LAPORAN TAHUNAN 2009 ANNUAL REPORT
PELAKSANAAN YANG PRIMA EXCELLENCE IN EXECUTION
www.kalbe.co.id
Daftar Isi Contents
08 Visi, Misi dan Nilai Vision, Mission and Values
09 Sekilas Kalbe Kalbe at a Glance
10 Tonggak Sejarah Milestones
11 Prestasi & Penghargaan Recognitions & Awards
16 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
18 Ikhtisar Saham Stock Highlights
20 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
24 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
30
Tinjauan Usaha Business Review
48
Tinjauan Operasional Operational Review
64
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
• Divisi Obat Resep Prescription Pharmaceuticals Division
• Riset dan Pengembangan Research and Development
• Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
• Divisi Produk Kesehatan Consumer Health Division
• Pengelolaan Rantai Pasokan Supply Chain Management
• Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
• Divisi Nutrisi Nutritionals Division
• Portofolio Bisnis yang Disempurnakan Enhanced Business Portfolio
• Divisi Distribusi dan Kemasan Distribution and Packaging Division
• Sumber Daya Manusia Human Resources
96
Tinjauan Keuangan Financial Review
12 Peristiwa Penting Tahun 2009 Event Highlights in 2009
213
Data Perseroan Corporate Data
• Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
• Dewan Komisaris Board of Commissioners
• Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
• Komite Audit Audit Committee
• Direksi Board of Directors
• Kepala Unit Audit Internal Head of Internal Audit Unit • Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary • Struktur Organisasi Organization Structure • Struktur Grup Kalbe Kalbe Group Organization Structure • Anak Perusahaan Subsidiaries • Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting • Informasi Perseroan Corporate Information
Pelaksanaan yang Prima Excellence in Execution
“Pelaksanaan yang Prima” menggambarkan tema utama kegiatan Kalbe di tahun 2009 dalam melaksanakan program kerja dan rencana jangka panjang yang telah ditetapkan. Dengan semangat “ONE Kalbe”, seluruh unit bisnis strategis PT Kalbe Farma Tbk kini telah beroperasi sebagai satu entitas bisnis yang mampu bekerja sama dengan selaras dan terpadu. Meskipun masih terpengaruh krisis keuangan global di semester pertama tahun 2009, Kalbe mampu melaksanakan strategi peningkatan produktivitas dan inovasi guna memperkuat arus kas (Productivity-Innovation-Cash Flow) sehingga memberikan hasil yang sangat mengesankan. “Excellence in Execution” portrays the key theme and represents Kalbe’s 2009 initiatives to implement a long-term development plan and program. With our “ONE Kalbe” spirit, the strategic business units at PT Kalbe Farma Tbk presently operate as a single cohesive business entity and work with perfect alignment and integration. While the shadows of the global financial crunch dominated throughout the first semester of 2009, Kalbe was able to execute a strategy designed to improve productivity and innovation to strengthen cash flow (Productivity-Innovation-Cash Flow), yielding impressive results in spite of all.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
1
2
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Meningkatkan Produktivitas Promoting Productivity Langkah perbaikan dalam pengelolaan rantai pasokan yang telah dimulai di Grup Kalbe sejak tahun 2008 serta implementasi Continuous Improvement, 5R dan Lean Manufacturing secara menyeluruh telah menjadikan Kalbe mampu melakukan perencanaan dan proses produksi yang lebih efektif dan efisien. Hasilnya, Kalbe mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan di tahun 2009 tanpa melakukan investasi fasilitas produksi maupun penambahan karyawan secara besar-besaran. Improvements in supply chain management, initially introduced in 2008, and comprehensive implementation of Continuous Improvement, 5R and Lean Manufacturing have enabled Kalbe to do planning and production processes more effectively and efficiently. Kalbe was consequently able to drive productivity higher in 2009 without substantial investments in new production facilities or staff recruitment.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
3
4
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Inovasi Berkelanjutan Sustainable Innovation
Melanjutkan tradisi inovasi yang telah melekat semenjak Grup Kalbe berdiri empat dasawarsa lalu, di tahun 2009 kami terus meningkatkan riset dan pengembangan produk-produk kesehatan baru dengan nilai tambah yang tinggi. Saat ini Kalbe adalah pelopor riset teknologi medis tingkat lanjut, seperti riset molekular dan sel punca di Indonesia. To build on the tradition of innovation, which has been integral to the identity of Kalbe Group since its inception four decades ago, in 2009 we continued to progress in research and development efforts toward new and high-addedvalue products. Today, Kalbe is a pioneer in the research of advanced medical technology in Indonesia, particularly in molecular and stem cell research.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
5
6
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Memperkuat Arus Kas Strengthening Cash Flow
Kerja keras dan ketekunan dalam membenahi alur produksi dan distribusi Grup Kalbe yang melibatkan seluruh karyawan, telah memberikan hasil yang menggembirakan dalam bentuk peningkatan arus kas secara signifikan sehingga memperkuat kondisi keuangan Grup Kalbe. Hard work and perseverance of our employees in revamping production and distribution flows at Kalbe Group yielded an outstanding financial performance in terms of optimal cash flow generation, building the overall soundness of our business.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
7
Visi, Misi dan Nilai Vision, Mission and Values
Visi
Vision
Menjadi Perusahaan yang dominan dalam bidang kesehatan di Indonesia dan memiliki eksistensi di pasar global dengan merek dagang yang kuat, didasarkan oleh manajemen, ilmu dan teknologi yang unggul
To be dominant in the healthcare business in Indonesia and exist in the global market with strong brands, enabled by excellent management, science and technology
Misi
Mission
Meningkatkan Kesehatan untuk Kehidupan yang Lebih Baik
To Improve Health for a Better Life
Motto The Scientific Pursuit of Health for a Better Life
8
Nilai
Values
Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
Giving the Best to Customer
Gigih Untuk Mencapai yang Terbaik
Striving for Excellence
Kerjasama yang Kokoh
Strong Team Work
Inovasi
Innovation
Lincah
Agility
Integritas
Integrity
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Sekilas Kalbe Kalbe at a Glance
PT Kalbe Farma Tbk (“Perseroan” atau “Kalbe”) didirikan pada tahun 1966 dan menjadi perusahaan publik sejak tahun 1991 di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai kapitalisasi pasar pada saat ini di atas US$ 1,4 miliar dan penjualan melebihi Rp 9 triliun. Berkantor pusat di Jakarta, Kalbe adalah perusahaan publik farmasi terbesar di Asia Tenggara dengan pasar yang tersebar di 9 negara yang memiliki total populasi mencapai 570 juta jiwa.
PT Kalbe Farma Tbk (“the Company” or “Kalbe”) was incorporated in 1966 and emerged as a public company in 1991 upon listing of its shares in the Indonesia Stock Exchange. Today, total market capitalization is over US$ 1.4 billion while total sales exceed Rp 9 trillion. Headquartered in Jakarta, Kalbe is the largest publiclylisted pharmaceutical manufacturer in Southeast Asia with market coverage in 9 countries having combined total population of 570 million people.
Grup Kalbe memiliki fokus bisnis di 4 kategori produk dan jasa kesehatan yang masing-masing memberikan kontribusi yang relatif seimbang terhadap total pendapatan Grup di tahun 2009, yaitu kategori obat resep (kontribusi 25%), produk kesehatan (kontribusi 19%), produk nutrisi (kontribusi 21%) serta bisnis distribusi & kemasan (kontribusi 35%).
Kalbe Group has focused its business in 4 product and health service categories which provide relatively balanced contribution to the Group’s total earnings in 2009: prescription pharmaceutical (contribution of 25%), consumer health products (contribution of 19%), nutritionals (contribution of 21%) and distribution & packaging (contribution of 35%).
Didukung lebih dari 10.000 karyawan termasuk 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan, Kalbe mampu mencakup 70% dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit dan 100% apotek untuk pasar obat-obat resep serta 80% pasar produk kesehatan atau sejumlah 150.000 outlet di seluruh wilayah Indonesia.
Supported by over than 10,000 employees inclusive of 4,000 sales and marketing professionals, Kalbe maintains its coverage over 70% of general practitioners, 90% of specialists, 100% of hospitals and 100% pharmacies in Indonesia for prescription pharmaceuticals market and 80% of consumer health market or amounting to 150,000 outlets throughout Indonesia.
Pengembangan aliansi dengan mitra kerja internasional telah mendorong bisnis Kalbe di pasar internasional dan partisipasi dalam proyek-proyek riset dan pengembangan yang canggih serta memberi kontribusi dalam penemuan terbaru di dalam bidang kesehatan dan farmasi termasuk riset sel punca dan kanker.
Expansion in alliances with international partners has grown Kalbe’s businesses into international markets and its participation in sophisticated research and development projects as well as delivering meaningful benefits in new health and pharmaceutical discoveries, including stem cell and cancer research.
Pelaksanaan secara prima strategi PIC (Productivity -InnovationCash Flow) pada tahun 2009 berhasil meningkatkan produktivitas dan inovasi secara berkesinambungan, yang pada akhirnya telah memperkuat arus kas Perseroan. Posisi kas yang sangat baik saat ini memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan bisnis Kalbe di masa mendatang.
Excellent execution of PIC (Productivity-Innovation-Cash Flow) strategy in 2009 has successfully driven sustainable productivity and innovation, thus eventually maximizing the Company’s cash flow. At present, Kalbe’s optimal cash reserves enable extensive flexibility in its business development initiatives for many years to come.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
9
Tonggak Sejarah Milestones
1966
1977
1981
1985
1989
1991
1993
Pendirian Perseroan dengan nama PT Kalbe Farma Incorporation of the Company under the name PT Kalbe Farma
Akuisisi PT Dankos Laboratories Acquisition of PT Dankos Laboratories
1995
Meningkatkan pengembangan penemuan obat
PT Enseval Putera Megatrading conducted its Initial Public Offering
Intensify proprietary drug development
Pengalihan bisnis distribusi kepada PT Enseval sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah Spin-off the distribution business to PT Enseval to comply with government regulations
Penjualan sisa 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia
1997
Akuisisi PT Bintang Toedjoe dan PT Hexpharm Jaya Acquisition of PT Bintang Toedjoe and PT Hexpharm Jaya
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Opening of the Stem Cell and Cancer Institute Implementasi perbaikan pengelolaan rantai pasokan secara menyeluruh End-to-end supply chain management improvements implemented Sistem teknologi informasi yang terintegrasi Information technology systems integrated
Acquisition of 80% ownership in PT Saka Farma Laboratories
2008 Konsolidasi Grup Kalbe Consolidation of Kalbe Group
Memperluas cakupan regional
2006
Expand regional footprint Membangun merek dan infrastruktur global Build global brands and infrastructure Meningkatkan fokus bisnis melalui penggabungan usaha dan akuisisi Scale up through mergers and acquisitions
10
Pembukaan Stem Cell dan Cancer Institute
Akuisisi 80% saham PT Saka Farma Laboratories
2005
Launch of new corporate logo as part of transformation process
Products enter all ASEAN countries except Laos
Divestment of remaining 50% ownership in PT Helios Arnott’s Indonesia
Acquisition of Woods’ brand
PT Kalbe Farma conducted its Initial Public Offering
Meluncurkan logo perusahaan yang baru sebagai bagian dari proses transformasi
Produk-produk memasuki semua negara ASEAN kecuali Laos
Akuisisi merek Woods’
PT Kalbe Farma melakukan Penawaran Umum Perdana
Entry into energy drink market with the launching of Extra Joss
2007
Divestment of glass packaging division to Schott Glasswerke Beteiligungs GmbH
PT Igar Jaya and PT Dankos Laboratories conducted their Initial Public Offering
Memulai bisnis minuman energi dengan peluncuran Extra Joss
Establish global partnerships and networks
Penjualan divisi pengemasan gelas kepada Schott Glasswerke Beteiligungs GmbH
PT Igar Jaya dan PT Dankos Laboratories melakukan Penawaran Umum Perdana
Akuisisi PT Sanghiang Perkasa dan konsolidasi bisnis nutrisi ke dalam anak perusahaan ini
Membangun jaringan dan kemitraan global
Dilusi 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia yang bergerak dalam bisnis makanan Dilution of 50% ownership in PT Helios Arnott’s Indonesia which engaged in the food business
Acquisition of PT Sanghiang Perkasa and consolidation of nutritional business into this subsidiary
1994
PT Enseval Putera Megatrading melakukan Penawaran Umum Perdana
Pendirian PT Renalmed Tiara Utama yang bergerak di bidang perdagangan peralatan kesehatan Establishment of PT Renalmed Tiara Utama which engaged in trading of medical devices Perolehan izin edar TheraCIM di Indonesia dan Filipina TheraCIM secured its registration approval in Indonesia and the Philippines Peresmian outlet pertama Klinik Mitrasana di Cikarang Inauguration of the first outlet of Mitrasana Clinic in Cikarang
Prestasi dan Penghargaan Recognitions & Awards
2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award dari Frost & Sullivan 2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award from Frost & Sullivan Asia’s 200 Most-Admired Companies and The Indonesia’s Top 10 Companies dari The Wall Street Journal Asia Asia’s 200 Most-Admired Companies and The Indonesia’s Top 10 Companies from The Wall Street Journal Asia Top Brand Award 2009 dari Frontier dan Majalah Marketing untuk Promag, Mixagrip, Fatigon, Neo Entrostop, Komix dan Extra Joss Top Brand Award 2009 from Frontier and Marketing Magazine for Promag, Mixagrip, Fatigon, Neo Entrostop, Komix and Extra Joss Top Brand Award For Kids 2009 dari Frontier dan Majalah Marketing untuk Entrostop Top Brand Award For Kids 2009 from Frontier and Marketing Magazine for Entrostop Indonesia Best Brand Award – Best Brand Platinum dari SWA dan MARS untuk Promag, Cerebrovit dan Cerebrofort
Indonesia Best Brand Award – Best Brand Golden dari SWA dan MARS untuk Milna dan Prenagen Indonesia Best Brand Award – Best Brand Golden from SWA and MARS for Milna and Prenagen Indonesia Best Brand Award – The Prospective Brand dari SWA dan MARS untuk Neo Entrostop Indonesia Best Brand Award – The Prospective Brand from SWA and MARS for Neo Entrostop Indonesia Best Brand Award – The Challenger Brand dari SWA dan MARS untuk Mixagrip dan Fatigon Indonesia Best Brand Award – The Challenger Brand from SWA and MARS for Mixagrip and Fatigon Indonesia Best Brand Award dari SWA dan MARS untuk Komix dan Extra Joss Indonesia Best Brand Award from SWA and MARS for Komix and Extra Joss Indonesia Customer Satisfaction Award dari Frontier dan SWA untuk Promag, Komix dan Extra Joss
The Most Powerful Distribution Performance – Distribution Performance dari SWA, MIX, QASA untuk Mixagrip, Komix dan Extra Joss The Most Powerful Distribution Performance – Distribution Performance from SWA, MIX, QASA for Mixagrip, Komix and Extra Joss The Most Powerful Distribution Performance – Brand Index dari SWA, MIX, QASA untuk Mixagrip The Most Powerful Distribution Performance – Brand Index from SWA, MIX, QASA for Mixagrip Word of Mouth Marketing - #1 Most Recommended Brand dari Onbee Marketing Research dan SWA untuk Promag dan Fatigon Word of Mouth Marketing - #1 Most Recommended Brand from Onbee Marketing Research and SWA for Promag and Fatigon The 3rd Best of the Best Packaging untuk Woods’ Sirup Obat Batuk The 3rd Best of the Best Packaging for Woods’ Cough Syrup
Gold Medal TKMPN XIII International Quality & Productivity Convention 2009 dari WKM – AMMPI untuk QCP Teartep – Bintang Toedjoe Gold Medal TKMPN XIII International Quality & Productivity Convention 2009 from WKM – AMMPI for QCP Teartep – Bintang Toedjoe Silver Medal TKMPN XIII International Quality & Productivity Convention 2009 dari WKM – AMMPI untuk SS Super Mixer – Bintang Toedjoe Silver Medal TKMPN XIII International Quality & Productivity Convention 2009 from WKM – AMMPI for SS Super Mixer – Bintang Toedjoe Gold Medal Indonesia Quality Convention 2009 dari PMMI – IQMA untuk QCC Flavettes – Bintang Toedjoe Gold Medal Indonesia Quality Convention 2009 from PMMI – IQMA for QCC Flavettes – Bintang Toedjoe
Indonesia Customer Satisfaction Award from Frontier and SWA for Promag, Komix and Extra Joss
Indonesia Best Brand Award – Best Brand Platinum from SWA and MARS for Promag, Cerebrovit and Cerebrofort
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
11
Peristiwa Penting Tahun 2009 Event Highlights in 2009
January 04: PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA), sebuah institusi pemberi sertifikasi terbesar yang telah diakui di dunia. PT Bintang Toedjoe obtained ISO 9001:2000 certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA), one of the world’s largest and most reputable certification agencies.
21: Kalbe Berbagi mengadakan kegiatan sosial membangun infrastruktur berupa jalan dan talud di Nepen, Yogyakarta. Kalbe Cares held a social program for building infrastructure, including roads and talud in Nepen, Yogyakarta.
February 02: Penandatanganan kerja sama antara Kalbe dengan Universitas Indonesia dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Signing of agreement between Kalbe and the University of Indonesia in the areas of education, research and social services.
March 28-31
February 12:
March 28-31:
Kegiatan sosial Kalbe Berbagi Gesit Entrostop untuk membantu korban banjir di Kelurahan Sawah Besar, Semarang.
Kalbe membuka posko bersama untuk membantu korban jebolnya tanggul di Situ Gintung, yang terletak di Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini didukung oleh segenap tim Gerakan Simpatik Entrostop, PT Hexpharm Jaya (anak perusahaan Kalbe) dan tim dokter dari Kalbe.
Social program named Gesit Entrostop by Kalbe Cares helped flood victims in Sawah Besar, Semarang.
March 01: PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi OHSAS 18001:2007 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA). PT Bintang Toedjoe obtained OHSAS 18001:2007 certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
Kalbe and other parties jointly operate a relief center to assist victims of a collapsed dam in Situ Gintung, located in Cirendeu, East Ciputat, South Tangerang. This activity was supported by the teams from Gerakan Simpatik Entrostop, PT Hexpharm Jaya (a Kalbe’s subsidiary) and the medical staff team from Kalbe.
29: PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi ISO 14001:2004 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA). PT Bintang Toedjoe obtained ISO 14001:2004 certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
January 21
12
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
February 12
June 28: Kalbe melunasi Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 sejumlah Rp 300 miliar. Kalbe has repaid Kalbe Farma I Bonds 2006 amounting to Rp 300 billion.
May 04
June 05
April 01:
May 04:
Mead Johnson telah kembali menyetujui dan memperpanjang kontrak distribusi dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk untuk mendistribusikan produk susu bayi dan anakanak milik mereka di Indonesia.
Peluncuran E-Juss di Gedung Bintang Toedjoe.
Mead Johnson has agreed and executed an extension of its distribution contract with PT Enseval Putera Megatrading Tbk for the distribution of its baby formula and children milk products in Indonesia.
02: PT Bintang Toedjoe memperoleh sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA). PT Bintang Toedjoe received Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) certification from Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).
April 03-05:
Launching of E-Juss at the Bintang Toedjoe Building.
14: Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. The holding of Annual General Shareholders’ Meeting.
June 05:
August 12: Kalbe meningkatkan kepemilikan atas PT Enseval Putera Megatrading Tbk sebesar 25,45% melalui Penawaran Tender. Kalbe increased share ownership in PT Enseval Putera Megatrading Tbk by 25.45% through a Tender Offer.
31: Kalbe melakukan pembelian saham PT Saka Farma Laboratories sebesar 20% melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Toedjoe. Kalbe completed the purchase of 20% shares of PT Saka Farma Laboratories through its subsidiary company PT Bintang Toedjoe.
Kalbe menerima enam penghargaan dalam The Most Powerful Distribution Performance 2009 dari SWA Magazine. Kalbe received six awards in The Most Powerful Distribution Performance 2009 from SWA Magazine.
Kalbe melalui Innogene Kalbiotech berpartisipasi dalam 1st Asian Oncology Summit (AOS) 2009 yang diselenggarakan di Suntec Singapore International Convention & Exhibition Center, Singapura dengan mengedepankan produk Nimotuzumab (telah dipasarkan di Indonesia dengan nama dagang TheraCIM®). Kalbe through Innogene Kalbiotech participated in the 1st Asian Oncology Summit (AOS) 2009 which was held in Suntec Singapore International Convention & Exhibition Center, Singapore by showcasing Nimotuzumab (which is marketed in Indonesia under the brand name TheraCIM®).
May 14
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
13
Peristiwa Penting Tahun 2009 Event Highlights in 2009
October 13: Penyelenggaraan Program Donor Darah dengan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia untuk memberikan kepedulian kepada sesama manusia yang membutuhkan darah, khususnya bagi para korban gempa Padang di Sumatera Barat.
September 10
September 10:
October 07:
Memperingati Ulang Tahun Kalbe ke-43 dengan menyelenggarakan Public Expose 2009 dan Acara Buka Puasa Bersama di Bursa Efek Indonesia.
Penyelenggaraan Customer Day Kalbe Farma dimana para manager beserta Direktur Kalbe dari Divisi Obat Resep turun menyapa para pelanggan Kalbe di beberapa rumah sakit dan apotek.
Commemorating the 43rd Anniversary of Kalbe by holding Public Expose 2009 and Fast-Breaking Gathering at the Indonesia Stock Exchange.
October 01: PT Enseval Putera Megatrading Tbk dengan PT Nyonya Meneer dan PT Meredian Investara menandatangani perjanjian untuk mendistribusikan produk-produk mereka. PT Enseval Putera Megatrading Tbk signed an agreement with PT Nyonya Meneer and PT Meredian Investara to distribute their products.
The holding of Kalbe Farma Customer Day in which the Director and managers of Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division meet and greet Kalbe’s consumers in hospitals and pharmacies.
12-15: Kalbe menerima penghargaan 2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award dari Frost & Sullivan di Kuala Lumpur, Malaysia. Kalbe obtained 2009 Asia Pacific Excellence in Growth Award from Frost & Sullivan in Kuala Lumpur, Malaysia.
03-10: Kalbe Berbagi memberikan bantuan bagi warga korban bencana alam di Padang, Sumatera Barat. Kalbe Cares distributed relief for victims of natural disasters in Padang, West Sumatera.
October 07
14
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The Blood Donor Program was held in cooperation with the Red Cross of Indonesia in order to provide assistance for those in need of blood supply, particularly for the victims of the earthquake in Padang, West Sumatera.
29: Kalbe menerima penghargaan Asia’s 200 Most Admired Companies and Top 10 Indonesia Companies oleh The Wall Street Journal Asia di Beijing, Cina. Kalbe was awarded as Asia’s 200 Most Admired Companies and Top 10 Indonesia Companies by The Wall Street Journal Asia in Beijing, China.
31: Grand launching produk RG Choline® & Cationorm® di Hotel Borobudur, Jakarta. Grand launching of RG Choline® & Cationorm® products at Borobudur Hotel, Jakarta.
October 3-10
October 31
December 02
October 29
December 02: Kalbe ikut berpartisipasi dalam Investor Summit and Capital Market Expo 2009. Kalbe participated in the Investor Summit and Capital Market Expo 2009.
04-06: Stand Grup Kalbe, Juara Harapan 1 Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-45.
30:
31:
Stem Cell and Cancer Institute (SCI), unit riset di bawah naungan Kalbe yang fokus pada penelitian sel punca dan kanker, menerima sertifikasi United Kingdom National External Quality Assessment Service (UKNEQAS).
PT Enseval Putera Megatrading Tbk memperoleh sertifikasi Good Distribution Practice untuk Regional Distribution Center serta gudang bahan baku di Jakarta dan Surabaya.
Stem Cell and Cancer Institute (SCI), a research unit under Kalbe with focus on stem cell and cancer research, received certification of United Kingdom National External Quality Assessment Service (UKNEQAS).
PT Enseval Putera Megatrading Tbk received certification for Good Distribution Practice for Regional Distribution Center and raw material warehousing facilities in Jakarta and Surabaya.
Kalbe Group’s booth, 1st runner up at the Exhibition of the 45th National Health Day.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
15
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Inggris Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English
Juta Rupiah, kecuali bila disebutkan lain
2009
2008
2007
2006
2005
Laporan Laba Rugi
Million Rupiah, except stated otherwise
Statements of Income
Penjualan Bersih
9,087,347
Beban Pokok Penjualan
4,575,407
7,877,366
7,004,910
4,073,726
3,453,279
Laba Kotor
4,511,940
3,803,640
3,551,631
6,071,550
5,870,939
Net Sales
2,972,908
2,907,625
Cost of Good Sold
3,098,642
2,963,314
Gross Profit
Beban Usaha
2,946,065
2,660,928
2,422,276
2,027,371
1,903,300
Operating Expenses
Laba Usaha
1,565,875
1,142,712
1,129,355
1,071,271
1,060,014
Operating Profit
Penghasilan (Beban) Lain-lain
(94,803)
35,309
29,313
18,810
(44,449)
Other Income (Charges)
Laba Bersih
929,004
706,822
705,694
676,582
626,117
Net Income
Jumlah Saham yang Beredar
9,577.2
9,755.3
10,090.0
10,156.0
10,156.0
Number of Shares Outstanding
97
72
70
67
62
Earnings per Share (Rp)
Laba Bersih per Saham (Rp)
Neraca Aktiva Lancar
Balance Sheets 4,701,893
4,168,055
3,760,008
3,321,278
3,559,836
Current Assets
Jumlah Aktiva
6,482,447
5,703,832
5,138,212
4,624,619
4,633,399
Total Assets
Kewajiban Lancar
1,574,137
1,250,372
754,629
658,760
903,516
Current Liabilities
340,678
405,504
314,118
378,590
1,019,747
Total Debts
Jumlah Pinjaman Jumlah Kewajiban
1,691,512
1,358,990
1,121,188
1,080,171
1,821,584
Total Liabilities
Modal Kerja Bersih
3,127,755
2,917,683
3,005,379
2,662,518
2,656,320
Net Working Capital
Jumlah Ekuitas
4,310,438
3,622,399
3,386,862
2,994,817
2,333,172
Total Equity
Rasio-rasio Keuangan (%)
Financial Ratios (%)
Marjin Laba Kotor
49.65
48.29
50.70
51.04
50.47
Gross Profit Margin
Rasio Laba terhadap Aktiva
14.33
12.39
13.73
14.63
13.51
Return on Assets
Rasio Laba terhadap Ekuitas
21.55
19.51
20.84
22.59
26.84
Return on Equity
298.70
333.35
498.26
504.17
394.00
Current Ratio
Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas
7.88
11.19
9.27
12.64
43.71
Debt to Equity
Rasio Pinjaman terhadap Aktiva
5.24
7.11
6.11
8.19
22.01
Debt to Assets
Rasio Lancar
16
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Penjualan Bersih Net Sales
Laba Usaha Operating Profit
Laba Bersih Net Income
Miliar Rupiah Billion Rupiah
Miliar Rupiah Billion Rupiah
Miliar Rupiah Billion Rupiah
9,087
1,566
929
7,877 7,005 5,871
1,060 1,071
6,072
05 06
07
08
09
Laba Bersih per Saham Earnings per Share Rupiah
97
05 06
1,129 1,143
07
08
62
67
09
677
05 06
706
707
07
08
Rasio Laba terhadap Ekuitas Return on Equity
Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas Debt to Equity
%
%
26.84
43.71 22.59
70
626
20.84
72
21.55 19.51
12.64 9.27
05 06
07
08
09
05 06
07
09
08
09
05 06
07
11.19
08
7.88
09
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
17
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Kalbe di Bursa Efek Indonesia Kalbe on the Indonesia Stock Exchange Lembar Saham Shares
Rp 1,400
140,000,000
1,200
120,000,000
1,000
100,000,000
800
80,000,000
600
60,000,000
400
40,000,000
200
20,000,000
0
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Harga Saham Share Price
Volume yang Diperdagangkan Trading Volume
0
Harga Saham dan Volume Perdagangan per Triwulan 2008-2009 2008-2009 Quarterly Share Price and Trading Volume Tertinggi Highest (Rp)
Terendah Lowest (Rp)
Penutupan Closing (Rp)
Volume Rata-rata Transaksi Harian Average Daily Trading Volume (Unit)
2009
2008
2009
2008
2009
2008
680
1,270
405
950
620
980
11,911,122
11,433,005
Triwulan Kedua Second Quarter
1,100
970
610
850
1,010
850
12,374,950
6,447,872
Triwulan Ketiga Third Quarter
1,380
850
970
630
1,330
650
8,512,294
4,268,239
Triwulan Keempat Fourth Quarter
1,350
620
1,200
355
1,300
400
12,015,017
9,438,867
Triwulan Pertama First Quarter
Dividen untuk Tahun Buku Dividen Tunai (Rp)
18
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
2008 12.5
2007 10
2009
2008
Dividend for Financial Year Cash Dividend (Rp)
Kronologis Pencatatan Saham Chronological Share Overview Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Surabaya)
Jumlah Saham Number of Shares
Listing on the Indonesia Stock Exchange (previously Jakarta and Surabaya Stock Exchange)
30 Juli 1991 Penawaran Umum dan Pencatatan Terbatas
20,000,000
July 30, 1991 Initial Public Offering and Partial Listing
23 April 1992 - BEJ 22 Mei 1992 - BES Pencatatan Seluruh Saham
30,000,000
JSX - April 23, 1992 SSX - May 22, 1992 Company Listing
10 November 1992 - BES 17 November 1992 - BEJ Saham Bonus
50,000,000
SSX - November 10, 1992 JSX - November 17, 1992 Bonus Shares
8,000,000
May 4, 1993 Right Issue
4 Mei 1993 Penawaran Umum Terbatas 15 Juli 1994 - BES 18 Juli 1994 - BEJ Saham Bonus Dividen Saham
SSX - July 15, 1994 JSX - July 18, 1994 Bonus Shares Dividend Stock
75,600,000 32,400,000
7 Oktober 1996 Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham
216,000,000
October 7, 1996 Change in the nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (Stock Split)
24 Agustus 1999 Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 500 menjadi Rp 100 per saham
1,728,000,000
August 24, 1999 Change in the nominal value of shares from Rp 500 to Rp 100 per share (Stock Split)
6 Desember 2000 Saham Bonus
1,900,800,000
December 6, 2000 Bonus Shares
4,060,800,000
December 19, 2003 Change in the nominal value of shares from Rp 100 to Rp 50 per share (Stock Split)
2,034,414,422
December 16, 2005 Additional issuance of shares in connection with the merger
19 Desember 2003 Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 100 menjadi Rp 50 per saham 16 Desember 2005 Tambahan penempatan saham sehubungan dengan penggabungan usaha
Kronologis Pencatatan Obligasi Chronological Bonds Overview Tanggal Penerbitan Listing Date
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
Bunga / Jangka Waktu Interest / Period
June 28, 2006
Rp 300,000,000,000
13.625% p.a / 3 years
Obligasi Kalbe Farma I Kalbe Farma Bonds I
Pemegang Saham Shareholders (Per 31 Desember / As of December 31) 2009
2008
Jumlah Lembar Saham
%
Jumlah Lembar Saham
PT Gira Sole Prima
953,574,577
10.17
952,184,979
9.94
PT Santa Seha Sanadi
901,929,368
9.62
901,929,368
9.43
PT Diptanala Bahana
899,594,088
9.49
875,004,088
9.13
PT Lucasta Murni Cemerlang
887,979,088
9.47
887,979,088
9.27
PT Ladang Ira Panen
864,590,588
9.22
863,540,588
9.01
PT Bina Arta Charisma
821,674,808
8.77
822,924,808
8.59
4,054,181,905
43.26
4,275,653,003
44.63
Publik / Public Saham yang Diperoleh Kembali / Treasury Stock Total
782,490,000
-
10,156,014,422
100.00
%
576,798,500 10,156,014,422
100.00
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
19
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Kami melihat proses transformasi Kalbe sejak tahun 2005 terus berjalan semakin lama semakin baik dan kini telah mewujudkan hasil kinerja operasional yang mengesankan pada tahun 2009. We have witnessed Kalbe’s transformation: initiated in 2005 and rolled out through subsequent higher platforms, the benefits are now evident as seen in the achievement of impressive operating performance in 2009.
Johannes Setijono
Presiden Komisaris President Commissioner
Dewan Komisaris berbesar hati dapat melaporkan pencapaian yang mengesankan Kalbe pada tahun 2009. Penjualan bersih tumbuh 15,4% dibandingkan tahun 2008, menjadi Rp 9.087,3 miliar pada tahun 2009, sementara laba bersih tercatat sebesar Rp 929,0 miliar, meningkat 31,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
The Board of Commissioners is pleased to report the achievement of a favorable level of performance by Kalbe for 2009. Net sales grew to Rp 9,087.3 billion in 2009, a 15.4% growth over that of 2008, while net profit recorded was Rp 929.0 billion, increasing by 31.4% relative to the previous year.
Memasuki tahun 2009, dunia usaha di Indonesia berada di bawah bayang-bayang berlanjutnya resesi perekonomian global yang dipicu oleh krisis sektor keuangan di Amerika Serikat. Patut kita syukuri bahwa perekonomian Indonesia relatif terisolasi dari perkembangan negatif perekonomian global dan mampu tumbuh sebesar 4,5% pada tahun 2009.
Going into 2009, the global economic recession continued to cast a shadow over businesses in Indonesia brought on by the financial crisis in the United States. We are fortunate in that the Indonesian economy is relatively isolated from the negative developments of global economies, and instead recorded a modest growth figure of 4.5% in 2009.
Faktor penunjang pertumbuhan ekonomi tahun 2009 antara lain adalah konsumsi domestik dari sektor rumah tangga dan daya beli masyarakat yang terpelihara, dikarenakan tingkat inflasi yang mampu dijaga di kisaran 2,78% pada tahun 2009.
Supporting factors for economic growth in 2009 included domestic consumption from households, along with sustained purchasing power, thanks to a stabilized inflation rate which was controlled at an average of 2.78% in 2009.
Kinerja perekonomian nasional yang baik tersebut juga berimbas pada pencapaian Kalbe sebagai pemuka dalam industri farmasi dan produsen kesehatan di Indonesia yang 95% penjualannya
This favorable economic climate also influenced Kalbe’s performance as the leader in the pharmaceutical industry and health products producer in Indonesia, with 95% of its sales
20
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
bertumpu pada konsumsi domestik. Ada dua faktor penting yang menunjang pencapaian ini. Faktor pertama bersifat eksternal yaitu harga bahan baku, termasuk bahan kimia dan susu, di pasar internasional yang mengalami tren penurunan selama tahun 2009, setelah terus menerus naik mencapai puncaknya di akhir tahun 2008, serta penguatan mata uang Rupiah terhadap mata uang asing pada semester kedua tahun 2009. Faktor kedua, yang lebih penting, bersifat internal yaitu pelaksanaan secara prima oleh Direksi atas rencana-rencana perbaikan menyeluruh Perseroan di tahun 2009, baik dalam segi struktur organisasi, sistem manajemen, kegiatan operasional hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia.
sourced from domestic consumption. There are two critical supporting factors to such performance. The first factor is external in nature: the prices of raw materials, including chemicals and milk, in the international markets experienced a downward trend throughout 2009 after continuously climbing to a peak at year-end 2008, a result of the relative strength of the Indonesian Rupiah during the second semester of 2009, compared to other currencies. The second, and more important factor, is internal and represents the excellent execution by the Board of Directors of the comprehensive corporate improvement plans for 2009, in the areas of organizational structure, management systems, operational activities and quality upgrading of human resources.
Kami melihat proses transformasi Kalbe sejak tahun 2005 terus berjalan semakin lama semakin baik dan kini telah mewujudkan hasil. Direksi pada tahun 2009 secara serius melakukan perbaikan Pengelolaan Rantai Pasokan secara end-to-end dari tahap pembelian bahan baku, persediaan bahan jadi, produksi, pengaturan persediaan produk hingga distribusi. Hasilnya adalah peningkatan arus kas yang signifikan dan berkurangnya rata-rata perputaran persediaan, tanpa mengurangi standar layanan kepada pelanggan dan insiden out-of-stock.
We have witnessed Kalbe’s transformation: initiated in 2005 and rolled out through subsequent higher platforms, the benefits are now evident. In 2009, the Board of Directors made serious efforts to fine-tune the end-to-end Supply Chain Management, proceeding from raw material procurement, inventory, production, product inventory management and distribution. The result has been a significant increase in cash flow and reduction of average days of inventory, all without compromising service standards and out-of-stock incidents.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
21
Kiri ke Kanan Left to Right
Farid Anfasa Moeloek
Johannes Setijono
Santoso Oen
Komisaris Independen Independent Commissioner
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
Jozef Darmawan Angkasa
Ferdinand Aryanto
John Aristianto Prasetio
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tonggak keberhasilan lain adalah dalam bidang inovasi. Selama ini Kalbe dikenal sebagai perusahaan yang inovatif dalam pengembangan produk farmasi dan kesehatan. Untuk melangkah lebih jauh, sekaligus menjamin keberlanjutan Perseroan di masa depan, Direksi mencanangkan prakarsa inovasi di lingkungan Perseroan. Melalui mobilisasi Conim (Continuous Improvement) seluruh karyawan dirangsang dan dipacu untuk mengusulkan gagasan dan inovasi di proses kerja setiap karyawan.
Another milestone is that of innovation. To date, Kalbe has been identified as an innovative company in developing health and pharmaceutical products. To advance further whilst ensuring the Company’s sustainable operation in the future, the Board of Directors has formulated an ‘Innovation Initiative’ within the Company. Through the mobilization of Conim (for Continuous Improvement), all employees are encouraged and driven to propose suggestions and innovation in their respective work processes.
Peran Komisaris dalam mengawasi tugas-tugas Direksi berjalan dengan baik di tahun 2009 yang secara garis besar mencakup dua fungsi, yaitu pengawasan kegiatan yang berjalan saat ini melalui tim audit, serta pengawasan kegiatan di masa depan melalui keterlibatan dalam proses perencanaan jangka menengah dan panjang, antara lain dalam penentuan anggaran tahun 2010.
The role of the Commissioners in supervising the duties of the Board of Directors progressed well in 2009, which in a broad coverage included two basic functions: oversight of current activities performed by audit teams, and supervising future activities through involvement in the process of medium and long-term corporate planning, including formulating a budget for 2010.
Sebagai wakil pemegang saham, termasuk juga pemegang saham publik, Dewan Komisaris berupaya agar segala sesuatu yang disajikan Direksi adalah benar dan akurat, demi menjamin asas transparansi sebagai salah satu pilar Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG).
As representatives of the shareholders (including public shareholders), the Board of Commissioners functions to ensure that all information presented by the Board of Directors is fair and accurate, as an assurance of the implementation of the principle of transparency, one of the pillars of Good Corporate Governance.
22
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Pada tahun 2009, kami mencanangkan tonggak penting di bidang pengawasan melalui penandatanganan Piagam Audit Internal antara Dewan Komisaris dan Direksi yang memberi wewenang kepada Komite Audit untuk melakukan pemeriksaan tanpa dibatasi dan menyampaikan laporan audit secara berkala langsung kepada Dewan Komisaris. Dengan peran Komite Audit yang lebih luas lagi, kami berupaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan mengingat bertambahnya kompleksitas di Grup Kalbe yang kini telah menaungi lebih dari 20 entitas bisnis.
In 2009, we have reached an important turning point in our supervisory function with the signing of the Internal Audit Charter by the Board of Commissioners and the Board of Directors, granting authority to the Audit Committee to conduct reviews without limits and to submit periodic audit reports directly to the Board of Commissioners. With this broader role of the Audit Committee, we have strived to improve oversight quality given the increasing complexity of Kalbe Group, with its current engagement in more than 20 business entities.
Langkah maju lain pada tahun 2009 adalah dimulainya aktivitas manajemen risiko di seluruh lingkungan Grup Kalbe. Seluruh departemen dan subsidiari telah selesai melakukan identifikasi risiko-risiko dan menyusun Risk Profile, yang akan dilanjutkan di tahun 2010 dengan penyusunan program antisipasi untuk mengurangi risiko-risiko tersebut
Another highlight in 2009 has been the roll out of risk management initiatives throughout the entire Kalbe Group. All departments and subsidiaries have completed the risk identification process and formulated a Risk Profile, which will be followed up in 2010 by setting up anticipatory programs to mitigate these risks.
Pencanangan Piagam Audit Internal dan manajemen risiko merupakan aspek penting dalam langkah besar Kalbe menerapkan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yang tidak sekedar untuk konsumsi publik, namun harus sungguh-sungguh melebur dan tertanam dalam budaya internal dan nilai-nilai perusahaan. Kalbe meyakini bahwa praktik bisnis yang sehat adalah kunci keberhasilan yang telah diraih dan prasyarat pertumbuhan yang berkelanjutan.
The Internal Audit Charter and risk management initiatives represent major steps by Kalbe in the implementation of Good Corporate Governance, not merely for public consumption but rather truly ingraining and embedding the Group’s corporate culture and values. Kalbe believes that exercising sound business practices is the key to the success that we have thus far attained and also a prerequisite to sustainable growth.
Fungsi komite-komite yang dimiliki Perseroan, meliputi Komite Audit, Komite Nominasi, Komite Remunerasi, Komite Risiko Usaha dan Komite Good Corporate Governance (GCG) telah berjalan baik dan terus meningkat cakupan perannya, sebagaimana tercermin dari dua perkembangan yang kami sampaikan di atas. Tidak terdapat perubahan di jajaran Dewan Komisaris pada tahun 2009.
Committees of the Company, consisting of the Audit Committee, the Nomination Committee, the Remuneration Committee, the Business Risk Committee and the Good Corporate Governance (GCG) Committee, have functioned effectively and continue to improve working coverage, as reflected in the two developments mentioned above. During 2009, there were no changes in the composition of the Board of Commissioners.
Memasuki tahun 2010, kami optimis bahwa kondisi perekonomian global dan Indonesia akan lebih baik. Namun tantangannya, dunia kini bergerak dan berubah sangat cepat, dan bila tidak direspon dengan cepat, niscaya kita akan tertinggal di dalam perubahan. Kami menaruh kepercayaan yang tinggi, bahwa Kalbe akan mampu mengolah peluang-peluang masa depan, dan membangun titik pertumbuhan baru di luar pasar yang dikuasai di Indonesia.
Going into 2010, we are optimistic that the global and local economic landscape will be more conducive. Nonetheless, the challenge now is a world which moves and changes with speed, dynamism and unpredictability. An untimely response may cause us to be left behind in the march of progress. We strongly believe that Kalbe will be able to work on future opportunities and build new growth areas outside of the Indonesian market.
Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan yang tulus dan mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan segenap karyawan Perseroan atas dedikasi dan kerja keras mereka di tahun 2009. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan, kepercayaan dan kerja sama dari pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan. Kami meyakini bahwa kebersamaan di antara kita dapat terus ditingkatkan demi memacu prestasi dan pertumbuhan di masa mendatang.
Finally, we would like to express our sincere gratitude and appreciation to the Board of Directors and employees for their dedication and hard work throughout 2009. We also wish to thank the shareholders and other stakeholders for their continued support, trust and cooperation. We are confident that together we shall continue to build on our present achievements and growth for many years to come.
Atas nama dan mewakili Dewan Komisaris For and on behalf of the Board of Commissioners
Johannes Setijono Presiden Komisaris President Commissioner
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
23
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Melalui pelaksanaan yang prima atas strategi usaha yang berbasis pada peningkatan produktivitas dan inovasi berkesinambungan untuk meningkatkan arus kas, kinerja operasional Kalbe menjadi semakin mantap. Through excellence in execution, business strategies are directed to improve productivity, sustainable innovation and optimal cash flow, Kalbe’s operational performance has never been stronger.
Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden Direktur President Director
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang atas
With grateful thanks and by the grace of God, we are pleased to
karuniaNya,
seluruh
report that through the hard work and commitment of all employees,
karyawan, Kalbe dapat memperoleh hasil dan pencapaian yang
Kalbe has achieved impressive results and achievements, as well
mengesankan serta mempertahankan posisi pemimpin pasar
as sustaining its position as a market leader, with a lineup of
dengan produk-produk farmasi dan kesehatan yang senantiasa
winning pharmaceutical and health brands.
diiringi
kerja
keras
dan
ketekunan
menjadi unggulan. Pada tahun 2009, penjualan bersih Kalbe tumbuh sebesar
In 2009, Kalbe’s net sales grew by 15.4% to Rp 9,087.3 billion,
15,4% menjadi Rp 9.087,3 miliar, sementara laba usaha dan laba
while operating profit and net profit were respectively Rp 1,565.9
bersih tercatat sebesar Rp 1.565,9 miliar dan Rp 929,0 miliar,
billion and Rp 929.0 billion, for an increase of 37.0% and 31.4%,
atau meningkat 37,0% dan 31,4% berturut-turut dibandingkan
respectively, over 2008 results. This accomplishment was
tahun 2008. Pencapaian ini diiringi dengan peningkatan di aspek
combined with improvements in operations and management as
operasional dan manajemen seperti tercermin dari membaiknya
reflected in a higher operating margin, increasing from 14.5% in
marjin laba operasional dari 14,5% menjadi 17,2% di tahun 2009,
2008 to 17.2% in 2009, and in the significant reduction in average
serta penurunan rata-rata perputaran persediaan yang signifikan
days of inventory to 123, from an average of 142 days in 2008.
menjadi 123 hari, dari rata-rata 142 hari di tahun 2008. Peningkatan
Such operational improvement had a direct positive impact on
kualitas aspek operasional ini secara langsung berdampak positif
Kalbe’s financial position and enabled it to generate a net operating
dalam memperkuat posisi keuangan Kalbe sehingga mampu
cash flow of Rp 1,363.6 billion at end of 2009, up by 68.8% from
menghasilkan arus kas bersih dari aktivitas operasi senilai
Rp 807.7 billion at year-end 2008.
Rp 1.363,6 miliar pada akhir tahun 2009 atau meningkat 68,8% dari Rp 807,7 miliar di akhir tahun 2008.
24
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Kinerja membanggakan yang dicapai dalam bayang-bayang
This outstanding performance, which was achieved in the shadows
krisis keuangan global di semester pertama ini secara tepat
of the global financial crisis in the first semester, rightly depicts
menggambarkan “Pelaksanaan Yang Prima” yang menjadi tema
the “Excellence in Execution” which is Kalbe’s chosen theme for
Kalbe selama tahun 2009. Beragam program penyelarasan
2009. Various programs, initiated following the consolidation of
organisasi, kegiatan operasional, sistem manajemen dan sumber
Kalbe Group at the end of 2005 (the objective of which was the
daya manusia yang dilakukan sejak konsolidasi Grup Kalbe pada
alignment of the organization, operations, management systems
akhir tahun 2005 kini semakin memperlihatkan hasilnya. Melalui
and human resources), have now shown promising results.
pelaksanaan yang prima atas strategi usaha yang berbasis pada
Through excellence in execution, business strategies are directed
peningkatan produktivitas dan inovasi berkesinambungan untuk
to improve productivity, sustainable innovation and optimal cash
meningkatkan arus kas – atau yang dikenal sebagai strategi
flow – better known as the Productivity, Innovation and Cash Flow
Productivity, Innovation and Cash Flow (PIC) – kinerja operasional
(PIC) Strategy: Kalbe’s operational performance has never been
Kalbe menjadi semakin mantap.
stronger.
Pada tahun 2009, keempat divisi usaha Kalbe yaitu Divisi
In 2009, Kalbe’s four business lines – Prescription Pharmaceuticals,
Obat Resep, Divisi Produk Kesehatan, Divisi Nutrisi serta
Consumer Health, Nutritionals and Distribution and Packaging –
Divisi Distribusi dan Kemasan terus mengalami pertumbuhan
continued to record favorable growth rates. For pharmaceutical
yang menggembirakan. Untuk produk farmasi, Kalbe berhasil
products, Kalbe successfully sustained its dominance, with a 14%
mempertahankan pangsa pasar dominan sebesar 14% di pasar
share in a market that is fragmented into many players. The highest
yang terfragmentasi oleh banyaknya pemain. Peningkatan
sales growth was recorded by Prescription Pharmaceuticals
penjualan tertinggi dicapai oleh Divisi Obat Resep sebesar 17,5%.
Division at 17.5%. In Consumer Health, Kalbe sales grew by about
Di pasar produk konsumer kesehatan, penjualan Kalbe tumbuh sekitar 17,1% dan kini menguasai 15% pangsa pasar obat bebas
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
25
Kiri ke Kanan Left to Right
Herman Widjaja
Vidjongtius
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Direktur Director
Direktur Director
Presiden Direktur President Director
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Johannes Berchman Apik Ibrahim
Direktur Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
serta 31% pangsa pasar minuman energi. Penjualan produk
17.1%, with control of 15% of the over-the-counter market and
nutrisi meningkat sekitar 12,0% di tengah kompetisi yang semakin
31% of energy drinks. Sales of nutritional products increased by
ketat. Pada bidang Distribusi dan Kemasan tercatat pertumbuhan
about 12.0%, despite more intensive competition in the industry.
sebesar 15,1%, didorong oleh penjualan alat kesehatan dan
For Distribution and Packaging, growth reached 15.1%, partially
diagnostik yang mengalami pertumbuhan pesat mencapai 34,0%
driven by sales of diagnostic and medical devices – which grew
di tahun 2009.
rapidly, by 34.0%, in 2009.
Melanjutkan tradisi kesempurnaan tahun-tahun yang lalu, pada
Carrying on the tradition of excellence of past years, for 2009
tahun 2009 beberapa produk Kalbe seperti Extra Joss, Promag,
a number of Kalbe products were again awarded “Best Brand
Cerebrovit dan Cerebrofort kembali meraih penghargaan Best
Platinum” certification from Indonesia Best Brands Awards, as an
Brand Platinum dari Indonesia Best Brand Award yang diakui
acknowledgement of these leading trademarks, long dominating
sebagai merek-merek yang memiliki posisi yang dominan di pasar
the market and the minds of consumers. Kalbe winners included
dan benak konsumen, berdasar survei lembaga independen dan
Extra Joss, Promag, Cerebrovit and Cerebrofort, and their
majalah pemasaran terkemuka.
supremacy was confirmed by a survey from a leading marketing publication and an independent agency.
Untuk memperkuat keunggulannya, Kalbe telah melakukan upaya-
To further strengthen its competitive advantage, Kalbe has
upaya perluasan dan penajaman portofolio bisnis menjadi 10 unit
undertaken efforts for the expansion and focus of its business
bisnis strategis. Dengan adanya portofolio yang lebih lengkap,
portfolio, into 10 strategic business units. With such a
26
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
maka Kalbe dapat memantapkan posisinya sebagai perusahaan
comprehensive business portfolio, Kalbe can strengthen its
kesehatan kelas dunia.
position as a world-class healthcare enterprise.
Sebagai bagian dari strategi peningkatan portofolio bisnis,
As part of its business portfolio improvement strategy, in 2009 the
Perseroan pada tahun 2009 telah melakukan proses Penawaran
Company completed the Tender Offer for publicly-owned shares of
Tender atas saham PT Enseval Putera Megatrading Tbk yang
PT Enseval Putera Megatrading Tbk, thus increasing its ownership
dimiliki publik, sehingga berhasil meningkatkan kepemilikannya
from 58.19% to 83.75%. Also, Kalbe now controls, directly and
dari 58,19% menjadi 83,75%. Selain itu, Kalbe kini memiliki,
indirectly, 100% of the shares in PT Saka Farma Laboratories
secara langsung dan tidak langsung, 100% saham PT Saka
(“Saka Farma”), following the takeover of 20% ownership in Saka
Farma Laboratories (“Saka Farma”), menyusul pembelian 20%
Farma by PT Bintang Toedjoe, a wholly-owned subsidiary of the
saham Saka Farma oleh PT Bintang Toedjoe, anak perusahaan
Company. Saka Farma has a number of leading brands, including
yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan. Saka Farma mempunyai
Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver and Sakatonik ABC.
beberapa produk unggulan yaitu Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver dan Sakatonik ABC. Dalam menjalankan misi Kalbe untuk menyalurkan produk
In realizing its mission to distribute healthcare products affordable
kesehatan yang dapat dijangkau secara ekonomis oleh semua
for all levels of society, Kalbe has since 2008 established a new
strata masyarakat, sejak tahun 2008 Kalbe telah memulai
business model of a multi-service economical medical facility,
sebuah bisnis baru dengan nama “Klinik Mitrasana” yakni fasilitas
comprised of a clinic, pharmacy, laboratory and mini market called
pelayanan kesehatan yang meliputi klinik, apotek, laboratorium,
“Mitrasana Clinic”. Within the next five years, Kalbe has targeted
dan mini market dengan harga terjangkau. Dalam waktu lima
the development of this business model into a chain of multi-
tahun mendatang, Kalbe telah menargetkan pengembangan
service medical facilities, located all over Indonesia.
fasilitas pelayanan kesehatan ini dalam konsep jaringan (chain multi-service medical facility) yang tersebar di seluruh Indonesia. Kalbe memiliki komitmen tinggi pada bidang inovasi serta riset dan
Kalbe maintains its full commitment to innovation and research &
pengembangan karena meyakini bahwa inovasi selalu dibutuhkan
development because we believe that innovation is essential to
untuk membawa Kalbe bertumbuh, selain juga karena secara
constantly drive Kalbe’s growth, a belief which is also a legacy, as
historis, inovasi merupakan perhatian utama pendiri Kalbe. Pada
innovation has been a constant focus of Kalbe’s founders. In 2009,
tahun 2009 Kalbe mengeluarkan Rp 78,8 miliar untuk riset dan
Kalbe spent a total of Rp 78.8 billion for research & development
pengembangan (R&D) yang bila dibandingkan dengan total
(R&D). This figure for R&D represents approximately 0.9% of
penjualan Rp 9.087,3 miliar maka persentase R&D terhadap
Kalbe’s Rp 9,087.3 billion in net sales.
penjualan bersih Kalbe adalah 0,9%. Dalam bidang R&D farmasi Kalbe menganut prinsip kolaborasi
For pharmaceutical R&D, Kalbe applies collaborative efforts
dengan institusi yang memiliki keahlian khusus atau telah lebih
with other institutions known for their specialized expertise or
dulu merintis riset bidang tertentu, sehingga dapat mempercepat
acknowledged experience in a particular area of research, so Kalbe
proses komersialisasi produk baru. Hasil dari kolaborasi bidang
can accelerate the process of commercialization of new products.
R&D tersebut antara lain adalah obat anti kanker dengan merek
The R&D collaboration resulted in TheraCIM, an anti-cancer drug
dagang TheraCIM yang telah dipasarkan di tiga negara.
that has been marketed in three countries.
Tim Kerja Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Task Force)
The Supply Chain Task Force, which was established in 2008
yang dibentuk tahun 2008 untuk merevitalisasi strategi rantai
to revitalize the supply chain strategy of Kalbe Group, has
pasokan Grup Kalbe telah memberikan hasil menggembirakan
generated positive results in 2009. Alignment of the supply chain
pada tahun 2009. Penyelarasan rantai pasokan dari penyediaan
– from provision of raw materials, production, marketing, sales,
bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, distribusi dan
distribution and logistics – has had a substantial impact, especially
logistik ini memiliki dampak besar mengingat Kalbe memiliki lebih
considering that Kalbe has more than 2,000 items distributed
dari 2.000 jenis produk yang disalurkan melalui 64 cabang yang
through 64 branches, which directly serve 150,000 outlets
melayani langsung sekitar 150.000 outlet di seluruh Indonesia.
throughout Indonesia.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
27
Peningkatan kapabilitas manajemen risiko untuk meningkatkan Tata
Enhancements in risk management capabilities as part of the
Kelola Perusahaan yang Baik pada tahun 2009 telah menghasilkan
Good Corporate Governance implementation agenda in 2009
dokumen Risk Profile dan Risk Register dari seluruh unit bisnis
have produced a Risk Profile and Risk Register, submitted by all
Grup Kalbe. Dokumen ini menjadi landasan bagi pengembangan
business units within Kalbe Group. These documents serve as the
program-program
dan
reference for developing anticipatory programs to mitigate risks
mengendalikan dampak negatif yang potensial menghambat
and to control potential adverse effects, ones that could threaten
kegiatan operasional dan kinerja Perseroan di masa depan. Upaya
the continuity of operations and performance of the Company in
kini diarahkan untuk melibatkan 15.000 karyawan Grup Kalbe
the future. Efforts are currently directed to involve approximately
untuk lebih sadar dan peduli terhadap aspek risiko dalam bekerja,
15,000 employees of Kalbe Group, with the aim of increasing
demi membangun budaya kerja yang lebih produktif dan efisien,
awareness and attention to risks in their working environment, all
yang selaras dengan misi dan tujuan Perseroan dalam kerangka
in order to nurture a more productive and efficient work culture, in
dan semangat “One Big Kalbe Family”.
line with the corporate mission and objectives within the framework
antisipatif
untuk
mengurangi
risiko
and in the spirit of “One Big Kalbe Family”. Sebagai bagian inti dari pelaksanaan kebijakan Tata Kelola
As a core part of the implementation of Good Corporate
Perusahaan yang Baik, Perseroan terus meningkatkan program
Governance, the Company continued to enhance Corporate Social
Corporate Social Reponsibility (CSR) sebagai wujud tanggung
Responsibility under the umbrella program of ‘Kalbe Berbagi’
jawab sosial perusahaan di bawah payung program Kalbe
(Kalbe Cares). During 2009, Kalbe Cares undertook various
Berbagi. Selama tahun 2009, Kalbe Berbagi melakukan berbagai
initiatives to channel assistance to natural disaster victims, such as
inisiatif untuk menyalurkan bantuan bagi warga masyarakat yang
flood victims in Semarang, the Situ Gintung disaster of Tangerang,
tertimpa bencana, antara lain korban bencana banjir di Semarang,
and earthquake victims in Padang, West Sumatra. Kalbe’s focus
musibah Situ Gintung, Tangerang Selatan serta bencana gempa
on efforts in environmental sustainability and improvement were
di Padang, Sumatera Barat. Fokus Kalbe dalam meningkatkan
highlighted by continuous innovation to reduce waste from
pemeliharaan lingkungan juga tercermin dalam berbagai inovasi
manufacturing.
yang berkelanjutan di bidang pengurangan limbah pabrik. Kalbe melakukan beberapa aksi korporasi pada tahun 2009 untuk
Kalbe completed a number of corporate actions during 2009
terus meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Diantaranya
with the objective of continuously enhancing shareholder value.
adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp 12,5 per lembar
These exercises included: a cash dividend payment of Rp 12.5 per
saham pada tanggal 14 Agustus 2009, pelunasan Obligasi Kalbe
share on 14 August 2009, repayment of the matured Kalbe Farma
Farma I Tahun 2006 yang telah jatuh tempo senilai Rp 300 miliar,
Bonds I Year 2006, with a principal amount of Rp 300 billion, and
dan pelaksanaan Pembelian Kembali Saham.
continuation of the Share Buyback program.
Kami optimistis menghadapi tahun 2010 yang diprediksi oleh
We are optimistic in welcoming the year 2010, which has been
berbagai kalangan sebagai tahun kebangkitan dengan stabilitas
projected by many as the year of revival, accompanied with
perekonomian yang terjaga di tingkat global dan di Indonesia.
economic stability throughout the world and in Indonesia. The
Momentum keberhasilan di tahun 2009 akan terus dijaga dan
momentum of success in 2009 shall be maintained and further
dikembangkan lebih optimum. Peningkatan produktivitas melalui
optimized.
penyempurnaan proses kerja serta inovasi produk dan layanan
processes and innovation in products and services will remain as
baru akan tetap menjadi strategi pertumbuhan dan daya saing
the Company’s growth and competitive strategy, set forth by a
Perseroan sebagai perusahaan farmasi dan produk kesehatan
Company which is unmatched as a pharmaceutical and healthcare
28
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Productivity
improvement
through
better
work
yang
sulit
ditandingi
dalam
mewujudkan
misinya
yaitu
company, all toward attaining our mission of “improving health for
“meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik”.
a better life”.
Sebagai penutup, kami menyampaikan terima kasih kepada
In closing, the Board of Directors would like to convey many thanks
seluruh pemegang saham, para mitra, pelanggan dan segenap
to the shareholders, partners, customers and employees of Kalbe,
karyawan Kalbe, kepada segenap pemangku kepentingan atas
as well as to other stakeholders, for their trust, contributions and
kepercayaan, kontribusi dan dukungan selama tahun 2009
support throughout 2009, allowing Kalbe to improve performance
sehingga Kalbe mampu meningkatkan kinerja dan meraih hasil
and attain results and achievements that we can all be proud of.
dan pencapaian yang membanggakan. Mari kita terus berkarya
Let us continue to work together to become “the best Indonesian
bersama untuk menjadi “perusahaan produk kesehatan Indonesia
healthcare company, leading in innovation with strong brand value
terbaik yang unggul dalam daya inovasi dan merek yang kuat serta
and empowered by excellent management.”
didukung manajemen yang prima.”
Atas nama dan mewakili Direksi For and on behalf of the Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden Direktur President Director
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
29
Tinjauan Usaha Business Review
30
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Solusi
inovatif untuk memberi hasil
terbaik
Innovative solution to provide best results
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
31
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Divisi Obat Resep Prescription Pharmaceuticals Division
Membuat Lebih Terjangkau Driving Affordability
Kalbe memproduksi lebih dari 30 produk obat generik yang lengkap, berkualitas dan ekonomis dengan berbagai bentuk sediaan dan kemasan. Kalbe produces a comprehensive line of more than 30 high-quality and affordable generic drug products in various dosages and packaging.
32
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Tinjauan Umum Pasar obat resep Indonesia mengalami pertumbuhan 13,3% di tahun 2009 berdasarkan data IMS Health 2009. Pertumbuhan pasar ini didominasi dari segmen apotek, walaupun nilai nominal pertumbuhan segmen rumah sakit lebih tinggi dibandingkan segmen apotek. Pasar obat resep sangat terfragmentasi dengan lebih dari 200 perusahaan farmasi.
General Review The prescription pharmaceutical market in Indonesia experienced a 13.3% growth rate in 2009, based on data from IMS Health 2009. Market growth is dominated by the pharmacy segment, though in nominal terms the growth of the hospital segment is comparatively higher. The prescription pharmaceutical market is highly fragmented, with over 200 competing pharmaceutical companies.
Kinerja Operasional Penjualan bersih Divisi Obat Resep meningkat 17,5% dari Rp 1.884,3 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 2.213,8 miliar di tahun 2009, yang mencerminkan kontribusi sebesar 24,4% dari total pendapatan Perseroan di tahun 2009, meningkat dari 23,9% di tahun 2008.
Operational Performance Net sales of the Prescription Pharmaceuticals Division grew 17.5%, rising from Rp 1,884.3 billion in 2008 to Rp 2,213.8 billion in 2009. This reflected a contribution of 24.4% to total sales of the Company in 2009, up from 23.9% in 2008.
Pada tahun 2009, Divisi Obat Resep telah mampu untuk melayani seluruh segmen pasar untuk obat-obatan resep, mulai dari segmen obat generik hingga obat khusus seperti obat kanker, lengkap dengan infrastruktur organisasi dan tenaga penjualan yang fokus di masing-masing segmen. Hingga akhir 2009, Perseroan meluncurkan 14 produk baru di 5 kelas terapi, sehingga Perseroan secara total kini memproduksi 359 produk obat resep di 16 kelas terapi.
In 2009, the Prescription Pharmaceuticals Division, fully-equipped with organizational infrastructure and a sales force specifically focused in each individual segment, was able to serve all market segments for prescription pharmaceutical products. Kalbe offered a fully array, starting from the generic segment up to highlyspecialized drugs, such as novel ones for cancer treatment. By the end of 2009, the Company had launched 14 new products in 5 therapeutic categories, thus creating a full-fledged portfolio of 359 prescription pharmaceutical labels in 16 therapeutic classes.
dr. Hanun Ernatyaswati, MARS Direktur Rumah Sakit Swasta di Jakarta Director of Private Hospital in Jakarta “Variasi obat generik dari Kalbe cukup lengkap, selalu tersedia dan harganya ekonomis sehingga dapat memenuhi kebutuhan persediaan obat rumah sakit secara tepat waktu dalam melayani baik pasien umum maupun pasien dari perusahaan-perusahaan pelanggan.” “The variety of Kalbe’s generic drugs is complete – they’re always available and the price is affordable, so they can meet the needs for hospital medications in a timely manner, in serving both public patients and patients from corporate customers.”
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
33
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Beberapa produk baru seperti Nocid, obat penderita gagal ginjal kronik untuk pemakaian jangka panjang serta Pionix, obat oral anti diabetik, memiliki prospek cerah mengingat tren peningkatan prevelansi penyakit diabetes di Indonesia.
Several new products, such as Nocid, a long-term drug for treatment of chronic kidney failure, and Pionix, an oral anti-diabetic medicine, are expected to have lasting prospects, considering the increasing prevalence of diabetes in Indonesia.
Kalbe Vision, unit bisnis bidang perawatan mata meluncurkan produk baru diantaranya RG Choline dan Cationorm; sementara Innogene Kalbiotech, unit bisnis pengembangan obat bidang onkologi juga meluncurkan TheraCIM, sejenis anti-EGFR monoclonal antibody untuk terapi kanker kepala dan leher serta tumor otak dan sedang dikembangkan untuk terapi tumor lainnya. Disamping di Indonesia, Filipina dan Kamboja, TheraCIM telah disetujui di 20 lebih negara termasuk Jepang, Korea dan beberapa negara di Eropa. Kedua unit bisnis Perseroan berlokasi di Singapura ini, yang didirikan untuk menembus pasar dunia melalui kerja sama dengan perusahaan riset dunia, telah memperlihatkan hasil-hasil yang menjanjikan di tahun 2009.
Kalbe Vision, the Group’s eye care business arm, launched new products, among others being RG Choline and Cationorm; at the same time, Innogene Kalbiotech, the business unit charged with developing oncological treatments, also introduced TheraCIM, an anti-EGFR monoclonal antibody for the therapy of head and neck cancers and brain tumors, with a number of expanded applications for other tumors in process. In addition to Indonesia, the Philippines and Cambodia, TheraCIM has been approved in 20 other nations, including Japan, Korea and several other countries in Europe. These two business units are located in Singapore and charged with the mission to penetrate international markets through collaboration with world-class research companies; they already showed promising results in 2009.
Kalbe turut mendukung program pemerintah dalam penyediaan obat-obatan generik untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Melalui Divisi Generik, Kalbe memproduksi lebih dari 30 produk obat generik yang lengkap, berkualitas dan ekonomis dengan berbagai bentuk sediaan dan kemasan. Dengan adanya program pemerintah tersebut, permintaan masyarakat akan obat generik terus meningkat, sehingga penjualan obat Generik Kalbe di tahun 2009 tumbuh dengan pesat. Obat Generik Kalbe memiliki distribusi yang luas dan tersebar di rumah sakit, apotek, puskemas dan klinik di seluruh Indonesia, sehingga lebih mudah terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kalbe is supporting government programs in the provision of generic medicines to improve the health of the general population. Through its Generic Division, Kalbe produces a comprehensive line of more than 30 high-quality and affordable generic drug products in various dosages and packaging. Through such government programs, demand for generic medicines continues to rise: thus, sales of the Generic Division grew rapidly in 2009. Kalbe’s generic drugs maintain a wide distribution of its products in hospitals, pharmacies, health centers and clinics throughout Indonesia, and are thus more affordable by all levels of society.
34
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Dengan portofolio produk yang lebih lengkap yang ditargetkan kepada seluruh lapisan masyarakat, Divisi Obat Resep Kalbe mampu mempertahankan posisi dominan peringkat pertama di pasar obat resep di Indonesia, dengan pangsa pasar 13% di tahun 2009. Di samping itu, pertumbuhan Divisi Obat Resep Kalbe tercatat lebih tinggi 4,2% di atas pertumbuhan pasar obat resep di Indonesia.
With a comprehensive product portfolio targeted to all different market segments, the Prescription Pharmaceuticals Division in Kalbe is able to sustain its top-ranking position in the prescription pharmaceuticals market in Indonesia, holding a market share of 13% in 2009. Further, the growth of this Division was recorded 4.2% higher than the growth of the Indonesian prescription pharmaceuticals market in general.
Menghadapi dinamika perkembangan bisnis farmasi yang diwarnai semakin ketatnya persaingan dan perubahan perilaku konsumen, Divisi Obat Resep di tahun 2009 mulai merintis bentuk pelayanan komprehensif atau holistik kepada konsumen. Pengobatan holistik tak hanya mencakup obat-obatan saja, namun secara lengkap mulai dari diagnostik, obat-obatan, produk nutrisi hingga suplemen untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien, serta disertai program edukasi dan konseling untuk para pasien. Sampai saat ini, Kalbe telah mulai menyediakan layanan pengobatan holistik untuk penyakit mata, kanker, ginjal, dan anti-penuaan.
In response to the increasing dynamics of the pharmaceutical business, particularly responding to more intense competition and shifting consumer behavior, the Prescription Pharmaceuticals Division began to initiate comprehensive (or holistic) care service to consumers in 2009. Holistic healthcare is not limited to providing medicine, but extends coverage across a more comprehensive level, starting with diagnostics, drugs, nutritional and supplemental products – all to increase the quality of patient care, as well as supporting educational and counseling programs for patients. Today, Kalbe offers a lineup of holistic care for eye conditions, cancer, kidney problems and anti-aging.
Strategi promosi untuk meningkatkan penjualan pada tahun 2009 antara lain adalah mengembangkan merek dagang yang kuat melalui kegiatan ilmiah seperti seminar dan pameran, serta kerjasama lebih erat antara Divisi Obat Resep dengan unit bisnis Kalbe lainnya melalui pembentukan pelayanan komprehensif atau holistik kepada konsumen.
The promotional strategy to increase sales in 2009 included developing strong brand values through scientific activities such as seminars and exhibitions, as well as nurturing closer working relationships between the Prescription Pharmaceuticals Division and other Kalbe business units. This was accomplished through the initiation of comprehensive (or holistic) care to consumers.
Prospek Masa Depan Pada tahun 2010, pasar farmasi Indonesia terutama obat resep diprediksi masih cukup baik. Pengembangan produk-produk baru akan diarahkan ke produk-produk penyembuhan luka dan produk dasar seperti cairan untuk infus. Strategi meningkatkan penjualan akan tetap dilanjutkan melalui kegiatan ilmiah serta peluncuran produk baru.
Future Prospects In 2010, the pharmaceuticals industry in Indonesia is projected to remain favorable – particularly the prescription pharmaceuticals segment. The development of new products is directed towards wound management and basic products such as intravenous solutions. Strategies to push sales will continue to proceed with scientific activities as well as through new product launches.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
35
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Divisi Produk Kesehatan Consumer Health Division
Memanjakan Konsumen dengan Produk yang Sehat dan Praktis Pampering Consumers with Healthy and Convenient Products
Kalbe terus melakukan inovasi produk-produk kesehatan baru yaitu produk yang menyehatkan, mudah dan praktis untuk dikonsumsi, serta memiliki cita rasa yang enak. Kalbe will continue its innovation in developing and marketing new consumer health products that are easy and convenient to consume in a wide variety of delicious flavors.
36
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Armando Siallagan Brand Manager Perusahaan Swasta di Jakarta Brand Manager of Private Company in Jakarta “Waktu pertama kali minum E-Juss, rasa anggurnya kok jauh lebih terasa. Setelah saya tanya, ternyata anggurnya asli... pantesan seger bener. E-Juss juga menambah stamina... benar-benar menyegarkan.” When I first try E-Juss, it really taste of grape. It turns out that they use real grapes... No wonder it is so refreshing... E-Juss is also good for my stamina... It’s really refreshing.”
Tinjauan Umum Di pasar farmasi Indonesia terdapat dua kategori produk yaitu obat resep dan obat bebas (OTC) yang hampir berimbang porsi nilai pasarnya. Walau nilai pasar obat resep lebih besar dari pasar obat bebas, namun sejak tahun 2005 tren menunjukkan bahwa pertumbuhan obat bebas selalu lebih tinggi dibanding pertumbuhan obat resep. Selama periode tahun 2005 hingga 2009, pertumbuhan pasar obat bebas tercatat sekitar 13,2%.
General Review The pharmaceutical market in Indonesia is made up of two product categories: prescription pharmaceuticals and over-the-counter (OTC) drugs, each of which is nearly equivalent in market size. While prescription pharmaceuticals’ market size is still larger than that of OTC drugs, the growth rate of the OTC market has in fact tended to be higher than that for prescription pharmaceuticals: from 2005 to 2009, OTC sales grew by approximately 13.2%.
Kinerja Operasional Divisi Produk Kesehatan Kalbe terdiri dari dua kategori produk yaitu obat bebas dan minuman energi, yang di masing-masing kategori selama ini merupakan pemimpin di pasar dengan merek dagang kuat.
Operational Performance Kalbe’s Consumer Health Division consists of two product categories: OTC and energy drinks. In each market segment, Kalbe is a market leader with a lineup of strong brands.
Penjualan Divisi Produk Kesehatan di tahun 2009 mengalami titik balik mulai bertumbuh kembali setelah beberapa tahun terakhir mengalami tren penurunan, yaitu tumbuh 17,1% dari Rp 1.475,0 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 1.727,2 miliar di tahun 2009. Divisi Produk Kesehatan menyumbang 19,0% dari total penjualan Perseroan pada tahun 2009.
Sales of the Consumer Health Division reached a turning point in 2009, following a downward trend over the past few years, and regained positive growth of 17.1%, rising from Rp 1,475.0 billion in 2008 to Rp 1,727.2 billion in 2009. Consumer Health Division accounted for 19.0% of the Company’s total sales for 2009.
Dalam pasar obat bebas, Kalbe berada di urutan pertama dengan penguasaan 16% pangsa pasar di Indonesia.
In the OTC market, Kalbe occupied the top-ranked position, with control of a 16% share of the market in Indonesia.
Perseroan memproduksi 6 kelas terapi obat bebas, jenis obatobatan yang bebas tersedia dan dijual tanpa resep dokter dan digunakan untuk menyembuhkan penyakit ringan serta meningkatkan kesehatan masyarakat luas secara efektif dengan biaya terjangkau. Di kelas terapi obat maag dengan produk
The Company produces 6 therapeutic classes for OTC. These products consist of self-medication alternatives (available without a doctor’s prescription) that are used for treatment of minor illnesses and enhancement of one’s general well-being, effectively but at an affordable cost. For treatment of dyspepsia, Kalbe’s Promag
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
37
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Promag dan Waisan, Kalbe menguasai 84% pangsa pasar; di kelas terapi obat diare Perseroan memiliki produk Neo Entrostop dengan 45% pangsa pasar; sementara di kelas terapi obat batuk terdapat produk Komix, Woods’, Mextril dan Mixadin dengan 41% pangsa pasar; serta kelas terapi obat flu dengan produk Mixagrip, Mixagrip Flu & Batuk dan Procold, Kalbe menguasai 37% pangsa pasar. Empat kelas terapi tersebut merupakan penopang utama dari penjualan produk obat bebas. Pada kelas terapi anti jamur, Perseroan memiliki Kalpanax dan Mikorex yang merupakan produk unggulan yang dominan di pasarnya. Selain itu, Perseroan mempunyai produk suplemen kesehatan seperti multivitamin dan vitamin C dengan produk Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik dan XonCe yang menguasai 45% pangsa pasar di kategorinya.
and Waisan brands dominate a combined 84% of the market; for therapy of diarrhea, Neo Entrostop has 45% of the market share; a selection of cough medications, including Komix, Woods’, Mextril and Mixadin, account for 41% of the market; and for alleviation of symptoms of the common cold with Mixagrip, Mixagrip Flu & Batuk and Procold, Kalbe controls 37% of the market. These four therapeutic classes are the major base in supporting the sales of over-the-counter products. In anti fungi therapeutic class, the Company has Kalpanax and Mikorex as top products that are dominant in their respective markets. Further, the Company offers health supplement products, including multivitamins and vitamin C, under Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik and Xon-Ce brands, with 45% of market share in this category.
Untuk meningkatkan tingkat penjualan, Perseroan melakukan revitalitasi atas beberapa merek obat bebas di tahun 2009 antara lain melalui peluncuran produk Cerebrofort Strawberry, varian rasa baru dari Cerebrofort, multivitamin untuk anak-anak; serta peluncuran kemasan baru Neo Entrostop, obat diare yang kokoh selama lebih 25 tahun berjaya di pasar. Revitalisasi produk melalui pemanfaatan teknologi formulasi juga dilakukan yaitu dengan mengganti kandungan ginseng dalam Fatigon Spirit dengan nano ginseng sehingga lebih cepat terabsorpsi oleh tubuh dan penambahan kandungan Branched-Chain Amino Acids atau BCAA untuk menjaga tenaga tahan lebih lama serta tambahan L-Carnitine untuk menyiapkan cadangan tenaga. Menjawab peningkatan risiko endemi flu burung pada tahun 2009 telah diluncurkan dan dipasarkan kembali Handy Clean, produk antiseptik yang praktis digunakan. Upaya untuk memperkuat portofolio minuman kesehatan juga dilakukan pada tahun 2008 dengan meluncurkan produk baru minuman isotonik Fatigon Hydro+ yang terbuat dari air kelapa alami dengan cita rasa yang enak.
To promote sales, the Company has taken measures to revitalize a number of OTC brands in 2009, among others with the launching of Cerebrofort Strawberry, a new flavor of Cerebrofort, multivitamins for children, as well as introducing new packaging for Neo Entrostop, a solid and leading diarrhea therapy for over 25 years. Product revitalization through technology upgrading led to Kalbe replacing ginseng in Fatigon Spirit with nano ginseng, which can be absorbed faster by the human body and benefits from BranchedChain Amino Acids or BCAA and L-Carnitine to supply and reserve more energy. In response to the threat of avian influenza in 2009, Kalbe has relaunched and marketed Handy Clean, an easy-touse antiseptic product. In the effort to strengthen its healthy drink portfolio, in 2008 Kalbe also introduced a new isotonic drink product, known as Fatigon Hydro+, made from natural coconut water with delicious flavor.
Di segmen minuman energi, Extra Joss yang dalam tahun-tahun terakhir mengalami tekanan dan penurunan pangsa pasar akibat meningkatnya persaingan dan pertumbuhan pasar minuman energi siap minum, mulai bertumbuh kembali sebagai hasil perbaikan dan pembenahan di tahun 2009 dalam berbagai aspek produk, distribusi dan pemasaran. Extra Joss masih menduduki jajaran posisi atas dalam pasar minuman energi dengan pangsa pasar sebesar 31%.
In recent years, Extra Joss has faced major challenges and suffered a setback in market share figures, due to sharp competition and higher growth of the ready-to-drink energy drink market. Kalbe’s overall performance has now increased as the result of improvements and enhancements in various aspects of products, distribution and marketing in 2009. Extra Joss still ranks among the best sellers in the energy drink market, holding a market share of 31%.
38
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun 2009, diluncurkan produk baru ekstensi Extra Joss yaitu E-Juss berupa serbuk minuman energi yang dibuat dengan kandungan sari buah asli. Perseroan akan terus melakukan inovasi produk-produk kesehatan baru sesuai dengan tren kesehatan masyarakat dewasa ini yaitu produk yang menyehatkan, mudah dan praktis untuk dikonsumsi, serta memiliki cita rasa yang enak.
To capitalize on its growth momentum in 2009, Kalbe launched a new extension of Extra Joss called E-Juss, a powdered version of the energy drink made with real fruit extract. Kalbe will continue its innovation in developing and marketing new consumer health products in line with developments in health trends for consumers, which has included health products that are easy and convenient to consume in a wide variety of delicious flavors.
Prospek Masa Depan Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di tahun 2010, Perseroan akan terus melakukan inovasi dan pengembangan portofolio produk kesehatan. Di samping akan meluncurkan produk-produk baru dan kegiatan promosi yang efektif, Perseroan mengambil langkah strategis melalui kolaborasi dengan perusahaan bertaraf internasional sebagai langkah nyata Perseroan untuk menunjang pertumbuhan bisnis produk kesehatan Kalbe di dalam maupun luar Indonesia.
Future Prospects Going up against even tighter competition in 2010, Kalbe will continue to pursue innovation and development of the consumer health portfolio. On top of launching new products and engaging effective promotional programs, Kalbe will take strategic measures through collaboration with a number of international-caliber companies as necessary steps to support growth of the consumer health business inside and outside of Indonesia.
Pengembangan produk kesehatan berbasis natural juga terus dikembangkan seiring dengan meningkatnya tren pengobatan herbal. Perseroan berharap di masa mendatang hal tersebut mampu menjadi salah satu motor pertumbuhan yang menjanjikan di Divisi Produk Kesehatan. Merek-merek yang telah dimiliki oleh Perseroan dengan bahan baku herbal antara lain adalah Bintangin, Mensana, dan Remufit.
In line with the herbal medical treatment trend, the Company continues to develop consumer health products created with allnatural ingredients. The Company believes that in the future these products will be able to be the growth drivers of the Consumer Health Division. The Company’s several brands with natural ingredients are Bintangin, Mensana and Remufit.
Pembenahan proses internal juga dilaksanakan secara berkesinambungan antara lain optimalisasi pengelolaan rantai pasokan mulai dari pasokan bahan baku, proses produksi, hingga distribusi produk sehingga penetrasi produk dapat ditingkatkan dan lebih menyebar. Dalam hal pengembangan produk, Perseroan akan terus menerapkan Product Life Cycle Management untuk memperbaiki proses pengembangan produk dan memantau produk baru.
Continuous improvement in internal process was also evident in the optimization of supply chain management, beginning with the supply of raw materials, the production process to product distribution – so product penetration will become more effective (deeper) and appeal to a broader target market. In product development, the Company will continue to apply Product Life Cycle Management to improve its product development process and in monitoring new products.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
39
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Divisi Nutrisi Nutritionals Division
Menciptakan Keluarga Sehat Making Families Healthy
Produk Kalbe meliputi seluruh lifecycle dengan brand architecture yang kuat disertai pemberian edukasi akan pentingnya hidup sehat kepada setiap pelanggan dan masyarakat. Kalbe portfolio covers the entire lifecycle with strong brand architecture and is combined with public education on the importance of a healthy life, speaking to each customer and to the general public.
40
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Tinjauan Umum Gaya hidup sehat kini semakin menguat dan telah menjadi keseharian, termasuk dalam sikap aktif dan selektif memilih makanan dan minuman bernutrisi tinggi. Pasar nutrisi di tahun 2009 tumbuh sebesar 6,1% berdasarkan data AC Nielsen 2009, dimana Kalbe Nutritionals sebagai pendatang baru telah mampu bersaing dengan produsen-produsen multinasional yang sudah lebih awal menggarap pasar nutrisi.
General Review A healthy lifestyle is now becoming more appealing to the people, and has become an acceptable ritual, including adopting an active and selective preference for high-nutrition food and drinks. The nutritionals market in 2009 expanded by 6.1%, based on AC Nielsen 2009 estimates, and as a newcomer Kalbe Nutritionals has managed to compete strongly with multinational producers who have had longer exposure in the nutrition market.
Kinerja Operasional Penjualan Divisi Nutrisi meningkat sebesar 12,0% menjadi Rp 1.935,8 miliar pada tahun 2009 dari Rp 1.728,2 miliar pada periode sebelumnya. Secara agregat Divisi Nutrisi menyumbang 21,3% terhadap total pendapatan Perseroan pada tahun 2009.
Operational Performance Sales of products from the Nutritionals Division increased by 12.0%, rising to Rp 1,935.8 billion in 2009 from Rp 1,728.2 billion in the previous year. In aggregate terms, the Nutritionals Division accounted for 21.3% of total sales of the Company in 2009.
Saat ini Kalbe memiliki rangkaian lengkap produk nutrisi, terutama produk susu bubuk, untuk seluruh lapisan usia mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui serta konsumen berkebutuhan khusus. Kalbe mendominasi pasar susu ibu hamil dan menyusui melalui produk Prenagen dengan pangsa 52%; pasar makanan-minuman diabetik melalui produk Diabetasol yang memiliki pangsa 71% serta makanan bayi dan balita melalui produk Milna dengan pangsa 68%.
Today, Kalbe showcases a complete range of nutritional products, including milk formula for all age groups, starting from infants, toddlers, children, teenagers, pregnant and lactating women as well as offerings for special-needs consumer groups. Kalbe dominates the segment of pregnant and lactating mothers through its Prenagen brand, with a total market share of 52%, diabetic foods and beverages with Diabetasol products, which make up 71% of the market, as well as infant and toddler foods with its Milna lineup taking 68% of the market.
Emilya Chua Relationship Manager Bank Swasta di Jakarta Relationship Manager of Private Bank in Jakarta “Dari sejak bayi hingga kini berusia 4 tahun, anak saya selalu mengkonsumsi produk-produk Kalbe Morinaga yang berkualitas untuk mendukung pertumbuhannya menjadi lebih sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat.” “From infancy up to the age of 4, my son has always consumed Kalbe Morinaga products; we give them to him because of their high quality in supporting healthier growth and strengthening his immune system.”
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
41
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Portofolio produk nutrisi Perseroan mencakup 12 merek yang dipasarkan di bawah payung merek Kalbe Nutritionals guna lebih mendekatkan diri dengan konsumen dan mempertegas posisi setiap merek di kategori masing-masing sebagai bagian dari Kalbe, perusahaan yang memiliki reputasi dan komitmen tinggi dalam bidang kesehatan. Untuk mempromosikan misi Kalbe Nutritionals telah dibuka gerai Nutrition for Life (NFL) Center di Pondok Indah Mall 2 sebagai wahana untuk meningkatkan pengetahuan konsumen terhadap masalah kesehatan. NFL secara rutin mengadakan berbagai kegiatan berbagi pengetahuan dan gaya hidup sehat yang dikemas secara menarik. Di samping NFL, Kalbe Nutritionals juga mempunyai aktivitas pemasaran dengan gerakan “Aku Bisa”. Aktivitas pemasaran tersebut melibatkan seluruh anggota keluarga dan dapat memberikan semangat bagi setiap keluarga Indonesia untuk hidup sehat dan selalu berpikir positif. Penyelenggaraan berbagai kegiatan edukasi ke pelanggan untuk meningkatkan kesadaran akan hidup sehat yang berkualitas tersebut dinilai sangat penting bagi Kalbe Nutritionals.
Kalbe’s nutritional portfolio encompasses 12 distinct brands, marketed under the umbrella brand of Kalbe Nutritionals, in order to nurture closer relationships with consumers and to emphasize the positioning of each brand as distinguishing attributes of Kalbe, a company with solid reputation and commitment to health and healthcare. To promote Kalbe Nutritionals’ missions, the Nutrition for Life (NFL) Center has opened in Pondok Indah Mall 2, serving as the base for increasing consumer knowledge of health issues. NFL routinely holds a wide variety of interesting events for sharing information and promoting a healthy lifestyle. In addition to NFL, Kalbe Nutritionals also consolidated marketing activities under the “I Can” campaign, a marketing initiative that seeks the involvement of all family members and encourages all families in Indonesia to maintain a healthy lifestyle and positive thinking. Kalbe Nutritionals views these educational gatherings with consumers as vital in increasing awareness for a high-quality and healthy life.
Divisi Nutrisi memfokuskan pertumbuhan pada produk-produk premium dengan tujuan meningkatkan pendapatan. Untuk itu Perseroan harus bersaing ketat dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang telah lebih memiliki pangsa pasar kuat di segmen produk nutrisi premium. Setelah melalui tahap pengembangan secara matang, pada tahun 2009 Kalbe meluncurkan susu Prenagen siap minum dalam kemasan siap saji dengan tujuan memudahkan para konsumen untuk meminum susu Prenagen tersebut. Produk baru yang juga diluncurkan pada akhir tahun 2009 adalah produk minuman susu merek KidZee dan Zee yang ditujukan untuk segmen anak-anak dan remaja, sekaligus melengkapi portofolio produk susu Perseroan dari segmen bayi, anak, remaja, dewasa dan usia tua.
The Nutritionals Division focuses growth within the segment of premium products with the aim of driving its revenue. For this purpose, Kalbe must compete rigorously with multi-national corporations who have secured strong market share with their premium nutrition products. After firmly completing its development stage, in 2009 Kalbe launched its ready-to-drink Prenagen milk in handy packaging that provide ease and convenience for consumers. Other new launchings completed in the end of 2009 were milk products under the KidZee and Zee brands, targeted for children and teenagers, simultaneously complementing Kalbe’s comprehensive milk portfolio from infancy through children and teenagers to adults and senior consumers.
42
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Prospek Masa Depan Pada tahun 2010, Divisi Nutrisi akan terus berinovasi dalam meluncurkan produk-produk baru untuk melengkapi produk Kalbe Nutritionals yang meliputi seluruh lifecycle dengan brand architecture yang kuat disertai pemberian edukasi akan pentingnya hidup sehat kepada setiap pelanggan dan masyarakat. Perseroan juga akan terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak prinsipal dan vendor penyedia bahan baku, serta membuka peluang bagi inovasi dari pihak luar untuk bekerja sama dalam mengembangkan inovasi.
Financial Review
Corporate Data
Future Prospects In 2010, the Nutritionals Division will forge ahead with innovation in new products designed to further complete the Kalbe Nutritionals portfolio, which covers the entire lifecycle with strong brand architecture and is combined with public education on the importance of a healthy life, speaking to each customer and to the general public. Kalbe will also continue to expand partnership with principals and vendors of raw materials, as well as opening innovation for third parties to collaborate in advancing the innovation.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
43
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Divisi Distribusi dan Kemasan Distribution and Packaging Division
Meningkatkan Pelayanan dan Perluasan Jaringan Distribusi Improving Services and Expansion of Network Distribution
Pertumbuhan yang berkesinambungan Kalbe dalam bisnis distribusi farmasi dicapai melalui pelayanan prima kepada prinsipal dan pelanggan. Sustained growth in Kalbe’s pharmaceuticals distribution business relies on delivering excellent service for principals and customers.
44
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Priyanti Sartika Purba Asisten Apoteker di Jakarta Assistant Pharmacist in Jakarta “Selama ini pelayanan dari Enseval cukup bagus dan memuaskan. Pihak Enseval sigap dalam merespon permintaan pengiriman obat-obatan sehingga dapat kita terima tepat pada waktunya.” “Enseval has always provided good and satisfying service level. They responded promptly to our item ordering so that we receive the required drugs on time. “
Tinjauan Umum Kondisi geografis negara kepulauan Indonesia adalah tantangan dalam distribusi produk farmasi. Kemampuan distribusi yang tangguh ke jutaan outlet – dari rumah sakit, klinik, puskesmas, apotek, toko hingga warung – sama pentingnya dengan kualitas produk yang disalurkan.
General Review The geography of the Indonesian archipelago presents its own challenges for the distribution of pharmaceutical products. A strong distribution capability covering millions of outlets – from hospitals, clinics, community health centers, drugstores, shops and down to conventional stalls – is as important as the quality of the products themselves.
Kinerja Operasional Pendapatan Divisi Distribusi & Kemasan pada tahun 2009 mencapai Rp 3.210,5 miliar atau meningkat 15,1% dari Rp 2.789,9 miliar pada tahun sebelumnya, yang secara total menyumbang 35,3% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2009. Untuk segmen distribusi, 72% dari pendapatan diperoleh dari penjualan produk-produk prinsipal dari Grup Kalbe, sedangkan pada segmen kemasan, pendapatan terutama diperoleh dari prinsipal pihak ketiga.
Operational Performance Revenues for the Distribution and Packaging Division in 2009 reached Rp 3,210.5 billion, increasing 15.1% from Rp 2,789.9 billion in the previous year, which represents a total contribution of 35.3% to overall Company revenues for 2009. For the distribution segment, approximately 72% of the revenue was generated from the sale of principal products of the Kalbe Group, whereas revenues for packaging were mostly received from third party principals.
Sebagai perusahaan farmasi terbesar, melalui PT Enseval Putera Megatrading Tbk (“Enseval”) dan anak perusahaannya, Kalbe memiliki jaringan distribusi paling luas di Indonesia didukung oleh 2 Pusat Distribusi Regional di kota Jakarta dan Surabaya, serta 64 cabang sehingga mampu menjangkau 1.000.000 outlet di seluruh Indonesia secara langsung dan tidak langsung. Selain mendistribusikan produk-produk Grup Kalbe, Perseroan juga mendistribusikan produk-produk perusahaan kesehatan terkemuka bertaraf internasional. Dalam rangka mendekatkan diri ke konsumen, selama tahun 2009 Enseval membuka 4 cabang baru yaitu di Jakarta Selatan, Bengkulu, Gorontalo dan Palangkaraya. Hal tersebut menjadikan Enseval sebagai perusahaan distribusi dan logistik produk kesehatan yang terbesar di Indonesia.
As the largest pharmaceutical corporation, Kalbe, through PT Enseval Putera Megatrading Tbk (“Enseval”) and its subsidiaries, has the most extensive distribution reach in all of Indonesia, supported by 2 Regional Distribution Centers in Jakarta and Surabaya as well as by 64 branches with direct and indirect coverage of 1,000,000 outlets throughout Indonesia. Apart from the distribution of Kalbe Group products, the Company also handles logistic requirements for some of the most formidable international health corporations. To further enhance access to consumers, Enseval has opened 4 new branches during 2009, located in South Jakarta, Bengkulu, Gorontalo and Palangkaraya. This move has established Enseval as the largest distribution and logistic provider for health products in Indonesia.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
45
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Selama tahun 2009, Kalbe melakukan berbagai perbaikan sistem manajemen, perluasan dan perbaikan infastruktur dan sarana pergudangan guna menjaga komitmen Perseroan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada seluruh prinsipal dan pelanggan, yang hasilnya berdampak positif pada pertumbuhan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga melakukan peremajaan armada distribusi dan peningkatan sistem teknologi informasi dengan memperbarui fitur-fitur sistem Oracle sehingga dapat menampung peningkatan kapasitas dan kompleksitas bisnis Perseroan. Kalbe juga mulai merintis integrasi sistem teknologi informasi di salah satu pelanggan di cabang Solo.
Throughout the year, Kalbe made significant improvements in management system, expanding and improving infrastructure and warehouse facilities in order to maintain its commitment to providing quality services to all principals and customers which result in positive impact towards the Company’s growth. In addition, the Company also refurbished its distribution fleet and improved its information technology systems by updating the features of its Oracle systems to accommodate the increased capacity and complexity of the Company’s business. Kalbe has also began pioneering the integration of its information technology system with its customers in Solo branch.
Pemasaran dan distribusi peralatan kesehatan dan diagnostik telah dipisahkan menjadi unit bisnis tersendiri karena potensi pasar yang sangat besar, dan di tahun 2009 telah menjadi motor pertumbuhan baru dengan pertumbuhan sekitar 34,0%. Dalam model bisnis yang baru ini, Kalbe tidak sekedar melakukan penjualan namun juga melakukan pemasaran secara aktif, termasuk di kemudian hari akan mengeluarkan merek dagang untuk peralatan diagnostik.
Marketing and distribution of diagnostic and medical devices have been separated into an independent business unit because of the large market potential, as indicated in 2009 when it became the newest growth driver, with around 34.0% increase. Within the new business model, Kalbe not only engages in sales, but also handles marketing more actively, including projecting future expansion plans into its own brand of diagnostic equipment.
Komitmen Kalbe untuk meningkatkan pelayanan kepada prinsipal semakin nyata di tahun 2009 dengan bergabungnya beberapa prinsipal baru alat kesehatan dan diagnostik antara lain GE Healthcare, 3M, Bellco, Boston Scientific, Cardinal dan Covidien.
In line with Kalbe’s commitment to improve services to principals, the year 2009 saw the entry of a number of new medical device and diagnostic principals, including GE Healthcare, 3M, Boston Scientific, Cardinal and Covidien.
Langkah memperluas kemitraan juga terus berkembang di tahun 2009 dengan bergabungnya produk-produk Ny Meneer, produsen herbal berkualitas buatan Indonesia dalam distribusi Kalbe. Selain itu dua prinsipal kami, yaitu produsen perawatan pribadi L’Oreal dan produsen farmasi Interbat, telah menambah portofolio produkproduk untuk ditangani distribusinya oleh Kalbe.
Business collaboration was also expanded in 2009 with Ny Meneer, one of Indonesia’s quality herbal producers, joined the list of Kalbe’s distribution principals. In addition, two existing principals, L’Oreal personal-care producer and Interbat pharmaceuticals, have added a number of new product lines from their portfolios for distribution by Kalbe.
Pertumbuhan yang berkesinambungan Kalbe dalam bisnis distribusi farmasi dicapai melalui pelayanan prima kepada prinsipal dan pelanggan. Melalui perluasan jaringan distribusi, peningkatan ketersediaan produk dan pemenuhan pesanan secara tepat waktu di tahun 2009, telah semakin memantapkan posisi Kalbe sebagai jaringan distribusi dan tenaga pemasaran produk farmasi terbesar di Indonesia.
Sustained growth in Kalbe’s pharmaceuticals distribution business relies on delivering excellent service for principals and customers. Through expansion in distribution network coverage, increased product availability, and on-time delivery of orders, Kalbe in 2009 succeeded in maintaining and further strengthening its position as the largest pharmaceuticals distribution and marketing company in Indonesia.
46
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Portofolio bisnis baru yang terus dikembangkan adalah fasilitas pelayanan kesehatan terintegrasi terdiri dari klinik, apotek, laboratorium dan mini market, yaitu Klinik Mitrasana, yang pada tahun 2009 telah dibuka di 14 lokasi di wilayah Jabodetabek, meningkat dari 4 lokasi di tahun 2008. Salah satu tujuan pembangunan klinik Mitrasana adalah penyediaan perawatan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi klinik.
A new business model currently under development is the integrated health care facility, made up of a clinic, pharmacy, laboratory and minimarket, namely Mitrasana Clinic, which in 2009 was operated in 14 locations spread throughout Jabodetabek, increasing from its network of 4 locations in 2008. One of the missions for Mitrasana clinics is to provide affordable health care, for people in the vicinity of the clinics’ service coverage.
Divisi Kemasan Kalbe memiliki kemampuan memasok kebutuhan kemasan kotak, kemasan fleksibel, kemasan stripping, kemasan blister serta composite can. Selain memenuhi kebutuhan internal Grup Kalbe, Divisi Kemasan juga mendukung kebutuhan kemasan untuk industri farmasi, makanan dan kosmetik serta industri bahan bangunan, obat hewan dan makanan ternak.
Kalbe’s Packaging Division has the ability to supply boxed and flexible packaging as well as stripping and blister packages and composite cans. In addition to providing internal service to the entire Kalbe Group, the Packaging Division also caters to packaging requirements for the pharmaceutical, food and cosmetics sectors as well as construction materials, veterinary pharmaceutical and feedstock industries.
Prospek Masa Depan Menghadapi persaingan yang semakin tinggi di masa mendatang, Divisi Distribusi dan Kemasan akan melakukan berbagai program peningkatan fasilitas serta teknologi informasi di setiap Pusat Distribusi guna memberi pelayanan yang lebih baik dan cepat. Perseroan juga akan melakukan ekspansi bisnis secara selektif serta menjalin kerja sama strategis dengan prinsipal-prinsipal baru.
Future Prospects To more effectively counter increasing competition in the future, the Distribution and Packaging Division will continuously implement programs for improvement of facilities and information technology in each Distribution Center, thus delivering better and faster service for customers. Business expansion will also be pursued more selectively through strategic collaboration with new principals.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
47
Tinjauan Operasional Operational Review
Selaras dalam kerja sama yang kokoh Harmony in a solid teamwork
48
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
49
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Riset dan Pengembangan Research and Development
Mengembangkan Teknologi Kesehatan Masa Depan Developing the Future of Healthcare Technology
Kalbe terus melanjutkan langkah-langkah strategis menjadi inovator dalam penciptaan produk baru yang semakin canggih dan bernilai tinggi. Kalbe continued its strategic pursuit as an innovator in the development of new products which are more advanced and highly-valued.
50
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Inovasi dan semangat wirausaha telah menjadi ciri khas Kalbe sejak berdirinya lebih dari 40 tahun yang lalu. Di tahun 2009, Kalbe terus melanjutkan langkah-langkah strategis menjadi inovator dalam penciptaan produk baru yang semakin canggih dan bernilai tinggi. Pengembangan kapabilitas strategis ini dilakukan Perseroan melalui riset sendiri, di bawah lisensi pihak ketiga atau kerja sama dan aliansi dengan mitra-mitra lokal maupun internasional, seperti institusi riset, universitas dan perusahaan lain, atau dengan kata lain meliputi unsur akademis, bisnis dan pemerintahan.
Innovation and entrepreneurial spirit have formed the characteristic identity of Kalbe since its incorporation more than 40 years ago. In 2009, Kalbe continued its strategic pursuit as an innovator in the development of new products, which are more advanced and highly-valued. Advances in strategic capability are intensively pursued by the Company through internal research, under license from third parties or in collaboration and alliance with local and international partners, such as research institutions, universities and other companies, or, in other words, covering academic, business and government aspects.
Investasi Kalbe dalam riset dan pengembangan (R&D) pada tahun 2009 mencapai Rp 78,8 miliar atau meningkat 8,4% dari investasi Rp 72,7 miliar yang dilakukan pada tahun 2008. Biaya R&D Perseroan tahun 2009 setara dengan sekitar 0,9% dari total penjualan konsolidasi.
Kalbe’s investment in research and development (R&D) for 2009 amounted to Rp 78.8 billion, for an increase of 8.4% over total investment of Rp 72.7 billion incurred in 2008. The Company’s R&D costs in 2009 are equivalent to approximately 0.9% of total consolidated sales.
Dalam riset secara mandiri, Kalbe mengembangkan produk-produk untuk mengisi peluang pasar. Pada tahun 2009 telah diluncurkan total 24 produk resep dimana 3 produk diantaranya menggunakan Teknologi Penghantaran Obat (Drug Delivery System). Kalbe telah berhasil mengembangkan beberapa produk yang menggunakan teknologi fast dispersible tablet untuk memudahkan dalam mengkonsumsi dimana tablet akan cepat terdispersi dalam air sebelum ditelan, teknologi oral dispersible tablet dimana tablet dengan cepat akan terdisolusi di dalam rongga mulut sehingga memudahkan menelan tanpa menggunakan air minum, teknologi enhanced dissolution formulation untuk meningkatkan laju disolusi zat efektif obat sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan menurunkan kadar toksin, dan teknologi controlled released formulation dimana zat dilepaskan pada waktu atau lokasi yang spesifik sehingga pengobatan menjadi lebih efektif.
In its research, Kalbe independently develops products to take advantage of market opportunities. In 2009, a total of 24 prescription pharmaceutical products were launched, of which 3 work via a Drug Delivery System. Kalbe has successfully developed several medications that use fast dispersible tablet technology to facilitate ingestion, where the tablet will easily dissolve in water before getting swallowed, oral dispersible tablet technology to make the tablet easily dissolved in the oral cavity without the use of drinking water, enhanced dissolution formulation technology to increase the dissolution rate of the effective substance for higher effectiveness and lower toxicity, as well as controlled released formulation technology to release the substances at specific times or locations for longer effective treatment.
Pencapaian signifikan dicapai oleh Stem Cell and Cancer Institute (SCI), unit riset di bawah naungan Kalbe yang fokus pada riset sel punca dan kanker. Sel punca memiliki potensi yang sangat besar menjadi terapi masa depan, menggantikan peran obatobatan konvensional saat ini. Riset SCI dalam bidang sel punca di tahun 2009 telah memasuki uji klinis terapi pengobatan luka bakar dan luka kronis, infark miokard, osteoartritis serta critical limb ischemia atau kurangnya peredaran darah ke tungkai yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada tungkai. Bahkan, SCI berhasil memperoleh paten untuk produk penumbuh sel progenitor endotel dari sel darah tepi mononuklear yang dinamakan “CellGrow”.
A significant breakthrough was also accomplished by the Stem Cell and Cancer Institute (SCI), a specialized research unit under Kalbe. Stem cells have vast potential as therapy in the future, in place of conventional drugs that are currently widely-prescribed. In 2009, SCI Research in stem cells proceeded into clinical testing for therapy to alleviate burn injuries and chronic wounds, myocardial infarction, osteoarthritis as well as critical limb ischemia or deficiencies in the blood circulation to the tibia (which may result in damage to the tibia’s tissues). In fact, SCI has successfully obtained a patent for “CellGrow”, a complete medium to stimulate production of peripheral blood mononuclear-derived endothelial progenitor cells.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
51
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Dalam riset penyakit kanker, SCI mendapatkan 3 paten yang berhubungan dengan bahan anti kanker dari artocarpin, ekstrak daun Cassia alata dan Piper crocatum. Penemuan ini memperlihatkan bahwa Indonesia dengan keragaman hayatinya dapat digunakan sebagai pengobatan kanker. Dalam kegiatan riset genetik kanker, SCI telah mempelajari beberapa oncogene dan tumor suppressor gene pada pasien kanker Indonesia. Kemudian pada tahun 2009, SCI membentuk unit bisnis Kalbe Genomics (KalGen) sebagai laboratorium diagnostik molekular canggih yang pertama di Indonesia. KalGen kini memfokuskan pada layanan pemeriksaan molekular untuk melihat profil gen dari sel kanker pada pasien sehingga bisa diberikan obat dengan tepat (Farmakogenetik). KalGen telah memiliki 13 layanan pemeriksaan farmakogenetik hingga akhir 2009. Pemeriksaan genetik ini akan terus dikembangkan, tidak hanya pada kanker saja, tapi pada penyakit-penyakit lain juga. Dalam kegiatannya, KalGen selalu berkolaborasi dengan berbagai laboratorium, lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi serta akan mengembangkan layanan ke tingkat regional.
For cancer research, SCI obtained 3 patents regarding the anticancer properties of artocarpin, leaf extracts of Cassia alata and Piper crocatum. These findings show that Indonesia’s huge biological diversity can be utilized for the treatment of cancers. In cancer genetic research, SCI has investigated some oncogenes and tumor suppressor genes in Indonesian patients. Then, in 2009, SCI established Kalbe Genomics (KalGen), as the first sophisticated molecular diagnostic laboratory in Indonesia. Today, KalGen focuses on its molecular detection services to identify the genetic profile of cancer cells, in order to confirm appropriate treatment and select effective medication (Pharmacogenetics). As of end-2009, KalGen maintains thirteen pharmacogenetic detection services. KalGen continues to actively expand capabilities into other diagnoses, not only for cancer, but for other diseases as well. In its activity, KalGen always collaborates with laboratories, research institutions and universities; Kalgen also steadily develops its operational coverage on a regional level.
Pada tahun 2009 SCI telah mendapatkan sertifikasi United Kingdom National External Quality Assessment Service (UKNEQAS) untuk pemeriksaan gen K-Ras. Pemeriksaan gen K-Ras sangat penting dalam kaitannya dengan pemilihan obat untuk terapi beberapa kanker, terutama pada kanker kolorektal dan paru. Sertifikasi tersebut menunjukkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan di SCI untuk gen K-Ras tersebut telah dapat dilakukan dengan prosedur dan hasil yang tepat. Sertifikasi ini akan mendukung KalGen, sehingga unit usaha yang menjual layanan pemeriksaan gen ini dapat kemudian menyatakan pemeriksaan telah tervalidasi. Di samping itu, untuk memperkuat bisnisnya, KalGen juga akan membangun kerjasama yang erat dengan beberapa perusahaan diagnostik yang ternama.
In 2009, SCI obtained certification from the United Kingdom National External Quality Assessment Service (UKNEQAS) for K-Ras gene. K-Ras gene examination is important in relation to the selection of medication for the treatment of cancer, especially colorectal and lung cancers. This certifies that the K-Ras genetic detection procedures conducted by SCI have been carried out according to accepted procedures with correct results. The certification will support KalGen until such future time that this gene detection business unit can declare its service validated. In addition, to strengthen its business, KalGen will establish close working relationships with a number of well-known diagnostic companies.
Selain TheraCIM, Kalbe juga melakukan pengembangan produk berbasis riset dan teknologi di bidang bioteknologi. Berkolaborasi dengan perusahaan pengembangan obat di Spanyol, Kalbe tengah mempersiapkan pengujian klinis tahap III terhadap Racotumomab yang ditujukan untuk terapi beberapa jenis kanker seperti nonsmall cell lung cancer (NSCLC), small cell lung cancer (SCLC), kanker payudara dan melanoma, sejenis kanker kulit. Pengujian klinis tahap III akan melibatkan lebih dari 1.000 pasien di delapan negara di Asia dan Amerika Latin. Kalbe akan melaksanakan pengujian klinis di Singapura, Korea Selatan, Taiwan dan India. Sebaliknya, Kalbe memiliki hak pemasaran atas Racotumomab di Asia Tenggara (kecuali Vietnam), Korea Selatan, Taiwan dan India.
In addition to TheraCIM, Kalbe also pursued research and developed technology-based products in the field of biotechnology. In collaboration with a drug development company based in Spain, Kalbe has been preparing to conduct phase III clinical trials for Racotumomab, which is intended for the treatment of some cancers, such as non-small cell lung cancer (NSCLC), small cell lung cancer (SCLC), breast cancer, and melanoma, a type of skin cancer. Phase III clinical trials will involve more than 1,000 patients in eight countries in Asia and Latin America. Kalbe will conduct the clinical trial at various sites in Singapore, South Korea, Taiwan and India. In return, Kalbe has the right to commercialize Racotumomab in Southeast Asia (excluding Vietnam), South Korea, Taiwan, and India.
52
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Sejak tahun 2008, Kalbe telah merintis riset kerja sama dengan para peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (“FKUI”) dan RS Kanker Dharmais, Jakarta dalam mengembangkan formulasi produk dan uji klinis atas produk nutrisi yang ditujukan bagi penderita kanker.
Starting in 2008, Kalbe has pioneered research in collaboration with researchers from the Medicine Faculty of Universitas Indonesia (“FKUI”) and Dharmais Cancer Hospital, Jakarta, in developing and embarking on clinical trials of a nutritional product dedicated to treatment of cancer patients.
Banyak penderita kanker menderita malnutrisi dan penurunan kualitas hidup sebagai dampak dari pengobatan-pengobatan yang harus dijalankan, sehingga diperlukan tambahan asupan gizi yang memiliki nilai protein yang tinggi dan juga zat-zat tertentu dalam jumlah yang tepat untuk dapat meningkatkan nafsu makan penderita kanker. Dengan asupan yang baik, diharapkan organorgan tubuh yang sakit bisa lebih berfungsi dan tubuh dapat merespon lebih baik atas pengobatan yang diberikan.
As a result of the therapy undertaken by cancer patients, many suffer malnutrition and deterioration of their quality of life, and therefore require additional high-protein nutrition ; a specific amount of certain vitamins and minerals must be consumed by patients. Through a proper and nutritious intake, damaged internal organs can perform better and the overall body can respond to the treatment.
Dengan mengandalkan pengalaman Kalbe dalam riset dan pengembangan produk dan para peneliti FKUI serta didukung dengan pengalaman dan jaringan RS Kanker Dharmais dalam uji klinis produk, Kalbe akan meluncurkan produk baru hasil kerjasama, NutriCan pada awal tahun 2010. Produk ini sedianya akan melengkapi portofolio produk-produk onkologi Kalbe di Divisi Obat Resep sebagai bagian dari strategi Divisi Obat Resep untuk menyediakan solusi lengkap (holistic solution) bagi pasien yang meliputi obat-obatan yang bersifat kuratif, suplemen dan nutrisi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Exploiting Kalbe’s experience in research and development, FKUI scientists, together with Dharmais Cancer Hospital’s experience and networking in clinical trials, collaborate with Kalbe in launching a new joint research product, called ‘NutriCan’, in early 2010. This product will expand Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division oncology portfolio products as part of the Division’s strategy to provide holistic / comprehensive solutions to patients, covering curative drugs to supplements and nutritional products dedicated to increase a patient’s quality of life.
Pada tahun 2010, Kalbe merencanakan untuk meluncurkan unit bisnis baru di bidang sel punca yaitu “Regenerative and Cell Therapy” atau ReGeniC. ReGeniC adalah suatu unit usaha yang nantinya ditempatkan untuk memberikan layanan pemrosesan sel punca ataupun sel lainnya dalam kaitannya untuk terapi berbagai penyakit. Studi klinis sel punca untuk pengobatan osteoartritis dan infark miokard akan menjadi portofolio pengolah sel di ReGeniC.
In 2010, Kalbe has plans to launch a new stem cell business unit called “Regenerative and Cell Therapy” or ReGeniC; it would later be positioned to provide service in processing stem cells or even other cell types for the benefit of treatment of various illnesses. Stem cell clinical studies for the medication of osteoarthritis and myocardial infarction will complement the cell processing portfolio of ReGeniC.
Dalam dunia bioteknologi serta kedokteran yang semakin berkembang maju, melalui SCI, KalGen dan unit bisnis lain yang akan dikembangkan di masa depan, Kalbe mendukung kalangan ilmuwan dan dokter di Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam memajukan perkembangan riset dan teknologi medis di tingkat nasional, regional dan internasional. Sehingga dengan demikian Indonesia dapat tampil sebagai salah satu pelaku utama dalam perkembangan teknologi pengobatan masa depan.
In the world of biotechnology and medicine, where developments continue to accelerate, Kalbe, through SCI, KalGen and other businesses that it intends to develop in the future, continues to support scientists and doctors in Indonesia to take an active role in promoting the development of research and medical technology at national, regional and international levels. Hence, Indonesia can participate as one of the major initiators in therapeutic technological advances for the future.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
53
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Pengelolaan Rantai Pasokan Supply Chain Management
Arus Produk yang Lancar dan Efisien Efficient and Smooth Product Flow
Implementasi pengelolaan rantai pasokan Kalbe secara menyeluruh yang intensif adalah bagian dari strategi meningkatkan produktivitas Kalbe dalam jangka panjang. Intensive implementation of the end-to-end supply chain management is a part of Kalbe’s strategy to optimize productivity over the long term.
54
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Pengelolaan rantai pasokan merupakan salah satu aktivitas kunci dalam menunjang keberhasilan bisnis di era ekonomi terbuka dan persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Aspek ini juga menjadi perhatian utama bagi Perseroan, yang memiliki lebih dari 2.000 item produk serta proses dan fasilitas produksi yang beragam. Sejalan dengan strategi Perseroan yaitu strategi PIC – Productivity, Innovation and Cash Flow, fokus Perseroan dalam memperbaiki pengelolaan rantai pasokan telah membuahkan hasil dalam peningkatan arus kas secara signifikan. Pada tahun 2009, Kalbe menghasilkan aliran dana tunai operasional sebesar Rp 555,9 miliar atau meningkat 68,8% dibandingkan dengan tahun 2008.
Supply chain management is a key initiative in supporting business success in an era of deregulated economies and tighter competition; it is consequently accorded constant concern by the Company as Kalbe carries over 2,000 items on its product list and a wide range of production facilities and processes for its operational activities. In line with the Company’s PIC strategy - Productivity, Innovation and Cash Flow, the focus of the Company to improve supply chain management has resulted in significant increase of cash flow. In 2009, Kalbe has generated operating cash flow amounted to USD 555.9 billion, an increase of 68.8% compared to 2008.
Tim Kerja Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Task Force) yang dibentuk pada awal tahun 2008 terus meningkatkan cakupan dan intensitas kegiatannya selama tahun 2009. Upaya merevitalisasi strategi rantai pasokan Grup Kalbe secara menyeluruh (end-toend) dan menyelaraskan setiap komponen rantai pasokan yang dimulai dari bagian penyediaan bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, hingga distribusi dan logistik, telah memberikan hasilhasil yang menggembirakan.
The Supply Chain Task Force was established in early 2008 and was actively engaged in fine-tuning the coverage and intensity of activities throughout 2009. Overall, efforts to both revitalize the supply chain from end-to-end within Kalbe Group as well as to align every component of the supply chain – starting from procurement of raw materials, production, marketing, sales, and up to distribution and logistics – have added to streamlining processes.
Rata-rata perputaran persediaan Kalbe menurun 19 hari dari 142 hari di tahun 2008 menjadi 123 hari di tahun 2009, sementara siklus operasional bersih menurun 25 hari dari 158 hari di tahun 2008 menjadi 133 hari di 2009. Perbaikan kinerja operasional ini secara nyata telah meningkatkan aliran dana tunai dari aktivitas operasi sebesar 68,8% dari Rp 807,7 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 1.363,6 miliar pada akhir 2009.
Kalbe’s average days of inventory dropped by 19 days, going from 142 days in 2008 to 123 days in 2009, whereas its net operating cycle was reduced by 25 days, from 158 days in 2008 to 133 days in 2009. Better operational performance has clearly accounted for higher net operating cash flow, swelling by 68.8%, from Rp 807.7 billion in 2008 to Rp 1,363.6 billion in 2009.
Perbaikan rata-rata perputaran persediaan selama 19 hari di tahun 2009 dapat dicapai tanpa mengurangi kualitas layanan, dimana Perseroan bahkan mampu meningkatkan pemenuhan pemesanan, pengantaran tepat waktu, dan mengeliminasi terjadinya kondisi stock-out.
Improvement in the average days of inventory by 19 days for 2009 was achieved without any compromise to overall service quality. In fact, the Company managed to increase fulfillment of orders, ontime delivery and elimination of stock-out incidents.
Penyempurnaan pengelolaan rantai pasokan di tahun 2009 dilakukan di sejumlah aspek penting melalui sentralisasi pembelian bahan baku terutama dengan pemasok-pemasok besar melalui metode VMI (Vendor Managed Inventory) yang lebih efisien; sentralisasi PPIC (Production Planning Inventory Control); serta penataan proses produksi obat-obat bervolume tinggi yang difokuskan di satu lini atau pabrik tertentu, sementara obat-obat yang volume produksinya relatif sedikit diproduksi di lini atau pabrik lain. Selain itu, dilakukan pula sentralisasi dan perbaikan perencanaan permintaan dari cabang-cabang, serta peningkatan pengelolaan gudang dan transportasi.
Enhancements in supply chain management during 2009 were applied on several critical aspects, including centralized raw material procurement, especially with large suppliers through the more efficient VMI (Vendor Managed Inventory) mechanism; we also implemented centralization of PPIC (Production Planning Inventory Control), and production management of high-volume drugs into one particular line or factory, as against products with a relatively low production volume which are pooled in another line or manufacturing facility. Also, Kalbe has instituted centralization and upgrades in the order planning process for branches, as well as upgrading warehousing and transportation management.
Implementasi pengelolaan rantai pasokan Perseroan secara menyeluruh atau end-to-end yang telah dilakukan secara intensif di tahun 2009 akan terus dilanjutkan di masa-masa mendatang sebagai bagian dari strategi meningkatkan produktivitas Kalbe dalam jangka panjang.
Intensive implementation of the end-to-end supply chain management in 2009 will be continuously refined in coming years as part of Kalbe’s strategy to optimize productivity over the long term.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
55
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Portofolio Bisnis yang Disempurnakan Enhanced Business Portfolio
Menyediakan Solusi Kesehatan Lengkap Provide Comprehensive Healthcare Solution
Kalbe menyediakan solusi kesehatan yang lengkap mulai dari produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan. Kalbe provides comprehensive healthcare solutions, starting with drugs, nutritional products, supplemental products, healthy foods and beverages, proceeding up to medical devices.
56
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Untuk mempertahankan posisinya sebagai perusahaan farmasi nasional terbesar di Indonesia, Kalbe dituntut untuk terus melakukan inovasi bisnis dalam rangka meraih keunggulan kompetitif jangka panjang. Untuk itu, Kalbe telah mengembangkan dan menyempurnakan portofolio bisnis, sejalan dengan sasaran strategis Perseroan untuk tetap fokus di bisnis kesehatan (healthcare) dalam pengertian yang luas melalui penyediaan solusi kesehatan yang lengkap mulai dari produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan termasuk pelayanan kesehatan primer.
In maintaining its position as the nation’s largest pharmaceutical company, Kalbe must uphold continual innovation in its business to achieve competitive advantage over the long run. As such, Kalbe has developed and enhanced its business portfolios in line with the strategic corporate objective to remain focused on the business of healthcare. The goal is to offer comprehensive healthcare solutions, starting with drugs, nutritional products, supplemental products, healthy foods and beverages, proceeding up to medical devices, including primary medical services.
Portofolio bisnis utama Kalbe adalah bisnis obat resep, yang merupakan awal mula bisnis Perseroan di tahun 1966. Portofolio kedua adalah produk kesehatan konsumer meliputi obat-obatan bebas, minuman energi serta minuman kesehatan. Yang ketiga adalah produk-produk nutrisi, terutama susu untuk bayi dan ibu hamil menyusui, dan produk khusus penderita penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit ginjal, hati dan lain-lain. Yang keempat yaitu pemasaran peralatan kesehatan dan diagnostik, yang memiliki potensi pertumbuhan besar.
Kalbe’s main business portfolio is prescription pharmaceuticals, the nucleus of the Company’s operations established in 1966. The second portfolio is consumer health products, encompassing overthe-counter medications, energy drinks and health drinks. The third is made up of nutritional products, mainly baby formula and milk for expectant as well as lactating mothers, and also special-need products for particular illnesses such as diabetes, liver malfunction and heart problems. The fourth is the business of marketing diagnostic and medical devices, one with impressive growth prospects.
Portofolio kelima dan keenam mencakup bisnis layanan (service) yaitu bisnis distribusi produk kesehatan yang juga merupakan keunggulan Perseroan serta perdagangan bahan baku industri farmasi; kemudian bisnis pelayanan kesehatan melalui Klinik Mitrasana yang menggabungkan 4 layanan di bawah satu atap yaitu klinik, apotek, laboratorium dan mini market.
The fifth and sixth portfolios cover Kalbe’s service businesses, specifically the health product distribution operation (a competitive advantage of the Company), as well as trading in pharmaceutical raw materials; finally, there is the health service unit, called the Mitrasana Clinic, incorporating four services under one roof: a clinic, pharmacy, laboratory and mini market.
Portofolio ketujuh adalah bisnis pionir yang dikembangkan Kalbe sebagai antisipasi perkembangan teknologi medis dan paradigma pengobatan masa depan targeted therapy, yaitu bisnis biofarmasi. Di dalam lanskap bisnis baru ini tercakup penelitian sel punca untuk pengobatan berbagai penyakit, serta layanan diagnostik molekular untuk pengobatan kanker yang mengarah ke Personalized Medicine.
The seventh portfolio is the pioneering business built by Kalbe to anticipate the development of medical technology and biopharmacy as the new paradigm of future targeted therapy. Within the scope of the new business is stem cell research, which holds promise for the cure of various diseases, as well as a molecular diagnostic service for treatment of cancer – which leads to Personalized Medicine.
Portofolio kedelapan adalah layanan holistik perawatan mata, dengan wadah perusahaan Kalbe Vision, Pte. Ltd. berbasis di Singapura, yang memasarkan obat mata, lensa kontak, peralatan operasi dan produk-produk penunjang kesehatan mata.
The eighth portfolio is the holistic eye care service, under Singaporebased Kalbe Vision, Pte. Ltd., which markets eye solutions, contact lenses, surgical equipment and eye care support products.
Portofolio kesembilan adalah bisnis kemasan yang mulanya dibangun untuk kebutuhan internal Grup Kalbe, dan kini juga melayani kebutuhan eksternal Kalbe seperti industri makanan, kosmetik dan lain sebagainya.
The ninth portfolio is the packaging business, one which was initially started for the internal requirements of Kalbe Group but today has expanded to serve external principals engaged in the food, cosmetics and numerous other sectors.
Portofolio kesepuluh adalah Kalbe International, Pte. Ltd. berbasis di Singapura yang merupakan ujung tombak untuk melangkah ke pasar regional. Melalui unit bisnis internasional ini, Kalbe telah mengembangkan pasar di negara-negara ASEAN, Nigeria dan Sri Lanka serta membentuk perusahaan patungan di Filipina.
The tenth portfolio is Kalbe International, Pte. Ltd., based in Singapore, which spearheads activities in regional markets. Through this international business unit, Kalbe has spread its wings through ASEAN nations, Nigeria and Sri Lanka and simultaneously established a joint venture company in the Philippines.
Melalui 10 portofolio bisnis yang telah disempurnakan ini, Perseroan berada dalam posisi strategis yang tepat untuk mengembangkan kapabilitas dan keunggulan saat ini serta di saat bersamaan mengembangkan potensi-potensi dan peluang pertumbuhan masa depan yang hadir seiring berkembangnya teknologi medis.
Through these 10 enhanced business portfolios, the Company is correctly positioned to develop strategic capabilities and advantages for the present whilst expanding growth opportunities and exploring potential for the future, in line with the rapid development of medical technology.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
57
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Menyiapkan Pemimpin untuk Pertumbuhan Bisnis Masa Depan Building Leaders for Future Business Growth
Kalbe mengembangkan sumber daya manusia dengan menerapkan pendekatan “a Leader creates Leaders” melalui proses pendampingan, pelatihan dan konseling. Human resource development at Kalbe applies the approach of “a Leader creates Leaders” through the processes of mentoring, training and counseling.
58
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Seiring perkembangan Kalbe dan meningkatnya tantangan yang dihadapi, sumber daya manusia memegang peranan penting dalam mendukung kesinambungan usaha. Divisi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kalbe adalah mitra strategis yang membantu manajemen menyusun strategi korporasi untuk mempersiapkan kader-kader pemimpin serta mengembangkan dan menerapkan sistem SDM yang selaras dengan strategi perusahaan.
In line with Kalbe’s development and the increasing challenges faced by the organization, people hold a critical role in supporting business sustainability. Kalbe’s Human Resource Development (HRD) Division is a strategic partner, supporting management in formulating corporate strategies to prepare future leaders as well as developing and implementing an HRD system consistent with corporate strategies.
Selain itu, Kalbe terus berupaya meningkatkan kemampuan untuk merekrut, mempertahankan dan mengembangkan karyawan. Hal tersebut juga diimbangi dengan membina lingkungan kerja yang kondusif berlandaskan kepercayaan dan komunikasi yang terbuka pada setiap jenjang organisasi.
Furthermore, Kalbe continues to roll out improvements in organizational capabilities to recruit, retain and develop employees. This is accomplished with a balanced nurturing of a conducive working environment, based on trust and open communication at every level within the organizational structure.
Sistem Manajemen Perusahaan Kalbe mendorong keterlibatan seluruh karyawan melalui penerapan Sistem Manajemen Perusahaan. Berbasis prinsip-prinsip dasar pengelolaan organisasi yang terstruktur, kerangka dan mekanisme kerja tersebut menunjang keselarasan strategi bisnis dengan implementasi secara horizontal maupun vertikal. Sistem Manajemen memfasilitasi proses penyusunan dan pengembangan strategi perusahaan sekaligus penjabarannya dalam bentuk rencana kerja individu yang jelas sehingga mudah dimengerti dan diterapkan oleh setiap karyawan.
Corporate Management System Kalbe encourages involvement of all employees through the implementation of a Corporate Management System. Based on the basic principles of structured organizational management, the work mechanism and framework provide functions to support the alignment of business strategies with horizontal and vertical implementation. This Management System facilitates the formulation and development of corporate strategies, as well as translating them into clearly-defined individual work plans that can be easily comprehended and implemented by each employee.
Salah satu kegiatan Sistem Manajemen yang telah berhasil diterapkan adalah Continuous Improvement (Conim), yaitu program perbaikan yang berkesinambungan. Melalui beragam inisiatif Conim yang terdiri dari Individual Improvement/Suggestion System (SS), Team Improvement/Quality Control Circle (QCC) dan Cross Functional Improvement/Quality Control Project (QCP), Kalbe merealisasikan strategi perusahaan dan peningkatan kompetensi SDM dan organisasi melalui penyempurnaan kinerja proses dan produktivitas yang melibatkan partisipasi aktif semua karyawan, baik secara individu maupun kelompok.
A Management System activity that has been successfully implemented is the “Continuous Improvement” or Conim program. Through various Conim initiatives, which include Individual Improvement/Suggestion System (SS), Team Improvement/ Quality Control Circle (QCC) and Cross Functional Improvement/ Quality Control Projects (QCP), Kalbe has carried out its corporate strategies and competency improvement of the people and the organization through fine-tuning of process performance and productivity; the Company seeks active participation of all employees, on an individual basis as well as in groups.
Sepanjang tahun 2009, Grup Kalbe secara intensif melakukan implementasi sejumlah 6.831 inisiatif perbaikan, yang terdiri dari 6.592 Suggestion System, 188 Quality Control Circle dan 51 Quality Control Project. Selanjutnya, Kalbe juga melaksanakan konvensi Conim sebagai ajang kompetisi dan apresiasi bagi karyawan yang turut berpartisipasi, sekaligus mengukuhkan Conim sebagai salah satu elemen penting dalam budaya Grup Kalbe.
During 2009, Kalbe Group has intensively implemented a total of 6,831 improvement initiatives, consisting of 6,592 in the Suggestion System, 188 Quality Control Circles and 51 Quality Control Projects. Furthermore, Kalbe also held the Conim convention as a competitive medium, as well as a formal appreciation ceremony for participating employees, whilst at the same time establishing Conim as an essential element of Kalbe Group culture.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
59
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Data Perseroan
Program Pelatihan dan Pengembangan Kalbe beraspirasi untuk senantiasa meraih tingkat kompetensi dan kinerja sumber daya manusia yang optimal dalam rangka membentuk generasi penerus yang mampu melanjutkan keberhasilan Kalbe di masa mendatang. Pengembangan SDM di Kalbe menerapkan pendekatan “a Leader creates Leaders” melalui proses pendampingan, pelatihan dan konseling. Hal tersebut dicapai melalui pelaksanaan program yang terstruktur serta mekanisme People Review yang diselenggarakan setiap tahun untuk mengidentifikasi talenta berdasarkan kinerja dan potensi karyawan yang ada.
Training and Development Program Kalbe aspires to continually optimize the competency and performance of its people in order to build a future generation of leaders, individuals who will drive Kalbe’s continued success in coming years. HR development at Kalbe applies the approach of “a Leader creates Leaders” through the processes of mentoring, training and counselling. This is applied through a structured program and a People Review approach that is carried out on an annual basis, to identify talent based on performance and potential of each employee.
Komitmen Kalbe untuk terus mengembangkan kompetensi karyawan juga diwujudkan dengan senantiasa mengikutsertakan karyawan dalam program pelatihan internal maupun eksternal. Fokus pengembangan yang ditekankan mencakup tiga bidang yaitu kompetensi dasar, kemampuan fungsional dan kepemimpinan. Sepanjang tahun 2009, total biaya pelatihan dan pengembangan Perseroan mencapai Rp 14,2 miliar.
Kalbe’s commitment to continually develop this competency is also realized by encouraging active employee participation in internal and external training programs. Focus for development is emphasized in three areas: basic competency, functional capability and leadership. Throughout 2009, the Company’s total training and development costs reached Rp 14.2 billion.
Kalbe mengaplikasikan best practice sharing untuk membangun budaya belajar di lingkungan perusahaan. Hal ini dilakukan secara internal antar perusahaan dan antar karyawan Grup Kalbe. Selain itu, Perseroan juga mengundang pihak luar yang memiliki keahlian khusus atau menyelenggarakan studi banding dengan berbagai perusahaan lain. Seluruh inisiatif pembelajaran tersebut dilakukan dalam rangka berbagi pengetahuan, pengalaman kerja terbaik, pertukaran ide dan inovasi terbaru yang digunakan sebagai acuan bagi karyawan dan Perseroan untuk menjadi yang terbaik di bidangnya.
Kalbe implements best-practice sharing to nurture a learning culture within the Group’s environment. This is conducted internally among companies as well as among employees of Kalbe Group. Further, the Company also invites external experts in particular areas and hosts comparative studies in conjunction with many other companies. All learning initiatives are designed for sharing both knowledge and best working experience, as well as exchanges of ideas and latest innovations for use as references by employees and the Company in order to be the best in the field.
Data Karyawan Berdasarkan Pendidikan Employee Statistic by Education
Data Karyawan Berdasarkan Golongan Employee Statistic by Position 7,553
7,300
4,455
4,366
3,129
3,102
1,922 1,655
1,638 519
2008
71
532
90
2009
Staf dan Non Staf | Staff and Non Staff Officer/Supervisor Manager Jajaran Eksekutif | Executives
60
1,853
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
188
401
145
2008 SD | Elementary SMP | Junior High School SMA | Senior High School Diploma
9
175
385
146
2009 S1 I Undergraduate S2 | Post Graduate S3 | Doctorate
8
Operational Review
Business Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Kompensasi dan Kesejahteraan Karyawan Setiap tahun Kalbe melakukan evaluasi sistem kompensasi yang terdiri dari gaji, tunjangan dan komponen lainnya. Dengan menggunakan laporan survei kompensasi dari konsultan independen sebagai referensi, diharapkan sistem kompensasi yang diberikan kepada karyawan senantiasa kompetitif dan sejalan dengan perkembangan pasar.
Compensation and Employee Welfare Each year, Kalbe performs an evaluation of its compensation system, which consists of salaries, benefits and other components. Using a compensation survey from an independent consultant as a reference, the compensation package provided to employees is maintained as competitive and consistent with changes in the market.
Secara berkala Perseroan juga menyelenggarakan Employee and Family Gathering sebagai wadah untuk mempererat hubungan antara manajemen, karyawan dan keluarga karyawan.
On a regular basis, the Company also holds Employee and Family Gatherings to foster a closer relationship between Management, employees and their families.
Sebagai penghargaan terhadap karyawan atas masa baktinya, Kalbe juga memberikan pembekalan kepada karyawan yang akan memasuki masa pensiun melalui program Masa Persiapan Pensiun berupa pelatihan yang mencakup persiapan mental menjelang pensiun, pengelolaan keuangan keluarga, hidup sehat di masa pensiun, info usaha dan kiat-kiat berwirausaha.
As a token of appreciation to employees for their service to the Company, Kalbe also provides training for those who are approaching retirement, through the Pre-Retirement Preparation program, which consists of life-adjustment training as pre-retirement preparation, management of household finances, healthy living in retirement, as well as information and tips on entrepreneurship.
Data Karyawan Berdasarkan Usia Employee Statistic by Age 5,526
Data Karyawan Berdasarkan Status Employee Statistic by Status 9,466
5,257
9,309
2,773
2,603
3,656 1,257
1,133
846
853
17
2008 18 – < 25 Tahun | Year 26 – < 35 Tahun | Year 36 – < 45 Tahun | Year
3,938
19
2009 46 – < 55 Tahun | Year > 55 Tahun | Year
2008
2009
Tetap | Permanent Non Tetap | Non Permanent
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
61
Tinjauan Operasional
Tinjauan Usaha
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Data Perseroan
Daftar Pelatihan Karyawan di Tahun 2009 | Employee Training Programs List in 2009 Tanggal Pelatihan Date 15 January
Topik Program
Tempat Place
Gapmmi
Seminar Outlook Industri Pangan 2009
PERMI, PATPI, UGM
Seminar International Lactic Acid Bacteria & Culture Collection
Yogyakarta
GPFI
Seminar Tantangan Bisnis Farmasi & Pengadaan Bahan Baku Tahun 2009
Jakarta
Markplus
Marketing Plan for Pharmaceutical Industry
Jakarta
PPM
Seminar Developing Capital in Challenging
People Sight
Couching & Counseling Effectively
10 - 12 March
PPM
Training for Trainer
Jakarta
20 - 21 March
Value Consult
Strategic Performance Management
Jakarta
23 - 25 March
Iverson Technology
Open Office Training
Jakarta
Isicom
Legal Aspect of Governance for BOD and BOC
Jakarta
Dale Carnigie
Fundamental Leadership
Jakarta
Ms. ExpertGym LAB
BI (Bisnis Intellegence)
Jakarta
Dale Carnigie
Fundamental Leadership
Jakarta
SGS Indonesia
Sustainability Report Assurance (SRA)
Jakarta
16 - 17 January 20 January 23 - 24 January 29 January 25 - 28 February
31 March 15 April - 1 July 29 - 30 April 16 May - 8 August 19 - 20 May
Jakarta
Jakarta Bandung
25 - 26 May
YPIA
Enterprise Risk Management (ERM)
Jakarta
26 - 28 May
Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI)
Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak
Jakarta Jakarta
27 - 28 May
PT. Softindo - Exac
Tax Treaty dan International Tax Planning
Ortax
Manajemen dan Pemeriksaan PPN
Jakarta
12 - 14 May
SHP
Kalbe Nutritionals Management System
Jakarta
1 - 12 June
SHP
HRODP
1 - 12 June
NUS
General Management Programme
30 May
4 June
Jakarta Singapura
PPM
Enriching Secretary’s Competencies
Jakarta
GML Performance Consulting
Certified Strategy Execution Professional (CSEP)
Jakarta
8 - 10 June
YPIA
Psikologi dan Komunikasi Audit
Jakarta
8 - 19 June
YPIA
Pelatihan Audit Intern Tingkat Dasar II
Jakarta
9 - 10 June
Palladium
Executing Strategy with The Balanced Score Card
Jakarta
11 June
LKDI
Effective Whistle Blowing System (WBS)
Jakarta
16 - 18 June
YPIA
Seminar Nasional Internal Audit 2009
Jakarta
22 - 26 June
Oracle
Oracle R12 Financial Application Overview
Jakarta
Nettrain Informatika
IT Project Management
Jakarta
6 - 16 July
PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan)
Dasar-dasar Audit
Jakarta
13 - 17 July
PT. Mitra Integrasi Informatika
Customize Implementing Windows Server 2003 Clustering, SQL Server 2005 and IIS 6.0
Jakarta
14 - 16 July
IIRI
Certified Investor Relations (CIR)
Jakarta
PT Integral Data Prima (ORTAX)
Kupas Tuntas Pemotongan dan Pelaporan PPH Ps 21
Jakarta
Value Consult
Strategic ManPower Planning
Jakarta
RS Gading
Seminar Hukum Medik (Apa yg akan terjadi apabila hukum memasuki kedokteran)
Jakarta
13 - 14 August
PT Samchad Consulting Indonesia
Project Management
Jakarta
13 - 14 August
IIA Indonesia
Internal Auditing for Fraud Workshop
Jakarta
15 - 16 August
Nusantara Professional Education
Pelatihan Hukum Penyusunan Kontrak Bisnis
Jakarta
19 - 20 August
Prasetya Mulya
Winning Marketing Strategies
Jakarta
PB & Co
Wajah Baru PPh
Jakarta
Prima Target Training
Creative Accounting & Tax Management
Jakarta
1 - 2 September
Prasetya Mulya
Building Powerful Brand
Jakarta
7 - 8 September
Formasi
Updated Peraturan Pajak 2009 Konsep dan Aplikasi bagi Wajib Pajak
Jakarta
Singapore Human Capital Summit
Singapore Economic Development Board
5 June 18 September
1 - 3 July
1 August 10 - 11 August 13 August
20 August 26 - 27 August
29 - 30 September
62
Penyelenggara Institution
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Singapura
Business Review
Operational Review
Financial Review
Corporate Governance
Corporate Data
Daftar Pelatihan Karyawan di Tahun 2009 | Employee Training Programs List in 2009 Tanggal Pelatihan Date
Penyelenggara Institution
Topik Program
Tempat Place
5 - 6 October
Palladium
Climbing Out: How to Turn Your Management System
Jakarta
5 - 9 October
Terradata Computindo
Sysbase System and Database Admininstration ASE 11.x
Jakarta
5 - 10 October
PPM
Project Management
Jakarta
6 - 7 October
JFPS
HR Revolution
Jakarta
Prima Target Training
Tax Management & Creative Accounting
Jakarta
12 - 13 October 13 - 14 October
Dunamis
Knowledge Management
Jakarta
13 - 15 October
Marcus Evans
3-Days MBA
Jakarta
16 - 17 October
Universitas Gadjah Mada
International Conference On Biological
Yogyakarta
16 - 21 October
PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan)
Diklat Khusus bagi Kepala SPI
Sukabumi
17 October - 21 November
Dale Carnigie
Fundamental Leadership
Jakarta
20 - 22 October
PPM
Strategic Planning
Jakarta
21 - 23 October
Dunamis
Leadership Greatness
Value Consult
Assertive Communication Skills
28 - 29 October
Jakarta Consulting Group
Holding Company Management
2 - 3 November
IIA Indonesia
IIA Indonesia 2009 National Conference
Prima Target Training
Grey Area Dalam Fokus Pemeriksaan Tahun 2009
Jakarta
MUC
Smart Strategy for 360 degree GCG: How to build GCG Culture
Jakarta
28 October
5 November 7 - 8 November
Ciawi Jakarta Jakarta Bandung
9 - 13 November
AIM
Strategic Finance
Manila
9 - 20 November
YPIA
Pelatihan Audit Intern Tingkat Dasar II
Jakarta
9 - 20 November
NUS
General Management Programme
Prasetya Mulya
Integrated New Product Development & Innovation
Jakarta
Propero
Creative Accounting & Tax Management
Jakarta
24 - 25 November
GML Performance Consulting
World Class E-learning Design
Jakarta
24 - 26 November
USJP
Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak – C
Jakarta
24 - 26 November
USJP
Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak – A
28 - 30 November
Universitas Diponegoro
International Seminar and Workshop on Modern Biology and Its Applications
3 - 4 December
Human Capital Indonesia
Treasury Risk Management: An Introduction to the Best in Managing Treasury Risk
Jakarta
4 - 6 December
RSUP Dr. Sardjito
Workshop & Symposium Toward Personalized Medicine in Oncology
Yogyakarta
PT Kaba Media Internusa
Workshop Menulis News Release
Insight Consulting
Penggunaan Software IDEA
Jakarta
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal
Perkembangan Praktik UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Dalam Dunia Usaha
Jakarta
10 - 11 November 23 November
7 December 7 - 8 December 8 December 10 - 11 December
Singapura
Jakarta Semarang
Bandung
Human Capital Indonesia
Integrated Enterprise Risk Management
Jakarta
Iverson Technology
IT Project Management
Jakarta
11 - 17 December
PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan)
Diklat Risk Based Audit
Sukabumi
14 - 17 December
Nettrain Informatika
Microsoft Certified Desktop Technician (MCDST)
Jakarta
15 - 16 December
Warta Training
Peran dan Kontribusi In-House Legal Counsel Bagi Perusahaan
Jakarta
15 - 17 December
Advanced NLP Approach
High Impact Supervisory
Jakarta
15 - 22 December
PT. Silka Teguh Sejahtera (SCIENCOM)
Linux Full Package Administrator
Jakarta
ISPE Indonesia
Seminar Practical ERP System Validation
Jakarta
PT Phitagoras Global Duta
Principles of Good Laboratory Practices (GLP)
Jakarta
11, 14 - 17 December
15 December 22 - 23 December
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
63
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
64
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Peduli dalam menjaga kepercayaan Caring in maintaining trust
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
65
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Landasan Pertumbuhan Berkelanjutan A Platform for Sustainable Growth
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan bekal utama untuk memperkokoh pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dalam jangka panjang. Good Corporate Governance implementation is a key asset that promotes the Company’s continuous growth over the long term.
66
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah menjadi bagian penting dari budaya yang dibangun dalam lingkungan Grup Kalbe. Komitmen Kalbe senantiasa menjaga agar berbagai risiko dan tantangan yang dihadapi dapat dikelola secara lebih komprehensif, efisien dan efektif, terutama tanggung jawab sebagai bagian dari industri farmasi dan kesehatan yang melibatkan hajat hidup masyarakat yang amat luas.
Good Corporate Governance implementation has been a critical element of the culture that has been embedded within Kalbe Group. Kalbe is strongly committed to ensure that all risks and challenges are handled and mitigated through a comprehensive, efficient and effective mechanism, particularly in serving its role and responsibility as part of the pharmaceutical and healthcare industries that affect the general public.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik memberikan wadah pengelolaan setiap risiko secara optimal melalui kerangka, infrastruktur, sistem dan prosedur kerja yang komprehensif dan kuat. Dalam pelaksanaan praktek tata kelola, Kalbe senantiasa berpedoman pada 5 dasar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik terkait: a. Transparansi, yaitu menyelenggarakan komunikasi dengan pihak yang berkepentingan secara akurat, tepat waktu, jelas dan konsisten. b. Akuntabilitas, yaitu menuntut agar masing-masing pihak bertindak sesuai hak, kewajiban dan wewenang yang telah ditetapkan. c. Responsibilitas, yaitu mematuhi Standar Prosedur Operasional dan aturan Perusahaan serta ketentuan perundangan yang berlaku. d. Independensi, yaitu bertindak secara mandiri tanpa mengabaikan kerjasama yang baik; dan e. Kewajaran, yaitu selalu mengutamakan keadilan.
Implementation of Good Corporate Governance practices is a means to facilitate comprehensive and optimal management of risks through a framework, infrastructure, systems and working procedures. For its governance practices, Kalbe continually upholds 5 basic principles of Good Corporate Governance implementation, which encompass: a. Transparency: that is, establishing communication with all stakeholders in an accurate, timely, clear and consistent manner. b. Accountability: that is, demanding that all parties act in accordance with their designated rights, responsibilities and authority. c. Responsibility: that is, complying with all Standard Operating Procedures and corporate policies as well as applicable law and regulations. d. Independence: that is, acting independently without compromise for maintaining cooperation; and e. Fairness: that is, constantly upholding equity for all.
Selain itu penyempurnaan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik menjadi agenda yang berkesinambungan dengan mengacu pada praktik-praktik terbaik tingkat internasional. Pada tahun 2009, komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik diwujudkan melalui berbagai program kerja, antara lain: 1. Melaksanakan penilaian dan evaluasi atas penerapan prinsipprinsip tata kelola oleh seluruh karyawan Perseroan, 2. Menerbitkan dan mendistribusikan Buku Saku Panduan Tata Kelola Perusahaan kepada seluruh karyawan, 3. Meningkatkan efektivitas kerja komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris, dan 4. Mengesahkan Piagam Audit Internal sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.7.
Furthermore, improvement in Good Corporate Governance implementation is a permanent agenda which is addressed by benchmarking against best international practices. In 2009, Kalbe realizes its commitment for continual improvement of Good Corporate Governance principles and practices through the following work programs: 1. Evaluating and assessing the application of corporate governance principles by the Company’s employees, 2. Publishing and distributing Pocket Book of Corporate Governance Guidelines to each employee, 3. Increasing the effectiveness of work by the Committees under the Board of Commissioners, and 4. Formally establishing the Internal Audit Charter based on stipulations of Bapepam and LK Regulation No. IX.I.7.
Kalbe memandang bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan bekal utama yang akan mengantarkan Perseroan dalam memperkokoh kepercayaan konsumen, meningkatkan daya saing operasional, meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dan pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dalam jangka panjang.
At Kalbe, we believe that Good Corporate Governance implementation is a key asset that promotes trust of consumers, sharpens the competitive advantage of our business operations, increases value for shareholders and stakeholders alike, as well as driving growth over the long term.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
67
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Governance Structure
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki otoritas tertinggi dalam susunan tata kelola perusahaan di Kalbe. RUPS berhak memutuskan perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan, pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dan Direksi perusahaan, pelaporan kinerja tahunan Direksi, penetapan auditor Perseroan serta pengambilan keputusan terkait aksi korporasi, benturan kepentingan dan keputusan-keputusan strategis lainnya yang diajukan oleh Direksi.
General Meeting of Shareholders (GMS) The General Meeting of Shareholders (GMS) has the highest authority within the governance structure of Kalbe. The GMS has the right to approve amendments to the Articles of Association, to appoint and dismiss the Commissioners and Directors, to endorse the Board of Directors’ annual report, to appoint the Company’s external auditor and to make other decisions related to corporate action, conflict of interest and other strategic decisions submitted by the Board of Directors.
Pada tahun 2009, Kalbe telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 14 Mei 2009, dengan menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
In 2009, Kalbe convened the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) on May 14, 2009, which approved the following resolutions:
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2008; 2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan tahun buku 2008 yang diantaranya meliputi Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan tahun buku 2008 serta memberikan pembebasan dan pelepasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan tindakan pengawasan yang dilakukan pada tahun buku 2008, sepanjang tindakantindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2008; 3. a. Menyetujui penggunaan keuntungan/laba bersih Perseroan tahun buku 2008 sebagai berikut: i. Dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 12,5,(duabelas koma lima rupiah) per saham kepada para pemegang saham, tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan, yang tercatat pada daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal pencatatan (recording date) yang akan ditetapkan oleh Direksi. ii. Sebesar Rp 7.068.221.462,- dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan. iii. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan. b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan semua tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut diatas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan masukan/rekomendasi Komite Remunerasi Perseroan, untuk menetapkan jumlah gaji dan/ atau tunjangan lainnya anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
1. Approved and received the Company’s Annual Report for the financial year of 2008; 2. Ratified and endorsed the Financial Statements for the financial year of 2008, comprising of the Balance Sheet and Statements of Income for the financial year of 2008 and discharged members of the Board of Directors and the Board of Commissioners from all their responsibilities (acquit et decharge) for performance of their management and supervisory duties for the financial year of 2008, for as long as their actions are reflected in the Financial Statements and Annual Report for the financial year of 2008; 3. a. Approved the appropriation of the Company’s net profit for the financial year of 2008 as follows: i. Distributed as a cash dividend the amount of Rp 12.5 (twelve point five rupiah) per share to the shareholders whose names are recorded in the Company’s register of shareholders on the recording date to be determined by the Board of Directors, not inclusive of shares which have been repurchased by the Company. ii. The amount of Rp 7,068,221,462 is allocated and recorded as reserve funds. iii. The remaining amount is recorded as retained earnings to be used as additional working capital for the Company. b. Delegated authority upon the Board of Directors to take all necessary actions with respect to the resolutions above and in accordance with prevailing rules and regulations.
68
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
4. Authorized the Board of Commissioners, with due consideration to recommendations of the Remuneration Committee, to determine the salaries and other benefits for the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company.
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
5. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Independen yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009, dan menetapkan honorarium berikut syarat-syarat penunjukannya.
5. Authorized the Board of Directors, subject to approval of the Board of Commissioners, to appoint an Independent Public Accountant to audit the Company’s financial statements for the financial year of 2009, and to determine the fees and terms for such appointment.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris juga memberikan saran kepada Direksi sehubungan pengelolaan yang dijalankan, khususnya terkait tata kelola perusahaan, implementasi pengendalian internal dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Board of Commissioners The Board of Commissioners is charged with duties to oversee management of the Company by the Board of Directors. The Board of Commissioners also provides input to the Board of Directors pertaining to their management of the Company, particularly related to good corporate governance practices, internal control and compliance with applicable rules and regulations.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain mencakup: 1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi serta memberikan persetujuan dan pengesahan atas rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan. 2. Mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala untuk membahas pengelolaan operasional Perseroan. 3. Mengawasi pengelolaan Perseroan atas kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi dan memberikan masukan jika diperlukan. 4. Menominasikan dan menunjuk calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk diajukan dan disetujui dalam RUPST. 5. Menentukan jumlah remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, berlandaskan pada wewenang yang diberikan dalam RUPST. 6. Menunjuk dan menetapkan anggota Komite Audit.
Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of the Board of Commissioners include: 1. To perform oversight on the management of the Company by the Board of Directors and to approve and endorse the Company’s annual budget and business plan. 2. To meet periodically and discuss the management of the Company’s business operation. 3. To oversee the management of the Company based on policies set forth by the Board of Directors and to provide advice as required. 4. To appoint nominees for the Board of Commissioners and the Board of Directors to be proposed to and approved by the AGM. 5. To determine the remuneration package for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, with the authority delegated by the AGM. 6. To appoint members of the Audit Committee.
Komposisi Dewan Komisaris Sampai pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Dewan Komisaris Kalbe adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris : Johannes Setijono Komisaris : Santoso Oen Jozef Darmawan Angkasa Ferdinand Aryanto Komisaris Independen : John Aristianto Prasetio Farid Anfasa Moeloek
Composition of the Board of Commissioners As at December 31, 2009, the members of the Board of Commissioners of Kalbe are the following: President Commissioner : Johannes Setijono Commissioners : Santoso Oen Jozef Darmawan Angkasa Ferdinand Aryanto Independent Commissioners : John Aristianto Prasetio Farid Anfasa Moeloek
Komisaris Independen Dari 6 (enam) anggota Dewan Komisaris Kalbe, sekitar 33% atau 2 (dua) adalah Komisaris Independen.
Independent Commissioners From a total of 6 (six) members of the Board of Commissioners, approximately 33% or 2 (two) are Independent Commissioners.
Direksi Direksi melaksanakan pengelolaan atas Perseroan dengan merumuskan berbagai kebijakan dan melakukan implementasi dan monitoring atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut.
Board of Directors The Board of Directors undertakes to manage the Company by formulating a set of policies and by carrying out implementation and monitoring of the execution of these policies.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
69
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab dengan pembagian tugas dan tanggung jawab tersebut sesuai yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan wewenang yang diberikan oleh RUPS.
Duties and Responsibilities The Board of Directors has duties and responsibilities which have been assigned to them based on a decision of the Board of Commissioners and the Company’s Articles of Association as authorized by the GMS.
Komposisi Direksi Sampai pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Direksi Kalbe adalah sebagai berikut: Presiden Direktur : Bernadette Ruth Irawati Setiady Wakil Presiden Direktur : Johanes Berchman Apik Ibrahim Direktur : Budi Dharma Wreksoatmodjo Herman Widjaja Vidjongtius
Composition of the Board of Directors As at December 31, 2009, the members of the Board of Directors of Kalbe are the following: Presiden Director : Bernadette Ruth Irawati Setiady Vice President Director : Johanes Berchman Apik Ibrahim Director : Budi Dharma Wreksoatmodjo Herman Widjaja Vidjongtius
Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi Dewan Komisaris dan Direksi secara terpisah mengadakan rapat Dewan Komisaris dan rapat Direksi secara rutin dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab atas fungsi pengawasan dan pengelolaan perusahaan yang dijalankan. Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal satu kali dalam setiap tiga bulan, sedangkan Rapat Direksi dilakukan setidaknya satu kali dalam satu bulan. Selain itu, secara bersama-sama juga diadakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebagai wadah untuk melakukan koordinasi dan pembahasan hal-hal yang bersifat lebih strategis serta evaluasi kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris.
Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors The Board of Commissioners and the Board of Directors separately convene routine meetings of the Board of Commissioners and meetings of the Board of Directors in discharging their oversight and management duties respectively. A meeting of the Board of Commissioners is convened at least once in three months, whereas a meeting of the Board of Directors is convened at least once every month. In addition, there are also Joint Meetings of the Boards which serve as the medium for coordination and discussion of issues that are predominantly strategic in nature and for the Board of Commissioners to assess the Board of Directors’ performance.
Kehadiran dalam Rapat Komisaris-Direksi | Attendance in BOC-BOD Meetings Nama Name
Rapat Komisaris BOC Meeting
Rapat Direksi BOD Meeting
Rapat Komisaris-Direksi BOC-BOD Meeting
Jumlah Rapat | Number of Meetings 4
24
4
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Johannes Setijono
4
4
Santoso Oen
1
1
Jozef Darmawan Angkasa
4
4
Ferdinand Aryanto
3
3
John Aristianto Prasetio
3
3
Farid Anfasa Moeloek
4
4
Direksi | Board of Directors Bernadette Ruth Irawati Setiady
22
4
Johannes Berchman Apik Ibrahim
22
4
Budi Dharma Wreksoatmodjo
18
4
Herman Widjaja
24
4
Vidjongtius
23
4
Catatan: ketidakhadiran dalam rapat terutama disebabkan oleh perjalanan dinas. Note: non-attendance in meetings is normally due to participants being out of town on assignment
70
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi atas jasanya kepada Perseroan. Pada tahun 2009, jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris, sesuai wewenang yang diberikan dalam RUPS.
Financial Review
Corporate Data
Remuneration for the Boards The Board of Commissioners and the Board of Directors receive remuneration for their service to the Company. For 2009, the remuneration for the Boards was determined by the Board of Commissioners, under the authority provided by the Company’s GMS.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi (Rp miliar) | Remuneration of the Board of Commissioners and Directors (Rp billion) 2009
2008
Rp 22.22
Rp 39.15
Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Kalbe secara aktif mengikuti berbagai seminar dan program pelatihan dan pembelajaran untuk senantiasa menyelaraskan pengetahuan dan kompetensi dengan perkembangan dalam industri farmasi, teknologi serta ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Selama tahun 2009, program pelatihan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. General Management Programme, 1-12 Januari dan 9-20 November 2009 di Singapura 2. Singapore Economic Development Board, 29-30 September 2009 di Singapura 3. Strategic Finance, 9-13 November 2009 di Manila 4. Couching & Counseling Effectively, 25-28 Februari 2009 di Bandung
Training for the Boards The Board of Commissioners and the Board of Directors at Kalbe actively participate in training and education programs and seminars to promote consistent alignment of knowledge and competency with the latest developments in the pharmaceutical industry, in technology and in the current regulatory framework. In 2009, the training programs included the following: 1. General Management Programme, January 1-12 and November 9-20, 2009 in Singapore 2. Singapore Economic Development Board, September 29-30, 2009 in Singapore 3. Strategic Finance, November 9-13, 2009 in Manila 4. Couching & Counseling Effectively, February 25-28, 2009 in Bandung
Opsi Saham Saat ini, Perseroan tidak memberlakukan opsi saham yang ditawarkan kepada Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif maupun pegawai lainnya.
Share Option At present, the Company does not offer share options to the Board of Commissioners and the Board of Directors, executive officers nor to other employees.
Komite-Komite
Committees
Komite Audit Peran Komite Audit adalah untuk menunjang kinerja Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perseroan. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah: 1. Mendukung implementasi sistem pengendalian internal yang baik. 2. Melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan berdasarkan peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. 3. Melakukan kajian atas lingkup dan kesesuaian audit eksternal, honorarium audit eksternal serta kemandirian dan obyektivitas auditor eksternal. 4. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab Komite Audit untuk tahun buku yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan auditor eksternal.
Audit Committee The Audit Committee functions to support the Board of Commissioners in performing its oversight duties on the Company’s management. The duties and responsibilities of the Audit Committee are: 1. To support the implementation of an effective internal control system. 2. To carry out an evaluation of the financial statements based on accounting principles and applicable regulations. 3. To review the scope and consistency of the external audit, the honorarium for the external audit as well as the independency and objectivity of the external auditor. 4. To prepare a description of the duties and responsibilities of the Audit Committee for the current fiscal year, as required by the external auditor.
Susunan keanggotaan Komite Audit sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Farid Anfasa Moeloek Anggota : Ichsan Gunawan Dianawati Sugiarto
The members of the Audit Committee at the end of 2009 are as follows: Chairman : Farid Anfasa Moeloek Members : Ichsan Gunawan Dianawati Sugiarto
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
71
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Data Perseroan
Kiri ke Kanan Left to Right
Farid Anfasa Moeloek Ketua Chairman
Dianawati Sugiarto Anggota Member
Ichsan Gunawan Anggota Member
Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, dan integritas yang dipersyaratkan dalam berbagai peraturan yang berlaku.
All members of the Audit Committee have fulfilled criteria of independency, professional experience, and integrity as prescribed by applicable laws and regulations.
Selama tahun 2009, Komite Audit menyelenggarakan Rapat Komite Audit sebanyak 4 (empat) kali, yang keseluruhannya telah dihadiri secara lengkap oleh ketua dan anggota Komite.
During 2009, the Audit Committee convened a total of 4 (four) Audit Committee Meetings, which were attended in full by the chairman and all members of the Committee.
Kehadiran dalam Rapat Komite Audit | Attendance in Audit Committee Meetings Nama | Name
Jumlah Rapat | Number of Meetings
Kehadiran | Attendance
Farid Anfasa Moeloek
4
4
Ichsan Gunawan
4
4
Dianawati Sugiarto
4
4
Dalam rapat Komite Audit telah dibahas antara lain mengenai laporan keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan dan hasil dari proses pengendalian internal, manajemen risiko, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, sistem dan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
In the meetings, the Committee discussed issues related to the Company’s financial statements, internal control system, implementation and results of the internal control processes, risk management, compliance with the law and other regulations, as well as Good Corporate Governance system and its implementation.
Biografi anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
For biographies of the members of the Audit Committee, refer to the Corporate Data section.
Komite Remunerasi Komite Remunerasi bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan remunerasi serta menentukan jumlah remunerasi yang diberikan kepada para Komisaris dan Direktur Perseroan.
Remuneration Committee The Remuneration Committee is responsible for formulating remuneration policies and determining the appropriate remuneration provided to the Company’s Commissioners and Directors.
Susunan keanggotaan Komite Remunerasi sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Johannes Setijono Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
The members of the Remuneration Committee at the end of 2009 are as follows: Chairman : Johannes Setijono Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
72
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Biografi anggota Komite Remunerasi dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
For biographies of the members of the Remuneration Committee, refer to the section Corporate Data.
Komite Nominasi Komite Nominasi bertugas dalam membantu Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan nominasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Nomination Committee The Nomination Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners in developing nomination policies for the Boards.
Susunan keanggotaan Komite Nominasi sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Johannes Setijono Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
The members of the Nomination Committee at the end of 2009 are as follows: Chairman : Johannes Setijono Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
Biografi anggota Komite Nominasi dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
For biographies of the members of the Nomination Committee, refer to the Corporate Data section.
Komite Risiko Usaha Komite Risiko Usaha bertanggung jawab mengawasi sistem dan pendekatan yang dilakukan untuk melakukan identifikasi, kajian dan penanganan berbagai risiko yang dihadapi oleh Perseroan.
Business Risk Committee The Business Risk Committee is responsible for overseeing the system and methods for the identification, analysis and mitigation of risks to which the Company is exposed.
Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Johannes Setijono Anggota : Jozef Darmawan Angkasa Budi Dharma Wreksoatmodjo Vidjongtius
The members of the Business Risk Committee at the end of 2009 are as follows: Chairman : Johannes Setijono Members : Jozef Darmawan Angkasa Budi Dharma Wreksoatmodjo Vidjongtius
Biografi anggota Komite Risiko Usaha dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
For biographies of the members of the Business Risk Committee, refer to the Corporate Data section.
Komite GCG Komite GCG bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan.
GCG Committee The GCG Committee is responsible for the implementation of GCG practices at the Company.
Susunan keanggotaan Komite GCG pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Vidjongtius Wakil Ketua : Agustinus Haryono Anggota : Bernadus Karmin Winata Joyce V. Handajani Febiana Rinasari Aksi Korporasi 1. Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 Pada tanggal 28 Juni 2006, Kalbe menerbitkan Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006, yang merupakan obligasi tanpa hak konversi serta tingkat bunga tetap. Obligasi tersebut jatuh tempo dalam waktu tiga (3) tahun dan tepat pada tanggal 28 Juni 2009, Kalbe telah melakukan pelunasan atas seluruh obligasi dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok sebesar Rp 300 miliar.
The members of the GCG Committee at the end of 2009 are as follows: Chairman : Vidjongtius Vice Chairman : Agustinus Haryono Members : Bernadus Karmin Winata Joyce V. Handajani Febiana Rinasari Corporate Action 1. Kalbe Farma Bonds I Year 2006 On June 28, 2006, Kalbe issued Kalbe Farma Bonds I Year 2006, which are non-convertible bonds with a fixed interest rate. The bonds mature over a period of three (3) years, and on June 28, 2009, Kalbe has made payment on the fixed rate bonds with total nominal value of Rp 300 billion.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
73
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Peringkat : idAA Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tercatat di : Bursa Efek Indonesia
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Rating : idAA Trustee : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Listing : Indonesia Stock Exchange
2. Program Pembelian Kembali Saham Tahap I Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 8 Februari 2007 telah menyetujui program pembelian kembali saham yang diusulkan Perseroan. Jadwal pelaksanaan disetujui selama 18 bulan, dan berakhir pada tanggal 7 Agustus 2008. Pembelian saham ditetapkan tidak lebih dari 10% dari jumlah saham Perseroan yang ditempatkan atau sejumlah 1.015.601.442 saham. Dana yang digunakan untuk transaksi pembelian saham serta biaya lain terkait transaksi tersebut berasal dari dana internal Perseroan dengan biaya keseluruhan pembelian saham ditetapkan tidak melebihi Rp 1,23 triliun. Perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai pihak pelaksana transaksi pembelian saham. Seluruh saham yang diperoleh kembali akan dicatat sebagai Modal Saham yang Diperoleh Kembali dan dapat dijual kembali pada saat harganya berada di atas harga perolehannya. Sampai dengan tanggal 7 Agustus 2008, jumlah saham yang telah diperoleh kembali oleh Perseroan adalah 497.262.000 saham.
2. Share Buy Back Program Phase I The Company’s Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGM) on February 8, 2007 approved the share buy back program proposed by the Company. The permitted term for the share buy back would be 18 months, terminating on August 7, 2008. The maximum amount of shares to be purchased was set at 10% of the Company’s total issued shares or equivalent to a total of 1,015,601,442 shares. The funds used for the share buy back as well as other costs related to the share transactions would be sourced from the Company’s internal funds and the total costs for the share purchase should not exceed Rp 1.23 trillion. The Company appointed PT Danareksa Sekuritas to execute the share purchase transactions. All repurchased shares would be treated as Treasury Stock and could be resold at any time when the price would be higher that the purchase price. Up to August 7, 2008, the Company has repurchased a total of 497,262,000 shares.
3. Pembelian Kembali Saham Tahap II Dengan berakhirnya program Pembelian Kembali Saham Tahap I pada tanggal 7 Agustus 2008 berdasarkan hasil RUPSLB pada tanggal 8 Februari 2007, Perseroan menyelenggarakan RUPSLB pada tanggal 17 September 2008 dengan agenda program Pembelian Kembali Saham Tahap II. Pembelian Kembali Saham Tahap II dilakukan mengingat tidak tercapainya jumlah saham yang akan dibeli kembali oleh Perseroan dalam Pembelian Kembali Saham Tahap I. Selama Pembelian Kembali Saham Tahap II, Perseroan dapat melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah sampai dengan 5,1% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor Perseroan, sehingga total dari keseluruhan adalah 10% atau sejumlah 1.015.601.442 saham. Perseroan kembali menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai pihak pelaksana transaksi pembelian saham. Masa Pembelian Kembali Saham Tahap II adalah 17 September 2008 sampai dengan 16 Maret 2010 dengan jumlah dana yang dicadangkan sebesar Rp 419.855.000.000.
3. Share Buy Back Program Phase II With the expiration of the Share Buy Back Program Phase I on August 7, 2008 pursuant to the resolutions of the Company’s EGM on February 8, 2007, the Company convened an EGM on September 17, 2008 to seek approval for the Share Buy Back Program Phase II. The new program was deemed necessary considing that the Company did not purchase the targeted number of shares in the Share Buy Back Program Phase I. In the Share Buy Back Program Phase II, the Company is permitted to repurchase shares up to a maximum limit of 5.1% of total issued and fully paid shares of the Company, such that the entire amount of repurchased shares is 10% or a total of 1,015,601,442 shares. The Company reappointed PT Danareksa Sekuritas for the execution of the share purchase transactions. The term for the Share Buy Back Program Phase II was from September 17, 2008 to March 16, 2010 with a total fund allocation of Rp 419,855,000,000.
4. Pembelian Kembali Saham Berdasarkan Peraturan No.XI.B.3 Merujuk kepada Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.3, Lampiran Keputusan Bapepam-LK No.KEP-401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis, sejak akhir tahun 2008 hingga bulan November 2009 Kalbe telah melakukan Pembelian Kembali Saham Tahap A, B, C dan D berdasarkan Peraturan Bapepam-LK tersebut dengan maksimal pembelian kembali saham sampai 20% dari jumlah
4. Share Buy Back Exercise Based on Bapepam-LK Regulation No.XI.B.3 Pursuant to Bapepam-LK Regulation No.XI.B.3, Attachment to Bapepam-LK Decree No.KEP-401/BL/2008 dated October 9, 2008 regarding Buy Back of Shares Issued by a Listed Company During Market Conditions under Crisis, for the period between the end of 2008 and November 2009, Kalbe has completed Share Buy Back Programs Phases A, B, C and D based on this Bapepam-LK Regulation with a prescribed
74
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
saham ditempatkan dan disetor Perseroan. Sampai dengan Pembelian Kembali Saham Tahap D, jumlah saham yang dibeli oleh Perseroan belum mencapai 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor Perseroan, sehingga Perseroan melanjutkan kembali Program Pembelian Kembali Saham Tahap II. Hingga tanggal 31 Desember 2009, saham yang telah diperoleh Perseroan sebesar 782.490.000 saham atau setara dengan 7,70% dengan total biaya sebesar Rp 688,6 miliar.
buy back limit of 20% of all issued and fully paid shares in the Company. Upon completion of the Share Buy Back Program Phase D, the total number of shares purchased by the Company has not reached the permitted limit of 10% of the Company’s issued and fully paid shares. Thus, the Company proceeded with its Share Buy Back Program Phase II. Up to December 31, 2009, the Company has accumulated a total of 782,490,000 shares or equivalent to 7.70% with total share buy back costs of Rp 688.6 billion.
Audit Eksternal Laporan Keuangan konsolidasian Kalbe tahun 2009 diaudit oleh Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja. Tahun 2009 merupakan tahun keempat bagi Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi Kalbe dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, penggantian signing partner telah dilakukan pada tahun buku 2009.
External Audit Kalbe’s consolidated Financial Statements 2009 have been audited by Public Accountant Purwantono, Sarwoko and Sandjaja. The year 2009 was the fourth consecutive year that Public Accountant Purwantono, Sarwoko and Sandjaja has conducted an audit of Kalbe’s Consolidated Financial Statements and in accordance with prevailing provisions, the change in the signing partner was applied in financial year of 2009.
Audit Internal dan Pengendalian Internal Unit Audit Internal (UAI) merupakan mitra kerja manajemen dalam membantu organisasi mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Hasil kerja UAI adalah memberikan keyakinan atas kecukupan pengendalian dan konsultasi yang independen serta objektif, yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi Perseroan.
Internal Audit and Internal Control The Internal Audit Unit (UAI) works alongside management to support the organization in achieving its goals, through a systematic and structured approach to evaluate and enhance the effectiveness of risk management, control and governance processes. The result achieved by UAI is to provide adequate assurance as well as independent and objective consultation, hence contributing added value and improving the Company’s operational activities.
UAI membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan melakukan kajian dan evaluasi terhadap proses pengelolaan operasional unit bisnis secara berkala dengan penekanan pada ketaatan dalam pelaksanaan kegiatan operasional sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Manajemen, kesesuaian dengan peraturan perundangan yang berlaku serta didukung oleh pengendalian internal yang memadai.
UAI assists the Board of Directors, the Board of Commissioners and/or the Audit Committee in the implementation of Good Corporate Governance practices by performing periodic reviews and assessments of the operational management of the business units, with emphasis on operational compliance with the guidelines on systems and procedures established by the management, consistency to prevailing rules and regulations and backed up by adequate internal controls.
UAI memberikan pendapat atas kecukupan pengendalian, saran perbaikan yang diperlukan dan informasi yang objektif atas unit bisnis yang telah dikaji dan dievaluasinya tersebut. UAI juga memberikan jasa konsultasi atas kegiatan operasional dalam rangka membantu manajemen Perseroan dan unit bisnis guna mencapai sasaran dan tujuannya, mendorong pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko yang baik bagi Perseroan dan unit bisnis dengan berperan sebagai fasilitator agar dapat mempercepat penerapannya diseluruh unit bisnis.
UAI provides an opinion on the adequacy of controls, inputs on necessary improvement measures and objective information on business units which have undergone review and evaluation. UAI also provides consultative assistance on operational aspects in order to support the Company’s management and business units in achieving targets and objectives, promoting the implementation of sound risk management practices across the Company and business units by assuming the role of facilitator tasked with accelerating its execution in all business units.
UAI bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur Perseroan, serta bertindak sebagai mitra kerja yang berkompeten guna membantu Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasan pemantauan dan tindak lanjut temuan audit serta perkembangan proses audit.
UAI is directly responsible to the President Director and serves as a competent partner to assist the Audit Committee in discharging its oversight duties and supervision of audit findings and progress of the audit process.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
75
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
UAI bekerja sama dengan eksternal auditor dalam melakukan evaluasi terhadap penyajian laporan keuangan tahunan Perseroan.
UAI cooperates with the external auditor in assessing fair presentation of the Company’s financial statements.
Pada tahun 2009, posisi Kepala UAI dijabat oleh Kurniawan Tedjo. Biografi Kepala UAI dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
In 2009, Kurniawan Tedjo served as the Head of UAI. For a biography of the Head of UAI, refer to the section Corporate Data.
Piagam Audit Internal Pada tanggal 14 Agustus 2009, Kalbe telah memperbaharui dan mengesahkan Piagam Audit Internal sesuai ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.7. Piagam Audit Internal antara lain memberikan penjabaran terkait pedoman pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dan disusun sebagai norma-norma acuan kerja bagi UAI dalam rangka menyelenggarakan program kerja secara profesional sesuai dengan penugasan yang telah ditetapkan.
Internal Audit Charter On August 14, 2009, Kalbe has formally renewed and established the Internal Audit Charter in accordance with Bapepam-LK Regulation No. IX.I.7. The Internal Audit Charter also provides a description of the guidelines for Good Corporate Governance practices and is prepared as a reference for operational norms for UAI in order to professionally carry out work programs based on the established assignments.
Piagam Audit Internal juga sekaligus berfungsi sebagai sarana komunikasi dan realisasi atas komitmen dan pengakuan Direksi dalam menetapkan fungsi dan peran unit kerja UAI sebagai komponen penting dalam tatanan organisasi Perseroan dalam rangka mendapatkan dukungan unit kerja lainnya dalam pelaksanaan tugas UAI. Dengan berbekal persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris dalam bentuk Piagam Audit Internal tersebut, UAI dapat bekerja secara independen, obyektif dan transparan serta hasil kerjanya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
The Internal Audit Charter simultaneously functions to communicate and affirm the Board of Directors’ commitment in establishing the role of UAI as an integral component within the Company’s organizational structure, hence promoting support from other working units to ensure satisfactory completion of UAI assignments. With certification from the Boards with the Internal Audit Charter, UAI is able to fully work in an independent, objective and transparent manner and accountability of its reviews is consistent with applicable regulations.
Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal sesuai dengan Piagam Audit Internal adalah sebagai berikut: a. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala UAI yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur Perseroan. b. Kepala UAI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris. c. Presiden Direktur dapat memberhentikan Kepala UAI setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala UAI tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan/atau tidak cakap menjalankan tugas. d. Auditor dan jajaran Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala UAI.
Pursuant to the Internal Audit Charter, the structure and position of the Internal Audit Unit is as follows: a. The Internal Audit Unit is headed by the Head of UAI who is directly responsible to the President Director of the Company. b. The Head of UAI is appointed and dismissed by the President Director subject to the approval of the Board of Commissioners. c. The President Director may dismiss the Head of UAI after obtaining prior approval of the Board of Commissioners, in the event that the Head of UAI has not fulfilled the terms of his appointment as stipulated in applicable rules and regulations or if his performance is considered to be less than satisfactory. d. The auditors and the entire Internal Audit Unit are directly responsible to the Head of UAI.
Selama tahun 2009, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh UAI dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan Piagam Audit Internal, antara lain mencakup: a. Membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui kajian dan evaluasi terhadap setiap unit kerja. b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.
In 2009, the activities which have been carried out by UAI in discharging its duties and responsibilities based on the Internal Audit Charter include: a. Assisting the Board of Directors, the Board of Commissioners and/or the Audit Committee in implementing GCG practices through reviews and assessment of all working units. b. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management systems in accordance with relevant corporate policies.
76
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
c. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif pada setiap kegiatan yang telah dievaluasi. d. Menyusun hasil audit dan menyampaikannya kepada Presiden Direktur, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit. e. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindakan perbaikan (corrective action) yang telah disarankan. Manajemen Risiko Kalbe menghadapi berbagai risiko penting dalam menjalankan kegiatan bisnis baik risiko terkait aspek operasional maupun aspek organisasi. Sebagai bagian dari komitmen Kalbe dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, telah diterapkan proses manajemen risiko yang menyeluruh pada setiap unit kerja dalam lingkup Grup.
Financial Review
Corporate Data
c. Giving input on improvements and objective information on all activities that have been evaluated. d. Preparing and reporting audit results to the President Director, the Board of Commissioners and/or the Audit Committee. e. Monitoring, analyzing and reporting the implementation of corrective actions that have been recommended. Risk Management Kalbe faces a number of risk factors in running its business operation, both in terms of operation-related risks as well as organizational risks. As part of Kalbe’s commitment to implementing Good Corporate Governance practices, a comprehensive risk management process has been applied in all units within the Group.
Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertanggung jawab kepada Direksi berfungsi untuk memfasilitasi penyempurnaan kemampuan pengungkapan risiko dan mendorong efektivitas pengembangan dan implementasi strategi pengendalian risiko secara keseluruhan. Melalui mekanisme konsultasi dan evaluasi, Satuan Kerja Manajemen Risiko menangani identifikasi faktor-faktor risiko utama dan pelaksanaan kebijakan pengendalian untuk memitigasi risikorisiko tersebut secara organisasional.
The Risk Management Unit which is responsible to the Board of Directors serves to facilitate the improvement of the ability of risk disclosure and to encourage the development and implementation effectiveness of the overall risk control strategy. Through consultation and evaluation mechanism, the Risk Management Unit handles the identification of major risk factors and implementation of controls to mitigate those risks organizationally.
Kegiatan Pengelolaan Risiko Guna menjalankan fungsinya secara maksimal, Satuan Kerja Manajemen Risiko melaksanakan beberapa kegiatan pengelolaan risiko sebagai berikut: a. Menjadi fasilitator dalam sosialisasi dan implementasi kebijakan pengelolaan risiko dan kebijakan lainnya di seluruh unit usaha. b. Membantu mengembangkan manajemen risiko pada setiap unit usaha dalam mengidentifikasi risiko serta mengambil langkah mitigasi sebagai antisipasi terhadap setiap risiko melalui self assessment sesuai dengan standar praktik terbaik. c. Melakukan kajian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan risiko setiap unit usaha secara periodik.
Risk Management Activities In order to perform its functions optimally, the Risk Management Unit carries out several risk management activities as follows: a. Being a facilitator in the dissemination and implementation of risk management policies and other policies across business units. b. Helping to develop risk management in all business units in identifying risks and taking mitigation measures to anticipate every risk through self-assessment in accordance with best practice standards. c. Reviewing the implementation of risk management activities of each business unit periodically.
Dalam upaya menemukan dan mengenali setiap risiko yang dihadapi serta langkah-langkah yang optimal untuk mengurangi dampak risiko-risiko tersebut, pada tahun 2009, proses identifikasi risiko dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme yang lebih sistematis, melalui penyusunan Risk Register sebagai laporan risiko dari Perseroan dan seluruh unit bisnis, yang sekaligus memuat kajian atas kecukupan pengendalian internal atas risiko-risiko tersebut. Beberapa risiko penting yang dihadapi serta langkahlangkah penanggulangannya antara lain sebagai berikut:
As part of its efforts to identify risk factors and determine measures for optimal mitigation of these risks, in 2009 Kalbe used a more systematic mechanism in its risk identification process with the formulation of the Risk Register as a comprehensive risk report for the Company and all its business units. It simultaneously contains a review of the adequacy of internal control of these risks. The following is a brief description of several major risks to which the Company is exposed and the corresponding measures for mitigation:
• Fluktuasi nilai tukar mata uang asing Kalbe masih cenderung rentan terhadap ketergantungan atas bahan baku impor untuk kelangsungan kegiatan bisnis, sehingga masih perlu memperhitungkan penyediaan dana mata uang asing yang memadai dan dampak yang mungkin timbul akibat fluktuasi mata uang asing terhadap biaya produksi.
• Fluctuations in the exchange rates Kalbe remains significantly susceptible to a dependence on imported raw materials for continuity of its business operation, and hence must make adequate planning with respect to foreign currency reserves allocation and potential impacts on production cost that may arise from foreign exchange fluctuations.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
77
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan melakukan lindung nilai secara alamiah (natural hedging) yang cermat dengan turut memperhatikan kondisi perekonomian lokal dan internasional.
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Risk mitigation is, among others, achieved by undertaking appropriate natural hedging contracts with due consideration to the conditions of the local and global economies.
• Persaingan bisnis Persaingan dalam sektor farmasi dan produk kesehatan lainnya semakin ketat dengan banyaknya produsen lokal maupun internasional yang beroperasi. Persaingan tersebut timbul dalam berbagai aspek, antara lain sumber daya keuangan dan kemampuan operasional pesaing internasional yang lebih kuat, serta inovasi produk, metode promosi dan pemasaran, daya beli masyarakat yang terbatas serta kesiapan menghadapi persaingan bisnis yang tidak sehat.
• Business competition Competition in the pharmaceutical and healthcare industries has become more intensive in line with a growing number of local and international producers in operation. The competition arises with a number of aspects, among others financial resource/capacity, a stronger operational advantage of international competitors, product innovation, marketing and promotional methods, limited consumer purchasing power and the level of competitive ability within an unhealthy business environment.
Penanganan risiko ini dilakukan dengan membangun kemampuan riset dan pengembangan untuk meningkatkan produk yang inovatif dan diversifikasi produk yang menjangkau semua strata konsumen serta kegiatan intensif dalam mengembangkan pasar domestik maupun internasional.
Risk mitigation occurs by building research and development capability to improve product innovation and diversification of products that cover all consumer classes as well as intensive efforts in developing domestic and international markets.
• Kualitas Produk yang berkualitas merupakan andalan Perseroan. Aspek kualitas meliputi hasil proses bisnis Perseroan yang menyeluruh, yaitu sejak tahap riset dan pengembangan hingga masa kadaluarsa produk, termasuk kewaspadaan terhadap pemalsuan produk yang terus menjadi salah satu fokus utama Kalbe sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan konsumen terhadap produk-produk Kalbe. Pengertian kualitas diartikan secara luas, tidak hanya terbatas pada kualitas produk, namun kualitas juga ditunjukkan dalam pelayanan yang diberikan, sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya yang dibina, serta riset dan pengembangan yang terus diupayakan. Penanganan risiko kualitas ini, antara lain, dengan penerapan CPOB (Cara Pembuatan Obat Baik) yang ketat, pengamanan fisik dan sistem informasi yang memadai, serta monitoring secara berkelanjutan atas produk yang akan maupun sudah beredar serta yang mendekati masa kadaluarsa.
• Quality High quality products are the Company’s main forte. Quality is in essence the Company’s business process, from the research and development phase up to product expiration period, including precaution against drug counterfeiting which remains a key focus activity for Kalbe as part of its program for promoting consumer trust of Kalbe products. The definition of quality is made in a wide sense, as it is not limited to the quality of products but is also reflected in service delivery, human resources and other resources deployed, as well as continually driven research and development capabilities. Mitigation of the quality risk is, among other, by strict application of Good Manufacturing Process Standards, adequate information system and physical safety, as well as continual monitoring on products which will be or are already in the market as well as those that are approaching their expiration period.
•
• Legal, Regulations and Other Agreement Commitments In running its operations, Kalbe is required to adhere to and understand various types of laws and related regulatory changes as well as rules made in agreements with third parties that binds Kalbe: it can cause legal risks or other legal consequences. The Company is legally responsible for the registration process of products and trademarks, included obtaining patents, and other inteIlectual/property rights, which must be done on a continuous basis to avoid any potential claims or recognition from an outside party that might occur in the future. Material contractual agreements with third parties
78
Ketentuan Hukum, Regulasi dan Perikatan Perjanjian Lainnya Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Kalbe menghadapi berbagai jenis peraturan hukum dan perubahan regulasi yang terkait serta aturan yang dibuat dalam perjanjian dengan pihak ketiga yang mengikat Kalbe, sehingga dapat menimbulkan risiko hukum (legal risk) atau akibat hukum lainnya. Proses registrasi atas merek dan produk, termasuk perolehan hak paten, serta HAKI lainnya merupakan kewajiban secara hukum yang harus dijalankan secara berkesinambungan untuk menghindari klaim atau pengakuan dari pihak luar yang dapat terjadi di kemudian hari. Perjanjian-perjanjian yang mengikat
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
dengan pihak ketiga dapat membawa konsekuensi hukum, sehingga dalam proses pembuatan dan pengesahannya harus dilakukan pemeriksaan secara legal sehingga terbentuk keseimbangan hak dan kewajiban. Selain itu, kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar negeri perlu dipertimbangkan, dipelajari dan dipahami mengenai perbedaan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.
Penanganan risiko ini antara lain dengan lebih menerapkan aspek perlindungan serta kepatuhan terhadap hukum yang berlaku, sehingga Perseroan dapat memenuhi perjanjian dan peraturan yang berlaku sebagai langkah pencegahan, serta kesiapan baik dari segi legalitas Perseroan maupun sumber daya yang dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan atau gugatan dari pihak ketiga.
Financial Review
Corporate Data
may expose the Company to legal consequences, thus the process of examination and approval must be legally forming the balance of rights and obligations. In addition to export or international expansion, all relevant laws and regulations of destination countries are thoroughly considered.
Risk mitigation includes precision in implementing aspects of protection and compliance with applicable laws, so it can fulfill contractual agreements and applicable regulations as anticipatory measures, and readiness in terms of Corporate legality and resources necessary to respond to and face claims by third parties.
Kalbe terus mengkaji dan menyempurnakan kemampuan untuk mengelola risiko-risiko baru yang berpotensi timbul dikemudian hari. Penanganan risiko senantiasa disesuaikan dengan tingkat toleransi risiko yang telah ditetapkan, namun demikian perlu diingat bahwa tindakan penanganan lebih berfungsi meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul tanpa dapat menghilangkan risiko secara keseluruhan.
Kalbe continually evaluates and improves its ability to manage additional risks as they emerge in coming years. Its risk management process is constantly aligned to the risk appetite which has been established. However, Kalbe realizes that risk management functions more appropriately to minimize potential adverse impacts from these risks without fully eradicating the risk factors in general.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Penjelasan terinci mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat dilihat pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Corporate Social Responsibility Detailed information on Corporate Social Responsibility is presented in the Corporate Social Responsibility section in this Annual Report.
Laporan Kepatuhan Perseroan sebagai emiten atau perusahaan terbuka senantiasa mengutamakan kepatuhan terhadap peraturan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.
Compliance Reporting As a publicly-listed corporation, the Company continually focuses on compliance with rules of Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange as well as other applicable laws and regulations.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Penjelasan terinci mengenai Peristiwa Setelah Tanggal Neraca dapat dilihat pada bagian Analisis dan Diskusi Manajemen pada Laporan Tahunan ini.
Subsequent Events Detailed information on Subsequent Events is presented in the Management Discussion and Analysis section in this Annual Report.
Litigasi Pada tanggal 16 Januari 2009, melalui surat keterbukaan informasi Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia No.004/CSECKF/I-09, Perseroan melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank, N.A., London (“JP Morgan”) telah mengajukan klaim sejumlah USD 19.194.206 yang menurut JP Morgan diakibatkan atas pelanggaran pasal tertentu 2002 ISDA Master Agreement mengenai transaksi derivatif. Perseroan menolak klaim tersebut karena Perseroan belum pernah menyetujui maupun menandatangani dokumen yang dimaksud.
Litigation Pursuant to Letter No.004/CSEC-KF/I-09 on Disclosure of Information by the Company to the Indonesia Stock Exchange, on January 16, 2009, the Company reported that JP Morgan Chase Bank, N.A., London (“JP Morgan”) has filed a claim amounting to USD 19,194,206 related to, in the opinion of JP Morgan, a breach of conditions of 2002 ISDA Master Agreement for a derivative transaction. The Company has rejected such claim on the grounds that the Company has neither approved nor signed the document concerned.
Pada bulan Maret 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London mengajukan gugatan perdata terhadap Perseroan di Pengadilan
In March 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London filed a lawsuit in the Central Jakarta District Court. This lawsuit was not accepted
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
79
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Negeri Jakarta Pusat. Gugatan tersebut tidak diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Juni 2009. Berdasarkan keputusan tersebut, Perseroan mencabut gugatan perdata terhadap JP Morgan Chase Bank N.A., Cabang Jakarta yang sebelumnya diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada bulan Februari 2009.
by the Central Jakarta District Court in June 2009. In accordance with the decision, the Company withdrew the lawsuit against JP Morgan Chase Bank N.A., Jakarta Branch which was previously filed in the South Jakarta District Court in February 2009.
Kemudian, JP Morgan Chase Bank N.A., London mengajukan banding melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Juli 2009.
Afterward, in July 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London submitted an appeal through Central Jakarta District Court.
Sampai dengan akhir tahun 2009, gugatan tersebut masih dalam status banding di Pengadilan Tinggi. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa masalah tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Perseroan.
As of end 2009, the case is under appeal. The Company’s management has declared that this condition has no potential adverse effects on the Company’s operational performance and financial position.
Benturan Kepentingan Selama tahun 2009, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan Perseroan dengan kepentingan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang berpotensi mempengaruhi keseluruhan proses pengambilan keputusan operasional Perseroan.
Conflict of Interest During 2009, the Company has not conducted transactions that contain interests of the Company that conflict with those of the members of the Boards, interests that would otherwise potentially affect the overall process in making operational decisions for the Company.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Rincian kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi PT Kalbe Farma Tbk per 31 Desember 2009 disampaikan sebagai berikut:
Share Ownership of the Board of Commissioners and the Board of Directors Detail on share ownership of the Board of Commissioners and Directors in PT Kalbe Farma Tbk as of December 31, 2009 is as follows:
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi | Share Ownership of the Board of Commissioners and Directors Nama | Name
Posisi | Position
Jumlah Saham | Total Share Persentase | Percentage
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Johannes Setijono
Presiden Komisaris | President Commissioner
-
-
Santoso Oen
Komisaris | Commissioner
-
-
Jozef Darmawan Angkasa
Komisaris | Commissioner
-
-
Ferdinand Aryanto
Komisaris | Commissioner
-
-
John Aristianto Prasetio
Komisaris Independen | Independent Commissioner
-
-
Farid Anfasa Moeloek
Komisaris Independen | Independent Commissioner
-
-
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Presiden Direktur | President Director
6,100,000
0.06
Johannes Berchman Apik Ibrahim
Wakil Presiden Direktur | Vice President Director
-
-
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Direktur | Director
-
-
Herman Widjaja
Direktur | Director
-
-
Vidjongtius
Direktur | Director
-
-
Direksi | Board of Directors
Sekretaris Perusahaan Secara keseluruhan, Sekretaris Perusahaan merupakan pihak penghubung yang menjembatani kepentingan antara Perseroan dengan pihak eksternal, terutama dalam menjaga persepsi publik atas citra Perseroan dan pemenuhan tanggung jawab oleh Perseroan. Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup tugas-tugas
80
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Corporate Secretary In general, the Corporate Secretary is the liaison between and serves the interests of the Company and external parties, particularly in protecting the public perception of the Company’s image and fulfilling the Company’s obligations. The Corporate Secretary manages secretariat duties for the Boards, public and investor
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
kesekretariatan Perseroan, hubungan investor dan masyarakat, legal dan penegakan kepatuhan terhadap otoritas industri dan pasar modal serta ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Melalui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan publik, Sekretaris Perusahaan turut menjaga citra Kalbe dan mewakili Direksi dalam setiap kegiatan komunikasi eksternal, khususnya dengan pihak regulator, investor, komunitas pasar modal dan para pemangku kepentingan lainnya. Pada tahun 2009, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Vidjongtius. Biografi Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
relations, legal matters and compliance with authoritative bodies across the industry and the capital market as well as monitoring Good Corporate Governance practices. Through various activities intended to involve the public, the Corporate Secretary assists in promoting the overall corporate image and in representing the Board of Directors in all external communications, specifically those of regulators, investors, the capital market community and other stakeholders. In 2009, Vidjongtius held the position of Kalbe Corporate Secretary. For a biography of the Corporate Secretary, refer to the Corporate Data section.
Beberapa tugas-tugas utama yang dijalankan oleh Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
Some of the key duties of the Corporate Secretary are as follows:
Hubungan dengan Pihak Regulator Pasar Modal Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menjalin relasi yang baik antara Perseroan dengan otoritas Pasar Modal. Hal tersebut bertujuan untuk memfasilitasi efektivitas pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di bursa efek dan pasar modal, termasuk UU Perseroan Terbatas. Selanjutnya, Sekretaris Perusahaan juga berkewajiban mengawasi perkembangan dan perubahan regulasi yang terjadi di bidang pasar modal, serta memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi terkait dampak perkembangan perubahan-perubahan tersebut pada Perseroan serta pelaksanaan implementasi perubahan-perubahan tersebut di lingkungan perusahaan dalam rangka pemenuhan kepatuhan oleh Perseroan secara konsisten.
Relationship with Capital Market Authorities The Corporate Secretary is responsible for fostering rapport between the Company and capital market authorities. This serves to facilitate effective compliance with applicable laws and regulations of the capital market and the stock exchange, including adherence to the Limited Liability Company Law. Furthermore, the Corporate Secretary is charged with monitoring developments and regulatory changes taking place in the capital markets while providing advice and input to the Board of Directors, pertaining to potential impacts of such changes on the Company, as well as implementation of corresponding adjustments across the Company in order to achieve consistency of compliance.
Keterbukaan Informasi Sebagai sebuah perusahaan publik, Kalbe juga bertanggung jawab dalam pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di bursa efek dan pasar modal terkait keterbukaan informasi. Hal tersebut dilaksanakan melalui penyebarluasan informasi yang terkini terkait setiap perkembangan yang terjadi di Perseroan yang disampaikan kepada pemegang saham dan pihak otoritas pasar modal melalui berbagai jalur komunikasi demi memastikan komunikasi yang efektif. Selain pelaporan langsung kepada pihak otoritas pasar modal dan bursa, informasi disampaikan kepada pemegang saham secara umum melalui pengumuman Bursa Efek Indonesia dan di media massa.
Information Disclosure As a public company, Kalbe is required to adhere to rules and regulations pertaining to information disclosure, rules that are enforced by the stock exchange and capital markets. This is fulfilled by disseminating up-to-date information related to every development in the Company. The information is made available to shareholders and capital market authorities through various communication channels to ensure effective communication. In addition to direct reporting to the capital market and stock exchange authorities, information is widely conveyed to shareholders by announcements in the Indonesia Stock Exchange and through mass media.
Tugas Sekretariat Perusahaan Dalam fungsi tata usaha Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertugas menyimpan Daftar Khusus dan Daftar Pemegang Saham, bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPST dan RUPSLB serta bertanggung jawab dalam melakukan pelaporan dan korespondensi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
Corporate Secretariat Duties Within the Company’s governance structure, the Corporate Secretary is assigned to maintain records for the Special Register of Share and the Register of Shareholders, and for organizing the Company’s AGM and EGM. He is also responsible for reporting to and correspondence with relevant institutions, including BapepamLK and the Indonesia Stock Exchange.
Hubungan Investor Sekretaris Perusahaan juga menangani Hubungan Investor dalam rangka menjaga dan meningkatkan komunikasi antara Perseroan
Investor Relations The Corporate Secretary also handles Investor Relations in order to maintain and enhance communication between the Company
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
81
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
dengan para investor baik di tingkat lokal maupun internasional. Fungsi Hubungan Investor antara lain menyediakan informasi terkini terkait kinerja usaha Perseroan dan pandangan masa depan yang membantu investor dalam keputusan investasi pada saham Perseroan. Penyebarluasan informasi dilakukan langsung kepada investor maupun kepada para analis pasar modal dalam bentuk siaran pers (press release), presentasi dan penyelenggaraan pertemuan analis dan investor secara berkala.
and investors, both local and international. Investor Relations aim to provide the latest information on the Company’s business performance and future outlook, information that lends support to investors in making decision about investing in the Company’s shares. Information is directly distributed to investors and capital market analysts in the form of press releases, presentations and periodic analyst and investor meetings.
Pada tahun 2009, Hubungan Investor secara berkala bertemu dengan analis, investor serta fund manager dalam rapat maupun partisipasi Perseroan dalam Forum Investor yang diselenggarakan di Jakarta, Singapura dan Hong Kong.
In 2009, Investor Relations conducted various meetings with analysts, investors and fund managers in scheduled meetings or Company participation in Investor Forums held in Jakarta, Singapore and Hong Kong.
Tabel berikut memuat rincian siaran pers Perseroan selama tahun 2009.
The following table describes press releases of the Company throughout 2009.
Siaran Pers Tahun 2009 | Press Releases in 2009 Tanggal | Date 6 March
31 March
Topik | Topic PT Kalbe Farma Tbk Bertumbuh 11,7% Pada Akhir Tahun 2008 (Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Tidak Diaudit) PT Kalbe Farma Tbk Grew 11.7% at end of 2008 (Based on Unaudited Financial Statements) PT Kalbe Farma Tbk Bertumbuh 12,5% Pada Tahun 2008 (Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Diaudit) PT Kalbe Farma Tbk Grew 12.5% in 2008 (Based on Audited Financial Statements)
30 April
Penjualan Kalbe Tumbuh 14,1% Dengan Margin Yang Lebih Baik Kalbe’s Sales Grew 14.1% Accompanied by Better Margins
29 June
Kalbe Melunasi Pokok dan Bunga Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 Kalbe Made Repayment of Nominal and Interest on Kalbe Farma I Bonds Year 2006
19 June
Rencana Penawaran Tender atas Saham PT Enseval Putera Megatrading Tbk Tender Offer Plan of PT Enseval Putera Megatrading Tbk Shares
31 July 13 August 10 September 30 October 2 December
Laba Bersih PT Kalbe Farma Tbk Bertumbuh 15,6% Pada Semester Pertama Tahun 2009 Net Profit of PT Kalbe Farma Tbk Grew 15.6% in the First Semester of 2009 PT Kalbe Farma Tbk Berhasil Membeli 25,45% Saham PT Enseval Putera Megatrading Tbk Dalam Penawaran Tender PT Kalbe Farma Tbk Acquired 25.45% Shares of PT Enseval Putera Megatrading Tbk in the Tender Offer Kalbe menyelenggarakan Paparan Publik Tahun 2009 PT Kalbe Farma Tbk Kalbe conducts Public Expose 2009 of PT Kalbe Farma Tbk Laba Bersih Per Saham PT Kalbe Farma Tbk Meningkat 25,5% Pada Triwulan Ketiga Tahun 2009 Net Profit Per Share of PT Kalbe Farma Tbk Up by 25.5% in Q3 2009 Partisipasi Kalbe dalam Investor Summit and Capital Market Expo 2009 Kalbe participates in Investor Summit and Capital Market Expo 2009
Komunikasi Perusahaan Perseroan senantiasa mengedepankan komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan lainnya sebagai salah satu faktor pendukung dalam menjaga citra yang baik serta meningkatkan kepercayaan kepada Perseroan.
82
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Corporate Communication The Company continually concentrates on promoting effective communication with other stakeholders as a critical support factor in securing a favorable image and raising the public’s trust in the Company.
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Kalbe juga menyediakan pelayanan kepada konsumen dalam hal-hal terkait produk melalui layanan pelanggan kami. Untuk kepentingan tersebut dan komunikasi umum, Kalbe juga terus mengandalkan situs Perseroan pada www.kalbe.co.id, serta membina jalur komunikasi yang terbuka melalui fungsi ‘contact us’ untuk mengakomodir berbagai pertanyaan mengenai Perseroan ataupun produk. Dalam hal korespondensi dengan Perseroan atau permintaan informasi lainnya, Perseroan telah menyediakan penghubung sebagai berikut: Vidjongtius Sekretaris Perusahaan Tel. 62-21-4287 3888 Fax. 62-21-4287 3680 Email:
[email protected]
Kalbe also provides service to consumers related to products through the customer service hotline. For this purpose as well as for general communication, Kalbe relies on the corporate website: www.kalbe.co.id, and maintains an open channel of communication through the ‘contact us’ function to accommodate questions on the Company and its products. For general correspondence or submitting requests for information to the Company, an information portal has been put in place:
Pada tahun 2009, berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan adalah: 1. Memberikan informasi bagi pemegang saham dan masyarakat berkaitan dengan kondisi dan kinerja Perseroan, seperti permintaan Laporan Tahunan, informasi terkait dengan aksi korporasi dan informasi pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. 2. Menyampaikan laporan berkala dan laporan insidentil kepada Bapepam-LK dan Bursa. 3. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik melalui Bapepam-LK dan Bursa atas setiap informasi yang wajib dipublikasikan ke pemegang saham dan masyarakat. 4. Menangani siaran pers, konferensi pers, pertemuan dan peliputan media. 5. Mengikuti dan memperbarui perkembangan pasar modal dan peraturan-peraturan baru yang ditetapkan oleh Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. 6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebanyak satu (1) kali pada tanggal 14 Mei 2009. 7. Menyelenggarakan paparan publik sebanyak satu (1) kali pada tanggal 10 September 2009. 8. Mengikuti Investor Summit and Capital Market Expo 2009 yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada tanggal 2 Desember 2009.
In 2009, various activities have been undertaken by the Corporate Secretary, including: 1. Providing information concerning the Company’s conditions and performance directed to shareholders and the general public, including fulfilling requests for copies of the Annual Report, information on corporate actions and information related to the Company’s Annual General Shareholders Meeting. 2. Submitting regular reports and other supplementary reports to Bapepam-LK and the Stock Exchange. 3. Providing information disclosure to the public through Bapepam-LK and the Stock Exchange for all information required to be issued to shareholders and the public. 4. Handling press releases, press conferences, media gatherings and media coverage. 5. Monitoring and updating developments in the capital market and new regulations issued by Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange. 6. Organizing one (1) Annual General Meeting of Shareholders; last year’s was held on May 14, 2009. 7. Holding one (1) Public Expose, held on September 10, 2009. 8. Participating in Investor Summit and Capital Market Expo 2009, an event coordinated by Bapepam-LK, the Indonesia Stock Exchange, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. It took place on December 2, 2009.
Vidjongtius Corporate Secretary Tel. 62-21-4287 3888 Fax. 62-21-4287 3680 Email:
[email protected]
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
83
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Di Jakarta
To: The Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk In Jakarta
Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang Komite Audit dan mengingat Komite Audit berperan menunjang kinerja Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, maka bersama ini perkenankan kami menyampaikan Laporan Tahunan kegiatan Komite Audit untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebagai berikut:
In order to comply with regulations applicable to the Audit Committee and considering the Audit Committee’s role in support of the Board of Commissioners in performing its oversight function, the following is a report on the activities of the Audit Committee for the year ending December 31, 2009:
1. Dasar Pembentukan Komite Audit Pembentukan Komite Audit ini didasarkan pada UndangUndang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; Peraturan-peraturan mengenai Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (KNKCG); dan Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/ PM/2004, tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
1. Basis of the Audit Committee The Audit Committee was formed based on Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies, rules and regulations on Good Corporate Governance issued by BAPEPAM, the Indonesia Stock Exchange (PT Bursa Efek Indonesia) and the National Committee on Good Corporate Governance Policies (KNKCG), and the Decree of the Chairman of Bapepam No. Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004, on the Establishment and Working Guidelines for the Audit Committee.
2. Keanggotaan Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/ VIII/2008/Komite Audit/KF-LD, tanggal 5 Agustus 2008 yang masih berlaku hingga laporan tahunan ini dibuat adalah sebagai berikut: Ketua : Farid Anfansa Moeloek Anggota : Ichsan Gunawan Anggota : Dianawati Sugiarto
2. Membership of the Audit Committee The membership of the Audit Committee, based on Decision Letter of the Board of Commissioners No. 01/VIII/2008/Komite Audit/KF-LD, dated August 5, 2008, which remains effective up to the date of preparation of this Annual Report is as follows: Chairman : Farid Anfasa Moeloek Member : Ichsan Gunawan Member : Dianawati Sugiarto
3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Sesuai dengan fungsi Komite Audit yang mendampingi Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, maka tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: a. Mendukung implementasi sistem pengendalian internal yang baik. b. Melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan teraudit berdasarkan peraturan yang berlaku. c. Melakukan kajian atas lingkup dan kesesuaian audit eksternal, honorarium audit eksternal serta kemandirian dan obyektivitas auditor eksternal. d. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab Komite Audit untuk Tahun buku yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan auditor eksternal.
3. Duties and Responsibilities of the Audit Committee In accordance with the function of the Audit Committee that supports the Board of Commissioners in performing its oversight duties, the duties and responsibilities of the Audit Committee are: a. To support the implementation of an effective internal control system. b. To carry out an evaluation of audited financial statements based on applicable regulations. c. To evaluate the scope and consistency of the external audit, honoraria for the external audit as well as the independency and objectivity of the external auditor. d. To prepare a description of the duties and responsibilities of the Audit Committee for the current fiscal year, as required by the external auditor.
84
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
4. Rapat Komite Audit Selama periode tahun 2009, Komite Audit telah melakukan 4 (empat) kali rapat yang telah dijadwalkan secara reguler dan dihadiri lengkap oleh ketua dan anggota Komite Audit. Agenda rapat tersebut antara lain adalah membahas dengan Manajemen hal-hal sebagi berikut: a. Laporan Keuangan; b. Sistem Pengendalian Internal; c. Pelaksanaan dan hasil dari proses pengendalian internal; d. Manajemen Risiko; e. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan; f. Sistem dan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).
4. Meeting of the Committee Audit For the year 2009, the Audit Committee has held 4 (four) meetings which were scheduled on a regular basis and attended in full by the chairman and the members of the Audit Committee. The agenda of said meetings included discussions with management on the following issues: a. The Financial Statements; b. Internal Control System; c. Implementation and results of the internal control process; d. Risk Management; e. Compliance with laws and regulations; f. The practice and implementation of Good Corporate Governance.
Setelah mengadakan rapat tersebut, Komite Audit membuat laporan kepada Dewan Komisaris, melalui Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil laporan dari Komite Audit, Dewan Komisaris akan memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan aspek operasional dan korporasi Perseroan.
Following these meetings, the Audit Committee prepared reports for the Board of Commissioners, through the Independent Commissioner as the Chairman of the Audit Committee. Based on these reports from the Audit Committee, the Board of Commissioners will provide recommendations and inputs to the Board of Directors related to the improvements in the Company’s operational and corporate aspects.
Hasil nyata pembahasan dalam rapat Komite Audit bersama jajaran Manajemen dan Dewan Komisaris adalah pada tanggal 14 Agustus 2009 telah disahkan Piagam Audit Internal oleh Presiden Komisaris dan Presiden Direktur. Piagam Audit Internal ini menjelaskan wewenang dan tanggung jawab Unit Audit Internal sebagai bagian upaya Perseroan untuk meningkatkan organisasi Audit Internal. Unit Audit Internal berfungsi sebagai fasilitator bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya.
One of the results of the discussions in the Audit Committee meetings with Management and the Board of Commissioners was the Internal Audit Charter which was formalized on August 14, 2009 by the President Commissioner and the President Director. The Internal Audit Charter sets forth the authority and responsibilities of the Internal Audit Unit as part of the Company’s efforts to improve the Internal Audit organization. The Internal Audit Unit serves as a facilitator for the Audit Committee in performing its duties.
Komite Audit mendukung langkah Manajemen untuk lebih memperkuat aktivitas Manajemen Risiko dalam Perseroan dan anak perusahaan sebagai bagian dari implementasi lebih lanjut Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam Perseroan.
The Audit Committee supports Management’s efforts for continual strengthening of Risk Management systems within the Company and its subsidiaries as an element of Good Corporate Governance practices.
Jakarta, 10 Februari 2010
Jakarta, February 10, 2010
Farid Anfasa Moeloek Ketua | Chairman
Ichsan Gunawan Anggota | Member
Dianawati Sugiarto Anggota | Member
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
85
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Laporan Komite Nominasi Nomination Committee Report Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
To: The Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
Laporan Tahunan Komite Nominasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
The Nomination Committee Report for the Year Ending December 31, 2009
Komite Nominasi mempunyai peran dan tanggung jawab dalam membantu Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan nominasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
The Nomination Committee plays a role and is vested with the responsibility to assist the Board of Commissioners in determining nomination policies for both the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Anggota Komite Nominasi ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan keanggotaan berjumlah tiga anggota. Susunan keanggotaan Komite Nominasi sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Johannes Setijono Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
Members of the Nomination Committee are appointed by the Board of Commissioners and number three members. Membership composition of the Nomination Committee as of end 2009 is as follows: Chairman : Johannes Setijono Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
Kegiatan utama yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 adalah memberikan evaluasi dan masukan terkait dengan kinerja Direksi Perseroan.
The principle activity undertaken in the year 2009 was to conduct assessment on the performance of each of the Board of Directors.
Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai Komite Nominasi serta sejalan dengan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, sepanjang tahun 2009 Komite Nominasi telah menyelenggarakan rapat sebanyak satu (1) kali yang dihadiri lengkap oleh ketua dan anggota Komite Nominasi.
In performing its role and fulfilling its responsibility as the Nomination Committee, and in line with the implementation of Good Corporate Governance principles, the Nomination Committee held one (1) meeting throughout 2009, which was fully attended by the chairman and members of the Nomination Committee.
Jakarta, 17 Februari 2010
Jakarta, February 17, 2010
Johannes Setijono Ketua | Chairman
86
B.R. Irawati Setiady Anggota | Member
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
J.B. Apik Ibrahim Anggota | Member
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Laporan Komite Remunerasi Remuneration Committee Report Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
To: The Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
Laporan Tahunan Komite Remunerasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
The Remuneration Committee Report for the Year Ending December 31, 2009
Sesuai dengan asas Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Komite Remunerasi bertugas dan bertanggung jawab dalam pemberian arah dan pedoman kebijakan remunerasi serta jumlah remunerasi yang diberikan kepada para Dewan Komisaris dan Direktur Perseroan.
In accordance with the principles of Good Corporate Governance, the Remuneration Committee is responsible for providing direction and guidelines on remuneration policy and the amount of remuneration paid to the Board of Commissioners and to the Board of Directors of the Company.
Anggota Komite Remunerasi ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan keanggotaan berjumlah tiga anggota. Susunan keanggotaan Komite Remunerasi sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Johannes Setijono Anggota : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
Members of the Remuneration Committee are appointed by the Board of Commissioners and comprise of three members. The membership composition of the Remuneration Committee as of end-2009 is as follows: Chairman : Johannes Setijono Members : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
Kegiatan utama yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 adalah memberikan evaluasi dan rekomendasi terkait dengan pemberian remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2009.
The principal activities undertaken in the year 2009 were to provide evaluation and recommendations relating to remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors for the year 2009.
Dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya, sepanjang tahun 2009 Komite Remunerasi telah menyelenggarakan rapat sebanyak satu (1) kali yang dihadiri lengkap oleh ketua dan anggota Komite Remunerasi.
In performing its duties and responsibilities, the Remuneration Committee held one (1) meeting during the year 2009, which was fully attended by the chairman and members of the Remuneration Committee.
Jakarta, 17 Februari 2010
Jakarta, February 17, 2010
Johannes Setijono Ketua | Chairman
B.R. Irawati Setiady Anggota | Member
J.B. Apik Ibrahim Anggota | Member
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
87
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Laporan Komite Risiko Usaha Business Risk Committee Report Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
To: The Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
Laporan Tahunan Komite Risiko Usaha Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Annual Report of the Business Risk Committee for the Year Ended on December 31, 2009
Komite Risiko Usaha bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap penerapan sistem dan pendekatan yang dilakukan atas pengidentifikasian, pengkajian dan penanganan berbagai risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Komite Risiko Usaha juga memberikan pendapat atas pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen risiko Perseroan.
The Business Risk Committee is directly responsible to the Board of Commissioners for overseeing the implementation of the system and methods for the identification, analysis and mitigation of risks to which the Company is exposed. The Business Risk Committee also provides opinions as to the Company’s general application of risk management principles.
Anggota Komite Risiko Usaha ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan keanggotaan berjumlah empat anggota. Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Johannes Setijono Anggota : Jozef Darmawan Angkasa Budi Dharma Wreksoatmodjo Vidjongtius
The members of the Business Risk Committee are appointed by the Board of Commissioners, and there are a total of four Committee members. The following is the membership composition of the Business Risk Committee as of end 2009: Chairman : Johannes Setijono Members : Jozef Darmawan Angkasa Budi Dharma Wreksoatmodjo Vidjongtius
Komite Risiko Usaha telah melakukan beberapa pembahasan mengenai risiko yang terdapat di Perseroan beserta langkahlangkah penanganannya antara lain adalah risiko dalam fluktuasi nilai mata uang asing, persaingan bisnis, kualitas serta aspek hukum dan peraturan lainnya.
The Business Risk Committee has discussed risk factors that are inherent within the Company and correspondingly measures for mitigating such risks, including among others, the risk of exchange rate fluctuations, the risk of business competition, the risk of quality and the risk of legal and other regulatory framework.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 antara lain adalah memantau penerapan dan pelaksanaan operasional kebijakan manajemen risiko, melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kerja manajemen risiko dan menyampaikan hasil pantauan, evaluasi dan langkah-langkah penanganannya terkait pengelolaan risiko kepada Dewan Komisaris.
A number of concrete actions which have been taken during 2009 consisted of monitoring the implementation and application of risk management policies, conducting evaluation on the overall performance of risk management implementation and reporting to the Board of Commissioners on the results of monitoring, evaluation and measures for mitigation related to risk management.
Sepanjang tahun 2009, Komite Risiko Usaha telah menyelenggarakan dua (2) kali pertemuan dengan agenda seperti yang telah disebutkan diatas.
In 2009, the Business Risk Committee has held two (2) Committee meetings with agenda as specified above.
Jakarta, 17 Februari 2010
Jakarta, February 17, 2010
Johannes Setijono Ketua | Chairman
88
Jozef Darmawan Angkasa Anggota | Member
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Budi Dharma Wreksoatmodjo Anggota | Member
Vidjongtius Anggota | Member
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Laporan Komite GCG GCG Committee Report Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
To: The Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
Laporan Tahunan Komite GCG Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
The GCG Committee Report for the Year Ended on December 31, 2009
Komite GCG mempunyai peran dan tanggung jawab atas pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan.
The GCG Committee is responsible for the implementation of GCG practices at the Company.
Susunan keanggotaan Komite GCG sampai pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Vidjongtius Wakil Ketua : Agustinus Haryono Anggota : Bernadus Karmin Winata Joyce V. Handajani Febiana Rinasari
The membership composition of the GCG Committee as of end2009 is as follows: Chairman : Vidjongtius Vice Chairman : Agustinus Haryono Members : Bernadus Karmin Winata Joyce V. Handajani Febiana Rinasari
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 antara lain melaksanakan penilaian dan evaluasi atas penerapan prinsip-prinsip tata kelola oleh seluruh karyawan Perseroan, menerbitkan dan mendistribusikan Buku Saku Panduan Tata Kelola kepada seluruh karyawan, meningkatkan efektivitas kerja komitekomite yang berada dibawah Dewan Komisaris dan mengesahkan Piagam Audit Internal sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.7.
A number of concrete actions which have been taken during 2009 consisted of evaluating and assessing the application of corporate governance principles by the Company’s employees, publishing and distributing a Pocket Book of Corporate Governance Guidelines to each employee, increasing the effectiveness of work by the Committees under the Board of Commissioners and formally establishing the Internal Audit Charter, based on stipulations of Bapepam-LK Regulation No. IX.I.7.
Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai Komite GCG, sepanjang tahun 2009 Komite GCG telah menyelenggarakan rapat sebanyak empat (4) kali yang dihadiri lengkap oleh ketua dan anggota Komite GCG.
In performing its duties and responsibilities, the GCG Committee held four (4) meetings during the year 2009, which was fully attended by the chairman and members of the GCG Committee. Jakarta, February 17, 2010
Jakarta, 17 Februari 2010
Vidjongtius Ketua | Chairman
Agustinus Haryono Wakil Ketua | Vice Chairman
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
89
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Meningkatkan Peran dan Manfaat bagi Semua Enhancing Roles and Benefits for All
Sejalan dengan misinya, Kalbe senantiasa mengembangkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. In line with its mission, Kalbe continuously develops its Corporate Social Responsibility programs for the general welfare of all people in Indonesia.
90
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Sejalan dengan misi dalam “Meningkatkan Kesehatan untuk Kehidupan yang Lebih Baik”, tanggung jawab Kalbe pada masyarakat tidak hanya melekat pada kegiatan bisnis farmasi dan produk kesehatan yang bermanfaat bagi kesejahteraan seluruh penduduk Indonesia secara luas. Namun komitmen tersebut juga diperluas dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang senantiasa dikembangkan sebagai bagian inti dalam pelaksanaan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
In line with our mission “To Improve Health for a Better Life”, Kalbe’s responsibility to society is not limited to the business of pharmacy and health products that are evidently beneficial for the general welfare of all people in Indonesia. Instead, this commitment is extended to its Corporate Social Responsibility (CSR) program which is developed as an integral part of Good Corporate Governance practices at the Company.
Kegiatan operasional Kalbe yang senantiasa berkembang juga diimbangi dengan perbaikan proses serta fasilitas dan prasarana produksi yang menunjang kegiatan operasional Kalbe yang lebih ramah lingkungan.
Operational activities at Kalbe are continually developed with simultaneous balance of improvements in its production processes, facilities and infrastructure in order to support Kalbe operations that are more environmentally-friendly.
Peran kita bagi komunitas sosial Sejak didirikan Kalbe secara konsisten mensponsori program untuk membantu dalam situasi seperti banjir dan bencana lainnya serta dukungan untuk acara-acara kebudayaan, olahraga, kesehatan dan pendidikan di seluruh Indonesia. Seiring dengan pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik, pada tahun 2006 telah dibentuk Kalbe Berbagi sebagai wadah kegiatan tanggung jawab sosial Grup Kalbe.
Our role for the social community Since its inception, Kalbe has consistently sponsored assistance programs in response to natural disasters as floods and other incidents, as well as supported cultural, sports, healthcare and educational activities throughout Indonesia. In line with the importance of Good Corporate Governance implementation, in 2006 Kalbe Cares was initiated as the umbrella program for corporate social responsibility activities of Kalbe Group.
Berbagai kegiatan Kalbe Berbagi selama tahun 2009:
The following are Kalbe Cares activities during 2009:
• Kalbe Berbagi Gesit Entrostop: Bantuan bagi korban banjir di Semarang Pada awal tahun 2009, melalui Gerakan Simpatik (Gesit) Entrostop, Kalbe Berbagi memberi bantuan bagi 400 korban banjir di kelurahan Sawah Besar, Semarang berupa sembako, obat-obatan dan pengobatan gratis bagi warga korban banjir. Pengarahan untuk mencegah dan menangani sakit diare yang rawan bagi korban banjir juga diberikan oleh Kalbe.
• Gesit Entrostop by Kalbe Cares: Relief for victims of floods in Semarang In early 2009, through Gerakan Simpatik (Gesit) Entrostop, Kalbe Cares provided donations to 400 flood victims located in the area of Sawah Besar, Semarang in the form of basic foodstuffs, medicine and free medical services. Anticipative socialization on the prevention and care for diarrhea, to which flood victims are generally susceptible, was also given by Kalbe.
• Kalbe Berbagi: Bantuan bagi korban di Situ Gintung Menanggapi bencana jebolnya tanggul di Tanggul Situ Gintung, di Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kalbe kembali mengerahkan donasi dan tim medis pada posko bersama di lokasi kejadian sebagai bantuan pasca bencana bagi para korban.
• Kalbe Cares: Relief for victims in Situ Gintung In response to the collapse of the Situ Gintung Dam in Cirendeu, East Ciputat, South Tangerang, Kalbe once again coordinated donations and medical teams to the on-site logistics center as its contribution to post-disaster relief for the victims.
Posko bersama menangani identifikasi kebutuhan korban, terutama terkait kebutuhan kesehatan, melakukan pelayanan kesehatan melalui posko kesehatan dan kunjungan langsung ke masyarakat, dan melakukan pengobatan massal serta membantu rehabilitasi dengan memberikan bantuan terutama bagi anak-anak sekolah.
The joint logistics center functioned to identify the needs of the victims, particularly related to healthcare; offered medical services in health centers and through direct visits to the community; and held medical assistance for the community as well as helped in the rehabilitation efforts by distributing donations, particularly for students.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
91
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
• Kalbe Berbagi: Bantuan bagi korban gempa di Padang Untuk mendapat hasil yang optimal, Kalbe juga menggandeng mitra setempat dalam beberapa inisiatif CSR, seperti kerjasama dengan stasiun radio di Padang untuk Posko Bantuan Gempa yang tersedia untuk membantu korban gempa di Padang, Sumatera Barat.
• Kalbe Cares: Relief for victims of the earthquake in Padang Kalbe coordinated with local partners in a number of CSR initiatives to obtain optimal results, including working with a radio station in Padang for an Earthquake Assistance Center that was held to help the victims in Padang, West Sumatera.
Posko Bantuan Gempa memberikan tiga pelayanan utama, yaitu: - Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat terutama mengenai kesehatan. - Melakukan pelayanan kesehatan dengan membuka Posko Pelayanan Kesehatan, kunjungan langsung ke masyarakat dan melakukan pemberian bantuan sembako. - Membantu rehabilitasi dengan memberikan bantuan sumur bor untuk desa yang kesulitan air bersih.
The Earthquake Assistance Center provided three main services, including: - Identifying the needs of the community, particularly for health issues. - Carrying out medical care services by opening a Medical Center, direct visits to the local residents and distribution of basic foodstuffs. - Assisting in the rehabilitation efforts by donating drilled wells for villages with limited clean water supply.
• Kalbe Berbagi: Meningkatkan gizi anak-anak Indonesia Sebagai bentuk follow-up event “Aku Bisa” yang diadakan di beberapa kota, telah dapat dikumpulkan donasi untuk disumbangkan melalui rangkaian kegiatan sosial dengan tema “Aku Bisa Berbagi” berupa susu (ChilKid & ChilSchool) dan bubur balita (Milna Bubur Khusus) untuk peningkatan gizi anak-anak di pelosok Indonesia. Pada tahun 2009, “Aku Bisa Berbagi” telah menyumbangkan susu dan bubur balita kepada 3.000 anak-anak di desa Oesao dan desa Oefono, Nusa Tenggara Timur dan di desa Teluk Dalam, Nias.
• Kalbe Cares: Improving nutrition for children in Indonesia As a follow-up event to the “I Can” program that was held in several cities, donation was collected to be distributed in a series of social events under the theme “I Can Care” by giving out powdered milk (ChilKid & ChilSchool) and toddler cereals (Milna Special Cereal) to improve the nutrition of children in remote areas throughout Indonesia. In 2009, “I Can Care” has donated milk formula and baby cereals to 3,000 children in the villages of Oesao and Oefono, East Nusa Tenggara and in the village of Teluk Dalam, Nias.
• Kalbe Berbagi: Membangun jalan dan talud di Nepen, Yogyakarta Kepedulian Kalbe terhadap kualitas infrastruktur di masyarakat juga dicerminkan dalam tindakan sosial Kalbe Berbagi dalam jalan serta talud di daerah Nepen, Yogyakarta. Pembangunan talud bertujuan untuk menahan tanah di daerah perbukitan agar tidak longsor. Dengan pembangunan tersebut, Kalbe secara tidak langsung memberikan rasa aman bagi para penduduk dari bahaya tanah longsor.
• Kalbe Cares: Building roads and talud in Nepen, Yogyakarta Kalbe’s concern for the quality of infrastructure used by the community is also reflected in Kalbe Cares social activities related to roads and talud in the area of Nepen, Yogyakarta. The construction of the talud was designed to retain the soil in hilly contours to prevent landslides. With this structure, Kalbe has indirectly contributed to the security and safety of the local residents from the danger of landslides.
Peran kita bagi lingkungan Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen dalam menjaga lingkungan, beberapa anak perusahaan Kalbe telah mengimplementasikan ISO 14001:2004 yang merupakan standar internasional dalam sistem manajemen lingkungan pada hampir semua fasilitas produksinya. Komitmen kami dalam implementasinya diwujudkan dalam (1) pemenuhan perundangan, persyaratan dan peraturan lain dalam bidang lingkungan, (2) pencegahan pencemaran lingkungan, dan (3) perbaikan berkesinambungan dalam bidang lingkungan.
Our role for the environment As a testimony to our responsibility and commitment to the environment, several subsidiaries of Kalbe have implemented ISO 14001:2004 as the international standards for environmental management system in nearly all of production facilities used. Our commitment in the implementation is shown by (1) compliance with laws, stipulations and other regulations concerning the environment, (2) control of environmental pollution, and (3) continual improvement in environmental preservation.
92
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Pemenuhan perundangan, persyaratan dan peraturan lain dalam bidang lingkungan Komitmen Kalbe untuk memenuhi peraturan dan perundangan di bidang lingkungan, diwujudkan dalam pemenuhan semua persyaratan industri dalam bidang lingkungan, mulai dari pemenuhan persyaratan & pembuatan dokumen Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), pengendalian pencemaran udara, pengendalian pencemaran air, sampai pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Compliance with laws, stipulations and other regulations concering the environment Kalbe’s commitment to comply with laws and regulations concerning the environment is realized in the fulfillment of all industrial requirements related to the environment, starting from compliance with requirements & preparation of Environment Management Program and Environment Monitoring Program documents, air pollution control, water pollution control, and up to management of Dangerous and Toxic Material (B3) waste.
Pencegahan pencemaran lingkungan Untuk menjaga kinerja dalam bidang lingkungan, pemantauan dan pengukuran senantiasa dilakukan secara periodik untuk menjamin ketaatan terhadap Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun kawasan industri, dan mencegah pencemaran lingkungan, baik air, udara, maupun limbah B3.
Control of Environmental Pollution To maintain performance in environmental standards, monitoring and measurement are continually made on a periodic basis to ensure strict compliance with the Environmental Quality Standards set by the government and the industrial district and to prevent pollution to the environment, in terms of water, air as well as B3 waste.
Air Dalam hal pengendalian pencemaran air, Kalbe memproses terlebih dahulu air limbah hasil operasional pabrik melalui Instalasi Pengolahan Limbah Cair sehingga memenuhi kualifikasi Baku Mutu Lingkungan pemerintah dan Pengelola Kawasan sebelum pembuangan ke badan air atau Instalasi Pengolahan Limbah Cair kawasan industri.
Water In managing water pollution, Kalbe applies pretreatment of waste water produced from the manufacturing processes through the Waste Water Treatment Plant to fulfill the prescribed Environmental Quality Standards specified by the government and the Industrial District Management before disposal into the watercourse or the Waste Water Treatment Plant used by the industrial district.
Udara Upaya pengendalian pencemaran udara difokuskan pada pemantauan dan pengukuran secara berkala emisi gas buang seperti SO2, NO2, CO2 dan partikel lainnya ke udara baik dari sumber emisi tidak bergerak seperti dari cerobong pabrik maupun dari sumber bergerak seperti dari kendaraan operasional, agar senantiasa dijaga dalam batas yang diperbolehkan peraturan dan perundang-undangan.
Air Measures for air pollution control are concentrated on periodic monitoring and measurement of emission gases as SO2, NO2, CO2 and other particles to the atmosphere, both from stationary sources as factory chimneys as well as mobile sources as operational vehicles, to be consistently maintained within tolerable limits as stipulated in applicable regulations and laws.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Untuk pengelolaan limbah B3 ditangani melalui prosedur pengelolaan limbah. Perseroan mengoperasionalkan Tempat Penampungan Sementara Limbah B3 yang diberi izin dan dipantau oleh Kementerian Lingkungan Hidup berdasarkan Laporan Neraca Limbah dalam rangka pemenuhan kewajiban lingkungan.
Dangerous and Toxic Material (B3) Waste B3 waste is handled through waste management procedures. The Company operates a Temporary Storage Facility for B3 Waste which is licensed and monitored by the Ministry of the Environment based on Waste’s Balance Sheet Reports as to the Company’s fulfillment of environmental obligations.
Perbaikan berkesinambungan dalam bidang lingkungan Untuk optimalisasi inisiatif CSR terkait lingkungan, Kalbe secara intensif juga mengimplementasikan inisiatif perbaikan berkesinambungan. Beberapa proyek perbaikan
Continuous improvement in environmental preservation To optimize CSR initiatives related to the environment, Kalbe has also intensively implemented its continuous improvement program. A number of such projects have been carried out to
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
93
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
berkesinambungan yang senantiasa dilakukan untuk terus meningkatkan kinerja dalam menjaga lingkungan dan mencegah pencemaran selama tahun 2009 antara lain adalah:
enhance performance in environmental preservation and pollution control during 2009, which included the following:
Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Untuk memfasilitasi reduksi konsumsi air tanah, Kalbe telah melaksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu dengan adanya pengolahan air limbah sehingga dapat dipergunakan kembali untuk fungsi lainnya. Program 3R tersebut telah menunjukkan hasil yang sangat signifikan, yaitu berkurangnya tingkat konsumsi air tanah hingga 94% pada akhir tahun 2009 jika dibandingkan dengan akhir tahun 2008.
3R (Reduce, Reuse, Recycle) Program To facilitate limited consumption of ground water, Kalbe has implemented the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Program by processing waste water into reusable form for other purposes. The 3R Program has shown exceptionally outstanding result, with total reduction in the consumption of ground water by as much as 94% in the year 2009 as compared to 2008.
Program Zero Emission Perubahan iklim merupakan masalah serius yang dihadapi dunia saat ini. Tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut sangat signifikan, namun Kalbe berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dengan mengurangi emisi kami. Melalui Program Zero Emission, Kalbe berhasil mensubstitusi solar dengan gas sebagai bahan bakar boiler untuk proses produksi yang lebih ramah lingkungan.
Zero Emission Program Climate change has become a crucial problem facing the world today. The challenges arising from climate changes have been greatly substantial, nonetheless Kalbe is committed to exercise its best efforts in reducing emission. Through the Zero Emission Program, Kalbe has successfully substituted diesel with gas as the fuel used for boilers in order to achieve production processes that are friendlier to the environment.
Program Pengurangan Limbah Melalui Teknologi Near Infrared Dengan tingginya pertumbuhan yang telah dicapai, Perseroan semakin terdorong untuk terus mencari perbaikan dalam mengurangi limbah hasil produksi. Salah satu program pengurangan limbah yang telah berhasil dilakukan adalah implementasi teknologi Near Infrared dalam proses analisa bahan baku maupun produk jadi untuk mengurangi limbah B3 baik dari zat reagen kimia yang digunakan dalam proses analisa maupun sisa sampel laboratorium. Melalui teknologi Near Infrared, proses analisa tidak lagi menggunakan reagen kimia dan hasil sampel yang dianalisa tidak rusak sehingga sampel masih dapat digunakan kembali.
Program for Waste Reduction through Near Infrared Technology With the high growth that Kalbe has attained, the Company is more motivated to intensify its pursuit for greater reduction of production wastes. One such program that has been successfully enforced was the Near Infrared technology applied on the processes for raw material and finished products analysis, designed to cutback B3 waste originating from chemical reagents in the analysis as well as used/remnants of laboratory samples. With the Near Infrared technology, the Company’s analytical processes no longer require chemical reagents, and tested samples are not damaged so that they may be reused.
94
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Program Penggunaan Water-Based Formula Pada tahap penelitian dan pengembangan produk pada bagian Riset dan Pengembangan serta penyempurnaan produk yang sudah ada pada bagian Process Development, Kalbe telah menetapkan kebijakan untuk memprioritaskan penggunaan waterbased formula atau formula berbahan dasar air dibandingkan penggunaan pelarut organik yang memiliki sejumlah dampak negatif bagi lingkungan. Keberhasilan kebijakan ini telah terbukti dengan substitusi pelarut organik dengan pelarut berbahan dasar air pada sejumlah formula produk.
Program for Utilization of Water-Based Formula In the research and product development phase at the Research and Development Division as well as the process for improvement of existing products at the Process Development, Kalbe has applied a policy to prioritize the use of water-based formula as against using organic solvents which may cause adverse effects on the environment. The success achieved by this policy is evident with the substitution of water-based solvents from previously organic solvents in a number of product formulas.
Pendirian Kalbe Green Data Center Usaha Kalbe untuk memperbaiki lingkungan, terutama dalam menekan emisi karbon dan krisis energi juga ditunjukkan melalui perbaikan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi. Sejak tahun 2008, Kalbe bekerja sama dengan IBM mendirikan pusat data yang ramah energi atau disebut Green Data Center. Dengan adanya fasilitas tersebut, konsumsi listrik data center Kalbe dapat berkurang lebih dari 20%. Penghematan ini dapat dicapai antara lain dengan mensirkulasikan panas yang dihasilkan sehingga dapat dipakai kembali untuk mendinginkan data center tersebut, penggantian perangkat lama yang menjadi penyebab pemborosan energi dengan perangkat baru yang lebih hemat energi, dan efisiensi dalam pemakaian jaringan. Kalbe adalah perusahaan pertama di Indonesia yang telah memetik hasil dari Green Data Center.
Establishing Kalbe Green Data Center Kalbe’s efforts to better the environment, particularly related to carbon emission control and the energy crisis are clearly visible through improvements in the management of information technology infrastructure. Since 2008, Kalbe has cooperated with IBM in setting up a data center that is energy-friendly or called Green Data Center. With such facility in operation, electricity consumption at Kalbe’s data center can be reduced by more than 20%. The savings were obtained among others by circulation of heat that is produced for reuse in cooling the data center, replacement of old equipments which are the source of energy wastage with newer energy-saving successors, and efficiency in network utilization. Kalbe is the first company in Indonesia to have successfully gained the benefits of a Green Data Center.
Ke depan, Kalbe akan terus mendorong kegiatan CSR sebagai komponen penting dari pengembangan usaha dan penyempurnaan praktik tata kelola perusahaan.
Going forward, Kalbe shall continually boost CSR activities as a core component of business development and corporate governance practices improvement.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
95
Tinjauan Keuangan Financial Review
96
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Gigih untuk mencapai yang terbaik Persevere to achieve the best
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
97
Tinjauan Operasional
Tinjauan Usaha
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Membukukan Kinerja yang Solid Achieving Solid Performance
Pelaksanaan strategi PIC disertai dengan kedisiplinan akan keselarasan sumber daya manusia telah menuntun Kalbe untuk mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba yang mantap. Together, the PIC strategy and a disciplined approach to human capital alignment have cemented Kalbe’s top line and bottom line growth.
Marjin Laba Kotor Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha Operating Profit Margin
Marjin Laba Bersih Net Income Margin
(%)
(%)
(%)
50.5 51.0 50.7
48.3
49.7
18.1
17.2
17.6 16.1
10.7
11.1
9.0
14.5
05 06
98
07
08
09
PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
05 06
07
08
10.2
10.1
09
05 06
07
08
09
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Kalbe membukukan kinerja yang sangat memuaskan selama tahun 2009, walaupun pada semester pertama 2009 perekonomian Indonesia berada di bawah bayang-bayang krisis keuangan global. Pemulihan ekonomi pada semester kedua tahun 2009 yang disertai peningkatan tingkat kepercayaan konsumen telah memacu pertumbuhan organik Kalbe. Pada tahun 2009, Perseroan menetapkan strategi berbasis peningkatan produktivitas dan inovasi yang berkesinambungan, serta perbaikan lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan arus kas Perseroan atau yang disingkat sebagai strategi Productivity, Innovation and Cash Flow (”PIC”). Pelaksanaan strategi PIC disertai dengan kedisiplinan akan keselarasan sumber daya manusia telah menuntun Kalbe untuk mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba (top line and bottom line) yang mantap.
Kalbe recorded outstanding performance for the year 2009, despite a cloud of uncertainties looming over the Indonesian economy in the first semester as the aftermath of the global financial turmoil. The economic recovery in the second semester, which was accompanied by improved consumer confidence, effectively worked in favor of Kalbe’s organic growth. In 2009, the implementation of the business strategy to focus on sustainable improvement in productivity and innovation, parallel with other process enhancements, was designed to generate optimal revenue, popularly referred to as the “Productivity, Innovation and Cash Flow” (”PIC”) strategy. Together, the PIC strategy and a disciplined approach to human capital alignment have cemented Kalbe’s top line and bottom line growth.
Laporan Laba Rugi
Statements of Income
Penjualan Bersih Kalbe berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 9.087,3 miliar pada tahun 2009, meningkat sebesar 15,4% dari Rp 7.877,4 miliar pada tahun 2008 seiring dengan perbaikan kinerja pada seluruh unit bisnis. Secara keseluruhan, Divisi Distribusi dan Kemasan memberikan kontribusi yang tertinggi sebesar 35,3% dari penjualan bersih, disusul oleh Divisi Obat Resep dengan 24,4 %, dan kemudian Divisi Nutrisi dan Divisi Produk Kesehatan, yang masing-masing menyumbang 21,3% dan 19,0% pada total pendapatan bersih. Untuk tahun 2009, sekitar 96,3% dari total penjualan diperoleh dari pasar dalam negeri.
Net Sales Kalbe recorded net sales of Rp 9,087.3 billion in 2009, higher by 15.4% than the Rp 7,877.4 billion of 2008, in line with improvement in performance across all business units. In general, the Distribution and Packaging Division provided the highest contribution with 35.3% of total net sales, followed by Prescription Pharmaceuticals Division at 24.4 %, then Nutritionals and Consumer Health Divisions, which accounted for 21.3% and 19.0% respectively to total net sales. For 2009, approximately 96.3% of total sales originated with the local market.
Penjualan Bersih berdasarkan Segmen Bisnis (Rp miliar) | Net Sales by Business Segment (Rp billion) 2008 Rp miliar Rp billion
2009 % total
Rp miliar Rp billion
% total
Naik/Turun Increase/ Decrease
Perubahan Change (%)
Obat Resep | Prescription Pharmaceuticals
1.884,3
23,9%
2.213,8
24,4%
329,5
17,5%
Produk Kesehatan | Consumer Health
1.475,0
18,7%
1.727,2
19,0%
252,2
17,1%
Nutrisi | Nutritionals
1.728,2
21,9%
1.935,8
21,3%
207,6
12,0%
Distribusi & Kemasan | Distribution and Packaging
2.789,9
35,4%
3.210,5
35,3%
420,6
15,1%
Total Penjualan Bersih | Total Net Sales
7.877,4
100,0%
9.087,3
100,0%
1.209,9
15,4%
Penjualan Bersih Divisi Obat Resep Divisi Obat Resep memberikan kontribusi sebesar 24,4% terhadap total penjualan bersih Perseroan, dengan penjualan bersih sebesar Rp 2.213,8 miliar pada tahun 2009, atau tumbuh sebesar 17,5% dari Rp 1.884,3 miliar pada tahun 2008. Dengan terus gencar memperkenalkan produk-produk andalan baru pada berbagai kelas terapi yang komprehensif serta didukung oleh kegiatan ilmiah dalam mensosialisasi manfaat produk-produk tersebut, Kalbe
Net Sales of Prescription Pharmaceuticals Division Prescription Pharmaceuticals Division contributed 24.4% to total net sales of the Company, the 2009 figure of Rp 2,213.8 billion growing by 17.5% from the Rp 1,884.3 billion of 2008. With its intensive drive to market new and effective products in a complete line of therapeutic classes and supported by research & development to socialize the benefits of the products, Kalbe constantly manages to embrace consumer needs and further
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report
99
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
dapat terus merangkul konsumen dan semakin memantapkan posisinya sebagai mitra yang terpercaya di kalangan medis lokal maupun internasional.
reinforce its role as a trusted partner in the national and international medical community.
Penjualan Bersih Divisi Produk Kesehatan Pada tahun 2009, mulai terlihat pemulihan kinerja Divisi Produk Kesehatan setelah terus didera tekanan persaingan yang tinggi selama beberapa tahun terakhir, khususnya di segmen minuman energi. Penjualan bersih mencatat peningkatan sebesar 17,1% pada tahun 2009 menjadi Rp 1.727,2 miliar dari Rp 1.475,0 miliar pada tahun 2008. Secara kontribusi terhadap total penjualan bersih, terlihat peningkatan dibandingkan tahun 2008 sebesar 18,7% menjadi 19,0% di tahun 2009. Langkah-langkah konsolidasi terbukti telah mampu menopang kinerja produk minuman energi. Saat ini, Extra Joss tetap merupakan merek dagang terdepan di jajaran produk minuman energi di seluruh Indonesia, yang melengkapi merek-merek unggulan seperti Promag, Mixagrip, Komix, Procold dan Neo Entrostop dalam portofolio Kalbe yang juga memegang posisi pemimpin dalam setiap kategori produknya masing-masing.
Net Sales of Consumer Health Division In 2009, a recovery in the performance of Consumer Health Division began to emerge after prolonged pressures from tighter competition over the past several years, particularly in the energy drink segment. Net sales recorded a 17.1% climb in 2009, to reach Rp 1,727.2 billion, from Rp 1,475.0 billion in 2008. In terms of the ratio to total net sales, there was also an improvement, as it rose from 18.7% in 2008 to 19.0% in 2009. Measures for consolidation have successfully yielded favorable results for the energy drinks operation. Today, Extra Joss remains as the undisputed leader in the energy drink market in Indonesia, complementing Kalbe’s comprehensive portfolio of such widely popular brands as Promag, Mixagrip, Komix, Procold and Neo Entrostop, each of which similarly occupy the top position in their respective product categories.
Penjualan Bersih Divisi Nutrisi Divisi Nutrisi memberikan kontribusi sebesar 21,3% terhadap total penjualan bersih Perseroan, dengan penjualan bersih sebesar Rp 1.935,8 miliar pada tahun 2009 dibandingkan Rp 1.728,2 miliar pada tahun 2008, atau meningkat sebesar 12,0%. Dengan kekuatan reputasi dan komitmen Kalbe di bidang kesehatan, Divisi Nutrisi lebih fokus pada produk-produk dalam segmen premium yang cenderung didominasi pesaing-pesaing berkaliber internasional dimana pertumbuhan pasarnya lebih didorong oleh kenaikan harga.
Net Sales of Nutritionals Division The Nutritionals Division accounted for 21.3% of the Company’s total net sales, with a contribution of Rp 1,935.8 billion in 2009 compared to Rp 1,728.2 billion in 2008 (a rise of 12.0%). With Kalbe’s strong reputation and commitment in the health sector, the Nutritionals Division has focused more on premium segment products, which tend to be dominated by producers of international caliber, and where market growth is dictated by product price hikes.
Penjualan Bersih Divisi Distribusi dan Kemasan Pada tahun 2009, Divisi Distribusi dan Kemasan masih memberikan kontribusi terbesar terhadap total penjualan bersih Perseroan, yaitu sebesar 35,3%. Penjualan bersih Divisi Distribusi dan Kemasan meningkat sebesar 15,1% menjadi Rp 3.210,5 miliar pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp 2.789,9 miliar pada tahun 2008. Kinerja yang baik tersebut tidak terlepas dari kesuksesan Kalbe untuk terus menyempurnakan pelayanan dan jaringan distribusi yang memiliki jangkauan paling luas saat ini di Indonesia, sehingga senantiasa dipercaya oleh pemasok dan prinsipal produk kesehatan baik lokal maupun internasional untuk menangani kebutuhan logistik dan distribusi mereka.
Net Sales of Distribution and Packaging Division In 2009, the Distribution and Packaging Division still accounted for the largest portion of the Company’s total net sales at 35.3%. Net sales from the Distribution and Packaging operation increased by 15.1%, rising to Rp 3,210.5 billion in 2009 compared to Rp 2,789.9 billion in 2008. The favorable performance was in part due to Kalbe’s continued success in effectively fine tuning its service and distribution network, which is now recognized for the most extensive presence in Indonesia. Hence, the Company is consistently entrusted by local and international suppliers and principals of health products for their logistics and distribution needs.
Laba Kotor Laba kotor Perseroan meningkat 18,6% dari Rp 3.803,6 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 4.511,9 miliar pada tahun 2009. Penurunan beban pokok dihasilkan dari kombinasi penjualan produk, pengendalian biaya produksi yang dicapai antara melalui penerapan lean manufacturing dalam proses produksi, penurunan harga bahan baku obat resep dan produk susu dan menguatnya
Gross Profit The Company’s gross profit grew 18.6%, from Rp 3,803.6 billion in 2008 to Rp 4,511.9 billion in 2009. A reduction in the cost of goods sold was the combined effect of product sales, tight cost control (through a series of lean manufacturing initiatives in the production processes), lower prices of pharmaceutical raw materials and milk products, as well as the appreciation of the Indonesian Rupiah to
100 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
nilai tukar Rupiah terhadap USD pada semester kedua tahun 2009. Marjin laba kotor meningkat dari 48,3% pada tahun 2008 menjadi 49,7% pada tahun 2009.
Financial Review
Corporate Data
USD in the second semester of 2009. Gross margin improved from 48.3% in 2008 to 49.7% in 2009.
Laba Kotor berdasarkan Segmen Bisnis (Rp miliar) | Gross Profit by Business Segment (Rp billion) 2008 Rp miliar Rp billion Obat Resep | Prescription Pharmaceuticals
2009 % total
Rp miliar Rp billion
% total
Naik/Turun Increase/ Decrease
Perubahan Change (%)
1.148,8
30,2%
1.403,3
31,1%
254,5
Produk Kesehatan | Consumer Health
885,3
23,3%
958,0
21,2%
72,7
8,2%
Nutrisi | Nutritionals
861,6
22,6%
1.021,6
22,6%
160,0
18,6%
Distribusi & Kemasan | Distribution and Packaging Total Laba Kotor | Total Gross Profit
22,2%
907,9
23,9%
1.129,0
25,0%
221,1
24,4%
3.803,6
100,0%
4.511,9
100,0%
708,3
18,6%
Beban Usaha Untuk tahun 2009, beban usaha mencapai Rp 2.946,1 miliar sedangkan tahun 2008 sebesar Rp 2.660,9 miliar. Sesuai dengan strategi Perseroan pada tahun 2009 yaitu strategi PIC – Productivity, Innovation and Cash Flow – berbagai program penyelarasan di bidang organisasi, kegiatan operasional, sistem manajemen dan sumber daya manusia terus dilakukan. Salah satu wujud realisasi strategi PIC tersebut adalah peningkatan efisiensi operasional melalui sinergi dan penyelarasan berbagai proses kerja dan skala produksi dalam Grup Kalbe, meliputi Conim, 5R dan lean manufacturing. Secara keseluruhan, upaya-upaya tersebut telah mampu menekan rasio beban usaha terhadap penjualan bersih sebesar 1.4% yaitu pada level 32,4% di tahun 2009 dibandingkan 33,8% di tahun 2008. Penurunan tersebut sebagian besar berasal dari penurunan rasio biaya pemasaran atas penjualan bersih yang mengalami penurunan sebesar 1.3% yaitu menjadi 25,8% dari 27,1% pada 2008. Penurunan rasio biaya pemasaran tersebut dilakukan tanpa mengurangi efektivitas dari kegiatan pemasaran Perseroan. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan penjualan yang baik setiap divisi usaha Perseroan. Kegiatan pemasaran melalui pendekatan langsung kepada pelanggan masih menjadi fokus strategi Perseroan. Sementara komposisi biaya umum & administratif dan biaya R&D relatif stabil.
Operating Expenses For 2009, operating expenses amounted to Rp 2,946.1 billion, whereas in 2008 the costs incurred totalled Rp 2,660.9 billion. In line with the Company’s strategy highlighting PIC (“Productivity, Innovation and Cash Flow”) in 2009, various programs for alignment of the organization, operations, management system and human resources were rolled out. One PIC strategy initiative was to target improvement of operational efficiency through synergy and alignment of work processes and production scale within Kalbe Group, comprising Conim, 5R and lean manufacturing programs. In general, these measures have managed to curb the ratio of operating costs to net sales by 1.4%, yielding 32.4% in 2009 compared to 33.8% in 2008. This reduction was mostly the contribution of lower marketing expenses relative to net sales (which declined by 1.3% to 25.8%, from 27.1% in 2008). Streamlining of the marketing expense ratio has not compromised the effectiveness of the Company’s overall marketing programs, as indicated by consistently favorable sales growth across all business lines. Marketing activities through a direct approach to consumers remain the Company’s strategic focus. At the same time, the composition of general & administrative costs as well as R&D costs remained relatively stable.
Laba Usaha dan Laba Bersih Laba usaha Perseroan tumbuh sebesar 37,0% dari Rp 1.142,7 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1.565,9 miliar pada tahun 2009. Perbaikan dan pengendalian biaya produksi disertai dengan peningkatan produktivitas kinerja Perseroan telah meningkatkan persentase laba usaha atas penjualan bersih pada tahun 2009 menjadi 17,2% dari 14,5% pada tahun 2008.
Operating Profit and Net Profit The Company’s operating profit grew by 37.0%, going from Rp 1,142.7 billion in 2008 to Rp 1,565.9 billion in 2009. Initiatives for improvement and control of production expenses, combined with efforts to increase productivity across the Company, have strengthened the operating margin for 2009 (17.2%, from only 14.5% in 2008).
Laba bersih Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 31,4% dari Rp 706,8 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 929,0 miliar pada tahun 2009. Biaya pajak perusahaan mengalami penurunan dari 30,3% pada 2008 menjadi 28,3% pada 2009 sehubungan dengan tarif pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri yang turun dari level 30% pada tahun 2008 menjadi 28% pada tahun 2009.
The Company’s net profit experienced a significant growth of 31.4% from Rp 706.8 billion in 2008 to Rp 929.0 billion in 2009. Kalbe benefited from a lower tax rate, declining from 30.3% in 2008 to 28.3% in 2009 with the implementation of a new tax scheme for domestic taxpayers going from 30% in 2008 to 28% in 2009.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 101
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan mencatat kerugian selisih kurs bersih sebesar Rp 94,9 miliar yang disebabkan terjadinya apresiasi mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atas saldo kas Perseroan dalam mata uang asing.
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
The Company recorded net losses on foreign exchange of Rp 94.9 billion, resulting from the appreciation of the Rupiah against the United States Dollar on the Company’s foreign currency cash holdings.
Posisi Neraca (Rp miliar) | Balance Sheets (Rp billion) 2008
2009
Aktiva lancar | Current assets
4,168.0
4,701.9
Aktiva tidak lancar | Non-current assets
1,535.8
1,780.5
Jumlah Aktiva | Total Assets
5,703.8
6,482.4
Kewajiban lancar | Current liabilities
1,250.4
1,574.1
Kewajiban tidak lancar dan lain-lain | Non-current liabilities & others
831.1
597.9
Ekuitas | Equity
3,622.4
4,310.4
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas | Total Liabilities and Equity
5,703.8
6,482.4
Posisi Keuangan
Financial Position
Di tengah kondisi likuiditas perbankan yang sulit, Kalbe terus menekankan pentingnya memiliki neraca yang kuat sebagai fondasi yang kokoh untuk senantiasa menopang tercapainya kinerja yang baik serta ekspansi usaha yang agresif di berbagai segmen bisnis yang dinamis.
Given the tight liquidity environment within the banking sector, Kalbe continues to emphasize maintaining a strong balance sheet, which serves as the solid foundation for sustaining favorable performance and aggressive expansion in many dynamic business segments.
Aktiva Perseroan mencatat total aktiva sebesar Rp 6.482,4 miliar pada tanggal 31 Desember 2009, meningkat 13,7% dibandingkan Rp 5.703,8 miliar pada tahun 2008. Aktiva lancar mengalami pertumbuhan sebesar 12,8% dari Rp 4.168,0 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 4.701,9 miliar pada tahun 2009. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar 18,2%, piutang usaha 28,7% serta aktiva lancar lainnya. Sementara peningkatan total aktiva tidak lancar mencapai 15,9% dari Rp 1.535,8 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1.780,5 miliar pada tahun 2009.
Assets The Company recorded total assets of Rp 6,482.4 billion as of December 31, 2009, 13.7% higher compared to Rp 5,703.8 billion in 2008. Current assets experienced a growth of 12.8%, going from Rp 4,168.0 billion in 2008 to Rp 4,701.9 billion in 2009. This increase was the result of a rise in cash and cash equivalents of 18.2%, trade receivables of 28.7% as well as other current assets. Meanwhile, the growth in total non-current assets was 15.9%, from Rp 1,535.8 billion in 2008 to Rp 1,780.5 billion in 2009.
Kolektibilitas Piutang Meskipun rata-rata perputaran piutang mengalami kenaikan sebesar 5 hari, dari 43 hari di tahun 2008 menjadi 48 hari di tahun 2009, Direksi Perseroan berkeyakinan bahwa piutang Perseroan dapat ditagihkan sesuai jadwal dan jumlah penyisihan piutang ragu-ragu senilai Rp 7,4 miliar cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Receivable Collectibility Despite of 5 days increase in the average days of receivables from 43 days in 2008 to 48 days 2009, the Company’s management believes that trade receivable could be collected on schedule and the allowance for doubtful accounts amounting Rp 7.4 billion is adequate to cover the possible losses that may arise from the non collection of account.
Analisis Piutang Usaha berdasarkan Umur Piutang (Rp miliar) | Aging Analysis of the Trade Receivables (Rp billion) Lancar | Current
2008
2009
662.5
941.1
Lewat jatuh tempo | Overdue 192.8
171.2
31 - 60 hari | 31 - 60 days
1 - 30 hari | 1 - 30 days
60.0
35.0
61 - 90 hari | 61 - 90 days
16.7
25.8
Lebih dari 90 hari | Over 90 days Jumlah | Total Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu | Less allowance for doubtful accounts Piutang Usaha Bersih | Net Trade Receivable
102 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
8.9
38.2
940.9
1,211.3
(5.5)
(7.4)
935.4
1,203.9
Operational Review
Business Review
Financial Review
Corporate Governance
Corporate Data
Kewajiban Kewajiban Perseroan meningkat sebesar 24,5% menjadi Rp 1.691,5 miliar pada tahun 2009 dari Rp 1.359,0 miliar pada tahun 2008. Kenaikan kewajiban Perseroan tersebut berasal dari pinjaman bank jangka pendek yang naik menjadi Rp 339,1 miliar pada tahun 2009 dari Rp 145,9 miliar pada tahun 2008, disusul oleh hutang usaha yang meningkat sebesar 57,6% dari Rp 305,6 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 481,5 miliar pada tahun 2009 dan hutang pajak yang tumbuh menjadi Rp 273,2 miliar dari Rp 177,9 miliar. Pada akhir Juni 2009, Perseroan telah melunasi Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 dengan jumlah pokok sebesar Rp 300 miliar.
Liabilities Total liabilities went up by 24.5% to Rp 1,691.5 billion in 2009 from Rp 1,359.0 billion in 2008. The increase in the Company’s liabilities was augmented by a higher balance in short-term bank loans, with Rp 339.1 billion in 2009 compared to Rp 145.9 billion in 2008, followed by trade payables which rose by 57.6% from Rp 305.6 billion in 2008 to Rp 481.5 billion in 2009, and tax payables, which grew to Rp 273.2 billion from Rp 177.9 billion. At the end of June 2009, the Company repaid the Kalbe Farma Bonds I Year 2006 with a total nominal amount of Rp 300 billion.
Ekuitas Saldo laba ditahan Perseroan meningkat sebesar 21,8% menjadi Rp 4.529,3 miliar pada tahun 2009 dari Rp 3.717,5 miliar pada tahun 2008. Terkait dengan Program Pembelian Kembali Saham, sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, saham yang dibeli kembali oleh Perseroan mencapai Rp 688,6 miliar atau sejumlah 782.490.000 saham. Pada tahun 2009, ekuitas Perseroan meningkat sebesar 19,0% menjadi Rp 4.310,4 miliar dari Rp 3.622,4 miliar pada tahun 2008.
Equity The Company recorded an increase in retained earnings of 21.8%, rising to Rp 4,529.3 billion in 2009 from Rp 3,717.5 billion in 2008. In relation to the Share Buy Back Program executed by the Company, as at 31 December 2009, the shares which have been repurchased amounted to Rp 688.6 billion, or a total of 782,490,000 shares. In 2009, total equity grew by 19.0% to Rp 4,310.4 billion, from Rp 3,622.4 billion in 2008.
Likuiditas dan Struktur Permodalan Kalbe menganut prinsip manajemen keuangan yang hati-hati dalam menjaga tingkat likuiditas Perseroan. Sumber utama likuiditas Kalbe adalah dana tunai yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Hasil dari pelaksanaan strategi PIC dan program perbaikan lainnya seperti Continuous Improvement dan pengelolaan rantai pasokan pada tahun 2009 telah memperlihatkan penurunan rata-rata perputaran persediaan sebanyak 19 hari menjadi 123 hari sehingga siklus operasional bersih menurun sebesar 25 hari menjadi 133 hari pada akhir tahun 2009.
Liquidity and Capital Structure Kalbe exercises prudent financial management to secure its overall liquidity. The Company’s primary source of liquidity is cash inflow from operating activities. Some of the concrete benefits of the strategy concerning PIC and other such upgrading programs as Continuous Improvement and supply chain management during 2009 became evident with a reduction of 19 days in the average days of inventory to 123 days, thereby decreasing our net operating cycle of 25 days to 133 days by year end 2009.
Jumlah Pinjaman Total Debts
Jumlah Kas dan Kas Bersih Total Cash and Net Cash
Miliar Rupiah Billion Rupiah
Miliar Rupiah Billion Rupiah
1,020
1,562 1,322
1,261
1,222
1,116 918
405
379 314
883
917 805
341
Cash & Cash Equivalents
05
06
07
08
09
05
06
07
08
09
Net Cash
-102
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 103
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Kalbe memandang aliran dana tunai yang dihasilkan secara internal akan memadai untuk terus mendukung kebutuhan dana operasional, pelunasan hutang, belanja modal, akuisisi, pembayaran dividen serta pembelian kembali saham perusahaan. Apabila kebutuhan pengeluaran modal besar dan tidak dapat dipenuhi secara internal, maka Perseroan dapat mencari sumber pembiayaan eksternal baik melalui pinjaman bank atau institusi keuangan lainnya maupun melakukan emisi ekuitas tambahan atau obligasi di pasar modal. Setelah pelunasan obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 sebesar Rp 300 miliar pada bulan Juni 2009, maka selanjutnya Perseroan mengandalkan fasilitas perbankan sebagai salah satu sumber likuiditas Perseroan. Selama tahun 2009, Perseroan mendapatkan fasilitas perbankan dari beberapa Bank, seperti Bank CIMB Niaga, Bank Central Asia, The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Jakarta, Bank Permata dan lainnya. Fasilitas perbankan tersebut digunakan untuk memperkuat modal kerja Perseroan. Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman adalah berkisar antara 10,15% sampai dengan 14,93% pada tahun 2009.
Kalbe believes that internal cash flow are adequate to sustain all cash necessary for working capital, debt payments, investments, acquisitions, dividend payments and share buyback exercises on a sustained basis. In the event our capital requirement becomes greater than can be accommodated by internal funding, the Company will seek alternative external financing with loans from banks and other financial institutions, or will alternately issue additional equity or debt securities through the capital market. Following the repayment of Kalbe Farma Bonds I Year 2006 with a total nominal amount of Rp 300 billion in June 2009, the Company concentrated on borrowing facilities from banks to fulfill funding needs. In 2009, the Company obtained facilities from a number of banks, including Bank CIMB Niaga, Bank Central Asia, The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Jakarta, Bank Permata and others. These facilities were utilized to strengthen working capital needs. The interest rate for borrowing facilities ranged from 10.15% up to 14.93% per annum for 2009.
Pada akhir tahun 2009, rasio pinjaman terhadap ekuitas tercatat sebesar 7,9% yang membaik dibandingkan 11,2% pada posisi akhir tahun 2008. Rasio EBITDA terhadap beban bunga pinjaman juga tercatat sebesar 33,0x atau meningkat sebesar 29,9% dari tahun 2008. Semakin tingginya rasio tersebut menunjukkan semakin baiknya kemampuan Perseroan dalam melunasi bunga pinjaman.
By the end of 2009, the debt to equity ratio was recorded at 7.9%, which improved compared to 11.2% at end-2008. The interest coverage ratio was recorded at 33.0x, or 29.9% higher than that of 2008. This higher ratio provided a positive indication of the Company’s superior ability to service its financial obligations.
Dalam aspek likuiditas, Kalbe berada dalam posisi yang sangat kuat pada akhir tahun 2009 dengan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp 1.562,6 miliar.
In terms of liquidity, Kalbe was in a very strong position at the end of 2009 with total cash and cash equivalents amounted to Rp 1,562.6 billion.
Arus Kas
Cash Flow
Arus kas dari aktivitas operasi Perseroan meningkat secara signifikan pada tahun 2009 dan manajemen Perseroan percaya bahwa arus kas bersih Perseroan merupakan salah satu tolok ukur keuangan yang penting dalam melakukan evaluasi atas kinerja finansial Perseroan.
Cash flow from operating activities jumped significantly in 2009 and management believes that the Company’s net cash flow is one of the key financial measures in assessing the Company’s financial performance.
Arus Kas (Rp miliar) | Cash Flow (Rp billion) 2008
2009
Arus kas dari aktivitas operasi | Cash flow from operating activities
807.7
1,363.6
Arus kas dari aktivitas investasi | Cash flow from investing activities
(186.2)
(645.4)
Arus kas dari aktivitas pendanaan | Cash flow from financing activities
(439.7)
(390.7)
Pengaruh bersih perubahan kurs pada kas dan setara kas yang didenominasi dalam mata uang asing | Net effect of changes in foreign exchange rates of foreign currency denominated cash and cash equivalents
23.7
(87.0)
Kenaikan (Penurunan) bersih kas dan setara kas | Net increase (decrease) in cash and cash equivalents
181.8
327.4
104 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Aktivitas Operasional Pada tahun 2009, Kalbe menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi yang meningkat secara signifikan, yaitu sebesar Rp 555,9 miliar atau 68,8% dibandingkan dengan tahun 2008 oleh karena dukungan kinerja operasional yang kuat di semua segmen bisnis. Pengelolaan rantai pasokan secara end-to-end serta programprogram Conim (perbaikan berkesinambungan) juga semakin memperkuat efisiensi modal kerja.
Operational Activities In 2009, Kalbe generated operational cash flow moving significantly upwards, to Rp 555.9 billion or 68.8% relative to its 2008 results, with full support of strong operational performance in all business segments. The implementation of end-to-end supply chain management and Conim programs further heightened the efficiency of working capital.
Aktivitas Investasi Kegiatan investasi Kalbe pada tahun 2009 meningkat tajam seiring dengan jumlah pengeluaran modal yang naik sebesar Rp 459,2 miliar menjadi Rp 645,4 miliar dibandingkan Rp 186,2 miliar pada 2008. Melalui pengelolaan arus kas yang optimal, Kalbe terus mengambil peluang untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Pada tahun 2009, Kalbe melakukan tender offer atas saham anak perusahaan PT Enseval Putera Megatrading Tbk senilai Rp 504,7 miliar sehingga mendapatkan penambahan kepemilikan saham sebesar 25,45%.
Investment Activities Kalbe’s investment activities in 2009 sharply escalated as indicated by the rise in capital outflow of Rp 459.2 billion to mark Rp 645.4 billion, from only Rp 186.2 billion in 2008. With optimal management of its cash flow, Kalbe continually realizes opportunities to increase shareholder value. In 2009, Kalbe completed a tender offer transaction on PT Enseval Putera Megatrading Tbk worth Rp 504.7 billion, for the acquisition of additional share ownership of 25.45%.
Aktivitas Pendanaan Pada tahun 2009, Kalbe melakukan pembayaran dividen tunai senilai Rp 12,5 per saham atau total dividen senilai Rp 117,2 miliar yang dibayarkan pada tanggal 14 Agustus 2009. Selain itu Kalbe juga terus melanjutkan Program Pembelian Kembali Saham Tahap II. Sejak dimulainya pembelian saham Perseroan melalui pembelian kembali saham Perseroan Tahap I, Tahap II serta Pembelian Kembali Saham Tahap A, Tahap B, Tahap C dan Tahap D, total jumlah saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan hingga 31 Desember 2009 adalah sebesar 782.490.000 lembar saham atau 7,70% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Selain kedua hal tersebut diatas, pada bulan Juni 2009 Kalbe juga telah melunasi Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 dengan nilai nominal sebesar Rp 300 miliar.
Financing Activities In 2009, Kalbe disbursed a cash dividend payment of Rp 12.5 per share, for a total dividend of Rp 117.2 billion, which was distributed on 14 August 2009. Furthermore, the Company progressed with Phase II of its Share Buy Back Program. With the achievement of Phase I, Phase II as well as Share Buy Back Phase A, Phase B, Phase C and Phase D of its share repurchase initiative through the Company’s Share Buy Back Programs, the total number of shares that have been accumulated by the Company as of 31 December 2009 was recorded at 782,490,000 shares or approximately 7.70% of the Company’s total issued and paid-up capital. In addition to the above, in June 2009, Kalbe also repaid the Kalbe Farma I Bonds Year 2006 at a nominal value of Rp 300 billion.
Penjualan dan Pemasaran Selain perumusan kebijakan operasional dan organisasi, strategi usaha Perseroan dapat berjalan dengan optimal karena didukung oleh tim pemasaran yang kuat. Kalbe memandang pemasaran merupakan aspek penting dalam penjualan suatu produk dan karenanya berbagai inovasi maupun perbaikan program pemasaran terus dilakukan. Saat ini, Kalbe dikenal memiliki tenaga pemasaran dan penjualan terbesar dalam industri obat resep dan produk kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga mampu menopang unggulnya pangsa pasar Perseroan di berbagai segmen pasar.
Sales and Marketing The Company’s business strategies can be carried out in a more optimal manner with the support of a strong marketing team. The Company emphasizes marketing as a critical aspect in selling its products and has accordingly initiated much effort to innovate as well as improve marketing programs. Today, Kalbe is known to control the largest marketing and sales force in the prescription pharmaceutical and consumer health industries, which provides extensive coverage across the islands of Indonesia and drives market leadership in various business segments.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 105
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Divisi Obat Resep didukung oleh tim penjualan dan pemasaran yang terbesar di sektor farmasi dengan memiliki tidak kurang dari 2.000 medical representatives yang mencakup 70% dokter umum, 90% dokter spesialis serta 100% rumah sakit dan apotek di Indonesia. Dengan kekuatan tim pemasaran tersebut, Kalbe telah menguasai sekitar 13% pangsa pasar obat resep nasional yang terfragmentasi dengan portofolio yang mencakup 359 produk pada 16 kelas terapi.
The Prescription Pharmaceuticals Division is supported by the sector’s largest sales and marketing team with no less than 2,000 medical representatives, covering 70% of all general practitioners, 90% of the specialist market and 100% of all hospitals and pharmacies in Indonesia. With its marketing team advantage, Kalbe commanded 13% share of the nation’s highly fragmented prescription market, with a portfolio encompassing 359 products in 16 therapeutic classes.
Divisi Produk Kesehatan memiliki lebih dari 1.000 tenaga pemasaran yang menangani lebih dari 150.000 outlet secara langsung serta 1 juta outlet secara tidak langsung. Dengan pangsa pasar sebesar 16% untuk obat bebas dan 31% untuk minuman energi pada tahun 2009, merek-merek terkenal Kalbe menempatkan diri di posisi teratas pada 4 kelas terapi obat bebas, suplemen kesehatan dan minuman energi.
Consumer Health Division has a sales force of more than 1,000 personnel managing direct coverage of 150,000 outlets and indirect coverage of 1 million outlets. With a market share of 16% for OTC drugs and 31% for energy drinks in the year 2009, the Company’s household brands grabbed top positions within 4 OTC therapeutic classes, health supplement and energy drink markets.
Divisi Nutrisi memiliki lebih dari 1.000 tenaga pemasaran, termasuk tim telemarketing yang terus berkembang untuk menangani pasar nutrisi di Indonesia. Secara keseluruhan, Divisi Nutrisi mengambil porsi sekitar 8% dari total pasar nutrisi Indonesia pada tahun 2009 dengan portofolio 12 merek yang memegang kendali yang signifikan pada masing-masing sub-segmen yang digeluti, termasuk produk susu bagi seluruh lapisan usia serta konsumen-konsumen dengan kebutuhan khusus.
Nutritionals Division is handled by over 1,000 marketing personnel, including the most expansive telemarketing team in the nutrition market, facilitating coverage throughout the nation. Overall, Kalbe Nutritionals accounted for 8% of the total market in Indonesia for 2009, with its portfolio of 12 brands with substantial domination over competitors within specific market segments, including milk products for all age groups and consumers with special needs.
Divisi Distribusi & Kemasan diperkuat dengan lebih dari 2.000 tenaga pemasaran dan penjualan serta jaringan distribusi yang terdiri dari 4.000 karyawan, 64 cabang distribusi serta dilengkapi dengan 1.000 truk angkutan dan 500 sepeda motor, yang mencakup 80% pangsa pasar produk kesehatan di Indonesia serta 100% industri farmasi nasional.
The Company’s Distribution & Packaging Division commands over 2,000 sales and marketing personnel as well as a distribution network made up of 4,000 employees, 64 distribution branches, equipped with 1,000 trucks and 500 motorcycles, covering 80% of the Indonesian consumer health market as well as 100% of the national prescription pharmaceuticals market.
Produksi Pada tahun 2009, Perseroan melakukan penambahan kapasitas produksi dengan membangun fasilitas produksi untuk obat generik, khususnya untuk memproduksi obat tablet, yang berlokasi di Cikarang.
Production In 2009, the Company initiated efforts toward capacity expansion with the construction of manufacturing facilities for generic pharmaceuticals production (particularly tablets) in Cikarang.
Fasilitas produksi obat generik tersebut dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2010 dan selanjutnya seluruh fasilitas produksi tablet, yang sebelumnya berlokasi di Cipanas, direncanakan akan pindah ke Cikarang, pada pertengahan tahun 2011. Dengan beroperasinya fasilitas produksi yang baru, diperkirakan akan mampu menambah kapasitas produksi hingga 9,8 juta tablet atau sekitar 18,9% dari total produksi.
The production center in Cikarang is targeted for completion in September 2010, and the Company’s tablet manufacturing facilities, which previously located in in Cipanas, will subsequently be relocated to Cikarang, scheduled for mid of 2011. The operation of the new production facilities is projected to contribute additional production capacity of 9.8 million tablets or approximately 18.9% of total production.
106 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Investasi Barang Modal Dalam rangka kesinambungan kegiatan usaha serta perbaikan proses yang terus menerus, maka Perseroan juga perlu melakukan investasi pembelian barang modal. Jumlah investasi barang modal Perseroan adalah sebesar Rp 277,6 miliar untuk tahun 2009. Pada tahun 2009, pembelanjaan barang modal adalah untuk penambahan dan perbaikan sarana fasilitas produksi, pembangunan cabang-cabang baru untuk memperluas jaringan distribusi, perawatan serta memperbarui mesin-mesin produksi, pembelian mesin-mesin dan peralatan laboratorium baru untuk kebutuhan riset dan pengembangan, penambahan beberapa armada distribusi, peremajaan perangkat TI, memperluas penerapan aplikasi bisnis dan infrastruktur TI terpadu serta pembelian perlengkapan kantor lainnya.
Capital Expenditure To sustain its business activities and process improvement over the long run, the Company also prioritizes the need for operational investments. Total 2009 capital expenditure was recorded at Rp 277.6 billion: investment was mostly concentrated on additional and restoration of production facilities, building new branches to expand our distribution network, maintenance and upgrading of production machinery and procurement of new production machines and laboratory equipment for research and development needs. There was also the expansion of fleet distribution, rejuvenation of IT hardware, the broadening of business applications and integrated IT infrastructure, and the purchase of additional office equipment.
Akuisisi Pada tahun 2009, Kalbe juga telah melaksanakan tender offer untuk membeli di pasar saham anak perusahaan yaitu PT Enseval Putera Megatrading Tbk (“Enseval”) sehingga kepemilikan Kalbe atas Enseval meningkat menjadi 83,75%.
Acquisition In 2009, Kalbe also completed a tender offer to purchase publiclyowned shares in PT Enseval Putera Megatrading Tbk (Enseval), a subsidiary company, thus increasing Kalbe’s ownership in Enseval to 83.75%.
Selain itu, Kalbe melalui anak perusahaan PT Bintang Toedjoe juga telah berhasil mengambil alih seluruh saham PT Saka Farma Laboratories (“Saka Farma”), sebuah perusahaan yang menguasai produk terkemuka Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver dan Sakatonik ABC, dengan diselesaikannya transaksi pembelian 20% saham Saka Farma pada tahun 2009.
Furthermore, Kalbe, through its subsidiary PT Bintang Toedjoe, has successfully taken over full ownership of PT Saka Farma Laboratories (“Saka Farma”), a company which controls leading household brands such as Mextril, Mikorex, Sakatonik Liver and Sakatonik ABC, following the execution of the purchase of a 20% stake in Saka Farma in 2009.
Kebijakan Dividen dan Pembayaran Sebagai perusahaan terbuka, Kalbe merencanakan untuk membayar dividen tunai setiap tahun yang dikaitkan, antara lain dengan keuntungan yang didapat pada tahun fiskal serta kewajiban Kalbe untuk mengalokasikan dana cadangan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan kondisi keuangan Perseroan.
Dividend Policy and Payment As a public company, Kalbe abides by a policy to declare a cash dividend payment each year, which is determined by, among others, our profitability for the fiscal year and obligations to allocate reserves in accordance with applicable laws and regulations, as well as the Company’s financial condition.
Para pemegang saham menentukan pembayaran dividen di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Direksi. Pada tahun 2009, Direksi mengusulkan pembagian dividen tunai yang berasal dari saldo laba sejumlah Rp 12,5 per lembar saham atau sejumlah Rp 117.234.055.275 yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 14 Mei 2009. Pembagian dividen tunai ini mencerminkan dividend payout ratio sebesar 17,4%. Jumlah tersebut meningkat sebesar 25% dibandingkan dividen tunai sebesar Rp 10 per lembar saham yang dibayarkan masingmasing pada tahun 2009 dan 2008.
The shareholders approve payment of dividends in the Annual General Meeting of Shareholders based on the recommendation of the Board of Directors. In 2009, the Board of Directors proposed a cash dividend payment from retained earnings in the amount of Rp 12.5 per share, or a total of Rp 117,234,055,275, which was approved in the Annual General Shareholders Meeting on May 14, 2009. This reflected a dividend payout ratio of 17.4%. This amount is higher than the cash dividend of Rp 10 per share which was paid out for two consecutive years, in 2009 and 2008.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 107
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Pembelian Kembali Saham Perseroan Sejak tahun 2008, Perseroan telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk melanjutkan pembelian kembali saham melalui Program Pembelian Kembali Saham Tahap II dengan jumlah sampai dengan 5,1% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor Perseroan, sehingga total dari keseluruhan adalah 10% atau 1.015.601.442 saham.
Share Buy Back Since 2008, the Company has obtained shareholders’ approval to resume the execution of plans under Phase II of the Share Buy Back Program, for up to 5.1% of the total number of the Company’s issued and paid-up shares, such that the full amount (of the purchase) would be 10%, or 1,015,601,442 shares.
Merujuk kepada Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.3, Lampiran Keputusan Bapepam-LK No.KEP-401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis, sejak akhir tahun 2008 hingga bulan November 2009 Kalbe telah melakukan Pembelian Kembali Saham Tahap A, B, C dan D berdasarkan Peraturan Bapepam-LK tersebut dengan maksimal pembelian kembali saham sampai 20% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor Perseroan. Sampai dengan Pembelian Kembali Saham Tahap D, jumlah saham yang dibeli oleh Perseroan belum mencapai 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor Perseroan, sehingga Perseroan dapat melanjutkan kembali Program Pembelian Kembali Saham Tahap II. Hingga tanggal 31 Desember 2009, saham yang telah diperoleh Perseroan sebesar 782.490.000 saham atau setara dengan 7,70% dengan total biaya sebesar Rp 688,6 miliar.
Pursuant to Bapepam-LK Regulation No.XI.B.3, Attachment to the Decree of Bapepam-LK No.KEP-401/BL/2008 dated October 9, 2008 concerning the Repurchase of Shares Issued by the Company During Market Conditions under Crisis, since the end of 2008 and up to November 2009 Kalbe has completed Phases A, B, C and D of the Share Buy Back on the basis of the abovementioned Bapepam-LK Regulation, with the maximum allowable number of buy back shares up to 20% of total shares issued and paid up in the Company. Up to Phase D of the Share Buy Back, the number of shares repurchased by the Company from the market has not reached 10% of the Company’s total issued and paid-up capital, such that the Company progressed into Phase II of the Share Buy Back Program. As at December 31, 2009, the number of shares accumulated by the Company was recorded at 782,490,000 shares, equivalent to 7.70%, at a total cost of Rp 688.6 billion.
Prospek Usaha Perseroan Industri farmasi di Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang baik, seiring dengan jumlah penduduk yang besar serta kemajuan teknologi di bidang pengobatan yang mendorong peningkatan kualitas kesehatan dan hidup secara umum. Hal ini juga ditopang oleh tingkat pembelanjaan rumah tangga yang terus meningkat, sebagai akibat dari tingkat pertumbuhan PDB di Indonesia yang tinggi pada tahun 2009, serta kecenderungan masyarakat untuk beralih ke pengobatan modern.
Future Prospects The pharmaceutical industry in Indonesia continues to register a healthy growth rate, driven by the large population base as well as technological advances in medicine which have supported the quality of health and life in general. Such prospects are further elevated by higher household spending, particularly with Indonesia recording high GDP growth in 2009 and an increasing social trend to shift towards modern medicine.
Secara mikro, diversifikasi usaha yang telah dibangun oleh manajemen Kalbe telah mencakup segmen-segmen yang telah memperluas bisnis farmasi konvensional. Dengan portofolio produk yang amat lengkap di berbagai kategori pengobatan serta kemahiran pemasaran, Kalbe semakin mampu menikmati potensi pertumbuhan pada seluruh segmen pasar serta segmen konsumen secara lebih menyeluruh. Selain itu, kekuatan distribusi yang menjangkau seluruh pelosok tanah air memungkinkan Kalbe untuk mengukuhkan posisi yang baik sebagai pemimpin di pasar obat dan produk kesehatan Indonesia melalui ketersediaan produk yang konsisten serta mempererat loyalitas konsumen melalui program sosialisasi dan edukasi terkait pengobatan modern dan pentingnya menjaga kesehatan secara umum.
On a more micro platform, Kalbe’s widely-diversified business has been built beyond the scope of conventional pharmaceutical operation. With a comprehensive portfolio across therapeutic categories and through its marketing prowess, Kalbe has improved its capability in tapping into growth potentials across all market sectors and consumer groups. Furthermore, its strong distribution reach penetrates into rural markets, allowing Kalbe added advantage in cementing its leadership over the pharmaceutical and consumer health markets in Indonesia through consistent product availability and consumer loyalty programs geared towards public education and socialization of modern medicine, stressing the importance of staying healthy.
108 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Namun demikian, Kalbe menyadari bahwa faktor kunci untuk kelanjutan sukses di masa yang akan datang juga bertumpu pada kemampuan inovasi, baik dalam hal penelitian dan pengembangan produk maupun operasional sehari-hari. Karenanya, Kalbe senantiasa menyempurnakan portofolio bisnis melalui produkproduk baru dan pengembangan usaha baru, yang dilakukan secara internal maupun melalui kolaborasi dengan pihak-pihak ahli di mancanegara. Hal tersebut terbukti tidak hanya membuka peluang pasar yang semakin baik di tingkat lokal dan internasional namun Kalbe telah aktif memberi kontribusi konkrit dalam pengembangan teknologi pengobatan canggih untuk masa depan.
Nonetheless, Kalbe realizes that a key success factor for its continued future success is dependent upon its ability for innovation, both in terms of research and product development capabilities as well as day-to-day operational processes. As such, Kalbe continually pursues excellence in its business portfolio through the development of new products and businesses, which are achieved through internal efforts as well as through collaboration with international specialists and experts. This strategy has not merely presented better opportunities in both local and international markets. Rather, Kalbe has made active and tremendous contributions in technological advances for “the medicine of the future”.
Sejak tahun 2008 Kalbe telah memulai sebuah bisnis baru dengan nama “Klinik Mitrasana”, yakni fasilitas pelayanan kesehatan yang meliputi klinik, apotek, laboratorium, dan mini market dengan harga terjangkau. Dalam waktu lima tahun mendatang, Kalbe telah menargetkan pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dalam konsep jaringan (chain multi-service medical facility) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Since 2008 Kalbe has established a new business model of a multi-service economical medical facility, comprised of a clinic, pharmacy, laboratory and mini market called “Mitrasana Clinic”. Within the next five years, Kalbe has targeted the development of this business model into a chain of multi-service medical facilities, selling quality products at minimal prices, located all over Indonesia.
Di sisi operasional, efisiensi terus menjadi acuan dalam pelaksanaan program-program perbaikan seperti Conim dan pengelolaan rantai pasokan di seluruh lingkungan Grup. Hubungan dengan pelanggan juga terus ditingkatkan, melalui program Direct to Customer (D2C) serta penguatan cakupan distribusi. Tidak kalah penting, faktor sumber daya manusia juga mendapat perhatian besar melalui pengembangan kompetensi dan kepemimpinan serta peningkatan modal pengetahuan dalam rangka pelaksanaan program kerja dan rencana ekspansi yang sempurna.
In its operational aspects, efficiency dictates the implementation of improvement programs such as Conim and Supply Chain Management throughout the entire Group. Relationships with consumers are also intensively nurtured, among others through the Direct to Customer (D2C) program and stronger distribution channels. In tandem, the Company pays close attention to human resources through leadership and competency development as well as knowledge building in relation to excellent implementation of work programs and expansion plans.
Perubahan Peraturan Perundangan-undangan Selama tahun 2009, terdapat beberapa perubahan peraturan yang diberlakukan oleh Menteri Kesehatan yang memiliki dampak penting bagi kegiatan usaha Perseroan, yaitu sebagai berikut: - Peraturan Menteri Kesehatan No. 302/Menkes/SK/III/2008, yang menetapkan harga eceran tertinggi untuk 455 item obat generik dan menyatakan bahwa setiap apotek, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan yang melayani penyerahan obat generik harus menggunakan harga eceran tertinggi sebagai harga patokan tertinggi sesuai dengan peraturan perundangundangan. - Peraturan Menteri Kesehatan No. 1010/Menkes/PER/XI/2008, yang menetapkan bahwa perusahaan farmasi asing dilarang menjual produk obat kecuali memiliki fasilitas produksi yang berada di Indonesia. Peraturan tersebut dapat membantu meningkatkan kontrol atas proses produksi dan kualitas produk obat yang tersedia dalam rangka melindungi kepentingan dan keselamatan banyak orang.
Changes in Laws and Regulations In 2009, there were changes in the regulations put into effect by the Ministry of Health; these proved to have a significant impact on the Company’s business activities, and included the following: - The Ministry of Health Regulation No. 302/Menkes/SK/III/2008 which stated the highest retail price of 455 items of generic drugs and declared that any pharmacy, hospital and health care facilities that facilitate the delivery of generic drugs must use the highest retail price as the highest benchmark price in accordance with statutory regulations. - The Ministry of Health Regulation No. 1010/Menkes/PER/ XI/2008 which provided that foreign pharmaceutical companies shall be prohibited from selling pharmaceutical products unless they maintain local production facilities in Indonesia. This ruling may lend greater control over the production and quality aspects of the pharmaceutical sector for the interest and safety of all consumers.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 109
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Perubahan Kebijakan Akuntansi Selama tahun 2009, tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh Perseroan.
Changes in Accounting Policy During 2009, there have not been any changes in accounting policies put into effect by the Company.
Transaksi Material, Transaksi Luar Biasa dan Benturan Kepentingan Selama tahun 2009, tidak ada transaksi material dan benturan kepentingan yang dilakukan.
Material Transactions, Extraordinary Transactions and Conflict of Interest During 2009, there were no material transactions or transactions with conflict of interest undertaken.
Kejadian Penting setelah Tanggal Neraca Pada bulan Desember 2009. Kalbe International, Pte. Ltd. menandatangani perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga untuk membentuk perusahaan patungan di Filipina dengan tingkat kepemilikan sebesar 50%. Perusahaan patungan tersebut akan didirikan pada bulan Januari 2010.
Subsequent Events In December 2009, Kalbe International, Pte. Ltd. signed an agreement with a third party to establish a joint venture company in the Philippines with Kalbe holding a 50% stake. The company will be incorporated in January 2010.
Kemudian, berdasarkan akta Notaris Sugito Tedjamulja S.H., No. 55 tanggal 26 Januari 2010, segenap pemegang saham PT Cordlife Indonesia telah menyetujui dan mensahkan penjualan dan pengalihan seluruh kepemilikan PT Cordlife Indonesia atau sejumlah 192.000 saham kepada pihak ketiga.
Furthermore, based on notarial deed of Sugito Tedjamulja S.H., No. 55 dated January 26, 2010, the shareholders of PT Cordlife Indonesia have approved and endorsed the sale and transfer of ownership in PT Cordlife Indonesia to a third party, for a total of 192,000 shares.
110 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
PT KALBE FARMA Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
PT KALBE FARMA Tbk and Subsidiaries
Consolidated financial statements with independent auditor’s report years ended December 31, 2009 and 2008
Daftar Isi Contents
114 Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
116 Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets
119 Laporan Laba Rugi Konsolidasi Consolidated Statements of Income
121 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Consolidated Statements of Changes in Shareholders’ Equity
122 Laporan Arus Kas Konsolidasi Consolidated Statements of Cash Flows
124 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Notes to the Consolidated Financial Statements
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
2009
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
2008
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
ASSETS 1.562.664.177.408
Investasi jangka pendek, bersih Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp7.379.112.880 pada tahun 2009 dan Rp5.520.542.958 pada tahun 2008 Piutang lain-lain
1.203.940.830.063 114.138.739.079
Persediaan, bersih Aset lancar lainnya
1.561.382.418.796 197.170.092.624
Jumlah Aset Lancar
4.701.892.518.076
ASET TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Aset pajak tangguhan, bersih Tagihan restitusi pajak penghasilan Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp1.151.519.613.206 pada tahun 2009 dan Rp992.780.795.541 pada tahun 2008
62.596.260.106
3.941.724.499 29.354.137.617 35.133.127.194
2c,3 2d,4,12, 27b
2e,5,12 2f,2g,6, 7,12,22 2h,8
2f,6 2t,15 2t,15
Aset tidak berwujud, bersih Uang muka pembelian aset tetap Aset tidak lancar lainnya
261.359.311.220
2f,2i,2j,6,10, 12,22,23 2b,2m, 2o,11,23
26.537.070.077 26.100.904.408
2k,27a,27t
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
1.398.127.877.081
1.321.797.625.299
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
124.748.588.599
Short-term investments, net
Trade receivables, net of allowance for doubtful accounts of Rp7,379,112,880 in 2009 and 935.357.382.409 Rp5,520,542,958 in 2008 65.803.613.758 Other receivables 1.606.123.881.887 114.223.744.576
Inventories, net Other current assets
4.168.054.836.528
Total Current Assets
4.838.713.018 33.063.849.878 44.005.488.464
NON-CURRENT ASSETS Due from related parties Deferred tax assets, net Claims for income tax refund
Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of Rp1,151,519,613,206 in 2009 and Rp992,780,795,541 1.327.346.591.354 in 2008 82.407.284.714 24.358.702.733 19.756.945.209
Intangible assets, net Advances for purchases of equipment Other non-current assets
1.780.554.152.096
1.535.777.575.370
Total Non-current Assets
6.482.446.670.172
5.703.832.411.898
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1 116 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
2009
2008 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang sewa pembiayaan Hutang obligasi, bersih Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan, bersih Hutang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan Selisih lebih akumulasi kerugian atas biaya perolehan investasi Perusahaan asosiasi Jumlah Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN GOODWILL NEGATIF HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
339.131.952.804 481.511.454.167 119.835.349.852 359.976.797.639 273.181.447.326 500.414.074 -
4,5,7,10,12 13 14 2t,15 2j,10 2n,16
1.574.137.415.862
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Other payables Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term debts: 574.290.696 Obligations under finance leases 258.550.034.422 Bonds payable, net 145.888.622.451 305.567.569.948 92.524.190.230 269.366.487.438 177.900.635.770
1.250.371.830.955
Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities, net
8.326.437.947
2t,15
7.710.730.395
1.045.834.600
2j,10
490.843.640
108.002.706.839
2s,26
99.515.700.749
-
2b,9
900.824.853
Obligations under finance leases net of current maturities Estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits Accumulated loss of Associated company in excess of investment cost
117.374.979.386
108.618.099.637
Total Non-current Liabilities
1.691.512.395.248
1.358.989.930.592
TOTAL LIABILITIES
306.661.835
NEGATIVE GOODWILL
722.136.665.972
MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
262.431.783
480.233.966.079
2b
2b,17
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 117
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
2009 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp50 per saham Modal dasar 17.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 10.156.014.422 saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
507.800.721.100 2.640.000.000 (7.067.833.816)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
18 2b
(36.758.673.814)
Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar investasi jangka pendek, bersih 102.392.500 Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 3.025.269.002 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 40.157.416.692 Belum ditentukan penggunaannya 4.489.141.978.407 Modal saham yang diperoleh kembali 782.490.000 saham pada tahun 2009 dan 576.798.500 saham pada tahun 2008 (688.603.393.009)
2d,4 2b 18
2l,18
2008 SHAREHOLDERS’ EQUITY Capital stock - Rp50 par value per share Authorized 17,000,000,000 shares Issued and fully paid 507.800.721.100 10,156,014,422 shares 2.640.000.000 Additional paid-in capital Differences arising from changes 290.923.253 in Subsidiaries’ equities Difference in values of restructuring transactions among entities (36.758.673.814) under common control Unrealized gains (losses) on appreciation (decline) in market values of (4.649.401.679) short-term investments, net Differences arising from 5.056.658.788 foreign currency translations Retained earnings 33.089.195.230 Appropriated 3.684.440.514.806 Unappropriated
(569.510.784.185)
Treasury stock 782,490,000 shares in 2009 and 576,798,500 shares in 2008
Ekuitas, Bersih
4.310.437.877.062
3.622.399.153.499
Shareholders’ Equity, Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
6.482.446.670.172
5.703.832.411.898
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3 118 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
2009
Catatan/ Notes
PENJUALAN BERSIH
9.087.347.669.804
2p,2u, 5,20,21
BEBAN POKOK PENJUALAN
4.575.407.367.444
LABA KOTOR
2008 7.877.366.385.633
NET SALES
4.073.725.872.514
COST OF GOODS SOLD
4.511.940.302.360
3.803.640.513.119
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Penelitian dan pengembangan
2f,2p,2s,6,8, 10,23,26,27c, 2.348.510.905.389 27h,27i,27j,33 518.793.836.610 78.760.865.163
2.138.018.506.030 450.234.993.979 72.674.610.589
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative Research and development
Jumlah Beban Usaha
2.946.065.607.162
2.660.928.110.598
Total Operating Expenses
LABA USAHA
1.565.874.695.198
1.142.712.402.521
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Laba atas penjualan aset tetap Laba atas penjualan investasi jangka pendek
2f,2p,2s,2u,6, 7,10,20,22,26
35.309.449.424
Other Income (Charges), Net
1.178.021.851.945
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
3,4,24
54.020.602.978
15.255.329.077
2i,10
6.481.675.348
3.493.110.118
2d
8.134.033.652
2q,2r,29
42.553.538.201
Laba (rugi) selisih kurs, bersih
(94.920.355.285)
Beban bunga dan keuangan Rupa-rupa, bersih
(53.449.204.212) 12,16,25 (30.653.243.507) 2n,11,15,30
Penghasilan (Beban) Lain-lain, Bersih
(94.802.500.279)
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
(52.045.670.252) (23.834.730.503)
OTHER INCOME (CHARGES) Interest income Gain on sale of property and equipment Gain on sale of short-term investments Gain (loss) on foreign exchange, net Interest expense and financial charges Miscellaneous, net
65.471.863.530
1.471.072.194.919
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
(416.782.713.956) (4.622.364.415)
Beban Pajak Penghasilan, Bersih
(421.405.078.371)
2t,15
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
(356.433.056.594) 3.915.837.997
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
(352.517.218.597)
Income Tax Expense, Net
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 119
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes
2009 LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
1.049.667.116.548 (120.663.376.210)
2b
929.003.740.338
2008
825.504.633.348
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF SUBSIDIARIES
(118.682.487.158)
MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF SUBSIDIARIES
706.822.146.190
LABA PER SAHAM DASAR
BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba usaha
163
Laba bersih
97
2v,18,28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
117
Income from operations
72
Net income
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5 120 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
NET INCOME
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 121
2l,18 2b 18
2d,4
18
2l,18 2l,18 2b 18 2i,19 18
507.800.721.100
-
2.640.000.000
-
-
-
-
-
-
-
2.640.000.000
2.640.000.000-
507.800.721.100-
507.800.721.100
-
-
2d,4
-
-
18
2d,4
18
Agio Saham/ Additional Paid-in Capital 2.640.000.000
Modal Ditempatkan danDisetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital 507.800.721.100
2.640.000.000 -
-
-
-
-
-
-
507.800.721.100 -
Catatan/ Notes
2i,19 18
2l,18
2d,4
18
2.640.000.000
-
-
1.513.327.078
-
-
4.153.339.938
(7.067.833.816 )
(5.972.262.925 ) -
(1.386.494.144 )
-
-
290.923.253
(1.386.494.144 ) 50.576.772(5.972.262.925- ) (1.272.980.597- ) (7.067.833.816- )
-
-
1.513.327.078 -
-
-
-
-
-
-
(4.153.339.938-) -
-
-
4.153.339.938 -
50.576.772 Selisih Transaksi Selisih Perubahan Ekuitas Revaluasi ) (1.272.980.597 ) Nilai (4.153.339.938 Anak Perusahaan/ Aset Tetap/ Differences Arising Revaluation from Changes Increment in in Subsidiaries’ Property, Plant Equities and Equipment 290.923.253
(Disajikan dalam Rupiah)
507.800.721.100
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar investasi jangka pendek Perusahaan Anak perusahaan Pembelian kembali saham oleh Perusahaan Anak perusahaan Pembagian dividen kas Dividen atas penarikan kembali saham Laba bersih tahun 2009
Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
Saldo padayang tanggal Desember 2007 Saldo laba telah31 ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Saldo ditentukan Selisihlaba kursyang atas telah penjabaran penggunaannya untuk cadangan umum laporan keuangan Selisih(rugi) kursbelum atas penjabaran Laba direalisasi atas kenaikan laporan keuangan (penurunan) nilai pasar investasi Laba (rugi)pendek belum direalisasi atas kenaikan jangka (penurunan) nilai pasar investasi Perusahaan jangkaperusahaan pendek Anak Perusahaan Pembelian kembali saham oleh Anak perusahaan Perusahaan Pembelian kembali saham Anak perusahaan Reklasifikasi sehubungan Pembagian dividen kas dengan penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) Dividen atas penarikan kembali saham Pembagian kas Laba bersih dividen tahun 2009 Dividen atas penarikan kembali saham Laba bersih 2008 Saldo pada tahun tanggal 31 Desember 2009
Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar investasi jangka pendek Perusahaan Anak perusahaan Pembelian kembali saham Reklasifikasi sehubungan dengan penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) Pembagian dividen kas Dividen atas penarikan kembali saham Laba bersih tahun 2008
Saldo pada tanggal 31 Desember 2007
Tahun
Selisih Transaksi Selisih Modal Perubahan Ekuitas Nilai Revaluasi Ditempatkan dan Anak Perusahaan/ Aset Tetap/ PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Disetor Penuh/ Differences Arising Revaluation and Agio Saham/ from Changes Increment in LAPORANIssued PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Catatan/ Fully Paid Additional in Subsidiaries’ Property, Plant Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Notes Capital Paid-in Capital Equities and Equipment
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
21.834.367.449
(36.758.673.814 )
-
-
-
-
(36.758.673.814 )
(36.758.673.814- )
-
-
(36.758.673.814 ) -
6
102.392.500
-
4.751.794.179 -
-
-
(4.649.401.679 )
4.751.794.179 (26.483.769.128 ) 102.392.500-
-
-
21.834.367.449 -
Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Kenaikan Selisih (Penurunan) Transaksi Nilai Pasar Restrukturisasi Investasi (26.483.769.128 ) Entitas Jangka Sepengendali/ Pendek, bersih/ Difference in Unrealized Values of - Gains (Losses) onRestructuring Appreciation Transactions (Decline) in among Entities Market Values Under Common of Short-term Control net ) (36.758.673.814 ) Investments, (4.649.401.679 -
-
(36.758.673.814 )
Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Values of Restructuring Transactions among Entities Under Common Control
Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek, bersih/ Unrealized Gains (Losses) on Appreciation (Decline) in Market Values of Short-term Investments, net
40.157.416.692
-
-
-
7.068.221.462
33.089.195.230
40.157.416.692-
-
7.056.941.967-
26.032.253.263 7.068.221.462
Telah DitentukanPenggunaannya/ Appropriated 33.089.195.230
-
-
7.056.941.967
26.032.253.263
4.489.141.978.407
(126.950.180.275) 9.716.125.000 929.003.740.338
-
-
(7.068.221.462)
3.684.440.514.806
(126.950.180.275) 5.426.320.535 9.716.125.000 (101.560.144.220 929.003.740.338 ) 4.852.450.001 706.822.146.190 4.489.141.978.407
-
(7.056.941.967- )
3.075.956.684.267 (7.068.221.462)
Saldo Laba/ 5.426.320.535 Retained Earnings) (101.560.144.220 4.852.450.001 Belum Ditentukan 706.822.146.190 Penggunaannya/ Unappropriated 3.684.440.514.806
-
-
(7.056.941.967)
3.075.956.684.267
4.529.299.395.099
(126.950.180.275 ) 9.716.125.000 929.003.740.338
-
-
-
3.717.529.710.036
(126.950.180.275 ) 5.426.320.535 9.716.125.000 (101.560.144.220 929.003.740.338 ) 4.852.450.001 706.822.146.190 4.529.299.395.099
-
-
3.101.988.937.530 -
5.426.320.535 (101.560.144.220 ) 4.852.450.001 706.822.146.190 Sub-jumlah/ Sub-total 3.717.529.710.036
-
-
-
3.101.988.937.530
(688.603.393.009)
(119.092.608.824) -
-
-
-
(569.510.784.185)
(119.092.608.824- ) (351.199.458.569- ) (688.603.393.009-)
-
-
(218.311.325.616) -
Modal Saham Yang Diperoleh Kembali/ Treasury Stock ) (569.510.784.185
(351.199.458.569)
-
-
(218.311.325.616)
(Expressed in Rupiah)
4.310.437.877.062
(119.092.608.824 ) (5.972.262.925 ) (126.950.180.275 ) 9.716.125.000 929.003.740.338
4.751.794.179 (1.386.494.144 )
(2.031.389.786 )
-
3.622.399.153.499
4.751.794.179 (1.386.494.144 ) (26.483.769.128 ) 50.576.772 ) (119.092.608.824 (351.199.458.569 (5.972.262.925 ) (126.950.180.275 ) 9.716.125.000(101.560.144.220 929.003.740.338 ) 4.852.450.001 706.822.146.190 4.310.437.877.062
3.055.411.225
(2.031.389.786- )
3.386.861.941.228 -
(101.560.144.220 ) 4.852.450.001 Ekuitas, Bersih/ 706.822.146.190 Shareholders’ Equity, Net 3.622.399.153.499
(26.483.769.128 ) 50.576.772 (351.199.458.569 )
3.055.411.225
-
3.386.861.941.228
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES
Appropriation of retained earnings for general reserve Differences arising from foreign currency translations
Balance as of December 31, 2007
EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Balance as of December 31, 2009
Appropriation of retained earnings for general reserve Differences arising from foreign currency translations Unrealized gains (losses) on appreciation (decline) in market values of short-term investments Company Subsidiaries Buy back of shares Company Subsidiaries Distribution of cash dividends Dividends from treasury stock Net income for 2009
Balance as of December 31, 2008
Balance as of of retained December 31, 2007 Appropriation earnings for general reserve Appropriation Differences of retained earnings for arising from general reserve foreign currency translations Differences arising from Unrealized gains (losses) on appreciation foreign currency translations (decline) in market values of short-term investments Unrealized gains (losses) on appreciation (decline) Company in market values of short-term Subsidiaries investments Company Buy back of shares Subsidiaries Company BuySubsidiaries back of shares Reclassification arising Distribution of cash dividends from adoption of PSAK No. 16from (Revised 2007) Dividends treasury stock Distribution cash dividends Netofincome for 2009 Dividends from treasury stock Net income 31, for 2009 2008 Balance as of December
Balance as of December 31, 2008
Unrealized gains (losses) on appreciation (decline) in market values of short-term investments Company Subsidiaries Buy back of shares Reclassification arising from adoption of PSAK No. 16 (Revised 2007) Distribution of cash dividends Dividends from treasury stock Net income for 2008
Modal Saham Telah Ditentukan Belum Ditentukan Yang Diperoleh Ekuitas, Bersih/ CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ Penggunaannya/ Penggunaannya/ Sub-jumlah/ Kembali/ Years Ended December 31, 2009 andShareholders’ 2008 Appropriated Unappropriated Sub-total Treasury Stock Equity, Net
Saldo Laba/ Retained Earnings
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3.025.269.002
-
-
(2.031.389.786 )
-
5.056.658.788
3.025.269.002-
3.055.411.225
(2.031.389.786- )
2.001.247.563 -
Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan/ Differences Arising from Foreign Currency Translations 5.056.658.788
3.055.411.225
-
2.001.247.563
Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan/ Differences Arising from Foreign Currency Translations
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan tagihan restitusi pajak penghasilan Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran untuk beban operasi lainnya, bersih Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan investasi jangka pendek dan deposito berjangka Penerimaan penghasilan bunga Hasil penjualan aset tetap Penerimaan uang muka penjualan investasi jangka panjang Perolehan saham Anak perusahaan dari pihak ketiga Perolehan aset tetap Penempatan pada investasi jangka pendek dan deposito berjangka Penerimaan dari aktivitas investasi lainnya, bersih Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Penerimaan setoran modal saham dari pemegang saham minoritas Anak perusahaan Pembayaran hutang bank Pembayaran obligasi Pembayaran dividen kas Perusahaan Anak perusahaan Penarikan kembali saham Perusahaan Anak perusahaan Pembayaran beban bunga Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembelian kembali obligasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
2008
9.686.123.840.590
8.599.393.140.955
(6.048.673.889.076)
(5.830.831.596.364)
3.637.449.951.514
2.768.561.544.591
12.928.224.377 (389.941.951.209)
8.049.202.297 (356.142.206.993)
(1.896.852.784.081)
(1.612.768.004.551)
1.363.583.440.601
807.700.535.344
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Cash provided by operations Receipts of claims for income tax refund Payments of income taxes Payments for other operating expenses, net Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of short-term 187.963.817.622 investments and time deposits 56.492.357.164 Interest income received Proceeds from sale of property 10.172.535.153 and equipment Advance for sale of long-term investment received Acquisitions of Subsidiaries’ shares from third parties Acquisitions of property, plant (305.198.137.295) and equipment Placements in short-term (135.870.696.543) investments and time deposits Proceeds from other investing 215.179.709 activities, net
149.516.929.663 66.981.541.962 20.331.354.930 1.263.900.400 (522.124.829.650) (277.596.519.508) (84.443.721.852) 631.147.163 (645.440.196.892)
(186.224.944.190)
Net Cash Used in Investing Activities
2.432.741.994.739
292.853.342.945
1.036.000.000 (2.239.498.664.386) (259.319.000.000)
500.000.000 (190.681.390.174) -
(117.234.055.275) (34.511.737.170)
(96.707.694.218) (26.731.845.186)
(119.092.608.824) (5.972.262.925) (48.150.013.121)
(351.199.458.569) (55.354.893.471)
(741.355.797) -
(2.526.845.665) (9.851.000.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Receipts of capital contributions from Subsidiaries’ minority shareholders Payments of bank loans Payment of bonds Payments of cash dividends Company Subsidiaries Buy back of shares Company Subsidiaries Payments of interest expense Payments of obligations under finance leases Re-purchase of bonds
(390.741.702.759)
(439.699.784.338)
Net Cash Used in Financing Activities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7 122 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)
2009 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS Pengaruh Bersih Perubahan Kurs pada Kas dan Setara Kas yang Didenominasi dalam Mata Uang Asing KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
327.401.540.950
(86.958.582.016) 1.321.797.625.299
3
2008 181.775.806.816
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
23.675.684.286
Net Effect of Changes in Foreign Exchange Rates of Foreign Currency Denominated Cash and Cash Equivalents
1.116.346.134.197
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
ditambah: Saldo awal tahun kas dan setara kas milik PML KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Add: 423.593.175
9
-
Beginning balance of cash and cash equivalents of PML
1.562.664.177.408
3
1.321.797.625.299
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
ADDITIONAL DISCLOSURES
Aktivitas Investasi dan Pendanaan Yang Tidak Mempengaruhi Kas: Reklasifikasi aset dalam pengerjaan
Reklasifikasi uang muka aset tetap Penambahan aset sewa pembiayaan melalui hutang sewa pembiayaan
Investing and Financing Activities Not Affecting Cash Flows: 211.600.719.417
10
4.931.323.305
1.327.421.000
10
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
50.719.332.153
Reclassification of constructions in progress
3.476.333.551
Reclassification of advances for purchases of property, and equipment
275.885.250
Additions to assets under finance leases through incurrence of obligations under finance leases
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
8 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 123
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Kalbe Farma Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Negara Republik Indonesia, dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970 berdasarkan akta notaris Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3 pada tanggal 10 September 1966. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman (Menkeh) Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/72/23 tanggal 12 September 1967 dan diumumkan dalam Tambahan No. 234, Berita Negara Republik Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember 1967. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 309, tanggal 25 Juni 2008, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU70062.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 26 September 2008.
PT Kalbe Farma Tbk. (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia, within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968, as amended by Law No. 12 Year 1970, based on notarial deed No. 3 of Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo dated September 10, 1966. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice (MOJ) of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/72/23 dated September 12, 1967, and was published in Supplement No. 234 of State Gazette No. 102 dated December 22, 1967. The Company’s articles of association has been amended from time to time, the last amendment of which was drawn up in notarial deed No. 309 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., dated June 25, 2008, concerning the changes of the Company’s articles of association to conform with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability Company and prevailing regulations in the Capital Market. These latest amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU70062.AH.01.02.Tahun 2008 dated September 26, 2008.
Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi (obatobatan bagi manusia dan hewan). Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1966.
As stated in its articles of association, the scope of activities of the Company comprises, among others, manufacture and distribution of pharmaceutical products (human and animal healthcare). Currently, the Company is primarily engaged in the production and development of pharmaceutical products. The Company started its commercial operations in 1966.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dimana kantor pusat berada di Gedung KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 sedangkan fasilitas pabriknya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
The Company is domiciled in Jakarta, with its head office located at KALBE Building Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 while its production plant is located at Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Block A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, West Java.
9 124 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran umum saham Perusahaan dan kegiatan Perusahaan lainnya
b.
Ringkasan kegiatan Perusahaan (corporate actions) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan Perusahaan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Kegiatan Perusahaan Penawaran umum perdana dan pencatatan sebagian saham Perusahaan Pencatatan saham Perusahaan Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) Pembagian saham bonus Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Penawaran umum terbatas Pembagian saham bonus Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Pembagian dividen saham Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 menjadi Rp500 per saham (stock split)
Public offering of the Company’s shares and other corporate actions A summary of the Company’s corporate actions that affect the issued shares of the Company from the date of the initial public offering of its shares up to December 31, 2009 is as follows:
Jumlah Saham/ Number of Shares
20.000.000 30.000.000
50.000.000
Tanggal/ Date
30 Juli 1991/ July 30, 1991 23 April 1992/ April 23, 1992 22 Mei 1992/ May 22, 1992
10 November 1992/ November 10, 1992 17 November 1992/ November 17, 1992 8.000.000 4 Mei 1993/ May 4, 1993 75.600.000 15 Juli 1994/ July 15, 1994 18 Juli 1994/ July 18, 1994 32.400.000 15 Juli 1994/ July 15, 1994 18 Juli 1994/ July 18, 1994 216.000.000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp100 per saham (stock split)
1.728.000.000
Pembagian saham bonus
1.900.800.000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp100 menjadi Rp50 per saham (stock split)
GENERAL (continued)
4.060.800.000
7 Oktober 1996/ October 7, 1996 24 Agustus 1999/ August 24, 1999 6 Desember 2000/ December 6, 2000 19 Desember 2003/ December 19, 2003
Nature of Corporate Actions Initial public offering and partial listing of the Company’s shares Listing of the Company’s shares in Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Distribution of bonus shares Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Rights issue Distribution of bonus shares Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Distribution of share dividends Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Change in the nominal value of shares from Rp1,000 to Rp500 per share (stock split) Change in the nominal value of shares from Rp500 to Rp100 per share (stock split) Distribution of bonus shares Change in the nominal value of shares from Rp100 to Rp50 per share (stock split)
10 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 125
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran umum saham Perusahaan dan kegiatan Perusahaan lainnya (lanjutan) Kegiatan Perusahaan Tambahan penempatan saham sehubungan dengan penggabungan usaha Jumlah
(*)
c.
1.
GENERAL (continued) b.
Jumlah Saham/ Number of Shares
Public offering of the Company’s shares and other corporate actions (continued)
Tanggal/ Date
Nature of Corporate Actions
2.034.414.422 16 Desember 2005/ December 16, 2005 10.156.014.422 (*)
Total
(*)
Jumlah ini termasuk 782.490.000 saham yang dibeli kembali.
Susunan dewan komisaris dan direksi, dan karyawan
c.
This amount includes 782,490,000 shares which have been obtained as treasury stock.
Boards of commissioners and directors, and employees As of December 31, 2009 and 2008, the members of the Company’s board of commissioners and board of directors are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Board of Commissioners Johannes Setijono Santoso Oen Yozef Darmawan Angkasa Ferdinand Aryanto John Aristianto Prasetio Farid Anfasa Moeloek
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim Budi Dharma Wreksoatmodjo Herman Widjaja Vidjongtius
11 126 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Additional issuance of shares in connection with the merger
President Director Vice President Director Director Director Director
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Susunan dewan komisaris dan direksi, dan karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Boards of commissioners and directors, and employees (continued)
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sejumlah Rp22,22 miliar dan Rp39,15 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.
The salaries and compensation benefits incurred for the Company’s commissioners and directors totaled to Rp22.22 billion and Rp39.15 billion in 2009 and 2008, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 10.444 karyawan dan 10.257 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries have a combined total of 10,444 and 10,257 permanent employees, respectively (unaudited).
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai Grup) disusun berdasarkan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the Company and Subsidiaries (collectively hereinafter referred to as the “Group”) conform to generally accepted accounting principles and practices in Indonesia. The following significant accounting policies were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasi
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements, presented in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, that is, the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS), and the Regulations and Established Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) for public-listed companies.
Laporan keuangan konsolidasi, disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi emiten atau perusahaan publik.
12 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 127
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan konsolidasi (lanjutan)
laporan
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Laporan keuangan konsolidasi, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai pasar wajar (Catatan 2d) dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (Catatan 2g).
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using historical cost concept, except for certain short-term investments which are stated at their fair market values (Note 2d) and inventories which are stated at the lower of cost or net realizable value (Note 2g).
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Secara umum, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan oleh Grup adalah Rupiah.
Generally, the functional and reporting currency used by the Group is Rupiah.
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
The consolidated financial statements include the accounts of the Group. The Subsidiaries, in which the Company directly and/or indirectly owns more than 50% of the voting shares, are as follows:
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Grup. Anak perusahaan yang secara langsung dan/atau tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan/ Names of Subsidiaries Farmasi:/ Pharmaceutical: PT Bintang Toedjoe - Bintang Toedjoe (1) PT Hexpharm Jaya Laboratories - Hexpharm (1)
Kegiatan Usaha/ Produk/ Nature of Business Activities/ Products
Principles of consolidation
Mulai Beroperasi Komersial/ Commencement Tempat of Kedudukan/ Commercial Domicile Operations
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2009 %
2008 %
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Millions) 2009
2008
Farmasi/ Pharmaceutical
Jakarta
1949
100,00
100,00
575.151
622.438
Farmasi/ Pharmaceutical
Jakarta
1995
100,00
100,00
172.469
140.408
13 128 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
Nama Anak Perusahaan/ Names of Subsidiaries PT Saka Farma Laboratories - Saka (1) (a)
Kegiatan Usaha/ Produk/ Nature of Business Activities/ Products
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Mulai Beroperasi Komersial/ Commencement Tempat of Kedudukan/ Commercial Domicile Operations
Principles of consolidation (continued)
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2009 %
2008 %
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Millions) 2009
2008
Farmasi/ Pharmaceutical
Jakarta
1997
100,00
80,00
53.549
53.462
PT Finusolprima Farma Farmasi/ Internasional Pharmaceutical - Finusolprima (1)
Jakarta
1981
100,00
100,00
112.867
99.623
PT Bifarma Adiluhung - Bifarma (1)
Farmasi/ Pharmaceutical
Jakarta
1997
100,00
100,00
2.868
2.629
Innogene Kalbiotech Pte. Ltd. - Innogene (1)
Farmasi/ Pharmaceutical
Singapura/ Singapore
2004
93,01
91,89
35.995
36.846
PT Dankos Farma - Danfar (1)
Farmasi/ Pharmaceutical
Jakarta
2006
100,00
100,00
136.218
107.084
PT Pharma Metric Labs. Farmasi/ - PML (1) (b) Pharmaceutical
Jakarta
2006
79,82
34,45
7.704
-
Makanan Kesehatan/ Health Foods
Jakarta
1982
100,00
100,00
1.104.068
1.169.613
Makanan Kesehatan/ Health Foods
Jakarta
2007
70,00
70,00
299.901
324.479
Kemasan/ Packaging
Bekasi, Jawa Barat/ Bekasi, West Java
1977
67,51
63,10
317.809
305.783
PT Avesta Continental Pack - Avesta (3)
Kemasan/ Packaging
Bekasi, Jawa Barat/ Bekasi
1976
51,62
48,25
195.629
192.426
PT Indogravure - Indogravure (4)
Kemasan/ Packaging
1985
26,33
24,61
63.646
65.208
Jakarta
1993
83,75
58,19
2.986.182
2.513.339
Jakarta
1980
83,75
58,19
103.565
78.111
Makanan Kesehatan:/ Health Food: PT Sanghiang Perkasa - Sanghiang (1) PT Kalbe Morinaga (1) Indonesia - KMI Kemasan:/ Packaging: PT Kageo Igar Jaya Tbk. - Kageo Igar (1) (c)
Penjualan dan distribusi:/ Sale and Distribution: PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Distributor (EPMT) (1) (d) Obat-obatan/ Pharmaceutical Distributor PT Tri Sapta Jaya (TSJ) (2)
Distributor Obat-obatan/ Pharmaceutical Distributor
West Java Tangerang, Banten
14 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 129
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
Nama Anak Perusahaan/ Names of Subsidiaries
Kegiatan Usaha/ Produk/ Nature of Business Activities/ Products
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Mulai Beroperasi Komersial/ Commencement Tempat of Kedudukan/ Commercial Domicile Operations
Principles of consolidation (continued)
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2009 %
2008 %
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Millions) 2009
2008
PT Millenia Dharma Insani (MDI) (2)
Penjualan Obat-obatan dan Peralatan Kedokteran/ Sales of Pharmaceuticals and Medical Equipment
Jakarta
2003
83,75
58,19
14.659
8.304
PT Enseval Medika Prima (EMP) (2)
Distributor peralatan kesehatan/ Distribution of medical instruments
Jakarta
2008
83,75
58,19
217.813
26.096
PT Global Chemindo Megatrading (GCM) (2)
Penjualan bahan baku obat-obatan/ Trading of raw materials for pharmaceutical products
Jakarta
2008
83,75
58,19
213.429
68.778
PT Renalmed Tiara Utama (RTU) (2) (e)
Perdagangan peralatan kesehatan dan barang habis pakai/ Trading of medical instruments and consumable products
Jakarta
2008
81,66
55,30
30.901
11.393
Kalbe Vision Pte. Ltd. (KV) (1)
Pengembangan, Singapura/ Produksi, Singapore Pemasaran dan Distribusi produk Kesehatan mata/ Development, Production, Marketing and Distribution of Eye health Products
2008
100,00
100,00
9.950
5.072
2007
100,00
100,00
166.328
135.752
Kalbe International Pte. Ltd. (KI) (1)
Pemasaran Produk Kesehatan dan Farmasi/ Wholesale of Medical and Pharmaceutical Products
Singapura/ Singapore
Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh: (1) Perusahaan (2) EPMT (3) Kageo Igar (4) Avesta
The Subsidiary is directly owned by: (1) Company (2) EPMT (3) Kageo Igar (4) Avesta
15 130 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
(a)
Pada tanggal 31 Agustus 2009, Saka menerbitkan tambahan saham sejumlah 130.000 saham atau Rp13.000.000.000 yang disetor oleh Perusahaan sebanyak 104.000 saham atau Rp10.400.000.000 dan Bintang Toedjoe sebanyak 26.000 saham atau Rp2.600.000.000. Kemudian, pada tanggal yang sama, Bintang Toedjoe juga membeli dari pihak ketiga sebanyak 26.000 saham Saka. Sebagai akibat dari transaksi ekuitas tersebut di atas, persentase pemilikan efektif Grup di Saka mengalami peningkatan dari 80% menjadi 100%.
(a)
On August 31, 2009, Saka issued additional shares amounting to 130,000 shares or Rp13,000,000,000, which were subscribed and paid for by the Company, for 104,000 shares or Rp10,400,000,000 and Bintang Toedjoe for 26,000 shares or Rp2,600,000,000. Furthermore, on the same date, Bintang Toedjoe also purchased from a third party the remaining outstanding 26,000 shares of Saka. As a result of the said equity transactions, the Group’s effective percentage of ownership in Saka increased from 80% to 100%.
(b)
Pada tanggal 1 Desember 2009, Perusahaan membeli dari pihak ketiga 1.625 saham PML. Kemudian, pada tanggal yang sama, PML menerbitkan tambahan 4.000 saham yang disetor oleh Perusahaan dan pihak ketiga masing-masing sebanyak 3.484 saham dan 516 saham. Setelah transaksi ekuitas tersebut di atas, persentase pemilikan efektif Perusahaan di PML mengalami peningkatan dari 34,45% menjadi 79,82% (Catatan 9).
(b)
On December 1, 2009, the Company purchased from a third party 1,625 shares of PML. Furthermore, on the same date, PML issued additional 4,000 shares which were subscribed and paid for by the Company and third parties amounting to 3,484 shares and 516 shares, respectively. After such equity transactions, the Company’s effective percentage of ownership in PML increased from 34.45% to 79.82% (Note 9).
(c)
Berdasarkan surat manajemen PT Kageo Igar Tbk. (Kageo Igar) kepada Ketua BAPEPAM-LK tanggal 27 Januari 2009, Kageo Igar akan melakukan pembelian kembali saham Kageo Igar yang dimiliki publik. Transaksi ini sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. XI.B.3. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 perihal Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Kageo Igar telah melakukan pembelian kembali sebanyak 68.576.000 saham dengan harga perolehan sejumlah Rp5.972.262.925.
(c)
Based on the letter sent by the management of PT Kageo Igar Tbk. (Kageo Igar) to the Chairman of BAPEPAM-LK dated January 27, 2009, Kageo Igar will buy back its shares held by the public. This transaction is in accordance with BAPEPAM-LK Regulation No. XI.B.3. Attachment to the Decision No. Kep401/BL/2008 dated October 9, 2008 of the Capital Market Supervisory Board and Financial Institutions Regarding Publicly-listed Company Share Buy Back or Publicly-listed Company in a Potential Market Crisis Condition. Until December 31, 2009, Kageo Igar had already repurchased 68,576,000 shares with total cost amounting to Rp5,972,262,925.
(d)
Pada tanggal 19 Juni 2009, Perusahaan mengumumkan rencana penawaran tender atas 725.239.000 saham yang mewakili sekitar 31,81% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor dalam PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT), Anak perusahaan, dan diikuti dengan pernyataan penawaran tender kepada Bapepam-LK pada tanggal 24 Juni 2009. Pernyataan penawaran tender menjadi efektif berdasarkan surat Bapepam-LK No. S6012/BL/2009 tertanggal 13 Juli 2009. Periode penawaran tender dilakukan dari tanggal 14 Juli 2009 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2009. Selama periode tersebut, Perusahaan telah membeli sebanyak 580.161.820 saham EPMT dengan harga penawaran tender sebesar Rp870 per saham. Sebagai akibat atas penambahan saham tersebut, persentase pemilikan efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan dari 58,19% menjadi 83,64%. Kemudian, pada tanggal 12 Oktober 2009, Perusahaan membeli kembali dari pihak ketiga tambahan 2.550.000 saham EPMT. Setelah transaksi ekuitas tersebut, persentase pemilikan efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan menjadi 83,75%.
(d)
On June 19, 2009, the Company made a public announcement on a tender offer for 725,239,000 shares of PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT), a Subsidiary, which represents 31.81% of EPMT’s total issued and fully paid shares which was followed by a tender offer declaration to BapepamLK on June 24, 2009. The tender offer became effective based on Bapepam-LK letter No. S6012/BL/2009 dated July 13, 2009. The tender offer period was conducted from July 14, 2009 until August 12, 2009. During the period, the Company purchased 580,161,820 EPMT’s shares for a tender offer price of Rp870 per share. As a result of the said additional equity acquisition, the Company’s effective percentage of ownership in EPMT increased from 58.19% to 83.64%. Furthermore, on October 12, 2009, the Company purchased from a third party additional 2,550,000 shares of EPMT. After the said equity transaction, the Company’s effective percentage of ownership in EPMT increased to 83.75%.
(e)
Anak perusahaan yang berdiri di tahun 2008.
(e)
A subsidiary that was established in 2008.
16 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 131
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Pada bulan Desember 2008, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal sejumlah US$282.250 ke Kalbe Vision Pte. Ltd. (KV) untuk modal kerja. Kemudian, pada bulan Januari, Maret dan Oktober 2009, KV menerbitkan tambahan saham masing-masing sejumlah US$250.000, US$465.750 dan US$425.000. Seluruh saham tambahan tersebut disetor oleh Perusahaan.
In December 2008, the Company made additional capital injection of US$282,250 for working capital of Kalbe Vision Pte. Ltd. (KV). In January, March and October, 2009, KV issued additional shares amounting to US$250,000, US$465,750 and US$425,000, respectively, which were all subscribed and paid by the Company.
Pada tanggal 29 Januari dan 14 November 2008, Perusahaan melakukan tambahan setoran modal masing-masing sejumlah US$2.000.000 dan US$750.000 untuk dana ekspansi KI.
On January 29 and November 14, 2008, the Company made additional capital contribution to KI amounting to US$2,000,000 and US$750,000, respectively, to provide funds for the expansion of KI’s operations.
Pada tahun 2008, Perusahaan telah melakukan penyetoran tambahan modal sejumlah Rp65 milliar ke Finusolprima, Anak perusahaan, berkaitan dengan perluasan pabrik Finusolprima. Kemudian, pada bulan Juni 2009, Perusahaan kembali melakukan penyetoran tambahan modal sejumlah Rp15 miliar.
In 2008, the Company made additional capital contribution to Finusolprima, a Subsidiary, totaling Rp65 billion in connection with Finusolprima’s factory expansion. In June 2009, the Company further made additional capital contribution amounting to Rp15 billion.
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan telah melakukan tambahan setoran modal masingmasing sejumlah US$3.050.000 dan US$2.260.000 ke Innogene untuk modal kerja. Dengan melakukan tambahan setoran modal tersebut, kepemilikan Perusahaan di Innogene meningkat menjadi 93,01% dan 91,89% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
In 2009 and 2008, the Company made additional capital contributions of US$3,050,000 and US$2,260,000, respectively, for Innogene’s working capital. As a result of these additional capital contributions, the Company’s share ownership in Innogene increased and as of December 31, 2009 and 2008 was 93.01% and 91.89%, respectively.
Pada bulan April 2008, Perusahaan telah melakukan penambahan setoran modal sejumlah Rp6.100.000 ke Bifarma. Kemudian, pada bulan Desember 2008, Bifarma meningkatkan modal disetor dan ditempatkan penuh sejumlah Rp487.500.000. Seluruh penambahan modal tersebut disetor oleh Perusahaan.
In April 2008, the Company also made additional capital contribution of Rp6,100,000 to Bifarma. Furthermore, in December 2008, Bifarma had increased its paid-up capital amounting to Rp487,500,000. The additional paid-up capital was subscribed by the Company.
17 132 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
For consolidation purposes, the accounts of foreign Subsidiaries are translated into Rupiah amounts on the following basis:
Akun-akun Anak perusahaan yang berkedudukan di luar negeri dijabarkan dalam mata uang Rupiah untuk tujuan konsolidasi dengan dasar sebagai berikut: Akun-akun neraca
-
Balance sheet accounts
-
Akun-akun laporan laba rugi
-
Statement of income accounts
-
Principles of consolidation (continued)
kurs tengah pada tanggal neraca (Rp9.400 per US$1 pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp10.950 per US$1 pada tanggal 31 Desember 2008)/ middle rate of exchange at balance sheet date (Rp9,400 to US$1 as of December 31, 2009 and Rp10,950 to US$1 as of December 31, 2008) kurs rata-rata selama tahun berjalan (Rp10.356 per US$1 pada tahun 2009 dan Rp9.757 per US$1 pada tahun 2008)/ average exchange rates during the year (Rp10,356 to US$1 in 2009 and Rp9,757 to US$1 in 2008)
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing yang terjadi pada Anak perusahaan luar negeri dicatat dalam “Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan”.
Difference resulting from translation made at foreign Subsidiaries is recorded as part of “Differences Arising from Foreign Currency Translations”.
Semua saldo akun dan transaksi yang signifikan antar-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant inter-company accounts and transactions have been eliminated in the consolidation.
Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.
The proportionate shares of the minority shareholders in the net assets of non-wholly owned Subsidiaries are reflected as “Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.
Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai wajar aset bersih (dan sebaliknya) Anak perusahaan yang diakuisisi pada tanggal perolehan diamortisasi (goodwill/goodwill negatif), dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun. Manajemen Grup berpendapat bahwa periode amortisasi selama lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun tersebut adalah wajar untuk goodwill mengingat prospek masa mendatang yang baik dari Anak perusahaan yang diakuisisi. Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan tersebut disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Berwujud”, sedangkan selisih kurang yang tidak dapat diidentifikasi disajikan sebagai “Goodwill Negatif” pada neraca konsolidasi.
The unidentifiable excess of the cost of investment over the proportionate share in fair value of the underlying net assets of an acquired Subsidiary (and vice-versa) at the date of acquisition (goodwill/negative goodwill), is being amortized using the straight-line method over five (5) to twenty (20) - year. The Group’s management is of the opinion that the said period of five (5) to twenty (20) years amortization period is appropriate for goodwill in view of the good future operating prospects of the acquired Subsidiaries. The unidentifiable positive excess is presented as part of “Intangible Assets”, whereas the unidentifiable negative excess is presented as “Negative Goodwill” in the consolidated balance sheets.
18 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 133
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat investasi Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang bersangkutan sebagai akibat adanya perubahan ekuitas Anak perusahaan yang bukan berasal dari transaksi antara Grup tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.
In compliance with SFAS No. 40, “Accounting for Changes in Equity of Subsidiary/ Associated Company”, the differences between the carrying amounts of the Company’s investments, and its proportionate shares in fair values of the underlying net assets of the investees due to changes in the latter’s equity, which are not resulting from transactions between the Group and the said investees, are recorded and presented as “Differences Arising from Changes in Subsidiaries’ Equities” under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets.
Pada tanggal 25 September 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian ”Subscription and Shareholders” dengan Cordlife International Pte. Ltd., Singapura (“Cordlife”) dan PT Cordlife Indonesia (“CI”), dimana Perusahaan setuju untuk menempatkan sejumlah 192.000 saham atau sebesar 48,98% kepemilikan saham pada CI. Harga pemesanan saham adalah sejumlah US$1 atau setara dengan Rp9.605, sehingga dengan demikian, jumlah keseluruhan harga penempatan saham adalah sejumlah atau setara dengan US$192.000 Rp1.844.160.000. Pada tahun 2007, CI sudah memulai kegiatan komersial.
On September 25, 2006, the Company entered into a Subscription and Shareholders Agreement with Cordlife International Pte. Ltd., Singapore (“Cordlife”) and PT Cordlife Indonesia (“CI”), whereas the Company agreed to subscribe for a total of 192,000 shares or 48.98% shares equity in CI. The subscription price is US$1 or equal to Rp9,605, and accordingly, the total subscription price amounted to US$192,000 or equivalent to Rp1,844,160,000. CI has commenced commercial operations in 2007.
Penyertaan saham pada CI tersebut di atas dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (Catatan 31b).
The above-mentioned investment in shares of stock of CI, is accounted for using the equity method of accounting (Note 31b).
Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi sesuai dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal pengambilalihan. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus atas selisih antara nilai perolehan penyertaan dengan bagian proporsional Grup atas taksiran nilai wajar dari aset bersih perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi pada tanggal pengambilalihan.
Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. Equity in net earnings or losses is being adjusted for the straight-line amortization, of the difference between the cost of such investment and the Group’s proportionate share in the estimated fair values of the identifiable net assets of the investee at acquisition date.
19 134 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Investments in shares of stock, in which the Group maintains ownership interests below 20% are carried at cost (cost method).
Penyertaan saham dengan persentase pemilikan Grup di bawah 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). c.
Setara kas
c.
Call deposit dan deposito berjangka serta investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal investasi atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan hutang lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. d.
Principles of consolidation (continued)
Cash equivalents Call and time deposits and other short-term investments with maturities of three (3) months or less at the time of placement or purchase and not pledged as collateral for loans and other borrowings are considered as “Cash Equivalents”.
Investasi jangka pendek
d.
Short-term investments
Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka dan surat berharga yang terdiri dari saham dan unit reksadana yang tercatat di bursa efek; wesel tagih dan dana kelolaan manajer investasi.
Short-term investments consist of time deposits and marketable securities, such as, shares of stock and mutual fund units listed in the stock exchanges; promissory notes and managed fund.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan namun tidak lebih dari satu (1) tahun sejak tanggal penempatan dicatat dengan nilai nominal.
Time deposits with maturities of more than three (3) months but not exceeding one (1) year at the time of placement are recorded at their nominal values.
Dana kelolaan manajer sebesar nilai pasar.
dicatat
Investments in managed funds are recorded at their market values.
Sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek saham, wesel tagih dan unit reksadana, termasuk yang dikelola oleh manajer investasi, diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini:
In accordance with SFAS No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities”, investments in listed shares of stock, promissory notes and mutual fund units, including managed fund, are classified into one of the following categories:
(i)
(i)
investasi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity Investments in traded debt securities classified under this category are recorded at cost, inclusive of premium or net of discount, which is amortized up to maturity.
Efek utang yang diklasifikasikan dalam kelompok ini disajikan sebesar biaya perolehan, setelah diamortisasi premi atau diskonto hingga jatuh tempo.
20 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 135
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Investasi jangka pendek (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(ii) Trading
(ii) Diperdagangkan
Investments in traded debt and equity classified as “trading” are recorded at their market values. Gains or losses arising from appreciation or decline in their market values are presented in the consolidated statements of income.
Efek utang dan ekuitas yang diperdagangkan dicatat dengan nilai pasar. Laba atau rugi yang timbul akibat kenaikan atau penurunan nilai pasar pada surat berharga tersebut disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi.
(iii) Available-for-sale
(iii) Tersedia untuk dijual
e.
Short-term investments (continued)
Efek utang dan ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok “tersedia untuk dijual” dicatat dengan nilai pasar. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas kenaikan atau penurunan nilai pasar dari surat berharga tersebut disajikan dalam Ekuitas pada neraca konsolidasi.
Investments in traded debt and equity securities classified as “available-forsale” are recorded at their market values. Unrealized gains or losses arising from appreciation or decline in their market values are presented under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets.
Pengklasifikasian dari surat berharga yang disebutkan di atas berdasar pada keputusan manajemen dan maksud penempatan atau pembelian dari surat berharga tersebut. Pengaruh yang timbul dari perubahan pengklasifikasian akan dilaporkan sesuai dengan PSAK No. 50. PSAK No. 50 (revisi) akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 32).
The above-mentioned classifications of investments in marketable securities are based on management’s decision and the purpose of placement in or purchase of the said marketable securities. The effects of changes in such classifications will be accounted for in accordance with SFAS No. 50. The revised SFAS No. 50 will be effective on January 1, 2010 (Note 32).
Biaya perolehan dari surat berharga yang terjual dihitung dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving-average method).
Cost of commercial papers sold is calculated using the moving-average method.
Efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo dengan jangka waktu lebih dari satu tahun disajikan sebagai “Investasi Jangka Panjang” pada neraca konsolidasi.
Investment in debt securities held to maturity with terms of more than one year is presented as “Long-term Investments” in the consolidated balance sheets.
Efek ekuitas yang tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu satu tahun pada saat perolehannya disajikan sebagai “Investasi Jangka Panjang”.
Equity shares not intended to be sold within one year at the time of acquisition are also presented as “Long-term Investments”.
Penyisihan piutang ragu-ragu
e.
The Group provides allowance for doubtful accounts, if necessary, based upon a review of the status of the individual receivable accounts at end of year.
Grup membentuk penyisihan piutang raguragu, jika diperlukan, berdasarkan hasil pengkajian ulang secara berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
21 136 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Allowance for doubtful accounts
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
g.
Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa
2.
yang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Transactions with related parties
Grup mempunyai transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Group has transactions with entities, which are regarded as having special relationships as defined under SFAS No. 7, “Related Parties Disclosures”.
Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan dan kondisi yang sama persyaratan sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
Significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those transacted with third parties, are disclosed in the appropriated notes herein.
Persediaan
g.
Inventories
Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1994.
Prior to January 1, 2009, inventories were recorded based on PSAK No. 14 which was issued by the Indonesian Institute of Accountants in 1994.
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Grup menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), ”Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), ”Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Grup.
Effective January 1, 2009, the Group applied SFAS No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes SFAS No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of this revised SFAS did not result in a significant effect on the Group consolidated financial statements.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (“the lower of cost or net realizable value”). Grup pada umumnya menentukan biaya perolehan dengan menerapkan metode rata-rata bergerak (“moving-average method”) atau metode ratarata tertimbang (“weighted-average method”).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The Group generally determines the cost of its inventories using the moving-average or weighted-average method.
Biaya perolehan persediaan Avesta, Indogravure, KI, Kageo Igar (sebelum tahun 2009) dan PML (mulai tahun 2009) ditentukan dengan menerapkan metode FIFO. Nilai tercatat persediaan Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 1,01% dan 7,31% dari saldo persediaan konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The cost of inventories of Avesta, Indogravure, KI, Kageo Igar (before 2009) and PML (starting 2009) are determined using the FIFO method. The combined carrying values of the inventories of these Subsidiaries accounted for about 1.01% and 7.31% of the consolidated balance of inventories as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolence is provided, if necessary, based on the review of the physical conditions of inventories at the end of year.
22 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 137
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Biaya dibayar di muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited using the straightline method.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”). i.
Prepaid expenses
Aset tetap
i.
Property, plant and equipment
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Grup telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008 (Catatan 19).
Effective January 1, 2008, the Group applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. The Group had previously revalued its property, plant and equipment before the application of SFAS No. 16 (Revised 2007) and has chosen the cost model, thus, the revalued amount of property, plant and equipment is considered as the deemed cost and such cost is the value at the time SFAS No. 16 (Revised 2007) is applied. All the balance of the revaluation increment in property, plant and equipment that still exists at the initial application of SFAS No. 16 (Revised 2007) as presented in the equity section of the consolidated balance sheet had been reclassified to retained earnings in 2008 (Note 19).
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated profit and loss as incurred.
23 138 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Property, plant and equipment (continued) The Group generally computes depreciation using the straight-line method (except for the certain fixed assets of Bintang Toedjoe and TSJ), based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Grup umumnya menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”), (kecuali untuk aset tetap tertentu Bintang Toedjoe dan TSJ), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut: Tahun/ Years Bangunan dan prasarana Perbaikan kantor disewa Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan
10 - 20 3-8 2 - 20 2-8 2-8 5
Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment
Bintang Toedjoe, selain untuk bangunan dan prasarana, menghitung penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (“double-declining balance method”). Nilai buku aset tetap yang dimiliki Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 3,05% dan 4,49% dari nilai buku aset tetap konsolidasi, masingmasing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Bintang Toedjoe, except for building and improvements, computes depreciation using the double-declining balance method. The net book value of property, plant and equipment of the said Subsidiary accounted for about 3.05% and 4.49% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
TSJ menghitung penyusutan kendaraan dan perlengkapan kantor dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (“doubledeclining balance method”). Nilai buku kendaraan dan perlengkapan kantor yang dimiliki Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 0,43% dan 0,57% dari nilai buku aset tetap konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
TSJ computes the depreciation of its vehicles and office equipment using the doubledeclining balance method. The net book value of the said fixed assets accounted for about 0.43% and 0.57% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of December 31, 2009 and 2008, respectively.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated profit or loss in the year the asset is derecognized.
24 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 139
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Property, plant and equipment (continued)
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan perolehan tanah tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan, periode mana yang lebih pendek. PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa tanah tidak diamortisasi, kecuali dalam kondisi persyaratan tertentu.
In accordance with the provisions of SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition costs of the landrights. Such costs, which include, among others, legal fees, area survey and remeasurement fees, notary fees, and related taxes, are amortized over the legal terms of the related landrights, whichever period is shorter. SFAS No. 47 also provides that landrights are not subject to amortization, except under certain defined conditions.
Selanjutnya, PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, mengharuskan nilai aset dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aset mungkin tidak dapat dipulihkan.
In addition, SFAS No. 48, “Impairment of Asset Values”, requires the review of asset values for any impairment and write-down of asset values to their fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values of the assets may not be fully recovered.
Aset dalam pengerjaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” pada neraca konsolidasi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Constructions in progress are stated at cost and presented as part of “Property, Plant and Equipment” account in the consolidated balance sheets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
25 140 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Leases
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990). Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Effective January 1, 2008, SFAS No. 30 (Revised 2007), “Leases” supersedes SFAS No. 30 (1990). Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised SFAS, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased items are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased items are classified as operating leases.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Group recognized assets and liabilities in its consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in consolidated profit and loss. Capitalized leased assets (presented as part of property, plant and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Under an operating lease, the Group recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
26 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 141
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
2.
Properti investasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Investment property
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi” dimana Grup telah memilih model biaya.
Effective January 1, 2008, the Group applied SFAS No. 13 (Revised 2007), “Investment Property”, which supersedes SFAS No. 13 (Revised 1994), “Accounting for Investment”, whereby the Group has chosen the cost model.
Properti investasi Grup merupakan tanah yang dikuasai Anak perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dalam bentuk tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
The Group’s investment property represents land which is held by a Subsidiary to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. Investment property in land is stated at cost which is not depreciated.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized when either it has been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in consolidated profit and loss in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan pemilik, berakhirnya pemakaian oleh dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment property when, and only when, there is a change in use as evidenced by among others the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or completion of construction or development. Transfers are made from investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sell.
27 142 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Modal saham yang diperoleh kembali
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Treasury stock, which is intended to be reissued and/or re-sold in the future, is stated at acquisition cost and presented as a deduction from Capital Stock under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets. The excess of proceeds from future re-sale of treasury stock over the related acquisition cost or vice-versa shall be accounted for as an addition to or deduction from additional paid-in capital.
Modal saham yang diperoleh kembali, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai pengurang Modal Saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang diperoleh kembali di masa yang akan datang atas biaya perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham. m. Merek dagang, hak paten dan formula
m. Trademarks, patents and formulas Cost incurred in connection with the acquisitions of trademarks, patents and formulas are amortized using the straight-line method over twenty (20) years. Trademarks, patents and formulas are presented as part of “Intangible Assets, Net” account in the consolidated balance sheets.
Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi/perolehan atas merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Berwujud, Bersih” pada neraca konsolidasi. n.
o.
Treasury stock
Biaya emisi obligasi
n.
Bond issuance costs
Biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran emisi obligasi, disajikan sebagai pengurang langsung atas saldo hasil penawaran emisi obligasi. Selisih antara hasil penawaran bersih dari emisi obligasi dan nilai nominal obligasi tersebut diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut.
Costs and expenses incurred in connection with the issuance of bonds are directly offset against the related proceeds in determining the net bonds payable. The difference between the net proceeds from bond issuance and the related total nominal value of the bonds issued is amortized over the term of the bonds.
Penebusan obligasi secara permanen atau temporer dikurangkan langsung terhadap kewajiban obligasi yang bersangkutan. Selisih antara nilai penebusan dengan nilai tercatat bagian kewajiban obligasi tersebut (setelah dikurangi dengan biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi) dikreditkan atau dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.
Redemptions of bonds, whether permanent or temporary, are directly offset against the related bonds payable. The difference between the redemption value and the corresponding proportionate carrying value of the related bonds payable (net of the related unamortized deferred bond issuance costs) is credited or charged directly to current operations.
Beban piranti lunak
o.
Software cost Cost incurred in connection with the acquisitions of computer software, including all costs which are directly associated in preparing such assets until they are ready for use, is amortized using the straight-line method over five (5) years.
Biaya perolehan perangkat lunak komputer meliputi seluruh biaya yang dapat dikaitkan langsung dalam mempersiapkan aset tersebut hingga siap digunakan dan diamortisasi selama lima (5) tahun dengan metode garis lurus.
28 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 143
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
2.
Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Revenue from export sales made under “FOB Destination” arrangement is recognized when the goods are received by customers. Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to the distributors/customers. Expenses are recognized when these are incurred.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang diterima pelanggan (“FOB Destination”). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada distributor/pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. q.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
q.
Foreign currency balances
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan nilai kurs rata-rata antara kurs jual dan kurs beli yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah to reflect the average of the selling and buying rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the year. The resulting net foreign exchange gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used for December 31, 2009 and 2008 were as follows:
2009 1 Euro/Rupiah 1 Dolar Amerika Serikat/Rupiah 100 JP¥/Rupiah 1 SGD Dolar/Rupiah 1 MYR/Rupiah
2008
13.510 9.400 10.170 6.699 2.747
15.432 10.950 12.123 7.607 3.153
Instrumen derivatif
r.
Derivative instruments In addition to natural hedges, the Company also enters into and engages in foreign exchange contracts/transactions for the purpose of managing its foreign exchange rate exposures emanating from business, specific transaction, as well as currency translation risks.
Sebagai tambahan untuk lindung nilai “alamiah” yang normal terjadi (“natural hedges”), Perusahaan juga melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari usaha, transaksi yang spesifik dan juga risiko penjabaran mata uang.
29 144 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
EUR1/Rupiah U.S. Dollar 1/Rupiah JP¥100/Rupiah SGD Dollar 1/Rupiah MYR1/Rupiah
Transactions in other foreign currencies are considered not significant.
Transaksi dalam mata uang asing lainnya dinilai tidak signifikan. r.
Revenue and expense recognition
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Instrumen derivatif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Relative to the above, the Company applies the provisions of SFAS No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. SFAS No. 55 sets forth the accounting and reporting standards for derivative transactions and hedging activities, which requires that every derivative instrument (including embedded derivatives) be recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. SFAS No. 55 also requires that gains (losses) arising from changes in fair values of derivative instruments be recognized currently in earnings, unless all the specific requirements to allow deferral (as “other comprehensive income”) under certain type of hedge accounting, as provided in the said SFAS, are met. In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under SFAS No. 55, all of the aforementioned derivative instruments of the Company do not qualify and therefore are not designated as effective hedges for accounting purposes. The revised SFAS No. 55 will be effective on January 1, 2010 (Note 32).
Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat) diakui sebagai aset atau kewajiban berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba (rugi) yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dicatat pada operasi tahun berjalan, kecuali bila seluruh ketentuan khusus yang memperbolehkan penangguhan (sebagai “pendapatan komprehensif lainnya”) bagi beberapa jenis akuntansi lindung nilai yang diatur dalam PSAK tersebut terpenuhi. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. PSAK No. 55 (revisi) akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 (Catatan 32). s.
Derivative instruments (continued)
Imbalan kerja karyawan
s.
Employees’ service entitlement benefits The Group recognizes provisions for employees’ service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Under the Labor Law, companies are required to pay separation, gratuity and compensation benefits to their employees if the conditions specified in the Labor Law are met. As discussed in the following paragraph, the Company, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT and TSJ already maintain and operate formal pension plans for the benefit of their employees. Nevertheless, additional provisions for the estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits are made on top of the benefits provided under their formal pension plans, in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to employees under the Labor Law. The additional provisions are estimated using actuarial calculations based on the reports prepared by an independent firm of actuaries. said actuarial calculations are The determined using the “Projected Unit of Credit” method.
Grup mencatat penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU). Berdasarkan UU tersebut, perusahaan-perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada UU terpenuhi. Seperti dijelaskan dalam paragraf berikut, Perusahaan, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT dan TSJ telah menyelenggarakan program dana pensiun untuk karyawannya. Namun, tambahan penyisihan imbalan kerja karyawan tetap dibuat agar imbalan kerja karyawan berdasarkan program dana pensiun tersebut dapat memenuhi dan menutupi batas minimum imbalan kerja karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan ketentuan UU. Tambahan penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan aktuaria independen. Perhitungan aktuaria tersebut menggunakan metode “Projected Unit of Credit”.
30 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 145
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
t.
2.
Imbalan kerja karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Employees’ service entitlement benefits (continued)
Laba atau rugi aktuaria yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuaria yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui sebagai pendapatan atau beban selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya, akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata sampai imbalan tesebut menjadi vested. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of the plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are recognized as income or expense over the expected average remaining service years of the employees using the straight-line method. Past services cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise, it is amortized on a straight-line method over the average year until the benefits become vested. On the other hand, current service costs are charged directly to operations of the current year.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Perusahaan, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT dan TSJ menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang ditujukan untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Pendanaan dilakukan seluruhnya oleh Perusahaan dan Anak perusahaan tersebut yang iurannya ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria, termasuk biaya jasa lalu dan biaya jasa kini, yang diamortisasi selama sisa masa kerja untuk karyawan yang memenuhi syarat.
As previously discussed, the Company, Bifarma, Fima, Danfar, Sanghiang, Avesta, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Kageo Igar, EPMT and TSJ have defined benefit pension plans covering substantially all of their qualified permanent employees. Pension costs are fully funded by the Company and the said Subsidiaries and consist of actuarially computed contributions covering past service costs and current service costs, which are amortized over the average remaining service years of the qualified/covered employees.
Beban (manfaat) pajak penghasilan
t.
Income tax expense (benefits)
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Corporate income tax is determined for each company as a separate legal entity.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan yang berasal dari rugi fiskal yang dapat dikompensasikan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax is provided on all temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets relating to the carry-forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
31 146 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
Beban (manfaat) (lanjutan)
pajak
2.
penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. u.
v.
Income tax expense (benefits) (continued)
Informasi segmen
u.
Segment information
Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi (segmen geografis).
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing products or services (business segment), or in providing products or services within a particular economic environment (geographical segment).
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan hasil yang berbeda dengan risiko dan hasil segmen usaha yang lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi (wilayah) lain.
Business segments provide products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide products or services within a particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments (area).
Laba per saham
v.
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba usaha dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi masingmasing laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi dengan saham yang dibeli kembali).
Earnings per share In accordance with SFAS No. 56, “Earnings Per Share”, basic income from operations and net income per share are computed by dividing income from operations and net income, respectively, by the weightedaverage number of shares outstanding during the year (less treasury stock).
w. Penggunaan estimasi
w. Use of estimates The preparation of the consolidated financial statements, in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, requires management to make estimations and assumptions that affect the amounts reported therein. Due to inherent uncertainties in making estimates, actual results to be reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsiasumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
32 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 147
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
3.
Cash and cash equivalents consist of the following:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2009 Kas Rupiah Dolar A.S. Mata uang lainnya Sub-jumlah Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank N.A., Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) Dolar A.S. Citibank N.A., Jakarta PT Bank Permata Tbk. The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) Rand Afrika Selatan Standard Bank, Afrika Selatan Mata uang lainnya PT Bank Central Asia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) Sub-jumlah Setara kas - call deposit dan deposito berjangka - pihak ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten PT Bank Permata Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank Barclays Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Commonwealth PT Bank Mega Tbk.
2008
12.539.328.911 1.629.685.967 500.348.088
26.250.825.205 1.389.818.136 1.719.337.123
14.669.362.966
29.359.980.464
130.141.835.462 52.391.980.321 24.504.755.663 11.979.673.729 9.762.975.736 8.726.137.098
1.096.874.655 33.953.048.945 7.387.855.673 13.496.656.500 13.272.450.198 4.530.475.526
6.741.645.064 198.373.226
2.173.789.889 11.622.980.535
15.745.389.677
10.958.767.357
40.482.732.841 11.496.200.946
40.650.710.414 6.524.467.610
9.025.815.610 8.127.074.842 5.106.659.077 620.406.109
8.626.172.385 10.564.958.921 4.845.723.101 26.005.821.198
12.150.825.308
4.270.102.835
11.306.855.800
7.093.201.950
8.029.289.047
-
4.849.179.217
3.944.040.065
371.387.804.773
211.018.097.757
176.250.000.000 69.500.000.000
41.700.000.000 38.400.000.000
67.440.168.596
-
56.500.000.000
60.000.000.000
51.000.000.000 49.800.000.000 48.320.817.445 45.000.000.000 36.107.679.631 32.500.000.000
13.500.000.000 10.000.000.000 58.600.000.000
30.000.000.000
-
26.000.000.000 23.850.000.000 20.000.000.000
31.000.000.000 17.500.000.000 -
33 148 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
CASH AND CASH EQUIVALENTS
Cash on hand Rupiah U.S. Dollar Other currencies Sub-total Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank N.A., Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank DBS Indonesia Others (each below Rp5 billion) U.S. Dollar Citibank N.A., Jakarta PT Bank Permata Tbk. The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank DBS Indonesia Others (each below Rp5 billion) South African Rand Standard Bank, South Africa Other currencies PT Bank Central Asia Tbk. Others (each below Rp5 billion) Sub-total Cash equivalents - call and time deposits - third parties Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten PT Bank Permata Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank Barclays Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Commonwealth PT Bank Mega Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3. 2009
Setara kas - call deposit dan deposito berjangka - pihak ketiga (lanjutan) Rupiah (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) Dolar A.S. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank UOB Buana Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank PT Bank UOB Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Commonwealth Euro PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sub-jumlah
2008
17.719.425.765 15.900.000.000 8.500.000.000 3.200.000.000 -
44.198.434.399 17.000.000.000 10.000.000.000 73.900.000.000 6.000.000.000
Cash equivalents - call and time deposits - third parties (continued) Rupiah (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank ICB Bumiputera Tbk.
-
1.200.000.000
Others (each below Rp5 billion)
121.166.000.000
-
114.436.532.032 70.688.000.000 29.140.000.000 28.199.859.000 9.400.000.000 9.400.000.000 4.700.000.000 -
71.175.000.000 64.276.500.000 37.830.379.534 120.811.474.833 38.346.599.970 5.475.000.000 49.275.000.000 84.712.971.292 50.917.500.000 27.375.000.000 22.995.000.000 21.900.000.000
11.888.527.200 -
27.623.987.050 15.432.400.000
-
11.574.300.000
U.S. Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank UOB Buana Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank PT Bank UOB Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Commonwealth Euro PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
1.176.607.009.669
1.072.719.547.078
Sub-total
-
8.700.000.000
Certificates of Bank Indonesia (SBIs) - Rupiah
1.562.664.177.408
1.321.797.625.299
Total Cash and Cash Equivalents
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - Rupiah Jumlah Kas dan Setara Kas
Suku bunga per tahun untuk call deposit dan deposito berjangka serta SBI adalah sebagai berikut:
Interest rates per annum on call and time deposits and SBIs are as follows:
2009 Call deposit dan deposito berjangka Rupiah Dolar A.S. Euro Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2008
5,75% - 14,00% 1,25% - 6,25% 1,00% - 3,00% -
3,75% -14,00% 1,75% - 7,25% 1,00% - 2,50% 7,87% - 9,22%
Call and time deposits Rupiah U.S. Dollar Euro Certificates of Bank Indonesia (SBIs)
34 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 149
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK, BERSIH
4.
SHORT-TERM INVESTMENTS, NET Short-term investments consist of time deposits, mutual fund units, traded bonds, managed funds and other marketable securities. The details of this accounts are as follows:
Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka, unit reksadana, obligasi, dana kelolaan manajer investasi dan surat berharga lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009
2008
Deposito berjangka - pihak ketiga Rupiah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk.
52.000.000.000 10.000.000.000
20.157.957.787
Time deposits - third parties Rupiah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Sub-jumlah
62.000.000.000
20.157.957.787
Sub-total
Surat-surat berharga Tersedia untuk dijual Unit reksadana Dana kelolaan manajer investasi Obligasi Surat berharga lainnya (masing-masing di bawah Rp3 miliar) Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar investasi jangka pendek, bersih Perusahaan Anak perusahaan Bersih Investasi Jangka Pendek, Bersih
300.000.000 -
77.959.612.482 13.300.385.245 13.000.000.000
40.395.000
2.161.679.000
102.392.500 153.472.606
(4.649.401.679) 2.818.355.764
596.260.106
104.590.630.812
Net
62.596.260.106
124.748.588.599
Short-term Investments, Net
Suku bunga per tahun untuk call deposit dan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Interest rates per annum on call deposits and time deposits are as follows:
2009 Rupiah
Marketable securities Available-for-sale Mutual fund units Managed funds Bonds Other marketable securities (each below Rp3 billion) Unrealized gains (losses) on appreciation (decline) in market values of short-term investments, net Company Subsidiaries
2008
7,00% - 8,00%
10,00% - 13,00%
Rupiah
As of December 31, 2008, the details of the above available-for-sale short-term investments in traded bonds denominated in Rupiah currency are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2008, rincian investasi jangka pendek obligasi tersedia untuk dijual dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut: 2008 Rating Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri B Federal International Finance VIII Tahun 2008 Seri A Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 Seri C
Harga Perolehan/ Cost
AA+
5.000.000.000
AA-
4.000.000.000
AA-
4.000.000.000
Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri B Federal International Finance VIII Tahun 2008 Seri A Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 Seri C
13.000.000.000
Total
Jumlah
35 150 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
5.
INVESTASI (lanjutan)
JANGKA
PENDEK,
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
BERSIH
4.
SHORT-TERM (continued)
INVESTMENTS,
NET
Dana kelolaan manajer investasi terdiri dari sahamsaham perusahaan publik.
Investment in managed funds comprises of shares of publicly-listed companies.
Deposito berjangka sejumlah Rp10.000.000.000 dan Rp20.157.957.787 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti yang dijelaskan pada Catatan 12.
Time deposits with an aggregate amount of Rp10,000,000,000 and Rp20,157,957,787 as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 12.
PIUTANG USAHA, BERSIH
5.
TRADE RECEIVABLES, NET This account consists of trade receivables from third parties with details as follows:
Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga yang terdiri dari: 2009
2008
Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
1.102.240.591.330 109.079.351.613
853.107.348.774 87.770.576.593
Domestic customers Foreign customers
Jumlah Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu
1.211.319.942.943
940.877.925.367
Total
Piutang Usaha, Bersih
1.203.940.830.063
(7.379.112.880)
(5.520.542.958)
Less allowance for doubtful accounts
935.357.382.409
Trade Receivables, Net
An aging analysis of the trade receivables as of December 31, 2009 and 2008 is as follows:
Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
Rupiah
Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)/ Foreign Currencies (Equivalent Rupiah)
Jumlah/ Total
829.886.481.826
111.199.398.813
941.085.880.639
145.925.593.982 26.626.558.135 20.904.436.590 7.087.047.365
25.328.469.902 8.385.648.451 4.896.869.837 31.079.438.042
171.254.063.884 35.012.206.586 25.801.306.427 38.166.485.407
Jumlah Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu
1.030.430.117.898
180.889.825.045
1.211.319.942.943
Piutang Usaha, Bersih
1.025.029.789.618
Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
(5.400.328.280)
(1.978.784.600) 178.911.040.445
(7.379.112.880) 1.203.940.830.063
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days Total Less allowance for doubtful accounts Trade Receivables, Net
36 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 151
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA, BERSIH (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES, NET (continued)
2008
Rupiah
Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)/ Foreign Currencies (Equivalent Rupiah)
Jumlah/ Total
590.077.408.008
72.413.333.234
662.490.741.242
180.679.957.432 21.070.493.837 12.891.780.469 6.962.226.261
12.156.702.010 38.932.850.908 3.796.129.508 1.897.043.700
192.836.659.442 60.003.344.745 16.687.909.977 8.859.269.961
Jumlah Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu
811.681.866.007
129.196.059.360
940.877.925.367
Piutang Usaha, Bersih
807.530.073.049
Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
(4.151.792.958)
(1.368.750.000) 127.827.309.360
2009
Saldo akhir tahun
935.357.382.409
Total Less allowance for doubtful accounts Trade Receivables, Net
An analysis of the movements in balance of allowance for doubtful accounts is as follows:
Analisis mutasi saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Mutasi tahun berjalan: Penambahan penyisihan Pemulihan penghapusan
(5.520.542.958)
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days
2008
5.520.542.958
3.693.765.727
6.224.251.905 (4.365.681.983)
5.037.867.375 (3.211.090.144)
7.379.112.880
5.520.542.958
Balance at beginning of year Movements during the year: Additional provisions Reversal of Write-off Balance at end of year
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at end of year, the Group’s management is of the opinion that the above allowance for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that may arise from the non-collection of accounts.
Piutang usaha sebesar Rp53,5 miliar dan Rp44,5 milliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 12.
Trade receivables with an aggregate amount of Rp53.5 billion and Rp44.5 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 12.
37 152 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
6.
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi keuangan, sewa ruang kantor dan asuransi dengan rincian sebagai berikut:
The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with certain related parties, principally consisting of financing transactions, office space rentals and insurance, with details as follows:
a.
a.
Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu membeli polis asuransi dari PT Asuransi Mitra Maparya (AMM) dengan jumlah keseluruhan nilai pertanggungan asuransi sejumlah Rp3.127 miliar, US$78 juta dan EUR807 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 dan sejumlah Rp3.229 miliar, US$72,8 juta dan EUR817 ribu pada tanggal 31 Desember 2008. Polis asuransi tersebut untuk melindungi sebagian persediaan dan aset tetap dari risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (Catatan 7 dan 10).
AMM is considered as a related party to the Group in view of common control.
AMM merupakan pihak hubungan istimewa terhadap Grup yang tergolong sebagai entitas di bawah sepengendali. b.
b.
Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman kepada karyawan dengan kriteria dan syarat tertentu sesuai dengan jenjang kepegawaian masing-masing karyawan. Pinjaman kepada karyawan dilunasi melalui pemotongan gaji bulanan.
The Company and certain Subsidiaries provide loans to employees subject to certain criteria and conditions depending on their position/level. These employee loans are being collected through regular monthly salary deductions.
The details of the balances of receivables and payables arising from transactions with related parties are as follows:
Rincian saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap Jumlah Aset/ Percentage to Total Assets
Jumlah/ Amount 2009
The Company and certain Subsidiaries obtained insurance policies from PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), with combined insurance coverage amounting to Rp3,127 billion, US$78 million and EUR807 thousand as of December 31, 2009, and Rp3,229 billion, US$72.8 million and EUR817 thousand as of December 31, 2008. The said insurance policies covered portions of inventories and property, plant and equipment against risks of losses by fire, flood and other risks, on a blanket basis (Notes 7 and 10).
2008
2009 (%)
2008 (%)
Aset tidak lancar Piutang hubungan istimewa Pinjaman karyawan
3.941.724.499
4.838.713.018
0,06
0,08
Non-current Assets Due from related parties Loans to employees
Jumlah
3.941.724.499
4.838.713.018
0,06
0,08
Total
38 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 153
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN, BERSIH
7.
Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2009 Barang jadi (Catatan 22) Barang dagangan (Catatan 22) Barang dalam proses (Catatan 22) Bahan baku dan kemasan Bahan baku dalam perjalanan Suku cadang dan lain-lain
2008
702.393.585.831 495.371.962.712 28.920.080.790 326.789.768.375 1.871.170.182 11.998.752.002
733.177.550.831 340.302.603.855 32.050.826.928 497.073.157.718 6.703.207.231 13.161.590.706
Jumlah Dikurangi penyisihan persediaan usang
1.567.345.319.892 1.622.468.937.269 (5.962.901.096) (16.345.055.382)
Bersih
1.561.382.418.796
Saldo akhir tahun
Total Less allowance for inventory obsolence Net
An analysis of the movements in balance of allowance for inventory obsolence is as follows:
2009 Saldo awal tahun Ditambah (dikurangi): Penyisihan tahun berjalan Penghapusan persediaan tahun berjalan
Finished goods (Note 22) Merchandise inventories (Note 22) Work in-process (Note 22) Raw and packaging materials Materials in-transit Spare parts and others
1.606.123.881.887
Analisis saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
8.
INVENTORIES, NET
2008
16.345.055.382
5.818.950.720
11.279.312.989
15.806.305.908
(21.661.467.275)
(5.280.201.246)
5.962.901.096
16.345.055.382
Balance at beginning of year Add (deduct): Provisions made during the year Write-off of inventory during the year Balance at end of year
Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp13 miliar dan Rp21 miliar masingmasing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 12.
Inventories with an aggregate carrying amount of Rp13 billion and Rp21 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans, as discussed in Note 12.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah Rp1.897 miliar dan US$10,5 juta pada tanggal 31 Desember 2009, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan terhadap risiko yang dipertanggungkan (Catatan 6).
Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined coverage amounting to about Rp1,897 billion and US$10.5 million as of December 31, 2009, which, in the Group management’s opinion, are adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks (Note 6).
ASET LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: Uang muka pembelian bahan baku dan barang jadi Biaya dibayar di muka Uang muka lain-lain Pajak pertambahan nilai Lain-lain Jumlah
8. 2009
2008
This account consists of:
83.943.171.969 54.949.600.308 46.801.529.905 8.338.863.224 3.136.927.218
34.674.303.932 36.694.460.452 26.616.546.870 12.520.176.248 3.718.257.074
Advances for purchase of raw material and finished goods Prepaid expenses Other advances Value added tax Others
197.170.092.624
114.223.744.576
Total
39 154 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
OTHER CURRENT ASSETS
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG
9.
LONG-TERM INVESTMENTS The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009
Nilai Perolehan/ Cost
Akumulasi Bagian Atas Rugi Bersih/ Accumulated Equity Share in Net Losses
Nilai Tercatat/ Carrying value
Metode Ekuitas PT Cordlife Indonesia (CI)
At equity method 1.844.160.000
(1.844.160.000)
-
PT Cordlife Indonesia (CI)
2008
Nilai Perolehan/ Cost
Akumulasi Bagian Atas Rugi Bersih/ Accumulated Equity Share in Net Losses
Nilai Tercatat/ Carrying value
Metode Ekuitas PT Cordlife Indonesia (CI) PT Pharma Metric Labs. (PML)
At equity method 1.844.160.000 344.500.000
(1.844.160.000) (1.245.324.853)
(900.824.853)
PT Cordlife Indonesia (CI) PT Pharma Metric Labs. (PML)
Berdasarkan hasil operasional PML, nilai tercatat investasi Perusahaan pada PML mengalami penurunan hingga bersaldo negatif sebesar Rp900.824.853 pada tanggal 31 Desember 2008, yang disajikan sebagai bagian dari “Selisih lebih akumulasi kerugian atas biaya perolehan investasi Perusahaan asosiasi” pada neraca konsolidasi tahun 2008.
Based on PML’s operational results, the net carrying value of the Company’s investment has been reduced and reflected as negative balance amounting to Rp900,824,853 as of December 31, 2008, which is presented as “Accumulated loss of Associated company in excess of investment cost” in the 2008 consolidated balance sheets.
Pada tanggal 1 Desember 2009, persentase pemilikan efektif Perusahaan di PML mengalami peningkatan dari 34,45% menjadi 79,82% (Catatan 2b). Sebagai dampak atas peningkatan persentase pemilikan efektif di PML tersebut, laporan keuangan konsolidasi Grup pada tahun 2009 mencakup laporan keuangan PML mulai dari tanggal 1 Desember 2009.
On December 1, 2009, the Company’s effective percentage of ownership in PML increased from 34.45% to 79.82% (Note 2b). As a result of such increase in PML’s percentage of ownership, the Group consolidated financial statements in 2009 include PML’s financial statements starting from December 1, 2009.
40 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 155
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Property, plant and equipment consist of:
Aset tetap terdiri dari: 2009 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah 231.337.478.196 Bangunan dan prasarana 457.651.372.503 Perbaikan kantor disewa 10.021.455.593 Mesin dan peralatan 832.344.475.189
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
34.315.703.126 99.734.591.770 2.824.066.902 92.426.196.584
322.986.257 91.617.400 4.842.354.170
265.653.181.322 557.062.978.016 12.753.905.095 919.928.317.603
358.962.628.570
55.583.304.535
5.846.710.950
408.699.222.155
231.901.352.234 31.667.638.341
18.220.352.455 29.919.953.816
33.774.292.743 186.052.700
216.347.411.946 61.401.539.457
Carrying Value Direct Ownership Land and landrights Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment
2.153.886.400.626
333.024.169.188
45.064.014.220
2.441.846.555.594
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
8.500.000.000 883.685.250
1.327.421.000
366.252.250
8.500.000.000 1.844.854.000
Assets Under FInance Lease Machinery and equipment Vehicles
Sub-jumlah
9.383.685.250
1.327.421.000
366.252.250
10.344.854.000
Sub-total
68.666.238.630 88.191.062.389
90.547.137.977 61.652.361.114
97.348.687.425 114.252.031.992
61.864.689.182 35.591.391.511
Constructions in Progress Buildings and improvements Machinery and equipment
156.857.301.019
152.199.499.091
211.600.719.417
97.456.080.693
Sub-total
2.320.127.386.895
486.551.089.279
257.030.985.887
2.549.647.490.287
Total Carrying Value
Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan Sub-jumlah
Aset dalam Pengerjaan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Sub-jumlah Jumlah Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah 1.021.356.062 Bangunan dan prasarana 155.380.964.331 Perbaikan kantor disewa 5.678.975.633 Mesin dan peralatan 415.597.840.149 Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan
231.261.221.110
55.261.588.742
4.666.193.534
281.856.616.318
165.190.469.533 16.615.952.041
25.369.855.788 6.295.453.077
29.091.902.196 74.287.194
161.468.423.125 22.837.117.924
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land and landrights Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment
Sub-jumlah
990.746.778.859
195.951.791.114
38.637.096.182
1.148.061.473.791
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
1.712.500.049 321.516.633
1.208.823.564 380.272.475
164.973.306
2.921.323.613 536.815.802
Assets Under Finance Lease Machinery and equipment Vehicles
Sub-jumlah
2.034.016.682
1.589.096.039
164.973.306
3.458.139.415
Sub-total
992.780.795.541
197.540.887.153
38.802.069.488
1.151.519.613.206
Total Accumulated Depreciation
1.398.127.877.081
Net Book Value
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
95.688.648 26.063.980.879 1.349.688.652 81.515.535.328
84.008.991 85.047.910 4.635.656.357
1.117.044.710 181.360.936.219 6.943.616.375 492.477.719.120
1.327.346.591.354
41 156 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
2008 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah 222.286.971.654 Bangunan dan prasarana 485.265.207.123 Perbaikan kantor disewa 8.037.068.147 Mesin dan peralatan 691.166.818.982
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
9.517.986.350 27.603.253.486 2.359.292.886 148.210.549.016
467.479.808 55.217.088.106 374.905.440 7.032.892.809
231.337.478.196 457.651.372.503 10.021.455.593 832.344.475.189
303.820.683.265
74.100.553.383
18.958.608.078
358.962.628.570
220.780.230.908 21.789.977.391
27.878.578.963 10.014.760.950
16.757.457.637 137.100.000
231.901.352.234 31.667.638.341
Carrying Value Direct Ownership Land and landrights Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment
1.953.146.957.470
299.684.975.034
98.945.531.878
2.153.886.400.626
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
21.801.761.616 2.967.825.000
275.885.250
13.301.761.616 2.360.025.000
8.500.000.000 883.685.250
Assets Under Finance Lease Machinery and equipment Vehicles
Sub-jumlah
24.769.586.616
275.885.250
15.661.786.616
9.383.685.250
Sub-total
Aset dalam Pengerjaan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
19.692.409.916 43.484.908.121
57.444.104.062 86.955.211.073
8.470.275.348 42.249.056.805
68.666.238.630 88.191.062.389
Constructions in Progress Buildings and improvements Machinery and equipment
Sub-jumlah
63.177.318.037
144.399.315.135
50.719.332.153
156.857.301.019
Sub-total
2.041.093.862.123
444.360.175.419
165.326.650.647
2.320.127.386.895
Total Carrying Value
Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan Sub-jumlah
Jumlah Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah 1.159.280.494 Bangunan dan prasarana 136.608.195.456 Perbaikan kantor disewa 4.358.684.435 Mesin dan peralatan 335.192.672.256 Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan
189.689.273.574
44.263.814.818
2.691.867.282
231.261.221.110
147.985.354.841 12.258.278.962
31.968.578.388 4.395.738.081
14.763.463.696 38.065.002
165.190.469.533 16.615.952.041
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land and landrights Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment
Sub-jumlah
827.251.740.018
191.798.753.563
28.303.714.722
990.746.778.859
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
8.179.513.073 1.514.835.838
2.052.775.808 208.946.633
8.519.788.832 1.402.265.838
1.712.500.049 321.516.633
Assets Under Finance Lease Machinery and equipment Vehicles
Sub-jumlah
9.694.348.911
2.261.722.441
9.922.054.670
2.034.016.682
Sub-total
836.946.088.929
194.060.476.004
38.225.769.392
992.780.795.541
Total Accumulated Depreciation
1.327.346.591.354
Net Book Value
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
95.688.648 22.502.228.507 1.332.788.034 87.239.917.087
233.613.080 3.729.459.632 12.496.836 6.834.749.194
1.021.356.062 155.380.964.331 5.678.975.633 415.597.840.149
1.204.147.773.194
42 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 157
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Penyusutan
Depreciation
Beban penyusutan sejumlah Rp196.345.491.096 dan Rp178.414.064.312 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 yang dibebankan ke operasi sebagai bagian dari berikut ini:
Depreciation expenses in 2009 and 2008 totaling Rp196,345,491,096 and Rp178,414,064,312, respectively, were charged to operations as part of the following:
2009 Beban pabrikasi Beban penjualan (Catatan 23) Beban umum dan administrasi (Catatan 23) Beban penelitian dan pengembangan (Catatan 23) Jumlah
2008
91.473.545.839 47.972.043.295
85.791.208.743 46.874.286.718
53.392.174.120
43.201.593.203
3.507.727.842
2.546.975.648
Manufacturing overhead Selling expenses (Note 23) General and administrative expenses (Note 23) Research and development expenses (Note 23)
196.345.491.096
178.414.064.312
Total
Penambahan dan Pengurangan
Additions and Deductions
Penambahan aset tetap pemilikan langsung termasuk reklasifikasi dari aset dalam pengerjaan sejumlah Rp211.600.719.417 dan Rp50.719.332.153 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 dan reklasifikasi aset sewa pembiayaan dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sejumlah Rp366.252.250 dan Rp164.973.306 pada tahun 2009 serta Rp15.661.786.616 dan Rp9.922.054.670 pada tahun 2008 serta reklasifikasi lainnya dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing Rp3.679.624.340 dan Rp1.030.422.751 pada tahun 2009, serta Rp72.738.420.936 dan Rp5.724.357.022 pada tahun 2008.
Additions to property, plant and equipment under direct ownership include reclassifications from construction in progress with total carrying value amounting to Rp211,600,719,417 and Rp50,719,332,153 in 2009 and 2008, respectively, and reclassifications from assets under capital lease with total carrying value and accumulated depreciation amounting to Rp366,252,250 and Rp164,973,306 in 2009, respectively, and Rp15,661,786,616 and Rp9,922,054,670 in 2008, respectively, and other reclassifications with total carrying value and accumulated depreciation amounting to Rp3,679,624,340 and Rp1,030,422,751, respectively, in 2009 and Rp72,738,420,936 and Rp5,724,357,022, respectively, in 2008.
Analisis laba terkait yang timbul dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
An analysis of the related gains arising from those sales of property and equipment is as follows:
2009
2008
Harga jual Nilai buku
20.331.354.930 5.076.025.853
10.172.535.153 3.690.859.805
Sales proceeds Net book value
Laba atas penjualan aset tetap
15.255.329.077
6.481.675.348
Gain on sale of property and equipment
43 158 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Aset sewa pembiayaan
Assets under finance lease
Beberapa Anak perusahaan, yaitu: Avesta (dengan PT Orix Indonesia Finance), Bifarma (dengan PT Tunas Financindo Sarana dan PT Toyota Astra Financial Services) dan Kalbe International (dengan Toyota Financial Services dan Orix Metro Leasing and Finance Corporation) mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun untuk mesin dan peralatan serta kendaraan.
Certain subsidiaries, namely Avesta (with PT Orix Indonesia Finance, Bifarma (with PT Tunas Financindo Sarana and PT Toyota Astra Financial Services) and Kalbe International (with Toyota Financial Services and Orix Metro Leasing and Finance Corporation), have lease agreements with lease terms ranging from three (3) to five (5) years for machineries and equipment and vehicles.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjianperjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
Future minimum lease payments of these subsidiaries under the above-mentioned lease commitments as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Tahun Jatuh Tempo
2009
2008
Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu sampai lima tahun
660.159.353 1.280.778.200
626.865.466 545.864.519
Jumlah Bunga yang belum jatuh tempo
1.940.937.553 (394.688.879)
1.172.729.985 (107.595.649)
Hutang sewa pembiayaan Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
1.546.248.674
1.065.134.336
Bagian jangka panjang
1.045.834.600
(500.414.074)
Year Due Within one year Between one to five years Total Amount applicable to interest Obligations under finance leases
(574.290.696)
Currently maturing portion
490.843.640
Long-term portion
Aset dalam pengerjaan
Construction in progress
Perusahaan
Company
Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp49.654.816.300 merupakan perluasan dan renovasi bangunan pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 49% dari nilai kontrak.
As of December 31, 2009, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp49,654,816,300 consist of extension and renovation of factory building. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 49% of the total contract value.
Mesin dan peralatan dalam pengerjaan sejumlah Rp35.591.391.511 merupakan penambahan fasilitas pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 71% dari nilai kontrak.
Machinery and equipment under construction/ installation with total carrying amount of Rp35,591,391,511 consist of additions to factory facilities. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 71% of the total contract value.
44 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 159
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Anak perusahaan
Subsidiaries
EPMT
EPMT
Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp8.755.989.642 merupakan renovasi atas bangunan dan prasarana EPMT. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 65% dari nilai kontrak.
As of December 31, 2009, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp Rp8,755,989,642 consist of renovation of EPMT’s building and improvement. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 65% of the total contract value.
Finusolprima
Finusolprima
Pada tanggal 31 Desember 2009, bangunan dan prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp3.453.883.240 merupakan perluasan dan renovasi bangunan pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 90% dari nilai kontrak.
As of December 31, 2009, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp3,453,883,240 consist of extension and renovation of factory building. These projects are estimated to be completed in 2010. As of December 31, 2009, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 90% of the total contract value.
Hal lain-lain
Other matters
Hak atas tanah Grup adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) dengan sisa masa manfaat yang berakhir berkisar antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2038. Manajemen berpendapat bahwa masa manfaat hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The titles of ownership of the Group on its landrights are all in the form of “Usage Rights for Building” (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) with limited duration, which have remaining terms expiring on various dates between 2010 until 2038. Management is of the opinion that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon expiration.
Aset tetap Anak perusahaan tertentu dengan nilai buku keseluruhan sejumlah Rp104,2 miliar dan Rp91,5 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 12.
The property, plant and equipment of certain Subsidiaries with combined net book value of Rp104.2 billion and Rp91.5 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 12.
Aset tetap dengan pemilikan langsung seperti yang terlihat pada tabel sebelumnya diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan keseluruhan sejumlah Rp1.231 miliar, US$67,5 juta, EUR807 ribu, SIN$39,12 ribu, JP¥750 ribu, dan ZAR275,93 ribu pada tanggal 31 Desember 2009, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap terhadap risiko yang dipertanggungkan (Catatan 6).
All of the property, plant and equipment under direct ownership, as shown in the previous tables, are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined insurance coverage totaling Rp1,231 billion, US$67.5 million, EUR807 thousand, SIN$39.12 thousand, JP¥750 thousand and ZAR275.93 thousand as of December 31, 2009, which in the Group’s management opinion, is adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks (Note 6).
45 160 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Hal lain-lain (lanjutan)
Other matters (continued)
Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.
The Group’s management is of the opinion that the carrying values of the property, plant and equipment of the Group are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in value is necessary.
11. ASET TIDAK BERWUJUD, BERSIH
11. INTANGIBLE ASSETS, NET Intangible assets consist of goodwill, trademarks, patents and formulas, and computer software. An analysis of the balance of this account is as follows:
Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill, merek dagang, hak paten dan formula, serta piranti lunak komputer. Analisis saldo dari akun ini adalah sebagai berikut: 2009
2008
Biaya perolehan Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula Piranti lunak komputer
263.011.258.602 55.102.612.283 40.930.661.196
68.358.738.863 56.754.730.783 36.922.556.158
Cost Goodwill Trademarks, patents and formulas Computer software
Jumlah
359.044.532.081
162.036.025.804
Total
Akumulasi amortisasi Saldo awal tahun Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula Piranti lunak komputer
(44.094.135.012) (23.576.810.274) (11.957.795.804)
(40.294.698.866) (20.497.000.387) (7.086.364.151)
Accumulated amortization Balance at beginning of year Goodwill Trademarks, patents and formulas Computer software
Sub-jumlah
(79.628.741.090)
(67.878.063.404)
Sub-total
(8.233.895.665) (2.818.790.073) (7.003.794.033)
(3.799.436.146) (3.079.809.887) (4.871.431.653)
Amortization during the year Goodwill Trademarks, patents and formulas Computer software
Sub-jumlah
(18.056.479.771)
(11.750.677.686)
Sub-total
Saldo akhir tahun
(97.685.220.861)
(79.628.741.090)
Balance at end of year
Bersih
261.359.311.220
82.407.284.714
Amortisasi tahun berjalan Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula Piranti lunak komputer
Net
Additional goodwill in 2009 mainly represents the excess of investment costs over book values of the underlying net assets of EPMT in connection with the acquisition by the Company of EPMT’s shares accounting for 25.45% equity ownership during July to August 2009 (Note 2b).
Penambahan goodwill pada tahun 2009 terutama merupakan selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai buku aset bersih EPMT sehubungan dengan akuisisi terhadap 25,45% pemilikan saham EPMT yang dilakukan oleh Perusahaan selama bulan Juli sampai dengan Agustus 2009 (Catatan 2b).
46 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 161
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK
12. SHORT-TERM LOANS The details of short-term loans are as follows:
Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut: 2009 Pinjaman Rupiah Modal kerja PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. Pinjaman tetap PT Bank CIMB Niaga Tbk. Kredit Berjangka (Revolving) The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Permata Tbk. Cerukan PT Bank Permata Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. Jumlah Pinjaman Jangka Pendek
2008
150.000.000.000 30.000.000.000 1.150.000.000
5.000.000.000 40.000.000.000 10.300.000.000
100.000.000.000
-
30.000.000.000 25.000.000.000 -
25.000.000.000 10.000.000.000
2.154.273.990 827.678.814 -
6.172.446.817 49.416.175.634
Rupiah loans Working capital PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. Fixed loan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Revolving Credit The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Permata Tbk. Overdrafts PT Bank Permata Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Central Asia Tbk.
339.131.952.804
145.888.622.451
Total Short-term Loans
Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman di atas adalah berkisar antara 10,15% sampai dengan 14,93% pada tahun 2009 dan dari 11,07% sampai dengan 16,00% pada tahun 2008.
Annual interest rates on the above loans range from 10.15% to 14.93% in 2009 and from 11.07% to 16.00% in 2008.
Seluruh pinjaman di atas merupakan penarikan dari fasilitas-fasilitas pinjaman terkait yang diperoleh Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu sebagai berikut:
All of the above loans represent drawdowns from the related credit facilities obtained by the Company and certain Subsidiaries as follows:
Perusahaan
Company
Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp50 miliar, fasilitas time loan sejumlah Rp150 miliar, fasilitas USLC maksimum sejumlah US$2 juta dan fasilitas foreign exchange hedging maksimum sejumlah US$5 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 11 September 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman atas fasilitas time loan adalah masing-masing sebesar Rp30 miliar dan Rp40 miliar, sedangkan saldo pinjaman atas fasilitas cerukan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp9.356.017.140.
The Company obtained several credit facilities from PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), consisting of an overdraft facility amounting to Rp50 billion, time loan facility amounting to Rp150 billion, USLC facility with an aggregate limit of US$2 million and foreign exchange hedging facility with an aggregate limit of US$5 million. These facilities will mature on September 11, 2010. The outstanding balance from time loan facilities amounted to Rp30 billion and Rp40 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, while the outstanding balance of the overdraft as of December 31, 2008 amounted to Rp9,356,017,140.
47 162 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas revolving loan dari PT Bank Permata Tbk. (Permata) sejumlah Rp50 miliar yang kemudian meningkat menjadi Rp100 miliar pada bulan Mei 2009. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman tersebut adalah sejumlah Rp10 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 April 2010.
In 2008, the Company obtained revolving loan facilities from PT Bank Permata Tbk. (Permata), amounting to Rp50 billion which increase to Rp100 billion in May 2009. As of December 31, 2008, the total outstanding loan balances amounted to Rp10 billion. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdowns from the said credit facility. These facilities will mature on April 19, 2010.
Pada bulan April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar dan fasilitas pinjaman tetap sejumlah Rp175 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman terdiri dari pencairan fasilitas pinjaman tetap sejumlah Rp150 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 April 2010.
In April 2009, the Company obtained working capital credit facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), consisting of an overdraft facility amounting to Rp25 billion and fixed loan facility amounting to Rp175 billion. As of December 31, 2009, the total outstanding loan balances consisting of drawdowns from the fixed loan facility amounted to Rp150 billion. These facilities will mature on April 8, 2010.
Pada bulan Oktober 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC), yang terdiri dari fasilitas import dan export maksimum sejumlah US$7 juta, fasilitas revolving loan sejumlah Rp20 miliar dan exposure risk limit (weighted) sejumlah US$50 juta. Pada bulan September 2009, berdasarkan amandemen perjanjian terakhir, maksimum fasilitas import dan export serta fasilitas exposure risk limit (weighted) masing-masing menjadi sejumlah US$4 juta dan US$5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak ada saldo atas penggunaan fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2010.
In October 2008, the Company obtained credit facilities from The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC), consisting of an import and export facility maximum amounting to US$7 million, revolving loan facility amounting to Rp20 billion and exposure risk limit (weighted) amounting to US$50 million. In September 2009, based on the latest agreement amendment, the maximum limit amount of import and export facility and exposure risk limit (weighted) facility amounted to US$4 milllion and US$5 million, respectively. As of December 31, 2009 and 2008, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. These facilities will mature on June 30, 2010.
Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari The Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), yang terdiri dari fasilitas money market loan sejumlah Rp100 miliar dan fasilitas foreign exchange hedging maksimum sejumlah US$5 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas pinjaman ini.
In 2009, the Company obtained several credit facilities from The Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), consisting of a money market loan facility amounting to Rp100 billion and a foreign exchange hedging facility with an aggregate limit of US$5 million. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdown for these facilities. These facilities will mature on June 24, 2010.
Pada tahun 2009, Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit fixed loan on demand dari PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) maksimum sejumlah Rp50 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas pinjaman ini. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juli 2010.
In 2009, the Company also obtained fixed loan on demand credit facility from PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) with a maximum credit limit amounting to Rp50 billion. As of December 31, 2009, there was no outstanding drawdown for this facility. This facility will mature on July 29, 2010.
48 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 163
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Indogravure
Indogravure
Indogravure memperoleh fasilitas kredit demand loan dari PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp12 miliar dan fasilitas cerukan sejumlah Rp2 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman adalah sejumlah Rp9.756.517.432 (terdiri atas pencairan kredit demand loan sejumlah Rp7,8 miliar dan penarikan fasilitas cerukan sejumlah Rp1.956.517.432). Fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas cerukan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2010 dan dijamin dengan piutang usaha sejumlah Rp13 miliar, persediaan sejumlah Rp9 miliar, mesin dan peralatan Indogravure serta tanah dan bangunan atas nama Indogravure (Catatan 5, 7 dan 10).
Indogravure obtained a demand loan facility from PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) with a maximum credit limit amounting to Rp12 billion and an overdraft facility amounting to Rp2 billion. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. The outstanding drawdown as of December 31, 2008 was Rp9,756,517,432 (consisting of drawdowns from the demand loan facility amounting to Rp7.8 billion and withdrawal from the overdraft facility amounting to Rp1,956,517,432). These loan facilities, which will mature on March 28, 2010, are secured by trade receivables amounting to Rp13 billion, inventories with carrying value of Rp9 billion, machinery and equipment of Indogravure and the land and buildings under the name of Indogravure (Notes 5, 7 and 10).
Saka
Saka
Saka memperoleh fasilitas kredit dari NISP yang terdiri dari fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp5 miliar dan demand loan masing-masing sejumlah Rp7,5 miliar dan Rp2,5 miliar pada tahun 2009 dan 2008. Fasilitasfasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Maret 2010. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sejumlah Rp1,15 miliar untuk kredit demand loan, sedangkan saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sejumlah Rp4.215.929.385 untuk fasilitas cerukan dan Rp2,5 miliar untuk kredit demand loan. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan aset tetap mesin dan peralatan, tanah Saka serta piutang usaha Saka sejumlah Rp7,5 miliar (Catatan 5 dan 10).
Saka obtained credit facilities from NISP, which consist of an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp5 billion and demand loan facility of Rp7.5 billion and Rp2.5 billion in 2009 and 2008, respectively. These loan facilities have been extended and will mature on March 30, 2010. The total outstanding loan balances as of December 31, 2009 amounted to Rp1.15 billion for the demand loan facility while the outstanding balance as of December 31, 2008 amounted to Rp4,215,929,385 for the overdraft facility and Rp2.5 billion for the demand loan facility. These loan facilities were secured by Saka’s machinery and equipment, Saka’s land and accounts receivable amounting to Rp7.5 billion (Notes 5 and 10).
Finusolprima
Finusolprima
Finusolprima memperoleh fasilitas cerukan dari NISP dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp1,5 miliar. Saldo pinjaman fasilitas cerukan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sejumlah Rp827.678.814, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas cerukan ini berlaku sampai dengan tanggal 28 Maret 2010 dan dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Finusolprima (Catatan 5 dan 7).
Finusolprima obtained overdraft credit facility from NISP, with a maximum credit limit amounting to Rp1.5 billion. The outstanding loan balance from overdraft facility amounted to Rp827,678,814 as of December 31, 2009, while as of December 31, 2008, there was no outstanding drawdowns from the said credit facility. This overdraft facility remains available until March 28, 2010, and is secured by trade receivables and inventories of Finusolprima (Notes 5 and 7).
49 164 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Avesta
Avesta
Avesta memperoleh fasilitas modal kerja Pinjaman Tetap 1 dan Tetap 2 dari CIMB Niaga yang merupakan pinjaman jangka pendek dengan batas kredit maksimum masing-masing sejumlah Rp5 miliar dan Rp15 miliar. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sejumlah Rp5 miliar yang berasal dari fasilitas Pinjaman Tetap 1, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut.
Avesta obtained short-term working capital fixed loan facilities Term 1 and Term 2 from CIMB Niaga with maximum credit facility amounting to Rp5 billion and Rp15 billion, respectively. Outstanding loan balance as of December 31, 2008 amounted to Rp5 billion from fixed loan credit facilities Term 1, while there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities as of December 31, 2009.
Fasilitas Pinjaman Tetap 1 dijamin dengan deposito berjangka milik Kageo Igar pada CIMB Niaga sejumlah Rp5.157.957.787 pada tahun 2008 (Catatan 4). Pada tanggal 27 Oktober 2009, Pinjaman Tetap 1 telah dilunasi dan tidak diperpanjang. Sehingga deposito berjangka tersebut di atas tidak lagi digunakan sebagai jaminan kepada CIMB Niaga.
Fixed loan facility Term 1 was secured by time deposits owned by Kageo Igar placed in CIMB Niaga amounting to Rp5,157,957,787 in 2008 (Note 4). On October 27, 2009, the fixed loan facility Term 1 was fully paid and not extended. Accordingly, the aforesaid time deposits were released as security to CIMB Niaga.
Fasilitas Pinjaman Tetap 2 dijamin dengan deposito berjangka milik Kageo Igar pada CIMB Niaga sejumlah Rp10 miliar dan Rp20 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 4). Fasilitas Pinjaman Tetap 2 berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2010.
Fixed loan facility Term 2 was secured by time deposits owned by Kageo Igar placed in CIMB Niaga amounting to Rp10 billion and Rp20 billion in 2009 and 2008, respectively (Note 4). Fixed loan facility Term 2 will remain valid until October 29, 2010.
Pada tanggal 29 April 2008 dan terakhir diperbaharui pada tanggal 28 April 2009, Avesta memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Commonwealth (BC), yang terdiri dari fasilitas demand loan sejumlah Rp5 miliar dan Rp15 miliar masing-masing pada tahun 2009 dan 2008, fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp5 miliar pada tahun 2009 dan 2008 serta fasilitas Letters of Credit (L/C) dengan batas kredit maksimum sejumlah US$1.500.000 dan US$700.000 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008. Fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 30 April 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Avesta tidak mempunyai saldo pinjaman kepada BC. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan piutang usaha, sertifikat-sertifikat HGB, mesin dan peralatan milik Avesta, serta jaminan dari Kageo Igar (Catatan 5 dan 10).
On April 29, 2008 and with the latest renewal of the facility on April 28, 2009, Avesta obtained credit facilities from PT Bank Commonwealth (BC), which consist of demand loan facility in 2009 and 2008 amounting to Rp5 billion and Rp15 billion, respectively, overdraft facility with a maximum credit limit of Rp5 billion in 2009 and 2008 and Letters of Credit (L/C) facility amounting to US$1,500,000 and US$700,000 in 2009 and 2008, respectively. These loan facilities are valid until April 30, 2010. As of December 31, 2009 and 2008, Avesta has no outstanding loan due to BC. These loan facilities are secured by Avesta’s trade receivables, landright (HGB) certificates, machinery and equipment and guarantee from Kageo Igar (Notes 5 and 10).
50 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 165
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Sanghiang
Sanghiang
Sanghiang memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA, yang terdiri dari fasilitas bank garansi, fasilitas cerukan, dan fasilitas Usance/Sight Letters of Credit (USLC). Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali amandemen dan amandemen terakhir pada tanggal 8 Oktober 2009 mengenai perpanjangan jatuh tempo fasilitas kredit sampai dengan tanggal 12 Mei 2010. Fasilitas yang diperbaharui ini terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp50 miliar, fasilitas USLC maksimum sejumlah US$3 juta dan fasilitas bank garansi sejumlah Rp2 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat saldo penarikan atas fasilitas kredit tersebut, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008, saldo fasilitas cerukan yang telah digunakan adalah sejumlah Rp23.494.812.690.
Sanghiang obtained several credit facilities from BCA, consisting of a bank guarantee facility, an overdraft facility, and Usance/Sight Letters of Credit (USLC) facility. These facilities have been amended several times with the latest amendment on October 8, 2009 regarding extention of these facilities until May 12, 2010. The renewed facilities consists of overdraft facility amounting to Rp50 billion, USLC facility with an aggregate limit of US$3 million, and bank guarantee facility amounting to Rp2 billion. As of December 31, 2009, there were no outstanding drawdowns for these facilities, while as of December 31, 2008, the total outstanding loan balances amounted to Rp23,494,812,690 for overdraft facility.
EPMT
EPMT
Pada tanggal 5 Maret 2007, EPMT memperoleh beberapa fasilitas kredit dari BCA yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar, fasilitas pinjaman berjangka sejumlah Rp25 miliar, fasilitas omnibus L/C sejumlah US$3 juta dan fasilitas penerbitan bank garansi sejumlah Rp100 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sejumlah Rp25 miliar untuk fasilitas pinjaman berjangka, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008 saldo pinjaman adalah sejumlah Rp25 miliar untuk fasilitas pinjaman berjangka dan Rp16.565.345.804 untuk fasilitas cerukan.
On March 5, 2007, EPMT obtained several credit facilities from BCA, consisting of an overdraft facility amounting to Rp25 billion, revolving loan facility amounting to Rp25 billion, omnibus L/C facility amounting to US$3 million and bank guarantee issuance facility amounting to Rp100 billion. As of December 31, 2009, the total outstanding loan balances amounted to Rp25 billion for the revolving loan facility while as of December 31, 2008, the outstanding loan balance amounted to Rp25 billion for revolving loan facility and Rp16,565,345,804 for overdraft facility.
Dalam perjanjian disebutkan bahwa tujuan pemberian fasilitas untuk modal kerja dan pembiayaan impor. EPMT berhak mempergunakan kredit paling lama sampai dengan tanggal jatuh tempo. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 5 Juni 2010.
As specified in the agreement, the above facilities are intended for working capital and financing of EPMT’s imports. EPMT has the right to use such facilities until their expiry dates. The abovementioned agreement is valid until June 5, 2010.
Pada tanggal 27 Juli 2006, EPMT dengan The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang Jakarta (HSBC) menandatangani Perjanjian Kredit. Berdasarkan perjanjian, EPMT memperoleh fasilitas berupa fasilitas impor L/C dan penerbitan bank garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp150 miliar, fasilitas revolving loan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp80 miliar dan fasilitas foreign exchange dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2 juta.
On July 27, 2006, EPMT together with The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta Branch (HSBC) entered into Credit Agreement. Based on the said agreements, EPMT obtained import L/C and issuance of bank guarantee facilities with maximum credit limit of Rp150 billion, revolving loan with maximum credit limit of Rp80 billion and foreign exchange facility with maximum credit limit of US$2 million.
51 166 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
EPMT (lanjutan)
EPMT (continued)
Selanjutnya, berdasarkan perubahan terakhir perjanjian No. JAK/090646/U/090701 tanggal 4 Agustus 2009, HSBC setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dengan fasilitas impor L/C dengan batas kredit maksimum sejumlah US$8 juta, penerbitan bank garansi dengan batas maksimum sejumlah Rp25 miliar, fasilitas revolving loan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp130 miliar dan fasilitas foreign exchange dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman sejumlah Rp30 miliar berasal dari penarikan fasilitas revolving loan.
Subsequently, based on the latest amendments No. JAK/090646/U/090701 dated August 4, 2009, HSBC agreed to extend its facilities period until June 30, 2010 consisting of import L/C with maximum credit limit amounting to US$8 million, issuance of bank guarantee facility with maximum credit limit amounting to Rp25 billion, revolving loan with maximum credit limit amounting to Rp130 billion and foreign exchange facility with maximum credit limit amounting to US$2 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan balance amounted to Rp30 billion represents drawdowns from revolving loan facility.
Pada tanggal 15 April 2004, EPMT dengan Permata menandatangani Perjanjian Fasilitas Bank Garansi dan Letters of Credit. Berdasarkan perjanjian, EPMT memperoleh fasilitas berupa fasilitas impor L/C dengan batas maksimum sejumlah US$5 juta dan fasilitas penerbitan bank garansi dengan batas maksimum sejumlah Rp50 miliar.
On April 15, 2004, EPMT together with Permata signed the Bank Guarantee Facility and Letters of Credit Facility Agreements. Based on the said agreements, EPMT obtained L/C import facility with maximum credit limit of US$5 million and bank guarantee issuance facility with maximum credit limit of Rp50 billion.
Tujuan pemberian fasilitas hanya untuk modal kerja dan EPMT berhak mempergunakan fasilitas tersebut sampai dengan tanggal jatuh tempo.
The above-mentioned credit facilities, are intended for working capital only, and that EPMT has the right to use such credit facilities only until their expiry date.
Selanjutnya, berdasarkan perubahan perjanjian terakhir No. 219/BP/CRC-WB/BP/VI/2009 tanggal 12 Juni 2009, Permata setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 15 April 2010, dengan perubahan ketentuan berupa batas kredit maksimum fasilitas impor L/C sejumlah US$7,5 juta dalam multi currency, penerbitan Bank Garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp75 miliar serta fasilitas kredit untuk cerukan dan revolving loan dengan batas maksimum masing-masing sejumlah Rp25 miliar dan Rp75 miliar.
Subsequently, based on the latest amendment No. 219/BP/CRC-WB/BP/VI/2009 dated June 12, 2009, Permata agreed to extend the facilities until April 15, 2010, along with the revisions, such as the maximum limit for L/C import totaling to US$7.5 million in multi currency, the issuance of Bank Guarantee with maximum credit limit amounting to Rp75 billion, overdraft and revolving loan facilities with maximum credit limit amounting to Rp25 billion and Rp75 billion, respectively.
Bintang Toedjoe
Bintang Toedjoe
Pada tanggal 6 Oktober 2009, Bintang Toedjoe memperoleh fasilitas kredit dari CIMB Niaga berupa fasilitas pinjaman tetap dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp100 miliar. Fasilitas ini berlaku selama 1 (satu) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman atas fasilitas tersebut adalah sejumlah Rp100 miliar.
On October 6, 2009, Bintang Toedjoe obtained fixed loan credit facility from CIMB Niaga with a maximum credit limit of Rp100 billion. This facility will remain valid for a periode of 1 (one) year. As of December 31, 2009, outstanding drawdowns for this facility amounted to Rp100 billion.
52 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 167
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Tri Sapta Jaya
Tri Sapta Jaya
Tri Sapta Jaya memperoleh fasilitas cerukan dari Permata dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp10 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 Desember 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman atas fasilitas cerukan ini adalah sejumlah Rp2.154.273.990.
Tri Sapta Jaya obtained overdraft facility from Permata with a maximum credit limit of Rp10 billion. This facility will remain valid until December 11, 2010. As of December 31, 2009, the outstanding drawdowns for this overdraft facility amounted to Rp2,154,273,990.
13. HUTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES Trade payables mainly arise from purchases of raw materials from third parties. The details of this account are as follows:
Hutang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku kepada pihak ketiga. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2009 Pemasok lokal PT Mead Johnson Indonesia PT L’oreal Indonesia PT Kara Santan Pertama PT 3M Indonesia PT Mega Andalan Kalasan PT Interbat PT Panverta Cakrakencana PT Dian Cipta Perkasa (Rp1.540.381.358 dan US$567.260 pada tahun 2009 dan US$23.265 pada tahun 2008) PT Roche Indonesia PT Transfarma Medika Indah PT Impers Pratama PT United Can Company (Rp426.406.409 dan US$451.555 pada tahun 2009 dan US$37.297 pada tahun 2008) PT Anta Tirta Kirana (Rp416.128.650 dan US$440.674 pada tahun 2009 dan Rp293.900.151 dan US$250.168 pada tahun 2008) PT Schott Igar Glass PT Gracia Alliance (Rp2.452.272.704, US$115.848 dan AUD10.855 pada tahun 2009 dan Rp770.118.135, AUD6.345 dan EUR4.905 pada tahun 2008) PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Bersaudara Inti Corporation (US$336.654 pada tahun 2009 dan US$123.564 pada tahun 2008) PT Pulau Sambu PT Osaki Medical Indonesia (US$333.046) PT Toyo Ink (US$210.761 pada tahun 2009 dan US$330.498 pada tahun 2008) PT Arnotts PT Rajamas Wiratama PT Eisai Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) Sub-jumlah
2008
49.440.888.175 20.456.000.303 12.684.171.554 8.346.671.019 7.345.946.280 7.097.447.910 7.024.303.000
34.452.332.978 17.106.036.235 23.832.765.028 4.692.725.236 1.044.322.884 1.769.727.768 3.736.755.000
6.872.625.358 6.154.860.963 5.785.637.818 5.599.730.017
262.794.465 8.759.969.349 6.406.250.135 4.851.968.203
4.671.022.593
408.405.347
4.558.464.250 3.876.503.938
3.033.239.751 2.298.215.260
3.632.775.418 3.270.231.972
893.759.324 2.935.051.113
3.164.544.993 3.153.615.249 3.130.634.569
1.353.031.663 1.371.308.400 -
1.981.156.291 1.275.415.212 460.532.844 -
3.618.957.348 3.430.522.055 3.972.530.641 3.666.669.690
219.426.576.136
95.292.094.406
389.409.755.862
229.189.432.279
53 168 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Local suppliers PT Mead Johnson Indonesia PT L’oreal Indonesia PT Kara Santan Pertama PT 3M Indonesia PT Mega Andalan Kalasan PT Interbat PT Panverta Cakrakencana PT Dian Cipta Perkasa (Rp1,540,381,358 and US$567,260 in 2009 and US$23,265 in 2008) PT Roche Indonesia PT Transfarma Medika Indah PT Impers Pratama PT United Can Company (Rp426,406,409 and US$451,555 in 2009 and US$37,297 in 2008) PT Anta Tirta Kirana (Rp416,128,650 and US$440,674 in 2009 and Rp293,900,151 and US$250,168 in 2008) PT Schott Igar Glass PT Gracia Alliance (Rp2,452,272,704, US$115,848 and AUD10,855 in 2009 and Rp770,118,135, AUD6,345 and EUR4,905 in 2008) PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Bersaudara Inti Corporation (US$336,654 in 2009 and US$123,564 in 2008) PT Pulau Sambu PT Osaki Medical Indonesia (US$333,046) PT Toyo Ink (US$210,761 in 2009 and US$330,498 in 2008) PT Arnotts PT Rajamas Wiratama PT Eisai Indonesia Others (each below Rp3 billion) Sub-total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
13. TRADE PAYABLES (continued) 2009
2008
Pemasok luar negeri Biomerieux, Perancis (US$936.002 pada tahun 2009 dan US$1.024.838 pada tahun 2008) Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapura (Rp3.887.622.384 dan US$515.340 pada tahun 2009 dan US$486.272 pada tahun 2008) IDS Marketing Inc., Filipina (Php36.726.076) Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Jepang (¥68.996.493 pada tahun 2009 dan ¥18.603.759 pada tahun 2008) Friesland Foods B.V., Belanda (EUR357.003) Hanmi Pharm, China (US$351.635) Becton Dickinson Pte., Ltd., Singapura (US$251.182 pada tahun 2009 dan US$1.057.557 pada tahun 2008) Eriochem, Argentina (Rp976.440.000 dan US$134.000 pada tahun 2009 dan US$421.098 pada tahun 2008) UENO, Jepang (US$165.652 pada tahun 2009 dan US$387.863 pada tahun 2008) Cimab S.A., Kuba (US$937.180) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar)
45.779.639.884
26.875.649.220
Sub-jumlah
92.101.698.305
76.378.137.669
Sub-total
481.511.454.167
305.567.569.948
Total Trade Payables
Jumlah Hutang Usaha
8.798.417.960
11.221.973.001
8.731.818.384
5.324.687.701
7.492.119.600
-
7.016.943.360
2.255.333.659
4.823.111.314
-
3.305.367.348
-
2.361.109.927
11.580.250.776
2.236.040.000
4.611.019.499
1.557.130.528
4.247.102.813
-
10.262.121.000
Foreign suppliers Biomerieux, France (US$936,002 in 2009 and US$1,024,838 in 2008) Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapore (Rp3,887,622,384 and US$515,340 in 2009 and US$486,272 in 2008) IDS Marketing Inc., Philippines (Php36,726,076) Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Japan (¥68,996,493 in 2009 and ¥18,603,759 in 2008) Friesland Foods B.V., Netherlands (EUR357,003) Hanmi Pharm, China (US$351,635) Becton Dickinson Pte., Ltd., Singapore (US$251,182 in 2009 and US$1,057,557 in 2008) Eriochem, Argentina (Rp976,440,000 and US$134,000 in 2009 and US$421,098 in 2008) UENO, Japan (US$165,652 in 2009 and US$387,863 in 2008) Cimab S.A., Cuba (US$937,180) Others (each below Rp3 billion)
An aging analysis of the above trade payables based on invoice date is as follows:
Analisa umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2009
2008
Lancar Lewat jatuh tempo: Lebih 1 bulan sampai 3 bulan Lebih 3 bulan sampai 6 bulan Lebih 6 bulan
307.169.612.038
217.554.125.558
163.324.151.926 10.323.876.556 693.813.647
82.629.149.511 3.610.133.109 1.774.161.770
Current Overdue: Over 1 month up to 3 months Over 3 months up to 6 months Over 6 months
Jumlah
481.511.454.167
305.567.569.948
Total
54 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 169
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
13. TRADE PAYABLES (continued) The details of trade payables by currency denomination are as follows:
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2009
2008
Rupiah Dolar A.S. (US$11.741.585 pada tahun 2009 dan US$7.456.182 pada tahun 2008) Mata uang asing lainnya
335.798.935.259
208.336.870.704
110.370.896.268 35.341.622.640
81.645.195.799 15.585.503.445
Rupiah U.S. Dollar (US$11,741,585 in 2009 and US$7,456,182 in 2008) In other foreign currencies
Jumlah
481.511.454.167
305.567.569.948
Total
14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES This account consists of accruals for the following expenses:
Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya sebagai berikut: 2009
2008
Penjualan Royalti (Catatan 27c, 27h, 27i dan 27j) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
295.624.236.446 18.931.097.497
204.297.207.029 13.866.533.724
Selling Royalty fees (Notes 27c, 27h, 27i and 27j)
45.421.463.696
51.202.746.685
Others (each below Rp5 billion)
Jumlah
359.976.797.639
269.366.487.438
Total
Selling expense accrual includes accrual for promotions, selling supplies and others.
Akrual beban penjualan mencakup akrual promosi, perlengkapan penjualan dan lainnya. 15. PERPAJAKAN
15. TAXATION Taxes payable consist of the following:
Hutang pajak terdiri dari: 2009
2008
Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai Lain-lain
11.490.192.201 2.771.647.902 26.260.428.434 2.335.219.139 82.117.111.997 144.491.873.137 3.714.974.516
16.192.421.112 1.553.455.677 22.678.745.533 1.850.389.482 54.531.230.559 79.392.036.215 1.702.357.192
Income taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value added tax Others
Jumlah
273.181.447.326
177.900.635.770
Total
55 170 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued) A reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the consolidated statements of income, and the estimated taxable income for the years ended December 31, 2009 and 2008, is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi: Laba Anak perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, bersih Laba Perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
2008
1.471.072.194.919
1.178.021.851.945
946.696.423.260
803.120.247.451
Income before income tax benefit (expense) per consolidated statements of income Deduct: Income of Subsidiaries before income tax benefit (expense), net
524.375.771.659
374.901.604.494
Income before income tax benefit (expense) attributable to the Company
Beda temporer: Penyusutan aset tetap
6.569.399.589
(4.928.382.129)
Penyisihan imbalan kerja karyawan
3.850.880.730
7.626.830.942
Laba penjualan aset tetap
(1.368.767.719)
Pemulihan piutang ragu-ragu Beda tetap: Beban bunga Promosi Sumbangan dan hubungan masyarakat Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final Penghasilan bunga dan investasi yang telah dikenakan pajak final Beban dan denda pajak Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak
-
(1.555.771.763)
32.801.826.833 557.127.136 463.616.816
24.509.513.524 265.943.625 355.835.705
(17.732.642.172)
(16.259.911.297)
(13.919.891.482) 598.965.578
(15.415.129.567) 629.639.600 (1.070.643.557)
536.196.286.968
368.526.674.811
Permanent differences: Interest expense Promotions Donations and public relation expenses Rent income already subjected to final tax Interest and investment income already subjected to final tax Tax charges and penalties Others Estimated taxable income
The income tax expense (current) and the computation of the estimated income tax payable (claims for tax refund) of the Group are as follows:
Perhitungan beban pajak penghasilan (tahun berjalan) dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut: 2009 Taksiran penghasilan kena pajak dibulatkan Perusahaan
(532.854.766)
Temporary differences: Depreciation of property, plant and equipment Provision for employee service entitlement benefits Gain on sale of property and equipment Reversal of allowance for doubtful accounts
2008 Estimated taxable income rounded-off Company
536.196.286.000
368.526.674.000
1.062.497.832.000
883.883.099.000
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
123.325.145.780 293.457.568.176
92.119.168.500 264.313.888.094
Income tax expense - current year Company Subsidiaries
Jumlah menurut laporan laba rugi konsolidasi
416.782.713.956
356.433.056.594
Total per consolidated statements of income
Anak perusahaan
Subsidiaries
56 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 171
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued) 2009
2008
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 8.084.310.980 Pasal 23 287.764.138 Pasal 24 203.893.547 Pasal 25 88.350.509.706 Sub-jumlah
5.317.347.537 425.844.010 69.455.767.538
Less prepayments of income taxes Company Article 22 Article 23 Article 24 Article 25
96.926.478.371
75.198.959.085
Sub-total
Anak perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25
37.859.876.829 1.388.502.155 72.127.047 204.931.550.409
34.022.252.162 5.239.768.252 87.897.300 216.051.692.324
Subsidiaries Article 22 Article 23 Article 24 Article 25
Sub-jumlah
244.252.056.440
255.401.610.038
Sub-total
341.178.534.811
330.600.569.123
Total prepayments of income taxes
Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 29 Perusahaan Anak perusahaan
26.398.667.409 55.718.444.588
16.920.209.415 37.611.021.144
Estimated income tax payable - Article 29 Company Subsidiaries
Jumlah
82.117.111.997
54.531.230.559
Total
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
6.512.932.852
28.698.743.088
Estimated claims for income tax refund - current year Company Subsidiaries
Jumlah
6.512.932.852
28.698.743.088
Total
Rincian dari taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The details of the estimated claims for income tax refund as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Tahun fiskal
2008
2009
Fiscal Year
2009 2008 2007 2006 2002
6.512.932.852 28.598.264.342 6.480.000 15.450.000 -
28.698.743.088 14.754.453.280 446.989.086 105.303.010
2009 2008 2007 2006 2002
Jumlah
35.133.127.194
44.005.488.464
Total
The above estimated claims for income tax refund are presented under “Non-current Assets” in the consolidated balance sheets.
Jumlah taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan disajikan di dalam “Aset Tidak Lancar” pada neraca konsolidasi.
On December 30, 2008, the Minister of Finance signed Ministry of Finance Rule No. 238/PMK.03/2008 (“PMK 238/2008”) regarding the Guidelines on the Implementation and Supervision on the Tariff Reduction for Domestic Tax Payers in the Form of Public Companies in relation to PP 81/2007 dated December 28, 2007.
Pada tanggal 30 Desember 2008, Menteri Keuangan menandatangani Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 (”PMK 238/2008”) tentang ”Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Terbuka” sehubungan dengan Perseroan PP 81/2007 tertanggal 28 Desember 2007.
57 172 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued) Under this rule, domestic tax payers in the form of public companies can avail of tax reduction at 5% lower than the highest income tax rate in the same manner as stated in subsection 1b of Article 17 on Income Tax Regulation (“Undang-undang Pajak Penghasilan”) if the following criteria are met:
Berdasarkan PMK 238/2008 ini, perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, jika memenuhi kriteria yang ditentukan, sebagai berikut: 1.
Apabila jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) Pihak.
1.
The total publicly-owned shares are 40% (forty percent) or more of the total paid-up shares and such shares are owned by at least 300 (three hundred) Parties.
2.
Masing-masing Pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan atau 183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.
2.
Each of the above-mentioned 300 parties can only own less than 5% (five percent) shares from the total paid-up shares, and should be fulfilled by the taxpayer within 6 (six) months or 183 (one hundred and eighty three) calendar days in 1 (one) tax/fiscal year.
3.
Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh WP Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.
3.
The taxpayer should attach the Declaration Letter ("Surat Keterangan") from the Securities Administration Agency ("Biro Administrasi Efek") on the Annual Income Tax Return of the Taxpayer with the form X.H.1-6 as provided in BAPEPAM-LK Regulation No. X.H.1 for each concerned tax/fiscal year.
Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 30 Desember 2008 dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2008.
This MOF Rule is effective on December 30, 2008 and shall be applicable retroactively on January 1, 2008.
Berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek tertanggal 7 Januari 2010 dan 18 Februari 2009, Perusahaan telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut di atas dan oleh karena itu Perusahaan telah menerapkan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pajak penghasilan tahun 2009 dan 2008.
Based on letter from Security Administration Agency dated January 7, 2010 and February 18, 2009, the Company has complied with the above criteria and accordingly, has applied the tax reduction in its 2009 and 2008 income tax calculation.
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2009 akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2009 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.
The amount of estimated taxable income for 2009 that will be reported by the Company in its 2009 Annual Income Tax Return will be based on the related amount stated in the foregoing.
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2008 telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2008 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.
The amount of estimated taxable income for 2008 that was reported by the Company in its 2008 Annual Income Tax Return conformed with the related amount stated in the foregoing.
58 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 173
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued) A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the commercial income before income tax benefit (expense) and the total income tax expense as shown in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2009 and 2008 is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk laba komersial sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dengan jumlah beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi: Laba Anak perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, bersih Laba Perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Beban bunga Promosi Sumbangan dan hubungan masyarakat Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final Penghasilan bunga dan investasi yang telah dikenakan pajak final Beban dan denda pajak Lain-lain Dampak perubahan tarif pajak berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 dan PMK 238/2008
2008
1.471.072.194.919
1.178.021.851.945
946.696.423.260
803.120.247.451
524.375.771.659
374.901.604.494
120.606.427.482
93.712.900.921
7.544.420.172 128.139.241 106.631.868
6.127.378.381 66.485.906 88.958.926
(4.078.507.700)
(4.064.977.824)
(3.201.575.041) 137.762.083
(3.853.782.392) 157.409.900 (267.660.890)
(181.030.475)
Income before income tax benefit (expense) per consolidated statements of income Deduct: Income of Subsidiaries before income tax benefit (expense), net Income before income tax benefit (expense) attributable to the Company Income tax expense based on prevailing tax rates Permanent differences: Interest expense Promotions Donations and public relation expenses Rent income already subjected to final tax Interest and investment income already subjected to final tax Tax charges and penalties Others
Impact on changes in tax rates under 606.091.474 Law No. 36 Year 2008 and PMK 238/2008
Jumlah
121.062.267.630
92.572.804.402
Total
Beban pajak penghasilan Anak perusahaan
300.342.810.741
259.944.414.195
Income tax expense - Subsidiaries
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
421.405.078.371
352.517.218.597
Income tax expense per consolidated statements of income
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Group recorded the impact of the changes in tax rates as part of tax expense in the 2009 and 2008 operations.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undangundang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Grup mencatat dampak perubahan tarif pajak tangguhan sebagai bagian dari beban pajak pada tahun 2009 dan 2008.
59 174 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued) The deferred tax effects of the temporary differences between the financial and the tax bases of the Company’s assets and liabilities as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak atas aset dan kewajiban Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Penyisihan imbalan kerja karyawan Aset tetap Lain-lain Aset Pajak Tangguhan, Bersih
2008
8.771.236.722 (3.525.814.006) 200.368.373
7.808.516.539 (4.825.971.973) 200.368.373
5.445.791.089
3.182.912.939
Deferred Tax Assets, Net
The details of deferred tax assets and liabilities, as presented in the consolidated balance sheets, are as follows:
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2009 Aset pajak tangguhan, bersih Perusahaan
Provision for employee service entitlement benefits Property, plant and equipment Others
2008
5.445.791.089
3.182.912.939
Deferred tax assets, net Company
Anak perusahaan EPMT Saka Danfar MDI KMI RTU Indogravure Kageo Igar EMP GCM Finusolprima TSJ PML Sanghiang Hexpharm
16.915.040.866 1.619.653.933 1.245.621.327 1.234.919.495 904.279.680 404.211.983 374.826.992 364.462.895 360.038.857 224.579.940 139.803.668 96.483.945 24.422.947 -
18.107.531.762 2.023.656.593 1.125.922.566 349.144.335 4.035.109.706 564.865.486 837.985.490 371.246.911 167.309.830 83.363.959 1.504.687.125 710.113.176
Subsidiaries EPMT Saka Danfar MDI KMI RTU Indogravure Kageo Igar EMP GCM Finusolprima TSJ PML Sanghiang Hexpharm
Sub-jumlah Anak perusahaan
23.908.346.528
29.880.936.939
Sub-total Subsidiaries
Jumlah
29.354.137.617
33.063.849.878
Total
Kewajiban pajak tangguhan, bersih Anak perusahaan Bintang Toedjoe Avesta Hexpharm Sanghiang Bifarma GCM RTU
4.345.199.875 3.474.412.768 388.433.052 83.910.977 34.481.275 -
4.018.211.909 3.636.047.023 28.539.312 18.594.382 9.337.769
Deferred tax liabilities, net Subsidiaries Bintang Toedjoe Avesta Hexpharm Sanghiang Bifarma GCM RTU
Jumlah
8.326.437.947
7.710.730.395
Total
The Group’s management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
60 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 175
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
Berikut adalah ringkasan pemeriksaan pajak signifikan yang diterima oleh Grup pada tahun 2009 dan 2008.
Following is the summary of the significant tax assessments received by the Group in 2009 and 2008.
Perusahaan
Company
Pada tahun 2008, Perusahaan memanfaatkan kebijakan sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2001, 2004 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar adalah sejumlah Rp629.639.600 yang terdiri dari Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Tahun 2001, 2004 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp166.278.200, Rp257.852.400 dan Rp205.509.000. Jumlah kurang bayar tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada Kantor Pajak pada bulan Desember 2008 serta dibebankan pada operasi tahun 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Rupa-rupa, bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
In 2008, the Company made a revision to its annual tax returns for fiscal years 2001, 2004 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. Tax underpayments declared totaling to Rp629,639,600 consist of Rp166,278,200, Rp257,852,400 and Rp205,509,000 for annual tax returns for fiscal years 2001, 2004 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in December 2008 and was charged directly to 2008 operations and reported as part of “Other Income (Charges) Miscellaneous, net” account in the 2008 consolidated statements of income.
Anak perusahaan
Subsidiaries
Bintang Toedjoe
Bintang Toedjoe
Pada tanggal 25 Maret 2009, Bintang Toedjoe menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jenderal Pajak yang menyatakan bahwa Bintang Toedjoe lebih bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp10.394.630.157. Lebih bayar tersebut telah diterima oleh Bintang Toedjoe pada tanggal 17 April 2009. Selisih antara hasil SKPLB tahun 2007 dengan jumlah yang dilaporkan oleh Bintang Toedjoe sebesar Rp1.778.200.239 dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
On March 25, 2009, Bintang Toedjoe received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) from the Directorate General of Taxes declaring Bintang Toedjoe’s overpayment for corporate income tax fiscal year 2007 amounting to Rp10,394,630,157. On April 17, 2009, Bintang Toedjoe received the said overpayment. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2007 with SKPLB amounting to Rp1,778,200,239 was charged to 2009 consolidated statements of income.
Finusolprima
Finusolprima
Pada tanggal 31 Desember 2009, Finusolprima menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPN dari Kantor Pajak untuk tahun pajak 2008 sejumlah Rp5.302.565.006.
On December 31, 2009, Finusolprima received Value Added Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) from Tax Office for fiscal year 2008 amounting to Rp5,302,565,066.
61 176 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Indogravure
Indogravure
Pada tanggal 27 Januari 2006, Indogravure menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2002 yang terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan sejumlah Rp2.673.671.875, SKPKB PPN sejumlah Rp764.040.957 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN sejumlah Rp106.484.025, termasuk di dalamnya denda dan bunga.
On January 27, 2006, in respect of fiscal year 2002, Indogravure received Tax Underpayment Assessment Letter (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) for underpayment of corporate income tax amounting to Rp2,673,671,875, and underpayment of Value Added Tax (VAT) amounting to Rp764,040,957 and Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT amounting to Rp106,484,025, which included the related penalty and interest.
Pada tanggal 7 Februari 2006, Indogravure mengajukan keberatan atas SKPKB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN tersebut. Kemudian pada tanggal 17 Februari 2006, Indogravure mengajukan permohonan cicilan pembayaran atas SKPKB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN masing-masing sejumlah Rp200 juta, Rp60 juta dan Rp10 juta per bulan. Pada tanggal 4 April 2006, Indogravure menerima Surat Paksa atas pajak kurang bayar tersebut di atas sejumlah Rp3.247.196.857.
On February 7, 2006, Indogravure submitted a tax objection letter to the Tax Office in relation to the foregoing Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for corporate income tax and value added tax (VAT), and Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT. Furthermore, on February 17, 2006, Indogravure submitted a request for the monthly installment settlement of the said tax assessments for corporate income tax and value added tax (VAT), and the Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT amounting to Rp200 million, Rp60 million and Rp10 million, respectively. On April 4, 2006, Indogravure received a tax enforcement letter (Surat Paksa) for those tax liabilities amounting to Rp3,247,196,857.
Pada tanggal 13 April 2006, Indogravure mengajukan tanggapan atas surat paksa tersebut dan membayar pajak kurang bayar sejumlah Rp1.294.608.601. Pada tanggal 16 Oktober 2006, Indogravure mengirimkan surat kesanggupan mengangsur atas SKPKB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN masing-masing sejumlah Rp75 juta, Rp15 juta dan Rp10 juta per bulan.
On April 13, 2006, Indogravure filed a letter responding to the tax enforcement letter and paid underpayment of tax amounting to Rp1,294,608,601. On October 16, 2006, Indogravure submitted a letter declaring its ability to pay monthly installment settlement for corporate income tax and Value Added Tax (VAT), and the Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak - STP) for VAT amounting to Rp75 million, Rp15 million and Rp10 million, respectively.
Pada tanggal 15 Desember 2006, Indogravure menerima surat penolakan dari Kantor Pelayanan Pajak atas surat keberatan yang telah diajukan. Kemudian, Indogravure mengajukan surat banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 8 Januari 2007. Pengajuan banding atas STP PPN telah ditolak Pengadilan Pajak pada tanggal 29 Juni 2007. Sampai dengan 31 Desember 2007, Indogravure telah melakukan pembayaran atas pajak-pajak kurang bayar tersebut sejumlah Rp2.130.021.021. Pada tanggal 9 September 2008, Pengadilan Pajak menerima sebagian banding Indogravure sehingga kurang bayar PPh badan menjadi sejumlah Rp55.504.663, SKPKB PPN menjadi lebih bayar sejumlah Rp34.123.818 dan menghapus sanksi bunga atas SKPKB PPh badan dan SKPKB PPN.
On December 15, 2006, Indogravure received the decision from the Tax office declining Indogravure’s appeal on the tax correction. On January 8, 2007, Indogravure submitted an appeal letter to the Tax Court. The tax appeal for Tax Collection Letter for VAT was declined on June 29, 2007. As of December 31, 2007, Indogravure has paid underpayment of taxes totaling Rp2,130,021,021. On September 9, 2008, the Tax Court accepted a part of Indogravure’s appeal resulting to underpayment for corporate income tax to become Rp55,504,663, SKPKB for VAT to become Rp34,123,818 and the waiver of interests previously calculated on both SKPKB.
62 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 177
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Indogravure (lanjutan)
Indogravure (continued)
Pada bulan November 2008, Indogravure telah menerima hasil restitusi pajak beserta bunga sejumlah Rp2.922.761.176. Pada tanggal 29 Januari 2009, Kantor Pajak mengkoreksi STP PPN dari Rp106.484.025 dikoreksi menjadi Rp1.181.014. Pada bulan Januari 2009, Indogravure telah menerima hasil restitusi tersebut.
In November 2008, Indogravure received tax refund including interest amounting to Rp2,922,761,176. On January 29, 2009, the Tax Office corrected the Tax Collection Letter (STP) for VAT from Rp106,484,025 to Rp1,181,014. In January 2009, Indogravure has received the said refunds.
Pada tanggal 5 Maret 2008, Indogravure menerima hasil pemeriksaaan pajak untuk tahun pajak 2006 yang terdiri dari SKPLB PPh badan sejumlah Rp580.939.353, SKPKB PPN sejumlah Rp90.688.946, dan STP PPN sejumlah Rp23.694.319. Kelebihan pembayaran pajak sejumlah Rp580.939.353, setelah dikompensasi dengan SKPKB PPN dan STP PPN, telah diterima Indogravure pada bulan November 2008.
On March 5, 2008, Indogravure, in respect of fiscal year 2006, received several tax assessment letters consisting of Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax amounting to Rp580,939,353, Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax (VAT) amounting to Rp90,688,946, and Tax Collection Letter (Surat Tagihan Pajak) for VAT amounting to Rp23,694,319. The said approved claims were paid to and received by Indogravure in November 2008 amounting to Rp580,939,353 after offsetting Indogravure’s outstanding underpayment of value added tax.
Kageo Igar
Kageo Igar
Pada tanggal 3 April 2008, Kageo Igar menerima hasil keputusan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak mengenai restitusi SKPLB PPh badan sejumlah Rp1.006.791.531 setelah dikurangi SKPKB PPh 21, PPh 23, PPh 26, PPN, dan STP PPN. Seluruh hasil pemeriksaan pajak tahun 2006 tersebut telah diterima Kageo Igar pada tanggal 12 Maret 2008. Selisih antara tagihan restitusi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2006 dengan SKPLB PPh badan dan tambahan kewajiban pajak telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
On April 3, 2008, Kageo Igar received claims for tax refund from the Directorate General of Taxes (DGT) for Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax amounting to Rp1,006,791,531 after offsetting Kageo Igar’s outstanding payable from Tax Assessment Letter (SKPKB) for income tax Art. 21, Art. 23, Art. 26, VAT and Tax Collection Letter (STP) VAT. All results of tax assessments for fiscal year 2006 have been received by Kageo Igar on March 12, 2008. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2006 with the SKPLB and additional tax liabilities was charged to 2008 consolidated statements of income.
Avesta
Avesta
Pada tanggal 15 April 2008, Avesta menerima restitusi atas SKPLB PPh badan sejumlah Rp1.153.923.756 setelah dikompensasi dengan SKPKB dan STP PPN untuk tahun pajak 2006. Selisih antara tagihan restitusi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2006 dengan SKPLB PPh badan dan tambahan kewajiban pajak telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
On April 15, 2008, Avesta received refund from Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax amounting to Rp1,153,923,756 after offsetting with Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) for VAT fiscal year 2006. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2006 with the SKPLB and additional tax liabilities was charged to 2008 consolidated statements of income.
63 178 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
15. TAXATION (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Avesta (lanjutan)
Avesta (continued)
Pada tanggal 13 Januari 2010, Avesta menerima SKPLB PPh Badan sebesar Rp1.028.326.041 untuk tahun pajak 2008. Hasil pemeriksaan pajak tahun 2008 tersebut telah diterima Avesta pada bulan Februari 2010. Selisih antara tagihan restitusi pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2008 dengan SKPLB PPh Badan telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
On January 13, 2010, Avesta received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax fiscal year 2008 amounting to Rp1,028,326,041. Avesta received the refund from the above-mentioned SKPLB in February 2010. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2008 with SKPLB was charged to 2009 consolidated statements of income.
Tri Sapta Jaya
Tri Sapta Jaya
Pada tahun 2008, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Lebih Bayar Pajak Penghasilan (PPh) Badan untuk tahun pajak 2006 sejumlah Rp446.989.086. Selanjutnya, selama tahun 2008 dan 2009, Tri Sapta Jaya juga telah menerima SKP Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak PPh dan PPN untuk tahun pajak 2006, 2007 dan 2008. Seluruh tambahan kewajiban perpajakan tersebut telah dilunasi serta telah dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
In 2008, the Tax Office issued Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2006 amounting to Rp446,989,086. Furthermore, during 2008 and 2009, Tri Sapta Jaya also received Tax Underpayment Assessment Letters (SKPKB) and Tax Collection Letter (STP) for income tax and Value Added Tax (VAT) for fiscal years 2006, 2007 and 2008. All additional tax liabilities has been fully paid and recorded as part of “Other Income (Charges)” in the consolidated statements of income.
KMI
KMI
Pada tahun 2008, KMI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2006 sejumlah Rp2.178.600.612. KMI telah menerima seluruh kelebihan pembayaran pajak tersebut.
In 2008, KMI received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2006 amounting to Rp2,178,600,612, which was eventually collected by KMI.
Pada bulan April 2009, KMI telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp1.860.682.375. KMI telah menerima seluruh kelebihan pembayaran pajak tersebut.
In April 2009, KMI received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2007 amounting to Rp1,860,682,375, which was eventually collected by KMI.
Sanghiang
Sanghiang
Pada tahun 2008, Sanghiang memanfaatkan kebijakan sunset policy untuk Pajak Penghasilan Badan tahun 2004 dan 2006. Jumlah pajak kurang bayar sejumlah Rp645.528.000 terdiri dari SPT Tahun 2004 dan 2006 masing-masing sejumlah Rp216.904.500 dan Rp428.623.500. Jumlah kekurangan pembayaran pajak penghasilan tersebut telah dibayarkan dan dilaporkan kepada kantor pajak pada bulan Desember 2008 serta dibebankan pada operasi tahun 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Rupa-rupa, bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
In 2008, Sanghiang made a revision to its annual tax returns for fiscal years 2004 and 2006 in connection with the Tax Office’s sunset policy. The tax underpayment declared totaling to Rp645,528,000 consist of Rp216,904,500 and Rp428,623,500 for annual tax returns for fiscal years 2004 and 2006, respectively. The amount was paid and reported to the Tax Office in December 2008 and was charged directly to 2008 operations and recorded as part of “Other Income (Charges) - Miscellaneous, net” account in the 2008 consolidated statements of income.
64 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 179
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. HUTANG OBLIGASI, BERSIH
16. BONDS PAYABLE, NET The analysis of the balance of this account as of December 31, 2008 is as follows:
Analisis saldo akun ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: 2008 Nilai nominal Dikurangi beban emisi yang ditangguhkan: Jumlah beban yang ditangguhkan Akumulasi amortisasi
259.149.000.000 3.593.793.532 (2.994.827.954)
Saldo yang belum diamortisasi pada akhir tahun Hutang obligasi, bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Less deferred issuance cost: Total deferred cost Accumulated amortization
598.965.578
Unamortized balance at end of year
258.550.034.422
Bonds payable, net
258.550.034.422
Less current maturities
-
Long-term portion
Bagian jangka panjang
On June 28, 2006, the Company issued nonconvertible, fixed rate Kalbe Farma Bonds I Year 2006 (the “Bonds”) with a total nominal value of Rp300 billion. In relation to the said bond issuance, the Company obtained a rating of “IdAA-“, with “Stable Outlook” from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Based on the latest credit rating from Pefindo on February 28, 2009, covering the period from July 8, 2008 until June 28, 2009, the Company again obtained a rating of “IdAA“, with “Stable Outlook” for the Bonds. The Bonds, which have a maturity term of three (3) years up to June 28, 2009, are unsecured and subject to fixed interest rate of 13.625% per annum, payable quarterly. The trustee for the Bonds is PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., a third party. The Bonds are listed at the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 28 Juni 2006, Perusahaan menerbitkan Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 (“Obligasi”) dengan nilai nominal sejumlah Rp300 miliar, yang merupakan obligasi tanpa hak konversi dan dengan tingkat bunga tetap. Sehubungan dengan penerbitan obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat “IdAA-”, dengan “Stable Outlook”, dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Berdasarkan peringkat terakhir dari Pefindo pada tanggal 28 Februari 2009, untuk periode dari tanggal 8 Juli 2008 sampai dengan tanggal 28 Juni 2009, Perusahaan memperoleh peringkat “IdAA”, dengan “Stable Outlook” untuk Obligasi. Obligasi tersebut, yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) tahun sampai dengan tanggal 28 Juni 2009, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 13,625% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali amanat untuk Obligasi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., pihak ketiga. Obligasi tersebut terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
65 180 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Nominal Value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. HUTANG OBLIGASI, BERSIH (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE, NET (continued)
Hasil penerimaan dari penerbitan obligasi tersebut di atas, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dipergunakan seluruhnya untuk membayar sebagian hutang Perusahaan dalam mata uang Dolar AS kepada kreditur-kreditur bank sebagaimana diungkapkan pada prospektus penawaran yang diterbitkan tanggal 19 Juni 2006.
The net proceeds realized from the abovementioned bond issuance were used solely to partly refinance/settle the Company’s U.S. Dollar denominated debts, as disclosed in the related offering prospectus issued on June 19, 2006.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian obligasi tersebut, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu yang telah disepakati antara lain, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu berdasarkan laporan keuangan konsolidasi triwulanan, mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, dan dilarang untuk melakukan kegiatan-kegiatan berikut tanpa mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, antara lain, memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali pinjaman kepada karyawan, atau pun pihak ketiga kecuali dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha Perusahaan yang dilakukan dengan syarat-syarat yang wajar, dan melakukan penurunan modal dasar dan atau modal ditempatkan dan disetor Perusahaan.
Under the terms of the covering bond agreement, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include, among others, the requirements to maintain certain financial ratios based on the quarterly consolidated financial statements, compliance with the provisions of the Trustee Agreement, and obtaining prior written approval from the Trustee with respect to, among others, granting of loans or credits to related parties, except for loans to employees, or to third parties, unless it is done based on an arm’s length basis in the ordinary course of the Company’s business; and reduction in the Company’s authorized and/or issued and fully paid shares.
Pada bulan Juni 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang obligasi tersebut saat jatuh temponya.
In June 2009, the Company has redeemed the bonds when they matured.
17. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
17. MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Grup (Catatan 2b), dengan rincian sebagai berikut:
This account represents the equity shares of minority shareholders in the net assets of the Subsidiaries that are not wholly-owned by the Group (Note 2b), the details of which are as follows:
2009
2008
EPMT KMI Kageo Igar Avesta Indogravure Innogene PML Saka
260.917.913.434 88.360.384.569 77.694.897.017 30.045.194.919 19.736.793.949 2.440.139.718 1.038.642.473 -
515.229.157.592 86.879.005.743 70.666.410.471 26.238.125.403 15.265.513.143 1.975.247.412 5.883.206.208
EPMT KMI Kageo Igar Avesta Indogravure Innogene PML Saka
Jumlah
480.233.966.079
722.136.665.972
Total
66 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 181
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK The details of share ownerships as December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Rincian pemilikan saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
of
2009
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
4.054.181.905
43,26
202.709.095.250
PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi PT Diptanala Bahana PT Lucasta Murni Cemerlang PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma Public (each below 5% ownership)
Sub-jumlah
9.373.524.422
100,00%
468.676.221.100
Sub-total
782.490.000
39.124.500.000
Treasury stock
10.156.014.422
507.800.721.100
Total
Jumlah
10,17% 9,62 9,49 9,47 9,22 8,77
47.678.728.850 45.096.468.400 44.479.704.400 44.398.954.400 43.229.529.400 41.083.740.400
Shareholders
PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi PT Diptanala Bahana PT Lucasta Murni Cemerlang PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%)
Saham yang diperoleh kembali
953.574.577 901.929.368 889.594.088 887.979.088 864.590.588 821.674.808
Jumlah/ Amount
2008
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
4.275.653.003
44,63
213.782.650.150
PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi PT Lucasta Murni Cemerlang PT Diptanala Bahana PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma Public (each below 5% ownership)
Sub-jumlah
9.579.215.922
100,00%
478.960.796.100
Sub-total
576.798.500
28.839.925.000
Treasury stock
10.156.014.422
507.800.721.100
Total
Jumlah
9,94% 9,43 9,27 9,13 9,01 8,59
47.609.248.950 45.096.468.400 44.398.954.400 43.750.204.400 43.177.029.400 41.146.240.400
Shareholders
PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi PT Lucasta Murni Cemerlang PT Diptanala Bahana PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%)
Saham yang diperoleh kembali
952.184.979 901.929.368 887.979.088 875.004.088 863.540.588 822.924.808
Jumlah/ Amount
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 14 Mei 2009 dan 26 Mei 2008, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 106 dan 132, para pemegang saham memutuskan hal-hal sebagai berikut:
Based on the Shareholders’ Annual General Meetings held on May 14, 2009 and May 26, 2008, which were covered by notarial deeds No. 106 and 132 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., respectively, the shareholders approved the following:
i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masingmasing sejumlah Rp7.068.221.462 dan Rp7.056.941.967 pada tahun 2009 dan 2008.
i. Additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp7,068,221,462 and Rp7,056,941,967 in 2009 and 2008, respectively.
67 182 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued)
ii. Pembagian dividen kas yang berasal dari saldo laba sejumlah Rp12,5 per lembar saham atau Rp126.950.180.275 pada tahun 2009 dan sejumlah Rp10 per lembar saham atau Rp101.560.144.220 pada tahun 2008.
ii. Distribution of cash dividends from the retained earnings totaling Rp12.5 per share or amounting to Rp126,950,180,275 in 2009 and Rp10 per share or amounting to Rp101,560,144,220 in 2008.
iii. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1 tentang pokok-pokok anggaran dasar perseroan yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan perusahaan publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tertanggal 14 Mei 2008 No. Kep-179/BL/2008.
iii. Amendment of the Company’s Articles of Association, to comply with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies, and prevailing regulations No. IX.J.1 in Capital Market and Financial Institutions regarding points of articles of association of the Company which made public offering of its equity shares and publicly listed company and Attachment of the decision of Capital Market Supervisions Board and Financial Institutions dated May 14, 2008, No. Kep-179/BL/2008.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 September 2008, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 149, para pemegang saham memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik tahap II, dengan jumlah tidak lebih dari 5,1% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 518.339.442 saham atau tidak melebihi Rp419,855 miliar.
Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on September 17, 2008, which was covered by notarial deed No. 149 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., the shareholders approved to buy back the Company’s shares held by the public (batch II), which shall not be more than 5.1% of the total number of existing issued and fully paid shares of the Company or at a maximum of 518,339,442 shares or not exceeding Rp419.855 billion.
Periode pembelian kembali saham adalah delapan belas (18) bulan dimulai dari tanggal 17 September 2008 sampai dengan tanggal 16 Maret 2010.
The period of the shares buy back shall be for eighteen (18) months starting on September 17, 2008 until March 16, 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 8 Februari 2007, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 24, para pemegang saham memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik tahap I, dengan jumlah tidak lebih dari 10% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 1.015.601.442 saham atau tidak melebihi Rp1.230 miliar.
Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meetings held on February 8, 2007, which was covered by notarial deed No. 24 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., the shareholders approved the buy back of the Company’s shares held by the public (batch I), which shall not be more than 10% of the total number of existing issued and fully paid shares of the Company or at a maximum of 1,015,601,442 shares or not exceeding Rp1,230 billion.
Periode pembelian kembali saham adalah delapan belas (18) bulan dimulai dari tanggal 8 Februari 2007 sampai dengan tanggal 7 Agustus 2008.
The period of the shares buy back shall be for eighteen (18) months starting on February 8, 2007 until August 7, 2008.
68 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 183
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued)
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Perusahaan telah membeli kembali sebanyak 205.691.500 dan 406.044.000 lembar saham dari jumlah maksimum sebesar 518.339.442 lembar saham dan 1.015.601.442 lembar saham yang diperbolehkan untuk diperoleh kembali masingmasing pada periode tahap II dan I dengan nilai perolehan sejumlah Rp119.092.608.824 dan Rp351.199.458.569 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta sebanyak 170.754.500 lembar saham dari jumlah maksimum sebesar 1.015.601.442 lembar saham yang diperbolehkan untuk diperoleh kembali pada periode tahap I dengan nilai perolehan sejumlah Rp218.311.325.616 pada tahun 2007. Seluruh saham yang diperoleh kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham yang Diperoleh Kembali” pada bagian “Ekuitas” dalam neraca konsolidasi. Tergantung pada kondisi usaha Perusahaan di masa yang akan datang, Perusahaan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang relevan.
Relative to the above, the Company had already repurchased shares of 205,691,500 and 406,044,000 out of the maximum allowable number of 518,339,442 shares and 1,015,601,442 shares in shares buy back batch II and I, respectively, with total cost amounting to Rp119,092,608,824 and Rp351,199,458,569, for the years ended December 31, 2009 and 2008 respectively, and 170,754,500 shares out of the maximum allowable number of 1,015,601,442 shares in shares buy back batch I with total cost amounting to Rp218,311,325,616 in 2007. The said repurchased shares are accounted for and presented as “Treasury Stock” under the “Shareholders’ Equity” section of the consolidated balance sheets. Depending on the Company’s future business needs, it is possible for the Company to reissue the repurchased shares through the stock exchange in compliance with the relevant rules and regulations.
Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.
All of the Company’s shares are now listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan adalah Ibu Bernadette Ruth Irawati Setiady sebanyak 6.100.000 saham.
As of December 31, 2009, the Company’s Director who is also shareholder of the Company is Ms. Bernadette Ruth Irawati Setiady owning 6,100,000 shares.
19. SELISIH NILAI REVALUASI ASET TETAP
19. REVALUATION INCREMENT IN PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT As discussed in Note 2i to the consolidated financial statements, the Group has chosen the cost model as the accounting policy for the measurement of its property, plant and equipment in accordance with SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, and in 2008 reclassified to Retained Earnings all of the balance of “Revaluation Increment in Property, Plant and Equipment” belonging to the Company and certain Subsidiaries amounting to Rp4,153,339,938 and Rp1,272,980,597, respectively, as presented in the equity section of the 2007 consolidated balance sheet to retained earnings in 2008.
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2i atas laporan keuangan konsolidasi, Grup telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan pada tahun 2008 mereklasifikasi seluruh saldo “Selisih Nilai Revaluasi Aset Tetap” sejumlah Rp4.153.339.938 dan Rp1.272.980.597 masing-masing milik Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 ke saldo laba pada tahun 2008.
69 184 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. INFORMASI SEGMEN
20. SEGMENT INFORMATION
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, informasi keuangan berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.
In accordance with SFAS No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”, the following financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and in determining allocations of resources.
a.
a.
Informasi Segmen Primer
Primary Segment Information The Group classifies its businesses into four (4) core business segments, namely: prescription pharmaceutical, consumer health, nutritionals, distribution and packaging. Information about these business segments as of December 31, 2009 and 2008 is as follows:
Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi empat (4) segmen usaha yaitu: obat resep, produk kesehatan, nutrisi serta distribusi dan kemasan. Informasi mengenai segmen usaha tersebut pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
70 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 185
186 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
a.
1.691.512.395.248
Jumlah kewajiban
196.345.491.096 277.596.519.508
Penyusutan
Pengeluaran untuk barang modal
71
6.482.446.670.172
3.493.110.118 (94.920.355.285) (53.449.204.212) (30.653.243.507) (421.405.078.371)
1.565.874.695.198 65.471.863.530 15.255.329.077
4.511.940.302.360
4.575.407.367.444
9.087.347.669.804
Jumlah aset
1.129.035.097.400
2.081.505.786.033
3.210.540.883.433
929.003.740.338
1.021.606.864.452
914.220.146.054
1.935.827.010.506
Konsolidasi/ Consolidated
Laba bersih
957.990.085.245
769.238.975.480
1.727.229.060.725
Nutrisi/ Nutritionals
Distribusi dan Kemasan/ Distribution and Packaging
Gross profit
Costs of goods sold
Net sales
Capital expenditures
Depreciation
Total liabilities
Total assets
Net income
Income from operations Interest income Gain on sale of property and equipment Gain on sale of short-term investments Loss on foreign exchange, net Interest expense and financial charges Miscellaneous, net Income tax expense, net Minority interests in net earnings of Subsidiaries
Primary Segment Information (continued)
(120.663.376.210)
1.403.308.255.263
810.442.459.877
2.213.750.715.140
Produk Kesehatan/ Consumer Health
2009
a.
20. SEGMENT INFORMATION (continued)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Laba usaha Penghasilan bunga Laba atas penjualan aset tetap Laba atas penjualan investasi jangka pendek Rugi selisih kurs, bersih Beban bunga dan keuangan Rupa-rupa, bersih Beban pajak penghasilan, bersih Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan
Laba kotor
Beban pokok penjualan
Penjualan bersih
Obat Resep/ Prescription Pharmaceutical
Informasi Segmen Primer (lanjutan)
20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 187
a.
1.358.989.930.592
Jumlah kewajiban
178.414.064.312 305.198.137.295
Penyusutan
Pengeluaran untuk barang modal
72
5.703.832.411.898
8.134.033.652 (52.045.670.252) (23.834.730.503) (352.517.218.597)
1.142.712.402.521 54.020.602.978 42.553.538.201 6.481.675.348
3.803.640.513.119
4.073.725.872.514
7.877.366.385.633
Jumlah aset
907.885.193.882
1.882.038.576.252
2.789.923.770.134
706.822.146.190
861.565.431.250
866.605.487.668
1.728.170.918.918
Konsolidasi/ Consolidated
Laba bersih
885.352.578.275
589.619.999.872
1.474.972.578.147
Nutrisi/ Nutritionals
Distribusi dan Kemasan/ Distribution and Packaging
Gross profit
Costs of goods sold
Net sales
Capital expenditures
Depreciation
Total liabilities
Total assets
Net income
Income from operations Interest income Gain on foreign exchange, net Gain on sale of property and equipment Gain on sale of short-term investments Interest expense and financial charges Miscellaneous, net Income tax expense, net Minority interests in net earnings of Subsidiaries
Primary Segment Information (continued)
(118.682.487.158)
1.148.837.309.712
735.461.808.722
1.884.299.118.434
Produk Kesehatan/ Consumer Health
2008
a.
20. SEGMENT INFORMATION (continued)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Laba usaha Penghasilan bunga Laba selisih kurs, bersih Laba atas penjualan aset tetap Laba atas penjualan investasi jangka pendek Beban bunga dan keuangan Rupa-rupa, bersih Beban pajak penghasilan, bersih Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan
Laba kotor
Beban pokok penjualan
Penjualan bersih
Obat Resep/ Prescription Pharmaceutical
Informasi Segmen Primer (lanjutan)
20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b.
20. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi Segmen Sekunder
b.
Secondary Segment Information Information about the Group’s business segments by geographical location is as follows:
Informasi mengenai segmen usaha Grup berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 2009
2008
Penjualan bersih Domestik Ekspor
8.754.157.580.220 333.190.089.584
7.586.191.007.456 291.175.378.177
Net sales Domestic Export
Jumlah
9.087.347.669.804
7.877.366.385.633
Total
Aset Domestik
6.270.173.229.900
5.526.162.617.498
Assets Domestic
274.198.898.908
294.742.209.836
Capital expenditures Domestic
Pengeluaran untuk barang modal Domestik
21. PENJUALAN BERSIH
21. NET SALES The details of net sales to third parties classified according to the Group’s core business segments, as explained in Note 20a above, are as follows:
Rincian penjualan bersih kepada pihak ketiga diklasifikasi berdasarkan segmen usaha Grup seperti yang dijelaskan pada Catatan 20a di atas, adalah sebagai berikut: 2009
2008
Domestik Obat resep Produk kesehatan Nutrisi Distribusi dan kemasan
2.108.036.593.724 1.524.069.587.835 1.918.873.681.657 3.203.177.717.004
1.768.732.878.751 1.318.155.509.320 1.715.219.460.257 2.784.083.159.128
Domestic Prescription pharmaceutical Consumer health Nutritionals Distribution and packaging
Sub-jumlah
8.754.157.580.220
7.586.191.007.456
Sub-total
Ekspor Obat resep Produk kesehatan Nutrisi Distribusi dan kemasan
105.714.121.416 203.159.472.890 16.953.328.849 7.363.166.429
115.566.239.683 156.817.068.827 12.951.458.661 5.840.611.006
Export Prescription pharmaceutical Consumer health Nutritionals Distribution and packaging
Sub-jumlah
333.190.089.584
291.175.378.177
Sub-total
9.087.347.669.804
7.877.366.385.633
Total
Jumlah
In 2009 and 2008, there were no sales to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan selama setahun melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi.
73 188 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN POKOK PENJUALAN
22. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2009
2008
Bahan baku dan kemasan yang digunakan 1.623.769.212.642 Upah buruh langsung 118.164.518.732 Beban pabrikasi 514.305.487.730 Jumlah Beban Produksi Persediaan Barang Dalam Proses Awal tahun Akhir tahun (Catatan 7) Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun (Catatan 7) Beban Pokok Penjualan - produksi Distribusi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual Persediaan barang jadi akhir tahun (Catatan 7)
1.391.826.595.511 112.371.395.652 498.630.029.722
Raw and packaging materials used Direct labor Manufacturing overhead
2.256.239.219.104 2.002.828.020.885
Total Manufacturing Cost
32.050.826.928 (28.920.080.790) 2.259.369.965.242 402.573.776.105 126.695.888.952 (428.329.768.202) 2.360.309.862.097
Work in Process Inventories At beginning of year At end of year (Note 7)
53.950.317.891 (32.050.826.928) 2.024.727.511.848
Cost of Goods Manufactured Finished Goods Inventories At beginning of year Purchases At end of year (Note 7)
307.618.919.554 195.659.015.728 (402.573.776.105) 2.125.431.671.025
Cost of Goods Sold - manufacturing
670.906.378.581 2.313.626.907.107
606.090.880.907 2.013.109.699.163
Distribution Finished Goods Inventories At beginning of year Purchases
2.984.533.285.688
2.619.200.580.070
Finished goods available for sale
(769.435.780.341)
(670.906.378.581)
Finished goods at end of year (Note 7)
Beban pokok penjualan - distribusi
2.215.097.505.347
1.948.294.201.489
Cost of goods sold - distribution
Jumlah Beban Pokok Penjualan
4.575.407.367.444
4.073.725.872.514
Total Cost of Goods Sold
In 2009 and 2008, there were no purchases made from any single supplier with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada pembelian dari satu pihak pemasok dengan jumlah akumulasi setahun di atas 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi. 23. BEBAN USAHA
23. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2009 Beban Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Promosi Penelitian dan pengembangan pasar Konferensi dan pertemuan Perlengkapan penjualan Transportasi dan pengiriman Perjalanan Royalti (Catatan 27c, 27h, 27i dan 27j) Penjualan kanvasing Sewa Penyusutan (Catatan 10)
2008
570.110.284.354 547.365.330.449 254.244.967.300 137.754.975.773 128.010.444.236 120.841.153.028 99.664.285.346 75.013.164.797 52.918.904.357 51.271.465.052 47.972.043.295
513.114.663.623 576.139.717.620 215.718.671.682 110.031.104.280 89.796.494.679 100.269.409.387 99.912.903.914 65.347.658.780 42.403.792.729 44.598.354.816 46.874.286.718
Selling Expenses Salaries, wages and employee benefits Promotions Market research and development Conferences and conventions Selling supplies Transportation and delivery Travelling Royalty fees (Notes 27c, 27h, 27i and 27j) Sales of canvassing Rental Depreciation (Note 10)
74 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 189
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN USAHA (lanjutan)
23. OPERATING EXPENSES (continued) 2009
Beban Penjualan (lanjutan) Pos dan telekomunikasi Pemeliharaan dan perbaikan Peralatan dan perlengkapan Representasi dan jamuan Beban ekspor Penghapusan persediaan Pensiun Asuransi dan pajak Listrik, air dan gas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) Jumlah Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 10) Pemeliharaan dan perbaikan Jasa profesional Pos dan telekomunikasi Pelatihan tenaga kerja Hubungan masyarakat Listrik, air dan gas Sewa Asuransi dan pajak Peralatan dan perlengkapan Pensiun Lain-lain (masing-masing di bawah Rp4 miliar) Jumlah Beban Umum dan Administrasi Beban Penelitian dan Pengembangan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penelitian dan pengembangan Transportasi Penyusutan (Catatan 10) Percobaan klinis Bahan baku Pemeliharaan dan perbaikan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah Beban Penelitian dan Pengembangan Jumlah Beban Usaha
2008
33.386.569.974 26.470.772.948 26.207.205.736 21.327.176.064 19.209.377.567 28.744.952.151 16.355.494.905 13.023.504.404 11.196.827.179
25.661.332.710 30.583.156.521 17.782.103.644 46.943.701.844 2.770.709.713 25.998.206.431 16.508.312.075 11.257.227.728 13.257.961.361
Selling Expenses (continued) Postage and telecommunication Repairs and maintenance Equipment and supplies Representation and entertainment Export charges Inventories written-off Pension costs Insurance and taxes Electricity, water and gas
67.422.006.474
43.048.735.775
Others (each below Rp3 billion)
2.348.510.905.389
2.138.018.506.030
Total Selling Expenses
225.587.564.039 53.392.174.120 27.604.457.341 25.940.456.019 20.451.163.779 14.191.051.559 11.923.981.192 10.489.522.715 9.108.248.894 7.968.352.598 7.770.204.539 7.015.278.287
215.704.235.212 43.201.593.203 23.282.330.217 16.766.551.515 18.503.953.078 13.477.194.092 4.897.808.423 9.202.206.920 7.825.392.047 6.529.912.545 3.298.730.100 5.827.800.421
General and Administrative Expenses Salaries, wages and employee benefits Depreciation (Note 10) Repairs and maintenance Professional fees Postage and telecommunication Personnel training Public relations Electricity, water and gas Rental Insurance and taxes Equipment and supplies Pension costs
97.351.381.528
81.717.286.206
Others (each below Rp4 billion)
518.793.836.610
450.234.993.979
Total General and Administrative Expenses
28.949.829.400 25.125.901.697 3.512.889.868 3.507.727.842 3.287.623.075 3.172.475.864 988.780.017
28.430.560.211 14.062.997.871 2.686.553.392 2.546.975.648 8.029.405.958 4.770.424.456 1.004.713.912
Research and Development Expenses Salaries, wages and employee benefits Research and development Transportation Depreciation (Note 10) Clinical trials Materials Repairs and maintenance
10.215.637.400
11.142.979.141
Others (each below Rp1 billion)
78.760.865.163
72.674.610.589 Total Research and Development Expenses
2.946.065.607.162
75 190 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
2.660.928.110.598
Total Operating Expenses
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PENGHASILAN BUNGA
24. INTEREST INCOME Interest income was derived and earned from the following:
Penghasilan bunga diperoleh dan dihasilkan dari: 2009
2008
Call deposit dan deposito berjangka Investasi jangka pendek Jasa giro dan lainnya
56.397.533.680 1.098.573.938 7.975.755.912
39.761.180.755 4.564.241.886 9.695.180.337
Call and time deposits Short-term investments Current accounts and others
Jumlah
65.471.863.530
54.020.602.978
Total
25. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
25. INTEREST CHARGES
EXPENSE
AND
FINANCIAL
The details of interest expense and financial charges are as follows:
Rincian beban bunga dan keuangan adalah sebagai berikut: 2009
2008
Beban bunga dan provisi: Pinjaman bank dan lain-lain Hutang obligasi Hutang sewa pembiayaan Beban administrasi
30.382.069.603 17.545.992.143 135.312.232 5.385.830.234
12.247.191.477 36.963.669.110 124.667.604 2.710.142.061
Interest expense and provision: Bank loans and others Bonds payable Obligations under finance leases Administration charges
Jumlah
53.449.204.212
52.045.670.252
Total
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN
26. EMPLOYEES’ BENEFITS
SERVICE
ENTITLEMENT
The details of the cost of employee benefits of the Group charged to production costs and operating expenses are as follows:
Rincian beban imbalan kerja karyawan Grup dialokasikan pada akun beban produksi dan beban usaha sebagai berikut:
31 Desember 2009/December 31, 2009 Program Dana Pensiun/ Pension Program Biaya jasa kini Hasil investasi Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuaria Amortisasi biaya jasa lalu (vested) Jumlah
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
23.370.583.126 (31.375.749.289) 19.732.479.991 (342.799.045)
18.781.954.017 (5.547.895.752) 14.981.109.730 76.329.904 (789.588.779)
Jumlah/ Total 42.152.537.143 (36.923.645.041) 34.713.589.721 76.329.904 (1.132.387.824)
-
950.943.697
950.943.697
Current service cost Gains on investments Interest cost Past service cost Actuarial losses Amortization of past service cost (vested)
11.384.514.783
28.452.852.817
39.837.367.600
Total
76 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 191
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
26. EMPLOYEES’ SERVICE BENEFITS (continued)
ENTITLEMENT
31 Desember 2008/December 31, 2008 Program Dana Pensiun/ Pension Program
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
Jumlah/ Total
Biaya jasa kini Hasil investasi Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuaria Amortisasi biaya jasa lalu (vested)
18.336.016.174 27.644.169.104 18.046.264.889 450.402.088
15.806.918.303 2.155.338.133 14.029.861.471 303.195.050 (314.740.279)
34.142.934.477 29.799.507.237 32.076.126.360 303.195.050 135.661.809
-
724.781.048
724.781.048
Current service cost Gains on investments Interest cost Past service cost Actuarial losses Amortization of past service cost (vested)
Jumlah
64.476.852.255
32.705.353.726
97.182.205.981
Total
The estimated liabilities for employee benefits (excess of fair value of plan assets over actuarial liabilities) of the Group are as follows:
Estimasi kewajiban (selisih lebih nilai wajar aset program atas kewajiban aktuaria) imbalan kerja Grup adalah sebagai berikut:
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Program Dana Pensiun/ Pension Program Nilai tunai kewajiban Biaya jasa lalu belum diakui Keuntungan aktuaria belum diakui Nilai wajar aset bersih Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan (selisih lebih kewajiban aktuaria atas aset bersih dana pensiun)
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
212.201.884.453 -
156.458.739.242 (15.092.114.189)
6.413.269.764 (310.433.481.797)
15.124.684.092 (48.488.602.306)
(91.818.327.580)
108.002.706.839
Present value of obligations Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial gains Net fair value of plan assets Estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits (Excess of fair value of pension plan assets over actuarial liabilities)
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Program Dana Pensiun/ Pension Program Nilai tunai kewajiban Biaya jasa lalu belum diakui Keuntungan aktuaria belum diakui Nilai wajar aset bersih Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan (selisih lebih kewajiban aktuaria atas aset bersih dana pensiun)
167.674.043.792 -
127.962.677.932 (16.119.387.795)
20.065.908.027 (230.343.116.115)
25.999.282.947 (38.326.872.335)
Present value of obligations Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial gains Net fair value of plan assets
99.515.700.749
Estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits (Excess of fair value of pension plan assets over actuarial liabilities)
(42.603.164.296)
77 192 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
26. EMPLOYEES’ SERVICE BENEFITS (continued)
ENTITLEMENT
An analysis of the movements in balance of the estimated liabilities for employee’s service entitlement benefits (excess of plan assets over actuarial liabilities) of the Group is as follows:
Mutasi saldo estimasi kewajiban (selisih lebih nilai wajar aset program atas kewajiban aktuarial) imbalan kerja Grup adalah sebagai berikut:
31 Desember 2009/ December 31, 2009
Saldo awal tahun Saldo awal kewajiban imbalan kerja PML, Anak perusahan yang dikonsolidasikan pada tahun 2009 (Catatan 9) Beban imbalan kerja tahun berjalan Pembayaran kontribusi/imbalan kerja tahun berjalan Kewajiban (dibayar di muka) akhir tahun
Program Dana Pensiun/ Pension Program
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
(42.603.164.296)
99.515.700.749
11.384.514.783
67.587.801 28.452.852.817
(60.599.678.067)
(20.033.434.528)
(91.818.327.580)
108.002.706.839
Balance at beginning of year Beginning balance of PML’s employees’ benefit, Subsidiary consolidated in 2009 (Note 9) Cost of employee benefits during the year Actual payments during the year Liabilities for employee benefits (prepayments) at end of year
31 Desember 2008/ December 31, 2008
Saldo awal tahun
Program Dana Pensiun/ Pension Program
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
(57.029.136.537)
88.208.316.253
Beban imbalan kerja tahun berjalan Pembayaran kontribusi/imbalan kerja tahun berjalan
64.476.852.255
32.705.353.726
(50.050.880.014)
(21.397.969.230)
Kewajiban (dibayar di muka) akhir tahun
(42.603.164.296)
99.515.700.749
Balance at beginning of year Cost of employee benefits during the year Actual payments during the year Liabilities for employee benefits (prepayments) at end of year
The above assets were not recognized in the consolidated balance sheets as the assets did not meet the recognition criteria under the accounting standards.
Tidak ada aset yang diakui dalam neraca konsolidasi karena ketentuan untuk pengakuan aset yang disyaratkan dalam standar akuntansi tidak terpenuhi.
78 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 193
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
26. EMPLOYEES’ SERVICE BENEFITS (continued)
ENTITLEMENT
Program Dana Pensiun
Pension Plan
Perusahaan, Avesta, Bifarma, Danfar, Sanghiang, Kageo Igar, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Fima, TSJ, GCM, MDI, EMP dan EPMT, menyelenggarakan program dana pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi persyaratan. Program ini memberikan imbalan kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Program pensiunan Perusahaan dan Anak perusahaan tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Kalbe, sedangkan program pensiunan Avesta dikelola oleh Dana Pensiun Avesta Continental Pack yang masingmasing telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Pendanaan program pensiun Grup berasal dari kontribusi pemberi kerja berkisar antara 6,5% sampai dengan 11,4% dari penghasilan dasar pensiun.
The Company, Avesta, Bifarma, Danfar, Sanghiang, Kageo Igar, Bintang Toedjoe, Hexpharm, KMI, Fima, TSJ, GCM, MDI, EMP and EPMT have defined benefit retirement plans covering all of their qualified permanent employees. These plans provide employee benefits based on basic pensionable earnings and years of service of the covered employees. The pension plans of the Company and said Subsidiaries are managed by Dana Pensiun Kalbe, while Avesta’s plan is managed by Dana Pensiun Avesta Continental Pack. Each of these pension programs has obtained license from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The Group’s contributions/funding to the said pension programs are determined at rates ranging from 6.5% to 11.4% of basic pensionable earnings of the covered employees.
Aset program tertentu terdiri dari rekening giro bank, deposito berjangka, saham diperdagangkan di bursa, tanah dan bangunan, unit reksa dana serta penyertaan saham.
The plan assets consist of cash in banks, time deposits, investments in shares listed in the stock exchange, land and building, mutual fund units and investments in shares.
Perhitungan imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial Strategis (PAS), aktuaris independen, dengan menggunakan metode “projected unit of credit”. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The above-mentioned provisions for employees’ service entitlement benefits for the years ended December 31, 2009 and 2008 are based on the actuarial calculations prepared by PT Pointera Aktuarial Strategis (PAS), independent firm of actuaries, using the “projected unit of credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2009 and 2008 are as follows:
2009 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalita Tingkat cacat tetap Tingkat pengunduran diri Usia pensiun
2008 11%
12%
5%-10% 100% TMI - 99 0,1% TMI - 99 1% 55 tahun/years
5%-10% 100% TMI - 99 0,1% TMI - 99 1% 55 tahun/years
79 194 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Discount rate Annual rate of increase in compensation Mortality table Permanent disability rate Resignation rate Retirement age
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
26. EMPLOYEES’ SERVICE BENEFITS (continued)
ENTITLEMENT
Imbalan Kerja Tanpa Pendanaan
Employee Benefits Without Funding
Grup juga memberikan imbalan kerja lain selain imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan.
The Group also provides for other employee benefits in addition to the service entitlement benefits provided under the Labor Law.
Tambahan imbalan kerja lain tersebut pada tahun 2009 dan 2008 juga dihitung oleh PAS, dengan menggunakan metode “projected unit of credit”. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The above-mentioned additional provisions for other employees’ service entitlement benefits for the years 2009 and 2008 are also based on the actuarial calculations prepared by PAS, using the “projected unit of credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2009 and 2008 are as follows:
2009 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalita Tingkat cacat tetap Tingkat pengunduran diri Usia pensiun
27. PERJANJIAN KONTINJENSI
PENTING,
KOMITMEN
2008 11%
12%
5%-10% 100% TMI - 99 0,1% TMI - 99 1% 55 tahun/years
5%-10% 100% TMI - 99 0,1% TMI - 99 1% 55 tahun/years
DAN
Discount rate Annual rate of increase in compensation Mortality table Permanent disability rate Resignation rate Retirement age
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pihak Ketiga
Third Parties
Perusahaan
Company
a.
a. On August 23, 2005, the Company entered into a joint venture agreement with Orange Drugs Ltd., Nigeria (“ODL”) in connection with the establishment of Orange Kalbe Limited (“OKL”) in Lagos, Nigeria, with an initial authorized capital amounting to Naira (N) 20 million, consisting of 20 million common shares with par value per share of N1. Out of the said total authorized capital, N6 million or 30% shares ownership shall be subscribed and fully paid by the Company. OKL shall engage, among others, in the manufacture of pharmaceutical products from ODL and the Company. The said agreement also provides for, among others, the obligations of the Company and ODL in respect of the establishment and development of OKL. Further, based on OKL’s deed of establishment dated November 29, 2005, the initial authorized capital was increased to become N100 million, consisting of 100 million common shares, with the Company’s percentage of ownership still maintained at 30%. Up to December 31, 2009, OKL is still under development stage and has not yet commenced its commercial operations.
Pada tanggal 23 Agustus 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian joint venture dengan Orange Drugs Ltd., Nigeria (“ODL”), sehubungan dengan pendirian Orange Kalbe Limited (“OKL”) di Lagos, Nigeria, dengan modal dasar awal sejumlah Naira (N) 20 juta yang terbagi atas 20 juta saham biasa dengan nilai nominal per saham sejumlah N1. Dari modal dasar tersebut, sejumlah N6 juta atau sebesar 30% kepemilikan saham akan diambil dan disetor penuh oleh Perusahaan. OKL antara lain akan bergerak di bidang pabrikan produk obat-obatan dari ODL dan Perusahaan. Perjanjian tersebut juga antara lain mengatur kewajiban masing-masing Perusahaan dan ODL sehubungan kegiatan pendirian dan pengembangan OKL. Selanjutnya berdasarkan akta pendirian OKL pada tanggal 29 November 2005, modal dasar OKL menjadi N100 juta yang terbagi atas 100 juta saham biasa dengan persentase kepemilikan saham Perusahaan sebesar 30%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, OKL masih dalam tahap pengembangan dan belum memulai kegiatan komersialnya.
80 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 195
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan) b. Perusahaan mengadakan perjanjian manajemen investasi portofolio dengan PT Kresna Sekuritas (Kresna bertindak sebagai “Manajer Investasi”), dimana Perusahaan setuju menunjuk Kresna untuk menginvestasikan dan mengelola portofolio Perusahaan. Berdasarkan perjanjian tersebut, portofolio terdiri dari kas dan aset yang dialokasikan untuk diinvestasikan dan dikelola oleh Manajer Investasi. Lebih lanjut disebutkan di dalam perjanjian bahwa investasi tersebut adalah dalam bentuk saham, surat-surat berharga, reksa dana dan lain-lainnya. Oleh karena itu, Manajer Investasi harus melaporkan nilai aset bersih dari portofolio setiap bulan kepada Perusahaan. Sebagai Manajer Investasi, Kresna berhak atas 1,00% jasa manajemen dari Nilai Aset Bersih. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 5 September 2009. Nilai aset bersih dari dana Perusahaan yang dikelola oleh Manager Investasi adalah sejumlah Rp10.577.328.316 pada tanggal 31 Desember 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Investasi Jangka Pendek, bersih” di neraca konsolidasi (Catatan 4).
Company (continued) b. The Company entered into portfolio investment management agreement with PT Kresna Sekuritas (Kresna, acting as “Fund Manager”), whereby the Company appointed Kresna to invest and manage the Company’s investment portfolio. Based on the said agreement, the investment portfolio will consist of cash and assets, which shall be invested and managed by the Fund Manager. Furthermore, the agreement also provides that the investment placements shall be in the form of traded shares of stock, commercial papers, mutual fund units and other marketable securities. Accordingly, the Fund Manager is required to report to the Company every month regarding the net asset value of the Company’s investment portfolio under its management. As Fund Manager, Kresna is entitled to a 1.00% management fee based on the Net Asset Value of the investment porfolio. This agreement was expired on September 5, 2009. The net asset value of the Company’s funds managed by the Fund Manager amounted to Rp10,577,328,316 as of December 31, 2008 and presented as part of “Short-term Investments, net” in the consolidated balance sheets (Note 4).
c.
c. The Company and its pharmaceutical Subsidiaries manufacture certain products under licensing agreements with international pharmaceutical companies, such as, PT Pfizer Indonesia, Baxter International Inc., USA, Baxter Deutschland GMBH, Germany, Astellas Pharma Inc., Japan, BioGaia AB, Sweden, Helsinn Birex Pharmaceutical Ltd., Ireland, Daiichi Seiyaku Co., Ltd., Japan, Biochem Pharmaceutical Industries Ltd., India and Pacific Pharmaceutical Co., Ltd., Korea, (collectively referred to herein as the “Licensors”). Under the related licensing agreements, the Company and its pharmaceutical Subsidiaries have the exclusive rights to produce, market and register the licensed products in Indonesia.
Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi memproduksi produk tertentu berdasarkan perjanjian lisensi dengan perusahaanperusahaan farmasi internasional, seperti PT Pfizer Indonesia, Baxter International Inc., Amerika Serikat, Baxter Deutschland GMBH, Jerman, Astellas Pharma Inc., Jepang, BioGaia AB, Swedia, Helsinn Birex Pharmaceutical Ltd., Irlandia, Daiichi Seiyaku Co., Ltd., Jepang, Biochem Pharmaceutical Industries Ltd., India., dan Pacific Pharmaceutical Co., Ltd., Korea, (secara bersama-sama disebut “Pemberi Lisensi”). Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi tersebut memperoleh hak eksklusif untuk memproduksi, memasarkan dan melakukan pendaftaran produk-produk lisensi yang bersangkutan di Indonesia. Sebagai kompensasinya, Perusahaan dan Anak perusahaan membayar royalti kepada perusahaan pemberi Lisensi yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan bersih produk berlisensi tersebut. Beban royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
196 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
As compensation, royalty fees are paid to the Licensors computed based on certain agreed percentages of the net sales of the licensed products. Such royalty fees are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued)
d. Perusahaan mengadakan perjanjian produksi dengan IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia dan Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., Afrika Selatan (secara bersama-sama disebut “Pabrikan”). Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan menunjuk Pabrikan untuk memproduksi produk di bawah merek dagang “Woods” di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sehubungan dengan ini, Perusahaan juga secara terpisah mengadakan perjanjian distribusi dengan Delfi Singapore Pte., Ltd. (Delfi) dan Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan (Permark) (secara bersama-sama disebut “Distributor”). Perjanjian dengan Distributor telah dihentikan masing-masing pada tanggal 30 Desember 2008 dan 26 Februari 2008. Perjanjian distribusi dengan Distributor tersebut selanjutnya dilakukan dengan Kalbe International Pte., Ltd. (Anak Perusahaan). Dalam perjanjian distribusi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan menunjuk Distributor untuk menjual dan mendistribusikan produk yang diproduksi oleh Pabrikan tersebut di atas di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sebagai kompensasi, Perusahaan dan Anak perusahaan membayar ongkos produksi dan biaya distribusi tertentu masing-masing kepada Pabrikan dan Distributor tersebut.
d. The Company has product manufacturing agreements with IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia and Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., South Africa (collectively referred to herein as the “Contract Manufacturers”). Under these agreements, the Company engages the Contract Manufacturers to manufacture products under the “Woods” trademark in the respective territories of the latter. Relative to this, the Company also separately entered into distributorship agreements with Delfi Singapore Pte., Ltd. (Delfi) and Permark Pty., Ltd., South Africa (Permark) (collectively referred to herein as the “Distributors”). The agreements with Distributors were terminated on December 30, 2008 and February 26, 2008, respectively. Subsequently, the said distributorship agreements were conducted between Distributors and Kalbe International Pte., Ltd. (a Subsidiary). Under the said distributorship agreements, the Company and its Subsidiary appointed the Distributors to sell and distribute the subject products manufactured by the Contract Manufacturers in the Territories. As compensation, the Company and its Subsidiary pay the agreed manufacturing charges and distribution fees to the Contract Manufacturers and Distributors, respectively.
Perjanjian di atas berlaku selama dua (2) tahun sejak tanggal penandatanganan dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun, sampai salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan tertulis minimal tiga (3) sampai dengan enam (6) bulan di muka.
The above-mentioned agreements were valid for two (2) years from the date of signing, and thereafter, are automatically renewable annually. In case of termination, written notice should be given at least three (3) to six (6) months in advance by the party or parties concerned.
Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan Laboratoire Aguettant S.A.S., Perancis, Sun Pharmaceutical Industries Ltd., India, Gador S.A., Argentina, Themis Medicare Ltd., India, Medicell Pharmaceutical (S) Pte., Ltd., Singapura, Smith&Nephew Pte., Ltd., Singapura, Samyang Corporation, Korea, BioGaia AB, Swedia, Cipla Ltd., India, Emcure Pharmaceuticals Ltd., India, Medestea Research & Production S.P.A., Italy, Lallemand Pharma AG, Swedia,
e. The Company entered into distribution agreements with Laboratoire Aguettant S.A.S., France, Sun Pharmaceutical Industries Ltd., India, Gador S.A., Argentina, Themis Medicare Ltd., India, Medicell Pharmaceutical (S) Pte., Ltd., Singapore, Smith&Nephew Pte., Ltd., Singapore, Samyang Corporation, Korea, BioGaia AB, Sweden, Cipla Ltd., India, Emcure Pharmaceuticals Ltd., India, Medestea Research & Production S.P.A., Italy, Lallemand Pharma AG, Switzerland,
e.
82 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 197
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued) Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapore, BIPL Co., Ltd., Korea, Boryung Pharmaceuticals Co., Ltd., Korea, BTC S.r.l, Italia, ProStrakan Group Plc, United Kingdom, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Japan, GL Corporation, Korea, Helsinn Birex Pharmaceuticals Ltd., Ireland, Helsinn Healthcare SA., Switzerland, IBSA Institut Biochimique SA., Switzerland, Lifestream Pharma N.V./S.A., Belgium, Orion Pharma, Finland, PT Pisma Medica Indonesia, Q Med AB, Sweden, Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd., China, Shandong New Time Pharmaceuticals Co., Ltd., China, Sinclair Pharmaceuticals Ltd., United Kingdom, Smith&Nephew Inc., USA, Spencer Food Industrial B.V., Netherlands, Sunstar Suisse SA, Switzerland, Sunstar Inc., Japan, Strakan International Ltd., United Kingdom, Tipco F&B Co., Ltd., Thailand and Woo Shin Medics Co., Korea, in relation to the distribution of their products in the territory of Indonesia under the terms and conditions as stated in the agreements.
Baxter Healthcare (Asia) Pte., Ltd., Singapura, BIPL Co., Ltd., Korea, Boryung Pharmaceuticals Co., Ltd., Korea, BTC S.r.l, Italia, ProStrakan Group Plc, Inggris, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang, GL Corporation, Korea, Helsinn Birex Pharmaceuticals Ltd., Irlandia, Helsinn Healthcare SA., Swiss, IBSA Institut Biochimique SA., Swiss, Lifestream Pharma N.V./S.A., Belgia, Orion Pharma, Finlandia, PT Pisma Medica Indonesia, Q Med AB, Swedia, Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd., China, Shandong New Time Pharmaceuticals Co., Ltd., China, Sinclair Pharmaceuticals Ltd., Inggris, Smith&Nephew Inc., Amerika Serikat, Spencer Food Industrial B.V., Belanda, Sunstar Suisse SA, Swiss, Sunstar Inc., Jepang, Strakan International Ltd., Inggris, Tipco F&B Co., Ltd., Thailand dan Woo Shin Medics Co., Korea sehubungan dengan pendistribusian produk-produk pemasok di wilayah Indonesia sesuai dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam perjanjian. f.
Sepanjang tahun 2008, Perusahaan melakukan kontrak opsi beli atau jual mata uang dolar AS yang jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2008. Kontrak opsi beli atau jual ini mensyaratkan Perusahaan untuk membeli atau menjual dolar AS pada kurs tertentu yang telah diperjanjikan dengan persyaratan-persyaratan sebagaimana tertera dalam kontrak tersebut.
f.
g.
Pada bulan Januari 2009, melalui surat keterbukaan informasi Perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia No. 004/CSEC-KF/I-09 tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) telah mengajukan klaim sejumlah US$19.194.206 yang menurut JP Morgan diakibatkan atas pelanggaran pasal tertentu 2002 ISDA Master Agreement mengenai transaksi derivatif. Perusahaan menolak klaim tersebut karena Perusahaan belum pernah menyetujui maupun menandatangani dokumen tersebut.
g.
83 198 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
During 2008, the Company entered into contracts for option sale or purchase of U.S. dollar which matured on various dates in 2008. The said contracts required the Company to purchase or sell U.S. dollar in the strike prices under the terms and conditions as stated in the agreements.
In January 2009, the Company has reported to the Indonesia Stock Exchange with letter No. 004/CSEC-KF/I-09 dated January 16, 2009, that the Company has received a claim from JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) amounting US$19,194,206. The underlying basis on the claim is the violation of certain article of 2002 ISDA Master Agreement related to derivative transaction. The Company has rejected the claim because the Company never approved and/or signed the abovementioned document.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued)
Kemudian, pada bulan Februari 2009, Perusahaan melalui kuasa hukumnya yaitu advokat dan konsultan hukum dari Law Firm Hotman Paris & Partners telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. Gugatan perdata ini ditujukan kepada JP Morgan Chase Bank, National Association, Cabang Jakarta dan pihak-pihak terkait sehubungan dengan klaim di atas. Dasar gugatan adalah adanya perbuatan melawan hukum dan pelanggaran terhadap Peraturan Bank Indonesia tertentu, atas hal tersebut Perusahaan menuntut kompensasi ganti rugi sejumlah US$120 juta.
Later, in February 2009, the Company through its legal attorney, Hotman Paris & Partners Law Firm, has filed a lawsuit in the South Jakarta District Court by the case number 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. This lawsuit was made against JP Morgan Chase Bank, National Association, Jakarta Branch and its related parties regarding the above-mentioned claim. The underlying basis of the lawsuit is the law violation and a breach of certain articles of Bank Indonesia regulation, for which the Company demanded a compensation of US$120 million.
Gugatan tersebut dicabut oleh Perusahaan sesuai suratnya tertanggal 30 Juni 2009 melalui kuasa hukum Perusahaan yang telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 30 Juni 2009.
This lawsuit was withdrawn by the Company in accordance with the letter dated June 30, 2009 through its legal attorney that was received by the South Jakarta District Court dated June 30, 2009.
Pada bulan Maret 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London melalui kuasa hukumnya Adnan Kelana Haryanto & Hermanto telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Gugatan perdata ini ditujukan kepada Perusahaan untuk melaksanakan Putusan dari The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice di London. Gugatan tersebut tidak diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai tertanggal 1 Juni 2009 Putusan No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Kemudian pada tanggal 21 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Banding dari Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh JP Morgan Chase Bank, National Association.
In March 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London through its legal attorney, Adnan Kelana Haryanto & Hermanto, has filed a lawsuit in the Central Jakarta District Court by the case number 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. This lawsuit was made against the Company to execute the decision from The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice in London. This lawsuit was not accepted by the Central Jakarta District Court in accordance with the Decision dated on June 1, 2009 No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Later, on July 21, 2009, the Company received appeal notification letter from bailiff of Central Jakarta District Court which filed by JP Morgan Chase Bank, National Association.
Sampai dengan tanggal 11 Maret 2010, gugatan tersebut masih dalam status banding di Pengadilan Tinggi. Manajemen Perusahaan berpendapat, penyelesaian akhir dari masalah hukum tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Perusahaan.
Up to March 11, 2010, this lawsuit is still under appeal in the High Court. The Company’s management believes that the final outcome of this legal matter will not have a material adverse effect on the results of operations and financial position of the Company.
84 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 199
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Sanghiang
Sanghiang
h.
Pada bulan April 2003, Sanghiang mengadakan perjanjian lisensi dan pengadaan persediaan dengan Martek Biosciences Corporation, perusahaan Delaware USA (Martek), yang berlaku efektif hingga 25 tahun sejak pertama kali penjualan komersial (bulan September 2003). Berdasarkan perjanjian ini, Sanghiang akan memperoleh lisensi noneksklusif dari Martek untuk menggunakan, memasarkan, mengimpor, mengekspor, mendistribusikan, melakukan penawaran penjualan dan/atau menjual setiap produk Sanghiang yang berisikan produk Martek.
h. In April 2003, Sanghiang entered into a license and supply agreement with Martek Biosciences Corporation, a Delaware, USA corporation (Martek), which is valid for 25 years from the date of the first commercial sale (in September 2003). Based on this agreement, Martek granted Sanghiang a nonexclusive license to use, market, import, export, distribute, offer for sale and/or sell any Sanghiang’s products that contain Martek products.
Sebagai kompensasinya, Sanghiang membayar biaya royalti sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Biaya royalti yang dibebankan pada operasi disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
As compensation, Sanghiang pays Martek royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Royalty fees charged to operations are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
i.
Sanghiang mengadakan perjanjian lisensi dengan Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Jepang (Morinaga), yang berlaku efektif sampai dengan tanggal 1 September 2004 dan otomatis diperpanjang selama lima (5) tahun dari periode terakhir yang berlaku. Berdasarkan perjanjian tersebut, Sanghiang berhak untuk memproduksi dan memasarkan produk berlisensi dengan merek dagang Morinaga di pasaran lokal. Sebagai kompensasinya, Sanghiang wajib membayar royalti kepada Morinaga sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Beban royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
i.
Sanghiang entered into a license agreement with Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Japan (Morinaga), which was initially valid up to September 1, 2004, and was automatically renewed for another five (5) years starting from the said expiry date of the previous contract period. Based on this agreement, Sanghiang has the right to produce and distribute in the domestic market the licensed products under Morinaga’s trademarks. As compensation, Sanghiang pays Morinaga royalty fees in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Such royalty fees are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
j.
Sanghiang juga mengadakan perjanjian jasa bantuan teknis dengan Morinaga, yang berlaku sampai dengan tanggal 1 Januari 2004, dan otomatis diperpanjang setiap satu (1) tahun berikutnya, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis enam (6) bulan sebelumnya. Berdasarkan perjanjian ini, Morinaga setuju untuk memberikan bantuan teknologi kepada Sanghiang dalam mengembangkan dan memproduksi produk Hospital Diet tertentu. Sebagai kompensasinya, Sanghiang wajib membayar royalti kepada Morinaga sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Beban royalti yang dibebankan ke operasi disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
j.
Sanghiang also has a technical assistance agreement with Morinaga, which was initially valid up to January 1, 2004, and thereafter, automatically renewable on a yearly basis, unless written notice of termination is given six (6) months in advance by either party. Based on this agreement, Morinaga agreed to provide Sanghiang with technology assistance to develop and manufacture certain hospital diet products. As compensation, Sanghiang pays Morinaga royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Royalty fees charged to operations are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
85 200 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Sanghiang (lanjutan)
Sanghiang (continued)
k.
k. Sanghiang entered into separate agreements with PT Ultra Jaya Milk Tbk. (UJ), PT Sugizindo (SZ), PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih Karunia (NKK), and PT Sari Husada Tbk. (SH), which are all, automatically renewable unless written notice of termination is given by either party. Based on the said agreements, UJ, SZ, IP, MBI, NKK and SH agreed to manufacture certain products on behalf of Sanghiang. As compensation, Sanghiang pays UJ, SZ, IP, MBI, NKK and SH manufacturing fees in accordance with the relevant terms and conditions of their respective agreements.
Sanghiang mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Ultra Jaya Milk Tbk. (UJ), PT Sugizindo (SZ), PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih Karunia (NKK), dan PT Sari Husada Tbk. (SH), dan otomatis diperpanjang kecuali dihentikan oleh salah satu pihak. Berdasarkan perjanjian-penjanjian ini, UJ, SZ, IP, MBI, NKK dan SH setuju untuk memproduksi produk tertentu atas nama Sanghiang. Sebagai kompensasinya, Sanghiang membayar UJ, SZ, IP, MBI, NKK dan SH biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.
Bintang Toedjoe
Bintang Toedjoe
l.
l.
Bintang Toedjoe telah mengajukan gugatan perdata terhadap PT Henson Farma, Surabaya, melalui Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat, karena penggunaan merek yang memiliki persamaan dengan merek “Extra Joss” milik Bintang Toedjoe pada tanggal 15 Juli 1997. Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusannya yang menolak gugatan penggugat sebagaimana dijelaskan dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST, tanggal 20 November 1997. Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini, Bintang Toedjoe telah melakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung (MA), namun kembali permohonan Bintang Toedjoe ditolak oleh MA sebagaimana dijelaskan dalam putusan MA Nomor. 4071K/Pdt/1998, tanggal 28 April 2000. Atas putusan MA tersebut, Bintang Toedjoe kembali melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali atas dasar adanya bukti baru (novum) ke MA melalui Surat Permohonan Peninjauan Kembali Nomor. 03/SRT.PDT.PK/2001/PN. JKT.PST tanggal 7 Februari 2001. Sampai dengan tanggal 11 Maret 2010, tanggal laporan auditor independen, pemeriksaan peninjauan kembali masih berlangsung.
On July 15, 1997, Bintang Toedjoe has filed a legal suit against PT Henson Farma, Surabaya (HF) in the district court of Central Jakarta to disallow the continued use by HF of a certain product brand name, which Bintang Toedjoe claims to have a similarity or resemblance to its “Extra Joss”. Such petition by Bintang Toedjoe was rejected by the district court of Central Jakarta in its letter No. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST, dated November 20, 1997. Then, Bintang Toedjoe filed an appeal to the Supreme Court. However, the Supreme Court also rejected Bintang Toedjoe’s petition in its decision letter No. 4071K/Pdt/1998 dated April 28, 2000. Bintang Toedjoe has applied for re-evaluation of the said decision of the Supreme Court in its Request for Re-evaluation Letter No. 03/SRT.PDT.PK/2001/PN.JKT.PST dated February 7, 2001. Up to March 11, 2010, the date of independent auditors’ report, such request for re-evaluation is still in process.
86 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 201
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Bintang Toedjoe (lanjutan)
Bintang Toedjoe (continued)
m. Pada tanggal 16 Agustus 2006, Bintang Toedjoe mengadakan perjanjian dengan PT Coca Cola Indonesia (“CCI”) untuk produk “ready to drink”. Perjanjian tersebut telah dikaji dan diubah pada tanggal 14 November 2006 yang mengatur bahwa CCI akan memproduksi dan memasarkan produk “ready to drink”.
m. On August 16, 2006, Bintang Toedjoe entered into an agreement with PT Coca Cola Indonesia (“CCI”) for ready-to-drink products. The agreement has been revised and amended on November 14, 2006, which provides that CCI shall produce and market ready-to-drink products.
Hexpharm
Hexpharm
n.
Pada tanggal 2 Juli 2002, Hexpharm melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (in) dengan PT Sterling Products Indonesia (SPI) mengenai beberapa macam produk yang diproduksi. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dan terakhir diperpanjang kembali pada tanggal 1 Januari 2007.
n. On July 2, 2002, Hexpharm entered into a toll manufacturing (in) agreement with PT Sterling Products Indonesia (SPI) for the production of certain products. This agreement is automatically renewable and the latest renewal was on January 1, 2007.
o.
Pada tanggal 2 Januari 2001, Hexpharm melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (out) dan toll manufacturing (in) dengan PT Bernofarm. Biaya toll manufacturing ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dengan persetujuan kedua belah pihak.
o. On January 2, 2001, Hexpharm entered into a toll manufacturing (out) and toll manufacturing (in) agreement with PT Bernofarm. Toll manufacturing cost is determined based on the terms agreed by both parties. This agreement is automatically renewable with agreement by both parties.
p.
Pada tanggal 27 Oktober 2009, Hexpharm memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Commonwealth berupa fasilitas cerukan sejumlah Rp3 miliar dan fasilitas demand loan sejumlah Rp7 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 27 Oktober 2010. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan Hexpharm sejumlah Rp10 miliar serta mesin Hexpharm sejumlah Rp4,9 miliar (Catatan 10).
p. On October 27, 2009, Hexpharm obtained credit facilities from PT Bank Commonwealth, which consist of an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp3 billion and demand loan facility of Rp7 billion. These loan facilities valid until October 27, 2010. These loan facilities are secured by Hexpharm’s land and building amounting to Rp10 billion and machinery amounting to Rp4.9 billion (Note 10).
87 202 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Fima
Fima
q.
q. Fima entered into a trade-mark license agreement with Sarl K’Noe, which is valid up to ten (10) years, unless written notice of termination is given eighteen (18) months in advance by either party. As compensation, Fima pays Sarl K’Noe royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement.
Fima mengadakan perjanjian lisensi merek dagang dengan Sarl K’Noe, yang berlaku selama sepuluh (10) tahun, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis delapan belas (18) bulan sebelumnya. Sebagai kompensasinya, Fima wajib membayar royalti kepada Sarl K’Noe sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian.
EPMT
EPMT
r.
EPMT dan Anak perusahaannya mengadakan perjanjian distribusi dengan beberapa pihak ketiga, yang terdiri dari pemasok dalam dan luar negeri, sehubungan dengan pendistribusian produk-produk pemasok di wilayah Indonesia sesuai dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun dan diperpanjang dengan otomatis, kecuali bila diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis 90 (sembilan puluh) hari sebelumnya.
r. EPMT and its Subsidiaries entered into distributorship agreements with third parties, which consist of local and foreign suppliers, in relation to the distribution of their products in the territory of Indonesia under the terms and conditions as stated in the agreements. The agreements are valid for a period of 1 (one) to 5 (five) years and are automatically renewable, unless terminated by either party with a written notice 90 (ninety) days in prior.
s.
Pada tanggal 28 Januari 2005, EPMT menandatangani Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang dengan PT Bank DBS Indonesia. EPMT memperoleh fasilitas berupa fasilitas impor L/C dengan batas kredit maksimum sejumlah US$3 juta dengan jangka waktu maksimum 180 hari untuk Usance L/C dan fasilitas penerbitan Bank Garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp47 miliar. Fasilitas tersebut diberikan untuk tujuan modal kerja dan dijamin dengan “Perjanjian Gadai” (“Pledge Agreement”) atas deposito berjangka EPMT. Selanjutnya berdasarkan perubahan perjanjian terakhir No. 059/PFPA-DBSI/II/2010, DBS setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 25 Januari 2011, dengan perubahan ketentuan berupa fasilitas impor L/C dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2 juta dengan jangka waktu maksimum 180 hari untuk Usance L/C dan fasilitas penerbitan Bank Garansi dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp80 miliar.
s. On January 28, 2005, EPMT entered into a Credit and Debt Acknowledgement Agreement with PT Bank DBS Indonesia. EPMT obtained L/C import facility with maximum credit limit of US$3 million, which provides for a maximum period of 180 days for Usance L/C, and Bank Guarantee facility with maximum credit limit of Rp47 billion. The said credit facilities are intended for working capital purposes only and are secured by “Pledge Agreement” on EPMT’s time deposits. Based on the latest amendment No. 059/PFPA-DBSI/II/2010, DBS agreed to extend the maturity terms of the facilities until January 25, 2011, along with other revisions, such as, the change in the maximum limit of the L/C import facility to US$2 million with maximum time period of 180 days for the Usance L/C, and the granting of Bank Guarantee facility with maximum credit limit amounting to Rp80 billion.
88 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 203
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Tri Sapta Jaya
Tri Sapta Jaya
t.
t.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Tri Sapta Jaya memiliki fasilitas bank garansi dari Permata dengan jumlah maksimum masing-masing sejumlah Rp2,5 miliar dan Rp500 juta. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 Desember 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, fasilitas ini tidak dijamin oleh aset Tri Sapta Jaya. Pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitas tersebut dijamin dengan deposito berjangka Tri Sapta Jaya yang ditempatkan pada bank yang sama senilai Rp626.316.163 dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi tahun 2008.
28. LABA PER SAHAM DASAR
As of December 31, 2009 and 2008, Tri Sapta Jaya obtained a bank guarantee facility from Permata with maximum amount of Rp2.5 billion and Rp500 million, respectively. This facility is valid until December 11, 2010. As of December 31, 2009, this facility is not secured by any Tri Sapta Jaya’s asset. As of December 31, 2008, this facility is secured by the time deposit of Tri Sapta Jaya placed in the same bank, amounting to Rp626,316,163 which is presented as part of “Other Non-Current Assets” account in the 2008 consolidated balance sheets.
28. BASIC EARNINGS PER SHARE The details of earnings per share computation are as follows:
Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 2009
Laba/ Income
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang/ Weighted Average Number of Shares
Laba per Saham Dasar/ Basic Earnings per Share
Laba per saham dasar
Basic earnings per share
Laba usaha
1.565.874.695.198
9.577.217.406
163
Income from operations
Laba bersih
929.003.740.338
9.577.217.406
97
Net income
2008
Laba/ Income
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang/ Weighted Average Number of Shares
Laba per Saham Dasar/ Basic Earnings per Share
Laba per saham dasar
Basic earnings per share
Laba usaha
1.142.712.402.521
9.755.320.697
117
Income from operations
Laba bersih
706.822.146.190
9.755.320.697
72
Net income
89 204 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
29. ASSET AND CURRENCIES
Jumlah dalam Mata Uang Asing/ Amount in Foreign Currency
FOREIGN
Dalam Rupiah/ In Rupiah
50.613.808 18.650.828
475.769.791.732 175.317.779.963
1.530.625 108.096
20.678.746.425 1.460.383.904 25.435.814.398
Current Assets In U.S. Dollar Cash and cash equivalents Accounts receivables In Euro Cash and cash equivalents Accounts receivables In other foreign currencies
698.662.516.422
Total Current Assets
Jumlah Aset Lancar Kewajiban Lancar Dalam Dolar A.S. Hutang Biaya masih harus dibayar Dalam Euro Hutang Dalam mata uang asing lainnya
IN
As of December 31, 2009, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. The equivalent Rupiah values of the said foreign currency denominated assets and liabilities as of December 31, 2009 are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2009, Grup memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang signifikan. Nilai yang setara dengan Rupiah atas aset dan kewajiban dalam mata uang asing tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Aset Lancar Dalam Dolar A.S. Kas dan setara kas Piutang Dalam Euro Kas dan setara kas Piutang Dalam mata uang asing lainnya
LIABILITIES
12.479.699 886.050
117.309.169.026 8.328.870.000
1.070.561
14.473.984.950 47.731.634.201
Current Liabilities In U.S. Dollar Account payables Accrued expenses In Euro Account payables In other foreign currencies
Jumlah Kewajiban Lancar
187.843.658.177
Total Current Liabilities
Aset (kewajiban) bersih Dalam Dolar A.S. Dalam Euro Dalam mata uang asing lainnya
525.449.532.669 7.665.145.379 (22.295.819.803)
Aset Bersih
510.818.858.245
Euro (EUR1) Dolar A.S. (US$1) Yen Jepang (JP¥100) Dolar Singapura (SIN$1) Ringgit Malaysia (MYR1) Rand Afrika Selatan (ZAR1)
Net Assets
The following table presents the fluctuations in value of Rupiah vis-a-vis the major foreign currencies based on the average of the buying and selling rates of exchange on bank note transactions quoted by Bank Indonesia:
Tabel di bawah ini menyajikan fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing utama berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia:
Jenis Mata Uang
Net assets (liabilities) In U.S. Dollar In Euro In other currencies
11 Maret 2010/ March 11, 2010 12.528 9.185 10.171 6.565 2.767 1.236
31 Desember 2009/ December 31, 2009 13.510 9.400 10.170 6.699 2.747 1.272
Foreign Currency Euro (EUR1) U.S. Dollar (US$1) Japanese Yen (JP¥100) Singapore Dollar (SIN$1) Malaysian Ringgit (MYR1) South African Rand (ZAR1)
90 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 205
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
29. ASSET AND LIABILITIES CURRENCIES (continued)
30. KERUGIAN KARENA TIDAK BERPRODUKSI
30. LOSS DUE TO CEASE OF PRODUCTION In December 2008, KMI ceased its operation. In connection with the ceasing of its operation, direct costs that were incurred in December 2008 amounting to Rp3,954,242,515 was charged to 2008 operation and recorded as part of “Other Income (Charges) - Miscellaneous, net” in the 2008 consolidated statement of income.
Pada bulan Desember 2008, KMI tidak melakukan kegiatan produksi. Biaya-biaya langsung yang terjadi pada bulan Desember 2008 sejumlah Rp3.954.242.515 dibebankan pada tahun 2008 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Rupa-rupa, bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008. PENTING
SETELAH
FOREIGN
Had the above foreign exchange rates prevailing on March 11, 2010 (the date of the completion of the consolidated financial statements) been used to restate the balances of the Group’s foreign currency denominated monetary assets and liabilities as of December 31, 2009, the above foreign currency denominated net assets would have decreased by approximately Rp12.6 billion.
Apabila nilai tukar pada tanggal 11 Maret 2010 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi) digunakan untuk menyajikan kembali aset dan kewajiban moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009, aset bersih dalam mata uang asing di atas akan turun sekitar Rp12,6 miliar.
31. KEJADIAN NERACA
IN
TANGGAL
31. SUBSEQUENT EVENTS
a.
Pada bulan Desember 2009, KI menandatangani perjanjian joint venture dengan pihak ketiga untuk membentuk perusahaan joint venture di Filipina dengan pemilikan ekuitas sebesar 50%. Perusahaan joint venture tersebut didirikan pada bulan Januari 2010.
a.
In December 2009, KI entered into a joint venture agreement with a third-party to form a joint venture corporation in Philippines with a 50% equity interest. This joint venture corporation was incorporated in January 2010.
b.
Berdasarkan akta notaris Sugito Tedjamulja, S.H., No. 55 tanggal 26 Januari 2010, para pemegang saham PT Cordlife Indonesia (CI) menyetujui dan mensahkan penjualan dan pengalihan seluruh 39% pemilikan saham Perusahaan di CI atau sejumlah 192.000 saham kepada pihak ketiga.
b.
Based on notarial deed No. 55 of Sugito Tedjamulja, S.H., dated January 26, 2010, the shareholders of PT Cordlife Indonesia (CI) approved and ratified the sale and transfer of all 39% of the Company’s shares of ownership in CI or amounting to 192,000 shares to third parties.
91 206 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU DAN REVISI
32. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang relevan terhadap Grup, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Grup tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK), which are relevant to the Group, up to the date of completion of the Group’s consolidated financial statements but not yet effective are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
Effective on or after January 1, 2010:
PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
PSAK 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs”, prescribes for the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset.
PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur pengakuan dan prinsip-prinsip dasar pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
PSAK 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. PPSAK 5 “Revocation of ISAK 6: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency”.
Effective on or after January 1, 2011:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
92 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 207
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. REVISI PERNYATAAN KEUANGAN (lanjutan)
STANDAR
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
Effective on or after January 1, 2011: (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. PSAK 12 (Revised 2009) “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
93 208 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”. PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors. PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. REVISI PERNYATAAN KEUANGAN (lanjutan)
STANDAR
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
Effective on or after January 1, 2011 (continued):
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. SAK ETAP - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal. ISAK 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut. ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purnaoperasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
SAK ETAP - Entities Without Public Accountability, applicable for entities without public accountability, such as those which do not have significant public accountability and publish general purpose financial statements for external users.
ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.
ISAK 7 (Revised 2009) “ConsolidationSpecial Purpose Entities (SPE)”, provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity. ISAK 9 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57. ISAK 10 “Customer Loyalty Programmes”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services.
94 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 209
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. REVISI PERNYATAAN KEUANGAN (lanjutan)
STANDAR
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued) Effective on or after January 1, 2011 (continued):
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik”, Diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”, Berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
The Group is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on its consolidated financial statements.
Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya. 33. REKLASIFIKASI AKUN
33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain reclassification of accounts and changes in presentation in the 2008 consolidated financial statements have been made to conform with the 2009 consolidated financial statements presentation, with details as follows:
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009, dengan rincian sebagai berikut: Disajikan Sebelumnya/ As Previously Reported Laporan Laba Rugi Konsolidasi Beban Usaha Penjualan Umum dan administrasi Penelitian dan pengembangan
ISAK 11 “Distributions of Non-Cash Assets to Owners”, applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative. ISAK 12 “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Venturers”, deals with the venturer's accounting for nonmonetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.
2.153.298.745.391 453.356.346.569 54.273.018.638
Reklasifikasi/ Reclassification
(15.280.239.361) (3.121.352.590) 18.401.591.951
95 210 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Disajikan Kembali/ As Reclassified
2.138.018.506.030 450.234.993.979 72.674.610.589
Consolidated Statements of Income Operating Expenses Selling General and administrative Research and development
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. KONDISI EKONOMI
34. ECONOMIC CONDITIONS
Kegiatan Grup mungkin masih akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia pada masa yang akan datang, yang kemungkinan memberikan kontribusi pada ketidakstabilan nilai mata uang dan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan keberlanjutan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang akan dilakukan oleh pemerintah yang berada di luar kendali Grup.
The operations of the Group may be affected by future economic conditions in Indonesia that may contribute to the volatility in currency values and negatively impact economic growth. Economic improvements and sustained recovery are dependent upon several factors such as fiscal, monetary and other measures being undertaken by the government, actions which are beyond the control of the Group.
35. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
35. PREPARATION AND COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 11 Maret 2010.
The management is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 11, 2010.
96 PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 211
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
212 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Data Perseroan Corporate Data
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2008. Sejak tahun 1972, beliau telah bergabung dengan Perseroan sebagai Research & Development Manager dan diangkat menjadi Direktur Pemasaran pada tahun 1976. Sejak tahun 1992 hingga tahun 1998, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan beberapa anak perusahaan Perseroan, antara lain sebagai Komisaris PT Kageo Igar Jaya Tbk, Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories dan juga sebagai Komisaris PT Sanghiang Perkasa sejak tahun 1993. Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1998 beliau menduduki jabatan Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Sampai tahun 2008, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1998, dan sebagai Presiden Komisaris PT Finusolprima Farma sejak tahun 1999. Beliau juga menjabat beberapa posisi sebagai pemimpin di PT Dankos Laboratories Tbk, yaitu sebagai Direktur pada tahun 1985, sebagai Komisaris pada tahun 1989 hingga 1994, dan sebagai Presiden Komisaris sejak April 1994 sampai dengan penggabungan usaha. Beliau juga menjadi Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1998 hingga Mei 2008. Johannes Setijono Presiden Komisaris President Commissioner
President Commissioner of the Company since 2008. He joined Kalbe in 1972 as Research & Development Manager and was appointed as Director of Marketing in 1976. Between 1992 and 1998, he served as a Commissioner of the Company as well as several other companies in the Kalbe Group, namely as Commissioner of PT Kageo Igar Jaya Tbk, President Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories and also as Commissioner PT Sanghiang Perkasa since 1993. Between 1996 and 1998, he served as the President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Up until 2008, he was the President Commissioner of PT Bintang Toedjoe and a Commissioner of PT Finusolprima Farma. He has also held several senior positions in PT Dankos Laboratories Tbk, having been appointed as a Director in 1985, a Commissioner between 1989 and 1994 and President Commissioner from April 1994 until the merger. He also served as President Director of the Company from 1998 until May 2008.
Komisaris Perseroan sejak tahun 2008. Pada tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Production Supervisor dan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur di KC Pharmaceuticals Inc., Amerika Serikat sampai dengan tahun 1997. Sejak tahun 1997 itu juga, beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Wakil Direktur PT Bintang Toedjoe sampai dengan tahun 1999 dan kemudian diangkat sebagai Direktur hingga bulan Januari 2001. Sejak bulan Juni 2002, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan saat penggabungan usaha pada tahun 2005. Sejak tahun 2000, beliau menjabat Direktur Perseroan hingga Mei 2008.
Santoso Oen Komisaris Commissioner
Commissioner of the Company since 2008. He began his career as a Production Supervisor in 1987 at KC Pharmaceuticals Inc., USA, and was eventually appointed President Director. In 1997, he joined Kalbe Group as the Deputy Director of PT Bintang Toedjoe a position he held until 1999 when he was then appointed as a Director until January 2001. In June 2002, he was appointed as Commissioner of PT Dankos Laboratories Tbk where he served until the merger in 2005. From 2000 until May 2008, he served as Director of the Company.
Komisaris Perseroan sejak tahun 2008. Beliau memulai karir di bidang farmasi sejak tahun 1992 di KC Pharmaceuticals Inc, Amerika Serikat sampai dengan tahun 1995. Beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1995 dengan jabatan sebagai Plant Manager di PT Bintang Toedjoe. Selain itu, selama tahun 1995 hingga 1999, beliau menjabat sebagai Marketing Manager Perseroan dan Presiden Direktur PT Hexpharm Jaya Laboratories. Pada tahun 2002 hingga tahun 2005, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 2002 hingga bulan Maret 2007. Sejak penggabungan usaha, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur Perseroan sampai dengan tahun 2008.
Jozef Darmawan Angkasa Komisaris Commissioner
Commissioner of the Company since 2008. He started his career in the pharmaceutical industry in 1992 at KC Pharmaceuticals Inc, USA, where he worked until 1995. He joined Kalbe Group in 1995, serving as Plant Manager at PT Bintang Toedjoe. In addition, between 1995 and 1999, he also served as Marketing Manager of the Company, and as President Director of PT Hexpharm Jaya Laboratories. From 2002 until 2005, he was as a Director at PT Dankos Laboratories Tbk. He also served as the President Director of PT Bintang Toedjoe from 2002 until March 2007. Since the merger, he served as the Director of the Company until 2008.
214 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Beliau bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Product Executive di PT Dankos Laboratories Tbk pada tahun 1996, sebelum menjabat sebagai Product Manager di PT Bintang Toedjoe pada tahun 1997 dan kemudian terus memegang berbagai posisi penting di perusahaan yaitu Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager dan Assistant Marketing Director. Sejak tahun 2001 hingga tahun 2008, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Enseval Putera Megatrading Tbk dan beberapa perusahaan lainnya. Commissioner of the Company since 2007. In 1996, he joined the Kalbe Group as a Product Executive at PT Dankos Laboratories Tbk, before being appointed as the Product Manager at PT Bintang Toedjoe in 1997 and then was promoted to hold various other positions including Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager and Assistant Marketing Director. Between 2001 and 2008, he served as Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk and several other companies. Ferdinand Aryanto Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Beliau adalah pimpinan CBA Asia, perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi dan konsultasi bisnis. Saat ini juga menjabat sebagai komisaris independen pada PT Global Mediacom, Tbk. Sejak tahun 2004, beliau ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia khususnya untuk menangani Kerja Sama Ekonomi Internasional. Pengalaman internasionalnya meliputi keanggotaan pada Global Practice Council of Ernst & Young, London (2002-2004), Global Executive Board of Andersen Worldwide (1999-2000), Board of Partners of Andersen Worldwide SC, Geneva (1994-1998), dan Executive Board of the SGV Group, Manila (1983-1986). Di samping itu, pada organisasi internasional non komersial, menjadi anggota APEC Business Advisory Council, UNESCAP Business Advisory Council, East Asia Business Council dan ditunjuk sebagai anggota International Business Leader Advisory Council of Tianjin Municipality Government of China (2000-2001), dan anggota Pacific Basin Economic Council (1996-2002).
John Aristianto Prasetio Komisaris Independen Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since 2008. He also serves as Head of CBA Asia, an investment and business consultant company, as well as an independent commissioner at PT Global Mediacom Tbk. Since 2004, he has served pointed as a Vice General Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry, with special responsibility for handling international economic associations. His international experience includes being a member of the Global Practice Council of Ernst & Young, London (2002-2004), the Global Executive Board of Andersen Worldwide (1999-2000), the Board of Partners of Andersen Worldwide SC, Geneva (1994-1998), and the Executive Board of the SGV Group, Manila (1983-1986). In addition, he has been a member of the APEC Business Advisory Council, the UNESCAP Business Advisory Council, the East Asia Business Council, International Business Leader of the Advisory Council of Tianjin Municipality Government of China (20002001), and a member of the Pacific Basin Economic Council (1996-2002).
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Beliau adalah seorang Profesor Doktor serta spesialis Obsterti and Ginekologi yang mempunyai reputasi yang sangat luar biasa. Beliau berperan sebagai Direktur Akademis Universitas Indonesia untuk program Pasca Sarjana (1996-1998), Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet Pembangunan VII, Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet Reformasi Pembangunan, anggota MPR RI (1999), Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (2003-2006), dan President of Medical Associations of South East Asian Nations (MASEAN) Council (2003-2006). Beberapa penghargaan yang pernah didapatkannya antara lain adalah Penghargaan Adi Satya Utama dari Ikatan Dokter Indonesia (1996), Bintang Republik Indonesia Maha Putra Adriprana (1999), Satyalancana Karya Satya Republik Indonesia XXX (2002), Penghargaan Bina Ekatama dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (2002), dan Penghargaan Prof Mohtar Award dalam Bidang Ilmiah dan Riset dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (2007).
Farid Anfasa Moeloek Komisaris Independen Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since 2008. He is a Professor Doctor specializing in Obstetrics and Gynecology and has a remarkable reputation. He served as Academic Director at the University of Indonesia for the Master’s Degree Program (1996-1998), as Indonesian Minister of Health in the Development VII Cabinet, as Indonesian Minister of Health in the Development Reform Cabinet, as a member of the Indonesian Consultative Assembly MPR RI (1999), General Chairman of the Supervisory Council of the Indonesian Doctors’ Association, and President of Medical Associations of South East Asian Nations (MASEAN) Council (2003-2006). He has also received several awards, including the Adi Satya Utama Award from the Indonesian Doctors’ Association (1996), the Maha Putra Adriprana Star of the Republic of Indonesia (1999), the Satyalancana Karya Satya XXX of the Republic of Indonesia (2002), the Bina Ekatama Award from the Indonesian Family Planning Association (2002), and the Prof Mohtar Award in Science and Research from the Indonesian Public Health Association (2007).
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 215
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Direksi Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Presiden Direktur President Director
Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Sejak tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Product Manager di PT Bukit Manikam Sakti, Divisi Infant Food dari PT Kalbe Farma Tbk, kemudian tahun 1989, pindah ke PT Sanghiang Perkasa, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk yang bergerak di bidang makanan kesehatan. Pada bulan Febuari 1992, beliau ditarik kembali oleh PT Bukit Manikam Sakti untuk membangun dan mengembangkan divisi tersebut sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden untuk Manufacturing dan Sumber Daya Manusia di Helios Foods pada bulan November 1992 hingga 1994. Sejak tahun 1994 sampai saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Sanghiang Perkasa, yang menjadi Divisi Nutrisi PT Kalbe Farma Tbk. Di PT Kalbe Farma Tbk sendiri, beliau memulai karirnya pada tahun 1997 hingga 2005 sebagai Marketing Director of Ethical and OTC Businesses, dan pada tahun 2006 setelah penggabungan usaha menjabat sebagai Direktur untuk bagian Corporate Strategy and Business Development. Pada tahun 2008, beliau diangkat sebagai Presiden Direktur dari PT Kalbe Farma,Tbk. Pada saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT Kalbe Morinaga Indonesia dan Komisaris dari PT Enseval Putera Megatrading Tbk. President Director of the Company since 2008. In 1987, she began her career as Product Manager at PT Bukit Manikam Sakti, the Infant Food Division of PT Kalbe Farma Tbk and then in 1989 moved to PT Sanghiang Perkasa, a Health Food Subsidiary of PT Kalbe Farma Tbk, as Marketing Manager. In February 1992 she returned to nurture & build PT Bukit Manikam Sakti, as President Director and later on became Vice President for Manufacturing and HRD at Helios Foods, a consolidation unit of the Whole Foods Division of PT Kalbe Farma Tbk. Since 1994 until now, after the spin off of PT Bukit Manikam Sakti, she holds the position as President Director of PT Sanghiang Perkasa, which became the Nutritionals Division of Kalbe Farma. At PT Kalbe Farma Tbk, she started her career in 1997 as Marketing Director of Ethical and OTC Businesses until 2005, and in 2006 after the merger, she was responsible as Director for Corporate Strategy and Business Development. Recently, in 2008, she was appointed as President Director of PT Kalbe Farma Tbk. Currently, she also serves as President Director of PT Sanghiang Perkasa, President Commissioner of PT Kalbe Morinaga Indonesia, and Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2005. Beliau telah memiliki banyak pengalaman di bidang industri farmasi. Kariernya dimulai di PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1985, dan telah menjabat berbagai posisi hingga penunjukan beliau sebagai Direktur pada tahun 1995. Kemudian dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Sejak tahun 1996 sampai 2008 beliau menjabat sebagai Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories. Sejak tahun 1998 sampai sekarang menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Saka Farma Laboratories. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe dan Komisaris PT Sanghiang Perkasa.
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Vice President Director of the Company since 2005. He has built up many years of experience in the pharmaceutical industry. Joining PT Bintang Toedjoe in 1985, he proceeded to hold several key positions until his appointment as a Director in 1995. He was appointed President Director of PT Dankos Laboratories Tbk and held this position from 1996 to 2002. He has served as President Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories since 1996 and as President Commissioner of PT Saka Farma Laboratories since 1998, positions which he still holds today. Currently, he also serves as President Director of PT Bintang Toedjoe and Commissioner of PT Sanghiang Perkasa.
216 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Direktur Perseroan sejak tahun 2005. Beliau memulai karirnya pada tahun 1982 sebagai General Manager di PT Tatas Mulia. Pada tahun 1984 beliau bergabung dengan PT Sanghiang Perkasa sebagai General Manager, tahun 1986 di PT Bukit Manikam Sakti dan tahun 1989 di PT Enseval. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1998, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur di Perseroan dan kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk hingga bulan Januari 2006. Sejak penggabungan usaha antara PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk dan PT Enseval, beliau menjabat sebagai Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Kageo Igar Jaya Tbk, Presiden Direktur PT Avesta Continental Pack, Presiden Komisaris PT Sanghiang Perkasa, dan Presiden Komisaris PT Dankos Farma.
Budi Dharma Wreksoatmodjo Direktur Director
Director of the Company since 2005. He began his career in 1982 as General Manager of PT Tatas Mulia. He moved to join as General Manager of PT Sanghiang Perkasa (1984 - 1986), PT Bukit Manikam Sakti (1986 - 1989) and PT Enseval (1989 1992). Between 1992 and 1998, he served as President Director of the Company before being appointed as President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, a position he held until January 2006. Since the merger of PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk and PT Enseval, he has served as a Director of PT Kalbe Farma Tbk. Currently, he also serves as President Director of PT Kageo Igar Jaya Tbk, President Director of PT Avesta Continental Pack, President Commissioner of PT Sanghiang Perkasa, and President Commissioner of PT Dankos Farma.
Direktur Perseroan sejak tahun 2005. Beliau bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1985 sebagai Sales Manager Ethical PT Dankos Laboratories Tbk. Pada tahun 1988 beliau diangkat sebagai Marketing Manager Ethical, lalu menjabat sebagai Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 1991 sampai dengan tahun 1992. Sejak tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dan setelah itu sebagai Komisaris PT Bintang Toedjoe. Sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 1996 beliau menduduki jabatan sebagai Direktur dan kemudian dipromosikan untuk menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk sejak tahun 2002 sampai dengan saat penggabungan usaha pada tahun 2005. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Farma, Presiden Komisaris PT Enseval Putera Megatrading Tbk, dan PT Hexpharm Jaya Laboratories.
Herman Widjaja Direktur Director
Director of the Company since 2005. He joined the Kalbe Group in 1985 as Sales Manager for the Ethical Division at PT Dankos Laboratories Tbk and in 1988 was appointed as Marketing Manager for the Ethical Division. He served as a Director of PT Bintang Toedjoe from 1991 to 1992, as President Director from 1996 to 2002 and was then appointed a Commissioner. From 1992 to 1996, he was a Director of PT Dankos Laboratories Tb. and then served as President Director from 2002 until the merger in 2005. Currently, he serves as President Director of PT Dankos Farma, President Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, and PT Hexpharm Jaya Laboratories.
Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Pada tahun 1985, beliau memulai kariernya di Kantor Akuntan Publik Drs. Joseph Susilo & Rekan dan sebagai Dosen di STIE Trisakti. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990 pada Bagian Keuangan dan Akuntansi. Pada tahun 1992, beliau diangkat menjadi Direktur Keuangan PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan tahun 1997 dan diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 1997. Sejak bulan Januari 2006 dan hingga saat ini beliau diangkat menjadi Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk, anak perusahaan Perseroan di bidang distribusi.
Vidjongtius Direktur Director
Director of the Company since 1997. In 1985, he began his career at the Public Accountant Firm of Drs. Joseph Susilo & Partners and also as a lecturer at STIE Trisakti. He joined Kalbe in 1990, in the Finance and Accounting Department. In 1992, he was appointed as the Finance Director of PT Dankos Laboratories Tbk until year 1997 and as the Director of the Company since 1997. From January 2006, up until today he has served as President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, the Company’s distribution division.
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 217
Tinjauan Usaha
Tinjauan Operasional
Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perseroan
Komite Audit Audit Committee Ketua Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008. Chairman of the Audit Committee since August 5, 2008.
Farid Anfasa Moeloek Ketua Chairman
Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008. Sejak tahun 1962, beliau memulai karir sebagai Wakil Direktur PT Pagoda Sakti Raya. Selanjutnya pada tahun 1969, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Jaya Gas Indonesia. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1988 hingga 1990 sebagai Direksi Grup Kalbe. Pada tahun 1990 sampai dengan 1993, beliau menempati posisi sebagai Direktur Group PT Tempo, dan pada tahun 1994 hingga 2000 sebagai Direktur Utama PT Cakrawala Nalar Mekar. Beliau meraih gelar Sarjana Insinyur Teknologi Kimia dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1963.
Ichsan Gunawan Anggota Member
Member of the Audit Committee since August 5, 2008. From 1962, Mr. Ichsan began his career as Deputy Director at PT Pagoda Sakti Raya. In 1969, he was promoted to the position of President Director of PT Jaya Gas Indonesia. He joined our Company in 1988, and served up to 1990 as Director of the Kalbe Group. From 1990 to 1993, he held the position of Director of PT Tempo Group and from 1994 to 2000 was President Director of PT Cakrawala Nalar Mekar. He obtained his Bachelor’s Degree in Chemical Engineering from the Bandung Institute of Technology in 1963.
Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008. Beliau memulai karirnya sebagai Supervisor Pajak pada Gunawan, Prijohandojo, Utomo & Co sejak tahun 1993 sampai dengan 1996. Selanjutnya pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2005, beliau menjabat sebagai Tax Manager pada Prijohandojo, Boentoro & Co. Terhitung mulai Januari tahun 2009, beliau adalah mitra kerja dari Kantor Konsultan Pajak dan Keuangan Trustion Consulting. A member of the Audit Committee since August 5, 2008, Ms. Dianawati started her career as a Tax Supervisor at Gunawan, Prijohandojo, Utomo & Co (1993 to 1996). From 1996 to 2005, she was Tax Manager at Prijohandojo, Boentoro & Co. Effective as of January 2009, Ms. Dianawati has been a partner of the Financial and Tax Consultant Office of Trustion Consulting. Dianawati Sugiarto Anggota Member
218 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Kepala Unit Audit Internal Head of Internal Audit Unit Kepala Unit Audit Internal sejak 29 Maret 2007. Beliau adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Manajemen dan Akunting dan juga anggota dari Institute of Internal Audit (IIA) – Indonesia Chapter. Beliau juga meraih gelar profesional sebagai Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Control Self Assesment (CCSA). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Chief Internal Audit – Sales Operation dari PT Astra International Tbk. Beliau mulai bergabung dengan Kalbe sejak tahun 2007.
Kurniawan Tedjo Kepala Unit Audit Internal Head of Internal Audit Unit
Head of Internal Audit Unit since March 29, 2007. He graduated from the Economics Faculty of University of Indonesia, majoring in Management and Accounting and a member of Institute of Internal Audit (IIA) – Indonesia Chapter. He also obtained professional titles as Certified Internal Auditor (CIA) and Certified Control Self Assessment (CCSA). Before joining the Company, he had served as the Chief of Internal Audit in Sales Operation of PT Astra International Tbk. He joined Kalbe since 2007.
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan sejak 2008. Corporate Secretary since 2008.
Vidjongtius Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 219
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Struktur Organisasi Organization Structure Struktur Organisasi Perseroan The Company’s Organization Structure
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Nomination Committee
Remuneration Committee Board of Directors Risk Management Committee
GCG Committee
Audit Committee
Corporate Function
Strategic Business Unit
Corporate Legal
Pharmaceutical
Corporate Information Technology & System
Consumer Health
Corporate Human Resources
Nutritionals
Corporate Management System & Business Development
Distribution & Logistic
Corporate Treasury & Investor Relations
Packaging
Corporate Finance, Accounting & Tax
Biopharma
Corporate Audit
Eye Care
Medical Devices
Health Services
International
220 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
Business Review
Operational Review
Financial Review
Corporate Governance
Corporate Data
Struktur Organisasi Grup Kalbe Kalbe’s Group Organization
IGAR
67.51%
Avesta Continental Pack
Indogravure
51%
76.47%
Pharma Metric Labs
79.82% Dankos Farma
99.98%
0.02% Bintang Toedjoe
99.90%
Innogene Kalbiotech Pte. Ltd
0.10%
93.01%
0.40%
Hexpharm Jaya Labs
99.60% Finusolprima Farma
99.99% Saka Farma Labs
Kalbe
80%
0.01% Bifarma Adiluhung
20%
0.02%
99.98% 0.003% Sanghiang Perkasa
99.997% Kalbe Morinaga Indonesia
70% Cordlife Indonesia
Kalbe Vision Pte. Ltd.
100% Kalbe International Pte. Ltd.
100% Millenia Dharma Insani
99.5% 0.5%
48.98% Tri Sapta Jaya Orange Kalbe Limited
99.99%
0.01%
30% Enseval Medika Prima
EPMT
83.75% Farmasi | Pharmaceutical
99.9% Global Chemindo Megatrading
99.9%
0.1%
0.1%
Makanan Kesehatan | Nutritionals Kemasan | Packaging Penjualan dan Distribusi | Sale and Distribution Perusahaan Terbuka | Listed Company
Renalmed Tiara Utama
97.5% PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 221
Business Review
Operational Review
Corporate Governance
Financial Review
Corporate Data
Anak Perusahaan Subsidiaries
PT Avesta Continental Pack Kawasan Industri Rawa Pasung Jl. Raya Bekasi Km. 28,5 Bekasi 17133 Tel. : (62-21) 884 1088 Fax. : (62-21) 884 1545
PT Hexpharm Jaya Laboratories Gedung Ziebart Lt. 1 Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510 Tel. : (62-21) 420 3030, 425 5000 Fax. : (62-21) 425 0412
Orange Kalbe Limited 66/68 Town Planning Way Ilupeja, Lagos Nigeria Tel. : (234) 149 33 507/8 Fax. : (234) 149 32 233
PT Bifarma Adiluhung Gedung Plaza Property Lantai 1 Kompleks Pertokoan Pulomas VIII/1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210 Tel. : (62-21) 4786 0033 Fax. : (62-21) 4786 0322
Innogene Kalbiotech Pte. Ltd. 221 Henderson Road #08-09/10 Henderson Building Singapore 159557 Tel. : (65) 6501 0400 Fax. : (65) 6501 0401
PT Pharma Metric Labs Gedung Indra Sentral Cempaka Putih Unit R & S Jl. Let. Jend. Suprapto No. 60 Jakarta Pusat 10520 Tel. : (62-21) 426 9475 Fax. : (62-21) 421 0302
PT Bintang Toedjoe Jl. Jend. A. Yani No. 2, Pulomas Jakarta Timur 13210 Tel. : (62-21) 475 7777 Fax. : (62-21) 470 1678 PT Dankos Farma Kawasan Industri Pulogadung Jl. Rawa Gatel Blok III / S Kav. 37-38 Jakarta Timur 13930 Tel. : (62-21) 460 0158 Fax. : (62-21) 461 1301 PT Enseval Putera Megatrading Tbk Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Lentut No.10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 4682 2422 Fax. : (62-21) 460 9039 PT Enseval Medika Prima Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Lentut No.10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 4682 3234 Fax. : (62-21) 4682 2413 PT Finusolprima Farma Internasional Kawasan Industri Rawa Pasung Jl. Raya Bekasi Km. 28,5 Bekasi 17133 Tel. : (62-21) 884 2253 Fax. : (62-21) 884 2254 PT Global Chemindo Megatrading Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Kambing Raya Kav. 2E, No. 8 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 4683 0028 Fax. : (62-21) 4683 6167
222 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
PT Indogravure Jl. Pahlawan No. 8, Rempoa, Ciputat Jakarta Selatan 15412 Tel. : (62-21) 744 4888 Fax. : (62-21) 749 7009 PT Kageo Igar Jaya Tbk Kawasan Industri Rawa Pasung Jl. Raya Bekasi Km. 28,5 Bekasi 17133 Tel. : (62-21) 884 0241 Fax. : (62-21) 884 2269 Kalbe International Pte. Ltd. 221 Henderson Road #08-09/10 Henderson Building Singapore 159557 Tel. : (65) 6501 0419 Fax. : (65) 6501 0401 PT Kalbe Morinaga Indonesia Kawasan Industri Indotaisei Sektor I A Blok Q1, Kota Bukit Indah Karawang 41373 Tel. : (62-264) 350 680 Fax. : (62-264) 350 679 Kalbe Vision Pte. Ltd. 221 Henderson Road #08-09/10 Henderson Building Singapore 159557 Tel. : (65) 6501 0400 Fax. : (65) 6501 0401 PT Millenia Dharma Insani Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Lentut No.10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 4682 2422 Fax. : (62-21) 460 9039
PT Renalmed Tiara Utama Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Lentut No.10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 460 9046 Fax. : (62-21) 4682 2413 PT Saka Farma Laboratories Jl. Jend. A. Yani No. 2, Pulomas Jakarta Timur 13210 Tel. : (62-21) 4786 6556 Fax. : (62-21) 4786 6557 PT Sanghiang Perkasa Gedung Graha Kirana Lantai 5-Suite 501 Jl. Yos Sudarso Kav. 88 Jakarta Utara 14350 Tel. : (62-21) 653 11342 Fax. : (62-21) 653 11213 PT Tri Sapta Jaya Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulogadung No. 10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 461 8737 Fax. : (62-21) 4683 2926
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen Kalbe dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masingmasing di bawah ini:
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information are the responsibility of the Management of Kalbe and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Johannes Setijono
Presiden Komisaris President Commissioner
Santoso Oen
Jozef Darmawan Angkasa
Komisaris / Commissioner
Ferdinand Aryanto
Komisaris / Commissioner
Komisaris / Commissioner
John Aristianto Prasetio Komisaris Independen Independent Commissioner
Farid Anfasa Moeloek
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden Direktur President Director
Johanes Berchman Apik Ibrahim Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Herman Widjaja Direktur / Director
Budi Dharma Wreksoatmodjo Direktur / Director
Vidjongtius
Direktur / Director
PT Kalbe Farma Tbk 2009 Annual Report 223
Informasi Perseroan Corporate Information
Nama Perusahaan | Name of Company PT Kalbe Farma Tbk Pendirian | Founded 10 September 1966 Pemegang Saham (per 31 Desember 2009) | Shareholders’ Composition (as of December 31, 2009) PT Gira Sole Prima 10.17% PT Santa Seha Sanadi 9.62% PT Diptanala Bahana 9.49% PT Lucasta Murni Cemerlang 9.47% PT Ladang Ira Panen 9.22% PT Bina Arta Charisma 8.77% Publik / Public 43.26% Bidang Usaha | Line of Business Farmasi dan Kesehatan | Pharmaceuticals and Healthcare Bursa | Stock Exchange Bursa Efek Indonesia | Indonesia Stock Exchange Kode Saham | Ticker Code KLBF Auditor Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tel. : (62-21) 5289 5000 Fax. : (62-21) 5289 4100 Biro Administrasi Efek | Share Registrar PT Adimitra Transferindo Plaza Property 2nd Fl. Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13210 Tel. : (62-21) 4788 1515 Fax. : (62-21) 470 9697 Lembaga Pemeringkat Efek | Credit Rating Agency PT Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia) Setiabudi Atrium 8th Fl., Suite 809-810 Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 Tel. : (62-21) 521 0077 Fax. : (62-21) 521 0078 Hubungi Kami | Contact Us Vidjongtius Corporate Secretary Gedung KALBE Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta 10510, Indonesia Tel. : (62-21) 4287 3888 - 89 Fax. : (62-21) 4287 3678 Email :
[email protected]
224 PT Kalbe Farma Tbk Laporan Tahunan 2009
PT KALBE FARMA Tbk Head Office Gedung KALBE Jl. Let. Jend Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta 10510 Indonesia Tel. (62-21) 4287 3888 - 89 Fax. (62-21) 4287 3678
Factory Kawasan Industri Delta Silikon Jl. M.H. Thamrin Blok A3 - 1 Lippo Cikarang, Bekasi 17550 Indonesia Tel. (62-21) 8990 7333 - 37 Fax. (62-21) 8990 7360