SEIZING OPPORTUNITIES.
DELIVERING
GROWTH &
VALUE.
Laporan Tahunan 2013
PT Multipolar Tbk.
Daftar Isi 1 Penjelasan Tema 2 Sekilas Multipolar 3 Misi dan Visi 4 Ikhtisar Bisnis
26 28 36 44
Analisa dan Tinjauan Manajemen • Tinjauan Operasional • Tinjauan Keuangan • Tinjauan Pendukung - Sumber Daya Manusia
6 Jejak Langkah Perusahaan 8 Peristiwa Penting 2013 10 Ikhtisar Keuangan
46 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
12 Ikhtisar Saham
50 Tata Kelola Perusahaan
14 Komposisi Pemegang Saham
62 Laporan Komite Audit
16 Laporan Dewan Komisaris
63 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Multipolar Tbk.
20 Laporan Direksi
65 66 68 70 72 73
Data Perusahaan • Profil Dewan Komisaris • Profil Direksi • Struktur Perusahaan • Struktur Organisasi • Lembaga dan Profesi Penunjang
75 Laporan Keuangan
SEIZING OPPORTUNITIES. DELIVERING GROWTH & VALUE.
Tahun 2013 ditandai dengan beberapa tonggak penting bagi PT Multipolar Tbk. Dengan mengacu pada rencana bisnis dan kebijakan strategis, kami melakukan serangkaian aksi korporasi yang memberikan terobosan-terobosan pada struktur keuangan Perseroan. Kami senantiasa mencari peluang-peluang baru untuk meningkatkan investasi kami dan untuk mendorong peningkatan kapabilitas Perseroan di masa mendatang.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
1
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sekilas Multipolar
PT Multipolar Tbk. (Perseroan), yang berdiri sejak tahun 1975
Anak perusahaan Perseroan yang lain, PT Gratia Prima Indonesia,
sebagai perusahaan ritel elektronik, saat ini telah berkembang
mengoperasikan 32 toko buku Books and Beyond di seluruh
menjadi perusahaan investasi strategis dengan cakupan bisnis di
Indonesia. Books and Beyond menawarkan buku-buku berbahasa
seluruh Indonesia serta China. Perseroan adalah induk dari anak-
Inggris, majalah, alat tulis, dan lainnya dalam atmosfer yang
anak perusahaan yang merupakan pemimpin bisnis terkemuka di
modern dan nyaman sesuai gaya hidup konsumen saat ini, seiring
Indonesia dalam berbagai bidang usaha. Bidang usaha Perseroan
meningkatnya minat baca di kalangan masyarakat Indonesia.
saat ini meliputi usaha ritel, teknologi, multimedia & telekomunikasi (TMT) dan usaha-usaha lain. Bertahun-tahun menjalankan
Dalam bidang TMT, anak perusahaan Perseroan PT Multipolar
perusahaan dengan budaya yang ketat dan sistem pengelolaan
Technology Tbk. (MLPT) yang merupakan penyedia solusi
yang terpadu, kini Perseroan menjadi sebuah perusahaan besar
TI terkemuka di Indonesia, berkat usaha keras dan kejelian
dan terkemuka yang berhasil meraih sukses tidak hanya dalam satu
mencari peluang baru guna mengkapitalisasi investasi, berhasil
bidang usaha tetapi juga dalam berbagai lini bisnis yang dikelola.
mengembangkan setiap lini bisnis yang dikelola hingga menjadi perusahaan penyedia solusi TI yang dipercaya semua kalangan di
Dalam bidang usaha ritel, anak perusahaan Perseroan,
Indonesia.
PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), dikenal sebagai perusahaan ritel dengan jaringan gerai hypermarket terbesar di Indonesia.
Demikian juga PT Visionet Internasional (VisioNet) yang pada tahun
MPPA merupakan pelopor konsep toko serba ada di Indonesia.
2006 mulai berfokus pada Layanan EDC operation dalam waktu
Pada akhir tahun 2012, MPPA melakukan perampingan bisnis non-
singkat telah menguasai pasar layanan EDC dengan 110 titik
inti untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang dikelola menjadi
layanan yang tersebar di 107 kota di seluruh Indonesia pada akhir
lebih efisien dan lebih maju di masa datang.
2013 dan didukung oleh lebih dari 1.100 personil pada akhir 2013.
PT Matahari Department Store Tbk. (MDS) adalah entitas anak
Pada tahun 1994 Perseroan juga melebarkan usaha dengan
Perseroan yang merupakan jaringan department store dengan
melakukan investasi strategis dalam bidang multimedia pada
jaringan gerai serta pangsa pasar terbesar di Indonesia. MDS
PT First Media Tbk. (First Media). First Media mengoperasikan
menawarkan konsep department store modern dengan gerai yang
jaringan pita lebar kabel dua arah HFC (Hybrid Fiber Coaxial)
luas dan nyaman dan menyediakan beragam produk busana terbaru, aksesoris, produk kecantikan dan produk rumah tangga. Jumlah toko MDS terus bertambah
terbesar di Indonesia. First Media mengintegrasikan layanan TV kabel, jaringan internet pita lebar serta data communication melalui kabel serat optik.
seiring dengan ekspansi yang dilakukan secara cepat dan berkesinambungan. Pada akhir
Anak perusahaan Perseroan, PT Indonesia Media Televisi, telah
2013, MDS memiliki jaringan department
meluncurkan layanan televisi satelit berbayar di triwulan 4 tahun
store sebanyak 125 gerai di 61 kota meliputi
2013 dengan merek dagang BigTV. Dengan cakupan siaran ke
ruang toko total sekitar 807.663 meter
seluruh Indonesia, pada akhir tahun 2013 BigTV telah berhasil
persegi.
meraih hampir 80.000 pelanggan.
PT Matahari Graha Fantasi, salah
Dalam bidang usaha lainnya, melalui anak perusahaan Perseroan
satu anak perusahaan Perseroan,
yaitu PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. (MMI) yang merupakan
mengoperasikan Timezone, sebuah pusat
perusahaan manajemen data dan pengarsipan modern terkemuka
hiburan keluarga yang telah memiliki 90
di Indonesia. MMI terus mengembangkan diri dengan
gerai di lebih dari 50 kota di Indonesia
melebarkan usahanya dalam bidang manajemen
dengan pilihan mesin-mesin permainan
data komputer, penyimpanan surat
terbaru.
berharga, alih media, manajemen slip EDC, serta manajemen fasilitas dan penyediaan perangkat lunak dan keras.
2
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
MISI
VISI
Meraih portofolio bisnis yang strategis melalui ekspansi dan investasi yang berkesinambungan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan memaksimalkan nilai korporasi.
Menjadi perusahaan investasi terkemuka yang memberikan nilai tambah yang tinggi bagi para stakeholders dan menyentuh kehidupan masyarakat luas.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
3
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ikhtisar Bisnis
PT Matahari Putra Prima Tbk.
PT Matahari Department Store Tbk.
Matahari Putra Prima mengoperasikan Hypermart, jaringan hypermarket terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan jumlah gerai yang agresif setiap tahunnya. Sampai akhir tahun 2013 MPPA telah mengoperasikan 99 gerai Hypermart di 63 kota di Indonesia dan akan terus bertambah sedikitnya 20 gerai per tahun pada 2014 dan 2015. Selain itu, MPPA juga mempunyai jaringan supermarket Foodmart dan gerai farmasi Boston Health & Beauty.
Dengan jaringan lebih dari 1.200 pemasok lokal dan internasional yang dikembangkan selama 55 tahun, Matahari Department Store memberikan pilihan produk fashion terbaru bagi kelas menengah Indonesia. Konsep gerai yang modern dan nyaman, menjadikan Matahari Department Store sebagai destinasi belanja di Indonesia.
99 63 32,1 Rp
Triliun
di
Gerai
Kota
Kapitalisasi Pasar
PT First Media Tbk.
PT Multipolar Technology Tbk.
First Media telah berkembang menjadi perusahaan multimedia terintegrasi dengan produk layanan internet pita lebar (FastNet), TV berlangganan (HomeCable), data dan komunikasi korporasi (DataComm), rumah produksi (First Media Production) dan penyedia informasi penyiaran berita (BeritaSatu) dengan pendapatan tahun 2013 mencapai Rp 1,7 triliun dan laba tahun berjalan Rp 20 miliar.
Kinerja Multipolar Technology di tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan yang sangat menggembirakan sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar akan solusi teknologi informasi yang komprehensif dan terintegrasi. Multipolar Technology mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 1,51 triliun dan laba bersih sebesar Rp 52,9 miliar atau peningkatan 85,4% dibandingkan tahun 2012. Multipolar Technology melakukan penawaran saham perdana di tahun 2013 dan menjadi perusahaan terdaftar di bursa sejak 8 Juli 2013.
1,7
Rp
Triliun
Pendapatan
4
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
52,9
Rp
Laba Bersih
Miliar
Tata Kelola Perusahaan
888
%
Peningkatan Laba Bersih
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
PT Multipolar Tbk. Dengan portofolio bisnis yang solid dan terdiversifikasi, model usaha yang telah terbukti serta kerja sama yang baik dengan mitra bisnis di setiap entitas anaknya, didukung dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan mampu menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 14,7 triliun yang merupakan peningkatan sebesar 16,05% dari tahun 2012 dengan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun atau tumbuh 888,04% dibandingkan tahun 2012.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
5
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Jejak Langkah Perusahaan
1975 Berdirinya Multipolar sebagai penyalur produk elektronik
1989-1996 • Perusahaan TI pertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta • Penawaran Umum Saham Terbatas I
1982 Pionir komputerisasi di industri keuangan dan perbankan 1986 Mitra usaha pertama IBM di Indonesia
6
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
1997 • Perusahaan TI pertama yang memperoleh sertifikasi ISO 9001: 1994 • Mengakuisisi PT Matahari Putra Prima Tbk. • Penawaran Umum Saham Terbatas II
2001-2004 • Penyedia layanan total solusi TI • Memperoleh sertifikasi ISO 9001 2000
2005 Memperkuat modal melalui Penawaran Umum Saham Terbatas III
Tata Kelola Perusahaan
2006 • Perusahaan holding terbesar untuk bisnis ritel • Penawaran Umum Saham Terbatas IV
2008 Memperoleh penghargaan Asia Pacific Outstanding Enterpreneurship Award
2009 Dibentuknya PT Multipolar Technology untuk memperkuat bisnis TI
2011 Pembukaan gerai pertama Hipermart di China
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
2012 Mengakuisisi aset dan saham MPPA di PT Matahari Pacific dan PT Nadya Putra Investama
2010 • Divestasi PT Matahari Department Store (MDS) dengan nilai total transaksi Rp 7,2 triliun • Akuisisi Robbinz Department Store China • Penawaran Umum Saham Terbatas V • Penggabungan nilai nominal saham
2013 • Menjalin kemitraan dengan Temasek Holdings Pte Ltd di MPPA • Perubahan kepemilikan tidak langsung di MDS menjadi kepemilikan langsung sebesar 20,5% • PT Multipolar Technology Tbk. tercatat di BEI melalui IPO • Menjalin kemitraan dengan Mitsui & Co. Ltd di IMTV • Menerbitkan obligasi US$ 200.000.000 dan memperoleh rating B+ dari Fitch dan S&P
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
7
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Peristiwa Penting 2013
31 Januari 2013
Penerbitan Exchangeable Rights Perseroan dan Prime Star Investment Pte. Ltd (PSI), menandatangani perjanjian Exchangeable Rights dengan Anderson Investments Pte. Ltd, entitas anak yang secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private) Limited. PSI menerbitkan ER tanpa bunga sebesar US$ 300.000.000 yang dapat ditukarkan dengan 26,1% saham atau sejumlah 1.402.947.000 saham PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA).
8 Maret 2013
Reorganisasi PT Matahari Departement Store Tbk. (MDS) PT Matahari Pacific (MP), Meadow Asia Company Limited (MAC) dan Asia Color Company Limited (ACC) menandatangani Perjanjian Reorganisasi yang menyepakati hal-hal berikut: • ACC setuju untuk menjual dan Perseroan setuju untuk membeli 726.561.500 saham MDS dengan nilai sebesar Rp 883.499.000.000 melalui penerbitan wesel tagih. • MAC membeli dan/atau menebus dari MP seluruh saham biasa dan saham preferen MAC yang dimiliki oleh MP, dan MAC membatalkan semua waran MAC yang dimiliki oleh MP dengan nilai sebesar Rp 883.499.000.000.
25 Maret 2013
Private Placement PT Matahari Department Store Tbk. (MDS) Perseroan melakukan divestasi saham dari 24,9% menjadi 20,48%. Divestasi dilakukan dengan menjual 129.032.000 saham MDS yang mempunyai nilai keseluruhan Rp 1.399.997.000.000, dan memberikan keuntungan penjualan sebesar Rp 1.242.725.000.000.
8
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
27 Mei 2013
Akuisisi Saham Bank Nobu PT Prima Cakrawala Sentosa (PCS), entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan, pada awalnya melakukan penyertaan saham pada Bank Nobu dengan kepemilikan sebesar 10,59%. Pada 27 Mei 2013, PCS menambah kepemilikannya di Bank Nobu sehingga total saham menjadi 20,95%.
25 Juli 2013
Penerbitan Obligasi US Dollar Pacific Emerald Pte. Ltd., entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan, menerbitkan obligasi senior dengan nilai nominal sebesar US$ 200.000.000 dan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun serta terdaftar pada Bursa Efek Singapura (SGX). Obligasi berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada 25 Juli 2018 dengan pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan. Obligasi ini dijamin oleh Perseroan dan beberapa entitas anak Perseroan, dan telah memperoleh peringkat B+ dari Standard & Poor’s dan Fitch.
Mei-September 2013
Restrukturisasi Utang Perseroan melunasi fasilitas utang jangka pendek dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp 416.000.000.000 pada 1 Agustus 2013 dan Rp 875.000.000.000 pada 12 September 2013. Perseroan juga melunasi utang jangka pendek dari Bank BNI sebesar Rp 50.000.000.000 pada 27 Mei 2013 dan Rp 400.000.000.000 pada 1 Agustus 2013.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
9
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Uraian
2013
2012
2011
Laporan Laba Rugi Konsolidasian Penjualan Bersih
14.671.670
12.642.770
10.332.842
Laba Kotor
2.650.807
2.248.895
1.798.193
Laba Bersih Tahun Berjalan
1.645.910
166.583
96.038
1.415.091
28.636
20.318
230.819
137.947
75.720
1.623.148
255.939
153.135
1.392.329
117.992
77.415
Laba Bersih Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan non-pengendali Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan non-pengendali Jumlah rata-rata Saham yang ditempatkan dan disetor (ribuan lembar)
230.819
137.947
75.720
9.555.356
7.727.543
7.727.543
148
4
3
Laba Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh) Posisi Keuangan Konsolidasian Jumlah Aset
20.255.269
14.088.183
14.314.707
Jumlah Liabilitas
11.278.142
7.035.110
6.165.969
Jumlah Ekuitas
8.977.127
7.053.073
8.148.738
2013
2012
2011
RASIO KEUANGAN Uraian Laba Bersih terhadap Total Aset (%)
6,99%
0,20%
0,14%
15,76%
0,41%
0,25%
9,65%
0,23%
0,20%
Rasio Lancar (x)
1,54
1,49
1,48
Liabilitas terhadap Ekuitas (x)
1,26
1,00
0,76
Liabilitas terhadap Aset (x)
0,56
0,50
0,43
Laba Bersih terhadap Ekuitas (%) Laba Bersih terhadap Penjualan Bersih
10
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
PENJUALAN BERSIH
JUMLAH ASET
(Dalam jutaan Rupiah)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
JUMLAH ASET LANCAR
(Dalam jutaan Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah)
14.671.670
20.255.269
12.055.961
12.642.770
14.088.183
6.961.406
10.332.842
14.314.707
5.992.864
2011 2012 2013
2011 2012 2013
2011 2012 2013
LABA BRUTO
LABA (RUGI) USAHA
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
(Dalam jutaan Rupiah)
2011 2012 2013
(Dalam jutaan Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah)
2.650.807
1.766.195
1.645.910
2.248.895
253.326
166.583
1.798.193
5.378
96.038
2011 2012 2013
2011 2012 2013
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
11
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ikhtisar Saham
KINERJA SAHAM Keterangan
2011
2013
2012
Laba Bersih per Saham (Rp)
3
4
148
Jumlah Saham yang Beredar (Saham)
7.727.542.968
7.727.543.468
10.064.747.323
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham)
7.727.542.935
7.727.543.301
9.555.355.594
1.055
913
892
Nilai Buku per Saham
Harga Saham Per Triwulan
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
2013 Tertinggi (Rp)
730
820
660
420
Terendah (Rp)
200
485
315
350
Akhir (Rp)
570
580
350
360
8.489.841.000
6.150.836.000
3.485.968.000
1.552.736.500
Tertinggi (Rp)
170
155
255
265
Terendah (Rp)
132
111
121
180
Volume (Saham)
2012
Akhir (Rp) Volume (Saham)
139
121
220
205
164.588.500
411.698.000
1.360.182.500
1.177.368.500
RIWAYAT PEMBAYARAN DIVIDEN Tanggal Pembayaran
12
Periode
Tanggal RUPST
Dividen
Jumlah Saham yang Beredar
Jumlah Dividen yang dibayarkan
04-Jul-07
Jul 06-Jul 07
23-Mei-07
1
6.785.159.000
6.785.159.000
05-Mei-08
Jul 07-Jul 08
19-Mar-08
1
6.785.159.000
6.785.159.000
28-Jun-10
Jul 08-Jul 09
14-Mei-10
2,15
7.727.542.830
16.614.217.085
24-Mar-11
Jul 09-Jul 10
14-Feb-11
10
7.727.542.830
77.275.428.300
07-Jun-12
Jul 11-Jul 12
27-Apr-12
1
7.727.542.968
7.742.542.968
04-Jun-13
Jul 12-Jul 13
24-Apr-13
1
10.064.747.323
10.064.747.323
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Asal Saham
Tanggal Pencatatan
Tambahan Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi
3.428.000
3.428.000
1.000
Nilai Nominal Per Lembar Saham (Rp)
Penawaran Umum Perdana
6-Nov-89
Company Listing
16-Jul-90
8.000.000
11.428.000
1.000
Saham Bonus (1:2)
9-Nov-92
22.856.000
34.284.000
1.000
Penawaran Umum dengan HMETD I (1:3 @Rp 1.000)
12-Jul-96
102.852.000
137.136.000
1.000
Stock Split
1-Apr-97
137.136.000
274.272.000
500
Penawaran Umum dengan HMETD II (10:55 @ Rp 500)
14-Jul-97
1.508.496.000
1.782.768.000
500
Penawaran Umum Terbatas
27-Jul-00
89.000.000
1.871.768.000
500
24-Jun-05
1.871.768.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 150
2.339.710.000 Saham Kelas B
2.339.710.000 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
8-Des-06
1.871.768.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 150
2.573.681.000 Saham Kelas B
4.913.391.000 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
467.942.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
467.942.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
6.031.252.940 Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
467.942.000 Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890 Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
8.368.457.433 Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
Penawaran Umum dengan HMETD III (4:5 @ Rp 125)
Penawaran Umum dengan HMETD IV (18:11 @ Rp 125)
Penggabungan Saham (Reverse Stock) (4:1)
Penawaran Umum dengan HMETD V (9:32 @ Rp 125)
Pelaksanaan Waran
12-Apr-10
14-Apr-10
14-Des-10 s/d 12-Apr-13
6.031.252.940 Saham Kelas C
2.337.204.493 Saham Kelas C
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
13
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Komposisi Pemegang Saham
TABEL KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM > 5% Pemegang Saham
2011
Cyport Limited
%
2012
2013
%
%
2.082.264.644
26,95
2.082.264.644
26,95
2.714.279.928
26,97
Grandhill Asia Limited
390.069.444
5,05
390.069.444
5,05
508.464.505
5,05
HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund
415.941.619
5,38
444.684.119
5,75
-
-
Lainnya/Publik
4.839.267.261
62,62
4.810.525.261
62,25
6.842.002.890
67,98
TOTAL
7.727.542.968
100,00
7.727.543.468
100,00
10.064.747.323
100,00
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM
Cyport Limited
100%
Grandhill Asia Limited
26,97%
5,05%
PT Multipolar Tbk. (MLPL)
14
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Publik
67,98%
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
BAGAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
26,97%
5,05% Cyport Limited
67,98
%
Grandhill Asia Limited Lainnya / Publik
IDENTITAS MULTIPOLAR Nama Perusahaan
PT Multipolar Tbk.
Alamat
Kantor Pusat BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha) Lantai 7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi Jakarta 12950 Kantor Operasional Menara Matahari Lantai 20-21 Jl. Bulevar Palem Raya No. 7 Lippo Karawaci 1100, Tangerang 15811 - Banten Telepon : +6221 546-8888 Faksimili : +6221 547-5673 Website : www.multipolar-group.com Email :
[email protected]
Kegiatan Usaha
Bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan ritel (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/ real estate, dan penyewaan ruang-ruang dalam toko. Saat ini, Perseroan berkedudukan sebagai induk dari entitas anak yang bergerak dalam bidang perdagangan, ritel, teknologi, multimedia, dan kearsipan.
Tanggal Pendirian
4 Desember 1975
Akta Pendirian
Akta No. 7, tanggal 4 Desember 1975, yang dibuat dihadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta yang disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1093. HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987.
Modal Dasar & Modal Disetor
Modal Dasar : 3.742.500.000.000,Modal Disetor : 2.386.903.688.300,-
Jumlah Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan - Non Tbk.
1.004 orang
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
15
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris
Perseroan berhasil melalui tantangan-tantangan yang ada di sepanjang tahun 2013 dengan baik, berkat kinerja manajemen yang solid dalam menerapkan strategi yang tepat untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris
16
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Para pemegang saham yang terhormat, Secara umum, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja
AKSI KORPORASI DAN KINERJA 2013
yang cukup baik, meskipun terjadi penurunan pertumbuhan
Pada tahun 2013, Perseroan melakukan beberapa kegiatan
ekonomi di semester kedua tahun 2013. Kinerja yang cukup
ekspansi di bisnis Telekomunikasi Multimedia & Teknologi (TMT)
baik tersebut ditunjukkan dengan peningkatan Produk Dometik
serta ritel sehingga mampu memberikan pertumbuhan yang
Bruto (PDB) sebesar 5,78% di akhir tahun 2013, yang berasal
berkelanjutan. Pengembangan bisnis di sektor ritel ditunjukkan
dari konsumsi masyarakat bahkan di tengah kenaikan tingkat
oleh kemampuan anak perusahaan Perseroan dalam
pengangguran dan turunnya pendapatan per kapita nasional.
menangkap pangsa pasar yang lebih besar.
Selain itu, investasi yang mengalir dari luar negeri dan dalam negeri juga menjadi mesin penggerak ekonomi Indonesia.
Di tengah volatilitas pasar obligasi, Perseroan juga berhasil melakukan aksi korporasi di tahun 2013 melalui penerbitan
Faktor ekonomi global masih memberikan dampak
obligasi global senilai US$ 200 juta. Atas penerbitan obligasi
ketidakstabilan terhadap ekonomi domestik di sepanjang
tersebut, Standard & Poor’s (S&P) dan Fitch memberikan
tahun 2013. Penurunan pasar komoditas dan penundaan
peringkat B+.
pengurangan stimulus yang dilakukan Bank Sentral Amerika menyebabkan tekanan pada nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Di bidang operasional dan keuangan, Perseroan berhasil
AS serta meningkatkan laju inflasi di tahun 2013.
mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan di tahun 2013. Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar
Berbagai perubahan juga terjadi di dunia bisnis dalam negeri,
Rp 14,7 triliun, meningkat 16,05% dari tahun 2012 dengan
seperti kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) yang
pencapaian laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun, melonjak
berkontribusi terhadap kenaikan ongkos produksi. Semua faktor
888% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Pencapaian
di atas juga secara langsung memberikan pengaruh terhadap
ini tentunya membawa dampak positif bagi perkembangan
pengelolaan dan pertumbuhan kinerja usaha pada umumnya.
Perseroan di masa mendatang, terutama menegaskan bahwa arah dan strategi Perseroan telah sesuai dengan harapan para
Perseroan berhasil melalui tantangan-tantangan yang ada di
pemegang saham.
sepanjang tahun 2013 dengan baik, berkat kinerja manajemen yang solid dalam menerapkan strategi yang tepat untuk
TATA KELOLA PERUSAHAAN
pertumbuhan berkelanjutan. Maka, Dewan Komisaris menilai
Dewan Komisaris senantiasa mendukung penerapan prinsip-
bahwa Direksi telah melakukan tugas dan kewajibannya dengan
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
sangat baik di sepanjang tahun 2013.
Governance - GCG) di setiap lini Perseroan dan anak perusahaan. Kami yakin bahwa implementasi GCG mampu
Dewan Komisaris sangat menghargai upaya Direksi dan
mendukung pencapaian visi dan misi Perseroan, selain
manajemen dalam memperkuat posisi keuangan Perseroan,
meningkatkan nilai Perseroan bagi para pemangku kepentingan.
yang dibuktikan dengan peningkatan kinerja keuangan dibanding pencapaian tahun sebelumnya.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris senantiasa menjalankan fungsi pengawasan serta memberikan arahan atas strategi dan kebijakan Direksi dalam menjalankan bisnis Perseroan. Secara rutin, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan dengan Direksi untuk membahas perkembangan kinerja Perseroan. Kami juga selalu menunjukkan komitmen yang kuat untuk bersama Direksi dan manajemen dalam menerapkan GCG di lingkungan Perseroan.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
17
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris
Dalam melakukan pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu
PROSPEK USAHA
oleh Komite Audit yang berperan untuk melakukan penelaahan
Tahun 2014 akan menjadi tahun tantangan bagi dunia bisnis
atas laporan keuangan, serta pengawasan atas berbagai
di Indonesia. Kondisi ekonomi global yang masih dalam tahap
prosedur dan kebijakan untuk memastikan bahwa Perseroan
pemulihan, serta ekonomi Indonesia yang diprediksikan masih
telah menaati peraturan yang terkait dengan kegiatan usahanya.
terpengaruh oleh kondisi global tersebut akan memberi tekanan bagi berbagai sektor industri di Indonesia. Kami juga berharap
Sebagai warga korporasi yang baik, kami senantiasa
pemilu di tahun 2014 akan berlangsung dengan aman dan lancar.
berkomitmen untuk menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk itu, Dewan Komisaris sangat
Namun demikian, dengan landasan portofolio bisnis yang
mendukung peran serta Perseroan dan anak perusahaan di
kokoh, Dewan Komisaris yakin bahwa Perseroan akan mampu
berbagai kegiatan CSR Perseroan. Kami yakin, kegiatan CSR
menghadapi tantangan yang ada serta siap berkompetisi di
yang kami lakukan membawa manfaat bagi masyarakat yang
setiap sektor industri di mana kami berusaha. Dewan Komisaris
membutuhkan.
berharap Direksi dan jajaran manajemen mampu memberikan peningkatan kinerja dan pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun mendatang. Melalui ekspansi dalam bisnis-bisnis yang
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM Komisaris Independen
18
Jeffrey Koes Wonsono Komisaris
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris
Gouw Vi Ven Komisaris
Jonathan L. Parapak Komisaris Independen
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
telah ada serta investasi pada bisnis-bisnis baru yang prospektif,
PERUBAHAN SUSUNAN DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris yakin Perseroan mampu mempertahankan
Seiring dengan pertumbuhan usaha Perseroan, di tahun
kepemimpinannya dan meraih peluang-peluang bisnis baru yang
2013 dilakukan penambahan anggota Dewan Komisaris.
memberikan pertumbuhan serta nilai lebih bagi para pemegang
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang
saham.
diselenggarakan tanggal 24 April 2013 telah menyetujui pengangkatan Ibu Gouw Vi Ven sebagai anggota baru di jajaran
Dari segi finansial, Dewan Komisaris berharap pengelolaan aktiva
Dewan Komisaris.
dan pasiva Perseroan dapat terus ditingkatkan sehingga potensi Dengan penambahan anggota Dewan Komisaris, fungsi
dari setiap unit usaha dapat diwujudkan secara maksimal.
pengawasan Perseroan dapat lebih ditingkatkan lagi. Dalam rangka meraih tujuan ke depan, Dewan Komisaris menyampaikan beberapa arahan strategis kepada Direksi
APRESIASI
sebagai pedoman pertumbuhan Perseroan di tahun-tahun
Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima
mendatang, yaitu:
kasih kepada seluruh pemegang saham dan para pemangku
1. Memperluas jangkauan usaha di semua lini bisnis dan
kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan. Penghargaan tertinggi juga saya tujukan kepada
entitas anak perusahaan 2. Mengevaluasi secara cermat dan melakukan investasi pada
Direksi, jajaran manajemen, dan seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasi mereka sehingga Perseroan dapat terus
peluang-peluang usaha baru yang prospektif
memberikan pertumbuhan berkelanjutan.
3. Mengoptimalkan peran dan fungsi manajemen risiko 4. Meningkatkan kemampuan dan keahlian SDM melalui pendidikan dan pelatihan baik formal maupun non-formal. 5. Mengembangkan teknologi informasi untuk mendukung operasional Perseroan. 6. Menjalankan bisnis yang bertanggung jawab di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Jakarta, 20 Maret 2014
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
19
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Direksi
Sebagai perusahaan investasi terkemuka, Perseroan menerapkan strategi secara cermat dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, termasuk mengantisipasi berbagai peluang usaha dan investasi baru serta bekerjasama dengan investor strategis. Atas penerapan strategi tersebut, Perseroan berhasil meraih kinerja yang mengesankan di tahun 2013.
Eddy H. Handoko Presiden Direktur
20
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Pemegang saham yang terhormat, Ekonomi makro Indonesia di sepanjang tahun 2013 mengalami
KINERJA TAHUN 2013
kondisi yang fluktuatif. Produk Domestik Bruto (PDB) pada
Sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar keempat di
triwulan pertama dan kedua tahun 2013 menunjukkan
dunia, masyarakat Indonesia memiliki daya beli dan konsumsi
perkembangan yang positif dengan pertumbuhan sebesar
yang terus meningkat. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi
6,02% dan 5,81%. Namun, PDB mengalami penurunan pada
pasar yang menarik bagi pengembangan bisnis, di mana tingkat
triwulan ketiga dan kempat tahun 2013 sebesar 5,78%. Selain
persaingan usaha begitu tinggi, baik dari dalam maupun luar
itu pendapatan perkapita Indonesia di tahun 2013 mencapai
negeri.
US$ 3.499, sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar US$ 3.542. Penurunan ini terjadi
Bagi kami, tahun 2013 adalah tahun perubahan dan tantangan.
akibat adanya tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap
Akibat tingkat persaingan usaha yang tinggi dan banyaknya
Dolar Amerika.
pemain baru di industri ritel maupun TMT, pelanggan semakin sulit terpuaskan. Kondisi ini memicu Perseroan untuk terus
Namun demikian, ketidakstabilan ekonomi tersebut tidak
melakukan inovasi dan ekspansi bisnis sehingga dapat
memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan
memberikan layanan terbaik dan nilai tambah bagi seluruh
pencapaian kinerja Perseroan. Secara keseluruhan, pada tahun
stakeholders.
2013 Perseroan berhasil melampaui target yang dicanangkan. Pencapaian tersebut dapat terealisasi didorong oleh peningkatan
Pertumbuhan Perseroan ditandai dari perolehan pendapatan
daya beli dan konsumsi masyarakat, khususnya pertumbuhan
yang meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012. Pada
segmen menengah ke atas di sektor ritel serta permintaan
31 Desember 2013, Perseroan membukukan pendapatan
korporasi yang meningkat akan solusi perangkat keras, lunak
bersih sebesar Rp 14,7 triliun, meningkat 16,05% dari tahun
dan layanan TI. Selain itu, pemerintah berhasil meredam
2012 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun
laju impor sehingga pasar domestik mampu berkembang
atau melonjak 888% dibandingkan tahun lalu. Keberhasilan
untuk mengurangi ketergantungan terhadap perdagangan
Perseroan di tahun 2013 juga terlihat dengan adanya
internasional yang mencapai kurang dari 30% di tahun 2013.
peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan jaringan infrastruktur dan sistem teknologi informasi, serta
Sebagai perusahaan investasi terkemuka, Perseroan
penerapan tata kelola yang baik di lingkungan Perseroan.
menghadapi berbagai tantangan yang terjadi. Dengan menerapkan strategi secara cermat, yang telah disusun
Di bidang makanan segar dan supermarket modern,
sesuai persetujuan dan arahan Dewan Komisaris, Perseroan
MPPA menunjukkan pertumbuhan yang signifikan melalui kinerja
mengarahkan dan mengawasi perkembangan di setiap lini bisnis
Hypermart dan Foodmart. Sampai dengan akhir tahun 2013,
entitas anak perusahaan, mengantisipasi berbagai peluang
telah terdapat 99 gerai Hypermart, 29 gerai Foodmart, dan
usaha dan investasi baru, serta mencari dan menciptakan
94 gerai BHB yang tersebar di lebih dari 60 kota di Indonesia.
peluang untuk bekerja sama dengan investor strategis. Atas
MPPA mencatat pendapatan sebesar Rp 12,6 triliun di tahun
penerapan strategi tersebut, Perseroan berhasil meraih kinerja
2013, meningkat 11,14% dibandingkan tahun 2012. Laba
yang mengesankan di tahun 2013.
bersih MPPA meningkat tajam sebesar Rp 445 miliar, meningkat 85,78% dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya sebesar Rp 239 miliar.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
21
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Direksi
Keberhasilan ini dicapai berkat strategi efisiensi yang dilakukan
Information Security Management System (ISMS) yang juga
pada seluruh kegiatan operasional, serta disiplin yang ketat
merupakan cakupan risiko usaha di perusahaan. Perseroan
dalam pengelolaan persediaan, kebijakan pembelian, program
percaya bahwa jasa IT managed services akan memainkan
pemasaran yang terpadu, serta pemanfaatan aset yang
peranan yang penting di tahun-tahun mendatang seiring dengan
maksimal.
tumbuhnya permintaan pelanggan untuk mempercayakan fungsi-fungsi TI mereka kepada VisioNet.
Di bidang ritel fesyen, MDS juga menunjukkan kinerja yang memuaskan pada tahun 2013. Sampai dengan akhir tahun
PT First Media Tbk. (First Media) mencatat pendapatan
2013, MDS memiliki 125 toko yang tersebar di seluruh
sebesar Rp 1,7 triliun di tahun 2013, meningkat dibandingkan
Indonesia. MDS mencatat pendapatan sebesar Rp 12,7
tahun 2012 yang hanya sebesar Rp 1,3 triliun. First Media
triliun di tahun 2013 dengan laba bersih sebesar Rp 1,2
membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 20 miliar,
triliun. Keberhasilan MDS di tahun 2013 adalah berkat
meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar
pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan serta kemampuan
Rp 10,5 miliar. Saat ini, First Media telah berkembang dengan
memperkenalkan layanan dan produk yang inovatif.
membawahi beberapa unit bisnis yakni FastNet (layanan jaringan kabel internet pita lebar), HomeCable (layanan jaringan siaran
Di bidang TMT, MLPT - menunjukkan pertumbuhan yang sangat
TV berlangganan), DataComm (layanan data dan komunikasi
menggembirakan di tahun 2013, sejalan dengan meningkatnya
korporasi), First Media Production (rumah produksi), dan
permintaan pasar akan solusi teknologi informasi antara lain dari
BeritaSatu (penyedia informasi, penyiaran berita melalui televisi,
sektor perbankan, telekomunikasi, dan ritel. MLPT mencatat
dan website).
pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun di tahun 2013, meningkat 12,5% dibandingkan tahun 2012. Laba bersih MLPT meningkat
Untuk memperluas pangsa pasar dalam bidang televisi
85,4% menjadi Rp 52,8 miliar dibandingkan dengan laba tahun
berbayar, IMTV, pada kwartal 4 tahun 2013 telah meluncurkan
2012 yang hanya sebesar Rp 28,5 miliar. Kontribusi pendapatan
layanan televisi satelit dengan merek dagang BigTV dengan
MLPT masih didominasi oleh penjualan perangkat keras, diikuti
menawarkan 117 saluran termasuk 24 saluran High Definition.
jasa pemeliharaan dan implementasi yang dilakukan oleh tenaga
Melihat perkembangan jumlah pelanggan sejauh ini serta potensi
ahli MLPT yang berpengalaman.
pasar Indonesia yang besar, kami yakin IMTV akan memberikan kontribusi yang signifikan kepada Perseroan.
Sementara itu, VisioNet sebagai perusahaan alih daya IT managed services, menawarkan layanan secara terpadu kepada
Di bidang jasa pengarsipan modern, PT Multifiling Mitra
pelanggan dengan jangkauan nasional, melalui lebih dari 110 titik
Indonesia Tbk. (MMI) menunjukkan perkembangan yang
layanan dan lebih dari 1.100 sumber daya manusia di seluruh
memuaskan di tahun 2013. MMI hadir untuk menjawab
Indonesia dan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk
kebutuhan perusahaan untuk mendelegasikan fungsi-fungsi
tiga bidang utamanya, yaitu Electronic Draft Capture Operation
pengarsipan dan manajemen data kepada perusahaan yang
and Maintenance Services, Desktop Server Network Operation
mempunyai spesialisasi dalam bidangnya. Sampai dengan akhir
and Maintenance Services, dan Information Technology
tahun 2013, MMI didukung oleh 10 gudang di kota-kota besar
Operation and Maintenance Services. Selain itu, VisioNet juga
yang tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki sertifikasi
memperoleh sertifikasi ISO 27001:2005 yang merupakan
ISO 9001:2008.
standardisasi di bidang pembangunan, implementasi, eksekusi, pengawasan, pengkajian, maintenance dan peningkatan
22
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Dengan mengacu pada nilai-nilai dasar yang dipegang kuat
Pada akhir tahun 2013, Robbinz Department Store yang
oleh MMI meliputi trust, secure, kerahasiaan, dan on time/
memiliki 5 gerai di 5 kota di China telah memberikan kontribusi
efisien, MMI senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada
penjualan sebesar ekuivalen Rp 1,9 triliun, naik 32% dari
para pelanggan sehingga dikenal sebagai perusahaan dengan
penjualan di tahun 2012 sebesar Rp 1,4 triliun. Di samping itu,
best customer services dalam bidang manajemen data
Hypermart dengan 3 gerainya memberikan kontribusi penjualan
dan pengarsipan modern. Pendapatan usaha yang berhasil
sebesar ekuivalen Rp 120 miliar, naik 100% dari Rp 60 miliar di
dibukukan MMI di tahun 2013 adalah sebesar Rp 60,2 miliar,
tahun 2012.
meningkat dari tahun 2012 sebesar Rp 56,1 miliar. Laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 12,1 miliar, meningkat dari tahun 2012 sebesar Rp 11,0 miliar. Pertumbuhan pendapatan MMI yang terus meningkat merupakan hasil strategi efisiensi dan pengendalian biaya operasional yang dilakukan oleh MMI di sepanjang tahun 2013.
Reynold P. Ong Direktur
Richard H. Setiadi Direktur
Eddy H. Handoko Presiden Direktur
Bunjamin Jonatan Mailool Wakil Presiden Direktur
Lina Haryanti Latif Direktur
Harijono Suwarno Direktur
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
23
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Direksi
PROSPEK USAHA
PENGEMBANGAN SDM
Pertumbuhan yang berhasil dicapai Perseroan dari tahun ke
Untuk menyelaraskan kompetensi dan kemampuan karyawan,
tahun merupakan indikator perkembangan Perseroan di masa
Perseroan menginvestasikan dana pengembangan SDM
mendatang. Secara garis besar, sikap optimis terhadap prospek
melalui seminar, pelatihan dan sertifikasi baik di dalam
usaha anak-anak perusahaan Perseroan ke depan dapat
maupun luar negeri. Selain itu, sepanjang 2013 perusahaan
dilihat dari dua faktor yaitu kondisi perekonomian nasional dan
telah merekrut sumber daya baik yang berpengalaman
kondisi internal Perseroan, di mana keduanya menunjukkan
maupun lulusan berprestasi yang mumpuni. Perseroan juga
perkembangan yang positif.
memberikan beasiswa bagi karyawan berprestasi hingga ke jenjang pendidikan S2. Sebagai strategi untuk meningkatkan
Pada tahun 2014, Perseroan mencanangkan pertumbuhan yang
kemampuan komunikasi dalam kelompok, berpikir kreatif dan
semakin tinggi seiring permintaan pasar yang terus meningkat
kritis, serta guna meningkatkan semangat kerja sama antar tim,
dengan memperkuat pilar-pilar bisnis serta terus mencari
Perseroan secara rutin mengadakan kegiatan team building.
peluang investasi baru. FOKUS KEGIATAN CSR KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Pada tahun 2013, Perseroan memfokuskan kegiatan CSR
Sebagai perusahaan yang sehat baik dalam kondisi
nya pada korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah
keuangannya maupun dalam pengelolaan usahanya, Perseroan
Karo, Sumatera Utara. Perseroan bekerjasama dengan anak
menjunjung tinggi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
perusahaannya, MPPA, memberikan bantuan pada para korban
tanggung jawab, independensi, dan kewajaran yang merupakan
erupsi Gunung Sinabung sebagai wujud tanggung jawab serta
aspek utama dari praktik tata kelola perusahaan yang baik
kepedulian sosial. Sejak bulan September 2013, Gunung
(GCG).
Sinabung ditetapkan pada status ’siaga’ sehingga rakyat di sekitarnya harus pindah ke pengungsian. Jumlah pengungsi
Kepatuhan merupakan salah satu aspek penting
yang mencapai ribuan jiwa terus bertambah sejak Gunung
pengimplementasian GCG di Perseroan. Dengan memenuhi
Sinabung dinyatakan berstatus ’awas’ pada akhir November
aspek kepatuhan dalam pengelolaan usahanya, Perseroan
yang lalu. Pada tanggal 5 Desember 2013 Perseroan dan
dapat meningkatkan citra, kinerja, serta nilai perusahaan
Hypermart, yang merupakan salah satu bisnis anak perusahaan
bagi stakeholders dan dapat menjamin kelangsungan hidup
Perseroan, menyerahkan bantuan secara langsung berupa
Perseroan. Selain itu, GCG dipercaya dapat meningkatkan
makanan, minuman, obat-obatan, perlengkapan sanitasi, serta
efisiensi dalam pengelolaan perusahaan serta mendorong
selimut, kepada Ketua Posko Tanggap Darurat untuk membantu
terciptanya pengambilan keputusan yang didasarkan pada nilai
para korban yang saat itu jumlahnya sudah melebihi
moral yang tinggi dan prinsip pengelolaan perusahaan yang
18.000 orang.
profesional.
24
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
PERUBAHAN DIREKSI
PENUTUP
Pada RUPS Tahunan yang diselenggarakan tanggal 24 April
Kami percaya bahwa pertumbuhan dan kemajuan Perseroan
2013, pemegang saham telah menyetujui perubahan susunan
merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran manajemen dan
Direksi Perseroan. Kami menyambut hadirnya Bapak Bunjamin
karyawan serta yang tak kalah pentingnya dukungan yang
J. Mailool sebagai Wakil Presiden Direktur, Ibu Lina H. Latif
sangat besar dari semua pihak. Atas nama Direksi, kami
dan Bapak Richard H. Setiadi sebagai Direktur Perseroan.
mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham,
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Antonius
Dewan Komisaris, mitra usaha, segenap pelanggan dan mitra
Agus Susanto atas dedikasi dan sumbangsih beliau selama
kerja atas kepercayaan dan kontribusi yang maksimal bagi
menjalankan tugasnya sebagai Direktur Perseroan. Bapak Agus
perkembangan dan pertumbuhan Perseroan hingga saat ini.
Susanto mendapat penugasan baru di tempat lain.
Semoga ke depan Perseroan semakin terus berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh elemen bangsa Indonesia.
Jakarta, 20 Maret 2014
Eddy H. Handoko Presiden Direktur
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
25
Pendapatan Perseroan dari segmen ritel mencapai Rp 12,9 triliun dibanding Rp 11,3 triliun di tahun 2012, sementara pendapatan dari segmen Teknologi, Multimedia & Telekomunikasi (TMT) mencapai Rp 1,4 triliun dibanding Rp 1,3 triliun di tahun 2012. Demikian juga pendapatan dari segmen lainnya juga meningkat menjadi Rp 361,8 miliar dari Rp 95,0 miliar di tahun 2012.
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Operasional
Anak-anak usaha PT Multipolar Tbk. dalam tiga segmen usaha yaitu segmen ritel, segmen TMT & segmen lainnya merupakan pemimpin pasar di bidangnya masing-masing di Indonesia. Sampai akhir tahun 2013, MPPA telah membuka 99 gerai Hypermart. Sementara, Visionet terus berkembang dengan memiliki lebih dari 110 service point di lebih dari 100 kota di Indonesia.
Perseroan memiliki daya saing tinggi yang tercipta oleh entitas
dengan merek Hypermart di pertengahan tahun 2004. Selain itu
anak perusahaan sebagai pilar-pilar usaha Perseroan. Saat
MPPA juga mengembangkan supermarket Foodmart dan gerai
ini Perseroan ditopang oleh tiga segmen usaha yaitu segmen
kesehatan dan kecantikan Boston Health & Beauty.
usaha ritel Telekomunikasi, Multimedia dan Teknologi (TMT), dan segmen usaha lainnya. Masing-masing entitas tersebut
Saat ini Perseroan memiliki 50,2% saham pada MPPA yang
merupakan pemimpin pasar di bidangnya.
telah bertransformasi menjadi peritel FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dengan jaringan gerai hypermarket terbesar
RITEL
di Indonesia. Bisnis inti MPPA di pasar ritel Indonesia terbagi atas jaringan hypermarket Hypermart, supermarket Foodmart
PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA)
dan Boston Health & Beauty.
Diawali dengan sebuah gerai busana anak di Pasar Baru yang berdiri pada tahun 1958, MPPA kemudian mempelopori
Secara keseluruhan kinerja gerai MPPA telah menunjukkan
konsep toko serba ada modern di Indonesia pada tahun 1972.
tingkat profitabilitas yang baik. MPPA senantiasa melakukan
Pemahaman terhadap perkembangan pasar, strategi usaha
perencanaan yang baik sebelum membuka gerai-gerainya.
yang tepat, layanan terbaik serta produk-produk yang inovatif
Penentuan lokasi gerai merupakan hal yang menjadi perhatian
merupakan kunci keunggulan MPPA untuk berkompetisi di
Perseroan. Sebagian besar gerai MPPA merupakan penyewa
tengah pasar bisnis ritel modern yang semakin ketat saat ini. Di
utama (anchor tenant) di lokasi-lokasi strategis baik di dalam mal
tahun 1995, MPPA mengembangkan jaringan bisnisnya lebih
maupun berdiri sendiri. Dengan jaringan yang luas dan tersebar
jauh dengan memulai bisnis supermarket.
di lebih dari 63 kota di Indonesia, pengelolaan gerai memerlukan sistem operasional dan logistik yang direncanakan dengan baik.
Di tahun 2002, MPPA melakukan restrukturisasi dan reorganisasi
Guna mendukung operasional Perseroan di skala nasional,
dengan memisahkan kedua bisnis utamanya, Matahari
MPPA mengoperasikan Pusat Distribusi di Balaraja, Cibitung dan
Department Store (MDS) dan Matahari Food Division (MFD)
Surabaya. Jaringan logistik terpadu dan efisien diperlukan untuk
menjadi dua unit bisnis independen. Di periode 2002-2004,
menjamin efektifitas pemindahan produk dari Pusat Distribusi
MPPA melakukan serangkaian pembenahan atas bisnis
ke gerai tujuan. MPPA juga memberikan kesempatan kepada
supermarketnya dan meluncurkan konsep hypermarket terbaru
masing-masing gerai untuk bekerja sama dengan usaha kecil
28
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
dan menengah lokal sebagai pemasok dengan standar kualitas yang telah ditentukan oleh MPPA. Pemberdayaan pemasok lokal merupakan usaha MPPA untuk terus memberikan nilai dan kualitas terbaik bagi konsumennya. Dukungan Teknologi Informasi (TI) memungkinkan semua karyawan yang bekerja di jaringan logistik, divisi pembelian, dan divisi pemasaran, serta pengelolaan gerai dan perencanaan kantor pusat untuk menyelaraskan informasi kunci yang diperlukan untuk pembuatan keputusan penting di seluruh organisasi. Di tahun 2013, MPPA membukukan penjualan kotor sebesar Rp 12,6 triliun, meningkat 11,14% dibanding penjualan kotor tahun 2012 sebesar Rp 11,3 triliun. konsumen. Pertumbuhan Hypermart terlihat dari dibukanya 48 Hypermart
gerai Hypermart dalam 3 tahun terakhir, yang 19 diantaranya
Hypermart menawarkan konsep belanja modern di bawah
dilakukan pada tahun 2013. Hypermart merupakan konsep ritel
satu atap bagi konsumennya. Dengan menyediakan lebih
Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dengan jaringan terbesar
dari 60.000 produk berkualitas serta harga dan pelayanan
di Indonesia, dengan 99 gerai di 63 kota di 23 propinsi Indonesia
yang terbaik menjadikan Hypermart semakin menjadi pilihan
pada akhir 2013.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
29
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Operasional
Foodmart
dan diperkirakan 20 toko yang akan dibuka di tahun 2014,
Pada tahun 2013, Foodmart melakukan reformasi beberapa
butik kesehatan ini semakin dikenal oleh masyarakat di seluruh
gerai menjadi supermarket premium dengan merek Foodmart
Indonesia.
Gourmet. Sesuai dengan survei pasar yang telah dilakukan sebelumnya, Foodmart Gourmet lebih konsentrasi pada produk
PT Matahari Department Store Tbk. (MDS)
makanan siap saji berkualitas tinggi, makanan internasional serta
Perseroan memiliki 20,5% saham PT Matahari Department Store
menyediakan pilihan produk segar yang lebih banyak. Selama
Tbk. (MDS), yang merupakan sebuah perusahaan ritel modern
tahun 2013, terdapat 3 gerai Foodmart yang bertransformasi
yang bergerak di industri ritel fesyen. MDS tercatat sebagai
menjadi Foodmart Gourmet dan 1 gerai Foodmart Gourmet
department store terbesar di Indonesia.
baru. Keberhasilan Foodmart Gourmet merupakan indikasi keberhasilan MPPA untuk membaca kebutuhan pasar serta
Jumlah toko MDS terus bertambah seiring dengan ekspansi
berkembang sesuai permintaan konsumen.
yang dilakukan secara cepat dan berkesinambungan. Pada akhir 2013, MDS memiliki jaringan department store yang paling
Boston Health & Beauty
luas di Indonesia dengan 125 toko meliputi ruang toko total
Boston Health & Beauty (BHB) beroperasi sebagai pelengkap
sekitar 807.663 m2 di 61 kota. Kunci keberhasilan MDS adalah
gerai Hypermart dan Foodmart. Gerai BHB memberikan
pemahaman terhadap kebutuhan pasar, strategi usaha yang
suasana belanja yang nyaman dan staf yang berpengetahuan
tepat, serta kemampuan memperkenalkan layanan dan produk
luas. Terdapat 94 gerai BHB yang menyediakan berbagai
inovatif.
macam produk perawatan kesehatan yang dijual bebas, peralatan kesehatan rumah tangga dan obat-obatan dengan
Dengan luas gerai MDS berkisar antara 500 – 9.000 m2, MDS
resep. Dengan desain baru pada beberapa toko, dan dorongan
menawarkan konsep berbelanja yang nyaman serta pilihan
untuk memperluas lini produk, penjualan BHB berkembang
produk fashion dan aksesoris terbaru, produk kecantikan
dengan pesat. Dengan dibukanya 17 toko baru di tahun 2013
dan produk rumah tangga yang dapat memenuhi kebutuhan
30
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
konsumen segmen kelas menengah. Saat ini, gerai MDS
Timezone terus berekspansi dengan memperluas jaringan
terbesar terdapat di Pluit Village dengan luas lebih dari
gerainya di di pusat-pusat ritel di seluruh Indonesia dan
21.000 m2. Pendapatan MDS pada 2013 mencapai
menyediakan lebih banyak pilihan mesin-mesin permainan
Rp 12,7 triliun dan dengan laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun
terbaru. Timezone telah memiliki basis pelanggan yang setia dan
yang merupakan peningkatan masing-masing sebesar
merek Timezone telah dianugerahi penghargaan “TOP Brand”
Rp 1,8 triliun dan Rp 379,3 miliar jika dibandingkan dengan
untuk kategori “Kids” sebanyak 5 kali berturut-turut dan “Teens”
tahun 2012. Aset perusahaan juga meningkat sebesar
sebanyak 3 kali berturut-turut.
Rp 7,1 miliar dari Rp 2,9 triliun pada tahun 2012. Dengan pemasaran dan promosi yang agresif, budaya perusahaan yang berorientasi kepada konsumen, upaya terusmenerus untuk lebih efisien dari segi biaya dan operasional, serta dukungan lebih dari 9.000 karyawan di seluruh Indonesia, Matahari berkomitmen mempertahankan posisinya sebagai pemimpi dalam industri yang sangat kompetitif ini. PT Matahari Graha Fantasi Perseroan memiliki 50,01% saham di PT Matahari Graha Fantasi (MGF) yang mengoperasikan Timezone, salah satu pusat hiburan keluarga terkemuka di Indonesia. Timezone mempunyai jaringan yang luas, saat ini terdapat 90 gerai Timezone yang tersebar di lebih dari 50 kota di Indonesia dengan total luas area 58.474 m2.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
31
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Operasional
Robbinz Department Store
Hipermart
Dalam segmen ritel, selain pasar Indonesia Perseroan juga
Selain Robbinz Department Store, Perseroan juga masuk ke
memberikan perhatian kepada pasar China. Pasar China
bisnis hypermarket di China. Hipermart membuka dua gerai
menawarkan potensi yang besar dan diharapkan dapat
pertamanya pada Desember 2011 di Tianjin dan Suzhou
mengungguli pasar Amerika dan Eropa. Multipolar mendapatkan
dengan konsep yang sama seperti Hypermart di Indonesia.
efek positif dari tingginya pertumbuhan kelas menengah China
Sejak itu, Hipermart telah membuka gerai lainnya di Changzhou.
yang menyebabkan peningkatan daya beli, dan secara aktif
Hipermart memiliki area penjualan ritel antara 2.500 m2
mengubah perilaku konsumen. Dengan selera dan preferensi
sampai 4.500 m2. Perseroan mengoperasikan hypermarket
konsumen China yang memiliki kesamaan dengan konsumen
yang mempunyai konsep terpadu, dengan gerai yang cukup
Indonesia, pasar China menjanjikan hasil yang baik di masa
luas untuk memamerkan berbagai produk namun tepat untuk
depan. Sebagai langkah awal untuk menangkap peluang
kenyamanan berbelanja. Hipermart menawarkan berbagai jenis
melalui pertumbuhan non-organik, Perseroan mengakuisisi
makanan segar dan standar pelaksanaan yang dapat memenuhi
Robbinz, sebuah department store yang telah dikenal di China
kebutuhan sehari-hari serta mengutamakan kualitas. Hipermart
dan memiliki reputasi yang baik dengan 3 department store
berkolaborasi dengan Robbinz untuk mengadakan promosi
di Tianjin, Chengdu dan Yangzhou. Melalui akuisisi Robbinz,
silang yang unik yang tidak ditawarkan oleh kompetitor.
diharapkan terjadi diversifikasi portofolio secara geografis serta membuka akses ke pasar internasional dan peluang kemitraan, jaringan pemasok, dan memiliki jalur untuk mendistribusikan produk dari dan ke Indonesia. Visi Perseroan menjadi landasan yang kokoh saat memutuskan untuk mengakuisisi Robbinz Department Store. Akuisisi ini merupakan strategi yang efektif dan efisien untuk memasuki pasar China yang merupakan basis konsumen setia Robbinz yang mempunyai merek dagang dan citra yang baik.
32
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
TEKNOLOGI, MULTIMEDIA DAN TELEKOMUNIKASI (TMT)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
komprehensif, termasuk implementasi piranti lunak dan lisensi yang terkait dengan piranti keras. Melalui kemitraan
PT Multipolar Technology Tbk.
dengan penyedia solusi dengan reputasi global seperti
Setelah PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) melakukan
Oracle, Microsoft, Vision Solutions, VMware, Symantec,
IPO pada bulan Juli 2013, Perseroan memiliki 80% saham
Infinitt, Ramco Systems, Trend Micro dan Qumu, MLPT
MLPT yang bergerak di bidang Teknologi Informasi (TI). MLPT
memberikan jaminan terhadap para pelanggan untuk
menyediakan layanan TI end-to-end untuk pelanggan korporasi
mendapatkan solusi yang paling tepat dengan bisnis
Indonesia dengan fokus pada sektor keuangan, telekomunikasi
mereka.
& industri sumber daya alam.
Pada sektor perbankan, MLPT memberikan layanan aplikasi
MLPT yang bergerak di bidang Sistem Integrasi Teknologi
Core Banking, yang dilengkapi dengan layanan elektronik
Informasi secara substansi telah ada sebelumnya di Perseroan
perbankan agar dapat memberikan layanan 24 jam dalam 7
sejak tahun 1975 yang dijalankan oleh IT Business Group. MLPT
hari. Sementara, untuk sektor lainnya, MLPT menyediakan
merupakan penyedia layanan TI terkemuka di Indonesia dengan
aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP), aplikasi
area kerja yang mencakup seluruh Indonesia. MLPT juga
seperti Data Warehouse dan Business Intelligence. Sebagai
merupakan mitra terpercaya dari perusahaan teknologi global
pelengkap, MLPT juga menawarkan solusi pendukung
seperti Cisco, Microsoft, Oracle dan NCR, dan merupakan
lainnya antara lain aplikasi Electronic Delivery Channel
mitra bisnis terbesar IBM untuk sektor perbankan. MLPT telah
seperti ATM dan Electronic Data Capture (EDC) switching
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk perangkat keras,
system dari IST/Switch, Internet Banking, Mobile Banking
perangkat lunak dan jasa profesional. Pada tahun 2010, MLPT
dan Sistem Pelaporan Bank Indonesia.
menjadi perusahaan tersendiri dengan nama dan logo yang berbeda dan fokus bisnis pada bidang layanan konsultasi integrasi dan pengelolaan sistem teknologi informasi.
MLPT terus mengembangkan portofolio aplikasi, seperti solusi High Availability dari Vision Solutions untuk menjaga ketersediaan sistem saat terjadi bencana atau kegagalan
Bidang usaha MLPT mencakup: Produk piranti keras dan piranti
sistem, aplikasi layanan pelanggan atau Customer
pendukungnya; Piranti lunak dan layanan implementasinya;
Relationship Management (CRM), aplikasi pengelolaan
Layanan Konsultasi TI serta Layanan IT Managed Services. • Piranti Keras & Pendukungnya
Untuk produk piranti keras dan pendukungnya, Perseroan menyediakan layanan instalasi dan maintenance ATM, server, storage, dan piranti jaringan bagi pelanggannya. Perseroan merupakan mitra terpercaya dari perusahaan teknologi informasi kelas dunia antara lain NCR, IBM, Cisco, Acer, Lenovo, HP dan F5. Kemitraan ini merupakan jaminan bahwa produk yang ditawarkan terus mengikuti perkembangan teknologi terkini.
• Piranti Lunak dan Implementasinya
Piranti lunak merupakan produk TI yang berkaitan dengan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk membantu berbagai aktivitas bisnisnya, baik untuk menjalankan bisnis utama, maupun untuk melakukan analisa serta aplikasi pendukung bisnis lainnya. Dengan pengalaman pengembangan aplikasi piranti lunak selama lebih dari 35 tahun, MLPT menawarkan layanan yang sangat
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
33
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Operasional
proyek secara lengkap atau Enterprise Project Management,
pelanggan dalam mengelola operasi TI mereka secara
serta kemampuan pengembangan aplikasi Service Oriented
efisien, memastikan kinerja yang optimal, andal dan efektif,
Architecture (SOA) yang diperlukan bagi pengembangan
yang memberikan pelanggan kenyamanan sehingga dapat
Enterprise Service Business guna menghubungkan aplikasi
fokus pada bisnis inti mereka.
utama dengan aplikasi lainnya. Sebagai salah satu penunjang utama pertumbuhan bisnis • Layanan Konsultasi TI
Perseroan, MLPT tidak lupa untuk memperkuat kompetensi
MLPT memberikan layanan menyeluruh untuk konsultasi
SDM dengan melengkapi sertifikasi teknis dari principal
TI dari perencanaan strategi TI hingga pelaksanaan proses
termasuk menambah SDM dengan sertifikasi Cisco yang
transformasi, guna membantu pelanggannya untuk
tertinggi yaitu CCIE serta Project Management. MLPT juga
mengadopsi praktik-praktik bisnis terbaik dan tata kelola
terus memperkuat timnya untuk menguasai teknologi yang akan
TI dalam pengoperasian bisnisnya. Contohnya adalah
menjadi tren di kemudian hari seperti Data Center Virtualization
penyusunan IT Master Plan, Enterprise Architecture,
untuk menunjang kebutuhan pembangunan data center
pengkajian dan pembenahan tata kelola TI, dan sebagainya.
yang mempertimbangkan aspek skalabilitas dan kemudahan operasional, serta siap mendukung teknologi Virtual Desktop
Suksesnya layanan konsultasi TI Perseroan didukung oleh
Infrastructure (VDI). Selain itu solusi Multichannel Electronic
jaringan pelanggan yang luas dengan hubungan yang telah
Banking, Video Surveillance dan Next Generation Network
terjalin lama, tim konsultan yang kompeten, profesional
juga telah memberikan hasil positif, dimana SDM MLPT telah
dan berpengalaman, serta imbal jasa yang lebih kompetitif
mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi teknis. Kisah
dibandingkan dengan pesaing-pesaing yang umumnya
sukses dari implementasi proyek tersebut membuktikan MLPT
merupakan perusahaan multinasional.
terus menjadi mitra terpercaya dan dapat diandalkan bagi pelanggannya.
• Layanan IT Managed Services
PT Visionet Internasional (VisioNet) merupakan entitas anak
PT First Media Tbk.
dari Perseroan dengan spesialisasi penyedia jasa alih daya
Perseroan memiliki investasi tidak langsung sebesar 33,7%
TI yang menyeluruh. VisioNet didirikan sebagai respon
pada PT First Media Tbk. (First Media) sebagai jawaban atas
Perseroan terhadap peluang pasar alih daya TI di Indonesia
kebutuhan pasar internet Indonesia yang menuntut layanan
makin besar. VisioNet menawarkan layanan alih daya TI
internet berkecepatan tinggi dalam mengakses kebutuhannya.
secara terpadu kepada pelanggan dengan jangkauan nasional, melalui lebih dari 110 titik layanan dan lebih dari
First Media adalah perusahaan publik Indonesia yang terdaftar di
1.100 sumber daya manusia di seluruh Indonesia dan telah
Bursa Efek Indonesia, dengan jasa layanan yang dikenal sebagai
memperoleh sertifikasi ISO 9001: 2008 untuk tiga bidang
Triple Play dengan cakupan layanan Jabodetabek, Surabaya,
utamanya, yaitu Electronic Draft Capture Operation and
Bali dan segera menyusul ke beberapa daerah lainnya.
Maintenance Services, Desktop Server Network Operation and Maintenance Services, dan Information Technology
First Media merupakan penyedia jaringan layanan kabel internet
Operation and Maintenance Services.
pita lebar dan layanan penyiaran TV berbayar dengan kabel yang terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, First Media berhasil menjadi
34
Untuk menambah kepercayaan pelanggan terhadap layanan
perusahaan terdepan dalam memberikan mutu layanan bagi para
VisioNet, pada bulan Februari 2012, VisioNet kembali
pengguna internet karena mampu menyediakan bandwidth hingga
mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Sertifikasi ini merupakan
10 Mbps, yang amat bermanfaat untuk mendapatkan informasi
standardisasi yang mencakup pembangunan, implementasi,
berupa teks, audio, maupun audio visual, serta memudahkan
eksekusi, pengawasan, pengkajian, maintenance dan
aktivitas komunikasi dan transaksi, yang berguna untuk
peningkatan Information Security Management System
bisnis, pendidikan, dan hiburan sehingga dapat meningkatkan
(ISMS) di dalam cakupan risiko usaha di perusahaan. Fokus
pertumbuhan ekonomi dan membangun gaya hidup modern yang
bisnis VisioNet adalah untuk membantu dan mendukung
produktif. Di sisi layanan jaringan siaran televisi berbayar, First Media
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
lebih unggul karena menjadi yang pertama dalam menyediakan
Pada tahun 1994, MMI menambah layanan dalam bidang
layanan bermutu tinggi seperti siaran High Definition (HD), Video On
Penyimpanan dan Pengelolaan Data Komputer. Melihat
Demand (VOD), Personal Video Recorder (PVR), Multimedia Home
besarnya peluang usaha dalam bidang document imaging, MMI
Platform (MHP) dan layanan tontonan web streaming yang dapat
membuka kegiatan usaha Alih Media Mikrofilm dan Dokumen
dinikmati melalui desktop dan laptop.
Elektronik pada tahun 1996.
Semua layanan ini dimungkinkan karena First Media
Pengalaman MMI dalam mengoperasikan perusahaan yang
mengoperasikan teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber- Coaxial
berpedoman pada kepuasan pelanggan dengan dukungan
(HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang memiliki
teknologi terkini merupakan kunci MMI dalam mempertahankan
ujung terminal di Jakarta, Bali, dan Surabaya. Digitalisasi
dan mengembangkan kegiatan usahanya. Kini, MMI telah
memungkinkan kompresi data yang lebih besar untuk
meningkatkan layanan-layanan yang diberikannya kepada
ditransmisikan melalui kabel, sehingga meningkatkan kapasitas
para pelanggan meliputi Manajemem Arsip, Manajemen
kabel untuk melakukan transmisi internet berkecepatan tinggi,
Data Komputer, Penyimpanan Surat Berharga, Alih Media,
hingga mampu mentransmisi 100 saluran televisi secara
Manajemen Slip EDC, Manajemen Fasilitas dan Penyediaan
serempak, serta volume data yang sangat besar yang diperlukan
Perangkat Lunak/Keras.
demi kelancaran aplikasi beberapa industri. Seiring dengan meningkatnya kesadaran banyak perusahaan First Media terus melakukan pengembangan baik dalam
untuk mendelegasikan fungsi-fungsi pengarsipan dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maupun perluasan
manajemen data kepada perusahaan yang mempunyai
jaringan layanan. Saat ini, First Media telah berkembang dengan
spesialisasi dalam bidangnya, MMI hadir menjawab kebutuhan
membawahi beberapa unit bisnis yakni FastNet (layanan jaringan
tersebut dengan dukungan 10 gudang modern dan sertifikasi
kabel internet pita lebar), HomeCable (layanan jaringan siaran
ISO 9001:2008. Dengan mengacu pada nilai-nilai dasar yang
TV berlangganan). DataComm (layanan data dan komunikasi
dipegang kuat oleh MMI meliputi trust, secure, kerahasiaan, dan
korporasi), First Media Production (rumah produksi), dan
on time/efisien, MMI senantiasa memberikan pelayanan terbaik
BeritaSatu (penyedia informasi, penyiaran berita melalui televisi).
kepada para pelanggan sehingga dikenal sebagai perusahaan dengan best customer services dalam bidang manajemen data
Dalam beberapa tahun terakhir ini, First Media berhasil melipat
dan pengarsipan modern.
gandakan pendapatan perusahaan dan mampu memposisikan nama First Media sebagai top of mind brand untuk perusahaan penyedia layanan jaringan internet dan televisi berbayar. PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. Perseroan secara tidak langsung memiliki 66% penyertaan dalam PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. (MMI), yang merupakan perintis di bidang layanan alih daya dalam bidang pengelolaan dan penyimpanan arsip. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis dan kebutuhan para pelanggan, MMI senantiasa mengembangkan usaha yang dikelola hingga kini dikenal sebagai pelopor perusahaan manajemen kearsipan paling kuat di Indonesia.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
35
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan kinerja keuangan di seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern dan terkini, guna memperkokoh posisinya dalam setiap lini bisnis yang dikelola baik dalam segmen ritel, TMT dan lainnya.
TINJAUAN UMUM
di tahun 2012. Demikian juga pendapatan dari segmen lainnya
Perekonomian Indonesia disepanjang tahun 2013 masih terus
juga meningkat menjadi Rp 361,8 miliar di tahun 2013 dari
berkembang walaupun mengalami banyak tekanan. Gejolak nilai
Rp 95,0 miliar di tahun 2012.
tukar Rupiah di akhir tahun 2013, tingkat inflasi yang meninggi serta bencana alam yang terus menimpa Indonesia di berbagai
PENGEMBANGAN STRATEGIS DAN TRANSFORMASI
penjuru nusantara telah mengakibatkan penurunan tingkat
PERUSAHAAN
pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 6,2% di tahun 2012
Perkembangan positif ekonomi Indonesia yang semakin
menjadi 5,8% di tahun 2013.
meningkat karena dorongan berbagai faktor positif seperti perbaikan iklim investasi dan birokrasi, serta meningkatnya
Meskipun demikian, tingginya pertumbuhan kelas menengah
pendapatan masyarakat telah dimanfaatkan dengan baik
Indonesia yang berada pada usia produktif, berdampak pada
oleh Perseroan dan entitas anak nya. Berbagai usaha untuk
peningkatan daya beli masyarakat dan pada akhirnya dapat
meningkatkan rencana pengembangan bisnis, bisnis inti,
menjadi pendorong pertumbuhan pasar ritel Indonesia yang
kompetensi, dan perluasan target pasar terus dikembangkan.
saat ini penjualan ritelnya masih merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia tenggara.
Pada 31 Januari 2013, Perseroan dan entitas anak, Prime Star Investment Pte Ltd (“PSI”), menandatangani Perjanjian
TINJAUAN OPERASIONAL
Exchangeable Rights (“ER”) dengan Anderson Investments
Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan kinerja keuangan
Pte. Ltd (“Anderson”), perusahaan yang secara tidak langsung
di seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern dan
dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private) Limited
terkini, guna memperkokoh posisinya dalam setiap lini bisnis yang
(“Temasek”), di mana PSI menerbitkan ER tanpa bunga sebesar
dikelola baik dalam segmen ritel, TMT dan lainnya.
US$ 300.000.000 yang dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sejumlah 1.402.947.000 saham) PT Matahari Putra Prima
Pencapaian tahun 2013 dari sisi pendapatan segmen ritel
Tbk., entitas anak Perseroan, kepada Anderson. Perampungan
mencapai Rp 12,9 triliun dibandingkan tahun 2012 sebesar
transaksi dan investasi Temasek menandai tonggak penting bagi
Rp 11,3 triliun di tahun 2012, sementara disegmen TMT
Perseroan.
meningkat menjadi Rp 1,4 triliun di tahun 2013 dari Rp 1,3 triliun
36
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Selain itu, di tahun ini Perseroan juga menerbitkan obligasi senior
perusahaan yang mencari jasa TI yang terpercaya
sebesar US$ 200.000.000 dengan tenor 5 tahun dan tingkat
di Indonesia. Tahun ini MLPT juga telah melakukan
suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun. Penerbitan obligasi
penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia dan
ini mencapai kelebihan permintaan hampir 2 kali lipat dari
menjadi perusahaan terdaftar di bursa sejak 8 Juli 2013.
sekitar 56 investor berkualitas tinggi di seluruh Asia dan Eropa. Permintaan yang kuat dari para investor obligasi internasional
yang berkualitas tinggi terhadap penawaran perdana Obligasi
• Segmen Lainnya Entitas Anak Perseroan yang bergerak dalam bidang
Senior US Dollar ini jelas menunjukkan tingkat kepercayaan dan
pengarsipan modern yaitu PT Multifiling Mitra Indonesia
rekam jejak yang sangat baik dari Perseroan.
Tbk., serta di bidang properti ritel yaitu PT Matahari Pacific dan PT Nadya Putra Investama
TINJAUAN PER SEGMEN USAHA
terus menunjukkan perkembangan signifikan di tahun 2013 ini.
1. Kapasitas dan Perkembangan
• Segmen Ritel
2. Pendapatan dan Profitabilitas
• Segmen Ritel
Usaha bisnis ritel yang dikelola oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk.
Penjualan Bersih
(“MPPA”), terus melakukan ekspansi usaha dengan
Penjualan bersih dari segmen ritel pada tahun 2013
membuka gerai-gerai baru bisnis utamanya, Hypermart
adalah sebesar Rp 12,9 triliun. Jumlah ini meningkat
dan Foodmart. Ini dilakukan untuk memaksimalkan
sebesar 14,39% dari penjualan bersih tahun 2012
keunggulan kompetitif MPPA dalam industri ritel di
sebesar Rp 11,3 triliun.
Indonesia. Sampai akhir tahun 2013, MPPA telah memiliki 99 gerai Hypermart dan mengantisipasi pembukaan
Beban Pokok Penjualan Barang
sedikitnya 20 tambahan gerai per tahun untuk tahun
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen
2014 dan 2015.
ritel pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 10,4 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 13,36% dari Beban
Usaha ritel entitas anak Perseroan di China melalui
Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2012 sebesar
Robbinz Department Store dan Hipermart juga
Rp 9,1 triliun.
terus mengalami peningkatan penjualan yang menggembirakan. Pada akhir tahun 2013, terdapat 5
Laba Kotor
gerai Robbinz Department Store dan 3 gerai Hipermart
Laba Kotor dari segmen ritel pada tahun 2013 adalah
di 6 kota di China. Dengan tren pertumbuhan ekonomi
sebesar Rp 2,5 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar
yang terus meningkat serta ditunjang pasar China
18,83% dari Laba Kotor tahun 2012 sebesar Rp 2,1
yang enam kali lebih besar dari Indonesia, Perseroan
triliun.
menyongsong perkembangan sebagai perusahaan ritel internasional yang lebih besar dan modern.
• Segmen TMT
• Segmen TMT Penjualan Bersih Penjualan bersih dari segmen TMT pada tahun 2013
Pada tahun 2013, PT Multipolar Technology Tbk.
adalah sebesar Rp 1,4 triliun. Jumlah ini meningkat
(“MLPT”) dan PT VisioNet International (“VisioNet”),
sebesar 10,94% dari penjualan bersih tahun 2011
bersama-sama terus dipercaya oleh pemasok teknologi
sebesar Rp 1,3 triliun.
global seperti IBM, Cisco, Microsoft, Oracle dan NCR untuk menyediakan layanan dan solusi yang komprehensif dan terintegrasi untuk perusahaan-
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
37
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen TMT pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1,4 triliun.
Aset
Jumlah ini meningkat sebesar 15,01% dari Beban
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar
Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2012 sebesar
Rp 20,3 triliun dengan komposisi aset lancar sebesar Rp 12,1 triliun
Rp 1,2 triliun.
dan aset tidak lancar sebesar Rp 8,2 triliun. Total aset tersebut naik sebesar 43,77% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2012
Laba Kotor
sebesar Rp 14,1 triliun yang terdiri dari aset lancar sebesar
Laba Kotor dari segmen TMT pada tahun 2013 adalah
Rp 7,0 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 7,1 triliun.
sebesar Rp 59,7 miliar. Jumlah ini menurun sebesar
Peningkatan aset Perseroan terutama disebabkan dari penerimaan
38,50% dari Laba Kotor tahun 2012 sebesar Rp 97,0
dana atas penerbitan Exchangeable Rights oleh entitas anak
miliar.
Perseroan sebesar US$ 300 juta yang selanjutnya digunakan untuk membeli saham PT Matahari Putra Prima Tbk. dan dari penerimaan
• Segmen Lainnya
dana hasil penjualan 4,4% saham PT Matahari Department Store Tbk. yang dimiliki Perseroan.
Penjualan Bersih Penjualan bersih dari segmen lainnya pada tahun 2013
Liabilitas
adalah sebesar Rp 361,8 miliar. Jumlah ini meningkat
Pada tahun 2013, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar
sebesar 280,97% dari penjualan bersih tahun 2012
Rp 11,3 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar
sebesar Rp 95,0 Miliar.
Rp 7,9 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 3,4 triliun. Jumlah liabilitas pada tahun 2013 meningkat sebesar 60,31%
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 7,0 triliun yang
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen
terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,7 triliun dan
lainnya pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 303,2
liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,3 triliun. Peningkatan
miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 308,40% dari
Liabilitas Perseroan terutama disebabkan oleh penerbitan
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa tahun 2012
Exchangeable Rights oleh entitas anak Perseroan.
sebesar Rp 74,2 miliar. Ekuitas Laba Kotor
Ekuitas Perseroan pada tahun 2013 sebesar Rp 9,0 triliun.
Laba Kotor dari segmen lainnya pada tahun 2013
Jumlah ini naik sebesar 27,28% dibandingkan dengan tahun
adalah sebesar Rp 58,6 miliar. Jumlah ini meningkat
2012 yaitu sebesar Rp 7,1 triliun. Peningkatan Ekuitas Perseroan
sebesar 182,71% dari Laba Kotor tahun 2012 sebesar
terutama karena Perseroan membukukan saldo laba tahun 2013
Rp 20,7 Miliar.
dan adanya eksekusi waran seri II menjadi saham Perseroan.
URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN Kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2013 sangat membanggakan. Pembahasan dan analisis kinerja keuangan Perseroan merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto.
38
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Tabel Ringkasan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Keterangan
2013
Aset Lancar
12.055.961
6.961.406
8.199.308
7.126.777
20.255.269
14.088.183
Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
2012
Lialibilitas Jangka Pendek
7.851.291
4.671.652
Lialibilitas Jangka Panjang
3.426.221
2.363.458
Total Lialibilitas Total Ekuitas Total Lialibilitas dan Ekuitas
11.278.142
7.035.110
8.977.127
7.053.073
20.255.269
14.088.183
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Penjualan Bersih Perseroan sukses membukukan penjualan bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 14,7 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 16,05% dari penjualan bersih tahun 2012 sebesar Rp 12,6 triliun. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan penjualan dari segmen usaha eceran dan distribusi Perseroan. Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa Beban pokok penjualan barang dan jasa Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 12,0 triliun. Beban ini meningkat sebesar 15,65% dibandingkan dengan beban pokok penjualan barang dan jasa tahun 2012 yaitu sebesar Rp 10,4 triliun. Kenaikan beban pokok ini sejalan dengan peningkatan penjualan dari segmen usaha ritel dan distribusi Perseroan. Laba Bruto Jumlah laba bruto Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 2,7 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 17,87% dibandingkan dengan laba bruto tahun 2012 sebesar Rp 2,2 triliun. Kenaikan laba bruto tahun ini dipicu oleh adanya kenaikan margin laba bruto Perseroan menjadi 18,1% di tahun 2013
Laba Usaha Laba usaha Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.766,2 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 597,20% dibandingkan dengan laba usaha tahun 2012 yaitu sebesar Rp 253,3 miliar. Peningkatan laba usaha Perseroan tahun ini terutama disebabkan adanya laba yang didapat Perseroan dari penjualan 4,4% saham PT Matahari Department Store Tbk. Laba Bersih Laba bersih Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.645,9 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 888,04% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012 yaitu sebesar Rp 166,6 miliar. Peningkatan laba bersih tahun ini sejalan dengan peningkatan laba usaha Perseroan atas penjualan 4,4% saham PT Matahari Department Store Tbk. Jumlah Laba Komprehensif Jumlah laba komprehensif Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.623,1 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 534,19% dibandingkan dengan jumlah laba komprehensif tahun 2012 yaitu sebesar Rp 255,9 miliar.
dibanding 17,8% di tahun 2012.
Tabel Ringkasan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Keterangan
2013
2012
Penjualan Bersih
14.671.670
12.642.770
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
(12,020,863)
(10.393.875)
2.650.807
2.248.895
Laba Bruto Laba Usaha
1.766.195
253.326
Laba Bersih
1.645.910
166.583
Laba Komprehensif
1.632.148
255.939
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
39
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
LAPORAN ARUS KAS
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Perseroan memiliki modal kerja bersih yang sangat positif,
Perseroan mencatat penerimaan kas neto dari aktivitas operasi
sehingga tidak ada keraguan dalam membayar seluruh
selama tahun 2013 sebesar Rp 972,3 miliar, naik sebesar
kewajibannya. Hal ini dapat dilihat lebih detail pada Laporan
56,87% dibandingkan penerimaan kas neto tahun 2012 yaitu
Arus Kas Konsolidasian Perseroan.
sebesar Rp 619,8 miliar. Kenaikan ini terutama karena adanya kenaikan penerimaan kas dari penjualan, yang diimbangi
Untuk kolektibilitas piutang, segmen ritel tidak mengandung
dengan kenaikan kas yang dibayarkan kepada pemasok dan
risiko karena seluruh penjualan tersebut dilaksanakan secara
pembayaran kepada karyawan.
tunai. Sedangkan di segmen TMT dan segmen lainnya, risiko tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menerapkan
Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
kebijakan Perseroan dan pengendalian internal yang baik.
Selama tahun 2013, penerimaan kas neto dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp 415,4 miliar, turun sebesar 69,72% dari
STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS
tahun 2012 sebesar Rp 1.372,1 miliar. Penurunan ini terutama
STRUKTUR MODAL DAN TINGKAT SOLVABILITAS
disebabkan oleh ekspansi Perseroan antara lain penambahan
Perseroan memiliki struktur modal yang sangat kuat. Pada tahun
gerai hypermart di tahun 2013.
2013, modal Perseroan telah bertambah sehubungan dengan waran seri II Perseroan yang sebagian besar telah dieksekusi
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
oleh pemegang saham Perseroan menjadi penyertaan saham di
Pengeluaran kas neto untuk aktivitas pendanaan pada tahun
dalam Perseroan.
2013 tercatat sebesar Rp 160,7 miliar, turun sebesar 86,56% dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp 1,196,0 miliar. Pengeluaran
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI
kas untuk aktivitas pendanaan di tahun 2013 terutama untuk
SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
pembayaran pinjaman, pembayaran dividen tunai kepada
Pada tanggal 7 Maret 2014, Perseroan menerbitkan tambahan
kepentingan non-pengendali, dan pembayaran bunga, yang
obligasi senior dengan nilai sebesar US$ 30,000,000 dengan
diimbangi dengan penerimaan dari pinjaman, penerbitan waran
tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun yang merupakan
dan penerimaan dari obligasi yang diterbitkan Perseroan.
satu rangkaian dengan obligasi yang diterbitkan Perseroan pada tanggal 25 Juli 2018.
Kas dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan setara kas awal tahun Perseroan pada tahun 2013
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
sebesar Rp 2,9 triliun, naik 40,97% dari tahun 2012 yaitu
Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan dan entitas
sebesar Rp 2,0 triliun.
anak di tahun mendatang, Perseroan terus mengupayakan pengembangan aspek pengelolaan maupun perencanaan
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
operasional. Penerapan sistem manajemen yang hati-hati
Kas dan setara kas akhir tahun Perseroan pada tahun 2013
diharapkan akan membantu Perseroan mengatasi berbagai
sebesar Rp 4,3 triliun, meningkat sebesar 49,60% dari tahun
tantangan bisnis serta meraih peluang yang lebih besar untuk
2012 yaitu sebesar Rp 2,9 triliun.
menopang profitabilitas Perseroan dan entitas anak. Organisasi
Tabel Ringkasan Laporan Arus Kas Konsolidasian pada Tahun 2013 dan 2012 Keterangan
2013
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi
972.267
619.786
Arus Kas Neto dari Aktivitas Investasi
415.449
1.372.126
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan
2012
(160.702)
(1.195.987)
Kenaikan Neto Arus Kas dan Setara Kas
1.227.014
795.925
Kas dan Setara Kas awal tahun
2.875.259
2.039.663
199.188
39.671
4.301.461
2.875.259
Dampak Perubahan Selisih Kurs pada Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
40
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
internal Perseroan dan entitas anak akan diperkuat agar dapat
pemahaman tugas dan jabatan SDM perseroan dengan
mengantisipasi potensi risiko perubahan eksternal yang dapat
kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas;
mempengaruhi upaya Perseroan dan entitas anak dalam meraih target dan tujuan yang hendak dicapai.
• Mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan standar kualitas tinggi; dan
RENCANA JANGKA PANJANG Perseroan akan terus berupaya untuk mengelola seluruh
• Mengembangkan infrastruktur untuk melayani berbagai kebutuhan pelanggan dalam bidang pengarsipan.
unit bisnis usaha yang telah ada dan yang akan ada agar dapat meraih peluang untuk tumbuh lebih besar lagi. Hal ini
Komitmen Kepada Konsumen
agar seluruh pemangku kepentingan Perseroan dapat turut
Kepuasan konsumen merupakan prioritas utama bagi seluruh
memperoleh keuntungan dengan keberhasilan-keberhasilan
entitas anak Perseroan dan terus ditingkatkan dalam upaya
yang diraih oleh Perseroan.
menjadi pilihan bagi pelanggan. Hal ini mendorong anak-anak perusahaan Perseroan secara terus menerus melakukan
ASPEK PEMASARAN
peningkatan pelayanan guna mencapai kepuasan pelanggan.
Perseroan optimis terhadap prospek pemasaran usaha dari setiap lini bisnis yang didukung oleh kondisi perekonomian
URAIAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH
nasional maupun pasar dari produk dan jasa serta kondisi
DIVIDEN
internal Perseroan sendiri.
Pada tahun 2013, Perseroan membagikan dividen final untuk tahun buku 2012 sejumlah Rp 10.065 juta (Rp 1 per saham),
Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan MPPA terus
sesuai dengan keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Umum
memberikan dampak positif bagi perkembangan pemasaran
Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24 April 2013.
usaha MPPA. Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel di China yang menunjukan perkembangan positif dengan semakin
Pada tahun 2012, Perseroan membagikan dividen final untuk
meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Robbinz
tahun buku 2011 sejumlah Rp 7.727 juta (Rp 1 per saham),
Department Store dan Hipermart.
sesuai dengan keputusan yang dihasilkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 27 April 2012.
Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan tetap berfokus kepada pelayanan kepada
Dalam melakukan perhitungan dividen atas laba yang belum
pelanggan dengan dukungan teknologi terbaru. Perseroan
ditentukan peruntukannya, maka manajemen akan melakukan
senantiasa melihat area baru yang dapat dikembangkan
perhitungan terlebih dahulu atas kecukupan dana modal kerja,
selain dari portofolio solusi yang telah ada saat ini. Dalam
investasi dan pengembangan usaha. Kemudian rencana alokasi
upaya memasarkan solusi-solusinya, MLPT juga aktif
dividen bagi pemegang saham akan dimintakan persetujuannya
melakukan program pemasaran dan promosi yang agresif,
pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
antara lain melalui seminar, workshop, open house, direct mail ke target pelanggan. Ke depan, MLPT akan fokus untuk
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PELAKSANAAN
meningkatkan pendapatan dari software dan services dengan
WARAN SERI II
tetap mempertahankan kontribusi pendapatan dari hardware
Bersasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas V
infrastructure.
Perseroan, perolehan dana hasil pelaksanaan Waran Seri II seluruhnya akan digunakan untuk keperluan modal kerja
Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu
Perseroan.
MMI melakukan pengembangan pemasaran antara lain dengan: • Pengelolaan SDM yang handal, muda, dan kreatif; • Optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran,
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
41
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Pelaksanaan Waran Seri II
No.
Jenis Efek
Tanggal Penerbitan
Total Efek yang Diterbitkan
1
2
3
4
1
Waran Seri II
14 April 2010
Total
Efek yang Telah Dikonversi
Jumlah
Nilai (Rp)
5
6
(Dalam Rp)
Jumlah Efek yang Tidak Dikonversikan
Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus
Realisasi Penggunaan Dana Menurut Prospektus
Sisa Dana Hasil Konversi
2.345.487.020
2.337.204.493
584.301.123.250
8.282.527 seluruhnya akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan
115.040.982.358 469.260.140.892
2.345.487.020
2.337.204.493
584.301.123.250
8.282.527
115.040.982.358 469.260.140.892
-
Catatan Sisa dana hasil konversi saham disimpan dalam bentuk deposito: a. Deposito pada Bank Windu Kentjana dan BPR Akasia dengan tingkat bunga deposito berkisar antara 8% - 9,85% untuk jangka waktu 1 bulan b. Rekening giro - Rp dengan tingkat bunga 4% - 4,75% c. Rekening giro - US$ dengan tingkat bunga 0,75% - 3,3%
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI,
• Pada tanggal 25 Maret 2013, Perseroan menandatangani
EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU
Underwriting Agreement, dengan PT Matahari Department
RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL
Store Tbk. (“MDS”), Asia Color Company Ltd, dan para
Pada tanggal 8 Maret 2013, Perseroan mengadakan Perjanjian
penjamin (underwriters) dimana Perseroan menerima
Reorganisasi dengan Meadow Asia Company Limited dan
bantuan dari MDS dalam rangka keikutsertaan Perseroan
Asia Color Company Limited berkaitan dengan reorganisasi
dalam pelaksanaan private placement untuk penjualan
kepemilikan saham PT Matahari Department Store (“MDS”)
sebagian saham MDS yang dimiliki oleh Perseroan.
yang dimiliki oleh entitas anak Perseroan menjadi dimiliki
Perseroan telah mengumumkan transaksi afiliasi ini
langsung oleh Perseroan. Kemudian pada tanggal 25 Maret
melalui Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham
2013, Perseroan menjual 129.032.000 saham MDS dengan
tertanggal 27 Maret 2013.
nilai keseluruhan sebesar Rp 1.399.997 juta, dan mencatat keuntungan penjualan investasi sebesar Rp 1.243.210 juta.
• Pada tanggal 25 Juli 2013, Pacific Emerald Pte. Ltd., entitas anak, menerbitkan obligasi (Senior Notes) dengan
Pada tanggal 25 Juli 2013, Perseroan menerbitkan obligasi
nilai nominal sebesar US$ 200 juta dan tingkat bunga tetap
senior dengan nilai sebesar US$ 200 juta yang dikenakan tingkat
sebesar 9,75% per tahun dan terdaftar pada Bursa Efek
bunga tetap sebesar 9,75% per tahun. Obligasi tersebut akan
Singapura. Bersamaan dengan transaksi penerbitan Obligasi
jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018. Dana hasil penerbitan
tersebut, juga dilakukan transaksi pengambilan saham oleh
obligasi ini terutama dipergunakan untuk melunasi utang bank
Pacific Emerald dalam Pacific Sapphire berdasarkan Class A
Perseroan kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk. dan PT Bank
Preference Shares Subscription Agreement dan pemberian
CIMB Niaga Tbk.
pinjaman dari Pacific Emerald kepada Pacific Sapphire dan pemberian pinjaman dari Pacific Sapphire kepada Perseroan
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN
dalam kerangka penggunaan dana hasil penerbitan Obligasi.
KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG
Transaksi pengambilan saham dan pemberian pinjaman
MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA (AFILIASI)
merupakan transaksi afiliasi yang hanya wajib dilaporkan
Pada tahun 2013, Perseroan tidak melakukan transaksi yang
kepada OJK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No.
mengandung benturan kepentingan. Transaksi afiliasi yang
IX.E.1 dan telah dilaporkan Perseroan kepada OJK.
dilaporkan Perseroan baik melalui Keterbukaan Informasi di surat kabar maupun surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang tahun 2013:
42
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
• Pada tanggal 5 Desember 2013, PT Multipolar Multimedia
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan
Prima, entitas anak Perseroan, melakukan pengambilalihan
keuangan konsolidasian Perseroan adalah PSAK 38 (Revisi
saham PT Tecnoves International sebanyak 57.800 lembar
2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Sesuai dengan
saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1.145 juta.
PSAK ini, Perseroan telah mereklasifikasi saldo selisih nilai
Perseroan telah melaporkan transaksi afiliasi ini kepada
transaksi restrukturisasi pada tanggal penerapan PSAK ini ke
OJK, melalui surat Perseroan tertanggal 6 Desember 2013,
akun tambahan modal disetor dalam laporan posisi keuangan
dengan nomor surat CSS.206-2013.
konsolidasian Perseroan.
• Pada tanggal 9 Desember 2013, PT Multipolar Tbk.
PSAK yang telah diterbitkan tapi belum efektif
melakukan penjualan 8 unit ruko kepada PT Multipolar
Beberapa interpretasi standar baru berikut ini akan berlaku
Technology Tbk. dengan nilai transaksi sebesar Rp 21.350
sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian
juta. Perseroan telah mengumumkan transaksi afiliasi ini
Perseroan:
melalui Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham
• ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan
tertanggal 11 Desember 2013.
• ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGAN BARU YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP LAPORAN
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar
KEUANGAN PERSEROAN
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah
Dalam tahun 2013, tidak terdapat peraturan perundang-
menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian
undangan atau ketentuan yang memberi dampak signifikan
yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1
terhadap laporan keuangan Perseroan.
Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standar-standar tersebut adalah sebagai
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
berikut: • PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) yang
• PSAK 66 “Pengaturan bersama”
berlaku untuk Perseroan di 2013.
• PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain”
Penerapan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
• PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
(“PSAK”), Penyesuaian atas PSAK dan Pernyataan Pencabutan
• PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
(PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau
• PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
setelah tanggal 1 Januari 2013 dalam laporan keuangan
• PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan
konsolidasian Perseroan adalah sebagai berikut: • PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas
ventura bersama” • PSAK 24 (Revisi 2013) “Irnbalan kerja”
Sepengendali • Penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010): Pengungkapan Instrumen Keuangan (Oktober 2012) • PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK 51 Akuntansi Kuasi -
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian, Perseroan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari interpretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
Reorganisasi
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
43
Pendahuluan
Tinjauan Pendukung Sumber Daya Manusia
Perseroan terus melakukan peningkatan kemampuan sumber daya, cakupan produk, dan cakupan layanan serta penambahan sumber daya manusia baru yang bertujuan untuk mempersiapkan Perseroan dalam memanfaatkan potensi ekonomi Indonesia yang sangat besar.
44
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Perseroan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset dan
karyawannya. Kondisi karyawan yang prima diharapkan dapat
ujung tombak terpenting dari Perseroan. SDM yang handal dan
meningkatkan motivasi dan kinerja sehingga menciptakan daya
berkualitas dapat membantu upaya Perseroan mewujudkan
saing dalam Perseroan.
visinya untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka yang memberikan nilai tambah yang tinggi bagi para stakeholders
Pada tahun 2013, pengelolaan SDM telah dijalankan secara
dan menyentuh kehidupan masyarakat luas. Perseroan
efektif. Baik langsung oleh Kantor Pusat maupun melalui anak
didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten,
perusahaan dalam bisnis TI, Perseroan melakukan hal-hal
berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Sebagai
sebagai berikut:
aset perusahaan, karyawan harus mampu menjunjung tinggi
• Melakukan perekrutan SDM baik yang berpengalaman
budaya perusahaan, yaitu: Integritas, Kepemimpinan dan
maupun lulusan berprestasi melalui program University
Kewirausahaan.
Graduate Development Program dan SMK Graduate Program yang diberi pendidikan khusus. Khusus untuk para
Perseroan terus melakukan peningkatan kemampuan
peserta SMK Graduate Program mereka diberi pendidikan
sumber daya, cakupan produk, dan cakupan layanan serta
lanjutan selama setahun di Universitas Pelita Harapan.
penambahan sumber daya manusia baru yang bertujuan
Semua itu dilakukan agar mereka bisa menjadi tenaga kerja
untuk mempersiapkan Perseroan dalam memanfaatkan
siap pakai di industri.
potensi ekonomi Indonesia yang sangat besar. Perseroan telah
• Menginvestasikan dana pengembangan SDM melalui
membangun sebuah sistem pengelolaan SDM terpadu berbasis
seminar, pelatihan maupun sertifikasi baik di dalam maupun
kompetensi. Sistem ini mencakup seluruh aspek yang berkaitan
luar negeri
dengan SDM dimulai dari perencanaan kebutuhan SDM, sistem
• Memberikan beasiswa bagi karyawan berprestasi hingga ke
rekrutmen, program pelatihan dan pengembangan, penilaian
jenjang pendidikan S2
kinerja, jalur karir karyawan hingga sistem remunerasi.
• Mengadakan kegiatan team building sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dalam kelompok,
Secara berkala, Perseroan mengadakan pelatihan internal
berpikir kreatif dan kritis, serta guna meningkatkan
dan eksternal bagi karyawan-karyawannya. Pelatihan
semangat kerja sama antar tim
diselenggarakan oleh Kantor Pusat maupun anak perusahaan di bidang TI dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan
Di luar itu semua, perusahaan juga mempunyai program
eksternal baik dalam maupun luar negeri. Program-program
Leadership Development yang bertujuan untuk meningkatkan
pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan,
kemampuan para manajer dalam mengelola sumber daya
keahlian, motivasi, sikap, produktivitas dan kemajuan karir para
manusia kami.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
Komposisi Karyawan Berdasarkan Gender 615 625
406
420 462
559
389
134 115
193
162 155
294
636 193 154
144
18 26
17 9
46
31 26
0 0
84 20
12 13 12 13 12 13 12 13
404 388
714
805
920 1.011 12 13 12 13 12 13
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
12 13 12 13 12 13 12 13
12 13 12 13 12 13 12 13
12 13 12 13
Karyawan Tetap
Direktur
Pasca Sarjana
s/d 30 tahun
Laki-Laki
Karyawan Kontrak
Manager
Sarjana
31 s/d 45 tahun
Perempuan
Karyawan Outsourcing
Supervisor
Sarjana Muda/Diploma
46 s/d 55 tahun
Staf lainnya
SLTA, SLTP dan lainnya
> 55 tahun
2011 2012 2013
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
45
Perseroan menyadari bahwa kegiatan operasional yang dijalankannya dapat memberikan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat di sekitar usahanya. Oleh sebab itu, Perseroan selalu memikirkan dan mempersiapkan program CSR yang berbasis kebutuhan masyarakat. Kegiatan CSR yang dilaksanakan Perseroan mencerminkan tanggung jawab moral terhadap para pemangku kepentingan, yang akan tetap dilakukan dengan atau tanpa adanya aturan hukum.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan secara berkelanjutan.
Sebagai sebuah perusahaan investasi strategis yang
KEGIATAN CSR TAHUN 2013
berkembang pesat, Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan
Tahun 2013, Perseroan memfokuskan kegiatan CSR-nya
(Corporate Social Responsibility - CSR) secara berkelanjutan.
pada korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah
Perseroan menyadari bahwa kegiatan operasional yang
Karo, Sumatera Utara. Gunung Sinabung dinyatakan berada
dijalankannya memberikan dampak ekonomi, sosial dan
pada status ‘siaga’ sejak September 2013 dan menjadi status
lingkungan bagi masyarakat di sekitar usahanya. Oleh sebab
‘awas’ pada November 2013. Pada tanggal 5 Desember
itu, Perseroan selalu memikirkan dan mempersiapkan program-
2013 Perseroan dan Hypermart, yang merupakan salah satu
program yang berbasis kebutuhan masyarakat. Kegiatan CSR
bisnis anak perusahaan Perseroan, menyerahkan bantuan
yang dilaksanakan Perseroan mencerminkan tanggung jawab
secara langsung berupa makanan, minuman, obat-obatan,
moral perusahaan terhadap para pemangku kepentingan, yang
perlengkapan sanitasi, serta selimut kepada Ketua Posko
akan tetap dijunjung dengan atau tanpa adanya aturan hukum.
Tanggap Darurat untuk membantu para pengungsi yang saat itu jumlahnya sudah melebihi 18.000 ribu orang.
Perseroan menyadari bahwa kesinambungan usaha (business sustainability) serta peningkatan nilai perusahaan sangat
Selain itu, pada 3 September 2013, Perseroan dan anak
didukung oleh investasi non-finansial yang salah satunya adalah
perusahaan Perseroan yaitu PT Visionet Internasional dan
kontribusi Perseroan pada pengembangan masyarakat di bidang
PT Multipolar Technology Tbk. beserta para karyawannya
kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Dengan program CSR,
menyerahkan donasi untuk Program Dukung @ksi Rp 10.000
diharapkan di masa mendatang akan tercipta hubungan yang
YKAKI (Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia) melalui Lippo
konstruktif dan responsif antara para pemangku kepentingan,
Insurance. Program ini mempunyai tujuan agar setiap anak
Perseroan, dan masyarakat sekitar sehingga menghasilkan
Indonesia yang menderita kanker masih dapat memperoleh
peningkatan nilai bagi kepuasan seluruh pemangku kepentingan
pengobatan dan perawatan yang optimal, termasuk kesempatan
serta terwujudnya kontribusi Perseroan bagi masyarakat luas.
belajar dan bermain selama masa perawatan di rumah sakit.
48
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Perseroan beserta anak perusahaannya secara rutin
berdasarkan jenis sampah di setiap sudut kantor, regulasi untuk
mengadakan program donor darah untuk karyawan dan
mematikan listrik yang tidak terpakai dan penghematan kertas
masyarakat umum. Selama tahun 2013, program donor darah
yang dilakukan secara ketat dengan sosialisasi di setiap jajaran
dilaksanakan sebanyak lima kali pada bulan Februari, Mei, Juni,
karyawan.
Oktober dan Desember. Dalam bidang keagamaan, Perseroan aktif memberikan donasi Komitmen Perseroan dalam bidang lingkungan dimulai dengan
kepada rumah-rumah ibadah baik yang ada di dalam maupun di
menjalankan program cinta lingkungan di dalam internal
luar lingkungan perusahaan.
perusahaan. Program ini berupa penempatan tempat sampah
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
49
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik merupakan pijakan kokoh untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan dan merupakan perangkat standar yang bertujuan memperbaiki citra, efisiensi dan efektifitas serta tanggung jawab sosial Perseroan. Pemahaman inilah yang mendasari komitmen PT Multipolar Tbk. untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasionalnya.
Tata Kelola Perusahaan
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Etika Perusahaan yang berlaku di Perseroan dituangkan dalam Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) yang menjadi pedoman perilaku seluruh unsur dalam Perseroan, baik pemangku kepentingan, pemegang saham, jajaran manajemen maupun karyawan. Pelaksanaan Etika Perusahaan yang berkesinambungan diharapkan dapat membentuk budaya perusahaan yang mengandung nilai-nilai perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan/Good Corporate Governance (GCG)
Perilaku, Peraturan Perusahaan, serta berbagai Standar
adalah struktur dan mekanisme yang mengatur pengelolaan
Operating Procedure. Semua ini merupakan kesatuan sistem
perusahaan agar sesuai dengan harapan stakeholders.
yang menunjang tercapainya keberhasilan penerapan GCG di
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik merupakan
Perseroan.
pijakan kokoh untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan dan merupakan perangkat standar yang bertujuan memperbaiki
Seluruh unsur Perseroan dilibatkan dalam pelaksanaan GCG
citra, efisiensi dan efektifitas serta tanggung jawab sosial
mulai dari tahap persiapan, internalisasi, implementasi hingga
Perseroan. Pemahaman ini mendasari komitmen Perseroan
evaluasi.
untuk senantiasa menegakkan penerapan GCG dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasionalnya. PENERAPAN ASAS GCG Pelaksanaan semua kegiatan telah sesuai dengan prinsip KERANGKA PENERAPAN ASAS GCG
dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, kemandirian,
Keberadaan suatu sistem yang didukung integritas dan
pertanggungjawaban dan kewajaran.
komitmen tinggi dari seluruh pihak yang terlibat merupakan
• Transparency: Keterbukaan dalam melaksanakan proses
suatu prasyarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin
pengambilan keputusan dan dalam pemberian informasi
memperoleh manfaat jangka panjang dari penerapan GCG. Oleh
material secara relevan mengenai perusahaan kepada
karenanya, setiap perusahaan harus memiliki pedoman perilaku
pemegang saham.
sebagai acuan bagi organ perusahaan dan semua karyawan dalam menerapkan nilai-nilai dan etika bisnis sehingga menjadi bagian dari budaya perusahaan.
• Accountability: Pelaksanaan, kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif. • Responsibility: Kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan
Untuk meningkatkan penerapan GCG, Perseroan secara
korporasi dan peraturan perundang-undangan pemerintah
bertahap melengkapi diri dengan berbagai perangkat
yang dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan
pendukung GCG. Selain visi dan misi Perseroan yang telah
dan tekanan dari pihak lain.
ditetapkan pada awal berdirinya, Perseroan memiliki Pedoman
52
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
• Independency: Pengelolaan Perseroan secara profesional
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
PEMEGANG SAHAM
tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak
Pemegang Saham merupakan organ Perseroan yang
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan undang-
mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau
undang yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang
Dewan Komisaris berdasar aturan yang ditentukan. Pemegang
sehat.
Saham mempunyai hak dan wewenang sebagai berikut:
• Fairness: Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hakhak stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan
• Hak-hak Pemegang Saham
perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan
-
Menghadiri Rapat Pemegang Saham dan menggunakan hak suaranya
Perseroan.
-
Memperoleh penjelasan lengkap mengenai segala informasi yang menyangkut Perseroan baik yang dimuat
ASSESSMENT GCG
dalam Laporan Tahunan maupun Laporan Kinerja dalam
Perseroan berkomitmen untuk terus menerapkan GCG pada
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
aspek-aspek etika bisnis, pengendalian internal, manajemen
-
Memperoleh informasi mengenai Perseroan secara tepat waktu dan teratur
risiko, serta pelaporan keuangan. Sebagai bentuk komitmen usaha ini, Perseroan sedang menyusun berbagai kebijakan dan
• Wewenang Pemegang Saham
melakukan penyempurnaan sistem GCG yang diterapkan di
-
Mengangkat dan memberhentikan Direksi
Perseroan dan mempersiapkan assessment GCG.
-
Mengangkat dan memberhentikan Komisaris
-
Menilai kinerja Komisaris dan Direksi melalui mekanisme
-
-
-
yang ada
Dalam kaitan dengan pelaksanaan praktik GCG di dalam perusahaan, Dewan Komisaris Perseroan memiliki tugas dan
diterima dari Komisaris
tanggung jawab sebagai berikut:
Mengesahkan Perencanaan Strategis (Corporate Plan) dan Rencana Kerja
• Memantau efektivitas implementasi GCG yang diterapkan perusahaan dan bila perlu melakukan penyesuaian.
Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan yang
Menetapkan remunerasi Direksi
• Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG di dalam perusahaan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
kekuasaan dan wewenang tertinggi. Kewenangan RUPS
Perseroan senantiasa memperlihatkan tanggung jawabnya
selaras dengan hak dan wewenang Pemegang Saham, yaitu
dalam menerapkan GCG karena memandang implementasi
antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan
GCG bukan sekedar kewajiban namun keniscayaan dalam
Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris
menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Struktur
dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui
tata kelola perusahaan Perseroan terdiri dari:
laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi
• Organ Utama: Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Perseroan memiliki dua
Direksi • Organ Pendukung: Sekretaris Perusahaan, Internal Audit, Komite Audit, dan Auditor Eksternal
macam RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Tahun 2013 Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST pada tanggal 24 April 2013 bertempat di Hotel
Seluruh Organ Perusahaan tersebut telah memiliki panduan
Aryaduta, Jl. Prapatan 44-48 Jakarta Pusat, telah memutuskan
tugas dan fungsi masing-masing dalam mendukung mekanisme
hal-hal sebagai berikut:
GCG. 1. a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, mengenai laporan tugas pengurusan Direksi dan laporan tugas
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
53
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
pengawasan Dewan Komisaris Perseroan mengenai
-
keadaan dan jalannya Perseroan serta Tata Usaha Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
tanggal 17 Mei 2013. -
31 Desember 2012;
b. Menyetujui dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan
Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada Cum dividen di pasar tunai pada tanggal 21 Mei 2013.
-
Ex dividen di pasar tunai pada tanggal 22 Mei 2013.
Laba Rugi Perseroan yang dimuat dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh
Pembayaran dividen dilakukan dengan cara sebagai berikut: A. Untuk pemegang saham yang sahamnya telah
Kantor Akuntan Publik RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
terdaftar dalam penitipan kolektif di PT Kustodian
& Saptoto dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian
Sentral Efek Indonesia (”KSEI”), pembayaran dividen
sebagaimana ternyata dari laporannya No. R/154.AGA/
akan dilakukan melalui pemegang rekening pada
grc.1/2013 tertanggal 7 Maret 2013;
KSEI.
c. Memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de
B. Untuk pemegang saham yang sahamnya belum
charge) sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi
terdaftar dalam penitipan kolektif di KSEI,
atas pelaksanaan tugas pengurusan dan kepada
pembayaran dividen akan dilakukan dengan cara
Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas pengawasan
pemegang saham dapat mengambil cek deviden
yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir
tunai ke alamat Biro Administrasi Efek Indonesia,
pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan-
PT Sharestar Indonesia, BeritaSatu Plasa, Lt. 7,
tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan
Jl. Jend. Gatot Subroto Kaveling 35-36, Jakarta
Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
12950.
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
C. Untuk pembagian dividen dikenakan pajak dividen sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku yang
2. Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
wajib ditahan oleh Perseroan. D. Pembayaran dividen dilakukan paling lambat
sebagai berikut:
tanggal 4 Juni 2013 dan memberikan wewenang
a. Untuk Dana Cadangan menyisihkan sebesar
kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan
Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah);
b. Menetapkan pembagian dividen seluruhnya sejumlah Rp 10.064.747.323,- (sepuluh miliar enam puluh
pembagian dividen tersebut dan untuk melakukan tindakan yang diperlukan. c. Menetapkan bahwa sisa laba bersih sejumlah
empat juta tujuh ratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus
Rp 18.271.252.677,- (delapan belas miliar dua ratus
dua puluh tiga rupiah) yang akan dibagikan kepada
tujuh puluh satu juta dua ratus lima puluh dua ribu enam
10.064.747.323 (sepuluh miliar enam puluh empat juta
ratus tujuh puluh tujuh rupiah) dicatat sebagai laba
tujuh ratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus dua puluh
ditahan Perseroan.
tiga) saham yang merupakan seluruh saham telah dikeluarkan Perseroan dalam bentuk dividen tunai atau
menunjuk Kantor Akuntan Publik Independen yang akan
Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal
mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang
21 Mei 2013 pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan ketentuan
dengan memperhatikan Peraturan PT Bursa Efek
Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Kantor
Indonesia untuk perdagangan saham di Bursa Efek
Akuntan Publik yang terdaftar di OJK dan memiliki reputasi
Indonesia. Dengan catatan bahwa untuk saham
yang baik, serta memberi wewenang sepenuhnya kepada
Perseroan yang berada dalam penitipan kolektif, berlaku
Direksi untuk menetapkan honorarium serta persyaratan-
ketentuan sebagai berikut:
persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Kantor
-
Akuntan Publik tersebut.
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada tanggal 16 Mei 2013.
54
3. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
sebesar Rp 1,- (satu rupiah) per saham, sesuai dengan
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
4. a. Menetapkan dan mengangkat anggota Dewan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Direksi tersebut termasuk tetapi tidak terbatas untuk
Komisaris dan Direksi Perseroan termasuk menentukan
mendaftarkan susunan anggota Dewan Komisaris
Komisaris Independen untuk masa jabatan terhitung
dan Direksi tersebut dalam Daftar Perusahaan dan
sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya
untuk mengajukan serta menandatangani semua
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan
permohonan dan atau dokumen lainnya yang
untuk tahun buku 2013 pada Tahun 2014, sebagai
diperlukan tanpa ada yang dikecualikan sesuai
berikut:
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris Independen : Bapak Jonathan L Parapak
Komisaris Independen : Bapak DR. Isnandar Rachmat
: Bapak Theo L. Sambuaga
Ali, SE, MM
DEWAN KOMISARIS Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan
Komisaris
: Bapak Jeffrey Koes Wonsono
Anggota Dewan Komisaris Perseroan secara keseluruhan telah
Komisaris
: Ibu Viven G. Sitiabudi
memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Dewan Komisaris terdiri dari 5 (lima) anggota, yaitu: 1 (satu) Presiden
Direksi
Presiden Direktur
Komisaris, 2 (dua) Komisaris Independen dan 2 (dua) Komisaris.
Wakil Presiden Direktur : Bapak Bunjamin J. Mailool
mekanisme RUPS, dengan periode jabatan masing-masing
Direktur
: Bapak Harijono Suwarno
1 (satu) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan
Direktur
: Ibu Lina H. Latif
RUPS. Jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir apabila
Direktur
: Bapak Richard H. Setiadi
mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal
Direktur Tidak Terafiliasi: Bapak Reynold Pena Ong
dunia, atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
: Bapak Eddy H. Handoko
Anggota Dewan Komisaris diseleksi dan diangkat melalui
Komisaris untuk merancang, menetapkan dan
Dewan Komisaris merupakan organ penting Perseroan yang
memberlakukan sistem remunerasi termasuk
bertanggung jawab sebagai pengawas atas pelaksanaan tugas
honorarium, tunjangan, gaji, bonus dan atau
dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan kepengurusan
remunerasi lainnya bagi anggota Direksi Perseroan
Perseroan. Dewan Komisaris juga memberikan masukan kepada
dengan landasan perumusan berdasarkan
Direksi dengan itikad yang baik dan kehati-hatian. Dewan
orientasi performance, market competitiveness dan
Komisaris bertanggungjawab kepada RUPS. Dalam melakukan
penyelarasan kapasitas finansial Perseroan untuk
aktivitas fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh
memenuhinya, serta hal-hal lain yang diperlukan.
Komite Audit yang secara berkala melakukan pengawasan
c. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan sistem remunerasi
dalam bentuk pembahasan temuan audit dan pemantauan atas tindak lanjut hasil temuan audit tersebut.
termasuk gaji atau honorarium dan tunjangan atau remunerasi lainnya bagi Anggota Dewan Komisaris
Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris senantiasa
dengan landasan perumusan berdasarkan
menjaga prinsip-prinsip independensi dengan tidak melibatkan
orientasi performance, market competitiveness dan
diri dalam kegiatan maupun proses pengambilan keputusan
penyelarasan kapasitas finansial Perseroan untuk
menajerial sehari-hari dari Direksi.
memenuhinya, serta hal-hal lain yang diperlukan. d. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
55
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Pada tahun 2013, Dewan Komisaris Perseroan telah
Direksi Perseroan terdiri dari 6 (enam) orang, yaitu 1 (satu)
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain sebagai
Presiden Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur, dan 4 (empat)
berikut:
Direktur. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi
• Membahas dan memberi pengesahan Rencana Kerja dan
diseleksi dan diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan
Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013. • Memberi saran-saran kepada Direksi dalam melaksanakan RKAP 2013. • Membahas dan memberi persetujuan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2013-2015.
masing-masing anggota selama 1 (satu) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan keputusan RUPS.
• Melaksanakan pembahasan atas laporan Komite Audit. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dewan Komisaris juga mempunyai tugas dan tanggung jawab
Direksi harus melakukan pengambilan keputusan terhadap
dalam implementasi GCG di Perseroan, yaitu:
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dilakukan secara
• Memantau efektivitas implementasi GCG yang diterapkan
cepat dan dengan analisis yang seksama. Direksi telah memberikan
perusahaan dan bila perlu melakukan penyesuaian. • Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG di
laporan hasil pelaksanaan Internal Audit kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tindak lanjut dari temuan-temuan audit.
dalam perusahaan. Peran Direksi dalam proses pengembangan strategis korporasi Prosedur Penetapan Remunerasi
dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan memberikan kuasa
berikut rencana aksinya sebagai penjabaran operasional strategi
dan wewenang kepada Dewan Komisaris menetapkan sistem
yang telah ditetapkan.
remunerasi yang berlaku di Perseroan termasuk termasuk gaji atau honorarium dan tunjangan atau remunerasi lainnya bagi anggota
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi
Dewan Komisaris.
Rapat Direksi dilaksanakan secara periodik. Rapat Direksi merupakan sarana efektif pengambilan keputusan. Tahun 2013
Besaran remunerasi ditetapkan berdasarkan orientasi performance,
Direksi telah melaksanakan rapat internal sebanyak
market competitiveness dan penyelarasan kapasitas finansial
12 (dua belas) kali, di samping pertemuan-pertemuan
Persoan untuk memenuhinya, serta hal-hal lain yang diperlukan.
lainnya atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris
Kebijakan Remunerasi Direksi
Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan baik melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan memberikan kuasa
serangkaian rapat yang dijadikan sarana pengawasan kepada
dan wewenang kepada Dewan Komisaris menetapkan sistem
Direksi Perusahaan. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah
remunerasi yang berlaku di Perseroan termasuk termasuk gaji atau
melaksanakan 4 (empat) kali rapat Internal. Selain itu, Dewan
honorarium dan tunjangan atau remunerasi lainnya bagi Direksi.
Komisaris juga mengadakan pertemuan-pertemuan lainnya dengan Direksi atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan kinerja, besaran pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban tugas
DIREKSI
dan tanggung jawab,disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis serta penyelarasan kapasitas
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan
finansial Persoan untuk memenuhinya, serta hal-hal lain yang
Direksi Perseroan merupakan Organ Perseroan yang
diperlukan.
bertanggung jawab penuh terhadap pengurusan Peseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
56
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
KOMITE AUDIT
kurun waktu 1988-2004, yaitu Pemeriksa Bank Tingkat
Komite Audit merupakan sebuah Komite yang dibentuk oleh
II Bank Indonesia Jakarta (1988-1995), Pengawas Bank
Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas-tugasnya.
Eksekutif Bank Indonesia, Jakarta (1995-1996), Pengawas
Komite Audit berfungsi untuk mendorong diterapkannya tata
Bank Eksekutif Bank Indonesia, Surabaya (1996-1998),
kelola perusahaan yang baik, membentuk struktur pengendalian
Deputi Direktur Direktorat Pengawasan I Bank Indonesia,
internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan
Jakarta (1998-1999), Analis Eksekutif Senior Bank Indonesia,
pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan,
Jakarta (1999-2000), Pengawas Bank Eksekutif Senior
kemandirian dan objektivitas auditor eksternal.
Bank Indonesia, Bandung (2000-2001), Koordinator Bidang Moneter, Sistim Pembayaran & Manajemen Intern
Tugas Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah
Bank Indonesia Bandung (2002-2003), Direktur Direktorat
disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit terdiri dari paling
Pemeriksaan Bank II Bank Indonesia, Jakarta (2003-2004),
sedikit 3 (tiga) orang anggota, termasuk ketuanya, dan dipimpin
Staf Ahli Deputi Gubernur Bidang Perbankan Bank Indonesia
oleh seorang Komisaris Independen. Susunan Komite Audit
(2004). Pernah menjabat sebagai anggota komite audit di
Perseroan tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan Nomor
PT Matahari Putra Prima Tbk. (2006-2008 dan 2010-2012),
CSS.064-2012 adalah:
di PT Lippo Cikarang (2008-2010), di PT Bank Utama International (2007-2010), dan di BCA Syariah (2010-
Ketua
: Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Sekarang).
Anggota : - Ridwan Masui - A.D. Sonny Soedjadi
• Riwayat Pendidikan
Bapak Ridwan Masui menyelesaikan pendidikan formal
Profil Komite Audit
sebagai Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi STIE Swadaya
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM (Ketua)
Jakarta.
• Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Isnandar Rachmat Ali diangkat sebagai Komisaris
A.D. Sonny Soedjadi (Anggota)
Independen Perseroan pada tahun 2008. Beliau memulai
• Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
karirnya dengan memegang berbagai jabatan penting di
Bapak Sonny Soedjadi diangkat sebagai anggota Komite
beberapa perusahan industrial. Pada tahun 1980-1989, beliau
Audit Perseroan sejak tahun 2012 hingga sekarang. Beliau
menjabat sebagai Vice President Director di Bank Bhumy
memulai karir pada tahun 1972 di Carnation Travel Service.
Bahari, kemudian dari tahun 1989, beliau menjabat sebagai
Pada tahun 1974, beliau menjabat sebagai Accounting
Vice President Director pada Tokai Lippo Bank hingga tahun
Manager di Kartini Utama Ltd (ship equipment) hingga
2001. Selain berpengalaman di dunia bisnis, beliau juga aktif
tahun 1976. Beliau kemudian melanjutkan karirnya sebagai
di dunia pendidikan diantaranya sebagai dosen di Universitas
Accounting Manager di Central Java Cold Storage (Cenjaco)
Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga sekarang.
pada tahun 1976-1979, Auditor for Travel Division (ISTA) di Sudarpo Corporation pada tahun 1979-1980, Executive
• Riwayat Pendidikan
Development Program di Bank Niaga pada tahun 1980-
Bapak Isnandar Rachmat Ali memperoleh gelar Doktor (PhD)
1981, Assistant Chief Auditor Lippo group di Lippo Bank
di bidang Education Management dari Universitas Negeri
pada tahun 1981-1985 dan Credit Division Head pada
Jakarta.
tahun 1985-1986. Karir beliau selanjutnya adalah sebagai Deputy Manager and Branch Manager dari tahun 1986-
Ridwan Masui (Anggota)
1990 di Bank Umum Nasional, President BWB Associates,
• Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
Bank Finance Management, dari tahun 1992 hingga
Bapak Ridwan Masui merupakan sosok penting dalam
sekarang. Pada tahun 1999 beliau menjabat sebagai
perbankan Indonesia. Beliau bergabung dengan Perseroan
Partners pada Konsultan Hukum & Manajemen pada House
di tahun 2012 sebagai anggota Komite Audit. Beliau pernah
of Independent Legal Counselors (LPSH-HILC Law Firm)
menjabat beberapa posisi penting di Bank Indonesia dalam
hingga tahun 2008. Pada tahun 1998, beliau menjabat
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
57
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
sebagai Executive Secretary pada Lembaga Pengkajian dan
INTERNAL AUDIT
Studi Hukum Jakarta hingga tahun 2007. Sejak tahun 2007,
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan
beliau juga menjabat Managing Partner SS & Partner, Law
dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan
Firm hingga sekarang. Selain berpengalaman dalam dunia
tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional
bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan diantaranya
perusahaan melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara
sebagai Faculty Member untuk mata kuliah Business Law
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas sistem manajemen
di Prasetya Mulya Business School dari tahun 2007 hingga
risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
sekarang, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Sahid Jakarta dari tahun 2002 hingga
Perseroan telah membentuk unit Internal Audit berdasarkan
sekarang.
Peraturan Bapepam-LK No.IX.1.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua
• Riwayat Pendidikan
Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008, Tanggal 28 November 2008.
Bapak Sonny Soedjadi mendapatkan gelar Sarjana Muda
Perseroan juga telah menginformasikan kepada Otoritas Jasa
Ekonomi pada jurusan Perusahaan (BSc) dari Universitas
Keuangan (OJK) perihal Kepala Audit Internal PT Multipolar Tbk.
Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B), Jakarta pada
sesuai dengan surat No. CSS.122-2013, tertanggal 10 Mei 2013.
tahun 1982 dan Sarjana Ekonomi jurusan Perusahaan pada Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B)
Dalam melakukan fungsi audit internal, Internal Audit melakukan
pada tahun 1984. Pada tahun 1992, beliau mendapatkan
kegiatan:
gelar Master of Business Administration dari Nitro Institute
• Mengelola pengembangan kebijakan dan standar audit sesuai dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
Banking and Finance dan pada tahun 2001, beliau lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Institute of Business Law
• Menyusun rencana audit operasional dan keuangan serta audit lain.
and Management. Pada tahun 2002, beliau menyelesaikan Program Pasca Sarjana/Magister Bidang Kajian Utama
• Mengelola aktivitas secara keseluruhan berdasarkan rencana audit korporat.
Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran.
• Memberikan rekomendasi audit kepada Presiden Direktur Independensi Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit merupakan anggota independen
dan pihak terkait lainnya. • Membangun networking dan counterparting dengan auditor eksternal dan pihak terkait lainnya.
yang berasal dari luar Perseroan dan tidak terkait dengan Direksi, Komisaris, maupun Pemegang Saham.
Profil Kepala Unit Internal Audit Tugas Komite Audit
Julius Kasidi SE QIA
Tugas Komite Audit meliputi:
• Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
• Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas
Bapak Julius Kasidi SE QIA mengawali karir sebagai Auditor di KAP BDO RB Tanubrata pada tahun 1996. Pada 1996-
pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor
2005 Beliau kemudian bekerja sebagai Auditor pada
• Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
PT Pepsi Cola Indobeverages dan PT Astra CMG Hidup.
dilaksanakan oleh internal auditor maupun eksternal auditor
Sejak Mei 2005 Beliau menjabat sebagai Manager Internal
• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem
Audit di PT Multi Modern Group, Central Cipta Murdaya,
pengendalian manajemen serta pelaksanaannya
Saphir Group, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. dan
• Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
PT Aero System Indonesia. Beliau diangkat ssebagai Kepala
dilakukan oleh internal audit.
unit Internal Audit PT Multipolar Tbk. sejak Januari 2013. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit Sepanjang tahun 2013, Komite Audit Perseroan telah melakukan
• Riwayat Pendidikan
rapat sebanyak 4 (empat) kali.
Bapak Julius Kasidi SE, QIA memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Atmajaya, Jakarta pada tahun 1996. Beliau juga memiliki sertifikasi Qualified Internal Audit (QIA).
58
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
• Riwayat Pendidikan
Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit Laporan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga memperolah gelar
Perseroan tahun buku 2013 adalah KAP Aryanto, Amir Jusuf,
Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Mawar & Saptoto dari RSM AAJ Associates.
pada tahun 1990. Pada tahun 1994 beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari The University of Dallas, Irving, Texas, USA. Beliau kemudian
SEKRETARIS PERUSAHAAN
melanjutkan pendidikannya di Universitas Pelita Harapan,
Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan yang bertugas
Jakarta dan memperoleh gelar Magister Hukum pada
sebagai pejabat penghubung antara Perseroan dengan organ
tahun 2003. Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga terus
Perseroan dan pemangku kepentingan yang berpedoman
melanjutkan pendidikan hingga di tahun 2007 beliau kembali
kepada peraturan Bapepam-LK No. IX.1.4, Peraturan
memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas 17
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A butir III.1.8 dan Lampiran II
Agustus 1945.
Keputusan Direksi PT BEI No. Kep-305/BEJ/07-2004 butir C.15. Sekretaris Perusahaan memfasilitasi rapat-rapat Pemegang
BUDAYA PERSEROAN
Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi sesuai ketentuan
Untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan GCG,
anggaran dasar perusahaan serta menyiapkan laporan dan
Perseroan menerapkan budaya yang ketat dengan berlandaskan
bahan-bahan yang digunakan dalam rapat-rapat. Sekretaris
pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
Perusahaan juga mengorganisir pelaksanaan RUPS dan
• Integrity (Integritas)
administrasi notulen RUPS. Kepatuhan kepada peraturan dan
Integrity merupakan keyakinan bagi setiap warga Perseroan
perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh Sekretaris
bahwa pelayanan terbaik kepada stakeholders hanya dapat
Perusahaan melalui monitoring kepada seluruh aspek perizinan
tercipta melalui sinergi dari seluruh warga Perseroan.
dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan.
• Leadership (Kepemimpinan)
Setiap warga Perseroan adalah seorang pemimpin yang
Profil Sekretaris Perusahaan
mengutamakan keteladanan dalam mengelola sumber daya
Chrysologus R.N. Sinulingga,
perusahaan untuk mewujudkan kepuasan bagi stakeholders
• Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja
• Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga mengawali karir
Kewirausahaan adalah nilai dan perilaku setiap warga
sebagai management trainee dan Credit Auditor di PT Bank
Perseroan untuk menciptakan berbagai inovasi yang
Danamon Indonesia pada tahun 1990. Beliau kemudian
mendukung upaya Perseroan dalam memberikan kepuasan
bekerja sebagai Research Analyst dan Manager Corporate
kepada seluruh stakeholders.
Finance di PT Dharmala Securities pada tahun 1994-1998. Pada tahun 1998 beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk. hingga tahun 2005.
ETIKA PERUSAHAAN
Beliau kemudian bergabung dengan PT Multipolar Tbk.
Etika Perusahaan yang berlaku di Perseroan dituangkan
dan diangkat sebagai
dalam Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) yang menjadi
Sekretaris Perusahaan
pedoman perilaku seluruh unsur dalam Perseroan, baik
Perseroan sejak tahun
pemangku kepentingan, pemegang saham, jajaran manajemen
2005 hingga sekarang.
maupun karyawan. Pelaksanaan Etika Perusahaan yang berkesinambungan diharapkan dapat membentuk budaya Perusahaan yang mengandung nilai-nilai Perusahaan. Perseroan juga menerapkan beberapa prinsip yang terkait dengan etika penerapan GCG, etika bisnis, dan budaya Perseroan.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
59
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
• Etika Penerapan GCG
kepada pimpinan perusahaan atau kelembagaan lain yang
Prinsip-prinsip GCG disusun di dalam buku Panduan
dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut. Saat
Tata Kelola Perseroan. Buku ini menjadi pedoman dasar
ini Perseroan masih terus melakukan penyempurnaan Whistle
Perseroan dalam menjalankan bisnis dengan nilai-nilai yang
Blowing System agar menjadi lebih lengkap dan professional.
dipegang teguh oleh semua warga Perseroan. • Etika Bisnis
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Warga Perseroan tidak diperbolehkan melakukan perbuatan
Perseroan telah menerapkan sistem pengendalian internal yang
korupsi atau melakukan perbuatan yang mendorong
merupakan proses kebijakan atau prosedur yang dijalankan
terjadinya korupsi. Perseroan juga mendorong agar insan
dewan komisaris, direksi, dan seluruh karyawan yang dirancang
Perseroan menyampaikan laporan jika mengetahui adanya
untuk memberikan keyakinan memadai mengenai
tindakan korupsi atau adanya tindakan yang berpotensi
• Efektivitas dan efisiensi operasional
pada terjadinya korupsi.
• Keandalan pelaporan keuangan • Aset dan segala kemampuan bisnis perusahaan yang selalu terjaga
PENYEBARAN DAN PENEGAKAN KODE ETIK PERUSAHAAN
• Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Untuk memastikan seluruh karyawan mengerti dan menghargai etika dalam melaksanakan tugas dan usaha di Perseroan,
Perseroan juga telah menetapkan serangkaian langkah strategis
maka pada awal tahun Perseroan mewajibkan karyawan untuk
untuk membangun, mengimplementasikan dan mengevaluasi
menandatangani dokumen pernyataan Code of Conduct.
Sistem Pengendalian Interen Perseroan.
Sosialisasi Code of Conduct ini diberikan kepada seluruh
Komponen pengendalian internal yang diterapkan dalam
jajaran manajemen dan karyawan agar karyawan mengerti dan
Perseroan meliputi:
menghargai etika dalam melaksanakan tugas dan menjalankan
1. Lingkungan pengendalian (control environment). Faktor-faktor
usaha di Perseroan dengan sebaik-baiknya sehingga martabat
lingkungan pengendalian mencakup integritas, nilai etis,
dan integritas warga Perseroan selalu terjaga dan dapat terus
dan kompetensi dari orang dan entitas, filosofi manajemen
ditingkatkan.
dan gaya operasi termasuk melakukan review dan perbaikan/penambahan terhadap kebijakan dan prosedur operasional Perseroan, cara manajemen memberikan
WHISTLE BLOWING SYSTEM
otoritas dan tanggung jawab serta mengorganisasikan dan
Kebijakan Whistle Blowing System merupakan upaya
mengembangkan orangnya, perhatian dan pengarahan yang
peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan.
diberikan oleh Board.
Kebijakan disusun untuk mencegah dan mendeteksi secara
2. Penaksiran risiko (risk assessment). Mekanisme yang
cepat pelanggaran yang mungkin terjadi dalam lingkungan
ditetapkan untuk mengindentifikasi, menganalisis, dan
Perseroan. Yang disebut Pelanggaran yang meliputi
mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai
penyimpangan atas etika bisnis, etika kerja, kebijakan
aktivitas dimana organisasi beroperasi.
perusahaan, peraturan perundangan yang berlaku, anggaran
3. Aktivitas pengendalian (control activities). Pelaksanaan dari
dasar perusahaan, perjanjian kontrak perusahaan dengan pihak
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan
luar, rahasia perusahaan, atau perbuatan lainnya yang dapat
oleh manajemen untuk membantu memastikan bahwa tujuan
merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan yang
dapat tercapai. Hal ini termasuk penerapan Checklist Internal
dilakukan oleh karyawan atau pimpinan perusahaan.
Kontrol setiap bulan yang dilakukan oleh setiap unit/bagian operasional dari Perseroan.
Kebijakan ini memfasilitasi semua pihak baik pimpinan,
4. Informasi dan komunikasi (information and communication).
karyawan, maupun pihak luar yang terkait dengan perusahaan
Sistem yang memungkinkan orang atau entitas, memperoleh
untuk melakukan pelaporan pelanggaran. Pelaporan ditujukan
dan menukar informasi yang diperlukan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
60
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
5. Pemantauan (monitoring). Sistem pengendalian internal perlu
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
dengan peraturan otoritas Pasar Modal. Hal ini merupakan
dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kerja sistem
bagian dari kebijakan Perseroan untuk menegakkan dan
sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan
mendorong keterbukaan (transparancy).
yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.
Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah mempublikasikan kepada publik terkait siaran pers yang berisi berbagai kinerja Perseroan antara lain perkembangan terbaru bidang usaha
MANAJEMEN RISIKO
Perseroan, informasi terkini tentang kemajuan Perseroan hingga
Perseroan menerapkan kerangka kerja manajemen risiko
Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan. Seluruh publikasi
komprehensif yang merupakan bagian integral dari proses
kegiatan perusahaan juga dapat diakses masyarakat luas melalui
perencanaan strategis Perseroan. Evaluasi diberlakukan secara
website Perseroan, www.multipolar-group.com.
cermat atas seluruh kategori risiko, disertai dengan implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas risiko potensial yang merupakan landasan atas proses manajemen risiko yang ketat.
KOMUNIKASI PERUSAHAAN Komunikasi Perusahaan merupakan sarana atau metode yang
Perseroan menetapkan unit manajemen risiko dalam aspek
digunakan oleh Perseroan untuk melakukan komunikasi dengan
strategi, pasar, politik, operasional dan keuangan. Indikator dan
seluruh pemangku kepentingannya. Perseroan membagi
parameter risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko, dan
pengelolaan Komunikasi Pemasarannya menjadi 2 (dua) bagian,
kemudian dipantau secara sistematis di tiap tingkatan manajemen.
yaitu Hubungan Investor dan Hubungan Masyarakat.
Pendekatan manajemen risiko yang diambil untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan adalah pendekatan dari bawah ke
Hubungan Investor mempunyai tugas untuk mengelola
atas (bottom-up). Rencana penanganan risiko telah dibuat pada
kepentingan dan informasi yang dibutuhkan oleh investor
saat analisa risiko dilakukan. Rencana tersebut dilakukan oleh
Perseroan. Hubungan Investor harus memastikan bahwa
setiap unit kerja dan entitas anak perusahaan yang mempunyai
informasi yang diterima oleh investor adalah akurat, tepat
potensi risko. Dalam implementasinya, penanganan risiko dilakukan
waktu dan disertai dengan penjelasan mengenai aksi korporasi
melalui risk transfer yaitu pengalihan kepada asuransi, risk reduce
dan kinerja Perusahaan. Eksekutif Hubungan Investor harus
yaitu tindakan-tindakan yang dapat mengurangi besarnya risiko
mempunyai pengetahuan di bidang keuangan, pemasaran,
dan risk retain yaitu menerima risiko tetapi tetap memperhitungkan
kepatuhan, dan memahami tujuan Perusahaan.
bahwa manfaat dan peluang yang diambil lebih besar. Hubungan Masyarakat (Public Relation) bertugas untuk mengelola hubungan terhadap konsumen/publik. Hubungan PERKARA PENTING
masyarakat yang direncanakan dan dilakukan dengan baik
Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara perdata,
diharapkan dapat meningkatkan citra positif Perseroan. Eksekutif
pidana, perpajakan, perburuhan, tata usaha negara, ataupun
Public Relations Perseroan harus memiliki pengetahuan dalam
perkara yang terdaftar/tercatat dalam Badan Arbitrase Nasional
mengkomunikasikan informasi Perseroan untuk masyarakat luas.
Indonesia dan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia. Juga tidak terlibat dalam perkara kepailitan pada Pengadilan Niaga tempat Perseroan berkedudukan.
Tabel Kegiatan yang Dilakukan Hubungan Investor di Tahun 2013 Keterangan
Jumlah
Pertemuan Analis (Jakarta, Singapura, Hong Kong, London)
37 rapat dengan 78 analis
AKSES INFORMASI
Siaran Pers
5 kali
Perseroan senantiasa mengimplementasikan konsep
Konferensi Pers
1 kali
keterbukaan kepada seluruh pemangku kepentingan dan
Paparan Publik Tahunan
1 kali
masyarakat luas dalam bentuk akses informasi melalui berbagai
Korespondensi
72 kali
media nasional dan kegiatan pengungkapan (disclosure) sesuai
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
61
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Komite Audit
Jakarta, 20 Maret 2014 Yth. Komisaris PT Multipolar Tbk. Jakarta Dengan hormat, Hal: Laporan Komite Audit Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No.1-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, kami selaku Komite Audit PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”) dengan ini menyampaikan bahwa Komite Audit telah menjalankan tugas-tugas dan tanggung-jawab kami, sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan. Bersama ini juga kami laporkan mengenai kegiatan Komite Audit selama periode April 2013 sampai dengan Maret 2014 yaitu Komite Audit telah melakukan 4 kali Rapat Komite Audit yang dihadiri oleh manajemen Perseroan. Dalam Rapat-rapat tersebut antara lain dibahas mengenai: 1. Penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013. 2. Penelaahan independensi dan obyektivitas Akuntan Publik. 3. Penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perseroan. 4. Penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini kami sampaikan kesimpulan kami sebagai berikut: 1. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara terus menerus ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang diawasi Komisaris. 2. Direksi telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Multipolar Tbk. dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 berdasarkan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 24 April 2013. 3. Sesuai dengan Laporan Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto bahwa Laporan Keuangan Auditan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 telah disusun dan disajikan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia. Demikian Laporan Komite Audit ini disampaikan. Terima-kasih atas perhatian dan kepercayaan yang diberikan kepada kami. Hormat Kami,
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
A. Sonny Soedjadi
Ridwan Masui
Ketua
Anggota
Anggota
62
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Multipolar Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Multipolar Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 20 Maret 2014
Dewan Komisaris
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris
Jonathan L. Parapak
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Jeffrey Koes Wonsono
Gouw Vi Ven
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Direksi
Eddy H. Handoko Presiden Direktur
Bunjamin Jonatan Mailool
Lina Haryanti Latif
Wakil Presiden Direktur
Richard H. Setiadi
Direktur
Harijono Suwarno Direktur
Direktur
Reynold P. Ong Direktur
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
63
Pendahuluan
64
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
65
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Dewan Komisaris
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Theo L. Sambuaga dikenal memiliki pemahaman mendalam mengenai kebijakan sosialekonomi dari berbagai sektor di Indonesia. Reputasi Bapak Theo membuat beliau diangkat sebagai Menteri Tenaga Kerja pada tahun 1998 dan Menteri Perumahan dari tahun 1998 hingga tahun 1999, serta anggota MPR RI di berbagai posisi diantaranya sebagai anggota DPR/MPR RI mewakili Golongan Pemuda pada tahun 1982 dan Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR sejak tahun 1999 hingga sekarang. Bapak Theo diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011.
Riwayat Pendidikan Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris
Bapak Theo memperoleh gelar BA di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Indonesia pada tahun 1978. Pada tahun 1989, beliau melanjutkan studinya di School of Advanced International Studies (SAIS), John Hopkins University, Washington DC, Amerika Serikat.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Pada tahun 2001 Bapak Jonathan L. Parapak diangkat sebagai Komisaris Independen hingga sekarang, setelah pada tahun sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Beliau juga menjabat Komisaris Independen di PT Lippo Karawaci Tbk. Di luar perusahaan, beliau tercatat menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan sejak tahun 2006 hingga sekarang.
Riwayat Pendidikan
Jonathan L. Parapak Komisaris Independen
Gelar Sarjana dan Master beliau peroleh dari Universitas Tasmania, Australia dengan jurusan Science Engineering. Beliau mendapatkan gelar Honorary Doctor of Humanity dari Ouachita Baptist University, USA dan Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Isnandar Rachmat Ali memegang berbagai jabatan penting di beberapa perusahaan diantaranya sebagai Vice President Director Bank Bhumy Bahari pada tahun 1980 hingga tahun 1989, dan sebagai Vice President Director Tokai Lippo Bank dari tahun 1989 hingga tahun 2001. Bapak Isnandar diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2008. Bapak Isnandar juga aktif di luar perusahaan sebagai dosen Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga sekarang.
Riwayat Pendidikan Bapak Isnandar memperolah gelar Doktor (PhD) di bidang Education Management dari Universitas Negeri Jakarta. DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM Komisaris Independen
66
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Karir Bapak Jeffrey K. Wonsono dimulai pada bank-bank joint venture multinasional seperti PT Bank Multicor dan PT Bank LTCB Central Asia sebelum akhirnya bergabung dengan Group Lippo pada tahun 1994. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2002 hingga tahun 2011.
Riwayat Pendidikan Bapak Jeffrey K. Wonsono memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pemasaran dari Centre for Business Studies, Inggris dan gelar MBA dari Golden Gate University, USA. Jeffrey Koes Wonsono Komisaris
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Ibu Gouw Vi Ven memiliki berbagai pengalaman di bidang manajemen, perencanaan korporasi dan pemasaran. Beliau mempelopori berdirinya PT Lippo Life Insurance dan menjabat sebagai Presiden Direktur sampai tahun 1995. Ibu Gouw Vi Ven pernah menjabat sebagai CEO dari perwakilan Legal dan General Australia di Indonesia dan Wakil Presiden Direktur Allianz Life Indonesia. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif dan CEO Lippo-Mapletree Indonesia Retail Trust Management Ltd. Ibu Gouw Vi Ven diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2013.
Riwayat Pendidikan Gouw Vi Ven Komisaris
Ibu Gouw Vi Ven meraih gelar Sarjana di bidang Ilmu Komputer dan Statistik dari University of New South Wales, Australia.
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
67
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Direksi
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Eddy Handoko berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang keuangan dan perbankan diantaranya sebagai Direktur PT Bank Lippo Tbk. pada tahun 1989 hingga tahun 1998, Presiden Direktur PT Lippo Securities Tbk. pada tahun 1998 hingga tahun 1999, dan Wakil Presiden Direktur PT Bank Lippo Tbk. pada tahun 2000 hingga tahun 2003. Sampai sekarang, beliau telah memegang beberapa posisi manajemen pada perusahaan ritel dan properti, Wakil Presiden Direktur PT Multipolar Tbk. sejak tahun 2005 hingga tahun 2008 dan Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk. pada tahun 2008 hingga tahun 2010. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur pada tahun 2011.
Riwayat Pendidikan Eddy H. Handoko Presiden Direktur
Bapak Eddy meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Bisnis dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Bunjamin J. Mailool memulai karir profesionalnya di Citibank NA, Jakarta pada tahun 1989 sampai dengan tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai Vice President – Risk Management Treasury Head. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai CEO PT Bukit Sentul Tbk. pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2001. Saat ini juga beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Matahari Putra Prima Tbk. dan PT Matahari Department Store Tbk. Bapak Bunjamin J. Mailool diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan pada tahun 2013.
Riwayat Pendidikan Bapak Bunjamin J. Mailool meraih gelar MBA dari Oklahoma University, Amerika Serikat. Bunjamin Jonatan Mailool Wakil Presiden Direktur
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Ibu Lina H. Latif mulai bergabung dengan Perseroan sebagai Direksi pada tahun 2013. Beliau memulai karir sebagai Senior Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio & Utomo Co pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1984 dan bergabung dengan Grup Lippo di tahun 1985. Beliau telah menjabat beberapa posisi penting dalam Grup seperti Assistant Vice President Grup Lippo pada tahun 1985 sampai dengan tahun 1986; Direktur PT Lippo Pacific Finance dan PT Lippo Merchants Finance pada tahun 1989 sampai dengan 1993 dan PT Lippo Karawaci Tbk. pada tahun 1993 sampai dengan 1998. Jabatan terakhir beliau adalah sebagai Presiden Direktur PT Lippo Securities pada tahun 1998 sampai dengan 1999. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Matahari Putra Prima Tbk. Lina Haryanti Latif Direktur
68
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Riwayat Pendidikan Ibu Lina H. Latif adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Richard H. Setiadi W.P. diangkat menjadi Direksi pada tahun 2013. Beliau memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen di tahun 1994 dan melakukan audit di beberapa perusahaan terkemuka seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., Great Giant Pineapple Company dan Asia Pulp & Paper Co.
Riwayat Pendidikan Bapak Richard H. Setiadi W.P. merupakan lulusan dari Universitas Atmajaya, Yogyakarta jurusan Akuntansi.
Richard H. Setiadi Direktur
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Harijono Suwarno memulai karir sebagai Insinyur di PT Guna Elektro. Pada tahun 1977 hingga 1981 beliau menjabat sebagai Workshop Manager di PT Centronix. Kemudian bergabung dengan PT Panorama Timur Jaya dan menjabat berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Komisaris. Bapak Harijono diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2004. Saat ini beliau juga masih menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Telenet dan menjabat sebagai Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk. hingga sekarang.
Riwayat Pendidikan Bapak Harijono Suwarno merupakan alumnus Fakultas Teknik jurusan Telekomunikasi, Universitas Trisakti, Jakarta. Harijono Suwarno Direktur
Riwayat Jabatan dan Pengalaman Kerja Bapak Reynold P. Ong berpengalaman lebih dari 25 tahun bekerja, antara lain di PepsiCo Inc dan Analog Devices di Filipina. Pada tahun 1993, beliau bergabung di PT Lippo Karawaci dan pada tahun 1998 bergabung dengan Jardine Davies Inc., Filipina. Pada tahun 2001 hingga tahun 2005, beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Natrindo Telepon Seluler dan sebagai Direktur/CFO pada PT Bank Lippo Tbk. Bapak Reynold P. Ong diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2008.
Riwayat Pendidikan Bapak Reynold P. Ong memperolah gelar MBA dari University of the Philippines, dan BSc dari De La Salle University, Filipina. Reynold P. Ong Direktur
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
69
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Perusahaan
50,2%
20,5%
99,9%
80,0%
PT Matahari Putra Prima Tbk.
PT Matahari Dept. Store Tbk.
PT Nadya Putra Investama
PT Multipolar Technology Tbk.
Ritel FMCG dengan merek Hypermart, Foodmart & Boston
Operator Department Store Matahari
Sistem intergrasi dan konsultasi TI
Ritel
Ritel
TMT
99,0% PT Mitra Prima Kreasi
99,0% PT Mentari Sinar Persada
99,0% PT Gratia Prima Indonesia
99,9% PT Panca Megah Utama
99,0% PT Prima Mentari Persada
99,0%
33,7%
99,0% PT Multipolar Multimedia Prima
65,0%
PT First Media Tbk.
PT Indonesia Media Televisi
Layanan Televisi berbayar dan internet kabel pita lebar
Layanan Televisi satelit berbayar
TMT
TMT
99,0% PT Surya Asri Lestari
Toko buku Books & Beyond
50,01% Property & management
PT Reksa Puspita Karya
PT Nadya Prima Indonesia
99,0% PT Prima Gerbang Persada
99,0%
PT Matahari Graha Fantasi
Ritel
99,9%
80,0%
PT Visionet International
PT Graha Teknologi Nusantara
Layanan alih daya TI
Layanan data center
TMT
TMT
Pusat hiburan keluarga Timezone
Ritel
51,0% Artomoro Prima Internasional
70
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
PT Multipolar Tbk.
100%
Pacific Emerald Pte. Ltd. (Issuer)
Pacific Sapphire Pte. Ltd.
100%
99,0%
99,9% PT Prima Cakrawala Sentosa
PT Prima Karya Sejati
20,95%
85,0%
50,2%
99,9%
99,9%
PT Surya Cipta Investama
PT Surya Artha Sejati
PT Cahaya Artha Sejati
65,9%
PT Tecnoves International
PT Bank Nationalnobu Tbk.
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk.
Operator satelit
Bank
Pengelolaan dan penyimpanan arsip
100% Prime Star Investment Pte. Ltd.
99,9%
99,9%
PT General Artha Sejati
PT Kharisma Artha Sejati
Ritel China Lainnya
TMT
66,0%
Lainnya
40,0%
49,0%
99,9%
99,9%
LinkNet
PT Momo Trimultiprima
PT Nusantara Multiprima
PT Air Pasifik Utama
PT Prima Wira Utama
Layanan Televisi berbayar dan internet kabel pita lebar
Coffee shop
Gadget shop
Layanan transportasi udara
Layanan telekomunikasi dalam gedung
TMT
Lainnya
Lainnya
Lainnya
TMT
Konsolidasi
99,9% PT Matahari Pacific
Manajemen properti
Lainnya
Non-Konsolidasi
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
71
Pendahuluan
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Organisasi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur Corporate Services
Corp. Secretary & Resources Management
Direktur Corporate Communication
Direktur Corporate HR
CFO
Public Relation
HR Operation Corp HQ
Finance & Accounting
Corporate Legal
HR Opr. Business Units
Litigation
Talent Management
Compliance
Special Project
Finance & Banking Relation
Policy & Compliance
Accounting
Social Affairs & Industrial Relation
Property Accounts
General Affairs
Consolidation & Reporting
Budget
72
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Direktur China Operations
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
Lembaga dan Profesi Penunjang
DATA AKUNTAN INDEPENDEN Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto RSM AAJ Associates Plaza Asia lantai 10 Jl Jend Sudirman Kav 59 Jakarta 12109 – Indonesia T +62 21 5140 1340 F +62 21 5140 1350 www.rsm.aajassociates.com
BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Sharestar Indonesia BeritaSatu Plaza (d/h Gedung Citra Graha) Lt. 7 Jalan Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950 Telp : +62 21 527 7966 Fax : +62 21 527 7967
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
73
Pendahuluan
74
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan
PT MULTIPOLAR Tbk. DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
75
Pendahuluan
76
Laporan Tahunan 2013 • PT Multipolar Tbk.
Analisa dan Tinjauan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
2013
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Aset keuangan lancar lainnya Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya
2c,2d,2u, 2z,3,7,30,35 2d,2f,2u,4,30,35 2z,7 2d,2u,2z,5, 7,19,30,35 2g,6 18 2h,2i,2m,2z,7,12 2u,30
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi non-usaha Aset keuangan tidak lancar lainnya Investasi pada entitas asosiasi Investasi jangka panjang lainnya Properti investasi Aset tetap Uang muka dan jaminan sewa Sewa dibayar di muka jangka panjang Aset tak berwujud Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya
2d,2f,2u,2z,7,30 2d,2f,35 2e,2z,7,8 2e,2z,7,8,35 2j,9 2k,2l, 2m,2z,7,10 2m,2z,7,11,32 2h,2i,2m,2z,7,12 2n,2o,13 2v,18 2d,2s,2u,30,32,35
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
4.301.461
2.875.259
224.138 124.912
155.800 75.654
3.865.810 2.925.163 235.585 218.041 160.851
1.187.714 2.064.262 270.459 181.288 150.970
12.055.961
6.961.406
51.099 160.733 1.866.102 1.005 103.096
49.026 43.474 606.472 927.584 107.913
3.019.244 1.410.092 589.090 193.331 380.324 425.192
2.593.069 1.694.071 462.307 177.331 262.104 203.426
8.199.308
7.126.777
20.255.269
14.088.183
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Beban akrual Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Exchangeable rights Bagian lancar atas utang jangka panjang: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Utang sukuk Liabilitas jangka pendek lainnya
2d,2u,14,30,32,35 2d,2u,15,30,35 2z,7 2d,2u,16,30,35 2d,2u,17,30,35 2d,18,35 2w,29,35 2d,19 2d,2u,20,30,32,35 2d,2p,21,35 2d,2q,21,35 2l,2u,2z,7,30,35
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi non-usaha Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Utang sukuk Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang lainnya
2d,2z,7 2d,2u,20,30,32,35 2d,2p,21,35 2d,2q,21,35 2w,29,35 2v,18 2d,2l,2u,30,35
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
117.062
503.849
2.672.217 5.014 924.650 483.267 97.626 180.293 2.840.900
1.905.621 2.401 670.918 330.148 113.871 265.541 -
70.141 51.939 135.898 272.914
626.456 252.847
7.851.921
4.671.652
307
3.305
68.380 2.394.726 248.771 6.422 707.615
1.493.054 51.747 135.493 183.961 5.175 490.723
3.426.221
2.363.458
11.278.142
7.035.110
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham) Catatan
2013
2012
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar 23.620.710.440 saham terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp2.000 (nilai penuh) per saham; 1.228.347.890 saham kelas B dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan 21.924.420.550 saham kelas C dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.064.747.323 saham pada tanggal 31 Desember 2013 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 8.368.457.433 saham kelas C 7.727.543.468 saham pada tanggal 31 Desember 2012 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.578 saham kelas C Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi Pendapatan komprehensif lainnya Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
22 2r,23
2.386.904 123.485
2b,24 2b,2d,5 31
113.907 194.826
2.153.183 162.391 (385.946) 217.588
1.500 4.232.442
1.200 2.827.716
Jumlah Kepentingan non-pengendali
7.053.064 1.924.063
4.976.132 2.076.941
Jumlah Ekuitas
8.977.127
7.053.073
20.255.269
14.088.183
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)
Catatan
2013
2012*)
PENJUALAN BERSIH
2t,2z,7,25,33
14.671.670
12.642.770
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
2g,2k,2t,10,26
(12.020.863)
(10.393.875)
2.650.807
2.248.895
(2.565.606 )
(2.342.669)
1.879.893 (198.899)
575.099 (227.999)
1.766.195
253.326
LABA BRUTO Beban usaha
2i,2k,2t, 2z,7,10,27,38 2s,2t,2u,11,12,28 2t
Pendapatan lainnya Beban lainnya LABA USAHA Penghasilan keuangan Biaya keuangan Bagian atas laba (rugi) bersih entitas asosiasi
2d,2t,2z,7,33 2t,33 2e,8,33
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan
131.764 (319.849) 187.104 1.765.214
2v,18,33,38
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
(119.304) 1.645.910
Pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Laba (rugi) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
2b 2d,5
8.063 (30.825)
269.030 (302.776) (34.274) 185.306 (18.723) 166.583
(27.094) 116.450
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
1.623.148
255.939
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
1.415.091 230.819
28.636 137.947
1.645.910
166.583
1.392.329 230.819
117.992 137.947
1.623.148
255.939
148
4
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
2y
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 38
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
123.485
-
-
(389.487)
-
-
350.581
162.391
-
-
-
-
-
162.391
Tambahan modal disetor
113.907
-
110.366
389.487
-
-
-
(385.946)
-
(335.917 )
-
-
-
(50.029 )
-
162.040
(30.825 )
-
-
-
-
192.865
116.450
-
-
-
-
76.415
Laba (rugi) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
32.786
8.063
-
-
-
-
-
24.723
(27.094)
-
-
-
-
51.817
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Pendapatan komprehensif lainnya
1.500
-
-
-
-
300
-
1.200
-
-
-
300
-
900
Telah ditentukan penggunaannya
4.232.442
1.415.091
5
-
-
-
(10.065 ) (300 )
-
2.827.716
28.636
-
-
(300)
(7.727)
2.807.107
Belum ditentukan penggunaannya
Saldo Laba
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2.386.904
-
2b,2d,5
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2013
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi
-
2a
-
-
233.721
2.153.183
-
-
Reklasifikasi selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi ke tambahan modal disetor
31
22
2b,2d,5
24
Perubahan kepentingan non-pengendali
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 April 2013: Deklarasi dividen tunai Pembentukan cadangan umum
Penerbitan saham baru melalui waran
Saldo, 31 Desember 2012
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
-
Perubahan kepentingan non-pengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi
-
-
31
2.153.183
Pembentukan cadangan umum
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012: Deklarasi dividen tunai
Saldo, 1 Januari 2012
Catatan
Modal saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/ entitas asosiasi
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
7.053.064
1.392.329
110.366
-
-
(10.065) -
584.302
4.976.132
117.992
(335.917)
-
-
(7.727)
5.201.784
Jumlah
1.924.063
230.819
29.015
-
(412.712)
-
-
2.076.941
137.947
335.917
(1.343.877 )
-
-
2.946.954
Kepentingan non-pengendali
8.977.127
1.623.148
139.381
-
(412.712 )
(10.065 ) -
584.302
7.053.073
255.939
-
(1.343.877 )
-
(7.727)
8.148.738
Jumlah ekuitas
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran untuk beban penjualan Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan kas dari pendapatan sewa Pembayaran untuk beban sewa Pendapatan lainnya Beban lainnya
2013
2012
14.296.418 (11.615.574) (700.349) (1.089.147) (120.827) 389.640 (732.854) 940.949 (395.989)
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi
972.267
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pendapatan dividen Pengurangan aset keuangan lancar lainnya Hasil penjualan investasi pada entitas asosiasi Penambahan investasi entitas asosiasi Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset keuangan tidak lancar lainnya Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya Hasil penjualan properti investasi Penambahan properti investasi Hasil dari penerbitan exchangeable right Pembelian saham untuk exchangeable right Penambahan aset tetap Penambahan uang muka dan jaminan sewa Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa Penambahan investasi jangka panjang lainnya Hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya
207.031 214.039 1.399.997 (307.735) 4.351 (105.427) (253.108) 22.550 (6.412) 2.840.900 (2.840.900) (691.713) (858.327) 790.203 -
Arus Kas Neto dari Aktivitas Investasi
415.449
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan waran Penerimaan dari penerbitan obligasi - bersih Penerimaan dari pinjaman Pendapatan bunga yang diterima Pembayaran pinjaman Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan non-pengendali Pembayaran beban bunga Penambahan (pengurangan) utang pihak berelasi Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan Penerimaan modal dari kepentingan non-pengendali Pembayaran pengurangan modal kepada kepentingan non-pengendali Pembayaran utang obligasi dan sukuk Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
619.786
8.900 930.885 97.352 (13.410) 994.518 45.000 (470) (669.749) (280.866) 304.637 (46.671) 2.000 1.372.126
584.302 2.009.387 1.752.919 141.187 (4.122.165)
1.717.904 236.147 (1.283.056)
(506.728) (216.387) (4.071) (10.065) 210.919 -
(20.471) (297.988) 3.680 (7.728) (1.204.475) (340.000)
(160.702)
(1.195.987)
1.227.014
795.925
2.875.259
2.039.663
199.188
39.671
4.301.461
2.875.259
Informasi tambahan yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan dalam Catatan 34. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
12.538.288 (10.376.676) (724.508) (846.544) (79.499) 408.250 (679.259) 1.121.132 (741.398)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Multipolar Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975 berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, SH, No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH, No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Rini Yulianti, SH No. 2 tanggal 2 Mei 2013 mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 sehubungan dengan modal Perusahaan. Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU.AH.01.10-17887 tanggal 8 Mei 2013. Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan retail (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/real estate, menyewakan ruang-ruang dalam toko. Entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak adalah Lanius Limited. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat operasional Perusahaan berada di Menara Matahari, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.508.496.000 saham (Rp500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”). Pada tahun 2000, sebanyak 89.000.000 saham baru di luar PUT diterbitkan untuk investor strategis dan telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07/2000 tanggal 24 Juli 2000 dan oleh Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal 18 April 2000. Pada tanggal 10 September 2005, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT III kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B (Rp125 per saham) dengan harga penawaran Rp125 per saham dinyatakan efektif. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 24 September 2005. Pada tanggal 24 Nopember 2006, pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT IV kepada pemegang saham dalam rangka HMETD sejumlah 2.573.681.000 saham kelas B (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp125 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham, yang disertai dengan penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.429.822.778 dinyatakan efektif.
7
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain, menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock, dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham. Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD (Catatan 22). Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua entitas anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya entitasentitas anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki jumlah aset di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini: Persentase Pemilikan Entitas Anak
Lokasi
Kegiatan Usaha
Mulai Beroperasi
31 Des 2013
Jumlah Aset
31 Des 2012
31 Des 2013
31 Des 2012
PT Matahari Putra Prima (“PT MPP”)
Tangerang, Banten
Penjualan eceran
1986
50,23
50,23
6.579.518
8.225.206
PT Matahari Pacific (“PT MP”)
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2010
100,00
100,00
679.779
1.525.342
PT Serang gemilang (“PT SG”)
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
108.021
112.795
PT Balaraja Sentosa (“PT BS”)
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
107.668
72.250
PT Citra Cito Perkasa(“PT CCP”)
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
92.384
116.221
PT Mega Duta Persada (“PT MDP”)
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
74.517
66.062
PT Surya Menara Lestari (“PT SML”)
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
80.957
83.084
PT Tanjung Bunga Gemilang (“PT TBG”)
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
68.202
81.460
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
1998
100,00
100,00
2.414.937
1.425.126
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
1.306.324
424.280
PT Prima Gerbang Persada (“PT PGP”)
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2009
100,00
100,00
239.687
290.540
PT Mulia Persada Pertiwi (“PT MPPe”)
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2011
100,00
100,00
1.026.347
84.784
Tristar Capital Limited (“Tristar”)
Labuan, Malaysia
Investasi
2007
100,00
100,00
405.543
375.337
PT Nadya Prima Indonesia (“PT NPrI”)
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
296.836
264.916
Jakarta
Pusat hiburan keluarga
1995
50,01
50,01
277.388
208.773
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
78.583
78.361
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2008
100,00
100,00
50.137
47.415
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
242.340
241.866
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2012
100,00
100,00
221.921
235.606
PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”) PT Mentari Sinar Persada (“PT MSP”)
PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”) PT Mitra Prima Kreasi (“PT MPK”) PTGratia Prima Indonesia (”PT GPI”) PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) PT Surya Asri Lestari (“PT SAL”)
8
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM (lanjutan) c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) Entitas Anak
Lokasi
Kegiatan Usaha
Persentase Pemilikan Mulai Beroperasi
31 Des 2013
Jumlah Aset
31 Des 2012
31 Des 2013 1.233.316
31 Des 2012
PT Kharisma Artha Sejati (“PT KAS“)*
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
100,00
100,00
PT Reksa Puspita Karya (“PT RPK“)
Jakarta
Perdagangan
2008
100,00
100,00
537.587
574.568
PT Multipolar Technology Tbk (“PT MT“)
Jakarta
Perdagangan
2009
80,00
100,00
1.246.488
1.004.246
PT Visionet Internasional (“PT VI“)
Jakarta
Perdagangan
2002
100,00
100,00
358.739
315.640
PT Graha Teknologi Nusantara
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
-
80,00
-
76.335
-
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
50,20
50,20
188.668
179.306
Cikarang, Bekasi
Manajemen arsip
1993
65,99
65,99
155.643
147.961
PT General Artha Sejati (“PT GAS“)*
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
100,00
100,00
244.127
131.460
PT Air Pasifik Utama (“PT APU“)
Tangerang, Banten
Pengangkutan udara
1997
99,93
99,93
71.274
76.797
100,00
100,00
382.788
175.554
(“PT GTN“) PT Surya Cipta Investama (“PT SCI“)
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk
842.097
(“PT MMI“)
-
PT Cahaya Artha Sejati (“PT CAS“)
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
Prime Star Investment Pte.Ltd.
Singapura
Investasi
2013
100,00
-
2.976.993
-
PT Multipolar Multimedia Prima (“PT MMP”)
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
2013
100,00
-
238.384
-
PT Tecnoves International (“PT TI“)
Jakarta
Satelit Jaringan Telekomunikasi (Transponder)
2012
85,00
85,00
88.069
33.138
PT Indonesia Media Televisi (“PTIMTV”)
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
2012
65,00
60,00
171.548
37.768
PT Prima Cakrawala Sentosa
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2011
100,00
100,00
353.450
44.997
Pacific Emerald Pte.Ltd.
Singapura
Investasi
2013
100,00
-
2.490.341
-
Singapura
Investasi
2013
100,00
-
2.369.629
-
Pacific Sapphire Pte.Ltd.
*
Termasuk entitas-entitas anak yang beroperasi di bidang penjualan eceran di Cina.
Pada bulan April 2012, PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) dan PT MP, entitas anak PT MPP, telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT Surya Persada Lestari dan PT Surya Megah Lestari masing-masing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Mei 2012, PT MT melakukan investasi pada PT TI sebesar 85%. Kemudian, pada bulan Agustus 2012, PT MT melakukan investasi pada PT IMTV sebesar 60%. Pada bulan Mei 2012, PT MP dan PT MSP melakukan investasi pada PT Serang Gemilang, masingmasing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Mei 2012, PT PMP dan PT MP melakukan investasi pada PT Cahaya Pesona Nusantara dan PT Cahaya Kirana Nusantara, masing-masing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Nopember dan Desember 2012, PT MPP menjual piutang dan kepemilikan saham pada PT MP dan PT NPI kepada Perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut merupakan transaksi internal dan tidak mengakibatkan perubahan pengendalian Perusahaan atas entitas-entitas anak (Catatan 32e). Pada bulan Desember 2012, Perusahaan menjual seluruh kepemilikannya atas PT VI sebesar 99% kepada PT MT. Pada bulan April 2013 dan Desember 2013, PT MT menjual seluruh kepemilikannya atas PT IMTV dan PT TI masing-masing sebesar 60% dan 85% kepada PT MMP.
9
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM (lanjutan) d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 24 April 2013 dan 27 April 2012 yang telah diaktanotariskan masing-masing dengan akta No. 1 tanggal 2 Mei 2013 dan akta No. 3 tanggal 2 Mei 2012 dari Rini Yulianti, S.H. adalah sebagai berikut: 2013 Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur tak terafiliasi
Theo L. Sambuaga Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Jeffrey Koes Wonsono Viven G. Sitiabudi Eddy Harsono Handoko Bunjamin J. Mailool Harijono Suwarno Lina H. Latif Richard H. Setiadi Reynold Pena Ong
2012 Theo L. Sambuaga Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Jeffrey Koes Wonsono Eddy Harsono Handoko Harijono Suwarno Antonius Agus Susanto Reynold Pena Ong -
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Isnandar Rachmat Ali A. Sonny Soedjadi Ridwan Masui
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, corporate secretary Perusahaan adalah Chrysologus RN Sinulingga. Perusahaan memiliki sekitar 16.402 dan 15.365 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 21 Februari 2014. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK - IAI") dan peraturan regulator pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan ("OJK"), (atau sebelumnya BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya, yaitu peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan surat Keputusan KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
10
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk entitas asosiasi dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dan laporan keuangan konsolidasian menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Penerapan Standar Akuntansi Terkini Penerapan atas Pernyataan (“PSAK”), Penyesuaian atas PSAK dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: -
PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010): Pengungkapan Instrumen Keuangan (Oktober 2012) PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK 51 Akuntansi Kuasi - Reorganisasi
Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Dalam PSAK ini, transaksi sepengendali yang dilakukan untuk mereorganisasi entitas di bawah grup usaha yang sama, tidak mengubah kepemilikan secara subtansial ekonomis, maka transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi grup usaha secara keseluruhan atau entitas usaha di dalam grup usaha tersebut. Oleh karena itu, transaksi tersebut dicatat sebesar nilai buku berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara nilai transaksi dan nilai buku dari transaksi sepengendali diakui pada ekuitas dan disajikan pada akun tambahan modal disetor. Pengeluaran seberhubungan dengan kombinasi bisnis diakui sebagai beban pada saat terjadi. Sesuai dengan PSAK ini, Perusahaan telah mereklasifikasi saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi pada tanggal penerapan PSAK ini ke akun tambahan modal disetor. b. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal di mana pengendalian Perusahaan berakhir.
11
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan. Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar pembayaran dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas. Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar mempengaruhi lingkungan ekonomi di mana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasian, hasil usaha dan posisi keuangan dari masing-masing entitas anak dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas dari entitas anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pendapatan dan Beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut. Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan Komprehensif Lainnya”. c. Setara Kas Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, yang tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya. Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya. d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi merupakan investasi yang diperdagangkan dalam bentuk obligasi, saham dan reksadana.
12
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi seluruh investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. 3. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di mana perhitungan bunga tidak material. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya tertentu, piutang pihak berelasi non-usaha dan aset keuangan tidak lancar lainnya tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual merupakan investasi dalam saham. Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
13
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Instrumen derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. 2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, utang usaha, utang pajak, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, exchangeable rights, utang pihak berelasi non-usaha, pinjaman dan utang obligasi dan sukuk, dan liabilitas jangka panjang lainnya tertentu. Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. e. Investasi Investasi terdiri dari: 1. Investasi pada entitas asosiasi Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan. Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan. Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
14
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Investasi (lanjutan) 2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar harga perolehan. f.
Piutang Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan eceran dan distribusi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method) atau nilai realisasi bersih. Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi. Harga perolehan persediaan teknologi informatika ditentukan dengan menggunakan metode ratarata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan. Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). i.
Sewa Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa dibayar di muka jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
15
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Properti Investasi Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
k. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan. Penyusutan dihitung sebagai berikut: Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan Aset sewa pembiayaan
Metode
Tahun
Tarif
Garis lurus Garis lurus
20 2 - 20
-
Garis lurus Saldo-menurun ganda Garis lurus Garis lurus Garis lurus Garis lurus
3-5 3-5 2-5 2-5 5
15% dan 25% -
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku. Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya-biaya legal sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah termasuk di dalam biaya perolehan tanah. Biaya sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak kepemilikan tanah dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dan diamortisasi selama umur hak secara hukum atau masa manfaatnya dengan metode garis lurus, mana yang lebih pendek. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
16
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Laba Ditangguhkan Atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Aset Laba atau rugi yang timbul dari pelaksanaan program restrukturisasi beberapa aset entitas anak, yang meliputi transaksi penjualan dan penyewaan aset Entitas Anak, ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional selama periode sewa.
m. Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai atas aset non-keuangan Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya. Untuk menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas). Aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai. Atas efek ekuitas yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya adalah merupakan suatu indikator bahwa efek tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti bahwa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, kerugian kumulatif atas aset tersebut yang terdapat pada bagian ekuitas harus dihapus dan diakui pada laba rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan ini tidak boleh dipulihkan kembali. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai adalah sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
17
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Aset Tak berwujud - Piranti Lunak Komputer Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan suara, program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun. o. Goodwill Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) dibukukan pada “Aset tak berwujud”. Goodwill dievaluasi secara berkala dengan mempertimbangkan hasil usaha tahun berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak. p. Beban Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi. q. Utang Sukuk Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat perusahaan menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka perbedaan nilai tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah. r.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang melibatkan pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan dalam laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau individu perusahaan dalam kelompok perusahaan. Sebelum tanggal 1 Januari 2013, perbedaan antara harga transaksi dari pengalihan aset, liabilitas, saham atau bentuk lain dari instrumen kepemilikan dan nilai buku bersih dari transaksi dari restrukturisasi sepengendali dicatat sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Entitas Asosiasi" dan merupakan bagian dari ekuitas. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK 38 (revisi 2012) adalah prospektif di mana selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (revisi 2004) disajikan sebagai tambahan modal disetor dan tidak dapat diakui baik sebagai realisasi keuntungan atau kerugian atau reklasifikasi ke saldo laba.
s. Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan menandatangani kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Perusahaan menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas). Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan dinilai efektif, diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Pada saat instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka akumulasi keuntungan atau kerugian di ekuitas, diakui pada laba rugi. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laba rugi. 18
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi beban terkait sebesar jumlah terutang kepada pemilik (consignor). Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh entitas anak, apabila memenuhi kriteria seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka entitas anak mencatat pemberian poin dalam program tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan, yang diakui sejalan dengan berlangsungnya masa program sebagai pendapatan. Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka, ditangguhkan (disajikan dalam “Liabilitas jangka pendek lainnya”) dan diamortisasi pada saat pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan. Beban yang berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kontrak proyek di mana pendapatan proyek tidak diakui sampai unsur-unsur tertentu dalam kontrak telah dilaksanakan, ditangguhkan dan diakui pada saat pendapatan diakui. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya.
u. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas, transaksi yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir setiap periode pelaporan: a) pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; b) pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam suatu mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan c) pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut: USD1 SGD1 RMB1
2013
2012
Rp12.189 Rp 9.628 Rp 1.999
Rp9.670 Rp7.907 Rp1.537
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang telah maupun belum terealisasi, yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
19
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v. Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas anak tersebut. Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. w. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual. Imbalan Pensiun Perusahaan dan entitas anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan. Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”). Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada utang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. 20
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w. Imbalan Kerja (lanjutan) Imbalan Pensiun (lanjutan) Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. x. Pelaporan Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional. Perusahaan mengidentifikasi eceran dan distribusi dan teknologi informasi sebagai segmen operasi. Aktivitas usaha di luar eceran dan distribusi dan teknologi informasi disajikan dalam kategori lainnya karena belum memenuhi ambang batas kuantitatif sebagai segmen operasi. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 33. y. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak seluruh saham biasa yang berpotensi dilutif. Tidak ada efek dilusi per tanggal 31 Desember 2012 karena harga pelaksanaan waran yang beredar lebih tinggi dari harga pasar rata-rata saham Perusahaan selama periode tersebut di bursa efek. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.415.091 dan Rp28.636. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 9.555.355.594 saham dan 7.727.543.301 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. z.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor (b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).
21
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) z.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) (ii) (iii) (iv) (v)
(vi) (vii)
Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya). Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a). Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
(c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi: (i) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain. (ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama. (iii) (1) penyandang dana, (2) serikat dagang, (3) entitas pelayanan publik, dan (4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan). (iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan. aa. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
22
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) aa. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting (lanjutan) Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Perusahaan dan entitas anak melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap apabila peralatan tersebut sudah obsolete seiring dengan perkembangan teknologi. Liabilitas Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja. Perusahaan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan pelanggan, inovasi teknologi, biaya operasi, belanja modal, deviden dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
23
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2013
2012
Kas: Rupiah Mata uang asing
27.621 4.600
23.942 3.233
738.430 425.964 142.690 129.720 117.828 183 95 4 104.380
591.520 804.223 25.203 130.190 72.492 117.344 100.615 100.361 70.144
237.317
28.728
1.320.524 276.197 87.605 112.977
65.795 269.553 389 340.378 67.232
99.999 50.000 39.717
49.133
12.000
12.893
243.768 121.890 7.952
1.891
4.301.461
2.875.259
Rekening giro: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) PT Bank DBS Indonesia Bank of China Limited (“BoC”) Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 Pihak berelasi: PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu”) (Catatan 7) Mata uang asing Pihak ketiga: CIMB BoC The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bank Julius Baer & Co. Ltd., Singapura Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 Deposito berjangka: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Syariah Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp30.000 Pihak berelasi: Nobu (Catatan 7) Mata uang asing Pihak ketiga: PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000 Jumlah
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2013 Rupiah USD
5,00% - 11,25% 0,75% - 3,25%
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
24
2012 4,00% - 7,50% 0,50% - 1,75%
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 4. PIUTANG USAHA Piutang usaha menurut jenis penjualan sebagai berikut:
2013
2012
Penjualan teknologi informasi dan lainnya Penjualan eceran dan distribusi
328.613 33.866
198.467 43.338
Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang
362.479 (13.429)
241.805 (10.351)
Bersih
349.050
231.454
Piutang usaha terdiri dari:
2013
2012
Pihak ketiga Penyisihan penurunan nilai piutang
234.756 (10.618)
163.367 (7.567)
Bersih
224.138
155.800
Pihak berelasi Penyisihan penurunan nilai piutang
127.723 (2.811)
78.438 (2.784 )
Bersih (Catatan 7)
124.912
75.654
Jumlah
349.050
231.454
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terutang adalah sebagai berikut: 2013
2012
Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
221.037 44.801 39.764 56.877
74.066 26.264 77.105 64.370
Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang
362.479 (13.429)
241.805 (10.351)
Bersih
349.050
231.454
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2013
2012
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan
10.351 3.078
9.886 465
Saldo akhir tahun
13.429
10.351
Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena penurunan nilai piutang usaha. Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 20). Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
25
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 2013
2012
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 7) Wesel tagih Pihak berelasi (Catatan 7)
62.980 -
262.980 46.500
32.250
32.250
Sub - jumlah
95.230
341.730
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham Pihak berelasi (Catatan 7)
311.675
342.500
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham Pihak berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga Reksadana
131.213 88 3.885
144.103 28 11.611
Sub - jumlah
135.186
155.742
2.840.900
-
85.354 346.280 12.024
8.457 334.935 2.026
39.161
2.324
Sub - jumlah
3.323.719
347.742
Jumlah
3.865.810
1.187.714
Pinjaman yang diberikan dan piutang Saham untuk exchangeable rights (Catatan 19) Piutang lain-lain Pihak berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga Deposito berjangka Dana yang dibatasi penggunaannya - termasuk USD47 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD279 pada tanggal 31 Desember 2012
Investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan kontrak pengelolaan investasi dengan PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk oleh PT MPP sebagai manajer investasi, yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2014 dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 25 Oktober 2013, PT MPP melakukan pencairan atas dana investasi yang dikelola oleh PT GAP Capital sebesar Rp200.000. Perusahaan menandatangani perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana Securities, pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian yang dapat diperpanjang tersebut, penempatan dana akan digunakan untuk investasi pada efek ekuitas, efek utang dan instrumen lainnya sesuai dengan kebijakan investasi yang bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang optimum dengan melakukan transaksi dan pengelolaan yang aktif. Pada tanggal 12 Juli 2013, Perusahaan menerima pencairan atas investasi ini. Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi). Wesel tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan. Pengukuran nilai wajar untuk investasi yang tersedia untuk dijual dan investasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar (Rp30.825) dan Rp116.450 dicatat sebagai bagian dari ekuitas, sedangkan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan masing-masing sebesar (Rp12.890) dan Rp48.923 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
26
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan) Aset keuangan lancar lainnya tertentu memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7% sampai 16% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan antara 7% sampai 14% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Aset keuangan lancar lainnya tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 14). Perincian saldo mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2013
2012
Eceran dan distribusi Teknologi informatika dan lainnya
2.349.086 576.077
1.730.003 334.259
Jumlah
2.925.163
2.064.262
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih. Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp119.081, USD203.942 dan RMB137.372 pada tanggal 31 Desember 2013. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan ini terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi). Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 20). 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya Perincian Investasi pada Entitas Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya diungkapkan dalam Catatan 8. Saldo Pihak Berelasi Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): 2013 Kas dan setara kas (Catatan 3) PT Bank Nationalnobu Tbk Persentase dari jumlah aset
27
2012 249.317
41.621
1,23
0,29
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan) 2013 Piutang usaha (Catatan 4) PT Link Net PT First Media Tbk PT Siloam International Hospitals Tbk PT Matahari Department Store Tbk *) PT Lippo Karawaci Tbk Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
2012 61.272 49.757 5.195 3.604 1.812 3.272
33.383 39.300 524 2.349 98
124.912
75.654
0,61
0,54
-
46.500
32.250
32.250
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham PT Lippo Karawaci Tbk
311.675
342.500
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham PT Lippo Karawaci Tbk Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
131.043 170
144.003 100
Sub - jumlah
131.213
144.103
Pinjaman yang diberikan dan piutang Lain-lain PT Menara Bhumimegah PT Matahari Department Store Tbk *) PT Amanda Cipta Utama Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
83.056 2.060 238
7.862 595
Sub - jumlah
85.354
8.457
560.492
573.810
2,78
4,07
9.088 2.756 2.300 1.395
8.800 3.526 2.300 3.686 759
15.539
19.071
0,08
0,14
Jumlah Persentase dari jumlah aset Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 5) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola PT Ciptadana Securities Wesel tagih PT Ciptadana Capital
Jumlah Persentase dari jumlah aset Biaya dibayar di muka PT Mandiri Cipta Gemilang PT Direct Power PT Villa Permata Cibodas PT Menara Bhumimegah Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Persentase dari jumlah aset *) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
28
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan): 2013
2012
Piutang pihak berelasi non-usaha PT First Media Tbk PT Bintang Sidoraya PT Karya Dinamika Investama Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
33.776 15.206 1.600 517
32.732 14.320 1.600 374
Jumlah
51.099
49.026
0,25
0,35
Hasil penjualan aset tetap PT Link Net
-
2.209
Persentase dari jumlah aset
-
0,02
324.260
324.260
1,60
2,30
50.988 36.992 27.704 -
68.762 39.292 37.000 76.623
115.684
221.677
0,57
1,57
Utang usaha PT Link Net Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
3.950 1.064
1.470 931
Jumlah
5.014
2.401
0,04
0,03
Liabilitas jangka pendek lainnya PT First Media Tbk PT Matahari Department Store Tbk *) PT Link Net PT Siloam International Hospital Tbk PT Lippo Karawaci Tbk PT Elektra Setya Ekatama Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
17.453 7.484 4.494 2.714 1.239 1.018 1.328
22.571 28 792 952 367
Jumlah
35.730
24.710
0,18
0,35
Persentase dari jumlah aset
Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 11) PT Mandiri Cipta Gemilang Persentase dari jumlah aset Sewa dibayar di muka jangka panjang (Catatan 12) PT Direct Power PT Villa Permata Cibodas PT Mandiri Cipta Gemilang PT Menara Bhumimegah Jumlah Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas *) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
29
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan): 2013
2012
Utang pihak berelasi non-usaha Avel Pty. Limited, Australia Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
307
3.016 289
Jumlah
307
3.305
Persentase dari jumlah liabilitas
0,01
0,05
Transaksi dengan Pihak Berelasi Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): 2013
2012
Penjualan bersih (Catatan 25) PT Matahari Department Store Tbk *) PT Link Net PT Siloam International Hospitals Tbk PT First Media Tbk PT Lippo Karawaci Tbk Yayasan Universitas Pelita Harapan Yayasan Pendidikan Pelita Harapan PT Almaron Perkasa PT Mandiri Cipta Gemilang PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel PT Lippo Cikarang Tbk PT Jakarta Globe Media Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
128.995 125.471 30.803 26.993 19.168 2.954 1.728 1.543 1.500 1.209 1.135 9.466
107.921 20.227 35.747 11.031 34 532 1.568 1.500 351 46 2.568
Jumlah
350.965
181.525
2,39
1,44
Beban Penjualan Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa) PT Mandiri Cipta Gemilang PT Direct Power PT Menara Bhumimegah PT Villa Permata Cibodas Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
(2.272) (689) (823)
(9.791) (3.505) (3.754) (2.300) (720)
Jumlah
(3.784)
(20.070)
Persentase dari penjualan bersih
Persentase dari beban sewa - bersih
0,72
4,85
Pendapatan Sewa PT Matahari Department Store Tbk *) PT Lippo Karawaci Tbk
16.913 -
-. 2.913
Total
16.913
2.913
8,00
0,95
Persentase dari pendapatan sewa Beban Lain-lain Avel Pty, Limited, Australia Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
(10.985) (35)
(10.040) (17)
Jumlah
(11.020)
(10.057)
Persentase dari beban lain-lain
3,92
*) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
30
4,30
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): (lanjutan) 2013 Beban Umum dan Administrasi Beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Dewan Komisaris dan Direksi (imbalan kerja jangka pendek) Persentase dari beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan
2012
(63.070)
(49.331)
7,11
6,85
Beban konsultan PT Ciptadana Asset Management
-
(6.560)
Persentase dari beban konsultan
-
6,52
Beban asuransi PT Lippo General Insurance Tbk
(3.097)
(4.380)
Persentase dari beban asuransi
7,06
12,11
Beban lain-lain Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
(297)
(1.515)
Persentase dari beban lain-lain
0,34
1,68
8.527 3.831 930
17.942 27.997 65.391 510
13.288
111.840
10,08
41,57
Penghasilan keuangan PT Ciptadana Capital PT Ciptadana Securities PT Ciptadana Asset Management Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Jumlah Persentase dari penghasilan keuangan
Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak berelasi non-usaha tertentu yang tidak dikenakan bunga. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: No.
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
1.
PT Bank Nationalnobu Tbk
Entitas asosiasi dari PT PCS
Kas dan setara kas
2.
PT Matahari Department Store Tbk
Entitas asosiasi
Piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, liabilitas jangka pendek lainnya, penjualan bersih dan pendapatan sewa.
3.
PT First Media Tbk
Entitas asosiasi dari PT RPK
Piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
4.
PT Link Net
Afiliasi karena entitas anak PT First Media Tbk
Piutang usaha, hasil penjualan aset tetap, utang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
31
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan): No.
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
5.
PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”)
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, liabilitas jangka pendek lainnya, penjualan bersih dan pendapatan sewa
6.
PT Siloam International Hospitals Tbk
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Piutang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
7.
Yayasan Universitas Pelita Harapan
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Penjualan bersih
8.
PT Amanda Cipta Utama
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya
9.
PT Ciptadana Capital
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya dan penghasilan keuangan
10.
PT Ciptadana Securities
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya dan penghasilan keuangan
11.
PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa, sewa dibayar di muka jangka panjang, penjualan bersih dan beban sewa
12.
PT Menara Bhumimegah
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya, biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
13.
PT Direct Power
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
14.
PT Villa Permata Cibodas
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
15.
PT Bintang Sidoraya
Entitas asosiasi dari PT Taraprima Reksabuana
Piutang pihak berelasi non-usaha
16.
PT Karya Dinamika Investama
Entitas asosiasi dari PT NPI
Piutang pihak berelasi non-usaha
17.
Avel Pty. Limited, Australia
Afiliasi
Utang pihak berelasi non-usaha dan beban penjualan lainnya
18.
Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi
Pembayaran untuk beban gaji dan tunjangan dan kesejahteraan karyawan
19.
PT Lippo General Insurance Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Beban umum dan administrasi – asuransi
20.
PT Ciptadana Asset Management
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Beban konsultan dan penghasilan keuangan
21.
PT Elektra Setya Ekatama
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Liabilitas jangka pendek lainnya
22.
Yayasan Pendidikan Pelita Harapan
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Penjualan bersih
23.
PT Almaron Perkasa
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Penjualan bersih
24.
PT Rumah Sakit Siloam Hospitals Sumsel
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Penjualan bersih
25.
PT Lippo Cikarang Tbk
Afiliasi
Penjualan - bersih
32
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 8. INVESTASI Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari: Akumulasi Bagian atas laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi yang tidak dibagikan
Nilai Penyertaan Persentase Kepemilikan PT Matahari Department Store Tbk (“PT MDS”) PT First Media Tbk (“PT FM”) PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu”) PT Matahari Leisure (“PT MLe”) PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”) PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”) PT Nusantara Trimultiprima (“PT NTP”) PT MOMO Trimultiprima (“PT MOMO”) PT Karya Dinamika Investama (“PT KDI”) Jumlah
2013
2012
2013
2012
20,48 33,77 20,95 50,00 24,00 50,00
949.772 537.533 353.369 17.758 2.380 2.082
574.502 24.168 2.380 2.082
223.712 (116.045) 2.903 16.321 (18.581) (918)
(79.076) 22.731 (18.581) (918)
49,00
1.808
2.940
(1.132)
40,00
1.000
-
-
-
36,36
400
400
-
-
1.866.102
606.472
106.260
-
(75.844)
PT MDS Pada tanggal 8 Maret 2013, Perusahaan, PT MP, Meadows Asia Company Limited ("MAC") dan Asia Color Company Limited ("ACC") menandatangani Perjanjian Reorganisasi ("PR"). Berdasarkan PR, disepakati bahwa: (i) ACC setuju untuk menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli 726.561.500 saham PT MDS dengan nilai sebesar Rp883.499 melalui penerbitan wesel tagih. (ii) MAC membeli dan/atau menebus dari PT MP seluruh saham biasa dan saham preferen MAC yang dimiliki oleh PT MP, dan MAC membatalkan semua waran MAC yang dimiliki oleh PT MP dengan nilai sebesar Rp883.499. Kewajiban Perusahaan atas pembelian saham PT MDS dikompensasikan dengan penerimaan PT MP dari penebusan saham MAC dan pembatalan waran MAC. Pada tanggal 25 Maret 2013, Perusahaan menjual 129.032.000 saham PT MDS dengan nilai keseluruhan sebesar Rp1.399.997, dan mencatat keuntungan penjualan investasi sebesar Rp1.243.210. PT FM Penyertaan saham pada PT FM diperoleh melalui PT RPK, yang bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan umum. Nobu PT Prima Cakrawala Sentosa (“PT PCS”), Entitas Anak, melakukan penyertaan saham pada Nobu, yang bergerak dalam bidang usaha perbankan. PT MLe Penyertaan saham pada PT MLe diperoleh melalui PT NPrI. PT MLe bergerak dalam bidang manufaktur mesin permainan. PT NPrI memperoleh dividen tunai sebesar Rp5.000 pada tahun 2013. PT NTP dan PT MOMO Penyertaan saham pada PT NTP dan PT MOMO diperoleh melalui PT Prima Karya Sejati, Entitas Anak. PT NTP dan PT MOMO bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT BSR dan PT TMP Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT TPRB. PT BSR bergerak dalam bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara komersial.
33
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 8. INVESTASI (lanjutan) Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) PT KDI Penyertaan saham pada PT KDI diperoleh melalui PT NPI. PT KDI belum beroperasi secara komersial. Di samping itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi (“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar 20%. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi. Investasi pada entitas asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 14). Investasi Jangka Panjang Lainnya Investasi jangka panjang lainnya merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya. Investasi tersebut terdiri dari: 2013
Meadow Asia Company Limited (“MAC”) Saham preferen Saham biasa
2012
-
711.252 171.596
-
882.848
PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”) PT Bank Nationalnobu Tbk - pihak berelasi Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih
1.000 5
1.000 43.731 5
Jumlah
1.005
927.584
Sub - jumlah
MAC PT MP memiliki penyertaan saham preferen dan saham biasa pada MAC sehubungan dengan proses pengalihan seluruh kepemilikan saham pada PT MDS pada tahun 2010, masing-masing senilai Rp711.252 dan Rp171.596. Saham preferen ini tidak mempunyai hak suara (non-voting), kecuali yang berhubungan dengan perubahan hak-hak atas saham preferen atau saat pembubaran perusahaan. Saham preferen memberikan kepada pemegang sahamnya dividen kumulatif sebesar 13% per tahun. Keputusan pembagian dividen saham preferen merupakan kewenangan MAC dan MAC dapat sewaktuwaktu menebus saham preferennya. MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC memiliki investasi hanya pada PT MDS. Kepemilikan secara tidak langsung PT MP terhadap PT MDS adalah sebesar 19,63%. Dengan kepemilikan tidak langsung sebesar kurang dari 20%, Perusahaan dianggap tidak mempunyai pengaruh signifikan sehingga investasi pada MAC dicatat dengan menggunakan metode biaya. Berdasarkan metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan investee sebesar biaya perolehan. Pada tanggal 8 Maret 2013, MAC menebus saham preferensi dan biasa. PT LML PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML, yang bergerak dalam bidang usaha persewaan ruang perkantoran.
34
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 9. PROPERTI INVESTASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Saldo awal
Transaksi selama Tahun Berjalan Penambahan
Reklasifikasi
Pelepasan
Saldo akhir
31 Desember 2013 Biaya Perolehan Tanah Bangunan
106.893 1.128
6.412 -
-
11.174 -
102.131 1.128
Total
108.021
-
-
-
103.259
108
55
-
-
163
Akumulasi Penyusutan Bangunan Net book value
107.913
103.096 Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pelepasan
Saldo akhir
31 Desember 2012 Biaya Perolehan Tanah Bangunan
128.639 37.112
8.401 578
(36.562 )
30.147 -
106.893 1.128
Jumlah
165.751
8.979
(36.562 )
30.147
108.021
20.733
1.713
(22.338 )
-
Akumulasi Penyusutan Bangunan Nilai Tercatat
145.018
108 107.913
Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp114.230. 10. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Nilai Tercatat Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
Saldo Awal
Transaksi selama Tahun Berjalan
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo Akhir
Pelepasan
245.942 1.135.828
14.726 23.470
25.079
1.022
260.668 1.183.355
799.164
81.228
264.270
34.830
1.109.832
141.457 1.683.323 396.551 70.023 458.601
292.972 15.675 38.918 6.143 78.217
198.967 14.745 17.296 1.148 31.643
22.780 2.105 23.773 3.346 3.991
610.616 1.711.638 428.992 73.968 564.470
Sub-jumlah Aset sewa pembiayaan Aset dalam penyelesaian
4.930.889 61.260 19.059
551.349 8.306 132.058
553.148 (136.783)
91.847 1.851
5.943.539 69.566 12.483
Jumlah
5.011.208
691.713
416.365
93.698
6.025.588
407.087
55.667
16
4
462.766
345.362
110.627
88.629
33.742
510.876
84.871 853.611 326.534 62.033 250.374
181.013 29.945 34.434 4.447 87.479
1.989 2.942 133 138 (24)
18.226 1.451 23.768 3.304 2.687
249.647 885.047 337.333 63.314 335.142
2.329.872
503.612
93.823
83.182
2.844.125
Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan Sub - jumlah *
termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
35
s
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 10. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember 2013 Aset sewa pembiayaan
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo Akhir
Pelepasan
9.984
803
-
-
10.787
2.339.856
504.415
93.823
83.182
2.854.912
7.161 68.496
-
-
-
7.161 68.496
-
71.611
-
-
71.611
2.626
1.538 -
-
-
1.538 2.626
Jumlah
78.283
73.149
-
-
151.432
Bersih
2.593.069
31 Desember 2012
Saldo Awal
Jumlah Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi
Nilai Tercatat Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
3.019.244
Transaksi selama Tahun Berjalan Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo Akhir
196.969 1.158.769
48.588 38.416
385 56.104
117.461
245.942 1.135.828
623.911
63.444
153.567
41.758
799.164
137.636 1.390.423 356.929 59.453 374.088
28.896 262.465 19.254 6.138 88.931
2.163 94.120 30.938 6.766 20.659
27.238 63.685 10.570 2.334 25.077
141.457 1.683.323 396.551 70.023 458.601
Sub-jumlah Aset sewa pembiayaan Aset dalam penyelesaian
4.298.178 60.710 26.333
556.132 550 113.067
364.702 (120.341)
288.123 -
4.930.889 61.260 19.059
Jumlah
4.385.221
669.749
244.361
288.123
5.011.208
383.126
58.659
-
34.698
407.087
274.757
92.817
12.906
35.118
345.362
96.260 729.624 309.642 54.221 194.334
14.973 161.382 27.196 3.874 76.406
26.803 40.919 10.334 2.330 20.147
84.871 853.611 326.534 62.033 250.374
Sub - jumlah Aset sewa pembiayaan
2.041.964 2.242
435.307 7.742
22.950 -
170.349 -
2.329.872 9.984
Jumlah
2.044.206
443.049
22.950
170.349
2.339.856
Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
441 3.524 30 6.268 (219)
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
36
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 10. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember 2012
Saldo Awal
Transaksi selama Tahun Berjalan Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo Akhir
Pelepasan
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah Bangunan Peralatan dan instalasi
7.161 68.496 2.626
-
-
-
7.161 68.496 2.626
Jumlah
78.283
-
-
-
78.283
Bersih
2.262.732
2.593.069
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan entitas anak menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut: 2013 Harga jual Nilai buku bersih Rugi
2012 4.351 (10.516)
97.352 (117.774)
(6.165)
(20.422)
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dibebankan sebagai berikut: 2013
2012
Beban umum dan administrasi (Catatan 27) Beban pokok penjualan barang dan jasa Beban penjualan
232.631 196.400 75.384
294.864 90.461 57.724
Jumlah
504.415
443.049
Hak atas tanah merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik Rumah Susun (“HMRS”) atas bangunan yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB dan HMRS akan berakhir pada berbagai tanggal sampai tahun 2041. HGB dan HMRS adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan sebesar Rp232.613, USD486.807 dan RMB454.242 pada tanggal 31 Desember 2013 atas seluruh aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan tersebut terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, China Ping An Property Insurance, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi). Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp1.471.079. Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 20).
37
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 11. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan untuk toko-toko baru PT MPP (Catatan 32c). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai. Pada tahun 2013 dan 2012, PT MPP telah menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan beberapa developer. Berdasarkan perjanjian ini, PT MPP menerima kembali uang muka sewa yang telah dibayarkan PT MPP kepada developer. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp67.210 dan Rp56.672 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas uang muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp324.260 (Catatan 7). 12. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko PT MPP di Muara Bungo Jambi, Mal Simpang Siur Bali, Bale Kota Tangerang, Cirebon Super Block dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2013; dan untuk lokasi toko-toko PT MPP di Pejaten Village, Kemang Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2012. Sewa dibayar di muka jangka panjang PT MPP berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun. Sepanjang tahun 2013 dan 2012, sesuai dengan rencana PT MPP untuk melakukan perampingan (streamline) atas aset non-inti, PT MPP telah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa dengan beberapa developer. Nilai sewa beberapa lokasi toko tersebut telah mengalami penurunan nilai. Karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp125.652 dan Rp118.517 masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Sewa dibayar di muka jangka panjang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp115.684 dan Rp221.677 (Catatan 7). 13. ASET TAK BERWUJUD Akun ini terdiri dari: Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo akhir
31 Desember 2013 Piranti lunak komputer Nilai tercatat Akumulasi amortisasi
66.291 (21.186 )
22.927 (9.370)
4.310 (802 )
Nilai buku Goodwill
45.105 132.226
13.557 -
3.508 -
-
62.170 132.226
Jumlah Penurunan nilai Piranti lunak komputer
177.331
-
-
-
194.396
-
1.065
-
-
1.065
Bersih
177.331
179 (179)
93.349 (31.179)
193.331
38
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 13. ASET TAK BERWUJUD (lanjutan) Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo awal 31 Desember 2012 Piranti lunak komputer Nilai tercatat Akumulasi amortisasi
61.382 (15.746 )
Nilai buku Goodwill
45.636 130.581
Jumlah
176.217
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo akhir
4.909 (5.440)
-
-
66.291 (21.186)
(531) 1.645
-
-
45.105 132.226 177.331
Amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp9.370 and Rp5.440 dibebankan pada “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari:
2013
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (“HSBC”) – RMB54.720 pada tanggal 31 December 2013 PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) PT Bank Permata Tbk (“Permata”) – USD251 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD61 pada tanggal 31 Desember 2012 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) Jumlah
2012 109.386 4.612
1.256
3.064 -
593 450.000 52.000
117.062
503.849
Pinjaman yang diperoleh Perusahaan antara lain sebagai berikut: -
CIMB, berupa fasilitas kredit Tranche A untuk Transaksi Khusus atas Pembiayaan Akuisisi dengan jumlah maksimum sebesar Rp416.000, yang ditarik pada tanggal 28 Maret 2013 dan tersedia sampai dengan tanggal 2 Agustus 2013. Pada tanggal 1 Agustus 2013, Perusahaan melunasi pinjaman tersebut.
-
BNI, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp450.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 21 Nopember 2013. Pada tanggal 27 Mei 2013 dan 1 Agustus 2013, Perusahaan melunasi fasilitas ini masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp400.000. Sampai dengan tanggal pelaporan ini dibuat, Perusahaan masih dalam proses perpanjangan fasilitas ini.
-
Mandiri, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000. Pada tanggal 4 Januari 2013, Perusahaan melunasi pinjaman kredit modal kerja. Kemudian, pada tanggal 26 November 2013, hanya fasilitas bank garansi yang diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Nopember 2014.
PT MT memperoleh fasilitas pembiayaan persediaan dari Permata dengan jumlah maksimum sebesar USD7.500 yang tersedia sampai dengan 18 Mei 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan aset tetap. PT VSI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 21 Nopember 2013. Sampai dengan tanggal pelaporan ini dibuat, PT VSI masih dalam proses perpanjangan fasilitas ini. Robbinz Department Stores (Tianjin) Limited, entitas anak PT KAS, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari HSBC dengan jumlah maksimum setara dengan USD19.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 15 Mei 2014. 39
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 12% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah, sebesar 6,1% untuk fasilitas pinjaman dalam USD dan berkisar antara 6,4% sampai 6,6% untuk fasilitas pinjaman dalam RMB untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; dan berkisar antara 11% sampai 12% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dijamin antara lain dengan piutang usaha, persediaan, kepemilikan Perusahaan di perusahaan berelasi dan asosiasi, dan aset tetap (Catatan 4, 5, 6, 8 dan 10). 15. UTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok:
2013
2012
Beli putus Konsinyasi
2.142.219 535.012
1.555.495 352.527
Jumlah
2.677.231
1.908.022
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya. 16. BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari:
2013
2012
Pemeliharaan dan Jasa Bunga Pemasaran dan perlengkapan Sewa Listrik dan energi Konsultan Lain-lain
355.272 131.551 112.962 69.076 64.278 16.074 175.437
272.069 32.503 87.105 40.764 55.545 56.655 126.277
Jumlah
924.650
670.918
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa. 18. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 2013 Tagihan pajak penghasilan: - 2013 - 2012 - 2011
40
2012 4.544 29.549 -
65.489 40.837
34.093
106.326
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) a. Pajak dibayar di muka (lanjutan)
2013
2012
Pajak lainnya: - Pajak Pertambahan Nilai - bersih - Lain-lain Jumlah
b. Utang Pajak
171.608 29.884
148.869 15.264
201.492
164.133
235.585
270.459
2013
2012
Pajak penghasilan badan: Entitas anak
18.297
22.880
Pajak lainnya: - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 25 - Pasal 26 - Pasal 4 (2) Lain-lain Pajak Pertambahan Nilai - bersih
26.377 11.047 58 1.400 256 5.505 34.686
12.593 8.424 2.752 667 4.500 62.055
Jumlah
c. Manfaat (beban) pajak penghasilan
79.329
90.991
97.626
113.871
2013
Perusahaan - Kini - Tangguhan Entitas anak - Kini - Tangguhan Jumlah
2012 (3.217 ) 60.465
15.063
57.248
15.063
(198.719 ) 22.167
(61.380 ) 27.594
(176.552 )
(33.786 )
(119.304 )
(18.723 )
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Laba bersih entitas anak sebelum pajak penghasilan Bagian atas (laba) rugi bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Perbedaan temporer: - Selisih antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal - Penyisihan imbalan karyawan - Lain-lain
2012
1.765.214 (693.639) (187.104)
185.306 (123.491) 34.274
884.471
96.089
50 4.333 156
Perbedaan tetap: - Lain-lain
(1.155.156)
41
(7.517) 765 15.029 (55.185)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) 2013
2012
Taksiran (rugi) laba fiskal Akumulasi rugi fiskal - bersih
(266.146) -
49.181 (83.417)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasi
(266.146)
(34.236)
Beban pajak penghasilan kini (final) Perusahaan
(3.217)
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan Perusahaan
1.786
12.378
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas yang terpisah. Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
2012
1.765.214
185.306
Beban pajak penghasilan dihitung dengan tarif yang berlaku (25%) Pendapatan yang telah dikenakan pajak final Koreksi rugi fiskal Lain-lain
(441.303) 301.383 (8.559) 29.175
(46.326) 67.148 (51.400) 11.855
Beban pajak penghasilan
(119.304)
(18.723)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2012
2013
Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak Penyisihan imbalan kerja Penyisihan - persediaan dan piutang
8.560
57.977
66.537
(1.052) 1.090 6.467
13 2.436 39
(1.039) 3.526 6.506
Jumlah
15.065
60.465
75.530
Entitas Anak
247.039
57.755
304.794
Jumlah
262.104
118.220
380.324
5.175
1.247
6.422
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
42
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (lanjutan)
Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2011 Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak Penyisihan imbalan kerja Penyisihan - persediaan dan piutang Lain-lain
39.513 827 1.798 2.710 (44.848)
Jumlah
-
(30.953) (1.879) (708) 3.757 44.848
2012 8.560 (1.052) 1.090 6.467 -
15.065
15.065
Entitas Anak
339.505
(92.466)
247.039
Jumlah
339.505
(77.401)
262.104
9.239
(4.064)
5.175
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, liabilitas pajak tangguhan yang dikreditkan ke pendapatan komprehensif lainnya adalah sebesar Rp34.341. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. e. Surat Ketetapan Pajak Pada bulan April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi laba fiskal sebesar Rp34.902 dan tagihan pajak Perusahaan sebesar Rp10.033 telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak, sedangkan berdasarkan SKPKB, Perusahaan terutang tambahan pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 dan 21 beserta dendanya sebesar Rp2. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012. Pada bulan Mei 2012, Perusahaan menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp10.031 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2010. Pada tanggal 18 April 2013, Perusahaan menerima SKPLB dan SKPKB untuk tahun pajak 2011. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi penghasilan kena pajak sebesar Rp102.224, dan klaim lebih bayar Perusahaan disetujui oleh Direktorat Jendral Pajak sebesar Rp13.755. Di samping itu, berdasarkan SKPKB, Perusahaan terhutang tambahan pajak penghasilan Pasal 23 dan 21 dan Pajak Pertambahan Nilai, termasuk dendanya, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp50. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 30 Mei 2013, Perusahaan menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp13.705 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2011.
43
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013. Untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
19. EXCHANGEABLE RIGHTS Pada tanggal 31 Januari 2013, Perusahaan dan Prime Star Investment Pte. Ltd. ("PSI") menandatangani Perjanjian Exchangeable Rights ("ER") dengan Anderson Investments Pte. Ltd ("Anderson"), entitas yang secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private) Limited ("Temasek"), di mana PSI menerbitkan ER tanpa bunga sebesar USD300.000 yang dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sejumlah 1.402.947.000 saham) PT MPP kepada Anderson. Berdasarkan Perjanjian, disepakati, antara lain: a. ER akan dapat ditukarkan penuh untuk saham PT MPP pada setiap waktu berdasarkan opsi dari Temasek, pada saat atau setelah tanggal-tanggal berikut: • Tahun keempat; • Tanggal Trade Sale, termasuk Trade Sale sehubungan dengan pelaksanaan Drag Right Perusahaan atau Drag Right dari Temasek; • Tanggal di mana Temasek berhak melakukan Specified Trade Sale Support Drag Right; atau • Tanggal di mana PSI menjadi pemegang saham PT MPP sebanyak 26,1%. b. Perusahaan harus menjamin atas pembelian 1.402.947.000 lembar saham PT MPP. Perusahaan dengan PSI bertanggungjawab bersama-sama untuk memberikan saham PT MPP kepada Temasek. c. ER tidak bisa ditukarkan oleh PSI dengan uang tunai. d. Temasek berhak atas seluruh dividen, bonus dan distribusi lainnya yang terkait dengan kepemilikan saham PT MPP atas saldo laba PT MPP yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 selama jangka waktu ER, tetapi tidak termasuk distribusi khusus dari reorganisasi perusahaan PT MPP. Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI menerima USD300.000 dari Anderson terkait dengan penerbitan ER. Sampai dengan tanggal 28 Mei 2013, PSI telah membeli 1.402.947.000 saham PT MPP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp2.840.900, yang dicatat sebagai "Saham untuk Exchangeable Rights" pada akun Aset Keuangan Lancar Lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 5). Pada tanggal 30 Mei 2013, PSI memberitahukan Anderson bahwa PSI telah memperoleh saham PT MPPA sebesar 26,1% sesuai dengan perjanjian ER.
44
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Akun ini terdiri dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya kepada pihak ketiga sebagai berikut: 2013 PT Bank Permata Tbk (“Permata”), termasuk USD781 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD752 pada tanggal 31 Desember 2012 Cisco Systems Capital Asia. Pte. Ltd. (“Cisco”), USD2.581 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD4.659 pada tanggal 31 Desember 2012 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”) PT Bank Negara Indonesia Tbk (”BNI”) PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) Bank of China Limited (“BoC”) - USD30.000 pada tanggal 31 Desember 2012 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) Sub - jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian Jangka Panjang
2012
77.343
90.684
31.465 20.000 9.713 -
45.049 430.000 13.635 500.000 360.000
-
290.100 250.000
-
135.000 5.042
138.521 (70.141)
2.119.510 (626.456 )
68.380
1.493.054
Pinjaman yang diperoleh PT MPP antara lain sebagai berikut: -
BNI, berupa fasilitas modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 22 Desember 2014. Pada tanggal 24 Juli 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut. Danamon, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Juli 2015. Pada tanggal 1 dan 26 Februari 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut. CIMB, berupa fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan 3 sebesar Rp240.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 13 Desember 2014. Pada tanggal 18 Januari 2013 dan 5 Maret 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut. BoC, berupa fasilitas kredit revolving sebesar USD30.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Januari 2014 (Catatan 37a). Pada tanggal 28 Maret 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut. BII, berupa fasilitas kredit promes revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 21 Mei 2014. Pada tanggal 26 Februari 2013 dan 7 Maret 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut. HSBC, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah pokok pinjaman sebesar Rp135.000 (atau ekuivalen dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 19 Desember 2015 dan fasilitas cross currency swap sebesar USD10.000 yang dapat digunakan sebagai perlindungan atas resiko fluktuasi mata uang yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Mei 2014. Pada tanggal 1 Februari 2013, PT MPP melunasi pinjaman tersebut.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap dari CIMB sebesar Rp120.000 dan fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Maret 2014. Pada tanggal 22 Maret 2013, Perusahaan telah melunasi pinjaman tersebut sebesar Rp120.000. Kemudian, pada tanggal 28 Maret 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Tranche B untuk Transaksi Khusus atas Pembiayaan Pinjaman Pemegang Saham dengan jumlah maksimum sebesar Rp875.000. Fasilitas ini tersedia selama 4 tahun dengan jadwal pembayaran tertentu. Pada tanggal 28 Juni 2013, 28 Agustus 2013 dan 12 September 2013, Perusahaan melunasi pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp84.000, Rp550.000 dan Rp241.000.
45
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Pada tanggal 10 Mei 2012, PT MT memperoleh fasilitas Bank Garansi-2 dari Permata sebesar USD8.000 sebagai jaminan atas penyewaan satelit yang dilakukan oleh PT TI yang juga dapat digunakan untuk penerbitan stand by letter of Credit. Plafond ini merupakan peralihan plafond dari PT MT dan Perusahaan sebesar USD6.000 serta tambahan plafond baru sebesar USD2.000. Perusahaan juga memperoleh pinjaman dari Permata, PT MT memperoleh pinjaman dari Permata dan Cisco, PT MMI memperoleh pinjaman dari BWK, serta PT VI memperoleh pinjaman dari Mayapada, CIMB, Danamon, dan Permata. Fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembelian persediaan yang telah disetujui oleh pihak kreditur (kontrak penjualan). Setiap pinjaman untuk kontrak penjualan ini jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu kontrak penjualan yang dibiayai tersebut. Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dan Entitas Anak dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 13% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 6,1% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; dan antara 7,6% sampai 15% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 4,7% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan dan Entitas Anak juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang usaha, persediaan, dan aset tetap (Catatan 4, 6 dan 10). 21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK Saldo utang obligasi dihitung sebagai berikut:
2013
2012
Obligasi Emerald Tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
2.437.800 (43.074)
-
Bersih
2.394.726
-
Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi III Matahari”) Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
52.000 (61)
52.000 (253 )
Bersih
51.939
51.747
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2.446.665 (51.939)
51.747 -
Bagian jangka panjang - bersih
2.394.726
51.747
Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah II Matahari”) Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah - bersih
136.000 (102)
136.000 (507 )
135.898 (135.898 )
135.493 -
-
135.493
Obligasi Emerald Tahun 2013 Pada tanggal 25 Juli 2013, Pacific Emerald Pte. Ltd., entitas anak, menerbitkan obligasi (senior notes) dengan nilai nominal sebesar USD200.000 dan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura (SGX). Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018 dengan pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan. Dana hasil penerbitan obligasi ini terutama digunakan untuk melunasi utang bank Perusahaan (Catatan 14 dan 20). 46
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan) Obligasi Emerald Tahun 2013 (lanjutan) Obligasi ini dijamin oleh Perusahaan dan beberapa entitas anak tertentu Perusahaan, dan telah memperoleh peringkat B+ masing-masing dari Standard & Poor’s and Fitch. Perusahaan wajib memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam Offering Circular, yang mana per tanggal 31 Desember 2013 semua persyaratan tersebut terpenuhi. Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp2.734. Obligasi III dan Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 Pada tanggal 14 April 2009, PT MPP menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dengan rincian sebagai berikut: Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012. Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014; Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012; dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014. Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertindak selaku agen pembayaran. Berdasarkan pemeringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, pada tanggal 31 Desember 2013, peringkat untuk Obligasi III Matahari adalah idA+ dan idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari. Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus. Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, PT MPP diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2013. Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp192 dan Rp580, sedangkan biaya emisi sukuk yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp405 dan Rp724.
47
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan) Obligasi III dan Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (lanjutan) Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahuntahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut: Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut: Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013. Pada tanggal 14 April 2012, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri A. Berdasarkan RUPO dan RUPSI, pada tanggal 11 September 2012, PT MPP memberikan consent fee sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan sukuk atas pengurangan modal PT MPP (Catatan 32e). Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan tambahan sinking fund yang akan digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terhutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013. 22. MODAL SAHAM Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Manajemen Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) Sub-jumlah
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
123.445.634 23.125.000
1,227 0,230
246.891 46.250
28.000 100
0,000 0,000
56 0
321.343.266
3,193
642.687
467.942.000
4,650
935.884
48
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 22. MODAL SAHAM (lanjutan) Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: (lanjutan) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
333.636.849 62.500.000 44.678
3,315 0,621 0,000
166.818 31.250 22
832.166.363
8,268
416.084
Sub-jumlah
1.228.347.890
12,204
614.174
Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
2.257.197.445 422.839.505
22,427 4,201
225.720 42.284
5.688.420.483
56,518
568.842
Sub-jumlah
8.368.457.433
83,146
836.846
10.064.747.323
100,000
2.386.904
Jumlah
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Manajemen Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
123.445.634 23.125.000
1,598 0,299
246.891 46.250
28.000 100
0,000 0,000
56 0
321.343.266
4,158
642.687
467.942.000
6,055
935.884
333.636.849
4,318
166.818
112.924.000 62.500.000 44.678
1,461 0,809 0,001
56.462 31.250 22
719.242.363
9,307
359.622
1.228.347.890
15,896
614.174
1.625.182.161
21,031
162.518
331.760.119 304.444.444
4,293 3,940
33.176 30.444
3.769.866.854
48,785
376.987
Sub-jumlah
6.031.253.578
78,049
603.125
Jumlah
7.727.543.468
100,000
2.153.183
Sub-jumlah Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund Grandhill Asia Limited Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) Sub-jumlah Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund Grandhill Asia Limited Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
49
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 22. MODAL SAHAM (lanjutan) Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.020 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga Rp250 per saham dan dapat ditukar sejak tanggal 14 Desember 2010 sampai dengan 12 April 2013 (Catatan 1b). Sampai dengan tanggal 12 April 2013, sebanyak 2.337.204.493 Waran Seri II telah dikonversi menjadi saham. 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Agio saham atas: Penerbitan saham melalui pelaksanaan waran seri II Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka penerbitan HMETD Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka penerbitan HMETD Penerbitan saham di luar PUT Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Pengumuman dividen saham Beban emisi saham
2012 350.581
-
150.781
150.781
32.613 33.375 (389.487) (22.856) (31.522)
Bersih
32.613 33.375 (22.856 ) (31.522 )
123.485
162.391
24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK/ENTITAS ASOSIASI Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi terutama berasal dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Mainvest Limited, entitas anak, sehubungan dengan akuisisi Congrex Limited, peningkatan ekuitas PT First Media Tbk, entitas asosiasi (Catatan 8), penjualan aset tetap PT MPP kepada PT NPI dan PT MP, dan pembelian saham PT NPI dan PT MP oleh Perusahaan dari PT MPP. Pada tahun 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali direklasifikasi ke akun Tambahan Modal Disetor (Catatan 2r dan 23). 25. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2013
2012
Eceran dan distribusi Teknologi informasi Administrasi saham dan jasa lainnya
12.894.276 1.415.591 361.803
11.271.858 1.275.942 94.970
Jumlah
14.671.670
12.642.770
Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut: 2013
2012
Pihak berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga
350.965 14.320.705
181.525 12.461.245
Jumlah
14.671.670
12.642.770
50
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 25. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA Rincian beban pokok penjualan barang dan jasa adalah sebagai berikut: 2013
2012
Eceran dan distribusi Teknologi informasi Administrasi saham dan jasa lainnya
10.361.734 1.355.935 303.194
9.140.692 1.178.944 74.239
Jumlah
12.020.863
10.393.875
Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 27. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2013
Beban penjualan Sewa - bersih Lain-lain
526.965 281.096
383.170 233.654
808.061
616.824
812.816 306.189 232.631 74.624 65.253 57.505 51.672 43.841 25.437 87.577
720.294 245.518 294.864 68.258 54.154 100.629 62.728 36.161 22.059 121.180
1.757.545
1.725.845
2.565.606
2.342.669
Sub-jumlah Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Listrik dan energi Penyusutan (Catatan 10) Kesejahteraan karyawan (Catatan 29) Perjalanan dinas Beban konsultan Pajak dan ijin Asuransi Komunikasi Lain-lain Sub-jumlah Jumlah
2012
28. PENDAPATAN LAINNYA DAN BEBAN LAINNYA Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut: 2013
2012
Keuntungan dari penjualan investasi entitas asosiasi (Catatan 8) Pendapatan dividen Pengembalian dan pengalihan sewa Selisih kurs Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan Lain-lain
1.243.210 236.699 197.180 143.286
3.900 406.609 62.531
59.518
48.211 53.848
Jumlah
1.879.893
575.099
51
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 28. PENDAPATAN LAINNYA DAN BEBAN LAINNYA (lanjutan)
2013
2012
Penurunan nilai Kerugian yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan Pajak Lain-lain
(73.149)
(21.468)
(13.082) (3.649) (109.019)
(107.676) (98.855)
Jumlah
(198.899)
(227.999)
29. IMBALAN KERJA Akun ini terdiri dari:
2013
Akrual imbalan kerja Kewajiban imbalan kerja Bagian jangka pendek
2012 162.804 266.260
229.770 219.732
429.064 (180.293)
449.502 (265.541)
248.771
183.961
Bagian jangka panjang
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp1.356 dan Rp890. Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang. Oleh karena itu, Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan imbalan kerja. Jumlah yang diakui sebagai beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria - bersih Biaya jasa masa lalu
46.188 16.829 6.249 1.086
36.864 16.076 6.265 2.143
Bersih Beban kompensasi
70.352 4.272
61.348 6.910
Jumlah
74.624
68.258
Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Eldrige Gunaprima Solution, aktuaris-aktuaris independen, dengan asumsiasumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Tabel kematian Tingkat ketidakmampuan Tingkat pensiun Tingkat pengunduran diri Usia pensiun normal
: : : : : : :
8,6% - 9,25% pada tahun 2013 dan 5,8% - 6,8% pada tahun 2012 8% - 10% Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II 10% dari tingkat kematian 100% pada usia pensiun normal 2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun 55 tahun
52
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 29. IMBALAN KERJA (lanjutan) Perubahan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
2012
Saldo awal Penambahan Mutasi Pembayaran
219.732 74.624 (2.115) (25.981)
170.938 68.258 (4.342) (15.122)
Bersih Dikurangi bagian jangka pendek
266.260 (17.489)
219.732 (35.771)
Bagian Jangka Panjang
248.771
183.961
Nilai kini liabilitas imbalan program dan penyesuaian pada liabilitas program pada tahun berjalan dan periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 31 Des 2013 Nilai kini liabilitas imbalan program Penyesuaian pengalaman pada liabilitas imbalan program
214.926
35.222
31 Des 2012
31 Des 2011
260.480
31 Des 2010
202.854
(5.882)
31 Des 2009
166.994
2.918
127.586
(7.536)
9.991
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
Valuta Asing Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset lancar lainnya Piutang pihak berelasi non-usaha Aset tidak lancar lainnya
USD SGD Euro HKD JPY RMB USD USD SGD USD SGD USD USD
148.308 728 15 268 1.067 2 15.162 154 5.057 10 2.771 9.756
Jumlah Aset Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas jangka pendek lainnya Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Liabilitas jangka panjang lainnya
2012
Ekuivalen Rupiah 1.807.726 7.009 252 421 124 4 184.810 1.877 61.640 96 33.776 118.916
Valuta Asing 33.552 23.874 21 180 1.182 12.506 282 10 3.371 3.633 792
2.216.651
Ekuivalen Rupiah 324.448 188.867 267 224 13.089 120.936 2.723 80 32.600 35.130 7.661 726.025
USD USD USD HKD USD
251 10.753 20.758 344 3
3.059 131.068 253.019 541 37
61 11.878 227 16
593 114.862 283 153
USD USD
1.585 791
19.319 9.641
4.402 7.925
42.562 76.634
USD USD USD
1.777 200.000 3.664
21.660 2.437.800 44.660
31.009 3.781
299.861 36.559
Jumlah Liabilitas
2.920.804
Aset (liabilitas) bersih
(704.153 )
53
571.507 154.518
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 31. PEMBAGIAN LABA PENGGUNAANNYA
DAN
PEMBENTUKAN
SALDO
LABA
YANG
TELAH
DITENTUKAN
a. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 24 April 2013, yang telah diaktakannotariskan dengan akta No. 21 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp10.065 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 21 Mei 2013 dan membentuk cadangan umum sebesar Rp 300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 4 Juni 2013. b. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 15 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp7.727 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 25 Mei 2012 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 7 Juni 2012. 32. IKATAN YANG SIGNIFIKAN a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting. b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited, Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor PT MGF. Perjanjian ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2003. c.
PT MPP mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan di berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk jangka waktu 10 sampai 27 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2013, toko-toko tersebut belum dibuka.
d. Per tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp3.038.510, RMB61.127 dan USD15.467 (Catatan 14 dan 20). e. Perusahaan dan PT MPP mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 19 September 2012, di mana Perusahaan dan PT MPP telah memperoleh persetujuan dari masing-masing para pemegang saham atas rencana Perusahaan dan PT MPP untuk melakukan restrukturisasi aset-aset tertentu. RUPSLB PT MPP juga menyetujui rencana PT MPP untuk melakukan pengurangan modal yang dilakukan dengan cara penurunan nilai nominal saham PT MPP. Pada tanggal 26 Nopember 2012, PT MPP menerima persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-58827.AH.01.02Tahun 2012 untuk menurunkan nilai nominal saham PT MPP dari Rp500 (dalam angka penuh) per lembar saham menjadi Rp50 (dalam angka penuh) per lembar saham. Seluruh saham dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 27 Nopember 2012 dan pembayaran selisih nominal saham kepada para pemegang saham telah dilakukan PT MPP pada tanggal 4 Desember 2012. Perusahaan menerima Rp1.215.626 dari PT MPP sehubungan dengan penurunan nilai nominal saham ini.
54
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 32. IKATAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT MPP melakukan restrukturisasi aset atas tanah dan bangunan PT MPP di berbagai lokasi masing-masing kepada entitas anak PT MP dan PT NPI. Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perusahaan dan PT MPP menandatangani akta Jual Beli sebagai berikut: Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp945.000 dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp944.947. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp1.889.947 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 30 Nopember 2012. Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp416.000 dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp922.327. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp47.327 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp1.291.000 dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perusahaan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei 2013. Pada tanggal 28 Maret 2013, Promissory Note ini telah dilunasi oleh Perusahaan. f.
Perjanjian Lindung Nilai atas Hutang Obligasi Berdenominasi Dolar AS Pada tanggal 2 September 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian Cancellable Call Spread Option dengan BNP Paribas, cabang Singapura, sebesar USD50.000 untuk spread antara Rp10.500 (dalam angka penuh) dan Rp12.500 (dalam angka penuh) dengan tingkat premi tahunan sebesar 1,95%. Beban premi dibayar setiap semester mulai tanggal 23 Januari 2014. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Juli 2018. Nilai wajar fasilitas lindung nilai ini pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp31.491 dan dicatat pada Aset Tidak Lancar Lainnya. Pada tanggal 2 September 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Cancellable Swap Deliverable in US Dollar dengan Nomura International Plc, cabang Singapura, sebesar USD25.000 untuk spread antara Rp10.500 (dalam angka penuh) dan Rp12.500 (dalam angka penuh) dengan tingkat premi tahunan sebesar 2,02%. Beban premi dibayar setiap tanggal 25 Januari dan 25 Juli. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018. Nilai wajar fasilitas lindung nilai ini pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp18.220 dan dicatat pada Aset Tidak Lancar Lainnya.
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu eceran dan distribusi dan teknologi informasi. Sebagai tambahan, informasi tentang aktivitas usaha di luar dua kegiatan utama Perusahaan tersebut digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “Lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan hasil usaha yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak di bidang retail malls, administrasi saham, jasa arsip dan lainnya. Segmen Operasi dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena setiap segmen operasi menyediakan jasa/produk yang berbeda. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
55
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan) Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut: Eceran dan Distribusi 31 Desember 2013 Hasil Operasi Penjualan bersih Penghasilan keuangan Biaya keuangan Penyusutan dan amortisasi Bagian atas laba (rugi) entitas asosiasi Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba bersih tahun berjalan Segment Information Investasi dalam entitas asosiasi Pengeluaran modal Aset segmen dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan 31 Desember 2012 Hasil Operasi Penjualan bersih Penghasilan keuangan Biaya keuangan Penyusutan dan amortisasi Bagian atas rugi entitas asosiasi Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) bersih tahun berjalan 31 Desember 2012 Informasi segmen Investasi dalam entitas asosiasi Pengeluaran modal Aset segmen dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan
Teknologi Informasi
Lainnya
12.894.276 55.056 (88.590) (331.297) (106.424) 254.654
1.415.591 57.520 (122.209) (92.544) 225.094 65.886 1.292.176
585.463 8.330.215 4.739.008
949.772 191.486 4.612.475 881.660
11.271.858 170.373 (223.549) (343.289) (31.198) 91.348
1.275.942 95.583 (74.671) (85.339) 13.126 112.521
582.385 7.910.977 5.174.752
124.469 2.202.683 1.394.981
Jumlah
361.803 19.188 (109.050) (90.327) (37.990) (78.766) 99.080
14.671.670 131.764 (319.849) (514.168) 187.104 (119.304) 1.645.910
916.330 79.009 7.312.579 5.657.474
1.866.102 855.958 20.255.269 11.278.142
94.970 3.074 (4.556) (22.194) (34.274) (651) (37.286)
12.642.770 269.030 (302.776) (450.822) (34.274) (18.723) 166.583
606.472 143.818 3.974.523 465.377
606.472 850.672 14.088.183 7.035.110
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut: 2013
2012
Indonesia Luar Indonesia
14.154.399 517.271
12.285.102 357.668
Jumlah
14.671.670
12.642.770
Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut: 2013
2012
Indonesia Luar Indonesia
7.171.790 596.095
6.377.566 438.081
Jumlah segmen aset tidak lancar*
7.767.885
6.815.647
*)
tidak termasuk piutang pihak berelasi non-usaha dan aset pajak tangguhan
56
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 34. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
2013
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke sewa dibayar di muka Reklasifikasi aset lancar lainnya ke aset keuangan lancar lainnya
2012 215.168
198.857
411.994
26.711
-
31.000
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas. (i)
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko di mana suatu pihak dengan instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang, investasi tertentu dan aset keuangan tertentu lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah: 2013
2012
Kas dan setara kas Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya, tidak termasuk saham untuk exchangeable rights Aset keuangan tidak lancar lainnya Investasi jangka panjang lainnya Aset tidak lancar lainnya
4.301.461 349.050
2.875.259 231.454
1.024.910 160.733 1.005 425.192
1.187.714 43.474 927.584 203.426
Jumlah
6.262.351
5.468.911
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Di samping itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan. (ii)
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya. Di bawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan: Nilai Tercatat 2013 Utang usaha Utang pajak dan beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Utang sukuk Liabilitas lainnya
2.677.231 1.022.276 180.293 483.267 255.583 2.446.665 135.898 545.342
57
Arus Kas Aktual 2.677.231 1.022.276 180.293 483.267 255.583 2.489.800 136.000 545.342
<= 1 tahun 2.677.231 1.022.276 180.293 483.267 187.203 52.000 136.000 9.715
> 1 tahun 68.380 2.437.800 535.627
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) (ii)
Risiko Likuiditas (lanjutan) Nilai Tercatat 2012 Utang usaha Utang pajak dan beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Utang sukuk Liabilitas lainnya
1.908.022 784.789 265.541 330.148 2.623.359 51.747 135.493 390.914
Arus Kas Aktual 1.908.022 784.789 265.541 330.148 2.623.359 52.000 136.000 390.914
<= 1 tahun 1.908.022 784.789 265.541 330.148 1.130.305 5.554
> 1 tahun 1.493.054 52.000 136.000 385.360
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang cukup agar memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Di samping itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. (iii)
Risiko Mata Uang Asing Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama USD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2013, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan sebesar Rp(29.785) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Penurunan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dan piutang dalam mata uang USD yang dikurangi dengan kerugian penjabaran pinjaman dan utang dalam mata uang USD. Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
(iv)
Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
58
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) (iv)
Risiko Suku Bunga Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, jika suku bunga pasar naik/turun sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam USD naik/turun sebesar 10 basis poin dan semua variable lainnya dianggap konstan, laba bersih konsolidasian tahun berjalan akan naik/turun sebesar Rp5.983, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang setelah dikompensasi dengan naik/turunnya beban bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang. Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman Perusahaan dijelaskan pada Catatan 3, 5, 14 dan 20.
(v)
Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Per tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan yang diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan: Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh aset keuangan Perusahaan yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar merupakan investasi yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dan menggunakan hierarki tingkat 1. Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang obligasi dalam dolar AS dan Rupiah yang mempunyai nilai wajar masing-masing sebesar USD 202.402 dan Rp 189.435 pada tanggal 31 Desember 2013 dan utang obligasi Rupiah yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp 213.487 pada tanggal 31 Desember 2012. Nilai wajar obligasi diambil dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk pada tanggal pelaporan. 36. PENGELOLAAN PERMODALAN Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan. Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
59
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Pada tanggal 14 Januari 2014, PT MPP memperpanjang fasilitas pinjaman dari BoC sebesar USD30.000 sampai dengan tanggal 14 Januari 2016 (Catatan 20). b. Pada tanggal 4 Februari 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian USD/IDR Call Spread Cancellable dengan Deutsche Bank AG, cabang Singapura, sebesar USD35.000 untuk spread antara Rp11.500 (dalam angka penuh) dan Rp13.500 (dalam angka penuh) dengan tingkat premi tahunan sebesar 2,38%. Beban premi dibayar setiap tanggal 25 Januari dan 25 Juli. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018. 38. AKUN REKLASIFIKASI Untuk konsistensi dengan penyajian dari laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mereklasifikasi akun-akun sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 31 Desember 2012 Beban usaha Manfaat (beban) pajak penghasilan
(2.372.894) 11.502
30.225 (30.225)
(2.342.669 ) (18.723 )
39. STANDAR AKUNTANSI BARU YANG BELUM BERLAKU PADA TAHUN 2013 Beberapa interpretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan: -
ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (Revisi 2013) “Irnbalan kerja” Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari interpretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
60
Laporan Tahunan
2013 SEIZING OPPORTUNITIES. DELIVERING GROWTH & VALUE.
Tel : (62 21) 55 777 000 Fax : (62 21) 547 5232 www.multipolar-group.com
Laporan Tahunan 2013
PT Multipolar Tbk. Kantor Operasional Menara Matahari Lantai 20-21 Jl. Palem Raya Boulevard 7 Lippo Karawaci 1100 Tangerang 15811 Indonesia