Laporan Tahunan 2014 Annual Report
Keep Progressing
Forward
Daftar Isi Table of Contents 01
Intro Tema
10
Motto, Cita-Cita, Catur Dharma, Misi dan Visi Astra
12
IKHTISAR UTAMA Highlights
12
Theme Introduction
Motto, Aim, Corporate Philosophy, Vision & Mission
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
14
Peristiwa Penting 2014
20
Penghargaan dan Sertifikasi
22 23
2014 Event Highlights
Awards and Certifications
INFORMASI BAGI INVESTOR Investor Information Ikhtisar Saham
Stock Highlights
24
Kronologis Pencatatan Saham
26
Komposisi Pemegang Saham
26
Pemegang Saham
27
Dividen
Stock Listing Chronology
Shareholders Composition Shareholders Dividends
28 29
LAPORAN MANAJEMEN Management Reports Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
38
Laporan Direksi
51
Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2014 oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Report from the Board of Directors
Statement of Responsibility on 2014 Annual Report by the Board of Commissioners and Directors
54
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
55
Informasi Umum Perusahaan
56
Struktur Kepemilikan Saham Utama
57
Sekilas Astra
62
Tonggak Sejarah
66
Produk dan Jasa / Segmen Usaha
68
Profil Dewan Komisaris
74
Profil Direksi
79
Struktur Organisasi
81
Lembaga Penunjang Pasar Modal
81
Akses Informasi
82
Corporate Information
Shareholding Structure Astra at a Glance Milestone
Products and Services / Business Segment Board of Commissioners’ Profile Board of Directors’ Profile Organization Structure
Capital Market Supporting Institutions Information Access
SUMBER DAYA MANUSIA Human Capital
106
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management’s Discussion and Analysis
108
Tinjauan Umum
108
Tinjauan dan Prospek Ekonomi Indonesia
Overview
Indonesia Economy Review and Outlook
112
Struktur Bisnis
114
Tinjauan Bisnis
238
308 314
114
Otomotif Automotive
158
Jasa Keuangan
188
Alat Berat dan Pertambangan
202
Agribisnis
214
Infrastruktur, Logistik & Lainnya
230
Teknologi Informasi
Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) 2014 Environmental, Health and Work Safety (EHS) 2014
320
Pengelolaan CSR di Tahun 2014
323
Pengelolaan Tanggung Jawab kepada Konsumen di Tahun 2014
Business Structure Business Review
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
CSR Management in 2014
Consumer Responsibility Management in 2014
326
Yayasan
Foundations
Financial Service
Heavy Equipment and Mining Agribusiness
Infrastructure, Logistics & Others Information Technology
334
DATA PERUSAHAAN Corporate Data
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
336
Profil Komite-Komite
338
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi
Committees Profiles
Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
256
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca laporan ini, ‘Perseroan’ mengacu pada PT Astra International Tbk sebagai perusahaan induk. ‘Astra’, ‘Grup Astra’ dan ‘Perusahaan’ mengacu pada PT Astra International Tbk, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi. Laba bersih mengacu pada laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
344
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2014 Consolidated Financial Statements 2014
General Use of Terms: For guidance when reading this report, please note the term ‘the Company’ refer to PT Astra International Tbk as the parent company. ‘Astra, ‘Astra Group’ and ‘the Company’ refer to PT Astra International Tbk, subsidiaries, and affiliates. Net income refers to profit attributable to owners of the parent.
Keep Progressing
Forward
Visi dan Misi Astra senantiasa memandu kami dalam mewujudkan diri menjadi perusahaan yang memiliki orientasi pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang dengan memastikan pertumbuhan usaha yang sejalan dengan kemajuan bangsa dan kelestarian lingkungan. Kondisi usaha yang menantang tidak menyurutkan langkah kami untuk merealisasikan rencana investasi pengembangan usaha berdasarkan strategi yang telah kami susun dengan cermat, mempertimbangkan potensi internal maupun risiko yang harus kami atasi. Kami senantiasa memastikan setiap realisasi rencana investasi akan menstimulus tumbuhnya sinergi antar lini bisnis dan memberi manfaat besar bagi peningkatan kinerja dan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan. Berlandaskan keyakinan bahwa kompetensi seluruh jajaran insan yang berpadu dengan seluruh potensi lini usaha menjadi satu kesatuan yang akan mampu membuat Astra terus tumbuh dan berkembang, Astra bertekad terus melangkah maju dan sejahtera bersama bangsa. We are continually guided by the Vision and Mission of Astra to grow toward becoming a company that places long-term and sustainable growth as its focus, ensuring that the development of the business is consistent with the nation’s advancement and environmental sustainability. The challenging business environment will not dampen the endeavors that we will take to realize the plan to expand our business based on the strategy that we have carefully engineered. We have considered all internal potentials and risks that we may have to face. We will make sure that the realization of each of our investment plans will bring together the potential of our different business segments, generating greater benefits for the performance of the company and to bring about the best value for our stakeholders. Strongly underpinned by the belief that the competence of all individuals, coupled with the potential of all business segments, will propel the growth and development of Astra, Astra shall staunchly progress forward to prosper with the nation.
Memastikan
Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Ensuring Human Capital Competency Enhancement
Meyakini sumber daya manusia adalah aset paling berharga dan mitra Perusahaan dalam memastikan daya tahan terhadap kondisi eksternal sekaligus kemampuan membuka peluang pertumbuhan, kami konsisten merealisasikan program-program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Kami menerapkan program Astra People Roadmap dengan dukungan pusat pengembangan dan pelatihan internal untuk memastikan tumbuh kembangnya kompetensi SDM dan budaya inovasi yang akan mendukung Perusahaan senantiasa berada di depan dalam mengatasi tantangan, dan mencari serta memanfaatkan peluang pertumbuhan usaha. We believe that human resources are the most valuable asset and an integral part of the Company that will determine the Company’s resilience to external conditions as well as its ability to discover growth opportunities. Therefore, we consistently carry out Human Capital (HC) development programs. Astra’s People Roadmap is implemented with support from the internal center for development and training to ensure HC competence enhancement and the nurturing of a culture of innovation to allow the Company to always be at the forefront of efforts to prevail over challenges, to explore and to seize growth opportunities.
Upacara Adat Perang Topat | The Traditional Ceremony of Topat War Adhi Prayoga Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest
Upacara adat dengan ritual ‘perang’ dengan saling melempar ketupat ini adalah simbol perdamaian antara umat Muslim dan Hindu. Setelah upacara, ketupat menjadi bahan rebutan karena dipercaya membawa berkah untuk hasil panen. The traditional ceremony that consists of rice cake throwing ritual is a symbol of peace between Moslems and Hindus. After the ceremony the participants would jostles for rice cakes believed to be bringing blessings upon their harvests.
Memperkuat
Investasi pada Rantai Bisnis Strengthening Investment in Value Chain
Kami berkomitmen melanjutkan investasi dengan berpedoman pada Astra Portofolio Roadmap dan membangun sinergi di rantai bisnis yang saling mendukung. Sinergi rantai bisnis akan memastikan perolehan nilai perusahaan yang optimal berkat dukungan SDM kami yang berkompetensi tinggi dan memiliki kemampuan berinovasi, sehingga kami senantiasa siap mengatasi kondisi usaha yang berubah dengan cepat.
We are committed to carrying out investment by observing Astra’s Portfolio Roadmap to make sure that we establish a synergistic business chain that is mutually supportive. A synergistic business chain will further ensure generating optimum corporate value on the back of our highly competent and innovative HC, which allows us to be prepared to adapt to any business conditions that change rapidly.
Budaya Bersepeda Ontel | The Vintage Bike Riding Culture Ishak Mutiara Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest Sepeda ontel yang telah lama dilupakan, mulai era 2000-an diburu kembali oleh semua kalangan, mulai dari pelajar hingga pejabat pemerintahan The long-forgotten vintage bicycle has in fact been pursued by people all walks of life - from students to government officials - since the 2000’s.
Memastikan
Efisiensi dan Efektifitas Operasional
Ensuring Operational Efficiency and Effectiveness
Dalam menghadapi kondisi usaha yang menantang, kami menerapkan program efisiensi biaya yang mengedepankan beragam langkah inovasi dengan tetap mengutamakan ketersediaan pendukung distribusi, kemudahan akses serta jaminan kualitas produk dan layanan bagi para pelanggan. Sekalipun volume penjualan beberapa lini usaha menurun, namun kami mampu mengimbangi penurunan tersebut dengan efisiensi pengeluaran biaya operasional yang dapat dipertanggung jawabkan. In facing challenging business conditions, we implement cost efficiency programs that emphasize various innovative steps and at the same time focus on the availability of distribution support, ease of access and guaranteed product and service quality for customers. Although there have been decreases in sales volumes in several of our business segments, we have been able to offset these decreases by implementing measures to achieve operating cost efficiency in an accountable manner.
Petik Laut | Petik Laut Badrus Yudosuseno Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest Tradisi nelayan Jawa untuk mewujudkan rasa syukur kepada semesta melalui ritual adat di hari Rabu terakhir di bulan Safar. Javanese fishermen’s tradition of expressing their gratitudes to the universe through the customary rituals on the last Wednesdays of Safar - the second month of the Islamic calendar.
Meningkatkan
Nilai Tambah
bagi Para Pemangku Kepentingan Improving Added Value for Stakeholders
Kami senantiasa berupaya merealisasikan kinerja terbaik di tengah kondisi usaha yang kurang kondusif. Segmen-segmen usaha utama mampu membuktikan kualitasnya sebagai market leader. Kinerja keuangan pada tahun 2014 pun secara keseluruhan tetap positif dengan pendapatan bersih sebesar Rp 201,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp 19,2 triliun. Pertumbuhan segmen usaha tersebut memberi dampak positif lain berupa terjaminnya pasokan barang dan jasa bagi para pelanggan serta membuka kesempatan kerja dan membantu peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja dan masyarakat sekitar. We are continuously striving to deliver the best performance in spite of the adverse business conditions. Leading business segments were able to show their quality as market leaders. Overall in 2014, the financial position remained positive with net revenue at Rp 201.7 trillion and net income of Rp 19.2 trillion. The growth of business segment brings positive impacts; not only it ensures the availability of goods and services supply for the customers, it also opens job opportunities and helps improving the welfare of workers and surrounding communities.
Penggembala Bebek | Duck Shepherd Fauzan R. Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest Menggembala bebek untuk menciptakan ruang gerak bagi ternak masih menjadi bagian dari aktivitas perternakan di Indonesia yang dilakukan secara turun temurun. Duck shepherding to provide poultry with ample rooms for movement is ancient poultry farming tradition still being practiced in Indonesia.
Motto, Cita-Cita, Catur Dharma, Misi dan Visi Astra Motto, Aim, Corporate Philosophy, Mission and Vision
Motto
Cita-cita
Per Aspera Ad Astra Berjuang dan menembus segala tantangan untuk mencapai bintang Through difficulties to reach a star
Aim
Sejahtera bersama bangsa To prosper with the nation
Catur Dharma Our Corporate Philosophy
Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara To be an asset to the nation Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan To provide the best service to our customers Menghargai individu dan membina kerja sama To respect individuals and promote teamwork Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik To continually strive for excellence
10
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Motto, Cita-Cita, Catur Dharma, Misi dan Visi Astra Motto, Aim Corporate Philosophy, Mission and Vision
Misi
Mission Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan. To prosper with the nation by providing the best value to our stakeholders
Visi
Vision • Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi • Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta peduli lingkungan • To be one of the best managed corporations in Asia Pacific with an emphasis on sustainable growth by building competence through people development, solid financial structure, customer satisfaction and efficiency • To be a socially responsible and environmentally conscious corporation
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
11
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dinyatakan dalam miliar Rupiah dan menggunakan notasi bahasa Inggris kecuali disebutkan lain. Numerical notation in all tables and graphs in billions of Rupiah and in English format, unless stated otherwise.
2014
2013
2012
2011
2010
201,701
193,880
188,053
162,564
129,038
Laba Bruto
38,809
35,311
36,200
32,034
25,921
Gross Profit
Laba tahun berjalan
22,125
22,297
22,742
21,077
17,004
Profit for the year
19,181
19,417
19,421
17,785
14,366
Laporan Laba Rugi Pendapatan Bersih
Profit and Loss Account
Laba yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Laba komprehensif tahun berjalan
Profit attributable to: 2,944
2,880
3,321
3,292
2,638
22,151
23,708
22,460
21,348
17,255
Laba komprehensif yang diatribusikan kepada:
Owners of the parent Non-controlling interests Comprehensive Income for the year Comprehensive Income attributable to:
18,867
20,137
19,053
18,058
14,641
Owners of the parent
3,284
3,571
3,407
3,290
2,614
Non-controlling interests
Jumlah Aset
236,029
213,994
182,274
154,319
113,362
Total Assets
Aset Lancar
97,241
88,352
75,799
66,065
46,926
Current Assets
Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Posisi Keuangan (Neraca)
Financial Position (Balance Sheets)
Aset Tetap
41,250
37,862
34,326
28,983
22,239
Fixed Assets
Investasi pada Pengendalian Bersama Entitas dan Entitas Asosiasi
27,250
23,870
19,801
16,997
15,153
Investments in Jointly Controlled Entities and Associates
115,705
107,806
92,460
78,481
54,559
Total Liabilities
73,523
71,139
54,178
49,169
36,873
Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek
42,182
36,667
38,282
29,312
17,686
Long Term Liabilities
70,072
64,523
56,757
44,990
31,738
Total Borrowings
120,324
106,188
89,814
75,838
58,8032
Total Equity
Modal Kerja Bersih1
19,479
17,001
19,043
10,974
10,958
Net Working Capital1
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
95,611
83,938
71,201
60,449
49,424
Equity Attributable to Owners of the Parent
9%
10%
12%
14%
15%
Return on Assets3
18%
21%
25%
28%
29%
Return on Equity4
Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Pinjaman Jumlah Ekuitas
Analisa Rasio dan Informasi Lain Laba terhadap Aset3 Laba terhadap Ekuitas4
Ratio Analysis and Other Information
Marjin Laba Bruto
19%
18%
19%
20%
20%
Gross Profit Margin
Rasio Laba terhadap Pendapatan
11%
12%
12%
13%
13%
Net Income Margin
Rasio Lancar (x)
1.3
1.2
1.4
1.3
1.3
Current Ratio (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x)
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
Liabilities to Total Assets Ratio (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x) Saham Beredar (dalam Jutaan)5 Laba per Saham (Rp)5 Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)5 Dividen Interim per Saham (Rp)5 Dividen Final per Saham (Rp)5 Rasio Utang Bersih terhadap Ekuitas7
1.0
1.0
1.0
1.0
0.9
Liabilities to Total Equity Ratio (x)
40,484
40,484
40,484
40,484
40,484
Issued Shares (in millions)5
474
480
480
439
355
Earnings per Share (Rp)5
2,362
2,073
1,759
1,493
1,221
Net Asset Value per Share (Rp)5
64
64
66
60
47
Interim Dividend per Share (Rp)5
1526
152
150
138
113
Final Dividend per Share (Rp)5
2.8%
3.5%
9.9%
0.8%
6.0%
Net Debt to Equity Ratio7
1. Piutang Usaha + Persediaan - Utang Usaha Jangka Pendek 2. Direklasifikasi untuk memenuhi PSAK No.1 "Penyajian Laporan Keuangan" yang berlaku efektif di 2011 3. Laba tahun berjalan / Jumlah Aset 4. Laba tahun berjalan / Total Ekuitas 5. Disesuaikan dengan proporsi pemecahan nilai saham dengan rasio 1:10, berlaku untuk restatement 2011 & 2010. 6. Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan April 2015 7. Utang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan / Total Ekuitas
12
Net Revenue
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
1. Trade Receivables + Inventories - Current Trade Payables. 2. R eclassified in order to fulfill PSAK No. 1 “Presentation of Financial Statements” which is effective in 2011. 3. Profit for the year/Total Assets 4. Profit for the year/Equity attributable to owners of the parent. 5. A djusted to the proportion of stock split ratio of 1:10, effective for restatement in 2011 & 2010 6. Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in April 2015. 7. Net debt excludes Financial Services divided by equity.
Keep Progressing Forward
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Pendapatan Bersih Net Revenue
Profit Attributable to Owners of the Parent
201,701 193,880
19,421
188,053
19,417
19,181
Rp miliar / Rp bilion
Rp miliar / Rp bilion
162,564
129,038
2010
2011
2012
2013
2014
14,366
2010
17,785
2011
2012
Jumlah Aset
Jumlah Ekuitas
Total Assets
Total Equity 213,994
2014
2013
120,324
236,029 106,188 89,814 75,838
154,319
Rp miliar / Rp bilion
Rp miliar / Rp bilion
182,274 113,362
2010
2011
2012
2013
2014
58,803
2010
2011
2012
2013
Laba Bersih per Saham
Dividen per Saham
Earning per Share
Dividend per Share
480
2014
480 474 198
439
160
138
216
216
216
150
152
152*
64
Final
113
Rp
Rp
355
2010
2011
2012
2013
2014
47
60
66
64
2010
2011
2012
2013
Interim
2014
*Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPS bulan April 2015. Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2015.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
13
Peristiwa Penting Event Highlights Januari January Pembentukan Joint Venture Astra Aviva Life PT Astra International Tbk (“Astra”) dan Aviva International Holdings Limited (“Aviva”) menandatangani kesepakatan pembentukan joint venture bersama, Astra Aviva Life, dengan kepemilikan 50:50, yang akan menawarkan dan memasarkan produk asuransi jiwa di Indonesia. Joint Venture of Astra Aviva Life PT Astra International Tbk (“Astra”) and Aviva International Holdings Limited (“Aviva”) entered into a joint venture agreement to establish Astra Aviva Life with 50:50 ownership. The new company will offer and market life insurance products in Indonesia.
Proses Right Issue VI PermataBank PermataBank berhasil menyelesaikan proses Right Issue VI. Hasil yang diperoleh PermataBank dari right issue ini adalah sejumlah Rp 1,5 triliun. Pasca right issue, kepemilikan saham Astra di Permatabank tetap 44,56%
PermataBank Rights Issue VI PermataBank completed Rights Issue VI. Proceeds gained by PermataBank from the rights issue amounted to Rp 1.5 trillion. Post rights issue, Astra’s ownership on PermataBank remained 44.56% Dukungan Astra untuk Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas Astra mendukung Gerakan Nasional dan Deklarasi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas yang dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden RI Boediono. Astra Supports National Road Safety Pioneering Movement Astra supported the National Road Safety Pioneering Movement and Declaration, attended by President and Vice President of the Republic of Indonesia H.E. Susilo Bambang Yudhoyono and Boediono.
Februari February HUT ke-57 Astra & InnovAstra 30 Astra menyelenggarakan InnovAstra ke-30, ajang tahunan untuk menampilkan dan menghargai kemampuan berinovasi seluruh insan Astra di tanah air, di Gedung PT Astra International Tbk, pada hari ini, Kamis, 27 Februari 2014.
Astra 57th Anniversary & the 30th InnovAstra InnovAstra, the annual event to showcase and recognize innovative achievements of all individuals in Astra, was held for the 30th time. The awarding event was held at PT Astra International Tbk building on Thursday, 27 February 2014.
Pendirian PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) PT Astragraphia meresmikan pendirian anak perusahaan PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) sebagai pemisahan dari unit bisnis Xprins dan Layan Gerak dari Astragraphia.
Establishment of PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) PT Astragraphia launched subsidiary PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) - a spin-off of the Xprins and Layan Gerak units of Astragraphia. ADM Ekspor LCGC ke Filipina ADM selaku produsen Low Cost Green Car (LCGC) Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya memulai langkah bersejarah dengan pencapaian baru, yakni melakukan ekspor model LCGC berbasis Agya ke Filipina.
ADM Exports LCGC to the Philippines ADM, a manufacturer of Low Cost Green Car (LCGC) Astra Daihatsu Ayla and Astra Toyota Agya, embarked on a new milestone with the export of LCGC vehicles modeled on Agya to the Philippines.
14
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Peristiwa Penting Event Highlights
Maret March Bincang Inspiratif SATU Indonesia Awards 2014-Jayapura Program SATU Indonesia Awards mengadakan bincang inspiratif dengan pemuda-pemudi Jayapura. Sebelumnya telah dilaksanakan Kick Off SATU Indonesia Awards 2014 di Jakarta, yang dilanjutkan dengan roadshow ke kota Banjarmasin dan Manado. Inspirational Talk SATU Indonesia Awards 2014 - Jayapura SATU Indonesia Awards program invited young people from Jayapura to attend an inspirational talk program. Leading to the main events were the SATU Indonesia Awards 2014 kick-off in Jakarta, followed by a roadshow to Banjarmasin and Manado.
Penyertaan Modal PermataBank pada ASF PermataBank melakukan penyertaan 25% saham PT Astra Sedaya Finance (ASF) dengan nilai total sebesar Rp 2,2 triliun. Equity Participation PermataBank in ASF PermataBank subscribed 25% of PT Astra Sedaya Finance (ASF) shares amounted to Rp 2.2 trillion.
April April RUPS Tahunan Astra 2014 RUPST Astra di Jakarta, mengangkat dua orang Direktur Astra baru, yaitu Suparno Djasmin dan Bambang Widjanarko Santoso. Astra Annual GMS 2014 Astra AGMS in Jakarta, appointed two new members of Astra’s Board of Directors, Suparno Djasmin and Bambang Widjanarko Santoso.
Mei May Peresmian 20 Rumah Pintar Astra-Ani Yudhoyono Peresmian 20 rumah pintar Astra oleh Ibu Negara Republik Indonesia Hj. Ani Bambang Yudhoyono, yang dibangun di sembilan provinsi di wilayah Indonesia yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Barat. Inauguration of 20 Astra Learning Centers-Ani Yudhoyono The inauguration of Astra’s 20 learning centers by the First Lady of the Republic of Indonesia Hj. Ani Bambang Yudhoyono, established across nine provinces in Indonesia: Lampung, Banten, DKI Jakarta, West Java, Yogyakarta, East Java, East Kalimantan, West Nusa Tenggara and West Sulawesi.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
15
Peristiwa Penting Event Highlights
HUT ke-34 YDBA Perayaan Hari Ulang Tahun ke 34 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dengan tema “Elevate the Competencies,” dengan tujuan meningkatkan kompetensi YDBA dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015. YDBA 34th Anniversary Dharma Bakti Astra Foundation (YDBA) celebrated its 34th anniversary. The theme chosen for the occasion was “Elevate the Competencies”, to enhance YDBA and small and medium enterprises (SMEs) competencies to prepare for the ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
Juni June Astra Green Lifestyle-Jakarta Green Run 2014 Penyelenggaraan Astra Green Lifestyle (AGL), acara lomba lari pertama kali di Indonesia yang berwawasan lingkungan dengan jarak lima kilometer, diikuti hampir 3.000 pelari di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Astra Green Lifestyle-Jakarta Green Run 2014 Astra organized the Astra Green Lifestyle (AGL) event. This was the first green running competition in Indonesia and covered a distance of 5 kilometers. Almost 3,000 runners participated in the event held in Parkit Timur Senayan, Jakarta.
Juli July Astra Terima CSR Award dari LKB Antara Prijono Sugiarto, Presiden Direktur, menerima penghargaan Corporate Social Responsibility (CSR) Award, dan ucapan selamat dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Astra Received CSR Award from Antara News Agency Prijono Sugiarto, President Director, received a Corporate Social Responsibility (CSR) award, and was congratulated by President of the Republic of Indonesia H.E. Susilo Bambang Yudhoyono.
AAL Rampungkan Akuisisi Palma Plantasindo AAL mengakuisisi 100% saham Palma Plantasindo, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kalimantan Timur. AAL Completed Acquisition of Palma Plantasindo AAL acquired 100% shares of Palma Plantasindo, a palm plantation company located in East Kalimantan.
16
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Peristiwa Penting Event Highlights
Agustus August HUT Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia Presiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto selaku pembina upacara memberikan ucapan selamat dan terima kasih kepada petugas upacara HUT Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia yang terdiri dari karyawan di kantor pusat Astra seusai upacara. 69th anniversary of Indonesian Independence Commemorating the 69th anniversary of Indonesian independence, Astra President Director, Prijono Sugiarto as the ceremony leader congratulates and convey his appreciation to the members of the Indonesian Flag Hoisting Team 2014, which comprises of Astra’s employees. The ceremony was held in Astra head quarter.
September September Restrukturisasi TTA PT Pamapersada Nusantara dan PT Tuah Turangga Agung telah melaksanakan restrukturisasi saham atas konsesi batu bara yang tergabung dalam grup UT. TTA Restructuring PT Pamapersada Nusantara and PT Tuah Turangga Agung restructured share capitals of all UT Group subsidiaries possessing coal-mining concessions.
Oktober October Peresmian Ruas Tol Kertosono-Mojokerto MHI Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meresmikan Jalan tol Kertosono- Mojokerto Seksi 1, yang merupakan bagian dari proyek nasional tol Trans Jawa dan juga menjadi ruas terpanjang di Jawa Timur dengan total jarak 40,5 km. Kertosono-Mojokerto MHI Toll Road Inauguration Public Works Minister Djoko Kirmanto inaugurated Section One of the Kertosono-Mojokerto Toll Road, part of the Trans-Java toll road national project and the longest section in East Java, covering a distance of 40.5 kilometers.
Serah Terima 6 Sekolah Binaan YPAMDR Astra melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim (YPA-MDR), menyerahkan 5 gedung SD Negeri hasil renovasi, 1 gedung SMP Negeri dan 1 rumah pintar di Kecamatan Donorojo Kabupatan Pacitan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan. Handover of 6 Schools Assisted by YPAMDR Astra through Astra-Michael D Ruslim Foundation (YPA-MDR) handed over five renovated public school buildings; one public junior high building; and one rumah pintar located in Donorojo sub-district, Pacitan district, to the Pacitan administration.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
17
Peristiwa Penting Event Highlights
November November CEO Astra Raih Asia Business Leader of the Year Award 2014 Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto menerima Asia Business Leader of The Year Award 2014 pada Asia Business Leaders Awards (ABLA) yang diselenggarakan CNBC di Singapura. Acara penghargaan tersebut dihadiri oleh 250 pemuka bisnis se-Asia. Prijono Sugiarto menjadi Chief Executive Officer (CEO) pertama dari Indonesia yang dianugerahi Asia Business Leader of The Year Award sejak program tersebut pertama kali dilaksanakan pada tahun 2001.
CEO Astra received Asia Business Leader of the Year Award 2014 President Director of Astra Prijono Sugiarto received the Asia Business Leader of The Year Award 2014 at the Asia Business Leaders Awards (ABLA) event held by CNBC at Singapore. The event was attended by 250 of Asia’s top business leaders. Prijono Sugiarto is the first Indonesian CEO to be recognized with an Asia Business Leader of The Year Award since the program was first held in 2001.
Launching Astra Life PT Astra Aviva Life (Astra Life) yang memasarkan produk dan layanannya dengan nama “Astra Life powered by Aviva” resmi diluncurkan dan siap melayani masyarakat Indonesia. Astra Life Launching PT Astra Aviva Life (Astra Life), which markets its products and services under the name “Astra Life Powered by Aviva” was officially launched and is now ready to serve Indonesian customers.
Desember December Peresmian Pabrik ke-4 AHM AHM mulai mengoperasikan pabrik sepeda motor terbarunya di Karawang dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per tahun. Hal ini menjadikan AHM sebagai produsen sepeda motor terbesar di Indonesia dengan total kapasitas mencapai 5,3 juta unit per tahun. Inauguration of AHM’s 4th Factory AHM started to operate its newest motorcycle manufacturing facility in Karawang with a production capacity of 1.1 million units per year. AHM became the largest motorcycle manufacturer in Indonesia with a combined capacity of 5.3 million units per year.
18
Peresmian Pabrik GS Battery-AOP Peresmian pabrik GS Battery milik AOP di lahan seluas 30.000 meter persegi dan ditargetkan akan memproduksi dua juta aki mobil dan tiga juta aki motor per tahun.
Inauguration of GS Battery-AOP Factory The inauguration of AOP GS Battery facility on a 30,000 square meter areas, targeted to produce two million car batteries and three million motorcycle batteries annually.
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham UT dan ACST UT menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan dua pemegang saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia, sehubungan dengan rencana pengambilalihan ACST, melalui anak perusahaan UT, PT Karya Supra Perkasa.
Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement UT and ACST UT signed Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA) with shareholders of PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Loka Cipta Kreasi and PT Cross Plus Indonesia pertaining to the plan to take over ACST, through UT’s subsidiary, PT Karya Supra Perkasa.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Peristiwa Penting Event Highlights
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
19
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certificates
Penghargaan Awards
1. Gold Winner - The 3rd SPS Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA ) The Best of Private Company Inhouse Magazine (InMA) 2014 2. Fortune Indonesia's Most Admired Companies 2014 - Fortune Indonesia • No 1 The Best 20 of Most Admired Companies • No 1 The Winner in Miscellaneous Industry • No 1 The Winner in Cross - Sector Industry 3. Corporate Governance Pool 2004- 2013 - 25 Years of Asiamoney Overall Best Company in Indonesia for Corporate Governance 4. Indonesia Most Admired Company 2014 - Warta Ekonomi 5. In Appreciation of His Outstanding Contribution in Promoting UBUD - Museum Puri Lukisan & Philip Kotler Center Prijono Sugiarto 6. Asia's Best Companies 2014 - Finance Asia • No 1 Best Managed Companies • No 1 Best Corporate Governance • No 1 Best Investor Relations • No 1 Best Corporate Social Responsibility • No 7 Most Committed to a Strong Dividend Policy 7. MNC Business Awards 2014 The Best Listed Company Manufacturing Sector Miscellaneous Industry
20
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
8. SWA 100 - Majalah Swa • No 1 Indonesia Best Public Companies 2014 - Industry Category: Automobiles & Components • No 2 Indonesia Best Public Companies 2014 - Overall • No 1 Asean Best Public Companies 2014 - Industry Category: Automobiles & Components • No 2 Asean Best Public Companies 2014 - Overall 9. Best Sustainable Business Innovation Company in Developing Eco Forrest - Warta Ekonomi Holding Company Category 10. Antaranews CSR Award 2014 - (LKBN) Antara 11. PT Astra International Tbk as Living Legend Company 2014 – Warta Ekonomi 12. Annual Best Financial Institution Awards 2014 & Annual Corporate Awards 2014 – Majalah Alpha Southeast Asia: • Most Organised Investor Relations • Best Senior Management IR Support • Best Strategi CSR 13. Best Companies in Creating Leaders From within 2014 – SWA Magazine, NBO and Swanetwork 14. Asia Business Leader of The Year Award 2014 (ABLA) - CNBC Prijono Sugiarto 15. Kellogg Innovation Network (KIN) Asean Award 2014 Prijono Sugiarto for His Invaluable Contribution and Support to KIN Asean 16. Best of the best 2014 Awards - Forbes Indonesia The Top 50 Companies For 2014
Keep Progressing Forward
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certificates
Sertifikasi Certificates
Fasilitas-fasilitas pada Unit Bisnis Astra telah mendapatkan sertifikasi standar yang diakreditasi pihak ketiga secara barkala, mencakup:
Most facilities of Astra’s business units have attained certificates of management standards, accredited periodically by a third party. The certificates cover:
• ISO – 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu
• ISO – 9001:2008 Quality Management System
• ISO – 14001:2004 Sistem Manajemen Lingkungan
• ISO – 14001:2004 Environment Management System
• OHSAS - 18001:2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• OHSAS - 18001: 2007 Occupational Health and Safety Management System • SMK3 Occupational Safety and Health Management System
• SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
21
Upacara | The Ceremony Efraim Dastansa Ginting Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest
Informasi bagi Investor Information for Investor
22
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham 2014 di BEI 2014 Stock Price Movement and Trading Volume at IDX dalam Rupiah / in Rupiah 160.000.000
8.500
140.000.000
8.000
120.000.000
7.500
100.000.000
7.000
80.000.000
6.500
60.000.000
6.000
40.000.000
5.500
20.000.000
5.000
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Sumber / Source : Thomson Reuters
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Harga Penutupan / Closing Price (LHS)
4.500
Volume Perdagangan / Trading Volume (RHS)
Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham 2012-2013 di BEI 2012-2013 Stock Price Movement and Trading Volume at IDX dalam Rupiah / in Rupiah 160.000.000
8.500
140.000.000
8.000
120.000.000
7.500
100.000.000
7.000
80.000.000
6.500
60.000.000
6.000
40.000.000
5.500
20.000.000
5.000
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
2012 Sumber / Source : Thomson Reuters
4.500
2013 Harga Penutupan / Closing Price (LHS)
Keep Progressing Forward
Volume Perdagangan / Trading Volume (RHS)
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
23
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Harga dan Volume perdagangan Saham per Triwulan 2013-2014 di BEI 2013-2014 Quarterly Share Price and Trading Volume at IDX
Periode Periods
Harga Tertinggi Highest (Rp)
Harga Terendah Lowest (Rp)
Harga Penutupan Closing (Rp)
2013
2013
2013
Triwulan Ke 1 1st Quarter Triwulan Ke 2 2nd Quarter Triwulan Ke 3 3rd Quarter Triwulan Ke 4 4th Quarter
2014
2014
2014
Rata-Rata Volume Perdagangan Harian Average Daily Trading Volume (unit) 2013
2014
8,300
8,025
7,300
6,250
7,900
6,800
31,629,207
40,197,821
7,950
8,025
6,150
6,800
100
7,275
37,115,944
42,119,870
7,500
7,900
5,100
7,000
6,450
7,050
31,594,393
28,248,764
7,250
7,425
6,050
6,350
6,800
7,425
23,377,708
26,241,165
Kronologis Pencatatan Saham Chronological Stock Listing
Tahun Year 1990
Kebijakan/Tindakan Perusahaan Policy/Corporate Actions Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham. Initial Public Offering of 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.
1994
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham. Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share. Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham. Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
24
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Tahun Year 1997
Kebijakan/Tindakan Perusahaan Policy/Corporate Actions Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474. Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders. Changes in par value from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares issued to 2,325,662,474.
1999
Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini. The issuance of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised. Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut. Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.
2002
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham. Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.
2012
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengubah jumlah saham beredar dari 4.048.355.314 saham menjadi 40.483.553.140 saham. Changes in par value from Rp 500 (full Rupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share, changing the number of issued shares from 4,048,355,314 shares to 40,483,553,140 shares.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
25
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition Deskripsi Description
31 Desember 2014 / 31 December 2014
31 Desember 2013 / 31 December 2013
Jumlah Investor No. of Investors
Jumlah Investor No. of Investors
Jumlah Saham No. of Shares
%
Jumlah Saham No. of Shares
%
Domestik / Domestic 1. Ritel / Retail 2. Korporasi / Corporation 3. Asuransi / Insurance 4. Yayasan / Foundation 5. Koperasi / Cooperative 6. Lain-lain / Others Sub Total
14,553
331,335,568
0.82%
16,388
413,847,361
1.02%
180
642,526,309
1.59%
195
556,228,350
1.37%
69
646,817,343
1.60%
68
778,877,943
1.92%
216
236,364,940
0.58%
263
292,021,340
0.72%
7
23,277,730
0.06%
7
25,472,030
0.06%
210
890,387,151
2.20%
198
985,474,701
2.43%
15,235
2,770,709,041
6.84%
17,119
3,051,921,725
7.54%
Internasional / International 1. Ritel / Retail 2. Institusional / Institutional Sub Total Total
236
6,860,760
0.02%
227
8,304,660
0.02%
1,355
37,705,983,339
93.14%
1,254
37,423,326,755
92.44%
1,591
37,712,844,099
93.16%
1,481
37,431,631,415
92.46%
16,826
40,483,553,140
100.00%
18,600
40,483,553,140
100.00%
Sumber : Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra / Source : Share Registrar PT Raya Saham Registra
Pemegang Saham per 31 Desember 2014 dan 2013 Shareholders as of 31 December 2014 and 2013
Pemilik Saham Shareholders
Jardine Cycle & Carriage Ltd Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris / Commissioner)* Budi Setiadharma (Presiden Komisaris / President Commissioner) Suparno Djasmin (Direktur / Director) Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) / Others (each under 5%) Total
31 Desember 2014 31 December 2014 Jumlah saham Persentase ditempatkan dan Kepemilikan disetor penuh Percentage of Number of shares ownership issued and fully paid 20,288,255,040 50.11%
31 Desember 2013 31 December 2013 Jumlah saham Persentase ditempatkan dan Kepemilikan disetor penuh Percentage of Number of shares ownership issued and fully paid 20,288,255,040 50.11%
6,100,000
0.02%
6,100,000
0.02%
5,140,000
0.01%
8,490,000
0.02%
375,000
0.00%
-
-
20,183,683,100
49,86%
20,180,708,100
49,85%
40,483,553,140
100.00%
40,483,553,140
100.00%
*Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus / All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus Jardine Cycle & Carriage adalah perusahaan yang tercatat di bursa Singapura dan anggota Grup Jardine Matheson. Perusahaan ini memiliki 50,11% saham PT Astra International Tbk, salah satu perusahaan konglomerat terdepan terbuka di Indonesia, serta kepemilikan di bidang usaha lainnya di Asia Tenggara. Di bawah bendera Cycle & Carriage, JC&C memiliki usaha otomotif di Singapura, Malaysia dan Myanmar, termasuk PT Tunas Ridean Tbk di Indonesia dan Truong Hai Auto Corporation di Vietnam.
26
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Jardine Cycle & Carriage is a leading Singapore-listed company and a member of the Jardine Matheson Group. It has a 50.11% interest in PT Astra International Tbk, a premier listed Indonesian conglomerate, as well as other interests in Southeast Asia. JC&C has motor businesses operating in Singapore, Malaysia and Myanmar under the Cycle & Carriage banner, as well as other motor interests through PT Tunas Ridean Tbk in Indonesia and Truong Hai Auto Corporation in Vietnam.
Keep Progressing Forward
Dividen Dividends
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 29 April tahun 2014, Astra melakukan pembayaran dividen final tahun buku 2013 sebesar 45% dari laba bersih atau senilai Rp 8.744 miliar. Rasio pembayaran dividen ini sama dengan rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2012 yang ditetapkan oleh RUPST 2013.
Pursuant to the resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on 29 April 2014, Astra has paid a final dividend for the 2013 fiscal year amounting to 45% of net income, or Rp 8,744 billion. The dividend payout ratio reflects the dividend payout ratio in fiscal year 2012, which was determined during the 2013 AGMS.
Dividen per saham yang dibayarkan pada untuk tahun buku 2013 adalah sebesar Rp 216, sama dengan nilai pembayaran dividen per saham tahun buku 2012.
Dividend per share for fiscal year 2013 was Rp 216, reflecting the per-share value paid in fiscal year 2012.
Riwayat Dividen Dividend History Dividen untuk Tahun Keuangan Interim Dividend for Interim Financial Year (Rp) 2010 2011 2012 2013 2014
470 600 66 64 64
Dividen Dividend Tanggal Pembayaran Payment Date 15 November 2010 14 November 2011 07 November 2012 31 Oktober 2013 31 Oktober 2014
Final Final (Rp) 1,130 1,380 150 152 152*
Tanggal Pembayaran Payment Date 16 June 2011 06 June 2012 07 June 2013 12 June 2014 29 May 2015
Rasio Pembayaran Dividen Dividend Payout Ratio 45.1% 45.1% 45.0% 45.0% 45.6%
Posisi Saham Outstanding Shares 4,048,355,314 4,048,355,314 40,483,553,140 40,483,553,140 40,483,553,140
Catatan: Dividen per lembar saham tahun 2012-2014 merupakan data dividen setelah dilakukan stock split dengan rasio 1:10 pada tahun 2012. Notes: The 2012-2014 dividend per share represents dividends after stock split in 2012 with the ratio of 1:10 *Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPST bulan April 2015 Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2015.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
27
Membawa Layang-layang Raksasa | Carrying the Giant Kite Made Yudistira Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest
Laporan Manajemen Management Reports
28
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Astra membukukan laba bersih sebesar
19,2
Rp
triliun trillion
Astra’s net income
Bekerja sepenuh hati untuk mencapai tujuan “Sejahtera bersama Bangsa” melalui pengembangan usaha secara konsisten yang memperhatikan keseimbangan di bidang ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan berlandaskan nilai-nilai Catur Dharma serta penerapan strategi Triple P-Roadmap. To work unreservedly to realize the mission “to Prosper with the Nation” through consistent business development that takes into account all-round achievements in terms of financial performance, community welfare and environmental preservation, founded upon the Catur Dharma values and implementation of the Triple P-Roadmap.
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris / President Commissioner
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
29
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Valued Stakeholders,
30
Di tahun 2014, Indonesia berhasil melalui tahun politik dengan damai dan menghasilkan pemerintahan baru. Beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah baru mulai membangun kepercayaan dan harapan dari dunia usaha. Salah satu contohnya adalah upaya untuk mengurangi subsidi BBM dan mengalokasikannya untuk penggunaan di sektor produktif, seperti infrastruktur. Hal tersebut diharapkan akan memberi dampak positif bagi ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.
In 2014, Indonesia successfully carried through a peaceful political year and has in place a new administration. The new government introduced a series of new policies, which reinstalled confidence and hope among business society. Among these policies is the reduction of the fuel subsidy and the reallocation of funds to productive sectors such as infrastructure, which is expected to bring a positive impact to Indonesia’s economy in the long term.
Di lain pihak, tantangan ekonomi regional dan global masih berlanjut di tahun 2014. Cina masih mengalami perlambatan ekonomi, demikian juga Jepang dan kawasan Eropa, termasuk Jerman. Sementara itu, di Amerika Serikat, kondisi perekonomian telah berangsur pulih, dimana Bank Sentral (The Fed) secara bertahap mulai mengurangi program stimulus keuangan. Langkah ini mungkin membawa dampak positif bagi Amerika Serikat, namun efek penguatan nilai tukar dolar Amerika terhadap berbagai mata uang lain telah membawa pengaruh pada ekonomi global, termasuk Indonesia yang masih mengalami defisit transaksi berjalan. Akhir tahun lalu, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5%.
On the other hand, globally, economic challenges persisted in 2014. China continued to experience a slowdown, as did Japan and many European countries, including Germany. Meanwhile, the United States economy improved, leading the Federal Reserve to gradually retract their stimulus program. Although this decision may have resulted in a positive impact to the US, the strengthening of the US dollar on other currencies has inevitably affected the global economy, including Indonesia, which continues to experience a current account deficit. In 2014, Indonesia’s economy recorded a moderate 5% growth.
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi Atas Pengelolaan Perusahaan
Evaluation of the Board of Directors’ Management
Kondisi makro ekonomi yang masih penuh tantangan tersebut jelas mempengaruhi kinerja Astra, terutama di bidang-bidang usaha yang dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dan suku bunga, seperti penjualan alat berat dan penjualan mobil yang sebagian besar dilakukan melalui skema pembiayaan. Namun demikian, Astra tetap berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 19,2 triliun, mencerminkan peningkatan kontribusi dari segmen agribisinis sebesar 39%, peningkatan kontribusi sebesar 11% dari segmen jasa keuangan, dan peningkatan 10% dari segmen alat berat dan pertambangan, yang terkoreksi oleh 14% penurunan kontribusi dari segmen otomotif.
The challenging macro-economic environment inevitably impacted Astra’s performance, especially in businesses that are vulnerable to changes in commodity prices and interest rates, namely the heavy equipment, and automotive segment in which most transactions are carried out under a financing scheme. Overall, Astra recorded net income of Rp 19.2 trillion, reflecting a 39% increase in the contribution from agribusiness, an 11% increase from financial services, and a 10% increase from heavy equipment and mining, offset by a 14% decline from automotive.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Dewan Komisaris memandang kinerja tersebut sebagai prestasi Direksi beserta manajemen, yang mampu melewati kondisi usaha yang kurang kondusif melalui serangkaian langkah strategis, cepat dan tepat sehingga Astra berhasil menjalankan kegiatan operasional dengan lebih efisien dan produktif. Dewan Komisaris juga mengingatkan bahwa kondisi yang kurang kondusif tersebut belum akan berlalu dan beberapa lini usaha masih akan menghadapi tantangan berat pada tahun mendatang.
The Board of Commissioners acknowledges this result as the achievement of the Board of Directors and the management; they were able to address the unfavorable business climate through a number of appropriate strategic steps taken in a timely manner, enabling operations to be more efficient and productive. The Board of Commissioners wishes to caution the management that unfavourable conditions remain and certain segments will have to overcome even greater obstacles in the coming year.
Kendati menghadapi kondisi usaha yang penuh tantangan, sebagian besar bisnis Astra mampu mempertahankan posisi kepemimpinan pasar. Sepeda motor Honda meraih 64% pangsa pasar kendaraan roda dua, dan otomotif roda empat meraih pangsa pasar 51%, sementara Komatsu memimpin dengan 40% pangsa pasar alat berat. Upaya pengembangan kapasitas serta diversifikasi portofolio juga terus dilakukan. Astra juga mengembangkan jaringan usahanya dengan menggandeng mitra bisnis dari dalam dan luar negeri. Sebagai apresiasi atas keunggulan kinerja dan operasional, Astra berhasil meraih berbagai penghargaan lokal dan internasional.
In spite of the challenging business environment, most of Astra’s businesses in 2014 were able to maintain their market leadership. Honda motorcycle led the two-wheeler market with a 64% market share and four-wheeler with a 51% market share, while Komatsu led the heavy equipment market with 40%. Astra continued to increase its capacity and portfolio diversification. Astra also developed its business network by building partnerships with international and national partners. Astra received numerous awards from local and international organizations, for its performance and operational excellence.
Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas prestasi Direksi beserta manajemen yang telah bekerja keras guna mengatasi tantangan operasional, serta mengambil peluang dengan merealisasikan rencana investasi demi pengembangan usaha yang bijaksana berdasarkan perhitungan matang.
The Board of Commissioners would like to acknowledge the achievement of the Board of Directors and its management through their dedication, to successfully prevail over operational challenges and capture opportunities by realizing investment plans for business development prudently based on sound considerations.
Hal-hal positif terus dilanjutkan dan ditingkatkan, sesuai Visi Astra 2020 – menjadi perusahaan kebanggaan bangsa Positive actions are expected to continue, to bring Astra closer to its 2020 vision of becoming the pride of the nation
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
31
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
32
Pandangan Atas Rencana Kerja dan Prospek Usaha yang Disusun oleh Direksi
View on Work Plan and Business Outlook Formulated by the Board of Directors
Dengan mempertimbangkan kondisi eksternal dan kompetensi Astra, Dewan Komisaris menilai bahwa rencana kerja yang disusun Direksi telah memperhitungkan dengan seksama prospek usaha pada tahun mendatang. Sekalipun kondisi ekonomi global belum menentu, beberapa langkah pemerintahan baru yang telah dijalankan diperkirakan akan memberi warna positif terhadap kondisi perekonomian domestik. Kebijakan pemerintah mengurangi subsidi harga jual BBM, akan mendorong pembangunan infrastruktur dasar, antara lain ketenagalistrikan, sarana jalan dan pelabuhan. Hal tersebut menunjukkan peluang usaha terutama di sektor konstruksi dan sektorsektor lainnya terkait industri konstruksi, termasuk alat berat di tahun mendatang.
Taking into account the business environment and Astra’s competence, the work plan formulated by the Board of Directors has thoroughly considered business prospects for the coming year. Despite the uncertain global economy, some decisions implemented by the new administration signal a positive change in the national economy. The Indonesian Government’s reduced fuel price subsidies will support the development of basic infrastructure such as electricity, roads and ports. This has also led to expectations of ample business opportunities in the coming years, especially in the construction sector and other sectors related to construction, including heavy equipment.
Dari sisi bisnis utama Astra, kami memandang bahwa segmen roda empat masih akan menghadapi tekanan sebagai akibat dari persaingan. Oleh karena itu, dalam menjajaki pengembangan bisnis pada tahun mendatang, Dewan Komisaris menekankan bahwa setiap kelayakan investasi dipertimbangkan secara seksama dengan dua fokus utama, yaitu potensi bisnis dan profitabilitas jangka panjang. Hal penting lainnya yaitu, menganalisa setiap rencana dengan hati-hati terhadap berbagai kemungkingan, dan melakukan tinjauan berkala yang dilengkapi dengan mekanisme langkah korektif yang cepat dan memitigasi risiko dengan tepat.
In terms of Astra’s core business, the fourwheeler segment will likely remain under pressure due to competition. To that end, in examining future business development, the Board of Commissioners would like to emphasize the importance of thorough consideration of investment feasibility based on two factors: business potential and long-term profitability. Another important point is to prudently analyse each business plan against several scenarios, undergo regular review and be equipped with mechanisms for quick corrective action and risk mitigation.
Kami yakin bahwa faktor-faktor utama yang menentukan kesuksesan bisnis telah diidentifikasi dan diperhitungkan dengan seksama oleh Direksi untuk menjamin keberhasilan rencana pengembangan usaha yang telah disusun tersebut.
We believe the main factors that determine business success have been identified and taken into account by the Board of Directors to ensure the effectiveness of the business development plan.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Astra saat ini menyandang predikat sebagai salah satu best managed company dari segi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Hal ini merupakan wujud pengakuan atas kualitas pengelolaan perusahaan yang dilakukan berdasarkan Astra Code of Conduct dan Astra Management System dengan mengadopsi berbagai sistem berkelas dunia. Sistem tersebut secara berkala dikaji dan diperbaiki agar sesuai dengan perkembangan dan situasi Perusahaan terkini.
Today, Astra has distinguished itself as one of the best managed companies in Indonesia from a good corporate governance (GCG) perspective. This is a recognition of the quality of the corporate management conducted based on the Astra’s Code of Conduct, and the Astra Management System by adopting various world-class systems. The system is regularly reviewed and improved to stay in line with the latest developments in the Company’s business environment.
Penerapan praktik terbaik GCG terbukti memberi manfaat bagi Astra, yakni kepercayaan dari para pemangku kepentingan. Oleh karena itu peningkatan kualitas penerapannya sangat penting, dibarengi dengan integritas yang tinggi bersumber dari filosofi dan nilai-nilai yang terkandung dalam Catur Dharma.
The implementation of GCG best practices has proven to be of utmost benefit for Astra in the form of stakeholders’ trust. GCG improvement is therefore important, along with the highest integrity standards founded upon the philosophy and values of Catur Dharma.
Demi mendukung penerapan praktik terbaik GCG, Komite-komite yang berada di bawah supervisi Dewan Komisaris bekerja keras untuk memastikan pelaksanaan GCG di Astra berjalan dengan baik dan selaras dengan peraturan dan norma yang berlaku. Untuk itu, unit Internal Audit dan Komite Audit di bawah pengawasan Dewan Komisaris akan melaksanakan fungsi pengawasan dengan optimal.
To support GCG best practices, the committees under the Board of Commissioners have endeavored to ensure sound implementation of GCG in Astra, aligned with norms and regulations. To that end, the Internal Audit and the Audit Committee under the Board of Commissioners are dedicated to carrying out oversight optimally.
Seluruh upaya peningkatan penerapan praktek terbaik GCG tersebut bermuara pada satu tujuan, menjadikan Astra sebagai korporasi dengan pengelolaan yang berkualitas.
The efforts to improve GCG best practices are eventually moving toward one goal, to make Astra a good corporate citizen, managed in a sound manner.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Corporate Social Responsibility
Kegiatan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) di Grup Astra telah dilaksanakan dengan konsisten. Kegiatan CSR dilaksanakan bersama-sama dengan sembilan yayasan di bawah naungan Grup Astra yang secara khusus berfokus pada program-program CSR.
Astra Group has carried out activities of corporate social responsibility (CSR) in a consistent manner. CSR activities are conducted together with nine foundations under Astra Group that are focusing on CSR-related programs.
Kami menilai bahwa aktivitas CSR Astra kini menjadi semakin terfokus dan semakin baik, langsung menyentuh kebutuhan penerima manfaat secara nyata dan berkesinambungan. Hal tersebut adalah hasil dari konsistensi Astra melibatkan seluruh pemangku kepentingan
In our view, Astra’s CSR programs have become more focused and better executed, addressing the needs of beneficiaries directly, and generating tangible and sustainable results. This is due to Astra’s consistency in engaging all stakeholders in the planning, execution and
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
33
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan agar sesuai kebutuhan masyarakat.
evaluation of programs to ensure that they respond to the needs of communities.
Kesuksesan implementasi program-program CSR ini tercermin pada sejumlah aspek, diantaranya peningkatan kualitas anak didik dari program perbaikan terhadap sekolahsekolah yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan serta meningkatnya kualitas hidup dari program pemberdayaan masyarakat di daerah sekitar operasional Grup Astra. Penerapan program penilaian terhadap kualitas pengelolaan lingkungan sebagai bagian dari Key Performance Indicator (KPI) pengelolaan anak usaha, juga memberi andil terhadap terjaganya kualitas lingkungan.
Successful implementation of CSR programs is reflected in a number of aspects, among others the quality of students as a result of improvement initiatives conducted in schools across Indonesia, improved health quality and better welfare following the community empowerment programs in areas around Astra Group’s operations. In terms of environmental management quality, the assessment program linked to the Key Performance Indicator’s (KPI) of subsidiaries helps to assure the preservation of environmental quality.
Dewan Komisaris mengharapkan agar halhal positif tersebut terus dilanjutkan dan ditingkatkan, sesuai Visi Astra 2020 – menjadi perusahaan kebanggaan bangsa.
The Board of Commissioners expects continued improvement in such positive actions, to bring Astra closer to its 2020 vision of becoming the pride of the nation.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in The Board of Commissioners’ Composition
Pada tahun 2014 terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris sebagaimana disampaikan dalam RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 29 April 2014, sebagai berikut:
There were changes in the composition of the Board of Commissioners, as announced in the AGMS held on April 29, 2014, as follows:
Nama / Name Budi Setiadharma Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Erry Firmansyah Hisayuki Inoue Sidharta Utama Anthony John Liddell Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang David Alexander Newbigging
Kami mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada Saudara Sidharta Utama yang mulai menjalankan tugasnya sebagai Komisaris Independen sejak bulan April 2014.
34
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Jabatan Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Position President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
We would like to congratulate and welcome Mr. Sidharta Utama, who commenced his duties as Independent Commissioner in April 2014.
Keep Progressing Forward
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Apresiasi
Acknowledgement
Dewan Komisaris mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan Grup Astra yang terus memberikan dukungan untuk tumbuh dan berkembang menjadi salah satu grup usaha nasional terkemuka di tanah air. Kepada seluruh insan Astra, khususnya Direksi dan karyawan Grup Astra, kami sangat menghargai kerja keras dan dedikasinya. Kami berpesan kepada seluruh insan Astra, terus bekerjalah dengan sepenuh hati. Niscaya dengan demikian tujuan Astra untuk sejahtera bersama bangsa dapat terwujud semakin cepat.
The Board of Commissioners would like to convey heartfelt thanks to all stakeholders of Astra Group who have contributed to Astra’s growth and development in becoming one of the most renowned national business groups in the country. For all individuals in Astra, especially the Board of Directors and employees of Astra Group, our appreciation goes to their hard work and dedication. We would like to encourage all individuals within Astra to maintain their hard work, so as to ensure the success of our goal to prosper with the nation.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, yang berhasil menjaga keharmonisan kehidupan kenegaraan, dan menciptakan kondisi usaha yang semakin baik.
We also would like to thank the Government of Indonesia for successfully maintaining a harmony that fosters an auspicious business environment.
Apresiasi yang sangat tinggi kami sampaikan kepada seluruh pelanggan atas kepercayaannya kepada Astra. Kami akan terus melakukan berbagai perbaikan, menciptakan inovasi untuk selalu memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan solusi kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa kami.
We convey our highest appreciation to all customers for the trust they have placed in Astra. We will seek continuous improvement and innovation to always fulfill customers’ needs and provide customers’ satisfactory solutions with respect to our products and services.
Jakarta, April 2015 Atas Nama Dewan Komisaris / On Behalf of The Board of Commissioners PT Astra International Tbk
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris / President Commissioner
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
35
Dewan Komisaris Board of Commissioners
9.
10.
11. 8.
1.
1.
Budi Setiadharma
2.
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
4.
Hisayuki Inoue
3.
Erry Firmansyah
5.
Sidharta Utama
36
Presiden Komisaris / President Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Keep Progressing Forward
Dewan Komisaris Board of Commissioners
6.
3.
5.
4.
2.
7.
6.
Anthony John Liddell Nightingale
9.
Chiew Sin Cheok
7.
Benjamin William Keswick
10.
Jonathan Chang
8.
Mark Spencer Greenberg
11.
David Alexander Newbigging
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Keep Progressing Forward
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
37
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Astra mampu melalui tahun 2014 yang penuh tantangan dengan mencatatkan sejumlah prestasi. Astra memperkuat fondasi usaha dan terus berkomitmen untuk bertumbuh seiring dengan pertumbuhan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah. Astra navigated through a challenging period of 2014 with good results. We strengthened our business foundation and continued our commitment to growing with Indonesia as a middle-income country.
Seiring dengan akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015, Indonesia akan menghadapi tantangan sekaligus peluang untuk beranjak menjadi negara maju berpendapatan tinggi dalam beberapa tahun mendatang. With the implementation of the ASEAN Economic Community at the end of 2015, within the next few years Indonesia will be facing more challenges as well as opportunities to move forward as a developed and high-income country.
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur / President Director
38
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Dear Valued Stakeholders,
Kondisi usaha pada tahun 2014 diwarnai dengan banyaknya tantangan. Secara global perekonomian tumbuh dengan tidak seimbang, negara di kawasan Asia, terutama Cina dan Jepang tetap mengalami pelemahan. Amerika Serikat yang mulai membaik, hanya memberikan sedikit kontribusi terhadap ekonomi global, sementara berpengaruh signifikan terhadap perputaran pasar uang dan modal
Business conditions in 2014 were marked with challenges. Globally, economies around the world moved in different directions, with several major economies in Asia, especially China and Japan, continuing to be sluggish. The United States, meanwhile, saw a fair improvement, which only contributed minor benefits to the global economy, however it significantly affected the financial and capital markets.
Masih lemahnya perekonomian global mendorong penurunan harga minyak dunia ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, di kisaran US$ 50 per barel, demikian juga harga komoditas primer lainnya termasuk batu bara, sehingga berdampak signifikan terhadap neraca pembayaran nasional. Selanjutnya rupiah terdepresiasi dikarenakan adanya aliran dana asing yang keluar, dan permintaan yang signifikan dari pasar atas dollar Amerika. Kondisi-kondisi tersebut di atas berimbas pada perekonomian Indonesia.
The vulnerability of the global economy caused global oil prices to drop to their lowest point in several years, reaching approximately US$ 50 per barrel. Similarly, prices of other primary commodities, including coal, also slumped, which in turn significantly affected the country’s balance of payments. Outflow of foreign funds from Indonesia and significant demand for the US dollar from industry players depreciated the Indonesian rupiah. These conditions affected Indonesia’s economy.
Tahun 2014, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengurangi subsidi BBM, yang mengakibatkan naiknya harga BBM dan tingkat inflasi mencapai 8,36%. Untuk mendukung langkah kestabilan ekonomi, Bank Indonesia menaikkan acuan tingkat suku bunga menjadi 7,75%. Agenda politik yang telah terselenggara dengan baik turut mendukung kestabilan ekonomi negeri. Dengan kondisi tersebut, Indonesia tetap mampu bertahan dengan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5%.
The Indonesian government eventually decided to reduce fuel subsidies last year, resulting in fuel prices increases and inflation jumping to 8.36%. In response to this, Bank Indonesia took measures to stabilize the economy, by increasing the interest rate to 7.75%. Another factor that influenced Indonesia’s economy progressed in 2014 was political events that took place in the country successfully. Indonesia’s economy remained resilient and notably managed to perform at 5% growth.
Astra telah menetapkan rencana antisipatif untuk mengatasi tantangan tersebut dan telah menyiapkan rencana pengembangan usaha secara cermat di beberapa segmen usaha yang kami yakini memiliki prospek menarik dalam jangka panjang.
Forestalling these challenging events, we had our strategy in place and taking conservative initiatives in business development in our business segments that we believed to have sizeable potential in the long-term.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
39
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Dengan pengalaman dalam menghadapi pasang surut bisnis, Astra kini memiliki fondasi yang semakin kuat. Kami siap menyambut peluang tersebut dan bertransformasi menjadi perusahaan kebanggaan bangsa. Bersama-sama kita dapat membangun negeri ini, mengantarkan Indonesia menjadi negara maju yang bermartabat. Astra’s experience in facing the ups and downs of business has provided Astra with a more solid foundation. We are prepared to seize the opportunities and to become the pride of the nation. Together, we can build this country whereby Indonesia will rise as a developed and respected nation.
40
Kinerja Operasional Pada Tahun 2014
Operational Performance in 2014
Direksi bersyukur bahwa di tengah situasi yang penuh tantangan, Astra mampu menjaga profitabilitasnya. Diversifikasi portofolio bisnis Astra menjadi keunggulan untuk dapat mencatatkan kinerja yang baik. Pendapatan bersih konsolidasian tumbuh 4% menjadi Rp 201,7 triliun, terutama didukung oleh kontribusi peningkatan pendapatan bersih dari agribisnis dan kontraktor penambangan. Laba bersih turun 1% menjadi Rp 19,2 trilliun, disebabkan penurunan laba bersih dari segmen otomotif dan penurunan nilai tercatat terkait properti tambang batu bara Grup Astra. Jika penurunan nilai tercatat properti tambang batu bara tersebut ditiadakan, Astra mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 4% menjadi Rp 20,1 triliun.
The Board of Directors is pleased on Astra accomplishment to maintain profitability in spite of the challenging environment. Portfolio diversification has enabled Astra to record a good performance. Consolidated net revenue grew 4% to Rp 201.7 trillion, primarily due to improved agribusiness and contract mining sales. Net income decreased 1% to Rp 19.2 trillion, which was due to lower net profit contribution from the automotive segment and an impairment charge on Astra Group’s coal mining properties. Excluding the impairment charge in coal mining properties, Astra’s net income would have risen by 4% to Rp 20.1 trillion.
Persaingan diskon pada pasar mobil dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang mengakibatkan kenaikan harga bahan baku, komponen dan produk completely built-up (CBU), membuat tantangan yang dihadapi grup otomotif tidaklah mudah. Laba bersih dari bisnis otomotif Grup Astra turun sebesar 14% menjadi Rp 8,5 triliun, dan memberikan kontribusi pendapatan bersih sebesar 53% terhadap total pendapatan bersih Grup Astra pada tahun 2014. Grup mobil Astra bertahan sebagai pemimpin dengan pangsa pasar 51%, serta mampu mengukuhkan keunggulan berinovasi melalui peluncuran 19 model baru dan 9 model facelift. Semangat inovasi ini terus didorong dengan beroperasinya pusat riset dan pengembangan Astra Daihatsu Motor.
Discounting in the car market and the rupiah’s depreciation against the US dollar resulted in increased prices of raw materials, components and completely built up (CBU) units presented difficult challenges for the automotive segment. Net income from the Astra Group’s automotive businesses declined by 14% to Rp 8.5 trillion, and contributed a net revenue of 53% to total Astra Group net revenue in 2014. Astra automobiles stayed as market leaders with a total market share of 51%, and emphasized its innovation excellence through the launch of 19 new models and 9 facelift models. This spirit to innovate was further spurred by the operations of Astra Daihatsu Motor’s research and development center.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Pada segmen sepeda motor, penjualan PT Astra Honda Motor (AHM) tumbuh 8% menjadi 5,1 juta unit dan pangsa pasar meningkat dari 61% menjadi 64%. Pada tahun 2014, AHM meluncurkan 2 model baru dan 15 model revamped. AHM juga telah menyelesaikan fasilitas produksi sepeda motor keempat dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per tahun. Hasil ini menambah total kapasitas produksi menjadi 5,3 juta unit per tahun, sehingga pada tahun-tahun mendatang AHM dapat meningkatkan penjualan di pasar lokal maupun pasar regional melalui ekspor dengan jumlah yang signifikan. Selanjutnya, AHM juga tengah mempertimbangkan untuk segera merealisasikan unit pabrik kelima khusus untuk memproduksi tipe sport.
In the motorcycle segment, PT Astra Honda Motor’s (AHM) sales increased by 8% to 5.1 million units, with its market share increasing from 61% to 64%. AHM launched 2 new models and 15 revamped models during the year. AHM also completed a fourth motorcycle manufacturing facility. With this additional capacity of 1.1 million units per year, Astra’s total production capacity reached 5.3 million units per year. This capacity will greatly enhance our sales in the future in both the local market as well as the regional market, as AHM will be able to export a significant volume of motorcycles. Moreover AHM is considering realizing the construction of its fifth facility for the production of sport motorbikes.
Segmen jasa keuangan mampu meraih kinerja yang solid dengan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 15,5 triliun, atau meningkat sebesar 14%. Segmen usaha ini memberikan kontribusi 8% terhadap total pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2014. Laba bersih dari segmen usaha jasa keuangan meningkat sebesar 11% menjadi Rp 4,7 triliun. Kontribusi segmen jasa keuangan pada tahun-tahun mendatang diharapkan semakin meningkat sejalan dengan masuknya Astra ke bisnis asuransi jiwa melalui pembentukan perusahaan patungan PT Astra Aviva Life bersama Aviva International Holdings Limited, dengan kepemilikan saham Astra sebesar 50%. Dengan mempertimbangkan penetrasi pasar asuransi jiwa yang saat ini masih rendah, sementara pertumbuhan penduduk kelas menengah begitu pesat, kami yakin bisnis baru ini memiliki prospek yang cerah. Sinergi antar lini jasa keuangan juga semakin kuat dengan terealisasinya penyertaan modal pada Astra Sedaya Finance oleh Bank Permata sebesar 25%.
The financial services segment again delivered strong results, recording a net revenue of Rp 15.5 trillion, or grew 14%. Net revenue contributed to the total Astra Group’s net revenue in 2014 stood at 8%. Net income from this segment increased by 11% to Rp 4.7 trillion. This segment’s contribution is expected to continue increasing in the coming years with Astra’s entry to the life insurance business. This new undertaking was marked by the establishment of PT Astra Aviva Life, a joint venture with Aviva International Holdings Limited, in which Astra holds a 50% ownership. Taking into account the low market penetration of the life insurance business, while the middle class is rapidly growing, we are confident about the potential of this new venture. Our financial services business units have built solid synergy, through the equity participation of 25% shares in Astra Sedaya Finance by Bank Permata.
Pendapatan bersih konsolidasian tumbuh 4% menjadi
201,7
Rp
triliun
Consolidated net revenue grew 4% to Rp 201.7 trillion
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
41
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
42
Pada segmen alat berat dan pertambangan, melalui PT United Tractors Tbk (UT) Grup Astra membukukan pendapatan bersih senilai Rp 53,1 triliun pada tahun 2014, atau naik 4% dari Rp 50,9 triliun di tahun 2013. Kontribusi segmen pada total pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2014 mencapai 26%, dan laba bersih naik 10% menjadi Rp 3,3 triliun. Berlanjutnya tren penurunan harga komoditas pada tahun 2014 mempengaruhi kinerja penjualan alat berat di bawah UT. Walaupun total unit penjualan alat berat Komatsu kembali turun menjadi 3.513 unit dari 4.203 unit pada tahun 2013, UT tetap dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 40%. Pada bisnis kontraktor penambangan, konsistensi dalam menerapkan inisiatif efisiensi biaya operasional dan peningkatan produktifitas yang optimal, membantu terciptanya rekor terbaik dalam produksi batu bara dan hauling yang mencapai 119 juta ton, naik dari 105 juta ton pada tahun sebelumnya, meskipun volume pemindahan tanah turun 5% menjadi 806 juta bcm dari 845 juta bcm pada tahun 2013. Penjualan batu bara dari lini bisnis ini juga meningkat hingga 42% menjadi 6 juta ton dari 4,2 juta ton pada tahun 2013.
Through PT United Tractors Tbk (UT), the Astra Group’s heavy equipment and mining businesses recorded net revenue of Rp 53.1 trillion in 2014, or a 4% increase from Rp 50.9 trillion in 2013. The contribution of this segment to the Astra Group’s net revenue in 2014 was 26%. The Astra Group’s net income in this segment increased by 10% to Rp 3.3 trillion. Meanwhile, the downward trend of commodity prices in 2014 affected the performance of heavy equipment sales under UT. However, although the total sales of Komatsu units dropped to 3,513 units from 4,203 units in 2013, UT was able to retain its market leadership with a 40% market share. In the mining contracting segment, the consistency to implement initiatives to achieve better cost efficiency and higher productivity has resulted in a record-breaking coal production and hauling volume of 119 million tons, up from 105 million tons in the previous year, although overburden removal dropped by 5% to 806 million bcm from 845 million bcm in 2013. Coal sales from this segment also improved 42% to 6 million tons, from 4.2 million tons in 2013.
Dengan mempertimbangkan kompetensi di bidang konstruksi sipil, potensi sinergi, serta proyeksi pertumbuhan kegiatan infrastruktur yang cerah, pada awal tahun 2015, Astra mengumumkan pengambilalihan saham PT Acset Indonusa Tbk, perusahaan konstruksi di Jakarta. Kami memiliki keyakinan yang kuat atas prospek pertumbuhan bisnis ini.
After carefully and thoroughly considering our competence in civil construction, the synergy potential of Astra Group and the favorable growth projections of infrastructure activities, Astra announced the acquisition of shares in PT Acset Indonusa Tbk, a construction company based in Jakarta, in early 2015. We have a strong belief in the growth prospects of this business.
Kinerja sektor agribisnis Grup Astra, di bawah PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), pada tahun 2014 kembali meningkat karena tiga faktor strategis. Pertama, mulai membaiknya harga CPO di pasar domestik. Kedua, beroperasinya unit refinery di Sulawesi Barat sebagai realisasi program hilirisasi agribisnis CPO, telah menghasilkan produk RDBPO, olein, stearin dan palm oil fatty acid distillate (PFAD) yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Ketiga, keberhasilan AAL dalam mengendalikan biaya dan meningkatkan
The performance of Astra Group’s agribusiness sector under the management of PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) in 2014 improved, due to three strategic factors. First, the crude palm oil (CPO) price in the domestic market rebounded. Second, a refinery unit in West Sulawesi has started operations; down streaming our CPO business, the refinery produced RDBPO, olein, stearin and palm oil fatty acid distillate (PFAD), which have higher sale values. Third, AAL successfully controlled costs and boosted plantation yields
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
yield perkebunan melalui penerapan program intensifikasi dengan dukungan mekanisasi, otomatisasi dan penggunaan bibit unggul hasil riset dari fasilitas R&D yang dikelola sendiri.
through its intensification program on the back of mechanization and automation initiatives as well as the use of quality seeds developed by AAL’s own research and development facility.
Pada tahun 2014, pendapatan bersih Grup Astra dari segmen agribisnis naik sebesar 29% menjadi Rp 16,3 triliun. Kontribusi segmen terhadap pendapatan bersih Grup Astra tercatat 8%, dengan laba bersih Rp 2,0 triliun, atau naik 39%. AAL berhasil meningkatkan produksi minyak kelapa sawit sebesar 13% dari 1,5 juta ton pada tahun 2013 menjadi 1,7 juta ton. Volume penjualan turun 13% menjadi 1,4 juta ton dengan telah beroperasinya fasilitas penyulingan minyak sawit AAL yang berlokasi di Sulawesi Barat yang berhasil menjual sebanyak 255 ribu ton olein.
In 2014, the Astra Group’s net revenue from agribusiness increased by 29% to Rp 16.3 trillion. The contribution from this segment to the Astra Group’s net revenue was 8%, with net income of Rp 2.0 trillion, an increase of 39%. AAL increased the palm oil production by 13% from 1.5 million tons in 2013 to 1.7 million tons. Sales volume decreased by 13% to 1.4 million tons because of the operation of AAL’s refinery in West Sulawesi, which sold 255 thousand tons of olein during the year.
Pada segmen infrastruktur, logistik dan lainnya, Grup Astra membukukan pendapatan bersih senilai Rp 7,8 triliun, tumbuh 18%, dan memberikan kontribusi 4% kepada pendapatan bersih Grup Astra tahun 2014. Laba bersih dari segmen ini turun 34% menjadi Rp 490 miliar. Selanjutnya, Astra terus berupaya menyelesaikan proses konstruksi proyek jalan tol Mojokerto-Kertosono sepanjang 40,5 km di Jawa Timur yang diharapkan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2014, seksi 1 sepanjang 14,7 km berhasil diselesaikan dan mulai beroperasi sejak bulan Oktober. Sementara itu, PT Marga Mandalasakti, operator jalan tol ruas Tangerang-Merak sepanjang 72,5 km, berhasil meningkatkan volume lalu lintas sebesar 6% menjadi 43 juta kendaraan dan kenaikan tarif sebesar 9%.
In the infrastructure, logistics and other segment, net revenue from this segment amounted to Rp 7.8 trillion, increasing by 18%, and contributed 4% to the Astra Group’s net revenue in 2014. Net income from this segment fell by 34% to Rp 490 billion. Further, Astra was still in the process of completing the MojokertoKertosono toll road, which stretches for 40.5 km in East Java. The project is slated for completion in 2015. In 2014, we successfully concluded the construction of 14.7 km - section 1, which started to operate in October. Further, PT Marga Mandalasakti, operator of the Tangerang-Merak tollroad, which covers 72.5 kilometers, recorded an increase of traffic volume by 6% to 43 million vehicles and a tariff increase of 9%.
PT Serasi Autoraya (SERA) mencatatkan kenaikan penjualan mobil bekas, namun mengalami penurunan jumlah kontrak sewa kendaraan di bisnis rental kendaraan TRAC sebesar 7% menjadi 29.000 unit dan melemahnya volume penyewaan kendaraan di perusahaan-perusahaan tambang, sebagai imbas pelemahan harga komoditas batu bara. Untuk mempertahankan kinerja, SERA akan terus berusaha memberikan harga dan layanan yang lebih kompetitif.
PT Serasi Autoraya (SERA) booked an increase in sales of used cars, however the volume of rented cars in our TRAC rental business declined 7% to 29,000 units. Similarly, rental of vehicles from mining companies also decreased, which was due to the effect of lower coal prices. To maintain performance, SERA will continue to offer competitive prices and services.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
43
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
44
Astra juga telah memulai bidang usaha baru di sektor properti, melalui pembangunan gedung perkantoran Menara Astra dengan grade A dan proyek residensial eksklusif Anandamaya Residences yang berlokasi di pusat bisnis Jakarta. Hingga akhir tahun 2014, 80% dari total 509 unit apartemen telah berhasil terjual. Sementara, pembangunan perkantoran Menara Astra telah mencapai tahap pembangunan basement. Diharapkan kedua proyek properti tersebut akan selesai pada tahun 2018.
Astra also started a new business segment in the property sector. This was signaled by the construction of a grade A office tower, Menara Astra, and an exclusive residential project Anandamaya Residences located in the heart of Jakarta’s business district. By December 2014, 80% of the 509 apartment units had been sold. Meanwhile, Menara Astra construction project had reached basement-construction phase. Both property projects are expected to complete in 2018.
Pada segmen Teknologi Informasi, melalui PT Astra Graphia Tbk, Astra mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 2,0 triliun, atau turun 2%, dan memberikan kontribusi 1% kepada total pendapatan bersih Grup Astra. Laba bersih dari segmen ini tumbuh 24% menjadi Rp 200 miliar. Dengan adanya tuntutan mobilitas dan meningkatnya kebutuhan layanan jasa berbasis teknologi informasi, kami yakin segmen ini dapat terus berkembang di masa mendatang.
In the Information Technology segment helmed by PT Astra Graphia Tbk, Astra recorded net revenue of Rp 2.0 trillion, decreasing by 2%, contributing 1% to the Astra Group’s total net revenue. Net income from this segment grew by 24% to Rp 200 billion. Seeing the demand for mobility and information-technology-enabled services, we are confident that this business segment could continue to grow in the coming years.
Pencapaian kinerja di setiap segmen Grup Astra menunjukkan tingginya kepercayaan para pelanggan akan kualitas produk dan jasa Grup Astra. Kami akan berupaya keras menjaga kepercayaan tersebut dan meningkatkan kompetensi seluruh insan Astra dalam pengembangan usaha, dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan produk dan layanan jasa yang berkualitas.
The achievements of our respective business segments are testament to the level of trust among our customers in the quality of products and services offered by Astra Group. We are determined to keep that trust and to unceasingly improve the competence of all individuals so that Astra can continue to grow its business and satisfy customers’ demands for sound products and services.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Capital Development
Astra menyadari pentingnya strategi pengembangan sumber daya manusia, yang senantiasa diselaraskan dengan perkembangan industri terkini serta sejalan dengan targettarget Perusahaan. Oleh karena itu, Astra menempatkan karyawan sebagai aset yang berharga sekaligus mitra utama perusahaan. Sebagai aset, Astra terus meningkatkan kompetensi dan produktivitas sumber daya manusia (SDM) melalui penyelenggaraan pelatihan yang terstruktur. Sebagai mitra utama, rencana dan realisasi pengembangan usaha dapat dilaksanakan dengan komitmen dan dedikasi oleh insan Astra dari berbagai tingkatan organisasi.
Astra recognises the importance of human capital development strategy, which is aligned with the current industry development as well as the Company’s targets. As such, Astra firmly believes that employees are the most important assets to a company and constitute as the key partner to business development. As assets, Astra continually improves the human capital’s (HC) competence and productivity through structured training. As a key partner, all business plans and business actions need to be well implemented by all Astra individuals across all levels of the organization.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Dengan panduan People Roadmap, pengelolaan SDM Grup Astra mengacu pada sistem dan kebijakan yang diimplementasikan sesuai kebutuhan Grup Astra. Selaras dengan filosofi “Winning Concept, Winning System dan Winning Team”, Astra secara konsisten meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan bertekad mewujudkan Winning Team yang berlandaskan pada tujuan bersama.
Guided by the People Roadmap framework, HC management in Astra Group refers to policy and system applied according to the organizational needs of Astra Group. Aligned with the “Winning Concept, Winning System, and Winning Team” philosophy, Astra consistently enhances the quality of its human capital and endeavors to realize a committed Winning Team toward common goals.
Selain itu, Astra menerapkan konsep Human Asset Value Mapping untuk mempertahankan bakat unggul, serta mengembangkan kompetensi melalui pelatihan yang komprehensif. Astra memberikan perhatian pada tiga komponen utama; Education, Enrichment dan Empowerment, untuk memastikan ketersediaan dan kecukupan SDM yang berkualitas, guna mendukung kemampuan bersaing, mengatasi tantangan dan mendukung pertumbuhan bisnis.
In addition, Astra applies the Human Asset Value Mapping concept to maintain excellent talent, including competence enhancement through comprehensive training. Astra focuses on three major components: Education, Enrichment and Empowerment, to ensure the availability and adequate excellent human capital in order to further our ability to compete, overcome challenges and bring about business growth.
Kontribusi Terhadap Masyarakat Dan Kelestarian Lingkungan
Contribution to the Society and Environmental Sustainability
Berpedoman pada Public Contribution Roadmap, Astra memiliki komitmen untuk dapat memberikan nilai tambah bagi komunitas di sekitarnya dimanapun Astra berada.
In the implementation of the Public Contribution Roadmap, Astra is committed to ensure its presence creates added value to the surrounding community.
Oleh karena itu, Astra merancang program tanggung jawab sosial Astra Green Company (AGC) untuk aspek lingkungan, dan Astra Friendly Company (AFC) untuk aspek komunitas. Untuk mendukung program ini, Astra mengadakan kompetisi internal AGC Award sejak tahun 2001, dan AFC Award sejak tahun 2005.
Driven by this commitment, Astra has designed corporate social responsibility frameworks: Astra Green Company (AGC) for environmental aspects and Astra Friendly Company (AFC) for the community aspects. To support the programs, Astra has held the AGC Award since 2001, and AFC Award since 2005, internally.
AGC meliputi penerapan Green Strategy, Green Process, Green Product dan Green Employees. Realisasi kegiatan AGC termasuk penilaian pemenuhan ketentuan di bidang lingkungan dari seluruh unit kerja Astra; melaksanakan program efisiensi penggunaan sumber daya alam; penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dan bahan perusak ozon (BPO); pengurangan limbah hingga realisasi program penghijauan di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahun 2014 Astra menanam lebih dari 3,3 juta pohon, dan penanaman 805.346 pohon mangrove untuk mencegah abrasi.
AGC covers the implementation of green strategy, green process, green product and green employees. We assess the companies’ environmental performance through the implementation of environmental standards across all Astra business units, efficient consumption of non-renewable resources, reduced level of greenhouse gas (GHG) emission and ozone depleting substances, waste management programs and reforestation programs carried out in Indonesia. In 2014, Astra planted over 3.3 million trees, and 805,346 mangrove trees planted to prevent erosion.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
45
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Astra memberikan bantuan kepada lebih dari 13.262 sekolah, menyalurkan 159.245 beasiswa, dan membina 28.199 guru Astra assisted more than 13,262 schools, granted 159,245 scholarships and trained 28,199 teachers
46
Program AFC mengacu pada empat pilar kegiatan, yaitu: pendidikan, income generating activity (IGA), lingkungan dan kesehatan. Pelaksanaan program ini berkolaborasi dan sinergi dengan sembilan yayasan nirlaba Grup Astra yang dibentuk untuk merealisasikan kegiatan yang berdampak positif bagi para penerima manfaat. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi setiap kegiatan dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan dan penerima manfaat agar sesuai dengan kebutuhan, kompetensi dan ketersediaan sumber daya.
AFC comprises four activity pillars, namely: education, income generating activity (IGA), environment and health. To implement programs in these areas, Astra collaborates and synergizes with the nine non-profit foundations within Astra Group. The foundations have been established to carry out programs to ensure the utmost benefits for the beneficiaries. The stakeholders and beneficiaries are involved in the programs’ cycles, including planning, execution and evaluation. The involvement is crucial to ensuring all activities accurately answer their needs, competence and available resources.
Astra memberikan bantuan kepada lebih dari 13.262 sekolah, menyalurkan 159.245 beasiswa, dan membina 28.199 guru. Astra juga turut serta dalam pembinaan 915 posyandu dan pemberian pelayanan kesehatan gratis kepada 94.269 pasien serta menyerahkan 126.452 kantong darah. Melalui program IGA, Grup Astra dan Yayasan telah membina 671 kelompok masyarakat, 8.646 UKM dengan total penerima manfaat 32.262 orang. Melalui fasilitas pembiayaan YDBA, jumlah transaksi UKM Subkon binaan Grup Astra sebesar Rp 3,3 triliun, dan menyerap 57.837 orang tenaga kerja.
Astra assisted more than 13,262 schools, granted 159,245 scholarships and trained 28,199 teachers. We also engaged with 915 integrated health posts and provided free medical treatment to 94,269 patients as well as donating 126,452 bags of blood. Through the IGA program, Astra Group along with its foundations worked alongside 671 community groups and 8,646 small and medium enterprises. In total, we served 32,262 program beneficiaries. Through YDBA financing assistance, the transactions of Astra Group SMEs subcontractors reached Rp 3.3 trillion, and 57,837 workforces.
Program Public Contribution lainnya dilaksanakan melalui program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia. Program ini memberikan apresiasi kepada generasi muda Indonesia yang memberikan kontribusi positif kepada lingkungannya baik di bidang
Astra conducted other Public Contribution program through Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia. This program is created to appreciate the younger generation who render positive contributions to their environment in the following areas: education, environment,
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
pendidikan, lingkungan, kesehatan, UKM dan atau teknologi. Astra menganugerahkan apresiasi dana serta pembinaan dan memberikan penghargaan dalam program SATU Indonesia ini. Pada tahun 2014, SATU Indonesia Awards diberikan kepada lima pemenang, menambah jumlah apresiasi menjadi 25 penerima SATU Indonesia Awards sejak penyelenggaraan pertama pada tahun 2010. Generasi ini adalah “mutiara bangsa” yang terus melanjutkan karyanya sehingga dapat menyebarkan nilai positif dan menjadi tokoh teladan bagi lingkungannya.
health, SME and or technology. Astra granted funding and mentoring assistance as well as recognition through this SATU Indonesia program. In 2014, there were five winners of SATU Indonesia Awards. Since the awards began in 2010, there have been 25 recipients of SATU Indonesia Award. These generations are the gems of this nation and have been continuing their work, promoting positive values and becoming role models in their communities.
Kebijakan Strategis
Strategic Policy
Menilai hasil kinerja Astra pada tahun 2014, kami yakin bahwa seluruh jajaran insan Astra telah berkerja dilandasi kerangka Strategic Triple P-Roadmap. Menindaklanjuti pencapaian ini, kami mengusung tema Going to the Next Level and Next Landscape, menuju tujuan “Pride of the Nation” di tahun 2020. Tema ini tetap mengedepankan Strategic Triple P-Roadmap sebagai strategi utama yang terus kami implementasikan secara konsisten.
In view of the results in 2014, we are confident that all individuals of Astra have performed diligently based on the Strategic Triple P-Roadmap. Following this performance, we embark on the theme of Going to the Next Level and Next Landscape, toward becoming the “Pride of the Nation” in 2020. The Strategic Triple P-Roadmap remained as our main strategies and continues to be implemented consistently.
Dalam upaya membangun keberlanjutan usaha, kami menetapkan bahwa strategi jangka pendek maupun jangka panjang yang telah dirumuskan, perlu terus menerus dijalankan melalui tiga unsur utama guna keberhasilan implementasi Strategic Triple P-Roadmap, sebagai berikut; kejelasan strategi Roadmap, keberanian implementasi dan kedisiplinan proses eksekusi.
In building business sustainability, the formulated short term and long term strategies must be carried out continuously through three key elements for the successful implementation of the Strategic Triple P-Roadmap, they are; the clarity of the roadmap strategy, the courage to implement and the consistency of its execution.
Dengan demikian, kami bertekad untuk melanjutkan implementasi Strategic Triple P-Roadmap dengan berlandaskan pada Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan dan penguatan implementasi Astra Management System.
Therefore, we are determined to continue the Strategic Triple P-Roadmap implementation based on Catur Dharma as our philosophy and we will strengthen the implementation of the Astra Management System.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
47
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
48
Prospek Usaha
Business Outlook
Dalam menyongsong tahun 2015 yang masih penuh tantangan dan ketidakpastian serta mempertimbangkan pencapaian yang telah diraih selama ini, Astra akan mengusung tema “Building up the Next Level”. Untuk menjamin kelanggengan usaha, Astra akan mempertajam prioritas maupun rencana kerja dalam jangka pendek maupun jangka panjang, serta konsisten dalam proses eksekusinya.
Challenges and uncertainties will remain in 2015. In view of our achievements so far, Astra has chosen the theme “Building Up the Next Level.” To ensure business sustainability, we will sharpen our priorities in the short and long terms and be consistent in executing our strategies.
Astra akan terus melakukan perluasan dan pengembangan usaha, baik secara organik maupun nonorganik. Secara cermat, Astra akan berusaha meraih peluang yang ada melalui kebijakan investasi yang akan terus dilakukan dengan prioritas mengacu pada hasil kajian terhadap risiko, opportunity dan prospek. Alokasi belanja modal pada tahun 2015 akan kami alokasikan sesuai kondisi bisnis dan kami rencanakan ke arah program ekspansi jaringan distribusi otomotif, pembelian alat berat, hilirisasi agribisnis, pembangunan proyek jalan tol, serta proyek properti Grup di kawasan bisnis Jakarta.
Astra shall continue to conduct business expansion and development with both an organic and a non-organic approach. By leveraging its potential, Astra plans to seize the opportunities through investment policy in accordance with the identified priorities based on our assessment of risk, opportunity and outlook. Our capital expenditure in 2015 will be allocated accordingly subject to our business conditions, and we plan to focus to expand Astra’s automotive distribution network, UT’s heavy equipment purchases, downstream initiatives in the agribusiness sector, toll road construction, as well as the Group’s property projects in Jakarta’s business district.
Direksi mengajak seluruh insan Astra menciptakan sistem kerja yang solid, terus bersinergi guna menghasilkan produk dan layanan yang unggul. Seluruh jajaran Astra diharapkan dapat melaksanakan tiga prinsip kerja utama, yakni: • Unique Solution Offering • Service Excellence • Innovative System
The Board of Directors would like to urge all individuals in Astra to create a robust working system and synergize to produce excellent products and services. All Astra’s organization are expected to implement three principles in conducting their works: • Unique Solution Offering • Service Excellence • Innovative System
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Implementation
Astra berkomitmen untuk menjalankan tata kelola usaha yang baik. Astra memegang teguh prinsip transparansi, salah satu prinsip dasar good corporate governance (GCG), dalam berhubungan dengan berbagai pihak - internal dan eksternal. Astra juga mengedepankan integritas pada setiap aspek pengelolaan.
Astra is committed to implement good corporate governance (GCG). Astra strongly adheres to the principle of transparency, one of the foundations of GCG, in its relations with various parties – internal and external. Astra advocates integrity across all of its management aspects.
Langkah yang mempertegas komitmen tersebut diantaranya adalah dilaksanakannya berbagai sosialisasi, internalisasi dan penyegaran unsurunsur yang tertuang dalam Astra Code of Conduct yang menjadi panduan sikap dan perilaku yang pantas dan wajib dilakukan oleh insan Astra.
We have underlined this commitment by, among other, conducting dissemination, internalization and refreshment of the principles contained in Astra’s Code of Conduct that applies to all individuals in Astra.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Astra juga konsisten menerapkan azas transparansi dengan terus berupaya meningkatkan keterbukaan dengan memberi informasi penting terkait pelaksanaan aksi korporasi, realisasi kinerja serta informasi lainnya, baik kepada pemegang saham maupun masyarakat umum.
Astra’s consistency in realizing the transparency principle is also evidenced by the Company’s efforts to always improve the quality of disclosure of material information related to corporate actions, performance and other information for the shareholders or the public.
Seluruh upaya tersebut memberi pesan jelas bahwa Astra bertekad menjadi institusi bisnis yang mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yang berbisnis dengan etika dan memiliki hubungan yang baik dengan para stakeholders. Kami ingin menunjukkan kepada pemangku kepentingan kami bahwa Astra adalah institusi yang layak dipercaya dan respectable.
Our endeavors in this regard signify Astra’s commitment to becoming a business institution that upholds the principles of Good Corporate Governance, establishes trustworthy business relationships and maintains close relationships with stakeholders. We wish to present to our stakeholders that Astra is a trusted and respectable company.
Perubahan Komposisi Direksi
Changes in the Board of Directors Composition
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2014 pada tanggal 29 April 2014, susunan anggota Direksi PT Astra International Tbk hingga akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Pursuant to the resolutions of 2014 Annual GMS held on 29 April 2014, the composition of the Board of Directors of PT Astra International Tbk until the end of 2014 was as follows:
Nama / Name Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Djoko Pranoto Widya Wiryawan Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Johannes Loman Suparno Djasmin Bambang Widjanarko Santoso
Jabatan Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Position President Director Director Director Director Director Director Director Director Director
Pada tahun 2014, Saudara Johny Darmawan Danusasmita telah mengakhiri masa jabatannya dari jajaran Direksi Astra. Kami mengucapkan terima kasih atas karya, gagasan dan dedikasi beliau dalam mendukung pencapaian kinerja Astra. Kami mendoakan beliau terus meraih prestasi dan sukses dalam setiap kegiatan di masa mendatang.
In 2014, Johny Darmawan Danusasmita concluded his service as a member of Astra’s Board of Directors. We would like to express our sincere thanks for his invaluable ideas, insights and dedication in achieving Astra’s performance. We wish him continued success in his future undertakings.
Kami menyambut kehadiran Direksi baru, Saudara Suparno Djasmin dan Saudara Bambang Widjanarko Santoso sebagai anggota Direksi. Kami menyambut mereka dengan keyakinan dan harapan untuk bekerja bersama guna mewujudkan strategi dan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
We welcome the new member of the Board of Directors, Suparno Djasmin and Bambang Widjanarko Santoso, with confidence and hope a harmonious working relationship in order to implement the strategy and achieve the sustainable business growth.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
49
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Apresiasi
Acknowledgement
Atas nama Direksi, saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para karyawan dan seluruh jajaran manajemen atas kerja keras dan ketulusan yang mendukung usaha Astra untuk menjadi salah satu korporasi terkemuka yang bermartabat.
On behalf of the Board of Directors, I would like to convey our deepest gratitude and highest appreciation to all employees and management for their hard work and sincerity, which has enabled Astra to become one of the most reputable and respected corporations.
Kami juga menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pelanggan, mitra kerja, pemerintah dan regulator serta masyarakat luas atas segala dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada Astra selama ini. Saya percaya, bahwa dengan kesatuan hati dan pikiran seluruh pemangku kepentingan, Astra akan dapat terus meraih prestasi gemilang pada masa mendatang, mendukung pembangunan dan terus tumbuh dan berjaya bersama bangsa Indonesia.
Our utmost thanks go to all our customers, partners, the government, regulators and the public at large for their support and trust all this year. I believe that, propelled by the hearts and minds of all our stakeholders, Astra will continue to deliver excellent results in the future, be an agent of development and continue growing to achieve successes alongside this nation.
Jakarta, April 2015 Atas Nama Direksi / On behalf of the Board of Directors PT Astra International Tbk
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur / President Director
50
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
Responsibility for Annual Report
Surat pernyataan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 PT Astra International Tbk.
Statement by members of the Board of commissioners and the board of directors regarding responsibility for 2014 Annual Report of PT Astra International Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Astra International Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan ini.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2014 Annual Report of PT Astra International Tbk have been presented in their entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of this annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is duly made in all integrity.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris / President Commissioner
Erry Firmansyah
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Komisaris Independen / Independent Commissioner
Hisayuki Inoue
Sidharta Utama
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Anthony John Liddell Nightingale
Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Jonathan Chang
David Alexander Newbigging
Komisaris / Commissioner
Chiew Sin Cheok
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Direksi
Board of Directors
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur / President Director
Gunawan Geniusahardja Direktur / Director
Simon Collier Dixon Direktur / Director
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Johannes Loman
Suparno Djasmin
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Keep Progressing Forward
Sudirman Maman Rusdi Direktur / Director
Bambang Widjanarko Santoso Direktur / Director
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
51
Direksi
Board of Directors
6.
7.
4.
1.
Prijono Sugiarto
3.
Djoko Pranoto
2.
Gunawan Geniusahardja
4.
Widya Wiryawan
52
Presiden Direktur / President Director
Direktur / Director
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Direktur / Director
Direktur / Director
Keep Progressing Forward
2.
Direksi Board of Directors
8. 1.
3. 9.
5.
5.
Sudirman Maman Rusdi
6.
Simon Collier Dixon
8.
Suparno Djasmin
7.
Johannes Loman
9.
Bambang Widjanarko Santoso
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur / Director
Keep Progressing Forward
Direktur / Director
Direktur / Director
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
53
Profil Perusahaan Company Profile
54
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Nama Perusahaan Company Name Bidang Usaha Business
Pendirian Perusahaan Date of Incorporation Dasar Hukum Pendirian Legal Basis
PT Astra International Tbk Perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. General trading, industry, mining services, transportation, agribusiness, construction, and consultation. 20 Februari 1957 Akta Pendirian oleh: Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 Akta perubahan terakhir oleh: Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 tanggal 27 April 2012 Deed of incorporation No. 67 dated 20 February 1957, Sie Khwan Djioe, Notary Last amendment: Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012
Modal Dasar Authorized Capital
Rp 3.000.000.000.000, terdiri dari 60.000.000.000 lembar saham dengan nominal Rp 50 per saham Rp 3,000,000,000,000 consisting of 60,000,000,000 stock with nominal value of Rp 50 per share
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully-Paid Capital
Rp 2.024.177.657.000, terdiri dari 40.483.553.140 lembar saham dengan nominal Rp 50 per saham Rp 2,024,177,657,000 consisting of 40,483,553,140 stock with nominal value of Rp 50 per share
Pencatatan di Bursa Share Listing
Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 April 1990 dengan kode perdagangan ASII. The Company’s stock was listed in Indonesia Stock Exchange on 4 April 1990, ticker code ASII.
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja / Total Employees Year to Year Total Tenaga Kerja 2010 2011 2012 2013 2014 Total Employees Perseroan, Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi 145,154 168,703 185,580 197,434 225,580 Company, Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associated Companies Perseroan dan Anak Perusahaan 93,544 112,003 123,003 132,570 156,097 Company and Subsidiaries
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
55
Struktur Kepemilikan Saham Utama Shareholding Structure
Pemegang Saham Pengendali tertanggal 31 Desember 2014.
Lainnya (semua <10%) Other (all <10%)
44.05%
Controlling Shareholders as at 31 December 2014.
Jardine Matheson Holdings Limited Bermuda
Perusahaan Publik yang tercatat (standard listing) di London Public Company with standard listing in London
82.49% Lainnya (semua <10%) Other (all <10%)
17.51%
Jardine Strategic Holdings Limited Bermuda
Perusahaan Publik yang tercatat (standard listing) di London Public Company with standard listing in London
74.29% Lainnya (semua <10%) Other (all <10%)
25.71%
Jardine Cycle & Carriage Limited Singapore
Perusahaan Publik yang tercatat di Singapura Public Company listed in Singapore
50.11%
Lainnya (semua <5%) Other (all <5%)
49.89%
PT Astra International Tbk Indonesia
Perusahaan Publik yang tercatat di Indonesia Public Company listed in Indonesia
Kantor Pusat Head Office Astra International Building Jln Gaya Motor Raya No 8 Sunter II, Jakarta, 14330 No Telp : (62-21) 652-2555 No Fax : (62-21) 6530-4957 Website: www.astra.co.id
56
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
55.95%
Sekilas Astra
Astra at a Glance
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
57
Sekilas Astra Astra at a Glance
Nilai kapitalisasi pasar Astra di akhir Tahun 2014 sebesar
301
Rp
triliun
The market capitalization value of Astra at the end of 2014 was Rp 301 trillion
58
Astra mengawali bisnis sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. yang didirikan tahun 1957 di Jakarta. Seiring dengan kemajuan usaha serta sejalan dengan rencana ekspansi, Perseroan melakukan aksi korporasi menjual saham ke publik dengan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia di tahun 1990 sekaligus mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Saham Perseroan dicatat dibursa dengan ticker ASII.
Astra started as a general trading company under the name Astra International Inc, established in 1957 in Jakarta. As its business developed and to carry out expansion plans, in 1990 the Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange and changed its name to PT Astra International Tbk. The Company’s shares were listed under ticker code ASII.
Skala usaha Astra terus berkembang, sehingga saat ini memiliki 225.580 karyawan pada 183 anak perusahaan, pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi yang menjalankan enam segmen usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Lainnya, dan Teknologi Informasi. Nilai kapitalisasi pasar PT Astra International Tbk di penghujung tahun 2014 adalah sebesar Rp 301 triliun (posisi penutupan 30 Desember 2014).
Astra’s business scale continued to expand. Today, Astra has 225,580 employees working in 183 subsidiaries, jointly controlled entities and associated companies, and across six business segments: Automotive, Financial Services, Heavy Equipment and Mining, Agribusiness, Infrastructure, Logistics and Others and Information Technology. The market capitalization value of PT Astra International Tbk at the end of 2014 was Rp 301 trillion (closing position as of 30 December 2014).
Segmen otomotif sebagai cikal bakal Astra, terus menunjukkan prestasi membanggakan. Berawal dari distributor Toyota di tahun 1969, segmen ini terus berkembang dan kini mampu menyediakan beragam pilihan dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan konsumen, mulai dari sepeda motor Honda, hingga berbagai ukuran mobil dan truk bermerek Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks. Astra juga memastikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan pembelian, pemeliharaan dan perawatan kendaraan melalui penyediaan jaringan distribusi dan layanan terluas di Indonesia, didukung oleh jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang menawarkan kredit konvensional dan syariah yang terjangkau serta variasi jenis suku cadang dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra Otoparts. Komitmen penyediaan produk dan layanan purna jual yang berkualitas membuat Astra menjadi pemimpin pasar industri otomotif Indonesia.
The automotive segment is the cornerstone of Astra, which unceasingly delivers exceptional achievements. Beginning as distributor for Toyota in 1969, this segment developed and today is able to offer a wide range of choices as well as the latest models of vehicles that cater to consumers’ needs. From Honda motorcycles to cars of various types, Toyota, Daihatsu and Isuzu trucks, to BMW, Peugeot and UD Trucks. Through its extensive distribution and service network, the largest in Indonesia, Astra ensures consumers convenience when purchasing or maintaining their vehicles. Astra’s financing companies, which offer both conventional and syariah credit schemes, and Astra Otoparts, which produces a wide variety of spare parts and accessories, also support this segment. With its commitment to quality products and aftersales services, Astra stands at the forefront of Indonesia’s automotive industry market.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Sekilas Astra Astra at a Glance
Segmen jasa keuangan Astra terdiri dari empat pilar bisnis utama dalam rangka memberikan cakupan layanan yang menyeluruh untuk menjalankan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya. Keempat pilar bisnis tersebut adalah: pembiayaan otomotif, yang meliputi pembiayaan sepeda motor Honda dan pembiayaan mobil Astra dan non Astra; pembiayaan alat berat; asuransi yang terdiri dari asuransi umum dan asuransi jiwa; serta layanan perbankan. Dengan berfokus pada penerapan dan pengendalian sistem manajemen risiko yang hati-hati, menyeluruh dan disiplin, membuat setiap bisnis jasa keuangan Astra berhasil menjaga, bahkan memperbaiki kualitas aset dan tingkat rasio kredit bermasalah dalam batas yang sehat.
In the financial services segment, Astra has four main business pillars that enable the Company to provide comprehensive financial services and to carry out a strategic function as a provider of financial support, strengthening the activities of other business chains. The four pillars are automotive financing, including Honda motorcycle financing, and automobile financing for Astra and non Astra manufactured products; heavy equipment financing; insurance comprising general insurance, and life insurance; as well as banking services. With a strong focus on the implementation and control of a rigorous risk management system, each of Astra’s financial services businesses is able to maintain and enhance asset quality while keeping the rate of non-performing loans at a healthy limit.
Segmen alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan dikelola melalui anak usaha Perseroan, PT United Tractors Tbk (UT). UT yang berdiri sejak tahun 1972 berkomitmen untuk senantiasa memberikan solusi endto-end kepada para pelanggan. UT dikenal sebagai pemain yang disegani di segmen ini dan melayani pelanggan dari berbagai macam sektor, seperti pertambangan, perkebunan, konstruksi, kehutanan, material handling dan transportasi. Sementara penyediaan ragam alat berat berbagai tipe dari Komatsu beserta beberapa jenis produk pendukung dari Todano, Bomag, Scania hingga UD Trucks, dilengkapi dengan layanan purna jual berkualitas dengan harga bersaing melalui jaringan yang menjangkau kegiatan pelanggan. Semua itu membuat Astra tetap mampu mendominasi pasar alat berat.
The heavy equipment, mining contracting and mining segment is managed through subsidiary PT United Tractors Tbk (UT). Established in 1972, UT is committed to always providing end-to-end solutions for customers. UT is a reputable and distinguished player in the segment; it serves customers from different industry sectors, such as mining, agribusiness, construction, forestry, material handling and transportation. Offering various types of heavy equipment from Komatsu brand, and a number of supporting products from Todano, Bornag, Scania and UD Trucks brands, UT’s services are complemented with competitively priced quality after-sales service rendered to customers through a large network. This has allowed Astra to become an eminent player in the heavy equipment market.
Segmen agribisnis mulai digeluti tahun 1973 dengan berdirinya PT Multi Agro Corporation, dan berkembang semakin pesat pasca berdirinya PT Suryaraya Cakrawala yang secara formal terbentuk tanggal 3 Oktober 1988 dan pada tahun 1989 berubah nama menjadi PT Astra Agro Niaga, yang menjadi cikal bakal PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). Kini, melalui AAL, Astra memiliki salah satu bisnis kelapa sawit terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Segmen agribisnis dengan produk utama minyak
The agribusiness segment started in 1973 with the incorporation of PT Multi Agro Corporation, and grew exponentially following the establishment of PT Suryaraya Cakrawala. The latter was formally incorporated on 3 October 1988 and changed its name in 1989 to PT Astra Agro Niaga, which would later become PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). Today, through ALL, Astra has one of the largest and most integrated oil-palm businesses in Indonesia. The agribusiness segment and its primary product, crude palm oil (CPO), are thriving,
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
59
Sekilas Astra Astra at a Glance
60
kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ini, kini terus berkembang ke arah hilir dengan pendirian refinery. Komitmen pengelolaan biaya dan pengembangan produk melalui dukungan riset mandiri membuat kinerja perkebunan yang dimiliki mencatatkan prestasi yang baik dan diakui pasar.
and are moving into the downstream sector with the construction of a refinery. Backed by commitment to cost management and product development based on independent research, this segment’s performance has booked sound results and is recognized by the market.
Segmen infrastruktur, logistik dan lainnya mencakup kegiatan bisnis dalam beberapa bidang, yaitu: infrastruktur umum, mata rantai logistik, jalan tol, pengelola air bersih, penampungan bahan bakar minyak, pelabuhan dan properti. Astra menerapkan strategi pertumbuhan bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pengelola dan investor nasional yang terdepan dengan ragam portofolio aset pada sektor-sektor yang strategis. Pengembangan portofolio bisnis ini juga berlandaskan misi dan semangat untuk membangun aset-aset berharga nasional dalam rangka memaksimalkan potensi pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas dan merata. Komitmen untuk mendukung pengembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pemberian layanan berkualitas di segmen ini membuat Astra dikenal sebagai pemain yang diperhitungkan dan disegani dengan kinerja yang terus meningkat.
The infrastructure, logistics and other segment involve business activities in various areas: general infrastructure, logistics chains, toll roads, clean water management, fuel storage, ports and property. Astra’s strategy to propel growth in the infrastructure, logistics and others segment is by reinforcing its position as one of the leading operators and national investors with a complete asset portfolio in strategic sectors. Business portfolio development is conducted in line with the mission and spirit to build valuable assets for the nation in order to maximize economic potential, promoting prosperity for all. The commitment to further economic and welfare development of Indonesia’s people is realized through the quality services in this segment, which have made Astra a reputable and respected player in the business with continually improving performance.
Segmen teknologi informasi dikembangkan sejalan dengan kebutuhan bisnis perkantoran akan solusi teknologi dokumen, informasi dan komunikasi. Segmen usaha Astra ini menawarkan solusi bisnis berbasis Document, Information & Communication Technology (DICT), melalui entitas anak, PT Astra Graphia Tbk. Pada tahun 2014, PT Astra Graphia Tbk memiliki dua anak usaha, yakni: PT Astragraphia Information Technology (AGIT) yang menawarkan jasa solusi ICT mencakup: ICT reseller, professional services, network solution dan outsourcing; serta PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) yang menawarkan jasa percetakan dokumen
The information technology segment is developed in line with the need for document, information and communication technology solutions. Astra’s business segment offers business solutions in document, information & communication technology (DICT), operated by subsidiary PT Astra Graphia Tbk. By 2014, PT Astra Graphia Tbk had two subsidiaries: PT Astragraphia Information Technology (AGIT) focuses on ICT solutions, including: ICT reselling, professional services, network solutions and
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Sekilas Astra Astra at a Glance
digital termasuk jasa pengirimannya, dan jasa Layan Gerak yang menekankan pada layanan cepat terhadap kebutuhan office supplies dan office products untuk menjangkau kebutuhan pelanggan terhadap office supplies yang berkualitas.
outsourcing; and PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), which offers digital printing and document delivery as well as LayanGerak, an express service for office supplies and office products catering to customers’ daily needs for quality office supplies.
Melalui enam segmen usaha tersebut, selama 58 tahun, Astra telah menjadi saksi sekaligus pelaku yang senantiasa berupaya mengatasi pasang surut ekonomi Indonesia untuk terus berkembang dengan memanfaatkan peluang bisnis berbasis sinergi yang luas dengan pihak eksternal maupun internal Grup Astra.
Through the six business segments, for 58 years Astra has witnessed and has taken part in efforts to overcome Indonesia’s economic challenges – to progress on the back of business opportunities enabled by its all-round synergy with the external and internal parties of Astra Group.
Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah mampu membangun reputasi yang baik serta bergerak menjadi bagian dari keseharian denyut kehidupan bangsa di berbagai aspek kehidupan masyarakat di tanah air. Hal ini diwujudkan melalui persembahan ragam produk dan jasa terbaik yang ditawarkan serta melalui beragam sumbangsih nonbisnis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan yang luas di bidang pendidikan, lingkungan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan kesehatan. Keseluruhan realisasi program dan capaian tersebut merupakan bagian dari perjalanan Astra dalam bertransformasi menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang turut berperan serta mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.
As one of the largest company groups in the country today, Astra has been successful in safeguarding its sound reputation. Astra has always been part of this nation’s ventures and the various aspects of society through the best products and services it offers, and through its contributions to the community in education, the environment, small and medium enterprise (SME) development and health, through corporate social responsibility programs. The programs and the outcome they have yielded constitute Astra’s journey, transforming it into a company that has become the pride of the nation and one that continuously promotes sustainable betterment of the millions of Indonesians.
Astra terus berkembang, sehingga saat ini memiliki
225.580
karyawan
Astra’s business scale continued to expand. Today, Astra has 225,580 employees
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
61
Tonggak Sejarah Milestone
1957
·
Astra memulai usaha sebagai perusahaan dagang Astra started its business as a trading company
1969
·
Astra ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota di Indonesia Astra was appointed as distributor of Toyota in Indonesia
1970
·
Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia Astra was appointed as sole distributor of Honda motorcycles in Indonesia
·
Astra mendapat lisensi sebagai distributor alat perkantoran Fuji Xerox di Indonesia Astra obtained a license as distributor of Fuji Xerox office supplies in Indonesia
·
Astra mendirikan PT Federal Motor sebagai pabrik perakitan sepeda motor Honda Astra founded PT Federal Motor as a Honda motorcycle assembly plant
1971
Astra bersama dengan Toyota Motor Corporation (TMC) mendirikan perusahaan patungan PT Toyota-Astra Motor (TAM) sebagai Agen Tunggal Toyota Astra and Toyota Motor Corporation (TMC) established a joint venture - PT Toyota-Astra Motor (TAM) as Toyota sole agent
1972
·
Astra mendirikan PT United Tractors (UT) yang mengelola usaha di bidang perdagangan dan penyewaan alat berat Astra incorporated PT United Tractors (UT) for heavy equipment trading and rental
1973
·
Astra ditunjuk sebagai agen tunggal produk-produk Daihatsu Astra was appointed as sole agent for Daihatsu products
·
Astra mendirikan PT Multi Agro Corporation yang mengelola divisi agribisnis Astra Astra founded PT Multi Agro Corporation to operate its agribusiness division
1976
·
Astra mendirikan PT Astra Graphia (AG) sebagai distributor mesin foto kopi Xerox di Indonesia Astra established PT Astra Graphia (AG) as Xerox photocopy machine distributor
1977
·
TAM meluncurkan mobil Kijang pertama sebagai cikal bakal mobil keluarga utama yang legendaris TAM launched the first “Kijang” car, the legendary pioneer of family cars
1978
·
Astra mendirikan PT Daihatsu Indonesia Astra established PT Daihatsu Indonesia
1982
·
Astra mendirikan PT Raharja Sedaya, sebagai bisnis pertama di Divisi Jasa Keuangan Astra established PT Raharja Sedaya, its first move into financial services
1988
·
Astra mendirikan PT Suryaraya Cakrawala yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Agro Niaga, cikal bakal PT Astra Agro Lestari (AAL) Astra incorporated PT Suryaraya Cakrawala, which later changed into PT Astra Agro Niaga, the origin of PT Astra Agro Lestari (AAL)
1989
·
Astra mendirikan Astra Education Training Centre yang kemudian menjadi Astra Management Development Institute (AMDI) Astra established the Astra Education Training Centre, which then became the Astra Management Development Institute (AMDI)
1990
·
Astra menerbitkan 30 juta lembar saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya Astra issued 30 million stocks and listed its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges
1991
·
Astra mendirikan PT Federal Adiwiraserasi yang mengelola bidang usaha komponen dan menjadi cikal bakal Astra Otoparts (AOP) Astra established PT Federal Adiwiraserasi in the automotive component business, which then evolved into Astra Otoparts (AOP)
·
Mendirikan Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKM Astra established Astra Mitra Ventura, providing capital loan facility for SME
·
Astra mendirikan Akademi Teknik Federal (sekarang disebut dengan Politeknik Manufaktur Astra) yang menyediakan pendidikan formal tingkat diploma di bidang manufaktur Astra founded Akademi Teknik Federal (now Astra Manufacturing Polytechnic), which organizes formal education at diploma level on manufacturing
1995
62
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tonggak Sejarah Milestone
2000
·
Konsorsium Cycle & Carriage Limited melalui proses tender membeli 38,4% saham Astra dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) The Cycle & Carriage Limited consortium, through a tender process, purchased 38.4 percent of Astra’s shares through the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA)
·
Astra bersama BMW AG merestrukturisasi bisnis BMW di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini maka Astra menjadi agen tunggal BMW melalui PT Tjahja Sakti Motor Corp yang 100% sahamnya dimiliki Astra, serta berperan sebagai salah satu dealer BMW di Indonesia Astra and BMW AG restructured the BMW business in Indonesia. With this restructuring, Astra became the sole agent of BMW through PT Tjahja Sakti Motor Corp, wholly owned by Astra, which is also one of BMW’s dealers in Indonesia
2001
·
Astra merestrukturisasi bisnis sepeda motor dengan melebur Federal Motor dan Honda Federal menjadi Astra Honda Motor dengan komposisi saham 50:50 antara PT Astra International Tbk dan Honda Motor Company Ltd. Astra restructured its motorcycle business by merging Federal Motor and Honda Federal into Astra Honda Motor; shareholding composition between PT Astra International Tbk and Honda Motor Company Ltd. is 50:50
2002
·
Astra bersama Daihatsu Motor Corp., Jepang, melakukan restrukturisasi bisnis Daihatsu di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini saham Astra di PT Astra Daihatsu Motor berubah dari 50% menjadi 31,87% Astra and Daihatsu Motor Corp., Japan, restructured Daihatsu’s business in Indonesia. Following restructuring, Astra’s share in PT Astra Daihatsu Motor dropped from 50% to 31.87%
·
Astra menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas sebanyak 1,404 miliar lembar saham Astra held a rights issue of 1.404 billion stocks
·
Astra bersama TMC mereorganisasi bisnis Toyota di Indonesia melalui dua entitas bisnis, yakni: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk bidang manufaktur (Astra:5%, TMC:95%) dan TAM untuk bidang distribusi (Astra:51%, TMC:49%) Astra and TMC reorganized Toyota’s business in Indonesia through two business entities: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia to focus on manufacturing (Astra: 5%, TMC: 95%) and TAM to focus on distribution (Astra: 51%, TMC: 49%)
·
Toyota berkolaborasi dengan Daihatsu dalam inovasi dengan meluncurkan kendaraan keluarga Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang menjadi produk mobil keluarga andalan Indonesia Toyota and Daihatsu collaborated to produce two innovative family cars: the Toyota Avanza and the Daihatsu Xenia – now the car of choice for Indonesian families
·
Astra mencapai release date lebih awal atas restrukturisasi hutangnya Astra achieved an earlier release date for its debt restructuring
·
Astra bersama Standard Chartered Bank mengambil alih 63% saham PT Bank Permata Tbk dari Perusahaan Pengelola Aset Astra and Standard Chartered Bank acquired a 63% share of PT Bank Permata Tbk from Perusahaan Pengelola Aset
2006
·
Astra bersama Toyota Financial Services Corporation mendirikan PT Toyota Astra Financial Services yang menawarkan fasilitas pembiayaan mobil Toyota Astra and Toyota Financial Services Corporation established PT Toyota Astra Financial Services for Toyota car financing
2008
·
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memulai ekspor kendaraan komersil jenis Gran Max ke Jepang dalam bentuk CBU PT Astra Daihatsu Motor (ADM) started CBU commercial exports of Gran Max to Japan
·
Astra canangkan program 'Go Green With Astra: Satu Karyawan Satu Pohon’ untuk menanam 116.867 pohon sepanjang tahun Astra established the 'Go Green With Astra: One Employee One Tree’ program to plant 116,867 trees year-round
·
Meresmikan pembukaan Museum dan Perpustakaan Astra Inauguration of Astra Museum and Library
·
Astra Group meluncurkan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia yang menjadi payung program seluruh kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan demi pembangunan bangsa. Astra Group launched SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia, an umbrella program for sustainable corporate social responsibility (CSR) programs. The goal is to realize the spirit of nationhood and unity.
·
PT Toyofuji Serasi Indonesia - pengendalian bersama entitas PT Serasi Autoraya - meluncurkan kapal yang ketiga, MV SERASI III. PT Toyofuji Serasi Indonesia - jointly controlled entity of PT Serasi Autoraya - launched its third vessel, MV SERASI III.
·
PT United Tractors Pandu Engineering, anak usaha UT, mengoperasikan PT Patria Maritime Lines PT United Tractors Pandu Engineering, a subsidiary of UT, launched PT Patria Maritime Lines
2003
2004
2009
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
63
Tonggak Sejarah Milestone
2010
2011
2012
64
·
UT melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) mengakuisisi 60% saham konsesi tambang PT Agung Bara Prima UT through PT Tuah Turangga Agung (TTA) acquired a 60% share of PT Agung Bara Prima mining concession
·
PT Astra Honda Motor (AHM) umumkan `One Heart` sebagai slogan barunya PT Astra Honda Motor (AHM) announced its new slogan `One Heart`
·
Astra tingkatkan kepemilikan di Astra Sedaya Finance (ASF) menjadi 100% melalui akuisisi 47% saham General Electric Services di ASF Astra increased ownership of Astra Sedaya Finance (ASF) to 100% through acquisition of the 47% share of General Electric Services in ASF.
·
PermataBank mengakuisisi PT GE Finance, yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis dan pangsa pasar kartu kredit PermataBank acquired PT GE Finance to expand its business portfolio and capture a share of the credit card market
·
Astra Daihatsu Motor membangun pabrik baru di Karawang dengan kapasitas produksi 100 ribu unit per tahun Astra Daihatsu Motor built a new facility in Karawang with a production capacity of 100 thousand units per year
·
UT, melalui anak perusahaannya, PT Pamapersada Nusantara akuisisi tambang PT Asmin Bara Jaan dan PT Asmin Bara Bronang di daerah Sumatera Selatan UT, through subsidiary PT Pamapersada Nusantara, acquired PT Asmin Bara Jaan and PT Asmin Bara Bronang coal mines in South Sumatra
·
Astra Otoparts membentuk usaha patungan baru dengan Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, yang merupakan produsen komponen electronic instrument cluster Astra Otoparts incorporated a joint venture with Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, producer of electronic instrument cluster components
·
UT menyelesaikan Right Issue IV dan memperoleh dana sejumlah Rp 6,1 triliun UT held rights issue IV and generated Rp 6.1 trillion
·
UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Duta Sejahtera dan Duta Nurcahya yang berlokasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah UT through subsidiary TTA acquired Duta Sejahtera and Duta Nurcahya coal mines in North Barito, Central Kalimantan
·
PT Astratel Nusantara akuisisi 95% saham PT Marga Harjaya Infrastruktur, perusahaan yang memegang konsesi Jalan Tol Kertosono – Mojokerto PT Astratel Nusantara acquired a 95% share of PT Marga Harjaya Infrastruktur, concession holder of the KertosonoMojokerto toll road
·
AOP dan Pirelli sepakat membangun usaha patungan (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) untuk memproduksi ban sepeda motor konvensional di Indonesia AOP and Pirelli agreed to establish a joint venture (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) to manufacture tires for conventional motorcycles in Indonesia
·
UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Piranti Jaya Utama UT through subsidiary TTA acquired Piranti Jaya Utama coal mine
·
Astra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, Kebanggaan untuk Indonesia, Kolaborasi Astra International – Toyota – Daihatsu diluncurkan di Jakarta Astra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, the pride of Indonesia, a collaboration of Astra International – Toyota – Daihatsu was launched in Jakarta
·
Permatabank menyelesaikan proses Rights Issue V dan memperoleh dana sebesar Rp 2 triliun Permatabank concluded rights issue V and generated Rp 2 trillion
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tonggak Sejarah Milestone
2013
2014
·
Astra, melalui Astratel, mengakuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, perusahaan yang mengelola Pelabuhan Eastkal di Penajam, Kalimantan Timur Astra, through Astratel, acquired PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, a company that manages Eastkal Port in Penajam, East Kalimantan
·
AOP akuisisi 51% saham PT Pakoakuina, produsen wheel rim (velg) untuk kendaraan roda dua dan empat AOP acquired a 51% share in PT Pakoakuina, manufacturer of wheel rims for two- and four-wheel vehicles
·
AHM memulai pembangunan pabrik keempat di Karawang, Jawa Barat, berkapasitas 1,1 juta unit per tahun AHM commenced construction of its fourth plant in Karawang, Central Java, with a capacity of 1.1 million units per year
·
AAL, anak perusahaan Astra, mendirikan usaha patungan Astra-KLK Pte Ltd, bekerja sama dengan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd untuk memasarkan produk olahan minyak kelapa sawit dan menyediakan jasa logistik atas produk tersebut AAL, a subsidiary of Astra, founded joint venture company Astra-KLK Pte Ltd with KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd to market palm oil processed products and provide logistics services for the products
·
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mulai membangun pabrik baru berkapasitas 52.000 kendaraan komersial di Karawang PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) started construction of a new plant in Karawang for commercial vehicles with a capacity of 52,000 units
·
Peletakan batu pertama Menara Astra, proyek properti gedung perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta dengan grade A dan standar Green Building peringkat platinum Groundbreaking of Menara Astra, a grade A office building project located in Jakarta’s business district that implements platinum-class green building standards
·
Astra International dan Aviva menandatangani kesepakatan pembentukan joint venture bernama Astra Aviva Life, dengan kepemilikan 50:50 Astra International and Aviva signed a joint venture agreement for Astra Aviva Life with a 50:50 ownership composition
·
PermataBank menyelesaikan proses Right Issue VI dan memperoleh dana sebesar Rp 1,5 triliun PermataBank concluded rights issue VI and gained Rp 1.5 trillion
·
PermataBank melakukan penyertaan 25% saham ASF dengan nominal Rp 2,2 triliun PermataBank made an equity participation of 25% share of ASF with a nominal value of Rp 2.2 trillion
·
Astragraphia melepas 51% kepemilikan sahamnya di AGIT Monitise Indonesia Astragraphia released 51% of its ownership in AGIT Monitise Indonesia
·
PAMA dan TTA melaksanakan restrukturisasi saham atas konsesi batu bara yang tergabung dalam grup UT PAMA and TTA restructured share capitals of all UT Group subsidiaries possessing coal-mining concessions
·
UT menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan dua pemegang saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST), yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia, sehubungan dengan rencana pengambilalihan ACST, melalui anak perusahaan UT, PT Karya Supra Perkasa UT signed Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA) with shareholders of PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Loka Cipta Kreasi and PT Cross Plus Indonesia pertaining to the plan to take over ACST, through UT’s subsidiary, PT Karya Supra Perkasa
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
65
Produk dan Jasa / Segmen Usaha Products and Services / Business Segments
The following are Products and Services of each Business Segment provided by 183 subsidiaries, associated companies, and jointly controlled entities:
Produk dan jasa berdasarkan segmen usaha yang dikelola oleh 183 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan entitas dibawah pengendalian bersama, meliputi:
Otomotif Automotive
Kendaraan Roda Empat Four-wheels
Toyota Daihatsu Isuzu UD Trucks Peugeot BMW
Kendaraan Roda Dua Two-wheels Honda
Komponen Components
PT Astra Otoparts Tbk
Lain-lain produk & jasa terkait Otomotif Other automotive related products & services AstraWorld
Jasa Keuangan
Alat Berat dan Pertambangan
Financial Service
Heavy Equipment & Mining
Pembiayaan Mobil
Produk & Jasa Mesin Konstruksi
Car financing
PT Astra Sedaya Finance PT Toyota Astra Financial Services
Pembiayaan Sepeda Motor Motorcycle financing
PT Federal International Finance
Pembiayaan Alat Berat Heavy equipment financing
PT Surya Artha Nusantara Finance PT Komatsu Astra Finance
Asuransi Umum General Insurance
PT Asuransi Astra Buana
Asuransi Jiwa Life Insurance
PT Astra Aviva Life
Jasa Perbankan Banking service
PT Bank Permata Tbk
66
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Construction Machines Products & Services PT United Tractors Tbk PT Traktor Nusantara
Kontraktor Penambangan Mining Contracting
PT Pamapersada Nusantara
Pertambangan Batubara Coal Mining
PT Tuah Turangga Agung
Produk dan Jasa / Segmen Usaha Products and Services / Business Segments
Agribisnis Agribusiness
Infrastruktur, Logistik dan Lainnya
Teknologi Informasi Information Technology
Infrastructure, Logistics, and Others
Minyak Kelapa Sawit Palm oil
PT Astra Agro Lestari Tbk
Infrastruktur Umum General Infrastructure
PT Astratel Nusantara PT Intertel Nusaperdana
Logistik Logistics
PT Serasi Autoraya
Jalan Tol Toll Roads
Solusi Dokumen Document Solution
PT Astra Graphia Tbk PT Astragraphia Xprins Indonesia
Solusi Teknologi Informasi & Komunikasi Information and Communication Technology Solution PT Astra Graphia Information Technology
PT Marga Mandalasakti PT Marga Trans Nusantara PT Marga Harjaya Infrastruktur
Pengelola Air Bersih Clean Water Management
PT Pam Lyonnaise Jaya
Penampungan Bahan Bakar Minyak Fuel Storage
PT Gresik Distribution Terminal
Pelabuhan Ports
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka
Properti Property
PT Menara Astra PT Brahmayasa Bahtera (Anandamaya Residences)
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
67
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Budi Setiadharma
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Presiden Komisaris / President Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan (1998-2002), Presiden Direktur (1978-2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Divisi Honda PT Astra International Tbk (1975-1978). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1 Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak 8 Juni 2006 sampai sekarang. Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970. Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President Commissioner in May 2005. He joined the Company in 1970 and served as President Director of the Company in 2002-2005. He held other positions, including Vice President Director of the Company (1998-2002), President Director (1978-2000) of PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor) and General Manager of Honda Division PT Astra International Tbk (1975-1978). He also served as Commissioner of PT Jakarta Land from 1 April 2007-1 October 2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006 until now. Budi Setiadharma graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1970.
Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa (1991-1995) dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri (1995-1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar Indonesia untuk Jepang di Tokyo (1998-2002), Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington DC (2002-2005) dan tahun 2005-2008 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Economic Partnership Agreement Indonesia - Jepang. Saat ini Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Pertahanan untuk Masalah Internasional, anggota Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar Negeri. Dalam kapasitas tersebut beliau juga telah berpartisipasi sebagai pembicara, nara sumber, ataupun peserta di berbagai seminar/simposium pada tingkat nasional maupun internasional utamanya tentang hubungan ekonomi internasional dan arsitektur keamanan regional. Soemadi menyelesaikan pendidikan di Jurusan Hubungan International, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1965 dan Institut International D’Administration Publique – Section Diplomatique, Paris di tahun 1969. Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2006. Previously, he served as Ambassador/ Indonesia Permanent Mission to the United Nations and other International Organizations in Geneva (1991-1995) and Director General of Foreign Economic Relations at the Foreign Affairs Ministry (1995-1998). Soemadi also served as Indonesian Ambassador to Japan in Tokyo (1998-2002), Indonesian Ambassador to the United States in Washington, D.C. (2002-2005) and as Head of Indonesian Delegation to the Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia – Japan from 2005 to 2008. Currently, Soemadi is entrusted to head Indonesian Delegation to the EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement negotiation. He also serves as Advisor on International Affairs to the Defense Minister, and is a member of the Asia-Europe Foundation Board of Governors and a lecturer at the Foreign Affairs Ministry’s Center for Education and Training. In these capacities, he has participated as speaker and participant in various national and international seminars and symposiums, particularly on topics of international economic relations and regional security architecture. Soemadi graduated from Department of International Relations, Faculty of Social & Political Sciences, Gajah Mada University in Yogyakarta in 1965 and from the Institut International d’Administration Publique – Section Diplomatique, Paris - in 1969.
68
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Erry Firmansyah
Hisayuki Inoue
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini, Beliau juga sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk dan Presiden Komisaris PT KSEI. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan sebagai komisaris di PT Makmur Sejahtera Wisesa. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) (2009-2012), PT Elnusa (sampai 2013). Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009), Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia Jakarta (2002-2007), Presiden Direktur PT KSEI (1998-2002) dan Direktur Eksekutif Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1981. Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2010. Currently, he also serves as Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT KSEI. He also serves as Independent Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi and Commissioner of PT Makmur Sejahtera Wisesa. He previously served as Commissioner of PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) (2009-2012) and PT Elnusa (until 2013). He served as President Director of PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009), President Director of PT Bursa Efek Indonesia Jakarta (2002-2007), President Director of PT KSEI (1998-2001) and Executive Director of Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah graduated from the School of Economics, University of Indonesia, in 1981.
Warga Negara Jepang. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2013. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Senior Managing Officer di Toyota Motor Corporation, Jepang dan sebagai Presiden Toyota Motor Asia Pacific Pte. Lts di Singapura serta Presiden Toyota Motor Asia Pacific Engineering & Manufacturing Co. Ltd di Thailand. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer atas wilayah Asia dan Timur Tengah. Beliau telah menjabat pada beberapa posisi penting, termasuk di Toyota Deutschland GmbH, sebagai General Manager di Oceania Division, Overseas Panning Division, dan Global Planning Division serta sebagai Chief Officer Grup Operasional untuk wilayah Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Beliau lulus dari Waseda University dengan gelar Sarjana di bidang Ilmu Politik dan Ekonomi. Japanese citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in April 2013. Previously, he served as Senior Managing Officer of Toyota Motor Corporation, Japan, President of Toyota Motor Asia Pacific Pte. Lts in Singapore, and President of Toyota Motor Asia Pacific Engineering & Manufacturing Co. Ltd in Thailand. Currently, he serves as Chief Executive Officer for Asia and Middle East. He has held several key positions, including in Toyota Deutschland GmbH as General Manager of Oceania Division, Overseas Planning Division and Global Planning Division; and as Chief Officer Group Operations for the Middle East, Africa and South America. He graduated from Waseda University with a Bachelor’s degree in Political Science and Economics.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
69
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Sidharta Utama
Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Komisaris / Commissioner
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak April 2014. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen merangkap ketua Komite Audit di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, anggota Komite Audit di PT Indo Tambangraya Megah Tbk dan PT Vale Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT AXA Mandiri Financial Service, anggota Komite Audit Astra maupun pada beberapa anak usaha Astra Group, seperti PT Astra Sedaya Finance, PT Serasi Auto Raya, PT Astra Graphia Tbk, dan PT Federal International Finance. Di bidang pendidikan, beliau adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan Sekretaris Majelis Wali Amanat UI, pernah menjabat sebagai sebagai Wakil Dekan dan Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi UI. Di organisasi profesi/ kemasyarakatan beliau adalah anggota International Accounting Education Standard Board, Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia, Pembina Indonesian Institute for Corporate Directorship, dan Pengurus Transparency International Indonesia. Pernah aktif sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional dan Komite Pengawas Perpajakan pada Kementerian Keuangan. Beliau menyelesaikan pendidikan S-1 dibidang Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, UI. Kemudian menyelesaikan jenjang pendidikan S-2 MBA bidang Keuangan dan Sistem Informasi dari Indiana University serta menyelesaikan jenjang S-3 Doctor of Philosophy di bidang Akuntansi dari Texas A & M University, Amerika Serikat. Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in April 2014. He also serves as Independent Commissioner and concurrently as Audit Committee Chairman of PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Audit Committee member of PT Indo Tambangraya Megah Tbk and PT Vale Tbk. He served as Independent Commissioner of PT AXA Mandiri Financial Service, Audit Committee member of Astra and several of Astra Group Subsidiaries, including PT Astra Sedaya Financa, PT Serasi Auto Raya, PT Astra Graphia Tbk, and PT Federal International Finance. In the field of education, he is a Professor at the School of Economics, University of Indonesia (UI), a member of UI’s Academic Senate, and previously served as Deputy Dean of UI’s School of Economics. In the profession/community organisations, he is a Board member of the International Accounting Education Standard, Board of Management of the Indonesian Accounting National Institute, Board of the Indonesian Institute for Corporate Directorship, and Board of Transparency International Indonesia. He was active as Committee member of the National Economic and Committee of Tax Supervision in the Ministry of Finance.
Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle & Carriage hingga 2012 serta masih merupakan Direktur dari perusahaan-perusahaan tersebut. Beliau juga menjabat sebagai Direktur pada China Xintiandi, Prudential Plc dan Schindler. Beliau tercatat sebagai anggota non-official Commission on Strategic Development, anggota Securities and Futures Commission Committee pada Real Estate Investment Trust dan perwakilan Hong Kong untuk Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council. Beliau juga sebagai anggota dewan Employers’ Federation of Hong Kong, dan anggota UK ASEAN Business Council Advisory Panel. Beliau juga seorang Profesor Kehormatan di School of Business, Hong Kong Baptist University, a Justice of Peace dan Chairman dari The Sailors Home serta Missions to Seamen di Hong Kong. Beliau memiliki gelar Sarjana jurusan Classics dari Peterhouse, Cambridge.
British citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2000. He was the Managing Director of Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle & Carriage until 2012 and is a Director of said companies. He is also a Director of China Xintiandi, Prudential Plc and Schindler. He is a non-official member of the Commission on Strategic Development, a member of the Securities and Futures Commission Committee on Real Estate Investment Trusts and a Representative to Hong Kong for the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council. He is a member of the Board of Employers’ Federation of Hong Kong and member of the UK ASEAN Business Council Advisory Panel. He is a Justice of the Peace, a member of the Hong Kong University of Science and Technology Business School Advisory Council and Chairman of the Sailors’ Home and Missions to Seamen in Hong Kong. He holds a Bachelor’s degree in Classics from Peterhouse, Cambridge.
He graduated with a Bachelor’s degree in Economics from the Faculty of Economics, UI. He then graduated with an MBA degree in Finance and Information Systems from Indiana University, and a Doctorate of Philosophy in Accounting from Texas A & M University, United States.
70
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Warga Negara Inggris, menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau merupakan Managing Director Jardine Matheson Holdings. Beliau telah menjabat berbagai posisi eksekutif semenjak bergabung dengan Jardine Matheson Group pada tahun 1998, diantaranya Finance Director dan Chief Executive Officer Jardine Pacific di antara tahun 2003 sampai 2007, sesudah itu Beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage hingga bulan Maret 2012. Beliau adalah Chairman pada Jardine Matheson Limited dan Jardine Cyle & Carriage. Beliau juga menjabat sebagai Chairman dan Managing Director Dairy Farm, Hongkong Land, dan Mandarin Oriental, Managing Director Jardine Strategic, serta Direktur Jardine Pacific dan Jardine Motors. Beliau adalah seorang Sarjana Teknik di bidang Agricultural Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta meraih gelar Master of Business Administration dari INSEAD.
A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is the Managing Director of Jardine Matheson Holdings. He has held a number of executive positions since joining the Jardine Matheson Group in 1998, including Finance Director and then Chief Executive Officer of Jardine Pacific between 2003 and 2007 and, thereafter, Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage until March 2012. He is Chairman of Jardine Matheson Limited and Jardine Cycle & Carriage. He is also Chairman and Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land and Mandarin Oriental, Managing Director of Jardine Strategic and a Director of Jardine Pacific and Jardine Motors.
Warga negara Inggris, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson Holdings dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage, dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk. Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London. Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Beliau kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Sejarah Modern. British citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2006. He is Group Strategy Director of Jardine Matheson Holdings and Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental; and holds a position as Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He previously spent 16 years experience in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. He graduated from Hertford College, Oxford University, in 1990, with a Master of Arts degree in Modern History.
He graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
71
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan Jardine Matheson di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya Beliau bekerja di Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London. Beliau juga menempati posisi Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, anggota Komite Audit dan Advisory PT Tunas Ridean Tbk dan Direktur Alternate di Cycle & Carriage Bintang. Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics and Political Science dengan gelar Bachelor of Science (Economics) dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini Beliau juga merupakan anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris & Wales dan telah menyelesaikan Program Advance Management di Harvard Business School. Mr Chiew duduk sebagai Board of Governors dari Keswick Foundation, sebuah lembaga amal di Hong Kong.
Warga Negara Indonesia, Beliau menjadi Komisaris Perseroan pada Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Senior Country Officer JP Morgan Chase (1999-2004) dan Indonesian Country Head Jardine Fleming sampai tahun 1999. Beliau bersertifikat akuntan publik lulus dari Monash University, Australia pada tahun 1985. Indonesian citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2010. Since 2009, he serves as Country Chairman of Jardine Matheson Ltd in Indonesia. Previously he served as Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Senior Country Officer JP Morgan Chase (1999-2004) and Indonesian Country Head Jardine Fleming until 1999. He is a certified public accountant and graduated from Monash University, Australia, in 1985.
Malaysian citizen, he was appointed as Commissioner of the Company in May 2007. He has been Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior finance positions, prior to which he worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also a Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, member of the Advisory Committee of PT Tunas Ridean Tbk and alternate Director of Cycle & Carriage Bintang. He graduated from the London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science (Economics) degree and obtained a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science and Technology, London. Currently, he is a fellow of the Institute of Chartered Accountants in England & Wales and has completed the Advance Management Programme at Harvard Business School. Mr Chiew is on the Board of Governors of Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong.
72
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
David Alexander Newbigging Komisaris / Commissioner Warga Negara Inggris. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2012. Pada saat ini beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage. Beliau juga telah bekerja dengan Jardine Matheson sejak tahun 1995 dalam berbagai posisi, termasuk di bidang business process outsourcing, jasa layanan aviation, ritel dan rekayasa dengan basis di berbagai negara termasuk Filipina, Australia, Malaysia, Hong Kong dan kini di Singapura. Sebelum jabatannya saat ini, juga pernah memegang posisi sebagai Chief Executive Jardine Engineering Corporation dan juga General Manager IKEA Hong Kong. Beliau adalah Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, Chairman Cycle & Carriage Bintang dan Vice Chairman dari Refrigeration Electrical Engineering. Beliau lulus dari University of Edinburgh dengan gelar Master of Arts (Honours) di bidang mental philosophy dan telah menyelesaikan General Management Program di Harvard Business School. British citizen, he was appointed as Commissioner of the Company in April 2012. Currently, he also serves as Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage. He joined Jardine Matheson in 1995 and since then has held various positions including in business process outsourcing, aviation services, retail and engineering, with overseas office base in the Philippines, Australia, Malaysia, Hong Kong and now Singapore. Prior to his positions today, he was Chief Executive of Jardine Engineering Corporation and General Manager IKEA Hong Kong. He is Vice President Commissioner of PT United Tractors Tbk, Chairman Cycle & Carriage Bintang and Vice Chairman of Refrigeration Electrical Engineering. He graduated from the University of Edinburgh with a Master of Arts (Honours) degree in mental philosophy and has completed a General Management Program at Harvard Business School.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
73
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Presiden Direktur / President Director
Direktur / Director
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Honda Motor dan PT Menara Astra serta Wakil Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986. Indonesian citizen, he has served as President Director of PT Astra International Tbk since 1 March 2010. He is fully responsible for all business areas of Astra Group. He previously served as Director of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra in 1990 and currently also serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Honda Motor and PT Menara Astra; and Vice President Commissioner of PT Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor.
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance dan PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Graphia Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (1997-2006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990-1997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, jurusan Teknik Mesin pada tahun 1981. Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since May 2001. He oversees the financial services business. Starting his career in the Company in 1981, currently he also serves as President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance and PT Asuransi Astra Buana; Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Graphia Tbk. He served as President Director of PT Astra Sedaya Finance (1997-2006) and Chief Executive of PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990-1997). He graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, Indonesia Christian University, Jakarta, in 1981.
Prior to joining the Company, he was a Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He gained a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany, in 1984 and Dipl.-Wirtschaftsing. in Business Administration from University of A. Sc. Bochum, Germany, in 1986.
74
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Direktur / Director
Direktur / Director
Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (UT) sejak Mei 2007. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd., Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering dan PT Surya Artha Nusantara Finance. Beliau menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Universitas Trisakti Jakarta. Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since May 2008. He also serves as President Director of PT United Tractors Tbk (UT) since May 2007. In addition, he also serves as Director of UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd., President Commissioner of PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering and PT Surya Artha Nusantara Finance. He graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, Trisakti University, Jakarta.
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2006. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance (1997-2000). Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada tahun 2006 di perusahaan yang sama. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2008. He joined Astra in 1994 and currently also serves as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and previously as Vice President Director since 2006. Previously, he served as Finance Director of PT Federal International Finance (1997-2000). He served as Finance Director of PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) prior to his appointment as Vice President Director of the same company in 2006.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
75
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Direktur / Director
Direktur / Director
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak Februari 2011 dan Direktur Daihatsu Motor Co. Ltd sejak Juni 2011. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu Motor pada tahun 1978 dan menjabat sebagai General Manager Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor (1991), Direktur PT Gaya Motor (1996-2010), Direktur Technical, Engineering & Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor (1998-2006) dan Wakil Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011). Di samping itu, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum Gaikindo periode 2010–2013 dan terpilih kembali untuk periode 2013–2016. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Astra Bina Ilmu dan Yayasan Amaliah Astra. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri Indonesia Bidang Perindustrian periode 20132015. Beliau meraih gelar S1 (Bachelor) Business Administration dari Universitas Terbuka Jakarta. Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since March 2010. He also serves as President Director of PT Astra Daihatsu Motor since February 2011 and Director of Daihatsu Motor Co. Ltd since June 2011. Starting his career in PT Astra Daihatsu Motor in 1978, he then served as General Manager Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor (1991), Director of PT Gaya Motor (19962010), Director of Technical, Engineering & Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor (1998-2006) and Vice President Director of PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011). He also served as Chairman of Gaikindo for the 2010-2013 period and was reelected for the 2013-2016 period. He is also active as a board member of Yayasan Astra Bina Ilmu and Yayasan Amaliah Astra. Currently, he serves as Deputy Chairman for the Industry Sector in the Indonesian Chamber of Commerce for the 2013-2015 periods. He is a Bachelor of Business Administration from the Indonesia Open University.
76
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan & Akutansi, Perencanaan korporasi, Pembendaharaan Korporasi & Hubungan Investor, dan Sistem & Teknologi Informasi. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance, dan juga Wakil Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance. Sebelumnya beliau bekerja untuk Jardine Matheson di Hong Kong sebagai Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu beliau adalah Partner di PricewaterhouseCoopers. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari Flinders University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute of Chartered Accountants di Australia dan anggota dari Hong Kong Institute of Certified Public Accountants. An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2010 and is responsible for Finance & Accounting, Corporate Planning, Corporate Treasury & Investor Relations, and Information Systems & Technology. He also serves as Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance and is Vice President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance. Previously, he worked for Jardine Matheson in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having joined Jardine Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers, where he was a partner. He holds a Bachelor of Economics (Accounting) from Flinders University, Australia, and is an Associate Member of the Institute of Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
Keep Progressing Forward
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Johannes Loman
Suparno Djasmin
Direktur / Director
Direktur / Director
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Beliau juga menjadi Komisaris di PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing sejak tahun 2009 dan PT Federal International Finance sejak tahun 2007. Selain itu Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Suryaraya Rubberindo Industries dan Executive Vice President Direktur PT Astra Honda Motor. Beliau telah bergabung di Astra sejak tahun 1984 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO Honda Sales Operation, CEO Daihatsu Sales Operation, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor dan PT Astra Honda Motor. Beliau menyelesaikan studi di Universitas Katholik Parahyangan, tahun 1984. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2011. He is also a Commissioner of PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing since 2009, and PT Federal International Finance since 2007. In addition, he also serves as President Commissioner of PT Suryaraya Rubberindo Industries and Executive Vice President Director of PT Astra Honda Motor. He joined Astra in 1984 and previously held the position of CEO Honda Sales Operation, CEO Daihatsu Sales Operation, Marketing Director of PT Astra Daihatsu Motor and PT Astra Honda Motor. He graduated from the Parahyangan Catholic University, in 1984.
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak April 2014. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Serasi Autoraya, PT Astra Sedaya Finance dan pernah menjabat sebagai Deputy Director in Charge ASMO 3 (non-Toyota) dan CEO Daihatsu Sales Operation, CEO Isuzu Sales Operation dan Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, selain pernah menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing PT Astra CMG Life. Beliau bergabung dengan Astra sejak tahun 1987. Beliau menyelesaikan jenjang pendidikan S-1 di Fakultas Pertanian & Teknologi, Jurusan Nutrisi & Teknologi Makanan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in April 2014. He also serves as Commissioner of PT Serasi Autoraya, PT Astra Sedaya Finance and previously served as Deputy Director in Charge of ASMO 3 (non-Toyota), CEO of Daihatsu Sales Operation, CEO Isuzu Sales Operation and Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor. He has also held the position of Director of Sales & Marketing PT Astra CMG Life. He joined Astra in 1987. He obtained his Bachelor’s degree from Faculty of Agriculture & Technology, majoring in Food Technology & Nutrition, Bogor Agriculture Institute in 1986.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
77
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Bambang Widjanarko Santoso Direktur / Director Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak April 2014. Beliau menjabat sebagai Director in Charge of Infrastructure and Logistics, Information Technology Business Group selain menjabat sebagai Komisaris Utama pada beberapa anak usaha grup Astra seperti, PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya (TRAC), PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans Nusantara dan PT Toyofuji Logistics Indonesia. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Marga Harjaya Infrastruktur, Wakil Komisaris PT Astratel Nusantara dan PT Intertel Nusaperdana. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama pada PT United Tractors Tbk dan Direktur pada PT Astra Graphia Tbk. Selain itu beliau pernah bertugas di jajaran manajemen pada berbagai fungsi di PT Astra International Tbk. Mulai bergabung di Astra pada tahun 1982. Beliau menyelesaikan pendidikan jenjang S-1 dari Institut Pertanian Bogor, Fakultas Mesin Pertanian (FATETA) pada tahun 1982. Beliau juga menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Program Ekstension Ekonomi pada tahun 1987, selain mengikuti program beasiswa dari Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation di Jepang. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in April 2014. He serves as Director in Charge of Infrastructure and Logistics, Information Technology Business Group in addition to his position as President Commissioner of several Astra Group subsidiaries, such as PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya (TRAC), PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans Nusantara, and PT Toyofuji Logistics Indonesia. Previously he served as President Commissioner of PT Marga Harjaya Infrastruktur, and Vice Commissioner of PT Astratel Nusantara and PT Intertel Nusaperdana. He has also served as Vice President Director of PT United Tractors Tbk and Director of PT Astra Graphia Tbk. In addition, he has held management positions in several functions of PT Astra International Tbk. He joined Astra in 1982. He graduated with a Bachelor’s degree from Bogor Institute of Agriculture, Faculty of Agriculture Engineering (FATETA) in 1982. He also graduated from the University of Indonesia, Faculty of Economics Extension Program in 1987, and went to Japan as a scholarship recipient from Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation, Japan.
78
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions
Akuntan Publik Public Accountant KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 Telp. (62-21) 521-2901 Fax. (62-21) 5290-5555 Biro Administrasi Efek Share Registrar PT Raya Saham Registra Plaza Sentral Building, Floor 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta - 12930 Tel. (62-21) 252 5666 Fax. (62-21) 252 5028
Akses Informasi
Information Access
AKSES INFORMASI INFORMATION ACCESS Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan informasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh melalui: Information for investors, latest news, general information on the Company is accessible through: Alamat Kontak Contact Address Investor Relations Group Treasury and Investor Relations Kantor Pusat PT Astra International Tbk Gedung B Lantai 7 Jl. Gaya Motor Raya No 8 Sunter II, Jakarta, 14330 www.astra.co.id EMAIL
[email protected] [email protected] [email protected] Telp (62-21) 652 2555 Fax (62-21) 653 04957
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
81
Petani Garam | Salt Farmer Alamsyah Rauf Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest
Sumber Daya Manusia Human Capital
82
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kilas Kinerja 2014 2014 Performance Highlights
Karyawan Astra Menurut Jenjang Pendidikan
Karyawan Astra Menurut Usia
Employees by Education
S-2/2-3
S-2/2-3
S-1 S-1
Diploma Diploma
Employees by Age
0%
46-55
14%
19
%
6
%
>55
35% 18-25
SD/SLTP SD/SLTP
8%
36-45
0%
20%
59% SLTA SLTA
26-35
39%
Sumber daya manusia merupakan aset utama yang memegang peran bagi pencapaian rencana Perusahaan secara berkelanjutan dan kinerja yang baik. Oleh karena itu, Astra merealisasikan investasi pada pengembangan kompetensi SDM selaras dengan program pengembangan usaha, untuk memastikan bahwa seluruh rencana Perusahaan didukung dengan ketersediaan SDM yang kompeten, berintegritas dan tepat waktu. Human capital is the key asset that holds the ultimate role in the Company’s sustainable plan realization and excellent performance. In view of this, Astra’s investment in HC competence-building is made consistent with business development programs, to ensure that all of the Company’s plans are always supported by competent human capital with integrity and in a timely manner.
Karyawan Astra Menurut Segmen Bisnis Employees by Business Segment
Infrastruktur, Logistik dan Lainnya Infrastructure, Logistic and Others
Agribisnis Agribusiness
6%
1% Teknologi Informasi 43% Otomotif Information Technology
Automotive
24%
Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining
13%
Jasa Keuangan Financial Services
13%
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
83
Sumber Daya Manusia Human Capital
84
Astra kini telah tumbuh menjadi salah satu grup perusahaan terkemuka di Indonesia dengan total anak usaha dan entitas asosiasi pada tahun 2014 mencapai 183 perusahaan dan total karyawan mencapai 225.580 orang. Sebuah prestasi pertumbuhan usaha yang cepat dan membanggakan mengingat Astra baru berdiri 57 tahun lalu, yakni bulan Februari 1957.
Astra has grown to be one of Indonesia’s most reputable business groups. In 2014, Astra’s subsidiaries and associated entities reached 183 companies, with a total workforce of 225,580 individuals. This reflected rapid and outstanding growth, as Astra was established just 57 years ago in February 1957.
Astra meyakini prestasi tersebut adalah sumbangsih dari Sumber Daya Manusia, salah satu aset utama perusahaan yang paling berharga. Tentu menjadi tantangan tersendiri untuk dapat memacu dan memberdayakan seluruh karyawan agar mampu berperan serta mendukung pertumbuhan usaha melalui kontribusi yang optimal sesuai kompetensi dan talenta yang dimiliki.
Astra believes that such accomplishment comes from the contribution of its human capital, one of the Company’s fundaments and most valuable assets. Certainly, it is a challenge to encourage and empower all employees to partake in growing the Company’s business by showing optimum contribution in accordance with their competence and talents.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Capital
Tahun 2014, Astra khususnya dan Indonesia pada umumnya, harus segera mempersiapkan diri untuk segera memasuki tatanan ekonomi baru, yakni pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan mulai berlaku pada tahun 2015. Pemberlakuan MEA 2015 akan membawa Astra kepada lingkungan bisnis yang sangat berbeda, dimana Astra harus siap berkompetisi di tatanan pasar regional ASEAN dengan total populasi 625 juta jiwa, bukan lagi sebatas pasar domestik Indonesia dengan populasi 250 juta jiwa (BPS, 2013).
In 2014, Indonesia in general and Astra in particular had to start the preparation toward a new economic order – the Asean Economic Community (AEC), which will take effect in 2015. MEA 2015 will take Astra to a new business horizon; Astra has to be ready to compete in the ASEAN regional market, which comprises a total population of 625 million people, beyond Indonesia’s market with its population of 250 million (BPS, 2013).
Lingkungan bisnis baru tersebut mengandung arti, bahwa Astra harus siap dengan kompetensi yang dimilikinya saat ini, dan mengembangkan kompetensi tersebut untuk memberikan level kinerja baru. Astra meyakini akan mampu berperan besar dan tetap tumbuh kuat dalam pasar ASEAN terintegrasi tersebut. Sejak beberapa tahun terakhir, Astra telah mengantisipasi tantangan sekaligus peluang tersebut dengan mencanangkan diri untuk menjadi “Pride of the Nation” di 2020, perusahaan Indonesia yang dikenal sebagai Triple P-Roadmap memiliki produk dan layanan yang berkualitas serta mampu bersaing tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga secara regional dan global.
The new business environment means that Astra needs to be ready with the competence that the Company has today, and to build upon that competence to achieve a new level of performance. Astra is confident that it will continue its leadership and strong growth in an integrated ASEAN market. For the last several years, Astra has forestalled this challenge, which also serves as an opportunity, by championing itself as the “Pride of the Nation” by 2020 as an Indonesian company known for its quality products and service as well as competitiveness at the domestic, regional and global level.
Astra telah dan tengah mengimplementasikan strategi pengembangan korporasi yang dikenal sebagai Triple P-Roadmap yang pelaksanaannya senantiasa dipandu dan dipantau dengan ketat mengacu pada Astra Management System (AMS) yang telah teruji mampu mendukung pertumbuhan usaha selama ini. Sebagaimana diketahui, ada tiga komponen strategi yang diterapkan, yakni Portofolio Roadmap sebagai rancangan strategi pengembangan bisnis, People Roadmap sebagai rancangan strategi sumber daya manusia, dan Public Contribution Roadmap sebagai rancangan strategi kontribusi tanggung jawab sosial perusahaan.
Astra is implementing its corporate development plan: the Strategic Triple P-Roadmap, execution of which is guided and monitored rigorously to be consistent with the Astra Management System (AMS) that has been proven to be a strong business growth pillar. There are three strategy components in the roadmap: the Portfolio Roadmap for business development, People Roadmap for human capital development and Public Contribution Roadmap for the Company’s corporate social responsibility programs.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
85
Sumber Daya Manusia Human Resources
STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT STRATEGY
Dengan panduan People Portfolio Roadmap, pengelolaan sumber daya manusia Grup Astra mengacu pada sistem dan kebijakan tingkat korporasi yang diturunkan dan diaplikasikan sesuai kebutuhan organisasi di masing-masing perusahaan Astra. Dengan komitmen terhadap filosofi “Winning Concept, Winning System dan Winning Team”, Astra selalu konsisten berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Astra bertekad untuk mewujudkan Winning Team dengan bekerja keras berlandaskan komitmen bersama dan bekerja bersama-sama.
Guided by the People Portfolio Roadmap, Astra Group’s human capital management entails a system- and corporate-wide policy cascaded and tailored to the respective needs of the different organizations in the group. Committed to the “Winning Concept, Winning System and Winning Team” philosophy, Astra consistently strives to improve the quality of its human capital. Astra is dedicated to having a winning team through hard work founded upon a common commitment.
Untuk mewujudkan Winning Team Astra, pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dengan mengintegrasikan strategi sumber daya manusia dengan rancangan perencanaan bisnis dan kepemimpinan organisasi. Hal ini didukung dengan langkah-langkah penguatan brand Astra untuk mendapatkan karyawan/ bakat terbaik, aplikasi budaya berbasis kinerja, proses pengembangan kader pemimpin masa depan, menciptakan ikatan afiliasi yang kuat dengan karyawan (engagement), dan membina hubungan industrial yang erat, yang keseluruhannya dirangkul dengan budaya perusahaan yang kuat.
86
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
In the pursuit of achieving a winning team, human capital management integrates human capital strategy, business planning and organizational leadership. This is supported by Astra’s brand-strengthening activities to obtain the best employees and talents, establish a performance-driven work culture, create future leaders and establish strong employee engagement as well as close industrial relations – all underpinned by vigorous corporate culture.
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Capital
Keseluruhan upaya tersebut didukung oleh proses audit internal yang menjaga efektivitas dan kesesuaian realisasi implementasinya, serta upaya untuk memacu proses pengembangan sumber daya manusia yang selaras dengan tuntutan dan pertumbuhan bisnis.
All endeavors of human capital development are complemented by an internal audit process that maintains implementation effectiveness and consistency in business growth.
Dalam rangka memastikan ketersediaan dan kecukupan sumberdaya manusia yang unggul guna mendukung kemampuan bersaing, mengatasi tantangan dan pertumbuhan bisnis, Astra memberi perhatian pada tiga komponen utama, yakni: • Education: Pasar yang semakin terintegrasi secara regional (dalam MEA) maupun global (dalam konteks AFTA dan NAFTA), membuat consumer-behavior berubah dan menuntut penyesuaian kemampuan dibidang teknologi. Astra meyakini hanya melalui pendidikan yang sistemik dan sistematis kita dapat membangun SDM yang mampu berinovasi, menguasai teknologi dan meningkatkan produktifitasnya. • Enrichment: Astra bertekad mengedepankan talent management sebagai salah satu prioritas utama dalam memenuhi kebutuhan SDM yang sejalan dengan pertumbuhan bisnis. Astra akan konsisten memberikan tugas dan rotasi untuk mengoptimalisasi potensi para kader, serta membangun kematangan dan pendalaman bidang-bidang bisnis yang berbeda. • Empowerment: Astra bertekad untuk mempersiapkan, mengasah, dan melahirkan pemimpin bisnis yang handal, dengan cara memberi kesempatan kepada eksekutif muda bertalenta menduduki posisi jabatan bisnis tertentu, agar mereka dapat meningkatkan kompetensi dan prestasinya.
To ensure that Astra has excellent and capable human capital to further the Company’s competitiveness, to overcome challenges and enable business growth, Astra is particularly focused on three key components:
IMPLEMENTASI STRATEGI
STRATEGY IMPLEMENTATION
Strategi pengembangan sumber daya manusia di tahun 2014, disebut juga Human Capital (HC), merupakan kelanjutan pelaksanaan strategi People Roadmap yang telah digulirkan sejak 2010 dengan sasaran utama menjamin ketersediaan pemimpin yang kapabel di setiap lini. Untuk maksud tersebut, program dan inisiatif dikembangkan dan dilaksanakan
The human capital development strategy established in 2014 was built upon the People Roadmap strategy introduced in 2010. The key objective is to ensure that capable leaders are available in all business areas. To that end, programs and initiatives are formulated and implemented in a structured manner and measurable for “specialists” and “generalists”.
• Education: an integrated market, both regionally (MEA) and globally (AFTA and NAFTA), shifts consumer behavior and requires a new grasp of technology advancement. Astra believes that it is only through systematic education that it can generate human capital that is able to innovate, master technology and boost productivity.
• Enrichment: Astra is committed to talentmanagement as one of the main priorities in meeting human capital needs in line with business growth. Astra consistently assigns responsibilities and rotates roles to optimize the potential of individuals as well as build expertise and experience in different business areas. • Empowerment: Astra is dedicated to preparing, training and generating reliable business leaders by entrusting young and talented executives with certain business responsibilities to further their capacity and achievements.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
87
Sumber Daya Manusia Human Capital
secara terstruktur dan terukur, baik untuk jalur generalis maupun spesialis. Posisi dan peran HC kantor pusat adalah sebagai enabler bagi terselenggaranya strategi, program dan proses pengembangan HC yang efektif untuk mendukung terlaksananya strategi bisnis untuk mencapai visi perusahaan.
HC division in the head office acts as the enabler for effective strategy, program and HC development processes to take place and support business strategies for the realization of the Company’s vision.
Untuk mendukung tercapainya visi perusahaan 2020, Astra telah mengembangkan sistem guna memastikan kemampuan organisasi dan HCnya untuk menerjemahkan dan mengeksekusi tahap-tahap menuju visi 2020 tersebut, berjalan efektif dengan tingkat produktifitas yang mendukung daya saing dan kesinambungan usaha. Program pengembangan tidak hanya ditujukan kepada para pemimpin yang sedang menjabat, tetapi juga ditujukan untuk para kader agar mereka bisa dipersiapkan sejak dini untuk memenuhi tuntutan kecukupan kompetensi, jumlah dan waktu.
In pursuit of its 2020 vision, Astra has developed a system that ensures its organization and human capital translate and execute strategies toward 2020 effectively, exercising productivity levels that boost business continuity and competitiveness. Development programs are available not only for executives in office, but also for potential leaders who are trained early on to ensure they will meet required competence levels, numbers and availability in time.
Astra telah mengembangkan sistem guna memastikan kemampuan organisasi dan sumber daya manusianya untuk menerjemahkan dan mengeksekusi strategi-strategi menuju visi 2020 secara efektif, dengan tingkat produktifitas yang mendukung daya saing dan kesinambungan usaha. Astra has developed a system that ensures its organization and human capital translate and execute strategies toward 2020 effectively, exercising productivity levels that boost competitiveness and business continuity.
Beragam Program penyegaran telah dilaksanakan untuk jajaran para pemimpin perusahaan, pelatihan teknis juga telah diberikan untuk para penanggung jawab AMS perusahaan grup Astra, sehingga saat ini nilai-nilai operasional perusahaan grup Astra telah selaras dengan nilai-nilai Catur Dharma. Tim Astra Management System (AMS) juga sudah mengembangkan dan mensosialisasikan panduan pemakaian AMS untuk mendukung strategi bisnis yang mulai memasuki tahap “Building Up to the Next Level”.
88
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
For Company leaders, various refreshment programs are available as well as technical training for individuals responsible for AMS. Today, the values of Astra Group’s companies are fully aligned with the Catur Dharma philosophy. The AMS team has also developed and disseminated an AMS implementation guide to support the business strategy that has moved to the phase of “Building Up to the Next Level”.
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Resources
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HUMAN CAPITAL
HUMAN CAPITAL MANAGEMENT AND DEVELOPMENT
Program pengelolaan dan pengembangan HC dilakukan secara komprehensif oleh semua fungsi Corporate Human Capital Development (CHCD), sebagai berikut:
All functions of Corporate Human Capital Development (CHDC) carry out comprehensive human capital management and development programs, as follows:
Rekrutmen
Recruitment
Secara garis besar, proses rekrutmen Astra diterapkan dengan sistem desentralisasi. Sehingga, masing-masing perusahaan Astra memiliki keleluasaan untuk memenuhi kebutuhan karyawan secara internal dari kalangan karyawan Astra ataupun secara eksternal.
In general, Astra decentralizes its recruitment process, providing each company unit with the flexibility to meet their employee requirement by recruiting Astra’s internal talents or external individuals.
Astra konsisten melakukan rekrutmen untuk calon-calon pimpinan Astra masa depan. Disamping melakukan rekrutmen reguler, Perseroan juga melakukan pencarian caloncalon karyawan yang kemudian diikutkan pada program-program penyiapan, seperti: Astra General Program Management Trainee (AGP – MT); Human Resources Trainee (HR Trainee); Legal Trainee; Internal Audit Trainee dan lainnya.
Astra is consistent in its efforts to recruit future leaders of Astra. Aside from regular recruitment programs, the Company also looks for potential employees for its special trainee program, such as Astra General Program Management Trainee (AGP – MT); Human Resources Trainee (HR Trainee); Legal Trainee; Internal Audit Trainee, and others.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
89
Sumber Daya Manusia Human Capital
90
Proses rekrutmen Astra tetap mengacu pada standar korporasi berdasarkan kriteria 2C: Competence (Kompetensi) yang ditetapkan dalam Astra Leadership Competencies (ALC) dan Character (Karakter/Perilaku) yang sejalan dengan nilai-nilai Catur Dharma. Dengan demikian, diharapkan budaya perusahaan yang sudah dibangun sejak awal pendirian Astra, dapat tetap langgeng. Kegiatan rekrutmen Astra juga dilaksanakan melalui jalinan hubungan dengan kalangan akademisi. Disamping itu Astra juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang sekaligus dinobatkan sebagai Astra Ambassador, dan kesempatan belajar di universitas terkemuka nasional.
Astra’s recruitment process upholds corporate standards founded upon the 2C criteria: Competence, established in Astra Leadership Competencies (ALC), and Character, in line with Catur Dharma values. Thereby, the corporate culture that has been the thread of Astra since the Company was established will be preserved. Astra’s recruitment strategy also involves partnerships with academia. Furthermore, Astra grants scholarships for students who are also championed as Astra Ambassadors and enrolled in various reputable national universities.
Selain itu, sejak 3 tahun terakhir, Astra mengembangkan IT sebagai sarana dalam melakukan proses seleksi terhadap karyawan baru, mengembangkan beberapa alat evaluasi psikologi dan menggunakan pemodelan kuantitatif. Perubahan dalam proses seleksi seperti ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas hasil dan efisiensi proses. Adapun jumlah permintaan tenaga kerja baru pada tingkat sarjana, kurang lebih sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
For the last three years, Astra has been developing a new system to support the selection process for new employees, namely IT systems, psychological evaluation tools and quantitative modeling. This new selection process is expected to improve result effectiveness and process efficiency. Meanwhile, demand for new employees at undergraduate level has been consistent from year to year.
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi
Competence Training and Enhancement
Untuk memastikan kemampuan HC dalam menjaga keselarasan perubahan lingkungan, pertumbuhan usaha dan pengembangan organisasi, Astra memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas HC melalui pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan yang berkesinambungan.
To ensure that its human capital has the agility to adapt to changes in business environment and the ability to sustain business growth as well as organizational development, Astra is strongly committed to building the competence and quality of human capital through continuous training and development programs.
Astra merancang program pengembangan kompetensi kepemimpinan dengan terstruktur, komprehensif dan berjenjang sejak tahap awal. Astra menyasar peringkatan kompetensi dasar, manajerial dan kepemimpinan dengan ragam sarana pengembangan yang bervariasi, mencakup program pelatihan, mentoring, rotasi, pengembangan karir, pembinaan kepemimpinan (leadership coaching) dan sesi umpan balik, serta diperkuat dengan
Astra’s leadership competence development programs are designed in a tiered, structured and comprehensive manner. Astra aims to build basic, managerial and leadership competence through a variety of development means, including training, mentoring, assignment rotation, career development, leadership coaching and feedback sessions, with corporate culture material embedded in all programs. The goal is to generate leaders that are developed
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Capital
konten budaya perusahaan. Tujuannya adalah membentuk sosok pemimpin yang tumbuh dari dalam (groom from within) dengan keseimbangan pengetahuan, pengalaman, kompetensi dan karakter yang tepat dan memadai.
from within with an all-round quality of knowledge, experience, competence and character.
Secara umum pengembangan kompetensi HC dikelola oleh dua pihak, yaitu: • Pusat (AIHO) mengelola beberapa program bersama (sentralisasi) dengan tujuan untuk membangun kompetensi yang setara, memperkuat jejaring sesama insan Astra, dan menjaga kelestarian budaya Astra. Programprogram itu antara lain terkait dengan · Budaya atau kultur (Catur Dharma) · Kepemimpinan (Leadership) · Pengelolaan Sumber daya manusia (HC) · Pengelolaan Sistem manajemen ASTRA (AMS) • Anak perusahaan grup Astra mengelola program mandiri (desentralisasi) dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing di luar yang dikelola oleh Center. Dalam pelaksanaannya mereka bisa bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk Center.
Overall, human capital competence development is managed by two entities : • Center (AIHO) manages several centralized programs to ensure equal competence, strengthen the network of individuals in Astra and preserve Astra’s corporate culture. The programs relate to: · · · ·
Corporate culture (Catur Dharma) Leadership Human resource management AMS management
• Under the decentralization approach, Astra’s subsidiaries manage their own human capital programs to meet employee requirements outside programs managed by the AIHO. Subsidiaries may collaborate with various parties, including AIHO.
Adapun program pengembangan kompetensi yang dilaksanakan meliputi. • Astra Leadership Development Programs (AMDI) Menyelenggarakan program pengingkatan komperensi mulai dari Astra Basic Management Program (ABMP), Astra Firstline Management Program (AFMP), Astra Middle Management Program (AMMP), Astra Senior Management Program (AsrMP), Astra General Management Program (AGMP), Astra Executive Program (AEP) dan Astra Advance Executive Program (AAEP).
Competence development programs include:
• Integrated Talent Development (ITD) Sebuah pola pengembangan SDM yang terintegrasi bagi karyawan Astra khususnya para talent dengan mengkombinasikan unsur pelatihan (training), Coaching/mentoring dan Job assignment/rotasi.
• Integrated Talent Development (ITD) An integrated human capital development model for Astra employees, especially talents; the model combines training, coaching/ mentoring and job assignment/rotation.
Keep Progressing Forward
• Astra Leadership Development Programs (under AMDI) competence-building Administering programs from Astra Basic Management Program (ABMP), Astra First-line Management Program (AFMP), Astra Middle Management Program (AMMP), Astra Senior Management Program (AsrMP), Astra General Management Program (AGMP), Astra Executive Program (AEP) and Astra Advanced Executive Program (AAEP).
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
91
Sumber Daya Manusia Human Capital
92
• Expert Management & Development Pengembangan SDM Astra untuk para Specialist yang dikembangkan pada areaarea tertentu yang telah disepakati bersama.
• Expert Management & Development Astra’s human capital program for specialists in certain and agreed areas.
• Industrial Relation Development Program Sebuah program pengembangan SDM dalam bidang hubungan industrial yang terintegrasi dan komprehensif. Program-program tersebut antara lain IR Talent development program, IR clinic, IR Strategy enhancement dan IR Certification.
• Industrial Relations Development Program Integrated and comprehensive human capital program that focuses on industrial relations. The programs are, among others, the IR Talent development program, IR Clinic, IR Strategy enhancement and IR Certification.
• Industrial Relations Update Sebuah mekanisme yang terstruktur untuk memberikan update kondisi ketenagakerjaan terkini. Forum-forum yang dipergunakan antara lain IR Executive forum, IR Society forum dan IR branch forum.
• Industrial Relations Update Structured mechanism providing updates on the latest employment issues. Forum to facilitate the updates are IR Executive forum, IR Society forum and IR branch forum.
Selama tahun 2014, melalui AMDI, Astra menyelenggarakan berbagai program pengembangan kompetensi kepemimpinan rutin sebagai berikut: • ABMP : 16 batches (570 peserta) • AFMP : 11 batches (376 peserta) : 8 batches (256 peserta) • AMMP : 3 batches (85 peserta) • ASrMP • AGMP : 1 batch (35 peserta) • AEP : 2 peserta • AAEP : 1 peserta
In 2014, through AMDI, Astra organized the following routine leadership development programs:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
• • • • • • •
ABMP AFMP AMMP ASrMP AGMP AEP AAEP
Keep Progressing Forward
: 16 batches (570 participants) : 11 batches (376 participants) : 8 batches (256 participants) : 3 batches (85 participants) : 1 batch (35 participants) : 2 participants : 1 participant
Sumber Daya Manusia Human Capital
Selain itu, Astra juga melaksanakan berbagai program penunjang, mencakup: • Human Resources Officer Development Program (HRODP) (3 batch) diikuti oleh 86 peserta. • Human Resources Manager Development Program (HRMDP) (1 batch) diikuti oleh 13 peserta.
In addition, Astra also held supporting programs including: • Human Resources Officer Development Program (HRODP) (3 batches), attended by 86 participants. • Human Resources Manager Development Program (HRMDP) (1 batch), attended by 13 participants.
Kemudian, beberapa program pengembangan dilakukan secara khusus sesuai kebutuhan untuk memastikan ketersediaan pemimpin bagi pertumbuhan bisnis Astra, antara lain: • Program Modular untuk manajer dan senior manajer Astra (7 batch) diikuti oleh 156 peserta. • Program Benchmarking (2 batch) diikuti oleh 33 peserta • Program Manajemen Trainee (6 batch) diikuti oleh 72 peserta.
There were also special development programs focused on leadership to support Astra’s business growth, including:
Astra menerapkan sesi umpan balik pada setiap akhir proses pembelajaran, dimana terhadap setiap peserta dilakukan evaluasi mengenai manfaat program serta perubahan positif dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diraih, guna mendapatkan gambaran efektivitas pelaksanaan program dan pengembangannya.
Feedback sessions are held after each course is concluded. During this session, each participant evaluates the program’s benefit and measures the change in terms of knowledge, skills and behavior. Feedback results are used to evaluate the program’s effectiveness and improvement going forward.
Beberapa pelatihan khusus yang diselenggarakan dilakukan untuk membantu mempersiapkan kader pemimpin. Berdasarkan hasil assessment, program dikembangkan secara khusus untuk mengatasi isu-isu dalam area pengembangan para peserta.
Special training is organized for potential leaders; based on assessment results, programs are tailored to address issues in participants’ development.
Tahun 2014 Astra fokus pada tiga area dalam dimensi Astra Leadership Competencies (ALC), yaitu Vision & Business Sense, Leading & Motivating, dan Interpersonal Skill.
In 2014, Astra focused on three areas of Astra leadership competencies (ALC), namely vision & business sense, leading & motivating and interpersonal skill.
Astra mengembangkan inisiatif expert track management program sebagai peluang pengembangan dan jenjang karir bagi karyawan specialist dan generalist. Dalam program ini masing-masing kelompok industri membentuk Expert Commission yang secara kolektif bertanggung jawab dalam mengelola expert di perusahaan masing-masing, dimulai dengan membangun infrastruktur sampai pengembangan karir para expert tersebut.
Astra also carries out the innovative Expert Track Management program. This breakthrough program translates into equal development and career path opportunities for “specialists” and “generalists”. Under this program, each industry group established an Expert Commission that was collectively responsible for managing the experts in their respective companies, from providing infrastructure to overseeing the experts’ career progress.
Keep Progressing Forward
• Modular program for Astra’s managers and senior managers (7 batches), attended by 156 participants. • Benchmarking program (2 batches) attended by 33 participants • Management Trainee Program (6 batches) attended by 72 participants.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
93
94
Program Persiapan Kepemimpinan
Leadership Program
Astra menaruh perhatian khusus pada proses persiapan kepemimpinan perusahaan sebagai bekal utama untuk menjamin keselarasan visi serta keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Dalam proses ini, Corporate Human Capital Development (CHCD) membantu manajemen Astra Kantor Pusat untuk merancang dan melaksanakan program persiapan manajemen (succession planning) di tingkat pusat maupun eksekutif puncak seluruh jajaran perusahaan Astra, serta memantau proses yang berjalan untuk memastikan kemajuan yang akurat dan efektif.
Astra is especially concerned with the Company’s leadership continuity, which is key to the sustainability of the Company’s vision and longterm business goals. The Corporate Human Capital Development (CHCD) supports Astra’s Head Office in designing and implementing corporate-wide management succession planning as well as succession of the top executives of Astra Group companies. CHCD also oversees the ongoing process to ensure accurate and effective progress.
Program peralihan dilakukan secara terstruktur dan komprehensif. Dimulai dengan proses pemetaan dari para talent yang memiliki potensi untuk menjadi pimpinan dalam setiap lini organisasi yang kemudian diikuti dengan proses pengembangan yang terintegrasi mulai dari pelatihan, coaching/mentoring sampai pada penugasan (assignment) dan rotasi. Proses tersebut dievaluasi secara berkala dan ditampilkan diagram Replacement Table Chart (RTC) didalam organisasi perusahaan.
Succession programs are carried out in a structured and comprehensive manner. The process begins with talent mapping, identifying talents with leadership potential across organizations, followed by integrated development programs from training, coaching and mentoring to assignment and rotation. This process is periodically evaluated and a Replacement Table Chart (RTC) diagram is put up in organizations.
Astra melengkapi dengan program executive coaching dimana program Astra Leadership Performance Coaching (ALPC) difasilitasi oleh Astra Kantor Pusat (CHCD) dengan melibatkan para pejabat eksekutif Astra dan pembimbing yang terakreditasi.
Astra complements its leadership programs with executive coaching programs, or Astra Leadership Performance Coaching (ALPC). Facilitated by CHCD, the program engages Astra’s executives and accredited coaches.
Untuk tahun 2014, sesi coaching program ALPC melibatkan sebanyak 30 pasangan coach dan coachee yang telah ditunjuk sebagai calon-calon pemimpin masa depan Grup Astra. Sedangkan untuk suksesi di tingkat Direksi, prosesnya lebih
In 2014, ALPC coaching sessions consisted of 30 coach and coachee who have been appointed as future leaders of Astra Group. Succession at Board of Directors level entails a far more rigorous and thorough process. It also involves
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Capital
ketat dan hati-hati, serta melibatkan Komite Nominasi dan Remunerasi yang secara berkala bertemu dalam proses Staff Planning untuk membahas pencapaian dari para direksi maupun kandidat dari Direksi.
the role of the Nomination and Remuneration Committee that convenes regularly, discussing staff planning and the performance of the existing Board of Directors, as well as candidate members.
Manajemen Kinerja, Jenjang Karir dan Inovasi
Performance Management, Career Path and Innovation
Astra senantiasa mendorong pencapaian kinerja yang terbaik dari karyawan. Oleh karenanya Astra berupaya memotivasi peningkatan kinerja karyawan dengan menjadikannya faktor penting dalam pengembangan jenjang karir dan penerimaan remunerasi, sehingga pada akhirnya memberi dampak pada peningkatan kinerja perusahaan dan kiprahnya terhadap pembangunan bangsa.
Astra always encourages its employees to deliver their best performance. To motivate the employees, Astra links performance to career development opportunities and remuneration, ensuring that employees contribute to the Company’s growth and, in turn, add to the Company’s contribution to the nation.
Sistem Penilaian kinerja pada dasarnya berlandaskan pada pencapaian KPI (Key performance Indicators) yang telah disepakati bersama di awal tahun. Selain yang bersifat target-target yang kuantitatif maka penilaian kinerja di Astra juga memperhatian aspek proses berdasarkan konsep PDCA (Plan-DoCheck-Action). Khusus untuk pimpinan yang telah memiliki staf maka penilaian juga dilihat dari kemampuan yang bersangkutan dalam mengelola timnya (man management).
Performance is measured against achievement of KPI (Key Performance Indicators) agreed at the start of the year. Aside from quantitative targets, performance evaluation in Astra also observes PDCA (Plan-Do-Check-Action)-. For leaders, evaluation includes the leader’s manmanagement capability.
Terkait dengan jenjang karir, pada dasarnya akan ditetapkan pada pencapaian performance yang bersangkutan. Proses promosi bisa dilakukan 2 kali dalam 1 tahun yaitu di awal tahun dan
Career development is determined based on an individual’s performance. Generally, promotion is offered on two occasions every year – the beginning and middle of the year. However,
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
95
Sumber Daya Manusia Human Capital
96
pertengahan tahun. Walaupun pencapaian performance penting, dalam implementasinya promosi seseorang juga akan dilihat dari kesiapan kandidat yang bersangkutan menduduki posisi yang lebih tinggi.
performance is not the only aspect considered in career development; evaluation also entails a candidate’s readiness to assume a higher position or role.
Selanjutnya salah satu program andalan Grup Astra yang menonjolkan fokus dan semangat untuk memberi karya terbaik adalah InnovAstra. Astra Kantor Pusat menggelar InnovAstra sebagai forum tahunan dimana setiap insan Astra diberi kesempatan yang luas untuk mengaktualisasikan dan menampilkan kemampuan berinovasi melalui proyek kerja yang mengusung berbagai gagasan perbaikan pada kegiatan dan proses operasional seharihari.
One of Astra Group’s leading programs that promote the spirit of achievement is InnovAstra. Organized by Astra’s Head Office, InnovAstra is an annual event that provides wide opportunity for Astra employees to show their innovative ideas through projects that offer improvement in daily operations and activities.
Berbagai proyek yang telah diperagakan dalam ajang inovasi ini telah berhasil diadaptasi dan diaplikasikan dalam kegiatan rutin operasional dengan hasil perbaikan yang nyata dan berkelanjutan.
There have been various projects exhibited at this event that were adapted and applied in operational activities, bringing real and sustainable improvements.
Untuk tahun 2014, InnovAstra dengan konsisten mampu menjaring semangat kreativitas yang tinggi dalam lingkup Grup Astra, terbukti dari jumlah proyek yang diikutsertakan, yaitu: • Suggestion Systems (SS) – 693.725 proyek (2013: 673.027 proyek) • Quality Control Circle (QCC) – 7.006 (2013: 6.477 proyek). • Quality Circle Project (QCP) – 1.055 (2013: 878 proyek) • Business Performance Improvement (BPI) 104 (2013: 54 proyek) • Value Chain Improvement (VCI) – 28 (2013: 26 proyek)
In 2014, InnovAstra was able to garner the spirit of creativity within Astra Group, evidenced by the number of projects submitted to the event:
Paket Remunerasi
Remuneration
Konsep renumerasi di Astra pada dasarnya masih sama, yaitu berbasiskan konsep 3P yaitu “Pay for Position“, “Pay for person“ dan “Pay for performance“. Bagi setiap karyawan tetap, Astra menyediakan paket remunerasi dan fasilitas yang komprehensif dan bersaing. Astra menerapkan sistem dan kebijakan remunerasi yang terstruktur dan jelas untuk menjaga keselarasan tanggung jawab dan imbalan yang didapatkan sesuai dengan karakteristik industri dan bisnis yang berbeda. Hal ini juga ditunjang oleh sistem penilaian kinerja yang
Astra remuneration system is based on the 3P principles; Pay for Position, Pay for Person and Pay for Performance. For permanent employees, Astra offers comprehensive and competitive remuneration as well as facility packages. Astra’s remuneration system and policy is well structured, clear and consistent with an individual’s responsibilities. Remuneration packages are also compatible with the different business and industry characteristics. An objective performance evaluation system is also in place; conducted periodically, the evaluation
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
• Suggestion Systems (SS) – 693,725 projects (2013: 673,027 projects) • Quality Control Circle (QCC) – 7,006 (2013: 6,477 projects). • Quality Circle Project (QCP) – 1,055 (2013: 878 projects) • Business Performance Improvement (BPI) 104 (2013: 54 projects) • Value Chain Improvement (VCI) – 28 (2013: 26 projects)
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Capital
dilakukan secara obyektif dan berkala untuk memastikan kesesuaian antara tingkat jabatan dan tugas serta tanggung jawab, sedangkan promosi jabatan karyawan disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki serta pencapaian dan realisasi kinerja sesuai hasil evaluasi kinerja.
ensures that role and responsibilities are consistent. Employees’ promotions are based on competence, performance and achievement revealed during evaluation.
Selain imbalan moneter berupa gaji bulanan, karyawan Astra juga berhak atas berbagai fasilitas dan kemudahan yang membuat hidup lebih sejahtera dan berkembang. Seluruh karyawan tetap mendapatkan fasilitas kesehatan untuk perawatan mata, rawat inap di rumah sakit dan rawat jalan, serta manfaat asuransi jiwa. Dalam hal perawatan kesehatan bagi anggota keluarga, pegawai wanita memiliki hak yang sama seperti halnya pegawai laki-laki. Selain itu, Astra juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman untuk kepemilikan kendaraan bermotor (mobil ataupun sepeda motor), serta beasiswa pendidikan bagi karyawan dan keluarganya.
Aside from receiving monthly pay as their monetary reward, Astra’s employees are also entitled to various facilities and conveniences, ensuring that they are prosperous and continually growing. All employees are entitled to health care including eye care, inpatient care at hospitals and outpatient care as well as life insurance coverage. In terms of healthcare extended to family members, female employees are given the same facilities as male employees. In addition, Astra also offers vehicle financing (car and motorcycle) and scholarships for employees and their family members.
Astra juga menaruh perhatian besar untuk memberi apresiasi yang berimbang bagi karyawan. Dalam lingkungan kantor Grup Astra disediakan berbagai fasilitas kenyamanan layaknya rumah kedua bagi karyawan, antara lain fasilitas ruang olahraga (fitness center), ruang menyusui bagi para ibu muda yang masih bekerja. Bagi karyawan dengan masa bakti yang panjang, Astra memberikan penghargaan khusus.
Astra makes sure that impartial appreciation of employees is achieved. Astra Group office areas are designed with a number of facilities to provide a comfortable environment that creates a sense of second home for employees, such as fitness centers and nursing rooms for young mothers. Astra also appreciates its long-standing employees with special recognitions.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
97
Sumber Daya Manusia Human Capital
98
Program Pensiun Astra juga telah mengelola dana pensiunnya secara mandiri dan memberikan bekal life skills untuk menjamin kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa pensiun kelak. Kebijakan yang mengatur tentang persiapan pensiun dituangkan dalam Peraturan Perusahaan 20142015 pasal 90 ayat 1-4, yakni: • Masa Persiapan Pensiun (MPP) diberikan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri memasuki masa pensiun. • Dua tahun menjelang masa pensiun perusahaan menginformasikan mengenai masa persiapan pensiun (MPP). • Masa persiapan Pensiun lamanya 6 (enam) bulan dan program persiapan pensiun diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri. • Pelaksanaan Masa Persiapan Pensiun diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.
Pension Program Astra manages its pension fund independently. The Company equips its employees with life skills that are necessary to ensure their living standards will be maintained after they retire. The policy that regulates retirement preparation is Company Regulation 2014-2015, article 90, paragraph 1-4, which reads: • Retirement Preparation Period (MPP) is given to employees prior to retirement. • Two years before retirement, the company shall provide information on Retirement Preparation Period (MPP). • Retirement Preparation Period consists of 6 (six) months. Programs conducted during the retirement preparation period are stipulated in separate provisions. • The implementation of Retirement Preparation Period is stipulated in separate provisions.
Program pensiun yang diterapkan kepada karyawan: • Diikutkan dalam Dana Pensiun Astra (DPA) dimana perusahaan menanggung iuran sebesar 6,4% dari upah sebulan, sementara karyawan 3,2% dari upah sebulan. • Dikutsertakan dalam program Jaminan Hari Tua (JHT) dimana perusahaan menanggung iuran 3,7%, sementara karyawan 2% dari upah sebulan.
Retirement program for employees:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
• Employees are registered in Astra Pension Fund (DPA), where the Company covers 6.4% of the monthly premium, and employees cover the remaining 3.2% premium from their monthly salary. • Employees are registered in Social Security Retirement Benefits (JHT); the Company covers 3.7% of the premium, while employees cover 2% from their monthly salary.
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Capital
Program persiapan pensiun dilakukan bersama dengan Dana Pensiun Astra (DPA) dimana 2 tahun sebelum pensiun karyawan diikutkan dalam program training yang berkelanjutan dan melalui training tersebut karyawan dipersiapkan dengan materi mengenai pengelolaan keuangan dan usaha-usaha yang bisa dilakukan setelah pensiun termasuk persiapan secara mental untuk menghadapi masa pensiun.
The Retirement Preparation Program is administered by DPA. For a period of two years prior to retirement, employees are to participate in a sustainable training program. The training program helps employees by providing material on financial management and entrepreneurial opportunities that they can undertake after retirement as well as mindset setting before they enter retirement.
Dana Pensiun Astra Dana Pensiun Astra dibentuk sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa purna bakti di perusahaan. Astra mengikutsertakan setiap karyawan tetap dalam program yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra (DPA), melengkapi program jaminan hari tua, Jamsostek, yang dikelola Pemerintah.
Astra Pension Fund The Astra Pension Fund was established as an enactment of the Company’s great care to employees’ welfare after they conclude their service with the Company. Astra enters all permanent employees to programs managed by Astra Pension Fund (DPA), which complement the government’s social security program, Jamsostek.
Selain mengelola dana, DPA juga menyelenggarakan Program Persiapan Pensiun bagi karyawan yang dilaksanakan dalam jangka waktu dua tahun sebelum masa efektif purna bakti karyawan, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing karyawan dari segi finansial maupun psikologis.
Aside from administering the fund, DPA also organizes Retirement Pension Programs for employees. The program is held two years prior to retirement and is tailored to the needs and interests of employees, financially and psychologically.
Koperasi Astra International (KAI) Astra mendirikan Koperasi Astra International (KAI) untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para anggota karyawan Grup Astra selama masa bakti kepada Perusahaan. KAI bekerja sama dengan manajemen perusahaan, memfasilitasi penyelenggaraan
Astra International Cooperative (KAI) Astra established KAI to help improve the welfare of Astra Group employees during their service to the Company. Supported by the Company’s management, KAI facilitates the implementation of various activities and assistance programs for the benefit of members
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
99
Sumber Daya Manusia Human Capital
berbagai kegiatan dan program bantuan yang bermanfaat bagi anggota berserta keluarganya, antara lain pinjaman jangka pendek untuk berbagai keperluan, kredit uang muka rumah dan bantuan beasiswa.
and their families, among others short-term loans for various purposes, loans for house deposits and scholarship assistance.
Sampai dengan tahun 2014, KAI berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp 323,6 miliar (2013: Rp 322,9 miliar) dan dana beasiswa sejumlah Rp 4,7 miliar (2013: Rp 4,5 miliar) bagi 3.000 (2013: 2.720) anak karyawan. Selain itu KAI juga berhasil memproses persetujuan KPR dan melakukan serah terima 1.207 unit rumah (2013: 1.089).
Until end of 2014, KAI disbursed loans to the amount of Rp 323.6 billion (2013: Rp 322.9 billion) and scholarship funds amounting to Rp 4.7 billion (2013: Rp 4.5 billion) covering 3,000 (2013: 2,720) employees’ children. In addition, KAI assisted mortgage approval and handover of a total 1,207 houses (2013: 1,089).
ENGAGEMENT HUMAN CAPITAL BERDASARKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERKUALITAS
HUMAN CAPITAL ENGAGEMENT BASED ON ROBUST INDUSTRIAL RELATIONS
Bagi Astra, sumber daya manusia merupakan aset paling penting yang dimiliki, sebagai faktor utama yang menentukan sukses atau tidaknya perusahaan dalam merealisasikan rencana pengembangan usaha. Astra membina hubungan kerja saling menguntungkan dalam jangka panjang, bersifat proaktif dan preventif, dengan demikian dapat tumbuh ikatan dan rasa kebersamaan antara karyawan dan perusahaan untuk bersama-sama mewujudkan peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Human capital is the most important asset for Astra; it is the vital element that determines a company’s success or failure in realizing its business development plan. Astra fosters a mutually beneficial long-term relationship that applies a proactive and preventive approach; this nurtures a bond and sense of belonging between employee and company, to work in harmony toward ongoing improvement of well being.
Astra juga telah mengelola dana pensiunnya secara mandiri dan memberikan bekal life skills untuk menjamin kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa pensiun kelak Astra manages its pension fund independently. The Company equips its employees with life skills that are necessary to ensure their living standards will be maintained after they retire
100
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Capital
Astra berupaya mendorong karyawan diseluruh jajaran untuk dapat bekerja dengan sepenuh hati (passion) melalui penciptaan kondisi lingkungan kerja yang memotivasi karyawan untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi tertingginya demi mendukung pencapaian target kinerja, baik dalam lingkup personal, tim maupun perusahaan tempat mereka bertugas.
Astra encourages employees at all levels to work with passion and enables this by creating working environments that spur employees to always exercise their best endeavors in realizing performance targets – whether they be personal, team or Company targets.
Astra juga berupaya untuk terus membina hubungan dua arah yang kondusif dengan serikat pekerja sebagai perwakilan para karyawan yang membela hak mereka. Secara umum Astra mendorong setiap perusahaan di grup untuk dapat memiliki:
Astra also continues to promote a two-way, robust relationship with the trade union that acts as employee representative and advocate of employee rights. In general, Astra urges all companies within its Group to have:
1. LKS Bipartit, atau Lembaga Kerjasama Bipartit LKS Bipartit adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja/ serikat buruh yang sudah tercatat sebagai instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.
1. Bipartite Cooperation Forum Bipartite Cooperation Forum is a forum in a company that facilitates communication and consultation on issues related to industrial relations. Members of this forum are business owners and trade unions that have been registered as the entity responsible for employment issues.
2. Mekanisme komplain Mekanisme ini merupakan sebuah SOP dalam penanganan komplain karyawan yang mengakomodir penyaluran komplain serta umpan baliknya, sehingga karyawan memiliki saluran yang jelas terhadap komplainnya.
2. Complaint mechanism Complaint mechanisms consist of SOP to handle employee complaints. The SOP covers complaint delivery and feedback, ensuring that employees have a clear, dedicated channel through which to lodge complaints.
Dalam membina hubungan dengan karyawan, seluruh Grup Astra berpedoman pada prinsip kewajaran berlandaskan nilai-nilai luhur Catur Dharma serta norma-norma dan perilaku bisnis dan sosial yang berlaku umum. Astra juga menerapkan Panduan Kode Etik Astra yang berfungsi sebagai pedoman utama dalam menjalankan kegiatan bisnis, antara lain, mengatur kesetaraan karyawan dalam hal rekrutmen serta peningkatan kompetensi, dan karir, tanpa memandang latar belakang gender, usia, etnik, agama maupun kondisi cacat fisik.
In its relationship with employees, Astra seeks to establish reasonable interactions based on the honorable principles of Catur Dharma as well as general business norms and social ethics. Astra applies the Astra Code of Conduct as the primary guideline in business activity implementation. The Code of Conduct assures employee equality in terms of recruitment, skills development and career path, irrespective of gender, age, ethnicity, religion or physical disability.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
101
Sumber Daya Manusia Human Capital
Astra berupaya mendorong karyawan diseluruh jajaran untuk dapat bekerja dengan sepenuh hati (work with passion) melalui penciptaan kondisi lingkungan kerja yang memotivasi karyawan untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi tertingginya demi mendukung pencapaian target kinerja, baik secara personal maupun teamwork. Astra encourages employees at all levels to work with passion and enables this by creating working environments that spur employees to always exercise their best endeavors in realizing performance targets, both personal and team targets.
102
Berbagai program karyawan yang menarik juga menjadi salah satu strategi Astra untuk membina hubungan yang erat dan harmonis dengan karyawan. Semangat kebersamaan, kerja sama dan sinergi lintas divisi, sektor dan jabatan, serta kesempatan untuk penyaluran bakat dan minat individu terus dihembuskan dalam ragam aktivitas yang diselenggarakan seperti Family Day, Pekan Olah Raga dan Seni (PORSE) dan acara-acara penting lainnya.
Having a variety of unique employee programs in place is one of Astra’s strategies to build solid and harmonious relationships with employees. Esprit de corps, collaboration and synergy that transcends divisions, sectors and titles, as well as opportunities for personal expression of talents and hobbies are always promoted and encouraged through a series of activities, e.g. Family Day, Sports and Arts Week and other important events.
Beragam program dalam meningkatkan hubungan industrial yang berkualitas membuat karyawan memiliki tingkat engagement yang tinggi terhadap perusahaan sebagaimana ditunjukkan hasil Employee Engagement Survey yang dilakukan secara berkala. Hal tersebut juga mempengaruhi rendahnya tingkat turnover karyawan di seluruh unit bisnis Astra.
The wide range of programs that further quality industrial relations ensures that employees have a high engagement level with the Company, as reflected by Employee Engagement Survey results conducted periodically. It is also reflected in the low turnover of employees across all business units of Astra.
DEMOGRAFI KARYAWAN
EMPLOYEE DEMOGRAPHY
Selaras dengan pertumbuhan skala usaha dan bertambahnya jumlah perusahaan di Grup Astra, total karyawan terus bertambah, dari 197.434 orang di tahun 2013 menjadi 225.580 orang di tahun 2014, naik 14%. Untuk tahun 2014, mayoritas status kepegawaian adalah pegawai tetap 158.079 orang (70%), pegawai kontrak 67.168 orang (29,7%) dan ekspatriat 333 orang (0,3%). Sedangkan menurut jenis kelamin, 74% laki-laki, sisanya 26% perempuan. Gambaran demografi karyawan Grup Astra adalah sebagai berikut.
Following the growth of business scale and business units under Astra Group, the total number of employees also increased from 197,434 people in 2013 to 225,580 in 2014, or up by 14%. In 2014, the composition of employees by status was made up of 158,079 permanent employees (70%), 67,168 contract employees (29.7%) and 333 expatriates (0.3%). By gender, 74% employees are male and 26% are female. Astra Group’s employee demography is presented as follows.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Capital
Karyawan Grup Astra Menurut Jenjang Pendidikan
Karyawan Grup Astra Menurut Usia
Astra Group Employees by Education
Astra Group Employees by Age
225,580 185,850 818 28,518 18,947 116,682
197,434
921
866 30,478
32,350
19,446
132,995
185,850 301 10,541 34,698
17,128 SD/SLTP
124,337
70,237
225,580 439 14,155 44,307
197,434 360 11,525 36,434
88,826
76,428
18-25
SLTA Diploma S-1 42,186 20,615 2012
22,307 2013
26-35 69,803
77,853
72,867
46-55
S-2/S-32
2014
36-45
>55 2012
2014
2013
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Segmen Bisnis Astra Group Employees by Business Line 225,580 185,850 1,439 13,500 28,931 27,690 27,736 86,284
197,434 1,521 13.381 32,346
1,555 13,401 53,989 Otomotif / Automotive 29,608
Jasa Keuangan / Financial Services
27,970
29,108
Alat Berat dan Pertambangan / Heavy Equipment and Mining
94,162
97,919
Agribisnis / Agribusiness
28,054
Infrastruktur, Logistik dan Lainnya / Infrastructure, Logistic and Others Teknologi Informasi / Information Technology 2012
2013
2014
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
103
Sumber Daya Manusia Human Capital
104
INTERNALISASI BUDAYA PERUSAHAAN
CORPORATE CULTURE INTERNALIZATION
Astra memiliki sejarah dan budaya Perusahaan yang kuat dengan filosofi Catur Dharma yang telah diwariskan oleh para pendiri sejak pertama pendirian Perusahaan. Dengan berjalannya waktu dan perkembangan Perusahaan menjadi salah satu grup usaha nasional terbesar di tanah air, nilai-nilai luhur tersebut terus berfungsi sebagai perekat ikatan pada 183 (2013: 179) perusahaan yang tergabung dalam Grup Astra, dengan didukung Sistem Manajemen Astra yang unik untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa mendatang.
Astra is a company with a notable history and strong corporate culture. Its Catur Dharma philosophy was inherited by the Company’s founders and has guided the Company since its inception. With time, and as the Company has grown, Astra has emerged as one of the largest national corporations in the country and the noble values continue to be the very fabric of the 183 (2013: 179) companies under Astra Group. Its unique Astra Management System also enables Astra’s future sustainable growth.
Budaya korporasi berdasarkan nilai-nilai Catur Dharma, pada dasarnya menuntut komitmen, integritas, dedikasi dan kompetensi yang unggul. Dengan demikian, setiap insan Astra akan mampu menciptakan pelayanan terbaik bagi konsumen, kerja sama yang erat dan sikap menghargai setiap individu serta pencapaian kinerja terbaik. Sosialisasi dan internalisasi budaya perusahaan dimulai sejak pertama kali karyawan bergabung dengan Astra melalui program orientasi karyawan, sedangkan implementasinya di seluruh jenjang organisasi terus dievaluasi dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Melalui kesetaraan sikap dan perilaku berdasarkan Catur Dharma, diharapkan akan mewujudkan masing-masing individu dan Astra untuk menjadi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
The corporate cultures founded upon Catur Dharma principles in essence are an articulation of the required commitment, integrity, dedication and superior competence. By meeting these qualities, all individuals in Astra are able to offer the best service for customers, to work together with respect for every individual and to achieve optimum performance. The socialization and internalization of corporate culture starts from the beginning when employees join Astra, delivered through employee orientation programs, while its dissemination across organizations is continually evaluated and improved. By practicing equality and behavior that are consistent with Catur Dharma principles, the individuals and Astra as a company can be a credit to this nation.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Sumber Daya Manusia Human Capital
Untuk menjaga efektivitas pemahaman dan implementasi budaya perusahaan dalam lingkup Grup Astra yang terus bertumbuh besar dan luas, Astra menilai penting untuk melakukan penguatan budaya perusahaan. Program penguatan terhadap sikap-sikap dasar dan pengembangan nilai-nilai perusahaan dilakukan secara berkala dilanjutkan dengan internalisasi dan sosialisasi secara bertahap kepada seluruh insan dalam Grup Astra serta merancang mekanisme yang memfasilitasi kelancaran pelaksanaan serta perbaikannya.
To broaden the effectiveness of understanding and corporate culture implementation in Astra Group, it is always important to strengthen efforts. Periodically, basic attitudes and corporate values are reinforced, followed by gradual internalization and socialization to all individuals in Astra Group. A mechanism is designed to facilitate smooth implementation and improve processes.
Untuk tahun 2014, kegiatan utamanya adalah pelatihan bagi para instruktur yang memegang jabatan sebagai Catur Dharma change agents agar mampu melaksanakan peran sebagai katalis budaya Perusahaan pada masing-masing lini bisnis.
In 2014, the key activity is training for trainers who are Catur Dharma change agents to better their role as corporate culture catalysts in their respective business units.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
105
Menenun Songket | Songket Weaving Isra Triansyah Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
106
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kilas Kinerja 2014 2014 Performance Highlights Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Pendapatan Bersih Net Revenue
Profit Attributable to Owners of the Parent
201,701 193,880
19,421
188,053
19,417 19,181
Rp miliar / Rp bilion
129,038
2010
2011
2012
2013
2014
14,366
2010
17,785
2011
2012
2014
2013
Untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin besar. Selain persoalan nilai tukar, beberapa persoalan mendasar yang harus diatasi adalah pengendalian tingkat inflasi, perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan investasi. As we move into 2015, the challenges that Indonesia faces will be even greater. Aside from currency issues, there are other fundamental problems that the country needs to address such as inflation, the trade balance and investment.
Dividen per Saham
Secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia, yang hasilnya bertumbuh
5
Dividend per Share
198
%
160
138
216
216
216
150
152
152* Final
113
Rp
Rp miliar / Rp bilion
162,564
In general, 2014 was a year of consolidation for Indonesia’s economy, growing at 5%
47
60
66
64
64
2010
2011
2012
2013
2014
Interim
*Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPS bulan April 2015. S ubject to approval of Shareholders at AGMS in April 2015.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
107
Tinjauan Umum Overview
Pacu Sampan Leper | Sampan Leper Race Fadli Suwandi Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest
108
TINJAUAN DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA
INDONESIA ECONOMY REVIEW AND OUTLOOK
Di tahun 2014 secara keseluruhan perekonomian global masih dalam proses pemulihan, namun belum dapat mencapai tingkat pertumbuhan seperti sebelum krisis tahun 2008. Pemulihan ekonomi global pun berjalan tidak seimbang; di satu sisi, perekonomian Amerika Serikat terus membaik, dilihat dari indikator produksi yang meningkat dan tingkat pengangguran yang menurun. Perbaikan fundamental tersebut membuat Amerika Serikat memutuskan untuk mengakhiri kebijakan Quantitative Easing, menarik kembali dana-dana dari program stimulus ekonomi pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini pada gilirannya memberi tekanan terhadap nilai tukar mata uang kuat dunia, termasuk Yen Jepang, Euro dan tentunya Rupiah.
Overall, the global economy in 2014 was still in the recovery stage, and growth has not returned to the level prior to when the crisis started in 2008. This recovery process went well in some parts of the world; the United States, for example, has been showing consistent improvement as evidenced by increasing production volume and declining rates of unemployment. Encouraged by this development, the United States finally decided to conclude its quantitative easing policy, pulling funds from economic stimulus programs employed in the earlier years. This in effect created pressure on foreign currencies including the Japanese yen, the euro and the Rupiah.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Umum Overview
Disisi lain, perekonomian Eropa, Jepang, Tiongkok, dan negara berkembang lainnya masih mengalami perlambatan. Untuk kawasan Asia, perekonomian Tiongkok untuk tahun ketiga secara berturut-turut, menunjukan penurunan dan hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,4% di tahun 2014. Demikian juga Jepang yang masih belum sepenuhnya lepas dari bayangbayang resesi, sekalipun beberapa kebijakan stimulus ekonomi telah dilaksanakan. India dilain pihak mulai menunjukan perbaikan dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi lebih besar dari tahun sebelumnya.
In other parts of the world, the economies of countries in the Eurozone, Japan, China and others were decelerating. In Asia, for the third consecutive time, China’s economy slowed and grew by only 7.4% in 2014. In Japan, the threat of recession remained imminent despite the country’s economic stimulus policies. In the meantime, India was one of the countries that showed improved growth and recorded higher growth levels than the preceding year.
Kondisi perekonomian yang masih lemah dari beberapa negara tersebut membuat permintaan produk komoditas primer Indonesia melemah, mengakibatkan defisit perdagangan melebar. Salah satu penyumbang defisit adalah neraca energi, yakni kebutuhan impor BBM, yang menyebabkan subsidi membengkak. Pemerintah pada akhirnya menyesuaikan harga BBM di bulan November dengan konsekuensi meningkatnya laju inflasi, yang membuat Bank Indonesia mempertahankan kebijakan uang ketat.
Affected by the less favorable situation in some of these countries, demand for Indonesia’s primary commodities slumped, which caused deficit in Indonesia’s trade balance. This was attributed to, among other things, the energy sector, where fuel imports jumped and subsidies escalated. In November, the Government of Indonesia adjusted fuel prices and consequently inflation rose. Bank Indonesia exerted control over the situation by applying a stringent money policy.
Tingkat inflasi pada akhir tahun 2014 berada pada level 8,36%, hanya sedikit lebih rendah dari 8,38% pada tahun 2013. Penyesuaian harga BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi penyebab utama terhadap naiknya inflasi tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya menunjukan trend berikut; tingkat bunga acuan berada pada level 7,75%, naik dari posisi 7,50% diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir Desember 2014 sebesar US$ 111,9 miliar serta kurs rupiah berada pada level Rp 12.440/US$, melemah 2,06% dari Rp 12.189/US$ pada akhir tahun 2013.
Inflation at the end of the year stood at 8.36%, only slightly lower than 8.38% when 2013 closed. Changes in fuel prices as well as in electricity tariffs were the main and underlying causes that drove the inflation hike. Meanwhile, macro-economic indicators showed the following trend: the benchmark interest rate stood at 7.75%, up from 7.50% at the end of 2013; foreign exchange reserves as of the end of December 2014 stood at US$ 111.9 billion; and the rupiah against the US dollar was at Rp 12,440 per dollar, weakening by 2.06% from Rp 12,189 per dollar at the end 2013.
Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia. Dengan ekonomi yang tumbuh 5,02%, Indonesia masih lebih baik dari Singapura (2,83%) dan Korea Selatan (3,30%). Selain itu, tingginya permintaan domestik tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
In general, 2014 was a year of consolidation for Indonesia’s economy. Growing at 5.02%, Indonesia still outperformed Singapore (2.83%) and South Korea (3.30%). In addition, domestic demand remained as the backbone of Indonesia’s economy.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
109
Tinjauan Umum Overview
110
Pelemahan pertumbuhan tersebut juga menunjukan masih lemahnya kondisi fiskal nasional, ditandai dengan masih tingginya defisit neraca perdagangan dengan penyebab utama adalah besarnya subsidi energi yang totalnya mencapai angka di atas Rp 400 triliun. Di sisi moneter, langkah BI mempertahankan kebijakan uang ketat secara terukur, membuat perbankan Indonesia memiliki fundamental yang kuat, dengan rata-rata CAR perbankan sekitar 18%, jauh di atas ketentuan minimal sebesar 8%. Jumlah kredit bermasalah juga berada dikisaran 2%, dibawah ketentuan maksimal 5%.
However, what Indonesia’s lower growth reflected was in fact the weak state of national fiscal conditions, marked by the large deficit in the trade balance mainly caused by energy subsidies that amounted to over Rp 400 trillion. On the monetary side, Bank Indonesia’s decision to apply a rigorous and measurable monetary policy helped to bolster the base of Indonesian banks, as shown by an average CAR of 18%, far above the 8% minimum requirement. Further, non-performing loans stood at around 2%, lower than the maximum 5%.
Untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin besar. Selain persoalan nilai tukar, beberapa persoalan mendasar yang harus dipecahkan adalah pengendalian tingkat inflasi, perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan investasi. Sebagai upaya menekan deficit trade balance, menekan inflasi, dan menjaga stabilitas nilai kurs Rupiah Bank Indonesia diperkirakan akan tetap menerapkan kebijakan tight money policy yang telah dijalankan selama tahun 2014. Kebijakan ini ditempuh sebagai langkah antisipasi tekanan dari faktor eksternal, seperti potensi kenaikan suku bunga The Fed, yang tampak dari peningkatan US Treasury Yield dan penguatan mata uang Dollar, yang dapat mendorong investor untuk memindahkan investasinya dari emerging market (termasuk Indonesia) ke Amerika Serikat.
As we move into 2015, the challenges will be even greater for Indonesia. Aside from currency issues, there are other fundamental problems that the country needs to address such as inflation, the trade balance and investment. To reduce the trade balance deficit, control inflation and maintain currency rates at a favorable level, Bank Indonesia is expected to continue its tight monetary policy that it started in 2014. The policy was necessary to anticipate external pressure such as higher interest rates from the Federal Reserve, as signalled by an increase in US Treasury yields and the strengthening of the US dollar – conditions that may encourage investors to move their investments from the emerging markets (that include Indonesia) to the United States.
Hal yang membesarkan hati adalah tingginya indeks kepercayaan konsumen terhadap pemerintah baru. Beberapa program utama yang telah direalisasikan di akhir tahun, diantaranya program pengalihan subsidi BBM untuk membiayai kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kapasitas produksi, termasuk sarana transportasi, ketenagalistrikan dan telekomunikasi, dan kebijakan yang jelas untuk merealisasikan peningkatan produksi.
However, the level of consumers’ trust in the new government of Indonesia indicates a new hope. An important step was realized toward the end of last year, which was converting the allocation for fuel subsidies to productive sectors in order to spur production capacity, including improving transportation, electricity and telecommunications infrastructure. There are also clear policies in place that address production enhancement.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Umum Overview
Tekad Pemerintah baru untuk membenahi dan memastikan ketersediaan infrastruktur dasar tersebut diyakini akan membuat kegiatan ekonomi dapat berlangsung semakin lebih efisien dan dapat mendukung peningkatan kegiatan produksi di seluruh wilayah Indonesia. Langkah tersebut akan lebih memastikan berkembangnya status Indonesia, yang sebelumnya telah masuk ke dalam negara berpendapatan menengah, dengan pendapatan per kapita 2012 sekitar US$ 4.154 (Human Development Index 2012, World Population Data Sheet, data.worldbank. org), menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita diatas US$ 10.000 di masa mendatang.
The determination of the new government to reform and to ensure the availability of basic infrastructure is a positive signal to the economy, sending optimism on efficient economic activities and improved production activities across Indonesia. These steps will certainly provide a strong base for Indonesia to elevate its status; after being recognized as a middle-income country with per capita income of around US$ 4,154 in 2012 (Human Development Index 2012, World Population Data Sheet, data.worldbank. org), Indonesia is now ready to become a developed country with per capita income of over $ 10,000 in the future.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pengamat perekonomian memperkirakan, kendati di tahun 2015 masih akan menghadapi tantangan yang berhubungan dengan defisit neraca berjalan dan nilai tukar, perekonomian Indonesia akan tumbuh pada kisaran yang tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan tahun 2014. Keseluruhan tinjauan kondisi ekonomi dan data-data kajian lembaga kredibel tersebut menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang sangat baik. Hal tersebut akan membuka peluang investasi pada berbagai sektor-sektor ekonomi di seluruh Indonesia.
In view of the above, economic observers project that, despite challenges with regard to the trade balance deficit and currency exchange rate, Indonesia’s economy will grow at levels at least similar to 2014. The overall economic review, supported by data published by credible institutions shows that Indonesia’s economic opportunities going forward will stay sound and lucrative with investment opportunities in various economic sectors throughout the country.
Kondisi dan prospek ekonomi tersebut memberi dampak dan prospek yang berbeda terhadap setiap segmen bisnis yang dijalani oleh Astra. Uraian prospek dari masing-masing segmen usaha sebagai dampak perubahan kondisi usaha dan kondisi ekonomi selanjutnya dijelaskan pada pembahasan masing-masing segmen bisnis terkait.
The economic conditions and outlook set the context for all of Astra’s business segments and render different impacts to the businesses. The following section discusses how each business segment operates within the above economic setting and its link to their performance.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
111
Struktur Bisnis
Business Structure
Jasa Keuangan Financial Service
Alat Berat dan Pertambangan
Otomotif
Heavy Equipment and Mining
Automotive
112
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Infrastruktur, Logistik dan Lainnya Infrastructure, Logistics, and Others
Teknologi Informasi
Agribisnis Agribusiness
Information Technology
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
113
Otomotif Automotive
Astra konsisten mengembangkan portofolio otomotif di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan sarana transportasi yang handal dan terjangkau, baik berupa kendaraan roda empat maupun roda dua, yang memungkinkan para pelanggan untuk melakukan beragam aktivitas dengan nyaman, didukung ketersediaan jaringan layanan purna jual yang mengerti akan kebutuhannya. Astra consistently develops its automotive portfolio in Indonesia to meet the needs of Indonesians for reliable and accessible means of transportation, whether four-wheel or two-wheel. We aim to enable our customers to carry out their day-to-day activities by providing after sales services dedicated to catering to their needs.
114
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Segmen otomotif Astra mengacu pada kegiatan beberapa anak usaha dan afiliasi dibidang produksi, distribusi, dan jasa terkait industri otomotif dengan tiga produk utama, yakni mobil, motor dan suku cadang. Jaminan kualitas produk dan layanan membuat bisnis otomotif Astra dikenal dan dipercaya sebagai sahabat dan mitra yang handal dalam memenuhi kebutuhan alat transportasi bagi keluarga, korporasi dan masyarakat umum di seluruh Indonesia.
Astra’s automotive segment entails a variety of activities carried out by subsidiaries and affiliates that focus on manufacturing, distribution and other automotive-related services, with three main products: cars, motorcycles and spare parts. Guaranteed product and service quality has made Astra’s automotive business a renowned, trusted and reliable partner in providing means of transportation to families, corporations and the Indonesian public in general.
Astra menawarkan ragam pilihan dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan konsumen, mulai dari sepeda motor Honda hingga berbagai ukuran mobil dan truk bermerek Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks. Berbagai merk tersebut diproduksi atau dikelola oleh perusahaan Grup Astra dengan persentase kepemilikan bervariasi. Astra juga memastikan kemudahan jangkauan bagi konsumen untuk pembelian, pemeliharaan dan perawatan kendaraan dengan jaringan distribusi dan layanan terluas di Indonesia, didukung oleh jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang menawarkan kredit konvensional dan syariah yang terjangkau serta variasi jenis suku cadang dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra Otoparts.
Astra offers a comprehensive range of options of the latest motor vehicle models that appeal to customers’ needs – from Honda motorcycles to various types and sizes of car and truck from Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot and UD Trucks. These various models and types are manufactured or managed by Astra Group company under different stock ownership. Astra also ensures that customers can easily access the point of sales and maintenance outlets by setting up the largest and most extensive distribution and service network in Indonesia, complemented by Astra’s financing companies that offer both conventional and sharia financing schemes as well as a wide range of spare parts and automotive accessories manufactured by Astra Otoparts.
Melalui AstraWorld, Astra menunjukkan komitmen untuk memaksimalkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Setiap tahap pembelian dan kepemilikan kendaraan dibantu dengan berbagai layanan, mulai dari bantuan konsultasi, penawaran fasilitas pembiayaan, perlindungan asuransi serta akses layanan darurat dan penyelesaian keluhan pelanggan.
Through AstraWorld, Astra shows its commitment to always enhancing customer satisfaction and loyalty. Astra seeks to create an end-to-end service experience from consultation assistance to helping customers make buying decisions, offering financing and insurance and providing emergency service, to complaint resolution.
Astra senantiasa memotori berbagai inisiatif pengembangan bisnis dengan semangat inovasi yang bertujuan untuk meraih prestasi lebih baik serta mempertahankan daya saing dan posisi kepemimpinan dengan reputasi kendaraan Astra sebagai pilihan favorit masyarakat Indonesia. Astra memantapkan jejak inovasinya dalam industri otomotif nasional dengan diluncurkannya dua model kendaraan perdana karya cipta anak bangsa yang dikembangkan
Astra aims to always be at the frontier of innovation, pioneering business development initiatives with the spirit to excel, to be competitive and to attain market leadership by making sure Astra vehicle products are the first choice of Indonesian consumers. Astra marked an innovative achievement in the national automotive industry by launching two cars, the first of their kind created by this nation’s talents within Astra’s internal team and in collaboration
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
115
Tinjauan Bisnis Business Review
116
oleh tim internal Astra, bekerjasama dengan Toyota dan Daihatsu, yaitu Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla.
with Toyota and Daihatsu – Astra Toyota Agya and Astra Daihatsu Ayla.
Komitmen pada kualitas layanan dan inovasi yang diterapkan membuat unit otomotif tetap mampu menunjukan kinerja yang cukup membesarkan hati di tahun 2014 yang penuh tantangan. Total volume penjualan mobil Astra di tahun 2014 mencapai 614 ribu unit, turun 6% dari 654 ribu unit di tahun sebelumnya, dengan pangsa pasar sedikit menurun dari 53% menjadi 51%. Sementara penjualan sepeda motor Honda kembali mencatatkan kenaikan hingga sebesar 7,5%, dari 4,7 juta unit ditahun 2013 menjadi 5,1 juta unit pada tahun 2014 diiringi kenaikan pangsa pasar dari 61% menjadi 64%. Penjualan produk komponen otomotif juga mengalami kenaikan selaras dengan pertumbuhan volume penjualan mobil maupun motor.
The commitment to service quality and innovation enabled the automotive unit to record satisfactory results during the challenging 2014. The total sales volume of Astra cars in 2014 reached 614 thousand units, down by 6% from 654 thousand units in the earlier year, while market share drop from 53% to 51%. Meanwhile, sales of Honda motorcycle showed strong growth of 7.5%, rising from 4.7 million units in 2013 to 5.1 million units in 2014, while market share increased from 61% to 64%. Sales of automotive components also tracked the growth of sales volumes of both cars and motorcycles.
Pada tahun 2014, segmen bisnis otomotif Astra secara keseluruhan membukukan penurunan pendapatan bersih sebesar 1% dari Rp 108,0 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 107,0 triliun. Tingginya tingkat persaingan dan naiknya berbagai komponen biaya, seperti biaya bahan baku dan tenaga kerja, membuat laba bersih segmen otomotif mengalami penurunan menjadi Rp 8,5 triliun, turun 14% dari Rp 9,8 triliun pada tahun sebelumnya. Kontribusi pendapatan bersih di sektor otomotif terhadap total pendapatan bersih Astra, juga terpengaruh, menurun dari 56% pada tahun 2013 menjadi 53%.
In 2014, net revenue from Astra automotive businesses amounted to Rp 107.0 trillion in 2014, declined by 1% from Rp 108.0 trillion in 2013. Tough competition and increases across several cost components, including raw material and labor, affected net income performance of automotive segment, which decreased to Rp 8.5 trillion, down by 14% from Rp 9.8 trillion in the previous year. Thus, the automotive segment net revenue contribution to Astra’s consolidated net revenue was also affected and decreased from 56% in 2013 to 53%.
Pada pos laba bersih, grup otomotif di tahun 2014 memberi kontribusi sebesar 44% terhadap laba bersih Grup senilai Rp 19,2 triliun.
In terms of net income, the automotive group in 2014 accounted for 44% of the Group’s Rp 19.2 trillion in net profit.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Tabel Kepemilikan Saham Astra di Perusahaan-perusahaan Manufaktur Otomotif, 2014 Astra Share Ownership in Automotive Manufacturing Companies, 2014 Nama Singkatan Persentase Kepemilikan Saham Name Abreviation Shareholding Percentage PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN 5% PT Astra Daihatsu Motor ADM 32% PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI 45% PT Astra Multi Trucks Indonesia AMT Indonesia 75% PT Tjahja Sakti Motor TSM 100% PT Astra Honda Motor AHM 50% PT Astra Otoparts Tbk AOP 80%
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
117
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Automotive Industry Review and Outlook
118
Tinjauan Industri Otomotif 2014
Automotive Industry Review 2014
Tahun 2014 merupakan salah satu periode yang penuh tantangan dalam industri otomotif. Seperti disinggung pada uraian tinjauan ekonomi makro, ada empat sebab utama yang membuat permintaan mobil melambat di tahun 2014, dan disaat bersamaan, terjadi peningkatan persaingan antar produsen otomotif nasional. Pertama, menurunnya daya beli konsumen sebagai akibat melemahnya kegiatan perekonomian nasional sebagai dampak belum pulihnya perekonomian global yang dibarengi naiknya harga BBM dan biaya energi lain (listrik dan gas). Pelemahan kondisi ekonomi global juga membuat lemahnya permintaan akan komoditas primer indonesia, seperti hasil perkebunan dan produk mineral primer.
The year 2014 was regarded as an extremely challenging period by the automotive industry. As illustrated in the macro-economic review section, there were four underlying factors that impeded growth of automotive demands in 2014 and at the same time heightened competition in the industry. First, buying power was affected by the sluggish national economy, which was caused by slow recovery in the global economy. At the same time, household costs increased following changes in fuel price and other energy needs (electricity and gas). Global economic condition also affected demand for Indonesian primary commodities such as from the plantation sector and primary mineral products.
Kedua, melemahnya nilai tukar rupiah dan ketiga naiknya tingkat suku bunga, yang membuat daya beli konsumen melemah, yang memicu penundaan pembelian barang-barang diluar kebutuhan pokok, termasuk kendaraan. Yang keempat adalah agenda Pemilu nasional yang sempat menciptakan kondisi ketidakpastian dibidang sosial politik yang juga membuat konsumen menunda keputusan pembelian kendaraan.
The second and third factors were the weakening rupiah exchange rate and increase in the interest rate; with restricted buying power, consumers tended to focus on purchases of primary goods and delay other purchases, including vehicles. The fourth factor was the national elections, which, for a period of time in 2014, created uncertainty in the socio-political sphere and also affected consumers’ buying decisions.
Seluruh kondisi tersebut membuat realisasi penjualan mobil di Indonesia relatif sama, tidak berubah dari jumlah penjualan di tahun 2013 yang sebesar 1,2 juta unit (sumber: Gaikindo). Pasar mobil nasional masih dimotori oleh pasar kendaraan penumpang (passenger car) yang berkontribusi sekitar 73% dari total penjualan mobil, kemudian diikuti oleh pasar kendaraan komersial sebesar 27%. Salah satu dari produk mobil penumpang yang meramaikan pasar pada tahun 2014 adalah kendaraan ramah lingkungan Low Cost Green Car (LCGC) dan mobil jenis MPV, seperti Toyota Innova, Toyota
Under the above circumstances, car sales in Indonesia were relatively flat, with insignificant change of volume from 2013, when total sales achieved 1.2 million units (source: Gaikindo). The leading products in the national car market were still passenger cars, which contributed to around 73% of the total car sales volume, while commercial cars contributed 27%. Among the notable passenger car products in the market in 2014 were low cost green car (LCGC) automobiles and MPV types such as the Toyota Innova, Toyota Avanza and Daihatsu Xenia. Commercial-car sales in the meantime were affected by sluggish
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Automotive Industry Review and Outlook
Avanza, dan Daihatsu Xenia. Pelemahan kegiatan perekonomian juga membuat lemahnya permintaan kendaraan komersial seperti truck ringan, truck sedang, pick up dan sebagainya. Secara keseluruhan hanya mobil jenis LCGC saja yang permintaannya di tahun 2014 lalu mengalami peningkatan.
economic activities whereby demand for light trucks, medium trucks and pick-ups, to mention a few, decreased. Overall, across all categories, it was only demand for LCGC cars that showed growth.
Ditengah melemahnya permintaan, realisasi investasi berupa penambahan kapasitas produksi dan perluasan jaringan pemasaran yang dilakukan para produsen otomotif dan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) terus berlangsung. Dengan penambahan kapasitas produksi tersebut terjadilah excess supply yang menyebabkan kerasnya persaingan bisnis mobil Indonesia sepanjang tahun 2014.
Amid low demand, from the supply side initiatives such as production capacity enhancement and expansion of marketing networks carried out by car manufacturers and sole agents entered their commercial stage in 2014. With automakers utilizing their increased production capacity, excess supply was inevitable and predictably drove tight competition in Indonesia’s automobile business throughout 2014.
Pasar sepeda motor domestik juga cukup terpengaruh oleh kurang kondusifnya kondisi perekonomian nasional di tahun 2014 lalu, seperti tercermin pada tingkat pertumbuhan volume penjualan yang lebih rendah. Setelah sebelumnya, di tahun 2013 volume penjualan sepeda motor tumbuh 10% mencapai 7,7 juta unit, pada tahun 2014 volume penjualan hanya tumbuh sekitar 2% mencapai 7,9 juta unit.
The motorcycle market was also affected by the adverse economic conditions in 2014, as reflected in lower growth of sales volume. After growing by 10% in 2013 and selling 7.7 million units, in 2014 the sales volume rose by only 2% to 7.9 million units.
Prospek Industri Otomotif
Automotive Industry Outlook
Kondisi industri otomotif di tahun 2014 tersebut diperkirakan masih akan berlangsung di tahun 2015. Realisasi angka penjualan di tahun mendatang diproyeksikan bergerak lambat dalam jangka pendek, sampai dengan terjadinya perubahan makro ekonomi secara fundamental. Realisasi pembangunan infrastruktur dari pengalihan subsidi BBM dan perbaikan kondisi usaha diharapkan dapat membuat perekonomian domestik tumbuh lebih baik. Dilain pihak perbaikan perekonomian global yang sebelumnya berjalan tidak seimbang, diharapkan berlangsung lebih baik, didorong oleh turunnya harga minyak di pasar global, dan didukung oleh keberhasilan program intensif ekonomi di beberapa negara kawasan Asia seperti Cina dan Jepang.
Automotive industry conditions in 2014 are projected to continue into 2015. Realization of sales volume in the coming year is forecast to be flat, at least in the short term, until fundamental changes at the macro-economic level take place. At the national level, infrastructure development as a result of fuel subsidy conversion and an improved domestic situation overall are expected to spur economic growth. Globally, progress is expected to occur across different countries, especially now that global oil prices have decreased and a number of countries in Asia, such as China and Japan, have started to gain success from their intensive economic programs.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
119
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Automotive Industry Review and Outlook
120
Kondisi tersebut diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kembali pasar otomotif, sehingga mendorong maraknya investasi oleh pemegang merek otomotif internasional di Indonesia yang merefleksikan prospek jangka panjang yang dinilai sangat menjanjikan, dan dapat menjadi kenyataan. Prospek ekonomi Indonesia dalam jangka panjang yang semakin baik serta jumlah populasi penduduk berpenghasilan menengah ke atas yang terus berkembang akan mendorong peningkatan mobilitas yang pada akhirnya membutuhkan dukungan alat transportasi yang memadai.
The conditions are also expected to propel the growth of the automotive market and will therefore attract more investment from international automotive companies in Indonesia. This will enable the country to realize its long-term and sizeable potential. Indonesia’s economy in the future is projected to grow, and the middle-income population will also continue to expand, which means greater mobility will be required and convenient means of transportation will become part of the everyday necessity.
Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih mencatat tingkat kepemilikan mobil yang relatif rendah saat ini, yaitu 1 mobil untuk setiap 25 orang, atau baru 4% dari populasi penduduk. Di negara lain di kawasan ASEAN, angka ini sudah mencapai 30%. Suatu indikasi bahwa masih tingginya potensi pertumbuhan permintaan otomotif di tahuntahun mendatang.
Compared with other countries, Indonesia’s car ownership ratio is in fact relatively low, at one car for every 25 people, or only 4% of the country’s population. In other ASEAN countries, the ratio has reached 30%. This indicates that the automotive sector still has ample room for growth in the coming years.
Dengan kondisi keterbatasan sarana transportasi umum, kepemilikan mobil di Indonesia bukan hanya bagian dari gaya hidup, melainkan kebutuhan untuk mendukung mobilitas, mendukung kegiatan usaha dan aktivitas lainya. Sehingga permintaan mobil penumpang, utamanya jenis MPV 7 penumpang di masa mendatang tampaknya akan pulih lebih cepat. Mobil-mobil kompak yang termasuk kelompok LCGC tampaknya juga akan tetap diminati di masa mendatang. Sementara pertumbuhan permintaan mobil komersial akan berkorelasi dengan kecepatan pulihnya perekonomian global dan nasional di masa-masa mendatang.
Considering the situation of public transportation, car ownership in Indonesia is not only part of a lifestyle; there is genuine need for cars to support users’ mobility in carrying out their business or other daily activities. Therefore, demand for passenger cars, especially MPVs that can carry up to seven passengers, is projected to recover at a rapid pace. City cars in the LCGC category will also continue to perform notably, while demand for commercial cars will correlate with the speed of global and national economy recovery.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Automotive Industry Review and Outlook
Pada sisi lain, tingginya biaya bahan bakar minyak, kondisi lalu lintas yang padat dan terbatasnya transportasi publik yang nyaman serta infrastruktur perhubungan yang memadai membuat sepeda motor menjadi andalan masyarakat Indonesia untuk mendukung mobilitasnya sehari-hari berkat kemudahan bermanuver di jalan-jalan sempit untuk menuju tujuan dengan lebih cepat dan efisien.
On the other hand, high fuel costs, traffic congestion and the lack of convenient public transportation and adequate transportation infrastructure will drive Indonesian consumers also to rely on motorcycles for their day-to-day activities. Motorcycles are undeniably agile and easily maneuvered in narrow spaces, enabling users to arrive at their destinations quickly and efficiently.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat penghasilan yang masih termasuk golongan menengah, menjadikan sepeda motor sebagai pilihan sarana transportasi yang paling ekonomis. Potensi permintaan sepeda motor juga akan berasal dari habisnya masa pakai yang diperkirakan berulang setiap 3-5 tahun sekali, menunjukkan tetap tingginya prospek industri sepeda motor di tahun-tahun mendatang.
The vast Indonesian population and its middleincome status make motorcycles the most economical means of transportation. Demand for motorcycles will also be driven by a utilization cycle that is estimated to occur every three to five years, which signals a promising outlook for the motorcycle market in the future.
Mengingat strategisnya peran alat transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Astra mengalokasikan dana investasi yang memadai untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya di sektor otomotif, dalam bentuk pembangunan fasilitas produksi mobil maupun sepeda motor guna memenuhi kebutuhan konsumen akan produk pendukung transportasi yang berkualitas sebagaimana diuraikan pada penjelasan berikut.
Considering the strategic role of transportation in boosting the economic growth and the wellbeing of the people, Astra allocates sufficient investment funds to enhance its competence and capability in the automotive sector by establishing car and motorcycle manufacturing facilities. Astra aims to meet customers’ needs for quality transportation apparatus, as will be elaborated in the following section.
Total volume penjualan mobil Astra di tahun 2014 mencapai
614.000
unit
The total sales volume of Astra cars in 2014 reached 614,000 units
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
121
Grup Mobil Group Automobile
Astra memandang Indonesia memiliki potensi pasar yang akan bertumbuh semakin baik, mengingat besarnya potensi pertambahan penduduk berpenghasilan menengah dan tinggi di masa mendatang dari total jumlah penduduk yang saat ini berkisar 253 juta jiwa. Bagi masyarakat Indonesia, kepemilikan kendaraan adalah suatu kebutuhan untuk mendukung mobilitas dalam melaksanakan beragam aktivitas, baik dalam rangka pelaksanaan tugas maupun untuk berekreasi bersama keluarga. Oleh karena itu, pelemahan permintaan yang membuat persaingan semakin ketat saat ini, tidak mempengaruhi komitmen Astra untuk merealisasikan beragam program investasinya. Astra konsisten memperkenalkan produk-produk baru, menambah kapasitas produksi, menginisiasi penerapan beragam inovasi untuk meningkatkan kinerja produknya, memperluas jaringan dan menyempurnakan kualitas layanan purna jual agar semakin dekat dengan para pelanggan setia Toyota di Indonesia, memenuhi harapan mereka terhadap produk-produk kendaraan penumpang maupun kendaraan komersial berkualitas, stylish dan andal sesuai dengan kebutuhan, sekaligus mengiringi perjalanan Indonesia membangun masyarakat yang semakin maju dan sejahtera. With the sizeable growth potential of the middle and high-income population in Indonesia, which at present reaching 253 million people, Astra believes that Indonesia’s market potential will only grow. For many Indonesians, a private vehicle is a necessity for mobility, enabling them to carry out any kind of activities for work or leisure purposes. To that end, despite the declining demand that heightened competition, Astra’s commitment to its investment programs did not waver. Astra consistently introduces new products, enhances production capacity, initiates a variety of innovation programs to improve product performance, expands its network and enhances its after sales service quality. All these efforts are made to strengthen Toyota’s relationship with its loyal customers across Indonesia, fulfilling their expectations of passenger and commercial cars that are of excellent quality, stylish and apt for their needs. We are dedicated to walking alongside Indonesia, building the welfare of the people.
Suparno Djasmin Direktur / Director
122
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Kendaraan Penumpang & Komersial
Passenger & Commercial Vehicles
Toyota
Toyota
PT Toyota-Astra Motor (TAM) adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Perseroan dan Toyota Motor Corporation (TMC), dengan komposisi kepemilikan saham masing- masing sebesar 51% dan 49%. TAM merupakan agen pemegang merek Toyota di Indonesia.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) is an entity jointly controlled by the Company and Toyota Motor Corporation (TMC), with ownership composition of 51% and 49%, respectively. TAM is Toyota’s brand-holding agent in Indonesia.
PEMASARAN
MARKETING
Toyota kini semakin berkembang sebagai salah satu merek mobil favorit masyarakat Indonesia dengan berbagai keunggulan yang dapat memenuhi ekspektasi pelanggan setianya di tanah air. Berbagai keunggulan yang dimiliki Toyota dalam hal kemudahan perawatan, luasnya jaringan layanan yang dilengkapi dengan kemampuannya dalam menawarkan beragam variasi kendaraan untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen dalam kategori pasar yang berbeda, serta kemampuan berinovasi untuk terus memperbaharui penawaran produk selaras dengan perkembangan teknologi dan tren di dunia otomotif.
Toyota continues to grow as one of Indonesia’s leading car brands, offering abundant features of excellence that justly meet the expectations of its loyal customers in the country. Toyota’s outstanding features include easy maintenance, vast service network and availability of a wide selection of car types for all kinds of consumers’ needs and market categories. Toyota also has the unique ability to continuously innovate and reinvigorate its product propositions in line with technological development and trends in the automotive industry.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
123
Tinjauan Bisnis Business Review
124
Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen akan mobil yang berkualitas yang juga selaras dengan perubahan lifestyle, pada tahun 2014, Toyota kembali meluncurkan sebanyak 5 model mobil Toyota dan Lexus baru dan 2 model facelift pada berbagai kelas kendaraan sebagai salah satu inisiatif strategi untuk menjaga posisi kepemimpinan pasar.
To meet consumers’ demands for quality cars that are aligned with changes in lifestyle, Toyota and Lexus introduced 5 new models and 2 facelift models in 2014 across various car types as part of Toyota’s strategic initiatives to maintain market leadership.
Dalam rangka mengatasi kerasnya tingkat persaingan, Toyota berupaya meningkatkan kualitas produk & layanan yang terbaik bagi pelanggan, di seluruh wilayah dan di seluruh segmen pasar – Provide Best Total Customer Ownership Experience – untuk memenangkan loyalitas konsumen.
To stand out amid the rigorous competition, Toyota strives to improve the quality of its products and services, committed to providing the best to customers anywhere in the country and in all market segments – Provide Best Total Customer Ownership Experience - in order to win customer loyalty.
Secara keseluruhan, Toyota berhasil mempertahankan urutan teratas berdasarkan porsi penjualan mobil nasional. Namun demikian, kerasnya persaingan pasar terutama pada segmen mobil low MPV, menghasilkan realisasi pangsa pasar yang lebih rendah, yaitu 33% dari posisi 35% di tahun sebelumnya.
Overall, Toyota was able to maintain its nationwide position of car sales, although stringent market competition did affect some segments, especially low MPV. Low MPV booked a lower market share of 33% from 35% the previous year.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
125
Tinjauan Bisnis Business Review
126
Ditengah kondisi usaha yang menantang tersebut TAM konsisten merealisasikan investasinya dalam rangka meningkatkan infrastruktur jaringan distribusi nasional yang tangguh guna memastikan kesempurnaan layanan dan membangun loyalitas serta hubungan berkelanjutan dengan pelanggan dan pemilik kendaraan. Penjualan Toyota dilakukan melalui Toyota Sales Operation (TSO), atau lebih dikenal dengan nama Auto2000, dan 4 dealer utama lainnya untuk memaksimalkan cakupan wilayah operasi di tanah air.
In a challenging business climate, TAM consistently realized its investment plans of enhancing national distribution network infrastructure to ensure service excellence, bolster customer loyalty and strengthen relationships with customers and car owners. Toyota Sales Operation (TSO), popularly known as Auto2000, conducts sales of Toyota cars as well as through another four main dealers to maximize market reach throughout the country.
Jaringan distribusi dan layanan service diperluas dengan membuka masing-masing 12 sales outlet dan 12 service outlet baru sehingga total menjadi 276 outlet pada akhir tahun 2014.
The distribution and service network is expanded with the opening of 12 new sales outlets and 12 new service outlets, totaling 276 outlets by the end of 2014.
FASILITAS PRODUKSI TOYOTA
MANUFACTURING FACILITY TOYOTA
Dalam rangka mengantisipasi peningkatan permintaan konsumen dan menunjukkan komitmen investasi yang berkelanjutan di masa mendatang, pada tahun 2012 lalu, Toyota telah mengumumkan rencana penambahan investasinya di Indonesia yang disampaikan langsung oleh Presiden Toyota Manufacturing Corporation Jepang, Akio Toyoda bersama lima perusahaan Toyota Grup lainnya. Pada tahun 2014, Astra, melalui Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tengah merealisasikan rencana investasi tersebut.
To anticipate future needs and as evidence of its commitment to sustainable investments, in 2012 Toyota announced its investment plans in Indonesia. The announcement was made by Toyota Manufacturing Corporation President Akio Toyoda, accompanied by representatives of five other companies within Toyota Group. In 2014, Astra through Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) was in the process of realizing the investment plan.
Beberapa dari rencana invetasi tersebut telah diselesaikan pada awal tahun tahun 2014, meliputi beroperasinya pabrik Karawang II yang memproduksi kendaraan penumpang (passenger car) Etios Valco, Yaris, Vios dan Limo. Selain itu, Astra tengah membangun pabrik mesin di Karawang yang direncanakan akan mulai beroperasi di tahun 2016 dengan kapasitas produksi 216.000 unit per tahun.
Some parts of the plan were concluded in the beginning of 2014, Karawang II facility has commenced operation to manufacture passenger car models Etios Valco, Yaris, Vios and Limo. In addition, Astra is constructing an engine-manufacturing facility in Karawang. Projected to start operations in 2016, the facility will have a production capacity of 216,000 units per year. Astra is also preparing programs for
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Astra juga sedang mempersiapkan aktivitas pengembangan supplier baik lapis pertama maupun lapis kedua dan ketiga untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi yang ada.
supplier development for first, second and third tier suppliers to be aligned with production capacity enhancement initiatives.
Dengan adanya fasilitas produksi yang baru, total kapasitas produksi Toyota di akhir tahun 2014 adalah sebesar 250.000 unit, tidak termasuk produk Toyota yang juga diproduksi di pabrik PT Astra Daihatsu Motor.
With the addition of the new facility, Toyota’s production capacity at the end of 2014 stood at 250,000 units, exclusive of Toyota products produced at PT Astra Daihatsu Motor facilities.
Kapasitas Produksi Terpasang Astra – Mobil Astra Production Capacity – Cars Merek Produk Nama Perusahaan 2013 2014 Brands Company PT Astra Daihatsu Motor 460,000 530,000 Toyota & Daihatsu PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia 200,000 250,000 Toyota Kijang Innova, Fortuner, Vios, Limo, Yaris & Etios Valco PT Isuzu Astra Motor Indonesia 31,000 31,000 Isuzu Elf
KINERJA TOYOTA DI TAHUN 2014
TOYOTA PERFORMANCE IN 2014
Sepanjang 2014, TAM meluncurkan 5 model mobil Toyota dan Lexus baru serta 2 model facelift, untuk menjawab keinginan konsumen akan emotional design dari sebuah produk serta melengkapi varian Toyota di kelas MPV & SUV. Inovasi-inovasi tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga penjualan beberapa varian mobil tetap meningkat dan Toyota tetap memimpin pangsa pasar mobil Indonesia.
In 2014, TAM launched 5 new Toyota and Lexus models and two facelift models to fulfill consumers’ expectation of products with emotional design and to complement Toyota’s variants in the MPV and SUV segments. The innovations were well received by the market; sales of a number of variants increased and Toyota remained the leader of Indonesia’s car market.
Pada tahun 2014, total penjualan mobil Toyota termasuk merek Lexus mencapai 399.746 unit, turun 8% dari 434.869 unit pada tahun sebelumnya. Komposisi penjualan didominasi oleh Avanza dengan 41% dari total unit penjualan pada tahun 2014, kemudian Toyota Agya dari segmen LCGC dengan 17% disusul oleh Toyota Innova yang mengambil porsi sebesar 14% dan Rush sebesar 7%.
In 2014, the overall sales of Toyota cars, including Lexus brand reached 399,746 units, or decreased 8% from 434,869 units in the previous year. Sales composition consisted of Avanza accounting for 41% of total sales in 2014; Toyota Agya from the LCGC segment with 17%; Toyota Innova with 14%; and Rush with 7%.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
127
Tinjauan Bisnis Business Review
128
Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, Toyota juga berhasil mencatatkan pertumbuhan volume ekspor kendaraan bermerek Toyota dari berbagai jenis, dengan volume ekspor per bulan mencapai 160.000 unit.
In addition to successfully meeting the needs of the domestic market, Toyota also recorded volume growth in exports of Toyota cars of different types; monthly export volume reached 160,000 units.
RENCANA TOYOTA TAHUN 2015
TOYOTA PLANS FOR 2015
Menghadapi iklim persaingan yang terus meningkat serta kondisi perekonomian yang masih dibayangi krisis ekonomi global, Toyota akan terus mengedepankan keunggulan operasional sebagai strategi pengembangan bisnis yang berkesinambungan. TAM juga berupaya mempertajam kemampuan beradaptasi dan merespon perkembangan bisnis yang dinamis, termasuk pengenalan modelmodel mobil baru, penyempurnaan layanan purna jual, penggunaan sistem informasi yang memfasilitasi integrasi data, sistem dan infrastruktur dalam kegiatan operasional, serta menjaga daya saing yang optimal melalui efisiensi biaya dan memaksimalkan kepuasan pelanggan. Seluruh upaya tersebut dielaborasikan kedalam 4 pilar strategi pengembangan, sebagai berikut:
Operational excellence as the backbone of continuous business development strategy is a fundamental element for Toyota to withstand growing competition and endure unfavorable economic conditions stemming from the global economic crisis. TAM will also strengthen its ability to adapt and respond to the dynamic changes in the business environment by introducing new models, refining after sales service networks, utilizing information systems that enable data, system and infrastructure integration within operational activities, maintaining optimum competitiveness through cost efficiency and maximizing customer satisfaction levels. These efforts are encapsulated into four pillars of development strategy:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
1. Strengthen Leadership in All Segments & Area Memperkuat kepemimpinan di seluruh segmen dan area terutama dalam mendorong image produk Toyota dan memperluas jaringan di seluruh Indonesia.
1. Strengthen Leadership in All Segments & Areas Leadership in all segments and areas is strengthened in particular to bolster the brand image of Toyota products and expand the network across all parts of Indonesia.
2. Realize Best Total Customer Ownership Experience Berusaha memberikan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk dan servis yang terbaik.
2. Realize Best Total Customer Ownership Experience Striving to provide customer satisfaction through the best products and services.
3. Strengthen Product Strategy Memperkuat strategi produk yang berfokus pada keunggulan produk-produk Toyota serta mendorong inovasi dalam produk baru yang dibutuhkan pelanggan
3. Strengthen Product Strategy Product strategy focuses on Toyota’s product excellence and innovating new products to meet customers’ needs.
4. Reinforce Resources (Business Operation, People, Organization) & Good Corporate Governance Menggunakan sumber daya terutama dalam hal SDM, modal, operasi & proses bisnis yang efektif dan infrastruktur IT yang ada sebaikbaiknya untuk melancarkan proses bisnis serta berusaha mengimplementasikan Good Corporate Governance
4. Reinforce Resources (Business Operation, People, Organization) & Good Corporate Governance To optimize resources, especially human resources, capital, effective operations & business process and IT infrastructure to enable seamless business operations and implementation of Good Corporate Governance.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
129
Tinjauan Bisnis Business Review
Penurunan permintaan baik untuk kendaraan penumpang maupun untuk kendaraan komersial membuat persaingan semakin ketat. Astra meyakini bahwa kondisi tersebut terutama disebabkan oleh melemahnya kondisi perekonomian yang suatu saat akan membaik seiring dengan semakin pulihnya perekonomian global dan semakin stabilnya kondisi sosial politik di dalam negeri mengiringi terbentuknya Pemerintahan baru yang membawa harapan bagi terjadinya perbaikan perekonomian domestik. Oleh karena itu, kami berupaya mengatasi kondisi saat ini, sekaligus mengantisipasi pulihnya pasar di masa mendatang dengan merealisasikan beragam program, meliputi: inovasi produk, perbaikan sistem operasi agar semakin efisien, peningkatan kompetensi SDM guna memperbaiki produktifitasnya dan penguatan jaringan pemasaran maupun jaringan layanan purna jual. Lower demand for commercial and passenger vehicles has resulted in tougher competition. Astra is certain that these conditions, largely driven by the sluggish economy, will improve in line with global economic growth and stable domestic social as well as political conditions, while the newly established government brings new hope for economic betterment. To that end, we have continued our efforts to overcome challenges while making sure we are ready for a better market environment by realizing a variety of programs, covering: product innovation, operational system improvement to achieve higher efficiency, human capital competency enhancement to boost productivity and strengthening marketing and after sales network.
Sudirman Maman Rusdi Direktur / Director
130
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Kendaraan Penumpang & Komersial
Passenger & Commercial Vehicles
PEMASARAN
MARKETING
Daihatsu
Daihatsu
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah agen tunggal pemegang merek Daihatsu di Indonesia. Saat ini ADM bertanggung jawab untuk memproduksi kendaraan Daihatsu dan Toyota seperti Xenia dan Avanza, Terios dan Rush, Gran Max, Luxio, Ayla dan Agya. ADM bekerjasama dengan PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (DSO) yang memiliki jaringan sekaligus menyediakan layanan penjualan dan purna jual Daihatsu di Indonesia. Selain memasarkan kelima jenis Daihatsu produksi ADM, DSO juga memasarkan Dahatsu Sirion yang diimpor dari Malaysia. Selaras dengan tagline “Daihatsu Sahabatku” seluruh Outlet Daihatsu siap melayani kebutuhan pelanggan dengan kualitas pelayanan layaknya seorang Sahabat.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) is the sole brand-holding agent of Daihatsu brand in Indonesia. Today, ADM is responsible for the manufacturing of Daihatsu and Toyota automobiles, such as Xenia and Avanza, Terios and Rush, Gran Max, Luxio, Ayla and Agya. ADM collaborates with PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (DSO), which manages the network as well as providing Daihatsu sales and after sales services in Indonesia. In addition to distributing Daihatsu vehicles manufactured by ADM, DSO also markets Daihatsu Sirion, imported from Malaysia. With the tagline “Daihatsu Sahabatku” (Daihatsu, My Best Friend), all Daihatsu outlets are ready to meet customers’ needs and welcome them with a warm and friendly service.
Sepanjang tahun 2014 Daihatsu menambah lima jaringan Outlet baru, sehingga pada akhir tahun 2014, Daihatsu di Indonesia ditopang oleh 216 Outlet yang terdiri dari 130 jaringan Outlet berstatus VSP (vehicle, service, parts) lengkap melayani penjualan, pelayanan bengkel dan suku cadang, serta 86 jaringan Outlet berstatus V (vehicle) yang hanya melayani penjualan.
In 2014, Daihatsu expanded its network by opening five new outlets. In total, by the end of 2014, Daihatsu managed 216 outlets consisting of 130 VSP (vehicle, service, parts) outlets that provide a complete range of service from sales and auto workshops to spare parts; and 86 V (vehicle) outlets that focus on sales.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
131
Tinjauan Bisnis Business Review
132
Hingga akhir tahun 2014, penjualan Daihatsu 185.226 unit dengan pangsa pasar sebesar 15,3%. Daihatsu menempati posisi kedua terbesar setelah Toyota di pasar mobil Indonesia.
By the end of 2014, Daihatsu car sales reached 185,226 units, with a 15.3% market share. Daihatsu is the second-largest brand in the Indonesian automobile market after Toyota.
Isuzu
Isuzu
Produksi dan pendistribusian mobil Isuzu beserta komponennya ditangani oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sebagai agen tunggal pemegang merek dengan didukung oleh Isuzu Sales Operation (ISO) sebagai distributor tunggal di tanah air (khusus kategori Light Commercial Vehicle (LCV).
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) as the sole brand-holding agent handles the production and distribution of Isuzu cars and spare parts. IAMI is supported by Isuzu Sales Operation (ISO) as the authorized sole distributor in Indonesia (of Light Commercial Vehicle/LCV category).
IAMI berkomitmen untuk menyediakan dan melayani segmen konsumen komersial dengan kualitas dan pilihan kendaraan komersil multi fungsi terbaik, melalui dua jenis kendaraan. Jenis yang pertama adalah Light Commercial Vehicle (LCV) yang termasuk di dalamnya adalah Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max, dan
IAMI is committed to providing and serving consumers in the commercial segment with quality and the best selection of multi-function commercial vehicle products. IAMI offers two types of vehicles – LCV, which includes Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max and MU-X; and commercial vehicle/CV, which include Bison
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
MU-X. Jenis yang kedua adalah Commercial Vehicle (CV) yang terdiri dari Bison (Pickup), N-series (Light Truck/kategori 2), F-series (Medium Truck/kategori 3).
(Pick-Up), N-series (Light Truck/category 2) and F-series (Medium Truck/category 3).
Dengan mempertimbangkan potensi pasar SUVHigh di Indonesia yang diprediksi mencapai 50.000 unit di tahun 2014, tanggal 18 Agustus 2014 Isuzu meluncurkan produk baru yang dinamai dengan MU-X. Target yang hendak dicapai adalah peringkat penjualan ketiga tertinggi untuk pasar SUV-High di tahun 2018.
Taking into account the market potential of SUV-High in Indonesia, which was projected to reach 50,000 units in 2014, on 18 August 2014 Isuzu launched a new product called MU-X. The target is to be the third-highest selling product in the SUV-High market by 2018.
Menghadapi ketatnya persaingan dan melemahnya sektor pertambangan sebagai salah satu sektor usaha konsumen Isuzu, ISO menginisiasi strategi melalui program-program yang bersinergi dengan jasa pembiayaan Astra dan customer relationship management.
To overcome rigorous competition and the declining performance of the mining sector, the industry sector of some of Isuzu’s customers, ISO implemented programs in synergy with Astra’s financing services and customer relationship management.
Selain program-program tersebut, ISO juga menambah jaringan operasionalnya dari 102 outlet pada tahun 2013 menjadi 107 outlet pada tahun 2014. Penambahan outlet ini juga dilengkapi dengan penambahan jaringan gerai suku cadang dari 2.057 lokasi yang melayani pelanggan di 326 kota pada tahun 2013 menjadi 2.228 part shops tersebar di 345 kota di seluruh tanah air.
In addition to the programs, ISO also expanded its operational network from 102 outlets in 2013 to 107 outlets in 2014. The addition of outlets was complemented by the opening of new spare parts shops from 2,057 outlets in 326 cities in 2013 to 2,228 part shops in 345 cities in Indonesia.
Di tengah kondisi penurunan pasar kendaraan komersial, pangsa pasar Isuzu terhadap penjualan truk di tingkat nasional relatif bertahan, yaitu untuk kategori Light Truck pangsa pasar sedikit meningkat menjadi 18% dari 17% di tahun 2013, sedangkan untuk segmen truk berukuran sedang pangsa pasar naik menjadi 16% dari 12% di tahun sebelumnya.
Despite a contraction in the commercial car market, Isuzu’s market share of national truck sales was fairly stable; the market share in the light-truck category slightly improved, reaching 18% from 17% in 2013, while market share in the medium-trucks category grew to 16% from 12% in the preceding year.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
133
Tinjauan Bisnis Business Review
134
UD Trucks
UD Trucks
PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia) merupakan produsen dan agen tunggal nasional untuk produk UD Trucks, dengan didukung oleh UD Trucks Sales Operation (UDSO) sebagai distributor resmi di Indonesia. Untuk menambah jangkauan pemasarannya, UDSO menambah 2 cabang baru pada tahun 2014, sehingga jaringan operasional UDSO mencakup 17 cabang dan 11 dealer lainnya.
UD Trucks Sales Operation (UDSO) as the authorized distributor in Indonesia supports PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia), a sole national manufacturer and agent of UD Trucks. To expand its marketing reach, UDSO opened two new branch offices in 2014, reaching a total of 17 branch offices and 11 dealers.
Untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah penurunan volume pasar kendaraan komersial, UD Trucks menerapkan beberapa strategi pemasaran, meliputi: • Meningkatkan penjualan dan profitabilitas dengan mengutamakan penjualan secara langsung (direct sales) • Penjualan fokus kepada pelanggan B2B (business to business) • Meningkatkan penjualan after sales service dengan pelayanan bermutu
To retain market share amid the declining sales volume of commercial vehicles, UD Trucks applied a number of marketing strategies, including: • Increasing sales and profitability by emphasizing direct sales • Focusing sales on B2B (business-to-business) customers • Increasing after sales service and offering quality services
Pelemahan beberapa sektor ekonomi pengguna produk-produk UD Trucks di tahun 2014 membuat total penjualan truk domestik turun 57%. Pangsa pasar UD Trucks pada segmen kendaraan komersial heavy duty truck juga terpengaruh, mengalami sedikit perubahan menjadi 4% dari 6% di tahun 2013.
The drop in several economic sectors of UD Trucks product users in 2014 resulted in a 57% decrease in truck sales. UD Trucks’ market share for the heavy-duty truck segment was also affected; market share declined to 4% from 6% in 2013.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Peugeot
Peugeot
Berbagai model mobil bermerek Peugeot disediakan oleh PT Tjahja Sakti Motor (TSM) sebagai importir tunggal dengan didukung kemampuan distribusi Peugeot Sales Operation (PSO).
A variety of Peugeot cars are available under the management of PT Tjahja Sakti Motor (TSM) as the sole importer, supported by the distribution network of Peugeot Sales Operation (PSO).
Menghadapi tahun 2014 yang penuh tantangan, TSM lebih mengedepankan intensifikasi dan efisiensi operasional jaringan, sehingga jaringan operasional Peugeot dioptimalkan menjadi 10 outlet dari 12 outlet di tahun sebelumnya. Dalam rangka optimalisasi jaringan tersebut, TSM merancang rangkaian program pemasaran dan promosi yang efisien, mencakup: • Bekerja sama dengan perusahaan leasing menawarkan paket-paket menarik • Kegiatan pameran, test drive event dan moving exhibition di beberapa lokasi potensial (mall, perkantoran, dll) • Meningkatkan program CRM kepada pelanggan • Mengoptimalkan database • Mengoptimalkan saluran komunikasi yang dimiliki (website, social media) untuk mempromosikan program penjualan
Addressing challenges in 2014, TSM focused on network intensification and efficiency. Peugeot’s operational network was optimized to 10 outlets from 12 outlets the previous year. To optimize the network, TSM has designed a series of efficient marketing and promotional programs, including:
BMW
BMW
BMW Sales Operation (BSO) merupakan divisi usaha dalam Grup Astra, yang berperan sebagai salah satu dealer resmi merek BMW di Indonesia, dan memiliki hak atas penjualan dan layanan purna jual mobil BMW di Indonesia, bekerja sama dengan BMW Indonesia sebagai distributor tunggal di Indonesia.
BMW Sales Operation (BSO) is a business division of Astra Group and an official BMW dealer in Indonesia. BSO holds dealership rights to sell and provide after sales service for BMW automobiles in Indonesia in cooperation with BMW Indonesia as the country’s sole distributor.
BSO menyediakan layanan purna jual yang lengkap dan bernilai tambah bagi pelanggan, terdiri dari jasa pemeliharaan, perawatan dan perbaikan kendaraan di pusat perawatan BMW yang dikelola oleh BSO maupun melalui jasa perawatan kendaraan di rumah (home service), layanan darurat 24-jam di jalan raya, dan penyediaan suku cadang, aksesoris dan merchandise.
BSO provides a comprehensive range of after sales services that ensures added value for customers, from maintenance and repairs at BMW service centers operated by BSO to home service, 24-hour emergency roadside assistance and supply of spare parts, accessories and merchandise.
Keep Progressing Forward
• Partnership with leasing companies, offering attractive packages • Exhibitions, test drive events and moving exhibitions at several strategic locations (shopping malls, office areas etc.) • Enhancing CRM program for customers • Optimizing database • Optimizing existing communication channels (website, social media) to promote sales programs
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
135
Tinjauan Bisnis Business Review
136
BSO mengelola jaringan yang terdiri dari kantor pusat dan 8 kantor cabang. Ekspansi layanan mulai dilaksanakan ke luar pulau Jawa dengan dibukanya kantor cabang dan pusat perawatan di Makassar. Berbagai program pengembangan tersebut menghasilkan penguasaan pangsa pasar dibandingkan dealer lain sehingga BSO mampu mempertahankan posisi pertama untuk ketiga kalinya di kalangan dealer BMW yakni dengan angka dealer share sebesar 39,3% terhadap total penjualan mobil BMW di Indonesia, meningkat dibanding tahun 2013 sebesar 36,6%.
BSO manages a network comprising a head office and eight branch offices. The opening of a branch office and service center in Makassar marked service expansion outside Java. Various development programs have resulted in a strong market position; for the third time, BSO was the market leader, excelling other BMW dealers with a dealer share of 39.3% of total BMW sales in Indonesia. The market share was increased from 36.6% in 2013.
FASILITAS PRODUKSI & KINERJA GRUP MOBIL TAHUN 2014
CAR GROUP MANUFACTURING FACILITY & PERFORMANCE 2014
Daihatsu
Daihatsu
Daihatsu di Indonesia memiliki dua pabrik perakitan kendaraan di Sunter dan Karawang Timur. Hingga akhir tahun 2014, tidak ada penambahan kapasitas baru paska peresmian pembangunan pabrik perakitan di Karawang Timur pada bulan April 2013. Kapasitas produksi terpasang pabrik ADM saat ini adalah sebesar
In Indonesia, Daihatsu operates two assembly facilities in Sunter and Karawang Timur. Daihatsu has not enhanced its production capacity since the inauguration of the Karawang Timur plant in April 2013. ADM’s assembling capacity today is 530,000 units per year and is the largest in Indonesia. The Karawang Timur assembly plant
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Automotive Industry Review and Outlook
530.000 unit per tahun, merupakan yang terbesar di Indonesia. Fasilitas produksi di Karawang Timur dilengkapi dengan Pusat Penelitian & Pengembangan (Research & Development Center) Daihatsu yang berdiri diatas lahan seluas 25 hektar, termasuk studio desain beserta test course untuk uji coba kendaraan pada lebih dari 20 jenis simulasi kondisi jalan ekstrim yang terdapat di tanah air.
is equipped with a research and development center. Occupying 25 hectares of land, the R&D center includes design studios and test courses for vehicles with over 20 simulation scenarios of extreme road conditions that exist in Indonesia.
Daihatsu telah memanfaatkan seluruh fasilitas rancang bangun di lokasi pabrik tersebut dalam proses pengembangan mobil-mobil baru, baik untuk tujuan pasar domestik maupun ekspor. Fase terakhir pembangunan fasilitas R&D di Karawang Timur tersebut adalah Engineering Center yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2015. Seluruh infrastruktur Pusat Penelitian & Pengembangan ditujukan untuk memelopori inovasi pengembangan produkproduk baru secara mandiri di masa yang akan datang.
Daihatsu has been utilizing all facilities in the plant in the process of manufacturing new vehicles for the domestic and export markets. The last phase of the R&D facility development in East Karawang is the engineering center, which is expected to begin operating in 2015. The research & development center is expected to independently pioneer production innovations in the future.
Astra Daihatsu Ayla bersama Astra Toyota Agya adalah produk terbaru yang diluncurkan pabrik ADM. Ayla dan Agya adalah generasi pertama dari LCGC dan menjadi pelopor realisasi program pemerintah terkait LCGC. Pada akhir tahun 2014, Ayla dan Agya memiliki tingkat kandungan lokal 87% dan menjadi andalan baru dalam mempertahankan pangsa pasar.
Astra Daihatsu Ayla, launched together with Astra Toyota Agya, is Daihatsu’s latest model. Ayla and Agya are the first generation of low cost green car (LCGC) and a realization of the government’s LCGC program. By the end of 2014, the local content of Ayla and Agya reached 87% and the cars have become the new leading products to retain market share.
Kedua produk LCGC ini mendapat sambutan positif dari konsumen Indonesia yang memang mendambakan kendaraan dengan harga terjangkau, irit, ramah lingkungan namun tetap stylish. Total penjualan untuk Daihatsu Ayla di tahun 2014 mencapai 40.775 unit.
Indonesian consumers, who had been expecting an affordable, efficient, eco-friendly car with a stylish design, received LCGC products very positively. As of 2014, there have been 40,775 units of Daihatsu Ayla sold.
Sesuai kondisi pasar domestik 2014 dimana volume penjualan relatif menurun (2013: 1.229.916 unit dan 2014: 1.208.019 unit) volume penjualan Daihatsu 2014 pun tidak banyak berubah, yakni mencapai 185.226 unit (2013: sebesar 185.942 unit) namun pangsa pasar Daihatsu mengalami kenaikan dari 15,1% pada tahun 2013 menjadi 15,3% pada tahun 2014. Hal ini merupakan pencapaian Daihatsu karena dapat tetap bertahan pada posisi kedua selama 6 tahun terakhir (2009-2014) ditengah persaingan yang semakin ketat.
The condition of the domestic market in 2014 was reflected in the declining sales volume (2013: 1,229,916 units and 2014: 1,208,019 units), while Daihatsu’s sales volume in 2014 was relatively stable at 185,226 units (2013: 185,942 unit). However, Daihatsu’s market share increased from 15.1% in 2013 to 15.3% in 2014. This signified an achievement, as despite rigorous competition, Daihatsu was able to maintain its market position for the sixth consecutive year (2009-2014).
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
137
Tinjauan Bisnis Business Review
138
Isuzu
Isuzu
IAMI memiliki pabrik perakitan dengan kapasitas produksi per tahun sebesar 31.000 unit. Selain itu, IAMI juga bertindak sebagai distributor untuk produk Isuzu Commercial Vehicle (CV).
IAMI has an assembly facility with annual production capacity of 31,000 units. In addition, IAMI is also the distributor of Isuzu CV.
Kondisi usaha yang kurang kondusif mempengaruhi realisasi penjualan Isuzu yang banyak menyediakan mobil komersial. Pada tahun 2014, realisasi penjualan mobil Isuzu turun 10% dari 31.527 unit di tahun 2013 menjadi 28.278 unit. Omzet penjualan suku cadang dan komponen ekspor juga mengalami sedikit penurunan yang disebabkan oleh penurunan penjualan pada produk Isuzu Panther dan Isuzu Pick Up di pasar dalam dan luar negeri.
Adverse business conditions affected the realization of Isuzu’s sales, which focused on commercial cars. In 2014, Isuzu’s sales dropped by 10% from 31,527 units in 2013 to 28,278 units. The turnover of spare parts and component export were also affected, as sales of Isuzu Panther and Isuzu Pick Up products in the domestic and international market declined.
UD Trucks
UD Trucks
UD Trucks berfokus pada penyediaan kendaraan niaga truk yang sesuai dengan kebutuhan di segmen “on road” dan “off road” untuk mengatasi berbagai macam kondisi jalan dengan mesin berkapasitas medium dan mesin berkapasitas heavy duty, melingkupi segmen 4x2R, 4x2T/H, 6x2R, 6x4R dan 6x4T/H.
UD Trucks focuses on commercial trucks to meet the needs of customers in the on-road and offroad segments, offering a wide range of vehicles for various road conditions from medium to heavy-duty capacity, including 4x2R, 4x2T/H, 6x2R, 6x4R and 6x4T/H.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Menghadapi pelemahan sektor pengguna produk-produk utamanya, UD Trucks berupaya meningkatkan kompetensinya dalam bidang rekayasa, produksi dan pelayanan pelanggan untuk memberikan solusi transportasi yang handal bagi pelanggan. Dari proses tersebut, pada tahun 2014, UD Trucks meluncurkan produk baru bernama Quester.
To tackle the decline in sector performance of its main users, UD Trucks strived to improve its competence in engineering, production and customer service to provide reliable transportation solutions. The endeavors resulted in Quester, a new product of UD Trucks launched in 2014.
UD Quester merupakan truk jenis heavy duty yang mulai dipasarkan pada kuartal keempat tahun 2014. Truk jenis ini diproduksi oleh Volvo UD Trucks (Volvo) yang terkenal dengan produksi mobil-mobil berkualitas tinggi.
The marketing of UD Quester, a heavy-duty truck, started in the fourth quarter of 2014. This truck is manufactured by Volvo UD Trucks (Volvo), a reputable manufacturer of highquality automobiles.
Pelemahan sektor pengguna produknya tetap mempengaruhi kinerja penjualan UD Trucks. Sehingga total penjualan UD Trucks di tahun 2014 adalah 854 unit, turun 56,5% dari 1.965 unit di tahun 2013.
The performance of UD Trucks was affected by the economic contraction of a number of industry sectors. In 2014, sales of UD Trucks reached 854 units, a decrease of 56.5% from 1,965 units in 2013.
Peugeot
Peugeot
Untuk tahun 2014, Peugeot tidak mengeluarkan produk baru, tetapi lebih fokus pada penetrasi pasar atas produk-produk yang sudah ada. Persaingan yang semakin ketat dan pelemahan
In 2014, Peugeot did not release new models, as it focused on the market penetration of existing products. Stringent competition and the weakening exchange rate of the rupiah led to
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
139
Tinjauan Bisnis Business Review
nilai tukar membuat total penjualan nasional pada tahun 2014 mencapai 65 unit, turun 76% dibandingkan penjualan sebanyak 270 unit pada tahun 2013.
total national sales of 65 units in 2014, a drop of 76% from 270 units sold in 2013.
BMW
BMW
Kondisi ekonomi kurang kondusif yang umumnya memengaruhi permintaan mobilmobil niaga maupun mobil penumpang lain, tampaknya tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan mobil-mobil sedan premium. Oleh karenanya dalam rangka merespon kebutuhan konsumen setianya akan produk mobil premium berkualitas prima, pada tahun 2014 BMW memperkenalkan 10 model mobil premium baru dan 6 model facelift.
The unfavorable economic situation impacted overall demand for commercial and passenger vehicles, although demand for premium sedans was not significantly affected. Addressing its loyal customers’ expectations of luxury premium cars, in 2014 BMW introduced 10 new designs and 6 facelift models.
Sejauh ini pasar merespon dengan cukup positif terhadap penambahan model baru ini, terutama di seri-seri yang baru pertama kali diluncurkan seperti seri 4 dan M4, seri-seri backbone seperti seri 5 dan seri segmen SUV seperti X5. Hal ini terlihat dengan tingginya animo pasar khususnya selama periode launching.
Market response, especially during the launching period, has been encouraging, particularly for newly launched series such as the 4-series and the M4, the backbone 5-series and SUVs, such as the X5.
Selaras dengan tumbuhnya pasar mobil premium yang mencapai kisaran 7,4%, pada tahun 2014, BSO berhasil menjual 1.000 unit mobil, atau naik 11.1% dibandingkan 900 unit di tahun 2013.
In line with the growth of the premium car market that reached around 7.4%, in 2014 BSO sold 1,000 units of cars, or up by 11.1% from 900 units in 2013.
Kapasitas produksi terpasang pabrik ADM saat ini adalah sebesar
530.000 merupakan yang terbesar di Indonesia ADM’s assembling capacity today is 530,000 units per year and is the largest in Indonesia
140
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
unit per tahun
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Automotive Industry Review and Outlook
RENCANA TAHUN 2015
PLANS FOR 2015
Daihatsu
Daihatsu
Pada tahun 2015, DSO berencana menambah 5 Outlet baru sehingga total Outlet akan menjadi 221 Outlet di akhir tahun agar dapat lebih melayani lebih baik pelanggan Daihatsu di seluruh Indonesia. Dengan semangat excellence innovation, DSO akan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan sesuai kebutuhan pelanggan yang terus berubah secara dinamis, sehingga Daihatsu dapat menjadi sahabat bagi bangsa Indonesia selaras dengan tagline “Daihatsu Sahabatku”.
In 2015, DSO plans to open 5 new outlets, amounting to 221 outlets by year’s end. With new outlets, Daihatsu will be able to better serve customers throughout Indonesia. With a spirit of excellence innovation, DSO is committed to product and service quality improvement and to meeting the dynamic needs of customers in its efforts to become the friend of Indonesia and realize its tagline, “Daihatsu Sahabatku”.
Isuzu
Isuzu
Astra menargetkan peningkatan volume penjualan Isuzu dengan telah keluarnya produk baru di segmen High SUV, MU-X. Selain itu, peningkatan kualitas layanan purna jual serta sinergi bersama jasa pembiayaan akan semakin intens dilakukan, sekaligus memperkuat nilainilai filosofi perusahaan yang mengutamakan pemberian pelayanan terbaik kepada pelanggan di seluruh jajaran karyawan untuk mencapai keunggulan operasional yang lebih baik.
With its new product in the SUV-High segment, MU-X, Astra aims to increase Isuzu sales volume. After sales service quality and synergy with financing services will be strengthened and the values of the company’s philosophy will be reinforced, especially with respect to providing service excellence to customers. All employees will be driven to achieve a better operational performance.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
141
Tinjauan Bisnis Business Review
142
UD Trucks
UD Trucks
Untuk tahun 2015, selain berkomitmen meningkatkan pelayanan dan memberikan solusi transportasi yang handal untuk para pelanggannya, UD Trukcs akan berfokus untuk memasarkan produk baru “Quester”, truk dengan mesin kapasitas 8 liter (medium) untuk memenuhi kebutuhan pasar yang besar di segment “on-road”. UD Trucks akan mulai memasarkan Quester pada kuartal pertama tahun 2015. Truk ini dilengkapi fitur terkomputerisasi yang bisa mengontrol cara pengemudi mengendalikan truk di jalan dan hemat bahan bakar.
In 2015, aside from committing to improving services and providing reliable transportation solutions for its customers, UD Trucks will focus on the marketing of the new Quester trucks, which have an 8-liter engine capacity (medium) to meet the demand of the on-road segment. UD Trucks will start the marketing of Quester trucks in the first quarter of 2015. Quester is equipped with computerized features that can control driving behavior and ensure fuel efficiency.
Peugeot
Peugeot
Untuk dapat terus bersaing di pasar otomotif, Peugeot melalui Astra di tahun 2015 akan berfokus untuk meningkatkan kinerja pada tiga area operasional, yakni pada aspek pemasaran, melakukan program-program penjualan dan meluncurkan produk facelift Peugeot 3008. Pada aspek layanan purna jual, akan meningkatkan kualitas mekanik dan layanan purna jual lainnya seperti proses penerimaan service, paket perawatan berkala dengan harga khusus dan pelayanan body repair. Sementara pada aspek jaringan, berupaya meningkatkan fasilitas dan kualitas layanan selain melakukan relokasi dari outlet yang ada sekarang ke tempat yang lebih strategis dalam menjangkau pelanggan.
To continue competing in the automotive market in 2015, Peugeot through Astra will focus on boosting performance in three operations areas, namely marketing, after sales service and networks. In marketing, Peugeot will implement sales programs and launch the Peugeot 3008 facelift product. For after sales service, the quality of mechanics and other services, such as service receipts, regular maintenance with special prices and body repair service, will be improved. In terms of networks, Peugeot will enhance facilities and service quality as well as relocate outlets to more strategic locations.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
BMW BSO akan melanjutkan transformasi proses bisnis yang telah dimulai pada tahun 2014, yaitu perubahan culture, perubahan strategi marketing, sales dan after sales ke arah customer intimacy. Selain itu BSO juga berencana memperkuat jaringan layanan dengan melakukan renovasi terhadap beberapa infrastruktur pendukung kegiatan penjualan dan layanan purna jual. Sedangkan dari sisi strategi pemasaran, BSO akan merealisasikan pembuatan sistem Customer Relation Management dan Customer Loyalty Program beserta sistem membership untuk setiap customer sales dan after sales BSO.
Keep Progressing Forward
BMW
BSO will continue its business transformation journey initiated in 2014, directing the company culture as well as marketing, sales and after sales strategies toward customer intimacy. BSO will also strengthen its service network by renovating much of its supporting sales and after sales infrastructure. In terms of marketing strategy, BSO plans to set up the CRM and CLP systems, as well as create a membership system for BSO’s sales and after sales customers.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
143
Tinjauan Bisnis Business Review
AOP dikenal sebagai produsen suku cadang dengan standar kualitas yang tinggi berkelas global. AOP telah mengekspor berbagai produknya ke luar negeri dan berusaha bertransformasi menjadi perusahaan perdagangan komponen terbesar di Asia Tenggara. Dari sisi pangsa pasar, AOP kini menguasai pangsa pasar komponen otomotif, khususnya di segmen OEM, di mana AOP memasok hampir semua pabrikan otomotif di Indonesia. Adapun volume penjualan suku cadang terus mengalami peningkatan. AOP bertekad meningkatkan kompetensi dalam bersaing melalui quality, cost and delivery (QCD) dan kemampuan engineering yang handal sehingga mampu memposisikan diri sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi pelanggannya dalam mendapatkan beragam produk suku cadang terbaik. AOP is the leading spare parts manufacturer, producing high quality, international standard products. AOP exports its products and aims to become the largest component manufacturer and supplier in Southeast Asia. In terms of market share, AOP is now the leading company in the automotive component market, especially in the OEM segment, where AOP supplies to almost all automotive manufacturers in Indonesia. The volume of spare part sales also continually increases. AOP is determined to enhance its competitiveness through quality, cost and delivery (QCD) and superior engineering capacity to enable itself as a manufacturer and chosen partner for customers to obtain only the best range of spare parts products.
Sudirman Maman Rusdi Direktur / Director
144
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Komponen Otomotif
Automotive Components
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan poduk-produk suku cadang kendaraan mobil maupun sepeda motor yang berkualitas, Astra memiliki anak usaha, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), yang bergerak di bidang produksi komponen otomotif untuk mobil maupun sepeda motor. AOP telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kepemilikan saham 80% oleh Perseroan dan nilai kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 20,2 triliun.
To meet the needs of customers for quality spare parts for cars and motorcycles, Astra has set up a subsidiary, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), which focuses on automotive component manufacturing for cars and motorcycles. AOP’s stock is registered on the Indonesia Stock Exchange. Astra has 80% share ownership and AOP’s market capitalization value at the end of 2014 stood at Rp 20.2 trillion.
PEMASARAN
MARKETING
AOP dikenal sebagai produsen suku cadang dengan standar kualitas yang tinggi berkelas global. Produk komponen yang diproduksi AOP telah digunakan oleh produk-produk sepeda motor ternama seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan produk-produk mobil, seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi dan Isuzu. Selain memasok komponen untuk
AOP is the leading spare parts manufacturer, producing high quality, international standard products. Components manufactured by AOP are widely used by reputable motorcycle brands such as Honda, Yamaha, Suzuki and Kawasaki as well as car brands such as Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi and Isuzu. Aside from supplying components for the original
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
145
Tinjauan Bisnis Business Review
146
pasar Original Equipment for Manufacturers (OEM), AOP juga menjual variasi produk yang lengkap untuk mengisi segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market (REM). Ragam jenis produk mencakup seluruh kelompok suku cadang yang dibutuhkan, yakni: Electrical, Engine, Body & Chassis, Power Train dan lain-lain. AOP memasarkan produknya melalui jaringan distribusi yang terdiri dari 73 distributor per akhir 2014 (50 dealer di area luar Jawa-Bali dan 23 kantor penjualan di area JawaBali), berkembang dari 71 distributor di tahun 2013.
equipment for manufacturers (OEM) market, AOP also offers a complete range of products for the replacement market. Its variety of products covers all categories of components, including: electrical, engine, body & chassis, power train and ohers. AOP markets its products through a distribution network made up of 73 distributors as of 2014 (50 dealers outside JavaBali and 23 sales offices within Java-Bali), from 71 distributors in 2013.
Hingga akhir tahun 2014, AOP juga telah mengelola 336 gerai Shop & Drive sebagai jaringan distribusi ritel modern yang secara khusus melayani kebutuhan berbagai produk komponen otomotif, seperti: aki, pelumas dan shock absorber, di seluruh wilayah Indonesia. Outlet ritel suku cadang modern tersebut juga telah dilengkapi layanan 24 jam melalui Call Shop & Drive 5000-15 dan chat online, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menawarkan konsep belanja yang cepat, praktis, terjangkau dan dekat dengan konsumen.
By the end of 2014, AOP managed 336 Shop & Drive outlets, a modern retail network that specifically provides comprehensive automotive component products, such as batteries, lubricants and shock absorbers. The retail network covers all parts of Indonesia and has a 24-hour service -- Call Shop & Drive 5000-15 -- and online chat to address all customer needs. It offers an easy, practical, affordable and accessible experience to customers.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
AOP juga giat merealisasikan program promosi dan pemasaran yang komprehensif baik melalui media promosi above the line (ATL) maupun below the line (BTL), untuk memperkuat posisi dan daya saing di pasar serta branding produk merek orisinil AOP seperti produk aki GS Astra dan produk suku cadang pengganti merek Aspira di pasar domestik. Untuk media promosi BTL, AOP merealisasikan beragam program eksibisi maupun customer loyalty program, seperti: Aspira Mega Rewards, incentive, dan special program (diskon dan price). Seluruh upaya pemasaran terintegrasi tersebut membuat AOP mampu mengukuhkan reputasi sebagai distributor komponen otomotif terbesar di tanah air.
AOP also consistently carries out a comprehensive line of promotional and marketing programs, using both above the line (ATL) and below the line (BTL) media, aiming to strengthen its market position, competitiveness and brands of AOP original products such as GS Astra battery and Aspira replacement spare parts within the domestic market. In terms of BTL promotions, AOP organizes exhibitions and creates customer loyalty programs, such as: Aspira Mega Rewards, incentives and special programs (discounts and price). Backed by the integrated and comprehensive marketing programs, AOP is able to maintain its reputation as the biggest automotive component distributor in the country.
Selain berkiprah di pasar domestik, AOP juga telah mengekspor berbagai produknya ke luar negeri dan berusaha bertransformasi menjadi perusahaan perdagangan komponen terbesar di Asia Tenggara. Komponen otomotif produksi AOP didistribusikan ke lebih dari 30 negara di kawasan Asia Oceania, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan melalui kantor perwakilan yang terletak di Dubai.
Aside from focusing on the domestic market, AOP also exports its products and aims to become the largest component manufacturer and supplier in Southeast Asia. AOP distributes its products to over 30 countries in the Asia-Oceania, Middle East, Africa, Europe and Latin America regions through its representative office in Dubai, which serves as the hub.
Dari sisi pangsa pasar, AOP kini menguasai pangsa pasar komponen otomotif, khususnya di segmen OEM, di mana AOP memasok hampir semua pabrikan otomotif di Indonesia. Adapun volume penjualan suku cadang terus mengalami peningkatan.
In terms of market share, AOP is now the leading company in the automotive component market, especially in the OEM segment, where AOP supplies to almost all automotive manufacturers in Indonesia. The volume of spare part sales also continually increases.
KINERJA 2014
PERFORMANCE IN 2014
Pertumbuhan jumlah kendaraan membuat volume dan nilai penjualan AOP meningkat. Nilai penjualan AOP naik 15% dari Rp 10,7 triliun menjadi sebesar Rp 12,3 triliun. Sebesar 52% dari penjualan AOP tersebut dikontribusi oleh pasar OEM, 38% oleh pasar REM, dan 10% dari pasar ekspor.
The rising number of vehicles drove the growth of AOP sales volume and value. AOP sales value rose 15% from Rp 10.7 trillion to Rp 12.3 trillion. As much as 52% of AOP sales came from the OEM market, 38% from the REM market and 10% from the export market.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
147
Tinjauan Bisnis Business Review
148
Namun, kenaikan biaya tenaga kerja, penyesuaian biaya energi (listrik dan gas), pelemahan nilai rupiah dan beberapa komponen biaya lainnya membuat tingkat profitabilitas tertekan, sehingga laba bersih AOP menurun 8% menjadi sebesar Rp 872 miliar pada tahun 2014.
However, the increase of the minimum wage, energy costs (electricity and gas), the depreciated rupiah and changes in other cost components affected the company’s profitability. AOP’s net profit dropped 8% to Rp 872 billion in 2014.
AOP telah berupaya merespon kondisi tersebut dengan merealisasikan berbagai inisiatif pengendalian biaya serta berupaya mengembangkan produk dengan tepat sasaran untuk menjamin peningkatan kinerja keuangan berkelanjutan di masa mendatang.
AOP responded to the conditions by applying various cost control initiatives and carrying out appropriate product development efforts to ensure that its financial performance would grow sustainably in the future.
AOP konsisten mengembangkan skala bisnis melalui dua pendekatan utama, yakni secara organik dan anorganik. Untuk pertumbuhan organik, fokus diarahkan untuk memperkuat kepemimpinan di pasar domestik maupun internasional yang dicapai melalui penguatan hubungan dengan jaringan prinsipal, mitra kerja usaha yang telah berjalan, mitra OEM dan value chain Astra, serta memperluas basis pelanggan. Selain itu, dilakukan penguatan kompetensi produksi dengan mengedepankan optimalisasi dalam bidang pengendalian biaya yang efisien dengan tetap menjaga quality, cost, delivery (QCD) produk kepada para pelanggan.
AOP’s business development is based on two main approaches – organic and non-organic. In terms of organic growth, the focus is to bolster leadership in the domestic and international market by strengthening relationships with principals, existing business counterparts, OEM partners and Astra value chain, and expanding the customer base. In addition, AOP enhanced its production capacity by optimizing efficient cost control while maintaining product quality, cost and delivery (QCD) for customers.
Sementara untuk pengembangan bisnis secara anorganik, AOP konsisten merealisasikan berbagai kerjasama maupun akuisisi. Berbagai inisiatif pengembangan bisnis di tahun 2014 tersebut membuat AOP berhasil meningkatkan nilai penjualan, selain mendapatkan berbagai penghargaan lokal dan mancanegara.
In terms of non-organic growth, AOP’s focus was to realize a number of collaborations and acquisitions. The different business development initiatives carried out in 2014 enabled AOP to boost sales volume. Its efforts were widely recognized through local and international awards that AOP received.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
RENCANA 2015
PLANS FOR 2015
AOP bertekad meningkatkan kompetensi dalam bersaing melalui quality, cost and delivery (QCD) dan kemampuan engineering yang handal sehingga mampu memposisikan diri sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi pelanggannya dalam mendapatkan beragam produk suku cadang terbaik. AOP juga bertekad menjadi pemasok utama di pasar regional untuk produk-produk OEM regional, mengukuhkan diri sebagai pemimpin pasar bagi produk suku cadang pengganti/REM di pasar domestik dan memastikan langkah yang semakin kuat di pasar ekspor.
AOP is determined to enhance its competitiveness through quality, cost and delivery (QCD) and superior engineering capacity to enable itself as a manufacturer and chosen partner for customers to obtain only the best range of spare parts products. AOP also aims to become the main supplier in the regional market for regional OEM products, excel as market leader for REM products in the domestic market and take significant steps in the export market.
AOP akan konsisten memaksimalkan peran AOP Engineering Development Center dan Winteq untuk mendukung pengembangan bisnis baik dari sisi efisiensi maupun dalam keunggulan produk yang berkualitas.
AOP will continuously maximize the role of the AOP Engineering Development Center and Winteq to further business development in order to achieve efficiency and superior product quality.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
149
Tinjauan Bisnis Business Review
Sepeda motor kini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia, mendukung mobilitas konsumen dalam rangka melakukan kegiatan rutin sehari-hari, berekreasi, menjalankan tugas, maupun merintis jalan untuk meraih cita-cita akan masa depan yang lebih baik. Astra Honda Motor memahami kebutuhan tersebut, membantu mewujudkan mimpi dan cita-cita pelanggan setianya dengan menyediakan produk berkualitas, perawatan yang mudah, didukung jaringan layanan yang mudah dijangkau yang membuatnya menjadi sepeda motor pilihan utama bagi seluruh kalangan, tua maupun muda, baik di pedesaan maupun diperkotaan, sesuai slogan “One Heart” yang menggambarkan eratnya hubungan produk dan seluruh jaringan Astra dengan para pelanggan setianya. Motorcycles have become part of the primary needs of Indonesian people, as motorbikes fulfill consumers’ every day mobility needs, to work, for leisure purposes, or to enable them to pave the way toward a better and brighter future. Astra Honda Motor understands these needs. We are here to see the dreams and aspirations of our loyal customers realized by offering quality products, easy maintenance and an accessible service network – ensuring Honda is the leading choice for motorcycle for everyone from all backgrounds, old and young, in villages and cities alike, as embodied in our “One Heart” slogan that denotes the closeness between our products and the Astra network with all customers who have been with us all the way. Johannes Loman Direktur / Director
150
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Sepeda Motor Honda Honda Motorcycle
Astra memproduksi, mendistribusikan dan memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia melalui PT Astra Honda Motor (AHM), perusahaan patungan yang didirikan oleh Perseroan (50%) dan Honda Motor Company Ltd. (50%). AHM didukung oleh Honda Sales Operation (HSO) sebagai main dealer yang bertanggung jawab atas operasional penjualan sepeda motor Honda, berikut suku cadang dan layanan purna jual Honda di Indonesia.
Astra manufactures, distributes and markets Honda motorcycles in Indonesia through PT Astra Honda Motor (AHM), a joint venture established by the Company (50%) and Honda Motor Company Ltd. (50%). AHM is supported by Honda Sales Operation (HSO) as the main dealer responsible for the sales operations of Honda motorcycles, including Honda spare parts and after sales service in Indonesia.
PEMASARAN
MARKETING
Konsistensi AHM dalam melaksanakan terobosan dengan mengeksekusi strategi unggul yang diantaranya mengembangkan dan memasarkan produk skuter matik sebagai produk unggulan menghasilkan posisi kepemimpinan pasar yang semakin kuat, mencapai 64% diakhir tahun 2014. Pengembangan produk sesuai kebutuhan pelanggan, peningkatan kapasitas produksi, serta peningkatan kualitas layanan dan pengembangan jaringan pemasok yang berkualitas merupakan beberapa strategi operasional yang diterapkan secara terintegrasi.
AHM consistently creates breakthroughs through the implementation of its superior strategies, including the development and marketing of automatic scooters as a leading product. This results in stronger market leadership, which reached 64% market share at the end of 2014. Product development, capacity enhancement, service quality improvement and supplier network expansion are among operational strategies that are implemented in an integrated manner. The overall operational strategies are supported with reliable marketing
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
151
Tinjauan Bisnis Business Review
152
Keseluruhan strategi operasional tersebut didukung dengan program pemasaran yang tepat sasaran, yakni mewujudkan mimpi konsumen setia Honda dengan semangat ‘One Heart”, membuat Honda semakin diterima di pasar.
programs, realizing the dreams of Honda’s loyal consumers with a ”One Heart” spirit that makes Honda products so well accepted in the market
AHM menyediakan tiga kategori sepeda motor untuk pelanggan di Indonesia, yakni: bebek (cub/underbone), skuter matik (AT scooter), dan sport dengan tipe motor yang beragam. Untuk memasarkan produk-produk tersebut AHM saat ini memiliki jaringan handal yang terdiri dari 29 main dealer di seluruh Indonesia, 1.818 outlet, lebih dari 3.658 bengkel AHASS dan lebih dari 7.713 gerai suku cadang. Sejumlah 11 dari 29 main dealer tersebut adalah bagian dari Honda Sales Operations (HSO) dalam jaringan bisnis Grup Astra, yang berkontribusi sebesar 29% dari total penjualan.
AHM offers three motorcycle categories for Indonesian consumers: underbone, AT scooter and sport. Each category comes with a wide variety of choices. To market the products, AHM today operates a reliable network of 29 main dealers throughout Indonesia, 1,818 outlets, over 3,658 AHASS auto workshops and over 7,713 spare parts outlets. Of the 29 main dealers, 11 dealers are part of Honda Sales Operations (HSO) within the Astra Group business network, which contributes 29% of total sales.
Menghadapi kondisi usaha yang menantang pada tahun 2014, AHM memfokuskan upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan jaringan. Hal ini dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan berkelanjutan bagi personel cabang dan teknisi, termasuk penekanan pada tumbuh dan berkembangnya budaya layanan dengan menetapkan kualitas layanan sebagai salah satu butir penilaian kinerja.
Addressing the challenging business conditions in 2014, AHM focused efforts to increase productivity and boost network service quality. This was done through continuous training programs for branch office personnel and technicians as well as emphasizing building service culture by applying service quality standards as a performance indicator.
Realisasi program tersebut merupakan wujud komitmen AHM dan jaringan Honda terhadap ketersediaan layanan purna jual yang terbaik. Peningkatan standar layanan tersebut
These programs illustrated the commitment of AHM and Honda to the best after sales services. To boost service standards, AHM strengthened its Honda Customer Care Center network, a unit
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
didukung dengan penguatan jaringan Honda Customer Care Center, unit kerja khusus pada jaringan operasional Honda yang bertugas mempererat hubungan dengan pelanggan di seluruh tanah air. Honda Customer Care Center mengelola contact center sebagai media yang memfasilitasi tersedianya akses bagi pelanggan untuk menyampaikan pertanyaan, keluhan dan permasalahan lainnya untuk kemudian mengkoordinasikan langkah penanganan.
within Honda operations that is dedicated to closely engaging Honda’s customers throughout the country. Honda Customer Care Center manages a contact center as a conduit for customers to deliver questions, complaints or any other enquiries, and also coordinate followup steps.
FASILITAS PRODUKSI
MANUFACTURING FACILITY
Pada tahun 2014, sebagai respon atas terus meningkatnya permintaan pasar, AHM melanjutkan strategi penambahan dan pembaharuan sejumlah produk yang ditawarkan. Sepanjang tahun 2014, AHM meluncurkan total 16 model baru termasuk 13 perubahan model. Salah satu model baru yang diluncurkan adalah model strategis CBR-150 R, motor sport premium yang diproduksi secara lokal dan menjadi kebanggaan nasional. Disamping itu, AHM semakin intens memperkenalkan inovasi baru pada produk-produknya, seperti penggunaan mesin berteknologi eSP (enhanced Smart Power) yang irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan, sistem full injection (FI), idling stop system (ISS), memasang berbagai fitur keselamatan, termasuk combi brake system (CBS), combined antilock braking system (Combi ABS), side stand switch dan parking brake lock serta menggunakan lampu-lampu LED yang lebih hemat listrik.
In 2014, responding to the growing market demand, AHM continued to add and enhance its products. Throughout 2014, AHM launched a total of 16 new models, including 13 revamped models. One of the new models, launched as the anchor product, is CBR-150 R, a premium sports motorcycle produced locally and a national pride. In addition, AHM also actively promotes a wide range of product innovations, such as eSP (enhanced Smart Power) technology in engines that saves fuel consumption and is environmentally friendly; full injection (FI) system, idling stop system (ISS) and a variety of safety features including combi brake system (CBS), combined antilock braking system (Combi ABS), side stand switch and parking brake lock, as well as the use of efficient LED lights.
Untuk mengantisipasi bertambahnya permintaan, AHM menambah kapasitas produksi dan telah menyelesaikan pembangunan unit pabrik keempat dengan kapasitas 1,1 juta unit per tahun, khusus untuk motor tipe scooter matic, sehingga total kapasitas produksi menjadi 5,3 juta unit per
In order to anticipate the demand, AHM has increased production capacity and has completed the construction of its fourth facility. The new plant has a capacity of 1.1 million units per year and is a dedicated facility for AT scooter motorcycles. In total, AHM’s production capacity now stands at 5.3 million units per annum. This
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
153
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Automotive Industry Review and Outlook
new facility is built with the most advanced and efficient technology. AHM considers realizing its fifth manufacturing facility for the production of sports motorbikes.
tahun. Pabrik baru tersebut dilengkapi dengan teknologi terdepan dan paling efisien. AHM juga tengah mempertimbangkan untuk segera merealisasikan unit pabrik kelima khusus untuk memproduksi tipe sport.
Kapasitas Produksi Terpasang Astra (Motor) Astra Production Capacity (Motorcycles) Perusahaan Company PT Astra Honda Motor
2013
4,200,000 5,300,000
KINERJA 2014
154
2014
Produk Products Honda Scooter, Cub, Sport
2014 PERFORMANCE
Penjualan sepeda motor di tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 1,6% dari 7,7 juta unit menjadi 7,9 juta unit, sementara pertumbuhan penjualan Honda adalah 7,5%, lebih tinggi dari pertumbuhan pasar sepeda motor nasional. Penjualan AHM meningkat dari 4,7 juta unit di tahun 2013 menjadi 5,1 juta unit di tahun 2014.
Sales of motorcycles in 2014 grew 1.6% from 7.7 million units to 7.9 million units, while sales of Honda motorcycles increased by 7.5%, higher than the national growth. AHM sales were up from 4.7 million units in 2013 to 5.1 million units in 2014.
AHM mengintegrasikan empat komponen pemasaran untuk meningkatkan kemampuan daya saing bisnis, yakni: produk yang berkualitas, inovatif dan kompetitif; filosofi pendekatan terhadap kebutuhan pelanggan; penguatan branding dan yang terakhir, ketersediaan jaringan dengan layanan yang berkualitas. Hasilnya adalah AHM berhasil meningkatkan pangsa pasar sepeda motor nasional.
AHM integrated four marketing elements to improve its business competitiveness: quality, innovative and competitive products; customerneeds philosophy; branding reinforcement; and quality network and services. As a result, AHM was able to enhance its motorcycle market share nationwide.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Peningkatan volume penjualan tersebut membuat kinerja keuangan divisi sepeda motor juga meningkat. Selain kinerja operasional dan keuangan, AHM juga mendapatkan berbagai penghargaan, di tingkat lokal dan internasional untuk aspek organisasi, operasional maupun produk, antara lain: ICSA 2014, Excellent Service, Most Admired Company - Corporate Image, AsiaOceania Technology Exchange Winner, Japan Safety Riding Instructors Winner, Asian Cup Racing Champion dan “Satu HATI” di MotoGP.
The increase of sales volume also boosted the financial performance of the motorcycle division. In addition to exceptional operational and financial performance, AHM also received a number of local and international awards that recognized its organizational, operational and product excellence, among others: ICSA 2014, Excellent Service, Most Admired Company - Corporate Image, Asia-Oceania Technology Exchange Winner, Japan Safety Riding Instructors Winner, Asian Cup Racing Champion and “Satu HATI” branding at MotoGP.
RENCANA 2015
PLANS FOR 2015
AHM akan konsisten berupaya memanfaatkan pertumbuhan kelas menengah yang berkelanjutan secara optimal, mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dengan mengimplementasikan strategi cost leadership dan meningkatkan produktifitas untuk mencapai keunggulan daya saing (competitiveness). AHM juga akan konsisten berupaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan merealisasikan inovasi produk dan membangun kapasitas produksi dengan berinvestasi untuk menambah lini produksi secara terarah dan dengan perhitungan yang tepat.
AHM will continue efforts to sustainably and optimally capture opportunities from the growth of the middle class, maintain its market position through cost leadership strategy implementation and improve productivity to achieve competitiveness. AHM will consistently endeavor to meet consumers’ demands by realizing product innovation and growing its production capacity by making focused investment in production lines based on accurate calculation.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
155
Tinjauan Bisnis Business Review
AstraWorld
156
AstraWorld berperan sebagai mitra berkendara bagi pemilik mobil Astra sekaligus mitra program Customer Relationship Management (CRM) bagi grup Astra. Sebagai mitra berkendara, AstraWorld berfungsi memberikan nilai tambah bagi pelanggan otomotif roda empat produksi Astra, dalam bentuk layanan-layanan yang mempermudah pemilik dan pengguna mobilmobil produksi Astra. AstraWorld juga menjadi partner dalam program-program CRM yang dijalankan grup Astra, dalam memberikan layanan yang bersifat personal sesuai kebutuhan klien dan pelanggan.
AstraWorld is the partner of Astra car owners and a partner in the Customer Relationship Management (CRM) program of Astra Group. As the preferred partner for automotive customers, AstraWorld provides added value for owners of automobiles manufactured by Astra through convenient services for owners and users of Astra cars. AstraWorld is also a partner in CRM programs administered by Astra Group, bringing personalized and tailored services to clients and customers.
LAYANAN DAN JARINGAN LAYANAN
SERVICES AND NETWORK
Astraworld memiliki tiga kegiatan utama, yakni: Emergency Road Assistance (ERA), Customer Relationship Management (CRM) dan Contact Center.
AstraWorld has three key focus areas: Emergency Roadside Assistance (ERA), Customer Relationship Management (CRM) and the Contact Center.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Layanan bantuan darurat di jalan atau Emergency Roadside Assistance (ERA) merupakan salah satu layanan yang memberikan memberikan bantuan 24 jam nonstop bagi pelanggan mobilmobil produksi Astra yang mengalami situasi darurat di jalan. ERA AstraWorld diperkuat armada dan mekanik ahli yang tersebar di 28 kota-kota utama di seluruh Indonesia.
Emergency Roadside Assistance (ERA) is a service providing 24-hour assistance for Astra car owners who experience an emergency situation on the road. ERA from AstraWorld is delivered by fleets and expert mechanics in 28 main cities across Indonesia.
KINERJA 2014
2014 PERFORMANCE
Secara keseluruhan, berbagai perbaikan yang dilakukan membuat kinerja penanganan keluhan pelanggan semakin baik. Hal ini terlihat dari penurunan jumlah kasus keluhan pelanggan yang diterima, peningkatan kecepatan response time layanan serta penyelesaian keluhan yang tepat waktu. Peningkatan kinerja tersebut juga di apresiasi oleh pihak eksternal, ditunjukan oleh raihan berbagai penghargaan bergengsi.
Overall, comprehensive improvements that have been taken have been effective in enhancing the quality of complaint handling. This is reflected in the declining number of complaints, increased response time of service and complaint resolutions that were successfully provided within the expected timeframe. The improved performance brought acknowledgements from external parties, evidenced by a number of prestigious awards.
Selama sepuluh tahun berturut-turut, sejak tahun 2005, CALL AstraWorld meraih penghargaan Contact Center Service Excellence Award untuk kategori Automotive 4 Wheels. Di tingkat regional Asia-Pasifik, CALL AstraWorld sebagai salah satu contact center terbaik pada ajang Asia Pacific Top Ranking Performer in the Contact Center World Award 2014 yang berlangsung di Singapura dengan meraih tiga belas medali untuk berbagai kategori.
For the tenth consecutive year since 2005, CALL AstraWorld again won the Contact Center Service Excellence Award in the Automotive 4 Wheels category. At Asia-Pacific level, CALL AstraWorld is recognized as one of the best contact centers by the Asia Pacific Top Ranking Performer in the Contact Center World Award 2014 event held in Singapore, winning thirteen medals across different categories.
RENCANA 2015
PLANS FOR 2015
Untuk tahun 2015, AstraWorld akan terus mengembangkan jumlah titik layanan baru sebagai langkah ekspansi jangkauan layanan ERA pada lokasi-lokasi pembukaan cabang baru oleh bisnis otomotif Astra, selain memperkuat sinergi dengan Grup Astra, di bidang otomotif maupun sektor bisnis lainnya. AstraWorld juga akan memperluas layanan ERA di beberapa kota di Indonesia sehingga pelanggan lebih mudah mendapatkan bantuan.
In 2015, AstraWorld will continue to expand ERA service coverage by developing new service points in alignment with the locations of new branch offices of Astra’s automotive business. AstraWorld will also strengthen synergy with Astra Group in automotive and other business sectors as well as extend ERA services to other cities in Indonesia so that more customers will be able to access the assistance.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
157
Jasa Keuangan Financial Service
Portofolio jasa keuangan Astra dikembangkan dengan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya. Oleh karena itu dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana kegiatan pengembangannya, seluruh unit dalam segmen jasa keuangan senantiasa mempertimbangkan sinergisme value chain dari kegiatan usaha Grup Astra. Astra’s financial services portfolio is built upon its strategic functions that are to provide financial support and strengthen the business chains of other segments. With that in mind, all subsets in the financial services segment formulate and implement their business development initiatives by consistently aligning synergy value chain of Astra Group’s range of business activities.
158
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Seluruh unit bisnis portofolio jasa keuangan senantiasa memperhitungkan dengan cermat tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat diraih dari situasi usaha yang kurang kondusif sebagai dampak pelemahan perekonomian global dan nasional, serta berhasil mengantisipasi kondisi tersebut dengan tetap mampu menunjukkan kinerja sangat baik. Selain itu, beberapa unit dengan kemampuannya dalam mengelola dan memitigasi risiko bahkan mampu mengidentifikasi peluang usaha yang tercipta dan mengembangkan usaha demi menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan. The companies within the financial services segment always uphold prudence, making thorough considerations of the challenges faced and identifying potential opportunities amid unfavorable business conditions arising from the global and national economic downturn. This segment was able to anticipate all obstacles, as evidenced by its exceptional performance. Moreover, through strong risk management and mitigation, several business units successfully recognized and developed business opportunities, ensuring sustainable growth in the future.
Gunawan Geniusahardja Direktur / Director
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
159
Tinjauan Bisnis Business Review
160
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Segmen bisnis jasa keuangan Astra mengacu pada kepemilikan beberapa perusahaan di bidang keuangan dengan kegiatan spesifik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Portofolio bisnis bidang keuangan terdiversifikasi pada beberapa pilar dalam rangka memberikan cakupan layanan yang menyeluruh untuk menjalankan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya.
Astra provides financial services through its ownership of several financial companies that offer specific financial services according to their expertise. The financial segment portfolio is diversified and consists of a number of pillars that provide all-round services to meet the segment’s strategic functions of providing financial support and strengthening business chains in other segments.
Komitmen untuk senantiasa mengedepankan manajemen risiko yang merupakan kompetensi inti bisnis jasa keuangan Grup Astra, membuat segmen bisnis ini tetap mencatatkan capaian kinerja yang baik di tahun 2014 yang penuh tantangan, seperti tampak dari peningkatan profitabilitas dan kontribusi terhadap kinerja keuangan Grup Astra secara keseluruhan. Tahun 2014, segmen jasa keuangan Astra mencatatkan kenaikan total pendapatan bersih sebesar 14% dari Rp 13,6 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 15,5 triliun, diiringi dengan peningkatan kontribusi terhadap laba bersih Astra sebesar 11% dari Rp 4,3 triliun menjadi sebesar Rp 4,7 triliun, mencerminkan kontribusi laba terhadap Grup Astra sebesar 25%, naik dari 22% di tahun 2013.
The commitment to sound risk management underpins Astra Group’s financial services business. As such, the segment performed exceptionally well in 2014 despite the many challenges. This is evident from the growth of profitability and contribution to the overall financial performance of Astra Group. In 2014, Astra’s financial services segment recorded an increase of 14% of net revenue, from Rp 13.6 trillion in 2013 to Rp 15.5 trillion. In the total net profit of Astra, the segment accounted for Rp 4.7 trillion, growing by 11% from Rp 4.3 trillion, while its contribution to Astra Group’s profit rose to 25% from 22% in 2013.
Sampai akhir tahun 2014 tarcatat ada 5 aktivitas di bidang keuangan yang menjadi andalan pengembangan usaha Astra, dengan penjelasan sebagai berikut:
As of the end of 2014, Astra is involved in 5 activities within the financial segment, which are also the leading segments with respect to Astra’s business development, as discussed in the following section.
Segmen Jasa Keuangan Astra mencatat kenaikan total pendapatan bersih sebesar 14% menjadi
15,5
Rp
triliun
Astra’s financial services segment recorded an increase of 14% of net revenue to Rp 15.5 trillion
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
161
Tinjauan Bisnis Business Review
162
PEMBIAYAAN MOBIL
AUTOMOBILE FINANCING
Astra memberi kemudahan kepada konsumen pembeli mobil dengan menawarkan ragam paket pembiayaan kepemilikan mobil yang terjangkau melalui Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAFS).
Astra provides convenience for automobile buyers through various affordable automobile financing packages from Astra Credit Companies (ACC) and Toyota Astra Financial Services (TAFS).
Astra Credit Companies
Astra Credit Companies
ACC merupakan gabungan dari lima perusahaan pembiayaan yang terdiri dari PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama Sedaya Finance. ACC merupakan salah satu mitra penyedia jasa pembiayaan mobil bagi pelanggan.
ACC is a combination of five financing companies, namely PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama Sedaya Finance. ACC is one of the car-financing partners for customers.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Toyota Astra Financial Services
Toyota Astra Financial Services
TAFS adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Astra dan Toyota Financial Services Corporation dengan kepemilikan masingmasing 50%, yang menawarkan pembiayaan mobil Toyota di Indonesia.
TAFS is a company controlled by Astra and Toyota Financial Services Corporation, each with a 50% share ownership. TAFS offers the Toyota’s automobile financing in Indonesia.
PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR
MOTORCYCLE FINANCING
PT Federal Internasional Finance (FIFGroup) mengawali usaha dengan menyediakan bisnis pembiayaaan konvensional dan syariah untuk mendukung penjualan ritel sepeda motor Honda, selanjutnya FIFGroup telah mengembangkan produk pembiayaan sepeda motor bekas dan SPEKTRA sebagai kredit barang konsumsi umum, termasuk elektronik dan peralatan rumah tangga.
PT Federal International Finance (FIFGroup) started its business by offering conventional and sharia financing to support the retail sales of Honda motorcycles, FIFGroup has extended its products to used-motorcycle financing and consumer financing, including for electronics and household goods, through SPEKTRA.
PEMBIAYAAN ALAT BERAT
HEAVY EQUIPMENT FINANCING
Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra Finance (KAF) menawarkan jasa pembiayaan untuk investasi alat berat para pelanggan Astra.
Surya Artha Nusantara Finance (SANF) and Komatsu Astra Finance (KAF) offer the heavy equipment financing services.
Surya Artha Nusantara Finance
Surya Artha Nusantara Finance
SANF adalah perusahaan jasa keuangan yang dibentuk oleh Astra (60%) dan Marubeni Corporation (40%) dengan fokus usaha pada pembiayaan alat berat dan fasilitas pendukung. Peran strategis SANF dalam struktur bisnis Grup Astra adalah mendukung pembiayaan alat berat PT United Tractors Tbk sebagai distributor tunggal produk alat berat Komatsu.
SANF is a financial services company founded by Astra (ownership: 60%) and Marubeni Corporation (40%). The company focuses on heavy equipment and supporting facility financing. The strategic role of SANF within Astra Group’s business structure is to support the operations of PT United Tractors as the sole distributor of heavy equipment products from Komatsu.
Komatsu Astra Finance
Komatsu Astra Finance
KAF adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Grup Astra (melalui PT Sedaya Multi Investama) dan Grup Komatsu (melalui PT Komatsu Indonesia) dengan kepemilikan masing-masing 50%. Peran strategis KAF dalam bisnis Komatsu di Indonesia adalah untuk memberikan dukungan finansial bagi pelanggan pengguna alat berat Komatsu di Indonesia, khususnya dengan menyediakan alternatif solusi pembiayaan untuk kebutuhan investasi alat berat Komatsu.
KAF is a company that is jointly controlled by Astra Group (through PT Sedaya Multi Investama) and Komatsu Group (through PT Komatsu Indonesia), with a 50% share ownership for each company. KAF’s strategic role in Komatsu’s business in Indonesia is to provide financial support for Komatsu’s customers in Indonesia, specifically by providing financing solutions for investment needs in Komatsu heavy equipment.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
163
Tinjauan Bisnis Business Review
164
PERBANKAN
BANKING
Kebutuhan pelanggan Astra akan produk dan jasa perbankan yang lengkap dan berkualitas disediakan melalui PT Permata Bank Tbk (PermataBank). PermataBank adalah bank yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan pemegang saham utama Perseroan dan Standard Chartered Bank, masing-masing sebesar 44,56%, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 17,9 triliun (2013: Rp 13,5 triliun) pada akhir tahun 2014.
Through PT Permata Bank Tbk (PermataBank), Astra meets the needs of its customers for end-to-end and sound financial products and services. PermataBank is a banking entity with shares listed on the Indonesia Stock Exchange. The Company and Standard Chartered Bank are PermataBank’s majority shareholders, with equal ownership of 44.56%. Market capitalization stood at Rp 17.9 trillion (2013: Rp 13.5 trillion) at the end of 2014.
PermataBank menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dan komprehensif, dengan fokus bisnis di segmen komersial dan konsumer serta memiliki basis yang kuat di bidang usaha kecil dan menengah (UKM) dan middle market. PermataBank melayani nasabah retail/individual melalui “keluarga” sebagai proposisi penjualan yang unik. PermataBank juga melayani nasabah korporasi maupun institusi melalui model bisnis value chain dan kemampuan transaction banking yang terintegrasi.
PermataBank offers innovative and comprehensive banking products and services. It is focused on commercial and consumer segments and has strong small and medium enterprise (SME) as well as middle-market basis. PermataBank serves retail and individual customers through a “family” approach as a unique selling proposition. PermataBank also caters to corporate and institutional customers empowered by its value chain business model combined with the Bank’s capability for integrated transaction banking.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
ASURANSI UMUM & ASURANSI JIWA
GENERAL INSURANCE & LIFE INSURANCE
Astra memberi layanan untuk memenuhi kebutuhan asuransi bagi pelanggan produkproduk kendaraan bermotor dan masyarakat umum secara luas melalui PT Asuransi Astra Buana, entitas anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh Astra. Asuransi Astra menyediakan beragam produk asuransi yang komprehensif, terdiri dari produk asuransi kendaraan bermotor, yaitu Garda Oto, Toyota Insurance dan Garda Motor, asuransi kesehatan Garda Medika, serta asuransi komersial dan syariah yang memberikan perlindungan yang maksimal untuk alat berat, properti dan kecelakaan diri, pengangkutan, migas, rekayasa dan kebutuhan proteksi usaha komersil lainnya.
Astra provides services to meet the insurance needs of motor vehicle owners through PT Asuransi Astra Buana, a wholly owned subsidiary by Astra. Asuransi Astra offers a large selection of insurance products, from motor vehicle insurance from Garda Oto, Toyota Insurance and Garda Motor, to health insurance from Garda Medika, as well as commercial and sharia insurance products that are able to give optimum protection for heavy equipment, property, personal accident, transportation, oil and gas, engineering and other commercial protection requirements.
Dalam rangka mengembangkan sinergi dengan unit bisnis yang ada dan mengantisipasi peluang pertumbuhan di masa mendatang, Astra memutuskan untuk mulai memasuki bisnis asuransi jiwa. Perusahaan patungan PT Astra Aviva Life didirikan bersama dengan Aviva International Holdings Limited, perusahaan asal Inggris yang telah lama bergerak di bidang industri asuransi Jiwa.
To develop the synergy with other business units and to anticipate future growth opportunities, Astra decided to engage in the life insurance business. The joint venture of PT Astra Aviva Life was established with Aviva International Holdings Limited, a British company with years of experience in the life insurance industry, as part of Astra’s business expansion and an implementation of the Roadmap Portfolio.
Pasca pembentukan JV tersebut, PT Astra Aviva Life telah meluncurkan beberapa produk asuransi jiwa.
Following the establishment, PT Astra Aviva Life, has launched several life insurance products.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
165
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Financial Services Review and Outlook
166
Perkembangan di Tahun 2014
Development in 2014
Kondisi industri jasa keuangan di tahun 2014 masih menghadapi tantangan yang berat, baik karena kurang kondusifnya kondisi perekonomian global dan nasional serta karena adanya dampak pengetatan regulasi.
The financial services industry in 2014 faced tough challenges for several main reasons, the adverse economic conditions globally and nationally, as well as stricter regulations.
Sebagaimana diketahui, masih belum pulihnya perekonomian global membuat permintaan dan harga produk-produk komoditas primer Indonesia menurun, sementara kebutuhan impor BBM masih tinggi, sehingga Indonesia mengalami tekanan neraca pembayaran yang membuat tersedotnya likuiditas ke luar Indonesia dan sistem perbankan, sementara nilai tukar rupiah melemah.
As the global economy has not recovered, demand for and prices of Indonesia’s primary commodities slowed. At the same time, fuel imports remained high. This created pressure on Indonesia’s balance of payment, which triggered fund outflow from Indonesia and the banking system, while the rupiah weakened.
Upaya Bank Indonesia mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah melalui peningkatan suku bunga acuan (BI Rate), memberi dampak signifikan terhadap kondisi industri jasa keuangan. Naiknya suku bunga acuan selain membuat biaya pendanaan meningkat, memacu masyarakat menyimpan dananya sehingga
Bank Indonesia strived to overcome the exchange-rate drop by increasing its benchmark interest rate (BI rate), which impacted the financial industry significantly. The increase in the BI rate not only raised costs of funds, but also became an incentive for people to save funds and in effect lowered consumption. As
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Financial Services Review and Outlook
tingkat konsumsi menurun. Hal ini pada akhirnya membuat pertumbuhan permintaan barangbarang konsumsi cenderung turun, termasuk permintaan akan barang-barang sekunder seperti peralatan elektronik dan kendaraan bermotor, sehingga secara agregat menurunkan laju pertumbuhan ekonomi dan menurunkan permintaan akan kredit.
a result, demand for consumer goods declined, including for secondary goods such as electronics and motor vehicles. Overall, this condition led to lower economic growth and credit demand.
Di lain pihak, masih kurang kondusifnya perekonomian global yang berdampak pada tetap rendahnya permintaan dan harga komoditas primer, membuat pelaku industri di sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan, cenderung menunda rencana investasi barang-modal yakni pembelian alatalat berat.
Furthermore, the unpropitious global economy prolonged the low demand for and prices of primary commodities. Players in the mining, plantation and forestry industries tended to postpone investment in capital goods, specifically the purchase of heavy equipment.
Dari sisi regulasi, secara umum pelaku industri jasa keuangan, khususnya pembiayaan retail consumer, masih dalam masa penyesuaian dengan ketentuan LTV (loan to value) yang ditujukan untuk pembiayaan konsumen, khususnya transaksi pembelian aset properti, mobil dan sepeda motor, termasuk pada pembiayaan syariah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas aset dan kesehatan sektor keuangan secara luas.
In terms of regulations, in general, players in the financial services industry, especially retail consumer financing, were still adapting to LTV (loan to value) policy, which had been effectuated for consumer financing, especially property, cars and motorcycles as well as sharia financing, with the purpose of improving asset quality and maintaining a healthy financial sector in general.
Sesuai aturan tersebut, ketentuan minimum uang muka kredit yang disalurkan oleh perbankan Indonesia adalah 30% untuk mobil dan aset properti, serta 25% untuk sepeda motor. Sedangkan untuk pembiayaan oleh lembaga keuangan non-bank mewajibkan uang muka minimum sebesar 25% untuk mobil dan 20% untuk sepeda motor. Pemberlakuan ketentuan tersebut mempengaruhi laju pertumbuhan permintaan pasar pembiayaan konsumen.
Pursuant to the regulation, the minimum down payment for car and property purchase is set at 30% of the loan obtained from Indonesian banks, and 25% for motorcycles. For non-bank financial institutions that provide financing services, the minimum down payment is set at 25% for cars and 20% for motorcycles. This regulation impeded the growth of demand for consumer financing.
Kondisi-kondisi tersebut membuat pelaku industri jasa keuangan, terutama jasa pembiayaan dan perbankan menghadapi risikorisiko pelemahan margin, peningkatan NPL dan pelemahan pertumbuhan aset produktif.
With regards to these conditions, players in the financial services industry, especially financing and banking services, experienced margin contraction, increase of NPL and lower growth of productive assets.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
167
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Financial Services Review and Outlook
168
Sementara untuk industri asuransi umum kondisinya lebih baik, dimana sebagian besar pasarnya berkorelasi dengan pertumbuhan kredit pembiayaan konsumsi tersebut. Penyesuaian oleh pelaku industri jasa keuangan terhadap ketentuan LTV membuat pertumbuhan kredit pembiayaan kendaraan bermotor lebih berkualitas, sehingga hal tersebut ikut mendukung kinerja bisnis asuransi di tahun 2014.
Meanwhile, the general insurance industry, although closely related to the growth of consumer financing, experienced a better situation. Adjustments carried out by financial industry players with respect to LTV stipulations have improved the quality of motor vehicle financing, also boosting the performance of the insurance industry in 2014.
Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator telah memberlakukan rangkaian regulasi baru yang mendorong perbaikan struktural industri jasa keuangan, termasuk bisnis asuransi. Kebijakan baru tersebut salah satunya menyangkut ketentuan besaran tarif premi minimum yang harus diterapkan termasuk ketentuan persaingan dalam bidang layanan yang ditujukan untuk mencegah terjadinya perang premi. Kebijakan lainnya adalah ketentuan yang mengatur pembukaan izin penyediaan jasa pembiayaan dibidang-bidang lain. Regulasi baru tersebut memberi dampak positif terhadap struktur industri jasa asuransi.
The Financial Services Authority as regulator has enforced a series of new regulations that drive structural improvement of the financial services industry, including insurance. The new policies cover mandatory minimum premium tariffs and stipulations on market competition, which aim to prevent tariff wars. There is also a policy concerning financing companies, now allowed to cover other areas of financing. These new regulations brought a positive effect to the structure of the insurance industry.
Prospek Industri Jasa Keuangan
Financial Services Industry Outlook
Sejalan dengan masih belum kondusifnya perekonomian dalam jangka pendek, maka fundamental dan prospek industri pembiayaan, termasuk perbankan masih belum berubah dari kondisi di tahun 2014 tersebut di atas. Tiga jenis industri pembiayaan yang dijalani Astra tampaknya masih tetap baik, yakni industri pembiayaan kepemilikan mobil, motor dan asuransi, sementara dua jenis lainnya masih menghadapi tantangan, yakni pembiayaan alat berat dan perbankan, dengan intensitas yang berlainan.
Considering that the unfavorable economic conditions are projected to stay within the short term, the progress and outlook of the financing and banking sector are estimated to be similar with that of 2014. The financing businesses under Astra, i.e. car financing, motorcycle financing, and insurance, will remain strong, while other financial businesses i.e. heavy equipment financing and banking services will face challenges albeit with different intensity.
Prospek Pembiayaan Kendaraan Bermotor
Motor Vehicle Financing Outlook
Tetap tingginya kebutuhan masyarakat akan alat transportasi yang andal membuat permintaan pembiayaan mobil tetap cerah. Meskipun permintaan pembiayaan mobil baru terpengaruh dengan belum kondusifnya perekonomian, hal ini akan terkompensasi
The automobile financing market is still lucrative, as the need for reliable means of transportation remains high. Even though demand for new-car financing has been affected by the adverse economic conditions, demand for used-car financing has set off the decline and
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Financial Services Review and Outlook
dengan naiknya permintaan pembiayaan mobil bekas, sehingga secara agregat pembiayaan mobil akan tetap baik. Tingginya animo masyarakat untuk memiliki mobil sendiri sebagai sarana transportasi terutama didorong oleh kebutuhan mobilitas dan naiknya pendapatan perkapita masyarakat Indonesia, yang kini telah tergolong sebagai negara berpendapatan menengah.
overall automobile financing will still deliver a strong performance. Private vehicle ownership is highly attractive for consumers, as the need for mobility increases and per capita income grows in Indonesia, which now has been recognized as a middle-income country.
Pertumbuhan industri pembiayaan pada umumnya dan khususnya pembiayaan kepemilikan sepeda motor pada tahun 2015 diprakirakan akan stabil sekalipun ada kenaikan suku bunga dan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Penyesuaian harga BBM bersubsidi mengakibatkan inflasi yang pada akhirnya akan dapat memengaruhi kemampuan pembayaran masyarakat. Namun demikian, dampaknya terhadap permintaan pembiayaan sepeda motor tidaklah signifikan, karena masih tingginya kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi.
In 2015, the growth of the financing industry in general, and specifically motorcycle financing, is projected to be stable despite the increase in the interest rate and fuel-price adjustment. Adjustment of subsidized-fuel prices leads to inflation, which could affect the market’s payment ability. However, this would not significantly impact motorcycle financing because of the high demand for means of transportation.
Selain itu, sehubungan dengan peraturan baru dari OJK, POJK Nomor 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 mengenai Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, maka perusahaan pembiayaan memiliki peluang yang besar untuk melakukan ekspansi usaha, tidak hanya berfokus pada kegiatan usaha pembiayaan konsumen, leasing, anjak piutang maupun kartu kredit saja. Sesuai aturan baru tersebut, perusahaan pembiayaan dapat melakukan ekspansi untuk pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multiguna.
In addition, a new regulation from the Financial Services Authority (OJK), POJK No. 29/2014 dated 19 November 2014 concerning financing companies, gives ample flexibility for financing companies to carry out business expansion beyond consumer financing, leasing, factoring and credit card services. In accordance with the new regulation, financing companies are allowed to undertake investment financing, working capital financing and multi-financing.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
169
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Financial Services Review and Outlook
170
Prospek Pembiayaan Alat Berat
Heavy Equipment Financing Outlook
Prospek pembiayaan alat berat dalam jangka pendek tampaknya masih akan menghadapi tantangan, sejalan belum kondusifnya permintaan produk-produk komoditas primer, khususnya pertambangan (batubara), kelapa sawit dan kehutanan. Kondisi tersebut akan membuat pemilik konsesi cenderung tetap menunda investasi kepemilikan barang modal dan berupaya memperpanjang masa pakai barang modal yang telah ada. Peluang peningkatan justru berasal dari sektor infrastruktur, sejalan dengan tekad pemerintah untuk mulai membenahi kondisi infrastruktur dasar di Indonesia, meliputi sarana jalan, pelabuhan, irigasi dan ketenagalistrikan.
In the short-term, heavy equipment financing will still need to address a number of challenges, as demand levels for primary commodities, especially coal, palm oil and forestry products, have not recovered. With respect to this situation, concession owners are expected to delay investment in capital goods and continue the utilization of existing facilities. However, growth opportunities are eminent in the infrastructure sector, as the government is committed to improving and developing basic infrastructure in Indonesia, which includes roads, ports, irrigation systems and electricity.
Prospek Perbankan
Banking Outlook
Proyeksi pelemahan tingkat pertumbuhan perekonomian regional maupun domestik yang dibarengi tingginya suku bunga acuan membuat industri perbankan masih akan menghadapi persoalan likuiditas dan masalah kualitas kredit yang berimplikasi kepada semakin menipisnya margin bunga bersih yang dapat diraih. Risiko likuiditas mengemuka, karena pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam beberapa tahun terakhir ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit yang menyebabkan rasio fungsi intermediasi (Loan to Deposit Ratio/LDR) perbankan mencapai 89%.
The slowdown of the regional and national economy is projected to continue, while the benchmark interest rate is expected to remain high. Under these circumstances, the banking industry will still face challenges in terms of liquidity and credit quality, which will impact income from net interest margin. Liquidity risks are rising, as growth of third-party funds (TPF) in the last several years has been lower than growth of lending, which accounted for 89% of the bank’s intermediary function ratio (Loan to Deposit Ratio/LDR).
Dilain pihak upaya meredam pelemahan nilai tukar dan inflasi melalui kebijakan suku bunga tinggi dan penyerapan likuiditas melalui penerbitan obligasi membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat dan pada akhirnya membuat kemampuan penyaluran dana semakin berkurang. Sehingga hal ini pada gilirannya akan meningkatkan persaingan dalam penyaluran dana/kredit yang bisa berimpilikasi pada naiknya Non Performing Loan (NPL) perbankan nasional di tahun mendatang.
Efforts to improve the exchange rate and address inflation through a high benchmark interest rate and bonds issuance to absorb liquidity impeded economic growth – eventually reducing funding disbursement capability. This could lead to heightened competition in lending/credit, which could drive an increase in national banking Non Performing Loans (NPL) in the coming year.
Namun demikian, sejalan dengan visi misi Kabinet Kerja Pemerintahan Baru untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di level 6%7% dalam 3-5 tahun mendatang, diharapkan pembiayaan perbankan dapat mendukung program-program kerja seperti pembangunan
However, observing the vision and mission of the new government’s Cabinet to achieve economic growth at 6%-7% in the next three to five years, the banking sector is expected to support development programs in, among other sectors, infrastructure, agriculture and the maritime
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Financial Services Review and Outlook
infrastruktur, perluasan ekonomi agraris dan kelautan, peningkatan industri manufaktur. Kegiatan pembangunan infrastruktur tersebut diharapkan juga mampu mendukung perbaikan perekonomian, sehingga persaingan dalam penyaluran dana berlangsung pada tingkat wajar.
economy, as well as the manufacturing industry. Infrastructure development is expected to bring economic betterment, and lending competition could occur at a reasonable level.
Prospek Asuransi
Insurance Outlook
Semakin tumbuhnya kesadaran untuk melakukan mitigasi risiko terhadap aset yang dimiliki, baik oleh korporasi maupun individual membuat prospek industri asuransi tetap tinggi baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Untuk mendukung hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan tarif premi yang bertujuan untuk membuat struktur industri asuransi yang lebih sehat dan perlindungan terhadap konsumen.
Corporations and individual consumers today are more aware of the importance of risk mitigation to protect their assets. This ensures a favorable future for the insurance business, both in the short and long terms. To drive this development, the Financial Services Authority (OJK) enforces a premium tariff to promote a healthier insurance industry and consumer protection.
Selain asuransi umum, industri asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga terus berkembang dengan prospek yang semakin baik. Penyebabnya adalah semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan, sejalan dengan meningkatnya taraf hidup, dan kebutuhan untuk memitigasi risiko biaya pengobatan yang tinggi.
Aside from general insurance, health insurance and life insurance are also growing and continue to be promising. With higher incomes, members of society are becoming more aware of their health and the need to be well prepared to address the eventuality of costly medical care.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
171
Pemasaran Marketing
172
Pembiayaan Mobil
Automobile Financing
Astra Credit Companies
Astra Credit Companies
Di tahun 2014 ACC menambah jaringan operasional sebanyak 4 kantor operasional yaitu di wilayah Cibinong, Bandar Jaya, Plaju dan Cibiru menjadi 721 jaringan untuk melayani lebih dari 470.000 pelanggan.
In 2014, ACC enlarged its operational network by establishing 4 offices in Cibinong, Bandar Jaya, Plaju, and Cibiru to the total of 721 networks in Medan Binjai to cater to its over 470,000 customers.
Dalam rangka optimalisasi potensi usaha sekaligus mitigasi kondisi usaha, ACC meluncurkan program sinergi berupa kerja sama dengan FIFGroup dalam hal pembiayaan mobil di area-area yang belum ada kantor perwakilan ACC.
In its efforts to optimize business potential and to mitigate the adverse business climate, ACC synergized with FIFGroup and launched a car-financing program for areas that were not covered by ACC’s office network.
Kerjasama strategis juga dilakukan dalam bentuk penyertaan kepemilikan Bank Permata di PT Astra Sedaya Finance sebesar 25%, yang memberikan sinergi positif bagi kedua perusahaan dalam bentuk pendanaan dan cross selling product.
Another strategic partnership was made through the acquisition by Bank Permata, of 25% shares in PT Astra Sedaya Finance. This partnership brought benefits for both companies in terms of financing and product cross selling.
Di tahun 2014, untuk memperkuat eksistensinya, ACC juga melakukan peremajaan logo perusahaan menjadi lebih dinamis. Sejalan dengan peluncuran logo baru ini juga diperkenalkan 10 Alasan Baiknya di ACC! sebagai nilai yang ditawarkan ACC. 10 Alasan Baiknya di ACC! tersebut adalah Perusahaan Pembiayaan Terpercaya, BPKB Aman, Produk Lengkap, Proses Kredit Cepat, Dukungan Ribuan Dealer, Jaringan Luas dan Pembayaran Mudah, Sistem Online Terintegrasi, Mudah dihubungi, Jaminan Asuransi Kendaraan Terpercaya dan Fasilitas Perlindungan Asuransi Jiwa.
In 2014, to bolster its presence, ACC renewed its company logo. Occasioned by the logo relaunch, ACC also introduced its 10 Alasan Baiknya di ACC! (10 Reasons for Choosing ACC) campaign, promoting the benefits that ACC offers. 10 Alasan Baiknya di ACC! comprises the following points: Trusted Financing Company, Secured BPKB, Complete Range of Products, Quick Loan Processing, Support from Thousands of Dealers, Extensive Network and Easy Payment, Integrated Online System, Accessible, Trusted Car Insurance and Life Insurance Facility.
Hingga akhir tahun 2014, sekitar 69% dari total portofolio pembiayaan ACC merupakan mobil baru, sedangkan pembiayaan mobil bekas dan alat berat mengambil porsi masing-masing sebesar 27% dan 4%.
At the end of 2014, approximately 69% of ACC’s total financing portfolio was occupied by new cars, while used cars and heavy equipment accounted for 27% and 4%.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Pemasaran Marketing
Toyota Astra Financial Services
Toyota Astra Financial Services
TAFS melayani pelanggan pembeli kendaraan Toyota dengan menyediakan kebutuhan pembiayaan melalui produk-produk pembiayaan bisnis ritel, pembiayaan armada dan pembiayaan syariah.
TAFS focuses on serving buyers of Toyota automobiles by meeting financing needs through retail, commercial and sharia financing products.
Untuk memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan, strategi pengembangan jaringan TAFS dilakukan berkaitan dengan pertumbuhan area distribusi mobil Toyota di Indonesia.
To ensure the best service for customers, TAFS’ network development strategy is aligned with the growth of Toyota car distribution in Indonesia.
Saat ini TAFS memiliki 27 Kantor Cabang, 2 sub Kantor Cabang dan 1 Kantor Representasi yang tersebar di daerah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Pada tahun 2014, TAFS melakukan penambahan 2 sub Kantor Cabang di daerah Pontianak dan Makassar.
Today, TAFS operates 27 branch offices, 2 sub branch offices and 1 representative office in Sumatra, Java, Bali and Kalimantan. In 2014, TAFS opened 2 new sub branch offices in Pontianak and Makassar.
Berbagai strategi pemasaran dan operasional yang dilaksanakan di bidang pembiayaan mobil tersebut bertujuan memenangkan hati pelanggan dengan terus mengedepankan layanan yang prima sebagai salah satu pilihan utama kredit Toyota.
The diverse marketing and operational strategies in car financing aimed to win the customers’ heart by providing excellent services as one of main choice in Toyota’s credit scheme.
Pembiayaan Sepeda Motor
Motorcycle Financing
FIFGroup memberikan layanan kepada pelanggan pembiayaan sepeda motor Honda melalui 169 cabang dan 390 unit layanan di seluruh Indonesia. Dengan dukungan jaringan yang luas FIFGroup terus memperkuat sinergi dengan seluruh jaringan bisnis Astra terkait. Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan selama tahun 2014 adalah melalui kerja sama pembiayaan bersama atas kendaraan roda empat dengan Astra Sedaya Finance dan Toyota Astra Finance di beberapa wilayah di Indonesia.
FIFGroup provides Honda motorcycle financing to its customers through 169 branch offices and 390 points of service throughout Indonesia. Backed by this vast network, FIFGroup continues to strengthen synergy with other related business networks within Astra. One of the synergies undertaken in 2014 was four-wheel joint financing with Astra Sedaya Finance and Toyota Astra Finance. The program was carried out in several regions in Indonesia.
Dalam rangka mengoptimalkan potensi pertumbuhan pembiayaan motor, sekaligus menggali potensi bisnis terkait lainnya, FIFGroup menerapkan strategi “cross selling dan up selling” melalui optimalisasi database pelanggan, dan membentuk FIFGroup untuk memperluas cakupan pasar pembiayaan, tidak terbatas untuk pembiayaan sepeda motor, namun juga mengembangkan usaha ke pembiayaan elektronik, mikro financing dan sebagainya.
Pursuant to optimizing motorcycle-financing growth potential as well as exploring the potential for other related businesses, FIFGroup carries out cross-selling and up-selling strategies by leveraging customer databases. The company has also established FIFGroup to expand the scope of its market beyond motorcycle financing, extending to electronics, micro financing and so on.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
173
Pemasaran Marketing
174
FIF berupaya meningkatkan efisiensi operasi dengan mengaplikasikan kemajuan teknologi mobile application, mengembangkan bisnis di perusahaan pembiayaan syariah dan menggali potensi bisnis baru untuk usaha mikro. Selain itu FIFGroup melakukan perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan efektivitas operasional dan produktivitas perusahaan.
FIFGroup strives to refine operational efficiency by making use of technology advancement in mobile applications. It is also growing its business in sharia financing and exploring new business potential for micro enterprises. In addition, FIFGroup improves its business process, aiming to increase operational effectiveness and the Company’s productivity.
Berbagai strategi operasional dan pemasaran yang diterapkan tersebut membuat FIFGroup mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pembiayaan sepeda motor Honda baru di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 47%.
The various operational and marketing strategies have allowed FIFGroup to maintain its leadership in Honda new-motorcycle financing in Indonesia, with a market share of 47%.
Pembiayaan Alat Berat
Heavy Equipment Financing
Surya Artha Nusantara Finance
Surya Artha Nusantara Finance
SANF tidak melakukan penambahan jaringan pemasaran di tahun 2014, tetap mengandalkan 12 jaringan kantor pemasaran di lima wilayah operasional di seluruh Indonesia yang telah ada.
In 2014, SANF maintained the scope of its marketing network by relying on its existing 12 marketing offices located in five operational regions in Indonesia.
Guna meningkatkan jumlah penjualan alat berat dan meningkatkan jumlah pembiayaannya, SANF menjalin kerjasama dengan PT United Tractors Tbk (UT) dengan mengadakan joint program penjualan dengan menawarkan bunga yang menarik bagi pelanggan. Respon pasar cukup baik, sehingga pangsa pasar alat berat yang dibiayai SANF naik dari sekitar 30% menjadi 47% terhadap total volume penjualan alat berat UT secara kredit selama tahun 2014.
To boost sales of heavy equipment and enhance the value of financing, SANF engaged PT United Tractors (UT) in a partnership in a joint sales program, offering a lower interest rate. The market’s response was fairly good. In 2014, SANF was able to increase its heavy equipment market share from approximately 30% to 47% of the total volume of UT’s heavy equipment sold under the financing scheme.
Komatsu Astra Finance
Komatsu Astra Finance
KAF melayani pelanggan, khususnya perusahaan sektor pertambangan, dari Kantor Pusat di Jakarta. Layanan yang ditawarkan oleh KAF adalah financial lease sebagai produk utama dan pembiayaan suku cadang sebagai layanan pelengkap yang tersedia bagi pelanggan produk Komatsu yang dijual oleh PT United Tractors Tbk (UT). KAF bekerja sama dengan UT dalam menawarkan rangkaian program untuk mendukung penjualan, diantaranya program trade in, program operating lease dan spare part financing.
In providing services to its customers, especially companies in the mining sector, KAF operates mainly from its head office in Jakarta. KAF’s primary product is financial lease, with spareparts financing as a complementary service for buyers of Komatsu products distributed by PT United Tractors Tbk (UT). KAF and UT collaborate in offering a number of programs to boost sales, among others trade-in, operating lease and spare-part financing programs.
Lebih dari 90% portofolio nasabah KAF bergerak di industri pertambangan batubara.
Over 90% of KAF’s customer portfolio consists of businesses in the coal mining industry.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Pemasaran Marketing
Perbankan
Banking
Saat ini nasabah PermataBank dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan transaksi perbankan melalui 330 kantor cabang, terdiri dari 314 cabang konvensional dan 16 cabang syariah, 283 kantor layanan syariah, 22 cabang bergerak (mobile branch), 3 payment point dan 1.005 ATM, maupun dengan fasilitas e-channel yang paling mutakhir, termasuk fasilitas mobile banking dan internet banking. PermataBank melayani sekitar 2,1 juta nasabah perbankan di 63 kota di seluruh Indonesia.
Today, PermataBank customers can enjoy easy and convenient transactions via 330 branch offices comprised of 314 conventional offices and 16 sharia branch offices; 283 sharia service offices; 22 mobile branches; 3 payment points; and 1,005 ATM units. Customers can also access the e-channel facility enabled by sophisticated technology systems, including mobile and Internet banking. PermataBank serves around 2.1 million customers with a presence in 63 cities across Indonesia.
Sebagai bagian dari grup usaha Astra yang memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan usaha, PermataBank menjalin kerjasama langsung dengan perusahaanperusahaan dalam grup Astra dalam hal pembiayaan, penghimpunan dana maupun layanan-layanan transaksi perbankan lainnya.
As part of Astra Group assuming a strategic role to support business development, PermataBank is the direct counterpart of companies in Astra Group and provides support in financing, funding and other banking transactions.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha bank maupun Grup Astra, PermataBank mengembangkan berbagai inovasi produk jasa perbankan dan meningkatkan kualitas layanan. Beberapa dari bentuk inovasi tersebut meliputi penawaran produk tabungan berbasiskan proteksi untuk nasabah ACC, produk-produk
To drive business growth for the bank and Astra Group, PermataBank has developed a number of innovative banking products and services and continuously increases service quality, such as programs for insurance-based savings products for ACC customers, employee benefits products for Astra employees, Permata Quick Cash (a
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
175
Pemasaran Marketing
176
layanan employee benefit untuk karyawan Astra, Permata Quick Cash (produk pembiayaan untuk pembeli), layanan e-commerce dengan PermataBank sebagai payment gateway dan lain-lain.
financing product for buyers), e-commerce service with PermataBank as the payment gateway and many others.
Pada tahun 2014 di tengah kondisi perekonomian global yang kurang kondusif, PermataBank tetap mencatat pertumbuhan yang sehat dalam aset, kredit dan dana pihak ketiga, mencerminkan kemampuan menjaga pertumbuhan yang solid didukung dengan prinsip kehati-hatian (prudent banking principles), sehingga berhasil menduduki peringkat ke-tujuh bank terbesar di Indonesia berdasarkan total aset (sumber: Bank Indonesia), dengan pangsa aset bank sekitar 3% total aset bank di Indonesia.
In spite of the unfavorable global economic condition in 2014, PermataBank grew robustly in terms of assets, credit and third-party funds. These indicated the ability to maintain solid growth based on prudent banking principles. By assets, PermataBank is now the seventh-largest bank in Indonesia (source: Bank Indonesia) and accounts for 3% of total national banking assets.
Asuransi
Insurance
Untuk mengantisipasi persaingan di industri dan mempertahankan leadership di pasar industri asuransi umum, Asuransi Astra terus mengedepankan service excellent melalui berbagai inisiatif inovasi layanan dan kekuatan merek sebagai diferensiasi perusahaan. Asuransi Astra konsisten mewujudkan value Asuransi Astra, yaitu customer first, layanan yang simple, reliable dan memorable sebagai pembeda dengan pelaku lainnya, diantaranya dengan inovasi layanan yang terbaru yaitu Garda Center yang berada di pusat perbelanjaan untuk kemudahan klaim, pengembangan Garda Siaga Emergency Roadside Assistance dengan teknologi terbaru dan Garda Siaga Emergency Medical Assistance yang didukung paramedis untuk kondisi darurat.
In anticipation of industry competition, and to maintain leadership in the general industry market, Asuransi Astra maintains service excellence through service innovation initiatives and through leading brands that distinguish the Company. Consistently, Asuransi Astra delivers its values of “customer first” with simple, reliable and memorable services that have distinguished Asuransi Astra from the other industry players. This was manifested through new innovation services, which include Garda Center located inside the shopping mall for easy claims, the development of Garda Siaga Emergency Roadside Assistance with the latest technology, and Garda Siaga Emergency Medial Assistance supported by paramedics for emergencies.
Asuransi Astra berupaya membangun budaya layanan di seluruh jajaran karyawan, baik yang bertugas di front office maupun back office, sebagai wujud tekad memberikan service excellence sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Asuransi Astra promotes a service culture among employees across its organization, among those assigned both to the front office and the back office, evidencing its commitment to service excellence and meeting customers’ needs.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Pemasaran Marketing
Asuransi Astra senantiasa bersinergi dengan jaringan bisnis Grup Astra lainnya. Sinergi ini tentunya akan membuat layanan yang lebih baik lagi kepada pelanggan Astra karena adanya kemudahan dan kenyamanan pelanggan dengan jangkauan layanan yang menyeluruh serta fleksibiltas pilihan yang terbaik bagi pelanggan. Asuransi Astra melayani pelanggan melalui 27 kantor cabang serta 32 unit layanan dan Garda Center yang hadir di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Solo dan Surabaya.
Asuransi Astra is consistently in synergy with other business units within Astra Group. This synergy generates even better services for Astra’s customers by enabling service convenience through extensive network and flexible, allencompassing services for customers. Asuransi Astra serves its customers through 27 branch offices, and 32 service points and Garda Centers in Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Surakarta and Surabaya.
Asuransi Astra melayani pelanggan melalui
32
unit layanan & garda center
Asuransi Astra serves its customers through 32 service units and garda centers
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
177
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
178
Pembiayaan Mobil
Automobile Financing
Astra Credit Companies
Astra Credit Companies
Sinergi antar usaha di Grup Astra, jaringan yang luas, program pemasaran yang berkualitas dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, membuat ACC mampu membukukan kenaikan pembiayaan sekitar 5% dari Rp 26,1 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 27,5 triliun, di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi, dengan kualitas kredit yang tetap terkelola dengan baik.
On the back of synergy between business units in Astra Group, its extensive network, strong marketing programs and services that meet the needs of customers, ACC recorded financing growth of approximately 5% from Rp 26.1 trillion in 2013 to Rp 27.5 trillion, despite the sluggish economy and with maintained credit quality.
Realisasi unit pembiayaan mobil meningkat 9% dari 193.473 unit di tahun 2013 menjadi 210.809 unit di tahun 2014. ACC konsisten menjaga keseimbangan sumber pendanaan, dimana untuk tahun 2014 komposisinya terdiri dari obligasi (37%), pinjaman sindikasi (31%), joint financing (20%), pinjaman bilateral (9%), bilateral multicurrency dan lainnya (3%). Sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan sumber pendanaan dan memastikan likuiditas kondisi keuangan, di tahun 2014 ACC menerbitkan tiga seri Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014 dengan total emisi sebesar Rp 2,0 triliun dengan suku bunga 9,6% untuk Seri A senilai Rp 1,1 triliun, 10,5% untuk Seri B senilai Rp 740 miliar dan 10,6% untuk seri C senilai Rp 75 miliar. Ketiga obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating Indonesia.
Car financing units rose by 9% from 193,473 units in 2013 to 210,809 units in 2014. ACC consistently maintains the balance of funding; in 2014, funding consisted of syndicated loans (37%), bonds (31%), joint financing (20%), and bilateral loans (9%) and bilateral multicurrency and others (3%). As part of the funding strategy and to ensure the liquidity level of the company’s finance, in 2014 ACC issued three series of Phase III Continuous Bonds II Astra Sedaya Finance with a fixed interest rate. The issue of bonds amounted to Rp 2.0 trillion: 9.6% interest rate for Series A amounted to Rp 1.1 trillion; 10.5% for Series B amounted to Rp 740 billion; and 10.6% for Series C with total value of Rp 75 billion. All series earned an AAA(idn) rating from PT Fitch Rating Indonesia.
ACC juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II dengan bunga tetap Tahap IV dengan total emisi senilai Rp 2,5 triliun, terdiri dari obligasi seri A senilai Rp 1 triliun dengan bunga 9,6% dan seri B senilai Rp 1,5 triliun dengan bunga 10,5%. Kedua obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating Indonesia.
ACC also held Phase IV Continuous Bonds II with a fixed interest rate and a total amount of Rp 2.5 trillion, which consisted of Series A with a face value of Rp 1 trillion and 9.6% interest rate and Series B with face value of Rp 1.5 trillion and 10.5% interest rate. Both types of bonds earned an AAA(idn) rating from PT Fitch Rating Indonesia.
Kinerja ACC yang terjaga serta komitmennya yang tinggi terhadap seluruh kewajiban keuangan yang jatuh tempo membuat PEFINDO
With respect to ACC’s solid performance and its utmost commitment to its financial obligations, on 3 October 2014 PEFINDO raised the rating of
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
per tanggal 3 Oktober 2014, menaikkan peringkat kredit korporasi PT Astra Sedaya Finance (ASF) dan peringkat obligasi Perusahaan menjadi idAAA dari idAA+ (berlaku untuk Obligasi Berkelanjutan II ASF tahap I dan tahap II, Obligasi Berkelanjutan I ASF dan Obligasi XII).
PT Astra Sedaya Finance (ASF) corporate credit and the company’s bonds to idAAA from idAA+ (for Continuous Bonds II ASF phase I and II, Continuous Bonds I ASF and Bonds XII ).
Toyota Astra Financial Services
Toyota Astra Financial Services
Kondisi usaha yang menantang direspon TAFS dengan konsisten melakukan perbaikan operasional guna mendapatkan efisiensi biaya sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berimbang dengan struktur biaya yang optimal. TAFS juga menyempurnakan penerapan New Core IT System sebagai respon terhadap kebutuhan pelanggan sekaligus memperlancar proses operasional.
TASF responded to challenging business conditions by carrying out operational improvement to achieve cost efficiency and boost business growth in all areas on the back of optimum cost structure. TAFS also enhanced the implementation of its new core IT system to meet customers’ needs and to refine operational processes.
Hasilnya, TAFS mencatat total pembiayaan atas 68.933 unit kendaraan (2013: 61.640 unit), dengan jumlah pembiayaan disalurkan mencapai Rp 10,3 triliun (2013: Rp 9,4 triliun).
The strategies resulted in a total TAFS financing of 68,933 units (2013: 61.640 units of vehicles) with a total value of Rp 10.3 trillion (2013: Rp 9.4 trillion).
Dari sisi sumber pendanaan, menghadapi peningkatan suku bunga, TAFS menerapkan strategi pendanaan yang fleksibel, yakni menggunakan pinjaman bank dan penerbitan obligasi sehingga dapat menekan kenaikan tingkat suku bunga. TAFS juga menerapkan 100% hedging policy sehingga meminimisasi risiko tingkat bunga dan nilai tukar untuk hutang dalam mata uang asing.
In terms of funding, to address the interestrate increase, TAFS applied a flexible funding strategy, specifically by utilizing bank loans and bond issuance to manage an interest-rate increase lower than the market’s. TAFS also applied a 100% hedging policy that effectively minimized interest-rate and exchange-rate risks of debts in foreign currency.
Pada Februari tahun 2014, TAFS berhasil merealisasikan PUB 1 Tahap 1 Tahun 2014 sebesar Rp 600 miliar dengan seri A untuk tenor 1 tahun sebesar Rp 88 miliar dengan kupon 9,6% dan seri B untuk tenor 3 tahun sebesar Rp 512 miliar dengan kupon 10,5%. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. TAFS juga berhasil menerbitkan dua shogun bond di Jepang masing-masing senilai USD 50 juta yang sepenuhnya dijamin oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura dengan kupon 9,89% dan Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD dengan kupon 7,85%.
In February 2014, TAFS held Phase I Shelf Offering of 2014 with a total value of Rp 600 billion, consisting of Series A for 1-year tenor and total value of Rp 88 billion with 9.6% coupon rate; and Series B for 3-year tenor and total value of Rp 512 billion with 10.5% coupon rate. The bonds earned an AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia. TAFS also issued two shogun bonds in Japan for a total value of US$ 50 million each, guaranteed in entirety by Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch with 9,89% coupon rate and Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD with 7,85% coupon rate.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
179
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
180
Pembiayaan Motor
Motorcycle Financing
Di tahun 2014, sekalipun secara umum industri pembiayaan motor terkena dampak pelemahan ekonomi, strategi pemasaran yang tepat terpadu dengan operasional yang efektif membuat FIFGroup mampu tumbuh dengan mantap.
In 2014, although the motorcycle-financing business in general was impacted by the economic downturn, FIFGroup’s appropriate marketing strategy combined with effective operations proved able to maintain the Company’s robust growth.
FIFGroup memiliki lebih dari 4 juta nasabah aktif, naik 11% dari 3,6 juta nasabah aktif di tahun 2013. Transaksi pembelian yang dibiayai pada tahun 2014 adalah 1,5 juta unit sepeda motor Honda baru, meningkat 7.6% dari 1.3 juta unit pada tahun sebelumnya, dengan total nilai pembiayaan tahun 2014 sebesar Rp 18,2 triliun dibandingkan Rp 15,5 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk sepeda motor bekas FIFGroup berhasil membukukan pembiayaan senilai Rp 4,9 triliun (2013: Rp 3,3 triliun) sejumlah 776.323 unit (2013: 521.924 unit) motor. FIFGroup juga berhasil membukukan pembiayaan multiguna sebesar Rp 1,5 triliun naik 14% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,3 triliun. Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga, membaik menjadi di kisaran 1,41% dari 1,46% di tahun 2013.
FIFGroup recorded over 4 million active customers, grew 11% from 3.6 million customers in 2013. The company financed a total of 1.5 million units of Honda motorcycle, rose by 7.6% from 1.3 million unit in the previous year, with a total financing value of Rp 18.2 trillion in 2014, compared with Rp 15.5 trillion in the preceding year. For used motorcycles, FIFGroup booked a total financing of Rp 4.9 trillion (2013: Rp 3.3 trillion) for 776,323 total motorcycle units (2013: 521,924 units). FIFGroup also recorded growth in multi-financing, which stood at Rp 1.5 trillion or rose by 14% from Rp 1.3 trillion in the previous year. Meanwhile, credit quality was maintained at 1.41% from 1.46% in 2013.
FIFGroup juga berhasil mendiversifikasikan sumber pendanaan yang terdiri dari pinjaman bilateral (9%), pinjaman sindikasi (42%), obligasi (6%), collection (26%) dan joint financing (17%).
FIFGroup also succeeded in diversifying its funding sources, which consisted of bilateral loans (9%), syndicated loans (42%), bonds (6%), collection (26%) and joint financing (17%).
Sebagai bagian dari upaya diversifikasi sumber pendanaan, tahun 2014 FIFGroup berhasil menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III senilai Rp 1,6 miliar dengan kupon bunga tetap serta mendapatkan rating AAA(idn) dan F1+(dn) dari Fitch Ratings Indonesia dan idAAA (Triple A; Stable Outlook) dari PEFINDO.
As part of funding diversification efforts, in 2014 FIFGroup issued Phase III Continuous Bonds I with a total value of Rp 1.6 billion at a fixed interest rate. The bonds earned AAA(idn) and F1+(dn) ratings from Fitch Ratings Indonesia and idAAA (Triple A; Stable Outlook) from PEFINDO.
Pembiayaan Alat Berat
Heavy Equipment Financing
Selama tahun 2014, SANF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 2,8 triliun kepada 512 nasabah. Pembiayaan ini disalurkan untuk membiayai 2.004 unit alat berat dan pendukungnya. Nilai pembiayaan pada tahun 2014 ini turun sebesar 14% dibandingkan
In 2014 SANF disbursed new financing with a total value of Rp 2.8 trillion, extended to 512 customers. The fund was used to finance 2,004 units of heavy equipment and heavy equipment spare parts. The value of financing dropped by 14% compared with the same period of the
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
periode yang sama di tahun sebelumnya seiring dengan masih lemahnya permintaan alat berat di Indonesia akibat lemahnya industri batubara dan adanya larangan ekspor mineral mentah. Pelemahan tersebut juga berimbas pada kualitas portofolio perusahaan.
preceding year, as a result of weak demand for heavy equipment in Indonesia driven by a downturn in the coal industry and a ban on the export of raw minerals. This situation also impacted company’s portfolio.
Oleh karenanya, SANF kini lebih memfokuskan perhatiannya dalam hal penanganan aset serta membidik peluang pembiayaan alat berat untuk sektor konstruksi yang lebih menjanjikan. Untuk mendukung rencana diversifikasi usaha, SANF menerbitkan obligasi Berkelanjutan tahap II senilai Rp 1,0 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,5% dan tenor 3 tahun. Rating obligasi SANF dari PEFINDO di akhir tahun 2014 tetap AA- dan AA dari Fitch Ratings Indonesia.
On account of this situation, SANF is currently focusing on asset management and opportunities for heavy equipment financing in the construction sector, which has great potential for growth. To support the business diversification plan, SANF issued continuing bonds phase II to the amount of Rp 1.0 trillion, with a fixed interest rate at 10.5% and threeyear tenor. At the end of 2014, PEFINDO and Fitch Ratings Indonesia awarded AA- and AA ratings, respectively for bonds issued by SANF.
Belum pulihnya kondisi sektor pertambangan nasional juga tercermin dalam kinerja KAF sepanjang tahun 2014. Jumlah unit yang dibiayai di tahun 2014 kembali turun dari 338 unit di tahun 2013 menjadi 140 unit di tahun 2014, dengan nilai pembiayaan juga turun dari US$ 164,9 juta di tahun 2013 menjadi sebesar US$ 70,9 juta pada tahun 2014. Masih terbatasnya ruang pertumbuhan pembiayaan dari industri pertambangan membuat KAF juga mulai membiayai alat berat bagi industri di luar tambang batu bara yaitu industri agribisnis dan konstruksi.
Furthermore, the conditions of the national mining sector were also reflected in KAF’s performance throughout 2014. The number of units financed in 2014 declined from 338 units in 2013 to 140 units in 2014. In value, total financing dropped from US$ 164.9 million in 2013 to US$ 70.9 million in 2014. The limited room for growth in the mining industry drove KAF to offer heavy equipment financing services to industries outside coal, i.e. agribusiness and construction.
Perbankan
Banking
PermataBank kembali mencatatkan kinerja keuangan yang baik sepanjang tahun 2014, dengan total aset naik sebesar 12% menjadi Rp 185,0 triliun dari Rp 166,0 triliun dan portofolio kredit bersih (net off accrued interest receivable and allowance for impairement for losses) yang tumbuh 11% menjadi Rp 131,0 triliun dari Rp 118,0 triliun. Peningkatan portofolio kredit terutama didukung oleh pertumbuhan yang baik dalam sektor UKM dan local and middle market corporates melalui bisnis Trade Finance dan produk-produk pinjaman Bank. Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap meningkat sebesar 11% menjadi Rp 148,0 triliun dari Rp 133,0 triliun,
PermataBank yet again delivered good progress in 2014. Total assets grew by 12% to Rp 185.0 trillion from Rp 166.0 trillion, while the net loan book (net off accrued interest receivable and allowance for impairement of losses) grew by 11% to Rp 131.0 trillion from Rp 118.0 trillion. The growth of the lending portfolio was mainly driven by SME business and local and middle market corporates on the back of Trade Finance and lending product. Third-party funds (TPF) rose by 11% to Rp 148.0 trillion from Rp 133.0 trillion, largely from term deposits followed by current accounts and savings. The increase in the benchmark interest rate implemented by Bank
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
181
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
dengan komposisi sumber dana deposito yang dominan, diikuti giro dan tabungan. Hal tersebut adalah imbas dari naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia, yang membuat nasabah cenderung menempatkan dananya dalam bentuk deposito. Pendapatan operasional PermataBank tetap menunjukan pertumbuhan sebesar 10%, menjadi senilai Rp 7,4 triliun. Tekanan cost of fund dan naiknya persentasi kredit bermasalah, membuat PermataBank membukukan penurunan Net Interest Margin (NIM), sehingga laba bersih menurun 8% dari Rp 1,7 triliun menjadi sebesar Rp 1,6 triliun. Di tengah kurang kondusifnya kondisi industri perbankan, PermataBank tetap mampu mengelola kualitas aset, tercermin dari relatif terjaganya rasio non performing loan gross dan net masing-masing pada tingkat 1,7% dan 0,6% pada 2014, dari 1,0% dan 0,3% pada tahun 2013. Di tahun 2014 PermataBank berhasil meningkatkan modal tier 1 melalui rights issue sebesar Rp 1.5 triliun pada awal tahun, dan merealisasikan program penyertaan modal sebesar 25% di PT Astra Sedaya Finance pada semester pertama 2014. PermataBank juga berhasil meningkatkan modal tier 2 melalui penerbitan obligasi subordinasi sebesar Rp 700 miliar dengan tenor 7 tahun dan tingkat bunga tetap sebesar 11,75%. Keberhasilan tersebut membuat PermataBank memiliki posisi modal yang sehat dengan rasio kecukupan modal sebesar 13,6% di akhir tahun 2014. Selain torehan kinerja di bidang finansial, konsistensi dalam meningkatkan kualitas layanan maupun pelaksanaan kegiatan operasional membuat PermataBank mendapatkan beragam penghargaan dari berbagai pihak, seperti Peringkat pertama untuk Regular Banking, Priority Banking, Sharia Banking, Regular Credit Card, Platinum Credit Card (dari Carre-CCSL), 19 penghargaan dalam AsiaMoney Award 2014 dari Asia Money; 13 penghargaan dalam
182
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Indonesia contributed to this composition, as it led customers to place funds as term deposits.
PermataBank’s operating income increased by 10% to Rp 7.4 trillion. Higher cost of funds and non-performing loans decreased the net interest margin (NIM), and net income declined by 8% from Rp 1.7 trillion to Rp 1.6 trillion.
In terms of asset quality, PermataBank was able to maintain the ratio of non-performing loans amid the adverse banking industry climate. In 2014, gross and net non-performing loans stood at 1.7% and 0.6%, respectively, from 1.0% and 0.3% in 2013. In 2014, PermataBank increased its tier 1 capital by means of a rights issue to the amount of Rp 1.5 trillion, held at the beginning of the year. PermataBank also realized 25% equity participation in PT Astra Sedaya Finance. PermataBank’s tier 2 capital was increased through the issuance of subordinated bonds to the amount of Rp 700 billion, 7-year tenor and fixed interest rate at 11.75%. With that, PermataBank achieved a healthy capital level with capital adequacy ratio that stood at 13.6% at the end of 2014. Aside from financial achievements, PermataBank’s consistency in improving service quality and operations earned recognition from multiple parties. PermataBank received first place for regular banking, priority banking, sharia banking, regular credit card, and platinum credit card (from Carre-CCSL); attained 19 awards at the AsiaMoney Awards 2014 from AsiaMoney; attained 13 awards at the Banking Service Excellence Awards 2014 from MRI and
Keep Progressing Forward
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
Banking Service Excellence Award 2014 dari MRI dan InfoBank; dan Gold Winner sebagai Services Company of the Year dalam Asia Pacific Stevie Award 2014 programme serta berbagai penghargaan bergengsi lainnya.
InfoBank; and was the Gold Winner as Services Company of the Year at the Asia Pacific Stevie Award 2014, as well as other distinguished awards.
Asuransi
Insurance
Asuransi Astra berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan premi kotor sebesar 9% dari Rp 3,8 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 4,1 di tahun 2014, sedangkan total aset yang dikelola naik 18% dari Rp 8,6 triliun menjadi sebesar Rp 10,1 triliun. Prestasi Asuransi Astra juga terus diakui oleh pihak eksternal melalui berbagai penghargaan nasional dan internasional yang diberikan, antara lain dalam kategori kualitas pelayanan, digital, dan brand terbaik.
Asuransi Astra’s gross premiums grew by 9% from Rp 3.8 trillion at the end of 2013 to Rp 4.1 in 2014, while total assets rose by 18% from Rp 8.6 trillion to Rp 10.1 trillion. The sound performance of Asuransi Astra was well recognized by other parties through national and international awards, among others in service quality, digital services and best brand.
RENCANA TAHUN 2015
PLANS FOR 2015
Menghadapi kondisi ekonomi nasional yang diperkirakan masih cukup berat akibat ketidakpastian ekonomi global, segmen bisnis jasa keuangan Astra secara umum akan berupaya meningkatkan kualitas dan akurasi data base pelanggan, perbaikan kualitas proses persetujuan kredit, meningkatkan kualitas pengelolaan risiko dan meningkatkan efisiensi operasional.
Taking into account the adverse economic conditions due global economy situation, Astra’s financial services segment in general will improve the quality and accuracy of customer database, augment the quality of credit approval process, enhance risk management, and increase operational efficiency.
Pembiayaan Mobil
Automobile Financing
ACC akan berupaya menjaga pertumbuhan dan penguasaan pangsa pasar. Disamping itu ACC akan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memasuki segmen pembiayaan mobil bekas untuk mendukung pertumbuhan laba yang berkesinambungan.
ACC will strive to sustain growth and market leadership. In addition, ACC will implement prudential principles in entering used-car financing segment to support profit growth.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
183
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
184
Mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat, ACC akan memperkuat manajemen operasi untuk meningkatkan pengelolaan piutang pembiayaan, mempertahankan produktivitas dan mempersiapkan kemampuan untuk memanfaatkan terbukanya peluang usaha sejalan dengan OJK yang telah memperluas cakupan bisnis perusahaan pembiayaan.
Anticipating lower economic growth, ACC will strengthen its operations to improve financing receivable management, maintain productivity and enhance capacity to make use of business opportunities in line with the OJK’s new policy that enables financing companies to expand their business scope.
Dilain pihak, mengantisipasi pertumbuhan pemintaan pembiayaan mobil LCGC yang semakin meningkat sebagai dampak penyesuaian harga BBM, TAFS berencana menerapkan Integrated CRM activities dan mengembangkan jaringan di Indonesia Timur untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi operasional disamping terus mendukung penjualan Toyota Used Car sebagai antisipasi menurunnya daya beli pelanggan dan meningkatkan kerjasama dengan distributor dan dealer untuk terus mendukung penjualan Toyota.
Going forward, financing demand for low-cost green cars (LCGC) is expected to increase, while the impact of fuel-price adjustment will be felt. In response to this, TAFS plans to implement Integrated CRM activities and develop its network in the eastern part of Indonesia in order to broaden market reach and improve operational efficiency. TAFS will also continue to support the sales of Toyota used cars to overcome the decline of purchasing power and strengthen cooperation with distributors and dealers to bolster Toyota sales.
Pembiayaan Sepeda Motor
Motorcycle Financing
Untuk tahun 2015, FIFGroup mengacu pada strategi Astra, 3P, dalam pengembangan bisnisnya. Beberapa program yang dilaksanakan meliputi: Sinergi Honda Value chain, Dealer Planning Management, Dealer Program Customization; peningkatan efisiensi dan produktivitas operasional; optimalisasi profit melalui pengembangan manajemen portofolio; optimalisasi jaringan FIFGroup, dan pengembangan Customer Relationship Management dengan mengoptimalkan database yang ada.
In 2015, FIFGroup will embed Astra’s 3P strategy in its business development. Some of the programs to be carried out going forward include: Honda value chain synergy, dealer planning management, dealer program customization, efficiency and operational productivity improvement, profit optimization through portfolio management enhancement, optimization of FIFGroup network and customer relationship management development by maximizing the existing database.
Seluruh upaya pengembangan bisnis tersebut dilakukan dengan mengedepankan manajemen risiko terintegrasi dan sistem manajemen yang efektif.
All business development endeavors shall be carried out in congruence with integrated risk management and effective management systems.
Pembiayaan Alat Berat
Heavy Equipment Financing
Pertumbuhan permintaan alat berat Indonesia di tahun 2015 diperkirakan masih relatif sama seperti tahun 2014 ini. Untuk itu, selain memperkuat fokus bisnis SANF dalam pembiayaan alat berat, SANF juga akan melakukan sejumlah diversifikasi usaha. Diversifikasi usaha yang saat ini sudah dilakukan adalah pembiayaan anjak piutang.
In 2015, the growth of demand for heavy equipment in Indonesia is projected to mirror the growth in 2014. For this reason, SANF will diversify its business, aside from reinforcing its focus on heavy equipment financing. SANF has already diversified to factoring services.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
Di tahun 2015 seiring dengan akan diberlakukannya aturan OJK baru tentang perusahaan pembiayaan, SANF berencana memanfaatkan peluang dengan melakukan diversifikasi usaha baik secara organik maupun non organik, termasuk pembiayaan multiguna, working capital, joint financing dan project financing.
Going forward in 2014, with new OJK regulations concerning financing companies, SANF plans to capture opportunities by diversifying its business through organic and non-organic means, including multi-financing, working capital, joint financing and project financing.
KAF akan tetap fokus pada upaya pengelolaan aset kreditnya, meningkatkan sinergi diantara Grup Astra, serta berupaya menciptakan inovasi-inovasi produk pembiayaan yang dapat memberi nilai tambah baik untuk nasabah maupun pemasok. Diversifikasi usaha yang akan dikembangkan diantaranya adalah program initiatives sales replacement dengan United Tractors dan program operating lease. Selain itu, di tahun 2015 KAF juga berencana akan mencoba peluang untuk masuk ke dalam segmen customer medium to lower dan berupaya mengoptimalkan produkproduk pembiayaan yang sudah berjalan serta meningkatkan program pengelolaan risiko atas kredit yang diberikan.
KAF will maintain its focus on asset management, improving synergy between business units in Astra Group, and strive for product innovations that maximize value for customers and suppliers. Among business diversification initiatives that will be carried out are sales replacement initiatives with United Tractors and an operating lease program. In addition, in 2015, KAF also plans to engage the medium to lower customer segment, optimize existing financing products and improve credit risk management activities.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
185
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
Perbankan
Banking
Strategi PermataBank dalam jangka menengah adalah berdasarkan aspirasi yang terdiri dari: 1. Menjadi bank swasta terbesar ke-tiga dengan ROE minimum 15%. 2. Index Kepuasan Nasabah terbaik. 3. Menjadi bank pilihan insan perbankan.
PermataBank’s strategies in the short and long term are founded upon the aspiration to: 1. Become the third-largest private bank in the country with minimum ROE of 15%. 2. Rank highly on the Customer Satisfaction Index. 3. Become the bank of choice for banking talents. The Bank’s strategic priorities in 2015 are: 1. Increase the ratio of low-cost funds. 2. Improve synergy with both majority shareholders. 3. Improve the efficiency ratio.
Prioritas stratejik Bank di tahun 2015 adalah: 1. Meningkatkan rasio dana murah. 2. Meningkatkan sinergi dengan kedua pemegang saham utama. 3. Memperbaiki rasio efisiensi.
186
akan senantiasa Usaha retail banking dikembangkan dengan memfokuskan diri pada peningkatan kapabilitas jaringan cabang guna meningkatkan transaksional perbankan. Di samping itu retail banking memiliki tujuan untuk memperkuat branding, yaitu fokus pada keluarga, inovasi dan kualitas layanan.
The retail banking segment will be developed by focusing on branch-network capability in order to drive banking transactions. In addition, retail banking also aims to reinforce the Company brand that entails focus on family, innovation and service quality.
Usaha wholesale banking akan fokus untuk mengembangkan hubungan dengan industri/ komunitas yang “cash rich” yang memiliki dana berlebih sebagai sumber dana deposan, dan mempromosikan solusi yang befokus pada sektor industri tertentu yang telah ditetapkan. Di samping itu, Wholesale Banking akan terus mengembangkan sinergi antar unit usaha dengan mengimplementasikan solusi dan pendekatan yang berbeda antara satu sektor ekonomi dengan sektor ekonomi lainnya.
Wholesale banking will focus on developing relationships with “cash rich” industries and communities that have surplus funds and the potential to become the source of depositor’s funds, while promoting solutions that concentrate on certain industry sectors. In addition, wholesale banking will continue developing business unit synergy through the implementation of business unit solution and a tailored approach to different economic sectors.
Di area operasional, Bank akan terus menerapkan manajemen risiko yang menyeluruh dan meningkatkan kualitas operasional (operational excellence) untuk memperbaiki efisiensi dan produktivitas.
In operations area, PermataBank will continue to carry out thorough risk management and enhance operational excellence to improve efficiency and productivity.
Asuransi
Insurance
Di tahun-tahun mendatang Asuransi Astra mentargetkan untuk terus mempertahankan posisi kepemimpinan dalam industri asuransi nasional. Oleh karenanya Asuransi Astra berupaya meningkatkan pengelolaan pelanggan atau account management agar mampu mengerti kebutuhan pelanggan dan menjadi mitra pertumbuhan para pelanggan sehingga bisa menjadi mitra pengelolaan risiko yang terpilih (preferred risk management partner).
Moving forward, Asuransi Astra aims to maintain its leadership in the national insurance industry. To that end, Asuransi Astra seeks to boost its account management, to better understand customers’ needs and to grow with its customers and become the preferred risk management partner.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
Asuransi Astra juga akan fokus pada asuransi kesehatan, berupaya untuk menjadi yang terdepan untuk Group Health insurance yang menyasar pada perusahaan menengah ke atas yang membutuhkan layanan premium (terbaik) sehingga Asuransi Astra menjadi pemain industri Asuransi Kesehatan yang terpandang (respected corporate health insurer). Strategistrategi tersebut ditujukan untuk menjadikan Asuransi Astra sebagai “the Most Admired General Insurance in Indonesia” dalam 3 tahun mendatang.
Asuransi Astra will also augment focus on health insurance, endeavoring to become the leading health insurance group for middle to upper enterprises that require premium services. Asuransi Astra aims to be a respected corporate health insurer, and these strategies are conducted in harmony with the goal to place Asuransi Astra as the most admired general insurance company in Indonesia within the next three years.
Selain di bidang asuransi umum tersebut, Grup Astra, segera merealisasikan pengembangan usaha asuransi jiwa, melalui PT Astra Aviva Life, menyusul terbentuknya perusahaan patungan dengan Aviva International Holdings Limited, salah satu perusahaan asuransi utama di negara Inggris. Astra menargetkan Astra Aviva Life untuk berkembang menjadi pelaku usaha asuransi jiwa yang terpandang dalam beberapa tahun mendatang.
In addition to general insurance, Astra Group is expanding to life insurance business through PT Astra Aviva Life Insurance following a joint venture with Aviva International Holdings Limited, one of the prominent insurance companies in the UK. Astra is aiming for Astra Aviva Life to grow as reputable life insurer over the next several years.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
187
Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment & Mining
188
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Setiap kondisi usaha yang dinamis selalu menghadirkan tantangan dan peluang. Loyalitas pelanggan akan sangat membantu pelaku bisnis mengatasi tantangan dan menjamin kinerja yang berkelanjutan. Oleh karenanya, menghadapi kondisi kurang kondusif yang berkepanjangan, saya mengajak seluruh jajaran AHEME untuk menerapkan semangat back to basic, konsisten memberi solusi kepada pelanggan dan memanfaatkan peluang yang tercipta. Mari kita manfaatkan kompetensi yang telah dibangun selama ini dengan tetap mengembangkan value chain bersama seluruh Grup Astra, menguatkan sinergi untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan memastikan pertumbuhan berkualitas yang berkelanjutan. A dynamic business condition always presents both challenges and opportunities. The loyalty of the customers is the remarkable tool for enterprises to overcome challenges and ensure sustainable business performance. Therefore, in the face of these prolonged adverse conditions, I would like to call for all individuals in AHEME to apply a back-to-basics spirit, to consistently provide solutions to customers and to make the best use of available opportunities. We need to leverage the capacity that has been built all these years by persistently building value across Astra Group, strengthening synergy to conquer challenges and ensuring sustainable and quality growth. Djoko Pranoto Direktur / Director
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
189
Tinjauan Bisnis Business Review
Pada segmen bisnis alat berat dan pertambangan, Astra memiliki 59,5% saham di PT United Tractors Tbk (UT), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 64,7 triliun (2013: Rp 70,9 triliun). Hingga akhir tahun 2014 UT mengelola tiga kegiatan usaha yaitu: penjualan alat berat yang dilakukan oleh unit usaha mesin konstruksi, usaha kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara.
190
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Astra holds 59.5% share ownership of PT United Tractors Tbk (UT) for its heavy equipment and mining segment, listed on the Indonesia Stock Exchange with a market capitalization value of Rp 64.7 trillion (2013: Rp 70.9 trillion) at the end of 2014. As of the end of 2014, UT operates three businesses: heavy equipment sales through the construction machinery unit, mining contracting and coal mining.
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
• Mesin Konstruksi Kegiatan penjualan alat berat dikelola secara langsung oleh UT, sebagai distributor tunggal berbagai produk alat berat ternama bermerek Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, dan Tadano di Indonesia. Melalui kegiatan distribusi tersebut UT bertekad menjadi mitra usaha handal bagi para pelanggannya dengan mengusung konsep solusi total dalam memenuhi kebutuhan barang modal melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi timbal balik yang berkelanjutan.
• Construction machinery Heavy equipment sales are managed directly by UT as the sole distributor of various types of heavy equipment in Indonesia under the brands of Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag and Tadano. Through its distribution activities, UT is committed to becoming a reliable business partner for its customers, offering total end-to-end solutions to cater to needs for capital goods by way of comprehensive business insight and sustainable and mutual relationships.
• Kontraktor Penambangan Usaha kontraktor penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), anak perusahaan UT. Dalam menjalankan kontrak-kontrak penambangan, Pama bertanggung jawab atas teknis operasional di berbagai wilayah konsesi tambang batu bara maupun area tambang mineral utama lain di Indonesia. Komitmen terhadap kualitas layanan dan jasa kontraktor penambangan yang bersaing membuat Pama berhasil membangun reputasi sebagai kontraktor penambangan terbesar dan terpercaya di Indonesia sekaligus memberikan kontribusi pendapatan usaha yang terus meningkat.
• Mining contracting The mining contracting business is under the stewardship of PT Pamapersada Nusantara (Pama), a subsidiary of UT. In the performance of mining contracts, Pama is responsible for the technical aspect of the operations. Pama is present in various coal mining concession areas as well as other primary mineral mining areas in Indonesia. The commitment to service quality and competitive mining contracting services have allowed Pama to build a reputation as the biggest and most trusted mining contractor company in Indonesia while enabling the company to deliver consistently growing business revenue contribution.
• Pertambangan Batu Bara Usaha pertambangan batu bara dikelola oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). TTA bersama anak usahanya kini mengelola 9 wilayah konsesi tambang dengan total cadangan batu bara berkualitas medium hingga tinggi yang diperkirakan sebanyak 405 juta ton (cadangan gabungan).
• Coal mining PT Tuah Turangga Agung (TTA) manages the coal mining business. TTA and its subsidiaries today manage 9 mining concessions with a total estimation of 405 million metric tons of coal reserves consisting of medium to highgrade quality (combined reserve).
*119.4 is the coal production + hauling Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
191
Tinjauan Bisnis Business Review
192
Berlanjutnya pelemahan harga komoditas batu bara di pasar global tahun 2014 membuat volume penjualan alat berat UT kembali turun. Namun demikian, meningkatnya kinerja usaha kontraktor penambangan dan naiknya volume penjualan batu bara membuat total pendapatan bersih UT tetap meningkat 4% menjadi Rp 53,1 triliun dibandingkan Rp 51,0 triliun di tahun 2013. Pelemahan nilai Rupiah juga membuat marjin usaha meningkat, sehingga laba bersih UT naik 11% menjadi Rp 5,4 triliun dari Rp 4,8 triliun di tahun 2013.
The continuing downward trend of coal prices in the global market in 2014 resulted in a decrease in UT heavy equipment sales. However, in line with the improved performance of the mining contracting business and coal sales volume, UT’s net revenue increased by 4% to Rp 53.1 trillion compared with Rp 51.0 trillion in 2013. The weakened rupiah exchange rate led to an increase in margin, and UT’s net income increased by 11% to Rp 5.4 trillion from Rp 4.8 trillion in 2013.
Komposisi pendapatan UT mayoritas berasal dari segmen kontraktor penambangan, mencapai 63% (2013: 62%), diikuti mesin konstruksi, sebesar 28% (2013: 31%) dan pertambangan 9% (2013: 7%).
UT’s income composition’s largest contributor is the mining contracting segment, which occupied 63% (2013: 62%), followed by construction machinery with 28% (2013: 31%) and mining with 9% (2013: 7%).
Sedangkan kontribusi pendapatan bersih segmen alat berat dan pertambangan terhadap total pendapatan bersih Astra pada tahun 2014 tidak berubah dibandingkan tahun 2013, yaitu sebesar 26%.
Meanwhile, the net revenue contribution of the heavy equipment and mining segment to Astra’s consolidated net revenue in 2014 compared to 2013 was maintained at 26%.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Volume Penjualan Alat Berat Berdasarkan Sektor Heavy Equipment Sales Volume by Sector 8,467 17%
67% 5,404
6,202 24%
19%
4,203
54%
61%
26% 43%
11% 9% 2010
10% 6% 2011
23%
16% 6% 2012
8% 2013
3,513 23%
Kehutanan / Forestry
35%
Konstruksi / Construction
28%
Pertambangan / Mining
14%
Perkebunan / Agro
2014
Volume Pemindahan Tanah dan Produksi Batu Bara
Volume Penjualan Batu Bara
Overburden Removal and Coal Production Volume
Coal Sales Volume
855.5 796.0
844.9
806.4
5,938 5,573
77.9
86.8
94.4
105.1
119.4*
2010
2011
2012
2013
2014
Coal Sales Volume (‘000 ton)
652.0
4,489
4,176
3,053
2010
2011
2012
2013
2014
Coal Production (mio ton) Overburden Removal (mio bcm)
*) Produksi Batu Bara dan Hauling | Coal Production and Hauling
Laba bersih UT naik 11% menjadi
Rp
5,4
triliun
UT’s net income increased by 11% to Rp 5.4 trillion
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
193
Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining Business Review and Outlook
194
Melambatnya ekonomi global beberapa tahun terakhir mempengaruhi permintaan komoditas primer, terutama batu bara, bahan mineral dan produk perkebunan, yang merupakan produk andalan pendukung kinerja ekspor Indonesia.
The slow down in the global economy for the past few years affects demand for primary commodities, especially coal, minerals and agribusiness yields – all are leading export commodities for Indonesia.
Selain itu, pelemahan harga minyak bumi yang terjadi di kuartal keempat membuat harga batu bara di pasar global semakin tertekan hingga sempat menyentuh US$ 61 per ton.
In addition, falling oil prices globally, which occurred in the fourth quarter, also caused coal prices in the global market to slump, reaching as low as US$ 61 per ton.
Akibatnya, aktivitas penambangan batu bara mengalami perlambatan dan para pengguna alat berat di sektor pertambangan dan perkebunan berupaya untuk memperpanjang usia pakai peralatan yang ada dan menunda pembelian alat baru.
As a result, coal mining activities slowed, and heavy equipment users in the mining and plantation sectors chose to prolong the operational duration of their existing equipment rather than purchase new equipment.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining Business Review and Outlook
Hal tersebut membuat permintaan alat berat tertekan, dengan total permintaan di tahun 2014 menjadi 3.513 turun 16% dari angka 4.203 unit di tahun 2013. Akibatnya para produsen kembali menghadapi tingkat persaingan yang semakin tajam dan tantangan untuk mengendalikan tingkat persediaan, kompetisi harga dan tuntutan pelanggan yang juga semakin tinggi.
Consequently, heavy equipment demand dropped; in 2014, total demand reached 3,513 units, a decrease of 16% from 4,203 units in 2013. Competition among manufacturers heightened and the challenge to control supply, address price competition and respond to customer demand deepened.
Kondisi serupa diperkirakan masih berlangsung di tahun 2015. Untuk permintaan energi, khususnya batu bara masih akan mengalami tantangan. Sementara permintaan alat berat untuk proyek konstruksi diharapkan semakin membaik sehubungan dengan rencana pembangunan infrastruktur dasar yang akan digalakkan oleh pemerintah. Sedangkan untuk segmen agribisnis, berlanjutnya peningkatan permintaan CPO global memberikan prospek positif terhadap permintaan alat berat di segmen ini.
This situation is projected to continue in 2015. Energy demand, especially for coal, will remain challenging. However, heavy equipment demand for construction projects is expected to improve in line with the government’s plan to accelerate basic infrastructure development. From the perspective of the agribusiness segment, the continuation of increasing global demand for CPO will have a positive impact on heavy equipment demand from this segment.
Peningkatan permintaan batu bara di pasar global diperkirakan akan berlangsung dengan lambat, mengingat masih rendahnya pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara. Potensi peningkatan permintaan batubara justru diharapkan berasal dari konsumsi domestik, sejalan dengan tekad pemerintah untuk segera merealisasikan rencana pembangunan ketenagalistrikan secara masif, baik dalam bentuk PLTU mulut tambang maupun PLTU ditempat lain serta pembangkit listrik jenis lainnya.
Globally, coal demand is expected to be moderate considering the sluggish economic growth of a number of countries. Increase in coal demand is projected to derive from domestic consumption, taking into account the Government’s commitment to drive massive electricity infrastructure development in the form of mine-mouth steam power plants and other types of power generation, steam or otherwise.
Dapat disimpulkan bahwa prospek pertumbuhan industri alat berat dan kontraktor penambangan baru akan membaik dalam jangka menengah hingga panjang, dipengaruhi oleh kecepatan pulihnya perekonomian global dan terealisasinya berbagai proyek pembangunan infrastruktur dasar (jalan, pelabuhan dan ketenagalistrikan) di dalam negeri.
It can be concluded that the growth prospect for the heavy equipment and mining contracting segments will improve in the medium to longterm, depending on the rate of global economy recovery and the progress of various national projects for basic infrastructure development (roads, ports, electricity).
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
195
Pemasaran Marketing
196
Upaya mengedepankan layanan berbasis solusi menyeluruh (end-to-end solution) secara konsisten dengan dukungan jaringan distribusi dan purna jual nasional, terdiri dari 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung di lapangan (site support) dan 11 kantor perwakilan, membuat UT tetap mampu memimpin pasar dengan kisaran 40% (2013: 41%). Pola layanan endto-end solution, fasilitas call center 24 jam, dan penyediaan ragam produk beserta suku cadang yang komprehensif dan terdepan yang terus dikembangkan mampu memelihara dan mendongkrak loyalitas pelanggan.
The commitment to providing end-toend solution services is supported by 19 branch offices, 22 site support offices and 11 representative offices. With its extensive distribution network and after-sales service points, UT was able to lead the market with a market share of approximately 40% (2013: 41%). Total solutions, 24-hour call centers, and a wide range of products complemented by comprehensive availability of spare parts are always enhanced to maintain and reinforce customer loyalty.
UT juga menyediakan layanan konsultasi pra pembelian untuk memastikan investasi barang modal yang tepat sesuai kebutuhan, jaminan produk dan pemeliharaan untuk menjaga operasional mesin yang optimal, hingga dukungan UT School, yang telah meluluskan banyak operator dan mekanik setiap tahunnya untuk keperluan operasional UT maupun pelanggan. Pelanggan juga dapat
UT also provides a pre-purchase consultation service to ensure its customers make investment decisions appropriately in line with their needs, as well as product warranty and maintenance to maintain optimum performance of the machinery. Operators and mechanics that graduate from the UT School every year also provide support to fulfill UT’s and customers’ operational needs. As part of the end-to-end
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Pemasaran Marketing
memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari lembaga pembiayaan rujukan yang bermitra dengan UT, sebagai bagian dari layanan end to end solution. Keseluruhan upaya tersebut memiliki andil besar dalam mempertahankan pangsa pasar alat berat UT ditengah kondisi usaha yang penuh tantangan.
solution approach, customers can benefit from a financing facility provided by recommended financing service providers who are partners of UT. These efforts greatly contribute to UT’s success in sustaining its market share despite the challenging business climate.
Pama menawarkan jasa penambangan berkualitas kelas dunia, yang mencakup rancang tambang, eksplorasi, pembangunan infrastruktur, penambangan, pengangkutan, barging dan loading. Dengan dukungan armada alat berat yang sangat memadai berjumlah 3.270 unit alat berat (2013: 3.311), terdiri dari 299 bulldozer (2013: 302), 337 excavator & shovel (2013: 331), 2.163 dump truck (2013: 2.275), 169 prime mover (2013: 163) dan 242 wheel loader dan motor grader (2012: 240), Pama berhasil mempertahankan dominasi pangsa pasar hingga sebesar 45% di tahun 2014.
Pama offers a world-class mining service. Its services include mining design, exploration, infrastructure development, mining, transporting, barging and loading. Pama’s operations are supported by a fleet of heavy equipment. The total 3,270 units of heavy equipment (2013: 3,311) consist of 299 bulldozers (2013: 302), 337 excavators & shovels (2013: 331), 2.163 dump trucks (2013: 2,275), 169 prime movers (2013: 163) and 242 wheel loaders and motor graders (2012: 240). In 2014, Pama was able to stay in the lead in the market, with a 45% market share.
Tekad memberikan layanan kontraktor penambangan dengan jaminan hasil terbaik pada setiap ton produk dengan harga bersaing membuat Pama berhasil mempertahankan 14 pelanggan utama pemilik konsesi tambang batubara terbesar di Indonesia.
The dedication to providing the best and most reliable mining contracting services, guaranteeing best production results and with competitive pricing have enabled Pama to continue servicing 14 core customers who are also the owners of Indonesia’s largest coal concessions.
Sementara untuk unit usaha pertambangan batu bara, PT Tuah Turangga Agung (TTA) sebagai pengelola seluruh 9 wilayah konsesi penambangan pasca restrukturisasi internal, berhasil merealisasikan rencana produksi sesuai kontrak pembelian dengan biaya yang semakin efisien. Seluruh hasil produksi TTA, dipasarkan ke Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
In the coal mining segment, following internal restructuring, PT Tuah Turangga Agung (TTA) now manages nine mining concessions. TTA was able to realize production plans in line with purchasing contracts with improved efficiency of costs. All coal products of TTA are marketed to Japan, South Korea and Taiwan.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
197
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
198
Mesin Konstruksi
Construction Machinery
Tantangan berat membuat UT semakin konsisten mengedepankan filosofi layanan “end to end solution”, guna meningkatkan loyalitas pelanggan dan mengatasi kerasnya persaingan. Bagi UT kondisi tersebut disikapi dengan bijak, berupaya mengatasi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang-peluang yang terbuka. Caranya adalah memperkuat landasan usaha melalui upaya kembali ke dasar (back to basic), yakni dasar keunggulan dalam berusaha hingga mampu mengembangkan usaha sampai sebesar saat ini, bahkan mampu melalui kondisi lebih buruk di tahun 1998 lalu.
Tough challenges forced UT to bolster its end-to-end solution philosophy in order to enhance customer loyalty and to beat market competitors. UT aptly responded to the challenges by endeavoring to overcome barriers while capturing opportunities. The company reinforced its foundation by reverting to the basics, going back to the root of excellence on which it built the business up to its scale today and on which it overcame even harsher conditions in 1998.
UT berupaya memperkuat sinergi antar grup dalam Astra dengan panduan kerangka sinergi AHEME yaitu Cross Competence, Cross Selling dan Cross Solution (3C). Sinergi dan networking yang dilakukan super team AHEME membantu UT memberi solusi total bagi pelanggan. UT berkomitmen meneruskan inisiatif “UT Guaranteed Product Support” agar selangkah lebih maju dalam memberi layanan terbaik dibandingkan kompetitor.
UT attempted to strengthen synergy in Astra Group, guided by the AHEME synergy framework of cross competence, cross selling and cross solution (3C). The synergy and networking efforts of the AHEME super team allowed UT to provide total solutions to customers. UT is committed to continuing its UT Guaranteed Product Support Initiative to always be one step ahead of its competitors in offering the best services.
Lini bisnis Mesin Konstruksi UT mencatat penurunan volume penjualan Komatsu sebesar 16% atau menjadi 3.513 unit, jauh lebih rendah dibandingkan dengan volume penjualan pada 2013, yaitu 4.203 unit. Penurunan tersebut terutama masih dipengaruhi oleh perlambatan sektor pertambangan dan perkebunan di Indonesia yang menyebabkan penurunan total penjualan domestik alat berat, yang pada tahun ini tercatat sejumlah 8.867 unit dibandingkan 10.252 unit pada 2013. (menurut riset internal)
UT’s Construction Machinery business line recorded a decrease in Komatsu sales volume by 16% to 3,513 units, much lower compared to the sales volume in 2013 of 4,203 units. The decrease was mainly still impacted by the slowing down of the mining and plantation sectors in Indonesia that caused a decline in the total domestic sales of heavy equipment, which in 2014 recorded a total number of 8,867 units compared to10,252 units in 2013. (source: internal research)
Di sisi lain, jumlah penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat pada 2014 diakibatkan oleh meningkatnya kebutuhan pelanggan dalam menjaga kondisi alat berat mereka. Pendapatan dari segmen ini meningkat 8% atau sebesar Rp 6,0 triliun. Namun, peningkatan penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan selama tahun 2014 tidak mampu mendorong total pendapatan lini bisnis Mesin Konstruksi UT, yang mencatat penurunan menjadi sebesar Rp 15,0 triliun dibandingkan Rp 15,6 triliun pada 2013.
On the other hand, the number of spare parts sales and heavy equipment maintenance services increased in 2014 due to the growing need from the customers to maintain the life cycle of their heavy equipment. The revenue increased by 8% or reached Rp 6.0 trillion. However, the increase in spare parts sales and maintenance services during the year was not able to push the total revenue of UT’s Construction Machinery business line, which recorded a decrease to Rp 15.0 trillion compared to Rp 15.6 trillion in 2013.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kinerja Tahun 2014 Performance In 2014
Kontraktor Penambangan
Mining Contracting
Berlanjutnya pelemahan harga batu bara membuat pelanggan utama Pama, para pemilik konsesi batu bara terbesar di Indonesia merevisi target kontrak pemindahan tanah dan produksi batu bara, diantaranya dengan mengerjakan area dengan stripping ratio lebih rendah. Hal tersebut mampu direspon dengan strategi mempertahankan kualitas kinerja jasa kontraktor penambangan seraya melakukan efisiensi biaya operasional.
Taking into account the downward trend of coal prices, Pama’s customers, owners of the largest coal concessions in Indonesia, revised their targets for overburden removal and coal production contracts, among other ways by lowering stripping ratios. Responding to this change, the quality mining contracting service performance was maintained and operational cost efficiency was enhanced.
Dari lini bisnis Kontraktor Penambangan UT, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) efektif mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 6%, yaitu Rp 33,5 triliun, dibanding Rp 31,6 triliun pada 2013. Hasil ini dicapai di samping adanya penurunan jumlah target pengupasan tanah, yaitu total 806,4 juta bcm dibandingkan 844,9 juta bcm pada 2013. Sebaliknya,total produksi batu bara & hauling meningkat sebesar 119,4 juta ton atau naik 14% dibandingkan total produksi tahun lalu sebesar 105,1 juta ton.
In regards of UT’s Mining Contracting business line, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) effectively recorded an increase in net revenue by 6%, which is Rp 33.5 trillion, compared to Rp 31.6 trillion in 2013. This performance is made despite a decreasing target number for overburden removal, which was 806.4 million bcm compared to 844.9 million bcm in 2013. On the other hand, the total coal production & hauling was increased to 119.4 million tons or grew 14% compared to last year’s total production of 105.1 million tons.
Kemampuan PAMA meraih segala pencapaian di tahun 2014 tak lepas dari upaya mengatasi seluruh tantangan yang ada melalui berbagai inisiatif berupa inovasi pengelolaan dan efisiensi kegiatan operasional, salah satunya adalah program pengurangan biaya yang membuat kegiatan operasional menjadi lebih efektif serta pastinya menguntungkan baik bagi pelanggan maupun kegiatan operasional sendiri.
In respect of the accomplishments in 2014, PAMA overcame all the challenges that were present during the year through various initiatives for innovation in operational management and efficiencies, including the implementation of cost down program, which resulted in more effective operational activities that certainly benefited our customers as well as its own operations.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
199
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
Pertambangan Batu bara
Coal Mining
Kondisi pemasaran batubara yang masih belum kondusif disikapi dengan program konsolidasi internal, menjadikan PT Tuah Turangga Agung (TTA) sebagai pengelola seluruh area konsesi tambang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Dengan beroperasinya dua tambang baru, TTA mampu meningkatkan produksi dan volume penjualan. TTA juga berupaya mengurangi biaya produksi dengan menurunkan stripping ratio.
The unfavorable coal mining market necessitated internal consolidation that directed PT Tuah Turangga Agung (TT), as manager of the overall mining concessions, to enhance operational efficiency and effectiveness. With the operation of two new mine sites, TTA was able to boost production and sales volume. TTA also reduced production costs by lowering stripping ratios.
Sehingga, volume penjualan batu bara meningkat sebesar 42% atau sebesar 5,9 juta dibandingkan 4,2 juta ton pada 2013. Hal ini mendorong peningkatan pendapatan lini bisnis Pertambangan UT sebesar 22%, atau dari Rp 3,8 triliun pada 2013 menjadi Rp 4,7 triliun.
As a result, the coal sales volume grew 42% or reaching a total 5.9 million tons, compared to 4.2 million tons in 2013. This has increased the revenue of UT’s Mining business line by 22%, from Rp 3.8 trillion in 2013 to Rp 4.7 trillion.
Selain itu, melihat harga batubara yang terus menurun sejak beberapa tahun belakang ini, pada tahun 2014 UT melakukan tinjauan atas nilai properti pertambangan dan mencatat penyisihan atas penurunan nilai properti pertambangan. Biaya penyisihan yang dibebankan pada laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 1,54 triliun.
In addition, considering the price of coal, which have been declining in these past few years, in 2014 UT reviewed its value of mining properties and recorded a provision for impairment of mining properties. Cost of mining properties impairment was imposed to the UT’s profit after tax attributable to the parent entity, which amounted to Rp 1.54 trillion.
RENCANA TAHUN 2015
PLANS FOR 2015
Mengantisipasi masih berlanjutnya kondisi usaha yang kurang kondusif di tahun mendatang, UT menyiapkan beberapa strategi utama, meliputi beberapa program sebagai berikut:
In anticipation of the continued adverse business conditions in the coming year, UT has prepared a number of key strategies, including the following programs:
Mesin Konstruksi
200
UT akan tetap mengedepankan layanan jasa berbasis solusi bagi para pelanggan. UT akan meningkatkan kualitas layanan dengan meningkatkan program UT Guarantee Product Support, menyediakan SDM untuk mendukung aktivitas pemeliharaan alat berat melalui UT School, termasuk meningkatkan kualitas layanan UT Call. Selain itu, mempererat kerjasama dengan prinsipal.
Construction Machinery
UT juga bertekad untuk meningkatkan kegiatan di pasar ritel, memanfaatkan peluang peningkatan kegiatan di sektor konstruksi, termasuk mengembangkan bisnis sewa peralatan berat bekas maupun baru.
UT is also committed to improving activities in the retail market, to gain opportunities from the growth in the construction sector, including developing the new and used heavy equipment rental business.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
UT will continue to promote solutions-based services to customers. UT shall enhance service quality by strengthening the UT Guaranteed Product Support Initiative, prepare required human capital to support heavy equipment maintenance activities through UT School, and improve the quality of the UT Call service as well as bolster partnerships with principals.
Keep Progressing Forward
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
Kontraktor Penambangan
Mining Contracting
Pama akan terus berkomitmen memberikan layanan jasa kontrak penambangan yang berkualitas kepada para pelanggan. Guna mengukuhkan reputasi sebagai kontraktor penambangan yang handal dan berpengalaman, Pama berupaya mengedepankan inisiatif peningkatan produktifitas kerja dan efisiensi biaya untuk menghasilkan pencapaian kinerja yang lebih kompetitif berlandaskan pada budaya kerja yang aman dan bersahabat dengan lingkungan.
Pama is continually committed to delivering quality mining contracting services to customers. To strengthen its reputation as a reliable and experienced mining contractor, Pama endeavors to boost initiatives related to work productivity and cost efficiency while promoting safety in the workplace and for the environment.
Selain itu, dalam rangka mengembangkan kompetensi dan memanfaatkan peluang dari tekad Pemerintah untuk membangun ketenagalistrikan yang kuat, Pama berencana mengembangkan usaha di bidang pemenuhan tenaga listrik dengan menjadi pengelola PLTU mulut tambang dengan skema Independent Power Producer (IPP) berkerja sama dengan mitra strategis yang kompeten.
In addition, to build competence and leverage the government’s resolution to develop the electricity network, Pama plans to partake in the electricity business by managing minemouth steam power generation plants under the independent power producer (IPP) scheme, in collaboration with a competent and strategic partner.
Salah satu strategi lainnya, UT melakukan diversifikasi dan mencari peluang usaha komoditas mineral lainnya, seperti tambang emas. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada industri batu bara.
UT’s other strategic direction is to diversify and explore business opportunities to other mineral commodities, such as gold mine. The objective of this venture is to reduce dependency on the coal industry.
Pertambangan Batu bara
Coal Mining
Meskipun tekanan terhadap harga batu bara di 2015 diperkirakan masih akan berlanjut, TTA akan konsisten melanjutkan proses konsolidasi internal termasuk mengimplementasikan program efisiensi diseluruh aspek operasional guna mengelola profit margin usaha penambangan agar berada pada level yang mampu menjamin keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.
Although pressure on coal prices in 2015 is projected to persist, TTA will consistently continue its internal consolidation process including the implementation of the efficiency program across its operational aspects. TTA seeks to manage its business profit margin at a level that will ensure business continuity in the long term.
Pilar Bisnis Baru
New Business Pillar
Dalam rangka memanfaatkan kompetensi dibidang konstruksi sipil dan peluang peningkatan kegiatan konstruksi dimasa mendatang, UT merealisasikan pembentukan pilar usaha keempat, yaitu bidang jasa konstruksi. Sebagai bagian dari rencana tersebut, UT melalui anak perusahaannya, yakni PT Karya Supra Perkasa (“KSP”) telah mengakuisisi 40% kepemilikan saham PT Acset Indonusa Tbk, salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia yang berkedudukan di Jakarta, pada bulan Januari 2015.
In order to leverage the capacity in civil construction and to benefit from the growth of construction activities in the future, UT formed a construction services segment as the fourth business pillar. As part of this plan, UT, through subsidiary PT Karya Supra Perkasa (KSP), acquired 40% ownership of PT Acset Indonusa Tbk, a construction company in Indonesia that is headquartered in Jakarta, the acquisition was taking place in January 2015.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
201
Agribisnis Agribusiness
202
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Kunci keberhasilan usaha agribisnis adalah pengendalian biaya yang lebih baik dibandingkan pelaku usaha lain. Oleh karena itu AAL bertekad mengelola biaya produksi per ton minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melalui dua pendekatan utama. Pertama, meningkatkan yield perkebunan dengan menerapkan intensifikasi melalui program mekanisasi, otomasi, penggunaan bibit unggul hasil proses riset yang berkualitas dan pemeliharaan area perkebunan yang teratur. Kedua, meningkatkan nilai produk CPO melalui program hilirisasi industri CPO, yakni mengolahnya menjadi produk Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO), olein, stearin dan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) yang memiliki nilai lebih tinggi. The key to managing a successful agribusiness is cost control that excels other players. AAL is therefore determined to manage Crude Palm Oil (CPO) production cost per ton through two main approaches. First, we seek to improve productivity or yield through mechanization, automation, usage of superior seeds generated from robust research process and maintenance of estates. Second, we seek to elevate product value by expanding to the downstream side of the CPO sector, processing CPO into Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO), olein, stearin, and Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), which have greater value. Widya Wiryawan
Direktur / Director
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
203
Tinjauan Bisnis Business Review
Pada segmen agribisnis, Astra memiliki 79,7% saham di PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar tahun 2014 senilai Rp 38,2 triliun. AAL mengelola sejumlah areal perkebunan kelapa sawit, dengan total luas lahan tertanam per akhir tahun 2014 mencapai 297.579 hektar (2013: 281.378 hektar) yang mencakup wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk meningkatkan produktivitas perkebunan yang dimiliki, sejak tahun 2008 AAL konsisten menerapkan program intensifikasi, terdiri dari mekanisasi, pengolahan pupuk organik, pengembangan dan penggunaan bibit unggul, menerapkan tata kelola air disertai perbaikan infrastruktur secara komprehensif.
Astra operates its agribusiness segment through 79.7% share ownership in PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), a listed company on the Indonesia Stock Exchange with market capitalization value of Rp 38.2 trillion in 2014. AAL manages several oil palm concessions. By the end of 2014, the combined planted area reached 297,579 hectares (2013: 281,378 hectares), covering Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. To boost plantation productivity, AAL has been consistently carrying out intensification programs since 2008 that include mechanization, usage of organic fertilizer, development and usage of superior seeds, water management and comprehensive infrastructure enhancement.
Luas Lahan Sawit (Ha) Palm Oil Planted Area (Ha)
281,378
272,994
266,706
263,281
297,579 235,311
206,042
2010
206,579
2011
212,622
2012
220,021
2013
2014
Lahan Inti / Nucleus Total Lahan Tertanam / Total Planted Area
204
Kontribusi AAL terhadap total laba bersih Astra bergerak dinamis seiring dengan perkembangan harga komoditas dan tingkat produktivitas perkebunan. Untuk tahun 2014, sejalan dengan naiknya harga dan volume produksi, kontribusi AAL terhadap pendapatan bersih Astra meningkat, dari 7% di tahun 2013 menjadi 8% di tahun 2014. Salah satu perkembangan positif dari segmen agribisnis di tahun 2014 adalah beroperasinya pabrik pengolahan minyak sawit (Refinery) di Sulawesi Barat, dengan kapasitas pengolahan 2.000 ton CPO/hari, sejak awal tahun 2014, sebagai realisasi program hilirisasi segmen agribisnis Astra.
AAL’s contribution to Astra’s total net profit shows a dynamic trend that tracks the movement of commodity prices and plantation yields. In 2014, in line with increasing prices and production volume, AAL’s contribution to Astra’s net revenue increased from 7% in 2013 to 8% in 2014. One of the notable developments from the agribusiness segment in 2014 was the operation of palm oil refinery in West Sulawesi, with the capacity to process 2,000 tons CPO per day, the refinery, which commenced operations in early 2014, is a manifestation of Astra’s downstream initiative in the agribusiness segment.
Sekalipun volume penjualan CPO turun sebesar 13% karena sebagian produksi CPO digunakan sebagai bahan baku refinery, nilai penjualan total segmen agribisnis meningkat hingga 29%, dengan laba bersih naik hingga 39%.
The refinery uses the Company’s CPO production as its raw material, leading to a decline of 13% in CPO sales volume. However, the total sales value of this segment increased by 29%, while net profit grew by 39%.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis
Agribusiness Industry Review and Outlook
Pertumbuhan industri kelapa sawit baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan, industri olahan berbasis kelapa sawit, maupun kebutuhan energi alternatif, memberikan prospek yang baik terhadap permintaan CPO. Namun, penurunan harga minyak mentah yang mulai terjadi sejak Juni 2014 membuat permintaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku energi alternatif semakin berkurang. Sehingga, tren permintaan juga kembali berkorelasi lebih erat dengan pertumbuhan penduduk, dengan kisaran pertumbuhan permintaan minyak sawit antara 2,5-3% per tahun.
The growth of the palm oil industry today has been driven largely by basic demand for food, palm oil-based processing industries, as well as alternative energy, thus providing good prospects on CPO demands. However, a slump in crude palm oil prices started in June 2014 caused the demand for palm oil as alternative energy continued to drop. Thus the trend of demand again showed a close link to population growth, and palm oil demand grew at around 2.5%-3% per annum.
Permintaan CPO dunia diyakini tetap memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang, sekalipun pada tahun 2014 masih tertekan oleh lemahnya permintaan dari pasar utama CPO seperti India dan Cina sebagai dampak melemahnya kegiatan ekonomi di negaranegara tersebut. Dalam jangka menengah hingga jangka panjang, permintaan CPO untuk bahan pangan dari beberapa pasar baru seperti negara-negara di Asia Selatan, Timur Tengah dan Eropa Timur masih tetap terbuka. Selain itu, keterbatasan lahan untuk pembukaan area
The projections for global CPO demand in the long run remain positive, although there were challenges in 2014 as demand from India and China, two of the largest CPO markets, dropped following sluggish economic conditions in both countries. In the medium to long term, demand for CPO for food will largely come from several new markets such as countries in South Asia, the Middle East and Eastern Europe. There is also an issue of limited land expansion for new plantations, which already signals slow growth of CPO supply. This, coupled with a recovering
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
205
Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis Agribusiness Industry Review and Outlook
206
perkebunan baru, membuat peluang naiknya pasokan CPO dalam jumlah signifikan semakin terbatas. Sehingga harga CPO dalam jangka panjang diperkirakan akan meningkat seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian global, khususnya kondisi ekonomi di pasar utama CPO.
global economy, especially in main CPO markets, will in the long term drive increases in CPO prices.
Dari dalam negeri, dukungan Pemerintah terhadap pengembangan industri juga positif, mengingat industri kelapa sawit merupakan salah satu penyumbang devisa utama negara serta memiliki manfaat dan kegunaan yang semakin variatif. Industri kelapa sawit memegang peran ekonomi yang strategis dalam menjaga keseimbangan neraca perdagangan nasional.
From the domestic market side, the Government has been showing consistent support for industry development. The palm oil industry is in fact one of the country’s main foreign exchange contributors and can bring multiple extensive benefits. The oil palm industry has a strategic role in the economy to keep the stability of the national trade balance.
Industri kelapa sawit juga memberi trickle down effect bagi perkembangan sektorsektor industri berbasis perkebunan, seperti industri pengolahannya dan industri peralatan perkebunan, selain mampu memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perkebunan, terutama para petani plasma dan skala kecil. Dengan berbagai manfaat tersebut, Pemerintah berupaya mendukung hilirisasi industri terkait kelapa sawit dengan memberikan insentif pajak ekspor bagi investasi di kegiatan hilir sejak bulan September 2011.
There is also a trickle-down benefit from the oil palm industry to other plantation-based sectors, such as the processing sector and plantation equipment sector, while promoting better welfare for communities around concessions, especially plasma farmers and smallholders. Taking into account the diverse benefits of the industry, the Government is now support the downstream business of the oil palm sector by offering export tax incentives to downstream investments since September 2011.
Indonesia merupakan negara agribisnis dimana secara topography memiliki kondisi tanah yang cocok sebagai negara pertanian dan ditunjang oleh tenaga kerja yang memadai. Dengan perkembangan teknologi riset saat ini, dikombinasikan dengan dua komponen diatas (tanah dan tenaga kerja), Indonesia dapat berkembang menjadi negara agribisnis yang kuat di dunia ini. Terbukti dengan luas lahan area sawit saat ini, dimana Indonesia menjadi produsen terbesar dengan porsi sebesar 52% dari penghasil CPO di seluruh dunia.
An agricultural country, Indonesia’s topography and the size of its workforce make the country highly suitable for activities in the agribusiness sector. Technological research combined with rich soil and significant potential manpower, Indonesia may well be on its way to becoming the largest agribusiness country in the world. This potential is evident today, with Indonesia already the largest producer and supplier of 52% of the world’s CPO needs.
Berdasarkan kondisi-kondisi objektif tersebut, secara umum dapat disimpulkan prospek pertumbuhan industri kelapa sawit di Indonesia masih sangat menjanjikan.
Considering the above conditions, it can be concluded that the future prospects of the oil palm industry in Indonesia are highly promising.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
207
Pemasaran Marketing
AAL menjual produk kelapa sawit dengan sistem tender. Pada tahun 2014, harga rata-rata penjualan CPO AAL naik 13,8% dibandingkan harga rata-rata penjualan pada tahun 2013. Mayoritas hasil produksi CPO AAL diserap oleh pasar domestik. Sebagai wujud realisasi pengembangan bisnis hilir minyak sawitnya, AAL mulai mengoperasikan refinery di Mamuju, Sulawesi Barat dengan menghasilkan produk-produk hilir antara lain RDBPO, olein, stearin dan PFAD. Hasil produksi refinery tersebut, dipasarkan oleh Astra-KLK Pte. Ltd., perusahaan patungan di Singapura bersama dengan mitra dari Malaysia yang didirikan pada bulan Agustus 2013. Selama tahun 2014 AAL berhasil merealisasikan ekspor olein sebesar 255.073 ton. AAL offers its oil palm products under a tender system. In 2014, the average selling price of AAL’s CPO rose by 13.8% compared with the average selling price in 2013. AAL’s CPO production is largely absorbed by the domestic market.
Developing its downstream business, AAL commenced the operations of the refinery in Mamuju, West Sulawesi. The products, which include RDBPO, olein, stearin and PFAD, are marketed by Astra-KLK Pte. Ltd., a joint venture company with a Malaysian counterpart that is headquartered in Singapore and was established in August 2013. In 2014, AAL’s olein export amounted to 255,073 tons.
208
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Pemasaran Marketing
PENGEMBANGAN USAHA Meyakini prospek bisnis kelapa sawit yang cerah, AAL terus merealisasikan rencana peningkatan kapasitas produksi. Sepanjang tahun 2014, ekspansi dilakukan dengan penambahan fasilitas pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang telah beroperasi maupun menyelesaikan pembangunan PKS baru. Sehingga pada akhir tahun 2014, AAL telah memiliki 29 PKS (2013: 26 PKS), dengan kapasitas pengolahan seluruhnya mencapai 1.435 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam (2013: 1.280 ton TBS per jam). Jumlah dan kapasitas PKS akan meningkat di tahuntahun mendatang. AAL juga memiliki 8 pabrik pengepresan inti sawit dengan total kapasitas produksi sebanyak 920 ton kernel perhari. Peningkatan kapasitas produksi juga diupayakan melalui produksi dan perbaikan kualitas bibit. Untuk maksud tersebut AAL menggalang kerjasama dengan mitra yang kompeten, mengembangkan fasilitas penelitian dan pengembangan di Kalimantan Tengah. Fokus kegiatan riset AAL adalah Agronomy, Plant breeding dan Pest & Disease Control.
BUSINESS DEVELOPMENT Taking into consideration the positive outlook of the oil palm business, AAL continued to implement its production capacity enhancement plan. In 2014, capacity enhancement was achieved by adding new facilities to existing CPO mills and completing the construction of new mills. At the end of 2014, AAL operated 29 mills (2013: 26 mills) with a combined processing capacity of 1,435 tons of Fresh Fruit Bunch (FFB) per hour (2013: 1,280 ton FFB per hour).
Mill numbers and capacity will certainly be developed in the future. AAL also operates 8 kernel crusher plants with a total production capacity of 920 tons of kernel per day.
To boost production, AAL also carried out improvements with respect to seed quality and breeding. To that end, AAL engaged competent parties to develop a research and development facility in Central Kalimantan. AAL’s research activities focused mainly on Agronomy, Plant breeding and Pest & Disease control.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
209
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
210
Program kerja AAL untuk tahun 2014 memiliki tiga fokus utama, yaitu ekspansi, intensifikasi dan diversifikasi yang tujuannya adalah meningkatkan yield perkebunan dan meningkatkan produktifitas manusia melalui mekanisasi. AAL juga merealisasikan penanaman baru dan penanaman kembali lahan-lahan kelolaan menggunakan bibit unggul dengan tujuan untuk mensiasati keterbatasan lahan.
AAL’s work plan for 2014 highlighted three main areas, which are expansion, intensification and diversification. The goal was to increase plantation yield and manpower productivity by means of mechanization. In effort to address the issue of land limitation, AAL also realized new planting and replanting in its estates, using superior seeds.
Total lahan penanaman baru dan penanaman kembali masing-masing adalah 9.590 ha dan 1.830 ha. Sedangkan program intensifikasi dari tahun-tahun sebelumnya dilanjutkan dengan fokus pada kegiatan mekanisasi dan otomasi.
Total new planting and replanting covered an area of 9,590 hectares and 1,830 hectares, respectively. Meanwhile, intensification continued from previous programs, with a focus on mechanization and automation.
Hasilnya, di tahun 2014 produktivitas TBS kebun inti AAL naik menjadi 21,50 ton per ha dibandingkan 20,02 ton per ha pada tahun sebelumnya. Produksi CPO AAL naik menjadi 1,74 juta ton dari 1,54 juta ton.
As a result, in 2014 Nucleus FFB yield in AAL’s estate grew to 21.5 tons per hectare compared with 20.0 tons per hectare in the previous year. AAL’s CPO production also grew to 1.74 million tons from 1.54 million tons.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
Penanaman Kelapa Sawit (Ha) Oil Palm Planting (Ha)
10.8 9.6
6.5
3.7
3.6
3.5
3.4
2.7
2.4 1.8
2010
2011
2012
2013
2014
Penanaman Baru / New Planting Penanaman Kembali / Replanting
Produksi Production
5,498
5,562
5,124
4,798 4,235
4,110
4,132 3,329
(‘000 ton)
1,113
2010
3,740
3,570
1,744 1,268
2011
1,476
1,539
2012
2013
2014
Produksi TBS / FFB Production TBS Inti / FFB Nucleus Produksi CPO / CPO Production
Yield Yield
4.67 (Ton/Ha)
23.45
22.08
20.35
2010
22.04
20.70
4.98
2011
5.23
2012
4.62
2013
4.84
2014
Yield TBS Yield CPO
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
211
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
Rata-rata Harga Jual CPO Average CPO Price 8,282
7,576 7,322
7,277
2012
2013
(Rp/Kg)
7,027
212
2010
2011
2014
Sementara itu, rata-rata harga CPO di tahun 2014 tercatat sebesar Rp 8.282/kg naik 13,8% dari Rp 7.277/kg di tahun 2013, sementara harga kernel naik 47,6% menjadi Rp 5.095/kg, dari posisi Rp 3.452/kg di tahun 2013.
Meanwhile, the average CPO selling price in 2014 stood at Rp 8,282/kg, up 13.8% from Rp 7,277/kg in 2013, while kernel price rose by 47.6% to Rp 5,095/kg in Rp 3,452/ kg in 2013.
Volume penjualan CPO AAL mencapai 1,37 juta ton turun 13% dari 1,58 juta ton, sedangkan volume penjualan kernel naik 9% mencapai 0,37 juta ton dari 0,34 juta ton di tahun 2013. Penurunan volume penjualan CPO disebabkan oleh beroperasinya refinery di Sulawesi Barat yang menggunakan CPO sebagai bahan baku. Keseluruhan hasil pengolahan tersebut yang berupa produk RBDPO, olein, stearin dan PFAD dengan nilai yang lebih tinggi ditujukan untuk pasar ekspor.
AAL’s CPO sales volume reached 1.37 million tons or decreased 13% from 1.58 million tons, while kernel sales volume increased by 9% to 0.37 million tons from 0.34 million tons in 2013. The decrease in CPO sales volume can be attributed to the operations of the refinery in West Sulawesi, which uses CPO as the raw material. The refinery products – RBDPO, olein, stearin and PFAD – have greater value and are destined for the export market.
Dengan perkembangan tersebut, nilai pendapatan bersih AAL naik 29% mencapai Rp 16,3 triliun pada tahun 2014 dari Rp 12,7 triliun di tahun 2013. Harga CPO yang relatif lebih tinggi tahun ini dibandingkan dengan tahun 2013 dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, berdampak pada kenaikan laba bersih AAL yang cukup signifikan, mencapai Rp 2,5 triliun, 39% diatas laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 1,8 triliun.
Backed by the above performance, AAL’s net revenue rose by 29% to Rp 16.3 trillion in 2014 from Rp 12.7 trillion in 2013. Rising CPO prices in 2014 and the depreciation of Rupiah contributed to the significant growth of AAL’s net profit, which amounted to Rp 2.5 trillion, 39% higher than the 2013 net profit of Rp 1.8 trillion.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kinerja Tahun 2014 2014 Performance
RENCANA TAHUN 2015
PLANS FOR 2015
Untuk tahun 2015 dan beberapa tahun kedepan AAL akan melanjutkan pengembangan bisnisnya melalui pengembangan luas lahan dan diversifikasi usaha ke komoditi perkebunan lainnya dengan didukung pengembangan ke usaha hilirisasi minyak sawit. Berbagai program yang akan dilaksanakan meliputi:
In 2015 and for several years ahead, ALL plans to continue business development by expanding concession areas and diversify its business to other plantation commodities supported by palm oil downstream initiatives. The programs going forward include:
• Pelaksanaan program mekanisasi dan otomasi seraya memasalkan implementasi program tersebut di seluruh kebun sesuai dengan kondisi geografis dan lingkungan di masingmasing kebun.
• Mechanization and automation and cascading the implementation of both programs to other estates, with adjustments based on geographical and environmental conditions in each estate.
• Pengembangan sektor hilir sawit untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
• Oil palm downstream development to meet demand from the export markets.
• Penguatan bidang Penelitian dan Pengembangan (Research and Development – R&D) untuk menghasilkan benih unggul yang akan mendukung peningkatan produktivitas tanaman. Upaya ini diharapkan akan menjadi core competence dari AAL di masa mendatang.
• Strengthening of Research & Development in order to generate superior seeds that will support the Company’s program to boost plant productivity. This effort in particular is expected to become the core competence of AAL in the future.
• Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia berupa program pelatihan.
• Human resource development through capacity building and training programs.
• Pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan untuk menjamin terjaganya hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar areal perkebunan.
• Corporate social responsibility programs to maintain amicable relationships between the Company and the people and environment around estates.
Laba bersih AAL naik 39% menjadi
Rp
2,5
triliun
AAL’s net income increased by 39% to Rp 2.5 trillion
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
213
Infrastruktur, Logistik dan Lainnya
Infrastructure, Logistics, and Others
214
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi positif dengan pertumbuhan pergerakan barang dan mobilitas manusia. Oleh karena itu Astra berkomitmen penuh mendukung visi pemerintah untuk membangun kecukupan infrastruktur dasar dengan merealisasikan pembangunan jaringan jalan tol dengan kualitas infrastruktur yang prima sebagai diferensiasi. Astra berkomitmen untuk mengembangkan ketersediaan prasarana transportasi lainnya, yakni pelabuhan untuk mendukung pengembangan visi kemaritiman sebagai satu keniscayaan bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Pada saat yang bersamaan Astra juga menyediakan layanan transportasi dan logistik yang berkualitas, dikembangkan sebagai bagian dari sinergi Grup Astra, sekaligus wujud dari misi Astra untuk “Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada pemangku kepentingan”. Economic growth will also engender the growth of movement of goods and people mobility. In view of this, Astra is fully committed to supporting the government’s vision of providing sufficient basic infrastructure by the construction of toll roads with high quality infrastructure that distinguishes the Company. Astra is committed to developing seaports as a further form of transportation infrastructure to contribute to the realization of the maritime vision, which is vital for Indonesia as an archipelago. At the same time, Astra provides quality transportation and logistics services, established as part of Astra Group’s synergy and a manifestation of Astra’s mission “to prosper with the nation by providing the best value to our stakeholders”. Bambang Widjanarko Santoso Direktur / Director
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
215
Tinjauan Bisnis Business Review
216
Segmen Bisnis Infrastruktur, Logistik dan Lainnya terdiri dari dua sub segmen bisnis, yaitu Bisnis Infrastruktur dan Logistik serta Bisnis Properti. Di akhir tahun 2014, segmen ini membukukan laba bersih sebesar Rp 490 miliar menurun 34% dari Rp 748 miliar pada tahun sebelumnya, dikarenakan one time transaction di sektor properti pada tahun 2013 dan Palyja pada tahun 2014.
The infrastructure, logistics and other business segment comprises of two sub business segments, namely Infrastructure and Logistics, including Property Business. At the end of 2014, this segment recorded Rp 490 billion of net income, decreased 34% from Rp 748 billion in the previous year. The decreased was due to one time transaction in property sector in 2013, and Palyja in 2014.
Infrastruktur dan Logistik
Infrastructure AND LOGISTICS
Segmen bisnis infrastruktur dan logistik mengacu pada kegiatan tiga anak usaha Astra, yakni PT Astratel Nusantara (Astratel), PT Intertel Nusaperdana (Intertel) dan PT Serasi Autoraya (SERA). Portofolio bidang infrastruktur yang mencakup konsesi pembangunan dan pengelolaan jalan tol, bisnis layanan air bersih, fasilitas penampungan bahan bakar minyak dan pelabuhan laut ditangani oleh Astratel dan Intertel. Sementara SERA menangani portofolio jasa transportasi dan logistik, yang terdiri dari empat unit bisnis, yaitu jasa penyewaan kendaraan TRAC-Astra Rent A Car, mobil88 dan IBID untuk kegiatan penjualan kendaraan bekas, jasa pengurusan transportasi/logistik SELOG dan jasa transportasi umum O-RENZ taxi.
The infrastructure and logistics business segment is operated by three subsidiaries of Astra: PT Astratel Nusantara (Astratel), PT Intertel Nusaperdana (Intertel) and PT Serasi Autoraya (SERA). Infrastructure portfolios including concessions for toll-road development and management, clean water services, fuel storage facility and seaports are handled by Astratel and Intertel. Meanwhile, SERA focuses on transportation and logistics portfolios, which cover four business units: rental of vehicles under TRAC-Astra Rent A Car, mobil88 and IBID for sales of used vehicles, SELOG as logistics service and O-RENZ taxi for general transportation.
Pada tahun 2014, segmen ini membukukan total pendapatan sebesar Rp 7,8 triliun, naik 18% dari Rp 6,6 triliun di tahun sebelumnya, dengan kontribusi sebesar 4% terhadap total pendapatan bersih Astra, meningkat sedikit dari tahun lalu. Laba bersih segmen ini meningkat sebesar 100% dari Rp 218 miliar pada tahun 2013, menjadi Rp 437 miliar pada tahun 2014.
In 2014, this segment recorded a total revenue of Rp 7.8 trillion, grew 18% from Rp 6.6 trillion in the preceding year. The segment accounted for 4% of Astra’s total net revenue, slightly improved from last year. At the end of 2014, this segment booked a net income of Rp 437 billion, increased by 100% from Rp 218 billion in the previous year.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Tinjauan dan Prospek Industri Infrastruktur DAN Logistik
Infrastructure AND Logistics Industry Review and Outlook
Terbentuknya pemerintahan baru pasca Pemilu 2014, membawa angin segar bagi pertumbuhan industri infrastruktur maupun logistik. Pemerintah menunjukkan komitmen yang semakin tinggi terhadap pembangunan infrastruktur tertentu, meliputi pengembangan sarana perhubungan yang terdiri dari pembangunan jalan, jaringan jalan kereta api, pelabuhan, dermaga penyebrangan dan bandara udara; penyediaan ketenagalistrikan dan sarana irigasi.
A new government was formed following the 2014 elections, signaling hope for the infrastructure and logistics industry. The government now shows stronger commitment to infrastructure development, especially transportation that includes roads, railways, harbors, connecting seaports and airports, as well as electricity and irrigation systems.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
217
Tinjauan Bisnis Business Review
218
Selanjutnya, realisasi pembangunan sarana perhubungan antar pulau dengan mengusung konsep Tol Laut yang didukung dengan ketersediaan pelabuhan laut dalam, dermaga penyeberangan dan sarana jalan yang terintegrasi diyakini akan meningkatkan volume pergerakan barang dan industri logistik secara substansial di masa-masa mendatang.
Further, the realization of the maritime highway that will enable inter-island connectivity, supported by integrated infrastructure of deep-sea ports, crossing harbors and roads, will substantially boosting the volume of goods moved and the logistics industry.
Pemasaran
Marketing
Astra bertekad menjadi pemain yang diperhitungkan dan disegani dalam industri infrastruktur dan logistik, karena senantiasa menunjukkan komitmen terhadap kualitas layanan yang melebihi standar yang ditetapkan dan menjadikan pemenuhan kebutuhan pelanggan sebagai standar layanan yang unggul. Dengan komitmen tersebut, setiap unit bisnis pada segmen ini mampu menjaga kualitas layanan dan memiliki pangsa pasar tersendiri yang akhirnya dapat mendukung kinerja segmen bisnis tetap baik, untuk saat ini maupun di masa mendatang.
Astra aimed to be a recognized and respected force in the infrastructure and logistics industry for its commitment to service quality that exceeds the standard and as the foundation of customers’ service excellence. Having this commitment, all business units in this segment are able to maintain service quality and to develop distinct markets, which sustain this business segment’s performance today and in the future.
Sementara untuk bisnis penyewaan kendaraan, Astra merupakan salah satu pemain utama dengan jumlah armada dan dukungan jaringan kantor layanan yang tersebar luas di Indonesia.
Meanwhile, in the vehicle rental, Astra is one of the leading players with its fleets and extensive office network in Indonesia.
KINERJA UNIT 2014
2014 UNIT PERFORMANCE
INFRASTRUKTUR UMUM
INFRASTRUCTURES
Astra memiliki kebijakan dalam mengembangkan segmen bisnis infrastruktur melalui Three Horizon Strategy. Target berikutnya di bidang infrastruktur adalah untuk terus mengembangkan segmen bisnis yang berfokus pada peningkatan keunggulan operasional dan inisiatif Value Chain. Sedangkan Next Level di bidang infrastruktur adalah dengan menambahkan unit bisnis baru yang terkait pada sektor jalan tol dan pelabuhan. Dan Next Landscape-nya adalah mencari peluang investasi pada sektor baru yang diharapkan dapat terus memperkuat kinerja Grup Astra secara keseluruhan.
The Three Horizon Strategy constitutes Astra’s policy in developing its infrastructure business segment. The Next Target in infrastructure is to grow a segment that emphasizes operational excellence and value chain initiative. The Next Level entails adding new business units related to toll roads and seaports, while the Next Landscape covers investment opportunities in new sectors that can strengthen Astra Group’s overall performance.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Besarnya dampak positif terhadap pembangunan nasional dan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, mendorong Astra merealisasikan bermacam program pengembangan pada sektor ini, seperti dijelaskan pada uraian berikut.
Positive impact on national development and welfare improvement encourages Astra to realize numbers of development programs in this sector, as described in the following section.
PT Marga Mandalasakti (MMS)
PT Marga Mandalasakti (MMS)
Dalam rangka meningkatkan kapasitas jalan, di tahun 2014, MMS telah membangun lajur ketiga untuk ruas Cikupa - Balaraja Barat di kedua arah sepanjang 7,5 km dan renovasi gerbang serta penambahan lajur transaksi di Ciujung dan Serang Barat. Selain itu, untuk peningkatan kualitas pelayanan jalan yang lancar, aman dan nyaman, MMS berkomitmen untuk mengembalikan fungsi akses jalan tol yang steril melalui aktivitas revitalisasi akses di Bitung, Cikupa, Balaraja Barat, Serang Timur dan Merak.
To increase road capacity, in 2014 MMS has constructed the third lane in both directions of the Cikupa-West Balaraja section covering 7.5 km. MMS also carried out gate renovation and added transaction lanes in Ciujung and West Serang. In addition, to ensure smooth, safe and convenient road service quality, MMS is committed to provide sterile toll road access by revitalizing access points in Bitung, Cikupa, West Balaraja, East Serang and Merak.
Volume lalu lintas di ruas tol TangerangMerak yang dikelola MMS terus menunjukkan pertumbuhan. Setelah peningkatan sekitar 8,7% pada tahun 2013, dengan total kendaraan melintas sebanyak 40,8 juta atau rata-rata 111.671 kendaraan perhari, pada tahun 2014 pertumbuhan lalu lintas telah meningkat sebesar 6,3% dengan total kendaraan sebanyak 43,3 juta kendaraan, atau rata-rata 118.729 kendaraan per harinya.
The traffic volume of the Tangerang-Merak toll road managed by MMS grows continually. After demonstrating 8.7% growth in 2013 with total 40.8 million vehicles, or in average of 111,671 vehicles per day, in 2014 the growth has increased 6.3%. Overall, 43.3 million vehicles have used the toll road during the year, in average of 118,729 vehicles per day.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
219
Tinjauan Bisnis Business Review
220
PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja)
PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja)
PT Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA), yang dimiliki oleh Astratel (49%) dan lini usaha GDF SUEZ France (51%), memiliki kerja sama dalam bentuk konsesi selama 25 tahun hingga 31 Januari 2023 dalam jasa penyaluran air bersih untuk wilayah bagian barat ibukota Jakarta.
PT Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA), owned by Astratel (49%) and a business unit of GDF SUEZ France (51%), holds 25-year concession rights until 31 January 2023 as distributor of clean water in West Jakarta.
Selama tiga tahun terakhir, jumlah pelanggan Palyja relatif stabil atau sekitar 405.712 pelanggan dengan total penjualan mencapai 159,1 juta m3.
Within the last three years, Palyja has been able to maintain its customer base with approximately 405.712 customers and total sales that amount to 159.1 million m3.
PT Gresik Distribution Terminal (GDT)
PT Gresik Distribution Terminal (GDT)
GDT dimiliki oleh Astratel (40%) dan PT Shell Indonesia (60%), mengelola fasilitas penampungan bahan bakar minyak dengan total kapasitas sebesar 35.000 kilo-liter di wilayah Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 2014, jumlah throughput mengalami penurunan yang cukup berpengaruh karena adanya kondisi eksternal yang di luar kendali perusahaan.
GDT, owned by Astratel (40%) and PT Shell Indonesia (60%), manages a fuel storage facility with a total capacity of 35,000 kiloliters in Gresik, East Java. In 2014, its total throughput significantly declined because of force majeure events.
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (PPBT)
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (PPBT)
Akuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (Pelabuhan Eastkal) dilakukan di bulan Januari 2013 dan sektor baru dalam portofolio aset infrastruktur milik Astra. Pelabuhan Eastkal yang terletak di daerah Penajam, Kalimantan Timur diharapkan melayani kebutuhan komersial bagi sektor minyak dan gas setempat, serta memegang peranan strategis sebagai basis logistik untuk kepentingan internal rantai usaha Astra, khususnya usaha alat berat dan pertambangan serta perkebunan kelapa sawit.
The acquisition of PT Pelabuhan Penajam Banua Taka (Eastkal Port) took place in January 2013 and denoted the start of a new sector in Astra’s infrastructure asset portfolio. Eastkal Port which located in Penajam, East Kalimantan, is expected to serve commercial needs for the local oil and gas industry. It also holds a strategic role as the logistic hub for Astra’s value chain business, especially the heavy equipment business, mining and oil palm plantations.
PPBT telah melakukan perbaikan prasarana pelabuhan selama tahun 2014, seperti penambahan alat berat, pembangunan gudang baru, dan penambahan fasilitas pendukung lainnya. PPBT juga melakukan beberapa studi untuk melakukan peningkatan kualitas infrastruktur pelabuhan.
PPBT has carried out port facility improvement during 2014 by adding heavy equipment, new storage buildings and other supporting facilities. PPBT has also conducted a number of studies concerning improvement of port infrastructure quality.
Pada tahun 2014 jumlah kargo mengalami penurunan menjadi 32.130 ton, dari posisi 38.707 ton pada tahun 2013, dikarenakan adanya penurunan aktivitas di industri batubara yang menyebabkan menurunnya aktivitas keluar masuk alat-alat berat industri pertambangan yang saat ini ditempatkan di open yard milik PPBT.
In 2014, cargo volume decreased to 32,130 tons from 38,707 tons in 2013. This was as a result of coal industry slowdown, which affected the flow of mining heavy equipment currently stationed at PPBT open yard.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI)
PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI)
MHI berada dibawah pengelolaan Astratel dengan kepemilikan 100%, bertanggung jawab atas pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 km di Jawa Timur, salah satu ruas dari Jaringan Jalan Tol Trans-Jawa, dengan masa konsesi hingga tahun 2045. Total biaya proyek, termasuk pengadaan lahan, pembangunan jalan beserta fasilitas pendukung bagi pengguna jalan tol, diperkirakan mencapai Rp 3,8 triliun. Pembangunan dilangsungkan dalam tiga seksi.
MHI was established under the management of Astratel with 100% ownership. MHI is responsible for the construction and management of the Kertosono-Mojokerto toll road along 40.5 km in East Java. With concession period until 2045, the toll road is part of the Trans-Java toll network. It has estimated total project cost Rp 3.8 trillion including land acquisition, construction of road and supporting facilities.
Pembangunan seksi satu pada ruas jalan tol ini telah selesai di tahun 2014, dan mulai beroperasi secara komersil pada bulan Oktober 2014. Untuk ruas 2 dan 3 yang saat ini pembebasan lahannya sudah mencapai 91% dan ditargetkan mencapai 100% pada tahun 2015, menunggu selesainya proses pembebasan lahan.
Construction of first section of the toll road has been completed in 2014 and commenced operations in October 2014. Land acquisition progress for sections 2 and 3 has reached 91% which targeted to reach 100% in 2015, subject to the timely completion of land acquisition.
PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Trans Nusantara (MTN)
MTN dimiliki oleh Astratel (40%) dan PT Jasa Marga Tbk (60%). MTN tengah melaksanakan pembangunan Jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km yang merupakan kelanjutan dari ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, serta memegang konsesi pengelolaan jalan tol dengan masa konsesi selama 35 tahun sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pemerintah.
MTN is owned by Astratel (40%) and PT Jasa Marga Tbk (60%). MTN is carrying out the construction of the Kunciran-Serpong toll road along 11.2 km and connected to the Jakarta Outer Ring Road. MTN holds concession rights for 35 years of concession period in toll road management, effective since the issuance date of the work commencement order by the Government.
Hingga akhir tahun 2014, kemajuan pembebasan lahan telah mencapai 23,45%. Astra berharap regulasi pembebasan tanah sebagaimana ditetapkan dalam PP 99 tahun 2014, akan dapat mempercepat proses pengadaan tanah, sehingga masa konstruksi dapat dilaksanakan segera.
At the end of 2014, land acquisition had reached 23.45%. With the issuance of new land acquisition regulation as stated in Government Regulation No. 99/2014, Astra expects that the land acquisition process can be expedited and construction can commence immediately.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
221
222
LOGISTIK
LOGISTICS
PT Serasi Autoraya (SERA) sebagai bagian bisnis Astra yang melayani jasa penyewaan kendaran, penjualan kendaraan bekas, jasa pengurusan transportasi/logistik, dan jasa transportasi umum, berusaha untuk mengedepankan layanan terbaik demi memenuhi kepuasan pelanggan.
PT Serasi Autoraya (SERA), part of Astra business group, oversees rental of vehicles, sales of used vehicles, integrated logistics solutions and general transportation services. SERA is committed to providing the best services and ensuring customer satisfaction.
Pada tahun 2014, SERA membukukan kenaikan pendapatan sebesar 7,8% dari Rp 6,6 triliun menjadi Rp 7,1 triliun, dimana masing-masing unit bisnis berkontribusi sebesar 47,9% dari jasa penyewaan kendaraan 38,6% dari penjualan kendaraan bekas, 11,9% dari jasa pengurusan transportasi/logistik dan 1,5% dari jasa transportasi umum. Sementara laba bersih mengalami penurunan sebesar 22% yaitu dari Rp 202 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 157 miliar di tahun 2014. Kontribusi jasa penyewaan kendaraan terhadap laba bersih adalah sebesar 14,3%, penjualan kendaraan bekas 68,5%, dan jasa pengurusan transportasi/logistik 17,7%.
In 2014, SERA booked revenue growth of 7.8% from Rp 6.6 trillion to Rp 7.1 triliun. By business unit, rental of vehicles contributed 47.9%, sales of used vehicles contributed 38.6%, logistics solutions accounted for 11.9%, and general transportation contributed 1.5%. Meanwhile, net income dropped by 22% from Rp 202 billion in 2013 to Rp 157 billion in 2014. Sales of used vehicles accounted for 68.5% of the net income, followed by logistics solution with 17.7%, and rental of vehicles accounted for 14.3%.
Sesuai dengan tagline perusahaan we move people and goods, SERA membagi portofolio bisnisnya menjadi:
In line with its tagline we move people and goods, SERA’s business portfolio consists of the following:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Jasa Penyewaan Kendaraan
Rental of Vehicles
Jasa penyewaan kendaraan dengan merek dagang TRAC-Astra Rent a Car (TRAC) mengelola sekitar lebih dari 32 ribu kendaraan, didukung jaringan distribusi yang terbesar dalam industri penyewaan, terdiri dari 34 kantor cabang, 75 rental outlet, dan lebih dari 500 bengkel rekanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain penyewaan kendaraan, TRAC juga menyediakan jasa layanan TMS (Transportation Management System). TRAC telah mendapatkan sertifikasi Occupational Health and Safety Management System (OHSMS), menunjukkan bahwa TRAC melaksanakan kegiatan operasional dengan berorientasi kepada lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Rental of Vehicles under the TRAC-Astra Rent a Car (TRAC) brand manages over 32 thousand vehicles. The business is supported by the largest distribution network in the rental sector, comprising 34 branch offices, 75 rental outlets and over 500 partner automotive workshops located throughout Indonesia. Aside from car rental, TRAC also provides the TMS (Transportation Management System). TRAC has obtained Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) certification, which signifies TRAC’s commitment to environmental, health and work safety in its operations.
Komitmen yang tinggi terhadap kualitas layanan membuat TRAC meraih 9 penghargaan dibidang penyewaan kendaraan, meliputi: Word of Mouth Marketing Award, Best Brand Award, Service Quality Award, Jardine Pride in Performance, Top Brand, dan Superbrand.
This strong dedication to service quality earned TRAC nine awards in vehicle rental, including: Word of Mouth Marketing Award, Best Brand Award, Service Quality Award, Jardine Pride in Performance, Top Brand and Superbrand.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
223
224
Selain itu, di wilayah Surabaya SERA juga mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100 unit dan 50 armada bus. Sebagai bentuk komitmen atas keamanan dan kenyamanan pelayanan, Orenz akan melengkapi armadanya dengan teknologi GPS.
Furthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ Taxi fleet, which has grown to 1,100 units and 50 buses. To enhance safety and convenience, Orenz plans to install a GPS system across its taxi fleet.
Penjualan Kendaraan Bekas
Used-Car Sales
SERA melalui mobil88 dan IBID menjual kendaraan bekas sebanyak lebih dari 35 ribu mobil, naik 20,7% dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014 mobil 88 mendapatkan penghargaan Word of Mouth Marketing Award, sedangkan IBID mendapatkan penghargaan World Class Quality Achievement.
SERA’s brands mobil88 and IBID have sold more than 35 thousand used cars, increase 20.7% from 2013. In 2014, mobil88 received the Word of Mouth Marketing Award, while IBID was recognized by the World Class Quality Achievement award.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Jasa Pengurusan Transportasi/ Logistik
Logistics Solutions
SELOG sebagai merk dagang dari SERA yang memberikan jasa pengurusan transportasi/ logistik yang terintegrasi memiliki 16 cabang di seluruh Indonesia dan mengelola 794 unit truk, 14 vessel, gudang seluas 7,35 ha dan area penyimpanan seluas 6,75 ha. Untuk meningkatkan pendapatan, SELOG mulai November 2014 mengembangkan layanan baru, yakni SELOG Express, yang melayani jasa pengiriman dokumen dan paket.
SELOG, a brand under SERA, provides integrated logistics solutions. SELOG operates 16 branch offices across Indonesia and manages 794 units of truck, 14 vessels, a 7.35-hectare warehouse and a 6.75-hectare storage area. To boost revenue, starting from November 2014 SELOG developed a new service, SELOG Express, which focuses on document and package delivery.
Jasa Transportasi Umum
General Transportation Services
Selain itu, di wilayah Surabaya SERA juga mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100 unit. Sebagai bentuk komitmen atas keamanan dan kenyamanan pelayanan, O-RENZ akan melengkapi armadanya dengan teknologi GPS.
Furthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ Taxi fleet, which has grown to 1,100 units. To enhance safety and convenience, O-RENZ plans to install a GPS system across its taxi fleet.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
225
Tinjauan Bisnis Business Review
Total pendapatan segmen Infrastruktur dan Logistik naik 18% menjadi
Rp
7,8
triliun
Infrastructure and Logistic’s total income increased by 18% to Rp 7.8 trillion
226
RENCANA TAHUN 2015
PLANS FOR 2015
Astra akan berupaya memperkuat posisinya dalam segmen usaha infrastruktur dengan meningkatkan kinerja portofolio yang sudah ada, menyelesaikan pembangunan portofolio infrastruktur yang sedang dalam pengembangan, dan di saat bersamaan mencari peluang untuk mengembangkan portofolio aset baru di segmen ini, baik melalui akusisi maupun kerjasama dengan mitra strategis. Dengan demikian, pengembangan segmen bisnis infrastruktur akan terkonsentrasi pada lini usaha yang berkaitan erat dengan pergerakan barang dan manusia, seperti pengembangan jalan tol dan pelabuhan.
Astra will endeavor to strengthen its position in the infrastructure segment by enhancing the performance of existing portfolios, completing the ongoing infrastructure projects, and at the same time identifying possibilities to develop new assets in this segment. Therefore, the infrastructure segment will be focused on areas that are closely related to the movement of goods and people, such as toll roads and seaports.
SERA di tahun 2015 berencana mengembangkan bisnis ke sektor ritel (B2C), sementara TRAC akan menjangkau konsumen di sektor-sektor industri yang berpotensi, dan selanjutnya untuk lini usaha logistik, pengembangan semakin ditekankan dalam bentuk contract logistik serta bisnis express.
SERA in 2015 plans to develop its retail business (B2C), while TRAC plans to tap into consumers in potential industry sectors. For the logistics business, development will emphasize logistics contracts and express services.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Properti
Property
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
227
Properti Property
PROYEK BISNIS DALAM PENGEMBANGAN Perkantoran Menara Astra dan Apartemen Anandamaya Residences Pada tahun 2013, Astra mulai membangun kompleks terintegrasi yang terdiri dari perkantoran dan apartemen dengan didukung fasilitas ritel kuliner. Kompleks ini terletak di atas lahan 2,4 hektar di daerah pusat bisnis (CBD) Jakarta. Gedung perkantoran Menara direncanakan dibangun dengan ketinggian 260 meter dan 47 lantai dan diproyeksikan akan menjadi salah satu gedung pencakar langit di Jakarta dan menjadi salah satu signature project Astra. Menara Astra dirancang untuk menjadi International Grade A Office dengan standard Green Building peringkat platinum, tingkat tertinggi dari suatu grade gedung perkantoran. Menara ini direncanakan akan dilengkapi dengan convention hall berkapasitas 1.000
PROJECTS IN DEVELOPMENT Menara Astra Office Complex and Anandamaya Residences Apartment In 2013 Astra commenced the development of an integrated complex consisting of office buildings and residential apartments, complemented with a food retail area. The project occupies a 2.4 hectare plot of land in Jakarta’s central business district (CBD). Menara Astra is designed to be a 260-meter, 47-storey office building, projected to be one of Jakarta’s most iconic skyscrapers and Astra’s signature project. It is built as an International Grade A Office that incorporates platinum level Green Building standards – the highest level for an office building. The tower is planned to house a convention hall with a 1,000-visitor
228
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Properti Property
orang, dan sarana pendukung retail tiga lantai. Ground breaking pembangunan Menara Astra telah dilakukan pada bulan Desember 2013, dan ditargetkan selesai pada tahun 2018.
capacity and a three-floor retail area. The groundbreaking of Menara Astra took place in December 2013, and the project is slated for completion in 2018.
Selain itu, Astra berkolaborasi dengan Hongkong Land Limited, salah satu group properti terkemuka, membangun apartemen Anandamaya Residences, suatu proyek residensial eksklusif terdiri atas sebuah Luxury Tower dan dua Premium Towers. Ketiga tower tersebut akan menjadi satu kesatuan dengan Menara Astra sebagai pembangunan yang terintegrasi. Anandamaya Residences merupakan hunian premium berjumlah sekitar 509 unit apartemen yang diharapkan akan selesai dibangun pada tahun 2018.
Furthermore, in collaboration with Hongkong Land Limited, a renowned property group, Astra is also undertaking the construction of Anandamaya Residences, an exclusive residential project that consists of one Luxury Tower and two Premium Towers. The three towers will be part of the Menara Astra integrated complex. Anandamaya Residences offers 509 premium residential units, and construction is expected to be completed in 2018.
Pembangunan gedung perkantoran dan residensial tersebut, sekaligus menandai langkah Astra untuk mengembangkan bisnis di bidang properti melalui sayap Astra Property.
These projects mark Astra’s endeavors in the property sector through the Astra Property business unit.
KINERJA TAHUN 2014
2014 PERFORMANCE
• Perkantoran Menara Astra Hingga akhir tahun 2014, pembangunan perkantoran Menara Astra telah mencapai tahap pembangunan basement. Sebagian dari area perkantoran Menara Astra akan menjadi kantor pusat PT Astra International Tbk dan unit bisnis Grup Astra lainnya.
• Menara Astra Office Complex At the end of 2014, Menara Astra construction project had reached basement-construction phase. Areas within Menara Astra will be dedicated as the head office of PT Astra International Tbk as well as other business units within Astra Group.
• Apartemen Anandamaya Residences Anandamaya Residences mulai ditawarkan di kuartal ketiga 2014 dengan hasil yang memuaskan dimana 80% dari 509 unit yang tersedia sudah dapat diserap oleh pasar. Anandamaya Residences menawarkan standar baru bagi kehidupan eksklusif di Jakarta.
• Anandamaya Residences The marketing of Anandamaya Residences started in the third quarter of 2014 with exceptional results, 80% of the available 509 units has been absorbed by the market. Anandamaya Residences offers a new standard of luxury living in Jakarta.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
229
Teknologi Informasi Information Technology
Kemajuan dan kesejahteraan Bangsa berkorelasi positif dengan perkembangan aplikasi di bidang Teknologi Informasi. Indonesia yang termasuk salah satu negara berpenghasilan menengah kini tengah bergerak pasti menjadi negara berpenghasilan tinggi, menjanjikan peluang besar bagi berkembangnya volume pasar jasa solusi maupun document handling berbasis teknologi informasi dalam derap pembangunan di setiap sektor ekonomi. A nation’s advancement and welfare correlate with the development of its information technology. Indonesia, now a middle-income country, is steadily moving into the high-income category and possesses substantial potential for solution services and IT-based document handling to grow alongside the economy.
230
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Oleh karena itu, Astragraphia bertekad mengembangkan segmen bisnis berbasis Document, Information, Communication & Technology agar mampu menjadi pemain utama dalam memberi layanan solusi dan document handling berbasis teknologi serta mampu memberi segala jenis jasa yang dibutuhkan pelanggan, dari level korporasi besar hingga usaha mikro dengan kinerja yang berkualitas. Berbasiskan kualitas layanan sebagai keunggulan utama, Astragraphia berkomitmen untuk turut mendukung terciptanya pembangunan ekonomi Indonesia melalui solusi-solusi inovasi di bidang dokumen dan teknologi informasi serta komunikasi dan sekaligus tetap peduli pada lingkungan yang lestari. Therefore, Astragraphia is dedicated to building a business segment based on Document, Information, Communication & Technology and to become the leading provider of solution services and technology-based document handling. Astragraphia aims to offer all services that are required by its customers, big and small, and to deliver quality performance. With a service quality that defines its excellence, Astragraphia is committed to participating in Indonesia’s economic development through innovative document and information & communication technology solutions and at the same time striving to achieve environmental sustainability.
Bambang Widjanarko Santoso Direktur / Director
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
231
Tinjauan Bisnis Business Review
232
Segmen bisnis rantai usaha Teknologi Informasi diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia), anak perusahaan dengan porsi kepemilikan Astra sebesar 76,9% dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan total kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 2.6 triliun. Astragraphia menawarkan jasa solusi bisnis berbasis Document, Information, & Communication Technology (DICT) yang lengkap.
The IT value chain business segment is managed by Astra’s subsidiary, PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia). Astra holds 76.9% ownership in the company, and it is listed on the Indonesia Stock Exchange, with market capitalization value of Rp 2.6 trillion by the end of 2014. Astragraphia offers a comprehensive range of business solutions services based on document, information & communication technology (DICT).
Solusi dokumen dikelola secara langsung oleh Astragraphia bersama prinsipal utama Fuji Xerox, dengan menyediakan 4 portofolio produk, yaitu office, production, printer dan global services. Astragraphia memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi dan PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) yang bergerak dalam bidang jasa percetakan dokumen digital, perdagangan kebutuhan harian perkantoran dan jasa titipan barang (courier service).
The document solutions business is operated directly by Astragraphia and main principal Fuji Xerox. This business manages four product portfolios: office, production, printer and global services. Astragraphia has two subsidiaries, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT), which focuses on information and communications technology and PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), which focuses on digital printing, office supplies and courier service.
Tinjauan dan Prospek Industri Document, Information & Communication Technology (DICT)
Document, Information & Communication Technology (DICT) Industry Review and Outlook
Pertumbuhan segmen bisnis DICT berkorelasi erat dengan kondisi ekonomi, tingkat kemajuan suatu negara, dan situasi politik secara umum. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan suatu negara maka akan semakin tinggi kebutuhan produk berbasis DICT. Pada tahun 2014, perekonomian mengalami pertumbuhan lebih rendah dari tahun sebelumnya (Bank Dunia, Januari 2015). Kondisi ini membuat pertumbuhan permintaan produk DICT juga melambat.
The growth of the DICT segment correlates closely with economic conditions, the development level of a country and the overall political situation. As the country develops, demand for DICT-based products will also grow. In 2014, the economy grew at a lower level than the previous year (World Bank, January 2015), which also slowed demand for DICT products.
Meski demikian, permintaan produk DICT di masa-masa mendatang akan tetap menjanjikan, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, jumlah penduduk yang besar dan ekonomi yang terus bertumbuh dan membawa Indonesia masuk didalam kelompok negara berpendapatan menengah. Ekonomi
However, the outlook for DICT products is promising. In the context of Indonesia, the country is rich with natural resources and has a vast population and a continuously growing economy. Today, Indonesia has become a middle-income country. Indonesia’s economy is projected to thrive and the country will
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Indonesia diprediksikan terus bergerak menuju ke kelompok negara berpendapatan tinggi, mengingat dalam beberapa tahun mendatang Indonesia akan memiliki bonus demografi, suatu kondisi dimana jumlah penduduk dalam usia produktif mendominasi keseluruhan jumlah penduduk. Indonesia Data Center (IDC) memperkirakan kenaikan belanja ICT di tanah air akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Selain itu, daur hidup teknologi juga semakin pendek, ditandai dengan makin banyaknya produk baru dengan selang waktu yang semakin singkat. Di sisi lain, kebutuhan kalangan bisnis akan proses operasional yang semakin efektif dan efisien serta mobilitas yang tinggi akan informasi terkini, mendorong terjadinya percepatan jumlah informasi yang membutuhkan solusi dokumen, baik dari segi solusi cetak dokumen, manajemen dokumen maupun penyimpanan dokumen secara elektronik.
Keep Progressing Forward
enter the high-income category, especially considering that the country will enjoy a demographic bonus, in which the productiveage population will be the largest component of the total population. The Indonesia Data Center (IDC) estimates that expenses related to information and communications technology (ICT) in Indonesia will jump in the coming years. In addition, the life cycle of technology will be reduced, as new products flow into the market within a shorter span of time. Moreover, professionals and businesses will require more effective and efficient operational processes as well as rapid streams of information – which will drive demand for document solutions in terms of document printing, document management and electronic storage of documents.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
233
Tinjauan Bisnis Business Review
234
Pemasaran
Marketing
Sasaran pemasaran produk DICT adalah perkantoran atau korporasi yang membutuhkan solusi dokumen, informasi, dan komunikasi untuk mendukung proses bisnisnya. Dengan ruang lingkup DICT, Astragraphia mempunyai dua segmen usaha yaitu solusi dokumen dan solusi teknologi informasi & komunikasi.
The target market for DICT products is offices and corporations that seek document, information and communication solutions to support their business processes. Within the scope of DICT, Astragraphia operates two business segments, namely document solutions and information and communications technology solutions.
Untuk solusi dokumen, Astragraphia bekerja sama dengan Fuji Xerox. Jasa yang ditawarkan difokuskan pada upaya memberi solusi dalam bidang pengelolaan dokumen-dokumen perusahaan. Astragraphia juga menyediakan jasa layanan purna jual melalui Full Service Maintenance Agreement. Solusi pengelolaan dokumen semakin berkembang dengan adanya produk-produk dokumen yang membutuhkan teknologi lebih maju, seperti dokumen berwarna. Solusi Dokumen berwarna didukung aplikasi-aplikasi yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
For document solutions, Astragraphia partners with Fuji Xerox, and services are focused on solutions for document management. Astragraphia also provides after sales services through its Full Service Maintenance Agreement. Document management solutions develop in line with products that require advanced technology, such as color documents. Document solutions are supported by features that create added value for customers.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Solusi teknologi informasi dan komunikasi dijalankan oleh AGIT yang menawarkan solusi layanan sistem IT terintegrasi, bekerja sama dengan principal papan atas, seperti IBM, SAP, ORACLE, dan CISCO. Dalam bisnis IT ini Astraghaphia memberikan solusi-solusi yang terkait dengan suatu management business process yang diperkuat oleh teknologi informasi berupa jasa solusi ICT yang terdiri dari ICT reseller, professional services, network solution dan outsourcing. Melalui anak perusahaan AXI (Astragraphia Xprins Indonesia), kelompok usaha Astragraphia menyediakan jasa layanan digital printing, yakni Digital Variable Data Printing, jasa layanan kurir (courier services), dan layanan penjualan peralatan dan perlengkapan kantor.
ICT solutions are operated by AGIT and offer integrated IT solutions in partnership with reputable principal companies, such as IBM, SAP, ORACLE and CISCO. In the IT business, Astragraphia provides solutions related to business process management supported by IT systems. ICT solutions include ICT resellers, professional services, network solutions and outsourcing. Further, through AXI (Astragraphia Xprins Indonesia), Astragraphia business group provides a digital printing service called Digital Variable Data Printing, courier services and office supplies and stationery.
Dengan ragam jasa tersebut, segmen DICT melayani seluruh segmen pasar ritel, korporasi dan pemerintahan, dengan konsep penyediaan solusi yang terintegrasi. Pemasaran jasa DICT dilakukan melalui direct sales yang ditempatkan di seluruh kantor cabang dan untuk produk printer low-end, pemasaran dilakukan melalui kerjasama dengan inDirect Channel. Pelayanan purna jual dilakukan melalui kontrak servis. Untuk Office Business yang berada di kotakota besar utama, Astragraphia menyediakan pelayanan 3 Hours Down Time, yaitu pelayanan perbaikan dengan jaminan mesin di bawah 3 jam. Jaringan distribusi juga ditunjang oleh Customer Call Center sebagai pusat layanan pelanggan yang secara efektif memberikan solusi untuk semua kerusakan atau permasalahan produk di semua lokasi pelanggan di seluruh Indonesia. Astragraphia juga memantau kepuasan pelanggan melalui mitra survey independen. Saat ini Astragraphia telah memiliki sertifikasi ISO 9000:2000.
With the range of services, the DICT segment caters to all market segments from retail and corporate to government, with a unique proposition of integrated solutions. DICT marketing is done through a direct sales channel that is available at all branch offices and through inDirect Channel for low-end printers, while after sales services is provided through service agreements. For office businesses located in major cities, Astragraphia offers the 3 Hours Down Time service – guaranteed repair service in less than three hours. Astragraphia’s distribution network is supported by its Customer Call Center, which acts as the focal point of engagement with customers and which can effectively address reports of breakdown or faulty products from anywhere in Indonesia. Astragraphia takes great care to monitor customer satisfaction levels using the service of an independent survey agency. Currently, Astragraphia has ISO 9000:2000 certification.
Portofolio office Astragraphia diperkirakan menguasai pangsa pasar sebesar 40%, portofolio production sebesar 39%, dan portofolio printer sebesar 15% (sumber: IDC).
Astragraphia’s office portfolio is estimated to cover a combined 40% of the market, consisting of 39% production portfolio and 15% printer portfolio (source: IDC).
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
235
Tinjauan Bisnis Business Review
236
PENGEMBANGAN SEGMEN BISNIS DICT
DICT BUSINESS SEGMENT DEVELOPMENT
Astragraphia memasarkan produk-produk DICT melalui 29 kantor cabang dan 89 titik layanan di Indonesia. Di tahun 2014, dilakukan penambahan satu cabang baru dan penambahan satu titik layanan lagi guna memperkuat daya jual dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Sementara untuk pengembangan mitra strategis penjualan, pada akhir tahun 2014 Astragraphia telah mempunyai 142 inDirect Channel sebagai mitra bisnis yang menjual produk-produk printer dan low-end office product business. AGIT juga mulai memanfaatkan cabang Astragraphia di kota-kota yang memiliki potensi besar sebagai perluasan market coverage.
Astragraphia markets DICT products through 29 branch offices and 89 service points in Indonesia. In 2014, Astragraphia opened one new branch office and one service point to enhance competitiveness and service quality to customers. In terms of strategic partners for sales, at the end of 2014 Astragraphia had 142 inDirect Channel as business counterparts, focusing on printers and the low-end office product business. AGIT has also started to leverage Astragraphia office networks in cities with sizeable potential in order to expand its market coverage.
Sejalan dengan upaya memfokuskan bisnis di bidang layanan DICT, Astragraphia merealisasikan pelepasan 51% kepemilikan saham di anak usaha AGIT Monitise Indonesia.
In line with its efforts to strengthen focus on DICT services, Astragraphia divested 51% of its shares in subsidiary AGIT Monitise Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Bisnis Business Review
Kinerja Tahun 2014
2014 Performance
Di tahun 2014, laba bersih dari segmen Bisnis Teknologi Informasi yang dikelola oleh Astragraphia tumbuh 24% menjadi sebesar Rp 200 miliar. Sementara itu, pertumbuhan ratarata pendapatan Astragraphia secara konsolidasi selama dua tahun terakhir bertumbuh sebesar 5%. Pendapatan Astragraphia berkontribusi 1% terhadap pendapatan Astra secara konsolidasian.
In 2014, net income from the IT business segment managed by Astragraphia grew by 24% to Rp 200 billion. Meanwhile, Astragraphia’s consolidated revenue has been growing at an average of 5% over the last couple of years. Income from Astragraphia contributes 1% to Astra consolidated income.
RENCANA TAHUN 2015
PLANS FOR 2015
Astra menerapkan pendekatan konservatif dalam mengembangkan lini bisnis ini dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi tahun 2015 yang diproyeksikan masih belum pulih seperti sedia kala. Sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi tersebut, Astragraphia tetap menargetkan pertumbuhan pendapatan yang berasal dari penjualan solusi dokumen berwarna, meningkatkan kontribusi pendapatan recurring di semua segmen usaha, dan melakukan eksplorasi potensi bisnis baru, diantaranya e-commerce untuk office business dan penyediaan platform untuk e-commerce Grup Astra pada masa mendatang. Selain itu, bekerja sama dengan Grup SERA, AGIT sedang mengembangkan aplikasi untuk Taxi Orenz di Surabaya dan bersama PT MHI mengembangkan solusi untuk mendukung toll management system. Secara internal, Astragraphia juga melakukan operational excellence di semua lini.
Taking into consideration the economic projections for 2015, where full recovery is yet to take place, Astra takes a conservative approach in developing this business. In anticipation of the business climate, Astragraphia will target its income growth on the back of color document solutions, boost contribution of recurring income across all segments and explore new business potential, among others are e-commerce for office business and procurement of Astra Group e-commerce platform in the future. In addition, AGIT in cooperation with SERA is in the development of application for Taxi Orenz, in Surabaya, and in the solution development to support the toll management system with PT MHI. Internally, Astragraphia will also drive operational excellence throughout all areas of the company.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
237
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
238
Grup Astra membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 19,2 triliun. Naiknya kinerja dari segmen agribisnis, kontrak pertambangan dan jasa keuangan terkoreksi oleh penurunan pendapatan segmen otomotif, seiring dengan menurunnya margin penjualan kendaraan roda empat, serta segmen alat berat yang pada kuartal keempat mencatat penurunan nilai aset tambang batu bara.
The Group recorded consolidated net income of Rp 19.2 trillion. Improved results from the Group’s agribusiness, contract mining operations and financial services were offset by lower earnings from the automotive businesses as margins declined in the car sector, and the heavy equipment business which recorded an impairment charge in relation to its coal mining properties in the fourth quarter.
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Grup Astra memfokuskan kegiatan usahanya pada enam segmen bisnis, yakni otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi. Tabel berikut menyajikan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Astra International untuk dua tahun terakhir berdasarkan segment usaha. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam Catatan 33 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Angka disajikan dalam miliar rupiah.
The Group’s activities are focused on six business segments – automotive; financial services; heavy equipment and mining; agribusiness; infrastructure and logistics; and information technology. Profit attributable to Astra International’s shareholders by business segment for the past two years is disaggregated in the table below. Further detail can be found in Note 33 to the Consolidated Financial Statements. Amounts are in rupiah billions.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Laba Bersih) Profit Attributable to Owners of the Parent (Net Income) Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember For the Years ended 31 December 2014 2013 Perubahan / Change (Rp Miliar / Billion)
Otomotif Jasa Keuangan Alat Berat dan Pertambangan Agribisnis Infrastruktur, Logistik dan Lainnya Teknologi Informasi Laba Bersih
(Rp Miliar / Billion)
%
8,480 4,748 3,268
9,829 4,273 2,971
(14) 11 10
1,995 490
1,435 748
39 (34)
200 19,181
161 19,417
24 (1)
Automotive Financial Services Heavy Equipment and Mining Agribusiness Infrastructure, Logistic and Other Information Technology Net Income
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Pendapatan bersih konsolidasian yang dibukukan oleh Grup Astra meningkat sebesar 4% menjadi Rp 201,7 triliun. Peningkatan ini terutama didukung oleh peningkatan kinerja agribisinis dan kontrak pertambangan. Laba bersih turun sebesar 1% menjadi Rp 19,2 triliun dan mencerminkan peningkatan kontribusi dari segmen agribisinis sebesar 39%, peningkatan kontribusi sebesar 11% dari segmen jasa keuangan, dan peningkatan 10% dari segmen alat berat dan pertambangan, yang terkoreksi oleh 14% penurunan kontribusi dari segmen otomotif. Tanpa memperhitungkan dampak penurunan nilai aset tambang batu bara, Grup Astra membukukan laba bersih senilai Rp 20,1 triliun, atau naik sebesar 4%.
The Group recorded consolidated net revenue up 4% at Rp 201.7 trillion, primarily due to improved agribusiness and contract mining sales. Net income decreased 1% to Rp 19.2 trillion, reflecting a 39% increase in the contribution from agribusiness, an 11% increase from financial services, and a 10% increase from heavy equipment and mining, offset by a 14% decline from automotive. Excluding the impact of the impairment charge recorded in relation to coal mining properties, the Group would have recorded net income of Rp 20.1 trillion, 4% higher.
Beban pokok pendapatan, beban penjualan, serta beban umum dan administrasi naik sebesar 4% menjadi Rp 181,5 triliun – terutama didorong oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 3% menjadi Rp 162,9 triliun dan beban penjualan sebesar 7% menjadi Rp 8,7 triliun, khususnya pada divisi penjualan otomotif serta kenaikan beban pegawai sebesar 11% menjadi Rp 14,2 triliun yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah karyawan dan gaji. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak adalah 156.097,
The total cost of revenue, selling, general and administrative expenses, increased by 4% to Rp 181.5 trillion, primarily due to an increase in cost of revenue by 3% to Rp 162.9 trillion and selling expenses by 7% to Rp 8.7 trillion, particularly in the automotive sales operations, and an increase in employee expense by 11% to Rp 14.2 trillion as a consequence of higher employee headcount and salaries. As at 31 December 2014 the employee headcount of the Company and subsidiaries was 156,097, an increase of 18% over last year. Including jointly controlled
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
239
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
240
atau meningkat 18% dari tahun sebelumnya. Dengan memperhitungkan pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi, maka jumlah karyawan Grup Astra mencapai 225.580, naik sebesar 14% dari tahun sebelumnya. Penghasilan lain-lain meningkat 3% menjadi Rp 3,9 triliun.
entities and associates, the Group’s headcount was 225,580, an increase of 14% over last year. Other income increased by 3% to Rp 3.9 trillion.
Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi naik sebesar 1% menjadi Rp 6,2 triliun. Pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi di segmen otomotif menyumbang 77% dari seluruh hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi.
The Group’s share of results of jointly controlled entities and associates increased by 1% to Rp 6.2 trillion. The Group’s automotive jointly controlled entities and associates comprise 77% of the share of results of jointly controlled entities and associates.
PermataBank, perusahaan patungan dengan Standard Chartered Bank dengan 44,6% kepemilikan saham Grup Astra, memberikan kontribusi Rp 599 miliar kepada bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi, atau turun 22%.
PermataBank, the Group’s 44.6% held joint venture with Standard Chartered Bank, contributed Rp 599 billion to the share of results of jointly controlled entities and associates, a decrease of 22%.
Beban pajak penghasilan yang dibukukan dalam laporan laba dan rugi konsolidasian mencerminkan pajak penghasilan tahun berjalan dan pajak penghasilan tangguhan Perseroan dan anak perusahaannya. Pajak penghasilan pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi sudah termasuk dalam bagian atas hasil pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi. Besarnya beban pajak penghasilan relatif stabil dibandingkan tahun lalu, yaitu Rp 5,2 triliun. Perusahaan publik yang telah memenuhi persyaratan tertentu, salah satunya ekuitas free-float minimal sebesar 40%, berhak mendapatkan pengurangan pajak sebesar 5% dari pajak penghasilan badan yang berlaku. Sejak tahun fiskal 2009, Perseroan dan PT United Tractors Tbk telah memenuhi persyaratan tersebut dan karenanya menerapkan tarif pajak yang lebih rendah.
Income tax expense recorded in the consolidated profit and loss account represents the current and deferred income tax for the Company and its subsidiaries. Income tax in relation to the Group’s jointly controlled entities and associates is presented within the share of results of jointly controlled entities and associates. Income tax expense was relatively stable compared to last year’s balance and amounted to Rp 5.2 trillion. Publicly listed entities that comply with certain requirements, one of which is the maintenance of a minimum 40% equity free-float, are entitled to a 5% tax rate reduction from the applicable corporate income tax rate. Since the fiscal year 2009 the Company and PT United Tractors Tbk have complied with these requirements and have therefore applied the lower tax rates.
Pembahasan lebih terperinci mengenai kinerja keuangan Perseroan berdasarkan segmen usaha disajikan dalam bagian berikut. Pendapatan bersih per segmen adalah pendapatan bersih setelah eliminasi.
A more detailed discussion of the Group’s financial performance by business activity follows. Net revenue by business activity represents a post-elimination figure.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Penjualan Astra Honda Motor tumbuh 8% ke
5,1
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
juta unit
Astra Honda Motor’s sales increased by 8% to 5.1 million units
Otomotif
Automotive
Pendapatan bersih dari segmen otomotif Grup Astra pada tahun 2014 mencapai nilai Rp 107,0 triliun, turun sebesar 1% dari Rp 108,0 triliun pada tahun 2013. Pendapatan bersih dari segmen usaha ini memberikan kontribusi sebesar 53% terhadap total pendapatan bersih Grup Astra pada tahun 2014.
Net revenue from the Group’s automotive businesses amounted to Rp 107.0 trillion in 2014, declining by 1% from Rp 108.0 trillion in 2013. The Group’s automotive businesses net revenue contributed 53% to total Group net revenue in 2014.
Laba bersih dari bisnis otomotif Grup Astra turun sebesar 14% ke Rp 8,5 triliun, yang terdiri dari Rp 3,7 triliun berasal dari Perseroan dan anak perusahaan serta Rp 4,8 triliun dari pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang otomotif.
Net income from the Group’s automotive businesses declined by 14% to Rp 8.5 trillion, comprising Rp 3.7 trillion from the Company and subsidiaries and Rp 4.8 trillion from its automotive jointly controlled entities and associates.
Pelemahan pasar mobil memberikan dampak negatif terhadap margin divisi penjualan. Kontribusi dari Astra Otoparts, segmen usaha komponen otomotif Grup Astra, juga mencerminkan penurunan kepemilikan Grup Astra dari 95,7% menjadi 80% pada kuartal kedua 2013.
Discounting in the car market continues to have a negative impact on margins in the sales operations. The contribution from the Group’s component business, Astra Otoparts, also reflected the reduction in the Group’s interest from 95.7% to 80% in the second quarter of 2013.
Secara nasional, total penjualan mobil turun sebesar 2% menjadi 1,2 juta unit. Penjualan mobil Astra turun sebesar 6% ke 614.000 unit, sementara pangsa pasar bergeser dari 53% ke 51%. Grup Astra meluncurkan 19 model baru dan 9 model revamped sepanjang tahun 2014.
The wholesale market for cars decreased by 2% to 1.2 million units. Astra’s car sales fell by 6% to 614,000 units, with its market share decreasing from 53% to 51%. The Group launched 19 new models and 9 revamped models during the year.
Total penjualan nasional sepeda motor naik sebesar 2% menjadi 7,9 juta unit. Penjualan Astra Honda Motor tumbuh 8% ke 5,1 juta unit dan pangsa pasar meningkat dari 61% ke 64%. Pada tahun 2014, Astra Honda Motor meluncurkan 2 model baru dan 15 model revamped.
The wholesale market for motorcycles increased by 2% to 7.9 million units. Astra Honda Motor’s sales increased by 8% to 5.1 million units, with its market share increasing from 61% to 64%. Astra Honda Motor launched 2 new models and 15 revamped models during the year.
Penjualan Astra Otoparts tumbuh 15%, meskipun laba bersih turun menjadi Rp 872 miliar karena margin produksi mengecil akibat lemahnya nilai tukar rupiah dan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi.
Astra Otoparts saw 15% higher sales, although net income decreased to Rp 872 billion on lower manufacturing margins due to the weakening of the rupiah and higher labour costs.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
241
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
242
Jasa Keuangan
Financial Services
Segmen usaha jasa keuangan Grup Astra membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 15,5 triliun. Nilai tersebut mencerminkan tingkat pertumbuhan sebesar 14%. Segmen usaha ini memberikan kontribusi 8% terhadap total pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2014.
The Group’s financial services businesses recorded net revenue of Rp 15.5 trillion, reflecting a growth rate of 14%. The Group’s financial services businesses net revenue contributed 8% to the total Group’s net revenue in 2014.
Porsi laba bersih dari segmen usaha jasa keuangan meningkat sebesar 11% ke Rp 4,7 triliun. Tanpa memperhitungkan keuntungan Rp 440 miliar yang dibukukan pada kuartal kedua dan berasal dari akuisisi kepemilikan 50% atas Astra Aviva Life, laba bersih dari segmen jasa keuangan tumbuh sebesar 1%. Pertumbuhan yang kuat di hampir semua portofolio jasa pembiayaan konsumen terkoreksi oleh penurunan kontribusi dari Astra Sedaya Finance, menyusul penjualan 14% kepemilikan efektif Perseroan di kuartal kedua dan keempat serta penurunan kontribusi dari PermataBank.
Net income from the Group’s financial services businesses increased by 11% to Rp 4.7 trillion. Excluding the Rp 440 billion gain recorded in the second quarter from the acquisition of a 50% stake in Astra Aviva Life, net income from the financial services businesses increased by 1%. Strong growth across most of the consumer financial services portfolio was largely offset by a decline in contribution from Astra Sedaya Finance, following the sale of an effective 14% interest in the second and fourth quarter, and lower contribution from PermataBank.
Total nilai pembiayaan dari divisi pembiayaan otomotif Astra meningkat sebesar 13% menjadi Rp 64,6 triliun, termasuk di dalamnya adalah jumlah yang didanai melalui pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng. Total nilai pembiayaan dari divisi alat berat turun sebesar 27% menjadi Rp 3,6 triliun akibat penurunan penjualan.
The aggregate amount financed through Astra’s automotive-focused consumer finance operations grew by 13% to Rp 64.6 trillion, including balances financed through joint bank financing without recourse. The aggregate amount financed through the heavy equipmentfocused finance operations declined by 27% to Rp 3.6 trillion due to a reduction in sales.
Astra Sedaya Finance, perusahaan pembiayaan mobil, membukukan laba bersih senilai Rp 1,2 triliun, naik sebesar 15% yang didorong oleh meningkatnya porsi pembiayaan untuk penjualan mobil baru Astra.
Astra Sedaya Finance, the Group’s car-focused consumer finance company, recorded net income of Rp 1.2 trillion, an increase of 15%, driven by financing a higher proportion of Astra’s new car sales.
Federal International Finance, perusahaan pembiayaan sepeda motor, melaporkan laba bersih dengan jumlah Rp 1,3 triliun, tumbuh sebesar 8% yang didorong oleh peningkatan volume pembiayaan sepeda motor baru maupun bekas.
Federal International Finance, the Group’s motorcycle-focused consumer finance company, reported net income of Rp 1.3 trillion, an increase of 8%, due to higher new and used motorcycle financing.
PermataBank, perusahaan patungan Astra dengan kepemilikan Perseroan sebesar 44,6%, mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,6 triliun, atau turun 8% akibat kenaikan biaya dana dan tingkat kredit bermasalah.
Astra’s 44.6%-held joint venture, PermataBank, reported net income of Rp 1.6 trillion, a decrease of 8%, due to an increase in funding costs and non performing loans.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Perusahaan asuransi Astra, Asuransi Astra Buana, membukukan pertumbuhan laba bersih 16% menjadi Rp 1,0 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan premi bruto dan kontribusi dari pendapatan investasi.
Group insurance company, Asuransi Astra Buana, recorded 16% higher net income of Rp 1.0 trillion due to growth in gross written premiums and an increased contribution from investment earnings.
Perusahaan asuransi jiwa baru Grup Astra, perusahaan patungan antara Perseroan dengan Aviva International Holdings Limited yang memasarkan produk dan layanannya dengan nama “Astra Life Powered by Aviva”, diluncurkan secara resmi pada bulan November 2014.
The Group’s new life insurance joint venture with Aviva International Holdings Limited, which markets its products and services as “Astra Life powered by Aviva”, officially launched in November 2014.
Alat Berat dan Pertambangan
Heavy Equipment and Mining
Pada tahun 2014, segmen usaha alat berat dan pertambangan Grup Astra membukukan pendapatan bersih senilai Rp 53,1 triliun, tumbuh sebesar 4% dari Rp 50,9 triliun di tahun 2013. Kontribusi segmen ini kepada total pendapatan bersih Astra di tahun 2014 adalah sebesar 26%.
The Group’s heavy equipment and mining businesses recorded net revenue of Rp 53.1 trillion in 2014, representing a 4% increase from Rp 50.9 trillion in 2013. The contribution to the Group’s net revenue in 2014 from its heavy equipment and mining businesses was 26%.
Laba bersih dari bidang usaha alat berat dan pertambangan naik 10% menjadi Rp 3,3 triliun. United Tractors, yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Astra, membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 4% dan pertumbuhan laba bersih sebesar 11% menjadi Rp 5,4 triliun. Tanpa memperhitungkan pencatatan atas penurunan nilai aset tambang batu bara sebesar Rp 1.5 triliun, United Tractors membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 43%.
The Group’s net income from its heavy equipment and mining businesses increased by 10% to Rp 3.3 trillion. United Tractors, which is 59.5%-owned, reported a 4% increase in net revenue and a 11% improvement in net income at Rp 5.4 trillion. Excluding the impact of the Rp 1.5 trillion impairment charge booked in relation to coal mining properties, United Tractors would have recorded a 43% increase in net income.
Di bidang usaha mesin konstruksi, pendapatan bersih turun 4%, yang mencerminkan penurunan 16% dari volume penjualan alat berat Komatsu menjadi 3.513 unit. Penurunan ini diimbangi sebagian oleh pendapatan dari suku cadang dan purna jual yang meningkat.
In the construction machinery business, net revenue decreased by 4%, reflecting a 16% decline in Komatsu heavy equipment sales to 3,513 units, partly offset by higher parts and service revenue.
Kegiatan kontraktor penambangan dari anak usaha Pamapersada Nusantara menikmati peningkatan volume batu bara dengan stripping ratio yang lebih rendah. Kegiatan usaha ini melaporkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 6% sejalan dengan kenaikan kontrak produksi dan pengangkutan batu bara sebesar 14% menjadi 119 juta ton; sementara itu, volume kontrak pemindahan tanah turun sebesar 5% menjadi 806 juta bank cubic metre.
The contract mining operations of subsidiary Pamapersada Nusantara benefited from improved coal volumes on lower stripping ratios. It reported a 6% increase in net revenue as contract coal production and hauling increased 14% to 119 million tonnes; meanwhile contract overburden removal decreased 5% to 806 million bank cubic metres.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
243
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Anak-anak usaha United Tractors yang bergerak di bidang pertambangan membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 22% volume penjualan batu bara tumbuh 42% menjadi 6 juta ton, meskipun harga jual rata-rata turun sebesar 10%. United Tractors dan anakanak perusahaannya memiliki kepemilikan di sembilan tambang batu bara dengan perkiraan total cadangan sebesar 405 juta ton.
United Tractors’ mining subsidiaries reported an increase in net revenue of 22%, with coal sales 42% higher at 6 million tonnes, although average coal sale prices declined by 10%. United Tractors and its subsidiaries own interests in nine coal mines with combined reserves estimated at 405 million tonnes.
United Tractors telah menyelesaikan pengkajian atas nilai tercatat dari properti tambang batu bara menyusul turunnya harga batu bara, dan sebagai akibatnya mengalami penyusutan nilai properti tambang pada akhir tahun. Dampak bersih penyusutan terhadap laba United Tractors yang dapat diatribusikan setelah pajak dan kepentingan non-pengendali adalah senilai Rp 1,5 triliun. Meskipun United Tractors masih melihat usaha pertambangan batu bara sebagai bidang usaha yang menjanjikan dalam jangka panjang, keputusan penyusutan ini mencerminkan kondisi pasar yang lemah sekaligus ketidakpastikan mengenai kapan pasar akan pulih, dan sampai sejauh mana apa pemilihan tersebut akan terjadi.
United Tractors has completed a review of the carrying value of its coal mining properties due to the fall in coal prices, and has consequently impaired its coal mining properties at year end. The net impact of the impairment on United Tractor’s attributable profit after minorities and taxes is Rp 1.5 trillion. While United Tractors still sees coal mining as an attractive business longerterm, this impairment decision reflects the combination of current weak market conditions and uncertainty over the timing and extent of any recovery.
Pada kuartal keempat, United Tractors melalui entitas anaknya, PT Karya Supra Perkasa mengumumkan telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi saham mayoritas atas perusahaan publik yang bergerak di bidang konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk. Meski akuisisi ini tidak diharapkan membawa dampak signifikan pada kinerja keuangan 2015, namun langkah tersebut sejalan dengan strategi Grup Astra untuk terus berkembang ke bidang-bidang usaha baru. Ditopang oleh filosofi pengelolaan usaha Grup Astra, perusahaan-perusahaan terdepan di bidangnya akan dapat dipacu pengembangannya dengan memanfatkan rantai nilai Grup Astra.
During the fourth quarter United Tractors through its subsidiary, PT Karya Supra Perkasa, announced that it had entered into an agreement to acquire a majority share in listed construction company PT Acset Indonusa Tbk. While this acquisition is not expected to have a material impact on 2015 results, it is consistent with the Group’s strategy to expand into new business areas in which market leading businesses underpinned by the Group’s management philosophy, can be enhanced by leveraging the Group’s value chain.
Segmen alat berat dan pertambangan membukukan pendapatan bersih senilai
53,1
Rp
triliun
Heavy equipment and mining businesses recorded net revenue of Rp 53.1 trillion
244
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Agribisnis
Agribusiness
Pendapatan bersih Grup Astra dari segmen agribisnis naik sebesar by 29% menjadi Rp 16,3 triliun. Kontribusi divisi agribisnis terhadap pendapatan bersih Grup pada tahun 2014 adalah sebesar 8%. Laba bersih dari divisi agribisnis adalah Rp 2,0 triliun, naik sebesar 39%.
The Group’s net revenue from agribusiness increased by 29% to Rp 16.3 trillion. The contribution from the agribusiness division to the Group’s net revenue in 2014 was 8%. Net income from the Group’s agribusiness division was Rp 2.0 trillion, an increase of 39%.
Astra Agro Lestari, dengan kepemilikan Perseroan sebesar 79,7%, membukukan laba bersih senilai Rp 2,5 triliun atau meningkat sebesar 39%. Harga rata-rata minyak sawit mentah menguat 14% ke Rp 8.282 per kilogram, meskipun volume penjualan minyak sawit mentah turun 13% menjadi 1,4 juta ton sejalan dengan mulai beroperasinya pabrik pengolahan Astra Agro di Sulawesi Barat. Sepanjang tahun 2014, pabrik pengolahan tersebut menjual 255.000 ton olein.
Astra Agro Lestari, which is 79.7%-held, reported net income of Rp 2.5 trillion, up 39%. Average crude palm oil prices achieved were 14% higher at Rp 8,282 per kg, although crude palm oil sales decreased by 13% to 1.4 million tonnes in response to the opening of Astra Agro Lestari’s refinery in West Sulawesi, which sold 255,000 tonnes of olein during the year.
Infrastruktur, Logistik, dan Lainnya
Infrastructure, Logistics and Other
Pendapatan bersih dari kegiatan usaha bidang infrastruktur, logistik, dan lainnya mencapai nilai Rp 7,8 triliun, tumbuh sebesar 18%, dan memberikan kontribusi 4% kepada pendapatan bersih Grup Astra tahun 2014. Laba bersih dari infrastruktur, logistik, dan lainnya turun 34% menjadi Rp 490 miliar.
Net revenue from infrastructure, logistics and other amounted to Rp 7.8 trillion, increasing by 18%, and contributed 4% to the Group’s net revenue in 2014. Net income from infrastructure, logistics and others fell by 34% to Rp 490 billion.
Jalan tol Tangerang-Merak, yang membentang sepanjang 72,5 kilometer dan dioperasikan oleh Marga Mandalasakti, anak perusahaan dengan kepemilikan sebesar 79,3% oleh Grup Astra, melaporkan peningkatan 6% dari volume kendaraan menjadi 43 juta dan kenaikan 9% dari tarif rata-rata. Proses pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer di dekat Surabaya, yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Astra, terus berlangsung. Ruas pertama, sepanjang 14,7 kilometer, telah beroperasi pada bulan Oktober 2014, sementara tahap-tahap selanjutnya yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2015 akan bergantung pada kelancaran proses pembebasan lahan. Bersama dengan kepemilikan Astratel sebesar 40% pada jalan tol lingkar luar Jakarta rute Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 kilometer, maka Astra Grup secara keseluruhan memiliki konsesi atas 124,2 kilometer jalan tol.
The 72.5 km Tangerang-Merak toll road, operated by 79.3%-owned Marga Mandalasakti, reported a 6% increase in traffic volumes to 43 million vehicles and a 9% increase in average tariffs. Construction continues at the wholly owned greenfield 40.5 km Kertosono-Mojokerto toll road near Surabaya. Section 1, being 14.7 km, began operation in October 2014 and further stages are expected to be operational during 2015, subject to the timely completion of land acquisitions. Taken together with Astratel’s 40% interest in the greenfield 11.2 km KunciranSerpong toll road on Jakarta’s outer ring-road, the Group has an interest in 124.2 km of toll road.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
245
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
246
Pendapatan Serasi Autoraya meningkat, meskipun jumlah kontrak sewa kendaraan di segmen usaha TRAC turun sebesar 7% menjadi 29.000 unit. Penurunan ini didorong oleh peningkatan kinerja penjualan mobil bekas, yang dikoreksi oleh turunnya margin penyewaan oleh perusahaan tambang. Laba bersih turun sebesar 22% menjadi Rp 157 miliar.
Serasi Autoraya’s revenue improved despite the number of vehicles under contract at its TRAC car rental business being 7% lower at 29,000, driven by higher used car sales. The benefit was, however, offset by lower margins associated with leases to mining companies. The net income decreased by 22% to Rp 157 billion.
PAM Lyonnaise Jaya, yang mengoperasikan sistem air bersih untuk kawasan Jakarta Barat, mengalami sedikit kenaikan volume penjualan dan mencapai 159 juta meter kubik.
PAM Lyonnaise Jaya, which operates the western Jakarta water utility system, experienced marginally higher sales volume of 159 million cubic metres.
Anandamaya Residences adalah proyek pembangunan apartemen hunian mewah di Pusat Kawasan Bisnis Jakarta. Dengan kepemilikan oleh Grup Astra sebesar 60%, tahap pemasaran proyek ini pada kuartal ketiga berlangsung dengan sukses, dan menarik animo besar dari pembeli. Selain apartemen hunian, Grup Astra juga tengah melaksanakan pembangunan menara perkantoran grade-A yang terletak bersebelahan dengan Anandamaya Residences. Pembangunan kedua proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2018.
Anandamaya Residences, the Group’s 60%-held luxury residential development project located in Jakarta’s Central Business District, successfully commenced marketing during the third quarter, with strong buyer interest. In addition the Group commenced construction of a grade-A office tower adjacent to Anandamaya Residences. Completion of both developments is expected in 2018.
Teknologi Informasi
Information Technology
Pendapatan bersih dari divisi informasi teknologi mencapai nilai Rp 2,0 triliun, turun sebesar 2%, dan memberikan kontribusi 1% kepada total pendapatan bersih Grup Astra. Laba bersih dari segmen teknologi informasi tumbuh 24% menjadi Rp 200 miliar.
Net revenue from the information technology division amounted to Rp 2.0 trillion, decreasing by 2%, contributing 1% to the Group’s total net revenue. Net income from information technology grew by 24% to Rp 200 billion.
Astragraphia, dengan kepemilikan 76,9% oleh Grup Astra, memiliki fokus kuat di bidang solusi dokumen dan teknologi informasi dan komunikasi. Astragraphia juga merupakan distributor tunggal alat kantor Fuji Xerox di Indonesia. Perusahaan ini melaporkan pertumbuhan laba bersih 24% menjadi Rp 260 miliar, didorong oleh hasil pelepasan 51% kepemilikan atas AGIT Monitise Indonesia senilai Rp 44 miliar.
Astragraphia, 76.9%-owned, is active in the area of document information and communication technology solutions and is the sole distributor of Fuji Xerox office equipment in Indonesia. It reported net income up 24% to Rp 260 billion, benefiting from a gain of Rp 44 billion recorded on its disposal of its 51% interest in AGIT Monitise Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statements of Financial Position
Pada tahun 2014, Perseroan membukukan laba bersih konsolidasian senilai Rp 19,2 triliun. Perseroan membayar dividen sebesar Rp 8,7 triliun dan mencatatkan keuntungan pada pos ekuitas sebesar Rp 1,6 triliun atas penjualan 25% Astra Sedaya Finance kepada PermataBank, sehingga pemegang saham mendapatkan nilai aset bersih per lembar saham sebesar Rp 2.362 pada tanggal 31 Desember 2014, meningkat sebesar 14% dari posisi pada akhir tahun 2013.
In 2014 the Company earned consolidated net income of Rp 19.2 trillion, paid dividends of Rp 8.7 trillion, and recorded directly to equity a gain of Rp 1.6 trillion on selling 25% of Astra Sedaya Finance to PermataBank, leaving shareholders with a net asset value per share of Rp 2,362 at 31 December 2014, 14% higher than at the end of 2013.
Per tanggal 31 Desember 2014, total aset mencapai nilai Rp 236,1 triliun, naik 10% dari 2013. Total liabilitas adalah sebesar Rp 115,7 triliun, naik 7% dari posisi 2013, yang mencerminkan laba tahun berjalan, peningkatan kegiatan usaha, dan belanja modal. Grup Astra tetap berada dalam posisi kuat untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya. Aset lancar berada pada posisi Rp 97,2 triliun, 32% lebih tinggi ketimbang jumlah liabilitas jangka pendek.
As at 31 December 2014 total assets were Rp 236.1 trillion, a 10% increase from 2013 and total liabilities stood at Rp 115.7 trillion, a 7% increase from 2013, reflective of current year earnings, increased business activity and capital expenditure. The Group remains in a strong position to cover current liabilities. Current assets stand at Rp 97.2 trillion, 32% above current liabilities.
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan naik sebesar 9% menjadi Rp 41,3 trilun pada 31 December 2014. Kenaikan ini utamanya disebabkan adanya investasi tanah dan bangunan sebesar Rp 4,5 triliun, terutama untuk penambahan dealer baru dalam divisi penjualan otomotif Astra. Perakhir tahun 2014, Perseroan memiliki 275 dealer mobil (2013: 263) dan 143 dealer sepeda motor (2013: 138)
Fixed assets net of accumulated depreciation increased by 9% to Rp 41.3 trillion at 31 December 2014. The increase is mainly due to investments in land and buildings of Rp 4.5 trillion mainly attributable to new dealerships within Astra’s sales operations. At year end, the Company has 275 car dealerships (2013: 263) and 143 motorcycle dealerships (2013: 138).
Properti pertambangan terutama terdiri dari konsesi tambang batu bara yang dimiliki oleh anak usaha United Tractors serta cadangan batu bara yang terdapat di sejumlah wilayah konsesi, yang akan berakhir pada waktu yang berbedabeda sampai dengan tahun 2032. Nilai properti pertambangan setelah dikurangi akumulasi amortisasi turun sebesar by 24% menjadi Rp 9,1 triliun pada 31 Desember 2014, terutama diakibatkan oleh penurunan nilai sebesar Rp 2,7 triliun, sebelum pajak dan kepentingan non pengendali.
Mining properties mainly represent contractual rights held by subsidiaries of United Tractors to mine coal reserves in specific concession areas which will expire at various points until 2032. Mining properties net of accumulated amortisation decreased by 24% to Rp 9.1 trillion at 31 December 2014, mainly due to a gross impairment charge of Rp 2.7 trillion
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
247
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
248
Hak konsesi adalah hak pengusahaan jalan tol yang memberikan hak kepada pemegang konsesi untuk menerima pembayaran tol dari pengguna jalan dengan mempertimbangkan pendanaan dan pembangunan infrastruktur jalan. Hak konsesi terkait dengan nilai wajar aset tersebut ditambah dengan biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama masa pembangunan. Konsesi jalan tol dimiliki oleh anak perusahaan Marga Harjaya Infrastruktur (pemegang konsesi atas jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer) dan Marga Mandalasakti (pemegang konsesi atas jalan tol TangerangMerak sepanjang 72,5 kilometer) dengan masa konsesi yang masing-masing berlaku sampai dengan 2045 dan 2047. Hak konsesi setelah dikurangi akumulasi amortisasi meningkat sebesar 24% menjadi Rp 4,9 triliun, terutama disebabkan oleh proses pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto yang masih berlangsung.
Concession rights are toll road concession rights that grant the holder the right to receive tolls from users in consideration for the financing and construction of the infrastructure. This right corresponds to the fair value of the asset under concession plus the borrowing costs capitalised during the construction phase. Toll road concession rights held by subsidiaries Marga Harjaya Infrastruktur (holds the 40.5 km Kertosono – Mojokerto toll road concession) and Marga Mandalasakti (holds the 72.5 km Tangerang - Merak toll road concession) are valid until 2045 and 2047, respectively. Concession rights net of accumulated amortisation increased by 24% to Rp 4.9 trillion, largely as a consequence of the ongoing construction of the Kertosono-Mojokerto toll road.
Piutang pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang merupakan kelompok aset terbesar Grup Astra saat ini. Portofolio piutang pembiayaan Grup Astra terdiri dari piutang pembiayaan konsumen sebesar 86% dan sewa pembiayaan sebesar 14%, meningkat 11% menjadi Rp 60,7 triliun pada 31 Desember 2014. Portofolio pembiayaan konsumen mencakup pembiayaan Astra, antara lain untuk merek-merek Toyota, Daihatsu, dan Isuzu untuk pasar mobil dan Honda untuk pasar sepeda motor. Portofolio sewa pembiayaan terdiri dari pembiayaan leasing untuk mendukung penjualan alat berat Komatsu. Seluruh pembiayaan memiliki jaminan berupa kendaraan maupun alat berat yang dibiayai. Tingkat suku bunga efektif untuk piutang sewa pembiayaan baru pada tahun 2014 berkisar antara 7,5% sampai dengan 21,1% untuk pembiayaan berdenominasi Rupiah dan antara 7,0% sampai dengan 11,0% untuk pembiayaan berdenominasi Dolar AS.
Current and non-current financing receivables are the Group’s largest category of asset. The Group’s portfolio of financing receivables is 86% consumer financing receivables and 14% finance lease receivables, and increased by 11% to Rp 60.7 trillion at 31 December 2014. The consumer portfolio primarily relates to auto loans, supporting the brands that Astra distributes, including Toyota, Daihatsu and Isuzu in the car market and Honda in the motorcycle market. The finance lease portfolio primarily comprises equipment leased to support the sale of Komatsu heavy equipment. All loans are collateralized against the vehicle or heavy equipment. The effective annual interest rate for the new financing lease receivables in 2014 ranges from 7.5% to 21.1% for Rupiah financing and 7.0% to 11.0% for US Dollar financing.
Kerugian piutang pembiayaan diakui pada saat terjadinya, yang mengharuskan manajemen memperkiraan nilai kerugian yang terkandung dalam portofolio. Untuk itu, estimasi dibuat dengan mempertimbangkan riwayat kerugian,
Losses on financing receivables are recognized when they are incurred, which require management to estimate probable losses inherent in the portfolio. Such estimate requires consideration of historical loss experience,
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
penyesuaian dengan kondisi sekarang, dan penilaian atas dampak yang mungkin terjadi berdasarkan sejumlah data yang dapat dicermati, termasuk aspek-aspek kondisi ekonomi yang sedang berlangsung seperti tingkat tunggakan, kondisi keuangan konsumen dan segmen pasar tertentu, nilai jaminan serta tingkat suku bunga baik saat ini maupun ke depan. Penyisihan untuk piutang ragu-ragu pada 31 Desember 2014 mencapai nilai total Rp 2,9 triliun dibandingkan dengan Rp 2,6 triliun pada 31 Desember 2013, atau mengalami kenaikan sebesar 9%. Secara persentase dari total piutang pembiayaan, total penyisihan tersebut sedikit turun dari 4,8% menjadi 4,7%. Penurunan ini mengindasikan adanya perbaikan pada kualitas portofolio kredit sepanjang tahun, proses persetujuan kredit yang cermat, dan struktur pembiayaan yang lebih baik dengan profil amortisasi yang tepat.
adjusted for current conditions, and judgments about the probable effects of relevant observable data, including present economic conditions such as delinquency rates, financial health of specific customers and market segments, collateral values and the present and expected future levels of interest rates. The provision for doubtful receivables at 31 December 2014 totaled Rp 2.9 trillion, compared with Rp 2.6 trillion at 31 December 2013, an increase of 9%. As a percentage of total financing receivables, the overall provision has slightly fallen from 4.8% to 4.7%, which is indicative of improved portfolio quality during the year, prudent credit approval processes and the structuring of loans with an appropriate amortization profile.
Modal kerja bersih, yang mencerminkan piutang usaha dan persediaan dikurangi utang usaha, adalah senilai Rp 19,5 triliun pada 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Rp 17,0 triliun pada 31 Desember 2013.
Net working capital, representing trade receivables and inventories, less trade payables, was Rp 19.5 trillion at 31 December 2014, compared to Rp 17.0 trillion at 31 December 2013.
Piutang usaha terutama terdiri dari piutang United Tractors dari pelanggannya, piutang Perseroan dari dealer pihak ketiga untuk mobil dan sepeda motor, dan piutang usaha dari Astra Otoparts. Kenaikan piutang usaha sebesar 8% menjadi Rp 21,3 triliun menunjukkan adanya peningkatan piutang usaha dari segmen alat berat dan pertambangan Grup Astra sepanjang tahun 2014. Perputaran piutang usaha konsolidasian adalah 37 hari pada tahun 2014, dibandingkan dengan 34 hari pada tahun 2013.
Trade receivables predominantly comprise of amounts owing to United Tractors from customers, amounts owing to the Company from third party automotive and motorcycle dealers, and amounts owing to Astra Otoparts. The increase in trade receivables by 8% to Rp 21.3 trillion is indicative of the increase in the Group’s heavy equipment and mining trade receivables during 2014. The Group’s consolidated trade receivables turnover was 37 days in 2014, compared with 34 days in 2013.
Persediaan terutama terdiri dari alat berat dan suku cadang milik United Tractors, kendaraan dan suku cadang dari Grup Otomotif, dan minyak sawit mentah dari Astra Agro Lestari. Persediaan naik sebesar 18% menjadi Rp 17,0 triliun pada 31 Desember 2014.
Inventories are mainly comprised of heavy equipment and spare parts held by United Tractors, vehicles and spare parts held by the Automotive Group and crude palm oil held by Astra Agro Lestari. Inventories increased by 18% to Rp 17.0 trillion at 31 December 2014.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
249
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
250
Liabilitas
Liabilities
Pada akhir tahun 2014, total liabilitas adalah Rp 115,7 triliun, naik sebesar 7% dari tahun 2013. Sekitar 64% atau Rp 73,5 triliun dari jumlah tersebut merupakan liabilitas jangka pendek, sedangkan liabilitas jangka panjang tercatat sejumlah Rp 42,2 triliun atau 36% dari total liabilitas.
At the end of 2014, total liabilities stood at Rp 115.7 trillion, a 7% increase from 2013. Approximately 64% or Rp 73.5 trillion consists of current liabilities, and total noncurrent liabilities were Rp 42.2 trillion, 36% of total liabilities.
Utang usaha sebagian besar merupakan utang usaha United Tractors kepada pemasok, termasuk Grup Komatsu; utang usaha divisi penjualan otomotif Astra atas pembelian mobil dan sepeda motor, serta utang Astra Otoparts atas pembelian bahan baku dan barang jadi. Utang usaha kepada pihak ketiga per 31 Desember 2014 termasuk utang kepada Grup Komatsu senilai Rp 7,0 triliun (2013: Rp 5,6 triliun) yang dijamin dengan letter of credit. Utang usaha naik sebesar 9% ke Rp 18,8 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan utang United Tractors.
Trade payables are predominantly comprised of amounts owing by United Tractors to suppliers, including Komatsu Group, amounts owing by Astra’s sales operations for the purchase of cars and motorcycles, and amounts owing by Astra Otoparts for the purchase of raw materials and finished units. Trade payables to third parties as at 31 December 2014 included Rp 7.0 trillion (2013: Rp 5.6 trillion) owing to Komatsu Group which are secured by letters of credit. The increase in trade payables by 9% to Rp 18.8 trillion is largely due to an increase in United Tractors trade payables balance.
Saldo keseluruhan utang bersih, di luar anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra, mencapai Rp 3,3 triliun, dibandingkan utang bersih sebesar Rp 3,7 triliun pada akhir tahun 2013, turun sebesar 10%.
Overall net debt, exclusive of the Group’s financial services subsidiaries, was Rp 3.3 trillion, compared to net debt of Rp 3.7 trillion at the end of 2013, a 10% decrease.
Anak-anak usaha Grup Astra di segmen jasa keuangan memiliki utang bersih sebesar Rp 45,9 triliun dibandingkan Rp 42,3 triliun di akhir tahun 2013, akibat kenaikan volume pembiayaan kendaraan bermotor. Segmen jasa keuangan Grup Astra didanai oleh berbagai sumber pendanaan, termasuk utang bank, obligasi, dan ekuitas.
The Group’s financial services subsidiaries had net debt of Rp 45.9 trillion, compared to Rp 42.3 trillion at 2013 year end, due to an increase in the automotive volumes financed. The Group’s financial services businesses are funded through a mixture of bank debt, bonds and equity capital. Long-term debt predominantly relates to the Group’s financial services businesses.
Utang jangka panjang utamanya berkaitan dengan usaha jasa keuangan Grup Astra. Utang jangka panjang, termasuk yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun, naik 15% menjadi Rp 59,5 triliun pada 31 Desember 2014. Dari nilai tersebut, sebanyak 18% merupakan pinjaman bilateral dari bank, 45% pinjaman sindikasi bank, 2% pinjaman non-bank dan utang sewa pembiayaan, dan 35% merupakan obligasi.
Long-term debt, inclusive of the current portion, increased by 15% to Rp 59.5 trillion at 31 December 2014. Of the total amount, 18% were bilateral loans from banks, 45% were syndicated bank loans, 2% were non bank loans and obligations under finance lease and 35% were bonds.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Perseroan tidak menjamin pelunasan surat utang yang diterbitkan oleh entitas anak.
The Company does not guarantee the repayment of debt issued by any of its subsidiaries.
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Statements of Cash Flow
Arus kas masuk dari aktivitas operasi untuk tahun 2014 adalah Rp 14,9 triliun. Jumlah ini turun sebanyak Rp 6,4 triliun dari 2013, utamanya disebabkan oleh pengelolaan modal kerja.
The cash inflow from operating activities for the year was Rp 14.9 trillion. This represented a decrease of Rp 6.4 trillion from 2013, principally due to the Group’s working capital management.
Arus kas keluar untuk aktivitas investasi pada tahun 2014 adalah Rp 9,5 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar Rp 1,2 triliun. Belanja modal bersih naik 8% menjadi Rp 10,8 triliun. Dividen tunai yang diterima mencapai Rp 4,1 triliun, naik 22%, yang terutama berasal dari Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor, dan Astra Daihatsu Motor.
The cash outflow from investing activities for the year was Rp 9.5 trillion, an increase of Rp 1.2 trillion. Net capital expenditure increased by 8% to Rp 10.8 trillion. Cash dividends received were Rp 4.1 trillion, an increase of 22%, predominantly from Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor and Astra Daihatsu Motor.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp 4,0 triliun, turun 39%, termasuk di dalamnya penerimaan bersih utang jangka panjang dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 4,9 triliun. Dividen tunai yang dibayarkan mencapai Rp 10,2 triliun, atau naik sebesar 2%. Dana yang didapatkan dari pelepasan 25% kepemilikan Astra Sedaya Finance dicatatkan sebagai bagian dari aktivitas pendanaan.
Net cash flow used from financing activities was Rp 4.0 trillion, a decrease of 39%, and included the net proceeds of long-term debt and short-term borrowings of Rp 4.9 trillion. Cash dividends paid were Rp 10.2 trillion, a 2% increase. Proceeds received from disposal of an effective 25% interest in Astra Sedaya Finance has been classified under financing activities.
Pendanaan dan Struktur Modal
Funding and Capital Structure
Pada akhir tahun, fasilitas pinjaman yang mengikat yang belum digunakan adalah sebesar Rp 22,6 triliun (2013: Rp 31,4 triliun). Selain itu, Grup Astra memiliki kas dan setara kas senilai Rp 20,9 triliun (2013: Rp 18,6 triliun). Grup Astra memiliki posisi kuat untuk memenuhi seluruh liabilitas jangka pendeknya, yang mencapai 76% dari nilai aset lancar pada akhir tahun 2014 (2013: 81%).
At the year end, undrawn committed facilities totalled Rp 22.6 trillion (2013: Rp 31.4 trillion). In addition, the Group had available cash and cash equivalents of Rp 20.9 trillion (2013: Rp 18.6 trillion). The Group remains in a strong position to cover current liabilities, which represent 76% of current assets at year end (2013: 81%).
Pada 31 Desember 2014, sekitar 67% (2013: 61%) dari pinjaman Grup Astra, di luar pinjaman segmen usaha jasa keuangan, dikenakan tingkat bunga mengambang sementara sisanya, sebesar 33% (2013: 39%) dikenakan tingkat bunga tetap atau menggunakan lindung nilai suku
As at 31 December 2014 approximately 67% (2013: 61%) of the Group’s borrowings, exclusive of financial services companies, were at floating rates and the remaining 33% (2013: 39%) were either at fixed rates or covered by interest rate hedges. Inclusive of financial services companies
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
251
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
252
bunga. Dengan memperhitungkan perusahaan jasa keuangan, maka sekitar 21% (2013: 25%) dari pinjaman Grup Astra menggunakan tingkat bunga mengambang dan sisa sebesar 79% (2013: 75%) menggunakan suku bunga tetap atau lindung nilai suku bunga pada 31 Desember 2014. Seluruh lindung nilai suku bunga dilakukan melalui lembaga keuangan yang terpercaya.
approximately 21% (2013: 25%) of the Group’s borrowings were at floating rates and the remaining 79% (2013: 75%) were either at fixed rates or covered by interest rate hedges as at 31 December 2014. All interest rate hedges are with major creditworthy financial institutions.
Secara keseluruhan, pengaturan pendanaan Grup Astra dirancang untuk memastikan keseimbangan ekuitas dan utang tercapai dengan baik, dalam jangka pendek maupun panjang, agar tercipta ruang yang memadai untuk pengembangan usaha. Astra Grup secara aktif dan teratur mengkaji serta mengelola struktur modalnya untuk memastikan struktur modal dan imbal hasil bagi pemegang saham senantiasa berada pada tingkat optimal. Upaya ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal di masa mendatang dan efisiensi modal Grup Astra, profitabilitas saat ini dan proyeksi ke depan, proyeksi arus kas operasional, proyeksi belanja modal, dan proyeksi peluang investasi strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup Astra dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, atau menjual aset untuk mengurangi utang.
Overall, the Group’s funding arrangements are designed to keep an appropriate balance between equity and debt, both short and long term, to give flexibility to develop the business. The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Grup Astra memonitor tingkat modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio dihitung sebagai perbandingan antara jumlah utang bersih terhadap total ekuitas. Grup Astra secara terpisah memonitor utang bersih konsolidasian perusahaan jasa non-keuangan dan perusahaan jasa keuangan, dengan pertimbangan perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan mengandalkan utang dalam jumlah yang lebih besar. Per akhir tahun 2014, rasio utang bersih terhadap ekuitas Grup Astra, di luar anak usaha jasa keuangan, adalah sebesar 2,8% (2013: 3,5%). Rasio utang bersih terhadap ekuitas termasuk
The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total equity. The Group also separately monitors the consolidated net debt of non-financial services companies and consolidated net debt of financial services companies given the Group’s financial services companies operate with higher levels of leverage than the Group’s non-financial services companies. As at year end the Group’s net debt to equity ratio, exclusive of its financial services subsidiaries, was 2.8% (2013: 3.5%). Inclusive of the Group’s financial services subsidiaries, the net debt to equity ratio as at year end was 41%
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Total keseluruhan surat berharga yang diterbitkan Grup Astra per akhir tahun 2014 mencapai
21,0
Rp
triliun
The Group’s total debt securities issued as of the end of 2014 amounted to Rp 21.0 trillion anak perusahaan jasa keuangan pada akhir tahun 2014 adalah 41% (2013: 43%). Grup Astra tidak memiliki kebijakan tertentu yang mengatur jumlah utang bersih terhadap ekuitas konsolidasian.
(2013: 43%). The Group does not have a defined consolidated net debt to equity policy.
Sepanjang tahun 2014, perusahaan Grup Astra menerbitkan obligasi dengan total nilai Rp 7,9 triliun (2013: Rp 7,9 triliun), sehingga total keseluruhan surat berharga yang diterbitkan Grup Astra pada 31 Desember 2014 mencapai Rp 21,0 triliun (2013: Rp 22,5 triliun). Rincian mengenai obligasi yang diterbitkan sepanjang tahun 2014 diungkapkan pada Catatan 24 atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
During 2014, Group subsidiaries issued bonds with total value of Rp 7.9 trillion (2013: Rp 7.9 trillion), consequently the Group’s total debt securities issued as at 31 December 2014 amounted to Rp 21.0 trillion (2013: Rp 22.5 trillion). Details of the bonds issued during 2014 are disclosed in Note 24 to the Consolidated Financial Statements.
Kebijakan Keuangan
Treasury Policy
Grup Astra mengelola risiko keuangannya menggunakan berbagai teknik dan instrumen. Tujuan utamanya adalah membatasi risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga agar dapat memberikan tingkat kepastian biaya. Dana yang dimiliki Grup Astra dikelola sedemikian rupa untuk meminimalkan risiko serta meningkatkan imbal hasil.
The Group manages its exposure to financial risk using a variety of techniques and instruments. The main objectives are to limit exchange and interest rate risks and to provide a degree of certainty about costs. The investment of the Group’s cash resources is managed so as to minimize risk while seeking to enhance yield.
Dividen
Dividends
Dividen final senilai Rp 152 per lembar saham (2013: Rp 152 per lembar saham) akan diajukan pada Rapat Umum Pemegang Saham pada bulan April 2015. Dengan demikian, total dari dividen final yang diajukan dan dividen interim senilai Rp 64 per lembar saham (2013: Rp 64 per lembar saham), adalah sebesar Rp 216 per lembar saham (2013: Rp 216 per lembar saham) dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 46% (2013: 45%). Kebijakan dividen Perseroran diuraikan secara lengkap pada halaman 27 Laporan Tahunan ini.
A final dividend of Rp 152 per share (2013: Rp 152 per share) will be proposed at the Annual General Meeting to be held in April 2015. The proposed final dividend together with the interim dividend of Rp 64 per share (2013: Rp 64 per share) will bring the total dividend for the year to Rp 216 per share (2013: Rp 216 per share), representing a dividend payout ratio of 46% (2013: 45%). The Company’s dividend policy is disclosed on page 27 of this Annual Report.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
253
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
254
Investasi dan Divestasi
Investment and Divestment
Pada bulan Maret dan Oktober 2014, Astra Sedaya Finance (ASF) menerbitkan saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh PermataBank senilai Rp 2,2 triliun. Transaksi ini menyebabkan kepemilikan efektif Grup Astra di ASF turun menjadi 86,14%. Laba yang diperoleh dari penurunan kepemilikan sebesar Rp 1,6 triliun telah dicatat ke ekuitas.
In March and October 2014, Astra Sedaya Finance (ASF) issued new shares, all of which were subscribed by PermataBank amounting to Rp 2.2 trillion. As a result of this transaction, the Group’s effective ownership in ASF decreased to 86.14%. The gain resulting from the dilution amounting to Rp 1.6 trillion has been recorded to equity.
Pada bulan Mei 2014, Perseroan menyelesaikan proses akuisisi 50% kepemilikan saham di PT Astra Aviva Life, sebuah perusahaan joint venture dengan Aviva International Holdings Limited - perusahaan asuransi terbesar di Inggris, yang bergerak di bidang asuransi jiwa di Indonesia. Keuntungan sebesar Rp 440 miliar, yang merepresentasikan negative goodwill, telah dicatatkan pada tanggal akuisisi.
In May 2014, the Company completed the acquisition of a 50% interest in PT Astra Aviva Life, a company engaged in the life insurance business in Indonesia, thereby entering into a joint venture with Aviva International Holdings Limited, the United Kingdom’s largest insurer. A gain of Rp 440 billion, representing negative goodwill, was recorded on acquisition date.
Aksi Korporasi
Corporate Actions
Aksi Korporasi Grup Astra dapat dilihat pada sub bab Peristiwa Penting 2014 di halaman 14-18.
Please refer Astra Group Corporate Actions in sub chapter Event Highlights of 2014 in page 14-18.
Standar Akuntansi Baru
New Accounting Standards
Grup Astra menerapkan standar akuntansi baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2014. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dilakukan sesuai dengan persyaratan dan sejalan dengan ketentuan transisi yang diterapkan oleh masing-masing standar.
The Group adopted new and revised accounting standards that are effective in 2014. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
- ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan - ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas - ISAK 29 : Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka
- ISAK 27 : T ransfer Assets from Customer - ISAK 28 : E xtinguishing Financial Liabilities with Equity Instrument - ISAK 29 : S tripping Cost in the Production Phase of Surface Mine
Penerapan standar akuntansi baru tersebut, yang efektif berlaku pada tahun 2014, tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. Keterangan lebih lanjut mengenai standar akuntansi baru diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
The adoption of the new and revised accounting standards that are effective in 2014 did not have a material impact on the Group’s consolidated financial statements. Further information on new accounting standards is contained within the Notes to the Consolidated Financial Statements.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
Transaksi Pihak Berelasi dan Transaksi dengan Benturan Kepentingan
Related Party Transactions and Transactions with Conflict of Interest
Keenam segmen usaha utama Grup Astra merupakan bagian dari struktur rantai usaha dan dengan demikian, saling terkait serta saling mendukung dalam kegiatan operasionalnya dengan tetap memperhatikan dan mentaati semua ketentuan yang berlaku. Dalam kegiatan operasional sehari-hari, Grup Astra melakukan transaksi dengan pihak berelasi, terutama untuk kegiatan penjualan, pembelian, dan transaksi keuangan lainnya. Untuk itu, Grup Astra memiliki kebijakan bahwa transaksi tersebut haruslah dilakukan berdasarkan prinsip kewajaran dan tunduk pada peraturan perundangan yang berlaku.
Astra Group’s six main businesses are designed on a value chain structure/business model and are, therefore, linked and mutually supportive in their operations with due regard to the applicable regulations. In the normal course of business the Group enters into transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is the policy of the Group that such transactions are entered into on an arm’s length basis and in compliance with applicable regulations.
Uraian lebih jauh mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 34 atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Further information on related party transactions is contained within the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note 34.
Perubahan Peraturan Perundangan yang Berdampak Signifikan terhadap Perusahaan
Changes in Laws and Regulations Having Significant Impact on the Company
Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan perundangan yang berdampak signifikan terhadap Perusahaan.
During 2014 there were no changes in laws and regulations having significant impact on the Company.
Prospek 2015
Outlook For 2015
Grup Astra memiliki posisi keuangan yang kuat dan fokus untuk meraih posisi utama dalam berbagai bidang usaha yang dijalankannya. Perseroan berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan potensi dari pertumbuhan perekonomian Indonesia, kekayaan sumber daya alam, dan kebutuhan atas pembangunan infrastruktur. Dalam jangka pendek, kami masih berhati-hati dengan adanya ketidakpastian kondisi makro eksternal, kompetisi di pasar penjualan mobil, dan kemungkinan penurunan harga batubara. Namun demikian, Grup Astra memiliki fundamental keuangan yang solid dan kualitas bisnis yang baik, yang menjadi dasar untuk prospek yang sangat baik dalam jangka panjang.
The Group is financially strong, focused on leadership in its various markets and well placed to benefit from Indonesia’s economic growth, natural resources and need for infrastructure development. While we remain cautious about the immediate outlook for 2015 given the uncertain external macro environment, competition in the car market and the likelihood of lower coal prices, we note that the Group is well financed and the quality of our businesses provides the basis for excellent prospects over the longer term.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
255
Me-Ayunan | Me-Ayunan Herman Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
256
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Ikhtisar GCG GCG Highlights
Sejak beberapa tahun terakhir Astra menerapkan “Triple-P Roadmap Strategy” menuju Long Term Vision Astra 2020, “Pride of the Nation” yang dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan GCG Astra has been applying the Triple P Roadmap Strategy in the last several years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra 2020, “Pride of the Nation”, which conforms with the GCG implementation
Penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan integritas memberikan kepercayaan para pemangku kepentingan kepada perusahaan. Astra menjalankan Triple-P Roadmap Strategy berlandaskan kepada penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan integritas untuk menjadi aset bangsa yang dapat dibanggakan. Sound practices of good corporate governance is key for the Company to garner trust from its stakeholders. Astra implements the Triple-P Roadmap Strategy based on good corporate governance practices implemented with integrity in the pursuit of becoming the pride of this nation.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik Astra dilandaskan pada Catur Dharma, yang merupakan filosofi perusahaan, serta Pedoman Good Corporate Governance Indonesia dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan praktik umum, baik yang berlaku di Indonesia maupun di tatanan Internasional. Good Corporate Governance implementation in Astra is founded upon Catur Dharma, the Company’s philosophy, as well as Indonesian Good Corporate Governance guidelines in accordance with prevailing laws and regulations as well as the general practices in Indonesia and internationally.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
257
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Astra memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan GCG di seluruh jajaran dan lini usaha Perusahaan dengan integritas secara konsisten. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG yang konsisten dan berintegritas oleh manajemen dan karyawan Astra akan menciptakan proses dan struktur yang baik dalam mengambil keputusan guna meningkatkan kinerja Perusahaan dan nilai perusahaan, meningkatkan kepercayaan investor dan menciptakan hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan para pemangku kepentingan.
258
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Astra is highly committed to consistently implementing GCG with integrity across the organization and throughout all business segments of the Company. We believe consistentcy and integrity in the implementation of GCG by Astra’s management and all employees will lead to sound decision-making processes and structure, which in turn will enhance the Company’s performance and corporate value, elevate investors’ trust and create a harmonious relationship between the Company and all stakeholders.
Keep Progressing Forward
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Seiring dengan semakin beratnya tantangan yang mengiringi peluang pertumbuhan usaha di masa mendatang, Astra sejak beberapa tahun terakhir menerapkan “Triple-P Roadmap Strategy” menuju Long Term Vision Astra 2020, “Pride of the Nation”. Triple-P Roadmap Strategy tersebut dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan GCG agar Astra mampu merealisasikan seluruh program yang dicanangkan sehingga dapat menjadi aset bangsa yang membanggakan, yang mampu turut berpartisipasi dalam mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa.
With increasingly intense challenges within the business environment that pose a potential risk to future growth, Astra has been applying the Triple P Roadmap Strategy in the last several years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra 2020, “Pride of the Nation”. The implementation of the Triple P Roadmap Strategy conforms with GCG implementation, to enable Astra to realize all of its established programs in the pursuit of becoming the pride of the nation, continuously contributing to the nation’s growth and prosperity.
PENILAIAN PRAKTEK GCG
ASSESSMENT OF GCG IMPLEMENTATION
Penerapan GCG ditinjau dan diperbaiki secara berkala oleh manajemen Astra. Perusahaan mengamati dengan seksama masukan dan pandangan dari para pemangku kepentingan mengenai kualitas penerapan praktek GCG. Astra juga memperhatikan dengan seksama perkembangan terkini dari praktek GCG yang diaplikasikan oleh korporasi-korporasi skala global dan dampak positif yang diraih oleh perusahaan skala global tersebut.
GCG implementation is regularly reviewed and improved by Astra’s management. The Company carefully reviews all inputs and insights from stakeholders concerning the quality of its GCG practices. Astra also monitors the latest developments in GCG practices applied by global corporations and the positive results the global-scale companies have garnered.
Dari pengamatan manajemen Astra, manajemen cukup puas bahwa GCG, termasuk pengendalian internal, yang diterapkan saat ini sudah cukup memadai.Pengendalian keuangan, operasional dan kepatuhan serta sistem manajemen risiko, telah berjalan dengan baik. Namun demikian manajemen bertekad untuk terus berupaya meningkatkan kualitas penerapan praktek GCG pada seluruh aspek operasional Perusahaan.
Based on management’s observations, GCG, including internal control, currently in place has been sufficiently implemented. Financial, operational and compliance control and risk management have been carried out adequately. However, the management is committed to always striving for better GCG implementation across all aspects of the Company’s operations.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
259
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
260
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
STRUCTURE OF CORPORATE GOVERNANCE
Sebagaimana lazimnya perusahaan di Indonesia dan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, Astra memiliki organ perusahaan yang terdiri dari: • Rapat Umum Pemegang Saham • Dewan Komisaris • Direksi
Operating as an Indonesian company in accordance with the stipulations in Law No. 40/2007 on limited liability companies, the Company’s organs consist of: • The General Meeting of Shareholders • The Board of Commissioners • The Board of Directors
Setiap organ Perusahaan memiliki tugas dan wewenang masing-masing dan memiliki independensi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Each organ of the Company has its respective duties and authority with independence to carry out its duties and functions.
Rapat Umum Pemegang Saham pada dasarnya merupakan wadah para pemegang saham untuk menentukan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, menyetujui Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Tahunan dan penggunaan laba bersih Perusahaan, serta menyetujui perubahan yang signifikan atas struktur Perusahaan.
The General Meeting of Shareholders in principle is the forum for shareholders to appoint members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners as well as to approve Annual Financial Statements, Annual Reports and appropriation of the Company’s net income and significant changes to the structure of the Company.
Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan, sementara Direksi berperan mengelola Perusahaan, keduanya sesuai dengan Anggaran Dasar maupun peraturan perundangundangan yang berlaku. Jika diperlukan, Dewan Komisaris maupun Direksi dapat membentuk komite atau unit yang berfungsi membantu pelaksanaan tugas dan wewenang mereka masing-masing agar lebih efektif dan efisien.
The Board of Commissioners carries out an oversight function, while the Board of Directors manages the Company, both in accordance with Articles of Association and prevailing laws and regulations. If deemed necessary, the Board of Commissioners and Board Directors may form a committee or unit to assist the effective and efficient implementation of their respective tasks and authority.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Wewenang tersebut antara lain membuat keputusan atas hal-hal sebagai berikut: • Persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan laporan Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perusahaan; • Penggunaaan laba bersih Perusahaan; • Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi; • Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perusahaan; • Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan; dan • Rencana Perusahaan melakukan transaksi yang melebihi nilai tertentu dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
General Meetings of Shareholders (GMS) has the authority not granted to the Board of Commissioners and Board of Directors, within the limits prescribed in the laws and regulations and/or the Company’s Articles of Association. The power includes decisions making regarding the following matters:
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan setiap tahun paling lambat 6 (enam) bulan setelah ditutupnya tahun buku Perusahaan, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan Perusahaan.
GMS consist of Annual GMS and Extraordinary GMS. Annual GMS must be held every year no later than 6 (six) months after the closing of the Company’s fiscal year. Meanwhile, Extraordinary GMS may be held at any time considered necessary by the Company.
• Approval of the annual report and ratification of the report of the Board of Commissioners as well as the Company’s financial statement; • Approval of the use of the Company’s net profit; • Appointment and termination of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the determination of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors; • Mergers, consolidations and spin off of the Company; • Changes in the Company’s Articles of Association; • Company plans to execute transactions that exceed a certain value and conflict of interest transactions.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
261
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
262
Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dewan Komisaris atau pemegang saham secara sendiri atau bersama-sama yang mewakili sekurang-kurangnya 1/20 dari jumlah seluruh saham Perusahaan dapat meminta Direksi untuk memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. Permintaan tersebut, antara lain, harus disampaikan secara tertulis dengan menyebutkan hal-hal yang ingin dibicarakan disertai alasannya.
Pursuant to the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) regulations, the Board of Commissioners or a single shareholder or shareholders jointly holding at least 1/20 of the total shares of the Company may request the Board of Directors to call and convene an Extraordinary GMS. The request, among other, must be made in writing and set out details of the matters to be discussed and the reasons thereof.
RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan. Semua keputusan RUPS diusahakan untuk diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 50% bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
The GMS can be held if attended by shareholders that represent over half of the total shares issued by the Company. The GMS seeks to arrive at a decision based on a consensus. In the event that a decision cannot be reached through a consensus, decisions will be taken based on affirmative vote of more than 50% of the shares with voting rights represented at the GMS.
Persyaratan kuorum dan pemungutan suara RUPS yang berbeda dan lebih ketat berlaku dalam hal RUPS menentukan hal-hal penting tertentu, seperti untuk menyetujui penggabungan, dan/atau peleburan Perusahaan. Ketentuan mengenai hal ini dan mengenai RUPS diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
A different and more rigorous quorum and voting requirement applies in the event that the GMS aims to make decisions on certain important matters, such as approving a merger and/or consolidation of the Company. Provisions regarding this particular matter and regarding the GMS are set out in the Company’s Articles of Association.
Pada tahun 2014 Astra menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS, yakni RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2014 dengan tingkat kehadiran 84,34%. Hasil-hasil keputusan rapat secara lengkap kemudian dipublikasikan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post pada tanggal 30 April 2014 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. RUPS Tahunan tersebut pada prinsipnya menyetujui hal-hal sebagai berikut.
In 2014, Astra held 1 one GMS, the Annual GMS, on 29 April 2014, with a level of attendance at 84.34%. Resolutions of the meeting were published in full in newspapers Bisnis Indonesia and The Jakarta Post on 30 April 2014 as stipulated by applicable regulations. The Annual GMS mainly decided the following matters:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Keputusan 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk tahun buku 2013 termasuk mengesahkan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan, serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku 2013 2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 sebesar Rp 19.416.567.798.902 sebagai berikut: a. Sebesar Rp 8.744.447.478.240 dibagikan sebagai dividen tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 64 setiap saham yang telah dibayarkan pada 31 Oktober 2013, sehingga sisanya sebesar Rp 152,- setiap saham yang akan dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2014; b. Sisanya sebesar Rp 10.672.120.320.662 dibukukan sebagai laba ditahan Perusahaan 3. a. Mengangkat dan menyetujui susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut: Presiden Komisaris -- Budi Setiadharma Komisaris Independen -- Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat -- Erry Firmansyah -- Hisayuki Inoue -- Sidharta Utama Komisaris -- Anthony John Liddell Nightingale -- Benjamin William Keswick -- Mark Spencer Greenberg -- Chiew Sin Cheok -- Jonathan Chang -- David Alexander Newbigging Presiden Direktur -- Prijono Sugiarto Direktur -- Gunawan Geniusahardja -- Djoko Pranoto -- Widya Wiryawan -- Sudirman Maman Rusdi -- Simon Collier Dixon -- Johannes Loman -- Suparno Djasmin -- Bambang Widjanarko Santoso
Resolutions 1. Approved the Annual Report for fiscal year 2013, including to ratify the Board of Commissioners’ oversight report and to ratify the Company’s Consolidated Financial Statements for fiscal year 2013. 2. Approved the following appropriation of the company’s net profit of fiscal year ended at 31 December 2013 amounting to Rp 19,416,567,798,902: a. A total of Rp 8,744,447,478,240 to be distributed as cash dividend or Rp 216 per share, taking into account interim dividend in the amount of Rp 64 per share paid on 31 October 2013 and therefore the remaining of Rp 152 per share will be paid on 12 June 2014; b. The remaining amount of Rp 10,672,120,320,662 is recorded as retained earnings.
ppointed and approved the composition of the 3. a. A Board of Directors and Board of Commissioners as follows: President Commissioner -- Budi Setiadharma Independent Commissioner -- Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat -- Erry Firmansyah -- Hisayuki Inoue -- Sidharta Utama Commissioner -- Anthony John Liddell Nightingale -- Benjamin William Keswick -- Mark Spencer Greenberg -- Chiew Sin Cheok -- Jonathan Chang -- David Alexander Newbigging President Director -- Prijono Sugiarto Director -- Gunawan Geniusahardja -- Djoko Pranoto -- Widya Wiryawan -- Sudirman M. Rusdi -- Simon Collier Dixon -- Johannes Loman -- Suparno Djasmin -- Bambang Widjanarko Santoso
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
263
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
b. i Authorized the Company’s Board of Commissioners b. i. Memberikan wewenang kepada Dewan to determine the salary and benefits of the Komisaris Perusahaan untuk menetapkan gaji Company’s Board of Directors by taking into dan tunjangan anggota Direksi Perusahaan, account the view of from the Company’s dengan memperhatikan pendapat dari Remuneration and Nomination Committee. Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan ii. Stipulated the total maximum amount of ii. Menetapkan untuk seluruh anggota Dewan honorarium for members of the Board of Komisaris Perusahaan, pemberian honorarium Commissioners, which set at Rp 1.1 billion gross maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar gross per per month and to be paid 13 times over the bulan yang dibayarkan sebanyak 13 kali dalam course of one year. This decision is effective as of satu tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 1 (one) May 2014 (two thousand and fourteen) (satu) Mei 2014 (dua ribu empat belas) hingga until the closing of Annual General Meeting of penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Shareholders in 2015 (two thousand and fifteen). Tahunan tahun 2015 (dua ribu lima belas) Further, to authorize the President Commissioner dan memberikan wewenang kepada Presiden to determine the distribution of said honorarium Komisaris untuk menetapkan pembagian among members of the Company’s Board of jumlah honorarium tersebut diantara para Commissioners with due observance to the view anggota Dewan Komisaris Perusahaan, dengan of the Company’s Remuneration and Nomination memperhatikan pendapat dari Komite Committee. Remunerasi dan Nominasi Perusahaan. 4. Memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan 4. Authorized the Company’s Board of Directors to: a. Appoint one of the public accountant firms in untuk: Indonesia that is affiliated with one of big four a. Menunjuk salah satu kantor akuntan publik di international public accountant firms and registered Indonesia, yang terafiliasi dengan salah satu dari with OJK to conduct financial audit on the Company’s empat besar kantor akuntan publik internasional financial statements for fiscal year 2014. dan terdaftar di OJK, untuk melakukan audit b. Stipulate the amount of honorarium and other terms Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun related to the appointment of the public accountant buku 2014 firm. b. Menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut. Keputusan RUPS yang perlu ditindaklanjuti telah dilaksanakan oleh manajemen Perusahaan, termasuk pembagian dividen saham yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2014.
264
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
The Company’s management has taken measures on resolutions of the GMS that require follow-up steps, including distribution of dividends on 12 June 2014.
Keep Progressing Forward
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas mengawasi Direksi dalam menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan, dan mengelola Perusahaan. Dewan Komisaris juga bertugas memberikan nasehat dan rekomendasi kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan.
The Board of Commissioners’ duty covers the supervision of the Board of Directors in determining the Company’s management policies, and in managing the Company. The Board of Commissioners also provides advice and recommendations to the Board of Directors in matters concerning the Company’s management.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perusahaan antara lain adalah: • Melakukan pengawasan atas pengelolaan risiko usaha Perusahaan; • Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usaha; dan • Memberikan tanggapan, rekomendasi dan juga persetujuan, jika diperlukan, terhadap usulan dan rencana yang diajukan Direksi untuk melaksanakan strategi dan rencana pengembangan Perusahaan.
In general, the duties and responsibilities of the Board of Commissioners are, inter alia: • Monitoring the Company’s risk management; • Monitoring the implementation of GCG principles in the business activities; • Providing feedback, recommendations and approval, if needed, on the Board of Directors’ proposals pertaining to the Company’s business development strategy and plans.
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan didasari itikad baik, kehati-hatian dan tanggung jawab serta sesuai kewenangan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
The Board of Commissioners carries out its duties in good faith, with care and responsibility, and within the scope of its authority as stipulated in the Company’s Articles of Association, applicable laws and regulations, and the principles of good governance.
Dewan Komisaris merupakan suatu majelis, dimana setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri. Presiden Komisaris bertugas mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners acts as a council where each member cannot act individually. The President Commissioner has the responsibility of coordinating the various activities of the Board of Commissioners.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
265
Dewan Komisaris Board of Commissioners
266
Ketentuan Komisaris Independen
Requirements for the Independent Commissioner
Peraturan OJK mensyaratkan jumlah minimal Komisaris Independen perusahaan publik sebesar 30% dari seluruh anggota Dewan Komisaris.
The OJK Regulation requires that the number of Independent Commissioners of a public listed company must at least be 30% from the total members of the Board of Commissioners.
Keberadaaan Komisaris Independen di Perusahaan dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dengan memperhatikan berbagai kepentingan para pemangku kepentingan.
The presence of Independent Commissioners in the Company is expected to promote a fair and objective work environment with due observance to the interests of the various stakeholders
Struktur dan Komposisi Dewan Komisaris
Structure and Composition of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 11 (sebelas) anggota, dimana 4 (empat) diantaranya adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perusahaan telah memenuhi ketentuan independensi sebagaimana diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai berikut: • Berasal dari luar Perusahaan; • Tidak mempunyai saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung; • Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perusahaan; dan • Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
The Company’s Board of Commissioners consists of 11 members, including four Independent Commissioners. The Company’s Independent Commissioners have satisfied the following requirements concerning their independence as stipulated by the Financial Services Authority (OJK): • Appointed from person outside of the Company; • Do not own any of the Company’s shares, directly or indirectly; • Have no affiliation with the Company, the Board of Commissioners, the Board of Directors or the Company’s main shareholder; • Are not engaged in a business that is directly or indirectly related to the Company’s business activities.
Dalam RUPS Tahunan 2014 terdapat agenda perubahan susunan Dewan Komisaris. Sehingga, komposisi Dewan Komisaris berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2014 sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris No. 86, tanggal 29 April 2014, yakni:
One of the agenda items of the Annual GMS 2014 was the change in the composition of the Board of Commissioners. Pursuant to the resolutions of Annual GMS 2014 and stated in Notarial Deed No. 86 dated 25 April 2014, the composition of the Board of Commissioners is as follows:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Nama Name
Budi Setiadharma Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Erry Firmansyah Hisayuki Inoue Sidharta Utama Anthony John Liddell Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang David Alexander Newbigging
Jabatan Position
Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Position
President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
Afiliasi dengan Pemegang Saham Utama Affiliated with Controlling Shareholders Director of Jardine Cycle & Carriage Director of Jardine Cycle & Carriage Director of Jardine Cycle & Carriage Director of Jardine Cycle & Carriage Managing Director of Jardine Cycle & Carriage
Masing-masing anggota Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris lainnya dan/ atau Direktur Perusahaan. Profil lengkap anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada uraian “Data Perusahaan”, sub-bab Profil Dewan Komisaris, halaman 68-73.
Members of the Board of Commissioners do not have familial relationship with any other Commissioners and/or Directors of the Company. The Profile of the members of the Board of Commissioners is presented in the Corporate Data section in the Board of Commissioners Profile subchapter, page 68-73.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Bergantung pada agenda rapat, Direksi dapat diundang untuk hadir dalam Rapat Dewan Komisaris.
In accordance with the Company’s policy, the Board of Commissioners meets regularly at least once every three months. Depending on the meeting agenda, if necessary the Board of Commissioners may invite the Board of Directors to attend the meeting.
Sesuai dengan kebijakan tersebut, sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 4 (empat) kali Rapat Dewan Komisaris dan menerbitkan 8 keputusan Dewan Komisaris melalui sirkuler.
Pursuant to the policy, in 2014 the Board of Commissioners held four meetings and issued eight circular resolutions.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
267
Dewan Komisaris Board of Commissioners
268
Anggota Direksi hadir dalam Rapat Dewan Komisaris tersebut sehubungan dengan agenda Performance Review.
The Board of Directors attended the Board of Commissioners meetings for matters concerning performance review.
Tingkat kehadiran rata-rata rapat Dewan Komisaris di tahun 2014 adalah sekitar 82%.
The average level of attendance of the Board of Commissioners throughout 2014 was 82%.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Board of Commissioners Duty Implementation
Di tahun 2014, Dewan Komisaris telah: 1. Melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan atas rencana kerja Perusahaan tahun 2014 yang telah disampaikan Direksi. 2. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja Perusahaan. 3. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan arahan kepada komite-komite yang berada di bawahnya atas laporan yang disampaikan oleh komite-komite tersebut. 4. Memberikan nasihat kepada Direksi mengenai isu-isu penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi Perusahaan.
In 2014, the Board of Commissioners has: 1. Reviewed and approved the Company’s work plans for 2014 submitted by the Board of Directors. 2. Periodically reviewed, recommended and provided advice to the Board of Directors regarding the Company performance. 3. Periodically reviewed and provided recommendations to committees under the Board of Commissioners in response to reports submitted by the committees. 4. Provided advice to the Board of Directors on significant issues that affect or potentially affect the Company.
Selain itu, Dewan Komisaris telah mengeluarkan keputusan Dewan Komisaris yang dilakukan melalui sirkuler antara lain sebagai berikut:
In addition, the circular resolutions that the Board of Commissioners has issued are, among others:
1. Memberi persetujuan atas pembagian dividen interim Perusahaan tahun 2014; 2. Memberi persetujuan atas rancangan pengambilalihan saham PT Asuransi Astra Buana di PT Samadista Karya; 3. Memberi persetujuan atas penerimaan fasilitas kredit revolving dari Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd.
1. Approved the Company’s 2014 interim dividend payout; 2. Approved the plan to acquire shares of PT Asuransi Astra Buana in PT Samadista Karya; 3. Approved the revolving credit facility from Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.
Pelatihan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Training
Guna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Dewan Komisaris, para anggota Dewan Komisaris juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri.
To support the performance of duties and responsibilities by the Board of Commissioners, members of the Board of Commissioners attended seminars and training programs held both in the country and overseas.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Direksi
Board of Directors
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Direksi bertanggung jawab untuk memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan. Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik, hati-hati dan penuh tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
The Board of Directors has the responsibility to lead and manage the Company in the interest of the Company. The Board of Directors must perform its duties in good faith, with care and responsibility, with due observance to the Company’s Articles of Association, prevailing laws and regulations, and GCG principles.
Tugas Direksi secara kolektif antara lain: • Menyusun visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan, serta rencana strategis Perusahaan dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (business plan); • Menetapkan struktur organisasi Perusahaan lengkap dengan rincian tugas setiap divisi dan unit usaha; • Mengelola sumber daya yang dimiliki Perusahaan secara efektif dan efisien; • Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perusahaan; dan • Memperhatikan kepentingan dari pemangku kepentingan Perusahaan.
Collectively, the Board of Directors is among others responsible for: • Formulating the vision, mission and values of the Company as well as the Company’s strategic plan in the form of corporate and business plans; • Establishing the Company’s organizational structure complete with job description of each division and business unit; • Effectively and efficiently managing the Company’s human resources; • Establishing the Company’s internal control and risk management system; • Observing the interests of the Company’s stakeholders.
Komposisi Direksi
Composition of the Board of Directors
Sebagaimana diputuskan dalam RUPS Tahunan tanggal 29 April 2014 dan ditetapkan dalam Akta Notaris No. No. 86, tanggal 29 April 2014, Direksi terdiri dari 9 (sembilan) orang Direktur, dengan susunan anggota Direksi sebagai berikut:
As stipulated in the Annual GMS held on 29 April 2014 and stated in the Notarial Deed No. 86 dated 29 April 2014, the Board of Directors consists of nine Directors with the following composition:
Nama Name Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Djoko Pranoto Widya Wiryawan Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Johannes Loman Suparno Djasmin Bambang Widjanarko Santoso
Keep Progressing Forward
Jabatan
Position
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
President Director Director Director Director Director Director Director Director Director
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
269
Direksi Board of Directors
270
Sesuai dengan praktek-praktek GCG dan untuk memastikan independensi pengambilan keputusan, masing-masing anggota Direksi Perusahaan tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Direksi lainnya dan/atau Komisaris.
In accordance with GCG practices and to ensure independent decision-making, members of the Board of Directors do not have familial relationships with other members of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners.
Selanjutnya profil para anggota Direksi dapat dilihat di uraian Data Perusahaan pada subbagian Profil Direksi di halaman 74-78 Laporan Tahunan ini.
Profiles of the members of the Board of Directors is presented in the Corporate Data section in Board of Directors profile subchapter in page 74-78 of this Annual Report.
Rapat dan Kehadiran Rapat Direksi
Board of Directors Meeting and Attendance
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat Direksi diadakan rata-rata 4 (empat) kali sebulan dan dapat diselenggarakan rapat tambahan bila dirasakan perlu oleh anggota Direksi. Sepanjang tahun 2014, Direksi telah mengadakan rapat 30 kali dan menerbitkan 2 keputusan Direksi melalui sirkuler.
Pursuant to the Company’s policies, the meeting of the Board of Directors are held on average four times every month. Additional meetings can be held if deemed necessary by the Board of Directors. In 2014, the Board of Directors held 30 meetings and issued two circular resolutions.
Adapun tingkat kehadiran rata-rata rapat Direksi di tahun 2014 adalah 87%.
The average level of attendance at Board of Directors meetings throughout 2014 was 87%.
Pelatihan Direksi
Board of Directors Training
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kompetensi para anggota Direksi guna mendukung pelaksanaan tugas pengelolaan Perusahaan yang menjadi tanggung jawab utamanya, Direksi mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri. Para Direktur juga menyelenggarakan kegiatan ceramah atau diskusi sebagai sarana untuk berbagi ilmu dan pengetahuan dengan masyarakat.
To enhance the capacity and develop the competencies of the Board of Directors in performing their main duties to manage the Company, members of the Board of Directors attend various seminars, workshops, conferences and talk shows organized in the country and overseas. The Board of Directors also delivers lectures and attends discussions to share their knowledge with others.
Kegiatan peningkatan kompetensi yang diikuti Direktur Perusahaan sepanjang tahun 2014, antara lain:
Programs participated by the Company’s Directors in 2014 among others were:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Direksi Board of Directors
Tanggal Date 21-25 Januari 2014
Topik Topics
Tempat Location
World Economic Forum - Switzerland
Switzerland
CEO Roundtable by Fortune Most Admired Companies 2014 - Jakarta “Welcoming the New Leadership with a Strong Pilot”
Indonesia
23 April 2014
Astra being The World Class Company by Tunas Group (Speaker)Jakarta
Indonesia
18 Juli 2014
Seminar Ekonomi Makro - Astra International
Indonesia
8 Oktober 2014
Kuliah Umum MPKP UI – Universitas Indonesia
22 Oktober 2014
Leadership Summit by Indika Energy Group (speaker) - Jakarta
Indonesia
28-30 Oktober 2014
Forbes CEO Conference
Singapore
1 April 2014
PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS PERFORMANCE ASSESSMENT
Perusahaan melakukan pengukuran pencapaian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi secara periodik setiap tahunnya melalui proses penilaian terstruktur.
The Company assesses the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors periodically every year through a structured assessment process.
Indikator Kinerja Dewan Komisaris
Board of Commissioners Performance Indicator
Kriteria untuk proses penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya Perusahaan serta pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan pencapaian tujuan Perusahaan. Penilaian juga mencakup evaluasi terhadap pelaksanaan tugas khusus yang telah diberikan sesuai Anggaran Dasar dan/atau berdasarkan keputusan RUPS.
The criteria to assess the performance of the Board of Commissioners is the exercise of duties of the Board of Commissioners in monitoring management policies and management practices of the Company and in providing advice to the Board of Directors in the interest of achieving the Company’s goals. Assessment also includes evaluation of the performance of specific duties mandated by the Company’s Articles of Association and/or GMS resolutions.
Indikator Kinerja Direksi
Board of Directors Performance Indicator
Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup: • Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar Perusahaan; • Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan 2014; dan • Pencapaian realisasi dari rencana kerja.
The Board of Directors assessment criteria include: • The performance of duties and responsibilities of the Board of Directors in accordance with the Articles of Association; • The implementation of the Annual GMS 2014 resolutions; • Realization of work plans.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
271
Direksi Board of Directors
272
Pihak Pelaksana Penilaian Kinerja
Assessor
Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan melalui RUPS, sedangkan penilaian terhadap kinerja Direksi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator kinerja Direksi yang telah ditetapkan sebelumnya dan disetujui bersama.
Assessment of the performance of the Board of Commissioners is done through GMS, while the performance of the Board of Directors is assessed by the Board of Commissioners and GMS. In evaluating the performance of the Board of Directors, the Board of Commissioners refers to the Board of Directors’ performance indicators that have been previously established and agreed.
Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja untuk periode 2014 dalam RUPS Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2015.
The Board of Commissioners and the Board of Directors will collectively be accountable for the implementation of duties and achievements in 2014 during the Annual GMS that will be held in 2015.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
Prosedur Penetapan Remunerasi
Procedure to Determine the Remuneration
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan lingkup dan tanggung jawab pekerjaan serta standar domestik dan regional yang berlaku saat ini. Secara garis besar, proses diawali dengan penyusunan rekomendasi serta usulan kepada Dewan Komisaris terkait remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris, usulan remunerasi tersebut diajukan ke RUPS untuk dimintakan persetujuan.
Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors is determined based on the scope and responsibilities of their tasks as well as the prevailing domestic and regional standards. Broadly, the procedure begins with recommendations and suggestions administered by the Remuneration and Nomination Committee to the Board of Commissioners concerning the remuneration for both the Board of Commissioners and Board of Directors. Following review by the Board of Commissioners, the recommendations are then submitted to the AGMS for approval.
RUPS Tahunan dapat juga memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi Direksi dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
The Annual GMS may also authorize the Board of Commissioners to determine the amount of remuneration for the Board of Directors, by taking into account recommendations from the Remuneration and Nomination Committee.
Selanjutnya penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada hasil keputusan RUPS Tahunan.
The decision on remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors refers to the resolution of the Annual GMS.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Direksi Board of Directors
Penetapan remunerasi di setiap level dalam organisasi Perusahaan dirancang untuk memberikan penghargaan sesuai dengan jabatannya dan mendorong mereka mencapai kinerja yang terbaik.
At every level of the Company’s organization, remuneration is designed as a reward in accordance with each individual’s position and as motivation for each individual to achieve the best level of performance.
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Remuneration Structure
Struktur remunerasi untuk periode tahun buku 2014/2015 bagi Dewan Komisaris mengacu pada hasil keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 April 2014 yaitu pemberian kepada semua anggota Dewan Komisaris honorarium yang keseluruhan maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar bruto per bulan yang dibayarkan sebanyak 13 (tiga belas) kali dalam 1 (satu) tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 Mei 2014. RUPS melimpahkan wewenang kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium tersebut di antara para anggota Dewan Komisaris Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan.
The remuneration structure for fiscal year 2014/2015 of the Board of Commissioners refers to the resolution of Annual GMS on 29 April 2014, in which all members of the Board of Commissioners received an honorarium of a total maximum amount of Rp 1.1 billion gross per month, paid 13 times in one year, starting 1 May 2014. The GMS authorized the President Commissioner to determine the distribution of the honorarium among members of the Company’s Board of Commissioners with consideration to the view of the Company’s Remuneration and Nomination Committee.
Komponen penghasilan Dewan Komisaris terdiri dari honorarium dan tunjangan lainnya.
The income of the Board of Commissioners consists of honorarium, and other allowances.
Struktur Remunerasi Direksi
Board of Directors Remuneration Structure
Untuk tahun 2014, jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Astra dan 136 anak perusahaan yang terkonsolidasi (2014: 258 orang, 2013: 245 orang) adalah sebesar Rp 1.100 miliar (2013: Rp 983 miliar) yang terdiri dari imbalan kerja jangka pendek, pasca-kerja dan imbalan jangka panjang lainnya.
In 2014, the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors of Astra and 136 consolidated subsidiaries (2014: 258 people, 2013: 245 people) was Rp 1,100 billion (2013: Rp 983 billion). The remuneration consisted of short-term remuneration, postemployment benefits and other long-term benefits.
Komponen penghasilan Direksi, terdiri dari gaji, tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja.
The income of the Board of Directors consists of salary, allowances, facilities and performance bonuses and incentives.
OPSI SAHAM
STOCK OPTION
Pada tahun pelaporan, Perusahaan tidak menyelenggarakan program opsi saham bagi manajemen Perseroan.
The Company did not hold a stock option program for the Company’s management in 2014.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
273
Direksi Board of Directors
274
KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS SHARE OWNERSHIP
Hingga akhir tahun 2014, terdapat 2 (dua) Komisaris Perusahaan, yaitu Budi Setiadharma (Presiden Komisaris) dan Anthony J.L. Nightingale yang memiliki saham PT Astra International Tbk yaitu masing-masing sebesar 0,01 dan 0,02%. Sedangkan anggota Direksi yang memiliki saham PT Astra International Tbk adalah Suparno Djasmin sebesar kurang dari 0,0001%. Kepemilikan dalam jumlah ini dianggap tidak menimbulkan benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas pengawasan demi kepentingan Perusahaan.
As of the end of 2014, there are two members of the Board of Commissioners, namely Budi Setiadharma (President Commissioner) and Anthony J.L. Nightingale, with ownership of PT Astra International Tbk shares at 0.01% and 0.02%, respectively. Among the members of Board of Directors with ownership of PT Astra International Tbk shares is Suparno Djasmin less than 0.0001%. The amount of ownerships is within the limit so as not to lead to conflict of interest in the performance of duties for the Company.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Dalam RUPS Tahunan Perusahaan, Direksi merekomendasikan jumlah dividen yang akan dibagikan dengan mempertimbangkan kinerja Perusahaan tahun berjalan, pergerakan pertumbuhan Perusahaan dan imbal hasil menarik yang sewajarnya diterima para pemegang saham Perusahaan, serta saldo laba Perusahaan yang positif.
In Annual GMS, the Board of Directors proposes the amount of dividend payout based on the Company’s performance during the year, the Company growth trend, the level of return that will be attractive and is appropriate for the shareholders of the Company, as well as positive earnings of the Company.
Distribusi dividen dapat dilakukan melalui pembayaran dividen interim kepada pemegang saham sesuai usulan Direksi yang telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris, disusul dengan pembayaran dividen final setelah memperoleh persetujuan RUPS Tahunan.
The dividend payout may consist of interim dividend paid to the shareholders in accordance with the proposal submitted by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners, followed by final dividend payout upon approval by the Annual GMS.
Dalam RUPS Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 29 April 2014 telah diputuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp 8,7 triliun dibagikan sebagai dividen tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 64 setiap saham, sehingga sisanya sebesar Rp 152 setiap saham; dengan rasio pembayaran dividen sebesar 45%. Pada tahun 2013, Perusahaan telah membagikan dividen sebesar Rp 8,7 triliun atau Rp 216 per saham dan rasio pembayaran dividen sebesar 45%.
The Company’s Annual GMS held on 29 April 2014 resolved cash dividends of Rp 8.7 trillion, or Rp 216 per share, which was paid as interim dividends at Rp 64 per share and the remaining Rp 152 per share with a payout ratio of 45%. In 2013, the Company paid dividends of Rp 8.7 trillion or Rp 216 per share, reflecting a dividend payout ratio of 45%.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Komite-Komite Dewan Komisaris
Board of Commissioners Committees
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Fungsi utama Komite Audit ialah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya terhadap proses penyampaian laporan keuangan, audit, manajemen risiko dan kepatuhan terhadap hukum serta peraturan yang berlaku.
The Audit Committee is established by and responsible to the Board of Commissioners. The committee’s main task is to assist the Board of Commissioners in carrying out its oversight function in terms of financial reporting, audit, risk management and compliance with prevailing laws and regulations.
Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, Komite Audit berpedoman kepada Piagam (Charter) Komite Audit yang mengacu kepada peraturan OJK yang berlaku dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
The Audit Committee’s duties, authority and responsibilities refer to the Audit Committee Charter, which was based on the applicable OJK regulations and has been approved by the Board of Commissioners.
Peran dan Tanggung Jawab
Roles and Responsibilities
Sesuai dengan Piagam Komite Audit, peran dan tanggung jawab Komite Audit antara lain meliputi:
The roles and responsibilities of the Audit Committee are in compliance with the Audit Committee Charter, they are:
Peran Komite Audit memberikan pengawasan atas hal-hal berikut: • Keuangan – kredibilitas dan obyektivitas laporan keuangan Perusahan yang akan diterbitkan untuk pihak eksternal dan regulator, termasuk penindaklanjutan keluhan dan/atau catatan ketidakwajaran terhadap laporan selama periode pengkajian Komite Audit; • Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal – kecukupan proses untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko keuangan dan bisnis; • Kegiatan Pengendalian – rencana dan hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Group Risk Advisory, Group Internal Audit, dan Auditor Eksternal untuk menilai apakah risiko utama telah dicakup dan dievaluasi secara memadai didalam pelaksanaan tugas mereka; • Objektivitas dan Independensi – objektivitas dan independnsi Auditor Internal dan Eksternal; • Aspek hukum – proses dan pelaporan kasus hukum signifikan yang ada di lingkungan Grup Astra; dan • Kepatuhan terhadap peraturan perundangan terkait serta Kode Etik Perusahaan.
Roles The Audit Committee will provide oversight over the following matters: • Financial – credibility and objectivity of the Company’s financial statement that will be issued to external parties and regulatory bodies, including follow-up of any complaints and/or impropriety noted against said reports during the normal course of the Audit Committee’s review; • Risk Management and Internal Control – adequacy of processes to identify and mitigate financial and business risks; • Assurance Activities – plans and results of activities conducted by the Group Risk Advisory, Group Internal Audit and External Auditor to assess whether key risks are appropriately covered and evaluated in the performance of their work; • Objectivity and Independence – objectivity and independence of the Internal and External Auditor; • Legal – progress and reporting of significant legal cases within the Astra Group; and • Compliance with relevant laws and regulations and the Company’s Code of Conduct and Ethics.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
275
Komite-Komite Dewan Komisaris Board of Commissioners Committees
Tanggung Jawab Komite Audit memiliki tanggung jawab pelaporan yang mencakup: • Laporan tertulis kepada Dewan Komisaris sedikitnya satu kali setiap kuartal yang berisi rincian kegiatan Komite Audit, menyediakan rekomendasi untuk tindak lanjut, dan memaparkan hal-hal signifikan yang perlu diketahui oleh Dewan Komisaris; • Memberikan rekomendasi untuk Dewan Komisaris mengenai penunjukan terkait Audit Eksternal dengan mempertimbangkan cakupan pekerjaan dan independensi. Komite Audit juga akan mengkaji honor audit yang diajukan oleh manajemen dan mengemukakan temuan ketidakwajaran apapun kepada Dewan Komisaris; • Menentukan apakah Direksi telah mengambil langkah-langkah yang tepat terkait isu-isu yang dijabarkan dalam laporan Komite Audit sebelumnya, dan melaporkan kegagalan signifikan dari pihak terkait untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut kepada Dewan Komisaris; dan • Menyiapkan laporan untuk disertakan ke dalam Laporan Tahunan berisi rincian kegiatan Komite Audit yang, jika diperlukan, mengungkap antara lain mengenai: · Pelanggaran signifikan terhadap peraturan perundangan yang berlaku; · Kesalahan berat atau pengungkapan yang tidak wajar dari pernyataan keuangan; · Ketidakcukupan sistem manajemen risiko atau pengendalian internal; · Kurang memadai independensi Auditor Eksternal atau Internal; · Perbedaan pendapat yang signifikan antara Manajemen dan Audit Eksternal; · Hal-hal terkait potensi signifikan konflik kepentingan yang diidentifikasi oleh Komite Audit selama periode pengkajiannya; dan · Penyediaan Laporan Khusus kepada Dewan Komisaris sebagaimana diminta.
276
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Responsibilities Reporting responsibilities of the Audit Committee will comprise of: • Providing the Board of Commissioners with a written report a least once a quarter setting out details of the activities of the Audit Committee, providing recommendations for follow up, and detailing significant matters that need to be brought to the attention of the Board of Commissioners; • Provide recommendation to the Board of Commissioners on the External Audit appointment with regard to related scope of work and independency. The Audit Committee will also review the external audit fees proposed by management and highlight any anomalies to the Board of Commissioners; • Determine if appropriate actions have been taken by the Board of Directors regarding matters raised in previous reports of the Audit Committee, and reporting any significant failure by relevant parties’ to follow up on such actions to the Board of Commissioners; and • Preparing a report for inclusion in the Annual Report detailing the activities of the Audit Committee, which, amongst other things, should include where applicable: · Significant violations against applicable laws and regulations; · Material mistakes or inappropriate disclosures in the financial statements; · Inadequacies in the system of risk management or internal controls; · Lack of independence from the External or Internal Auditors; · Significant disagreement noted between Management and External Audit; · Any potentially significant conflict of interest issues noted by the Audit Committee during the normal course of its review; and · Provision of Special Reports to the Board of Commissioners as required.
Keep Progressing Forward
Komite-Komite Dewan Komisaris Board of Commissioners Committees
Masa Jabatan Komite Audit
Audit Committee Term of Office
Pengangkatan anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris tahun 2014. Masa jabatan Komite Audit berlaku efektif sejak 29 April 2014 sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan 2016.
The Board of Commissioners appoints members of the Audit Committee based on the Board of Commissioners Circular Resolution 2014. The Audit Committee’s term of office is effective from 29 April 2014 until the closing of the Annual GMS 2016.
Independensi Komite Audit
Audit Committee Independence
Seluruh Anggota Komite Audit merupakan para profesional dibidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan dibidang keuangan.
All members of the Audit Committee are professionals in their respective fields. They are selected based on, among other things, their integrity, competence, experience and financial expertise.
Keanggotaan Komite Audit wajib memenuhi persyaratan independensi yang diatur oleh OJK.
Members of the Audit Committee must meet the requirement of independence as regulated by OJK.
Untuk memastikan independensi pelaksanaan tugas dan rekomendasi, Anggota Komite Audit Perseroan merupakan para profesional dibidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan dibidang keuangan serta wajib memenuhi peraturan yang diatur oleh OJK. To ensure independence in the performance of its duties and in providing recommendations, members of the Company’s Audit Committee are professionals. They are selected based on, among others things, integrity, competence, experience, financial expertise and OJK requirements.
Komposisi Komite Audit
Audit Committee Composition
Pada tahun 2014, keanggotaan Komite Audit mencakup empat (4) orang anggota, yaitu satu (1) Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua dan dua (2) anggota independen, serta ditambah satu (1) anggota khusus yang tidak memiliki hak suara.
In 2014, the Audit Committee comprises four members: one Independent Commissioner as Head of Committee, two independent members and one special member without voting rights.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
277
Komite-Komite Dewan Komisaris Board of Commissioners Committees
Komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:
The Audit Committee composition is as follows:
Nama Name Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Inget Sembiring Harry Wiguna Chiew Sin Cheok*
Jabatan
Position
Ketua Anggota Anggota Anggota
Chairman Member Member Member
* Anggota yang tidak memiliki suara / member without voting rights
Adapun profil para anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan, di halaman 76 Laporan Tahunan ini.
Profiles of Audit Committee members can be perused in the Corporate Data section on page 76 of this Annual Report.
Rapat dan Kehadiran Rapat Komite Audit
Audit Committee Meetings and Meeting Attendance
Sesuai ketentuan dalam Piagam Komite Audit, Komite wajib melaksanakan rapat rutin sebanyak satu kali dalam setiap kuartal dan rapat tambahan jika diperlukan. Komite juga dapat menyelenggarakan rapat khusus guna melaksanakan pembahasan masalah tertentu.
Pursuant to the Audit Committee Charter, the Committee is required to convene at least once every quarter, and to hold additional meetings as needed. The Audit Committee may also hold special meetings to discuss certain matters.
Sepanjang tahun 2014, Komite Audit Perseroan telah melaksanakan 7 kali rapat. Tingkat kehadiran rata-rata anggota dalam rapat Komite Audit sepanjang tahun 2014 adalah 97%.
In 2014, the Audit Committee held seven meetings. The average meeting attendance rate of Audit Committee members in 2014 was 97%.
Program dan Pelaksanaan Program Kerja
Work Program and Implementation
Selama tahun 2014 Komite Audit telah melaksanakan berbagai program kerja, meliputi: • Pengawasan atas laporan keuangan konsolidasian interim dan laporan keuangan konsolidasian tahunan 2014; • Pengawasan atas rencana kerja serta hasil/ temuan dari auditor eksternal; • Pengawasan atas rencana kerja dan hasil pelaporan Grup Internal Audit dan Risk Advisory; dan • Pengawasan atas pelaporan Divisi Legal atas kasus-kasus hukum. • Pengkajian terhadap Piagam Komite Audit. • Pengkajian terhadap laporan Konsultan Independen terkait dengan penilaian terhadap kegiatan Quality Assurance.
278
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
In 2014, the Audit Committee completed a number of work programs, including: • Supervision of interim consolidated financial statements and 2014 consolidated financial statements; • Supervision of work plans and results/findings of the external auditor; • Supervision of work plans and report from the Group Internal Audit and Risk Advisory; and • Supervision of reports from the Legal Division concerning legal cases. • Reviewed the Audit Committee Charter. • Reviewed a report from the Independent Consultant regarding the assessment of Quality Assurance activities.
Keep Progressing Forward
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Guna menunjang penerapan GCG, sesuai mandatnya Komite Audit membantu Dewan Komisaris dengan melakukan pengawasan yang independen terhadap aspek laporan kondisi keuangan, audit internal, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang material, kasus hukum yang signifikan serta audit eksternal.
To support the implementation of GCG pursuant to its mandate, the Audit Committee assists the Board of Commissioners by carrying out independent oversight of financial reporting, internal audit, risk management, compliance with material laws and regulations, significant legal cases and external audit.
Fungsi pengendalian internal dan pelaporan keuangan konsolidasi Perusahaan merupakan tanggung jawab manajemen. Pihak audit eksternal bertanggung jawab atas proses audit terhadap laporan keuangan tahunan konsolidasi Perusahaan sesuai dengan standar akuntasi yang berlaku umum dan memastikan bahwa laporan keuangan telah menyajikan hasil kinerja operasional dan posisi keuangan Perusahaan secara wajar. Komite Audit melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap proses-proses tersebut sesuai dengan Piagam Komite Audit.
Internal control and the Company’s consolidated financial statements are the responsibility of the management, while the external auditor is responsible for the audit of the Company’s annual consolidated financial statements, presented in accordance with prevailing accounting standards, and to ensure that the statements include operational performance and the Company’s financial position are fairly presented. As mandated in the Audit Committee Charter, the Audit Committee oversees and supervises these processes.
Dalam rangka melakukan pengawasan, Komite Audit telah mengadakan tujuh kali pertemuan selama tahun 2014 dan melakukan kegiatankegiatan berikut: 1. Mengkaji dan membahas dengan pihak manajemen laporan keuangan konsolidasi Perusahaan secara triwulan. 2. Mengkaji dan membahas dengan unit audit internal terkait rencana dan kegiatan audit yang akan dilakukan. 3. Mengkaji temuan hasil audit yang signifikan dengan pihak audit internal dan eksternal; dan memantau proses pelaksanaan rekomendasi hasil audit. 4. Mengkaji dan membahas dengan pihak auditor eksternal terhadap Audit Service Plan dan hasil pemeriksaan audit akhir. 5. Mengkaji dan membahas rencana dan kegiatan serta memberikan pandangan tentang manajemen risiko Perusahaan. 6. Mengkaji dan membahas hal-hal terkait kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan hukum dan regulasi material yang berlaku. 7. Mengkaji dan membahas kasus-kasus hukum dan litigasi signifikan yang dihadapi Perusahaan.
In carrying out its oversight duties, the Audit Committee in 2014 held seven meetings and the following activities: 1. Reviewed and discussed the Company’s consolidated financial statements with the management every quarter. 2. Reviewed and discussed the audit plan and activities with the internal audit unit. 3. Reviewed significant audit findings with internal and external audits as well as monitored the implementation of audit recommendations. 4. Reviewed and discussed the Audit Service Plan as well as final audit outcome with the external auditor. 5. Reviewed and discussed the plans and activities of the Company’s risk management, and provided insight views. 6. Reviewed and discussed matters concerning the Company’s compliance with prevailing material laws and regulations. 7. Reviewed and discussed significant legal cases and litigations involving the Company.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
279
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Selain kegiatan-kegiatan di atas Komite Audit melakukan pertemuan informal dengan Kepala Grup Audit Internal untuk melakukan tindak lanjut dan pembahasan sesuai kebutuhan.
Aside from the above activities, the Audit Committee also held informal meetings with the Head of the Group Internal Audit for follow-up and discussion as needed.
Pada tahun 2014, sebanyak 1.181 proyek audit internal telah dilakukan diseluruh lingkungan Grup dengan sekitar 70% mendapatkan hasil penilaian efektif. Tindak lanjut atas hasil audit telah dijalankan dengan hasil memuaskan untuk keseluruhannya.
In 2014, 1,181 internal audit projects were completed at Group level and around 70% were found to be effective. All follow-up actions on audit findings have been implemented and were deemed satisfying.
Selain itu Komite Audit telah mengkaji laporan hasil penilaian dari Deloitte Konsultan Indonesia sebagai konsultan independen terkait dengan penilaian terhadap kegiatan Quality Assurance, dimana hasil dari penilaian menunjukkan bahwa kegiatan Quality Assurance telah memenuhi pedoman dari Institute of Internal Auditors (IIA).
The Audit Committee also reviewed a report from Deloitte Konsultan Indonesia as the Company’s independent consultant regarding assessment of Quality Assurance activities. The assessment concluded that existing Quality Assurance activities had complied with guidelines from the Institute of Internal Auditors (IIA).
Komite Audit telah mengkaji Piagam Komite Audit dan berpandangan bahw Piagam Komite Audit yang ada masih sesuai dengan peraturan yang berlaku.
The Audit Committee has reviewed the Audit Committee Charter and concluded that the existing Audit Committee Charter still conformed with the prevailing regulations.
Komite Audit telah mengkaji serta memberikan pandangan tentang laporan keuangan konsolidasi tahun 2014 beserta laporan audit eksternal. Komite Audit menyatakan apresiasi atas seluruh penjelasan dan tanggapan yang diberikan oleh pihak manajemen selama proses pengkajian tersebut.
The Audit Committee reviewed and provided insights into 2014 consolidated financial statements as well as reports from the external auditor. The Audit Committee appreciated all explanations and responses given by the management during the course of the review.
Jakarta, 1 Maret 2015 | 1 March 2015
280
Inget Sembiring
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodinigrat
Harry Wiguna
Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Ketua Komite Audit Chairman of Audit Committee
Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committees
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris perihal nominasi dan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Komite tersebut juga memberi saran terkait caloncalon yang akan ditunjuk sebagai Eksekutif Senior Perusahaan, serta merekomendasikan pembagian tugas anggota Direksi.
The duty of the Remuneration and Nomination Committee is to provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the nomination and remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Committee also provides recommendations concerning candidates of the Company’s senior executive positions as well as the distribution of responsibilities of the Board of Directors.
Masa Jabatan Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Term of Office
Masa jabatan Komite Remunerasi dan Nominasi berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan 2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perusahaan.
Based on the circular decision of the Company’s Board of Commissioners, the tenure of the Remuneration and Nomination Committee began on 1 May 2014 until the Company’s Annual GMS in 2016.
Kualifikasi Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Qualifications
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi seluruhnya merupakan para profesional di bidangnya masing-masing, antara lain berdasarkan: • integritas • kompetensi • pengalaman • pengetahuan di bidang keuangan
Members of the Remuneration and Nomination Committee are professionals of their respective fields and are appointed based on, among others factors: • integrity • competence • experience • knowledge in financial matters
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
281
Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committees
Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Composition
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari tiga (3) orang anggota, sebagai berikut:
The Remuneration and Nomination Committee consists of three members, as follows:
Nama Name Benjamin William Keswick David Alexander Newbigging Prijono Sugiarto
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Position
Ketua Anggota Anggota
Chairman Member Member
Remuneration and Nomination Committee Meeting
Sepanjang tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan 5 kali rapat, dengan persentasi kehadiran rata-rata anggota dalam rapat 100%.
In 2014, Remuneration and Nomination Committee held five meetings with an average attendance rate of 100%.
Pelaksanaan Tugas Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Duty Implementation
Selama tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah secara aktif memberikan masukan dan evaluasi kepada Dewan Komisaris melalui pelaksanaan kegiatan, antara lain: • Perencanaan staff • Penetapan remunerasi Direksi
282
Jabatan
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
In 2014, the Remuneration and Nomination Committee actively provided suggestions and evaluation to the Board of Commissioners concerning among others the following matters: • Staff planning • Remuneration for the Board of Directors
Keep Progressing Forward
Executive Committee Executive Committee
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Tugas dan tanggung jawab utama Executive Committee adalah melakukan kajian atas keputusan dan kebijakan bisnis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris, disamping hal-hal penting lainnya yang diajukan Direksi.
The main duty and responsibility of the Executive Committee is to review business decisions and policies that require the Board of Commissioners’ approval as well as other matters requested by the Board of Directors.
Masa Jabatan Executive Committee
Executive Committee Term of Office
Masa jabatan Executive Committee berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan 2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perusahaan.
Pursuant to the circular decision of the Company’s Board of Commissioners, the term of office of the Executive Committee commenced on 1 May 2014 until the closing of the Company’s Annual GMS in 2016.
Kualifikasi Executive Committee
Executive Committee Qualifications
Anggota Executive Committee seluruhnya merupakan para profesional di bidangnya masing-masing, berdasarkan antara lain: • integritas • kompetensi • pengalaman • pengetahuan di bidang keuangan.
All members of the Executive Committee are professionals in their respective fields. They are appointed with consideration to, among others factors: • integrity • competence • experience • knowledge in financial matters.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
283
Executive Committee Executive Committee
Komposisi Executive Committee
Executive Committee Composition
Personalia Executive Committee terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota sebagai berikut.
The Executive Committee consists of seven members, as follows:
Nama Name Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg David Alexander Newbigging Chiew Sin Cheok Budi Setiadharma Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon
Rapat dan Kehadiran Rapat Executive Committee
Position
Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Chairman Member Member Member Member Member Member
Executive Committee Meeting and Attendance
Rapat Executive Committee paling tidak diadakan sekali dalam sebulan. Rapat tambahan dapat diselenggerakan jika dibutuhkan. Selama tahun 2014, Executive Committee telah melaksanakan 13 kali rapat, dengan tingkat kehadiran rata-rata anggota dalam rapat 99%.
The Executive Committee meets at least once every month. Additional meetings may be held as deemed necessary. In 2014, the Executive Committee held 13 meetings with an average attendance rate of 99%.
Pelaksanaan Tugas Executive Committee
Executive Committee Duty Implementation
Selama tahun 2014, Executive Committee telah merealisasikan berbagai program kerja, sebagai berikut: • Memberikan konsultasi dan saran kepada Dewan Direksi atas keputusan strategis, arah organisasi untuk Grup serta hal-hal bisnis seperti perencanaan strategi, kebijakan, investasi serta pengelolaan risiko; • Mengkaji kinerja Grup serta segmen bisnisnya secara berkala.
284
Jabatan
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
During 2014, Executive Committee realized the following work programs: • Provided consultation and recommendations to the Board of Directors on strategic decisions, Group organizational directives and business matters, e.g. strategy planning, policy formulation, investment and risk management; • Reviewed the Group’s performance and the performance of its business segments periodically.
Keep Progressing Forward
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Sesuai ketentuan OJK, Perusahaan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bertugas membantu Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi dengan otoritas pasar modal, bursa dan publik secara luas. Sekretaris Perusahaan juga memberikan saran kepada Direksi mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perusahaan.
Pursuant to OJK regulations, the Company has a Corporate Secretary function that assists the Board of Directors in its communications with the capital market authority, the stock exchange and the public at large. The Corporate Secretary also provides recommendations to the Board of Directors concerning the implementation of GCG principles in the Company.
Selain menyampaikan laporan ke otoritas pasar modal, Sekretaris Perusahaan berkoordinasi dengan divisi lain Perusahaan, termasuk legal, dalam memberikan informasi kepada manajemen tentang perubahan dan perkembangan terkini peraturan pasar modal. Tugas lainnya adalah memastikan terlaksananya RUPS, Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris terlaksana dengan baik dan teratur serta memberikan informasi yang tepat waktu kepada para pemegang saham tentang kinerja Perusahaan.
Aside from administering reports to the capital market authority, the Corporate Secretary coordinates with other divisions in the Company including the legal division in order to provide the management with information on the latest changes and developments in capital market regulations. The Corporate Secretary also oversees the regular and proper implementation of GMS, the Board of Directors, and the Board of Commissioners meetings, as well as providing timely information to shareholders regarding the Company’s performance.
Astra memiliki Sekretaris Perusahaan yang bertugas membantu Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi dengan otoritas pasar modal, bursa dan publik secara luas serta memberikan saran mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang baik. Astra has a Corporate Secretary function that assists the Board of Directors in its communications with the capital market authority, the stock exchange and the public at large and provides recommendations to the Board of Directors concerning the implementation of GCG principles.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
285
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
286
Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Profile
Jabatan Sekretaris Perusahaan Astra dipegang oleh Gita Tiffany Boer yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan tanggal 26 Juni 2011.
The position of Corporate Secretary is held by Gita Tiffany Boer, who was appointed by virtue of the Board of Director’s decree dated 26 June 2011.
Gita Tiffany Boer
Gita Tiffany Boer
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 1 Juli 2011. Sebelumnya, beliau adalah partner pada kantor konsultan hukum Mochtar Karuwin Komar dan meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum, Universitas Indonesia pada tahun 1990 dan gelar LL.M dari Washington College of Law, American University di tahun 1993.
Appointed as the Corporate Secretary on 1 July 2011. Formerly a partner at Mochtar Karuwin Komar law firm, she earned a law degree from the Faculty of Law, University of Indonesia, in 1990 and an LL.M degree from Washington College of Law, American University, in 1993.
Kegiatan Sekretaris Perusahaan sepanjang Tahun 2014
Corporate Secretary Activities in 2012
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang 2014, antara lain: 1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 29 April 2014 2. Menyelenggarakan Rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan 3. Mengkoordinasikan dan melaksanakan program sosialisasi Astra Code of Conduct 4. Melakukan keterbukaan informasi terkait kegiatan korporasi Perusahaan termasuk pembagian dividen final dan dividen interim serta beberapa transaksi afiliasi.
In 2014, the Corporate Secretary organized a number of activities, including: 1. Annual GMS on 29 April 2014 2. Meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners 3. Coordination and implementation of the Astra Code of Conduct dissemination program 4. Information disclosure of the Company’s corporate actions, including the distribution of final and interim dividends and several affiliated transactions.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Komunikasi Perusahaan
Corporate Communication
Astra memanfaatkan berbagai media untuk menjalin komunikasi yang efektif dan luas baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. Informasi penting mengenai Perusahaan dipublikasikan antara lain dalam website perusahaan, laporan tahunan, laporan kuartalan, siaran pers, sedangkan informasi internal disebarluaskan melalui majalah karyawan dan surat edaran manajemen, selain juga melalui situs web perusahaan. Selanjutnya, Astra juga berupaya menjaring minat para pemangku kepentingan untuk memberikan pendapat, input dan masukan lainnya yang berguna bagi Perusahaan.
Astra utilizes various media to establish effective communications for both internal and external purposes. Important information concerning the Company is published through, among others, the company website, annual reports, quarterly reports and press releases, while internal information is disseminated through internal magazines and management circular letters in addition to company portals. Astra also seeks opinions, input and insight from stakeholders that might be useful for the Company.
Hubungan Investor
Investor Relations
Astra berkomitmen untuk menjalin hubungan yang transparan dengan pemegang saham, investor, serta pihak lain yang terkait dengan memperhatikan peraturan perundangan. Komunikasi yang terbuka menjadi jalan bagi penyampaian informasi secara wajar dan konsisten yang membantu investor mengambil keputusan dan mengalokasikan modalnya secara tepat. Berlandaskan prinsip GCG, Divisi Hubungan Investor (Investor Relations/IR) Astra membangun interaksi yang kredibel dengan komunitas pasar modal.
Astra is committed to maintaining transparency with shareholders, investors and other related parties with due observance to the prevailing regulations. Open communication is the key to fair and consistent information dissemination, which helps investors to make decisions and appropriate investment choices. Founded upon good corporate governance (GCG) principles, Astra’s Investor Relations (IR) Division establishes credible relationships with the capital market community.
Divisi IR setiap tahun merilis laporan tahunan yang mengupas tinjauan bisnis dan laporan keuangan Astra pada tahun yang bersangkutan. Selain itu, Astra juga mempublikasikan laporan keuangan dan siaran pers setiap kuartal. Siaran pers juga dilakukan jika ada tindakan korporasi tertentu, seperti kegiatan akuisisi atau divestasi yang signifikan atau pembentukan usaha patungan. Astra juga menggunakan situs web untuk berhubungan dengan pihak eksternal. Situs web milik Astra memuat berbagai macam informasi yang signifikan bagi investor dan calon investor, yaitu: siaran pers, laporan tahunan, harga saham, business update kuartalan hingga informasi bagi pemegang saham. Pada situs web ini, dimuat juga berbagai informasi perusahaan yang tidak berkaitan dengan keuangan yang menarik untuk diketahui oleh investor, seperti tanggung jawab sosial dan tata kelola perusahaan.
The IR Division releases the Company’s annual report, which covers Astra’s business performance and financial statements for the relevant year. Further, Astra also publishes quarterly financial statements and press releases. Press release are aslo carried out to announce Astra’s corporate actions, such as significant acquisition or divestment or establishment of a joint venture. Astra’s website is provided to communicate with external parties, which contains informations important for investors and potential investors, including: press releases, annual reports, stock performance, quarterly business updates and shareholder information. Aside from financial data, the website also presents other corporate information which may be of interest to investors, such as on corporate social responsibility and corporate governance.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
287
Komunikasi Perusahaan Corporate Communication
Untuk menunjang laporan dan pemberitaan tertulis yang ada, Divisi IR juga memiliki sejumlah aktivitas, seperti rapat dengan investor dan analis, konferensi telepon, konferensi analis, kunjungan pabrik, anak perusahaan dan dealer, serta berpartisipasi dalam konferensi domestik dan internasional. Rapat-rapat yang dilakukan oleh Divisi IR tidak membahas informasi material yang belum terbuka untuk umum. Rapat-rapat ini berkisar mengenai pembahasan kinerja perusahaan, tindakan korporasi maupun strategi perusahaan sesuai dengan informasi yang telah dipublikasi. Berikut merupakan catatan kegiatan Divisi IR selama tahun 2014:
In addition to reports and written announcements, the IR Division also organizes a number of activities, among others, investor and analyst meetings, conference calls, analyst conferences, plants visits, subsidiaries and dealers visits as well as participation in domestic and international conferences. Meetings held by the IR Division address the corporate performance, actions and strategies, in accordance with the published information. The following are details of the IR Division’s activities in 2014:
Aktivitas Activity
Jumlah Acara Number of events
Analyst meeting
23
Investor meeting
111
Conference call
45
Visit to factories, subsidiaries, dealers and other locations
35
Benchmarking
1
Domestic and international conference
8
Analyst Gathering & Public Expose
1
Total events
288
224
Divisi IR Astra dapat dihubungi melalui situs web, telepon, email atau surat.
Astra’s IR Division is reachable via website, telephone, email or mail.
Penanganan Keluhan Pelanggan
Customer Complaint Handling
Astra selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Upaya tersebut senantiasa diterapkan Astra dalam menjalankan kegiatan usaha. Komitmen ini merupakan wujud dari penerapan butir ke-dua Catur Dharma yang menjadi filosofi perusahaan yang berbunyi “Memberikan Pelayanan yang Terbaik bagi Pelanggan”.
Astra always provides the best services for customers. The endeavor for service excellence is constantly a part of Astra’s business activities. This commitment is the manifestation of the second principle of Catur Dharma, the Company’s philosophy, which is “To Provide the Best Service to Our Customers”.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Komunikasi Perusahaan Corporate Communication
Agar dapat mewujudkan butir ke-dua Catur Dharma tersebut, Astra membuka jalur komunikasi seluas-luasnya bagi para pelanggan melalui layanan customer service di gerai-gerai Grup Astra, telepon hotline service dan melalui email di situs Perusahaan. Astra juga memantau berbagai keluhan pelanggan yang dimuat surat pembaca di 306 media cetak, 242 media online dan yang dikirimkan melalui mailing list Perusahaan secara langsung.
To realize the second principle of Catur Dharma, Astra maintains open communication with all customers through its customer service program available at all units of Astra Group, through hotline number and corporate email. Astra also directly observes any written complaints from customers by monitoring 306 print media, 242 online media and complaints lodged via the Company’s mailing list.
Pada tahun 2014, Perusahaan mencatat sebanyak 91 keluhan pelanggan disampaikan melalui surat pembaca di media massa dan 64 keluhan pelanggan yang disampaikan melalui mailing list. Dengan begitu, pada sepanjang tahun 2014, Astra menerima total keluhan dari pelanggan sebanyak 155 keluhan. Jumlah tersebut berkurang 9,03% dari 169 keluhan yang disampaikan pada tahun 2013. Pada akhir tahun 2014, seluruh keluhan tersebut telah ditangani dan diselesaikan dengan baik oleh Perusahaan dalam waktu yang bervariasi, rata-rata paling cepat dalam satu hari dan dua hingga tiga minggu setelah keluhan pelanggan diterima.
In 2014, the Company recorded 91 written complaints published as reader’s letters in mass media and 64 complaints delivered via mailing lists. In total, throughout 2014, Astra received 155 complaints, or 9.03% fewer than the 169 complaints made in 2013. By the end of 2014, all complaints were handled and resolved by the Company. The period of time required for complaint handling and resolution varied, on average ranging from one day to two to three weeks after the reception of the complaint.
Melalui sarana komunikasi tersebut, Astra berharap pelanggan tidak hanya mudah memberikan saran dan masukan kepada Astra, tetapi sekaligus Astra dapat memberikan solusi terbaik dari setiap keluhan pelanggan. Upaya tersebut menunjukkan komitmen Astra untuk menjaga kepercayaan pelanggan sebagai modal utama dalam menjalin hubungan emosi yang erat dengan para pelanggan guna memastikan pertumbuhan usaha yang berkualitas dan berkesinambungan.
The communication channels are made available and accessible by Astra not only for customers to easily provide suggestions and feedback, but also for the Company to offer the best solutions for any complaints from the customers. This effort signifies Astra’s commitment to maintaining customer trust, which is deemed a key element in building close relationships with customers in order to ensure meaningful and sustainable business growth.
Hubungan Masyarakat (Humas)
Public Relations (PR)
Divisi Hubungan Masyarakat (Divisi Humas) Perusahaan memiliki tugas mengelola seluruh fungsi komunikasi antara Perusahaan dan para pemangku kepentingan internal, seperti karyawan, anak perusahaan, yayasan dan kantor cabang; maupun eksternal, seperti masyarakat, pemerintah dan media massa. Untuk itu, Divisi Humas mengelola saluran komunikasi secara efektif agar keterbukaan informasi dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan dan peraturan perundangan yang berlaku. Selama 2014, Divisi Humas Astra menerima 17 kunjungan dari berbagai universitas dan instansi, yang meningkat 21,43% dibandingkan dengan 14 kunjungan serupa pada tahun 2013.
The Company’s Public Relations Division (PR Division) is responsible for managing communication between the Company and internal stakeholders, e.g. employees, subsidiaries, foundations and branch offices; as well as external stakeholders, e.g. communities, the government and the media. To that end, the PR Division carries out communication management effectively to ensure the information transparency required by stakeholders, and in accordance with prevailing laws and regulations. During 2014, PR Division Astra received 17 visits from universities and institutions, higher by 21.43% from 14 similar visits in 2013.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
289
Komunikasi Perusahaan Corporate Communication
290
Komunikasi dengan Karyawan
Employee Communication
Guna menjangkau 225.580 insan Astra yang tersebar luas di seluruh nusantara (2013: 197.434), Divisi Humas perlu mengembangkan suatu sistem komunikasi internal yang kokoh, handal dan terintegrasi, sehingga dapat mendukung operasional Grup Astra secara baik tanpa terkendala hambatan komunikasi dan keterbatasan sistem informasi.
To reach the 225,580 employees within Astra that are located throughout the archipelago (2013: 197,434), the PR Division needs to have a solid, reliable and integrated internal communication system. The system has to be able to support Astra Group’s seamless operations, without hindrance caused by limitation of communication and information systems.
Untuk itu, Divisi Humas Astra mengelola berbagai jenis media informasi, antara lain publikasi internal berupa Majalah Astra yang terbit setiap bulan, Majalah Dinding Astra yang terbit tiga bulan sekali, Astranet yang dikelola melalui kerja sama dengan Corporate Human Capital Development (CHCD), merupakan sarana informasi penting yang terkait perkembangan Perusahaan dan melibatkan partisipasi aktif karyawan dalam menyumbang informasi dan saran kepada manajemen tentang kebutuhan dan kondisi di lingkungan Perusahaan. Divisi PR juga bekerja sama dengan Investor Relations dalam pembuatan Annual Report dan Sustainability Report, termasuk poster, brosur, banner, iklan, Museum Astra, Forum Komunikasi Grup Astra dan Koordinator Wilayah Grup Astra.
To that purpose, Astra’s PR Division manages various types of information media, among others the Astra Magazine monthly internal publication, the quarterly Wall Bulletin and Astranet, which is managed in cooperation with Corporate Human Capital Development (CHCD) and is a vital means of information that provides updates on the Company developments. Astranet invites active participation from employees to contribute information and suggestions to the management concerning the needs and conditions of the Company’s environment. Further, the PR Division also collaborate with the Investor Relations in preparing the Annual Report and Sustainability Report, and oversee posters, brochures, banners, advertisements, the Astra Museum, Astra Group Communication Forum and Astra Group Regional Coordinator.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Komunikasi Perusahaan Corporate Communication
Disamping itu, pelibatan langsung jajaran manajemen Astra juga dilaksanakan dalam forum “Gemba”, suatu bentuk interaksi aktif melalui berbagai pertemuan dan dialog antara Presiden Direktur, Direksi dan Eksekutif Grup Astra dengan para Kepala Departemen dan key personnel Grup Astra di berbagai wilayah di Indonesia. Upaya temu muka tersebut dilakukan minimal dua kali putaran dalam satu tahun (satu putaran dilaksanakan dua kali, yang masing-masing diselenggarakan di dua kota yang berbeda) agar terjalin komunikasi dua arah, serta peninjauan secara langsung kondisi yang terjadi dalam keseharian operasional Perusahaan.
In addition, Astra’s management team is directly involved through the organization of town hall like meetings and dialogues between the President Director, Board of Directors and Executives of Astra Group with the Heads of Departments and Astra Group’s key personnel in various regions in Indonesia, known as the “Gemba” forum. The Gemba forum is held at least twice a year (each round consists of two events, each organized in a different city) and is a way to establish two-way communication. The events also enable direct supervision at field level and of daily operations within the Company.
Meyakini bahwa upaya memperhatikan, mendengarkan dan menanggapi keprihatinan dan aspirasi para karyawan merupakan hal yang sangat penting, manajemen Astra memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Forum Komunikasi Grup Astra. Forum ini berfungsi untuk mengoordinasikan komunikasi aktif karyawan melalui media komunikasi yang dilaksanakan secara reguler. Sepanjang tahun 2014, forum komunikasi grup Astra diselenggarakan sebanyak lima kali.
Astra’s management believes in the importance of observing, listening and addressing the concerns and aspirations of employees, and therefore gives its full support to the Astra Group Communication Forum. This forum coordinates employee communication and is held regularly. In 2014, the Astra Group Communication Forum was organized five times.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
291
Komunikasi Perusahaan Corporate Communication
292
Forum-forum tersebut memfasilitasi pertukaran informasi yang memberi dua manfaat, yakni: membantu menciptakan tanggapan positif dari para peserta, dan di sisi lain membuahkan gagasan-gagasan bermanfaat bagi kemajuan Perusahaan.
These forums facilitate the information exchange with two-fold benefits: encouraging a positive response from participants and elicit meaningful insights for the Company’s development.
Media Massa
Mass Media
Astra menyadari pentingnya peranan pers dan media massa dalam mendukung implementasi praktek terbaik tata kelola perusahaan yang giat dijalankan oleh Perusahaan. Salah satu acuannya adalah proses penyampaian informasi secara transparan, kontinu dan accountable kepada para pemangku kepentingan melalui media massa. Oleh sebab itu dalam menjalin relasi dengan media, selama ini Astra senantiasa membuka saluran komunikasi dan memberikan keterbukaan informasi sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan dengan memperhatikan peraturan perundangan.
Astra recognizes the critical role of the press and mass media to the implementation of good corporate governance (GCG) best practices in the Company. Part of GCG is the transparent, continuous, and accountable provision of information to stakeholders using mass media as the conduit. Therefore, with respect to its relationship with the media, Astra maintains open communication and provides information in accordance with stakeholders’ needs with due observance to the prevailing regulations.
Berbagai program dalam komunikasi dengan media massa dilakukan Astra di antaranya program edukasi yang dihadiri oleh jajaran Direksi Astra dan anak perusahaan Astra, seperti Workshop Wartawan Pasar Modal, Workshop Wartawan Industri dan Workshop Wartawan Lingkungan yang telah berlangsung sejak tahun 1999. Di samping itu, secara berkala Direksi Perusahaan juga menyediakan waktu untuk melakukan wawancara dengan media massa guna memberikan kesempatan dalam penjelasan mengenai aksi korporasi yang dilakukan.
Astra organizes a variety of programs for mass media, including educational programs attended by Astra’s and subsidiary companies’ Boards of Directors, e.g. Capital Market Journalist Workshop, Industry Journalist Workshop and Environment Journalist Workshop. These workshops have been on going since 1999. In addition, the Board of Directors periodically attends media interviews to disseminate the corporate actions undertaken by the Company.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Komunikasi Perusahaan Corporate Communication
Dalam rangka memberikan informasi yang akurat, setiap bulan Astra mengirimkan update informasi tentang kinerja Grup Astra melalui siaran pers, berisi informasi meliputi data realisasi penjualan mobil dan motor, kinerja korporasi lainnya seperti investor buletin, penyampaian laporan keuangan triwulanan, keterbukaan informasi dan informasi kegiatan CSR Astra yang disampaikan secara langsung melalui email ke media massa, serta saluran komunikasi lainnya seperti website Bursa Efek Indonesia.
To ensure information accuracy, Astra circulates monthly updates on Astra Group performance, including data on sales of cars and motorcycles via press release; updates on corporate performance, such as investor bulletins; quarterly financial statements; and information on Astra’s CSR activities. This information is published directly via email to the media and other communication channels, e.g. the Indonesia Stock Exchange website.
Sepanjang tahun 2014, Astra telah mengeluarkan 72 siaran pers, meningkat dibandingkan 57 siaran pers pada tahun 2013. Astra juga merealisasikan empat kali kunjungan media, sembilan kali wawancara, sembilan kali buka puasa bersama dengan berbagai lapisan media serta tujuh kali konferensi pers. Tidak hanya itu, Astra juga menyelenggarakan Lomba Foto Astra untuk kalangan wartawan. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas komunikasi dua arah dengan salah satu stakeholder Astra, yaitu media massa.
Throughout 2014, Astra published 72 press releases compared to 57 press releases in 2013. Astra also organized four media visits, nine interviews, nine breakfasting events with the media and seven press conferences. Astra also held the Astra Photography Competition for journalists. The series of activities was conducted to maintain the quality of communication with the media as one of the Company’s stakeholders.
Pada tahun 2014, Astra juga turut serta dalam kegiatan organisasi wartawan di antaranya Hari Pers Nasional yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).
In 2014, Astra also took part in activities held by journalist organizations, among others the commemoration of National Press Day held by the Indonesian Journalists Association (PWI), the Alliance of Independent Journalists (AJI) and the Indonesian Photojournalists Association (PFI).
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
293
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
294
Astra menganut konsep three lines of defence, dimana manajemen bertanggung jawab terhadap jalannya sistem pengendalian intern guna memastikan penyimpangan yang terjadi segera dapat di identifikasikan dan dilakukan tindak lanjut yang tepat.
Astra applies a three-line defence concept, where the management is responsible for the internal control system in order to ensure that any deviation can be immediately identified and aptly rectified.
Fungsi manajemen risiko dan pengendali lain melakukan pemantauan terhadap jalannya fungsi pengendalian dan Internal Auditor dan Eksternal Auditor melakukan audit terhadap kerangka sistem pengendalian serta pelaksanaannya.
Risk management and other assurance functions monitor the implementation of the control function, while the Internal Auditor and External Auditor conduct audits on the framework of the internal system and its operations.
Evaluasi terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Evaluation of the Effectiveness of the Internal Control System
Grup Internal Audit memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan keyakinan adanya koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi pengendalian Perusahaan sehingga dapat berjalan dengan efektif. Unit Quality Assurance juga telah dibentuk dalam struktur Grup Internal Audit dengan tugas utama melaksanakan pengkajian dan memberikan keyakinan bahwa pemeriksaan audit yang dilakukan dalam lingkungan Grup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
The Group Internal Audit has the primary responsibility of ensuring good coordination of the various control functions of the Company so that these functions may operate effectively. A Quality Assurance Unit has also been established within the Group Internal Audit structure, with the main task of reviewing and ensuring that audits conducted across the Group are in compliance with established standards.
Dari penilaian konsultan independen terkait dengan kegiatan Quality Assurance, diperoleh hasil bahwa kegiatan Quality Assurance telah memenuhi standar dari Institute of Internal Auditors (IIA).
Based on the assessment of the independent consultant concerning the Quality Assurance activities, the existing Quality Assurance activities comply with the standards set by the Institute of Internal Auditors (IIA).
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Manajemen Risiko
Risk Management
Fungsi manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh jajaran manajemen pada setiap unit bisnis; dengan tugas mengidentifikasi dan mengelola risiko sesuai dengan wewenang yang melekat pada masing-masing unit terkait. Dalam hal ini, Risk Management Advisory (RMA) berfungsi untuk membantu pihak manajemen dalam menjalankan kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM) sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan masing-masing bisnis. RMA juga berperan membantu Direksi melalui penyediaan laporan konsolidasi risiko utama yang diidentifikasi di berbagai unit bisnis.
Risk management is the responsibility of management personnel in all business units; they are tasked with identifying and managing risks within their scope of authority. Risk Management Advisory (RMA) assists the management in operating the Enterprise Risk Management (ERM) framework according to their respective risk profiles and business needs. RMA also assists the Board of Directors by providing consolidated reports of key risks identified in various business units.
Kerangka dan Mitigasi Risiko
Risk Framework and Mitigation Steps
Beberapa risiko utama yang berpotensi mengakibatkan dampak yang kurang menguntungkan bagi kegiatan operasional bisnis adalah sebagai berikut:
A number of key risks that may adversely impact business operations are as follows:
1. Risiko Keuangan Risiko ini terkait dengan faktor pergerakan suku bunga, nilai tukar terhadap mata uang asing dan kredit. Oleh karena itu kegiatan Grup yang terkait dengan aktivitas ekspor/ impor dan jasa keuangan akan terpengaruh dengan pergerakan faktor yang disebut diatas.
1. Financial Risk Financial risk is related to changes in interest rate, foreign exchange rate and credit. The Group’s activities in export/import and financial services are exposed to these risks.
Untuk meningkatkan kemampuan Perusahaan didalam mengelola risiko, Astra membangun dan menerapkan kerangka kerja Enterprise Risk Management dengan difasilitasi oleh Risk Management Advisory guna membantu Direksi mengelola dan memitigasi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan. To build the capacity of the Company in managing risks, Astra is developing and implementing the Enterprise Risk Management framework, facilitated by Risk Management Advisory, which assists the Board of Directors in managing and mitigating risks faced by the Company.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
295
Manajemen Risiko Risk Management
296
2. Risiko Harga Komoditas Risiko ini terkait dengan pergerakan harga komoditas dunia dimana dapat mempengaruhi pendapatan Grup secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan harga komoditas minyak kelapa sawit dan batu bara akan berdampak pada tingkat pendapatan yang dibukukan oleh divisi agribisnis, alat berat dan pertambangan, sedangkan perubahan harga BBM akan berdampak pada penjualan divisi otomotif.
2. Commodity Price Risk Commodity price risk is associated with changes in global commodity prices, which may directly or indirectly affect the Group’s revenues. Changes in commodity prices such as palm oil or coal impact revenues gained by the agribusiness division and heavy and mining equipment, while changes in fuel prices may affect sales in the automotive division.
Selain itu, pergerakan harga komoditas dapat mempengaruhi biaya produksi pada kegiatan manufaktur Grup yang mana bahan baku maupun komponennya dipengaruhi oleh fluktuasi dari harga komoditas.
In addition, changes in commodity prices could affect production costs in the Group’s manufacturing activities, where prices of raw materials and components are influenced by fluctuations in commodity prices.
3. Risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan Grup mengandalkan pasokan berbagai bahan komponen manufaktur, sehingga kendala dalam rantai pasokan berpotensi mengganggu proses produksi.
3. Risk of Supply and Services Procurement The Group relies on the supply of various manufacturing components. Therefore, disruptions to the supply chain may disrupt the production process.
4. Risiko Bencana Alam Secara letak geografis Indonesia adalah negara kepulauan terletak antara dua lempeng benua yang memiliki banyak gunung berapi sehingga rentan terhadap gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi.
4. Natural Disaster Risk Geographically, Indonesia is an archipelago located between two continental plates with numerous volcanoes. The country is prone to earthquakes, tsunamis and volcanic eruptions.
Risiko ini dihadapi oleh Grup mengingat kegiatan usaha Grup banyak tersebar di wilayah Indonesia.
The Group is exposed to this risk, as its business activities are located across Indonesia.
Perseroan telah menyiapkan kerangka mitigasi untuk risiko-risiko utama tersebut, sebagai berikut.
The Company has prepared the following mitigation steps for the key risks:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Manajemen Risiko Risk Management
1. Mitigasi Risiko Keuangan Grup Treasury melakukan koordinasi atas implementasi kebijakan pengelolaan risiko keuangan secara keseluruhan di bawah arahan Direksi. Perseroan telah merancang kebijakan Grup Treasury untuk mengelola dampak keuangan dari fluktuasi suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, serta meminimalkan risiko keuangan Grup.
1. Financial Risk Mitigation The Group Treasury coordinates the groupwide implementation of financial risk management policies under the direction of the Board of Directors. The Company has designed a Group Treasury policy to manage the financial impact of interest rate and foreign exchange fluctuation, and to minimize the Group’s financial risk.
Berbagai instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate swap, cross-currency swap, kontrak berjangka valuta asing dan/atau foreign currency option dapat digunakan sebagai transaksi lindung nilai yang tepat dalam upaya pengelolaan aset dan kewajiban Grup sesuai dengan kebijakan manajemen risiko keuangan yang berlaku.
Various derivative financial instruments, especially interest-rate swaps, cross-currency swaps, forward foreign exchange contracts and/or foreign currency options can be utilized for hedging transactions and to manage the Group’s assets and liabilities in line with applicable financial risk management policies.
Risiko kredit dikelola melalui rangkaian kajian rutin atas portofolio kredit, penerapan sistem penilaian kredit yang baik, dan pemantauan terhadap berbagai indikator sehingga dapat diambil tindakan awal/tepat waktu dalam mengatasi potensi permasalahan kredit yang mungkin timbul.
Credit risks are managed through a series of regular credit portfolio reviews, implementation of a robust credit assessment system and the monitoring of various indicators in order to take early and timely action to address potential credit issues.
2. Mitigasi Risiko Harga Komoditas Secara umum, Grup memberlakukan kebijakan untuk tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas. Namun dengan pertimbangan strategis tertentu, dapat dilakukan lindung nilai secara terbatas dimana Grup akan menggunakan kontrak berjangka terhadap risiko harga.
2. Commodity Price Risk Mitigation The Group’s policy in general is not to hedge commodity price risk. However, with certain strategic considerations, limited hedging can be carried out, where the Group uses forward contracts to hedge price risk.
Grup melakukan kajian secara berkala atas pergerakan harga minyak sawit mentah, batu bara, bahan bakar, dan komoditas penting lainnya sehingga dapat mengambil langkahlangkah aktif untuk menekan potensi dampak kejadian risiko yang kurang baik.
The Group regularly reviews the movement of prices of crude palm oil, coal, fuel and other key commodities in order to minimize potentially adverse effects.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
297
Manajemen Risiko Risk Management
298
3. Mitigasi Risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan Grup secara aktif membangun hubungan kerja sinergis dan menerapkan standar tata kelola perusahaan yang baik bagi seluruh mitra pemasok bahan produksi dalam rangka memastikan proses pengiriman pasokan yang efisien dan tepat waktu.
3. Supply and Services Procurement Risk Mitigation The Group actively builds synergistic working relationships and applies good standards of corporate governance to all production material suppliers, aiming to ensure the efficient and timely delivery of supplies.
Prosedur manajemen risiko rantai pasokan juga diterapkan untuk mendeteksi area dengan potensi gangguan yang dinilai tinggi dan menyiapkan langkah pencegahan yang tepat, termasuk penggunaan beberapa sumber pasokan bahan baku.
Supply chain risk management procedure is also in place in order to detect areas with a high risk of disruption and to prepare appropriate preventive steps, including multisourcing for raw material.
4. Mitigasi Risiko Bencana Alam Grup telah menyiapkan Business Continuity Plans untuk seluruh unit fungsional utama dan melakukan kajian tahunan atas kecukupan perlindungan asuransi yang dimiliki. Grup juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan CSR sebagai kesempatan bekerja sama dengan pihak pemerintah dan masyarakat dalam rangka menerapkan langkah-langkah untuk menekan dampak negatif yang mungkin timbul dari datangnya bencana alam di Indonesia.
4. Natural Disaster Risk Mitigation The Group has prepared business continuity plans for all key functions and performs an annual review of its insurance sufficiency. The Group is also actively involved in various CSR programs. The Group works with the government and communities, with whom it enacts measures to minimize the negative impact of natural disasters in Indonesia.
EVALUASI ATAS EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT SYSTEM EFFECTIVENESS EVALUATION
Evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko menjadi tanggung jawab Divisi Risk Management Advisory (RMA) yang kemudian dilaksanakan melalui penilaian tahunan atas kecukupan Enterprise Risk Management (ERM) di semua unit bisnis. Sebagai bagian dari penilaian ini, dilakukan tinjauan atas efektivitas dan konsistensi kegiatan manajemen risiko serta dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut ke depan. RMA juga mengkaji dan membuat rekomendasi atas kecukupan dan efektivitas Business Continuity Plan dan cakupan asuransi di unit-unit bisnis.
Evaluation of the effectiveness of risk management systems is the responsibility of the Risk Management Advisory (RMA) division. The division carries out an annual review of the adequacy of Enterprise Risk Management (ERM) in all business units. Review of the effectiveness and consistency of risk management activities as well as follow-up recommendations are part of this process. The RMA also reviews and provides recommendations regarding the adequacy and effectiveness of business continuity plans and insurance coverage.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Grup Internal Audit (GIA) Group Internal Audit (GIA)
GIA berperan penting dalam memberikan advis secara independen dan obyektif kepada manajemen Grup Astra dalam hal pelaksanaan sistem pengendalian yang efektif guna mendukung tujuan Perusahaan dan pengelolaan risiko.
The GIA has a central role in providing independent and objective advice to Astra Group management with respect to effective control systems to support the Company’s objectives and risk management efforts.
Sruktur, Kedudukan dan Tanggung Jawab Grup Internal Audit
Group Internal Audit Structure, Position and Responsibilities
GIA bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite Audit. Perusahaan menerapkan model audit internal di mana unit audit internal anak perusahaan memiliki jalur koordinasi kepada Grup Internal Audit.
The GIA is directly accountable to the President Director and works closely with the Audit Committee. The Company applies a federated internal audit model, where internal audit units of subsidiaries maintain the line of coordination with the GIA.
Kepala GIA diangkat (dan dapat diberhentikan) oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris.
The head of the GIA is appointed (and may be dismissed) by the President Director with the approval from the Board of Commissioners.
Profil Kepala dan Auditor di Grup Internal Audit
Profile of Head and Auditors of Group Internal Audit
Efektif mulai bulan April 2014, Cornelius Nangoi menjabat sebagai Kepala Grup Internal Audit, berdasarkan penunjukkan oleh keputusan Direksi tertanggal 1 April 2014. Profil kepala GIA adalah sebagai berikut.
Effective as of April 2014, Cornelius Nangoi serves as the Head of Group Internal Audit by virtue of Board of Directors decree dated 1 April 2014. The following is the profile of the Head of the GIA.
Cornelius Nangoi
Cornelius Nangoi
Warga negara Indonesia, sebelumnya Cornelius menjabat sebagai kepala divisi Financial Planning Analysis di PT Astra Honda Motor. Cornelius meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Atmajaya Jakarta pada tahun 1994 dan gelar MBA dari Meinders School of Business, Oklahoma City University tahun 2003.
Indonesian citizen; previously Cornelius served as division head of Financial Planning Analysis of PT Astra Honda Motor. Cornelius attained a Bachelor of Economics from Atmajaya Catholic University in 1994 and an MBA from Meinders School of Business, Oklahoma City University, in 2003.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
299
Grup Internal Audit (GIA) Group Internal Audit (GIA)
Personalia Group Internal Audit
Group Internal Audit Personnel
Per akhir tahun 2014, jumlah karyawan di Grup Internal Audit adalah 63 orang, dengan perincian sebagai berikut.
As of the end of 2014, GIA has a total of 63 personnel, with the following composition:
Position Managerial (Chief, Div., Dept. Head) Senior Auditor Middle Auditor Junior Auditor Secretariat & Administration Total
Total Employees as per 2014 9 10 29 12 3 63
Sertifikasi
Certification
Untuk memastikan kualitas pelaksanaan kegiatan audit, GIA didukung dengan tenaga audit profesional dilengkapi sertifikasi audit yang memadai. Daftar auditor bersertifikasi di GIA adalah sebagai berikut.
To ensure the quality of its audit activities, GIA is supported by professional and properly certified auditors. The list of certified auditors in GIA is as follows:
Audit Certification Pre Managerial & Qualified Internal Auditor Certified Fraud Examiner Certified Information System Auditor Certified Ethical Hacker Certified Information System Manager Enterprise Risk Management Certified Professional Certified Risk Management Professional
300
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Total Employees as per 2014 33 1 3 1 1 3 1
Keep Progressing Forward
Grup Internal Audit (GIA) Group Internal Audit (GIA)
Selain tenaga auditor bersertifikat, dalam rangka memastikan pelaksanaan audit yang berkualitas Astra merealisasikan bermacam pelatihan bagi para auditor. Pelaksanaan program pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan akan memastikan bahwa semua tenaga auditor memiliki keahlian dan pengalaman yang memadai untuk melaksanakan proses audit sesuai kebutuhan Perusahaan.
In addition to certified auditors, Astra also ensures quality audit implementation by organizing various training programs for auditors. Structured and continuous training programs assure that all auditors are well equipped with appropriate skills and experience to conduct audit activities as required by the Company.
Kegiatan Grup Internal Audit di Tahun 2014
Group Internal Audit Activities in 2014
Tujuan pelaksanaan audit adalah memberikan suatu penilaian yang independen kepada manajemen terhadap kecukupan dari sistem pengendalian internal perusahaan dalam mengelola risiko sesuai dengan harapan dari manajemen.
The purpose of audit is to provide independent assurance to the management with respect to the adequacy of the Company’s internal control system in managing risks as expected by the management.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
301
Grup Internal Audit (GIA) Group Internal Audit (GIA)
302
Untuk itu, kegiatan audit dilakukan berbasis risiko (risk based audit) dengan mengikuti standar internasional dari Institute of Internal Auditors (IIA) dan the Committe of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO).
To that end, audit activities are carried out on a basis of risk (risk-based audit) and follow the international standards established by the Institute of Internal Auditors (IIA) and the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, selain dijalankannya field audit GIA juga menerapkan Continuous Audit/Surveillance.
To improve effectiveness and efficiency, other than field audit, GIA also applies continuous audit/surveillance.
Guna menjaga kualitas fungsi internal audit, maka kegiatan Quality Assurance diterapkan untuk memastikan proses audit dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku serta memberikan potensi pengembangan.
To maintain internal audit quality, Quality Assurance activities were conducted to ensure that the audit process is performed in accordance with applicable standards and provides development opportunities.
Kegiatan untuk meningkatkan risk and control awareness dilakukan melalui pemetaan proses bisnis di unit bisnis melalui kerja sama dengan internal audit di unit bisnis.
Activities to increase risk and control awareness are carried out by mapping out business process in business units in cooperation with internal audit assigned to respective units.
Untuk menjaga kualitas staf Internal Audit, maka telah disusun dan diimplementasikan competency matrix di perusahaan.
To maintain the quality of Internal Audit staff, a competency matrix is formulated and implemented.
Selain itu, untuk mendukung efisiensi di unit usaha, Grup Internal Audit telah memulai inisiatif memfasilitasi kegiatan business process improvement pada aspek pengendalian internal di unit usaha.
Furthermore, to support business unit efficiency, the GIA has put in place an initiative to facilitate business process improvement activities with regard to internal control.
Grup Internal Audit bekerja sama dengan pihak Internal Audit di setiap unit usaha di Grup Astra dan menyusun rencana kerja berdasarkan Common Audit Universe. Penyusunan rencana kerja melibatkan manajemen terkait dan wajib disetujui oleh Direksi dan Komite Audit.
The GIA cooperates with Internal Audit units throughout Astra Group and formulates a work plan based on Common Audit Universe. The work plan is developed in consultation with relevant management and must be approved by the Board of Directors and Audit Committee.
Secara periodik, laporan terkait dengan temuan, tindak lanjut dan rekomendasi di laporkan secara langsung kepada Direksi dan juga kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Periodically, through the Audit Committee, reports concerning findings, follow-up and recommendations are presented directly to the Board of Directors and Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Auditor Eksternal External Auditor
Sesuai prinsip dasar tata kelola perusahaan, yakni transparansi dan akuntabilitas, pada setiap penyelenggaraan RUPS Tahunan, Perseroan menyajikan laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memiliki kredibilitas tinggi. Penunjukan KAP dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: independensi, reputasi dan kompetensi. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor eksternal berkewajiban menjaga independensinya dengan berpedoman pada standar audit yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Pursuant to the transparency and accountability principles of corporate governance, every year for the purpose of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), the Company delivers financial statements audited by a highly credible public accountancy firm (KAP). The appointment of a KAP considers a number of factors, including independence, reputation and competence. In the performance of its duties, the external auditor must maintain its independence and observe the audit standards of the Indonesian Institute of Certified Public Accountants.
Kantor Akuntan Publik dan Akuntan
Public Accountant Firm and Accountant
Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2014. Penunjukan ini merupakan periode ke-5 sebagai auditor eksternal Perseroan. Adapun Akuntan yang menangani pelaporan tersebut adalah Irhoan Tanudiredja, CPA, yang telah menangani pekerjaan ini untuk periode ke-3.
The Company has appointed KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan to audit the 2014 consolidated financial statements. This was the Firm’s 5th appointment as the Company’s external auditor. The accountant in charge was Irhoan Tanudiredja, CPA, who has been assigned this position for the 3rd term.
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
CAPITAL MARKET SUPPORTING PROFESSIONAL INSTITUTIONS
Selain auditor eksternal, Astra juga menggunakan jasa profesional dari institusi profesi penunjang pasar modal, yaitu antara lain jasa penilai, aktuaris, dan lembaga pemeringkat. Jumlah pembayaran keseluruhan untuk jasa dari institusi-institusi tersebut, termasuk auditor eksternal untuk tahun 2014 adalah sekitar Rp 36 miliar.
In addition to the external auditor, Astra also engages professional services from the capital market supporting professional institutions, including appraisers, actuaries and ratings agencies. The total amount paid for the services of these institutions, including external auditor in 2014 was Rp 36 billion.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
303
Kode Etik Code of Conduct
304
Astra bertekad dan berupaya mencapai citacita “Sejahtera Bersama Bangsa”. Perusahaan bertekad mewujudkan diri menjadi institusi bisnis yang mendatangkan kemaslahatan, baik kepada pemegang saham maupun bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada di bumi pertiwi Indonesia.
Astra is firmed in its goal to “Prosper with the Nation”. The Company aims to be a business entity that brings measurable benefit for shareholders and stakeholders in Indonesia.
Tekad Astra mewujudkan cita-cita tersebut akan tercapai bila Perusahaan dapat hidup dan tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Pertumbuhan bisnis Astra yang berkelanjutan niscaya akan menjadi motor pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
The endeavors of Astra to realize such a goal will only be possible if the Company can sustain sound growth in the long term. By achieving sustainable development, Astra will become the motor of this nation’s development and welfare building.
Astra meyakini bahwa keberlanjutan perusahaan tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku Perusahaan sebagai warga korporasi. Oleh karenanya, sejak awal Astra meneguhkan niatnya untuk menjadi warga korporasi yang baik, yang bersikap dan berperilaku selaras dengan hukum, peraturan dan etika, mengimplementasikan sistem manajemen yang efektif, serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Perusahaan memilih dan menjalankan bisnis dengan memperhatikan norma moral dan sosial serta kepentingan masyarakat umum.
Astra believes that business sustainability is highly influenced by the behavior of the Company as a corporate citizen. Therefore, since the beginning, Astra has affirmed its commitment to becoming an exemplary corporate citizen whose actions and conduct are consistent with the law, regulations and ethical standards; that implement a management system effectively, and one that contributes meaningfully to society. The Company chooses to carry out its business activities by observing moral and social norms as well as the interests of the general public.
Dalam rangka mewujudkan Astra sebagai good corporate citizen, Perusahaan telah menyusun GCG Astra sebagai suatu pedoman perilaku untuk menjadi panduan bagi segenap insan Astra dalam bersikap dan berperilaku secara pantas dan semestinya dalam mencapai cita-cita “Sejahtera Bersama Bangsa.”
In order to become a good corporate citizen, the Company has formulated Astra GCG that guides the behavior of all individuals in Astra, promoting proper conduct in order to attain the aspiration of to “Prosper with the Nation.”
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Kode Etik Code of Conduct
Astra Code of Conduct yang merupakan bagian dari GCG Astra dikembangkan sejak tahun 2001, dan ditelaah kembali pada tahun 2012 dengan penyesuaian kebijakan sesuai peraturan dan praktik-praktik yang berlaku saat ini, untuk kemudian mulai pada tahun 2014 disosialisasikan baik di level pusat maupun linilini bisnisnya.
Astra Code of Conduct that makes up an integral part of Astra GCG was established in 2001 and revisited in 2012 to make adjustments to policies in line with the current regulations and practices. Commencing in 2014, the Code of Conduct was disseminated at central level and across business units.
Astra Code of Conduct memuat hal-hal sebagai berikut: a. Pedoman etika bisnis dan etika kerja b. Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris c. Pedoman Sekretaris Perusahaan d. Pedoman audit dan manajemen risiko e. Pedoman securities dealing rules f. Pedoman transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan g. Pedoman kebijakan donasi
The Astra Code of Conduct covers the following: a. Business ethics and work ethics b. Board of Directors and Board of Commissioners guidelines c. Corporate Secretary guidelines d. Audit and risk management guidelines e. Security guidelines f. Affiliated transactions and conflict of interest transactions guidelines g. Donation policy guidelines
Astra Code of Conduct tersebut berlaku dan wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Perusahaan serta di setiap lini usaha. Penyimpangan terhadap Astra Code of Conduct akan dikenakan sanksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
Astra’s Code of Conduct is applicable to and must be adhered to by all members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Company employees in all business units. Noncompliance with the Astra Code of Conduct is subject to penalties in accordance with the Company’s policies.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
305
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
Melalui unit-unit yang aktif terlibat dalam pengawasan, khususnya Grup Internal Audit, Perusahaan memiliki mekanisme kerja yang menerima laporan pelanggaran kode etik Perusahaan, antara lain yang berindikasi penyimpangan (fraud). Laporan pelanggaran dapat juga disampaikan kepada Chief Corporate Human Capital Development dan Chief Corporate Secretary.
Through the units that are actively carrying out oversight duties, especially Group Internal Audit, the Company has in place a mechanism to process reports concerning non-compliance with the Company’s Code of Conduct, among others fraud. Reports of violations can also be made to the Chief Corporate Human Capital Development and Chief Corporate Secretary.
Perusahaan akan melakukan penelaahan atas laporan dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan. Selain itu, Perusahaan akan melakukan tindakan perbaikan yang dianggap perlu guna mencegah terjadinya pelanggaran yang sama.
The Company reviews all reports and takes necessary and appropriate action. In addition, the Company takes corrective action as necessary to prevent violations from recurring.
Kepatuhan Hukum Legal Compliance
306
Astra memiliki Divisi Group General Counsel yang berfungsi untuk menangani kepentingan Grup dari sisi hukum dan menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.
Astra has a Group General Counsel Division, whose function is to handle the Group’s legal interests and to safeguard the Company’s compliance with the prevailing laws and regulations.
Per tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan beserta segenap anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak terlibat dalam sengketa hukum di pengadilan dan tidak dikenai sanksi administratif oleh otoritas pasar modal maupun otoritas lainnya yang memiliki dampak material terhadap kinerja keuangan Perusahaan.
As of 31 December 2014, no members of the Company’s Board of Commissioners or Board of Directors are involved in any litigations or charged by any administrative sanctions by the capital market authority, or any other authorities, that have had a material impact on the Company’s financial performance.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Isu-Isu Signifikan Significant Issues
Tidak ada isu signifikan yang dihadapi Perusahaan pada tahun 2014, yang memiliki dampak negatif terhadap kemampuan Astra dalam melanjutkan usahanya sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.
Keep Progressing Forward
There are no significant issues in 2014 that negatively impact the ability of Astra to carry out its business activities in accordance with the established strategic plan.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
307
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
308
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Sekilas CSR 2014 2014 CSR Highlights
Dalam mengarungi Journey to the Next Level, Astra berkomitmen pada penguatan jati diri menekankan upaya
‘strengthening the core’ untuk lebih memahami dan menghidupkan Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan In its Journey to the Next Level, Astra is determined to strengthen its core, to deepen its understanding of Catur Dharma and to reinvigorate the values as the Company philosophy
Mewujudkan keyakinan bahwa kegiatan bisnis bukan hanya berarti pertumbuhan profit semata, tetapi juga tentang bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia dan bagaimana berpartisipasi terhadap upaya menjaga serta memperbaiki kelestarian lingkungan dengan merealisasikan program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berdasarkan 4 pilar kegiatan dan mengacu pada implementasi Public Contribution Roadmap menuju Astra 2020 Enacting our belief that the aim of business activities is not merely profit growth; business activities also seek to contribute to the development of the nation of Indonesia and to partake in efforts for environmental preservation through the implementation of corporate social responsibilities programs based on our four activity pillars and guided by the Public Contribution Roadmap toward Astra 2020
3,3
Astra telah menanam lebih dari
Juta Pohon
dalam kurun waktu 4 tahun terakhir As for the environment, within the last four years, Astra has planted more than 3.3 million trees
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
309
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
310
Bagi Astra, kegiatan bisnis bukan hanya berarti pertumbuhan profit semata, tetapi juga tentang bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia dan bagaimana berpartisipasi terhadap upaya menjaga serta memperbaiki kelestarian lingkungan. Sejak awal berdirinya, Astra memegang teguh keyakinan tersebut dan mewujudkannya dengan senantiasa berupaya menjadi inspirasi pembangunan, baik dari sisi peningkatan kehidupan kemasyarakatan maupun kelestarian lingkungan sekitar.
For Astra, profit growth is not the sole objective of business activities. It is also important to focus on ensuring that business contributes meaningfully to the development of Indonesia and environmental preservation. This view has been an integral part of Astra from the day of its inception. Evidencing this belief, Astra always strives to be a champion of development, helping others improves the quality of their lives and furthering environmental sustainability.
Komitmen untuk berkontribusi secara bermartabat itulah yang kemudian melandasi lahirnya Visi Astra 2020, yakni menjadi perusahaan papan atas kebanggaan bangsa dengan portofolio bisnis dengan kinerja berkualitas dan mencakup banyak segi kehidupan masyarakat. Untuk mencapainya Astra mengharuskan pertumbuhan yang berimbang melalui penerapan Strategic Triple Roadmap secara konsisten, yaitu pertumbuhan portofolio bisnis, sumber daya manusia, dan kontribusi sosial dan lingkungan.
The Astra 2020 Vision is based on this commitment to always offering serious contributions – to become a distinguished company and the pride of the nation with a sound business portfolio that encompasses the many aspects of society. Astra steadfastly pursues balanced growth through consistent implementation of the Strategic Triple Roadmap that covers business, human capital and social and environmental roles.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Astra menekankan partisipasi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui panduan strategi Public Contribution Roadmap, yang diterapkan dengan inisiatif SATU Indonesia (Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia) sebagai langkah nyata Grup Astra beserta sembilan yayasan nirlaba yang dibentuk untuk memaksimalkan peran aktif pelaksanaan empat pilar kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dengan tujuan memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan di Indonesia.
Astra’s participation in sustainable development in Indonesia is carried out with guidance from the Public Contribution Roadmap, established under the flagship SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia initiative. This evidences the concrete actions of Astra Group along with nine nonprofit foundations that have been established to enable an optimum and active role for the Company in implementing the four pillars of corporate social responsibility. Ultimately, the goal is to offer real contributions to the welfare and wellbeing of Indonesians.
Dengan karsa, cipta dan karya terpadu Grup Astra beserta yayasan nirlaba dimaksud bertekad memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia di bidang pendidikan, pelestarian lingkungan, pelayanan kesehatan dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah yang mendukung pendapatan ekonomi bagi masyarakat luas.
The aspiration, endeavors and actions of Astra Group and its foundations are synergized toward a common goal of the betterment of Indonesia as a nation through programs that add value in areas of education, environmental preservation, health care and small and medium enterprise (SME) development, which is the key economic pillar for many people.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
311
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
312
Tahun 2014 Astra mulai memasuki Journey ke 2 (Going to the Next Level and Next Landscape) dari perjalanan menuju goal “Pride of the Nation” di tahun 2020. Dalam rangka menciptakan landasan kinerja lebih baik di masa mendatang, di tahun 2014 Astra semakin menggiatkan pelaksanaan strategi Public Contribution Roadmap, sehingga bersama-sama, mampu memanfaatkan momenmomen pertumbuhan pembangunan bangsa sejalan dengan terbukanya pasar bebas ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA) dan terealisasinya bonus demografi bagi Indonesia.
In 2014, Astra entered the second phase of its journey (Going to the Next Level and Next Landscape) on the path to becoming the “Pride of the Nation” by 2020. To lay stronger foundations for future growth, Astra also reinforced its Public Contribution Roadmap implementation in 2014. Together, Astra and millions of Indonesians can capture growth momentum in the era of the ASEAN Economic Community (AEC) and leverage the demographic bonus of Indonesia.
Untuk itu, pada tahun 2014 Astra merealisasikan bantuan kepada lebih dari 13.262 sekolah, menyalurkan 159.245 beasiswa, dan membina 28.199 guru. Astra juga turut serta dalam pembinaan 915 posyandu dan pemberian pelayanan kesehatan gratis kepada 94.296 pasien serta menyerahkan 126.452 kantong darah. Melalui program Income Generating Activity (IGA), Grup Astra dan Yayasan telah melakukan pembinaan kepada 671 kelompok Masyarakat, 8.646 UKM dengan total penerima manfaat program sejumlah 32.262 orang. Di bidang lingkungan, Astra telah menanam lebih dari 3,3 juta pohon dalam kurun waktu 4 tahun terakhir dan menyelesaikan pembangunan Astra Sentul Eco Edu Tourism Forest seluas 100 ha di Sentul, Jawa Barat dari total 500 ha yang direncanakan disamping menghijaukan kawasan rawan abrasi di pantai dengan menanam 805.346 pohon mangrove.
Throughout the year of 2014, Astra assisted over 13,262 schools, granted 159,245 scholarships and trained 28.199 teachers. Astra mentored 915 integrated healthcare posts (Posyandu), provided free medical treatment to 94.296 patients and donated 126.452 blood bags. Through the Income Generating Activity (IGA) program, Astra Group and its foundations coached 671 community groups and 8,646 SMEs, with total program beneficiaries reaching 32,262 people. As for the environment, within the last four years, Astra has planted more than 3.3 million trees and completed a 100-hectare area of Astra Sentul Eco-Edu Tourism Forest, out of a planned 500-hectare area, located in Sentul, West Java. Astra also planted 805,346 mangrove trees in coastal areas that are prone to erosion.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Selain itu, Grup Astra melaksanakan berbagai inisiatif untuk mewujudkan budaya produksi bersih di berbagai bidang, dalam rangka menunjang aktivitas produksi yang jauh lebih efisien, lebih ramah lingkungan, menghasilkan lebih sedikit limbah, mendaur ulang limbah yang bermanfaat sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam. Produksi bersih juga terbukti mendukung strategi Astra untuk efisiensi biaya dan sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Applying the same sustainable spirit to its operations, Astra Group carried out various initiatives that promoted a clean operations culture in many aspects, in order to enable efficient, eco-friendly production activities that produce less waste. Some waste products are also utilized to reduce the consumption of non-renewable resources. Clean production is consistent with Astra’s strategy to maintain cost efficiency as well as in line with the government’s program to cut down greenhouse gas emissions.
Dalam mengarungi Journey to the Next Level, Astra berkomitmen pada penguatan jati diri menekankan upaya ‘strengthening the core’ untuk lebih memahami dan menghidupkan Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan dan penerapan Astra Management System sebagai kekuatan Astra dalam berbisnis dan meraih pertumbuhan berkelanjutan.
In its Journey to the Next Level, Astra is determined to strengthen its core, to deepen its understanding of Catur Dharma and to reinvigorate the values as the Company philosophy. Astra will enhance the Astra Management System implementation, as the Company’s core strength in conducting business and realizing sustainable growth.
Data Perkembangan Public Contribution Roadmap Data on Public Contribution Roadmap Pilar Pillar
Pendidikan Education
Lingkungan Environment
Program Programs Beasiswa Scholarship Sekolah Binaan (Hardware, Brainware, Software) Development of Schools (Hardware, Brainware, Software) Guru yang dibina Trained teachers Penanaman Pohon (all) Tree planting (total) Pohon Mangrove Mangrove trees MOKESA
Kesehatan Health
IGA
2014 159,245
13,262
28,199 3,333,456 805,346 94,296
Pembinaan Posyandu Posyandu development Kantong Darah Blood bags IGA Grup Astra IGA Astra Group Masyarakat penerima program Beneficiaries Pembinaan UMKM YDBA YDBA MSME Development Penyerapan tenaga kerja Employment
Keep Progressing Forward
915 126,452 671 32,262 8,646 57,837
Keterangan Description Paket Beasiswa Scholarship Sekolah Schools Guru Teachers Pohon Trees Mangrove Pasien Patients Posyandu Kantong Darah Blood Bags Kelompok IGA IGA groups Orang Persons UMKM MSME Orang Persons
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
313
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
314
Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) di Tahun 2014
Environment, Health and Safety (EHS) in 2014
Pengelolaan LK3 mencakup penanganan setiap aspek yang terkait dengan kegiatan produksi dan operasional di setiap instalasi Astra, dengan memperhatikan dampak yang dihasilkan terhadap karyawan, masyarakat, dan lingkungan hidup sekitar.
EHS management covers all production and operational activities in all of Astra’s facilities. EHS considers impacts on employees, the community and the environment.
Kebijakan LK3
EHS Policy
Astra menerapkan kebijakan agar setiap perusahaan Astra mematuhi dan menegakkan peraturan terkait dengan kelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja (LK3) baik di tatanan nasional maupun internasional. Tujuan dari pelaksanaan kebijakan LK3 adalah meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang dihasilkan dari kegiatan bisnis.
Astra requires that all company groups comply with established policies and enforced national and international regulations concerning environment, health and safety (EHS). The objective of EHS policy enforcement is to minimize adverse impacts while maximizing the positive effects of the Company business activities.
Kebijakan LK3 Astra menganut pada rangkaian penilaian terhadap 16 kriteria spesifik sesuai jenis bisnis dalam Astra Green Company (AGC), yang telah berfungsi sebagai sistem panduan dan pengukur pencapaian kinerja LK3 oleh masingmasing unit bisnis sejak pertama diterapkan pada tahun 1999. Panduan AGC senantiasa ditinjau dan disempurnakan secara berkala, sesuai dengan peraturan dan perkembangan
Astra’s EHS policy includes an evaluation process using 16 specific criteria of Astra Green Company (AGC) in accordance with the Company’s business areas. AGC has been the guideline system and EHS performance indicator, measuring the environmental performance of each business unit since 1999. AGC guidelines are continually revisited and enhanced to ensure conformity to the latest regulations and environmental
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
isu lingkungan terkini. Menyusul peninjauan terhadap 3 kriteria (manufaktur, pertambangan dan perkebunan) di tahun 2013, pada tahun 2014, kembali dilakukan peninjauan terhadap 11 kriteria penilaian dalam AGC. Penyesuaian dilakukan karena adanya peraturan baru di bidang lingkungan & K3, panduan Behavior Based Safety, standar Green Building serta standar Contractor Safety Management System.
issues. Following evaluation against three criteria (manufacturing, mining and plantation) in 2013, in 2014 evaluation was conducted against 11 criteria. A number of improvements were made pursuant to new environmental & OHS regulations on behavior-based safety, green building standards and contractor safety management system standards.
Secara garis besar, AGC terdiri dari beberapa kriteria LK3 yang meliputi: • Green Strategy bagi manajemen puncak dalam memberikan komitmen, menyusun rencana, menelaah, dan mendokumentasikan sistem; • Green Process untuk pengembangan proses bisnis yang aman, nyaman dan bersih • Green Product untuk pembuatan produkproduk yang aman dan ramah bagi lingkungan, termasuk juga dalam hal layanan • Green Employees untuk meningkatkan kepedulian dan kompetensi dalam pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja dan kesehatan serta inovasi dalam LK3
AGC is comprised of a series of EHS criteria that include: • Green Strategy applies to management commitment, planning, review and system documentation; • Green Process applies to safe, comfortable and clean business process development; • Green Product applies to the production of eco-friendly products and services; • Green Employees applies to increasing awareness and competence in managing the environment and safe and healthy practices, as well as EHS innovations.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
315
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sertifikasi Perusahaan
Company Certification
Kegiatan operasional Astra yang tersebar dalam cakupan wilayah dan industri yang luas di seluruh tanah air menerapkan sistem kerja serta standar mutu dan operasional berkaliber internasional yang berlaku di masing-masing industri bisnisnya.
Astra’s operational activities extend over wide areas and industry lines in the country. All operations comply with international work systems as well as quality and operational standards in accordance with their businesses.
Astra telah memiliki sertifikasi lokal dan internasional untuk seluruh sistem produksi dan operasional. Informasi terkait sertifikasi yang telah diraih dapat dilihat pada tabel daftar sertifikasi di Laporan Keberlanjutan.
Astra has obtained local and international certification for its entire production and operational system. Information on certification is presented in the table of lists of certificates in the Sustainability Report.
Realisasi Kegiatan di Bidang Pengelolaan Kinerja Lingkungan Astra menerapkan program pengelolaan kinerja lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya, bukan hanya sekedar memenuhi tutuntan regulasi maupun wujud pertanggungjawaban, namun menunjukkan komitmen tinggi Astra dalam membantu upaya menjaga keseimbangan alam serta meningkatkan kualitas lingkungan untuk menunjang pembangunan bangsa dan untuk kehidupan generasi mendatang yang lebih baik. Pada kegiatan operasional, Astra menekankan pelaksanaan program lingkungan dan pemantauan baku mutu lingkungan yang
316
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Activities in the Management of Environmental Performance Astra’s environmental performance management applies to all operational activities. The goal is not only to satisfy regulatory requirements, but more importantly to demonstrate Astra’s responsibility and strong commitment to environmental preservation and the improvement of environmental quality for the benefit of this nation’s development and for future generations. Operational activities in Astra emphasize environmental programs and systematic monitoring of environmental standards to meet
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
sistematis agar memenuhi ketentuan regulasi dibidang lingkungan. Fokus program terdiri dari: 1. Program efisiensi sumber daya alam melalui penerapan program cleaner production, antara lain langkah-langkah daur ulang air; 2. Program efisiensi energi dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan bahan perusak ozone (BPO), antara lain langkah-langkah efisiensi penggunaan listrik, dan bahan bakar, serta investasi teknologi produksi yang lebih ramah lingkungan; 3. Penegakan aturan lingkungan untuk pihak ketiga (kontraktor, outsource) secara tegas dan konsisten; dan 4. Program pengurangan limbah.
regulatory obligations. The programs’ areas of focus are:
Di bidang llingkungan, Astra berkomitmen menjalankan dan menciptakan proses produksi yang ramah lingkungan. Astra juga berkomitmen untuk menjalankan program pengelolaan lingkungan dengan melaksanakan program efisiensi sumber daya alam, program minimalisasi limbah serta melakukan konservasi energi. Hal tersebut dilakukan melalui penerapan progam 6R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Refine, Retrieve to Energy) yang memastikan terciptanya sistem operasional produksi hijau yang ramah lingkungan.
Astra is dedicated to implementing and creating a green production process for the benefit of the environment. Astra is also committed to implementing environmental management programs that include naturalresource efficiency programs, waste reduction and energy conservation. These goals are to be achieved through the 6R principles (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Refine, Retrieve to Energy) that ensure green production processes and operational systems are in place.
Keep Progressing Forward
1. Natural-resource efficiency programs through cleaner production programs, e.g. water recycling; 2. Energy efficiency and reduction of greenhouse gas (GHC) emissions and use of ozone depleting substances (ODS), through efficient consumption of electricity and fuel and investing in environmentally friendly production technology; 3. Consistent and firm environmental-regulation enforcement on third parties (contractors); 4. Waste reduction programs.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
317
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
318
Realisasi Kegiatan di Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Activities in Occupational Health and Safety
Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi proses bisnis yang aman, nyaman dan bersih (Green Process) wujud penerapan Green Strategy dengan tujuan melindungi keamanan dan kenyamanan karyawan dalam bekerja.
Programs related to occupational health and safety (OHS) are part of the safe, comfortable and clean business process implementation (Green Process), and an extension of the Green Strategy that aims to sustain employee safety and convenience at work.
Dalam pelaksanaan aspek K3, Astra menitikberatkan pencapaian zero workplace incident dengan penekanan pada pencatatan, analisis, dan antisipasi insiden melalui program Behavior-based Safety Awareness secara konsisten. Penggunaan alat pelindung diri dan alat pengamanan dalam proses kerja juga diiringi dengan penciptaan budaya kerja yang aman melalui proses sosialisasi berkelanjutan di lapangan. Astra juga menerapkan penegakan aturan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap pihak ketiga (kontraktor/outsource) dalam kegiatan produksinya.
In terms of OHS, Astra prioritizes zero workplace incidents through thorough documentation, analysis and incident anticipation supported by a behavior-based safety awareness program that is regularly conducted. Astra promotes the use of personal protective and safety equipment when handling operations and consistently advocates safety culture through continuous socialization activities on field. Astra also enforces OHS rules to its third party counterparts (contractors/ outsourced staff) in their production processes.
Dampak Keuangan dari Kegiatan LK3
Financial Impact of EHS Activities
Astra tidak menargetkan jumlah biaya dalam pemenuhan kinerja terkait K3. Biaya terkait K3 merupakan kewenangan unit bisnis sesuai dengan karakteristik kegiatan operasional yang dijalankan. Kinerja pencapaian LK3 diukur dengan rangkaian kriteria penilaian dalam Astra Green Company (AGC). Evaluasi kinerja
Astra does not stipulate a corporate-wide EHS budget allocation policy. Decisions on costs related to EHS are at the discretion of business units; budgets are appropriated in accordance with the characteristics of their operational activities. To measure EHS performance, a set of evaluation criteria is established in the
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
dilakukan secara berjenjang melalui Corporate Assessment, Group Assessment, dan SelfAssessment. Peringkat pencapaian ditentukan dalam kategori ‘Emas’, ‘Hijau’, ‘Biru’, ‘Merah’ dan ‘Hitam’, berurutan sebagai tingkat tertinggi hingga terendah.
AGC framework. Structured performance evaluation consists of corporate assessment, group assessment and self-assessment, while achievement ratings, from the highest to the lowest, are ‘Gold’, ‘Green’, ‘Blue’, ‘Red’ and ‘Black.’
Untuk tahun 2014, Astra melakukan penilaian kinerja K3 sesuai kriteria AGC terhadap 505 (2013: 466) dari total 1187 (2013: 1.077) instalasi perusahaan di Grup Astra, dengan hasil penilaian sebagai berikut:
In 2014, EHS performance evaluation using AGC criteria was conducted on 505 (2013: 466) of the total 1187 (2013: 1,077) members of Astra Group. The results of the evaluation are as follows:
Prosentase Kinerja AGC Grup Astra 2014 Astra Group AGC Performance Percentage
5 (1%) Hitam 46 (10%)
9 (1%) Merah
Black
Red
Emas Gold
124 (24%) Biru
2014
Blue
321 (64%) Hijau
Green
One positive effect for Astra Group of environmental management programs is the efficient use of natural resources and energy in relation to growth of production volume and Company income, as presented in the following chart:
Dampak positif lain yang memberi manfaat bagi Grup Astra adalah terkelolanya volume penggunaan sumber daya alam dan energi dibadingkan pertumbuhan volume produksi maupun pendapatan perusahaan seperti tergambar pada grafik berikut:
Data Penggunaan Energi dan Sumber Daya Alam Efficiency of Energy & Natural Resources 142.8 125.2 113.31
109.02
34.50 25.41
32.81
Air (x10 m3) Water (x10 m3)
28.27
Listrik (x104 Kwh) Electricity (x104 Kwh)
Solar (x105 L) Diesel Fuel (x105 L)
Keep Progressing Forward
Oli (x105 L) Lubricants (x105 L)
2013 2014
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
319
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
320
Pengelolaan CSR di Tahun 2014
CSR Management in 2014
Komitmen terhadap pembangunan kehidupan kemasyarakatan sebagai wujud realisasi Public Contribution Roadmap dilaksanakan oleh Grup Astra bersama dengan sembilan Yayasan Astra dengan bekerja sama bahu membahu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan nasional. Melalui koordinasi dan sinergi yang menyeluruh mulai tingkat korporasi hingga di tingkat lokasi instalasi Astra, pengembangan dan implementasi programprogram kemasyarakatan yang inovatif menjadi sarana bagi terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Koordinasi menyeluruh tersebut adalah strategi Astra dalam mewujudkan tekad ‘bertumbuh bersama masyarakat’ guna memastikan terjadinya distribusi manfaat pengembangan bisnis yang merata yang pada akhirnya menjamin terjadinya pembangunan yang berkelanjutan.
Commitment to community betterment is the basis of Astra’s Public Contribution Roadmap and is enacted by Astra Group and nine Astra foundations. The entities work together to bring about a meaningful contribution to national development. Through coordination and synergy that encompass the entire group, from corporate level to Astra’s facilities, community programs are developed and implemented. The innovative programs have enabled welfare improvement among the Indonesian people. Comprehensive coordination is Astra’s strategy that embodies the Company’s commitment to growing with the nation, ensuring equal distribution of development benefits that will in turn assure that sustainable development will take place.
Program dan Kebijakan CSR
CSR Program and Policy
Program CSR Astra meliputi empat pilar utama yaitu: • Pendidikan: program yang difokuskan pada wilayah miskin disekeliling lokasi Grup Astra, khususnya di tingkat pendidikan dasar dan menengah • SME/IGA: Fokus pada sub-kontraktor Astra dan komunitas lokal disetiap wilayah operasi Grup Astra • Lingkungan: Fokus pada program konservasi dan pencegahan polusi.
Astra’s CSR programs consist of four key pillars, namely: • Education: education programs focus on impoverished areas around Astra Group locations and prioritize elementary and secondary education. • SME/IGA: focuses on Astra’s subcontractors and local communities in each Astra Group operational area. • Environment: focuses largely on conservation and pollution-prevention programs.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Kesehatan: fokus pada masalah kesehatan ibu dan anak, bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat.
• Health: focusing on maternal and child health, the programs cooperate with the government and local communities.
Astra mengawali penetapan program pada masing-masing pilar CSR, dengan melakukan pemetaan sosial guna mendapatkan gambaran kondisi masyarakat di sekitar daerah tujuan program. Selanjutnya dilakukan dialog partisipatif dengan kelompok dan tokoh masyarakat setempat untuk memahami berbagai harapan, kepentingan juga sumber daya yang tersedia. Pada tahap akhir dilakukan proses perencanaan dan implementasinya, dengan tetap melibatkan para pihak terkait, agar lebih menjamin pengertian dan rasa memiliki dari seluruh pemangku kepentingan terhadap program yang dijalankan tersebut.
The programs of each CSR pillar are designed by phases; the first is conducting social mapping to garner insights on the conditions in target communities. The second phase is participatory dialog with members and leaders of the community to learn of their aspirations, interests and resources. The third phase is planning and implementation, where the involvement of local stakeholders is maintained for the benefit of knowledge sharing and sense of ownership of the programs among stakeholders.
Untuk tahun 2014, Astra menetapkan kebijakan pencapaian Implementasi Astra Friendly Company minimal dengan peringkat “bintang 4” dan melakukan pemetaan peringkat pencapaian AFC untuk setiap instalasinya, sebagai bagian dari upaya menuju visi Astra 2020.
In 2014, Astra established a policy of minimum “4-Star” rating of Astra Friendly Company achievement. The AFC performance of each facility was also assessed and benchmarked. These steps are part of the journey toward the Astra 2020 vision.
Realisasi Kegiatan CSR
CSR Activities
Astra merealisasikan kegiatan CSR yang terfokus pada empat pilar utama, yakni Pendidikan, SME/IGA, Lingkungan, dan Kesehatan. Program CSR direaliasaikan pada berbagai tingkatan, meliputi program korporat yang diturunkan dari Kantor Pusat Astra International, individu perusahaan Astra hingga jaringan value chain.
Astra’s CSR pillars consist of four primary pillars: Education, SME/IGA, Environment and Health. CSR programs are realized at various levels of the Company, from corporate programs initiated by Astra International Head Office, to Group initiatives, to value chain networks.
Informasi lebih detil atas program dan kegiatan CSR Astra dapat dilihat pada Laporan Keberlanjutan Astra tahun 2014.
A detailed disclosure of Astra’s CSR programs and activities are presented in Astra’s 2014 Sustainability Report.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
321
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
322
Dampak Keuangan dari Kegiatan CSR
Financial Impact of CSR Activities
Astra tidak menentukan kebijakan jumlah biaya dalam pemenuhan kinerja terkait kegiatan CSR unit-unit usaha. Biaya pelaksanaan CSR merupakan kewenangan unit bisnis sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Sementara pencapaian program CSR diukur dengan menggunakan rangkaian kriteria dalam Astra Friendly Company (AFC), yang dikembangkan pada tahun 2005 sebagai mekanisme penilaian terhadap kualitas hubungan sosial perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan internal maupun eksternal, termasuk dalam mengantisipasi dampak sosial guna membangun hubungan yang semakin baik dalam jangka panjang.
Astra does not stipulate a corporate-wide CSR budget allocation policy. Decisions on costs related to CSR are the responsibility of business units and budgets are appropriated in accordance with the characteristics of their operational activities. To measure CSR performance, Astra uses a set of criteria detailed in Astra Friendly Company (AFC). Developed in 2005, AFC is an evaluation tool to measure the quality of a company’s social relationship with its stakeholders – both internal and external – including anticipation of social impacts, with the purpose of ensuring solid long-term relationships.
Penilaian bagi instalasi Astra diberikan dengan kategori bintang 5, 4, 3, 2, 1 berurutan dari pencapaian peringkat tertinggi hingga terendah, melalui proses Corporate Assessment, Group Assessment, dan Self-Assessment yang dilakukan secara berkala.
Performance rating for Astra’s facilities, from the highest to the lowest rating, is 5, 4, 3, 2, 1-star category. Evaluation is conducted periodically through corporate assessment, group assessment and self-assessment processes.
Adapun hasil pencapaian penilaian kriteria AFC pada tahun 2014 terhadap 258 (2013: 214) instalasi perusahaan di Grup Astra, adalah sebagai berikut:
The result of AFC evaluation in 2014, carried out on 258 (2013:214) Astra Group’s facilities, is as follows:
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Peringkat Pencapaian Astra Friendly Company Astra Friendly Company Performance Results
Bintang 2 2 Star
Bintang 1 0% (1) 0% (0) 37% (59) 1 Star
Bintang 5 5 Star
22% (98) Bintang 3
2014
3 Star
38% (100) Bintang 4
4 Star
Pengelolaan Tanggung Jawab kepada Konsumen di Tahun 2014
Responsibility to Consumers in 2014
Salah satu butir dari filosofi Catur Dharma, berbunyi “Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan”. Bagi Astra makna yang terkandung dalam filosofi tersebut harus dilaksanakan sepenuh hati untuk menjamin keberlangsungan usaha dalam jangka panjang, apapun kondisi yang dihadapi. Oleh karenanya seluruh jajaran perusahaan dan karyawan Astra senantiasa memiliki semangat yang kuat dalam menghadirkan produk dan layanan yang terbaik pada seluruh industri yang dijalani, serta memiliki semangat memberikan solusi kepada pelanggan atas permasalahan yang dihadapi sehubungan dengan penggunaan produk dan jasa Grup Astra.
One of the principles of Catur Dharma reads, “To provide the best service to customers.” For Astra, realizing the message contained in this principle is paramount to ensure long-term business continuity irrespective of business environment. Therefore, management teams and all employees in Astra are always highly committed to producing the best products and services in all of their industry lines, and dedicated to resolving customers’ issues related to the utilization of Astra Group’s products and services.
Kebijakan Konsumen
Consumer Policy
Astra senantiasa menerapkan kebijakan prosedur dan proses internal yang selaras dengan peraturan perundang-undangan dalam hal perlindungan konsumen. Astra konsisten menerapkan standar pelayanan kepada konsumen menggunakan prinsip Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral dan Environment (QCDSME). Oleh karenanya, setiap perusahaan Astra berupaya memberikan pelayan terbaik yang menyeluruh sehingga perlindungan akan hak dan kepentingan pelanggan, juga perlindungan terhadap bisnis Astra senantiasa terjaga.
With respect to consumer protection, Astra always enforces internal policies and procedures that observe the prevailing laws and regulations. Astra consistently implements service standards based on the principles of quality, cost, delivery, safety, morals and Environment (QCDSME). Therefore, all companies in Astra always offer the best and most comprehensive services to customers, ensuring that the rights and interests of consumers and Astra, ultimately, are fulfilled.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
323
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
324
Realisasi Kegiatan Tanggung Jawab Konsumen
Activities in Responsibility to Consumers
Astra menerapkan beberapa aspek-aspek penting sehubungan tanggung jawab terhadap konsumen, sebagai berikut:
Astra takes great care of the following aspects in respect of its responsibilities to consumers:
1. Kualitas dan Inovasi Produk Untuk menjadi kebanggan bangsa, Astra tidak hanya menjalankan bisnis untuk mengejar profit semata. Astra mengembangkan bisnis dalam rangka memberi kesempatan pertumbuhan dan penguasaan teknologi yang lebih luas bagi Indonesia, untuk itu Astra melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan bisnisnya. Dengan inovasi, Astra dapat mengembangkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, memberikan kesempatan untuk penguasaan dan pengembangan teknologi, serta memperluas nilai tambah Astra kepada pelanggan.
1. Product Quality and Innovation To be the pride of the nation, the objectives of Astra’s business undertakings are not limited to profit. Astra develops its business to also create ample opportunities for growth and technology mastery for Indonesia, which prompts Astra to carry out various innovations in its business development activities. Innovation enables Astra to develop products and services that meet customers’ needs, create opportunity for technology mastery and advancement and enhance the added value that Astra offers to customers.
2. Kepuasan Pelanggan Kecintaan pelanggan pada produk Astra menjadikan tumbuhnya komunitaskomunitas otomotif di seluruh Indonesia. Grup otomotif Astra berinteraksi dengan komunitas-komunitas ini dalam bentuk dukungan kegiatan hingga seluk beluk produk, termasuk pelibatan komunitas otomotif dalam pengembangan dan sosialisasi cara berkendara yang aman sehingga mereka dapat berperan sebagai agen-agen perubahan berkendara yang aman. Sosialisasi dan pelatihan cara berkendara yang aman adalah salah satu bentuk perluasan tanggung jawab Astra terhadap produknya.
2. Customer Satisfaction Customers’ loyalty to Astra products has inspired the establishment of automotive communities across Indonesia. Astra automotive group interacts with the communities, provides support for their activities, imparts product knowledge and engages them in campaigns such as safe driving, which is a way to leverage them as agents of change with respect to driving behavior. Safe-driving socialization and training is part of Astra’s responsibilities to its products.
3. Komunikasi dan Layanan Pelanggan Astra membuka saluran komunikasi bagi para pelanggan melalui layanan customer service di outlet Astra, telepon hotline service, media cetak, media elektronik (online), atau melalui email di website Perusahaan. Pelanggan dapat dengan mudah memberikan masukan, kritik (keluhan) dan saran kepada Astra.
3. Communication and Customer Service Astra operates communication channels for customers through customer service at Astra outlets, a hotline service, print media, electronic media and the Company’s website. Customers can conveniently deliver feedback, complaints and input to Astra. All feedback from customers is monitored,
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Seluruh masukan yang diterima, selanjutnya akan dipantau, dipelajari, ditindaklanjuti, dan kemudian diberikan solusi yang memadai sesuai keinginan pelanggan.
assessed, followed up and resolved to meet the expectations of customers.
4. Extended Producer Responsibility Atau disebut juga tanggung jawab produsen terhadap dampak proses produksi dan produk yang dihasilkan, merupakan kebijakan baru Astra. Dalam hal ini Astra meyakini bahwa sebagai produsen jasa maupun barang dengan jumlah pelanggan yang substansial, perilaku pelanggan dapat dipengaruhi oleh kualitas atau dipengaruhi oleh cara penggunaan produk dan jasa yang benar. Perilaku tersebut pada akhirnya dapat membentuk karakter bangsa secara keseluruhan.
4. Extended Producer Responsibility Extended producer responsibility means the producer’s responsibility to the impact of the production process as well as the products, and is a new Astra policy. As a service and goods producer with a large customer base, Astra believes that proper utilization of products and services can influence customer behavior, which will ultimately contribute to the overall character of the nation.
Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi etika dan martabat, Astra merasa bertanggung jawab untuk memberikan edukasi bagaimana menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan dengan benar, dan dengan demikian telah berpartisipasi pada pembentukan karakter bangsa Indonesia menjadi semakin bermartabat di dalam pergaulan masyarakat maupun antar bangsa.
As a company that observes ethics and dignity, Astra believes that it is responsible for educating customers on the proper usage of its products and services, and thereby participates in developing a respectable Indonesian society as part of the global community.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
325
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
326
Salah satu program yang dilaksanakan dalam kaitan ini adalah program Indonesia, Ayo Aman Berlalu Lintas, program ini merupakan bentuk program tanggung jawab sosial Astra bagi stakeholder dimana Astra sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam mengkampanyekan program tertib berlalu lintas. Adapun beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi: Talkshow keselamatan berlalu lintas di radio; pembangunan taman lalu lintas Astra; pendidikan mengenai etika berlalu lintas; safety riding dan safety driving training bagi customer dan masyarakat; dan pembagian booklet mengenai cara Aman Berlalu Lintas kepada pengendara di jalanan.
One of the programs enacted from this commitment is Indonesia, Ayo Aman Berlalu Lintas (Indonesia, Let’s Practice Road Safety) campaign, a realization of Astra’s social responsibility to its stakeholders. As one of the largest automotive manufacturers in Indonesia, Astra seeks to actively participate in campaigning for road safety. Activities under this campaign include: road safety radio talkshows; Astra traffic-park development; driving behavior education; safe-driving training for customers and communities; and the distribution of safedriving booklets to motorists.
YAYASAN
FOUNDATION
Astra kini memiliki sembilan yayasan di bawah naungan Grup Astra. Tujuan pendirian yayasan tersebut adalah menyatukan dan mengembangkan potensi seluruh pemangku kepentingan Grup Astra baik dari dalam kalangan internal maupun eksternal sebagai penerima manfaat. Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan, Astra dan yayasanyayasan tersebut senantiasa berkoordinasi erat dalam melakukan proses perencanaan dan pelaksanaan hingga evaluasi program agar memberikan manfaat nyata bagi seluruh penerima manfaat maupun para pemangku kepentingan.
Today, Astra Group has nine foundations established to synergize and develop the potential of all stakeholders of Astra Group, both internal and external stakeholders, as program beneficiaries. To optimize their activities, Astra and the foundations have optimized close coordination relationships for program planning, implementation and evaluation to ensure that all beneficiaries and stakeholders always receive real benefits.
Berikut adalah profil Yayasan Astra serta fokus kegiatan yang dilaksanakan.
The following section presents the profiles and focus of the activities of Astra’s foundations.
Yayasan Toyota Astra (YTA)
Yayasan Toyota Astra (YTA)
Yayasan Toyota Astra (YTA) didirikan pada tahun 1974 oleh PT Astra International Tbk dan PT Toyota Astra Motor, dengan visi dan misi untuk turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program penyediaan bantuan dana dan pembiayaan untuk kegiatan pendidikan, riset dan pengembangan ilmu sains dan teknologi, bantuan alat peraga pendidikan dan buku-buku, terutama teknologi otomotif.
Toyota Astra Foundation (YTA) was established in 1974 by PT Astra International Tbk and PT Toyota Astra Motor. YTA’s vision and mission is to participate in educating the nation through grants and funding for educational activities, research and science and technology development, teaching aids and text books, especially automotive-related. YTA focuses on improving education quality for elementary
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Fokus program YTA yaitu pada program peningkatan kualitas pendidikan bagi pelajarpelajar Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, serta kepada staf pengajar perguruan tinggi negeri yang melakukan penelitian sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Master atau Doktor.
to high school students and lecturers in public universities who are undertaking research projects for their Master’s or Doctorate degree.
Untuk tahun 2014, YTA memberikan dana beasiswa kepada 3.080 siswa, sehingga total akumulasi penerima beasiswa YTA menjadi 92.697 siswa, terdiri dari: 74.628 penerima siswa SD/SMP/SMA, 17.571 penerima mahasiswa S-1 dan 498 penerima program S-2/S-3. Disamping itu YTA juga memberikan alat peraga pendidikan teknik berupa 30 unit mesin 1TR/2TR (Innova/ Fortuner), termasuk 460 buku dan 23 wallchart serta 53 pcs DVD Manual Book 1TR/2TR.
In 2014, YTA provided scholarships to 3,080 students, increasing the total YTA scholarship recipients to 92.697 students consisting of: 74.628 elementary and secondary school students, 17.571 undergraduate students and 498 Master’s and Doctorate degree candidates. YTA also donated 30 units of 1TR/2TR (Innova/ Fortuner) engines, 460 books, 23 wallcharts and 53 pcs. of 1TR/2TR manual DVD.
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)
Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA)
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) didirikan oleh Om William Soeryadjaya pada tanggal 2 Mei 1980 sebagai perwujudan cita-cita Astra untuk “Sejahtera Bersama Bangsa.” YDBA memiliki visi untuk menjadi institusi terbaik di bidang pembinaan dan pengembangan UMKM
Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) was established on 2 May 1980 by William Soeryadjaya to realize Astra’s vision to “Grow with the Nation”. YDBA aims to be the best institution that fosters and develops MSME in Indonesia. Its programs are focused on MSME
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
327
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
328
di tanah air melalui program yang terfokus pada UMKM dari jajaran subkontraktor, vendor dan bengkel yang terkait dengan bisnis-bisnis value chain Grup Astra serta pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar Grup Astra. Program pembinaan YDBA diberikan melalui peningkatan ketrampilan teknik, manajemen, pemasaran, pembiayaan dan teknologi informasi kepada pelaku UKM.
subcontractors, vendors and workshops that are part of Astra Group’s value chain as well as on the economic development of communities around Astra Group’s environment. YDBA development programs for MSMEs target technical, management and marketing skills as well as financing and information technology.
Hingga tahun 2014, YDBA telah mendampingi sekitar 8.646 UMKM, 552 training mekanik, 10 pendirian LPB, 12 pendirian LKM, 81 UKM Mandiri, dan 1.083 UKM subkon Astra. Sementara jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai 57.387 orang.
Throughout 2014, YDBA worked with approximately 8,646 MSMEs, trained 552 mechanics and established 10 LPBs, 12 LKMs and 81 Independent SMEs, as well as assisting 1.083 Astra SME subcontractors. Meanwhile, the total employment reached 56,770 employees.
Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) – Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra)
Astra Bina Ilmu Foundation (YABI) – Astra Manufacturing Polytechnique (Polman Astra)
Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) didirikan pada tahun 1995 dengan nama Yayasan Federal Bina Ilmu (YFBI) yang membawahi Akademi Teknik Federal (ATF) oleh PT Federal Motor (sekarang menjadi PT Astra Honda Motor). Seiring dengan perkembangan bisnis, pada tahun 2001 (YFBI) berubah menjadi Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dan Akademi Teknik Federal menjadi Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra).
Astra Bina Ilmu Foundation (YABI) was founded in 1995 as Federal Bina Ilmu Foundation (YFBI) to oversee the Federal Engineering Academy (ATF) under PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor). In line with business development, in 2001 YFBI changed its name to Astra Bina Ilmu Foundation (YFBI) and Federal Engineering Academy became Astra Manufacturing Polytechnique (Polman Astra).
YABI melalui Polman Astra, mempunyai visi menjadi politeknik terbaik di Indonesia dan misi menghasilkan lulusan Diploma III (D3) yang profesional dalam bidang teknologi, khususnya yang terkait otomotif dan sumber daya alam, dengan dukungan 7 program yang diselenggarakan. Agar siap pakai dalam industri dan mampu menghadapi tantangan global, para mahasiswa dibekali dengan kompetensi teknikal serta pola pikir dan perilaku QCDI (Quality, Cost, Delivery dan Innovation). Seluruh kurikulum yang diajarkan dikembangkan dan diakreditasi bersama oleh industri di lingkungan Astra.
Through Polman Astra, YABI aims to realize its vision to be the best polytechnic academy in Indonesia. Its mission is to educate professional Diploma III (D3) graduates in engineering, especially automotive and natural resources, through its 7 courses. To produce graduates that are immediately ready to join the workforce and able to withstand global competition, Polman Astra develops the students’ technical competence, mindset and QCDI (Quality, Cost, Delivery and Innovation) behavior. The curriculum used by Polman Astra is developed and accredited by industries throughout Astra.
YABI melalui Polman Astra sejak tahun 2009 menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi yang direkrut dari seluruh Indonesia, mencakup
Since 2009, YABI, through Polman Astra, provides scholarships for high-performing students recruited from across Indonesia. Students on
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
35% dari kapasitas daya tampung politeknik. Hingga tahun 2014, Polman Astra telah mendidik 2.505 termasuk 446 penerima beasiswa. Pada tahun 2014, Polman Astra mewisuda 220 mahasiswa termasuk 75 mahasiswa penerima beasiswa dari 21 provinsi di Indonesia.
scholarship programs account for 35% of the school’s capacity. As of 2014, Polman Astra has educated a total of 2,505 students, including 446 scholarship recipients. In 2014, Polman Astra inaugurated 220 graduates including 75 scholarship recipients from 21 provinces in Indonesia.
Selain program beasiswa, Polman Astra juga menyelenggarakan kegiatan pengembangan UKM dengan nama program Center for Small Medium Enterprise Development (CFSMED) untuk mendukung Astra Pride of the Nation 2020. Untuk tahun 2014 Polman Astra membina 4 UKM binaan.
Aside from scholarships, Polman Astra also undertakes SME development activities by administering the Center for Small and Medium Enterprise Development (CFSMED) in support of the Astra Pride of the Nation 2020 vision. In 2014, Polman Astra assisted four SMEs.
Yayasan Astra Honda Motor (YAHM)
Astra Honda Motor Foundation (YAHM)
Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) didirikan pada tahun 1995 sebagai organisasi sosial yang mandiri dengan misi mendukung kehidupan masyarakat di bidang pendidikan dan sosial melalui program pemberian beasiswa bagi siswa prasejahtera dan pembangunan fasilitas pendukung untuk institusi pendidikan, program edukasi masyarakat tentang keselamatan di jalan, program pelestarian lingkungan hidup, serta kegiatan amal untuk berbagai aktivitas sosial dan budaya, termasuk bencana alam.
Astra Honda Motor Foundation (YAHM) was established in 1995 as independent social organization. Its mission is to support the community in education and other social programs. YAHM provides scholarships for underprivileged students and supporting facilities for education institutions, organizes public education programs on road safety, holds environmental preservation programs and administers donations for various social and cultural purposes, including the mitigation of natural disasters.
Untuk tahun 2014, YAHM memberikan 1.708 beasiswa dan 4 program safety riding, membangun toilet komunal di sekitar ring 1 plant Sunter dan Karawang serta menyumbang hewan ternak sapi kepada peternak sapi di Tabanan, Bali.
In 2014, YAHM granted 1,708 scholarships and organized four safety riding programs, built communal toilets in the ring-1 area of the Sunter and Karawang facilities and donated cattle to farmers in Tabanan, Bali.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
329
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
330
Yayasan Karya Bakti United Tractors (YKB UT)
Karya Bakti United Tractors Foundation (YKB UT)
Yayasan Karya Bakti United Tractors didirikan pada tahun 2008, memiliki visi “Menjadi Lembaga Pendidikan Keterampilan Mekanik dan Operator Alat-alat Berat Terbaik di dunia.” Melalui UT School, Yayasan Karya Bakti United Tractors menjadi wadah pelaksanaan program pendidikan yang secara intensif mempersiapkan operator dan mekanik alat berat yang profesional dan terampil sesuai persyaratan internasional. Tersebar di seluruh Indonesia, YKBUT dalam bentuk UT School tidak hanya memnyelenggarakan berbagai program pendidikan jangka panjang dan program pelatihan jangka pendek sesuai kebutuhan perusahaan Grup Astra dan pelanggan secara khusus tapi juga mendukung pengembangan sekolah kejuruan dalam rangka mendorong peningkatan mutu dan standar industri nasional.
Karya Bakti United Tractors Foundation was established in 2008, with the vision of “Becoming a World Leading Education Institution for Heavy Equipment Operators and Mechanics.” Through UT School, Karya Bakti United Tractors Foundation provides intensive education programs to produce professional and skilled heavy equipment operators and mechanics according to international standards. Located across Indonesia, UT School campuses provide not only long-term education programs and short-term training courses to fulfill the needs of Astra Group companies and customers, but also support the development of vocational schools in Indonesia, encouraging the schools’ quality improvement to meet national industry standards.
Sampai tahun 2014, jumlah siswa telah mencapai 9239 (Alumni +Training Participant) Para alumni UT School yang secara akumulatif berjumlah 7.242 orang (sejak 2009), saat ini telah bekerja bersama para pelanggan UT, Grup Astra Heavy Equipment & Mining, atau untuk kebutuhan UT sendiri.
In 2014, UT School has a total of 9239 (alumnis +training participant) students. Alumni of UT School, who cumulatively have reached 7.242 people (since 2009), now work to support the customers of UT and Astra Heavy Equipment & Mining.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR)
Pendidikan Astra Foundation– Michael D. Ruslim (YPA-MDR)
Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR) didirikan pada tahun 2009 dengan nama Yayasan Astra Bina Pendidikan dengan fokus program pengelolaan bantuan untuk pendidikan di daerah prasejahtera. Pada tahun 2010, Yayasan Astra Bina Pendidikan berganti nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim untuk menghormati Presiden Direktur Astra, Bapak Michael D. Ruslim (sebagai pencetus program ini). YPA-MDR memiliki visi untuk membantu sekolah-sekolah yang berada di daerah prasejahtera agar siswa-siswinya mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan kompetensi kecakapan hidup (life skill) serta memiliki karakter yang didasarkan pada nilai luhur Bangsa Indonesia.
Pendidikan Astra Foundation - Michael D Ruslim (YPA-MDR) was established in 2009 as Astra Bina Pendidikan Foundation. The focus was to manage educational assistance in underprivileged areas. In 2010, the foundation changed its name to Pendidikan Astra Foundation – Michael D. Ruslim in honor of the late Mr. Michael D. Ruslim, Astra’s then President Director, who initiated the foundation. YPA-MDR’s mission is to help schools in underprivileged areas and enrich the students, build their intellectual and life skills as well as characters based on the noble values of Indonesia.
YPA-MDR berperan aktif sebagai agen perubahan (agent of change) dan agen pengembangan (agent of development) dalam peningkatan mutu sekolah-sekolah, pengembangan sumber daya manusia yang terarah, serta pengembangan kurikulum dan manajemen sekolah yang profesional. Jenjang sekolah yang mendapatkan bantuan adalah Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan di seluruh Indonesia. Program YPA-MDR didasarkan pada 4 pilar pembinaan, yakni: akademik, pendidikan karakter, kecakapan hidup dan seni budaya.
YPA-MDR takes an active role as an agent of change and of development in augmenting the quality of schools, focused human-resource development and the development of curricula and professional school management. YPA-MDR assists elementary, junior and vocational schools throughout Indonesia. Its programs observe four development pillars: academic, character building, life skills and arts and culture.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
331
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
332
Pada tahun 2014, YPA-MDR membina 50 sekolah binaan dengan total 11.467 siswa dan 720 guru.
In 2014, YPA-MDR assisted 50 schools with a total of 11,467 students and 720 teachers.
Yayasan Amaliah Astra (YAA)
Amaliah Astra Foundation (YAA)
YAA memiliki misi untuk membangun Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) melalui kegiatan di bidang sosial-keagamaan, tujuannya agar karyawan Muslim Astra menjadi Muslim yang profesional dan masyarakat di sekitarnya memiliki ketaatan beragama. Melalui Masjid Astra, YAA menyelenggarakan aktivitas perayaan keagamaan dan Cerdas Cermat Islami Astra (CCIA) dalam Astra Gema Islami (AGI), fungsinya mempererat solidaritas sesama umat Muslim dan meningkatkan pengetahuan agama Islam. Masjid Astra juga mengembangkan dan membina calon pemimpin agama melalui Astra Mubaligh Development Program. Melalui Lazis Amaliah Astra, YAA juga memfasilitasi pemberian zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang disalurkan untuk beasiswa dan modal wirausaha masyarakat.
The mission of YAA is to build Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) and Spiritual Quotient (SQ) through socio-religious activities, promoting professionalism and religious spirituality to Astra’s Muslim employees and to the surrounding community. YAA activities are organized at Astra Mosque and include Islamic celebrations and the Islamic Quiz Astra (CCIA) within Astra Gema Islami (AGI). The events aim to strengthen solidarity among Muslims and to enhance Islamic knowledge. Astra Mosque also develops and nurtures future religious leaders through the Astra Religious Preachers Development Program. YAA also facilitates the distribution of charity, alms and donations (ZIS) through Lazis Amaliah Astra. ZIS funds are used for scholarships and working capital for small entrepreneurs.
Sampai Tahun 2014, YAA telah memberikan 9.216 beasiswa, pembinaan 175 teknisi HP dan pembinaan 70 (teknisi AC).
Until 2014, YAA provided 9.216 scholarships and assisted 175 mobile technicians and 70 air conditioner technicians.
Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL)
Astra Agro Lestari Foundation (YAAL)
Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL) didirikan pada tahun 2010, dengan visi untuk menjadi salah satu sekolah terbaik di wilayah operasional perkebunan. YAAL berkomitmen memberikan pendidikan yang lebih baik bagi keluarga karyawan dan masyarakat sekitar serta menghasilkan siswa-siswi lulusan dengan prestasi akademik yang baik, inovatif, berkarakter, peduli terhadap kesehatan, keselamatan dan lingkungan. YAAL membangun sekolah mulai TK hingga SMP berikut manajemen sekolah dan menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas serta membangun rumah bagi para tenaga pengajar dan memberikan training bagi mereka.
Astra Agro Lestari Foundation (YAAL) was established in 2010 with the vision of becoming one of the best schools within plantation areas. YAAL is committed to providing better education for the families of employees and surrounding communities, ensuring that its graduates are students with sound academic performance, who are innovative, possess strong characters and have awareness of health, safety and the environment. YAAL builds schools from kindergarten to junior-high level, assists the schools’ management and provides quality teachers. YAAL also provides housing and training facilities for teachers.
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sampai tahun 2014, YAAL telah membina 65 sekolah yang terdiri dari 36 taman kanak-kanak, 22 Sekolah Dasar (SD), 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan didukung oleh 515 guru. Selain itu YAAL melakukan program rehabilitasi dan membantu pembangunan ruang kelas terhadap 4 SD di Kalimantan Selatan & Riau.
In 2014, YAAL assisted 65 schools, consisting of 36 kindergartens, 22 elementary schools and seven junior high schools and had support from 515 teachers. In addition, YAAL rehabilitated and helped the construction of classrooms at 4 elementary schools in South Kalimantan and Riau.
Yayasan Insan Mulia PAMA (YIMP)
Insan Mulia PAMA Foundation (YIMP)
Yayasan Insan Mulia Pama (YIMP) dibentuk pada tahun 2014 dengan visi untuk memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan perusahaan dan masyarakat melalui pembentukan karakter karyawan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. Fokus program Yayasan Insan Mulia Pama yaitu melakukan pengelolaan terhadap infak, zakat, shadaqah, penyelengkaraan dakwah dan kajian serta penyelenggaraan program sosial kemasyarakatan.
Insan Mulia Pama Foundation (YIMP) was founded in 2014 with the vision of giving positive contributions for company growth and the community through employee character building, emphasizing spiritual belief, religiosity and virtue. Insan Mulia Pama Foundation focuses on the management of charity, alms and donations, Islamic preaching, Islamic study and social programs.
Program kegiatan yang dilaksanakan saat ini meliputi: Pengumpulan dana umat (Zakat, infaq & Shadaqoh), Dakwah/Syiah dan Donasi Bidang Sosial.
Its activities include collection of communal funds (charity, alms and donations), Islamic preaching and social donations.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
333
Ondel-Ondel Wahyu Wening Pemenang Lomba Foto Astra 2014 Winner of 2014 Astra Photo Contest
Data Perusahaan Corporate Data
334
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Data Perusahaan Corporate Data
Susunan Dewan Komisaris
Susunan Direksi
Board of Commissioners
Board of Directors
Presiden Komisaris President Commissioner • Budi Setiadharma
Presiden Direktur President Director • Prijono Sugiarto
Komisaris Independen Independent Commissioner • Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat • Erry Firmansyah • Hisayuki Inoue • Sidharta Utama
Direktur Director • Gunawan Geniusahardja • Djoko Pranoto • Widya Wiryawan • Sudirman Maman Rusdi • Simon Collier Dixon • Johannes Loman • Suparno Djasmin • Bambang Widjanarko Santoso
Komisaris Commissioner • Anthony John Liddell Nightingale • Benjamin William Keswick • Mark Spencer Greenberg • Chiew Sin Cheok • Jonathan Chang • David Alexander Newbigging
Profil masing-masing anggota Direksi tercantum di uraian Profil Perusahaan. Board of Directors’ profile is presented in Corporate Profile section.
Profil masing-masing anggota Komisaris tercantum di uraian Profil Perusahaan. Board of Commissioners’ profile is presented in Corporate Profile section.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
335
Profil Komite-Komite Committees Profiles
Komite Audit Audit Committee Ketua Chairman • Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Anggota Khusus Special Member • Chiew Sin Cheok
Anggota Member • Inget Sembiring • Harry Wiguna
Profil masing-masing Ketua Komite Audit dan Aggota Komite Audit Khusus tercantum di uraian Profil Perusahaan. Profile of Chairman and Special Member of Audit Committee are presented in Corporate Profile section.
Inget Sembiring
Harry Wiguna
Anggota / Member
Anggota / Member
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Astra Graphia Tbk, Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF). Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Bank Permata Tbk (2006-2010), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT United Tractors Tbk (2001- 2006), Anggota KPKPN (2001-2004). Beliau juga aktif saat ini dalam berbagai organisasi sosial, termasuk sebagai Ketua Yayasan BPK Gunung Mulia, Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM). Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Manajemen LPPM Jakarta pada tahun 1970 dan Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1967. Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Company’s Audit Committee in June 2012. Currently, he also serves as Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Astra Graphia Tbk and Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF). Previously, he served as Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Bank Permata Tbk (2006-2010), Commissioner and Chairman of Audit Committee PT United Tractors Tbk (2001- 2006), and Member of the Commission for Wealth Investigation of Government Officials (2001-2004). Presently, he is also active in a number of social organizations, including as Chairman of BPK Gunung Mulia Foundation, Vice Chairman of the Board of Trustee of PPM School of Management. He completed his study in the LPPM School of Management Jakarta in 1970 and Faculty of Economics, Gadjah Mada University in Yogyakarta, Indonesia, in 1967.
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Toyota Astra Financial Services, Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Direktur Utama PT Eagle Capital, Komisaris Independen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk dan Komisaris Independen PT Eatertainment International Tbk. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen Indonesia Central Counterparty PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007-2010), Direktur Utama PT Danareksa (Persero) (2005-2009), Komisaris PT Danareksa Sekuritas (2008-2009), Komisaris PT Danareksa Investment Management (2005-2008), Komisaris PT Danareksa Finance (20052009), Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005), Direktur Perdagangan dan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (19992002), Presiden Direktur PT Sinarmas Sekuritas (1995- 1999). Beliau menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia. Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Company’s Audit Committee in June 2012. He is concurrently serving as Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Toyota Astra Financial Services, President Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, President Director of PT Eagle capital, Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, and Independent Commissioner of PT Eatertainment International Tbk. Previously, he served as Independent Commissioner of Indonesia Central Counterparty, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007-2010), President Director of PT Danareksa (Persero) (2005-2009), Commissioner of PT Danareksa Sekuritas (2008-2009), Commissioner of PT Danareksa Investment Management (20052008), Commissioner of PT Danareksa Finance (2005-2009), Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005), Trade Director and Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta (1999- 2002), and President Director of PT Sinarmas Sekuritas (1995- 1999). He completed his study in Accounting at the Faculty of Economics, University of Indonesia.
336
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Profil Komite-Komite Committees Profiles
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Eksekutif Executive Committee
Remuneration and Nomination Committee Ketua Chairman • Benjamin William Keswick
Ketua Chairman • Benjamin William Keswick
Anggota Member • David Alexander Newbigging • Prijono Sugiarto Profil masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tercantum di uraian Profil Perusahaan.
Anggota Member • Mark Spencer Greenberg • David Alexander Newbigging • Chiew Sin Cheok • Budi Setiadharma • Prijono Sugiarto • Simon Collier Dixon
The Remuneration and Nomination Committee profile is presented in Corporate Profile section.
Profil masing-masing anggota Komite Eksekutif tercantum di uraian Profil Perusahaan. The Executive Committee profile is presented in Corporate Profile section.
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
337
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates ASTRA MOTOR I/ MOTORCYCLE PT Astra Honda Motor Jl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara PT Suryaraya Rubberindo Industries Kawasan Industri Menara Permai Jl. Narogong Raya Km 23,8, Cileungsi, Bogor
ASTRA MOTOR II/ TOYOTA PT Toyota - Astra Motor Jl. Yos Sudarso - Sunter II, Jakarta Utara
ASTRA MOTOR III/ AUTOMOTIVE-NON TOYOTA PT Astra Daihatsu Motor Jl. Gaya Motor III/5, Sunter II, Jakarta Utara PT Astra Multi Trucks Indonesia (d/h PT Astra Nissan Diesel Indonesia) Danau Sunter Selatan Blok O/5, Sunter II, Jakarta Utara PT Fuji Technica Indonesia KIIC Lot A-7, Tol Jakarta Cikampek Km. 47 PT Gaya Motor Jl. Gaya Motor Raya I, Sunter II, Jakarta Utara PT Inti Pantja Press Industry Jl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi PT Isuzu Astra Motor Indonesia Gd. Isuzu Lt. 7, Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30, Sunter II, Jakarta Utara
PT Tjahja Sakti Motor Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta PT Astra Auto Prima Jl. Gaya Motor Selatan No. 1, Sunter II, Jakarta 14330
ASTRA MOTOR IV COMPONENT PT Aisin Indonesia East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 5J Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat 17550 PT Aisin Indonesia Automotive Jl. Harapan VII Lot LL 9 & 10, Kawasan Industri KIIC, Desa Parungmulya, Kec. Ciampel, Karawang, Jawa Barat PT Ardendi Jaya Sentosa Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Astra Daido Steel Indonesia Plant I : Jl. Kasir I Ds. Pasir Jaya Kec. Jatiuwung, Tangerang 15135 Plant II : Kawasan Industri Green Land Cluster Batavia Blok AG/12, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat 17530 PT Astra Komponen Indonesia Jl. Raya Mayor Oking Jayaatmaja Km. 2.2 No. 1 Karangasem Barat, Citereup, Jawa Barat 16810 PT Astra Nippon Gasket Indonesia Jl. Maligi III Lot N-1, Kawasan Industri KIIC Karawang Barat, Jawa Barat 41361
PT Pulogadung Pawitra Laksana Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta
338
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
PT Astra Otoparts Tbk: PT Astra Otoparts Tbk Head Office Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Astra Otoparts Tbk Divisi Domestik Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Astra Otoparts Tbk Divisi International Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Astra Otoparts Tbk Divisi Retail Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Astra Otoparts Tbk Divisi Nusametal Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Astra Otoparts Tbk Divisi Adiwira Plastik Plant I : Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 51.3, Ciluar, Bogor, Jawa Barat 16710 Plant II : Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47 Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912 PT Astra Otoparts Tbk Divisi Winteq Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47 Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912 PT AT Indonesia Jl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC Tol Jakarta Cikampek Km. 47, Karawang, Jawa Barat 41361 PT Century Batteries Indonesia Jl. Raya Bekasi Km. 25, Cakung, Jakarta Timur 13910
Keep Progressing Forward
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
PT Denso Indonesia Plant I : Jl. Gaya Motor I No. 6, Sunter II, Jakarta Utara 14330 Plant II : Jl. Kalimantan Blok E 1-2, Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat 17520 Plant III : J l. Selayar III Blok K No. 2, Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat 17845 PT DIC Astra Chemicals Jl. Pulobuaran Raya Blok-III DD 5-10 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur 13930 PT Federal Izumi Manufacturing Komplek Industri Menara Permai, Jl. Narogong Raya Km. 23.8, Cileungsi, Jawa Barat 16820 PT Federal Nittan Industries Jl. Halmahera Blok DD-9, Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat 17520 PT FSCM Manufacturing Indonesia Plant I & II : Jl. Raya Pulogadung No. 30, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur 13930 Plant III : J l. Raya Narogong Km. 15 Pangkalan 6, Cileungsi, Jawa Barat 16820 Plant IV : Jl. By Pass Krian Km. 26 No. 8, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur 61262 PT Gemala Kempa Daya Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT GS Battery Plant I : Jl. Laksamana Muda Yos Sudarso, Sunter I, Jakarta Utara 14330 Plant II : Kawasan Industri Surya Cipta Swadaya
Jl. Surya Utama, Kav. 13 - 14, Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat 41361 PT Indokarlo Perkasa Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 47, Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912 PT Inti Ganda Perdana Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Kayaba Indonesia Jl. Jawa Blok ii No. 4, Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat 17520 PT Menara Terus Makmur Jl. Jababeka XI Blok H3 No. 12, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat 17530 PT Nusa Keihin Indonesia Jl. Selayar II Blok D7 No. 1, Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat 17520 PT Senantiasa Makmur Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 47.5 Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912 PT Akebono Brake Astra Indonesia Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A4 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Wahana Eka Paramitra Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A4 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 PT Denso Sales Indonesia Jl. Gaya Motor I No. 6, Sunter II, Jakarta Utara 14330
PT Astra Visteon Indonesia Jl. Lanbau Kel. Karangasem Barat, Citereup, Jawa Barat 16810 PT TD Automotive Compressor Indonesia Jl. Selayar IV Blok L-3 Kawasan Industri Bekasi Matra Bekasi, Jawa Barat 17530 Akebono Brake Astra Vietnam Co., Ltd Plot D-10 (RF-1a) Thang Long Industrial Park II Yen My District, Hung Yen Province, Vietnam PT Astra Nippon NHK Precision Jl. Maligi III Lot N-1 Kawasan Industri KIIC Karawang Barat, Jawa Barat 41361 Superior Chain (Hangzhou) Co., Ltd. Hangzhou Yuhang District, Cangqian Town, Gaoqiao Village, China PT Evoluzione Tyres Jl. Raya Purwadadi - Kalijati, Dusun Kaliangbawang, Desa Wanakerta, Kec. Purwadadi, Kab. Subang, Jawa Barat 41261 PT Astra Juoku Indonesia Jl. Mitra Timur II Blok D No. 4-6, 51-53 Kawasan Industri Mitra Karawang, Karawang, Jawa Barat 17520 PT Autoplastik Indonesia Jl. Mitra Barat I Blok GB Kawasan Industri Mitra Karawang, Karawang, Jawa Barat 41361 PT Velasto Indonesia Kp. Nagrog No. 5 Kertamukti, Kec. Campaka Purwakarta, Jawa Barat 41181 PT Pakoakuina Jl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250 PT Inkoasku Jl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
339
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
PT Palingda Nasional Jl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250
PT Patria Maritim Perkasa Kav. 20, Sungai Lekop, RT. 05 RW. 07, Sagulung, Batam
PT Multi Prima Universal Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910
PT Topy Palingda Manufacturing Indonesia Jl. Surya Utama Kav. I-65A1 Kawasan Industri Suryacipta Karawang, Jawa Barat 41361
PT Patria Maritime Industry Jl. Jababeka XI Blok H 30-40, Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530
PT Prima Multi Mineral Jl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930
PT Metalart Indonesia Jl. Harapan III Lot JJ-21 Kawasan Industri KIIC Karawang, Jawa Barat 41361
PT Komatsu Patria Attachment Jl. Irian Blok JJ-4-1, MM2100 Industrial Estate Cikarang 1752
ASTRA HEAVY EQUIPMENT PT Energia Prima Nusantara Jl. Rawagelam I No. 9, kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 PT Karya Supra Perkasa Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, jakarta 13910 PT United Tractors Tbk Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur PT Bina Pertiwi (BP) Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT United Tractors Pandu Engineering (UTPE) Jl. Jababeka XI Blok H 30 – 40, Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530 UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. 11 Tuas View Crescent, Multico Building, Singapore 637643 PT Komatsu Remanufacturing Asia JI. Pulau Balang no 99 RT 36, Kelurahan Karang Joang Kecamatan, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur 76127 PT Patria Maritime Lines Jl. Jababeka XI Blok H 30-40, Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530
340
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
PT Andalan Multi Kencana (AMK) Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Allmakes Asia Pacific Pte. Ltd. 11 Tuas View Crescent, Multico Building, Singapore 637643 PT Swadaya Harapan Nusantara Ged. Traktor Nusantara, Jl. Pulo Gadung No. 32, KIP, Jakarta Timur PT Universal Tekno Reksajaya Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT Pamapersada Nusantara (Pama) Jl. Rawa Gelam 1 No. 9, Jakarta Industrial Estate Pulogadung Jakarta Timur 13930 PT United Tractors Semen Gresik (Persero) Desa Sumberarum, Kec. Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur 62356 PT Pama Indo Mining Jl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 PT Kalimantan Prima Persada Jl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930
Keep Progressing Forward
PT Tuah Turangga Agung (TTA) Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT Telen Orbit Prima Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT Nusantara Citra Jaya Abadi Menara Global Lt. 9, Suite 9A, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27 Kuningan Timur, Setiabudi, Jak-Sel PT Kadya Caraka Mulia Jl. A. Yani Km. 93, Desa Pulau Pinang Kecamatan Bunuang, Kabupaten Patin PT Agung Bara Prima Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT Anugerah Gunung Mas Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT Duta Sejahtera Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT Duta Nurcahya Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT Piranti Jaya Utama Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT Borneo Berkat Makmur Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 PT Asmin Bara Jaan Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2, Jakarta Pusat
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
PT Asmin Bara Bronang Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2, Jakarta Pusat
PT Gunung Sejahtera Dua Indah Kalimantan Tengah
PT Persada Dinamika Lestari Kalimantan Selatan
PT Bukit Enim Energi Jl. Basuki Rahmat No. 02, Kecamatan Kemuning Palembang, Sumatera Selatan
PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi Kalimantan Tengah
PT Rimbunan Alam Sentosa Sulawesi Tengah
PT Traktor Nusantara Jl. Pulogadung No. 32, Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur 13930 PT Tambang Supra Perkasa
PT Gunung Sejahtera Puti Pesona Kalimantan Tengah PT Gunung Sejahtera Raman Permai Kalimantan Tengah
PT Sari Aditya Loka Jambi PT Sari Lembah Subur Riau PT Sawit Asahan Indah Riau
PT Tambang Supra Perkasa
ASTRA RESOURCES – AGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk Jl. Pulo Ayang I, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur PT Agro Menara Rachmat Kalimantan Tengah PT Agro Nusa Abadi Sulawesi Tengah PT Bhadra Cemerlang Kalimantan Tengah PT Bhadra Sukses Sulawesi Barat PT Borneo Indah Marjaya Kalimantan Timur
PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur Kalimantan Tengah PT Karya Tanah Subur Aceh PT Karyanusa Ekadaya Kalimantan Timur PT Kimia Tirta Utama Riau PT Lestari Tani Teladan Sulawesi Tengah PT Letawa Sulawesi Barat PT Mamuang Sulawesi Barat PT Nirmala Agro Lestari Kalimantan Tengah
PT Cakradenta Agung Pertiwi Kalimantan Selatan
PT Palma Plantasindo Kalimantan Timur
PT Cakung Permata Nusa Kalimantan Selatan
PT Pandji Waringin Banten
PT Cipta Agro Nusantara Sulawesi Tengah
PT Pasang Kayu Sulawesi Barat
PT Cipta Narada Lestari Kalimantan Timur
PT Perkebunan Lembah Bhakti Aceh
PT Eka Dura Perdana Riau PT Eka Dura Indonesia Riau
PT Sawit Jaya Abadi Sulawesi Tengah PT Subur Abadi Plantations Kalimantan Timur PT Subur Agro Makmur Kalimantan Selatan PT Sukses Tani Nusa Subur Kalimantan Timur PT Sumber Kharisma Persada Kalimantan Timur PT Surya Indah Nusantara Pagi Kalimantan Tengah PT Suryaraya Lestari Sulawesi Barat PT Tunggal Perkasa Plantations Riau PT Waru Kaltim Plantation Kalimantan Timur PT Tribuana Mas Kalimantan Selatan PT Tanjung Sarana Lestari Astra-KLK Pte Ltd Singapura
PT Persada Bina Nusantara Abadi Kalimantan Tengah
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
341
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
ASTRA SYSTEM I-INFORMATION TECHNOLOGY PT Astra Graphia Tbk Jl. Kramat Raya no. 43, Jakarta Pusat 10220 PT Astra Graphia Information Technology ANZ Tower Lt. 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta Pusat 10220 PT Astragraphia Xprins Indonesia Jl. Kramat Raya No. 43 Senen, Jakarta Pusat 10450
ASTRA SYSTEM IIINFRASTRUCTURE PT Astratel Nusantara Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 PT Gresik Distribution Terminal Talavera Office Park 22nd27th Floor Jl. Letjen Simatupang Kav. 2226, Jakarta Selatan – 12430 PT Indonesia Network Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 PT Intertel Nusaperdana Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 PT Marga Mandala Sakti Karawaci Office Park Blok H No. 66-68 Lippo Karawaci - Tangerang 15811
342
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
PT Marga Trans Nusantara Ruko Bidex Blok H No. 07 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang 15321 PT PAM Lyonnaise Jaya Sentral Senayan I Office Tower, Lt. 7 Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta Pusat 10270 PT Sedaya Multi Investama Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI) Grha Sera 7th Floor, Jl. Mitra Sunter Boulevard C-2/90 Sunter Jaya, Tanjung Priok Jakarta Utara 14350 PT Transutama Arya Sejahtera Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920
PT Harmoni Mitra Utama KBN Marunda, Jl. Pontianak Blok C2-01, Jakarta 14120 PT Serasi Autoraya (TRAC) Gedung TRAC – Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara PT Serasi Transportasi Nusantara Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya PT Serasi Logistics Indonesia Jl. Pontianak Blok C2/01 KBN Marunda, Jakarta Utara 14120 PT Toyofuji Serasi Indonesia Gedung TRAC – Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara PT United Automobil 90 Utama Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya PT Serasi Mitra Mobil PT Serasi Shipping Indonesia
PT Marga Harjaya Infrastructure Setiabudi Atrium Building 7th floor, Suite 701B Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 PT Pelabuhan Penajam Banua Taka Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 305 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920
SAR GROUP PT Balai Lelang Serasi Gedung TRAC – Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara PT Daya Mitra Serasi Jl. Raya Condet No.15, Jakarta Timur
Keep Progressing Forward
ASTRA FINANCE PT Astra Auto Finance Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530 PT Astra Aviva Life Pondok Indah Office Tower 3, Lt. 10 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan 12310 PT Astra Mitra Ventura Jl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II Jakarta Utara PT Astra Multi Finance Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340 PT Astra Sedaya Finance Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
PT Asuransi Astra Buana Grha Asuransi Astra Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat Jakarta Selatan 12430
PT Toyota Astra Financial Services Gd. Mega Plaza Lt. 8, Jl. Rasuna Said Kav C3 Jakarta Selatan
PT Bank Permata Tbk Permata Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 Jakarta Pusat 12920
PT Garda Era Sedaya Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta 14330
PT Federal International Finance Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Jardine Lloyd Thompson Gedung World Trade Center 10th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31 Jakarta Selatan
PT Komatsu Astra Finance Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340 PT Pratama Sedaya Finance Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530 PT Sedaya Pratama Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530 PT Staco Estika Sedaya Finance Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530 PT Stacomitra Graha Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530 PT Surya Artha Nusantara Finance Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11 Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance Graha Rekso Lt. 5 Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1 Center Business Jakarta Utara 14240
Keep Progressing Forward
PT Matra Graha Sarana Menara FIF Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan 12440
MISCELLANEOUS PT Arya Kharisma Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II - Jakarta Utara PT Brahmayasa Bahtera Wisma Nugra Santana, Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8 Jakarta 10220 PT Menara Astra Wisma Nugra Santana - Lt. Mezzanine Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8 Jakarta 10220 PT Samadista Karya Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan 12440
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
343
344
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
Tradisi Melepas Lampion Perdamaian | The Tradition of Releasing Lanterns for Peace Anis Efizudin Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Laporan Keuangan Konsolidasian 2014 Consolidated Financial Statements 2014
Keep Progressing Forward
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
345
346
Laporan Tahunan 2014 Annual Report
PT Astra International Tbk
Keep Progressing Forward
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2014 DAN/AND 2013
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2014
2013
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Investasi lain-lain Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 464 (2013: 253): - Pihak berelasi - Pihak ketiga Piutang pembiayaan, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1.388 (2013: 1.301) Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 14 (2013: 8): - Pihak berelasi - Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka lainnya
ASSETS
4 5
20,902 277
18,557 262
6,34g 6 7
909 20,423 30,297
876 18,967 28,814
8,34h 8 9 10a
261 2,869 16,986 3,168 1,149
195 2,793 14,433 2,283 1,172
Current assets Cash and cash equivalents Other investments Trade receivables, net of provision for doubtful receivables of 464 (2013: 253): - Related parties - Third parties Financing receivables, net of provision for doubtful receivables of 1,388 (2013: 1,301) Other receivables, net of provision for doubtful receivables of 14 (2013: 8): - Related parties - Third parties Inventories Prepaid taxes Other prepayments
97,241
88,352
Total current assets
7
30,408
25,863
8,34h 8 11
819 1,724 21,997
702 2,687 18,951
12 5 10d 13
5,253 5,455 2,891 2,534 6,007
4,919 4,177 2,488 1,372 4,973
14
41,250
37,862
15
9,149
12,027
16
4,930
3,982
1,534 1,968 2,869
1,534 1,615 2,490
Jumlah aset tidak lancar
138,788
125,642
Total non-current assets
JUMLAH ASET
236,029
213,994
TOTAL ASSETS
Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Piutang pembiayaan, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1.488 (2013: 1.340) Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar nihil (2013: nihil): - Pihak berelasi - Pihak ketiga Investasi pada pengendalian bersama entitas Investasi pada entitas asosiasi Investasi lain-lain Aset pajak tangguhan Properti investasi Tanaman perkebunan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 1.300 (2013: 1.102) Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 33.645 (2013: 29.494) Properti pertambangan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai sebesar 4.235 (2013: 1.224) Hak konsesi, setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar 263 (2013: 198) Goodwill Aset takberwujud lainnya Aset lain-lain
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Non-current assets Financing receivables, net of provision for doubtful receivables of 1,488 (2013: 1,340) Other receivables, net of provision for doubtful receivables of nil (2013: nil): - Related parties - Third parties Investments in jointly controlled entities Investments in associates Other investments Deferred tax assets Investment properties Plantations, net of accumulated depreciation of 1,300 (2013: 1,102) Fixed assets, net of accumulated depreciation of 33,645 (2013: 29,494) Mining properties, net of accumulated depreciation and impairment losses of 4,235 (2013: 1,224) Concession rights, net of accumulated amortisation of 263 (2013:198) Goodwill Other intangible assets Other assets
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 1 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2014
2013
LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha: - Pihak berelasi - Pihak ketiga Liabilitas lain-lain: - Pihak berelasi - Pihak ketiga Utang pajak Akrual Liabilitas imbalan kerja Pendapatan ditangguhkan Bagian jangka pendek dari utang jangka panjang: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain - Surat berharga yang diterbitkan - Utang sewa pembiayaan
LIABILITIES
17
10,586
12,854
18,34i 18
2,801 16,038
2,698 14,577
19,34j 19 10b 20 21 22
81 5,567 2,132 5,450 430 3,603
129 5,006 1,600 6,013 252 3,461
23
17,898
14,832
24
8,487 450
9,198 519
73,523
71,139
21
947 2,537 2,645 192 3,210
822 2,364 3,268 116 2,977
23
19,587
12,885
24
12,465 599
13,261 974
42,182
36,667
115,705
107,806
Jumlah liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Liabilitas lain-lain - pihak ketiga Pendapatan ditangguhkan Liabilitas pajak tangguhan Provisi Liabilitas imbalan kerja Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain - Surat berharga yang diterbitkan - Utang sewa pembiayaan
19 22 10d
Jumlah liabilitas jangka panjang Jumlah liabilitas EKUITAS Modal saham: - Modal dasar - 60.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 40.483.553.140 saham biasa Tambahan modal disetor Saldo laba: - Dicadangkan - Belum dicadangkan Komponen ekuitas lainnya
Current liabilities Short-term borrowings Trade payables: - Related parties - Third parties Other liabilities: - Related parties - Third parties Taxes payable Accruals Employee benefit obligations Unearned income Current portion of long-term debt: - Bank loans and other loans - Debt securities in issue - Obligations under finance leases Total current liabilities Non-current liabilities Other liabilities - third parties Unearned income Deferred tax liabilities Provisions Employee benefit obligations Long-term debt, net of current portion: - Bank loans and other loans - Debt securities in issue - Obligations under finance leases Total non-current liabilities Total liabilities EQUITY Share capital: - Authorised - 60,000,000,000 shares with par value of Rp 50 (full Rupiah) per share - Issued and fully paid 40,483,553,140 ordinary shares Additional paid-in capital Retained earnings: - Appropriated - Unappropriated Other reserves
25
2,024
2,024
26
1,139
1,139
28
425 87,034 4,989
425 76,651 3,699
95,611
83,938
24,713
22,250
Jumlah ekuitas
120,324
106,188
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
236,029
213,994
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
29
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Equity attributable to owners of the parent Non-controlling interests
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 2 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2014
2013
Pendapatan bersih
30
201,701
193,880
Beban pokok pendapatan
31
(162,892)
(158,569)
Laba bruto Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Biaya keuangan Kerugian selisih kurs, bersih Penghasilan lain-lain Kerugian penurunan nilai properti pertambangan Beban lain-lain Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi
Cost of revenue
38,809
35,311
Gross profit
32 15
(8,734) (9,912) 1,526 (1,375) (126) 3,861 (2,744)
(8,163) (8,545) 1,134 (1,109) (751) 3,758 -
11
(192) 5,020
(409) 4,994
12
1,219
1,303
Selling expenses General and administrative expenses Interest income Finance costs Foreign exchange losses, net Other income Impairment losses on mining properties Other expenses Share of results of jointly controlled entities Share of results of associates
27,352
27,523
Profit before income tax
(5,227)
(5,226)
Income tax expenses
22,125
22,297
Profit for the year
31 31
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
Net revenue
10c
Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain:
Other comprehensive income:
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing
76
Aset keuangan tersedia untuk dijual: - Keuntungan/(kerugian) bersih yang timbul selama tahun berjalan - Transfer ke laba rugi Lindung nilai arus kas: - Kerugian bersih yang timbul selama tahun berjalan - Transfer ke laba rugi
286
(401)
(228)
(121)
(1,529)
(589)
1,226
790
(Kerugian)/keuntungan aktuarial liabilitas imbalan pascakerja
21
Bagian pendapatan komprehensif lain dari pengendalian bersama entitas, setelah pajak
11
-
Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi, setelah pajak
12
3
Keuntungan revaluasi aset tetap
14
Pajak penghasilan terkait
10d
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak
(59)
Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies Available-for-sale financial assets: - Net gains/(losses) arising during the year - Transfer to profit or loss Cash flow hedges: - Net losses arising during the year - Transfer to profit or loss
114
Actuarial (losses)/gains from postemployment benefit obligations
158
Share of other comprehensive income of jointly controlled entities, net of tax
(5)
Share of other comprehensive income of associates, net of tax
156
82
Gains on revaluation of fixed assets
95
(85)
26
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1,468
1,411
Related income tax Other comprehensive income for the year, net of tax
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 3 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
Laba tahun berjalan (saldo dipindahkan dari halaman sebelumnya) Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak (saldo dipindahkan dari halaman sebelumnya) Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Laba yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Laba komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Laba per saham - dasar dan dilusian (dalam satuan Rupiah)
29
29
35
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2014
2013
22,125
22,297
Profit for the year (balance carry forward from previous page)
26
1,411
Other comprehensive income for the year, net of tax (balance carry forward from previous page)
22,151
23,708
19,181 2,944
19,417 2,880
22,125
22,297
18,867 3,284
20,137 3,571
22,151
23,708
474
480
Total comprehensive income for the year Profit attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
Comprehensive income attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
Earnings per share - basic and diluted (full Rupiah)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 4 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2013
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah) Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam Aset keuangan valuta asing/ Saldo laba/ tersedia Exchange difference Retained earnings untuk dijual/ Lindung nilai Revaluasi on translation of Belum arus kas/ aset tetap/ financial statements Available-forDicadangkan/ dicadangkan/ sale financial Cash flow Revaluation of in foreign Appropriated Unappropriated assets hedges fixed assets currencies
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali/ Attributable to non-controlling interests
Jumlah ekuitas/ Total equity
2,024
1,106
425
65,864
416
233
493
(162)
802
71,201
18,613
89,814
Balance at 1 January 2013
-
-
-
19,451
98
875
(503)
216
-
20,137
3,571
23,708
Comprehensive income for the year
-
-
-
(8,664)
-
-
-
-
-
(8,664)
(1,362)
(10,026)
Entitas anak baru
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
554
554
New subsidiaries
Penerbitan saham kepada kepentingan nonpengendali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
188
188
Issuance of shares to non-controlling interests
(567)
(775)
Acquisition of non-controlling interests in subsidiaries
Laba komprehensif tahun berjalan Dividen
27
Akuisisi kepentingan nonpengendali di entitas anak
3b
-
-
-
-
-
-
-
-
Penjualan kepemilikan di entitas anak kepada kepentingan nonpengendali
3b
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33
-
-
-
-
-
-
2,024
1,139
425
76,651
514
1,108
-
-
-
19,127
178
(8,744)
Lain-lain Saldo 1 Januari 2014 Laba komprehensif tahun berjalan Dividen
27
-
-
-
Penjualan kepemilikan di entitas anak kepada kepentingan nonpengendali
3b
-
-
-
-
-
2,024
1,139
Lain-lain Saldo 31 Desember 2014
(212)
(10)
54
89
(315)
(208) 1,494
(55)
(22)
1,260
(7)
2,754
(29)
83,938
22,250
106,188
-
18,867
3,284
22,151
(8,744)
(1,462)
(10,206)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,552
-
-
-
-
-
-
425
87,034
692
896
79
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1,494
2,033
-
(261)
(208)
(2) 3,583
1,552
(2) 95,611
642
(1) 24,713
2,194
(3) 120,324
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 5 - Page
Dividend
Sale of interest in subsidiary to non-controlling interests Others Balance at 1 January 2014 Comprehensive income for the year Dividend Sale of interest in subsidiary to non-controlling interests Others Balance at 31 December 2014
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya Kas yang dihasilkan dari operasi Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran pajak penghasilan badan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Dividen kas yang diterima Penjualan dan repayment investasi lain-lain Penjualan aset tetap Penjualan investasi pada pengendalian bersama entitas Penjualan entitas anak, setelah dikurangi kas yang dikeluarkan Penjualan properti investasi Penambahan aset tetap Penambahan investasi lain-lain Penambahan investasi pada pengendalian bersama entitas Penambahan tanaman perkebunan Penambahan hak konsesi Penambahan properti investasi Pembelian entitas anak, setelah dikurangi kas yang diperoleh Penambahan aset takberwujud lainnya Penambahan piutang lain-lain kepada pihak-pihak berelasi Penambahan aset lain-lain Penambahan investasi pada entitas asosiasi Pembelian properti pertambangan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah)
2014
2013
232,576 (189,598) (13,849) 835 (10,684) 19,280 1,271 (5,588)
217,430 (170,186) (12,541) 1,099 (9,112) 26,690 942 (6,382)
14,963
21,250
4,062 1,221
3,336 1,242
398 69
299 -
8
97
(8,487) (2,242) (1,147)
11 (8,292) (1,107) (672)
(971) (911) (800) (314)
(684) (665) (613) (780)
(190) (151)
(223) (23)
(96) (13) -
(77) (101) (54)
(9,564)
(8,306)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Cash flows from operating activities: Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Receipts from other operating activities Payments for other operating activities Cash generated from operations Interest income received Payments of corporate income tax Net cash flows provided from operating activities Cash flows from investing activities: Cash dividends received Sale and repayment of other investments Sale of fixed assets Sale of investment in jointly controlled entity Sale of subsidiaries, net of cash disposed Sale of investment properties Additions of fixed assets Additions to other investments Additions to investment in jointly controlled entities Additions to plantations Additions to concession rights Additions to investment properties Purchase of subsidiaries, net of cash acquired Additions of other intangible assets Additions to other receivables from related parties Additions to other assets Additions to investment in associates Acquisition of mining properties Net cash flows used in investing activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 6 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah)
2014 Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penerimaan pinjaman jangka pendek Penerimaan utang jangka panjang Penjualan kepemilikan di entitas anak kepada kepentingan nonpengendali Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek Pembayaran kembali utang jangka panjang Dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang saham Perseroan Dividen kas yang dibayarkan kepada kepentingan nonpengendali Pembayaran biaya keuangan Akuisisi kepentingan nonpengendali di entitas anak Penerbitan saham kepada kepentingan nonpengendali
2013
43,598 33,883 2,194
32,644 22,584 2,754
(45,287) (27,320) (8,739)
(27,871) (25,277) (8,659)
(1,462)
(1,358)
(912) -
(1,105) (543)
-
166
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(4,045)
(6,665)
Kenaikan bersih kas, setara kas dan cerukan
1,354
6,279
18,555
10,815
819
1,461
20,728
18,555
Kas, setara kas dan cerukan pada awal tahun Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas, setara kas dan cerukan Kas, setara kas dan cerukan pada akhir tahun Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi aset tetap ke persediaan Perolehan aset tetap secara kredit dan sewa pembiayaan
560 392
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari:
Finance costs paid Acquisition of non-controlling interests in subsidiaries Issuance of shares to non-controlling interests Net cash flows used in financing activities
Increase in cash, cash equivalents and bank overdrafts Cash, cash equivalents and bank overdrafts at beginning of year Effect of exchange rate differences on cash, cash equivalents and bank overdrafts Cash, cash equivalents and bank overdrafts at end of year Significant activities not affecting cash flows: Reclassification of fixed assets to inventory Acquisition of fixed assets through payables and finance lease
The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprise of the following:
2014 Kas dan setara kas Cerukan
699 494
Cash flows from financing activities: Proceeds from short-term borrowings Proceeds from long-term debts Sale of interest in subsidiaries to non-controlling interests Repayments of short-term borrowings Repayments of long-term debts Cash dividend paid to the Company’s shareholders Cash dividend paid to non-controlling interests
2013
20,902 (174)
18,557 (2)
20,728
18,555
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Cash and cash equivalents Bank overdrafts
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 7 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM a.
b.
1.
Pendirian dan informasi lainnya
GENERAL INFORMATION a.
Establishment and other information
PT Astra International Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk.
PT Astra International Tbk (the “Company”) was established in 1957 as PT Astra International Incorporated. In 1990, the Company changed its name to PT Astra International Tbk.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia, with its head office at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is to engage in general trading, industry, mining, transportation, agriculture, construction and consultancy services. The subsidiaries’, jointly controlled entities’ and associates’ main activities are the assembly and distribution of automobiles, motorcycles and related spare parts, heavy equipment sales and rentals, mining and related services, development of plantations, financial services, infrastructure and information technology.
Anggaran dasar
b.
Articles of association
Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.
The Company was established by Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat oleh Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 tanggal 27 April 2012 terkait dengan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham, sehingga mengubah jumlah modal dasar dari 6.000.000.000 saham menjadi 60.000.000.000 saham. Perubahan Anggaran Dasar ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH 01.10-16756 tanggal 9 Mei 2012. Perubahan Anggaran Dasar tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 29 November 2013 No. 96.
The Company's Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was made by Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012 related to a stock split from Rp 500 (full Rupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share, that changed the authorised share capital from 6,000,000,000 shares to 60,000,000,000 shares. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-AH 01.10-16756 dated 9 May 2012. The amendment of the Articles of Association has been published in State Gazette of the Republic of Indonesia dated 29 November 2013 No. 96.
Halaman - 8 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
1.
Perubahan struktur permodalan
GENERAL INFORMATION (continued) c.
Kebijakan/Tindakan Perusahaan Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham. Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Tahun/ Year 1990
1994
1997
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474. Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini.
Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders. Changes in par value from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares issued to 2,325,662,474.
1999
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut. Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Policy/Corporate actions Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.
Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham. Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi.
Changes in capital structure
The issuance of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.
Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised. 2002
Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.
Halaman - 9 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
1.
Perubahan struktur permodalan (lanjutan)
Kebijakan/Tindakan Perusahaan Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengubah jumlah saham beredar dari 4.048.355.314 saham menjadi 40.483.553.140 saham.
Tahun/ Year 2012
GENERAL INFORMATION (continued) c.
Policy/Corporate actions Changes in par value from Rp 500 (full Rupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share, changing the number of issued shares from 4,048,355,314 shares to 40,483,553,140 shares.
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. d.
Struktur Grup
All of the Company's issued shares are listed on the Indonesia Stock Exchange. d.
Dimulainya kegiatan komersial/ Commencement of commercial operations
Changes in capital structure (continued)
The Group Structure
Persentase kepemilikan efektif/ Effective percentage of ownership
2014
2013
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/ Total assets (before elimination)
2014
2013
ENTITAS ANAK/SUBSIDIARIES a): OTOMOTIF/AUTOMOTIVE PT Arya Kharisma PT Astra Multi Trucks Indonesia PT Astra Otoparts Tbk b) PT Gaya Motor PT Inti Pantja Press Industri PT Pulogadung Pawitra Laksana PT Tjahja Sakti Motor PT Fuji Technica Indonesia PT Astra Autoprima
1988 1984 1991 1970 1990 1980 1962 1996 2013
100.00 75.00 80.00 100.00 89.36 100.00 100.00 59.63 100.00
100.00 75.00 80.00 100.00 89.36 100.00 100.00 59.63 100.00
1,164 248 14,381 343 669 593 473 316 20
1,100 491 12,618 349 611 505 429 321 21
JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES PT Astra Mitra Ventura PT Federal International Finance PT Sedaya Multi Investama b) PT Astra Multi Finance PT Astra Sedaya Finance c) PT Sedaya Pratama b) PT Staco Estika Sedaya Finance c) PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance c) PT Asuransi Astra Buana PT Garda Era Sedaya PT Matra Graha Sarana
1992 1989 1989 1991 1983 1993 1990 1986 1981 1998 2013
99.85 100.00 100.00 100.00 86.14 100.00 93.75 93.75 95.70 100.00 100.00
99.85 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 95.70 100.00 100.00
150 25,377 19,109 667 33,299 366 145 732 10,114 1,417 273
138 21,522 17,514 677 31,002 310 191 866 8,504 1,694 280
a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. b) Dan entitas anak. c) Penurunan kepemilikan efektif Grup terkait penerbitan saham ASF yang seluruhnya diambil bagian oleh BP (lihat Catatan 3b).
Halaman - 10 - Page
a) Including significant indirect subsidiaries. b) And subsidiary/subsidiaries. c) Decrease in effective Group’s ownership related to ASF’s shares issuance all of which were subscribed by BP (refer to Note 3b).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
1.
Struktur Grup (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) d.
Dimulainya kegiatan komersial/ Commencement of commercial operations
The Group Structure (continued)
Persentase kepemilikan efektif/ Effective percentage of ownership
2014
2013
Jumlah aset (sebelum eliminasi)/ Total assets (before elimination)
2014
2013
a)
ENTITAS ANAK/SUBSIDIARIES : ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/ HEAVY EQUIPMENT AND MINING PT United Tractors Tbk b) PT Pamapersada Nusantara b)
1973 1993
59.50 59.50
59.50 59.50
60,292 36,432
57,362 30,766
AGRIBISNIS/AGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk b)
1995
79.68
79.68
18,558
14,963
1990 1996 1989 1990 2014 2008 -
100.00 100.00 100.00 79.31 100.00 100.00 100.00
100.00 100.00 100.00 79.31 100.00 95.74 100.00
7,602 7,116 40 2,222 1,670 262 92
7,829 5,853 36 1,901 826 179 87
1975
76.87
76.87
1,633
1,451
INFRASTRUKTUR, LOGISTIK DAN LAINNYA/ INFRASTRUCTURE, LOGISTIC AND OTHERS PT Serasi Autoraya b) PT Astratel Nusantara b) PT Intertel Nusaperdana PT Marga Mandalasakti PT Menara Astra PT Samadista Karya c) PT Brahmayasa Bahtera - Divisi Komersial Commercial Division d) TEKNOLOGI INFORMASI/ INFORMATION TECHNOLOGY PT Astra Graphia Tbk b)
a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. b) Dan entitas anak. c) PT Samadista Karya yang sebelumnya merupakan entitas anak tidak langsung melalui PT Asuransi Astra Buana, pada Agustus 2014 menjadi entitas anak langsung Perseroan. d) Merupakan divisi dari PT Brahmayasa Bahtera (lihat Catatan 3c) yang menangani area komersial (lihat Catatan 38g) dan sepenuhnya dimiliki Perseroan.
a) Including significant indirect subsidiaries. b) And subsidiary/subsidiaries. c) PT Samadista Karya that was indirect subsidiary through PT Asuransi Astra Buana, become direct subsidiary of the Company in August 2014. d) A division of PT Brahmayasa Bahtera (refer to Note 3c) that concentrated on commercial area (refer to Note 38g) was fully owned by the Group.
Seluruh entitas anak langsung dan tidak langsung yang signifikan berdomisili di Indonesia.
All direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries are domiciled in Indonesia.
Pemegang saham terbesar Perseroan adalah Jardine Cycle & Carriage Ltd, perusahaan yang didirikan di Singapura. Jardine Cycle & Carriage Ltd merupakan entitas anak dari Jardine Matheson Holdings Ltd, perusahaan yang didirikan di Bermuda.
The Company’s largest shareholder is Jardine Cycle & Carriage Ltd, a company incorporated in Singapore. Jardine Cycle & Carriage Ltd is a subsidiary of Jardine Matheson Holdings Ltd, a company incorporated in Bermuda.
Halaman - 11 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) e.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
GENERAL INFORMATION (continued) e.
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The members of the Company's Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee are as follows:
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Audit Komite Perseroan adalah sebagai berikut: 2014
2013
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris Komisaris Independen:
Budi Setiadharma Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Erry Firmansyah Hisayuki Inoue Sidharta Utama
Budi Setiadharma Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Erry Firmansyah Hisayuki Inoue
President Commissioner Independent Commissioners:
Komisaris:
Anthony John Liddell Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang David Alexander Newbigging
Anthony John Liddell Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang David Alexander Newbigging
Commissioners:
Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Djoko Pranoto Widya Wiryawan Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Johannes Loman Suparno Djasmin Bambang Widjanarko Santoso
Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Johnny Darmawan Danusasmita Djoko Pranoto Widya Wiryawan Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Johannes Loman
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Inget Sembiring Harry Wiguna Chiew Sin Cheok
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Inget Sembiring Harry Wiguna Chiew Sin Cheok
Direksi
Directors
Presiden Direktur Direktur:
Komite Audit Ketua Anggota: Anggota Khusus *)
*)
*)
Tidak memiliki hak suara.
President Director Directors:
Audit Committee Chairman Members: Special Member *)
Does not have voting rights.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan entitas anak memiliki 156.097 karyawan (2013: 132.570 karyawan) - tidak diaudit.
As at 31 December 2014, the Company and its subsidiaries had 156,097 employees (2013: 132,570 employees) - unaudited.
Jumlah karyawan termasuk pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi, pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 225.580 karyawan (2013: 197.434 karyawan) - tidak diaudit.
The number of employees including jointly controlled entities and associates, as at 31 December 2014 was 225,580 employees (2013: 197,434 employees) - unaudited.
Halaman - 12 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan entitas anak (“Grup”) disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 26 Februari 2015.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (“the Group”) have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and were authorised by the Board of Directors on 26 February 2015.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus pada Catatan 2i, 2j dan 2r dan menggunakan dasar akrual (accruals basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except as disclosed in Notes 2i, 2j and 2r and using the accruals basis, except in the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For these purposes, cash and cash equivalents are shown net of bank overdrafts.
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku efektif pada tahun 2014
Interpretation of Financial Accounting Standards (“ISAK”) which become effective in 2014
Interpretasi standar akuntansi revisi yang relevan terhadap kegiatan operasi Grup, telah dipublikasikan dan efektif pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
The following revised accounting standards interpretation which is relevant to the Group’s operations, published and effective in 2014 are as follow:
- ISAK 27 - ISAK 28 - ISAK 29
: Pengalihan Aset dari Pelanggan/Transfer Assets from Customer : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas/Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instrument : Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka/Stripping Cost in the Production Phase of Surface Mine
Penerapan ISAK tersebut tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
Halaman - 13 - Page
The adoption of ISAK did not result in significant impact to the Group’s consolidated financial statements.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
AKUNTANSI
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada tahun 2015
Standards and interpretations which become effective in 2015
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan dan akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
New standards, revised and interpretations issued and will become effective for the financial year beginning 1 January 2015 are as follows:
- PSAK 65 - PSAK 66 - PSAK 67 -
: Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements : Pengaturan Bersama/Joint Arrangements : Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain/Disclosure of Interests in Other Entities PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar/Fair Value Measurement PSAK 1 (Revisi/Revised 2013) : Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements PSAK 4 (Revisi/Revised 2013) : Laporan Keuangan Tersendiri/Separate Financial Statements PSAK 15 (Revisi/Revised 2013) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama/ Investment in Associates and Joint Ventures PSAK 24 (Revisi/Revised 2013) : Imbalan Kerja/Employee Benefits PSAK 46 (Revisi/Revised 2014) : Pajak Penghasilan/Accounting for Income Tax PSAK 48 (Revisi/Revised 2014) : Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets PSAK 50 (Revisi/Revised 2014) : Instrumen Keuangan: Penyajian/ Financial Instruments: Presentation PSAK 55 (Revisi/Revised 2014) : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/ Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 60 (Revisi/Revised 2014) : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/ Financial Instruments: Disclosures ISAK 26 (Revisi/Revised 2014) : Penilaian Kembali Derivatif Melekat/ Remeasurement of Embedded Derivative
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar akuntansi keuangan tersebut. b.
Prinsip-prinsip konsolidasi
The Group is still evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards. b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries.
Entitas anak adalah entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional. Metode akuisisi digunakan untuk mencatat akuisisi entitas anak oleh Grup. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggal akuisisi.
Subsidiaries are entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies. The purchase method of accounting is used to account for the acquisition of subsidiaries by the Group. The cost of an acquisition includes the fair value at the acquisition date of any contingent consideration.
Halaman - 14 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, Grup mengukur kembali kepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.
In a business combination achieved in stages, the Group remeasures its previously held interest at its acquisition date at fair value and recognises the resulting gains or losses in profit or loss.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi.
Changes in a parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transactions. When control over a previous subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remeasured at fair value and the resulting gains or losses is recognised in profit or loss.
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.
All material intercompany transactions, balances, unrealised surpluses and deficits on transactions between Group companies are eliminated.
Pengendalian bersama entitas adalah suatu entitas dimana Grup memiliki pengendalian bersama dengan satu venturer atau lebih. Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, tetapi Grup memiliki pengaruh signifikan. Pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Jointly controlled entities are entities which the Group jointly controls with one or more other venturers. Associates are entities, not being subsidiaries or jointly controlled entities, over which the Group exercises significant influence. Jointly controlled entities and associates are accounted for using the equity method.
Setiap akhir periode pelaporan, Grup melakukan assessment ketika terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period, the Group assesses when there is objective evidence that an investment in jointly controlled entities and associates is impaired.
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Grup.
Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries not attributable to the Group.
Hasil usaha entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi dimasukkan atau dikeluarkan di dalam laporan keuangan konsolidasian masingmasing sejak tanggal efektif akuisisi atau tanggal pelepasan.
The results of subsidiaries, jointly controlled entities and associates are included or excluded in the consolidated financial statements from their effective dates of acquisition or disposal respectively.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied, unless otherwise stated.
Halaman - 15 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
Penjabaran mata uang asing
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Foreign currency translation
Pos-pos dalam laporan keuangan setiap entitas di dalam Grup diukur dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”).
Mata uang fungsional Perseroan dan sebagian besar dari entitas anak adalah Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah.
The functional currency of the Company and most of the subsidiaries is Rupiah. The consolidated financial statements are presented in Rupiah.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan.
Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign currency monetary assets and liabilities are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the end of the reporting period.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dan yang termasuk dalam biaya pinjaman yang terkait secara langsung dengan qualifying assets seperti yang dinyatakan di Catatan 2k, 2l, 2m dan 2n.
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in profit or loss, except when recognised in equity as qualifying cash flow hedges and those included in borrowing costs that directly relate to qualifying assets as disclosed in Notes 2k, 2l, 2m and 2n.
Perubahan nilai wajar efek moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lainnya atas nilai tercatat efek. Selisih penjabaran yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laba rugi dan perubahan lainnya pada nilai tercatat diakui di dalam pendapatan komprehensif lain.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences arising from changes in the amortised cost are recognised in profit or loss and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive income.
Halaman - 16 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Foreign currency translation (continued)
Untuk tujuan konsolidasi, laporan posisi keuangan entitas anak yang menggunakan mata uang selain Rupiah dijabarkan berdasarkan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan hasilnya dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs rata-rata selama tahun berjalan. Selisih kurs yang dihasilkan diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan diakumulasikan dalam ekuitas di dalam cadangan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing.
For the purpose of consolidation, the statements of financial position of subsidiaries reporting in a currencies other than Rupiah are translated using the rates of exchange prevailing at the end of the reporting period and the results are translated into Rupiah at the average exchange rates for the periods. The resulting exchange differences are recognised in other comprehensive income in the consolidated statements of comprehensive income and accumulated in equity under the exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies reserve.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah):
The main exchange rates used, based on the mid rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):
Dolar Amerika Serikat (“USD”) Yen Jepang (“JPY”) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
2014
2013
12,440 104
12,189 116
Kas, setara kas dan deposito
d.
United States Dollars (“USD”) Japanese Yen (“JPY”)
Cash, cash equivalents and deposits
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, investasi likuid jangka pendek lainnya, yang jatuh temponya tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments, with original maturities of three months or less.
Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan dalam “Investasi lainlain”.
Call and time deposits with maturities over three months are included within “Other investments”.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai bagian dari “Aset lain-lain”.
Cash and time deposits which are restricted in use, are classified as part of “Other assets”.
Halaman - 17 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
Piutang usaha dan piutang lain-lain
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Trade and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial, less provision for doubtful receivables.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapus pada saat piutang tersebut tidak akan tertagih.
Provision for doubtful receivables are established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Doubtful receivables are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
Piutang pembiayaan konsumen piutang sewa pembiayaan
dan
f.
Consumer financing receivables and finance lease receivables
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables and finance lease receivables are recognised initially at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for doubtful receivables.
Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan bunga ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are shown net of unearned interest income and provision for doubtful receivables.
Piutang sewa pembiayaan disajikan sebesar piutang sewa pembiayaan ditambah dengan nilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewa pembiayaan, dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan, simpanan jaminan dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Finance lease receivables are shown as the finance lease receivables plus the guaranteed residual values at the end of the lease period, net of unearned finance lease income, security deposits and provision for doubtful receivables.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih berdasarkan ketentuan awal piutang. Piutang yang telah diturunkan nilainya akan dihapuskan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut tidak tertagih.
A provision for doubtful receivables is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected according to the original terms of the receivables. Impaired accounts are written-off when they are overdue for more than 150 days or determined to be not collectible.
Halaman - 18 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
g.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
Piutang pembiayaan konsumen piutang sewa pembiayaan (lanjutan)
dan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Consumer financing receivables and finance lease receivables (continued)
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai aset lancar. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Consumer financing receivables and finance lease receivables with maturities less than 12 months after the reporting period are classified as current assets. Consumer financing receivables and finance lease receivables with maturities more than 12 months after the reporting period are classified under non-current assets.
Entitas anak yang bergerak dalam jasa keuangan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan beberapa bank dimana risiko kredit ditanggung bersama sesuai dengan porsinya masing-masing (without recourse). Piutang pembiayaan bersama disajikan secara bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama disajikan secara bersih di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial service subsidiaries enter into joint financing agreements with banks where the credit risk is borne in accordance with their portion (without recourse). Joint financing receivables are presented on a net basis in the consolidated statements of financial position. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing are presented on a net basis in the consolidated statements of comprehensive income.
Agunan yang diambil alih
g.
Agunan yang diambil alih merupakan agunan yang diperoleh dari pelanggan sehubungan dengan penyelesaian piutang karena wanprestasi. Nilai agunan yang diambil alih tersebut dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat piutang dan nilai realisasi bersih agunan. Pelanggan memberi kuasa kepada entitas anak yang bergerak dalam jasa keuangan untuk menjual agunan yang diambil alih ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang tersebut. Kelebihan nilai jual agunan yang diambil alih setelah dikurangi piutang akan dikembalikan kepada pelanggan.
Halaman - 19 - Page
Repossessed collateral Repossessed collateral represents collateral obtained from customers toward settlement of receivables which are in default. Repossessed collateral is stated at the lower of carrying amount of receivables or net realisable value of collateral. Customers give the right to the financial service subsidiaries to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivables. Any excess of proceeds from the sale of repossessed collateral after deducting the outstanding receivables is refunded to the customer.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
Persediaan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the weighted average method for finished goods, work- in-progress and spare parts, except for certain subsidiaries for which cost is determined by the “first-in, first-out” method or by the “specific identification” method for Completely-Knocked-Down (“CKD”) units, Completely-Built-Up (“CBU”) units, units of heavy equipment, work-in-progress of heavy equipment and used vehicles. The cost of finished goods and work-inprogress comprise of raw materials, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi, barang dalam penyelesaian dan suku cadang, kecuali pada entitas anak tertentu, yang ditentukan dengan menggunakan metode “masuk pertama, keluar pertama” atau metode “identifikasi khusus” untuk unit Completely-Knocked-Down (“CKD”), unit Completely-Built-Up (“CBU”), unit alat berat, alat berat dalam proses dan kendaraan bekas. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi beban penjualan. i.
Investasi pada instrumen utang, instrumen ekuitas dan reksadana
Inventories
i.
Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds
Investasi pada instrumen utang, instrumen ekuitas dan reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya.
Investment in debt instruments, equity instruments and mutual funds are initially recognised at fair value plus transaction costs. Subsequent measurement of investments depends on their classification.
Investasi tersebut diklasifikasikan sebagai efek yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.
Investments are classified as held-tomaturity or available-for-sale. The classification is depend on the purpose for which the investment was acquired and determined at initial recognition.
Instrumen utang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila manajemen bermaksud dan mampu untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Debt instruments are classified as held-tomaturity when management has the intention and ability to hold the investments to maturity. Held-to-maturity investments are carried at amortised cost using the effective interest method.
Halaman - 20 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
Investasi pada instrumen utang, instrumen ekuitas dan reksadana (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds (continued)
Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagai yang dimiliki hingga jatuh tempo, diklasifikasikan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajarnya dicatat di pendapatan komprehensif lain. Ketika investasi ini dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang dicatat pada ekuitas diakui di dalam laba rugi.
Investments not classified as held-tomaturity investments, are classified as available-for-sale investments and carried at fair value. Unrealised gains and losses arising from changes in the fair value are recognised in other comprehensive income. On disposal of an investment, the cumulative fair value adjustment recognised in equity is recognised in profit or loss.
Investasi pada instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity instruments whose fair values can not be reliably measured are stated at cost.
Pada setiap tanggal akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa suatu investasi mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas investasi dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, penurunan tersebut dibebankan dalam laba rugi.
At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that an investment is impaired. If there is a permanent decline in the fair value of held-to-maturity and available-forsale investments, the decline is charged to profit or loss.
Nilai investasi yang telah diturunkan tersebut menjadi basis biaya perolehan yang baru, kecuali untuk investasi dalam kategori tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar. Kenaikan selanjutnya dari nilai wajar instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui di pendapatan komprehensif lain. Untuk instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai wajar dipulihkan melalui laba rugi.
Written down values of such investments become their new cost basis, except for available-for-sale investments carried at fair value. Any subsequent increase in the fair value of available-for-sale investments in equity instruments carried at fair value is recognised in other comprehensive income. While for available-for-sale investments in debt instruments, the impairment loss in the fair value is reversed through profit or loss.
Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Cost of securities sold is determined by the weighted average method.
Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan.
Dividends from investments in equity securities are recognised when declared.
Properti investasi
j.
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi.
Halaman - 21 - Page
Investment properties Investment properties represents land or buildings held for operating lease or for capital appreciation purposes, rather than for use or sale in the ordinary course of business.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
Properti investasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Investment properties are stated at fair value, which reflects the market condition determined by independent valuers. Changes in the fair value of investment property are recorded in profit or loss.
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan kondisi pasar yang ditentukan oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laba rugi. k.
l.
Tanaman perkebunan
Investment properties (continued)
k.
Plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang dialokasikan berdasarkan luas hektar tertanam.
Immature plantations are stated at acquisition cost which includes costs incurred for field preparation, planting, fertilising and maintenance, capitalisation of borrowing costs incurred on loans used to finance the development of immature plantations and an allocation of other indirect costs based on planted hectares.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai pada tahun dimana tanaman tersebut menghasilkan, dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis yaitu 20 tahun.
When the plantations are mature, the accumulated costs are reclassified to mature plantations. Depreciation of mature plantations commences in the year when the plantations are mature using the straight-line method over the estimated useful life of 20 years.
Aset tetap dan penyusutan
l.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah dan aset dalam penyelesaian, disusutkan sampai dengan nilai sisanya dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Fixed assets and depreciation Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation and impairment. Fixed assets, except land and assets under construction, are depreciated to their residual value using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat berat Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan yang disewakan Peralatan kantor yang disewakan Alat berat yang disewakan
02 - 25 02 - 20 5-8 02 - 25 02 - 10 4-8 2-5 5
Tanah tidak disusutkan.
Building and leasehold improvement Machinery and equipment Heavy equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Transportation equipment for lease Office equipment for lease Heavy equipment for lease Land is not depreciated.
Halaman - 22 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed assets and depreciation (continued)
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aset dalam penyelesaian”. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of machinery are capitalised as “Assets under construction”. These costs are reclassified to the appropriate fixed asset accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. Amounts in respect of replaced parts are derecognised. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the period in which they are incurred.
Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari pelepasan aset tetap diakui dalam laba rugi.
When fixed assets are disposed, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated statements of financial position and the resulting gains or losses on the disposal of fixed assets is recognised in profit or loss.
m. Properti pertambangan
m. Mining properties
Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Properti pertambangan disajikan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai. Nilai dari properti pertambangan ini disusutkan menggunakan metode unit produksi mulai dari awal operasi komersial perusahaan. Penyusutan tersebut dihitung berdasarkan estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak periode terjadinya perubahan.
Halaman - 23 - Page
Identifiable mining properties acquired in a business combination are initially recognised as assets at their fair value. Mining properties are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. The value of mining properties is depreciated using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The depreciation is calculated based on estimated mineable reserves. Changes in estimated reserves are accounted for, on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
Hak konsesi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Concession rights are operating rights for toll roads under service concession arrangements. Toll road concession rights are stated at cost, less accumulated amortisation and impairment losses. Toll road concession rights are recognised as part of intangible assets and depreciated using a straight-line method over the period of the concession starting from the date when the toll roads are ready for use.
Hak konsesi merupakan hak pengusahaan jalan tol berdasarkan perjanjian konsesi jasa. Hak konsesi jalan tol diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan kerugian penurunan nilai. Hak konsesi jalan tol diakui sebagai bagian aset takberwujud yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus, selama masa konsesi yang dimulai sejak jalan tol siap digunakan. o.
Goodwill
Concession rights
o.
Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih biaya perolehan atas kepemilikan Grup terhadap nilai wajar aset neto teridentifikasi entitas anak, pengendalian bersama entitas atau entitas asosiasi pada tanggal akuisisi. Kepentingan nonpengendali diukur pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang diperoleh, perbedaan tersebut diakui langsung dalam laba rugi.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Group’s share of the net identifiable assets of the acquired subsidiary, jointly controlled entity or associate at the effective date of acquisition. Non-controlling interests are measured at their proportionate share of the net identifiable assets at the acquisition date. If the cost of acquisition is less than the fair value of the net assets acquired, the difference is recognised directly in profit or loss.
Goodwill atas akuisisi pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi disajikan di dalam investasi pada pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi. Goodwill dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Goodwill on acquisitions of jointly controlled entity and associate is included in investment in jointly controlled entity and associate. Goodwill is carried at cost less accumulated impairment loss.
Goodwill atas akuisisi entitas anak diuji penurunan nilainya setiap tahun dan ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan uji penurunan nilai.
Goodwill on acquisition of subsidiary is tested for impairment annually and whenever there is indication of impairment. Goodwill is allocated to cash-generating units or groups of cash-generating units for the purpose of impairment testing.
Keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi termasuk nilai tercatat dari goodwill yang terkait dengan entitas yang dijual.
The profit or loss on disposal of subsidiary, jointly controlled entity and associate includes the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
Halaman - 24 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
YANG
Biaya eksplorasi dan pengembangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Exploration expenditures
and
development
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi mencakup penemuan sumber daya pertambangan, penentuan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas pertambangan. Pengeluaran tersebut dikapitalisasi setelah cadangan tambang dapat dibuktikan kelayakan teknis dan komersialnya.
Exploration and evaluation activity involves the search for mining resources, the determination of technical feasibility and the assesment of commercial viability of an identified resource. The expenditure is capitalised when the existence of technically feasible and commercially viable mining reserves have been established.
Biaya pengembangan merupakan biaya yang berkaitan langsung dengan pembangunan sebuah tambang dan infrastrukturnya.
Development expenditure is cost directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure.
Kapitalisasi biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, jika berupa aset berwujud, dicatat sebagai bagian dari aset tetap yang diakui sebesar harga perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Sedangkan, biaya lainnya dicatat sebagai aset takberwujud.
Capitalised exploration, evaluation and development expenditure considered to be tangible is recorded as a component of fixed assets at cost less impairment charges. Otherwise, it is recorded as an intangible assets.
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan disajikan sebagai bagian dari “Aset takberwujud lainnya”.
Deferred exploration and development expenditure are classified as a part of “Other intangible assets”.
Penurunan nilai aset non-keuangan
q.
Impairment of non-financial assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset takberwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Recoverable amount of an asset is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
Halaman - 25 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
Penurunan (lanjutan)
nilai
AKUNTANSI
aset
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Instrumen keuangan derivatif
of
non-financial
assets
At each reporting date, non-financial assets, other than goodwill, that suffered impairment are reviewed for possible reversal of the impairment. Recoverable amount is immediately recognised in profit or loss, but not in excess of any accumulated impairment loss previously recognised.
Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya. r.
Impairment (continued)
r.
Derivative financial instruments
Grup hanya melakukan kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya.
The Group only enters into derivative financial instrument contracts in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are recognised at their fair values.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Grup menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga dan nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
The method of recognising the resulting gains or losses is depend on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedged. The Group designates derivatives as hedges of the interest rate and foreign exchange rate risk associated with a recognised liability (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di pendapatan komprehensif lain. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui pada laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges for accounting purposes and that are effective, are recognised in other comprehensive income. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gains or losses in equity is recognised in profit or loss.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria for hedge accounting purposes are recorded in profit or loss.
Nilai wajar instrumen keuangan derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih dari 12 bulan.
The fair value of derivative financial instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative financial instruments are greater than 12 months.
Halaman - 26 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
s.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
financial
instruments
Pengukuran nilai wajar atas interest rate swaps, cross currency swaps dan kontrak berjangka valuta asing ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga kuotasian yang diberikan oleh bank atas kontrak yang dimiliki Grup pada tanggal posisi laporan keuangan yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga pasar dan kurs valuta asing yang dapat diobservasi.
The fair value measurements of interest rate swaps, cross currency swaps and forward foreign exchange contracts have been determined using rates quoted by the bank for contracts owned by the Group at the balance sheet date and calculated by reference to observable market interest rates and foreign exchange rates.
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interest rate swaps dan cross currency swaps yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat di pendapatan komprehensif lain. Nilai ini kemudian diakui dalam laba rugi sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindung nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut mempengaruhi laba rugi.
Changes in the fair value of the interest rate swaps and cross currency swaps designated as hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded in other comprehensive income. The amounts are subsequently recognised in profit or loss as adjusments of the exchange rate differences and interest expense related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest affect earnings.
Utang usaha
s.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material. t.
Derivative (continued)
Provisi
Trade payables Trade payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial.
t.
Provisions
Provisi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik manajemen atas pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto digunakan untuk menentukan nilai kini dan risiko yang terkait dengan kewajiban. Peningkatan provisi seiring dengan berjalannya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Provisions are measured at the present value of management’s best estimate of the expenditure required to settle the present obligation at the end of the reporting period. The discount rate used to determine the present value incorporate the risks specific to the liability. The increase in the provision due to the passage of time is recognised as finance costs.
Halaman - 27 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) u.
v.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
Pinjaman
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biayabiaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Subsequently, borrowings are stated at amortised cost using the effective interest method.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi qualifying assets, dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai secara substansial. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode terjadinya.
Borrowing costs, which are directly attributable to the acquisition or construction of qualifying assets, are capitalised until the asset is substantially completed. All other borrowing costs are recognised in profit or loss in the period in which they are incurred.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Grup memiliki diskresi dan niat untuk memperpanjang sesuai persyaratan perjanjian dan akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan.
Borrowings are classified under current liabilities unless the Group has discretion and intention to roll-over as required by the agreements and their maturities are more than 12 months after the reporting period.
Imbalan kerja
v.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pascakerja
Post-employment benefits
Grup memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Group has defined benefit and defined contribution pension plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi (Dana Pensiun Astra 1- DPA 1).
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on factors, such as age, years of service and compensation (Dana Pensiun Astra 1 – DPA 1).
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas terpisah (Dana Pensiun Astra 2 - DPA 2).
Defined contribution plans are pension plans under which the Group pay fixed contributions into a separate entity (Dana Pensiun Astra 2 - DPA 2).
Grup diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun.
The Group is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No.13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher than those based on the existing pension plan, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.
Halaman - 28 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
Imbalan kerja (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Employee benefits (continued)
Imbalan pascakerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Liabilitas imbalan pensiun merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at end of the reporting period less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada akhir periode pelaporan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sesuai dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at end of the reporting period of longterm government bonds denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan di saldo laba.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are directly recognised in other comprehensive income. Accumulated actuarial gains and losses reported in retained earnings.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.
Perseroan dan beberapa entitas anak memberikan imbalan pascakerja lainnya, seperti uang pisah, cuti masa persiapan pensiun dan uang penghargaan. Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Cuti masa persiapan pensiun umumnya diberikan tiga atau enam bulan sebelum memasuki usia pensiun. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company and certain subsidiaries also provide other post-employment benefits, such as separation pay, retirement preparation leave and service pay. The separation pay benefit is paid to employees who voluntarily resign, subject to a minimum number of years of service. Entitlement to retirement preparation leave vests typically three or six months before retirement. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Halaman - 29 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) v.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Employee benefits (continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, kecuali untuk keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui pada laba rugi.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan, except for actuarial gains and losses which are recognised in profit or loss.
w. Saham
x.
2.
w. Shares
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas.
Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, sebesar jumlah yang diterima bersih setelah dikurangi pajak.
Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.
Pengakuan pendapatan dan beban
x.
Revenue and expense recognition
Pendapatan bersih diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan bersih adalah pendapatan Grup yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal, termasuk jasa keuangan setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak penjualan barang mewah, pajak pertambahan nilai dan pungutan ekspor.
Net revenue is measured at the fair value of consideration received or receivable. Net revenue represents revenue earned from the sale of the Group’s products and services provided in the normal course of business, including financial services, net of discounts, returns, sales incentives, luxury sales tax, value added tax and export duty.
Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan ketika kriteria tertentu terpenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di bawah.
The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity and when specific criteria have been met for each of the Group’s activities as described below.
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sale of goods is recognised when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.
Revenue from the rendering of services is recognised when services are rendered.
Halaman - 30 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
y.
Pengakuan (lanjutan)
AKUNTANSI
pendapatan
dan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG beban
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) x.
Revenue and (continued)
expense
recognition
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Revenue from consumer financing and finance leases are recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.
Pendapatan jasa konstruksi atas perjanjian konsesi jasa (lihat Catatan 2n) diakui berdasarkan metode kontrak biaya-plus sesuai dengan PSAK 34 ”Kontrak Konstruksi”.
Revenue relating to construction services under service concession arrangements (refer to Note 2n) is recognised based on cost-plus method, in accordance with PSAK 34 “Construction Contract”.
Pendapatan jasa operasi dan pemeliharaan atas perjanjian konsesi jasa diakui pada saat penyerahan jasa.
Revenue relating to operation and maintenance service under service concession arrangements is recognised when the services are rendered.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.
Perpajakan
y.
Taxation
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laba rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui ke pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.
The income tax expense comprises current and deferred income tax. Tax is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised to other comprehensive income or directly to equity.
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak dan undang-undang perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan. Aset dan liabilitas pajak kini diukur sebesar nilai yang diharapkan dapat terpulihkan atau dibayar.
The current income tax is calculated using tax rates and tax laws that have been enacted at reporting date. Current tax assets and liabilities are measured at the amount expected to be recovered or paid.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk rugi fiskal belum dikompensasi dan untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya di masing-masing perusahaan. Semua perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari pengakuan awal goodwill, pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis serta pengakuan awal aset atau liabilitas pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for tax loss carried forward and for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amount for each entity. Deferred tax shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax arises from the initial recognition of goodwill, the initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and also the initial recognition of an asset or liability in a transaction which at the time of transaction affects neither accounting profit nor taxable profit.
Halaman - 31 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) y.
z.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
Perpajakan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) y.
Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at the reporting date and is expected to be applied when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.
Sewa
z.
Leases
i. Sewa pembiayaan – Grup merupakan pihak yang menyewa
i. Finance leases – the Group is the lessee
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum.
The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership, are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the commencement of the lease at the lower of the fair value of the leased fixed assets and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan liabilitas dan biaya keuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelah dikurangi biaya keuangan, disajikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan ke laba rugi selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability portion and a finance cost. The corresponding rental obligations, net of finance costs, are included in other long-term liabilities except for those with maturities of 12 months or less which are included in current liabilities. The interest element of the finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets or the lease term.
Halaman - 32 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) YANG
Sewa (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) z.
ii. Sewa pembiayaan – Grup merupakan pihak yang menyewakan
Leases (continued) ii. Finance leases – the Group is the lessor
Lihat Catatan 2f dan 2x.
Refer to Notes 2f and 2x.
iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewa
iii. Operating leases – the Group is the lessee
Sewa dimana bagian signifikan dari risiko dan manfaat kepemilikan aset berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases.
Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan ke laba rugi dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Payments made under operating leases are charged to profit or loss on a straight-line basis over the period of the lease.
iv. Sewa operasi – Grup merupakan pihak yang menyewakan
iv. Operating leases – the Group is the lessor
Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Lihat Catatan 2l dan 14 atas aset sewaan untuk sewa operasi.
Rental income is recognised on a straight-line basis over the lease term. Refer to Notes 2l and 14 on assets leased out under operating lease.
aa. Laba per saham
aa. Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing profit attributable to owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.
As at 31 December 2014 and 2013, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares. Therefore, diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
ab. Dividen
ab. Dividend
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan persetujuan Dewan Komisaris telah diperoleh serta sudah diumumkan kepada publik.
Halaman - 33 - Page
Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors’ resolution, approval has been obtained from the Board of Commissioners and a public announcement has been made.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
ac. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ac. Transactions with related parties The Group enters into transactions with related parties as defined in PSAK 7 “Related Party Disclosures”. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Grup melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. ad. Pelaporan segmen
ad. Segment reporting
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis. 3.
KOMBINASI BISNIS, TRANSAKSI DENGAN PIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN a.
Operating segments are reported in a consistent manner with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decisions. 3.
Kombinasi bisnis
SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS, TRANSACTION WITH NON-CONTROLLING INTERESTS AND DISPOSAL OF SUBSIDIARY a.
Business combinations
Pada bulan Juli 2014, PT Astra Agro Lestari Tbk, entitas anak langsung, mengakuisisi 100% saham PT Palma Plantasindo (“PPS”), sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur.
In July 2014, PT Astra Agro Lestari Tbk, a direct subsidiary, acquired 100% interest of PT Palma Plantasindo (“PPS”), a palm plantation firm in East Kalimantan.
Berikut merupakan tabel rangkuman harga perolehan yang dibayar atas akuisisi PPS, jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh, dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi:
The following table summarises the consideration paid for the acquisition of PPS, the amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed at the acquisition date:
Tanaman perkebunan Aset tetap Liabilitas lainnya
323 46 (60)
Plantations Fixed assets Other liabilities
Jumlah harga perolehan
309
Total purchase consideration
Rugi bersih yang diakui sejak akuisisi PPS pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 12 miliar.
Halaman - 34 - Page
Net losses recognised since the acquisition of PPS in 2014 amounted to Rp 12 billion.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
KOMBINASI BISNIS, TRANSAKSI DENGAN PIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
a.
b.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
3.
SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS, TRANSACTION WITH NON-CONTROLLING INTERESTS AND DISPOSAL OF SUBSIDIARY (continued) a.
Business combinations (continued)
Pada bulan Januari 2013, PT Astratel Nusantara bersama PT Intertel Nusaperdana, keduanya merupakan entitas anak langsung, mengakuisisi 100% PT Pelabuhan Penajam Banua Taka yang merupakan perusahaan pelabuhan di Kalimantan Timur dengan harga perolehan Rp 442 miliar.
In January 2013, PT Astratel Nusantara together with PT Intertel Nusaperdana, both direct subsidiaries, acquired 100% of PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, a port business in East Kalimantan for purchase consideration of Rp 442 billion.
Pada bulan April 2013, PT Astra Otoparts Tbk, entitas anak langsung, telah mengakuisisi 51% saham PT Pakoakuina, sebuah perusahaan manufaktur suku cadang dengan harga perolehan Rp 700 miliar.
In April 2013, PT Astra Otoparts Tbk, a direct subsidiary, acquired 51% interest of PT Pakoakuina, a spareparts manufacturer for purchase consideration of Rp 700 billion.
Transaksi kombinasi bisnis tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
The business combination was conducted in accordance with the Financial Service Authority’s regulations.
Transaksi dengan nonpengendali
kepentingan
b.
Transactions interests
with
non-controlling
Pada bulan Maret dan Oktober 2014, PT Astra Sedaya Finance ("ASF"), entitas anak langsung, menerbitkan saham baru dengan jumlah keseluruhan 237.609.990 lembar, yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Bank Permata Tbk ("BP"), pengendalian bersama entitas, dengan melakukan pembayaran total sebesar Rp 2,2 triliun.
In March and October 2014, PT Astra Sedaya Finance (“ASF”), a direct subsidiary, issued 237,609,990 new shares, all of which were subscribed by PT Bank Permata Tbk (“BP”), a jointly controlled entity, with total purchase consideration amounting to Rp 2.2 trillion.
Transaksi ini menyebabkan kepemilikan efektif Grup di ASF turun menjadi 86,14%. Laba yang diperoleh dari penurunan kepemilikan sebesar Rp 1,6 triliun telah dicatat ke ekuitas.
As a result of this transaction, the Group’s effective ownership in ASF decreased to 86.14%. The gain resulting from the dilution of ownership amounting to Rp 1.6 trillion has been recorded to equity.
Pada bulan Mei 2013, Perseroan menjual 15,65% sahamnya di PT Astra Otoparts Tbk (“AOP”), entitas anak langsung, sebesar Rp 2,8 triliun melalui private placement untuk tujuan memperluas dan mendiversifikasi basis pemegang saham AOP. Atas penjualan ini, kepemilikan saham Perseroan di AOP turun menjadi 80%. Laba yang diperoleh dari pelepasan kepemilikan sebesar Rp 1,5 triliun telah dicatat ke ekuitas.
In May 2013, the Company sold its 15.65% shares in PT Astra Otoparts Tbk (“AOP”), a direct subsidiary, amounting to Rp 2.8 trillion through a private placement in order to broaden and diversify AOP’s shareholder base. Due to this sale, the Company’s share ownership in AOP decreased to 80%. The gain resulted from the divestment amounting to Rp 1.5 trillion has been recorded to equity.
Halaman - 35 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
KOMBINASI BISNIS, TRANSAKSI DENGAN PIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
Transaksi dengan nonpengendali (lanjutan)
kepentingan
3.
SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS, TRANSACTION WITH NON-CONTROLLING INTERESTS AND DISPOSAL OF SUBSIDIARY (continued) b.
Pelepasan entitas anak
non-controlling
In March 2013, the process of acquiring an additional 15% shareholding in PT Asmin Bara Bronang and PT Asmin Bara Jaan (“Asmin”) respectively for a total purchase consideration of USD 80 million (equivalent to Rp 775 billion) by PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), an indirect subsidiary through PT United Tractors Tbk, was completed and Pama’s share ownership in Asmin increased to 75%. The difference of Rp 208 billion between the purchase consideration and the carrying value of non-controlling interests has been recorded to equity.
Pada bulan Maret 2013, proses akuisisi tambahan 15% saham masing-masing pada PT Asmin Bara Bronang dan PT Asmin Bara Jaan (“Asmin”) dengan total harga perolehan sebesar USD 80 juta (setara dengan Rp 775 miliar) oleh PT Pamapersada Nusantara (“Pama”), entitas anak tidak langsung melalui PT United Tractors Tbk, telah selesai dan kepemilikan saham Pama di Asmin meningkat menjadi 75%. Selisih sebesar Rp 208 miliar antara harga pembelian dengan nilai tercatat dari kepentingan nonpengendali yang diperoleh telah dicatat ke ekuitas. c.
Transactions with interests (continued)
c.
Disposal of subsidiary
Sepanjang tahun 2014, tidak ada pelepasan entitas anak yang dilakukan oleh Grup.
In 2014, there is no disposal of subsidiary performed by the Group.
Pada bulan Juli 2013, Perseroan menandatangani Akta Pengikatan Jual Beli Saham untuk menjual 100% kepemilikan sahamnya di PT Suryaraya Prawira, entitas anak, kepada PT Casablanca Jaya Gemilang, pihak ketiga, dengan harga penjualan sebesar Rp 109 miliar. Selanjutnya, Akta Jual Beli Saham atas transaksi tersebut ditandatangani pada bulan Agustus 2013.
In July 2013, the Company signed a Binding Agreement on Sale and Purchase of Shares to sell 100% of its ownership in PT Suryaraya Prawira, a subsidiary, to PT Casablanca Jaya Gemilang, a third party, with a consideration amounting to Rp 109 billion. Subsequently, the Sale and Purchase of Shares Deed was signed on August 2013.
Pada bulan November 2013, PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), entitas anak langsung, telah menerbitkan 66.400 lembar saham baru atau setara dengan 40% dari seluruh modal yang disetor setelah penerbitan sebesar Rp 207 miliar, yang seluruhnya diambil bagian oleh Hongkong Land Group Ltd (”HKLG”). Setelah transaksi ini, karena sifat dari perjanjian pemegang sahamnya, BB menjadi entitas yang dikendalikan bersama antara Perseroan dan HKLG, dimana kepemilikan efektif Perseroan berkurang dari 100% menjadi 60% (lihat Catatan 38g).
In November 2013, PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), a direct subsidiary, issued 66,400 new shares equivalent to 40% of its paid-in capital post issuance for Rp 207 billion, all of which were subscribed by Hongkong Land Group Ltd (”HKLG”). After this transaction, due to the nature of the shareholder agreement, BB has become a jointly controlled entity between the Company and HKLG with the Company’s effective ownership reduced from 100% to 60% (refer to Note 38g).
Jumlah aset dan liabilitas teridentifikasi yang dilepas atas kedua transaksi tersebut adalah masing-masing sebesar Rp 307 miliar dan Rp 419 miliar. Keuntungan yang timbul sebesar Rp 532 miliar telah diakui pada laporan laba rugi konsolidasian (lihat Catatan 32).
The amounts of the identifiable assets and liabilities disposed of arising on both transactions are amounted to Rp 307 billion and Rp 419 billion, respectively. The gain arising amounted to Rp 532 billion has been recognised in consolidated profit or loss (refer to Note 32).
Halaman - 36 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Deposito berjangka dan call deposits
a.
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2014
2013
89 12,114 8,699
98 7,026 11,433
20,902
18,557
Cash on hand Cash in bank Time and call deposits
Bank/Cash in bank 2014
Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 34f) PT Bank Permata Tbk Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Syariah Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Deutsche Bank AG PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank DBS Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Citibank N.A. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Standard Chartered Bank PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Jumlah pihak ketiga/Total third parties Jumlah bank/Total cash in bank Halaman - 37 - Page
2013
3,347
2,642
1,281 758 458 420 259 234 98 93 87 65 58 55
115 231 383 109 115 132 50 87 272 108 106 27
54 8 6 3 1 1 252
65 117 53 87 150 65 299
4,191
2,571
1,177 694 662 641 412 221 166 153 147 91 81 131
1 80 4 297 158 84 684 1 154 197 16 137
4,576
1,813
8,767
4,384
12,114
7,026
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits 2014
Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 34f) PT Bank Permata Tbk
2013
1,674
5,299
1,205 750 365 332 308 246 227 209 199 163 132 121 108 85 50 45 25 75
729 569 512 119 8 175 22 441 570 71 328 252 664 239 217 66 137 103 90
4,645
5,312
657 522 502 330 311 25 15 18
221 162 137 18 120 152 12
2,380
822
Jumlah pihak ketiga/Total third parties
7,025
6,134
Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits
8,699
11,433
Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Syariah Mandiri PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ANZ Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Pihak ketiga/Third parties: Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank QNB Kesawan Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each)
Halaman - 38 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) c.
4.
Informasi lainnya
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) c.
Other information
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating to cash and cash equivalents are follows:
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call deposits adalah:
Rupiah Mata uang asing
2014
2013
3.00% - 11.25% 0.12% - 3.50%
2.75% - 11.25% 0.15% - 3.50%
Pada tanggal 31 Desember 2014, kas dan setara kas Grup dalam penyimpanan dan dalam perjalanan diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 387 miliar (2013: Rp 371 miliar), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
5.
Annual interest rate of time and call deposits are as follows:
INVESTASI LAIN-LAIN
2014
As at 31 December 2014, cash and cash equivalents of the Group at premises and in transit are covered by insurance against loss amounting to Rp 387 billion (2013: Rp 371 billion), which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Refer to Note 39 for details of balances in foreign currencies.
5.
Seluruh investasi lain-lain yang dimiliki Grup diklasifikasikan ke dalam investasi tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut:
Rupiah Foreign currencies
OTHER INVESTMENTS All of other investments owned by the Group are classified as available-for-sale investments with details are as follows: 2013
Obligasi Reksadana Saham
2,660 2,649 423
2,202 1,842 395
Bonds Mutual funds Shares
Bagian lancar
5,732 (277)
4,439 (262)
Current portion
Bagian tidak lancar
5,455
4,177
Non-current portion
Termasuk dalam jumlah tersebut di atas sebesar Rp 5,2 triliun (2013: Rp 3,9 triliun) adalah investasi yang dilakukan oleh PT Asuransi Astra Buana, entitas anak tidak langsung, terkait dengan kegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian.
Included within the above amounts are investments of Rp 5.2 trillion (2013: Rp 3.9 trillion) made by PT Asuransi Astra Buana, an indirect subsidiary, in the ordinary course of general insurance business.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual.
As at 31 December 2014 and 2013, there was no impairment in respect of available-for-sale investments.
Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 39 for details of balances in foreign currencies.
Halaman - 39 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI LAIN-LAIN (lanjutan)
5.
Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual ditentukan sebagai berikut:
The fair value measurements of available-forsale investments are determined on the following bases:
2014
Harga kuotasian dalam pasar aktif Teknik penilaian lainnya berdasarkan input yang tidak dapat diobservasi
2013
5,422
4,137
310
302
5,732
4,439
Quoted prices in active markets Other valuation techniques using unobservable inputs
Pada tanggal 31 Desember 2014, keuntungan bersih yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual sebesar Rp 105 miliar (2013: Rp 58 miliar) diakui dalam ekuitas di dalam cadangan aset keuangan tersedia untuk dijual.
As at 31 December 2014, the net unrealised gains on available-for-sale investments of Rp 105 billion (2013: Rp 58 billion) were recognised in equity under available-for-sale financial assets reserve.
Rincian dari reksadana adalah sebagai berikut:
Details of mutual funds are as follows:
2014
Obligasi Saham
6.
OTHER INVESTMENTS (continued)
1,203 639
2,649
1,842
PIUTANG USAHA
6. 2014
Pihak berelasi (lihat Catatan 34g): Rupiah Mata uang asing
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing Penyisihan piutang ragu-ragu
2013
1,839 810
TRADE RECEIVABLES 2013
860 49
858 18
909
876
9,844 11,043 20,887 (464)
8,568 10,652 19,220 (253)
20,423
18,967
21,332
19,843
Lihat Catatan 36(ii)a untuk analisa risiko kredit piutang usaha.
Bonds Shares
Related parties (refer to Note 34g): Rupiah Foreign currencies
Third parties: Rupiah Foreign currencies Provision for doubtful receivables
Refer to Note 36(ii)a for credit risk analysis of trade receivables.
Halaman - 40 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi penyisihan sebagai berikut:
piutang
6. ragu-ragu
adalah
The movements of the provision for doubtful receivables are as follows:
2014
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2013
Pada awal tahun Penambahan penyisihan, bersih setelah pemulihan Penghapusan Penyesuaian selisih kurs Entitas anak yang diakuisisi
253 263
163 100
(52) -
(17) 4 3
At beginning of year Increase in provision, net of amount recovered Written-off Foreign exchange adjustment Acquired subsidiaries
Pada akhir tahun
464
253
At end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang usaha sejumlah Rp 10 miliar dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 17).
As at 31 December 2014 and 2013, trade receivables amounting to Rp 10 billion have been pledged as collateral for short-term borrowings (refer to Note 17).
Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 39 for details of balances in foreign currencies.
PIUTANG PEMBIAYAAN
7.
Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa pembiayaan Bagian lancar Bagian tidak lancar
FINANCING RECEIVABLES
2014
2013
52,234 8,471 60,705 (30,297)
45,491 9,186 54,677 (28,814)
30,408
25,863
a. Piutang pembiayaan konsumen
Consumer financing receivables Finance lease receivables Current portion Non-current portion
a. Consumer financing receivables
Piutang pembiayaan konsumen, kotor: Pembiayaan sendiri Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain without recourse Pembiayaan bersama without recourse, bagian yang dibiayai pihak lain Bagian Grup
2014
2013
66,651 17,215
56,587 14,791
83,866 (13,979)
71,378 (11,726)
69,887
59,652
Halaman - 41 - Page
Consumer financing receivables, gross: Direct financing Joint financing without recourse
Joint financing without recourse, amount financed by other parties The Group’s portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
7.
a. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) 2014
FINANCING RECEIVABLES (continued) a. Consumer financing receivables (continued) 2013
Dikurangi:
Less:
Bagian Grup atas pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui: Pembiayaan sendiri Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain without recourse
The Group’s portion on unearned income on consumer financing:
Penyisihan piutang ragu-ragu Bagian lancar Bagian tidak lancar
(13,547) (1,591)
(10,278) (1,652)
(15,138) 54,749 (2,515) 52,234 (25,447)
(11,930) 47,722 (2,231) 45,491 (23,462)
26,787
22,029
Piutang pembiayaan konsumen kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun
Provision for doubtful receivables Current portion Non-current portion
Gross consumer financing receivables classified according to year of maturity are as follows:
2014
2013
36,283 33,604
32,352 27,300
69,887
59,652
Piutang pembiayaan konsumen, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun
Direct financing Joint financing without recourse
Within 1 year Between 1 and 5 years
Consumer financing receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity are as follows:
2014
2013
26,773 27,976
24,702 23,020
54,749
47,722
Within 1 year Between 1 and 5 years
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
Other information relating to consumer financing receivables are as follows:
- Piutang pembiayaan konsumen terutama berhubungan dengan pembiayaan kendaraan bermotor, sepeda motor dan alat berat.
- The consumer financing debtors primarily related to motor vehicle, motorcycle and heavy equipment financing.
- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang pembiayaan konsumen baru pada tahun 2014 dalam IDR berkisar antara 7,2% hingga 41,6% (2013: berkisar antara 7,2% hingga 40,9%).
- The effective annual interest rates of new consumer financing receivables in 2014 in IDR ranged from 7.2% to 41.6% (2013: ranged from 7.2% to 40.9%).
Halaman - 42 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
7.
FINANCING RECEIVABLES (continued)
a. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan)
a. Consumer financing receivables (continued)
- Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Grup menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dan Bukti Pemilikan Alat Berat dari kendaraan bermotor dan alat berat yang dibiayai oleh Grup.
- As a guarantee of the consumer financing receivables, the Group receives security from the customer in form of Motor Vehicle Ownership Certificates and Heavy Equipment Ownership Certificates of the vehicle and heavy equipment financed by the Group.
- Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang pembiayaan konsumen bersih sejumlah Rp 28,1 triliun (2013: Rp 23,8 triliun) dijaminkan untuk pinjaman dan utang obligasi yang diterima oleh entitas anak tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 17, 23d dan 24a).
- As at 31 December 2014, net consumer financing receivables amounting to Rp 28.1 trillion (2013: Rp 23.8 trillion) have been pledged as collateral for loans and bonds obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 17, 23d and 24a).
- Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
- Refer to Note 39 for details of balances in foreign currencies.
b. Piutang sewa pembiayaan
Piutang sewa pembiayaan, kotor Nilai sisa yang terjamin Simpanan jaminan Pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan Penyisihan piutang ragu-ragu Bagian lancar Bagian tidak lancar
b. Finance lease receivables 2014
2013
10,015 3,262 (3,262) (1,183)
10,840 3,655 (3,655) (1,244)
8,832 (361) 8,471 (4,850) 3,621
9,596 (410) 9,186 (5,352) 3,834
Grup menyewakan kelompok aset berikut melalui sewa pembiayaan:
Finance lease receivables, gross Guaranteed residual values Security deposits Unearned finance lease income Provision for doubtful receivables Current portion Non-current portion
The Group leases out the following classes of assets under finance leases:
Periode sewa pembiayaan (dalam tahun)/ Lease period (in years)
Kendaraan bermotor Komputer dan printer Mesin dan peralatan Alat berat
3–5 1–5 1–3 3–5
Simpanan jaminan dari penyewa akan digunakan untuk melunasi harga jual aset yang disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa menggunakan hak opsinya untuk membeli aset tersebut. Jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.
Halaman - 43 - Page
Motor vehicle Computer and printer Machinery and equipment Heavy equipment Security deposits from lessees will be applied against the selling price of the leased assets at the end of the lease term if the lessee exercises the option to purchase the asset. The deposits will be refunded to the lessee if the purchase option is not exercised.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
7.
b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan)
FINANCING RECEIVABLES (continued) b. Finance lease receivables (continued) Gross finance lease receivables classified according to year of maturity are as follows:
Piutang sewa pembiayaan kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun
2014
2013
5,694 4,321 10,015
6,264 4,576 10,840
Piutang sewa pembiayaan bersih, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2014
Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun
4,912 3,920 8,832
Within 1 year Between 1 and 5 years
Net finance lease receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity are as follows:
2013
5,414 4,182 9,596
Within 1 year Between 1 and 5 years
Informasi lainnya sehubungan dengan piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
Other information relating to finance lease receivables are as follows:
- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang sewa pembiayaan baru pada tahun 2014 untuk IDR berkisar antara 7,5% hingga 21,1% dan untuk USD berkisar antara 7,0% hingga 11,0% (2013: untuk IDR berkisar antara 7,4% hingga 21,5% dan untuk USD berkisar antara 6,5% hingga 10,0%).
- The effective annual interest rates of new finance lease receivables in 2014 for IDR ranged from 7.5% to 21.1% and for USD ranged from 7.0% to 11.0% (2013: for IDR ranged from 7.4% to 21.5% and for USD ranged from 6.5% to 10.0%).
- Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang sewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 2,3 triliun (2013: Rp 2,7 triliun) dijaminkan untuk pinjaman dan utang obligasi yang diterima oleh entitas anak tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 23d dan 24a).
- As at 31 December 2014, net finance lease receivables amounting to Rp 2.3 trillion (2013: Rp 2.7 trillion) have been pledged as collateral for loans and bonds obtained from certain financial services subsidiaries (refer to Notes 23d and 24a).
- Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
- Refer to Note 39 for details of balances in foreign currencies.
Halaman - 44 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
7.
b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan)
b. Finance lease receivables (continued)
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang pembiayaan adalah sebagai berikut:
The movements of provision for doubtful financing receivables are as follows:
2014
Pada awal tahun Penambahan penyisihan, bersih setelah pemulihan Penghapusan Penyesuaian selisih kurs Pada akhir tahun Bagian lancar Bagian tidak lancar
8.
FINANCING RECEIVABLES (continued)
2013
2,641 1,255
2,472 1,072
(1,037) 17 2,876 (1,388)
(921) 18 2,641 (1,301)
1,488
1,340
At beginning of year Increase in provision, net of amount recovered Written-off Foreign exchange adjustment At end of year Current portion Non-current portion
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu untuk piutang pembiayaan tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan.
Management believes that the provision for doubtful financing receivables is adequate to cover loss on non-collectible financing receivables.
Lihat Catatan 36(ii)b untuk analisa risiko kredit piutang pembiayaan.
Refer to Note 36(ii)b for credit risk analysis of financing receivables.
PIUTANG LAIN-LAIN
8. 2014
Pihak berelasi (lihat Catatan 34h) Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
897 5,488 6,385 (8)
5,673
6,377
2014
Penyisihan piutang ragu-ragu Bagian lancar Bagian tidak lancar
2013
1,080 4,607 5,687 (14)
Rincian piutang lain-lain berdasarkan sifatnya adalah sebagai berikut:
Aset derivatif Aset reasuransi: - Estimasi kerugian - Pendapatan premi tangguhan Surat utang subordinasi Pinjaman karyawan Agunan yang diambil alih - bersih Pinjaman kepada pihak berelasi Piutang pelepasan entitas anak Lain-lain
OTHER RECEIVABLES
Related parties (refer to Note 34h) Third parties Provision for doubtful receivables
Details of other receivables by nature are as follows: 2013
1,987
3,371
828 345 725 439 237 208 108 810 5,687 (14) 5,673 (3,130)
534 322 609 391 171 158 114 715 6,385 (8) 6,377 (2,988)
2,543
3,389
Halaman - 45 - Page
Derivative assets Reinsurance assets: - Estimated losses - Unearned premium income Subordinated note Loans to officers and employees Repossessed collateral - net Loans to related parties Receivable from disposal of subsidiary Others Provision for doubtful receivables Current portion Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
8.
OTHER RECEIVABLES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible receivables.
a.
a.
Aset dan liabilitas derivatif
Derivative assets and liabilities
2014 Jumlah nosionala)/ Notional amounta) Instrumen Lindung nilai arus kas: Interest rate swaps Cross currency swaps Tidak dikategorikan sebagai lindung nilai: Kontrak berjangka valuta asing
USD USD SGD
Aset derivatif b)/ Derivative assets b)
252,851,075 2,477,217,860 100,000,000
Liabilitas derivatif b) c)/ Derivative liabilities b) c)
1 1,986 -
6 52 52
Instruments Cash flow hedges: Interest rate swaps Cross currency swaps Not designated as hedges:
JPY
263,993,824
-
Bagian lancar
1,987 (660)
Bagian tidak lancar
1,327
-
Forward foreign exchange contracts
110 (22) Current portion 88
Non-current portion
2013 Jumlah nosionala)/ Notional amounta) Instrumen Lindung nilai arus kas: Kontrak berjangka valuta asing Interest rate swaps Cross currency swaps Tidak dikategorikan sebagai lindung nilai: Kontrak berjangka valuta asing
Aset derivatif b)/ Derivative assets b)
JPY
527,707,811
-
1
USD USD
330,292,345 1,675,538,094
3,371
14 4
JPY
1,194,857,461
3,371 (1,109)
Bagian tidak lancar
c)
Instruments Cash flow hedges: Forward foreign exchange contracts Interest rate swaps Cross currency swaps Not designated as hedges:
Bagian lancar
a) b)
Liabilitas derivatif b) c)/ Derivative liabilities b) c)
2,262
Dalam satuan penuh. Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 2 (“transaksi pasar yang dapat diobservasi”). Liabilitas derivatif disajikan sebagai liabilitas lain-lain (lihat Catatan 19).
3
Forward foreign exchange contracts
22 (13) Current portion 9
Non-current portion
a) In full amount. b) Measured by fair value measurement hierarchy Level 2 - (“observable current market transactions”). c) Derivative liabilities are presented under other liabilities (refer to Note 19).
Keuntungan nilai wajar bersih yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebesar Rp 3,2 miliar (2013: kerugian Rp 1,8 miliar).
Fair value gains recognised in consolidated profit or loss amounted to Rp 3.2 billion (2013: losses Rp 1.8 billion).
Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas cross currency swap dan interest rate swap akan diakui pada laba rugi sesuai dengan jatuh tempo dari pinjaman yang bersangkutan (maksimum empat tahun).
Gains and losses recognised in equity on cross currency and interest rate swaps will be realised to profit or loss following the maturity of the related loans (maximum four years).
Halaman - 46 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) a.
8.
Aset dan liabilitas derivatif (lanjutan)
OTHER RECEIVABLES (continued) a.
assets
and
liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2014, tingkat suku bunga tetap sehubungan dengan interest rate swaps untuk mata uang asing berkisar antara 0,6% sampai 3,5% (2013: 0,6% sampai 4,4%) dan untuk IDR berkisar antara 6,2% sampai 10,9% (2013: 6,2% sampai 10,5%). Suku bunga mengambang yang utama adalah LIBOR dan SIBOR.
As at 31 December 2014, the fixed interest rates relating to interest rate swaps for foreign currencies vary from 0.6% to 3.5% (2013: 0.6% to 4.4%) and for IDR from 6.2% to 10.9% (2013: 6.2% to 10.5%). The main floating rates are LIBOR and SIBOR.
Informasi lain mengenai aset dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Other information relating to derivative assets and liabilities as at 31 December 2014 are as follows:
Pihak dalam kontrak/Counterparties Citibank N.A. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd CTBC Bank Co Ltd PT Bank Danamon Indonesia Tbk JP Morgan Chase Bank NA PT Bank UOB Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank BNP Paribas Tbk Standard Chartered Bank PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT ANZ Panin Bank
b.
Derivative (continued)
Surat utang subordinasi
Jadwal penyelesaian/Settlement schedule 16 Maret/March 2015 Januari/January 2015 – Maret/March 2015 20 Juli/July 2015 April 2015 – April 2016 Januari/January 2015 – Mei/May 2017 Juni/June 2015 – Mei/May 2017 Januari/January 2015 – Mei/May 2017 Januari/January 2015 – Agustus/August 2017 Juli/July 2017 – Agustus/August 2017 Mei/May 2015 – September 2017 Februari/February 2015 – September 2017 Februari/February 2015 – Oktober/October 2017 Februari/February 2015 – Desember/December 2017 Januari/January 2015 – Desember/December 2017 Januari/January 2015 – Juni/June 2018 Januari/January 2015 – Oktober/October 2018
b.
Subordinated note
Pada bulan Juni 2009, Perseroan membeli surat utang subordinasi yang diterbitkan oleh PT Bank Permata Tbk (“BP”) senilai USD 50 juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2021.
In June 2009, the Company subscribed to a subordinated note issued by PT Bank Permata Tbk (“BP”) amounting to USD 50 million which will mature in June 2021.
Surat utang subordinasi dapat dibayar atas pilihan BP secara keseluruhan pada Juni 2016 (callable option), atau pada suatu tanggal pembayaran bunga setelahnya, dengan persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.
The subordinated note may be redeemed at the option of BP in whole in June 2016 (callable option), or on any interest payment date thereafter, with prior consent of Bank Indonesia.
BP dapat mengganti surat utang subordinasi dengan instrumen modal pengganti (berupa instrumen dengan kualitas yang setara atau lebih baik, untuk tujuan kecukupan modal) jika perubahan dalam rasio kecukupan modal menyebabkan surat utang subordinasi tidak memenuhi syarat sebagai modal Tier 2 dan dalam kondisi tertentu lainnya (antara lain perubahan signifikan di kondisi pasar). Setiap penggantian memerlukan persetujuan dari Bank Indonesia.
BP may exchange the subordinated note with replacement capital instruments (being instruments of equivalent or better quality for capital adequacy purpose) if a change in capital adequacy ratio results in the subordinated note ceasing to be eligible as Tier 2 capital and in certain other circumstances (for instance a material change in market conditions). Any exchange requires the approval of Bank Indonesia.
Halaman - 47 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) b.
c.
8.
Surat utang subordinasi (lanjutan)
OTHER RECEIVABLES (continued) b.
Surat utang subordinasi ini bersifat unsecured, tidak tercatat di bursa, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun untuk tahun pertama hingga tahun ketujuh dan selanjutnya sebesar USD LIBOR 6 bulanan + 6,6035% per tahun.
The subordinated note is unsecured, not listed, with a fixed interest rate of 9.75% per annum for the first year up to the seventh year and USD 6 months LIBOR + 6.6035% per annum thereafter.
Pada bulan Oktober 2014, Perseroan membeli Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata Tahap II Tahun 2014 yang diterbitkan oleh BP senilai Rp 103 miliar yang akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2021.
In October 2014, the Company subscribed to Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata Tahap II Tahun 2014 issued by BP amounting to Rp 103 billion which will mature in October 2021.
Surat utang subordinasi ini bersifat unsecured, tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,75% per tahun.
The subordinated note is unsecured, listed on the Indonesia Stock Exchange, with a fixed interest rate of 11.75% per annum.
Pinjaman karyawan
c.
Perseroan dan entitas anak tertentu memberikan pinjaman kepada karyawannya untuk membeli kendaraan bermotor. Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan.
9.
Subordinated note (continued)
PERSEDIAAN
Barang jadi termasuk unit CBU Barang habis pakai Suku cadang Bahan baku dan unit CKD Barang dalam penyelesaian Barang dalam perjalanan Lain-lain Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
Loans to officers and employees The Company and certain subsidiaries provide vehicle loans to their officers and employees. These loans are repaid in instalments through deductions from monthly salaries.
9.
INVENTORIES
2014
2013
13,554 1,037 724 569 553 511 273 17,221 (235)
11,284 813 659 650 479 566 236 14,687 (254)
16,986
14,433
Finished goods including CBU units Consumable goods Spare parts Raw materials and CKD units Work-in-progress Goods in transit Others Provision for obsolete and slow moving inventory
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kerugian karena penurunan nilai persediaan.
Management believes that the provision for obsolete and slow moving inventory is adequate to cover loss due to the decline in the value of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, persediaan sejumlah Rp 20 miliar dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 17).
As at 31 December 2014 and 2013, inventories amounting to Rp 20 billion have been used as collateral for short-term borrowings (refer to Note 17).
Halaman - 48 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
9.
INVENTORIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 14,1 triliun (2013: Rp 14,0 triliun) yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2014, the inventories of the Group were covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 14.1 trillion (2013: Rp 14.0 trillion) which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventory are as follows:
2014
2013
Pada awal tahun (Pemulihan)/penambahan penyisihan Penghapusan
254 (3) (16)
143 134 (23)
At beginning of year (Recovery)/increase in provision Written-off
Pada akhir tahun
235
254
At end of year
10. PERPAJAKAN a.
10. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a. 2014
Perseroan Pajak Penghasilan Badan Pajak Penjualan Barang Mewah Entitas anak Pajak Penghasilan Badan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan Barang Mewah
Prepaid taxes
2013
135 279
14 302
414
316
1,260 1,484 10
1,247 718 2
2,754 3,168
1,967 2,283
Belum/sedang diperiksa Keberatan dan banding
Subsidiaries Corporate Income Tax Value Added Tax Luxury Sales Tax
Prepaid taxes represent overpayments of corporate income tax and other taxes which have not been audited by the Directorate General of Tax (“DGT”) and payments of tax assessments received by the Group for which objections and appeals have been submitted to the DGT. The status of the prepaid taxes are as follows:
Pajak dibayar dimuka merupakan kelebihan bayar pajak penghasilan badan dan pajak lainnya yang belum diperiksa oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) serta pembayaran atas surat ketetapan pajak yang diterima oleh Grup dimana keberatan dan banding telah diajukan kepada DJP. Status dari pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut: 2014
The Company Corporate Income Tax Luxury Sales Tax
2013
2,862 306
2,026 257
3,168
2,283
Halaman - 49 - Page
Not yet audited/in progress Objections and appeals
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
10. TAXATION (continued)
Utang pajak
b. 2014
Perseroan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pajak Pertambahan Nilai Entitas anak Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22, 23 dan 26 Pasal 25/29 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan Barang Mewah Pajak Bumi dan Bangunan
c.
71 36 246
391
353
363 102 1,084 159 24 9
333 90 660 140 24 -
1,741
1,247
2,132
1,600 c.
2014
Entitas anak Kini: Tidak final Final Tangguhan Konsolidasian Kini: Tidak final Final Tangguhan
2013
78 40 273
(Beban)/manfaat pajak penghasilan
Perseroan Kini: Tidak final Final Tangguhan
Taxes payable
The Company Income taxes: Article 21 Article 23 and 26 Value Added Tax Subsidiaries Income taxes: Article 21 Article 22, 23 and 26 Article 25/29 Value Added Tax Luxury Sales Tax Land and Building Tax
Income tax (expenses)/benefits
2013
(709) (40) (25)
(1,081) (30) 90
(774)
(1,021)
(5,176) (260) 983
(4,543) (193) 531
(4,453)
(4,205)
(5,885) (300) 958
(5,624) (223) 621
(5,227)
(5,226)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Halaman - 50 - Page
The Company Current: Non final Final Deferred Subsidiaries Current: Non final Final Deferred Consolidated Current: Non final Final Deferred
The reconciliation between consolidated income tax expenses and the theoretical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
10. TAXATION (continued)
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi
c.
Income tax (expenses)/benefits (continued)
2014
2013
27,352
27,523
(6,239)
(6,297)
21,113
21,226
Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku Penghasilan bukan obyek pajak Beban yang tidak dapat dikurangkan Kerugian pajak yang tidak diakui pada tahun berjalan Lain-lain
(5,088)
(4,771)
427 (392) (166)
339 (641) (169)
Beban pajak penghasilan konsolidasian
(5,227)
(8)
16 (5,226)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi laba sebelum pajak penghasilan - entitas anak Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan Penyesuaian pajak: Beban imbalan kerja Pelayanan purna jual Pendapatan dividen Nilai wajar dari properti investasi Penghasilan kena pajak final Insentif dealer Iklan dan promosi Lain-lain Penghasilan kena pajak Perseroan Beban pajak penghasilan kini Perseroan - tidak final Pembayaran pajak dimuka Perseroan Lebih bayar pajak penghasilan badan Perseroan
Consolidated profit before income tax Share of results of jointly controlled entities and associates
Tax calculated at applicable tax rates Income not subject to tax Non-deductible expenses Unrecognised tax loss during the year Others Consolidated income tax expenses
The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s taxable income for the periods ended 31 December 2014 and 2013 are as follows: 2013
27,352
27,523
(19,084)
(17,363)
Consolidated profit before income tax Less profit before income tax - subsidiaries Adjusted for consolidation elimination
6,871
5,085
15,139
15,245
245 15 (10,396) (1,036) (281) (122) (44) 27
231 280 (7,827) (297) (2,381) 41 73 40
(11,592)
(9,840)
3,547
5,405
Taxable income of the Company
709
1,081
(800)
(1,095)
Current income tax expenses of the Company - non final Prepayment of income taxes of the Company Overpayment of corporate income tax of the Company
91 Halaman - 51 - Page
14
Profit before income tax of the Company Fiscal adjustments: Employee benefit expenses After sales service Dividend income Fair value of investment properties Income subject to final tax Dealer incentives Advertising and promotion Others
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
10. TAXATION (continued)
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
c.
2014
Beban pajak penghasilan kini entitas anak - tidak final Pembayaran pajak dimuka entitas anak Utang pajak penghasilan entitas anak
Income tax (expenses)/benefits (continued)
2013
5,176
4,543
(4,092)
(3,883)
1,084
660
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan. d.
Current income tax expenses of subsidiaries - non final Prepayment of income taxes of subsidiaries Income tax payable of subsidiaries
In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company has not yet submitted its corporate income tax returns.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan
d.
Deferred tax assets and liabilities
2014
Pada awal tahun/ At beginning of year
Aset pajak tangguhan Perseroan: Akrual dan provisi Liabilitas imbalan kerja Lain-lain Aset pajak tangguhan Perseroan, bersih
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi/ Credited/(charged) to profit or loss
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing/ Dikreditkan/ Exchange (dibebankan) difference ke pendapatan on komprehensif lain/ translation Credited/(charged) of financial Pada akhir tahun/ to other statements Reklasifikasi/ comprehensive in foreign At end of income Reclassifications currencies year
616 137
(32) 11
4
-
-
8
(4)
(9)
-
-
761
(25)
(5)
-
-
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan entitas anak: Liabilitas imbalan 597 kerja Akrual dan provisi 583 Rugi fiskal 138 Properti pertambangan (2,903) Penyesuaian nilai (201) wajar saat akuisisi Lain-lain 245
79
13
-
2
-
-
(27) -
137
87
-
(2) (27)
(25) 65 724 3
Aset/(liabiltas) pajak tangguhan entitas anak, bersih
(1,541)
983
100
-
Aset pajak tangguhan entitas anak, bersih
1,727
318
94
20
1
Liabilitas pajak tangguhan entitas anak, bersih
(3,268)
665
6
(20)
(28)
Halaman - 52 - Page
Deferred tax assets of the Company: 584 Accruals and provisions 152 Employee benefit obligations (5) Others 731 Deferred tax assets of the Company, net
691 558 203 (2,206) (198) 467
Deferred tax assets/(liabilities) of subsidiaries: Employee benefit obligations Accruals and provisions Tax losses Mining properties Fair value adjustment on acquisitions Others
(485) Deferred tax assets/(liabilities) of subsidiaries, net
2,160 Deferred tax assets of subsidiaries, net
(2,645) Deferred tax liabilities of subsidiaries, net
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Aset dan (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
liabilitas
pajak
tangguhan
d.
Deferred tax (continued)
assets
and
liabilities
2013
Pada awal tahun/ At beginning of year
Aset pajak tangguhan Perseroan: Akrual dan provisi Liabilitas imbalan kerja Lain-lain Aset pajak tangguhan Perseroan, bersih
543 120 (8) 655
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laba rugi/ Credited/(charged) to profit or loss
Dikreditkan/ (dibebankan) ke pendapatan komprehensif lain/ Credited/(charged) to other comprehensive income
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing/ Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies
Reklasifikasi/ Reclassifications
Entitas anak baru/ New subsidiaries
Pada akhir tahun/ At end of year
73 19
(2)
-
-
-
616 137
(2)
18
-
-
-
8
90
16
-
-
-
761
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan entitas anak: Liabilitas imbalan kerja Akrual dan provisi Rugi fiskal Properti pertambangan Penyesuaian nilai wajar saat akuisisi Lain-lain
570 476 145 (2,589) (128)
54 108 (42) 52 3
(28) -
(1) -
(40)
356
(73)
1
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan entitas anak, bersih
(1,566)
531
(101)
-
Aset pajak tangguhan entitas anak, bersih
1,302
533
(91)
(21)
Liabilitas pajak tangguhan entitas anak, bersih
(2,868)
(10)
21
(2)
Aset pajak tangguhan sebesar Rp 419 miliar (2013: Rp 295 miliar) yang timbul dari rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasi sebesar Rp 1,7 triliun (2013: Rp 1,2 triliun) tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Rugi fiskal tersebut akan kadaluarsa pada beberapa tahun fiskal sampai dengan tahun 2019.
Halaman - 53 - Page
1 (1) (366) 1 (365)
-
(365)
36 (76) (40)
4
(44)
597 583 138 (2,903) (201) 245
Deferred tax assets of the Company: Accruals and provisions Employee benefit obligations Others Deferred tax assets of the Company, net Deferred tax assets/ (liabilities) of subsidiaries: Employee benefit obligations Accruals and provisions Tax losses Mining properties Fair value adjustment on acquisitions Others
(1,541) Deferred tax assets/ (liabilities) of subsidiaries, net 1,727
Deferred tax assets of subsidiaries, net
(3,268) Deferred tax liabilities of subsidiaries, net
Deferred tax assets of Rp 419 billion (2013: Rp 295 billion) arising from unused tax losses of Rp 1.7 trillion (2013: Rp 1.2 trillion) have not been recognised in the consolidated financial statements. The unused tax losses will expire over several fiscal years up to 2019.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
f.
10. TAXATION (continued)
Administrasi
e. Administration
Undang-undang perpajakan Indonesia mengatur bahwa masing-masing perusahaan dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang.
The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group submits tax returns on the basis of self-assessment.
Berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under prevailing regulations, the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the time tax becomes due.
Surat ketetapan pajak
f.
Pada tahun 2014 dan 2013, Grup telah menerima beberapa surat ketetapan pajak untuk berbagai tahun pajak. Grup menyetujui sebagian ketetapan pajak tersebut dan telah membukukan tambahan beban pajak sebesar Rp 88 miliar (2013: Rp 29 miliar) dalam laba rugi.
In 2014 and 2013, the Group has received a number of assessments for various fiscal years. The Group has accepted a portion of these assessments and booked an additional Rp 88 billion (2013: Rp 29 billion) of tax expense in profit or loss.
Atas jumlah sisanya, Grup telah mengajukan keberatan dan banding. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah ketetapan pajak yang masih dalam proses keberatan dan banding adalah sebagai berikut:
For the remaining amounts, the Group has filed objections and appeals. As at 31 December 2014 and 2013, the amount of assessments in the process of objection and appeal were as follows:
2014 Pajak penghasilan badan Pajak lainnya
g.
Tax assessments
2013
152 154 306
Tarif pajak
176 81 257 g.
Perusahaan terbuka yang memenuhi syaratsyarat tertentu berhak memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku. Untuk tahun fiskal 2014 dan 2013, Perseroan dan PT United Tractors Tbk, entitas anak langsung, memenuhi syarat-syarat tersebut dan telah menerapkan tarif pajak yang lebih rendah.
Halaman - 54 - Page
Corporate income tax Other taxes
Tax rates Publicly listed entities which comply with certain requirements are entitled to a 5% tax rate reduction from the applicable income tax rates. For the fiscal year 2014 and 2013, the Company and PT United Tractors Tbk, a direct subsidiary, complied with these requirements and have applied the lower tax rates.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS
11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES 2014
% kepemilikan efektif/% of effective ownership
Investee a) b)
PT Bank Permata Tbk PT Astra Honda Motor a) PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Toyota Astra Financial Services PT Toyota-Astra Motor c) PT Aisin Indonesia PT Komatsu Astra Finance PT PAM Lyonnaise Jaya PT GS Battery PT Akebono Brake Astra Indonesia a) PT Kayaba Indonesia PT AT Indonesia PT Astra Aviva Life d) PT Inti Ganda Perdana PT Traktor Nusantara a) PT Brahmayasa Bahtera c) PT Evoluzione Tyres PT Wahana Eka Paramitra PT Astra Auto Finance c) PT Federal Nittan Industries PT Topy Palingda Manufacturing Indonesia e) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) f)
Pada awal tahun/ At beginning of year
Bagian atas hasil bersih/ Share of results
Pendapatan komprehensif lain/Other comprehensive income
Dividen/ Dividend
Penambahan/ Additions
Keuntungan pembelian/ Gain on acquisition
Lain-lain/ Others
Pada akhir tahun/ At end of Year
44.56 50.00 44.94
7,535 3,727 1,053
599 2,443 86
29 (8) -
(77) (1,700) -
668 -
-
57 -
8,811 4,462 1,139
50.00
867
139
(82)
(54)
-
-
-
870
51.00 27.20 50.00 49.00 40.00 40.00
1,047 319 490 470 395 441
682 61 72 94 105 86
(3) 25 9 (1) (4)
(903) (44) (29) (49) (29) (63)
296 -
-
-
823 657 542 514 471 460
40.00 32.00 50.00 34.00 50.00 60.00 32.00 34.80 53.75 32.00 12.24
443 336 262 259 312 163 114 164 143 94
54 36 353 83 79 (14) (16) 55 39 17 (28)
1 41 (6) -
(61) (17) (30) (40) (13) (22) (11) -
440 133 -
-
436 355 353 315 299 298 280 197 175 149 66
317
(5)
(1)
(2)
41
(3,144)
1,578
18,951
5,020
-
(440) (440)
(25) 32
325 21,997
a)
Dan entitas anak.
a)
And subsidiary.
b)
Nilai wajar berdasarkan kuotasi harga yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 8,0 triliun.
b)
The fair value based on the quoted price on the Indonesia Stock Exchange as at 31 December 2014 was Rp 8.0 trillion.
c)
Walaupun Grup memiliki 51% kepemilikan di PT Toyota-Astra Motor (“TAM”), 53,75% kepemilikan di PT Astra Auto Finance (“AAF”) dan 60% kepemilikan di PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), namun TAM, AAF dan BB merupakan entitas dibawah pengendalian bersama dimana seluruh keputusan yang bersifat strategis harus disetujui oleh semua pemegang saham.
c)
Whilst the Group owns 51% in PT Toyota-Astra Motor (“TAM”), 53.75% in PT Astra Auto Finance (“AAF”) and 60% in PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), they are operated under a scheme of joint control, whereby all strategic decisions must be approved by all shareholders.
d)
Dimiliki oleh Perseroan sejak Mei 2014, dimana terdapat keuntungan pembelian sebesar Rp 440 miliar yang dicatat sebagai bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas di laba rugi.
d)
Owned by the Company since May 2014, the gain on acquisition amounting to Rp 440 billion was charged to share of results of jointly controlled entities in profit or loss.
e)
Dimiliki melalui PT Astra Otoparts Tbk dengan kepemilikan langsung sebesar 30%.
e)
Owned through PT Astra Otoparts Tbk with direct ownership of 30%.
f)
Terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia, Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesia, PT MetalArt Astra Indonesia dan Astra-KLK Pte Ltd.
f)
Consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia, Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesia, PT MetalArt Astra Indonesia and Astra-KLK Pte Ltd.
Halaman - 55 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued) 2013
Investee a) b)
PT Bank Permata Tbk PT Astra Honda Motor a) PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Toyota-Astra Motor c) PT Toyota Astra Financial Services PT Komatsu Astra Finance PT PAM Lyonnaise Jaya PT Kayaba Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia a) PT GS Battery PT AT Indonesia PT Aisin Indonesia PT Brahmayasa Bahtera c) d) PT Inti Ganda Perdana PT Traktor Nusantara a) PT Astra Auto Finance c) PT Evoluzione Tyres PT Federal Nittan Industries PT Wahana Eka Paramitra PT Topy Palingda Manufacturing Indonesia e) PT MetalArt Astra Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) f)
% kepemilikan efektif/% of effective ownership
Pada awal tahun/ At beginning of year
Bagian atas hasil bersih/ Share of results
44.56 50.00 44.94
6,809 2,878 469
769 2,456 108
51.00 50.00
1,022 683
740 133
50.00 49.00 40.00 40.00
353 738 400 388
40.00 32.00 27.20 60.00 34.00 50.00 60.00 32.00 32.00 34.80 12.24 24.00
Pendapatan komprehensif lain/Other comprehensive income
Penambahan/ Additions
Lain-lain/ Others
Pada akhir tahun/ At end of year
(1,604) (24)
500
-
-
7,535 3,727 1,053
11 68
(726) (17)
-
-
-
1,047 867
65 94 87 89
95 3 18 (2)
(23) (123) (62) (34)
-
-
(242) -
490 470 443 441
399 353 328 202 216 125 67 132 69 -
51 20 88 93 78 46 8 25 52 (2)
(5) (1) 1 (1) 7 -
(50) (36) (97) (34) (34) (14) (14) (7) -
88 -
99
312 (3)
395 336 319 312 262 259 164 163 143 114 94
244
(6)
10
(13)
52 30
-
-
52 265
158
(2,912)
670
99
67
18,951
15,875
(43) (3) -
Dividen/ Dividend
Melalui entitas anak baru/ Through new subsidiaries
4,994
a)
Dan entitas anak.
a)
And subsidiary.
b)
Nilai wajar berdasarkan kuotasi harga yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 6,0 triliun.
b)
The fair value based on the quoted price on the Indonesia Stock Exchange as at 31 December 2013 was Rp 6.0 trillion.
c)
Walaupun Grup memiliki 51% kepemilikan di PT Toyota-Astra Motor (“TAM”), 60% kepemilikan di PT Astra Auto Finance (“AAF”) dan PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), namun TAM, AAF dan BB merupakan entitas dibawah pengendalian bersama dimana seluruh keputusan yang bersifat strategis harus disetujui oleh semua pemegang saham.
c)
Whilst the Group owns 51% in PT Toyota-Astra Motor (“TAM”), 60% in PT Astra Auto Finance (“AAF”) and PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), they are operated under a scheme of joint control, whereby all strategic decisions must be approved by all shareholders.
d)
Diklasifikasikan menjadi pengendalian bersama entitas sejak November 2013 (lihat Catatan 3c).
d)
Classified as a jointly controlled entity since November 2013 (refer to Note 3c).
e)
Dimiliki melalui PT Astra Otoparts Tbk dengan kepemilikan langsung sebesar 30%.
e)
Owned through PT Astra Otoparts Tbk with direct ownership of 30%.
f)
Terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT AGIT Monitise Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia, Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd, PT Alam Semesta Mulia, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesia dan Astra-KLK Pte Ltd.
f)
Consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT AGIT Monitise Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia, Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd, PT Alam Semesta Mulia, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesia dan Astra-KLK Pte Ltd.
Pengendalian bersama entitas yang dimiliki oleh Grup hampir seluruhnya beroperasi di Indonesia.
Jointly controlled entities of the Group almost exclusively operate in Indonesia.
Bagian Grup atas aset dan liabilitas pengendalian bersama entitas adalah sebagai berikut:
The Group’s share of the assets and liabilities of jointly controlled entities are as follows:
Jumlah aset lancar Jumlah aset tidak lancar Jumlah liabilitas jangka pendek Jumlah liabilitas jangka panjang
2014
2013
67,597 48,747 83,488 12,107
63,935 39,308 73,743 11,799
Halaman - 56 - Page
Total current assets Total non-current assets Total current liabilities Total non-current liabilities
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)
Bagian Grup atas hasil usaha dari pengendalian bersama entitas adalah sebagai berikut:
The Group’s share of the results of jointly controlled entities are as follows:
Pendapatan bersih Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2014
2013
87,088 5,020
76,871 4,994
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Net revenue Profit attributable to the owners of the parent
12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES 2014
Investee
% kepemilikan efektif/% of effective ownership
PT Astra Daihatsu Motor PT Denso Indonesia a) PT Bukit Enim Energi b) PT Komatsu Remanufacturing Asia PT TD Automotive Compressor Indonesia PT Marga Trans Nusantara Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) c)
Pada awal tahun/ At beginning of year
31.87 20.53 11.90 29.15 20.56
3,696 615 183 162 131
40.00
43 89 4,919
Pendapatan komprehensif lain/Other comprehensive income
Bagian atas hasil bersih/ Share of Results
1,120 54 43 (5)
Dividen/ Dividend
Pada akhir tahun/ At end of year
Penambahan/ Additions
1 1 -
(847) (14) (39) -
1 -
3,970 656 184 166 126
7
1
(1)
12 -
55 96
1,219
3
(901)
13
5,253
2013
Investee
% kepemilikan efektif/% of effective ownership
PT Astra Daihatsu Motor PT Denso Indonesia a) PT Bukit Enim Energi b) PT Komatsu Remanufacturing Asia PT TD Automotive Compressor Indonesia PT Marga Trans Nusantara Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) c) a) b) c)
Pada awal tahun/ At beginning of year
Bagian atas hasil bersih/ Share of results
31.87 20.53 11.90 29.15 20.56
2,879 558 183 133 51
1,160 98 60 (14)
40.00
37 85
(1)
3,926
oleh
Dividen/ Dividend
(1) (1) (10) 7
1,303
Dan entitas anak. Dimiliki melalui PT Pamapersada Nusantara dengan kepemilikan langsung sebesar 20%. Terdiri dari PT United Tractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria Attachment dan PT Jardine Lloyd Thompson.
Entitas asosiasi yang dimiliki seluruhnya beroperasi di Indonesia.
Pendapatan komprehensif lain/Other comprehensive income
(5) a) b) c)
Pada akhir tahun/ At end of year
Penambahan/ Additions
(342) (40) (21) -
94
3,696 615 183 162 131
(3)
6 1
43 89
(406)
101
4,919
And subsidiary. Owned through PT Pamapersada Nusantara with direct ownership of 20%. Consist of PT United Tractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria Attachment and PT Jardine Lloyd Thompson.
Grup
Associates of the Group exclusively operate in Indonesia.
Bagian Grup atas aset dan liabilitas entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The Group’s share of the assets and liabilities of associates are as follows:
2014
Jumlah aset Jumlah liabilitas
9,107 3,871
2013
8,575 3,673
Halaman - 57 - Page
Total assets Total liabilities
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. INVESTASI (lanjutan)
PADA
ENTITAS
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASOSIASI
12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)
Bagian Grup atas hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Pendapatan bersih Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
The Group’s share of the results of associates are as follows:
2014
2013
19,407 1,219
19,349 1,303
13. TANAMAN PERKEBUNAN
Net revenue Profit attributable to the owners of the parent
13. PLANTATIONS 2014
Pada awal tahun/ At beginning Penambahan/ Pengurangan/ of year Additions Disposals
Harga perolehan Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
Akumulasi penyusutan Tanaman menghasilkan Nilai buku bersih
Reklasifikasi/ Reclassifications
4,455 1,620
9 1,012
(117) -
6,075
1,021
(117)
-
36
-
(1,102)
(229)
Entitas anak baru/ New subsidiary
629 (629)
Pada akhir tahun/ At end of year
145 183
Acquisition cost 5,121 Mature plantations 2,186 Immature plantations
328
7,307
(5)
4,973
Accumulated depreciation (1,300) Mature plantations 6,007 Net book value
2013 Pada awal tahun/ At beginning of year
Harga perolehan Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
Akumulasi penyusutan Tanaman menghasilkan Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
3,321 2,088
731
(25) (40)
5,409
731
(65)
-
6,075
(183)
17
-
(1,102)
(936) 4,473
1,159 (1,159)
Pada akhir tahun/ At end of year
4,455 1,620
4,973
Acquisition cost Mature plantations Immature plantations
Accumulated depreciation Mature plantations Net book value
Seluruh penyusutan tanaman menghasilkan dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of mature plantations has been allocated to cost of revenue.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada tanaman perkebunan yang dijaminkan untuk pinjaman.
As at 31 December 2014 and 2013, there were no plantations that have been pledged as security for borrowings.
Dengan pertimbangan asas manfaat dan biaya asuransi, serta tersebarnya perkebunan di berbagai wilayah, dibandingkan dengan kemungkinan terjadinya risiko kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya, maka seluruh tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan tidak diasuransikan.
With due consideration to the benefit and costs of insurance, as well as the different regions, against the risk of fire, outbreaks of disease and other risks, all of the immature plantations and mature plantations are not insured.
Halaman - 58 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP
14. FIXED ASSETS 2014 Pada awal tahun/ At beginning of year
Harga perolehan Kepemilikan langsung: Tanah Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat berat Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset yang disewakan: Alat pengangkutan Peralatan kantor Alat berat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Entitas anak baru/ New subsidiary
Pada akhir tahun/ At end of year
Revaluasi/ Revaluation
5,666 11,318 9,361 21,234 2,286 2,508
1,965 315 396 1,641 316 355
(46) (369) (1,076) (71) (58)
(230) 1,818 1,673 930 178 63
28 19 1 3 -
156 -
6,501 780 675
1,496 127 86
(1) -
(1,354) (13) (453)
-
-
Acquisition cost Directly owned: Land Building and leasehold improvement Machinery and equipment Heavy equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Assets for lease: 6,643 Transportation equipment 893 Office equipment 308 Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Mesin Alat pengangkutan Peralatan kantor
1,680 14 3
30 -
(95) (1) (2)
-
-
Assets under finance lease: 1,585 Machinery 43 Transportation equipment 1 Office equipment
Aset dalam penyelesaian: Bangunan Mesin dan alat berat
2,126 3,204
2,237 1,811
(7)
(1,788) (2,541)
-
-
Assets under construction: 2,575 Building 2,467 Machinery and heavy equipment
67,356
10,775
(1,628)
(1,815)
51
156
74,895
(3,570) (5,056) (14,608) (1,123) (1,844)
(802) (1,031) (2,616) (277) (310)
38 275 1,075 55 51
(4) (10) (312) 1
(3) (2) -
-
(4,341) (5,822) (16,461) (1,347) (2,102)
(1,911) (564) (253)
(988) (104) (113)
1 -
827 8 320
-
-
(561) (3) (1)
(294) (5) -
-
68 1
-
-
(29,494)
(6,540)
1,495
899
(5)
-
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung: Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat berat Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset yang disewakan: Alat pengangkutan Peralatan kantor Alat berat Aset sewa pembiayaan: Mesin Alat pengangkutan Peralatan kantor
Nilai buku bersih
-
37,862
7,585 13,424 11,062 22,729 2,712 2,868
Accumulated depreciation Directly owned: Building and leasehold improvement Machinery and equipment Heavy equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Assets for lease: (2,072) Transportation equipment (659) Office equipment (46) Heavy equipment Assets under finance lease: (787) Machinery (8) Transportation equipment - Office equipment
(33,645) 41,250 Net book value
2013 Pada awal tahun/ At beginning of year
Harga perolehan Kepemilikan langsung: Tanah Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat berat Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset yang disewakan: Alat pengangkutan Peralatan kantor Alat berat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Entitas anak baru dan yang dilepas/ New and disposed subsidiaries
Revaluasi/ (penurunan nilai)/ Revaluation/ (impairment)
Pada akhir tahun/ At end of year
4,507 8,481 6,994 19,672 2,104 2,247
891 503 436 950 168 303
(50) (45) (96) (709) (101) (119)
(72) 2,055 1,089 1,321 98 67
313 319 950 17 10
6,350 755 760
1,443 117 27
(80) (3)
(1,292) (12) (109)
-
-
Acquisition cost Directly owned: Land Building and leasehold improvement Machinery and equipment Heavy equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Assets for lease: 6,501 Transportation equipment 780 Office equipment 675 Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Mesin Alat pengangkutan Alat berat Peralatan kantor
2,323 5 10 -
297 5 -
(3) -
(953) (1) (10) 2
16 5 1
-
1,680 14 3
Aset dalam penyelesaian: Bangunan Mesin dan alat berat
2,005 2,089
1,912 2,869
(4)
(1,890) (1,762)
99 12
-
Assets under construction: 2,126 Building 3,204 Machinery and heavy equipment
58,302
9,921
(1,210)
(1,469)
1,742
70
Halaman - 59 - Page
77 5 (12) -
5,666 11,318 9,361 21,234 2,286 2,508
67,356
Assets under finance lease: Machinery Transportation equipment Heavy equipment Office equipment
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued) 2013
Pada awal tahun/ At beginning of year
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung: Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat berat Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset yang disewakan: Alat pengangkutan Peralatan kantor Alat berat Aset sewa pembiayaan: Mesin Alat pengangkutan Alat berat Peralatan kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Entitas anak baru dan yang dilepas/ New and disposed subsidiaries
Reklasifikasi/ Reclassifications
(47) (618) (9) (5)
Revaluasi/ (penurunan nilai)/ Revaluation/ (impairment)
Pada akhir tahun/ At end of year
-
Accumulated depreciation Directly owned: Building and leasehold improvement Machinery and equipment Heavy equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Assets for lease: (1,911) Transportation equipment (564) Office equipment (253) Heavy equipment
(2,836) (3,562) (11,853) (920) (1,614)
(698) (931) (2,774) (251) (288)
31 80 698 67 65
(20) (25) (679) (10) (2)
(3,570) (5,056) (14,608) (1,123) (1,844)
(1,560) (561) (201)
(986) (91) (125)
79 3
635 9 70
-
-
(867) (2) -
(350) (2) (1) -
3 -
658 3 -
(5) (1) (1)
-
(561) (3) (1)
(23,976)
(6,497)
1,026
639
(686)
-
(29,494)
34,326
Assets under finance lease: Machinery Transportation equipment Heavy equipment Office equipment
37,862 Net book value
Penambahan aset tetap terdiri dari:
Additions to fixed assets consist of: 2014
Perolehan Pindahan dari uang muka Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing
8,703 2,050 22
9,087 684 150
10,775
9,921
Rincian keuntungan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: 2014
Harga jual Nilai buku bersih
2013
Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows: 2013
398 (133)
301 (184)
265
117
Penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Acquisitions Transfer from advance payments Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies
Proceeds Net book value
Depreciation was allocated as follows: 2014
Beban pokok pendapatan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Tanaman belum menghasilkan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing
Tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Bangunan dan Hak Guna Usaha dengan berlaku yang akan berakhir antara tahun sampai 2099. Hak atas tanah tersebut diperbaharui.
2013
5,726 125 636 50 3
5,763 111 572 47 4
6,540
6,497
Guna masa 2015 dapat
Cost of revenue Selling expenses General and administrative expenses Immature plantations Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies
Land are held under “Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles, which will expire between 2015 and 2099. The land rights are renewable.
Halaman - 60 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued)
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset tetap selain tanah. Nilai wajar tanah pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 30,4 triliun.
There is no significant difference between the fair value and carrying amount of fixed assets other than land. The fair values of the land as at 31 December 2014 is Rp 30.4 trillion.
Pada tanggal 31 Desember 2014, harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 15,8 triliun.
As at 31 December 2014, the acquisition cost of fixed assets which have been fully depreciated and still being used amounted to Rp 15.8 trillion.
Sebagian besar bangunan dan mesin dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai pada tahun 2015 dengan persentase penyelesaian antara 9% - 95%.
Most of the building and machinery under construction are estimated to be completed in 2015 with percentage of completion between 9% - 95%.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap tertentu dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 1,3 triliun (2013: Rp 1,7 triliun) dijaminkan untuk pinjaman dan utang sewa pembiayaan (lihat Catatan 17 dan 23d).
As at 31 December 2014, certain fixed assets with a net book value of Rp 1.3 trillion (2013: Rp 1.7 trillion) have been pledged as collateral for loans and obligations under finance leases (refer to Notes 17 and 23d).
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap tertentu yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 65,8 triliun (2013: Rp 55,2 triliun) yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2014, certain fixed assets of the Group are covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 65.8 trillion (2013: Rp 55.2 trillion), which management believes is adequate to cover losses which may arise.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap pada tahun 2014.
Management is of the view that there has been no impairment in the carrying amount of fixed assets in 2014.
15. PROPERTI PERTAMBANGAN
Pada awal tahun/ At beginning of year Harga perolehan Akumulasi penyusutan Penyisihan atas penurunan nilai
13,251 (1,224) -
Nilai buku bersih
12,027
15. MINING PROPERTIES
Penambahan/ Additions
2014 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing/Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies
(250) (2,744)
133 (17) -
Pada akhir tahun/ At end of year 13,384 Acquisition cost (1,491) Accumulated depreciation (2,744) Provision for impairment 9,149 Net book value
Halaman - 61 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
Pada awal tahun/ At beginning of year Harga perolehan Akumulasi penyusutan
11,518 (895)
Nilai buku bersih
10,623
15. MINING PROPERTIES (continued)
Penambahan/ Additions
2013 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing/Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies
183 (263)
1,550 (66)
Pada akhir tahun/ At end of year 13,251 Acquisition cost (1,224) Accumulated depreciation 12,027 Net book value
Hak kontrak untuk melakukan penambangan atas cadangan batu bara di berbagai wilayah konsesi pertambangan tertentu yang akan berakhir pada beberapa waktu tertentu sampai tahun 2032.
Contractual rights to mine coal reserves in specified concession areas which will expire at various dates up to 2032.
Seluruh penyusutan properti pertambangan dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of mining properties has been allocated to cost of revenue.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada properti pertambangan yang dijaminkan untuk pinjaman.
As at 31 December 2014 and 2013, there were no mining properties that have been pledged as security for borrowings.
Properti pertambangan tidak diasuransikan.
Mining properties are not insured.
Pada tanggal laporan, Grup melakukan pengujian penurunan nilai atas properti pertambangan seiring dengan terus menurunnya harga batubara. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (”unit penghasil kas”).
At the reporting date the Group assessed its mining properties for impairment due to the continuing decrease in coal prices. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest level for which there are separately identifiable cash flows (“cash generating unit”).
Grup menggunakan income approach untuk menilai jumlah yang dapat dipulihkan dari properti pertambangan, yaitu menggunakan metode arus kas diskontoan yang merupakan proyeksi bisnis dalam menghasilkan nilai kini dari arus kas masa depan. Tingkat pengembalian yang digunakan untuk mendiskonto disesuaikan dengan risiko bisnis atau aset terkait dan nilai waktu dari uang.
The Group used an income approach to assess recoverable amount of mining properties, which is predicted upon the discounted cash flow method which involves projecting future cash flows that a business will generate going forward and converting them into a present value equivalent through discounting. The discounting process uses a rate of return that is commensurate with the risk associated with the business or asset and the time value of money.
Periode yang digunakan dalam perhitungan arus kas adalah sampai dengan seluruh cadangan habis diproduksi atau masa konsesi selesai, mana yang lebih dahulu. Estimasi arus kas setelah periode lima tahun diekstrapolasi dengan menggunakan tingkat pertumbuhan sebesar 2,2%. Tingkat pertumbuhan tersebut tidak melebihi ratarata tingkat pertumbuhan dari usaha unit penghasil kas dalam jangka panjang.
The periods used in the cash flow forecasts are until all reserves are fully depleted or the expiration of the conssession period, whichever is earlier. The estimated cash flows beyond a five-year period are extrapolated using a growth rate of 2.2%. The growth rate does not exceed the long-term average growth rate for the business in which the cash generating unit operates.
Halaman - 62 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
15. MINING PROPERTIES (continued) The key assumptions used for recoverable amount calculations as at 31 December 2014 and 2013 are as follows:
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Dasar perkiraan harga batubara
2014
2013
12.5% USD 65-90/ton
11.8% USD 85-111/ton
Discount rate Base coal price forecast
Asumsi utama tersebut berdasarkan pengalaman masa lalu, ekspektasi perkembangan pasar dan sumber eksternal.
The key assumptions are based on past experience, expectation of market development and external sources.
Grup berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai properti pertambangan sebesar Rp 2,7 triliun pada tanggal 31 Desember 2014 cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai properti pertambangan.
The Group believes that the provision for impairment in the value of mining properties amounted to Rp 2.7 trillion as at 31 December 2014 is adequate to cover any losses from the impairment of mining properties.
16. HAK KONSESI
16. CONCESSION RIGHTS 2014 Pada awal tahun/ At beginning of year
Penambahan/ Additions
Harga perolehan Akumulasi amortisasi
4,180 (198)
Nilai buku bersih
3,982
Pada akhir tahun/ At end of year
1,013 (65)
5,193 Acquisition cost (263) Accumulated amortisation 4,930
Net book value
4,180 (198)
Acquisition cost Accumulated amortisation
3,982
Net book value
2013 Pada awal tahun/ At beginning of year
Penambahan/ Additions
Harga perolehan Akumulasi amortisasi
3,537 (148)
Nilai buku bersih
3,389
Pada akhir tahun/ At end of year
643 (50)
Hak konsesi merupakan hak pengusahaan jalan tol. Hak konsesi jalan tol dimiliki oleh PT Marga Harjaya Infrastruktur dan PT Marga Mandalasakti, entitas anak tidak langsung, masing-masing berlaku sampai dengan tahun 2045 dan 2047.
Concession rights are toll road concession rights. The toll road concession rights which are held by PT Marga Harjaya Infrastruktur and PT Marga Mandalasakti, indirect subsidiaries, are valid until 2045 and 2047, respectively.
Seluruh amortisasi hak konsesi jalan dialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All amortisation of toll road concession rights has been allocated to cost of revenue.
tol
17. PINJAMAN JANGKA PENDEK
Pinjaman bank dan lainnya Pinjaman sindikasi Cerukan
17. SHORT-TERM BORROWINGS 2014
2013
6,680 3,732 174 10,586
8,586 4,266 2 12,854
Halaman - 63 - Page
Bank and other loans Syndicated loans Bank overdrafts
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
17. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek digunakan untuk modal kerja dan pendanaan kegiatan umum. Debitur diwajibkan memenuhi kewajiban tertentu, antara lain batasan rasio keuangan.
The funds received from short-term borrowings are used for working capital and general corporate funding. The borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
a. Pinjaman bank dan lainnya
a. Bank and other loans 2014
Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ANZ Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Citibank N.A. PT Bank BNP Paribas Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) USD Mizuho Bank Ltd Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) JPY Marubeni Corporation Informasi lain mengenai pinjaman bank dan lainnya jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Kreditur/Lenders
2013
980 489 421 245 200 200 150 50 24
390 1,214 73 975 66 100 1,000 500 230 100 70 51
2,759
4,769
1,864 1,422 311 124 122 78
1,646 2,011 99
3,921
3,756
6,680
61 8,586
Other information relating to short-term bank and other loans as at 31 December 2014 are as follows: Jadwal pembayaran/ Repayment schedule
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
PT Bank Mizuho Indonesia
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
PT Bank ANZ Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
23 Januari/January 2015 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
Halaman - 64 - Page
Tingkat bunga/ Interest rates 8.00% - 11.00% LIBOR +1.80% JIBOR + 2.15% 11.25% - 11.65% LPS + 2.15% 10.70% - 11.25% JIBOR + 2.15% - 2.25% 5.75% - 9.25% JIBOR + 1.70% JIBOR + 2.10% LIBOR + 1.70% JIBOR + 2.15%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
17. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
a. Pinjaman bank dan lainnya (lanjutan)
a. Bank and other loans(continued) Jadwal pembayaran/ Repayment schedule
Kreditur/Lenders The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Mizuho Bank Ltd Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Tingkat bunga/ Interest rates
9 Januari/January 2015
6.90% - 10.35%
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 18 Februari/February 2015
LIBOR + 1.20% - 1.70% LIBOR + 1.25% - 1.70% LIBOR + 1.70%
b. Pinjaman sindikasi
b. Syndicated loans 2014 Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million
Facility agents Mata uang asing/Foreign currencies Mizuho Bank Ltd The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
USD USD
250 50
Jumlah/Total
Facility agents Mata uang asing/Foreign currencies Mizuho Bank Ltd
USD
Jumlah/Total
3,110 622
350
.
Ekuivalen Rp/ Rp equivalent 4,266 4,266
Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Mizuho Bank Ltd The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
Ekuivalen Rp/ Rp equivalent
3,732 2013 Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million
Kreditur/Lenders
.
Other information relating to short-term syndicated loans as at 31 December 2014 are as follows:
Jadwal pembayaran/ Repayment schedule 22 Maret/March 2015 16 Maret/March 2015
Tingkat bunga/ Interest rates LIBOR +1.25% LIBOR +1.20%
Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman jangka pendek sejumlah Rp 1,3 triliun (2013: Rp 1,5 triliun) yang diperoleh entitas anak langsung dan tidak langsung tertentu dijamin dengan piutang usaha, piutang pembiayaan konsumen, persediaan dan aset tetap dari entitas anak langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 6, 7a, 9 dan 14).
As at 31 December 2014, short-term borrowings amounting to Rp 1.3 trillion (2013: Rp 1.5 trillion) obtained by certain direct and indirect subsidiaries are secured by trade receivables, consumer financing receivables, inventories and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 6, 7a, 9 and 14).
Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukan pembayaran pinjaman jangka pendek sejumlah Rp 45,3 triliun (2013: Rp 27,9 triliun).
In 2014, the Group has paid short-term borrowings amounting to Rp 45.3 trillion (2013: Rp 27.9 trillion).
Halaman - 65 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. UTANG USAHA
18. TRADE PAYABLES 2014
Pihak berelasi (lihat Catatan 34i): Rupiah Mata uang asing Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
2013
2,751 50
2,604 94
2,801
2,698
4,980 11,058
4,381 10,196
16,038
14,577
Related parties (refer to Note 34i): Rupiah Foreign currencies Third parties: Rupiah Foreign currencies
Utang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
Trade payables arise from the purchases of goods and services.
Utang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 termasuk utang kepada Grup Komatsu sebesar Rp 7,0 triliun (2013: Rp 5,6 triliun) yang dijaminkan dengan letters of credit.
Trade payable to third parties as at 31 December 2014 includes Rp 7.0 trillion (2013: Rp 5.6 trillion) owing to Komatsu Group which are secured by letters of credit.
Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 39 for details of balances in foreign currencies.
19. LIABILITAS LAIN-LAIN
19. OTHER LIABILITIES 2014
Uang jaminan pembelian dari pelanggan dan uang muka penjualan Estimasi klaim asuransi Imbalan kontinjensi Utang komisi Utang pembelian aset tetap Liabilitas derivatif (lihat Catatan 8a) Utang premi asuransi Utang iklan dan promosi Utang fidusia Utang dividen Utang pembiayaan bersama Lain-lain Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
2,383
1,694 832 227 210 110 100 91 65 46 26 987 6,595 (5,648)
1,270 799 209 137 22 155 125 65 48 27 717 5,957 (5,135)
947
Liabilitas lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 81 miliar (2013: Rp 129 miliar), lihat Catatan 34j. 20. AKRUAL
822
Purchase guarantees from customers and sales advances Estimated insurance claims Contingent consideration Commission payable Fixed assets acquisition payable Derivative liabilities (refer to Note 8a) Insurance premium payable Advertising and promotion payable Fiduciary payable Dividend payable Joint financing payable Others Current portion Non-current portion
Other liabilities to related parties as at 31 December 2014 was Rp 81 billion (2013: Rp 129 billion), refer to Note 34j. 20. ACCRUALS
2014
Iklan dan promosi Komisi penjualan Biaya produksi Utang bunga Imbalan kerja
2013
2,207
1,466 1,041 636 444 294
2013
1,521 1,462 509 459 296
Halaman - 66 - Page
Advertising and promotion Sales commissions Production cost Interest payable Employee benefit
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. AKRUAL (lanjutan)
20. ACCRUALS (continued) 2014
2013
Distribusi, gudang dan pengepakan
262
360
Royalti Utilitas Jasa tenaga ahli Perbaikan dan pemeliharaan Layanan purna jual Pelatihan Lain-lain
154 84 77 76 63 47 806
156 78 85 150 61 73 803
5,450
6,013
Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Refer to Note 39 for details of balances in foreign currencies.
21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS 2014
Imbalan pascakerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Distribution, warehousing and packaging Royalty Utilities Professional fee Repair and maintenance After sales service Training Others
2013
Bagian jangka pendek
2,477 1,163 3,640 (430)
2,156 1,073 3,229 (252)
Post-employment benefits Other long-term employee benefits Current portion
Bagian jangka panjang
3,210
2,977
Non-current portion
Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh PT Milliman Indonesia, aktuaris independen.
The employee benefit obligations are valued by PT Milliman Indonesia, independent actuary.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used are as follows:
Tingkat diskonto Hasil aset program yang diharapkan Kenaikan gaji di masa datang
2014
2013
8.0% - 9.0% 9.0% 8.0%
7.0% - 8.0% 9.0% 7.5%
Discount rate Expected return on plan assets Future salary increases
Imbalan pascakerja
Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The post-employment benefit obligations recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014
Nilai kini kewajiban DPA 1 Nilai wajar aset program
2013
Nilai kini kewajiban di luar DPA 1
1,146 (927) 219 2,394
1,141 (937) 204 2,088
Biaya jasa lalu yang belum diakui
(136)
(136)
2,477
2,156
Halaman - 67 - Page
Present value of obligation DPA 1 Fair value of plan assets Present value of obligation outside DPA 1 Unrecognised past service costs
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
21. EMPLOYEE (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Imbalan pascakerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements of post-employment benefit liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014
Pada awal tahun Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing
2013
2,156 1
1,965 2
418
341
At beginning of year Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies Expenses charged in profit or loss
59 (165) 8
(114) (84) 51 (5)
Actuarial losses/(gains) Contributions and benefits paid Acquired subsidiaries Transfer from/(to) affiliated companies
Pada akhir tahun Bagian jangka pendek
2,477 (185)
2,156 (102)
At end of year Current portion
Bagian jangka panjang
2,292
2,054
Non-current portion
Jumlah yang dibebankan pada laba rugi Kerugian/(keuntungan) aktuarial Iuran dan imbalan yang dibayarkan Entitas anak yang diakuisisi Pindahan dari/(ke) entitas afiliasi
Jumlah yang diakui pada laba rugi adalah sebagai berikut: 2014
Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil aset program yang diharapkan Biaya jasa lalu Keuntungan kurtailmen
The amounts recognised in profit or loss are as follows: 2013
249 234 (84) 19 -
322 193 (85) 15 (104)
418
341
Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut:
2014
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Past service cost Gains on curtailment
The movements in the present value of obligation are as follows: 2013
Pada awal tahun Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing
3,229 1
3,085 2
Entitas anak yang diakuisisi Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian/(keuntungan) aktuarial Iuran pekerja Imbalan yang dibayar Keuntungan kurtailmen Perubahan imbalan program Pindahan (ke)/dari entitas afiliasi Pada akhir tahun
249 234 67 11 (268) 19 (2) 3,540
51 322 193 (170) 11 (165) (104) 3 1 3,229
Halaman - 68 - Page
At beginning of year Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies Acquired subsidiaries Current service cost Interest cost Actuarial losses/(gains) Employee’s contributions Benefits paid Gains on curtailment Plan amendment Transfer (to)/from affiliated companies At end of year
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
21. EMPLOYEE (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Imbalan pascakerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
The movements in the fair value of plan assets are as follows:
2014
Pada awal tahun Hasil aset program yang diharapkan Keuntungan/(kerugian) aktuarial Iuran pemberi kerja Iuran pekerja Imbalan yang dibayar Pindahan (ke)/dari entitas afiliasi Pada akhir tahun
2013
937 84 8 38 11 (141) (10) 927
972 85 (56) 5 11 (86) 6 937
At beginning of year Expected return on plan assets Actuarial gains/(losses) Employer’s contibutions Employee’s contributions Benefits paid Transfer (to)/from affiliated companies At end of year
Keuntungan aktual aset program pensiun imbalan pasti adalah Rp 92 miliar (2013: Rp 29 miliar).
The actual gains on plan assets of the defined benefit pension plan was Rp 92 billion (2013: Rp 29 billion).
Aset program terdiri dari:
Plan assets comprise the following: 2014
Instrumen ekuitas Instrumen utang Lain-lain
2013
384 455 88 927
412 492 33 937
Equity instruments Debt instruments Others
Aset program termasuk investasi di saham dan obligasi Perseroan, beberapa entitas anak dan pengendalian bersama entitas, dengan nilai wajar sejumlah Rp 277 miliar (2013: Rp 268 miliar). Hasil yang diharapkan dari aset program ditentukan atas dasar rata-rata pengembalian jangka panjang dan alokasi jangka panjang antara ekuitas dan obligasi pada setiap program, sebesar 9% per tahun.
Plan assets include investments in shares and bonds of the Company, certain subsidiaries and jointly controlled entities, with a fair value of Rp 277 billion (2013: Rp 268 billion). The expected return on plan assets is determined on the basis of long-term average returns and the long-term benchmark allocation of assets between equities and bonds in each plan, being 9% per annum.
Jumlah kontribusi yang diharapkan untuk program pensiun imbalan pasti dalam satu tahun ke depan adalah sebesar Rp 41 miliar.
Expected contributions to defined benefit pension plan for the next year are Rp 41 billion.
Penyesuaian program untuk periode lima tahun adalah sebagai berikut:
The five year history of experience adjustments is as follows:
2014
2013
2012
2011
2010
Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
3,540 (927)
3,229 (937)
3,085 (972)
2,345 (958)
2,029 Present value of obligation (907) Fair value of plan assets
Defisit program
2,613
2,292
2,113
1,387
1,122
223
294
71
45
56
5
17
Penyesuaian liabilitas program Penyesuaian aset program
(8)
Jumlah kumulatif kerugian aktuarial yang diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya adalah sebesar Rp 551 miliar (2013: Rp 492 miliar).
Deficit in the plan
(142) Experience adjustments on plan liabilities (150) Experience adjustments on plan assets
Cumulative actuarial losses recognised in other comprehensive income amounted to Rp 551 billion (2013: Rp 492 billion).
Halaman - 69 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
21. EMPLOYEE (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term employee benefits
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements of other long-term employee benefit liabilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014
Pada awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laba rugi Imbalan yang dibayarkan Entitas anak yang diakuisisi Pindahan ke entitas afiliasi Pada akhir tahun Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
2013
1,073 211
982 206
(120) (1) 1,163 (245)
(117) 2 1,073 (150)
918
923
Jumlah yang diakui pada laba rugi adalah sebagai berikut:
276 73 (142)
283 59 (137)
4
1
211
206
Current service cost Interest cost Net actuarial gains recognised during the year Past service cost
22. UNEARNED INCOME 2014
2013
Bagian jangka pendek
4,260 1,456 424 6,140 (3,603)
3,998 1,460 367 5,825 (3,461)
Bagian jangka panjang
2,537
2,364
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG 2014
Pinjaman bank Pinjaman sindikasi Pinjaman dari pihak selain bank
Non-current portion
2013
22. PENDAPATAN DITANGGUHKAN
Pendapatan premi Pendapatan jasa servis Lain-lain
Benefits paid Acquired subsidiaries Transfer to affiliated entity At end of year Current portion
The amounts recognised in profit or loss are as follows:
2014
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan Biaya jasa lalu
At beginning of year Expenses charged in profit or loss
Premium income Service revenue Others Current portion Non-current portion
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS 2013
Bagian jangka pendek
10,371 26,851 263 37,485 (17,898)
9,609 17,466 642 27,717 (14,832)
Bagian jangka panjang
19,587
12,885
Halaman - 70 - Page
Bank loans Syndicated loans Non-bank loans Current portion Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman bank
a.
Bank loans
Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank DKI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank UOB Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) 6,339 3,802 Mata uang asing/Foreign currencies Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD Mizuho Bank Ltd USD Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD PT Bank ANZ Indonesia USD The Hongkong and Shanghai Banking USD 29Corporation Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk USD The Japan Bank for International Cooperation USD Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ USD Others (below Rp 50 billion each) Jumlah/Total 8,423
2014 Ekuivalen Rp/Rp equivalent Jangka pendek/ Current
Jumlah/ Total
Jangka panjang/ Non-current
-
2,108 1,796 1,336 474 345 200
955 1,348 770 216 308 46
1,153 448 566 258 37 154
-
99 54 38
67 54 14
32 -24
6,450
3,778
2,672
109 74 67 29 19
1,361 918 821 351 228
311 415 132 55 35
1,050 503 689 296 193
12 5 3
149 56 37
50 56 37
99 -
3,921
1,091
2,830
10,371
4,869
5,502
2,537
4,904
3,519
Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank DKI PT Bank UOB Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank ICBC Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each)
Halaman - 71 - Page
2013 Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jumlah/ Total
Jangka pendek/ Current
Jangka panjang/ Non-current
-
2,785 2,504 654 520 425 266 246
1,537 1,543 370 457 150 212 46
1,248 961 284 63 275 54 200
-
125 48
26 36
99 12
7,573
4,377
3,196
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman bank (lanjutan)
a.
Bank loans (continued)
Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Mata uang asing/Foreign currencies Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Mizuho Bank Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation Standard Chartered Bank The Japan Bank for International Cooperation PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank N.A. Bank of China Ltd
USD USD USD USD USD USD USD USD
2013 Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jumlah/ Total
50 44 28 19 15 6 5 4
Jumlah/Total
Informasi lain mengenai pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Jangka pendek/ Current
609 533 319 228 159 76 61 51
190 244 123 191 117 76 61 51
419 289 196 37 42 -
2,036
1,053
983
9,609
5,430
4,179
Other information relating to bank loans as at 31 December 2014 are as follows: Jadwal pembayaran/ Repayment schedule
Kreditur/Lenders
Jangka panjang/ Non-current
Tingkat bunga/ Interest rates
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank DKI PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank ICBC Indonesia Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Mizuho Bank Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT Bank ANZ Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk The Japan Bank for International Cooperation
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)
8.25% - 10.00% 8.00% - 11.25% SBI + 1.00% 8.75% - 11.25% 9.90% - 13.00% 9.25% - 11.00% 9.40%
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018)
8.65% - 8.90% 9.40% - 9.90% LIBOR + 1.70% - 2.05% LIBOR + 1.70% - 1.85% LIBOR + 1.70% - 1.80% LIBOR + 1.85% LIBOR + 1.85%
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) 6 Maret/March 2015
9.42% 4.44%
Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi kewajibankewajiban tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 23d for details of the security for the loans.
Halaman - 72 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman sindikasi
b.
Syndicated loans
Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Facility agents Mata uang asing/Foreign currencies Sumitomo Mitsui Banking Corporation Mizuho Bank Ltd Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd The Japan Bank for International Cooperation Standard Chartered Bank The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd CTBC Bank Co Ltd Netherland Development Finance Co CIMB Bank Berhad
Jangka pendek/ Current
Jangka panjang/ Non-current
632 404 332 312 159
7,782 4,964 4,113 3,839 1,944
2,997 1,705 2,074 1,643 986
4,785 3,259 2,039 2,196 958
USD USD USD USD USD USD
152 67 58 33 25 4
1,888 825 723 414 307 52
1,142 825 723 414 236 52
746 71 -
26,851
12,797
14,054
Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million
2013 Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jumlah/ Total
Jangka pendek/ Current
Jangka panjang/ Non-current
USD USD USD
359 214 172
4,324 2,601 2,088
1,486 751 1,723
2,838 1,850 365
USD USD USD USD USD USD USD USD
145 141 140 83 60 55 51 21
1,761 1,715 1,701 1,008 731 663 621 253
950 1,006 1,635 603 244 221 322 80
811 709 66 405 487 442 299 173
17,466
9,021
8,445
Jumlah/Total
Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Facility agents Sumitomo Mitsui Banking Corporation Mizuho Bank Ltd Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd The Japan Bank for International Cooperation Standard Chartered Bank The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd CTBC Bank Co Ltd Netherland Development Finance Co CIMB Bank Berhad
Jumlah/ Total
USD USD USD USD USD
Jumlah/Total
Facility agents Mata uang asing/Foreign currencies Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd The Japan Bank for International Cooperation The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Standard Chartered Bank The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Mizuho Bank Ltd CTBC Bank Co Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT Bank OCBC NISP Tbk Netherland Development Finance Co CIMB Bank Berhad
2014 Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Other information relating to syndicated loans as at 31 December 2014 are as follows:
Jadwal pembayaran/ Repayment schedule Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)
Tingkat bunga/ Interest rates LIBOR + 1.55% - 1.70% LIBOR + 1.35% - 2.10% LIBOR + 1.80% - 2.60% LIBOR + 1.80% - 2.00% LIBOR + 1.28% - 1.80%
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015 Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
LIBOR + 1.13% - 2.00% LIBOR + 1.95% - 2.10% LIBOR + 2.00% - 2.20% LIBOR + 2.00% LIBOR + 1.85% - 2.15% LIBOR + 1.65%
Halaman - 73 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
c.
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman sindikasi (lanjutan)
b.
Syndicated loans (continued)
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 23d for details of the security for the loans.
Pinjaman dari pihak selain bank
c.
Non-bank loans
Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Mata uang asing/Foreign currencies JA Mitsui Leasing Ltd MG Leasing Corporation
USD USD
USD USD
Jumlah/Total
Halaman - 74 - Page
Jangka panjang/ Non-current
87
67
20
13 1
166 10
155 10
11 -
176
165
11
263
232
31
Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million
Mata uang asing/Foreign currencies JA Mitsui Leasing Ltd MG Leasing Corporation
Jangka pendek/ Current
Jumlah/ Total
-
Jumlah/Total
Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
2014 Ekuivalen Rp/Rp equivalent
2013 Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jumlah/ Total
Jangka pendek/ Current
Jangka panjang/ Non-current
-
195
108
87
32 5
386 61
222 51
164 10
447
273
174
642
381
261
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) c.
Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan)
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued) c.
Other information relating to non-bank loans as at 31 December 2014 are as follows:
Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak selain bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Jadwal pembayaran/ Repayment schedule
Kreditur/Lenders Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia JA Mitsui Leasing Ltd MG Leasing Corporation
d.
Non-bank loans (continued)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016) 9 Maret/March 2015
Tingkat bunga/ Interest rates 9.00% LIBOR + 1.85% - 2.88% LIBOR + 2.50%
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants.
Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 23d for details of the security for the loans.
Informasi lainnya
d. Other information
Dana yang diperoleh digunakan antara lain untuk modal kerja, pendanaan umum, pembiayaan kembali pinjaman dan pembiayaan.
The funds received are used for working capital, general funding, loan refinancing and financing.
Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman sejumlah USD 2,1 miliar dan Rp 4,0 triliun, secara total setara dengan Rp 29,5 triliun (2013: USD 1,3 miliar dan Rp 4,8 triliun, secara total setara dengan Rp 20,5 triliun) dijamin dengan kas yang dibatasi penggunaannya, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, aset tetap dan investasi bagi hasil dari entitas anak langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 7a, 7b dan 14).
As at 31 December 2014, loans amounting to USD 2.1 billion and Rp 4.0 trillion, equivalent to a total of Rp 29.5 trillion (2013: USD 1.3 billion and Rp 4.8 trillion, equivalent to a total of Rp 20.5 trillion) were secured by restricted cash, consumer financing receivables, finance lease receivables, fixed assets and profit sharing investment of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 7a, 7b and 14).
Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukan pembayaran pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka panjang sejumlah Rp 17,3 triliun (2013: Rp 19,7 triliun).
In 2014, the Group has paid long term bank loans and other loans amounted to Rp 17.3 trillion (2013: Rp 19.7 trillion).
Halaman - 75 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
24. DEBT SECURITIES IN ISSUE 2014
2013
22,259 200 22,459 (9,198)
Bonds Medium Term Notes
Bagian jangka pendek
20,952 20,952 (8,487))
Bagian jangka panjang
12,465
13,261
Non-current portion
Utang obligasi Medium Term Notes
a.
Utang obligasi
a.
Rincian dari utang obligasi adalah sebagai berikut:
Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap a) Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a) Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a) Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a) Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II a) Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a) Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV a) Astra Sedaya Finance Singapore Dollars Guaranteed Bonds 2014 c) Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I b) Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II b) Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III b) Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap b) Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I b) Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II b) Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap a) Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap a)
Current portion
Bonds Details of bonds are as follows:
Peringkat/ Rating idAAA
Jumlah/ Total 579
idAAA
2014 Jangka pendek/ Current
Jangka panjang/ Non-current 579
-
4,184
1,937
2,247
idAAA
1,120
-
1,120
idAAA
960
96
864
idAAA
1,223
-
1,223
idAAA
1,905
1,133
772
idAAA
2,408
981
1,427
925
-
925
AAA(id)
1,624
1,624
-
AAA(id)
1,688
-
1,688
AAA(id)
1,467
724
743
AA(id)
804
804
-
AA(id)
358
-
358
AA(id)
955
-
955
idA+
470
470
-
idA+
282
139
143
20,952
8,487
12,465
-
Jumlah/Total
Catatan/Note: a) Berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)/ Based on rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). b) Berdasarkan peringkat dari PT Fitch Ratings Indonesia/ Based on rating by PT Fitch Ratings Indonesia. c) Tidak mempunyai peringkat/ Not rated.
Halaman - 76 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. SURAT BERHARGA (lanjutan) a.
YANG
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
Utang obligasi (lanjutan)
a.
Bonds (continued) 2013
Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Private Shogun Bonds
Peringkat Pefindo/ Pefindo Rating idAA+
Jumlah/ Total 270
Jangka pendek/ Current
Jangka panjang/ Non-current 270
-
idAA+
1,319
740
579
idAA+
4,183
-
4,183
idAA+
934
934
-
idAA+
1,466
348
1,118
idAA+
1,596
648
948
idAA+
1,764
542
1,222
idAA+
500
500
-
idAA+
1,868
1,868
-
idAA+
2,958
1,326
1,632
idAA+
2,395
709
1,686
idAA-
291
291
-
idAA-
945
140
805
idAA-
445
109
336
idA+
463
-
463
idA+
618
329
289
-
244
244
-
22,259
8,998
13,261
Jumlah/Total
Pada tanggal 31 Desember 2014, semua utang obligasi yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dalam mata uang Rupiah, kecuali Astra Sedaya Finance Singapore Dollars Guaranteed Bonds 2014 yang diterbitkan di Singapura oleh PT Astra Sedaya Finance dalam mata uang SGD (SGD 100 juta) yang dijamin oleh Credit Guarantee and Investment Facility.
Halaman - 77 - Page
As at 31 December 2014, all bonds are listed on the Indonesia Stock Exchange and denominated in Rupiah, except for Astra Sedaya Finance Singapore Dollars Guaranteed Bonds 2014 which were issued in Singapore by PT Astra Sedaya Finance and denominated in SGD (SGD 100 million) which are guaranteed by Credit Guarantee and Investment Facility.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. SURAT BERHARGA (lanjutan) a.
YANG
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
Utang obligasi (lanjutan)
a.
Other information relating to bonds as at 31 December 2014 are as follows:
Informasi lain mengenai utang obligasi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Utang obligasi/ Bonds Obligasi Astra Sedaya Finance XII Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 dengan Tingkat a) Bunga Tetap Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahun 2012 dengan Tingkat a) Bunga Tetap Tahap I Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahun 2013 dengan Tingkat a) Bunga Tetap Tahap III Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2013 dengan Tingkat a) Bunga Tetap Tahap I Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2013 dengan Tingkat a) Bunga Tetap Tahap II Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2014 dengan Tingkat a) Bunga Tetap Tahap III Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahun 2014 dengan Tingkat a) Bunga Tetap Tahap IV Astra Sedaya Finance Singapore Dollars a) Guaranteed Bonds 2014 Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahun 2012 a) dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahun 2013 a) dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahun 2014 a) dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap b) Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga b) Tetap Tahap I Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga b) Tetap Tahap iI Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011 c) dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012 c) dengan Tingkat Bunga Tetap
Pokok obligasi/ Bonds principal 580 580
Bonds (continued)
Wali amanat/ Trustee PT Bank Rakyat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jadwal pembayaran / Repayment schedule 25 Februari/February 2015 25 Februari/February 2015
Tingkat bunga/ Interest rates 10.00% 10.00%
4,250
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Beberapa pembayaran/ Several payments (2015 - 2017)
8.00% - 8.60%
1,120
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
22 Februari/February 2016
1,050
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Beberapa pembayaran/ Several payments (2015 - 2016)
7.25% - 7.75%
1,255
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Beberapa pembayaran/ Several payments (2016 - 2017)
9.50% - 9.75%
1,950
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Beberapa pembayaran/ Several payments (2015 - 2018)
9.60% - 10.60%
2,500
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Beberapa pembayaran/ Several payments (2015 - 2017)
9.60% - 10.50%
942
-
1,635
7.75%
18 Desember/December 2017
2.12%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
20 April 2015
7.65%
1,690
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
4 April 2016
7.75%
1,550
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Beberapa pembayaran/ Several payments (2015 - 2017)
807
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
20 Januari/January 2015
8.40%
26 September 2016
9.75%
1000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
16 Desember/December 2017
10.50%
470
PT Bank Mega Tbk
5 Juli/July 2015
10.20%
289
PT Bank Mega Tbk
Beberapa pembayaran/ Several payments (2015 - 2016)
391
9.60% - 10.50%
8.30% - 8.75%
Catatan/Note: a) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan 7a)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a). b) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang sewa pembiayaan sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan 7b)/ Secured by fiduciary guarantee over finance lease receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7b). c) Tidak dijamin/Unsecured.
Dana yang diperoleh dari penerbitan utang obligasi digunakan untuk tujuan modal kerja dan penerbit dibatasi untuk melakukan corporate actions tertentu dan harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu. Halaman - 78 - Page
The funds received from issue of bonds are used for working capital purposes and issuers are restricted from taking certain corporate actions and must maintain certain financial ratios.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. SURAT BERHARGA (lanjutan) a.
YANG
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
Utang obligasi (lanjutan)
a.
In 2014, the Group has paid bonds amounted to Rp 9.3 trillion (2013: Rp 4.9 trillion).
Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukan pembayaran utang obligasi sejumlah Rp 9,3 triliun (2013: Rp 4,9 triliun). b.
Bonds (continued)
Medium Term Note
b.
Medium Term Note
Medium Term Note (“MTN”) SAN Finance II Tahun 2012 dalam mata uang Rupiah sejumlah Rp 200 miliar dengan tingkat bunga 8,35% telah jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2014.
Medium Term Note (“MTN”) SAN Finance II Tahun 2012 which are denominated in Rupiah amounting to Rp 200 billion with interest rate of 8.35% had been due on 28 March 2014.
Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukan pembayaran utang MTN sejumlah Rp 200 miliar (2013: nihil).
In 2014, the Group has paid MTN amounted to Rp 200 billion (2013: nil).
25. MODAL SAHAM
25. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Details of shareholders based on records maintained by PT Raya Saham Registra, the share administrator, are as follows: 2014
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Jardine Cycle & Carriage Ltd Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) Budi Setiadharma (Presiden Komisaris) Suparno Djasmin (Direktur) Lain-lain (masing-masing di bawah 5%)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
20,288,255,040 6,100,000
50.11% 0.02%
1,015 -
5,140,000
0.01%
-
375,000 20,183,683,100
0.00% 49.86%
1,009
40,483,553,140
100%
2,024
Jardine Cycle & Carriage Ltd Anthony John Liddell Nightingale (Commissioner) *) Budi Setiadharma (President Commissioner) Suparno Djasmin (Director) Others (each less than 5%)
40,483,553,14 *)
Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.
*) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.
Halaman - 79 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. MODAL SAHAM (lanjutan)
25. SHARE CAPITAL (continued) 2013 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden Komisaris) Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris) *) Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) 0
100% *)
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
20,288,255,040 8,490,000
50.11% 0.02%
1,015 -
6,100,000
0.02%
-
20,180,708,100
49.85%
1,009
40,483,553,140 2,024
100%
2,024
Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (President Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale (Commissioner) *) Others (each less than 5%)
*) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.
26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2014 dan/and 2013
Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal, bersih Rights yang habis masa berlakunya Kompensasi berbasis saham karyawan yang habis masa berlakunya Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
1,099 2 5 33
Excess of proceeds over par value, net Expired rights Expired employee share-based compensation Difference in value of restructuring transaction under common control
1,139
27. DIVIDEN
27. DIVIDEND
Pada tanggal 9 September 2014, Perseroan mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun 2014 sebesar Rp 2,6 triliun atau Rp 64 (dalam satuan Rupiah) per saham. Dividen interim tersebut telah dibayarkan pada tanggal 31 Oktober 2014.
On 9 September 2014, the Company declared the distribution of an interim dividend for 2014 amounting to Rp 2.6 trilion or Rp 64 (full Rupiah) per share. The interim dividend was paid on 31 October 2014.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 29 April 2014, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2013 sejumlah Rp 8,7 triliun atau Rp 216 (dalam satuan Rupiah) per saham. Termasuk di dalamnya dividen interim sejumlah Rp 2,6 triliun atau Rp 64 (dalam satuan Rupiah) per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 31 Oktober 2013. Sisanya sebesar Rp 6,1 triliun atau Rp 152 (dalam satuan Rupiah) per saham telah dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2014.
At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 29 April 2014, the cash dividend for 2013 of Rp 8.7 trillion or Rp 216 (full Rupiah) per share was approved to be distributed. This included an interim dividend of Rp 2.6 trillion or Rp 64 (full Rupiah) per share, paid on 31 October 2013. The remaining Rp 6.1 trillion or Rp 152 (full Rupiah) per share was paid on 12 June 2014.
Halaman - 80 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. DIVIDEN (lanjutan)
27. DIVIDEND (continued) At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders held on 25 April 2013, the cash dividend for 2012 of Rp 8.7 trillion or Rp 216 (full Rupiah) per share was approved to be distributed. This included an interim dividend of Rp 2.7 trillion or Rp 66 (full Rupiah) per share, paid on 7 November 2012. The remaining Rp 6 trillion or Rp 150 (full Rupiah) per share was paid on 7 June 2013.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 25 April 2013, pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2012 sejumlah Rp 8,7 triliun atau Rp 216 (dalam satuan Rupiah) per saham. Termasuk di dalamnya dividen interim sejumlah Rp 2,7 triliun atau Rp 66 (dalam satuan Rupiah) per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 7 November 2012. Sisanya sebesar Rp 6 triliun atau Rp 150 (dalam satuan Rupiah) per saham telah dibayarkan pada tanggal 7 Juni 2013. 28. SALDO LABA DICADANGKAN
28. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Under Indonesian Company Law, companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the company’s issued and paid up capital.
Saldo laba dicadangkan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 425 miliar atau 21% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
The balance of the appropriated retained earnings reserve of the Company as at 31 December 2014 and 2013 is Rp 425 billion or 21% of the Company’s issued and paid up capital.
29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
29. NON-CONTROLLING INTERESTS
Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Pada awal tahun/ At beginning of year PT United Tractors Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Asmin Bara Bronang PT Duta Nurcahya PT Astra Sedaya Finance PT Pakoakuina PT Surya Artha Nusantara Finance PT Marga Mandalasakti PT Astra Graphia Tbk PT Gemala Kempa Daya PT Kimia Tirta Utama PT Piranti Jaya Utama PT Asuransi Astra Buana PT Fuji Technica Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 miliar)/Others (below Rp 100 billion each) Jumlah/Total *)
Laba rugi/ Profit or loss
13,468 2,007 1,719 1,002 1,062 535 519 233 170 174 120 327 91 96 727
2,182 509 148 (81) (249) 130 29 86 65 61 27 27 (207) 44 23 150
22,250
2,944
Lain-lain disebabkan oleh penerbitan saham ASF kepada BP (lihat Catatan 3b).
Details of non-controlling interests in the equity and share of results of consolidated subsidiaries are as follows: 2014 Pendapatan komprehensif lain/Other comprehensive income (148) (3) 43 446 (3) (1) (1) 2 5 340 *)
Halaman - 81 - Page
Dividen/ Dividend (808) (192) (82) (134) (49) (29) (22) (15) (8) (23) (15) (85) (1,462)
Lain-lain *)/ Others *)
Pada akhir tahun/ At end of year
672 (31)
14,694 2,321 1,828 1,367 813 665 563 555 269 209 186 139 120 114 104 766
641
24,713
Others arise due to ASF’s shares issuance to BP (refer to Note 3b).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)
29. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued) 2013
Pada awal tahun/ At beginning of year PT United Tractors Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Duta Nurcahya PT Asmin Bara Bronang PT Pakoakuina PT Surya Artha Nusantara Finance PT Piranti Jaya Utama PT Marga Mandalasakti PT Gemala Kempa Daya PT Astra Graphia Tbk PT Kimia Tirta Utama PT Fuji Technica Indonesia PT Asuransi Astra Buana Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 miliar)/Others (below Rp 100 billion each) Jumlah/Total *)
Pendapatan komprehensif Laba rugi/ lain/Other Profit or comprehenloss sive income
Dividen/ Dividend
Entitas anak baru/ New Lain-lain *)/ subsidiaries Others *)
Pada akhir tahun/ At end of year
12,002 1,835 223 1,067 1,245 463 326 201 139 146 102 83 103 678
1,973 366 131 (5) (38) (19) 97 1 59 45 49 25 30 34 132
519 3 14 170 3 (20) 2
(884) (197) (39) (44) (27) (10) (25) (7) (17) (26) (86)
554 -
(142) 1,390 (375) 1
13,468 2,007 1,719 1,062 1,002 535 519 327 233 174 170 120 96 91 727
18,613
2,880
691
(1,362)
554
874
22,250
Lain-lain terutama disebabkan oleh penjualan kepemilikan di AOP kepada kepentingan nonpengendali (lihat Catatan 3b).
30. PENDAPATAN BERSIH
*)
Others mainly arise due to sale of interest in AOP to non-controlling interests (refer to Note 3b).
30. NET REVENUE 2014
Penjualan barang Jasa dan sewa Jasa keuangan
2013
140,608 39,667 13,605 193,880 (12,902)
Sales of goods Services and rental Financial services
Pihak-pihak berelasi (lihat Catatan 34b)
143,332 42,850 15,519 201,701 (16,273)
Pihak ketiga
185,428
180,978
Third parties
Related parties (refer to Note 34b)
Insentif penjualan sejumlah Rp 3,4 triliun (2013: Rp 2,9 triliun) dicatat sebagai pengurang dari pendapatan atas penjualan barang.
Sales incentives of Rp 3.4 trillion (2013: Rp 2.9 trillion) were recorded as deduction of revenue attributable to sales of goods.
Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.
No revenue earned from individual customers exceeded 10% of total net revenue.
31. KARAKTERISTIK SIFATNYA
BEBAN
BERDASARKAN
Jumlah beban pokok pendapatan, beban penjualan, beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2014
Beban pokok pendapatan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
162,892 8,734 9,912 181,538
31. EXPENSES BY NATURE The total cost of revenue, selling expenses, general and administrative expenses are as follows: 2013
158,569 8,163 8,545 175,277
Halaman - 82 - Page
Cost of revenue Selling expenses General and administrative expenses
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KARAKTERISTIK BEBAN SIFATNYA (lanjutan)
31. EXPENSES BY NATURE (continued)
BERDASARKAN
Karakteristik beban berdasarkan sifatnya untuk beban pokok pendapatan, beban penjualan, beban umum dan administrasi yang signifikan adalah sebagai berikut: 2014
Significant expenses by nature of cost of revenue, selling expenses, general and administrative expenses are as follows:
2013
Beban pokok bahan baku, barang jadi dan barang habis pakai yang digunakan Beban imbalan kerja Depresiasi dan amortisasi Perbaikan dan perawatan Biaya keuangan Distribusi, gudang dan pengepakan
132,220
129,608
Cost of raw materials, finished goods and consumables used
14,211 7,794 6,613 4,314 4,108
12,751 7,463 6,640 4,097 3,542
Jasa tenaga ahli Utilitas Penyisihan piutang ragu-ragu Klaim asuransi dan reasuransi Iklan, promosi dan komisi penjualan
1,938 1,556 1,409 1,383 1,334
1,509 1,251 1,092 1,135 1,520
756 619
850 596
Employee benefit expenses Depreciation and amortisation Repair and maintenance Finance costs Distribution, warehousing and packaging Professional fees Utilities Provision for doubtful receivables Insurance and reinsurance claims Advertising, promotion and sales commission Rent expenses Loss on sale of repossessed collateral
Beban sewa Rugi penjualan agunan yang diambil alih
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan konsolidasian.
No purchases from third party suppliers exceeded 10% of the total consolidated cost of revenue.
Lihat Catatan 34c untuk rincian pembelian dari pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 34c for details of purchases from related parties.
32. PENGHASILAN LAIN-LAIN
32. OTHER INCOME 2014
Penghasilan administrasi atas kendaraan bermotor Nilai wajar dari properti investasi Penghasilan komisi Keuntungan pelepasan aset tetap dan properti investasi Keuntungan penjualan surat berharga Penghasilan dari diskon atas asuransi Penjualan barang sisa Keuntungan atas penjualan investasi entitas anak dan pengendalian bersama entitas Lain-lain
2013
1,668
1,604
423 326 283
206 298 135
234
124
131 101 44
125 64 532
651
670
3,861
3,758
Halaman - 83 - Page
Administration income on vehicle Fair value of investment properties Commission income Gain on disposal of fixed assets and investment properties Gain on sale of marketable securities Income from discount on insurance Scrap sales Gain on sale of investment in subsidiary and jointly controlled entity Others
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN
33. SEGMENT INFORMATION
Informasi mengenai segmen operasi Grup adalah sebagai berikut:
Otomotif/ Automotive
Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba bruto Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Biaya keuangan (Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih Penghasilan lain-lain Kerugian penurunan nilai properti pertambangan Beban lain-lain Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba tahun berjalan Laba yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan nonpengendali
Jasa keuangan/ Financial services
Alat berat dan pertambangan/ Heavy equipment and mining
Details of the Group’s operating segments are as follows:
2014 Infrastruktur, logistik dan lainnya/ Infrastructure Agribisnis/ logistic and Agribusiness others
108,461 (97,775)
15,788 (6,728)
53,316 (41,265)
16,306 (11,354)
8,785 (7,086)
10,686
9,060
12,051
4,952
1,699
(5,599) (3,059)
(2,099) (3,204)
(898) (2,303)
(547) (683)
454 (567) -
641 (1) -
432 (262) 4
3,078 -
552 -
(53) 3,653
(2) 1,202
330 (2,744)
(82) 79
Teknologi informasi/ Information technology
2,282 (1,600)
Jumlah eliminasi/ Total elimination
Konsolidasian/ Consolidated
(3,237) 2,916
682
(321)
(81) (624)
(205) (191)
695 152
23 (96) (127)
47 (459) 1
17 (4)
(88) 10 -
199 -
102 -
52 -
(452) -
(52) 21
(10) 75
3 (10)
201,701 Net revenue (162,892) Cost of revenue 38,809 Gross profit (8,734) Selling expenses (9,912) General and administrative expenses 1,526 Interest income (1,375) Finance costs (126) Foreign exchange (losses)/gains, net 3,861 Other income (2,744) Impairment losses on mining properties
4 -
(192) Other expenses 5,020 Share of results of jointly controlled entities 1,219 Share of results of associates
1,169
2
48
-
-
-
-
9,762
6,151
6,655
3,690
750
344
-
27,352 Profit before income tax
(1,009)
(1,132)
(1,742)
(1,069)
(191)
(84)
-
(5,227) Income tax expenses
8,753
5,019
4,913
2,621
559
260
-
22,125 Profit for the year Profit attributable to:
8,480
4,748
3,268
1,995
490
200
-
19,181
273
271
1,645
626
69
60
-
2,944
8,753
5,019
4,913
2,621
559
260
-
22,125
746
772
4,268
716
1,170
122
-
3,198
323
3,000
3,405
3,166
143
-
7,794 Depreciation and amortisation 13,235 Capital expenditure
Jumlah aset Investasi pada pengendalian bersama entitas Investasi pada entitas asosiasi
39,672 10,015
76,577 10,751
59,870 299
18,529 29
15,904 903
1,640 -
4,752
24
422
-
55
-
Jumlah aset konsolidasian
54,439
87,352
60,591
18,558
16,862
1,640
Jumlah liabilitas konsolidasian
(19,975)
(61,719)
(21,715)
(6,721)
(8,251)
(737)
(3,206)
(45,856)
7,408
(3,816)
(4,024)
324
Depresiasi dan amortisasi Pengeluaran modal
(Utang bersih)/ kas bersih
Halaman - 84 - Page
(3,413) -
-
- Owners of the parent - Non-controlling interests
208,779 Total assets 21,997 Investment in jointly controlled entities 5,253 Investment in associates
(3,413)
236,029 Consolidated total assets
3,413
(115,705) Consolidated total liabilities
-
(49,170) (Net debt)/net cash
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Otomotif/ Automotive
Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba bruto Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Biaya keuangan Keuntungan/(kerugian) selisih kurs, bersih Penghasilan lain-lain Beban lain-lain Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba tahun berjalan Laba yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan nonpengendali
Jasa keuangan/ Financial services
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Alat berat dan pertambangan/ Heavy equipment and mining
2013 Infrastruktur, logistik dan lainnya/ Infrastructure Agribisnis/ logistic and Agribusiness others
109,154 (97,796)
13,867 (5,494)
51,012 (41,496)
12,675 (8,593)
7,843 (6,090)
11,358
8,373
9,516
4,082
1,753
(5,120) (2,672)
(1,987) (2,813)
(781) (2,006)
(491) (586)
325 (254) 18
498 (10) -
300 (276) (319)
2,805 (45) 3,821
407 (4) 1,012
225 (113) 78
Teknologi informasi/ Information technology
2,261 (1,605)
Jumlah eliminasi/ Total elimination
Konsolidasian/ Consolidated
(2,932) 2,505
656
(427)
(117) (580)
(205) (171)
538 283
18 (72) (444)
43 (508) 6
10 (1) (12)
(60) 12 -
108 (10) -
563 (253) 92
14 (2) (9)
(364) 18 -
193,880 Net revenue (158,569) Cost of revenue 35,311 Gross profit (8,163) Selling expenses (8,545) General and administrative expenses 1,134 Interest income (1,109) Finance costs (751) Foreign exchange gain/(loss), net 3,758 Other income (409) Other expenses 4,994 Share of results of jointly controlled entities
1,244
1
58
-
-
-
-
11,480
5,477
6,682
2,605
999
280
-
27,523 Profit before income tax
(1,418)
(1,073)
(1,773)
(189)
(71)
-
(5,226) Income tax expenses
10,062
4,404
4,909
810
209
-
22,297 Profit for the year
(702) 1,903
1,303 Share of results of associates
Profit attributable to: 9,829
4,273
2,971
1,435
748
161
-
19,417
233
131
1,938
468
62
48
-
2,880
10,062
4,404
4,909
1,903
810
209
-
22,297
635
589
4,434
551
1,143
111
-
2,276
231
3,656
2,709
2,819
142
-
7,463 Depreciation and amortisation 11,833 Capital expenditure
Jumlah aset Investasi pada pengendalian bersama entitas Investasi pada entitas asosiasi
36,269 8,739
68,903 9,057
56,954 259
14,955 8
13,508 876
1,439 12
4,442
23
411
-
43
-
Jumlah aset konsolidasian
49,450
77,983
57,624
14,963
14,427
1,451
Jumlah liabilitas konsolidasian
(19,013)
(55,581)
(21,700)
(4,695)
(8,006)
(715)
(1,219)
(42,279)
3,777
(2,014)
(4,491)
260
Depresiasi dan amortisasi Pengeluaran modal
(Utang bersih)/ kas bersih
Halaman - 85 - Page
(1,904) -
-
- Owners of the parent - Non-controlling interests
190,124 Total assets 18,951 Investment in jointly controlled entities 4,919 Investment in associates
(1,904)
213,994 Consolidated total assets
1,904
(107,806) Consolidated total liabilities
-
(45,966) (Net debt)/net cash
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
34. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Kebijakan Grup atas transaksi seperti tersebut di atas adalah menggunakan prinsip arm’s length.
In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is the policy of the Group that such transactions be entered into on an arm’s length basis.
a.
a.
Sifat hubungan
Nature of relationships
Rincian sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships with related parties are as follows:
i.
i.
Entitas anak langsung.
langsung
dan
tidak
Lihat Catatan 1d untuk rincian entitas anak langsung dan entitas anak tidak langsung yang signifikan dari Perseroan. ii.
Direct and indirect subsidiaries. Refer to Note 1d for details of the Company’s direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries.
Pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi langsung dan tidak langsung.
ii.
Direct and indirect jointly controlled entities and associates.
Lihat Catatan 11 dan 12 untuk rincian pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi langsung dan tidak langsung Perseroan.
Refer to Notes 11 and 12 for details of the Company’s direct and indirect jointly controlled entities and associates.
Entitas anak dari pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Subsidiaries of jointly controlled entity and associate are as follows:
Melalui/Through PT Bank Permata Tbk Melalui/Through PT Denso Indonesia
: PT Sahabat Finansial Keluarga : PT Denso Sales Indonesia
iii. Pengendalian bersama entitas langsung dan tidak langsung dari induk perusahaan langsung Perseroan:
iii. Direct and indirect jointly controlled entities of the Company’s immediate holding company:
PT Tunas Ridean Tbk PT Tunas Mobilindo Perkasa PT Tunas Dwipa Matra PT Surya Sudeco iv. Entitas anak tidak langsung dari pemegang saham utama Perseroan:
iv. Indirect subsidiary of the Company’s main shareholder:
PT Hero Supermarket Tbk v.
Entitas asosiasi tidak langsung dari pemegang saham utama Perseroan: JLT Specialty Pte Ltd
Halaman - 86 - Page
v.
Indirect associate of the Company’s main shareholder:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. INFORMASI (lanjutan) a.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
Sifat hubungan (lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued) a.
vi. Personil manajemen kunci
Nature of relationships (continued) vi. Key management personnel Key management personnel of the Group are members of the Boards of Commissioners and Directors of the Company and subsidiaries.
Personil manajemen kunci Grup adalah anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan entitas anak. vii. Program imbalan pascakerja
vii. Post-employment benefit plans Dana Pensiun Astra 1 Dana Pensiun Astra 2
b.
Pendapatan bersih
b. Net revenue
Rincian pendapatan bersih yang diperoleh dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of net revenue earned from related parties are as follows: 2014 *)
PT Tunas Ridean Tbk Astra-KLK Pte Ltd PT Astra Honda Motor PT Tunas Mobilindo Perkasa PT Astra Daihatsu Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Tunas Dwipa Matra PT Inti Ganda Perdana PT Toyota-Astra Motor PT Bank Permata Tbk PT TD Automotive Compressor Indonesia PT AT Indonesia PT Jardine Lloyd Thompson PT Denso Indonesia PT Surya Sudeco PT Kayaba Indonesia PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia PT Astra Visteon Indonesia PT Aisin Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia PT United Tractors Semen Gresik PT Traktor Nusantara PT Hero Supermarket Tbk PT PAM Lyonnaise Jaya PT Komatsu Remanufacturing Asia PT Toyota Astra Financial Services PT Denso Sales Indonesia PT Toyofuji Logistics Indonesia PT GS Battery Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each) Jumlah/Total *) % terhadap jumlah pendapatan bersih.
*)
Halaman - 87 - Page
2013 *)
% 2.37 1.49 1.43 0.96 0.67 0.25 0.21 0.12 0.11 0.09 0.06 0.04 0.04 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.01
Rp 4,784 3,014 2,884 1,928 1,352 514 401 235 214 180 114 88 88 66 52 40 37 35 34 29 29 27 27 16 16 13 12 10 5 29
% 2.62 1.34 0.99 0.56 0.26 0.16 0.13 0.10 0.08 0.04 0.05 0.04 0.03 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 0.01 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.02 0.01 0.02
Rp 5,105 2,592 1,926 1,084 510 323 258 216 151 80 93 69 65 53 49 33 31 34 28 27 34 20 15 14 10 4 33 10 35
8.07
16,273
6.65
12,902
% of total net revenue.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. INFORMASI (lanjutan) c.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
Pembelian barang dan jasa
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c. Purchase of goods and services
Rincian pembelian barang dan jasa dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of purchases of goods and services from related parties are as follows: 2014
PT Toyota-Astra Motor PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT GS Battery PT Denso Sales Indonesia PT Toyofuji Logistics Indonesia PT Kayaba Indonesia PT Tunas Dwipa Matra PT Traktor Nusantara Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd PT United Tractors Semen Gresik PT Akebono Brake Astra Indonesia PT Toyofuji Serasi Indonesia PT Komatsu Remanufacturing Asia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each) Jumlah/Total *) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan, beban penjualan, umum dan administrasi.
d.
Penghasilan bunga dan biaya keuangan
2013
% *) 25.33 9.41 7.90 2.01 1.24 0.17 0.08 0.07 0.03 0.03 0.02 0.02 0.01 0.01 0.00 0.02
Rp 45,991 17,080 14,336 3,656 2,256 334 140 127 58 50 35 28 15 11 3 29
% *) 27.37 8.90 8.61 2.08 1.04 0.23 0.09 0.06 0.02 0.03 0.01 0.06 0.01 0.01 0.07 0.01
Rp 47,980 15,596 15,092 3,638 1,820 399 166 103 42 55 24 100 12 11 124 28
46.35
84,149
48.60
85,190
*) % of total cost of revenue, selling, general and administrative expenses.
d.
Rincian penghasilan dan biaya keuangan dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Interest income and finance costs Details of interest income and finance costs from related parties are as follows:
Penghasilan bunga/Interest income
2014
PT Bank Permata Tbk PT Brahmayasa Bahtera Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each) Jumlah/Total *) % terhadap jumlah penghasilan bunga.
*)
Tingkat suku bunga pada tahun 2014 untuk IDR berkisar antara 0,50% dan 11,75% dan untuk USD berkisar antara 0,12% dan 9,75% (2013: untuk IDR berkisar antara 0,25% dan 11,00% dan untuk USD berkisar antara 0,05% dan 9,75%).
Halaman - 88 - Page
2013
% *) 30.87 1.05 0.65
Rp 471 16 10
% *) 26.72 0.09 1.23
Rp 303 1 14
32.57
497
28.04
318
% of total interest income.
The interest rates in 2014 for IDR ranged between 0.50% and 11.75% and for USD ranged between 0.12% and 9.75% (2013: for IDR ranged between 0.25% and 11.00% and for USD ranged between 0.05% and 9.75%).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. INFORMASI (lanjutan) d.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
Penghasilan bunga dan biaya keuangan (lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
d.
Interest income (continued)
and
finance
costs
Biaya keuangan/Finance costs 2014
% *) 0.65 0.00 0.65
PT Komatsu Astra Finance PT Toyota Astra Financial Services Jumlah/Total *) % terhadap jumlah biaya keuangan.
e.
*)
Penghasilan komisi
e.
2013
Rp 9 9
% *) 0.99 0.27 1.26
Commission income 2014
PT Astra Honda Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia Jumlah/Total *) % terhadap jumlah penghasilan lain-lain.
f.
*)
Kas dan setara kas
f.
2014
Deposito berjangka dan call deposits: Rupiah Mata uang asing Jumlah Persentase terhadap jumlah aset
2013
Rp 146 87 233
% *) 4.26 2.63 6.89
Rp 160 99 259
% of other income.
Commission income received by the Company is determined on the number of units sold.
Kas dan setara kas meliputi saldo bank dan deposito berjangka dan call deposits pada PT Bank Permata Tbk dengan rincian saldo sebagai berikut:
Bank: Rupiah Mata uang asing
11 3 14
% of finance costs.
% *) 3.78 2.25 6.03
Penghasilan komisi yang diterima oleh Perseroan dihitung berdasarkan jumlah unit penjualan.
Rp
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash in bank and time and call deposits in PT Bank Permata Tbk with details of balances are as follows:
2013
2,274 1,073 3,347
1,822 820 2,642
1,124 550 1,674 5,021
3,481 1,818 5,299 7,941
2.13%
3.71%
Halaman - 89 - Page
Cash in bank: Rupiah Foreign currencies Time and call deposits: Rupiah Foreign currencies Total Percentage to total assets
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. INFORMASI (lanjutan) g.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Piutang usaha
g. Trade receivables
Piutang usaha dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Trade receivables from related parties are as follows: 2014
Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor PT Toyota Astra Financial Services PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Toyota-Astra Motor PT Inti Ganda Perdana PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia PT Bank Permata Tbk PT TD Automotive Compressor Indonesia PT AT Indonesia PT Astra Visteon Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each)
379 141 130 49 25 22 17 12 12 10 7 56
338 155 129 55 23 22 23 17 8 10 10 68
860
858
31 11 7
6 12
49 909
18 876
0.39%
0.41%
Mata uang asing/Foreign currencies: Astra-KLK Pte Ltd PT Isuzu Astra Motor Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each) Jumlah/Total Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets h.
Piutang lain-lain
2013
h. Other receivables
Piutang lain-lain dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Other receivables from related parties are as follows: 2014
Rupiah: PT Brahmayasa Bahtera PT Bank Permata Tbk PT Astra Honda Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Astra Daihatsu Motor PT Astra Nippon Gasket Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each)
Halaman - 90 - Page
2013
121 108 58 26 15 10 36
74 4 59 24 16 10 22
374
209
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. INFORMASI (lanjutan) h.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Piutang lain-lain (lanjutan)
h. Other receivables (continued) 2014
Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank Permata Tbk PT Gresik Distribution Terminal Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each) Jumlah/Total Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets Semua piutang lain-lain tidak bunga, kecuali piutang dari: Debitur/Debitor PT Brahmayasa Bahtera PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk PT Gresik Distribution Terminal
i.
dikenakan
629 76 1
612 74 2
706 1,080
688 897
0.46%
0.42%
All other receivables are non-interest bearing, except receivables from:
Mata uang/ Currency IDR IDR USD USD
Utang usaha
2013
Tingkat bunga per tahun/ Interest rate per annum JIBOR + 2.50% 11.75% 9.75% LIBOR + 5.50%
i.
Utang usaha kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Trade payables Trade payables to related parties are as follows: 2014
Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor PT GS Battery PT Toyota-Astra Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Kayaba Indonesia PT Denso Sales Indonesia JLT Specialty Pte Ltd PT United Tractors Semen Gresik Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar) Others (below Rp 10 billion each) Mata uang asing/Foreign currencies: PT GS Battery PT Komatsu Remanufacturing Asia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each) Jumlah/Total Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities
Halaman - 91 - Page
2013
1,353 630 326 225 115 27 23 19 5 28
1,329 180 348 453 147 29 56 28 18 16
2,751
2,604
30 13 7
26 62 6
50
94
2,801
2,698
2.42%
2.50%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. INFORMASI (lanjutan) j.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Liabilitas lain-lain
j.
Liabilitas lain-lain kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Other liabilities Other liabilities to related parties are as follows: 2014
Rupiah: PT Bank Permata Tbk PT Astra Honda Motor PT Tunas Mobilindo Perkasa PT Topy Palingda Manufacturing Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each)
25 18 7 30
25 12 22 41 29
80
129
1
-
81
129
0.07%
0.12%
Mata uang asing/Foreign currencies: Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ Others (below Rp 10 billion each) Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities k.
Utang jangka panjang
k.
Utang jangka panjang kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2013
Long-term debts Long-term debts to related parties are as follows: 2014
PT Komatsu Astra Finance PT Astra Auto Finance Jumlah/Total Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities Informasi lain mengenai utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
PT Komatsu Astra Finance PT Astra Auto Finance
l.
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018) Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)
Pembiayaan bersama
319 3 322
436 5 441
0.28%
0.41%
Other information relating to obligations under finance lease as at 31 December 2014 are as follows: Jadwal pembayaran/ Repayment schedule
Kreditur/Lenders
2013
Tingkat bunga/ Interest rates LIBOR + 2.18% - 2.68% 9.00%
l. Joint financing
Beberapa entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak berelasi dalam penyediaan fasilitas pembiayaan konsumen bersama without recourse. Fasilitas ini bersifat tidak mengikat sampai dengan penarikan.
Halaman - 92 - Page
Certain subsidiaries have entered into agreements with related parties in providing joint consumer financing without recourse facilities. These facilities are uncommitted until they are drawn down.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. INFORMASI (lanjutan) l.
MENGENAI
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
Pembiayaan bersama (lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
l. Joint financing (continued)
Saldo pembiayaan bersama dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Joint financing balance from related parties are as follows: 2014
8,967 303 105 7
7,543 324 181 -
Jumlah/Total
9,382
8,048
m. Program imbalan pascakerja
m. Post-employment benefit plans
Grup menyediakan program dana pensiun untuk karyawan melalui Dana Pensiun Astra 1 dan Dana Pensiun Astra 2. Jumlah pembayaran yang dilakukan Grup adalah sebagai berikut:
The Group provides post-employment benefit plans for its employees through Dana Pensiun Astra 1 and Dana Pensiun Astra 2. The total payments made by the Group are as follows: 2014
% *) 0.34 2.62 2.96
Dana Pensiun Astra 1 Dana Pensiun Astra 2 Jumlah/Total *) % terhadap jumlah biaya karyawan.
n.
2013
PT Bank Permata Tbk PT Sahabat Finansial Keluarga PT Komatsu Astra Finance PT Toyota Astra Financial Services
49 372 421
% *) 0.13 2.39 2.52
Rp 16 305 321
*) % of employee cost.
Kompensasi personil manajemen kunci
n. Key management personnel compensation
2014
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pascakerja dan jangka panjang lainnya
2013
Rp
2013
1,022
936
78
47
1,100
983
Jumlah personil manajemen kunci pada tahun 2014 adalah 258 orang (2013: 245 orang) tidak diaudit.
Halaman - 93 - Page
Short-term employee benefits Post-employment benefits and other long-term employee benefits
Total key management personnel in 2014 are 258 members (2013: 245 members) unaudited.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. LABA PER SAHAM
35. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Laba per saham: Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar dasar dan dilusian (dalam jutaan) Laba per saham - dasar dan dilusian (dalam satuan Rupiah)
Basic earnings per share is calculated by dividing profit attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
2014
2013
19,181
19,417
40,484
40,484
474
480
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Earnings per share: Profit attributable to the owners of the parent Weighted average number of ordinary shares outstanding basic and diluted (in million) Earnings per share - basic and diluted (full Rupiah)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup.
The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchange rates and to minimise potential adverse effects on the Group’s financial risk.
Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate swaps dan cross currency swaps untuk mengelola aset dan liabilitas Grup sesuai dengan kebijakan keuangan Grup. Kebijakan keuangan Grup tidak mengijinkan adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif. Nilai nosional dan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif disajikan pada Catatan 8a.
The Group uses derivative financial instruments, principally interest rate swaps and cross currency swaps, to manage the Group’s assets and liabilities in accordance with the Group’s treasury policies. It is the Group’s policy not to enter into derivative transactions for speculative purposes. The notional amounts and fair values of derivative financial instruments are disclosed in Note 8a.
Faktor-faktor risiko keuangan
Financial risk factors
(i) Risiko pasar
(i) Market risk
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan lindung nilai natural yang berasal dari aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang sama.
The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognised monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. These exposures are managed partly by using natural hedges that arise from monetary assets and liabilities in the same foreign currency.
Halaman - 94 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan)
(i) Market risk (continued)
Risiko nilai (lanjutan)
tukar
mata
uang
asing
Foreign exchange risk (continued)
Pinjaman dalam mata uang asing diharuskan untuk di-swap menjadi mata uang fungsional perusahaan dengan menggunakan cross currency swap kecuali jika pinjaman dalam mata uang asing tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari kegiatan operasional yang menghasilkan mata uang asing yang sama. Tujuan dari aktivitas lindung nilai ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan liabilitas serta laba rugi Grup.
Foreign currency borrowings are required to be swapped into the entity’s functional currency using cross currency swaps except where the foreign currency borrowings are repaid with operational cash flows generated in the same foreign currency. The purpose of these hedges is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on assets and liabilities and the profit or loss of the Group.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas moneter bersih Grup dalam mata uang asing terutama diatribusikan dari USD (lihat Catatan 39 untuk aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing). Pada tanggal 31 Desember 2014, apabila USD menguat/melemah sebesar 10% terhadap Rupiah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak Grup akan naik/turun sebesar Rp 207 miliar (2013: turun/naik sebesar 111 miliar), hal ini terutama diakibatkan keuntungan/kerugian selisih kurs yang dicatat di laba rugi.
As at 31 December 2014 and 2013, net monetary liabilities of the Group in foreign currencies are primarily attributable to USD (refer to Note 39 for net monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies). As at 31 December 2014, if the USD had strengthened/weakened by 10% against Rupiah with all other variables held constant, the profit after tax of the Group would increase/decrease by Rp 207 billion (2013: decrease/increase by 111 billion), arising mainly from foreign exchange gains/losses taken to profit or loss.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini pada umumnya dikelola dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap. Kebijakan Grup untuk perusahaan di luar jasa keuangan adalah menjaga agar minimum 40%-60% dari total pinjamannya dengan jatuh tempo sampai dengan 5 tahun, merupakan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap.
The Group is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate. The Group’s policy is to maintain at least 40%-60% of its gross borrowings with a maturity up to 5 years, exclusive of the financial services companies, in fixed rate instruments.
Halaman - 95 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan)
(i) Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Perusahaan jasa keuangan pada umumnya memperoleh pinjaman dengan tingkat bunga mengambang yang harus dikonversikan menjadi pinjaman dengan tingkat bunga tetap melalui mekanisme interest rate swaps. Pinjaman ini menyebabkan Grup terekspos terhadap risiko nilai wajar atas tingkat bunga, dimana risiko ini disalinghapus dengan piutang pembiayaan dengan suku bunga tetap. Pinjaman ini umumnya memiliki tenor yang sama dengan piutang pembiayaannya.
The financial services companies borrow predominantly at a variable rate which is converted to fixed rate by the use of interest rate swaps. The borrowings expose the Group to fair value interest rate risk, which are offset by financing receivables held at a fixed rate. The borrowings generally have a same tenor with the financing receivables.
Profil pinjaman Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai adalah sebagai berikut:
The Group’s borrowings profile after taking into account hedging transactions are as follows:
Pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap Pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang
2014
2013
55,674
48,527
Fixed interest rates borrowings
14,398
15,996
Floating interest rates borrowings
70,072
64,523
Apabila tingkat suku bunga atas pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang lebih tinggi atau lebih rendah 100 basis poin dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak Grup untuk tahun berjalan akan turun/naik sebesar Rp 20 miliar (2013: 32 miliar) dan cadangan lindung nilai akan naik/turun sebesar Rp 368 miliar (2013: 183 miliar) sebagai hasil dari perubahan nilai wajar dari lindung nilai atas arus kas.
If interest rates on floating interest rate borrowings had been 100 basis points higher/lower with all other variables held constant, the Group’s profit after tax for the year would have decreased/increased by Rp 20 billion (2013: 32 billion) and the hedging reserve would have increased/decreased by Rp 368 billion (2013: 183 billion) as a result of fair value changes to cash flow hedges.
Analisa sensitivitas ditentukan dengan mengasumsikan bahwa perubahan tingkat suku bunga telah terjadi pada tanggal posisi keuangan dan telah diperhitungkan dalam perhitungan eksposur atas risiko tingkat suku bunga baik untuk instrumen keuangan derivatif maupun non-derivatif yang dimiliki pada tanggal tersebut.
The sensitivity analysis has been determined assuming that the change in interest rates had occurred at the balance sheet date and had been applied to the exposure to interest rate risk for both derivative and non-derivative financial instruments in existence at that date.
Halaman - 96 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan)
(i) Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Perubahan dari tingkat suku bunga pasar mempengaruhi beban bunga dari instrumen keuangan non-derivatif dengan tingkat suku bunga variabel, pembayaran bunga tersebut tidak dikategorikan sebagai item lindung nilai atas arus kas terhadap risiko tingkat suku bunga. Oleh karenanya, hal tersebut termasuk dalam perhitungan sensitivitas atas laba setelah pajak.
Changes in market interest rates affect the interest expense of non-derivative instruments with variable-interest rate, the interest payments of which are not designated as hedged items of cash flow hedges against interest rate risks. As a consequence, they are included in the calculation of profit after tax sensitivities.
Perubahan tingkat suku bunga pasar atas instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai atas arus kas untuk melindungi fluktuasi pembayaran yang disebabkan oleh pergerakan tingkat suku bunga, mempengaruhi cadangan lindung nilai dan dengan demikian termasuk dalam perhitungan sensitivitas yang berhubungan dengan ekuitas.
Changes in market interest rates of financial instruments that were designated as hedging instruments in a cash flow hedge to hedge payment fluctuations resulting from interest rate movements, affect the hedging reserves and are therefore taken into consideration in the equity-related sensitivity calculations.
Risiko harga
Price risk
Grup terekspos risiko harga yang berasal dari investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang terjadi atas perubahan nilai wajar investasi efek yang tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan komprehensif lain.
The Group is exposed to security price risk because of investments which are available-for-sale and carried at fair value. Gains and losses arising from changes in the fair value of available-for-sale investments are recognised in other comprehensive income.
Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap investasi tersedia untuk dijual. Kinerja investasi kategori tersedia untuk dijual dimonitor secara periodik, bersamaan dengan pengujian relevansi instrumen investasi tersebut terhadap rencana strategis jangka panjang Grup. Rincian investasi tersedia untuk dijual disajikan dalam Catatan 5.
The Group’s policy is not to hedge available-for-sale investments. The performance of the Group’s available-forsale investments are monitored periodically, together with a regular assessment of their relevance to the Group’s long term strategic plans. Details of the Group’s available-for-sale investments are set out in Note 5.
Pada tanggal 31 Desember 2014, apabila harga atas investasi tersedia untuk dijual 30% lebih tinggi atau lebih rendah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka total ekuitas akan naik/turun sebesar Rp 1,7 triliun (2013: Rp 1,3 triliun). Analisa sensitivitas ditentukan berdasarkan ekspektasi wajar dari fluktuasi nilai yang mungkin terjadi selama 12 bulan ke depan.
As at 31 December 2014, if the price of available-for-sale investments had been 30% higher/lower with all other variables held constant, total equity would increased/decreased by Rp 1.7 trillion (2013: Rp 1.3 trillion). The sensitivity analysis has been determined based on a reasonable expectation of possible valuation volatility over the next 12 months.
Halaman - 97 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan)
(i) Market risk (continued)
Risiko harga (lanjutan)
Price risk (continued)
Grup juga terekspos risiko harga komoditas yang berasal dari perubahan harga komoditas terutama minyak kelapa sawit dan batu bara. Kebijakan Grup pada umumnya tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas, meskipun untuk kepentingan strategis tertentu aktivitas lindung nilai tersebut dapat dilakukan. Dalam kondisi seperti di atas, Grup dapat melakukan transaksi forward contract untuk melakukan penjualan komoditas di masa depan pada tingkat harga tertentu.
The Group is also exposed to commodity price risk, arising from changes in commodity prices, primarily crude palm oil and coal. The Group’s policy is generally not to hedge commodity price risk, although limited hedging is undertaken for strategic reasons. In such cases, the Group may enter into a forward contract to sell the commodity at a fixed price at a future date.
(ii) Risiko kredit
(ii) Credit risk
Grup memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek, kredit yang diberikan kepada pelanggan, serta piutang lain-lain (termasuk aset derivatif). Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek dan aset derivatif dengan memonitor reputasi, credit ratings dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits in banks, investment securities, credit exposures given to customers and other receivables (including derivative assets). The Group manages credit risk exposures from its deposits with banks, investment securities and derivative assets by monitoring reputation, credit ratings and limiting the aggregate risk to any individual counterparty.
Terkait dengan eksposur kredit atas piutang usaha kepada pelanggan, Grup melakukan analisa kredit dan menetapkan batasan kredit konsumen sebelum penerimaan konsumen baru. Batasan kredit ini ditinjau secara berkala.
In respect of credit exposures of trade receivables due from customers, the Group assesses the potential customer’s credit quality and sets credit limits before accepting any new customers. These limits are reviewed periodically.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan yang berasal dari aktivitas pembiayaan, Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehatihatian, memonitor portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan penagihan angsuran atas piutang pembiayaan untuk meminimalisir risiko kredit.
In respect of credit exposures given to customers that arise from financing activities, the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio monitoring as well as manages the collection of financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.
Halaman - 98 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu pada laporan posisi keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut:
Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Investasi lain-lain
a.
The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the consolidated statements of financial position after deducting any provision for doubtful receivables are as follows:
2014
2013
20,813 21,332 60,705 4,500 5,732
18,459 19,843 54,677 5,521 4,439
113,082
102,939
Piutang usaha
a.
Cash and cash equivalents Trade receivables Financing receivables Other receivables Other investments
Trade receivables
Rata-rata periode kredit atas penjualan barang dan jasa bervariasi untuk seluruh bisnis Grup, namun tidak lebih dari 60 hari.
The average credit period on sale of goods and services varies among Group businesses, but is not more than 60 days.
Tabel berikut ini menyajikan piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, serta piutang usaha yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The following table presents trade receivables neither past due nor impaired, trade receivables past due but not impaired and the impaired trade receivables as at 31 December 2014 and 2013.
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai Penyisihan piutang ragu-ragu
2014
2013
12,925
12,681
8,063
6,783
808 21,796 (464)
632 20,096 (253)
21,332
19,843
Risiko piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 untuk menjadi piutang yang mengalami penurunan nilai adalah kecil karena debitur memiliki pengalaman yang baik dengan Grup.
Halaman - 99 - Page
Neither past due nor impaired Past due but not impaired Impaired Provision for doubtful receivables
The risk of trade receivables that are neither past due nor impaired as at 31 December 2014 and 2013 becoming impaired is low as they have a good track record with the Group.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
a.
Piutang usaha (lanjutan)
a.
The following table presents the ageing analysis of trade receivables that were past due but not impaired at 31 December 2014 and 2013.
Tabel berikut adalah analisa umur piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai. 2014
Lewat jatuh tempo: 01 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
b.
Trade receivables (continued)
2013
4,523 1,401 777 1,362
3,883 1,411 663 826
8,063
6,783
Piutang pembiayaan
b.
Overdue: 01 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days
Financing receivables
Piutang pembiayaan terutama berhubungan dengan pembiayaan kendaraan bermotor dan sepeda motor.
The financing receivables relate primarily to motor vehicle and motorcycle financing.
Periode pinjaman berkisar 6 sampai dengan 60 bulan untuk kendaraan bermotor dan sepeda motor.
The loan period ranges from 6 to 60 months for motor vehicles and motorcycles.
Tabel berikut ini menyajikan piutang pembiayaan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, piutang pembiayaan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta piutang pembiayaan yang mengalami penurunan nilai.
The following table presents financing receivables neither past due nor impaired, financing receivables past due but not impaired and the impaired financing receivables.
2014 Piutang pembiayaan konsumen/ Consumers financing receivables Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
Piutang sewa pembiayaan/ Finance lease receivables
Jumlah/ Total
49,516
6,292
55,808
4,709
1,842
6,551
Past due but not impaired
524
698
1,222
Impaired
54,749
8,832
63,581
(2,515) 52,234
(361) 8,471
Halaman - 100 - Page
Neither past due nor impaired
Less: (2,876) Provision for doubtful receivables 60,705
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
b.
Piutang pembiayaan (lanjutan)
b.
Financing receivables (continued)
2013 Piutang pembiayaan konsumen/ Consumers financing receivables Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
Piutang sewa pembiayaan/ Finance lease receivables
Jumlah/ Total
43,493
5,764
49,257
3,849
2,214
6,063
Past due but not impaired
380
1,618
1,998
Impaired
47,722
9,596
57,318
(2,231)
Less: (2,641) Provision for doubtful receivables 54,677
(410)
45,491
Neither past due nor impaired
9,186
Provisi penurunan nilai dihitung berdasarkan estimasi historis piutang tak tertagih dan kondisi ekonomi saat ini. Penurunan nilai piutang pembiayaan terutama berasal dari pelanggan ritel, yang ditentukan secara kolektif.
The provision for doubtful receivables was made based on estimated historical default experience and current economic conditions. The impaired financing receivables arise mainly from retail customers, which are assessed collectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk dalam piutang pembiayaan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai sebesar Rp 55,8 triliun (2013: Rp 49,3 triliun), jumlah sebesar Rp 6,2 triliun (2013: Rp 5,9 triliun), merupakan piutang pembiayaan yang pernah menunggak dan/atau dijadwal ulang.
As at 31 December 2014, included in the financing receivables that are neither past due nor impaired of Rp 55.8 trillion (2013: Rp 49.3 trillion), is an amount of Rp 6.2 trillion (2013: Rp 5.9 trillion), which represents financing receivables that have overdue history and/or have been rescheduled.
Analisa umur piutang pembiayaan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The ageing analysis of financing receivables that were past due but not impaired are as follows:
2014 Piutang Piutang pembiayaan sewa konsumen/ pembiayaan/ Finance Consumers financing lease Jumlah/ receivables receivables Total Lewat jatuh tempo: 01 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
2013 Piutang Piutang pembiayaan sewa konsumen/ pembiayaan/ Consumers Finance financing lease Jumlah/ receivables receivables Total
3,819 762 128
1,529 212 101
5,348 974 229
3,229 541 79
2,123 91 -
5,352 632 79
4,709
1,842
6,551
3,849
2,214
6,063
Halaman - 101 - Page
Overdue: 01 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(iii) Risiko likuiditas
(iii) Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga, serta memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. Kemampuan Grup untuk mendanai kebutuhan pinjamannya dilakukan dengan cara mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi, menjaga ketersediaan fasilitas pinjaman yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal serta terus memonitor perkiraan posisi kas dan utang yang dimiliki Grup dalam jangka pendek berdasarkan perkiraan arus kas. Selain itu, dilakukan proyeksi arus kas jangka panjang untuk membantu Grup dalam merencanakan kebutuhan pendanaan dalam jangka panjang.
Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and marketable securities, and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities. The Group’s ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders and by monitoring rolling short-term forecasts of the Group’s cash and gross debt on the basis of expected cash flows. In addition, long-term cash flows are projected to assist with the Group’s long-term debt financing plans.
Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa pada tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.
The table below analyses the Group’s financial liabilities grouped based on the remaining period at the balance sheet date to the contractual maturity dates.
Satu tahun/ Within one year
2014 Antara tiga dan Antara Antara empat Antara Jumlah kas satu dan dua dan empat dan tahun/ yang tidak dua tahun/ tiga tahun/ Within lima tahun/ Lebih dari didiskontokan/ Within one Within two Within four lima tahun/ three Total and two and three and four and five Beyond undiscounted years years years years five years cashflows
Utang usaha Liabilitas lain-lain (selain derivatif) Instrumen derivatif keuangan - kotor Instrumen derivatif keuangan - bersih Akrual Pinjaman
(18,839) (1,796)
(40)
(80)
(119)
(18,050)
(9,116)
(5,176)
(322)
(5,450) (40,169)
(20,555)
(14,306)
Jumlah
(84,315)
(29,709)
(19,559)
(11)
2
3
(159)
(1,526)
(18,839) (3,720)
-
-
(32,664)
-
-
(5)
(976)
(5)
-
(5,450) (76,011)
(1,416)
(164)
1
Halaman - 102 - Page
(1,526)
(136,689)
Trade payables Other liabilities (excluding derivatives) Derivative financial instruments - gross Derivative financial instruments - net Accruals Borrowings Total
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(iii) Risiko likuiditas (lanjutan)
(iii) Liquidity risk (continued)
Satu tahun/ Within one year
2013 Antara tiga dan Jumlah kas Antara Antara empat Antara yang tidak satu dan dua dan tahun/ empat dan dua tahun/ tiga tahun/ Within lima tahun/ Lebih dari didiskontokan/ Total three Within one Within two Within four lima tahun/ undiscounted Beyond and two and three and four and five cashflows five years years years years years
Utang usaha Liabilitas lain-lain (selain derivatif) Instrumen derivatif keuangan - kotor Instrumen derivatif keuangan - bersih Akrual Pinjaman
(17,275) (1,508)
(49)
(98)
(13,038)
(3,913)
(1,275)
(15)
(3)
(6,013) (39,934)
(16,311)
(9,879)
(3,962)
(57)
Jumlah
(77,783)
(20,276)
(11,249)
(4,107)
(252)
3
(146)
(195)
(1,335)
(17,275) (3,331)
-
-
-
(18,226)
1
-
-
(14)
-
(6,013) (70,143)
(1,335)
(115,002)
Trade payables Other liabilities (excluding derivatives) Derivative financial instruments - gross Derivative financial instruments - net Accruals Borrowings Total
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern whilst seeking to maximise benefits to shareholders and other stakeholders.
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas saat ini dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividend paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi utang bersih dengan total ekuitas. Utang bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas.
The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total equity. Net debt is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents.
Halaman - 103 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Pengelolaan modal (lanjutan)
Capital management (continued)
Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as at 31 December 2014 and 2013 are as follows:
2014
Jumlah utang Kas dan setara kas Utang bersih Jumlah ekuitas Rasio gearing konsolidasian (%)
70,072 (20,902)
64,523 (18,557)
49,170
45,966
120,324
106,188
41%
43%
Grup juga secara terpisah memonitor utang bersih konsolidasian dari perusahaan non-jasa keuangan dan perusahaan jasa keuangan menimbang perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan tingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan non-jasa keuangan. Jumlah utang bersih pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari: 2014
Utang bersih perusahaan non-jasa keuangan Utang bersih perusahaan jasa keuangan
2013
Total borrowings Cash and cash equivalents Net debt Total equity Consolidated gearing ratio (%)
The Group also separately monitors the consolidated net debt of non-financial services companies and financial services companies given the Group’s financial services companies operate with higher levels of leverage than the Group’s non-financial services companies. The amount of net debt as at 31 December 2014 and 2013 are as follows: 2013
3,314
3,687
45,856
42,279
49,170
45,966
Net debt of non-financial services companies Net debt of financial services companies
(a) Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
(a) Financial instruments that are measured at fair value
Untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal posisi keuangan, pengukuran nilai wajarnya diungkapkan dengan tingkatan hirarki pengukuran nilai wajar sebagai berikut:
For financial instruments that are measured at fair value at balance sheet date, the corresponding fair value measurements are disclosed by level of following fair value measurement hierarchy:
a)
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (”harga yang tersedia di pasar yang aktif”) - Tingkat 1.
a)
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (”quoted price in active markets”) Level 1.
b)
Input selain harga kuotasian dalam pasar aktif yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (”transaksi pasar yang dapat diobservasi”) - Tingkat 2.
b)
Inputs other than quoted prices in active markets that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly (”observable current market transactions”) - Level 2.
c)
Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (”transaksi pasar yang tidak dapat diobservasi”) - Tingkat 3.
c)
Inputs for the asset and liability that are not based on observable market data (”non-observable current market transactions”) - Level 3.
Halaman - 104 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair values of financial instruments
(a) Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar (lanjutan)
(a) Financial instruments that are measured at fair value (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas finansial, beserta nilai tercatatnya, adalah sebagai berikut:
The fair values of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts, are as follows:
2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar *)/ Carrying Fair value value *) Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Investasi lain-lain
Liabilitas keuangan: Utang usaha Liabilitas lain-lain Akrual Pinjaman jangka pendek Utang jangka panjang: Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain Surat berharga yang diterbitkan Utang sewa pembiayaan *)
2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar *)/ Carrying Fair value value *)
20,902 21,332 60,705 4,500 5,732
20,902 21,332 60,001 4,388 5,673
18,557 19,843 54,677 5,521 4,439
18,557 19,843 49,751 5,524 4,432
113,171
112,296
103,037
98,107
(18,839) (2,694) (5,450) (10,586)
(18,839) (2,694) (5,450) (10,586)
(17,275) (2,304) (6,013) (12,854)
(17,275) (2,304) (6,013) (12,854)
(37,485)
(37,579)
(27,717)
(27,794)
(20,952)
(20,808)
(22,459)
(22,424)
(1,049)
(1,049)
(1,493)
(1,493)
(97,055)
(97,005)
(90,115)
(90,157)
Financial assets: Cash and cash equivalents Trade receivables Financing receivables Other receivables Other investments
Financial liabilities: Trade payables Other liabilities Accruals Short-term borrowings Long-term debt: Bank loans and other loans Debt securities in issue Obligations under finance leases
Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 3, kecuali aset dan liabilitas derivatif diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 2 serta kas dan setara kas, beberapa investasi lain-lain dan surat berharga yang diterbitkan diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 1.
*) Measured by fair value measurement hierarchy Level 3, except for derivative assets and liabilities measured by fair value measurement hierarchy Level 2 and cash and cash equivalents, certain other investments and debt securities in issue measured by fair value measurement hierarchy Level 1.
Tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang adalah sebagai berikut:
Interest rates used to discount estimated future cash flows are as follows:
2014
2013
Rupiah Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Utang jangka panjang
9.00% - 32.77% 14.53% 7.75% - 11.40%
12.00% - 31.89% 9.18% - 14.64% 8.50% - 19.00%
Rupiah Financing receivables Other receivables Long-term debts
Mata uang asing Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Utang jangka panjang
10.50% 6.10% -
9.25% 5.70% 2.25%
Foreign currencies Financing receivables Other receivables Long-term debts
Halaman - 105 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
Fair values (continued)
of
financial
(b) Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
(b) Financial instruments measured at fair value
instruments
that
are
not
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka pendek mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan.
The fair value of current financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka panjang diestimasi sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar, kecuali untuk beberapa investasi lain-lain dan surat berharga yang diterbitkan yang ditentukan berdasarkan harga pasar.
The fair values of the non-current financial assets and liabilities are estimated at the present value of future cash flows, discounted at the market rate of interest, except for certain other investments and debt securities in issue which are based on market prices.
37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.
Estimates and judgements used in preparing the consolidated financial statements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable. Actual results may differ from these estimates. The estimates, assumptions and judgements that have significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.
Akuisisi entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi
Acquisitions of subsidiaries, jointly controlled entities and associates
Proses awal atas akuisisi entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi melibatkan identifikasi dan penentuan nilai wajar yang akan dialokasikan untuk aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang dapat diidentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Nilai wajar aset tetap, properti pertambangan, hak konsesi, aset takberwujud dan tanaman perkebunan ditentukan oleh penilai independen dengan mengacu pada harga pasar atau nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan dari aset tersebut. Setiap perubahan dalam asumsi dan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar serta kemampuan manajemen untuk mengukur secara andal liabilitas kontinjensi entitas yang diakuisisi akan berdampak pada jumlah tercatat dari aset dan liabilitas ini.
The initial process on the acquisition of subsidiaries, jointly controlled entities and associates involves identifying and determining the fair values to be assigned to the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the acquired entities. The fair values of fixed assets, mining properties, concession rights, intangible assets and plantations are determined by independent valuers by reference to market prices or present value of expected net cash flows from the assets. Any changes in the assumptions used and estimates made in determining the fair values, and management’s ability to measure reliably the contingent liabilities of the acquired entity will impact the carrying amount of these assets and liabilities.
Halaman - 106 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Penyusutan dan amortisasi
Depreciation and amortisation
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat, beban penyusutan dan beban amortisasi dari tanaman perkebunan, aset tetap, properti pertambangan dan hak konsesi yang dimiliki Grup.
Management determines the estimated useful lives, related depreciation and amortisation charges for the Group’s plantations, fixed assets, mining properties and concession rights.
Manajemen menggunakan cadangan batu bara sebagai dasar untuk menyusutkan properti pertambangan. Estimasi cadangan batu bara akan dipengaruhi antara lain oleh kualitas batu bara, harga komoditas, nilai tukar mata uang dan biaya produksi. Perubahan asumsi akan berdampak pada tarif penyusutan atas properti pertambangan.
Management uses the coal reserves as the basis to depreciate its mining properties. Estimated coal reserves will be impacted by coal qualities, commodity prices, exchange rates, and production costs. Changes in assumptions will impact the depreciation rate of the mining properties.
Manajemen akan menyesuaikan beban penyusutan dan amortisasi jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau manajemen akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis telah usang atau aset non-strategis yang dihentikan penggunaannya atau dijual.
Management will revise the depreciation and amortisation charge where useful lives are different to those previously estimated, or it will write off or write down technically obsolete or non-strategic assets that have been abandoned or sold.
Kerugian penurunan nilai piutang usaha
Impairment losses of trade receivables
Grup menelaah portofolio piutang usaha untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai setiap tanggal pelaporan. Grup menentukan kerugian penurunan nilai piutang usaha dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit, reorganisasi keuangan yang dilakukan oleh debitur, serta wanprestasi atau tunggakan pembayaran. Penyisihan penurunan nilai dibuat berdasarkan estimasi jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari rekam jejak tunggakan masa lalu.
The Group reviews its trade receivables portfolios to assess impairment at reporting date. The Group determines the impairment losses of trade receivables by considering significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy, financial reorganisation and default or delinquency in payment. An allowance for impairment is made based on the estimated irrecoverable amount determined by reference to past default experience.
Halaman - 107 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan
Impairment losses of financing receivables
Grup menelaah portofolio piutang pembiayaan untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah kerugian penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, Grup melakukan penilaian apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai dimana saldo piutang tidak dapat tertagih berdasarkan ketentuan awal. Kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit, reorganisasi keuangan yang dilakukan oleh debitur serta wanprestasi atau tunggakan pembayaran dipertimbangkan sebagai indikator penurunan nilai piutang. Penyisihan penurunan nilai dibuat berdasarkan estimasi jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari rekam jejak tunggakan masa lalu. Arus kas masa depan dari kelompok piutang yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas piutang yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sama dengan karakteristik risiko kredit tersebut. Metode dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkala.
The Group reviews its financing receivables portfolios to assess impairment at reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, the Group makes judgements as to whether there is objective evidence of impairment that the outstanding receivables will not be collected according to the original terms of receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy, financial reorganisation and default or delinquency in payment are considered indicators that the debtor is impaired. An allowance for impairment is made based on the estimated irrecoverable amount determined by reference to past default experience. Future cash flows in a group of receivables that are collectively evaluated for impairment, are estimated on the basis of historical loss experience for receivables with credit risk characteristics similar to those in the group. The methodology and assumptions used are reviewed regularly.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Grup melakukan tes penurunan nilai setiap tahun untuk goodwill. Aset non-keuangan lainnya ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai yang dapat diperoleh kembali suatu aset atau unit penghasil kas ditentukan berdasarkan yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai, yang dihitung berdasarkan asumsi dan estimasi manajemen. Perubahan asumsi penting, termasuk jumlah estimasi cadangan batu bara, asumsi tingkat diskonto atau tingkat pertumbuhan dalam proyeksi arus kas, dapat mempengaruhi perhitungan nilai pakai secara material.
The Group tests annually whether goodwill suffered any impairment. Other non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount. The recoverable amount of an asset or a cash generating unit is determined based on the higher of its fair value less costs to sell and its value in use, calculated on the basis of management’s assumptions and estimates. Changing the key assumptions, including the amount of estimated coal reserves, the discount rates or the growth rate assumptions in the cash flow projections, could materially affect the value-in-use calculations.
Perpajakan
Taxation
Grup beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laba rugi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.
The Group operates under the tax regulations in Indonesia. Significant judgement is required in determining the provision for income taxes and value added taxes. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will be recorded in profit or loss in the period in which such determination is made.
Halaman - 108 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Liabilitas imbalan kerja
Employee benefit obligations
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.
The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined by using actuarial assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the expected long-term rate of return on the relevant plan assets and the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.
Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang.
The expected return on plan assets assumption is determined on a uniform basis, taking into consideration long-term historical returns, asset allocation and future estimates of long-term investment returns.
Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.
Other key assumptions for employee benefit obligations are based in part on current market conditions.
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
PERJANJIAN DAN KOMITMEN
AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a.
a.
Perjanjian pengusahaan jalan tol
Toll road concession rights agreement
Grup melalui PT Marga Mandalasakti (”MMS”) dan PT Marga Harjaya Infrastruktur (”MHI”), keduanya merupakan entitas anak tidak langsung, menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (”PPJT”) ruas Tangerang - Merak dan ruas Mojokerto Kertosono dengan Badan Pengatur Jalan Tol (”BPJT”).
The Group through PT Marga Mandalasakti (“MMS”) and PT Marga Harjaya Infrastruktur (“MHI”), which are indirect subsidiaries, entered into Toll Road Concession Rights Agreements with the Indonesian Toll Road Authority for the Tangerang - Merak and Mojokerto Kertosono toll roads respectively.
MMS dan MHI berkewajiban untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi kegiatan pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi dan rekonstruksi, pelebaran atau penambahan lajur, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol.
MMS and MHI are required to conduct construction work which includes funding, technical planning, construction and reconstruction, broadening and adding lanes, in addition to the operation and maintenance of the toll roads.
Halaman - 109 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) a.
b.
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) AGREEMENTS (continued)
Perjanjian pengusahaan jalan tol (lanjutan)
a.
AND
COMMITMENTS
Toll road concession rights agreement (continued)
Pemerintah Republik Indonesia memberikan wewenang kepada MMS dan MHI untuk memungut tarif tol dari pengguna jalan tol. Tarif tol yang berlaku ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Perusahaan pengusaha jalan tol berhak untuk memperoleh penyesuaian tarif tol setiap dua tahun sekali berdasarkan laju inflasi yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (“BPS”).
The Government of the Republic of Indonesia granted an authority to MMS and MHI to collect toll tariffs from the toll road users. The prevailing toll tariff is determined by the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia. Toll companies have the right to obtain adjustment on toll tariffs every two years based on the inflation rate quoted by Badan Pusat Statistik (“BPS”).
Pada tanggal 31 Desember 2014 MMS dan MHI mempunyai komitmen sehubungan dengan belanja barang modal sebesar Rp 3,1 triliun (2013: Rp 4,1 triliun).
As at 31 December 2014 MMS and MHI had capital commitments amounting to Rp 3.1 trillion (2013: Rp 4.1 trillion).
Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distribusi
b.
Perseroan dan entitas anak tertentu saat ini mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distribusi dengan para pemberi lisensi berikut:
Licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements The Company and certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements with the following licensors:
Otomotif/Automotive - Automobile Peugeot, France - BMW AG, Germany - Bridgestone Corp, Japan - Daido Kogyo Co Ltd, Japan - PT Astra Daihatsu Motor - GS Yuasa International Ltd, Japan - PT Astra Honda Motor - Sakae Riken Kogyo Co Ltd, Japan
- MAHLE Engine Component Japan Corp, Japan - Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp, Japan - MetalArt Corporation, Japan - PT BMW Indonesia - PT Isuzu Astra Motor Indonesia - PT Toyota-Astra Motor
- Fuji Technica & Miyazu Inc, Japan - Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan - Kumi Kasei Co Ltd, Japan - Toyoda Gosei Co Ltd, Japan - Topy Industries Ltd, Japan - PT Volvo Indonesia
Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining - BOMAG GmbH & Co OHG, Germany - PT Komatsu Marketing & Support Indonesia
- Komatsu Forest Pty Ltd, Australia - PT Komatsu Indonesia - Komatsu Ltd, Japan
- Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan - Scania CV Aktiebolag, Sweden - Tadano Iron Works Co Ltd, Japan - PT Volvo Indonesia
Teknologi informasi/Information technology - Fuji Xerox Co Ltd, Japan
- Fuji Xerox Asia Pacific Pte Ltd, Singapore
Halaman - 110 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
AGREEMENTS (continued)
c.
c.
Perkebunan plasma
Plasma plantations In accordance with Indonesian Government policy, certain land rights for plantations are granted conditional upon the grower’s agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to develop their own plantations. Plasma development is self-financed by the grower or funded by bank loans which are channelled through the grower.
Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma termasuk semua aset yang berada di atasnya dan piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa mendatang.
The loans are secured by the land and the plasma plantation including all assets located on the plantations and future receivables from sales of the plasma crops.
Pada saat mulai menghasilkan sesuai dengan
Upon maturity of the plantations in accordance with certain criteria required by the government, the plasma plantations will be transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to the Group to repay the loans via deductions from sales proceeds. The Group guarantees the repayment of the plasma farmer’s bank loans.
yang
ditentukan
oleh
Pemerintah,
perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada Grup guna mengangsur pinjamannya melalui pemotongan dari hasil penjualannya. Grup menjamin pengembalian pinjaman petani plasma yang didanai oleh bank. Fasilitas kredit
d.
Komitmen sewa operasi
Credit facilities The Company and certain subsidiaries have credit facilities for working capital, financing, bank guarantees, letters of credit and foreign exchange contracts. The total available committed and uncommitted credit facilities of the Company and subsidiaries as at 31 December 2014 amounted to Rp 22.6 trillion and Rp 12.0 trillion, respectively (2013: Rp 31.4 trillion and Rp 10.5 trillion, respectively).
Perseroan dan beberapa entitas anak tertentu memiliki fasilitas kredit untuk modal kerja, pembiayaan, jaminan bank, letters of credit dan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yang mengikat dan tidak mengikat yang belum digunakan oleh Perseroan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2014 masingmasing sejumlah Rp 22,6 triliun dan Rp 12,0 triliun (2013: masing-masing sejumlah Rp 31,4 triliun dan Rp 10,5 triliun). e.
COMMITMENTS
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, disamping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai sendiri oleh pengembang atau didanai dengan pinjaman bank yang disalurkan kepada pengembang.
kriteria
d.
AND
e.
Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan.
Halaman - 111 - Page
Operating lease commitments The Group leases out various fixed assets under non-cancellable operating leases agreements.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
AGREEMENTS (continued)
e.
e.
Komitmen sewa operasi (lanjutan)
Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun
f.
g.
Operating lease commitments (continued)
2013
1,537 1,440 8 2,985
Komitmen pembelian barang modal
COMMITMENTS
The future minimum lease receivables under non-cancellable operating leases contracted for at the reporting date, but not recognised as receivables, are as follows:
Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan, adalah sebagai berikut: 2014
AND
1,400 1,231 22 2,653 f.
Within 1 year Between 1 and 5 years More than 5 years
Capital commitments
Kontrak pembelian barang modal pada tanggal 31 Desember 2014 diluar hak konsesi jalan tol, pengembangan gedung perkantoran dan area komersial milik entitas anak (lihat Catatan 38a dan 38g) adalah sejumlah Rp 1,9 triliun (2013: Rp 3,0 triliun).
Capital expenditure contracted as at 31 December 2014 excluding concession rights, development of office building and commercial area of subsidiaries (refer to Notes 38a and 38g) amounted to Rp 1.9 trillion (2013: Rp 3.0 trillion).
Pada tanggal 31 Desember 2014, komitmen pengeluaran barang modal diluar pengembangan gedung apartemen dari pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi (lihat Catatan 38g) adalah sejumlah Rp 1,2 triliun (2013: Rp 1,3 triliun).
As at 31 December 2014, capital commitments excluding development of residential building of jointly controlled entities and associates (refer to Note 38g) amounted to Rp 1.2 trillion (2013: Rp 1.3 trillion).
Pengembangan gedung apartemen, perkantoran dan area komersial
g.
Development of residential, building and commercial area
office
PT Brahmayasa Bahtera (”BB”), pengendalian bersama entitas, sedang dalam proses pembangunan gedung apartemen dan seluruh fasilitasnya di atas tanah seluas kurang lebih 16.299 m2 (lihat Catatan 3c).
PT Brahmayasa Bahtera (“BB”), a jointly controlled entity, is in the process of building residential apartments and its supporting facilities on land covering an area of approximately 16,299 sqm (refer to Note 3c).
Pada tanggal 31 Desember 2014 BB mempunyai komitmen sehubungan dengan belanja barang modal sebesar Rp 541 miliar (2013: Rp 30 miliar).
As at 31 December 2014 BB had capital commitments amounting to Rp 541 billion (2013: Rp 30 billion).
Halaman - 112 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
g.
Pengembangan gedung apartemen, perkantoran dan area komersial (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) AGREEMENTS (continued) g.
AND
Development of building and (continued)
COMMITMENTS
residential, commercial
office area
PT Menara Astra (“MA”), entitas anak yang dimiliki seluruhnya oleh Perseroan, sedang dalam proses pembangunan gedung perkantoran tingkat tinggi yang akan dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 7.930 m2.
PT Menara Astra (“MA”), a wholly owned subsidiary of the Company, is in the process of building a high-rise office building on land covering an area of 7,930 sqm.
Pada tanggal 31 Desember 2014 MA mempunyai komitmen sehubungan dengan belanja barang modal sebesar Rp 2,6 triliun (2013: Rp 212 miliar).
As at 31 December 2014 MA had capital commitments amounting to Rp 2.6 trillion (2013: Rp 212 billion).
LIABILITAS KONTIJENSI
CONTINGENCIES
h.
h.
Tuntutan PT Era Giat Prima
PT Era Giat Prima Claim
Dua perkara yang terkait dengan dana sebesar Rp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkan dalam rekening escrow oleh PT Bank Permata Tbk (“BP”), telah melalui proses peninjauan kembali di Mahkamah Agung, masing-masing untuk perkara perdata dan perkara pidana.
Two cases relating to funds amounting to Rp 546 billion, which were formerly held in escrow account by PT Bank Permata Tbk (“BP”), have been subject to judicial review in the Supreme Court, separately in the Civil and Criminal Divisions.
Pada bulan September 1999, PT Era Giat Prima (“EGP”) mengajukan gugatan perdata terhadap BP, mengklaim BP telah melakukan wanprestasi perjanjian yang terkait dengan Bank Dagang Negara Indonesia dan Bank Umum Nasional (“Perjanjian Cessie”) dan juga mengklaim kepemilikan atas dana tersebut.
In September 1999, PT Era Giat Prima (“EGP”) filed a lawsuit in the civil courts against BP, alleging breach of an agreement in respect of Bank Dagang Negara Indonesia and Bank Umum Nasional (the “Cessie Agreement”) and asserting ownership over these funds.
Perjanjian Cessie tersebut telah dibatalkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) berdasarkan Surat Keputusan BPPN No. 423/BPPN/1099 tanggal 15 Oktober 1999, sehingga gugatan tersebut tidak mempunyai dasar hukum.
The Cessie Agreement had been cancelled by the Indonesian Bank Restructuring Agency (“IBRA”) based on Decision Letter IBRA No. 423/BPPN/1099 dated 15 October 1999, and the lawsuit was therefore without merit.
Halaman - 113 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
LIABILITAS KONTIJENSI (lanjutan)
CONTINGENCIES (continued)
h.
h.
Tuntutan PT Era Giat Prima (lanjutan)
PT Era Giat Prima Claim (continued)
Posisi tersebut diperkuat oleh putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung untuk perkara Tata Usaha Negara pada bulan Oktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPN berwenang untuk membatalkan Perjanjian Cessie tersebut. Pada bulan Mei 2007, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya atas perkara perdata yang memenangkan BP dan menyatakan bahwa BP adalah pemilik dana tersebut.
This position was supported by a Supreme Court administrative judicial review in October 2004, which ruled that IBRA had the authority to cancel the Cessie Agreement. The Civil Case Supreme Court concluded in May 2007 in favour of BP and confirmed BP's entitlement to the funds.
Secara terpisah, pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia menuntut Joko Tjandra, direktur EGP pada saat itu, dalam pengadilan pidana, sehubungan dengan dana disebut di atas, dimana dana tersebut merupakan salah satu bukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni 2009, Mahkamah Agung mengeluarkan putusannya atas perkara pidana ini yang menyatakan Joko Tjandra terbukti bersalah dan memerintahkan dana dalam escrow account harus dikembalikan ke Kas Negara. Hal ini telah dilakukan pada bulan Juni 2009.
Separately, in 1999, the Government of Indonesia filed a lawsuit in the criminal courts against Joko Tjandra, a director of EGP at that time, in connection with the abovementioned funds, in which the funds formed part of the evidence in the lawsuit. The Criminal Case Supreme Court concluded the criminal case in June 2009 which stated Joko Tjandra was proven guilty and directed the funds in the escrow account be paid over to the State Treasury. This was done in June 2009.
Berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung atas perkara perdata dan tata usaha negara, manajemen BP berkeyakinan bahwa dana tersebut adalah sah milik BP dan saat ini telah mengambil tindakan-tindakan yang bertujuan untuk pengembalian dana tersebut.
Based on the decisions of the Civil and Administrative Divisions of the Supreme Court, BP's management is of the opinion that these funds are legally the property of BP and steps are currently being taken to pursue return of the funds.
Halaman - 114 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. ASET ATAU LIABILITAS MONETER BERSIH DALAM MATA UANG ASING
39. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Grup memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):
The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (in full amounts, except Rupiah equivalent):
2014 USD Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Investasi lain-lain Piutang pembiayaan Aset lain-lain Liabilitas Pinjaman jangka pendek Utang usaha Liabilitas lain-lain Akrual Utang jangka panjang Liabilitas bersih Liabilitas yang dilindung nilai Aset/(liabilitas) bersih setelah lindung nilai
Jumlah setara Rupiah/ Rp Equivalent
Lain-lain*)*)/ Others
JPY
684,207,027 883,019,668 125,799,800 32,097,528 190,892,728 1,186,252
509,112,985 757,799,831 6,653,429 -
1,424,352 2,248,875 31,056 540,646
8,582 11,092 1,566 399 2,375 21
1,917,203,003
1,273,566,245
4,244,929
24,035
(615,340,533) (867,712,591) (82,779,596) (18,086,343) (2,569,286,175)
(2,633,895,929) (459,271,826) (30,033,167) -
(3,153,002) (798,790) (124,256) (74,355,969)
(7,653) (11,108) (1,088) (230) (32,887)
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other investments Financing receivables Other assets Liabilities Short-term borrowings Trade payables Other liabilities Accruals Long-term debt
(4,153,205,238)
(3,123,200,922)
(78,432,017)
(52,966)
(2,236,002,235) 2,477,217,860
(1,849,634,677) -
(74,187,088) 75,740,434
(28,931) Net liabilities 31,759 Liabilities hedged
241,215,625
(1,849,634,677)
1,553,346
2,828
Net assets/(liabilities) after hedge
3,001
(192)
19
2,828
Rupiah equivalent (in billions)
Dalam ekuivalen Rupiah (dalam miliaran)
2013 USD Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Investasi lain-lain Piutang pembiayaan Aset lain-lain Liabilitas Pinjaman jangka pendek Utang usaha Liabilitas lain-lain Akrual Utang jangka panjang
Lain-lain *)/ Others *)
JPY
Jumlah setara Rupiah/ Rp Equivalent
426,038,486 867,257,933 76,911,723 37,187,415 153,917,569 706,668
482,938,194 633,046,879 16,558,750 -
2,226,761 2,110,188 118,009 612,607
5,276 10,670 941 453 1,876 17
1,562,019,794
1,132,543,823
5,067,565
19,233
(658,166,963) (814,860,106) (73,497,106) (27,171,132) (1,775,980,585)
(523,895,058) (2,578,920,976) (61,932,556) (8,849,105) -
(4,714,732) (2,584,868) (301,624) -
(8,083) (10,290) (935) (336) (21,647)
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other investments Financing receivables Other assets Liabilities Short-term borrowings Trade payables Other liabilities Accruals Long-term debt
(3,349,675,892)
(3,173,597,695)
(7,601,224)
(41,291)
Liabilitas bersih Liabilitas yang dilindung nilai Liabilitas bersih setelah lindung nilai
(1,787,656,098) 1,675,538,094
(2,041,053,872) -
(2,533,659) -
(22,058) Net liabilities 20,423 Liabilities hedged
(112,118,004)
(2,041,053,872)
(2,533,659)
Dalam ekuivalen Rupiah (dalam miliaran)
(1,367)
(237)
(31)
*)
Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.
*)
(1,635) Net liabilities after hedge (1,635) Rupiah equivalent (in billions)
Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at end of the reporting period.
Halaman - 115 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
39. ASET ATAU LIABILITAS MONETER BERSIH DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
39. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai akan naik sekitar Rp 100 miliar.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2014 had been translated using the mid rates as at the date of this report, the total net foreign currency assets of the Group after taking into account the hedging transactions would increase by approximately Rp 100 billion.
40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
40. SUBSEQUENT EVENTS
Penyertaan saham di PT Kreasijaya Adhikarya
Equity Participation Adhikarya
Pada bulan Januari 2015, PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”), entitas anak langsung, melakukan penyertaan atas 75 ribu saham baru atau sebesar Rp 75 miliar pada PT Kreasijaya Adhikarya (“KJA”), yang bergerak dalam bidang penyulingan minyak sawit mentah di Dumai, Riau. Secara bersamaan dengan proses penyertaan saham tersebut, AAL memberikan pinjaman pemegang saham kepada KJA sebesar Rp 296 miliar.
In January 2015, PT Astra Agro Lestari Tbk (“AAL”), a direct subsidiary, undertook the investment of 75 thousand new shares or amounting to Rp 75 billion in PT Kreasijaya Adhikarya (“KJA”), engages in the refining of crude palm oil in Dumai, Riau. In the same time with the undertaken process of that investment, AAL provided shareholder’s loan to KJA amounting to Rp 296 billion.
Penyertaan saham dan pinjaman tersebut berdasarkan perjanjian joint venture antara AAL dan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn.Bhd., Malaysia (“KLK”) dimana setelah penyertaan saham ini, komposisi pemegang saham KJA terdiri atas AAL dan KLK, masing-masing sebesar 50%.
These investment and loan are based on joint venture agreement between AAL and KLKepong Plantation Holdings Sdn.Bhd., Malaysia (“KLK”) whereas after the investment in shares was undertaken, shareholding composition of KJA shall be AAL and KLK, 50%, respectively.
Akuisisi PT Acset Indonusa Tbk
Acquisition of PT Acset Indonusa Tbk
Pada bulan Desember 2014, PT Karya Supra Perkasa (“KSP”), entitas anak tidak langsung melalui PT United Tractors Tbk (“UT”) dan pihak ketiga (“Penjual”) menandatangani Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (“CSPA”) untuk mengakuisisi saham PT Acset Indonusa Tbk (“ACST”).
In December 2014, PT Karya Supra Perkasa (“KSP”), an indirect subsidiary through PT United Tractors Tbk (“UT”) and third parties (the “Sellers”) signed a Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (“CSPA”) to acquire shares of PT Acset Indonusa Tbk (“ACST”).
Berdasarkan CSPA, KSP akan membeli 40% saham ACST dan mengendalikan ACST. Setelah penyelesaian transaksi tersebut, KSP akan melaksanakan Mandatory Tender Offer (“MTO”) sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku. Dalam CSPA diatur bahwa KSP dapat melakukan penambahan pembelian saham sampai dengan 10,1% dari Penjual apabila saham publik yang diperoleh dari proses MTO kurang dari 10,1%.
Based on the CSPA, KSP will buy 40% shares and obtain control ACST. Following the completion of the transaction, KSP will proceed into a Mandatory Tender Offer (“MTO”) in accordance with capital market regulations. The CSPA allows KSP to make additional purchase of shares up to 10.1% from the Sellers, if the public shares acquired from MTO process is less than 10.1%.
Halaman - 116 - Page
in
PT
Kreasijaya
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
40. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
Akuisisi PT Acset Indonusa Tbk (lanjutan)
Acquisition of PT Acset Indonusa Tbk (continued)
Pada bulan Januari 2015, KSP telah membeli 40% kepemilikan ACST dan menjadi pemegang saham pengendali yang baru, sehingga Grup mengkonsolidasi ACST pada tanggal yang sama.
In January 2015, KSP purchased 40% of ACST’s ownership and became the new controlling shareholder and ACST was consolidated into the Group at the same date.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, valuasi ACST terkait kombinasi bisnis masih dalam proses.
As at the date of the consolidated financial statements, the valuation of ACST related to the business combination is still on process.
41. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
41. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
Informasi keuangan tambahan pada halaman 118 sampai dengan halaman 122 adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk (entitas induk saja) pada dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang menyajikan investasi Perseroan pada entitas anak berdasarkan metode biaya dan bukan dengan metode konsolidasi serta investasi Perseroan pada pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi berdasarkan metode biaya dan bukan dengan metode ekuitas.
The supplementary financial information on pages 118 to 122 represents financial information of PT Astra International Tbk (parent entity only) as at and for the years ended 31 December 2014 and 2013, which presents the Company’s investments in subsidiaries under the cost method, as opposed to the consolidation method and investments in jointly controlled entities and associates under the cost method, as opposed to the equity method.
Halaman - 117 - Page
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)
kecuali dinyatakan lain) 2014
2013
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar nihil (2013: nihil): - Pihak berelasi - Pihak ketiga Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1 (2013: 2): - Pihak berelasi - Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka lainnya Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Piutang lain-lain setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar nihil (2013: nihil): - Pihak berelasi - Pihak ketiga Investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi Investasi lain-lain Aset pajak tangguhan Properti investasi Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 1.718 (2013: 1.476) Aset takberwujud lainnya Aset lain-lain
ASSETS
1,969
3,060
263 5,074
198 5,023
337 89 5,206 414 210
271 222 4,497 316 215
13,562
13,802
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables, net of provision for doubtful receivables of nil (2013: nil): - Related parties - Third parties Other receivables, net of provision for doubtful receivables of 1 (2013: 2): - Related parties - Third parties Inventories Prepaid taxes Other prepayments Total current assets Non-current assets Other receivables, net of provision for doubtful receivables of nil (2013: nil): - Related parties - Third parties Investments in subsidiaries, jointly controlled and associates entities Other investments Deferred tax assets Investment properties Fixed assets, net of accumulated depreciation of 1,718 (2013: 1,476) Other intangible assets Other assets
2,105 57 26,344
1,052 50 24,522
2 731 1,230 8,984
2 761 1,610 5,574
20 646
21 981
Jumlah aset tidak lancar
40,119
34,573
Total non-current assets
JUMLAH ASET
53,681
48,375
TOTAL ASSETS
Halaman - 118 - Page
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 AND 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2014
2013
LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha: - Pihak berelasi - Pihak ketiga Liabilitas lain-lain: - Pihak berelasi - Pihak ketiga Utang pajak Akrual Liabilitas imbalan kerja Pendapatan ditangguhkan
LIABILITIES Current liabilities Short-term borrowings Trade payables: - Related parties - Third parties Other liabilities: - Related parties - Third parties Taxes payable Accruals Employee benefit obligations Unearned income
5,909
6,095
2,350 482
2,286 523
54 1,923 391 1,673 128 38
74 1,964 353 1,896 64 52
12,948
13,307
Liabilitas jangka panjang Pendapatan ditangguhkan Liabilitas imbalan kerja
1,437 630
1,421 621
Non-current liabilities Unearned income Employee benefit obligations
Jumlah liabilitas jangka panjang
2,067
2,042
Total non-current liabilities
15,015
15,349
Jumlah liabilitas jangka pendek
Jumlah liabilitas EKUITAS Modal saham: - Modal dasar - 60.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 40.483.553.140 saham biasa Tambahan modal disetor Saldo laba: - Dicadangkan - Belum dicadangkan Komponen ekuitas lainnya
Total current liabilities
Total liabilities
2,024
2,024
1,106
1,106
425 34,724 387
425 29,118 353
EQUITY Share capital: - Authorised - 60,000,000,000 shares with par value of Rp 50 (full Rupiah) per share - Issued and fully paid 40,483,553,140 ordinary shares Additional paid-in capital Retained earnings: - Appropriated - Unappropriated Other reserves
Jumlah ekuitas
38,666
33,026
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
53,681
48,375
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Halaman - 119 - Page
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah)
2014 Pendapatan bersih
2013
94,912
97,066
(86,361)
(88,068)
8,551
8,998
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Penghasilan bunga Biaya keuangan Keuntungan selisih kurs, bersih Keuntungan penjualan investasi Pendapatan dividen Penghasilan lain-lain Beban lain-lain
(5,023) (2,257) 343 (538) 11 10,420 3,634 (2)
(4,662) (2,176) 198 (143) 75 2,287 7,852 2,823 (7)
Selling expenses General and administrative expenses Interest income Finance costs Foreign exchange gains, net Gain on sale of investment Dividend income Other income Other expenses
Laba sebelum pajak penghasilan
15,139
15,245
Profit before income tax
(1,021)
Income tax expenses
14,224
Profit for the year
Beban pokok pendapatan Laba bruto
Beban pajak penghasilan Laba tahun berjalan
(774) 14,365
Pendapatan komprehensif lain: Lindung nilai arus kas: - Kerugian bersih yang timbul selama tahun berjalan - Transfer ke laba rugi (Kerugian)/keuntungan aktuarial liabilitas imbalan pascakerja
Net revenue Cost of revenue Gross profit
Other comprehensive income:
(382)
(507)
424
420
Cash flow hedges: - Net losses from arising during the year - Transfer to profit or loss
(18)
8
Pajak penghasilan terkait
(5)
16
Related income tax
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak
19
(63)
Other comprehensive income for the year, net of tax
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
14,384
14,161
Halaman - 120 - Page
Actuarial (losses)/gains from postemployment benefit obligations
Total comprehensive income for the year
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah) Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Saldo 1 Januari 2013
Saldo laba/Retained earnings Dicadangkan/ Appropriated
Belum dicadangkan/ Unappropriated
Selisih revaluasi aset tetap/ Fixed asset revaluation reserves
Lindung nilai arus kas/ Cash flow hedges
2,024
1,106
425
23,551
414
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
14,231
-
Dividen
-
-
-
(8,664)
-
2,024
1,106
425
29,118
414
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
14,350
Dividen
-
-
-
(8,744)
2,024
1,106
425
Saldo 1 Januari 2014
Saldo 31 Desember 2014
34,724
Halaman - 121 - Page
Jumlah ekuitas/ Total equity
9
27,529
Balance at 1 January 2013
(70)
14,161
Comprehensive income for the year
(8,664)
Dividend
(61)
33,026
Balance at 1 January 2014
-
34
14,384
Comprehensive income for the year
-
-
(8,744)
Dividend
38,666
Balance at 31 December 2014
414
-
(27)
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya Kas yang dihasilkan dari operasi Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran pajak penghasilan badan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Dividen kas yang diterima Penjualan aset tetap Penambahan investasi pada entitas anak dan pengendalian bersama entitas Pembelian aset tetap Penambahan piutang lain-lain kepada pihak-pihak berelasi Penambahan aset takberwujud lainnya Penjualan investasi pada entitas anak Pembelian properti investasi Arus kas bersih yang diperoleh untuk aktivitas investasi
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in billions of Rupiah) 2014
2013
96,400 (86,599) (3,341) 893 (4,602) 2,751 292 (830)
99,119 (88,328) (3,137) 1,207 (3,813) 5,048 167 (1,252)
2,213
3,963
10,420 15 (1,822)
7,852 38 (5,558)
(1,593) (1,083)
(1,343) (194)
(2) -
(7) 2,863 (471)
Cash flows from operating activities: Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Receipts from other operating activities Payment for other operating activities Cash generated from operations Interest income received Payments of corporate income tax Net cash flows provided from operating activities Cash flows from investing activities: Cash dividends received Sale of fixed assets Additions to investments in subsidiaries and jointly controlled entities Acquisitions of fixed assets Additions to other receivable from related parties Additions to other intangible assets Sale of investments in subsidiaries Acquisitions of investment properties
5,935
3,180
4,932 (8,739) (5,345) (88)
10,330 (8,659) (7,409) (126)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(9,240)
(5,864)
(Penurunan)/kenaikan kas dan setara kas
(1,092)
1,279
(Decrease)/increase in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
3,060
1,775
Cash and cash equivalents at beginning of year
Dampak perubahan selisih kurs terhadap arus kas dan setara kas
1
6
1,969
3,060
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penerimaan pinjaman jangka pendek Dividen kas yang dibayarkan Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek Pembayaran biaya keuangan
Kas dan setara kas pada akhir tahun
Halaman - 122 - Page
Net cash flows provided from investing activities Cash flows from financing activities: Proceeds from short-term borrowings Cash dividends paid Repayments of short-term borrowings Finance costs paid Net cash flows used in financing activities
Effects of exchange rate changes on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at end of year
Laporan Tahunan Annual Report
2014
PT Astra International Tbk Astra International Building Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II, Jakarta 14330 Indonesia Telp (62-21) 652 2555 Fax (62-21) 653 04957 www.astra.co.id