Laporan Tahunan tahun 2008 Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation
Isi Daftar Singkatan - .................................................................................................................. 12 Ulasan Eksekutif - .................................................................................................................. 14 Statistik Kursus tahun 2008 -.................................................................................................. 17 Kunjungan-kunjungan pada Tahun 2008 - ............................................................................ 24 Program Penting JCLEC - ..................................................................................................... 30 Hasil Alumni - ....................................................................................................................... 33 Audit Keuangan - ................................................................................................................... 34
-2-
Staff JCLEC Pusat Pelatihan, Semarang
Direktur Eksekutif: Brigadir Jenderal Polisi Adjie Rustam Ramdja (Polri)
Direktur Eksekutif Program Agen Federal Don Craill (AFP)
Direktur Administrasi: KBP Dadang Rusli (Polri)
Direktur Administrasi: KBP Ade Rahmad Suhendi (Polri)
Direktur Administrasi: AKBP Andre Resep (Polri)
-3-
Penasihat Pelatihan Polisi Adam West (AFP)
Penasihat Pelatihan Polisi: Derek Ward (Polisi Metropolitan- Inggris)
Penasihat Pelatihan Polisi Hans Zimmermann: (Bundeskriminalamt – Jerman)
Penasihat Pelatihan Polisi Akrum Ghadban: (RCMP)
Penasihat Pelatihan Polisi Kevin Platford: (RCMP)
-4-
Sekretariat, Jakarta
Manajer Sekretariat: KBP Boy Salamuddin (Polri)
Manajer Sekretariat: Jason Pourporas (AFP) sampai Juni 2008
Manajer Sekretariat: Jane Craill (AFP) dari Juli 2008
Policy Officer: Muji Novrita (sipil) •
Policy Officer: Kosong (Polri) -5-
TIM PENDUKUNG PROGRAM PELATIHAN – SEMARANG PENERJEMAH
Eni Maryani
Guntur Titah
Monique Mampuk
Djoko Susanto
Nendra Primasta
Resepsionis
Aulina Indrayani
-6-
Herlina Patmaningrum
Staf Administrasi
Shinta Hapsari
Kanti Dwi Setyarini
Dewi Nurcahyani
Administrasi Program
Antonia Mayaningtyas
Tafiati Meirani
Asisten Pribadi Eksekutif
Wahyu Irara
Aria Widayati -7-
Enggar Kusuma Hapsari
Administrasi Pembelian
Yustina
Staf Keuangan
Didi Pribadi
Indah Kusumawati
-8-
Staf Polri
AKP Tejo Wibowo
Brigadir Rita Kartika
-9-
JCLEC Contact Details Pusat Pelatihan, Semarang Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Jalan Sultan Agung, Akademi Polisi Candi Baru Semarang 50232 Indonesia Telepon: +62 24 8504009 Fax: +62 24 8504060 E-mail:
[email protected] Website: www.jclec.com
Sekretariat, Jakarta Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Gedung TNCC Lantai 12, Mabes Polri Jalan Trunojoyo No.3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 Indonesia Telepon: +62 21 726 0622 Fax: +62 21 726 0644 E-mail:
[email protected] Website: www.jclec.com
- 10 -
Struktur Manajemen JCLEC Dewan Pembina Yayasan
Ketua Dewan Pembina
:
Komisioner Mick Keelty (AFP)
Pembina
:
Jenderal Polisi Bambang HEndarso Danuri (Polri)
:
Inspektur Jenderal Polisi Edi Sunarno (Polri)
:
Inspektur Jenderal Polisi SY Wenas (Polri)
:
Asisten Komisioner Peter Drennan (AFP)
Ketua
:
Brigadier Jenderal Polisi Boy Salamuddin (Polri)
Sekretaris Umum
:
Agen Federal Don Craill (AFP)
Sekretaris
:
Komisaris Besar Polisi Amir Hasan Sidik(Polri)
Bendahara Umum
:
Agen Federal Jane Craill (AFP)
Bendahara
:
Kosong (Polri)
:
Bp. Desra Percaya (Kementerian Luar Negeri Indonesia)
Dewan Pengurus Yayasan
Dewan Pengawas Yayasan Anggota
Inspektur Derek Ward (Kedutaan Besar Inggris, Jakarta) Ibu Michael Bliss (Kedutaan Besar Australia, Jakarta) Kosong (Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Jakarta)
- 11 -
Daftar Singkatan AFP
‐ Australian Federal Police
ALG
‐ Asian Law Group
ASEAN
‐ Association of South East Asian Nations
AUD
‐ Australian Dollar
AusAID
‐ Australian Agency for International Development
AUSTRAC
‐ Australian Transactions Reports and Analysis Centre
ASIO
‐ Australian Security Intelligence Organisation
BAIS
‐ Badan Intelijen Strategis
BoM
‐ Board of Management
BoP
‐ Board of Patrons
BoS
‐ Board of Supervisors
BIN
‐ Badan Intelijen Negara
BNN
‐ Badan Narkotika Nasional
CBRN
‐ Chemical Biological Radiological and Nuclear
CT
‐ Counter Terrorism
ICITAP
‐ International Criminal Investigative Training Assistance Program
IDR
‐ Indonesian Rupiah
ILEA
‐ International Law Enforcement Academy
IMOSC
‐ International Management of Serious Crime
Polri
‐ Kepolisian Negara Republik Indonesia
IT
‐ Information Technology
JCLEC
‐ Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation
KPK
‐ Komisi Pemberantasan Korupsi
LDF
‐ Legal Development Facility
LEWG
‐ Law Enforcement Working Group
LIWG
‐ Legal Issues Working Group - 12 -
PPATK
‐ Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
RCMP
‐ Royal Canadian Mounted Police
SEARCCT
‐ South East Asian Regional Centre for Counter Terrorism
TNCC
‐ Trans-National Crime Centre
USAID
‐ United States Agency for International Development
- 13 -
Ulasan Eksekutif Kerjasama yang erat antara Pemerintah Indonesia dan Australia dalam mendukung Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperatuion (JCLEC) diwujudkan melalui Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Australian Federal Police (AFP). Kerjasama ini menumbuhkan dan mendorong pengembangan programprogram pelatihan untuk membangun kapasitas lembaga-lembaga penegakan hukum Indonesia dan regional.
Pada tahun keempat ini JCLEC kembali mencapai tolok ukur penting. Dengan 195 kursus yang telah dilaksanakan sejak pendiriannya, JCLEC telah menyelenggarakan pelatihan untuk 5000 lebih peserta Indonesia dan Internasional dari 19 negara.
Pada tahun 2008 telah dilaksanakan 55 kursus, seminar dan lokakarya serta 1290 lebih peserta yang mengikuti berbagai program. Pusat pelatihan ini telah menjadi tuan rumah untuk banyak kunjungan kehormatan dan terus dipandang sebagai contoh mutu pelatihan dan pengembangan di Asia Tenggara.
JCLEC menerapkan rencana pelaporan kursus dan pelatihan berdasarkan lima bidang pendidikan dan pelatihan: Manajemen Penyidikan, Intelijen, Forensik, Penyidikan Kejahatan Keuangan dan Komunikasi. Pusat pelatihan ini memiliki sejumlah kursus tetap yang dilaksanakan setiap tahun untuk setiap bidang, selain mampu merespon tuntutan pelatihan dan pengembangan dalam waktu singkat dan mendesak.
Agen Federal Don Craill menjadi Direktur Eksekutif Program kedua, menggantikan Agen Federal Lester Cross pada bulan Februari 2008.
Belasungkawa - Agen Federal Cross menjabat sebagai Direktur Eksekutif Program JCLEC untuk periode Februari 2004 sampai dengan Maret 2008. Beliau kembali bertugas untuk AFP di Melbourne, Australia dan meninggal dunia pada tanggal 20 Agustus 2009.
- 14 -
Latar Belakang Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) adalah lembaga pelatihan penegakan hukum internasional yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia dan Australia pada tahun 2004. Pusat ini dioperasikan bersama oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Federal Australia dengan bantuan bilateral maupun multilatereal dari negara-negara donor luar negeri. Pusat Pelatihan JCLEC terletak di dalam kompleks Akademi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Akpol) di Semarang, dan menyediakan serangkaian program pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan keahlian operasional personil penegak hukum di kawasan ini dalam memerangi segala bentuk kejahatan lintas negara. Pusat pelatihan ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri pada tanggal 3 Juli 2004. Pusat ini didirikan sebagai tanggapan atas permasalahan keamanan yang muncul di Asia Tenggara yang lebih lanjut dapat merongrong pengembangan strategis pembangunan nasional.
Fasilitas-fasilitas di Pusat Pelatihan JCLEC – Semarang Pusat Pelatihan JCLEC terletak di dalam lingkungan Akademi Kepolisian Indonesia di Semarang, Jawa Tengah. Pusat pelatihan ini terdiri dari empat gedung pelatihan dan administrasi berpenyejuk udara dengan total luas bangunan 3000 meter persegi, dilengkapi dengan ruang kelas pelatihan spesialis, bagian administrasi, auditorium, fasilitas konferensi dan kantin staf. Gedung-gedung tersebut dapat menampung sampai dengan 136 orang sehingga kapasitas JCLEC cukup memadai untuk menyediakan akomodasi jangka pendek maupun panjang bagi para instruktur dan peserta yang berada di pusat pelatihan ini. Akomodasi menyediakan kamar untuk dua orang dengan dua tempat tidur untuk 124 orang, ditambah 12 vila.
Sekretariat JCLEC – Jakarta Sekretariat JCLEC berada di dalam lingkungan Markas Besar Polri di Jakarta. Staf Sekretariat terdiri dari anggota Polri dan AFP yang bertanggung jawab atas perumusan kebijakan dan koordinasi dengan donor luar negeri.
Kontribusi Donor Luar Negeri Keikut sertaan donor luar negeri memungkinkan JCLEC mengembangkan kerjasama yang erat dengan lembaga penegakan hukum dan pemangku kepentingan di Indonesia dan di kawasan ini. Selanjutnya, keikut
- 15 -
sertaan mitra dari luar negeri dan regional tersebut juga meningkatkan kemampuan pusat ini untuk mendorong pertukaran informasi dan keahlian, meningkatkan standar pendidikan penegakan hukum internasional serta memberikan pengalaman multi yurisdiksi. Dukungan negara-negara donor untuk pusat pelatihan ini telah meningkatkan kapasitas pemerintah luar negeri dan personil penegak hukum untuk mencapai tujuan pengamanan yang kompleks di wilayah Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Bantuan donor telah menjamin kelangsungan jangka panjang pusat pelatihan yang mengembangkan nilai-nilai pembelajaran dan pemahaman melalui berbagi pengalaman. Kontribusi dari negara-negara donor diwujudkan dalam berbagai bentuk; termasuk kontribusi keuangan, penugasan instruksi untuk jangka pendek maupun panjang, kontribusi berupa prasarana pusat pelatihan, dan dukungan dalam administrasi dan penyelenggaraan berbagai program. Donor JCLEC saat ini adalah pemerintah negara: Australia, Kanada, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Spanyol, Inggris, Amerika Serikat.
- 16 -
Statistik tahun 2008 PERSENTASE PESERTA PRIA DAN WANITA
Wanita, 228 18%
Pria, 1066 82%
Pada tahun 2008, total peserta 1294 orang, dengan 18% peserta wanita dan 82% peserta pria.
BIDANG KURSUS 2008 Intelijen 11%
Forensik 16%
Penyidikan 27%
Manajemen 46%
- 17 -
0 1 3 4
A s is te n K o m is io n e r D e p u ti A s is te n K o m is io n e r K om andan International Rank
- 18 0 0
S e rs a n
B in ta ra
In s p e k tu r
18
In s p e k tu r K e p a la
S u p e rin t e n d e n
S u p e rin t e n d e n K e p a la
0
D e p u ti K o m is io n e r
60 50 40 30 20 10 0 K o m is io n e r
Total Peserta 2008
19%
81%
Pangkat Internasional 2008
54 38
22
PANGKAT POLRI 2008 400 350 300 250 200 150 100 50 0
343
154 101 22
28
20
Brigadir 2
Brigadir 1
Brigadir
89
79
19 Inspektur 2
Inspektur 1
Ajun Komisaris Polisi
Komisaris Polisi
Ajun Komisaris Besar Polisi
Rank
PELATIH BERDASARKAN NEGARA 2008
199 200 150
120
100 32
50 0
Indonesia Australia
Inggris
30
Belanda
8
4
Kanada
Thailand
9
4 Filipina
Amerika Serikat
Trainer
- 19 -
3
8
5
Jerman Singapura Selandia Malaysia Baru
Spanyol
Lain-lain
4
5
1
Komisaris Besar Polisi
NEGARA DONOR - KURSUS 2008
Spanyol 3%
Inggris
3%
12%
15%
Australia Kanada
11%
Selandia Baru Amerika Serikat
3% 2% 8%
Belanda
43%
Jerman Denmark
PESERTA BERDASARKAN NEGARA 2008 1073
53
27
6
4
7
44
10
Countries
- 20 -
4
4
13
La in -la in
27
Ko re a
23
In do ne sia Au st ra lia M al ay sia Fi l ip in a Th ai la nd Br un ei Si ng ap ur a Ka m bo Ti ja m or Le st e Pa kis ta Ba n ng la de sh
1200 1000 800 600 400 200 0
Ac S u eh S u m ut m S u bar ms Ba el b J el B e am b ng i ku l Riu a Ke u La pr mp i B a ung nte Ja n ba PM r J DI Ja Y te n Ja g tim Ba li NT B N M a TT lu k Ka u K a lb a r lte K a ng lti Ka m l se Su l S u lu t ls Su el S u ltr a lte P a ng pu a HQ Ak po l Pemadam Kebakaran
TNI
8 11 7 8 6 17
Lainlain(Bapeten, Transportasi,
Imigrasi
6 Pajak
Kemenkes
10 BIN
20 PPATK
4 KPK
22 LP
5
Kemenlu
32
Pengadilan Daerah
4
Kejaksaan Agung
1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Kemendagri
INP
Peserta Indonesia Berdasarkan Organisasi 2008
926
Organization
PESERTA BERDASARKAN POLDA 2008
163 180 160 140 120 100 80 53 55 48 43 44 41 60 38 33 32 26 26 24 21 20 40 24 19 19 17 14 14 15 13 11 10 9 10 5 4 10 6 20 0
Polda
- 21 -
Kursus Tahun 2008
- 22 -
- 23 -
Kunjungan-kunjungan pada Tahun 2008 Tanggal 14-18 Januari 2008, perwira Polisi Metropolitan (Metropolitan Police) dari Unit Penyidikan Keuangan Teroris Nasional, New Scotland Yard mengunjungi JCLEC dan menyampaikan paparan dengan subjek penyidikan keuangan Anti Terorisme dan sebuah Kursus Manajemen Penyidikan Anti Terorisme.
Pada tanggal 1 Februari 2008, Bapak Luis Mateos, Wakil Kepala Misi untuk Kedutaan Besar Spanyol menghadiri upacara penutupan untuk Kursus Manajemen Penyidikan Anti Terorisme. Kursus yang ditujukan untuk penyidik senior Anti Terorisme dari Polri ini disponsori oleh Pemerintah Spanyol dan disampaikan oleh ahli Anti Terorisme dari Indonesia, Inggris dan Spanyol. Pada tanggal 13 Februari 2008, Tim Pemolisian Masyarakat New Zealand, Ibu Jacquelyn Goodwin, Superintenden Bill Searle, Bapak Cameron Cowan dan Superintenden Athol Soper mengunjungi JCLEC untuk membahas keberlanjutan kerjasama dalam pelatihan di JCLEC. Pada tanggal 21 Februari 2008, 120 delegasi dari 27 negara menghadiri Forum ASEAN ke-6 mengenai Anti Terorisme dan Kejahatan Lintas Negara, yang diselenggarakan di JCLEC. Y.M. Primo Alui Joelianto dari Indonesia membuka sesi kedua Forum tersebut. Diantara para presenter adalah Ibu Sidney Jones dari International Crisis Group dan Bapak Stephen Cook dari International Office of Migration.
Para delegasi pada Forum ASEAN ke-6 mengenai Anti Terorisme dan Kejahatan Lintas Negara
- 24 -
Tanggal 7-11 April Kepolisian Federal Australia melaksanakan Program Forensik Komputer dan Anti Terorisme. Program ini dibuka oleh Bapak Paul Reedy, Manajer Forensik Kepolisian Federal Australia, Canberra. Tanggal 1 Juli 2008 adalah Hari Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-62. Upacara peringatan dilaksanakan di Akademi Kepolisian untuk memperingati hari ulang tahun tersebut. Selain itu JCLEC juga merayakan ulang tahunnya yang ke-4 (secara resmi pada tanggal 4 Juli). Upacara tersebut dihadiri oleh semua staff, pelatih dan peserta kursus JCLEC. JCLEC menandakan kemitraan antara Polri dan AFP.
Pada tanggal 16 Juli 2008, JCLEC menyambut kunjungan Dr. Stefan Schluter, Kepala Bagian Kantor Luar Negeri Berlin, didampingi oleh Sekretaris Satu Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, Mr. Alexander Wallau. Pada tanggal 3 Agustus 2008, JCLEC menerima kunjungan dari Menteri Dalam Negeri Australia, Y.M Bob Debus dan satu delegasi yang terdiri dari Pejabat Senior Polri dan AFP, termasuk Asisten Komisioner AFP Tim Morris sebagai Manajer Bidang Internasional di Australia. Mendagri Australia membuka Program Kepemimpinan Eksekutif Regional (RELP) pada tanggal 4 Agustus. RELP merupakan salah satu sebuah program utama JCLEC yang dihadiri oleh 15 petugas penegak hukum senior dari Indonesia, Australia, Inggris, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam dan Hong Kong. Turut hadir pula dalam pembukaan tersebut Deputi Operasi Polri Inspektur Jenderal Polisi Rubani Pranoto.
- 25 -
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Stephen Smith dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Y.M. Bill Farmer yang didampingi oleh Manajer AFP Indonesia Agen Federal Bruce Hill mengunjungi Gedung TNCC di Mabes Polri. Kabareskrim, Jenderal Polisi Drs. Bambang Hendarso Danuri dan Kepala TNCC, KBP Roy H. Tumbelaka menyambut para delegasi tersebut di TNCC. Kepala TNCC memberikan tur dan paparan singkat mengenai kerjasama antara Polri dan AFP di Pusat Kejahatan Lintas Negara Indonesia. Pada kesempatan ini, para delegasi juga mengunjungi kantor sekretariat JCLEC, Jakarta. Direktur Eksekutif Program JCLEC memberikan paparan singkat kepada para delegasi tersebut.
Tanggal 18 Agustus 2008, Wakil Kepala Bareskrim Polri, serta Direktur Eksekutif JCLEC yang pertama, Irjen. Pol. Paulus Purwoko membuka kursus UPPA (Unit Perlindungan Perempuan dan Anak).
- 26 -
Lokakarya Capacity Building (Peningkatan Kapasitas) dilaksanakan di JCLEC antara tanggal 19-29 Agustus 2008. Program ini dirancang sebagai tanggapan spesifik terhadap strategi kerjasama Polri untuk meningkatkan layanan masyarakat ketika menangani kekerasan terkait dengan tindak pidana seperti Perdagangan Manusia, Penyelundupan Orang, Kekerasan terhadap Wanita dan Anak, Kekerasan dalam Rumah Tangga serta wisata Seks dan Pornografi Anak. Program yang bejudul ”Peningkatan Kapasitas dalam Pelayanan dan Penegakan Hukum” secara resmi ditutup oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Meutia Hatta Swasono.
Pada tanggal 1 September 2008, JCLEC dan Universitas Charless Sturt (CSU), menandatangani kembali Nota Kesepahaman (MoU) mengenai kerjasama akademik. CSU memberikan akreditasi terhadap beberapa alumni program JCLEC, serta kesempatan untuk dukungan keberlanjutan belajar di CSU.
- 27 -
Pada tanggal 14 November 2008, JCLEC menyambut Komisioner AFP, Michael Keelty, APM. Mendampingi delegasi beliau, Komjen. Pol. Susno Duadji, Brigjen. Pol. G. Halba Rubis Nugroho dan Manager AFP untuk Indonesia Agen Federal Bruce Hill. Sebagai dewan Pembina JCLEC, kunjungan Komisioner Keelty ke JCLEC merupakan hal penting bagi semua staff JCLEC dan menjadi tambahan berharga dalam sejarah JCLEC.
Setibanya di Semarang, Commissioner disambut oleh Direktur Eksekutif dan Direktur Eksekutif Program JCLEC serta secara resmi menerima penyambutan oleh Gubernur Akpol, Irjen. Pol. Sutjiptadi. Komisioner memimpin upacara penutupan Program Penyidikan Keuangan (FIP) dan Forum Tanggapan Strategis terhadap Kasus Penyelundupan Orang. Peserta Kursus Manajemen Penyidikan Anti Terorisme regional juga turut hadir sehingga memberikan fokus multinasional kepada para peserta dengan hadirnya 12 negara, termasuk Pakistan.
- 28 -
Pada tanggal 5 November 2008, Penasihat Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Bapak Ymkers, mengunjungi JCLEC. Pada sambutannya beliau menyampaikan terima kasih kepada seluruh manajemen dan staff JCLEC atas dukungan penuh terhadap kursus Pengamanan Bandara dan Penerbangan. Pada tanggal 4 Desember 2008, Bapak Robert Palmieri, Duta Besar Italia untuk Indonesia mengunjungi JCLEC untuk membahas kemungkinan kerjasama.
- 29 -
Program Penting JCLEC di tahun 2008 Program Kepemimpinan Kepolisian Timor Leste (Polici National Timor L’Este (PNTL) – Leadership Program) JCLEC menjadi tuan rumah Program AFP untuk Pengembangan Kepolisian Timor Leste AFP (TLPDP) dan menyediakan tempat pelatihan Program Pelatihan untuk para perwira senior Kepolisian Timor Leste. JCLEC dipilih menjadi tempat pelatihan ini dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan Polri. Ini merupakan program pertama yang dilaksanakan oleh Timor Leste di Indonesia setelah kemerdekaannya. Ada tiga program yang diselenggarakan oleh anggota TLPDP AFP selama tahun 2008 pada bulan Oktober, November dan Desember. Program tersebut dirancang sebagai pengenalan prinsip-prinsip dan teori kepemimpinan yang disampaikan dalam konteks pemolisian di Timor Leste. Program ini telah dikembangkan agar dapat mencakup kelompok yang lebih besar dari Kepolisian Timor Leste dan akan diteruskan selama tahun 2009. UPPA UPPA (Unit Perlindungan Perlindungan Perempuan dan Anak) merupakan bagian dari Bareskrim Polri di bawah Direktorat I. Pada tahun 2008 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan keprihatinannya mengenai permasalahan perlindungan perempuan dan anak di Indonesia. Pada bulan Agustus 2008, JCLEC dan Bareskrim bersama-sama membuat program untuk unit ini dengan nama “Pengembangan Kapasitas dalam Pelayanan dan Penegakan Hukum”. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas petugas UPPA dan lembaga-lembaga lain dalam penanganan perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan lintas negara, serta anak-anak yang menjadi pelaku kejahatan. Inilah program nasional pertama JCLEC terkait dengan perdagangan dan penculikan manusia. Program ini diikuti 74 peserta dari UPPA perwakilan setiap Polda Bareskrim, Secapa dan Akpol. Upacara penutupan program dihadiri oleh Wakil Kepala Bareskrim Irjen. Pol. Paulus Purwoko dan perwakilan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Bp. Michael Bliss. Program ini didanai oleh Pemerintah Denmark dan diisi pembicara tamu seperti: Bp. Rick Myers dari ARTIP, Bp. Damianus Billo dari ICITAP, Ibu Irawati Harsono dari IOM, Ibu Nini Rahayu dari Komisi Nasional Perempuan, Bp. Arif Merdeka Sirait dari Komnas Perlindungan Anak, Dr. Mun’im Idris dari Universitas Indonesia dan Bp. Basir A. Banawi, dari inspektorat umum Direktorat Jenderal Imigrasi.
- 30 -
Program Kepemimpinan Eksekutif Regional (Regional Executive Leadership Program – RELP) RELP dirancang untuk mengembangkan jaringan pemimpin-pemimpin senior polisi di kawasan Asia agar dapat bekerja sama dan berkolaborasi dalam menghadapi tantangan penegakan hukun di kawasan tersebut, khususnya dalam bidang anti-terorisme dan kejahatan lintas negara. RELP dikembangkan bersama oleh Polri, AFP, JCLEC, Australian Institute for Management (AIPM), Bramshill (NPIA) dan Charles Sturt University (CSU). Program ini berfokus pada pengembangan kecakapan kepemimpinan, hubungan penegakan hukum, inovasi, akuntabilitas dan kebijakan umum. Tujuan utama program ini adalah untuk mengembangkan kepemimpinan agar dapat secara efektif menangkal ancaman kejahatan lintas negara di kawasan ini. Kurikulumnya dirancang untuk meningkatkan kemampuan riset dan berpikir kritis para pemimpin senior. Peserta diperkenalkan pada ide-ide baru, metodologi praktik yang lebih baik dan teori-teori kepemimpinan. Program ini juga berfokus pada persyaratan-persyaratan kepemimpinan pada pengembangan dan pelaksanaan kebijakan. Manajemen Kejahatan Serius Internasional (International Management of Serious Crime – IMOSC) Program IMOSC dikembangkan dan dilaksanakan bersama oleh AFP dan JCLEC. IMOSC bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan manajer senior dalam komunitas penegakan hukum di kawasan Asia Tenggara dan Australia agar dapat dengan efektif mengelola penyidikan pidana besar dan kompleks yang berfokus pada banyak yurisdiksi dan / atau banyak lembaga. IMOSC mencakup program pelatihan menginap selama empat minggu di mana ke-20 peserta yang terpilih ditugaskan untuk membuat paparan kelas dan menyelesaikan bahan bacaan pra-kursus sebelum mengikuti masa pelatihan. Pada tahap pelatihan menginap peserta diwajibkan menghadiri lokakarya di kelas, menyampaikan paparan individu dan sindikat di kelas, mengikuti kegiatan sindikat untuk latihan simulasi utama, menyelesaikan satu makalah akademis dan mengikuti pelatihan luar ruangan. Kursus Forensik Komputer Kursus ini dirancang untuk memperkenalkan teknik dan proses forensik komputer umum kepada peserta dalam kaitan dengan penyidikan anti teror. Peserta mendiskusikan kegunaan, karakteristik, bagian komponen dan operasi komputer, jaringan komputer dan internet. Para peserta diberikan pengenalan praktis cara pemanfaatan teknologi tersebut untuk tindak kejahatan. Peserta juga mendapatkan pengalaman dalam identifikasi dan pengamanan bukti forensik, prinsip alur serah terima, penanganan barang bukti, analisis peralatan penyimpan data elektronik dan pelaporan. Kursus ini mengkaji teknik-teknik industri yang berkembang saat ini kontemporer yang mendukung para praktisi forensik komputer dan memberi contohcontoh pemanfaatan teknologi ini dalam proses pemeriksaan forensik komputer. Program Pengamanan Penerbangan dan Bandara (Aviation and Airport Security Program – AASP) Tanggal 14 – 25 April 2008, JCLEC menjadi tuan rumah Program Keamanan Penerbangan dan Bandara Tingkat 3 Kursus 1. Kursus ini didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Belanda dan didukung oleh staf dari Akademi Kepolisian Belanda. Kursus ini melatih anggota Polri terpilih untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan dalam pengamanan penerbangan sesuai dengan pedoman pengamanan nasional, standar pengamanan penerbangan yang telah ditentukan serta praktik yang dianjurkan. Pada akhir program tingkat 3, - 31 -
Polri akan memiliki 15 ahli dalam pendidikan kepolisian bandara dan 15 koordinator untuk manajemen krisis di bandara. Jumlah tersebut akan ditambah dengan peserta yang berhasil menyelesaikan tingkat 1 dan 2 pada tahun 2007. Kursus ini dikoordinasi oleh para pelatih dari Akademi Kepolisian Belanda. Dari tanggal 24 November sampai 5 Desember 2008 JCLEC menjadi tuan rumah Kursus Dasar Pengamanan Bandara dan Penerbangan. Para pelatih memfasilitasi latihan simulasi di kelas secara serentak untuk membentuk suatu kelompok koordinasi krisis. 120 perwira Polri telah menyelesaikan berbagai tingkat pelatihan Pengamanan Bandara dan Penerbangan sesuai dengan standar International Civil Aviation Organization (ICAO). Beberapa peserta terpilih diberikan kesempatan untuk studi lebih lanjut dalam Pengamanan Bandara dan Penerbangan yang akan diselenggarakan di Belanda. Kursus-kursus tersebut dikoordinasi oleh pelatihpelatih dari Kepolisian dan Marsose Belanda. Untuk pertama kalinya, 14 pelatih Polri telah memberikan kursus perdana Pengamanan Bandara Dasar kepada 60 perwira Polri. Para pelatih Polri ini didukung oleh para pelatih Belanda. Kursus Teori Manajemen dan Kepemimpinan Tiga puluh polisi wanita Indonesia menghadiri lokakarya kecakapan manajemen dan kepemimpinan di JCLEC sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan lembaga ini untuk meningkatkan kemampuan anggota kepolisian di kawasan ini. Lokakarya yang didanai oleh Pemerintah Denmark ini, dimulai pada tanggal 26 Mei dengan fasilitator dari Kepolisian Federal Australia.
- 32 -
Hasil Alumni JCLEC 2008 Latar belakang: Selama bulan Januari dan Februari 2008, JCLEC melakukan survei alumni di lima kota di Indonesia. Medan, Makassar, Surabaya, Bali, Jakarta baik di Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Tujuan: Survei ini bertujuan untuk menilai efektivitas program-program JCLEC dalam mendukung peran dan fungsi Polri. Survei alumni JCLEC dibagi menjadi dua bagian: pertama, manajemen mengirimkan kuesioner ke tiap daerah lalu melakukan wawancara dengan anggota alumni. Dari sekitar 4600 peserta di JCLEC sejak 2005, 82% peserta berasal dari Indonesia. 72% dari seluruh peserta Indonesia berasal dari Polri dan para anggota inilah yang mengikuti survei. Tanggapan yang diperoleh dari setiap daerah dan kedua cara pengumpulan informasi beragam. Hasil survei: Para peserta merasa senang dengan pelatihan yang diadakan maupun fasilitas pada umumnya. Ada beberapa masukan yang diutarakan untuk program-program pelatihan, metode penyampaian dan pilihannya. Termasuk perluasan fasilitas-fasilitas CBT, penggunaan lebih banyak kegiatan praktik, peragaan dan studi kasus (simulasi), serta pengembangan program lanjutan berdasarkan pelatihan yang ada sekarang. Juga ada komentar yang diberikan mengenai konsep pengembangan profesional, kerjasama dengan alumni dalam bidang pelatihan tertentu, pengembangan berbagai kursus yang terkait dengan bidang tugas masing-masing. Kesimpulan: JCLEC merupakan tempat yang tepat untuk mengembangkan personil Polri agar menjadi petugas polisi yang lebih baik dan memahami dunia tugas mereka. Ada keyakian bersama bahwa keikutsertaan peserta dari bidang penegakan hukum lain akan bermanfaat, mendorong bidang-bidang dan badan-badan lain untuk mengerti bagaimana dan mengapa cara kerja kepolisian demikian, dan memungkinkan pihak kepolisian agar mengerti apa yang diperlukan lembaga lain agar berhasil. Juga disoroti mengenai konsep kerjasama, berkomunikasi dengan lembaga mitra selama dalam proses penyidikan, berbagi informasi untuk mendorong keikutsertaan dan menetapkan bermacam-macam tanggung jawab.
- 33 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION LAPORAN KEUANGAN – CASH BASIS UNTUK PERIODE TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER. 2008 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
- 34 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION DAFTAR ISI
HALAMAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
36
LAPORAN KEUANGAN – CASH BASIS untuk tahun berakhir tanggal 31 Desember 2008 Laporan Aset Dan Liabilitas – Cash Basis
38
Laporan Penerimaan Dan Pengeluaran Serta Saldo Dana – Cash Basis
39
Catatan Pada Laporan Keuangan – Cash Basis
40
- 35 -
Laporan Auditor Independen No. GA 109 0676 JCLECF RW Para Pembina dan Dewan Direktur YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION Kami telah mengaudit laporan terlampir mengenai aset dan liabilitas yang timbul akibat transaksi tunai yang dilakukan oleh Yayasan Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLECF) atas dana yang diterima dari Pemerintah Belanda, Komisi Eropa Pemerintah Denmark, Pemerintah Swedia, Pemerintah Jerman, Pemerintah Spanyol dan rekening penggantian Yayasan JCLEC (Rekeking Bank ANZ Panin No. 097147-0001) sampai dengan 31 Desember 2008, dan laporan kas penerimaan dan pengeluaran serta saldo dana untuk tahun yang berakhir. Laporan keuangan ini merupakan tanggung jawab manajemen Yayasan JCLEC. Tanggung jawab kami adalah untuk menyampaikan pendapat atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit yang kami laksanakan. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar pelaksanaan audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh kepastian yang cukup bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan dalam penyampaian bahan laporan. Audit juga mencakup pemeriksaan, berdasarkan pengujian, atas bukti-bukti pendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan tersebut. Audit juga mencakup penilaian atas prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta evaluasi atas keseluruhan penyajian laporan keuangan. Kami yakin bahwa audit yang kami laksanakan memberikan dasar yang cukup untuk memberikan pendapat. Seperti dibahas dalam Catatan 2a. laporan keuangan tersebut dipersiapkan berdasarkan bukti penerimaan dan pengeluaran tunai, yang merupakan dasar akuntansi komprehensif yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang umum diterima di Indonesia. Prinsip akuntansi yang diterima secara umum di Indonesia memerlukan pendekatan akrual utuh untuk membedakan pendapatan dan pengeluaran, serta akuisisi aset tetap dan biaya konstruksi perlu dikapitalisasi dan didepresiasi menurut perkiraan umur pemakaian. Menurut pendapat kami, laporan keuangan ini telah cukup dapat menunjukkan, dari semua aspek materi, laporan cash basis dari aset dan liabilitas Yayasan Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (Yayasan) terhadap dana yang diterima dari Pemerintah Belanda, Komisi Eropa, Pemerintah Denmark, Pemerintah Swedia Pemerintah Jerman, Pemerintah Spanyol dan rekening penggantian Yayasan JCLEC (Rekening Bank ANZ Panin No. Rek 097147-00001) untuk tahun berakhir tanggal 31 Desember 2008, serta laporan penerimaan dan pengeluaran tunai terkait dan saldo untuk tahun berakhir, dengan dasar akuntansi yang disebutkan pada Catatan 2.
OSMAN BING SATRIO & REKAN
- 36 -
NIAP. 00.1.0734 31 Agustus 2009
Laporan keuangan yang disertakan di sini dan yang disusun dengan menggunakan dasar akuntansi komprehensif di luar dari dasar‐dasar akuntansi yang secara umum diterima di Indonesia, tidak dimaksudkan untuk menyajikan laporan keuangan yang didasarkan atas prinsip‐prinsip dan praktik akuntansi yang secara umum diterima di negara‐negara dan jurisdiksi selain Indonesia. Standar‐standar, prosedur‐prosedur dan praktik‐praktik untuk mengaudit laporan keuangan semacam ini merupakan dasar‐ dasar komprehensif akuntansi selain yang biasa diterima dan diterapkan di Indonesia.
- 37 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION LAPORAN ASET DAN LIABILITAS – CASH BASIS UNTUK PERIODE TAHUN BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2008
Catatan
2008 Rp
Terjemahan ke AU$ (Catatan 3) AU$
ASET Kas di Bank
4
10.279.416.655
1.360.503
2c
10.279.416.655
1.360.503
LIABILITAS Hibah yang Belum Digunakan
Lihat catatan pelengkap laporan keuangan sebagai bagian integral dari laporan keuangan tersebut.
- 38 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN SERTA SALDO DANA – CASH BASIS UNTUK PERIODE TAHUN BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2008
Catatan PENERIMAAN Hibah diterima
2c. 5
2008 Rp
Terjemahan ke AU$ (Catatan 3) AU$
3.975.427.855
486.474
126.930.376
15.532
4.102.358.231
502.006
(480.671.159) (789.447.274) (31.632.259)
(58.820) (96.605) (3.871)
(1.301.750.692)
(159.296)
(48.075.610)
(5.883)
KELEBIHAN PENERIMAAN TERHADAP PENGELUARAN
2.752.531.929
336.828
SALDO DANA PADA AWAL TAHUN
7.542.264.956
916.556
(15.380.230)
107.119
7.526.884.726
1.023.675
10.279.416.655
1.360.503
PENERIMAAN LAIN Pendapatan Bunga TOTAL PENERIMAAN PENGELUARAN Pembelian aset tetap dan biaya konstruksi Pengeluaran dengan diskresi Pengeluaran tetap kantor
2b. 6 7 8
Total KENAIKAN NILAI TUKAR ASING
3
PENGARUH PERUBAHAN NILAI TUKAR ASING TERHADAP SALDO DANA PADA AWAL TAHUN SALDO DANA PADA AWAL TAHUN SETELAH DIKONVERSI SALDO DANA PADA AKHIR TAHUN
Lihat catatan pelengkap laporan keuangan sebagai bagian integral dari laporan keuangan tersebut.
- 39 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION CATATAN PADA LAPORAN KEUANGAN – CASH BASIS UNTUK PERIODE TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008
1. UMUM Yayasan Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLECF) didirikan pada 28 Februari 2005 seperti yang tercatat dalam Akta Notaris No. 111 dari Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C375.HT.01.02.TH 2005 tanggal 23 Maret 2005 dan diterbitkan dalam Lembar Negara Republik Indonesia No. 202. tertanggal 23 Maret 2005. Yayasan ini terletak di dalam wilayah Akademi Kepolisian di Semarang, Indonesia. Kantor pusatnya bertempat di Jalan Trunojoyo nomor 3, Jakarta Selatan. Sesuai dengan Pasal 3 pada Anggaran Dasar Yayasan JCLEC. lingkup utama kegiatannya adalah untuk mengembangkan keahlian operasional dari personil penegak hukum Indonesia dan negaranegara lain dalam menangani terorisme dan masalah kejahatan internasional lain dan untuk berbagi informasi serta pengalaman dalam aktifitas tersebut. Laporan Keuangan ini mencakup kegiatan-kegiatan Yayasan JCLEC yang hanya didanai dengan dana yang diterima dari Pemerintah Belanda, Komisi Eropa Pemerintah Denmark, Pemerintah Swedia, Pemerintah Jerman, Pemerintah Spanyol dan rekening penggantian Yayasan JCLEC (Rekening Bank ANZ Panin No. 097147-00001). Manajemen JCLECF pada 31 Desember 2008 terdiri dari sebagai berikut: Ketua Pembina Pembina
Ketua
: Michael Josept Keelty : Jend. Pol. DR. Sutanto Irjen. Pol. DR. Tjuk Sugiarso, MBA Irjen. Pol. DR. Emanuel Winarto Hadi, S.H., M.Sc. : Brigjen. Pol. DR. Adjie Rustam Ramdja
Sekretaris Umum Sekretaris Bendahara Umum
: Donald Craill : KBP DR. Boy Salamuddin : Jane Craill
Perubahan-perubahan dalam manajemen Yayasan JCLEC telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat Yayasan JCLEC tertanggal 20 November 2008.
- 40 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION CATATAN PADA LAPORAN KEUANGAN – CASH BASIS UNTUK PERIODE TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 - Lanjutan
2. DASAR AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN a. Laporan-laporan keuangan disusun berdasarkan bukti penerimaan dan pengeluaran tunai, sebagai bentuk akuntansi komprehensif yang berbeda dengan prinsip-prinsip akuntansi yang umum diterima di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, penerimaan dicatat ketika dicairkan bukan ketika diterima. dan pengeluaran dicatat ketika dibayarkan bukan ketika ditagih. Oleh karena itu. piutang yang belum diterima pembayarannya dan hutang yang belum dibayarkan ke pihak lain serta akrual (perhitungan yang tertangguh) tidak termasuk dalam laporan keuangan cash basis. Aset Tetap dan Biaya Konstruksi b. Yayasan JCLEC menerapkan kebijakan seperti yang dinyatakan dalam Kontrak Manajemen dan Pengawasan Proyek antara Yayasan JCLEC dan Geoff Forrester Asia & Associates Pty. Ltd. (GFA) yang menyatakan bahwa biaya konstruksi dan pembelian aset-aset dibebankan pada pengeluaran pasa saat pembelian dan tidak dimasukkan sebagai modal serta disusutkan nilainya sepanjang perkiraan masa pemakaiannya. Aset-aset tetap yang dipegang dicatat dalam catatan aset-aset yang dikelola oleh Yayasan JCLEC. c. Penghitungan Hibah yang Diterima JCLECF mencatat hibah dalam periode yang sudah diatur oleh pemberi hibah. Hibah yang telah diterima tetapi belum digunakan dalam pelaksanaan program-program dinyatakan dalam laporan tambahan cash basis atas aset-aset dan liabilitas sebagai “Hibah Belum Digunakan”.
3. TRANSAKSI DENGAN MATA UANG ASING DAN PERUBAHAN KURS TRANSAKSI YANG DINYATAKAN DALAM RUPIAH INDONESIA Rekening-rekening Yayasan JCLEC dibukukan dalam mata uang Rupiah Indonesia. Transaksitransaksi yang dilakukan dengan satuan mata uang selain Rupiah Indonesia dibukukan berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi tersebut dilakukan. Pada akhir tahun. kas di bank dan hibah yang belum terpakai dalam satuan mata uang asing disesuaikan agar mencerminkan nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut. Rugi atau laba yang timbul akan dikredit atau ditagihkan pada tahun operasional berjalan. Konversi Rupiah Indonesia ke dalam Dollar Australia (AU$) semata-mata untuk kenyamanan pembaca. Akun aset dan liabilitas yang dinyatakan dalam satuan mata uang Rupiah Indonesia dan mata uang asing selain Dollar Australia dikonversikan ke
- 41 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION CATATAN PADA LAPORAN KEUANGAN – CASH BASIS UNTUK PERIODE TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 - Lanjutan
dalam Dollar Australia menggunakan patokan nilai tukar yang berlaku pada tanggal pelaporan. Penerimaan dan pengeluaran dikonversikan berdasarkan nilai tukar rata-rata pada tahun yang bersangkutan. 4. KAS DI BANK
Dalam AU$ (Catatan 3) AU$
2008 Rp Bank ANZ Panin AU$ 834.889 Euro 199.888 US$ 79.374 Rupiah Total
6.308.083.831 3.084.734.048 869.134.351 17.464.425 10.279.416.655
834.889 408.271 115.032 2.311 1.360.503
5. HIBAH DITERIMA Tabel berikut ini menunjukkan hibah yang diterima dari donor tahun 2007.
2008 Rp Pemerintah Denmark US$ 4.788 44.084.221 Pemerintah Belanda Euro 1.510 20.394.628 Rekening Penggantian Yayasan JCLEC (Bank ANZ Panin No. Rek. 097147 – 00001) AU$ 477.300 3.910.949.006 Total 3.975.427.885
Dalam AU$ (Catatan 3) AU$ 5.395 2.495
478.584 486.474
Rekening penggantian Yayasan JCLEC digunakan untuk mengelola hibah yang diterima dari beberapa pemberi donor.
- 42 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION CATATAN PADA LAPORAN KEUANGAN – CASH BASIS UNTUK PERIODE TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 - Lanjutan
6. AKUISISI ASET TETAP DAN BIAYA KONSTRUKSI Bagian ini berisi akumulasi dari pengeluaran untuk pembelian aset tetap dan biaya konstruksi untuk fasilitas pelatihan selama tahun 2008. Fasilitas pelatihan mencakup biaya akumulatif untuk pembangunan blok akomodasi untuk para peserta dan instruktur. pengadaan perlengkapan dan pembelian perabotan serta peralatan tetap. Pada tahun 2008. akuisisi aset tetap dan biaya konstruksi didanai oleh beberapa pemberi hibah lain. yang dikelola dalam rekening penggantian Yayasan JCLEC (Rekening Bank ANZ Panin no. 09714700001). Dana tersebut digunakan untuk pembelian perlengkapan gedung. perabotan dan peralatan tetap untuk Gedung Nusantara sejumlah Rp 480.671.159 atau setara dengan AU$ 58.820. 7. BIAYA LAIN-LAIN
2008 Rp Biaya Perjalanan Pelatihan Properti Biaya Operasional lainnya Total
429.400.729 83.752.426 15.634.276 260.659.843 789.447.274
Dalam AU$ (Catatan 3) AU$ 52.546 10.249 1.913 31.897 96.605
Pengeluaran lain-lain didanai dengan hibah yang diterima dari Pemerintah Jerman, Pemerintah Spanyol dan beberapa pemberi hibah lainnya yang dikelola dengan rekening penggantian Yayasan JCLEC (Rekening Bank ANZ Panin no. 097147-00001), dengan uraian sebagai berikut: Pemerintah Jerman Hibah yang diterima dari Pemerintah Jerman digunakan untuk pengeluaran pelatihan sebesar US$ 602 (setara dengan AU$ 683). Pemerintah Spanyol Hibah yang diterima dari Pemerintah Spanyol digunakan untuk pengeluaran perjalanan sebesar Euro 13.364 (setara dengan AU$ 21.957).
- 43 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION CATATAN PADA LAPORAN KEUANGAN – CASH BASIS UNTUK PERIODE TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 - Lanjutan
Rekening Penggantian Yayasan JCLEC (Rekening Bank ANZ Panin no. 097147-00001) Rekening ini digunakan oleh Yayasan JCLEC untuk mengelola beberapa pembayaran yang didanai oleh beberapa pemberi dana yang lain. Dana tersebut dialokasikan untuk beberapa pengeluaran sebagai berikut:
Dalam AU$ (Catatan 3) AU$
2008 Rp Biaya Perjalanan Pelatihan Properti Biaya Operasional lainnya Total
249.968.303 78.172.533 15.634.276 260.659.842 604.434.954
30.589 9.566 1.913 31.897 73.965
8. PENGELUARAN TETAP KANTOR
Pengeluaran tetap kantor ditunjukkan oleh tagihan terhadap Bank ANZ Panin. 9. KURS KONVERSI
Nilai tukar mata uang yang digunakan untuk menerjemahkan perhitungan aset dan liabilitas dari mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: 2008 Rp 1 Euro 1 U.S. Dollar (US$) 1 AU Dollar (AU$)
15.432,51 10.950,00 7.555,60
Penerimaan dan pengeluaran dikonversikan ke Dollar Australia (AU$) menggunakan kurs rata-rata Rp. 8.171,92 per AU$1, yang didasarkan pada kurs nilai tukar umum yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk tahun 2008.
- 44 -
YAYASAN JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION CATATAN PADA LAPORAN KEUANGAN – CASH BASIS UNTUK PERIODE TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 - Lanjutan
10. TAMBAHAN
Sesuai Resolusi Bersama Dewan Pembina dari Yayasan Pusat Kerjasama di Bidang Penegakan Hukum Jakarta yang dinyatakan dalam akta notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn. No. 14 tertanggal 7 Agustus 2009 keanggotaan Dewan Pembina dan Dewan Manajemen Yayasan per 23 Juli 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Pembina Ketua Dewan Anggota Dewan
Dewan Pengurus Ketua Dewan Sekretaris Jenderal Sekretaris Bendahara
: Michael Joseph Keelty : - Jenderal Polisi Drs. Sutanto - Peter Drennan - Irjen. Pol Drs. Emanuel Winarto Hadi, S.H., M.Sc. - Irjen. Pol. Drs. Tjuk Sugiarso, MBA
: : : :
Brigjen. Pol. Aloysius Mudjiyono Donald Craill Kombes. Pol. Drs. Boy Salamuddin Jane Craill
11. PERSETUJUAN UNTUK MENERBITKAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan pada halaman 2 sampai 8 telah disetujui oleh Direktur Eksekutif Program dan diizinkan untuk diterbitkan pada tanggal 31 Agustus, 2009.
- 45 -