk memulai dan mengembangkan kewirausahaan
pendidikan tahun 2016 mencapai 16 penerima.
mustahik.
Program Sosial Kemasyarakatan
b. The Young Muzakki pembekalan
Program CSR BSM di bidang sosial/budaya selama tahun 2016
keterampilan hidup dan modal usaha kecil dalam bentuk
menggunakan dana sebesar Rp1,99 miliar meningkat dibanding
kelompok.
realisasi tahun 2015 sebesar Rp436,42 juta. Program CSR untuk
Merupakan
program
pelatihan
dan
c. Kampung Berdaya
bidang social/budaya diwujudkan dalam bentuk santunan
Merupakan sarana pemberdayaan potensi masyarakat
dhuafa, santunan Ramadhan, bantuan korban bencana alam,
berbasis kampung tempat tinggal dan komunitas
bantuan pembangunan dan renovasi masjid dan madrasah, dan
(pesantren dan majelis taklim) dengan memberikan
program-program lainnya.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Data Perusahaan
DATA PENYALURAN DANA ZIS LAZNAS BSMU (BSM) TAHUN 2016 No.
Jenis
Lembaga
Nominal (dalam Rp)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. g. Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 perihal Bank Umum Syariah.
1.
Kebencanaan
23
237,178,080
h. SE Bank Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013
2.
Kesehatan
217
1,815,257,543
perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
3.
Pendidikan
199
2,823,374
4.
Sosial
405
4,753,806,563
CSR TERKAIT KONSUMEN Target/Rencana Kegiatan 2016 Terkait dengan CSR Konsumen, BSM memiliki target untuk menyelesaikan berbagai pengaduan nasabah yang masuk ke BSM.
Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum. i. Peraturan OJK No, 1/POJK.07/2013 perihal Konsumen Sektor Jasa Keuangan. j. Peraturan OJK No, 1/POJK.07/2014 perihal Lembaga Alternatif
Penyelesaian
Sengketa
di
Sektor
Jasa
Keuangan. k. Peraturan Bank Indonesia No. 16/1/PBI/2014 perihal Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran. l. SE OJK No. 2/SEOJK.07/2014 perihal Pelayanan dan
Hal ini dimaksudkan agar nasabah memiliki tingkat kepuasan dan kepercayaan yang tinggi terhadap BSM.
Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Jasa Keuangan. m. Peraturan Bank Indonesia No. 15/13/PBI/2013 tanggal
I. SE Pendukung dan Ketentuan Terkait a. Undang-undang No. 21 tahun 2008 perihal Perbankan Syariah. b. Undang-undang No. 8 tahun 2010 perihal Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. c. Undang-undang No. 8 tahun 1999 perihal Perlindungan Konsumen d. Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 perihal Penyelesian Pengaduan Nasabah
24 Desember 2013 perihal Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 perihal Bank Umum Syariah. n. SE Operasi No. 12/026/OPS tanggal 31 Mei 2010 perihal Penetapan Penanggung Jawab Beban Kerugian Akibat Terjadi Risiko Operasional. o. SE Operasi No. 16/124/OPS tanggal 27 Juni 2014 perihal Standar Prosedur Operasional (SPO) Penanganan Pengaduan Nasabah Terkait Indikasi Penipuan.
e. Peraturan Bank Indonesia No. 10/10/PBI/2008 tanggal
p. SE Operasi No. 16/039/OPS tanggal 22 September 2014
28 Februari perihal Perubahan atas Peraturan Bank
perihal Standar Prosedur Operasional (SPO) Penanganan
Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005
dan Tindak Lanjut Pengaduan Nasabah Bank Syariah
perihal Penyelesian Pengaduan Nasabah
Mandiri
f. Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011 tanggal
Tim Pengelola Saat ini pengaduan nasabah yang diterima oleh BSM dikelola oleh Unit Kerja Customer Care Management yang berada di Culture & Customer Care Group.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2 November 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko
277
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Alur Penanganan Pengaduan Nasabah Pencatatan pengaduan nasabah sudah menggunakan aplikasi yang bernama Complaint Handling Management System (CHMS) Nasabah
Bank
Pengaduan dapat disampaikan melalui: • Branch • BSM Call • Media
Complaint Handling Menagement System
Pengaduan yang diterima dicatat kedalam satu Complaint Handling Menagement System Ver. 3
CCG - CCM
Customer Care melakukan proses monitoring dan eskalasi terhadap pengaduan yang memerlukan penanganan unit kerja lain
Jenis dan SLA Pengaduan Nasabah Pengaduan yang disampaikan oleh nasabah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: a. Pengaduan secara lisan - Pengaduan wajib ditanggapi dan/atau diselesaikan oleh Unit Kerja Penerima Pengaduan/Unit Kerja Customer Care dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak pengaduan diterima; - Apabila pengaduan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja, maka Unit Kerja Penerima Pengaduan wajib meminta nasabah untuk menyampaikan pengaduannya secara tertulis. b. Pengaduan secara tertulis - Pengaduan wajib diselesaikan oleh Unit kerja Penerima Pengaduan/Unit Kerja Customer Care dalam waktu maksimal 14 (empat belas) hari kerja sejak pengaduan diterima; - Apabila pengaduan belum dapat diselesaikan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja, maka penerima pengaduan wajib menyampaikan informasi perpanjangan waktu kepada nasabah secara tertulis; - Bank dapat memperpanjang jangka waktu penyelesaian pengaduan sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja berikutnya (jika perlu). PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
278
Unit Kerja Terkait
Unit kerja terkait dengan pengaduan melakukan tindak lanjut dan memberikan solusi
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Tabel Pengaduan Nasabah Tahun 2016 Berdasarkan SLA Waktu Penyelesaian
Pengaduan Nasabah 103
126
22.852
Selesai
232
22.494
Dalam Proses
Max 20HK
Pengaduan: Total 22.955 Pengaduan Selesai 22.852 Pengaduan (99,55%) Proses 103 Pengaduan (0,45%)
Max 40HK
> 40HK
Waktu Penyelesaian: Max 20HK 98,43% Max 40HK 0,54% > 40HK 1,26%
Pengaduan Nasabah Tahun 2016 Berdasarkan Kategori
Pengaduan Nasabah Berdasarkan CHMS Tahun 2016 Kategori Proses/Transaksi & Fasilitas
a. Pengaduan nasabah memiliki 4 jenis kategori sebagai 5.169
berikut: - Produk
4.424
- Proses Transaksi dan Fasilitas
3.079
- Layanan
2.415
- Kejahatan Perbankan
1.777
b. Berikut 5 pengaduan nasabah tertinggi tahun 2016 ATM Mandiri
berdasarkan kategori:
ATM Bersama
ATM BSM
MBG
ATM Prima
Pengaduan Nasabah Berdasarkan CHMS Pengaduan Nasabah Berdasarkan CHMS
Tahun 2016 Kategori Produk
Tahun 2016 Kategori Kejahatan Perbankan
437
148
192
139 54
Tabungan BSM
Bancassurance
Pembiayaan
TIC
30
3
Tabungan Mabrur Penipuan Oleh Nasabah BSM
1
Penipuan Oleh Suspect Skimming Suspect Skimming Non Nasabah BSM ATM Mandiri ATM Bersama
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
347
279
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pengaduan Nasabah Berdasarkan CHMS Tahun 2016 Kategori Layanan 30 25
24
20 15
12
10
7
6
6
Teller lamban
Kinerja FL tidak memuaskan
5 0 Kerja CS lamban Kecewa dengan Kantor Cabang marketing Sulit Dihubungi
Pengembangan Penanganan Pengaduan Nasabah Sistem pencatatan pengaduan nasabah melalui Complaint Handling Management System (CHMS) terus dikembangkan menjadi user friendly dan data yang dihasilkan lebih akurat.
BSM CALL 14040 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, Bank Syariah Mandiri membentuk unit layanan yaitu BSM Call 14040 yang dapat diakses selama 24 jam dalam 7 hari. Fungsi Unit layanan tersebut adalah untuk melayani kebutuhan nasabah akan informasi terkait produk, fasilitas dan layanan BSM serta pengaduan nasabah yang dapat disampaikan melalui media komunikasi antara lain: telepon, handphone, fax dan email.
Tugas dan tanggung jawab BSM Call 14040 Kategori layanan BSM Call meliputi: 1. Informasi, terdiri dari: a. Informasi Saldo b. Informasi Mutasi c. Informasi Produk BSM 2. Pemblokiran a. Blokir kartu BSM b. Blokir/penutupan MBG 3. Penerimaan pengaduan nasabah 4. Transaksi a. Cek saldo melalui mesin IVR b. Informasi mutasi 7 transaksi terakhir PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
280
c. Permintaan rekening koran melalui fax dan email
Pencapaian Layanan BSM Call 14040 Target performance (Succsess Call Ratio) layanan BSM Call 14040 adalah sebesar 95%. Berikut pencapaian layanan BSM Call 14040 selama tahun 2016:
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Incoming Call
Juni
Juli
Answered Call
Agustus
September
Oktober
November
933
17.442 16.458
487
557
442
420
393
November Desember
Desember
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Abandon Call Oktober
614
15.872 15.227
Answered Call September
188
Agustus
13.068 12.865
Juli
221
Juni
13.100 12.864
13.627 13.316
520
502
428
392
348
353
428
34.119 33.596
31.200 30.698
29.768 29.211
26.531 26.004
23.164 22.722
23.193 22.722
24.105 23.712
24.957 24.529
23.669 23.278
21.486 21.138
19.755 19.402
23.117 22.689
Data Perusahaan
291
2.741
18.696
Incoming Call
15.955
Mei
785
17.647 16.821
April
419
14.661 14.223
Maret
315
12.802 12.463
Februari
190
13.260 13.054
11.521 11.331
Januari
180
148
12.453 12.293
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
1. IVR Phone Banking
Abandon Call
2. Agent
281
284 Laporan Keuangan 390 Laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk
08 l a po r a n k e u a n g a n
PT BANK SYARIAH MANDIRI LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
284
285
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
286
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 1
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2016
2015
ASET KAS
1.086.568.761.849
1.611.124.530.574
13.004.699.868.197
8.312.710.997.930
1.442.795.281.194 108.224.489.866
429.369.612.410 101.616.445.423
Jumlah giro pada bank lain Penyisihan kerugian
1.551.019.771.060 (54.103.576)
530.986.057.833 (230.214.636)
Bersih
1.550.965.667.484
530.755.843.197
320.000.000.000
-
Jumlah penempatan pada bank lain Penyisihan kerugian
320.000.000.000 (3.200.000.000)
-
Bersih
316.800.000.000
-
204.146.267.976
295.201.130.074
300.188.934.840
300.255.580.412
5.465.567.190.655
6.487.553.251.335
611.729.340.439 4.922.092.500
601.174.450.064 42.741.099.758
Jumlah investasi pada surat berharga Penyisihan kerugian
6.586.553.826.410 (151.173.908.354)
7.726.925.511.643 (151.924.777.034)
Bersih
6.435.379.918.056
7.575.000.734.609
GIRO PADA BANK LAIN Pihak ketiga Pihak berelasi
PENEMPATAN PADA BANK LAIN Pihak berelasi
INVESTASI PADA SURAT BERHARGA Termasuk nilai bersih dari premium yang belum diamortisasi sebesar masing-masing Rp20.186.932.441 dan Rp97.694.649.485 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Pihak ketiga Diukur pada biaya perolehan Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain Pihak berelasi Diukur pada biaya perolehan Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
3 4,39
5,39
6,39
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
287
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 2
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan PIUTANG Murabahah setelah dikurangi pendapatan yang ditangguhkan masing-masing sebesar Rp17.194.802.904.182 dan Rp15.303.224.631.757 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Pihak ketiga Pihak berelasi
2015
7,39
34.949.086.891.241 1.249.255.041.790
34.192.785.110.699 614.220.094.245
36.198.341.933.031
34.807.005.204.944
Istishna setelah dikurangi pendapatan yang ditangguhkan masing-masing sebesar Rp419.226.808 dan Rp628.065.301 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Pihak ketiga
6.041.970.162
11.593.251.123
Piutang Ijarah Pihak ketiga
7.701.698.870
18.286.157.286
Jumlah piutang Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
36.212.085.602.063
34.836.884.613.353
(1.424.619.716.183)
(1.393.313.879.602)
Bersih
34.787.465.885.880
33.443.570.733.751
Jumlah piutang murabahah
PINJAMAN QARDH Pihak ketiga Penyisihan kerugian
8
1.971.070.612.725 (7.749.200.885)
1.967.130.035.791 (35.446.225.597)
1.963.321.411.840
1.931.683.810.194
3.083.779.918.837 67.421.364.133
2.734.766.081.599 153.800.000.000
Jumlah mudharabah Penyisihan kerugian
3.151.201.282.970 (65.586.182.046)
2.888.566.081.599 (54.383.189.445)
Bersih
3.085.615.100.924
2.834.182.892.154
Musyarakah Pihak ketiga Pihak berelasi
12.464.154.042.073 874.508.090.207
9.805.888.577.926 785.188.290.833
Jumlah musyarakah Penyisihan kerugian
13.338.662.132.280 (337.604.472.636)
10.591.076.868.759 (313.808.678.399)
Bersih
13.001.057.659.644
10.277.268.190.360
Jumlah pembiayaan Penyisihan kerugian
16.489.863.415.250 (403.190.654.682)
13.479.642.950.358 (368.191.867.844)
Bersih
16.086.672.760.568
13.111.451.082.514
Bersih PEMBIAYAAN Mudharabah Pihak ketiga Pihak berelasi
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
288
2016
9,10,39
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 3
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan TAGIHAN AKSEPTASI Pihak ketiga Pihak berelasi
11,39
Jumlah tagihan akseptasi Penyisihan kerugian Bersih ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH Nilai perolehan Akumulasi penyusutan
12
Bersih PENYERTAAN MODAL SEMENTARA Pihak berelasi Penyisihan kerugian
13,39
Bersih ASET TETAP Nilai perolehan Akumulasi penyusutan
14
Nilai buku
2016
2015
79.301.480.749 34.728.359.720
195.871.609.624 64.453.072.302
114.029.840.469 (1.140.298.407)
260.324.681.926 (2.603.246.819)
112.889.542.062
257.721.435.107
1.330.260.445.854 (423.070.185.362)
1.045.335.902.400 (239.287.481.360)
907.190.260.492
806.048.421.040
50.331.426.038 (7.549.713.906)
50.331.426.038 (7.549.713.906)
42.781.712.132
42.781.712.132
2.252.675.681.513 (1.279.402.395.550)
2.178.243.810.596 (1.054.107.454.707)
973.273.285.963
1.124.136.355.889
226.034.980.900
230.124.698.415
ASET LAIN Aset pajak tangguhan - bersih
21
Agunan yang diambil alih Penyisihan kerugian
939.469.787 (939.469.787)
Bersih Lainnya - bersih
15
Jumlah JUMLAH ASET
939.469.787 (939.469.787)
-
-
1.337.677.534.848
1.392.598.588.739
1.563.712.515.748
1.622.723.287.154
78.831.721.590.271
70.369.708.944.091
891.152.578.851 119.806.413.838
849.335.421.220 63.154.337.125
1.010.958.992.689
912.489.758.345
71.489.321.657
54.582.427.193
LIABILITAS LIABILITAS SEGERA Pihak ketiga Pihak berelasi
16,39
Jumlah BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN
17
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN DAN EKUITAS
289
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 4
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan SIMPANAN WADIAH Giro wadiah Pihak ketiga Pihak berelasi Tabungan wadiah Pihak ketiga Pihak berelasi
20,39
Jumlah liabilitas akseptasi
5.601.978.405.434 216.729.939.843
2.593.404.868.519 32.155.921
2.239.201.724.709 39.016.555
9.454.287.429.157
8.057.949.086.541
39.572.055.963 16.990.983.028
6.361.636.707 38.062.237.765
56.563.038.991
44.423.874.472
114.029.840.469 -
259.500.274.011 824.407.915
114.029.840.469
260.324.681.926
UTANG PAJAK
21
79.863.606.994
105.699.388.646
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
22
14.256.954.058
24.883.250.178
LIABILITAS LAIN-LAIN
23
431.347.300.531
422.754.579.533
11.232.796.484.546
9.883.107.046.834
62.342.711.683 1.497.199.165.882
1.001.076.915 1.057.745.803.647
1.559.541.877.565
1.058.746.880.562
Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Pihak ketiga Pihak berelasi
23.632.544.280.548 28.046.757.272
21.470.086.533.585 228.058.809.746
Jumlah investasi tidak terikat tabungan mudharabah
23.660.591.037.820
21.698.145.343.331
Investasi tidak terikat deposito mudharabah Pihak ketiga Pihak berelasi
34.327.414.830.396 941.444.627.340
30.849.240.407.196 438.296.567.142
Jumlah investasi tidak terikat deposito mudharabah
35.268.859.457.736
31.287.536.974.338
Jumlah dana syirkah temporer bukan bank
60.488.992.373.121
54.044.429.198.231
JUMLAH LIABILITAS DANA SYIRKAH TEMPORER Bukan bank Investasi terikat Pihak ketiga Giro Tabungan Jumlah investasi terikat
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
290
6.505.792.577.273 355.057.827.444
19,39
Jumlah simpanan dari bank lain LIABILITAS AKSEPTASI Pihak ketiga Pihak berelasi
2015
18,39
Jumlah simpanan wadiah SIMPANAN DARI BANK LAIN Giro wadiah Pihak ketiga Pihak berelasi
2016
24,39
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 5
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan) Bank Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Pihak ketiga Investasi tidak terikat deposito mudharabah Pihak ketiga
2015
24,39
Jumlah dana syirkah temporer bank Musyarakah - giro mudharabah musytarakah Pihak ketiga JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN Pihak ketiga Pihak berelasi
2016
25,39
JUMLAH SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN
258.324.801.453
244.384.621.261
77.588.976.546
73.548.098.422
335.913.777.999
317.932.719.683
6.582.023.243
10.501.215.161
60.831.488.174.363
54.372.863.133.075
112.000.000.000 263.000.000.000
405.000.000.000 95.000.000.000
375.000.000.000
500.000.000.000
EKUITAS
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER, SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN DAN EKUITAS
26 27 14
28
1.989.021.935.000 500.000.000.000 344.037.987.242 (14.979.122.117)
1.989.021.935.000 344.037.987.242 32.224.731.338
6.440.179.484
5.951.934.681
397.804.387.000 3.170.111.564.753
297.804.387.000 2.944.697.788.921
6.392.436.931.362
5.613.738.764.182
78.831.721.590.271
70.369.708.944.091
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Modal saham - nilai nominal Rp5.000 per saham Modal dasar - 500.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Modal ditempatkan dan disetor penuh 397.804.387 saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Dana setoran modal Selisih revaluasi aset tetap, setelah pajak (Kerugian)/keuntungan aktuarial, setelah pajak Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual, setelah pajak Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
291
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 6
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2016
2015
Pendapatan dari jual beli Pendapatan keuntungan murabahah Pendapatan bersih istishna
30
4.048.482.276.254 82.811.267
3.831.542.063.553 1.148.114.167
Jumlah pendapatan dari jual beli
30
4.048.565.087.521
3.832.690.177.720
Pendapatan dari sewa Pendapatan ijarah -bersih
30
49.153.723.051
118.568.245.400
362.082.780.353 1.104.685.495.043
364.449.540.683 887.759.782.682
1.466.768.275.396
1.252.209.323.365
903.410.162.970
756.548.156.607
6.467.897.248.938
5.960.015.903.092
(2.339.719.726.387)
(2.438.224.170.055)
4.128.177.522.551
3.521.791.733.037
860.037.966.451 32.783.538
938.785.565.880 73.677.840
860.070.749.989
938.859.243.720
PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB
Pendapatan dari bagi hasil Pendapatan bagi hasil mudharabah Pendapatan bagi hasil musyarakah
30
Jumlah pendapatan bagi hasil
30
Pendapatan usaha utama lainnya
30,39
Jumlah pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER
31
HAK BAGI HASIL MILIK BANK PENDAPATAN USAHA LAINNYA Pendapatan imbalan jasa perbankan Pendapatan imbalan investasi terikat
32,39
Jumlah pendapatan usaha lainnya
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
292
BEBAN USAHA Beban kepegawaian Beban administrasi Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan penyisihan kerugian aset produktif Beban penyusutan aset tetap Beban bagi hasil pembiayaan diterima Beban bagi hasil surat berharga subordinasi yang diterbitkan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif Pembentukan/(pembalikan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban usaha lain: Beban bonus simpanan wadiah Beban lainnya Jumlah beban usaha LABA USAHA
33,39 34
(1.485.174.807.624) (1.327.904.125.999)
(1.370.214.646.997) (1.210.020.856.869)
35
(1.107.030.619.915) (230.409.441.143) -
(991.024.877.662) (216.391.385.906) (1.058.467.742)
(43.974.034.275)
(53.080.290.112)
35
(72.487.612.542)
(33.123.890.635)
35 36
10.089.621.949
(22.357.509.274)
(60.338.941.784) (228.030.970.719)
(58.577.086.939) (134.886.735.715)
(4.545.260.932.052)
(4.090.735.747.851)
442.987.340.488
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
369.915.228.906
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 7
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
PENDAPATAN DAN BEBAN NON-USAHA Pendapatan non-usaha Beban non-usaha
37
Jumlah pendapatan dan beban non-usaha LABA/(RUGI) SEBELUM ZAKAT DAN PAJAK PENGHASILAN
2016
2015
6.991.286.020 (4.128.080.955)
16.795.574.959 (2.991.519.916)
2.863.205.065
13.804.055.043
445.850.545.553
383.719.283.949
ZAKAT
42
(11.146.263.639)
LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
21
434.704.281.914
374.126.301.850
(89.466.170.750) (19.824.335.333)
(69.763.427.750) (14.787.154.318)
(109.290.506.083)
(84.550.582.068)
LABA/(RUGI) BERSIH
325.413.775.831
289.575.719.782
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan revaluasi aset tetap (Kerugian)/keuntungan aktuarial
(47.203.853.455)
344.037.987.242 44.964.340.543
(BEBAN)/MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
21
Beban pajak penghasilan - bersih
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya Jumlah penghasilan komprehensif lain JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2af
(9.592.982.099)
650.993.071
4.261.972.150
(162.748.268)
(1.065.493.037)
(46.715.608.652)
392.198.806.898
278.698.167.179
681.774.526.680
818
946
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Catatan
293
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 8
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo per 1 Januari 2015 Penerapan awal cadangan kerugian penurunan nilai 1 Januari 2015, setelah pajak
Dana setoran modal
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya ekuitas
Jumlah
2.840.167.138.064
4.617.009.306.427
1.489.021.935.000
-
2.755.455.568
-
(12.739.609.205)
297.804.387.000
-
-
-
-
-
-
(185.045.068.924)
(185.045.068.924)
Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, setelah pajak
-
-
3.196.479.113
-
-
-
-
3.196.479.113
Selisih revaluasi aset tetap, setelah pajak
-
-
-
344.037.987.242
-
-
-
344.037.987.242
500.000.000.000
-
-
-
-
-
-
500.000.000.000
Penambahan modal saham
27
Imbalan kerja - keuntungan/ (kerugian) aktuarial, setelah pajak
-
-
-
-
44.964.340.543
-
-
44.964.340.543
Laba bersih tahun 2015
-
-
-
-
-
-
289.575.719.782
289.575.719.782
1.989.021.935.000
-
5.951.934.681
344.037.987.242
32.224.731.338
297.804.387.000
2.944.697.788.922
5.613.738.764.183
-
488.244.803
Saldo per 31 Desember 2015 Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, setelah pajak
-
-
488.244.803
-
-
-
Pembentukan cadangan umum
28
-
-
-
-
-
100.000.000.000
Dana setoran modal
27
-
500.000.000.000
-
-
-
-
Imbalan kerja - keuntungan/ (kerugian) aktuarial, setelah pajak
-
-
-
-
Laba bersih tahun 2016
-
-
-
-
1.989.021.935.000
500.000.000.000
6.440.179.484
344.037.987.242
Saldo per 31 Desember 2016
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
294
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh
Pendapatan komprehensif Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas surat berharga dalam kelompok Keuntungan/ tersedia untuk Selisih revaluasi (kerugian) aktuarial, dijual, setelah aset tetap, setelah pajak setelah pajak pajak
(47.203.853.455) (14.979.122.117)
(100.000.000.000) -
500.000.000.000
-
-
-
325.413.775.831
325.413.775.831
397.804.387.000
3.170.111.564.753
6.392.436.931.362
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(47.203.853.455)
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 9
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli, sewa dan usaha utama lainnya Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer Penerimaan pendapatan usaha lainnya dan non-usaha Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan Pembayaran beban karyawan Pembayaran tansiem Pembayaran beban usaha selain beban karyawan Penerimaan tagihan pajak Pembayaran pajak Pembayaran zakat Penyaluran dana kebajikan Penerimaan pendapatan non-usaha Penurunan/(kenaikan) aset usaha: Penempatan pada Bank Indonesia Surat berharga - diukur pada nilai wajar Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Tagihan akseptasi Aset yang diperoleh untuk ijarah Aset lain Kenaikan/(penurunan) liabilitas usaha: Liabilitas segera Simpanan wadiah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Kenaikan/(penurunan) dana syirkah temporer: Investasi tidak terikat Investasi terikat Investasi musyarakah Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
2016
6.366.149.284.543 (2.322.812.831.923) 854.254.632.789
29 21
2015
5.915.544.049.553 (2.444.857.884.698) 938.095.097.668
509.037.540.598 (1.433.749.104.898) (10.478.500.000)
389.220.538.716 (1.323.258.170.996) -
(1.609.419.029.849) 71.936.014.094 (126.946.309.958) (22.766.320.977) (36.990.032.769) (500.539.538)
(1.479.392.105.594) (88.486.455.811) (31.284.753.079) (5.540.160.201) 6.246.093.526
(3.150.000.000.000) 39.732.512.258 (2.381.914.646.581) (54.621.492.090) (180.606.205.371) (3.357.702.091.844) 146.294.841.457 (101.141.839.452) 103.535.099.667
858.305.000.000 5.116.127.742 (2.500.815.930.973) 1.700.151.337.134 275.564.179.341 (2.945.539.733.123) (123.807.398.931) (3.759.517.977) 238.887.401.865
46.675.635.593 1.396.338.342.616 12.139.164.519 (146.294.841.457) 11.644.357.556 (48.905.511.124)
21.374.367.654 1.170.558.422.491 2.585.502.748 123.807.398.931 4.799.962.086 (81.534.757.968)
5.961.749.236.204 500.794.997.003 (3.919.191.919)
675.770.457.411 521.667.170.584 (61.621.117)
1.031.513.169.147
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1.819.354.616.982
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Catatan
295
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 10
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap
1.282.649.528.348
(729.626.031.190) (80.588.743.885) 1.885.377.146
(7.146.743.731.924) (262.353.790.111) 2.169.001.931
950.953.645.622
(6.124.278.991.756)
27 27
500.000.000.000
(150.000.000.000) 500.000.000.000 -
25
(500.000.000.000)
-
25
375.000.000.000
-
375.000.000.000
350.000.000.000
14 14
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2.357.466.814.769
(3.954.924.374.774)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
8.554.821.586.337
12.509.745.961.111
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
10.912.288.401.106
8.554.821.586.337
3 4
1.086.568.761.849 3.356.501.953.422 1.551.019.771.060
1.611.124.530.574 2.905.040.852.179 530.986.057.833
3
4.598.197.914.775
3.507.670.145.751
5
320.000.000.000
-
10.912.288.401.106
8.554.821.586.337
Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam periode 3 bulan dari tanggal penempatan Penempatan pada bank lain yang jatuh tempo dalam periode 3 bulan dari tanggal penempatan Jumlah PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
296
2015
1.759.283.043.551
Arus kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dari pembiayaan diterima Penambahan setoran modal Penerimaan dana setoran modal Pelunasan subordinated notes mudharabah tahun 2011 Penerbitan subordinated notes mudharabah tahun 2016
2016
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 11
LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2016
30
6.467.897.248.938
2015 5.960.015.903.092
(191.963.352.539) (157.855.693.771) (7.156.170.168) (11.628.855.678)
(196.194.542.643) (106.846.583.822) (10.860.832.313) (8.393.176.663)
(46.409.590.154) (11.462.172.943) (110.555.277.778)
(34.353.214.303) (18.286.157.286) -
(537.031.113.031)
(374.934.507.030)
196.194.542.643 18.286.157.286 106.846.583.822 10.860.832.313 8.393.176.663
195.715.161.782 84.751.716.146 29.346.168.943 13.231.589.394 12.408.756.399
34.353.214.303
1.409.113.869
374.934.507.030
336.862.506.533
Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil
6.305.800.642.937
5.921.943.902.595
Bagi hasil yang menjadi hak Bank Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana dirinci atas: Hak pemilik dana atas bagi hasil yang sudah didistribusikan Hak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan
3.966.080.916.550 2.339.719.726.387
3.483.719.732.540 2.438.224.170.055
2.268.230.404.730
2.383.646.697.550
71.489.321.657
54.577.472.505
Jumlah pengurang Penambah: Pendapatan tahun sebelumnya yang kasnya diterima pada tahun berjalan: Penerimaan pelunasan piutang: Keuntungan murabahah Pendapatan sewa ijarah Pendapatan surat berharga Pendapatan bagi hasil mudharabah Pendapatan bagi hasil musyarakah Pendapatan amortisasi selisih nilai perolehan surat berharga dibanding nilai nominal Jumlah penambah
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pendapatan usaha utama (akrual) Pengurang: Pendapatan tahun berjalan yang kas atau setara kasnya belum diterima: Pendapatan keuntungan murabahah Pendapatan surat berharga Pendapatan bagi hasil mudharabah Pendapatan bagi hasil musyarakah Pendapatan amortisasi selisih nilai perolehan surat berharga dibanding nilai nominal Pendapatan sewa ijarah Pendapatan Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Catatan
297
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 12
LAPORAN SUMBER DAN PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan Sumber dana zakat Zakat dari Bank Zakat dari nasabah dan umum Zakat dari pegawai Bank
42
2015
11.146.263.639 2.696.764.719 10.478.119.013
9.592.982.099 2.814.952.163 10.443.023.936
Jumlah sumber dana zakat
24.321.147.371
22.850.958.198
Penyaluran dana zakat Disalurkan melalui LAZNAS BSM
22.766.320.977
31.284.753.079
Jumlah penyaluran dana zakat
22.766.320.977
31.284.753.079
(Kerugian)/keuntungan selisih kurs - bersih
(22.487)
Kenaikan/(penurunan) dana zakat Saldo awal dana zakat Saldo akhir dana zakat
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
298
2016
16
1.385.481
1.554.803.907
(8.432.409.400)
11.740.182.937
20.172.592.337
13.294.986.844
11.740.182.937
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 13
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) Catatan Sumber dana kebajikan Denda Penerimaan non-halal Dana sosial lainnya
43
2016
2015
40.167.582.154 428.227.952 80.763.148
73.106.988.371 427.346.466 203.806.257
40.676.573.254
73.738.141.094
Disalurkan melalui LAZNAS BSM
36.990.032.769
5.540.160.201
Jumlah penggunaan dana kebajikan
36.990.032.769
5.540.160.201
Jumlah sumber dana kebajikan Penggunaan dana kebajikan
(121.101.197)
Kenaikan dana kebajikan Saldo awal dana kebajikan Saldo akhir dana kebajikan
16
175.049.850
3.565.439.288
68.373.030.743
132.485.913.632
64.112.882.889
136.051.352.920
132.485.913.632
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
(Kerugian)/keuntungan selisih kurs
299
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 14
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Latar Belakang PT Bank Syariah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd., berkantor pusat di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat dihadapan Meester Raden Soedja, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1955, dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1810 tanggal 6 Oktober 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 1956, Tambahan No. 390. Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 12 tanggal 6 April 1967 yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya dibuat dihadapan Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 29 April 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd. menjadi PT Bank Maritim Indonesia. Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat dihadapan Raden Soeratman, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari PT Bank Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 29 tanggal 19 Mei 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1210.HT.01.04.TH 99 tanggal 1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6587, nama Bank diubah dari PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah Mandiri. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7 Juli 1999 dibuat dihadapan Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999, keduanya dibuat dihadapan Hasanal Yani Ali Amin, S.H., Notaris di Jakarta, serta Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 16495.HT.01.04.TH.99 tanggal 16 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6588, nama Bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah Mandiri menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
300
Selanjutnya Bank mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat dihadapan Lia Muliani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Bank melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589. Pada tahun 2006 terdapat perubahan terhadap anggaran dasar sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 59 tanggal 17 Mei 2006, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 2006, Tambahan No. 960.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 15
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Latar Belakang (lanjutan) Bank telah mengubah dan menyesuaikan anggaran dasarnya dengan Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Akta No. 10 tertanggal 19 Juni tahun 2008, yang dibuat dihadapan Badarusyamsi, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-729922.01.02 tahun 2008 tertanggal 13 Oktober 2008. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor sebesar Rp199.871.000.000 atau sebanyak 39.974.200 lembar saham yang akan dikeluarkan dari saham portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Penyetoran saham-saham tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Sebesar Rp100.000.000.000 disetor penuh secara tunai ke dalam kas Bank. b. Sebesar Rp99.871.000.000 disetor dengan cara non-tunai (inbreng) berupa tanah dan bangunan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Anggaran dasar dilakukan perubahan kembali dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 28 tanggal 25 Juni 2009, dibuat dihadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, atas akta tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara No. 85, tanggal 25 Oktober 2011, Tambahan No. 131/L; Anggaran dasar dilakukan perubahan kembali berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 16 tanggal 29 Juni 2010, dibuat dihadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Diambil Diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal 21 Maret 2011, dibuat dihadapan Badarusyamsi, SH, MKn, notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-22426.AH.01.02.TH 2011 tanggal 4 Mei 2011 dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 38 tanggal 28 Desember 2012, dibuat dihadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta dan telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.1000527 tanggal 3 Januari 2013. Sesuai dengan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2013 dan dituangkan dalam Akta No. 20 tanggal 22 Januari 2014, dibuat oleh Chairul Bachtiar, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor sebesar Rp30.778.370.000 atau sebanyak 6.155.674 saham yang akan dikeluarkan dari saham dalam portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Setoran modal secara non-tunai (inbreng) sebesar Rp99.871.000.000 telah dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2008 dan setoran modal tunai sebesar Rp100.000.000.000 telah dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2009. Setoran modal tersebut dituangkan dalam Akta No. 211 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H. sebagai Notaris Pengganti dari Sutjipto, S.H. Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 23 Februari 2009 No. AHU-AH.01.01-00922 tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri.
301
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Latar Belakang (lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 33 tanggal 25 November 2015, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H., MKn, notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0983082 tanggal 26 November 2015. Bank telah menerima tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 24 November 2015. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 09 tanggal 7 Desember 2016, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H., MKn, notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0106588 tanggal 8 Desember 2016. Bank telah menerima tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 14 November 2016. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Bank masih menunggu persetujuan OJK terkait tambahan setoran modal ini, oleh karena itu tambahan modal disetor ini dicatat sebagai dana setoran modal pada tanggal 31 Desember 2016. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No. 5 Jakarta 10340. Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank memiliki 129 kantor cabang, 389 kantor cabang pembantu, 52 kantor kas, 145 payment point dan 50 outlet kantor layanan gadai (tidak diaudit). Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal 28 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Badarusyamsi, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta, susunan Dewan Pengurus Syariah pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016
Dewan Pengawas Syariah Ketua: Anggota: Anggota:
Dr. KH. Ma ruf Amin *) Dr. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.
2015
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Dr. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.
*) Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatuhan (fit and proper test).
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas dan bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
302
2016
2015
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Komisaris Independen: Komisaris Independen: Komisaris Independen: Komisaris:
Ventje Rahardjo Ramzi A. Zuhdi Bambang Widianto Zulkifli Djaelani Agus Fuad
Ventje Rahardjo Ramzi A. Zuhdi Bambang Widianto Zulkifli Djaelani Agus Fuad
Direksi Direktur Utama: Direktur: Direktur: Direktur: Direktur: Direktur: Direktur:
Agus Sudiarto Fahmi Ridho Putu Rahwidhiyasa Edwin Dwidjajanto Kusman Yandi Choirul Anwar
Agus Sudiarto Agus Dwi Handaya *) Fahmi Ridho Putu Rahwidhiyasa Edwin Dwidjajanto Kusman Yandi Choirul Anwar
*) Efektif mengundurkan diri sejak tanggal 9 September 2016.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 17
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) a. Latar Belakang (lanjutan) Susunan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016
2015
Komite Audit Ketua: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota:
Zulkifli Djaelani Ventje Rahardjo Ramzi A. Zuhdi Bambang Widianto Ichwan Rochmanu Djoko Seno Adji -
Zulkifli Djaelani Ventje Rahardjo Ramzi A. Zuhdi Bambang Widianto Tjeppy Kustiwa Ferry Firmansyah Irsyaf Firdaus
Komite Pemantau Risiko Ketua: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota:
Ramzi A. Zuhdi Ventje Rahardjo Zulkifli Djaelani Hari Dewanto Kayim Hanuri
Ramzi A. Zuhdi Ventje Rahardjo Zulkifli Djaelani Edyanto Rachman Ateng Suhaeni
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota: Anggota: Sekretaris:
Bambang Widianto Ventje Rahardjo Ramzi A. Zuhdi Agus Fuad Zulkifli Djaelani Aridibyo S. Karnadi Head of Human Capital Group (Ex Officio)
Bambang Widianto Ventje Rahardjo Ramzi A. Zuhdi Agus Fuad Zulkifli Djaelani Mustaslimah Head of Human Capital Group (Ex Officio)
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 Direksi Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah
2015
22.659.455.001 6.861.564.361 953.647.000
15.512.045.520 3.806.231.252 1.007.170.226
30.474.666.362
20.325.446.998
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING Laporan keuangan Bank diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 23 Januari 2017. Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Jumlah karyawan (tidak diaudit) Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 9.174 orang dan 9.564 orang.
303
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. Murabahah 104, Istishna Mudharabah Musyarakah Ijarah dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013). Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas dan laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil. Berdasarkan PSAK No. 101 (Revisi 2014), laporan keuangan bank syariah terdiri dari komponenkomponen sebagai berikut: (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii)
Laporan posisi keuangan; Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; Laporan perubahan ekuitas; Laporan arus kas; Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil; Laporan sumber dan penyaluran dana zakat; Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan Catatan atas laporan keuangan.
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank sesuai prinsip syariah. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal penempatan. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan Bank yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis). Laporan sumber dan penyaluran dana zakat dan laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
304
Laporan sumber dan penyaluran dana zakat merupakan laporan yang menunjukkan sumber dana, penyaluran dalam jangka waktu tertentu serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana kebajikan selama jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada tanggal tertentu. Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh Bank berdasarkan akad mudharabah muqayyadah (on balance sheet). Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta Bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank mendapatkan porsi bagi hasil atas penyaluran dana tersebut.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 19
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) Akad mudharabah muqayyadah adalah suatu kegiatan penyediaan dana oleh shahibul maal untuk modal investasi atau kerja kepada mudharib untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad dengan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan. Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber dana zakat, infak dan shadaqah berasal dari Bank dan pihak lain yang diterima Bank untuk disalurkan kepada pihak yang berhak sesuai dengan prinsip syariah. Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infak dan shadaqah dan dana kebajikan. Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank. Area yang kompleks akan memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan pada laporan keuangan diungkapkan di Catatan 2ag. b. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2016, Bank menerapkan penyesuaian terhadap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Bank dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya: -
ISAK 30 Amandemen PSAK 4 Amandemen PSAK 15 Amandemen PSAK 16 Ase Amandemen PSAK 19 Aset tak Amandemen PSAK 24 Amandemen PSAK 65 Amandemen PSAK 66 Amandemen PSAK 67
Implementasi dari standar-standar tersebut tidak menyebabkan perubahan kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yang dilaporkan di tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
Bank men mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: a. Perusahaan di bawah pengendalian Bank; b. Perusahaan asosiasi; c. Investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; d. Perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam butir c di atas; e. Karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan; f. Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
305
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 20
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 39 atas laporan keuangan. d. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 1) Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Tagihan Reverse Repo SBSN BI, Term Deposit Valas Syariah BI, giro pada bank syariah lain, penempatan pada bank syariah lain, investasi pada surat berharga, piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang diperoleh untuk ijarah, dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank garansi dan letter of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit. Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.16/POJK.03/2014 tertanggal 18 November 2014 serta POJK No.12/POJK.03/2015 tertanggal 21 Agustus 2015. Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan POJK tersebut adalah sebagai berikut: a) Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito, setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan. b) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: (1) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan; (2) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan; (3) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; (4) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan. c) Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah muntahiyah bittamlik (Catatan 2n). PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
306
Khusus untuk kualitas surat berharga dan penempatan pada bank ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet. Cadangan kerugian penurunan nilai liabilitas komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun Apabila manajemen berpendapat bahwa suatu aset produktif sudah tidak dapat ditagih kembali, maka aset tersebut harus dihapusbukukan dengan cara saldo aset produktif dikurangkan dari penyisihan kerugian. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian tahun berjalan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 21
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) d. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) 2) Aset non-produktif adalah aset Bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk Agunan Yang Diambil Alih (AYDA), Properti Terbengkalai, Rekening Antar Kantor, dan Suspense Account. AYDA adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan atau di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal nasabah tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Bank wajib melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA yang dimiliki dan mendokumentasikan upaya penyelesaian AYDA. Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap AYDA atas dasar nilai realisasi bersih: a) pada saat pengambilalihan agunan, dan b) pada masa-masa berikutnya setelah dilakukan pengambilalihan agunan. Penetapan nilai realisasi bersih wajib dilakukan oleh penilai independen, untuk AYDA dengan nilai Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) atau lebih. Sementara untuk AYDA dengan nilai di bawah Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) dapat menggunakan penilai internal Bank. Bank wajib menggunakan nilai yang terendah apabila terdapat beberapa nilai dari penilai independen atau penilai internal Bank. AYDA yang telah dilakukan upaya penyelesaian, ditetapkan memiliki kualitas: a) Lancar, apabila dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun; b) Macet, apabila dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun. Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan (disajikan dalam akun aset lain) diakui sebesar nilai realisasi bersih maksimum sebesar kewajiban nasabah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar aset setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Setelah pengakuan awal, AYDA dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjualnya. Rekening Antar Kantor adalah akun tagihan yang timbul dari transaksi antar kantor yang belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Bank wajib melakukan upaya penyelesaian rekening antar kantor dan suspense account. Kualitas rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut: 1) Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari. 2) Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Suspense account adalah akun yang digunakan untuk menampung transaksi yang tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumen pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat diklasifikasikan dalam akun yang seharusnya.
307
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 22
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan Aset keuangan Bank terdiri dari piutang murabahah. Sesuai dengan PSAK 102 "Akuntansi Murabahah" dan PAPSI 2013, Bank menghitung CKPN individual untuk piutang murabahah sesuai dengan ketentuan di PSAK 55 "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran". Pada tanggal laporan keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau marjin pembiayaan, restrukturisasi dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Bank menetapkan piutang murabahah yang CKPN dihitung secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini : 1. Piutang murabahah yang memiliki kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet, yang memiliki nilai piutang secara individual diatas Rp10 milyar. 2. Piutang murabahah yang direstrukturisasi dan yang secara individual memiliki nilai piutang diatas Rp10 milyar. Bank menerapkan konsep one obligor untuk perhitungan CKPN individual. Apabila nasabah memiliki pembiayaan selain akad murabahah maka penurunan nilai untuk pembiayaan terkait dihitung dengan perhitungan CKPN individual. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak signifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
308
Nilai tercatat aset keuangan diturunkan nilainya melalui pembentukan akun CKPN dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan marjin tetap diakui atas nilai tercatat yang telah diturunkan tersebut berdasarkan tingkat imbal hasil efektif awal yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dari aset tersebut. Jika pada periode berikutnya, jumlah estimasi penyisihan kerugian meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun CKPN. Aset keuangan dan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pengurang penyisihan kerugian penurunan nilai di laporan laba rugi.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 23
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan (lanjutan) Untuk piutang murabahah yang secara individual tidak signifikan (di bawah Rp10 milyar) dan di atas Rp10 milyar dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus (tidak direstrukturisasi), pembentukan CKPN dihitung secara kolektif. Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara kolektif dihitung 7). berdasarkan Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif dengan menggunakan data historis tiga tahun. f.
Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro wadiah pada Bank Indonesia, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Reverse Repo SBSN Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Term Deposit Valas Syariah BI yang merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip jualah. Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan.
g. Giro pada Bank Lain
h. Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank syariah lainnya dan/atau bank pembiayaan rakyat syariah antara lain dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau tabungan mudharabah, Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank, pembiayaan yang diberikan, dan bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan akad murabahah, akad mudharabah, akad musyarakah, akad qardh dan prinsip akad syariah lainnya. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank akan tetapi digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tersebut sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank.
309
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) i.
Investasi pada Surat Berharga Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain obligasi syariah, sertifikat reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah. Investasi pada surat berharga, kecuali Reksadana, diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Bank berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No. 110 (Revisi 2015) tentang 1) Diukur pada biaya perolehan. Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan jika: (a) investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan (b) persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya. 2) Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika: (a) investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan melakukan penjualan sukuk; dan (b) persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya. 3) Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dimana sukuk dinilai sebesar nilai wajar. Sukuk dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan dari transaksi jual beli. Bank mengakui investasi pada sukuk sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan sukuk yang diukur pada biaya perolehan dan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain termasuk biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak termasuk biaya transaksi. Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan dan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Pada saat terjadi penghentian pengakuan saldo perubahan nilai wajar dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Investasi dalam unit penyertaan reksadana syariah dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
310
Wesel ekspor merupakan transaksi yang timbul karena adanya pembayaran dimuka kepada pihak lain sehubungan dengan transaksi ekspor impor nasabah. Wesel ekspor dinyatakan sebesar saldonya. Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun surat berharga. j.
Piutang Piutang adalah tagihan yang timbul dari pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad istishna dan/atau akad ijarah. Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai marjin yang disepakati. Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) j.
Piutang (lanjutan) Piutang murabahah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah dengan biaya transaksi/pendapatan administrasi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Bank menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas piutang murabahah berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang. Akad istishna adalah akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli ) dan penjual atau pembuat ( ). ( Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada pembeli dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang istishna berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang. Akad ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang tersebut kepada penyewa. Akad ijarah muntahiyah bittamlik adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa. Perpindahan hak milik obyek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan dengan hibah. Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu sebesar saldo piutang.
k. Pembiayaan
Akad mudharabah dalam pembiayaan adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul maal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil, mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian. Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pembiayaan bagi hasil dapat dilakukan dengan akad mudharabah dan akad musyarakah.
311
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 26
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k. Pembiayaan (lanjutan) Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak, atau faktor lain setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka kerugian penurunan nilai tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan mudharabah. Akad musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing. Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana Bank akan dialihkan secara bertahap kepada nasabah, sehingga bagian dana Bank akan menurun dan pada akhir masa akad, nasabah akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan musyarakah. l.
Pinjaman Qardh Pinjaman qardh adalah penyaluran dana dengan akad qardh. Akad qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Pinjaman qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Bank) yang wajib menanggung atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui pada saat diterima. Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi persentase tertentu. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui selama periode akad.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
312
Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian qardh berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo. m. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan dan liabilitas akseptasi adalah tagihan atau liabilitas kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul karena akseptasi wesel sehubungan dengan transaksi ekspor dan impor.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 27
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah Aset yang diperoleh untuk ijarah adalah aset yang dijadikan objek sewa (ijarah) dan diakui sebesar harga perolehan. Objek sewa dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset sejenis, sedangkan objek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa. Aset yang diperoleh untuk ijarah disajikan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan amortisasi. o. Aset Istishna dalam Penyelesaian Aset istishna dalam penyelesaian adalah aset istishna yang masih dalam proses pembuatan. Jika penyelesaian pembayaran dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan aset istishna, maka: 1) Biaya ditangguhkan yang berasal dari biaya pra-akad diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat akad ditandatangani. 2) Biaya istishna diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat terjadinya. 3) Biaya istishna paralel diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari sub kontraktor sebesar jumlah tagihan. p. Penyertaan Modal Sementara Penyertaan modal sementara merupakan penyertaan modal sementara yang timbul akibat konversi pembiayaan menjadi saham. Penyertaan sementara dihapus buku dari laporan posisi keuangan apabila telah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan POJK No.16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 (sebelumnya Peraturan Bank Indonesia No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang ). Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20,00% dicatat dengan metode biaya, dikurangi penyisihan kerugian. q. Aset Tetap
Tahun Bangunan Instalasi, inventaris kantor, dan kendaraan bermotor
20 5
Tanah tidak disusutkan. Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank mendapat manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Aset tetap dinilai sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah yang sejak Desember 2015, dinilai dengan metode revaluasi. Harga perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset tersebut. Tanah disajikan sebesar nilai wajar, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah terdaftar di OJK. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan jumlah tercatatnya. Aset tetap disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:
313
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 28
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) q. Aset Tetap (lanjutan)
Penurunan yang menghapus nilai kenaikan yang sebelumnya atas aset yang sama dibebankan penurunan lainnya dibebankan pada laporan laba rugi. Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan. Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dan dalam laporan laba rugi. Jika aset yang direvaluasi dijual, jumlah yang dicatat di dalam ekuitas dipindahkan ke saldo laba. r.
Biaya Dibayar Dimuka manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
s. Liabilitas Segera Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera dinyatakan sebesar liabilitas Bank. t.
Simpanan Wadiah Simpanan wadiah merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai kebijaksanaan Bank. Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan sebesar liabilitas Bank.
u. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain adalah liabilitas Bank kepada bank lain dalam bentuk giro wadiah, tabungan wadiah, dan Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA). Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar liabilitas Bank kepada bank lain. v. Pembiayaan Diterima PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
314
Pembiayaan diterima merupakan dana yang diperoleh dari entitas lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan dalam akad. Pembiayaan diterima diakui sebesar nilai nominalnya pada saat perjanjian ditandatangani. w. Dana Syirkah Temporer Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Bank. Bank mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Bank atau kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 29
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) w. Dana Syirkah Temporer (lanjutan) Hubungan antara Bank dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan kemitraan berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau musyarakah. Contoh dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, mudharabah musytarakah, dan akun lain yang sejenis. 1) Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan investasinya. 2) Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan/atau obyek investasi. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Bank. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi. Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan, hal tersebut sesuai dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dana, termasuk untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya. Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung. x. Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan Surat berharga subordinasi yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang timbul dari penerbitan surat berharga dicatat sebagai beban yang ditangguhkan yang disajikan diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu surat berharga. y. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri atas pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah, istishna, ijarah (sewa), dan pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Berdasarkan PSAK 102 (revisi 2013), yang diterapkan secara prospektif, pendapatan murabahah yang termasuk margin ditangguhkan dan pendapatan administrasi, diakui dengan menggunakan metode setara tingkat imbal hasil efektif, yaitu tingkat imbal hasil setara yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen keuangan dan biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari tingkat imbal hasil. Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode akad selesai.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara angsuran dilakukan selama periode akad sesuai dengan metode tingkat imbal hasil efektif.
315
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 30
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) y. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib (lanjutan) Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional. Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati. Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pengembalian harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran di atas harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya. Khusus untuk transaksi ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pelunasan piutang sewa. z.
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik nasabah yang didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan mudharabah musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima. Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan Bank yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin). Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan.
aa. Sumber dan Penyaluran Dana Zakat dan Kebajikan Sumber dan penyaluran dana zakat dan kebajikan, pengelolaannya diserahkan kepada LAZNAS BSM.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
316
Denda/sanksi dikenakan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda pembayaran dengan sengaja berupa sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi diperuntukkan untuk dana sosial/kebajikan. ab. Pendapatan Imbalan Jasa Perbankan Pendapatan imbalan jasa perbankan pada umumnya diakui pada saat kas diterima kecuali premium/diskonto yang belum diamortisasi diakui secara selama periode hingga jatuh tempo dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line).
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) ac. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan 1) Imbalan pensiun Bank mengoperasikan berbagai skema pensiun. Bank memiliki program iuran pasti. Program iuran pasti merupakan program pensiun dimana Bank membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas (dana) yang terpisah. Bank tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periode berjalan maupun periode lalu. Bank diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No.13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti, jika manfaat program iuran pasti lebih kecil dari manfaat yang akan diterima karyawan sesuai dengan UU No. 13/2003, maka Bank akan membayar kekurangan tersebut sehingga Bank membentuk cadangan imbalan pensiun. Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program pensiun yang ada. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya. Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi. 2) Imbalan pascakerja lainnya Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang dalam bentuk cuti besar dan penghargaan masa kerja. Biaya yang diharapkan timbul atas imbalan ini diakru selama masa kerja dengan menggunakan metode projected unit credit. Liabilitas ini dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi syarat.
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Bank memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal antara (i) ketika Bank tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut dan (ii) ketika Bank mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berasal dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Dalam hal menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela, pesangon pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan yang diharapkan menerima penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya. 4) Program bagi laba dan bonus Bank mengakui liabilitas dan beban untuk bonus dan bagi laba berdasarkan rumusan yang mempertimbangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham setelah penyesuaian tertentu. Bank mengakui beban bonus dan bagi laba pada saat terutang kepada karyawan secara kontrak atau terdapat kewajiban konstruktif.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
3) Pesangon pemutusan kontrak kerja
317
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 32
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) ad. Penjabaran mata uang asing 1. Mata uang fungsional dan penyajian Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Bank. 2. Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs penutup (Kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat). Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi. Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih pejabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada pendapatan komprehensif lain. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (Reuters pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat) (dalam Rupiah penuh): 2016 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Australia 1 Euro 1 Dolar Singapura 1 Riyal Arab Saudi 1 Dolar Hong Kong 1 Yen Jepang
13.472,50 9.723,11 14.175,77 9.311,93 3.592,43 1.737,34 115,07
2015 13.785,00 10.083,73 15.056,67 9.758,95 3.675,75 1.778,70 114,52
ae. Pajak penghasilan kini dan tangguhan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
318
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen mengevaluasi secara periodik implementasi terhadap peraturan perpajakan yang berlaku terutama yang memerlukan interpretasi lebih lanjut mengenai pelaksanaannya termasuk juga evaluasi terhadap surat ketetapan pajak yang diterima dari kantor pajak. Lebih lanjut, manajemen membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke otoritas pajak. Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan. Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 33
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) ae. Pajak penghasilan kini dan tangguhan (lanjutan) Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya intensi untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto. Koreksi terhadap liabilitas pajak diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas pajak di masa depan sebesar jumlah yang akan diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak di masa yang akan datang yang didiskontokan ke nilai kini jika berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian. af. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sejumlah Rp325.413.775.831 dan Rp289.575.719.782. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing 397.804.387 lembar saham dan 306.137.720 lembar saham. ag. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Beberapa estimasi dan pertimbangan dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekpektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang murabahah dan penyisihan kerugian aset produktif Bank menelaah kualitas aset pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Dalam menentukan apakah penurunan nilai harus dibentuk dalam laporan laba rugi, Bank membuat estimasi penilaian apakah terdapat indikasi penurunan kualitas aset. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas cadangan penurunan nilai. Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas piutang murabahah dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan/atau nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima. Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio piutang murabahah dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktorfaktor seperti kualitas piutang dan segmentasi. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
1.
319
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 34
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) ag. Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang penting (lanjutan) 2.
Imbalan pensiun Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pensiun. Bank menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Asumsi kunci kewajiban pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 38.
3.
Penyisihan kerugian aset non-produktif Bank menelaah potensi kerugian aset non-produktif pada setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah terdapat penyisihan penurunan nilai yang harus dibentuk dalam laporan laba rugi. Dalam menentukan apakah penyisihan penurunan nilai harus dibentuk, Bank membuat estimasi penilaian apakah terdapat indikasi penurunan nilai dari aset non-produktif. Estimasi tersebut didasarkan pada pertimbangan dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda.
3. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA 2016
2015
Giro wadiah Rupiah Mata Uang Asing Jumlah giro wadiah
3.286.444.953.422 70.057.000.000 3.356.501.953.422
2.831.980.352.179 73.060.500.000 2.905.040.852.179
Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Reverse Repo SBSN Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Syariah Term Deposit Valas Syariah BI Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia
3.589.000.000.000 1.009.197.914.775 5.050.000.000.000 9.648.197.914.775
2.863.000.000.000 368.970.145.751 1.900.000.000.000 275.700.000.000 5.407.670.145.751
13.004.699.868.197
8.312.710.997.930
Jumlah giro dan penempatan pada Bank Indonesia
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/16/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, setiap bank diwajibkan memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dan mata uang asing yang besarnya ditetapkan sebesar 5% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
320
Bank yang memiliki rasio pembiayaan dalam Rupiah terhadap DPK dalam Rupiah kurang dari 80% dan: a. Memiliki DPK Rp1 Triliun sampai dengan Rp10 Triliun, wajib memelihara tambahan GWM dalam Rupiah 1% dari DPK Rupiah, b. Memiliki DPK Rp10 Triliun sampai dengan Rp50 Triliun, wajib memelihara tambahan GWM dalam Rupiah 2% dari DPK Rupiah, c. Memiliki DPK lebih dari Rp50 Triliun, wajib memelihara tambahan GWM dalam Rupiah 3% dari DPK Rupiah. Persentase GWM (tidak diaudit) dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 5,14% (2015: 5,09%). Sedangkan persentase GWM (tidak diaudit) dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 1,23% (2015: 1,38%).
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 35
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 3. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA (lanjutan) Bank menempatkan dana pada Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Reverse Repo dan Term Deposit Valas Syariah Bank Indonesia . 2016
Imbal hasil FASBIS SBIS Reverse Repo Term Deposit Valas Syariah Bank Indonesia
4,00% 5,90% - 6,75% 5,20% -
Jangka waktu 270
Imbal hasil
2015
Jangka waktu
3 hari 364 hari 28 hari
5,50% 6,66% - 7,10% 6,40%
4 hari 273 hari 28 - 31 hari
-
0,41%
7 - 14 hari
4. GIRO PADA BANK LAIN
Bank Non-Syariah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. Standard Chartered Bank Dolar Amerika Serikat Citibank N.A New York PT Bank Central Asia Tbk. Deutsche Bank AG Wells Fargo Bank N.A (dahulu Wachovia Bank N.A) Commerzbank AG HSBC Bank Dolar Singapura United Overseas Bank Ltd DBS Bank Singapore Ltd Euro Commerzbank AG Deutsche Bank AG Dolar Australia Australia and New Zealand Bank Yen Jepang Sumitomo Mitsui Bank Dolar Hongkong HSBC Bank
Jumlah pihak ketiga
2016
2015
1.121.888.642
654.699.199
1.121.888.642
58.899.032 713.598.231
89.805.991.008 23.250.000
40.198.413.237 26.270.000
1.014.317.880.034 91.184.966.819 594.049.948
211.433.746.343 50.443.125.725 15.224.870.544
222.494.594.435 3.595.543.899 -
82.666.828.688 8.911.660.770 2.521.278
5.394.828.839 8.725.930.431
5.819.861.030 7.756.029.961
1.025.363.135 4.157.941.546
4.528.473.580 207.338.928
126.859.684
1.234.894.314
64.620.619
33.359.021
161.572.155
168.620.760
1.441.673.392.552
428.656.014.179
1.442.795.281.194
429.369.612.410
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pihak ketiga Bank Umum Syariah Riyal Arab Saudi Al Rajhi Bank Dolar Amerika Serikat Al Rajhi Bank
321
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 36
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
2016
Pihak berelasi (Catatan 39) Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Rupiah PT Bank BNI Syariah PT BPD Kalimantan Timur UUS PT BPD Nusa Tenggara Barat UUS
2015
4.287.969.029 500.000
19.285.782.215 3.021.583.159 500.000
69.282.415.725 20.275.694.938 100.800.537 7.057.635 990.000 1.550.761 1.240.863 1.000.000 3.959.583 2.893.583
55.869.269.247 214.286.723 100.167.346 2.539.547 1.551.219 1.000.000 1.550.761 1.240.863 1.000.000 3.983.513 -
12.891.041.585
22.179.854.366
1.367.375.627
932.136.464
108.224.489.866
101.616.445.423
Jumlah giro pada bank lain Penyisihan kerugian
1.551.019.771.060 (54.103.576)
530.986.057.833 (230.214.636)
Bersih
1.550.965.667.484
530.755.843.197
Bank Non-Syariah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT BPD Sulawesi Tengah PT Bank Aceh PT BPD Jawa Tengah PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT BPD Maluku PT BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) PT BPD Kalimantan Tengah PT BPD Sulawesi Selatan Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dolar Singapura PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jumlah pihak berelasi
Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2016 Rupiah Saldo awal tahun Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Mata Uang Asing
Jumlah
223.078.653
7.135.983
230.214.636
(180.193.964) -
4.244.674 (161.770)
(175.949.290) (161.770)
42.884.689
11.218.887
54.103.576
2015 Rupiah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
322
Saldo awal tahun Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs
177.364.738
Saldo akhir tahun
223.078.653
45.713.915 -
Mata Uang Asing 6.411.341 (96) 724.738 7.135.983
Jumlah 183.776.079 45.713.819 724.738 230.214.636
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Seluruh jasa giro yang diterima dari giro pada bank non-syariah dicatat sebagai dana kebajikan (Catatan 16).
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 37
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN 2016 Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) BPD Kaltim Syariah BPD Jambi Syariah BPD Aceh Syariah
2015
90.000.000.000 150.000.000.000 80.000.000.000
-
320.000.000.000
-
Jumlah penempatan pada bank lain Penyisihan kerugian
320.000.000.000 (3.200.000.000)
-
Bersih
316.800.000.000
-
Jumlah pihak berelasi
Bagi hasil SIMA dalam Rupiah berkisar antara 4,15% sampai dengan 8,00% per tahun untuk tahun 2016 dan 5,68% sampai dengan 8,50% per tahun untuk tahun 2015. Penempatan pada bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo sebelum dikurangi penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: 2016
2015
Kurang dari 1 bulan
320.000.000.000
-
Jumlah
320.000.000.000
-
Penempatan pada bank lain berdasarkan jangka waktu sebelum dikurangi penyisihan kerugian adalah sebagai berikut: 2016
2015
Kurang dari 1 bulan
320.000.000.000
-
Jumlah
320.000.000.000
-
Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2016 Mata Uang Asing
Jumlah
Saldo awal tahun Pembentukan selama tahun berjalan
-
-
-
3.200.000.000
-
3.200.000.000
Saldo akhir tahun
3.200.000.000
-
3.200.000.000 Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rupiah
323
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 38
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2015 Rupiah Saldo awal tahun Pemulihan selama tahun berjalan
Mata Uang Asing
Jumlah
1.950.000.000
-
1.950.000.000
(1.950.000.000)
-
(1.950.000.000)
Saldo akhir tahun
-
-
-
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas
Nilai Nominal
Keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat berharga diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
Premium yang belum diamortisasi
2016
Nilai tercatat/Nilai wajar Lancar
Macet
Jumlah
Diukur pada biaya perolehan Sukuk korporasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Wesel ekspor
544.000.000.000
210.337
-
407.000.000.000
137.000.210.337
544.000.210.337
5.007.075.000.000 98.451.526.190
20.186.722.104 -
-
5.027.261.722.104 98.451.526.190
-
5.027.261.722.104 98.451.526.190
Jumlah diukur pada biaya perolehan
5.649.526.526.190
20.186.932.441
-
5.532.713.248.294
137.000.210.337
5.669.713.458.631
Reksadana syariah
910.000.000.000
-
1.918.275.279
911.918.275.279
-
911.918.275.279
Jumlah diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
910.000.000.000
-
1.918.275.279
911.918.275.279
-
911.918.275.279
Sukuk Negara Ritel
4.905.000.000
-
17.092.500
4.922.092.500
-
4.922.092.500
Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
4.905.000.000
-
17.092.500
4.922.092.500
-
4.922.092.500
6.564.431.526.190
20.186.932.441
1.935.367.779
6.449.553.616.073
137.000.210.337
6.586.553.826.410
Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Jumlah investasi pada surat berharga Penyisihan kerugian
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
324
Bersih
(151.173.908.354) 6.435.379.918.056
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 39
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan) a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan)
Nilai Nominal
Keuntungan bersih yang belum direalisasi atas surat berharga diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
Premium yang belum diamortisasi
2015
Nilai tercatat/Nilai wajar Lancar
Macet
Jumlah
Diukur pada biaya perolehan Sukuk korporasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Wesel ekspor
515.000.000.000
5.869.744
-
378.005.717.514
137.000.152.230
515.005.869.744
5.957.033.000.000 213.026.731.924
97.688.779.741 -
-
6.054.721.779.741 213.026.731.924
-
6.054.721.779.741 213.026.731.924
Jumlah diukur pada biaya perolehan
6.685.059.731.924
97.694.649.485
-
6.645.754.229.179
137.000.152.230
6.782.754.381.409
Reksadana syariah
900.000.000.000
-
1.430.030.476
901.430.030.476
-
901.430.030.476
Jumlah diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
900.000.000.000
-
1.430.030.476
901.430.030.476
-
901.430.030.476
Sukuk Negara Ritel
42.505.000.000
-
236.099.758
42.741.099.758
-
42.741.099.758
Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
42.505.000.000
-
236.099.758
42.741.099.758
-
42.741.099.758
7.627.564.731.924
97.694.649.485
1.666.130.234
7.589.925.359.413
137.000.152.230
7.726.925.511.643
Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Jumlah investasi pada surat berharga Penyisihan kerugian
(151.924.777.034)
Bersih
7.575.000.734.609
Termasuk di dalam saldo surat berharga adalah surat berharga dalam mata uang asing sebesar Rp143.115.661.414 dan Rp150.348.380.471 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. b. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Berikut ini adalah pengelompokan berdasarkan sisa umur jatuh tempo :
Diukur pada biaya perolehan Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Jumlah investasi pada surat berharga
2016 1
5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
373.110.976.987
5.296.602.481.644
-
5.669.713.458.631
911.918.275.279 1.177.252.500 1.286.206.504.766
3.744.840.000 5.300.347.321.644
-
911.918.275.279 4.922.092.500 6.586.553.826.410
Penyisihan kerugian
(151.173.908.354)
Bersih
6.435.379.918.056 Kurang dari 1 tahun
Diukur pada biaya perolehan Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Jumlah investasi pada surat berharga Penyisihan kerugian Bersih
2015 1
5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
3.203.527.216.326
3.529.227.165.083
50.000.000.000
6.782.754.381.409
901.430.030.476 2.271.624.500 4.107.228.871.302
40.469.475.258 3.569.696.640.341
50.000.000.000
901.430.030.476 42.741.099.758 7.726.925.511.643 (151.924.777.034) 7.575.000.734.609
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Kurang dari 1 tahun
325
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 40
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan) c. Berdasarkan Penerbit
Diukur pada biaya perolehan Sukuk korporasi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Berlian Laju Tanker Tbk. **) PT Bank BNI Syariah PT Arpeni Pratama Line Ocean **) PT Bank Nagari
2016
Lembaga Pemeringkat
Peringkat
Jumlah (Rp)
PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo
idAAA idD idAA+ idD idA
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) *) SBSN ijarah RI 2015 seri PBS006 SBSN ijarah RI 2015 seri PBS009 SBSN ijarah RI 2015 seri PBS010 SBSN ijarah RI 2015 seri PBS013 SBSN ijarah RI 2015 seri SPN-S Sukuk Global seri INDOIS19 Sukuk negara ritel Seri 006 Sukuk negara ritel Seri 007 Sukuk negara ritel Seri 008
265.000.000.000 87.000.210.337 100.000.000.000 50.000.000.000 42.000.000.000 544.000.210.337
-
-
Wesel ekspor *) Bank Danamon Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank DBS Indonesia Bank UOB Indonesia Bank Bangkok Bank CIMB NIAGA Bank HSBC Indonesia
217.817.495.786 2.062.245.224.573 2.011.939.657.605 143.508.858.882 99.346.652.133 143.115.661.414 23.312.588.327 201.702.306.080 124.273.277.304 5.027.261.722.104
-
-
1.642.075.324 4.261.050.816 27.044.417.735 157.673.875 1.201.567.244 24.460.990.250 597.851.021 39.085.899.925 98.451.526.190
Jumlah surat berharga - diukur pada biaya perolehan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
326
Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain Reksadana *) Reksadana BNI-AM Dana Pasar uang Syariah Amerta dikelola oleh PT BNI Asset Management Mandiri Kapital Syariah dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi PNM Pasar Uang Syariah dikelola oleh PT Permodalan Nasional Madani Trimegah Pundi Kas Syariah dikelola oleh PT Trimegah Asset Management Emco Barokah Syariah dikelola oleh PT Emco Asset Management Bahana MES Syariah dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management Jumlah diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain *) Tanpa peringkat **) Klasifikasi macet dan tidak memiliki rating terkini
5.669.713.458.631
-
-
200.943.812.322
-
-
200.784.074.237
-
-
200.075.253.880
-
-
200.131.946.117
-
-
100.056.988.723
-
-
9.926.200.000 911.918.275.279
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 41
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan) c. Berdasarkan Penerbit (lanjutan) 2016
Lembaga Pemeringkat Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Sukuk Negara Ritel *) SR-006 SR-007 SR-008 Jumlah surat berharga - diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Peringkat
-
Jumlah (Rp)
-
1.177.252.500 1.831.335.000 1.913.505.000 4.922.092.500
Jumlah investasi pada surat berharga Penyisihan kerugian
6.586.553.826.410 (151.173.908.354)
Bersih
6.435.379.918.056
*) Tanpa peringkat
Peringkat
Jumlah (Rp)
PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo PT Pefindo
idAA+ idD idAA+ idD
265.000.000.000 87.000.152.230 100.000.000.000 50.000.000.000
PT Pefindo
idA
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) *) SBSN ijarah RI 2015 seri PBS008 SBSN ijarah RI 2015 seri PBS009 SBSN ijarah RI 2015 seri PBS010 SBSN ijarah RI 2015 seri SPN-S Sukuk Global seri INDOIS19 Sukuk negara ritel Seri 006 Sukuk negara ritel Seri 007
13.005.717.514 515.005.869.744
-
-
Wesel ekspor *) Bangkok Bank Bank CIMB Niaga Bank Danamon Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank OCBC NISP Bank Permata Bank Rabobank Bank Rakyat Indonesia Bank UOB Indonesia Bank DBS Indonesia Barclays Bank PLC Bank HSBC Indonesia
949.421.437.750 1.789.728.288.744 997.818.500.421 1.941.073.176.909 150.348.380.471 23.350.863.371 202.981.132.075 6.054.721.779.741
-
-
54.661.849.000 928.472.260 3.714.028.430 8.319.110.830 45.952.938.250 858.387.000 1.196.806.025 59.153.725.250 553.705.000 1.538.120.135 2.374.212.497 206.713.657 33.568.663.590 213.026.731.924
Jumlah surat berharga - diukur pada biaya perolehan *) Tanpa peringkat **) Klasifikasi macet dan tidak memiliki rating terkini
6.782.754.381.409
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Diukur pada biaya perolehan Sukuk korporasi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Berlian Laju Tanker Tbk. **) PT Bank BNI Syariah PT Arpeni Pratama Line Ocean **) PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan - 2011
2015
Lembaga Pemeringkat
327
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 42
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan) c. Berdasarkan Penerbit (lanjutan)
2015
Lembaga Pemeringkat Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain Reksadana *) Reksadana BNI-AM Dana Pasar uang Syariah Amerta dikelola oleh PT BNI Asset Management Mandiri Kapital Syariah dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi PNM Pasar Uang Syariah dikelola oleh PT Permodalan Nasional Madani Trimegah Pundi Kas Syariah dikelola oleh PT Trimegah Asset Management Emco Barokah Syariah dikelola oleh PT Emco Asset Management
Peringkat
Jumlah (Rp)
-
-
200.161.977.465
-
-
200.969.841.028
-
-
200.042.631.571
-
-
200.061.285.962
-
-
100.194.294.450
Jumlah diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Sukuk Negara Ritel *) SR-005 SR-006 SR-007 Jumlah surat berharga - diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
901.430.030.476
-
-
2.271.624.500 8.836.058.258 31.633.417.000 42.741.099.758
Jumlah investasi pada surat berharga Penyisihan kerugian
7.726.925.511.643 (151.924.777.034)
Bersih
7.575.000.734.609
*) Tanpa peringkat
d. Berdasarkan Pihak Berelasi
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
328
2016
2015
Pihak ketiga Diukur pada biaya perolehan Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
204.146.267.976
295.201.130.074
300.188.934.840
300.255.580.412
Jumlah pihak ketiga
504.335.202.816
595.456.710.486
5.465.567.190.655
6.487.553.251.335
611.729.340.439 4.922.092.500
601.174.450.064 42.741.099.758
Jumlah pihak berelasi
6.082.218.623.594
7.131.468.801.157
Jumlah investasi pada surat berharga
6.586.553.826.410
7.726.925.511.643
Pihak berelasi (Catatan 39) Diukur pada biaya perolehan Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Wesel ekspor mempunyai sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya kurang dari 4 (empat) bulan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 43
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan) e. Informasi Penting Lainnya Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah sebagai berikut: 2016 Rupiah
Mata Uang Asing
Saldo awal tahun Pembalikan selama tahun berjalan Selisih kurs
151.922.709.897 (748.801.543) -
Saldo akhir tahun
151.173.908.354
Jumlah
2.067.137 (2.020.276) (46.861) -
151.924.777.034 (750.821.819) (46.861) 151.173.908.354
2015 Rupiah
Mata Uang Asing
Saldo awal tahun Pembentukan/(pembalikan) selama tahun berjalan Selisih kurs
145.051.811.190
Saldo akhir tahun
151.922.709.897
8.885.278
6.870.898.707 -
Jumlah 145.060.696.468
(7.822.533) 1.004.392 2.067.137
6.863.076.174 1.004.392 151.924.777.034
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya investasi pada surat berharga. 7. PIUTANG a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kolektibilitas
Mata Uang Asing Murabahah Ijarah
Jumlah piutang Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian Bersih
Rupiah Murabahah Istishna Ijarah Mata Uang Asing Murabahah Ijarah
Jumlah piutang Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian Bersih
Lancar
2016 Kurang Lancar
Diragukan
Macet
29.247.669.463.031 1.076.506.297 -
2.505.576.989.028 66.555.866 385.764.507
332.837.095.728 52.500.171
311.009.069.887 9.867.509
29.248.745.969.328
2.506.029.309.401
332.889.595.899
2.140.342.789.577 -
287.165.753.468 5.391.662.570
147.320.958.133 -
2.140.342.789.577
292.557.416.038
31.389.088.758.905
2.798.586.725.439
(353.723.827.973) 31.035.364.930.932
Lancar
(319.285.488.533) 2.479.301.236.906
Dalam Perhatian Khusus
Jumlah
907.172.885.916 4.898.907.999 1.861.904.113
33.304.265.503.590 6.041.970.162 2.310.036.300
311.018.937.396
913.933.698.028
33.312.617.510.052
-
319.246.928.263 -
2.894.076.429.441 5.391.662.570
147.320.958.133
-
319.246.928.263
2.899.468.092.011
480.210.554.032
311.018.937.396
1.233.180.626.291
36.212.085.602.063
(124.275.996.267)
(95.617.073.027)
(531.717.330.383)
(1.424.619.716.183)
355.934.557.765
215.401.864.369
701.463.295.908
34.787.465.885.880
2015 Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
27.022.721.928.814 2.942.131.858 12.122.648.560
2.704.665.497.519 75.363.765 834.853.379
513.452.931.944 39.269.425
272.684.347.142 80.411.542
1.063.562.350.396 8.575.755.500 1.091.718.965
31.577.087.055.815 11.593.251.123 14.168.901.871
27.037.786.709.232
2.705.575.714.663
513.492.201.369
272.764.758.684
1.073.229.824.861
31.602.849.208.809
2.418.455.717.483 3.337.112.639
661.069.735.846 780.142.776
138.091.015.975 -
-
12.301.679.825 -
3.229.918.149.129 4.117.255.415
2.421.792.830.122
661.849.878.622
138.091.015.975
-
12.301.679.825
3.234.035.404.544
29.459.579.539.354
3.367.425.593.285
651.583.217.344
272.764.758.684
1.085.531.504.686
34.836.884.613.353
(353.214.984.631) 29.106.364.554.723
(271.918.403.899) 3.095.507.189.386
(121.039.244.586)
(71.537.751.408)
(575.603.495.078)
(1.393.313.879.602)
530.543.972.758
201.227.007.276
509.928.009.608
33.443.570.733.751
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rupiah Murabahah Istishna Ijarah
Dalam Perhatian Khusus
329
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 44
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG (lanjutan) b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas
Lancar Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Konstruksi Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Listrik, gas, dan air Pertambangan Lain-lain
Mata Uang Asing Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Konstruksi Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Listrik, gas, dan air Pertambangan Lain-lain
Jumlah piutang Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian Bersih
Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Konstruksi Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Listrik, gas, dan air Pertambangan Lain-lain
Mata Uang Asing Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Konstruksi Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Listrik, gas, dan air Pertambangan Lain-lain
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
330
Jumlah piutang Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian Bersih
Dalam Perhatian Khusus
2016 Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
2.446.149.601.310 3.132.763.298.916 2.277.040.149.841 450.416.339.090 2.035.327.833.099
276.635.386.683 229.143.874.046 104.553.990.994 429.651.474.893 64.985.131.747
51.044.578.300 17.880.563.033 5.547.717.535 2.430.791.709 18.153.742.302
67.016.220.886 17.665.385.992 1.944.100.245 10.286.405.767 10.630.574.023
229.840.855.065 67.318.559.466 75.064.488.060 13.948.244.707 96.554.639.202
3.070.686.642.244 3.464.771.681.453 2.464.150.446.675 906.733.256.166 2.225.651.920.373
1.241.522.405.195 19.950.492.769 1.426.755.933.526 147.255.680.602 16.071.564.234.980
508.261.223.666 1.419.897.397 1.592.217.264 65.274.821.353 824.511.291.358
22.027.693.755 266.430.473 271.385.294 49.613.526.016 165.653.167.482
11.075.114.983 192.651.723 71.622.010.084 2.708.151.293 117.878.322.400
174.792.127.723 576.951.263 89.656.300 92.905.940.399 162.842.235.843
1.957.678.565.322 22.406.423.625 1.500.331.202.468 357.758.119.663 17.342.449.252.063
29.248.745.969.328
2.506.029.309.401
332.889.595.899
311.018.937.396
913.933.698.028
33.312.617.510.052
9.258.270.609 1.242.061.975 1.719.421.076 -
15.179.700.845 11.876.909.791 26.636.514.779 11.373.431.149 -
136.106.057.487 -
-
-
24.437.971.454 11.876.909.791 163.984.634.241 13.092.852.225 -
1.026.570.591.604 421.912.793.943 679.639.650.370 -
35.146.776.559 165.462.747.079 26.881.335.836 -
11.214.900.646 -
-
319.246.928.263 -
1.072.932.268.809 906.622.469.285 706.520.986.206 -
2.140.342.789.577
292.557.416.038
147.320.958.133
-
319.246.928.263
2.899.468.092.011
31.389.088.758.905
2.798.586.725.439
480.210.554.032
311.018.937.396
1.233.180.626.291
36.212.085.602.063
(353.723.827.973 )
(319.285.488.533 )
31.035.364.930.932
2.479.301.236.906
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
(124.275.996.267 ) 355.934.557.765
(95.617.073.027 ) 215.401.864.369
(531.717.330.383) 701.463.295.908
(1.424.619.716.183 ) 34.787.465.885.880
2015 Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
2.532.512.675.184 3.087.771.752.844 2.521.845.095.465 463.544.898.408 2.026.408.477.168
292.979.362.714 321.204.267.287 26.282.934.029 245.772.291.898 81.250.190.998
99.843.978.952 67.436.981.397 2.614.585.159 4.461.526.680 26.386.684.970
38.723.177.260 21.831.492.859 49.821.183.108 5.881.556.996 37.381.417.305
188.714.560.985 74.438.973.804 147.917.130.353 24.933.117.455 126.489.131.354
3.152.773.755.095 3.572.683.468.191 2.748.480.928.114 744.593.391.437 2.297.915.901.795
1.247.490.855.312 23.196.084.890 1.031.014.820.985 104.999.858.098 13.999.002.190.878
771.221.349.351 3.023.026.224 155.607.804.434 19.955.150.705 788.279.337.023
79.605.896.263 275.338.139 69.111.921.609 163.755.288.200
26.361.385.012 487.162.405 11.932.266 502.119.173 91.763.332.300
4.780.553.017 1.001.742.054 243.340.085.470 39.781.038.566 221.833.491.803
2.129.460.038.955 27.983.353.712 1.429.974.643.155 234.350.088.151 15.264.633.640.204
27.037.786.709.232
2.705.575.714.663
513.492.201.369
272.764.758.684
1.073.229.824.861
31.602.849.208.809
2.678.008.504 72.100.788 47.734.006.820 77.398.916 -
19.531.497.672 365.375.139.920 11.976.711.407 -
-
-
-
22.209.506.176 72.100.788 413.109.146.740 12.054.110.323 -
987.687.681.484 466.908.770.537 916.634.863.073 -
48.369.699.338 191.007.722.239 780.142.776 24.808.965.270
138.091.015.975 -
-
12.301.679.825 -
1.048.359.060.647 796.007.508.751 917.415.005.849 24.808.965.270
2.421.792.830.122
661.849.878.622
138.091.015.975
-
12.301.679.825
3.234.035.404.544
29.459.579.539.354
3.367.425.593.285
651.583.217.344
272.764.758.684
1.085.531.504.686
34.836.884.613.353
(353.214.984.631 ) 29.106.364.554.723
(271.918.403.899 ) 3.095.507.189.386
(121.039.244.586 ) 530.543.972.758
(71.537.751.408 ) 201.227.007.276
(575.603.495.078) 509.928.009.608
(1.393.313.879.602 ) 33.443.570.733.751
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 45
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG (lanjutan) c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian) 2016
2015
1.368.059.060.396 627.032.383.313 6.220.448.744.805 25.097.077.321.538
2.412.776.977.139 1.037.585.163.928 11.063.972.866.149 17.088.514.201.593
33.312.617.510.052
31.602.849.208.809
12.219.753.660 170.642.524.408 1.679.667.037.736 1.036.938.776.207
70.228.394.495 172.765.774.098 2.110.947.935.402 880.093.300.549
2.899.468.092.011
3.234.035.404.544
Jumlah piutang Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
36.212.085.602.063
34.836.884.613.353
(1.424.619.716.183)
(1.393.313.879.602)
Bersih
34.787.465.885.880
33.443.570.733.751
2016
2015
2.846.324.034.236 2.506.162.246.217 10.831.474.437.754 17.128.656.791.845
3.662.056.772.270 2.708.099.927.516 10.803.763.575.057 14.428.928.933.966
33.312.617.510.052
31.602.849.208.809
571.887.522.413 288.030.897.061 1.814.995.270.540 224.554.401.997
116.615.913.122 873.977.685.652 2.144.739.519.588 98.702.286.182
2.899.468.092.011
3.234.035.404.544
Jumlah piutang Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
36.212.085.602.063
34.836.884.613.353
(1.424.619.716.183)
(1.393.313.879.602)
Bersih
34.787.465.885.880
33.443.570.733.751
Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata Uang Asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
d. Sisa Umur Jatuh Tempo Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata Uang Asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Pihak ketiga Murabahah Istishna Ijarah
2016
2015
34.949.086.891.241 6.041.970.162 7.701.698.870
34.192.785.110.699 11.593.251.123 18.286.157.286
Jumlah pihak ketiga
34.962.830.560.273
34.222.664.519.108
1.249.255.041.790
614.220.094.245
36.212.085.602.063
34.836.884.613.353
Pihak berelasi (Catatan 39) Murabahah Jumlah piutang
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
e. Berdasarkan Pihak Berelasi
331
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 46
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG (lanjutan) f.
Informasi Penting Lainnya (i) Piutang dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 24. (ii) Efektif yield marjin piutang murabahah untuk Rupiah berkisar antara 11,10% per tahun sampai dengan 12,45% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 11,75% per tahun sampai dengan 12,09% per tahun untuk tahun 2015 dan untuk mata uang asing berkisar antara 3,09% per tahun sampai dengan 7,11% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 5,78% per tahun sampai dengan 6,63% per tahun untuk tahun 2015. (iii) Jumlah piutang dalam bentuk sindikasi adalah sebesar Rp1.727.385.819.806 Rp1.322.226.553.583 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
dan
(iv) Jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp3.819.685.236.443 dan Rp2.758.256.245.980. Restrukturisasi piutang dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan plafon piutang bagi debitur. (v) Rasio piutang non-performing - gross dan net pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 5,59% dan 3,51% (2015: 5,77% dan 3,56%). (vi) Ikhtisar perubahan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian piutang adalah sebagai berikut: 2016 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pendapatan unwinding murabahah Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
1.325.842.605.177 420.482.752.508 (23.660.962.971)
Mata Uang Asing 67.471.274.425 130.488.891.788 3.200.817.197
509.037.540.598 (1.006.713.657.870) 1.224.988.277.442
Jumlah
(1.529.544.669) 199.631.438.741
1.393.313.879.602 550.971.644.296 (20.460.145.774) 509.037.540.598 (1.006.713.657.870) (1.529.544.669) 1.424.619.716.183
2015 Rupiah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
332
Saldo awal tahun Penyesuaian 1 Januari 2015 Penyisihan selama tahun berjalan Pendapatan unwinding murabahah Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs
1.150.022.704.172 246.726.758.565 311.077.525.672 (14.927.708.081)
Saldo akhir tahun
1.325.842.605.177
389.220.538.716 (756.277.213.867) -
Mata Uang Asing
Jumlah
33.966.985.506 34.011.649.261 (4.346.987.286) 3.839.626.944 67.471.274.425
1.183.989.689.678 246.726.758.565 345.089.174.933 (19.274.695.367) 389.220.538.716 (756.277.213.867) 3.839.626.944 1.393.313.879.602
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 47
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG (lanjutan) f.
Informasi Penting Lainnya (lanjutan) (vi) Ikhtisar perubahan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian piutang adalah sebagai berikut: (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang. (vii) Pendapatan keuntungan murabahah yang masih harus diterima oleh Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp191.963.352.539 dan sebesar Rp196.194.542.643.
8. PINJAMAN QARDH a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kolektibilitas Kurang Lancar
190.895.403.990 1.741.217.187.709
10.686.807.698 14.845.485.044
8.354.782.036 345.521.137
1.219.272.020 63.100.000
3.443.053.091 -
214.599.318.835 1.756.471.293.890
1.932.112.591.699
25.532.292.742
8.700.303.173
1.282.372.020
3.443.053.091
1.971.070.612.725
Lancar Rupiah Qardh Rahn
2016
Dalam Perhatian Khusus
Mata Uang Asing Qardh
Diragukan
Macet
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah piutang qardh Penyisihan kerugian
1.932.112.591.699 (1.908.954.093 )
25.532.292.742 (534.340.387 )
8.700.303.173 (1.253.217.308 )
1.282.372.020 (609.636.006 )
Bersih
1.930.203.637.606
24.997.952.355
7.447.085.865
672.736.014
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Lancar Rupiah Qardh Rahn
Mata Uang Asing Qardh
Jumlah
3.443.053.091 (3.443.053.091) -
1.971.070.612.725 (7.749.200.885 ) 1.963.321.411.840
2015 Diragukan
Macet
Jumlah
424.585.365.626 1.384.578.990.921
92.235.062.014 12.234.552.290
15.764.179.483 1.331.952.172
19.395.794.151 15.719.000
14.504.843.134 167.697.000
566.485.244.408 1.398.328.911.383
1.809.164.356.547
104.469.614.304
17.096.131.655
19.411.513.151
14.672.540.134
1.964.814.155.791
2.315.880.000
-
-
-
-
2.315.880.000
2.315.880.000
-
-
-
-
Jumlah piutang qardh Penyisihan kerugian
1.811.480.236.547 (4.268.196.762 )
104.469.614.304 (4.610.661.701 )
17.096.131.655 (2.364.626.928 )
19.411.513.151 (9.697.897.072 )
Bersih
1.807.212.039.785
99.858.952.603
14.731.504.727
9.713.616.079
14.672.540.134 (14.504.843.134) 167.697.000
2.315.880.000 1.967.130.035.791 (35.446.225.597 ) 1.931.683.810.194
b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas 2016
Lancar
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Jasa sosial Industri Pertambangan Pertanian 45.512.130.011 Lain-lain (termasuk dana talangan haji dan rahn) 1.886.600.461.688
-
-
-
-
45.512.130.011
25.532.292.742
8.700.303.173
1.282.372.020
3.443.053.091
1.925.558.482.714
1.932.112.591.699
25.532.292.742
8.700.303.173
1.282.372.020
3.443.053.091
1.971.070.612.725
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mata uang asing Lain-lain
Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian
1.932.112.591.699 (1.908.954.093 )
25.532.292.742 (534.340.387 )
8.700.303.173 (1.253.217.308 )
1.282.372.020 (609.636.006 )
Bersih
1.930.203.637.606
24.997.952.355
7.447.085.865
672.736.014
3.443.053.091 (3.443.053.091) -
1.971.070.612.725 (7.749.200.885 ) 1.963.321.411.840
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Dalam Perhatian Khusus
333
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 48
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 8. PINJAMAN QARDH (lanjutan) b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas (lanjutan)
Lancar
2015
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Jasa sosial Industri Pertambangan Pertanian 3.119.083.249 Lain-lain (termasuk dana talangan haji dan rahn) 1.806.045.273.298
-
-
-
-
3.119.083.249
104.469.614.304
17.096.131.655
19.411.513.151
14.672.540.134
1.961.695.072.542
1.809.164.356.547
104.469.614.304
17.096.131.655
19.411.513.151
14.672.540.134
1.964.814.155.791
2.315.880.000
-
-
-
-
2.315.880.000
2.315.880.000
-
-
-
-
Mata uang asing Lain-lain
Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian
1.811.480.236.547 (4.268.196.762 )
104.469.614.304 (4.610.661.701 )
17.096.131.655 (2.364.626.928 )
19.411.513.151 (9.697.897.072 )
Bersih
1.807.212.039.785
99.858.952.603
14.731.504.727
9.713.616.079
14.672.540.134 (14.504.843.134) 167.697.000
2.315.880.000 1.967.130.035.791 (35.446.225.597 ) 1.931.683.810.194
c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian) Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata Uang Asing Lebih dari 2 - 5 tahun
2015
1.780.006.022.648 43.652.944.595 39.684.045.421 107.727.600.061
1.657.298.846.197 9.608.877.384 257.039.669.380 40.866.762.830
1.971.070.612.725
1.964.814.155.791
-
2.315.880.000
-
2.315.880.000
Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian
1.971.070.612.725 (7.749.200.885)
1.967.130.035.791 (35.446.225.597)
Bersih
1.963.321.411.840
1.931.683.810.194
d. Sisa Umur Jatuh Tempo
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
334
2016
Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata Uang Asing Lebih dari 2 - 5 tahun
2016
2015
1.827.815.940.154 13.074.305.666 29.059.476.122 101.120.890.783
1.913.899.864.957 5.065.180.021 5.701.243.825 40.147.866.988
1.971.070.612.725
1.964.814.155.791
-
2.315.880.000
-
2.315.880.000
Jumlah pinjaman qardh Penyisihan kerugian
1.971.070.612.725 (7.749.200.885)
1.967.130.035.791 (35.446.225.597)
Bersih
1.963.321.411.840
1.931.683.810.194
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 49
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 8. PINJAMAN QARDH (lanjutan) e. Informasi Penting Lainnya (i) Jumlah pinjaman qardh yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp627.719.124 dan Rp1.472.880.483. Restrukturisasi pinjaman qardh dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan plafon pinjaman bagi debitur. (ii) Rasio pinjaman non-performing - gross dan net pinjaman qardh pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 0,68% dan 0,41% (2015: 2,60% dan 1,25%). (iii) Pinjaman qardh dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 24. (iv) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut: 2016 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Mata Uang Asing
Jumlah
35.423.066.797
23.158.800
35.446.225.597
23.007.049.244
(22.633.800)
22.984.415.444
(50.680.915.156) -
(525.000)
7.749.200.885
-
(50.680.915.156) (525.000) 7.749.200.885
2015 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Mata Uang Asing
Jumlah
81.860.760.830
20.806.800
81.881.567.630
108.311.149.040
-
108.311.149.040
(154.748.843.073) -
2.352.000
(154.748.843.073) 2.352.000
35.423.066.797
23.158.800
35.446.225.597
(v) Penyaluran dana pinjaman qardh pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp1.971.070.612.725 berasal dari ekuitas Bank dikurangi belanja modal untuk pembelian aset tetap sebesar Rp4.583.664.600.790. Penyaluran dana pinjaman qardh pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.967.130.035.792 berasal dari ekuitas Bank dikurangi belanja modal untuk pembelian aset tetap sebesar Rp4.107.387.755.033.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pinjaman qardh.
335
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 50
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH a. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
2016 Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Konstruksi Pertanian Industri Transportasi dan komunikasi Listrik, gas, dan air Lain-lain
79.820.047.114 24.335.056.729 26.157.622.520 16.436.484.598 87.912.250
23.206.491 33.239.299 -
-
-
130.030.149 -
79.820.047.114 24.488.293.369 26.157.622.520 16.469.723.897 87.912.250
5.363.636.364 2.869.857.310.105
38.477.889.157
70.021.798.224
2.638.157.058
17.818.892.912
5.363.636.364 2.998.814.047.456
Jumlah pembiayaan mudharabah Penyisihan kerugian
3.022.058.069.680 (28.343.248.804 )
38.534.334.947 (1.511.293.302 )
70.021.798.224 (32.776.541.750 )
2.638.157.058 (664.494.353 )
17.948.923.061 (2.290.603.837)
3.151.201.282.970 (65.586.182.046 )
Bersih
2.993.714.820.876
37.023.041.645
37.245.256.474
1.973.662.705
15.658.319.224
3.085.615.100.924
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
2015 Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Konstruksi Pertanian Transportasi dan komunikasi Listrik, gas, dan air Lain-lain
124.737.348.899 5.564.660.406 28.364.262.913 26.485.113.586
1.775.082.108 -
41.131.649 40.306.351
66.666.667 -
48.243.505 75.871.693 -
126.560.674.512 5.748.330.415 28.364.262.913 26.525.419.937
50.499.152 1.363.636.364 2.582.336.480.245
52.294.010.446
15.880.841.576
18.041.181.108
31.400.744.931
50.499.152 1.363.636.364 2.699.953.258.306
Jumlah pembiayaan mudharabah Penyisihan kerugian
2.768.902.001.565 (26.036.029.465 )
54.069.092.554 (1.639.903.331 )
15.962.279.576 (1.799.741.887 )
18.107.847.775 (8.433.378.327 )
31.524.860.129 (16.474.136.435)
2.888.566.081.599 (54.383.189.445 )
Bersih
2.742.865.972.100
52.429.189.223
14.162.537.689
9.674.469.448
15.050.723.694
2.834.182.892.154
b. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian) 2016
2015
Rupiah Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
106.500.076.294 81.039.926.949 2.020.176.345.222 943.484.934.505
254.143.636.163 140.095.816.892 2.292.977.038.698 201.349.589.846
Jumlah pembiayaan mudharabah Penyisihan kerugian
3.151.201.282.970 (65.586.182.046)
2.888.566.081.599 (54.383.189.445)
Bersih
3.085.615.100.924
2.834.182.892.154
c. Sisa Umur Jatuh Tempo PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
336
2016
2015
Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
352.881.323.191 1.040.379.441.511 1.563.699.584.422 194.240.933.846
507.408.785.292 605.477.470.777 1.669.008.999.101 106.670.826.429
Jumlah pembiayaan mudharabah Penyisihan kerugian
3.151.201.282.970 (65.586.182.046)
2.888.566.081.599 (54.383.189.445)
Bersih
3.085.615.100.924
2.834.182.892.154
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 51
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan) d. Berdasarkan Pihak Berelasi
2016
2015
Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 39)
3.083.779.918.837 67.421.364.133
2.734.766.081.599 153.800.000.000
Jumlah pembiayaan mudharabah
3.151.201.282.970
2.888.566.081.599
e. Informasi Penting Lainnya (i) Persentase bagi hasil pembiayaan mudharabah berkisar antara 9,11% per tahun sampai dengan 14,10% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 11,80% per tahun sampai dengan 12,24% per tahun untuk tahun 2015. (ii) Jumlah pembiayaan mudharabah yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp163.192.976.430 dan Rp145.535.566.943. Restrukturisasi pembiayaan mudharabah dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan plafon piutang bagi debitur. (iii) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan mudharabah pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 2,88% dan 1,74% (2015: 2,27% dan 1,35%). (iv) Pembiayaan mudharabah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 24. (v) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut: 2016 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
Mata Uang Asing
Jumlah
54.383.189.445
-
54.383.189.445
93.231.988.601
-
93.231.988.601
(82.028.996.000)
-
(82.028.996.000)
65.586.182.046
-
65.586.182.046
2015 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun
Mata Uang Asing
Jumlah
157.876.937.140
-
157.876.937.140
52.323.143.107
-
52.323.143.107
(155.816.890.802)
-
(155.816.890.802)
54.383.189.445
-
54.383.189.445
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan mudharabah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rupiah
337
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 52
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH a. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas Lancar Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Konstruksi Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Listrik, gas, dan air Pertambangan Lain-lain Mata Uang Asing Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Konstruksi Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Listrik, gas, dan air Pertambangan Lain-lain
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
2.402.024.836.327 1.594.560.135.391 1.162.874.735.202 1.002.354.389.469 1.806.812.278.304
282.285.004.320 30.641.187.571 363.710.476.419 85.611.440.635 7.082.730.009
31.897.175.533 6.606.579.211 293.439.443 6.865.035.068 8.960.693.707
61.308.694.471 3.495.219.516 533.070.258 3.901.421.984 907.434.469
218.070.796.357 18.987.102.376 19.417.539.442 69.226.780.600 6.493.602.212
2.995.586.507.008 1.654.290.224.065 1.546.829.260.764 1.167.959.067.756 1.830.256.738.701
785.916.068.888 70.142.654.899 274.506.296.583 73.238.655.347 1.066.060.481.011
71.683.194.862 740.477.769 224.914.153 14.265.197.041 1.062.921.254
896.869.458 123.659.385 197.901.669 395.959.631 -
9.399.110.480 75.539.705.525 1.197.860.369
5.562.717.091 14.440.881.703 1.340.087.716
873.457.960.779 71.006.792.053 350.468.817.930 102.340.693.722 1.069.661.350.350
10.238.490.531.421
857.307.544.033
56.237.313.105
156.282.517.072
353.539.507.497
11.661.857.413.128
4.898.365.770
15.442.732.007
-
-
-
20.341.097.777
-
-
22.819.367.386 -
-
-
22.819.367.386 -
3.233.400.000
12.788.527.042
-
-
-
16.021.927.042
1.055.816.539.806 420.320.901.796 7.689.489.866
127.096.779.426 -
-
-
6.698.616.053 -
1.189.611.935.285 420.320.901.796 7.689.489.866
Jumlah pembiayaan musyarakah Penyisihan kerugian
1.491.958.697.238
155.328.038.475
22.819.367.386
11.730.449.228.659 (106.840.043.626 )
1.012.635.582.508 (32.829.353.535 )
79.056.680.491 (4.847.324.392)
156.282.517.072 (18.850.706.995 )
360.238.123.550 (174.237.044.088)
13.338.662.132.280 (337.604.472.636 )
Bersih
11.623.609.185.033
979.806.228.973
74.209.356.099
137.431.810.077
186.001.079.462
13.001.057.659.644
Lancar Rupiah Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Konstruksi Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Listrik, gas, dan air Pertambangan Lain-lain
Mata Uang Asing Perdagangan Jasa dunia usaha Industri Konstruksi Pertanian Transportasi dan komunikasi Jasa sosial Listrik, gas, dan air Pertambangan Lain-lain
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
338
2016
Dalam Perhatian Khusus
Dalam Perhatian Khusus
-
6.698.616.053
1.676.804.719.152
2015 Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
2.087.132.047.588 1.034.851.305.501 985.068.236.350 1.018.333.773.104 1.225.019.066.225
176.266.314.392 49.804.595.596 5.267.648.554 72.804.117.563 4.621.994.415
297.542.235.860 7.151.262.943 51.410.268.352 11.484.926.554 2.448.541.707
25.040.594.239 6.542.528.837 1.793.684.079 3.964.542.031 2.665.351.831
239.872.210.948 55.767.877.794 41.960.113.651 76.834.139.421 16.054.762.727
2.825.853.403.027 1.154.117.570.671 1.085.499.950.986 1.183.421.498.673 1.250.809.716.905
606.397.700.754 5.186.747.290 80.048.782.847 81.052.072.681 976.898.506.043
69.691.392.622 81.099.732.985 1.548.575.240
38.889.407.814 27.302.193.913 458.808.666
4.423.337.230 4.089.000.000 525.391.914
9.162.158.014 14.611.683.341 2.032.850.399 11.372.061.030 5.758.698.968
728.563.996.434 19.798.430.631 167.270.366.231 119.726.327.624 985.189.980.831
8.099.988.238.383
461.104.371.367
436.687.645.809
49.044.430.161
473.426.556.293
9.520.251.242.013
2.757.000.000 569.044.800.000
20.369.351.764 202.773.082.578 -
-
-
-
23.126.351.764 202.773.082.578 569.044.800.000
29.091.864.000 60.046.941.960 164.776.846.764 -
15.111.746.561 6.853.993.119 -
-
-
-
44.203.610.561 66.900.935.079 164.776.846.764 -
-
-
-
1.070.825.626.746
825.717.452.724
245.108.174.022
Jumlah pembiayaan musyarakah Penyisihan kerugian
8.925.705.691.107 (85.347.128.253 )
706.212.545.389 (22.716.689.306 )
436.687.645.809 (50.363.778.501)
49.044.430.161 (12.984.672.121 )
473.426.556.293 (142.396.410.218)
10.591.076.868.759 (313.808.678.399 )
Bersih
8.840.358.562.854
683.495.856.083
386.323.867.308
36.059.758.040
331.030.146.075
10.277.268.190.360
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 53
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) b. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian) Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2016
2015
2.104.872.153.760 2.088.075.605.847 3.116.809.472.958 4.352.100.180.563
4.255.689.243.952 1.093.942.804.512 2.833.669.907.468 1.336.949.286.081
11.661.857.413.128
9.520.251.242.013
186.181.513.656 302.610.810.424 174.527.179.129 1.013.485.215.943
141.509.074.823 171.629.418.512 757.687.133.411 -
1.676.804.719.152
1.070.825.626.746
Jumlah pembiayaan musyarakah Penyisihan kerugian
13.338.662.132.280 (337.604.472.636)
10.591.076.868.759 (313.808.678.399)
Bersih
13.001.057.659.644
10.277.268.190.360
2016
2015
Mata Uang Asing Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Rupiah Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
5.715.810.679.094 691.481.781.269 2.444.463.335.341 2.810.101.617.424
6.146.313.376.614 518.646.640.770 1.603.275.341.881 1.252.015.882.748
11.661.857.413.128
9.520.251.242.013
502.249.987.893 12.788.527.042 148.280.988.274 1.013.485.215.943
284.507.000.087 43.743.239.809 742.575.386.850 -
1.676.804.719.152
1.070.825.626.746
Jumlah pembiayaan musyarakah Penyisihan kerugian
13.338.662.132.280 (337.604.472.636)
10.591.076.868.759 (313.808.678.399)
Bersih
13.001.057.659.644
10.277.268.190.360
2016
2015
Mata Uang Asing Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
d. Berdasarkan Pihak Berelasi
Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 39)
12.464.154.042.073 874.508.090.207
9.805.888.577.926 785.188.290.833
Jumlah pembiayaan musyarakah
13.338.662.132.280
10.591.076.868.759
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
c. Sisa Umur Jatuh Tempo
339
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 54
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) e. Informasi Penting Lainnya (i) Persentase bagi hasil pembiayaan musyarakah Rupiah berkisar antara 9,38% per tahun sampai dengan 12,50% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 10,07% per tahun sampai dengan 10,73% per tahun untuk tahun 2015, sedangkan untuk mata uang asing berkisar antara 2,95% per tahun sampai dengan 8,66% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 4,27% per tahun sampai dengan 6,08% per tahun untuk tahun 2015. (ii) Jumlah pembiayaan musyarakah dalam bentuk sindikasi adalah sebesar Rp217.991.310.553 dan Rp787.107.022.891 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. (iii) Jumlah pembiayaan musyarakah yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.558.465.689.393 dan Rp869.647.617.155. Restrukturisasi pembiayaan musyarakah dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan plafon pembiayaan bagi debitur. (iv) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan musyarakah pada 31 Desember 2016 adalah sebesar 4,47% dan 2,98% (2015: 9,06% dan 7,11%).
tanggal
(v) Pembiayaan musyarakah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 24. (vi) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut: 2016 Rupiah Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pendapatan unwinding musyarakah Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
293.870.061.137
Mata Uang Asing 19.938.617.262
Jumlah 313.808.678.399
470.038.982.356 (2.423.882.623)
2.739.879.256 (48.348.581)
472.778.861.612 (2.472.231.204)
(446.058.836.324) -
(451.999.847)
(446.058.836.324) (451.999.847)
315.426.324.546
22.178.148.090
337.604.472.636
2015 Rupiah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
340
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pendapatan unwinding musyarakah Penghapusan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Mata Uang Asing
Jumlah
312.483.187.751
2.222.366.050
314.705.553.801
419.966.662.782 (3.111.387.682)
17.493.311.423 (28.276.397)
437.459.974.205 (3.139.664.079)
(435.468.401.714) 293.870.061.137
251.216.186 19.938.617.262
(435.468.401.714) 251.216.186 313.808.678.399
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan musyarakah.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 55
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 11. TAGIHAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak Berelasi dan Pihak Ketiga 2016
2015
Rupiah Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga
31.316.730.401 67.418.615.768
56.773.391.456 195.664.895.967
Jumlah Rupiah
98.735.346.169
252.438.287.423
Mata Uang Asing Pihak berelasi (Catatan 39) Pihak ketiga
3.411.629.319 11.882.864.981
7.679.680.846 206.713.657
Jumlah Mata Uang Asing
15.294.494.300
7.886.394.503
Jumlah Penyisihan kerugian
114.029.840.469 (1.140.298.407)
260.324.681.926 (2.603.246.819)
Bersih
112.889.542.062
257.721.435.107
b. Berdasarkan Jatuh Tempo 2015
Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 Bulan 3 - 6 Bulan
29.474.960.169 61.170.664.750 8.089.721.250
66.262.745.510 117.569.222.913 68.606.319.000
Jumlah Rupiah
98.735.346.169
252.438.287.423
4.728.675.848 3.879.831.465 3.274.357.668 3.411.629.319 -
206.713.657 7.679.680.846
15.294.494.300
7.886.394.503
Mata Uang Asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 Bulan 3 - 6 Bulan 6 - 12 Bulan 1 - 5 Tahun Jumlah Mata Uang Asing Jumlah Penyisihan kerugian
114.029.840.469 (1.140.298.407)
260.324.681.926 (2.603.246.819)
Bersih
112.889.542.062
257.721.435.107
c. Berdasarkan Kolektibilitas Bank Indonesia 2016 Lancar Penyisihan kerugian Bersih
114.029.840.469 (1.140.298.407) 112.889.542.062
2015 260.324.681.926 (2.603.246.819) 257.721.435.107
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2016
341
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 56
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 11. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan) d. Informasi Penting Lainnya Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut : 2016 Saldo awal tahun (Pemulihan)/pembentukan selama tahun berjalan Lain-lain Saldo akhir tahun
2015
2.603.246.819 (1.461.160.600) (1.787.812)
2.603.246.819 -
1.140.298.407
2.603.246.819
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. 12. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH Akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi ijarah muntahiyah bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dan ijarah multijasa dengan perincian sebagai berikut: 2016 Kendaraan Multijasa Mesin dan instalasi Lainnya Jumlah Akumulasi penyusutan, amortisasi dan pemeliharaan Nilai bersih
2015
80.839.840.000 35.947.649.802 547.132.655.151 666.340.300.901
17.146.029.143 29.893.223.737 469.653.178.944 528.643.470.576
1.330.260.445.854 (423.070.185.362)
1.045.335.902.400 (239.287.481.360)
907.190.260.492
806.048.421.040
Ijarah multijasa sebagian besar terdiri dari pembiayaan ijarah untuk tujuan pendidikan. Penyusutan, amortisasi dan pemeliharaan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif masing-masing sebesar Rp329.833.049.891 dan Rp370.550.440.593 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 30). 13. PENYERTAAN MODAL SEMENTARA
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
342
Nama Perusahaan Metode Biaya: PT. Istaka Karya (Persero) Penyisihan kerugian
Jenis Usaha
2016 dan 2015 Persentase Kepemilikan
Konstruksi
< 20%
Nilai Tercatat 50.331.426.038 (7.549.713.906) 42.781.712.132
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 57
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 13. PENYERTAAN MODAL SEMENTARA (lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas penyertaan modal sementara pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan kurang lancar. Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penyertaan modal sementara adalah sebagai berikut: 2016
2015
Saldo awal tahun Pembentukan selama tahun berjalan
7.549.713.906 -
503.314.260 7.046.399.646
Saldo akhir tahun
7.549.713.906
7.549.713.906
14. ASET TETAP
Nilai Perolehan Hak atas tanah Bangunan Instalasi Kendaraan bermotor Inventaris kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan Hak atas tanah Bangunan Instalasi Kendaraan bermotor Inventaris kantor
Nilai buku
Akumulasi Penyusutan Bangunan Instalasi Kendaraan bermotor Inventaris kantor
Nilai Buku
2016
Pengurangan
Reklasifikasi
31 Desember
487.564.000.000 61.470.629.785 180.343.257.163 189.334.033.874 1.259.531.889.774 -
2.413.706.909 769.222.680 399.624.235 67.802.597.561 9.203.592.500
(650.653.058) (4.174.585.996) (1.331.633.914) -
2.178.243.810.596
80.588.743.885
(6.156.872.968)
-
2.252.675.681.513
20.390.620.229 154.073.176.323 143.429.445.521 736.214.212.634
2.545.022.141 14.964.892.674 21.180.914.394 191.718.611.934
(650.653.058) (3.263.670.341) (1.200.176.901)
-
22.935.642.370 168.387.415.939 161.346.689.574 926.732.647.667
1.054.107.454.707
230.409.441.143
(5.114.500.300)
-
1.279.402.395.550
(5.370.713.889) 5.370.713.889
1.124.136.355.889
1 Januari Nilai Perolehan Hak atas tanah Bangunan Instalasi Kendaraan bermotor Inventaris kantor Aset dalam penyelesaian
Penambahan
487.564.000.000 58.513.622.805 180.461.826.785 185.559.072.113 1.326.002.853.421 14.574.306.389
973.273.285.963
Penambahan
2015
Pengurangan
Reklasifikasi
31 Desember
134.517.445.022 57.953.117.672 181.528.628.793 188.596.059.874 1.007.255.587.251 -
353.046.554.978 3.517.512.113 2.056.180 4.512.296.000 254.321.925.818 -
(1.187.427.810) (3.774.322.000) (2.045.623.295) -
-
487.564.000.000 61.470.629.785 180.343.257.163 189.334.033.874 1.259.531.889.774 -
1.569.850.838.612
615.400.345.089
(7.007.373.105)
-
2.178.243.810.596
17.574.179.262 134.289.417.420 119.410.040.410 573.172.681.645
2.816.440.967 20.971.186.713 27.533.881.643 165.069.876.583
(1.187.427.810) (3.514.476.532) (2.028.345.594)
-
20.390.620.229 154.073.176.323 143.429.445.521 736.214.212.634
844.446.318.737
216.391.385.906
(6.730.249.936)
-
1.054.107.454.707
725.404.519.875
1.124.136.355.889
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
1 Januari
343
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 58
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET TETAP (lanjutan) Seluruh hak atas tanah yang dimiliki oleh Bank merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan sisa umur berkisar antara 4 tahun sampai 28 tahun dan dapat diperpanjang. Mengacu pada praktek di masa lampau, Bank memiliki keyakinan dapat memperpanjang HGB tersebut. Rincian atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2016 Harga jual Nilai buku Laba penjualan aset tetap
1.885.377.146 (1.042.372.668) 843.004.478
2015 2.169.001.931 (277.123.169) 1.891.878.762
Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket asuransi tertentu pada PT Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Asei Indonesia, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT Mandiri Axa General Insurance, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, PT Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Tri Pakarta dan PT Asuransi Takaful Umum dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp1.506.815.816.353 dan Rp1.728.638.300.344 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang diasuransikan. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki oleh Bank. Pada bulan Desember 2015, Bank merubah kebijakan akuntansi terkait pengukuran aset tetap dalam hak atas cost model) menjadi metode revaluasi (Catatan 2q). Pada tahun 2015, Bank telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun & Rekan, penilai eksternal independen untuk melakukan penilaian terhadap dihitung dengan menggunakan pendekatan biaya. Selisih antara nilai pasar dengan nilai perolehan atas tanah) yang terdiri dari surplus revaluasi sebesar Rp354.678.377.363 (sebelum pajak) atau Rp344.037.987.242 (setelah pajak final) yang dicatat di akun selisih penilaian kembali aset tetap di ekuitas dan penurunan nilai akibat revaluasi sebesar Rp1.631.782.385 dibebankan di laporan laba rugi tahun 2015. di bulan Desember 2015 dan telah melakukan pembayaran atas pajak final sebesar Rp10.640.350.121 di bulan Desember 2015. Bank telah menerima persetujuan atas revaluasi aset PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
344
dan 2015 adalah Rp134.517.445.022.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 59
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET LAIN-LAINNYA 2016 Rupiah Biaya dibayar dimuka: Sewa gedung Renovasi gedung Pemeliharaan piranti lunak Pembukaan cabang baru Lainnya Rekening perantara Tagihan surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) kepada nasabah Pendapatan akan diterima pembiayaan Persediaan alat tulis kantor Pendapatan akan diterima rahn Piutang pendapatan surat berharga Tagihan pajak penghasilan/pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 29 (Catatan 21b dan 21f) - Tahun fiskal 2014 - Tahun fiskal 2013 Setoran jaminan Tagihan ATM Prima Lainnya Jumlah Penyisihan kerugian Bersih
Mata Uang Asing
Jumlah
345.992.589.290 117.936.845.133 442.504.731 2.455.702.242 55.859.446.051 177.136.928.833
1.261.786.672
345.992.589.290 117.936.845.133 442.504.731 2.455.702.242 55.859.446.051 178.398.715.505
44.938.610.181 57.780.851.752 40.826.348.982 37.304.274.583 265.949.141.624
5.925.196.870 2.461.829.925
44.938.610.181 63.706.048.622 40.826.348.982 37.304.274.583 268.410.971.549
63.669.564.031 83.614.952.434 8.854.301.274 23.634.453.119 145.383.610.355
1.347.250.000 2.047.050.287
63.669.564.031 83.614.952.434 10.201.551.274 23.634.453.119 147.430.660.642
1.471.780.124.615
13.043.113.754
1.484.823.238.369
(147.145.703.521) 1.324.634.421.094
13.043.113.754
(147.145.703.521) 1.337.677.534.848
2015
Biaya dibayar dimuka: Sewa gedung Renovasi gedung Pemeliharaan piranti lunak Pembukaan cabang baru Lainnya Rekening perantara Tagihan surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) kepada nasabah Tagihan letter of credit import usance Pendapatan akan diterima pembiayaan Persediaan alat tulis kantor Pendapatan akan diterima rahn Piutang pendapatan surat berharga
Mata Uang Asing
Jumlah
293.884.041.955 148.197.927.191 2.721.672.548 4.337.393.574 54.908.678.186 238.785.427.425
1.306.148.631
293.884.041.955 148.197.927.191 2.721.672.548 4.337.393.574 54.908.678.186 240.091.576.056
101.924.248.181 30.222.668.426 43.408.135.165 31.488.157.382 104.364.621.082
10.016.706.484 4.343.460.435 2.481.962.740
101.924.248.181 10.016.706.484 34.566.128.861 43.408.135.165 31.488.157.382 106.846.583.822
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rupiah
345
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 60
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET LAIN-LAINNYA (lanjutan) 2015 Rupiah Tagihan pajak penghasilanPasal 29 (Catatan 21b dan 21f) - Tahun fiskal 2014 - Tahun fiskal 2013 Setoran jaminan Lainnya Jumlah Penyisihan kerugian Bersih
Mata Uang Asing
Jumlah
135.605.578.125 83.614.952.434 8.907.894.879 175.072.755.431
1.603.429.845 811.307.945
135.605.578.125 83.614.952.434 10.511.324.724 175.884.063.376
1.457.444.151.984
20.563.016.080
1.478.007.168.064
(85.408.579.325) 1.372.035.572.659
20.563.016.080
(85.408.579.325) 1.392.598.588.739
Tagihan ATM Prima merupakan tagihan yang timbul karena penggunaan jaringan Automated Teller Machine (ATM) Bank oleh nasabah bank lain yang menjadi anggota dari jaringan ATM Prima. Rekening perantara merupakan pos yang digunakan untuk transaksi kliring, RTGS dan transaksional lainnya yang masih dalam proses penyelesaian hingga tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian atas aset lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak dapat dipulihkannya aset lain. 16. LIABILITAS SEGERA 2016 Rupiah Pihak ketiga Cadangan bonus dan THR Titipan dana nasabah Biaya yang masih harus dibayar Dana kebajikan Liabilitas pada notaris Rekening perantara pembayaran kepada pemasok Zakat pegawai, nasabah dan umum Liabilitas pada perusahaan asuransi Liabilitas ATM Prima Zakat Bank Liabilitas ATM Bersama Liabilitas terkait pembiayaan Lainnya PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
346
Pihak berelasi (Catatan 39) Liabilitas atas penggunaan ATM Bank Mandiri Cadangan tansiem
Jumlah
Mata Uang Asing
Jumlah
181.278.500.000 44.848.818.301 111.251.258.628 132.282.241.188 75.466.697.126
2.591.699.110 3.769.111.732 -
181.278.500.000 47.440.517.411 111.251.258.628 136.051.352.920 75.466.697.126
11.820.686.765 2.143.318.938 7.047.435.265 10.160.504.721 11.146.263.639 14.370.088.350 80.455.277.717 200.982.710.591
5.404.267 1.161.733.271 370.829.242
11.820.686.765 2.148.723.205 7.047.435.265 10.160.504.721 11.146.263.639 14.370.088.350 81.617.010.988 201.353.539.833
883.253.801.229
7.898.777.622
891.152.578.851
101.084.913.838 18.721.500.000
-
101.084.913.838 18.721.500.000
119.806.413.838
-
119.806.413.838
1.003.060.215.067
7.898.777.622
1.010.958.992.689
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 61
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 16. LIABILITAS SEGERA (lanjutan) 2015 Pihak ketiga Cadangan bonus dan THR Titipan dana nasabah Biaya yang masih harus dibayar Dana kebajikan Liabilitas pada notaris Rekening perantara pembayaran kepada pemasok Zakat pegawai, nasabah dan umum Liabilitas pada perusahaan asuransi Liabilitas ATM Prima Zakat Bank Liabilitas ATM Bersama Lainnya
Pihak berelasi (Catatan 39) Liabilitas atas penggunaan ATM Bank Mandiri Cadangan tansiem
Jumlah
Rupiah
Mata Uang Asing
Jumlah
127.000.000.000 98.741.850.245 70.847.569.770 129.446.966.485 63.948.409.599
2.749.726.314 3.038.947.147 -
127.000.000.000 101.491.576.559 70.847.569.770 132.485.913.632 63.948.409.599
155.140.527.585 2.146.209.743
991.095
155.140.527.585 2.147.200.838
11.260.668.018 5.478.522.165 9.592.982.099 8.775.751.347 92.540.609.105
181.068 68.625.509.435
11.260.849.086 5.478.522.165 9.592.982.099 8.775.751.347 161.166.118.540
774.920.066.161
74.415.355.059
849.335.421.220
50.154.337.125 13.000.000.000
-
50.154.337.125 13.000.000.000
63.154.337.125
-
63.154.337.125
838.074.403.286
74.415.355.059
912.489.758.345
Cadangan untuk karyawan, direksi, dan dewan komisaris merupakan cadangan tunjangan prestasi unit kerja atas penilaian kinerja triwulanan, cadangan bonus akhir tahun, dan cadangan tansiem untuk direksi dan dewan komisaris. Titipan dana nasabah merupakan setoran nasabah yang belum disalurkan oleh Bank. Di dalam akun ini terdapat titipan dana mudharabah muqayyadah channelling sebesar Rp7.781.062.407 dan Rp7.688.788.703 masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Biaya yang masih harus dibayar merupakan liabilitas kepada pihak ketiga atas biaya utilitas seperti listrik, air, dan telepon.
Liabilitas pada notaris merupakan setoran nasabah untuk pembayaran notaris dalam rangka pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada notaris. Rekening perantara pembayaran kepada pemasok merupakan setoran dan/atau liabilitas Bank atas pengadaan barang atau jasa.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Dana kebajikan merupakan penerimaan pendapatan denda nasabah pembiayaan dan jasa giro dari bank non-syariah. Pendapatan non-halal yang berasal dari pendapatan jasa giro dari bank non-syariah masing-masing sebesar Rp428.227.952 dan Rp427.346.466 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
347
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 62
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 16. LIABILITAS SEGERA (lanjutan) Zakat pegawai, nasabah, dan umum merupakan titipan dana zakat, infak, dan shadaqah dari pihakpihak tersebut. Liabilitas pada perusahaan asuransi merupakan setoran nasabah untuk pembayaran asuransi dalam rangka pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada perusahaan asuransi. Liabilitas ATM Prima dan ATM Bersama merupakan liabilitas yang timbul karena nasabah Bank melakukan transaksi ATM dengan menggunakan jaringan ATM Prima dan jaringan ATM Bersama. Zakat Bank merupakan liabilitas zakat Bank yang dihitung dari laba sebelum pajak (Catatan 42). Liabilitas atas penggunaan ATM Bank Mandiri merupakan liabilitas yang timbul karena nasabah Bank melakukan transaksi Automated Teller Machine (ATM) dengan menggunakan jaringan ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Liabilitas terkait pembiayaan merupakan liabilitas yang timbul karena fasilitas pembiayaan yang diberikan merupakan setoran nasabah untuk pembayaran biaya-biaya terkait proses pembiayaan seperti biaya appraisal, materai, audit, dan lain-lain. Termasuk dalam liabilitas lainnya adalah pencadangan biaya dan utang kepada pihak ketiga terkait dengan kegiatan operasional. 17. BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM DIBAGIKAN
Bukan Bank Rupiah Giro Deposito Tabungan Mata Uang Asing Deposito
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
348
Bank Rupiah Giro Deposito
Jumlah
2016
2015
554.133 69.282.915.797 606.155
83.957 51.566.137.967 569.269
69.284.076.085
51.566.791.193
2.015.266.129
2.843.736.461
2.015.266.129
2.843.736.461
71.299.342.214
54.410.527.654
4.870.732 185.108.711
4.870.732 167.028.807
189.979.443
171.899.539
71.489.321.657
54.582.427.193
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 63
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 18. SIMPANAN WADIAH 2016 a. Giro Wadiah Pihak ketiga Rupiah Mata Uang Asing
Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah Mata Uang Asing
b. Tabungan Wadiah Pihak ketiga Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah
Jumlah
2015
4.697.980.052.707 1.807.812.524.566
4.153.155.763.169 1.448.822.642.265
6.505.792.577.273
5.601.978.405.434
330.210.046.253 24.847.781.191
175.504.738.439 41.225.201.404
355.057.827.444
216.729.939.843
2.593.404.868.519
2.239.201.724.709
2.593.404.868.519
2.239.201.724.709
32.155.921
39.016.555
32.155.921
39.016.555
9.454.287.429.157
8.057.949.086.541
Simpanan wadiah merupakan simpanan wadiah yad-dhamanah dari pihak lain yang berdasarkan kebijaksanaan Bank akan mendapatkan bonus. Bonus untuk simpanan wadiah Rupiah per tahun adalah berkisar antara 0,63% sampai dengan 0,82% untuk tahun 2016 dan berkisar antara 0,62% sampai dengan 1,79% untuk tahun 2015. Bonus per tahun untuk simpanan wadiah dalam mata uang asing berkisar antara 0,18% sampai dengan 0,82% untuk tahun 2016 dan berkisar antara 0,18% sampai dengan 0,84% untuk tahun 2015. 19. SIMPANAN DARI BANK LAIN 2015
39.572.055.963
6.361.636.707
Pihak berelasi (Catatan 39) Rupiah Giro wadiah
16.990.983.028
38.062.237.765
Jumlah
56.563.038.991
44.423.874.472
Giro wadiah merupakan simpanan giro dari bank lain dengan akad wadiah yad-dhamanah yang berdasarkan kebijakan Bank akan mendapatkan bonus. Bonus untuk giro wadiah Rupiah per tahun berkisar antara 0,72% sampai dengan 0,82% untuk tahun 2016 dan berkisar antara 0,71% sampai dengan 0,84% untuk tahun 2015.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2016
Pihak ketiga Rupiah Giro wadiah
349
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 64
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak Berelasi Dan Pihak Ketiga 2016
2015
Rupiah Pihak berelasi Pihak ketiga
98.735.346.169
824.407.915 251.613.879.508
Jumlah Rupiah
98.735.346.169
252.438.287.423
Mata uang asing Pihak ketiga
15.294.494.300
7.886.394.503
Jumlah Mata Uang Asing
15.294.494.300
7.886.394.503
114.029.840.469
260.324.681.926
Jumlah b. Berdasarkan Jatuh Tempo
2016
2015
Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 Bulan 3 - 6 Bulan
29.474.960.169 61.170.664.750 8.089.721.250
66.262.745.510 117.569.222.913 68.606.319.000
Jumlah Rupiah
98.735.346.169
252.438.287.423
4.728.675.848 3.879.831.465 3.274.357.668 3.411.629.319 -
206.713.657 7.679.680.846
15.294.494.300
7.886.394.503
114.029.840.469
260.324.681.926
Mata Uang Asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 Bulan 3 - 6 Bulan 6 - 12 Bulan 1 - 5 Tahun Jumlah Mata Uang Asing Jumlah 21. PERPAJAKAN a. Utang pajak terdiri dari:
2016 PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
350
2015
Pajak penghasilan pasal 25/29 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
11.685.472.869 42.365.126.518 22.873.835.448 18.117.299 1.215.091.009 21.768.243 1.684.195.608
49.165.612.077 40.370.266.482 12.729.657.722 951.694.899 926.471.225 9.465.195 1.546.221.046
Jumlah
79.863.606.994
105.699.388.646
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 65
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan dengan laba fiskal dan taksiran beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015
Beda temporer: Penyisihan/(pemulihan) kerugian atas: Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Kekurangan penyisihan kerugian atas pembiayaan Penyertaan modal sementara Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Beban/(pemulihan) penyisihan kerugian risiko operasional Beban atas imbalan pasca-kerja karyawan dan imbalan jangka panjang karyawan Depresiasi aset tetap Cadangan bonus Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif Cadangan tansiem Lainnya
434.704.281.914
374.126.301.850
(176.111.060) 3.200.000.000 (750.868.680)
46.438.557 (1.950.000.000) 6.864.080.566
(126.743.619.546) -
(213.167.630.314) 7.046.399.645
(10.626.296.125)
23.236.852.379
5.204.703.989
(2.706.788.597)
(19.052.797.272) (6.929.970.328) 54.278.500.000
56.818.883.159 (2.624.293.278) (30.862.407.159)
26.541.245.302 5.721.500.000 (9.963.627.615)
(224.649.052) 7.000.000.000 91.374.496.819
(79.297.341.335)
(59.148.617.275)
Beda tetap: Hadiah karyawan Depresiasi aset tetap Representasi Sewa kendaraan dinas Sewa rumah dinas Membership Beban non-operasional Lain-lain
3.120.439.998 9.651.842.821 5.023.101.864 1.892.280.000 16.326.977.849 3.770.460.896 107.519.153 (37.434.879.833)
79.300.000 12.399.681.874 4.496.112.097 2.031.607.500 12.139.908.828 3.718.762.402 251.663.858 (71.041.009.607)
Jumlah beda tetap
2.457.742.748
(35.923.973.048)
Jumlah koreksi fiskal
(76.839.598.587)
(95.072.590.323)
Penghasilan kena pajak (dibulatkan)
357.864.683.000
279.053.711.000
Beban pajak penghasilan Pajak dibayar dimuka - pasal 25 Pajak yang dipotong pihak lain - pasal 23
89.466.170.750 (77.763.251.436) (17.446.445)
69.763.427.750 (20.584.716.375) (13.099.298)
11.685.472.869
49.165.612.077
Jumlah beda temporer
Utang pajak penghasilan - pasal 29
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Laba sebelum pajak penghasilan
351
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 66
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2016
2015
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan yang dihitung dari laba sebelum pajak penghasilan Pengaruh pajak atas beda tetap
434.704.281.914
374.126.301.850
(108.676.070.479) (614.435.604)
(93.531.575.463) 8.980.993.395
Beban pajak - bersih
(109.290.506.083)
(84.550.582.068)
d. Komponen dari beban pajak penghasilan: Beban pajak penghasilan: Beban pajak kini Beban pajak tangguhan Beban pajak - bersih e. Aset pajak tangguhan terdiri dari: Aset pajak tangguhan: Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan penyisihan kerugian atas aset produktif Penyisihan imbalan pasca-kerja karyawan dan imbalan jangka panjang karyawan Cadangan kerugian risiko operasional Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Penyisihan kerugian atas aset non-produktif Cadangan bonus Cadangan tansiem Liabilitas pajak tangguhan: Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih
2016
2015
(89.466.170.750) (19.824.335.333)
(69.763.427.750) (14.787.154.318)
(109.290.506.083)
(84.550.582.068)
2016
2015
73.458.493.261
107.646.443.209
86.230.384.999 6.015.295.663
75.258.966.499 4.714.119.666
3.180.132.687 23.079.149.063 45.319.625.000 4.680.375.000
5.836.706.719 15.864.444.513 31.750.000.000 3.250.000.000
241.963.455.673
244.320.680.606
(15.928.474.773)
(14.195.982.191)
226.034.980.900
230.124.698.415
Manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa mendatang memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
352
f.
Surat ketetapan pajak Tahun fiskal 2013 Di bulan April 2015, Bank menerima surat ketetapan pajak (SKP) yang menyatakan kekurangan bayar pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp58.236.986.879. Bank tidak menyetujui hasil SKP tersebut dan mengajukan keberatan ke kantor pelayanan pajak pada tanggal 14 Juli 2015. Pada tanggal 24 Juni 2016, Bank menerima hasil keputusan keberatan dimana kantor pajak menolak sebagian besar keberatan Bank yaitu sebesar Rp58.232.939.485. Lebih lanjut Bank mengajukan surat banding ke pengadilan pajak pada tanggal 20 September 2016. Sampai tanggal laporan keuangan ini, belum terdapat hasil putusan banding dari pengadilan pajak.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 67
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 21. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Surat ketetapan pajak (lanjutan) Tahun fiskal 2013 (lanjutan) Bank telah melakukan pembayaran terlebih dahulu atas nilai kurang bayar sebesar Rp58.236.986.879 sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan keberatan dan dicatat sebagai tagihan pajak penghasilan di akun aset lain-lain (lihat Catatan 15). Tahun fiskal 2014 Di bulan Juni 2016, Bank menerima SKP yang menyatakan kelebihan bayar pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2014 sebesar Rp84.172.385.625 dari nilai kelebihan bayar pajak sebesar Rp135.605.578.125 yang diklaim di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak tahun 2014. Selain itu, Kantor Pajak menilai bahwa Bank masih memiliki hutang PPN terkait transaksi Murabahah tahun pajak 2003 sebesar Rp12.236.371.531. Nilai restitusi kelebihan bayar pajak tahun 2014 sebesar Rp71.936.014.094 yang diterima oleh Bank pada tanggal 29 Agustus 2016 telah dikurangkan dengan hutang PPN Murabahah sebesar Rp12.236.371.531. Bank tidak menyetujui hasil SKP tersebut dan telah mengajukan keberatan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) pada tanggal 26 September 2016. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, belum terdapat hasil dari pengajuan keberatan tersebut, dan terkait dengan hutang PPN sebesar Rp12.236.371.531 yang telah dikurangkan oleh Kantor Pajak pada saat restitusi kelebihan bayar pajak tahun 2014, Manajemen Bank masih mempertimbangkan langkah selanjutnya yang akan dilakukan. Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2016, Bank mencatat tagihan pajak untuk tahun fiskal 2014 sebesar Rp63.669.564.031.
22. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Akun ini merupakan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: 2016
2015
Bank garansi yang diterbitkan dan SBLC Letter of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan
14.168.316.096
24.550.673.268
88.637.962
332.576.910
Jumlah
14.256.954.058
24.883.250.178
Ikhtisar perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: 2016 Saldo awal tahun Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs
1.209.479.159
Saldo akhir tahun
1.858.758.811
649.279.652 -
Mata Uang Asing
Jumlah
23.673.771.019
24.883.250.178
(10.738.901.601) (536.674.171)
(10.089.621.949) (536.674.171)
12.398.195.247
14.256.954.058
2015 Rupiah Saldo awal tahun Pembentukan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Mata Uang Asing
Jumlah
720.817.452 488.661.707 -
925.580.347 21.868.847.567 879.343.105
1.646.397.799 22.357.509.274 879.343.105
1.209.479.159
23.673.771.019
24.883.250.178
Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian liabilitas komitmen dan kontinjensi.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rupiah
353
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 68
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 22. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) Transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dalam kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut: 2016
2015
Bank garansi yang diterbitkan dan SBLC L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan
654.402.676.045
384.209.272.803
8.863.796.108
33.257.691.000
Jumlah
663.266.472.153
417.466.963.803
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua bank garansi yang diterbitkan, SBLC dan L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan diklasifikasikan sebagai lancar, kecuali bank garansi sejumlah Rp155.714.863.350 yang diklasifikasikan sebagai dalam perhatian khusus pada tanggal 31 Desember 2016 dan Rp153.808.788.493 yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar pada tanggal 31 Desember 2015, dan SBLC sejumlah Rp1.471.378.806 yang diklasifikasikan sebagai macet pada tanggal 31 Desember 2016. 23. LIABILITAS LAIN-LAIN Rupiah Cadangan imbalan pasca-kerja karyawan dan imbalan jangka panjang karyawan (Catatan 38) Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum Setoran jaminan Pendapatan administrasi pembiayaan yang ditangguhkan Lainnya Mata Uang Asing Liabilitas impor berjangka nasabah Setoran jaminan Lainnya
Jumlah
2016
2015
344.921.540.000
301.035.866.000
24.061.183.123 13.745.589.896
18.856.479.134 49.457.823.354
18.408.540.425 12.623.927.091
10.000.686.294 23.057.425.642
413.760.780.535
402.408.280.424
10.027.735.070 7.558.784.926
3.291.404.749 9.320.780.409 7.734.113.951
17.586.519.996
20.346.299.109
431.347.300.531
422.754.579.533
24. DANA SYIRKAH TEMPORER Dana syirkah temporer terdiri dari: PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
354
a. Bukan Bank 1) Investasi terikat
2016
2015
Pihak ketiga Giro Tabungan
62.342.711.683 1.497.199.165.882
1.001.076.915 1.057.745.803.647
Jumlah investasi terikat
1.559.541.877.565
1.058.746.880.562
Giro dan tabungan investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 69
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 24. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan) a. Bukan Bank (lanjutan) 2) Investasi tidak terikat - tabungan mudharabah Pihak ketiga Tabungan BSM Tabungan Mabrur Tabungan Investa Cendekia Tabungan Berencana BSM Tabungan Pensiun Tabungan Qurban Tabungan Al Washilyah Mandiri
2016
2015
19.216.285.246.470 3.696.282.272.416 362.312.838.815 151.206.814.863 206.047.134.858 409.973.126 -
17.541.959.581.299 3.318.724.043.484 361.059.414.246 158.013.725.873 89.899.879.188 429.291.170 598.325
23.632.544.280.548
21.470.086.533.585
20.331.308.411 380.252.082 35.399.501 78.318.239 7.221.479.039
217.264.091.673 310.266.778 288.180.925 111.509.892 10.084.760.478
28.046.757.272
228.058.809.746
23.660.591.037.820
21.698.145.343.331
Pihak berelasi (Catatan 39) Tabungan BSM Tabungan Berencana BSM Tabungan Investa Cendekia Tabungan Mabrur Tabungan Mudharabah Institusi
Jumlah investasi tidak terikat - tabungan mudharabah
Tabungan investasi tidak terikat tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Nisbah bagi hasil untuk investasi tidak terikat tabungan mudharabah setara dengan 0,23% sampai dengan 5,10% per tahun untuk tahun 2016 dan 0,22% sampai dengan 5,46% per tahun untuk tahun 2015. 3) Investasi tidak terikat - deposito mudharabah 2016 Mata Uang Asing
Jumlah
Pihak ketiga Pihak berelasi
29.849.504.806.242 935.301.169.631
4.477.910.024.154 6.143.457.709
34.327.414.830.396 941.444.627.340
Jumlah
30.784.805.975.873
4.484.053.481.863
35.268.859.457.736
2015 Rupiah
Mata Uang Asing
Jumlah
Pihak ketiga Pihak berelasi
27.228.698.855.631 195.995.997.855
3.620.541.551.565 242.300.569.287
30.849.240.407.196 438.296.567.142
Jumlah
27.424.694.853.486
3.862.842.120.852
31.287.536.974.338
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Rupiah
355
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 70
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 24. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan) b. Bank 2016
2015
Pihak ketiga Investasi tidak terikat: Tabungan mudharabah Deposito mudharabah
258.324.801.453 77.588.976.546
244.384.621.261 73.548.098.422
Jumlah dana syirkah temporer bank
335.913.777.999
317.932.719.683
c. Musyarakah - Giro Mudharabah Musytarakah 2016 Pihak ketiga
6.582.023.243
2015 10.501.215.161
d. Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah (bank dan bukan bank) 1) Berdasarkan jangka waktu (sesuai perjanjian) 2016 Rupiah
Mata Uang Asing
Jumlah
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
24.613.921.770.703 2.453.494.090.009 1.326.191.139.676 2.468.787.952.031
4.155.803.371.577 80.483.112.579 32.297.545.030 215.469.452.677
28.769.725.142.280 2.533.977.202.588 1.358.488.684.706 2.684.257.404.708
Jumlah
30.862.394.952.419
4.484.053.481.863
35.346.448.434.282
2015 Rupiah
Mata Uang Asing
Jumlah
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
20.814.127.204.337 3.204.666.575.116 1.124.114.710.106 2.355.334.462.349
3.072.454.530.794 282.517.541.865 315.341.199.315 192.528.848.878
23.886.581.735.131 3.487.184.116.981 1.439.455.909.421 2.547.863.311.227
Jumlah
27.498.242.951.908
3.862.842.120.852
31.361.085.072.760
2) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo 2016 Rupiah PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
356
Mata Uang Asing
Jumlah
Sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan
25.286.401.623.795 2.795.228.017.055 1.361.301.916.853 1.419.463.394.716
4.059.908.541.626 229.806.463.190 35.515.295.919 158.823.181.128
29.346.310.165.421 3.025.034.480.245 1.396.817.212.772 1.578.286.575.844
Jumlah
30.862.394.952.419
4.484.053.481.863
35.346.448.434.282
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 71
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 24. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan) d. Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah (bank dan bukan bank) (lanjutan) 2) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo (lanjutan) 2015 Rupiah
Mata Uang Asing
Jumlah
Sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan
21.654.676.276.922 3.314.399.575.420 1.152.496.465.245 1.376.670.634.321
3.318.077.353.597 71.628.148.763 316.409.743.452 156.726.875.040
24.972.753.630.519 3.386.027.724.183 1.468.906.208.697 1.533.397.509.361
Jumlah
27.498.242.951.908
3.862.842.120.852
31.361.085.072.760
Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya dengan akad mudharabah muthlaqah. Nisbah bagi hasil untuk deposito berjangka mudharabah dalam Rupiah berkisar antara 4,06% sampai dengan 6,15% per tahun untuk tahun 2016 dan berkisar antara 3,97% sampai dengan 6,30% per tahun untuk tahun 2015. Bagi hasil per tahun untuk deposito berjangka mudharabah dalam mata uang asing berkisar antara 0,66% sampai dengan 1,64% untuk tahun 2016 dan berkisar antara 1,15% sampai dengan 1,59% untuk tahun 2015. Deposito berjangka mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqah yang dijadikan sebagai jaminan atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp8.217.018.849.588 dan Rp7.777.091.485.103 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 25. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN 2016
2015
Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 39)
112.000.000.000 263.000.000.000
405.000.000.000 95.000.000.000
Jumlah surat berharga subordinasi yang diterbitkan
375.000.000.000
500.000.000.000
Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah Mandiri tahun 2016 sebesar Rp375.000.000.000 merupakan surat berharga yang diterbitkan Bank pada tanggal 22 Desember 2016 dalam bentuk surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka waktu 7 tahun. Syarat dan ketentuan: -
Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang bersangkutan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2016
357
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 72
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 25. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN (lanjutan) Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2016 (lanjutan) -
Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah (blended) Bank senilai 7 (tujuh) kali Dana Sukuk Mudharabah Subordinasi dalam mata uang Rupiah yang dimiliki Penerbit, yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit.
-
Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 27,07% dari pendapatan yang dibagihasilkan yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan ke dalam Program Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau penggantinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengikuti ketentuan Pasal 17 ayat (1) huruf f Peraturan OJK No. 21/POJK.03/2014. Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di subordinasi. Selama berlakunya jangka waktu Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak kurang dari 12% (dua belas persen); (ii) memastikan bahwa Sukuk Mudharabah Subordinasi Tahun 2016 ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 50 (lima puluh) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan tahunan (audited) selambatlambatnya akhir bulan ke-4 setelah tanggal buku laporan, laporan keuangan (unaudited) triwulan selambat-lambatnya akhir bulan ke-1 setelah tanggal buku laporan, laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pendapatan Bagi Hasil, dan laporan penilaian tingkat kesehatan bank dan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance kepada OJK. Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan bubarnya Bank. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor 18/13/DPS/X/2016 tanggal 1 November 2016 menyatakan bahwa subordinated notes syariah mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank. Bertindak sebagai wali amanat Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
358
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016, Sukuk Mudharabah Subordinasi BSM Tahun 2016 memiliki peringkat idAA- (Double A Minus Sharia) dari agen pemeringkat efek PT Pefindo. Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah Mandiri tahun 2011 sebesar Rp500.000.000.000 merupakan surat berharga yang diterbitkan Bank di tahun 2011 dalam bentuk surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 73
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 25. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN (lanjutan) Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 (lanjutan) Pada tanggal 19 Desember 2016, Bank melakukan eksekusi hak call option dan melakukan pelunasan atas subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 sebesar Rp500.000.000.000. Syarat dan ketentuan: -
Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang bersangkutan.
-
Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah (blended) Bank senilai Rp5.000.000.000.000 yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit.
-
Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 16,30% per tahun dari pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di subordinasi. Selama berlakunya jangka waktu subnotes dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga jumlah aktiva yang tidak diagunkan minimal sebesar 150% dari jumlah Liabilitas; (ii) memastikan bahwa subnotes ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 49 (empat puluh sembilan) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan tahunan audit, laporan keuangan triwulan, laporan keuangan yang digunakan untuk perhitungan bagi hasil dan laporan tingkat kesehatan Bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan bubarnya Bank.
-
Tahap I tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp75.000.000.000
-
Tahap II tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp275.000.000.000
-
Tahap III tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp150.000.000.000
Untuk penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 13/2069/DPbS tanggal 31 Oktober 2011 perihal izin penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Penerbitan subnotes Bank dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu:
359
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 74
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 25. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN (lanjutan) Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 (lanjutan) Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor 13/11/DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank. Bertindak sebagai wali amanat subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2016, subnotes Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo. 26. MODAL SAHAM Pemegang saham Bank beserta modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 dan 2015 Pemegang Saham
Lembar Saham
% Kepemilikan
Jumlah (Rp)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Mandiri Sekuritas
397.804.386 1
99,99999975 0,00000025
1.989.021.930.000 5.000
Jumlah
397.804.387
100,00000000
1.989.021.935.000
27. PENAMBAHAN MODAL SAHAM Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 09 tanggal 7 Desember 2016, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H. MKn, notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0106588 tanggal 8 Desember 2016. Bank telah menerima tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 14 November 2016. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Bank masih menunggu persetujuan OJK terkait tambahan setoran modal ini, oleh karena itu tambahan modal disetor ini dicatat sebagai dana setoran modal pada tanggal 31 Desember 2016.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
360
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 33 tanggal 25 November 2015, dibuat dihadapan Ashoya Ratam, S.H. MKn, notaris di Jakarta Selatan, pemegang saham (PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) menyetujui untuk melakukan penambahan modal saham disetor sebesar 100.000.000 lembar saham atau setara Rp500.000.000.000. Akta tersebut telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.03-0983082 tanggal 26 November 2015. Bank telah menerima tambahan modal disetor tersebut pada tanggal 24 November 2015.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 75
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 28. CADANGAN UMUM Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 11 Maret 2016, para pemegang saham telah memutuskan untuk melakukan penyisihan cadangan umum atas laba tahun sebelumnya sebesar Rp100.000.000.000 sehingga total cadangan umum menjadi sebesar Rp397.804.387.000 atau sebesar 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh tahun 2015. Hal ini dilakukan guna memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas tentang cadangan umum yang harus dibentuk paling sedikit sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 1 April 2015, para pemegang saham telah memutuskan untuk tidak melakukan penyisihan cadangan umum atas laba tahun sebelumnya sehingga total cadangan umum tetap sebesar Rp297.804.387.000 atau sebesar 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh tahun 2014. Hal ini dilakukan guna memenuhi ketentuan UndangUndang Perseroan Terbatas tentang cadangan umum yang harus dibentuk paling sedikit sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. 29. TANSIEM Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2016, para pemegang saham menyetujui untuk membagikan tansiem kepada Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp10.478.500.000 untuk kinerja tahun 2015. Tansiem tersebut telah dibayarkan di tahun 2016. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2015, para pemegang saham menyetujui untuk tidak ada pembagian tansiem bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk kinerja tahun 2014. 30. PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB Akun ini merupakan pendapatan yang diperoleh dari:
Jumlah pendapatan dari jual beli
2016
2015
4.048.482.276.254 82.811.267
3.831.542.063.553 1.148.114.167
4.048.565.087.521
3.832.690.177.720
Pendapatan dari sewa: Pendapatan ijarah Beban penyusutan, amortisasi dan pemeliharaan ijarah (Catatan 12)
378.986.772.942
489.118.685.993
(329.833.049.891)
(370.550.440.593)
Jumlah pendapatan ijarah - bersih
49.153.723.051
118.568.245.400
362.082.780.353 1.104.685.495.043
364.449.540.683 887.759.782.682
1.466.768.275.396
1.252.209.323.365
522.859.258.506
276.853.101.349
379.344.031.654
476.066.201.249
1.206.872.810
3.628.854.009
903.410.162.970
756.548.156.607
6.467.897.248.938
5.960.015.903.092
Pendapatan dari bagi hasil: Pendapatan bagi hasil mudharabah Pendapatan bagi hasil musyarakah Jumlah pendapatan bagi hasil Pendapatan usaha utama lainnya: Pendapatan bagi hasil surat berharga Pendapatan imbalan Sertifikat Bank Indonesia Syariah Pendapatan bagi hasil penempatan pada bank lain Jumlah pendapatan usaha utama lainnya Jumlah
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pendapatan dari jual beli: Pendapatan marjin murabahah Pendapatan istishna - bersih
361
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 76
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 31. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER Akun ini merupakan distribusi bagi hasil untuk para nasabah: 2016
2015
Deposito mudharabah Tabungan mudharabah Investasi terikat Sertifikat investasi mudharabah antarbank Musyarakah - giro mudharabah musytarakah
1.869.985.928.243 411.376.384.908 57.393.487.194
1.900.011.290.312 504.403.708.981 33.606.864.937
865.262.766
111.939.746
98.663.276
90.366.079
Jumlah
2.339.719.726.387
2.438.224.170.055
32. PENDAPATAN USAHA LAINNYA 2016 a. Pendapatan imbalan jasa perbankan Pendapatan rahn Pendapatan administrasi tabungan Pendapatan ganti rugi restrukturisasi (ta'widh) Pendapatan administrasi pembiayaan Pendapatan jasa transaksi ATM lain Pendapatan transaksi mata uang asing - bersih Pendapatan administrasi dan komisi selain pembiayaan Pendapatan ujrah dana talangan haji Pendapatan jasa dokumen dalam negeri Pendapatan komisi bancassurance Pendapatan jasa transaksi ATM Mandiri Pendapatan administrasi giro Pendapatan jasa ekspor impor Pendapatan pembiayaan sindikasi Pendapatan jasa payroll Pendapatan jasa transfer RTGS Pendapatan komisi asuransi Pendapatan fee merchant trade haji Pendapatan Lainnya
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
362
b. Pendapatan imbalan investasi terikat Imbalan mudharabah muqayyadah Jumlah
2015
216.594.978.333 133.982.740.346 109.176.142.441 91.111.273.744 51.795.360.026 22.024.323.024
188.584.360.086 140.291.279.721 143.362.880.794 68.684.576.996 53.060.220.179 22.174.866.255
18.014.968.348 16.320.536.243 17.594.000.039 12.741.908.987 11.070.319.500 9.797.991.965 9.047.909.129 5.297.931.088 3.662.282.023 993.783.925 45.924.563 155.500 120.000 130.765.317.227
25.813.728.202 62.639.394.092 19.664.583.253 8.643.292.092 10.192.493.000 7.449.608.314 3.517.356.513 34.198.626.566 3.727.733.937 1.560.106.920 152.103.740 1.061.121.133 47.889.992 143.959.344.095
860.037.966.451
938.785.565.880
32.783.538
73.677.840
860.070.749.989
938.859.243.720
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 77
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 33. BEBAN KEPEGAWAIAN 2016
2015
Beban gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Beban biaya manfaat karyawan Beban pengobatan Beban pendidikan dan pelatihan Beban biaya kegiatan sosial pegawai Beban biaya rekrutmen Beban lainnya
1.323.398.879.633 59.409.296.632 59.027.173.180 25.099.974.716 7.146.309.618 5.280.814.402 5.812.359.443
1.169.742.224.407 78.014.159.422 52.345.970.558 49.187.727.452 4.427.821.902 1.384.325.075 15.112.418.181
Jumlah
1.485.174.807.624
1.370.214.646.997
34. BEBAN ADMINISTRASI
Beban outsourcing Beban sewa Beban pemeliharaan dan perbaikan Beban komunikasi data Beban listrik, telepon, air dan gas Beban transportasi Beban promosi Beban non-inventaris Beban jasa tenaga ahli Beban pungutan OJK Beban cetakan dan alat tulis Beban kantor Beban premi asuransi Beban lisensi software Beban inventaris kantor Beban ujrah administrasi Beban pajak lain Beban administrasi Bank Beban pos dan prangko Beban perjalanan dinas Beban keamanan Beban kemitraan Beban barang dan jasa lain Beban penelitian dan pengembangan Beban pembukaan cabang Beban jamuan Lainnya Jumlah
2015
383.953.985.901 229.308.014.692 140.198.074.684 93.194.221.316 77.885.474.496 63.456.126.151 53.708.966.499 39.496.701.389 33.331.731.345 32.807.289.216 27.613.447.505 20.950.969.078 18.173.418.733 14.452.104.067 14.347.316.293 9.601.782.177 9.002.682.850 7.802.473.307 6.768.666.387 6.759.760.369 5.803.396.567 4.373.528.538 1.461.476.902 649.446.730 606.306.887 597.415.877 31.599.348.043
358.028.107.531 198.359.049.179 143.018.531.129 90.054.580.282 76.414.997.601 65.298.411.170 56.187.179.229 20.880.028.658 18.338.149.839 28.195.711.477 28.707.203.743 9.183.163.321 17.010.130.185 967.530.865 15.074.532.465 6.980.640.820 8.216.342.017 8.205.475.711 9.307.583.180 5.920.309.764 7.264.849.154 4.225.859.066 1.374.894.541 1.860.228.863 807.648.230 591.327.598 29.548.391.251
1.327.904.125.999
1.210.020.856.869
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2016
363
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 78
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 35. PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI DAN PENYISIHAN KERUGIAN a. Pembentukan (pembalikan) cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan penyisihan kerugian aset produktif: Piutang (Catatan 7) Pembiayaan musyarakah (Catatan 10) Pembiayaan mudharabah (Catatan 9) Investasi pada surat berharga (Catatan 6) Pinjaman qardh (Catatan 8) Giro pada bank lain (Catatan 4) Penempatan pada bank lain (Catatan 5) Penyertaan modal sementara (Catatan 13) Tagihan akseptasi (Catatan 11) Aset lain-lainnya (Catatan 15) b. Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian non-produktif c.
Pemulihan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (Catatan 22)
Jumlah
2016
530.511.498.522 470.306.630.408 93.231.988.601 (750.821.819) 22.984.415.444 (175.949.290) 3.200.000.000 (1.461.160.600) (10.815.981.351)
2015
325.814.479.566 434.320.310.126 52.323.143.107 6.863.076.174 108.311.149.040 45.713.819 (1.950.000.000) 7.046.399.646 2.603.246.819 55.647.359.365
1.107.030.619.915
991.024.877.662
72.487.612.542
33.123.890.635
(10.089.621.949)
22.357.509.274
1.169.428.610.508
1.046.506.277.571
36. BEBAN USAHA LAIN a. Beban bonus: Giro wadiah Tabungan wadiah simpatik Jumlah beban bonus b. Beban lainnya: Premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga Penyisihan risiko operasional Lain-lain Jumlah beban lainnya Jumlah
2016
2015
41.773.769.348 18.565.172.436
35.273.994.348 23.303.092.591
60.338.941.784
58.577.086.939
126.982.298.452 8.826.269.764 92.222.402.503
122.308.750.285 7.491.881.027 5.086.104.403
228.030.970.719
134.886.735.715
288.369.912.503
193.463.822.654
37. PENDAPATAN DAN BEBAN NON-USAHA
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
364
a. Pendapatan non-usaha: Laba penjualan aset tetap Sewa gedung Keuntungan selisih kurs Lainnya Jumlah pendapatan non-usaha b. Beban non-usaha: Denda dan sanksi Kerugian selisih kurs Lainnya Jumlah beban non-usaha Jumlah pendapatan dan beban non-usaha - bersih
2016
2015
843.004.478 6.148.281.542
1.891.878.762 37.500.000 14.866.196.197
6.991.286.020
16.795.574.959
(121.047.170) (3.943.521.352) (63.512.433)
(1.070.171.569) (1.710.572.338) (210.776.009)
(4.128.080.955)
(2.991.519.916)
2.863.205.065
13.804.055.043
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 79
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 38. IMBALAN KERJA KARYAWAN Bank mempunyai program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Mandiri. DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan No.KEP-455/KM.10/2011 tanggal 17 Juni 2011. Iuran program pensiun ini didanai oleh Bank sebesar 10% dari gaji kotor karyawan. Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah Rp85.506.139.830 dan Rp76.839.084.586. Asumsi-asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan dan penghargaan masa kerja, sesuai Undang-Undang No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 2016 Tingkat suku bunga diskonto Kenaikan gaji Usia pensiun Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
2015
8,25% per tahun 9,25% per tahun 10% per tahun 10% per tahun 56 tahun 56 tahun TMI 3 - 2011 TMI 3 - 2011 10% per tahun sebelum usia 25 tahun dan berkurang sampai dengan 1% hingga usia 45 tahun Projected Unit Credit
Metode penilaian
Tabel di bawah ini merupakan komponen dari liabilitas bersih yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba dan rugi dan jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan dalam hubungannya dengan perhitungan liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) dalam laporannya tertanggal 15 Desember 2016 (2015: PT Dayamandiri Dharmakonsilindo tertanggal 23 Desember 2015). Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi:
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuarial yang diakui Biaya jasa lalu amandemen program Biaya jasa lalu kurtailmen
23.360.167.000 18.611.711.788 (28.084.555.000) (24.238.633.000)
31.953.977.000 4.226.109.060 (17.455.931.619) -
55.314.144.000 22.837.820.848 (17.455.931.619) (28.084.555.000) (24.238.633.000)
(10.351.309.212)
18.724.154.441
8.372.845.229
UU No. 13/2003 Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuarial yang diakui
Jumlah
2015 Penghargaan Masa Kerja
Jumlah
32.325.738.000 20.580.448.626 -
31.318.045.000 4.088.553.253 (11.460.427.993)
63.643.783.000 24.669.001.879 (11.460.427.993)
52.906.186.626
23.946.170.260
76.852.356.886
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
UU No. 13/2003
2016 Penghargaan Masa Kerja
365
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 80
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 38. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
UU No. 13/2003 Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program
Jumlah
279.959.242.000 -
64.962.298.000 -
344.921.540.000 -
279.959.242.000
64.962.298.000
344.921.540.000
UU No. 13/2003 Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program
2016 Penghargaan Masa Kerja
2015 Penghargaan Masa Kerja
Jumlah
235.877.201.000 -
65.158.665.000 -
301.035.866.000 -
235.877.201.000
65.158.665.000
301.035.866.000
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: UU No. 13/2003 Saldo awal tahun Beban imbalan pada Laba Rugi Beban imbalan pada pendapatan komprehensif lainnya Manfaat yang dibayarkan
235.877.201.000 (10.351.309.212)
65.158.665.000 18.724.154.441
62.938.471.272 (8.505.121.060)
(18.920.521.441)
Saldo akhir tahun
279.959.242.000
UU No. 13/2003
64.962.298.000 2015 Penghargaan Masa Kerja
Saldo awal tahun Beban imbalan pada Laba Rugi Beban imbalan pada pendapatan komprehensif lainnya Manfaat yang dibayarkan
249.151.208.000 52.906.186.626
55.725.908.000 23.946.170.260
(60.660.133.159) (5.520.060.467)
(14.513.413.260)
Saldo akhir tahun
235.877.201.000
65.158.665.000
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
366
2016 Penghargaan Masa Kerja
2016
Jumlah 301.035.866.000 8.372.845.229 62.938.471.272 (27.425.642.501) 344.921.540.000
Jumlah 304.877.116.000 76.852.356.886 (60.660.133.159) (20.033.473.727) 301.035.866.000
2015
Saldo awal Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu amandemen program Imbalan yang dibayar Biaya jasa lalu kurtailmen Rugi (laba) neto aktuaria
301.035.866.000 55.314.144.000 22.837.820.848 (28.084.555.000) (27.425.642.501) (24.238.633.000) 45.482.539.653
304.877.116.000 63.643.783.000 24.669.001.879 (20.033.473.727) (72.120.561.152)
Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
344.921.540.000
301.035.866.000
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 81
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 38. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto sebesar 1%, dengan variabel lain dianggap tetap terhadap nilai kini liabilitas dan agregat biaya jasa kini dan biaya bunga pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (tidak diaudit): Kenaikan (Jutaan Rp) Dampak terhadap nilai kini liabilitas
2016
55.281
Penurunan (Jutaan Rp)
Kenaikan (Jutaan Rp)
(66.618)
2015
52.468
Penurunan (Jutaan Rp) (43.761)
Berdasarkan perhitungan aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsolindo), rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 15,48 tahun dan 15,75 tahun. Berdasarkan perhitungan aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsolindo) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, analisa jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun yang tidak terdiskonto adalah sebagai berikut: Kurang dari 1 tahun Jumlah imbalan pensiun
48.459.281.000
Kurang dari 1 tahun Jumlah imbalan pensiun
47.073.271.000
1 sampai 5 tahun
2016
180.826.674.000
1 sampai 5 tahun
Lebih dari 5 tahun 952.546.672.000
2015
169.049.511.000
Lebih dari 5 tahun 828.570.699.000
Total 1.181.832.627.000
Total 1.044.693.481.000
39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank memiliki transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
Pemerintah Negara Republik Indonesia
Pemegang saham utama
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pemegang saham
PT Mandiri Sekuritas
Pemegang saham
PT Bank Sinar Harapan Bali
Mempunyai induk yang sama
PT AXA Mandiri Financial Services
Mempunyai induk yang sama
PT Mandiri Axa General Insurance
Mempunyai induk yang sama
PT Mandiri Manajemen Investasi
Mempunyai induk yang sama
PT Mandiri Taspen Pos
Mempunyai induk yang sama
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah
Perusahaan BUMN
Perum BULOG
Perusahaan BUMN
Perum Jaminan Kredit Indonesia
Perusahaan BUMN
Perum Perumnas
Perusahaan BUMN
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
PT Amarta Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Aneka Tambang
Perusahaan BUMN
PT Angkasa Pura I (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Asuransi Kredit Indonesia
Perusahaan BUMN
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Sifat dari hubungan
Pihak berelasi
367
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 82
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan) Sifat dari hubungan
Pihak berelasi
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
368
PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Balai Pustaka (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Bank BNI
Perusahaan BUMN
PT Bank BRI
Perusahaan BUMN
PT Barata Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Brantas Abipraya (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
PT Hutama Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Indah Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Indofarma (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Indosat Tbk.
Perusahaan BUMN
PT Indra Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Industri Kapal Indonesia
Perusahaan BUMN
PT Istaka Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Jamsostek (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Jasa Marga (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU NonIndustri
Perusahaan BUMN
PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
PT Kliring Berjangka (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
PT PAL Indonesia Persero
Perusahaan BUMN
PT Pegadaian Persero
Perusahaan BUMN
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Penjamin Infrastruktur Indonesia
Perusahaan BUMN
PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Pertamina (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Pertani (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Pos Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
Perusahaan BUMN
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 83
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Semen Baturaja (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
PT Surveyor Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Waskita Karya
Perusahaan BUMN
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
PT Balebat Dedikasi Prima
Anak perusahaan BUMN
PT Bank BNI Syariah
Anak perusahaan BUMN
PT Reasuransi Nasional Indonesia
Anak Perusahaan BUMN
PT Asuransi Jasindo Syariah
Anak perusahaan BUMN
PT Jamkrindo Syariah
Anak perusahaan BUMN
PT Angkasa Pura Solusi
Anak Perusahaan BUMN
PT Angkasa Pura Support
Anak perusahaan BUMN
PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur
Anak perusahaan BUMN
PT Bahana Artha Ventura
Anak perusahaan BUMN
PT BNI Asset Management
Anak Perusahaan BUMN
PT Garuda Maintenance Facility Aero
Anak perusahaan BUMN
PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah
Anak perusahaan BUMN
PT Krakatau Bandar Samudera
Anak perusahaan BUMN
PT Mandiri Capital Syariah
Anak Perusahaan BUMN
PT PNM Investment Management
Anak Perusahaan BUMN
PT PP Alat
Anak perusahaan BUMN
PT PP Pracetak
Anak perusahaan BUMN
PT Pupuk Kalimantan Timur
Anak perusahaan BUMN
PT Pupuk Kujang
Anak perusahaan BUMN
PT Rumah Sakit Pelni
Anak perusahaan BUMN
PT Semen Padang
Anak perusahaan BUMN
PT Tugu Pratama Indonesia
Anak perusahaan BUMN
PT Yasa Industri Nusantara
Anak perusahaan BUMN
PT. Pegadaian Syariah
Anak Perusahaan BUMN
PT BPD Aceh
Perusahaan BUMD
PT BPD Aceh Syariah
Perusahaan BUMD
PT BPD Jambi
Perusahaan BUMD
PT BPD Jambi Syariah
Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Barat
Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Barat UUS
Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Timur
Perusahaan BUMD
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Sifat dari hubungan
Pihak berelasi
369
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 84
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan) Sifat dari hubungan
Pihak berelasi PT BPD Riau
Perusahaan BUMD
PT BPD Sumatera Barat (Bank Nagari)
Perusahaan BUMD
PT BPD Sumatera Utara
Perusahaan BUMD
PT BPD Yogyakarta
Perusahaan BUMD
Perusahaan Daerah Air Minum
Perusahaan BUMD
Perusda Ketenagalistrikan Kalimantan Timur
Perusahaan BUMD
PT Bank Aceh
Perusahaan BUMD
PT BPD Jawa Tengah
Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Selatan
Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Tengah
Perusahaan BUMD
PT BPD Kalimantan Timur UUS
Perusahaan BUMD
PT BPD Maluku
Perusahaan BUMD
PT BPD Nusa Tenggara Barat
Perusahaan BUMD
PT BPD Nusa Tenggara Timur
Perusahaan BUMD
PT BPD Sulawesi Selatan
Perusahaan BUMD
PT BPD Sulawesi Tengah
Perusahaan BUMD
PT BPD Sumatera Barat
Perusahaan BUMD
PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
Perusahaan BUMD
Karyawan Kunci
Karyawan Kunci
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro pada bank lain, liabilitas segera, simpanan dari bank lain, investasi pada surat berharga, surat berharga subordinasi yang diterbitkan, penempatan pada bank lain, simpanan nasabah, surat berharga, piutang dan pembiayaan. Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
370
2016
2015
Aset Giro pada bank lain (Catatan 4) Penempatan pada bank lain (Catatan 5) Investasi pada surat berharga (Catatan 6) Piutang murabahah (Catatan 7) Pembiayaan mudharabah (Catatan 9) Pembiayaan musyarakah (Catatan 10) Penyertaan modal sementara (Catatan 13) Tagihan akseptasi (Catatan 11)
108.224.489.866 320.000.000.000 6.082.218.623.594 1.249.255.041.790 67.421.364.133 874.508.090.207 50.331.426.038 34.728.359.720
101.616.445.423 7.131.468.801.157 614.220.094.245 153.800.000.000 785.188.290.833 50.331.426.038 64.453.072.302
Jumlah
8.786.687.395.348
8.901.078.129.998
11,15%
12,65%
Liabilitas Liabilitas segera (Catatan 16) Simpanan wadiah (Catatan 18) Simpanan dari bank lain (Catatan 19) Liabilitas akseptasi (Catatan 20)
119.806.413.838 355.089.983.365 16.990.983.028 -
63.154.337.125 216.768.956.398 38.062.237.765 824.407.915
Jumlah
491.887.380.231
319.809.939.203
4,38%
3,24%
Persentase terhadap jumlah aset
Persentase terhadap jumlah liabilitas
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 85
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 39. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
2016
2015
Surat berharga subordinasi yang diterbitkan (Catatan 25)
263.000.000.000
95.000.000.000
Jumlah
263.000.000.000
95.000.000.000
Persentase terhadap jumlah subnotes
70,13%
19,00%
Investasi Tidak Terikat (Catatan 24) Tabungan mudharabah Deposito mudharabah
28.046.757.272 941.444.627.340
228.058.809.746 438.296.567.142
Jumlah
969.491.384.612
666.355.376.888
1,59%
1,23%
25.193.615.975 463.116.303.255 137.224.491.410 188.542.930.944 24.058.332.234 56.982.322.215 7.090.981.642
16.421.034.199 213.857.625.361 199.464.472.222 236.619.343.254 35.855.012.041 31.938.984.153 1.336.794.828
902.208.977.675
735.493.266.058
11.070.319.500 12.741.908.987
10.192.493.000 8.643.292.092
23.812.228.487
18.835.785.092
926.021.206.162
754.329.051.150
52,51%
44,49%
Beban Usaha Beban bagi hasil pinjaman diterima Beban bagi hasil pinjaman subnotes
8.355.066.512
1.058.467.742 10.085.255.121
Jumlah
8.355.066.512
11.143.722.863
0,18%
0,27%
Beban kepegawaian (Catatan 33) Gaji, bonus, tansiem, dan tunjangan lainnya Tansiem Gaji Bonus Tunjangan lainnya
18.721.500.000 33.817.145.639 5.321.287.702 12.101.080.458
13.000.000.000 31.951.864.470 2.284.110.428 13.148.488.897
Jumlah
69.961.013.799
60.384.463.795
4,71%
4,41%
Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer
Pendapatan Usaha Utama Lainnya (Catatan 30) Pendapatan sukuk retail Pendapatan SBSN Pendapatan FASBIS Pendapatan SBIS Pendapatan obligasi syariah Keuntungan pelepasan SB - Tersedia untuk dijual Pendapatan term deposit valas syariah BI Pendapatan Usaha Lainnya (Catatan 32) Pendapatan jasa transaksi ATM Mandiri Pendapatan komisi bancassurance Jumlah Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha utama lainnya dan usaha lainnya
Persentase terhadap jumlah beban usaha
Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Pendapatan Usaha Utama Lainnya dan Usaha Lainnya:
371
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 86
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 40. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2016 Liabilitas Komitmen Fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Liabilitas Kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan Lainnya
Jumlah
2015
869.182.170.915
493.750.739.591
8.863.796.108
33.257.691.000
878.045.967.023
527.008.430.591
239.743.712.620 414.658.963.425
382.764.882.803 1.444.390.000
654.402.676.045
384.209.272.803
1.532.448.643.068
911.217.703.394
41. POSISI DEVISA NETO Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum, Posisi Devisa Neto (PDN) merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas dari masing-masing mata uang asing, baik dalam laporan posisi keuangan maupun rekening administratif. Sesuai ketentuan tersebut, bank umum wajib mengelola dan memelihara PDN secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Posisi Devisa Neto. PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Aset dan Aset pada Rekening Administratif (Jutaan Rp)
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
372
2016 Liabilitas dan Liabilitas pada Rekening Administratif (Jutaan Rp)
Posisi Devisa Neto (Absolut) (Jutaan Rp)
Dolar Amerika Serikat Riyal Arab Saudi Dolar Singapura Euro Dolar Australia Dolar Hongkong Yen Jepang
6.392.190 29.630 16.893 20.758 133 162 67
6.953.705 11.669 24.753 1
561.515 29.630 5.224 3.995 133 162 66
Jumlah
6.459.833
6.990.128
600.725
Modal Persentase PDN terhadap Modal
6.942.002 8,65%
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 87
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 41. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Aset dan Aset pada Rekening Administratif (Jutaan Rp)
2015 Liabilitas dan Liabilitas pada Rekening Administratif (Jutaan Rp)
Posisi Devisa Neto (Absolut) (Jutaan Rp)
Dolar Amerika Serikat Riyal Arab Saudi Dolar Singapura Euro Dolar Australia Dolar Hongkong Yen Jepang
5.628.496 1.949 15.029 7.170 1.687 169 33
5.743.037 5.123 4.456 -
114.541 1.949 9.906 2.714 1.687 169 33
Jumlah
5.654.533
5.752.616
130.999
Modal
6.187.390
Persentase PDN terhadap Modal
2,12%
42. ZAKAT Bank telah menghitung besarnya biaya zakat sebesar 2,5% dari laba sebelum zakat dan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp11.146.263.639 dan Rp9.592.982.099 yang telah dibukukan sebagai biaya zakat pada tahun 2016 dan 2015. Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2016 yang diselenggarakan pada tanggal 11 Maret 2016, RUPS menyetujui pembayaran zakat Bank sebesar 2,5% dari laba sebelum pajak dan zakat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp9.592.982.099 yang dibukukan sebagai biaya tahun 2015. Bank telah menyalurkan dana zakat sebesar Rp22.766.320.977 selama tahun 2016 melalui LAZNAS BSM. 43. DENDA
44. DANA INVESTASI TERIKAT Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah Dana Bergulir Syariah (DBS) Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah Debt for Nature Swap (DNS) Jumlah
2016
2015
58.332.899.254
58.332.899.254
5.436.983.047
5.610.460.028
63.769.882.301
63.943.359.282
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Denda dibebankan kepada debitur sebagai biaya tunggakan. Biaya tunggakan adalah biaya yang dikenakan kepada debitur karena kelalaian debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Besarnya denda ditetapkan berdasarkan ketentuan internal. Bank tidak mengakui pendapatan atas biaya tunggakan tersebut, namun dialokasikan sebagai dana kebajikan (qardhul hasan). Bank menerima biaya tunggakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp40.167.582.154 dan sebesar Rp73.106.988.371. Penggunaan dana sosial disalurkan melalui LAZNAS BSM.
373
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 88
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 44. DANA INVESTASI TERIKAT (lanjutan) 2016
2015
Saldo awal tahun dana investasi terikat Penerimaan dana investasi terikat Keuntungan dana investasi terikat Imbalan Bank sebagai agen investasi Penarikan dana investasi terikat
63.943.359.282 7.075.553 (4.245.332) (176.307.202)
69.238.425.547 73.251.316 (156.000) (5.368.161.581)
Jumlah
63.769.882.301
63.943.359.282
Program DNS (Debt for Nature Swap) adalah suatu program yang memberikan keringanan utang dari suatu negara kreditur dalam hal ini pemerintah Jerman kepada pemerintah Indonesia dengan menyisihkan dana untuk kegiatan pelestarian lingkungan. Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-32/SES/LH/09/2006 Bank telah ditunjuk menjadi Bank Pelaksana untuk menyalurkan program pembiayaan DNS sektor lingkungan kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Besarnya pembiayaan untuk UMK maksimum sebesar Rp500.000.000. Penunjukan ini diikat dalam perjanjian kerjasama yang telah diperbaharui dengan perjanjian No. 11/41-PKS/DIR tanggal 13 April 2009 antara Bank dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Perhitungan bagi hasil untuk Bank berkisar antara 33% hingga 50% dari marjin yang diterima dari debitur. Dana Bergulir Syariah yang selanjutnya disebut DBS adalah dana pemerintah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan permodalan anggotanya yang bergerak di berbagai usaha produktif. Kementerian Negara Koperasi Menengah Bidang Pembiayaan bekerja sama dengan Bank untuk menyalurkan pembiayaan DBS kepada KJKS/UJKS. Perhitungan bagi hasil antara Bank dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah adalah sebesar 40% dan 60%. Keuntungan yang didistribusikan kepada Bank dialokasikan 10% untuk keperluan cadangan penghapusan piutang dan 30% untuk administrasi, pengawasan, dan pembinaan KJKS/UJKS. DNS dan DBS adalah merupakan program channeling loan, dimana sebagai Bank Pelaksana, Bank tidak memiliki risiko terhadap pengembalian dari dana investasi terikat tersebut, oleh karena itu tidak dicatat dalam laporan keuangan Bank. 45. ANALISA JATUH TEMPO ASET/MASA MANFAAT, LIABILITAS TEMPORER BERDASARKAN PERIODE WAKTU YANG TERSISA
DAN
DANA
SYIRKAH
Tabel dibawah menyajikan aset (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian) dan liabilitas Bank yang dikelompokkan berdasarkan periode waktu yang tersisa sejak tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sampai jatuh temponya atau sisa masa manfaat aset tersebut. 2016 Jumlah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
374
ASET Kas Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Tagihan akseptasi Penyertaan modal sementara Aset tetap bersih Aset ijarah bersih, aset pajak tangguhan dan aset lain Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segera Bagi hasil dana syirkah temporer dan bonus wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan Simpanan wadiah Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas akseptasi Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Liabilitas lain Jumlah liabilitas
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
Lebih dari 3 - 12 bulan
Lebih dari 1 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
1.086.568.761.849
1.086.568.761.849
-
-
-
-
13.004.699.868.197 1.551.019.771.060 320.000.000.000 6.586.553.826.410 36.212.085.602.063 1.971.070.612.725 3.151.201.282.970 13.338.662.132.280 114.029.840.469 50.331.426.038 973.273.285.963
8.454.699.868.197 1.551.019.771.060 320.000.000.000 1.110.727.128.267 412.296.437.526 405.862.514.058 12.989.788.930 924.552.998.679 34.203.636.017 487.720.425.191
500.000.000.000 102.390.355.249 1.067.024.383.918 840.952.903.717 104.038.757.156 1.581.648.909.899 65.050.496.215 650.841.740
4.050.000.000.000 73.089.021.250 1.938.890.735.205 581.000.522.379 235.852.777.105 3.711.858.758.409 14.775.708.237 40.462.803.362
5.300.347.321.644 15.440.662.851.572 42.133.781.788 2.604.079.025.933 3.297.014.631.926 410.445.947.540
17.353.211.193.842 101.120.890.783 194.240.933.846 3.823.586.833.367 50.331.426.038 33.993.268.130
2.618.048.479.761
1.091.162.601.482
17.918.901.512
85.970.568.744
1.211.366.818.694
211.629.589.329
80.977.544.889.785
15.891.803.931.256
4.279.675.549.406
10.731.900.894.691
28.306.050.379.097
21.768.114.135.335
1.010.958.992.689
1.010.958.992.689
-
-
-
-
71.489.321.657 9.454.287.429.157 56.563.038.991 79.863.606.994 114.029.840.469
71.489.321.657 9.454.287.429.157 56.563.038.991 34.203.636.017
79.863.606.994 65.050.496.215
14.775.708.237
-
-
14.256.954.058 431.347.300.531
7.560.152.248 62.364.577.406
512.076.502 -
3.800.408.822 24.061.183.125
2.384.316.486 -
344.921.540.000
11.232.796.484.546
10.697.427.148.165
145.426.179.711
42.637.300.184
2.384.316.486
344.921.540.000
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 89
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 45. ANALISA JATUH TEMPO ASET/MASA MANFAAT, LIABILITAS DAN TEMPORER BERDASARKAN PERIODE WAKTU YANG TERSISA (lanjutan)
DANA
SYIRKAH
2016 Jumlah DANA SYIRKAH TEMPORER Investasi terikat Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Investasi tidak terikat deposito mudharabah Investasi tidak terikat tabungan mudharabah - bank Investasi tidak terikat deposito mudharabah- bank Musyarakah - Giro mudharabah musytarakah
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
Lebih dari 3 - 12 bulan
Lebih dari 1 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
1.559.541.877.565
1.559.541.877.565
-
-
-
-
23.660.591.037.820
23.660.591.037.820
-
-
-
-
35.268.859.457.736
29.280.376.476.762
3.021.407.546.294
2.967.075.434.680
-
-
258.324.801.453
258.324.801.453
-
-
-
-
77.588.976.546
65.933.688.659
3.626.933.951
8.028.353.936
-
-
6.582.023.243
6.582.023.243
-
-
-
-
375.000.000.000
-
-
-
-
375.000.000.000
Jumlah dana syirkah temporer dan surat berharga subordinasi yang diterbitkan 61.206.488.174.363
54.831.349.905.502
3.025.034.480.245
2.975.103.788.616
-
375.000.000.000
(49.636.973.122.411 )
1.109.214.889.450
7.714.159.805.891
28.303.666.062.611
21.048.192.595.335
SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN
Selisih aset dengan liabilitas surat berharga subordinasi yang diterbitkan dan dana syirkah temporer
8.538.260.230.876
2015 Jumlah
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
Lebih dari 3 - 12 bulan
Lebih dari 1 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
ASET Kas Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Tagihan akseptasi Penyertaan modal sementara Aset tetap bersih Aset ijarah bersih dan aset lain
1.611.124.530.574
1.611.124.530.574
-
-
-
-
8.312.710.997.930 530.986.057.833 7.726.925.511.643 34.836.884.613.353 1.967.130.035.791 2.888.566.081.599 10.591.076.868.759 260.324.681.926 50.331.426.038 1.124.136.355.889 2.514.180.287.520
6.512.710.997.930 530.986.057.833 1.277.433.060.853 662.769.065.103 552.244.744.312 19.761.110.886 1.146.069.141.447 66.469.459.167 500.090.126.396 1.249.145.319.979
200.000.000.000 668.559.022.205 924.767.600.873 830.142.850.054 68.711.160.366 1.690.442.249.863 117.569.222.913 139.338.006.890 4.738.389.636
1.600.000.000.000 2.161.236.788.244 2.191.136.019.417 533.828.150.591 418.936.514.040 3.594.308.985.391 68.606.319.000 658.746.847 12.650.639.086
3.569.696.640.341 16.530.580.707.813 10.766.423.846 2.274.486.469.878 2.908.240.609.310 7.679.680.846 964.085.581.705
50.000.000.000 14.527.631.220.147 40.147.866.988 106.670.826.429 1.252.015.882.748 50.331.426.038 484.049.475.756 283.560.357.114
Jumlah aset
72.414.377.448.855
14.128.803.614.480
4.644.268.502.800
10.581.362.162.616
26.265.536.113.739
16.794.407.055.220
912.489.758.345
912.489.758.345
-
-
-
-
54.582.427.193 8.057.949.086.541 44.423.874.472 105.699.388.646 260.324.681.926
54.582.427.193 8.057.949.086.541 44.423.874.472 66.469.459.167
105.699.388.646 117.569.222.913
68.606.319.000
7.679.680.846
-
LIABILITAS Liabilitas segera Bagi hasil dana syirkah temporer dan bonus wadiah pihak ketiga yang belum dibagikan Simpanan wadiah Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas akseptasi Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Liabilitas lain Jumlah liabilitas DANA SYIRKAH TEMPORER Investasi terikat Investasi tidak terikat tabungan mudharabah Investasi tidak terikat deposito mudharabah Investasi tidak terikat tabungan mudharabah - bank Investasi tidak terikat deposito mudharabah- bank Musyarakah - Giro mudharabah musytarakah
24.883.250.178 422.754.579.533
23.108.621.781 102.862.234.398
388.094.014 -
1.065.082.541 319.892.345.135
321.451.842 -
-
9.883.107.046.834
9.261.885.461.897
223.656.705.573
389.563.746.676
8.001.132.688
-
1.058.746.880.562
1.058.746.880.562
-
-
-
-
21.698.145.343.331
21.698.145.343.331
-
-
-
-
31.287.536.974.338
24.910.025.852.085
3.383.990.238.969
1.464.448.623.923
1.529.072.259.361
-
244.384.621.261
244.384.621.261
-
-
-
-
73.548.098.422
62.727.778.434
2.037.485.214
4.457.584.774
4.325.250.000
-
10.501.215.161
10.501.215.161
-
-
-
-
500.000.000.000
-
-
-
-
500.000.000.000
Jumlah dana syirkah temporer dan surat berharga subordinasi yang diterbitkan 54.872.863.133.075
47.984.531.690.834
3.386.027.724.183
1.468.906.208.697
1.533.397.509.361
500.000.000.000
(43.117.613.538.251 )
1.034.584.073.044
8.722.892.207.243
24.724.137.471.690
16.294.407.055.220
SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN
Selisih aset dengan liabilitas surat berharga subordinasi yang diterbitkan dan dana syirkah temporer
7.658.407.268.946
1) Mengupayakan agar dana pihak ketiga disalurkan dalam bentuk piutang dan pembiayaan dengan jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu penghimpunan dana. Dengan demikian dana jangka pendek diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka pendek. Demikian juga sebaliknya untuk pendanaan jangka panjang diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka panjang. 2) Mengupayakan agar dana pihak ketiga dihimpun dalam periode jangka panjang dengan memberikan imbal hasil yang lebih kompetitif.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi maturity gap yang ada adalah sebagai berikut:
375
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 90
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 46. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM m Berdasarkan Peraturan LPS No.2/PLPS/200 tanggal 25 November 2010 , simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain dengan jumlah simpanan yang dijamin adalah simpanan sampai Rp2.000.000.000 untuk per nasabah dan per bank. Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang RI No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang RI tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp100.000.000 dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-Undang RI tersebut berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000. 47. PENGELOLAAN RISIKO Bank menerapkan manajemen risiko secara terintegrasi dengan mengedepankan prinsip kehatihatian. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, serta mengoptimalkan tingkat risk-adjusted return. Dalam melakukan kegiatan usaha, Bank menghadapi berbagai risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan, risiko investasi, dan risiko imbal hasil. Bank mengelola risiko-risiko melalui proses mengidentifikasi, mengukur, memitigasi, dan memantau risiko yang berdampak terhadap bisnis, operasional, dan organisasi. Untuk mendukung implementasi manajemen risiko, Bank telah menyusun kebijakan, proses, kompetensi, akuntabilitas, pelaporan dan teknologi pendukung. Dalam mengimplementasikan tata kelola risiko, Bank menerapkan pendekatan Enterprise Risk Management (ERM). Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders terutama dikaitkan dengan pelaksanaan penilaian kinerja berbasis risiko (Risk Based Performance). a. Pengelolaan Risiko Kredit
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
376
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Risiko kredit pada umumnya melekat pada seluruh aktivitas penanaman dana yang dilakukan oleh Bank yang kinerjanya bergantung pada kinerja pihak lawan, penerbit atau kinerja peminjam dana. Risiko kredit juga dapat diakibatkan oleh terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko kredit yang timbul dari kegiatan pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi risiko kredit. Kualitas aset Bank yang memiliki risiko kredit sesuai peraturan regulator dan analisa atas konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri telah dilakukan pada bagian lain dari catatan atas laporan keuangan.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 91
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan) Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko kredit antara lain adalah: 1) Memutakhirkan kebijakan pembiayaan. 2) Memperbaiki standar akad pembiayaan. 3) Memutakhirkan standar prosedur operasional pembiayaan untuk masing-masing segmen pembiayaan. 4) Memutakhirkan rating sektor ekonomi untuk pembiayaan. 5) Memantau dan menjaga konsentrasi portofolio pembiayaan sektor industri melalui penetapan Industry Limit. 6) Membuat Industry Acceptance Criteria (IAC) beberapa sektor industri. 7) Menetapkan inhouse limit Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD). 8) Menetapkan limit pembiayaan mata uang asing. 9) Menerapkan prinsip four eyes dalam pemrosesan pembiayaan. 10) Memperbaiki kualitas pembiayaan yang masih mampu membayar dan prospektif melalui: a) early restructuring untuk nasabah yang berpotensi downgrade. b) monitoring yang ketat atas nasabah yang masuk watchlist. 11) Sentralisasi proses pembiayaan segmen komersial di Regional dan di Area tertentu. Pemutusan pembiayaan minimal di level Regional. 12) Membentuk unit pengelola NPF di setiap kantor area yaitu Area Collection and Recovery untuk peningkatan efektivitas penagihan, restrukturisasi, dan penyelesaian pembiayaan bermasalah. 13) Melaksanakan stress test portfolio.
Murabahah piutang murabahah. Akan tetapi untuk pengungkapan yang disajikan dalam pengelolaan risiko kredit, Bank turut menyajikan aset-aset yang bukan diklasifikasikan sebagai aset keuangan, namun memiliki risiko kredit agar memberikan gambaran eksposur kredit yang lebih menyeluruh, seperti piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. Untuk bank garansi, SBLC dan irrevocable L/C, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika liabilitas atas bank garansi, SBLC dan irrevocable L/C tersebut terjadi.
377
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 92
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan) Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk aset-aset pada posisi laporan keuangan (on-statement of financial position) dan rekening administratif (off-balance sheet) yang disajikan setelah memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian.
Laporan posisi keuangan Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro dan penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Penyertaan modal sementara Tagihan akseptasi Aset lain-lainnya
2016
2015
13.004.699.868.197 1.867.765.667.484 6.435.379.918.056 34.787.465.885.880 1.963.321.411.840 3.085.615.100.924 13.001.057.659.644 42.781.712.132 112.889.542.062 369.530.797.664
8.312.710.997.930 530.755.843.197 7.575.000.734.609 33.443.570.733.751 1.931.683.810.194 2.834.182.892.154 10.277.268.190.360 42.781.712.132 257.721.435.107 229.194.465.365
74.670.507.563.883
65.434.870.814.799
640.234.359.949 8.775.158.146
359.658.599.535 32.925.114.090
649.009.518.095
392.583.713.625
Rekening administratif Bank garansi yang diterbitkan dan SBLC L/C irrevocable yang masih berjalan
Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit setelah memperhitungkan dampak agunan dan mitigasi risiko kredit lainnya adalah sebagai berikut: a) Nilai tercatat dari aset keuangan Bank selain piutang dan pembiayaan menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit. b) Untuk piutang dan pembiayaan, Bank menggunakan agunan untuk meminimalkan risiko kredit. Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan kategori sektor industri adalah sebagai berikut: Pemerintah
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
378
Laporan posisi keuangan Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro dan penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga 5.032.183.814.604 Piutang 159.389.644.532 Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah 9.408.546.384 Pembiayaan musyarakah 65.143.672.552 Penyertaan modal sementara Tagihan akseptasi Aset lain-lainnya 155.284.693.771 5.421.410.371.843 Penyisihan kerugian
Lembaga Keuangan
2016 Manufaktur
Jasa Usaha
Lainnya
Jumlah
13.004.699.868.197
-
-
-
13.004.699.868.197
1.871.019.771.060
-
-
-
1.871.019.771.060
1.152.369.801.469 923.753.236.425 34.984.572.671 2.989.146.098.269 925.137.454.210
2.628.135.080.916 87.912.250 1.569.648.628.150
402.000.210.337 3.476.648.591.244 24.488.293.369 1.654.290.224.065
29.024.159.048.946 1.936.086.040.054 128.070.432.698 9.124.442.153.303
6.586.553.826.410 36.212.085.602.063 1.971.070.612.725 3.151.201.282.970 13.338.662.132.280
98.735.346.169 110.555.277.778 21.110.401.426.248
4.197.871.621.316
5.557.427.319.015
50.331.426.038 15.294.494.300 148.519.933.386 40.426.903.528.725
50.331.426.038 114.029.840.469 414.359.904.935 76.714.014.267.147 (2.043.506.703.264 ) 74.670.507.563.883
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 93
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan) Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan kategori sektor industri adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2015
Lembaga Keuangan
Pemerintah Laporan posisi keuangan Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro dan penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga 6.097.462.879.499 Piutang 348.034.862.248 Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah 29.797.073.292 Pembiayaan musyarakah 106.070.721.942 Penyertaan modal sementara Tagihan akseptasi Aset lain-lainnya 106.846.583.822 6.688.212.120.803
Manufaktur
Jasa Usaha
Lainnya
Jumlah
8.312.710.997.930
-
-
-
530.986.057.833
-
-
-
530.986.057.833
1.227.462.479.914 418.783.989.690 30.964.595.000 2.683.665.125.982 984.012.624.155
3.161.590.074.854 1.288.273.033.564
402.000.152.230 3.572.755.568.979 5.748.330.415 1.154.117.570.671
27.335.720.117.582 1.936.165.440.791 169.355.551.910 7.058.602.918.427
7.726.925.511.643 34.836.884.613.353 1.967.130.035.791 2.888.566.081.599 10.591.076.868.759
252.438.287.423 -
-
-
50.331.426.038 7.886.394.503 177.995.240.908
50.331.426.038 260.324.681.926 284.841.824.730
14.441.024.157.927
4.449.863.108.418
5.134.621.622.295
36.736.057.090.159
67.449.778.099.602
Penyisihan kerugian
8.312.710.997.930
(2.014.907.284.803 ) 65.434.870.814.799
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
Rekening Administrasi Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC L/C irrecovable yang masih berjalan
2016
Lembaga Keuangan
Pemerintah
Manufaktur
Jasa Usaha
Lainnya
Jumlah
-
-
-
-
654.402.676.045
654.402.676.045
-
-
-
-
8.863.796.108 663.266.472.153
8.863.796.108 663.266.472.153
Penyisihan kerugian
(14.256.954.058) 649.009.518.095
Rekening Administrasi Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC L/C irrecovable yang masih berjalan
2015
Lembaga Keuangan
Pemerintah
Manufaktur
Jasa Usaha
Lainnya
Jumlah
-
-
-
-
384.209.272.803
384.209.272.803
-
-
-
-
33.257.691.000 417.466.963.803
33.257.691.000 417.466.963.803
Penyisihan kerugian
(24.883.250.178) 392.583.713.625
Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan letak geografis adalah sebagai berikut: Laporan posisi keuangan Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro dan penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Penyertaan modal sementara Tagihan akseptasi Aset lain-lainnya
Penyisihan kerugian
Sumatera
2016
Kalimantan
Sulawesi
Lainnya
Jumlah
13.004.699.868.197
-
-
-
-
1.863.693.871.702
2.711.475.899
4.392.729.149
203.575.218
18.119.092
13.004.699.868.197 1.871.019.771.060
6.586.553.826.410 22.756.819.270.631 1.017.217.726.003 2.645.169.932.663 9.385.121.674.640
7.173.063.488.733 368.721.967.811 449.694.459.684 2.073.178.452.663
3.531.083.064.842 216.657.609.162 42.785.710.091 1.286.674.808.332
1.811.181.923.309 239.787.881.431 8.533.558.051 379.046.860.204
939.937.854.548 128.685.428.318 5.017.622.481 214.640.336.441
6.586.553.826.410 36.212.085.602.063 1.971.070.612.725 3.151.201.282.970 13.338.662.132.280
50.331.426.038 114.029.840.469 372.843.464.506
19.024.942.367
7.562.580,196
6.959.365.912
7.969.551.954
50.331.426.038 114.029.840.469 414.359.904.935
57.796.480.901.259
10.086.394.787.157
5.089.156.501.772
2.445.713.164.125
1.296.268.912.834
76.714.014.267.147 (2.043.506.703.264 ) 74.670.507.563.883
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Jawa Bali
379
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 94
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan) Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan letak geografis adalah sebagai berikut: (lanjutan) Jawa Bali Laporan posisi keuangan Giro dan penempatan pada Bank Indonesia 8.312.710.997.930 Giro dan penempatan pada bank lain 502.074.922.220 Investasi pada surat berharga 7.725.627.185.618 Piutang 22.806.666.907.057 Pinjaman qardh 1.122.787.364.098 Pembiayaan mudharabah 2.322.505.915.106 Pembiayaan musyarakah 8.199.996.976.665 Penyertaan modal sementara 50.331.426.038 Tagihan akseptasi 260.324.681.926 Aset lain-lainnya 284.841.824.730 51.587.868.201.388
Sumatera
2015
Kalimantan
Sulawesi
Lainnya
Jumlah
-
-
-
-
13.090.823.055
5.251.740.856
-
10.568.571.702
530.986.057.833
1.298.326.025 6.697.225.492.899 406.774.263.612 480.195.288.797 1.172.509.322.879
2.816.908.991.918 152.305.152.217 64.350.906.962 827.747.879.878
1.722.357.005.205 178.802.425.518 11.331.820.984 224.601.022.505
793.726.216.274 106.460.830.346 10.182.149.750 166.221.666.832
7.726.925.511.643 34.836.884.613.353 1.967.130.035.791 2.888.566.081.599 10.591.076.868.759
-
-
-
-
50.331.426.038 260.324.681.926 284.841.824.730
8.771.093.517.267
3.866.564.671.831
2.137.092.274.212
1.087.159.434.904
67.449.778.099.602
Penyisihan kerugian
8.312.710.997.930
(2.014.907.284.803 ) 65.434.870.814.799
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut: Jawa Bali Rekening Administratif Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC L/C irrecovable yang masih berjalan
Sumatera
Kalimantan
2016
Sulawesi
Lainnya
Jumlah
650.797.954.045
1.069.587.000
-
-
2.535.135.000
654.402.676.045
8.863.796.108 659.661.750.153
1.069.587.000
-
-
2.535.135.000
8.863.796.108 663.266.472.153
Penyisihan kerugian
(14.256.954.058) 649.009.518.095
Jawa Bali Rekening Administratif Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC L/C irrecovable yang masih berjalan
Sumatera
Kalimantan
2015
Sulawesi
Lainnya
Jumlah
357.672.133.330
12.642.385.834
7.932.710.339
2.027.418.300
3.934.625.000
384.209.272.803
33.257.691.000 390.929.824.330
12.642.385.834
7.932.710.339
2.027.418.300
3.934.625.000
33.257.691.000 417.466.963.803
Penyisihan kerugian
(24.883.250.178) 392.583.713.625
Informasi kualitas kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
380
Jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai
2016 Mengalami penurunan nilai
Total
Aset Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro dan penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Penyertaan modal sementara Tagihan akseptasi Aset lain-lainnya
13.004.699.868.197
-
-
13.004.699.868.197
1.871.019.771.060 6.449.553.616.073 29.866.236.010.183 1.931.484.872.575 2.937.980.810.709 11.151.987.491.518 114.029.840.469 369.531.903.754
1.271.793.821.883 25.532.292.742 27.741.235.709 217.209.104.298 -
137.000.210.337 5.074.055.769.997 14.053.447.408 185.479.236.552 1.969.465.536.464 50.331.426.038 44.828.001.181
1.871.019.771.060 6.586.553.826.410 36.212.085.602.063 1.971.070.612.725 3.151.201.282.970 13.338.662.132.280 50.331.426.038 114.029.840.469 414.359.904.935
Total
67.696.524.184.538
1.542.276.454.632
7.475.213.627.977
76.714.014.267.147
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 95
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan) Informasi kualitas kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: (lanjutan) Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai
2015 Mengalami penurunan nilai
Total
Aset Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro dan penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Penyertaan modal sementara Tagihan akseptasi Aset lain-lainnya
8.312.710.997.930
-
-
8.312.710.997.930
530.986.057.833 7.589.925.359.413 27.396.898.017.775 1.811.199.763.085 2.627.712.205.348 8.595.726.328.084 260.324.681.926 184.512.663.549
1.713.970.674.285 104.452.121.275 53.949.083.109 332.242.660.383 47.155.705.000
137.000.152.230 5.726.015.921.293 51.478.151.431 206.904.793.142 1.663.107.880.292 50.331.426.038 53.173.456.180
530.986.057.833 7.726.925.511.643 34.836.884.613.353 1.967.130.035.791 2.888.566.081.599 10.591.076.868.759 50.331.426.038 260.324.681.926 284.841.824.729
Total
57.309.996.074.943
2.251.770.244.052
7.888.011.780.606
67.449.778.099.601
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai
2016 Mengalami penurunan nilai
Total
Rekening Administratif Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC L/C irrecovable yang masih berjalan
497.216.433.889 8.863.796.108
155.714.863.350 -
1.471.378.806 -
654.402.676.045 8.863.796.108
Total
506.080.229.997
155.714.863.350
1.471.378.806
663.266.472.153
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai
2015 Mengalami penurunan nilai
Total
Rekening Administratif Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC L/C irrecovable yang masih berjalan
230.400.484.310 33.257.691.000
-
153.808.788.493 -
384.209.272.803 33.257.691.000
Total
263.658.175.310
-
153.808.788.493
417.466.963.803
1-30 hari
31-60 hari
2016
61-90 hari
Total
Aset Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro dan penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Penyertaan modal sementara Tagihan akseptasi Aset lain-lainnya
-
-
-
-
555.152.418.696 24.334.471.742 10.599.039.319 180.727.675.722 -
376.108.977.894 235.180.000 8.744.295.192 11.361.840.654 -
340.532.425.293 962.641.000 8.397.901.198 25.119.587.922 -
1.271.793.821.883 25.532.292.742 27.741.235.709 217.209.104.298 -
Total
770.813.605.479
396.450.293.740
375.012.555.413
1.542.276.454.632
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Tabel berikut menunjukkan aging analysis aset yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai.
381
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 96
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan) Tabel berikut menunjukkan aging analysis aset yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. (lanjutan) Aset Giro dan penempatan pada Bank Indonesia Giro dan penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang Pinjaman qardh Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Penyertaan modal sementara Tagihan akseptasi Aset lain-lainnya Total
1-30 hari
31-60 hari
2015
61-90 hari
Total
-
-
-
-
766.175.750.160 53.346.012.783 20.689.318.252 296.325.679.395 47.155.705.000
450.527.096.505 30.336.283.484 24.338.507.472 12.354.135.960 -
497.267.827.620 20.769.825.008 8.921.257.385 23.562.845.028 -
1.713.970.674.285 104.452.121.275 53.949.083.109 332.242.660.383 47.155.705.000
1.183.692.465.590
517.556.023.421
550.521.755.041
2.251.770.244.052
Aging analysis atas rekening administratif yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai: 1-30 hari
31-60 hari
2016
61-90 hari
Total
Rekening Administratif Bank Garansi yang diterbitkan dan SBLC L/C irrecovable yang masih berjalan
155.714.863.350 -
-
-
155.714.863.350 -
Total
155.714.863.350
-
-
155.714.863.350
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat rekening administratif yang diklasifikasikan sebagai jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. b. Pengelolaan Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Bank menerapkan pemisahan fungsi antara front office, middle office, dan back office pada transaksi valas dan surat berharga. Unit bisnis sebagai front office berfungsi untuk melaksanakan transaksi treasury dan investasi. Unit manajemen risiko sebagai middle office berfungsi untuk me-review dan merekomendasikan limit sesuai usulan unit bisnis dan memantau risiko pasar. Unit kerja operasional berfungsi untuk melakukan settlement transaksi. Bank memantau pergerakan nilai tukar dan yield surat berharga secara ketat sehingga pengelolaan portofolio bank sejalan dengan pergerakan indikator pasar. Bank mengembangkan aplikasi dashboard manajemen risiko pasar untuk mengukur dan memantau eksposur risiko terkini secara akurat. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
382
Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko pasar adalah: 1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko pasar. 2) Menetapkan limit risiko pasar antara lain limit Posisi Devisa Neto (PDN) dan limit bank notes. 3) Mengukur kecukupan modal untuk mengcover risiko pasar menggunakan standardise model dan internal model (VaR). 4) Memantau pergerakan eksposur risiko pasar secara rutin. 5) Menganalisa risiko pasar yang melekat pada produk dan aktivitas baru. 6) Melaksanakan stress test risiko pasar secara berkala atau setiap saat apabila terjadi perubahan indikator pasar secara signifikan. 7) Melaporkan eksposur risiko pasar secara rutin kepada Direksi.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 97
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) c. Pengelolaan Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko likuiditas adalah: 1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko likuiditas. 2) Menetapkan limit risiko likuiditas antara lain: Giro Wajib Minimum (GWM), saldo kas maksimal cabang, safety level (secondary reserve) dan deposan terbesar. 3) Mengukur core balance dana pihak ketiga bank. 4) Mengukur ketersediaan likuiditas melalui proyeksi cash flow dan liquidity gap. 5) Menjaga akses Bank ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan untuk bank lain, pelaksanaan transaksi repo surat berharga syariah. 6) Memantau rasio likuiditas antara lain monitoring rasio pembiayaan terhadap dana serta pemenuhan safety level. 7) Melaksanakan stress test risiko likuiditas secara berkala atau setiap saat apabila terjadi perubahan indikator pasar atau kondisi Bank secara signifikan. 8) Melaporkan eksposur risiko likuiditas secara rutin kepada Direksi. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pembiayaan, likuiditas aset, kewajiban dengan pihak ketiga dan komitmen pembiayaan kepada debitur. Rasio Pembiayaan terhadap Pendanaan (FDR) merupakan rasio pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga terhadap pendanaan dalam Rupiah dan mata uang asing. FDR Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar 79,19% dan 81,99%. d. Pengelolaan Risiko Operasional
Pengendalian risiko operasional dilakukan untuk memitigasi eksposur risiko sehingga dapat minimalisir potensi kerugian. Bentuk-bentuk aktivitas pengendalian risiko operasional yang diterapkan Bank antara lain: pemisahan tugas/tanggung jawab (segregation of duties) yang jelas melalui pemisahan fungsi maker, checker, approver/otorisator dan mekanisme dual custody dalam transaksi, pembatasan wewenang akses sistem, pelaksanaan proses rekrutmen karyawan yang selektif (screening historical, induction program), penerapan Employee Due Diligent (EDD), pendidikan karyawan secara berkelanjutan, sosialisasi risk culture/risk awareness, pelaksanaan audit secara rutin yang dilakukan oleh internal audit atau external audit terhadap operasional Bank. Langkah-langkah pengelolaan risiko operasional yang dilakukan di Bank antara lain: 1) Menetapkan dan me-review kebijakan dan prosedur manajemen risiko operasional sesuai dengan kondisi terkini (up to date). 2) Menetapkan dan me-review kecukupan limit transaksi operasional baik cabang maupun unit kerja operasional di kantor pusat.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
383
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 98
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) d. Pengelolaan Risiko Operasional (lanjutan) Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko operasional adalah: (lanjutan) 3) Menggunakan aplikasi Operational Risk Management Information System (ORMIS) untuk mengidentifikasi, memantau, dan memitigasi kejadian kerugian operasional yang dialami oleh Bank. ORMIS berfungsi sebagai early warning signal potensi kejadian risiko dan sebagai Loss Event Database (LED). 4) Menerapkan operational risk tool/model Risk & Control Self Assessment (RCSA) untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan memitigasi eksposur risiko operasional yang dilakukan secara mandiri oleh seluruh unit kerja (cabang dan kantor pusat). Pemutakhiran RCSA dilakukan secara berkala untuk memastikan profil risiko operasional unit kerja selalu update dengan kondisi terkini. RCSA bersifat prediktif (forward looking) sehingga dapat digunakan untuk mengantisipasi atau meminimalisir potensi kerugian yang disebabkan kejadian risiko operasional. 5) Mengembangkan risk tool/model Key Indicators (KI) untuk mengetahui secara dini indikatorindikator potensi kejadian risiko baik berupa key risk indicator (KRI) maupun key control indicator (KCI). KI digunakan oleh unit kerja untuk memantau pergerakan eksposur risiko operasional agar dapat dilakukan langkah preventif/mitigasi yang cepat dan tepat waktu sehingga potensi kerugian dapat diminimalisir. 6) Memberikan kajian/opini risiko atas setiap usulan produk dan atau aktivitas baru yang akan diluncurkan oleh Bank termasuk perubahannya. 7) Mengembangkan/memutakhirkan kebijakan dan prosedur Business Continuity Management (BCM) untuk menjamin kegiatan operasional Bank tetap dapat berfungsi walaupun terdapat gangguan (disaster) guna melindungi kepentingan stakeholders. 8) Menerapkan manajemen risiko teknologi informasi melalui: a. Pengembangan kebijakan dan prosedur manajemen risiko teknologi informasi terkait dengan standardisasi perangkat jaringan komunikasi data dan software, pengelolaan kewenangan akses sistem, pengembangan layanan perbankan elektronik dari segi keamanan aksesibilitas dan Disaster Recovery Plan; b. Pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) atas setiap pembuatan dan pengembangan sistem aplikasi baru untuk meminimalisasi potensi kegagalan sistem aplikasi. 9) Membentuk organisasi pengawasan di Region Office dan Unit Kerja Kantor Pusat yaitu: a. Regional Business Control (RBC) di Region Office untuk memantau dan memastikan penerapan kepatuhan, operational risk dan internal control di cabang-cabang. RBC menjadi partner/mitra bagi Branch Office dalam mengelola (memitigasi) eksposur risiko operasional. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
384
b. Desentralised Complaince & Operational Risk (DCOR) di Direktorat untuk memantau dan memastikan penerapan kepatuhan, operational risk dan internal control di unit kerja kantor pusat. DCOR menjadi partner/mitra bagi Unit Kerja Kantor Pusat dalam mengelola (memitigasi) eksposur risiko operasional. 10) Membentuk organisasi verifikator dibawah supervisi unit kerja Risk Assessment untuk menginvestigasi profil dan kelayakan nasabah. e. Pengelolaan Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional-MUI (DSN-MUI).
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 99
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) e. Pengelolaan Risiko Kepatuhan (lanjutan) Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada peraturan perundang-undangan RI dan ketentuan lain yang berlaku, terkait dengan ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian bank seperti: risiko pembiayaan terkait dengan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM); Kualitas Aktiva Produktif (KAP); Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP); Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN); penerapan Tata Kelola yang Baik (GCG); risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Bisnis Bank (RBB); Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu. Ketidakmampuan Bank Umum Syariah untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha perbankan dapat berdampak terhadap kelangsungan usahanya. Dalam mengelola risiko kepatuhan, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Melakukan langkah-langkah preventif (ex-ante) terhadap kegiatan usaha Bank untuk memitigasi timbulnya Risiko Kepatuhan. 2) Melakukan koordinasi dengan Enterprise Risk Management dalam mengelola profil Risiko Kepatuhan. 3) Memberdayakan fungsi Internal Sharia Advisory untuk mengkaji dan menganalisa kesesuaian dari suatu produk/aktivitas Bank dengan Prinsip Syariah. 4) Melakukan koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam mengawal kepatuhan operasional Bank sesuai Prinsip Syariah, rapat pembahasan hasil uji petik DPS dengan unit kerja terkait mengenai hasil temuan pelanggaran syariah dan tindak lanjut perbaikan serta opini DPS untuk setiap penerbitan produk/aktivitas Bank. 5) Meningkatkan pemahaman tentang ketentuan Good Corporate Governance (GCG) dan Code of Conduct (CoC) jajaran Bank. 6) Menguatkan penerapan GCG dan CoC melalui persetujuan Dewan Komisaris atas permohonan pembiayaan dari Pihak Terkait. 7) Menyampaikan laporan pelaksanaan GCG dan Self Assessment GCG kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Assessment Tata Kelola Terintegrasi (TKT) pada laporan Tingkat Kesehatan Bank ke perusahaan induk serta laporan publikasi pelaksanaan GCG pada homepage.
9) Menguatkan Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) melalui pengkinian pedoman, penguatan kualitas petugas Satuan Kerja APU dan PPT (SKAP) pada unit kerja Head Office, Regional Office dan Branch, pemantauan dan pelaporan terhadap kelengkapan dan validitas data nasabah, kewaspadaan terhadap tindak pidana pencucian uang melalui tertib pelaporan Suspicious Transaction Report, Cash Transaction Reports, International Funds Transfer Instruction Report dan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu kepada PPATK. 10) Melakukan review ketentuan eksternal (regulasi) untuk diratifikasi dalam ketentuan internal Bank. 11) Melakukan review kesesuaian rencana produk, kebijakan, sistem dan prosedur Bank terhadap perundang-undangan dan ketentuan BI/OJK yang berlaku. 12) Menguatkan Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) melalui pengkinian pedoman, penguatan kualitas petugas Satuan Kerja APU dan PPT (SKAP) pada unit kerja Head Office, Regional Office dan Branch, pemantauan dan pelaporan terhadap kelengkapan dan validitas data nasabah, kewaspadaan terhadap tindak pidana pencucian uang melalui tertib pelaporan Suspicious Transaction Report, Cash Transaction Reports, International Funds Transfer Instruction Report dan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu kepada PPATK.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
8) Mengawal pembiayaan melalui pemberian Independent Compliance Note dan kehadiran pada pelaksanaan Rapat Teknis (Ratek) dan Rapat Komite Pembiayaan (RKP), serta memenuhi Compliance Checklist untuk pembukaan dan relokasi outlet.
385
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 100
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 47. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan) e. Pengelolaan Risiko Kepatuhan (lanjutan) 13) Melalukan review ketentuan eksternal (regulasi) untuk diratifikasi dalam ketentuan internal Bank. 14) Melakukan review kesesuaian rencana produk, kebijakan, sistem dan prosedur Bank terhadap perundang-undangan dan ketentuan BI/OJK yang berlaku. 15) Melakukan prudential meeting atas ketentuan dari regulasi baru yang berdampak kepada Bank dalam menentukan PIC/penanggungjawab Group/Unit Kerja terkait kewajiban pelaporan atas regulasi baru tersebut. 48. INFORMASI PENTING LAINNYA a. Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank memiliki rasio kecukupan penyediaan modal minimum (KPMM) masing-masing sebesar 14,01% dan 12,85%. b. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank memiliki rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) terhadap jumlah aset produktif masing-masing sebesar 0,95 dan 0,94. c.
Rasio pembiayaan bermasalah Bank secara gross (sebelum dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 4,92% dan 6,06%, sedangkan rasio pembiayaan bermasalah secara neto pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 3,13% dan 4,05%. Perhitungan rasio pembiayaan bermasalah Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 18/SEOJK.03/2015 tanggal 8 Juni 2015 tentang transparansi dan publikasi laporan bank umum syariah dan unit usaha syariah.
d. Dalam laporan Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat piutang dan pembiayaan yang melampaui atau melanggar ketentuan BMPD. 49. MANAJEMEN MODAL Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
386
Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha, dan kebutuhan likuiditas Bank.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 101
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 49. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
I.
Komponen Modal A. Modal inti Modal disetor Cadangan umum Laba ditahan awal tahun setelah pajak Laba tahun berjalan setelah pajak (50%) Laba tahun berjalan setelah pajak (100%) Dana setoran modal Pendapatan komprehensif lainnya: potensi keuntungan Hak milik intelektual lainnya (termasuk aplikasi piranti lunak (software)) Selisih penilaian kembali aktiva tetap*)
2015
6.109.151 1.989.022 397.804 2.618.663 325.414 500.000
4.856.611 1.989.022 297.804 2.424.997 144.788 -
6.440
-
(72.230) 344.038
-
832.851 -
1.330.779 344.038
457.851
486.741
375.000
500.000
C. Modal Pelengkap Tambahan
-
-
D. Penyertaan Modal Sementara
-
-
6.942.002
6.187.390
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit IV. Aset Tertimbang Menurut Risiko Operasional V. Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar
42.213.944 6.740.505 601.469
40.923.163 7.084.024 139.366
VI. Jumlah Risiko - Aset Tertimbang
49.555.918
48.146.553
16,44%
15,12%
14,01%
12,85%
B. Modal Pelengkap Selisih penilaian kembali aktiva tetap*) Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif (maksimum 1.25% dari ATMR) Investasi subordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti)
II. Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan
VII. Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit VIII.Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit, operasional dan pasar IX. Rasio Kecukupan Modal Minimum *) **)
9,99%**)
9,99%**)
Bank telah menerima persetujuan dari kantor pajak atas revaluasi tersebut di tanggal 8 Januari 2016 (lihat Catatan 14). Sesuai dengan ketentuan dari peraturan No.21/POJK.03/2014 dimana Rasio Kecukupan Modal Minimum dikaitkan dengan profil risiko Bank.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
2016
387
PT BANK SYARIAH MANDIRI
Halaman 102
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) 50. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH Berdasarkan surat No. 19/01/DPS/I/2017 tanggal 5 Januari 2017 dan surat No. 18/01/DPS/I/2016 tanggal 4 Januari 2016 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Syariah Mandiri menyatakan bahwa secara umum aspek syariah dalam operasional dan produk Bank telah mengikuti fatwa dan ketentuan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) serta opini syariah dari DPS. 51. PERJANJIAN DAN KERJASAMA Pada tanggal 9 September 2009, Bank mengadakan perjanjian Penyediaan Jasa IT Core Banking System dengan PT Anabatic Technologies untuk jangka waktu 12 (dua belas) tahun dengan nilai kontrak AS$4.488.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, Bank telah melakukan pembayaran senilai AS$3.457.014 (2015: AS$2.863.080) sesuai dengan perjanjian tersebut. 52. DAMPAK PENERAPAN AWAL CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN) KOLEKTIF Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Sejak 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSA Murabahah Pengukuran Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank melakukan perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai dengan Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai metode yang diatur Murabahah erbedaan antara saldo cadangan per Instrumen 1 Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif yang dihitung berda 246.726.758.565, dibebankan ke saldo laba pada Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak tangguhan sebesar Rp61.681.689.641. 53. STANDAR AKUNTANSI BARU Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut: PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
388
Murabahah Salam Istishna Ijarah
Salam
Istishna
Murabahah Ijarah
dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. ng lingkup PSAK 13: Properti Investasi berlaku efektif pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain berlaku efektif pada 1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan. Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan amendemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
389
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan entitas anak Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
390
391
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Auditor Independen ............................................................................................... 393 Keuangan Konsolidasian ........................................................................................... 1-8 Laporan Laba PosisiRugi Keuangan Konsolidasian ............................................................................... dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ........................................395 9 - 11 Laporan Perubahan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ................................. 12 403- 13 Ekuitas Konsolidasian ................................................................................... Laporan Arus Perubahan Ekuitas Konsolidasian ........................................................................... 406 Kas Konsolidasian ................................................................................................... 14 - 16 Laporan ArusLaporan Kas Konsolidasian .......................................................................................... 408 Catatan Atas Keuangan Konsolidasian .......................................................................... 17 - 287 Laporan Kontinjensi ..................................................................................... 411 InformasiKomitmen Keuangan dan Entitas Induk Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk ........................................................................... Lampiran 1 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Entitas Induk ........................... Lampiran 2 Laporan Perubahan Ekuitas Entitas Induk ........................................................................ Lampiran 3 Laporan Arus Kas Entitas Induk ........................................................................................ Lampiran 4
************************
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
392
393
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
394
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
31 Desember 2015
Kas
22.906.775
25.109.124
Giro pada Bank Indonesia
52.484.974
56.314.316
Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
25.861 10.337.353
24.515 10.131.111
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
10.363.214 (3.049)
10.155.626 (3.412)
Jumlah - bersih
10.360.165
10.152.214
1.725.571 71.974.664
1.991.278 35.396.345
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
73.700.235 (83.308)
37.387.623 (66.760)
Jumlah - bersih
73.616.927
37.320.863
18.571.548 38.250.931
16.516.404 27.787.131
56.822.479
44.303.535
ASET
Efek-efek Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: Diskonto/premium yang belum diamortisasi, kerugian/keuntungan - bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar dan cadangan kerugian penurunan nilai
(270.836)
Jumlah - bersih
(661.971)
56.551.643
43.641.564
98.933.278
103.869.361
5.934.300 9.989.818
7.051.775 7.860.738
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
15.924.118 (1.756.847)
14.912.513 (1.727.747)
Jumlah - bersih
14.167.271
13.184.766
Obligasi pemerintah - bersih - pihak berelasi Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Pihak berelasi Pihak ketiga
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
395
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2016
31 Desember 2015
5.054.488
676.900
3.660 235.600
32.152 668.732
239.260
700.884
100.201.483 549.121.470
75.405.807 511.269.630
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
649.322.953 (32.616.760)
586.675.437 (22.281.842)
Jumlah - bersih
616.706.193
564.393.595
10.532 11.844.684
5.886 8.172.177
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
11.855.216 (323.378)
8.178.063 (270.614)
Jumlah - bersih
11.531.838
7.907.449
ASET (lanjutan) Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pihak ketiga Tagihan derivatif Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah Pihak berelasi Pihak ketiga
Piutang pembiayaan konsumen Pihak berelasi Pihak ketiga
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Pihak ketiga Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
396
834.483 (4.538)
604.150 (5.791)
829.945
598.359
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2016
31 Desember 2015
415.848 14.373.396
409.880 10.921.393
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
14.789.244 (241.041)
11.331.273 (107.030)
Jumlah - bersih
14.548.203
11.224.243
Penyertaan saham Pihak berelasi Pihak ketiga
50.331 205.078
50.331 8.313
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
255.409 (10.273)
58.644 (10.250)
Jumlah - bersih
245.136
48.394
Biaya dibayar dimuka
2.751.081
2.299.852
Pajak dibayar dimuka
2.612.707
4.817.396
44.736.920 (9.073.630)
17.470.126 (7.708.438)
35.663.290
9.761.688
4.213.322 (2.257.826)
3.793.181 (1.877.989)
1.955.496
1.915.192
12.071.684 (514.446)
11.724.756 (432.029)
11.557.238
11.292.727
5.990.101
4.834.522
1.038.706.009
910.063.409
Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga
Aset tetap Dikurangi: akumulasi penyusutan Jumlah - bersih Aset tidak berwujud Dikurangi: akumulasi amortisasi Jumlah - bersih Aset lain-lain Dikurangi: penyisihan lainnya Jumlah - bersih Aset pajak tangguhan - bersih JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
ASET (lanjutan)
397
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2016
31 Desember 2015
1.569.911
1.156.327
Simpanan nasabah Giro/giro wadiah Pihak berelasi Pihak ketiga
48.729.926 138.253.402
38.252.185 133.902.303
Jumlah
186.983.328
172.154.488
1.973.087 275.196.737
1.342.075 247.609.564
277.169.824
248.951.639
46.271.999 191.635.079
37.257.210 163.968.994
237.907.078
201.226.204
702.060.230
622.332.331
45.912 4.254.853
70.176 3.674.113
4.300.765
3.744.289
40.000 1.240.952
600.000 3.164.363
1.280.952
3.764.363
286.210 3.471.269
5.127.585
3.757.479
5.127.585
9.339.196
12.636.237
19.602.950
17.019.049
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera
Tabungan/tabungan wadiah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Jumlah simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Giro/giro wadiah dan tabungan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Inter-bank call money Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
398
Jumlah Jumlah simpanan dari bank lain Liabilitas kepada pemegang polis pada kontrak unit-link
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
31 Desember 2015
230.024 3.123.018
467.123 4.396.048
3.353.042
4.863.171
10.058 492.411
3.095 295.984
502.469
299.079
2.481.708 12.307.536
606.737 10.724.536
14.789.244
11.331.273
3.662.000 5.398.035
587.750 1.815.018
9.060.035
2.402.768
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan) LIABILITAS (lanjutan)
Jumlah Liabilitas derivatif Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Liabilitas akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Efek-efek yang diterbitkan Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: biaya penerbitan yang belum diamortisasi
(34.041)
Jumlah - bersih
(4.590)
9.025.994
2.398.178
207.401
395.610
Beban yang masih harus dibayar
3.743.496
3.490.801
Utang pajak
1.258.792
2.131.616
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pihak berelasi Pihak ketiga
399
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
31 Desember 2015
6.763.068
5.777.077
435.880
676.170
Liabilitas lain-lain
15.810.036
14.189.412
Pinjaman yang diterima Pihak berelasi Pihak ketiga
35.882.757
25.178 33.739.493
35.882.757
33.764.671
215.432
1.687.800 2.053.867
215.432
3.741.667
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan) LIABILITAS (lanjutan) Liabilitas imbalan kerja Provisi
Jumlah Pinjaman subordinasi Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: biaya penerbitan yang belum diamortisasi
-
Jumlah JUMLAH LIABILITAS
(3.964)
215.432
3.737.703
824.559.898
736.198.705
28.047 886.344
228.059 438.297
914.391
666.356
DANA SYIRKAH TEMPORER Simpanan nasabah Pihak berelasi Tabungan - investasi terikat dan tabungan mudharabah - investasi tidak terikat Deposito mudharabah - investasi tidak terikat Jumlah pihak berelasi
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
400
Pihak ketiga Giro - investasi terikat dan giro mudharabah - musyarakah Tabungan - investasi terikat dan investasi tidak terikat - mudharabah Deposito mudharabah - investasi tidak terikat
68.925
11.502
25.129.743 34.327.415
22.527.832 30.849.240
Jumlah pihak ketiga
59.526.083
53.388.574
Jumlah simpanan nasabah
60.440.474
54.054.930
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
31 Desember 2015
258.325
244.385
77.589
73.548
335.914
317.933
60.776.388
54.372.863
Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal dasar - 1 lembar Saham Seri A Dwiwarna dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B Modal ditempatkan dan disetor - 1 lembar Saham Seri A Dwiwarna dan 23.333.333.332 lembar Saham Biasa Seri B
11.666.667
11.666.667
Tambahan modal disetor/agio saham
17.316.192
17.316.192
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
202.363
242.807
Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali
(92.751)
(92.751)
(759.364)
(1.565.019)
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan) DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan) Simpanan dari bank lain Pihak ketiga Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat Deposito mudharabah - investasi tidak terikat Jumlah simpanan dari bank lain JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER EKUITAS
Kerugian bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
401
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
31 Desember 2015
25.140.523
-
49.515
277.676
5.380.268 91.550.525
12.402.382 76.822.336
96.930.793
89.224.718
150.453.938
117.070.290
2.915.785
2.421.551
153.369.723
119.491.841
1.038.706.009
910.063.409
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Selisih bersih revaluasi aset tetap Keuntungan bersih aktuarial program imbalan pasti - bersih setelah dikurangi pajak tangguhan Saldo laba (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi reorganisasi pada tanggal 30 April 2003) Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah saldo laba Kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
402
8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
2015
Pendapatan bunga dan pendapatan syariah Pendapatan bunga Pendapatan syariah
71.145.401 5.564.487
66.366.659 5.203.468
Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan syariah
76.709.888
71.570.127
Beban bunga dan beban syariah Beban bunga Beban syariah
(22.484.799) (2.399.720)
(23.768.912) (2.438.112)
Jumlah beban bunga dan beban syariah
(24.884.519)
(26.207.024)
PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH - BERSIH
51.825.369
45.363.103
Pendapatan premi Beban klaim
9.377.741 (6.725.310)
9.546.893 (6.409.823)
2.652.431
3.137.070
54.477.800
48.500.173
11.440.002
10.014.810
2.265.234 5.581.189
2.238.098 6.125.770
19.286.425
18.378.678
(24.943.938)
(11.664.837)
PENDAPATAN PREMI - BERSIH PENDAPATAN BUNGA, SYARIAH DAN PREMI - BERSIH Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba dari selisih kurs dan transaksi derivatif - bersih Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Pembalikan/(pembentukan) penyisihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
181.459
(198.450)
Pembalikan/(pembentukan) penyisihan lainnya
117.637
(179.242)
15.638
(18.306)
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek, obligasi pemerintah dan investasi pemegang polis pada kontrak unit-link
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
9
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
403
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 Keuntungan dari penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah
2015
745.904
275.499
Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih
(13.618.745) (13.958.211) (3.691.242)
(12.376.655) (12.799.851) (3.578.037)
Jumlah beban operasional lainnya
(31.268.198)
(28.754.543)
18.612.727
26.338.972
LABA OPERASIONAL (Beban)/pendapatan bukan operasional - bersih
(39.762)
30.458
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK DAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI
18.572.965
26.369.430
Beban pajak Kini Tangguhan
(5.088.924) 1.166.122
(5.548.058) 331.026
Jumlah beban pajak - bersih
(3.922.802)
(5.217.032)
LABA TAHUN BERJALAN
14.650.163
21.152.398
25.140.558
-
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan revaluasi aset tetap (Kerugian)/keuntungan aktuarial program imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
(288.896)
339.697
57.776
(65.960)
24.909.438
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
404
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
(40.722) 945.231
Penghasilan/(beban) komprehensif lain tahun berjalan - setelah pajak penghasilan
273.737
39.182 (1.268.960)
(119.062)
250.472
785.447
(979.306)
25.694.885
(705.569)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2015
40.345.048
20.446.829
13.806.565 843.598
20.334.968 817.430
14.650.163
21.152.398
39.484.138 860.910
19.658.155 788.674
40.345.048
20.446.829
591,71 591,71
871,50 871,50
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
LABA PER SAHAM Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
11
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan kepada:
405
-
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2014
Pembentukan cadangan khusus dari laba bersih tahun 2014
Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali
Kepentingan nonpengendali atas pembayaran dividen dan perubahan ekuitas Entitas Anak
Laba tahun berjalan
Penghasilan komprehensif lain untuk tahun berjalan 17.316.192
-
-
-
-
-
-
-
17.316.192
Tambahan modal disetor/ Agio saham
242.807
39.182
-
-
-
-
-
-
203.625
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
(1.565.019)
(993.671)
-
-
-
-
-
-
(571.348)
(92.751)
-
-
-
(92.751)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
277.676
277.676
Kerugian bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Keuntungan efek-efek bersih dan obligasi aktuarial pemerintah program yang tersedia imbalan untuk dijual pasti setelah setelah dikurangi Selisih transaksi dikurangi pajak dengan pihak pajak tangguhan nonpengendali tangguhan Saldo laba
12.402.382
-
-
-
-
2.622.936
-
-
9.779.446
76.822.336
-
20.334.968
-
-
(2.622.936)
(4.967.968)
(185.027)
64.263.299
Sudah Belum ditentukan ditentukan penggunaannya penggunaannya
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
89.224.718
-
20.334.968
-
-
-
(4.967.968)
(185.027)
74.042.745
Jumlah
2.421.551
(28.756)
817.430
(553.804)
-
-
-
-
2.186.681
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi
12
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
11.666.667
-
Penerapan awal cadangan kerugian penurunan nilai (setelah pajak) pada Entitas Anak
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015
11.666.667
Modal ditempatkan dan disetor
Saldo pada tanggal 1 Januari 2015
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
406 119.491.841
(705.569)
21.152.398
(553.804)
(92.751)
-
(4.967.968)
(185.027)
104.844.562
Jumlah ekuitas
407
17.316.192
-
-
-
-
-
-
17.316.192
Tambahan modal disetor/ Agio saham
202.363
(40.444)
-
-
-
-
-
242.807
(759.364 )
805.655
-
-
-
-
-
(1.565.019)
(92.751 )
-
-
-
-
-
-
(92.751 )
25.140.523
25.140.523
-
-
-
-
-
-
Selisih bersih revaluasi aset tetap
49.515
(228.161)
-
-
-
-
-
277.676
Keuntungan bersih aktuarial program imbalan pasti setelah dikurangi pajak tangguhan
5.380.268
-
-
-
(9.299.631)
2.277.517
-
12.402.382
Sudah ditentukan penggunaannya
91.550.525
-
13.806.565
-
9.299.631
(2.277.517 )
(6.100.490)
76.822.336
Belum ditentukan penggunaannya
Saldo laba
96.930.793
-
13.806.565
-
-
-
(6.100.490)
89.224.718
Jumlah
2.915.785
17.312
843.598
(366.676)
-
-
-
2.421.551
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
13
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
11.666.667
Penghasilan komprehensif lain untuk tahun berjalan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016
-
-
-
Laba tahun berjalan
-
Reklasifikasi cadangan khusus menjadi laba ditahan
Kepentingan nonpengendali atas pembayaran dividen dan perubahan ekuitas Entitas Anak
-
Pembentukan cadangan khusus dari laba bersih tahun 2015
11.666.667
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2015
Saldo pada tanggal 1 Januari 2016
Modal ditempatkan dan disetor
Kerugian bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek-efek dan obligasi Selisih kurs pemerintah karena yang tersedia penjabaran untuk dijual laporan setelah keuangan dikurangi Selisih transaksi dalam mata pajak dengan pihak uang asing tangguhan nonpengendali
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
153.369.723
25.694.885
14.650.163
(366.676 )
-
-
(6.100.490)
119.491.841
Jumlah ekuitas
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan syariah Penerimaan pendapatan provisi, komisi dan premi - bersih Pembayaran beban bunga Pembayaran beban syariah Penerimaan dari penjualan obligasi pemerintah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Pembelian obligasi pemerintah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Laba selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya - lain-lain Beban operasional lainnya - lain-lain Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi (Beban)/pendapatan bukan operasional - bersih Pembayaran pajak penghasilan badan Arus kas dari aktivitas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasional Penurunan/(kenaikan) atas aset operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Piutang/pembiayaan syariah Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
408
Penerimaan atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan Kenaikan/(penurunan) atas liabilitas operasional dan dana syirkah temporer: Bank konvensional Giro Tabungan Deposito berjangka Interbank call money Liabilitas segera
68.369.500 5.402.923
63.435.118 5.125.967
14.092.433 (22.253.266) (2.382.950)
13.151.880 (23.857.228) (2.446.213)
47.558.159
31.695.656
(46.378.950) 3.151.361 1.879.255 (3.707.546) (12.860.915) (12.200.718) (39.882) (5.943.662)
(32.543.993) 568.115 2.695.638 (3.884.426) (11.503.062) (11.309.466) 30.458 (5.299.131)
34.685.742
25.859.313
1.105.862
(74.344)
(3.700.426) (1.011.605) (69.655.474) (5.983.097)
5.930.922 (1.674.546) (67.712.998) (3.541.099)
(4.377.588) (4.079.414) (231.782) 2.204.689 (451.229) (42.059)
19.109.845 (2.305.938) 170.521 (2.225.414) (462.352) 627.894
3.701.934
3.430.132
15.377.874 28.225.627 35.310.768 (2.483.411) 413.584
44.702.559 17.133.981 (28.721.091) 872.363 (39)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL (lanjutan) Kenaikan/(penurunan) atas liabilitas operasional dan dana syirkah temporer (lanjutan): Liabilitas kepada pemegang polis unit-link Utang pajak lainnya Liabilitas lain-lain Bank syariah - dana syirkah temporer - Investasi terikat giro dan giro mudharabah musytarakah - Investasi terikat tabungan dan investasi tidak terikat tabungan mudharabah Investasi tidak terikat deposito mudharabah
2015
2.583.901 (7.543) 3.531.241 57.423 2.415.839 3.930.263
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional
(324.750) (306.828) (1.484.053) (2.031) 1.852.989 (653.582)
41.521.119
10.201.454
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan efek-efek - selain diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Penurunan/(kenaikan) obligasi pemerintah - selain diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Pembelian aset tidak berwujud
(8.924.594)
(9.640.061)
5.320.566 10.935 (2.149.547) (420.141)
(17.604.588) 4.202 (1.135.677) (573.199)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(6.162.781)
(28.949.323)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan investasi di Entitas Anak Kenaikan atas efek-efek yang diterbitkan Kenaikan atas pinjaman yang diterima Penurunan atas pinjaman subordinasi Penurunan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembayaran dividen
(546.129) 6.627.816 3.076.681 (3.522.271)
(675.283) 388.553 7.291.307 (8.871)
(1.510.129) (6.100.490)
(1.249.418) (4.967.968)
Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas pendanaan
(1.974.522)
KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
33.383.816
(17.969.549)
DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
(1.491.116)
4.832.573
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
778.320
15
409
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
125.667.407
138.804.383
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
157.560.107
125.667.407
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
2015
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah kas dan setara kas
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
410
22.906.775 52.484.974 10.363.214 71.209.865 595.279
25.109.124 56.314.316 10.155.626 33.791.391 296.950
157.560.107
125.667.407
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
16
411
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
R e kom e n d a s i J u r i Annual Report A w a r d ( ARA ) 2 0 1 5
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
412
Uraian
Halaman
1
Laporan Direksi agar memuat analisis atas kinerja perusahaan (mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan), analisis tentang prospek usaha, penerapan tata kelola perusahaan, penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Direksi (jika ada), dan perubahan komposisi anggota Direksi berikut alasan perubahannya jika ada).
43-50
2
Agar diungkapkan secara lengkap mengenai jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) untuk masingmasing level organisasi, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian, serta deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) termasuk adanya persamaan kesempatan pelatihan bagi seluruh karyawan dan biaya pengembangan serta kompetensi karyawan.
85 252-265
3
Agar ditampilkan informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu, struktur grup perusahaan (jika ada), analisis kinerja keuangan, laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir), profit Dewan Komisaris dan Direksi pada website perusahaan.
website
4
Agar diungkapkan dalam bentuk narasi dan tabel mengenai analisis kinerja keuangan dibandingkan dengan tahun sebelumnya secara lengkap.
122-134
5
Agar diungkapkan bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan.
136
6
Agar diungkapkan prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, kriteria yang digunakan, dan pihak yang melakukan assessment.
158-165
7
Agar diungkapkan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.
187-189
8
Agar diungkapkan informasi mengenai tanggal rapat, peserta rapat, dan agenda rapat untuk setiap rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
189-196
9
Agar diungkapkan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan pemegang saham pengendali dan/atau pemegang saham utama.
186-187
10
Agar diungkapkan penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional, kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO — internal control framework) dan evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian intern tersebut.
216-217
11
Agar diungkapkan kebijakan dan kegiatan yang dilakukan, berkaitan dengan corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.
277-281
12
Agar diungkapkan kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi atau pengungkapan alasan dan pertimbangan perusahaan tidak memiliki kebijakan dimaksud.
249
13
Agar diungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang bertanggungjawab mengotorisasi laporan keuangan.
303
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
No.
413
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
414
K RI T ERIA ANNUA L RE P O R T AWAR D 2 0 1 6 P T B ANK SYARIA H MANDIRI
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
09 415
Kriteria
Penjelasan
I. Umum Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan 1. dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris Laporan tahunan dicetak dengan kualitas 2. yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca
3.
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas
Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 4.
1.
Halaman
V
V Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman.
V
Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir.
V
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha; 2. Laba (rugi): a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan Informasi hasil usaha perusahaan dalam b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun 3. Penghasilan komprehensif periode berjalan : buku atau sejak memulai usahanya jika a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan perusahaan tersebut menjalankan kegiatan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun 4. Laba (rugi) per saham.
17
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) dan penghasilan komprehensif periode berjalan secara total.
2.
3.
4.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
416
5.
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset; 3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas.
16
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
18
1. Jumlah saham yang beredar; 2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; b. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan c. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan. 3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang: a. Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan b. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kapitalisasi pasar, informasi harga saham, dan volume perdagangan saham, agar diungkapkan. Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding); 2. Tingkat bunga/imbalan; Informasi mengenai obligasi, sukuk atau 3. Tanggal jatuh tempo; dan obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2015 dan 2016. (dua) tahun buku terakhir Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/obligasi konversi, agar diungkapkan.
19
20-22
Kriteria
Penjelasan
Halaman
Laporan Dewan Komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 3. Pandangan atas penerapan/pengelolaan whistleblowing system (WBS) di perusahaan dan peran Dewan Komisaris dalam WBS tersebut; dan 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya.
26-30
Laporan Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain: a. kebijakan strategis; b. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; dan c. kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dan langkah-langkah penyelesaiannya; 2. Analisis tentang prospek usaha; 3. Perkembangan penerapan tata kelola perusahaan pada tahun buku; dan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya.
43-50
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
2.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan 3. Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan anggota Direksi 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. IV. Profil Perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. 1. Nama dan alamat lengkap perusahaan Telp, no. Fax, email, dan website. Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, perubahan nama perusahaan (jika ada), dan tanggal efektif perubahan nama perusahaan. 2. Riwayat singkat perusahaan Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
58-59
62
63-65
3.
Bidang usaha
4.
Struktur Organisasi
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi.
76-77
Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan
Mencakup: 1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan; 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah direviu dan disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris pada tahun buku; dan 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
81-84
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Domisili; 5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.
31-33 85
5.
6.
66-73
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
1.
417
Kriteria
7.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
8.
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan data pengembangan kompetensi karyawan yang mencerminkan adanya kesempatan untuk masing-masing level organisasi
9.
Komposisi Pemegang saham
10.
11.
12.
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
418
13.
14.
15.
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi
Struktur grup perusahaan
Penjelasan Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Domisili; 5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Direksi di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk. Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 4. Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan pada tahun buku yang terdiri dari pihak (level jabatan) yang mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan; dan 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan pada tahun buku. Mencakup antara lain: 1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; 2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; dan b. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%. 3. Nama Direktur dan Komisaris serta persentase kepemilikan sahamnya secara langsung dan tidak langsung. Catatan: apabila Direktur dan Komisaris tidak memiliki saham langsung dan tidak langsung, agar diungkapkan. Dalam bentuk tabel memuat informasi antara lain: 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi; 2. Persentase kepemilikan saham; 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas induk, entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV).
Mencakup antara lain: 1. Tahun penerbitan saham, jumlah saham, nilai nominal saham, dan harga penawaran saham untuk masing-masing tindakan Kronologi penerbitan saham (termasuk korporasi (corporate action); private placement) dan/atau pencatatan 2. Jumlah saham tercatat setelah masing-masing tindakan korporasi saham dari awal penerbitan sampai dengan (corporate action); dan akhir tahun buku 3. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Kronologi penerbitan dan/atau pencatatan efek lainnya dari awal penerbitan sampai dengan akhir tahun buku
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi pencatatan saham, agar diungkapkan. Mencakup antara lain: 1. Nama efek lainnya, tahun penerbitan efek lainnya, tingkat bunga/ imbalan efek lainnya, dan tanggal jatuh tempo efek lainnya; 2. Nilai penawaran efek lainnya; 3. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan 4. Peringkat efek.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi penerbitan dan pencatatan efek lainnya, agar diungkapkan. Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi perusahaan; penunjang 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. Informasi memuat antara lain: Penghargaan yang diterima dalam tahun 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi; buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih 2. Tahun perolehan penghargaan dan/atau sertifikasi; berlaku dalam tahun buku terakhir baik 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi; dan yang berskala nasional maupun internasional 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
Halaman
51-55 85
85 252-265
88 172 181
88
86-87
88
88
88-89
4-7
16.
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
17.
Informasi pada Website Perusahaan
18.
Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Audit Internal
Penjelasan Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, kantor cabang, dan kantor perwakilan, agar diungkapkan. Meliputi paling kurang: 1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; 2. Isi Kode Etik; 3. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang meliputi bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, ringkasan risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS, tanggal ringkasan risalah RUPS diumumkan; 4. Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir); 5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi; dan 6. Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit Internal. Meliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam mengikuti): 1. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan Komisaris; 2. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Direksi; 3. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Audit; 4. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Nominasi dan Remunerasi; 5. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Lainnya; 6. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan; dan 7. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Unit Audit Internal. yang diikuti pada tahun buku.
Catatan: apabila tidak terdapat pendidikan dan/atau pelatihan pada tahun buku, agar diungkapkan V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha. 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain: 1. Tinjauan operasi per segmen usaha a. Produksi; b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; c. Penjualan/pendapatan usaha; dan d. Profitabilitas. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan suatu akun (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan penghasilan komprehensif periode berjalan; dan 5. Arus kas. Bahasan dan analisis tentang kemampuan Penjelasan tentang : membayar utang dan tingkat kolektibilitas 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka 3. piutang perusahaan, dengan menyajikan panjang; dan perhitungan rasio yang relevan sesuai 2. Tingkat kolektibilitas piutang. dengan jenis industri perusahaan Penjelasan atas: 1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang Bahasan tentang struktur modal (capital berbasis bunga/sukuk dan ekuitas; dan 4. structure) dan kebijakan manajemen atas 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies); struktur modal (capital structure policy) dan 3. Dasar pemilihan kebijakan manajemen atas struktur modal. Penjelasan tentang: 1. Nama pihak yang melakukan ikatan; 2. Tujuan dari ikatan tersebut; 3. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan Bahasan mengenai ikatan yang material tersebut; 5. untuk investasi barang modal (bukan ikatan 4. Mata uang yang menjadi denominasi; dan pendanaan) pada tahun buku terakhir 5. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir agar diungkapkan.
Halaman
92-99
89-91
173 185-186 204 215 220-221
106-121
122-134
136
136-138
138
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Kriteria
419
Kriteria
6.
Penjelasan
Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan Bahasan mengenai investasi barang modal 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku yang direalisasikan pada tahun buku terakhir terakhir.
Halaman
138
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan.
7.
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan
8.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
9.
Uraian tentang prospek usaha perusahaan
10.
Uraian tentang aspek pemasaran
11.
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
12.
13.
14. PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
420
15.
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) yang masih ada sampai tahun buku
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/ atau transaksi dengan pihak afiliasi
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan terhadap perusahaan pada tahun buku terakhir
Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang. Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham; 4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas. untuk masingmasing tahun. Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise. Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan. Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana; 2. Rencana penggunaan dana; 3. Rincian penggunaan dana; 4. Saldo dana; dan 5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada). Catatan: apabila tidak memiliki informasi realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, agar diungkapkan. Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. Uraian memuat antara lain: 1. Nama peraturan perundang-undangan yang mengalami perubahan; dan 2. Dampaknya (kuantitatif dan/atau kualitatif) terhadap perusahaan (jika signifikan) atau pernyataan bahwa dampaknya tidak signifikan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
138-139
139
139-141 141-142
142-143
143
142
143-147
148
Kriteria
16.
17.
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir
Informasi kelangsungan usaha
Penjelasan Uraian memuat antara lain: 1. Perubahan kebijakan akuntansi; 2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; dan 3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan.
Halaman
148
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. Pengungkapan informasi mengenai: 1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir; 2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan 3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir.
148-149
VI. Good Corporate Governance
Uraian Dewan Komisaris
2.
Komisaris Independen (jumlahnya minimal 30% dari total Dewan Komisaris)
3.
Uraian Direksi
4.
Penilaian Penerapan GCG untuk tahun buku 2015 yang meliputi paling kurang aspek Dewan Komisaris dan Direksi
5.
6.
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi
Catatan: apabila tidak ada penilaian penerapan GCG untuk tahun buku 2015, agar diungkapkan. Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Dewan Komisaris; 2. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Direksi; 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris; 4. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Direksi; 5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi; dan 6. Pengungkapan bonus kinerja, bonus non kinerja, dan/atau opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi (jika ada).
Catatan: apabila tidak terdapat bonus kinerja, bonus non kinerja, dan opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, agar diungkapkan. Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Informasi memuat antara lain: yang dihadiri mayoritas anggota pada rapat 1. Tanggal Rapat; Dewan Komisaris (minimal 1 kali dalam 2 2. Peserta Rapat; dan bulan), Rapat Direksi (minimal 1 kali dalam 3. Agenda Rapat. 1 bulan), dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi (minimal 1 kali untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat dalam 4 bulan) gabungan.
170-178
179
179-186
158-165
187-189
189-196
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
1.
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Penilaian atas kinerja masing-masing komite yang berada di bawah Dewan Komisaris dan dasar penilaiannya; dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 2. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika ada); dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi). Memuat uraian mengenai: 1. Kriteria yang digunakan dalam penilaian; 2. Pihak yang melakukan penilaian; 3. Skor penilaian masing-masing kriteria; 4. Rekomendasi hasil penilaian; dan 5. Alasan belum/tidak diterapkannya rekomendasi.
421
Kriteria
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
422
7.
Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
8.
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali
9.
Komite Audit
10.
Komite Nominasi dan/atau Remunerasi
11.
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
12.
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan
13.
Uraian mengenai unit audit internal
Penjelasan
Halaman
Dalam bentuk skema atau diagram yang memisahkan pemegang saham utama dengan pemegang saham pengendali. Catatan: yang dimaksud pemegang saham utama adalah pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurangkurangnya 20% (dua puluh perseratus) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu Perseroan, tetapi bukan pemegang saham pengendali. Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali; 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali. Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan periode jabatan anggota komite audit; 2. Riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) anggota komite audit; 3. Independensi anggota komite audit; 4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 5. Uraian pelaksanaan kegiatan komite audit pada tahun buku; dan 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi; 2. Independensi komite nominasi dan/atau remunerasi; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi pada tahun buku; 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/ atau remunerasi; 6. Pernyataan adanya pedoman komite nominasi dan/atau remunerasi; dan 7. Kebijakan mengenai suksesi direksi. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 2. Independensi komite lain; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain pada tahun buku; dan 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. Mencakup antara lain: 1. Nama, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 2. Domisili; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; dan 4. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku. Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal; 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; 3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 5. Uraian pelaksanaan kegiatan unit audit internal pada tahun buku; dan 6. Pihak yang mengangkat dan memberhentikan ketua unit audit internal.
165
186-187
201-204
209-211
204-209
212-215
217-222
14.
Akuntan Publik
15.
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
16.
Uraian mengenai sistem pengendalian intern
17.
18.
19.
20.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup
Penjelasan Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik pada tahun buku terakhir; dan 4. Jasa lain yang diberikan Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; 2. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan atas sistem manajemen risiko pada tahun buku; 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO – internal control framework); dan 3. Penjelasan mengenai hasil reviu yang dilakukan atas pelaksanaan sistem pengendalian intern pada tahun buku. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut; dan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, mekanisme pengaduan masalah lingkungan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain. 3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen; dan Uraian mengenai corporate social 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan responsibility yang terkait dengan tersebut terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gendera dan kesempatan keselamatan kerja kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, remunerasi, mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan, dan lain-lain. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; dan Uraian mengenai corporate social 3. Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan sosial dan responsibility yang terkait dengan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pengembangan sosial dan kemasyarakatan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi, pelatihan mengenai anti korupsi, dan lain-lain. Mencakup antara lain: 1. Target/rencana kegiatan yang pada tahun 2016 ditetapkan Uraian mengenai corporate social manajemen; dan responsibility yang terkait dengan tanggung 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut jawab kepada konsumen terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
Halaman
223-224
224-232
216-217
273-274
274-275
276-277
277-281
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Kriteria
423
Kriteria
21.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan
22.
Akses informasi dan data perusahaan
23.
Bahasan mengenai kode etik
24.
25.
Pengungkapan mengenai whistleblowing system
Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
VII. Informasi Keuangan Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan 1. Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Opini auditor independen atas laporan 2. keuangan
PT Bank Syariah Mandiri | Laporan Tahunan 2016
424
3.
Deskripsi Auditor Independen di Opini
4.
Laporan keuangan yang lengkap
5.
Perbandingan tingkat profitabilitas
Penjelasan Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan; 2. Status penyelesaian perkara/gugatan; 3. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai nominal tuntutan/ gugatan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Catatan: dalam hal perusahaan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Direksi tidak memiliki perkara penting, agar diungkapkan. Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya. Memuat uraian antara lain: 1. Pokok-pokok kode etik; 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran yang diatur dalam kode etik (normatif); dan 5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi whistleblower; 3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir; dan 6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses pada tahun buku. Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai diproses pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. Uraian kebijakan tertulis Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.
Halaman
240-242
216
244-247
247-249
249
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya. Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.
285 286
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama dan tanda tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan; 2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; 3. Laporan perubahan ekuitas; 4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan; 6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan 7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan). Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
286
287-410
292-293
6.
Laporan Arus Kas
7.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
8.
Pengungkapan transaksi pihak berelasi
9.
Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan
10.
Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap
11.
Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi
12.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan
13.
Penerbitan laporan keuangan
Penjelasan Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; 3. Pajak penghasilan; 4. Imbalan kerja; dan 5. Instrumen Keuangan. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas terkait. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun 2016; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; 2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; 3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan 4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; 2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 3. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; 4. Kebijakan manajemen risiko; dan 5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
Halaman
295-296
303-320
367-371
350-353
343-344
361
306-320 376-386
¬303
Laporan Tahunan 2016 | PT Bank Syariah Mandiri
Kriteria
425