LAPORAN TAHUNAN
2012
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
DAFTAR ISI Visi dan Misi SKK Migas Prinsip Kelembagaan (Core Values) Sambutan Kepala SKK Migas Sejarah Berdirinya SKK Migas Pimpinan BPMIGAS / SKMIGAS / SKK Migas Ringkasan Laporan Tahunan 2012
2 3 4 6 8 14
BAB I
POTRET KINERJA SKK MIGAS A. Wilayah Kerja Kegiatan Usaha Hulu Migas B. Kegiatan Eksplorasi C. Kegiatan Pengembangan & Pemeliharaan Sumur D. Kegiatan Produksi Minyak & Gas Bumi E. Lifting Minyak & Gas Bumi F. Penerimaan Negara G. Realisasi Investasi Kontraktor KKS Produksi H. Realisasi Investasi Kontraktor KKS Eksplorasi
22 26 31 33 38 42 44 45
BAB II
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI A. Realisasi Proyek Baru B. Improved Oil Recovery C. Reaktivasi Sumur Sumur Suspended D. Forum Operator Kontraktor KKS Wilayah Kerja Eksplorasi (FOKWE) E. Kerjasama Dengan Lembaga Lain F. Sharing Knowledge
49 50 52 53 56 57
BAB III
MASALAH DAN UPAYA PENYELESAIAN A. Pengadaan Tanah & Perizinan B. Pengamanan Obyek Vital Nasional C. Peraturan Perundang-undangan D. Pencurian Minyak di Sumbagsel
62 65 68 70
BAB IV
PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA A. Lapangan Banyu Urip B. Indonesian Deepwater Development (IDD) C. Lapangan Abadi D. Lapangan Jangkrik & Jangkrik North East (JNE) E. Lapangan Bukit Tua F. Lapangan Ande Ande Lumut G. North Duri Development Area-13 (NDD Area-13) H. Proyek Pengembangan Block Corridor I. Proyek Pengembangan Lapangan Ruby J. Lapangan Kepodang K. Pengembangan Terintegrasi Lapangan Gas Senoro & Area Matindok L. Tangguh Expansion Project Train 3
75 76 78 79 80 81 82 83 84 85 86 88
BAB V
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL A. Pemanfaatan Barang & Jasa Dalam Negeri B. Pencapaian Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tahun 2012 C. Nilai Komitmen Transaksi Pembayaran Pengadaan Melalui Bank BUMN/BUMD D. Pengelolaan National Capacity Building (NCB) E. Pembangunan Berkelanjutan
92 94 95 96 98
BAB VI
INTERNAL SKK MIGAS A. Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) SKK Migas 2011-2015 B. Penataan Fungsi Organisasi BPMIGAS (Sekarang SKK Migas) C. Sertifikasi ISO 9001: 2008 D. Pengelolaan & Pengembangan SDM Internal E. Pengelolaan & Pengembangan SDM KKS F. Realisasi Anggaran & Belanja SKK Migas G. Pelaksanaan LHKPN Karyawan SKK Migas H. Sistem Teknologi Komunikasi & Informasi (ICT)
102 103 104 106 110 112 113 114
Peta Wilayah Kerja Migas & GMB di Indonesia 2013
117
PENDAHULUAN
LAMPIRAN
1
PENDAHULUAN
VISI DAN MISI SKK MIGAS
VISI DAN MISI SKK MIGAS
VISI MISI
2
Menjadi mitra proaktif dan terpercaya dalam mengoptimalkan manfaat industri hulu minyak dan gas bumi bagi bangsa dan seluruh pemangku kepentingan serta menjadi salah satu lokomotif penggerak aktivitas ekonomi Indonesia.
Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kontrak kerja sama dengan semangat kemitraan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi guna sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
PRINSIP KELEMBAGAAN (CORE VALUES) PROFESSIONAL: Bertindak sebagai seorang profesional yang berkomitmen tinggi. RESPONSIVE : Cepat tanggap terhadap permintaan informasi dan penyelesaian masalah. UNITY IN DIVERSITY : Mensinergikan perbedaan untuk mewujudkan pencapaian yang lebih baik. DECISIVE : Berani mengambil risiko dengan didasari oleh perhitungan dan pertimbangan matang sesuai kewenangan yang dimiliki. ETHICS : Menjalankan bisnis dengan standar etika yang tinggi dan konsisten. NATION FOCUSED : Memaksimalkan potensi dan kemampuan nasional. TRUSTWORTHY : Menjaga kredibilitas sehingga mendapatkan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
3
PENDAHULUAN
SAMBUTAN KEPALA SKK MIGAS
“Perubahan lembaga dari BPMIGAS ke SKK Migas dapat dilakukan dalam waktu singkat dan berjalan mulus, sehingga tidak mengganggu kegiatan operasional sehari-hari. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang memberikan respon cepat terhadap perubahan yang terjadi, dan semua pihak yang mendukung proses dapat berjalan lancar.”
4
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
SAMBUTAN KEPALA SKK MIGAS Assalamu’alaikum Wr. Wb Terima kasih kepada Allah SWT karena telah memperkenankan industri hulu migas tetap dapat berjalan lancar, walaupun menghadapi badai permasalahan. Perubahan lembaga dari BPMIGAS ke SKK Migas dapat dilakukan dalam waktu singkat dan berjalan mulus, sehingga tidak mengganggu kegiatan operasional sehari-hari. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang memberikan respon cepat terhadap perubahan yang terjadi, dan semua pihak yang mendukung proses dapat berjalan lancar. Pada akhir 2012 kami tetap dapat mempersembahkan penerimaan Negara dari kegiatan hulu migas yang lebih besar dari target yang ditetapkan. Kami juga berhasil menjaga agar realisasi produksi dan lifting mendekati target yang ditetapkan Pemerintah. Bahkan dalam kaitan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, kami mencatatkan sejumlah prestasi, seperti berhasil mempertahankan tingkat penggunaan komponen dalam negeri, baik barang dan jasa, dalam kisaran yang cukup tinggi. Dalam hal ini kami juga memberikan porsi besar kepada BUMN-BUMN negeri ini untuk ikut terlibat dalam industri hulu migas. Kami juga terus mengembangkan peranan perbankan nasional melalui pemanfaatan jasa perbankan nasional pada kegiatan usaha hulu migas. Yang tidak kalah penting, kami juga berusaha meningkatkan alokasi gas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk menghasilkan dampak berantai pada perekonomian. Namun demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang membutuhkan tenaga ekstra untuk melaksanakannya, utamanya terkait dengan upaya meningkatkan produksi pada jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kinerja lembaga pada 2012 dan tahuntahun sebelumnya menunjukkan bahwa kami tidak bisa bekerja baik ini tanpa bantuan seluruh komponen bangsa. Pencatatan kinerja dalam buku ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kami terhadap dukungan dan kepercayaan yang diberikan. Kami berharap di tahun-tahun mendatang mendapatkan dukungan yang lebih besar dari seluruh stakeholders agar dapat merealisasikan kegiatan industri hulu migas, sehingga dapat menghasilkan manfaat maksimal bagi Negara.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Rudi Rubiandini R.S.
5
PENDAHULUAN
SEJARAH BERDIRINYA SKK MIGAS
SEJARAH BERDIRINYA SKK MIGAS BPMIGAS adalah pihak pertama yang menunjukkan kepatuhan dan penghormatan terhadap Amar Putusan Nomor 36/PUU-X/2012 yang dikeluarkan Mahkamah Konsitusi.
Pada 13 November 2012 Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan Amar Putusan Nomor 36/PUU-X/2012 yang menyatakan bahwa frasa-frasa terkait dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan UUD’45 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Putusan ini berimplikasi pada dialihkannya tugas BPMIGAS kepada Pemerintah cq. Kementerian terkait. BPMIGAS sebagai lembaga negara yang sudah satu dasawarsa melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu migas adalah pihak pertama yang menunjukkan kepatuhan dan penghormatan terhadap putusan MK tersebut. Begitu putusan dibacakan, pimpinan BPMIGAS menginstruksikan para pekerja untuk segera menghentikan pekerjaan yang terkait dengan tugas dan fungsi institusi ini sebagai badan pelaksana. Sebagai bentuk kepatuhan, BPMIGAS juga mematikan email pekerja untuk pihak luar, sekaligus menutup website yang biasa digunakan oleh lembaga ini untuk berkomunikasi dengan publik. Di sisi lain, Pemerintah segera bertindak untuk memastikan operasi hulu migas tidak terganggu pasca putusan MK ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2012 tentang Pengalihan dan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Sejalan dengan putusan MK yang menyatakan bahwa fungsi dan tugas BPMIGAS akan diambil alih oleh Menteri terkait, Perpres tersebut menegaskan bahwa pelaksanaan tugas, fungsi, dan organisasi BPMIGAS dialihkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perpres ini juga menyebutkan bahwa seluruh proses kegiatan yang sedang ditangani BPMIGAS dilanjutkan oleh Menteri ESDM. Tugas yang sedang dilakukan oleh BPMIGAS, seperti persetujuan rencana program dan anggaran (work program and budget / WP&B), rencana pengembangan lapangan (plan of development / POD), otorisasi pengeluaran (authorization for expenditure / AFE), serta perizinan, pengawasan, dan pelaksanaan apapun yang sedang berjalan dilanjutkan berdasarkan Perpres tersebut. Perpres Nomor 95 Tahun 2012 tersebut ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri ESDM, yaitu Keputusan Menteri ESDM No. 3135 K/08/ MEM/2012 dan Keputusan Menteri ESDM No. 3136 K/73/MEM/2012 yang juga terbit pada tanggal 13 November 2012. Keputusan Menteri ESDM No. 3135 K/08/MEM/2012 mengalihkan pelaksanaan tugas, fungsi dan organisasi dari BPMIGAS kepada Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS). Satuan kerja ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri ESDM.
6
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Meskipun menghadapi berbagai tantangan pada 2012, industri hulu minyak dan gas bumi berhasil memberikan kontribusi yang maksimal bagi Negara.
Sedangkan Keputusan Menteri ESDM No. 3136 K/73/MEM/2012 mengalihkan seluruh pejabat dan pekerja BPMIGAS kepada SKMIGAS dan menginstruksikan agar pejabat dan pekerja tetap melanjutkan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Dengan maksud memberikan kepastian hukum kepada investor, pada 14 Januari 2013, melalui Perpres Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraaan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, dibentuklah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk menyelenggarakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, sampai dengan diterbitkannya undangundang baru di bidang minyak dan gas bumi. Dengan pembentukan tersebut maka seluruh tugas dan tanggung jawab SKMIGAS beralih kepada SKK Migas. Dalam rangka pengendalian, pengawasan, dan evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang dilakukan oleh SKK Migas, Perpres Nomor 9 Tahun 2013 juga membentuk suatu Komisi Pengawas. Susunan pengurus Komisi Pengawas terdiri dari Ketua (Menteri ESDM), Wakil Ketua (Wakil Menteri Keuangan) dan 2 orang Anggota (Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Wakil Menteri ESDM). Berdasarkan sejarah pendiriannya, pencapaian kinerja SKK Migas dalam Laporan Tahunan 2012 ini juga merupakan pencapaian fungsi dan tugas Pemerintah dalam pengelolaan industri hulu minyak dan gas bumi yang dulu dilaksanakan oleh BPMIGAS maupun yang dilaksanakan oleh SKMIGAS. Pencapaian kinerja industri hulu migas tahun 2012 ini merupakan hasil kerja seluruh pemangku kepentingan di sektor hulu migas sebagai tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara. Hasil yang telah dicapai merupakan hasil usaha maksimal di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri hulu migas baik teknis maupun non teknis. Meskipun menghadapi berbagai tantangan pada 2012, industri hulu minyak dan gas bumi berhasil memberikan kontribusi yang maksimal bagi Negara melalui sejumlah keberhasilan antara lain memaksimalkan Penerimaan Negara hingga melebihi target yang ditetapkan dalam APBN-P 2012, meningkatkan alokasi gas domestik untuk memberikan dampak berantai terhadap ekonomi nasional, meningkatkan kapasitas nasional dan mempertahankan ketahanan energi nasional.
7
PENDAHULUAN
PIMPINAN BPMIGAS / SKMIGAS / SKK MIGAS
PIMPINAN SKK MIGAS PERIODE 14 JANUARI 2013 - SEKARANG
1. KEPALA SKK MIGAS Rudi Rubiandini R.S. dilantik sebagai Kepala SKK Migas pada 16 Januari 2013 setelah menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM sejak 14 Juni 2012. Rudi Rubiandini bukan orang asing bagi industri hulu migas. Peraih gelar Doktor Ingenieurs (Dr.-Ing) bidang teknologi migas dari Technische Universitaet Clausthal, Jerman, ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan BPMIGAS (2010-2011) dan Deputi Pengendalian Operasi (2011-2012) pada lembaga yang sama. Jauh sebelum bergabung dengan BPMIGAS, dosen di jurusan Perminyakan ITB ini juga telah lama dikenal sebagai konsultan berbagai proyek pengembangan lapangan migas, sebagai trainer pada berbagai kursus teknis bagi pekerja industri hulu migas dan narasumber pada berbagai seminar. Rudi telah membuat puluhan perangkat lunak (software) bidang keteknikan hulu migas dan menulis beberapa buah buku. Alumni Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB), ini juga aktif membantu Pemerintah antara lain sebagai Wakil Ketua Tim Pengawas Peningkatan Produksi Migas (TP3M) Departemen ESDM dan sebagai Wakil Ketua Tim Investigasi Kecelakaan Migas. Pria kelahiran Tasikmalaya, 9 Februari 1962 ini juga memiliki pengalaman lapangan yang luas antara lain dalam menangani kejadian blowout pada beberapa lapangan migas di Indonesia.
2. WAKIL KEPALA SKK MIGAS Johanes Widjonarko dilantik sebagai Wakil Kepala SKK Migas pada 8 Februari 2013. Sebelumnya dia menjabat sebagai Wakil Kepala BPMIGAS (2012) dan sebagai Deputi Umum pada lembaga yang sama (2011). Pria kelahiran 28 September 1962 ini menamatkan pendidikan Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta pada 1988, kemudian meraih gelar Master Ilmu Administrasi Kebijakan Bisnis, Universitas Indonesia pada tahun 2001. Widjonarko memulai karirnya dengan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), Kementerian ESDM sejak 1991. Selama bertugas di Ditjen Migas, Widjonarko terlibat secara aktif sebagai anggota tim dalam menyusun dan menyiapkan berbagai konsep Peraturan Perundangan, seperti penyusunan konsep Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (cost recovery), termasuk lebih dari tujuh tahun menyiapkan konsep kontrak kerja sama dan penawaran wilayah kerja migas. Sejak tahun 2007, bertanggung jawab untuk menyiapkan rumusan kebijakan sub sektor minyak dan gas bumi, diantaranya kebijakan alokasi gas bumi. Pada 2011, Widjonarko juga ditunjuk sebagai Ketua Tim Teknis Sektor ESDM untuk menyusun Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Tahun 2011 – 2025.
8
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
3. SEKRETARIS SKK MIGAS Gde Pradnyana dilantik sebagai Sekretaris SKK Migas pada 8 Februari 2013 setelah sebelumnya menjabat sebagai Deputi Pengendalian Operasi pada BPMIGAS. Gde bergabung dengan BPMIGAS pada 19 November 2002 sebagai Kepala Divisi Operasi Fasilitas Konstruksi sehingga melepaskan tugasnya sebagai pengajar di ITB. Sebelum menjadi pimpinan, jabatan Gde adalah Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas pada lembaga yang sama. Lahir di Klungkung, Bali, 28 April 1960, Gde meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari ITB pada 1984. Gde kemudian melanjutkan pendidikan sampai meraih gelar Master of Science in Ocean Engineering, University College London, pada 1988 dan Doctor of Philosophy in Offshore Engineering, University of Oxford, pada 1992. Pada 2010, Gde mengikuti Program Pendidikan Reguler pada Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Selama 25 tahun lebih perjalanan karirnya di industri hulu migas, Gde telah berpengalaman menangani proyek-proyek penting, diantaranya proyek West Seno TLP, Kilang LNG Tangguh, serta Proyek Anjungan Kerisi, dan North Belut.
4. PENGAWAS INTERNAL SKK MIGAS Priyo Widodo dilantik sebagai Pengawas Internal SKK Migas pada 8 Februari 2013. Pria kelahiran Yogyakarta, 19 Maret 1960 ini adalah lulusan Sarjana Akuntansi Universitas Gajah Mada (UGM) pada 1985 dan Program Magister Manajemen Universitas Indonesia pada 1994, serta telah berkiprah dalam bidang pengendalian keuangan industri hulu migas selama lebih dari 25 tahun. Di awal karirnya, Priyo bekerja pada Pertamina dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Perhitungan Bagian Negara pada Direktorat Manajemen Production Sharing (Dit. MPS). Priyo kemudian melanjutkan karirnya pada BPMIGAS dari 2003 sampai 2012. Dalam lembaga ini Priyo telah menduduki beberapa jabatan, antara lain sebagai Kepala Divisi Pengendalian Finansial; Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran; dan Vice President Management Representative Pertamina EP Wilayah Timur.
5. DEPUTI PENGENDALIAN PERENCANAAN SKK MIGAS Aussie B. Gautama dilantik menjadi Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas pada 8 Februari 2013 setelah bekerja sebagai tenaga ahli konsep eksplorasi dan cadangan BPMIGAS. Pria kelahiran Canberra, 22 Agustus 1955 ini adalah lulusan Teknik Geologi dari ITB dan seorang geologis dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Semenjak 1982 sampai September 2012, Aussie bekerja pada Total E&P Indonesie dengan posisi terakhir sebagai Vice President Geosciences & Reservoir. Selama bekerja pada Total E&P Indonesie, Aussie terlibat dalam beberapa proyek pengembangan lapangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, diantaranya adalah sebagai geologis di proyek Elmworth, Kanada; geologis senior pada Lapangan Tunu, Kalimantan Timur; dan Head 3G Studies di Proyek Egina, Preowei, Nigeria.
9
PENDAHULUAN
PIMPINAN BPMIGAS / SKMIGAS / SKK MIGAS
6. DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI SKK MIGAS Muliawan dilantik sebagai Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas pada 8 Februari 2013. Pria kelahiran Jakarta, 20 Februari 1961 ini adalah alumni Teknik Tambang Eksplorasi ITB dan Program Magister Manajemen dari UGM. Muliawan telah memiliki pengalaman panjang dalam bidang operasi kegiatan hulu migas, baik saat masih bekerja di Pertamina maupun saat bergabung dengan BPMIGAS. Beberapa jabatan yang pernah dipegang oleh Muliawan di BPMIGAS antara lain Kepala Divisi Operasi Produksi dan Kepala Perwakilan Sumatera Bagian Utara. Muliawan telah mengikuti puluhan pelatihan terkait teknis operasi industri hulu migas baik di dalam maupun luar negeri.
7. DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN SKK MIGAS Akhmad Syakhroza dilantik sebagai Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas pada 8 Februari 2013. Pria kelahiran Bengkulu, 30 November 1963 ini lulus dari jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada 1987, melanjutkan Master bidang Accounting, Finance, and Information System dari Cleveland State University, Ohio, Amerika Serikat, lulus pada 1991, kemudian meraih Doktor bidang Organization Behavior and Management Accounting dari Faculty of Business and Public Management, Edith Cowan University, Perth, Australia pada 2001. Selain sebagai pengajar Fakultas Ekonomi, UI, Syakhroza sempat aktif sebagai auditor, konsultan sampai dengan komite audit perusahaan swasta.
8. DEPUTI PENGENDALIAN KOMERSIAL SKK MIGAS Widhyawan Prawiraatmadja dilantik sebagai Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas pada 8 Februari 2013 setelah sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan BPMIGAS (2011) dan Deputi Perencanan (2012-2013) pada lembaga yang sama. Lahir di Bandung, 4 Agustus 1960, Widhyawan meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari ITB pada 1987. Dia melanjutkan pendidikan sampai meraih gelar Doktor bidang Ekonomi dari University of Hawaii pada 2002. Selama lebih dari 20 tahun berkarir di sektor energi, Widhyawan pernah menjabat beberapa posisi eksekutif baik di badan usaha milik negara maupun perusahaan multinasional, di antaranya sebagai Country Executive for GE Energy Indonesia.
9. DEPUTI PENGENDALIAN DUKUNGAN BISNIS SKK MIGAS Gerhard M. Rumeser dilantik sebagai Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas pada 8 Februari 2013. Gerhard yang lahir di Magelang, 22 Maret 1956 ini meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari ITB pada tahun 1984. Gelar master bidang manajemen sumberdaya manusia diraihnya dari Rutgers State University, Amerika Serikat pada tahun 1999. Selama lebih dari 20 tahun berkarir di industri hulu migas, Gerhard memiliki pengalaman luas dalam bidang manajemen sumber daya manusia, diantaranya pernah menjabat sebagai Country HR Manager pada BP Indonesia, dan telah memegang beberapa jabatan di BPMIGAS, antara lain Kepala Divisi Pengadaan dan Manajemen Aset, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia & Rumah Tangga,serta Deputi Umum.
10
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
PIMPINAN SKMIGAS PERIODE 13 NOVEMBER 2012 - 14 JANUARI 2013
1. MENTERI ESDM SELAKU KEPALA SKMIGAS Ir. Jero Wacik, S.E. dilantik sebagai Menteri ESDM pada 18 Oktober 2011 setelah sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata sejak 21 Oktober 2004. Dengan dibentuknya SKMIGAS melalui Perpres Nomor 95 Tahun 2012, Jero merangkap tugas sebagai Kepala SKMIGAS sampai dengan terbentuknya SKK Migas berdasarkan Perpres Nomor 9 Tahun 2013. Lahir di Singaraja, Bali pada tanggal 24 April 1949, Jero meraih gelar sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung pada 1974 dan gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1983.
2. WAKIL KEPALA SKMIGAS Johanes Widjonarko
3. DEPUTI PERENCANAAN SKMIGAS Widhyawan Prawiraatmadja
4. DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN SKMIGAS Akhmad Syakhroza
5. DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI SKMIGAS Gde Pradnyana
6. DEPUTI UMUM SKMIGAS Gerhard M. Rumeser
7. Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum SKMIGAS Lambok H. Hutauruk menjabat sebagai Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum BPMIGAS dan selanjutnya SKMIGAS periode 9 Oktober 2009 - 7 Februari 2013, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Gratifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada 3 Juli 1954, Lambok menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Teknik Sipil, Darmstadt University, Jerman, pada tahun 1983 dan kemudian pada 1984, melanjutkan S2 di bidang Manajemen Konstruksi di Braunschweig University, Jerman.
11
PENDAHULUAN
PIMPINAN BPMIGAS / SKMIGAS / SKK MIGAS
PIMPINAN BPMIGAS SAMPAI DENGAN 13 NOVEMBER 2012
1. KEPALA BPMIGAS R. Priyono menjabat sebagai Kepala BPMIGAS periode 29 April 2008 - 13 November 2012. Lahir di Pati, Jawa Tengah, 12 September 1956, R. Priyono meraih gelar sarjana geologi dari ITB pada 1976. Selanjutnya R. Priyono memulai karir di Ditjen Migas Departemen ESDM. Sebelum menjadi Kepala BPMIGAS, jabatan terakhirnya adalah Direktur Hulu, Ditjen Migas Departemen ESDM. Saat menjabat sebagai Kepala BPMIGAS, R. Priyono memiliki visi untuk meningkatkan produksi migas, mengoptimalkan biaya dengan mengendalikan cost recovery, dan menyederhanakan birokrasi.
2. WAKIL KEPALA BPMIGAS Johanes Widjonarko
3. DEPUTI PERENCANAAN BPMIGAS Widhyawan Prawiraatmadja
4. DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN BPMIGAS Akhmad Syakhroza
5. DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI BPMIGAS Gde Pradnyana
6. DEPUTI UMUM BPMIGAS Gerhard M. Rumeser
7. DEPUTI EVALUASI DAN PERTIMBANGAN HUKUM BPMIGAS Lambok H. Hutauruk
12
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
13
PENDAHULUAN
RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2012
RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2012
Realisasi investasi di sektor hulu migas terus mengalami peningkatan. Pada 2012, realisasi investasi di sektor hulu migas mencapai US$16.1 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$14 miliar (115%).
Sejumlah pencapaian kinerja industri hulu minyak dan gas bumi pada tahun 2012 memiliki arti strategis bagi bangsa dan negara. Secara ringkas adalah sebagai berikut: MEMAKSIMALKAN PENERIMAAN NEGARA: • Berhasil memberikan kontribusi pada penerimaan negara hingga sebesar US$34.9 miliar atau 104% dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2012 sebesar US$33.48 miliar. Penerimaan negara yang dihasilkan dari penjualan minyak dan gas bumi adalah 58% dari gross revenue.
• Berhasil meningkatkan harga jual rata-rata gas dari yang direncanakan dalam APBN-P 2012 sebesar US$8.23 per juta British Thermal Unit (MMBTU) menjadi US$10.59 per MMBTU (28,67%) melalui renegosiasi harga gas domestik, pengalihan penjualan LNG Tangguh Papua. Hal ini menjadi salah satu faktor signifikan di bawah kendali Pemerintah yang mendorong penerimaan negara melebihi target, selain harga minyak (Indonesian Crude Price / ICP) yang mencapai US$113 per barel.
• Produksi minyak bumi sebesar 860 ribu barel per hari dari target APBN-P 2012 sebesar 930 ribu barel per hari (92,47%). Pencapaian jika dibandingkan dengan revisi work program and budget (WP&B) 2012 sebesar 878,5 ribu barel per hari, berhasil dicapai 98%. Sementara produksi gas pada tahun ini mencapai 8.150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
• Realisasi investasi di sektor hulu migas terus mengalami peningkatan. Pada 2012 realisasi investasi sebesar US$16.1 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar US$14 miliar (115%). Investasi di sektor hulu migas pada 2012 digunakan untuk membiayai kegiatan eksplorasi US$1.4 miliar, investasi kegiatan produksi dan pengembangan US$13.7 miliar dan administrasi US$1 miliar.
• Pada 2012 Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM telah menandatangani 25 Kontrak Kerja Sama (KKS) baru. Dari penambahan tersebut, jumlah KKS di bawah pengendalian SKMIGAS (sekarang SKK Migas) pada akhir tahun 2012 mencapai 308 KKS yang terdiri dari 75 KKS produksi migas, 179 KKS eksplorasi migas dan 54 KKS gas metana batubara (GMB).
14
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Pasokan energi untuk domestik menjadi komitmen lembaga ini yang terus dijaga agar dapat meningkatkan Ketahanan Energi dan memberikan efek berantai pada industri serta ekonomi nasional.
ENERGI UNTUK NEGERI : • Pasokan energi untuk domestik menjadi komitmen lembaga ini untuk terus dijaga agar dapat meningkatkan ketahanan energi dan memberikan efek berantai pada industri serta ekonomi nasional. Volume pasokan gas bumi untuk domestik pada 2012 mencapai 3,4 miliar BTU per day, naik 262% dibandingkan 2002 yang di bawah 1,3 miliar BTU per day.
• Lembaga ini juga terus berusaha memaksimalkan pasokan minyak mentah untuk menjaga ketahanan energi nasional. 65% produksi minyak bumi dimanfaatkan untuk kebutuhan kilang domestik. Produksi lainnya diekspor karena merupakan bagian Kontraktor KKS, adanya keterbatasan penyerapan kilang domestik dan sebagai strategi untuk menetapkan ICP yang sangat dibutuhkan pada saat penghitungan harga LNG.
• Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi, lembaga ini telah mengalokasikan gas untuk kebutuhan transportasi namun hal tersebut belum dapat direalisasikan sepenuhnya karena belum siapnya infrastruktur program.
15
PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya kemampuan organisasi BPMIGAS (sekarang SKK Migas), proses persetujuan POD dapat dipercepat.
RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2012
EFISIENSI : • Mekanisme pengadaan barang dan jasa Kontraktor KKS yang dilakukan secara bersama terus ditingkatkan, sebagai implementasi konsep Indonesia Incorporated. Pada 2012 kegiatan ini menghasilkan penghematan sebesar US$147.96 juta, atau lebih tinggi dari target sebesar US$125 juta, sehingga total penghematan yang berhasil dilakukan sejak program diluncurkan pada 2008 hingga 2012 mencapai US$355.6 juta.
• Penghematan pada usaha pemanfaatan aset bersama sejak tahun 2009 hingga 2012 mengalami peningkatan. Pada 2012 telah berhasil dilakukan penghematan sebesar US$43 juta dari target sebesar US$30 juta, sehingga total jumlah penghematan yang berhasil dilakukan melalui pemanfaatan aset bersama sejak 2009 mencapai US$148 juta.
• Lembaga ini melakukan reformasi birokrasi sehingga proses persetujuan dapat dipercepat. Salah satu hasil reformasi tercermin dari percepatan proses persetujuan rencana pengembangan (Plan of Development / POD). Dengan meningkatnya kemampuan organisasi BPMIGAS (sekarang SKK Migas), proses persetujuan POD dapat dipercepat dari 47 hari pada 2006-2007 menjadi hanya 28 hari sejak 2010 dan persetujuan rencana kerja dan anggaran (WP&B) dapat disetujui sebelum Tahun Anggaran dimulai sejak 2010.
• Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, lembaga ini mendapatkan hak untuk menggunakan biaya operasi sebesar 1% dari seluruh penerimaan minyak dan gas bumi. Realisasi anggaran yang disetujui tiap tahun rata-rata hanya 0,3%, termasuk realisasi tahun 2012. Lembaga ini tetap berhemat selama 10 tahun beroperasi sehingga sampai 2012 telah mengembalikan anggaran sebesar US$1.8 miliar ke kas negara.
16
SKK MIGAS
Lembaga ini terus memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara mempertahankan kebijakan pengadaan barang dan jasa.
LAPORAN TAHUNAN 2012
TIDAK PRO-ASING / BERPIHAK PADA KEPENTINGAN NASIONAL : • Lembaga ini terus memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara mempertahankan kebijakan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan hulu migas melalui Pedoman Tata Kerja Nomor 007 REVISI-II/PTK/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai. Aturan tersebut memberikan preferensi harga kepada penyedia barang dan jasa dalam negeri dan mewajibkan pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tertentu dalam syarat pengadaan barang dan jasa oleh Kontraktor KKS.
• Dalam rangka meningkatkan kapasitas perbankan nasional dan daerah (Bank BUMN dan BUMD), lembaga ini telah berkomitmen untuk menggunakan perbankan Nasional. Pada 2012 total komitmen transaksi pembayaran pengadaan barang dan jasa melalui Bank BUMN dan BUMD mencapai US$9 miliar. Berdasarkan pencapaian ini, total komitmen transaksi pengadaan barang dan jasa melalui BUMN/BUMD sejak April 2009 hingga 2012 mencapai sebesar US$24.28 miliar.
• Nilai komitmen pengadaan barang dan jasa 2012 sebesar US$16.61 miliar dengan persentase TKDN sebesar 60,04% (cost basis).
• Penggunaan TKDN juga melibatkan partisipasi BUMN-BUMN penyedia barang dan jasa. Sejak 2010 sampai 2012 nilai pengadaannya mencapai US$2.1 miliar dengan TKDN rata-rata 74,26%. SKK Migas berharap partisipasi BUMN-BUMN tersebut dapat ditingkatkan pada masa mendatang sehingga multiplier effect industri hulu migas dapat maksimal.
17
PENDAHULUAN
RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN 2012
Komitmen keberpihakan kepada masyarakat ditunjukkan dengan semakin meningkatnya anggaran tanggung jawab sosial industri hulu minyak dan gas bumi setiap tahunnya.
KEBERPIHAKAN PADA MASYARAKAT : • Komitmen keberpihakan kepada masyarakat ditunjukkan melalui peningkatan anggaran tanggung jawab sosial industri hulu minyak dan gas bumi. Pada 2012 realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan terkait tanggung jawab sosial industri hulu minyak dan gas bumi mencapai Rp305 miliar, meningkat 171% dari tahun 2011 sebesar Rp178 miliar. Dari anggaran tersebut sebagian besar dialokasikan untuk bantuan pendidikan pada masyarakat.
• Kepedulian sosial juga diwujudkan melalui bantuan reaksi cepat saat terjadi bencana gempa di Yogya, gempa Nias, gempa di Padang, bencana tanah longsor dan banjir bandang di Wasior dan bencana banjir di Jakarta. PENAMBAHAN CADANGAN MINYAK DAN GAS :
• SKK Migas meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi Pemerintah daerah dan pusat dalam proses perizinan kegiatan eksplorasi Kontraktor KKS. Kegiatan ini mutlak dilaksanakan dalam rangka menambah jumlah cadangan minyak dan gas bumi. Hasil koordinasi 2012 total jumlah realisasi pemboran sumur eksplorasi mencapai 96 sumur, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 83 sumur eksplorasi.
• Rasio sukses pemboran sumur eksplorasi wildcat (dengan tes uji alir) sebesar 45% atau lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 40%, dengan penemuan sumber daya sebesar 987 MMBOE. Kegiatan eksplorasi pada tahun 2012 banyak dilakukan di offshore yang memiliki risiko tinggi.
• Mengingat risiko kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi cukup tinggi, sistem KKS dirancang untuk melindungi kepentingan Negara. Penerapan sistem KKS tersebut mengakibatkan biaya akibat kegagalan risiko eksplorasi tidak ditanggung Negara. Data menunjukkan bahwa dari 750 sumur eksplorasi yang dibor pada periode 2002 sampai dengan 2012, jumlah sumur yang tidak menghasilkan (dry hole) mencapai 328 sumur atau mendekati 50%, seluruh biaya terkait sumur dry hole dimaksud ditanggung investor.
18
SKK MIGAS
Dalam rangka meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional dilakukan pengembangan lapangan-lapangan minyak dan gas bumi baru.
LAPORAN TAHUNAN 2012
PROYEK-PROYEK UTAMA : Dalam rangka meningkatkan produksi minyak dan gas bumi nasional dilakukan pengembangan lapangan-lapangan minyak dan gas bumi baru melalui sejumlah proyek-proyek utama yaitu:
• Banyu Urip – Mobil Cepu Ltd; • Indonesia Deepwater Development (IDD) – Chevron Indonesia Company;
• Abadi – INPEX Masela Ltd.; • Jangkrik dan Jangkrik North East (JNE) – eni Muara Bakau B.V.; • Bukit Tua – PC Ketapang II Ltd.; • Ande-Ande Lumut – AWE (Northwest Natuna) Pte. Ltd.; • North Duri Development 13 (NDD-13) – PT Chevron Pacific Indonesia;
• Corridor – ConocoPhillips Grissik Ltd.; • Ruby – PearlOil (Sebuku) Ltd.; • Kepodang – PC Muriah Ltd.; • Donggi Senoro – JOB Pertamina-Medco Tomori; • Tangguh Train 3 – BP Berau Ltd.
19
20
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
I
POTRET KINERJA SKK MIGAS
21
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
A. WILAYAH KERJA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS
A. Penambahan Wilayah Kerja Baru
WILAYAH KERJA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS Salah satu cara yang dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan cadangan serta produksi minyak dan gas bumi (migas) adalah dengan melakukan usaha ekstensifikasi, yaitu menambah jumlah wilayah kerja baru. Sepanjang 2012 telah dilakukan 3 kali pengumuman pemenang tender wilayah kerja baru oleh Ditjen Migas yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) pada April, Juli, dan Oktober. Dari kegiatan tersebut, Pemerintah berhasil menambah 13 wilayah kerja migas serta 12 wilayah kerja Gas Metana Batubara (GMB). Pada saat yang bersamaan, Pemerintah menyetujui pengembalian sepenuhnya 4 wilayah kerja oleh Kontraktor KKS (total relinquishment), yaitu wilayah kerja Asmat, wilayah kerja Bengara-II, wilayah kerja Halmahera, dan wilayah kerja Rembang. Di samping itu terdapat 18 wilayah kerja yang sedang dalam proses pengembalian wilayah kerja sepenuhnya. Wilayah kerja tersebut dikembalikan karena Kontraktor KKS tidak dapat memenuhi komitmen pasti yang telah ditetapkan atau tidak memperoleh temuan cadangan yang dapat dikembangkan sampai dengan berakhirnya masa eksplorasi. Dari penambahan dan pengembalian wilayah kerja tersebut, maka pada akhir 2012 terdapat 308 wilayah kerja dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Wilayah Kerja Tahun 2012
Salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan cadangan serta produksi minyak dan gas bumi (migas) adalah dengan melakukan ekstensifikasi atau menambah jumlah wilayah kerja baru.
TOTAL
PRODUKSI GMB/CBM EKSPLORASI TERMINASI
ONSHORE
142 WK
36 WK
52 WK
53 WK
1 WK
OFFSHORE
112 WK
24 WK
0 WK
74 WK
14 WK
ONSHORE/ OFFSHORE
54 WK
15 WK
2 WK
34 WK
3 WK
WK GMB/ WK MIGAS PROSES CBM AKTIF TERMINASI
54 WK
161 WK
WK WK PRODUKSI EKSPLORASI
75 WK
233 WK
TOTAL WILAYAH KERJA 308 WK
22
18 WK
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Sepanjang 2012, Pemerintah berhasil menambah 13 wilayah kerja migas dan 12 wilayah kerja GMB. Pemerintah juga menyetujui pengembalian 4 wilayah kerja oleh Kontraktor KKS, sehingga pada akhir 2012 terdapat 308 wilayah kerja.
Rincian penambahan dan jumlah wilayah kerja tiap tahun untuk wilayah kerja GMB, wilayah kerja produksi, dan wilayah kerja eksplorasi
350 308 300
250
287
245
42
54
23 200 179 172
150
WK Eksplorasi
WK Produksi
Jumlah WK
100 Jumlah Wilayah Kerja
155
WK GMB
50
67
73
75
2011
2012
0 2010
23
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
A. WILAYAH KERJA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS
Wilayah Kerja Eksplorasi
Pada akhir 2012, terdapat 233 wilayah kerja eksplorasi yang terdiri dari 54 wilayah kerja GMB, 161 wilayah kerja migas, dan 18 wilayah kerja yang sedang dalam proses pengembalian wilayah kerja sepenuhnya. Sebanyak 119 wilayah kerja di antaranya telah memasuki tahap evaluasi komitmen pasti, mengingat kontrak-kontrak yang ditandatangani pada 2003-2009 telah melampaui masa eksplorasi lebih dari 3 tahun. Dari 119 wilayah kerja eksplorasi, sebanyak 42 wilayah kerja dapat memenuhi komitmen pasti, sementara 59 wilayah kerja tidak dapat memenuhi komitmen pasti, dan 18 wilayah kerja lainnya diusulkan untuk dikembalikan sepenuhnya.
15% 35%
42 (35%) WK MEMENUHI KOMITMEN PASTI
59 (50%) WK TIDAK MEMENUHI KOMITMEN PASTI
18 (15%) WK PROSES TERMINASI
24
50%
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Terdapat 233 wilayah kerja eksplorasi, terdiri dari 54 wilayah kerja GMB, 161 wilayah kerja migas, dan 18 wilayah kerja yang sedang dalam proses pengembalian wilayah kerja sepenuhnya.
Hasil evaluasi menunjukkan, pemenuhan komitmen menemui berbagai kendala di lapangan. Kendala utama yang dihadapi terkait dengan masalah-masalah eksternal (47%), yaitu masalah sosial, perizinan, dan tumpang tindih lahan. Hambatan lainnya terkait dengan permasalahan internal Kontraktor KKS (24%) (operatorship, finansial, prioritas holding, dll), masalah ketersediaan alat dan jasa penunjang operasi (21%), serta masalah kompleksitas subsurface (8%).
Hambatan Pemenuhan Komitmen Pasti
8%
47% EKSTERNAL
24% 47%
21% PERALATAN
24% INTERNAL
21%
8% KOMPLEKSITAS SUBSURFACE
Wilayah Kerja Produksi
Pada 2012, terdapat tambahan 2 wilayah kerja tahap produksi yang telah memperoleh persetujuan Plan of Development (POD) Pertama dari Menteri ESDM, yaitu wilayah kerja Tonga dan wilayah kerja Palmerah. Dengan adanya penambahan wilayah kerja produksi tersebut, maka jumlah wilayah kerja dengan status produksi telah mencapai 75 wilayah kerja, di mana sebanyak 60 wilayah kerja telah berproduksi dan sebanyak 15 wilayah kerja sedang dalam masa pengembangan. Berdasarkan POD Pertama, kedua wilayah kerja tersebut akan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 1.500 barel per hari pada tahun 2013.
25
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
B. KEGIATAN EKSPLORASI
B.
KEGIATAN EKSPLORASI Terkait usaha ekstensifikasi untuk peningkatan cadangan migas, SKK Migas terus mendorong Kontraktor KKS untuk melakukan kegiatan eksplorasi, baik di wilayah kerja eksplorasi maupun di wilayah kerja produksi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mencakup kegiatan studi geologi & geofisika (G&G), survei geofisika (survei seismik 2D dan seismik 3D), pemboran sumur eksplorasi, coring, dan test produksi. Khusus untuk wilayah kerja GMB, rangkaian kegiatan eksplorasi tersebut ditambah dengan kegiatan pemboran GMB (eksplorasi & corehole) dan dewatering.
Pada 2012, 241 Kontraktor KKS telah merealisasikan kegiatan studi G&G juga technical services from abroad (TSA) sebanyak 460 studi; terdiri dari 377 studi dikerjakan di dalam negeri, 46 studi dikerjakan melalui TSA, dan 37 studi dikerjakan secara in-house.
Studi G&G dan TSA untuk Kegiatan Eksplorasi
Anggaran total studi G&G dan TSA eksplorasi pada 2012 sebesar US$91,47 juta, dimana 310 studi merupakan authorization for expenditure (AFE) baru dan 113 studi merupakan AFE carry over dari tahun sebelumnya.
Pada 2012, Kontraktor KKS telah merealisasikan survei seismik 2D sebanyak 27 kegiatan sepanjang 13.995 km dan survei seismik 3D sebanyak 19 kegiatan seluas 6.165 km2.
Survei Seismik
Realisasi Survei Seismik 2D dan 3D periode 2007 - 2012
35.000
33.906 31.656
30.000 25.427 25.000
15.000 13.550
Survei Seismik 2D (Km)
8.990 6.997
5.000 KM/KM2
Survei Seismik 3D (Km2)
10.000
13.995
8.147 6.165
4.776
0 2007
26
12.549
11.775
2008
2009
2010
2011
2012
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Pemboran Sumur Eksplorasi (Konvensional)
Pada 2012, realisasi pemboran sumur eksplorasi (konvensional) sebanyak 96 sumur, yang terdiri dari 55 sumur di on-shore dan 41 sumur di off-shore.
Realisasi Pemboran Sumur Eksplorasi
100 41 80
43
42
30
Offshore
Jumlah Sumur
40
Onshore
16
26
60
11 61
22
59
54
54
50
38
33
22
26
24
55
37
32 24
20
0 2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Dari 96 sumur eksplorasi yang dibor, sebanyak 60 sumur masuk dalam kategori pemboran wildcat, di mana 27 sumur menemukan hidrokarbon yang terdiri dari 9 sumur penemuan minyak dan gas, 13 sumur penemuan gas, dan 5 sumur penemuan minyak. Adapun sisa 36 sumur masuk kategori pengeboran deliniasi. Success ratio untuk pemboran sumur eksplorasi wildcat (dengan tes uji alir) sebesar 45% atau lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 40%, dengan penemuan sumber daya sebesar 987 MMBOE. 1200
27
27
1000
24
23
25 987
19
800
20 15
600
Discovery
508
400
10 361
MMBOE
Sumberdaya
200
Success Ratio Sumur Eksplorasi (Wildcat, dengan tes uji alir)
5
235 154
0
0 2008
2009
2010
2011
60% 51% 47%
80
35%
60
Wildcat
54 47
45%
40%
60 51
45
50%
30%
Success Ratio
* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
27 20
27
23
19
24
27
20% 10% 0
0 2008
2009
2010
2011
Persentase
Discovery
Jumlah Sumur
40
2012*
100 57%
30
Jumlah Sumur
Penemuan Sumberdaya Sumur Wildcat 2012
2012* 27
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
B. KEGIATAN EKSPLORASI
Pemboran GMB
Pada 2012, terdapat 3 Kontraktor KKS GMB yang memenuhi komitmen pasti yaitu Newton Energy Capital Ltd (Operator WK GMB Kutai), Vico CBM Indonesia (Operator WK GMB Sanga-Sanga), dan PT Medco CBM Sekayu (Operator WK GMB Sekayu). Realisasi kegiatan pada wilayah kerja GMB pada 2012 terdiri dari pemboran corehole sebanyak 16 kegiatan, pemboran eksplorasi sebanyak 14 kegiatan, studi G&G sebanyak 33 studi, dan dewatering–production test sebanyak 10 kegiatan.
Aktifitas Kegiatan Pemboran Sumur GMB dan Pilot
16 13
14
13
Corehole
9
10
9
6 Jumlah Sumur
Exploratory Dewatering Production test
0 2010
2012
40
Jumlah Kegiatan Studi G&G
33 30
20 Jumlah Studi
SKK Migas terus mendorong Kontraktor KKS untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang mencakup studi geologi & geofisika (G&G), survei geofisika (survei seismik 2D dan seismik 3D), pemboran sumur eksplorasi, coring, dan tes produksi.
2011
12
9 3 0 2009
2010
2011
2012
Total produksi harian dari sumur uji produksi (dewatering/production test) sebesar +0.98 MMCFD, yang diproduksi dari 8 sumur di 3 wilayah kerja GMB, yaitu wilayah kerja GMB Sekayu, wilayah kerja GMB Sanga-Sanga, dan wilayah kerja GMB Muara Enim.
1.2
Tes Produksi GMB 2010-2012
0.98 1
3 WK 8 SUMUR
Jumlah GMB Dalam MMCFD
0,8
* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
28
0,6 2 WK 2 SUMUR
0.4
0.27 0.2 0
0 2010
2011
2012*
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Penentuan Status Eksplorasi (PSE)
Penentuan Status Eksplorasi (PSE) merupakan tahapan peralihan dari proses eksplorasi ke produksi. Pada 2012 tercapai 40 PSE untuk pengembangan penemuan eksplorasi sebesar 599 MMBOE yang akan dievaluasi lebih lanjut agar dapat diajukan menjadi POD.
1000
50 40
800
600
27
522
400
20
PSE * Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
277
200
10
0
0 2010
2011
2012*
29
Jumlah PSE
Penemuan Eksplorasi MMBOE
599 30
27
40
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
B. KEGIATAN EKSPLORASI
Sumber Daya dan Cadangan Migas
Perkiraan besaran volumetrik resources (sumber daya) (status 1 Januari 2012) secara konservatif P50 original oil in-place (OOIP) sebesar 64,6 BSTB (oil case) dan P50 original gas in-place (OGIP) sebesar 197,4 TSCF (gas case). Sampai 1 Januari 2012, telah dilakukan identifikasi terhadap 2.465 struktur, terdiri dari 1.211 struktur yang telah dilakukan survei (lead), 1.166 prospek siap bor, 38 prospek dengan indikasi hidrokarbon setelah dibor tetapi belum dilakukan uji produksi, dan 50 prospek penemuan hidrokarbon.
Reserve Replacement Ratio (RRR) minyak bumi pada 2012 sebesar 52%, sedangkan untuk gas bumi sebesar 127%.
Berdasarkan POD yang disetujui pada 2012, terdapat penambahan cadangan migas yaitu minyak bumi sebesar 162,73 MMSTB dan gas bumi sebesar 3,78 TSCF. Realisasi produksi migas selama 2012 adalah minyak bumi sebesar 314,67 MMSTB dan gas bumi sebesar 2,97 TSCF sehingga diperkirakan cadangan migas status 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
TERBUKTI POTENSIAL TERBUKTI + POTENSIAL MINYAK & KONDENSAT (MMSTB)
3.590,58 3.671,64 7.262,22
GAS ASSO.+NON ASSO. (TSCF)
104,37 48,38 152,75
Reserve replacement ratio (RRR) minyak bumi pada 2012 sebesar 52%, sedangkan untuk gas bumi sebesar 127%. Hal ini berarti bahwa untuk setiap produksi 1 barel minyak bumi akan digantikan oleh 0,52 barel temuan minyak bumi. Sedangkan untuk setiap 1 TSCF gas bumi yang diproduksi akan digantikan dengan 1,27 TSCF gas bumi yang ditemukan. Adapun laju pengurasan atau withdrawal rate (WR) minyak bumi sebesar 8,41% dan gas bumi sebesar 2,87%.
30
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
C. Studi G&G dan TSA untuk Kegiatan Produksi
KEGIATAN PENGEMBANGAN & PEMELIHARAAN SUMUR Pada 2012, Kontraktor KKS telah merealisasikan kegiatan studi geologi, geofisika dan reservoir (GGR) juga TSA produksi sebanyak 156 studi, yang terdiri dari 136 studi dikerjakan di dalam negeri, 15 studi dikerjakan melalui TSA (proyek), dan 5 studi dikerjakan melalui TSA (QC). Anggaran total studi GGR dan TSA produksi pada 2012 sebesar US$36,4 juta, yang terdiri dari US$29,1 juta untuk studi GGR, US$6,59 juta untuk TSA (proyek), dan US$731 ribu untuk TSA (QC).
Rencana Pengembangan Lapangan (POD)
Selama 2012, terdapat 47 persetujuan rencana pengembangan lapangan / plan of development (POD) yang terdiri dari 9 POD, 3 POD improved oil recovery (IOR), 2 POD Pertama, 15 plan of further development (POFD), 16 put on production (POP), dan 2 revisi POD. Perkiraan biaya investasi dan operasi yang dikeluarkan oleh Kontraktor KKS, produksi migas, serta penerimaan negara dari 47 POD tersebut adalah sebagai berikut:
Kumulatif Produksi
Biaya Operasi & Investasi
MINYAK (JUTA BBL)
GAS (BSCF)
LPG (JUTA BBL)
PENDAPATAN Pemerintah (US$ JUTA)
162,73
3,788.49
7,45
18,943.8
BIAYA INVESTASI (US$ JUTA)
14,319
BIAYA OPERASI (US$ JUTA)
6,997.2 BIAYA OPERASI (US$ JUTA)
BIAYA ASR (US$ JUTA)
6,550.2
447
TOTAL BIAYA INVESTASI & OPERASI (US$ JUTA)
21,316.2
31
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
C. KEGIATAN PENGEMBANGAN & PEMELIHARAAN SUMUR
Kegiatan Pemboran Sumur Produksi (Sumur Pengembangan) dan Pemeliharaan Sumur (Workover)
Dalam rangka mengurangi laju penurunan produksi, SKK Migas mendorong Kontraktor KKS untuk melakukan pemboran sumur tambahan (infill / sumur sisipan) serta pemeliharaan sumur (work over). Pada 2012, realisasi pemboran sumur produksi sebanyak 840 sumur atau kurang dari rencana kegiatan sebanyak 907 sumur. Hal ini dikarenakan adanya kendala pembebasan lahan, proses perizinan, dan ketersediaan rig.
1.400
Jumlah Realisasi Pemboran Sumur Pengembangan Periode 2004-2012
1219
1.200 985
1.000
951
953 840
749
800 614
563
600 Jumlah Sumur
442 400 200 0 2004
Tabel Kiri: Realisasi Pemboran Pengembangan
1.000 900
2005
953 836
2006
2009
840
800 700
400
300
300
Jumlah Sumur
500
400
100 0 2011
2012
2012
700 704
740
600
500
200
2011
871
900
Revisi WP & B
Realisasi
600
2010
1.000
700
Jumlah Sumur
2008
907
800
Tabel Kanan: Realisasi Workover
2007
200 100 0 2011
2012
Sementara, pemeliharaan sumur dilakukan melalui kerja ulang (workover) sebanyak 740 sumur atau 85% dari rencana 871 sumur. Hal ini dikarenakan skala prioritas penggunaan rig workover dan hambatan dalam memperoleh perizinan HO (Hiring Ordinase), perizinan bahan peledak, serta pengadaan rig workover. Sehingga rencana kegiatan belum dapat dieksekusi pada 2012. Sedangkan pemeliharaan sumur (well service) telah dilakukan sebanyak 11.323 kegiatan atau 82,5% dari rencana 13.719 kegiatan.
32
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
D.
KEGIATAN PRODUKSI MINYAK & GAS BUMI Pada 2012, rata-rata produksi minyak dan gas bumi Indonesia mencapai sebesar 2,31 juta barel minyak ekuivalen per hari (BOEPD). Berdasarkan data produksi, periode 2007-2010 terjadi kenaikan produksi migas, namun 2012 mengalami penurunan, terutama disebabkan penurunan produksi dari Total E&P Indonesie, ExxonMobil Oil Indonesia Inc., dan PT. Chevron Pacific Indonesia.
Produksi Nasional Minyak, Kondensat, dan Gas
2.750
2.572,72
MINYAK
2.464,46
2.636,46
2.587,63
2.521,94
2.459,02
2.500
KONDESAT
2.526,49 2.373,85 2.254,89
2.308,91
2.370,57
GAS
2.404,76
2.315,18
2.250 2.000
1.272,90
1.208,78
1.119,90
1.012,86
966,77
935,09
883,25
133,72
129,16
127,03
122,74
836,01
852,63
826,47
1.750
120,45
1.500 1.250
824,45
132,21
118,39
124,15
122,33
142,40
132,65
1.160,42
1.123,03
1.384,35
1.441,05
1.426,01
1.396,90
1.367,86
1.300,49
1.332,13
1.421,77
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
794,30
762,82
107,80
97,09
1.502,66
1.455,27
2011
2012
1.000 750
1.581,59
MBOEPD
500 250 -
2010
Produksi gas = 45% s.d 64% terhadap produksi minyak, kondensat, dan gas Produksi minyak = 49% s.d 32% terhadap produksi minyak, kondensat, dan gas Produksi kondensat = 6% s.d 4 % terhadap produksi minyak, kondensat, dan gas 12% s.d 8% terhadap produksi gas
Produksi minyak bumi dan kondensat pada 2012 mencapai 860 ribu BOPD atau 92,5% dari target APBN-P sebesar 930 ribu BOPD.
Minyak Bumi dan Kondesat
950.000
Produksi Minyak dan Kondensat Periode 2012
APBN-P - 930 MBOPD
900.000
Revisi WP&B=878,5 MBOPD
850.000 24 Jun 2012 -MCL: -24MBOPD Total S/D untuk TAR -HESS: -6 MBPOD, 18” pipeline pigging bbrp sumur di WHP-A dan WHP-B Shutdown -TEPI: Handil compressor maint.
BOPD
800.000
15 Juli 2012 -JOBPPEJ, PEP, MCL: -52 MBPOD. Shutdown sumur-sumur SKW karena kendala pada saat proses penggantian Hose Off. Shore pipeline di FSO Cintanatomas dan pengurangan rate MCL ke Mudi
750.000 Jan-12
Mar-12
May-12
Jul-12
Sep-12
Nov-12
33
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
D. KEGIATAN PRODUKSI MINYAK & GAS BUMI
Dari pencapaian produksi pada 2012 hanya 3 dari 50 Kontraktor KKS produsen minyak bumi yang dapat memenuhi target APBN-P. Terdapat 15 dari 50 Kontraktor KKS produsen minyak bumi yang produksinya lebih tinggi dibandingkan realisasi pada 2011, yaitu Hess (Indonesia-Pangkah) Ltd., PT. Pertamina EP, JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang, PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ, Mobil Cepu Ltd., PT. Sumatera Persada Energi, Medco E&P Tarakan, BP Berau Ltd., Camar Resources Canada Inc., Montd’Or Oil (Tungkal) Ltd., Santos (Sampang) Pty. Ltd., Star Energy (Kakap) Ltd., EMP Malacca Strait, S.A., Lapindo Brantas, Inc., dan JOB Pertamina-EMP Gebang.
15 Kontraktor KKS Dengan Produksi Minyak Lebih Tinggi Dari Periode 2011
140.000 120.000
4.951
80.000
5.000 4.000
3.203 2.891
60.000
3.000
40.000
2.000
1.067 948
20.000
BOPD
6.000
321
311
296
261
169
126
91
1.000
24
16
-
ba Ge P EM
EM
nt
ng
o pi La
ac al M P
ar St
nd
ca
gy er En
pa m Sa os
M Sa
M
2011
ng
r on
Ca
td
m
’O
ar
u Be
ed
co
BP
Ta r
ak
ra
an
E SP
M
CL
J E PH
BP JO
ON
TJ
W
M
a in m rta Pe
H
ES
S
-
BBLS
100.000
7.000
Total Kenaikan produksi dari 15 Kontraktor KKS tersebut terhadap Tahun 2011 sebesar 14,7 MBOPD
2012
Dari pencapaian produksi pada 2012 terdapat 10 Kontraktor KKS dengan total selisih produksi minyak bumi terbesar sebanyak 50,9 ribu BOPD, yaitu Kangean Energy Indonesia, Ltd. (-69,8%), ExxonMobil Oil Indonesia Inc. (-22,1%), ConocoPhilips Indonesia Inc. Ltd. (-18,2%), Total E&P Indonesie (-17,9%), PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (-16,1%), PetroChina International Bermuda, Ltd. (-15,2%), CNOOC SES, Ltd. (-8,1%), PetroChina International Jabung, Ltd. (-4,8%), PT. Chevron Pacific Indonesia (-4,5%), dan Chevron Indonesia Company (-3,8%).
Selisih
10 Kontraktor KKS Dengan Selisih Produksi Minyak Terbesar Periode 2011 - 2012
400.000
(15.995)
Total penurunan produksi dari 10 Kontraktor KKS tersebut terhadap Tahun 2011 sebesar 50,9 MBPOD
(14.615)
350.000 300.000
(17.500) (15.000) (12.500)
(9.581) 250.000
(10.000)
200.000
(7.500)
2012
50.000
(2.196) (1.874)
(1.084)
(982)
(945)
(850)
(2.500) 2.500
PC
.J
ab
un
g
OI EM
a .B
er
m
ud
CI CO PC
n ea ng Ka
E
W
M
O
C PH
OO CN
ok Bl CO PI
EP TA L TO
B
CP
34
(5.000)
(2.810)
I
Selisih
BOPD
2011
100.000
BBLS
150.000
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Penyebab Utama Tidak Tercapainya Produksi Minyak Bumi Tahun 2012
Penyebab utama tidak tercapainya produksi minyak bumi pada 2012 adalah:
• Kontribusi produksi hasil pemboran pengembangan hanya sebesar 76,8% dari target, antara lain karena kendala proses pengadaan akibat terbatasnya ketersediaan rig, perizinan, subsurface, dan pembebasan lahan. • PetroChina International Jabung, Ltd. tidak dapat memproduksikan sumur yang sudah di bor akibat belum selesainya proses perizinan lahan untuk gelar pipa yang sudah memakan waktu lebih dari 2 tahun. Saat ini produksi minyak bumi dilakukan dengan metode trucking, sehingga terdapat potensi kondensat yang tidak dapat diambil sebesar ± 3000 BCPD dan potensi gas bumi yang harus di flare sebesar ± 30 MMSCFD. • Kerusakan fasilitas produksi seperti kompresor, gangguan suplai listrik, instrumentasi, artificial lift, kebocoran subsea umbilical riser and flowline (SURF), dan surface pipeline. • Kendala transportasi minyak bumi dengan metode trucking, antara lain di PT. Sele Raya Merangin Dua dan PetroChina International Jabung, Ltd. • Kendala kepasiran subsurface di Total E&P Indonesie. • Ditutupnya Lapangan Pagerungan Utara Offshore di Kangean Energy Indonesia, Ltd. karena tidak ekonomis. • Mundurnya realisasi project pemindahan Turbin di CNOOC SES, Ltd. pasca kebakaran di FSO Lentera Bangsa. • Shutdown berkepanjangan di Kilang LNG Tangguh. • Belum adanya penambahan produksi yang signifikan dari PT Pertamina Hulu Energi WMO pasca perpanjangan (pengalihan) kontrak wilayah kerja West Madura Offshore.
35
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
D. KEGIATAN PRODUKSI MINYAK & GAS BUMI
Gas Bumi
Realisasi produksi gas bumi dalam beberapa tahun terakhir selalu meningkat, namun pada 2012 produksi turun menjadi sebesar 8.167 MMSCFD, terutama karena penurunan produksi Kontraktor KKS Total E&P Indonesie dan BP Berau Ltd. 10,000
Produksi Nasional Gas Bumi
7.752
8.000 6.498
8.070
7.986
7.823
7.660
7.283
7.460
2006
2007
2008
8.857
8.415
2010
2011
7.962
8.167
6.289
6,000
Gas Bumi
MMSCFD
4.000
2.000
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2009
2012
Andalan produksi gas bumi nasional pada 2012 masih bertumpu kepada lapanganlapangan yang dioperasikan oleh Total E&P Indonesie di Kalimantan Timur, BP Berau Ltd. di Papua, PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi, ConocoPhillips di wilayah Sumatera dan Natuna, Vico Indonesia di Kalimantan Timur, juga lapangan lainnya yang dioperasikan oleh ExxonMobil Oil Indonesia Inc. di Aceh, Petrochina International Jabung, Ltd. di Jambi, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, dan Kangean Energy Indonesia, Ltd.
Produksi dan Penyaluran Gas Bumi Periode 2012
9.600 Produksi Produksi WP&B=8,523 MMSCFD
8.800
8.000
Lifting APBN = 7,655MMSCFD
7.200 Lifting WP&B = 6,985 MMSCFD
Produksi
6.400
Produksi WP&B Penyaluran
5.600 *Tambahan produksi dari sumur pengembangan, WO, WS dan POP / Lapangan baru berdasarkan WP&B 2012
Lifting WP&B
* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
36
MMSCFD
Lifting APBN 4.800
Agustus 2012 -BP Berau: 900 MMSCFD, curtailment prod karena surging pada export line tangki-1 sejak 14 Agustus. -Premier: 72 MMSCFD, Proyek Anoa Phase 4 sejak 13 Agustus. -KEI (120 MMSCFD), Santos Madura (40 MMSCFD), COPI Grissik (26 MMSCFD), Hess (11 MMSCFD) Low demand hari besar keagamaan.
BP Berau: Persiapan dan pelaksanaan TAR-3 Train-1 (selama 36 hari) EMOI: TA NSO (selama 24 hari)
BP Berau: Shutdown Train #2 krn ditemukan api di Gas Turbin
BP Berau : Train 1 & 2 Unplanned Shutdown
4.000 Jan-12
Feb-12
Mar-12
Apr-12
May-12
Jun-12
Jul-12
Aug-12
Sep-12
Okt-12
Nov-12
Dec-12*
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Dari pencapaian produksi pada 2012 terdapat 10 Kontraktor KKS dengan total selisih produksi gas bumi terbesar sebanyak 639 MMSCFD
Penyebab utama tidak tercapainya produksi gas bumi pada 2012 adalah; • Kontribusi produksi hasil pemboran pengembangan sebesar 84% dari target, antara lain karena mundurnya jadwal pemboran, subsurface, dan kesiapan fasilitas produksi. • Kerusakan fasilitas produksi seperti kompresor, gangguan suplai listrik, instrumentasi, artificial lift, dan surface pipeline. • Kendala subsurface di Total E&P Indonesie. • Ketidaksiapan pembeli untuk menyerap gas. Dari pencapaian produksi pada 2012 terdapat 10 Kontraktor KKS dengan total selisih produksi gas bumi terbesar sebanyak 639 MMSCFD, yaitu Chevron Makassar (-31,1%), Santos Madura (-29,8%), Total E&P Indonesie (-19,1%), Star Energy (-18,6%), Medco Lematang (-17,3%), ExxonMobil Oil Indonesia Inc. (-17,0%), PT Pertamina Hulu Energi WMO (-15,6%), PT Pertamina Hulu Eenergi ONWJ (-10,8%), CNOOC SES Ltd. (-4,9%), dan PT Pertamina EP (-0,6%).
Total penurunan produksi dari 10 Kontraktor KKS tersebut terhadap Tahun 2011 sebesar 639 MMSCFD
(442)
1.000
(200)
(79)
500
(35)
(100)
(24)
(25)
(8)
(8)
(7)
(6)
(6)
in a Pe
rta
m
C OO CN
sr M ks Ch
ev
ro
n
En
at m Le co
er
an
gy
g
J W N EO M ed
EW PH
PH
a Sa n
to s
M
ad
EM
ur
M O
OI
EP
Selisih
(300)
TA L
2012
(450)
1.500
TO
2011
MMSCFD
2.000
(500)
MSCF
2.500
St ar
10 Kontraktor KKS Dengan Selisih Produksi Gas Bumi Terbesar Periode 2011-2012
37
E. LIFTING MINYAK DAN GAS BUMI
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
E.
LIFTING MINYAK DAN GAS BUMI
1,000,000
16,000,000
900,000
14,000,000
800,000
12,000,000
700,000
10,000,000
Stock (BBLS)
859,743 858,759 9 0
835,059 948,945
906,987
832,960
837,167 823,962
844,617 872,139
848,627
853,409
854,241 813,548
860,192 852,935
879,281 842,912
869,744 860,805
882,252 862,196
884,369
600,000
884,240
Produksi Lifting Total Stock
790,446
Produksi / Lifting (BOPD)
Produksi, Lifting & Stock Minyak & Kondensat Periode Jan - Des 2012
884,323
Lifting Minyak Bumi
8,000,000
6,000,000
500,000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nop
Des
Rata-rata
*Total closing stock adalah stock termasuk dead stock dan field stock
Realisasi lifting minyak bumi pada 2012 sebesar 860 ribu BOPD atau 92,5% dari target APBN-P 2012. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan bahan bakar dalam negeri, maka SKK Migas berupaya memprioritaskan lifting minyak mentah bagian negara untuk disalurkan ke kilang-kilang domestik sesuai dengan spesifikasi minyak yang dapat diolah kilang-kilang tersebut. Pada 2012 lifting minyak mentah untuk kebutuhan domestik mencapai 66%. 8,000 7,200
Pemanfaatan Gas Bumi Indonesia
6,400 5,600
5,877
5,882
3,631 3,267
3,550
4,078 3,379
4,336 3,323
3,861 2,913
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
800 -
18,00
15,90 16,00
13,75 13,56 13,68
13,54
13,14
8,000
Lifting Gas
12,30
13,33 13,49 13,04
14.00
12,64 12,38
12,00
8,87
8,99
5,66
7,03
6,43
6,21
6,12
6,10
6,46
6,57
6,61
10,00 8,00
6,65
7,824
7,495
7,105
7,478
7,126
7,515
6,556
6,758
6,726
6,918
7,181
4,00
7,188
Harga Gas Ekspor
6,000
7,464
BBTUD
Harga Gas Domestik
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nop
Des
Rata-rata
2,00 -
5,000
US$ / MMBTU
6,00 7,000
38
3,775 2,527
3,820 2,341
2004
1,600
1,513
-
1,466
800
4,008
2,400
4,202
2,400
4,416
3,200
4,397
4,000
3,200
9,000
6,400 5,600
5,715
10,000
7,200
4,800
11,000
7,181
12,000
Lifting dan Harga Gas Indonesia Periode 2012
7,345
4,000
2003
6,688
6,347
7,184
4,800
1,600
BBTUD
Ekspor Domestik Total
6,349
1,480
8,000
7,715
BBTUD
Lifting Gas Bumi
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Realisasi Pemanfaatan Gas Bumi oleh Pembelian Dalam Negeri Periode 2012
7.96%
10.19% LIFTING OIL
33.43%
7.96%
INDUSTRI
LPG DOMESTIK
26.72%
3.18%
LISTRIK
LNG DOMESTIK
18.51%
0.01%
PUPUK
CITYGAS
10.19%
33.43%
18.51%
26.72%
Pada 2012, tambahan pasokan gas untuk dalam negeri yang sangat signifikan berasal dari Lapangan Terang (wilayah kerja Kangean), Lapangan Wortel (wilayah kerja Sampang), dan Lapangan South Mahakam (wilayah kerja Mahakam), serta Lapangan APN E/F (wilayah kerja ONWJ).
Pada 2012 terjadi peningkatan pasokan gas kepada konsumen dalam negeri yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Total lifting gas bumi periode 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012 sebesar 7.180,69 BBTUD. Realisasi pemanfaatan lifting gas bumi untuk konsumen Dalam Negeri sebesar 3.550,07 BBTUD atau 49,44% dan untuk konsumen Luar Negeri sebesar 3.630,62 BBTUD atau 50,56%. Gas Bumi untuk kebutuhan Dalam Negeri dimanfaatkan untuk: • Pupuk dan Petrokimia sebesar 675,06 BBTUD (18,51%), • Kelistrikan sebesar 948,62 BBTUD (26,72%), • Industri sebesar 1.186,89 BBTUD (33,43%), • City Gas sebesar 0,45 BBTUD (0,01%), • Program konversi LPG sebesar 282,60 BBTUD (7,96%), • LNG domestik sebesar 112,90 BBTUD (3,18%), • Keperluan lifting minyak sebesar 361,78 BBTUD (10,19%). Pengiriman LNG domestik sebesar 112,91 BBTUD tersebut di atas merupakan salah satu langkah penting yang dilakukan SKK Migas untuk mendukung program Pemerintah dalam rangka mengurangi subsidi energi primer ke PLN, yaitu dengan melakukan pengiriman LNG dari Blok Mahakam kepada pembeli dalam negeri melalui Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Nusantara Regas di lepas pantai Tanjung Priok. Komitmen kontrak LNG ini dimulai sejak 25 April 2012 sebesar 1,5 MTPA (atau setara 26 Kargo LNG per tahun) untuk jangka waktu 10 tahun (sampai 2021). Selain itu, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri, SKK Migas mengawasi dan mendorong on-stream lapangan-lapangan gas di Indonesia lebih cepat dari rencana. Untuk 2012, tambahan pasokan gas untuk dalam negeri yang sangat signifikan berasal dari Lapangan Terang (wilayah kerja Kangean), Lapangan Wortel (wilayah kerja Sampang), dan Lapangan South Mahakam (wilayah kerja Mahakam), serta Lapangan APN E/F (wilayah kerja ONWJ).
39
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
E. LIFTING MINYAK DAN GAS BUMI
Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas Bumi Periode 2012
2
1
2
2
PERJANJIAN
PUPUK & PETROKIMIA
17
PERJANJIAN
KELISTRIKAN
10
PERJANJIAN
INDUSTRI
Komitmen SKK Migas dalam menyediakan pasokan gas untuk pembeli dalam negeri selama 2012 diwujudkan melalu penandatanganan 32 perjanjian.
2
PERJANJIAN
17 10
LIFTING MINYAK
1
PERJANJIAN
LNG DOMESTIK
Komitmen SKK Migas dalam menyediakan pasokan gas untuk pembeli dalam negeri selama 2012 diwujudkan melalui penandatanganan 32 Perjanjian (Heads of Agreement, Perjanjian Jual Beli Gas dan Perubahan Perjanjian Jual Beli Gas). Rincian pemanfaatan gas dalam Perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
• Mendukung lifting minyak sebanyak 2 Perjanjian dengan total pasokan sebesar 1,01 BCF. • Pupuk dan Petrokimia sejumlah 2 Perjanjian dengan total pasokan sebesar 286,35 BCF. • Kelistrikan sebanyak 17 Perjanjian dengan total pasokan sebesar 580,73 BCF. • Industri sejumlah 10 Perjanjian dengan total pasokan sebesar 156,89 BCF. • Selain itu 2012 menjadi tahun bersejarah bagi pemanfaatan LNG Indonesia terutama dari Lapangan Tangguh dengan ditandatanganinya Heads of Agreement untuk pemenuhan kebutuhan listrik PT PLN (Persero) untuk pasokan gas selama 20 tahun dan pasokan LNG setara 23,96 MT.
40
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
25
Akumulasi Volume Kontrak Gas untuk Pembelian Dalam Negeri
20
15
10
5
TCF
Pupuk Kelistrikan Industri
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Pupuk Kelistrikan Industri
1,1 1,17 1,77 1,94 2,88 3,08 3,327 3,613 3,327 3,613 1 ,18 2,28 3,17 4,41 6,25 6,94 7,013 7,594 7,013 7,594 0,1 2,7 4,1 4,2 6,15 10,07 10,184 10341 10,184 10,341
Untuk mendukung program Pemerintah mengenai konversi BBM ke BBG Transportasi, SKK Migas telah berkomitmen dalam penyediaan pasokan gas untuk BBG Jabodetabek (4 BBTUD), Palembang (1 BBTUD), dan Surabaya (5 BBTUD). Selain itu, SKK Migas telah mendorong Pemerintah Daerah (melalui BUMD) yang telah mendapatkan pasokan gas dari KKKS agar berpartisipasi dalam pengembangan BBG Transportasi dengan ditandatanganinya Memorandum of Agreement (MOA) untuk 20 kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mengembangkan Jaringan Gas untuk Rumah tangga, SKK Migas mendukung penyediaan gas guna memenuhi kebutuhan jaringan gas untuk rumah tangga di Surabaya, Tarakan, Palembang, Bekasi dan Depok. SKK Migas juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan jaringan gas untuk rumah tangga di Wajo, Blora, Bontang, dan Ogan Ilir.
41
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
F. PENERIMAAN NEGARA
F.
PENERIMAAN NEGARA
40,000
110%
115%
104%
35,000 30,000
102%
107% 25,000
104%
20,000
* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
33,485 34,934
32,406 35,798
26,060 26,497
19,104 19,950
5,000
30,659
10,000
35,302
Realisasi
23,793
15,000
Target APBN/APBN-P
JUTA US$
22,203
-
2007
2008
2009
2010
2011
2012*
Pada 2012 SKK Migas berhasil membukukan Penerimaan Negara sebesar US$34.9 miliar (Periode tahun buku Januari – Desember 2012) atau 104% dari target APBN-P 2012. Pencapaian ini terealisasi dengan adanya optimalisasi harga gas bumi melalui perbaikan harga kontrak gas bumi domestik sehingga secara rata-rata lebih tinggi 11% dan rata-rata harga minyak bumi lebih tinggi 1% dibandingkan dengan 2011. SKK Migas senantiasa melakukan pengendalian biaya operasi agar mencapai tingkat paling efektif dan efisien, sehingga memberikan kontribusi yang optimal pada pencapaian penerimaan Negara dari sektor hulu migas.
42
LAPORAN TAHUNAN 2012
Distribusi Pendapatan dari Sektor Hulu Migas
90,000 2,204
2,255
2,254
2,282
2,326
2,400
2,219
80,000
2,158 2,050
2,033
2,067
2,097
60,769
61,065
1.800
35,798
34,934
1,600
2,000
70,000
Bagian Kontraktor KKS
60,000
54,152
50,000
35,301
Cost Recovery 32,051
Bagian Pemerintah
30,000
Pendapatan Kotor
Lifting (MBOE/D) Inc DC. Exc
* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
20,000
JUTA US$
36,294
40,000
10,000 -
2.200
24,153 16.665 9,633 5,060 1,972
2002
18,529
38,707
35,752
3,077
2003
2004
1.200
800
19,797
7,563
8,112
9,512 5,544
6,204
2005
2006
2007
15,715
9,657
10,416
5,694
7,608
2011
2012*
600 400
10,108
8,710
4,691
15,341 11,762
9,339
2,167
26,497
19,950
13,675
7,401
1,400
1.000
23,793 22,638
10,845 5,517
45,869
200 -
2008
2009
2010
MBOE/D
SKK MIGAS
Peningkatan pendapatan industri hulu migas menunjukkan tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan pendapatan industri hulu migas ini menghasilkan rata-rata rasio penerimaan Negara (Total GOI Take) terhadap Pendapatan Kotor (Gross Revenue) sebesar 58%, sementara rata-rata rasio penerimaan Kontraktor KKS (Net Contractor Take) terhadap Pendapatan Kotor (Gross Revenue) sebesar 15%. Hal ini menunjukkan Return on Investment di Indonesia masih cukup menarik. Peningkatan ini dipengaruhi oleh perbaikan yang berkesinambungan dalam proses pengendalian biaya operasi (cost recovery); dengan menjaga rasio antara cost recovery dan gross revenue pada kisaran 25-29% namun tetap meningkatkan kegiatan investasi baru di berbagai proyek hulu migas.
Peningkatan pendapatan industri hulu migas menunjukkan tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan Return on Investment di Indonesia masih cukup menarik.
43
I. POTRET KINERJA SKK MIGAS
G. REALISASI INVESTASI KONTRAKTOR KKS PRODUKSI
G. Realisasi Investasi Kontraktor KKS Produksi
REALISASI INVESTASI KONTRAKTOR KKS PRODUKSI
25,000
20,000
16,113
* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
14,022
10,615 10,000
9,142 474 869 2,088
5,000
JUTA US$
Produksi Pengembangan Administrasi Eksplorasi Total Pengeluaran
15,000
Peningkatan realisasi investasi industri hulu migas dalam kurun waktu 4 tahun terakhir menggambarkan bahwa iklim investasi di sektor tersebut masih baik dan kondusif.
5,711
10,425
532 981
633 730
2,523
2,671
6,579
6,391
719 958
11,031
1,439 1,016
3,288
670 833
3,149
2,495
7,033
9,196
10,370
-
2007
2008
2009
2010
2011
2012*
Realisasi investasi industri hulu migas (expenditures) untuk wilayah kerja produksi dalam kurun waktu 4 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Hal ini menggambarkan bahwa iklim investasi di sektor hulu migas masih baik dan kondusif, serta memiliki prospek yang cukup bagus. Pada 2012, investasi sektor hulu migas sebesar US$16.1 miliar, lebih tinggi US$2.1 miliar jika dibandingkan 2011. Nilai investasi tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan eksplorasi sebesar US$1.4 miliar, kegiatan sumur pengembangan sebesar US$3.3 miliar, kegiatan produksi sebesar US$10.4 miliar, dan kegiatan administrasi sebesar US$1 miliar. Dari komposisi tersebut, terlihat bahwa sebagian besar investasi di sektor hulu migas diperuntukkan bagi kegiatan produksi dan pengembangan yang mencapai US$13.7 miliar atau 84,8% dari total investasi hulu migas. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, porsi investasi kegiatan produksi dan pengembangan mencapai US$12.3 miliar atau 88% dari total investasi hulu migas. Dampak dari peningkatan investasi industri hulu migas di wilayah kerja produksi tidak hanya mempengaruhi profil produksi dan portofolio cadangan migas, namun juga berpengaruh pada proses peningkatan kapasitas nasional di sektor industri pendukung migas domestik.
44
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
H.
REALISASI INVESTASI KONTRAKTOR KKS EKSPLORASI
Realisasi Investasi Sektor Hulu Migas – Wilayah Kerja Eksplorasi
2,500 2,120 2,000 1,661 1,481
1,500
1,356 917
1,000
Investasi Kontraktor KKS Eksplorasi
JUTA US$
* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
500
2008
2009
2010
2011
2012*
Investasi kegiatan eksplorasi di wilayah kerja eksplorasi dalam menemukan cadangan (reserves) migas yang baru mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Namun pada 2012 dibandingkan tahun sebelumnya, dikarenakan kegiatan pemboran eksplorasi, khususnya pemboran deepwater area, juga atas hasil pemboran yang telah dilakukan pada tahun 2011 masih membutuhkan evaluasi juga detail study untuk menentukan tindak lanjut kegiatan eksplorasi selanjutnya. Investasi kegiatan eksplorasi akan berdampak positif bagi prospek pengembangan sektor hulu migas pada masa mendatang, serta menjaga ketersediaan energi untuk generasi mendatang. Sampai dengan akhir 2012, nilai kumulatif investasi kegiatan eksplorasi di wilayah kerja eksplorasi yang belum dikembalikan diperkirakan mencapai US$6.7 milliar.
Selain itu, terdapat nilai investasi untuk kegiatan eksplorasi pada wilayah kerja yang telah terminasi sebesar US$1.3 miliar. Nilai investasi yang telah dikeluarkan oleh Kontraktor KKS dalam melakukan kegiatan eksplorasi tersebut tidak dapat dikembalikan mengingat wilayah kerja yang dioperasikan telah terminasi. 600
Biaya Ekslorasi Yang Sudah Tidak Bisa Dikembalikan Karena Terminasi WK Eksplorasi
540
500 400 300
200
Nilai (US$ Juta)
* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
JUTA US$
205
50 0
2002
2003
143
122
98
100
2004
2005
17 2006
40
2007
40
2008
2009
Total
2010
72
2011
2012*
US$1,327 Juta
Kegagalan eksplorasi, yang telah menjadi risiko di industri hulu migas, merupakan hal wajar dalam industri ini. Bagi Pemerintah, investasi tersebut tetap bermanfaat secara kualitatif, dalam wujud penambahan data eksplorasi, yang berguna dalam studi lapangan lebih lanjut pada masa mendatang. 45
46
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
II
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI
47
II. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI
A. REALISASI PROYEK BARU
Selama 10 tahun terakhir, produksi kumulatif minyak bumi sebesar 3,7 miliar barel, sementara penambahan cadangan minyak bumi baru sebesar 2,8 miliar barel, sehingga secara kumulatif terjadi penurunan cadangan minyak bumi sebesar 92,43 juta barel. Apabila tidak dilakukan usaha apapun, maka laju penurunan cadangan ini dapat lebih besar sehingga mempersulit pemenuhan target produksi yang ditentukan Pemerintah. Untuk meningkatkan produksi, sepanjang tahun 2012, dilakukan berbagai upaya; antara lain mempercepat pengembangan lapangan produksi migas, meningkatkan penerapan secondary recovery, Enhanced Oil Recovery (EOR), melakukan koordinasi dengan institusi Pemerintah terkait, serta pengawasan yang lebih intensif terhadap Kontraktor KKS eksplorasi dalam bentuk Forum Operator Kontraktor KKS Wilayah Kerja Eksplorasi (FOKWE), serta sharing knowledge.
48
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
A. Realisasi Proyek Baru
TOTAL KAPASITAS PRODUKSI TERPASANG
REALISASI PROYEK BARU Sepanjang 2012 terdapat 12 proyek on-stream dengan kapasitas produksi terpasang sekitar 1.062 juta SCFD gas bumi dan 23.600 BOPD minyak bumi/kondensat. Mengingat beberapa proyek on-stream pada Q3 dan Q4 2012 serta adanya ketidaksiapan pembeli gas, maka penambahan produksi rata-rata pada 2012 hanya sekitar 430 juta SCFD dan 5.600 BPD dari kapasitas produksi terpasang dimaksud.
PROYEK
KONTRAKTOR KKS
KAPASITAS PRODUKSI TERPASANG
ONSTREAM
Wortel
Santos
Gas (MMSCFD)
Januari
50
2012
Development
MINYAK / KONDENSAT (BPD)
23.600 TOTAL KAPASITAS PRODUKSI TERPASANG
APN A
PHE
Gas (MMSCFD)
Januari
Gas Development
ONWJ
50
2012
APN B
PHE
Gas (MMSCFD)
April
Gas Development
ONWJ
45
2012
APN E / F Gas
PHE
Gas (MMSCFD)
Mei
Development
ONWJ
50
2012
South Sembakung
Job Pertamina Medco Simenggaris Pty. Ltd
Gas (MMSCFD)
Mei
25
2012
Transfer Line 4” x 25 Km
Sele Raya
BS-Tampi Pauh
Merangin Dua
Minyak/Kondensat (BPD) 3.000
2012
Terang Sirasun Batur
Kangean Energy
Gas (MMSCFD)
Juni
Phase 1
Indonesia
300
2012
GAS (MMSCFD)
1.062
Gas Plant
Sepanjang 2012 terdapat 12 proyek on-stream dengan kapasitas produksi terpasang sekitar 1.062 juta SCFD gas bumi dan 23.600 BOPD minyak bumi / kondensat.
Mei
Peciko 7B
Total E&P
Gas (MMSCFD)
Juni
Extension Platform
Indonesie
122
2012
South
Total E&P
Mahakam 1&2
Indonesie
Bawal
ConocoPhillips
Gas (MMSCFD)
September
Subsea
Indonesia
120
2012
Minyak/ Kondensat (BPD)
Gas (MMSCFD)
20.600
250
Oktober 2012
KF Gas Booster
Star
Gas (MMSCFD)
November
Compression System
Energy
10
2012
Tembang
ConocoPhillips
Gas (MMSCFD)
Januari
Subsea
Indonesia
40
2012
49
II. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI
B. IMPROVED OIL RECOVERY
B.
Improved Oil Recovery (termasuk Enhanced Oil Recovery)
IMPROVED OIL RECOVERY
Upaya lain yang sedang dilakukan untuk meningkatkan cadangan dan produksi nasional adalah melakukan kegiatan optimalisasi produksi untuk jangka pendek melalui Improved Oil Recovery, termasuk penggunaan teknologi EOR. EOR adalah suatu teknologi pengurasan lanjut dengan cara meningkatkan mobilitas minyak bumi dengan menggunakan injeksi uap, bahan kimia, gas, maupun mikroba agar meningkatkan perolehan minyak bumi dari lapangan yang umumnya sudah mature. Jenis-jenis EOR yang diterapkan di lapangan produksi migas antara lain:
Steam Flood
Steam Flood baru dilakukan oleh PT Chevron Pacific Indonesia di lapangan Duri dan North Duri Development (NDD). Hasil produksi minyak bumi dari lapangan Duri ratarata pada 2012 dapat mencapai 165,057 BOPD. Lapangan NDD mulai diproduksikan pada Desember 2010 yang terdiri dari Area-12, Area-13 dan Area-14. Saat ini, NDD Area-12 telah memproduksikan minyak bumi sebesar 43.875 BOPD dari 532 sumur pengembangan yang telah dibor. Sedangkan NDD Area-13 akan dikembangkan pada tahun 2013.
50
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Upaya lain yang sedang dilakukan untuk meningkatkan cadangan dan produksi nasional adalah melakukan kegiatan optimalisasi produksi untuk jangka pendek melalui Improved Oil Recovery, termasuk penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery.
Gas Flooding
Gas Flooding pernah dilakukan di lapangan Handil (Kontraktor KKS Total E&P Indonesie). Teknologi yang digunakan merupakan Proyek Gabungan Water Flood dan Gas Flood. Sejak Maret 2007 Gas Injection dihentikan karena dipergunakan untuk membantu memenuhi kekurangan pasokan gas ke Kilang LNG Bontang. Pada 2012 dilakukan kajian terhadap beberapa lapangan unutk pelaksanaan proyek tersebut, yaitu: • Kajian gas CO2 di Lapangan Gemah, Kontraktor KKS PetroChina Jabung (sedang dalam tahap studi simulasi reservoir); dan • Kajian gas CO2 di Lapangan Jatibarang, Kontraktor KKS PEP (sudah selesai studi simulasi laboratorium serta akan dilakukan field trial pada 2013).
Chemical Flooding
Chemical flooding direncanakan dilakukan pada Lapangan Minas (PT. Chevron Pacific Indonesia), Lapangan Kaji-Semoga (Medco E&P Indonesia), Lapangan Tanjung (PT. Pertamina EP), Lapangan Handil (Total E&P Indonesie), Lapangan Widuri (CNOOC SES Ltd), serta Lapangan Zamrud dan Pedada (PT. BOB Bumi Siak Pusako), dengan status sebagai berikut:
• Lapangan Minas: studi simulasi dan laboratorium telah selesai dan akan dilakukan field trial pada Q1 2013.
• Lapangan Kaji-Semoga: studi simulasi dan laboratorium telah selesai akan dilakukan pilot project pada Q1 2013.
• Lapangan Tanjung : studi simulasi dan laboratorium sudah selesai dilakukan dan akan dilakukan field trial pada 2013.
• Lapangan Handil : masih studi laboratorium. • Lapangan Widuri: studi simulasi dan laboratorium sudah selesai dan pilot project direncanakan pada Q4 2013.
• Lapangan Zamrud dan Pedada: direncanakan akan dilakukan field trial pada 2013.
51
II. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI
C. REAKTIVASI SUMUR-SUMUR SUSPENDED
C.
REAKTIVASI SUMURSUMUR SUSPENDED
Dalam rangka meningkatkan produksi, SKK Migas bersama Kontraktor KKS telah menginventarisasi sumur-sumur lama yang masih berpotensi untuk diproduksikan kembali (reaktivasi).
Dalam rangka meningkatkan produksi, SKK Migas bersama Kontraktor KKS telah menginventarisasi sumur-sumur lama yang masih berpotensi untuk diproduksikan kembali (reaktivasi). Sumur-sumur lama tersebut sebelumnya ditinggalkan karena berbagai penyebab. Dari pendataan yang dilakukan, kandidat sumur-sumur untuk direaktivasi sebagian besar berada di wilayah kerja PT Pertamina EP. Sumur yang telah diinventarisasi sebanyak 5.144 sumur dan setelah dievaluasi hanya terdapat 1.755 sumur yang secara teknis dapat diproduksikan kembali. Sumur-sumur tersebut terdapat di region Sumatera sebanyak 454 sumur, di region Jawa sebanyak 437 sumur, dan di region Kalimantan sebanyak 864 sumur. Selama 2012, jumlah sumur yang sudah direaktivasi sebanyak 154 sumur, dimana sebanyak 118 sumur direaktivasi menjadi sumur produksi dan 36 sumur direaktivasi menjadi sumur injeksi. Kegiatan tersebut berhasil menambah produksi (initial gain) minyak bumi sebesar 18,6 BOPD/sumur dan gas bumi sebesar 2,7 MMSCFD/sumur. Pada tahun 2013 direncanakan 130 sumur akan direaktivasi, dan diperkirakan memberikan kontribusi produksi sekitar 953 BOPD.
52
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
D.
FORUM OPERATOR KONTRAKTOR KKS WILAYAH KERJA EKSPLORASI (FOKWE)
Salah satu tujuan kegiatan eksplorasi adalah untuk menjaga kesinambungan produksi migas. Sekitar 10 tahun terakhir, penemuan cadangan baru cukup kecil, antara lain disebabkan oleh rendahnya pemenuhan komitmen pasti yang tertuang dalam KKS dan adanya berbagai kendala di lapangan. Kendala pelaksanaan komitmen pasti sebagian besar disebabkan oleh permasalahan internal Kontraktor KKS, tumpang tindih lahan (termasuk perizinan), teknis G&G, permasalahan sosial masyarakat (terkait masalah pembebasan lahan), ketidaktersediaan alat dan jasa penunjang, operasional pemboran, ketidaktersediaan data, proses pengadaan serta masalah-masalah khusus utamanya di daerah perbatasan. Untuk mendapatkan solusi atas kendala tersebut, maka pada 2011, BPMIGAS (sekarang SKK Migas) membentuk Forum Operator Kontraktor KKS Wilayah Kerja Eksplorasi (FOKWE). FOKWE memiliki 4 komite yaitu: 1. 2. 3. 4.
Komite Partnership. Komite Perizinan & Sosial. Komite Tender dan Operasional. Komite Teknis G&G.
Untuk mendapatkan solusi dari kendala dalam pelaksanaan Komitmen Pasti, SKK Migas membentuk Forum Operator Kontraktor KKS Wilayah Kerja Eksplorasi (FOKWE).
53
II. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI
D. FORUM OPERATOR KONTRAKTOR KKS WILAYAH KERJA EKSPLORASI (FOKWE)
Setiap wilayah kerja eksplorasi telah dikelompokkan ke dalam masing-masing Komite berdasarkan kendala yang dihadapi.
FUNGSI: HUKUM, KEUANGAN, SDM
FUNGSI: EKSPLORASI, PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN
KOMITE PARTNERSHIP
KOMITE TENDER DAN OPERASIONAL
KOMITE TEKNIS G&G
KOMITE PERIZINAN & SOSIAL
FUNGSI: PMA, OPERASI LAPANGAN
FUNGSI: HUMAS, SEKURITI, FORMALITAS, PERWAKILAN
SEKRETARIAT FOKWE FUNGSI: EKSPLORASI & OPERASI, RUANG SEKRETARIAT, SISTEM INFORMASI FOKWE, RAPAT KOORDINASI
Kendala Pelaksanaan Komitmen Pasti Pada 2012
TUMPANG TINDIH, PERIZINAN, SOSIAL MASYARAKAT, OPERASI LAPANGAN
Kendala yang terselesaikan
INTERNAL KONTRAKTOR KKS (OPERATORSHIP, FINANSIAL, PRIORITAS HOLDING)
51 30 (59%) 34 15 (44%) 13 13 (100%)
KETIDAKTERSEDIAAN ALAT DAN JASA PENUNJANG
1 (11%)
KETIDAKTERSEDIAAN DATA TERDAHULU
8 1 (13%) 7 4 (59%)
PROSES PENGADAAN
catatan: 1 WK dapat memiliki lebih dari 1 kendala
WILAYAH KERJA
Pencapaian Pelaksanaan Komitmen Pasti Pemboran Sumur Eksplorasi
50%
40%
40%
31% 30%
26%
20%
10%
0
2010
54
9
KOMPLEKSITAS BAWAH PERMUKAAN YANG MEMERLUKAN STUDI GGR
2011
2012
0
10
20
30
40
50
60
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Kegiatan FOKWE berada di bawah koordinasi Sekretariat FOKWE dan sepanjang 2012 telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam mengatasi kendala pelaksanaan komitmen pasti.
Pembentukan FOKWE (berdasarkan Surat Keputusan Nomor 0161/BPW00000/2011/S1 tanggal 5 September 2011) dilatarbelakangi oleh adanya kendala pelaksanaan komitmen pasti di wilayah kerja eksplorasi. Sepanjang 2012 FOKWE telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam mengatasi kendala pelaksanaan komitmen pasti, khususnya kegiatan pemboran sumur eksplorasi. Beberapa hal yang dapat diselesaikan, seperti 59% masalah tumpang tindih lahan, perizinan & sosial, operasi di lapangan; 44% masalah internal Kontraktor KKS; 11% masalah kompleksitas bawah permukaan; dan 57% masalah proses pengadaan. Untuk masalah ketersediaan alat / jasa penunjang, sehubungan pada tahun 2012, baru mulai diinisiasi pengadaan rig bersama dengan jangka waktu 2,5 tahun, maka penurunan masalah tersebut belum terukur menunggu kepastian alokasi jadwal rig. Seiring dengan pertumbuhan jumlah wilayah kerja, akan semakin banyak kendala yang akan dihadapi. Untuk lebih meningkatkan pencapaian penyelesaian kendala eksplorasi, maka diperlukan lagi sinergi yang lebih kuat dari seluruh anggota dan stakeholder terkait. Kegiatan eksplorasi ditargetkan untuk mempercepat Resources to Reserve to Production (R2R2P) sehingga dapat mengimbangi laju penurunan alami produksi dengan kondisi internal dan eksternal yang sangat penuh tantangan.
55
II. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI
E. KERJASAMA DENGAN LEMBAGA LAIN
E.
Pada 2012, SKK Migas menandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama dengan lembaga lain dalam rangka memperkuat fungsi pengawasan dan pengendalian sekaligus untuk peningkatan kapasitas nasional.
KERJASAMA DENGAN LEMBAGA LAIN
Pada 2012, SKK Migas menandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama dengan lembaga lain dalam rangka memperkuat fungsi pengawasan dan pengendalian sekaligus untuk peningkatan kapasitas nasional. Salah satu pihak yang secara aktif diajak bekerja sama adalah perguruan tinggi. Pada Mei 2012, BPMIGAS (sekarang SKK Migas) menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BADIKLAT KESDM) dan 6 perguruan tinggi terkemuka (ITB, UI, Trisakti, UGM, UNPAD, dan UPN) untuk bekerjasama melaksanakan program National Capacity Building (NCB) di Jakarta. BPMIGAS (sekarang SKK Migas) juga telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (UNPAD) untuk melakukan penelitian dan pengembangan hukum, penelaahan peraturan perundang-undangan, kontrakkontrak komersial, penyediaan opini serta bantuan hukum lainnya agar meningkatkan pemahaman, pentaatan, dan kesadaran hukum. SKK Migas juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas lain, di antaranya Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kelompok diskusi mengenai industri hulu minyak dan gas bumi juga sedang digagas di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan UPN Veteran Yogyakarta.
56
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
F.
SHARING KNOWLEDGE Dalam rangka peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional, SKK Migas bersama Kontraktor KKS mengadakan forum sharing knowledge, yaitu forum berbagi pengalaman kesuksesan, sekaligus membangun semangat kemitraan untuk menjawab berbagai tantangan yang semakin beragam. Dengan adanya forum ini, diharapkan tantangan yang bersifat teknis dalam hal upaya peningkatan produksi dapat dicarikan jalan pemecahan. Berikut adalah beberapa forum dan workshop yang dilaksanakan SKK Migas pada 2012:
1. Forum Eksplorasi dan Produksi
Forum Eksplorasi dan Produksi 2012 telah diselenggarakan di Bandung dari 30 Mei sampai dengan 1 Juni 2012 dengan tema ‘Today’s Exploration, Tomorrow’s Reserves and Production’, dan dihadiri oleh 186 peserta dari Kontraktor KKS eksplorasi, Kontraktor KKS produksi, instansi Pemerintah, perguruan tinggi, dan BPMIGAS (sekarang SKK Migas). Forum tersebut bertujuan menyusun perkiraan penambahan cadangan migas 2013-2017, perkiraan produksi migas 2013-2017, dan Knowledge / Experiences Transfer pada bidang eksplorasi dan produksi di antara Kontraktor KKS dan service companies sebagai salah satu upaya untuk menjaga keberlangsungan produksi migas nasional. Dengan sasaran mempercepat proses pengembangan sumur-sumur temuan eksplorasi untuk dapat segera diproduksikan, dan membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala kegiatan eksplorasi.
2. Forum E&P Knowledge Sharing Kontraktor KKS Area Kalimantan
Forum ini sebagai tempat berbagi pengalaman bagi Pertamina EP dengan Kontraktor KKS di Area Kalimantan mengenai aspek subsurface, IOR / EOR, sumur, dan fasilitas produksi yang bertujuan meningkatkan produksi migas pada LapanganLapangan Pertamina dan Lapangan-Lapangan di area Kalimantan. Forum ini diselenggarakan pada 10–11 Februari 2012, di Balikpapan dan diikuti oleh 176 peserta dari Kontraktor KKS Area Kalimantan, Pertamina EP, institusi Pemerintah, dan BPMIGAS (sekarang SKK Migas). Beberapa tindak lanjut sebagai rekomendasi dari forum ini adalah :
Dalam rangka peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional, SKK Migas bersama Kontraktor KKS mengadakan forum Sharing Knowledge dengan harapan bisa mencari pemecahan untuk tantangan yang bersifat teknis
• Melakukan eksplorasi pada Eocene Play di area Kalimantan dan Selat Makasar. • Menggunakan base grid drilling secara agresif pada tank system dalam deltaic system yang didukung dengan keekonomian sumur.
• Peningkatan kompetensi SDM nasional secara kualitas dan kuantitas secara berkesinambungan untuk pengembangan lapangan.
• Optimasi aset dengan reaktivasi suspended well dan melakukan studi GGRF. • Mengidentifikasi potensi bottle necking untuk optimasi produksi.
57
II. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI
F. SHARING KNOWLEDGE
3. Forum Pengelolaan Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi (FP3FP)
FP3FP telah diselenggarakan pada tanggal 22-24 Februari 2012 di Medan dengan tema “Penerapan Pengelolaan Proyek dan Pemeliharaan yang Professional Dalam Mendukung Pencapaian Produksi Nasional” dan dihadiri 399 peserta dari BPMIGAS (sekarang SKK Migas), Kontraktor KKS, dan beberapa tamu undangan. Forum ini dilaksanakan sebagai sarana berbagi informasi dan best practice dalam pengelolaan proyek dan pemeliharaan, sosialisasi PTK serta merumuskan permasalahan dan mencari alternatif penyelesaian dalam pengelolaan proyek dan pemeliharaan.
FP3FP dilaksanakan sebagai sarana berbagai informasi dan best practice dalam pengelolaan proyek dan pemeliharaan, sosialisasi PTK serta merumuskan permasalahan dan mencari alternatif penyelesaian dalam pengelolaan proyek dan pemeliharaan.
Beberapa hal yang menjadi kesimpulan hasil Forum FP3FP ini: • Keterlambatan proyek-proyek Kontraktor KKS di Indonesia bukan mutlak merupakan suatu kegagalan terhadap pelaksanaan proyek, karena menurut hasil survei Independence Project Analyst secara rata-rata pencapaian target delivery of Project hanya 50% yang sesuai dengan jadwal. • Strategi Fungsi Manajemen Proyek di Kontraktor KKS adalah on-stream tepat waktu dengan mengelola proyek sesuai waktu, biaya, kualitas, dan standar K3LL yang direncanakan serta memaksimalkan pendayagunaan kapasitas lokal dan nasional. • SKK Migas sedang memfinalisasi PTK Manajemen Proyek. • Perlu dievaluasi jadwal penyampaian POD dan AFE guna menghindari perbedaan biaya dan waktu penyelesaian yang terlalu besar. • POD disampaikan hingga tahap semi-FEED bukan hanya conceptual design untuk pencapaian akurasi yang baik dan mengurangi risiko proyek. • Keterlambatan proyek Kontraktor KKS juga banyak disebabkan karena keterlambatan Kontraktor KKS dalam menyampaikan usulan tender plan dan proses pengadaan yang lebih lama dari rencana. • SKK Migas perlu merevisi proses persetujuan POD dan AFE untuk mengantisipasi risiko-risiko dalam proyek. • Penyusunan POD perlu di-back up dengan penyusunan risk assessment dan mitigation plan secara komprehensif sehingga diketahui risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya. Sedangkan kesimpulan terkait Pemeliharaan Fasilitas Produksi sebagai berikut :
• Strategi fungsi pemeliharaan di Kontraktor KKS adalah untuk menjaga kontinuitas operasi produksi migas dengan memaksimalkan manajemen pemeliharaan yang terencana dan mempercepat response time penanganan shutdown. • Pencapaian availability produksi sebesar 96,7% sudah merupakan pencapaian world in class. • Program asset integrity merupakan bagian dari manajemen risiko perusahaan sebagai upaya untuk memastikan peralatan terjaga dengan baik selama pengoperasian. • Peningkatan kompetensi organisasi dan personil. • Peningkatan koordinasi dan komunikasi antar Kontraktor KKS yang berdekatan (clustering). • Peningkatan komunikasi dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.
58
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Forum Internal Audit diadakan dengan tujuan membangun dan memberdayakan fungi IA di KKS, sekaligus mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang bersifat strategis
4. Forum Internal Audit
Dilatarbelakangi hasil pemetaan 30 Kontraktor KKS produksi, yang menemukan bahwa hanya 12 Kontraktor KKS sudah memiliki internal audit (IA), sedangkan sisa 18 Kontraktor KKS belum memiliki IA, serta rata-rata tupoksi IA pada Kontraktor KKS tidak banyak terfokus mendorong hal-hal yang sifatnya strategis seperti efisiensi cost recovery, peningkatan penerimaan negara, dan peningkatan lifting. Forum IA ini dilaksanakan pada 11-12 Oktober 2012 untuk membangun dan memberdayakan fungsi IA di Kontraktor KKS, sekaligus mendorong mereka melakukan hal-hal yang bersifat strategis. Peran aktif IA BPMIGAS (sekarang SKK Migas) akan mendorong terciptanya pengendalian internal yang baik sehingga terwujud efektifitas serta efisiensi operasional dan kerugian negara dapat dihindari. Forum ini menghadirkan pembicara baik dari lingkungan praktisi dan profesi maupun Pemerintah, serta 158 peserta dari BPMIGAS (sekarang SKK Migas) dan Kontraktor KKS. Pada forum tersebut juga dilakukan Sosialisasi PE, PPG, WBS BPMIGAS agar Kontraktor KKS dapat mengadopsinya atau minimal mengikutinya.
59
60
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
III
MASALAH DAN UPAYA PENYELESAIAN
61
III. MASALAH DAN UPAYA PENYELESAIAN
A.
A. PENGADAAN TANAH DAN PERIZINAN
PENGADAAN TANAH DAN PERIZINAN
Masalah pengadaan tanah dan perizinan telah lama menjadi kendala yang cukup signifikan dalam peningkatan produksi minyak dan gas bumi. Untuk mengatasi kendala ini, pada 2012 Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah aturan yang mendukung penyelesaian masalah pertanahan dan perizinan.
Permasalahan pengadaan tanah dan perizinan telah lama menjadi kendala yang cukup signifikan dalam peningkatan produksi minyak dan gas bumi. Hal ini telah menjadi perhatian khusus dari Pemerintah. Dalam upaya mengatasi kendala ini, maka pada 2012 Pemerintah mengeluarkan sejumlah aturan yang mendukung penyelesaian masalah pertanahan dan perizinan dalam rangka meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, yaitu: 1. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2012 tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi. 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum. 3. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Sebelumnya, pengadaan tanah dan perizinan dalam industri hulu minyak dan gas bumi mengacu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak Dan Gas Bumi. Setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 maka pengadaan tanah untuk proyek industri hulu minyak dan gas bumi dikategorikan sebagai pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Hal tersebut diharapkan menjadi solusi masalah pengadaan tanah dan perizinan yang terkendala karena adanya persepsi yang menempatkan proyek hulu minyak dan gas bumi sebagai proyek korporasi. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala dalam pengadaan tanah, berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2012 Jo. Perpres Nomor 71 Tahun 2012 Jo. Peraturan Kepala. BPN Nomor 9 Tahun 2012 pelaksanaan pengadaan tanah diprediksi membutuhkan waktu yang lama (normal sekitar 282 hari kerja, maksimal 546 hari kerja). Diharapkan ada aturan khusus yang mengatur mekanisme pengadaan tanah kepentingan umum khusus untuk infrastruktur migas, sehingga jangka waktu proses dapat dipersingkat.
62
SKK MIGAS
Salah satu keberhasilan yang dicapai oleh SKK Migas pada 2012 adalah menyerahkan lahan kompensasi aset tanah sebagai pemenuhan kewajiban Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) di wilayah kerja Kontraktor KKS Kangean Energy Indonesia Ltd.
LAPORAN TAHUNAN 2012
Presiden juga memberikan dukungan bagi industri hulu minyak dan gas bumi melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2012 yang memerintahkah kepada jajaran Menteri, Gubernur, Bupati untuk mendukung kegiatan industri hulu minyak dan gas bumi dalam rangka pencapaian target peningkatan produksi minyak bumi sebesar 1,01 juta barel per hari pada tahun 2014. Salah satu keberhasilan yang dicapai oleh SKK Migas pada 2012 adalah menyerahkan lahan kompensasi aset tanah sebagai pemenuhan kewajiban Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) di wilayah kerja Kontraktor KKS Kangean Energy Indonesia Ltd. Kompensasi lahan seluas sekitar 58,88 Ha yang terletak di Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, diserahkan guna memenuhi persyaratan pemenuhan kewajiban sesuai ketentuan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.18/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Serah terima tersebut dilakukan oleh Wakil Kepala BPMIGAS (sekarang SKK Migas) kepada Direktur Jenderal Planologi Kementerian Kehutanan. SKK Migas juga telah berhasil menyelesaikan pengadaan tanah seluas 6.152 bidang / persil atau 99,9% dari total kebutuhan tanah untuk Proyek Banyu Urip yang mencapai 6.158 bidang / persil. Sedangkan 6 bidang tanah lainnya masih dalam proses penyelesaian. Terkait dengan penyelesaian pengadaan tanah untuk EPC-1 dan EPC-5, SKK Migas telah mengirimkan surat kepada Bupati Bojonegoro untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Proyek Banyu Urip juga mengalami kendala dalam penyewaan tanah kas desa di Desa Gayam. Saat ini masih dilakukan pembahasan dengan BUMD untuk penyelesaian sewa tanah tersebut. Masyarakat desa setempat juga meminta pembangunan lapangan sepak bola sebagai kompensasi.
63
III. MASALAH DAN UPAYA PENYELESAIAN
A. PENGADAAN TANAH DAN PERIZINAN
Selain pada Proyek Banyu Urip tersebut di atas, masih terdapat beberapa kendala pertanahan dan perizinan yang menghambat kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sebagai berikut:
ConocoPhillips (Grissik) Ltd., Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan
Akses jalan ke fasilitas produksi Kontraktor KKS ConocoPhillips (Grissik) Ltd. saat ini masih ditutup oleh warga setempat. Tindakan ini dilakukan setelah adanya putusan Mahkamah Agung yang memenangkan penggugat terkait dengan hak atas tanah yang digunakan sebagai akses jalan menuju fasilitas tersebut. Lokasi kawasan tersebut sebenarnya masuk di dalam kawasan hutan dan saat ini Kontraktor KKS telah memiliki Izin Prinsip dari Menteri Kehutanan. Sesuai aturan, maka Kontraktor KKS wajib untuk memberikan kompensasi atas tanam tumbuh (tidak untuk dibebaskan). Kontraktor KKS telah melakukan koordinasi dengan penggugat dan belum mendapatkan kesepakatan. Saat ini Kontraktor KKS dan Kemenhut sedang mempersiapkan gugatan perlawanan kepada Pengadilan Negeri Musi Rawas
PT. Sele Raya Merangin Dua, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan
Kontraktor KKS PT. Sele Raya Merangin Dua mengalami permasalahan tumpang tindih lahan seluas sekitar 20 hektar dengan produsen sawit PT London Sumatera. Kontraktor KKS tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan koordinasi dengan pihak PT London Sumatera. Kontraktor KKS juga mengalami masalah tumpang tindih lahan dengan perusahaan tambang batubara PT BSL.
Joint Operating Body-PertaminaPetroChina East Java (JOB PPEJ), Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Tanah yang menjadi lokasi fasilitas produksi sumur gas adalah milik BUMN PT. Semen Gresik. Sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 2012, lokasi tersebut harus dibebaskan. Kontraktor KKS JOB-PPEJ saat ini masih melakukan negosiasi untuk dilakukan proses sewa terlebih dahulu dan selanjutnya dapat dilakukan pembebasan / tukar guling.
Kendala-kendala terkait dengan pertanahan tersebut juga dialami oleh Kontraktor KKS lain, seperti Genting Oil kasuri Pte. Ltd.; Premier Oil Natuna Sea B. V.; dan PT Chevron Pacific Indonesia. Selain masalah pertanahan terdapat pula sejumlah kendala perizinan khususnya terkait IPPKH yang diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P18/Menhut-II/2011 dan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P38/Menhut-II/2012, antara lain:
• Tumpang tindih wilayah kerja Kontraktor KKS PetroChina International Jabung dengan PT Wira Karya Sakti.
• Tumpang tindih wilayah kerja Kontraktor KKS Kondur Petroleum S.A. (EMP Malacca Strait) dan Petroselat dengan PT RAPP.
• Tumpang tindih wilayah kerja Kontraktor KKS PetroChina International Jabung dan Kontraktor KKS Kalrez Petroleum dengan pihak ketiga (warga yang memiliki sertifikat atas tanah di dalam kawasan hutan). • Tumpang tindih wilayah kerja Kontraktor KKS VICO Indonesia dengan hutan konservasi (Taman Wisata Alam).
64
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
B.
Data yang dikumpulkan oleh SKK Migas selama 2012 menunjukkan telah terjadi 1.389 kasus gangguan keamanan, terjadi penurunan 15% dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.633 kasus.
PENGAMANAN OBYEK VITAL NASIONAL
Gangguan keamanan pada fasilitas produksi merupakan salah satu kendala yang sering mengganggu kegiatan industri hulu minyak dan gas bumi. Data yang dikumpulkan oleh SKK Migas selama 2012 menunjukkan telah terjadi 1.389 kasus gangguan keamanan. Dari 1.389 kasus gangguan keamanan yang terjadi pada 2012, sekitar 77% kasus terjadi di 3 Kontraktor KKS, yaitu Chevron Indonesia (Sumatera & Kalimantan) sebanyak 629 kasus; PT Pertamina EP sebanyak 274 kasus; dan Medco Energy E&P Indonesia sebanyak 163 kasus.
Jumlah Gangguan Keamanan Di Kontraktor KKS Selama 3 Tahun
1800
1.633
1600 1.389
1400 1200
Jumlah Gangguan
1000
810
800 600 400 200 0 2010
2011
2012
65
III. MASALAH DAN UPAYA PENYELESAIAN
B. PENGAMANAN OBYEK VITAL NASIONAL
Jenis Gangguan Keamanan Di Kontraktor KKS
5% 7,95%
809 Kasus (61,29%)
66 Kasus (5%)
PENCURIAN/PERAMPOKAN
PERUSAKAN MATERIAL
235 Kasus (17,80%)
53 Kasus (4,02%)
SENGKETA TANAH
UNJUK RASA
105 Kasus (7,95%)
52 Kasus (3,94%)
ANCAMAN
PENCURIAN MINYAK
17,80% 61,29%
Kasus pencurian minyak menjadi perhatian utama SKK Migas dan Kontraktor KKS karena jumlahnya semakin meningkat dan mengakibatkan kehilangan produksi yang sangat tinggi. Dari 52 kasus yang terjadi sepanjang 2012, sebanyak 46 kasus atau 88% dialami oleh Kontraktor KKS PT Pertamina EP.
Pada 2012, SKK Migas memberikan pelatihan pengetahuan dasar mengenai kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi kepada Kepolisian Daerah wilayahwilayah migas.
Penurunan total kejadian gangguan keamanan menunjukkan adanya perubahan paradigma dari Kontraktor KKS dalam melihat aspek sekuriti. Kontraktor KKS mulai melihat aspek ini sebagai fungsi yang sangat penting pada awal perencanaan. Salah satu contohnya, Kontraktor KKS telah melakukan security risk assessment untuk menganalisa risiko, area penting yang memerlukan penugasan aparat berwenang, dan sistem pengamanan yang mereka butuhkan. Pada 2012, SKK Migas memberikan pelatihan pengetahuan dasar mengenai kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi kepada Kepolisian Daerah (Polda) wilayah-wilayah migas supaya kepolisian lebih memahami bahwa kegiatan usaha hulu migas tidak bisa disamakan dengan kegiatan tambang umum lainnya. Pelatihan seperti ini penting untuk memperoleh pemahaman yang sama di antara para aparat.
66
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Beberapa Kontraktor KKS juga melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI AL yang dipayungi oleh Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara aparat dengan SKK Migas.
PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN POLISI
JUDUL
KKKS
WILAYAH KERJA
Operasi Pengamanan Khusus Untuk Obyek Vital Nasional Minyak dan Gas Bumi Di Wilayah Kerja Exxonmobil Oil Indonesia Inc Lhoksukon Provinsi Aceh
Exxonmobil Oil Indonesia Inc.
Aceh Production Operation. North Sumatra Offshore Production Platform. Lapangan Terbang Malikul Saleh dan Lhoksukon
Perjanjian Kerjasama Pengawasan dan Pengamanan Area Operasi Kerja Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java
PHE ONWJ
Offshore North West Java – Jawa Barat
Kegiatan Pengamanan Dan Pemenuhan Fasilitas, Logistik, Peralatan Untuk Pengamanan Obyek Vital Minyak Dan Gas Bumi di wilayah Kerja Mobil Cepu Ltd (MCL). Blok Cepu Kabupaten Bojonegoro dan Tuban – Jawa Timur
Mobil Cepu Ltd (MCL)
Blok Cepu Kabupaten Bojonegoro dan Tuban – Jawa Timur
Perjanjian Kerjasama Penyapuan Ranjau Laut di Wilayah Kerja Mobil Cepu Ltd. Blok Banyu Urip di Perairan Utara Tuban, Jawa Timur
Mobil Cepu Ltd.
Perairan Lepas Pantai Laut Jawa Blok Banyu Urip
Perjanjian Kerjasama Pengawasan dan Pengamanan Wilayah Kerja kegiatan Usaha Hulu Migas Blok Kangean
Kangean Energy Indonesia
Blok Kangean Pagerungan
Perjanjian Kerjasama Bantuan Pengamanan dan Perlindungan Area Lokasi Pemboran Migas PHE WMO di Perairan Lepas Pantai Laut Jawa Bojonegoro dan Tuban – Jawa Timur
PHE WMO
Perairan Lepas Pantai Laut Jawa
Kerjasama pembentukan Satuan Pelaksana Pengamanan Kerja Bersama (Satlakpamber) antara kantor perwakilan SKK Migas dengan Polda Riau, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Papua, dan Maluku
PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN TNI AL
67
III. MASALAH DAN UPAYA PENYELESAIAN
C.
C. PERATURAN PERUNDANGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Sepanjang 2012, masih terdapat beberapa permasalahan terkait dengan peraturan perundang-undangan di industri hulu migas, antara lain : 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
Gubernur Aceh, melalui surat Nomor 540/46120 tanggal 15 Juni 2010, menyampaikan bahwa pelaksanaan program kerja KKS yang ditandatangani setelah berlakunya UU Nomor 11 Tahun 2006 ditunda hingga Pemerintah c.q. Menteri ESDM melaksanakan amanat UU Nomor 11 Tahun 2006, khususnya pengelolaan SDA Migas di Wilayah Aceh. Hal ini mengakibatkan seluruh kegiatan usaha hulu migas yang dilakukan di wilayah Aceh menjadi terhambat.
Terhitung mulai Rabu, 25 Januari 2012, komitmen kegiatan eksplorasi di Aceh dapat dilaksanakan oleh masing-masing Kontraktor KKS sesuai persyaratan yang sudah disetujui.
Menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur Aceh melalui surat Nomor 542/25706 tanggal 11 Agustus 2011 kepada Menteri ESDM telah menyatakan bahwa pada prinsipnya menyetujui dan menyepakati kegiatan eksplorasi di Aceh oleh 4 Kontraktor KKS (wilayah kerja East Seruway, South Block “A”, Andaman III, dan West Glagah Kambuna) hingga ditemukan cadangan migas yang dapat diproduksikan secara komersial, dengan catatan Kontraktor KKS memenuhi ketentuan: a. Menyerahkan 1 rangkap fotokopi KKS yang telah dilegalisir oleh Ditjen Migas. b. Bersedia melakukan amandemen terhadap KKS antara operator eksplorasi dengan
BPMIGAS (sekarang SKK Migas) sesuai ketentuan perundang-undangan. c. Rencana pengembangan atau POD baru dapat dilaksanakan setelah ada
kesepakatan antara Pemerintah dan Pemerintah Aceh. Terhitung mulai Rabu, 25 Januari 2012, komitmen kegiatan eksplorasi dapat dilaksanakan oleh masing-masing Kontraktor KKS dengan disetujuinya syarat-syarat dalam surat tersebut di atas.
68
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
2.
SKK Migas dan Kontraktor KKS dalam melaksanakan ketentuan PP Nomor 79 Tahun 2010 mengalami berbagai kendala karena kurang jelasnya beberapa ketentuan serta belum adanya pengaturan lebih lanjut sebagaimana diamanahkan dalam PP tersebut.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
Untuk menyelesaikan kendala tersebut, pada 2012 telah dilaksanakan workshop dengan mengundang pembicara dari BPMIGAS (sekarang SKK Migas), Ditjen Pajak, Ditjen Migas, dan BKF; serta dihadiri peserta dari BPMIGAS (sekarang SKK Migas) dan Kontraktor KKS. Maksud dan tujuan workshop tersebut adalah untuk memperoleh masukan / pandangan / arahan dari Pemerintah (Dirjen Migas / Dirjen Pajak / BKF) dalam mengimplementasikan ketentuan-ketentuan PP Nomor 79 Tahun 2010.
Penerapan UU Ketenagalistrikan pada tahun 2012, dilengkapi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik serta Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2012 tentang Kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik untuk Kepentingan Sendiri. Peraturan tersebut mewajibkan semua Kontraktor KKS melengkapi pembangkit listrik, yang selama ini digunakan untuk kepentingan sendiri dan dilengkapi Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan Listrik dan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instalasi Listrik dari Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, dengan Sertifikat Laik Operasi dari Menteri, Gubernur, dan/atau Bupati / Walikota sesuai kewenangannya.
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Ketidaktersediaan peraturan pelaksana UU Nomor 32 Tahun 2009 menimbulkan perbedaan pemahaman banyak pihak termasuk Kementerian dan Pemerintah Daerah. Pemberlakuan PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dimaksudkan untuk memudahkan semua perizinan yang lain dalam bentuk izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, namun kenyataannya tetap menambah rantai birokrasi perizinan yang harus dilalui. Selain itu Peraturan Menteri ESDM Nomor 045 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Lumpur Bor, Limbah Lumpur dan Serbuk Bor Pada Kegiatan Pemboran Minyak dan Gas Bumi yang secara praktik tidak bisa diterima oleh Kementerian yang menjalankan urusan Pemerintah di bidang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup karena dianggap bertentangan dengan PP Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 meskipun ada ruang fleksibilitas sesuai PP Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas PP Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3.
69
III. MASALAH DAN UPAYA PENYELESAIAN
D.
D. PENCURIAN MINYAK DI SUMBAGSEL
PENCURIAN MINYAK DI SUMBAGSEL
Sepanjang Januari-Desember 2012 tercatat sebanyak 317.801 barel minyak bumi telah hilang di sepanjang jalur pipa Tempino - Plaju.
Sepanjang 2012, kasus pencurian minyak di sepanjang jalur pipa Tempino–Plaju yang membentang sepanjang 265 km menjadi kasus yang fenomenal. Pencurian di jalur pipa penyaluran minyak mentah milik Pertagas, anak usaha PT Pertamina, yang dikelola oleh PT Elnusa telah menimbulkan kerugian Negara yang sangat besar. Sepanjang Januari – Desember 2012 tercatat sebanyak 317.801 barel minyak bumi telah hilang di sepanjang jalur pipa Tempino – Plaju. Diperkirakan kerugian Negara akibat pencurian minyak bumi di jalur pipa milik anak usaha PT Pertamina tersebut mencapai sekitar Rp300 miliar dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia US$100 per barel dan kurs mata uang Rp9.300/US$. Modus yang paling sering digunakan dalam pencurian minyak adalah illegal tapping yang mencapai 810 kejadian sepanjang 2012. Hal ini berarti setiap hari terjadi sedikitnya 2 kali illegal tapping. Modus lainnya berupa sabotase sebanyak 96 kejadian dalam setahun atau sebanyak 8 kejadian dalam sebulan dan penghentian pompa selama 395 jam dalam setahun atau 61 jam per bulan.
70
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
450.000
Grafik Penyaluran 2012
400.000 350.000
374.479 355.157
345.295 311.624 316.861 318.737 314.895
300.000
305.505
348.224
381.329
353.379
303.315
415.085
392.437
369.739
377.225
403.482
371.353
369.012
354.316
325.667
320.889
150.000
307.188
200.000
350.382
250.000
0
33.756
17.958
16.360
29.001
48.325
68.038
39.421
6.930
-50.000
Jan
Pencurian minyak mencapai puncaknya pada Juli 2012. Setelah dilakukan tindakan dan operasi oleh aparat penegak hukum mulai terjadi penurunan.
4.028
-5.087
50.000
-4.436
100.000
BAREL
Pemompaan Losses Penerimaan
63.507
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nop
Des
Dari temuan di lapangan, diketahui modus pencurian dilakukan dengan cara yang terorganisasi, berkelompok, berjarak 200 - 400 meter dari titik tapping, melibatkan massa pada tingkat kecamatan dan informan, bahkan melakukan intimidasi serta ancaman kepada petugas pengamanan di Kontraktor KKS. Pencurian minyak mencapai puncaknya pada Juli 2012. Setelah dilakukan tindakan dan operasi oleh aparat penegak hukum mulai terjadi penurunan kasus, namun setelah operasi selesai, pencurian minyak kembali meningkat bahkan telah menimbulkan korban jiwa. Sebanyak 5 orang tewas saat terjadi kebakaran di kilometer 219 Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan akibat illegal tapping. Lokasi kebakaran tersebut berada di dekat jalur pipa Tempino-Plaju.
71
72
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
IV
PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA
73
IV. PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA
A. LAPANGAN BANYU URIP
SKK Migas dan Kontraktor KKS berusaha merealisasi sejumlah proyek utama yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan produksi migas. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan pada 2012 untuk merealisasi sejumlah proyek migas tersebut.
74
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
A.
LAPANGAN BANYU URIP Proyek pengembangan Lapangan Banyu Urip oleh Mobil Cepu Limited (MCL) terletak di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban (Jawa Timur). Kegiatan pembangunan proyek telah dilaksanakan sejak Q4 2011 ditandai dengan “Ground breaking” oleh Menteri ESDM pada 6 Desember 2011. Produksi awal lapangan ini telah dimulai sejak September 2009 dengan menggunakan fasilitas produksi sewa (early production facilities) yang pada 31 Desember 2012 telah berproduksi rata-rata 24 ribu BOPD. Sementara produksi puncak sebesar 165 ribu BOPD direncanakan akan dicapai pada akhir 2014.
Sampai dengan akhir 2012, kemajuan pembangunan Proyek Banyu Urip secara keseluruhan telah mencapai 37,5% (actual) dari 38,9% (cumulative recovery plan), dan 51,4% (contractual baseline)
Pelaksanaan pembangunan Proyek Banyu Urip untuk produksi puncak dibagi menjadi 5 bagian EPC (engineering, procurement, and construction), yaitu:
• EPC-1 untuk fasilitas produksi (central processing facility dan wellpads). • EPC-2 untuk pipa minyak on-shore sepanjang 72 km. • EPC-3 untuk pipa minyak off-shore sepanjang 23 km beserta mooring tower. • EPC-4 untuk FSO (floating storage offloading) Gagak Rimang, yang berkapasitas sekitar 2 juta barel.
• EPC-5 untuk fasilitas infrastruktur termasuk pembangunan raw water basin (waduk untuk air injeksi) berkapasitas 2,75 juta m3. Di samping kelima EPC tersebut, proyek ini juga akan melaksanakan pemboran 42 sumur baru. Sampai dengan akhir 2012, kemajuan pembangunan Proyek Banyu Urip secara keseluruhan telah mencapai 37,5% (actual) dari 38,9% (cumulative recovery plan), dan 51,4% (contractual baseline), dengan progres masing-masing EPC sebagai berikut: PROYEK
KONTRAKTOR
% KEMAJUAN Rencana
Realisasi
EPC - 1
Tripatra - Samsung
39,4
40,9
EPC - 2
IKPT - Kelsri
51,3
42,2
EPC - 3
Rekayasa Industri - LIKPIN
32,7
25,4
EPC - 4
Scorpa Pranedya - Sembawang
40,6
38,1
EPC - 5
Rekayasa Industri – Hutama Karya
31,9
23,1
Realisasi kegiatan EPC-1 melampaui target, sementara akibat keterlambatan beberapa izin dari berbagai instansi Pemerintah dan kurangnya tenaga, kerja baik tenaga terdidik maupun tidak terdidik sebagai pelaksana proyek, maka realisasi kemajuan kegiatan EPC lainnya lebih rendah dari rencana awal.
EPC1: Wellpad B & CPF
EPC2:
EPC3:
EPC4:
EPC5:
Pemboran:
Aktifitas Pemasangan Pipa
Proses FBE Coating
Aktifitas konversi FSO Gagak Rimang
Penggalian tanah di area water basin
Fabrikasi Rig DS #8
75
IV. PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA
B. INDONESIA DEEPWATER DEVELOPMENT (IDD)
B.
INDONESIAN DEEPWATER DEVELOPMENT (IDD) Proyek Indonesian Deepwater Development oleh Chevron Indonesia Company adalah proyek pengembangan 5 lapangan gas di laut dalam (antara 975m – 1.785m), yaitu Lapangan Gendalo, Maha, Gandang, Gehem, dan Bangka yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan ekspor. Rencana pengiriman gas ke konsumen akan dimulai dari Lapangan Bangka pada Q1 2015 dengan laju alir gas bumi sebesar 120 juta SCFD dan kondensat sebesar 2,88 ribu BCPD. Selanjutnya pada 2017 akan mencapai puncak produksi gas sebesar 924 juta SCFD dan kondensat sebesar 23 ribu BCPD dari Gendalo Hub dan Gehem Hub. Lingkup Proyek IDD ini secara garis besar terdiri dari: pengembangan lapangan Bangka, Gendalo Hub, dan Gehem Hub.
Singapore Brunai
Cekungan Kutai
Kilang LNG Bontang
Malaysia
West Seno Hub (Existing) (1015 WD)
Terminal Santan 120 mmscfd
Indonesia
West Seno Hub Pipeline
Sistem Jaringan Pipa Kalimantan Timur
Kantor Chevron Balikpapan Terminal Senipah
420 mmscfd 30.000 bcpd
Lapangan Bangka (975m WD)
Gehem Hub
Pipa Ekspor Gehem Gehem FPU (1785 WD) Pipa Ekspor Gendalo 700 mmscfd 25.000 bcpd
Lapangan Gehem (1765 WD)
Gendalo Hub
Gendalo FPU (1170m WD)
Lapangan Maha (1050m WD)
Lapangan Gandang (1715m WD) Lapangan Gendalo (1570m WD)
CEKUNGAN KUTAI Gendalo Hub
Gehem Hub
Bangka Subsea Tieback
Pengembangan Lapangan Bangka akan memanfaatkan FPU West Seno dengan beberapa pekerjaan modifikasi untuk mengakomodasi produksi gas bumi sebesar 120 juta SCFD, kondensat sebesar 4 ribu BCPD, dan air terproduksi sebesar 150 BWPD. Selain itu, dilakukan pembangunan dan pemasangan 2 subsea wellhead, associated manifolds, subsea accesories, dan flowline. Produksi gas bumi dan kondensat akan dikirimkan ke terminal Santan untuk selanjutnya dialirkan ke LNG Plant Bontang.
76
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Proyek Indonesia Deepwater Development adalah proyek pengembangan lima lapangan laut dalam dengan lingkup proyek yang terdiri dari pengembangan lapangan Bangka, Gendalo Hub, dan Gehem Hub.
Gendalo Hub merupakan fasilitas produksi yang dibangun untuk pengembangan Lapangan Gendalo, Maha, dan Gandang yang meliputi pemasangan 15 subsea wellhead, associated manifolds, dan flowline dari sistem bawah laut ke Floating Production Unit (FPU) Gendalo, sebagai central processing unit dengan kapasitas pengolahan gas bumi sebesar 700 juta SCFD, kondensat sebesar 20 ribu BCPD, air terproduksi sebesar 8 ribu BWPD, serta pemasangan 2 jalur pipa penyalur (trunkline) gas bumi dan kondensat masing-masing sepanjang ± 150 km dari FPU Gendalo ke Terminal Santan. Gehem Hub merupakan fasilitas produksi yang dibangun untuk pengembangan Lapangan Gehem dengan lingkup pemasangan 11 subsea wellhead, associated manifolds, dan flowline dari sistem bawah laut ke FPU Gehem, sebagai central processing unit dengan kapasitas pengolahan gas bumi sebesar 420 juta SCFD, kondensat sebesar 27 ribu BCPD, air terproduksi sebesar 1 ribu BWPD, pemasangan 2 jalur pipa penyalur (trunkline) gas bumi, dan kondensat masing-masing sepanjang ± 88 km dari FPU Gehem ke Terminal Santan.
TERMINAL SANTAN
BONTANG
TERMINAL SANTAN
BONTANG
TERMINAL SANTAN
BONTANG
G 20” C 8”
140 km
78 km
FPU
G 16” C 8”
Pipa Ekspor
Gehem Local FPU
West Seno FPU
Gandang
Maha
Gehem FPU Bangka
Gendelo
GENDALO HUB
Existing West Seno TLP
GEHEM HUB
BANGKA
Hingga akhir 2012, telah berhasil diselesaikan pekerjaan FEED untuk FPU, subsea umbilical riser flowline (SURF), export pipeline, dan onshore receiving facility (ORF). Dengan hasil FEED ini selanjutnya akan diteruskan dengan melakukan lelang jasa terintegrasi (EPCI) untuk pembangunan SURF dan ORF. Selain itu, pada 2012 telah berhasil diselesaikan perizinan AMDAL dari Kementerian Lingkungan Hidup.
77
IV. PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA
C. Pengembangan Lapangan Abadi di Blok Masela oleh Inpex Masela Ltd. merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari pembangunan fasilitas produksi yaitu pembangunan Floating LNG dan SURF, pemboran sumur dan pembangunan logistic supply base (LSB).
C. LAPANGAN ABADI
LAPANGAN ABADI Beberapa pekerjaan yang dapat dilaksanakan pada 2012 antara lain: a. Memberikan persetujuan pemenang tender Multi FEED FLNG kepada 2 kontraktor,
yaitu Konsorsium Saipem dan Konsorsium JGC, dengan jadwal pelaksanaan selama 13 bulan. b. Memberikan persetujuan pemenang tender pekerjaan FEED SURF kepada PT Wood Group Indonesia, dengan jadwal pelaksanaan selama 12 bulan. c. Menyelesaikan sebagian besar proses paket tender mobile offshore drilling unit (MODU) untuk pemboran 3 sumur delineasi (Abadi-8, Abadi-9, Abadi-10) dan 1 sumur eksplorasi (Berkat-1) serta menyetujui persiapan inisiatif pengembangan secara menyeluruh (full field development) yang mencakup pekerjaan subsea pipeline survey dan studi-studi opsi pengembangan lanjutan. Tantangan saat ini bagi Inpex dan SKK Migas adalah penentuan besaran biaya proyek dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimum yang digunakan sebagai kriteria penilaian tender EPCI. Mengingat lokasi wilayah kerja yang berada di daerah frontier area, Inpex dan SKK Migas juga berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan untuk mendiskusikan lokasi logistic supply base. Inpex, SKK Migas, dan Pemerintah Daerah Maluku masih mendikusikan rencana rekruitmen tenaga kerja lokal. Selain itu, Inpex juga masih menunggu keputusan terkait keinginan Pemerintah Daerah yang ingin ikut dilibatkan dalam pengelolaan lapangan.
PSC Terms & Conditions: • Periode Kontrak: November 1998 - November 2028 • Periode Eksplorasi : November 1998 - November 2008 • Periode Operasi : November 2008 - November 2028 • Profit Split : 65% / 35% (Minyak) & 60% / 40% (Gas) • FTP 15%; Dmo 25%; Tax 44%
Pulau Aru (600 km dari Abadi) Pulau Tanimbar (150 km dari Abadi)
Dili
Timor Timur
Abadi
Selat Timur Evans Shoal
Sunrise
Laut Timor
Sarossa Caldita
Australia
Evans Shoal South
Bayu - Undan
Tassie Shoal (150 km dari Abadi)
Petrel
• • • •
78
Perkiraan Cadangan Gas Berkisar 6-9 TCF Rencana Membangun Floating LNG 2,5 MTPA Biaya Investasi US$5.0 Miliar Mulai Produksi 2017 Selama 30 Thn
0
200 Km
Tem Blacktip
Indonesia
Pulau Tanimbar Saumlaki
Darwin
LAPORAN TAHUNAN 2012
Pengembangan Lapangan Jangkrik North East dikombinasikan dengan Lapangan Jangkrik dengan tujuan untuk meningkatkan keekonomian kedua lapangan tersebut sehingga dapat lebih menguntungkan Negara. POD I Lapangan Jangkrik telah disetujui pada November 2011, sedangkan Lapangan Jangkrik NE POD II masih dalam evaluasi SKK Migas. Lingkup proyek pengembangan Lapangan Jangkrik dan Lapangan Jangkrik North East adalah pembangunan dan pemasangan sistem produksi bawah laut (kepala sumur, pipa alir, manifolds dan umbilical), pembangunan dan pemasangan FPU yang dapat mengolah gas hingga 450 juta SCFD, sistem transfer serta utility, sistem ekspor kondensat dan gas. Pada Lapangan Jangkrik, akan dilakukan pemboran ulang pada 3 sumur yang sudah ada dan pemboran 4 sumur baru. Sistem produksi bawah laut yang akan dibangun 7 kepala sumur, 3 manifold serta flexible flowline dan riser. 2 pipa penyalur sepanjang 80 km dengan diameter masing-masing 20” untuk gas bumi dan 4,5” untuk kondensat akan dibangun untuk mengalirkan produksi dari lapangan Jangkrik dan Jangkrik NE ke jalur pipa sistem gas Kalimantan Timur, yang akan membawa produksi gas bumi ke Kilang LNG Badak dan kondensat ke Terminal Senipah. Pelaksanaan proyek pembangunan FPU dan sistem produksi bawah laut dilakukan dengan kontrak FEED yang dikombinasikan dengan EPCI (Combine FEED - EPCI). Pada Agustus 2012, telah mulai dilakukan pekerjaan FEED untuk paket pekerjaan FPU. Sedangkan untuk sistem produksi bawah laut sedang dalam persiapan pelaksanaan FEED dengan harapan dapat dimulai pada awal Januari 2013. Jadwal produksi gas bumi pertama dari proyek ini direncanakan pada November 2015.
JKK-1
Manifold NE1 42” to Kilang LNG Bontang 20” to Senipah
JKK-4 Manifold NE2 FA S
A
Sapi Plant
LT I
JKK-2
Senipah Plant
MU
PIP AP 80
KM
JANGKRIK NORTH EAST
PE NY AL
KM
ENY ALU
RK
PIP AP
JKK-5
PA
80
JKK-3
UR
Stasiun Penerima di Darat
Cluster 2
PI
Lapangan Jangkrik dikembangkan oleh eni Muara Bakau B.V. untuk memproduksikan cadangan gas bumi sebesar 913 BCF dan kondensat sebesar 738 ribu barel sebagai hasil dari pemboran sumur eksplorasi Jangkrik-1, Jangkrik-2Dir & Jangkrik-2DirA, dan Jangkrik-3 serta Jangkrik NE-1 pada Juli 2011. Lokasi lapangan Jangkrik dan Jangkrik NE ini berlokasi di Kutei Basin sekitar 70 km off-shore East Kalimantan.
ON
KM
D.
LAPANGAN JANGKRIK & JANGKRIK NORTH EAST (JNE)
DEN
ENY ALU
SAT
RG
AS
(PIG
GY
BAC
K)
JKK-2
EP-3
25
SKK MIGAS
FPU JKK-3
EPCI-2 Cluster 3 JKK-4
EPCI-1 JKK-7
JANGKRIK MAIN
Cluster 1 JKK-1 JKK-6
JANGKRIK BARGE FPU
Pipa Penyalur Gas & Kondensat ke Darat
JANGKRIK
JANGKRIK NE
79
IV. PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA
E. LAPANGAN BUKIT TUA
E. Petronas Carigali Ketapang II Ltd. (PCK2L) saat ini sedang mengembangkan Lapangan Bukit Tua di Blok Ketapang, Jawa Timur. Lapangan Bukit Tua yang merupakan lapangan minyak bumi dengan campuran gas bumi ikutan, terletak 35 km dari utara pulau Madura dan 110 km dari timur laut Gresik dengan kedalaman laut kurang lebih 57 meter.
LAPANGAN BUKIT TUA POD pertama Lapangan Bukit Tua disetujui pada 9 Juli 2008 dengan perkiraan produksi kumulatif minyak bumi sekitar 22,8 juta barel serta gas bumi sekitar 70 miliar CF untuk diproduksi selama 5 tahun. Fasilitas produksi yang akan dibangun dengan kapasitas 20 ribu BOPD dan 70 juta SCFD, meliputi un-manned well head platform (WHP) dengan 5 sumur produksi dan 1 sumur injeksi (sebagai contingency), yang dihubungkan ke sebuah spreadmoored floating production storage dan offloading (FPSO). Gas bumi dialirkan melalui pipa ekspor 12” sepanjang 110 km ke ORF di Gresik, sedangkan minyak bumi diekspor dengan tandem mooring dari FPSO dan produced water dikelola untuk pembuangan ke laut. Gas sales purchase agreement (GSPA) telah ditandatangani pada 13 April 2012 dimana disepakati gas dijual kepada PT. Petrogas Jatim Utama untuk kemudian disalurkan melalui pipa sepanjang 23 km kepada PT. Pembangkit Jawa Bali. Proyek ini diharapkan dapat on-stream pada November 2014.
WILAYAH KERJA KETAPANG
LAPANGAN BUKIT TUA
LAMONGAN PULAU MADURA GRESIK SURABAYA
JAWA TIMUR
Fasilitas Penerima di Darat (Onshore Receiving Facility - ORF) • Sekitar 4.7 ha di Gresik, Jawa Timur (lokasi: Maspion Industrial Estate) • 70 MMSCFD kapasitas maksimum • Peralatan Utama: Pipeline Pig Receiver, Inlet Separation & Sales Gas Metering Package
FPSO atau Converted FPSO: - Fasilitas Pemrosesan dan Penyimpanan Minyak Bumi - Kompresor Gas Bumi - Spread Moored - TEG Dehydration
Wellhead Platform (WHP): - 9 slots - 3 Legged Jacket - 57m water depth Infield Flow Line (700m): - 1x8” liquid - 1x16” wet gas - 1x12” export gas
Pipa Penyalur Gas 12” Sekitar 110 km Garis Pantai
- Tandem offloading - Export by floating hose PLEM Flexible Risers: - 1x8” liquid line - 1x16” wet gas line - 1x12” export gas line Bukit Tua ORF
Pipa Interkoneksi oleh PT PJU +/- 23 km PTPJB POWER PLANT
PCK2L
80
PJU
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
F. Lapangan Ande-Ande Lumut (AAL) yang dioperasikan oleh AWE (Northwest Natuna) Pte. Ltd. merupakan salah satu lapangan yang akan dikembangkan dari wilayah kerja Northwest Natuna (NW Natuna).
LAPANGAN ANDE ANDE LUMUT Lapangan Ande-Ande Lumut direncanakan akan memproduksikan minyak bumi sekitar 43,5 juta BO (batas keekonomian) dari cadangan sebesar 62,7 juta BO (90% P1 + 50% P2). Produksi awal sebesar 5 ribu BOPD diharapkan akan diperoleh pada Q4-2015 dengan produksi puncak sebesar 25 ribu BOPD. Pengembangan Lapangan Ande-Ande Lumut meliputi pemboran 43 sumur pengembangan, pembangunan, dan pemasangan 1 unit WHP, serta pengadaan FPSO dengan mekanisme sewa. Hingga akhir Desember 2012 pengembangan Lapangan Ande-Ande Lumut sudah pada tahap pengadaan sewa FPSO dan pengadaan FEED untuk FPSO dan WHP.
Ande Ande Lumut Oil Discovery NORTHWEST NATUNA
Lapangan Minyak Bumi Lapangan Gas Bumi Catatan: Wilayah Kerja Yang Dipertahankan: NW Natuna Block: 1958,995 km2 Anambas Block: 2,425,91 km2
LOKASI
Bri
dg e
Wellhead Platform (43 Sumur) FPSO with spread mooring Ke Shuttle Tank
AAL-2
AAL-3
AAL-1
Kedalaman Air 73m
Kedalaman Reservoir 1.100 m di bawah laut
Luas Lapangan 21 km2
81
IV. PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA
G. POD Area-13 disetujui pada 16 Maret 2011 dengan tujuan untuk memproduksikan minyak sebesar 31 juta BO dari North Duri Area melalui 358 sumur produksi, menggunakan mekanisme steam flooding.
G. NORTH DURI DEVELOPMENT AREA-13 (NDD AREA-13)
NORTH DURI DEVELOPMENT AREA-13 (NDD AREA-13) Lapangan North Duri yang dioperasikan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia terletak di Duri (wilayah kerja Rokan, Riau) dan merupakan bagian dari Duri Steam Flood. NDD Area-13 adalah bagian dari revisi POD Lapangan North Duri dimana disebutkan Lapangan North Duri terdiri dari Area-12, Area-13, dan Area-14. NDD Area-12 telah berproduksi sejak November 2008, selanjutnya diikuti dengan Pengembangan Area-13. NDD Area-13 diperkirakan on-stream pada Desember 2013 dengan masa produksi dari 2013 sampai 2021. Production peak rate diperkirakan sebesar 17 ribu BOPD pada 2017 kemudian akan menurun secara alamiah hingga akhir 2021. Ruang lingkup proyek NDD Area-13 meliputi: 1. Pemboran 358 sumur produksi, 145 sumur injeksi, dan 36 sumur observasi. 2. Konstruksi wellpad untuk 539 sumur, jalan, dan drainase. 3. Konstruksi production gathering flowlines, steam injection lines, casing vapor collection (CVC) station, dan automated well test (AWT) station. Proyek EPCI NDD Area-13 telah dimulai sejak 9 Juli 2012, dengan kontraktor pelaksana Konsorsium PT. Wijaya Karya - PT. Inhwa Indonesia - PT. Singgar Mulia.
14 12
Area yang Belum Dikembangkan
13
11
Duri
Minas
9
10
17 Km
8 5
4 3
6
2 1 7
Area yang Dikembangkan dengan Steam Flood
8 Km
Construction Review Meeting, Duri 17-18 Des 2012
82
Living IIF In Action Training for EPC Contractor Employees, Duri 26 Des 2012
Pemasangan Pagar di Kantor J3
Clearing & Grubbing, Road G-4.1
Clearing & Grubbing, Wellpad Road G5-1
Penggalian di Secondary Canal 12A
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
H. Wilayah kerja Corridor dioperasikan oleh ConocoPhillips Grissik Ltd. dengan temuan awal tahun 1985 di lapangan Rawa, Grissik. Pencarian selanjutnya telah berhasil menemukan 6 lapangan lainnya hingga 1998. Dengan temuan 7 lapangan, wilayah kerja Corridor telah berhasil memproduksi minyak bumi dan kondensat dengan laju maksimum hingga 10 ribu BOPD dan gas bumi hingga lebih dari 1 miliar SCFD.
PROYEK PENGEMBANGAN BLOCK CORRIDOR Produksi wilayah kerja ini berasal dari Lapangan Suban, Dayung, Sumpal, Letang/ Tengah, Gelam, Sambar, dan Rawa. Pada 2010, ConocoPhillips (Grissik) Ltd., mengusulkan inisiatif investasi untuk meningkatkan produksi wilayah kerja Corridor yaitu Proyek Dayung Compression 1, Proyek Sumpal Expansion, dan Grissik Debottlenecking. Proyek Sumpal Expansion Lapangan Sumpal adalah salah satu dari delapan lapangan gas di wilayah kerja Corridor yang telah berproduksi sejak 2001 dengan kapasitas 155 juta SCFD gas bumi kering yang dikirimkan ke Central Grissik Plant (CGP) dengan jalur pipa. Proyek Sumpal Expansion merupakan proyek penambahan train ke-2 Sumpal Station dengan pembangunan dan pemasangan sistem pengering (dehydration) dan pendingin (cooling) gas bumi, sehingga dapat meningkatkan kapasitas Sumpal Gas Station hingga 2x155 juta SCFD. Secara rinci, lingkup kerja proyek Sumpal Expansion terdiri dari pemasangan train kedua dengan kapasitas 155 juta SCFD, gas cooling, glycol dehydration, sistem air terproduksi, serta sistem kelistrikan dan kontrol. Disamping itu, untuk menambah kapasitas penyaluran gas bumi dari Sumpal Station, dibangun trunkline dengan diameter 16” ke Sumpal Junction. Direncanakan train kedua Sumpal akan mulai mengalirkan gas bumi pada September 2013. Hingga akhir Desember 2012, proyek sedang dalam tahap konstruksi dimana diharapkan on-stream pada September 2013.
Gas Sales Papeline (TGI) to Singapore
Gas Sales Papeline (TGI) to Chevron Duri
CORRIDOR BLOCK
FIELD DISCOVERY Rawa/S Rawa 1985 Latang/Tengah 1986 Gelam 1990 Sambar 1991 Dayung` 1991 Sumpal 1994 Suban 1998
530 km, 28”
PALEMBANG
GELAM PLANT 545 km, 28”
SOUTH SUMATRA SUMPAL PLANT
30 km, 12”
5 km, 16”
DAYUNG PLANT
GRESIK CENTRAL GAS PLANT
DAYUNG
SUBAN PLANT
43 km, 26”
SAMBAR
50 km, 12”
13 km, 24” 35 km, 28”
13 km, 6”
TENGAH 71 km, 26”
RAWA LETANG
RAMBA LETANG
LEGEND COPI GA P/L THIRD PARTY P/L FUTURE P/L
10 km, 10”
649 km, 32-36”
Gas Sales Papeline (PGN) to West Java
83
IV. PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA
H. PROYEK PENGEMBANGAN BLOCK CORRIDOR
Proyek Dayung Compression Proyek Dayung Compression ditujukan untuk menjaga tingkat pengiriman gas ke kontrak Caltex dan kontrak selanjutnya “Caltex 3” dengan kapasitas pengiriman raw gas hingga 200 juta SCFD. Lingkup kerja Dayung Compression adalah pembangunan dan pemasangan kompresor gas bumi 24 ribu HP, pembangunan sistem air terproduksi dan sistem listrik cadangan. Rencana penyelesaian proyek ini pada September 2013 dengan produksi awal sebesar 97 miliar BTUD dan akan mencapai produksi puncak pada 2014 sebesar 180 miliar BTUD. Proyek Grissik Debottlenecking Proyek Grissik Debottlenecking merupakan proyek penambahan kapasitas pemurnian gas bumi di Grissik Plant khususnya untuk sistem high-CO2 yang awalnya sebesar 310 juta SCFD raw gas menjadi 460 juta SCFD raw gas untuk mengakomodasi adanya tambahan pengiriman gas bumi dari Lapangan Sumpal dan Dayung. Lingkup kerja proyek ini meliputi pembangunan dan instalasi Regen Gas Compression dengan kapasitas 2x26 juta SCFD, penambahan sistem pemisah CO2, instrumentasi, dan generator. Jadwal penyelesaian proyek pada September 2013 bersamaan dengan penyelesaian proyek Sumpal Expansion dan Dayung Compression.
84
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
I. Lapangan Ruby merupakan lapangan off-shore yang menjadi bagian dari wilayah kerja Sebuku yang dioperasikan oleh PearlOil (Sebuku) Ltd.
PROYEK PENGEMBANGAN LAPANGAN RUBY Tujuan pengembangan Lapangan Ruby adalah untuk memproduksikan gas bumi sekitar 214 BCF dengan laju produksi hingga 100 juta SCFD selama 4 tahun yang diproduksikan dari 6 sumur pengembangan dari formasi Berai. Konsep pengembangan lapangan adalah pembangunan sistem proses terintegrasi yang terdiri dari 6 slot WHP yang terhubung dengan jembatan ke Process & Quarters Platform (PQP) yang terletak pada laut dengan kedalaman 60 meter. Gas bumi dan kondensat yang sudah diproses dikirim melalui pipa ekspor dengan diameter 14” sepanjang 312 km ke Terminal Senipah yang dioperasikan oleh Total E&P Indonesie. Gas bumi kemudian disalurkan ke PT. Pupuk Kalimantan Timur melalui jalur pipa Sistem Gas Kalimantan Timur. Kemajuan proyek pengembangan Lapangan Ruby hingga akhir 2012 adalah penyesaian penggelaran pipa dari lapangan Ruby ke Terminal Senipah. WHP dan PQP dalam proses fabrikasi di Batam dan Balikpapan. Diharapkan proyek akan on-stream pada September 2013.
85
IV. PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA
J. LAPANGAN KEPODANG
J. Rencana pengembangan pertama (POD I) Lapangan Kepodang disetujui pada 20 Juni 2005, namun dalam perkembangannya dilakukan perubahan beberapa lingkup pengembangan lapangan dari sebelumnya menggunakan skema hulu menjadi skema hilir. Revisi POD I lapangan Kepodang ditandatangani pada 14 Mei 2012 untuk memproduksi gas bumi dengan kumulatif produksi 365 BCF dan laju alir gas 116 juta SCFD selama 12 tahun.
LAPANGAN KEPODANG Lapangan Kepodang yang dioperasikan oleh PC Muriah Ltd. pada kedalaman 60-70 meter dari permukaan laut terletak sekitar 180 km ke arah timur laut Semarang, ibukota Provinsi Jawa Tengah. Pengembangan Lapangan Kepodang terdiri dari 2 tahap sebagai berikut: 1. Pengembangan tahap 1 meliputi pemboran 6 sumur dan pemasangan : • Central Processing Platform (CPP), terdiri dari process deck dengan peralatan separation, dehydration, compression, utilities, dan wellhead module (WHM-A) dengan 8 slot/4 sumur. CPP merupakan unmanned platform yang akan dikendalikan dari ORF. • 1 unit wellhead tower (WHT-C), dengan 5 slot/2 sumur dihubungkan ke CPP melalui pipa infield berdiameter 10” dengan panjang 2,7 km. Dalam pengembangan tahap 1 juga dilakukan pembangunan Onshore Receiving Facility (ORF) dan export gas pipeline berdiameter 14” sepanjang 200 km dari CPP ke ORF yang akan dibangun dan dioperasikan oleh pihak ketiga berdasarkan skema hilir. 2. Pengembangan tahap 2 meliputi instalasi WHT-D dengan 2 sumur yang dihubungkan ke CPP dan penambahan pemboran 2 sumur, masing-masing satu sumur di WHT-C & CPP. Cadangan gas bumi Kepodang digunakan untuk memasok Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok yang dioperasikan oleh PT Indonesia Power (PTIP) dan berlokasi di Semarang.
Laut Jawa
Sepanjang 2012, beberapa proses tender untuk beberapa paket kontrak telah selesai dilaksanakan, yang selanjutnya pekerjaan fabrikasi dapat dimulai pada 2013. Proyek pengembangan Lapangan Kepodang diharapkan dapat on-stream pada Oktober 2014. Konsep Pengembangan Kepodang Perbandingan Skema Bisnis antara POD yang Disetujui (2005) dan Usulan Revisi POD (2011) Central Processing Platform (CPP)
Skema POD FASE 2 DN150 (6”ND) 4.7 Km Flowline
Unmanned CPP
DNS250 (10”ND) 2.7 Km Flowline
Pengembangan Fase 1 Pengembangan Fase 2
14” x 200 km Export Pipeline
WHT-C Semua fasilitas dan pipa penyalur oleh PCML
DN350 (14”ND) 200 Km Export Pipeline: by Transporter
Skema Bisnis Yang Sedang Berlansung (Export Pipeline & ORF Downstream)
PCML built and own Offshore Facilities
Unmanned CPP New offshore gas matering KEGIATAN HULU KEGIATAN HILIR 14” x 200 km Export Pipeline by Transporter
Transporter akan membangun dan memiliki Control Building di ORF. PCML akan menyewa lantai ke-2 untuk operasinya.
Onshore Receiving Facilities (ORF):
ORF Inside PTIP Area
86
Transporter akan membangun dan memiliki Control Building di ORF. PCML akan menyewa lantai ke-2 untuk operasinya.
ORF Inside PTIP Area
ORF Inside PTIP Area
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
K. Proyek pengembangan terintegrasi lapangan gas Senoro dan lapangan gas Area Matindok dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kilang LNG Donggi Senoro yang berkapasitas 2,5 MTPA.
PENGEMBANGAN TERINTEGRASI LAPANGAN GAS SENORO DAN AREA MATINDOK Disamping itu, pengembangan lapangan ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi domestik untuk pembangkit listrik dan pabrik pupuk.
Tangkiang
Nonong
Bakiriang Reservation Area SNR-2
Selat Peleng
SNR-1
SNR-3
Skema integrasi proyek dan komersial
Donggi Pertamina EP
dapat dilihat pada gambar dibawah.
DONGGI CPP
50MMSCFD
335MMSCFD
LNG PLANT Skema Bisnis LNG: Hilir
Minahaki Senoro
Pasokan Gas: Area Matindok: 85 MMSCFD Area Senoro: 250 MMSCFD
JOB P-MTS 310MMSCFD
TIP 1
SENORO CPP
25MMSCFD
Cendanapura 55MMSCFD
Maleoraja
Pertamina EP MATINDOK CPP
PJBG
55MMSCFD
TIP 2 Matindok
Pengembangan Lapangan Gas Senoro – Kontraktor KKS JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi
PLN
PUPUK
Domestik Listrik, Pasokan Gas: Area Matindok: 20 MMSCFD Area Senoro: 5 MMSCFD
Pupuk, Pasokan Gas: Area Senoro: 55 MMSCFD
Lapangan Senoro terletak pada bagian timur laut dari wilayah kerja Senoro-Toili yang ditemukan melalui sumur eksplorasi Senoro-1 pada April 1999. Lapangan Senoro akan memproduksikan gas bumi dengan laju alir harian sebesar 310 juta SCFD dengan alokasi 55 juta SCFD ke PT. Panca Amara Utama, 5 juta SCFD untuk PT. PLN, dan sisanya akan dikirimkan ke Donggi Senoro LNG.
Operator: PT DSLNG
Block Senoro Toili Operator: JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi Kegiatan Hulu
Kegiatan Hilir 87
IV. PENGEMBANGAN DAN PROYEK UTAMA
K. PENGEMBANGAN TERINTEGRASI LAPANGAN GAS SENORO DAN AREA MATINDOK
Lingkup kerja pengembangan meliputi workover 5 sumur, pemboran 16 sumur pengembangan, pembangun fasilitas produksi untuk memproses gas kapasitas 2 x 155 juta SCFD, dan pembangunan pipa penyalur gas bumi berdiameter 30” sepanjang 27 km menuju titik serah di PT DS LNG serta terminal jetty untuk kondensat. Hingga akhir 2012, proyek ini telah memasuki tahapan konstruksi yang dimulai pada September 2012 sehingga diperkirakan produksi gas bumi awal dari lapangan Senoro dapat dimulai pada Q4-2014 sebesar 300 juta SCFD.
Ga sP
ipa lin
e
PETA LOKASI AREA MATINDOK
LUWUK
Peleng Strait
AMPANA
MALEO RAJA
RANGKONG A-1
MATINDOK CI=5-2w
Bakiriang Reservation Area
CI=1-3w CI=2-9w
SUKAMAJU CPP
MINAHAKI
Jetty
SULAWESI
DONGGI
MAL EO BESAR-1 MAL EO-1
PELENG
Senoro CI=5-2w
CI=3-5w
CP=2
Onshore field for LNG Onshore field for IPP
CP=1
Pengembangan Lapangan Gas Matindok – Kontraktor KKS Pertamina EP
Dry exploration well
Pengembangan lapangan gas Matindok ini didasarkan pada penemuan gas di Area Matindok pada Lapangan Donggi, Matindok, Maleoraja, Minahaki, Sukamaju, dan Mentawa. Total cadangan lapangan Matindok sekitar 852,75 BCF dengan alokasi gas jual dengan laju alir sebesar 105 juta SCFD.. Dari 105 juta SCFD gas bumi tersebut, 85 juta SCFD akan dikirimkan ke Donggi Senoro LNG, sedangkan sisanya sebesar 20 juta SCFD akan dikirimkan ke PT. PLN. Konsep pengembangunan lapangan meliputi pembangunan fasilitas produksi lapangan Donggi berkapasitas desain 60 juta SCFD yang akan memproses gas dari Lapangan Donggi dan Minahaki. Fasilitas produksi lapangan Matindok berkapasitas desain 65 juta SCFD digunakan untuk memproses gas dari lapangan Matindok dan Maleoraja. Laju produksi gross sebesar 56 juta SCFD lalu meningkat menjadi 115 juta SCFD mulai pertengahan 2015 selama 12 tahun, setelah itu produksi akan terus menurun hingga mencapai tekanan abandonment setelah 20 tahun produksi. Produksi kondensat akan dimulai bersamaan dengan produksi awal gas sebesar 82 BCPD dan akan mencapai puncak pada 2015 sebesar 643 BCPD. Volume kondensat selama masa penjualan gas sebesar 2,47 juta BBL. Produksi gas dari area Matindok bergabung dengan gas dari lapangan Senoro pada Tie-in Point 1 dan Tie-in Point 2, sedangkan kondensat yang dihasilkan dari kedua fasilitas produksi akan dialirkan menuju fasilitas produksi Lapangan Senoro. Pada akhir 2012, proyek ini baru memulai tahapan EPCI dengan target produksi awal dapat dimulai pada Q4 2014.
88
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
L.
TANGGUH EXPANSION PROJECT TRAIN 3 Rencana Pengembangan Lanjutan Tangguh Train 3 (POD II) oleh BP Berau Ltd. telah disetujui Pemerintah pada 29 November 2012. Proyek ini merupakan pengembangan lanjutan setelah Train 1 dan Train 2 (POD I) yang telah beroperasi sejak 2009. Pengembangan Tangguh Train 3 dimaksudkan untuk memproduksikan cadangan gas sebesar 2,48 TCF (nett sales gas). Alokasi produksi dari LNG Train 3 Tangguh telah ditetapkan untuk dalam negeri sebesar 40%, dan sisanya diperuntukkan kepada pembeli dengan harga tertinggi yang dapat memberikan keekonomian terbaik. Produksi awal gas untuk keperluan comissioning kilang Tangguh Train 3 diperkirakan pada akhir 2018, sedangkan produksi awal untuk keperluan pasokan ke kilang LNG dan untuk kelistrikan daerah Bintuni adalah pada Q2-2019. LNG Plant akan dibangun dengan kapasitas 3,8 MTPA dan 3.200 BPD kondensat serta pembangunan ORF. Bagian upstream merupakan Gas Production Facility (Offshore) dengan kapasitas 700 juta SFD yang terdiri dari dua platform dengan 7 sumur serta pipa penyalur gas ke LNG Plant dengan diameter 24” sepanjang 24 km.
Tangguh Expansion Scope Schematic
WDP ONSHORE GAS PRODUCTION FACILITIES
VRD PLATFORM
VRC PLATFORM
VRB PLATFORM
4-
15
km
Bintuni Bay West Papua
4-
18
km
VRF PLATFORM
O2
O 24
O2 4-8 ,3
- 19 km
km
O2
O 24 -
6,3 km
WDA PLATFORM
VRA PLATFORM
ROA PLATFORM O 24 3 -1 ,5
OFA PLATFORM
km
O
24
-1
2
8,
km
LEGEND
LNG JETTY
Offshore Shore Initial Development Phase Facilities
LING COMBO JETTY
Further Development Phase Facilities
LNG Tank 1&2 LNG Tank 3
DRF T3 ORF T1&T2
COMBO DOCK
Existing Facilities Existing Pipeline Proposed Pipeline
LNG T 3
LNG T1&2
Pada akhir 2012, status proyek pengembangan Tangguh Train 3 masih dalam tahap persiapan pengadaan FEED.
New TRAIN - 3 & Utilities
89
90
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
V
PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL
91
V. PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL
A. PEMANFAATAN BARANG DAN JASA DALAM NEGERI
A.
PEMANFAATAN BARANG DAN JASA DALAM NEGERI Total nilai komitmen pengadaan barang dan jasa periode Januari – Desember 2012 yang melalui persetujuan BPMIGAS (sekarang SKK Migas) dan diadakan oleh Kontraktor KKS sendiri adalah US$16.61 miliar dengan persentase TKDN sebesar 60,04% (cost basis).
18.000
100%
16.000
90% 80%
14.000
Jasa Barang % TKDN
63%
12.000
54%
10.000 8.000 6.000 JUTA US$
4.000
5.862
2.000 0
43%
43%
995 2006
6.568
49%
61%
1.400
2007
2008
70% 60%
6.976
8.109
11.531
5.408
50% 40% 30%
4.737 1.846
60%
5.082
3.577
3.811
3.706
2009
2010
2011
20% 10% 0
DEC-12
SKK Migas terus mendorong penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) agar dapat dipertahankan minimal 60%. Pengawasan terhadap pelaksanaan komitmen ini dilakukan melalui mekanisme persetujuan AFE. Penggunaan Kapal Berbendera Nasional
Dari total kebutuhan kapal sebanyak 654 unit, 97% sudah berbendera nasional, sedangkan yang masih berbendera asing umumnya terkait pemboran berupa jack up rig, drilling ship, dan semi submersible rig yang jumlahnya di seluruh dunia terbatas.
Keterlibatan BUMN dalam Kegiatan Barang / Jasa 2010 sd 2012
Sejak 2010 sampai dengan 2012, penggunaan TKDN dalam pengadaan barang / jasa melibatkan partisipasi BUMN mencapai sekitar US$2.5 miliar dengan TKDN sebesar rata-rata 74,16%. Diharapkan partisipasi BUMN tersebut dapat ditingkatkan pada masa mendatang sehingga penggunaan TKDN pun semakin tinggi.
Keterlibatan BUMN 2,000,00 1,699,59 1,500,00
1,000,00
JUTA US$
629.13
92
500,00 197.28 -
2010
2011
DEC-12
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Daftar BUMN Yang Terlibat Dalam Kegiatan Usaha Hulu Migas
NO
Pencapaian Penghematan Pengadaan Bersama 2012
Target Capaian
BUMN
TOTAL Nilai
TKDN
(Ribu US$)
(%)
1
PT. PAL Indonesia (Persero)
178,751.86
64,38
2
PT. Adhi Karya (Persero)
24,599.65
96,30
3
PT. Pertamina (Persero)
1,167,312.67
68,13
4
PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
3,464.05
76,32
5
PT. Pembangunan Perumahan Tbk.
6,336.96
93,73
6
PT. Sucofindo
33,113.28
78,95
7
PT. Surveyor Indonesia
64,516.02
96,76
8
PT. Hutama Karya (Persero)
95,584.58
83,35
9
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
177,326.73
60,93
10
PT. Dahana (Persero)
7,642.75
92,27
11
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
3,113.39
74,87
12
PT. Asuransi Jasa Indonesia
79,050.13
31,79
13
PT. Biro Klasifikasi Indonesia
1,318.02
95,42
14
PT. Rekayasa Industri
663,147.55
86,53
15
PT. Elnusa
12,682.20
74,87
TOTAL
2,517,959.83
74,16
Untuk menjaga agar belanja hulu migas benar-benar efisien, BPMIGAS (sekarang SKK Migas) mengkoordinir Kontraktor KKS agar melakukan penghematan melalui mekanisme pengadaan bersama. Target penghematan pengadaan bersama 2012 sebesar US$125 juta dengan realisasi sebesar US$147.96 juta.
160
147.96
140
125
120
103.5
100 80
70.9
60
Juta US$
40 20
80
50 33.2 20
0 2009
2010
2011
2012
93
V. PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL
B. PENCAPAIAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN ASET TAHUN 2012
B.
PENCAPAIAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN ASET TAHUN 2012 Sejak 2009 penghematan pengadaan melalui optimalisasi pemanfaatan aset dan realisasinya selalu melebihi target. Pada 2012 opimalisasi pemanfaatan aset mencapai US$43 juta dari target US$30 juta.
Capaian Target
50 45
43
40
40
37
35 30
30
28
25
25 20
25
15
* Status 31 Desember 2012, menunggu rekapitulasi akhir
Juta US$
15 10 5 0 2009
2010
2011
2012*
Dari 55 terminal khusus yang dioperasikan, 72,7% sudah dikelola sendiri oleh Kontraktor KKS yang bersangkutan untuk meningkatkan efisiensi biaya pengoperasian terminal khusus.
Sejak 2009 penghematan pengadaan melalui optimalisasi pemanfaatan aset dan realisasinya selalu melebihi target
94
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
C.
NILAI KOMITMEN TRANSAKSI PEMBAYARAN PENGADAAN MELALUI BANK BUMN/BUMD SKK Migas berkomitmen memajukan Bank BUMN / BUMD / Bank Syariah sejak 2009. Bank-bank yang terlibat dalam transaksi pembayaran pengadaan antara lain: Bank Mandiri, BRI, BNI, serta gabungan antara Bank Mandiri/BNI, Bank Mandiri dan BRI, Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat, juga Bank BUMD lainnya. Total transaksi pembayaran pengadaan April 2009 s.d. Desember 2012 sebesar US$24.28 miliar.
Komitmen Transaksi Tahunan
10,000
9,337.90
8,000 6,348.63 6,000
Milyar US$
4,000
3,969.90
4,626.21
2,000
0 2009
2010
2011
DES-2012
Komitmen Transaksi Periode April 2009 s.d Desember 2012 (US$ Juta)
$17,809.01 (74%) MANDIRI
$3,670.02 (15%) BNI
$1,735.39 (7%) BRI
7%
$522.35 (2%) MANDIRI / BNI
15%
$16.29 (0%) MANDIRI & BRI
$5.82 (0%) MUAMALAT
$491.29 (2%)
$32.24 (0%)
SYARIAH MANDIRI
BUMD
74%
95
V. PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL
D.
D. PENGELOLAAN NATIONAL CAPACITY BUILDING (NCB)
PENGELOLAAN NATIONAL CAPACITY BUILDING (NCB)
Peningkatkan kapasitas dan kompetensi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan komitmen yang terus dijaga oleh SKK Migas melalui program National Capacity Building (NCB). Program NCB bertujuan untuk mempercepat penguasaan kompetensi TKI bidang petrotechnical dan kompetensi teknis terkait yang siap pakai serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional petrotechnical dan kompetensi teknis terkait untuk mendukung kegiatan usaha hulu migas nasional. SKK Migas juga mendorong Kontraktor KKS meningkatkan kompetensi TKI melalui eksposur internasional dengan cara: • Program Technical Development Exchange (TDE), • Job Assignment/On The Job Training, • Job Swapping, dan • Internasionalisasi.
Peningkatan kapasitas dan kompetensi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan komitmen yang terus dijaga oleh SKK Migas melalui program National Capacity Building (NCB).
96
Program penugasan internasional TKI meningkat sampai dengan 2008 sebagai wujud komitmen Kontraktor KKS terhadap pengembangan kompetensi TKI. Setelah 2008, terjadi tren penurunan akibat berkurangnya posisi yang tersedia di luar negeri untuk diisi oleh TKI serta meningkatnya kebutuhan TKI di dalam negeri akibat adanya proyekproyek besar (Banyu Urip, IDD, Masela, Muara Bakau, dan Tangguh).
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Sebagai bagian dari NCB, SKK Migas mengimplementasikan program yang berpihak pada institusi pendidikan nasional dengan cara menggandeng kerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi, antara lain ITB, Universitas Indonesia, Trisakti, dan beberapa perguruan tinggi lain.
Sebagai bagian dari NCB, SKK Migas mengimplementasikan program yang berpihak pada institusi pendidikan nasional dengan cara menggandeng kerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi, antara lain ITB, Universitas Indonesia, Trisakti, dan beberapa perguruan tinggi lainnya. Manfaat yang akan didapatkan dari program NCB, antara lain meningkatkan potensi kapasitas nasional, mendekatkan industi migas dengan Perguruan Tinggi, menciptakan sinergi antar Perguruan Tinggi, mengajak Perguruan Tinggi bersama-sama menciptakan lulusan yang siap pakai di Kontraktor KKS melalui program bersifat tailor-made serta memberdayakan Perguruan Tinggi / Pusdiklat sebagai Center of Excellence bagi kompetensi-kompetensi teknis terkait. Pola atau mekanisme pelaksanaan program NCB dilakukan melalui swakelola dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama SKK Migas dengan 6 Perguruan Tinggi dan Pusdiklat Migas Cepu kemudian penyusunan Perjanjian Kerja Sama dengan melibatkan Perguruan Tinggi, LEMIGAS, Asosiasi Profesi (mis : HAGI, IAGI, IATMI) dan praktisi Kontraktor KKS (TKA dan TKI), dengan tujuan:
• Mendayagunakan dan melibatkan kapasitas nasional yang mampu serta berpotensi untuk dikembangkan.
• Menurunkan biaya terkait pengiriman fresh graduate ke luar negeri untuk menjalani program S2. Rencananya pada tahun depan dan 2014 akan dimulai program NCB yang melibatkan 240 peserta untuk program pendidikan bidang G&G, drilling engineer, drilling supervisor, reservoir engineer, production / operation engineer, process engineer, maintenance/reliability engineer, dan rotating engineer.
97
V. PEMBERDAYAAN KAPASITAS NASIONAL
E. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
E.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pada 2012 konsep pembangunan berwawasan lingkungan ditingkatkan menjadi pembangunan berkelanjutan guna mendukung Millenium Development Goals (MDG) 2015, yang salah satu tujuannya adalah memastikan kelestarian lingkungan hidup melalui pemenuhan kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang.
Pada 2012 konsep pembangunan berwawasan lingkungan ditingkatkan menjadi pembangunan berkelanjutan guna mendukung Millenium Development Goals (MDG) 2015, yang salah satu tujuannya adalah memastikan kelestarian lingkungan hidup melalui pemenuhan kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) yang dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup merupakan instrumen yang sangat baik karena tidak hanya memperhitungkan penaatan peraturan tetapi juga memasukkan unsur konservasi sumber daya serta aspek tanggung jawab sosial. Perolehan peringkat Proper Kontraktor KKS pada 2012 semakin bertambah baik karena meskipun jumlah peringkat Merah tetap 5 Kontraktor KKS tetapi hal itu karena pelanggaran baku mutu sesaat yang tidak menerus. 55 Kontraktor KKS memenuhi baku mutu sehingga memperoleh peringkat Biru. 23 Kontraktor KKS memperoleh peringkat Hijau karena sudah dilengkapi dengan sistem manajemen lingkungan dan konservasi sumber daya serta 1 Kontraktor KKS yang memperoleh peringkat emas karena sudah menerapkan program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
PROPER 2002 - 2012*
2002
2003
2004
2008
2009
2010
2011
2012
HITAM
0
0
0
1
1
0
0
0
MERAH MUDA
0
0
0
3
5
0
0
0
MERAH
1
4
14
3
5
11
5
5
BIRU MUDA
0
0
0
12
29
0
0
0
BIRU
5
11
36
27
17
48
52
54
HIJAU
0
0
0
7
10
11
19
23
EMAS
0
0
0
0
0
0
1
1
* Tahun 2005, 2006, dan 2007 Kementerian Lingkungan Hidup tidak melakukan PROPER.
Dokumen lingkungan merupakan pedoman dasar pengelolaan kegiatan yang memperhatikan kelestarian lingkungan dan dipantau oleh Pemerintah melalui mekanisme pemberian izin lingkungan. Sepanjang 2012 persetujuan dokumen lingkungan mengalami penurunan karena kendala transisi kewenangan dari pusat ke daerah, dan tidak semua daerah sudah siap menjalankan kewenangan tersebut. Dokumen Izin Lingkungan
140
114
120 100
93
86
80
UKL-UPL AMDAL/RKL-RPL
98
64
58
60
45
44
39
40
70
66
59
25
20
2
6
5
3
2002
2003
2004
2005
4
4
10
6
8
2009
2010
7
0
2006
2007
2008
2011
2012
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Pemanfaatan gas suar bakar
Untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi gas suar bakar di Indonesia, pada 2012 SKK Migas bersama Kontraktor KKS merealisasikan pemanfaatan gas suar bakar di Kabupaten Tuban, Kabupaten Sorong, Kota Tarakan, dan Pulau Bunyu. Pemanfaatan gas suar bakar Kontraktor KKS JOB Pertamina – PetroChina East Java oleh PT Gasuma Corporindo untuk memenuhi kebutuhan gas bagi industri di kabupaten Tuban dan LPG domestik, pemanfaatan gas suar bakar Kontraktor KKS JOB Pertamina – PetroChina Salawati oleh PT Malamoi Olom Wobok untuk mendukung lifting minyak bumi dan penyediaan pasokan gas bumi kelistrikan di Kabupaten Sorong, serta pemanfaatan gas Kontraktor KKS PT Pertamina EP Lapangan Bunyu oleh PLN Tarakan dan PLN Bunyu untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan di Pulau Tarakan dan Bunyu.
Tanggung Jawab Sosial
Program Bright and Green SKK Migas sebagai upaya meningkatkan kegiatan perekonomian terutama pada kabupaten atau propinsi yang terdapat kegiatan industri hulu migas dan daerah yang memiliki fasilitas pengolahan dan produksi hulu. Program ini bertujuan untuk memberikan warga sekitar fasilitas indutri hulu migas pasokan kelistrikan (bright) sehingga warga masyarakat dapat merasakan langsung manfaat nyata industri hulu migas. Contoh nyata pemanfaatan gas untuk mensukseskan program bright and green pada 2012 adalah pemanfaatan gas Kontraktor KKS Kondur Petroleum S.A. oleh PT PLN (Persero) untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan di Kabupaten Melibur. Semua hal mengenai keselamatan dan kesehatan kerja sangat terkait dengan pencapaian sasaran rencana kerja dengan selamat. Kinerja keselamatan kerja diukur dengan indeks tingkat kerjadian kecelakaan kerja sesuai American National Standard Institute (ANSI) dimana semakin kecil angka indeks, semakin baik kinerja keselamatan Kontraktor KKS. Indeks kecelakaan kerja pada 2012 merupakan indeksi terkecil dalam 6 tahun terakhir.
Data Kecelakaan Kerja Hulu Migas
2,5
2
2,29 2
1,84
1,67
1,5
1,25
1,15
1
1
1,11
1,06
0,97
Incident rate
0,68 0,5
0 2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Guna memastikan keselamatan pelayaran, setiap kegiatan lepas pantai disebarluaskan kepada masyarakat pelayaran melalui Maklumat Pelayaran (Mapel) dan Berita Pelaut Indonesia (BPI) sehingga kegiatan yang dilakukan tidak akan terganggu oleh lalu lintas pelayaran. Sepanjang 2012 ada 62 kegiatan operasi lepas pantai yang diumumkan melalui Mapel BPI.
99
100
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
VI
INTERNAL SKK MIGAS
101
VI. INTERNAL SKK MIGAS
A. PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SKK MIGAS 2011-2015
A.
PELAKSANAAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) SKK MIGAS 2011-2015 Rencana strategis BPMIGAS (sekarang SKK Migas) telah disetujui pada 16 Desember 2011; didasari oleh Strategi Pembangunan Nasional, Perundangan yang berlaku serta harapan dari stakeholder terkait dan juga diselaraskan dengan Misi dan Visi SKK Migas. Dari proses ini maka terformulasikan 8 sasaran strategis, 15 inisiatif dan 81 program kerja.
Rencana strategis BPMIGAS (sekarang SKK Migas) telah disetujui pada 16 Desember 2011; didasari oleh Strategi Pembangunan Nasional, Perundangan yang berlaku serta harapan dari stakeholder terkait dan juga diselaraskan dengan Misi dan Visi SKK Migas.
8
15
SASARAN
INISIATIF
1. MENINGKATKAN RESOURCES & RESERVES MIGAS 2. OPTIMASI PRODUKSI MIGAS 3. OPTIMASI BIAYA OPERASIONAL INDUSTRI MIGAS 4. MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN KAPABILITAS & KAPASITAS NASIONAL 5. REGULATORY MANAGEMENT 6. PEOPLE 7. PROCESS 8. TOOLS
2011 - 2015
81 PROGRAM KERJA
2011-2012
2013
2014-2015
15
25
41
PROGRAM KERJA
PROGRAM KERJA
PROGRAM KERJA
Delapan sasaran strategis dibagi menjadi 2 kategori yaitu: Empat Strategic Actions meliputi: 1. Meningkatkan resources dan reserves minyak dan gas bumi. 2. Optimasi produksi minyak dan gas bumi. 3. Optimasi biaya operasional industri hulu minyak dan gas bumi. 4. Meningkatkan pemberdayaan kapabilitas dan kapasitas nasional. Empat Strategic Enabler meliputi: Mendorong efektivitas regulatory framework di antara pelaku kegiatan usaha hulu migas. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM SKK Migas. Optimasi proses kerja SKK Migas secara berkesinambungan. Mengimplementasikan sistem informasi yang terpadu dan transparan untuk internal SKK Migas dan Kontraktor KKS
5. 6. 7. 8.
Delapan sasaran strategis ini kemudian diturunkan menjadi 15 inisiatif dan 81 Program Kerja yang didistribusikan dalam 3 periode: 15 Program Kerja (Proker) pada periode 2011-2012; 25 Proker ditargetkan dapat dilaksanakan pada tahun 2013; dan 41 Proker ditargetkan selesai pada periode 2014 – 2015. SKK Migas melakukan monitoring / review secara periodik terhadap pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan di Renstra dan Rapat Kerja Tahunan SKK Migas. Pada penutupan Rapat Kerja Tahunan 2011, Kepala BPMIGAS (sekarang SKK Migas) menugaskan Sekretaris Pimpinan untuk melakukan monitoring pelaksanaan Proker seluruh fungsi di BPMIGAS (sekarang SKK Migas). Monitoring Proker dilaksanakan dalam empat periode (Quarterly Report) yang masuk dalam Key Performance Indicator (KPI) Sekretaris Pimpinan. Pada periode pertengahan tahun berjalan Sekretaris Pimpinan mengundang seluruh fungsi di SKK Migas untuk melaporkan progres dan fungsi dapat menyampaikan revisi Proker apabila ada kendala, seperti contohnya tidak disetujuinya anggaran Proker oleh stakeholder terkait. Hasil dari monitoring kemudian secara periodik per kuartal dilaporkan kepada pimpinan SKK Migas. 102
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
B.
PENATAAN FUNGSI ORGANISASI BPMIGAS (SEKARANG SKK MIGAS) Berdasarkan surat Menteri ESDM Nomor: 2302/08/MEM.S/2012, tanggal 29 Maret 2012, fungsi, tugas dan susunan organisasi BPMIGAS (sekarang SKK Migas), adalah sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI BPMIGAS (sekarang SKK Migas)
KEPALA BPMIGAS TENAGA AHLI
WAKIL KEPALA BPMIGAS UNIT PENGAWASAN INTERNAL
MONETISASI MINYAK & GAS BUMI
DEPUTI PERENCANAAN
DEPUTI PENGENDALIAN OPERASI
DEPUTI PENGENDALIAN KEUANGAN
DEPUTI EVALUASI & PERTIMBANGAN HUKUM
DIVISI EKSPLORASI
DIVISI MANAJEMEN PROYEK
DIVISI MANAJEMEN Risiko & PERPAJAKAN
DIVISI EVALUASI, PELAPORAN & TEKHNOLOGI INFORMASI
DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA & RUMAH TANGGA
DIVISI Produksi
DIVISI OPERASI PRODUKSI
DIVISI AKUNTANSI
DIVISI PERTIMBANGAN HUKUM
DIVISI PENGADAAN & MANAJEMEN ASSET KKKS
DIVISI PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN
DIVISI PEMELIHARAAN FASILITAS OPERASI
DIVISI PEMERIKSAAN BIAYA OPERASI
DIVISI PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN
DIVISI PENUNJANG OPERASI
DIVISI PEMERIKSAAN PENGHITUNGAN BAGIAN NEGARA
Penataan fungsi struktur organisasi SKK Migas didasari oleh dinamika perkembangan kegiatan hulu migas di Indonesia dan mandat dari Pemerintah Republik Indonesia.
MANAGEMENT REPRESENTATIVES
DEPUTI UMUM
SEKRETARIAT PIMPINAN
DIVISI HUMAS, SEKURITI & FORMALITAS
DIVISI PERWAKILAN
Penataan fungsi struktur organisasi BPMIGAS (sekarang SKK Migas) didasari oleh dinamika perkembangan kegiatan hulu migas di Indonesia dan mandat dari Pemerintah Republik Indonesia supaya BPMIGAS (sekarang SKK Migas) melakukan terobosan dalam melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan hulu migas untuk mengoptimalkan produksi migas. Penataan organisasi tersebut mengarah pada hal-hal berikut: • Mempercepat monetisasi / komersialisasi penemuan cadangan dan lapangan baru. • Meningkatkan kegiatan intensifikasi pada lapangan-lapangan potensial yang sudah ada dengan mempertahankan dan meningkatkan produksi pada seluruh Kontraktor KKS. • Melaksanakan penugasan Pemerintah dalam pelaksanaan EOR, pengelolaan CBM, peningkatan TKDN dan menurunkan unplanned shutdown. • Mempererat koordinasi dan menyelaraskan kebijakan BPMIGAS (sekarang SKK Migas pada masa yang akan datang.
103
VI. INTERNAL SKK MIGAS
C. SERTIFIKASI ISO 9001: 2008
C.
SERTIFIKASI ISO 9001: 2008
Pimpinan BPMIGAS (sekarang SKK Migas) memutuskan perlu dilaksanakannya Sertifikasi ISO 9001: 2008 di seluruh fungsi di SKK Migas. Pelaksanakan Audit dimulai pada 15 Juni 2012 s/d 7 September 2012. Lingkup penerapan ISO 9001: 2008 adalah pada pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang dilakukan oleh Kontraktor KKS. Ada 5 tahapan untuk bisa mendapatkan pencapaian Sertifikasi ISO 9001: 2008. Tahapan tersebut dimulai dari Persiapan Audit, Audit Internal, Perbaikan, Audit Sertifikasi, dan Tindak Lanjut Temuan.
PERSIAPAN
AUDIT INTERNAL
Pada 11 September 2012 TUV North secara resmi telah menerbitkan Sertifikasi ISO 9001: 2008 kepada BPMIGAS (sekarang SKK Migas)
104
PERBAIKAN
AUDIT SERTIFIKASI
TINDAK LANJUT TEMUAN
ISO CERTIFICATION AWARD
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
1. Tahapan Persiapan
Sertifikasi auditor ISO 9001 bagi pekerja BPMIGAS (sekarang SKK Migas) yang mewakili semua fungsi pada 15 – 16 Mei 2012. 2. Audit Internal
a. Audit Internal dilaksanakan pada 5 – 18 Juni 2012 oleh 25 Auditor Internal b. Hasil audit internal adalah 22 temuan ketidaksesuaian (non conformity) dan 10 saran.
3. Perbaikan
a. 22 temuan ketidaksesuaian (non conformity) ditindaklanjuti oleh Dinas OSM dan fungsi terkait dengan melakukan revisi beberapa proses bisnis dan pengesahan beberapa revisi PTK. b. 10 saran ditindaklanjuti dengan mengagendakan pelaksanaan di masing-masing fungsi. 4. Audit Sertifikasi ISO 9001: 2008
Audit sertifikasi ISO 9001: 2008 dilaksanakan oleh TUV Nord, dibagi atas 2 tahap: a. Tahap I (29 dan 30 Agustus 2012) - audit Sistem Manajemen Mutu dan sampling 2 Divisi (Eksplorasi dan Produksi). b. Tahap II (3 s/d 7 September 2012) - audit implementasi sistem manajemen mutu di seluruh Divisi BPMIGAS (sekarang SKK Migas). c. Tidak ada temuan ketidaksesuaian (non conformity). 5. Tindak Lanjut Temuan
Karena Audit Sertifikasi, semua tindak lanjut temuan telah dilaksanakan pada tahap persiapan maka tidak ditemukan residu dari ketidaksesuian (non conformity).
105
VI. INTERNAL SKK MIGAS
D. PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SDM INTERNAL
D. 1. Demografi Pekerja
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SDM INTERNAL a. Jumlah Pekerja per Desember 2012 adalah 919 pekerja. Terdiri dari 818 pekerja
tetap dan 101 pekerja tidak tetap b. Perkembangan organisasi yang sangat pesat ditunjukan oleh 69% pekerja baru aktif
bekerja di dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (sejak 2008). Jumlah Pekerja 200
186
182
168 148
150
Pekerja Tetap
Pekerja Tidak Tetap
JUMLAH ORANG
100
83 51
50
41
28
18
7
5
2
0 LINGKUNGAN PIMPINAN
D. PRN
D. OPS
D. KEU
D. EPH
D. UMUM
400
Usia Pekerja
<26
300
26-30 31-35
200
41-45 46-50 51-55 >55
JUMLAH ORANG
36-40
100
0 PIMPINAN
Latar Belakang Pendidikan
TENAGA AHLI
KA. DIVISI/ SETINGKAT
KA. DINAS/ SETINGKAT
KA. SUBDINAS/ SETINGKAT
STAFF/AUDITOR PENASEHAT HUKUM
SEKRETARIS
SEKRETARIAT
39% TEKNIK
28%
ILMU KEBUMIAN
17%
6%
EKONOMI
6% HUKUM
39%
17%
3% PSIKOLOGI
2% SOSIAL
1% SCIENCE
4% SEKRETARIS
106
28%
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
2. Rekrutmen
Secara total telah direkrut 82 pekerja baru sepanjang 2012 (22 pekerja direkrut untuk menutupi kesenjangan jumlah pekerja pada 2011 dan pekerja yang memasuki masa persiapan pensiun dan PHK, dan 60 pekerja sesuai dengan persetujuan RKT/RAPB 2012 oleh Kementerian Keuangan). Keragaman latar belakang pekerja baru mencapai target dalam aspek penempatan, pendidikan, dan suku, namun belum mencapai target pada tahun pengalaman kerja dan jenis kelamin
• Persetujuan Formasi pekerja TA 2012 adalah sebanyak 829 pekerja
• Jumlah pekerja awal 2012 adalah 761 pekerja, namun berdasarkan target formasi TA 2011 sebanyak 769 pekerja, maka terdapat GAP 8 pekerja dari sisa formasi TA 2011 • Target rekrutmen pekerja TA 2012 sebanyak 60 pekerja • Sehingga total target rekrutmen 68 Pekerja
• Penambahan target rekrutmen 18 pekerja disebabkan adanya Pekerja yang mengundurkan diri (4), Pensiun (11), MPP Non aktif (2), dan meninggal dunia (1). • Sehingga total target rekrutmen menjadi 86 Pekerja
• Sebelumnya proses rekrutmen TA 2012 dilakukan secara tertutup dengan sistem referral untuk menutup Gap 2011 dan untuk menggantikan pekerja yang PHK -> dihasilkan 22 pekerja • Total vacant position yang diumumkan melalui proses rekrutmen terbuka adalah sebanyak 63 posisi -> dihasilkan 60 pekerja (53 aktif 2012 dan 7 aktif awal 2013)
GAP 4 pekerja: • 1 pekerja mengundurkan diri setelah ttd. Perjanjian Kerja (PBO) karena ketidaksanggupan mengikuti program onboarding • 2 Divisi tidak menggunakan slotnya 2 posisi (PWK, PMA) • 1 posisi disiapkan untuk calon Kasubdin eksternal (EKSPLORASI)
Perkembangan Organisasi SKK Migas berjalan sangat pesat dengan fokus pengembangan ada pada Fungsi Perencanaan dan Fungsi Pengendalian Operasi. Perkembangan organisasi pada 2012 dalam masing-masing deputi adalah sebagai berikut:
Persentase Pekerja per Bidang
33%
BIDANG PERENCANAAN
29%
6% 13%
33%
BIDANG PENGENDALIAN OPERASI
9%
10%
BIDANG PENGENDALIAN KEUANGAN
10% BIDANG EVALUASI & PERTIMBANGAN HUKUM
9% 29%
13%
BIDANG UMUM
6%
LINGKUNGAN KEPALA DAN WAKIL KEPALA
107
VI. INTERNAL SKK MIGAS
D. PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SDM INTERNAL
Perkembangan organisasi BP MIGAS (sekarang SKK Migas) berjalan sangat pesat dengan fokus pengembangan ada pada Fungsi Perencanaan dan Fungsi Pengendalian Operasi.
Pembelajaran dan Pengembangan
1. Selama 2012 telah dilaksanaan pelatihan in-house sebanyak 41 kelas dan
on-boarding sebanyak 4 program (2 angkatan).
PIMPINAN
LN 31%
LN 63%
DN 69%
STAF LN 30%
Alur On-Boarding Program Angkatan XVIII
DN 37%
KADIV
DN 55%
LN 45%
SEKRETARIS/AT
KADIN
DN 50%
LN 50%
KASUBDIN
LN 43%
DN 59%
TA
LN 3% DN 70%
TEAM BUILDING Dinas Psikologi Angkatan Darat
10 Hari
DN 97%
LN 50%
DN 50%
INTERNAL CLASSROOM
BEKERJA DI UNIT KERJA MASING-MASING
12 Hari
60 Hari
SK PENGANGKATAN PEKERJA
ON THE JOB TRAINING 60 Hari
5 BULAN
2. Realisasi pelaksanaan program pembelajaran publik adalah sebanyak
1.178 program dengan perincian 823 program dalam negeri dan 355 program luar negeri. 3. Dari 1.178 Program pembelajaran publik tersebut, terdapat 1.069 program
pembelajaran yang berupa seminar, workshop, dan konferensi, sedangkan pembelajaran yang bersertifikasi terdapat sejumlah 109 buah program. Persentase realisasi Rencana Pembelajaran Individu (RPI) sebesar 68,39% per 13 November 2012. 4. Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Swakelola dalam hal pelaksanaan program pembelajaran dengan 2 institusi yaitu : BPKP dan Dinas Psikologi Angkatan Darat.
108
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
3 ALASAN MENGAPA ANDA HARUS MELAKUKAN PENILAIAN PERILAKU ORGANISASI
MEMBANTU PEKERJA DALAM MENGENALI KEKUATAN & AREA PENGEMBANGAN YANG DIMILIKI
SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENILAIAN DALAM PENILAIAN KINERJA
MEMBANTU MANAJEMEN DALAM MENDEFINISIKAN KOMPETENSI DAN PEMBELAJARAN
Persentase Penilaian Perilaku Organisasi per 28 Desember 2012
100%
16%
11%
13%
80%
84%
89%
88%
60%
<70% Total responden
20%
40%
>70% Total responden
0 STRUKTURAL
NON STRUKTURAL
SEKRETARIS
5. Pembuatan 19 kompetensi fungsional bagi fungsi yang mengalami perubahan akibat
perubahan organisasi telah dilaksanakan dan dikirim ke fungsi untuk ditandatangani pada 23 Oktober 2012. 6. Penilaian kinerja individu akhir tahun telah dimulai dengan Penilaian Perilaku Organisasi Pimpinan dengan rerata 76% telah terisi. Penilaian Perilaku Pekerja secara keseluruhan telah dilakukan dengan rerata 87% telah terisi. Batas akhir penilaian adalah pada 2 Januari 2013. 7. Realisasi penggunaan anggaran untuk pembelajaran dan pengembangan SDM SKK Migas mencapai 122%.
109
VI. INTERNAL SKK MIGAS
E. PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SDM KKS MIGAS
E.
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SDM KKS MIGAS Jumlah tenaga kerja pada Kontraktor KKS produksi sampai akhir 2012 adalah 25.298 orang atau meningkat 2% dibanding 2011. Dari total pekerja tersebut, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mencapai sekitar 97% sedangkan Tenaga Kerja Asing (TKA) hanya sekitar 3%.
30000
Realisasi TKI-TKA Tahun 2012 Kontraktor KKS Produksi
27.544 25000
20.491
21.277
21.492
21.520
21.727
792
783
714
649
776
23.938
24.478
792
820
20000
TKA
15000
JUMLAH ORANG
TKI
10000
5000
0
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1.043 2013
Jumlah tenaga kerja pada Kontraktor KKS eksplorasi adalah 1.274 orang atau turun 1% dibandingkan angka 2011. Penurunan jumlah tenaga kerja Kontraktor KKS eksplorasi diduga disebabkan karena hasil eksplorasi yang kurang berhasil di beberapa wilayah (terutama Indonesia Timur). Dari total pekerja pada Kontraktor KKS eksplorasi tersebut, sekitar 95% adalah TKI. 2500
Realisasi TKI-TKA Tahun 2012 Kontraktor KKS Eksplorasi
2.176
2000
2.233
1500
1.344
1.305
TKA
1.204
1000
JUMLAH ORANG
TKI
1.786
1.601
1.637
500
277
249
246
252 152
183 70
0
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
117 2013
Jumlah TKI dan TKA di industri hulu migas sangat tergantung pada jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan pada tahun tersebut. Secara kumulatif, pada 2012, jumlah tenaga kerja di Kontraktor KKS eksplorasi dan produksi naik 2% dibanding 2011. Namun demikian, sejak 2008, penggunaan TKA dipertahankan selalu lebih rendah dari 4% dari seluruh jumlah tenaga kerja.
110
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Tenaga kerja industri hulu migas pada 2013 diperkirakan akan naik signifikan karena adanya kebutuhan rekrutmen oleh Kontraktor KKS.
Kesempatan kerja untuk TKI berdasarkan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja (RPTK) yang telah disetujui sebanyak 6.025 posisi di berbagai bidang, sehingga masih banyak dan terbuka lebar untuk menyerap tenaga kerja di industri hulu migas ini. Tenaga kerja industri hulu migas pada 2013 diperkirakan akan naik signifikan karena adanya kebutuhan rekrutmen untuk pelaksanaan proyek-proyek besar oleh Kontraktor KKS seperti Mobil Cepu Ltd., BP Indonesia, dan Inpex Masela Ltd. Proyek – proyek tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari 2012. Penggunaan TKA dibatasi hanya pada disiplin yang keahlian TKI masih terbatas atau sebagai perwakilan investor (Leadership). TKA disyaratkan harus mempunyai minimum 10 tahun pengalaman. Untuk pengembangan TKI, SKK Migas mendorong Kontraktor KKS untuk melakukan program internasionaliasi (swapping & TDE).
111
VI. INTERNAL SKK MIGAS
F. REALISASI ANGGARAN DAN BELANJA SKK MIGAS
F. Besar anggaran belanja SKK Migas pada 2012 adalah yang disetujui oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp1,46 triliun dan US$14.56 juta atau total Rp1.59 triliun dengan asumsi kurs Rp9.000 per dolar.
REALISASI ANGGARAN & BELANJA SKK MIGAS Besaran anggaran belanja SKK Migas pada 2012 adalah yang disetujui oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp1,46 triliun dan US$14.56 juta atau total Rp1.59 triliun dengan asumsi kurs Rp9.000 per dolar. Angka tersebut naik dibandingkan anggaran dan belanja BPMIGAS pada 2011 sebesar Rp289 miliar, karena adanya penambahan jumlah program kegiatan dan penambahan jumlah pekerja yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan penunjang seperti upah, benefit, dan perencanaan dan pengembangan SDM. Namun demikian angka tersebut masih jauh lebih rendah dari pagu yang diizinkan sebesar 1% dari penerimaan hulu minyak dan gas bumi pada 2011. Realisasi anggaran hingga Desember 2012 menunjukkan sebanyak 52% terserap untuk biaya pekerja dan peningkatan profesionalisme disusul penataan dan sewa ruangan kantor 10% dan anggaran operasional lainnya 38%.
Realisasi Anggaran & Belanja (US$)
18% 31%
18%
4%
BIAYA PEKERJA &
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
PENINGKATAN PROFESIONAL
MANAJEMEN TAHUN 2012
31%
46%
PENGELOLAAN OPERASIONAL
PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
1%
0%
PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN BISNIS
KEGIATAN LAIN -LAIN
4% 46%
Realisasi Anggaran & Belanja (Rp)
5%
56%
1%
BIAYA PEKERJA & PENINGKATAN
PENGKAJIAN DAN
PROFESIONAL
PENGEMBANGAN BISNIS
11%
112
19%
2% PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
PENATAAN DAN SEWA RUANGAN KANTOR
MANAJEMEN TAHUN 2012
6%
0%
SARANA KEDINASAN
PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
19%
5%
PENGELOLAAN OPERASIONAL
KEGIATAN LAIN -LAIN
6% 11%
56%
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
G. Pada 22 Desember 2011, Kepala BPMIGAS mengeluarkan Surat Keputusan yang mewajibkan seluruh Pimpinan dan Pekerja BPMIGAS, tanpa kecuali, menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara kepada KPK.
PELAKSANAAN LHKPN KARYAWAN SKK MIGAS
Dalam rangka tindak lanjut Nota Kesepahaman (MoU) antara BPMIGAS (sekarang SKK Migas) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2011 dan sebagai dukungan kongkrit mewujudkan transaparansi dan upaya pencegahan tindak pidana korupsi, Kepala BPMIGAS mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : KEP-0175/BPO0000/2011/S0 tanggal 22 Desember 2011 yang mewajibkan seluruh Pimpinan dan Pekerja BPMIGAS tanpa kecuali menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN) kepada KPK. Pengumpulan LHKPN ini ditargetkan pada 22 Mei 2012. Sosialisasi bimbingan teknis pengisian LHKPN telah dilakukan SKK Migas bersama KPK sebanyak 5 kali. Target awal pengumpulan LHKPN seluruh pekerja tidak dapat dilaksanakan karena beberapa pekerja yang tugas luar kota / negeri dan sekitar 70 pekerja baru sedang mengikuti program orientasi pekerja, sehingga cut off LHKPN menjadi 13 November 2012. Pada 13 November 2012 telah terkumpul LHKPN 750 pekerja dari total 769 pekerja (97,5%), yang merupakan suatu prestasi tersendiri dari lembaga Pemerintah dalam dukungan nyata mewujudkan masyarakat transparansi. Ketua KPK, Abraham Samad dan Kepala BPMIGAS, meresmikan Pedoman Pengendali Gratifikasi (PPG) dan pemberlakuan Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistle Blowing System (WBS) di kantor BPMIGAS pada 10 April 2012. PPG adalah pedoman yang dibuat untuk menjadi rujukan mengenai hal-hal yang terkait dengan gratifikasi kepada pimpinan dan pekerja BPMIGAS. Pedoman ini menjadi alat perlindungan bagi para pejabat dan pegawai BPMIGAS agar bertindak benar, karena jelas diatur mana yang boleh dan yang tidak. Sedangkan WBS menjadi wadah bagi pengaduan atas kejadian atau potensi kejadian korupsi, suap, dan praktik kecurangan lainnya.
113
VI. INTERNAL SKK MIGAS
H. SISTEM TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI (ICT)
H. Sistem Operasi Terpadu (SOT)
SISTEM TEKNOLOGI KOMUNIKASI & INFORMASI (ICT) Pengelolaan informasi merupakan hal penting dalam industri hulu minyak dan gas bumi. Sebagai organisasi yang menuju world class organization maka sudah suatu keharusan bagi SKK Migas untuk melakukan optimasi terhadap pemanfataan sistem teknologi informasi dalam menjalankan tugas pengelolaan industri hulu minyak dan gas bumi nasional. Salah satu terobosan (breakthrough) adalah penerapan Sistem Operasi Terpadu (SOT) yang digunakan untuk melakukan monitoring terhadap produksi minyak dan gas bumi dari setiap Kontraktor KKS secara real time. Pada tahap awal, SOT diterapkan di 9 Kontraktor KKS besar yang mewakili lebih dari 50% produksi minyak dan gas nasional, yaitu Chevron Indonesia Company, Chevron Makassar Ltd, PT Chevron Pacific Indonesia, Chevron Siak Inc, Total E&P Indonesie, Conocophillips (Grissik) Ltd, Conocophillips (South Jambi) Ltd, Conocophillips Indonesia Inc Ltd, dan Virginia Indonesia Company (Vico) LLC. Gambar : Contoh Penerapan SOT pada ConocoPhillips
Dengan diimplementasikannya SOT Production Monitoring maka aliran data untuk pelaporan telah terkoneksi secara system-to-system. Hal ini meningkatkan tingkat keakuratan dan tranparansi data. Pada 2013, penerapan SOT akan dilakukan di 14 Kontraktor KKS lainnya yang memiliki jumlah produksi cukup besar.
Go Green
Dalam mendukung penerapan Go Green, SKK Migas melakukan improvisasi dengan mengoptimalkan penggunaan e-mail, ECM (enterprise content management) dan manajemen penggunaan printer (printer management usage). ECM adalah sistem pengolahan dokumen terpadu. Struktur ECM dibangun sesuai dengan struktur organisasi SKK Migas. Dengan ECM, kolaborasi dokumen di level user dan level aplikasi dapat dikelola dengan mudah sebab level user dengan folder kolaborasi informasi, level aplikasi dengan webservice (via ESB).
114
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
Printer Management Usage
Printer Management Usage adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mengendalikan penggunaan printer dan pemakaian kertas dan bisa dijadikan alat ukur efisiensi pemakaian kertas, serta untuk menghindari penggunaan printer oleh pihak yang tidak berwenang (secure printing). 160K 140K
153,070 131,255
143,981
120K 106,804
100K
119,687
101,268
101,837 95,773
80K
71,577
84,037
80,803
60K 40K 16,132
20K 0
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
Gambar : Penggunaan Kertas Untuk Mencetak Turun Drastis Indonesia Open Source Award (IOSA)
Pada 2012 SKK Migas berhasil meraih juara pertama Indonesia Open Source Award (IOSA). Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Bapak Tifatul Sembiring. IOSA digelar untuk meningkatkan pemanfaatan dan implementasi free and open source software (FOSS) di lingkungan Pemerintahan dan lembaga pendidikan. Penghargaan ini diberikan melalui serangkaian penilaian dan pengamatan di berbagai instansi Pemerintah dan pendidikan menengah atas mengenai sejauh mana tingkat pemanfaatan dan pengimplementasian open source software dalam aktivitas organisasinya. BPMIGAS (sekarang SKK Migas) meraih juara pertama untuk kategori lembaga Pemerintah pusat. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, penggunaan FOSS di BPMIGAS bukan hanya mengacu kepada pertimbangan biaya, tetapi juga berdasarkan keamanan dan keandalan. Selain itu, BPMIGAS juga dinilai mampu mewajibkan pihak ketiga (kontraktor) untuk juga menggunakan open source software. IOSA mulai dilaksanakan pada 2010 dan menjadi agenda rutin tahunan. Pada 2012 ini, 17 badan Pemerintah pusat dan 64 badan Pemerintah daerah yang mengikuti IOSA 2012. Dengan makin luasnya penggunaan Open Source, maka bangsa Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan Teknologi Informasinya.
115
116
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
LAMPIRAN
PETA WILAYAH KERJA MIGAS & GMB DI INDONESIA 2013
117
LAMPIRAN
PETA WILAYAH KERJA MIGAS & GMB DI INDONESIA 2013
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI DIVISI EKSPLORASI BIDANG PENGENDALIAN PERENCANAAN
118
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
PETA WILAYAH KERJA MIGAS & GMB DI INDONESIA 2013 Status : 01 Januari 2013
119
LAMPIRAN
PETA WILAYAH KERJA MIGAS & GMB DI INDONESIA 2013
LEGENDA PETA WILAYAH KERJA MIGAS & GMB DI INDONESIA 2013 WILAYAH I
I.01 I.02 I.03
Air Komering, CAHAYA BR PSC, 12-12-2004, Ons.Eks(B-3)
Anambas, AWE PSC, 12-12-2004, Off.Eks(C1-2)
Andaman III, TALISMAN PSC, 30-11-2009, Off.Eks(A1)
Batas laut territorial, perlu kesepakatan Batas klaim maksimum landasan kontinen (yang memungkinkan)
LEGENDA WK I.01
Air Komering, CAHAYA BR PSC, 12-12-2004, Ons,Eks
Keterangan cara baca legenda I.01 Air Komering CAHAYA BR Psc 12-12-2004 Ons Eks. B-3
: WK ID : Wilayah kerja : OPERATOR : Jenis Kontrak : Tanggal Efektif Kontrak : Lokasi Ons/Off : Status : Lokasi WK (pada kolom B, baris ke 3)
Keterangan Warna Legenda WK
WK Eksplorasi
: 161
WK GMB Eksplorasi : 54
WK Eksploitasi
WK Proses Terminasi : 18
120
: 75
I.04 I.05 I.06 I.07 I.08 I.09 I.10 I.11 I.12 I.13 I.14 I.15 I.16 I.17 I.18 I.19 I.20 I.21 I.22
Area A – N.Sumatera, Medco PSC-EXT, 01-09-1991, Ons.Ept-EXT (A2)
Bangko, PETROCHINA PSC, 17-02-1995, Ons.Ept (B3)
Baronang, LUNDIN PSC, 30-12-2003, Ons.Eks(B3)
Batanghari, CNOOC PSC, 16-01-2007, Ons.Eks(B3)
Batu Gajah, RANHILL PSC, 16-01,2007, Ons.Eks(B3)
Belida, SELE RAYA PSC, 12-12,2004, Ons.Eks(B3)
Bentu Segat, KALILA PSC, 20-05,1991, Ons.Ept(B2)
Bohorok, BUKIT ENERGY PSC, 25-05,2012, Ons.Eks(A2)
Bukit Batu, GEO LINK PSC, 25-05,2012, Ons.Eks(B2)
Bungamas, BUNGAMAS E. PSC, 22-12,2005, Ons.Eks(B3)
Cakalang, LUNDIN PSC, 13-11,2008, Off.Eks(C1)
CPP, BOB BUMI SIAK PUSAKO PSC, 09-08,1975, Ons.Ept (B2)
Corridor, COPI PSC, 20-12,1983, Ons.Ept-EXT(B3)
Duyung, W.NATUNA EXPL. PSC, 16-01,2007, Off.Eks(C2)
East Jabung, PAN ORIENT PSC, 11-11,2011, Ons.Eks(B3)
East Pamai, NORTHERN PSC, 05-05,2009, Ons.Eks(B2)
East Seruway, KRISENERGY PSC, 13-11,2008, Ons.Eks(A2)
East Sokang, SERICA PSC, 10-10,2012, Ons.Eks(A2)
Gebang, PHE COSTA JOB, 29-11,1985, OnS/Off.Ept(A2)
I.23 I.24 I.25 I.26 I.27 I.28 I.29 I.30 I.31 I.32 I.33 I.34 I.35 I.36 I.37 I.38 I.39 I.40 I.41 I.42 I.43 I.44
Gurita, LUNDIN GURITA BV PSC, 12-12,2004, Ons.Eks(B-3)
Jabung, PETROCHINA PSC, 27-02,1993, Ons.EPT(B3)
Jambi Merang, JOB HESS JOB, 10-02,1989, Ons.Ept(B3) Kakap, STAR ENERGY PSC, 22-03,1975, Off.Ept-EXT(C1)
Kalyani, EURORICH PSC, 19-12,2011, Ons.Eks(B3)
Karang Agung, ODIRA PSC, 16-01,2007, Ons.Ept(B3)
Kerapu, PEARL OIL PSC, 13-11,2008, OFF.Eks(c1)
Kisaran, PACIFIC O7G PSC, 17-05,2001, Ons.Eks(B2)
Korinci Baru, KALILA PSC, 15-05,1997, Ons.EPT(B2)
Krueng Mane, ENI PSC, 27-09,1999, Off.Ept(A1)
Lampung III, HARPINDO PSC, 05-05,2009, Ons.Eks(C3-4)
Langgak (MFK), SPR-KINGSWOOD PSC, 25-11,1963, Ons.Ept(B2)
Lemang, HEXINDO PSC, 16-01,2007, Ons.Eks(B3)
Lematang, MEDCO PSC, 06-04,1987, Ons.Ept(B3)
Lhokseumawe, ZARATEX PSC, 22-12,2006, Ons/Off,Eks(A1)
Lirik II, KARYA INTI PSC, 16-01,2007, Off, Eks(C2)
Mahato, EMASPTH-BKTENERGY PSC, 25-05,2012, Ons.Eks(B2)
Malacca Strait, KONDUR PSC, 05-08,2000, Ons/Off, Ept-EXT(B2)
Marquisa, SCHINTAR PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(AB-2)
Mentawai, TOTAL PSC, 09-10,2012, Ons.Eks(AB-2)
Merangin I, MEDCO PSC, 06-04,1987, Ons.Eks(B3)
Merangin II, SELE RAYA PSC, 04-10,2003, Ons.EPT(B3)
SKK MIGAS
I.45 I.46 I.47 I.48 I.49 I.50 I.51 I.52 I.53 I.54 I.55 I.56 I.57
LAPORAN TAHUNAN 2012
Natuna A, PREMIER PSC-EXT, 16-10,2009, Off, Ept-EXT(C1-2) North Baturaja, TERRA GLOBAL PSC, 19-12,2011, Ons.Eks(B3)
NE.Natuna, TITAN RES. PSC, 15-05,1997, Off.Eks(C1)
North Sokang, NS ENERGY LTD PSC, 00-12,2010, Off.Eks(C1)
N.Sumatra B block, EXXON PSC-EXT, 01-09,1997, Ons.Eks(B-3)
NW Natuna, GENTING OIL PSC, 12-12,2004, Off.Eks(C1)
North Sumatera Ofs, EXXON PSC, 17-09,2005, Ons/Off.Ekp-EXT(A1)
Ogan Komering, JOB TALISMAN PSC, 29-02,1988, Ons.EPT(B3)
Palmerah, TATELY N.V PSC, 30-12,2003, Ons.Eks(B3)
Pandan, TROPIK ENERGY PSC, 12-12,2004, Ons.Eks(B3)
Pari, INDOREACH PSC, 16-01,2007, Off.Eks(C2)
Pase, TRIANGLE PASE INC. PSC, 16-10,1968, Ons.Ept(A2)
Pendopo, JOB GOLDENSPIKE JOB, 06-07,1989, Ons.Ept(B3)
I.58 I.59 I.60 I.61 I.62 I.63 I.64 I.65 I.66
Puri, PURI PETROLEUM PSC, 18-05,2010, Ons.Eks(B3)
Ranau, PRABU ENERGY PSC, 12-11,2011, Ons.Eks(B3)
Rimau, MEDCO PSC, 23-04,1973, Ons.Ept(B3)
Rokan, CHEVRON PSC-ext, 28-11,1993, Ons.Ept-EXT(B2)
Sakakemang, CAKRA NUSA PSC, 18-05,2010, Off.Eks(B3)
Sekayu, STAR ENERGY PSC, 16-01,2007, Ons.Eks(B3)
Selat Panjang, PETROSELAT PSC, 08-09,1991, Ons.EPT(B2)
Sembilang, MANDIRI PU PSC, 01-04,2011, Ons.Ept(B2)
Seruway, TRANSWORLD PSC, 12-12,2004, Ons.Eks(A2)
I.67 I.68 I.69 I.70 I.71 I.72 I.73 I.74 I.75 I.76 I.77 I.78 I.79 I.80 I.81 I.82 I.83 I.84 I.85 I.86 I.87 I.88
Siak, CHEVRON PSC, 25-09,1963, Ons.Ept(B2)
Sokang, BLACK PLAT.INVST PSC, 00-12,2010, Off.Eks(C2)
S&C. Sumatera, MEDCO PSC, 28-11,1963, Ons.Ept(B3)
South Baturaja, ANUGERAH MS PSC, 19-12,2011, Ons.Eks(B3)
South Betung, TECHWIN PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(B3)
South Blok A, RENCO ENERGY PSC, 05-05,2011, Ons.Eks(A2)
I.89 I.90 I.91 I.92 I.93 I.94
GMB Air Benakat I, PHE METANA PSC, 30-04,2011, Ons.Eks(B3)
GMB Air Benakat II, PHE METANA PSC, 30-04,2011, Ons.Eks(B3)
GMB Air Benakat III, PHE METANA PSC, 30-04,2011, Ons.Eks(B3)
GMB Air Komering, BATURAJA-ANUGRAH PSC, 30-04,2011, Ons.Eks(B3))
GMB Batang Asin, BUMI&GLORY PSC, 30-11,2009, Ons.Eks(B3)
GMB Belida, SELE-ANDALAS PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(B3)
South CPP, RANHILL PAMAI PSC, 13-11,2008, Off.Eks(B2)
SE. Tungkal, GUJARAT PSC, 13-11,2008, Off.Eks(B3)
South Jambi B, COPI PSC, 26-01,1990, Ons.Ept(B3)
South Natuna B, COPI PSC-EXT, 16-10,2016, Off.Ept-EXT(C2) S Lirik, TEXCAL-INDRILL PSC, 25-05,2012, Ons.Eks(B3)
S Sokang, LUNDIN-SALAMANDER PSC, 06-12,2010, Off.Eks(C2)
SW. Bukit Barisan, RADIANT PSC, 13-11,2008, Ons.Eks(A2)
Sumbagsel, COOPER ENERGY PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(B3)
Tonga, MOSESA PETROLEUM PSC, 16-01,2007, Ons.Ept(A2)
Tuna, PREMIER PSC, 21-03,2007, Off.Eks(C1)
Tungkal, MONTD’OR OIL PSC, 26-08,1992, Ons.Ept(B3)
W.Air Komering, TIARA BUMI PSC, 21-03,2007, Ons.Eks(B3)
W.Belida, ORCHARD ENERGY PSC, 05-05,2009, Ons.Eks(B3)
W. Glagah K, PETRONAS PSC, 30-11,2009, Ons.Eks(A2)
W.Kampar, SPE PSC, 22-12,2005, Ons.Eks(B2)
W.Tungkal, THREE GOLDEN PSC, 13-11,2008, Off.Eks(B3)
I.95 I.96 I.97 I.98 I.99 I.100 I.101 I.102 I.103 I.104 I.105 I.106 I.107 I.108 I.109 I.110 I.111
GMB Indragiri Hulu, SAMANTAKA PSC, 26-06,2008, Ons.Eks(B3)
GMB Lematang, MEDCO-SAKA PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(B2)
GMB Muara Enim, TRISULA PSC, 30-11,2009, Ons.Eks(B3)
GMB Muara Enim I, PHE – INDO GAS PSC, 24-11,2010, Ons.Eks(B3)
GMB Muara Enim II, PHE-MTN-INDON PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(B3)
GMB Muara Enim III, PHE-BTRAJA MTN PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(B3)
GMB Muralim, DART PSC, 24-11,2010, Ons.Eks(B3)
GMB Ogan Komering, OIG PSC, 05-05,2009, Ons.Eks(B3)
GMB Ogan Komering II, EOM PSC, 04-08,2009, Ons.Eks(B-C3)
GMB Rengat, INDON CBM PSC, 30-11,2009, Ons.Eks(B3)
GMB Sekayu, MEDCO SEKAYU PSC, 26-06,2008, Ons.Eks(B3)
GMB Sekayu II, EPHINDO-STAR PSC, 09-10,2012, Ons.Eks(B3)
GMB Sijunjung, LION - BA PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(B3)
GMB Suban I, PHEM - SUBAN PSC, 12-12,2004, Ons.Eks(B3) GMB Suban II, PHEM – SUBAN MG PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(B3)
GMB Tj.Enim, DART PSC, 08-04,2009, Ons.Eks(B3)
Bengkulu, ECOSSE PSC, 04-08,2009, Ons.Eks(B3)
121
LAMPIRAN
PETA WILAYAH KERJA MIGAS & GMB DI INDONESIA 2013
LEGENDA PETA WILAYAH KERJA MIGAS & GMB DI INDONESIA 2013 WILAYAH II
II.01 II.02 II.03 II.04 II.05 II.06 II.07 II.08 II.09 II.10 II.11 II.12 II.13 II.14 II.15 II.16 II.17 II.18
Alas Jati, INSANI BINA P PSC,09-00-2007, Ons.Eks(D-4)
Babai, KOMODO ENERGY PSC, 25-05-2012,Ons.Eks(D3-4)
Bangkanai, SALAMANDER PSC, 30-12-2003, Ons.Eks (E3)
Ketapang, PC KETAPANG II PSC,11-06-1998, Off.Ept (D4)
Kuala Pambuang, MENTARI PSC, 19-12-2011, Ons.Eks(C4)
Kuningan, EQUATOR ENERGY PSC, 25-05-2012, Ons.Eks(C4)
Barito, ALTAR PSC,12-12-2004, Ons.Eks (E3)
Bawean, CAMAR RESCR. PSC,21-11-2011, Ons.Eks (B2)
Belayan, GERALDO ENERGY PSC, 21-11-2011, Ons.Eks (B2)
Bengara I, MEDCO PSC, 17-09-1999 Ons/Off.Eks(E2)
Biliton, MITRA ENERGY PSC, 30-12-2003, Off.Eks(D3)
Blora, SELE RAYA ENERGY PSC, 30-11-2009,Off.Eks(D3)
Brantas, LAPINDO PSC, 23-04-1990, Ons.Ept(D4)
Bulu, KRISENERGY PSC, 14-10-2003,Off.Eks(D4)
Cepu, MOBIL CEPU PSC, 22-12-2006, Ons.Eks(C4)
Citarum, PAN ORIENT PSC, 22-12-2006, Ons.Eks(C4)
E. Bawean I, EAST BAWEAN LTD. PSC, 13-11-2008, Off.Eks(D4)
East Kangean, GREENSTAR PSC, 22-12-2006, Off.Eks (E4)
East Muriah, PEARL OIL PSC, 13-11-2008,Off.Eks (D4)
East Sepanjang, EASCO PSC, 13-11-2008, Off.Eks(D4)
INDONESIA – PERTAMINA E&P
Karapan, AMSTELCO II.19 PSC,18-05-2010, Ons.Eks(D4)
122
II.20 II.21 II.22 II.23 II.24 II.25 II.26 II.27 II.28 II.29 II.30 II.31 II.32 II.33 II.34 II.35 II.36 II.37 II.38
Long Hubung L. Bagun, KALISAT PSC,18-05-2010 Ons.Eks(E2)
Madura, SPE PETRO PSC, 13-11-2008,Off.Eks(D4)
Madura Offshore, SANTOS PSC, 13-11-2008, Off. Eks (D4)
Mahakam Hilir, SPC PSC,13-11-2008, Off.Eks(E3)
Mandala, BUMI HASTA-FORTUNE PSC, 18-05-2010, Ons.Eks(D4)
Muriah, PETRONAS PSC, 20-05-1991, Off.Ept(D4)
NE Madura, TECHWIN PSC, 18-05-2010, OFF.Eks(E4)
North Kangean, PETROJAYA PSC, 16-01-2007, Off.Eks(D4)
North Madura, HUSKY PSC, 13-11-2008, Off.Eks(E4)
North Sumbawa II, HUSKY PSC, 13-11-2008, Off.Eks(E4)
Offshore NW, Java, PHE PSC, 19-11-1967,Off.Eks(C3)
Off. Lampung I, ANP PSC, 21-13-2007,Off.Eks(C3)
Ons&Off. Kangean, KANGEAN E. PSC, 14-11-1980, Ons/Off.Eks(E4)
On&Off Madura Strait, HUSKY PSC, 20-10-1982, Off, Ept. (D4)
Palangkaraya, PETCON RES. PSC, 25-05-2012, Ons,Eks(D3)
Pangkah, HESS PSC,08-05-1996, Off, Ept(D4)
SKK MIGAS
II.39 II.40 II.41 II.42 II.43 II.44 II.45 II.46 II.47
LAPORAN TAHUNAN 2012
Pasir, PASIR PETROLEUM PSC, 05-05-2009, Ons.Eks(E3)
Randu Gunting, PHE PSC, 09-08-2007, Ons/Off,Eks(D4)
Sampang, SANTOS PSC, 04-12-2011, Ons/Off, Ept (D4)
Sanga-Sanga, VICO PSC, 08-08-1998, Ons.Ept, EXT(E3)
Sei Nangka-Senipah, KUTAI ETAM PSC, 12-12-2004, Ons.Eks(E3)
Sibaru, MITRA ENERGY PSC,16-10-2007, Off.Eks(E4)
Simenggaris, JOB MEDCO JOB, 24-02-1998, Ons, Ept(E2)
South Barito, MURPHY PSC, 27-05-2008, Ons/Off.Eks(D3)
South Bengara II, ACG PSC, 13-11-2008, Ons,Eks(E2)
II.48 II.49 II.50 II.51 II.52 II.53 II.54 II.55 II.56 II.57
SE. Madura, ENERGI MINERAL PSC, 05-05-2009, Ons-Off, Eks(D4)
SE. Sumatera, CNOOC PSC-EXT, 06-09-1998, Off.Ept-EXT(D4)
South Madura, AED PSC, 14-10-2003, Off.Eks(D4)
Sunda Strait I, NIKO XXVI PSC, 18-05-2010, Ons .Eks (C4)
Terumbu, AWE PSC, 05-05-2009, Offs.Eks (C4)
II.58 II.59 II.60 II.61 II.62 II.63 II.64 II.65 II.66 II.67 II.68 II.69 II.70 II.71
West Madura, PHE WMO JOA, 07-05-1981, Off.Ept(D4)
W.Sangata, KAL.KUTAI ENERGY PSC, 16-01-2007, Ons.Eks(E3)
W.Tanjung, MRI ENERGY PSC, 21-11-2011, Ons.Eks(D3)
GMB Bangkanai I, BANGKANAI CBM PSC, 30-04-2012, Ons.Eks(C3)
GMB Bangkanai II, BORNEO METANA PSC, 30-04-2012, Ons.Eks(C3)
GMB Bangkanai III, BANGKANAI ER PSC, 19-12-2011, Ons.Eks(C3)
GMB Bangkanai IV, BANGKANAI JP PSC, 19-12-2011, Ons.Eks(B3)
GMB Barito, TRANS ASIA&JINDAL PSC, 30-11-2009, Ons.Eks(D3)
GMB B.Banjar I, INDOBARAMBAI PSC, 13-11-2008, Ons.Eks(D3)
GMB B.Banjar II, BARITO BG PSC, 13-11-2008, Ons.Eks(D3)
GMB Barito Tapin, TGM PSC, 04-08-2009, Ons.Eks(D3)
GMB Belawa, BELAWA ENERGY PSC, 09-10-2012, Ons.Eks(D3)
GMB Bentian Besar, RIDLAUTAMA PSC, 26-06-2008, Ons.Eks(E5)
GMB BontangBengalon, DARTE PSC, 09-10-2012, Ons.Eks(D3)
Titan, AWE, BARUNA & SILLO PSC, 26-11-2011, Off.Eks(C2)
Tuban, JOB PETROCHINA PSC, 29-02-1988, Off.Ept(D4)
Ujung Kulon, M3NERGY PSC, 21-03-2007, Ons/Off.Eks(C4)
Wailawi, PERUSDA BENUA TAKA PSC, 22-12-2005, Ons.Ept(E3)
Wain, PANDAWA PSC, 16-01-2007, Ons.Eks(E3)
II.72 II.73 II.74 II.75
GMB Kapuas I, TRAN ASIA - BP PSC, 01-04-2011, Ons.Eks(E3)
GMB Kapuas II, KAPUAS - BP PSC, 01-04-2011, Ons.Eks(E3)
GMB Kapuas III, GMU - BP PSC, 01-04-2011, Ons.Eks(E3)
GMB Kotabu, SATUI BASIN GAS PSC, 04-08-2009, Ons.Eks (E3)
GMB Kuala Kapuas I, CBM ASIA KK II.76 PSC, 09-10-2012, Ons.Eks (D3) GMB Kuala Kapuas II, BINA MANDIRI II.77 PSC, 30-04-2012, Ons.Eks(E3)
II.78 II.79 II.80 II.81 II.82 II.83 II.84 II.85 II.86 II.87 II.88 II.89 II.90 II.91 II.92 II.93 II.94 II.95 II.96 II.97
GMB Kutai I, KUTAI WEST CBM PSC, 13-11-2008, Ons.Eks(E3)
GMB Kutai II, EPHINDO-RAE PSC, 01-04-2011, Ons.Eks(E3)
GMB Kutai Barat, SUGICO PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(E2)
GMB Kutai Timur, SENYIUR - TTL PSC, 01-04-2011, Ons.Eks(E2)
GMB MelakMendung I, EPHINDO PSC, 01-04-2011, Ons.Eks(E2)
GMB MelakMendung II, MONNET PSC, 01-04-2011, Ons.Eks(E2)
GMB Pulang Pisau, SIGMA&BLUE PSC, 04-08-2009, Ons.Eks(D3)
GMB Sanga – sanga, VIRGINIA PSC, 30-11-2009, Ons.Eks(E3)
GMB Sanga – sanga I, SANGA E PSC, 30-04,2012, Ons.Eks(E2) GMB Sangatta I, PHE&SANGAT PSC, 13-11-2008 Ons.Eks(E2)
GMB Sangatta II, VISI MULTI PSC, 04-08-2009, Ons.Eks(E2)
GMB Tabulako, ARTHA WIDYA PSC, 04-08-2009, Ons.Eks(E3)
GMB Tanah Laut, ASAM METHAN PSC, 19-12-2011, Ons/Off.Eks(E3)
GMB Tanjung II, PHE PSC, 24-11-2010, Ons.Eks(D3)
GMB Tanjung IV, PHE PSC, 01-04,2011, Ons.Eks(E3)
Banyumas, LUNDIN PSC, 17-05-2001, Ons.Eks(C4)
Gunting, EXXON PSC, 13-11,2008, Off.Eks(D4)
NE.Madura III, ANADARKO PSC, 12-12-2004, Off.Eks(D4)
Off. Lampung II, PETRONAS PSC, 22-09-2006, Off.Eks(C3)
Rangkas, LUNDIN PSC, 27-05-2008, Ons.Eks(C4)
123
LAMPIRAN
PETA WILAYAH KERJA MIGAS & GMB DI INDONESIA 2013
LEGENDA PETA WILAYAH KERJA MIGAS & GMB DI INDONESIA 2013 WILAYAH III
124
III.01 III.02 III.03 III.04 III.05 III.06 III.07 III.08 III.09 III.10 III.11 III.12 III.13 III.14 III.15 III.16 III.17 III.18 III.19 III.20
Ambalat, ENI PSC,27-09-1999, Off.Eks(E2)
Arafura Sea, COPI PSC, 13-11-2008, Off.Eks(HI4)
Arguni I, ENI PSC, 21-11-2011, Off.Eks(HI4)
Aru, NIKO RES. PSC,25-05-2012, Off.Eks(H3)
Attaka Field, INPEX PSC,28-03-1991, Ons.Ept-EXT(E5)
Babar Selaru, INPEX PSC, 21-11-2011, Off.Eks(BHI4)
Berau BP INDONESIA PSC, 12-02-198, Off.Ept-EXT(H3)
Bone, MITRA ENERGY PSC, 26-11-2010, Ons.Eks(F3-4)
Bone Bay, MARATHON PSC, 13-11-2008, Off.Eks(F3)
Bontang, SALAMANDER PSC, 30-12-2003, Off.Eks(E2)
Budong – Budong, TATELY N.V. PSC, 16-01-2007, Ons/Off.Eks(E3)
Bukat, ENI PSC, 24-02-1998, Off.Eks(E2)
Bula, KALREZ PSC EXT, 01-11-1999, Ons.Ept-EXT(H3)
Bulungan, ENI PSC, 12-12-2004, Off.Eks(E2)
Buton, JAPEX PSC, 16-01-2007, Ons.Eks(F4)
Buton I, PUTINDO BINTECH PSC, 13-11-2008, Off.Eks(F4)
Cendrawasih, EXXON PSC, 05-05-2009, Off.Eks(I3)
Cendrawasih II, REPSOL PSC, 18-05-2010, Eks(I3)
Cendrawasig III, NIKO PSC, 18-05-2010, Eks(I3)
Cendrawasih IV, NIKO-REPSOL PSC, 18-05-2010, Eks(I3)
III.21 III.22 III.23 III.24 III.25 III.26 III.27 III.28 III.29 III.30 III.31 III.32 III.33 III.34 III.35 III.36 III.37 III.38 III.39 III.40
East Bula, BLACK GOLD PSC, 30-11-2009, Off.Eks(E2)
E. Kalimantan (W.Pasir), CHEVRON PSC, 25-10-1998, Ons/Off .Ept-EXT(C4)
East Sepinggan, ENI PSC, 25-05-2012 Off.Eks(E3)
East Simenggaris, SON LAW UC PSC, 21-11-2011, Ons/Off.Eks(E2)
Enrekang, SIGMA ENERGY PSC, 21-03-2007, Ons.Eks(E3)
Ganal, CHEVRON PSC, 24-02-1998, Off.Ept(E3)
Halmahera II, STATOIL & NIKO PSC, 19-12-2011, Off.Eks(E2)
Halmahera-Kofiau, NIKO XVI PSC, 30-11,2009, Ons/Off.Eks(G2-3)
Karama, STAT OIL PSC, 21-03-2007, Off.Eks(E3)
Kasuri, GENTING OIL PSC, 27-05-2008, Ons/Off.Eks(H3)
Kepala Burung, PETROCHINA PSC EXT, 15-10-2000, Ons.Ept-EXT(H3)
Kofiau, NIKO PSC, 05-05-2009, Ons/Off.Eks(H3)
Kuma, COPI PSC, 16-01-2007, Off.Eks(E3)
Kumawa, MARATHON PSC, 05-05-2009, Off.Eks(H3)
Kutai, KRISENERGY PSC, 16-01-2007, Ons/Off.Eks(E2-3)
Mahakam, TOTAL PSC, 31-03-1997, Ons/Off.Ept-EXT(B3)
Makasar Strait, CHEVRON PSC, 26-01-1990, Off.Ept(E3)
Malunda, PTTEP PSC, 18-05-2010, Eks(E3)
Mandar, EXXON PSC, 21-03-2007, Off.Eks(E3)
Manokwari, ECOSSE PSC, 12-12-2004, Ons.Eks(H3)
SKK MIGAS
LAPORAN TAHUNAN 2012
III.41 III.42 III.43 III.44 III.45
Masela, INPEX
PSC, 21-11-2011, Off.Eks(I3-4)
PSC, 16-1-1998, Off.Ept(GH4)
Semai IV, MURPHY
III.61
PSC, 21-11-2011, Off.Eks(H3)
Muara Bakau, ENI PSC, 30-12-2002, Off.Eks(E3)
PSC, 26-08-1992, Ons/Off.Ept-EXT(H3)
Semai V, HESS
III.62
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(H3)
PSC, 26-11-2010, Ons.Eks(I3-4)
Sengkang, ENERGY EQUITY
III.63
PSC-EXT, 24-10-2000, Ons.Ept-EXT(F3)
Senoro-Toili (Tomori), JOB MEDCO
III.64
JOB, 04-12-1997, Ons/Off.Ept(F3)
Seram, BLACK GOLD
III.65
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(H3)
III.66
Seram Non Bula, CITIC
III.67
PSC-EXT, 01-11-1999, Off.Ept-EXT(GH3)
Northern Papua, SARMI PAPUA III.47
III.48
PSC, 05-05-2009, Ons/Off.Eks(I3)
Nunukan, ANADARKO PSC, 12-12-2004, Off.Eks(E2)
SE. Ganal I, NIKO
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(E3)
SE. Mahakam, TOTAL
III.68
PSC, 21-03-2007, Off.Eks(E3)
III.69
SE. Sangatta, SALAMANDER
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(E-2)
III.70
PSC, 19-12-2011, Off.Eks(I3-4)
SE. Seram, NIKO
III.71
PSC, 19-12-2011, Off.Eks(H4)
Rapak, CHEVRON III.51
PSC, 04-12-1997, Off.Ept(E2-3)
Rombebai, AED ROMBEBAI III.52
PSC, 16-11-1998, Ons/Off.Eks(I3)
Sadang, TALISMAN III.53
PSC, 18-05-2010, Eks(E3)
South Mandar, PTTEP
PSC, 18-05-2010, Eks(E3)
South Matindok, BLACK GOLD
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(F3)
South Sageri, TALISMAN
III.73
PSC, 18-05-2010, Eks(E3)
Sageri, TALISMAN III.54
III.74
PSC, 21-03-2007, Off.Eks(E3)
South Sesulu, HESS
PSC, 05-05-2009, Off.Eks(E3)
III.75
JOB, 23-04-1990, Ons/Off.Ept(H3)
SW Bird’s Head, TOTAL E&P
PSC, 01-08-2011, Ons.Eks(H3)
III.76
PSC, 24-02-1998, Ons/Off.Eks(H3)
Sula I, BRILLIANCE ENERGY
III.77
PSC, 30-11-2009, Off.Eks(F3)
Sebatik, STAR ENERGY III.57
PSC, 22-12-2005, Ons/Off.Eks(E2)
Surumana, EXXON
III.78
PSC, 18-02,1981, Off.Eks(E3)
Sebuku, PEARL OIL III.58
PSC, 17-09-1997, Off.Ept(E3)
Semai II, MURPHY SEMAI III.59
Tanjung Aru, KRISENERGY
PSC,196-12-2011, Off.Eks(E2)
Tarakan, MEDCO
III.79
PSC, 14-01-1982, Ons.Ept-EXT(E2)
Semai III, SUMA SARANA III.60
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(H3)
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(H3)
West Aru I, BP
III.85
PSC, 19-12-2011, Ons.Eks(H3)
West Aru II, BP
III.86
PSC, 19-12-2011, Ons.Eks(H3)
West Papua I, CHEVRON
III.87
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(H3)
West Papua III, CHEVRON
III.88
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(H3)
W Papua IV, NIKO XV
III.89
PSC, 30-11-2009, Off.Eks(H3)
West Sageri, NIKO
III.90
PSC, 13-11-2008, Off.Eks(E3)
West Salawati, MONTD’OR OIL
III.91
JOB, 30-12-2003, Ons/Off.Eks(H3)
West Timor, ENI
III.92
PSC, 27-05,2008, Ons/Off.Eks(F4-5)
PSC, 27-02-1993, Ons.Ept-EXT(H3)
Wokam II, MURPHY
III.94
PSC, 17-12-2010, Ons.Eks(H3)
Amborip VI, COPI
III.95
PSC, 22-09-2006, Off.Eks(I4)
E. Ambalat, CHEVRON
III.96
PSC, 12-12-2004, Off.Eks(E2)
Papalang, ANADARKO
III.97
PSC, 07-12-2001, Off.Eks(E2)
III.98 Pasangkayu, MIPIL
PSC, 22-09-2006, Ons.Eks(E3)
Popodi, ANADARKO
III.99
PSC, 07-12-2001, Off.Eks(E2)
Tarakan Offshore, MANHATTAN KI
III.80
Wiriagar, BP
III.93
Sareba, LUNDIN B.V III.56
PSC, 26-05-1987, Ons.Eks(I3)
Salawati, JOB PETROCHINA III.55
Warim, COPI
III.84
III.72
PSC, 25-05-2012, Ons.Eks(H3)
Ofs. Timor Sea I, HESS III.50
Obi, NIKO-STAT OIL & ZIMOREX III.49 PSC, 21-11-2011, Off.Eks(I3-4)
Udan Emas, KRIS ENERGY
III.83
JOA, 05-10-1988, Off.Ept(E3)
N Makasar St, BARUNA & NIKO XIV III.46 PSC, 30-11-2009, Ons/Off.Eks(E3)
Tengah, TOTAL
III.82
North Ganal, NIKO, STATOIL, ENI & GDF
PSC, 09-10-2012, Ons.Eks(H3)
North Arafura, BP
Muturi, BP Indonesia
Talen, TOTAL
III.81
PSC, 14-10-2003, Off.Ept(E2)
Popodi, ANADARKO
III.100
PSC, 27-05-2005, Off.Eks(H4)
125
126
SKK Migas Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Gedung Wisma Mulia Lantai 35 Jl. Jend Gatot Subroto No 42 Jakarta 12710, PO BOX 4775 Indonesia T F E W
: +62 21 2924 1607 : +62 21 2924 9999 :
[email protected] : www.skkmigas.go.id