Laporan Tahunan
2014
Annual Report
Powering the Way Kliring Penjaminan Efek Indonesia
To Promote Capital Market Deepening
Visi Vision
Menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan yang handal untuk menyediakan layanan terbaik di pasar modal Indonesia To become the Clearing and Guarantee Institution reliable of providing the best services in Indonesia capital market
Misi Mission
Mewujudkan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik To actualize a safe and attractive Indonesia capital market
Nilai Inti Core Values
Dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan, KPEI menetapkan nilai inti perusahaan yang terdiri dari inTegrity, pRudence, cUstomer focus, fellowShip, dan achievemenT of excellence [TRUST]. Nilai inti perusahaan ini membentuk budaya kerja dan menentukan karakter dari perusahaan, serta memberi arah dalam berperilaku dan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen dan seluruh karyawan KPEI The company formulated core values consisting of inTegrity, pRudence, cUstomer focus,fellowShip and achievemenT of excellence [TRUST] in order to achieve its vision and mission. The core values shape the culture and define the character of the company. They guide how the company behave and make decisions
InTegrity
Integritas
PRudence
Kehati-hatian
CUstomer Focus Fokus pada Pengguna Jasa
FellowShip Kebersamaan
AchievemenT of Excellence
Pencapaian Terbaik
We Value
TRUST
Daftar Isi Contents
1
Selamat Datang di KPEI Welcome to KPEI
2
Tema Theme
4
Sekilas KPEI KPEI at a Glance
6
Tonggak Sejarah Milestones
8
Peristiwa Penting Event Highlights
14
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
16
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
18 26
34
Kaleidoskop 2012-2014 Kaleidoscope 2012-2014 Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
Laporan Manajemen Management Reports
36
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
44
Laporan Direksi Board of Directors' Report
58
Data Perusahaan Corporate Data
Fungsi Pendukung
116 Supporting Functions
60
Struktur Pasar Modal Indonesia Indonesia Capital Market Structure
118
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resource and General Affair
62
Profil Perusahaan Company Profile
128
Teknologi Informasi Information Technology
64
Struktur Organisasi Organization Structure
136
Hukum dan Keanggotaan Legal and Membership
66
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
144
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
68
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
150
70
Profil General Manager & Kepala Divisi Profile of General Manager & Division Head
Riset dan Pengembangan Bisnis Research and Business Development
72
Komite Committee
73
Layanan Jasa dan Produk Services and Products
77
Entitas Anak dan Asosiasi Subsidiaries and Associates
Tata Kelola Perusahaan
154 Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial
80
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
184 Perusahaan
Corporate Social Responsibility Pernyataan Manajemen Atas Laporan Tahunan 2014
190 Management Statements On 2014 Annual Report
Strategi Bisnis
104 Business Strategy Laporan Keuangan
192 Financial Statements
Laporan Keuangan Dana Jaminan 266 Guarantee Funds Financial Statements
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Selamat Datang di KPEI Welcome to KPEI
P
encapaian KPEI dalam melakukan pengembangan berkelanjutan di tahun 2014 menunjukkan kemantapan dan komitmen KPEI dalam meningkatkan kualitasnya sebagai lembaga Central Counterparty (CCP) di pasar modal Indonesia. KPEI melakukan berbagai upaya untuk menyesuaikan diri dan memenuhi standar internasional agar mampu tampil sejajar dengan lembaga sejenis dari negara-negara maju dan menjadi bagian dari industri keuangan global. Di sisi lain, sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan dan Self-Regulatory Organization (SRO), KPEI menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan pasar modal Indonesia dengan terlibat secara aktif dalam program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia. Dalam program pengembangan tersebut, KPEI menjadi koordinator pada empat inisiatif utama yang berfokus pada pengembangan kapasitas dan kualitas produk dan layanan. Keterlibatan KPEI dalam organisasi keuangan dunia dan pendalaman peran dalam pengembangan pasar modal Indonesia menunjukkan keseriusan KPEI untuk menjadi CCP yang dapat diandalkan. Rangkuman laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan KPEI tahun 2014, disajikan dalam Laporan Tahunan 2014 ini, agar dapat menjadi referensi dan sumber informasi bagi seluruh pemangku kepentingan KPEI. KPEI’s achievement in continuous journey of development in 2014 demonstrated KPEI’s steadiness and commitment in enhancing its quality as Central Counterparty (CCP) institution in Indonesia capital market. KPEI conducted various efforts to adapt and conform its standard to the international standards, to be able to stand equally to peers institutions from the advanced countries, as well as to become part of the global financial industry. On the other hand, as a Clearing and Guarantee Institution and Self-Regulatory Organization (SRO), KPEI continued its commitment to develop Indonesia capital market by actively engage in the advanced stage of Capital Market Infrastructure Development program, in which KPEI acted as the coordinator. In this development program, KPEI implemented four key initiatives that focus on the development of capacity and quality of products and services. KPEI’s engagement in the global financial institution and the deepening role of KPEI in Indonesia capital market development indicates KPEI’s commitment to become a reliable CCP. This 2014 Annual Report presented the summary of business performance report and financial statements of KPEI in 2014, to become a reference and source of information for all KPEI’s stakeholders.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
1
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tema Theme
Powering the Way To Promote Capital Market Deepening Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Dear Distinguished Stakeholders,
Sejalan dengan misi KPEI untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik, pada tahun 2014, KPEI melanjutkan realisasi rencana strategis Perusahaan periode 2012-2015 yang telah dirancang dengan seksama guna memperkuat kehadiran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), serta perannya sebagai Central Counterparty (CCP). Hal ini ditujukan untuk memberikan manfaat yang optimal bagi para pelaku pasar modal, serta terus meningkatkan kepercayaan dan ketertarikan investor, baik domestik maupun global.
Aligning to KPEI’s mission to create a safe and attractive Indonesia capital market, in 2014, KPEI continued to realize the strategic plan for period of 2012-2015, that has been carefully designed in order to strengthen the Company’s presence ad Clearing and Guarantee Institution (LKP), and its role as Central Counterparty (CCP). The realization aimed to provide optimal benefit to the capital market participants, as well as constantly increase trust and interest of the investors, in domestic and global.
Lebih dari itu, peran KPEI di industri pasar modal semakin kuat dengan terlibatnya KPEI secara aktif pada Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP64/D/2013 tentang Pembentukan Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal tanggal 6 Desember 2013. Dalam program pengembangan tersebut, KPEI dipercaya untuk mengkoordinir pelaksanaan 4 (empat) inisiatif strategis, yaitu Enhancement e-CLEARS, Implementasi General Clearing Member (GCM), Mekanisme Institutional Delivery, dan Partisipasi Penjaminan dengan Skema Baru dan Kebijakan Preemptive Action.
More of it, the role of KPEI in capital market industry was improved through KPEI’s active involvement in Capital Market Infrastructure Development, conform to Decree of IFSA Board of Commissioner No.KEP64/D.04/2013 regarding the Establishment of Capital Market Infrastructure Development Team on December 6, 2013. In this program, KPEI was appointed as coordinator for the implementation of 4 (four) strategic initivatives, which are Enhancement e-CLEARS, General Clearing Member (GCM) Implementation, Institutional Delivery Mechanism, and Participation in New Scheme of Guarantee and Policy of Preemptive Action.
Selain mengembangkan inisiatif pengembangan infrastruktur pasar modal, KPEI juga merealisasikan inisiatif strategis internal Perusahaan, diantaranya Pengembangan Sistem Pinjam Meminjam Efek Bilateral termasuk Pelaksanaan Konsultasi dan Implementasi yang Bekerjasama dengan Korea Securities Depository, Penyempurnaan Sistem Kliring Derivatif, Penyempurnaan dan Integrasi Pelaporan MKBD dan Portfolio Anggota Bursa, Pelaksanaan IOSCO/PFMI Self-Assessment, Penyusunan Peraturan terkait Pengembangan Bisnis.
In addition, KPEI has also actualized the Company’s internal strategic initiatives, among others Development of Billateral SBL System including the Implementation of Consultation and Cooperation with Korea Securities Depository, Completion of Derivative Clearing System, Completion and Integration of NAWC and Exchange Member Portofolio Reporting, IOSCO/PFMI Self Assessment Implementation, Formulation of Regulation related to Business Development.
Peningkatan hubungan internasional juga dilakukan KPEI melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dengan lembaga pasar modal internasional seperti JASDEC, JSCC, JSF, dan CCDC, serta Bergabungnya KPEI sebagai anggota organisasi keuangan dunia PASLA dan CCP12.
KPEI also conducted enhancement of international affairs, through the signing of Memorandum of Understanding with international capital market institution such JASDEC, JSCC, JSF and CCDC, also by joining the world finance organization PASLA dan CCP12.
2
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tema Theme
Pelaksanaan inisiatif strategis KPEI tersebut, juga bertujuan untuk mendukung program Capital Market Deepening yang diusung OJK. Program pendalaman pasar modal tersebut memiliki 4 (empat) kegiatan utama, yaitu penguatan infrastruktur sistem teknologi informasi, penyediaan regulasi yang akomodatif bagi industri sekaligus lebih melindungi investor, peningkatan sisi penawaran dan permintaan produk, serta efektifnya pengawasan dan penegakan hukum di pasar modal. Semua kegiatan tersebut diorientasikan pada peningkatan likuiditas dan kemampuan kompetitif pasar modal nasional memasuki era integrasi ekonomi ASEAN yang akan dimulai pada tahun 2015.
Implementation of KPEI’s strategic initiatives, also aimed to support Capital Market Deepening program initiated by IFSA. The program of capital market deepening consist of 4 (four) main activities, which are strengthening infrastructure of information technology system, provision of accomodative regulation for the industry while more protecting investors, increasing product supply and demand, as well as effectiveness of supervisory and law enforcement in capital market. All of activities are oriented to increasing liquidity and competitive capability of national capital market entering the era of ASEAN integrated economy that will be started in 2015. In line with the spirit of implementing the strategic initiatives, year of 2014 has become year of enhancement and strengthening KPEI’s role in promoting improvement of Indonesia capital market. This become our base in defining “Powering the Way to Promote Capital Market Deepening” as the theme of 2014 Annual Report.
Sejalan dengan semangat pelaksanaan inisiatif strategis di atas, tahun 2014 menjadi tahun pengembangan dan penguatan peran KPEI dalam mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia. Hal ini yang menjadi landasan kami dalam mengusung “Powering the Way to Promote Capital Market Deepening” sebagai tema laporan tahunan untuk tahun 2014.
Konsep Desain Design Concept
Desain Laporan Tahunan KPEI 2014 menampilkan tangga dan orang yang melangkah ke atas, merupakan simbolisasi tujuan strategis KPEI, dan usaha yang besar sebagai CCP yang terus berkembang untuk mencapai tujuan di tingkat yang lebih tinggi. KPEI berkomitmen untuk tumbuh menjadi CCP yang handal dan dapat menjadi bagian dari organisasi keuangan dunia. Desain tangga terdiri dari beberapa lajur tangga yang menunjukkan komitmen KPEI untuk mengembangkan layanan jasa dan produk, serta infrastruktur pasar sebagai upaya pendalaman pasar modal. Hal ini sejalan dengan program pendalaman pasar keuangan Indonesia yang diusung OJK.
The design of 2014 KPEI’s Annual Report showing steps and people moving upward, as the symbolization of KPEI’s strategic objective, and its progressive effort as constantly improved CCP to achieve goals in the higher level. KPEI is committed to grow as reliable CCP and to be part of world financial organization. Shape of steps in more than one line to steps, that represent KPEI’s commitment to improve product and services, also the market infrastructure as the effort to deepen the capital market. This is aligned with financial market deepening program initiated by IFSA.
Elemen batik dan sentuhan Indonesia menggambarkan kebanggaan KPEI sebagai salah satu perusahaan keuangan Indonesia yang mampu berkiprah di tingkat internasional. Keseluruhan desain tetap mempertahankan penampilan yang profesional, bersih, modern dan komunikatif sesuai dengan citra KPEI.
The batik element and touch of Indonesia represent KPEI’s pride as one of Indonesia financial institution that has been involved in international level. The whole design maintained the professional, clean, modern and communicative look, suitable to KPEI’s image.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
3
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekilas KPEI KPEI at a Glance
Pada tanggal 5 Agustus 1996, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES) mendirikan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan kepemilikan saham masing-masing 90% dan 10% dan modal disetor sebesar Rp15 miliar. Peresmian KPEI sebagai badan hukum dikukuhkan melalui pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada 24 September 1996. Pada 1 Juni 1998, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) secara resmi menerbitkan Izin Operasional kepada KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) berdasarkan Surat Keputusan No: Kep-26/PM/1998. Seiring dengan digabungkannya BEJ dan BES menjadi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2007, maka 100% saham KPEI dimiliki oleh BEI.
On August 5th, 1996, the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX) established Indonesia Clearing Guarantee Corporation named PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) with shareholdings of 90% and 10%, respectively, and paid-up capital of Rp15 billion. KPEI then registered as legal entity, confirmed by the ratification from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia on September 24th, 1996. On June 1st, 1998, the Supervisory Agency of Capital Market (Bapepam) officially published the Operational Permit for KPEI as Clearing and Guarantee Institution (LKP) by Decree No: Kep 26/PM/1998. Following the merger of JSX and SSX to be incorporated to Indonesia Stock Exchange (IDX), thus the 100% shareholding of KPEI is owned by IDX.
Peran KPEI dalam industri pasar modal adalah menyelenggarakan kegiatan kliring dan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Kegiatan kliring yang dilakukan KPEI bertujuan untuk menentukan bahwa setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Sedangkan fungsi penjaminan dalam penyelesaian transaksi bursa adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban bagi AK yang timbul dari transaksi bursa.
KPEI’s role in the capital market industry is to conduct clearing and guarantee function of the securities transaction settlement. The clearing process is carried out to determine that every Clearing Member (CM) understands their rights and obligations to be completed on the settlement date. While the guarantee function in completing the securities transaction is to ensure the fulfillment of CM’s rights and obligations occurred from the transaction.
4
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekilas KPEI KPEI at a Glance Menyadari pentingnya peran KPEI dalam mendukung kemajuan pasar modal Indonesia, KPEI secara terusmenerus melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan, baik secara kualitas maupun inovasi pada setiap jenis layanan dan produk. Perbaikan infrastruktur, riset dan pengembangan, serta penerapan praktik terbaik standar internasional sebagai Central Counterparty (CCP) terus diupayakan oleh segenap manajemen dan karyawan KPEI.
Realizing its important role in promoting the enhancement of Indonesia capital market, KPEI continuously conducted various development and improvements in quality and innovation of clearing products and services. Improvement in infrastructure, research and development, as well as the implementations of best international standards practices as CCP continue to be pursued by KPEI’s management and employees.
Tahun 2014 merupakan tahun yang penting, baik untuk pengembangan pasar modal maupun bagi KPEI sendiri. Pengembangan layanan dan produk dilakukan dengan progresif untuk memenuhi tun tutan proses bisnis ke depan. Perluasan kapasitas transaksi e-CLEARS dilakukan sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan volume data yang harus dikelola, yang disebabkan oleh peningkatan volume transaksi, jumlah emiten, dan jumlah partisipan. Upaya lainnya adalah penyempurnaan sistem manajemen risiko dan sistem kliring derivatif sebagai respon terhadap kondisi pasar modal yang dinamis. Selain itu, dilakukan juga proses penilaian mandiri terkait pemenuhan prinsipprinsip KPEI sebagai CCP berdasarkan rekomendasi Principle for Financial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan oleh International Organization of Securities Commissions (IOSCO).
The year 2014 was the important year for the development of capital markets as well as for KPEI itself. Products and services were improved progressively, in order to meet the demand of future business process. Extended transactional capacity of e-CLEARS were carried out in anticipation of the growth in data volume, due to the increased volume of transactions, increased number of issuers, or increased number of participants. KPEI also conducted improvement on the risk management system and derivatives clearing system as the response to the capital market dynamics. In addition, KPEI also implemented a self-assessment process related to the fulfillment of KPEI’s principal as CCP, with reference to the recommendation from Principle for Financial Market Infrastructures (PFMI), which published by the International Organization of Securities Commissions (IOSCO).
Untuk mendukung kinerja operasional yang unggul, KPEI senantiasa meningkatkan kualitas dan ketersediaan sumber daya termasuk Sumber Daya Manusia (SDM). Perusahaan mendukung pembelajaran dan interaksi edukatif yang konstruktif di antara insan KPEI melalui sebuah program yang disebut Knowlegde Management (KM). Program yang memiliki wadah bernama Knowledge and Learning for Innovation at KPEI (KLIK) ini menjadi sebuah sarana untuk berbagi pengetahuan dan keahlian serta interaksi sosial antar karyawan KPEI. KLIK secara berkesinambungan dikembangkan dengan fokus yang berbeda-beda di setiap tahunnya mengikuti dinamika Perusahaan.
To promote the excellence of operational performance, KPEI strives to improve the quality and availability of all resources including Human Resources (HR). The company supports the constructive learning and educational interaction between KPEI people, through a program named by Knowledge Management that is outlined in Knowledge and Learning for Innovation at KPEI (KLIK). KLIK is a media to share skill and knowledge, as well as engaging social interaction between KPEI employees. KLIK is continuously developed by different focuses in each year to follow the dynamics of the Company.
Untuk mewujudkan lembaga kliring dan penjaminan yang handal dan menarik, KPEI tidak akan berhenti berbenah, menata organisasi, serta menyusun rencana strategis perusahaan. Dimotori oleh kemampuan sumber daya manusia yang kompeten dan sarana prasarana yang handal serta didukung penuh oleh OJK, SRO lainnya, pemerintah dan para pelaku pasar modal, KPEI berkomitmen untuk terus meningkatkan fungsinya dengan sebaik mungkin. Hal ini juga didasari keinginan kuat KPEI untuk memajukan pasar modal Indonesia serta memberikan manfaat maksimal yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
To actualize the reliable and attractive clearing and guarantee Institution, KPEI continues moving forward, conducts better improvement, and carries out proper organization, as well as setting company’s strategic plans. Driven by the competent skill of the resources and the sophisticated infrastructures as well as the full support from IFSA, the other SRO, government and the capital market communities, KPEI commits to improve its function at its best. This commitment and dedication also based on its desire to promote Indonesia capital market as well as to provide maximum sustainable benefits for all stakeholders.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
5
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tonggak Sejarah Milestones
1996 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan pada tanggal 5 Agustus 1996 Indonesia Clearing and Guarantee corporation (KPEI) was established on August 5th, 1996
1997 KPEI memperoleh izin pendahuluan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) pada tanggal 26 Juni 1997 KPEI obtained its preliminary license as Clearing and Guarantee Institution on June 26th, 1997
1998 KPEI memperoleh izin usaha sebagai LKP pada tanggal 1 Juni 1998 KPEI obtained its license to act as Clearing and Guarantee Institution on June 1st, 1998 Peluncuran sistem pemantauan risiko, Automated Risk Monitoring System (ARMS) The launching of system to monitor risk, Automated Risk Monitoring System (ARMS)
2000 Perdagangan dan penyelesaian efek tanpa warkat (Scripless Trading) dimulai pada Juli 2000 The initiation of scripless trading and securities settlement on July 2000 Peluncuran sistem kliring dan penjaminan, Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS) The launching of system to conduct clearing and guarantee, Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS) Peluncuran sistem pelaporan Modal Kerja Bersih yang Disesuaikan (MKBD) bagi perusahaan efek The launching of Net Adjusted Working Capital (NAWC) reporting system for securities companies
6
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
2003 KPEI memperoleh sertifikasi manajemen mutu ISO 9001:2000 KPEI obtained certification on quality management ISO 9001:2000 Peluncuran layanan dan sistem informasi kliring dan penjaminan secara mobile, Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS). The launching of mobile clearing and guarantee information system and services, Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) KPEI menjadi tuan rumah the 7th Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) General Meeting, bersama KSEI KPEI hosted the 7th Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) General Meeting, together with KSEI
2002 Perubahan waktu penyelesaian transaksi bursa dari T+4 menjadi T+3 Establishment of stock exchange transaction settlement time frame from T+4 become T+3 100% perdagangan dan penyelesaian efek tanpa warkat Establishment of 100% scripless trading
2001 Peluncuran sistem pemantauan risiko, Risk Monitoring Online (RMOL) dan sistem manajemen keuangan penyelesaian transaksi, Cash Management, untuk mendukung transaksi Indeks Futures The launching of system to monitor risk, Risk Monitoring Online (RMOL) and system of transaction settlement financial management, Cash Management to support transactions for futures index Peluncuran sistem Pinjam Meminjam Efek (PME) The launching of Securities Borrowing & Lending (SBL) system KPEI memperoleh sertifikasi manajemen mutu ISO 9002:1994 KPEI obtained certification on quality management ISO 9002:1994
2004 Dimulainya transaksi, kliring, dan penjaminan penyelesaian transaksi opsi saham The initiation of transaction, clearing, and settlement guarantee for stock option transactions
2005 Peluncuran logo baru KPEI The launching of KPEI’s new logo Peluncuran sistem kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi obligasi, Electronic Bond Clearing & Settlement System (e-BOCS) The launching of clearing and settlement guarantee for bonds transactions, Electronic Bond Clearing & Settlement System (e-BOCS) MoU dengan Korea Securities Depository (KSD) MoU signing with Korea Securities Depository (KSD)
2006 MoU dengan Bank Mandiri sebagai Bank Kustodian pertama yang menjadi lender PME MoU signing with Bank Mandiri the first custodian bank to act as the lender in Securities Borrowing & Lending (SBL) activities Penerapan sistem manajemen kinerja berbasis Balanced Scorecard (BSC) The implementation of Balanced Scorecard (BSC)-based performance management system
2007 Merger Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) The merger of Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX) into Indonesia Stock Exchange (IDX) BEI menjadi pemegang saham tunggal KPEI IDX become the sole shareholder of KPEI
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tonggak Sejarah Milestones
2011 KPEI memperoleh peningkatan sertifikasi ISO 9001:2008 KPEI obtained an upgrade on certification ISO 9001:2008 KPEI menjadi tuan rumah The 5th Asean+3 Bond Market Forum (ABMF), bersama Bapepam-LK dan SRO KPEI hosted The 5th Asean+3 Bond Market Forum (ABMF), together with Bapepam-LK and SRO
2010 Peluncuran sistem Continuous Net Settlement The launching of Continuous Net Settlement system Peluncuran program Knowledge Management The Launching of Knowledge Management system MoU pemberian Fasilitas Intraday dengan Bank Pembayaran Mou signing with payment banks on the provision of Intraday Facility Peluncuran The Indonesian Capital Market Institute (TICMI) The launching of The Indonesian Capital Market Institute (TICMI)
2009 MoU pengembangan sistem manajemen risiko dengan Razor Risk Technology MoU signing with Razor Risk Technology on development of risk management system MoU penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal MoU signing on the establishment of Capital Market Education Program
2014 2012 Peluncuran Sistem Straight Through Processing (STP) The launching of Straight Through Processing (STP) system KPEI menjadi tuan rumah The 16th ACG General Meeting, bersama KSEI KPEI hosted The 16th ACG General Meeting, together with KSEI Peluncuran hasil pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia The launching of Indonesia Capital Market Infrastructure Development result
2013 MoU KPEI dengan Central Depository Company (CDC) of Pakistan MoU signing between KPEI with Central Depository Company (CDC) of Pakistan MoU KPEI dengan Central Securities Depository Of Iran (CSDI) MoU signing between KPEI with Central Securities Depository Of Iran (CSDI) Peluncuran aplikasi m-CLEARS pada mobile application The Launching of mobile application m-CLEARS Penandatanganan Perjanjian Skema Bisnis Pengembangan Securities Borrowing & Lending (SBL) Bilateral-Repurchase Agreement (REPO) antara KPEI, KSEI dengan Korea Securities Depository (KSD) Agreement signing for Business Scheme Development of SBL Bilateral - REPO between KPEI, KSEI, and KSD Pemberlakuan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Implementation of Code of Corporate Governance
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
KPEI menjadi koordinator Program Pengembangan Infrastruktur pasar modal: Enhancement e-CLEARS, Implementasi General Clearing Member (GCM), Mekanisme Institutional Delivery, Mekanisme Penjaminan dengan skema baru dan kebijakan Preemptive Action KPEI become a coordinator of capital market infrastructure development program: e-CLEARS Enhancement, General Clearing Member (GCM) Implementation, Institutional Delivery Mechanism, the New Guarantee Participation Scheme and Policies on Preemptive Action Peluncuran Fasilitas Front End Pinjam Meminjam Efek The launching of Front End Borrowing and Lending facility Penandatanganan Nota Kesepahaman antara KPEI dengan Japan Securities Depository Center (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF), China Central Depository and Clearing (CCDC) Memorandum of Understanding (MoU) signing between KPEI and Japan Securities Depository Center (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF), China Central Depository and Clearing (CCDC) KPEI terdaftar sebagai anggota kehormatan Pan Asia Securities Lending Association (PASLA) KPEI was registered as honorary member of Pan Asia Securities Lending Association (PASLA) KPEI menjadi anggota resmi The Global Association of Central Counterparties (CCP 12) KPEI officially became a member of The Global Association of Central Counterparties (CCP 12) KPEI sebagai tuan rumah The 11th Asia Oceania CCP Meeting KPEI hosted the 11th Asia Oceania CCP Meeting Implementasi penyempurnaan Key Performance Indicator (KPI) pada seluruh tingkatan struktur organisasi Implementation of Key Performance Indicator (KPI) refinement at all levels of organization Penerbitan POJK No.26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Issuence of IFSA Regulation (POJK) No.26/POJK.04/2014 regarding to securities transaction settlement guarantee Self Assessment KPEI sebagai Central Counterparty (CCP) berdasarkan rekomendasi Principle for Financial Market Infrastructure (PFMI) - International Organization of Securities Commissions (IOSCO) bersama tim konsultan dari Thomas Murray KPEI Self Assessment as Central Counterparty (CCP) based on Principles for Financial Market Infrastructure (PFMI)International Organization of Securities Commissions (IOSCO) Recommendation with Thomas Murray as Consultant
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
7
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peristiwa Penting Events Highlights
Januari January
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) bersama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 9 Januari 2014 mengadakan Workshop “Bilateral SBL Market Opportunities in Indonesia”. Workshop ini bertujuan sebagai ajang penambah pengetahuan dan diskusi antara regulator dan pelaku pasar atas skema Bilateral Securities Borrowing and Lending (SBL). PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) cooperated with PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) on January 9th, 2014 held a Workshop of “Bilateral SBL Market Opportunities in Indonesia”. This forum was aimed to be the forum for knowledge sharing and group discussion among the regulators and the capital market communities regarding the scheme of Bilateral Securities Borrowing and Lending (SBL).
februari February
KPEI bersama BEI dan KSEI mengunjungi posko pengungsian Gunung Sinabung pada 15 Februari 2014 sekaligus memberikan bantuan sosial Masyarakat Pasar Modal Indonesia Peduli kepada para korban bencana, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia. KPEI, with IDX and KSEI went to refugee camp of Mount Sinabung on February 15th 2014 and granted social aids from the Masyarakat Pasar Modal Indonesia Peduli to the volcano disaster victims, cooperated with Indonesian Red Cross.
Pertemuan antara KPEI, KSEI dan Korea Securities Depository (KSD) pada 17-21 Februari 2014, sebagai tahapan awal dari Jasa Konsultasi KSD dalam rangka mengetahui kondisi dan ekspektasi kondisi pasar Securities Borrowing and Lending (SBL) dan Repurchase Agreeement (REPO) di Indonesia. Joint meeting of KPEI, KSEI and Korea Securities Depository (KSD) on February 17th -21st 2014, as the first stage of KSD Consultancy Services, in order to recognize the market condition and expectation on Securities Borrowing and Lending (SBL) and Repurchase Agreement (REPO) in Indonesia.
KPEI menghadiri Pan-Asian CSD Alliance 8th Task Force Meeting pada 24-25 Februari 2014 di Hongkong. Hadir pada forum tersebut Sekretaris Perusahaan KPEI, Suryadi dan Kepala Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko KPEI, Roni Gunardi. KPEI attended Pan-Asian CSD Alliance 8th Task Force Meeting on February 24th -25th 2014 in Hongkong. Corporate Secretary of KPEI, Mr. Suryadi, and Head of Guarantee and Risk Management Division, Mr. Roni Gunardi attended this meeting.
The 8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum diselenggarakan di Singapore pada 26-27 Februari 2014, Direktur KPEI Indriani Darmawati bertindak sebagai salah satu pembicara dengan tema Asia’s Market Updates bersama dengan pembicara lainnya dari Taiwan, Kamboja, dan Singapura. The 8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum held in Singapore on February 26th -27th 2014, with KPEI’s Director, Mrs. Indriani Darmawati as keynote speaker. She presented the theme of Asia’s Market Updates, along with other speakers from Taiwan, Cambodia and Singapore.
8
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peristiwa Penting Events Highlights maret March
Japan Securities Depository Center (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC) dan KPEI pada 7 Maret 2014 menandatangani Nota Kesepahaman sebagai langkah formalisasi fondasi kerjasama dalam bidang kliring dan penyelesaian efek melalui pertukaran informasi dan staf untuk mendukung pengembangan di pasar keuangan Indonesia dan Jepang, dan juga regional. Japan Securities Depository Center (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC) and KPEI signed the Memorandum of Understanding on March 7th 2014, as the stage to formalize foundation of cooperation in securities clearing and settlements through information and staff exchanged in order to promote the development of Indonesia and Japan financial market, as well as regional’s.
Pada 11 Maret 2014, KPEI mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan BNI Kustodi yang bertujuan untuk memperoleh masukan terkait dengan konsep bisnis dan rencana pengembangan mekanisme Institutional Delivery KPEI. Kegiatan ini dihadiri oleh bagian treasury, custody operation, dan custody product dari BNI Kustodi. On March 11th, 2014, KPEI held Focus Group Discussion (FGD) with BNI Custody which aimed to obtain inputs related to the business concepts and development plans of KPEI Institutional Delivery mechanism. This event was attended by Department of Treasury, Custody Operation and Custody Product BNI Custody.
April April
KPEI dan Japan Securities Finance (JSF) menandatangani Nota Kesepahaman pada 2 April 2014 di Jepang mengenai hubungan dan pertukaran informasi serta mengembangkan kerjasama sebagai langkah penting untuk menciptakan dan memperkuat hubungan di bidang operasional pasar modal. KPEI and JSF (Japan Securities Finance) signed Memorandum of Understanding in Japan on April 2nd, 2014, regarding the partnership and information exchange as well as to develop the cooperation as an important step in creating and strengthening relationship in the capital market operation.
KPEI menghadiri acara ASEAN Exchanges CEO’s Meeting ke-20 pada 2-4 April 2014 di Bali. ASEAN Exchange merupakan kerjasama dari tujuh bursa yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Kerjasama ini untuk mendorong pertumbuhan pasar modal, memudahkan akses, menciptakan produk utama negara ASEAN dan melaksanakan rencana yang telah ditargetkan.
KPEI attended the 20th ASEAN Exchanges CEO Meeting on April 2nd – 4th, 2014 in Bali. ASEAN Exchange is the cooperation of seven stock exchanges, namely Indonesia, Malaysia, Philippine, Singapore, Thailand and Vietnam. This cooperation is aimed to promoting the enhancement of capital market, enabling access, creating ASEAN core products and executing the plans.
Mei May
KPEI bersama BEI dan KSEI menyelenggarakan acara Institutional Investor Day pada 7 - 8 Mei 2014 di Ruang Seminar BEI. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman investor institusi terhadap kinerja emiten.
KPEI with IDX and KSEI conducted Institutional Investor Day on May 7th - 8th 2014 in Gallery Room IDX building. The event was conducted to increase the institutional investor’s awareness on the listed company’s performance.
Capital Market Awards kembali diselenggarakan oleh KPEI, BEI dan KSEI pada 13 Mei 2014 di Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Nurhaida, dan pejabat OJK lainnya serta para Direksi Anggota Bursa dan Emiten yang tercatat di BEI. Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku pasar modal, khususnya Anggota Bursa dan Perusahaan Tercatat.
KPEI, IDX and KSEI held the Capital Market Awards in May 13th, 2014 in the Ballroom of Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. The event was attended by the Chairman of IFSA, Mr. Muliaman D. Hadad; Chief Executive Capital Market Supervisor of IFSA, Mrs. Nurhaida; IFSA’s executives and SRO’s executives, Exchange member and listed companies. The event was to present the appreciation for the capital market communities particularly Exchange Member and listed companies.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
9
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peristiwa Penting Events Highlights Mei May
KPEI berpartisipasi dalam pertemuan 16th Asia-Pacific CSD Group (ACG) Cross Training di Tehran, Iran pada 19-23 Mei 2014 yang dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara Asia untuk membahas perkembangan pasar modal Asia. KPEI participated in the 16th Asia-Pacific CSD Group (ACG) Cross Training meeting in Tehran Iran on May 19th - 23th 2014, attended by representatives from Asian countries to discuss the development of capital market in Asia.
Workshop Teknologi Informasi (TI) di Central Securities Depository of Iran (CSDI) Tehran, Iran pada 20-25 Mei 2014. Hamed Soltani Nejad, President dan CEO CSDI dan Inarno Djajadi, Komisaris Utama KPEI bersama-sama membuka kegiatan workshop tersebut. Hadir pula Indriani Darmawati selaku Direktur KPEI dan Erizal sebagai Komisaris KPEI. The Information Technology Workshop in CSDI Tehran, Iran on May 20th -25th, 2014. Mr. Hamed Soltani Nejad, President and CEO of CSDI and Mr. Inarno Djayadi, President Commissioner of KPEI together opened the workshop. Mrs. Indriani Darmawanti, Director of KPEI, and Mr. Erizal, Commissioner of KPEI also attended this workshop
juni June
Peluncuran dan Sosialisasi Fasilitas Front End PME pada 2 Juni 2014, oleh Hasan Fawzi selaku Direktur Utama KPEI yang juga dihadiri oleh perwakilan OJK, Direksi KPEI, Direksi KSEI, Direksi Anggota Kliring, Bank Kustodian dan perwakilan Asosiasi Pasar Modal. The Socialization of Front End SBL Facility was officially launched by Mr. Hasan Fawzi, President Director of KPEI on June 2nd 2014. This event was also attended by IFSA’s representatives, Board of Directors of KPEI, Board of Directors of KSEI, Board of Directors’ Clearing Members, Custodian Banks, and Capital Market Association’s representatives.
Agustus August
SRO bersama OJK mengadakan konferensi Pers dalam rangka 37 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia pada 14 Agustus 2014 di Gedung Bursa Efek Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan OJK, Direksi dan Dewan Komisaris SRO serta para pelaku pasar modal Indonesia. Direktur Utama KPEI Hasan Fawzi bertindak sebagai salah satu pembicara utama. SROs with the IFSA held the Press Conference in conjunction with the 37 Years of Reactivation of Indonesian Capital Market on August 14th 2014, at Indonesia Stock Exchange Building, attended by IFSA’s representatives, SROs Board of Directors and Board of Commissioners, as well as Indonesia capital market communities. KPEI’s President Director, Mr. Hasan Fawzi was a keynote speaker in this event.
Penyelenggaraan Securities Finance Workshop bekerjasama dengan Japan Securities Finance Co. (JSF) pada 21 Agustus 2014 di hotel Shangri-La Jakarta, dihadiri oleh perwakilan dari KPEI, BEI, KSEI, dan perwakilan dari Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI). The Securities Finance Workshop was held in cooperation with Japan Securities Finance Co. (JSF) on August 21st 2014, at Shangri-La Hotel Jakarta. This event was attended by the representatives of IDX, KPEI, KSEI, and Association of Indonesia Securities Companies (APEI).
10
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peristiwa Penting Events Highlights Agustus August
KPEI mengadakan acara syukuran ulang tahun pada 22 Agustus 2014 sebagai bentuk rasa syukur perusahaan atas pencapaian selama 18 tahun berkarya di pasar modal Indonesia, bertempat di Plataran Dharmawangsa Jakarta, dihadiri oleh Direksi dan Dewan Komisaris serta Karyawan KPEI.
KPEI held its birthday celebration on August 22th, 2014 as gratitude of the company on its 18th year’s achievements in Indonesia capital market. The event was held at the Plataran Dharmawangsa, Jakarta and attended by the Board of Directors, and Board of Commissioners, as well as KPEI’s employees.
KPEI menerima penghargaan dari DPP Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) pada 27 Agustus 2014 atas partisipasinya dalam mendukung pemenuhan hak pendidikan bagi siswa Tunanetra di Indonesia. Penghargaan diberikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Budiono. KPEI received an award from DPP PERTUNI (Indonesia Blind Union) on August 27th, 2014, for the participation in supporting the fulfillment of education for blind students in Indonesia. The award was presented by Republic of Indonesia’ Vice President, Mr. Budiono.
September September
KPEI dan KSEI mengadakan rangkaian kegiatan Workshop Committee of Payment and Settlement System (CPSS)-Principles of Financial Market Infrastructure (PFMI) International Organization of Securities Commissions (IOSCO) yang diselenggarakan pada 15–19 September 2014 di Ruang Rapat KSEI, dengan perwakilan KPEI dan KSEI sebagai peserta. KPEI and KSEI held the series of workshops; Committee of Payment and Settlement System (CPSS) Workshop – Principles of Financial Market Infrastructure (PFMI) International Organization of Securities Commissions (IOSCO), held on September 15th – 19th, 2014 in meeting room KSEI, with the representatives from KPEI and KSEI as the participants.
KPEI secara resmi menjadi anggota Central Counterparties 12 (CCP12) pada 25 September 2014, ditetapkan pada acara CCP12 Special General Meeting (SGM) di The Ritz Carlton Pudong, Shanghai, China, dimana Ibu Indriani Darmawati, Direktur KPEI memberikan presentasi gambaran singkat mengenai proses bisnis KPEI. KPEI officially became a member of Central Counterparties 12 (CCP12) on September 25th, 2014, stipulated on CCP12 Special General Meeting (SGM) event at the Ritz Carlton Pudong, Shanghai, China. Mrs. Indriani Darmawati, Director of KPEI, presented an overview regarding the business processes of KPEI.
Oktober October
KPEI bersama BEI dan KSEI menyelenggarakan Exchange Members Capacity Building yang bertema Equity Market in Shanghai pada 7-11 Oktober 2014 di China, Shanghai. KPEI with IDX and KSEI held the Exchange Members Capacity Building, themed Equity Market in Shanghai, on October 7th - 11th 2014, in China, Shanghai.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
11
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peristiwa Penting Events Highlights Oktober October
Pada 16 Oktober 2014, KPEI dan China Central Depository and Clearing (CCDC) menandatangani Nota Kesepahaman yang dilakukan oleh Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI dan Shui Ruqing, Presiden CCDC, bersamaan dengan acara 18th ACG General Meeting di Xi’an, China. KPEI and China Central Depository and Clearing (CCDC), signed the Memorandum of Understanding (MoU on October 16th 2014. This MoU signed by Mr. Hasan Fawzi, President Director of KPEI, and Mr. Shui Ruqing, President of CCDC. The event was held concurrently with the 18th ACG General Meeting event in Xi’an, China.
KPEI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Oktober 2014 di Hotel Ritz Carlton Jakarta.
KPEI held the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on October 20th, 2014 at the Ritz Carlton Hotel, Jakarta.
KPEI menjadi tuan rumah yang kedua kalinya dalam The 11th Asia OceaniaCentral Counterparty (AO-CCP) yang mengangkat tema “Strengthening CCP Roles and Collaborations”, pada 30 Oktober – 1 November 2014 di Hyatt Regency Hotel, Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 41 delegasi dari 12 negara anggota AO-CCP, serta undangan dari OJK, BEI, dan KSEI. KPEI for the second time hosted the 11th Asia Oceania-Central Counterparty (AO-CCP), with the theme “Strengthening CCP Roles and Collaborations”, on October 30th – November 1st, 2014 at the Hyatt Regency Hotel, Yogyakarta. This event was attended by 41 delegations from 12 members’ countries of AO-CCP, as well as invitations from IFSA, IDX, and KSEI.
November November
KPEI, BEI dan KSEI bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia (APPMI), dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), didukung oleh OJK, pada 12 November 2014, meluncurkan program Gerakan Nasional Cinta (GENTA) Pasar Modal di Istora Senayan Jakarta dengan tagline ‘Cerdas Investasiku, Cerah Masa Depanku’. KPEI, IDX and KSEI cooperated with the Indonesia Securities Companies Association (APEI), Indonesia Mutual Funds Management Association (APRDI), Capital Market Profession Association (APPMI), and Indonesia Listed Companies Association (AEI), and supported by IFSA launched the Gerakan Nasional Cinta (GENTA) Pasar Modal on November 12th 2014, at the Istora Senayan Jakarta, with the tagline ‘Smart Investments, Brighter Future’. KPEI pada 18 November 2014 menyelenggarakan sosialisasi dan diskusi dengan tema “Pengembangan Mekanisme Institutional Delivery bersama Bank Kustodian”, yang dihadiri oleh perwakilan dari 20 Bank Kustodian. On November 18th, 2014, KPEI held socialization and discussion with the theme “The Development of Delivery Institutional Mechanism with Custodian Banks”, which attended by 20 representatives of Custodian Banks.
12
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Peristiwa Penting Events Highlights November November
KPEI bersama OJK, BEI dan KSEI mengadakan acara sosialisasi ke Kampus Politeknik Negeri Padang pada 18 November 2014. Acara tersebut dibuka dengan peresmian galeri investasi di kampus Politeknik Negeri Padang (PNP) yang bekerja sama dengan PT Pinthraco Securities. KPEI with IFSA, IDX and KSEI held socialization event to the Campus of Politeknik Negeri Padang, on November 18th 2014. The event was opened with the inauguration of investment gallery in the Campus of Politeknik Negeri Padang (PNP), cooperated with PT Pinthraco Securities.
Dalam rangka memperingati 37 tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, pada 27 November 2014 KPEI bersama OJK, BEI dan KSEI kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal Indonesia di Pontianak dengan tema “Cerdas Investasiku, Cerah Masa Depanku”. Kegiatan ini dilanjutkan dengan workshop wartawan yang dihadiri oleh perwakilan dari 12 media lokal Pontianak.
To commemorate the 37 years of Reactivation of Indonesia Capital Market, on November 27th, 2014, KPEI with IFSA, IDX and KSEI held the series of education and socialization of Indonesia capital market in Pontianak with the theme “Smart Investments, Brighter Future”. This event, then, continued with the journalists workshop that attended by 12 local media representatives of Pontianak.
Desember December
KPEI bersama OJK, BEI dan KSEI menyelenggarakan acara CEO Networking 2014 - Capacity Building for Listed Companies pada 6 Desember 2014 bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali. Kegiatan ini bertema “Opportunities and Challenges Toward ASEAN Economic Community 2015”, diselenggarakan dalam rangka menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. KPEI with IFSA, IDX and KSEI held the CEO Networking 2014 event – Capacity Building for Listed Companies- on December 6th, 2014, in Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, with the theme “Opportunities and Challenges towards ASEAN Economic Community 2015”. This event was conducted as a part of the preparation to meet the era of ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
KPEI bersama BEI dan KSEI meyelenggarakan kegiatan donor darah dalam rangka memperingati 37 tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Kegiatan ini berlangsung pada 22 Desember 2014 di Gedung Bursa Efek Indonesia. KPEI with IDX and KSEI held blood donor activity in conjunction with 37 years of Reactivation of Indonesia Capital Market, cooperated with Indonesia Red Cross. The activity was organized on December 22nd, 2014 at the Indonesia Stock Exchange Building.
Penutupan resmi perdagangan saham tahun 2014 di BEI pada 30 Desember 2014, oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Kegiatan ini dihadiri beberapa Menteri Kabinet Kerja, Direksi dan Dewan Komisaris SRO serta para pelaku pasar modal. Pada sesi penutupan akhir tahun, IHSG tercatat ditutup pada level 5.226,95 poin. Official closing of shares transactions of 2014 at IDX on December 30th, 2014, by the Vice President of Indonesia, Mr. Jusuf Kalla. This event was attended by several Working Cabinet Ministers, SROs’ Board of Directors and Board of Commissioners, as well as capital market communities. At the year-end closing, JSI was posted at the level of 5,226.95 points.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
13
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Nilai Transaksi, Nilai Penyelesaian, dan Efisiensi Penyelesaian Transaction Value, Settlement Value, Settlement Efficiency 6.238,21 4.800,97 4.953,20
6.005,75
Dana Jaminan
4.537,05
Rata-Rata Nilai Transaksi Bursa Harian Average Daily Securities Transaction Value
Guarantee Fund
2.706,28
dalam miliar / in billion
2.291,96
1.977,84 1.789,36 1.434,70
dalam miliar / in billion 2010
2011
2012
2013
2014
Rata-Rata Efisiensi Volume Penyelesaian Transaksi Bursa Harian
64,87
%
Average Daily Securities Settlement Efficiency Volume
2010
2011
2012
2013
Pinjam Meminjam Efek Securities Borrowing and Lending 1.612,24
2.945,65
Total Nilai Pinjam Meminjam Efek (PME)
2.683,15 799,12
1.577,06
395,33 262,04
792,74
2014
844,89
Total Securities Borrowing and Lending (SBL) Value dalam miliar / in billion
2010
2011
2012
2013
2011
2014
Rata-Rata Nilai Penyelesaian Transaksi Bursa Harian Average Daily Securities Transaction Settlement Value dalam miliar / in billion
2013
2014
Rata-rata Outstanding Pinjaman Harian Average Daily Outstanding Loan Value
717,92
Rp
Rata-Rata Efisiensi Nilai Penyelesaian Transaksi Bursa Harian
54,24
2012
%
Average Daily Securities Settlement Eficiency Value
14
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
juta million
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Fasilitas Intraday
Pengelolaan Agunan
Intraday Facility
Collateral Management
Total Penggunaan Fasilitas Intraday
Nilai Agunan yang dikelola KPEI
Total Intraday Facility Usage
Total Collateral managed by KPEI
178,45
Rp
triliun trillion
778,58
736,25
685,87
Rata-Rata Penggunaan FI Harian
23,99
Rp
triliun
7,92 Rp triliun 16,07 Rp
triliun trillion
Agunan Offline
179,92
Average Daily FI Usage
Offline Collateral
trillion
dalam miliar / in billion 2011
2012
2013
2014
Biaya FI
Agunan Online
Online Collateral
Komposisi Agunan Offline dan Online
Total FI Cost
4,96
Rp
Offline and Online Collateral Composition
miliar billion
2,82% 0,15% 16,30%
Bank Garansi
Bank Guarantee
Alternate Cash Settlement (ACS) Alternate Cash Settlement (ACS)
Deposito
99
Agunan Minimum Kas
Minimum Cash Collateral
Saham BEI
IDX Seats
80,74%
Securities Settlement Value using ACS Mechanism
miliar
Time Deposits
Offline Collateral
Nilai Penyelesaian Efek dengan Mekanisme ACS
Rp
trillion
% 3,51% 1
billion
Volume Penyelesaian Efek dengan Mekanisme ACS Securities Settlement Volume using ACS Mechanism
24,22
Saham
Equity
Online Collateral
juta lembar million shares
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Obligasi
Bonds
Uang Tunai
Cash
95,49%
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
15
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan rupiah) ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan Investasi pada entitas asosiasi Aset keuangan lainnya Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset pajak tangguhan Aset lain-lain JUMLAH ASET
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
2014
2013
2012
2011
2010
2.899.559
2.311.217
2.626.435
1.999.598
2.127.622
264.531
250.697
212.225
159.663
91.707
Non-Current Assets
4.957
4.946
4.936
4.829
5.219
Security fund assets
128.512
121.899
111.526
67.795
6.952
8.281
10.865
7.781
5.239
6.059
Fund reserved for guarantee of settlement of securities transactions Investment in associates
15.856
15.856
9.238
9.238
3.963
Other financial asset
96.622
89.216
74.246
68.236
65.260
5.037
2.858
-
-
-
Equipments and facilities - net of accumulated depreciation Deferred tax assets
( in million Rupiah) ASSETS Current Assets
5.266
5.057
4.498
4.326
4.254
Total Noncurrent Assets
3.164.091
2.561.913
2.838.660
2.159.261
2.219.329
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
TOTAL LIABILITIES and EQUITY
Liabilitas Jangka Pendek
2.287.344
1.787.366
2.117.543
1.512.938
1.664.889
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
18.278
15.742
14.727
10.274
7.903
Non-Current Liabilities
2.305.622
1.803.108
2.132.270
1.523.213
1.672.792
TOTAL LIABILITIES
858.468
758.805
706.390
636.049
546.536
TOTAL EQUITY
3.164.091
2.561.913
2.838.660
2.159.261
2.219.329
JUMLAH LIABILITAS dan EKUITAS
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
2014
2013
2012
2011
2010
Pendapatan Usaha
281.041
282.081
208.994
225.020
217.408
JUMLAH LIABILITAS JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS dan EKUITAS
(dalam jutaan rupiah)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
( in million Rupiah) Operating Revenues
Biaya Tahunan-Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Pendapatan Usaha Bersih
-
(21.156)
(15.673)
(16.877)
(16.306)
Annual Constribution NonTax State Revenue
281.040
260.925
193.271
208.144
201.102
Net Operating Revenues
Beban Usaha
244.060
205.553
143.883
116.433
85.419
Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
36.980
55.372
49.388
91.710
115.683
Operating Income (Loss)
Pendapatan (Beban) LainBersih Pendapatan Sebelum pajak
85.059
38.183
42.196
32.697
41.790
Other Income (Expenses)-Net
122.039
93.555
91.584
124.407
157.473
Income Before Tax
Beban Pajak
(25.251)
(27.427)
(22.431)
(36.945)
(35.787)
Tax Expense
Laba Bersih
96.787
66.128
69.153
87.462
121.686
Net Income
2.876
(13.714)
1.188
2.050
4.811
99.664
52.414
70.341
89.512
126.498
Other Comprehensive Income Comprehensive Income
Pendapatan Komprehensif Lainnya Laba Komprehensif
16
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Rasio-Rasio
2014
%
Laba Usaha/Pendapatan Usaha Laba usaha/Pendapatan Usaha Bersih Beban Usaha/Pendapatan Usaha Laba Bersih/Pendapatan Usaha Laba Usaha Bersih/ Pendapatan Usaha Bersih Pendapatan Lain-Lain/ Pendapatan Usaha Laba Bersih per saham (Rp)
2013
2012
2011
RATIOS
2010
13,16
33,85
23,64
40,76
53,21
13,16
31,72
25,55
44,06
57,52
86,84
72,87
68,86
51,74
39,29
34,44
23,44
33,10
38,87
55,97
13,16
21,97
35,78
42,02
60,51
30,27
14,22
20,20
14,53
19,22
6,45
4,41
4,61
5,83
8,11
%
Operating Income/ Operating Revenues Operating Income/ Net Operating Revenues Operating Expense/ Operating Revenues Net Income/ Operating Revenues Other Income (Expenses)/ Operating Revenues Other Income (Expenses)/ Operating Revenues Earning per Share (Rp)
115,68
3.164,09
91,71
2.838,66 2.561,91
49,39 2.219,33
2010
55,37 36,98
2.159,26
2011
Jumlah Aset
2012
2013
2014
2010
2011
Laba Usaha
Total Assets
2012
2013
2014
Operating Income dalam miliar / in billion
dalam miliar / in billion 121,69
96,79 87,46 69,15 66,13
2010
2011
Laba Bersih
2012
2013
2014
Net Income
dalam miliar / in billion
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
17
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kaleidoskop 2012-2014 Kaleidoscope 2012-2014
2014 2013 2012
Powering the Way To Promote Capital Market Deepening The Journey of
Continuous Improvement Enhancing Safety & Efficiency
Ensuring Growth
18
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kaleidoskop 2012-2014 Kaleidoscope 2012-2014
Inisiatif Pilihan 2012-2014 Berdasarkan Tema Strategis
Best Initiatives 2012-2014 Based on Strategic Theme 1. Strengthening CCP & Regulatory Roles a. PFMI-IOSCO Self Assessment / PFMI-IOSCO Self Assesment b. Peraturan OJK mengenai Penjaminan Transaksi Bursa / IFSA Regulation regarding Securities Transaction Settlement Guarantee
2. Innovative Market Development a. PME Front End / PME Front End i. Pengembangan-Pengujian (2012-2013) / Development - Testing (2012-2013) ii. Peluncuran Sistem (2014) / System Launching (2014) b. Aplikasi New m-CLEARS Mobile (IOS, Android, Blackberry) / New m-CLEARS Mobile Application (iOS, Android, Blackberry) c. Penyusunan Konsep Bisnis PME Bilateral dan REPO / Preparation on Business Concept SBL Billateral and REPO i. Konsultasi KSD Korea (2013-2014) / Consultation from KSD (2012-2014) d. Pengembangan Sistem Kliring Derivatif (2014)/ Development of Derivative Clearing System (2014)
3. Capacity & Institutional Building a. Sistem Manajemen Risiko Razor Release 3.2 / Management Risk System Razor Release 3.2 i. Fitur Baru / New Features ii. Back Testing / Back Testing b. Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM) / JTPM i. Primary NSP : Link Net (2012) / Primary NSP : Link Net (2012) ii. Second NSP: Telkom (2014) / Second NSP : Telkom (2014) c. Business Continuity Management (BCM) / BCM i. Pengembangan Prosedur, Tim dan Infrastruktur (2013-2014) / Development of Procedure, Team and Infrastructure (2013-2014) ii. Melengkapi Fasilitas dan Infrastruktur BCM site (2014-2015) / Completing Facility and Infrastructure BCM site (2014-2015) d. Costumer Care / Customer Care e. Enhancement Datawarehouse / Enhancement Datawarehouse i. Melengkapi Data dalam Mendukung Mekanisme Straight Through Processing (2013) / Completing data to support Straight Through Processing Mechanism (2013) ii. Melengkapi Data pada Area Datawarehouse Lainnya seperti Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan dan Portfolio Anggota Bursa (2014) / Completing other area to support of Datawarehouse such as Net Adjusted Working Capital Report and Exchange Member Report (2014)
f. Dashboard Monitoring (2013) / Dashboard Monitoring (2013) g. Change Management: Restrukturisasi Organisasi (2013) / Change Management : Organization Restructurization (2013) h. Implementasi Balanced Scorecard-BSC (2013) / Implementation of Balanced Scorecard -BCS (2013) i. Enterprise Project Management (EPM) /EPM i. Implementasi Project Management dengan Project Server (2013) / Implementation of Project Management with Project Server (2013) ii. Dashboard EPM (2015) / Dashboard EPM (2015) j. Enhancement Arsitektur sistem e-CLEARS / Architecture Enhancement of e-CLEARS system i. Penyusunan Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Arsitektur Baru sistem e-CLEARS (2013) / Compilation of Document Requirement of New Architecture e-CLEARS system (2013) k. Quality Assurance Standard / Quality Assurance Standard l. Automatic Testing Tools / Automatic Testing Tools m. Blueprint Career Path SDM (2014) / Blueprint Career Path HR (2014)
4. Harmonization & Smart Globalization a. Penandatanganan Nota Kesepahaman / Memorandum of Understanding Signing i. Central Depository Company of Pakistan (2013) ii. Central Securities Depository of Iran (2013) iii. Japan Securities Depository Centre (2014) iv. Japan Securities Clearing Corporation (2014) v. Japan Securities Finance (2014) vi. China Central Depository and Clearing (2014) b. KPEI sebagai Penyelenggara Kegiatan the 16th ACG General Meeting bersama KSEI (2012) / KPEI as organizer the 16th ACG General Meeting with KSEI (2012) c. KPEI sebagai Penyelenggara Kegiatan the 12th ASEAN+3 Bond Market Forum Meeting bersama DJPU Kemenkeu, ADB, BEI, dan KSEI (2013) / KPEI as organizer the 12th ASEAN+3 Bond Market Forum Meeting with DJPU Ministry of Finance, ADB, IDX and KSEI (2013) d. KPEI sebagai Penyelenggara Kegiatan the 11th AO-CCP Meeting (2014) / KPEI as Organizer the 11th AO-CCP Meeting (2014) e. KPEI sebagai Anggota Resmi dari CCP12 dan PASLA (2014) / KPEI as Official Member of CCP12 and PASLA (2014)
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
19
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kaleidoskop 2012 Kaleidoscope 2012
Enhancing Safety & Efficiency
Ensuring Growth Tahun 2012 merupakan tahun dimana KPEI mampu mewujudkan dan mengimplementasikan produk dan layanan baru dalam rangka pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. KPEI membuktikan memiliki kapasitas dan kemampuan dalam meningkatkan keamanan maupun efisiensi pelaksanaan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa During 2012, KPEI is able to embody and implement new products and services as the efforts to develop Indonesia capital markets infrastructure. KPEI has proven to have the capacity and capability in enhancing the safety and efficiency of the clearing and guarantee of stock exchange transaction settlement process
20
KPEI berhasil melakukan transformasi model bisnis
KPEI has successfully transformed its business model
melalui perumusan perencanaan bisnis strategis dan
by the formulation of strategic business plan and
penjabaran
memungkinkan
strategic theme elaboration, which enabled KPEI
dilaksanakannya program kerja secara fokus dan
tema
strategis
to focus and organize the implementation of the
terencana. Di sisi lain, pengembangan kapasitas
work programs. Moreover, KPEI also developed the
organisasi, baik di tingkat individu, institusi maupun
organization capacity; on each individual, institution
lingkungan eksternal juga telah diwujudkan. Hal ini
as well as in external environment level. This will be
akan menjadi basis yang kuat dalam mewujudkan
a strong base for the manifestation of the safety
Peningkatan
Keamanan
yang
guna
and efficiency improvement to address sustainable
Menyongsong Pertumbuhan Pasar Modal Indonesia
dan
development of Indonesia Capital Markets. The
yang berkelanjutan. Kinerja ini dirangkum dan disajikan
performance is summarized and presented as the
sebagai tema Laporan Tahunan 2012 "Enhancing
theme of 2012 Annual Report "Enhancing Safety
Safety and Efficiency – Ensuring Growth."
and Efficiency – Ensuring Growth."
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Efisiensi
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kaleidoskop 2012 Kaleidoscope 2012
Memperkuat Peran Sebagai Central Counterparty (Ccp) dan Regulator Strengthening Central Counterparty (CCP) and Regulatory Roles
Simbol mekanik ini mencerminkan KPEI berperan dalam ikut menggerakan pasar modal Indonesia melalui perannya sebagai Central Counterparty (CCP), melalui proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien. Simbol mekanik ini juga melambangkan roda operasi KPEI diperkuat oleh infrastruktur yang memadai dan dijalankan oleh insan KPEI yang profesional. The mechanic symbol of gear represents KPEI efforts to move the Indonesia capital market through its roles as Central Counterparty (CCP), through orderly, fair and efficient clearing and guarantee of stock exchange transaction settlement process. The gear mechanism also symbolizes KPEI operations wheels strengthened by excellent infrastructure run by KPEI professional employees.
Simbol lampu merupakan pencerminan absolut dari pikiran yang bersinar cemerlang dan penuh inovasi, sebagaimana yang menjadi tekad KPEI untuk melakukan berbagai inovasi menyikapi dinamisme pasar modal Indonesia. Lampu balon udara melambangkan inovasi pasar yang dilakukan KPEI bertujuan untuk mengangkat posisi perusahaan lebih tinggi secara kinerja dan finansial.
Mengembangkan Pasar Secara Inovatif Innovative Market Development
The bulb symbolizes the absolute reflection of bright mindset and innovative thinking; a projection of KPEI commitment in innovation development to respond to the dynamics of Indonesia capital market. The air balloon bulb represents market innovative developments by KPEI with the objective to elevate the company position to achieve excellent services and financial performance.
Membangun Kapasitas dan Institusi Capacity and Institutional Building
Ilustrasi kubus yang disusun bersama oleh suatu tim menyimbolkan pembangunan dan penguatan KPEI sebagai sebuah institusi. Proses penyusunan kubus melambangkan pembangunan kapasitas dan institusi KPEI dalam menyediakan layanan jasanya untuk bisa memberi manfaat optimal kepada para pemangku kepentingan. Simbol mata uang berbagai negara menunjukan pembangunan kapasitas KPEI dalam melayani transaksi pasar modal untuk investor domestik maupun asing. The illustration of cubes organized by a team represents a development and solidification of KPEI as an institution. The cubes organization process symbolized KPEI capacity and institutional building process in providing its services to give the optimum benefits for the stakeholders. The currency symbols from various countries features KPEI’s capacity building to serve capital market transactions for both domestic and foreign investors.
Ilustrasi kerjasama global tidak lain adalah komitmen KPEI dalam mengadopsi standar global dalam industri pasar modal. Ilustrasi tersebut juga mengambarkan harmonisasi di antara para pelaku pasar. The global cooperation illustration represents KPEI’s commitment to adopt global standards in capital market industry. The illustration also symbolizes harmonization among market players.
Mengupayakan Harmonisasi dan Globalisasi Secara Cerdas
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Harmonization and Smart Globalization
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
21
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kaleidoskop 2013 Kaleidoscope 2013
Journey of Empowering Sustainability Peran KPEI sebagai penyelenggara jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa telah diakui sangat penting dan krusial, seiring dengan perubahan dan dinamika pasar modal Indonesia. Pada usia yang ke-17 di tahun 2013, perjalanan KPEI dilalui dengan menghasilkan pencapaian sejumlah prestasi dan kinerja yang memuaskan, serta evolusi berkelanjutan menjadi perusahaan yang lebih baik KPEI’s role as a provider of clearing and settlement guarantee services for stock exchange transactions has been recognized as very important and crucial, in line with the changes and dynamics of the Indonesia capital market. Advancing to its 17th years of age in 2013, KPEI’s journey has delivered a number of achievements and satisfactory performance as well as sustainable evolution toward excellence
Journey of Organization Restructuring Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan industri dan tantangan ke depan, salah satu kegiatan penting KPEI di tahun 2013 adalah melakukan restrukturisasi organisasi dalam upaya mendukung pengembangan terus menerus layanan dan produk In order to meet the demands of industrial development and overcome challenges ahead, one of KPEI‘s main activity was to implement organizational restructuring, in order to support continuous development of services and products
Journey of Continuous Achievement PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) berhasil membukukan peningkatan pendapatan yang menggembirakan. Dari sisi operasional, KPEI melakukan proses kliring transaksi bursa secara netting, sehingga meningkatkan efisiensi baik volume efek maupun penyelesaian dana KPEI was able to record satisfying growth of revenues. From operational side, KPEI does clearing process for exchange transaction by netting, thus increasing the efficiency of both volume of securities and fund
Journey of Empowering Resources Peran KPEI dalam menjalankan fungsi kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa senantiasa diperkuat dengan peningkatan kapasitas organisasi yang menitikberatkan pada restrukturisasi organisasi dan pengembangan kompetensi individu KPEI’s role in clearing and settlement guarantee of stock exchange transactions is constantly strengthened by the improvement of organization capacity, which emphasized in organization restructuring and individual competency development
Journey of Strategic Transformation KPEI melakukan transformasi organisasi untuk melaksanakan program kerja di tahun 2013 dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang dirumuskan pada empat tema strategis 2012-2015, yang meliputi Strengthening CCP and Regulatory Roles, Innovative Market Development, Capacity and Institutional Building, dan Harmonization and Smart Globalization KPEI has conducted organization transformation in order to carry on work programs in 2013, as well as to embody it’s vision and mission, which formulated in four strategic business themes 2012-2015 that covers Strengthening CCP and Regulatory Roles, Innovative Market Development, Capacity and Institutional Building, and Harmonization and Smart Globalization
Journey of Empowering Society KPEI melaksanakan tanggung jawab social atau Corporate Social Responsibility (CSR) dengan komitmen bahwa kehadiran Perusahaan harus dapat membawa manfaat dan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat umum, melalui program dan kegiatan yang berkelanjutan KPEI implements its Corporate Social Responsibility (CSR) with the commitment to maintain the company presence in delivering benefits and adding value to the community, through sustainable program and activities
22
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Journey of Change Management Activity KPEI terus berusaha menerapkan praktik terbaik Tata Kelola Perusahaan dengan melakukan internalisasi dan aktualisasi budaya, nilai-nilai dan peraturan perusahaan serta peningkatan kemampuan mengelola risiko demi menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan KPEI strives to maintain best practices in Corporate Governance, through the implementing internalization and actualization of culture, values and rules of the company, as well as by improving the capability in managing risk, to assure a sustainable growth
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kaleidoskop 2013 Kaleidoscope 2013
The Journey of
Continuous Improvement KPEI melakukan perubahan transformasional dan pengembangan kapasitas organisasi untuk melaksanakan program kerja di tahun 2013 dalam rangka mewujudkan visi misi KPEI. Transformasi melalui perubahan struktur organisasi ini telah direalisasikan, disertai dengan change management secara menyeluruh yang menyentuh semua lapisan organisasi perusahaan. Tujuan change management adalah untuk memastikan kesiapan dan kapasitas Perusahaan dalam merealisasikan semua program kerja yang mengacu pada empat tema strategis perusahaan yang meliputi Strengthening CCP & Regulatory Roles, Innovative Market Development, Capacity and Institutional Building, serta Harmonization and Smart Globalization. KPEI has conducted transformational changes and organization capacity enhancement in order to carry out its work programs in 2013, as well as to embody KPEI’s vision and mission. Transformation through the organization restructuring has been carried out accompanied with an overall change management program reaching every layer of the organization. The goal of change management to ensure the readiness and organization capacity in realizing KPEI’s four strategic themes covering Strengthening CCP & Regulatory Roles, Innovative Market Development, Capacity and Institutional Building, and Harmonization and Smart Globalization through its work program.
Tahun 2013 menandai perjalanan KPEI yang memasuki usia ke 17 tahun. KPEI telah mengalami perjalanan yang cukup panjang dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai lembaga kliring dan penjaminan di pasar modal Indonesia. Dalam menghadapi setiap tantangan dan peluang, KPEI menerapkan strategi perbaikan terus menerus (continuous improvement) di semua elemen perusahaan untuk tetap mampu menjawab berbagai kebutuhan dan perkembangan kondisi di pasar modal Indonesia yang berbeda.
The year 2013 stood as an important milestone for KPEI, as it celebrated its 17th year of age. KPEI has gone through significant miles of journey in performing its role and functions as clearing and guarantee institution in Indonesia capital market. To face its challenges and opportunities, KPEI has implemented the concept of continuous improvement in every element of the company to be able to answer various needs and development of the Indonesia capital market.
Sejalan dengan semangat dan strategi continuous improvement tersebut, tema Laporan Tahunan 2013 ini adalah “The Journey of Continuous Improvement”.
In accordance to this spirit and corporate strategy of continuous improvement, the Annual Report 2013 theme is “The Journey of Continuous Improvement”.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
23
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kaleidoskop 2014 Kaleidoscope 2014
Powering the Way To Promote Capital Market Deepening
Pada tahun 2014, KPEI melanjutkan realisasi rencana strategis Perusahaan periode 20122015 guna memperkuat kehadiran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), serta perannya sebagai Central Counterparty (CCP). Hal ini sejalan dengan misi KPEI untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik, meningkatkan kepercayaan dan ketertarikan investor, baik domestik maupun global. In 2014 KPEI continue to realize the strategic plan for period of 2012-2015, in order to strengthen the Company’s presence ad Clearing and Guarantee Institution (LKP), and its role as Central Counterparty (CCP). This is aligning to KPEI’s mission to create a safe and attractive Indonesia capital market, constantly increase convident and interest of the investors, in domestic and global.
Tahun 2014 menjadi tahun pengembangan dan penguatan peran KPEI dalam mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia. Peran KPEI di industri pasar modal semakin kuat dengan terlibatnya KPEI secara aktif pada Tim Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal, sebagai koordinator pelaksanaan 4 inisiatif strategis, yaitu Enhancement e-CLEARS, Implementasi General Clearing Member (GCM), Mekanisme Institutional Delivery, dan Partisipasi Penjaminan dengan Skema Baru dan Kebijakan Preemptive Action. Semangat pelaksanaan inisiatif strategis tersebut disajikan dalam tema “Powering the Way to Promote Capital Market Deepening” sebagai tema Laporan Tahunan KPEI tahun 2014 Year of 2014 has become year of enhancement and strengthening KPEI’s role in promoting improvement of Indonesia capital market. KPEI's role in capital market industry was improved through KPEI active engagement in Capital Market Infrastcuture Development, as coordinator for the implementation of 4 strategic initivatives, which are Enhancement e-CLEARS, General Clearing Member (GCM) Implementation, Institutional Delivery Mechanism, and Participation in New Scheme of Guarantee and Policy of Preemptive Action. The spirit of strategic initistives implementation is presented in the theme of “Powering the Way to Promote Capital Market Deepening” as the theme of KPEI 2014 Annual Report.
24
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kaleidoskop 2014 Kaleidoscope 2014
1.
Enhancement e-CLEARS e-CLEARS Enhancement
Electronic Clearing & Guarantee System atau e-CLEARS merupakan salah satu sistem utama dalam kegiatan operasional Perusahaan. Dalam rangka memenuhi tuntutan proses bisnis ke depan, serta antisipasi terhadap pertumbuhan volume data yang harus dikelola, dilakukan pengembangan arsitektur maupun framework di sistem e-CLEARS. Dalam kaitan ini, KPEI berhasil menyelesaikan 2 (dua) tahapan penting di tahun 2014, yakni penyusunan spesifikasi bisnis sistem e-CLEARS dan pelaksanaan proses proof of concept (PoC) vendor pengembang sistem. Diharapkan tahap pengembangan dan implementasi sistem dapat diselesaikan di akhir tahun 2015 mendatang. The Electronic Clearing & Guarantee System or e-CLEARS is the core system within the corporate operations activities. In order to fulfill the demand of business process onward, while also anticipating the growth of data volume that has to be managed, e-CLEARS system framework and architecture is frequently updated. KPEI successfully completed 2 (two) important steps in 2014 namely the formulation of e-CLEARS system business specifications, and the implementation of proof of concept (PoC) for system development vendors. System development and implementation is expected to be completed by the end of 2015.
2.
Pengembangan Mekanisme Penyelesaian Institutional Delivery The development of institutional delivery settlement mechanism
Dalam rangka menurunkan tingkat ketergantungan, kesulitan pendanaan serta munculnya beban biaya akibat fasilitas funding cash bagi AK, KPEI berupaya untuk memfasilitasi secara langsung penyelesaian transaksi bursa dari nasabah institusi yang umumnya menyimpan sahamnya di Bank Kustodian (BK sebagai Settlement Agent). Di tahun 2014, KPEI telah melakukan pemaparan konsep kepada para pelaku pasar, yakni AK dan BK dalam bentuk sosialisasi dan focus group discussion. In order to reduce dependency, funding difficulties and accumulation of costs from funding cash facilities for CM, KPEI strives to directly facilitate the stock transaction settlements for institutional clients that are usually deposited their shares in Custodian Banks (CB as Settlement Agents). In 2014, KPEI introduced the concept through dissemination and focus group discussions to the market communities, namely CM and CB.
3.
Mekanisme Penjaminan dengan Skema Baru dan Kebijakan Transaksi Bursa Dikecualikan Guarantee mechanisms with new schemes and pre-emptive action of stock transactions
Pada tahun 2014, OJK telah mengeluarkan beberapa peraturan baru maupun penyempurnaan peraturan sebelumnya. Salah satu peraturan yang disempurnakan adalah Peraturan OJK (POJK) Nomor 26/2014 yang berlaku sejak November 2014 terkait fungsi KPEI sebagai penjamin penyelesaian transaksi bursa. Peraturan ini memuat mekanisme penjaminan dengan skema baru, termasuk penjelasan prosedur penanganan kegagalan penyelesaian transaksi bursa sekaligus urutan aset keuangan yang akan digunakan. Dengan adanya peraturan ini, KPEI melakukan penyesuaian peraturan dan prosedur penanganan kegagalan penyelesaian transaksi bursa. In 2014, IFSA issued new regulations and amended existing regulations. One amended regulation was IFSA Regulation (POJK) No. 26/2014, which was effective as of November 2014, related to KPEI’s functions as an exchange transaction settlements guarantee institutions. This regulation involves a new scheme for guarantee mechanisms, including clarification of procedures in case of exchange transaction settlement failures, including the sequence of financial assets to be used. With the issuance of this regulation, KPEI has adjusted the regulation and procedure in handling the exchange transaction settlement failure.
4.
Implementasi General Clearing Member (GCM) The implementation of General Clearing Member (GCM)
Selama tahun 2014 KPEI bersama OJK, BEI, dan KSEI melanjutkan beberapa tahapan implementasi GCM, seperti penyusunan draf perubahan peraturan keanggotaan, pembuatan dokumen assessment sistem, pembahasan detail konsep portability GCM terkait mekanisme pemindahan kewajiban outstanding GCM yang gagal termasuk arrangement antar GCM, dan melanjutkan tahapan pengembangan serta penyesuaian sistem terkait. Throughout 2014, KPEI, IFSA, IDX and KSEI, continued several phases of GCM implementation, including the drafting of membership regulations amendment, issuance of system assessment documents, discussion of GCM portability concept details and arrangements between GCM, as well as continuing the development phases and adjustment of related systems.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
25
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) berkomitmen untuk menetapkan inisiatif yang tepat dan selaras dengan rencana strategis Perusahaan periode 2012-2015. Di tahun 2014, KPEI menetapkan dan melaksanakan inisiatif strategis dengan berlandaskan 4 (empat) tema strategis, yaitu: • Strengthening CCP and Regulatory Roles • Innovative Market Development • Capacity and Institutional Building • Harmonization and Smart Globalization
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) is committed to establish an appropriate and conformable initiative to the Company’s strategic plan for period of 2012-2015. In 2014, KPEI determined and conducted strategic initiative based on 4 (four) strategic theme, as follows:
Sebanyak 28 (dua puluh delapan) inisiatif strategis dapat dilaksanakan sebagai program kerja KPEI, yang kemudian diturunkan menjadi program kerja masing-masing divisi. Selengkapnya mengenai inisiatif strategis 2014 dijelaskan sebagai berikut:
28 (twenty eight) strategic initiatives has been performed as KPEI’s work program, which cascading into each division work program. Complete details of strategic initiatives 2014 described as follows:
• Strengthening CCP and Regulatory Roles • Innovative Market Development • Capacity and Institutional Building • Harmonization and Smart Globalization
Tema Strategis / Strategic Theme
Strengthening CCP and Regulatory Roles Inisiatif | Initiatives Tujuan | Objectives Hasil | Result % Progress 75% • Kajian Konsep Bisnis Institutional Kajian ini bertujuan untuk Kajian Peran KPEI Delivery memaksimalkan peran KPEI selaku sebagai Central Review on Business Concept Counterparty (CCP) CCP dengan membandingkan Institutional Delivery pengembangan CCP di negara lain untuk memperoleh informasi terkait Review on KPEI’s peran-peran baru yang dapat dijalankan • Kajian Integrasi Collateral Role as Central Management oleh KPEI selaku CCP Counterparty (CCP) Integration of Collateral Management This review aimed to optimalize KPEI’s role as CCP by comparing CCP • Kajian Direct Participant Securities development in other countries to Borrowing and Lending (SBL) & Repo obtain information related to new roles Review on Direct Participant conductible by KPEI as CCP Securities Borrowing and Lending (SBL) & Repo • Kajian Dana Pensiun, Asuransi, Mutual Fund sebagai partisipan SBL Review on Pension Fund, Insurance, Mutual Fund as SBL participant • Mekanisme Margin Financing Mechanism of Margin Financing Perbandingan Peraturan terkait CCP Comparison of CCPrelated Regulations
Perusahaan melakukan review dan penyusunan kajian dengan membandingkan aspek legal terkait peraturan Bank Kustodian (BK) sebagai Anggota Kliring (AK) dari negara Singapura dan Malaysia bersama dengan konsultan hukum
Kajian hukum BK sebagai AK Legal analysis regarding CB’s role as CM
The Company conduct review and analysis composition by comparing the legal aspect of Custodian Bank’s role as Clearing Member from Singapore and Malaysia with the legal consultant
26
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
100%
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
Tema Strategis / Strategic Theme
Strengthening CCP and Regulatory Roles Inisiatif | Initiatives Penyusunan Peraturan terkait Pengembangan Bisnis Composition on Regulation related to Business Development
Tujuan | Objectives Untuk menghasilkan peraturan perusahaan yang disesuaikan dengan pengembangan produk baru, yang dapat mendorong berjalannya proses Kliring dan Penjaminan yang efisien, wajar dan teratur
Hasil | Result % Progress 100% • Draf Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa (POJK 26/2014) Regulation Draft of IFSA related to Securities Transaction Settlement Guarantee (POJK 26/2014)
To create company regulation adjusted to new product development that drive the Clearing and Guarantee process is conducted efficiently, properly, and orderly.
• Draf Peraturan Kliring dan Penyelesaian Derivatif Regulation Draft on Derivative Clearing and Settlement • Draf Peraturan Keanggotaan Kontrak Berjangka-Opsi Saham Regulation Draft of Futures-Stock Option Membership • Revisi Peraturan terkait Pelanggaran dan Sanksi AK Revision on Regulation related to Violation and Sanction for CM • Revisi Perjanjian Pinjam Meminjam Efek (PME) Revision on SBL agreement
Tema Strategis / Strategic Theme
Innovative Market Development Inisiatif | Initiatives Optimalisasi Program PME Optimalization SBL Programs
Tujuan | Objectives Sebagai upaya memaksimalkan utilisasi fasilitas infrastruktur PME yang belum digunakan secara optimal oleh partisipan, KPEI merencanakan beberapa kegiatan seperti pertemuan dengan pemangku kepentingan (Anggota PME, OJK, SRO), networking, dan penyelenggaraan seminar kecil As an effort to maximize the utilization of SBL infrastructure facilities that have not been used yet optimally by the participants, KPEI plans to conduct several activities such as stakeholder meeting (SBL Member, IFSA, and SROs), networking, and mini workshop.
Hasil | Result % Progress 100% • Kegiatan networking dengan Anggota PME untuk memberikan sosialisasi program PME antar nasabah Several networking activities with the SBL member to socialize the SBL intercustomer program • Kegiatan networking dengan regulator melalui sharing session dengan BEI Networking with regulators through sharing session with IDX
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
27
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
Tema Strategis / Strategic Theme
Innovative Market Development Inisiatif | Initiatives Konsultasi dan Implementasi PME Bilateral Consultation and Implementation of Bilateral SBL
Implementasi Perubahan Peraturan OJK tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa
Tujuan | Objectives Hasil | Result • Dokumen mekanisme bisnis Dalam rangka proses mengadopsi Business mechanism document model PME yang best practice, KPEI melakukan konsultasi dan implementasi • Tahap Technical Assistance dan PME bekerjasama dengan Korea Training & education masih dalam Securities Depository (KSD) dengan proses melibatkan SRO lain dan partisipan Technical Assistance and Training & education phase In order to adopt best practice SBL still on progress model, KPEI conducted consultation session and SBL implementation cooperated with Korea Securities Depository (KSD) and involving the other SROs and participant Dilakukan perubahan bisnis proses dan penyesuaian peraturan sehingga dihasilkan skema penjaminan yang sejalan dengan proses bisnis dan operasional berdasarkan perubahan Peraturan OJK
KPEI conducted the business process changes and regulation adjustment to Implementation produce guarantee scheme that in line of IFSA Regulation with the operation process based on Amendment regarding Settlement IFSA regulation Guarantee of Securities Transaction
• Dilakukan hearing dengan OJK dan SRO tentang Rancangan Peraturan OJK Hearing activity with IFSA and SRO about IFSA regulation draft
• Dokumen desain sistem System design document
Untuk menindaklanjuti persetujuan high • Pembahasan hasil assesment dan beberapa isu secara detail atas level concept GCM, KPEI melakukan dampak implementasi GCM dari penyesuaian dan implementasi sistem aspek bisnis, peraturan, sistem dan dan peraturan terkait sosialisasi kepada prosedur operasional (POS) terkait GCM Implementation pelaku pasar implementasi GCM Discussion of assessment result and To follow up the approval of GCM several issues in details upon the high level concept, KPEI conducted the effect of GCM implementation from system and regulation adjustment and business aspect, regulation, system implementation related to socialization and implementation of operation activity to capital market participants procedure (SOP) related to GCM Implementation • Dokumen spesifikasi kebutuhan pengguna atas change request e-CLEARS User requirement document based on e-CLEARS change request
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
33% *)
• Dokumen spesifikasi kebutuhan pengguna User requirement dokumen
Implementasi General Clearing Member (GCM)
28
% Progress 75% *)
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
47% *)
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
Tema Strategis / Strategic Theme
Innovative Market Development Inisiatif | Initiatives Implementasi Institutional Delivery Implementation of Institutional Delivery
Tujuan | Objectives Dalam rangka memfasilitasi secara langsung penyelesaian transaksi bursa dari nasabah institusi yang umumnya menempatkan efek-efeknya di Bank Kustodian (sebagai settlemen agent) dan untuk meningkatkan efisiensi penyelesaian transaksi bursa
Hasil | Result • Kegiatan workshop dan focus group discussion dengan AK terkait final requirement implementasi institutional delivery Workshop and dan focus group discussion activity with CM related to final requirement of institutional delivery implementation
% Progress 56% *)
In order to directly facilitate the • Penyusunan desain sistem sedang securities transaction settlement from dalam proses the institution client that usually deposit System design formulation still on the securities in CB (as settlement agent) progress and to increase securities transaction settlement efficiency
Tema Strategis / Strategic Theme
Capacity and Institutional Building Inisiatif | Initiatives Penyempurnaan Sistem Kliring Derivatif Completion of Derivative Clearing System
Pengembangan Sistem PME Bilateral Enhancement on Bilateral SBL System
Tujuan | Objectives Untuk meningkatkan kelancaran dan efisiensi proses operasional sesuai kebutuhan AK, Bank Pembayaran maupun kegiatan operasional Perusahaan
Hasil | Result • Sistem Kliring Derivatif Derivative Clearing System • Closing document penyempurnaan sistem sedang dilakukan System refinement of closing document still on progress
To increase fluency and efficiency of operational process conform to CM requirements, Payment Banks or the Company operational activity Sistem PME Bilateral Untuk meningkatkan nilai transaksi Bilateral SBL system PME dan memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang, KPEI mengembangkan sistem PME Bilateral dengan mengadopsi praktik-praktik yang lazim berlaku di pasar regional dan global
% Progress 100%
100%
To increase the transaction value of SBL and to fulfill market demand, KPEI develop Bilateral SBL system by adopting common practice in regional and global market.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
29
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
Tema Strategis / Strategic Theme
Capacity and Institutional Building Inisiatif | Initiatives Enhancement Arsitektur e-CLEARS
Tujuan | Objectives Untuk meningkatkan performance sistem e-CLEARS guna mengakomodir perkembangan kebutuhan operasional
Hasil | Result • Dokumen Spesifikasi Bisnis Final Document Final Business Requirements
Enhancement on e-CLEARS System Architecture
To increase performance of e-CLEARS system to accommodate development of operational requirement
• Vendor pengembang sistem telah terpilih The vendor of system development has been elected
% Progress 20% *)
• Pengadaan pengembangan sistem System development procurement • Penyusunan dokumen project plan masih dalam proses Project plan document formulation still on progress Implementasi Razor Untuk memenuhi kebutuhan Release 3.2 peningkatan performance Razor, Perusahaan melakukan upgrade modul Implementation of sistem manajemen risiko Razor Razor Release 3.2 To fulfill the need of improvement on Razor performance, Company was upgrade Razor risk management module Merupakan bagian dari program Enhancement Middleware (untuk implementasi Razor Release 3.2 untuk menyesuaikan konektifitas dengan Razor 3.2) sistem pendukung lainnya yaitu e-CLEARS, ARMS, Member Interface Enhancement of dan Sistem Kliring Derivatif Middleware ( for Razor 3.2) Part of implementation program, of Razor Release 3.2 to adjust connectivity with other supporting system namely e-CLEARS, ARMS, Member Interface and Derivative Clearing System Untuk mengakomodir permintaan BEI Penyempurnaan terkait penambahan report monitoring dan Integrasi MKBD dan Portofolio AK, termasuk pula Pelaporan Modal pengembangan portofolio level client Kerja Bersih dan enhancement SPP-MKBD (hash Disesuaikan check BOFIS) untuk AB (MKBD) dan Portfolio Anggota To accommodate request from IDX Bursa (AB) related to augmentation of report monitoring NAWC and Exchange Completion and Member Portfolio, including the Integration of Net development of level client portfolio and Adjusted Working Capital (NAWC) and enhancement SPP-MKBD (hash check BOFIS) for exchange member Exchange Member Portfolio Reporting
30
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Sistem Razor Release 3.2 Razor System Release 3.2
100%
Sistem Middleware Middleware system
100%
Pengembangan sistem masih dalam proses The development still on progress
65% *)
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
Tema Strategis / Strategic Theme
Capacity and Institutional Building Inisiatif | Initiatives Tujuan | Objectives Enhancement Untuk mendukung analisa summary Enterprise Project proyek (indicator project portfolio) dan Management (EPM) laporan proyek EPM Enhancement Restrukturisasi Jaringan Network Restructuration
Restrukturisasi Data center Data Center Restructuration CR Service Desk Service Desk CR
Penyempurnaan Blueprint Career Path Completion of Blueprint Career Path Pengembangan Human Resources Information System (HRIS) tahap II HRIS Enhancement Phase II
To support project summary analysis (indicator project portfolio) and project report Restrukturisasi jaringan untuk melanjutkan pembangunan network untuk DMZ-WAN dan WAN Development, pembangunan area infrastruktur, penyeimbangan utilisasi Tomcat e-CLEARS dan penyempurnaan topologi jaringan KPEI
Hasil | Result Penilaian Proses Bisnis Business Process Assesment
• Instalasi perangkat Firewall Firewall installation
% Progress 90%
100%
• Instalasi dan pengujian router dan switch WAN Development, switch Cisco 4900, serta Cisco 3750-X Installation and testing of router, switch WAN Development, switch Cisco 4900, and Cisco 3750-X Network restructuration to continue the network development for DMZ-WAN • Finalisasi aturan pemantauan and WAN Development, infrastructure pada Server Load Balancer Tomcat area development, utilization balance Finalization of monitoring rules of of Tomcat e-CLEARS and completion of Server Load Balancer Tomcat KPEI network topology Untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan Data Center dan segregasi fungsi lingkungan data center To fulfill the need of Data Center Management and segregation of environmental function Bertujuan untuk meningkatkan performance sistem Service Desk yang sudah berjalan saat ini
Pengadaan assessment dan perangkat Procurement of assessment and devices
90%
Sistem Service Desk Service Desk system
100%
Aims to increase performance of Service Desk System which has been running Sebagai tindak lanjut proses Dokumen career path Career path document restrukturisasi organisasi
100%
As a follow up to organization restructuration process Untuk meningkatkan pengelolaan operasional SDM Perusahaan khususnya pada fungsi strategis dan kebutuhan integrasi dengan sistem diluar SDM sekaligus perbaikan modul-modul sebelumnya
Sistem HRIS HRIS system
100%
To improve HR operation management, particularly in strategic function and integration requirement with non-HR system, and to fix the previous module improvement
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
31
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
Tema Strategis / Strategic Theme
Capacity and Institutional Building Inisiatif | Initiatives Perluasan System Monitoring Tools (SMT)
Tujuan | Objectives Untuk menunjang operasional Perusahaan
To support Company’s operation. Expansion of SMT Monitoring Penyempurnaan Untuk menyediakan prosedur Manajemen Proyek pengelolaan proyek melalui sistem EPM dari pembuatan jadwal proyek, Completion of update progress, submit dokumen dan Project Management manajemen isu.
Hasil | Result Pengadaan Lisensi License procurement
Prosedur manajemen proyek Project management procedure
% Progress 90%
100%
To provide project management procedure through EPM system from project timeline preparation, progress update, document submission and issues management Tema Strategis / Strategic Theme
Harmonisation and Smart Globalization Inisiatif | Initiatives IOSCO/PFMI SelfAssessment Self-Assessment of IOSCO/PFMI
Tujuan | Objectives Untuk melakukan benchmarking atas rekomendasi International Organization of Securities Commissions (IOSCO) terkait peran KPEI sebagai CCP, Perusahaan melakukan penilaian mandiri oleh pihak ketiga untuk dapat memenuhi rekomendasi yang diberikan IOSCO
Hasil | Result Telah mencapai tahap Post Due Dilligent Analysis Has reached Post Due Dilligent Analysis stage
To conduct benchmarking on recommendation from International Organization of Securities Commissions (IOSCO) related to KPEI’s role as CCP, Company was conducted selfassessment by third party to meet the recommendation from IOSCO Pelatihan dan Focus Untuk memberikan standar pemahaman Pelatihan AK Training for CM terhadap teknis operasional, produk Group Discussion dan layanan KPEI kepada AK melalui (FGD) AK kegiatan pelatihan dan FGD AK Traning and FGD for To provide standard of comprehension CM upon operational procedure, KPEI’s product and services, to all CM through the training and FGD activities
32
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
% Progress 87% *)
100%
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
Tema Strategis / Strategic Theme
Harmonisation and Smart Globalization Inisiatif | Initiatives Penyempurnaan Manual Book Completion of KPEI Manual Book
Tujuan | Objectives Sebagai tindak lanjut pengembangan Derivatif dan PME, Perusahaan menyusun pembuatan buku panduan sesuai dengan kondisi terkini masingmasing sistem, yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pengguna jasa dan masyarakat umum atas fungsi dan layanan KPEI
As follow up to Derivative and SBL development, KPEI compose the Manual Book that adjusted to the most current system, to improve customer’s knowledge about KPEI Melanjutkan implementasi Company Implementasi Company Branding Branding Strategy (CBS) dalam bentuk program edukasi dan sosialisasi untuk Strategy (CBS) pihak eksternal Edukasi & Sosialisasi To continue implementation of Company Branding Strategy (CBS) Company Branding through education program and Strategy (CBS) socialization for external parties Implementation Education & Socialization Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Survei Layanan kepada AK dan memenuhi ketentuan Pelanggan Sistem Manajemen Mutu ISO KPEI pasal 8.2.1 Customer Satisfaction To improve quality services to CM and Survey (CSS) to fulfill KPEI ISO guidelines article 8.2.1 Capacity Building Untuk memberikan informasi mengenai AK pengembangan produk dan layanan baru dan meningkatkan hubungan baik CM Capacity Building dengan AK selaku pengguna jasa utama Perusahaan.
Hasil | Result Rancangan manual book PME Draft of SBL manual book
% Progress 63% *)
Kegiatan sosialisasi pada HUT Pasar Modal Socialization activity on capital market anniversary
100%
Hasil CSS CSS Result
100%
Sosialisasi Derivatif dan SBL Repo, workshop dan gathering AK di Medan SBL Repo and Derivative socialization, CM workshop and gathering in Medan
100%
To provide information regarding the development of new product and services and to enhance good relationship with CM as the Company’s main customer *Kegiatan ini bersifat multi years | multiyears program
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
33
Batik Parang – Jawa | Java Batik Parang ini memiliki makna petuah tidak pernah menyerah, menggambarkan jalinan yang berkesinambungan, memperbaiki diri dan memperjuangkan kesejahteraan. Batik Parang has a meaning of never give up, representing continuous relationship, selfimprovement and striving for prosperity.
Selama tahun 2014 berbagai inisiatif yang ditetapkan dalam rencana strategis Perusahaan periode 20122015 berhasil diimplementasikan. KPEI berhasil pula mengelola biaya untuk mendukung kegiatan usaha, sehingga berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 46,36% Throughout 2014, several initiatives that stipulated in the corporate strategic plan period 2012-2015 were successfully implemented. KPEI also successfully accomplished in managing expenditures to support business activities, to record an increase in net income at 46.36%
Laporan Manajemen
Management Reports
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
KPEI berhasil mengelola pengeluaran biaya untuk mendukung kegiatan usaha, sehingga Perusahaan berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 46,36%, peningkatan pendapatan investasi sebesar 155,17%, serta peningkatan aset sebesar 23,51%. Seluruh kinerja tersebut merupakan hasil dari upaya jajaran manajemen dan karyawan dalam mengimplementasikan Strategic Business Plan (SBP), untuk periode tahun 2012-2015, yang telah ditetapkan oleh Direksi KPEI successfully accomplished in managing expenditures to support business activities, thus the Company recorded an increase in net income at 46.36%, increase of investment income at 155.17%, and 23.51% assets growth. These achievements represent the efforts of management and all employees in implementing the Strategic Business Plan (SBP) of 2012-2015 period set by the Board of Directors
INARNO DJAJADI Komisaris Utama President Commissioner
36
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Dear Distinguished Stakeholders,
Memasuki usia ke-18 tahun, kedewasaan KPEI secara operasional maupun organisasi kembali diuji oleh kondisi usaha yang menantang akibat kurang kondusifnya situasi perekonomian global maupun domestik. Pada tatanan global, pemulihan perekonomian ternyata berjalan tidak seimbang dan lebih lambat dari prakiraan sebelumnya. Perekonomian Amerika Serikat sebagai negara adidaya dan perekonomian India sebagai negara utama di Asia Selatan telah menunjukkan perbaikan mendasar, sementara perekonomian China, Jepang dan kawasan Eropa masih belum kembali ke kondisi sebelum krisis.
Reaching its 18th year of age, KPEI was tested by the challenging business conditions caused by unfavorable global and domestic economic. On the global level, the economic recovery proved unbalanced and slower than previously estimated. The economies of the United States, the superpower country, and India, a major country in South Asia, began to show fundamental improvements, while China, Japan and Europe continued to experience sluggish economics conditions.
Pada tatanan domestik, lambatnya pemulihan ekonomi China secara langsung mempengaruhi permintaan komoditas primer Indonesia, terutama kelapa sawit, batubara dan komoditas mineral lainnya. Sedangkan pulihnya ekonomi Amerika Serikat dan penghentian paket stimulus (quantitative easing) membuat mata uang Rupiah tertekan. Hal tersebut pada akhirnya mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia. Angka defisit neraca perdagangan kemudian semakin tertekan akibat naiknya subsidi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam rangka mengalihkan anggaran subsidi ke program-program peningkatan kapasitas produksi nasional, Pemerintah kemudian menyesuaikan harga BBM subsidi, disusul dengan pencabutan subsidi listrik. Hal tersebut mendorong tetap tingginya laju inflasi, mencapai 8,36% diatas target 4,5 ±1% di awal tahun. Dalam rangka memperbaiki defisit neraca perdagangan dan mengendalikan laju inflasi, Bank Indonesia kemudian menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) ke kisaran 7,75%.
On the domestic level, China’s slow economic recovery directly influences the demand for Indonesia primary commodities, especially palm oil, coal and other mineral commodities. At the same time, the US economic recovery and discontinuation of quantitative easing program put pressure on the Rupiah, affecting Indonesia’s trade balance. The trade deficit was continually impaired by the increase in fuel subsidies. In order to redirect the subsidies budget to programs aimed at increasing national production capacity, the government subsequently cut fuel subsidies, followed by cuts to electricity subsidies. This triggered the inflation rate to remain high, at 8.36%, above the target of 4.5±1% at early year. As the measures to improve trade deficit and to control inflation, Bank Indonesia subsequently increased its reference interest rate, (BI Rate) to 7.75%.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
37
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Agenda politik Pemilihan Umum untuk menentukan komposisi anggota Legislatif serta Eksekutif, yang berjalan ‘hangat’, sempat membuat banyak perusahaan maupun individu menunda rencana investasi. Namun hal ini tidak berlangsung lama. Terpilihnya pemerintahan baru yang sesuai ekspektasi pelaku pasar membuat kepercayaan investor meningkat. Investor luar negeri maupun dalam negeri tertarik menanamkan investasinya di pasar modal Indonesia. Terbukti, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun 2014 membukukan kenaikan sebesar 22,29%, dengan posisi penutupan 5.226,95, dibanding posisi penutupan di akhir tahun 2013 sebesar 4.274,18.
The political agenda for the legislative and executive, which slightly pressured the market, created delayed investment plans of individuals and corporations. However, this situation occurred briefly. The election of a new government in line with the expectations of market participants led to an increase in investor confidence, with foreign and domestic investors keen to invest in Indonesia capital market. This was proved by 22.29% growth of Jakarta Composite Index (JCI) at the end of 2014 registered a closing position of 5,226.95 from 4,274.18 at the closing period of 2013.
Pada tahun 2014 tercatat adanya tambahan 24 emiten baru dan 1 emiten delisting dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp49,45 triliun, yang terdiri dari Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp9,02 triliun, rights issue sebesar Rp38,97 triliun dan warrant sebesar Rp1,46 triliun. Meskipun jumlah emiten yang melakukan IPO mengalami penurunan, hal sebaliknya terjadi pada nilai kapitalisasi pasar saham yang justru mengalami peningkatan, yaitu sebesar 23,92% dari Rp5.228 triliun dimana sebelumnya Rp4.219 triliun pada akhir Desember 2013. Sedangkan pada pasar surat utang, aktivitas transaksi di pasar obligasi konvensional, syariah, dan sukuk korporasi serta Efek Beragun Aset (EBA) yang berdenominasi Rupiah mencapai Rp167,674 triliun atau turun sebesar 9,72% dibandingkan di 2013, yaitu Rp185,72 triliun. Aktivitas transaksi di pasar obligasi konvensional yang berdenominasi Dollar AS mencapai US$10,37 juta atau turun sebesar 41,74% dibandingkan dengan di sepanjang 2013, yaitu sebesar US$17,80 juta.
In 2014, 24 new issuers were listed and 1 issuer was delisted. Total accumulated funds reached Rp49.45 trillion, made up of Initial Public Offerings (IPO) of Rp9.02 trillion, rights issues of Rp38.97 trillion and warrants at Rp1.46 trillion. Despite of declining number of issuers that conducted IPOs, the value of stock market capitalization in contrary posted a growth of 23.92% to Rp5.228 trillion, from Rp4.219 trillion at the end of December 2013. Meanwhile in bonds market, transactions in the Rupiahdenominated conventional bonds, sharia and corporate sukuk market, as well as Asset-Backed Securities, reached Rp167.674 trillion, a decrease of 9.72% from Rp185.72 trillion in 2013. Transactions in the US Dollar-denominated conventional bonds market reached US$10.37 million, a decrease of 41.74% from US$17.80 million in 2013.
38
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Perkembangan pasar modal di tahun 2014 tak lepas dari kehadiran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang semakin aktif mengadakan edukasi kepada masyarakat Indonesia dan memperbaiki aturan di pasar modal, sebagai bagian dari penerapan tiga strategi utama OJK dalam mendorong pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Ketiga strategi tersebut yang pertama, pendalaman pasar (market deepening) dengan menambah likuiditas di pasar dan jumlah emiten. Kedua, integritas pasar (market integrity) yang disiapkan untuk mendorong pelaku pasar lebih kompetitif dengan infrastruktur yang memadai. Ketiga, OJK terus berupaya meningkatkan penegakan hukum (law enforcement).
The capital market development in 2014 was inseparable from the presence of Indonesia Financial Services Authority (IFSA), which actively stepping up its efforts to educate the Indonesian public and improve capital market regulations, as part of its three main strategies to foster the capital market growth in Indonesia. The strategies are, first, market deepening by enhancing market liquidity and issuers. Second, market integrity, which was prepared to encourage market participant’s competiveness with adequate infrastructures. Third, continues improvement of law enforcement by IFSA.
Sebagai bagian dari langkah pendalaman pasar, pada tahun 2014 dilakukan perubahan satuan perdagangan saham (lot size) dari 1 lot = 500 lembar saham menjadi 1 lot = 100 lembar saham yang disambut positif oleh pelaku pasar ritel, sehingga perdagangan saham berlangsung semakin menarik dengan frekuensi transaksi yang meningkat. Selain itu, menjelang akhir tahun 2014, OJK melakukan penyempurnaan beberapa aturan yang salah satunya berimbas pada fungsi KPEI, yaitu dikeluarkannya Peraturan OJK No. 26/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.
As part of the market deepening, the lot size was changed in 2014 from 500 shares per lots to 100 shares per lot, which positively welcomed by the retail market participant, thereby the stock trading was increasingly attractive with improved transaction frequency. Furthermore, toward the end of 2014, the IFSA amended several regulations, including the issuance of OJK (IFSA) Regulation No. 26/2014 concerning the Securities Transaction Settlement Guarantees, which impacted to KPEI’s functions.
Pandangan atas Kinerja Direksi KPEI di Tahun 2014
Overview of KPEI Board of Directors’ Performance in 2014
Seiring dengan naiknya intensitas perdagangan di pasar modal, secara keseluruhan pendapatan usaha bersih KPEI naik 7,71% mencapai Rp281,04 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp260,92 miliar, dengan sumber utama pendapatan adalah jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham. Sementara peningkatan pendapatan yang signifikan berasal dari jasa pengelolaan dana jaminan yang naik sampai 138,78% mencapai Rp20,27 miliar. KPEI juga berhasil membukukan peningkatan pendapatan investasi sebesar 155,17%, menjadi Rp85,43 miliar dari tahun 2013 yang sebesar Rp33,48 miliar. Dilain pihak, KPEI berhasil mengelola pengeluaran biaya untuk mendukung kegiatan usaha, sehingga Perseroan berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 46,36% menjadi Rp96,79 miliar dari Rp66,13 miliar di tahun sebelumnya. Menyusul kenaikan laba, KPEI membukukan peningkatan aset 23,51% menjadi Rp3,16 triliun dari Rp2,56 triliun di tahun sebelumnya.
In line with the increased trading intensity in the capital market, in total KPEI’s net operating revenue grew 7.71% to Rp281.04 billion from Rp260.92 billion in the previous year, with clearing and settlement guarantee services for securities transactions representing the main sources of income. Meanwhile, a significant increase in income also derived from guarantee fund management services for securities transactions, which grew 138.78% to Rp20.27 billion. KPEI also succeeded to book an increase of investment income by 155.17% to Rp85.43 billion from Rp33.48 billion in 2013. Further, KPEI’s accomplishment in managing expenditures to support business activities, proved by an increase in net income at 46.36% to Rp96.79 billion from Rp66.13 billion in the previous year. Following the increase of income, KPEI booked the assets growth of 23.51% to Rp3.16 trillion from Rp2.56 trillion in the previous year.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
39
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Seluruh kinerja tersebut merupakan hasil dari upaya jajaran manajemen dan karyawan dalam mengimplementasikan Strategic Business Plan (SBP), untuk periode tahun 20122015, yang telah ditetapkan oleh Direksi dan tertuang dalam program kerja KPEI. Dewan Komisaris menilai program kerja di tahun-tahun tersebut telah dilaksanakan dengan baik, dan karenanya kami memberikan apresiasi atas kinerja operasional maupun keuangan yang sangat memuaskan ini.
These achievements represent the efforts of management and all employees in implementing the Strategic Business Plan (SBP) of 2012-2015 periods set by the Board of Directors and as stated in KPEI’s work programs. The Board of Commissioners considers that the work programs for the aforementioned periods have been carried out well, and we would like to express our appreciation for the significant operations and financial performance.
Pelaksanaan Tugas Pengawasan dan Penasehatan
Supervisory and Advisory Duties
Sebagai organ yang bertanggung jawab menjalankan fungsi pengawasan, sepanjang tahun pelaporan, Dewan Komisaris telah melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan manajemen, mekanisme kepengurusan dan operasional perusahaan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan arahan kepada Direksi. Sesuai hasil evaluasi atas kinerja operasional di tahun pelaporan, Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk terus menggali potensi-potensi dan memaksimalkan beragam peluang yang muncul dari semakin kondusifnya kondisi sosial politik ekonomi, dengan tetap memperhatikan aspek mitigasi risiko.
As the organ which responsible in carrying out supervisory functions, the Board of Commissioners, throughout the reporting year, has conducted supervisory duties on the management policy, management mechanisms and the corporate operations managed by the Board of Directors, as well as providing advisory to the Board of Directors. Following the operations performance evaluation in the reporting year, the Board of Commissioners mandates the Board of Directors to continue exploring new potential and maximizing diverse opportunities derived from increasingly favorable social, political and economic conditions, while remains in taking into account the risk mitigation aspects.
Dewan Komisaris didukung oleh Komite Audit, juga mengamanatkan Direksi agar terus meningkatkan kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance (CG), melengkapi sarana yang diperlukan agar seluruh jajaran dapat menjalankan tugas dengan berpedoman pada aturan yang berlaku.
The Board of Commissioners supported by Audit Committee, also mandates the Board of Directors to continually improve the quality implementation of Corporate Governance (CG), by equipping all necessary facilities to ensure all corporate elements carry out their duties in compliance with the prevailing regulations.
40
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Dewan Komisaris menilai KPEI telah menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan dengan baik melalui program-program yang terukur dan terarah, baik dalam kerangka pemberdayaan ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan. KPEI memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan yang dijalankan secara reguler setiap bulannya. Selain itu, KPEI juga turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial bersama Self Regulatory Organizations (SRO) lain dengan berlandaskan komitmen untuk memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada masyarakat. Diharapkan, pelaksanaan program tanggung jawab sosial terus dievaluasi, untuk selanjutnya dibuat menjadi program berkelanjutan sehingga memberi manfaat optimal kepada para penerima program.
The Board of Commissioners considers that the corporate social responsibility has been well implemented by KPEI, through structured and directed programs, both in economic empowerment as well as prosperity improvement. KPEI implemented monthly corporate social responsibility programs, and also participated in social activities alongside other Self Regulatory Organizations (SRO) based on its commitment to provide extensive benefits to the community. It is expected that through continuous evaluation of corporate social responsibility programs, the programs will sustainably contribute optimum benefits to its beneficiaries.
Menyambut Peluang Usaha di Tahun 2015
Welcoming Business Opportunities in 2015
Sebagaimana terangkum dalam SBP 2012-2015, tahun 2015 merupakan tahun dimana KPEI akan memasuki tahap implementasi dari berbagai inisiatif yang telah dipersiapkan dan dikembangkan pada tahun sebelumnya. Untuk memastikan penyelesaian seluruh program yang digariskan dan memastikan keberhasilan dari seluruh implementasi inisiatif strategis yang akan dijalankan, Dewan Komisaris mengamanatkan manajemen beserta seluruh jajarannya, agar tetap menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan tugas. Kami meyakini bahwa dengan meningkatkan integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas, KPEI akan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
As stipulated in the 2012-2015 SBP, 2015 is the year in which KPEI will enter the implementation stage of several initiatives that have been prepared and developed in the previous year. To ensure the completion of all programs previously outlined and the successful implementation of all strategic initiatives, the Board of Commissioners encourages all levels of management to maintain a high level of integrity in carrying out their respective duties. We believe that through the integrity and responsibility enhancement, KPEI will be able to reach the previously set forth objectives.
Berdasarkan analisa para ekonom bahwa perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus menunjukkan pertumbuhan yang baik di masa-masa mendatang, demikian pula pasar modal akan terus berkembang dari sisi nilai, volume maupun frekuensi transaksinya. Hal ini tentunya memberi peluang sekaligus tantangan bagi KPEI untuk terus mengembangkan kinerja operasionalnya dan menjadi institusi yang senantiasa memberikan layanan yang handal dan berkualitas kepada pelaku pasar modal khususnya dan kepada seluruh pemangku kepentingan pada umumnya.
Based on the economists’ analysis that the Indonesia economy will continue to grow soundly in the future years, the capital market is also set to grow in terms of value, volume and transactions frequency. This will provide opportunities as well as challenges for KPEI to continue develop its operations performance and become an institution providing reliable and qualified services, specifically for the capital market and all stakeholders in general.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
41
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Penutup
Closing
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi beserta seluruh jajarannya yang telah bekerja keras dengan komitmen, dedikasi dan integritas yang tinggi dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan sehingga berhasil mencapai target-target yang telah ditetapkan.
In conclusion, we would like on behalf of the Board of Commissioners to convey our gratitude and appreciation to the Board of Directors including all employees for their committed hard work, dedication and high integrity in the corporate’s management and operations, which empowered the achievement of all previously set targets.
Pada kesempatan yang baik ini, Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari OJK, BEI, KSEI, Anggota Kliring, dan para pelaku pasar modal, yang diberikan kepada KPEI sehingga Perusahaan dapat menjalankan tugas-tugas yang diembannya sebagai salah satu unsur pasar modal Indonesia yang terus berkembang.
The Board of Commissioners would also like to take this opportunity to express gratitude to the IFSA, IDX, KSEI, Clearing Members and capital market participants for their support and cooperation, which enabled the Company to carry out its duties as a platform of the continually growing Indonesia capital market.
Atas Nama Dewan Komisaris | On behalf of the Board of Commissioners Jakarta, Juni 2015 | Jakarta, June 2015
INARNO DJAJADI Komisaris Utama President Commissioner
42
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Dewan Komisaris Board of Commissioners
PARIKESIT SUPRAPTO Komisaris Commissioner
INARNO DJAJADI Komisaris Utama President Commissioner
Powering PoweringThe The Way Way To Promote Capital Market Deepening
ERIZAL Komisaris Commissioner
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
43
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Selama tahun 2014 berbagai inisiatif yang menjadi bagian rencana strategis Perusahaan periode 2012-2015 berhasil diimplementasikan diantaranya 4 (empat) program pengembangan infrastrutur pasar modal dan program kerja internal perusahaan. Selain pencapaian tersebut, tahun 2014 KPEI juga membukukan kinerja keuangan dan operasional yang sangat memuaskan. Throughout 2014, several initiatives that stipulated in the Company strategic plan period 2012-2015 were successfully implemented, such as 4 (four) capital market insfrastructure development program and the Company’s internal work program. Beside from these achievements, KPEI also recorded an excellent operations and financial performance in 2014.
HASAN FAWZI Direktur Utama President Director
44
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Dear Distinguished Stakeholders,
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, berikut kami paparkan laporan kegiatan dan pencapaian PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sepanjang tahun 2014. Laporan tahunan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.
With our gratitude to Allah SWT, God the Almighty, we present PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia’s (KPEI) activity report and achievements throughout 2014. This annual report is expected to provide useful information to all stakeholders.
Tahun 2014 KPEI berhasil mengimplementasikan berbagai inisiatif strategis yang telah direncanakan. Berbagai inisiatif strategis dan program kerja telah diselesaikan dan menghasilkan berbagai prestasi, serta kinerja yang baik guna mewujudkan misi Perusahaan dalam menciptakan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik. Realisasi berbagai strategi dan program kerja tersebut menunjukan komitmen KPEI untuk terus memberikan layanan terbaik dan nilai tambah dalam melaksanakan perannya sebagai penyelenggara kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
In 2014, KPEI successfully implemented previously planned strategic initiatives and work programs, which has been completed and has brought achievements, and led to a good performance in line with the Company’s mission to establish a safe and attractive Indonesia capital market. The realization of these strategic initiatives and work programs demonstrated KPEI’s commitment to deliver the best services and added value in performing its role as a institution of securities transaction clearing and settlement guarantee services.
Tahun 2014 merupakan tahun pengembangan dan penguatan peran KPEI dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia. Hal ini yang menjadi landasan kami dalam mengusung “Powering the Way to Promote Capital Market Deepening” sebagai tema laporan tahunan untuk tahun 2014.
2014 was the year of development and reinforcement of KPEI’s role in fostering the growth of Indonesia capital market. Thus, this becomes the foundation in presenting our 2014 annual report theme of “Powering the Way to Promote Capital Market Deepening”.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
45
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA TAHUN 2014
THE DEVELOPMENT OF INDONESIA CAPITAL MARKET IN 2014
Kondisi perekonomian global dan domestik di tahun 2014 berlangsung dengan dinamis dan menantang. Pada tatanan global, pemulihan ekonomi berjalan tidak seimbang dengan kondisi di Amerika Serikat sebagai negara utama di dunia yang telah menunjukkan pemulihan, demikian pula perekonomian India sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama di Asia Selatan. Namun demikian, China dan Jepang untuk kawasan Asia Pasifik, serta negara-negara di kawasan Eropa, masih menunjukan pelemahan.
The global and domestic economic conditions in 2014 were dynamic and challenging. At the global level, the economic recovery was unbalanced, the United States as the world’s largest economy began to show signs of recovery, as did the South Asia’s largest economy, India. However, in the Asia-Pacific region, China and Japan’s economies remained weak, including European countries.
Pada tatanan domestik, selain pengaruh ekonomi global yang membuat permintaan produk unggulan Indonesia menurun dan neraca perdagangan defisit, terdapat beberapa situasi dalam negeri yang membuat pertumbuhan ekonomi melambat. Pertama, besaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus membengkak yang menekan neraca perdagangan, sehingga nilai tukar rupiah terdepresiasi dan pada akhirnya Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan ke level 7,75%, sebagai bagian dari implementasi kebijakan makro yang prudent. Kedua, agenda Pemilu DPR dan Presiden dan Wakil Presiden RI, yang mendorong pelaku usaha di sektor riil menunda investasi, sehingga pada akhirnya Indonesia mencatatkan penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% di tahun 2014 dari 5,58% di tahun sebelumnya.
At the domestic level, besides global economic factors that decreased the demand for Indonesia’s main products and a subsequent trade deficit, several domestic situations steered a sluggish economic growth. Firstly, continued increase in fuel subsidies pressured the trade deficit, depreciated the Rupiah exchange rate and eventually forced BI to increase its reference interest rate to a 7.75% level, as part of the central bank’s prudent macroeconomic policy. Secondly, the legislative and presidential elections led to real-sector communities delaying investment plans, with Indonesia eventually posting slower economic growth at 5.02% from 5.58% in the previous year.
Namun dengan adanya indikasi pemulihan ekonomi global, para investor menyambut kondisi ini dengan cukup antusias, sehingga berbagai pasar modal di dunia menunjukkan kenaikan indeks, termasuk pasar modal Indonesia. Terpilihnya Presiden RI ke-7 dan kondisi sosial politik selama masa kampanye yang relatif aman membuat perdagangan saham di pasar modal Indonesia lebih baik dari tahun 2013. Sentimen positif para pelaku pasar yang meyakini kondisi ekonomi di tahun-tahun mendatang akan lebih baik membuat pasar saham berlangsung lebih bergairah.
However, investors did welcome with a degree of enthusiasm the indications of global economic recovery, with several capital markets, including Indonesia, posting index increments. The election of Indonesia’s 7th President and the relatively secured socio-political conditions during the campaign led better performance of share trading in Indonesia capital market than in 2013. The positive conviction of capital market participants towards economic conditions are set to improve over the coming years enhanced a more dynamically stock market performance.
Sepanjang periode perdagangan di tahun 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak menguat, bahkan mencatatkan indeks tertinggi sepanjang sejarah bursa pada posisi 5.246,49 di tanggal 8 September 2014, sebelum akhirnya ditutup pada level 5.226,95, membukukan kenaikan sebesar 22,29% dari posisi sebesar 4.274,18 di akhir tahun 2013. Pencapaian
Throughout the 2014 trading period, the Jakarta Composite Index (JCI) tended to perform strongly, recorded a historic high position in the exchange of 5,246.49 on 8 September 2014, before closing at 5,226.95, an increase of 22.29% from 2013 closing position of 4,274.18. This achievement encouraged Indonesia capital market to record the fifthhighest growth in Southeast Asia, after the Chinese stock
46
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
tersebut membuat pasar modal Indonesia mencatatkan pertumbuhan tertinggi kelima di Asia Tenggara, setelah Bursa saham China (Shanghai dan Shenzhen), India (Sensex), Philipina (PSE). Nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia dengan kenaikan tersebut menjadi sebesar ekuivalen US$414,29 miliar dari nilai sebesar ekuivalen US$345,54 miliar di tahun 2013.
markets (Shanghai and Shenzhen), India (Sensex) and the Philippines (PSE). With this performance, Indonesia stock market capitalization value was equivalent to US$414.29 billion, from the equivalent of US$345.54 billion in 2013.
Pencapaian IHSG di atas berbanding terbalik dengan kegiatan transaksi yang dilakukan pelaku pasar di bursa. Nilai dan volume transaksi bursa harian mengalami penurunan. Pada tahun 2014, rata-rata nilai transaksi bursa harian Rp6,01 triliun dari Rp6,24 trilliun di tahun 2013. Sedangkan rata-rata volume transaksi bursa harian tahun 2014 sebesar 5,48 miliar lembar saham dibandingkan di tahun 2013 5,50 miliar lembar saham. Untuk frekuensi transaksi bursa, pada tahun 2014 total transaksi sebanyak 51,46 juta kali dengan rata-rata frekuensi transaksi bursa harian sebanyak 212,63 ribu kali. Pada tahun 2013, total frekuensi transaksi bursa mencapai 37,50 juta kali transaksi dengan rata-rata frekuensi transaksi bursa harian sebesar 153,68 ribu kali transaksi. Pada tahun 2014 tercatat adanya tambahan 24 emiten baru dan 1 emiten delisting. Jumlah ini lebih sedikit jika dibandingkan tahun 2013 yakni mencapai 30 emiten.
The above JCI achievements were contrary to the transactions carried out by the capital market participants in the exchange. The value and volume of daily stock transactions were declining. In 2014, the average of daily stock transactions value reached Rp6.01 trillion, from Rp6.24 trillion in 2013. Meanwhile, the average of daily stock transactions volume in 2014 reached 5.48 billion shares compared to 5.50 billion shares in 2013. As for the stock transaction frequency, in 2014 the total transactions reached 51.46 million times with an average of daily transaction frequency of 212.63 thounsand times. In 2013, the total stock transaction frequency posted at 37.50 million times with an average of daily transaction frequency at 153.68 thounsand times. In 2014, 24 new issuers were listed and 1 issuer delisted, a decrease compared to 30 issuers listed in 2013.
KINERJA KPEI TAHUN 2014
2014 KPEI PERFORMANCE
Kinerja Keuangan
Financial Performance
Kinerja KPEI secara keseluruhan membukukan kenaikan yang signifikan dari sisi keuangan. Perusahaan membukukan total pendapatan sebesar Rp368,68 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp67,66 miliar atau 22,48% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp301,02 miliar. Selain dari kegiatan bisnis utama, pendapatan Perusahaan tahun 2014 juga bersumber dari kegiatan investasi, dana kontribusi bank pembayaran serta sumber pendapatan lainnya.
Overall, KPEI recorded a positive financial performance. The Company booked total revenues of Rp368.68 billion, increased by Rp67.66 billion or 22.48% from the 2013 figure of Rp301.02 billion. In addition to its core business activities, the Company’s revenue in 2014 was recorded from investment activities, payment bank contributions and other sources of incomes.
Pendapatan usaha bersih KPEI naik 7,71%, menjadi Rp281,04 miliar dari Rp260,92 miliar pada tahun sebelumnya. Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa masih menjadi layanan yang memberi kontribusi terbesar dari pendapatan usaha KPEI, dengan nilai sebesar Rp260,63 miliar atau 92,74% total pendapatan bersih. Sementara jasa pengelolaan dana jaminan mencatatkan kenaikan signifikan sampai 138,78% menjadi senilai Rp20,27 miliar dari senilai Rp8,49 miliar ditahun sebelumnya.
KPEI’s net operating revenues grew 7.71% to Rp281.04 billion from Rp260.92 billion in the previous year. Clearing and settlement guarantees of stock transactions remained the largest contributor to KPEI’s operating revenue, valued at Rp260.63 billion or 92.74% of total net revenue. Meanwhile, the guarantee fund management services for securities transactions, recorded a significant increase of 138.78% to Rp20.27 billion from Rp8.49 billion in the previous year.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
47
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
KPEI juga berhasil membukukan peningkatan pendapatan investasi sebesar 155,17%, menjadi senilai Rp85,43 miliar dari tahun 2013 yang sebesar Rp33,48 miliar. Selain itu, Perusahaan juga berhasil membukukan peningkatan pendapatan bunga investasi pada surat berharga seiring dengan naiknya suku bunga acuan.
KPEI also succeeded in posting a 155.17% increase in investment income to Rp85.43 billion from Rp33.48 billion in 2013. Further, the Company also booked an increase of investment interest income from securities, in line with the increase of the reference interest rate.
Pada periode yang sama, Perusahaan berhasil mengendalikan kenaikan beban usaha di bawah tingkat kenaikan total pendapatan, sebagai wujud keberhasilan penerapan program efisiensi. Beban usaha Perusahaan tahun 2014 meningkat 18,73% atau naik sebesar Rp38,51 miliar dibandingkan tahun sebelumnya menjadi senilai Rp244,06 miliar. Oleh karenanya pada tahun 2014 Perusahaan mencatatkan kenaikan laba usaha hingga sebesar 30,54% atau sebesar Rp29,15 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp95,47 miliar menjadi Rp124,62 miliar.
In the same period, the Company succeeded in maintaining the increase of operating expenses below the increase level of total revenues, as part of the efficiency program achievement. The Company’s operating expenses grew 18.73% in 2014, or increased by Rp38.51 billion, from the previous year figure to Rp244.06 billion. As the result, in 2014 the Company booked a growth in operating income at 30.54%, or by Rp29.15 billion, to Rp124.62 billion compared to 2013 figure of Rp95.47 billion.
Pada akhirnya laba bersih Perusahaan di tahun 2014 naik 46,36% atau Rp30,66 miliar menjadi sebesar Rp96,79 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp66,13 miliar.
Eventually, the Company’s net income in 2014 grew 46.36%, or by Rp30.66 billion, to Rp96.79 billion compared to Rp66.13 billion in 2013.
Gejolak pasar keuangan dan depresiasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang masih berlangsung membuat Perusahaan mencatatkan laba yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar efek utang tersedia untuk dijual sebesar Rp2,88 miliar sebagai bagian dari pendapatan komprehensif. Sehingga total laba komprehensif Perusahaan naik 90,14% menjadi senilai Rp99,66 miliar dari nilai sebesar Rp52,41 miliar di tahun sebelumnya.
The continued fluctuations of financial market and Rupiah depreciation against the US dollar led to the Company posting the unrealized gain on changes in fair of available for sale debt securities amounted to Rp2.88 billion as the portion of comprehensive income. Thereby the Company’s total comprehensive income grew 90.14% to Rp99.66 billion from Rp52.41 billion in the previous year.
Total aset KPEI meningkat 23,51% menjadi senilai Rp3,16 triliun dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp2,56 triliun. Peningkatan aset terutama berasal dari aset lancar sebesar 25,46% atau sebesar Rp588,34 miliar menjadi senilai Rp2,90 triliun dari tahun 2013 yang sebesar Rp2,31 triliun. Pada periode yang sama, aset tidak lancar naik 5,52% atau senilai Rp13,83 miliar menjadi sebesar Rp264,53 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp250,70 miliar.
KPEI’s total assets grew 23.51% to Rp3.16 trillion compared to 2013 figure of Rp2.56 trillion. The increase of assets was primarily derived from current assets of 25.46%, or by Rp588.34 billion to Rp2.90 trillion from Rp2.31 trillion in 2013. In the same period, non-current assets grew 5.52%, or by Rp13.83 billion, to Rp264.53 billion from Rp250.70 billion in 2013.
48
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Kinerja Operasional
Operational Performance
Sepanjang tahun 2014 kegiatan operasional secara statistik mengalami penurunan, tercatat rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian sebesar 8,91% menjadi Rp2,68 triliun dari Rp2,94 triliun pada tahun 2013. Begitu pula dengan rata-rata volume penyelesaian transaksi bursa harian turun sebesar 15,72% menjadi Rp1,89 miliar dibanding tahun 2013 sebesar Rp2,24 miliar. Untuk rata-rata efisiensi penyelesaian transaksi bursa harian, tercatat sebesar 64,87% dari sisi volume dan 54,24% dari sisi nilai.
Statistically, the operational activities were declining throughout 2014, with an average of daily stock transaction settlement value at 8.91% to Rp2.68 trillion from Rp2.94 trillion in 2013. The average of daily stock transaction settlement volume also decreased by 15.72% to Rp1.89 billion compared to 2013 figure of Rp2.24 billion. Meanwhile, the average of daily stock transaction settlement efficiency was recorded at 64.87% on volume and 54.24% on value.
KPEI menyediakan Fasilitas Intraday (FI), yang merupakan proses pembiayaan untuk menyelesaikan hak terima dana Anggota Kliring (AK) yang dapat diberikan seketika setelah kewajiban serah saham dipenuhi oleh AK yang bersangkutan. Hingga akhir tahun 2014, KPEI telah memiliki perjanjian penyediaan FI dengan 5 (lima) Bank Pembayaran yaitu Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank BCA , dan Bank BNI. Total penggunaan FI sepanjang tahun 2014 mencapai Rp178,45 triliun, dengan rata-rata penggunaan FI bulanan sebesar Rp14,87 triliun, dan rata-rata penggunaan FI harian senilai Rp736,25 miliar.
KPEI provided the Intraday Facility (IF) as financing process to settle fund receive rights of Clearing Member (CM) which can immediately be disbursed following the fulfillment of shares obligations by the CM itself. As of the end of 2014, KPEI has set up IF service agreements with five Payment Banks, namely Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank BCA, and Bank BNI. Total IF usage during 2014 reached Rp178.45 trillion, with an average monthly IF usage at Rp14.87 trillion, and average daily IF usage of Rp736.25 billion.
Selama tahun 2014, total volume penyelesaian transaksi bursa yang diselesaikan melalui mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) adalah sebesar 24,22 juta lembar saham dengan nilai sebesar Rp99 miliar. Jumlah tersebut melibatkan 31 AK serah dan 105 AK terima.
During 2014, a total volume of stock transaction settlements through the Alternate Cash Settlement mechanism reached 24.22 million shares with a total value of Rp99 billion. This amount covers 31 deliver CMs and 105 receive CMs.
KPEI menyediakan layanan PME untuk menanggulangi potensi kegagalan penyelesaian transaksi bursa sekaligus mendukung transaksi short selling dan margin trading. Nilai transaksi Pinjam Meminjam Efek (PME) pada tahun 2014 adalah sebesar Rp262,04 miliar, dengan total volume sebesar 101,08 juta lembar saham dan frekuensi sebanyak 307 kali. Rata-rata nilai transaksi PME harian sebesar Rp717,92 juta sementara rata-rata volume harian sebanyak 276.930 lembar saham.
KPEI provided SBL services to offset the potential failure of stock transaction settlements and support short selling and margin trading transactions. The transactions value of SBL in 2014 reached Rp262.04 billion, with a total volume of 101.08 million shares and a frequency of 307 times. The average of daily SBL transaction value was posted at Rp717.92 million, while an average of daily SBL volume was at 276.930 shares.
KPEI melakukan pengelolaan agunan AK dan nasabahnya untuk mengantisipasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan mengelola risiko kredit. Nilai agunan yang dikelola oleh KPEI ini juga digunakan sebagai dasar perhitungan trading limit bagi 109 AK yang tercatat aktif bertransaksi di bursa pada tahun 2014. Total nilai agunan ini mencapai Rp23,99 triliun, terdiri dari agunan online sebesar Rp16,07 triliun dan agunan offline sebesar Rp7,92 triliun.
KPEI conducted collateral management for CM and its clients to anticipate stock transaction settlements failures and to manage credit risk. The collateral value managed by KPEI also served as a basic calculation of trading limit for 109 CMs that were actively traded on the stock exchange in 2014. The total value of collateral reached Rp23.99 trillion, consisted of online collateral at Rp16.07 trillion and offline collateral at Rp7.92 trillion.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
49
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Komposisi agunan online terdiri dari saham senilai Rp15,34 triliun (95,49%), obligasi sebesar Rp564,58 miliar (3,51%), dan dana tunai senilai Rp160,60 miliar (1%). Sedangkan komposisi agunan offline terdiri dari bank garansi sebesar Rp6,39 triliun (80,74%), deposito sebesar Rp1,29 triliun (16,30%), agunan minimum kas sebesar Rp223,20 miliar (2,82%), dan kepemilikan saham BEI milik AK (seat bursa) sebesar Rp11,5 miliar (0,15%).
The online collateral consisted of shares amounted to Rp15.34 trillion (95.49%), bonds at Rp564.68 billion (3.51%), and cash at Rp160.60 billion (1%). Meanwhile, the composition of offline collateral consisted of bank guarantees amounted to Rp6.39 trillion (80.74%), time deposits at Rp1.29 trillion (16.30%), minimum cash collateral of Rp223.20 billion (2.82%), and IDX Seat amounted to Rp11.5 billion (0.15%).
Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), KPEI diwajibkan melakukan pembentukan, pengelolaan dan penggunaan dana jaminan. Dana jaminan tersebut digunakan untuk penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Dalam rangka menjaga tata kelola dan akuntabilitas pengelolaan dan investasi dana jaminan, KPEI memiliki Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko (KKKPR), yang anggotanya merupakan perwakilan dari AK.
In accordance with Indonesia Financial Services Authority (IFSA) regulations, KPEI shall establish, manage and use guarantee funds, which are used to prevent exchange transaction settlements failures. In order to maintain the management of guarantee fund’s governance and accountability as well as investment, KPEI established the Credit Policy and Risk Management Committee (KKKPR), with members are from the CM representatives.
KPEI melakukan investasi dana jaminan dalam dua jenis instrumen investasi sesuai ketentuan dan kebijakan yang berlaku, yaitu deposito berjangka senilai Rp2,38 triliun (87,87%) dan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp328,27 miliar (12,13%), sehingga total dana jaminan yang dikelola KPEI pada tahun 2014 adalah sebesar Rp2,71 triliun, naik 18,08%, dari nilai sebesar Rp2,29 triliun di tahun 2013.
KPEI invested the guarantee funds into two kinds of investment instruments in accordance with prevailing stipulations and policy, namely time deposits valued at Rp2.38 trillion (87.87%) and Government Securities (SBN) valued at Rp328.27 billion (12.13%), thus the total guarantee funds managed by KPEI in 2014 reached Rp2.71 trillion, grew 18,08% from Rp2.29 trillion in 2013.
KPEI menyisihkan dan mengelola dana cadangan jaminan yang bersumber dari penyisihan surplus operasional perusahaan sebagai bagian komitmen Perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas penjaminan penyelesaian transaksi bursa. KPEI menyisihkan dana cadangan jaminan sebesar Rp6,61 miliar di tahun 2014, yang merupakan penyisihan sebesar 10% dari surplus operasional KPEI tahun 2013. Dengan tambahan tersebut maka total nilai cadangan jaminan yang dikelola oleh KPEI di akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp128,51 miliar.
KPEI allocated and managed a guarantee fund reserve generated from the Company’s operating surplus, as part of KPEI’s commitment in increasing securities transaction settlements guarantee quality. KPEI has reserved guarantee funds amounted Rp6.61 billion in 2014, which constituted a 10% reserved of the Company’s 2013 operating surplus. This addition brought the total guarantee reserves managed by KPEI to Rp128.51 billion.
Inisiatif Strategis
Strategic Initiatives
Sebagai bagian dari implementasi rencana strategis Perusahaan periode 2012-2015, selama tahun 2014 KPEI melaksanakan 4 (empat) program pengembangan infrastruktur pasar modal, yaitu:
As part of the implementation of Company strategic plan period 2012-2015, during 2014 KPEI conducted 4 (four) capital market infrastructure development programs, as follows:
50
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
1. Enhancement e-CLEARS Electronic Clearing & Guarantee System atau e-CLEARS merupakan salah satu sistem utama dalam kegiatan operasional Perusahaan. Dalam rangka memenuhi tuntutan proses bisnis ke depan, serta antisipasi terhadap pertumbuhan volume data yang harus dikelola, dilakukan pengembangan arsitektur maupun framework di sistem e-CLEARS. Dalam kaitan ini, KPEI berhasil menyelesaikan 2 (dua) tahapan penting di tahun 2014, yakni penyusunan spesifikasi bisnis sistem e-CLEARS dan pelaksanaan proses proof of concept (PoC) vendor pengembang sistem. Diharapkan tahap pengembangan dan implementasi sistem dapat diselesaikan di akhir tahun 2015 mendatang.
1. e-CLEARS Enhancement The Electronic Clearing & Guarantee System or e-CLEARS is the core system within the corporate operations activities. In order to fulfill the demand of business process onward, while also anticipating the growth of data volume that has to be managed, e-CLEARS system framework and architecture is frequently updated. KPEI successfully completed 2 (two) important steps in 2014 namely the formulation of e-CLEARS system business specifications, and the implementation of proof of concept (PoC) for system development vendors. System development and implementation is expected to be completed by the end of 2015.
2. Pengembangan mekanisme penyelesaian institutional delivery Dalam rangka menurunkan tingkat ketergantungan, kesulitan pendanaan serta munculnya beban biaya akibat fasilitas funding cash bagi AK, KPEI berupaya untuk memfasilitasi secara langsung penyelesaian transaksi bursa dari nasabah institusi yang umumnya menyimpan sahamnya di Bank Kustodian (BK sebagai Settlement Agent). Di tahun 2014, KPEI telah melakukan pemaparan konsep kepada para pelaku pasar, yakni AK dan BK dalam bentuk sosialisasi dan focus group discussion.
2. The development of institutional delivery settlement mechanism In order to reduce dependency, funding difficulties and accumulation of costs from funding cash facilities for CM, KPEI strives to directly facilitate the stock transaction settlements for institutional clients that are usually deposit their shares in Custodian Banks (CB as Settlement Agents). In 2014, KPEI introduced the concept through dissemination and focus group discussions to the market communities, namely CM and CB.
3. Mekanisme penjaminan dengan skema baru dan kebijakan transaksi bursa dikecualikan Pada tahun 2014, OJK telah mengeluarkan beberapa peraturan baru maupun penyempurnaan peraturan sebelumnya. Salah satu peraturan yang disempurnakan adalah Peraturan OJK (POJK) Nomor 26/2014 yang berlaku sejak November 2014 terkait fungsi KPEI sebagai penjamin penyelesaian transaksi bursa. Peraturan ini memuat mekanisme penjaminan dengan skema baru, termasuk penjelasan prosedur penanganan kegagalan penyelesaian transaksi bursa sekaligus urutan aset keuangan yang akan digunakan. Dengan adanya peraturan ini, KPEI melakukan penyesuaian peraturan dan prosedur penanganan kegagalan penyelesaian transaksi bursa.
3. Guarantee mechanisms with new schemes and pre-emptive action of stock transactions In 2014, IFSA issued new regulations and amended existing regulations. One amended regulation was IFSA Regulation (POJK) No. 26/2014, which was effective as of November 2014, related to KPEI’s functions as an exchange transaction settlements guarantee institutions. This regulation involves a new scheme for guarantee mechanisms, including clarification of procedures in case of exchange transaction settlement failures, including the sequence of financial assets to be used. With the issuance of this regulation, KPEI has adjusted the regulation and procedure in handling the exchange transaction settlement failure.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
51
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Pada penerapan kebijakan transaksi bursa dikecualikan, ada 2 (dua) hal yang diatur yakni bursa dan Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dapat menetapkan efek tidak dijamin, artinya, saham-saham tersebut bisa ditransaksikan, tetapi tidak dijamin jika terjadi kegagalan dalam penyelesaian. Yang lainnya adalah, Bursa dan LKP dapat menetapkan transaksi dipisahkan. Di tahun 2014, KPEI bersama BEI telah memulai menentukan kriteria efek tidak dijamin dan transaksi yang dipisahkan. Diharapkan, di tahun 2015 ketentuan yang mengatur efek tidak dijamin dan transaksi yang dipisahkan sudah dapat diselesaikan sehingga dapat diterapkan pada saat pemberlakuan POJK tersebut yaitu per 1 Januari 2016. 4. Implementasi General Clearing Member (GCM) Selama tahun 2014 KPEI bersama OJK, BEI, dan KSEI melanjutkan beberapa tahapan implementasi GCM, seperti penyusunan draf perubahan peraturan keanggotaan, pembuatan dokumen assessment sistem, pembahasan detail konsep portability GCM terkait mekanisme pemindahan kewajiban outstanding GCM yang gagal termasuk arrangement antar GCM, dan melanjutkan tahapan pengembangan serta penyesuaian sistem terkait.
On the application of pre-emptive action of exchange transactions policy, 2 (two) elements are regulated. First, stock exchange and clearing and guarantee institution may stipulate non-guaranteed securities i.e. the shares can be traded but are not guaranteed in case of settlement failures. Second, the stock exchange and clearing and guarantee institution may stipulate separation of transactions. In 2014, KPEI and IDX have begun to set out the criteria for non-guaranteed shares and separated transactions. The regulations will be completed in 2015 and be applied with the schedule set by the IFSA regulation on January 1st, 2016.
4. The implementation of General Clearing Member (GCM) Throughout 2014, KPEI, IFSA, IDX and KSEI, continued several phases of GCM implementation, including the drafting of membership regulations amendment, issuance of system assessment documents, discussion of GCM portability concept details and arrangements between GCM, as well as continuing the development phases and adjustment of related systems.
Selain 4 (empat) inisiatif strategis di atas, KPEI juga mengembangkan sejumlah program kerja internal, seperti pengembangan sistem untuk memfasilitasi PME Bilateral dan REPO yang dibantu oleh Korea Securities Depository (KSD), optimalisasi pasar derivatif yang dikembangkan bersama BEI, dan penyelesaian konsep BCM. Di tahun 2014, KPEI telah berhasil meluncurkan layanan PME Front End. Berbeda dengan layanan PME Reguler saat ini, PME Front End menyediakan fitur transaksi PME dengan tingkat fee yang beragam, yang terbentuk melalui mekanisme tawar menawar.
In addition to the above 4 (four) strategic initiatives, KPEI also developed internal work programs, such as the development of systems to facilitate SBL Bilateral and REPO assisted by the Korea Securities Depository (KSD), optimization of the derivatives market with IDX, and the completion of BCM concept. In 2014, KPEI has succeeded in launching the SBL Front End service. Unlike current SBL regular services, SBL Front End offers SBL transaction features with a range of fee levels, in the form of a negotiating mechanism.
Hubungan Internasional
International Relations
Dalam rangka mengembangkan hubungan internasional, KPEI melakukan kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding MoU) dengan beberapa lembaga dari luar negeri, yakni Japan Securities Depository Center (JASDEC) dan Japan Securities Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF) dan China Central Depository and Clearing (CCDC). Tujuan penandatanganan MoU tersebut untuk membuka peluang kerjasama dalam hal pertukaran informasi dan mendukung kemajuan pasar modal di masing-masing negara.
In order to develop international relations, KPEI has enacted cooperation through the signing of Memorandum of Understanding (MoU) with several foreign institutions, namely the Japan Securities Depository Center (JASDEC) and Japan Securities Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF) and China Central Depository and Clearing (CCDC). The objectives of the MoU are to establish cooperation opportunities in terms of information exchange and supporting the capital market development in respective countries.
52
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Selain itu, di tahun 2014 KPEI juga resmi tercatat sebagai bagian dari CCP12, sebuah organisasi Central Counterparty (CCP) dunia yang berfungsi sebagai wadah dimana setiap anggotanya bisa saling bertemu dan berbagi informasi. Anggota CCP12 ini mencakup negara di berbagai belahan dunia seperti benua Amerika, Asia, Australia, dan Eropa. KPEI juga menjadi anggota Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), grup dari perusahaan industri PME se-Asia Pasifik. Disamping itu, KPEI juga mendapat kehormatan menjadi tuan rumah The 11th AO CCP Meeting, yaitu pertemuan tahunan lembaga CCP kawasan Asia Oceania.
Furthermore, in 2014 KPEI became an official member of CCP12, a global Central Counterparty organization functioning as a meeting forum and information sharing point for its members. CCP12’s members come from all around the world, including America, Asia, Australia and Europe. KPEI is also a member of the Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), a group of SBL industries in the Asia-Pacific region. In addition, KPEI also had the honor of hosting the 11th AO CCP meeting, an annual meeting of Asia-Oceania CCP institutions.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
THE HUMAN RESOURCE (HR) DEVELOPMENT
Dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi pesatnya perubahan dan perkembangan yang terjadi di industri pasar modal, KPEI berkomitmen untuk membangun perusahaan sebagai organisasi pembelajar (learning organization). Wadah untuk kegiatan pembelajaran di KPEI disebut dengan Knowledge and Learning for Innovation at KPEI (KLIK) yang sesuai bidang layanan dan jasa perusahaan seperti manajemen risiko dan investasi, dan di luar bidang layanan perusahaan seperti hobi yaitu olah raga, bahasa, seni, dan fotografi.
In order to prepare for the rapid changes and development of the capital market industry, KPEI is committed to develop the Company as a learning organization. KPEI’s learning activities are formed under the Knowledge and Learning for Innovation at KPEI (KLIK), in accordance with the Company services such as risk management and investment, as well as non-business activities such as hobbies, including sports, languages, arts and photography.
Di tahun 2014, KPEI melakukan penyesuaian pedoman sistem manajemen karir yang pernah disusun di tahun 2012. Pedoman ini akan digunakan oleh manajemen sebagai acuan untuk pengembangan karyawan yang terpadu, terarah, konsisten dan berkesinambungan sesuai dengan persyaratan karir yang ditetapkan. Pedoman tersebut juga digunakan dalam proses penempatan karyawan dan peningkatan karir sesuai dengan kompetensi individu.
In 2014, KPEI conducted the adjustment on the career management system guidelines that had been formulated in 2012. The management will use this guideline as a reference for integrated, directed, consistent and sustainable employees development in line with career requirements. The guidelines will also be applied in the process of employees’ recruitment and career development in accordance with individual competencies.
Kegiatan lainnya yang dilakukan adalah survei, antara lain salary survey, working climate index survey, dan internal customer satisfaction index survey. Selain itu, dilakukan juga program feedback dan coaching untuk manajer lini sebagai tindak lanjut atas proses rangkaian kegiatan Change Management.
The other activities are surveys, including salary surveys, working climate index surveys and internal customer satisfaction index surveys. Additionally, feedback and coaching programs are also held for business managers as a follow-up process to the Change Management activities.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
53
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
PENINGKATAN KUALITAS PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
THE QUALITY IMPROVEMENT OF CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION
KPEI merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO) di pasar modal Indonesia yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga stabilitas kondisi pasar modal dan melakukan berbagai pengembangan pasar modal sesuai peran dan fungsi KPEI. Oleh karena perannya tersebut, KPEI menjunjung tinggi integritas dalam pelaksanaan tugas dan terus berupaya meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan melalui pelaksanaan berbagai program terkait.
KPEI is one of a Self-Regulatory Organization (SRO) within Indonesia capital market, responsible for maintaining the stability of capital market conditions and conducting various capital market development according to its role and functions. Given its role, KPEI ensures high integrity in carrying out its duties and constantly strives to enhance the quality of corporate governance through the implementation of relevant programs.
Menyusul penyelesaian program penyusunan pedoman tata kelola perusahaan (code of corporate governance), KPEI telah mengimplementasikan butir-butir aturan di dalamnya kepada seluruh jajaran, baik di tingkat manajemen maupun karyawan. KPEI kemudian menyusun berbagai kebijakan manajemen dan pedoman kerja sebagai kelengkapan dari pedoman tata kelola tersebut.
Following the completion of the code of corporate governance, KPEI has implemented points of regulations for all elements, both in the management levels and employees. KPEI has also formulated several management policies and work guidance to complete the code of corporate governance.
Untuk membantu tugas pengawasan, KPEI telah memiliki Komite Audit, Komite KKPR serta Komite Haircut lengkap dengan Charter masing-masing agar dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas pengawasan dengan baik. Pada tatanan pelaksanaan, KPEI berpedoman kepada manajemen mutu ISO 9001:2008 yang mencakup pedoman dan kebijakan mutu, serta Prosedur Operasional Standar (POS).
In its supervisory duties, KPEI has established the Audit Committee, Credit Policy and Risk Management Committee, and Haircut Committee, which completed by its Charter as a guideline to a proper supervisory duty implementation. At the implementation level, KPEI is guided by ISO 9001:2008 quality management, which includes quality guidelines and policy, as well as Standard Operating Procedures (SOP).
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Dalam rangka menjalankan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), KPEI memiliki program KPEI Berbakti yang meliputi bidang pendidikan, sosial, pasar modal, dan pelestarian lingkungan hidup.
In carrying out its Corporate Social Responsibility (CSR), KPEI endorsed the KPEI Berbakti program, which covers education, social, capital market, and environmental conservation.
Berbagai kegiatan yang telah menjadi agenda rutin dari kegiatan dibidang pendidikan adalah pemberian beasiswa tingkat SMA sampai dengan S2 untuk siswasiswa berprestasi dari Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) dan pemberian santunan dana kepada 3 yayasan sosial yaitu Yayasan Al-Fallah, Yayasan AlIstikomah, dan Yayasan Akhiruz Zaman. Kegiatan penyaluran bantuan dana tidak hanya dilakukan kepada anak-anak yang berprestasi atau yang membutuhkan,
Routine agenda of CSR activities in education include the granting of scholarships at Senior High School to Master’s degree level for high-achieving students from Indonesia Blind Union (PERTUNI) and the granting of funds to social foundations, namely the Al-Fallah Foundation, AlIstikomah Foundation and Akhiruz Zaman Foundation. Funds disbursement contributions are provided not only to high-achieving or underprivileged children, but also
54
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
melainkan juga diberikan kepada para guru dari karyawan KPEI sebagai tanda penghargaan atas pengabdian mereka dalam mendukung peningkatan kemajuan pendidikan anak bangsa. Selain pemberian beasiswa, KPEI juga mendukung perbaikan prasarana pendidikan, meliputi renovasi maupun pengadaan kelengkapan pendidikan lainnya.
to teachers of KPEI employees as recognition of their dedication in fostering educational progress of the nation’s children. In addition to scholarships, KPEI also supports education facilities enhancement, such as renovation as well as the procurement of other education facilities.
KPEI juga turut aktif berpartisipasi dalam kegiatankegiatan sosial dengan SRO lain, salah satunya melalui kegiatan sosial dalam rangka peringatan 37 tahun diaktifkannya Pasar Modal Indonesia antara lain program pembangunan lanjutan peternakan berbasis masyarakat, program peningkatan pendidikan berbasis teknologi informasi komputer dan pendampingan guru, bedah perpustakaan sekolah, program peremajaan komputer sekolah, dan donor darah.
KPEI also actively participated in social activities with other SROs, including the recent social events to commemorate the 37th anniversary of Indonesia capital market reactivation, such as the advanced development program of community-based farming, IT-based education program and teachers mentoring, school libraries renovation, school computers renewal and blood donation.
RENCANA KE DEPAN
PLANS FOR THE FUTURE
Berbagai program yang telah dilaksanakan, kondusifnya kondisi sosial keamanan dalam negeri, membaiknya perekonomian global serta realisasi berbagai proyek infrastruktur pemerintah membuat KPEI optimis bahwa perekonomian nasional di tahun 2015 akan terus membaik. Perbaikan tersebut diyakini akan membawa dampak positif terhadap perkembangan pasar modal Indonesia, dan tentunya terhadap kinerja Perusahaan di masa mendatang.
With a number of programs successfully carried out, the conducive domestic security social conditions, the improving global economic, and the realization of government infrastructure programs, KPEI is optimistic that the national economy will steadily improve in 2015. This improvement is expected to bring positive effects on Indonesia capital market development as well as the Company’s future performance.
Oleh karenanya dalam rangka mendukung perkembangan pasar modal Indonesia, KPEI akan konsisten merealisasikan berbagai inisiatif strategis sebagaimana telah tertuang dalam rencana strategis Perusahaan periode 2012-2015 bersama-sama dengan SRO lainnya. Untuk memastikan keberhasilan implementasi program-program dimaksud, kami sangat mengharapkan dukungan, kepercayaan dan partisipasi seluruh pihak terkait demi kemajuan pasar modal Indonesia. Kami akan terus berusaha meningkatkan kapasitas, menjalankan berbagai upaya pengembangan dan penyempurnaan, dan mengembangkan langkahlangkah inovasi di bidang operasional maupun layanan secara berkelanjutan untuk mendukung berkembangnya pasar modal Indonesia.
For that reason, and in order to support the development of Indonesia capital market, KPEI aims to consistently realize a number of strategic initiatives, as stipulated in the corporate strategic plan period 2012-2015 together with other SROs. In order to ensure the success of these programs’ implementation, we expect the support, trust and participation of all related parties for the progress of Indonesia capital market. We will continue to strive in increasing the capacity, managing development and refinement efforts, and developing sustainable innovative steps in both our operations and services to promote Indonesia capital market development.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
55
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
APRESIASI
APPRECIATION
Seluruh pencapaian kinerja KPEI sepanjang tahun 2014 merupakan hasil kerja keras, dukungan dan kerjasama para pemangku kepentingan. Oleh karenanya, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada OJK, BEI, KSEI, Anggota Kliring, pelaku pasar modal, serta mitra kerja lainnya, atas kerjasama yang telah berjalan baik selama ini. Kami meyakini kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat terus ditingkatkan di kemudian hari.
All of KPEI’s performance achievements in 2014 represent the result of hard work, support and cooperation of all stakeholders. We would like to appreciate and thank IFSA, IDX, KSEI, CM, capital market participants and other partners for their good cooperation. We believe this cooperation will grow even stronger in the future.
Kami juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas pengawasan, saran, rekomendasi serta nasehat yang telah diberikan selama tahun pelaporan. Kami menyadari seluruh prestasi tersebut dapat diraih berkat andil, kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran manajemen serta karyawan KPEI dalam mewujudkan program kerja yang telah direncanakan.
We would also like to express our gratitude and appreciation to the Board of Commissioners for their supervision, guidance, recommendations and advice throughout the reporting year. We realize that all achievements have been performed through the hard work and dedication of all levels of management and employees of KPEI, together to embody the previously planned work programs.
Akhir kata, kami mengajak seluruh jajaran manajemen dan karyawan KPEI untuk terus berusaha memberikan layanan terbaik secara berkelanjutan, agar dapat memberikan manfaat yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan serta dapat mewujudkan misi menjadikan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik.
In conclusion, we invite all levels of management and employees of KPEI to continue striving in dedicating the best and sustainable services, in order to provide optimum benefits for all stakeholders, and achieve the mission of establishing a safe and attractive Indonesia capital market.
Atas Nama Direksi | On behalf of the Board of Directors Jakarta, Juni 2015 | Jakarta, June 2015
HASAN FAWZI Direktur Utama President Director
56
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Direksi
Board of Directors
INDRIANI DARMAWATI Direktur Director
HASAN FAWZI Direktur Utama President Director
Powering PoweringThe The Way Way To Promote Capital Market Deepening
BAMBANG WIDODO Direktur Director
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
57
KPEI terus menerus melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan secara kualitas maupun inovasi pada setiap jenis layanan dan produk. Perbaikan infrastruktur, riset dan pengembangan, serta penerapan praktik terbaik standar internasional sebagai Central Counterparty (CCP) terus diupayakan sebagai pengembangan institusional KPEI continuously conducted various development and improvements in quality and innovation of clearing products and services. Improvement in infrastructure, research and development, as well as the implementation of best international standards practices continue to be pursued as institutional development
Tenun Timur Buna - Nusa Tenggara Timur/East Nusa Tenggara Tenun Timur Buna merupakan manifestasi dari ikatan emosional dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Tenun Timur Buna is the manifestation of emotional bounds from the communities’ daily activity.
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Struktur Pasar Modal Indonesia Indonesia Capital Market Structure
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia Financial Services Authority (OJK)
Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange (IDX)
Profesi Penunjang Pasar Modal Professionals
Lembaga Penunjang Pasar Modal Financial Institutions
Akuntan Publik Public Accountant
Bank Kustodian Custodian Banks
Notaris Notary
Badan Administrasi Efek Securities Administration Agency
Konsultan Hukum Legal Consultant
Penilai Appraiser
Wali Amanat Trustee Pemeringkat Efek Rating Agency
Penilai Harga Efek Pricing Agency
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal Securities Investor Protection Fund
Penasihat Investasi Investment Advisor
60
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Struktur Pasar Modal Indonesia Indonesia Capital Market Structure
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Indonesia Clearing and Guarantee Corporation (KPEI)
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Indonesian Central Securities Depository (KSEI)
Perusahaan & Investor Companies & Investors
Perusahaan Efek Securities Firms
Perusahaan Tercatat Listed Companies
Perantara Pedagang Efek Broker Dealer
Perusahaan Publik Public Companies
Penjamin Emisi Underwriter
Investor Institusi Institutional Investor
Manajer Investasi Investment Manager
Investor Perorangan Individual Investor
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
61
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Perusahaan Company Profile
Nama Perusahaan | Company Name PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
Bidang Usaha | Business Pasar Modal | Capital Market
Pendirian Perusahaan | Company Establishment 5 Agustus 1996 | August 5, 1996
Dasar Hukum Pendirian | Basic Law of Establishment Undang Undang No.8 Tahun 1995
Kepemilikan | Ownership PT Bursa Efek Indonesia 100%
Modal Dasar | Authorized Capital Rp 60.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh | Subscribed and Fully Paid Up Capital Rp 15.000.000.000
Izin Usaha | Business Licenses Surat Keputusan Bapepam No.Kep-26/PM/1998 tanggal 1 Juni 1998 sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) Bapepam Decision Letter No. Kep-26/PM/1998 dated June 1st 1998 as Clearing and Guarantee Institution (LKP)
62
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Perusahaan Company Profile
Jumlah Karyawan | Number of Employee 115 orang / persons
Alamat Surat Menyurat | Postal Address PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt.5 Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190
Telepon | Phone +62 21- 515 5115
Faksimili | Faximile +62 21- 515 5120
Call Center
0800-100-KPEI (5734)
Email
[email protected]
Website
www.kpei.co.id
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
63
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Struktur Organisasi Organization Structure
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM General Meeting of Shareholders
DIREKTUR UTAMA President Director
Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit
Hasan Fawzi
Satya Birawa DIREKTUR I Director I
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Bambang Widodo
Suryadi
Unit Kesekretariatan dan Relasi Media Secretariat and Media Relations Unit
Unit Komunikasi dan Informasi Publik Communication and Public Information Unit
Divisi Hukum dan Keanggotaan
Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek
Divisi Keuangan Dan Akuntansi
Divisi Operasional Teknologi Informasi
Legal and Membership Division
Clearing, Settlement and SBL Division
Finance and Accounting Division
IT Operations Division
Reynant Hadi
Antonius Herman Azwar
Wening Kusharjani
Aditya Gadiri
Unit Hukum Legal Unit
Unit Ekuiti Equity Unit
Unit Keuangan Finance Unit
Unit Operasional dan Administrasi Sistem System Operations Unit
Unit Keanggotaan dan Kepatuhan Membership and Compliance Unit
Unit Surat Utang dan Derivatif Fixed Income and Derivatives Unit
Unit Akuntansi Accounting Unit
Unit Dukungan Teknis Technical Support Unit
Unit Pinjam Meminjam Efek dan REPO SBL and REPO Unit
64
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Unit Dukungan Aplikasi Application Support Unit
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Struktur Organisasi Organization Structure
Komite Audit Audit Committee
DEWAN KOMISARIS Board Of Commissioners
Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko Credit Policy and Risk Management Committee Komite Haircut Haircut Committee
DIREKTUR II Director II Indriani Darmawati
General Manager Operasional Operasional General Manager Sunandar
Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis
Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum
Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko
Divisi Pengembangan Teknologi Informasi
Research and Development Division
Human Resources and General Affairs Division
Risk Management Division
IT Development Division
Iding Pardi
Lucia Sintha Sari
Roni Gunardi
Jerri Parulian
Unit Riset dan Perencanaan Strategis Research and Strategic Planning Unit
Unit Sumber Daya Manusia Human Resources Unit
Unit Pengelolaan Dana Jaminan dan Agunan Guarantee Funds and Collataral Mgt Unit
Unit Pengembangan Sistem Bisnis Business System Development Unit
Unit Pengembangan Bisnis dan Manajemen Proyek Business Development and Project Mgt Unit
Unit Urusan Umum General Affairs Unit
Unit Analisis Risiko Risk Analysis Unit
Unit Penjaminan Mutu Quality Assurance Unit
Unit Pemantauan Risiko Risk Monitoring Unit
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
65
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile
Inarno DjaJadi Komisaris Utama President Commissioner
Lahir pada tanggal 31 Desember 1962, Inarno Djajadi mengawali karir sebagai Dealer Pasar Uang dan Pasar Modal di PT Bank Uppindo (1989-1991). Kemudian beberapa kali menjabat sebagai Direktur di sejumlah perusahaan sekuritas, seperti PT Aspac Uppindo Sekuritas (1991-1997), PT Mitra Duta Sekuritas (1997-1999), PT Widuri Securities (1999) dan terakhir sebagai Direktur Utama PT Madani Securities (2001-2003). Inarno Djajadi pernah menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak Juni 2003 hingga Juni 2009, sebelum mulai menjabat sebagai Komisaris KPEI di tahun 2010. Inarno Djajadi ditunjuk sebagai Komisaris Utama KPEI sejak Juni 2013.
Born in December 31, 1962 Inarno Djajadi began his career as Dealer for Money and Capital Market at PT Bank Uppindo (19891991). He then served as Directors in securities companies, such PT Aspac Uppindo Sekuritas (1991-1997), PT Mitra Duta Sekuritas (1997-1999), PT Widuri Securities (1999) and lastly as President Director of PT Madani Securities (2001-2003). He served as KPEI President Director from June 2003 to June 2009, prior to his position as KPEI Commissioner in 2010. Inarno Djajadi was appointed as KPEI President Commissioner since June 2013.
Inarno Djajadi meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Memiliki lisensi Wakil Manajer Investasi (WMI) di tahun 1999 dan Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE) di tahun 2009.
He obtained his Economics Degree from University of Gadjah Mada, Yogyakarta. He is certified as Investment Manager Representative since 1999 and Underwriter Representative since 2009.
66
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile
PARIKESIT SUPRAPTO Komisaris Commissioner
Lahir pada tanggal 8 Agustus 1951, Parikesit Suprapto pernah menjabat sebagai Tenaga Perbantukan Menteri Negara BUMN sejak tahun 2012. Karirnya di Kementerian BUMN meliputi jabatan sebagai Deputi Bidang Usaha Jasa (2010-2012), Deputi Bidang Usaha Perbankan dan Jasa Keuangan (2008-2010) serta Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Kemitraan Usaha Kecil (20052008). Parikesit Suprapto menjabat sebagai Komisaris KPEI sejak Oktober 2012. Parikesit Suprapto meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1980 dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri, dan gelar Ph.D Ekonomi Pembangunan dari University of Notre Dame, Amerika Serikat, pada tahun 1990. Born in August 8, 1951, Parikesit Suprapto held position as Advisor in the Ministry of State Owned Enterprise (SOE) since 2012. His career in Ministry of SOE includes positions of Deputy Minister of Business Services (2010 2012), Deputy Minister of Banking Business and Financial Services (2008-2010) also as Lead Advisor to the Minister of SOE for Small Enterprise Partnership (2005-2008). He served as KPEI Commissioner since October 2012. Parikesit Suprapto obtained his Economics Degree in 1980 from the Academy of Industrial Management and a Ph.D. in Economics Development from University of Notre Dame United States in 1990.
ErizAL Komisaris Commissioner
Lahir pada tanggal 24 Desember 1965, Erizal mengawali karirnya di PT Toyota Astra Motor pada periode 1986 sampai 1991. Erizal kemudian beralih pekerjaan sekaligus memulai karirnya di industri keuangan dengan bekerja sebagai staf senior di Bank Niaga pada tahun 1991. Erizal kemudian melanjutkan karirnya dengan menempati beberapa posisi serta jabatan penting di Danareksa, seperti staf operasi Danareksa Investment Management (DIM), Kepala Ritel dan Administrasi (2000-2001) serta Kepala Investment Management Operation (2001-2004). Jabatan Kepala Capital Market Operation dan Custody diembannya sejak tahun 2005. Disamping itu, Erizal juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Danareksa Sekuritas sejak 22 Oktober 2008. Beliau menjabat sebagai Komisaris KPEI sejak Juni 2013. Erizal meraih gelar Diploma jurusan Perbankan di Akademi Keuangan & Perbankan “LPI” (ABA-ABI). Mempunyai lisensi Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) sejak 2004 dan Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) sejak 2008. Born in December 24 1965. His career started in PT Toyota Astra Motor from 1986 to 1991. Then he changed his career in the financial industry as a senior staff in Bank Niaga in 1991. He has held a number of important positions in Danareksa, namely as Operation Staff of Danareksa Investment Management (DIM), Head of Retail and Administration (2000-2001), and Head of the Investment Management Operation (IMO) from 2001 to 2004. He was then appointed as Head of the Capital Markets Operation and Custody since 2005. He has served as Director of PT Danareksa Sekuritas since October 22, 2008. He became KPEI Commissioner since June 2013. He obtained his Diploma degree in Banking from LPI Finance and Banking Academy (ABA-ABI). He is certified as a Mutual Funds Sales Representative (WAPERD) since 2004 and Dealer Broker Representative (WPPE) since 2008.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
67
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Direksi
Board of Director’s Profile
HASAN FAWZI Direktur Utama President Director
Lahir pada tanggal 27 April 1970, Hasan Fawzi Memulai karirnya dengan bekerja di PT Kliring Depositori Efek Indonesia (KDEI) dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993–1997). Kemudian, Hasan Fawzi bergabung dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (1997– 2008). Hasan Fawzi selanjutnya menjabat sebagai Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) sejak Juli 2008 hingga Juni 2012. Hasan Fawzi menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak Juni 2012.
Born in April 27, 1970. Hasan Fawzi started his career in PT. Securities Clearing Depository Indonesia (KDEI) with last position as Department Head of Systems Development (1993-1997), to furthermore joined PT. Indonesia Clearing and Guarantee Corporation (KPEI) with the last position as Division Head of Information Technology (1997- 2008). He served as Director of PT Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) from July 2008 until June 2012. Hasan Fawzi was appointed as President Director of KPEI since June 2012.
Hasan Fawzi meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), program studi Teknik Informatika pada tahun 1993 dan gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas L’IAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, France, dan gelar Magister Manajemen (MM) dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (FEUI) pada tahun 2008.
He obtained his Bachelor degree of Engineering from Institut Teknologi Bandung (ITB) majoring Information Engineering in 1993, and a Master of Business Administration (MBA) from the University of L’IAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, France, and also Master of Management (MM) from Faculty of Economics, Indonesia University (UI), in 2008.
68
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil Direksi Board of Director’s Profile
BAMBANG WIDODO Direktur Director
Lahir pada tanggal 8 Maret 1961, Bambang Widodo mengawali karirnya di industri pasar modal dengan bekerja sebagai staf Analisa Laporan Keuangan Biro Pendaftaran Emisi dan Akuntan di Badan Pelaksana Pasar Modal. Karirnya kemudian berlanjut di Bursa Efek Surabaya dari tahun 1989 hingga 1991 dan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dari tahun 1991 hingga 2009, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Keanggotaan. Bambang Widodo menjabat sebagai Direktur KPEI sejak tahun 2009. Bambang Widodo menyandang gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Born in March 8, 1961. He started at the Capital Market Executive Agency as a staff of Financial Report Analysis of Registration Issuance and Accounting Bureau, to further move to Surabaya Stock Exchange in 1989 up to 1991 and to Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) from 1991 to 2009, with last position as Division Head of Membership. He served as KPEI Director since 2009,
INDRIANI DARMAWATI Direktur Director Lahir pada tanggal 29 Oktober 1968, Indriani Darmawati mengawali karir di KPEI sejak tahun 1997 sebagai Kepala Unit Pengendalian Risiko (1997 – 2005), Kepala Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko dan Pengembangan (2005 – 2009) dan General Manager (2009-2012). Indriani Darmawati juga pernah mengikuti internship di Citibank Switzerland sejak Juni 1995 sampai Oktober 1996. Beliau menjabat sebagai Direktur KPEI sejak Juni 2012. Indriani Darmawati meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1993.
Born in October 29, 1968. Began her career in KPEI since 1997 as Head of Risk Management Unit (1997-2005), then Head of Risk Management Division (2005 2009) and General Manager (20092012). Before, she joined an internship in Switzerland Citibank from June 1995 to October 1996. She served as KPEI Director since June 2012. Indriani Darmawati obtained Economics Degree from University of Indonesia in 1993.
Bambang Widodo obtained an Accounting Degree from University of Gadjah Mada, Yogyakarta.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
69
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil General Manager & Kepala Divisi Profile of General Manager & Division Head
Sunandar General Manager Operasional Operational General Manager lucia sintha sari Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum Head of Human Resources and General Affairs Division
iding Pardi Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis Head of Research and Development Division
satya Birawa Kepala Satuan Pemeriksa Internal Chief of Internal Audit
Aditya Gadiri Kepala Divisi Operasional Teknologi Informasi Head of IT Operations Division
Jerri Parulian Kepala Divisi Pengembangan Teknologi Informasi Head of IT Development Division
70
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Profil General Manager & Kepala Divisi Profile of General Manager & Division Head
Reynant hadi Kepala Divisi Hukum dan Keanggotaan Head of Legal and Membership Division
suryadi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
wening kusharjani Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi Head of Finance and Accounting Division
roni gunardi Kepala Divisi Penjaminan dan Pengelolaan Risiko Head of Risk Management Division
Antonius herman azwar Kepala Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek Head of Clearing, Settlement and SBL Division
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
71
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Komite Committee
Komite Audit / Audit Committee Nama | Name
Posisi | Position
Erizal
Komisaris/Ketua | Commissioner/Chairman
Ananta Wiyogo
Anggota | Member
Nishnurtia Razak
Anggota | Member
Komite Haircut / Haircut Committee Nama | Name
Perusahaan | Company
Alpino Kianjaya
PT MNC Securities
Aswardin
PT BNI Securities
Chaeruddin Berlian
PT Indomitra Securities
Haryajid Ramelan
Profesional
Hosea Nicky Hogan
PT Reliance Securities
Risa Effenita Guntoro
PT Macquaire Capital Securities Indonesia
Hoesen
PT Bursa Efek Indonesia
Uriep Budhi Prasetyo
PT Bursa Efek Indonesia
Sulistyo Budi
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Bambang Widodo
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Indriani Darmawati
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko / Credit Policy and Risk Management Committee Nama | Name
Perusahaan | Company
Alpino Kianjaya
PT MNC Securities
Aswardin
PT BNI Securities
Heru Handayanto
PT CIMB Securities Indonesia
Hosea Nicky Hogan
PT Reliance Securities
Sujadi
PT Danareksa Sekuritas
72
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Layanan Jasa dan Produk Services And Products
Jasa Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Proses kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban Anggota Kliring (AK) yang timbul dari transaksi bursa yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil dari kegiatan kliring berupa Daftar Hasil Kliring. Laporan ini akan dikirim ke AK sebagai tagihan atas transaksi yang sudah dilakukan dan wajib diselesaikan sesuai jangka waktu penyelesaian. Masing-masing produk memiliki metode kliring dan jangka waktu penyelesaian yang berbeda. Berikut layanan kliring dan penyelesaian untuk jenis transaksi sebagai berikut:
a. Kliring dan Penyelesaian Transaksi Saham
Stock Exchange Transaction Clearing and Settlement Services Clearing process is the process of determining the rights and obligations of Clearing Member (CM) that occurred from exchange transactions conducted in Indonesia Stock Exchange (IDX). Results of clearing activities is Clearing Result List (CRL). This CRL will be sent to CM as a receivable upon the carried out transactions and must be settled within the settlement period. Each of securities products has different methods of clearing and settlement period. Clearing and settlement services based on type of transaction was explained as follows:
a. Clearing and Settlement of Stock Transaction
Proses kliring transaksi saham dilakukan secara netting dan per-transaksi. Dua metode ini dibedakan berdasarkan jenis pasarnya. Metode netting diperuntukkan pada transaksi saham di pasar reguler dan pasar tunai, dimana pasar regular memiliki jangka waktu penyelesaian sampai dengan 3 hari bursa ke depan dari waktu transaksi (T+3) dan pasar tunai memiliki jangka waktu penyelesaian pada hari yang sama dengan waktu transaksi (T+0). Sedangkan metode per-transaksi dipakai untuk transaksi saham di pasar negosiasi yang jangka waktu penyelesaiannya sampai dengan 3 hari bursa ke depan dari waktu transaksi (T+3).
There are two methods of clearing for stock transactions namely netting and per-transaction. These applications of two methods were distinguished by the type of market. Netting method was intended for stock transactions in regular and cash market, in which regular market had settlement period of up to 3 trading days upon time of transaction (T+3) and cash market had settlement period on the same day of trading day (T+0). While per-transaction method is used for stock transactions in negotiable market whose settlement period had up to 3 trading days upon time of transaction (T+3).
Mekanisme Straight Through Processing yang diimplementasikan sejak tahun 2012 membuat proses kliring dan penyelesaian transaksi saham dapat dilakukan hingga level nasabah. Dalam melakukan proses kliring dan penyelesaian transaksi saham, KPEI menggunakan sistem berbasis web yang disebut Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS)
Implementation of Straight Through Processing mechanism since 2012 has enabled the process of stock transactions clearing and settlement can be executed up to client level. KPEI utilize a web-based system called the Electronic Clearing and Guarantee System (e-CLEARS) to conduct all process of stock transactions clearing and settlement.
b. Kliring dan Penyelesaian Transaksi Derivatif Produk derivatif yang dapat ditransaksikan di BEI adalah Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) dan Kontrak Opsi Saham (KOS). Proses kliring dan penyelesaian dari transkasi kedua produk tersebut saat ini dilakukan oleh KPEI dengan melibatkan Bank Pembayaran sampai dengan level AK. Proses kliring transaksi derivatif dilakukan dengan metode netting. Transaksi derivatif hanya dilakukan di pasar regular dengan jangka waktu penyelesaian sampai dengan 1 hari bursa dari waktu transaksi (T+1).
b. Clearing and Settlement of Derivative Transactions The derivative product which can be transacted in IDX are Index Futures (KBIE) and Stock Options (KOS). Clearing and settlement of both products transaction currently were conducted by involving Payment Bank up to the CM level. Clearing for derivative transactions carried out by netting method. Derivative transactions was conducted in regular market with settlement period up to 1 trading day from the transaction day (T+1).
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
73
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Layanan Jasa dan Produk Services And Products
Sistem yang digunakan untuk proses kliring transaksi derivatif adalah Risk Monitoring Online (RMOL) dan proses penyelesaiannya menggunakan Cash Management (CM). Kedua sistem tersebut menggunakan teknologi berbasis desktop.
c. Kliring dan Penyelesaian Transaksi Surat Utang KPEI mendukung perdagangan transaksi surat utang yang dilakukan di BEI. Jenis pasar yang disediakan untuk transaksi surat utang ada 2 macam yakni, pasar regular dengan jangka waktu penyelesaian sampai dengan 2 hari bursa dari waktu transaksi (T+2) dan pasar negosiasi dengan jangka waktu penyelesaian 1 hari bursa sampai dengan 7 hari bursa ke depan dari waktu transaksi (T+1 sampai dengan T+7). Untuk proses kliring transaksi surat utang dilakukan dengan menggunakan sistem Electronic Bonds Clearing and Guarantee System (e-BOCS), baik dengan metode netting maupun per-transaksi. Selain itu, sistem tersebut juga digunakan terkait proses konfirmasi dan afirmasi penyelesaian transaksi hingga administrasi pajak.
Jasa Penjaminan dan Manajemen Risiko Fungsi KPEI sebagai lembaga penjaminan adalah untuk memberikan kepastian akan dipenuhinya hak dan kewajiban AK yang timbul dari transaksi bursa. Ketentuan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa mengalami penyempurnaan di tahun 2014, yakni diatur dalam Peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. Dalam melaksanakan fungsi ini, KPEI memiliki sistem dan perangkat pengendalian risiko, seperti e-CLEARS dan sistem manajemen risiko yang disebut RAZOR. Diharapkan dengan menerapkan kaidah pengelolaan risiko yang baik dan benar, KPEI dapat memberikan layanan terbaik yang aman dan menarik sehingga meningkatkan kepercayaan investor untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia.
74
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Clearing of derivative transactions was processed with Risk Monitoring Online (RMOL) system and its settlement was processed using Cash Management (CM) system. Both systems worked through desktopbased technology.
c. Clearing and Settlement of Bonds Transactions KPEI strongly support bonds trading and transactions conducted by IDX. There were two types of market provided for bonds transactions, namely regular market with settlement period up to 2 trading days from the day of transaction (T+2) and negotiable market with settlement period of 1 to 7 trading days from the day of transaction (T+1 to T+7). Clearing for bonds is conducted by a system named Electronic Bonds Clearing and Guarantee System (e-BOCS), for both netting and per-transaction method. In addition, the system was also used related to confirmation and affirmation of settlement process, as well as the tax administration.
Guarantee and Risk Management Services KPEI’s guarantee function mean to provide assurance of CM rights and obligations that occurred from exchange transactions. Provisions regarding Exchange Transaction Settlement Guarantee experienced an improvement in 2014, in which protected by IFSA Regulation No. 26/ POJK.04/2014 regarding the Exchange Transaction Settlement Guarantee. In performing this function, KPEI employ systems and tools of risk control, named by a e-CLEARS and risk management system called RAZOR. Through a proper and prudent implementation of risk management principles, KPEI look forward to provide best, safe and attractive service thus increasing confidence of the investors upon the Indonesian capital market.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Layanan Jasa dan Produk Services And Products
Jasa Pinjam Meminjam Efek Pada dasarnya, Pinjam Meminjam Efek (PME) adalah peralihan (peminjaman) hak guna efek sementara dari pemberi pinjaman (lender) ke peminjam (borrower) dalam periode tertentu. Fasilitas ini memberikan keuntungan bagi penggunanya, diantaranya membantu AK dalam memenuhi kebutuhan serah efek dalam penyelesaian transaksi bursa, mendukung strategi transaksi short selling, margin trading, serta sebagai pendapatan tambahan untuk investasi jangka panjang. Proses transaksi sampai dengan penyelesaian untuk produk PME dilakukan dengan menggunakan sistem e-CLEARS dan aplikasi Front End PME.
Jasa Pengelolaan Agunan KPEI menyediakan jasa pengelolaan agunan dalam bentuk uang dan efek yang dimiliki AK dan nasabahnya. Agunan yang disetorkan oleh AK, dikelola oleh KPEI sebagai jaminan atas kewajiban Penyelesaian Transaksi Bursa baik untuk kepentingan AK maupun Nasabah AK. Sedangkan Agunan yang ditempatkan oleh Nasabah AK merupakan jaminan atas kewajiban Penyelesaian Transaksi Bursa Nasabah AK yang bersangkutan. Agunan tersebut terdiri dari dari agunan online yang disimpan dalam rekening agunan yang tercatat secara elektronik seperti uang, saham, surat utang, dan agunan offline yang berbentuk bank garansi, deposito, sertifikat Bank Indonesia, dana minimum kas, dan saham bursa. Nilai total agunan offline dan agunan online dijadikan dasar dari perhitungan trading limit masing-masing AK.
Securities Borrowing and Lending Services Basically, Securities Borrowing and Lending (SBL) is to shift (lending) temporary rights of use on securities from lenders to borrowers in a certain period. This facility provide benefits for its users, including assistance in fulfilling the needs of securities handover in exchange transaction’s settlement, as well as in supporting transaction strategy of short selling, margin trading, and as additional income for long-term investment. The transaction process up to the settlement of SBL products is conducted using e-CLEARS system and Front End SBL applications.
Collateral Management Services KPEI provide collateral management services in the form of cash and stock owned by the CM and its clients. The collateral from CM, managed by KPEI as the collateral upon the liability of Exchange Transaction Settlement either for CM or CM’s client. Meanwhile the collateral placed by CM’s client is as the guarantee upon the liability of Exchange Transaction Settlement from CM’s clients. Collateral consists of Online Collateral, which is stored in the collateral account, recorded electronically namely cash, stocks, bonds, and Offline Collateral which come in the form of bank guarantees, deposits, certificates of Bank Indonesia, the minimum cash funds, and stock exchanges.
The total value of offline collateral and online collateral is used as base of the calculation of trading limit from each CM.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
75
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Layanan Jasa dan Produk Services And Products
Layanan Informasi
Information Services
a. Member Interface (MI)
a. Member Interface (MI)
Layanan MI membantu AK untuk mendapatkan informasi secara keseluruhan dan terpadu terkait kegiatan yang dilakukan AK bersangkutan, yang berhubungan dengan fungsi KPEI sebagai penyelenggara kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Aplikasi MI dibuat berdasarkan flow process Straight Through Processing (STP).
b. Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) Layanan m-CLEARS merupakan layanan pesan singkat yang disampaikan melalui telepon selular mengenai berbagai informasi kliring dan penjaminan. Layanan m-CLEARS dapat diperoleh dengan model Alert atau On Request yang dapat dipilih sendiri oleh pelanggan sesuai dengan kebutuhannya.
Customer Care KPEI Customer care KPEI merupakan layanan satu pintu yang menyediakan informasi mengenai produk dan layanan KPEI. Layanan ini juga berfungsi untuk menjawab pertanyaan, menerima masukan, maupun keluhan yang disampaikan pengguna jasa serta pemangku kepentingan.
MI helped CM to obtain a comprehensive and integrated information related to the CM’s activities, in alignment with KPEI’s function to conduct the stock exchange transactions clearing and settlement. MI application was developed based on flow process of Straight Through Processing (STP).
b. Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) m-CLEARS was s short message service delivered to mobile phone regarding various information of clearing and guarantee. m-CLEARS services can be obtained in Alert mode or On Request mode. The customer can set the options accordingly to their needs.
Customer Care KPEI Customer Care KPEI is a one-stop service that provides information reagarding KPEI’s products and services, as well as to provide answer to a questions, to receive feedback, and complaints from by users and also stakeholders.
Layanan customer care KPEI dapat diakses dengan menghubungi:
KPEI Customer Care services can be accessed by calling:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190
Indonesia Clearing and Guarantee Corporation Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190
Telepon SMS Fax Toll Free Email Facebook Twitter Website
Phone SMS Fax Toll Free Email Facebook Twitter Website
76
: +62.21.515 5115 : +62.816 115 5000 : +62.21.515 5120 : 0800-100-KPEI (5734) :
[email protected] : AskKPEI : @AskKPEI : www.kpei.co.id
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
: +62.21.515 5115 : +62.816 115 5000 : +62.21.515 5120 : 0800-100-KPEI (5734) :
[email protected] : AskKPEI : @AskKPEI : www.kpei.co.id
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Entitas Anak dan Asosiasi Subsidiaries And Associates
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Indonesian Central Securities Depository (KSEI)
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) yang berperan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia. Institusi ini didirikan di Jakarta, pada tanggal 23 Desember 1997 dan memperoleh izin beroperasi pada tanggal 11 November 1998. KPEI merupakan salah satu pemegang saham KSEI, dengan besar persentase kepemilikan saham sebesar 10,50%.
PT Indonesian Central Securities Depository (KSEI) is one of Self-Regulatory Organization (SRO), whose role is as the Depository and Settlement Institution (LPP) in Indonesia capital market. This institution was established in Jakarta, on December 23, 1997 and obtained a legal license to operate on November 11, 1998. KPEI is one of the shareholders of KSEI, with ownership of 10.50%.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Indonesian Central Securities Depository Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I, Lt.5 Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 515 2855 Fax: +62 21 5299 1199 Toll Free : 0800- 186-5734
[email protected] www.ksei.co.id
PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI)
PT Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA)
PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) merupakan salah satu anak perusahaan KPEI bersama BEI dan KSEI, yang berfungsi untuk melakukan penilaian atas efek, utang, sukuk, dan surat berharga lainnya dengan cara yang objektif, independen, kredibel, dan akuntabel. PHEI resmi beroperasi sejak 19 September 2007 setelah BapepamLK mengeluarkan peraturan No. V.C.3 tentang Bond Pricing Agency (LPHE). KPEI memiliki saham PHEI dengan persentase sebesar 33,3%.
PT Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) is one of subsidiary companies of KPEI, IDX and KSEI, whose function is to carry out a valuation of the securities, debt, sukuk, and other securities in an objective, independent, credible, and accountable method. IBPA officially start to operate since September 19, 2007 upon Bapepam-LK issuance of regulation No. V.C.3 regarding Bond Pricing Agency (LPHE). KPEI share ownership in IBPA is 33.3%.
PT Penilai Harga Efek Indonesia Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Menara Global, Lantai 19 Jl. Gatot Subroto Kavling 27 Jakarta, 12950 Tel : +62 21 527 0179 Fax : +62 21 527 0178 Website: http://www.ibpa.co.id Email :
[email protected]
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
77
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Entitas Anak dan Asosiasi Subsidiaries And Associates
PT Indonesian Capital Market Electronic Library (I-CaMEL)
Indonesian Capital Market Electronic Library (I-CAMEL)
PT Indonesian Capital Market Electronic Library (I-CaMEL) adalah sebuah lembaga penyedia data dan penyelenggara edukasi Pasar Modal Indonesia yang didirikan secara bersama-sama oleh BEI, KPEI, dan KSEI. Peran utama I-CaMEL adalah sebagai pengumpul data dan laporan dari pemilik data pasar modal dan sebagai penyedia data tersebut bagi publik atau pihak tertentu yang membutuhkan. I-CaMEL resmi beroperasi sejak tahun 2011. Persentase kepemilikan saham KPEI di I-CaMEL adalah sebesar 33,3%.
PT Indonesian Capital Market Electronic Library (I-CAMEL) is a data provider and education organizers of the Indonesian Capital Market that was established by KPEI, IDX and KSEI. I-CAMEL main role is to collect datas and reports from the capital market, and also as data provider for public or any particular party. I-Camel officially operate since 2011. KPEI share ownership in i-CAMEL is 33.3%.
PT Indonesian Capital Market Electronic Library (Indonesian CaMEL) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt.1 Jl. Jend Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 5150515 ext. 4350 Fax: +62 21 515 2319
[email protected]
PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI)
Indonesian Securities Investor Protection Fund (PPPIEI)
PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI) adalah sebuah badan yang bertugas untuk mengurus dana proteksi pemodal dalam industri pasar modal Indonesia. Badan yang dibentuk oleh BEI, KPEI, dan KSEI ini mulai resmi beroperasi pada tahun 2012, dengan mengantongi izin SK Menteri Hukum dan HAM nomor: AHU-64709.AH.01.01.tahun 2012 tentang Badan Hukum Perseroan pada tanggal 18 Desember 2012. Persentase kepemilikan saham KPEI di PPPIEI adalah sebesar 33,3%.
Indonesian Securities Investor Protection Fund (PPPIEI) is an agent whose task is to manage investor protection fund in Indonesia capital market industry. PPPIEI was jointly established by KPEI, IDX and KSEI, and began its official operation in 2012, based on the decree of Minister of Law and Human Rights No. AHU-64709.AH.01.01.Tahun 2012 regarding liability company on December 18, 2012. KPEI share ownership in PPPIEI is 33.3%.
PT. Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Indonesian Securities Investor Protection Fund Menara Global 19th Floor Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 27 Jakarta 12950 Phone +62 21 - 527 0206 Fax +62 21 - 527 0207 E-mail:
[email protected]
78
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Entitas Anak dan Asosiasi Subsidiaries And Associates
Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI)
Indonesia Capital Market Education Association
Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI) adalah sebuah perhimpunan, yang merupakan gabungan dari SRO yakni BEI, KPEI, dan KSEI. P3MI memiliki komitmen untuk ikut aktif berperan-serta dalam mengembangkan Pasar Modal Indonesia dengan membantu menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan handal di bidang pasar modal, yang akan diwujudkan melalui Pendidikan Pasar Modal.
Indonesia Capital Market Education Association is an association consolidated from the SRO namely IDX, KPEI, and KSEI. P3MI is committed to take active role in developing Indonesia Capital Market in assisting the preparation of competence and excellent HR in capital market, that will be realized through Capital Market Education.
P3MI didirikan di Jakarta, berdasarkan Akta No. 34 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH pada tanggal 25 Maret 2009 yang telah diubah dengan Akta No. 50 tertanggal 17 Juni 2009 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-85.AH.01.06 tertanggal 24 Juli 2009.
P3MI was established in Jakarta, based on Deed No.34 prepared before the Notary Fathiah Helmi, SH on March 25th 2009 which revised by Deed No. 50 dated June 17th 2009 and granted verification from Ministry of Law and Human Right of the Republic of Indonesia No. AHU-85. AH.01.06 dated July 24th 2009
Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia Indonesia Capital Market Education Association Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I, Lantai 6 Jl. Jend Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 5150515 Fax: +62 21 5153565
The Indonesia Capital Market Institute (TICMI)
The Indonesia Capital Market Institute (TICMI)
The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) adalah sebuah institusi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta ujian sertifikasi profesi pasar modal (Wakil Perusahaan Efek. Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Manajer Investasi, dan Wakil Penjamin Emisi Efek). TICMI didirikan oleh Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI) pada tanggal 30 Agustus 2010 berdasarkan Akta No. 42 dihadapan Notaris Fathiah Helmi SH yang berkedudukan di Jakarta.
The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) is an education institution who provide education and training along with the capital marlet professional certification (Securities Company Representative, Securities Trading Representative, Investment Manager Representative, Securities Emision Guarantee Representative). TICMI was established by Indonesia Capital Market Education Association (P3MI) on August 30th 2010 based on Deed No. 42 before the Notary Fathiah Helmi SH located in Jakarta.
The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) Kampus Universitas Indonesia Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta Pusat 10430 Tel : +62-21 3929900 Fax : +62-21 3929922 Email :
[email protected] www.ticmi.net
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
79
Batik Truntum/ Bunga Bintang - Jawa | Java Batik Truntum, sebagai symbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin subur berkembang (tumaruntum). Batik Truntum, is a symbol of unconditional love, endless, and continuously growing.
Di tengah dinamika industri ekonomi dan pasar modal, KPEI melakukan berbagai usaha untuk menghadapi berbagai tantangan. Pertambahan jumlah emiten and aktivitas transaksi bursa direspon KPEI dengan strategi operasional yang berorientasi pada efektifitas and efisiensi, serta menangkap peluang pertumbuhan pendapatan. Pendapatan KPEI untuk tahun 2014 dicatat naik 22,48% mencapai Rp368,68 miliar In the midst of economic and capital market industry dynamics, KPEI performed various initiatives to face the challenges. Increased number of listed company and stock exchange transaction activity was responded by KPEI with effectiveness and efficiency oriented strategy on operations, as well as to seize the growth opportunity in revenues. KPEI’s revenues for 2014 fiscal year was recorded an increase of 22.48% reaching Rp368.68 billion
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2014, Perusahaan berhasil meningkatkan rata-rata efisiensi penyelesaian transaksi bursa baik dari sisi volume maupun nilai. Perusahaan juga mencatatkan kinerja keuangan yang membanggakan, laba usaha meningkat 30,54% dan aset meningkat 23,51% In 2014, the Company succeeded in improving the average of securities transaction settlements efficiency, both in terms of volume and value. A satisfactory financial performance was also registered in growth of operating income and assets by 30.54% and 23.51% respectively.
82
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Gejolak ekonomi global sangat mempengaruhi perekonomian dalam negeri. Berbagai faktor fundamental dan geopolitik di berbagai belahan dunia mewarnai perjalanan ekonomi global. Tingginya angka pengangguran, masalah sektor industri, serta sanksi internasional masih menjadi kendala pemulihan ekonomi Kawasan Eropa. Di Asia, pembangunan ekonomi Jepang masih terkendala oleh masalah perpajakan khususnya tingginya pajak konsumsi, sementara Tiongkok sedang berfokus dalam penataan struktural ekonomi sehingga pertumbuhan ekonominya berjalan cukup lambat.
Domestic economy was affected by the global economic turmoil. Various fundamental and geopolitical factors in many parts of the world characterized the global economy. High unemployment, industrial sector challenges, as well as international sanctions continue to hinder Europe’s economic recovery. In Asia, Japan’s economic development continued to be hampered by tax issues, specifically the high consumption tax, while China focused on structural economic arrangement thereby slowing down its economic growth.
Di lain sisi, upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan Amerika Serikat mulai menunjukkan hasil sehingga memantapkan langkah The Fed (Bank Sentral Amerika) menaikkan suku bunga seiring dengan berakhirnya masa Quantitative Easing. Upaya ini memicu tren penguatan Dollar AS di seluruh dunia. Kondisi tersebut membuat ekonomi AS kembali bergairah sehingga pada akhir tahun 2014 pertumbuhan ekonomi AS tumbuh mencapai 3%. Sebagai dampaknya, dari sisi pasar komoditas, daya serap pasar internasional melemah. Harga berbagai komoditas strategis seperti pertambangan, minyak dan gas, serta agribisnis pun mengalami koreksi cukup tajam.
On the other hand, US economic recovery efforts began to show positive result; thereby solidifying the Federal Reserve’s (The Fed) resolve to raise interest rates following the end of Quantitative Easing. These efforts strengthened the US dollar trend throughout the world. These conditions revived the US economy wherein by the end of 2014, US posted an economic growth of 3%. As a result, from a commodities market perspective, the international market absorption was weakened. Prices of various strategic commodities such as mining, oil and gas, as well as agribusiness experienced a sharp correction.
Demikian halnya dengan pasar uang, penguatan Dollar AS terhadap berbagai mata uang dunia memicu investor untuk menarik dana yang sebelumnya ditempatkan di berbagai negara. Penguatan Dollar AS yang bersifat fundamental berdampak pada depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang tersebut. Sepanjang 2014, Data Bank Indonesia mencatat, Rupiah berfluktuasi dan sempat melemah sampai dilevel Rp12.900. Berbagai upaya stabilisasi yang dilakukan regulator, sempat membuat Rupiah menguat pada akhir tahun 2014 dan akhirnya ditutup di posisi beli sebesar Rp12.378/Dollar AS.
Likewise on the money markets, the strengthening US Dollar against various global currencies prompted investors to withdraw funds previously placed in various countries. The strengthening of US Dollar fundamentals led to the Rupiah’s depreciation against the currency. Bank Indonesia’s data registers that throughout 2014, the Rupiah fluctuated and had weakened to a level of Rp12,900. Various stabilization efforts were undertaken by the regulator, which led the Rupiah to strengthen at the end of 2014 and close at a buy position of Rp12,378 /US Dollar.
Fluktuasi rupiah yang cenderung melemah, mendorong pemerintah mengalami defisit anggaran menjelang akhir tahun. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah mengambil kebijakan pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke sektor produktif. Dampaknya, kenaikan harga BBM tidak bisa dihindari dan mendorong peningkatan inflasi menjadi sebesar 8,36% pada Desember 2014. Di penghujung tahun, tepatnya tanggal 18 November 2014, Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25bps menjadi 7,75%.
The Rupiah fluctuation, which tended to weaken, led to the government budget deficit at the end of the year. As a precaution, the government adopted a policy of allocating fuel subsidies to the productive sectors. As a result, fuel prices inevitably increased hence driving higher inflation to 8.36% in December 2014. On November 18th, 2014, Bank Indonesia raised its benchmark interest rate (BI Rate) by 25bps to 7.75%,
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
83
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Di tengah kondisi tersebut, perekonomian Indonesia tahun 2014 secara umum dapat dikatakan cukup baik. Bahkan Indonesia mampu memetik efek positif dari fluktuasi ekonomi dunia. Defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang dialami tahun-tahun sebelumnya tidak lagi terjadi pada tahun 2014. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa NPI 2014 mencatat surplus US$15,2 miliar setelah sebelumnya mengalami defisit US$7,3 miliar pada tahun 2013. Perbaikan ini ditopang oleh menyusutnya defisit transaksi berjalan dan meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial. Defisit transaksi berjalan menurun menjadi US$26,2 miliar (2,95% PDB) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$29,1 miliar (3,18% PDB).
Amidst these conditions, Indonesia’s economic generally showed a good performance in 2014. Indonesia was able to benefit from the positive effects derived from the global economic fluctuation. Indonesia Balance of Payments Deficit (NPI), which was experienced in previous years, did not occur in 2014. Bank Indonesia’s data showed that Indonesia Balance of Payments in 2014 registered a surplus of USD15.2 billion, compared to the previous deficit of USD7.3 billion in 2013. These improvements were supported by a shrinking current account deficit and rising capital and financial account surplus. The current account deficit decreased to USD26.2 billion (2.95% of GDP) compared to the previous year of USD29.1 billion (3.18% of GDP).
Hal yang sama terjadi pada kondisi di pasar modal Indonesia. Kendati sempat mengalami fluktuasi di pertengahan tahun, perdagangan saham kembali normal khususnya saat memasuki kuartal ketiga tahun 2014. Pasar modal Indonesia mampu mengukir kinerja yang cukup bagus, terbukti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat pada akhir 2014 ditutup menguat 22,29% di posisi 5.226,95 dibandingkan dengan penutupan bursa tahun 2013 yang berada di level 4,274.18. Nilai kapitalisasi pasar saham mengalami peningkatan di tahun 2014 sebesar Rp5.228,04 triliun atau 23,92% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp4.219,02 triliun. Sedangkan volume saham yang beredar di tahun 2014 sebanyak 3,084 miliar lembar saham, meningkat 9,06% dari tahun 2013 sebanyak 2,827 miliar lembar saham.
Similar conditions were also noted in Indonesia capital market. Despite the fluctuations in the middle of the year, trading resumed to normal, especially venturing into the third quarter of 2014. Indonesia capital market performed favorably as reflected in Jakarta Composite Index (JCI) at the end of 2014 that recorded higher, closing by 22.29% at a level of 5,226.95 compared with 2013 closing position of 4,274.18. The stock market capitalization value in 2014 increased to Rp5,228.04 trillion or up by 23.92% compared to Rp4,219.02 trillion in 2013. Meanwhile, the volume of issued shares in 2014 reached 3.084 billion shares, 9.06% higher compared to 2.827 billion shares in 2013.
Pada tahun 2013, nilai outstanding obligasi hanya tercatat sebesar Rp1.211,99 trilliun yang terdiri dari Obligasi dan Sukuk Pemerintah sebesar Rp995,25 triliun, dan Obligasi Korporasi, Sukuk & Efek Beragun Aset sebesar Rp216,74 triliun.
The value of outstanding bonds in 2013 reached Rp1,211.99 trillion comprising Government Bonds and Sukuk and Corporate Bonds, Sukuk & Asset Backed Securities valued at Rp995.25 trillion and Rp216.74 trillion respectively.
Sepanjang tahun 2014, tercatat penambahan 24 emiten baru dan 1 emiten yang delisting. Jumlah tersebut meningkat dari 483 perusahaan di tahun 2013 menjadi 506 perusahaan di 2014.
Throughout 2014, there were additional 24 new issuers listed and 1 delisted issuer, increasing from 483 companies in 2013 to 506 companies in 2014.
84
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Hal lain yang menjadi kebalikan dari kondisi di atas, terlihat pada volume transaksi bursa tahun 2014 yang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014, tercatat total volume transaksi bursa sebesar 1.327,02 miliar lembar saham dengan rata-rata volume transaksi bursa harian sebesar 5.483,54 juta lembar saham. Sedangkan di tahun 2013, total volume transaksi bursa sebesar 1.342,66 miliar lembar saham dengan ratarata volume transaksi bursa harian sebanyak 5.502,69 juta lembar saham. Penurunan juga terjadi pada nilai transaksi bursa dimana pada tahun 2014 total nilai transaksi bursa sebesar Rp1.453,39 triliun dengan rata-rata nilai transaksi bursa harian sebesar Rp6,01 triliun. Jumlah tersebut sedikit menurun dibanding tahun 2013 dengan total nilai transaksi bursa sebesar Rp1.522,12 triliun dengan ratarata nilai transaksi bursa harian sebesar Rp6,24 trilliun. Berbeda dengan nilai maupun volume transaksi bursa, pada tahun 2014 total frekuensi transaksi bursa sebanyak 51,45 juta kali dengan rata-rata frekuensi transaksi bursa harian sebanyak 212,63 ribu kali. Pada tahun 2013, total frekuensi transaksi bursa mencapai 37,49 juta kali transaksi dengan rata-rata frekuensi transaksi bursa harian sebanyak 153,68 ribu kali transaksi.
However, some aspects indicated contrary conditions, as reflected in the decreased of transaction volume in 2014 compared to 2013. In 2014, the total securities transaction volume reached 1,327.02 billion shares with the average of daily transaction volume of 5,483.54 million shares. Whereas in 2013, the total securities transaction volume stood at 1.342.66 billion shares with the average of daily securities transaction volume of 5,502.69 million shares. A decline was also posted in the securities transaction value in 2014, which amounted to Rp1,453.39 trillion with the average of daily securities transaction value of Rp6.01 trillion. The account was slightly lower compared to 2013 total securities transaction value of Rp1,522.12 trillion and the average of daily securities transaction value at Rp6.24 trillion. In contrast to the value and volume transactions, the total securities transaction frequency in 2014 was posted at 51.45 million transactions with the average of daily securities transaction frequency of 212.63 thousand transactions. In 2013, the total securities transaction frequency reached 37.49 million transactions with the average of daily securities transaction frequency of 153.68 thousand transactions.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
85
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tinjauan Usaha Business Review
EFISIENSI PENYELESAIAN
SETTLEMENT EFFICIENCY
Seiring dengan penurunan aktivitas bursa yang terjadi di tahun 2014, KPEI juga mengalami hal serupa terhadap nilai dan volume penyelesaian transaksi bursa tersebut, Total nilai penyelesaian transaksi bursa tahun 2014 tercatat sebesar Rp649,32 triliun dengan rata-rata penyelesaian transaksi bursa harian sebesar Rp2,68 triliun, Dari sisi volume penyelesaian transaksi bursa, KPEI melakukan penyelesaian transaksi efek sebanyak 457,74 miliar lembar saham dengan rata-rata volume efek harian sebanyak 1,89 miliar lembar saham.
Aligned with the decline in securities activities in 2014, KPEI also experienced similar trends in terms of value and total volume of securities transaction settlements. The securities transaction settlement value in 2014 reached Rp649.32 trillion with the average of daily securities transaction settlement value of Rp2.68 trillion. On securities transaction settlement volume, KPEI recorded 457.74 billion shares, with the average of daily securities transaction settlement volume of 1.89 billion shares.
Pada tahun 2013, KPEI melakukan total nilai penyelesaian transaksi bursa sebesar Rp718,74 triliun dengan rata-rata penyelesaian transaksi bursa harian mencapai Rp2,95 triliun, Sedangkan total volume penyelesaian transaksi bursa, tercatat Rp547,58 miliar dengan rata-rata volume penyelesaian transaksi bursa harian mencapai Rp2,24 miliar,
In 2013, KPEI recorded the total securities transaction settlement value at Rp718.74 trillion with the average of daily securities transaction settlement value of Rp2.95 trillion. Meanwhile, total securities transaction settlement volume reached Rp547.58 billion with the average of daily securities transaction settlement volume of Rp2.24 billion.
KLIRING TRANSAKSI BURSA
SECURITIES TRANSACTIONS CLEARING
Selama tahun 2014, KPEI melakukan proses kliring transaksi bursa secara netting dengan rata-rata efisiensi volume penyelesaian transaksi bursa harian sebesar 64,87%, meningkat dibandingkan pada tahun 2013 yang tercatat sebesar 58,96%, Sedangkan dari sisi nilai, selama tahun 2014 KPEI mencatat rata-rata efisiensi nilai penyelesaian transaksi bursa harian sebesar 54,24%, dibandingkan tahun 2013 sebesar 50,88%,
Throughout 2014, KPEI carried out securities transaction clearing process through netting scheme with the average of daily securities transaction settlement volume efficiency of 64.87%, an increased compared to 2013 level of 58.96%. Meanwhile on value efficiency, KPEI recorded the average of daily securities transaction settlement value efficiency of 54.24% in 2014, compared to 50.88% in 2013.
Transaksi Bursa | Securities Transaction Frekuensi Frequency | (dalam ribuan kali | in thousand times)
Jumlah 2014 Total in 2014 Rata-rata Harian Daily Average
86
Volume | (dalam miliar lembar | in billion shares)
Penyelesaian Transaksi Bursa | Securities Transaction Settlement
Nilai (dalam triliun Rp) | Value (in trillion Rp)
Volume | (dalam miliar lembar | in billion shares)
Nilai (dalam triliun Rp) | Value (in trillion Rp)
Efisiensi | Efficiency
Volume (%)
Nilai | Value (%)
51,457,61
1,327,02
1,453,39
457,74
649,32
66,26 55,36
212,63
5,483,54
6,005,75
1,89
2,68
64,87 54,24
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
ALTERNATE CASH SETTLEMENT
ALTERNATE CASH SETTLEMENT
Pada tahun 2014 total volume penyelesaian efek melalui mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) adalah sebesar 24,22 juta lembar saham dengan nilai sebesar Rp99 miliar, Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2013 dimana total volume penyelesaian efek pada tahun tersebut adalah sebesar 23,52 juta lembar saham dengan nilai sebesar Rp50,16 miliar,
In 2014, the total stock settlement volume through the Alternate Cash Settlement (ACS) mechanism reached 24.22 million shares, valued at Rp99 billion. This amount increased compared to 2013, which recorded a total stock settlement volume of 23.52 million shares, valued at Rp50.16 billion.
Sedangkan jumlah Anggota Kliring (AK) KPEI yang melakukan penyelesaian transaksi melalui mekanisme ini mengalami penurunan dari 156 AK di tahun 2013 menjadi 136 AK di tahun 2014,
Meanwhile, the total of KPEI’s Clearing Members (CM) that carried out transaction settlements through this mechanism decreased from 156 CM in 2013 to 136 CM in 2014. ACS
Jumlah 2014 | Total in 2014 Tertinggi Harian | Daily Highest
Volume (lembar | shares) 24,224,988
JUMLAH AK | TOTAL CM AK Serah | Deliver CM 99,001,514,125 31
Nilai | Value (Rp)
AK Terima | Receive CM 105
8,053,700
56,394,224,375
2
26
100,103
409,097,166
0,13
0,43
0
0
0
0
Rata-rata Harian | Daily Average Terendah Harian | Daily Lowest
FASILITAS INTRADAY
INTRADAY FACILITY
Selama tahun 2014, penggunaan Fasilitas Intraday (FI) untuk kebutuhan penyelesaian transaksi bursa sebesar Rp178,45 triliun dengan total biaya sebesar Rp4,96 miliar, Rata-rata penggunaan harian tercatat sebesar Rp736,25 miliar,
Throughout 2014, the Intraday Facilities (IF) for securities transaction settlements was recorded at Rp178.45 trillion with total cost amounted to Rp4.96 billion, while the average of daily securities transaction was posted at Rp736.25 billion. Penggunaan | Usage (IDR)
Total Penggunaan 2014 | Total Usage in 2014 Rata-rata Bulanan | Monthly Average Rata-rata Harian | Daily Average
Biaya | Cost (Rp)
178,452,446,297,300
4,957,012,397
14,871,037,191,442
413,084,366
736,245,192,962
20,451,255
PINJAM MEMINJAM EFEK (PME)
SECURITIES BORROWING & LENDING (SBL)
Layanan Pinjam Meminjam Efek (PME) merupakan layanan KPEI yang bertujuan untuk membantu AK menghindari risiko gagal menyerahkan saham untuk penyelesaian transaksi bursa, Kegagalan Penyelesaian Transaksi bursa akan berdampak pada pengenaan ACS atau penggantian kewajiban serah saham menjadi serah uang,
Securities Borrowing & Lending (SBL) is KPEI’s service that seeks to assist CM to avoid risks associated with securities delivery failure in securities exchange transaction settlement. Securities Transaction Settlement Failures will affect the application of ACS or changed of liabilities from securities delivery to money delivery.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
87
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2014, KPEI meluncurkan layanan PME sistem Front End, Layanan ini merupakan aplikasi baru yang memberikan pilihan kepada peminjam (borrower) maupun yang meminjamkan (lender) dalam menentukan tingkat fee secara negosiasi melalui sistem, Layanan PME front end melengkapi layanan PME regular yang saat ini masih digunakan, KPEI terus menerus mengembangkan dan mensosialisasikan layanan PME kepada pelaku pasar, tidak hanya pada AK dan Bank Kustodian (BK) namun diperluas ke partisipan lainnya seperti Dana Pensiun, Asuransi, dan Mutual Fund, Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan nilai transaksi PME di pasar modal Indonesia,
In 2014, KPEI launched the SBL Front End System service. This is a new service application that provides the borrower and the lender an option to negotiate and determine fees through the system. The SBL front-end service reinforces SBL regular services that are currently used. KPEI continuously strives to develop and increase awareness of the SBL services to market practitioners, not only to CM and Custodian Banks (CB) but also to other participants such as Pension Fund, Insurance, and Mutual Funds. This is aimed at enhancing SBL transaction value in Indonesia capital market.
Selama tahun 2014, realisasi layanan PME mengalami penurunan yakni mencapai Rp262,04 miliar dibandingkan dengan nilai total tahun 2013 sebesar Rp395,33 miliar, Rata-rata outstanding pinjaman harian tahun 2014 tercatat sebesar Rp717,92 juta dengan rata-rata volume harian sebanyak 276,930 lembar saham,
The actual SBL services throughout 2014 declined to Rp262.04 billion compared with the total value of Rp395.33 billion in 2013. The average of daily outstanding borrowing in 2013 was posted at Rp717.92 million with the average of daily volume of 276,930 shares.
Bulan | Month 2014 2013
Total
Rata-Rata Harian | Daily Average Jumlah Hari | Frekuensi Total Days Nilai | Value (Rp) Volume Frequency Nilai | Value (Rp) Volume (lembar | shares) (kali | times) (lembar | shares) 262,041,191,700 101,079,300 307 717,921,073 276,930 365 395,330,570,500
148,121,000
619
1,086,072,995
406,925
364
PENGELOLAAN AGUNAN
COLLATERAL MANAGEMENT
Collateral management merupakan proses penting yang dapat mengurangi risiko kredit counterparty dengan menempatkan agunan sebagai jaminan penyelesaian transaksi di bursa, Agunan merupakan aset yang dimiliki oleh AK maupun nasabah AK yang dikelola KPEI dan menjadi jaminan atas penyelesaian transaksi bursa, Dalam menangani collateral management, KPEI menetapkan kebijakan, metodologi parameter risiko, termasuk jenis agunan yang diperbolehkan dan penerapannya dalam konteks risk management,
Collateral management is an important process that can reduce counterparty credit risk by placing collateral as a guarantee of securities transaction settlement. The collateral is an asset owned by CM or its customers managed by KPEI and pledged as collateral for the securities transaction settlement. In handling the collateral management, KPEI determines policy, risk parameter methodology, including the type of collateral that is permitted and applied within the context of risk management.
Sampai dengan akhir tahun 2014, nilai agunan yang dikelola oleh KPEI mencapai Rp23,99 triliun yang terdiri dari dari agunan offline sebesar Rp7,92 triliun dan agunan online sebesar Rp16,07 triliun,
Up to the end of 2014, the collateral under KPEI management reached Rp23.99 trillion, comprising offline collateral and online collateral amounted to Rp7.92 trillion and Rp16.07 trillion, respectively.
88
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Komposisi agunan offline terdiri dari bank garansi senilai Rp6,39 triliun atau 80,74% dari total agunan offline, deposito sebesar Rp1,29 triliun atau sebesar 16,30% dari total agunan offline, agunan minimum kas sebesar Rp223,20 miliar atau sebesar 2,82% dari total agunan offline, dan Rp11,50 miliar atau 0,15% yang merupakan nilai saham BEI milik AK,
The composition of offline collaterals consist of bank guarantee at Rp6.39 trillion or 80.74% of total offline collateral, time deposits at Rp1.29 trillion or 16.30% of total offline collateral, minimum cash collateral of Rp223.20 billion or 2.82% of total offline collateral, and Rp11.50 billion or 0.15% that represents the value of IDX shares owned by CM.
Sementara, komposisi agunan online terdiri dari 95,49% atau sebesar Rp15,34 triliun dalam bentuk saham, obligasi sebesar Rp564,58 miliar atau 3,51%, dan uang tunai sebesar Rp160,59 miliar atau 1% dari total agunan online,
Meanwhile, the composition of online collaterals consist of 95.49% or Rp15.34 trillion in stocks, 3.51% or Rp564.58 billion in bonds, and cash amounted to Rp160.59 billion, or 1% of total online collateral.
Agunan Offline | Offline Collateral Jenis Instrumen | Type of Instrument Bank Garansi | Bank Guarantee Deposito Berjangka | Time Deposits Agunan Minimum Kas | Minimum Cash Collateral IDX Seat Grand Total
Nilai Agunan | Collateral Value (Rp) 6,395,460,800,000 1,291,226,163,172 223,197,989,182 11,500,000,000 7,921,384,952,353
Persentase | Percentage (%) 80,74% 16,30% 2,82% 0,15% 100,00%
Nilai Agunan | Collateral Value (Rp) 160,598,023,515 15,340,655,839,978 564,584,976,673 16,065,838,840,166
Persentase | Percentage (%) 1,00% 95,49% 3,51% 100,00%
Agunan Online | Online Collateral Jenis Instrumen | Type of Instrument Uang | Cash Saham | Equity Obligasi | Bond Grand Total
DANA JAMINAN
GUARANTEE FUND
Dana jaminan adalah dana yang digunakan apabila cadangan jaminan dan fasilitas kredit bank tidak mencukupi dalam penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit bank dalam rangka penjaminan penyelesaian transaksi bursa tersebut,
The guarantee fund is a fund that is used when the guarantee fund reserve and credit facility becomes insufficient to cover securities transaction settlement failures and as a guarantee to secure credit facility to guarantee securities transaction settlement.
Dana Jaminan merupakan dana yang bersumber dari pungutan AK yang melakukan transaksi bursa sebesar persentase tertentu dari nilai transaksi bursa dan merupakan kontribusi dari AK yang baru bergabung, Penjelasan Dana Jaminan ini tertuang dalam Peraturan OJK No, 26/POJK,04/2014 tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa, penyempurnaan dari Peraturan Bapepam dan LK No, III,B,7 tentang Dana Jaminan,
Guarantee Fund is a fund from CM levies charged from securities transactions at a certain percentage of the transaction value and represents the new CM’s contribution. Detailed explanation about Guarantee Fund is set out in the IFSA Regulation No.26/POJK.04/2014 on securities transaction settlement guarantee, a refinement to Bapepam and LK Regulation No. III.B.7 on Guarantee Fund.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
89
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan kepada siapapun untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan yang berlaku, Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, KPEI diwajibkan untuk mengelola dana jaminan tersebut dan penggunaannya wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
Guarantee Fund does not belong to a particular party and is not distributed to anyone for any purpose except for the purpose as set out within the prevailing rules and regulations. In accordance with prevailing regulations, KPEI is required to manage the guarantee fund and its use shall be reported to the Indonesia Financial Services Authority (IFSA).
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam surat berharga negara (SBN) dan atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko (KKKPR) KPEI, Hasil investasi dana jaminan wajib ditambahkan ke dalam dana jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan yang dilakukan KPEI,
Guarantee fund can only be invested in the government securities (SBN) and/or bank deposits with a composition approved by KPEI’s Credit and Risk Management Policy Committee (KKKPR). The guarantee fund’s investment returns must be included in the guarantee fund after deducting management fees for services performed by KPEI.
KPEI mendapatkan persetujuan melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No, KEP-26/PM/2000 tentang Dana Jaminan tanggal 30 Juni 2000, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam No, S-1484/ PM/1997 tanggal 27 Juni 1997,
KPEI has secured the approval to charge a 0.01% levy over securities transaction value as one of the main sources for the guarantee fund based on Bapepam Chairman’s Decree No. KEP-26/PM/2000 on the Guarantee Fund dated June 30th, 2000, in lieu of Bapepam Letter No. S-1484/PM/1997 dated June 27th, 1997.
Selanjutnya pada tanggal 9 Desember 2004 Bapepam-LK mengeluarkan surat keputusan No, Kep-47/PM/2004 yang memberikan persetujuan kepada KPEI untuk memungut dana jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi,
Furthermore, on December 9th, 2004, Bapepam-LK issued the Decree No. Kep-47/PM/2004 that grants the approval to KPEI to collect the guarantee fund at 0.005% from a futures transaction value and 0.00125% of bond transactions.
Hingga akhir tahun 2014, total dana jaminan yang dikelola KPEI adalah sebesar Rp2,71 triliun, Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, KPEI telah menginvestasikan dana jaminan ke dalam (dua) instrumen yaitu deposito sebesar Rp2,38 triliun dan SBN sebesar Rp328,27 miliar, Penempatan ini telah mendapatkan persetujuan dari KKKPR,
Up to the end of 2014, total guarantee fund managed by KPEI reached Rp2.71 trillion. Pursuant to the prevailing regulations, KPEI has invested guarantee fund in (two) instruments, comprising deposits and SBN at Rp2.38 trillion and Rp328.27 billion, respectively. These placements have received prior approval from the KKKPR.
Dana Jaminan | Guarantee Fund Jumlah dan Komposisi Penempatan Dana Jaminan Guarantee Fund Placement, Amount and Composition Persentase Persentase Instrumen | Instrument 2014 (Rp) Percentage 2013 (Rp) Percentage (%) (%) Deposito | Time Deposits 2,378,004,293,966 87,87 1,880,555,747,591 82,05 Surat Berharga Negara | Government 328,271,219,786 12,13 411,407,381,709 17,95 Securities Jumlah | Total 2,706,275,513,484 100,00 2,291,963,129,301 100,00
90
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
METODOLOGI MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT METHODOLOGY
Risiko sangat tidak bisa dihindari tetapi risiko dapat dikurangi atau dihilangkan dengan manajemen risiko, Pergerakan naik-turunnya harga pasar yang tinggi dan tidak diharapkan dapat terjadi sewaktu-waktu, Gejolak harga yang terjadi di pasar modal merupakan risiko yang mau tidak mau harus dihadapi, Kondisi ketidakpastian seperti ini, bila tidak dikelola dengan tepat, maka akan mengalami kerugian,
Risk cannot be avoided but it can be mitigated or eliminated through risk management. Substantial and unanticipated market price fluctuations can occur at any time. Price fluctuation that occurs in the capital market represents risk that inevitably must be dealt with. These uncertain conditions, if they are not properly managed, will result in losses.
Dalam menjamin risiko kegagalan penyelesaian transaksi bursa, KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) menerapkan manajemen risiko sebagai kebutuhan mutlak Perusahaan, Mengemban fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa, KPEI tentunya mempunyai perangkat pengendalian risiko untuk menjalankan fungsinya sebagai LKP,
To manage risk failures in securities transaction settlement, KPEI as the Clearing and Guarantee Institution applies risk management as an absolute requirement of the Company. In its functions as securities transaction settlement guarantee institution, KPEI does indeed have a risk control device to carry out its function as the LKP.
KPEI memiliki berbagai macam metodologi manajemen risiko yang dibedakan berdasarkan produknya, Pemilihan metodologi tersebut tentunya berdasarkan international best practices dimana lembaga kliring sejenis di luar negeri juga menggunakan metodologi tersebut, Metode perhitungan risiko untuk produk ekuiti dan PME menggunakan Value at Risk (VaR) dan Factor Model, Sedangkan obligasi menggunakan Factor Model dan Stress Test Scenario untuk derivatif,
KPEI implements several risk management methodologies that is distinguished by its products. The selection of these methodologies is made based on international best practices wherein similar clearing companies have also used these methodologies. The risk calculation method for equities and SBL products adopts the Value at Risk (VaR) and Factor Models. Whereas Factor Models is applied for bonds, and Stress Test Scenario is applied for the derivatives.
Pada tahun 2014, KPEI menggunakan model Standard Portfolio Analysis of Risk (SPAN) sebagai metodologi perhitungan margin untuk pasar derivatif yang dikembangkan oleh Chicago Merchantile Exchange (CME) untuk menjawab penyelesaian transaksi bursa derivatif, Hal ini dikarenakan SPAN lebih cocok dengan market Indonesia dan lebih banyak digunakan oleh lembaga kliring di berbagai negara,
In 2014, KPEI adopted Standard Portfolio Analysis of Risk (SPAN) model, developed by the Chicago Mercantile Exchange (CME), as the methodology for calculating margins for the derivatives market in response to derivative securities transaction settlements. The application of SPAN model is due to its compatibility with Indonesia markets and more widely adopted by clearing companies in different countries.
SPAN adalah model yang digunakan untuk menilai risiko dengan cara mengestimasi potensi kerugian terburuk terhadap nilai sebuah posisi atau portofolio dalam satu jangka waktu tertentu berdasarkan parameter yang telah ditetapkan oleh KPEI, Metode perhitungan model SPAN adalah melakukan simulasi terhadap perubahan harga pasar dan menghitung nilai laba dan rugi berdasarkan perubahan harga pasar tersebut, dimana simulasi ini dilakukan dalam 16 skenario,
SPAN is a model adopted to assess risk by estimating the worst potential loss to the value of a position or portfolio within a certain period based on the parameters set by KPEI. The SPAN model calculation method simulates market price changes and calculates profits and losses based on market price changes, whereby the simulation is carried out in 16 scenarios.
Parameter untuk mengetahui risiko tingkat margin meliputi parameter price scan ranges, volatility surface, intra-comodity charge, short option minimum, Available Net Option Minimum (ANOV),
The parameters to determine the margin risk level includes price scan ranges, surface volatility, intra-commodity charge, short option minimum, and Available Net Option Minimum (ANOV) parameters.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
91
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Kinerja Keuangan Financial Performance
LAPORAN LABA/RUGI
INCOME STATEMENTS
PENDAPATAN PERSEROAN
REVENUES
Pada akhir tahun 2014, Perusahaan membukukan total pendapatan sebesar Rp368,68 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp67,66 miliar atau 22,48% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp301,02 miliar. Selain dari kegiatan bisnis utama Pendapatan Perusahaan tahun 2014 juga bersumber dari kegiatan investasi atas aset keuangan, dana kontribusi bank pembayaran serta sumber pendapatan lainnya.
At the end of 2014, the Company posted total revenues of Rp368.68 billion, grew 22.48% or by Rp67.66 billion compared to Rp301.02 billion in 2013. In addition to revenues from its core business activities, the Company’s revenues in 2014 were also derived from investment activities of financial assets, payments bank contribution and other sources of revenues.
Pendapatan Usaha Bersih
Net Operating Revenues
Pada akhir tahun 2014, realisasi Pendapatan Usaha bersih sebesar Rp281,04 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 7,71% dibandingkan realisasi tahun 2013 yang sebesar Rp260,92 miliar.
At the end of 2014, the actual net operating revenues was posted at Rp281.04 billion. This is an increase by 7.71% compared to Rp260.92 billion in 2013.
Peningkatan pendapatan usaha bersih terutama karena pada tahun 2014 biaya tahunan setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah nihil. Sementara, pada tahun 2013, Perusahaan membukukan biaya atas akun tersebut sebesar Rp21,16 miliar.
The increase in net operating revenues in 2014 was primarily due to the annual contribution on Non-Tax State Revenue, which was nil. Meanwhile, the Company posted Rp21.16 billion on this account in 2013.
Pada tahun 2014 Perusahaan juga berhasil meningkatkan pendapatan jasa pengelolaan dana jaminan yang sangat signifikan yaitu 138,78% dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar Rp8,49 miliar menjadi Rp20,27 miliar. Rincian Pendapatan Usaha Bersih tahun 2014 tercantum dalam tabel berikut:
The Company booked a significant increase in revenues of guarantee fund management services for securities transaction by 138.78% compared to 2013 figure of Rp8.49 billion, to Rp20.27 billion in 2014. Details of Net Operating Revenues in 2014 are listed in the following table:
Pendapatan Usaha Bersih | Net Operating Revenues
2014 Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham | Clearing and Settlement Guarantee Services for Securities Transactions Jasa Pengelolaan Dana Jaminan | Guarantee Fund Management Services for Securities Transactions Jasa Pinjam Meminjam Efek | Securities Borrowing and Lending Income Lainnya | Others Jumlah Pendapatan Usaha | Total Operating Revenues Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak | Annual Contribution on Non-Tax State Revenue Pendapatan Usaha Bersih | Net Operating Revenues
92
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Naik / (Turun) | Increase/(Decrease) % Rp
Tahun | Year
DESKRIPSI | DESCRIPTION
2013
260,634,706,372
273,450,628,047
(4.69%)
(12,815,921,675)
20,273,688,113
8,490,402,666
138.78%
11,783,285,447
27,338,204
44,841,122
(39.03%)
(17,502,918)
105,125,000
95,071,000
10.58%
10,054,000
281,040,857,689
282,080,942,835
(0.37%)
(1,040,085,146)
0
(21,156,070,713)
(100.00%)
(21,156,070,713)
281,040,857,689
260,924,872,122
7.71%
20,115,985,567
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pendapatan Investasi Pada akhir 2014, Perusahaan membukukan peningkatan yang signifikan pada pendapatan investasi yaitu sebesar 155,17% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp33,48 miliar menjadi Rp85,43 miliar. Peningkatan pendapatan investasi terutama karena peningkatan pendapatan bunga dari deposito berjangka sebesar Rp14,07 miliar atau 50,56% dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp41,91 miliar. Perusahaan juga membukukan peningkatan pendapatan bunga dari investasi pada kupon surat berharga dan penempatan dana pada rekening giro masing-masing sebesar Rp2,14 miliar dan Rp254,92 juta dibandingkan tahun 2013.
Investment Income At the end of 2014, the Company posted a significant increase in investment income by 155.17%, from Rp33.48 billion in 2013 to Rp85.43 billion. This increase was mainly due to the increase in interest income from time deposits by Rp14.07 billion or 50.56% compared to 2013, to Rp41.91 billion.
The Company also recorded an increase in interest income derived from interest on bonds and fund placement in current accounts amounting to Rp2.14 billion and Rp254.92 million, respectively compared to 2013.
Pendapatan Investasi | Investment Income DESKRIPSI | DESCRIPTION
Tahun | Year 2014
2013
Deposito Berjangka | Time Deposits
41,908,587,784
27,835,686,079
Kupon Surat Berharga | Interest on Bonds
14,068,226,316 261,574,583
Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas Perubahan Nilai Wajar Reksadana | Unrealized Gain (Loss) on Changes in Fair Value of Mutual Fund Jumlah | Total
Naik / (Turun) | Increase/(Decrease) % Rp
Penghasilan Bunga | Interest Income
Rekening Giro | Current Accounts
50.56%
14,072,901,705
11,926,232,431
17.96%
2,141,993,885
6,653,799
3831.21%
254,920,784
29,189,552,894
(6,289,187,303)
(564.12%)
35,478,740,197
85,427,941,577
33,479,385,006
155.17%
51,948,556,571
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Seiring dengan perkembangan usaha dan tanggung jawab Perusahaan dalam meningkatkan efisiensi penyelesaian transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), beban usaha Perusahaan tahun 2014 meningkat 18,73% atau sebesar Rp38,51 miliar dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp244,06 miliar.
In line with the Company business development and responsibility to boost settlement efficiency for stock exchange transactions in the Indonesia Stock Exchange (IDX), the Company’s operating expenses in 2014 increased by 18.73%, or by Rp38.51 billion, compared to the previous year, to Rp244.06 billion.
Peningkatan ini terutama karena pada tahun 2014, Perusahaan melakukan pembayaran biaya tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar Rp28,10 miliar. Pada tahun 2013, belum terdapat akun biaya tahunan OJK mengingat pada tahun tersebut secara resmi OJK baru beroperasi.
This increase was mainly due to the Annual Contribution of IFSA at Rp28.10 billion paid in 2014. There was no Annual Contribution of IFSA account in 2013 since its only officially operating in that year.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
93
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
The increased operating expenses was also due to higher depreciation on fixed assets by Rp7.53 billion or 28.83% compared to 2013, amounting to Rp33.66 billion in 2014. Additionally, information technology maintenance expense also increased by Rp6.08 billion or 60.40%, from Rp10.06 billion in 2013 to Rp16.13 billion in 2014.
Peningkatan beban usaha juga disebabkan karena peningkatan beban penyusutan atas aset tetap sebesar Rp7,53 miliar atau 28,83% dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp33,66 miliar tahun 2014. Selain itu, beban pemeliharaan teknologi informasi juga meningkat sebesar Rp6,08 miliar atau 60,40% dari Rp10,06 miliar di tahun 2013 menjadi Rp16,13 miliar pada tahun 2014.
Beban Usaha | Operating Expenses
2014 Gaji, Honor dan Tunjangan | Salaries, Honorarium and Allowances Pengembangan Usaha | Business Development Penyusutan | Depreciation Biaya Tahunan OJK | Annual Contribution of IFSA Beban Administrasi | Administrative Expense Telekomunikasi | Telecommunication Pemeliharaan Teknologi Informasi | Information Technology Maintenance Sewa | Rent Beban Konsultan | Consultant Fees Jumlah Beban Usaha | Total Operating Expenses
Kenaikan/(Penurunan) | Increase/(Decrease) % Rp
Tahun | Year
URAIAN | DESCRIPTION
2013
71,272,337,015
81,928,221,227
(13.01%)
(10,655,884,212)
51,806,542,527
53,002,731,985
(2.26%)
(-1,196,189,458)
33,656,360,822
26,125,520,993
28.83%
7,530,839,829
28,104,085,769
20,444,524,553
18,028,020,955
13.40%
2,416,503,598
8,342,737,178
8,082,208,279
3.22%
260,528,899
16,134,748,699
10,059,012,972
60.40%
6,075,735,727
5,330,961,291
3,277,370,820
62.66%
2,053,590,471
8,968,190,461
5,049,803,117
77.59%
3,918,387,344
244,060,488,315 205,552,890,348
18.73%
38,507,597,967
LABA USAHA
OPERATING INCOME
Seiring dengan peningkatan pendapatan Perusahaan, Laba Usaha tahun 2014 meningkat 30,54% atau sebesar Rp29,15 miliar dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp95,47 miliar menjadi Rp122,62 miliar. Dengan adanya peningkatan realisasi Laba Usaha tersebut, pada tahun 2014 rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Bersih Perusahaan juga meningkat dari 36,59% tahun 2013 menjadi 44,34%.
In line with the Company’s revenue growth, the Operating Income of 2014 grew 30.54%, or by Rp29.15 billion in 2014 compared to Rp95.47 billion in 2013, to Rp122.62 billion. With the increase of actual Operating Income, the Company’s ratio of Operating Income to Net Operating Revenues in 2014 also increased from 36.59% in 2013 to 44.34%.
LABA BERSIH
NET INCOME
Pada 2014, laba bersih Perusahaan tercatat sebesar Rp96,79 miliar. Jumlah ini meningkat 46,36% atau sebesar Rp30,66 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp66,13 miliar. Peningkatan realisasi Laba Bersih tahun 2014 berdampak pada peningkatan rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha Bersih dari 25,34% pada tahun 2013 menjadi 34,44%
In 2014, the Company posted a net income of Rp96.79 billion, an increase of 46.36% or by Rp30.66 billion, compared to Rp66.13 billion in 2013. The increase of actual Net Income in 2014 was attributed to the increased of Net Income to Net Operating Revenue ratio from 25.34% in 2013 to 34.44%.
94
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
LABA KOMPREHENSIF
COMPREHENSIVE INCOME
Pada tahun 2014, Perusahaan masih membukukan laba yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar efek utang tersedia untuk dijual sebesar Rp2,88 miliar sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Setelah memperhitungan penambahan nilai tersebut, Laba Komprehensif Perusahaan tercatat sebesar Rp99,66 miliar. Jumlah ini meningkat 90,14% atau sebesar Rp47,25 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp52,42miliar.
The Company continued to book unrealized gains on changes in fair value of available for sale debt securities amounting to Rp2.88 billion as part of other comprehensive income. After calculating this added value, the Company’s Comprehensive Income was posted at Rp99.66 billion, grew 90.14%, or by Rp47.25 billion, compared to 2013 figure of Rp 52.42 billion.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
ASET
ASSETS
Pada akhir tahun 2014, Perusahaan membukukan total aset sebesar Rp3,16 triliun, meningkat 23,51% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp2,56 triliun. Peningkatan aset terutama karena peningkatan yang signifikan pada aset lancar sebesar Rp588,34 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp2,31 triliun menjadi Rp2,90 triliun. Pada periode yang sama, aset tidak lancar meningkat Rp13,83 miliar atau 23,51% dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp264,53 miliar.
At the end of 2014, the Company booked total assets at Rp3.16 trillion, an increase by 23.51% compared to 2013 figure of Rp2.56 trillion. The increase in assets was mainly due to the significant increase in current assets by Rp588.34 billion compared to 2013, from Rp2.31 trillion to Rp2.90 trillion. In the same period, non-current assets grew 23.51%, or by Rp13.83 billion, to Rp264.53 billion.
Peningkatan aset lancar terutama karena peningkatan piutang penyelesaian transaksi bursa sebesar Rp515,95 miliar atau 30,92% dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp2,19 triliun pada tahun 2014. Peningkatan aset lancar juga karena peningkatan jumlah aset keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan sebesar Rp90,92 miliar atau 32,59% dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp369,88 miliar. Akun ini terdiri dari deposito berjangka, reksadana, serta Surat Utang Negara (SUN) dan obligasi korporasi. Peningkatan saldo aset keuangan lainnya didominasi oleh deposito berjangka yang meningkat sebesar Rp52,87 miliar dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp73,29 miliar. Sementara, pada tahun 2014, reksadana serta SUN dan obligasi korporasi masing masing mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 sebesar Rp29,19 miliar menjadi Rp132,14 miliar dan Rp8,85 miliar menjadi Rp164,46 miliar.
The increase in current assets was mainly due to an increase in securities transactions settlement receivable by 30.92%, or equivalent to Rp515.95 billion, to Rp2.19 trillion in 2014. The increase in current assets was also due to the increase in the Company’s other financial assets by 32.59%, or by Rp90.92 billion, to Rp369.88 billion compared to 2013. This account consists of time deposits, mutual funds, as well as Government Securities (GS) and corporate bonds. The increase in other financial assets balance was dominated by time deposits that increased by Rp52.87 billion compared to 2013, to Rp73.29 billion. Meanwhile, in 2014 the mutual funds as well as government securities and corporate bonds respectively increased by Rp29.19 billion to Rp132.14 billion and Rp8.85 billion to Rp164.46 billion compared to 2013.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
95
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Peningkatan aset tidak lancar tahun 2014 khususnya ditopang oleh peningkatan saldo aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan dari Rp89,22 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp96,62 miliar atau meningkat 8,30%. Peningkatan aset tidak lancar juga karena peningkatan penyisihan dana cadangan jaminan sebesar Rp6,61 miliar atau 5,42% dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp128,51 miliar seiring dengan peningkatan laba Perusahaan.
The increase in non-current assets in 2014 was largely supported by the increase in the balance of fixed assets net of accumulated depreciation by 8.30%, from Rp89.22 billion in 2013 to Rp96.62 billion. The increase in noncurrent assets was also attributed to the increase in the allowance for guarantee fund reserve by Rp6.61 billion, or 5.42%, compared to 2013, to Rp128.51 billion due to the increase in the Company’s income.
LIABILITAS
LIABILITIES
Pada akhir tahun 2014 jumlah liabilitas Perusahaan meningkat 27,87% atau sebesar Rp502,51 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp1,80 triliun menjadi Rp2,31 triliun. Peningkatan ini terutama karena peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar Rp499,98 miliar atau 27,97% dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp2,29 triliun pada tahun 2014.
The Company’s liabilities increased by 27.87% or Rp502.51 billion, to Rp2.31 trillion at the end of 2014 compared to Rp1.80 trillion in 2013. This increase was mainly due to higher current liabilities by Rp499.98 billion, or 27.97%, to Rp2.29 trillion in 2014 compared to 2013.
Peningkatan liabilitas jangka pendek terutama karena peningkatan utang penyelesaian transaksi bursa senilai Rp515,95 miliar atau 30,92% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp1,67 triliun menjadi Rp2,18 triliun pada tahun 2014. Akun ini merupakan kewajiban Perusahaan untuk melakukan pembayaran kepada anggota kliring sehubungan dengan transaksi bursa pada tanggal yang sama dengan tanggal transaksi bursa dan sampai dengan 3 (tiga) hari setelah transaksi bursa.
The increase in current liabilities was mainly attributed to the increase in the securities transactions settlement payables of Rp515.95 billion, or 30.92%, to Rp2.18 trillion in 2014, compared to Rp1.67 trillion in 2013. This account represents the Company’s obligation to pay clearing members pertaining to securities transaction made on the same date as the date of the securities transaction and up to 3 (three) days after the securities transaction.
Pada tahun 2014, Perusahaan hanya mencatat dua akun pada liabilitas jangka panjang yaitu dana pengaman dan imbalan pasca kerja. liabilitas imbalan pasca kerja mengalami peningkatan cukup besar yaitu 23,39% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp10,80 miliar menjadi Rp13,32 miliar.
In 2014, the Company only posted two accounts on longterm liabilities, namely security fund and employment benefits obligations. The employment benefits obligations increased considerably by 23.39% to Rp13.32 billion compared to Rp10.80 billion in 2013.
Sementara itu, liabilitas dana pengaman mencatatkan kenaikan tipis yaitu 0,22% atau sebesar Rp10,96 juta dari posisi tahun 2013 yang sebesar Rp4,95 miliar menjadi Rp4,96 miliar. Dari kedua akun ini, liabilitas jangka panjang Perseroan meningkat sebesar 16,11% atau sebesar Rp2,54 miliar dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp18,28 miliar.
Meanwhile, security fund liabilities increased slightly by 0.22%, or Rp10.96 million, to Rp4.96 billion in 2014 from Rp4.95 billion in 2013. With these two accounts, in 2014 the Company’s non current liabilities increased by 16.11%, or Rp2.54 billion, compared to Rp18.28 billion registered in 2013.
96
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
EKUITAS
EQUITY
Sampai dengan akhir tahun 2014, jumlah saham Perusahaan sama dengan tahun 2013 yaitu 15 miliar lembar saham. Perusahaan mencatat penambahan modal atau ekuitas secara total sebesar Rp99,66 miliar atau meningkat 13,13% dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp858,47 miliar pada tahun 2014. Peningkatan saldo ekuitas terutama karena peningkatan saldo laba baik yang sudah ditentukan penggunaannya maupun yang belum ditentukan penggunaannya.
The Company’s total issued shares as of the end of 2014 reached 15 billion shares, equal with the posting in in 2013. The Company recorded a total additional capital or equity at Rp99.66 billion, an increase by 13.13% compared to 2013, to Rp858.47 billion in 2014. The increase in the equity’s balance was mainly due to the increase in appropriated and un-appropriated retained earnings.
Pada tahun 2014, saldo laba yang sudah ditentukan penggunaanya meningkat sebesar Rp136,33 miliar atau meningkat Rp6,61 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp129,72 miliar. Pada periode yang sama, saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya meningkat 14,55% atau sebesar Rp90,18 miliar dibandingkan tahun 2013 menjadi Rp709,76 miliar.
In 2014, appropriated retained earnings increased to Rp136.33 billion, or grew by Rp6.61 billion compared to 2013 figure of Rp129.72 billion. At the same time, unappropriated retained earnings increased by 14.55%, or by Rp90.18 billion, to Rp709.76 billion compared to 2013.
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENTS OF CASH FLOWS
SALDO KAS DAN SETARA KAS
CASH AND CASH EQUIVALENTS
Pada tahun pelaporan 2014, Perusahaan mencatat Saldo Kas dan Setara Kas akhir tahun 2014 lebih kecil dibandingkan dengan Saldo Kas dan Setara Kas awal tahun 2014 atau akhir tahun 2013 yang sebesar Rp322,13 miliar menjadi Rp282,44 miliar.
In the 2014 reporting year, the Company booked slight decrease of balance of Cash and Cash Equivalents at the end of 2014 compared the posting at the beginning of 2014 or at the end of 2013, from Rp322.13 billion to Rp282.44 billion.
Penurunan saldo kas ini karena peningkatan aktivitas bursa sehingga dana yang digunakan untuk mendukung aktivitas kliring maupun investasi meningkat.
The decrease in cash balance was due to the increase of securities activity, thereby the funds used to support clearing and investment activities were eventually increased.
Kendati demikian, manajemen menilai bahwa sisa saldo kas dan setara kas yang tersedia cukup untuk mendukung pengembangan aktivitas usaha Perusahaan dan membiayai kebutuhan modal untuk periode kinerja tahun berikutnya.
Nevertheless, the management considered that the balance of available cash and cash equivalents is sufficient to support the development of the Company’s business activities and to finance the capital for the following performance period.
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Net Cash by Operating Activities
Pada akhir tahun 2014, Perusahaan membukukan penerimaan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp36,95 miliar. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp132,42 miliar.
At the end of 2014, the Company booked cash from operating activities amounting to Rp36.95 billion, significantly lower compared to Rp132.42 billion in 2013.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
97
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Penurunan saldo kas dari aktivitas operasi terutama karena peningkatan piutang lain-lain dan piutang usaha dibandingkan tahun 2013 masing-masing sebesar Rp10,46 miliar menjadi Rp13,22 miliar dan sebesar Rp8,47 miliar menjadi Rp6,84 miliar di tahun 2014.
The decline in the cash balance from operating activities was mainly due to the increase in other receivables and accounts receivables compared to 2013, respectively from Rp10.46 billion to Rp13.22 billion, and from Rp8.47 billion to Rp6.84 billion in 2014.
Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembayaran utang lain-lain sebesar Rp27,14 miliar dimana pada tahun 2013 pembayaran utang lain-lain sebesar Rp11,14 miliar. Perusahaan juga mencatatkan pembayaran beban akrual sebesar Rp19,34 miliar.
In addition, the Company also paid other payables amounting to Rp27.14 billion compared to Rp11.14 billion in 2013. The Company also recorded accrued expenses of Rp19.34 billion.
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
Net Cash Used in Investing Activities
Pada akhir periode buku tahun 2014, jumlah kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp70,03 miliar. Saldo ini mengalami peningkatan sebesar 75,36% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp39,94 miliar. Peningkatan penggunaan kas untuk aktivitas investasi karena pada tahun 2014 Perusahaan menambah saldo investasi pada reksadana dan obligasi seiring peningkatan nilai aset bersih reksadana.
At the end of the 2014 fiscal year, the amount of net cash used in investing activities reached Rp70.03 billion, grew 75.36% compared to Rp39.94 billion in 2013. The increase in cash used for investment was brought about by the Company’s measure in 2014 to increase the balance of investment in mutual funds and bonds in line with the increase in net assets value of mutual funds.
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Dana Kliring
Net Cash Used in Clearing Fund Activities
Pada akhir periode buku tahun 2014, jumlah kas bersih Perusahaan yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (dana kliring) sebesar Rp6,61 miliar atau lebih kecil dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp10,37 miliar. Jumlah tersebut merupakan tambahan bagi saldo cadangan jaminan.
At the end of the 2014 fiscal year, the Company’s net cash used in clearing fund activities reached Rp6.61 billion, a decrease from Rp10.37 billion in 2013. This amount supplemented the guarantee reserve’s balance.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
SOLVABILITY AND RECEIVABLES COLLECTABILITY
Kemampuan Memenuhi Kewajiban Jangka Pendek atau Tingkat Likuiditas
Current Liabilities Solvency or Liquidity Levels
Melalui implementasi manajemen risiko likuiditas yang terus disempurnakan, Perusahaan berhasil menjaga posisi likuiditas tetap kuat dan mampu mendukung pengembangan usaha. Hal ini terlihat dari kemampuan Perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimiliki yang diukur dengan Rasio Lancar.
Through the implementation of liquidity risk management, the Company managed to maintain a strong liquidity position and able to support business development. This is reflected in the Company’s ability to resolve current liabilities with the current assets it owns as measured by the Current Ratio.
Pada tahun 2014, Rasio Lancar Perusahaan sebesar 1,27 kali. Pada tahun 2013, rasio lancar Perusahaan berada di level 1.29 kali. Seiring perkembangan pasar modal yang semakin pesat, Perusahaan senantiasa meningkatkan
The Company’s current ratio in 2014 was 1.27 times. In 2013, the Company’s current ratio was at 1.29 times. In line with the capital market’s rapid development growth, the Company continuously strives to intensify its liquidity
98
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
implementasi manajemen risiko likuditas agar tetap mampu mempertahankan posisi likuditas di level baik sehingga mampu menunjang operasi bisnis di masa yang akan datang.
risk management so as to maintain a favorable liquidity position needed to support future business operations.
Kemampuan membayar utang atau Tingkat Solvabilitas
Solvency Level
Kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban dari aset yang dimiliki lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari perbandingan antara total kewajiban terhadap total aset (Debt to Aset Ratio) tahun 2014 yang sebesar 0,73. Pada tahun 2013 rasio ini berada di level 0,70.
The Company’s ability to meet its obligations by the Company’s own assets was better than in the previous year, as reflected in Debt to Asset Ratio of 0.73 in 2014 as opposed to 0.70 recorded in 2013.
Kolektibilitas Piutang
Receivables Collectability
Terkait dengan utang dan piutang penyelesaian transaksi bursa, Perusahaan telah menetapkan jangka waktu pembayaran maksimal 3 (tiga) hari setelah tanggal transaksi bursa. Sementara untuk piutang usaha yang berasal pemberian jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, perdagangan opsi saham, kliring dan penjaminan transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek dan transaksi perdagangan efek bersifat utang kepada anggota kliring. Penagihan atas piutang usaha dilakukan melalui PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
In regards to securities transaction settlement payables and receivables, the Company has set a maximum repayment term of three (3) days after the date of the securities transaction. Meanwhile, account receivables derived from clearing and settlement guarantee for securities transaction, stock options trading, clearing and settlement guarantee for stock index futures trading transaction, and bonds trading transaction which were collected from to the clearing members through Indonesia Stock Exchange (IDX).
KEBIJAKAN PERMODALAN & STRUKTUR MODAL
CAPITAL & CAPITAL STRUCTURE POLICY
Perusahaan melakukan pengelolaan permodalan untuk memastikan kemampuan dalam melanjutkan keberlangsungan usaha. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja.
The Company manages capital to ensure its business continuity. The Company has a policy for a prudent liquidity management by maintaining sufficient cash and available working capital.
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan secara berkala melakukan review performa keuangan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Direksi dan Dewan Komisaris mempertimbangkan eksposur risiko keuangan.
The Company’s Board of Directors and Board of Commissioners periodically reviews the Company’s financial performance. As part of this review, the Board of Directors and Board of Commissioners take financial risk exposure into consideration.
Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, dan ekuitas pemegang saham yang terdiri dari modal yang ditempatkan, dan saldo laba.
The Company’s capital structure comprises cash and cash equivalents, and shareholders’ equity consisting of subscribed capital and retained earnings.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
99
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
INFORMASI MENGENAI IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
INFORMATION ON MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL GOODS INVESTMENT
Pada tahun 2014, Perusahaan tidak melakukan perikatan khusus dengan pihak manapun terkait investasi barang modal.
In 2014, there was no agreement pertaining to capital goods investments by the Company with any party.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
MATERIAL INFORMATION AND FACTS PERTAINING TO SUBSEQUENT EVENTS
Pada tanggal 2 Pebruari 2015, Perusahaan melakukan setoran modal sebesar Rp5.000.000.000 ke Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI) sebagai lembaga penyelenggaran Dana Perlindungan Pemodal.
On February 2nd, 2015, the Company injected a capital of Rp5,000,000,000 to the Indonesian Securities Investor Protection Fund as the institution that manages the Investor Protection Fund.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Di tengah kondisi ekonomi global yang masih cukup lemah, perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik. Hal ini tidak lepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makro. Dalam keterbukaan informasinya, BI menyatakan akan fokus untuk memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, selaras dengan kondisi yang ada. BI memprediksi, pertumbuhan ekonomi 2015 berada di kisaran 5,5%-6%, inflasi 3%-5%, dan suku bunga SBN tiga bulan 6%-6,5%. Angka ini merupakan prediksi konservatif dan wajar mengingat kondisi ekonomi global diprediksi belum bisa pulih hingga akhir 2015.
Amidst the continued unfavorable global economic conditions, Indonesia economic indicated a reasonably sound growth. This was attributed to Bank Indonesia (BI) policies and the government in maintaining macro stability. In its release, BI stated the focus on strengthening monetary and macro-prudential policy mix in line with existing conditions. Economic growth in 2015 is forecasted between 5.5%-6%, with inflation at 3%-5%, while three-month government securities rate at 6%-6.5%. This is a fair and conservative estimate considering the prediction of continued sluggish global economic conditions until the end of 2015.
Berbagai praktisi keuangan memprediksi, tahun 2015 adalah tahun pemulihan bagi Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Dengan demikian, terdapat kemungkinan terjadinya capital outflow di pasar modal Indonesia.
Many financial practitioners predicted that the United States (US) and Europe economies would recover in 2015. As such, the capital outflow from Indonesia capital market is expected to occur.
Kendati demikian, prospek pasar modal atau bursa di kawasan Asia Tenggara pada 2015 diperkirakan masih baik. Ditengah tantangan pengurangan stimulus moneter dari The Fed, prestasi bursa di kawasan Asia Tenggara berpeluang menguat terbatas. Hal ini terbukti dari kinerja pasar modal Indonesia tahun 2014 yang mampu mengukir prestasi dan masih akan berlanjut hingga akhir 2015.
Nevertheless, the prospects of Southeast Asian capital markets or exchanges in 2015 are expected to remain favorable. Amidst the challenges of the Fed’s monetary stimulus reduction, the achievements of Southeast Asia’s exchanges will experience limited improvement. This is evident by Indonesia capital market performance in 2014 that was capable in delivering positive results and will likely to continue until the end of 2015.
100
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pasar modal ASEAN khususnya Indonesia diprediksi masih akan diminati investor AS, Eropa dan Jepang. Prediksi ini didasarkan pada realitas bahwa pasar modal Indonesia masih mampu memberikan return yang cukup tinggi dalam situasi ekonomi global yang lemah. Tentunya hal ini akan berdampak positif bagi pasar modal Indonesia kedepan. Sementara, di sektor yang lain, komoditas merupakan instrumen yang cukup fluktuatif. Melemahnya nilai tukar rupiah serta melambatnya pergerakan harga komoditas berpengaruh terhadap harga komoditas maupun sahamnya. Jika demikian, yang diuntungkan ialah emiten dollar earner.
ASEAN capital market, particularly Indonesia’s, is projected to remain attractive to the US, European and Japanese investors. This prediction is based on the fact that Indonesia capital market continues to provide relatively high returns despite weak global economic situation. This will likely have a positive impact on Indonesia capital market going forward. Meanwhile, on other sectors, commodity is an instrument that is quite fluctuated. The weakening of the Rupiah exchange rate as well as slow movement in commodity prices will affect the commodity prices and its shares. Hence, dollar earner issuers will benefit this situation.
Pemerintah memprediksi, harga Indonesia Crude Price Oil (CPO) di kisaran US$95-US$110 per barel dengan target lifting minyak mencapai 900.000-920.000 barel per hari. Sedangkan, lifting gas ditargetkan mencapai 1.200 juta1.250 juta barel setara minyak per hari. Untuk asumsi nilai tukar rupiah, diperkirakan berada di level Rp11.500Rp12.000 per US$1. Dalam konteks global, The Fed diperkirakan akan menormalisasi kebijakannya dengan meningkatkan suku bunga sehingga akan membawa dampak terhadap arus modal di Indonesia.
The Government predicts Indonesia Crude Oil Prices (CPO) will be in the range of USD95-USD110 per barrel with the oil-lifting target reaching 900,000-920,000 barrels per day. Meanwhile, gas lifting is targeted to reach 1,200 million-1,250 million barrels of oil per day. The Rupiah exchange rate is estimated to be between Rp11,500-Rp12,000 to USD1. In a global context, the Fed is expected to normalize its policy by raising interest rates thereby affecting capital flows in Indonesia.
Berbagai kalangan menilai, pada 2015 saham, obligasi, maupun reksadana relatif masih sangat menjanjikan. Berdasarkan data perjalanan return investasi di pasar modal, dimana sejak 1989 hingga 2014 dimana return atas investasi lebih kurang 18%-20% per tahun. Melihat fakta tersebut, investor tentu menunggu peran aktif para emiten yang berkualitas untuk melantai di pasar modal.
Experts estimate that stocks, bonds, and mutual funds will continue to be relatively attractive in 2015. Based on the capital market’s investment return data, the return on investment since 1989 up to 2014 was approximately 18%-20% per year. In view of these facts, investors will likely anticipate the active role of good issuers to list their shares in the capital market.
Transaksi obligasi tahun 2015 diperkirakan juga masih akan marak. Dengan risiko yang lebih besar, obligasi korporasi masih memberi return yang lebih baik dibanding obligasi pemerintah. Diharapkan akan ada penambahan penawaran selama tahun 2015 sehingga memicu daya tarik transaksi di secondary market.
Bonds transactions in 2015 are expected to continue to be attractive. With greater risk, corporate bonds will continue to give better returns than government bonds. Additional offers are anticipated throughout 2015, thereby driving transactions in the secondary market.
Sebagai instrumen investasi yang cukup mudah dan murah, reksadana juga diprediksi akan mengalami peningkatan kinerja. Terlebih saat ini dimana sosialisasi instrumen ini semakin luas dan masyarakat semakin mudah dalam mengakses informasinya. Ke depan investasi reksadana diperkirakan terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya pelaku perencana keuangan serta adanya gerakan nasional cinta pasar modal.
As a relatively simple and inexpensive investment instruments, the mutual funds are also predicted to perform positively, especially as the socialization of this instrument becomes increasingly accessible and available for the public. Going forward, mutual funds investments are expected to continue growing in line with the increase in financial planners and the presence of a national movement that support the capital market.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
101
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Mencermati kondisi ekonomi global yang mulai ralatif stabil dan fundamen ekonomi Indonesia yang cukup baik, diprediksi pada tahun 2015 IHSG tumbuh hingga level 6.300. Potensi ini sangat mungkin dicapai terlebih jika mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui kebijakan-kebijakan ekonomi yang pro pasar dan pro investasi.
In view of global economic conditions that are beginning to become relatively stable, and Indonesia favorable economic fundamentals, the JCI is predicted to grow to a level of 6,300 in 2015. This is likely in view of the support of the government’s pro-market and proinvestment economic policies.
Pada tahun 2015, Perusahaan memasuki tahap akhir dari rencana strategis Perusahaan periode 2012-2015. Dengan rumusan tersebut, secara konsisten Perusahaan senantiasa memperkuat diri dengan melakukan pengembangan yang ditujukan untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan.
In 2015, the Company will enter the final stage of the 2012-2015 strategic plans. Through these formulations, the Company will consistently strengthen itself through the developments that continuously seek to improve the quality of its products and services.
ASPEK PEMASARAN
MARKETING ASPECTS
Peningkatan kualitas layanan dan produk serta efisiensi penyelesaian transaksi bursa menjadi fokus Perseroan dalam memberikan pelayanan kepada AK sebagai pengguna jasa. Hal ini dapat dilihat ketika KPEI berhasil melaksanakan beberapa program kerja internal dan program pengembangan infrastruktur pasar modal bersama dengan OJK, BEI dan KSEI. Selama tahun 2014, Perusahaan telah menyelesaikan berbagai insiatif strategis untuk mendukung kemudahan transaksi bursa.
To provide services to CM as the customers, the Company focuses on product and service quality improvement as well as securities transaction settlement efficiency. This is reflected in the various internal work programs and capital market infrastructure development programs that KPEI successfully carried out together with the IFSA, IDX, and KSEI. The Company completed several strategic initiatives in 2014 aimed at facilitating the exchange transactions.
Perusahaan juga berkomitmen untuk melaksanakan Peraturan OJK Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa yang meliputi aktivitas bisnis penjaminan KPEI, penanganan kegagalan penyelesaian transaksi bursa, urutan penggunaan dan pengembalian sumber keuangan jika terjadi kegagalan.
The Company is also committed to implementing IFSA Regulation No. 26/POJK.04/2014 concerning Securities Transaction Settlement Guarantee that covers KPEI’s guarantee business activity, handling of securities transaction settlement failures, sequence of application and repayment of financial resources in the event of a failure.
DIVIDEN/DANA CADANGAN JAMINAN
DIVIDENDS/GUARANTEE FUND RESERVE
Perusahaan telah menyisihkan 10% dari laba bersih per 31 Desember 2013 atau sebesar Rp6.612.835.700 sebagai dana cadangan jaminan. Keputusan ini berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 19 Juni 2014 yang disyahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Resume RUPS No. 277/VI/2014.
The Company has allocated 10% of its net income as of December 31st, 2013 or Rp6,612,835,700 as guarantee fund reserve. This stipulation is based on the General Meeting of Shareholders (GMS) dated June 19th, 2014 as legalized by a notary, Ashoya Ratam, SH, M.Kn., GMS Resume No. 277/VI/2014.
102
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Perusahaan telah menyisihkan 15% dari laba bersih tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 atau sebesar Rp10.372.929.887 sebagai dana cadangan jaminan. Keputusan ini berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 4 Juni 2013 yang disahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Resume RUPS No. 335/VI/2013.
The Company has allocated 15% of its net income for the year ended December 31st, 2012 or Rp10,372,929,887 as guarantee fund reserve. This stipulation is based on the General Meeting of Shareholders (GMS) on June 4th, 2013 which was legalized by a notary, Ashoya Ratam, SH, M.Kn., GMS Resume No. 335/VI/2013.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN
EMPLOYEE AND/ OR MANAGEMENT STOCK OWNERSHIP PLAN
Perusahaan tidak memiliki program pemilikan saham bagi karyawan dan atau manajemen.
The Company does not have a stock ownership plan for its employees and/or management.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/ PELEBURAN USAHA, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/ MODAL
MATERIAL INFORMATION ABOUT INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, BUSINESS MERGER/ CONSOLIDATION, ACQUISITION OR DEBT/CAPITAL RESTRUCTURING
Selama tahun 2014, Perusahaan tidak melakukan aktivitas diluar kewajaran terkait dengan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi sehingga tidak terdapat informasi dan atau fakta material terkait hal-hal diatas.
The Company did not perform extraordinary activities related to investment, expansion, divestment, merger/consolidation, and acquisition or restructuring throughout the year. Therefore, there was no material information or facts related to the above matters.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
INFORMATION ON MATERIAL TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST
Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun pelaporan.
There was no conflict of interest transaction during the reporting year.
URAIAN MENGENAI PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN
DESCRIPTION OF REGULATORY CHANGES THAT SIGNIFICANTLY AFFECT THE COMPANY
Selama tahun pelaporan, tidak terdapat perubahan Peraturan Perundang-undangan yang berdampak signifikan pada Perusahaan.
During the reporting year, there was no regulatory change that significantly affected the Company throughout the year.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
103
Batik Tulis Purbonegoro - Jawa | Java Batik Tulis Motif Purbonegoro memiliki makna memelihara negara sebaik-baiknya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, termasuk juga memelihara kelestarian lingkungan. Batik Tulis Purbonegoro has the meaning of managing the state at its best for communities’ welfare and prosperity, including environmental preservation.
Sebagai kerangka kerja di seluruh element organisasi, keempat tema strategis KPEI mengandung tujuan strategis Perusahaan, yaitu memberikan manfaat secara maksimal bagi para pemangku kepentingan dan berkontribusi secara aktif dalam pengembangan pasar modal As the frameworks across the organization, KPEI’s four strategic themes incorporate the corporate main goals of maximizing stakeholders benefit, and actively contributing in capital market development
Strategi Bisnis
Business Strategy
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
Tahun 2014 merupakan tahun pengembangan dan penguatan peran KPEI dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia. Disamping itu, pada tahun yang sama KPEI juga ditunjuk menjadi koordinator pelaksanaan beberapa Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal. Berbagai inisiatif dilaksanakan sebagai upaya pengembangan bisnis utama perusahaan sekaligus kontribusi KPEI terhadap penentuan arah pengembangan pasar modal Indonesia ke depan. 2014 was the year of development and reinforcement of KPEI’s role in supporting the growth of Indonesia capital market. Moreover, in the same year KPEI was appointed as the coordinator of the implementation of Capital Market Infrastructure Development Programs. Various initiatives were carried out as the efforts to develop the corporate core business, while simultaneously contributing towards the future direction of Indonesia capital market.
106
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
Sesuai dengan rencana strategis Perusahaan periode 2012-2015, dan melanjutkan Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal (PPIPM), pada tahun 2014 KPEI kembali mencanangkan 4 (empat) tema strategis Perusahaan, yaitu Strengthening Central Counterparty (CCP) & Regulatory Roles; Innovative Market Development; Capacity & Institutional Building; dan Harmonization & Smart Globalization. Sebagai kerangka kerja di seluruh organisasi, keempat tema strategis ini mengandung tujuan strategis Perusahaan, yaitu memberikan manfaat secara maksimal bagi para pemangku kepentingan dan berkontribusi secara aktif dalam pengembangan pasar modal.
Reflecting the Company’s strategic plan for 2012-2015, and in pursuit of the Capital Market Infrastructure Development Programs, in 2014 KPEI launched 4 (four) strategic themes, comprising Strengthening Central Counterparty (CCP) & Regulatory Roles; Innovative Market Development; Capacity & Institutional Building; and Harmonization & Smart Globalization. As the framework across the organization, these four strategic themes incorporate the main goal of maximizing stakeholders benefit and contributing actively in capital market development.
Tema Strategis KPEI 2012-2015 | KPEI’s Strategic Theme 2012-2015
CCP & Regulatory Roles
HARMONIZATION & SMART GLOBALOZATION
Capacity Building
Seluruh tema strategis tersebut kemudian digunakan sebagai pilar bagi sasaran strategis yang ditetapkan. Rencana kerja strategis disusun mulai dari level Direksi hingga Divisi untuk dilaksanakan dalam periode satu tahun. Setiap inisiatif mempunyai target kinerja yang menjadi Key Performance Indicator (KPI) sebagai alat ukur keberhasilan yang dicapai.
Market Development
All strategic themes subsequently served as the pillars of established strategic objectives. The strategic business plan is generated and compiled from the Board of Directors level to the Division level for a one-year implementation period. Every initiative is set with performance targets that serve as a Key Performance Indicators (KPI) for the achievement measures.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
107
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
RENCANA STRATEGIS 2014
2014 STRATEGIC PLAN
Dalam memperkuat peran Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) di pasar modal Indonesia, KPEI menyusun rencana strategis yang akomodatif terhadap kondisi tantangan di pasar. Selama tahun 2014 berbagai inisiatif yang menjadi bagian rencana strategis Perusahaan periode 2012-2015 berhasil diimplementasikan.
In enforcing the role of Clearing and Guarantee Institution in Indonesia capital market, KPEI has prepared a strategic plan that accommodates challenges faced in the market. Several initiatives in the Company’s 2012-2015 business plan were successfully implemented throughout 2014.
Rencana strategis KPEI juga disusun sebagai pedoman dan arah bagi seluruh elemen Perusahaan. Penyusunan rencana mengacu pada visi, misi, kondisi internal dan eksternal Perusahaan, sehingga sasaran strategis dapat dirumuskan dengan tepat. Selanjutnya sasaran strategis ini digunakan sebagai acuan untuk menyusun langkah dan inisiatif, menetapkan ukuran target kinerja, serta menjadi bahan evaluasi di akhir periode.
KPEI’s strategic plan was also developed as a guidance and direction for all elements of the Company. The plan was prepared based on the Company’s vision, mission, as well as internal and external conditions; thereby the strategic target can be accurately formulated. Further, the strategic target is used as a reference in formulating steps and initiatives, stipulating performance target measurements, and becoming an evaluation material at the end of the period.
Hierarki Proses Perumusan dan Implementasi Strategi | Strategy Formulation and Implementation Process Hierarchy
Mission, Vission & Core Value
Misi | Misson : Mewujudkan Pasar Modal Indonesia yang aman dan menarik | To actualize a safe and attractive Indonesia capital market Visi | Vision : Menjadi lembaga Kliring dan Penjaminan yang handal untuk menyediakan layanan terbaik di Pasar Modal Indonesia | To become a clearing and guarantee institutions reliable of providing the best services in Indonesia capital market Nilai Inti | Core Value : Customer Focus, Achievement of Excellence, Integrity, Prudence, Fellowship | Customer Focus, Achievement of Excellence, Integrity, Prudence, Fellowship
Strategic Theme
• • • •
Strengthening CCP & Regulatory Roles Innovative Market Development Capacity and Institutional Building Harmonization and Smart Organization
Strategic Business Plan (2012-2015)
• Internal & External Analysis • Strategy Formulation & Selection
• • • •
Strategy Map/Strategy Objectives (BSC Frames)
Key Performance Indicator (KPI)
Strategic Initiatives
108
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Stakeholder = Strengthening CCP & Regulatory Roles Customer = Capacity Building Internal Process = Market Development Support and Harmonization Learning & Growth = Knowledge Based Organization
• Measurement • Target
• Project Initiatives • Non-Project Initiatives
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard
KPEI menggunakan pendekatan Balanced Scorecard melalui 4 (empat) perspektif, yaitu Stakeholder, Financial, Internal Business Process dan Learning & Growth, untuk menentukan sasaran strategis beserta inisiatifnya, agar pelaksanaan kerja menjadi terarah, tepat, terukur dan dapat dicapai.
KPEI applies the Balanced Scorecard approach with 4 (four) perspectives, comprising Stakeholders, Financial, Internal Business Process and Learning & Growth, to determine the strategic target and its initiatives, as well as to ensure a focused, precise, measurable, and achievable performance.
a. Perspektif Stakeholders Perspektif stakeholders merupakan strategi Perusahaan dengan fokus peningkatan kualitas layanan terhadap pemangku kepentingan, yang terdiri dari pemegang saham, publik atau industri pasar modal (market-wide) dan Anggota Kliring (AK).
a. Stakeholders’ Perspective Stakeholders’ perspective serves as the Company’s strategy that is focused on improving service quality to stakeholders, which consists of shareholders, public or capital market industry (market-wide) and Clearing Members (CM).
Pada tahun 2014, tujuan strategis dari perspektif stakeholder adalah reliable CCP in capital market. Selaku CCP, KPEI diharapkan memberikan layanan terbaik dan berkualitas, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan pengguna jasa.
In 2014, the strategic objective from the stakeholders’ perspective is a reliable CCP in capital market. As a CCP, KPEI is expected to provide the best and excellent services in order to enhance the confidence of the customers.
Untuk menyempurnakan produk dan layanan jasa KPEI, perusahaan mengadakan Customer Satisfaction Survey (CSS) dengan melibatkan 111 AK sebagai responden. Hasil dari survei ini digunakan sebagai indikator pengukuran pencapaian tujuan strategis perusahaan yaitu indeks kepuasan AK.
To improve KPEI’s products and services quality, the Company carried out a Customer Satisfaction Survey (CSS) involving 111 CM as the respondents. The results of this survey are used as indicators in measuring the achievement of the corporate strategic objectives, known as the CM satisfaction index.
b. Perspektif Financial Perspektif Financial merupakan strategi perusahaan untuk mengelola biaya secara efektif dan menjaga sustainability kecukupan dana untuk kebutuhan operasional.
b. Financial Perspective Financial Perspective is the Company strategy aimed to effectively manage expenditures and to maintain funding sustainability required for the operational needs.
Meskipun KPEI merupakan organisasi nirlaba, namun Perusahaan tetap memperhatikan posisi keuangan yang baik, untuk mendukung keberlangsungan usaha perusahaan. Pada tahun 2014 ditetapkan tujuan strategis perspektif Financial, yaitu Proven Financial Resilience yang diukur dengan indikator rasio aset lancar terhadap beban operasional dan persentase deviasi anggaran.
Although KPEI operates as a non-profit organization, the Company continues to emphasize on maintaining a good financial position to support its business continuity. In 2014, a financial perspective strategic objective was established, namely Proven Financial Resilience that is measured by current assets ratio to operating expenses and percentage of budget deviation.
c. Perspektif Internal Business Process Perspektif Internal Business Process merupakan strategi perusahaan yang berkaitan erat dengan pengembangan pasar, peningkatan proses operasional kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, proses operasional internal, penyempurnaan metodologi manajemen risiko, serta pengembangan produk atau layanan baru.
c. Internal Business Process Perspective Internal Business Process is a Company strategy that is closely related with market development, improvement of operational process of clearing and settlement guarantee for securities transaction, internal operational process, risk management methodology enhancement, and new product or services development.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
109
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
Dalam perspektif ini, KPEI menetapkan 4 (empat) tujuan strategis tahun 2014, yaitu: • Improve Market Development & Harmonization, yang diukur dengan persentase implementasi program pengembangan pasar. • Improve Clearing, Settlement, and Guarantee Process, yang diukur dengan persentase ketepatan waktu penyelesaian transaksi dan jumlah kegagalan sistem e-CLEARS. • Improve Central Counterparty (CCP) Risk Management, yang diukur dengan nilai ketidakcukupan agunan. • Improve collateral management and securities financing, yang diukur dengan persentase pendapatan securities financing terhadap total pendapatan.
In this perspective, KPEI has set out 4 (four) strategic objectives for 2014, including: • Improve Market Development & Harmonization, measured by the percentage of market development program implementation. • Improve Clearing, Settlement, and Guarantee Process, measured by the percentage of timely completion of transaction settlement and total e-CLEARS system failures. • Improve Central Counterparty (CCP) Risk Management, measured by the value of inadequate collateral. • Improve collateral management and securities financing, measured by the percentage of securities financing revenues to total revenues.
d. Perspektif Learning and Growth Komitmen KPEI untuk menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang tercermin dalam tujuan strategi yang ditetapkan pada perspektif Learning and Growth.
d. Learning and Growth Perspective KPEI is committed to becoming a corporation that sustainably grows and develops as reflected in its objectives as set out in the Learning and Growth perspective.
Tujuan strategis tahun 2014 meliputi: • Improve Human Capital, yang diukur dengan persentase karyawan yang tidak kompeten yang dianalisa melalui KPI individu. • Improve Organization Capital, yang diukur melalui indeks Working Climates, Employee Satisfaction Survey, persentase pemenuhan standar internasional untuk CCP, persentase pelaksanaan On Time On Budget On Schedule (OTOBOS) Strategic Initiative dan persentase pelaksanaan program Corporate Governance (CG) tahunan. • Improve Information Capital, yang diukur dengan persentase pelaksanaan program Knowledge Management dan Service Level Agreement (SLA) Score.
The 2014 strategic objectives are: • Improve Human Capital, measured by the percentage of under-performing employees that are analyzed through individual KPI’s. • Improve Organization Capital, measured by the Working Climates Index, Employee Satisfaction Survey, percentage of international standards fulfillment for CCP, percentage of On Time On Budget On Schedule (OTOBOS) Strategic Initiative implementation and percentage of annual Corporate Governance (CG) programs implementation. • Improve Information Capital, measured by the percentage of the implementation of Knowledge Management programs and Service Level Agreement (SLA) Scores.
Penjabaran berdasarkan masing-masing perspektif dirangkum dalam Strategy Map KPEI, sebagai berikut:
Following is the elaboration based on each perspective, summarized within the KPEI Strategy Map:
110
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
Stakeholder
Financial
C1. Reliable CCP in Capital Market
F1. Proven Financial Resilience
Internal Business Process P1. Improve Market Development & Harmonization
P2. Improve Clearing, Settlement and Guarantee Process
P3. Improve CCP Risk Management
P4. Improve Collateral Management and Securities Financing
Learning & Growth L1. Improve Human Capital
L2. Improve Organization Capital
L3. Improve Information Capital
Peta Strategis KPEI | KPEI’s Strategic Map
INISIATIF STRATEGIS 2014
2014 STRATEGIC INITIATIVES
Tahun 2014 merupakan tahun pengembangan dan penguatan peran KPEI dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia. Hal ini menjadi landasan KPEI dalam mengusung tema laporan tahunan 2014, yaitu “Powering the Way to Promote Capital Market Deepening”. Pada tahun yang sama, KPEI juga ditunjuk menjadi koordinator pelaksanaan program pengembangan infrastruktur pasar modal. Berbagai inisiatif dilaksanakan sebagai upaya pengembangan bisnis utama perusahaan sekaligus sebagai kontribusi KPEI terhadap penentuan arah pengembangan pasar modal Indonesia ke depan.
2014 was the year of development and reinforcement of KPEI’s role in supporting the growth of Indonesia capital market. Thus, this becomes the foundation in presenting our 2014 annual report theme of “Powering the Way to Promote Capital Market Deepening”. In the same year KPEI was appointed as the coordinator of the implementation of capital market infrastructure development programs. Various initiatives were carried out as the efforts to develop the corporate core business, while simultaneously contributing towards the future direction of Indonesia capital market.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
111
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
Untuk merealisasikan tujuan dan upaya KPEI tersebut, selama tahun 2014 KPEI melakukan 4 (empat) program kerja bersama OJK, BEI, dan KSEI diantaranya enhancement e-CLEARS, pengembangan penyele saian dengan mekanisme Institutional Delivery, mekanisme penjaminan dengan skema baru dan kebijakan preemptive action, dan implementasi General Clearing Member (GCM).
To realize the objectives and efforts, 4 (four) work programs was carried out by KPEI with IFSA, IDX, and KSEI in 2014 include enhancement e-CLEARS, settlement development with the Institutional Delivery mechanism, guarantee mechanism with new pre-emptive action scheme and policy, and implementation of General Clearing Member (GCM).
Selain program kerja bersama tahun 2014 di atas, KPEI juga melaksanakan program kerja (inisiatif) internal lainnya berdasarkan tema strategis yang meliputi:
In addition to main programs above, in 2014 KPEI also implemented other internal work programs (initiatives) based on strategic themes that consisted of:
• Strengthening CCP and Regulatory Roles Tema ini meliputi kajian peran KPEI sebagai CCP, perbandingan peraturan terkait CCP, dan penyusunan peraturan terkait pengembangan bisnis.
• Strengthening CCP and Regulatory Roles This theme includes analysis on KPEI’s role as CCP, CCP regulatory comparisons, and regulatory formulation related to business development.
• Innovative Market Development Tema ini terdiri dari inisiatif optimalisasi program Pinjam Meminjam Efek (PME), konsultasi dan implementasi PME Bilateral, dan implementasi perubahan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.
• Innovative Market Development This theme consisted of optimization of Securities Borrowing and Lending (SBL), SBL consultation and implementation, and the changes of Indonesia Financial Service Authority (IFSA) regulation about securities transaction settlement guarantee.
• Capacity and Institutional Building Beberapa inisiatif yang termasuk dalam tema ini diantaranya penyempurnaan Sistem Kliring Derivatif, pengembangan sistem PME Bilateral, implementasi Razor Release 3.2, enhancement middleware, penyempurnaan dan integrasi pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dan portfolio anggota bursa, enhancement Enterprise Project Management (EPM), restrukturisasi jaringan, restrukturisasi data centre, change request service desk, penyempurnaan blueprint career path, pengembangan Human Resources Information System (HRIS) tahap 2, perluasan software monitoring tools, dan penyempurnaan prosedur manajemen proyek.
• Capacity and Institutional Building Several initiatives included in this theme are derivative clearing system refinement, SBL Bilateral system development, Razor Release 3.2 implementation, middleware enhancement, Net Adjusted Working Capital (NAWC) and exchange member portfolio integration and refinement, the Enterprise Project Management (EPM) enhancement, networking restructuration, data center restructuration, change request service desk, blueprint career path refinement, Human Resources Information System (HRIS) stage 2 development, software monitoring tools expansion, and project management procedure refinement.
112
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
• Harmonization and Smart Globalization Inisiatif yang termasuk dalam tema ini adalah pelaksanaan penilaian mandiri terkait peran KPEI sebagai CCP berdasarkan rekomendasi International Organization of Securities Commissions (IOSCO)Principles of Financial Market Infrastructure (PFMI), pelaksanaan pelatihan dan Focus Group Discussion (FGD), penyempurnaan manual book, kegiatan CSS, dan pelaksanaan capacity building AK.
• Harmonization and Smart Globalization Initiatives included in this theme are the implementation of self-assessment related to KPEI’s role as CCP based on recommendation from International Organization of Securities Commissions (IOSCO)- Principles of Financial Market Infrastructure (PFMI), the implementation of training and Focus Group Discussion (FGD), the refinement of manual book, the implementation of CSS, and the implementation of CM capacity building.
Selain itu, pencapaian dibidang hubungan internasional berhasil dilaksanakan KPEI melalui penandatanganan MoU dengan Japan Securities Depository Center, Inc (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF) dan China Central Depository and Clearing (CCDC). Di tahun yang sama, KPEI menyelenggarakan workshop dengan Japan Securities Finance (JSF) sebagai bentuk kelanjutan kerjasama. KPEI juga resmi tercatat sebagai anggota dari CCP12, sebuah organisasi Central Counterparty (CCP) dunia dan anggota Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), asosiasi dari perusahaan yang aktif dalam menjalankan bisnis pinjam meminjam efek di pasar Asia.
In addition, KPEI’s achievements in international relations were delivered through the signing of MoU with Japan Securities Depository Center, Inc (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC), Japan Securities Finance (JSF) and China Central Depository and Clearing (CCDC). In the same year, KPEI conducted workshops with Japan Securities Finance (JSF) as part of continued cooperation. KPEI also became an official member of CCP12, a global Central Counterparty (CCP) organization, and a member of the Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), an association of companies that actively engages in the securities borrowing and lending business in the Asian markets.
STRATEGI PENGEMBANGAN TAHUN 2015
2015 DEVELOPMENT STRATEGY
KPEI merumuskan rencana kerja strategis dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi perubahan, baik di industri pasar modal Indonesia maupun pasar modal secara global. Untuk itu, KPEI telah menyusun Roadmap Pengembangan Bisnis periode 2012-2015, yang implementasinya dikelompokan menjadi pengembangan bisnis inti dan elemen pendukung.
KPEI formulated strategic business plan to prepare the Company in facing changes, both from domestic and global capital markets. For that purpose, KPEI has developed a Business Development Roadmap for the 2012-2015 periods, by grouping its implementations into core business and supporting element development.
Strategi ini digambarkan melalui Roadmap Pengembangan Bisnis sebagai berikut:
This strategy is illustrated by the Business Development Roadmap as follows:
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
113
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
Bond Exchange Trading
Risk Management Process
Interest Rate Futures (Bond Index)
Collateral Management
(Equity Option & Futures)
Pre Deal Check
Stock/Equity
New Risk Management System
Clearing Process
Exchange Trading
Risk Monitoring/ Data Warehouse
Securities Financing & Bilateral Scheme
New Collateral Management System
Margin Financing
-- Member Interface -- Instruction Management -- Cross Market -- Reinvestment -- Allocation (Coll. Based Transaction Management) -- Valuation
Repo
Bilateral SLB
Regular SLB
Implementation of BK as Settlement Agent & General Clearing Member (GCM) Enchancement Architecture System e-CLEARS STP/Clearing by SID Continious Settlement with Intraday Facility Live/Procution
In Progress/Development
Plan
Roadmap Pengembangan Bisnis KPEI KPEI’s Business Development Roadmap Tahun 2015 KPEI akan melakukan beberapa pengembangan pada bisnis utama perusahaan, seperti pengembangan sistem untuk perhitungan buy in PME, pengembangan sistem REPO, pengembangan sistem terkait auction Initial Public Offering (IPO) saham, pengembangan PME Bilateral, implementasi peraturan OJK terkait penjaminan penyelesaian transaksi bursa, perhitungan exposure derivative SPAN dan risk methodology assessment.
114
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
In 2015, KPEI will conduct a number of developments on the corporate core business, such as the development of a system to calculate buy-in SBL, REPO system development, system development related to Initial Public Offering (IPO) share auction, Bilateral SBL development, implementation of IFSA regulatory on securities transaction settlement guarantee, calculation of SPAN derivative exposure, and risk methodology assessment.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Strategi Bisnis Business Strategy
Selain itu dari sisi teknologi informasi, KPEI akan melakukan pengembangan arsitektur teknologi e-CLEARS, implementasi Razor SPAN, implementasi sistem kliring derivatif, penyusunan IT Strategic Plan (ITSP), pengembangan teknologi dan infrastruktur implementasi BCM, serta pengelolaan keamanan informasi dengan menerapkan Information Security Management System (ISMS).
On information technology, KPEI will develop e-CLEARS technology architecture, implementation of SPAN Razor, implementation of derivative clearing system, formulation of IT Strategic Plan (ITSP), development of technology and infrastructure to implement BCM infrastructure, and management of information security through the application of Information Security Management System (ISMS).
Selain pengembangan bisnis utama dan sistem teknologi informasi, strategi pengembangan bisnis juga diterapkan pada fungsi pendukung perusahaan. Saat ini, fungsi pendukung KPEI meliputi aspek keuangan, SDM, manajemen proyek, portal knowledge management, service desk, dan implementasi website KPEI yang baru.
In addition to the development of core business and information technology systems, business development strategy is also applied on the corporate supporting functions. KPEI’s supporting functions currently consist of finance, HR, project management, knowledge management portal, service desk, and the implementation of KPEI’s new website.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
115
Untuk mewujudkan lembaga kliring dan penjaminan yang handal, KPEI tidak berhenti berbenah, menata organisasi, mengembangkan menyusun rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Didukung oleh kemampuan sumber daya manusia yang kompeten, teknologi informasi yang aman dan canggih, infrastruktur yang kuat dan didukung penuh oleh SRO lainnya, pemerintah dan para pelaku pasar modal To actualize a reliable clearing and guarantee Institution, KPEI continues moving forward, conducts better improvement, and carries out proper organization, as well as setting both short-term and long-term corporate strategic plans. Driven by the human resources competence skill, secure and sophisticated information technology, advanced infrastructures, as well as full support of other SROs, government and the capital market communities
Batik Grompol - Jawa | Java Batik Grompol, memiliki filosofi berkumpul atau bersatu, kekompakan, kerjasama, persaudaraan. Batik Ceplok symbolizes the freshness, peacefulness, orderliness and tranquility of life.
Fungsi Pendukung Supporting Functions
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
Sumber Daya Manusia dan Urusan Umum merupakan fungsi pendukung perusahaan yang turut menjadi faktor penentu kemajuan KPEI. Program berbasis kompetensi yang mengedepankan profesionalisme dalam menyediakan kebutuhan Perusahaan menjadi agenda utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya Human Resources and General Affairs as a supporting function of the corporate becomes an important factor in KPEI’s growth. The competency-based programs that prioritize professionalism in accommodating corporate needs become the main agenda in enhancing the quality of resources
118
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
HUMAN RESOURCES (HR)
Seiring dengan perkembangan perusahaan, SDM kian menjadi faktor penentu bagi kemajuan KPEI. Menyadari hal tersebut, tahun 2014 KPEI menerapkan strategi berupa kelanjutan program restrukturisasi organisasi, sekaligus memfokuskan peningkatan kualitas pengelolaan SDM yang berbasis kompetensi. Hasil dari program restrukturisasi organisasi, KPEI mempunyai 10 (sepuluh) Divisi yang membawahi 21 (dua puluh satu) Unit dan 2 (dua) Spesialis, dan pada tahun 2014 seluruh posisi manajer lini sudah dilengkapi.
In line with the corporate’s growth, HR increasingly becomes an important factor in KPEI’s growth. In 2014 KPEI implemented a strategy to continue its organization restructuring, at the same time focusing on enhancing the competency-based HR management quality. As a result of the organization restructuring program, KPEI currently has 10 (ten) Divisions overseeing 21 (twenty one) Units and 2 (two) Specialists, and has completed all business manager positions in 2014.
PENGELOLAAN SDM 2014
HR MANAGEMENT IN 2014
Mengantisipasi dinamika tahun 2014 dengan banyaknya tantangan baik internal maupun eksternal, implementasi strategi SDM dilakukan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Beberapa fokus pengelolaan SDM di tahun 2014 meliputi inisiatif kegiatan, pengembangan kompetensi, program knowledge management (KM) dan survei.
To anticipate of a dynamic 2014 with internal and external challenges, HR strategy was implemented in line with the previously set programs. HR management focus in 2014 included initiatives, competency development, knowledge management programs and surveys.
Inisiatif Kegiatan
Initiatives
Inisiatif kegiatan yang dilakukan SDM pada tahun 2014 meliputi:
The HR initiatives in 2014 are as follows:
1. Harmonisasi Remunerasi SRO Sejalan dengan kebijakan harmonisasi SelfRegulatory Organization (SRO) dalam rangka untuk menyempurnakan Total Reward System, di tahun 2014 dilaksanakan harmonisasi remunerasi SRO yang dibantu oleh konsultan Tower Watson Indonesia. Kegiatan ini terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu job evaluation, salary structure development, dan benefit review and harmonization. Adapun tujuan diadakan harmonisasi remunerasi agar SRO memiliki satu salary structure yang digunakan sebagai referensi penentuan kebijakan salary di masing-masing SRO.
1. SROs Remuneration Harmonization In line with the Self-Regulatory Organization (SRO) harmonization policy aimed at refining the Total Reward System, SROs remuneration harmonization was carried out in 2014 assisted by Tower Watson Indonesia consultant. This activity included 3 (three) steps which are job evaluation, salary structure development, and benefit review and harmonization. The objective of the remuneration harmonization was to establish single salary structure for SROs, which applied as a salary policy stipulation reference by all SROs.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
119
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
2. Salary Survey Kegiatan lain dalam penyempurnaan Total Reward System adalah Salary Survey. Kegiatan ini dilaksanakan oleh SRO dan dibantu konsultan Tower Watson Indonesia. Tujuannya untuk memperoleh data, menentukan penilaian dan membuat perbandingan mengenai seberapa kompetitif SRO terhadap perusahaan lain yang dijadikan sebagai benchmark. Beberapa hal yang disurvei antara lain kompensasi untuk jajaran manajemen dan karyawan, penerapan HR Policies and Practices, serta Benefit Design Practices. Survei yang dilakukan di tahun 2014 adalah Top Executive Total Rewards Survey dan Employee Total Rewards Survey
2. Salary Survey Another activity aimed at refining the Total Reward System was the Salary Survey. SROs carried out this activity and assisted by Tower Watson Indonesia consultants. The objectives are to obtain data, to assess and compare the competitiveness of SROs standard salary to other companies that were set as a benchmark. The aspects of survey included compensation for the management and employee levels, application of HR Policies and Practices, and Benefit Design Practices. The surveys carried out in 2014 were the Top Executive Total Rewards Survey and Employee Total Rewards Survey.
3. Manajemen Karir Salah satu strategi yang dicanangkan di tahun 2013 untuk diimplementasikan di tahun 2014 adalah manajemen karir. Program ini disusun untuk mendukung peningkatan kualitas SDM yang berbasis kompetensi. Salah satu kegiatan manajemen karir tahun 2014 adalah penyesuaian Pedoman Sistem Manajemen Karir yang disusun di tahun 2012. Pedoman tersebut digunakan oleh manajemen sebagai acuan pengembangan karyawan secara terpadu, terarah, konsisten dan berkesinambungan selaras dengan rencana strategis Perusahaan. Pedoman ini juga berfungsi memberi kejelasan sekaligus motivasi bagi karyawan akan perencanaan karir yang sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan organisasi. Penyesuaian Pedoman Sistem Manajemen Karir menjadi salah satu upaya KPEI dalam kebijakan mempertahankan karyawan.
3. Career Management One of the strategies stipulated in 2013 for further implementation in 2014 was career management. This program was formulated to enhance competencybased HR quality. One of the activities of career management in 2014 was the career management system guidelines, formulated in 2012. The management applies the guidelines as references of integrated, focused, consistent and sustainable employee’s development, aligned with the corporate’s strategic plan. The guidelines also served to clarify and motivate employees on career plans in line with their competencies and organization’s requirements. The adjustment of the career management system guidelines becomes part of KPEI’s HR retention policy.
4. Implementasi Human Resources Information System Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan administrasi SDM secara internal untuk mendukung perkembangan organisasi, Perusahaan telah mengembangkan Human Resource Information System (HRIS) People Soft yang berbasis Oracle. Sistem ini dibangun sebagai penyempurnaan dari sistem sebelumnya yaitu HRIS Intranet.
4. Human Resources Information System Implementation As part of efforts to improve internal HR administration service quality to support the organization development, the Corporate has developed the Human Resource Information System (HRIS) People Soft of Oracle-based. This system is an upgrade to the previous HRIS Intranet system.
Salah satu modul yang telah diluncurkan di tahun 2014 adalah Medical Claim, yaitu layanan penggantian biaya kesehatan karyawan dan keluarga. Layanan ini melengkapi modul yang telah ada sebelumnya yaitu Workforce Admin, Payroll, dan Taxation. Modul-modul administratif lainnya akan dikembangkan di tahun 2015.
One of the modules launched in 2014 was Medical Claim, a healthcare reimbursement service for employees and families. This service complements the existing modules, namely Workforce Admin, Payroll and Taxation. Other administrative modules will be developed in 2015.
120
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
5. Program Feedback dan Coaching Sebagai tindak lanjut atas rangkaian kegiatan Change Management yang telah dilakukan di tahun 2013, dilakukan evaluasi atas Sistem Performance Management, pendampingan atas pengisian Performance Appraisal (PA), Employee Assistance Program dan sharing session untuk kegiatan Feedback dan Coaching atas PA. Sharing session melibatkan seluruh manajer lini dan staf agar proses coaching berjalan lebih baik dan terstruktur.
5. Feedback and Coaching Programs As a follow-up to the series of Change Management activities held in 2013, the evaluation was enacted for the Performance Management System, mentoring on Performance Appraisal (PA), the Employee Assistance Program and sharing sessions for Feedback and Coaching related to the PA. The sharing sessions included all business managers and staffs in order to ensure the proper and structured coaching process.
Pengembangan Kompetensi SDM
HR Competency Development
Perusahaan menyediakan sarana dan dukungan dana untuk kegiatan pengembangan SDM, baik untuk pengembangan teknis (hard skill) yang terkait dengan keterampilan dan kompetensi kerja di bidang pasar modal maupun non teknis (soft skill) yaitu pengembangan potensi personal secara individu.
The corporate provided facilities and funding support for HR development, both for the development of hard skills related to capital market-based skills and competencies, as well as the development of soft skills related to the individual potential.
Pengembangan kompetensi SDM di tahun 2014 difokuskan melalui program pelatihan. Beberapa program pelatihan terkait proses bisnis dilaksanakan dalam bentuk in-house training. Dalam pelatihan mengenai konsep back testing khususnya bagi Central Counterparty (CCP), KPEI mendatangkan pembicara dari luar negeri yaitu Euromoney Training-Asia Pasific. Pelatihan ini bertujuan membantu KPEI dalam menentukan metode back testing yang paling tepat untuk diterapkan pada sistem manajemen risiko. Pelatihan lainnya adalah Standard Portfolio Analysis of Risk (SPAN) Derivatif, dengan mengundang pembicara dari Razor Technologies, untuk memberikan pengetahuan tentang cara menghitung risiko pada produk derivatif guna mendukung implementasi operasional kliring dan penjaminan penyelesaian Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) dan Kontrak Opsi Saham (KOS).
In 2014, HR competency development focused on training programs, with business process-related training carried out in-house. For the back-testing concept training specifically for Central Counterparty (CCP), KPEI invited foreign speakers from Euromoney Training-Asia Pacific. This program aimed to support the determination of the most suitable back-testing method for risk management system application. Other training programs included the Derivative Standard Portfolio Analysis of Risk (SPAN), by inviting speakers from Razor Technologies to inform risk calculation for derivative products, in order to support operations implementation of clearing and settlements guarantee of Index Futures and Stock Options.
Dalam pengembangan kompetensi soft skill, KPEI mengadakan in-house training dan public training. In-house training yang diadakan meliputi Coaching Counselling, Building a Winning Team, dan Brainware Management. Sedangkan public training meliputi Leadership for New Manager, The 7 Habbits of Highly Effective People, dan Time Management.
In the development of soft-skill competencies, KPEI held in-house training and public training. The in-house training covered Coaching Counseling, Building a Winning Team, and Brainware Management. Whereas public training included Leadership for New Managers, the 7 Habits of Highly Effective People, and Time Management.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
121
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
Data jumlah pelatihan SDM tahun 2014 adalah sebagai berikut:
HR training programs in 2014 are as follows:
Menurut Jabatan | By Position Jabatan | Position General Manager
Jumlah Peserta | Total Participants
Jumlah Pelatihan | Total Programs
1
2
Kepala Divisi | Division Head
10
48
Kepala Unit | Unit Head
23
116
Staf | Staff
81
326
115
492
Total Menurut Kategori/Bidang Kerja | By Work Category/Field Kategori | Category
Jumlah Pelatihan | Total Programs
Bisnis | Business
120
Keuangan | Finance
28
Teknologi Informasi | Information Technology
31
Audit
10
Manajemen Risiko Korporat | Enterprise Risk Management
16
Hukum | Legal
12
Sumber Daya Manusia | Human Resources
91
Manajerial | Managerial
37
Kerjasama Tim | Team Work
78
Pengembangan Pengetahuan | Knowledge Management
11
Manajemen Mutu | Quality Management (ISO)
8
Lainnya | Others
50
Total
492
Knowledge Management Tahun 2014, KPEI mengoptimalkan program Knowledge Management dengan mengusung tema baru yaitu KM KITA yang merupakan rangkaian kata KLIK’ers, Innovation, Technology dan Awareness.
122
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Knowledge Management In 2014, KPEI optimized the Knowledge Management (KM) program under a new theme of KM KITA, which constitutes of KLIK’ers, Innovation, Technology and Awareness.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
KLIK’ers
Motor penggerak KLIK, dimana KLIK merupakan wadah belajar bagi para KLIK’ers People who drive behind KLIK, and KLIK is learning forum for KLIK’ers
Innovation
Penggambaran bahwa KLIK’ers tidak akan berhenti belajar dan melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik The illustration of KLIK’ers continued learning and improvement towards better direction
Technology
Sebuah komitmen bahwa KLIK’ers akan selalu mengedepankan teknologi dengan menempatkan KM Portal sebagai sarana dan repository semua aktivitas KLIK A commitment of KLIK’ers continued priority in technology, by placing the KM Portal as a facility and repository of all KLIK activities
Awareness
Sebuah seruan bahwa KLIK adalah milik KLIK’ers, sehingga KLIK’ers mempunyai kewajiban untuk selalu mengembangkan KLIK A reminder that KLIK belongs to all KLIK’ers, and that KLIK’ers have a duty to continually develop KLIK
Dengan tema KM KITA, Perusahaan mengajak seluruh manajemen dan karyawan KPEI agar memiliki semangat yang sama yaitu bahwa “KM KITA adalah milik kita”
With the KM KITA theme, the corporate invites all KPEI employees to adopt the same spirit, namely “KM KITA belongs to all of us”.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan kegiatan KM, dilakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan selama tahun 2013. Hasil evaluasi disampaikan kepada Direksi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas program kerja dan anggaran yang sudah disusun sebelumnya.
In effort to enhance the effectiveness of KM activity implementation, evaluation was carried out on all activities implemented in 2013. The evaluation results were submitted to the Board of Directors as the accountability on work programs and budget set forth.
Untuk mendukung kesinambungan dan efektifitas kegiatan dilakukan perubahan pengurus di dalam struktur organisasi KM. Pengurus baru menyusun proposal program kerja yang digunakan sebagai pedoman KLIK’ers sepanjang tahun 2014.
To support the sustainability and effectiveness of activities, the KM structural changes in the organizational structure. The new management formulated work program proposals applied as a guideline for KLIK’ers throughout 2014.
Hingga akhir tahun 2014, beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan dari program kerja tersebut adalah sebagai berikut:
As of the end of 2014, activities carried out under these programs were as follows:
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
123
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
Komunitas | Community Community of Practice (COP) Hobby - Olahraga Community of Practice (COP) Hobby - Sports
Kegiatan | Activity Latihan olahraga rutin seperti futsal, bulutangkis, squash, tenis, tenis meja dan acara perlombaan olahraga dalam rangka ulang tahun KPEI dan pasar modal Routine sports such as futsal, badminton, squash, tennis, table tennis and sporting competitions held to celebrate the anniversary of KPEI and the capital market
COP Hobby - Seni (COP Art Station - COPAS) COP Hobby - Art (COP Art Station COPAS)
Latihan musik dan menari serta mengikuti pentas seni di acara Perusahaan Music and dance practices, as well as participating in arts performance at the corporate events
COP Hobby - Fotografi COP Hobby - Photography
Mengadakan workshop dengan mengundang pembicara dari luar dan kegiatan hunting foto ke beberapa kota. Organizing workshops and inviting external speakers including photo hunting activity in several cities
COP Investasi (COPIN) COP Investment (COPIN)
Berbagi informasi dengan mendatangkan pembicara dari luar terkait investasi dan kegiatan sosialisasi internal terkait ‘game trading saham’ Sharing information, by inviting external speakers related to investment and internal socialization activities related to share-trading games
COP Marco (Manajemen Risiko) COP Marco (Risk Management)
Berbagi informasi dengan berbagai topik diantaranya tentang risiko teknologi informasi dan kegiatan nonton bersama dengan anggota COP Marco Sharing through topics discussion including information technology risk and film screenings with COP Marco members
COP Bahasa COP Language
Memberikan pelatihan Bahasa Inggris kepada office support dan kegiatan diskusi berbahasa Inggris Providing English workshops to the office supports and discussions by practicing English
KLIK Team
Mengadakan diskusi yang dikemas dalam kegiatan Thank KLIK It’s Friday dengan berbagai tema yang dibawakan oleh internal karyawan Organizing discussions on various themes proposed by internal employees within the activity of “Thank KLIK It’s Friday”
Kegiatan lainnya di tahun 2014 berupa peluncuran Video KM yang berisi tujuan pendirian dan aktivitas KM.
124
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Other activities in 2014 included the launch of the KM Video, which describes the purpose and activities of KM.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
Survei Working Climate Index (WCI) dan Internal Customer Satisfaction Index (ICSI) 2014
Working Climate Index (WCI) and Internal Customer Satisfaction Index (ICSI) Surveys in 2014
Di akhir tahun 2014, SDM melakukan survei Working Climate Index (WCI) dan Internal Customer Satisfaction Index (ICSI). Survei WCI bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktual tentang persepsi karyawan terhadap iklim perusahaan. Sedangkan survei ICSI untuk mendapatkan informasi kualitas layanan antar divisi. Responden survei adalah seluruh karyawan KPEI. Hasil survei kemudian dijadikan sebagai dasar untuk evaluasi dan bahan pertimbangan bagi manajemen dalam pengelolaan SDM.
At the end of 2014, HR conducted the Working Climate Index (WCI) and Internal Customer Satisfaction Index (ICSI) surveys. The WCI survey aimed of gaining a factual insight on employee perceptions towards the corporate climate. Whereas the ICSI survey aimed to garner information on inter-division service quality. All KPEI employees serve as the survey’s respondents. The management then applied the survey results as the basis of evaluation and consideration in HR management.
Hasil Survei | Survey Results: Survei | Survey WCI ICSI
Skala Indeks | Index Scale 4,00 4,00
Indeks Hasil Survei | Survey Result Index 2, 98 2,92 – 3,04
Kategori Skor | Score Category Tinggi | High Tinggi | High
RENCANA SDM 2015
HR PLANS 2015
Rencana dan fokus strategi SDM di tahun 2015 melanjutkan program peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan pengembangan berbasis kompetensi, serta pemenuhan kebutuhan peningkatan kompetensi teknis untuk setiap divisi melalui program sertifikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi.
HR plans and strategy in 2015 focuses on continuing HR quality enhancement programs through competencybased training and development, as well as ensuring the fulfillment of each division’s technical-competency development needs through certification programs in accordance with the requirements of respective divisions.
Untuk mendukung komitmen Perusahaan menjadi organisasi yang bertaraf internasional, di tahun 2015, KPEI menerapkan standar kompetensi kemampuan berbahasa inggris dengan menetapkan minimal skor Test of English for International Communication (TOEIC) 700 untuk seluruh karyawan.
In support of the Company’s commitment to become a world class organization, in 2015 KPEI implementing English-language competency standards for all employees, with a minimum Test of English for International Communication (TOEIC) score of 700.
Di tahun 2015, KPEI juga akan menyelesaikan peta karir untuk seluruh posisi yang ada di organisasi yang akan dijadikan acuan dalam proses mutasi, promosi dan rotasi.
In 2015, KPEI also aims to complete the career mapping on all positions within the organization as a reference in rotation and promotion processes.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
125
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
DEMOGRAFI SDM 2014 | HR DEMOGRAPHY 2014 Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan | Total Employees by Education Jumlah Karyawan | Total Employees
Pendidikan | Education S2 | Post Graduates S1 | Graduates D3 | Diploma SLTA | Senior High School SLTP | Junior High School Jumlah Karyawan | Total Employees
2014
2013
24 72 8 10 1 115
19 73 10 10 2 114
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan | Total Employees by Position Posisi Jabatan | Position General Manager Kepala Divisi | Division Head Kepala Unit | Division Unit Spesialis | Specialists Staf | Staff Jumlah Karyawan | Total Employees
Jumlah Karyawan | Total Employees 2014 2013 1 1 10 10 21 20 2 2 81 79 115 114
Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian | Total Employees by Employment Status Jumlah Karyawan | Status Kepegawaian | Total Employees Employment Status 2014 2013 Karyawan | Employees Tenaga Outsource | Outsourced Manpower
126
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
115
112
7
2
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources And General Affairs
UMUM
GENERAL AFFAIRS
Dalam rangka mendukung kegiatan perusahaan terkait proses logistik, pengadaan barang dan jasa, pengelolaan infrastruktur perkantoran, pengelolaan aset perusahaan, dan kepentingan rumah tangga perusahaan, diperlukan peran dan fungsi Unit Urusan Umum (UUM) dalam pengerjaannya. Jenis pengadaan yang dikelola Unit UUM terdiri dari pengadaan teknis dan spesifik dan pengadaan rutin dan umum. Pengadaan teknis dan spesifik merupakan pengadaan dengan menggunakan proses tender, seperti pengadaan sistem meliputi hardware dan software. Sedangkan pengadaan rutin dan umum merupakan pengadaan untuk kebutuhan rumah tangga perusahaan sehari-hari, misalkan pembelian alat tulis kantor.
In effort to reinforce the corporate’s activities related to the process of logistics, goods and service procurement, office infrastructure management, corporate asset management, and corporate household interests, the role and functions of a General Affairs Unit (UUM) are required. The type of procurement managed by the UUM Unit consists of technical and specific procurement, and routine and general procurement. The technical and specific procurement through tender process, such as hardware and software procurement. Whereas, the routine and general procurement covers procurement for the corporate’s day-to-day household requirements, for example the purchase of office stationery.
Tabel Nilai Pengadaan Barang dan Jasa KPEI | Table of KPEI Goods and Service Procurement Value Nilai Investasi | Investment Value Jenis Pengadaan | Jumlah | Total Type of Procurement IDR (Rp) USD ($) Pengadaan Teknis dan Spesifik 81 43,907,415,581.18 1,632,609.99 Technical and Specific Procurement Pengadaan Rutin dan Umum 38 1,126,580,383.00 59,894.25 Routine and General Procurement Total
119
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
45,033,995,964.18
1,692,504.24
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
127
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Teknologi Informasi Information Technology
KPEI sebagai Self Regulatory Organization (SRO) dengan technologybased operations terus berupaya memberikan pelayanan kepada investor melalui transparansi informasi, menjamin kemudahaan akses dan ketersediaan informasi dengan mengembangkan dan menyempurnakan sistem teknologi informasi yang dimiliki As a Self-Regulatory Organization (SRO) with technology-based operations, KPEI strives to provide services to investors through information transparency, guarantee adequate and easy access to information by the development and refinement of existing information technology system
128
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Teknologi Informasi Information Technology
Ketersediaan informasi yang ditunjang dengan Teknologi Informasi (TI) yang mudah dan aman menjadi suatu keharusan dalam mendukung perkembangan industri pasar modal di dalam negeri. KPEI sebagai SRO dengan technology-based operations terus berusaha memberikan pelayanan kepada pengguna jasa, dengan senantiasa melakukan pengembangan sistem secara berkesinambungan, yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi dan perkembangan industri pasar modal.
Access of information supported by an adequate and secure Information Technology (IT) system, is imperative in supporting the development of the domestic capitalmarket industry. As a SRO with technology-based operations, KPEI strives to provide services to the customers, and constantly carries out sustainable systems development, aligned with the capital-market industry’s information and development requirements.
Kehandalan perangkat teknologi yang dimiliki perusahaan berperan penting dalam mendukung fungsi KPEI sebagai penyelenggara kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. KPEI juga memandang perlu untuk meningkatkan kemampuan sistem pengelolaan dan pengendalian risiko transaksi bursa. Dalam penyesuaian perkembangan kebutuhan dan dinamika industri pasar modal, KPEI senantiasa memelihara integrasi sistem informasi dengan SRO lainnya.
The reliability of corporate technology devices take an important role in supporting KPEI’s functions as the exchange transactions clearing and settlements guarantee services. KPEI also believes in the importance of enhancing the capability in exchange transaction management and risk control system. To align the development of capitalmarket industry dynamics and requirements, KPEI strives to maintain integrated information systems with other SROs.
Pengembangan sistem informasi terpadu dengan restrukturisasi organisasi TI telah dimulai sejak awal tahun 2013. Hal ini ditandai dengan pemisahan fungsi pengembangan dan operasional, melalui pembentukan Divisi Pengembangan TI (PTI) dan Divisi Operasional TI (OTI). Hingga saat ini, kedua divisi ini terus dikembangkan dengan tujuan agar dapat mendukung kegiatan perusahaan secara optimal.
The development of an integrated information system and IT organization restructuring has been commencing since early 2013. This was marked by the separation of the development and operations functions, through the establishment of IT Development (PTI) Division and IT Operations (OTI) Division. Currently, the two divisions are continuously developed with the aim of providing optimum support on the corporate activities.
PENCAPAIAN TEKNOLOGI INFORMASI 2014
INFORMATION TECHNOLOGY ACHIEVEMENTS 2014
Pengembangan TI bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan seiring dengan dukungan sistem berbasis TI yang terstruktur.
IT development aimed to improve service quality in line with the structured IT-based system support.
Berikut adalah pencapaian beberapa proyek di Divisi PTI dan OTI pada tahun 2014:
The achievements of several projects under the PTI and OTI Divisions in 2014 are as follows:
Proyek | Project
Hasil | Results
Migrasi Automatic Risk Management Pengembangan aplikasi sistem ARMS tahap 2 dilanjutkan melalui re-coding dan porting kedalam System (ARMS) Tahap 2 framework .NET 4.0 yang kemudian menjadi dasar pengembangan sistem tersebut ke depannya. Kegiatan migrasi ARMS tahap 2 merupakan kegiatan carry over dari inisiatif 2013. Pelaksanaan migrasi ARMS tahap 2 di tahun 2014 meliputi tahap pengembangan, pengujian dan implementasi sistem.
ARMS Migration Stage 2
The development of ARMS system stage 2 was continued through re-coding and porting into the .NET 4.0 frameworks, which then became the basis of system development in the future. The ARMS system stage 2 was a carry-over initiative from 2013. In 2014, the ARMS system stage 2 includes the development, testing and system implementation phases.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
129
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Teknologi Informasi Information Technology
Proyek | Project Software Quality Assurance (SQA) Standard
Hasil | Results SQA ini dimaksudkan untuk mendukung kualitas penyediaan perangkat lunak yang dibangun oleh Divisi PTI untuk mendukung pengembangan kebutuhan bisnis KPEI. Hasil inisiatif ini diharapkan berupa perbaikan dalam hal prosedur SQA, checklist dan template dokumen yang dibutuhkan oleh SQA, dan roadmap pengembangan Unit Penjaminan Mutu (PMU) dalam rangka mendukung optimalnya fungsi SQA. Pelaksanaan SQA standard sudah selesai dilakukan pada tahun 2014 dengan menyelesaikan beberapa tahapan seperti sosialisasi, pengadaan, konsultasi, review dokumen, dan sosialisasi fase penutup. Sosialisasi hasil konsultasi telah dilakukan kepada tim bisnis dan Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis (RPB). SQA is intended to support quality deliverable software developed by PTI Division to foster the development of KPEI’s business. The output of this initiative is expected to improve the SQA procedure, checklist and document templates required by the SQA, as well as a PMU Unit development roadmap in supporting the SQA’s functions. The SQA standard was implemented in 2014 with the completion of required phases such as socialization, procurement, consultation, document review, and closing socialization phase. The consultancy socializationwas also carried out to business team and RPB Division.
Automatic Testing Tools
Proses pengujian perangkat lunak perlu didukung dengan alat yang terotomatisasi agar kegiatan pengujian dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Pengujian yang efektif dan efisien ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa penyediaan perangkat lunak sesuai dengan proses analisa kebutuhan, desain dan kualitas yang disepakati. Automatic Testing Tools telah digunakan secara aktif untuk kegiatan pengujian sistem. The software testing processes shall be supported by automized tools to ensure effective and efficient testing activity. The effective and efficient testing is part of efforts to ensure deliverable software in line with required analysis, design and quality processes. Automatic Testing Tools has been actively utilized for system testing activities.
Assessment Sistem Bisnis (Razor 3.2)
Pelaksanaan assessment sistem bisnis terkait implementasi sistem manajemen risiko Razor Release 3.2 telah selesai dilakukan pada tahun 2014.
Business System Assessment (Razor 3.2)
Business system assessment related to the implementation of risk management system Razor Release 3.2 has been completed in 2014.
Proof of Concept (PoC) Pengembangan Arsitektur Teknologi e-CLEARS
Proyek ini bertujuan untuk memastikan bahwa vendor memiliki kualitas memadai dalam mengembangkan arsitektur teknologi. Pelaksanaan PoC sendiri sudah dilakukan pada tahun 2014.
Proof of Concept (PoC) of Development e-CLEARS Technology Architecture
This project aims to ensure that vendors have adequate quality in the developing technology architecture. PoC was carried out in 2014.
Pengujian Load Balancer Middleware Bertujuan untuk meningkatkan stabilitas dan robustness layanan middleware terhadap sistemsistem perangkat lunak lainnya. Pengujian middleware load balancer dilakukan untuk 3 (tiga) tipe pengiriman data, yaitu webservice, dan file adapter, JMS. Selain itu, proses pembuatan skenario pengujian, pengujian, dan instalasi juga telah berjalan dengan baik, termasuk babysitting yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari. Pelaksanaan pengujian Load balancer telah selesai dilakukan di tahun 2014. Load Balancer Middleware Testing
130
Aimed at improving middleware service stability and robustness on other software systems. Middleware load balancer testing is carried out for 3 (three) types of data submission, namely webservice, JMS and file adapter. In addition, the making process of scenario testing, testing and installations were also well enforced, including 5 (five) days babysitting. Load balancer testing was completed in 2014.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Teknologi Informasi Information Technology
Proyek | Project
Hasil | Results
Enhancement Pelaporan Modal Kerja Untuk meningkatkan kinerja layanan pelaporan MKBD anggota kliring melalui modul Sistem Pusat Bersih Disesuaikan (MKBD) Pelaporan MKBD (SPP-MKBD), perlu dilakukan optimalisasi penggunaan Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM). Selain itu, untuk perbaikan pemrosesan back end MKBD dilakukan enhancement system. Pelaksanaan enhancement pelaporan MKBD telah selesai dilakukan di tahun 2014. Net Adjusted Working Capital (NAWC) Reporting Enhancement
To improve the performance of clearing member NAWC reporting services through the SPP-MKBD module, the optimum utilization of JTPM was conducted. In addition, the enhancement system was carried out to improve the NAWC back end processes. NAWC reporting enhancement was completed in 2014.
Change Request (CR) Service Desk
Seiring dengan berjalannya service desk sejak tahun 2012, muncul kebutuhan untuk dilakukannya penyempurnaan guna meningkatkan kinerja sistem service desk yang sudah berjalan. Hingga akhir tahun 2014, proses pengadaan dan finalisasi dokumen desain sistem untuk CR Service Desk, serta pengembangan dan pengujian sistem telah selesai dilakukan. With the establishment of service desk in 2012, the refinement was required to improve service desk system performance. Up to the end of 2014, the procurement and system design document finalization for the CR Service Desk had been completed, as well as the development and testing system.
Restrukturisasi Jaringan
Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan restrukturisasi jaringan yang bertujuan untuk melanjutkan pembangunan network untuk DMZ-WAN dan WAN Development, pembangunan area infrastruktur, peningkatan utilisasi tomcat e-CLEARS, dan penyempurnaan topologi jaringan KPEI. Pelaksanaan Restrukturisasi Jaringan telah selesai dilakukan pada tahun 2014.
Network Restructuring
In 2014, the Company carried out network restructuring which was aimed to continue the network development for DMZ-WAN and WAN Development, infrastructure area development, e-CLEARS tomcat utilization improvement, and KPEI network topology refinement. Network Restructuring was completed in 2014.
Penetration test
Penetration test dilakukan pada area KPEI Disaster Recovery Centre (DRC) dan KPEI data centre telah dilakukan pada tahun 2014. Penetration tests were carried out in 2014 on KPEI Disaster Recovery Center and KPEI data centre areas.
Security Management
Pada tahun 2014, KPEI sudah memiliki rencana Information Security Management System (ISMS) sebagai persiapan untuk sertifikasi ISO 27001 dan mengantisipasi kapasitas dan kinerja firewall DRC yang tidak mencukupi jika semua sistem utama sudah mempunyai fasilitas DRC. Implementasi Security Management bertujuan untuk meningkatkan keamanan area development dan infrastruktur. In 2014, KPEI has formulated the ISMS plan in preparation for ISO 27001 certification and anticipation of inadequate firewall DRC capacity and performance if all main systems were equipped with DRC facilities. Security management was conducted to improve security of area development and infrastructure.
Lisensi Office
Menjawab kebutuhan instalasi perangkat lunak Microsoft dan non-Microsoft, Operating System (OS) ataupun aplikasi perangkat lunak pada perangkat komputer masing-masing karyawan, perusahaan melakukan penambahan perangkat lunak yang berlisensi dan utilisasi perangkat lunak yang bersangkutan sehingga advanced fitur-nya dapat digunakan.
Office Licensing
To response the need for Microsoft and non-Microsoft software, OS or software application installation on employees’ computers, the corporate added the licensed software and related software utilization to allow the usage of advance features.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
131
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Teknologi Informasi Information Technology
Proyek | Project
Hasil | Results
Pengadaan Personal Computer (PC) dan Laptop
Adanya kebutuhan untuk meningkatkan kinerja PC atau laptop dan sebagai antisipasi kebutuhan PC atau laptop untuk pengembangan dan pengujian. Pelaksanaan inisiatif ini dilaksanakan dengan melakukan pengadaan dan menyediakan PC atau laptop yang sesuai dengan kebutuhan. Pelaksanaan pengadaan PC dan Laptop dilakukan di bulan Januari 2014.
PC and Laptop Procurement
To enhance PC or laptop performance and anticipate the need for additional PCs or laptops for development and testing. This initiative was conducted through procurement and provision of PC or laptop according to the needs. The procurement of PCs and Laptops was carried out in January 2014.
Core Environment Assessment
Perusahaan akan melakukan assessment core environment untuk mendapatkan rekomendasi dan solusi yang komprehensif dari principal untuk masing-masing komponen yang berkaitan dengan aplikasi OS, DB, AppServer. Hal ini dikarenakan insiden di lingkungan core production Straight Through Processing (STP) yang sering muncul khususnya di Razor dan e-CLEARS. Proses inisial assessment kegiatan telah dilakukan bersama dengan konsultan. Hasil assessment telah disampaikan kepada principal. Proses pengadaan juga telah selesai dilakukan. Saat ini sedang dalam proses implementasi. The Company carries out core environment assessment to obtain comprehensive recommendations and solutions from the principals of each component related to the OS, DB and AppServer applications. This condition caused by the increasing of the incidents frequency in core production (STP), especially at Razor and e-CLEARS. The initial assessment process was carried out with the consultants and the results were presented to the principals. The procurement process has been completed and currently this initiative is on the implementation process. Inisiatif ini bertujuan untuk menyempurnakan fitur call center dan menerapkan high availability untuk sistem PABX. Instalasi PABX sudah selesai dilakukan di bulan September 2014. Proses pengadaan PABX sendiri dimulai sejak bulan Januari 2014. Pelaksanaan kegiatan di akhiri dengan sosialisasi ke pengguna.
PABX
This initiative aimed to improve the call center feature and set the high availability for the PABX system. PABX installation was completed in September 2014. The PABX procurement process was first commenced in January 2014, and the activity was completed with socialization to user. ISMS Roadmap
Merupakan proses penyusunan roadmap implementasi ISMS berdasarkan ISO 27001, kebijakan, standar dan prosedur, serta pedoman untuk proses governancenya. Penyampaian presentasi hasil konsultasi dan penyampaian dokumen proposal implementasi ISMS juga telah dilakukan di bulan November 2014. Is the formulation process of ISMS implementation roadmap based on ISO 27001, policy, standards and procedures, as well as guidance on the governance process. A presentation on the results of the consultation and ISMS implementation proposal documents was also finalized in November 2014.
Peremajaan Infrastruktur Jaringan
Kebutuhan peremajaan infrastruktur seperti kapasitas core switch sudah mencapai ambang batas, sistem kabel yang tidak teratur dan terdokumentasi dengan baik, dan bentuk antisipasi penambahan perangkat jaringan terkait dengan restrukturisasi organisasi, membuat Perusahaan berinisiatif untuk melakukan peremajaan infrastruktur jaringan. Proses peremajaan infrastruktur jaringan telah dimulai pada tahun 2013 dan diselesaikan pada bulan Februari 2014.
Network Infrastructure Revamping
The need for infrastructure revamping, such as for core switch capacity that had reached its limit, unregulated and undocumented cable systems, as well as the anticipation of network tools enhancement through organizational restructuring, led the Company to implement network infrastructure revamping. The network infrastructure revamping process has commenced in 2013 and was completed in February 2014.
132
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Teknologi Informasi Information Technology
Proyek | Project
Hasil | Results
Second Network Service Provider (NSP)
Untuk memenuhi kebutuhan akan penyedia jaringan kedua untuk JTPM dan menghilangkan ketergantungan terhadap suatu NSP tertentu. Pelaksanaan instalasi second NSP mulai dilakukan di tahun 2013. Hingga akhir tahun 2014 telah dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya pengadaan, penunjukkan vendor, kick off meeting penyusunan rencana implementasi, mock testing, instalasi perangkat serta aktivasi jaringan. To fullfil the need on second network providers for JTPM and to reduce the dependency on certain NSPs, corporate conducted second NSP. The second NSP installation was commenced in 2013. As of the end of 2014, several related activities had been carried out, such as procurement, vendor appointments, kick-off meetings to plan implementation, mock testing, equipment installation and network activation.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM TI
IT HR COMPETENCY DEVELOPMENT
Selain pengembangan sistem dan perangkat, tantangan lain yang dihadapi TI adalah keterbatasan sumber daya manusia. Kesiapan sistem TI perusahaan diharapkan sejalan dengan kompetensi karyawan yang dapat diandalkan, sehingga mampu bekerja secara optimal guna mendukung setiap rencana dan strategi Perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas karyawan TI, karyawan diberikan berbagai pembekalan program pengembangan kompetensi, salah satunya adalah melalui program pelatihan.
In addition to system and equipment development, a further challenge discovered by IT is human resource limitations. The well established IT system is expected to manage in line with reliable employee competency, thus are able to work optimally in supporting the Company’s plans and strategies. To enhance IT employees’ quality, the corporate enrolled the employees in several competency development initiatives, including training programs.
Selama tahun 2014, sebanyak 58 pelatihan TI telah dilaksanakan Divisi PTI dan OTI. Pelatihan dibedakan menjadi 2 (dua) tipe, yaitu pelatihan hard skill dan soft skill. Pelatihan hard competency mencakup materi-materi yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab Divisi TI secara teknis. Sedangkan pelatihan soft skill meliputi materi pengembangan potensi non-teknis individu.
In 2014, the OTI and PTI Divisions held a total of 58 IT trainings under 2 (two) categories hard skills and soft skills. Hard-skill training involved materials related to the IT Divisions’ technical responsibilities and duties, while softskill training covered materials on individual non-technical potential development.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
133
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Teknologi Informasi Information Technology
Daftar Pelatihan Teknis Divisi TI List of IT Division Hard-Skill Training NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
134
Pelatihan Divisi PTI | PTI Division Trainings Helpdesk Full Packages 8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum Check Point (M-Tech) Technical Hands on Training Security Today 2014 Asset Management IT Procurement 2014: License Procurement HP Cloud System Matrix Administration Business Analyst Foundation for IT Based on BABOK CSI: IT Security & Forensics 16th ACG Cross Training Certified Ethical Hacking (CEH) Inhouse Training: Comprehensive Project Management Office (PMO) Implementing a Datawarehouse with Microsoft SQL Server 2012 SOP Writing and Improvement Exam Cisco TSHOOT Oracle Database 11g: Administration Workshop I Rel.2 ECC Ethical Hacker & Counter Measure v8 KM Asia 2014 The 10th Taipei Corporate Governance Forum (10th TAICGOF) Managing and Improving IT Governance and Security Governance Data Protector 9.x Essentials Check Point Security Administrator (CCSA) R77 TOGAF 9.1 Certified Admin+Configuring BIG-IP Local Traffic Manager Internal QMS Auditor (IRCA Approval Number A-17173) TOGAF 9.1 Certified Bond Market and Instruments
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pelatihan Divisi OTI | OTI Division Trainings Workshop @ RISK Project Management Professional Certification Course ISEB - ISQTB International Certified Software Testing Span Workshop The Open Group Architecture Framework (TOGAF) 9.1 Certified 16th ACG Cross Training Inhouse Training: Comprehensive Project Management Office (PMO) Oracle Weblogic Server 11g: Administration Essentials Ed 2 Inhouse Training: Backtesting
11
Oracle Database 11g: Administration Workshop I Rel.2 ISQTB Certified Tester Advanced Level (CTAL) Test Analyst
12
PMP Certification Preparation
13
TOGAF 9.1 Certified
14
Bond Market and Instruments
15
8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum Oracle Database 11g: Administration Workshop II DBA Release 2
10
16
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Teknologi Informasi Information Technology
Daftar Pelatihan Non Teknis Divisi TI PTI Division Soft-Skill Trainings Pelatihan Divisi TI | PTI Division Trainings
NO 1
Inhouse Training EF: Conversation Class Intermediate
2
Inhouse Training EF: Conversation Class Pre Intermediate
3
InHouse Training EF: Presentation Class
4
Smart English - EF
5
Sharing Session 2014: Building a Winning Team
6
Sharing Session: Brainware Management and KPEI Value Internalization
7
Workshop on Feedback PA 2013
8
Workshop: Leadership for New Managers
9
The 7 Habits of Highly Effective People
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TAHUN 2015
INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT 2015
Memasuki tahun 2015, Divisi OTI dan PTI akan melanjutkan inisiatif yang telah dimulai pada tahun 2014 dan mulai menjalankan beberapa inisiatif baru. Inisiatif baru dari sisi pengembangan TI meliputi enhancement arsitektur teknologi e-CLEARS, implementasi Razor SPAN, perdagangan pasar derivatif dan enhancement arsitektur e-CLEARS, serta Migrasi ARMS tahap 3 yang merupakan lanjutan migrasi tahap 2 yang sudah diselesaikan pada tahun 2014.
In 2015, the OTI and PTI Divisions will continue the initiatives begun in 2014 and commencing new initiatives. The new initiatives within IT development included e-CLEARS technology architecture enhancement, Razor SPAN implementation, derivative market trading and eCLEARS architecture enhancement, as well as phase 3 of ARMS Migration as a follow-up of phase 2 which was completed in 2014.
Sementara itu dari sisi operasional TI, rencana kerja akan dititikberatkan pada penyusunan IT Strategic Plan (ITSP), pengembangan teknologi dan infrastruktur yang difokuskan untuk mendukung implementasi Business Continuity Management (BCM), serta pengelolaan keamanan informasi dengan menerapkan ISMS.
Meanwhile on IT operations, the work plans will be emphasized on the formulation of IT Strategic Plan (ITSP), development of infrastructure and technology focused on supporting Business Continuity Management (BCM) implementation, and information security management through the implementation of ISMS.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
135
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hukum & Keanggotaan Legal & Membership
Kepatuhan hukum atas kegiatan operasional dan non-operasional KPEI serta pengelolaan administrasi keanggotaan yang terstruktur menjadi salah satu kekuatan perusahaan dalam mewujudkan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik Legal compliance on KPEI’s operations and non-operations activities as well as well-structured membership administration becomes one of the Corporate strength that contributes to Indonesia’s safe and attractive capital market
136
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hukum & Keanggotaan Legal & Membership
HUKUM
LEGAL
Penerbitan Surat Edaran, Pendapat Hukum dan Perjanjian Kerjasama
Issuance of Circular Letter, Legal Opinion and Cooperation Agreement
Pada tahun 2014, KPEI mengeluarkan Surat Edaran sebagai berikut : 1. Surat Edaran No. SE-001/DIR/KPEI/0114 Perihal Peralihan Akses Penyampaian Laporan MKBD 2. Surat Edaran No. SE-002/DIR/KPEI/0614 Perihal Implementasi dan Tata Cara Petunjuk Pelaksanaan Pinjam Meminjam Efek Sistem Front End 3. Surat Edaran No. SE 004/DIR/KPEI/2014 tentang penyesuaian peraturan dan kegiatan terkait pemberlakuan POJK 26 Tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.
In 2014, The Circular Letter published by KPEI are as follows : 1. Circular Letter No SE-001/DIR/KPEI/0114 regarding to NAWC Transitional Access Report Submission 2. Circular Letter No SE-002/DIR/KPEI/0614 regarding to Implementation Guidelines and Procedures for Securities Borrowing and Lending Front End System 3. Circular Letter No SE 004/DIR/KPEI/2014 regarding to regulation and activity adjustment related to IFSA regulation No 26 regarding the implementation of Settlement Guarantee Securities Transactions.
Pendapat Hukum (legal opinion) merupakan pandangan hukum yang dapat digunakan perusahaan, baik internal maupun Direksi, ketika menghadapi persoalan hukum. Legal opinon membantu memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan yang tepat atas persoalan hukum yang ada.
Legal Opinion is a legal assessment that utilized by the corporation, internally or by the Board of Directors in addressing legal issues. Legal opinion has the functions in providing consideration in decision making or accurate measures over legal issues.
Dalam mendukung kegiatan operasional dan nonoperasional KPEI, Legal Opinion yang dilakukan Unit Hukum memberikan pendapat dan melakukan kajian terkait legal issue. Hal ini untuk memastikan agar setiap tindakan KPEI selalu mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku dan tidak melanggar ketentuan hukum.
To support KPEI’s operations and non-operations activities, Legal Opinion enacted by Legal Unit provides the opinion and study related to legal issues. This is to ensure that every measurement taken by KPEI is in compliance with the prevailing rules and regulations and does not violate legal provisions.
Pada tahun 2014, Unit Hukum telah mengeluarkan 10 (sepuluh) Legal Opinion untuk internal KPEI sebagai berikut:
In 2014, the Legal Unit issued 10 (ten) internal Legal Opinions within KPEI, with details as follows:
No Permohonan Legal Opinion | Legal Opinion Request 1 Review Engagement Letter Jasa Perhitungan Employee Benefit sesuai dengan PSAK 24 Review Engagement Letter for Employee Benefit Calculation Services based on PSAK 24
Bulan | Month Januari | January
2
Review atas Perjanjian Pengadaan Asuransi Jiwa Periode 2013-2014 Review on Life Insurance Procurement Agreement for the 2013-2014 Period
Maret | March
3
Review atas Perjanjian Pemberian Lisensi SPAN Framework antara KPEI dengan CME Review on SPAN Framework License Agreement between KPEI with CME
Maret | March
4
Tanggapan Hukum - Survei BPS Lembaga Keuangan Tahun 2013 Legal Response – 2013 BPS Financial Institution Survey
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Mei | May
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
137
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hukum & Keanggotaan Legal & Membership
No Permohonan Legal Opinion | Legal Opinion Request 5 Tanggapan Hukum - Surat KPEI kepada AK untuk Penempatan BG yang dikeluarkan oleh Bank Asing di Luar Negeri Legal Response – KPEI’s Letter to CM for BG Placement issued by Foreign Banks overseas
Bulan | Month Mei | May
6
Addendum I Perjanjian Pemberian Jasa Review Perpajakan antara KPEI dengan CV Esindo Multi Tata Addendum I Agreement on Tax Review Services between KPEI with CV Esindo Multi Tata
Juni | June
7
Perjanjian Sewa Menyewa Ruangan antara KPEI dengan PT Ponselindo Perkasa Space Rental Agreement between KPEI and PT Ponselindo Perkasa
Juni | June
8
Tanggapan Hukum - Review Perjanjian Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan 2014 Legal Response - Review on Procurement Service Agreement for 2014 Financial Statement Audit
Juli | July
9
Tanggapan Hukum - Review Perjanjian Payroll Gaji Karyawan dengan PT Bank Negara Indonesia Legal Response – Review on Employee Payroll Agreement with PT Bank Negara Indonesia
Juli | July
10
Tanggapan Hukum - Review Pengumuman Eligible Collateral Online Legal Response – Review Announcement of Eligible Collateral Online
Juli | July
Seiring dengan perkembangan Perusahaan, KPEI menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga atau pihak yang bersifat strategis maupun operasional. Untuk menjamin kepastian hukum dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku atas kerjasama tersebut, Unit Hukum bertanggung jawab dalam penyusunan, pengkajian hingga penerbitan dokumen perjanjian untuk ditandatangani oleh pihak terkait.
In line with the Company’s growth, KPEI maintains both strategic and operational relationships with various institutions or parties. To ensure legal certainty and compliance with prevailing rules and regulations over this cooperation, the Legal Unit is responsible for preparing, analyzing, and subsequently producing the agreement for the parties involved.
Selama tahun 2014, Unit Hukum telah menyusun dan menerbitkan 89 (delapan puluh sembilan) perjanjian kerjasama KPEI dengan berbagai pihak.
Throughout 2014, the Legal Unit has prepared and issued 89 (eighty nine) agreements between KPEI with other parties.
Penyusunan Kajian Peraturan
Regulatory Study Formulations
Pada tahun 2014, KPEI menyusun kajian hukum mengenai perbandingan peraturan Bank Kustodian sebagai Anggota Kliring (AK) yang membandingkan aspek legal dari dua negara, yaitu Singapura dan Malaysia. Kegiatan kajian hukum ini meliputi empat ruang lingkup kajian, diantaranya: a. Peran Bank Kustodian sebagai AK. b. Peraturan keanggotaan untuk AK. c. Sistematika dan Mekanisme Bank Kustodian sebagai AK. d. Perbandingan proses bisnis dan peraturan di negara lain dengan proses bisnis dan peraturan KPEI terkait implementasi Bank Kustodian sebagai AK.
In 2014, KPEI formulated legal analysis of the Custodian Banks as a Clearing Member (CM) by comparing the legal aspects from two countries, Singapore and Malaysia. This legal analysis covers four areas that include:
138
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
a. The role of the Custodian Banks as CM. b. Membership regulations for CM. c. Custodian Bank Systems and Mechanism as CM. d. Business and regulatory process comparisons in other countries with the KPEI’s business and regulatory processes related to Custodian Banks as CM.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hukum & Keanggotaan Legal & Membership
Selain itu, KPEI juga melakukan penyusunan peraturan yang disesuaikan, yaitu pembahasan internal mengenai Peraturan OJK terkait Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.
Moreover, KPEI also drafts amended regulations, specifically internal discussions of IFSA Regulations concerning the Securities Exchange Transaction Settlement Guarantee.
KEANGGOTAAN
MEMBERSHIP
Selaras dengan komitmen Perusahaan untuk memberikan layanan dan produk terbaik, KPEI terus meningkatkan kualitas hubungan serta mewujudkan komitmen pelayanan bagi AK. Komitmen ini dilaksanakan melalui pelatihan perkembangan produk dan layanan KPEI sehingga dapat diikuti dan dipahami dengan baik oleh AK. Pelatihan diselenggarakan setiap bulan untuk memberi kesempatan bagi AK memperoleh informasi yang jelas dan tepat mengenai perkembangan pasar modal Indonesia. Per akhir Desember 2014, AK KPEI tercatat sebanyak 109 (seratus sembilan) aktif dan 8 (delapan) suspend.
In line with the Company’s commitment to provide the best services and products, KPEI continues to improve the quality of relationships and deliver customer services as CM. This commitment is carried out through KPEI’s product and service development trainings that enable CM to comprehend. Monthly trainings are held to provide CM the opportunity to obtain clear and accurate information on Indonesia capital market. As of the end of December 2014, KPEI’s CM comprised 109 (one hunderd nine) active members and 8 (eight) suspended members.
Pertemuan AK
CM Meeting
Selama tahun 2014, telah dilaksanakan 36 (tiga puluh enam) kegiatan dengan AK, yang diselenggarakan dalam bentuk: • Capacity Building • Pelatihan Kliring dan Settlement Berbasis NPC-SID • Pelatihan Operasional Pinjam Meminjam Efek Reguler dan Bid Offer • Pelatihan Risk Management dan Perhitungan Trading Limit
Throughout 2014, there were 36 (thirty six) activities held with CM, including:
Jenis pelatihan yang diselenggarakan KPEI meliputi pelatihan Reguler dan pelatihan On-Request. Pelatihan Reguler diinisiasi oleh KPEI dengan mengundang para AK, sedangkan pelatihan On-Request diinisiasi oleh AK dengan mengajukan permintaan pelatihan kepada KPEI dengan topik tertentu sesuai kebutuhan AK.
The types of training conducted by KPEI are Regular and On-Request trainings. The Regular training is initiated by KPEI for the CM, whereas CM initiates the On-Request training, by requesting trainings to KPEI on specific topics as required by the CM.
• Capacity Building • NPC-SID-based Clearing and Settlement Training • Securities Borrowing and Lending (SBL) Operations Regular and Bid Offer SBL Trainings • Risk Management and Trading Limit Calculation Training
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
139
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hukum & Keanggotaan Legal & Membership
Pelaksanaan Pelatihan Reguler AK 2014 | 2014 CM Reguler Training Jumlah No Materi | Material Pelaksanaan | Total Training 1
Kliring Settlement Berbasis NPC- SID Settlement Clearing NPC- SID based
2
Risk Management & Perhitungan Trading Limit Risk Management & Trading Limit Calculation
3
Operasional PME Reguler dan Bid Offer Regular and Bid Offer Operational SBL TOTAL
Jumlah AK | Total CM
Jumlah Peserta | Total Participants
9
37
53
10
40
72
9
42
60
28
119
185
Pelaksanaan Pelatihan On Request 2014 | 2014 CM on Request Training Jumlah No. Jenis Pelatihan | Type of Training Pelaksanaan | Total Training Risk Management – Perhitungan TL 3 1 Risk Management –TL Calculation
Jumlah AK | Total CM
Jumlah Peserta | Total Participants
3
28
2
Kliring Settlement Berbasis NPC-SID Settlement Clearing NPC- SID based
1
1
12
3
Pinjam Meminjam Efek Securities Borrowing and Lending (SBL)
1
1
2
Customer Satisfaction Survey in 2014
Customer Satisfaction Survey 2014 KPEI menyadari bahwa kemajuan yang dicapai Perusahaan tidak dapat diraih tanpa kerjasama yang baik dengan pihakpihak terkait, salah satunya adalah dengan pengguna jasa. KPEI berkomitmen untuk melakukan perbaikan di segala bidang dan berupaya memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa. Dalam rangka meningkatkan kualitas produk dan layanan, KPEI secara rutin menggelar Survei Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Survey – CSS) dengan AK aktif sebagai responden.
KPEI fully acknowledges that the Company’s successful performance is largely attributed to a sound cooperation between its stakeholders, including the customers. KPEI is committed to making improvements in various areas and providing the best services for the customers. In the efforts to enhance product and service quality, KPEI conducts a regular Customer Satisfaction Survey (CSS) with its active CM as the respondents.
CSS atas layanan jasa KPEI untuk tahun 2014 dilakukan pada tanggal 22 – 30 September 2014. Total responden CSS 2014 meliputi 111 AK Aktif.
In 2014, CSS on KPEI’s services was conducted on September 22nd-30th, 2014, with a total of 111 active CM respondents.
CSS 2014 terbagi atas 3 bagian survei.
The 2014 CSS was made up in 3 parts of survey.
Bagian 1
Part 1
Terdiri dari 25 pertanyaan mengenai tingkat persetujuan responden. Hasil dari tahap ini adalah:
140
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Consisted of 25 questionnaires on customers approval level. The results of this part are as follows:
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hukum & Keanggotaan Legal & Membership
Skor | Score (a) 1 2 3 4 5 0 0
Jawaban | Responses A (Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree) B (Tidak Setuju | Disagree) C (Ragu-ragu | Uncertain) D (Setuju | Agree) E (Sangat Setuju | Strongly Agree) F (Tidak Relevan | Not Relevant) X (Tidak Dijawab | Blank) TOTAL
1%
% 2% 0 0% 6%
Jumlah Jawaban | Total Respondents (b) 1 13 152 1.843 703 17 46 2.775
Total A (Sangat Tidak Setuju)
Total E (Sangat Setuju)
Total B (Tidak Setuju)
Total F (Tidak Relevan)
Total C (Ragu-ragu)
Total X (Tidak Dijawab)
Total A (Strongly Disagree)
25%
% Tingkat Persetujuan (125)
Total E (Strongly Agree)
Total B (Disagree)
66%
% Approval Level (1-25)
Skor Maksimal | Maximum Score (a x b) 1 26 456 7.372 3.515 0 0 11.370
Total F (Not Relevant)
Total C (Uncertain)
Total X (Blank)
Total D (Setuju)
Total D (Agree)
Dengan formula perhitungan indeks, maka dalam skala 1 – 5 untuk bagian 1 hasil angka Indeks Kepuasan mencapai 4,19 atau sebesar 83.85%.
By index calculation formula, the result of CCS-Part 1 shows a Satisfaction Index level of 4.19, in a scale of 1 – 5 or 83.85%.
Bagian 2
Part 2 Consisted of 1 set of multiple-choice questionnaires to seek respondent’s level of satisfaction on KPEI’s services. The results are as follows:
Terdiri dari 1 pertanyaan pilihan berganda untuk mengetahui tingkat kepuasan responden terhadap layanan KPEI. Hasil survei untuk tahap ini adalah: Jawaban | Responses
Skor | Score (a)
Jumlah AK | Total CM (b)
Skor Maksimal | Maximum Score (a x b)
A (Sangat Tidak Puas | Highly Unsatisfied)
1
0
0
B (Tidak Puas | Unsatisfied)
2
0
0
C (Biasa Saja | Average)
3
3
9
D (Puas | Satisfied)
4
93
372
E (Sangat Puas | Highly Satisfied)
5
10
50
X (Tidak Dijawab | Blank)
0
5
0
111
431
TOTAL
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
141
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hukum & Keanggotaan Legal & Membership
4
%
9
0% 0 %
%
3% Total A (Sangat Tidak Puas) Total A (Highly Unsatisfied)
% Tingkat Kepuasan % Satisfaction Level
Total B (Tidak Puas)
84
%
Total B (Unsatisfied)
Total C (Average)
Bagian 3 Adalah bagian esai untuk meminta masukan dan tanggapan dari AK terhadap layanan dan produk KPEI. Hasil dari survei tahap ini adalah:
No
Jenis Informasi / Layanan Jasa | Type of Information / Services
1
Kliring dan Penyelesaian Clearing and Settlement
2
Pinjam Meminjam Efek Securities Borrowing and Lending
3
Manajemen Risiko Risk Management
4
Total E (Sangat Puas)
Total E (Highly Satisfied)
Total C (Biasa Saja)
Dengan formula perhitungan indeks, maka dalam skala 1 – 5 untuk bagian 2 hasil angka Indeks Kepuasan adalah 4,07 atau sebesar 81.32%.
Total D (Puas)
Total D (Satisfied)
Total X (Tidak Dijawab)
Total X (Bank)
By index calculation formula, the result of CCS-Part 2 shows a Satisfaction Index of 4.07, in a scale of 1 – 5 or 81.32%.
Part 3 Consisted of essays section to obtain input and feedback from the CM on KPEI’s products and services. The results of this part are as follows:
Jumlah Masukan / Tanggapan | Total Suggestions/Responses Hal-hal yang perlu Informasi / layanan dari KPEI diperbaiki terkait layanan yang dibutuhkan namun belum KPEI secara keseluruhan tersedia saat ini | | Points that requires Required Information/Services Improvement on KPEI’s Overall from KPEI, Currently not available Services 18
26
5
6
21
14
Manajemen Agunan Collateral Management
3
2
5
Sistem Teknologi Informasi Information Technology Systems
4
11
6
Hukum dan Peraturan Legal and Regulatory
1
2
7
Sosialisasi dan Pelatihan Socialization and Training
4
4
8
Website dan Customer Care KPEI KPEI Website and Customer Care
0
13
56
68
Total
142
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Hukum & Keanggotaan Legal & Membership
Hasil CSS 2014 telah didistribusikan ke seluruh bagian terkait untuk dapat ditindak lanjuti. Hasil CSS 2014 ini menggambarkan upaya dan kerja keras KPEI dalam melakukan perbaikan dan memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa dan pemangku kepentingan. Perbaikan berkelanjutan serta penguatan komitmen ini merupakan wujud kontribusi dan peningkatan peran KPEI di pasar modal Indonesia.
The results of 2014 CSS were distributed to all related parties for follow ups. The 2014 CSS results illustrate KPEI’s efforts and hard work in making improvements and providing the best services to customers and stakeholders. These continuous improvements and commitment enforcement signify KPEI’s contribution and enhancement of its role in Indonesia capital market.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
143
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan sebagai salah satu fungsi penting organisasi senantiasa memahami perkembangan yang terjadi di dalam perusahaan, kondisi industri pasar modal dan keuangan serta isu lain yang relevan dan mempunyai dampak terhadap kegiatan usaha perusahaan Corporate Secretary as an important function within the organization, are constantly acknowledge the developments within the corporate, capital market and financial conditions, and other issues relevant to and have impacts to the corporate activities
144
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan (SPE) merupakan salah satu fungsi penting dalam organisasi yang bertanggung jawab kepada Direksi dengan tugas utama sebagai penghubung Perusahaan dengan pihak luar. Untuk itu, SPE harus senantiasa memahami perkembangan yang terjadi di dalam Perusahaan, kondisi industri pasar modal dan keuangan serta isu lain yang relevan dan mempunyai dampak terhadap kegiatan usaha perusahaan.
Corporate Secretary has an important function within the organization, responsible to the Board of Directors, with the main duty as liaison officer between the Company and external parties. It is imperative for Corporate Secretary to constantly acknowledge the developments within the Company, capital market and financial conditions, and other issues relevant to and have impacts to the corporate activities.
Selama tahun 2014, SPE telah menjalankan berbagai kegiatan sebagai berikut: 1. Sesuai dengan tema strategis “Harmonization and Smart Globalization”, SPE melaksanakan kegiatankegiatan internasional, diantaranya: a. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara KPEI dengan lembaga pasar modal dari luar negeri:
The activities implemented by Corporate Secretary throughout 2014 are as follows: 1. In line with the strategic theme of “Harmonization and Smart Globalization”, the Corporate Secretary held the international activities, including: a. Signing of Memorandum of Understanding (MoU) between KPEI and overseas capital market institutions:
Tanggal & Tempat Tujuan Pelaksanaan MoU | Pelaksanaan | Objectives of MoU Date and Place 7 Maret 2014, MoU dengan Japan 1. Mendukung kemajuan pasar keuangan masing-masing negara. Tokyo, Japan Securities Depository 2. Mempromosikan pertukaran informasi dan Center, Inc (JASDEC) merealisasikan peluang-peluang yang terkait dengan layanan postMarch 7th, 2014 trade services. MoU with the Japan Tokyo, Japan Securities Depository 1. Support the capital market development in each country. Center, Inc (JASDEC) 2. Promotion of information exchange and realization of opportunities related to post-trade services. 7 Maret 2014, MoU dengan Japan Upaya formalisasi fondasi kerjasama dalam bidang kliring dan Tokyo, Japan Securities Clearing penyelesaian efek melalui pertukaran informasi dan staf untuk Corporation (JSCC) mendukung pengembangan di pasar keuangan Indonesia dan Jepang. March 7th, 2014 MoU with the Japan To formalize cooperation foundation in clearing and securities Tokyo, Japan Securities Clearing settlement through employees and information exchange, to support Corporation (JSCC) the development of financial markets in Indonesia and Japan. MoU dengan Japan 2 April 2014, Menciptakan dan memperkuat hubungan persahabatan dan Securities Finance (JSF) Tokyo, Japan kerjasama dibidang securities financing diantara kedua institusi melalui pertukaran informasi dan karyawan. MoU with Japan Securities April 2nd, 2014 Finance (JSF) Tokyo Japan To create and strengthen relations and cooperation in securities financing between the two institutions through employees and information exchange. MoU dengan China Central 16 Oktober 2014, 1. Membangun kerjasama dalam kliring dan hal-hal terkait Xi’an, China Depository and Clearing penyelesaian efek untuk mendorong perkembangan pasar (CCDC) keuangan di China dan Indonesia. October 16th, 2014 2. Menjajaki peluang kerjasama di kedua perusahaan. MoU with China Central Xi’an China Depository and Clearing 1. To develop cooperation in clearing and securities settlement to (CCDC) support financial market development in China and Indonesia. 2. To explore opportunities for cooperation between the two institutions. Nama Kegiatan | Activity
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
145
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
146
b. Menghadiri pertemuan internasional terkait industri pasar modal, diantaranya: • The 8th Task Force Meeting of Pan Asian CSD Alliance • PASLA/RMA Conference on Asian Securities • ToF 2014 - NASDAQ OMX: Shaping the Capital Markets of Tomorrow • IOSCO Meeting • 18th ACG General Meeting • China Central Depository & Clearing Co, Ltd (CCDC), Securities & Exchange Commission • 24th Annual Institute for Securities Market Development • London Stock Exchange Meeting • 8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum • 20th ASEAN Exchanges CEO’s Meeting, dan • ICMA’s Asian Advisory Council 2014.
b. Attended the international meetings related to capital market industry, including: • The 8th Task Force Meeting of the Pan Asian CSD Alliance • PASLA/RMA Conference on Asian Securities • ToF 2014 - NASDAQ OMX: Shaping the Capital Markets of Tomorrow • IOSCO Meeting • 18th ACG General Meeting • China Central Depository & Clearing Co, Ltd (CCDC), Securities & Exchange Commission • 24th Annual Institute for Securities Market Development • London Stock Exchange Meeting • 8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum • 20th ASEAN Exchanges CEO’s Meeting • ICMA’s Asian Advisory Council 2014.
c. Melaksanakan proses pengajuan dan penerimaan KPEI sebagai anggota kehormatan Pan Asia Securities Lending Association (PASLA). PASLA merupakan asosiasi dari perusahaan yang aktif dalam menjalankan bisnis pinjam meminjam efek di pasar Asia. KPEI resmi terdaftar sebagai anggota PASLA pada Juni 2014.
c. Carried out the proposal and acceptance process of KPEI as an honorary member of the Pan Asia Securities Lending Association (PASLA). PASLA is an association of companies which active in Securities Borrowing and Lending (SBL) in Asian markets. KPEI was officially registered as a member of PASLA in June 2014.
d. Mengajukan KPEI menjadi anggota Global Association of Central Counterparties (CCP12) yang resmi terdaftar pada tanggal 25 September 2014. CCP12 adalah asosiasi Central Counterparty (CCP) atau lembaga kliring global yang berfungsi sebagai wadah untuk saling berbagi informasi, pengembangan terkini, kesepakatan atas standarisasi serta analisis dan pendapat bersama tentang isu terkait industri CCP, guna memajukan fungsi dan layanan CCP di negara masing-masing di seluruh dunia.
d. Proposed KPEI into the membership of Global Association of Central Counterparties (CCP12), which was officially accepted as a member of CCP12 on September 25th, 2014. CCP12 is a Central Counterparty (CCP) global clearing association that functions as a forum to exchange information, latest developments, agreement on standardization as well as joint analysis and opinion of CCP industry issues, in order to improve the development of CCP functions and services in each country in the world.
e. Bersama dengan OJK, BEI dan KSEI menyelenggarakan CEO Networking 2014 Capacity Building for Listed Companies pada 6 Desember 2014.
e. With IFSA, IDX and KSEI held CEO Networking 2014 Capacity Building for Listed Companies on December 6th, 2014.
f. Menjadi tuan rumah kegiatan The 11th AO CCP Meeting pada 30 Oktober – 1 November 2014 di Yogyakarta, yang mengusung tema “Strengthening CCP Roles and Collaborations”
f. Hosted the 11th AO CCP Meeting from October 30th to November 1st, 2014, in Yogyakarta, themed “Strengthening CCP Roles and Collaborations”.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
2. Dalam mendukung tema strategis “Innovative Market Development”, SPE bertanggung jawab sebagai penyelenggara kegiatan di bawah ini : a. SBL Workshop dengan tema “Bilateral SBL Market Opportunities in Indonesia” menghadirkan pembicara dari PASLA dan Korea Securities Depository (KSD) pada tanggal 9 Januari 2014 di Jakarta. Kegiatan ini dilakukan dengan dengan maksud untuk menambah pengetahuan dan ajang diskusi antara regulator dan pelaku pasar atas skema Bilateral SBL. b. Workshop mengenai sistem informasi teknologi dari Central Securities Depository of Iran (CSDI) pada tanggal 22-23 Mei 2014 di Tehran, Iran. c. Pertemuan KPEI, KSEI dan KSD pada tanggal 1721 Februari 2014, sebagai tahapan awal dari jasa konsultasi KSD untuk mendapatkan informasi atas pasar modal Indonesia serta mengetahui kondisi dan ekspektasi pasar SBL dan REPO di Indonesia. d. Pertemuan KPEI bersama KSEI dan KSD dalam rangka penyerahan dokumen konsultasi dan pembahasan skema bisnis SBL Bilateral dan REPO pada tanggal 16-19 Juni 2014. e. Penyelenggaraan Securities Finance Workshop yang menghadirkan pembicara dari JSF pada tanggal 21 Agustus 2014 di Jakarta.
2. In support of the strategic theme “Innovative Market Development”, Corporate Secretary was responsible for organizing the following activities: a. SBL Workshop themed “Bilateral SBL Market Opportunities in Indonesia” inviting speakers from the PASLA and KSD on January 9th, 2014, in Jakarta. This event was aimed to share knowledge and encourage dialogue between regulators and capital market participants on the Bilateral SBL scheme.
3. Dalam menjalankan tema strategis “Strengthening CCP and Regulatory Roles”, KPEI melakukan workshop mengenai CPSS-IOSCO Principles of Financial Market Infrastructure (PFMI) pada tanggal 15-19 September 2014 di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan menambah pengetahuan tentang prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Committee of Payment and Settlement System (CPSS)-International Organization of Securities Commissions (IOSCO), terutama terkait pemenuhan kelengkapan infrastruktur pasar modal, guna meningkatkan kepercayaan dunia internasional terhadap pasar modal Indonesia.
3. In implementing the strategic theme of “Strengthening CCP and Regulatory Roles”, KPEI held a workshop on CPSS-IOSCO Principles of Financial Market Infrastructure (PFMI) on September 15th – 19th, 2014, in Jakarta. This activity was aimed in increasing awareness on the principles set by the Committee of Payment and Settlement System (CPSS)-International Organization of Securities Commissions (IOSCO), especially those related to the fulfillment of capital-market infrastructure, in order to improve global confidence in Indonesia capital market.
4. Kegiatan KPEI lainnya : a. Mengembangkan website Perusahaan b. Menyusun Laporan Tahunan 2013 dan Buletin KPEI c. Membuat manual book untuk layanan member interface, member area website, e-CLEARS, dan PME d. Membuat video profile korporasi e. Membuat souvenir korporasi f. Menerima kunjungan dari pihak eksternal, yaitu:
4. Other KPEI activities: a. Corporate website development b. Drafting the 2013 Annual Report and KPEI Newsletters c. Drafting manual book for member interface, member area website, e-CLEARS and SBL services d. Producing corporate video profile e. Producing corporate souvenirs f. Receiving visits from external parties, as follows:
b. Workshop on IT technology from the Central Securities Depository of Iran (CSDI) on May 22nd – 23rd, 2014 in Tehran, Iran. c. Meeting between KPEI, KSEI and KSD on February 17th – 21st, 2014, as an initial stage of KSD’s consultancy service to generate information on Indonesia capital market and learning the market expectations of SBL and REPO in Indonesia. d. Meeting between KPEI, KSEI and KSD in order to submit consultation documents and discuss the REPO and Bilateral SBL business schemes on June 16th – 19th, 2014. e. Securities Finance Workshop invited speakers from the JSF on August 21st, 2014, in Jakarta.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
147
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Instansi | Agency Peneliti dari Nanyang Technology University, Singapura, dan Peneliti dari National Taiwan University, Taiwan
Tanggal Kunjungan | Date of Visit 7 Juli 2014 July 7th, 2014
Researchers from Nanyang Technology University, Singapore, and National Taiwan University, Taiwan Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia (APPMI)
13 Februari 2014 February 13th, 2014
Indonesian Capital Market Professional Association (APPMI)
Bank Negara Indonesia
Korea Exchange (KRX)
24 Februari 2014 February 24th, 2014
7 Agustus 2014 August 7th, 2014
Tujuan | Objectives Melakukan wawancara tentang proses bisnis KPEI dalam rangka mendukung kegiatan riset mereka, untuk mendapat pemahaman atas value chain (rantai nilai) pasar modal Indonesia dan peran otomasi pada kegiatan post trade pasar modal di Asia. Interviewed KPEI’s representative to gain knowledge on Indonesia capital market value chain and automation role on the Asian capital market post trade. This activity was aimed to support their research activities. Silaturahmi ini bertujuan mempererat kerjasama antara KPEI dan APPMI. APPMI memberikan pemaparan langkahlangkah konsolidasi yang dilakukan dan pembenahan berbagai aspek sesuai fungsinya. This gathering aimed to strengthen cooperation between KPEI and APPMI. APPMI provided information on consolidation steps taken and improvement on aspects related to its functions. Membicarakan kemungkinan kerjasama pengembangan pasar modal yang diselaraskan dengan fasilitas perbankan seperti Settlement Agent, General Clearing Member (GCM) dan SBL. Discussion on the cooperation possibility in capital market development, which was aligned with banking facilities, such as Settlement Agents, General Clearing Member (GCM) and SBL. Mendalami berbagai potensi kerjasama di masa mendatang sebagai tindak lanjut atas penandatanganan nota kesepahaman antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan KRX. To explore cooperation possibility in the future as a followup on the MoU signing between IDX and KRX.
g. Mengadakan kegiatan Temu Wartawan : • Pada tanggal 6 Februari 2014, pelaksanaan temu wartawan membahas rencana kerja KPEI yang termasuk dalam Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Jilid 2 (dua) dan perkembangan pasar modal Indonesia. • Pada tanggal 13 Agustus 2014, pelaksanaan temu wartawan membahas seputar informasi kegiatan terbaru yang dilaksanakan KPEI yaitu peluncuran layanan Front End PME.
148
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
g. Meetings with journalists: • On February 6th, 2014, KPEI conducted media gathering which discussing KPEI’s business plans, as part of the Capital Market Infrastructure Development Program Volume 2 (two) and Indonesia capital market development. • On August 13th, 2014, KPEI conducted media gathering which discussing KPEI’s latest activity, the launch of the SBL Front End service.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
h. Menyelenggarakan kegiatan dalam rangka memperingati diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia ke 37: • Peluncuran program Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal (GENTA) pada tanggal 12 November 2014 dengan tema ‘Cerdas Investasiku, Cerah Masa Depanku’. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap investasi di pasar modal yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. • Pelaksanaan kegiatan corporate social responsibility bersama SRO lainnya berupa: -- Donor darah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) -- Pemberian beasiswa kepada anak-anak karyawan SRO -- Pembangunan fasilitas peternakan berbasis masyarakat -- Program peningkatan pendidikan berbasis teknologi informasi komputer -- Program bedah prasarana sekolah seperti perpustakaan, ruang kelas, toilet. • Kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada calon investor serta roadshow campus to campus di Medan, Padang, Pontianak, dan Bandung • Kegiatan Institutional Investor Day • Kegiatan Investor Summit and Capital Market Expo 2014 • Kegiatan workshop wartawan ke daerah-daerah bekerjasama dengan BEI dan KSEI di Padang, Pekanbaru, Banda Aceh, Balikpapan, dan Pontianak • Sosialisasi AKSES bersama KSEI di Batam, Pekanbaru dan Padang
h. Conducted several activities to commemorate the 37th Indonesia capital market re-activation:
KPEI memfasilitasi akses informasi dan data perusahaan kepada publik, melalui:
KPEI facilitates the corporate information and data to public through the following contact:
• Launch “Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal (GENTA)” on November 12th, 2014, themed “Smart Investment, Bright Future”. This program aimed to grow the awareness and sense of belonging of capital-market investment which eventually can improve the Indonesian’ prosperity. • Corporate social responsibility activities with other SROs, including: -- Blood donation cooperated with Indonesian Red Cross -- Scholarships for children of SROs’ employees -- Community-based farming development -- IT-based education programs
facility
-- Programs to revitalize school infrastructure, such as libraries, classrooms and lavatories • Socialization and education for potential investors and the campus-to-campus roadshow in Medan, Padang, Pontianak and Bandung • Institutional Investor Day • Investor Summit and Capital Market Expo 2014 • Media workshop held by KPEI, IDX and KSEI in Padang, Pekanbaru, Banda Aceh, Balikpapan and Pontianak • Socialization of AKSES with KSEI in Batam, Pekanbaru and Padang
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt.5 Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Telepon : +62 21- 515 5115 Fax : +62 21- 515 5120 Toll Free : 0800-100-KPEI (5734) Email :
[email protected] Website : www.kpei.co.id
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
149
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Riset & Pengembangan Bisnis Research & Business Development
Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis melakukan serangkaian kegiatan dan inisiatif untuk mendukung pengembangan usaha KPEI. Pelaksanaan planning session di awal 2014 dan rapat evaluasi bulanan dimaksudkan untuk memastikan kegiatan perusahaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan inisiatif penting yang telah dilakukan diantaranya pembuatan kajian terkait peran KPEI sebagai Central Counterparty (CCP), enhancement Enterprise Project Management (EPM), serta konsultasi dan review Key Performance Indicator (KPI) Business Research and Development carried out a series of activities and initiatives to support KPEI’s business development. The planning session in early 2014 and monthly evaluation meeting held to ensure the corporate activities are in line with the stipulated plans. Whereas significant initiatives that has been implemented include studies of KPEI’s role as a Central Counterparty (CCP), Enterprise Project Management (EPM) enhancement, and Key Performance Indicators (KPI) consultation and review
150
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Riset & Pengembangan Bisnis Research & Business Development
Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis (RPB) berfungsi untuk mendukung kegiatan pengembangan usaha KPEI. Fungsi ini semakin penting seiring dengan dinamika yang terjadi di industri pasar modal dan kebutuhan pelaku pasar. Berbagai kegiatan yang menjadi tugas utama dari Divisi RPB adalah menyusun rencana strategis perusahaan, melakukan kajian yang berhubungan dengan operasional dan pengembangan bisnis, memonitor status inisiatif perusahaan dari semua divisi, melakukan koordinasi terhadap pengerjaan proyek bersama OJK, BEI, dan KSEI. Disamping melakukan tugas utama di atas, berbagai inisiatif internal juga dijalankan oleh Divisi RPB untuk pengembangan. Berikut beberapa inisiatif internal yang dilakukan Divisi RPB selama tahun 2014:
INISIATIF KAJIAN Pada tahun 2014, beberapa kajian yang dilakukan oleh divisi ini terkait peran KPEI sebagai Central Counterparty (CCP) diantaranya:
Business Research and Development (RPB) Division has the functions to support KPEI’s business development activities. This function has become increasingly important due to the dynamics in the capital markets industry and the demands of capital market participants. The main duties of the RPB Division include formulating the corporate strategic plans, conducting studies on business operations and development, monitoring corporate initiatives status in all divisions, and coordinating with IFSA, IDX, and KSEI on the implementation of joint projects. Additionally, the RPB Division also carries out various internal development initiatives. Details of internal initiatives by the RPB Division throughout 2014 are as follows: RESEARCH INITIATIVES In 2014, RPB Division conducted studies on KPEI’s role as the CCP, comprising:
• Konsep Bisnis Institutional Delivery Bertujuan untuk mengkaji keberadaan Bank Kustodian (BK) sebagai settlement agent yang dilibatkan dalam skema penyelesaian transaksi nasabah institusi. Keterlibatan BK diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional Anggota Kliring (AK) dan menghilangkan biaya pendanaan yang ditanggung AK.
• Institutional Delivery Business Concept Analyzing the presence of the Custodian Bank (CB) as the settlement agent involved in the institutional client transaction settlement scheme. CB’s involvement is expected to increase Clearing Members (CM) operations efficiency and eliminates funding costs paid by the CM.
• Collateral Management Collateral atau yang disebut dengan agunan merupakan alat mitigasi utama terhadap counterparty risk sesuai dengan tuntutan pasar modal saat ini. Faktor ini yang mendorong KPEI untuk mengkaji perlunya penyempurnaan fungsi pengelolaan agunan yang ada saat ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa fungsi collateral management perlu dilakukan secara terpisah dari fungsi lainnya seperti kliring dan penyelesaian. Selain itu, diperlukan interface system agunan yang dapat di akses oleh AK secara terpadu atas agunan yang dikelola KPEI.
• Collateral Management Collateral represents a main instrument used to mitigate counterparty risks in line with existing capital market requirement. This factor urged KPEI to analyze the need to improve the existing collateral management functions. The study shows that the collateral management functions should be managed separately from other functions such as clearing and settlements. Moreover, a collateral interface system is needed and should be accessible by the CM in an integrated system over the collateral managed by KPEI.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
151
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Riset & Pengembangan Bisnis Research & Business Development
• Direct Participant Securities Borrowing Lending (SBL) dan Repurchase Agreement (REPO) Untuk mendukung layanan baru SBL atau biasa disebut dengan Pinjam Meminjam Efek (PME) yang sedang dikembangkan seperti PME Bilateral, REPO dan Securities Financing, KPEI melakukan kajian terkait potensi direct participant sebagai perluasan partisipan dari layanan PME. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa diperlukan partisipan baru selain AK untuk meningkatkan transaksi PME namun hal ini masih terbentur dengan aspek hukum yang ada terkait aturan tentang keanggotaan seperti pada Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan OJK, dan Peraturan KPEI.
• Direct Participant of Securities Borrowing Lending (SBL) and Repurchase Agreement (REPO) To support new SBL services that are currently under development, such as Bilateral SBL, REPO and Securities Financing, KPEI analyzes the potential for direct participants as an extension of participants to the SBL services scheme. This analysis shows the need for new participants in addition to the CM, to increase SBL transactions. However, this study is challenged by some legal aspects related to membership regulations, as stated on the Minister of Finance Regulations, IFSA Regulations, and KPEI Regulations.
• Dana Pensiun, Asuransi, dan Mutual Fund sebagai partisipan PME KPEI Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa secara hukum Dana Pensiun, Asuransi, dan Mutual Fund dapat dijadikan partisipan baru dalam layanan PME KPEI. Hasil kajian menunjukkan bahwa memang ada peraturan yang belum membolehkan ketiga institusi di atas dapat berpartisipasi dalam transaksi PME di KPEI.
• Pension Fund, Insurance, and Mutual Fund as participants of KPEI’s SBL This studies aimed to determine as to whether Pension Fund, Insurance, and Mutual Fund can legally become new participants of KPEI’s SBL services. The study shows that there is a regulation restricting these three institutions from participating in SBL transactions in KPEI.
INISIATIF PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT INITIATIVES a. Enterprise Project Management (EPM) Enhancement As the efforts to improve the process and performance, the RPB Division conducted the EPM system enhancement initiatives in 2014. The enhancement was specifically applied on the appearance of the dashboard and progress report. These developments support project summary (project portfolio indicators) and project report analysis, both on a portfolio as well as on a project basis. Activity phases that were completed at the end of 2014 consisted of producing proposal documents and business requirements, procurement process, design production, and development process. The development and testing phase will continue in 2015. b. Business Requirement Management Tools Provision Business requirement management tools are aimed to enhance the user’s ability to monitor the progress and the latest status for each requirement. Various activities carried out in 2014 include proposal documents and business requirements preparation, procurement process, development and testing process, as well as system and business implementation.
a. Enhancement Enterprise Project Management (EPM) Demi meningkatkan proses dan hasil yang lebih baik, pada tahun 2014 Divisi RPB berinisiatif melakukan enhancement atas sistem EPM. Enhancement dilakukan khususnya pada tampilan dashboard dan progress report. Pengembangan ini akan mendukung analisa project summary (Indicator project portfolio) dan laporan proyek, baik secara portofolio maupun tiap proyek. Hingga akhir tahun 2014, tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi pembuatan dokumen proposal dan spesifikasi kebutuhan, proses pengadaan, pembuatan desain dan proses pengembangan. Tahap pengembangan dan pengujian akan dilanjutkan di tahun 2015. b. Penyediaan Tools Pengelolaan Business Requirement Penyediaan tools pengelolaan business requirement bertujuan untuk memudahkan user menelusuri progres hingga status akhir setiap requirement. Berbagai kegiatan yang sudah dilakukan di tahun 2014 adalah penyusunan dokumen proposal dan spesifikasi kebutuhan, proses pengadaan, proses pengembangan dan pengujian, serta implementasi sistem dan bisnis.
152
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Riset & Pengembangan Bisnis Research & Business Development
INISIATIF PENDUKUNG LAINNYA
OTHER SUPPORTING INITIATIVES
a. Sosialisasi Strategi Perusahaan Inisiatif ini bertujuan untuk mensosialisasikan strategi perusahaan dan mengukur pemahaman strategi tersebut sehingga setiap karyawan dapat memahami visi, misi dan strategi perusahaan.
a. Corporate Strategy Socialization This initiative aimed to socialize corporate strategy and measure understanding of this strategy so that every employee comprehends the corporate vision, mission and strategy. Corporate strategy socialization activities were carried out twice, in April and October 2014. The material presented related to the progress of KPEI’s initiatives and Key Performance Indicators (KPI) in 2014.
Kegiatan sosialisasi strategi perusahaan di tahun 2014 telah dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, pada bulan April dan Oktober 2014. Materi yang disampaikan berkaitan dengan progres inisiatif dan Key Performance Indicator (KPI) KPEI tahun 2014. b. Penyusunan Kerangka dan Prosedur Kajian Pembuatan pedoman penyusunan kajian yang standar diperlukan karena beragamnya area yang menjadi topik kajian. Penyusunan kerangka dan prosedur kajian telah selesai dilakukan pada bulan Juli 2014. c. Rapat Evaluasi Bulanan Pelaksanaan Inisiatif strategis Perusahaan dimonitor dan ditelaah secara rutin melalui Rapat Evaluasi Bulanan yang diadakan setiap bulan bersama dengan Direksi dan Kepala Divisi. Tujuan pertemuan adalah untuk mengevaluasi pencapaian KPI dan progres pelaksanaan inisiatif. Hingga bulan Desember 2014 telah diadakan 10 kali Rapat Evaluasi Bulanan. d. Planning Session 2014 Inisiatif ini merupakan proses penyelarasan akhir antara inisiatif tiap Divisi dengan proyeksi anggaran yang dibutuhkan. Rangkaian tahapan planning session meliputi penyampaian arahan Direksi, kegiatan diskusi intensif membahas inisiatif dengan tiap Divisi dan Direksi, rapat pleno pemaparan rencana kerja, dan persetujuan finalisasi inisiatif. e. Konsultasi dan Review KPI Untuk menentukan KPI yang berkualitas, efektif, dan sesuai dengan visi, misi, dan strategi perusahaan, KPI kembali dikaji dan disusun pada level korporat, divisi dan unit. Kegiatan konsultasi dan review KPI dibantu oleh konsultan dan telah mulai dilaksanakan pada tahun 2013. Penerapan KPI yang baru mulai digunakan secara efektif sejak Juli 2014.
b. Research Framework and Procedure Formulation Compilation of standard guidelines for research formulation is needed due to various areas used in the research topics. Research framework and procedures formulation were completed in July 2014. c. Monthly Evaluation Meeting The implementation of corporate strategy initiatives are routinely monitored and assessed during the Monthly Evaluation Meeting attended by the Board of Directors and Division Heads. The objectives of the meeting are to evaluate the KPI achievement and initiatives progress. Up to December 2014, 10 Monthly Evaluation Meetings were conducted. d. Planning Session in 2014 This initiative represents the final alignment process between the initiatives of every Division with the required budget planning. Planning session comprised directives planning from the Board of Directors, intensive discussion activities on initiatives with every Division and the Board of Directors, business planning meeting, and approval of initiatives finalization. e. KPI Consultation and Review To establish the excellent and effective KPI that aligned with the corporate vision, mission, and strategy, KPI were analyzed and compiled at the corporation, divisional, and units levels. The KPI consultation and review activities were supported by consultants, and initially implemented in 2013. The implementation of new KPI was enforced effective as of July 2014.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
153
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, KPEI memiliki komitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan secara berkesinambungan di seluruh proses bisnis dan operasional sebagai lembaga kliring and penjaminan, untuk mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dalam jangka panjang, yang berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika As a corporation engages in service field, KPEI has a commitment to implement a sustainable Corporate Governance (CG) within its business and operations. The main objective is to optimize the long term corporate value for the shareholders and other stakeholders, which is in compliance with regulations and ethical values
Batik Ceplok - Jawa | Java Batik Ceplok, melambangkan kesejukan, kedamaian, keteraturan dan ketentraman kehidupan. Batik Ceplok symbolizes the freshness, peacefulness, orderliness and tranquility of life.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
KPEI meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik Tata Kelola Perusahaan dengan melengkapi seluruh struktur organisasi, disertai internalisasi nilai-nilai budaya perusahaan yang mengedepankan integritas dalam setiap pelaksanaan tugas dengan tetap berupaya mengelola risiko untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan. KPEI improves the quality implementation of Corporate Governance best practices by completing the entire organization structure, along with the internalization of the Company’s culture values, emphasizing the integrity in every performance and risk management, to ensure a sustainable growth.
156
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tata kelola perusahaan merupakan pedoman yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan secara profesional berlandaskan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan.
Corporate Governance (CG) is the guidelines to direct the Company management in a professional manner based on transparency, accountability, responsibility, independence, fairness, and equality principles.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, KPEI memiliki komitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan atau Corporate Governance (CG) secara berkesinambungan di seluruh proses bisnis dan operasional perusahaan. Tujuan utama pelaksanaan CG adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dalam jangka panjang, yang berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika.
As one of the corporations engage in service field, KPEI has a commitment to implement a sustainable Corporate Governance (CG) within its business and operations. The main objective is to optimize the long term Company value for the shareholders and other stakeholders, which is in compliance with regulations and ethical values.
KPEI berupaya meningkatkan kualitas penerapan CG dengan melengkapi seluruh struktur yang dibutuhkan dalam menjalankan roda organisasi. Hingga tahun 2014, KPEI telah menyelesaikan beberapa kebijakan manajemen bagi masing-masing unit kerja maupun piagam kerja (charter) Dewan Komisaris, Direksi, komite, dan audit internal. Berbagai kebijakan manajemen dan piagam kerja yang diselesaikan adalah sebagai berikut:
KPEI strives to improve the quality implementation of CG by completing all necessary structures required by an organization. In 2014, KPEI has completed several management policies for each working unit as well as charters for the Board of Commissioners, Board of Directors, committees, and internal audit. Following are the completed management policies and charters:
No
Nama Kebijakan Manajemen dan Piagam Kerja | Management Policies and Charters
1
Charter Komite KKPR | KKPR Committee Charter
2
Charter Komite Haircut | Haircut Committee Charter
3
Charter Audit Internal | Internal Audit Charter
4
Charter Dewan Komisaris | Board of Commissioners Charter
5
Charter Direksi | Board of Directors Charter
6
Kebijakan Hubungan Keluar dan Identitas Perusahaan | Inter-Relations Policy and Company Identity
7
Kebijakan Corporate Social Responsibility | Corporate Social Responsibility Policy
8
Kebijakan Manajemen Proyek | Project Management Policy
9
Kebijakan Pengembangan Sistem | System Development Policy
10
Kebijakan Kesekretariatan | Secretarial Policy
11
Kebijakan Pusat Data | Data Centre Policy
12
Kebijakan Database | Database Policy
13
Kebijakan Pengelolaan User | User Management Policy
14
Kebijakan Jaringan Komputer | Computer Network Policy
15
Kebijakan Umum (Teknologi Informasi) | General Policy (Information Technology)
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
157
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No
158
Nama Kebijakan Manajemen dan Piagam Kerja | Management Policies and Charters
16
Kebijakan Jaringan Wireless | Wireless Network Policy
17
Kebijakan Password | Password Policy
18
Kebijakan Sumber Daya Manusia | Human Resources Policy
19
Kebijakan Pengembangan Organisasi dan Budaya Kerja | Organization and Work Culture Development Policy
20
Kebijakan Pengolaan Aset Tetap | Fixed Asset Management Policy
21
Kebijakan Akuntansi Buku 1 | Book 1 Accounting Policy
22
Kebijakan Akuntansi Buku 2 | Book 2 Accounting Policy
23
Kebijakan Keuangan dan Perpajakan | Financial and Taxation Policy
24
Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa | Goods and Services Policy
25
Kebijakan Administrasi umum | General Administrative Policy
26
Kebijakan Manajemen Risiko | Risk Management Policy
27
Kebijakan Pemeriksaan Internal | Internal Audit Policy
28
Kebijakan Pengendalian Internal | Internal Control Policy
29
Kebijakan Enterprise Risk Management | Enterprise Risk Management Policy
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Laporan Pelaksanaan CG Tahun 2014 2014 CG Implementation Report
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan organ utama dalam struktur tata kelola perusahaan. RUPS merupakan sarana bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang kewenangannya tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is a main body in the corporate governance structure. GMS is a forum for the shareholders to stipulate important resolutions in which the authority are not delegated to both Directors and the Board of Commissioners in accordance with the prevailing laws and regulations.
Pada tahun 2014, KPEI menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2014, bertempat di The Dharmawangsa, Jakarta. Agenda RUPS tersebut adalah sebagai berikut:
In 2014, KPEI held 1 (one) Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on June 19th, 2014 at The Dharmawangsa, Jakarta. The agenda of the meeting includes:
1. Persetujuan Atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perusahaan untuk Tahun Buku 2013; 2. Persetujuan Penyisihan Cadangan Jaminan untuk Tahun Buku 2013; 3. Penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2014.
1. Approval of the Annual Report, including Board of Commissioners’ Supervisory Report, and Ratification of the Company’s Financial Statements for 2013 Fiscal Year; 2. Approval the Guarantee Fund Reserve for 2013 Fiscal Year; 3. Appointment of the Public Accountant to audit the Company’s Financial Statements for 2014 fiscal year.
Adapun keputusan RUPS yang dilaksanakan serta tindak lanjut yang telah dilakukan sebagai pelaksanaan keputusan rapat tersebut diuraikan secara ringkas sebagai berikut:
The implementation of GMS resolutions and its follow-ups are briefly described as follows:
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
159
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Agenda 1
Keputusan RUPST 19 Juni 2014 Tindak Lanjut AGMS Resolutions on June 19th, 2014 Follow Up • Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi tentang jalannya Keputusan langsung berlaku Perusahaan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris The resolutions were effective immediately. Perusahaan untuk Tahun Buku 2013 Approved and well accepted the Annual Report of the Board of Director on the Company’s Operation including the Board of Commissioner’s Supervisory Report for 2013 Fiscal Year. • Mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2013, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik OSMAN BING SATRIO dan ENY member firm dari DELOITTE TOUCHE TOHMATSU dengan pendapat "Wajar Dalam Semua Hal Yang Material" sebagaimana ternyata dari Laporannya tanggal 19 Maret 2014 nomor: GA114 0167 KPEI FRB Ratified the Company's Financial Statements for 2013 Fiscal Year audited by Public Accountant OSMAN BING SATRIO and ENY, a member firm of DELOITTE TOUCHE TOHMATSU with the opinion of "Fair in All Materials Aspects/Unqualified" as described on its Report dated March 19th, 2014 No: 0167 GA114 KPEI FRB • Memberikan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan (acquit et de charge) atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Granted acquit et de charge to the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company for the supervision and management actions conducted in the fiscal year ended on December 31st, 2013.
160
2
• Menyetujui besarnya penyisihan dari surplus operasional yang berasal dari Keputusan langsung berlaku pendapatan operasional Perusahaan yang akan dialokasikan ke Cadangan The resolution was effective Jaminan untuk tahun buku 2013 dengan jumlah total sebesar 10% dari Laba immediately. Bersih Perusahaan atau senilai Rp6.612.835.700 Approved the allowances of operating surplus from the Company operating income for fiscal year 2013 with a total 10% of Net Income from the fiscal year 2013, or equivalent to Rp6,612,835,700 to be allocated as Guarantee Fund Reserve.
3
• Menyetujui Penunjukan Kantor Akuntan Publik OSMAN BING SATRIO dan • Persetujuan KAP langsung berlaku. Public Accountant appointment ENY, member firm dari DELOITTE TOUCHE TOHMATSU untuk mengaudit was effective immediately. buku Perusahaan untuk Tahun Buku 2014 dan selanjutnya memberikan wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan negosiasi dan menetapkan honorarium dan persyaratan lain bagi penunjukan Kantor • Surat Perikatan No 010/07/2014/ GA/FAN dan No PJ-014A/ Akuntan Publik tersebut. KPEI/0714 tanggal 3 Juli 2014. Approved the appointment of Public Accountant OSMAN BING SATRIO Engagement Letter No. and ENY, a member firm of DELOITTE TOUCHE TOHMATSU to audit the 010/07/2014/GA/FAN and No. Company’s 2014 Financial Statements and authorized the Company’s Board PJ-014A/KPEI/0714 dated July 3th, of Directors to negotiate and determine the fees and other requirements for the appointment of the public accounting firm. 2014.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
KPEI juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sebanyak 1 (satu) kali yaitu pada tanggal 20 Oktober 2014 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta dengan agenda Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) KPEI tahun 2015. Hasil RUPSLB memutuskan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) KPEI tahun 2015 yang telah dipersiapkan oleh Direksi Perseroan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna mendapat persetujuan serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk mengubah RKAT Perseroan tahun 2015 jika hal tersebut disyaratkan oleh OJK guna mendapat persetujuannya.
KPEI also held 1 (one) Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on October 20th, 2014 at the Ritz Carlton - Pacific Place, Jakarta with an agenda of the Approval of KPEI 2015 Annual Budget and Work Plans (RKAT). The EGMS endorsed the approval of KPEI 2015 RKAT that had been prepared by the Board of Directors following the approval of the Board of Commissioners, to be presented to the Indonesia Financial Services Authority (IFSA) for further approval, and subsequently authorizing the Board of Directors upon the Board of Commissioners’ approval to revise KPEI 2015 RKAT if required by IFSA for its approval.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), semua perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia diwajibkan mempunyai Dewan Komisaris yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi atas kebijakan pengelolaan perusahaan.
Pursuant to Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies (“Company Law”), the corporations incorporated under the laws of Indonesia are required to assign the Board of Commissioners to enact supervisory duties and advisory to the Board of Directors on the Company management policy.
KPEI memiliki Dewan Komisaris yang mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip CG pada operasional Perusahaan.
KPEI has the Board of Commissioners that oversees the implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors, provides advisory and ensures the implementation of CG principles across the Company’s operations.
Tugas dan Wewenang
Duties and Authority
Sebagaimana dijelaskan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, tugas pokok Dewan Komisaris meliputi fungsi pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terkait pengelolaan Perusahaan.
As described in the Company Articles of Association, the main duties of the Board of Commissioners include supervisory functions and advisory to the Board of Directors regarding the Company’s management.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk memberikan persetujuan terhadap hal-hal yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Disamping itu, Dewan Komisaris juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan, sistem pengendalian internal dan aspek kepatuhan terhadap peraturan sudah dijalankan dengan baik. Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan atas tindak lanjut Direksi terhadap temuan-temuan audit.
In conducting its supervisory function, the Board of Commissioners has the authority to grant consent on the matters set out in the Company’s Articles of Association. In addition, the Board of Commissioners is also responsible for ensuring the implementation of corporate governance, internal control system, and proper executions of regulatory compliance. The Board of Commissioners also conducts supervision on the Board of Directors’ follow ups on audit findings.
Dewan Komisaris menyampaikan pertanggungjawaban fungsi pengawasan Perusahaan pada RUPST.
The Board of Commissioners presents the accountability report on the Company’s supervision to the AGMS.
laporan terhadap
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
161
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Susunan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Composition
Anggota Dewan Komisaris dipilih, diangkat dan diberhentikan secara periodik melalui RUPST. Anggota Dewan Komisaris diwajibkan memenuhi persyaratan antara lain mempunyai pengetahuan yang luas tentang pasar modal dan pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Selain itu, Dewan Komisaris juga harus memiliki komitmen terhadap pengembangan Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan pasar modal Indonesia.
Members of the Board of Commissioners are selected, appointed, and dismissed periodically through the AGMS. Members of the Board of Commissioners shall fulfill the requirements, including extensive knowledge of capital market and understanding of the laws and regulations of capital market. In addition, the Board of Commissioners shall hold a commitment to the advancement of Clearing and Guarantee Institutions and Indonesia capital market.
Nama | Name
Susunan Dewan Komisaris Periode 2013 – 2016 Members of the Board of Commissioners composition for 2013–2016 periods: Jabatan | Position Pengangkatan | Appointed Date
Inarno Djajadi
Komisaris Utama | President Commissioner
Parikesit Suprapto
Komisaris | Commissioner
Erizal
Komisaris | Commissioner
RUPST 4 Juni 2013 AGMS on June 4th, 2013 RUPST 4 Juni 2013 AGMS on June 4th, 2013 RUPST 4 Juni 2013 AGMS on June 4th, 2013
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meetings
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari pemegang saham. Rapat diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
The Board of Commissioners’ meeting can be convened at any time when deemed necessary by the Board of Commissioners, or upon written request from member of the Board of Directors, or upon written request from the shareholders. The meeting is held at least once a month.
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat yang dilaksanakan dalam tiap bulannya, dengan tingkat kehadiran masing-masing 100%.
In 2014, the Board of Commissioners held 12 (twelve) monthly meetings, with 100% of attendance rate.
Remunerasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Remuneration
Penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris berdasarkan 3 (tiga) hal yakni hasil RUPS, RKAT, dan Surat Keputusan Direksi. Adapun komponen remunerasi yang dibagikan adalah sebagai berikut:
Remuneration for the Board of Commissioners was determined based on 3 (three) aspects GMS resolutions, RKAT, and the Board of Directors’ Decree. The Board of Commissioners’ remuneration components consist of:
Jenis Penghasilan dan Fasilitas Type Of Income And Facility Kompensasi Per Bulan | Monthly Compensation
Honorarium
162
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Ketentuan Condition Berdasarkan RUPS, dengan ketentuan: Based on GMS: Komisaris Utama 100% President Commissioner 100% Komisaris 90% dari Komisaris Utama Commissioner 90% of the President Commissioner’s.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Jenis Penghasilan dan Fasilitas Type Of Income And Facility Kompensasi Tahunan | Annual Compensation Tunjangan Hari Raya Idul Fitri Allowance Apresiasi Appreciation Tunjangan Pajak Penghasilan Income Tax Allowance Kompensasi Per Periode | Compensation Per Period Penghargaan Masa Kerja Service Severance Fasilitas Lain-Lain | Other Facilities Asuransi Jiwa Life Insurance Asuransi Kesehatan : Rawat Inap, Bedah, Melahirkan Health Insurance: In-patient, Surgery, Maternity. Fasilitas Perjalanan Dinas Official Business Trip Facility
Ketentuan Condition 1x Berdasarkan RKAT Based on RKAT 100% Berdasarkan RUPS Based on GMS Ada Available Ada Available Ada Available
Besaran nilai remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris pada tahun 2014 adalah sebesar Rp4,03 miliar.
The total remunerations received by the Board of Commissioners’ in 2014 was Rp4,03 billion.
Pelatihan Dewan Komisaris
Trainings for the Board of Commissioners
Selama tahun 2014, pelatihan yang diikuti oleh Dewan Komisaris KPEI diantaranya:
Followings are the trainings participated by KPEI’s Board of Commissioners in 2014:
No
Program | Program
Tanggal | Date
1
Business Meeting KPEI - CSD of Iran, Iran
22-23 Mei 2014 | May 22nd -23rd, 2014
2
BCA Capital Market Communities, London
6-11 November 2014 | November 6th – 11th, 2014
3
Sibos, Boston
29 September - 2 Oktober 2014 | September 29th – October 2nd, 2014
4
Capacity Building AB-AK, Osaka
22-24 Oktober 2014 | October 22nd -24th, 2014
5
AO-CCP 11, Yogyakarta
29 Oktober – 1 November 2014 | October 29th - November 1st, 2014
Penilaian Dewan Komisaris
Board of Commissioners Assessment
Prosedur penilaian atas kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan melalui RUPS. RUPS adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi untuk memenuhi ketentuan atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau dari seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
The assessment procedures of the Board of Commissioners’ performance was conducted through GMS. The GMS is a meeting conducted by the Board of Directors in compliance of regulations or upon written request of one or more members of the Board of Commissioners or shareholders that are jointly represent 1/10 (one tenth) shares or more of the issued shares with voting rights.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
163
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi merupakan organ utama perusahaan yang memiliki tugas mengelola kegiatan operasional untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta mewakili KPEI baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
The Board of Directors is the Company main body with the duties in managing the operations activities for the Company interests in accordance with the Company’s goals and objectives, and to represent KPEI both in and out of court by complying the prevailing regulations, Articles of Association, and GMS Resolutions.
Tugas dan Wewenang
Duties and Authority
Sebagaimana yang dijelaskan pada Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas yang ditujukan untuk kepentingan Perusahaan. Direksi juga memiliki kewenangan untuk menerbitkan peraturan berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan kliring atas transaksi bursa, pemberian jaminan penyelesaian transaksi bursa, dan segala kegiatan lainnya yang mendukung pengelolaan perusahaan. Selain itu, Direksi juga berwenang untuk menetapkan kebijakan dan pedoman kerja sebagai acuan operasional Perusahaan serta pengelolaan sumber daya Perusahaan. Pengambilan keputusan Direksi disesuaikan dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.
As described in the Company Articles of Association, the Board of Directors has a full responsibility to carry out the tasks for the best interest of the Company. The Board of Directors also has the authority to issue regulations pertaining to the clearing of securities transactions, guarantees settlement of securities transactions, and any other management support activities. In addition, the Board of Directors also has the authority to set the policies and charters as a reference of the Company’s operations and resources management. The Board of Directors’ decision-making is shared by respective tasks and responsibilities, however the duties implementation of each member of the Board of Directors will remain as a collective responsibility.
Direksi memastikan bahwa kegiatan operasional dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip CG. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab atas penerapan sistem pengendalian internal dan menindaklanjuti rekomendasirekomendasi dari audit internal atas temuan audit yang ada.
The Board of Directors ensures the operations activities are carried out in accordance with the CG principles. Moreover, the Board of Directors is also responsible for the implementation of internal control system and the follow up of internal audit’s recommendations on the audit findings.
Penilaian kinerja Direksi dilaksanakan melalui mekanisme penyampaian laporan pertanggungjawaban atas tugas dan tanggung jawabnya di hadapan RUPS.
The Board of Directors’ performance assessment is conducted by the presentation of accountability report on their duties and responsibilities at the GMS.
Susunan Direksi
Board of Directors Composition
Susunan Direksi ditetapkan berdasarkan kebutuhan Perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan serta dapat bertindak secara independen.
The Board of Directors’ composition is determined based on the Company’s requirements, taking into account the effectiveness, accuracy, and efficient decision-making, as well as independent acts.
164
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Direksi KPEI yang saat ini bertugas beranggotakan 3 (tiga) anggota yang diangkat melalui Keputusan RUPST tanggal 18 Juni 2012. Semua anggota Direksi KPEI telah memenuhi persyaratan kompetensi maupun administratif. Masa jabatan Direksi untuk setiap periode adalah 3 (tiga) tahun.
KPEI’s Board of Directors comprise 3 (three) members that were appointed through AGMS’s Resolution on June 18th, 2012. All members of KPEI’s Board of Directors have fullfiled the competency and administrative requirements. The Board of Directors’ tenure for each period is 3 (three) years.
Susunan dan ringkasan tugas dari masing-masing anggota Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Following is the composition of the Board of Directors and their duties:
Nama | Name Hasan Fawzi
Jabatan | Position Direktur Utama | President Director
Bambang Widodo
Direktur | Director
Indriani Darmawati
Direktur | Director
Fungsi | Function Melakukan fungsi koordinasi, hubungan masyarakat dan pemeriksaan internal To perform coordination, public relations, and internal audit functions Membawahi fungsi kliring dan penyelesaian To direct the clearing and settlement functions Membawahi fungsi penjaminan dan pengendalian risiko To direct the guarantee and risk management functions
Rapat Direksi
Board of Directors Meetings
Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Direksi diselenggarakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau diadakan sewaktu-waktu berdasarkan permintaan minimal oleh satu anggota Direksi, atau atas permintaan Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis pemegang saham.
Pursuant to the provisions of Company Articles of Association, the Board of Directors’ meeting is at least held once a month, or at any time upon request of at least one member of the Board of Directors, or upon request of the Board of Commissioners, or upon written request of the shareholders.
Selama tahun 2014, KPEI menyelenggarakan Rapat Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi adalah 100%.
During 2014, the Board of Directors held 12 (twelve) meetings, with 100% attendance rate.
Remunerasi Direksi
Board of Directors Remuneration
Besaran remunerasi Direksi ditetapkan berdasarkan 3 (tiga) hal yakni hasil RUPS, RKAT, dan Surat Keputusan Direksi. Komponen perhitungan remunerasi Direksi dijelaskan pada tabel di bawah ini:
The Board of Directors’ remuneration is determined based on 3 (three) aspects GMS resolutions, RKAT, and the Board of Directors’ Decree. The Board of Directors’ remuneration components consist of:
Jenis Penghasilan Dan Fasilitas | Type Of Income And Facility
Ketentuan | Condition
Kompensasi Per Bulan | Monthly Compensation
Gaji pokok | Basic Salary
Tunjangan Perumahan | Housing Allowance
Berdasarkan RUPS, dengan ketentuan: Based on GMS, with the conditions: Direktur Utama 100% President Director 100% Direktur 90% Director 90% Berdasarkan RUPS Based on GMS
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
165
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kompensasi Tahunan | Annual Compensation Tunjangan Pendidikan | Education Allowance
1.5 x
Tunjangan Hari Raya | Idul Fitri Allowance
1x
Insentif | Incentive
1x
Tunjangan Kesejahteraan | Welfare Allowance
1x Berdasarkan RKAT Based on RKAT 100%
Apresiasi | Appreciation Tunjangan Pajak Penghasilan | Income Tax Allowance Kompensasi Per Periode | Compensation Per Period
Berdasarkan RUPS Based on GMS Berdasarkan RUPS Based on GMS
Tunjangan Kendaraan | Vehicle Allowance Penghargaan Masa Kerja | Service Severance Fasilitas Lain-Lain | Other Benefits Parkir, Bahan Bakar, dan Tol | Parking, Fuels, Toll Rawat Jalan | Out-patient Asuransi Jiwa | Life Insurance Asuransi Kesehatan: Rawat Inap, Bedah, Melahirkan | Health Insurance: In-patient, Surgery, Maternity BPJS Ketenagakerjaan | Employee Insurance
Penggantian 100% 100% reimbursement Penggantian 100% 100% reimbursement Ada | Available Ada | Available Ada | Available
BPJS Kesehatan | Employee Health Care
Ada | Available
Tunjangan Kacamata | Glasses Benefit Fasilitas Keanggotaan Profesi, Olah Raga, dll | Professional Membership, Sports Facilities, etc. Fasilitas Perjalanan Dinas | Official Business Trip Facility
Ada | Available
Medical Check Up
Ada | Available
Ada | Available Ada | Available
Besaran remunerasi Direksi untuk tahun buku 2014 dengan mempertimbangkan kinerja dan kondisi keuangan Perusahaan adalah sebesar Rp17,53 miliar.
Based on the Company’s performance and financial condition, the total remuneration for the Board of Directors in 2014 fiscal year was Rp17.53 billion.
Pelatihan Direksi
Board of Directors Trainings
Selama tahun 2014, program pelatihan dan peningkatan kompetensi yang diikuti oleh Direksi KPEI meliputi:
Following are trainings participated by KPEI’s Directors in 2014:
166
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No
Program | Programs
Tanggal | Date
1
The 8th Task Force Meeting of Pan Asian CSD Alliance, Hongkong
2
PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending, Tokyo
3
ToF 2014 - NASDAQ OMX: Shaping the Capital Markets of Tomorrow, Swedia Pertemuan Anggota RUA APEI 2014, Bandung RUA APEI Member Meeting 2014, Bandung Investor Summit and Capital Market Expo 2014, Surabaya
19-23 Mei 2014 | May 19th -23th, 2014
13
20-21 Agustus 2014 | August 20th -21st, 2014 KSEI Shareholder Seminar 2014, Bali 29-31 Agustus 2014 | August 29th -31st, 2014 IOSCO Meeting, Brazil 28 September - 2 Oktober 2014 | September 28th – October 2nd, 2014 18th ACG General Meeting, China Central Depository & Clearing Co, Ltd 14-17 Oktober 2014 | October 14th – 17th, 2014 (CCDC), Xi’an, China AO-CCP 11, Yogyakarta 29 Oktober – 1 November 2014 | October 29th - November 1st, 2014 Indonesia International Conference on Islamic Finance, Surabaya 3-4 November 2014 | November 3th – 4th, 2014 Extraordinary General Meeting of ANNA 2014, Bali 19-22 November 2014 | November 19th – 22nd, 2014 Securities & Exchange Commission 24th Annual Institute for Securities 7-18 April 2014 | April 7th -18th, 2014 Market Development, Washington London Stock Exchange Meeting, London 9-13 Juni 2014 | June 9th – 13th, 2014
14
8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum, Singapore
15
CCP 12 Special General Meeting 2014, Singapore
16
BCA Capital Market Communities, London
25-27 Februari 2014 | February 25th – 27th, 2014 24-26 September 2014 | September 24th -26th, 2014 7-11 November 2014 | November 7th -11th , 2014
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penilaian Kinerja Direksi
24-25 Februari 2014 | February 24th -25th, 2014 4-6 Maret 2014 | March 4th -6th, 2014
14 Juni 2014 | June 14th, 2014
Board of Directors Assessment
Pihak yang melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian, Dewan Komisaris mengacu kepada Key Performance Indicator (KPI) Direksi.
The performance assessment of the Board of Directors is enacted by the Board of Commissioners and GMS. In conducting the assessment, the Board of Commissioners refers to the Directors’ Key Performance Indicators (KPI).
Hasil kinerja Direksi selama tahun 2014 yang diukur dengan KPI mencakup:
The Directors’ performance results measured by KPI includes the following:
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
167
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
KPI UNGGULAN KPEI KPEI’S KEY PERFORMANCE INDICATORS STRATEGY OBJECTIVE
KPI
STAKEHOLDER PERSPECTIVE Reliable CCP in Capital Index Kepuasan Anggota Kliring Market (Clearing Member Satisfactory Index)
PERIODE Tahunan Annually
INTERNAL BUSINESS PROCESS PERSPECTIVE Improve Clearing, Persentase Ketepatan Waktu Proses Jan | Jan Settlement, and Guarantee Penyelesaian Feb | Feb Process (Percentage of On Time Settlements) Mar | Mar
Jumlah Kegagalan Sistem e-CLEARS (Number of e-CLEARS System Failure)
168
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
TARGET
ACTUAL
PIC
80%
83.85% Direktur Utama President Director Direktur 1 Director 1 Direktur 2 Director 2
90%
100% Direktur 1 Director 1 100% Direktur Utama 95.00% President Director
90% 90%
Apr | Apr
90%
100%
Mei | May
90%
94.44%
Jun | Jun
90%
95.24%
Jul | Jul
90%
94%
Agu | Aug
90%
100%
Sep | Sep
90%
100%
Okt | Oct
90%
96%
Nov | Nov
90%
100%
Des | Dec
90%
95%
YTD
90%
97.52%
Jan | Jan
0
Feb | Feb
0
Mar | Mar
0
0 Direktur 1 Director 1 0 Direktur Utama 0 President Director
Apr | Apr
0
0
Mei | May
0
0
Jun | Jun
0
0
Jul | Jul
0
0
Agu | Aug
0
0
Sep | Sep
0
0
Okt | Oct
0
0
Nov | Nov
0
0
Des | Dec
0
0
YTD
0
0
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
KPI UNGGULAN KPEI KPEI’S KEY PERFORMANCE INDICATORS STRATEGY OBJECTIVE Improve CCP Risk Management
KPI Nilai Ketidakcukupan Agunan (Collateral Inadequacy Value)
PERIODE
TARGET
ACTUAL
PIC
Jan | Jan
0
0 Direktur 2 0 Director 2
Feb | Feb
0
Mar | Mar
0
Apr | Apr
0
0 Direktur Utama 0 President Director
Mei | May
0
0
Jun | Jun
0
0
Jul | Jul
0
0
Agu | Aug
0
0
Sep | Sep
0
0
Okt | Oct
0
0
Nov | Nov
0
0
Des | Dec
0
0
YTD
0
0
LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE Improve Organization Capital
Persentase Pemenuhan atas Standar Internasional untuk CCP (Percentage of International Standard Compliance on CCP)
Tahunan Annually
70%
73.75% Direktur Utama President Director Direktur 1 Director 1 Direktur 2 Director 2
HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DENGAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS RELATIONS
Dewan Komisaris dan Direksi adalah organ Perusahaan yang berkedudukan setara di hadapan hukum, dengan tugas utama Dewan Komisaris meliputi pengawasan atas pelaksanaan tugas operasional oleh Direksi. Oleh karenanya, sesuai asas independensi, tidak diperbolehkan adanya hubungan tertentu (baik keluarga, keuangan maupun hubungan lainnya) antara anggota dari masingmasing organ Perusahaan tersebut. Hal tersebut telah di jalankan dengan konsisten oleh KPEI sebagaimana penjelasan berikut:
The Board of Commissioners and the Board of Directors are the Company elements that share equal position before the law. The main duties of the Board of Commissioners includes supervision over the operations implementation by the Board of Directors. As such, in compliance with the independence principle, any member of these organs shall not have any particular relationships (either family, financial, or any other form of relationships). This commitment has been consistently practiced by KPEI as described below:
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga
Financial Relations and Familial Relations
Dewan Komisaris dan Direksi KPEI tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi atau Pemegang Saham Pengendali, dan tidak saling memiliki hubungan keluarga, serta hubungan keuangan dengan sesama anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris dan atau anggota Pemegang Saham Pengendali.
KPEI’s Board of Commissioners and Board of Directors do not hold concurrent positions as members of the Board of Commissioners, the Board of Directors or Controlling Shareholders; nor do they share any familial relations or financial relations with fellow members of the Board of Directors, and or Board of Commissioners and or members of the Controlling Shareholders.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
169
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Direksi KPEI diharapkan dapat bertindak independen dan tidak mempunyai benturan kepentingan, sehingga tidak dapat mengganggu kemampuannya dalam melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Dewan Komisaris. Direksi KPEI dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali.
KPEI’s Board of Directors is thus expected to constantly act independently, having no conflict of interest that may interferes their ability to carry out duties independently and objectively, both the relationship with fellow Directors and with the Board of Commissioners. KPEI’s Board of Directors is led by the President Director assigned from an independent party of the Controlling Shareholders.
Hubungan Anggota Dewan Komisaris dengan Direksi dan Pemegang Saham Pengendali Relationship of Members of the Board of Commissioners, Directors and Controlling Shareholders Hubungan Keuangan dengan | Hubungan Keluarga dengan | Financial Relations with Familial Relations with Pemegang Pemegang Saham Saham Nama | BOC BOD Pengendali | BOC BOD Pengendali | Name Controlling Controlling Shareholders Shareholders Ya | Tidak | Ya | Tidak | Ya | Tidak | Ya | Tidak | Ya | Tidak | Ya | Tidak | Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Dewan Komisaris | Board of Commissioners Inarno Djajadi
√
√
√
√
√
√
Parikesit Suprapto
√
√
√
√
√
√
Erizal
√
√
√
√
√
√
Direksi | Board of Directors Hasan Fawzi
√
√
√
√
√
√
Bambang Widodo
√
√
√
√
√
√
Indriani Darmawati
√
√
√
√
√
√
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSONERS’ COMMITTEES
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit untuk mendorong agar Perusahaan dikelola dengan manajemen yang sehat sesuai dengan prinsip CG. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit bekerja sama dengan Direksi, Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, Internal Audit, dan Auditor Eksternal.
In conducting its supervisory functions, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee to encourage the sound Company management in line with the CG principles. In performing its duties, the Audit Committee works closely with the Board of Directors, Credit Policy and Risk Management Committee, Internal Audit and External Auditors.
Komite Audit KPEI dibentuk berdasarkan Keputusan No.SK-01/DEKOM/IX/2008 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Komite Audit, yang diperpanjang dengan Keputusan No.SK-001/DEKOM/VII/2013 tentang Pengangkatan Komite Audit.
KPEI’s Audit Committee was established based on the Decree No.SK-01/DEKOM/IX/2008 conerning the Establishment and Appointment of Audit Committee, extended with the Decree No.SK-001/DEKOM/VII/2013 on the Appointment of Audit Committee.
170
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tugas dan Wewenang Komite Audit
Audit Committee Duties and Authority
Tugas dan wewenang Komite Audit meliputi:
Audit Committee’s duties and authorities include:
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. • Memastikan ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh Internal Audit. • Memantau kinerja auditor eksternal dan memastikan kemandiriannya dalam menjalankan tugas.
• Reviewing the financial information that will be published by the Company, such as Financial Statements, projections, and other financial information. • Ensuring the Company’s compliance with the prevailing laws and regulations. • Reviewing the examination results of Internal Audit.
Selama tahun 2014, Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali, dengan hasil kegiatan rapat sebagai berikut:
During 2014, the Audit Committee held 7 (seven) meetings, with the results as follows:
1. Memberikan arahan kepada Kepala satuan Internal yang baru 2. Melakukan review laporan AMI 35, 36, dan 37 3. Melakukan review laporan audit reguler tahun 2013, audit reguler I dan II 2014 4. Melakukan review atas draft Laporan Keuangan dan draft Laporan Keuangan Dana Jaminan KPEI Audited 2013 5. Melakukan revisi Piagam Komite Audit 6. Melakukan review hasil surveillance visit 2014
1. Provided guidance to the new Internal Department Head 2. Reviewed the AMI 35, 36, and 37 reports 3. Reviewed the regular audit 2013 and regular audit I and II 2014. 4. Reviewed the drafts of KPEI’s Financial Statements and Audited Fund Guarantee’s Financial Statements for 2013 5. Revised the Audit Committee Charter 6. Reviewed the surveillance visit report 2014
• Monitoring the performance of External Auditors and ensuring its independency in conducting its duties.
Susunan dan Kehadiran Rapat Komite Audit Composition and Meeting Attendance of Audit Committee Nama | Name
No 1
Erizal
2 3
Nishnurtia Razak Ananta Wiyogo
Jabatan | Position
7
Jumlah Kehadiran | Total Attendance 7
7 7
7 7
Jumlah Rapat | Total Meeting
Komisaris dan Ketua Komite Audit | Commissioner and Chairman of Audit Committee Anggota | Member Anggota | Member
Persentase Kehadiran | Attendance % 100% 100% 100%
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ COMMITTEES
Untuk meningkatkan akuntabilitas dan tanggung jawab atas segala kegiatan operasional Perusahaan, serta membantu dalam pengambilan keputusan, Direksi membentuk komite-komite dengan tugas dan kewenangan tertentu yang bertanggung jawab kepada Direksi.
To enhance the accountability and the responsibility of every Company operations plan, as well as to assist the Board of Directors in decision-making process, the Board of Directors established the committees with specific duties and authority, which are responsible to the Board of Directors.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
171
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pada tahun 2014, Direksi dibantu oleh 2 (dua) komite sebagai berikut:
In 2014, KPEI’s Board of Directors was assisted by 2 (two) committees, comprising:
KOMITE KEBIJAKAN KREDIT DAN PENGENDALIAN RISIKO
CREDIT POLICY AND RISK CONTROL COMMITTEE
Mengacu peraturan Bapepam-LK No.III.B.6 yang disempurnakan menjadi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI memiliki Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko (KKKPR) untuk membantu Direksi dalam menjalankan pengelolaan dan pengendalian risiko kredit, melalui:
Pursuant to the regulation of Bapepam-LK No.III.B.6 which was amended to Indonesia Financial Services Authority (IFSA) Regulation (POJK) No.26/POJK.04/2014 on Settlement Guarantee of Securities Exchange Transactions, KPEI established the Credit Policy and Risk Control Committee (KKKPR) to assist the Board of Directors in managing and controlling credit risks, through:
• Pemantauan kebijakan pengelolaan risiko penjaminan penyelesaian transaksi bursa • Penetapan kebijakan penggunaan dan investasi Dana Jaminan • Rekomendasi atas kebijakan pengelolaan risiko penjaminan penyelesaian transaksi bursa • Rekomendasi atas persentase laba bersih KPEI yang wajib disisihkan untuk membentuk Cadangan Jaminan
• Monitoring risk management policy for settlement guarantee of securities transactions • Establishment of Investment of Guarantee Fund Policy
Anggota KKKPR terdiri dari 5 Direktur dari Anggota Kliring yang tidak saling terafiliasi dengan kompetensi dan pengalaman guna mendukung pelaksanaan tugas komite sehingga dapat menjaga independensi dan profesionalitas dalam bertugas.
Members of KKKPR consists of 5 Directors of Clearing Members that are not affiliated, and have competence and experience so as to support the implementation of the committee’s duties, thus they would be able to maintain independency and professionalism.
Kegiatan KKKPR tercakup dalam penyelenggaraan rapat komite yang diadakan sebanyak 14 (empat belas) kali selama tahun 2014.
KKKPR activities are included in the Committee meeting, which was held 14 (fourteen) times during 2014.
No 1 2 3 4 5 6
• Recommendation on risk management policy for settlement guarantee of securities transactions • Recommendation on percentage of KPEI’s net income that shall be allocated for Guarantee Fund Reserve
Data kehadiran Rapat Komite KKPR KKPR Committee Meeting Attendance Jumlah Rapat | Nama | Name Total Meetings Alpino Kianjaya (PT MNC Securities) 14 Risa Effennita Guntoro (PT Macquaire Capital Securities 2 Indonesia) * Aswardin (PT BNI Securities) 14 Sujadi (PT Danareksa Sekuritas) 14 Hosea Nicky Hogan (PT Reliance Securities) 14 Heru Handayanto (PT CIMB Securities) ** 12
Jumlah Kehadiran | Total Attendance 13
93%
2
100%
11 13 12 12
79% 93% 86% 100%
* Periode Januari-Februari 2014 | January – February 2014 Period ** Periode Maret-Desember 2014 | March – December 2014 Period
172
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Persentase Kehadiran | Attendance %
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
KOMITE HAIRCUT
HAIRCUT COMMITTEE
Dasar hukum pembentukan Komite Haircut mengacu pada peraturan Bapepam-LK No.V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal kerja Bersih Disesuaikan dan Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia No.II-11 tentang Komite Haircut.
The legal basis of the establishment of Haircut Committee is referred to Bapepam-LK regulations No.V.D.5 on the Supervision and Reporting of Adjusted Net Working Capital and Regulation of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia No.II-11 on Haircut Committee.
KPEI menetapkan tugas dan wewenang Komite Haircut, sebagai berikut: • Menetapkan penyusunan kriteria dan model (formula) penentuan haircut Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap yang tercatat dan akan tercatat (listing) di Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek. • Menetapkan besarnya haircut Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap yang tercatat dan akan tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek • Mengumumkan besarnya haircut Efek sebagaimana dimaksud pada butir b di atas pada website KPEI selambat-lambatnya 1 (satu) hari Bursa sebelum efektif diberlakukan. • Mengumumkan besarnya haircut Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek yang akan tercatat (listing) di Bursa Efek di Indonesia pada website KPEI, dilakukan selambatlambatnya 1 (satu) hari Bursa sebelum dicatatkan (listing) di Bursa Efek Indonesia.
KPEI defines the duties and authority of the Haircut Committee, as follows: • To determine the criteria and models (formulas) formulation of haircut for Equity-based Securities or Securities with Variable Cash Flow Assets that currently listed and to be listed on the Indonesia Stock Exchange, and Mutual Funds with Participation Units traded on the Stock Exchange. • To determine the amount of haircut for Equity-based Securities or Securities with Variable Cash Flow Assets currently listed and to be listed on the Indonesia Stock Exchange and Mutual Funds with Participation Units Traded on the Stock Exchange. • To announce the amount of haircut for Securities referred to in item (b) above on KPEI website not later than 1 (one) Exchange day before the effective period.
Keanggotaan Komite Haircut terdiri dari 1 (satu) orang sebagai koordinator merangkap anggota, dan 10 (sepuluh) orang sebagai anggota. Pemilihan koordinator dilakukan oleh Anggota Komite Haircut.
Haircut Committee Membership consists of 1 (one) coordinator and member, and 10 (ten) members. The coordinator was selected by the members of the Haircut Committee.
KPEI menetapkan persyaratan Anggota Komite Haircut, sebagai berikut: • 2 (dua) orang Direktur Lembaga Kliring dan Penjaminan yang membawahi fungsi Kliring dan Penjaminan.
KPEI established the following requirements for the Haircut Committee members: • 2 (two) Directors of a Clearing and Guarantee Institution, which oversees the functions of Clearing and Guarantee. • 2 (two) Directors of the Stock Exchange, which oversees the Supervision functions, and the Membership or Listing functions. • 1 (one) Director of the Central Securities Depository, which oversees custodial services functions.
• 2 (dua) orang Direktur Bursa Efek yang membawahi fungsi Pengawasan, dan fungsi Keanggotaan atau Pencatatan. • 1 (satu) orang Direktur Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang membawahi fungsi jasa kustodian.
• To announce the amount of haircut for Equity-based Securities or Securities with Variable Cash Flow Assets currently listed and to be listed on the Indonesia Stock Exchange and Mutual Funds with Participation Units traded on the Stock Exchange, on KPEI website, not later than 1 (one) Exchange day prior to listing on the Indonesia Stock Exchange.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
173
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
• 5 (lima) orang Direktur Anggota Kliring yang tidak saling terafiliasi dan memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan pengalaman yang ditetapkan oleh KPEI. • 1 (satu) orang profesional ataupun praktisi yang memenuhi persyaratan integritas, memahami peraturan di bidang pasar modal dan memiliki kompetensi di bidang penilaian efek.
• 5 (five) Directors of Clearing Member not affiliated with each other and that meet the requirements of integrity, competence and experience required by KPEI.
Kegiatan Komite Haircut selama tahun 2014 tercermin melalui 12 (dua belas) kali kegiatan rapat komite. Agenda rapat pada umumnya untuk menentukan besaran haircut dengan menggunakan prosedur dan metode yang telah ditetapkan.
The Committee activities in 2014 are reflected in the committee meetings, which has held 12 (twelve) times. The meeting agenda in general to determine the amount of haircut by using established procedures and methods.
• 1 (one) professional or practitioner, which meets the requirements of integrity, understands the capital market regulations and has competence in the securities valuation business.
Data kehadiran Rapat Komite Haircut Haircut Committee Meeting Attendance No
Jumlah Rapat | Total Meetings
Nama | Name
1 2 3 4 5 6 7
Uriep B Prasetyo (PT Bursa Efek Indonesia) Hoesen (PT Bursa Efek Indonesia) Sulistyo Budi (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia) Alpino Kianjaya (PT MNC Securities) Chaerudin Berlian (PT Indomitra Securities) Aswardin (PT BNI Securities) Hosea Nicky Hogan (PT Reliance Securities) Risa E Guntoro (PT Macquaire Capital Securities 8 Indonesia) 9 Haryajid Ramelan (Profesional) Indriani Darmawati (PT Kliring Penjaminan Efek 10 Indonesia) Bambang Widodo (PT Kliring Penjaminan Efek 11 Indonesia)
Jumlah Kehadiran | Total Attendance
Persentase Kehadiran | Attendance % 75% 75% 67% 92% 50% 83% 92%
12 12 12 12 12 12 12
9 9 8 11 6 10 11
12
11
92%
12
10
83%
12
12
100%
12
12
100%
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Fungsi Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary’s Functions
Sesuai dengan Pedoman Corporate Governance (CG) KPEI, Sekretaris Perusahaan adalah suatu fungsi yang dibentuk untuk berinteraksi dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, menjaga citra perusahaan dan menjadi kustodian dokumen perusahaan.
In accordance with KPEI Guidance of Corporate Governance (CG), the Corporate Secretary is a function established to interact with the shareholders and other stakeholders, to maintain the Company image, and to act as a custodian of the Company documents.
174
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Posisi struktural Sekretaris Perusahaan berada di bawah Direksi, bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan oleh karenanya memiliki akses langsung kepada Direksi serta bersinergi dengan divisi-divisi lain untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya.
The structural position of Corporate Secretary is under, directly reports to, and has direct access to the Board of Directors. Additionally, the Corporate Secretary works together with other divisions to obtain necessary information in relation with the implementation of its duties.
Tugas Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary’s Duties
Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi: 1. Menjadi penghubung antara Perusahaan dengan OJK, Pemegang Saham, SRO, Lembaga lainnya, dan masyarakat. 2. Mengingatkan dan memberi masukan kepada Direksi agar Perusahaan selalu mematuhi dan menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta berpegang teguh terhadap standar etika Perusahaan. 3. Menyiapkan dan mengkomunikasikan informasi yang akurat dan lengkap mengenai kinerja Perusahaan kepada masyarakat Pasar Modal dan pemangku kepentingan lainnya. 4. Bertanggungjawab terhadap koordinasi pelaksanaan CG Perusahaan, termasuk melakukan penelaahan periodik terhadap piagam kerja (charter) dan pedoman tata kelola. 5. Membantu Direksi dalam: a. Membuat Daftar Khusus hubungan antar anggota Dewan Komisaris, Direksi dan keluarganya, baik dalam Perusahaan maupun afiliasinya.
The Corporate Secretary’s duties include: 1. As a liaison officer between the Company and IFSA, Shareholders, SROs, other Institutions, and community.
b. Menyiapkan informasi yang dibutuhkan Direksi terkait permintaan dokumen dari Dewan Komisaris, OJK, SRO serta Lembaga lainnya. c. Memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi kewajiban pelaporan dan keterbukaan informasi secara tepat waktu dan akurat. 6. Mendokumentasikan berbagai kegiatan dan informasi terkait Perusahaan serta mempublikasikannya secara tepat waktu sesuai kebijakan Perusahaan. 7. Mengikuti perkembangan industri pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal serta praktik-praktik CG sehingga dapat memberikan informasi bagi Dewan Komisaris, Direksi serta internal Perusahaan bilamana dibutuhkan. 8. Mempertahankan serta meningkatkan citra Perusahaan yang positif, baik di tingkat nasional maupun internasional.
2. Reminding and providing inputs to the Board of Directors to constantly in compliance and implement the prevailing regulations, as well as adheres to the ethical standards of the Company. 3. Preparing and communicating accurate and complete information regarding the Company’s performance to the Capital Market communities and other stakeholders. 4. Responsible for the coordination of CG implementation, including conducting a periodic review of the charter and Codes of CG. 5. Assisting the Board of Directors in: a. Preparing a Specific List of the relations between members of the Board of Commissioners, Board of Directors and their families, both within the Company and its affiliates. b. Preparing necessary information requested by the Board of Directors pertaining to document requests from the Board of Commissioners, IFSA, SROs, and other Institutions. c. Ensuring the Company’s compliance with its reporting and disclosure obligations in a timely and accurate manner. 6. Documenting and publishing various Company activities and information in a timely manner, according to the Company policy. 7. Monitoring the development in the capital market industry, particularly on capital market regulations and CG practices, to be used as information for the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Company internal elements, as necessary. 8. Maintaining and enhancing positive image of the Company at both national and international levels.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
175
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Profil Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Profile
Suryadi
Mengawali karir di industri pasar modal sebagai staf di Bagian Pengendalian Risiko, di PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) pada tahun 1996. Beliau kemudian melanjutkan karir di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan menjabat sebagai Kepala Departemen Penyesuaian Hak dan Kewajiban tahun 2001-2005, selanjutnya menjabat sebagai Kepala Departemen Surat Utang dan Derivatif tahun 2005-2009. Setelah itu, beliau dipercaya menjadi Kepala Satuan Pemeriksa Internal tahun 2009-2013. Mulai tahun 2013, beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan KPEI. Menyandang gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dan Magister Manajemen Universitas Indonesia, Jakarta. Suryadi began his career in the capital market industry as a staff member of Risk Management Department, at PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) in 1996. He then continued his career in PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), and served as the Head of Department of Rights and Obligations Adjustments from 2001-2005, and served as the Head of the Fixed Income and Derivatives Department from 2005-2009. He was subsequently appointed as the Head of Internal Audit from 2009-2013. He was appointed as KPEI’s Corporate Secretary in 2013. Suryadi holds a degree in Agriculture from Bogor Agricultural University and a Magister of Management from the University of Indonesia, Jakarta. SATUAN PEMERIKSA INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Tugas Satuan Pemeriksa Internal
Internal Audit Unit’s Duties
Satuan Pemeriksa Internal (SPI) merupakan organ pendukung pelaksanaan CG yang memberikan jasa audit (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif. Tujuan fungsi SPI untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan proses tata kelola.
Internal Audit Unit is a supporting element in the implementation of CG, which provides independent and objective assurance and consultation. This unit functions to enhance and improve the Company operations through systematic approach that focus on evaluating and improving the effectiveness of risk management, internal control, and governance process.
Struktur Satuan Pemeriksa Internal
Internal Audit Unit’s Structure
Kepala SPI diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Pengangkatan dan pemberhentian kepala SPI diregulasikan melalui persetujuan Komisaris Utama. Oleh karenanya, dalam melaksanakan tugasnya, Kepala SPI melakukan pelaporan secara fungsional dan administratif kepada Direktur Utama serta kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
The Head of Internal Audit Unit is appointed by and reports directly to the President Director. The appointment and dismissal of Head of Internal Audit Unit requires the Board of Commissioners’s approval. As such, the Head of Internal Audit Unit presents both administrative and operations reports to both President Director and the Board of Commissioners, through the Audit Committee.
Per Desember 2014, SPI memiliki 3 (tiga) staf auditor dan 1 (satu) staf spesialis Enterprise Risk Management (ERM) yang telah memiliki sertifikasi ERMAP. Kepala SPI dipilih dengan memperhatikan kualifikasi dan kompetensinya yang memadai serta memiliki sertifikasi sebagai auditor.
As of December 2014, Internal Audit Unit consists of 3 (three) audit staffs and 1 (one) Enterprise Risk Management (ERM) specialist that holds ERMAP certification. The Head of Internal Audit Unit is appointed based on appropriate qualification and competence and auditor certification.
Laporan Pelaksanaan Tugas SPI
Internal Audit Activity Report
Selama tahun 2014, kegiatan SPI meliputi:
176
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
In 2014, Internal Audit activities are as follows:
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No 1 AMI 36
Kegiatan | Activity
2
AMI 35
3
Audit Reguler - Pemeriksaan atas Aspek Hukum Internal dan Eksternal Perusahaan Regular Audit – Audit on Company’s Internal and External Legal Aspects. Audit Reguler -Pemeriksaan Pelaksanaan Operasional, Administrasi, Pengembangan dan Perluasan Produk PME dan REPO Regular Audit – Audit on the implementation of Operation, Administration, Development and Expansion of SBL and REPO products
4
Periode | Period Sasaran Audit | Audit Target Januari – Maret • Wakil Manajemen | Management Representative 2014 • Dokumen Kontrol | Document Control January-March, • Unit SDM (Sumber Daya manusia) - Divisi SUM | HR 2014 Unit ( Human Resources) SUM Division • Unit PRI (Pemantauan Risiko)-Divisi PPR | PRI Unit ( Risk Monitoring ) – PPR Division • Unit KKE (Keanggotaan dan Kepatuhan) -Divisi HKE | KKE Unit ( Membership and Compliance) – HKE Division • Unit PBM ( Pengembangan Bisnis dan Manajemen Proyek)-Divisi RPB | PBM Unit ( Business Project Development ) – RPB| PBM Division • Unit OAS (Operasional dan Administrasi Sistem) -Divisi PTI | OAS Unit ( Operation and Administration System) – PTI/OAS Division • Unit AKT (Akuntansi)-Divisi KAK | AKT Unit ( Accounting) – KAK Division • Unit RPS (Riset dan Perencanaan Strategis)- Divisi RPB | RPS Unit ( Strategic Research and Planning) – RPB Division • Unit PMU (Penjaminan Mutu)-Divisi PTI | PMU Unit ( Quality Assurance) – PTI Division • Unit PSB (Pengembangan Sistem Bisnis) - Divisi PTI | PSB Unit ( Business System Development) – PTI Division Juli – September • Wakil Manajemen | Management Representative 2014 • Dokumen Kontrol | Document Control July-September • Unit KIP (Komunikasi dan Informasi Publik) 2014 Divisi SPE | KIP Unit ( Communication and Public Information) SPE Division • Unit KEU (Keuangan)-Divisi KAK | KEU Unit (Finance) - KAK Division • Unit EKU (Ekuiti)-Divisi KPP | EKU Unit (Equity) - KPP Division • Unit PDA (Pengelolaan Dana Jaminan dan AgunanDivisi PPR | PDA Unit ( Guarantee Fund and Collateral Management)-PPR Division. • Unit ARI (Analisis Risiko) - Divisi PPR | ARI Unit ( Risk Analysis) – PPR Division. • Unit DTE (Dukungan Teknis)-Divisi OTI | DTE Unit (Technical Supports) – OTI Division. • Unit DAP (Dukungan Aplikasi) Divisi OTI | DAP Unit (Application Supports) – OTI Division. • Satuan Pemeriksa Internal | Internal Audit Januari - Juni Unit HUK (Hukum)-Divisi HKE | HUK Unit (Legal) – HKE Division. 2014 January-June 2014 Januari - Juni 2014 January-June 2014
Unit PER (Pinjam Meminjam Efek dan REPO ) - Divisi KPP | PER Unit ( Securities Borrowing and Lending, and REPO) – KPP Division
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
177
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No Kegiatan | Activity 5 Audit Reguler-Pemeriksaan atas Pengadaan Barang/Jasa dan Pengelolan Aktiva Tetap. Regular Audit – Audit on Goods/ Service Procurement and Fixed Assets Management. 6 Review Pengadaan Jasa Pengembangan Enhancement Arsitektur e-CLEARS. Review on the Procurement of e-CLEARS Design Enhancement Development Service.
Periode | Period Juli-Desember 2014 July-December 2014 Agustus- 2014 August 2014
• Unit PSB (Pengembangan Sistem Bisnis) - Divisi PTI | PSB Unit (Business System Development) – PTI Division • Unit UUM (Umum) - Divisi SUM | UUM Unit (General Affair) - SUM Division. • Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko | Guarantee and Risk Management Division • Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek | Settlement Clearing and Securities Borrowing and Lending Division • Divisi Hukum dan Keanggotaan | Legal and Membership Division KPEI
7
Review Proses Kegagalan Penyelesaian Transaksi (Default Management) Review on Default Management
OktoberDesember 2014 OctoberDecember 2014
8
Pemantauan follow up temuan Audit OJK tahun 2013, telah close pada bulan September 2014 Monitoring on follow up of IFSA’s audit findings year 2013, has been closed in September 2014 Simulasi Table Top BCM Table Top BCM Simulation Pembuatan Call Tree BCM Call Tree BCM Pengkinian data risk register all POS Unit Risk register data updating at all POS Units
JanuariSeptember 2014
9 10 11
Sasaran Audit | Audit Target Unit UUM (Umum) - Divisi SUM | UUM Unit (General Affair) - SUM Division
JanuarySeptember 2014 Oktober 2014 October 2014 Desember 2014 December 2014 JanuariDesember 2014 JanuaryDecember 2014
KPEI KPEI Seluruh Unit KPEI | All KPEI’s Units
Profil Kepala Satuan Pemeriksa Internal Head of Internal Audit Profile
Satya Birawa
Mengawali karir di Pasar Modal Indonesia sejak tahun 1996. Beliau bertugas sebagai Staf Sub Unit Kerja Keanggotaan dan Pemantauan Risiko, di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dari tahun 2000-2006. Setelah itu, beliau menjabat sebagai Kepala Departemen Pengendalian Risiko tahun 2006 - April 2013. Pada periode April - Desember 2013, beliau ditunjuk sebagai Kepala Unit Analisis Risiko. Sejak Desember 2013 sampai dengan saat ini, beliau menjabat sebagai Kepala Satuan Pemeriksa Internal KPEI. Menyandang gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Trisakti dan Master of Business Administration Drake University Iowa Amerika Serikat. Began his career in the Indonesia Capital Market in 1996. Prior to his appointment as the Head of Internal Audit Unit in December 2013, he was a staff at Membership and Risk Monitoring sub-unit between 2000-2006, the Head of Risk Management Department from 2006 to April 2013, and Head of Risk Analysis Unit between April-December 2013. He received Civil Engineering degree from Trisakti University and Master of Business Administration from Drake University Iowa, USA.
178
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
AUDIT EKSTERNAL
EXTERNAL AUDITOR
Pada RUPS Tahunan 2014, KPEI telah menyetujui penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio dan Eny selaku member firm dari Deloitte Touche Tohmatsu dan auditor Muhammad Irfan (Izin Akuntan Publik No. AP.0565), untuk melaksanakan audit atas Laporan Keuangan KPEI tahun buku 31 Desember 2014.
KPEI’s 2014 Annual GMS has approved the appointment of Public Accountant Firm Osman Bing Satrio and Eny, a member firm of Deloitte Touche Tohmatsu, and Muhammad Irfan (Public Accounting License No. AP.0565), an Auditor, to audit KPEI’s 2014 Financial Statements for the fiscal year December 31, 2014.
Laporan Keuangan KPEI yang diaudit meliputi laporan tengah tahun dan akhir tahun, terdiri dari Laporan Keuangan Perusahaan dan Laporan Keuangan Dana Jaminan. Berikut keterangan mengenai jasa KAP yang dipergunakan KPEI dalam 3 (tiga) tahun terakhir:
KPEI’s audited Financial Statements include half-year report and full-year report, comprising the Company’s Financial Statements and the Guarantee Fund Financial Statements. Herewith is the description of Public Accountant Firm, which has serve KPEI for the last 3 (three) years:
Tahun Audit | Audited Year 2012 2013 2014
KAP dan Auditor Pelaksana Audit | Public Accountant Firm and Auditor Osman Bing Satrio & Eny Osman Bing Satrio & Eny Osman Bing Satrio & Eny
Biaya-biaya jasa KAP untuk tahun buku 2014 yang meliputi jasa audit Laporan Keuangan KPEI adalah sebesar Rp280 juta, dan untuk Laporan Keuangan Dana Jaminan sebesar Rp90 juta. Sepanjang tahun 2014, KAP tidak memberikan jasa atestasi lain selain audit keuangan.
The fees for Public Accountant Firm and Auditor for the audit service on KPEI’s Financial Statements and the Guarantee Fund Financial Statements were Rp280 million and Rp90 million, respectively. Throughout 2014, the Public Accountant Firm only rendered a service on financial audit.
MANAJEMEN RISIKO KORPORAT
ENTERPRISE RISK MANAGEMENT
Dengan perannya sebagai lembaga yang menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, KPEI memahami pentingnya pengelolaan risiko yang komprehensif dan prudent.
With the role as the clearing and guarantee settlement of securities exchange transactions service provider, KPEI fully understands the importance of a comprehensive and prudent risk management.
Meyakini pentingnya pengelolaan risiko dalam kegiatan usaha, KPEI konsisten melakukan upaya peningkatan pengelolaan risiko melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan berbasiskan penerapan Manual Kebijakan Enterprise Risk Management (ERM). Tujuan penerapan manajemen risiko melalui Manual Kebijakan ERM, adalah:
Risk management is instrumental in every business activities, and for that reason KPEI consistently improves its risk management through a number of relevant activities based on the implementation of Enterprise Risk Management (ERM) Policy Manual, with the objectives as follows:
a. Mewujudkan CG yang lebih baik b. Menetapkan dan mengelola risiko yang dihadapi KPEI, serta meminimalkan konsekuensi yang ditimbulkannya c. Melindungi KPEI dari risiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan mengamankan aset Perusahaan, yang meliputi sumber daya manusia, aktiva, dan reputasi
a. To establish a better CG. b. To determine and manage the risks faced by KPEI and to mitigate the probable consequences. c. To avert KPEI from significant risks that may affect the performance as well as to secure the Company’s assets which include human resource, assets, and reputation.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
179
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
d. Mengidentifikasi, mengukur, merespon, mengendalikan, mengkomunikasikan dan memantau risiko signifikan yang dihadapi KPEI secara sistematis, terstruktur dan komprehensif di seluruh aktivitas e. Membuat laporan seluruh risiko KPEI yang komprehensif mencakup risiko strategi, risiko finansial, risiko operasional dan risiko eksternal atau kategori risiko lainnya f. Menciptakan kesadaran dan kepedulian insan KPEI terhadap pentingnya ERM bagi Perusahaan dan budaya risiko g. Meningkatkan kredibilitas KPEI di mata para pemangku kepentingan
d. To identify, measure, response, control, communicate, and monitor significant risks faced by KPEI in a systematic, structured and comprehensive manner.
Dalam implementasinya, pengelolaan ERM berada di bawah tanggung jawab SPI. Kegiatan ERM selama tahun 2014 yang dilaksanakan SPI KPEI, adalah sebagai berikut: • Melakukan Risk Identification ke seluruh unit KPEI
The implementation of ERM management is under Internal Audit Unit’s responsibility. The following are activities carried out by KPEI’s Internal Audit Unit in 2014: • Conducting Risk Identification across all units within KPEI. • Establishing Risk Based Audit (RBA) - quarter 1 and 3, as a benchmark or recommendation for the auditor during an audit.
• Melakukan pembuatan Risk Based Audit (RBA) kuartal 1 dan 3 sebagai acuan atau rekomendasi kepada auditor dalam melakukan audit • Melakukan pembuatan POS MRI (POS yang akan diberlakukan kepada seluruh unit terkait review dan persetujuan) • Merekomendasikan mitigasi atas risiko yang terjadi berdasarkan berita acara kejadian error sistem kepada unit terkait untuk diimplementasikan dalam inisiatif tahun 2015 • Melakukan perubahan POS Pengelolaan ERM ke dalam format baru yang telah disetujui • Melakukan Implementasi Business Continuity Management (BCM) KPEI Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap risiko operasional kepada seluruh karyawan, telah dilakukan penunjukkan perwakilan risk officer yang bertanggungjawab dalam memitigasi risiko operasional pada masing-masing unit kerja. Tugas risk officer membantu spesialis ERM dalam me-review prosedur operasional di masing-masing unit yang memiliki potensi risiko, baik dalam tingkat low, medium, ataupun high, yang selanjutnya hasil review disampaikan dalam bentuk laporan.
180
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
e. To compile comprehensive risks, including strategic risk, financial risk, operational risk, and external risk or other risks. f. To raise the awareness and sense of belonging of all KPEI’s employees on the importance of ERM and risk culture. g. To enhance KPEI’s credibility amongst the stakeholders.
• Establishing POS MRI (to be introduced to all units pertaining to review and approval). • Recommending risk mitigation, based on the system errors report, to the affected units to be implemented in the 2015 initiatives. • Fine-tuning ERM Management POS into the approved new format • Implementing KPEI’s Business Continuity Management (BCM) Additionally, as efforts to improve employees’ competence and awareness of operations risks, the risk officer representative has been appointed that is responsible to mitigate operations risk within respective units. Risk officers assist ERM in reviewing the operations procedures within respective units that is susceptible to risk exposure, be that low, medium or high. The review is subsequently submitted in one report.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
PERKARA HUKUM YANG MELIBATKAN PERUSAHAAN
LITIGATION INVOLVING THE CORPORATE
Pada tahun 2014, tidak ada perkara hukum yang melibatkan Perusahaan.
There were no legal cases involving the Company in 2014.
AKSES INFORMASI
INFORMATION ACCESS
KPEI berusaha menyediakan informasi dengan jelas, lengkap dan tepat waktu bagi seluruh pemangku kepentingan. Publikasi rutin dilakukan sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan keterbukaan informasi terkait kinerja dan operasional Perusahaan.
KPEI provides accurate, thorough, and timely information accessible to all the stakeholders. The dissemination of regular publication reflects the commitment towards transparent and open information on the Company’s operation and performance.
Untuk mempermudah akses publik terhadap informasi KPEI, Perusahaan menyediakan situs resmi yang berisi informasi lengkap termasuk layanan dan produk, laporan kinerja, pengumuman, dan informasi mengenai kegiatan KPEI, yang dapat diakses pada website Perusahaan.
For a more accessible information for the public, the Company’s official website contains thorough information on product and services, performance reports, announcements, and other information about KPEI.
Selain itu, KPEI juga menyediakan jasa layanan Customer Care, yang dapat di akses melalui:
Moreover, the Company’s Customer Care can be accessed through:
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt.5 | Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190. Telepon | Telephone Fax SMS Toll Free Email Twitter Facebook Group Website
: : : : : : : :
+62 21-515 5115 +62 21-515 5120 +62 816 115 5000 0800-100-KPEI (5734)
[email protected] @AskKPEI AskKPEI www.kpei.co.id
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
181
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
KODE ETIK
CODES OF ETHICS
KPEI menekankan kepada seluruh elemen Perusahaan bahwa di setiap pelaksanaan tugas untuk selalu berpegang pada nilai-nilai moral dan etika yang sejalan dengan Peraturan Perusahaan.
KPEI encourages all involved units across the Company to uphold the prevailing morales and ethics values in performing their tasks.
Seluruh jajaran manajemen beserta karyawan diharapkan untuk memberikan yang terbaik kepada Perusahaan dan pengguna jasa dengan tetap berkomitmen kuat pada Kode Etik, perilaku yang sehat dan kesesuaian dengan hukum, sehingga keputusan yang dibuat akan berkualitas.
All executives and employees are expected to deliver their best performance for the Company and the customers, with a commitment to embracing Code of Conduct, sound behaviours and in line with the laws, for the quality decision implementation.
Kode Etik KPEI disusun berdasarkan nilai inti Perusahaan, yakni integrity, prudence, customer focus, fellowship, dan achievement of excellence. Pelaksanaan Kode Etik KPEI juga mengacu pada 5 (lima) prinsip CG yaitu transaparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kesetaraan dan kewajaran.
The Code of Conduct is established based on the Company core values, namely integrity, prudence, customer focus, fellowship, and achievement of excellence. The implementation of Code of Conduct also refers to the five CG principles, namely transparency, accountability, responsibility, independency, fairness and equality.
Kode Etik KPEI berlaku bagi semua level organisasi dari jajaran Direksi hingga semua karyawan, ditandai dengan kewajiban untuk memahami dan menandatangani Surat Pernyataan Kode Etik yang berisi etika kerja yang berlaku untuk semua karyawan KPEI.
KPEI’s Code of Conduct shall be subscribed by all levels of organization including the Board of Directors and employees. All elements are required to understand and sign the Code of Conduct Statement Letter, stipulating work ethics applicable to all Company’s employees.
PENILAIAN ATAS PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN
ASSESSMENT ON CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION
Untuk mengetahui sejauh mana praktik tata kelola Perusahaan yang telah berjalan di KPEI, Perusahaan kembali melakukan penilaian mandiri dengan pendekatan yang sama dengan yang pernah dilakukan pada tahun 2012. Berdasarkan penilaian mandiri CG pada bulan Desember 2014, KPEI berhasil meningkatkan skor CG dari 80,43% menjadi 84%.
To measure the practices of Corporate Governance in its operations, the Company conducts a self-assessment adopting the method used in 2012. Based on the selfassessment on the CG conducted in December 2014, KPEI’s CG score improved from 80.43% to 84%.
Dengan demikian, skor CG sebesar 84% meningkatkan level interpretasi skor CG berdasarkan Template GCG Self Assessment Check List yang dibuat oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dari “good” menjadi “excellent”.
As such, the 84% GC score has improved CG interpretation score level based on GCG Self-Assessment Check List Template that has been set by the Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), from “Good” to ”Excellent”
182
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Bidang | Areas
No 1 2 3 4 5
Hak-hak Pemegang Saham Shareholder Rights Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Policies Praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Practices Keterbukaan Informasi Disclosures Audit Total Score
Nilai | Scores 0 - 49%: 50 - 59%: 60 - 80%: 81-100%:
Bobot Nilai | Weights
Nilai KPEI | KPEI’s Score
Hasil Pembobotan Nilai | Weighted Score
20%
48
20%
15%
42
7.9%
30%
104
26%
20%
25
17.8%
15%
18
12.3%
100%
237
84%
Interpretasi | Interpretation Perusahaan diharuskan mengkaji sistem Tata Kelola Perusahaan dikarenakan skor di bawah standar Company needs to look at its Corporate Governance system because the overall score is below standard Keseluruhan skor Tata Kelola Perusahaan telah memenuhi standar dasar namun diperlukan keseriusan dalam peningkatan terhadapt permasalahan dengan skor yang rendah Company's overall Corporate Governance score meets the basic standards but should seriously consider improvement on issues where the score is low Keseluruhan skor Tata Kelola Perusahaan mencapai hasil baik, namun dapat lebih ditingkatkan Company’s overall Corporate Governance score is good, but could be further improved Tata Kelola Perusahaan dicapai dengan skor sangat baik Company's Corporate Governance score is excellent
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
183
Batik Manado - Sulawesi Batik Manado memiliki makna keteraturan, logis, dan aman bagi warga dan kehidupan. Batik Manado has the meaning of orderliness, logic, and sanctuary for both the community and life.
Terkandung di dalam visi dan misi Perusahaan, KPEI ingin tumbuh bersama masyarakat. Untuk itu KPEI senantiasa memperhatikan aspek sosial kemasyarakatan, lingkungan serta manfaat yang bisa dirasakan secara bersama dari kehadiran KPEI di masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya Embodied within the corporate’s vision and mission, KPEI is committed to grow with the community. To that end, KPEI strives to engage in social community, environment and benefits of KPEI’s presence among the society and other stakeholders
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Komitmen KPEI dalam menunjukan kepedulian kepada masyarakat terlihat dari berbagai kegiatan sosial yang dikemas dalam program “KPEI Berbhakti” KPEI’s commitment in demonstrating its communities’ engagements are delivered through a social activities program, “KPEI Berbhakti”
186
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) adalah bagian dari program kerja KPEI, yang dilakukan secara rutin serta berkesinambungan. KPEI berkomitmen untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan, dengan melibatkan OJK, BEI, KSEI dan karyawan KPEI. Pada tahun 2014 KPEI mengusung tema “KPEI Berbhakti” sebagai tema kegiatan CSR.
Corporate Social Responsibility (CSR) is part of KPEI work programs that routinely and sustainably conducted. KPEI is committed to participate in and contribute to the community and environments, by involving the IFSA, IDX, KSEI and KPEI employees. In 2014, KPEI launched its CSR activities themed “KPEI Berbhakti”.
Kegiatan KPEI Berbhakti dilaksanakan dengan tujuan: • Memberikan manfaat terhadap pemangku kepentingan. Sesuai visi dan misi Perusahaan, KPEI ingin tumbuh bersama masyarakat. Untuk itu KPEI senantiasa memperhatikan aspek sosial kemasyarakatan serta manfaat yang bisa dirasakan secara bersama dari kehadiran KPEI di masyarakat. • Keseimbangan hubungan dengan pemangku kepentingan. KPEI berkomitmen untuk senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat serta pengguna jasa. Perusahaan percaya dengan memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat dan lingkungan akan turut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan usaha. • Memperkuat keterlibatan pemangku kepentingan KPEI menyadari dalam melaksanakan kegiatan KPEI Berbhakti, Perusahaan perlu melibatkan peran dan kontribusi pemangku kepentingan. Hal ini dilakukan agar manfaat kegiatan KPEI Berbhakti dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan. • Mempertahankan reputasi yang baik dan citra yang positif Melalui kegiatan KPEI Berbhakti, Perusahaan bermaksud mempertahankan reputasi yang baik yaitu menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“KPEI Berbhakti” activities aim to: • Benefit all stakeholders. In line with the Company’s vision and mission, KPEI is committed to grow with the community. KPEI strives to support social community and the provision of mutual benefits from KPEI’s presence.
Pelaksanaan KPEI Berbhakti
“KPEI Berbhakti” Implementation “KPEI Berbhakti” programs carried out in 2014 were covering the following fields:
Program KPEI Berbhakti yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2014 mencakup bidang-bidang sebagai berikut:
• Harmonious relations with stakeholders. KPEI is committed to constantly maintaining community and customers’ trust. The Company believes that providing a social contribution to the community and environment will bring positive impacts on the corporate growth. • Strengthening stakeholders’ involvement. KPEI realizes that in implementing “KPEI Berbhakti” activities, the Company shall involve the roles and contribution of all stakeholders. This is to ensure that all stakeholders may experience the benefits from “KPEI Berbhakti” activities. • Maintaining good reputation and positive image. Through “KPEI Berbhakti” activities, the Company aims to maintain good reputation to be a corporation that benefits the communities.
Pendidikan
Education
Salah satu indikator kemajuan suatu negara dapat dilihat dari tingkat pendidikan masyarakatnya. KPEI mendukung upaya Pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia. Dukungan tersebut diwujudkan antara lain melalui:
Education is an important indicator of a country’s development. KPEI supports the government’s efforts in promoting the growth of education in Indonesia. This support were manifested through:
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
187
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Pemberian beasiswa rutin untuk pelajar dan atau mahasiswa tunanetra berprestasi yang kurang mampu dari tingkatan SMA hingga S2, melalui Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI).
• Providing regular scholarships for high achiveing blind students from underprivileged families, from highschool to Master’s level through Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI).
• Bantuan rutin tiap bulannya kepada yayasan sosial antara lain Yayasan Al Fallah, Yayasan Al Istiqomah dan Yayasan Akhiruz Zaman.
• Regular monthly assistance for social foundation, which are the Al Fallah Foundation, Al Istiqomah Foundation and Akhiruz Zaman Foundation.
• Kerjasama dengan PESONA EDU melaksanakan program pelatihan pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi kepada para guru SMP. Selain itu diberikan bantuan 15 (lima belas) unit komputer beserta software dan 4 (empat) unit printer. Kegiatan ini dilaksanakan KPEI bersama OJK dan SRO lain dalam rangka HUT Pasar Modal 2014.
• Cooperation with PESONA EDU on IT-based training programs for junior-high school’s teachers, as well donation of 15 (fifteen) computers and 4 (four) printers. This program was jointly carried out with IFSA and other SROs to commemorate the anniversary of the Capital Market in 2014.
• Kegiatan pembenahan dan penyediaan sarana perpustakaan SMA Muhammadiyah I, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dilaksanakan KPEI bersama OJK dan SRO lain dalam rangka HUT Pasar Modal 2014.
• Renovation and provision of library facilities at Muhammadiyah I Senior High School in Central Jakarta. This program was jointly organized with IFSA and other SROs to commemorate the anniversary of the Capital Market in 2014.
• Program bantuan peremajaan komputer sekolah pada Yayasan Pendidikan Kodrat YPAB Persekutuan Doa YA di Tapos, Depok, berupa 10 (sepuluh) unit komputer dan 3 (tiga) unit printer. Kegiatan ini dilaksanakan KPEI bersama OJK dan SRO lain dalam rangka HUT Pasar Modal 2014
• Supporting programs to revamp school computers at the Kodrat YPAB Education Foundation, Prayer Association YA in Tapos, Depok, by providing 10 (ten) computers and 3 (three) printers. This program was jointly carried out with IFSA and other SROs to commemorate the anniversary of the Capital Market in 2014.
• Program Bedah Prasarana Sekolah berupa renovasi toilet sekolah dan perbaikan ruang kelas SD di Desa Gaok, Tangerang, bekerja sama dengan organisasi sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT).
• School Facility Renovation Programs, by renovating school lavatory and classrooms at Elementary School in Desa Gaok, Tangerang, in cooperation with social organization - Aksi Cepat Tanggap (ACT).
• Bantuan beasiswa untuk anak dari karyawan SRO dalam rangka HUT Pasar Modal 2014.
• Scholarships for SROs employees’ children to commemorate the anniversary of the Capital Market in 2014.
Sosial Kemasyarakatan
Social and Community Activities
KPEI melaksanakan kegiatan sosial untuk masyarakat yang membutuhkan, antara lain:
KPEI provides social assistance to the communities, including:
• Memberikan bantuan untuk korban banjir Jakarta. Penyaluran bantuan diberikan melalui posko banjir Jakarta dan sekitarnya. • Memberikan bantuan sosial kepada masyarakat pengungsi korban letusan Gunung Sinabung, Sumatra Utara.
• Assistance for flood victims in Jakarta. The distribution was channeled through flood coordinating posts in Jakarta and surrounding areas. • Social assistance for refugees from the eruption of Mount Sinabung in North Sumatra.
188
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Menyelenggarakan khitanan massal bersama SRO lain bertempat di Masjid Al A’la BEI. • Memberikan bantuan kepada Yayasan Amal Hasanah untuk merenovasi Masjid Al Hasanah yang berlokasi di Taman Meruya Ilir, Jakarta Barat. • Membangun peternakan domba dan penggemukan sapi di Malangbong, Garut dan usaha kambing potong di Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan KPEI bersama OJK dan SRO lain dalam rangka HUT Pasar Modal 2014. • Memberikan bantuan dana kepada guru karyawan KPEI, yang kegiatannya dinamakan program “Bhakti Guru”.
• Organizing mass circumcision with other SROs at the Al A’la Mosque, IDX. • Assistance to the Amal Hasanah Foundation to renovate the Al Hasanah Mosque in Taman Meruya Ilir, West Jakarta. • Building sheep and cattle fattening in Malangbong, Garut, and goat farm in Sukabumi, with the IFSA and other SROs to commemorate the anniversary of the Capital Market in 2014.
Kesehatan
Health
Tahun 2014 KPEI juga mengadakan kegiatan donor darah bersama SRO lainnya, dalam rangka memperingati 37 Tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Kegiatan ini diikuti 160 (seratus enam puluh) pendonor dari lingkungan SRO, anggota bursa dan perusahaan lain. Donor darah ini diselenggarakan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia.
In 2014, KPEI organized blood donation with other SROs, in commemoration of 37th years of Indonesia Capital Market reactivation. This activity was participated by 160 (one hunderd sixteen) donors from SROs, exchange members, and other companies. The blood donation event was held in cooperation with the Indonesian Red Cross.
Donor Darah | Blood Donor
Posko Banjir | Flood Rescue
• Assistance for KPEI employees teacher, packaged in “Bhakti Guru” program.
Kegiatan Bersama Pasar Modal
Capital Market Joint Activities
Pada tahun 2014, KPEI bersama BEI, dan KSEI serta asosiasi pasar modal lainnya mengadakan acara dengan misi sosial diantaranya:
In 2014, KPEI, with IDX and KSEI as well as other capitalmarket associations, held social activities which are:
• Outing program untuk komunitas messenger dari Anggota Bursa (KOMAB) • Charity Golf bersama Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)
• Outing program for the messenger community of Exchange Members (KOMAB) • Charity Golf in cooperation with the Indonesian Issuers Association (AEI)
Secara total dana bantuan yang disalurkan KPEI sebagai wujud komitmen Perusahaan melalui program CSR tahun 2014 adalah sebesar Rp973.752.736,00.
The total funds disbursed by KPEI as the corporate’s commitment through CSR programs in 2014 reached Rp973.752.736,00.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
189
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Pernyataan Manajemen atas Laporan Tahunan 2014
Management Statement on 2014 Annual Report
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Dengan
Tuhan
With
Direksi
of Commisioners and the Board of Directors of
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia menyampaikan
PT Kliring Penjaminan Indonesia are pleased to present the
Laporan Tahunan KPEI tahun 2014 kepada para pemangku
2014 KPEI Annual Report.
Yang
mengucap Maha
Esa,
syukur
Dear Distinguished Stakeholders,
Dewan
kepada
Komisaris
dan
the
blessing
of
God
Almighty,
the
Board
kepentingan. Dengan ini perkenankanlah kami untuk menyampaikan
We would like to take this oppurtunity to extend our
terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan dan kerja
gratitude to all Stakeholders for the trust, copration and
sama yang baik yang terjalin selama ini, serta dukungan
suppurt to the company.
yang telah diberikan kepada kami. Laporan Tahunan ini berikut Laporan Keuangan dan
This Annual Report and the Accompayning Financial
informasi terkait lainnya, telah disetujui oleh seluruh anggota
Statements and related financial information have been
Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda
approved by members of the Board of Commisioners and
tangannya masing-masing dibawah ini:
Board of Directors whose signitures appear below:
Dewan Komisaris Board of Commissioner
PARIKESIT SUPRAPTO Komisaris Commissioner
ERIZAL Komisaris Commissioner
INARNO DJAJADI Komisaris Utama President Commissioner
Direksi Board of Directors
BAMBANG WIDODO Direktur Director
190
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
HASAN FAWZI Direktur Utama President Director
INDRIANI DARMAWATI Direktur Director
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
191
Tenun Tana Toraja - Sulawesi Tenun Tana Toraja memiliki ragam motif dan hias yang dipercaya memiliki kemampuan mendatangkan berkah. Tenun Tana Toraja illustrates the variety of patterns and decorations, which believed to have the power to bring blessing.
Laporan Keuangan
Financial Statement
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
195
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DAFTAR ISI
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTOR’S STATEMENT LETTER 1981
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
196
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS - For the year then ended December 31, 2014
Laporan Posisi Keuangan
200 3
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
2014
Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
2025
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
2036
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
2047
Notes to Financial Statements
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
197
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
198
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
199
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan Investasi pada entitas asosiasi Aset keuangan lainnya Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 140.764.538.145 pada 31 Desember 2014 dan Rp 107.583.177.323 pada 31 Desember 2013 Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
282.436.223.256 369.880.604.780
5 6
322.132.984.243 278.962.848.827
2.184.809.521.100 25.181.534.062 32.093.636.422 5.158.261.790 2.899.559.781.410
7 8 9
1.668.864.347.500 18.341.378.500 18.143.450.205 4.771.545.121 2.311.216.554.396
4.956.903.143
7
4.945.939.322
128.511.729.882 8.281.113.259 15.856.220.066
10 11 11
121.898.894.182 10.864.872.283 15.856.220.066
96.621.502.170 5.037.351.088 5.266.521.313 264.531.340.921
12 26 13
89.215.455.344 2.858.115.742 5.057.323.734 250.696.820.673
3.164.091.122.331
2.561.913.375.069
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Other financial assets Securities transactions settlement receivables Trade accounts receivable Other accounts receivable Advance and prepaid expenses Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Security fund assets Fund reserved for guarantee of settlement of securities transactions Investment in associates Other financial asset Equipments and facilities - net of accumulated depreciation of Rp 140,764,538,145 at December 31, 2014 and Rp 107,583,177,323 at December 31, 2013 Deferred tax asset - net Other assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang penyelesaian transaksi bursa Utang pajak Utang lain-lain Beban akrual Pendapatan diterima dimuka Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
2.184.809.521.100 10.345.908.551 39.402.544.026 52.577.891.271 208.159.647 2.287.344.024.595
7 14 15 16 17
1.668.864.347.500 9.152.688.927 37.259.810.163 71.914.223.404 175.193.649 1.787.366.263.643
CURRENT LIABILITIES Securities transactions settlement payables Taxes payable Other payables Accrued expenses Unearned revenues Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas dana pengaman Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
4.956.903.143 13.321.932.000 18.278.835.143
7 27
4.945.939.322 10.796.539.000 15.742.478.322
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta per saham Modal dasar - 60.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 15.000 saham Cadangan penilaian kembali investasi efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
15.000.000.000
18
15.000.000.000
(2.615.839.810)
6
(5.491.538.244)
136.328.347.767 709.755.754.636 858.468.262.593
19
3.164.091.122.331
129.715.512.067 619.580.659.281 758.804.633.104 2.561.913.375.069
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
NONCURRENT LIABILITIES Security fund liabilities Employment benefits obligations Total Noncurrent Liabilities EQUITY Capital stock - Rp 1 million par value per share Authorized - 60,000 shares Subscribed and paid-up 15,000 shares Available-for-sale investment revaluation reserve Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3200
ASSETS
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
2014 Rp PENDAPATAN Pendapatan usaha Biaya tahunan - setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 Catatan/ Notes
281.040.857.689
2013 Rp 282.080.942.835
-
(21.156.070.713)
REVENUES Operating revenues Annual contribution on Non-Tax State Revenue
Jumlah Pendapatan Usaha - Bersih Pendapatan investasi Penghasilan dana kontribusi bank pembayaran Keuntungan selisih kurs Lainnya Jumlah Pendapatan
281.040.857.689 85.427.941.577
20,28 25
260.924.872.122 33.479.385.006
383.353.294 108.080.884 1.723.490.617 368.683.724.061
17
331.756.567 6.519.695.932 (232.382.999) 301.023.326.628
Total Operating Revenues - Net Investment income Payment bank contribution income Gain on foreign exchange Others Total Revenues
BEBAN USAHA Gaji, honor dan tunjangan Pengembangan usaha Penyusutan Biaya tahunan OJK Beban administrasi Pemeliharaan teknologi informasi Beban konsultan Telekomunikasi Sewa Jumlah Beban Usaha
71.272.337.015 51.806.542.527 33.656.360.822 28.104.085.769 20.444.524.553 16.134.748.699 8.968.190.461 8.342.737.178 5.330.961.291 244.060.488.315
21 22 12 28 23 24
81.928.221.227 53.002.731.985 26.125.520.993 18.028.020.955 10.059.012.972 5.049.803.117 8.082.208.279 3.277.370.820 205.552.890.348
OPERATING EXPENSES Salaries, honorarium and allowances Business development Depreciation Annual contribution OJK Administrative expense Information technology maintenance Consultant fee Telecommunication Rent Total Operating Expenses
LABA USAHA
124.623.235.746
Bagian rugi bersih entitas asosiasi
(2.583.759.024)
LABA SEBELUM PAJAK
122.039.476.722
BEBAN PAJAK
(25.251.545.667)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
11
26
96.787.931.055
95.470.436.280
INCOME FROM OPERATIONS
(1.915.531.011)
Equity in net loss of associates
93.554.905.269
INCOME BEFORE TAX
(27.426.548.269) 66.128.357.000
TAX EXPENSE NET INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Perubahan nilai wajar efek utang tersedia untuk dijual Laba (rugi) belum terealisasi atas perubahan nilai wajar efek utang tersedia untuk dijual
2.875.698.434
(13.713.604.137)
COMPREHENSIVE INCOME Changes in fair value of available-forsale debt securities Unrealize gain (loss) on changes in fair value of available for-sale debt securities
Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain
2.875.698.434
(13.713.604.137)
Total Comprehensive Income
99.663.629.489
52.414.752.863
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
201
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
19
19
Catatan/ Note
Cadangan penilaian kembali investasi efek tersedia untuk dijual/ Available-for-sale investment revaluation reserve Rp 8.222.065.893
Balance as of January 1, 2013
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
706.389.880.241
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp 563.825.232.168
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp 119.342.582.180
Guarantee fund reserve Profit and comprehensive income for the year
-
52.414.752.863
Balance as of December 31, 2013
(10.372.929.887) 66.128.357.000
758.804.633.104
10.372.929.887 -
619.580.659.281
(13.713.604.137)
129.715.512.067
-
(5.491.538.244)
96.787.931.055
858.468.262.593
99.663.629.489
-
Balance as of December 31, 2014
Guarantee fund reserve Profit and comprehensive income for the year
(6.612.835.700) -
709.755.754.636
6.612.835.700 2.875.698.434
136.328.347.767
-
(2.615.839.810)
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
15.000.000.000
-
15.000.000.000
15.000.000.000
Modal saham/ Capital stock Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
Saldo per 1 Januari 2013 Cadangan dana jaminan Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2013 Cadangan dana jaminan Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2014
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
202
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 2014 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian untuk: Penyusutan Beban imbalan kerja Bagian rugi bersih entitas asosiasi Amortisasi dana kontribusi bank pembayaran Laba belum terealisasi atas perubahan nilai wajar reksadana Penghasilan bunga Kerugian (keuntungan) atas pelepasan aset tetap Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Utang penyelesaian transaksi bursa Utang pajak Utang lain-lain Beban akrual Pendapatan diterima dimuka Pembayaran manfaat karyawan Penerimaan bunga Pembayaran pajak Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Investasi pada entitas asosiasi Kenaikan aset keuangan lainnya - investasi saham Kenaikan aset keuangan lainnya - reksadana dan obligasi Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
2013 Rp
122.039.476.722
93.554.905.269
33.656.360.822
3.357.930.000 2.583.759.024 (383.353.294)
26.125.520.993 3.437.320.000 1.915.531.011 (331.756.567)
(29.189.552.894) (56.238.388.683)
6.289.187.303 (39.768.572.309)
(215.000.000) 75.611.231.697
2.317.187 91.224.452.887
(515.945.173.600) (6.840.155.562) (13.222.413.943) (386.716.668) (209.197.579) 515.945.173.600 (635.724.277) (27.139.510.106) (19.336.332.133) 32.965.998
(832.537.000) 55.510.616.410 (25.601.837.111)
398.557.109.500 1.634.095.706 (2.761.163.078) 512.511.898 (559.428.327) (398.557.109.500) 243.851.758 (11.142.257.426) 44.859.965.732 350.387.298 (554.405.000) 38.560.134.519 (29.951.038.685)
36.950.389.726
132.417.107.282
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments for: Depreciation Employee benefits expense Equity in net loss of an associates Amortization of payment bank contribution Unrealized gains on changes in fair value of mutual fund Interest income Loss (gain) on disposal of equipments and facilities Cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Securities transactions settlement receivables Accounts receivable Other accounts receivable Advance and prepaid expenses Other assets Securities transactions settlements payables Taxes payable Other payables Accrued expenses Unearned revenues Employee benefits paid Interest received Income tax paid Net Cash Provided By Operating Activities
(58.852.504.627)
(19.411.017.107)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of equipments and facilities Proceeds from disposal of equipments and facilities Investment in associates Increase in other financial asset - investment in shares of stock Increase in other financial asset - mutual funds and bonds
(70.034.315.013)
(39.936.484.781)
Net Cash Used in Investing Activities
10.963.821 (10.963.821) (6.612.835.700)
9.644.661 (9.644.661) (10.372.929.887)
CASH FLOWS FROM CLEARING FUND ACTIVITIES Increase in security fund liabilities Increase in security fund assets Increase in fund reserved for guarantee
(6.612.835.700)
(10.372.929.887)
Net Cash Used In Clearing Fund Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(39.696.760.987)
82.107.692.614
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
322.132.984.243
240.025.291.629
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
282.436.223.256
322.132.984.243
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA KLIRING Kenaikan liabilitas dana pengaman Kenaikan aset dana pengaman Kenaikan cadangan jaminan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Dana Kliring
(11.396.810.386) 215.000.000 -
(8.915.572.931) 8.000.000 (5.000.000.000)
-
(6.617.894.743)
Cash and cash equivalents at beginning of period as reported in See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-6Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
203
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (Perusahaan), didirikan berdasarkan akta notaris No. 8 tanggal 5 Agustus 1996 dari Mudofir Hadi, S.H. Akta pendirian dan anggaran dasar Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 tanggal 24 September 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 4 Pebruari 1997, Tambahan No. 484. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 173 tanggal 19 Juni 2009 dari Aulia Taufani, S.H., selaku notaris pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT). Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Agustus 2009.
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (the Company) was established based on notarial deed No. 8 dated August 5, 1996 of Mudofir Hadi, S.H. The Company’s articles of association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 dated September 24, 1996 and were published in Supplement No. 484 to State Gazette No. 10 dated February 4, 1997. The articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 173 dated June 19, 2009 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute notary of Notary Sutjipto, S.H., concerning the changes in the Company’s article of association in accordance with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company (UU PT). These changes have been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, dated August 18, 2009.
Perusahaan mendapat persetujuan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui Surat Keputusannya No. Kep-26/PM/1998 tanggal 1 Juni 1998.
The Company obtained its operating license as a Clearing and Guarantee Institution from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his decision letter No. Kep-26/PM/1998 dated June 1, 1998.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan didirikan adalah untuk menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam mengembangkan Pasar Modal Nasional, dengan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company was established to support the Indonesian Government’s policies in developing the National Capital Market by providing clearing and stock exchange transaction settlement guarantee services in an orderly, fair and efficient manner.
Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1997. Aktivitas Perusahaan adalah menyelenggarakan jasa kliring penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek dengan warkat dan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat. Pelaksanaan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat dimulai sejak tanggal 24 Juli 2000, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. 1687/PM/2000.
The Company commenced its operations in 1997. The Company is engaged in providing services for settlement of transactions involving scrip trading of securities, as well as clearing and guarantee services for settlements of stock exchange transactions on scripless trading of securities. Settlement guarantee services for scripless trading of securities became effective on July 24, 2000, based on the decision letter of the Chairman of Bapepam-LK No. 1687/PM/2000.
-7204
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
2.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Perusahaan juga menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan derivatif yaitu Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE), Opsi Saham (OS), Jasa Pinjam Meminjam Efek serta Obligasi Korporasi.
The Company also provides services for clearing and guarantee of derivative securities transactions such as stock index futures trading, stock option trading, services for securities lending and borrowing and corporate bond.
Perusahaan beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia Menara I Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Jakarta. Jumlah karyawan Kav. 52-53, Perusahaan masing-masing adalah 115 dan 112 orang per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company is located at Indonesia Stock th Exchange Building, Tower I, 5 Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The Company had 115 and 112 employees as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Komisaris Utama Komisaris
Inarno Djayadi Parikesit Suprapto Erizal
President Commissioner Commissioners
Direktur Utama Direktur
Hasan Fawzi Bambang Widodo Indriani Darmawati
President Director Directors
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a.
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
ISAK 27, Pelanggan
Pengalihan
Aset
Standards effective in the current year In the current year, the Company has adopted all of the interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.
dari
ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.
ISAK 27, Transfers of Assets from Customers ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant and equipment from ‘customers’ and concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit being recognised as revenue in accordance with PSAK 23, Revenue.
-8Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
205
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan ekuitas yang bahwa instrumen diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.
b.
Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 mempunyai dampak atas jumlah dilaporkan dalam tahun berjalan dan sebelumnya karena Perusahaan melakukan transaksi tersebut.
tidak yang tahun tidak
Standar telah diterapkan
belum
diterbitkan
tapi
ISAK 28 provides guidance on the accounting for the extinguishment of a financial liability by the issue of equity instruments. Specifically, ISAK 28 requires that equity instruments issued under such arrangement will be measured at their fair value, and any difference between the carrying amount of the financial liability extinguished and the consideration paid will be recognized in profit or loss. The application of ISAK 27 and ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Company has not entered into any transactions of this nature. b.
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:
Standards in issue not yet adopted The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 4 (revisi Keuangan Tersendiri
2013),
ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements PSAK 1 (revised 2013) introduce new terminology for the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. PSAK 1 requires additional disclosures of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
Laporan
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
PSAK 4 (revised 2013), Financial Statements
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.
-9206
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Separate
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.
PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard is expanded to cover associates and joint venture.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.
PSAK 46 Penghasilan
(revisi
2014),
Pajak
PSAK 46 (revised 2014), Income Tax PSAK 46 (revised 2014), emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. PSAK 46 remove references to final tax.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits The main change of PSAK 24 relates to the accounting for benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income.
PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset Changes in PSAK 48 (revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value in PSAK 68.
PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 50 (annual improvement), Financial Instrument: Presentation, PSAK 55 (annual improvement), Financial Instrument: Recognition and Measurement and PSAK 60 (annual improvement), Financial Instrument: Disclosures
- 10 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
207
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Perubahan pada PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, seperti PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
PSAK 65, Konsolidasian
Laporan
The amendment of these PSAKs are mainly related to the changes in other PSAKs such as PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 and PSAK 68. PSAK 50 provides more specific arrangement related to the criteria for netting of financial assets and financial liabilities. The changes in PSAK 55 deals with measurement and reclassification of embedded derivative and PSAK 60 deals with additional disclosures related to the fair value and liquidity risk.
Keuangan
PSAK 65, Statements
Financial
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. PSAK 65 also adds application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.
PSAK 66, Pengaturan Bersama
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.
PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the arrangements.
- 11 208
Consolidated
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proporsional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.
The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting.
Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.
The transition provisions of PSAK 66 require entities to apply the standard at the beginning of the earliest period presented upon adoption.
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus sajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. The standard establishes disclosure objectives and specifies minimum disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas nilai wajar, dan pengukuran mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. PSAK 68 defines fair value as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date.
- 12 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
209
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
3.
ISAK 26, Melekat
Penilaian
Ulang
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.
Derivatif
ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan Perusahaan. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan.
The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Company’s financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Company’s defined benefit plans.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan.
As of the issuance date of the financial statements, management is still evaluating the effect of these standards and interpretation on the financial statements.
IKHTISAR SIGNIFIKAN a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Statement of Compliance The financial statements have been prepared in accordance Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan dana kliring. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.
The statements of cash flows are classified into operating, investing, and clearing fund activities. Cash flows from operating activities is prepared using the indirect method.
- 13 210
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos non moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. d.
d.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
b.
Transactions
and
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah, currency of primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. Non monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
a.
Foreign Currency Balances
Transactions with Related Parties Related parties are a person or entity that is related to the reporting entity.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a.
A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i.
has control or joint control over the reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence over the reporting entity; or
iii.
personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii.
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
i.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
- 14 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
211
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii.
A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, akan diungkapkan pada laporan keuangan. e.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Tersedia untuk dijual
Available-for-Sale
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and Receivable
Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading, if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
- 15 212
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO.
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Company is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures), for example the entity’s board of directors and chief executive officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 6.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 6.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale financial assets (AFS)
Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi yang diperdagangkan di pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Government Bonds and Corporate Bonds held by the Company that are traded in an active market are classified as being AFS and are stated at fair value.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and accumulated in AFS investments revaluation reserve, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation reserve is reclassified to profit or loss.
- 16 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
213
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Company’s right to receive the dividends is established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang nasabah dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognised on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
- 17 214
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun pencadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun pencadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun pencadangan. Perubahan nilai tercatat akun pencadangan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss.
- 18 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
215
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
f.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Except AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
Instrumen
f.
Financial Liabilities Instruments
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
- 19 216
and
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Liabilitas keuangan yang termasuk utang penyelesaian transaksi bursa, beban akrual, liabilitas dana pengaman dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities which include securities transactions settlement payable, accrued expense, securities fund liabilities and other payables are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Penghentian keuangan
Derecognition of financial liabilities
pengakuan
liabilitas
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. g.
The Company derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or they expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
g.
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,
h.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Company only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where they:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently have a legal enforceable right to set off the recognised amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas
h.
Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and Cash Equivalents For statement of cash flows presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the dates of placement.
- 20 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
217
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan i.
j.
Piutang dan Transaksi Bursa
Utang
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Penyelesaian
i.
Securities Transactions Receivables and Payables
Piutang dan utang penyelesaian transaksi bursa merupakan tagihan/liabilitas Perusahaan kepada anggota kliring atas transaksi bursa dengan lelang berkesinambungan (auction market) atas saham dan obligasi maupun kontrak berjangka indeks efek.
Securities transactions settlements receivables and payables represent the Company’s receivable/payable arising from normal securities transactions with continuous auction (auction market) on stocks, bonds and stock index futures trading of the clearing members.
Perusahaan tidak menjamin penyelesaian transaksi bursa yang diselesaikan secara per transaksi oleh karena itu akun ini tidak termasuk piutang dan utang yang timbul dari transaksi tersebut.
The Company does not guarantee on trade for trade settlement of securities transactions, and accordingly this account does not include receivables and payables arising from such transactions.
Dana Pengaman, Cadangan Jaminan dan Dana Jaminan
j.
Security Fund, Reserve for Guarantee Fund and Guarantee Fund
Dana Pengaman
Security Fund
Dalam rangka penanganan kegagalan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek secara netting, anggota kliring diwajibkan menyetor dana pengaman.
For the purpose of handling failure on net settlement of stock index futures trading, the clearing members are required to contribute to a security fund.
Dana pengaman yang berasal dari setoran anggota kliring, serta hasil pengelolaannya, ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang akan digunakan untuk menanggulangi kegagalan dalam penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek.
The security fund arising from contributions of clearing members and the yield thereon are placed in time deposits which will be used for the purpose of handling any failures in settlement of stock index futures transactions.
Dana pengaman dapat ditarik kembali apabila anggota kliring yang bersangkutan tidak lagi memakai jasa Perusahaan dan telah menyelesaikan seluruh liabilitasnya pada Perusahaan.
The security funds are refundable once the clearing member ceases to utilize the Company’s services and its liabilities to the Company have been fully settled.
Cadangan Jaminan
Reserve for Guarantee Fund
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-25/PM/2000 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan No. KEP-46/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004 yang digantikan dengan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tanggal 19 Nopember 2014, Perusahaan membentuk cadangan jaminan yang disisihkan dari laba bersih Perusahaan dan dipergunakan untuk membiayai penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Cadangan jaminan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dan rekening giro.
In accordance with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-25/PM/2000, regarding Securities Transactions Settlement Guarantee as amended with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-46/PM/2004 dated December 9, 2004 which had been replaced by FSA No. 26/POJK.04/2014 on regulation November 19, 2014, the Company established a reserve for guarantee fund which is taken from the Company’s net income and will be used to guarantee the settlement of securities transactions. The reserve for guarantee fund is placed in time deposits and current accounts.
- 21 218
Settlements
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Dana Jaminan
Guarantee Fund
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam-LK No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
Based on the decision letter of the Chairman of the Bapepam No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the letter of Bapepam-LK No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved for the Company to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as a major source for the guarantee fund.
Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam menyetujui KPEI untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved KPEI to collect 0.005% of future transactions and 0.00125% of bond transaction for the guarantee fund.
Sehubungan dengan perubahan dari Bapepam ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 19 Nopember 2014, OJK menerbitkan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa, dimana OJK menyatakan mencabut dan tidak berlakunya Keputusan Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, kecuali mengenai pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
In relation with the change from Bapepam to Financial Services Authority (FSA), on November 19, 2014, the FSA published the FSA regulation No. 26/POJK.04/2014 on the settlement of exchange transactions, which replaces Bapepam Decree No. Kep47/PM/2004 dated December 9, 2004, except to collect 0.01% of cumulative value of securities transaction as the main source for the guarantee fund.
Berdasarkan peraturan tersebut, anggota kliring wajib membayar kontribusi dana jaminan yang tidak dapat ditarik kembali. Dana jaminan berasal dari kontribusi awal Anggota Kliring baru yang penetapannya ditetapkan dalam peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta kontribusi yang didasarkan pada nilai transaksi setiap anggota kliring yang ditetapkan berdasarkan Surat Edaran OJK.
Under the regulation, the Clearing Member shall pay the guarantee fund contribution that can not be withdrawn. Guarantee fund contribution arising from an initial contribution of new Clearing Member which regulated in the Guarantee Fund regulation and the contribution is based on the transaction value of each clearing member which established based on circular FSA.
Dana jaminan digunakan apabila cadangan jaminan dan kredit bank tidak mencukupi dalam penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit bank dalam rangka penjaminan penyelesaian transaksi bursa tersebut.
Guarantee fund is used when the reserved guarantee fund and bank loans are not sufficient to anticipate for clearing transaction settlement failure and as collateral for a bank loan to guarantee the completion of the transaction.
Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan kepada siapapun untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, KPEI diwajibkan untuk mengelola dana jaminan tersebut dan penggunaannya wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
The guarantee fund does not belong to a certain party and is not distributed to anyone for any other purpose other than those stated in the regulation. Based on the regulation, KPEI is responsible in managing the guarantee fund, and its utilization should be reported to Financial Service Authority.
- 22 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
219
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh komite kebijakan kredit dan pengendalian risiko. Hasil investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan. k.
The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and or time deposits with a certain composition which has been approved by a credit policy and risk management committee. The investment’s results, net of the Clearing and Guarantee Institution’s management fee should be added to the guarantee fund.
Investasi Pada Entitas Asosiasi
k.
Investments in Associates
Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan dari aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Perusahaan dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Perusahaan telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.
The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58 (Revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Investments in associates are carried in the statements of financial position at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net asset of the associate, less any impairment in the value of the individual investment. Losses of the associates in excess of the Company’s interest in those associates (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Company’s net investment in the associate) are recognised only to the extent that the Company has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
Any excess of the cost of acquisition over the Company’s share of the net fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the associate recognized at the date of acquisition, is recognized as goodwill, which is included within the carrying amount of the investment. Any excess of the Company’s share of the net fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities over the cost of acquisition, after reassessment, is recognized immediately in profit or loss.
- 23 220
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.
The requirements of PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement are applied to determine whether it is necessary to recognize any impairment loss with respect to the Company’s investment in an associate. When necessary, the entire carrying amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets, as a single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of the investment subsequently increases.
Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.
Upon disposal of an associate that results in the Company losing significant influence over that associate, any retained investment is measured at fair value at that date and the fair value is regarded as its fair value on initial recognition as a financial asset in accordance with PSAK 55. The difference between the previous carrying amount of the associate attributable to the retained interest and the fair value is included in the determination of the gain or loss on disposal of the associate. In addition, the Company accounts for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that associate on the same basis as would be required if that associate had directly disposed of the related assets or liabilities. Therefore, if a gain or loss previously recognized in other comprehensive income by that associate would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities, the Company reclassifies the gain or loss from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) when it loses significant influence over that associate.
Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi.
When the Company transacts with an associate, profits and losses are eliminated to the extent of their interest in the relevant associate.
- 24 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
221
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan l.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Biaya Dibayar Dimuka
l.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over their beneficial periods using the straight-line method.
m. Aset Tetap
m. Equipments and Facilities
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Equipments and facilities held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan perolehan aset tetap dikurangi sisa umurnya dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognised so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years
Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan
4 4 4 4
Computer hardware and system Leasehold improvement Furniture and fixtures Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
The cost of maintenance and repairs are charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of equipments and facilities are recognised as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective equipments and facilities account when completed and ready for to be used.
- 25 222
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan n.
o.
p.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
n.
Impairment of Non-financial Asset
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognised immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3e.
Sewa
o.
Lease
Pembayaran sewa operasi dimana Perusahaan adalah sebagai lessee diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments wherein the Company is the lessee are recognised as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognised as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognised as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognised as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Pengakuan Pendapatan, Pendapatan Diterima Dimuka, dan Beban
p.
Pendapatan usaha Perusahaan diperoleh dari (i) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham di bursa sebesar 0,009% dari nilai transaksi; (ii) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek sebesar Rp 7.000 untuk LQ 45,
Revenue, Unearned Expense Recognition
Revenue,
and
The Company’s revenues are derived from (i) Clearing and settlement guarantee services for transactions at the stock exchange amounting to 0.009% of the transaction value; (ii) Clearing and settlement guarantee services for local stock index futures trading transactions amounting to
- 26 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
223
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
q.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Rp 1.500 untuk Mini LQ 45, Rp 5.000 untuk LQ 45 periodik, Rp 1.500 untuk Mini LQ 45 periodik dan Rp 6.250 untuk DJ Japan Titans 100 yang dikenakan pada setiap transaksi yang menimbulkan posisi terbuka; (iii) Jasa pinjam meminjam efek sebesar 3% per tahun dari nilai transaksi pinjam meminjam efek; (iv) Opsi saham sebesar 40% dari biaya transaksi; (v) Jasa efek bersifat utang sebesar 30% dari biaya transaksi.
Rp 7,000 for LQ 45, Rp 1,500 for Mini LQ 45, Rp 5,000 for LQ 45 periodic, Rp 1,500 for Mini LQ 45 periodic and Rp 6,250 for DJ Japan Titans 100 each transaction in relation with open position; (iii) Borrowing and lending stocks amounting to 3% per annum of the borrowing and lending stocks transactions; (iv) Stock options amounting to 40% of the transaction fee; (v) Bonds amounting to 30% of the transaction fee.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan, Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas jasa pengelolaan investasi maksimum 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih setelah pajak hasil investasi dana jaminan.
Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep2004 47/PM/2004 dated December 9, regarding Guarantee Fund, the Clearing and Guarantee Institution is allowed to charge investment management fee at maximum of 10% (ten percent) of net investment income after tax from gain of guarantee fund investment.
Sehubungan dengan perubahan dari Bapepam ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 19 Nopember 2014, OJK menerbitkan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa, dimana OJK menyatakan mencabut dan tidak berlakunya Keputusan Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, kecuali mengenai pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
In relation with the change from Bapepam to Financial Services Authority (FSA), on November 19, 2014, the FSA published the FSA regulation No. 26/POJK.04/2014 on the settlement of exchange transactions, which replaces Bapepam Decree No. Kep47/PM/2004 dated December 9, 2004, except to collect 0.01% of cumulative value of securities transaction as the main source for the guarantee fund.
Pendapatan lainnya diakui pada saat jasa diserahkan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan.
Other revenue is recognised when the service is rendered. Expense is recognised when incurred.
Pendapatan diterima dimuka diakui secara proporsional sesuai dengan periode jasa berdasarkan perjanjian dengan Bank Pembayaran.
Unearned revenue is recognised proportionally over service period of Payment Banks based on agreement.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada periode bersangkutan.
Expenses are recognised when incurred.
Imbalan Kerja
q.
Employment Benefits
Program Tabungan Karyawan
Employee Savings Plan
Perusahaan menyelenggarakan program tabungan karyawan untuk seluruh karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 56 dan 55 tahun masing-masing per 31 Desember 2014 dan 2013. Kontribusi yang ditanggung Perusahaan diakui sebagai beban pada periode berjalan.
The Company established an employee savings plan covering all of its local permanent employees who are not more than 56 and 55 years old per December 31, 2014 and 2013, respectively. Contribution is charged to current operations.
- 27 224
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
r.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Imbalan Pasca-Kerja
Defined Post-Employment Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Program tabungan karyawan digunakan sebagai alat pendanaan bagi manfaat pensiun sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Kekurangan imbalan yang diberikan dari program tabungan karyawan dibandingkan dengan manfaat yang diwajibkan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasti pasca kerja tanpa pendanaan.
The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Employee’s saving plan is used as a funding instrument for pension benefit as stated in the Labor Law. The shortage of benefits provided under the employee saving plan against the benefits required by the Labor Law is accounted for as unfunded defined postemployment benefits plan.
Perhitungan imbalan pasca-kerja imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognised actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations are recognised on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is directly recognised to the extent that the benefits have been vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefits obligation recognised in the statement of financial position represents the present value of defined benefit obligation, as adjusted for unrecognised actuarial gains and losses and unrecognised past service cost.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.
The Company also provides other long-term benefits such as long services award for all its qualified employees.
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Jumlah diakui sebagai imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti.
The cost of providing other long-term benefits is determined by the Projected Unit Credit Method. The long-term employee benefits obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.
Pajak Penghasilan
r.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
- 28 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
225
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognised for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognised for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognised for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to compensate all or parts of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognised as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognised outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognised outside of profit or loss.
- 29 226
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan s.
4.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Provisi
s.
Provisions
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognised when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognised as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognised as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENT AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Company accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
a.
Pertimbangan kritis kebijakan akuntansi
dalam
penerapan
a. Critical judgment in applying accounting policies
Dalam proses penerapan prinsip akuntansi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritikal yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan selain dari estimasi tersebut, yang dijelaskan dibawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements, apart from those involving estimates, which are described below.
- 30 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
227
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Sumber estimasi ketidakpastian
b. Key sources of estimation uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.
Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
Estimated useful lives of equipment and facilities
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Company’s equipment and facilities are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan pada Catatan 12.
There is no change in the estimated useful life of equipment and facilities during the period. The aggregate carrying value of equipment and facilities are disclosed in Note 12.
Manfaat karyawan
Employee benefits
Penentuan provisi imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap provisi imbalan kerja Perusahaan.
The determination of provision for employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the Company’s provision for employment benefit obligations.
Nilai tercatat provisi imbalan kerja telah diungkapkan pada Catatan 27.
The carrying amount of provision for employment benefit obligations are disclosed in Note 27.
- 31 228
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 5.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
KAS DAN SETARA KAS
5. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Kas Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Danamon, Tbk Jumlah Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Jumlah Jumlah kas dan bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Jumlah deposito berjangka Jumlah kas dan setara kas Tingkat suku bunga deposito berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat
CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/ December 31, 2013 Rp
20.000.000
20.000.000
62.229.667 54.762.187 33.345.937
203.594.825 57.712.256 1.906.316
7.406.330 3.127.768 1.809.008 162.680.897
50.490.602 1.666.268 2.966.347 318.336.614
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Danamon, Tbk Subtotal
81.864.156 12.300.174 94.164.330
80.557.832 12.300.164 92.857.996
U.S. Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Subtotal
276.845.227
431.194.610
Total cash on hand and in banks
75.246.138.843
32.669.442.370
58.024.000.000 46.616.000.000 24.070.000.000 19.593.048.723 12.000.000.000
78.801.000.000 1.500.000.000 10.690.696.242 57.874.000.000
4.420.000.000
40.837.000.000
2.500.000.000
61.952.000.000
39.018.430.463 671.760.000 282.159.378.029
37.377.651.021 321.701.789.633
Time deposits Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk U.S. Dollar PT Bank Permata, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Total time deposits
282.436.223.256
322.132.984.243
Total cash and cash equivalents
5,00% - 11,00% 1,00% - 2,75%
Interest rate per annum on time deposit Rupiah U.S. Dollar
4,00% - 11,00% 0,50% - 2,75%
- 32 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
229
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 6.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
ASET KEUANGAN LAINNYA
6. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Deposito berjangka Aset keuangan, pada nilai w ajar melalui laba rugi dalam kelompok diperdagangkan Reksadana Aset keuangan tersedia untuk dijual Surat Utang Negara dan Obligasi Korporasi Jumlah
OTHER FINANCIAL ASSETS
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
73.287.000.000
20.412.596.941
132.137.523.780
102.947.970.886
164.456.081.000 369.880.604.780
155.602.281.000 278.962.848.827
Rincian aset keuangan lainnya adalah sebagai berikut:
Details of the other financial assets are as follows:
Deposito Berjangka
Time Deposits 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Jumlah
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
42.359.000.000
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah
-
13.350.000.000 12.000.000.000 5.578.000.000
3.350.000.000 7.000.000.000 -
73.287.000.000
10.062.596.941 20.412.596.941
9,75% - 11%
9,50% - 9,75%
Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Total Interest rate per annum on time deposits Rupiah
Jangka waktu deposito berjangka diatas antara 3 bulan sampai dengan 12 bulan.
The above time deposits have terms of 3 months to 12 months.
Diperdagangkan
Trading 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Reksadana Biaya perolehan Danareksa Maw ar Schroders Dana Istimew a BNP Paribas Infrastruktur Plus Mandiri Investa Atraktif Schroders Balance Syariah Fund Laba belum terealisasi Jumlah investasi dalam unit reksadana
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
33.500.000.000 22.000.000.000 22.100.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 44.537.523.780
33.500.000.000 22.000.000.000 22.100.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 15.347.970.886
132.137.523.780
102.947.970.886
- 33 230
Time deposits Financial assets, at fair value through profit or loss held for trading Mutual funds Financial assets available for sale Government Bonds and Corporate Bonds Total
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Mutual Funds Cost Danareksa Maw ar Schroders Dana Istimew a BNP Paribas Infrastructure Plus Mandiri Investa Atraktif Schroders Balance Syariah Fund Unrealized gain Total investment in units of mutual funds
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Sampai dengan 31 Desember 2014, laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana sebesar Rp 44.537.523.780 dan masing-masing terdiri atas laba belum terealisasi sebesar Rp 29.189.552.894 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan laba belum terealisasi sebesar Rp 15.347.970.886 untuk periode sebelum 2014.
As of December 31, 2014, unrealized gain in fair value of mutual fund amounted to Rp 44,537,523,780 which consists of unrealized gain amounting to Rp 29,189,552,894 for the year ended December 31, 2014 and unrealized gain amounting to Rp 15,347,970,886 for the period prior to 2014.
Tersedia untuk Dijual
Available for Sale
31 Desember/December 31, 2014 Nilai Nominal/ Nilai Wajar/ Obligasi/ Bonds Nominal Value Fair Value Rp Rp Surat Berharga Negara/ Government Securities SBSN IFR 001 5.000.000.000 5.133.715.000 Sukuk Ritel SR-004 5.000.000.000 4.971.395.000 ORI - 009 10.000.000.000 9.927.240.000 Sukuk Ritel SR - 005 5.000.000.000 4.931.325.000 ORI - 010 8.000.000.000 8.111.760.000 SBSN IFR 005 5.000.000.000 5.093.920.000 Sukuk Ritel SR-006 10.000.000.000 10.170.460.000 Ina Recap FR 0048 10.000.000.000 10.416.120.000 Ina Recap FR 0045 5.000.000.000 5.618.530.000 Jumlah/Total Obligasi Korporasi/ Corporate Bonds FIF A01 CCN 1 TAF S02B BNGA 01 ACNI BCA F01 DCN 1 SMF P01 CCN 2 WSK T02B MED C01 CN 2 PTPP 01 CN 1 GIAA A01 CCN 1 PPG D01 DCN 2 SMI I 01 B PIHC01B BBTN 15 BBTN 01 CN 1 Jumlah/Total Jumlah/Total
63.000.000.000
64.374.465.000
10.000.000.000 5.000.000.000 8.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 6.000.000.000 3.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000
9.964.710.000 4.984.960.000 7.898.232.000 4.890.840.000 9.524.870.000 9.858.120.000 5.631.390.000 2.855.448.000 18.865.720.000 1.839.032.000 3.987.092.000 6.049.362.000 9.450.770.000 4.281.070.000
104.000.000.000 167.000.000.000
100.081.616.000 164.456.081.000
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
11,80 6,25 6,25 6,00 8,50 9,00 8,75 9,00 9,75
15-08-2015 21-09-2015 15-10-2015 27-02-2016 15-10-2016 15-01-2017 05-03-2017 15-09-2018 15-05-2037
7,65 7,50 7,35 7,70 7,55 9,75 8,85 8,38 9,25 7,75 10,00 9,95 9,50 7,90
20-04-2015 05-06-2015 30-10-2015 09-05-2016 25-04-2017 05-06-2017 15-03-2018 19-03-2018 05-07-2018 14-02-2019 11-06-2019 08-07-2019 28-06-2021 05-06-2022
- 34 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
231
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
31 Desember/December 31, 2013 Nilai Nominal/ Nilai Wajar/ Obligasi/ Bonds Nominal Value Fair Value Rp Rp Surat Berharga Negara/ Government Securities Sukuk Ritel SR-003 10.000.000.000 10.028.010.000 ORI - 008 4.000.000.000 3.981.120.000 SBSN IFR 001 5.000.000.000 5.279.200.000 Sukuk Ritel SR-004 5.000.000.000 4.850.595.000 ORI - 009 10.000.000.000 9.651.890.000 Sukuk Ritel SR - 005 5.000.000.000 4.782.310.000 ORI - 010 8.000.000.000 7.999.048.000 SBSN IFR 005 5.000.000.000 5.083.270.000 Ina Recap FR 0048 10.000.000.000 10.386.110.000 Ina Recap FR 0045 5.000.000.000 5.304.185.000 Jumlah/Total Obligasi Korporasi/ Corporate Bonds FIF A01 CCN 1 TAF S02B BNGA 01 ACNI BCA F01 DCN 1 SMF P01 CCN 2 WSK T02B MED C01 CN 2 PTPP 01 CN 1 GIAA A01 CCN 1 PPG D01 DCN 2 BBTN 15 BBTN 01 CN 1 Jumlah/Total Jumlah/Total
67.000.000.000
67.345.738.000
10.000.000.000 5.000.000.000 8.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 6.000.000.000 3.000.000.000 20.000.000.000 2.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000
9.554.270.000 4.867.030.000 7.751.448.000 4.826.705.000 9.228.980.000 9.757.880.000 5.702.466.000 2.710.809.000 18.663.400.000 1.790.990.000 9.264.500.000 4.138.065.000
94.000.000.000
88.256.543.000
161.000.000.000
155.602.281.000
Rincian premium dan diskon yang belum diamortisasi atas efek tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi Ina Recap FR 0048 Ina Recap FR 0045 SBSN IFR 005 PPG D01 DCN 2 Premium dan diskon yang belum diamortisasi Ina Recap FR 0048 Ina Recap FR 0045 SBSN IFR 005 PPG D01 DCN 2 Nilai wajar
8,15 7,30 11,80 6,25 6,25 6,00 8,50 9,00 9,00 9,75
23-02-2014 15-10-2014 15-08-2015 21-09-2015 15-10-2015 27-02-2016 15-10-2016 15-01-2017 15-09-2018 15-05-2037
7,65 7,50 7,35 7,70 7,55 9,75 8,85 8,38 9,25 7,75 9,50 7,90
20-04-2015 05-06-2015 30-10-2015 09-05-2016 25-04-2017 05-06-2017 15-03-2018 19-03-2018 05-07-2018 14-02-2019 28-06-2021 05-06-2022
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp
31 Desember/ Decemb er 31, 2013 Rp
10.515.934.815 5.630.856.736 4.925.929.068 1.822.960.571
10.510.369.259 5.317.057.569 4.872.247.500 1.771.061.429
Government and Corporate Bonds Ina Recap FR 0048 Ina Recap FR 0045 SBSN IFR 005 PPG D01 DCN 2
(99.814.815) (12.326.736) 167.990.932 16.071.429 22.967.602.000
(124.259.259) (12.872.569) 211.022.500 19.928.571 22.564.555.000
Unamortized premium and discount Ina Recap FR 0048 Ina Recap FR 0045 SBSN IFR 005 PPG D01 DCN 2 Fair value
Acquisition costs of Government and Corporate Bonds for years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 167,180,205,000 and Rp 161,180,205,000, respectively.
- 35 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Jatuh Tempo/ Maturity Date
Details of available for sale investments with unamortized premium and discount are as follow:
Biaya perolehan Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 167.180.205.000 dan Rp 161.180.205.000.
232
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai wajar Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi dinyatakan berdasarkan harga referensi PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI). Rugi belum direalisasi atas efek utang tersedia untuk dijual adalah sebesar Rp 2.615.839.810 tahun 2014 dan Rp 5.491.538.244 tahun 2013. 7.
As of December 31, 2014 and 2013, the fair value of Government and Corporate Bonds were based on reference from PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI). Unrealized loss on availablefor-sale debt securities in equity amounted to Rp 2,615,839,810 and Rp 5,491,538,244 in 2014 and 2013, respectively.
KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
7.
Piutang dan Utang Penyelesaian Transaksi Bursa
SECURITIES CLEARING AND TRANSACTIONS SETTLEMENT Securities Transactions Receivables and Payables
Settlements
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Piutang penyelesaian transaksi bursa
2.184.809.521.100
1.668.864.347.500
Securities transactions settlements receivables
Utang penyelesaian transaksi bursa
2.184.809.521.100
1.668.864.347.500
Securities transactions settlements payables
Piutang dan utang kliring dan penyelesaian transaksi bursa merupakan kewajiban pembayaran oleh/kepada anggota kliring sehubungan dengan transaksi bursa yang terjadi pada T + 0 (pada hari transaksi bursa) sampai dengan T + 3 (tiga hari setelah tanggal transaksi bursa).
Clearing and transaction settlement receivables and payables represent obligations by/to the clearing members arising from securities transactions which occurred on T + 0 (on the day of transaction) until T + 3 (three days after the transaction date).
Dana Pengaman
Security Fund 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Aset dana pengaman Bank Deposito berjangka Jumlah
1.856.903.143 3.100.000.000 4.956.903.143
1.845.939.322 3.100.000.000 4.945.939.322
Security fund assets Cash in banks Time deposits Total
Liabilitas dana pengaman Setoran anggota kliring
4.956.903.143
4.945.939.322
Security fund liabilities Clearing members' contribution
Dana pengaman merupakan agunan atas transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) yang ditempatkan dalam rekening giro Dana Pengaman KBIE atau ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka atas nama anggota kliring.
The security fund represents deposits for stock Index Futures Trading (KBIE) transactions which are placed in Security Fund for Stock Index Futures Trading (KBIE) current account or in time deposits under clearing member’s name.
- 36 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
233
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Dana pengaman disimpan dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT Bank CIMB Niaga, Tbk dengan tingkat bunga berkisar antara 3,30% sampai dengan 7,75% masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013. 8.
9.
The security fund is placed as time deposits in PT Bank Mandiri (Persero), Tbk and PT Bank CIMB Niaga, Tbk with interest rates ranging from 3.30% to 7.75% for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
PIUTANG USAHA
8.
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
Tagihan ini berasal dari pemberian jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, perdagangan opsi saham, kliring dan penjaminan transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek dan transaksi perdagangan efek bersifat utang kepada anggota kliring yang penagihannya dilakukan melalui PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
These receivables were derived from clearing and settlement guarantee for securities transactions, stock option trading, clearing and settlement guarantee for stock index future trading transactions, and bonds trading transactions which were collected from clearing members through PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan tidak membentuk pencadangan piutang karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Manajemen juga berpendapat tidak ada risiko kredit yang signifikan.
No allowance account was provided as the management believes that the above receivables are fully collectible. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk.
PIUTANG LAIN-LAIN
9. 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Jasa pengelolaan dana jaminan (Catatan 30a) Pinjaman karyaw an Bunga Surat Berharga Negara Bunga deposito berjangka Lain-lain Jumlah
10. DANA DISISIHKAN JAMINAN
Bank Deposito berjangka Jumlah
20.273.688.113 4.280.902.308 3.228.615.905 1.923.604.967 2.386.825.129 32.093.636.422
SEBAGAI
CADANGAN
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE 31 Desember/ December 31, 2013 Rp
8.490.402.665 4.260.527.398 2.770.268.279 1.654.180.320 968.071.543 18.143.450.205
10. FUND RESERVED SETTLEMENT TRANSACTIONS
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
128.511.729.882 128.511.729.882
50.000.000 121.848.894.182 121.898.894.182
- 37 234
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Guarantee fund management (Note 30a) Loans to employees Interest on Government Bonds Interest on time deposits Others Total
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
FOR OF
GUARANTEE OF SECURITIES
Cash in bank Time deposits Total
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 19 Juni 2014 yang disahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Resume RUPS No. 277/VI/2014, Perusahaan memutuskan antara lain menyisihkan 10% dari laba bersih per 31 Desember 2013 atau sebesar Rp 6.612.835.700 sebagai dana cadangan jaminan (Catatan 19).
Based on Annual Shareholder Meeting (RUPS) dated by June 19, 2014 and stated on Minutes of RUPS No. 277/VI/2014, Ashoya Ratam, S.H.,M.Kn., the Company decided to approved guarantee fund reserve of 10% of net income as of December 31, 2013 or amounting to Rp 6,612,835,700 (Note 19).
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, deposito berjangka sebesar Rp 35 miliar di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, digunakan sebagai jaminan kredit fasilitas dana talangan (standby credit facility) dari bank yang sama (Catatan 30d).
For years ended December 31, 2014 and 2013, time deposit of Rp 35 billion in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, was used as collateral for standby credit facility from the same bank (Note 30d).
Dana cadangan jaminan dikelola Perusahaan dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Permata, Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dari Januari sampai Desember, dengan tingkat bunga per tahun berkisar antara 9,75% - 10,00% dan antara 5,50% - 9,75% masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
The fund reserved for guarantee of securities transaction settlement was invested by the Company in time deposits placed in PT Bank Permata, Tbk and PT Bank Mandiri (Persero), Tbk for the period January to December with interest rates per annum ranging from 9.75% - 10.00% and from 5.50% - 9.75% for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
11. INVESTASI SAHAM
11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2014 dan/and 2013
Investasi pada entitas asosiasi/ Investment in associate PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI)
33,33%
PT Indonesian Capital Market Electronic Library (I-CAMEL)
33,33%
PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI)
33,33%
Aset keuangan tidak lancar lainnya/ Other financial asset - noncurrent PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
10,50%
Mutasi investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Saldo aw al/ Beginning balance Rp PHEI I-CAMEL PPPIEI Jumlah/Total
Changes in investments in associates using equity method is as follows: 31 Desember/December 31, 2014 Bagian rugi Penambahan/ bersih entitas Addition asosiasi/ (Pengurangan)/ Equity in net loss (Deduction) of an associate Rp Rp
5.735.995.163 848.494.511 4.280.382.609 10.864.872.283
-
(240.189.083) (209.411.317) (2.134.158.624) (2.583.759.024)
Saldo akhir/ Ending balance Rp 5.495.806.080 639.083.194 2.146.223.985 8.281.113.259
- 38 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
235
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued 31 Desember/December 31, 2013 Bagian rugi Penambahan/ bersih entitas Addition asosiasi/ (Pengurangan)/ Equity in net loss (Deduction) of an associate Rp Rp
Saldo aw al/ Beginning balance Rp PHEI I-CAMEL PPPIEI Jumlah/Total
1.923.964.751 853.036.580 5.003.401.963 7.780.403.294
Ringkasan informasi keuangan asosiasi adalah sebagai berikut:
dari
5.000.000.000 5.000.000.000
entitas
(1.187.969.588) (4.542.069) (723.019.354) (1.915.531.011)
5.735.995.163 848.494.511 4.280.382.609 10.864.872.283
Summarized financial information in respect of associates is set out below:
Liabilitas/ Liab ilities Rp
Pendapatan/ Revenue Rp
Laba (rugi)/ Profit or loss Rp
2014 PHEI I-CAMEL PPPIEI
Aset/Assets Rp 19.095.377.870 2.103.206.982 7.736.312.630
2.608.124.499 185.957.399 1.297.640.675
12.943.662.461 567.907.946 1.131.593.835
(720.567.250) (628.233.950) (6.402.475.871)
2014 PHEI I-CAMEL PPPIEI
2013 PHEI I-CAMEL PPPIEI
19.920.287.112 2.632.231.705 14.318.590.910
2.712.466.491 86.748.172 1.477.443.084
10.088.346.151 595.544.220 834.479.326
(3.563.908.763) (13.626.208) (2.169.058.062)
2013 PHEI I-CAMEL PPPIEI
Pada tanggal 23 Mei 2013, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (selanjutnya disebut SRO) telah menempatkan dan menyetor sejumlah Rp 15.000.000.000 dari modal dasar PHEI dengan rincian masing-masing SRO menyetor sebesar Rp 5.000.000.000.
On May 23, 2013, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (the SRO) have subscribed and fully paid Rp 15,000,000,000 for PHEI’s total authorized capital stocks, where each SRO paid Rp 5,000,000,000.
Mutasi aset keuangan tidak lancar lainnya dengan metode biaya adalah sebagai berikut:
Changes in other financial asset-non current using cost method is as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Saldo aw al Penambahan Saldo akhir
15.856.220.066 15.856.220.066
31 Desember/ December 31, 2013 Rp 9.238.325.323 6.617.894.743 15.856.220.066
- 39 236
Saldo akhir/ Ending balance Rp
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Beginning balance Addition Ending balance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Atas persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No. S-33/D.04/2013 tanggal 15 Pebruari 2013 dan dinyatakan dalam akta notaris Eko Putranto, S.H., No. 06 tanggal 13 Desember 2013, mengenai pengalihan saham KSEI atas nama PT RBS Asia Securities Indonesia sejumlah 60 lembar atau 1% saham KSEI dengan harga perolehan sebesar Rp 6.617.894.743. Pembelian ini menyebabkan peningkatan kepemilikan Perusahaan di KSEI menjadi 10,5%.
Through the approval of Financial Service Authority in its letter No. S-33/D.04/2013 dated February 15, 2013 and as stated in notarial deed No. 06 of Eko Putranto, S.H., dated December 13, 2013, regarding transfer of KSEI shares on behalf of PT RBS Asia Securities Indonesia for 60 shares or 1% of KSEI’s stocks amounting to Rp 6,617,894,743. This acquisition increased the Company’s ownership in KSEI to 10.5%.
12. ASET TETAP
12. EQUIPMENTS AND FACILITIES 1 Januari/ January 1, 2014 Rp
Biay a perolehan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung y ang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset tetap dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung y ang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasif ikasi/ Reclassification Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
148.710.439.928
398.803.185
-
51.481.702.068
200.590.945.181
4.587.856.729
305.000.000
-
3.044.500.000
7.937.356.729
1.931.030.203 1.095.000.000
19.181.817 32.150.000
475.000.000
376.950.000
1.950.212.020 1.029.100.000
40.474.305.807 196.798.632.667
40.307.272.646 41.062.407.648
475.000.000
(54.903.152.068) -
25.878.426.385 237.386.040.315
101.120.608.556
32.643.468.763
-
-
133.764.077.319
3.849.216.573
709.113.932
-
-
4.558.330.505
1.588.904.228 1.024.447.966 107.583.177.323
134.867.709 168.910.418 33.656.360.822
-
1.723.771.937 718.358.384 140.764.538.145
475.000.000 475.000.000
89.215.455.344 1 Januari/ January 1, 2013 Rp
Biay a perolehan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung y ang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset tetap dalam peny elesaian Jumlah
Penambahan/ Additions Rp
137.548.362.923 4.298.572.979
96.621.502.170
Penambahan/ Additions Rp
288.123.270
Pengurangan/ Deductions Rp
4.324.021.200
-
-
1.664.697.931 1.110.975.000
95.357.272 -
15.975.000
15.410.880.341 160.033.489.174
40.721.659.151 41.105.139.693
4.339.996.200
Akumulasi peny usutan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung y ang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat
74.246.153.831
80.082.616.842
25.362.012.914
3.280.728.969
568.487.604
1.479.127.555 944.861.977 85.787.335.343
109.776.673 85.243.802 26.125.520.993
Reklasif ikasi/ Reclassification Rp
148.710.439.928
289.283.750
4.587.856.729
170.975.000 -
1.931.030.203 1.095.000.000
4.324.021.200 5.657.813 4.329.679.013
Accumulated depreciation Computer hardware and sy stem Leasehold improv ements Furniture and f ixtures Vehicles Total Net Book Value
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
15.197.974.935
(15.658.233.685) -
At cost Computer hardware and sy stem Leasehold improv ements Furniture and f ixtures Vehicles Construction in progress Total
40.474.305.807 196.798.632.667
-
101.120.608.556
-
3.849.216.573
-
1.588.904.228 1.024.447.966 107.583.177.323 89.215.455.344
At cost Computer hardware and sy stem Leasehold improv ements Furniture and f ixtures Vehicles Construction in progress Total Accumulated depreciation Computer hardware and sy stem Leasehold improv ements Furniture and f ixtures Vehicles Total Net Book Value
- 40 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
237
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Aset tetap dalam penyelesaian merupakan biaya pengembangan sistem kliring dan jasa penjaminan yang diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2015 dan 2016.
Construction in progress represents development costs of clearing and guarantee services which are estimated to be completed by the end of 2015 and 2016.
Pada tahun 2014 dan 2013, Perusahaan melakukan pelepasan aset tetap sebagai berikut:
In 2014 and 2013, the Company has disposed equipments and facilities as follows:
2014 Rp Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai tercatat Penerimaan dari pelepasan aset tetap Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap
2013 Rp
475.000.000 (475.000.000) -
4.339.996.200 (4.329.679.013) 10.317.187
215.000.000
8.000.000
215.000.000
(2.317.187)
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.
Management believes that there are no events or changes in circumtances which may indicate impairment in value of equipments and facilities as of reporting date.
Beban penyusutan adalah Rp 33.656.360.822 dan Rp 26.125.520.993 masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 33,656,360,822 and Rp 26,125,520,993 in 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Chartis Insurance Indonesia dengan perincian sebagai berikut:
As of December 31, 2014, equipment and facilities were insured with PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT Chartis Insurance Indonesia with details as follows:
Nilai pertanggungan/ Insurance coverage a. Seluruh risiko dan gempa bumi i. Kerusakan material ii. Terhentinya usaha b. Peralatan elektronik c. Kendaraan d. Perlindungan kriminalitas
Rp Rp Rp Rp US$
4.480.854.369 74.845.000.000 51.700.142.713 847.100.000 5.000.000
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Jatuh tempo/ Expiration date
30/12/2015 30/12/2015 30/12/2015 19/08/2015 05/02/2015
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
a. Property all risk and earthquake i. Material damage ii. Business interruption b. Electronic equipment c. Motor vehicles d. Comprehensive income
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 41 238
Cost Accumulated depreciation Net carrying amount Proceeds from disposal of equipments and facilities Gain (loss) disposal of equipments and facilities
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Dana kliring anggota kliring tidak aktif (Catatan 15) Uang jaminan Jumlah
3.028.002.953 2.238.518.360 5.266.521.313
31 Desember/ December 31, 2013 Rp 2.862.531.943 2.194.791.791 5.057.323.734
Clearing fund of inactive clearing members (Note 15) Security deposits Total
Sesuai dengan Surat No. S-2324/PM/1997 tanggal 6 Oktober 1997, Bapepam-LK menyetujui Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kliring, penyelesaian pembayaran, pengelolaan dana kliring serta pengendalian risiko. Perusahaan menerima dan mengelola dana kliring sebesar 2% dari modal disetor anggota kliring. Hasil pengelolaan atas setoran tersebut diakumulasikan sebagai bagian dari dana kliring.
Based on Bapepam-LK approval No. S-2324/PM/1997 dated October 6, 1997, the Company performs clearing, settlement, clearing fund management and risk management activities. In relation to these activities, the Company receives and manages a clearing fund equivalent to 2% of the clearing members’ paid-up capital. The yield of the fund is accounted for as part of the clearing fund.
Dana kliring anggota kliring tidak aktif merupakan dana kliring yang belum dapat dikembalikan Perusahaan karena anggota kliring tidak aktif. Sampai dengan 31 Desember 2014, dana tersebut belum ditentukan penggunaannya oleh Perusahaan. Liabilitas dana kliring anggota kliring tidak aktif dicatat dalam akun utang lain-lain (Catatan 15).
Clearing fund of inactive clearing members represents the clearing fund which has not been returned by the Company to the inactive clearing members. At December 31, 2014, the use of this fund has not been decided by the Company. The clearing fund liabilities to inactive clearing members are presented as other payables (Note 15).
14. UTANG PAJAK
14. TAXES PAYABLE 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Pajak kini (Catatan 26) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4(2) Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
3.331.972.555
1.503.028.753
4.820.258.912 347.568.535 837.000.000 50.816.057 958.292.492 10.345.908.551
5.041.498.217 62.054.279 1.202.000.000 123.179.138 1.220.928.540 9.152.688.927
15. UTANG LAIN-LAIN
Pembelian aset tetap Dana kliring anggota kliring tidak aktif (Catatan 13) Lainnya Jumlah
31 Desember/ December 31, 2013 Rp Current tax (Note 26) Income tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 4(2) Value added tax - net Total
15. OTHER PAYABLES 31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
33.670.199.348
32.189.566.762
3.028.002.953 2.704.341.725 39.402.544.026
2.862.531.943 2.207.711.458 37.259.810.163
Purchase of equipment and facilities Clearing fund of inactive clearing members (Note 13) Others Total
- 42 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
239
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
16. BEBAN AKRUAL
16. ACCRUED EXPENSES
Pengembangan pasar modal (Catatan 28) Personalia Keperluan kantor Biaya konsultan Biaya tahunan (Catatan 20 dan 30c) Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
16.812.910.514 15.878.909.044 12.880.507.807 6.076.526.512 929.037.394 52.577.891.271
21.780.678.685 15.293.092.931 9.127.770.946 4.556.610.129 21.156.070.713 71.914.223.404
17. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
17. UNEARNED REVENUES
Pendapatan diterima dimuka merupakan penerimaan Perusahaan berupa dana kontribusi untuk pengembangan Pasar Modal yang diterima PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dari PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, yang berfungsi sebagai bank pembayaran KSEI untuk jangka waktu empat tahun.
Unearned Revenue pertains to SRO’s income in a form of contribution fund for the capital market development received by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) from PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk and PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, that work as payment banks of PT KSEI for four years period.
Pada bulan Juni 2009 perjanjian di atas telah berakhir. Selanjutnya pada bulan Juli 2009, KSEI mengadakan perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Permata, Tbk sebagai Bank Pembayaran untuk jangka waktu dua tahun dengan total iuran keanggotaan US$ 600.000. Iuran keanggotaan tersebut dialokasikan kepada Perusahaan sebesar US$ 150.000.
On June 2009, the agreement is expired. In the following month on July 2009, KSEI entered into an agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Permata, Tbk as payment banks for two years period with total membership fee of US$ 600,000. This fee allocated to the Company amounted to US$ 150,000.
Selanjutnya, KSEI mengadakan perjanjian dengan 5 Bank Pembayaran, terdiri dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk periode 17 Juli 2011 sampai dengan 16 Juli 2015. Iuran keanggotaan yang sudah diterima adalah untuk periode dua tahun, dengan nilai US$ 750.000. Iuran tersebut dialokasikan ke Perusahaan sebesar US$ 75.000 (termasuk PPN) untuk periode Juli 2011 – Juni 2013, US$ 37.500 (termasuk PPN) masingmasing untuk periode Juli 2013 – Juni 2014 dan Juli 2014 – Juni 2015.
Further, KSEI entered into an agreement with 5 payment banks that consist of PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk for the period of July 17, 2011 until July 16, 2015. The membership fee that has been received for two years period is US$ 750,000. The fee is allocated to the Company amounted to US$ 75,000 (VAT included) for the period July 2011 – June 2013, amounted to US$ 37,500 (VAT included) for the period July 2013 – June 2014 and July 2014 – June 2015, respectively.
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Saldo aw al Penambahan Amortisasi Saldo akhir
175.193.649 416.319.292 (383.353.294) 208.159.647
31 Desember/ December 31, 2013 Rp 156.562.918 350.387.298 (331.756.567) 175.193.649
- 43 240
Capital market development (Note 28) Personnel Office supplies Consultant fees Annual contribution (Notes 20 and 30c) Total
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Beginning balance Addition Amortization Ending balance
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Pendapatan diterima dimuka yang jatuh tempo dalam satu tahun di tahun 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 208.159.647 dan Rp 175.193.649.
Unearned revenues current portion in 2014 and 2013 amounted to Rp 208,159,647 and Rp 175,193,649, respectively.
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK Jumlah saham/ Number of shares
Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholder
PT Bursa Efek Indonesia
15.000
19. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
2014 dan/ and 2013 Persentase Jumlah modal pemilikan/ disetor/ Percentage of Total paid-up ownership capital stock % Rp 100
15.000.000.000
19. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 19 Juni 2014 yang disahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Resume RUPS No. 277/VI/2014, Perusahaan memutuskan antara lain menyisihkan 10% dari laba bersih per 31 Desember 2013 atau sebesar Rp 6.612.835.700 sebagai dana cadangan jaminan.
Based on Annual Shareholder Meeting (RUPS) dated by June 19, 2014 and stated on Minutes of RUPS No. 277/VI/2014, Ashoya Ratam, S.H.,M.Kn., the Company decided to approved guarantee fund reserve of 10% of net income as of December 31, 2013 or amounting to Rp 6,612,835,700.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 4 Juni 2013 yang disahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Resume Perusahaan RUPS No. 335/VI/2013, memutuskan antara lain menyisihkan 15% dari laba bersih per 31 Desember 2012 atau sebesar Rp 10.372.929.887 sebagai dana cadangan jaminan.
Based on Annual Shareholder Meeting (RUPS) held on June 4, 2013 and stated on Minutes of RUPS No. 335/VI/2013, Ashoya Ratam, S.H.,M.Kn., the Company decided to approve the guarantee fund reserve of 15% of net income as of December 31, 2012 or amounting to Rp 10,372,929,887.
20. PENDAPATAN USAHA BERSIH
Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham Jasa pengelolaan dana jaminan Jasa pinjam meminjam efek Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha Dikurangi: Biaya tahunan - setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Pendapatan Usaha Bersih
20. NET OPERATING REVENUES 2014 Rp
2013 Rp
260.634.706.372
273.450.628.047
20.273.688.113
8.490.402.666
27.338.204 105.125.000 281.040.857.689
44.841.122 95.071.000 282.080.942.835
Clearing and settlement guarantee services for securities transactions Guarantee fund management services for securities transactions Securities lending and borrow ing income Others Total Operating Revenues
-
21.156.070.713
Less: Annual contribution on Non-Tax State Revenue
281.040.857.689
260.924.872.122
Net Operating Revenues
- 44 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
241
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-181/BL/2007 tanggal 13 Juni 2007, Perusahaan telah menganggarkan 7,5% dari pendapatan usaha untuk bagian jasa sebagai biaya tahunan setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Based on the Decision Letter of the Chairman of the Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007 dated June 13, 2007, the Company budgeted 7.5% from its operating revenues for annual contribution on Non-Tax State Revenues (PNBP).
Perusahaan memperoleh persetujuan dari OJK atas penundaan pembayaran biaya tahunan setoran atas PNBP. Terkait dengan biaya tahunan setoran atas PNBP tersebut, berdasarkan PP No. 11 tahun 2014 dari OJK mengenai pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan kegiatan penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi SRO pada tahun 2013 merupakan bagian dari kontribusi tahunan yang telah disebutkan sebelumnya. Pada tahun 2014, biaya tahunan yang dimaksud disajikan dalam beban operasional (Catatan 30c).
The Company obtained approval from OJK on postponement of annual contribution on PNBP. In relation to such annual contribution on PNBP, according to PP No. 11 year 2014 of OJK that regulates the annual contribution for regulation, supervision, examination and research activities the 2013 SRO’s contribution is part of the above mentioned annual contribution. In 2014, the relevant annual contribution is presented under operating expenses (Note 30c).
21. BEBAN GAJI, HONOR DAN TUNJANGAN
21. SALARIES, HONORARIUM AND ALLOWANCE EXPENSES 2014 Rp
Karyaw an Direksi dan Komisaris (Catatan 28) Beban imbalan kerja (Catatan 27) Jumlah
2013 Rp
46.357.151.509 21.557.255.506 3.357.930.000 71.272.337.015
22. BEBAN PENGEMBANGAN USAHA
2013 Rp
43.337.487.186 2.844.856.520 1.652.337.466 908.987.001 884.310.874 610.007.735 1.568.555.745 51.806.542.527
45.987.380.049 1.255.390.323 1.762.946.162 481.323.820 882.575.993 568.500.000 2.064.615.638 53.002.731.985
- 45 242
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Employees Directors and Commissioners (Note 28) Employee benefits expenses (Note 27) Total
22. BUSINESS DEVELOPMENT EXPENSES 2014 Rp
Pengembangan pasar modal Pelatihan anggota kliring Komisi fasilitas intraday Sumbangan (CSR) Publikasi Sponsor Lainnya Jumlah
51.268.652.627 27.222.248.600 3.437.320.000 81.928.221.227
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Capital market development Training of clearing members Intraday facility commission Donation (CSR) Publication Sponsorship Others Total
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
23. BEBAN ADMINISTRASI
23. ADMINISTRATIVE EXPENSES 2014 Rp
Peralatan kantor Pelatihan dan literatur Rapat Asuransi Lainnya Jumlah
2013 Rp
8.074.648.553 5.102.155.641 3.499.084.590 1.896.650.041 1.871.985.728 20.444.524.553
24. BEBAN PEMELIHARAAN INFORMASI
7.192.168.221 4.161.772.834 3.261.196.531 1.759.199.135 1.653.684.234 18.028.020.955
Office supplies Training and library Meeting Insurance Others Total
TEKNOLOGI
24. INFORMATION TECHNOLOGY MAINTENANCE EXPENSE
Akun ini merupakan beban pemeliharaan sistem komputer, perangkat lunak dan perangkat keras.
This account represents expense incurred from the maintenance of computer system, computer software and hardware.
25. PENDAPATAN INVESTASI
25. INVESTMENT INCOME 2014 Rp
Penghasilan bunga Deposito berjangka Kupon surat berharga Jasa giro Laba (rugi) belum terealisasi atas perubahan nilai w ajar reksadana Jumlah
2013 Rp
41.908.587.784 14.068.226.316 261.574.583
27.835.686.079 11.926.232.431 6.653.799
29.189.552.894 85.427.941.577
(6.289.187.303) 33.479.385.006
26. PAJAK PENGHASILAN
26. TAXATION
Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
The Company’s tax expense consists of the following: 2014 Rp
Pajak kini Pajak final Pajak tangguhan Beban pajak
Interest income Time deposits Interest on bonds Current accounts Unrealized gain (loss) on changes in fair value of mutual fund Total
2013 Rp
17.017.584.499 10.413.196.514 (2.179.235.346) 25.251.545.667
25.013.305.101 7.148.762.337 (4.735.519.169) 27.426.548.269
Current tax Final tax Deferred tax Tax expense
- 46 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
243
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income, is as follows:
2014 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
122.039.476.722
93.554.905.269
2.525.393.000
2.882.915.000
5.612.737.382 578.811.000
824.792.677 15.234.369.000
Perbedaan temporer: Imbalan kerja Penyusutan aset tetap Imbalan kerja lainnya Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban gaji, honor dan tunjangan Beban administrasi Beban pengembangan usaha Bagian rugi bersih entitas asosiasi Rugi (laba) yang belum terealisasi atas kenaikan nilai w ajar reksadana Penghasilan bunga Lainnya Laba kena pajak
2013 Rp
Temporary differences: Employment benefits Depreciation of equipments and facilities Other employment benefits
12.188.158.360 5.332.719.604 2.597.790.989 2.583.759.024
14.550.458.610 2.067.119.090 2.472.963.618 1.915.531.011
(29.189.552.894) (56.238.388.683) 39.433.492 68.070.337.996
6.289.187.305 (39.768.572.309) 29.551.132 100.053.220.403
Permanent differences: Salaries, honorarium and allow ance expenses Administrative expenses Business development expenses Equity in net loss of an associates Unrealized loss (gain) in fair value of mutual fund Interest income Others Taxable income
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pajak penghasilan final Beban pajak kini
17.017.584.499 10.413.196.514 27.430.781.013
25.013.305.101 7.148.762.337 32.162.067.438
Tax expense at applicable tax rates Final income tax Current tax expense
Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25 Pajak penghasilan final Jumlah
56.611.944 13.629.000.000 10.413.196.514 24.098.808.458
62.276.348 23.448.000.000 7.148.762.337 30.659.038.685
Prepaid income taxes Article 23 Article 25 Final income tax Total
3.331.972.555
1.503.028.753
Utang pajak
Income tax payable
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
1 Januari/ January 1, 2013 Rp Imbalan pasca kerja Aset tetap Imbalan kerja lainnya Bersih
1.978.406.000 (3.855.809.427) (1.877.403.427)
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi Credited (charged) to income for the year Rp 720.728.750 206.198.169 3.808.592.250 4.735.519.169
31 Desember/ December 31, 2013 Rp 2.699.134.750 (3.649.611.258) 3.808.592.250 2.858.115.742
Dikreditkan ke laba rugi/ Credited to income for the year Rp 631.348.250 1.403.184.346 144.702.750 2.179.235.346
- 47 244
Income before tax per statements of comprehensive income
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
31 Desember/ December 31, 2014 Rp 3.330.483.000 (2.246.426.912) 3.953.295.000 5.037.351.088
Employment benefits obligation Equipments and facilities Other employment benefits Net
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the Company’s tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of comprehensive income is as follows:
2014 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Pajak penghasilan final Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban gaji, honor dan tunjangan Beban administrasi Beban pengembangan usaha Bagian rugi bersih entitas asosiasi Rugi (laba) yang belum terealisasi atas kenaikan nilai w ajar reksadana Penghasilan bunga Lainnya Beban Pajak
2013 Rp
122.039.476.722
93.554.905.269
Income before tax per statements of comprehensive income
30.509.869.181 10.413.196.514
23.388.726.317 7.148.762.337
Tax expense at effective tax rates Final income tax
3.047.039.590 1.333.179.901 649.447.747 645.939.756
3.637.614.653 516.779.773 618.240.905 478.882.753
(7.297.388.224) (14.059.597.171) 9.858.373 25.251.545.667
1.572.296.826 (9.942.143.078) 7.387.783 27.426.548.269
27. IMBALAN PASCA KERJA
Tax effect of permanent differences: Salaries, honorarium and allow ance expenses Administrative expenses Business development expense Equity in net loss of an associate Unrealized loss (gain) in fair value of mutual fund Interest income Others Tax expense
27. EMPLOYEE BENEFITS
Program Tabungan Karyawan
Employee Savings Plan
Perusahaan menyelenggarakan program tabungan karyawan untuk seluruh karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 56 dan 55 tahun masing-masing per 31 Desember 2014 dan 2013. Perusahaan memberikan kontribusi iuran sebesar 12% dan karyawan menanggung sebesar 6% dari jumlah gaji pokok per bulan. Jumlah karyawan yang berhak atas program ini adalah 105 karyawan dan 96 karyawan untuk tahun 2014 dan 2013. Beban tabungan karyawan dicatat pada akun gaji dan tunjangan masing-masing sebesar Rp 1.604.994.077 dan Rp 1.404.739.445 untuk tahun 2014 dan 2013.
The Company established an employee savings plan covering all of its local permanent employees who are not more than 56 and 55 years old per December 31, 2014 and 2013, respectively. The contributions are based on employees’ gross monthly salaries whereby the Company contributes 12% and the employees contribute 6% to the savings plan. The number of employees entitled to the plan is 105 and 96 employees in 2014 and 2013. Employee savings expense of Rp 1,604,994,077 and Rp 1,404,739,445 in 2014 and 2013, respectively, were recorded under salaries and allowances account.
- 48 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
245
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Perusahaan menugaskan pengelolaan tabungan karyawan tersebut kepada Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum KPEI. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dana tersebut ditempatkan pada:
The Company assigned the management of the employee savings to Human Resources and General KPEI division. As of December 31, 2014 and 2013, the fund was placed on:
2014 Rp Surat Berharga Negara Deposito berjangka Bank Jumlah
2013 Rp
3.500.000.000 13.025.000.000 581.547.511 17.106.547.511
3.000.000.000 10.503.000.000 234.139.159 13.737.139.159
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefit
Perusahaan diwajibkan untuk memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Kekurangan imbalan yang diberikan dan program pensiun dengan imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasca kerja tanpa pendanaan.
The Company provides defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Shortage of benefits provided under the pension plan against the benefits based on the Labor Law is accounted for as unfunded post-employment benefit plan.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 115 karyawan pada tahun 2014 dan 111 karyawan pada tahun 2013.
The number of employees entitled to the benefits is 115 employees in 2014 and 111 employees in 2013.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain
Other Long Term Benefits
Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan imbalan yang didasarkan pada masa kerja karyawan.
The Company provides defined other long-term benefit such as long service award to qualifying employees. Other long term benefit was determined based on years of services of the employee.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut adalah 115 karyawan tahun 2014 dan 111 karyawan tahun 2013.
The number of employees entitled to the benefits is 115 employees in 2014 and 111 employees in 2013.
Beban imbalan kerja selain program tabungan karyawan yang diakui di laba rugi adalah:
Employee benefit expenses other than employee saving plan are as follows:
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi bersih Jumlah
Imbalan pasca kerja/ Post-employment benefit Rp
2014 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefit Rp
973.180.000 1.096.109.000 165.200.000 2.234.489.000
828.309.000 113.152.000 181.980.000 1.123.441.000
Jumlah/ Total Rp 1.801.489.000 1.209.261.000 347.180.000 3.357.930.000
- 49 246
Government bonds Time deposits Cash in bank Total
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Current service cost Interest cost Net amortization Total
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi bersih Jumlah
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Imbalan pasca kerja/ Post-employment benefit Rp
2013 Imbalan kerja jangka panjang lainnya/Other long-term benefit Rp
1.166.977.000 812.739.000 565.733.000 2.545.449.000
726.996.000 61.990.000 102.885.000 891.871.000
Jumlah/ Total Rp 1.893.973.000 874.729.000 668.618.000 3.437.320.000
Current service cost Interest cost Net amortization Total
Beban imbalan kerja dicatat pada beban gaji, honor dan tunjangan.
Employee benefit expenses were recorded as salaries, honorarium and allowance expenses.
Jumlah tercatat di laporan posisi keuangan yang timbul dari provisi terkait dengan imbalan kerja selain program tabungan karyawan adalah sebagai berikut:
The amounts included in the statements of financial position arising from the obligation in respect of the employee benefits other than employee saving plan are as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Imbalan Imbalan kerja pasca kerja/ jangka panjang lainnya/Other Jumlah/ Post-employment benefit long-term benefit Total Rp Rp Rp Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
15.509.628.000 (4.510.486.000) 343.978.000 11.343.120.000
1.978.812.000 1.978.812.000
17.488.440.000 (4.510.486.000) 343.978.000 13.321.932.000
Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Total
31 Desember/December 31, 2013 Imbalan Imbalan kerja pasca kerja/ jangka panjang lainnya/Other Jumlah/ Post-employment benefit long-term benefit Total Rp Rp Rp Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
12.193.390.000 (3.053.694.000) (2.266.000) 9.137.430.000
1.659.109.000 1.659.109.000
13.852.499.000 (3.053.694.000) (2.266.000) 10.796.539.000
Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Total
- 50 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
247
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Mutasi nilai kini kewajiban yang tidak didanai adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of unfunded obligation are as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Imbalan Imbalan kerja pasca kerja/ jangka panjang lainnya/Other Jumlah/ Post-employment benefit long-term benefit Total Rp Rp Rp Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai aw al tahun Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga Kerugian aktuarial Pembayaran manfaat
12.193.390.000 973.180.000 (362.305.000) 1.096.109.000 1.638.053.000 (28.799.000)
1.659.109.000 828.309.000 35.752.000 113.152.000 146.228.000 (803.738.000)
13.852.499.000 1.801.489.000 (326.553.000) 1.209.261.000 1.784.281.000 (832.537.000)
Present value of unfunded obligation at beginning year Current service cost Past service cost Interest cost Actuarial loss Benefit payment
Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai pada akhir tahun
15.509.628.000
1.978.812.000
17.488.440.000
Present value of unfunded obligation at end of year
31 Desember/December 31, 2013 Imbalan Imbalan kerja pasca kerja/ jangka panjang lainnya/Other Jumlah/ Post-employment benefit long-term benefit Total Rp Rp Rp Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai aw al tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial Pembayaran manfaat Nilai kini kew ajiban yang tidak didanai pada akhir tahun
13.556.923.000 1.166.977.000 812.739.000
1.299.082.000 726.996.000 61.990.000
(3.320.688.000) (22.561.000)
102.885.000 (531.844.000)
12.193.390.000
Mutasi kewajiban bersih di laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.659.109.000
posisi
14.856.005.000 1.893.973.000 874.729.000
Present value of unfunded obligation at beginning year Current service cost Interest cost
(3.217.803.000) (554.405.000)
Actuarial (gain) loss Benefit payment
13.852.499.000
Present value of unfunded obligation at end of year
Movements in the net liability recognized in the statement of financial position are as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Imbalan Imbalan kerja pasca kerja/ jangka panjang Post-employment lainnya/Other Jumlah/ benefit long-term benefit Total Rp Rp Rp Saldo aw al Beban imbalan kerja Pembayaran manfaat Saldo akhir
9.137.430.000 2.234.489.000 (28.799.000) 11.343.120.000
1.659.109.000 1.123.441.000 (803.738.000)
10.796.539.000 3.357.930.000 (832.537.000)
Beginning balance Amount charged to income Benefit payment
1.978.812.000
13.321.932.000
Ending balance
- 51 248
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
31 Desember/December 31, 2013 Imbalan Imbalan kerja pasca kerja/ jangka panjang Post-employment lainnya/Other Jumlah/ benefit long-term benefit Total Rp Rp Rp Saldo aw al Beban imbalan kerja Pembayaran manfaat
6.614.542.000 2.545.449.000 (22.561.000)
1.299.082.000 891.871.000 (531.844.000)
Saldo akhir
9.137.430.000
1.659.109.000
Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: 31Desember/ December 31, 2014 Rp
Nilai kewajiban imbalan kerja
31Desember/ December 31, 2013 Rp
15.509.628.000
12.193.390.000
916.355.000
1.073.130.000
Penyesuaian liabilitas program
Tingkat pengunduran diri
Tingkat perkiraan hasil investasi dari tabungan pensiun
10.796.539.000
Beginning balance Amount charged to income Benefit payment Ending balance
The history of experience adjustments is as follows: 31Desember/ December 31, 2012 Rp
13.556.923.000
31Desember/ December 31, 2011 Rp
31Desember/ December 31, 2010 Rp
12.222.081.000
6.177.011.000
Present value of defined obligation
1.453.995.000
1.081.926.000
Adjustments on plan liabilities
(1.118.702.000)
Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia. Penilaian aktuarial menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian
7.913.624.000 3.437.320.000 (554.405.000)
The cost of providing post-employment benefits for the year ended December 31, 2014 and 2013 was calculated by an independent actuary PT Milliman Indonesia. The actuarial valuations were carried out using the following key assumptions:
2014
2013
8,0% 10,0% Indonesian Mortality Table (TMI III) - 2011 15% sampai 25 tahun, menurun linier sampai 1% pada usia 45 tahun dan berikutnya/ 15% up to age 25, reducing linearly to 1% at age 45 and thereafter
9,0% 10,0% Indonesian Mortality Table (TMI III) - 2011 15% sampai 25 tahun, menurun linier sampai 1% pada usia 45 tahun dan berikutnya/ 15% up to age 25, reducing linearly to 1% at age 45 and thereafter
6,0%
6,0%
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Resignation rate
Investment rate from pension fund
- 52 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
249
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
28. SIFAT DAN HUBUNGAN BERELASI
28. NATURE OF RELATIONSHIP WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of the Relationship
a.
Perusahaan, PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia adalah Self Regulatory Organization (SRO), yang didirikan dengan tujuan yang sama yaitu untuk menunjang kebijaksanaan Pemerintah dalam pengembangan Pasar Modal Nasional, dan ketiganya diawasi oleh lembaga yang sama yaitu OJK.
a.
The Company, PT Bursa Efek Indonesia and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia are Self Regulatory Organization (SRO), which were established with the same purpose, mainly; to support the Government policies in order to develop the National Capital Market, and the three of these are monitored by the same institution, OJK.
b.
Perusahaan, PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia adalah pemegang saham PHEI, I-CAMEL dan PPPIEI.
b.
The Company, PT Bursa Efek Indonesia and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia are the stockholders of PHEI, I-CAMEL and PPPIEI.
c.
Personil manajemen kunci merupakan orangorang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif maupun bukan eksekutif) dari Perusahaan.
c.
Key management personnel are those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of entity, directly or indirectly, including any director and commissioner (whether executive otherwise) of the Company.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, antara lain:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, as follows:
a.
Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yaitu seluruh pendapatan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang berasal dari anggota kliring yang dipungut oleh BEI dan kemudian dibayarkan kepada KPEI yaitu masing-masing sebesar Rp 260.634.706.372 dan Rp 273.450.628.047 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 20). Pada tanggal pelaporan, piutang yang timbul atas transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 8).
a.
The Company entered into certain transactions with related parties, wherein all clearing and settlement guarantee fees were derived from clearing members collected by BEI and then paid to KPEI which amounted to Rp 260,634,706,372 and Rp 273,450,628,047 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 20). As of the reporting date, receivable for this transaction were recorded as account receivable to related party (Note 8).
b.
Perusahaan memberikan manfaat jangka pendek untuk Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
b.
The Company’s short-term benefits to the Commissioners and Directors of the Company are as follows:
2014 Rp Apresiasi Gaji Uang jasa Tunjangan lain-lain Jumlah
2013 Rp
4.633.800.000 7.782.756.000 9.140.699.506 21.557.255.506
9.247.336.000 7.315.378.000 683.655.000 9.975.879.600 27.222.248.600
- 53 250
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Appreciation Salary Severance Other benefits Total
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi terdiri dari piutang lain-lain dan beban akrual:
c.
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Piutang lain-lain PT Bursa Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Jumlah Beban akrual PT Bursa Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Jumlah
Transactions and balances with related parties consist of other accounts receivable and accrued expenses:
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
351.593.646
113.573.038
1.490.622.281 1.842.215.927
113.573.038 227.146.076
16.361.175.332
20.758.443.153
752.844.427 17.114.019.759
941.763.761 21.700.206.914
Other accounts receivable PT Bursa Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Total Accrued expenses PT Bursa Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Total
d.
Perusahaan menggunakan layanan penyediaan data harga pasar wajar obligasi dari PHEI dengan biaya sebesar Rp 300.000.000 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
d.
The Company uses the service of PHEI for providing bond market price which amounted to Rp 300,000,000 for the years ended December 31, 2014 and 2013.
e.
Perusahaan menggunakan ruangan yang berada di gedung BEI lantai LL dan 2 yang disewa dari BEI dengan biaya sewa sebesar Rp 602.496.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
e.
The Company uses office space at Indonesia nd Stock Exchange building, LL and 2 floor from BEI for a fee of Rp 602,496,000 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
f.
Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-715/BL/2012, setiap SRO wajib menyetorkan kontribusi dana awal kepada PPPIEI sebesar Rp 15 miliar dan Rp 5 miliar sebagai dana perlindungan pemodal. Perusahaan telah menyetorkan kontribusi tersebut masing-masing pada bulan Juni 2013 dan Januari 2014.
f.
Based on the decision of Bapepam-LK No. Kep-715/BL/2012, each SRO must contribute to PPPIEI amounting to Rp 15 billion and Rp 5 billion as an investor protection fund. The Company has paid such contribution in June 2013 and January 2014, respectively.
29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
Manajemen risiko modal
a.
Capital risk management
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 18) dan saldo laba.
The Company manages capital risk to ensure that they will be able to continue the going concern of the Company. The Company’s capital structure consists of cash and cash equivalent (Note 5), and shareholder’s equity which consists of subscribed capital stock (Note 18) and retained earnings.
Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan secara berkala melakukan review performa keuangan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi dan Komisaris mempertimbangkan eksposur risiko keuangan.
The Board of Directors and Commissioners periodically review the Company’s financial performance. As part of this review, the Board of Directors and Commissioners consider the Company’s financial risk exposure.
- 54 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
251
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Klasifikasi instrumen keuangan Klasifikasi keuangan berikut:
aset keuangan dan Perusahaan adalah
b. liabilitas sebagai
Categories of financial instruments Classification of the Company’s financial assets and liabilities are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Aset keuangan Aset keuangan, pada nilai w ajar melalui laba rugi
132.137.523.780
102.947.970.886
Financial assets Financial assets, at fair value through profit or loss
Aset keuangan tersedia untuk dijual
164.456.081.000
155.602.281.000
Financial assets, available for sale
282.436.223.256 73.287.000.000 25.181.534.062
322.132.984.243 20.412.596.941 18.341.378.500
2.184.809.521.100 32.093.636.422 4.956.903.143
1.668.864.347.500 18.143.450.205 4.945.939.322
128.511.729.882
121.898.894.182
15.856.220.066 5.266.521.313 3.048.992.894.024
15.856.220.066 5.057.323.734 2.454.203.386.579
Loans and receivable Cash and cash equivalents Other financial assets Accounts receivable Securities transaction settlement receivables Other account receivable Security fund assets Fund reserved for guarantee of settlement of securities transaction Financial asset noncurrent Other assets Total
1.668.864.347.500 71.914.223.404 37.259.810.163 4.945.939.322 1.782.984.320.389
Financial liabilities Amortized cost Securitiies transaction settlement payables Accrued expenses Other payables Security fund liabilities Total
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang lain-lain Aset dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan Aset keuangan lain tidak lancar Aset lain-lain Jumlah Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Utang penyelesaian transaksi bursa Beban akrual Utang lain-lain Liabilitas dana pengaman Jumlah
2.184.809.521.100 52.577.891.271 39.402.544.026 4.956.903.143 2.281.746.859.540
- 55 252
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan
c.
Financial risk management policies and objectives
Kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasional, pengembangan usaha, dan pengelolaan risiko signifikan. Perusahaan beroperasi berdasarkan pedoman yang telah disetujui oleh Dewan Direksi.
The Company’s financial risk management policies are aimed at ensuring that adequate financial resources are available for operations, business development, and management of significant risks. The Company operates on the basis of guidelines approved by the Board of Directors.
Manajemen risiko kredit
Credit risk management
Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counterparty atas kewajiban kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Perusahaan. Eksposur risiko kredit Perusahaan terutama diperoleh dari piutang pelanggan, risiko kredit Perusahaan timbul dari aset keuangan FVTPL dan AFS (Catatan 6 dan 8). Perusahaan meminimalkan risiko kredit tersebut dengan melakukan analisis atas pemilihan alternatif lembaga keuangan penerbit investasi dan penetapan komposisi penempatan investasi. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan deposito berjangka, Perusahaan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak yang bereputasi (Catatan 5 dan 6).
Credit risk arises from the risk that a counterparty will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Company. The Company’s exposure to credit risk mainly arises from account receivable from its customers, credit risk on financial assets FVTPL and AFS (Notes 6 and 8). The Company minimize credit risk by performing an analysis of the financial institution that issued such investments and determining the policy for composition of investment. For other financial assets such as cash and cash equivalents and time deposits, the Company minimizes credit risk by placing the funds with reputable financial institutions (Notes 5 and 6).
Manajemen risiko pasar
Market risk management
i. Risiko suku bunga
i.
Interest rate risk
Risiko suku bunga merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku Risiko terjadinya bunga pasar. pergerakan suku bunga ini akan mempengaruhi laba komprehensif Perusahaan. Fluktuasi suku bunga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam menjalankan kebijakan investasinya.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the Company’s financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The risk of interest rate movements that could affect comprehensive income. Interest rate fluctuation is one factor that is considered by the Company in carrying out its investment policies.
Instrumen keuangan Perusahaan tersebut yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang).
The Company’s financial instruments that are exposed to fair value interest rate risk (i.e. fixed rate instruments) and cash flow interest rate risk (i.e. floating rate instruments).
- 56 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
253
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap aset keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Analisis ini disajikan dengan asumsi saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan masih beredar sepanjang tahun.
The sensitivity analysis below had been determined based on the exposure of the financial asset to floating interest rates as of December 31, 2014 and 2013. The analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year.
Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi (rendah) dan variabel lain konstan, laba sebelum pajak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, akan mengalami peningkatan (penurunan) masing-masing sebesar Rp 4.911.290.335 dan Rp 4.710.246.850.
If interest rate had been 100 basis points higher (lower) and the other variable held constant, the Company profit before tax for the years ended December 31, 2014 and 2013 would increase (decrease) by Rp 4,911,290,335 and Rp 4,710,246,850, respectively.
100 basis poin adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko suku bunga kepada karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada aset bersih.
The 100 basis point is the sensitivity rate used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in net assets.
ii. Risiko nilai tukar
ii.
Foreign exchange risk
Risiko nilai tukar adalah risiko terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh pergerakan nilai tukar dari mata uang yang digunakan oleh perusahaan. Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Perusahaan memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan pergerakan kurs mata uang asing terhadap pendapatan atau biaya yang akan diterima atau dibayarkan.
Foreign exchange risk is the risk of losses due to changes in the exchange rates of the foreign currencies used by the Company. The Company has monetary assets and liabilities in foreign currencies. The Company has a policy to monitor foreign currency exchange rate movements relative to revenue or expenses that will be received or paid.
Sensitivitas Perusahaan terhadap peningkatan dan penurunan 2,55% dan 7,99% terhadap USD yang akan meningkatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1.014.501.047 dan Rp 1.164.788.114 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company’s sensitivity will increase and decrease to 2.55% and 7.99% change in USD which indicates an increase in profit before tax of Rp 1,014,501,047 and Rp 1,164,788,114 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
- 57 254
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
iii. Risiko harga lain
iii. Other price risk
Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait investasi efek FVTPL dan AFS. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. dilakukan Diversifikasi portofolio berdasarkan batasan yang ditentukan dalam kebijakan investasi Perusahaan. Kebijakan tersebut juga mengatur pengawasan terhadap pergerakan dari investasi efek tersebut.
The Company is also exposed to market price risk in respect of its FVTPL and AFS. To manage its price risk arising from these investments, the Company diversifies its portfolio. Diversification of the portfolio is done in accordance with the limits set in the Company’s Investment Policy. This policy also set up the control for monitoring of its FVTPL and AFS movement.
Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga reksadana dan obligasi pada akhir periode pelaporan.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to mutual fund and bond price risk at the end of the reporting period.
Berdasarkan penilaian internal manajemen, Perusahaan menggunakan 1% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 untuk menghitung kenaikan/ penurunan harga efek sebagai akibat perubahan nilai wajar FVTPL:
Based on management’s internal assessment, the Company uses 1% in 2014 and 2013, respectively, to calculate the increase/decrease as a result of changes in fair value FVTPL:
Keuntungan (kerugian) nilai wajar perubahan reksadana dan obligasi dari aset keuangan FVTPL pada laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 akan mengalami kenaikan/ penurunan masing-masing sebesar Rp 2.965.936.048 dan Rp 2.585.502.519.
Gain (loss) in change of fair value of mutual fund and bond from financial assets FVTPL in statements of comprehensive income as of December 31, 2014 and 2013 would increased/decreased by Rp 2,965,936,048 and Rp 2,585,502,519.
Cadangan revaluasi investasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual pada bagian ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 akan mengalami kenaikan (penurunan) masing-masing sebesar Rp 1.644.560.810 dan Rp 1.556.022.810.
Available-for-sale-investment revaluation reserve in the equity as of December 31, 2014 and 2013 would increased (decreased) by Rp 1,644,560,810 and Rp 1,556,022,810, respectively.
Manajemen Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas arus kas saat jatuh tempo, yang diakibatkan oleh ketidakmampuan untuk melikuidasi aset, ataupun mendapatkan pendanaan yang mencukupi. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja.
Liquidity risk is the risk of the Company’s inability to fulfill its cash flow obligations when they become due, as a result of inability to liquidate assets or to obtain sufficient funding. The Company has a policy to manage liquidity prudently by maintaining an adequate cash balance and availability of working capital.
- 58 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
255
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Perusahaan dapat diminta untuk membayar:
The following table represents the analysis the Company’s liquidity of financial instruments as of December 31, 2014 and 2013 based on exposure on due date on undiscounted contractual maturities for all non-derivative financial assets and liabilities. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may required to pay:
31 Desember/ December 31 2014 Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate % Aset Keuangan: Tanpa bunga Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Aset keuangan lain tidak lancar Aset lain-lain Bunga tetap Aset keuangan tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang lain-lain Tingkat bunga variabel Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang lain-lain Aset dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan
-
-
Tiga bulan sampai dengan satu tahun/ Three months to one year Rp
132.137.523.780
Satu sampai dengan lima tahun/ One to five years Rp
-
132.137.523.780
20.000.000
-
-
20.000.000
-
2.184.809.521.100 25.181.534.062 26.941.415.549
-
-
2.184.809.521.100 25.181.534.062 26.941.415.549
-
-
6,00%- 11,80%
6,00%- 11,80%
-
2.238.518.360
178.648.331.000
3.228.615.905
-
15.856.220.066 3.028.002.953
-
178.648.331.000
-
3.228.615.905
1,25%- 11,00% 9,50%- 10,75% 1,25%- 11,00% 3,30%- 7,75%
9,75%- 10,00%
282.436.223.256 1.923.604.967 -
75.151.614.970 -
2.524.540.914.839
388.175.988.110
4.956.903.143
282.436.223.256 75.151.614.970 1.923.604.967 4.956.903.143
129.371.018.174
129.371.018.174
153.212.144.336
3.065.929.047.285
Loans and receivables Cash and cash equivalents Securities transactions settlement receivable Accounts receivable Other accounts receivable Others financial assets noncurrent Other assets Fixed rate Financial assets, available for sale Loans and receivables Other accounts receivable
Loans and receivables Cash and cash equivalents Other financial assets Other accounts receivable Security fund assets Fund reserved for guarantee of settlement of securities transactions Total
2.184.809.521.100 36.374.541.073 52.577.891.271 -
-
3.028.002.953 4.956.903.143
2.184.809.521.100 39.402.544.026 52.577.891.271 4.956.903.143
Financial Liabilities: Non-interest bearing Amortized cost Securities transactions settlement payable Other payables Accrued expenses Securities fund liabilities
2.273.761.953.444
-
7.984.906.096
2.281.746.859.540
Total
- 59 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
15.856.220.066 5.266.521.313
Financial Assets: Non-interest bearing Financial assets, at fair value through profit or loss
Variable interest rate
Liabilitas Keuangan: Tanpa bunga Biaya perolehan amortisasi Utang penyelesaian transaksi bursa Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas dana pengaman 3,30%- 7,75%
256
Jumlah/ Total Rp
-
Jumlah
Jumlah
Kurang dari tiga bulan/ Less than three months Rp
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued 31 Desember/December 31, 2013
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate % Aset Keuangan: Tanpa bunga Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Aset keuangan lain tidak lancar Aset lain-lain Bunga tetap Aset keuangan tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang lain-lain Tingkat bunga variabel Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang lain-lain Aset dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan Jumlah
-
-
-
20.000.000
-
1.668.864.347.500 18.341.378.500 13.719.001.606
Tiga bulan sampai dengan satu tahun/ Three months to one year Rp
-
-
20.000.000
-
-
1.668.864.347.500 18.341.378.500 13.719.001.606
6,00% - 11,80%
-
169.029.531.000
15.856.220.066 2.862.531.943
-
15.856.220.066 5.057.323.734
-
169.029.531.000
-
2.770.268.279
Financial Assets: Non-interest bearing Financial assets, at fair value through profit or loss Loans and receivables Cash and cash equivalents Securities transactions settlement receivable Accounts receivable Other accounts receivable Other financial assets noncurrent Other assets Fixed rate Financial assets, available for sale Loans and receivables Other accounts receivable Variable interest rate
1,00% - 11,00% 9,50% - 9,75% 1,00% - 11,00% 4,25% - 8,00%
324.007.155.295 1.654.180.320 -
21.129.378.385 -
4.945.939.322
324.007.155.295 21.129.378.385 1.654.180.320 4.945.939.322
5,50% - 9,75%
2.029.376.331.500
295.301.672.062
122.680.120.501 146.344.811.832
122.680.120.501 2.471.022.815.394
Loans and receivables Cash and cash equivalents Other financial assets Other accounts receivable Security fund assets Fund reserved for guarantee of settlement of securities transactions Total
1.668.864.347.500 37.259.810.163 71.914.223.404 4.945.939.322 1.782.984.320.389
Financial Liabilities: Non-interest bearing Amortized cost Securities transactions settlement payable Other payables Accrued expenses Securities fund liabilities Total
-
1.668.864.347.500 34.397.278.219 71.914.223.404 1.775.175.849.123
-
Estimasi Nilai Wajar Instrumen Keuangan
2.862.531.944 4.945.939.322 7.808.471.266
d.
Nilai wajar aset keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:
102.947.970.886
2.194.791.791
2.770.268.279
Jumlah/ Total Rp
-
-
6,00% - 11,80%
Satu sampai dengan lima tahun/ One to five years Rp
102.947.970.886
-
Liabilitas Keuangan: Tanpa bunga Biaya perolehan amortisasi Utang penyelesaian transaksi bursa Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas dana pengaman Jumlah
d.
Kurang dari tiga bulan/ Less than three months Rp
Fair Value Instruments
Estimation
of
Financial
The fair values of financial assets are determined using valuation techniques and assumption as follows:
Nilai wajar aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) dan tersedia untuk dijual (AFS) dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan dipasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar sebagai berikut:
The fair values of financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) and available for sale (AFS) with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices as follows:
-
Nilai wajar efek obligasi dinyatakan berdasarkan referensi harga pasar dari PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) pada tanggal pelaporan.
-
The fair value of bond securities are determined based on reference from PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) as of the reporting date.
-
Nilai wajar reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih reksadana tersebut pada tanggal pelaporan yang dihitung oleh bank kustodian.
-
The fair value of mutual funds is determined based on its net asset value as of the reporting date calculated by custodian bank.
- 60 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
257
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Aset dan liabilitas keuangan lainnya yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
The carrying amount of other financial assets and liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.
Perusahaan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran, sebagai berikut:
The Company classified the fair value measurement using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the measurements as follows:
a)
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
a)
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
b)
Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan
b)
Input other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e as prices) or indirectly (i.e derived from prices) (Level 2); and
c)
Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
c)
Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Fair value of financial assets and liabilities, including its carrying value as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Pengukuran nilai wajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/ Fair value measurement at end of the reporting period using 31 Desember/ December 31, Tingkat/Level 2014 1 2 3 Rp Rp Rp Rp Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Diperdagangkan Aset keuangan, tersedia untuk dijual Obligasi
132.137.523.780
132.137.523.780
-
-
164.456.081.000
164.456.081.000
-
-
Financial assets, at fair value through profit or loss Trading Financial assets, available for sale Investment in bonds
Jumlah
296.593.604.780
296.593.604.780
-
-
Total
Pengukuran nilai wajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/ Fair value measurement at end of the reporting period using 31 Desember/ Tingkat/Level
December 31,
Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Diperdagangkan Aset keuangan, tersedia untuk dijual Obligasi Jumlah
2013
1
2
3
Rp
Rp
Rp
Rp
155.602.281.000
155.602.281.000
-
-
Financial assets, at fair value through profit or loss Trading Financial assets, available for sale Investment in bonds
258.550.251.886
258.550.251.886
-
-
Total
102.947.970.886
102.947.970.886
-
- 61 258
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
-
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI a.
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk menerima 0,01% dari nilai kumulatif transaksi bulanan di bursa efek. Perusahaan diwajibkan melakukan pembentukan, pengelolaan dan penggunaan dana jaminan tersebut. Pelaporan keuangan dana jaminan dilakukan terpisah dari laporan keuangan Perusahaan.
a.
Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000, regarding Guarantee Fund, Bapepam has given its approval for the Company to receive 0.01% of the monthly securities transactions cumulative value on the stock exchange. The Company is responsible for the establishment, management and utilization of the guarantee fund. The financial statements of the guarantee fund are maintained separately from the Company’s financial statements.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam-LK memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam-LK has approved the Company to withhold Guarantee Fund of 0.005% and 0.00125%, respectively, of the value of futures and debt securities transactions.
Sehubungan dengan perubahan dari Bapepam ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 19 Nopember 2014, OJK menerbitkan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa, dimana OJK menyatakan mencabut dan tidak berlakunya Keputusan Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, kecuali mengenai pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
In relation with the change from Bapepam to Financial Services Authority (FSA), on November 19, 2014, the FSA published the FSA regulation No. 26/POJK.04/2014 on the settlement of exchange transactions, which replaces Bapepam Decree No. Kep47/PM/2004 dated December 9, 2004, except to collect 0.01% of cumulative value of securities transaction as the main source for the guarantee fund.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, posisi dana jaminan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the financial position of the guarantee fund is as follows:
Bank Deposito berjangka Investasi dalam Surat Utang Negara Piutang dana jaminan Piutang bunga Liabililtas Aset Bersih
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
186.474.723 2.377.956.098.488
25.549.980 1.880.661.079.300
328.319.415.000 17.599.737.925 9.873.940.472 (20.495.430.924) 2.713.440.235.684
411.302.050.000 12.659.499.504 10.311.636.516 (8.548.626.550) 2.306.411.188.750
Cash in bank Time deposits Investment in Government Bonds Guarantee fund receivable Interest receivable Liabilities Net Asset
- 62 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
259
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. Perusahaan memperkirakan adanya potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, Perusahaan memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam-LK tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada Bapepam-LK untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.
b.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut. c.
d.
In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. The Company estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000. Moreover, the Company decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was in accordance with the letter of the Chairman of BapepamLK dated November 11, 2002, in order to give Bapepam-LK a chance to investigate any indication of unfair transaction. As of the date of the issuance of these financial statements, the Company has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions.
Berdasarkan Surat Bapepam-LK No. S-3411/ BL/2006 tanggal 28 Desember 2006 mengenai penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2007, terdapat perubahan mengenai komposisi pembagian porsi fee transaksi bursa, yaitu PT Bursa Efek Indonesia dari 52,5% menjadi 60%, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dari 32,5% menjadi 30%, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia 15% menjadi 10%.
c.
Based on the Letter from Bapepam-LK No. S-3411/BL/2006 dated December 28, 2006 regarding the establishment of Annual Operational Budget Plan (RKAT) 2007, there were changes made to the composition of securities transaction fee, which are, for PT Bursa Efek Indonesia increased from 52.5% to 60%, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia decreased from 32.5% to 30%, and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia decreased from 15% to 10%.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007 tanggal 13 Juni 2007, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dikenakan biaya tahunan sebesar 7,5% dari pendapatan usaha berdasarkan laporan realisasi anggaran sebagai setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.
Based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007 dated June 13, 2007, Stock Exchange, Clearing and Guarantee Institution and Custodial and Settlement Institution is charged for annual fee of 7.5% on its operating revenue according to the budget realization statements as contribution on Non-Tax State Revenues (PNBP) and valid until December 31, 2013.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menggantikan surat keputusan yang disebutkan sebelumnya, Perusahaan diharuskan untuk membayar iuran tahunan ke OJK dengan tarif 2/3 (dua per tiga) dari 15% dari pendapatan usaha tahun 2014 dan 15% dari pendapatan usaha tahun-tahun selanjutnya. Jumlah biaya tahunan yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 28.104.085.769.
Based on Government Regulation No. 11 Year 2014 on levies by the Financial Service Authority (OJK) which replaces the aforementioned decision letter, the Company is required to pay an annual fee at the rate 2/3 (two thirds) of 15% of operating revenue in 2014 and 15% of the operating revenue in the following years. Total annual contribution for the year ended December 31, 2014 amounted to Rp 28,104,085,769.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dana talangan (standby credit facility) dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo pada 31 Juli 2011 sesuai Addendum II No. RCO.JSD/156/PKAD/2009 tanggal 9 Agustus 2010. Fasilitas kredit ini sematamata digunakan untuk menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat dan dijamin dengan deposito berjangka dana jaminan di bank yang sama.
d.
The Company obtained a standby credit facility from Bank Mandiri (Persero), Tbk amounting to Rp 30 billion, which is originally due on July 31, 2011 with reference to Addendum II No. RCO.JSD/156/ PKAD/2009 dated August 9, 2010. This credit facility is solely intended for handling failure in settlement of securities transactions and is collateralized by time deposits of the guarantee fund in the same bank.
- 63 260
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
e.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 30 Juli 2012, fasilitas perjanjian ini diadendum dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2013, dan dijamin dengan cadangan jaminan berupa deposito berjangka sebesar Rp 35 miliar di bank yang sama.
On July 30, 2012, this facility was amended with due date extended until July 31, 2013, and collateralized by time deposits on fund reserved for guarantee of settlement of securities transaction which amounted to Rp 35 billion in the same bank.
Pada tanggal 23 Juli 2014, Perjanjian ini telah diadendum dengan perpanjangan jangka waktu jatuh tempo sampai dengan 31 Juli 2015.
On July 23, 2014, this facility was amended with due date extended until July 31, 2015.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruang kantor dengan PT First Jakarta International (FJI) untuk masa sewa yang berakhir 31 Agustus 2009, atas ruang kantor di Gedung Bursa Efek Indonesia, Lantai 4 dan 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
e.
Berdasarkan Addendum XXIII tanggal 8 Juli 2014, masa sewa telah diperpanjang sampai dengan 1 September 2024 untuk ruang kantor lantai 2, 4 dan 5, kecuali untuk ruangan suite 211 akan berakhir sewa sampai dengan 26 September 2016.
The Company entered into an office space lease agreement with PT First Jakarta International (FJI) for a period expiring on August 31, 2009, for an office space at Indonesia Stock Exchange Building, fourth and fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53. Based on Addendum XXIII dated July 8, 2014, the rental period for office space on second floor, fourth and fifth floors were extended until September 1, 2024, except for suite 211 the lease expiry dated shall be September 26, 2016.
f.
Perusahaan mengadakan perjanjian untuk pembelian aset perdagangan dari beberapa pemasok.
f.
The Company entered into agreements to purchase trading facilities and equipment from several suppliers.
g.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday (perjanjian intraday) dari PT Bank Permata, Tbk sebesar Rp 300 miliar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2013. Pada tanggal 11 Nopember 2013, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum dengan mengubah fasilitas kredit menjadi Rp 500 miliar yang jatuh tempo 7 Nopember 2014 dan diadendum sehingga jatuh tempo pada 7 Nopember 2015. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sampai dengan waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam rangka penyelesaian transaksi harian perdagangan saham di BEI.
g.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank Permata, Tbk amounting to Rp 300 billion which is due on May 31, 2013. On November 11, 2013, both parties agreed to amend the maximum credit facility to become Rp 500 billion, which is due on November 7, 2014 and was amended so will be due on November 7, 2015. Term of this facility shall be valid until the time agreed upon by both parties. This credit facility is solely intended for handling settlement of daily transaction in BEI.
h.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT CIMB Niaga, Tbk, sebesar Rp 290 miliar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2013. Pada tanggal 4 Desember 2012, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum dengan mengubah fasilitas kredit menjadi Rp 500 miliar. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sampai dengan waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini diperpanjang hingga tanggal 31 Mei 2015 yang dipergunakan untuk penyelesaian dana secara multi batch settlement atas pemenuhan kewajiban serah efek oleh anggota kliring.
h.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank CIMB Niaga, Tbk, amounting to Rp 290 billion which is due on May 31, 2013. On December 4, 2012, both parties agreed to amend the maximum credit facility become Rp 500 billion. The term of this facility shall be valid until the time agreed upon by both parties. This credit facility is amended and will be due on May 31, 2015 which solely intended for the completion of a multi-batch settlement funds by transferring effect of clearing member.
- 64 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
261
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
i.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, sebesar Rp 500 miliar yang akan jatuh tempo pada 19 Juli 2015. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sampai dengan waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam rangka penyelesaian transaksi harian perdagangan di BEI.
i.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, amounting to Rp 500 billion which is due on July 19, 2015. The term of this facility shall be valid until the time agreed upon by both parties. This facility is solely intended for handling settlement of daily transaction in BEI.
j.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT Bank Central Asia, Tbk, sebesar Rp 300 miliar yang akan jatuh tempo pada 11 September 2012. Kemudian pada tanggal 26 Mei 2014, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum kembali dengan mengubah fasilitas kredit menjadi sebesar Rp 500 miliar yang jatuh tempo pada 11 Maret 2015. Fasilitas ini merupakan fasilitas yang diberikan kepada Perusahaan untuk keperluan penyelesaian transaksi bursa.
j.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank Central Asia, Tbk, amounting to Rp 300 billion which is due on September 11, 2012. On May 26, 2014, both parties agreed to amend the maximum credit facility to become Rp 500 billion which is due on March 11, 2015. This facility is solely intended for securities transactions settlement.
k.
Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT Bank Negara Indonesia, Tbk, sebesar Rp 600 miliar yang akan jatuh tempo pada 17 Juni 2015. Jangka waktu fasilitas ini diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama dengan periode sebelumnya. Fasilitas ini merupakan fasilitas yang diberikan kepada Perusahaan untuk keperluan penyelesaian transaksi bursa.
k.
The Company obtained an intraday facility from PT Bank Negara Indonesia, Tbk, amounting to Rp 600 billion which is due on June 17, 2015. This facility will be extended automatically with the same period as previously granted and solely intended for securities transactions settlement.
31. PERISTIWA PENTING LAINNYA
31. OTHERS SIGNIFICANT EVENTS
Berdasarkan Surat Keputusan No. SR-02/BL/2009 tertanggal 6 Januari 2009, Bapepam-LK telah memerintahkan Perusahaan untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS), sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan Bapepam-LK terhadap adanya dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban kepada Perusahaan.
Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR02/BL/2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered the Company to freeze the assets of PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) in connection with the on-going investigation by Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued which represent obligations to the Company.
Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah tersebut, beberapa nasabah SPS (para Penggugat) mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta Perusahaan dan KSEI sebagai Turut Tergugat I dan II (para Turut Tergugat) melalui Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji/Wanprestasi No. MS.DS/01.Ggtn.NPSP/ VII/2009 tanggal 24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 1356/Pdt.G/ 2009/PN.Jkt.Sel.
Regarding the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer stock accounts, several SPS customers (the plaintiffs) filed a civil lawsuit against SPS, the Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II and III (the defendants) with the Company and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) by means of Summon Letter for Breach of Contract (Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji) / Default No. MS.DS/01. Ggtn.NPSP/VII/2009 dated July 24, 2009 and registered to the South Jakarta District Court with case No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel.
- 65 262
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 4 Agustus 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan para penggugat tersebut.
On August 4, 2010, the South Jakarta District Court decided to reject the plaintiffs’ claims.
Tanggal 4 Nopember 2010, Perusahaan menerima Relaas Pemberitahuan Pernyataan Permohonan Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada tanggal 12 Mei 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya menyatakan banding.
On November 4, 2010, the Company received Official Notification of Declaration of Request for Appeal from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on May 12, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed an appeal.
Atas pengajuan banding tersebut, Pengadilan Tinggi melalui Surat Keputusan No. 484/PDT/2011/PT.DKI tanggal 4 Juli 2012 memutuskan sebagai berikut:
Based on these appeal, the High Jakarta Court through Decree No. 484/PDT/2011/PT.DKI dated July 4, 2012 issued a verdict, which stated the following:
1.
Menerima permohonan banding dari Para Pembanding I semula penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV.
1.
Agreed on appeal request of the Appellant I, known before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV and XXI and the Appellant II, known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV.
2.
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel tanggal 28 April 2010.
2.
Strengthened previous conviction from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/ 2009/PN.Jkt.Sel on April 28, 2010.
3.
Menghukum Para Pembanding I semula Penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu Rupiah).
3.
Ordered the Appellant I know before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI and the Appelants II known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV jointly and personally liable to pay the case fee in both level of court process, in appeal level as Rp 150,000 (one hundred fifty thousand Rupiahs).
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari Para Pembanding atas keputusan banding tersebut.
As of the date of these financial statements, KPEI has not yet received the response from the Appellants regarding the appeal decision.
Disamping itu, terdapat gugatan beberapa nasabah SPS lainnya kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam–LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta Perusahaan dan KSEI sebagai turut tergugat I dan II (para Turut Tergugat) sebagaimana dimaksud dalam Gugatan Perdata No. 1604/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel. Atas gugatan tersebut Majelis Hakim pada tanggal 22 Juni 2010 telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:
In addition, there were legal claims from several other SPS customers against SPS, the Minister of Finance and Bapepam–LK as defendants I, II and III (the defendants) with the Company and KSEI as accessory defendants I and II (the codefendants) as mentioned in Civil Complaint No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jak.Sel. In this lawsuit, on June 22, 2010, the Panel of Judges issued a verdict, the essence of which is as follows:
1.
Menyatakan Tergugat I (SPS) wanprestasi.
1.
Declared Defendant I (SPS) to be in default.
2.
Menghukum Tergugat I untuk membayar secara tunai dan sekaligus dana milik Para Penggugat yang ada pada Tergugat I, dengan total senilai Rp 6.232.917.490.
2.
Ordered Defendant I to pay in cash and all at once the funds owned by the Plaintiffs held by Defendant I, in the total amount of Rp 6,232,917,490.
3.
Menghukum Tergugat I untuk membayar bunga atas kewajiban pembayaran yang besarnya 2% perbulan selama 17 bulan, dengan total senilai Rp 2.119.191.946.
3.
Ordered Defendant I to pay interest of payment liability in the amount of 2% per month for 17 months, in the total amount of Rp 2,119,191,946.
- 66 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
263
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 4.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng sebesar Rp 2.641.000.
4.
Ordered the Defendants and the Codefendants to pay litigation costs, jointly and severally, in the amount of Rp 2,641,000.
Atas putusan tersebut, SPS mengajukan memori banding pada tanggal 11 Nopember 2010.
In response to this verdict, SPS filed an appeal on November 11, 2010.
Pada tanggal 13 Desember 2010, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Penyerahan Memori Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., menyatakan bahwa pada tanggal 11 Nopember 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya mengajukan memori banding.
On December 13, 2010, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Memories from the South Jakarta District Court No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on November 11, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed appeal memories.
Pada tanggal 22 Juni 2011, Pengadilan Tinggi Jakarta, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tanggal 8 September 2011, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Memori Kasasi, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.02/PDT/2011/PT.DKI, pada tanggal 22 Juni 2011, oleh SPS melalui kuasa hukumnya mengajukan memori kasasi.
On June 22, 2011, High Jakarta Court affirmed the South Jakarta District Court’s verdict. On September 8, 2011, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Cassation from South Jakarta District Court No. 02/PDT/2011/PT.DKI, which states that on June 22, 2011, SPS through their legal counsel, filed cassation memories.
Pada tanggal 14 Desember 2012, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 145K/PDT/2012, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:
On December 14, 2012, KPEI received Official Notification of the Decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from South Jakarta District Court No. 145K/PDT/2012, issued a verdict, the essence of which is as follows:
1.
Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS).
1.
Rejected appeal cassation from cassation applicant/defendant I (SPS).
2.
Menghukum pemohon kasasi/tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 500.000.
2.
Ordered the cassation applicant/defendant I to pay litigation costs in this level cassation, amounting to Rp 500,000.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS) atas putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.
As of the date of these financial statement, KPEI has not yet received the response from cassation applicant/defendant I regarding the decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Manajemen KPEI berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan KPEI dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada Tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada KPEI, namun hanya meminta KPEI selaku Turut Tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh KPEI berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan untuk diserahkan kepada Para Penggugat.
The Management of KPEI believes that the civil lawsuit as mentioned above will not have a significant impact on the financial statements of KPEI, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not demanding indemnification from KPEI; it only requests KPEI, as co-defendant I, to comply with the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by KPEI based on the instruction from Bapepam-LK are to be surrendered to the plaintiffs.
- 67 264
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR YEAR THEN ENDED - Continued
32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
32. EVENT AFTER REPORTING PERIOD
Pada tanggal 2 Pebruari 2015, Perusahaan melakukan setoran modal sebesar Rp 5.000.000.000 ke PPPIEI.
On February 2, 2015, the Company has made additional investment to PPPIEI amounting to Rp 5,000,000,000.
33. TRANSAKSI NON-KAS
33. NON-CASH TRANSACTIONS
Perusahaan mempunyai aktivitas investasi yang tidak memerlukan penggunaan kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas yang terdiri dari:
The Company entered into non-cash investing activities which are not reflected in the statement of cash flow related to:
2014 Rp Penambahan aset tetap melalui utang lain-lain Bagian rugi bersih entitas asosiasi Laba belum terealisasi atas kenaikan nilai w ajar aset keuangan
2013 Rp
29.665.597.269 2.583.759.024
9.610.553.995 175.605.648
44.537.523.780
5.378.313.276
Additions to equipment and facilities through other payables Equity in net loss of associates Unrealised gain on increase in fair value of financial assets
34. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
34. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 68 merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 18 Maret 2015.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 68 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 18, 2015.
********
- 68 Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
265
Laporan Keuangan Dana Jaminan Guarantee Funds Financial Statement
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN/ FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014/ FOR THE YEAR THEN ENDED DECEMBER 31, 2014 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
269
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN DAFTAR ISI
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page 272 1
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
270
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND For the year then ended December 31, 2014
Laporan Aset dan Liabilitas
3 274
Statement of Assets and Liabilities
Laporan Operasi
275 4
Statement of Operations
Laporan Perubahan Aset Bersih
276 5
Statement of Changes in Net Assets
Catatan atas Laporan Keuangan Dana Jaminan
277 6
Notes to the Financial Statements of Guarantee Fund
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
271
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
272
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
273
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN ASET DAN LIABILITAS 31 DESEMBER 2014
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF ASSETS AND LIABILITIES DECEMBER 31, 2014
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2013 Rp ASSETS
ASET Bank
186.474.723
Deposito berjangka Investasi dalam Surat Utang Negara Piutang dana jaminan Piutang bunga JUMLAH ASET
25.549.980
Cash in banks Time deposits
2.377.956.098.488
5
1.880.661.079.300
328.319.415.000
6
411.302.050.000
17.599.737.925
7
12.659.499.504
Guarantee fund receivables
9.873.940.472
8
10.311.636.516
Interest receivables
2.733.935.666.608
2.314.959.815.300
LIABILITAS Beban akrual ASET BERSIH
20.495.430.924
9
2.713.440.235.684
8.548.626.550 2.306.411.188.750
Accrued expenses NET ASSETS
See accompanying notes to financial statements of guarantee fund which are an integral part of the financial statements of guarantee fund.
-3-
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
TOTAL ASSETS LIABILITY
Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dana jaminan.
274
Investment in Government Bonds
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN OPERASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
2014 Rp PENGHASILAN INVESTASI Penghasilan bunga
195.719.516.134
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF OPERATIONS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
Catatan/ Notes
2013 Rp INVESTMENT INCOME Interest income
10
120.667.546.665
9
8.490.402.666 219.295.477
EXPENSES Guarantee fund management Administration Total Expenses
BEBAN Pengelolaan dana jaminan Administrasi
20.273.688.113 292.883.027
Jumlah Beban
20.566.571.140
8.709.698.143
175.152.944.994
111.957.848.522
Net Investment Income
(541.660.000) (35.221.860.000)
GAIN (LOSS) ON CHANGE IN FAIR VALUE OF GOVERNMENT BONDS Realized Unrealized
(35.763.520.000)
Total - Net
Penghasilan Investasi Bersih KEUNTUNGAN (KERUGIAN) PERUBAHAN NILAI WAJAR SURAT UTANG NEGARA Telah direalisasi Belum direalisasi
(148.095.000) 7.165.460.000
Jumlah - Bersih
7.017.365.000
KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI
6 6
182.170.309.994
76.194.328.522
Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dana jaminan.
INCREASE IN NET ASSETS FROM OPERATING ACTIVITIES
See accompanying notes to financial statements of guarantee fund which are an integral part of the financial statements of guarantee fund.
-4-
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
275
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF CHANGES IN NET ASSETS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
2014 Rp KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI
2013 Rp
182.170.309.994
76.194.328.522
INCREASE IN NET ASSETS FROM OPERATING ACTIVITIES
KONTRIBUSI DARI ANGGOTA BURSA Penerimaan dana jaminan atas jasa transaksi tahun berjalan Piutang dana jaminan
207.258.999.015 17.599.737.925
228.662.397.781 12.659.499.504
MEMBERS' CONTRIBUTIONS Guarantee fund contributions on transaction services during the year Guarantee fund receivables
Jumlah Kontribusi dari Anggota Bursa
224.858.736.940
241.321.897.285
Total Members' Contributions
JUMLAH KENAIKAN ASET BERSIH
407.029.046.934
317.516.225.807
TOTAL INCREASE IN NET ASSETS
ASET BERSIH AWAL TAHUN
2.306.411.188.750
1.988.894.962.943
NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR
ASET BERSIH AKHIR TAHUN
2.713.440.235.684
2.306.411.188.750
NET ASSETS AT END OF YEAR
Net assets at beginning of year as reported in statements See accompanying notes to financial statements of guarantee fund which are an integral part of the financial statements of guarantee fund.
Aset bersih awal tahun sebagaimana dilaporkan Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dana jaminan.
-5-
276
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
Dana Jaminan dibentuk berdasarkan Undangundang Pasar Modal No. 8 pasal 55 ayat 4, tentang penyelesaian transaksi bursa yang menetapkan bahwa Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat menetapkan dana jaminan penyelesaian transaksi bursa yang wajib dipenuhi oleh pemakai jasa Lembaga Kliring dan Penjaminan.
The Guarantee Fund was established based on Article 55 section 4 of the Capital Market Law No. 8 concerning securities transactions settlement which states that a Clearing and Guarantee Institution may establish a guarantee fund for securities transactions settlement to be funded by the users of such service.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP26/PM/2000 tentang Dana Jaminan tanggal 30 Juni 2000, yang sebelumnya diatur dalam surat tanggal Bapepam No. S-1484/PM/1997 27 Juni 1997, P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) disetujui untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
Based on the Decision Letter of the Chairman of the Capital Supervisory Agency (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the Letter of the Bapepam No. S1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as the main source for the guarantee fund.
Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam menyetujui KPEI untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved KPEI to collect 0.005% of future transactions and 0.00125% of bond transaction for the guarantee fund.
Sehubungan dengan perubahan dari Bapepam ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 19 Nopember 2014, OJK menerbitkan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa, dimana OJK menyatakan mencabut dan tidak berlakunya Keputusan Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, kecuali mengenai pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
In relation with the change from Bapepam to Financial Services Authority (FSA), on November 19, 2014, the FSA published the FSA 26/POJK.04/2014 on the regulation No. settlement of exchange transactions, which replaces Bapepam Decree No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, except to collect 0.01% of cumulative value of securities transaction as the main source for the guarantee fund.
Berdasarkan peraturan tersebut, anggota kliring wajib membayar kontribusi dana jaminan yang tidak dapat ditarik kembali, dengan ketentuan kontribusi dana jaminan berasal dari kontribusi awal Anggota Kliring baru yang penetapannya ditetapkan dalam peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta kontribusi yang didasarkan pada nilai transaksi setiap anggota kliring yang ditetapkan berdasarkan Surat Edaran OJK.
Under the regulation, the Clearing Member shall pay the guarantee fund contribution that can not be withdrawn, with provision of guarantee fund contribution arising from an initial contribution of new Clearing Member which regulated in the Guarantee Fund regulation and the contribution is based on the transaction value of each clearing member which established based on circular FSA.
Dana jaminan digunakan apabila cadangan jaminan dan kredit bank tidak mencukupi dalam penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit bank dalam rangka penjaminan penyelesaian transaksi bursa tersebut.
Guarantee fund is used when the reserved guarantee fund and bank loans are not sufficient to anticipate for clearing transaction settlement failure and as collateral for a bank loan to guarantee the completion of the transaction.
-6-
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
277
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
2.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan kepada siapapun untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, KPEI diwajibkan untuk mengelola dana jaminan tersebut dan penggunaannya wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
The guarantee fund does not belong to a certain party and is not distributed to anyone for any other purpose other than those stated in the regulation. Based on the regulation, KPEI is responsible in managing the guarantee fund, and its utilization should be reported to Financial Service Authority.
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh komite kebijakan kredit dan pengendalian risiko. Hasil investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan.
The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and or time deposits with a certain composition which has been approved by a credit policy and risk management committee. The investment’s results, net of the Clearing and Guarantee Institution’s management fee should be added to the guarantee fund.
PENERAPAN STANDAR KEUANGAN BARU DAN REVISI a.
AKUNTANSI
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS a.
Dalam tahun berjalan, Dana Jaminan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
b.
In the current year, the Guarantee Fund has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 mempunyai dampak atas jumlah dilaporkan dalam tahun berjalan dan sebelumnya karena Dana Jaminan melakukan transaksi tersebut.
tidak yang tahun tidak
Standar telah diterapkan
belum
diterbitkan
tapi
Standards effective in the current year
b.
ISAK 27, Transfers of Assets from Customers ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
The application of ISAK 27 and ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Guarantee Fund has not entered into any transactions of this nature. Standards in issue not yet adopted
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan.
The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted.
Standar yang akan berdampak signifikan terhadap penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan pada saat efektif:
Standards that will have significant impact on presentation and amounts reported in financial statements when effective are as follows:
- 7 -
278
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 1 (revised) introduce new terminology for the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. PSAK 1 require additional disclosures to be made such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
PSAK 50 (annual improvement), Financial Instrument: Presentation, PSAK 55 (annual improvement), Financial Instrument: Recognition and Measurement and PSAK 60 (annual Financial Instrument: improvement), Disclosures The amendment of these PSAKs mainly related to the changes in others PSAK, including PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 and PSAK 68. PSAK 50 provides more specific arrangement related to the criteria for netting of financial assets and financial liabilities. The changes in PSAK 55 deals with measurement and reclassification of embedded derivative and PSAK 60 deals with additional disclosures relates to the fair value and liquidity risk.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more
- 8 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
279
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
extensive than those required by the current standards. PSAK 68 defines fair value as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.
Standar baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan:
Other revised standards that will not have significant impact on presentation and amounts reported in financial statements are as follows:
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 46, Pajak Penghasilan PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan Dana Jaminan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan.
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits PSAK 46, Income Taxes PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
As of the issuance date of the Guarantee Fund’s financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.
- 9 -
280
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 3.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan Dana Jaminan, yang meliputi laporan aset dan liabilitas, laporan operasi dan laporan perubahan aset bersih, disusun sesuai dengan PSAK 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dan Peraturan OJK. b.
The financial statements of Guarantee Fund, consist of statement of assets and liabilities, statement of operations and statement of changes in net assets, have been prepared in accordance with PSAK 45 (Revised 2011), Reporting Financial Nonprofit Organization and OJK’s Rules.
Dasar Penyusunan
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan adalah mata uang Rupiah (Rp) sebagai mata uang fungsional, dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut. c.
Statement of Compliance
Basis of Preparation The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, its functional currency, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
c.
Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
A related party is a person or entity that is related to the reporting entity.
a.
a.
b.
Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i.
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii.
personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
has control or joint control over the reporting entity;
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
- 10 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
281
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
d.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, akan diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
d.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Dana Jaminan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Guarantee Fund’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and Receivable
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Investasi dalam Surat Utang Negara diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Investment in Government Bonds are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
- 11 -
282
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan operasi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan operasi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of operations. The net gain or loss recognized in statements of operations incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang Dana Jaminan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Guarantee Fund and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
- 12 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
283
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunannya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Dana Jaminan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Guarantee Fund’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
- 13 -
284
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
e.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laporan operasi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in statement of operation.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Dana Jaminan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Dana Jaminan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada pihak lain. Jika Dana Jaminan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Dana Jaminan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Dana Jaminan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Dana Jaminan masih mengakui aset keuangan.
Guarantee Fund derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Guarantee Fund neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Guarantee Fund recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Guarantee Fund retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Guarantee Fund continues to recognise the financial asset.
Liabilitas Keuangan
e.
Financial Liabilities
Klasifikasi sebagai liabilitas
Classification as debt
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual yang diadakan dan definisi liabilitas keuangan.
Financial liabilities are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas keuangan meliputi beban akrual pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities which include accrued expense, initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method.
- 14 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
285
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
f.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Liabilities
Dana Jaminan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Dana Jaminan tersebut dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Guarantee Fund derecognizes financial liabilities when, and only when, the Guarantee Funds’s obligations are discharged, cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
f.
Aset dan liabilitas keuangan Dana Jaminan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan aset dan liabilitas jika dan hanya jika:
g.
The Guarantee Fund only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of assets and liabilities where they:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas
g.
Kas dan setara kas meliputi kas dan bank serta investasi jangka pendek yang sangat likuid yang dapat segera dikonversikan ke sejumlah kas tertentu dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. h.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand and in banks and short-term highly liquid investments that are readily convertible to a known amount of cash and are subject to an insignificant value risk change.
Provisi
h.
Provisions
Provisi diakui ketika Dana Jaminan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Dana Jaminan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognised when the Guarantee Fund has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Guarantee Fund will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognised as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
- 15 -
286
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. i.
j.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognised as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
i.
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada periode bersangkutan.
Expenses are recognized when incurred.
Pengelolaan Dana Jaminan
j.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 Tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan, telah dicabut dan digantikan dengan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tanggal 19 Nopember 2014, Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas jasa pengelolaan investasi maksimum 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih setelah pajak. Biaya jasa pengelolaan dibebankan dalam laporan operasi tahun berjalan. 4.
Revenue and Expense Recognition
Guarantee Fund Management Based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004 regarding Guarantee Fund, that repealed and replaced by the FSA 26/POJK.04/2014 on regulation No. November 19, 2014, Clearing and Guarantee Institution is allowed to charge investment management fee at maximum of 10% (ten percent) of net investment income after tax from gain of guarantee fund investment. The management fee is charged to statement of operations for the year.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
JUDGMENT
AND
Dalam menerapkan kebijakan akuntansi, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi terkait berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut.
In the application of the accounting policies, which are described in Note 3, management is required to make judgments about the carrying amount of assets and liabilities that are not readily apparent from other source. The estimates and associated assumption are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results could differ from those estimates, and such estimates will be adjusted accordingly.
Estimasi dan asumsi yang mendasarinya ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi, bila perubahan mempengaruhi hanya pada periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan bila perubahan mempengaruhi masa kini dan periode masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
- 16 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
287
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
5.
dalam
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan prinsip akuntansi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis dan estimasi yang mempunyai efek yang signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
In the process of applying the accounting principles described in Note 3, management has not made any critical judgment and estimate that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements.
DEPOSITO BERJANGKA
5. 31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp
Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah Tingkat bunga per tahun
6.
31 Desember/ Decemb er 31, 2013 Rp
687.643.686.576 319.596.148.783
452.141.709.805 464.025.774.863
666.225.277.356
352.546.566.125
57.900.403.950 343.961.905.473 302.628.676.350 2.377.956.098.488
235.866.660.841 249.932.288.448 126.148.079.218 1.880.661.079.300
9,75% - 10,00%
5,50% - 10,00%
INVESTASI DALAM SURAT UTANG NEGARA
6.
Akun ini merupakan investasi dalam Surat Utang Negara, dengan rincian sebagai berikut:
Surat Utang Negara/ Government Bonds Ina Recap FR 0027 Sukuk Ritel SR - 04 ORI 009 Sukuk Ritel SR - 05 ORI 010 Sukuk Ritel SR - 06 Ina Recap FR 0046 Ina Recap FR 0059 Jumlah/Total
TIME DEPOSITS
Interest rate per annum
INVESTMENT IN GOVERNMENT BONDS This account represents Government Bonds, as follows:
31 Desember/ December 31 , 2014 Nilai Nominal/ Nilai Wajar/ Nominal Value Fair Value Rp Rp 50.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000 50.000.000.000 25.000.000.000 325.000.000.000
Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Total
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
in
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
9,50 6,25 6,25 6,00 8,50 8,75 9,50 7,00
15-06-2015 21-09-2015 15-10-2015 27-02-2016 15-10-2016 05-03-2017 15-07-2023 15-05-2027
50.617.000.000 49.713.950.000 39.708.960.000 39.450.600.000 40.558.800.000 30.511.380.000 54.912.250.000 22.846.475.000 328.319.415.000
- 17 -
288
investment
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
Surat Utang Negara/ Government Bonds Sukuk Ritel SR - 03 ORI 008 Ina Recap FR 0027 Sukuk Ritel SR - 04 ORI 009 Sukuk Ritel SR - 05 ORI 010 Ina Recap FR 0046 Ina Recap FR 0059 Jumlah/Total
7.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
31 Desember/ December 31, 2013 Nilai Nominal/ Nilai Wajar/ Nominal Value Fair Value Rp Rp 95.000.000.000 25.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 50.000.000.000 25.000.000.000 415.000.000.000
95.266.095.000 24.882.000.000 51.358.350.000 48.505.950.000 38.607.560.000 38.258.480.000 39.995.240.000 53.015.600.000 21.412.775.000 411.302.050.000
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
8,15 7,30 9,50 6,25 6,25 6,00 8,50 9,50 7,00
23-02-2014 15-10-2014 15-06-2015 21-09-2015 15-10-2015 27-02-2016 15-10-2016 15-07-2023 15-05-2027
Biaya perolehan Surat Utang Negara untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 322.398.976.887 dan Rp 414.418.976.887.
Acquisition cost of the Government Bonds for years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 322,398,976,887 and Rp 414,418,976,887, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Surat Utang Negara dinyatakan berdasarkan harga referensi PT Penilai Harga Efek Indonesia. Keuntungan belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar terdiri atas keuntungan sebesar Rp 7.165.460.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan kerugian sebesar Rp 35.221.860.000 untuk tahun sebelum 2014, sedangkan kerugian yang telah direalisasi sebesar Rp 148.095.000 dan Rp 541.660.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, the Government Bonds values were based on reference price of PT Penilai Harga Efek Indonesia. Unrealized gain due to changes in fair value which consist of gain amounting to Rp 7,165,460,000 for the year ended December 31, 2014 and unrealized loss of Rp 35,221,860,000 for the year prior to 2014, while the realized loss due to changes in fair value amounted to Rp 148,095,000 and Rp 541,660,000 at December 31, 2014 and 2013, respectively.
Sehubungan dengan investasi ini, KPEI menunjuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Kustodian.
In relation to this investment, KPEI has appointed PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as Custodian.
PIUTANG DANA JAMINAN
7.
GUARANTEE FUND RECEIVABLES
Akun ini merupakan tagihan Dana Jaminan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang timbul sehubungan dengan perjanjian antara KPEI dengan BEI No. SP-74/BEJ.3-2/0897 - PJ002/KPEI/0897 tanggal 18 Agustus 1997, dimana disepakati bahwa BEI atas nama KPEI melakukan pungutan Dana Jaminan kepada anggota kliring.
This account represents Guarantee Fund receivables from PT Bursa Efek Indonesia (BEI) arising from agreement between KPEI and BEI No. SP-74/BEJ.3-2/0897 - PJ-002/KPEI/0897 dated August 18, 1997, pertaining to collection of BEI on behalf of KPEI of Guarantee Fund from clearing members.
Cadangan atas piutang ragu-ragu tidak dibentuk karena berdasarkan pengalaman masa lalu tidak terdapat pemegang rekening yang tidak tertagih.
The allowance accounts is not provided on receivables since based on past experience there were no default on its account holders.
- 18 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
289
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 8.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
PIUTANG BUNGA
8.
31 Desember/ December 31, 2014 Rp Surat Utang Negara Deposito berjangka Jumlah 9.
2014 Rp
2013 Rp
172.430.326.730 23.288.816.075 373.329 195.719.516.134
94.799.321.672 25.859.124.633 9.100.360 120.667.546.665
a.
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Dana Jaminan adalah sebagai berikut:
Categories of Financial Instruments Classification of the Guarantee Fund’s financial assets and liabilities are as follows:
31 Desember/ Decemb er 31, 2014 Rp
Liabilitas keuangan Beban akrual
31 Desember/ Decemb er 31, 2013 Rp
328.319.415.000
411.302.050.000
186.474.723 2.377.956.098.488 17.599.737.925 9.873.940.472 2.733.935.666.608
25.549.980 1.880.661.079.300 12.659.499.504 10.311.636.516 2.314.959.815.300
20.495.430.924
8.548.626.550
- 19 -
290
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Time deposits Government Bonds Bank accounts Total
11. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang: Bank Deposito berjangka Piutang dana jaminan Piutang bunga Jumlah
ACCRUED EXPENSE
10. INTEREST INCOME
11. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Aset keuangan pada nilai w ajar melalui laba rugi
Government Bonds Time deposits Total
This account consists of accrued guarantee fund management fee, interest of reserved fund for guarantee interest expense, accrued audit fee and accrued custodian fee.
10. PENGHASILAN BUNGA
a.
2.712.508.583 7.599.127.933 10.311.636.516 9.
Akun ini terdiri atas beban pengelolaan dana jaminan, bunga cadangan jaminan, beban jasa audit dan beban jasa bank kustodian yang masih harus dibayar.
Deposito berjangka Surat Utang Negara Jasa giro bank Jumlah
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
2.656.577.308 7.217.363.164 9.873.940.472
BEBAN AKRUAL
INTEREST RECEIVABLES
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Financial assets, at fair value through profit or loss Loan and receivables: Cash in banks Time deposits Guarantee fund receivables Interest receivables Total Financial liabilities Accrued expenses
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan b.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan
b.
Financial Risk Management Policies and Objectives
Kebijakan manajemen risiko keuangan Dana Jaminan bertujuan untuk memastikan bahwa sumber dana dikelola di instrumen dan lembaga keuangan yang aman, sesuai dengan aturan yang ditetapkan dengan memperhatikan risiko-risiko yang terkait yang meliputi risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, dan juga tersedia pada saat digunakan sesuai dengan fungsi Dana Jaminan untuk menalangi kegagalan transaksi bursa.
Guarantee Fund financial risk management policy is aimed to ensuring that financial resources are managed in secure instruments and secure financial institutions, in accordance with rules established by taking into account associated risks including interest rate risk, credit risk, liquidity risk, and also available at the time used in accordance with the functions of Guarantee Fund to cover the failure of securities transactions.
Dalam pengelolaan Dana Jaminan mengacu kepada peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 26/POJK.04/2014, Hasil Pertemuan Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, dan Pedoman Kebijakan Investasi Dana Jaminan.
For the management of Guarantee Funds refer to the Financial Service Authority regulation No. 26/POJK.04/2014, Credit Policy Committee Meeting Results and Risk Management, Investment Policy and Guarantee Fund.
Manajemen risiko kredit
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian keuangan bagi Perusahaan. Aset keuangan Dana Jaminan adalah kas dan setara kas, deposito, piutang dana jaminan, piutang bunga dan Surat Utang Negara.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in financial loss to the Company. Guarantee Fund financial assets are cash and cash equivalents, deposits, guarantee fund receivable, interest receivable and Government Bonds.
Penempatan Dana Jaminan pada lembaga keuangan dilakukan setelah proses analisis dengan mempertimbangkan kinerja bank, batasan proporsi penempatan pada setiap bank sebagaimana yang ditetapkan dalam Kebijakan Investasi Dana Jaminan, dan atas persetujuan manajemen.
Placements of Guarantee Fund in financial institutions are made after careful analysis by considering the performance of banks, limits on proportion of each bank as defined in the Guidance of Investment Policy and Guarantee Fund, and with management approval.
Risiko kredit atas kas dan setara kas serta piutang bunga dan Surat Utang Negara adalah terbatas karena kelompok counterparty Dana Jaminan adalah lembaga keuangan yang terpercaya.
Credit risk on cash and cash equivalents and related interest receivables and Government Bonds are limited because the counterparties are reputable financial institution.
Risiko kredit atas piutang Dana Jaminan dari BEI adalah terbatas, karena penerimaan Dana Jaminan sudah dilakukan secara rutin dengan BEI dan KPEI setiap bulannya dan tidak pernah terjadi keterlambatan ataupun peniadaan dalam pembayaran.
Credit risk on Guarantee Fund’s receivables from BEI is considered limited because such has been carried out routinely with BEI and the Guarantee Fund each month, and there is no history of default.
- 20 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
291
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Manajemen risiko pasar
Market risk management
i.
i.
ii.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko terjadinya pergerakan suku bunga ini akan mempengaruhi laba operasi. Fluktuasi suku bunga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Dana Jaminan dalam menjalankan kebijakan investasinya.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The risk of interest rate movements that could affect income operations. Interest rate fluctuation is one factor that is considered by the Guarantee Fund in carrying out its investment policies.
Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap liabilitas keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Analisa ini disajikan dengan asumsi saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan masih beredar sepanjang tahun.
The sensitivity analysis below had been determined based on the exposure of the financial liabilities to floating interest rates as of December 31, 2014 and 2013. The analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year.
Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi (rendah) dan variabel lain konstan, kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi Dana Jaminan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, akan mengalami peningkatan/penurunan masing-masing sebesar Rp 23.779.560.984 dan Rp 18.806.610.793.
If interest rate had been 100 basis points higher (lower) and the other variable held constant, the Guarantee Fund increase in net assets from operating activities for the year ended December 31, 2014 and 2013 would increase/decrease by Rp 23,779,560,984 and Rp 18,806,610,793, respectively.
100 basis poin adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko suku bunga kepada manajemen kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada aset bersih.
The 100 basis point is the sensitivity rate used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in net assets.
Risiko harga lain
ii.
Other price risk
Dana Jaminan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait FVTPL. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Dana Jaminan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan komposisi dan batasan yang ditetapkan oleh komite. Dana Jaminan memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan terhadap pergerakan dari FVTPL tersebut.
The Guarantee Funds are also exposed to market price risk in respect of its FVTPL. To manage its price risk arising from these investments, the Guarantee Funds diversifies its portfolio. Diversification of the protfolio is done in accordance with the limits set by the Committee. The Guarantee Funds has a policy to monitor movements in its FVTPL.
Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga obligasi pada akhir periode pelaporan.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to bond price risk at the end of the reporting period.
- 21 -
292
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Berdasarkan penilaian internal manajemen, Dana Jaminan menggunakan 1% untuk menghitung kenaikan/ penurunan harga efek sebagai akibat perubahan nilai wajar FVTPL:
Based on management’s internal asessment, Guarantee Fund uses 1%, to calculate the increase/decrease as a result of changes in fair value FVTPL:
Keuntungan (kerugian) nilai wajar perubahan surat utang negara dari aset keuangan FVTPL pada laporan operasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 akan mengalami kenaikan/ penurunan masing-masing sebesar Rp 3.283.194.150 dan Rp 4.113.000.000.
Gain (loss) change in fair value of government bonds from financial assets FVTPL in statements of operations as of December 31, 2014 and 2013 would increased/decreased by Rp 3,283,194,150 and Rp 4,113,000,000, respectively.
Manajemen Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Risiko likuiditas dapat timbul dari pendanaan kredit oleh bank penyedia kredit. Dana yang dikucurkan bank dalam rangka pemenuhan kegagalan transaksi bursa. Tetapi risiko tersebut terbatas karena counterparty Dana Jaminan merupakan lembaga keuangan terpercaya (bank pemerintah).
Liquidity risk may arise from financing activities by bank as credit providers. Funds are disbursed in the context of fulfilling the failure of bank transactions. But that risk is limited because the counterpart of the Guarantee Fund are trusted financial institutions (government banks).
Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Dana Jaminan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal di mana Dana Jaminan dapat diminta untuk membayar:
The following table represents the analysis the Guarantee Fund’s liquidity of financial instruments as of December 31, 2014 and 2013 based on exposure on due date on undiscounted contractual maturities for all non-derivative financial assets and liabilities. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Guarantee Fund’s may be required to pay:
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate
31 Desember/ December 31, 2014 Tiga bulan Satu sampai Kurang dari sampai dengan dengan tiga bulan/ satu tahun/ lima tahun/ Less than Three months One to three months to one year five years Rp
Aset Keuangan: Bunga mengambang Bank Deposito berjangka Bunga tetap Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Tanpa bunga Piutang dana jaminan Piutang bunga Liabilitas Keuangan: Biaya perolehan diamortisasi Tanpa bunga Beban akrual
9,75% - 10,00%
6,00% - 9,50% -
-
Rp
186.474.723 2.393.970.865.135
-
-
328.319.415.000
17.599.737.925 9.873.940.472
20.495.430.924
-
-
Rp
Jumlah/ Total Rp
-
186.474.723 2.393.970.865.135
-
328.319.415.000
-
17.599.737.925 9.873.940.472
Financial Assets: Floating rate Cash in banks Time deposits Fixed rate Financial assets, at fair value through profit or loss Non interest bearing Guarantee fund receivables Interest receivables
20.495.430.924
Financial Liabilities: Amortised cost Non interest bearing Accrued expenses
-
- 22 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
293
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
31 Desember/ December 31, 2013 Tiga bulan Satu sampai Kurang dari sampai dengan dengan tiga bulan/ satu tahun/ lima tahun/ Less than Three months One to three months to one year five years Rp
Aset Keuangan: Bunga mengambang Bank Deposito berjangka Bunga tetap Aset keuangan, pada nilai wajar melalui laba rugi Tanpa bunga Piutang dana jaminan Piutang bunga Liabilitas Keuangan: Biaya perolehan diamortisasi Tanpa bunga Beban akrual
c.
Rp
Jumlah/ Total
Rp
Rp
5,50% - 10,00%
25.549.980 1.895.088.303.176
-
-
25.549.980 1.895.088.303.176
6,00% - 9,50%
-
411.302.050.000
-
411.302.050.000
-
-
12.659.499.504 10.311.636.516
-
-
12.659.499.504 10.311.636.516
8.548.626.550
Estimasi Nilai Wajar Instrumen Keuangan
-
-
c.
8.548.626.550
Fair Value Instruments
Financial Liabilities: Amortised cost Non interest bearing Accrued expenses
Estimation
of
Financial
Nilai wajar aset keuangan pada FVTPL dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar dinyatakan berdasarkan referensi harga pasar dari PT Penilai Harga Efek Indonesia pada tanggal pelaporan.
The fair values of financial assets at FVTPL with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices were determined based on market prices reference from PT Penilai Harga Efek Indonesia as of the reporting date.
Aset dan liabilitas keuangan lainnya yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.
The carrying amount of other financial assets and liabilties recorded at amortized cost in the financial statements approximiate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.
Dana Jaminan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran, sebagai berikut:
The Guarantee Fund classified the fair value measurement using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the measurements as follows:
a)
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
a)
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
b)
Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan
b)
Input other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (i.e as prices) or indirectly (i.e derived from prices) (Level 2); and
c)
Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3)
c)
Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3)
- 23 -
294
Financial Assets: Floating rate Cash in banks Time deposits Fixed rate Financial assets, at fair value through profit or loss Non interest bearing Guarantee fund receivables Interest receivables
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Nilai wajar aset keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Fair value of financial assets, including its carrying value as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/ December 31, 2014 Pengukuran nilai w ajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/ Fair value measurement at end of the reporting period using Tingkat/Level 2014 1 2 3 Rp Rp Rp Rp Aset keuangan, pada nilai w ajar melalui laba rugi Surat Utang Negara
328.319.415.000
328.319.415.000
-
Financial assets, at fair value through profit or loss Government bonds
-
31 Desember/ December 31, 2013 Pengukuran nilai w ajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/ Fair value measurement at end of the reporting period using Tingkat/Level 2014 1 2 3 Rp Rp Rp Rp Aset keuangan, pada nilai w ajar melalui laba rugi Surat Utang Negara
411.302.050.000
411.302.050.000
12. KOMITMEN a.
-
12. COMMITMENTS
KPEI memperoleh fasilitas kredit dana talangan (standby credit facility) dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo pada 31 Juli 2011 sesuai dengan Addendum II No. RCO.JSD/156/ PKAD/2009 tanggal 9 September 2010. Fasilitas kredit ini semata-mata digunakan untuk menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat dan dijamin dengan deposito berjangka dana jaminan di bank yang sama.
a.
Fasilitas perjanjian ini dijamin dengan cadangan jaminan berupa deposito berjangka sebesar Rp 35 miliar di bank yang sama. Pada tanggal 30 Juli 2013, Perjanjian ini telah diadendum dengan perpanjangan jangka waktu jatuh tempo sampai dengan 31 Juli 2015. b.
-
Financial assets, at fair value through profit or loss Government bonds
KPEI obtained a standby credit facility from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk amounting to Rp 30 billion, which is originally due on July 31, 2011 with reference to Addendum II No. RCO.JSD/156/PKAD/2009 dated September 9, 2010. This credit facility is solely intended for handling failure in settlement of securities transactions and is collateralized by time deposits of the guarantee fund in the same bank. This facility was collateralized by time deposits on fund reserved for guarantee of settlement of securities transaction which amounted to Rp 35 billion in the same bank. On July 30, 2013, this facility was amended with due date extended until July 31, 2015.
Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. KPEI memperkirakan adanya potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, KPEI memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam-LK tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada Bapepam-LK untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.
b.
In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. KPEI estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000. Moreover, KPEI decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam-LK dated November 11, 2002, in order to give Bapepam-LK a chance to investigate any indication of unfair transactions.
- 24 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
295
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, KPEI masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut.
As of the date of the issuance of these financial statements, KPEI has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions.
13. PERISTIWA PENTING LAINNYA
13. OTHER SIGNIFICANT EVENTS
Berdasarkan Surat Keputusan No. SR-02/BL/2009 tertanggal 6 Januari 2009, Bapepam-LK telah memerintahkan KPEI untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS), sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan Bapepam-LK terhadap adanya dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban kepada KPEI.
Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR02/BL/2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered KPEI to freeze the assets of PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) in connection with the on-going investigation by Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued which represent obligations to KPEI.
Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah tersebut, beberapa nasabah SPS (Para Penggugat) mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta KPEI dan KSEI sebagai Turut Tergugat I dan II (para Turut Tergugat) melalui Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji/Wanprestasi No. MS.DS/01.Ggtn.NPSP/VII/2009 tanggal 24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel.
In connection with the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer stock accounts, several SPS customers (the plaintiffs) filed a civil lawsuit against SPS, the Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II, and III (the Defendants) with KPEI and KSEI as accessory Defendants I and II (the co-defendants) by means of Summon Letter for Breach of Contract (Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji)/Default No. MS.DS/01.Ggtn. NPSP/VII/2009 dated July 24, 2009 and registered to the South Jakarta District Court with case No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel.
Pada tanggal 4 Agustus 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan para penggugat tersebut.
On August 4, 2010, the South Jakarta District Court decided to reject the plaintiffs’ claims.
Tanggal 4 Nopember 2010, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Pernyataan Permohonan Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., menyatakan bahwa pada tanggal 12 Mei 2010 beberapa penggugat melalui kuasa hukumnya menyatakan banding.
On November 4, 2010, KPEI received Official Notification of Declaration of Request for Appeal from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on May 12, 2010 some of the plaintiffs through their legal counsel, filed an appeal.
Atas pengajuan banding tersebut, Pengadilan Tinggi melalui Surat Keputusan No. 484/PDT/2011/PT.DKI tanggal 4 Juni 2012 memutuskan sebagai berikut:
Based on these appeal, the High Jakarta Court through Decree No. 484/PDT/2011/PT.DKI dated July 4, 2012 issued a verdict, which stated the following:
1.
Menerima permohonan banding dari Para Pembanding I semula penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV.
1.
Agreed on appeal request of the Appellant I, known before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV and XXI and the Appellant II, known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV.
2.
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel tanggal 28 April 2010.
2.
Strengthened previous conviction from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/ 2009/PN.Jkt.Sel on April 28, 2010.
- 25 -
296
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 3.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Menghukum Para Pembanding I semula Penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu Rupiah).
3.
Ordered the Appellant I know before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI and the Appelants II known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV jointly and personally liable to pay the case fee in both level of court process, in appeal level as Rp 150,000 (one hundred fifty thousand Rupiahs).
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dan Para Pembanding atas keputusan banding tersebut.
As of the date of these financial statements, KPEI has not yet received the response from the Appelants regarding the appeal decision.
Disamping itu, terdapat gugatan beberapa nasabah SPS lainnya kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam–LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta KPEI dan KSEI sebagai turut tergugat I dan II (para Turut Tergugat) sebagaimana dimaksud dalam Gugatan Perdata No. 1604/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel. Atas gugatan tersebut Majelis Hakim pada tanggal 22 Juni 2010 telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:
In addition, there was legal claims from several other SPS customers against SPS, the Minister of Finance and Bapepam–LK as defendants I, II and III (the defendants) with KPEI and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) as mentioned in Civil Complaint No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. In this lawsuit, on June 22, 2010, the Panel of Judges issued a verdict, the essence of which is as follows:
1.
Menyatakan Tergugat I (SPS) wanprestasi.
1.
Declared Defendant I (SPS) to be in default.
2.
Menghukum Tergugat I untuk membayar secara tunai dan sekaligus dana milik Para Penggugat yang ada pada Tergugat I, dengan total senilai Rp 6.232.917.490.
2.
Ordered Defendant I to pay in cash and all at once the funds owned by the Plaintiffs held by Defendant I, in the total amount of Rp 6,232,917,490.
3.
Menghukum Tergugat I untuk membayar bunga atas liabilitas pembayaran yang besarnya 2% perbulan selama 17 bulan, dengan total senilai Rp 2.119.191.946.
3.
Ordered Defendant I to pay interest of payment liability in the amount of 2% per month for 17 months, in the total amount of Rp 2,119,191,946.
4.
Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng sebesar Rp 2.641.000.
4.
Ordered the Defendants and the Codefendants to pay litigation costs, jointly and severally, in the amount of Rp 2,641,000.
Atas putusan tersebut, SPS mengajukan memori banding pada tanggal 11 Nopember 2010.
In response to this verdict, SPS filed an appeal on November 11, 2010.
Tanggal 13 Desember 2010, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Penyerahan Memori Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada tanggal 11 Nopember 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya mengajukan memori banding.
On December 13, 2010, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Memories from the South Jakarta District Court No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on November 11, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed appeal memories.
Pada tanggal 22 Juni 2011, Pengadilan Tinggi Jakarta, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 8 September 2011, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Memori Kasasi, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.02/PDT/2011/PT.DKI, yang menyatakan bahwa pada tanggal 22 Juni 2011, oleh SPS melalui kuasa hukumnya mengajukan memori kasasi.
On June 22, 2011, High Jakarta Court affirmed the South Jakarta District Court’s verdict. On September 8, 2011, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Cassation from South Jakarta District Court No. 02/PDT/2011/PT.DKI, which states that on June 22, 2011, SPS through their legal counsel, filed cassation memories.
- 26 -
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
297
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Pada tanggal 14 Desember 2012, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 145K/PDT/2012, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:
On December 14, 2012, KPEI received Official Notification of the Decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from South Jakarta District Court No. 145K/PDT/2012, issued a verdict, the essence of which is as follows:
1.
Menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS).
1.
Rejected appeal cassation from cassation applicant/defendant I (SPS).
2.
Menghukum pemohon kasasi/tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 500.000.
2.
Ordered the cassation applicant/defendant I to pay litigation costs in this level cassation, amounting to Rp 500,000.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS) atas putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.
As of the date of these financial statement, KPEI has not yet received the response from cassation applicant/defendant I regarding the decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Manajemen KPEI berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan KPEI dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada Tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada KPEI, namun hanya meminta KPEI selaku Turut Tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh KPEI berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan untuk diserahkan kepada Para Penggugat.
The Management of KPEI believes that the above mentioned civil lawsuit will not have a significant impact on the financial statements of KPEI, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not demanding indemnification from KPEI; it only requests KPEI, as co-defendant I, to comply with the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by KPEI based on the instruction from Bapepam-LK are to be surrendered to the plaintiffs.
14. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN
14. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 27 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 20 Pebruari 2015.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 27 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on February 20, 2015.
*******
- 27 -
298
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Powering The Way To Promote Capital Market Deepening
Kliring Penjaminan Efek Indonesia
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (Indonesia Clearing and Guarantee Corporation) Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Phone Toll Free Fax Email Website
Laporan Tahunan
: : : : :
(62-21) 515 5115 (hunting) 0800-100-KPEI (5734) (62-21) 515 5120
[email protected] www.kpei.co.id
2014
Annual Report