Laporan Tahunan 2012 From Innovation to Transformation
Strongly Positioned to Take On the Future
PT Multipolar Tbk
PT Multipolar Tbk
Daftar Isi 03
Kilas Kinerja 2012
07
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
17
Profil Perusahaan
37
Analisis dan Pembahasan Manajemen
49
Tata Kelola Perusahaan
KILAS KINERJA 2012 4 Ikhtisar Keuangan 5 Ikhtisar Saham
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 8 Laporan Dewan Komisaris 12 Laporan Direksi
PROFIL PERUSAHAAN 18 Identitas Multipolar 19 Komposisi Pemegang Saham 20 Sekilas Perusahaan 22 Peristiwa Penting di Tahun 2012 23 Visi dan Misi 24 Profil Dewan Komisaris 26 Profil Direksi 28 Sumber Daya Manusia 30 Anak Perusahaan 36 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan 36 Penghargaan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 38 Tinjauan Umum 38 Tinjauan Operasional 39 Pengembangan Strategis dan Transformasi Perusahaan 40 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 42 Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan 45 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
PT Multipolar Tbk
45 Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal dan Tingkat Solvabilitas 45 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan 46 Prospek Usaha Perusahaan 46 Rencana Jangka Panjang 46 Aspek Pemasaran 47 Uraian Mengenai Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen 47 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, atau Restrukturisasi Utang/Modal 47 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa (Afiliasi) 48 Kebijakan Akuntansi
55 Sekretaris Perusahaan 56 Komite Audit 59 Internal Audit 59 Auditor Eksternal 59 Permasalahan Hukum 60 Etika Perusahaan 60 Akses Informasi 61 Manajemen Risiko 62 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan 64 Laporan Komite Audit
LEMBAR PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN LAPORAN KEUANGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN 50 Perkembangan GCG 51 Kebijakan GCG 51 Struktur Tata Kelola Perusahaan 54 Dewan Komisaris 54 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris pada tahun 2012 55 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris 55 Direksi 55 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi
Laporan Tahunan 2012
1
PT Multipolar Tbk
12,6 Triliun 2,2 Triliun 223,1 Miliar 166,6 Miliar
2
Laporan Tahunan 2012
22,36% Penjualan Bersih
25,06% Laba Bruto
1.128,02%
Laba Usaha
73,46% Laba Bersih
PT Multipolar Tbk
Kilas Kinerja 2012 Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Saham
Laporan Tahunan 2012
3
PT Multipolar Tbk
Ikhtisar Keuangan LAPORAN LABA RUGI Dalam jutaan Rupiah
Uraian
2012
Penjualan Bersih
12.642.770
10.332.842
9.537.671
2.248.895
1.798.193
2.101.164
166.583
96.038
5.741.641
28.636 137.947
20.318 75.720
2.830.626 2.911.015
7.727.543.301
7.727.542.935
5.542.508.377
4
3
511
Laba Kotor Laba Bersih Tahun Berjalan Laba Bersih Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada: • Pemilik Entitas Induk • Kepentingan Non-Pengendali Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor (Saham)
2011
Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh)
2010
POSISI KEUANGAN Dalam jutaan Rupiah
Uraian
2012
2011
2010
Kas dan Setara Kas
2.875.259
2.039.663
3.043.788
231.454
193.499
225.004
Aset Keuangan Lancar Lainnya
1.187.714
1.883.695
2.249.839
Persediaan
Piutang Usaha
2.064.262
1.413.534
1.057.447
Aset Lancar Lainnya
602.717
462.473
430.605
Jumlah Aset Lancar
6.961.406
5.992.864
7.006.683
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya
1.534.056
1.526.659
1.376.492
Aset Tidak Lancar Lainnya
5.592.721
6.795.184
5.633.511
Jumlah Aset Tidak Lancar
7.126.777
8.321.843
7.010.003
14.088.183
14.314.707
14.016.686
4.671.652
4.042.864
3.705.603
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.363.458
2.123.105
1.810.532
Jumlah Liabilitas
7.035.110
6.165.969
5.516.135
Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Modal Kerja Bersih
7.053.073
8.148.738
8.500.551
14.088.183
14.314.707
14.016.686
2.289.754
1.950.000
3.301.080
2012
2011
2010
RASIO KEUANGAN Uraian Laba bersih terhadap Aset (%)
4
0,20%
0,14%
20,19%
Laba bersih terhadap Ekuitas - bersih (%)
0,41%
0,25%
33,30%
Laba bersih terhadap Penjualan bersih
0,23%
0,20%
29,68%
Rasio Lancar (x)
1,49
1,48
1,89
Liabilitas terhadap Ekuitas - bersih (x)
1,00
0,76
0,65
Liabilitas terhadap Aset (x)
0,50
0,43
0,39
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Ikhtisar Saham KINERJA SAHAM Uraian
2012
2011
Laba Bersih per Saham (Rp)
2010
4
3
511
Jumlah Saham yang Beredar (Saham)
7.727.543.468
7.727.542.968
7.727.542.830
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham)
7.727.543.301
7.727.542.935
5.542.508.377
913
1.055
1.534
Nilai Buku per Saham
Harga Saham Per Kuartal
Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
2012 Tertinggi (Rp)
170
155
255
265
Terendah (Rp)
132
111
121
180
Akhir (Rp)
139
121
220
205
164.588.500
411.698.000
1.360.182.500
1.177.368.500
Volume (Saham) 2011 Tertinggi (Rp)
340
285
255
164
Terendah (Rp)
230
205
126
124
Akhir (Rp) Volume (Saham)
260
210
141
151
1.921.415.000
1.154.831.500
1.225.994.000
291.125.000
RIWAYAT PEMBAYARAN DIVIDEN Tanggal Pembayaran 16-Nov-92
Periode
Tanggal RUPST
Dividen
Jul91-Jul92
11-Sep-92
240
Jumlah Saham Beredar 11.428.000
Jumlah Dividen yang dibayarkan 2.742.720.000
16-Nov-93
Jul92-Jul93
11-Sep-93
35
34.284.000
1.199.940.000
16-Nov-94
Jul93-Jul94
11-Sep-94
45
34.284.000
1.542.780.000
16-Nov-95
Jul94-Jul95
11-Sep-95
55
34.284.000
1.885.620.000
16-Nov-96
Jul95-Jul96
11-Sep-96
16
137.136.000
2.194.176.000
4-Jul-07
Jul06-Jul07
23-Mei-07
1
6.785.159.000
6.785.159.000
5-Mei-08
Jul07-Jul08
19-Mar-08
1
6.785.159.000
6.785.159.000
28-Jun-10
Jul09-Jul10
14-Mei-10
2,15
7.742.542.830
16.614.217.085
24-Mar-11
Jul10-Jul11
14-Feb-11
10
7.742.542.830
77.275.428.300
7-Jun-12
Jul11-Jul12
27-Apr-12
1
7.742.542.968
7.742.542.968
Laporan Tahunan 2012
5
PT Multipolar Tbk
Ikhtisar Saham
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
Asal Saham
Tambahan Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi
Nilai Nominal Per Lembar Saham (Rp)
Penawaran Umum Perdana
6-Nov-89
3.428.000
3.428.000
1.000
Company Listing
16-Jul-90
8.000.000
11.428.000
1.000
Saham Bonus (1:2)
9-Nov-92
22.856.000
34.284.000
1.000
Penawaran Umum dengan HMETD I (1:3 @ Rp 1000)
12-Jul-96
102.852.000
137.136.000
1.000
Stock Split
1-Apr-97
137.136.000
274.272.000
500
Penawaran Umum dengan HMETD II (10:55 @ Rp 500)
14-Jul-97
1.508.496.000
1.782.768.000
500
Penawaran Umum Terbatas
27-Jul-00
89.000.000
1.871.768.000
500
24-Jun-05
2.339.710.000 saham kelas B
Penawaran Umum dengan HMETD III (4:5 @ Rp 125)
Penawaran Umum dengan HMETD IV (18:11 @ Rp 125)
Penggabungan Saham (Reverse Stock) (4:1)
Penawaran Umum dengan HMETD V (9:32 @ Rp 125)
Pelaksanaan Waran
6
Tanggal Pencatatan
Laporan Tahunan 2012
8-Des-06
2.573.681.000 saham kelas B
12-Apr-10
14-Apr-10
19-Apr-12
6.031.252.940 saham kelas C
500 saham kelas C
1.871.768.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 500
2.339.710.000 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
1.871.768.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 500
4.913.391.000 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
467.942.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
467.942.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
6.031.252.940 Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
467.942.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
6.031.253.440 Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
Laporan Tahunan 2012
7
PT Multipolar Tbk
Laporan Dewan Komisaris
B
erbagai prestasi berhasil diraih Perseroan selama kurun waktu 2012, hingga menempatkan Perseroan menjadi perusahaan unggul dan kompetitif di tengah persaingan usaha yang kian ketat. Perseroan berhasil meneruskan tonggak kesuksesan dan memantapkan posisi Perseroan sebagai perusahaan terkemuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga manca negara
Para Pemegang Saham dan Pelanggan yang kami hormati, Tahun 2012 merupakan tahun yang penuh keberhasilan bagi PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”) dalam mengembangkan bisnis Perseroan. Dewan Komisaris telah bekerja secara aktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Pemegang Saham kepada kami untuk senantiasa memantau sistem pengelolaan Perseroan agar berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan secara intensif terhadap Direksi baik dalam pelaksanaan target jangka panjang, hingga pelaksanaan good corporate governance di lingkungan Perseroan. Dengan bangga kami sampaikan bahwa kinerja Perseroan sepanjang tahun 2012 sangat memuaskan. Perseroan berhasil merealisasikan target dengan pencapaian tinggi dan melakukan pengembangan bisnis, melanjutkan keberhasilan yang diraih pada tahun-tahun sebelumnya. Berbagai prestasi berhasil diraih Perseroan selama kurun waktu 2012, hingga menempatkan Perseroan menjadi perusahaan unggul dan kompetitif di tengah persaingan usaha yang kian ketat. Perseroan berhasil meneruskan tonggak kesuksesan dan memantapkan posisi sebagai perusahaan terkemuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga manca negara. Hal ini tidak lepas dari implementasi strategi dan kebijakan yang didukung oleh kerja keras jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh karyawan yang senantiasa menjalankan arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
8
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Laporan Dewan Komisaris
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris
PENILAIAN KINERJA DIREKSI DAN ARAHAN DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi sepanjang tahun 2012 sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian kinerja Perseroan yang meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi kepada jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh karyawan atas kinerja yang dicapai di tahun ini. Dengan bangga kami menyampaikan keberhasilan yang diraih Perseroan di bawah arahan Direksi sebagai berikut: 1. Pendapatan bersih per 31 Desember 2012 sebesar Rp 12,6 triliun, mengalami kenaikan 22,36% dibandingkan dengan pendapatan bersih pada akhir tahun 2011 dengan jumlah Rp 10,3 triliun. 2. Laba bersih per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 166,6 miliar, naik 73,46% dari laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 96 miliar. Pencapaian
tersebut
tentunya
membuat
Dewan
Komisaris dapat berbangga hati walaupun ke depan, tantangan yang dihadapi Perseroan akan bertambah seiring ketatnya persaingan bisnis di tengah kondisi
Laporan Tahunan 2012
9
PT Multipolar Tbk
Laporan Dewan Komisaris
perekonomian Indonesia yang membaik. Namun dengan pertumbuhan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, kami memastikan bahwa Perseroan akan tetap selalu menjadi market leader. Guna mendorong perkembangan setiap lini bisnis yang dikelola Perseroan dan anak perusahaan, kami sampaikan beberapa hal kepada Direksi sebagai pedoman untuk meningkatkan pertumbuhan Perseroan di tahun-tahun mendatang: 1. Meningkatkan pelayanan terhadap mitra kerja dan pelanggan 2. Memperluas jangkauan usaha di semua lini bisnis yang Perseroan kelola dan semua entitas anak perusahaan 3. Mengoptimalkan peran dan fungsi manajemen risiko 4. Meningkatkan kemampuan dan keahlian staf dan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan baik formal maupun non formal. 5. Terus mengembangkan teknologi informasi (TI) sehingga dapat mendukung operasional Perseroan lebih efisien. 6. Menjalankan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap lingkungan maupun kepada masyarakat luas.
KONDISI DAN PROSPEK USAHA KE DEPAN Ketidakpastian perekonomian global masih berlanjut akibat krisis yang terjadi di Eropa. Hal ini berdampak kepada sebagian kawasan Asia seperti China dan India, sebagai mitra dagang utama Indonesia. Berbeda dengan kondisi global, perekonomian Indonesia pada tahun 2012 justru mengalami pertumbuhan positif. Seiring pertumbuhan perekonomian nasional, kinerja Perseroan menunjukkan pencapaian yang memuaskan dan menjanjikan. Pada tahun 2012, Perseroan berhasil mengakuisisi PT Tecnoves International sebagai bagian dari upaya mengembangkan usaha Perseroan di bidang multimedia. PT Tecnoves International merupakan perusahaan yang memiliki kerjasama dengan JSAT Jepang untuk penggunaan satelit JSAT dengan kepemilikan 12 transponder. Penggunaan satelit menjadi penting di Indonesia sebagai negara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Melalui akuisisi ini, Perseroan turut mendukung pembangunan nasional dengan memberikan layanan telekomunikasi yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia hingga daerahdaerah pelosok. Selanjutnya, Perseroan juga berhasil melakukan pengambil-alihan seluruh saham milik PT Matahari Putra Prima Tbk (“Matahari”) dalam anak perusahaan PT Nadya Putra Investama (“NPI”) dan PT Matahari Pacific (“MP”) kepada Perseroan. Pengalihan saham merupakan strategi Perseroan untuk Matahari lebih fokus pada bisnis inti (streamline). Strategi ini juga sejalan dengan rekomendasi dari Merrill Lynch tentang pengelolaan bisnis ritel. Dengan strategi ini, Perseroan semakin meningkatkan nilai kompetitifnya dan memperkuat posisinya dalam pasar ritel modern di Indonesia di didukung dengan perkembangan Matahari sebagai perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia. Melalui strategi streamline, Perseroan mampu menyongsong transformasi bisnis ritel yang lebih besar dan modern di tanah air.
10
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Laporan Dewan Komisaris
Usaha ritel Perseroan di China melalui Robbinz Department Store dan Hipermart mengalami peningkatan yang luar biasa. Pelebaran bisnis hingga ke manca negara ini merupakan tantangan yang kami sambut dengan penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi. Kami bangga menyampaikan bahwa Robbinz Department Store dan Hipermart telah berkembang pesat dalam waktu yang singkat dengan menambah sebanyak 2 (dua) outlet pada tahun 2012 masing-masing 1 Robbinz dan 1 Hipermart sehingga total outlet sebanyak 8 (delapan) buah. Dengan tren pertumbuhan penjualan yang terus meningkat serta ditunjang pasar China yang enam kali lebih besar dari Indonesia, kami menyongsong perusahaan ritel internasional yang lebih besar dan modern. Perkembangan dan prestasi yang diraih Perseroan senantiasa kami selaraskan dengan pelayanan terbaik kepada pelanggan sebagai bentuk komitmen atas customer excellent services. Pada tahun 2012, divisi teknologi informasi (TI) juga semakin mantap dalam melebarkan langkahnya di bisnis ini. PT Multipolar Technology (“MLPT”), anak perusahaan Perseroan yang sepenuhnya dimiliki Perseroan terus menunjukkan perkembangan yang berarti dan menjadi kontributor yang penting bagi pertumbuhan Perseroan. Kami juga bangga menyampaikan bahwa Perseroan melalui PT Visionet Internasional (“VisioNet”) kembali mendapatkan sertifikasi ISO 27001 sebagai bukti pelayanan optimal VisioNet kepada pelanggan. Sertifikasi ini merupakan standardisasi yang mencakup pembangunan, implementasi, pengerjaan, pengawasan, pengkajian, pemeliharaan dan peningkatan Information Security Management System (ISMS) dalam bidang usaha operasi TI yang dikelola melalui VisioNet. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa VisioNet merupakan perusahaan alih daya TI terpercaya di Indonesia.
PERUBAHAN SUSUNAN KOMISARIS Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012, komposisi Dewan Komisaris Perseroan mengalami perubahan dengan diangkatnya saya, Theo L. Sambuaga, sebagai Presiden Komisaris. Adalah sebuah kehormatan mendapatkan kesempatan bergabung dengan Perseroan. Kerja sama di antara Dewan Komisaris, jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh jajaran Perseroan secara terarah akan membawa Perseroan semakin maju dan berkembang di masa depan.
APRESIASI Mewakili anggota Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi, jajaran manajemen dan segenap karyawan Perseroan atas kerja keras yang telah ditunjukkan sepanjang tahun 2012. Kepada segenap mitra kerja dan pelanggan, kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan.
Jakarta, 8 April 2013
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris
Laporan Tahunan 2012
11
PT Multipolar Tbk
Laporan Direksi
EDDY H. HANDOKO Presiden Direktur
Pemegang Saham yang terhormat, Pada tahun 2012, perkembangan ekonomi nasional tumbuh positif di tengah ketidakpastian perekonomian
global
Pertumbuhan
ekonomi
akibat
krisis
Indonesia
Eropa. yang
signifikan ikut mendorong pendapatan per kapita penduduk Indonesia terus naik hingga US$ 3.542 pada kuartal ketiga tahun 2012. Daya beli masyarakat yang meningkat dengan jumlah populasi terbesar nomor 4 (empat) menjadikan Indonesia sebagai pasar strategis bagi pebisnis lokal maupun asing sehingga menjadikan daya saing usaha nasional semakin ketat. Sebagai
perusahaan
investasi
terkemuka
dengan entitas anak perusahaan yang unggul dalam semua lini bisnis yang dikelola, PT Multipolar Tbk (“Perseroan”) menyambut iklim perekonomian nasional yang kondusif tersebut dengan
mengembangkan
langkah-langkah
strategis guna meneruskan kesuksesan yang berhasil Perseroan raih dari tahun ke tahun. Sejalan dengan arahan Dewan Komisaris, kami secara aktif
12
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Laporan Direksi
S
ebagai perusahaan investasi terkemuka dengan entitas anak perusahaan yang unggul dalam semua lini bisnis yang dikelola, PT Multipolar Tbk (“Perseroan”) menyambut iklim perekonomian nasional yang kondusif dengan mengembangkan langkah-langkah strategis guna meneruskan kesuksesan yang berhasil Perseroan raih dari tahun ke tahun.
memonitor perkembangan setiap lini bisnis entitas anak perusahaan, melakukan antisipasi terhadap berbagai peluang usaha, investasi baru, divestasi aktiva yang tidak produktif, serta mencari peluang untuk bekerja sama dengan investor strategis. Kami bersyukur dan bangga, kerja keras yang kami tempuh membuahkan hasil mengesankan di tahun ini. Dengan bangga kami sampaikan bahwa Perseroan tumbuh dengan sukses. Hal ini ditandai dengan penambahan dan peningkatan sumber daya manusia, penguatan jaringan infrastruktur, inovasi sistem teknologi informasi (TI), dan penerapan tata kelola yang baik di lingkungan Perseroan. Pertumbuhan Perseroan juga terlihat dari perolehan yang lebih baik dibandingkan pencapaian tahun 2011, di mana pada 31 Desember 2012, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 12,6 triliun, peningkatan sebesar 22,36% dari tahun 2011 dan laba bersih sebesar Rp166,6 miliar atau tumbuh 73,46%dibandingkan periode tahun lalu. Bisnis ritel yang dikelola anak perusahaan Perseroan yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk (“Matahari”) juga menunjukkan pertumbuhan signifikan melalui bisnis utamanya, Hypermart dan Foodmart. Matahari mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 10,9 triliun pada tahun 2012 meningkat 22% dari tahun 2011. Laba bersih Matahari meningkat tajam menjadi Rp239,5 miliar dibandingkan dengan laba tahun 2011 sebesar Rp120,3 miliar atau peningkatan hampir 100%. Hasil memuaskan yang berhasil dibukukan Matahari merupakan buah dari fokus dan disiplin yang ketat dalam meningkatkan efisiensi biaya, pengelolaan persediaan, kebijakan pembelian dan program pemasaran yang terpadu. Usaha Perseroan melalui anak perusahaan PT Multipolar Technology (“MLPT”) untuk memperluas pasar terus dilakukan sebagai strategi berkelanjutan yang kami terapkan dalam mengembangkan bisnis TI. Kami yakin kegiatan bisnis yang dijalankan akan semakin menunjukan hasil yang
Laporan Tahunan 2012
13
PT Multipolar Tbk
Laporan Direksi
memuaskan. Demikian pula PT Visionet Internasional (“VisioNet”) sebagai perusahaan alih daya TI (outsourcing TI), VisioNet telah meraih sertifikasi ISO yang membuktikan bahwa VisioNet telah memiliki manajemen kualitas yang baik dalam pengoperasian Electronic Data Capture dan jasa perawatan. Perseroan percaya bahwa jasa outsourcing TI akan semakin memainkan peranan yang penting di tahun-tahun mendatang seiring dengan permintaan pelanggan untuk mendelegasikan fungsi-fungsi TI mereka kepada VisioNet. Unit Usaha Multimedia melalui PT First Media Tbk (“First Media”) juga berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 1 triliun. First Media membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 10,5 miliar dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 3,6 miliar. Peningkatan kinerja First Media menjadi bukti bahwa First Media sebagai perusahaan TV kabel dan penyedia jaringan pita lebar mampu meningkatkan jumlah pelanggannya setiap tahun. Ke depan kami yakin, dengan layanan Sitra WiMax, sebuah platform internet broadband yang dikembangkan First Media, akan mendorong pertumbuhan Perseroan menjadi semakin signifikan. Anak perusahaan Perseroan dalam bidang pengarsipan modern PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Hal ini terlihat dari pendapatan usaha yang berhasil dibukukan di tahun 2012 sebesar Rp 56,1 miliar atau meningkat dari tahun 2011 sebesar Rp 50,7 miliar. Laba bersih tahun 2012 sebesar Rp 11 miliar atau menurun dari tahun 2011 sebesar Rp 11,8 miliar seiring dengan meningkatnya beban biaya sehubungan dengan penambahan cabang MMI serta adanya peningkatan beban biaya operasional lainnya. Kinerja keuangan MMI menunjukkan bahwa MMI berhasil melakukan ekspansi dalam waktu yang sangat singkat setelah mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering) di tahun 2010. Usaha ritel di China yang kami mulai dengan pembukaan jaringan Hypermart di Suzhou dan Tianjin, pada tahun ini telah bekembang dari 6 gerai menjadi 8 Gerai yang tesebar di wilayah Tianjin, Chengdu, Yangzhou, Suzhou and Changzhou. Respon positif dari penduduk China yang dibuktikan dengan perkembangan Robbinz Department Store dan Hypermart hingga tahun 2012 membuat kami yakin ke depan bisnis ritel akan terus berhasil mencapai perkembangan memuaskan.
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Sebagai respon dan antisipasi atas kondisi eksternal dan internal bisnis Perseroan, pada tahun 2012 Perseroan semakin memaksimalkan penerapan kebijakan yang merujuk pada prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran serta kemandirian sebagai kelanjutan dari kebijakan yang selalu Perseroan terapkan pada tahun-tahun sebelumnya. Implementasi good corporate governance (GCG) mengacu kepada budaya Perseroan dengan tujuan pengorganisasian seluruh kegiatan bisnis sehingga searah dengan visi dan misi Perseroan. Penerapan GCG bagi Perseroan merupakan elemen fundamental yang mengacu pada international best practices. Perseroan meyakini bahwa dengan menerapkan GCG berarti turut memfasilitasi
14
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Laporan Direksi
sistem bekerja optimal, sehingga dapat meningkatkan nilai Perseroan. Serangkaian langkah strategis kami terapkan secara intensif guna membangun, menerapkan, dan mengevaluasi proses implementasi GCG. Langkah ini merupakan rangkaian road map yang terprogram, dengan sasaran akhir yaitu terwujudnya Perseroan sebagai perusahaan terkemuka dengan praktik tata kelola terbaik di Indonesia. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di tahun 2012 telah dijalankan secara efektif dengan menyelaraskan kompetensi dan kemampuan melalui pelatihan SDM baik internal maupun eksternal. Perseroan juga telah memaksimalkan fungsi dari sistem pengendalian internal dalam rangka pemeriksaan keuangan Perseroan, sehingga menciptakan
tata kelola keuangan yang
bersih. Hal ini dibuktikan dengan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto mendapatkan hasil “wajar tanpa pengecualian”.
PROSPEK USAHA DAN TARGET DI MASA MENDATANG Pertumbuhan yang berhasil dicapai Perseroan dari tahun ke tahun merupakan katalisator atas perkembangan Perseroan ke depan. Dengan tren positif pertumbuhan yang berhasil diraih Perseroan dan arahan Dewan Komisaris, pengembangan setiap lini bisnis dan entitas anak perusahaan Perseroan dipastikan dapat tercapai. Secara garis besar, sikap optimis terhadap prospek usaha ke depan dapat dilihat dari dua faktor yaitu kondisi perekonomian nasional dan kondisi internal Perseroan. Stabilitas perekonomian nasional sepanjang tahun 2012 dapat terjaga dengan baik dan kondusif. Kondisi ini diperkirakan akan terus tumbuh hingga tahun-tahun mendatang. Hal ini ditopang oleh stabilitas rupiah dan permintaan domestik yang meningkat. Bahkan, di tengah krisis utang kawasan Eropa yang menyebabkan negara-negara di kawasan tersebut mengalami ketidakstabilan ekonomi, Indonesia justru menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai target investasi yang prospektif baik bagi investor lokal maupun investor luar negeri. Kondisi internal Perseroan juga menunjukkan perkembangan signifikan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan Matahari dengan ditopang iklim perekonomian nasional dan global yang membaik berdampak positif kepada perkembangan bisnis. Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel di China yang menunjukkan perkembangan positif. Pada tahun 2013, kami menargetkan pengembangan outlet sebanyak 3 buah di wilayah Shenyang, Xuzhou dan Beicheng. Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan berfokus kepada pelayanan kepada pelanggan dengan dukungan teknologi terbaru. Pada tahun 2012, Perseroan mengakuisisi PT Tecnoves International sehingga dapat meningkatkan pelayanan bidang TI dengan dukungan satelit. Dengan strategi terpadu dan implementasi terhadap arahan Dewan Komisaris secara tepat, bisnis MLPT dipastikan mampu melanjutkan kesuksesan.
Laporan Tahunan 2012
15
PT Multipolar Tbk
Dalam bidang multimedia, investasi melalui anak perusahaan First Media juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan dari tahun ke tahun. First Media telah berkembang dengan membawahi beberapa unit bisnis baru selain jaringan kabel internet pita lebar, layanan TV berbayar, Data Comm, Rumah Produksi, penyiaran berita televisi melalui BeritaSatu dan layanan internet 4G. Hal ini menjadi modal bagi pengembangan First Media ke depan. Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu MMI melakukan lompatan ekspansi yang melampaui ekspektasi. Dimulai dari tahun 2010, MMI melakukan pencatatan di Bursa Efek dan beruturut-turut melebarkan usaha melalui pembukaan beberapa cabang baru di Semarang, Palembang, perluasan gudang Surabaya dan Makassar. Dengan modal ini, usaha pengarsipan ke depan akan semakin meningkat. Guna menunjang kesuksesan ke depan, Perseroan menetapkan langkah-langkah penunjang di masa mendatang antara lain dengan: • pengelolaan SDM yang handal dan kreatif; • optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran, pemahaman tugas dan jabatan SDM perseroan dengan kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas; • mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan standar kualitas tinggi; dan • mengembangkan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya berbagai lini bisnis dan entitas anak perusahaan.
Perubahan Komposisi Anggota Direksi Selama tahun 2012, Perseroan tidak melakukan perubahan terhadap struktur Direksi.
Penutup Kami menyampaikan terimakasih kepada seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra usaha dan segenap pelanggan atas dukungan dan kerjasama yang diberikan. Kami juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah memberikan dedikasi dan profesionalisme dalam bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai Perseroan. Jakarta, 8 April 2013
Eddy H. Handoko Presiden Direktur
16
Laporan Tahunan 2012
Profil Perusahaan Identitas Perusahaan Komposisi Pemegang Saham Sekilas Multipolar Peristiwa Penting Visi dan Misi Profil Dewan Komisaris Profil Direksi
Sumber Daya Manusia Anak Perusahaan Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Penghargaan
Laporan Tahunan 2012
17
PT Multipolar Tbk
Identitas Multipolar
Nama Perusahaan
PT Multipolar Tbk.
Alamat
Kantor Pusat Gedung BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha) Lantai 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta 12950 Kantor Operasional Menara Matahari Lt. 16 Jl. Bulevar Palem Raya No. 7 Lippo Karawaci 1100, Tangerang 15811 - Banten
Kegiatan Usaha
Telepon
: +6221 546-0011, 557-77000
Faksimili
: +6221 546-0020
Website
: www.multipolar-group.com
Email
:
[email protected]
Bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan ritel (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/ real estate, dan penyewaan ruang-ruang dalam toko. Saat ini, Perseroan berkedudukan sebagai induk dari entitas anak yang bergerak dalam bidang perdagangan, ritel, teknologi, multimedia, dan kearsipan.
Tanggal Pendirian
4 Desember 1975
Dasar Hukum
Akta No. 7, tanggal 4 Desember 1975, yang dibuat dihadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta yang disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1093. HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987.
Modal Dasar & Modal Disetor
Jumlah Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan
18
Laporan Tahunan 2012
Modal Dasar
: 3.742.500.000.000,-
Modal Disetor
: 2.153.183.302.800,-
1.303 orang
PT Multipolar Tbk
Komposisi Pemegang Saham
Tabel Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2012 PEMEGANG SAHAM
2012
%
2011
%
2010
%
2.082.264.644
26,95
2.082.264.644
26,95
2.082.264.644
26,95
390.069.444
5,05
390.069.444
5,05
390.069.444
5,05
444.684.119
5,75
415.941.619
5,38
434.063.444
5,62
Lainnya/Publik
4.810.525.261
62,25
4.839.267.261
62,62
4.821.145.298
62,38
TOTAL
7.727.543.468
100,00
7.727.542.968
100,00
7.727.542.830
100,00
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund
26,95% Cyport Limited Grandhill Asia Limited
2012 62,25%
5,05%
HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund Lainnya/Publik
5,75%
Laporan Tahunan 2012
19
PT Multipolar Tbk
Sekilas Multipolar
B
erawal dari toko kelontong sederhana pada awal tahun pendirian, kini Matahari telah menjadi pelopor konsep toko serba ada di nusantara. PT Multipolar Tbk (“Perseroan”) merupakan perusahaan investasi strategis dengan cakupan bisnis tidak hanya di Indonesia tetapi juga manca negara seperti China. Perseroan merupakan induk dari anak perusahaan pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia dalam berbagai bidang usaha meliputi usaha ritel, TI, multimedia, pengarsipan dan usaha-usaha lain. Dalam bidang usaha ritel, Perseroan melalui anak perusahaannya, PT Matahari Putra Prima Tbk. (”Matahari”), dikenal sebagai perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia. Berawal dari toko kelontong sederhana pada awal tahun pendirian, Matahari kini telah menjadi pelopor konsep toko serba ada di nusantara. Dari tahun ke tahun, Perseroan dan entitas anak terus mengembangkan berbagai langkah strategis untuk memantapkan posisinya sebagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Pada tahun 2012, Matahari melakukan streamline bisnis non inti untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang dikelola menjadi lebih efisien melanjutkan tonggak kesuksesan yang telah dipancang dari tahun-tahun sebelumnya. Kesuksesan Perseroan dalam menjalankan bisnis juga terlihat dari anak perusahaan lainnya yaitu PT Multipolar Technology (“MLPT”) dan PT Visionet Internasional (“VisioNet”) sebagai perusahaan yang unggul dalam bidang usaha Teknologi Informasi (“TI”). Perseroan pada mulanya merupakan perusahaan peritel elektronik dan telah bertransformasi menjadi sebuah penyedia solusi TI terbesar di Indonesia. Melalui usaha keras dan kejelian mencari peluang baru guna mengkapitalisasi investasi, Perseroan berhasil mengembangkan setiap lini bisnis yang dikelola hingga menjadi perusahaan penyedia TI terpercaya di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya MLPT sebagai perusahaan penyedia TI yang handal dengan pengakuan dari berbagai kalangan. Kesuksesan Perseroan semakin menguat dengan tumbuhnya VisioNet sebagai perusahaan alih daya teknologi informasi yang kokoh di nusantara. Dimulai pada tahun 2006, dengan fokus pada Layanan EDC operation, dalam waktu singkat VisioNet berhasil mengalami perkembangan yang luar biasa pada area tersebut. Cakupan layanan nasionalnya menjangkau 79 titik layanan di seluruh Indonesia dan didukung oleh lebih dari 1.000 personil.
20
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Sekilas Multipolar
Pada tahun 1994 Perseroan melebarkan usaha dalam bidang multimedia dan berhasil meraih sukses secara gemilang. Hal ini dibuktikan dengan investasi strategis pada anak usaha Perseroan yaitu PT First Media Tbk. (“First Media”) yang mengoperasikan jaringan pita lebar kabel dua arah HFC (Hybrid Fiber Coaxial) terbesar di Indonesia. First Media mengintegrasikan layanan jaringan internet pita lebar terpadu (Broadband United) dengan teknologi kabel (serat optik) dan layanan jaringan internet pita lebar nirkabel 4G. Bertahun-tahun menjalankan perusahaan dengan budaya yang ketat dan sistem pengelolaan yang terpadu, kini Perseroan menjadi giant company yang berhasil meraih sukses tidak hanya dalam satu bidang usaha tetapi juga dalam seluruh lini bisnis yang dikelola. Kerja keras Perseroan juga terlihat dari bidang usaha pengelolaan arsip yang dikelola oleh anak perusahaan yaitu PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”) sebagai perusahaan manajemen data dan pengarsipan modern terkemuka di Indonesia. Semangat inovatif Perseroan turut membantu perkembangan MMI dalam melebarkan bisnisnya. Hal ini terlihat dari ekspansi yang dilakukan MMI berturut-turut sebagai perusahaan dalam bidang pengelolaan dan penyimpanan arsip pada awal kegiatan usahanya, berkembang menjadi perusahaan penyimpanan dan pengelolaan data komputer pada tahun 1994. Perkembangan MMI kemudian berlanjut di tahun 1996 dengan melebarkan usaha dalam bidang alih media microfilm dan dokumen elektronik. Dan sejak tahun 2011, MMI kembali meningkatkan layanannya sebagai perusahaan manajemen arsip, manajemen data komputer, penyimpanan surat berharga, alih media, manajemen slip EDC, serta manajemen fasilitas dan penyediaan perangkat lunak dan keras.
Laporan Tahunan 2012
21
PT Multipolar Tbk
Peristiwa Penting di Tahun 2012
Mei 2012 Akuisisi PT Tecnoves International Perseroan melalui anak perusahaan PT Multipolar Technology melakukan investasi dalam bisnis direct broadcast satellite dengan mengambil 85% kepemilikan saham PT Tecnoves International (”Tecnoves”). Tecnoves bekerjasama dengan perusahaan asal Jepang SKY Perfect JSat Corporation, Satelit yang diberi nama Lippo Star telah diluncurkan pada pukul 07.13 malam tanggal 15 Mei 2012 di Guyana Perancis pukul 05.00 pagi atau 16 Mei 2012 waktu Indonesia. Satelit Lippo Star memiliki transponder yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal ini merupakan terobosan besar yang dilakukan Perseroan untuk merealisasikan filosofi bisnis dalam menangkap setiap peluang yang menarik yang terkait dengan teknologi.
22
Mei 2012
Desember 2012
Penyertaan Saham
Pengurangan Modal dan Pengalihan Aset/Bisnis
di PT Bank Nationalnobu
Non-Inti PT Matahari Putra Prima Tbk (“MPPA”)
Melalui anak perusahaan Perseroan PT Prima Cakrawala Sentosa (‘PCS’), Perseroan telah memperoleh saham PT Bank Nationalnobu (“Bank Nobu”) sebanyak 21.075.000 saham yang merupakan 10,59% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Bank Nobu. Bank Nobu adalah Bank yang sedang berkembang dan memiliki prospek yang menjanjikan. Penyertaan saham ini adalah dalam rangka investasi serta membuka peluang kerjasama dengan anak perusahaan dalam bidang teknologi informasi yang sangat diperlukan dalam kegiatan operasional perbankan.
MPPA telah melakukan penurunan modal dengan cara penurunan nilai nominal saham dari Rp 500,- per lembar saham menjadi Rp50,- per lembar saham. Pembayaran selisih nominal saham telah dilakukan oleh MPPA kepada para pemegang saham termasuk kepada Perseroan.
Laporan Tahunan 2012
Perseroan melakukan pembelian/penerimaan/pengalihan Aset/Bisnis Non-Inti MPPA melalui pengambil-alihan seluruh saham milik MPPA dalam PT Nadya Putra Investama (“NPI”) dan PT Matahari Pacific (‘MP”) beserta seluruh piutang MPPA di kedua perseroan terbatas tersebut kepada Perseroan. Hal ini merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis yang dikelola Perseroan dan respon inovatif atas tantangan pasar ritel di Indonesia.
PT Multipolar Tbk
Visi dan Misi
Visi Menjadi perusahaan investasi terkemuka yang memberikan nilai tambah yang tinggi bagi para stakeholders dan menyentuh kehidupan masyarakat luas.
Misi Meraih portofolio bisnis yang strategis melalui ekspansi dan investasi yang berkesinambungan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan memaksimalkan nilai korporasi.
Laporan Tahunan 2012
23
PT Multipolar Tbk
Profil Dewan Komisaris
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Theo L. Sambuaga dikenal memiliki pemahaman mendalam mengenai kebijakan sosial-ekonomi dari berbagai sektor di Indonesia. Reputasi Bapak Theo L. membuat beliau dilantik sebagai Menteri tenaga Kerja pada tahun 1998 dan Menteri Perumahan dari tahun 1998 hingga tahu1999, serta anggota MPR RI di berbagai posisi diantaranya sebagai anggota DPR/MPR RI mewakili Golongan Pemuda pada tahun 1982 dan Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR sejak tahun 1999 hingga sekarang. Bapak Theo diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 dan menjabat hingga sekarang. Riwayat pendidikan Bapak Theo memperoleh gelar BA di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Indonesia pada tahun 1978. Pada tahun 1989, beliau melanjutkan studinya di School of Advanced International Studies (SAIS), John Hopkins University, Washington DC, Amerika Serikat.
Jonathan L. Parapak Komisaris Independen
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Pada tahun 2001 Bapak Jonathan L. Parapak diangkat sebagai Komisaris Independen setelah pada tahun sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Beliau juga menjabat Komisaris Independen di PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk. Di luar perusahaan, beliau tercatat menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan sejak tahun 2006 hingga sekarang. Riwayat pendidikan Gelar Sarjana dan Master beliau peroleh dari Universitas Tasmania, Australia dengan jurusan Engineering Science. Beliau mendapatkan gelar Honorary Doctor of Humanity dari Ouachita Baptist University, USA dan Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia.
24
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Profil Dewan Komisaris
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM Komisaris Independen
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Isnandar Rachmat Ali memegang berbagai jabatan penting di beberapa perusahaan industrial diantaranya sebagai Vice President Director Bank Bhumy Bahari pada tahun 1980 hingga tahun 1989, dan sebagai Vice President Director Tokai Lippo Bank dari tahun 1989 hingga tahun 2001. Bapak Isnandar diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2008. Bapak Isnandar juga aktif di luar perusahaan sebagai dosen Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga sekarang. Riwayat pendidikan Bapak Insnandar memperolah gelar Doktor (PhD) di bidang Education Management dari Universitas Negeri Jakarta.
Jeffrey Koes Wonsono Komisaris
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Karir Bapak Jeffrey dimulai pada bank-bank Joint Venture Multinasional seperti PT Bank Multicor dan PT Bank LTCB Central Asia sebelum akhirnya bergabung dengan Group Lippo pada tahun 1994. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden direktur Perseroan sejak tahun 2002 hingga tahun 2011. Riwayat pendidikan Bapak Jeffrey Koes Wonsono memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pemasaran dari Centre for Business Studies, Inggris dan gelar MBA dari Golden Gate University, USA.
Laporan Tahunan 2012
25
PT Multipolar Tbk
Profil Direksi
Eddy Harsono Handoko Presiden Direktur
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Eddy Handoko berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang keuangan dan perbankan diantaranya sebagai Direktur PT Bank Lippo Tbk pada tahun 1989 hingga tahun 1998, Presiden Direktur PT Lippo Securities Tbk. pada tahun 1998 hingga tahun 1999, dan Wakil Presiden Direktur PT Bank Lippo Tbk pada tahun 2000 hingga tahun 2003. Sampai sekarang, beliau telah memegang beberapa posisi manajemen pada perusahaan ritel dan property diantarnya sebagai Direktur PT Matahari Putra Prima Tbk., Wakil Presiden Direktur PT Multipolar Tbk. sejak tahun 2005 hingga tahun 2008 dan Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk. pada tahun 2008 hingga tahun 2010. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur pada tahun 2011. Riwayat pendidikan: Bapak Eddy meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Bisnis dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Harijono Suwarno Direktur
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Harijono Suwarno memulai karir sebagai Insinyur di PT Guna Elektro. Pada tahun 1977 hingga 1981 beliau menjabat sebagai Workshop Manager di PT Centronix. Kemudian bergabung dengan PT Panorama Timur Jaya dan menjabat berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris. Bapak Harijono diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2004. Saat ini beliau juga masih menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Telenet. Riwayat pendidikan Bapak Harijono Suwarno merupakan alumnus Fakultas Teknik jurusan Telekomunikasi, Universitas Trisakti, Jakarta.
26
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Antonius Agus Susanto Direktur
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Antonius Agus Susanto memulai karir profesional sebagai Sales Representative di PT Komputa Agung. Beliau kemudian bargabung dengan Perseroan dengan posisi yang sama pada tahun 1984. Beliau diangkat sebagai Direktur pada tahun 1990. Riwayat pendidikan Bapak Antonius Agus Susanto memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Teknik Elektro Universitas Trisakti dan gelar Master dalam Marketing Management dari Universitas Pelita Harapan.
Reynold Pena Ong Direktur
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Reynold P. Ong berpengalaman lebih dari 25 tahun bekerja, antara lain di PepsiCo Inc dan Analog Devices di Filipina. Pada tahun 1993, beliau bergabung di PT Lippo Karawaci dan pada tahun 1998 bergabung dengan Jardine Davies Inc., Filipina. Pada tahun 2001 hingga tahun 2005, beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Natrindo Telepon Seluler dan sebagai Direktur/CFO pada PT Bank Lippo Tbk. Bapak Reynold P. Ong diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2008. Riwayat pendidikan Bapak Reynold P. Ong memperolah gelar MBA dari University of the Philippines, dan BSc dari De La Salle University, Filipina.
Laporan Tahunan 2012
27
PT Multipolar Tbk
Sumber Daya Manusia
P
erseroan secara berkala melalui anak perusahaannya dalam bisnis TI melakukan pelatihan internal maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan eksternal, baik di dalam maupun luar negeri.
Era pertumbuhan tekonologi yang terus berkembang dengan cepat menuntut peningkatan sumber daya masyarakat (SDM) supaya senantiasa unggul dalam bidang-bidang yang diduduki. Perseroan memandang bahwa SDM yang unggul merupakan aset terpenting untuk meningkatkan kualitas Perseroan supaya selaras dengan visi yang akan diraih. Oleh
karena
kompetensi
itu,
Perseroan
karyawan-karyawan
mengembangkan dengan
berbagai
pendidikan dan pelatihan. Melalui anak perusahaan Perseroan dalam bisnis teknologi informasi (TI), usaha-usaha pengembangan kualitas SDM diperbarui setiap waktu dengan meningkatkan budaya lingkungan kerja sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi karyawan dan menumbuhkan kinerja yang lebih baik. Dengan kondisi karyawan yang prima dan senantiasa termotivasi, maka akan tercipta daya saing di dalam Perseroan. Keberadaan SDM yang kompeten merupakan model utama bagi Perseroan untuk terus eksis dalam mengemban misi dan mencapai visinya. Untuk itu, Perseroan menempuh langkah-langkah dalam membangun sebuah sistem pengelolaan SDM secara terpadu berbasis kompetensi. Hal ini diberlakukan dalam seluruh aspek yang berkaitan dengan SDM dimulai dari perencanaan kebutuhan SDM, sistem rekrutmen, program pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja, jalur karir karyawan hingga sistem remunerasi, yang kesemuanya didasarkan pada kompetensi.
28
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Sumber Daya Manusia
Keberadaan SDM yang kompeten merupakan model utama Perseroan untuk terus eksis dalam mengemban misi dan mencapai visinya.
Perseroan secara berkala melalui anak perusahaannya dalam bisnis TI melakukan pelatihan internal maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan eksternal, di dalam maupun luar negeri. Berbagai program pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan, keahlian, motivasi, sikap, produktivitas dan kemajuan karir para karyawannya. Selama tahun 2012, pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Perseroan melalui anak perusahaan dalam bisnis TI meliputi: 1. Leadership Development Program for Managers and Potential Managers 2. Sales Development Training 3. Program Sertifikasi untuk CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert) dan ITIL (Information Technology Infrastructure Library); dan 4. Graduate Program, dalam program ini fresh graduate mendapatkan kesempatan untuk menjalani training di Perseroan, dan kemudian dirotasi ke beberapa unit usaha hingga ditemukan unit yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.
Laporan Tahunan 2012
29
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
Perseroan memiliki daya saing tinggi yang tercipta oleh entitas anak perusahaan sebagai pilar usaha Perseroan. Di antara profil entitas anak perusahaan Perseroan adalah sebagai berikut:
PT Matahari Putra Prima Tbk. PT Matahari Putra Prima Tbk. (“Matahari”) merupakan sebuah perusahaan ritel modern yang bergerak di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan memiliki 80 hypermarket, 29 supermarket, 78 gerai farmasi, dan 98 gerai sarana hiburan keluarga, 27 toko buku internasional yang aktif beroperasi per 31 Desember 2012 di lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia. Matahari memulai usahanya sebagai toko kelontong sederhana di tahun 1958 dan kemudian menjadi pelopor konsep toko serba ada sejak tahun 1972. Selama bertahun-tahun, berkat pemahaman Matahari terhadap kebutuhan pasar, strategi usaha yang tepat, serta kemampuan memperkenalkan layanan terbaik dan produk yang inovatif, Matahari berhasil menunjukkan keunggulan yang kompetitif di tengah pasar bisnis ritel modern yang semakin ketat di Indonesia. Di pertengahan tahun 1995, Matahari memulai bisnis supermarketnya, disamping terus fokus terhadap bisnis utamanya yang bergerak di bidang department store modern dengan merek Matahari Department Store (MDS). Di
tahun
2002,
Matahari
kembali
melakukan
restrukturisasi dan reorganisasi atas kedua bisnis utamanya, MDS dan Matahari Food Division (MFD), dengan melakukan pemilahan secara strategis menjadi dua unit bisnis independen. Di periode 2002-2004, MFD melakukan serangkaian pembenahan atas bisnis Matahari Supermarketnya dan meluncurkan konsep hypermarket terbaru dengan merek Hypermart di pertengahan tahun 2004. Pada tahun 2010-2011, Matahari berhasil melakukan divestasi atas MDS, dengan melakukan penjualan 80% kepemilikan sahamnya kepada investor strategis, CVC Capital Group. Di samping itu, Matahari juga terus melakukan fokus yang intens terhadap ekspansi agresif bisnis intinya, Hypermart, untuk merambah area-area baru berpotensial terutama wilayah Indonesia Timur.
30
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
Pada tahun 2012 Matahari melakukan penurunan modal dengan cara penurunan nilai nominal saham dari Rp 500,- per lembar saham menjadi Rp 50,- per lembar saham. Matahari juga mengambil langkah strategis sebagai upaya pengembangan bisnis dengan melakukan perampingan (streamline) Aset/Bisnis Non Inti. Strategi Streamline dilakukan guna lebih memfokuskan pada pengembangan dan pengoperasian Hypermart sebagai kegiatan usaha Bisnis Inti Matahari. Perseroan membeli dari Matahari, seluruh saham-saham milik Matahari dalam (“MP”) dan (“NPI”), anak-anak perusahaan Matahari yang saat ini menjalankan dan memiliki segmen usaha kegiatan Aset/Bisnis Non-Inti, beserta piutang Matahari. Langkah ini diambil Perseroan karena memandang bahwa perkembangan kegiatan usaha Matahari di bidang ritel dan rencana strategis Matahari untuk lebih fokus pada Bisnis Inti berdasarkan hasil kajian strategis Merrill Lynch telah sejalan dengan visi dan misi Perseroan.
PT Multipolar Technology PT Multipolar Technology (“MLPT”) merupakan anak perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang Teknologi Informasi (TI). MLPT merupakan penyedia layanan Konsultasi, Integrasi dan Pengelolaan Sistem Teknologi Informasi terkemuka dengan rekam jejak sejak tahun 1975 di sektor perbankan, keuangan, dan telekomunikasi. MLPT juga merupakan mitra terpercaya dari perusahaan teknologi global seperti Cisco, IBM, Microsoft, Oracle dan NCR, dan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk perangkat keras, perangkat lunak dan jasa profesional. MLPT membantu bisnis dalam berbagai aktivitas TI perusahaan-perusahaan antara lain dengan mengimplementasikan core banking dan layanan elektronik di perbankan agar dapat memberikan layanan 24 jam x 7 hari, mendukung solusi komunikasi selular bagi operator telekomunikasi, menerapkan layanan informasi kesehatan bagi rumah sakit, solusi e-learning untuk institusi pendidikan, menyediakan jasa konsultasi bagi instansi pemerintah terkait layanan e-government yang kolaboratif, mengimplementasikan solusi business intelligence untuk manufaktur, peritel dan jasa, unified service provisioning bagi pengembang properti, dan mengembangkan Enterprise Architecture-based IT Master Plan di berbagai sektor. Pada tanggal 25 September 2012, MLPT menjalankan kemitraan strategisnya dengan Ramco Systems dan Qumu untuk menyediakan bisnis Cloud di Indonesia dengan model Software-as-a-Service (SaaS) – atau layanan penyewaan perangkat lunak. Ramco Systems merupakan perusahaan perangkat lunak yang berfokus pada platform Cloud enterprise seperti ERP (Enterprise Resources Planning), HCM (Human Capital Management) dan EAM (Enterprise Asset Management). Sedangkan Qumu merupakan perusahaan dengan fokus pada penyediaan solusi lengkap Enterprise Webcasting dan Video Management.
Laporan Tahunan 2012
31
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
MLPT senantiasa melihat area baru yang dapat dikembangkan selain dari portofolio solusi yang telah ada saat ini. Dari beberapa solusi utama di MLPT yang mendapat respon sangat baik dari pelanggan selama tahun 2012 adalah solusi perbankan elektronik. Kebutuhan perbankan untuk mengembangkan strategi perbankan elektronik yang terintegrasi antara berbagai channel – atau dikenal sebagai Multichannel Electronic Banking, terbukti semakin dibutuhkan oleh perbankan Indonesia yang menjadi pelanggan utamanya. MLPT telah sukses mengembangkan solusi ini sehingga menjadi solusi pilihan dari perbankan di Indonesia. Selain itu, MLPT juga memberikan solusi bisnis terkini, mulai dari perangkat keras, aplikasi bisnis, hingga layanan konsultasi TI. Komitmen terhadap kepuasan konsumen menjadi prioritas utama bagi MLPT, dan terus ditingkatkan dalam upaya menjadi partner pilihan bagi pelanggan. MLPT juga memperkuat kompetensi dengan melengkapi sertifikasi teknis dari principal termasuk menambah SDM dengan sertifikasi Cisco yang tertinggi yaitu CCIE serta Project Management. MLPT juga terus memperkuat timnya untuk menguasai teknologi yang akan menjadi tren di kemudian hari seperti Data Center Virtualization untuk menunjang kebutuhan pembangunan data center yang mempertimbangkan aspek skalabilitas dan kemudahan operasional, serta siap mendukung teknologi Virtual Desktop Infrastructure (VDI). Selain itu solusi Multichannel Electronic Banking, Video Surveillance dan Next Generation Network juga telah memberikan hasil positif, dimana SDM MLPT telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi teknis. Kisah sukses dari implementasi proyek tersebut membuktikan MLPT terus menjadi mitra terpercaya dan dapat diandalkan bagi pelanggannya. Pengembangan bidang-bidang baru juga akan terus dilakukan dengan dukungan dari unit Strategic Competency Center (SCC), yang bertanggung jawab melakukan evaluasi terhadap tren solusi teknologi informasi dan juga kebutuhan solusi pelanggan.
PT Visionet Internasional PT Visionet Internasional (“VisioNet”) merupakan penyedia jasa alih daya TI yang menyeluruh. VisioNet didirikan sebagai respon Perseroan terhadap peluang pasar alih daya TI di Indonesia yang diperkirakan mencapai US$ 100 juta atau sekitar Rp 900 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Perseroan mengejar peluang bisnis di bidang alih daya TI ini secara total dengan mengkonsolidasikan sumber daya yang dimilikinya. VisioNet menawarkan layanan alih daya TI secara terpadu kepada pelanggan dengan jangkauan nasional, melalui 79 titik layanan dan lebih dari 1.000 sumber daya manusia di seluruh Indonesia dan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk tiga bidang utamanya, yaitu Electronic
32
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
Draft Capture Operation and Maintenance Services, Desktop Server Network Operation and Maintenance Services, dan Information Technology Operation and Maintenance Services. Untuk menambah kepercayaan pelanggan terhadap layanan VisioNet,
pada
bulan
Februari
2012,
VisioNet
kembali
mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Sertifikasi ini merupakan standardisasi yang mencakup pembangunan, implementasi, eksekusi,
pengawasan,
pengkajian,
maintenance
dan
peningkatan Information Security Management System (ISMS) di dalam cakupan risiko usaha di perusahaan. Fokus bisnis VisioNet adalah untuk membantu dan mendukung pelanggan dalam mengelola operasi TI mereka secara efisien, memastikan kinerja yang optimal, andal dan efektif, yang memberikan pelanggan kenyamanan sehingga dapat fokus pada bisnis inti mereka.
PT First Media Tbk. Berangkat dari fenomena era digital di pasar internet Indonesia yang menuntut layanan internet berkecepatan tinggi dalam mengakses kebutuhan mereka, PT First Media Tbk. (First Media) diluncurkan sebagai jawaban. First Media adalah perusahaan publik Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan jasa layanan yang dikenal sebagai Triple Play dengan cakupan layanan Jabodetabek, Surabaya, Bali dan segera menyusul ke beberapa daerah lainnya. First Media merupakan penyedia jaringan layanan kabel internet pita lebar dan layanan penyiaran TV berbayar dengan kabel
yang terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, First Media berhasil
perusahaan terdepan dalam memberikan mutu layanan bagi para pengguna internet karena mampu menyediakan bandwidht hingga 30 Mbps, yang amat bermanfaat untuk mendapatkan informasi berupa teks, audio, maupun audio visual, serta memudahkan aktivitas komunikasi dan transaksi, yang berguna untuk bisnis, pendidikan, dan hiburan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membangun gaya hidup moderen yang produktif. Di sisi layanan jaringan siaran televisi berbayar, First Media lebih unggul karena menjadi yang pertama dalam menyediakan layanan bermutu tinggi seperti siaran High Definition (HD), Video On Demand (VOD), Personal Video Recorder (PVR), Multimedia Home Platform (MHP) dan layanan tontonan web streaming yang dapat dinikmati melalui desktop dan laptop.
Laporan Tahunan 2012
33
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
Semua layanan ini dimungkinkan karena First Media mengoperasikan teknologi jaringan kabel Hybrid FiberCoaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang memiliki ujung terminal di Jakarta, Bali, dan Surabaya. Digitalisasi memungkinkan kompresi data yang lebih besar untuk ditransmisikan melalui kabel, sehingga meningkatkan
kapasitas
kabel
untuk
melakukan
transmisi internet berkecepatan tinggi, hingga mampu mentransmisi 100 saluran televisi secara serempak, serta volume data yang sangat besar yang diperlukan demi kelancaran aplikasi beberapa industri. First Media melayani jaringan internet pita lebar dan televisi berbayar bagi pelanggan retail maupun korporasi. Pelanggan sangat mempercayai First Media dalam menghadirkan mutu layanan yang baik, ini terpresentasikan dari kepercayaan Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak 2001, mempercayai First Media untuk menyediakan layanan jaringan komunikasi pihak BEI, institusi terkait serta anggota bursa. Penetrasi layanan jaringan First Media mencapai 80% apartemen yang berada di Jakarta. First Media terus melakukan pengembangan baik dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maupun perluasan jaringan layanan. Sepanjang tahun 2012, setiap bulan panjang kabel jaringan milik First Media bertambah 65 kilometer. Saat ini, First Media telah berkembang dengan membawahi beberapa unit bisnis yakni FastNet (layanan jaringan kabel internet pita lebar), HomeCable (layanan jaringan siaran TV berbayar), DataComm (layanan jaringan internet dan komunikasi korporasi), First Media Production (rumah produksi), BeritaSatu (penyedia informasi, penyiaran berita melalui televisi, dan website), dan layanan jaringan internet pita lebar nirkabel 4G. Dalam beberapa tahun terakhir ini, First Media berhasil melipat gandakan pendapatan perusahaan dan mampu memposisikan nama First Media sebagai top of mind brand untuk perusahaan penyedia layanan jaringan internet dan televisi berbayar.
34
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. (“MMI”) merupakan perintis di bidang layanan alih daya (outsourcing) untuk pengelolaan dokumen dan fungsi Teknologi Informasitika (TI) lainnya. Pada awal kegiatan usahanya, MMI bergerak dalam bidang pengelolaan dan penyimpanan arsip. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis dan kebutuhan dari para pelanggan, MMI senantiasa mengembangkan bisnis yang dikelola hingga kini dikenal sebagai pelopor perusahaan manajemen kearsipan paling kuat di Indonesia. Pada tahun 1994, MMI menambah layanan dalam bidang Penyimpanan dan Pengelolaan Data Komputer. Melihat besarnya peluang usaha dalam bidang document imaging, MMI membuka kegiatan usaha Alih Media Mikrofilm dan Dokumen Elektronik pada tahun 1996. Pengalaman MMI dalam mengoperasikan perusahaan yang berpedoman pada kepuasan pelanggan, pemegang saham dan karyawan dengan dukungan teknologi merupakan kunci MMI dalam mempertahankan dan mengembangkan kegiatan usahanya. Kini, MMI telah meningkatkan layanan-layanan yang diberikannya kepada para pelanggan meliputi Manajemem Arsip, Manajemen Data Komputer, Penyimpanan Surat Berharga, Alih Media, Manajemen Slip EDC, Manajemen Fasilitas dan Penyediaan Perangkat Lunak/Keras. Seiring dengan meningkatnya kesadaran banyak perusahaan untuk mendelegasikan fungsifungsi pengarsipan dan manajemen data kepada perusahaan yang mempunyai spesialisasi dalam bidangnya, MMI hadir menjawab kebutuhan tersebut dengan dukungan 12 gudang modern dan sertifikasi ISO 9001:2008. Dengan mengacu pada nilai-nilai dasar yang dipegang kuat oleh MMI meliputi trust, secure, kerahasiaan, dan on time/efisien, MMI senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan sehingga dikenal sebagai perusahaan dengan best customer services dalam bidang manajemen data dan pengarsipan modern.
Laporan Tahunan 2012
35
PT Multipolar Tbk
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan AKUNTAN PUBLIK
BIRO ADMINISTRASI EFEK
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
PT Sharestar Indonesia
Plaza ABDA Lt. 10 & 11
Gedung BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha) Lt. 7
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59
Jalan Gatot Subroto Kav. 35-36
Jakarta 12190
Jakarta 12950
Telp : (62 21) 527-7966
Telp : (62 21) 527-7966
Fax : (62 21) 5140 1350
Fax : (62 21) 527-7967
Penghargaan • SWG Top Software Subscription and Support Award 2011 • SWG Top Performance Award 2011 • SWG Top IBM Websphere Seller Award 2011 • SWG Top IBM Information Management Seller Award 2011 • Cisco Best Strategic Win Partner 2011 • Cisco Significant Contribution to Capital Business 2011 • Top IBM Information Management Seller Award 2011 • Top IBM Websphere Seller Award 2011 • Top Performance Award IBM 2011 • Top Software Subscription & Support Award IBM 2011
36
Laporan Tahunan 2012
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Laporan Tahunan 2012
37
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
P
erseroan senantiasa meningkatkan kinerja seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam sektor teknologi informasi, ritel, dan multimedia. TINJAUAN UMUM Ketidakstabilan perekonomian global dan krisis utang di kawasan Eropa masih berlangsung hingga akhir tahun 2012. Namun perekonomian nasional terus menunjukkan pertumbuhan positif dan iklim investasi kian hari semakin signifikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara di Asia yang dapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cemerlang. Hal ini disebabkan oleh stabilitas rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kondusif. Di tengah krisis utang kawasan Eropa yang menyebabkan negara-negara di kawasan tersebut terjadi pemangkasan rating sovereign, Indonesia justru mendapatkan peringkat pertumbuhan ekonomi terbaik nomor dua di Asia dan tertinggi nomor lima di dunia pada kuartal III tahun 2012. Pertumbuhan perekonomian Indonesia juga tampak pada kinerja triwulan I dan II tahun 2012, dimana ekonomi mengalami kenaikan dari 6,3 % menjadi 6,4 persen. Stabilitas pertumbuhan ekonomi terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III yang mengalami kenaikan sebesar 3,21 % dibandingkan dengan triwulan tahun sebelumnya. Dengan kondisi seperti ini, ekonomi Indonesia di tahun 2012 tumbuh pada kisaran 6,2-6,3 %. Meski sedikit dibawah target APBN 2012 sebesar 6,5 %, pertumbuhan ini merupakan kemajuan signifikan yang patut diapresiasi ditengah perkenomian global yang terus mengalami penurunan.
Tinjauan Operasional Perseroan senantiasa meningkatkan kinerja di seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam setiap lini bisnis yang dikelola baik dari sektor teknologi informasi, ritel, multimedia, maupun pengarsipan. Pencapaian 2012 dari sisi pendapatan segmen eceran dan distribusi mencapai Rp 11,2 triliun dari tahun 2011 sebesar Rp 9,2 triliun. Segmen teknologi informasi juga meningkat menjadi Rp 1,3
38
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
triliun dari Rp 1,1 triliun di tahun 2011. Demikian juga pendapatan dari segmen administrasi saham dan jasa lainnya juga meningkat menjadi Rp 142,3 miliar dari Rp 66,5 miliar di tahun sebelumnya.
PENGEMBANGAN STRATEGIS DAN TRANSFORMASI PERUSAHAAN Perkembangan positif ekonomi Indonesia yang semakin meningkat karena dorongan berbagai faktor positif seperti perbaikan iklim ivestasi dan birokrasi, serta meningkatnya pendapatan masyarakat telah dimanfaatkan dengan baik oleh Perseroan dan entitas anak perusahaannya. Berbagai usaha untuk meningkatkan rencana pengembangan bisnis inti, kompetensi, dan perluasan target pasar senantiasa dikembangkan. Pada tahun 2012, Perseroan melalui anak perusahaan, PT Multipolar Technology (”MLPT”) menggandeng dua perusahaan Ramco Systems dan Qumu untuk memudahkan pelanggan mengotomatisasikan dan mengintegrasikan seluruh fungsi dan proses bisnisnya tanpa perlu melakukan investasi pada perangkat keras, lisensi, pelatihan atau staf TI tambahan. Perseroan juga mengakuisisi PT Tecnoves International dengan mengambil 85% kepemilikan saham dalam bisnis direct broadcast satellite. Selain itu, Perseroan melakukan transaksi investasi saham PT Bank Nationalnobu (Bank Nobu). Transaksi ini merupakan bagian dari strategi untuk diversifikasi portofolio investasi Perseroan dan membuka peluang kerjasama dalam bidang Teknologi Informasi. Perseroan meyakini bahwa dengan melakukan transaksi terhadap Bank Nobu sebagai bank yang sedang berkembang dan memiliki prospek menjanjikan, dapat memberikan nilai tambah bagi keseluruhan bisnis Multipolar.
Laporan Tahunan 2012
39
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
TINJAUAN PER SEGMEN USAHA 1. KAPASITAS DAN PERKEMBANGAN • Segmen Eceran dan Distribusi
Usaha bisnis ritel yang dikelola oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk. (”Matahari”), telah memberikan kontribusi signifikan melalui bisnis utamanya, Hypermart dan Foodmart. Matahari berhasil mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam industri ritel melalui usaha-usaha memaksimalkan tingkat produktivitas gerai dan strategi yang tepat sasaran. Setelah Perseroan pada akhir tahun 2012 berhasil melakukan pengambil-alihan aset/bisnis non inti melalui pengambilalihan seluruh saham milik Matahari pada entitas anak PT Nadya Putra Investama (“NPI”) dan PT Matahari Pacific (“MP”), maka pengambil-alihan ini sejalan dengan strategi Matahari untuk lebih fokus pada bisnis intinya. Dengan strategi ini, Matahari akan semakin meningkatkan nilai kompetitifnya dan memperkuat posisinya dalam pasar ritel modern di Indonesia yang didukung dengan perkembangan Matahari sebagai perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia. Melalui strategi streamline, Matahari akan mampu menyongsong transformasi bisnis ritel yang lebih besar dan modern di tanah air.
Usaha ritel entitas anak Perseroan di China melalui Robbinz Department Store dan Hypermart juga mengalami peningkatan yang menggembirakan. Robbinz Depertment Store dan Hypermart telah berkembang pesat dalam waktu yang singkat dengan menambah outlet sebanyak 2 (dua) pada tahun 2012 sehingga total outlet sebanyak 8 (delapan). Perseroan juga penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi untuk terus mengembangkan 8 outlet tersebut di wilayah Chengdu, Yangzhou, Tianjin, Suzhou dan Changzhou. Dengan tren pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat serta ditunjang pasar China yang enam kali lebih besar dari Indonesia, Perseroan menyongsong perkembangan sebagai perusahaan ritel internasional yang lebih besar dan modern.
• Segmen Teknologi Informasi
Pada tahun 2012, divisi teknologi informasi (TI) juga semakin mantap dalam melebarkan langkahnya di bisnis ini melalui PT Multipolar Technology (“MLPT”), yang terus menunjukkan perkembangan yang berarti dan menjadi kontributor yang penting bagi pertumbuhan Perseroan. Demikian juga dengan PT VisioNet Internasional (“VisioNet”) yang kembali mendapatkan sertifikasi ISO 27001, yang menjadi bukti pelayanan optimal Perseroan kepada pelanggan. Sertifikasi ini merupakan standardisasi yang mencakup pembangunan, implementasi, pengerjaan, pengawasan, pengkajian, pengelolaan dan peningkatan Information Security Management System (ISMS) dalam bidang usaha operasi teknologi informasi (TI) yang dikelola melalui VisioNet. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa VisioNet merupakan perusahaan alih daya TI terpercaya di Indonesia.
40
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
• Segmen Lainnya
Entitas Anak Perseroan terutama yang bergerak dalam bidang pengarsipan modern PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”) dan pusat hiburan keluarga PT Matahari Graha Fantasi (PT MGF) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Kinerja keuangan MMI menunjukkan bahwa MMI berhasil melakukan ekspansi dalam waktu yang sangat singkat setelah mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering) di tahun 2010.
2. PENDAPATAN DAN PROFITABILITAS • Segmen Eceran dan Distribusi
Penjualan bersih
Penjualan bersih dari segmen eceran dan distribusi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 11,2 triliun. Jumlah ini meningkat 22,52% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 9,2 triliun.
Beban Pokok Penjualan Barang
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen eceran dan distribusi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 9,1 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 22,51% dari Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp 7,5 triliun.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen eceran dan distribusi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 2,1 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 22,55% dari Laba Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,7 triliun.
3. SEGMEN TEKNOLOGI INFORMASI Penjualan Bersih
Penjualan bersih dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 1,3 triliun. Jumlah ini meningkat 15,50% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,1 triliun.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 17,23% dari Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1 triliun.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 97 miliar. Jumlah ini menurun sebesar 2,10% dari Laba Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 99,1 miliar.
Laporan Tahunan 2012
41
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
4. SEGMEN LAINNYA
Penjualan Bersih
Penjualan bersih dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 142,3 miliar. Jumlah ini meningkat 113,85% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 66,55 miliar.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 74,2 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 9,56% dari Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp67,8 miliar.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 68,1 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 5,41% dari Rugi Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,2 miliar.
URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN PERSEROAN Kinerja keuangan Perseroan pada 2012 sangat membanggakan. Pembahasan dan analisis kinerja keuangan Perseroan merujuk pada Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset Pada tahun 2012, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar Rp 14,1 triliun dengan komposisi aset lancar sebesar Rp 7 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 7,1 triliun. Jumlah aset tersebut turun 1,58% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2011 yaitu sebesar Rp 14,3 triliun, yang terdiri dari asset lancar sebesar Rp 6 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 8,3 triliun. Liabilitas Pada akhir tahun 2012, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp 7,0 triliun, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,7 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,4 triliun. Jumlah liabilitas pada tahun 2012 meningkat 14,10% dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp 6,2 triliun, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,0 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,1 triliun. Ekuitas Ekuitas Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 7,0 triliun. Jumlah ini turun 13,45% dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp 8,1 triliun.
42
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Ringkasan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dalam jutaan Rupiah
Keterangan
2012
Aset Lancar
6.961.406
5.992.864
Aset Tidak Lancar
7.126.777
8.321.843
14.088.183
14.314.707
4.671.652
4.042.864
Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek
2011
Liabilitas Jangka Panjang
2.363.458
2.123.105
Total Liabilitas
7.035.110
6.165.969
Total Ekuitas
7.053.073
8.148.738
14.088.183
14.314.707
Total Liabilitas dan Ekuitas
Laporan Laba/Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan Penjualan Bersih Perseroan sukses membukukan penjualan bersih pada tahun 2012 sebesar Rp 12,6 triliun. Jumlah ini meningkat 22,36% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 10,3 triliun. Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa Beban pokok penjualan barang dan jasa Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 10,4 triliun. Beban ini lebih besar 21,78% dibandingkan dengan beban pokok penjualan barang dan jasa pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 8,5 triliun. Laba Bruto Total laba bruto Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 2,2 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 25,06% dibandingkan dengan laba bruto pada tahun 2011 sebesar Rp 1,8 triliun. Laba Usaha Laba Usaha Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 223,1 miliar. Jumlah ini meningkat 1.128,02% dibandingkan dengan rugi usaha pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 21,7 miliar. Laba Bersih Laba Bersih Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 166,6 miliar. Jumlah ini meningkat 73,46% dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 96 miliar.
Laporan Tahunan 2012
43
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Total Laba Komprehensif Total laba komprehensif Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 255,9 miliar. Jumlah ini meningkat 67,13% dibandingkan dengan total laba komprehensif pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 153,1 miliar. Tabel Ringkasan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan pada tahun 2012 dan 2011 Dalam jutaan Rupiah
Keterangan Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa Laba Bruto
2012
2011
12.642.770
10.332.842
(10.393.875)
(8.534.649)
2.248.895
1.798.193
Laba (Rugi) Usaha
223.101
(21.702)
Laba Bersih
166.583
96.038
Laba Komprehensif
255.939
153.135
Laporan Arus Kas Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Perseroan mencatat penerimaan kas neto dari aktivitas operasi selama tahun 2012 sebesar Rp 620 miliar, naik 91,69% dibandingkan penerimaan kas neto tahun 2011 yaitu sebesar Rp 323,3 miliar. Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi Selama tahun 2012, penerimaan kas neto untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp 1,4 triliun, naik 258,36% dari pengeluaran kas neto tahun 2011 yaitu sebesar Rp 866,5 miliar. Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan Pengeluaran kas neto untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat 152,92% dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 472,9 miliar. Kas dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan setara kas awal tahun Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 2 triliun, turun 32,99% dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 3 triliun. Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Kas dan setara kas akhir tahun Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 2,9 triliun, meningkat 40,97% dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 2 triliun.
44
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Ringkasan Laporan Arus Kas Konsolidasian pada Tahun 2012 dan 2011 Dalam jutaan Rupiah
Keterangan Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas awal Tahun
2012 619.786
323.322
1.372.126
(866.464)
(1.195.987)
(462.879)
795.925
(1.016.021)
2.039.663
3.043.788)
Dampak Perubahan Selisih Kurs pada Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
2011
39.671
11.896
2.875.259
2.039.663
Kemampuan Membayar Utang Dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perseroan memiliki modal kerja bersih yang sangat positif, sehingga tidak ada keraguan dalam membayar seluruh kewajibannya. Hal ini dapat dilihat lebih detail pada Laporan Arus Kas Konsolidasian Perseroan. Untuk kolektibilitas piutang, segmen eceran dan distribusi tidak mengandung risiko karena seluruh penjualan tersebut dilaksanakan secara tunai. Sedangkan di segmen teknologi informasi dan segmen lainnya, risiko tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menerapkan kebijakan perusahaan dan pengendalian internal yang baik.
Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Dan Tingkat Solvabilitas Perseroan memiliki struktur modal yang sangat kuat. Bahkan pada tahun 2013 ini, modal Perseroan bertambah sehubungan dengan waran seri II Perseroan yang sebagian telah dieksekusi oleh pemegang saham Perseroan menjadi saham di dalam Perseroan.
Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Pada tanggal 8 Maret 2013, Perseroan memperoleh 726,5 juta lembar saham (atau setara dengan 24,9%) pada PT Matahari Department Store Tbk (“LPPF”) dari Asia Color Company Limited (“ACC”) dengan nilai sebesar Rp 883 miliar setelah entitas anak Perseroan yaitu PT Matahari Pacific (”MP”) melepas kepemilikan sahamnya sebanyak 20% ordinary shares dan 20,7% preference shares serta 8.875.638 waran yang dimiliki MP pada Meadow Asia Company Limited (“MAC”). MAC memiliki 100% kepemilikan saham pada ACC, dan ACC memiliki 98,15% saham pada LPPF.
Laporan Tahunan 2012
45
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kemudian, pada tanggal 25 Maret 2013, Perseroan menjual 129,03 juta lembar saham LPPF (atau setara dengan 4,4%) dengan harga sebesar Rp 10.850 per saham. Oleh karena itu, kepemilikan Perseroan pada LPPF berkurang menjadi 20,5%.
Prospek Usaha Perusahaan Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan dan entitas anak di tahun mendatang, Perseroan terus mengupayakan pengembangan aspek pengelolaan maupun perencanaan operasional. Penerapan sistem manajemen yang hati-hati diharapkan akan membantu Perseroan mengatasi berbagai tantangan bisnis serta meraih peluang yang lebih besar untuk menopang profitabilitas Perseroan dan entitas anak. Organisasi internal Perseroan dan entitas anak akan diperkuat agar dapat mengantisipasi potensi risiko perubahan eksternal yang dapat mempengaruhi upaya Perseroan dan entitas anak dalam meraih target dan tujuan yang hendak dicapai.
Rencana Jangka Panjang Perseroan akan terus berupaya untuk mengelola seluruh unit bisnis usaha yang telah ada dan yang akan ada agar dapat meraih peluang untuk tumbuh lebih besar lagi. Hal ini agar seluruh stakeholders Perseroan dapat turut memperoleh keuntungan dengan keberhasilan-keberhasilan yang diraih oleh Perseroan.
Aspek Pemasaran Perseroan optimis terhadap prospek pemasaran usaha dari setiap lini bisnis yang didukung oleh kondisi perekonomian nasional maupun pasar dari produk dan jasa serta kondisi internal Perseroan sendiri. Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan Matahari yang terus memberikan dampak positif bagi perkembangan pemasaran usaha Matahari. Berbagai program pengembangan terus dilaksanakan untuk mencapai target yang diharapkan. Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel di China yang menunjukkan perkembangan positif dengan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Robbinz Department Store dan Hipermart sehingga Perseroan menargetkan pengembangan outlet sebanyak 3 buah di wilayah Shenyang, Xuzhou, dan Beicheng. Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan tetap berfokus kepada pelayanan kepada pelanggan dengan dukungan tekologi terbaru. Perseroan senantiasa melihat area baru yang dapat dikembangkan selain dari portfolio solusi yang telah ada saat ini. Dalam upaya memasarkan solusi-solusinya, MLPT juga aktif melakukan program pemasaran dan promosi yang agresif, antara lain melalui seminar, workshop, open house, direct mail ke target pelanggan.
46
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Ke depan, MLPT akan fokus untuk meningkatkan pendapatan dari software dan services dengan tetap mempertahankan kontribusi pendapatan dari hardware infrastructure. Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu MMI melakukan pengembangan pemasaran antara lain dengan: • pengelolaan SDM yang handal, muda dan kreatif; • optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran, pemahaman tugas dan jabatan SDM perseroan dengan kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas; • mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan standar kualitas tinggi; dan • mengembangkan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya berbagai lini bisnis dan entitas anak perusahaan
Komitmen Kepada Konsumen Kepuasan konsumen merupakan prioritas utama bagi seluruh lini bisnis Perseroan, dan terus ditingkatkan dalam upaya menjadi pilihan bagi pelanggan. Salah satunya adalah dengan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Hal ini yang mendorong Perseroan dan anak-anak perusahaannya secara terus menerus melakukan peningkatan pelayanan guna mencapai kepuasan pelanggan yang lebih baik lagi.
Uraian Mengenai Kebijakan Dividen Dan Jumlah Dividen Dalam melakukan perhitungan dividen atas laba yang belum ditentukan peruntukannya, maka manajemen akan melakukan perhitungan terlebih dahulu atas kecukupan dana modal kerja, investasi dan pengembangan usaha. Kemudian rencana alokasi dividen bagi pemegang saham akan dimintakan persetujuannya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, Atau Restrukturisasi Utang/Modal Informasi ini dapat dilihat pada bagian “Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan”.
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa (Afiliasi) Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT Matahari Putra Prima Tbk (Matahari) melakukan restrukturisasi aset atas tanah dan bangunan Matahari di berbagai lokasi masing-masing kepada entitas anak PT Matahari Pacific (“PT MP”) dan PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”).
Laporan Tahunan 2012
47
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perseroan dan Matahari menandatangani akta Jual Beli sebagai berikut: • Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp 945.000 juta dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp 944.947 juta. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp 1.889.947 juta telah dibayar secara tunai kepada Matahari oleh Perseroan pada tanggal 30 Nopember 2012. • Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp 416.000 juta dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp 922.327 juta. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp 47.327 juta telah dibayar secara tunai kepada Matahari oleh Perseroan pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp 1.291.000 juta dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perseroan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei 2013. Perseroan berhak untuk melakukan pembayaran dipercepat dari tanggal jatuh tempo berdasarkan kesempatan para pihak. Memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam LK Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-412/ BL/2009 Tanggal 25 Nopember 2009), khususnya poin 2 (b), maka informasi mengenai Transaksi Afiliasi antara Perseroan dan Matahari telah dilaporkan oleh Perseroan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), melalui surat Perseroan tertanggal 1 Agustus 2012, dengan nomor surat CSS.102-2012 dan CSS.1032012, perihal Informasi mengenai Transaksi Afiliasi. Transaksi Perseroan dan entitas anak dengan pihak berelasi telah diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang terlampir pada Annual Report ini.
Kebijakan Akuntansi Perseroan telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan keuangan tahunannya. Perseroan telah menjelaskan kebijakan penting akuntansi yang diterapkan pada catatan laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang terdapat pada laporan ini.
48
Laporan Tahunan 2012
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2012
49
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
P
erseroan senantiasa meningkatkan kinerja seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam sektor teknologi informasi, ritel, dan multimedia.
Perkembangan Good Corporate Governance (GCG) Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau good corporate Governance (GCG) merupakan rangkaian mekanisme atau sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar sesuai dengan harapan stakeholders. Mekanisme GCG sangat berpengaruh terhadap penetapan dan pencapaian tujuan, pembentukan serta pengembangan budaya kerja di lingkungan Perseroan. Sejak awal, Perseroan meyakini bahwa penerapan GCG di lingkungan perusahaan dapat mengantarkan Perseroan kepada kesuksesan. Bagi Perseroan, implementasi GCG dalam proses bisnis merupakan pijakan kokoh untuk mewujudkan visi dan misi. Prinsip-prinsip GCG menjadi perangkat standar yang bertujuan memperbaiki citra, efisiensi, efektifitas dan tanggung-jawab sosial perusahaan. Prinsip-prinsip GCG yang diterapkan Perseroan meliputi berbagai aspek sebagai berikut: •
Transparancy : Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam pemberian informasi material secara relevan mengenai perusahaan kepada pemegang saham.
•
Accountability: Pelaksanaan, kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif.
•
Responsibility: Kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan korporasi dan peraturan perundangundangan pemerintah yang dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak lain.
•
Independency : Pengelolaan Perseroan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
•
Fairness:
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan Perseroan.
50
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
KEBIJAKAN GCG Perseroan selalu berupaya memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. melalui penerapan prinsip GCG secara konsisten dan konsekuen serta menjadikannya sebagai budaya kerja yang berlaku di dalam perusahaan. Pemahaman ini mendasari kebijakan Perseroan untuk melaksanakan prinsip GCG dalam rangka mencapai tujuan bisnis jangka panjang yang berkesinambungan. Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan pada semua jajaran organisasi, yang diwujudkan dalam aspek-aspek sebagai berikut: •
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
•
Menerapkan fungsi kepatuhan.
•
Pengelolaan manajemen risiko.
•
Melaksanakan transparansi keuangan dan non-keuangan
•
Melengkapi serta melaksanakan tugas-tugas komite-komite dan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian internal.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Perseroan senantiasa memperlihatkan tanggung jawabnya dalam menerapkan Good Corporate Governance karena
memandang implementasi GCG bukan sekedar kewajiban namun
keniscayaan dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Struktur tata kelola perusahaan Perseroan terdiri dari dua organ sebagai berikut: •
Organ Utama
•
Organ Pendukung : terdiri dari Sekretaris Perusahaan, Internal Audit, Komite Audit,
: terdiri dari Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi dan Auditor Eksternal
Laporan Tahunan 2012
51
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Bagan struktur tata kelola perusahaan Perseroan
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direksi
Sekretaris Perusahaan
Pemegang Saham Pemegang Saham merupakan organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris berdasar aturan yang ditentukan. Hak-hak Pemegang Saham •
Menghadiri Rapat Pemegang Saham dan menggunakan hak suaranya
•
Memperoleh penjelasan lengkap mengenai segala informasi yang menyangkut Perseroan baik yang dimuat dalam Laporan Tahunan maupun Laporan Kinerja dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
•
Memperoleh informasi mengenai Perseroan secara tepat waktu dan teratur
Wewenang Pemegang Saham •
Mengangkat dan memberhentikan Direksi
•
Mengangkat dan memberhentikan Komisaris
•
Menilai kinerja Komisaris dan Direksi melalui mekanisme yang ada
•
Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan yang diterima dari Komisaris
•
Mengesahkan Perencanaan Strategis (Corporate Plan) dan Rencana Kerja
•
Menetapkan remunerasi Direksi
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan bagian dari struktur Perseroan sebagai media tertinggi yang dimiliki oleh Pemegang Saham dalam merumuskan kebijakannya terhadap Perseroan. Perseroan memiliki dua macam RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
52
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) RUPST diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012 bertempat di Hotel Aryaduta Jalan Prapatan 44-48 Jakarta Pusat dengan pokok bahasan sebagai berikut: • Laporan Tahunan Perseroan mengenai laporan tugas pengurusan Direksi dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta Tata Usaha Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011; Pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011; serta pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi dan Komisaris atas pelaksanaan tugas pengawasan yang telah dilakukan dalam Tahun Buku tersebut. • Penggunaan Laba/Rugi bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. • Penunjukan Akuntan Publik Independen Perseroan yang akan mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut. • Penetapan dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan termasuk menentukan Komisaris Independen untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya rapat hingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada Tahun 2013. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) RUPSLB diselenggarakan pada tanggal 19 September 2012 di Hotel Aryaduta Jalan Prapatan 4448 Jakarta Pusat dengan dua pokok bahasan. Adapun hasil pokok bahasan agenda satu adalah tentang penerimaan, persetujuan, dan ratifikasi atas: • segala tindakan dan perbuatan hukum Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dan Piutang yang telah diandatangani oleh Perseroan dan PT. Matahari Putra Prima Tbk. (“ MPPA”) pada tanggal 30 Juli 2012; • tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk membeli seluruh saham milk MPPA dalam PT. Matahari Pacific: • tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Drreksi Perseroan untuk membeli seluruh saham milik MPPA dalam P T. Nadya Putra lnvestama; • tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Dlreksi Perseroan untuk membeli dan/atau menerima pengalihan seluruh piutang MPPA terhadap PT Matahari Pacific; • tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk membeli dan/atau menerima pengalihan seluruh plutang MPPA terhadap PT. Nadya Putra Investama; • keputusan atas Rencana Transaksi tersebut dilaksanakan mengikuti tata cara dan prosedur pengambian keputusan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 serta ketenuan Pasal 23 ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan; • penerimaan dan persetujuan atas laporan-laporan dan/atau perdapat-pendapat yang diberikan dan/atau dibuat oleh para profesi penunjang, penilai independen maupun manajemen Perseroan;
Laporan Tahunan 2012
53
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
• memberikan persetujuan, wewenang dan/atau kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan/disyaratkan dalam rangka pelaksanaan, sahnya dan/atau efektifnya setiap dan segala hal-hal dan/atau transaksi-transaksi sebagaimana disampaikan dalam Rapat serta dalam Keterbukaan Informasi Perseroan, serta melaksanakan seluruh keputusan yang disetujui dalam Rapat seluruhnya tanpa ada pengecualian, dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undargan yang berlaku. Sementara pokok bahasan RUPSLB agenda kedua adalah tentang penerimaan, persetujuan, dan ratifikasi atas: • rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk memperoleh pinjaman dari satu atau lebih bank dari dalam maupun luar Indonesia; • rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk menjaminkan seluruh atau sebagian besar aset-aset Perseroan dan/atau anak perusahaan; • kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan setiap tindakan yang diperlukan.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris merupakan organ penting Perseroan yang berperan sebagai pengawas atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan dan bertanggungjawab kepada RUPS. Dalam melakukan aktivitas fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang secara berkala melakukan pengawasan dalam bentuk pembahasan temuan audit dan pemantauan atas tindak lanjut hasil temuan audit tersebut. Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris senantiasa menjaga prinsip-prinsip independensi dengan tidak melibatkan diri dalam kegiatan maupun proses pengambilan keputusan menajerial sehari-hari dari Direksi. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Pada Tahun 2012 Pada tahun 2012, Komisaris Perseroan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain sebagai berikut: •
Membahas dan memberi pengesahan Corporate plan dan Rencana Kerja
•
Memberi saran-saran kepada Direksi dalam melaksanakan RKAP 2012.
•
Membahas dan memberi persetujuan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
•
Melaksanakan pembahasan atas laporan Komite Audit.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan praktik GCG di dalam perusahaan, Dewan Komisaris Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: •
Memantau efektivitas implementasi GCG yang diterapkan perusahaan dan bila perlu melakukan penyesuaian.
•
54
Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG di dalam perusahaan
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan baik melalui serangkaian rapat yang dijadikan sarana pengawasan kepada Direksi Perusahaan. Selama tahun 2012 , telah dilakukan Rapat-Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak 4 kali, di samping pertemuan-pertemuan lainnya atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
DIREKSI Direksi merupakan organ tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dilakukan secara cepat dan dengan analisis yang seksama. Direksi telah memberikan laporan hasil pelaksanaan Internal Audit kepada Dewan Komisaris dan telah melaksanakan tindak lanjut dari temuan-temuan audit. Peran Direksi dalam proses pengembangan strategis korporasi dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) berikut rencana aksinya sebagai penjabaran operasional strategi yang telah ditetapkan.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi Rapat-rapat Direksi dilaksanakan secara periodik. Rapat-rapat Direksi juga telah efektif menjadi sarana pengambilan keputusan. Selama tahun 2012, telah dilakukan rapat-rapat internal Direksi sebanyak 8 (delapan) kali, di samping pertemuan-pertemuan lainnya atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan menjalankan peran sebagai pintu informasi bagi pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan memfasilitasi rapat-rapat Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan serta menyiapkan laporan dan bahan-bahan yang digunakan dalam rapat-rapat. Sekretaris Perusahaan juga mengorganisir pelaksanaan RUPS dan administrasi notulen RUPS. Kepatuhan kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan melalui monitoring kepada seluruh aspek perizinan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan.
Laporan Tahunan 2012
55
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Profil Sekretaris Perusahaan Chrysologus R.N. Sinulingga, Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga mengawali karir sebagai management trainee dan Credit Auditor di PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1990. Beliau kemudian bekerja sebagai Research Analyst dan Manager Corporate Finance di PT Dharmala Securities pada tahun 1994-1998. Pada tahun 1998 beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk hingga tahun 2005. Beliau kemudian bergabung dengan PT Multipolar Tbk dan diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sejak tahun 2005 hingga sekarang. Riwayat pendidikan Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga memperolah gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1990. Pada tahun 1994 beliau memperoleh gelar Master Business Administration dari The University of Dallas, Irving, Texas, USA. Beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Pelita Harapan, Jakarta dan memperoleh gelar Magister Hukum pada tahun 2003. Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga terus melanjutkan pendidikan hingga di tahun 2007 beliau kembali memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945.
KOMITE AUDIT Komite Audit merupakan sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugastugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit, menurut ketentuan yang berlaku, terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang anggota, termasuk ketuanya, dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Fungsi Komite ini adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. Pada tahun 2012, susunan Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Nomor CSS.064-2012 adalah: Ketua
: Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Anggota
: Ridwan Masui
56
A.D. Sonny Soedjadi
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Profil Komite Audit Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM Ketua Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Isnandar Rachmat Ali diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2008. Beliau memulai karirnya dengan memegang berbagai jabatan penting di beberapa perusahan industrial. Pada tahun 1980-1989, beliau menjabat sebagai Vice President Director di Bank Bhumy Bahari, kemudian dari tahun 1989, beliau menjabat sebagai Vice President Director pada Tokai Lippo Bank hingga tahun 2001. Selain berpengalaman di dunia bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan diantaranya sebagai dosen di Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga sekarang. Riwayat pendidikan Bapak Isnandar Rachmat Ali memperoleh gelar Doktor (PhD) di bidang Education Management dari Universitas Negeri Jakarta. Ridwan Masui Anggota Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Ridwan Masui merupakan sosok penting dalam perbankan Indonesia. Beliau bergabung dengan Perseroan di tahun 2012 sebagai anggota Komite Audit. Beliau pernah menjabat beberapa posisi penting di Bank Indonesia dalam kurun waktu 1988 – 2004, yaitu Pemeriksa Bank Tingkat II Bank Indonesia Jakarta (1988-1995), Pengawas Bank Eksekutif Bank Indonesia, Jakarta (1995-1996), Pengawas Bank Eksekutif Bank Indonesia, Surabaya (1996-1998), Deputi Direktur Direktorat Pengawasan I Bank Indonesia, Jakarta (1998-1999), Analis Eksekutif Senior Bank Indonesia, Jakarta (1999-2000), Pengawas Bank Eksekutif Senior Bank Indonesia, Bandung (2000-2001), Koordinator Bidang Moneter, Sistim Pembayaran & Manajemen Intern Bank Indonesia Bandung (2002-2003), Direktur Direktorat Pemeriksaan Bank II Bank Indonesia, Jakarta (2003-2004), Staf Ahli Deputi Gubernur Bidang Perbankan Bank Indonesia (2004). Pernah menjabat sebagai anggota komite audit di PT Matahari Putra Prima Tbk (2006-2008 dan 2010-2012), di PT Lippo Cikarang (2008-2010), di PT Bank Utama International (2007-2010), dan di BCA Syariah (2010-Sekarang). Riwayat pendidikan Bapak Ridwan Masui menyelesaikan pendidikan formal sebagai Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi STIE Swadaya Jakarta.
Laporan Tahunan 2012
57
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Sonny Soedjadi Anggota Riwayat jabatan dan pengalaman kerja Bapak Sonny Soedjadi diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012 hingga sekarang. Beliau memulai karir pada tahun 1972 di Carnation Travel Service. Pada tahun 1974, beliau menjabat sebagai Accounting Manager di Kartini Utama Ltd (ship equipment) hingga tahun 1976. Beliau kemudian melanjutkan karirnya sebagai Accounting Manager di Central Java Cold Storage (Cenjaco) pada tahun 1976-1979, Auditor for Travel Division (ISTA) di Sudarpo Corporation pada tahun 1979-1980, Executive Development Program di Bank Niaga pada tahun 1980-1981, Assistant Chief Auditor Lippo group di Lippo Bank pada tahun 1981-1985 dan Credit Division Head pada tahun 1985-1986. Karir beliau selanjutnya adalah sebagai Deputy Manager and Branch Manager dari tahun 1986-1990 di Bank Umum Nasional, President BWB Associates, Bank Finance Management, dari tahun 1992 hingga sekarang. Pada tahun 1999 beliau menjabat sebagai Partners pada Konsultan Hukum & Manajemen pada House of Independent Legal Counselors (LPSH-HILC Law Firm) hingga tahun 2008. Pada tahun 1998, beliau menjabat sebagai Executive Secretary pada Lembaga Pengkajian dan Studi Hukum Jakarta hingga tahun 2007. Sejak tahun 2007, beliau juga menjabat Managing Partner SS & Partner, Law Firm hingga sekarang. Selain berpengalaman dalam dunia bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan diantaranya sebagai Faculty Member untuk mata kuliah Business Law di Prasetya Mulya Business School dari tahun 2007 hingga sekarang, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Sahid Jakarta dari tahun 2002 hingga sekarang. Riwayat pendidikan Bapak Sonny Soedjadi mendapatkan gelar Sarjana Muda Ekonomi pada jurusan Perusahaan (BSc) dari Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B), Jakarta pada tahun 1982 dan Sarjana Ekonomi jurusan Perusahaan pada Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B) pada tahun 1984. Pada tahun 1992, beliau mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Nitro Institute Banking and Finance dan pada tahun 2001, beliau lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Institute of Business Law and Management. Pada tahun 2002, beliau menyelesaikan Program Pasca Sarjana/Magister Bidang Kajian Utama Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran. Independensi Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit merupakan anggota independen yang berasal dari luar Perseroan dan tidak terkait dengan Direksi, Komisaris, maupun Pemegang Saham.
58
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Tugas Komite Audit Tugas Komite Audit meliputi: • Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor • Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh internal auditor maupun eksternal auditor • Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya • Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh internal audit. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit Sepanjang tahun 2012, Komite Audit Perseroan telah melakukan rapat sebanyak 4 (empat) kali.
INTERNAL AUDIT Internal Audit melaksanakan fungsinya sebagai pengawas atas kegiatan-kegiatan Perseroan dan melancarkan pelaksanaan kebijakan Perseroan melalui pemerikasaan keuangan dan operasional pada unit-unit kerja. Dalam melakukan fungsi audit internal, Internal Audit melakukan kegiatan: •
Mengelola pengembangan kebijakan dan standar audit sesuai dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
•
Menyusun rencana audit operasional dan keuangan serta audit lain.
•
Mengelola aktivitas secara keseluruhan berdasarkan rencana audit korporat.
•
Memberikan rekomendasi audit kepada Presiden Direktur dan pihak terkait lainnya.
•
Membangun networking dan counterparting dengan auditor eksternal dan pihak terkait lainnya.
AUDITOR EKSTERNAL Kantor akuntan publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto dari RSM AAJ Associates ditunjuk Perseroan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2012.
PERMASALAHAN HUKUM Selama tahun 2012 tidak ada kasus hukum yang dihadapi Perseroan.
Laporan Tahunan 2012
59
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
ETIKA PERUSAHAAN Perseroan menerapkan Kebijakan Etika Karyawan dengan kontrol melalui penandatanganan dokumen pernyataan Code of Conduct oleh seluruh karyawan Perseroan di awal tahun. Hal ini dimaksudkan agar karyawan mengerti dan menghargai etika dalam melaksanakan tugas dan menjalankan usaha di Perseroan dengan sebaik-baiknya sehingga martabat dan integritas warga Perseroan selalu terjaga dan dapat terus ditingkatkan. Selain itu, Perseroan juga menerapkan beberapa prinsip yang terkait dengan etika penerapan GCG, Board Manual, etika bisnis, dan budaya Perseroan. • Etika penerapan good corporate governance (GCG)
Prinsip-prinsip GCG disusun di dalam buku Panduan Tata Kelola Perseroan. Buku ini menjadi pedoman dasar Perseroan dalam menjalankan bisnis dengan nilia-nilai yang dipegang teguh oleh semua warga Perseroan.
• Etika Bisnis
Warga Perseroan tidak diperbolehkan melakukan perbuatan korupsi atau melakukan perbuatan yang mendorong terjadinya korupsi. Perseroan juga mendorong agar warga Perseroan menyampaikan laporan jika mengetahui adanya tindakan korupsi atau adanya tindakan yang berpotensi pada terjadinya korupsi.
• Budaya Perseroan
Untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan GCG, Perseroan menerapkan budaya yang ketat dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Integrity (Integritas) Integrity merupakan keyakinan bagi setiap warga Perseroan bahwa pelayanan terbaik kepada stakeholders hanya dapat tercipta melalui sinergi dari seluruh warga Perseroan. • Leadership (Kepemimpinan) Setiap warga Perseroan adalah seorang pemimpin yang mengutamakan keteladanan dalam mengelola sumber daya perusahaan untuk mewujudkan kepuasan bagi stakeholders • Entrepreneurship (Kewirausahaan) Kewirausahaan adalah nilai dan perilaku setiap warga Perseroan untuk menciptakan berbagai inovasi yang mendukung upaya Perseroan dalam memberikan kepuasan kepada seluruh stakeholders.
AKSES INFORMASI Perseroan senantiasa mengimplementasikan konsep keterbukaan kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas dalam bentuk akses informasi melalui berbagai media nasional dan kegiatan pengungkapan (disclosure) sesuai dengan peraturan otoritas Pasar Modal. Hal ini merupakan bagian dari kebijakan Perseroan untuk menegakkan dan mendorong keterbukaan (transparancy).
60
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Sepanjang tahun 2012, Perseroan telah mempublikasikan kepada publik terkait siaran pers yang berisi berbagai kinerja Perseroan seperti perkembangan terbaru bidang usaha Perseroan, informasi terkini tentang kemajuan Perseroan hingga Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan. Seluruh publikasi kegiatan perusahaan juga dapat diakses masyarakat luas melalui website Perseroan, www.multipolar-group.com.
MANAJEMEN RISIKO Perseroan menerapkan kerangka kerja manajemen risiko komprehensif yang merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis Perseroan. Evaluasi diberlakukan secara cermat atas seluruh kategori risiko, disertai dengan implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas risiko potensial yang merupakan landasan atas proses manajemen risiko yang ketat. Perseroan menetapkan unit manajemen risiko dalam aspek strategi, pasar, politik, operasional dan keuangan. Indikator dan parameter risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko, dan kemudian dipantau secara sistematis di tiap tingkatan manajemen. Pendekatan manajemen risiko yang diambil untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan adalah pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up). Rencana penanganan risiko telah dibuat pada saat analisa risiko dilakukan. Rencana tersebut dilakukan oleh setiap unit kerja dan entitas anak perusahaan yang mempunyai potensi risko. Dalam implementasinya, penanganan risiko dilakukan melalui risk transfer yaitu pengalihan kepada asuransi, risk reduce yaitu tindakan-tindakan yang dapat mengurangi besarnya risiko dan risk retain yaitu menerima risiko tetapi tetap memperhitungkan bahwa manfaat dan peluang yang diambil lebih besar.
Laporan Tahunan 2012
61
PT Multipolar Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
P
erseroan berpandangan bahwa kesinambungan usaha (business sustainability) serta peningkatan nilai perusahaan sangat didukung oleh investasi non-finansial yang termasuk di dalamnya adalah kontribusi Perseroan pada pengembangan masyarakat di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan upaya untuk menyelaraskan strategi bisnis Perseroan dengan program-program berkesinambungan berbasis kebutuhan masyarakat di sekitar Perseroan. Pelaksanaan dari program ini bertujuan
untuk menjalin hubungan harmonis
dengan lingkungan, budaya, dan norma masyarakat setempat. Perseroan meyakini bahwa implementasi program CSR merupakan hal penting daripada sekedar mengejar keuntungan finansial . Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen menjalankan kegiatan CSR yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang dan bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, serta terus-menerus meningkatkan nilai sebagai tujuan utama dari seluruh aspek bisnis usaha yang dikelola. Perseroan berpandangan bahwa kesinambungan usaha (business sustainability) serta peningkatan nilai perusahaan sangat didukung oleh investasi non-finansial yang termasuk di dalamnya adalah kontribusi Perseroan pada pengembangan masyarakat di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Dengan program CSR, diharapkan di masa mendatang akan tercipta hubungan yang konstruktif dan responsif antara stakeholders (pemangku kepentingan), Perseroan, dan masyarakat sekitar sehingga menghasilkan peningkatan nilai bagi kepuasan seluruh pemangku kepentingan serta terwujudnya kontribusi Perseroan bagi masyarakat luas.
KEGIATAN CSR TAHUN 2012 Perseroan mempunyai kewajiban moral untuk memberi manfaat dalam bidang sosial, ekonomi, dan kualitas kehidupan yang lebih baik. Bagi Perseroan, CSR merupakan wujud tanggung jawab
62
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dan kepedulian terhadap konsumen, karyawan, masyarakat dan lingkungan sekitar. Pada tahun 2012, Peseroan telah melaksanakan berabagai program CSR yang meliputi bidang sosial, kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan keagamaan, diantaranya sebagai berikut: Bidang Sosial Partisipasi dalam program sosial ANCOP (Angkat Citra Orang Papa) Global Walk, yaitu program penggalangan dana untuk membantu pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan Perseroan sejak tahun 2011 dan berlanjut pada tahun 2012. Pada bulan Ramadhan tahun 2012, Perseroan menyerahkan donasi buku kepada masyarakat setempat untuk mendorong minat baca dan memafasilitasi mereka dalam merealisasikan minat tersebut. Bidang Kesehatan Perseroan menyelanggarakan program donor darah rutin setiap tiga bulan sekali, yang pada tahun 2012 diadakan berturut-turut pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Bidang Lingkungan Komitmen Perseroan dalam bidang lingkungan dimulai dengan menjalankan program cinta lingkungan di dalam internal perusahaan. Program ini berupa penempatan tempat sampah berdasarkan jenis sampah di setiap sudut perusahaan, regulasi untuk mematikan listrik yang tidak terpakai dan regulasi penghematan kertas yang dilakukan secara ketat dengan menempelkan banner serta pakta regulasi tersebut di setiap sudut perusahaan. Bidang Pendidikan Penggalangan uang logam melalui program Coin A Chance, untuk membantu anak-anak putus sekolah agar dapat melanjutkan sekolah. Gerakan ini dimulai pada pertengahan tahun 2011 dan pertama kali disosialisasikan kepada karyawan Perseroan, kemudian berlanjut di tahun 2012 serta menjadi program regular CSR Perseroan. Kini, Perseroan merupakan salah satu drop zone Coin A Chance yang menjadi perusahaan penyumbang uang logam tetap kepada Sekretariat Coin A Chance. Bidang Keagamaan Dalam bidang keagamaan, Perseroan aktif memberikan donasi kepada rumah-rumah ibadah seperti gereja dan masjid baik yang ada di lingkungan perusahaan maupun rumah ibadah di tempat lain.
Laporan Tahunan 2012
63
PT Multipolar Tbk
Laporan Komite Audit Jakarta, 15 Maret 2013 Yth. Komisaris PT Multipolar Tbk. Jakarta Dengan hormat, Hal: Laporan Komite Audit Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No.1-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, kami selaku Komite Audit PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”) dengan ini menyampaikan bahwa Komite Audit telah menjalankan tugas-tugas dan tanggung-jawab kami, sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan. Bersama ini juga kami laporkan mengenai kegiatan Komite Audit selama periode Maret 2012 sampai dengan Maret 2013 yaitu Komite Audit telah melakukan 4 kali Rapat Komite Audit yang dihadiri oleh manajemen Perseroan. Dalam Rapat-rapat tersebut antara lain dibahas mengenai: 1. Penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012. 2. Penelaahan independensi dan obyektivitas Akuntan Publik. 3. Penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perseroan. 4. Penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini kami sampaikan kesimpulan kami sebagai berikut: 1. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara terus menerus ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang diawasi Komisaris. 2. Direksi telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Multipolar Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 berdasarkan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 27 April 2012. 3. Sesuai dengan Laporan Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto bahwa Laporan Keuangan Auditan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2012 telah disusun dan disajikan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia. Demikian Laporan Komite Audit ini disampaikan. Terima-kasih atas perhatian dan kepercayaan yang diberikan kepada kami. Hormat Kami,
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM Ketua
64
Laporan Tahunan 2012
A. Sonny Soedjadi Anggota
Ridwan Masui Anggota
PT Multipolar Tbk
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Multipolar Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Multipolar Tbk. tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 8 April 2013
Dewan Komisaris
Theo L. Sambuaga
Jonathan L. Parapak
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Jeffrey Koes Wonsono
Komisaris Independen
Komisaris
Direksi
Eddy H. Handoko
Harijono Suwarno
Presiden Direktur
Direktur
Antonius Agus Susanto
Reynold Pena Ong
Direktur
Direktur
Laporan Tahunan 2012
65
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010
DRAFT
For Discussion Purpose Only March 27, 2013 To be Finalized Agreed by : Date :
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
31 Desember 2012
31 Desember 2011 *)
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 *)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Aset keuangan lancar lainnya Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya
2c,2d,2s, 2x,3,7,30,35 2d,2f,2s,4,30,35 2x,7 2d,2s,2x,5, 7,30,35,39 2g,6 19 2h,2i,2m,2x,7,13 2s,2x,7,30
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi non-usaha Aset keuangan tidak lancar lainnya Piutang jangka panjang lainnya Investasi pada entitas asosiasi Investasi jangka panjang lainnya Properti investasi Aset tetap Uang muka dan jaminan sewa Sewa dibayar di muka jangka panjang Aset takberwujud Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya
2d,2f, 2s,2x,7,30 2d,35,39 2d,2f,8 2e,2x,7,9 2e,2x,7,9,35 2j,10,39 2k,2l, 2m,2x,7,11 2m,2x,7,12,32 2h,2i, 2m,2x,7,13 2n,2o,14 2t,19 2d,2s,30,35,39
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2.875.259
2.039.663
3.043.788
155.800 75.654
147.988 45.511
219.322 5.682
1.187.714 2.064.262 270.459 181.288 150.970
1.883.695 1.413.534 158.162 188.114 116.197
2.249.839 1.057.447 147.300 169.043 114.262
6.961.406
5.992.864
7.006.683
49.026 43.396 78 606.472 927.584 107.913
53.212 29.985 1.171.346 642.806 883.853 145.018
12.513 18.859 1.088.359 307.214 1.069.278 129.699
2.593.069 1.694.071
2.262.732 1.681.018
2.012.332 1.394.535
462.307 177.331 262.104 203.426
703.256 176.217 339.505 232.895
494.247 118.058 310.429 54.480
7.126.777
8.321.843
7.010.003
14.088.183
14.314.707
14.016.686
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
31 Desember 2012
31 Desember 2011 *)
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2d,2s,15,30,32,35 Utang usaha 2d,2s,30,35 - Pihak ketiga 16 - Pihak berelasi 2x,7 Dividen 39 Beban akrual 2d,2s,17,30,35,39 Utang pajak 2d,19,35 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2u,29,39 Bagian lancar atas utang jangka panjang : Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2s,20,30,32,35 Utang obligasi 2d,2p,21,35,39 Utang sukuk 2d,2q,21,35,39 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 2d,2s,18,30,39 Liabilitas jangka pendek lainnya 2l,2s,2x,7,30,35,39 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
503.849
225.254
403.648
1.905.621 2.401 670.918 113.871 265.541
1.569.213 709 603.801 65.757 208.730
1.182.944 156 481.783 533.552 112.485 160.597
626.456 -
523.562 249.581 89.850
472.629 -
330.148 252.847
256.366 250.041
118.372 239.437
4.671.652
4.042.864
3.705.603
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi non-usaha 2d,2x,7 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2s,20,30,32,35 Utang obligasi 2d,2p,21,35,39 Utang sukuk 2d,2q,21,35,39 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2u,29,39 Liabilitas pajak tangguhan 2t,19 Liabilitas jangka panjang lainnya 2d,2l,2s,30,35,39
3.305
3.811
246.897
1.493.054 51.747 135.493 183.961 5.175 490.723
1.421.634 51.586 134.919 143.172 9.239 358.744
411.601 299.723 223.943 149.588 5.685 473.095
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.363.458
2.123.105
1.810.532
Jumlah Liabilitas
7.035.110
6.165.969
5.516.135
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
31 Desember 2012
31 Desember 2011 *)
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 *)
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar 23.620.710.440 saham terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp2.000 (nilai penuh) per saham; 1.228.347.890 saham kelas B dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan 21.924.420.550 saham kelas C dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 7.727.543.468 saham pada 31 Desember 2012 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.578 saham kelas C 7.727.542.968 saham pada 31 Desember 2011 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.078 saham kelas C 7.727.542.830 saham pada 31 Desember 2010 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.252.940 saham kelas C 22 Tambahan modal disetor 23 Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi 2b,24 Pendapatan komprehensif lainnya 2b,2d,5 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 31 Belum ditentukan penggunaannya
2.153.183 162.391 (385.946) 217.588
2.153.183 162.391 (50.029) 128.232
2.153.183 162.391 (410.342 ) 71.135
1.200 2.827.716
900 2.807.107
600 2.864.364
Jumlah
4.976.132
5.201.784
4.841.331
Kepentingan non-pengendali
2.076.941
2.946.954
3.659.220
Jumlah Ekuitas
7.053.073
8.148.738
8.500.551
14.088.183
14.314.707
14.016.686
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)
Catatan
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
12.642.770
10.332.842
2g,2k,2r,11,26
(10.393.875)
(8.534.649)
2.248.895
1.798.193
(2.372.894) 575.099 (227.999)
(1.897.363) 367.594 (290.126)
2i,2k,2r, 2x,7,11,27 2r,2s,12,13,28 2m,2r,2s,28
Pendapatan lainnya Beban lainnya
2011*)
2r,2x,7,25
LABA BRUTO
Beban usaha
2012
LABA (RUGI) USAHA
223.101
(21.702)
269.030 (302.776) (34.274)
410.379 (287.644) (11.801)
155.081
89.232
11.502
6.806
166.583
96.038
(27.094) 116.450
51.301 5.796
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
255.939
153.135
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
28.636 137.947
20.318 75.720
166.583
96.038
117.992 137.947
77.415 75.720
255.939
153.135
4
3
Penghasilan keuangan Biaya keuangan Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi
2d,2r,2x,7,39 2r,39 2e,9
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Manfaat Pajak Penghasilan
2t,19
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
2b 2d,5
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
2w
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Pendapatan komprehensif lainnya
Catatan
Saldo, 1 Januari 2011
Modal saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/ entitas asosiasi
Tambahan modal disetor
Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
Saldo Laba
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
2.153.183
162.391
(410.342)
70.619
516
600
-
-
-
-
-
-
(77.275 )
Pembentukan cadangan umum
-
-
-
-
-
300
(300)
Perubahan kepentingan non-pengendali
-
-
-
-
-
-
24
-
-
360.313
-
-
2b,5
-
-
-
5.796
2.153.183
162.391
-
-
-
-
24
-
-
2b,5
-
-
2.153.183
162.391
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 14 Februari 2011: Deklarasi dividen tunai
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2012
3.659.220
8.500.551
(77.275)
-
(77.275 )
-
-
-
-
(787.986)
-
-
360.313
-
360.313
51.301
-
20.318
77.415
75.720
153.135
76.415
51.817
900
2.807.107
5.201.784
2.946.954
8.148.738
-
-
-
300
-
-
-
-
-
-
-
-
-
116.450
(27.094)
-
192.865
24.723
1.200
(50.029 )
(787.986 )
31
Perubahan kepentingan non-pengendali
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi
4.841.331
Jumlah ekuitas
31
Saldo, 31 Desember 2011 Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012: Deklarasi dividen tunai Pembentukan cadangan umum
2.864.364
Kepentingan non-pengendali
Jumlah
(335.917 )
(385.946)
(7.727) (300)
-
(1.343.877 )
(7.727) (1.343.877 )
(335.917)
335.917
-
28.636
117.992
137.947
255.939
2.827.716
4.976.132
2.076.941
7.053.073
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
(7.727) -
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran untuk beban usaha Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan kas dari pendapatan sewa Pembayaran untuk beban sewa Pendapatan lainnya Beban lainnya
2012
2011
12.538.288 (10.376.676) (724.508) (846.544) (79.499) 408.250 (679.259) 1.121.132 (741.398)
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi
619.786
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset keuangan lancar lainnya Pendapatan dividen Hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset keuangan lancar lainnya Penambahan aset keuangan tidak lancar lainnya Pengurangan aset lancar lainnya Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya Hasil penjualan properti investasi Penambahan properti investasi Penambahan aset tetap Penambahan investasi jangka panjang lainnya Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa Penambahan uang muka dan jaminan sewa
1.038.262 8.900 2.000 97.352 (95.638) (13.410) (11.739) 994.518 45.000 (470) (669.749) (46.671) 304.637 (280.866)
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi
1.372.126
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan pinjaman Pendapatan bunga yang diterima Pembayaran pinjaman Pembayaran utang obligasi dan sukuk Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan non-pengendali Pembayaran beban bunga Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan Penambahan (pengurangan) utang pihak berelasi non-usaha Pembayaran utang lain-lain Pembayaran pengurangan modal kepada pihak non-pengendali Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS 3
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
1.693.030 196.465 68.217 (1.284.923) (11.126) (213.377) 35.746 5.000 (31.266) (541.524) (235.731) (546.975) (866.464)
3.237.983 277.207 (2.358.446) -
(20.471) (297.988) (7.728) 3.680 (1.204.475)
(1.295.139) (253.069) (77.275) (2.869) (1.271) -
(1.195.987)
(472.879) (1.016.021)
2.039.663
3.043.788
39.671
11.896
2.875.259
2.039.663
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
323.322
1.717.904 236.147 (1.283.056) (340.000)
795.925
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
10.515.976 (8.521.129) (414.202) (643.608) (125.137) 272.180 (647.305) 568.062 (681.515)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Multipolar Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975 berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, SH, No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH, No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Rini Yulianti, SH No. 53 tanggal 31 Mei 2012 mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 sehubungan dengan modal Perusahaan. Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU-AH.01.10-19877 tanggal 4 Juni 2012. Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa sistem terpadu, termasuk impor, perdagangan, distribusi dan jasa perawatan komputer dan produk terkait lainnya, jasa penyewaan peralatan komputer, jasa konsultasi di bidang manajemen dan teknologi informatika serta bertindak sebagai mitra dagang IBM (system integration, system remarketer dan PS 2 advance function). Entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak adalah Lanius Limited. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat operasional Perusahaan berada di Menara Matahari, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.508.496.000 saham (Rp500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”). Pada tahun 2000, sebanyak 89.000.000 saham baru di luar PUT diterbitkan untuk investor strategis dan telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07/2000 tanggal 24 Juli 2000 dan oleh Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal 18 April 2000. Pada tanggal 10 September 2005, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT III kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B (Rp125 per saham) dengan harga penawaran Rp125 per saham dinyatakan efektif. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 24 September 2005. Pada tanggal 24 Nopember 2006, pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT IV kepada pemegang saham dalam rangka HMETD sejumlah 2.573.681.000 saham kelas B (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp125 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham, yang disertai dengan penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.429.822.778 dinyatakan efektif.
7
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain, menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock, dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham. Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD (Catatan 22). Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua entitas anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya entitasentitas anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki jumlah aset di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini: Persentase Pemilikan
Entitas Anak
Lokasi
Kegiatan Usaha
Mulai Beroperasi
31 Des 2012
Jumlah Aset
31 Des 2011
31 Des 2012
31 Des 2011
PT Matahari Putra Prima (“PT MPP”)
Tangerang, Jawa Barat
Penjualan eceran
1986
50,23
50,23
8.225.206
10.308.169
PT Matahari Pacific (“PT MP”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2010
100,00
100,00
1.525.342
2.083.724
PT Serang gemilang (“PT SG”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
112.795
-
PT Balaraja Sentosa (“PT BS”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
72.250
997
PT Citra Cito Perkasa(“PT CCP”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
116.221
999
PT Mega Duta Persada (“PT MDP”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
66.062
1.965
PT Surya Menara Lestari (“PT SML”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
83.084
998
PT Tanjung Bunga Gemilang (“PT TBG”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012
100.00
100.00
81.460
997
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
1998
100,00
100,00
1.425.126
1.185.213
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
424.280
376.394
PT Prima Gerbang Persada (“PT PGP”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2009
100,00
100,00
290.540
277.111
PT Mulia Persada Pertiwi (“PT MPPe”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2011
100,00
100,00
84.784
87.273
Tristar Capital Limited (“Tristar”)
Labuan, Malaysia
Investasi
2007
100,00
100,00
375.337
342.419
PT Nadya Prima Indonesia (“PT NPrI”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
264.916
216.814
Jakarta
Pusat hiburan
1995
50,01
50,01
208.773
185.431
PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”) PT Mentari Sinar Persada (“PT MSP”)
PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”) PT Mitra Prima Kreasi (“PT MPK”)*
keluarga Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
78.361
122.458
PT Prima Cipta Lestari (“PT PCL”)
Tangerang, Jawa Barat
Restoran
2009
100,00
100,00
28.826
60.984
PT Gratia Prima Indonesia (“PT GPI”, dahulu PT Times Prima Indonesia)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2008
100,00
100,00
47.415
51.876
8
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM (lanjutan) c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) Persentase Pemilikan
Entitas Anak PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”)
Lokasi
Kegiatan Usaha
Mulai Beroperasi
31 Des 2012
31 Des 2011
Jumlah Aset 31 Des 2012
31 Des 2011
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
241.866
44.120
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2012
100,00
100,00
235.606
28.872
PT Kharisma Artha Sejati (“PT KAS“)*
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
100,00
100,00
842.097
622.923
PT Multipolar Technology (“PT MT“)
Jakarta
Perdagangan
2009
100,00
100,00
1.004.246
496.991
Jakarta
Perdagangan
2002
100,00
100,00
315.640
267.656
PT Reksa Puspita Karya (“PT RPK“)
Jakarta
Perdagangan
2008
100,00
100,00
574.568
610.073
PT Surya Cipta Investama (“PT SCI“)
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
50,20
50,20
179.306
171.915
Cikarang, Bekasi
Manajemen arsip
1993
65,99
65,99
147.961
140.529
PT General Artha Sejati (“PT GAS“)*
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
100,00
100,00
131.460
93.855
PT Air Pasifik Utama (“PT APU“)
Tangerang, Jawa Barat
Pengangkutan udara
1997
99,93
99,93
76.797
94.344
100,00
100,00
175.554
20.681
PT Surya Persada Lestari (“PT SAL”)
PT Visionet Internasional (“PT VI“)
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“PT MMI“)
PT Cahaya Artha Sejati (“PT CAS“)
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
-
* Termasuk entitas-entitas anak yang beroperasi di bidang penjualan eceran di Cina.
Pada bulan April 2012, PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) dan PT MP, entitas anak PT MPP, telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT Surya Persada Lestari dan PT Surya Megah Lestari masing-masing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Mei 2012, PT MT melakukan investasi pada PT Tecnoves International sebesar 85%. Kemudian, pada bulan Agustus 2012, PT MT melakukan investasi pada PT Indonesia Media Televisi sebesar 60%. Pada bulan Mei 2012, PT MP dan PT MSP melakukan investasi pada PT Serang Gemilang, masingmasing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Mei 2012, PT PMP dan PT MP melakukan investasi pada PT Cahaya Pesona Nusantara dan PT Cahaya Kirana Nusantara, masing-masing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Juni 2012, PT Times Prima Indonesia berubah nama menjadi PT Gratia Prima Indonesia. Pada bulan Nopember dan Desember 2012, PT MPP menjual piutang dan kepemilikan saham pada PT MP dan PT NPI kepada Perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut merupakan transaksi internal dan tidak mengakibatkan perubahan pengendalian Perusahaan atas entitas-entitas anak (Catatan 32e). Pada bulan Desember 2012, Perusahaan telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT VI sebesar 99% kepada PT MT.
9
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM (lanjutan) d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang masing-masing diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012 dan 14 Februari 2011 yang telah diaktanotariskan dengan akta No.3 tanggal 2 Mei 2012 dan No. 19 tanggal 22 Februari 2011 dari Rini Yulianti, S.H. adalah sebagai berikut: 2012 Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Presiden Direktur Direktur
Theo L. Sambuaga Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Jeffrey Koes Wonsono Eddy Harsono Handoko Harijono Suwarno Antonius Agus Susanto Reynold Pena Ong
2011 DR. Cheng Cheng Wen Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Theo L. Sambuaga Jeffrey Koes Wonsono Eddy Harsono Handoko Harijono Suwarno Antonius Agus Susanto Reynold Pena Ong
Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012 Ketua Anggota
Isnandar Rachmat Ali A. Sonny Soedjadi Ridwan Masui
2011 Jonathan Limbong Parapak Basilius Hadibuwono Siswanto Pramono
Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, corporate secretary Perusahaan adalah Chrysologus RN Sinulingga. Perusahaan memiliki sekitar 5.365 dan 13.797 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 7 Maret 2013. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yaitu Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK - IAI”) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (atau dahulu disebut BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk entitas asosiasi dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dan laporan keuangan konsolidasian menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung.
10
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia. Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2012 dalam laporan keuangan konsolidasian: PSAK 10 (revisi 2009): Pengaruh Perubahan Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011): Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Kerugian PSAK 30 (revisi 2011): Sewa PSAK 33 (revisi 2011): Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010): Kontrak Konstruksi PSAK 36 (revisi 2011): Akuntansi Asuransi Jiwa PSAK 45 (revisi 2011): Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (revisi 2010): Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011): Laba Per Saham PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62: Kontrak Asuransi PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral PSAK Syariah 110: Akuntansi Sukuk ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18: Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik Dengan Aktivitas Operasi ISAK 19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20: Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas Atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK 23: Sewa Operasi - Insentif ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25: Hak Atas Tanah
11
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan (lanjutan) Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2012 dalam laporan keuangan konsolidasian (lanjutan): ISAK 26: Penilaian Ulang Derivatif Melekat PPSAK 7: Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47-48 dan 56-61 PPSAK 8: Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian PPSAK 9: Pencabutan ISAK 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual PPSAK 11: Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah: PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja PSAK 24 (revisi 2010) memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan telah memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor. Standar revisian ini juga mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain: o Jumlah atas nilai kini liabilitas imbalan pasti untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan o Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya. Penerapan PSAK ini mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK ini mensyaratkan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. Penerapan PSAK ini mengakibatkan penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. PSAK Syariah 110: Akuntansi Sukuk Sehubungan dengan sukuk ijarah yang diterbitkan oleh Perusahaan, Perusahaan telah menerapkan metode garis lurus untuk pengakuan biaya penerbitan sukuk sejak tanggal 1 Januari 2012. BAPEPAM dan LK telah menerbitkan revisi peraturan VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan telah menerapkan revisi peraturan BAPEPAM dan LK ini pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Revisi peraturan BAPEPAM dan LK ini telah mengakibatkan beberapa tambahan pengungkapan dalam laporan keuangan Perusahaan, perubahan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam bentuk satu laporan, penyesuaian nama-nama akun laporan keuangan dan menyebabkan beberapa akun yang sebelumnya digabung dalam akun lain sekarang disajikan sebagai akun tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan (Catatan 39).
12
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan. Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas. Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar mempengaruhi lingkungan ekonomi dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasi, hasil dan posisi keuangan dari masing-masing entitas anak dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang presentasi untuk laporan keuangan konsolidasi. Aset dan liabilitas dari entitas anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pendapatan dan Beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut. Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan Komprehensif Lainnya”. c. Setara Kas Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya. Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya. d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
13
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Pada 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi merupakan investasi yang diperdagangkan dalam bentuk obligasi, saham dan reksadana. 2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi seluruh investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. 3. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di mana perhitungan bunga tidak material. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya tertentu, piutang pihak berelasi non-usaha, piutang jangka panjang lainnya, dan aset tidak lancar lainnya tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual merupakan investasi dalam saham. Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
14
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. 2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, utang usaha, utang dividen, utang pajak, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, utang pihak berelasi non-usaha, pinjaman dan utang obligasi dan sukuk, dan liabilitas jangka panjang lainnya tertentu. Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. e. Investasi Investasi terdiri dari: 1. Investasi pada entitas asosiasi Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan. Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
15
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Investasi (lanjutan) 1. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan) Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. 2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar harga perolehan. f.
Piutang Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan eceran dan distribusi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method) atau nilai realisasi bersih. Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi. Harga perolehan persediaan teknologi informatika ditentukan dengan menggunakan metode ratarata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan. Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). i.
Sewa Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
16
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Sewa (lanjutan) Sewa dibayar di muka jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
j.
Properti Investasi Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
k. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan. Penyusutan dihitung sebagai berikut: Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan Aset sewa pembiayaan
Metode
Tahun
Tarif
Garis lurus Garis lurus
20 2 - 20
-
Garis lurus Saldo-menurun ganda Garis lurus Garis lurus Garis lurus Garis lurus
3-5 3-5 2-5 2-5 5
15% dan 25% -
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku. Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya-biaya legal sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah termasuk di dalam biaya perolehan tanah. Biaya sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak kepemilikan tanah dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dan diamortisasi selama masa yang lebih pendek antara umur hak secara hukum atau masa manfaatnya dengan metode garis lurus. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. 17
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Laba Ditangguhkan Atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Aset Laba atau rugi yang timbul dari pelaksanaan program restrukturisasi beberapa aset entitas anak, yang meliputi transaksi penjualan dan penyewaan aset Entitas Anak, ditangguhkan dan diamortisasi selama periode sewa secara proporsional dengan biaya sewa aset tersebut.
m. Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai atas aset non-keuangan Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar jumlah tercatat aset yang melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya. Untuk tujuan menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas). Aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai. Atas efek ekuitas yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya adalah merupakan suatu indikator bahwa efek tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti bahwa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, kerugian kumulatif atas aset tersebut yang terdapat pada bagian ekuitas harus dihapus dan diakui pada laba rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan ini tidak boleh dipulihkan kembali. Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
18
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Aset Takberwujud - Piranti Lunak Komputer Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan suara, dan program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun. o. Goodwill Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) yang dibukukan pada “Aset takberwujud”. Goodwill dievaluasi dengan mempertimbangkan hasil usaha tahun berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak secara berkala. p. Beban Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi. q. Utang Sukuk Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat perusahaan menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka perbedaan nilai tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah. r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi jumlah yang terutang kepada pemilik (consignor). Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh entitas anak, apabila memenuhi kriteria seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka entitas anak mencatat pemberian poin dalam program tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan, yang diakui sejalan dengan berlangsungnya masa program sebagai pendapatan. Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka, ditangguhkan (disajikan dalam “Liabilitas jangka pendek lainnya”) dan diamortisasi pada saat pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan. Beban yang berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kontrak proyek dimana pendapatan proyek tidak diakui sampai unsur-unsur tertentu dalam kontrak telah dilaksanakan, ditangguhkan dan diakui pada saat pendapatan diakui. Beban lain diakui pada saat terjadinya.
19
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas, transaksi yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir setiap periode pelaporan: a) pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; b) pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis, dalam suatu mata uang asing dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan c) pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut: 2012 2011 USD1 SGD1 RMB1
Rp9.670 Rp7.907 Rp1.537
Rp9.068 Rp6.974 Rp1.439
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang sudah maupun belum terealisasi, yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. t.
Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas anak tersebut. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
u. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual.
20
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. Imbalan Kerja (lanjutan) Imbalan Pensiun Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan dan entitas anak sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan. Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”). Beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada utang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. v. Pelaporan Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi eceran distribusi dan teknologi informasi sebagai segmen operasi Perusahaan. Aktivitas usaha di luar eceran distribusi dan teknologi informasi disajikan dalam kategori lainnya karena belum memenuhi ambang batas kuantitatif sebagai segmen Operasi. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 34. w. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Tidak ada efek dilusi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 karena harga pelaksanaan waran yang beredar lebih tinggi dari harga pasar rata-rata saham Perusahaan selama tahun tersebut di bursa efek. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp28.636 dan Rp20.318. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 7.727.543.301 saham dan 7.727.542.935 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
21
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) x. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor (b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut: (i)
(ii)
(iii) (iv) (v)
(vi) (vii)
Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain). Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya). Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a). Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
(c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi: (i)
Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain. (ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama. (iii) (1) penyandang dana, (2) serikat dagang, (3) entitas pelayanan publik, dan (4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan). (iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
22
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) y. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Perhitungan kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah asumsi aktuaria, seperti: tingkat diskonto, tingkat pengunduran diri karyawan dan asumsi penting lainnya yang sebagian berdasarkan kondisi pasar saat ini. Pengakuan aset pajak tangguhan tergantung pada harapan dan estimasi terhadap tersedianya laba kena pajak masa depan. Masa manfaat dan beban penyusutan atas aset tetap ditentukan berdasarkan estimasi, dimana beban penyusutan akan disesuaikan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau jika aset akan dihapusbukukan atau dilakukan penurunan nilai karena usang atau dihentikan penggunaannya. Penilaian penurunan nilai aset mengharuskan Perusahaan melakukan review apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Setiap perubahan dalam asumsi, estimasi dan pertimbangan tersebut di atas, bisa memiliki risiko yang berdampak pada penyesuaian terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. 3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2012 Kas: Rupiah Mata Uang Asing Rekening giro: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) PT Bank DBS Indonesia Bank of China Limited (“BoC”) PT Bank Mandiri Tbk Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 Pihak berelasi: PT Bank Nationalnobu (“Nobu”) (Catatan 7) Mata Uang Asing Pihak ketiga: Bank Julius Baer & Co. Ltd., Singapura BoC CIMB Danamon Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 Deposito berjangka: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Permata Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000 Pihak berelasi: Nobu (Catatan 7) Mata Uang Asing Pihak ketiga: CIMB Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp2.000 Jumlah
23
2011 23.942 3.233
19.128 3.521
804.223 591.520 130.190 117.344 100.615 100.361 72.492 95.347
358.426 85.147 19.558 612.176 25.349 26.802
28.728
672
340.378 269.553 65.795 969 66.652
308.235 192.161 191.168 104.937 60.823
29.000 13.685 1.250 5.198
10.000 17.288
12.893
2.332
781 1.110
732 1.208
2.875.259
2.039.663
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Tingkat bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah USD
2011
4,00% - 7,50% 0,50% - 1,75%
4,40% - 8,25% 0,10% - 1,60%
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 4. PIUTANG USAHA Piutang usaha menurut jenis penjualan sebagai berikut: 2012
2011
Penjualan teknologi informasi dan lainnya Penjualan eceran dan distribusi
198.467 43.338
168.674 34.711
Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang
241.805 (10.351)
203.385 (9.886)
Bersih
231.454
193.499
Piutang usaha terdiri dari: 2012
2011
Pihak ketiga Penyisihan penurunan nilai piutang
163.367 (7.567)
155.235 (7.247)
Bersih
155.800
147.988
Pihak berelasi Penyisihan penurunan nilai piutang
78.438 (2.784)
48.150 (2.639)
Bersih (Catatan 7)
75.654
45.511
231.454
193.499
Jumlah
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terutang adalah sebagai berikut: 2012 Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
2011 74.066 26.264 77.105 64.370
93.843 11.241 40.019 58.282
Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang
241.805 (10.351)
203.385 (9.886 )
Bersih
231.454
193.499
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang Saldo akhir tahun
24
2011 9.886 465 -
15.269 1.694 (7.077)
10.351
9.886
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 4. PIUTANG USAHA (lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena penurunan nilai piutang usaha. Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20). Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 2012 Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola (managed fund) Pihak berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga Wesel tagih Pihak berelasi (Catatan 7) Commercial papers - USD4.338 pada 31 Desember 2011
2011
46.500 262.980
881.500 262.980
32.250 -
68.840 39.338
Sub - jumlah
341.730
1.252.658
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham Pihak berelasi (Catatan 7)
342.500
226.050
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham - termasuk USD1.003 pada 31 Desember 2011 Pihak berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga Reksadana
144.103 28 11.611
104.212 22.883 9.173
Sub - jumlah
155.742
136.268
Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang lain-lain Pihak berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga Deposito berjangka - termasuk SGD93 pada 31 Desember 2011 Dana yang dibatasi penggunaannya - termasuk USD279 pada 31 Desember 2012 dan USD322 pada 31 Desember 2011
8.457 334.935 2.026
4.031 258.671 2.652
2.324
3.365
Sub - jumlah
347.742
268.719
1.187.714
1.883.695
Jumlah
Perusahaan dan PT MPP menandatangani beberapa perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana Securities (“PT CS”) dan PT Ciptadana Asset Management (“PT CAM”), pihak-pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian yang dapat diperpanjang tersebut, penempatan dana akan digunakan untuk investasi pada efek ekuitas, efek utang dan instrumen lainnya sesuai dengan kebijakan investasi yang bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang optimum dengan melakukan transaksi dan pengelolaan yang aktif. Pada tahun 2012, Perusahaan dan PT MPP telah menerima pencairan sebagian besar atas investasi pada PT CAM dan PT CS. Pada tanggal 31 Desember 2012, investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan kontrak pengelolaan investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2013 dan dapat diperpanjang dengan PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk oleh PT MPP sebagai manajer investasi. PT GAP Capital menggantikan PT Buana Megah Abadi, yang pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan manajer investasi atas dana yang dikelola tersebut. 25
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan) Pada bulan April 2009, PT NPI melakukan investasi pada commercial papers yang diterbitkan oleh Prime Venture Pte. Ltd. dan One Earth Holdings Pte. Ltd. dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD8.000 dan USD5.000 pada harga perolehan 99,651%. Pada tanggal 16 April 2012, seluruh commercial papers tersebut telah jatuh tempo. Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi). Wesel tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan. Pengukuran nilai wajar untuk investasi yang tersedia untuk dijual dan investasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp116.450 dan Rp5.796 diakui di ekuitas, sedangkan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan masing-masing sebesar Rp48.923 dan (Rp2.878) diakui dalam laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan mengalami laba (rugi) bersih sebesar Rp1.573 dan (Rp126) dari transaksi penjualan investasi Perusahaan dalam investasi yang diperdagangkan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Aset keuangan lancar lainnya tertentu memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7% sampai 14% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 8.37% sampai 13.13% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Aset keuangan lancar lainnya tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 15). Perincian saldo mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2012
2011
Eceran dan distribusi Teknologi informatika dan lainnya
1.730.003 334.259
1.292.341 124.512
Jumlah Penyisihan persediaan usang
2.064.262 -
1.416.853 (3.319)
Bersih
2.064.262
1.413.534
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari persediaan usang tersebut. Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.669.405 dan RMB68.886 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan ini terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi). Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).
26
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya Perincian Investasi pada Entitas Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya diungkapkan dalam Catatan 9. Saldo Pihak Berelasi Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): 2012 Kas dan setara kas (Catatan 3) PT Bank Nationalnobu
2011 41.621
3.004
0,29
0,02
Piutang usaha (Catatan 4) PT First Media Tbk PT Link Net PT Lippo Karawaci Tbk PT Siloam International Hospitals Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
39.300 33.383 2.349 524 98
38.756 3.439 1.364 1.952
Jumlah
75.654
45.511
0,54
0,32
Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 5) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola (managed fund) PT Ciptadana Securities PT Ciptadana Asset Management
46.500 -
126.500 755.000
Sub - Jumlah
46.500
881.500
Wesel tagih PT Ciptadana Capital
32.250
68.840
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham PT Lippo Karawaci Tbk
342.500
226.050
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham PT Lippo Karawaci Tbk Sigma Capital Pte. Ltd. Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
144.003 100
95.042 9.093 77
Sub - jumlah
144.103
104.212
Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang sewa PT Lippo Karawaci Tbk Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
-
1.843 115
Sub - jumlah
-
1.958
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset
27
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan): 2012
2011
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) Lainnya PT Amanda Cipta Utama PT Ciptadana Capital Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
7.862 595
1.208 865
Sub - jumlah
8.457
2.073
8.457
4.031
573.810
1.284.633
4,07
8,97
8.800 3.686 3.526 2.300 759
9.791 7.928 3.532 2.300 656
19.071
24.207
0,14
0,17
Aset lancar lainnya Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
-
253
Persentase dari jumlah aset
-
0,00
32.732 14.320
43.485 7.702
1.600 374
1.600 425
49.026
53.212
0,35
0,37
Hasil penjualan aset tetap PT Link Net PT First Media Tbk
2.209 -
36.969
Jumlah
2.209
36.969
0,02
0,26
324.260
324.260
2,30
2,27
Jumlah Persentase dari jumlah aset Biaya dibayar di muka PT Mandiri Cipta Gemilang PT Menara Bhumimegah PT Direct Power PT Villa Permata Cibodas Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Persentase dari jumlah aset
Piutang pihak berelasi non-usaha PT First Media Tbk PT Bintang Sidoraya PT Sarana Karya Cermerlang (dahulu PT Karya Dinamika Investama) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 12) PT Mandiri Cipta Gemilang Persentase dari jumlah aset
28
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan) 2012 Sewa dibayar di muka jangka panjang (Catatan 13) PT Menara Bhumimegah PT Direct Power PT Villa Permata Cibodas PT Mandiri Cipta Gemilang
2011
76.623 68.762 39.292 37.000
172.426 72.413 41.592 50.588
221.677
337.019
1,57
2,35
Utang usaha PT Link Net Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
1,470 931
60 649
Jumlah
2.401
709
0,03
0,01
Liabilitas jangka pendek lainnya PT First Media Tbk PT Link Net Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
22.571 28 2.111
55.215 2.354 438
Jumlah
24.710
58.007
0,35
0,94
Utang pihak berelasi non-usaha Avel Pty. Limited, Australia Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
3.016 289
2.531 1.280
Jumlah
3.305
3.811
0,05
0,06
Jumlah Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): 2012
2011
Penjualan bersih (Catatan 25) PT Link Net PT First Media Tbk PT Siloam International Hospitals PT Lippo Karawaci Tbk PT Almaron Perkasa PT Mandiri Cipta Gemilang PT Jakarta Globe Media Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
107.921 35.747 20.227 11.031 1.568 1.500 46 3.485
59.685 133.851 5.622 9.759 4.704 4.781
Jumlah
181.525
218.402
1,44
2,11
Persentase dari penjualan bersih
29
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): (lanjutan) 2012 Beban Penjualan Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa) PT Mandiri Cipta Gemilang PT Menara Bhumimegah PT Direct Power PT Villa Permata Cibodas Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Persentase dari beban sewa - bersih Pendapatan Sewa PT Lippo Karawaci Tbk Persentase dari pendapatan sewa
2011
(9.791) (3.754) (3.505) (2.300) (720)
(10.026) (3.532) (2.108) (977)
(20.070)
(16.643)
4,85
4,41
2.913
2.964
0,95
1,03
Beban Lain-lain Avel Pty. Limited, Australia Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
(10.040) (17)
(8.644) (179)
Jumlah
(10.057)
(8.823)
Persentase dari beban lain-lain
4,30
Beban Umum dan Administrasi Beban gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi (imbalan kerja jangka pendek) Persentase dari beban gaji dan tunjangan Beban konsultan PT Ciptadana Asset Management Persentase dari beban konsultan Beban asuransi PT Lippo General Insurance Tbk Persentase dari beban asuransi Beban lain-lain PT Ciptadana Securities Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Persentase dari beban lain-lain Penghasilan keuangan PT Ciptadana Asset Management PT Ciptadana Securities PT Ciptadana Capital Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Persentase dari penghasilan keuangan
(49.331)
6,18
(39.453)
6,85
6,66
(6.560)
(101)
6,52
0,15
(4.380)
(2.750)
12,11
10,00
(995) (520)
(1.719) (940)
(1.515)
(2.659)
1,68
4,55
65.391 27.997 17.942 510
62.552 129.316 1.589 840
111.840
194.297
41,57
47,35
Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak berelasi non-usaha tertentu yang tidak dikenakan bunga.
30
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: No.
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
1.
PT Bank Nationalnobu
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Kas dan setara kas
2.
PT First Media Tbk
Entitas Asosiasi PT RPK
Piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, hasil penjualan aset tetap, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
3.
PT Link Net
Afiliasi karena entitas anak PT First Media Tbk
Piutang usaha, hasil penjualan aset tetap, utang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
4.
PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”)
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, penjualan bersih dan pendapatan sewa
5.
PT Siloam International Hospitals
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Piutang usaha dan penjualan bersih
6.
PT Amanda Cipta Utama
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya
7.
PT Ciptadana Capital
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya dan penghasilan keuangan
8.
PT Ciptadana Securities
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya, beban umum dan administrasi - lain-lain dan penghasilan keuangan
9.
PT Ciptadana Asset Management
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya, beban konsultan dan penghasilan keuangan
10.
Sigma Capital Pte. Ltd.
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya
11.
PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa, sewa dibayar di muka jangka panjang, penjualan bersih dan beban sewa
12.
PT Menara Bhumimegah
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
13.
PT Direct Power
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
14.
PT Villa Permata Cibodas
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
15.
PT Bintang Sidoraya
Entitas Asosiasi PT Taraprima Reksabuana (PT TPRB)
Piutang pihak berelasi non-usaha
16.
PT Sarana Karya Cemerlang (dahulu PT Karya Dinamika Investama)
Entitas Asosiasi PT NPI
Piutang pihak berelasi non-usaha
17.
Avel Pty. Limited, Australia
Afiliasi
Utang pihak berelasi non-usaha dan beban penjualan lainnya
18.
PT Almaron Perkasa
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Penjualan bersih
19.
PT Jakarta Globe media
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Penjualan bersih
20.
Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi
Pembayaran untuk beban gaji dan tunjangan
21.
PT Lippo General Insurance Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Beban umum dan administrasiasuransi
31
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 8. PIUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA Piutang jangka panjang lainnya terutama merupakan saldo piutang kepada PT Meadow Indonesia (“PT MI”) sehubungan dengan penjualan saham PT Matahari Department Store Tbk (“PT MDS”). Berdasarkan perjanjian piutang ini, piutang dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 13% sampai 15% selama masa pinjaman, yaitu 7 tahun sejak bulan April 2010. Pelunasan atas pokok dan bunga akan dilakukan pada akhir masa pinjaman, kecuali jika PT MI melakukan pelunasan lebih awal. Pada tanggal 30 September 2011, PT MI telah efektif merger dengan PT MDS, sehingga piutang ini beralih ke PT MDS. Sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak Berelasi, mengenai definisi pihak berelasi, sejak tanggal 1 Januari 2011, PT MDS tidak menjadi pihak yang berelasi dengan Perusahaan. Pada tanggal 7 Agustus 2012, PT MP telah menerima pelunasan lebih awal atas piutang jangka panjang lainnya dari PT MDS. 9. INVESTASI Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari: Akumulasi Bagian atas laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi yang tidak dibagikan
Nilai Penyertaan Persentase Kepemilikan
PT First Media Tbk (“PT FM”) PT Matahari Leisure (“PT MLe”) PT Nusantara Trimultiprima (“PT NTP”) PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”) PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”) PT Sarana Karya Cemerlang (“PT SKC”) Jumlah
2012
2011
2012
33,77 50,00 49,00 24,00 50,00
574.502 24.168 2.940 2.380 2.082
610.012 27.932 2.380 2.082
36,36
400
400
606.472
642.806
2011
(79.076 ) 22.731 (18.581 ) (918 ) (75.844 )
(43.566) 26.495 (18.581) (918) (36.570)
PT FM Penyertaan saham pada PT FM diperoleh melalui PT RPK, yang bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan umum. PT MLe Penyertaan saham pada PT MLe diperoleh melalui PT NPrI. PT MLe bergerak dalam bidang manufaktur mesin permainan. PT NPrI memperoleh dividen tunai sebesar Rp5.000 pada tahun 2012. PT NTP Penyertaan saham pada PT NTP diperoleh melalui PT Prima Karya Sejati, Entitas Anak. PT NTP bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT BSR dan PT TMP Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT TPRB. PT BSR bergerak dalam bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara komersial.
32
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 9. INVESTASI (lanjutan) Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) PT SKC Penyertaan saham pada PT SKC (dahulu PT Karya Dinamika Investama) diperoleh melalui PT NPI. PT SKC belum beroperasi secara komersial. Selain itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi (“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar 20%. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi. Investasi pada Entitas Asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 15). Investasi Jangka Panjang Lainnya Investasi jangka panjang lainnya merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya. Investasi tersebut terdiri dari: 2012 Meadow Asia Company Limited (“MAC”) Saham preferen Saham biasa Sub - jumlah PT Bank Nationalnobu (”Nobu”) - pihak berelasi PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”) Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih Jumlah
2011 711.252 171.596
711.252 171.596
882.848
882.848
43.731 1.000 5
1.000 5
927.584
883.853
MAC PT MP memiliki penyertaan saham preferen dan saham biasa pada MAC sehubungan dengan proses pengalihan seluruh kepemilikan saham pada PT MDS pada tahun 2010, masing-masing senilai Rp711.252 dan Rp171.596. Saham preferen ini tidak mempunyai hak suara (non-voting) kecuali yang berhubungan dengan perubahan hak-hak atas saham preferen atau saat pembubaran perusahaan. Saham preferen memberikan kepada pemegang sahamnya dividen kumulatif sebesar 13% per tahun. Keputusan pembagian dividen saham preferen merupakan kewenangan MAC dan MAC dapat sewaktuwaktu menebus saham preferennya. MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC memiliki investasi hanya pada PT MDS. Kepemilikan secara tidak langsung PT MP terhadap PT MDS adalah sebesar 19,63%. Dengan kepemilikan tidak langsung sebesar kurang dari 20%, Perusahaan dianggap tidak mempunyai pengaruh signifikan sehingga investasi pada MAC dicatat dengan menggunakan metode biaya. Berdasarkan metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan investee sebesar biaya perolehan. Nobu Pada bulan Mei 2012, PT Prima Cakrawala Sentosa, Entitas Anak, melakukan penyertaan saham pada Nobu dengan kepemilikan sebesar 10,59%. Nobu bergerak dalam bidang usaha perbankan. PT LML PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML. PT LML bergerak dalam bidang usaha persewaan ruang perkantoran.
33
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 10. PROPERTI INVESTASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo akhir
31 Desember 2012 Biaya Perolehan Tanah Bangunan
128.639 37.112
8.401 578
(36.562 )
30.147 -
106.893 1.128
Jumlah
165.751
8.979
(36.562 )
30.147
108.021
20.733
1.713
(22.338 )
-
Akumulasi Penyusutan Bangunan
108
Nilai Tercatat
145.018
31 Desember 2011 Biaya Perolehan Tanah Bangunan
106.879 42.198
30.652 614
(8.892 )
5.700
128.639 37.112
Jumlah
149.077
31.266
(8.892 )
5.700
165.751
19.378
2.041
686
20.733
Akumulasi Penyusutan Bangunan Nilai Tercatat
107.913
-
129.699
145.018
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp109.947. 11. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: Transaksi selama Tahun Berjalan 2012 Nilai Tercatat Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo Akhir
196.969 1.158.769
48.588 38.416
385 56.104
117.461
245.942 1.135.828
623.911
63.444
153.567
41.758
799.164
137.636 1.390.423 356.929 59.453 374.088
28.896 262.465 19.254 6.138 88.931
2.163 94.120 30.938 6.766 20.659
27.238 63.685 10.570 2.334 25.077
141.457 1.683.323 396.551 70.023 458.601
Sub-jumlah Aset sewa pembiayaan Aset dalam penyelesaian
4.298.178 60.710 26.333
556.132 550 113.067
364.702 (120.341)
288.123 -
4.930.889 61.260 19.059
Jumlah
4.385.221
669.749
244.361
288.123
5.011.208
383.126
58.659
-
34.698
407.087
274.757
92.817
12.906
35.118
345.362
96.260 729.624 309.642
14.973 161.382 27.196
441 3.524 30
26.803 40.919 10.334
84.871 853.611 326.534
Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin
34
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 11. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan) Transaksi selama Tahun Berjalan 2012 Akumulasi Penyusutan (lanjutan) Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
2.330 20.147
62.033 250.374
22.950
170.349
2.329.872
7.742
-
-
9.984
2.044.206
443.049
22.950
170.349
2.339.856
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah Bangunan Peralatan dan instalasi
7.161 68.496 2.626
-
-
-
7.161 68.496 2.626
Jumlah
78.283
-
-
-
78.283
Bersih
2.262.732
Sub - jumlah Aset sewa pembiayaan Jumlah
54.221 194.334
3.874 76.406
2.041.964
435.307
2.242
Saldo Akhir
Pelepasan
6.268 (219)
2.593.069
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Transaksi selama Tahun Berjalan 2011 Nilai Tercatat Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo Akhir
170.080 1.042.693
24.786 123.371
10.392 5.195
8.289 12.490
196.969 1.158.769
565.286
48.118
50.888
40.381
623.911
164.044 601.028 300.091 731.306 297.784
27.810 159.648 13.118 2.473 101.373
(53.320) 638.463 44.585 (673.386) 73.884
898 8.716 865 940 98.953
137.636 1.390.423 356.929 59.453 374.088
Sub-jumlah Aset sewa pembiayaan Aset dalam penyelesaian
3.872.312 2.261 5.940
500.697 58.449 45.843
96.701 (25.450)
171.532 -
4.298.178 60.710 26.333
Jumlah
3.880.513
604.989
71.251
171.532
4.385.221
1.254 344.611
265 47.430
-
1.519 8.915
383.126
216.840
89.362
8.300
39.745
274.757
89.606 608.338 288.696 52.789 186.710
11.105 127.796 21.811 2.463 62.855
(3.604) (91) 7.559
847 6.510 865 940 62.790
96.260 729.624 309.642 54.221 194.334
Sub - jumlah Aset sewa pembiayaan
1.788.844 1.054
363.087 1.094
12.164 94
122.131 -
2.041.964 2.242
Jumlah
1.789.898
364.181
12.258
122.131
2.044.206
Akumulasi Penyusutan Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
35
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 11. ASET TETAP (lanjutan) Transaksi selama Tahun Berjalan 2011
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo Akhir
Pelepasan
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah Bangunan Peralatan dan instalasi
7.161 68.496 2.626
-
-
-
7.161 68.496 2.626
Jumlah
78.283
-
-
-
78.283
Bersih
2.012.332
2.262.732
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas anak menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut: 2012 Harga jual Nilai buku bersih
2011
97.352 (117.774)
68.217 (49.401)
(20.422)
18.816
Laba (rugi)
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dibebankan sebagai berikut: 2012
2011
Beban umum dan administrasi (Catatan 27) Beban pokok penjualan barang dan jasa Beban penjualan
294.864 90.461 57.724
239.316 72.513 52.352
Jumlah
443.049
364.181
Hak atas tanah merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik Rumah Susun (“HMRS”) atas bangunan yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB dan HMRS akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tahun 2013 sampai 2041. HGB dan HMRS adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan sebesar Rp359.373, USD393.864 dan RMB460.980 pada tanggal 31 Desember 2012 atas seluruh aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan tersebut terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, China Ping An Property Insurance, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi). Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp1.304.100. Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).
12. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan untuk toko-toko baru PT MPP (Catatan 32c). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai.
36
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 12. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA (lanjutan) Pada tahun 2012, PT MPP menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan pihak developerdeveloper atas lokasi toko yang nilai sewanya telah mengalami penurunan nilai. Berdasarkan perjanjian ini, PT MPP akan menerima kembali uang muka sewa yang telah dibayarkan PT MPP kepada developer. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp56.672 atas uang muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar 324.260 (Catatan 7).
13. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko PT MPP di Kemang Village, Pejaten Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Sewa dibayar di muka jangka panjang PT MPP berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun. Sewa dibayar di muka jangka panjang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp221.677 dan Rp337.019 (Catatan 7). Pada tahun 2012, seperti yang telah dijelaskan di Catatan 12, PT MPP telah menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan pihak developer-developer atas lokasi toko yang nilai sewanya telah mengalami penurunan nilai. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp118.517 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tahun 2012, PT MPP juga telah melakukan penelaahan beberapa lokasi toko atas sewa dibayar di muka dengan menunjuk penilai independen dalam melakukan penilaian wajar sewa dibayar di muka atas lokasi-lokasi tersebut. Berdasarkan laporan penilai independen, PT MPP telah membukukan rugi penurunan nilai sebesar Rp21.468 dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Sepanjang tahun 2012, sesuai dengan rencana PT MPP untuk melakukan perampingan (streamline) atas aset non inti, PT MPP tetah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa atas lokasilokasi toko yang nilai sewanya mengalami penurunan nilai.
14. ASET TAKBERWUJUD Akun ini terdiri dari: Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal 31 Desember 2012 Piranti lunak komputer Nilai tercatat Akumulasi amortisasi
61.382 (15.746 )
Nilai buku Goodwill
45.636 130.581
Jumlah
176.217
Penambahan
Reklasifikasi*
Pengurangan**
Saldo akhir
4.909 (5.440 )
-
-
66.291 (21.186)
(531) 1.645
-
-
45.105 132.226 177.331
37
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 14. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Pengurangan**
Saldo akhir
31 Desember 2011 Piranti lunak komputer Nilai tercatat Akumulasi amortisasi
15.598 (12.147 )
45.784 (3.599 )
-
-
61.382 (15.746)
Nilai buku Goodwill
3.451 114.607
42.185 15.974
-
-
45.636 130.581
Jumlah
118.058
176.217
Amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp5.440 dan Rp3.599 dibebankan pada “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
15. UTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2012
2011
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) PT Bank Permata Tbk (“Permata”) - USD61 PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) Standard Chartered Bank, Jakarta (“SCB”) - USD910
450.000 52.000 1.256 593 -
115.000 27.000 75.000 8.254
Jumlah
503.849
225.254
Pinjaman yang diperoleh Perusahaan antara lain sebagai berikut: -
-
BNI, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 12 September 2012. Kemudian pada tanggal 22 Nopember 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp300.000, di mana seluruh fasilitas akan tersedia sampai dengan tanggal 21 Nopember 2013. Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas kredit modal kerja. Mandiri, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 16 Nopember 2013 (Catatan 37a).
PT VSI, memperoleh fasilitas sebagai berikut: - Invoice Financing dari Permata dengan jumlah maksimum sebesar USD1.000 sampai dengan tanggal 8 Maret 2013. - Pinjaman rekening koran dari Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.256 sampai dengan tanggal 21 Nopember 2013. Perusahaan dan PT MT memperoleh fasilitas import invoice financing dari SCB dengan jumlah maksimum sebesar USD3.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Januari 2012. Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 12% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 9.5% sampai 12.5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dijamin antara lain dengan piutang usaha, persediaan, kepemilikan Perusahaan di perusahaan berelasi dan asosiasi, dan aset tetap (Catatan 4, 5, 6, 9 dan 11). 38
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 16. UTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok: 2012
2011
Beli putus Konsinyasi
1.555.495 352.527
1.360.099 209.823
Jumlah
1.908.022
1.569.922
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya. 17. BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Pemeliharaan dan Jasa Pemasaran dan perlengkapan Beban konsultan Listrik dan energi Sewa Bunga Lain-lain
272.069 87.105 56.655 55.545 40.764 32.503 126.277
166.984 122.264 16.660 37.907 33.081 28.518 198.387
Jumlah
670.918
603.801
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
18. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa.
19. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 2012 Tagihan pajak penghasilan: - 2012 - 2011 - 2010
Pajak lainnya: - Pajak Pertambahan Nilai - bersih - Lain-lain
Jumlah
39
2011 65.489 40.837 -
89.454 23.559
106.326
113.013
148.869 15.264
41.592 3.557
164.133
45.149
270.459
158.162
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang pajak 2012
-
2011
Pajak penghasilan badan: - Entitas anak
22.880
5.272
Pajak lainnya: - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 25 - Pasal 26 - Pasal 4 (2) - Lain-lain - Pajak Pertambahan Nilai - bersih
12.593 8.424 2.752 667 4.500 62.055
24.702 8.697 536 2.285 309 4.453 19.503
90.991
60.485
113.871
65.757
Jumlah
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan 2012 Perusahaan - Kini - Tangguhan
Entitas anak - Kini - Tangguhan
Jumlah
2011 (15.063)
-
(15.063)
-
31.155 (27.594)
18.713 (25.519)
3.561
(6.806)
(11.502)
(6.806)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: 2012 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Laba bersih Entitas Anak sebelum pajak penghasilan Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi
2011 155.081 (93.266) 34.274
89.232 (6.214) 11.801
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
96.089
94.819
Perbedaan temporer: - Selisih antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal - Penyisihan imbalan karyawan - Lain-lain
(7.517) 765 15.029
(3.092) 5.406 (10.927)
Perbedaan tetap: - Lain-lain
(55.185)
(81.687)
Taksiran laba fiskal Akumulasi rugi fiskal - bersih
49.181 (83.417)
4.519 (162.572)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasi
(34.236)
(158.053)
Beban pajak kini - Perusahaan
-
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan Perusahaan
40
(12.378)
(13.755)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah. Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah taksiran laba fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan. Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
155.081
89.232
Beban pajak penghasilan dihitung dengan tarif yang berlaku (25%) Pendapatan yang telah dikenakan pajak final Koreksi rugi fiskal Lain-lain
(38.770) 67.148 (51.400) 34.524
(22.308) 8.671 (43.281) 63.724
11.502
6.806
Manfaat pajak penghasilan
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2011 Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak Penyisihan imbalan kerja Penyisihan - persediaan dan piutang Lain-lain
39.513
827 1.798 2.710 (44.848)
Jumlah
-
(30.953)
2012 8.560
(1.879) (708) 3.757 44.848
(1.052) 1.090 6.467 -
15.065
15.065
Entitas Anak
339.505
(92.466)
247.039
Jumlah
339.505
(77.401)
262.104
9.239
(4.064)
5.175
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
41
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 19. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (lanjutan) Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2010 Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Penyisihan - persediaan dan piutang Penyisihan imbalan kerja karyawan Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak Lain-lain Jumlah
2011
19.972 5.701 4.597
19.541 (2.991) (2.799)
39.513 2.710 1.798
2.274 (32.544)
(1.447) (12.304)
827 (44.848)
-
-
-
Entitas Anak
310.429
29.076
339.505
Jumlah
310.429
29.076
339.505
5.685
3.554
9.239
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, aset pajak tangguhan yang dikreditkan ke pendapatan komprehensif lain masing-masing sebesar Rp4.904. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. e. Surat Ketetapan Pajak Pada bulan April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi laba fiskal sebesar Rp34.902 dan tagihan pajak Perusahaan sebesar Rp10.033 telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak, sedangkan berdasarkan SKPKB, Perusahaan terutang tambahan pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 dan 21 beserta dendanya sebesar Rp2. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Pada bulan Mei 2012, Perusahaan telah menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp10.031 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2010. f.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
42
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Akun ini terdiri dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya kepada pihak ketiga sebagai berikut: 2012 PT Bank Negara Indonesia Tbk (”BNI”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) Bank of China Limited (“BoC”) - USD30.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) PT Bank Permata Tbk (“Permata”), termasuk USD752 pada tanggal 31 Desember 2012 dan USD1.457 pada tanggal 31 Desember 2011 Cisco Systems Capital Asia. Pte. Ltd. (“Cisco”), USD4.659 pada tanggal 31 Desember 2012 dan USD8.940 pada tanggal 31 Desember 2011 PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”) PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
2011 500.000 430.000 360.000 290.100 250.000
440.000 243.262 272.040 200.000
135.000
135.000
90.684
54.751
45.049 13.635 5.042 -
81.068 17.155 1.920 500.000
Sub - jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2.119.510 (626.456 )
1.945.196 (523.562 )
Bagian Jangka Panjang
1.493.054
1.421.634
Pinjaman yang diperoleh PT MPP antara lain sebagai berikut: -
-
BNI, berupa fasilitas modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 22 Desember 2014; Danamon, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Juli 2013 (Catatan 37e); CIMB, berupa fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan 3 sebesar Rp240.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 13 Desember 2014 (Catatan 37e); BoC, berupa fasilitas kredit revolving sebesar USD30.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Januari 2014; BII, berupa fasilitas kredit promes revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 21 Mei 2014 (Catatan 37e); HSBC, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah pokok pinjaman sebesar Rp135.000 (atau ekuivalen dalam dolar Amerika dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000) yang tersedia sampai dengan tanggal 19 Desember 2013 dan fasilitas cross currency swap sebesar USD10.000 yang dapat digunakan sebagai perlindungan atas resiko fluktuasi mata uang yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Mei 2013 (Catatan 37e); Mandiri, berupa fasilitas kredit revolving sebesar Rp1.000.000 dan tambahan fasilitas sebesar Rp1.000.000 saat penjualan PT MPP mencapai jumlah tertentu yang tersedia sampai dengan tanggal 27 Oktober 2013. Pada tanggal 19 September 2012, PT MPP melunasi seluruh saldo pinjaman dari Mandiri.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap dari CIMB sebesar Rp120.000 dan fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Maret 2014. Pada tanggal 10 Mei 2012, PT MT mendapat fasilitas Bank Garansi-2 dari Permata sebesar USD8.000 sebagai jaminan atas penyewaan satelit yang dilakukan oleh PT TI yang juga dapat digunakan untuk penerbitan stand by letter of Credit. Plafond ini merupakan peralihan plafond dari PT MT dan Perusahaan sebesar USD6.000 serta tambahan plafond baru sebesar USD2.000.
43
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Perusahaan juga memperoleh pinjaman dari Permata, PT MT memperoleh pinjaman dari Permata dan Cisco, PT MMI memperoleh pinjaman dari BWK, serta PT VI memperoleh pinjaman dari Mayapada, CIMB, Danamon, dan Permata. Fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembelian persediaan yang telah disetujui oleh pihak kreditur (kontrak penjualan). Setiap pinjaman untuk kontrak penjualan ini jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu kontrak penjualan yang dibiayai tersebut. Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dan Entitas Anak dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7,6% sampai 15% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 4,7% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012; dan antara 9,5% sampai 15% untuk untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 3,15% sampai 3,97% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Perusahaan dan Entitas Anak juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitasfasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang usaha, persediaan, dan aset tetap (Catatan 4, 6 dan 11).
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK Saldo utang obligasi dihitung sebagai berikut: 2012
2011
Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi III Matahari”) Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
52.000 (253 )
302.000 (833 )
Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
51.747 -
301.167 (249.581 )
Bagian Jangka Panjang - bersih
51.747
51.586
Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah II Matahari”) Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
136.000 (507 )
226.000 (1.231 )
Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
135.493 -
224.769 (89.850 )
Bagian Jangka Panjang - bersih
135.493
134.919
Pada tanggal 14 April 2009, PT MPP menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dengan rincian sebagai berikut: Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012. Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014; Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012; dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014. 44
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan) Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertindak selaku agen pembayaran. Berdasarkan pemeringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, pada tanggal 31 Desember 2012, peringkat untuk Obligasi III Matahari adalah idA+ dan idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari. Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus. Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, PT MPP diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2012. Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp580 dan Rp1.444, sedangkan biaya emisi sukuk yang dibebankan pada laba rugi tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp724 dan Rp826. Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahuntahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut: Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang Saham Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Selain itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut: Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
45
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan) Pada tanggal 14 April 2012, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri A. Berdasarkan RUPO dan RUPSI, pada tanggal 11 September 2012, PT MPP memberikan consent fee sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan sukuk atas pengurangan modal Perusahaan (Catatan 32e). Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan tambahan sinking fund yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013. 22. MODAL SAHAM Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Manajemen Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
123.445.634 23.125.000
1,598 0,299
246.891 46.250
28.000 100
0,000 0,000
56 0
321.343.266
4,158
642.687
467.942.000
6,055
935.884
333.636.849
4,318
166.818
112.924.000 62.500.000 44.678
1,461 0,809 0,001
56.462 31.250 22
719.242.363
9,307
359.622
1.228.347.890
15,896
614.174
1.625.182.161
21,031
162.518
331.760.119 304.444.444
4,293 3,940
33.176 30.444
3.769.866.854
48,785
376.987
Sub-jumlah
6.031.253.578
78,049
603.125
Jumlah
7.727.543.468
100,000
2.153.183
Sub-jumlah Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund Grandhill Asia Limited Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) Sub-jumlah Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund Grandhill Asia Limited Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
46
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 22. MODAL SAHAM (lanjutan) Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Manajemen Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
123.445.634 23.125.000
1,598 0,299
246.891 46.250
28.000 100
0,000 0,000
56 0
321.343.266
4,158
642.687
467.942.000
6,055
935.884
333.636.849 62.500.000
4,318 0,809
166.818 31.250
112.924.000 44.678
1,461 0,001
56.462 22
719.242.363
9,307
359.622
1.228.347.890
15,896
614.174
1.625.182.161 304.444.444
21,031 3,940
162.518 30.444
303.017.619
3,921
30.302
3.798.608.854
49,157
379.861
Sub-jumlah
6.031.253.078
78,049
603.125
Jumlah
7.727.542.968
100,000
2.153.183
Sub-jumlah Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) Sub-jumlah Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga Rp250 per saham dan dapat ditukar sejak tanggal 14 Desember 2010 sampai dengan 12 April 2013 (Catatan 1b). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, sebanyak 638 Waran Seri II telah dieksekusi menjadi saham (Catatan 37c).
47
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan adalah sebagai berikut: Agio saham atas: Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka penerbitan HMETD Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka penerbitan HMETD Penerbitan saham di luar PUT (Catatan 1b) Pengumuman dividen saham Beban emisi saham
150.781 32.613 33.375 (22.856) (31.522)
Bersih
162.391
24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK / ENTITAS ASOSIASI Pada tahun 2011, selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi terutama berasal dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Mainvest Limited, Entitas Anak, sehubungan dengan akuisisi Congrex Limited dan peningkatan ekuitas PT First Media Tbk, Entitas Asosiasi (Catatan 9). Pada tahun 2012, penambahan akun ini terjadi sehubungan dengan penjualan aset tetap PT MPP kepada PT NPI dan PT MP, dan pembelian saham di PT NPI dan PT MP oleh Perusahaan dari PT MPP. 25. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2012
2011
Eceran dan distribusi Teknologi informasi Administrasi saham dan jasa lainnya
11.224.506 1.275.942 142.322
9.161.569 1.104.722 66.551
Jumlah
12.642.770
10.332.842
Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut: 2012
2011
Pihak berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga
181.525 12.461.245
218.402 10.114.440
Jumlah
12.642.770
10.332.842
Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA Rincian beban pokok penjualan barang dan jasa adalah sebagai berikut: 2012 Eceran dan distribusi Teknologi informasi Administrasi saham dan jasa lainnya Jumlah
48
2011
9.140.692 1.178.944 74.239
7.461.246 1.005.640 67.763
10.393.875
8.534.649
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA (lanjutan) Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 27. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2012 Beban penjualan Sewa - bersih Lain-lain
413.395 233.654
377.812 142.751
647.049
520.563
720.294 294.864 245.518 100.629 68.258 62.728 54.154 36.161 31.003 22.059 90.177
592.672 239.316 207.461 68.563 46.842 55.660 44.314 27.511 18.341 17.701 58.419
1.725.845
1.376.800
2.372.894
1.897.363
Sub-jumlah Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Penyusutan (Catatan 11) Listrik dan energi Beban konsultan Kesejahteraan karyawan (Catatan 29) Pajak dan ijin Perjalanan dinas Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Lain-lain Sub-jumlah Jumlah
2011
28. PENDAPATAN LAINNYA DAN BEBAN LAINNYA Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut: 2012
2011
Pengembalian dan pengalihan sewa Selisih kurs Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan Pengakuan laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Penjualan aset tetap Lain-lain
406.609 62.531
-
48.211
-
2.098 55.650
295.651 18.816 53.127
Jumlah
575.099
367.594
Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut: 2012
2011
Pajak Penurunan nilai sewa Penjualan aset tetap Selisih kurs Lain-lain
(107.676) (21.468) (20.422) (78.433)
(221.954) (45.727) (22.445)
Jumlah
(227.999)
(290.126)
49
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 29. IMBALAN KERJA Akun ini terdiri dari: 2012 Akrual imbalan kerja Kewajiban imbalan kerja Bagian jangka pendek
2011 229.770 219.732
180.964 170.938
449.502 (265.541)
351.902 (208.730)
183.961
143.172
Bagian jangka panjang
Perusahaan dan beberapa Entitas Anak memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp1.116 dan Rp1.156. Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang, sehingga Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan imbalan kerja. Jumlah yang diakui sebagai beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2012
2011
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria - bersih Biaya jasa lalu Keuntungan karena kurtailmen dan penyelesaian
36.864 16.076 6.265 2.143 -
21.883 16.108 403 2.870 (2.256)
Bersih Beban kompensasi
61.348 6.910
39.008 7.834
Jumlah
68.258
46.842
Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Eldrige Gunaprima Solution, aktuaris-aktuaris independen, dengan asumsiasumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Tabel kematian Tingkat ketidakmampuan Tingkat pensiun Tingkat pengunduran diri Usia pensiun normal
: : : : : : :
5,8% - 6,8% pada tahun 2012 dan 6,1% - 8% pada tahun 2011 8% - 10% pada tahun 2012 dan 2011 Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II 10% dari tingkat kematian 100% pada usia pensiun normal 2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun 55 tahun
Perubahan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Saldo awal Penambahan Mutasi Pembayaran
170.938 68.258 (4.342) (15.122)
137.320 46.842 264 (13.488)
Bersih Dikurangi bagian jangka pendek
219.732 (35.771)
170.938 (27.766)
Bagian Jangka Panjang
183.961
143.172
50
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 29. IMBALAN KERJA (lanjutan) Nilai kini liabilitas imbalan program dan penyesuaian pada liabilitas program pada tahun berjalan dan periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 31 Des 2012 Nilai kini liabilitas imbalan program Penyesuaian pengalaman pada liabilitas imbalan program
31 Des 2011
260.480
31 Des 2010
202.854
(5.882)
31 Des 2009
166.994
2.918
(7.536)
31 Des 2008
127.586
81.854
9.991
23.776
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Valuta Asing Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset lancar lainnya Piutang pihak berelasi non-usaha Aset tidak lancar lainnya
USD SGD Euro HKD JPY USD USD SGD USD USD USD
33.552 23.874 21 180 1.182 12.506 282 10 3.371 3.633 792
Jumlah Aset Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Liabilitas jangka pendek lainnya Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas jangka panjang lainnya
2011
Ekuivalen Rupiah 324.448 188.867 267 224 13.089 120.936 2.723 80 32.600 35.130 7.661
Valuta Asing 63.607 23.600 64 52 1.188 10.804 5.688 93 2.697 4.795 28
726.025
Ekuivalen Rupiah 576.788 164.594 756 61 139 97.969 51.578 652 24.458 43.485 254 960.734
USD USD HKD USD
61 11.878 227 -
593 114.862 283 -
910 6.382 458 88
8.254 57.870 534 802
USD USD HKD SGD USD
4.401 16 7.925
42.562 153 76.634
5.789 66 16.776 93 6.642
52.499 597 24.143 652 60.232
USD USD
31.009 3.781
299.861 36.559
34.608 4.309
313.825 39.073
Jumlah Liabilitas
571.507
558.481
Aset bersih
154.518
402.253
51
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 31. PEMBAGIAN LABA PENGGUNAANNYA
DAN
PEMBENTUKAN
SALDO
LABA
YANG
TELAH
DITENTUKAN
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 15 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp7.727 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 25 Mei 2012 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 7 Juni 2012. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2011, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 13 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp77.275 atau Rp10 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 10 Maret 2011 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tahunan telah dilakukan pada tanggal 24 Maret 2011.
32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN IKATAN a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting. b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited, Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor PT MGF. Kesepakatan ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2003. c.
PT MPP mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan di berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk jangka waktu 10 sampai 20 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2012, toko-toko tersebut belum dibuka.
d. Per tanggal 31 Desember 2012, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp532.988 dan USD20.244 (Catatan 15 dan 20). e. Perusahaan dan PT MPP telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 19 September 2012, di mana Perusahaan dan PT MPP telah memperoleh persetujuan dari masing-masing para pemegang saham atas rencana Perusahaan dan PT MPP untuk melakukan restrukturisasi aset-aset tertentu. RUPSLB PT MPP juga menyetujui rencana PT MPP untuk melakukan pengurangan modal yang dilakukan dengan cara penurunan nilai nominal saham PT MPP. Pada tanggal 26 Nopember 2012, PT MPP menerima persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-58827.AH.01.02Tahun 2012 untuk menurunkan nilai nominal saham PT MPP dari Rp500 (dalam angka penuh) per lembar saham menjadi Rp50 (dalam angka penuh) per lembar saham. Seluruh saham dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 27 Nopember 2012 dan pembayaran selisih nominal saham kepada para pemegang saham telah dilakukan PT MPP pada tanggal 4 Desember 2012. Perusahaan menerima Rp1.215.626 dari PT MPP sehubungan dengan penurunan nilai nominal saham ini. 52
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) IKATAN (lanjutan) Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT MPP melakukan restrukturisasi aset atas tanah dan bangunan PT MPP di berbagai lokasi masing-masing kepada entitas anak PT MP dan PT NPI. Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perusahaan dan PT MPP menandatangani akta Jual Beli sebagai berikut: Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp945.000 dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp944.947. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp1.889.947 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 30 Nopember 2012. Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp416.000 dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp922.327. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp47.327 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp1.291.000 dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perusahaan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei 2013. Perusahaan berhak untuk melakukan pembayaran dipercepat dari tanggal jatuh tempo berdasarkan kesempatan para pihak. Promissory Note ini telah dieliminasi untuk keperluan konsolidasi. KONTINJENSI Pada tanggal 9 Desember 2010, PT MPP menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Griyapesona Mentari (“PT GPM”) yang isinya antara lain: PT MPP ditawarkan untuk membeli unit strata title seluas 10.258 m2 di Gedung Supermall Cilegon dengan harga Rp50.000, di mana sebesar Rp40.000 telah dibayarkan oleh PT MPP pada tanggal 10 Desember 2010, dan sisanya sebesar Rp10.000 dibayarkan pada tanggal 9 April 2011. PT MPP mempunyai opsi untuk membatalkan rencana pembelian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya pada tanggal 31 Januari 2011 kepada PT GPM, dan bila hal tersebut terjadi maka PT GPM akan mengembalikan uang pembayaran sebesar Rp40.000 ditambah bunga 12% per tahun atau uang tersebut akan diperhitungkan sebagai pembayaran sewa di Supermall Cilegon, Supermall Karawang, Supermall Cianjur dan Supermall Sukabumi. Pada tanggal 28 Januari 2011, PT MPP mengirimkan surat kepada PT GPM yang isinya PT MPP mengambil opsi untuk membatalkan rencana pembelian unit strata title tersebut, yang mana sesuai kesepakatan bersama, PT GPM wajib mengembalikan uang yang telah diterimanya paling lambat pada tanggal 9 April 2011. Pada tanggal 28 April 2011, PT GPM mengirimkan surat kepada PT MPP yang isinya meminta agar jadwal pengembalian uang diundur hingga akhir Juni 2011. Pada tanggal 16 Juni 2011, PT GPM dinyatakan pailit berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST (“Putusan Pailit”) dan menunjuk Yana Supriyatna, SH selaku Kurator dari PT GPM. Atas Putusan Pailit tersebut, PT GPM telah melakukan upaya hukum Kasasi di Mahkamah Agung RI dan hingga saat ini upaya hukum tersebut masih dalam proses. Walaupun PT GPM dalam status pailit, Hakim Pengawas melalui Penetapan No. 03/HP/VII/2011/PN.JKT.PST-10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 6 Juli 2011 telah memberikan izin dan atau persetujuan kepada Kurator untuk tetap melanjutkan usaha PT GPM (dalam pailit) sehingga gedung / mall milik PT GPM yang berstatus sebagai harta pailit (budel Pailit) tetap bisa beroperasi. Sehubungan dengan Putusan Pailit tersebut, PT MPP telah mendaftarkan diri sebagai kreditur konkuren dengan mengajukan tagihan kepada Kurator dari PT GPM sebesar Rp42.507 yang diperhitungkan dari pokok pembayaran ditambah bunga (yang dihitung sampai dengan tanggal 16 Juni 2011).
53
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) KONTINJENSI (lanjutan) Pada rapat pencocokan utang, dari seluruh tagihan yang diajukan oleh PT MPP, Kurator hanya menerima sebesar Rp42.101. Oleh karena itu, melalui surat No. 173/LIT-Ext/X/2011 tanggal 31 Oktober 2011, PT MPP mengajukan Bantahan atau Renvoi Prosedur. Melalui surat No.178/KURATOR/GRPM/V/2012 tertanggal 11 Mei 2012, Kurator memberitahukan bahwa telah keluar Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No.734 K/PDT.SUS/2011 tertanggal 3 Februari 2012 yang membatalkan putusan PKPU dan Pailit PT GPM, sehingga pailit PT GPM diangkat dan tugas Kurator berakhir. Pada tanggal 14 Mei 2012, PT MPP menerima surat dari PT GPM yang menyatakan bahwa PT GPM akan melunasi seluruh kewajiban yang masih terutang berikut bunganya kepada PT MPP selambatlambatnya pada tanggal 19 September 2012. Pada tanggal 6 September 2012, PT GPM mengirimkan surat kepada PT MPP yang menyatakan bahwa PT GPM mengajukan permohonan penundaan atas pembayaran seluruh kewajiban yang masih terutang kepada PT MPP sampai dengan selambatlambatnya tanggal 28 Desember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, PT GPM telah melunasi sebagian kewajiban yang masih terutang sebesar Rp5.000 kepada PT MPP 33. INFORMASI SEGMEN OPERASI Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu eceran distribusi dan teknologi informasi. Sebagai tambahan, informasi tentang aktivitas usaha di luar dua kegiatan utama Perusahaan tersebut digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan hasil usaha yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak di antaranya di bidang pusat hiburan keluarga, investasi, administrasi saham, jasa arsip dan lainnya. Segmen Operasi dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena setiap segmen operasi menyediakan jasa/produk yang berbeda. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi. Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut: Eceran dan Distribusi 2012 Hasil Operasi Penjualan bersih Penghasilan keuangan Biaya keuangan Penyusutan dan amortisasi Bagian atas rugi entitas asosiasi Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba bersih
Teknologi Informasi
10.723.196 170.373 (223.549) (276.003) 16.647 52.280
1.275.942 95.583 (74.671) (85.339) 13.126 112.521
Informasi segmen Investasi dalam entitas asosiasi Pengeluaran modal Aset segmen dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan
294.897 7.910.977 5.174.752
124.469 2.202.683 1.394.981
2011 Hasil Operasi Penjualan bersih Penghasilan keuangan Biaya keuangan Penyusutan dan amortisasi Bagian atas rugi entitas asosiasi Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) tahun berjalan
8.687.351 155.889 (245.437) (252.367) 21.066 (369.786)
1.104.722 99.125 (39.642) (70.168) (2.546) 19.183
54
Lainnya
643.632 3.074 (4.556) (89.480) (34.274) (18.271) 1.782 606.472 431.306 3.974.523 465.376
540.769 155.365 (2.565) (71.011) (11.801) (11.714) 446.641
Jumlah
12.642.770 269.030 (302.776) (450.822) (34.274) 11.502 166.583 606.472 850.672 14.088.183 7.035.109
10.332.842 410.379 (287.644) (393.546) (11.801) 6.806 96.038
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan) Eceran dan Distribusi 2011 (lanjutan) Informasi segmen Investasi dalam entitas asosiasi Pengeluaran modal Aset segmen dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan
Teknologi Informasi
107.699 7.756.844 5.035.086
Lainnya
580.138 2.395.493 843.416
Jumlah
642.806 27.710 4.162.371 287.466
642.806 715.547 14.314.707 6.165.968
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut: 2012
2011
Indonesia Luar Indonesia
12.285.102 357.668
10.079.884 252.958
Jumlah
12.642.770
10.332.842
Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut: 2012
2011
Indonesia Luar Indonesia
6.377.566 438.081
7.572.580 356.546
Jumlah segmen aset tidak lancar*
6.815.647
7.929.126
*)
tidak termasuk piutang pihak berelasi dan aset pajak tangguhan
34. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: 2012 Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap Reklasifikasi aset lancar lainnya ke aset keuangan lancar lainnya Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke sewa dibayar di muka Reklasifikasi properti investasi ke aktiva tetap Reklasifikasi aset lancar lainnya ke investasi jangka panjang lainnya
2011 198.857 31.000
36.855 -
26.711 -
275.921 8.893
-
1.000
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas. (i)
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak atas instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang, investasi tertentu dan aset keuangan tertentu lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah: 55
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) (i)
Risiko Kredit (lanjutan) 2012
2011
Kas dan setara kas Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya Investasi jangka panjang lainnya Aset tidak lancar lainnya
2.875.259 231.454 1.187.714 43.396 927.584 203.426
2.039.663 193.499 1.883.695 29.985 883.853 232.895
Jumlah
5.468.833
5.263.590
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan. (ii)
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya. Di bawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan: Nilai Tercatat
Arus Kas Aktual
<= 1 tahun
> 1 tahun
2012 Utang usaha Utang pajak dan beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Utang sukuk Liabilitas lainnya
1.908.022 784.789 265.541 330.148 2.623.359 51.747 135.493 390.914
1.908.022 784.789 265.541 330.148 2.623.359 52.000 136.000 390.914
1.908.022 784.789 265.541 330.148 1.130.305 5.554
1.493.054 52.000 136.000 385.360
2011 Utang usaha dan lainnya Utang pajak dan beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Utang sukuk Liabilitas lainnya
1.569.922 669.558 208.730 256.366 2.170.450 301.167 224.769 328.605
1.569.922 669.558 208.730 256.366 2.170.450 302.000 226.000 328.605
1.569.922 669.558 208.730 256.366 748.816 250.000 90.000 5.069
1.421.634 52.000 136.000 323.536
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
56
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) (iii)
Risiko Mata Uang Asing Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama USD dan SGD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dan SGD dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2012, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD dan SGD terhadap mata uang Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut: USD SGD
(4.007) 7.085
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kenaikan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dan piutang dalam mata uang USD yang dikurangi dengan kerugian penjabaran pinjaman dan utang dalam mata uang USD. Kenaikan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang SGD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dalam mata uang SGD. Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing. (iv)
Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jika suku bunga pasar naik/turun sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam USD dan SGD naik/turun sebesar 10 basis poin dan semua variable lainnya dianggap konstan, laba bersih konsolidasian tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp129, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang yang dikompensasi dengan naik/turunnya beban bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang. Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 3, 4, 15 dan 20.
57
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) (v)
Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan yang diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan: Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset keuangan Perusahaan yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar merupakan investasi yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dan menggunakan hierarki tingkat 1. Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang obligasi yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp213.487 dan Rp561.823 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Nilai wajar obligasi diambil dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk pada tanggal pelaporan. 36. PENGELOLAAN PERMODALAN Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan. Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman. 37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Pada tanggal 4 Januari 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo terutang pinjaman dari Mandiri (Catatan 15) b. Pada tanggal 31 Januari 2013, Prime Star Investment Pte. Ltd. (“PSI”), entitas anak yang berkedudukan di Singapura dan sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan, menandatangani Perjanjian Exchangeable Rights (“ER”) Subscription dengan Anderson Investments Pte. Ltd. (“Anderson”), entitas anak yang sepenuhnya dimiliki secara tidak langsung oleh Temasek Holdings (Private) Limited (“Temasek”), dimana PSI menerbitkan ER tanpa bunga seharga USD300.000 untuk dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sebanyak 1.402.947.000 lembar saham) PT MPP kepada Anderson. Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI telah menerima USD300.000 dari Anderson atas penerbitan ER tersebut. 58
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) c. Dari tanggal 31 Januari 2013 sampai dengan 7 Maret 2013, sebanyak 346.841.136 Warran Seri II telah dieksekusi menjadi saham dengan nilai keseluruhan sebesar Rp86.710 (Catatan 22). d. Pada tanggal 11 Februari 2013, PT MPP melakukan penarikan sebesar Rp300.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari DBS. e. Sampai dengan tanggal 7 Maret 2013, PT MPP telah melakukan pembayaran dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp1.025.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari CIMB, Danamon, HSBC dan BII (Catatan 20). 38. STANDAR AKUNTAN KEUANGAN BARU DSAK - IAI telah menerbitkan revisi PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perusahaan tidak melakukan penerapan dini PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. 39. AKUN REKLASIFIKASI Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2a, sehubungan dengan penerapan peraturan VIII.G.7 yang baru berlaku dan agar konsisten dengan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah mereklasifikasi akun-akun posisi keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 Aset lancar Aset keuangan lancar lainnya Investasi jangka pendek Piutang lain-lain Aset tidak lancar Properti investasi Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya Liabilitas jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban akrual Utang sukuk Utang obligasi Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Liabilitas jangka pendek lainnya Utang lain-lain Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Liabilitas jangka panjang lainnya Utang sukuk Utang obligasi
1.627.793 262.702
1.883.695 (1.627.793) (262.702)
1.883.695 -
401.098
145.018 29.985 (168.203)
145.018 29.985 232.895
812.531 339.431
208.730 (208.730) 89.850 (89.850)
208.730 603.801 89.850 249.581
2.098 146.973 357.336 -
(2.098) 103.068 (357.336) 256.366
250.041 256.366
143.172
143.172
(10.247) (132.925) 134.919 (134.919)
358.743 134.919 51.586
10.247 491.668 186.505
59
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 39. AKUN REKLASIFIKASI (lanjutan) Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) Sebelum reklasifikasi Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 31 Desember 2011 Penghasilan keuangan Biaya keuangan Pendapatan (beban) bunga
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
122.735
410.379 (287.644) (122.735)
410.379 (287.644 ) -
2.038.600 211.239
2.249.839 (2.038.600) (211.239)
2.249.839 -
203.038
129.699 18.859 (148.558)
129.699 18.859 54.480
694.149
160.597 (160.597)
160.597 533.552
44.745 122.098 672.749 -
(44.745) 117.339 (672.749) 481.783 118.372
239.437 481.783 118.372
359.432
149.588 113.663
149.588 473.095
263.251 523.666
(263.251) 223.943 (223.943)
223.943 299.723
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Januari 2011/31 Desember 2010 Aset lancar Aset keuangan lancar lainnya Investasi jangka pendek Piutang lain-lain Aset tidak lancar Properti investasi Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya Liabilitas jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Beban akrual Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Liabilitas jangka pendek lainnya Utang lain-lain Utang dividen Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas jangka panjang lainnya Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset Utang sukuk Utang obligasi
60
PT Multipolar Tbk
Telp: +6221 - 546 0011, 55 777 000 Fax: +6221 - 546 0020 email:
[email protected] www.multipolar-group.com
From Innovation to Transformation Strongly Positioned to Take On the Future
PT Multipolar Tbk Menara Matahari Lt. 16 Jl. Palem Raya Bulevar No.7 Lippo Karawaci 1100 Tangerang 15811, Indonesia
Laporan Tahunan 2012