Jl.Pangkalan Jati V No.3 RT 011/05 Kel.Cipinang Melayu, Kec.Makasar, Jakarta Timur, Jakarta 13620, Indonesia E-mail :
[email protected], Telephone :+62 21 860 9325 or 862 8706, Fax : +62 21 862 8706
1 Januari - 31 Desember 2014
LAPORAN TAHUNAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (PEKKA)
Daftar isi
LAPORAN TAHUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (PEKKA) 1 Januari - 31 Desember 2014 I.
PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (PEKKA), POTRET KEMISKINAN YANG TERSEMBUNYI ............................................................................................................................. 6
II.
PERKEMBANGAN PEKKA TAHUN 2014 ............................................................................ 8 A. Pelatihan-pelatihan .................................................................................................................................... 12 B. Simpan Pinjam.............................................................................................................................................. 13 C. Pengembangan usaha ................................................................................................................................ 15 D. Pendidikan Sepanjang Hayat .................................................................................................................. 19 E. Pendidikan Politik....................................................................................................................................... 22 F. Pemberdayaan Hukum ............................................................................................................................. 23 G. Pengembangan Kelembagaan ................................................................................................................ 25 H. Pengembangan Sistem Pengelolaan Data dan Informasi Berbasis Komunitas ................. 36 I.
Pengembangan Forum Pemangku Kepentingan ............................................................................ 39
J.
Advokasi Berbasis Data ............................................................................................................................ 40
K. Pengembangan Inisiatif Pilot Tematik Berbasis Komunitas ................................................... 43 L. Media Komunitas untuk Pengetahuan Berbasis Komunitas ..................................................... 46 M. Radio Komunitas ......................................................................................................................................... 49 N. Video Komunitas ......................................................................................................................................... 50 O. Foto Komunitas ............................................................................................................................................ 52 P. Produk Pengetahuan Produksi Nasional ........................................................................................... 52
III.
PEMBIAYAAN PEKKA.............................................................................................................. 55
IV.
WILAYAH KERJA PEKKA ........................................................................................................ 56
V.
ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN......................................................................... 58
VI.
FOKUS KERJA 2015 .................................................................................................................. 62
Laporan Akhir 2014
Apa Itu PEKKA?.................................................................................................................................. 63
La
0
LAPORAN TAHUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (PEKKA) 1 Januari - 31 Desember 2014
SEKAPUR SIRIH DARI KORNAS PEKKA Tahun 2014 merupakan tahun penting tidak hanya untuk PEKKA namun lebih jauh lagi untuk bangsa Indonesia. Pada tahun ini terjadi peristiwa politik yang menjadi tonggak baru sejarah bangsa yaitu Pemilihan Umum untuk memilih secara langsung anggota DPR dan DPD serta Presiden dan Wakil Presiden. Sebagai warga negara tentu saja komunitas Pekka terlibat secara langsung dalam hal ini baik sebagai pemilih aktif maupun sebagai calon anggota legislatif. Ya, sebagaimana Pemilu sebelumnya, kali ini kader Pekka yang bertarung dalam Pemilu untuk memperebutkan kursi DPRD meningkat dari masa sebelumnya. Walaupun pada akhirnya tidak satupun dari mereka yang berhasil, namun pembelajaran politik yang diperoleh sangat penting tidak hanya bagi yang bersangkutan namun juga bagi seluruh anggota Serikat Pekka lainnya. Di sisi lain pada tahun ini PEKKA juga mengembangkan inisiatif kelembagaan di masyarakat yaitu KLIK-PEKKA, klinik hukum bergerak bagi komunitas Pekka dan komunitas marjinal lainnya. KLIK PEKKA merupakan upaya PEKKA menjawab tantangan ketiadaan pengacara di tingkat kampung yang bisa mendampingi komunitas Pekka dan komunitas marjinal lainnya menghadapi persoalan hukum. KLIK PEKKA diharapkan dapat menjadi embrio bagi pengembangan unit bantuan hukum di tingkat desa yang pastinya akan sangat dibutuhkan dalam penguatan desa melalui UU Desa. Selain KLIK PEKKA, pada tahun ini dirintis pula pengembangan Pangkalan Data di Tingkat Desa melalui pilot proyek sebagai tindak lanjut dari Sistem Pemantauan Kesejahteraan Berbasis Komunitas yang telah dikembangkan tahun-tahun sebelumnya. Pengembangan pangkalan data ini diharapkan dapat membantu komunitas Pekka meningkatkan kemampuan analisis wilayahnya sehingga bisa meningkatkan kualitas pembangunan desa dengan perencanaan berbasis bukti dan data.
dan memfasilitasi komunitas Pekka mencapai impian kehidupannya. Upaya yang tidak mudah ini memang telah memberikan hasil yang cukup nyata terlihat dalam perubahan
1
La
secara maksimal dengan menggunakan berbagai instrumen program untuk mendampingi
Laporan Akhir 2014
Sementara itu dalam 12 tahun kiprahnya di tingkat komunitas, PEKKA telah berupaya
komunitas Pekka baik di tingkat individu maupun kolektif. Akan tetapi PEKKA juga menyadari bahwa dengan tantangan yang sangat kompleks dan terstruktur, pastinya banyak hal yang masih luput dari kerja-kerja PEKKA di lapangan selama ini. Oleh karena itu, pada tahun ini PEKKA telah meminta tim konsultan independen dari SEAPCP dan INSIST untuk melihat secara kritis potensi besar yang masih dapat dikembangkan dari komunitas Pekka di lapangan. Laporan tahunan ini berisi gambaran umum perkembangan komunitas Serikat Pekka dan seluruh aspek kehidupannya yang menjadi bagian dari pemberdayaan yang dilakukan lembaga PEKKA selama tahun 2014 yang lalu. Melalui instrumen program yang dikembangkan dapat dilihat pencapaiannya baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang tercermin dari data dan cerita yang dimuat dalam laporan ini. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi pembacanya. Jakarta, Februari 2015
Nani Zulminarni
Laporan Akhir 2014
Direktur
La
2
Gerakan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Memastikan Masyarakat Mendapatkan Hak Pelayanan Dasar Guna Mengatasi Kemiskinannya. Thomas kecil (2 tahun) datang dengan sang nenek yang merupakan anggota Serikat Pekka NTT untuk mengurus akte kelahirannya di KLIK-PEKKA (Klinik Bantuan Hukum KelilingPEKKA) yang hari ini mulai di luncurkan di Pulau Adonara, Flores Timur. Ibu Thomas telah meninggal dunia ketika melahirkannya. Ayahnya bekerja di Batam dan hanya pulang sesekali. Thomas hidup bersama sang nenek yang dengan segala keterbatasannya mencoba memenuhi segala kebutuhan Thomas. Kesadaran akan pentingnya akte kelahiran bagi Thomas mengantarkan sang nenek ke KLIK-PEKKA. Pemahaman akan hal ini diperoleh sang Nenek melalui kegiatan pemberdayaan hukum PEKKA. Sementara itu, Inaq Sinamah, 50 tahun, mendatangi KLIK PEKKA di Gerung guna mengonsultasikan persoalannya. Beliau sudah 10 tahun bercerai, namun karena tidak pernah memiliki surat nikah perceraian ini juga hanya berlangsung begitu saja tanpa surat menyurat. Suaminya menikah lagi dan pergi begitu saja meninggalkan Inaq Sinamah dengan tanggungan 4 orang anak. Saat ini anaknya yang paling kecil berumur 20 tahun sedang membutuhkan akte kelahiran untuk keperluan pendidikannya. Untuk itulah dia berharap mendapatkan arahan dari paralegal Pekka di KLIK PEKKA apa yang harus dia lakukan agar anaknya mendapatkan akte kelahiran yang dibutuhkan. Thomas dan Inaq Sinamah hanyalah dua diantara ratusan anggota serikat Pekka dan anggota masyarakat lainnya yang telah mengakses layanan KLIK PEKKA saat diluncurkan di wilayahnya. Hingga bulan Agustus 2014 telah di luncurkan secara resmi 3 KLIK PEKKA yang tersebar di Cianjur (Jawa Barat), Ile Boleng (Flores Timur), dan Gerung (NTB). KLIK-PEKKA adalah klinik konsultasi hukum Pekka yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. KLIK-PEKKA di kelola oleh paralegal Pekka terlatih dengan dibantu oleh Pengacara dari lembaga bantuan hukum maupun perguruan tinggi setempat yang bekerjasama dengan PEKKA.
3
La
Sementara itu, di wilayah-wilayah pedesaan praktek nikah secara adat dan agama tanda mencatatkannya pada lembaga pemerintah yang berwenang, terjadi secara merata. Mahalnya biaya pernikahan yang tercatat serta masih kuatnya keyakinan akan sahnya pernikahan secara adat dan agama, menyebabkan sebagian besar masyarakat memilih melaksanakan pernikahan secara agama dan adat saja. Hal ini mengakibatkan munculnya
Laporan Akhir 2014
Tidak kurang dari 25 juta anak Indonesia tidak memiliki akte kelahiran, dan jutaan orang tua mereka tidak memiliki akte nikah dan atau akte cerai. Ketiadaan akte lahir sebagai identitas hukum pertama bagi anak dan warga Indonesia, bukanlah kesalahan mereka. Ketidak pahaman akan pentingnya memiliki dokumen terkait kependudukan seperti akte kelahiran dan akte nikah, tidak dipahaminya prosedur untuk pengurusan, jauhnya akses layanan serta biaya yang tidak murah, telah menjauhkan mereka dari keinginan untuk memiliki dokumen-dokumen penting ini. Berbagai upaya Pemerintah untuk memenuhi hak akan identitas hukum dan kependudukan telah pula dilaksanakan. Namun begitu masifnya persoalan ini menyebabkan baru sebagian kecil saja yang dapat diberikan akte kelahiran hingga saat ini.
berbagai persoalan yang tidak hanya terkait dokumen kependudukan lainnya namun juga terkait kehidupan keluarga. Perkawinan yang tidak dicatatkan umumnya merugikan perempuan karena tidak memiliki perlindungan hukum atas perkawinannya. Suami dapat leluasa melakukan poligami, pengabaian, bahkan menceraikan istri dengan semena-mena. Selain itu, anak-anak yang lahir dari perkawinan yang tidak tercatat akan sulit mendapatkan akte kelahiran. KLIK PEKKA merupakan inisiatif untuk ikut berkontribusi pada proses membuka akses keadilan seluasnya bagi masyarakat miskin khususnya. Fokus utama KLIK PEKKA memang pada layanan hukum terkait persoalan keluarga. Namun demikian, karena KLIK PEKKA juga dibantu oleh pengacara, masyarakat juga dapat mengonsultasikan persoalan lain baik perdata maupun pidana seperti kasus tanah, kasus perkelahian dan sebaginya. Yang harus dipahami bahwa KLIK PEKKA bukan tempat penyelesaian masalah sampai selesai, namun tempat berkonsultasi dan menemukan langkah yang harus dilakukan. Paralegal Pekka dapat menindaklanjuti konsultasi dengan pendampingan dan fasilitasi untuk penyelesaian kasus khususnya terkait pengurusan dokumen identitas hukum sesuai prosedur dan biaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
4
La
PEKKA bukanlah lembaga bantuan hukum, akan tetapi proses pengorganisasian yang dilakukan langsung di komunitas Pekka selama ini mengantarkan PEKKA pada kenyataan bahwa kemiskinan dan keberpinggiran komunitas Pekka dan perempuan lainnya di wilayah kerja PEKKA ternyata juga berkaitan langsung dengan persoalan hukum khususnya hukum keluarga. Pilihan memfasilitasi komunitas Pekka dan keluarganya untuk mengakses
Laporan Akhir 2014
Dapat dibayangkan di wilayah terpencil, boleh dikatakan layanan konsultasi hukum seperti ini hampir tidak dapat ditemukan. Pengacara biasanya berada di wilayah perkotaan, sementara informasi terkait hal ini tidak tersedia secara mudah di masyarakat. Oleh karena itu, antusiasme masyarakat terhadap KLIK PEKKA memang cukup besar. Misalnya di Jawa Barat pada saat diluncurkannya KLIK PEKKA yang sekaligus memberikan layanan konsultasi pada bulan Mei 2014 yang lalu , tidak kurang dari 50 kasus ditangani Paralegal Pekka hanya dalam waktu sekitar 3 jam pembukaan. Sementara itu di NTT dan NTB pada bulan Agustus 2014, masing-masing 98 kasus dan 110 kasus yang dibawa oleh masyarakat ke KLIK PEKKA, padahal jam buka layanan hanya 3 sampai 4 jam saja.
identitas hukum seperti akte kelahiran, akte nikah dan akte cerai merupakan pendekatan pemberdayaan hukum yang dapat dilakukan PEKKA karena masih dalam ranah perdata. Jaringan kerja dengan pemangku kepentingan penegakan hukum, cukup efektif dalam membantu paralegal Pekka mengakses berbagai layanan bagi komunitasnya termasuk sidang keliling untuk itsbat nikah dan layanan satu atap lainnya.
Laporan Akhir 2014
Adalah hak masyarakat untuk mendapatkan semua identitas kependudukan dan keluarga agar mereka memperoleh perlindungan hukum yang memadai. Mendekatkan informasi melalui layanan konsultasi hukum merupakan satu hal baik yang harus disebarluaskan pembelajaran pentingnya. Sebuah lentera bernama KLIK PEKKA telah dinyalakan oleh ibuibu Pekka.
La
5
I. PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (PEKKA), POTRET KEMISKINAN YANG TERSEMBUNYI
Laporan Akhir 2014
Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) merupakan salah satu kelompok masyarakat yang telah termarjinalkan dalam sistem sosial, ekonomi, politik dan budaya di Indonesia. Data BPS menunjuk angka 14% untuk rumah tangga yang dikepalai perempuan, dan tidak menggunakan “Perempuan Kepala Keluarga” untuknya. Survei PEKKA tahun 2012 menunjukkan bahwa keluarga yang dikepalai perempuan mencapai 24%, dan tidak kurang dari 60% mereka berada strata termiskin dalam masyarakat.
La
6
Laporan Akhir 2014
Identifikasi masalah yang dilakukan oleh komunitas Pekka di awal pelaksanaan program memperlihatkan bahwa berbagai persoalan yang dihadapi Pekka pada dasarnya disebabkan oleh tiga dimensi kekuasaan yang mengontrol kehidupan perempuan kepala keluarga, yaitu kekuasaan formal, nonformal dan tatanan nilai. Oleh karena itu proses Pemberdayaan Pekka harus mampu meningkatkan kemampuan komunitas Pekka membangun kekuatan individu maupun kolektifnya untuk mempengaruhi berbagai dimensi kekuasaan demi kesejahteraan, kesetaraan dan keadilan.
La
7
II. PERKEMBANGAN PEKKA TAHUN 2014 Ada tujuh kegiatan strategis PEKKA yang di kembangkan berdasarkan kerangka logis untuk mencapai misi dan visi PEKKA, serta mengimplementasikan kerangka perubahan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pengorganisasian dan Penguatan Serikat Pekka dan organisasi perempuan di akar rumput Pengembangan dan Penguatan Kader & Pemimpin Perempuan Pengembangan Sistem Pengelolaan Data dan Informasi Berbasis Komunitas Pengembangan Forum Pemangku Kepentingan dan Jaringan Kerjasama Advokasi Berbasis Data Pengembangan Inisiatif Pilot Tematik Berbasis Komunitas Pengembangan Media Komunitas
Ketujuh kegiatan strategis ini sebagai titik awal untuk mencapai tujuan perubahan di masyarakat, tujuan khusus, dan tujuan umum, serta memberikan dampak strategis dalam jangka menengah dan jangka panjang yang bagi kontribusi mencapai Kehidupan Perempuan Kepala Keluarga Miskin dan Masyarakat Marjinal lainnya Sejahtera dan Bermartabat dalam jaminan Undang-undang, peraturan dan kebijakan pemerintah serta tata nilai sosial budaya yang memberdayakan. KERANGKA KERJA PEKKA
DAMPAK STRATEGIS
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
PERUBAH AN MASYAR AKAT
KEGIATAN STRATEGIS
TATA NILAI SOSIAL BUDAYA
PERATURAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Kehidupan Perempuan Kepala Keluarga Miskin dan Masyarakat Marjinal lainnya Sejahtera dan Bermartabat
Komunitas Pekka dan Komunitas Marginal lain Terpenuhi Haknya atas Akses Sumberdaya dan Pelayanan Publik
Masyarakat Berpar sipasi Ak f dalam Memberi Informasi dan Mengontrol Program Pelayanan Pemerintah
Tumbuh Kesadaran Kri s dan Pengetahuan Masyarakat
Pengorganisasian dan Penguatan Serikat Pekka
Komunitas Pekka dan Komunitas Marjinal Lain Memiliki Posisi tawar dan posisi poli k yang kuat di masyarakat
Penghidupan Komunitas Pekka dan Komunitas Marjinal Lain Meningkat dan Terlindungi
Meningkatnya Ketepatan Sasaran Penerima Manfaat dan Jenis Program yang Sesuai Kebutuhan
Terorganisirnya Pekka dan Kelompok Masyarakat Marjinal Lain
Berkembangnya Pusat Data dan Informasi Berbasis Komunitas
Pengembangan Kader & Pemimpin Perempuan
Pengembangan sistem pengelolaan data dan informasi berbasis komunitas
Meningkatnya Kualitas Kebijakan Pentargetan, dan Jenis Program Pelayanan Masyarakat
Tumbuhnya Kesadaran dan Kemauan Poli k Pengambil Kebijakan untuk Membuat Kebijakan yang Efek f
Forum Pemangku Kepen ngan
Advokasi Berbasis Data
Tumbuhnya Gerakan Sosial Masyarakat untuk Perubahan,
Berkembangnya Model Pemecahan Masalah Berbasis Komunitas
Terdokumentasi dan Tersebarkannya Pengetahuan Berbasis Komunitas
Pengembangan Inisia f Pilot Tema k Berbasis Komunitas
Pengembangan Media komunitas
Laporan Akhir 2014
HUKUM
BERBAGAI UNDANG-UNDANG TERKAIT
8
La
DASAR
Pelaksanaan kegiatan strategis ini memanfaatkan instrumen program yang ada selama tahun 2014, yang sebagian besarnya merupakan program berjalan. Ada delapan program PEKKA sebagai kesinambungan dari program tahun sebelumnya yang dilakukan selama tahun 2014. Tabel 1. No 1
2
3 4 5
6
Program PEKKA selama 2014
Proyek Sustaining Women’s Leadership Project Pengembangan kepemimpinan Pekka di wilayah baru. Program ini mendapatkan dukungan dari Trust Fund Japan Social Development Funds (JSDF) PEKKA Community Poverty Monitoring and Advocacy Program – Sistem Pemantauan Kesejahteraan Berbasis Komunitas (SPKBK)-PEKKA Kerjasama PEKKA dengan SMERU dengan dukungan pendanaan dari AUSAID Social Protection Unit, yang dikelola oleh GRM. Akses Keadilan Perempuan Kepala Keluarga Bekerja sama dengan Australia Indonesia Partnerships for Justice (AIPJ) Indonesia Young Women Activists Leadership Development. Program ini didukung oleh HIVOS Sustainable and Integrated Farming Program for Women Head of Households – Pengembangan system Pertanian Terintegrasi dan Berkelanjutan. Kerjasama PEKKA dan BRACE 2013-2015 PEKKA- MAMPU; Kepemimpinan Perempuan untuk Penghapusan Kemiskinan. Program dengan dukungan AUSAID yang dikelola oleh COWATER
Berikut ini uraian kegiatan strategis yang dilakukan selama tahun 2014. 1. Pengorganisasian dan Penguatan Serikat Pekka dan Organisasi Perempuan di Akar Rumput
Laporan Akhir 2014
Pengembangan dan penguatan komunitas Pekka dilakukan melalui organisasi serikat Pekka yang telah dikembangkan sejak tahun 2002 yang lalu. Selain komunitas Pekka, telah dikembangkan pula organisasi komunitas non Pekka di beberapa wilayah karena tingginya keinginan dan permintaan perempuan miskin lain di wilayah tersebut yang ingin bergabung dalam organisasi Pekka. Setiap tahun terjadi pertumbuhan organisasi dan anggota Pekka di seluruh wilayah kerja Pekka. Hingga akhir tahun 2014 telah terbentuk 1334 Organisasi komunitas Pekka yang tersebar di 739 desa, 188 kecamatan, 53 Kabupaten di 19 Provinsi di Indonesia. Tabel 2. berikut ini memperlihatkan pertumbuhan organisasi komunitas Pekka pada tiga tahun terakhir.
La
9
Tabel 2. Wilayah
Kecamatan
Perkembangan Kumulatif Organisasi Serikat Pekka Tahun 2014 Desa
Kelompok
Anggota
Partisipan
‘12
‘13
‘14
‘12
‘13
‘14
‘12
‘13
‘14
‘12
‘13
‘14
‘12
‘13
‘14
‘12
‘13
‘14
1
ACEH
9
9
9
32
36
35
143
162
153
157
184
171
3771
3574
3503
4049
4338
4955
2
SUMUT
2
2
2
6
7
9
17
21
28
59
48
74
521
789
1272
870
1192
1866
3
SUMBAR
2
2
2
2
2
2
11
10
11
40
31
46
683
683
1029
693
916
1395
4
SUMSEL
1
1
2
2
6
8
7
29
42
16
50
76
690
1220
1390
745
1365
1806
5
JABAR
4
4
4
11
12
17
48
47
50
107
108
95
1871
1681
1672
2344
2411
2339
6
BANTEN
2
2
2
6
7
6
14
17
18
38
42
40
592
708
628
680
791
1245
7
1
1
2
2
2
3
4
4
5
13
15
16
176
236
236
177
236
236
8
DKI JAKARTA JATENG
3
3
5
8
8
14
25
28
42
54
57
76
906
806
1421
1093
1170
1753
5
8
8
10
25
26
38
482
477
663
524
717
945
9
JOGJA
1
1
2
3
3
10
JATIM
1
1
1
2
2
2
7
9
15
25
24
33
313
382
478
527
648
896
11
KALBAR
3
3
5
8
9
13
27
41
52
73
90
115
1159
1321
1929
11500
1802
2720
12
KALSEL
1
1
1
2
3
4
23
18
33
28
42
65
404
823
1449
600
1097
1829
13
BALI
1
2
3
3
4
6
3
4
8
3
7
14
88
108
213
88
108
302
14
NTB
2
3
4
6
9
13
32
45
61
108
123
166
2427
2667
3897
2485
3411
4878
15
NTT
1
2
2
7
11
14
53
74
80
85
126
123
1461
2143
2518
2233
3206
3712
16
SULTRA
1
3
3
11
19
16
50
74
59
59
93
72
827
1313
1298
1740
2435
2603
17
SULUT
1
2
1
3
4
5
13
22
26
23
34
43
322
434
508
324
474
537
18
SULSEL
1
1
1
6
6
8
11
14
17
22
30
35
373
551
590
468
664
826
19
MALUT
6
7
8
31
27
29
35
28
36
477
779
507
511
1164
1297
126 152
188
527
660
739
970 1158
1334
17543 20695
25201
31651
28145
36140
1
2
2
38
45
53
Pertumbuhan dan perkembangan organisasi Pekka di tingkat desa cukup dinamis selama tahun 2014. Secara keseluruhan terlihat tren pertumbuhan positif di seluruh wilayah kerja PEKKA. Artinya, ada pertambahan organisasi dan anggota hingga cakupan wilayah baik desa, kecamatan maupun kabupaten. Meskipun demikian di beberapa wilayah terjadi penurunan baik jumlah anggota dan organisasi maupun jumlah cakupan wilayah khususnya desa. Penurunan ini biasa terjadi dalam proses pengorganisasian. Bubarnya organisasi dan keluarnya anggota dari organisasi merupakan hal biasa sebagai bagian dari dinamika kelompok. Penyebab hal ini umumnya berkaitan dengan kesabaran dan konsistensi organisasi untuk mengikuti strategi dan proses yang diterapkan. Harapan mendapatkan hasil yang nyata secara cepat menyebabkan banyak anggota Pekka yang tidak mau mengikuti proses pemberdayaan yang menurut mereka terlalu lama. Untuk memperkuat organisasi dan anggota, telah dikembangkan berbagai instrumen pemberdayaan yang telah berjalan sejak didirikannya lembaga ini. Instrumen-instrumen ini di kembangkan dalam bentuk aktivitas rutin yang berkesinambungan. Ada beberapa aktivitas rutin yang terus berjalan di tahun 2014 ini termasuk pelatihan-pelatihan, simpan pinjam, usaha bersama, pendidikan keaksaraan, pendidikan politik, pendidikan hukum dan pengembangan kelembagaan.
Laporan Akhir 2014
Total
10 La
No
Kabupaten
Harapan Baru di Kecamatan Sijunjung Oleh Dian Pendamping Pekka Sumatera Barat Empat tahun sudah PEKKA mengorganisir masyarakat di Kabupaten Sijunjung tepatnya Kecamatan Kamang Baru. Selama rentang waktu tersebut, belum ada penambahan kecamatan baru. Lokasi antar kecamatan yang begitu jauh menjadi salah satu penyebabnya. Tapi kini, jarak yang membentang telah mampu ditembus. Ya! Minggu, 19 Oktober 2014 lalu, serikat telah mampu memperluas wilayah baru yaitu Kecamatan Sijunjung. Sebuah aksi dalam merealisasikan RTL (Rencana Tindak Lanjut) serikat yang sudah direncanakan setahun lamanya. Sebab, keberadaan kelompok Pekka di kecamatan Kamang Baru sepertinya sudah mencapai titik maksimal dimana berjumlah 48 kelompok yang tersebar di 10 Kenagarian. Oleh karena itu, pembukaan di Kecamatan baru menjadi opsi terbaik. Hingga akhirnya, awal Oktober lalu, kader memasukkan surat perizinan ke kantor kecamatan Sijunjung untuk perluasan wilayah. Gayung bersambut, Kepala kecamatan cukup mengapresiasi dengan kegiatan di pekka dan mengizinkan wilayahnya untuk dibentuk kelompok.
11 La
Selanjutnya, bapak Wali Nagari pun mendelegasikan kepada Kaur Kesra untuk mengundang secara resmi para janda guna mendapat sosialisasi dari pekka. 19 Oktober tanggal yang dipilih. Di luar dugaan, sebanyak lebih dari 100 janda dan beberapa perempuan bersuami hadir dalam sosialisasi pertama tersebut. Kader dan PL pun memaparkan visi dan misi Pekka. Di lain pihak, para Janda menceritakan berbagai masalah yang kerap mendera dalam kehidupannya, seperti belum memiliki identitas hukum, akses sumber daya dan pelatihan yang terbatas, dsb. Karena kesamaan dalam visi misi, akhirnya semua bersepakat untuk berkelompok. Di saat itu juga, terbentuk 3 kelompok dengan nama Telaga Biru, Beringin Indah, dan Putri Minang . Harapannya, ini menjadi pijakan pertama bagi Pekka dan masyarakat untuk menjalani kehidupan ke depannya yang lebih baik.
Laporan Akhir 2014
Wilayah Paru menjadi rekomendasi pertama untuk diadakan kelompok pekka. Pada tanggal 10 Oktober, kader mengunjungi kantor Nagari Paru perihal perizinan. Hal yang sama juga dilakukan kader ketika perluasan wilayah yaitu sosialisasi tentang pekka. Sambutan hangat pun diterima sama halnya perizinan di tingkat kecamatan. Pihak perangkat desa terutama wali nagari sangat mendukung wilayahnya dibentuk kelompok karena selama ini belum ada kelompok perempuan di wilayahnya. Beliau sangat tertarik dengan pekka karena menyentuh masyarakat miskin terutama para janda. Di sisi lain, jumlah janda di Paru juga tergolong sangat besar, yakni mencapai 163 orang.
A. Pelatihan-pelatihan
Salah satu aktivitas rutin yang penting dan kritikal untuk penguatan anggota dan organisasi Pekka adalah pelatihan. Pada umumnya pelatihan yang diberikan pada anggota Pekka berkaitan dengan penguatan perspektif atau cara pandang, visi dan misi kehidupan, organisasi dan manajemen serta berbagai pelatihan keterampilan kehidupan sesuai kebutuhan mereka. Tidak ada keseragaman jenis pelatihan yang diberikan di setiap wilayah, namun demikian ada pelatihan-pelatihan dasar yang harus dilakukan di setiap organisasi ketika pertama kali dibentuk seperti pelatihan visi misi dan perspektif keadilan gender misalnya. Pelatihan dilakukan melalui berbagai pendekatan termasuk pelatihan dalam kelas, diskusi berkala dan diskusi terfokus.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Aceh Sumatra Utara Sumatra Barat Sumatera Selatan Jawa Barat Banten DKI Jakarta Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Maluku Utara TOTAL
16 17 18 19
Visi Misi 2013 2014 257 391 987 466 481 120 254 119 80 222 86 19 149 112 527 386
288 129 238 258 918 48 0
24 142 94 244 160
390 120 216 37 852 50 0
0 0 66 4 0
0 37
400 482 45 145 269 3852
370 12 178 122 113 4819
400 334 44 158 245 3136
370 18 178 133 61 4148
58 0 86 51 23 762
220
92 30 22 0
0 25 180 800
0 87 120 31 70
58 0 72 102 0 811
0 9 56 12 0 0
0 4 0 237
Laporan Akhir 2014
Wilayah
12 La
No
Tabel 3. Pelatihan-pelatihan Pekka 2014 Jenis Pelatihan Motivasi Manajemen Pengorganisasian 2013 2014 2013 2014 2013 2014 0 77 385 986 180 79 130 58 466 481 66 28 3 113 139 198 87 95 27 30 60 2 232 90 0 81 16
B. Simpan Pinjam
Simpan pinjam merupakan salah satu instrumen pemberdayaan Pekka yang sangat efektif. Ada beberapa fungsi simpan pinjam dalam memperkuat organisasi Pekka. Pertama kegiatan simpan pinjam yang dilembagakan ke dalam lembaga keuangan mikro berbasis komunitas (LKMSISKOM-PEKKA) , yang sepenuhnya dimiliki oleh komunitas Pekka, merupakan sarana dan arena seluruh anggota untuk bertemu, berinteraksi, belajar tanggung jawab, memperkuat solidaritas dan rasa saling percaya. Kedua, simpan pinjam memupuk sumberdaya keuangan secara kolektif yang dapat dipinjam oleh anggotanya untuk berbagai keperluan. Dengan demikian, anggota dan organisasi menjadi mandiri secara keuangan dan memiliki sumberdaya pendanaan untuk beberapa aktivitas yang mereka lakukan. Ketiga, kegiatan meminjam yang diwajibkan bagi seluruh anggota sebelum mereka dapat meminjam secara perlahan mentransform pola pikir anggota untuk menyimpan bukan membelanjakan. Kecuali wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) secara keseluruhan terjadi kecenderungan positif yaitu meningkatnya jumlah simpanan kolektif yang tercatat di LKM SISKOM tiap wilayah secara keseluruhan mencapai 28,64% dari tahun sebelumnya, meskipun persentase kenaikan cukup bervariasi di setiap wilayahnya. Keperluan terkait upacara adat dan keagamaan, pendidikan anak dan kebutuhan biaya kesehatan biasanya menjadi penyebab utama penarikan simpanan oleh anggota. Perkembangan kumulatif simpanan anggota beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Wilayah
1
Aceh
2
2010
2011
2012
2013
2014
3,916,362,700
4,162,801,000
5,211,512,500
6,303,568,600
10,732,967,100
Sumatra Utara
-
436,000
15,566,000
139,600,000
1,768,508,000
3
Sumatra Barat
-
-
35,730,000
43,180,000
325,800,000
4
Sumatera Selatan
5
Jawa Barat
-
19,992,000
23,640,000
501,318,000
1,186,877,000
2,535,527,600
2,023,735,200
2,243,065,500
2,738,645,500
5,345,369,300
-
25,333,100
132,085,400
679,880,400
6
Banten
-
7
-
-
32,791,000
32,791,000
32,791,000
8
DKI Jakarta Jawa Tengah
2,105,594,000
2,311,363,500
2,511,540,000
3,178,835,000
5,856,880,800
9
Yogyakarta
-
-
16,382,500
121,350,000
378,515,000
10
Jawa Timur
-
-
33,326,000
56,175,000
223,816,800
Laporan Akhir 2014
No
Perkembangan Simpanan Anggota hingga akhir 2014
13 La
Tabel 4.
Wilayah
2010
2011
2012
2013
2014
11
Kalimantan Barat
12
Kalimantan Selatan
13
Bali
-
-
-
-
61,300,000
14
Nusa Tenggara Barat
2,258,598,400
2,479,332,596
2,527,948,100
3,120,048,447
6,743,076,050
15
Nusa Tenggara Timur
10,924,641,050
12,713,111,650
13,511,541,150
17,123,672,650
10,668,024,840
16
Sulawesi Tenggara
3,092,414,000
3,485,124,500
3,522,194,500
3,719,514,500
4,070,278,050
17
Sulawesi Utara
-
6,893,000
22,178,500
23,959,500
41,080,000
18
Sulawesi Selatan
19
Maluku Utara Total Persentase Kenaikan
546,315,000
1,318,713,550
1,547,232,500
2,360,493,100
6,549,816,627
-
-
9,210,000
16,950,000
469,670,000
-
-
20,950,000
27,756,500
912,243,400
389,461,100
389,461,100
389,461,100
418,111,100
84,810,000
25,768,913,850
28,910,964,096
31,699,602,450
40,058,054,297
12,19
9,65
26,37
56,131,704,367 28,64
Pertumbuhan simpanan anggota sejalan dengan pertumbuhan pinjaman yang juga cenderung meningkat pada tahun 2014 di seluruh wilayah kecuali di NTT. Di NTT terjadi penurunan yang sangat signifikan karena ada kebutuhan mendesak terkait kegiatan sosial budaya dan keagamaan yang membuat komunitas Pekka di wilayah ini mengambil simpanannya pada saat yang bersamaan. Kebutuhan pinjaman yang meningkatkan dapat diartikan dengan meningkatnya kebutuhan akan dana tunai anggota untuk berbagai keperluan termasuk keperluan produktif pengembangan usaha, serta kebutuhan keluarga seperti pendidikan dan biaya kesehatan. Meningkatnya simpanan akan meningkatkan keuntungan LKM SISKOM di akhir tahun yang sebagian akan kembali dinikmati oleh anggota yang telah meminjam dan menyimpan di LKM SISKOM-nya.
Laporan Akhir 2014
Tabel berikut ini memberikan gambaran perkembangan kumulatif pinjaman anggota hingga akhir tahun 2014 ini.
14 La
No
Tabel 5. No
Wilayah
2010
Perkembangan Pinjaman Kumulatif Anggota hingga 2014 2011
2012
2013
2014
1
Aceh
3,916,362,700
4,162,801,000
5,211,512,500
6,303,568,500
10,732,967,100
2
Sumatra Utara
-
436,000
15,566,000
139,600,000
1,768,508,000
3
Sumatra Barat
-
-
35,730,000
43,180,000
325,800,000
4
Sumatera Selatan
-
19,992,000
23,640,000
501,318,000
1.186,877,000
2,535,527,600
2.023,735,200
2,243,065,500
2,738,645,500
5,345,369,300
Banten
-
-
25,333,100
132,085,400
679,880,400
DKI Jakarta Jawa Tengah
-
-
32,791,000
32,791,000
32,791,000
8
2,105,594,000
2,311,363,500
2,511,540,000
3,178,835,000
5,856,880,800
9
Yogyakarta
-
-
16,382,500
121,350,000
378,515,000
10
Jawa Timur
11
Kalimantan Barat
12 13 14
Nusa Tenggara Barat
15
Nusa Tenggara Timur
16
Sulawesi Tenggara
17
5
Jawa Barat
6 7
-
-
33,326,000
56,175,000
223,816,800
546,315,000
1,318,713,550
1,547,232,500
2,360,493,100
6,549,816,627
Kalimantan Selatan
-
-
9,210,000
16,950,000
469,670,000
Bali
-
-
-
-
61,300,000
2,258,598,400
2,479,332,596
2,527,948,100
3,120,048,447
6,743,076,050
10,924,641,050
12,713,111,650
13,511,541,150
17,123,672,650
10,668,024,840
3,092,414,000
3,485,124,500
3,522,194,500
3,719,514,500
4,070,278,050
Sulawesi Utara
-
6,893,000
22.178,500
23,959,500
41,080,000
18
Sulawesi Selatan
-
-
20,950,000
27,756,500
912,243,400
19
Maluku Utara
389,461,100
389,461,100
389,461,100
418,111,100
84,810,000
25,768,913,850
28,910,964,096
31,699,602,450
40,058,054,297
56,131,704,367
12,19
9,65
26,37
28,64
Total Persentase Kenaikan
C. Pengembangan usaha
Laporan Akhir 2014
Komunitas Pekka umumnya adalah pencari nafkah utama keluarga yang harus melakukan berbagai kegiatan ekonomi produktif guna menjamin keberlangsungan ekonomi keluarga. Selama tahun 2014, PEKKA memfasilitasi komunitas Pekka untuk terus mengembangkan usaha ekonomi produktif baik yang baru akan dimulai maupun yang sudah berjalan. Komunitas Pekka menekuni beragam usaha kecil mikro yang umumnya berskala sangat kecil dan bertahan, baik secara individual maupun kolektif. Usaha-usaha ini sesungguhnya menjadi cikal bakal kemandirian ekonomi dan perputaran keuangan di tingkat lokal. Berikut ini berbagai usaha yang dikembangkan dan berkembang di setiap wilayah Pekka pada tahun 2014.
La
15
Tabel 6. No
Wilayah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Jawa Barat Banten DKI Jakarta Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Selawesi Utara Sulawesi Selatan Maluku Utara Jumlah
Usaha Komunitas Pekka yang Tumbuh tahun 2014 Industri Dagang Rumah Kerajinan Nelayan Jasa Tangga
Tani
Ternak
4 72 77
28 25 34
111 51 67
15 0 10
1 0 5
2 0 9
5 0 3
2
11
16
5
4
0
2
0 24
56 3
25 7
6 0
4 0
0 0
3 0
0
18
10
3
11
0
0
26
20
21
0
9
0
0
3 1
0 3
10 13
0 3
0 1
0 1
0 1
209
198
331
42
35
12
14
Saat semangat itu kembali hadir..... Oleh Rika Mamesti – Pendamping Pekka Yogya
16 La
Beberapa kalimat di atas belakangan ini sering saya dengar dari ibu pekka, bahkan beberapa mengatakannya dengan nada kesal karena tidak kunjungnya selesai waktu pertemuan kami. Tapi itu semua berdasar atas kecintaan mereka melakukan "profesi" barunya menjadi seorang peternak hewan, yang harus bertanggung jawab atas hewan-hewan yang diurusnya dan melaksanakan tugas yang di dapatnya dalam kelompok. Bahkan pernah ada yang bercerita saat anak kambing yang dipeliharanya sedang sakit, anggota pekka tersebut memangkunya dan mengajaknya tidur di sebelahnya agar dia bisa memantau perkembangannya. Dan itu pun merupakan wujud sayang mereka pada hewan peliharaannya. Sejak bulan Juni 2014 lalu, kelompok pekka mulai merintis usaha kelompok. Berbagai jenis usaha dilakukan oleh anggota pekka, seperti penggemukan kambing dan sapi, serta beternak lele. Melakukan usaha secara berkelompok dan bersama-sama menjadi pengalaman baru bagi mereka, meskipun sebagian
Laporan Akhir 2014
“keburu sore mbak, saya masih harus ngarit” “cepet mbak, wedus saya nanti kelaparan” “saya telat datang ya mbak, lagi nunggu dokter buat suntik vitamin karena kambing saya sakit”
besar anggota Pekka sudah berpengalaman mengembangkan usaha individu. Di awali bulan Februari 2014 yang lalu, PEKKA menawarkan anggota kelompok Pekka untuk mengembangkan usaha kelompok. Tawaran ini awalnya mendapatkan penolakan dari sebagian besar anggota dengan berbagai alasan termasuk kekhawatiran anggota akan saling iri, kesulitan membagi tugasnya, sudah banyak urusan lain, takut rugi, khawatir tidak bisa mengangsur, dan lain sebagainya. Melalui pendekatan dan motivasi yang intensif, pada bulan Mei 2014 akhirnya ada 4 kelompok yang berani untuk menerima tawaran merintis usaha kelompok, yaitu kelompok: Srikandi, Melati, Mawar dan Teratai dengan jenis usahanya penggemukan kambing dan ternak lele. Motivasi ini terus bertumbuh dan hingga Desember 2014 ini, sudah bertambah 2 kelompok lagi yang mulai merintis usaha kelompok. Awal berjalannya usaha kelompok ini pastilah tidak selancar yang dibayangkan dan diharapkan. Selisih paham antar anggota menjadi bagian dalam tantangan pelaksanaan usaha kelompok ini. Saling iri karena ada yang tidak melaksanakan tugasnya, tidak diajak berunding dalam mengambil keputusan, dan lain sebagainya membuat usaha kelompok ini juga menjadi arena untuk berproses membangun dan memperkuat kerja sama antar anggota. Manajemen konflik yang baik sangatlah diperlukan dan hal ini pun menjadi bagian penting dalam sebuah proses belajar bagi para anggota Pekka.
Seiring berjalannya waktu perubahan pun mulai dirasakan. Sejak menjalankan usaha kelompok penggemukan kambing, anggota kelompok Srikandi mulai menemukan semangatnya kembali. Anggota kelompok bertambah, pertemuan kelompok mulai rutin dilaksanakan, serta usaha
17 La
Srikandi, salah satu kelompok yang melaksanakan usaha kelompok penggemukan kambing, terbentuk pada tanggal 29 April 2011. Kelompok Srikandi termasuk dalam kelompok awal Pekka yang terbentuk di dusun Wonokromo desa Pleret kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Pertama kali terbentuk kelompok ini beranggotakan kurang lebih 30 orang yang terdiri dari perempuan tidak bersuami atau janda. Namun seiring dengan berjalannya waktu saat kelompok memasuki usia 3 tahun, kelompok Srikandi mengalami kelesuan. Hal ini dilihat dari jumlah anggota yang aktif hanya tersisa sekitar 7 orang dengan jadwal pertemuan yang sudah mulai tidak rutin. Padahal salah satu anggota kelompoknya adalah kader yang sangat aktif melakukan pendampingan di kelompok lain, tapi untuk kelompoknya sendiri mengalami kelesuan yang belum bisa teratasi. Hingga akhirnya dalam pertemuan kelompok dibahas cara mencari jalan keluar agar kelompok Srikandi ini bisa kembali aktif dan semangat lagi. Dan bagai gayung bersambut, dengan adanya kesempatan merintis usaha kelompok menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi kelesuan kelompok Srikandi.
Laporan Akhir 2014
Usaha kelompok pekka dengan berbagai tantangannya, menjadi sebuah pengalaman baru dan berharga buat para anggota. Bagaimana merintis usaha dengan keberanian mengambil peluang yang ada, menghitung perencanaan kebutuhan modal yang dibutuhkan, membagi tugas serta tanggung jawab yang merata di setiap anggota, menaklukkan rasa khawatir akan terjadinya kerugian dan yang tidak kalah penting adalah berpikir bahwa mereka (anggota pekka yang hanya perempuan) bisa melakukan itu. “Kita belajar menjadi Pengusaha ya Bu...”, motivasi itu yang selalu saya katakan kepada para anggota. Karena pelajaran penting yang saya ambil dalam merintis sebuah usaha dan sekaligus merupakan tantangan terbesarnya adalah mengubah mental seorang buruh menjadi mental seorang pengusaha, dan hal ini ternyata tidaklah mudah.
kelompok juga semakin berkembang. Pada bulan November 2014 lalu, kelompok Srikandi sudah melaksanakan angsuran pinjamannya yang pertama sekaligus bagi hasil keuntungan atas usaha kelompok yang mereka jalankan. Walau belum banyak keuntungan yang dibagikan ke anggota, tapi senyum bahagia dan puas atas hasil usaha yang dijalankan membuat anggota kelompok Srikandi semakin bertambah semangat. Usaha Kelompok Srikandi
Usaha Kelompok Melati
Usaha Kelompok Guyup Rukun
Laporan Akhir 2014
Usaha Kelompok Teratai
La
18
D. Pendidikan Sepanjang Hayat
Aktivitas pendidikan merupakan instrumen lain untuk memperkuat komunitas dan organisasi Pekka. Kenyataan yang menunjukkan bahwa lebih dari 50% komunitas Pekka buta huruf maka, kegiatan keaksaraan atau baca tulis sangatlah dibutuhkan. Ada 131 kelas keaksaraan Pekka yang dijalankan selama tahun 2014 dengan jumlah peserta sebanyak 1,862 orang. Kelas-kelas ini di jalankan oleh 154 orang tutor yang berasal dari komunitas Pekka sendiri. Kegiatan ini telah berjalan secara berkesinambungan sejak PEKKA dimulai, meskipun dengan dinamika dan seikutsertaan anggotanya yang sangat dinamis. Melalui aktivitas keaksaraan ini cukup banyak anggota Pekka yang berkembang pesat kepemimpinan dan kepercayaan dirinya dalam masyarakat. Anggota Pekka yang bisa membaca dan menulis telah ikut membantu anggota lain dan masyarakat lainnya yang masih buta huruf.
Laporan Akhir 2014
Selain keaksaraan, kegiatan pendidikan Pekka lainnya adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang memberikan manfaat pada anak-anak keluarga miskin baik yang berasal dari komunitas Pekka maupun keluarga miskin lainnya. Ada 44 kelas PAUD yang berkembang dengan total murid mencapai 1,320 anak usia dini, dengan jumlah tutor 108 orang. Kegiatan PAUD sebetulnya juga menjadi arena pembelajaran dan pengembangan kapasitas pemimpin Pekka. Dengan menjadi tutor PAUD kader-kader Pekka menjadi lebih percaya diri dan meningkat kemampuan komunikasinya. Selain itu mereka juga mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang menyekolahkan anak-anaknya di PAUD Pekka.
La
19
Tabel 7.
No
Wilayah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Aceh Sumatra Utara Sumatra Barat Sumatera Selatan Jawa Barat Banten DKI Jakarta Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Maluku Utara TOTAL
Kegiatan Pendidikan Sepanjang Hayat tahun 2014 Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini Keaksaraan Latih Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Tutor PAUD Tutor Murid Tutor Kelas Tutor Murid 7 3 12 333 198 2 7 5 11 191 5 3 54 2 12 130 62 1 25 30 6 20 59 322 3 7 90 4 7 100 5
3
345
10 -
7 1
30
44
13 3
108
19 20
1,320
7 15
2 8
3 8
-
1
16
14 152 14 46
-
26 72 6
24 45 7
555 730 24
-
2
4
13
282
131
154
1,862
Cerita Inspiratif Kelompok Kebun Surga, Kabupaten Bangkalan Oleh Ima Pendamping Pekka Jawa Timur
20 La
Pada pertemuan kelompok yang beranggotakan 38 orang ini, dilakukan berbagai aktivitas seperti simpan pinjam, penyampaian materi kesehatan dan hukum, senam lansia, pembuatan pupuk organik, dan belajar baca tulis. Dari 38 anggota ada 15 anggota yang belajar baca tulis yaitu yang buta huruf murni 10 orang, dan yang buta huruf kembali 5 orang. Salah seorang peserta buta
Laporan Akhir 2014
Kegiatan kelompok Pekka di Bangkalan Madura yang merupakan salah satu wilayah pengembangan Pekka sudah berjalan dengan baik termasuk Itsbat Nikah, Akta Lahir, Posyandu Lansia, Senam Lansia, Belajar Baca Tulis, dan Simpan Pinjam, meskipun pada awalnya kegiatan Pekka di wilayah ini menghadapi banyak hambatan. Salah satu kelompok Pekka yaitu “kelompok kebun surga” mengembangkan kegiatan belajar keaksaraan fungsional. Kelompok ini berdiri tanggal 11 Januari 2014, di Desa Rong Durin, Kec.Tanah Merah, Kab.Bangkalan, diketuai oleh ibu Masturah, bendahara Musayaroh, sekertaris Horiyah. Kelompok ini sangat aktif, dan memiliki semangat untuk berkelompok yang sangat luar biasa. Meskipun kelompok ini tergolong kelompok yang masih muda, tapi semangat mereka tidak kalah dengan kelompok yang sudah lama.
huruf murni, adalah ibu Marsiyah perempuan kepala keluarga yang ditinggal suaminya meninggal sejak 5 tahun yang lalu. Ibu Marsiyah memiliki 4 orang anak, terdiri dari 3 laki-laki dan 1 perempuan, dan anak yang terkecil masih duduk di kelas 1 SMP. Sehari-hari Ibu Marsiyah bekerja sebagai buruh Tani, karena meskipun mempunyai sawah 2 petak, Ibu Marsiyah tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dari sawah yang hanya di tanami padi sekali dalam setahun. Selain padi, sawah tersebut juga ditanami jagung atau kacang, akan tetapi ketika panen, biasanya harga jagung dan kacang sangat murah. Sebagai akibatnya bu Marsiyah harus mencari kerja tambahan sebagai buruh tani agar dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Laporan Akhir 2014
Bu Marsiyah bergabung di Pekka sejak awal terbentuknya kelompok kebun surga. Awalnya beliau masih takut untuk ikut berkelompok. Namun rasa penasaran beliau tentang kegiatan ini menjadi motivasinya untuk selalu hadir di setiap pertemuan, dan jika tidak bisa hadir bu Marsiyah selalu memberikan informasi. Secara perlahan bu Marsiyah mulai semakin tertarik dengan kegiatan Pekka khususnya keaksaraan fungsional. Semenjak mengikuti kegiatan Keaksaraan Fungsional bu Marsiyah sudah mulai bisa menuliskan namanya. Meskipun masih Terbata-bata dalam membaca, semangat bu Marsiyah sangat tinggi. Beliau berlatih membaca dari tulisan yang ada di kertas pembungkus makanan sehingga sekarang beliau mulai lancar membaca. Ibu Marsiyah sangat bahagia karena selain sudah mulai lancar membaca, beliau juga sudah bisa berbahasa Indonesia. Ketika belum bergabung dengan Pekka, bu Marsiyah hanya bicara menggunakan bahasa Madura.
La
21
E. Pendidikan Politik
Tahun 2014 sangat kritikal bagi bangsa Indonesia karena pada tahun ini dilaksanakan pemilihan umum untuk menentukan anggota perwakilan rakyat di DPR dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang semuanya secara langsung menjadi hak masyarakat. Mengingat beberapa kader Pekka di wilayah masuk kedalam bursa pemilihan calon anggota legislatif di wilayahnya masingmasing, maka titik berat Pendidikan Politik yang dilakukan PEKKA pada tahun 2014 adalah mempersiapkan calon anggota legislatif dari kader Pekka dan kader perempuan di desa, dan penyuluhan bagi komunitas Pekka sebagai pemilih.
Laporan Akhir 2014
Persiapan kader Pekka untuk mengikuti pemilihan anggota legislatif di wilayahnya dilakukan melalui sebuah pelatihan pembekalan calon anggota legislatif. Pelatihan dilakukan PEKKA bekerjasama dengan The Asia Foundation (TAF) dan Puskapol Universitas Indonesia. Ada 24 kader Pekka yang menjadi Calon anggota legislatif 2014 yang dilatih bersama kader lainnya. Mereka berasal dari 10 Provinsi dan bergabung dengan 10 partai politik yang berbeda. Meskipun pada akhirnya tidak satu pun dari mereka yang terpilih, namun proses pembelajaran dan pengembangan kapasitas yang mereka terima sangat berguna bagi kepemimpinan mereka selanjutnya. Sistem politik yang saat ini masih sangat bergantung pada pendanaan yang besar, memang merupakan tantangan serius bagi partisipasi politik perempuan khususnya perempuan dari kelompok strata terendah seperti perempuan kepala keluarga. Tabel berikut ini dapat memberikan kader perempuan yang sempat menjadi calon anggota legislatif di daerahnya masing-masing.
La
22
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Aceh Cut Meurah Intan Haswadana Rohana Rosnilawati Ana Mulidar Sumatera Utara Rubiati Lolom. S.Pd Sumatera Barat Hidayati Zulfadesmita Fitrizal Desfita Indra Yeni Banten Hayati Kalimantan Barat Kamariah Kalimantan Selatan Ida Laila Fitri Yanti Nusa Tenggara Timur Maria Sabu Wara Bertha Nugi Keran Petronela Peni Apriani Ina Ese Doni Sulawesi Tenggara Ma Ode Mulia Sulawesi Utara Agustince Rasubala Dorkas Anaada Maluku Utara Fahria Badarudin Suryani M.Saleh Sariba Nyong
Tabel 8. Umur (thn)
Kader Pekka yang Menjadi Calon Anggota Legislatif 2014 Dapil
Partai
42 42 42 42 23
ABDYA Bireun Aceh Timur Aceh Timur ABDYA
PAN Partai Aceh (PA) DEMOKRAT DEMOKRAT DEMOKRAT
38 39
Asahan Asahan
PPP NASDEM
46 42 35
Sijunjung Sijunjung Sijunjung
GOLKAR PAN PKS
Pandeglang
PKS
Kubu Raya
GOLKAR
Hulu Sungai Utara
PDIP
Flores Timur Flores Timur Flores Timur Flores Timur
PKPI NASDEM PKB HANURA
Buton
DEMOKRAT
59 54
Bolaang Mongondow Bolaang Mongondow
GOLKAR HANURA
33 47 45
Halmaherah Utara Halmaherah Utara Halmaherah Utara
GERINDRA GOLKAR PDIP
44
50 41 46 36
Laporan Akhir 2014
F. Pemberdayaan Hukum
23 La
Pemberdayaan hukum merupakan salah satu program yang juga efektif untuk penguatan organisasi serikat Pekka. Selain memberikan manfaat penyelesaian persoalan hukum keluarga yang dihadapi komunitas Pekka, pelaksanaan program ini menjadi arena bagi kader-kader Pekka mengembangkan kapasitasnya sebagai paralegal yang mampu membantu masyarakat luas mendapatkan layanan hukum. Fokus utama pemberdayaan hukum Pekka adalah mengakses layanan terpadu untuk dokumen kependudukan termasuk akte nikah, akte cerai dan akte
kelahiran anak. Selain itu melalui program ini juga difasilitasi penyelesaian persoalan hukum pidana termasuk kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan manusia dan persoalan kriminal lainnya. Dalam kurun tiga tahun terakhir, paling tidak 63,563 kasus identitas hukum keluarga dan kependudukan telah diakses komunitas Pekka dan masyarakat lainnya dengan bantuan kader hukum atau paralegal Pekka. Akte kelahiran anak masih mendominasi mencapai 68% dan menyusul akte perkawinan mencapai 14%. Tabel di bawah ini memperlihatkan kecenderungan meningkatnya akses identitas hukum yang dapat diselesaikan oleh mereka.
Akte Cerai
Kartu Keluarga
Kartu Tanda Penduduk
Aceh
0
‘13 741
‘14 362
‘12 0
‘13 0
‘14 18
‘12 0
‘13 44
‘14 44
‘12 0
‘13 0
‘14 146
‘12 0
‘13 0
‘14 72
Sumatra Utara Sumatra Barat Sumatera Selatan
0
2,533
1177
0
50
266
0
2
2
0
675
227
0
50
251
0
1,235
737
0
70
289
0
9
9
0
126
302
0
61
81
0
628
353
0
97
0
0
4
4
0
102
249
0
102
14
Jawa Barat
23
933
1781
706
862
470
41
82
82
29
144
303
478
38
231
925
1200
169
1
104
138
2
2
2
2
2
0
Banten
‘12
Akte Nikah
DKI Jakarta Jawa Tengah Yogyakarta
0
0
0
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
0
527
582
0
0
3
0
14
14
0
62
212
0
48
130
0
107
22
0
0
0
0
0
-
0
0
5
0
0
10
Jawa Timur
78
180
28
0
56
72
0
1
1
0
0
2
0
0
10
Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Bali
6
155
107
0
0
35
5
9
9
4
5
218
8
18
5
0
450
423
0
17
33
0
3
3
0
0
46
0
0
21
0
0
0
0
0
2
0
0
-
0
0
0
0
0
19
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Maluku Utara Total
0
964
1985
63
435
2127
7
44
44
0
480
1462
0
480
756
0
422
884
0
4
60
0
0
-
0
7
93
0
6
114
1
731
360
0
20
2
1
2
2
0
232
215
0
26
43
675
469
165
0
862
112
10
1
1
331
0
116
163
0
72
0
124
471
0
173
773
0
22
22
0
107
278
0
44
63
1416
19174
1350
0
1016
0
0
55
55
0
250
56
0
420
37
2046
30533
10956
848
3767
4400
64
294
294
364
2192
3932
649
1295
1929 Laporan Akhir 2014
Wilayah
Akses Identitas Hukum Keluarga dan Kependudukan yang Difasilitasi oleh Paralegal Pekka
Akte Lahir
24 La
Tabel 9.
G. Pengembangan Kelembagaan
Untuk mendukung aktivitas dan kiprah serikat Pekka dalam masyarakat maka dikembangkan kelembagaan yang berada di bawah kontrol Serikat Pekka dan dikembangkan oleh kader-kader yang terlatih. Ada tiga kelembagaan yang berbasis di Serikat Pekka yang telah dikembangkan selama ini yaitu Lembaga Keuangan Berbasis Komunitas (LKMSISKOM PEKKA), Pusat Kegiatan Pekka (CENTER PEKKA) dan Klinik Konsultasi Hukum Bergerak (KLIK-PEKKA).
LKMSISKOM
LKMSISKOM Merupakan lembaga keuangan pengembangan dari kegiatan simpan pinjam yang dilakukan sejak komunitas Pekka mulai mengorganisir diri. LKMSISKOM umumnya berbadan hukum Koperasi meskipun hingga saat ini belum semua memiliki badan hukum tersebut. Hingga saat ini telah terbentuk 50 LKMSISKOM dan 4 embrionya di 19 Provinsi wilayah Pekka dengan total aset sekitar 16 Miliar rupiah yang 25% berasal dari simpanan anggota dan perputaran pinjaman hingga 40 Miliar. Detail informasi LKMSISKOM dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 10.
No A
NAMA LKM
Perkembangan Asset LKMSISKOM Pekka per Desember 2014 PERPUTARAN SIMPANAN UEP PINJAMAN
ACEH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B
Pekka Mandiri Mawar Delima Khairatunnisa Udeep Beusaree Maju Bersama Idi Rayeuk Aceh Jaya Malahayati Aceh Singkil Darul Makmur Nagan Raya
33,389,000 50,142,000 267,958,100 24,754,000 62,547,000 31,748,000 38,193,500 12,119,000 -
322,631,500 668,877,500 255,925,000 407,958,350 590,733,000 378,291,000 91,000,000 212,130,000 130,095,000
710,767,000 805,544,000 1,853,756,000 1,432,737,000 698,949,000 560,492,000 549,489,000 151,700,000 -
520,850,600
3,057,641,350
6,763,434,000
23,224,000 47,385,000 70,609,000
160,385,000 623,750,000
190,520,000 385,600,000 576,120,000
SUMUT 10 11 12 13
C
Permata Tapak Perempuan Pesisir Perkomi Adil Makmur
784,135,000
SUMBAR 14
17,359,000
377,400,000
325,800,000
17,359,000
377,400,000
325,800,000
152,484,500 28,038,000 26,540,000
333,000,000 83,000,000 282,800,000
1,186,877,000 137,864,000 228,300,000
207,062,500
698,800,000
1,553,041,000
90,934,900 36,277,100
243,600,000 197,500,000
570,580,400 300,000
441,100,000
570,880,400
E
Maju Besamo Jama Jama Bangie Sejahtera
BANTEN 18 19
Doa Bunda Badak Kulon
Laporan Akhir 2014
SUMSEL 15 16 17
25 La
D
Rumah Nan Gadang
No
NAMA LKM
SIMPANAN
PERPUTARAN PINJAMAN
UEP
127,212,000 F
JAKARTA 1
G
50,020,500
-
32,791,000
50,020,500
-
32,791,000
84,213,750 23,206,200 111,887,200 18,319,000
196,550,000 334,130,000 145,550,000 250,315,440
1,205,006,000 422,610,000 1,444,490,500 176,510,500
237,626,150
926,545,440
3,248,617,000
51,034,000 85,666,900 164,419,500
96,624,000 97,577,000 155,588,926
503,154,500 1,324,625,000 2,356,294,500
301,120,400
349,789,926
4,184,074,000
48,766,079 -
314,750,000 -
378,515,000 -
48,766,079
314,750,000
378,515,000
JAWA BARAT 20 21 22 23
H
PEKKA Sartika Sri Rejeki Kencana Harapan Perempuan
JAWA TENGAH 24 25 26
I
Wanita Mandiri Perempuan Mandiri Karya Annisa
YOGYAKARTA 27 28
J
PERTIWI Permata
JATIM 29
K
Marlena
24,812,000
214,700,000
223,816,800
24,812,000
214,700,000
223,816,800
67,614,900 82,244,800 84.903.900 181,138,600 22,108,090
23,395,000 157,015,700
291,915,000 644,384,600 102,453,250 1,489,416,375 -
438.010.290
294,628,412
2,528,169,225
67,152,000 -
582,760,000 -
469,670,000 -
67,152,000
582,760,000
469,670,000
9,995,500 9,995,500
-
-
80,148,600 157,590,100 53,091,900
305,113,200 351,721,863 253,844,840
1,261,623,447 1,540,875,000 946,050,000
290,830,600
910,679,903
3,748,548,447
970,563,090 790,525,000 65,310,000 18,553,000 38,819,000
545,080,800 530,715,000 554,800,000 24,000,000 152,000,000 -
5,122,859,500 4,844,578,000 616,965,000 192,350,000 124,440,000
KALBAR 30 31 32 33 34
L
Sejahtera Mandiri Mitra Usaha KSU Wanita Pekka Noor Usaha Bersama
114,217,712
KALSEL 35 36
Banjar Harapan Saraba Kawa
BALI 2 Bali
N
NTB 37 38 39
NTT 40 41 42 43 2 44
PEKKA Lodan Do'e Seni Tawa UIN EHA (Larantuka) LKM Demon Pagong LKM Limu Tapo - Tite Hena Keru Baki
1,883,770,090 P SULTRA 45 Sama Jaya
102,531,499
1,806,595,800 10,901,192,500 150,218,960
2,068,985,000
Laporan Akhir 2014
O
PEKKA Bersatu Nurfalah PEKKA Ahlam PEKKA
26 La
M
DKI JAKARTA
No
NAMA LKM
46 Nolagi Jaya 47 3 4 5
Q
Tunas Harapan Batalawasitua Bau-bau Muna
SIMPANAN
UEP
PERPUTARAN PINJAMAN 414,836,500
41,719,500
229,532,000
123,803,125 16,490,000 1,228,000 19,856,000
310,840,500 -
1,860,265,000 80,500,000 1,000,000 21,540,000
305,628,124
690,591,460
4,447,126,500
SULSEL 48
R
Tommasseddi
21,652,500
70,500,000
32,315,000
21,652,500
70,500,000
32,315,000
SULUT 49
S
Nyiur Melambai
30,719,000
504,700,000
184,500,000
30,719,000
504,700,000
184,500,000
27,461,000
193,880,471
84,810,000
MALUKU 50
Mia Loha
27,461,000 193,880,471 84,810,000 4,670,661,833 12,219,197,762 40,253,420,872
Keterangan : o o
Warna Hijau Warna kuning
CENTER PEKKA
: Akan dibentuk LKM : LKM sudah mati dan masih ada UEP LKM di anggota
Center PKKA adalah pusat kegiatan ini selain menjadi ruang dan arena bagi Serikat Pekka mengorganisir kegiatan sehari-hari juga menjadi rumah singgah, rumah aman dan rumah kreasi bagi komunitas Pekka dan juga komunitas perempuan miskin lainnya. Pembangunan fisik Center didanai dari berbagai sumber termasuk dana hibah program, keuntungan kegiatan simpan pinjam, iuran anggota, sumbangan dari pemerintah dan pihak - pihak lain yang sifatnya tidak mengikat. Hingga akhir tahun 2014 telah berkembang 34 Center Utama dan 18 Center Pendukung yang tersebar di wilayah Pekka. Selain Center utama dan pendukung yang dikelola secara penuh oleh komunitas Pekka, terdapat juga puluhan Center - Center lainnya yang umumnya bersifat temporer dan berukuran kecil, guna memfasilitasi kebutuhan ruang di tingkat dusun dan desa.
Lokasi
JAWA BARAT 1 Cianjur 2 Sukabumi 3 Karawang 4 Subang JAWA TENGAH 5 Brebes
Alamat/Desa Sukanagalih Desa pamuruyan Desa Kalibuaya Desa surp
Utama Utama Utama Utama
Jl.Raksa RT 05 RW 03 Blok Dahlia Kec.Larangan Kab.Brebes -Jateng 52262
Utama
2010 2012 2010 2008
2008
Laporan Akhir 2014
No
Center Pekka tahun 2014 Jenis Tahun Center Berdiri
27 La
Tabel 11.
6
Batang
7
Pemalang
NUSA TENGGARA BARAT 8 Lingsar 9 Gerung 10 Jonggat SULAWESI TENGGARA 11 Button 12 13 14 15 16 17 18 Muna NUSA TENGGARA TIMUR 19 Kelubagolit 20 21 22 23 24 25 27 28 Adonara 29 Ile Boleng 30 31 Titehena MALUKU UTARA 32 Kao 33 KALIMANTAN BARAT 34 Kubu Raya 35 36 Pontianak ACEH 37 Aceh Besar 38 Pidie 39 Bireun
Alamat/Desa Desa Tulis RT 15 RW 04 Kec.Tulis Kab.Batang -Jateng 51261 Jl.Lingkar Utara RT 06 RW 12 Kec.Petarukan Kab.Pemalang -Jateng
Jenis Center Utama
Tahun Berdiri
Utama
2010 2010
Desa Karang Bayan Desa Suka Makmur, Dsn Ketejer Desa Gemel
Utama Utama Utama
2010 2011 2011
Kel. Lakambau, Kec. Batauga, Button Selatan ( Center pekka Kambalagi) Kel. Wolowa, Kec. Wolowa ( center pekka cempaka ) Kel. Bungi, Kec. Mawasangka Timur , button Tengah (Center Manuru ) Desa Kaumbu, Kec. Wolowa Desa Matawia,Kec. wolowa Desa Kancinaa, Kec Pasar wajo Desa Winning, kec. Pasar wajo Desa. Lahontohe, kec. Tongkuno
Utama
2011
Pendukung Pendukung Pendukung Pendukung Pendukung
Desa Hinga, Kelubagolit Desa Hinga, Kelubagolit Desa Horinara, Kelubagolit Desa Sukutokan, Kelubagolit Desa Kelu, kelubagolit Desa Redontena, kelubagolit DesaPepakgeka, kelubagolit Desa Adobala Desa Nisa Nulan. Center “Aba Tawan” Desa Riawale Desa Dua Blolon
Utama Pendukung Pendukung Pendukung Pendukung Pendukung Pendukung Pendukung Utama Utama Pendukung
Desa Gol-gol Desa Ngofagita
Pendukung Utama
2006 Utama Utama
2004
2008
2003 2014 2004
Kec. Rasau, Desa Rasau jaya umum Kec. Sungai Raya, desa sungai ambangah Kel. Parit Mayor, kec. Pontianak Timur
Utama Utama Utama
2010 2010 2010
Desa Seumereung Desa Jiem Desa Teupin Kupula
Utama Utama Utama
2011 2010 2009
Laporan Akhir 2014
Lokasi
28 La
No
49 50 51 52
Kuala batee A. Timur Aceh selatan Aceh Barat Daya
Aceh Jaya A. Singkil SULUT, Bolaang Mongondow SULSEL, Bone BANTEN, Tangerang Tanggerang SUMSEL, Ogan Komering Ilir
Desa Alue Padee Desa Kp Blang Desa Tutong Desa Gunung Cut Desa Padangkawa Desa Blangpadang Desa Lhok Geulumpang Desa Tanah Bara Desa Montabang, Kec. Lolak
Jenis Center Utama Utama Utama Utama Pendukung Pendukung Utama Utama Utama
Tahun Berdiri 2010 2010 2010 2009 2003 2003 2009 2010 2014
Desa Cellu, Kec. Tenete Riatang Timur Desa Kemiri, Kemiri Desa Lontar, Kec Kemiri Sirah Pulau. Padang
Utama Utama Pendukung Utama
2014 2014
Alamat/Desa
2014
Laporan Akhir 2014
40 41 42 43 44 45 46 47 48
Lokasi
29 La
No
KLIK-PEKKA
Pengembangan KLIK merupakan upaya untuk melembagakan kesadaran masyarakat untuk menggunakan hukum dalam penyelesaian berbagai persoalannya. Melalui KLIK juga masyarakat diharapkan mendapatkan informasi hak mereka sebagai warga negara. Bagi PEKKA sendiri keberadaan KLIK menjadi salah satu ujud pendekatan hak dalam bekerja. KLIK dilakukan secara berkala dan bergerak dari satu desa ke desa lainnya. Paralegal Pekka dengan dukungan pengacara dari lembaga bantuan hukum setempat memberikan layanan sekitar 4 jam setiap operasional KLIK. Sejak dimulai di semester 2 tahun 2014, telah diselenggarakan KLIK PEKKA di 5 wilayah Pekka menjangkau 18 desa dan telah melayani lebih dari 3000 anggota masyarakat berkonsultasi berbagai aspek persoalan hukum keluarga, kependudukan, pidana dan perdata lainnya.
Jawa Barat
Jawa Tengah Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
Bagan Asahan Pekan Air Joman Sukanagalih Ciwalen Ciherang Sukaresmi Ciharashas Cibodas Kubang Sari Larangan Sungai Kakap Rasau Jaya Umum Pematang Tujuh Kalimas Kapur Sukamakmur
-
22
-
-
10
-
10
143 3 36
22 22 9 10 13 54 254 232 47 64
1 1 9 35 22 16 13
9 12 45 219 67 28 15
2 2 1 2 2
3 9 3 6 9 2
1 2 3 16
5 11 3 1 9 14 20
2
27
8
37
-
3
2
5
1 3 34
19 24 -
3 3 6 76
4 25 30 110
4 19
3 3 -
9 6 -
16 9 19
Laporan Akhir 2014
Sumatera Utara
Lokasi Klik (Desa)
30 La
Wilayah
Tabel 12. Penyelenggaraan KLIK PEKKA tahun 2014 Kasus Identitas Hukum Kasus Lainnya Lk Prp Pekka Ttl Lk Prp Pekka Ttl 2 11 24 37 -
Wilayah Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Selatan
Karang Bayan NTT
Kasus Identitas Hukum Lk Prp Pekka Ttl 82 99 10 191 50
Lk -
Helanglangowuyo Boleng Pepakgeka Sagu Lonrae
26 32 168 176 6
38 82 232 124 110
100 -
64 114 400 400 116
6 10 -
2 -
-
6 12 -
3 4 82
46 197 50
137 11
49 338 1431
-
-
-
-
718
1,476
560
2,835
48
53
39
147
Lokasi Klik (Desa)
Waetuo Bajoe Kading Total
Kasus Lainnya Prp Pekka -
Ttl 7
Ketegaran Rukaya – Seorang Paralegal Pekka Oleh Dewi Sitanggang – Pendamping Sulawesi Selatan
31 La
Rukayah adalah istri dari seorang nelayan yang hanya kembali ke rumah setelah seminggu melaut. Dari pernikahan mereka dikaruniai satu orang anak yang kini telah menikah dan memberinya dua orang cucu. Pada tahun 2002 suami yang sangat Rukaya sayang dan cintai diam-diam menyukai perempuan lain dan berniat untuk menikahinya. Meskipun ada rasa sakit hati yang sangat dalam Rukaya menandatangani surat pernyataan mengizinkan suaminya untuk menikah lagi dengan perempuan lain. Hari berganti Minggu dan Minggu berganti bulan hingga bertahun-tahun Rukaya menahan rasa malu dengan omongan masyarakat tentang dirinya dan keluarganya. Rukaya ingin mengajukan permohonan gugat cerai tetapi hingga kini tidak bisa karena laki-laki yang hanya lulus Sekolah Dasar tersebut tidak setuju dan tidak ada tetangga maupun sanak saudara yang mau menjadi saksi.
Laporan Akhir 2014
Rukaya adalah seorang perempuan kepala keluarga yang lahir di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan 46 tahun yang lalu. Kehidupan rutinnya sama dengan perempuan lain yaitu mengurus rumah, memasak mencuci baju dan menjaga cucu. Dia juga melakoni usaha berdagang pakaian kredit untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Rukayah selalu bangun lebih awal untuk mencuci diiringi memasak untuk suami, setelah itu memandikan dua orang cucu kesayangannya, dilanjutkan membersihkan rumah dari dapur hingga ke teras rumah. Ketika matahari sudah di atas kepala Rukaya pun bergegas untuk menjajakan pakaian dagangannya dengan sistem kredit kepada masyarakat yang berada di sekitar lingkungan rumahnya.
Rukaya yang memiliki pendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi salah satu paralegal Pekka yang potensial. Pada tanggal 28 Oktober 2014 dilaksanakan kegiatan Klinik Bantuan Hukum Pekka disingkat Klik-Pekka di lingkungan suku Bajo, kelurahan Bajoe, Kecamatan Taneteriattang Timur. Tiga hari sebelum acara digelar, paralegal Pekka yang dibantu beberapa orang kader melakukan kunjungan dari rumah ke rumah masyarakat calon klien. Pada hari yang telah ditentukan, KLIK digelar di kolong rumah panggung yang telah disusun rapi kursi dan meja serta buku-buku dan poster terkait dengan program hukum pekka. Empat belas orang paralegal Pekka sudah siap di tempatnya masing-masing sejak jam delapan pagi. Satu persatu klien datang untuk mengadukan masalah hukumnya. Dari semua klien yang datang ada satu yang sangat disoroti oleh paralegal yaitu seorang perempuan dengan kalung dan gelang emas di tangannya, yang ternyata adalah istri kedua dari suami Rukaya. Perempuan ini mendatangi KLIK PEKKA karena ingin mengonsultasikan persoalan pembuatan akta kelahiran kedua orang anaknya. Kebetulan Rukaya lah yang bertugas di meja layanan identitas hukum yang akan menjawab dan membantu mengurus akte lahir. Rukaya menerima dan melayani perempuan tersebut dengan senyum manis dan ramah. Karena akte lahir yang ingin dibuatkan adalah untuk anak-anak dari pernikahan keduanya, maka akte tersebut hanya dapat dibuat atas nama ibunya saja.
2. Pengembangan dan Penguatan Kader & Pemimpin Perempuan Kader dan pemimpin dari kalangan komunitas Pekka merupakan ujung tombak proses pemberdayaan Pekka secara keseluruhan. Kader-kader ini memiliki berbagai keahlian yang mereka kembangkan dari pelatihan-pelatihan yang diberikan. Berdasarkan kapasitas inilah kemudian mereka membagi tugas dan tanggungjawabnya. Ada kader yang bertugas mengurus organisasi terbawah Serikat yaitu kelompok-kelompok, ada yang bertugas menjadi paralegal, ada yang menjadi kader tematik khusus tertentu seperti Pendidikan, Politik dan Kesehatan. Selain itu sebagian kecil kader dapat bergerak horizontal menjadi kader masyarakat seperti Posyandu, PNPM, kader desa, dsb, serta menjadi pemimpin publik seperti kepala desa, ketua RT, RW. Secara keseluruhan terjadi peningkatan jumlah kader untuk tugas dan fungsi internal Pekka dibandingkan dengan tahun lalu. Namun demikian terjadi penurunan keterlibatan kader di masyarakat dan publik. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor termasuk faktor eksternal dari masyarakat sendiri.
Aceh Sumatra Utara Sumatra Barat Sumatera Selatan Jawa Barat Banten DKI Jakarta
32 La
Wilayah
Perkembangan Kader dan Pemimpin Pekka 2014 Kader Kader Tematik Pemimpin Publik Masyarakat 2013 2014 2013 2014 2013 2014 58 71 34 1 0 0 25 0 3 0 70 51 3 22 6 0 25 41 23 0 0 0 50 70 66 69 25 9 0 1 11 2 14 0 25 33 3 0 0 0 5 0
Laporan Akhir 2014
Tabel 13. Pengurus Organisasi 2013 2014 510 513 144 222 93 138 150 228 291 285 126 120 45 48
Wilayah Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Maluku Utara Total
Pengurus Organisasi 2013 2014 168 228 78 114 72 99 237 345 126 195 21 42 345 498 276 369 207 216 102 129 90 105 84 108 3063 4002
Kader Tematik 2013 50 35 40 78 13 5 68 78 70 39 19 6 792
2014 56 53 33 79 24 13 71 77 32 47 30 20 870
Kader Masyarakat 2013 2014 5 0 12 5 12 0 5 1 44 1 2 0 4 15 35 34 16 0 33 22 12 11 9 0 315 123
Pemimpin Publik 2013 0 0 6 0 5 0 0 0 0 9 15 6 63
2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 0 6
MERAJUT ASA BERSAMA KADER PEKKA Oleh Atikah S. Maritsa – Pendamping Pekka Kalsel
33 La
Kecamatan Haur Gading merupakan kecamatan yang paling tinggi tingkat pertumbuhan kelompok Pekka nya. Ada 5 orang kader CO baru yang mengembangkan wilayah Pekka di Kecamatan Haur Gading. Mereka bekerjasama membagi tugas pengembangan wilayah, sosialisasi PEKKA, secara aktif dan mandiri mendampingi kelompok-kelompok yang telah terbentuk memfasilitasi berbagai kegiatan
Laporan Akhir 2014
Pada periode April sampai Desember 2014 Serikat Pekka Kalimantan Selatan telah melakukan pengembangan wilayah yang cukup pesat, tercatat 34 kelompok baru yang terbentuk, sehingga jumlah kelompok Pekka sampai dengan Desember 2014 ada 60 kelompok dengan anggota sebanyak 1390 Pekka yang tersebar di Kecamatan Sungai Pandan, Kecamatan Amuntai Selatan, Kecamatan Amuntai Tengah, dan Kecamatan Haur Gading. Perkembangan wilayah Pekka yang cukup pesat ini tidak terlepas dari peran 27 orang kader aktif yang telah melaksanakan kerja-kerja pengorganisasian dengan penuh semangat dan antusias.
yang menarik dan mencerdaskan. Salah satu hal menarik adalah ketika mereka melakukan pengembangan wilayah di Kecamatan Haur Gading di Desa Tuhuran, sebuah desa yang terletak di ujung Kecamatan Haur Gading dengan akses jalan desa hanya berupa jalan setapak kecil dari tanah di pinggiran sungai. Pada saat sosialisasi PEKKA, selaku pendamping saya hanya datang di 10 menit sebelum berakhirnya sosialisasi dan pembentukan kelompok. Semua proses sosialisasi dan pembentukan kelompok dilakukan oleh 2 orang kader CO baru. Ada satu hal yang sangat menarik dari sosialisasi tersebut yaitu hampir seluruh perempuan yang ada di desa tersebut datang mengikuti kegiatan sosialisasi dan mereka ingin menjadi bagian dari kelompok Pekka. Sebagai akibatnya dibutuhkan 2 buah rumah untuk menampung banyaknya perempuan-perempuan yang datang. Pada hari itu akhirnya terbentuk 5 kelompok Pekka baru dengan total anggota sekitar 130 orang. Pada awalnya memang ada kekhawatiran kalau motivasi mereka ikut Pekka hanya ingin mendapatkan bantuan materi dari PEKKA. Namun setelah melakukan diskusi dengan aparat desa dan mengidentifikasi masalah-masalah anggota Pekka melalui pelatihan visi misi, dipahami bahwa Desa Tuhuran merupakan salah satu desa terpencil dan terbelakang di Kecamatan Haur Gading. Di wilayah ini tidak ada PAUD, akses PNPM, PKK, bahkan Posyandu pun mereka harus menumpang di desa tetangga. Hampir tidak ada tempat belajar untuk menimba ilmu/keterampilan dan berorganisasi bagi perempuan-perempuan di desa tersebut. Kondisi ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka semangat untuk bergabung di kelompok Pekka. Sampai saat ini kader yang mendampingi di kelompok-kelompok desa Tuhuran telah mengembangkan cukup banyak kegiatan yang bervariasi, di antaranya pelatihan membuat tas/bakul dari purun karena sebagian besar perempuan adalah penganyam purun dan tidak bisa mengolah purun tersebut menjadi karya lain selain tikar. Kemudian ada pelatihan membuat kerupuk bawang, membuat bakso, penyuluhan reproduksi, sosialisasi BPJS kesehatan, penyuluhan PHBS, pengecekan tensi darah, sosialisasi pentingnya memiliki identitas diri, pelatihan visi misi dan motivasi berkelompok, pelatihan manajemen berkelompok, serta pelatihan pendidikan politik.
34 La
Selain kader dan pemimpin yang telah disebutkan di atas, PEKKA juga secara intensif melatih dan mengembangkan paralegal sebagai ujung tombak pelaksanaan pemberdayaan hukum di lapangan. Paralegal memang sangat dibutuhkan di lapangan mengingat hampir tidak ada lembaga bantuan hukum dan pengacara yang dapat diakses oleh komunitas Pekka dan komunitas miskin lainnya untuk membantu mereka menjawab persoalan hukum yang dihadapi. Paralegal dilatih dari kader-kader Pekka yang memang berminta menjadi paralegal. Hingga akhir tahun 2014, ada 323 paralegal Pekka yang aktif bekerja di lapangan mendampingi masyarakat baik secara langsung maupun melalui KLIK PEKKA yang dikembangkan di berbagai wilayah. Tabel berikut ini memperlihatkan sebaran paralegal Pekka yang aktif.
Laporan Akhir 2014
Saya bangga dengan kerja-kerja pengorganisasian yang telah dilakukan kader, meskipun mereka baru belajar menjadi kader CO dan terkadang masih malu berbicara di depan umum namun mereka telah dengan semangat, aktif dan mandiri mendampingi ibu-ibu Pekka, membantu mengantarkan ibu-ibu pada ilmu, keterampilan, dan pengetahuan baru serta memotivasi mereka untuk bergerak mendapatkan hak-hak mereka.
Tabel 14. Wilayah
Org
Aceh Sumatra Utara
25
Sumatra Barat Sumatera Selatan Jawa Barat Banten DKI Jakarta Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur Total
25 18 9 49 15 0 37 5 6
Paralegal Pekka yang Aktif di Masyarakat tahun 2014
Wilayah
Org
Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Selatan Maluku Utara
18 6 0 38 24 17 10 11 10 323
“Pengalaman Roswita Dewi Membawa Perubahan Baru” Oleh Dian Pendamping Sumatera Barat Namaku Roswita Dewi. Lahir di Muaro Takung 44 tahun yang lalu. Aku seorang ibu rumah tangga dengan tujuh orang anak. Kehidupanku sebelumnya biasa saja, seperti ibu rumah tangga umumnya yang terbiasa dengan mengurus rumah, memasak dan mengantar anak sekolah. Ya! Seperti pelayan bagi keluarga besarku dengan berbagai keterbatasanku. Suamiku, Sardinal bekerja sebagai pegawai satpam di salah satu perusahaan kelapa sawit tak jauh dari rumah. Kerja kerasnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga, membuatku patut berbangga hati memiliki suami yang bertanggung jawab.
35 La
Dan ternyata, apa yang kusangsikan semuanya sirna. Aku merasa terlahir kembali. Perubahan demi perubahan positif semakin nyata terlihat dalam diriku. Dulu, aku begitu sangat malu dan tak percaya diri ketika berbicara di depan orang banyak. Tapi sekarang, rasa malu itu mulai sirna. Justru aku semakin bersemangat untuk terus berbuat dan bahkan membawa perubahan, tidak hanya pada diriku sendiri tapi untuk lingkunganku. Bergabung di Pekka, mampu membuka wawasanku, pandanganku, bahkan menurutku mampu membuka potensi yang ada dalam diriku. Pekka banyak memberikan pelajaran baru dan pengalaman yang berharga bagi anggotanya. Berbagai pelatihan peningkatan kemampuan kudapat dari Pekka. Dan hebatnya, ini sesuatu yang baru yang tak kudapat waktu di bangku sekolah dulu, seperti contohnya pelatihan hukum di tingkat kecamatan dan kabupaten.
Laporan Akhir 2014
Namun kini, kehidupanku terasa penuh tantangan. Rutinitasku memang tak tertinggalkan, tapi selalu ada hal baru yang kudapat tiap harinya. Aku yang sekarang sudah jauh berbeda. Tidak lagi menghabiskan waktu seharian penuh di rumah saja. Aku mulai bisa bersosialisasi dan dikenal oleh masyarakat. Itu semua berawal ketika aku bergabung dengan Pekka, sebuah organisasi bergerak di bidang pemberdayaan perempuan yang mulai hadir di nagariku Mei 2011 silam. Padahal awalnya aku sangat heran mengapa ada organisasi yang mau mengajak perempuan – perempuan seperti aku ini untuk berkelompok. Kala itu, aku bertanya dalam hati, apa sih maksud organisasi ini? Dan apa benar melalui Pekka ini bisa membuatku berubah? Sedangkan, dengan keterbatasan keterampilan dan pendidikan, aku sendiri sangsi dengan diriku.
Tiga tahun bergabung dengan Pekka, tepatnya pada tahun 2013, aku ditunjuk menjadi kader Hukum Serikat Pekka Sijunjung. Sudah pasti senang ditunjuk menjadi kader dengan berbagai tantangannya, tapi ini sekaligus juga menjadi beban. Menjadi beban ketika aku tidak bisa membagi waktuku antara keluarga dan Pekka. Tapi, aku tetap optimis karena semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Menjadi kader hukum Pekka, awalnya aku membantu anggota dan masyarakat di nagariku untuk mengurus identitas hukum seperti akta kelahiran, akta nikah, KK, dan KTP. Kegiatan baruku ini pun mendapatkan dukungan dari keluarga, terutama suamiku tercinta. Dia rela mengurus anak dan rumah ketika aku harus pergi ke Muaro Sijunjung untuk mengantar berkas-berkas di Capil maupun Pengadilan Negeri. Berjalannya waktu, kemampuanku pun terus berkembang. Suatu ketika, di pagi yang cerah, tibatiba ada seorang ibu-ibu tetangga kampungku mendatangi rumahku. Dengan raut muka penuh harapan, perempuan paruh baya ini meminta bantuanku untuk membuatkan BPJS. “Waduh… berkas apa pula ini. Apa aku bisa membantu menguruskan BPJS. Di sini saja banyak yang tidak memiliki kartu Jamkesmas,” ucapku dalam hati. Tapi, karena tak ingin mengecewakan si ibu ini dan sekaligus tertantang untuk mengurus hal baru, maka aku menerima permintaannya dan mencoba untuk membantunya. Keesokan harinya aku pergi kantor BPJS di Muaro Sijunjung dengan minibus yang sering aku tumpangi. Dengan langkah sedikit berat dan takut, aku mendekati meja petugas untuk bertanya bagaimana cara membuat BPJS. Petugas BPJS pun tersenyum dan melayaniku dengan ramah. Dia menuliskan syarat-syarat pembuatan BPJS yang harus aku penuhi di secarik kertas. “Ini ibu syarat-syarat yang harus dipenuhi; KK dan KTP. Kemudian ibu mengisi blanko yang telah disediakan,” terangnya. Setelah mengisi blangko, aku harus membayarkan premi melalui ATM atau ke bank di mana pembayaran itu rutin tiap bulan. Biaya premi BPJS pun ada kelas-kelasnya. Kelas I dikenakan biaya 59.500, kelas II biaya 42.500, kelas III biaya 25.500. Sedangkan masyarakat yang saya bantu hampir semuanya memilih kelas III. Namun selama mengurus BPJS ini ada saja kendala yang aku hadapi. Karena tidak memiliki ATM, terpaksalah aku mengantri di bank untuk membayar premi BPJS. Padahal masih banyak dokumen masyarakat yang harus aku urus nantinya. Sampai dengan bulan Oktober, aku sudah bisa membantu membuatkan 32 BPJS, salah satunya untuk mertuaku. Pada bulan September lalu, mertuaku menjalani operasi mata katarak di Rumah Sakit Mauro Sijunjung. Umumnya operasi mata katarak memakan biaya yang cukup besar. Namun karena sudah memiliki kartu BPJS ini, mertuaku tidak dipungut biaya sepersen pun. Alangkah bahagianya aku.. Ternyata aku bisa mengabdi di masyarakat dan keluargaku sendiri.
36 La
Pada tahun 2014, PEKKA mengembangkan pendataan dengan menggunakan Quantum GIS (Geographical Information System) yang merupakan kelanjutan dari survei Sistem Pemantauan Kesejahteraan Berbasis Komunitas (SPKBK) tahap pertama yang dilakukan pada tahun 2012. Sebagai percontohan diambil 3 desa di 3 propinsi yaitu Desa Sukatani, Kabupaten Cianjur; Desa Karang Bayan, Kabupaten Lingsar; Desa Blang Geulumpang, Kabupaten Aceh Timur. Tujuan dari pendataan GIS adalah untuk memfasilitasi aparat dan masyarakat membuat data di tingkat desa khususnya data sosial dan spasial.
Laporan Akhir 2014
H. Pengembangan Sistem Pengelolaan Data dan Informasi Berbasis Komunitas
Dalam melaksanakan pendataan ini, PEKKA didampingi oleh staf INSIST yang berasal dari Jambi yang telah berpengalaman melakukan pendataan GIS di beberapa desa. GIS meliputi kegiatan mengunduh peta desa dari citra satelit, pendataan spasial dan sosial. Pendataan spasial merupakan aktivitas yang mencakup pendataan keluarga, plotting (penentuan titik) dengan GPS (Global Positioning System) untuk menentukan titik ordinat bangunan yang ada di desa seperti rumah, fasilitas umum, gedung pemerintahan, fasilitas ekonomi serta membuat foto bangunan dan sketsa wilayah. Sedangkan pendataan sosial adalah survei pada masyarakat dengan menggunakan kuesioner. PEKKA menggunakan data SPKBK untuk menentukan subyek pendataan, namun dipilih dan diprioritaskan merupakan anggota Serikat Pekka, keluarga yang berstatus perempuan kepala keluarga (pekka), keluarga baru yang belum di data pada survei SPKBK tahap pertama. Kegiatan pendataan ini melibatkan aparat desa dan masyarakat setempat terutama anak-anak muda baik laki-laki maupun perempuan yang kebanyakan baru lulus SMA/SMK yang dibentuk dalam tim GIS . Dengan demikian proses pendataan menjadi lebih efektif karena tim ini mengetahui wilayah dengan
37 La
Aparat desa mendukung dan sangat senang dengan proses penyusunan data desa menggunakan Q-GIS karena akan banyak manfaatnya dan dapat menggantikan sistem pencatatan data manual di mana aparat desa selalu menghitung secara manual ketika membuat laporan data desa atau
Laporan Akhir 2014
baik, dan aparat desa dapat mengelola data tersebut secara mandiri di kemudian harinya.
memenuhi permintaan pemerintah di atasnya. Selama ini mereka merasa terbatas kemampuan dan kapasitas nya dalam menggunakan komputer untuk pengelolaan data, meskipun di desa sebetulnya terdapat komputer. Menyadari hal ini PEKKA memutuskan untuk melatih staf desa dan anggota masyarakat lain yang menjadi lokasi survei SPKBK di Aceh dan NTB belajar mengolah data menggunakan program komputer “pivottable”. Pada umumnya peserta yang potensial adalah anak muda, lulusan SMA atau sedang kuliah, sementara Staf desa yang senior atau usia tua yang tidak terlalu paham dengan komputer kurang tertarik mempelajarinya.
Wilayah
Nama Desa
1
Jawa Barat
2
NTB
3
Aceh
Desa Sukatani, Kec. Pacet, Kab. Cianjur Desa Karang Bayan, Kec. Lingsar, Kab Lombok Barat Desa Blang Geulumpang, Kec. Idi Rayeuk, Kab. Aceh Timur
1 2 3 4
Wilayah Jawa Barat NTB Aceh Jakarta
1.808
767
4 Dusun
550
249
Tabel 16. Keterlibatan Aparat dan Masyarakat dalam Pendataan GIS Tim Pendata Data Sekwil Ketua Kades/ Total GIS entry RW/RT sekdes 8 14 5 2 45 74 5 26 2 4 42 5 8 1 1 4 2 22 5 2 5
Laporan Akhir 2014
No
5 Dusun
38 La
No
Tabel 15. Desa Percontohan GIS Responden Responden RT/Dusun Data keluarga 45 RT 3.566 784
Gambar Contoh Hasil GIS Mapping Peta Desa Blang Geulumpang, Aceh
I.
Pengembangan Forum Pemangku Kepentingan
Pengembangan forum pemangku kepentingan merupakan strategi advokasi Pekka terhadap berbagai aturan pemerintah yang mempengaruhi kehidupan komunitas Pekka secara umum. Forum pemangku kepentingan umumnya berbasis tematik sesuai dengan kepentingan advoaksi Pekka. Dalam tahun 2014, fokus forum pemangku kepentingan dalam aspek akses keadilan khususnya identitas hukum keluarga seperti akte kelahiran, surat nikah dan akte cerai.
Laporan Akhir 2014
Dialog, kunjungan, seminar dan lokakarya merupakan kegiatankegiatan yang dipergunakan untuk membangun komunikasi intensif antara komunitas Pekka dengan pemangku kepentingan. Hal ini cukup efektif dalam memperkuat upaya advokasi Pekka berbasis data dan informasi yang dimiliki oleh Pekka. Seberapa jauh forum ini dapat dikembangkan tercermin dari data advokasi berbasis data berikut ini.
La
39
J.
Advokasi Berbasis Data
Pada tahun 2012 PEKKA telah melakukan survei SPKBK (Sistem Pemantauan Kemiskinan Berbasis Komunitas). Hasil survei ini telah diterbitkan dalam dua buku narasi dan data yang telah pula diluncurkan pada tahun 2014 yang lalu. Data yang dikumpulkan dalam survei SPKB sangat berguna bagi komunitas Pekka melakukan berbagai upaya advokasi. Hampir di seluruh wilayah, komunitas Serikat Pekka secara aktif memanfaatkan data khususnya terkait dengan perlindungan sosial dan identitas untuk menyuarakan keprihatinan mereka akan persoalan di masyarakat. Berbagai instansi pemerintah termasuk pemerintah daerah dan aparat penegak hukum menjadi tempat mereka menyampaikan aspirasinya melalui dialog dan diskusi yang intensif. Meskipun sebagian besar aspirasi yang disampaikan tidak mendapatkan penyelesaian segera, upaya ini sangat positif bagi kedua belah pihak. Serikat Pekka mendapatkan informasi dan lebih memahami dinamika dalam pemerintahan, sedangkan pemerintah mendapatkan informasi dan data langsung dari lapangan. Tabel berikut ini dapat memberikan gambaran betapa intensifnya proses yang terjadi di lapangan. Tabel 17.
3
Aceh Barat Daya Sumut, Tanjung Balai Sumbar, Sijunjung
Kegiatan Advokasi Berbasis Data Komunitas Serikat Pekka tahun 2014 Kegiatan Pemangku Kepentingan Jml Semiloka di desa Pekka : Sosialisasi Kepala Desa (Kades), 60 UU Desa dan hasil SPKBK Sekretaris Desa (sekdes), tokoh masyarakat (tomas), kader Pekka Semiloka diikuti desa Pekka : Kades, sekdes, tomas, kader 92 Sosialisasi UU Desa dan hasil SPKBK Pekka Kunjungan ke PA diskusi usulan itsbat PA, kader Pekka 5 nikah Audiensi Serikat Pekka dengan Bupati Audiensi Serikat Pekka dengan Dinas Catatan Sipil (Capil) Audiensi dengan DPRD
4
5
Sumsel
Jabar, Cianjur, Jabar,
Pertemuan MSF Hukum koordinasi pelaksanaan Pelayanan Terpadu (Yandu) Pekka Kunjungan ke Pemberdayaan Perempuan dan Bappeda. Dialog dengan Asisten Dua (Asda) Bupati, Capil, PA Audiensi dengan Asisten Dua Bupati, Capil, PA FGD di 2 desa SPKBK : Sosialisasi UU Desa dan hasil SPKBK FGD di 3 desa SPKBK : Sosialisasi UU
Bupati, kader dan anggota Pekka Dinas Catatan Sipil, kader Pekka Anggota DPRD (5 orang) tingkat kabupaten Pengadilan Agama (PA), Camat, beberapa wali nagari, kader Pekka Kader Pekka
20
Kader Pekka, masyarakat
100
Asisten Dua Bupati, Capil
7
kades, sekdes, tomas, kader Pekka kades, sekdes, tomas, kader
38
6 35 25
8
43
Laporan Akhir 2014
2
Wilayah Aceh Timur
40 La
No 1
7 8
9
10
11
12
13
Jateng, Brebes Jogjakarta, Bantul Jatim, Bangkalan
Kalbar, Kubu Raya
Kalsel, Amuntai
NTB, Lombok Barat NTT, Flores Timur
Kegiatan Desa & hasil SPKBK Audiensi dengan Wakil Bupati dan DPRD tentang akta kelahiran dan UMKM FGD di 3 desa SPKBK : Sosialisasi UU Desa dan hasil SPKBK Kunjungan ke SKPD diskusi program perlindungan sosial (jamkesmas, jamkesda, PKH), usaha Audiensi dengan SKPD tingkat kabupaten Bangkalan Audiensi dengan SKPD Bangkalan, diskusi usulan pembuatan itsbat nikah dan akta lahir Dialog Hukum : biaya nikah, usulan pembuatan E-KTP keliling, itsbat nikah
Kunjungan ke kecamatan : usulan pembuatan E-KTP gratis dan akta lahir FGD di 5 desa SPKBK Kunjungan ke berbagai Dinas di Kabupaten Kubu Raya. Diskusi program perlindungan sosial (BPJS, KPS, KIP, KKS, KIS, raskin) sertifikat lahan, Kunjungan ke desa, data SPKBK dipakai desa untuk musrenbang dan menyusun RPJMDes khususnya terkait identitas hukum Kunjungan ke Capil diskusi pembuatan akta kelahiran Semiloka diikuti seluruh desa Pekka : Sosialisasi UU Desa dan Hasil SPKBK
14
Sultra, Buton
Launching hasil SPKBK (Dialog MSF Pemantauan Kesejahteraan Berbasis Komunitas dan Peluncuran Program SMS Monitoring PEKKA) Semiloka sosialisasi UU Desa dan hasil SPKBK
15
Sulut,
Diskusi Hukum tingkat kecamatan
Pemangku Kepentingan Pekka Wakil Bupati dan DPRD Pandeglang
Jml
kades, sekdes, tomas, kader Pekka Dinas Sosial, Pertanian dan Peternakan, Disperindagkop, kader Pekka Dinas Pendidikan, Dinas Catatan Sipil PA, Capil, Kemenag
60
PA, Capil, Kemenag, kepala desa (klebun), kepala dusun, tomas, masyarakat, kader Pekka Camat, kader pekka
75
Kades, sekdes, tomas, kader Pekka Kunjungan ke Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Bulog, BPJS, TKSK, Puskesmas Aparat desa, kader Pekka
150
Capil, kader Pekka
4
5
4 5
5
8
4
5
kades, sekdes, tomas, kader Pekka
170
Bupati, Bappeda, Capil, PA, camat, kades, tomas, kader Pekka dari Flores Timur dan Lembata Tomas, toga, tokoh pemuda dan perempuan, kader Pekka, kades desa pekka dari kabupaten Buton, Muna, Kotamadya Bau-Bau Capil, PA, pemda,
100
122
70
Laporan Akhir 2014
6
Wilayah Sukabumi Banten, Pandeglang
41 La
No
Sulsel, Bone
Kegiatan dengan SKPD Pencatatan nikah non muslim dilaksanakan di desa Buntalo Pernikahan massal untuk pasangan serumah tapi tidak menikah Pertemuan Serikat Pekka dengan pemangku kepentingan tingkat kabupaten
Serikat Pekka dialog dengan Multi Stakeholder Forum (MSF) tingkat kabupaten
Pertemuan MSF untuk membentuk tim pelayanan terpadu tingkat kabupaten
17
18
Maluku Utara, Halmaherah Utara Nasional
Kunjungan ke Wakil Bupati Bone (5 kali) Wakil Bupati Bone berkunjung ke desa Pekka dan diskusi : program perlindungan sosial, lingkungan, usaha, pertanian Kunjungan ke PA, Wakil Bupati Halmahera Utara, mengusulkan prodeo itsbat nikah dana dari APBD Peluncuran laporan SPKBK Buku 1 dan 2.
Pemangku Kepentingan masyarakat, tomas, kader Pekka Capil, kader Pekka, aparat desa, tomas Capil, kader Pekka, masyarakat KUA dari beberapa kecamatan, staf kecamatan, kades/lurah dr beberapa desa, Dinas Kementrian Agama, PA, P2TP2A Dinas Sosial, PA, Capil, Dinas Kementrian Agama, KUA, staf kecamatan, kades, lurah, toga, kepala lingkungan desa, PKK, PNPM, P2TP2A Capil, Dinas Kementrian Agama, PA, Bappeda, camat dan sekcam, KUA, kades, paralegal dan kader Pekka Wakil Bupati Bone, kader Pekka Wakil Bupati Bone, kader Pekka, tokoh masyarakat
Jml
Wakil Bupati, PA, kader Pekka
2
Donor, pemerintah, universitas, LSM, anggota dan kader Serikat Pekka dari 19 propinsi, Seknas dan sekwil PEKKA.
220
41 40 85
74
30
6 15
Laporan Akhir 2014
16
Wilayah Bolaang Mongondo w
42 La
No
K. Pengembangan Inisiatif Pilot Tematik Berbasis Komunitas
Salah satu upaya mencapai kemandirian Pekka dalam berbagai aspek kehidupannya adalah dengan mengembangkan inisiatif berbasis komunitas yang difokuskan pada perlindungan sosial, ketahanan pangan, dan jurnalisme warga sebagai upaya memonitor program pemerintah.
Perlindungan sosial berbasis komunitas
Ada 10 kegiatan terkait perlindungan sosial yang telah dikembangkan oleh komunitas Pekka selama ini mulai dari asuransi hingga toilet bersih. Umumnya inisiatif lokal ini terkait dengan kebutuhan Pekka serta tantangan penghidupan yang mereka hadapi. Melalui inisiatif ini, tidak kurang dari 10,428 orang yang menerima manfaat secara langsung. Pembelajaran dari inisiatif lokal ini dapat dijadikan bahan referensi bagi advokasi pada pemerintah terkait program perlindungan sosial Pemerintah. Tabel 18.
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Kegiatan Asuransi kesehatan Asuransi kematian Lansia (posyandu & senam) Senam ibu hamil Lumbung pangan Jimpitan Pengelolaan sampah & limbah, Biogas Permakultur, Pertanian organik
9 Toilet bersih 10 Arisan Total
Inisiatif Pilot Perlindungan Sosial Berbasis Komunitas 2014
Lokasi Kalbar, Sultra, NTB Aceh, Jabar, Kalbar, NTB dan Sultra Aceh, NTT Jabar Kalbar, NTT Aceh, Kalbar, NTB NTT, Jateng Aceh, Jabar, Kalbar, Kalsel, NTB, Sulsel Jateng Kalbar
Partisipan 646 2.943 2.528 27 243 1.611 87 814 26 1.483 10.428
Ketahanan Pangan
Laporan Akhir 2014
Upaya membangun ketahanan pangan di komunitas Pekka didekati dengan inisiatif Permakultur yang telah dimulai sejak tahun 2013 yang lalu. Melalui kegiatan ini dikembangkan pertanian berkelanjutan. Meskipun masih terbatas, terlihat pertumbuhan yang cukup signifikan dari luasnya lahan yang telah dimanfaatkan untuk permakultur. Kegiatan ini baru menjangkau 3 Provinsi yaitu Aceh, Kalbar dan NTB dengan total lahan sekitar 3 hektar dan melibatkan lebih dari 600 orang anggota.
La
43
Tabel 19. No 1 2 3
Wilayah Aceh Kalbar NTB Jumlah
Demplot Demplot Kebun dan Sawah Peserta (Orang) Luas (m2) 2013 8 41 0 49
2014 342 131 185 658
2013 2014 900 17.825 5.925 8.538 0 12.756 6.825 39.119
Inisiatif Permakultur Komunitas Pekka 2014 Praktek Pupuk Praktek Kursus Organik di Pot
2013
2014
122 214 0 336
153 108 0 261
2013 77 124 0 201
2014 208 221 320 749
2014 350 70 0 420
Sms Monitoring Mengirimkan informasi peristiwa, keadaan dan persoalan yang terjadi dalam masyarakat melalui pesan singkat handphone atau “sms” oleh masyarakat merupakan inisiatif yang dikembangkan PEKKA untuk melibatkan masyarakat miskin khususnya komunitas Pekka memantau kinerja pemerintah. Upaya ini telah mulai berjalan di 4 wilayah Pekka yaitu di Jawa Tengah, NTT, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara sejak kuartal ketiga tahun 2014.
44 La
Agar kabar yang dikirimkan oleh warga memang berkualitas, maka dilakukan pelatihan Jurnalisme Warga yang diikuti perwakilan Pekka dan perwakilan masyarakat desa yang ingin berperan dalam sms monitoring ini. Pelatihan ini menekankan pada pemahaman pentingnya SMS monitoring sebagai alat untuk meningkatkan peran masyarakat dan anggota pekka memantau pelaksanaan program pemerintah terkait hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Setelah pelatihan diharapkan mereka dapat berperan sebagai pelapor dengan prinsip jurnalisme yang bertanggung jawab, membedakan fakta dengan opini, membuat laporan secara lengkap mencakup apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana. Pelatihan mencakup teori dan praktek langsung
Laporan Akhir 2014
Kegiatan ini diawali persiapan di Center PEKKA sebagai pusat kegiatan dengan membangun sistem komputer termasuk menyediakan komputer, server dan peranti lunaknya. Selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada tim PEKKA di wilayah dan tim Serikat Pekka yang akan bertanggung jawab akan kegiatan ini mencakup pemahaman tentang konsep, dan kesepakatan pengelola dan pembagian peran dan tanggung jawabnya. Pengelola kegiatan ini terdiri dari operator dan dewan redaksi pelaksana, yang bertugas memastikan kabar yang masuk memang berdasar. Tim pengelola dibekali dengan pengetahuan sistem dan cara menggunakan program SMS Monitoring yang sudah terpasang di server.
membuat berita dari temuan di lapangan. Tim redaksi secara khusus mendapatkan pelatihan untuk mengelola SMS yang masuk. Salah satu aktivitas penting terkait sms monitoring ini adalah pertemuan tim Redaksi, administrator dan para pelapor sebagai upaya memberikan semangat serta menggali persoalan yang dihadapi para pelapor. Pelapor umumnya masih mengalami kesulitan untuk menentukan berita yang layak dilaporkan dan masih bingung dengan kelengkapan informasinya. Hal ini dapat dipahami karena pelapor umumnya berpendidikan formal yang rendah dan memiliki wawasan serta pengalaman yang terbatas. Tidak kurang dari 20 kategori pesan yang disampaikan oleh masyarakat ke pusat informasi di Center Pekka dengan keterlibatan sekitar 400 orang anggota masyarakat yang tidak hanya berasal dari komunitas Pekka namun juga masyarakat luas lainnya.
45
0
4 25 6 11
0 6 1 3
13 11 2 1
18 3 0 1
Agama Budaya Kesehatan Kecelakaan Politik
2 13 20 2 2 131
1 0 0 0 10 21
0 1 7 1 1 60
1 5 19 0 0 72
Batang, Floti Jateng m Ntt
Buton Sultra 25
Dewan redaksi mendiskusikan rangkuman sms yang masuk dan mengambil keputusan bersama untuk hal apa yang akan direkomendasikan kepada serikat Pekka untuk ditindak lanjuti. Serikat Pekka kemudian menindaklanjuti dengan berbagai aktivitas sesuai tingkat urgensinya termasuk dialog dengan aparat, aksi urgen, dan audiensi dengan Pemerintah. Selain itu berbagai temuan dari hasil SMS monitoring juga telah disebarkan kepada warga masyarakat setempat melalui
45 La
Pelayanan Publik Sosial Pangan Hukum Keamanan
Kubu Raya Kalbar 23
Kategori Isue
Hasil SMS Monitoring Masyarakat 2014 Kubu Batang Flotim Buton Kategori Isue Raya Jateng Ntt Sultra Kalbar Pungutan 4 0 2 0 Liar Lingkungan 18 0 16 13 Pendidikan 4 0 3 8 Pekerjaan 0 0 0 7 Kepemilikan 4 0 2 1 Dokumen Infrastruktur 8 0 15 2 Lalu Lintas 1 0 2 0 Perumahan 1 0 0 0 Ekonomi 0 0 2 0 KDRT 0 0 0 5 40 0 42 36
Laporan Akhir 2014
Tabel 20.
buletin dikembangkan untuk hal ini. Di Flores Timur serikat membuat buletin “Onekoda” (sebelumnya pada edisi pertama diberi judul “Cerdas”), di Batang dibuat buletin “Lantang” (Lantunan Suara Batang) dan di Kubu Raya dibuat buletin “Cermin Peduli”, dan “Bungong Sintake” di Abdya – Aceh. Buletin ini sudah disebarluaskan tidak hanya di kalangan komunitas Pekka namun juga ke pemerintah Pertemuan Jurnalisme di Center PEKKA Batang dan ke masyarakat luas. Tabel di bawah ini memberikan gambaran buletin yang telah diterbitkan. Tabel 21. Edisi Buletin 1 Onekoda 100 Flores TImur NTT eks Lantang 500 Batang Jateng eks Cermin Peduli 300 Kubu Raya Kalbar eks
Bungong Sintake Abdya Aceh
100 eks
Edisi 2 60 eks 250 eks 300 eks
Edisi 3
300 eks
Buletin SMS Monitoring 2014
Sebaran Anggota pekka, masyarakat dan pemerintah di lokasi SMS monitoring serta Pemda Kabupaten (edisi 1) Anggota pekka, masyarakat dan pemerintah di lokasi SMS monitoring, UP2KP, Disduk Capil, PA, Depag, Polsek Anggota pekka, masyarakat dan pemerintah di lokasi SMS monitoring, PPSW, Serikat Perempuan Basis PPSW, Pemberdayaan perempuan, Dinsos (edisi 1), Dinkes (edisi 1), BPJS (edisi 1), Bulog (edisi 1), DPRD (edisi 2) Anggota pekka, masyarakat dan pemerintah di lokasi SMS monitorin, Disiarkan di radio komunitas
Alta Karya – Pusat Pemasaran Produk Pekka
Tahun 2014 PEKKA mulai merintis pemasaran produk komunitas Pekka dari berbagai daerah sebagai salah satu strategi untuk memperkuat komunitas Pekka sebagai produsen yang mandiri secara ekonomi. Alta Karya menampung produk pilihan komunitas Pekka dari berbagai wilayah, mempromosikan, serta menjual produk
46 La
Media komunitas merupakan strategi komunikasi populer Pekka dengan masyarakat luas khususnya dalam mensosialisasikan berbagai isue dan keprihatinan yang ditekuni oleh komunitas Pekka serta mendokumentasikan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat. Media komunitas yang dikembangkan Pekka mencakup video komunitas, radio dan fotografi. Selama tahun 2014 kader-kader media komunitas telah menggunakan keterampilan dan pengetahuannya untuk melakukan berbagai aktivitas mendukung kerja-kerja Serikat Pekka di lapangan, termasuk kegiatan advokasi. Tabel di bawah ini merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan terkait dengan pengembangan media komunitas.
Laporan Akhir 2014
L. Media Komunitas untuk Pengetahuan Berbasis Komunitas
Tabel 22.
No 1
Kegiatan Pelatihan Mediakom Tingkat Nasional Jurnalisme Warga & Fotografi Advokasi rakom dan BKKBN provinsi, Pelatihan Jurnalisme warga
Lokasi NTB
4
Pelatihan-pelatihan mediakom di tingkat wilayah sesuai dengan kebutuhan
5
Evaluasi dengar pendapat antara rakom dan pendengar
Aceh, Jabar, Kalbar, NTB, NTT, Sultra Aceh, Kalbar, Jabar,NTB, NTT
2 3
Jabar Aceh
Kegiatan Media Komunitas 2014 Uraian Pelatihan peningkatan kapasitas bagi kader-kader mediakom melalui peningkatan kemampuan teknis dan juga bagaimana mengembangkan strategi, proses, dan langkah-langkah menuju kemandirian. Memperingati HARGANAS Kegiatan ini diharapkan bisa melahirkan jurnalisjurnalis di tingkat desa yang nantinya bisa melahirkan buletin desa itu sendiri. Pelatihan tingkat wilayah merupakan kelanjutan dari pelatihan tingkat nasional untuk menjangkau sasaran yang lebih banyak. Peserta pelatihan terdiri dari peserta pelatihan tingkat nasional, kader serikat pekka, staf Sekwil. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas siaran, mengumpulkan saran, dan membuat perencanaan ke depan. Kegiatan ini melibatkan pengurus rakom, dewan penasihat, tokoh masyarakat, dan juga masyarakat umum.
ARISAN TOILET Rp. 10.000,- DI DESA WLAHAR Oleh Sri Urianti Korwil Jawa Tengah Sebuah inisiatif dari bentuk kesadaran masyarakat desa Wlahar Kec. Larangan Kab. Brebes yang dipelopori oleh kader pekka (Kartini, Joleha, Waum, Wasri, dll) terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.
47 La
Kami berusaha mengadakan diskusi MSF tingkat desa untuk membicarakan arisan ini tanggal 27 November 2014, tapi hasilnya tidak memuaskan. Bapak2 yang hadir cenderung pasif dan yang aktif bicara 1-2 orang saja, itupun seperti mengarahkan pesan saja ke seseorang yang biasa membuat toilet. Pada saat rapat dengan peserta arisan tanggal 28 November 2014 yang difasilitasi oleh korwil, beberapa peserta lansia ingin didahulukan mendapat arisan karena ingin merasakan toilet sebelum meninggal dunia, dan 1 peserta hamil 6 bulan ingin sudah punya toilet sebelum melahirkan. Melihat hal ini
Laporan Akhir 2014
Arisan ini awalnya diikuti oleh 18 orang, dan berkembang hingga 30 orang. Warga sepakat membayar arisan Rp. 10.000,- / minggu, dimulai dari minggu pertama bulan November 2014. Jika dihitung kebutuhan pembangunan satu toilet Rp. 1.500.000,- maka akan dalam 5 minggu akan terkumpul dana untuk satu kocokan arisan, sehingga dalam kurun waktu 3,2 tahun seluruh peserta arisan akan mendapatkan dana untuk pembangunan toilet tersebut. Rencananya setiap pengocokan arisan, peserta berkumpul untuk juga mendiskusikan materi kesehatan lingkungan dan keluarga.
korwil berjanji akan membantu mencarikan dana talangan untuk meminjami tim arisan untuk menambah kocokan. Warga sangat senang. Setelah rapat selesai, korwil bicara ke kader bahwa dana talangan sudah ada dari Seknas sebanyak 6 juta, tapi tidak akan dicairkan di satu tempat, guna mengantisipasi kebutuhan yang sama di tempat lain mengingat arisan ini membutuhkan jangka waktu cukup lama. Korwil meminta kader untuk menghitung kebutuhan membeli bahan material 3 toilet dan melaporkannya, sehingga dana talangan bisa segera dicairkan. Satu hari kemudian, mbak Kartini salah seorang kader Pekka memberitahukan bahwa sungai sedang surut sehingga dia berinisiatif membeli pasir 3 truk. Setelah dihitung, dibutuhkan dana 3,7 juta untuk 3 toilet. Karena mendesak, korwil minta pinjaman dana dari LKM, dan ketua serikat segera membuat surat permohonan pencairan dana ke serikat propinsi. Kabar terakhir, 12 Desember 2014 panitia sudah membuka satu kocokan ditambah 2 kocokan khusus. Awalnya peserta berebut sampai2 mau membayar arisan lebih dari yang semestinya, Rp. 10.000. Melalui musyawarah akhirnya disepakati untuk diserahkan ke satu orang peserta lansia dan satu orang kader yang punya anak dan cucu masih kecil yang selama ini buang air besar di pekarangan dan jadi omongan tetangga. Peserta sangat senang, karena pembangunan toilet hanya membutuhkan waktu maksimal 2 hari saja dan mereka dapat segera merasakan WC tertutup, tidak di sungai atau di pekarangan lagi.
Harapan kami semua, arisan bisa berjalan dengan lancar dan warga bisa merasakan keleluasaan BAB di tempat tertutup, bersih, aman dan nyaman, terutama untuk ibu dan anak.
48 La
Tantangan dalam arisan ini adalah mematahkan jiwa serakah pengelola toilet dari pamong setempat. Pamong ini merasa dilatih oleh pemerintah untuk menjadi pengusaha toilet, sehingga barang siapa ingin membangun toilet bisa memesan padanya. Padahal dari sumber info lain, dia dilatih untuk membantu masyarakat menjadi peduli lingkungan sehingga warga bisa membangun toilet dengan biaya lebih ringan. Kader sudah berhasil melibatkan suami masuk ke dalam tim dan menawar harga tenaga menjadi Rp. 50.000,-. Tim pengelola arisan sedang berusaha mempelajari cetakan kluwungan (sumur septic tank) karena merasa tidak mungkin dapat meminjam alat cetak pada pamong pengusaha toilet tersebut. Mereka berharapan dapat membangun toilet sendiri tanpa ketergantungan pamong dan bisa mengurangi harga arisan sehingga meringankan beban warga peserta arisan.
Laporan Akhir 2014
Korwil sarankan ke kader untuk tetap membuka kocokan sesuai aturan saja, jika ada dana lebih, bisa dibuka kocokan tambahan dan diutamakan yang kebutuhannya mendesak. Bagi yang sudah mendapatkan arisan, bisa membayar lebih banyak untuk membantu peserta arisan lainnya.
M. Radio Komunitas
Hingga akhir tahun 2014 belum ada penambahan stasiun radio komunitas Pekka yang saat ini mencapai 9 stasiun radio komunitas yang masih terus beroperasi. Radio komunitas Pekka memiliki durasi siaran antara 4 – 10 jam per hari dengan pendengar berkisar antara 250 hingga 2000 orang. Radio ini di kelola oleh pengurus serikat Pekka dengan dibantu oleh anggota masyarakat lain seperti pemuda dan perempuan di wilayah bersangkutan.
No 1. 2. 3. 4. 5 6 7 8 9 10
Nama Stasiun Radio Khairatunnisa FM Srikandi FM Barona FM Pekka Jaya FM Khatulistiwa FM Pekka FM Maiandea FM Ratu Pekka FM Rakom Ina Puken Rakom Harapan Ibu
Lokasi Kuala Batee, NAD Tangantangan, NAD Labuan Haji, NAD Subang, Jabar Pontianak, Kalbar Gerung, NTB Pasarwajo, Sultra Batang, Jateng Kelubagolit, NTT Ile Boleng, NTT
Tabel 23. Radio Komunitas Pekka Durasi Siaran Jml Pendengar per hari (jam) 2013 2014 2013 2014 10 10 1300 1300 10 10 1500 1500 10 10 400 400 9 9 2400 2000 5 5 600 600 5 5 1800 1800 5 5 5 5 4 4 300 300 4 4 250 250
Kegiatan radio komunitas Pekka juga telah menghasilkan produk-produk pengetahuan dalam berbagai bentuk termasuk berita dan bincang topik (talk show) yang membahas berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Kegiatan
Lokasi
1 Berita tentang Pekka
Aceh, Jabar, Kalbar, NTB, NTT, Sultra
2
Aceh, Jabar, Kalbar, NTB, NTT, Sultra
ILM tentang tematik Pekka
3 Talkshow tentang
Aceh, Jabar, Kalbar, NTB,
Deskripsi singkat Berita-berita seputar kegiatan serikat pekka yang disiarkan melalui 9 radio komunitas yang tersebar di 6 Propinsi Iklan Layanan Masyarakat yang bertujuan mensosialisasikan program-program Pekka di tengah masyarakat. Selain itu, iklan-iklan ini juga berisi pesan sosial guna membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap masalah tertentu, misalnya tentang KDRT, Pendidikan, dll. ILM ini disiarkan melalui radio komunitas. Radio komunitas menghadirkan narasumber untuk berdialog secara
Jumlah Produksi 2013 2014 172 308
46
78
19
45
Laporan Akhir 2014
No
Produk Pengetahuan Produksi Radio Komunitas Pekka
49 La
Tabel 24.
No
Kegiatan kegiatan Pekka (bertempat di rakom)
4 Live Streaming Dialog Interaktif (bertempat di luar rakom)
Lokasi NTT, Sultra
Aceh, Jabar, Kalbar, NTB, NTT, Sultra
Jumlah Produksi 2013 2014
Deskripsi singkat interaktif bersama para pendengar radio. Narasumber ini bisa dari kalangan pekka (kader), bisa juga menghadirkan para pemangku kepentingan. Kegiatan ini berlangsung pada saatsaat tertentu seperti 17 agustus-an, maulid nabi, hari ibu, ceramah agama di mesjid, dan pesantren
N. Video Komunitas
Hingga tahun 2014, sudah dikembangkan 5 studio mini video komunitas oleh kader Pekka di beberapa wilayah. Tim video Pekka selain mendokumentasikan kegiatan Pekka di lapangan juga membuat produk pengetahuan (knowledge product) dalam bentuk video berdurasi pendek. Isi video umumnya terkait dengan fokus tematik yang ditekuni dalam pengorganisasian Pekka selama ini. Tabel 25.
Studio Mini Video Komunitas Pekka
Video Komunitas 1. Sukma Production, Aceh Besar, NAD 2. Kembang Production, Pidie, NAD 3. Lodaya Production, Karawang, Jabar 4. Lelani Production, Lingsar, NTB 5. Lolon Lae Production, Kelubagolit, NTT
Studio mini video komunitas Pekka selama tahun 2014 telah memproduksi dokumentasi dan produk pengetahuan dalam bentuk video berdurasi hingga 30 menit. Paling tidak ada 9 produksi video yang mencakup berbagai aspek kehidupan Pekka termasuk tentang keluarga, lingkungan hidup dan advokasi Pekka.
Wilayah Pidie, NAD
Sinopsis/ Keterangan Video tentang bagaimana aturan islam yang sebenarnya yang tidak membedakan kedudukan laki-laki dan perempuan, di situ terlihat sangat antusias peserta laki-laki yang ternyata baru menyadari bahwa kesetaraan laki-laki dan perempuan itu adalah sama.
Laporan Akhir 2014
No Produksi 1 Video penguatan keluarga perspektif islam
Produksi Pengetahuan dalam bentuk video produksi Serikat Pekka 2014
50 La
Tabel 26.
9
Video Pelayanan Terpadu Satu Atap di ABDYA Video MSF Singkil
10
Itsbat Nikah 1 atap
11
Dialog Politik, Kegiatan MSF Hukum & Sosial Sosialisasi Pembentukan Kelompok Baru Pelatihan Visi & Misi
12
13 14 15
Forum Silaturahmi Toga & Tomas Klik Pekka Cianjur
16
Pelatihan Salon Loreal
17
KLIK Hukum
18
Dokumentasi Diskusi Tentang Perlindungan Sosial
NTB Pidie, NAD
Sinopsis/ Keterangan Video dokumentasi pelaksanaan Forum Wilayah di wilayah Aceh. Berbagai macam kegiatan perlombaan yang di lakukan oleh RA/PAUD pekka Darul Qiral. Masyarakat memberikan santunan anak yatim dengan iuran dan swadaya bersama warga
Aceh Besar, NAD
Pemilihan pengurus serikat kabupaten Aceh besar,evaluasi dan rencana tindak lanjut
Aceh Besar, NAD Aceh Besar, NAD
Pelatihan permakultur dan proses pembuatan pupuk organik,mol,dan pupuk cair Pelatihan jurnalis dan belajar cara pembuatan video yang mudah
Aceh Besar, NAD
Sidang itsbat nikah dan proses pelayanan dari pengadilan sampai KUA sampai pengeluaran buku nikah Mendorong pemerintah untuk mengadakan pelayanan terpadu Video proses pelaksanaan Sidang Satu Atap di Karawang Dokumentasi rangkaian kegiatan tematik pekka di wilayah Jawa Barat
Aceh Besar, NAD Karawang, Jabar Karawang, Jabar Karawang, Jabar Karawang, Jabar Karawang, Jabar Karawang, Jabar Karawang, Jabar Klubagolit, NTT Klubagolit, NTT
Dokumentasi kegiatan kader mensosialisasikan program pekka untuk pembentukan kelompok baru Dokumentasi pelatihan visi misi oleh Serikat Pekka Jawa barat Dokumentasi kegiatan Dokumentasi Launching Klik Pekka Cianjur dan pelaksanaannya Dokumentasi pelatihan bagaimana menjalankan usaha salon oleh ibu-ibu pekka yang disponsori oleh produk keantikan Loreal Pelaksanaan Launching KLIK Hukum Pekka di NTT Forum antara kades dan aparat Desa Pledo, aparat Desa Waiwuring, tokoh adat, masyarakat, nelayan, dan Serikat Pekka NTT. Membahas tentang
Laporan Akhir 2014
8
Wilayah Pidie, NAD
51 La
No Produksi 2 Video "Forum Wilayah NAD" 3 Video Perlombaan RA Pekka 4 Video "Santunan Anak Yatim dan Maulid" 5 Video Pemilihan pengurus serikat Kabupaten Aceh Besar 6 Video Pelatihan Permakultur 7 Video Jurnalis Warga
No
Produksi
Wilayah
Sinopsis/ Keterangan perlindungan biota laut dan karang laut akibat pemboman oleh nelayan.
O. Foto Komunitas
Ada 8 orang fotografer komunitas Pekka yang aktif melakukan dokumentasi foto di lapangan. Dokumentasi foto ini kemudian diproduksi menjadi produk pengetahuan untuk mendukung pengorganisasian yang dilakukan Pekka. No 1 2 3
5 6 7 8
Judul Menjual Kayu Bakar KLIK Pekka Pengembangan Wilayah Membangun Swadaya Natal Lodan Doe Kerja Kader Sembako Pekka Jimpitan Beras
9
Pameran Foto
10
Buletin Kampung
4
Tabel 27. Produk Pengetahuan Produksi Serikat Pekka dalam bentuk Foto Lokasi Deskripsi singkat NTT Profil kehidupan sehari- hari seorang anggota pekka NTT NTT Dokumentasi kegiatan KLIK Hukum Pekka di Ile Boleng NTT Rangkaian sosialisasi pekka ke wilayah baru NTT NTT NTT NTT NTT
Aceh, Jabar, Jateng, Kalbar, NTT, NTB, Sultra NTT, Jateng, Kalbar, Aceh
Kerja bakti pengecoran bak penampungan air bersama salah satu anggota DPRD Propinsi. Perayaan Natal Bersama di Lodan Doe Rangkaian pendampingan di kelompok baru Rangkaian kegiatan sembako murah oleh ibu-ibu pekka Kegiatan swadaya masyarakat berupa pengumpulan beras secara sukarela untuk kemudian digunakan dalam kegiatan sosial di desa. Kegiatan pameran biasanya dibarengi dengan kegiatan pekka lainnya, misalnya forum wilayah, launching KLIK PEKKA, dll Buletin Kampung berisi cerita-cerita seputar kegiatan pekka di wilayah masing-masing, dan juga berisi tentang hasil pemantauan masyarakat terhadap pembangunan masyarakat di desanya.
P. Produk Pengetahuan Produksi Nasional
Laporan Akhir 2014
Di tingkat Nasional, PEKKA juga mengembangkan produk pengetahuan dalam bentuk video dan cetakan. Paling tidak ada 16 produk video yang dihasilkan selama tahun 2014, sebagian ebsar merupakan dokumentasi kegiatan. Namun demikian ada satu video cerita “Jalan Martabat” yang berhasil di produksi tahun 2014 ini.
La
52
Tabel 28. No 1
Produksi Launching Buku SPKBK
2
Launching KLIK Cianjur
3
Pelatihan Jurnalisme Warga
4
Pelatihan Politik
5
Pelatihan CO
6
Pelatihan Media Komunitas
7
Pelatihan Paralegal
8
Pelatihan SMS Monitoring
9 10 11 12 13 14 15 16
50 Tahun ASPBAE Profil Pekka Banten Klik Jateng Klik Sumut Yandu Sumut Alimat Jatim Alimat Jawa Barat Video "Jalan Martabat"
Video Produk Pengetahuan Produksi Seknas Pekka 2014 Kegiatan Wilayah Ket Dokumentasi peluncuran hasil Jakarta Dokumentasi penelitian SPKBK Dokumentasi pembukaan Klinik Cianjur Dokumentasi Hukum Bergerak Pekka Cianjur Pelatihan Jurnalisme Warga Bekasi Dokumentasi ‘Meningkatkan Partisipasi Pekka Memantau Pemenuhan Hak-hak EKOSOB’ Pekka & Perempuan Indonesia Jakarta Dokumentasi Memimpin Untuk Keadilan dan Indonesia Raya Perempuan Kepala Keluarga Jakarta Dokumentasi Mengorganisir Diri Untuk Hidup Sejahtera dan Bermartabat Pengembangan Jurnalisme Warga NTB Dokumentasi Oleh Serikat PEKKA Paralegal Pekka Berkontribusi Bekasi Dokumentasi Mewujudkan Bantuan Hukum yang berkeadilan bagi masyarkat miskin Pelatihan SMS Monitoring Jateng , Dokumentasi Perayaan 50 tahun ASPBAE Profil Pekka Banten Klik Jateng Klik Sumut Yandu Sumut Alimat Jatim Alimat Jawa Barat Video tentang bagaimana Pekka merespons persoalan di masyarakat terkait kepemilikan identitas hukum
Kalbar, Ntt Jogjakarta Banten Jateng Sumut Sumut Jatim Sukabumi Jakarta
Dokumentasi Dokumenter Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumenter
Laporan Akhir 2014
Sementara itu untuk melengkapi paralegal Pekka dengan bahan penyuluhan di lapangan maka telah pula diproduksi seri panduan akses keadilan PEKKA yang terdiri dari 11 buku. Seri panduan ini dikembangkan oleh tim yang terdiri dari perwakilan pemangku kepentingan akses identitas hukum seperti pengadilan agama dan negeri, catatan sipil, lembaga universitas, dan tim PEKKA.
La
53
Tabel 29.
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2
Panduan Pelayanan Terpadu Identitas Hukum Panduan Pembuatan Akta Kelahiran Panduan Pembuatan Akta Perkawinan Di DUKCAPIL Bagi Pemeluk agama Selain Islam Berperkara Secara Gratis Melalui Mekanisme Pembebasan Biaya Perkara Panduan Berperkara Secara Gratis Melalui Mekanisme Perkara Prodeo Panduan Pengajuan Gugatan Cerai Di Pengadilan Agama Panduan Pengajuan Itsbat Nikah Panduan Permohonan Penetapan Pengesahan Perkawinan Di Pengadilan Negeri Panduan Pengajuan Gugatan Cerai Panduan Pembuatan Buku Nikah Di KUA Bagi Warga Muslim Serial Buletin Cermin Juni 2014, Penguatan Hukum Keluarga Berbasis Kesetaraan dan Keadilan Islam Desember 2014, KLIK PEKKA dan GIS
Laporan Akhir 2014
1
Jenis Produk Uraian Seri Panduan Akses Keadilan PEKKA Panduan Pelaksanaan Sidang Di Luar Gedung Pengadilan
54 La
No
Produk Pengetahuan Cetakan Produksi Seknas PEKKA 2014
III. PEMBIAYAAN PEKKA Tahun 2014, budget PEKKA meningkat 100% dari tahun sebelumnya, melalui 6 program yang didukung oleh lembaga Donor Internasional. Dari ke enam program tersebut, salah satunya adalah berupa dana hibah untuk kegiatan yang tidak secara langsung bagi komunitas Pekka melainkan bagi pengembangan jaringan kerja bernama FAMM Indonesia. Tiga program di danai oleh hibah Australia melalui berbagai program bilateral yang mereka kembangkan di Indonesia seperti akses keadilan dan pengentasan kemiskinan. Lebih dari separuh dana program secara langsung bermanfaat bagi komunitas Pekka yaitu melalui pelatihan dan lokakarya serta dana subgrant. Proporsi yang cukup besar juga diperuntukkan bagi kegiatan konsultasi karena pada tahun ini kegiatan sangat intensif di lapangan dan PEKKA bekerja dengan pihak - pihak lain baik kelembagaan maupun individu sebagai konsultan. Sedangkan untuk biaya overhead PEKKA menghabiskan sekitar 3.79% sumber dana. Tabel berikut menampilkan alokasi anggaran PEKKA pada tiga tahun terakhir. Tabel 30. Proporsi (%) 2012
Subgrant (BLM) Training and Workshop Consultant Services Goods Operational Cost Management Fee Total
13,17 49,88 27,74 4,15 5,06 0 100
PROSENTASE ALOKASI PENDANAAN PEKKA TAHUN 2014 0.68%
33.54%
3.79% 23.92%
Subgrant Training
38.07%
Consultant Services Goods Operating Cost
Laporan Akhir 2014
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kategori Kegiatan
55 La
No.
Alokasi Anggaran PEKKA tahun 2012-2014 Proporsi (%) Proporsi 2013 (%) 2014 7.24 23.92 51.29 38.07 27.45 33.54 0.26 0.68 10.65 3.79 3.11 0 100 100
IV. WILAYAH KERJA PEKKA Selama tahun 2014 Serikat Pekka memperluas keanggotaannya ke 7 kabupaten baru yang masing-masing kabupaten ada di Aceh, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Barat dan Bali. Dengan demikian hingga akhir 2014 Serikat Pekka telah tersebar di 19 Provinsi, 53 Kabupaten, 188 Kecamatan dan 739 desa. Jangkauan wilayah ini bertambah dari tahun sebelumnya sekitar 10%. Tabel berikut berisi informasi wilayah kerja secara rinci.
Provinsi
1
Aceh
2
Sumatra Utara (SUMUT) Sumatera Barat (Sumbar) Sumatra Selatan (SUMSEL) Jawa Barat (JABAR) Banten Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI) Jawa Tengah (JATENG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Jawa Timur (JATIM) Kalimantan Barat (KALBAR)
3 4 5 6 7
8 9 10 11
Kabupaten 2013
Kabupaten 2014
Aceh Bireun, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Pidie, Aceh Timur, Aceh Jaya, Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya Asahan, Tanjung Balai
Aceh Bireun, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Pidie, Aceh Timur, Aceh Jaya, Singkil, Aceh Selatan, Simeulu Asahan, Tanjung Balai
Sijunjung, Damasraya
Sijunjung, Damasraya
Ogan Komering Ilir
Ogan Komering Ilir, Muara Enim
Cianjur, Subang, Sukabumi, Karawang Tangerang dan Pandeglang Kepulauan Seribu
Cianjur, Subang, Sukabumi, Karawang Tangerang dan Pandeglang Kepulauan Seribu, Jakarta Timur
Batang, Pemalang, Brebes, Pekalongan Bantul
Batang, Pemalang, Brebes, Pekalongan, Tegal Bantul, Gunung Kidul
Bangkalan
Bangkalan
Kabupaten Pontianak, Kodya Pontianak, Kubu Raya, Bengkayang Huluu Sungai Utara
13
Kalimantan Selatan (Kalsel) Bali
Kab. Mempawah(dulu kab. Pontianak), Kodya Pontianak, Kubu Raya, Bengkayang, Singkawang Huluu Sungai Utara
Gianyar
Gianyar, Buleleng
14
Nusa Tenggara
Lombok Barat, Lombok
Lombok Barat, Lombok Tengah,
12
Laporan Akhir 2014
No
Wilayah Komunitas Pekka
56 La
Tabel 31.
Barat (NTB) 15 16
17 18 19
Nusa Tenggara Timur (NTT) : Sulawesi Tenggara (SULTRA) Sulawesi Utara (SULUT) Sulawesi Selatan (SULSEL) Maluku Utara (MALUT)
Kabupaten 2013
Kabupaten 2014
Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara Flores Timur dan Lembata
Lombok Timur, Lombok Utara
Buton, Bau-Bau, Muna
Buton, Bau-Bau, Muna
Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur Bone
Bolaang Mongondow
Halmahera Utara, Morotai
Halmahera Utara, Morotai
Flores Timur dan Lembata
Bone
Laporan Akhir 2014
Provinsi
57 La
No
V. ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN Tahun 2014 PEKKA memasuki usia 12 tahun berkiprah di lapangan. Sejalan dengan perkembangan dan kekuatan serikat Pekka, disadari pula tantangan dan kelemahan Pekka selama ini. Guna memperoleh masukan kritis terhadap perkembangan Pekka dan tantangan yang sdihadapi dalam kehidupan sehari-hari, PEKKA mengundang konsultan dari SEAPCP (South East Asia Popular Communication Program); Roem Totaptimasang dan Tan Jo Hann – ahli pengorganisasian masyarakat dan komunikasi populer, untuk melakukan penjajakan terhadap potensi dan tantangan Pekka yang masih harus diperhatikan secara kritis. Masukan kritis ini dapat membantuPEKKA mengembangkan strategi pengorganisasian agar lebih “inklusif” dan menyoal aspek-aspek penghidupan. Berikut ini catatan penting dari tim konsultan terhadap perkembangan dan tantangan Pekka.
Kekuatan dan Pencapaian Di semua tempat, keberadaan PEKKA sudah diakui dan diterima luas oleh hampir semua kalangan masyarakat di mana mereka bekerja. Di semua tempat, PEKKA telah melakukan karya-karya pelayanan yang sangat membantu anggota dan warga sekitar. Di semua tempat, PEKKA telah membentuk basis organisasi yang cukup kuat. Para anggotanya sangat giat dengan semangat kesetiakawanan dan kerelawanan. Di beberapa tempat, para pemimpin PEKKA sudah melakukan keterlibatan langsung dalam urusan-urusan publik dan mempengaruhi kebijakan pemerintah lokal (paling dinamis, dengan pandangan yang lebih
58 La
Masukan Kritis 12 Tahun PEKKA oleh Konsultan “Quote” “Kehadiran PEKKA di sini membawa banyak nilai tambah. Yang paling jelas adalah pendidikan yang baik bagi ibu-ibu. Mereka menjadi progresif, bisa memimpin, mampu mengorganisir diri dengan baik, dan membawa pencerahan kepada warga masyarakat sekitar.” (Burhan Boro, 71, tetua adat, tokoh agama dan mantan Kepala Desa Pepaklu, Pulau Adonara, Flores Timur, NTT). Dalam beberapa hal, pengetahuan mereka sudah melampaui kami. Misalnya, tentang undang-undang desa yang baru, UU Nomor 6/2014, saya mendapat informasinya lebih lengkap dari PEKKA, mendahului penjelasan resmi dari pemerintah kecamatan dan kabupaten.” Mas'ud Ali, 44, Kepala Desa Kolorai, Kepulauan Morotai, Maluku Utara). “Kerja PEKKA saya kira memang luar biasa. Saya tahu itu, karena kami sudah bekerjasama dengan mereka sejak rekonsiliasi pasca konflik dulu sampai sekarang membantu warga mendapatkan dokumen identitas diri. Mereka sangat terbuka dan berpandangan maju." (Ellen Tindige, 41, Pendeta Gereja Elim Gospel, Sinode GMIH, Desa Bale, Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara). “PEKKA adalah salah satu dari sedikit sekali organisasi yang memanfaatkan informasi dan keahlian kami di FITRA... kami melatih kader-kader PEKKA menganalisis anggaran publik, meskipun masih terbatas dalam hal yang berkaitan dengan isu mereka, belum sampai ke isu-isu publik yang lebih luas." (Ajat Zatnika, 38, Direktur Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran [FITRA] Cabang Sukabumi, Jawa Barat).
Laporan Akhir 2014
Tabel 32.
Kekuatan dan Pencapaian kontekstual, adalah terutama di Adonara, HalmaheraMorotai, dan Gianyar). Di beberapa tempat, kemandirian pendanaan organisasi PEKKA sudah cukup kuat (terutama di Adonara, Lombok, Gianyar, dan – sampai taraf tertentu– juga di Sukabumi-Cianjur dan Kubu Raya-Pontianak). Tiga kekuatan utama Pekka di semua wilayah yaitu layanan jasa keuangan mikro, pengurusan dokumen identitas, pendidikan prasekolah Jumlah komunitas Pekka terus bertambah menembus batasbatas primordial suku, daerah, agama, dan kelas sosial, bahkan juga usia dan status perkawinan.
“Quote” “Saya tadinya tidak banyak bergaul, sibuk dengan urusan hidup sehari-hari yang sulit. Menjadi anggota PEKKA membuat saya punya banyak teman senasib untuk saling berbagi rasa, selain jadi banyak tahu soal-soal rumit yang kami hadapi. Itulah pentingnya berorganisasi yang baik.” (Yuliana Ramek, 57, petani dan pedagang kecil di pasar tradisional, anggota PEKKA Desa Dodora, Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara). “Hidup di lingkungan yang sangat keras seperti di tempat saya ini, bisa membuat kita kehilangan harapan sama sekali. PEKKA telah membekali saya dengan semangat dan pengetahuan yang memadai untuk ikut memecahkan masalah-masalah masyarakat sekitar saya." (Mailana, 48, pengrajin, warga pemukiman kumuh Kampung Beting, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Anggota PEKKA sejak 2004). “PEKKA telah membuat saya mengerti bagaimana caranya memperjuangkan hak-hak kami, berurusan dengan birokrasi pemerintahan, sesuai dengan tugas saya di organisasi ini untuk mengurus masalah-masalah yang berkaitan dengan soal-soal hukum dan pelayanan publik.” (Siti Jawiah, 54, guru PAUD, anggota PEKKA Desa Simpang Ampat, Asahan, Sumatera Utara; Ketua Divisi Hukum Serikat PEKKA Provinsi Sumatera Utara). “Banyak pengetahuan dan ketrampilan yang saya peroleh dari PEKKA bikin saya yakin maju dan terpilih sebagai Kepala Desa... PEKKA mengajarkan pada saya bahwa yang terpenting adalah memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat. Karena, banyak orang pintar tapi tidak mau melayani.” (Theresia Tuto Pati, 48, Kepala Desa Lelelamadike. Pulau Adonara, Flores Timur, NTT; Pengurus Serikat PEKKA Kecamatan Ile Boleng).
Di semua tempat, informasi dan data dasar kawasan tidak banyak diketahui dengan baik oleh pengurus Serikat dan staf SEKWIL, bahkan data dasar (baseline) sekalipun. Umumnya mereka hanya tahu data mikro PEKKA, khususnya yang berkaitan dengan program/proyek yang sedang berjalan.
59 La
Laporan Akhir 2014
Namun demikian banyak hal yang masih harus dilakukan oleh PEKKA agar dapat memanfaatkan kekuatan yang telah dimiliki untuk mencapai misi Pekka untuk kehidupan sejahtera dan bermartabat. Berikut ini adalah hal yang membutuhkan perhatian khusus PEKKA kedepan berdasarkan hasil identifikasi konsultan.
Akibatnya, di semua tempat, pengetahuan dasar mengenali masalah-masalah masyarakat lokal dan kemampuan analisis konteks makronya sangat lemah. Kemampuan menentukan arah dan memilih 'tindakan strategis dan prioritas' juga melemah. Akibatnya lebih lanjut, di semua tempat, keterampilan teknis dasar yang sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah-masalah aktual lokal yang sangat mendesak tersebut juga kurang diminati dan dikuasai. Di semua tempat, terjadi 'pengalihan perhatian' oleh kesibukan rutin menangani pekerjaanpekerjaan yang mestinya menjadi tugas utama aparat pemerintahan, seperti layanan akte kelahiran dan akte nikah. Di beberapa tempat, juga terjadi 'saling pertentangan mendasar' antara konsep atau wacana dengan tindakan. Misalnya kegiatan PEKKA untuk melatih komunitasnya mengembangkan salon perawatan rambut bekerja sama dengan perusahaan kosmetik terkenal. Di semua tempat, banyak lagi hal-hal nyata yang justru luput dari perhatian para pegiat (Pengurus dan Staf SEKWIL) PEKKA seperti pengembangan pangan dan energi.
Secara factual /legal Ada dua Lembaga/Organisasi Otonom : yang satu berbentuk Yayasan ( Yayasan PEKKA) dan yang lain berbentuk Serikat ( Serikat PEKKA berbasis keanggotaanberbasis massa),dimana mekanisme pengambilan keputusan tertingginya berbeda : Pada Serikat : RUA ( Rapat Umum Anggota) dan Pada Yayasan: RDP ( Rapat Dewan Pembina) Keduanya memiliki “ visi” yang sama tetapi berbeda peran/fungsinya Pada prakteknya, ada area singgung ( interface) yang amat luas/lebar karena masih tidak tegasnya batas antar dua organisasi ini. Sebagai akibatnya: Pihak luar organisasi tidak dapat membedakan keduanya, sama-sama dianggap sebagai PEKKA Ketidakjelasan ini membawa konsekuensi internal bahwa Yayasan PEKKA juga dianggap sebagai Serikat Pekka dan ketergantungan Serikat pada Yayasan sangat Yayasan memandang Sekretariat Wilayah adalah perwakilan/kepanjangan Tangan dari Yayasan. Serikat memandang Sekwil sebagai bagian dari Serikat PEKKA padahal orang-orang yang bekerja di Sekretariat Wilayah bukan anggota Serikat PEKKA, meskipun dalam struktur Organisasi Serikat PEKKA di beberapa tempat didudukan sebagai Pengawas/Penasihat Sekretariat PEKKA tidak hanya memiliki fungsi layanan administratif dan pengawasan tetapi sesungguhnya juga melakukan fungsi pengorganisasian “ penggerak/animator/fasilitator” dan “ kader penggerak (bayangan) Serikat PEKKA Dominasi Yayasan sering cenderung terperangkap pada orientasi Pemberi Bantuan Hibah sehingga Program/Proyek lebih mengendalikan Organisasi daripada Organisasi mengendalikan Program/Proyek-kegiatannya
60 La
Laporan Akhir 2014
Di sisi lain tim konsultan REMDEC melihat bahwa struktur organisasi PEKKA masih membutuhkan penguatan agar dapat lebih efektif dalam pendampingannya serta secara strategis menjadikan Serikat Pekka sebagai lokomotif gerakan perempuan desa. Kondisi organisasi PEKKA saat ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Laporan Akhir 2014
Berdasarakan pengamatan ini maka REMDEC merekomendasikan Yayasan PEKKA untuk melakukan transformasi organisasi agar sesuai dan sejalan dengan misi untuk membuat Serikat Pekka sebagai organisasi gerakan yang otonom, independen dan kuat.
La
61
VI. FOKUS KERJA 2015 Tahun 2015 menjaid momentum bagi PEKKA untuk memastikan Serikat Pekka menjadi organisasi gerakan mandiri, otonom dan kuat sebagai garda terdepan pengentasan kemiskinan unutk keadilan dan kedaulatan. Fokus kerja masih pada tujuh kegiatan strategis yaitu
Laporan Akhir 2014
1. Pengorganisasian dan Penguatan Serikat Pekka dan organisasi perempuan di akar rumput. Perluasan organisasi dan wilayah kerja menjadi prioritas kegiatan strategis ini. 2. Pengembangan dan Penguatan Kader & Pemimpin Perempuan. Mempersiapkan kader untuk berperan aktif dalam pembangunan desa menjadi fokus dengan target melatih 1000 paralegal dan 1000 kader pengorganisasian di basis. 3. Pengembangan Sistem Pengelolaan Data dan Informasi Berbasis Komunitas. Persiapan Desa menerapkan UU Desa dengan memperkuat keterlibatan Pekka dalam pengembangan sistem data akan menjadi fokus utama. 4. Pengembangan Forum Pemangku Kepentingan dan Jaringan Kerjasama. Ada dua forum pemangku kepentingan yang akan dikembangkan pada tahun ini yaitu forum pemangku kepentingan keadilan untuk memastikan akses identitas hukum dan forum SKPD perlindungan sosial. 5. Advokasi Berbasis Data. Menggunakan data yang sudah dikumpulkan dari lapangan oleh komunitas Pekka selama ini, akan dilakukan dialog dan komunikasi intensif dengan pemerintah lokal khususnya di tingkat Desa dan Kabupaten agar program pembangunan yang berjalan berbasis bukti data. 6. Pengembangan Inisiatif Pilot Tematik Berbasis Komunitas. Tahun 2015 akan dikembangkan pilot pembangunan kawasan di beberapa wilayah PEKKA dengan fokus pada sumberdaya penghidupan khususnya pangan dan energi. 7. Pengembangan Media Komunitas. Ditargetkan tahun 2015 akan dibuat film tentang gerakan Pekka yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan gerakan sosial perempuan miskin. 8. Selain ketujuh hal di atas, tahun 2015 juga akan dilakukan langkah transformasi organisasi Seknas PEKKA menjadi organisasi pendukung gerakan Pekka. Tim pembaharuan organisasi akan bekerja selama tahun 2015 agar organisasi Pendamping dapat ditransformasikan pada tahun 2016 yang akan datang.
La
62
MENGENAL PEKKA Apa Itu PEKKA? PEKKA adalah sebuah inisiatif pemberdayaan perempuan kepala keluarga, yang mulai digagas pada akhir tahun 2000 dari rencana awal KOMNAS PEREMPUAN yang ingin mendokumentasikan kehidupan janda di wilayah konflik dan keinginan Bank Dunia melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK) merespons permintaan janda korban konflik di Aceh untuk memperoleh akses sumberdaya agar dapat mengatasi persoalan ekonomi dan trauma mereka. Semula upaya ini diberi nama “Widows Project” yang sepenuhnya didukung dana hibah dari Japan Social Development Fund (JSDF) melalui Trust Fund Bank Dunia. KOMNAS PEREMPUAN kemudian bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), membentuk Sekretaris Nasional (Seknas) PEKKA untuk mengembangkan gagasan awal ini. “Widows Project” di transformasi menjadi Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) oleh Nani Zulminarni yang kemudian menjadi Koordinator Nasional (Kornas) nya. Transformasi ini diharapkan membuat PEKKA menjadi lebih provokatif dan ideologis, yaitu dengan menempatkan janda lebih pada kedudukan, peran, dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Selain itu, upaya ini diharapkan mampu pula membuat perubahan sosial dengan mengangkat martabat janda dalam masyarakat yang selama ini terlanjur mempunyai Stereotype negatif. Judul Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga atau disingkat Program PEKKA kemudian ditetapkan dan disepakati untuk menamai inisiatif baru ini. Selanjutnya kata Pekka juga dipergunakan untuk menyebut secara singkat istilah Perempuan Kepala Keluarga (Pekka). Mengapa Perempuan Kepala Keluarga (Pekka)?
Survey SPKBK PEKKA juga menunjukkan hampir separuh (49 %) keluarga di kesejahteraan terendah adalah keluarga yang dikepalai perempuan. Perempuan yang menjadi kepala
63 La
Sementara itu, Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 menegaskan bahwa kepala keluarga adalah suami atau laki-laki, dan hal ini tercermin dalam seluruh sistem sosial, ekonomi dan politik yang berlaku. Sebagai akibatnya perempuan tidak diakui sebagai kepala keluarga dan mendapatkan diskriminasi dalam kehidupan sosial politiknya.
Laporan Akhir 2014
Data Susenas 2011 yang dikeluarkan BPS menunjukkan 14,3% rumah tangga dikepalai perempuan. Data BPS juga menunjukkan bahwa sejak tahun 1985 terlihat konsistensi kenaikan rumah tangga yang dikepalai perempuan rata-rata 0.1% setiap tahunnya. Survei Sistem Pemantauan Kesejahteraan Berbasis Komunitas (SPKBK) yang dilaksanakan Sekretariat Nasional PEKKA di 111 desa, 17 propinsi wilayah kerja PEKKA menunjukkan bahwa dalam setiap empat keluarga, terdapat satu keluarga dikepalai oleh perempuan. Perempuan menjadi kepala keluarga karena berbagai sebab termasuk suami meninggal dunia, bercerai, ditinggal, tidak atau belum menikah, suami berpoligami, suami merantau, suami sakit permanen dan suami yang tidak bekerja.
keluarga berusia antara 18 – 65 tahun dengan tanggungan antara 1-6 orang anggota keluarga. Mereka bekerja di sektor informal termasuk buruh tani, pedagang dan pengrajin dengan pendapatan rata-rata per hari Rp.10,000. Perempuan kepala keluarga berpendidikan formal rendah yaitu lebih dari separuh (57 %) buta huruf . Paling tidak 78% Pekka yang bercerai pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan hanya 41% dari mereka yang mencatatkan pernikahannya. Mengakui keberadaan, memenuhi hak, dan memosisikan perempuan kepala keluarga setara dengan lainnya, dapat mengangkat martabat dan mengatasi kerentanan keluarga menghadapi tantangan kehidupan ekonomi, politik dan sosial yang semakin berat. Siapa Perempuan Kepala Keluarga (Pekka)? “Kepala Keluarga adalah Pencari nafkah dalam keluarga atau seseorang yang dianggap sebagai kepala keluarga” (Badan Pusat Statistik-BPS). Definisi Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) menurut Seknas PEKKA adalah perempuan yang melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai pencari nafkah, pengelola rumah tangga, penjaga keberlangsungan kehidupan diri keluarga dan pengambil keputusan dalam keluarganya. Hal ini mengantarkan Seknas PEKKA pada komunitas dampingan yang mencakup: Perempuan yang ditinggal/dicerai hidup oleh suaminya Perempuan yang suaminya meninggal dunia Perempuan yang membujang atau tidak menikah Perempuan bersuami, tetapi oleh karena suatu hal, suaminya tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai kepala keluarga Perempuan bersuami, tetapi tidak mendapatkan nafkah lahir dan batin karena suaminya bepergian lebih dari satu tahun. Apa Tujuan Pemberdayaan yang Dilakukan Seknas PEKKA?
64 La
Untuk mewujudkan visi tersebut, Seknas PEKKA mengemban misi untuk: Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan Pekka Membuka akses Pekka terhadap berbagai sumberdaya penghidupan Membangun kesadaran kritis Pekka baik terhadap kesetaraan peran, posisi, dan status mereka, maupun terhadap kehidupan sosial politiknya. Meningkatkan partisipasi Pekka dalam berbagai proses kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya
Laporan Akhir 2014
Seknas PEKKA mempunyai visi untuk pemberdayaan perempuan kepala keluarga dalam rangka ikut berkontribusi membangun tatanan masyarakat yang sejahtera, adil gender, dan bermartabat.
Meningkatkan kontrol Pekka terhadap proses pengambilan keputusan mulai di tingkat rumah tangga hingga negara.
Laporan Akhir 2014
Seknas PEKKA mengembangkan strategi Empat Pilar Pemberdayaan Pekka.
La
65