LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPAN G (PKL)DIBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
KUMALASARI : 130500163
PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA 2016
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
:
Laporan pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja lapang (PKL)dibalai pengkajian teknologi pertanian (BPTP) kalimantan timur
Nama
:
Kumalasari
NIM
:
130500163
Program studi
:
Manajemen lingkungan
Jurusan
:
Manajemen Pertanian
Pembimbing
Penguji I,
Kemala Hadidjah,ST.,M NIP.198307182010122004
M.Fikri Hernandi.S.Hut,MP NIP.198701127998031002
Penguji II,
Nuzula Elfa Rahma,SP.,M.Sc. NIP.198201732014042001
Menyetujui/mengesahkan Ketua Program Studi manajemen lingkungan Politeknik pertanian negeri samarinda
Ir Dadang Suprapto, MP NIP. 196201011988031003
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Barito Putera Plantation, Barito Kuala, Kalimantan Selatan hingga tersusunnya laporan ini. Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan PKL ini juga tidak terlepas dariperan serta dan bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ucapkan ter ima kasih kepada : 1. Orang tua telah memberikan dukungan baik secara moral maupun materi. 2. Ibu kemala hadidjah,ST.,Msi selalu Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapanjan (PKL) 3. Bapak M,Fikri Hernandi.S. Hut, MP ibu Nuzulla Elfa Rahman,SP.M. Sc. Selalu Penjuji. 4. Bapak Dadang Suprato,MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan . 5. , Bapak Ir.M .Masrudy,MP selalu Ketua Jurusan Manajemen Lingkungan Pertanian. 6. Bapak Ir Hasanudin ,MP selalu Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 7. Keluarga yang telah banyak memberikan
doa serta dorongan material
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. 8. Rekan rekan seperjuangan manajemen lingkungan Angkatan 2013. Dalam menyusun laporan ini penulisan menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulisa sangat mengharapkan saran dan kritik bersifat membangun demi lebih baik nya laporan Praktek kerja lapang (PKL) ini .semoga
in dapat bermanfaat bagi
pembaca. Amin
Kumala sari Kampus Sungai Keledang : 2013
para
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI
...........................................................................................
ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
v
I. PENDAHULUAN ................................................................................. A. LatarBelakang ................................................................................ B. Tujuan ........................................................................................... C. Hasil yang Diharapkan ...................................................................
1 1 2 3
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ..................................................... A. Tinjauan Umum perusahaan .......................................................... B. Manajemen perusahaan ................................................................. C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL ....................................................
4 4 5 6
III. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG ..................................................... A. Pembibitan B. Penyiraman C. Pengendalian gulma D. Pemupukan cair E. Konsolidasi pokok F. Kastrasi G. Pemupukan
12
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... A. Kesimpulan .................................................................................... B. Saran ...........................................................................................
50 50 50
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1. Lokasidan Waktu Kegiatan PKL ..........................................................
6
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Lampiran
Halaman
1. Gambar Struktur Organisasi ...............................................................
54
2. Gambar Kantor Kebun Percobaan Samboja .......................................
55
3. Gambar Pesemain Kebun Percobaan Samboja ..................................
55
4. Gambar Kebun Singkong Gajah .........................................................
56
5. Gambar Kandang Sapi .......................................................................
56
6. Gambar Bak Penampung Urin Sapi ....................................................
57
7. Gambar Pembuatan Ondol-ondol .......................................................
57
8. Gambar PembumbunanTanaman Jagung...........................................
58
9. Gambar Penyerahan Plakat dan Penutup...........................................
58
?
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pekerjaan praktik lapangan merupakan konsep utama melaksanakan Pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Oleh karena itu disamping teori dan praktikum, juga disediakan waktu pada semester akhir bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan lapangan dalam bentuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan pada perusahaan atau instansi yang terkait. Tujuan praktik kerja lapangan ini adalah untuk mendapatkan kemampuan dan keterampilan lanjutan tentang prospek kerja. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan PKL selama 2 bulan. Dalam kegiatan PKL mahasiswa tidak hanya melihat atau mengamati saja akan tetapi diarahkan mengikuti atau melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang dilaksanakan oleh institusi dalam pengelolaan lingkungan pada bidang pertambangan, perkebunan, peternakan, dan pertanian. Mahasiswa diberi informasi seperti pertanian ramah lingkungan, serta tugas khusus dalam bidang perkebunan seperti teknik pemberian pupuk pada tanaman, pemberian pestisida, pemanfaatan limbah hasil panen atau pembersihan lahan, dan pemanfaatan limbah kotoran hewan ternak. Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di lapangan mahasiswa dibimbing oleh seorang pembimbing lapangan dan berperan memberikan petunjuk dan arahan mengenai apa dan bagaimana melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan proses pengelolaan lingkungan. Balai merupakan
Pengkajian Unit
Teknologi
Pelaksanaan
Pertanian Teknis
(BPTP)
(UPT)
Kalimantan
Badan
Penelitian
Timur dan
?
Pengembangan
Pertanian
di
Provinsi
Kalimantan
Timur.
Penulis
telah
mendapatkan kesempatan melaksanakan praktik di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) ini selama 2 (dua) bulan, khususnya dalam bidang pengelolaan lingkungan baik di bidang pertanian, peternakan, serta perkebunan. Materi diperoleh dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) meliputi penambahan wawasan lahan mata pencaharian masyarakat sekitar seperti pertanian, peternakan, dan lain-lain. Selain itu, penambahan pengalaman kerja khususnya dibidang tanam-menanam serta aplikasi pengelolaan lingkungan dibidang perkebunan seperti teknologi, bahan kimia yang dipakai serta cara aplikasinya, dan pemanfaatan limbah yang dihasilkan. B. Maksud dan Tujuan Adapun secara rinci yang menjadi tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah: 1.
Memberikan keterampilan lanjutan bagi mahasiswa agar memiliki bekal ketika terjun ke masyarakat menghadapi dunia kerja.
2.
Memberikan pengalaman lapangan pada mahasiswa untuk mengenal, memahami, dan melakukan pekerjaan lapangan sesuai dengan dunia nyata.
3.
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah ketika bekerja di lapangan.
4.
Mahasiswa dapat menganalisis atau menjelaskan jika terjadi perbedaan antara ilmu yang diperoleh di kampus dengan realita dunia kerja. Hal demikian mungkin saja terjadi mengingat ada kalanya perkembangan teknologi di dunia kerja terkadang lebih cepat dari perkembangan ilmu di kampus.
?
C. Hasil yang Diharapkan Dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan, kreaktivitas, inovasi, skill serta wawasan yang lebih luas mengenai dunia kerja dimasyarakat, sehingga ketika lulus mahasiswa telah memiliki pengalaman dan siap terjuan ke lapangan untuk mengahadapi dunia kerja.
?
BAB II KEADAAN UMUM (BPTP) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGi PERTANIAN A. Tinjauan Umum (BPTP) balai pengkajian teknologi pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur adalah unit kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di bawah koordinasi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimant an Timur yang berlokasi di Samarinda, Kalimantan Timur ini dibentuk bulan Desember 1994. Pada awal pembentukkannya diberi nama Lokal Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) dengan surat keputusan Menteri Pertanian No. 798/Kpts/OT.210/12/94, kemudian pada tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi Balai Pengkajian Taknologi Pertanian (BPTP) melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 350/Kpts/Ot.210/6/2001
tanggal
14
Juni
2001,
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan kinerja organisasi. Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur terletak di jalan P.M Noor-Sempaja, Samarinda Kalimantan Timur. Selain bangunan kantor, BPTP Kalimantan Timur memiliki beberapa fasilitas pendukung, antara lain: Perpustakaan Digital, Stasiun AWS (Automatic Weather Station) dan AWLR (Automatic Water Level Recorder), 3 Kebun Percobaan (Kebun Percobaan Lempake seluas 10 ha, Sempaja seluas 2,5 ha, dan Samboja seluas 10 ha), Laboratorium Tanah, Biologi, Perternakan dan Teknologi Hasil Pertanian, serta Green House, dan Animal House.(Muhammad Hidayanto,2013)
?
B. Struktur BPTP Susunan organisasi BPTP terdiri dari: Kepala BPTP Kaltim : Dr. Ir. M. Hidayanto, MP KASUBAG TU
: Bachrian Pebriadi, M.si
Seksi KSPP
: Dr. Noor Roufiq A, S.Tp.,MP
Balai Pengkajian Teknologi Pertanin (BPTP) Kalimantan Timur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi
Pertanian
(BBP2TP).
Dalam
tindak
operasionalisasinya, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur dibantu oleh 2 (dua) struktural yaitu Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian (KSPP), dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Selain dibantu oleh 2 (dua) struktural, dalam melaksanakan penelitian dan pengkajian, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur didukung oleh Koordinator Program, Kelompok Fungsional Penelitian dan Penyuluhan. Adapun Visi dan Misi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kaltim adalah sebagai berikut : 1. Visi Visi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur adalah:
dunia
dalam
mewujudkan
sistem
pertanian
bio-industri
tropika
2. Misi Guna mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Misi yang dilaksanakan adalah:
?
a. Menghasilkan,
mengembangkan
dan
memasyarakatkan
inovasi
pertanian industrial dalam mendukung pembangunan pertanian di Kalimantan Timur. b. Mengembangkan jejaring kerja untuk umpan balik dan pemasyarakatan inovasi dengan kelembagaan petani, swasta, penyuluh serta pemerintah daerah. c. Mengembangkan kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja dengan seluruh pemangku kepentingan daerah, nasional dan luar negeri, seperti pemerintah, perguruan tinggi, lembaga litbang, swasta dan lain-lain. d. Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas dan system Manajemen yang berstandar Internasional dengan menerapkan ISO 9001 dan ISO 17025.(Noor Roufiq Ahmadi,2015) C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur. Adapun waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai tanggal 02 Maret 2016 sampai dengan 02 Mei 2016 dapat dilihat pada tabel berikut;
?
Tabel 1. Lokasi dan waktu Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL). No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Lokasi Ket. . Rabu, 02 Pembuka 1. Acara Meet Opening BPTP Kaltim Maret 2016 an 1) Pemberian Tugas (Jadwal Kegiatan) BPTP Kaltim, Selama PKL di Kebun Perpustakaan Percobaan Samboja , Kebun oleh Pembimbing Percobaan Kegiatan Kamis, 03 2. Lapangan (KP) Pengawal Maret 2016 2) Kunjungan ke KP. Lempake, dan an Lempake dan Kebun Kebun Percobaan Sempaja Percobaan 3) Pencarian Data Sempaja Mengenai BPTP Kaltim BPTP Kaltim, 1) Senam Pagi Perpustakaan 2) Membersihkan Tempat 3. 05 Maret , Praktik Persemaian KP. 2016 dan KP. Sempaja Sempaja Kegiatan 1) Upacara BPTP Kalim Mingguan Senin, 07 4. 2) Penanaman Padi Lokal Maret 2016 di Polybag dan Praktik Penataan Ulang KP. Lempake Selasa, 08 Pengisian Polybag Untuk 5. Praktik Maret 2016 Pembibitan Penyampaian Materi Mengenai Lokasi KP. Kegiatan Kamis, 10 6. Samboja dan Pembagian KP. Samboja Pengawal Maret 2016 Blok di KP. Samboja an
7.
8.
Maret 2016
Senin, 14 Maret 2016
1) Panen Wijen dan Menjemur Wijen yang telah di Panen 2) Membuat Ondol-Ondol 3) Mencari Pakan Ternak (Jerami) 1) Pembuatan Biopori dan Pemupukan dengan Mikrobakultur. 2) Pembalikan Bokasi
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
?
Tabel 1. Lanjutan
9.
Selasa, 15 Maret 2016
10.
Rabu, 16 Maret 2016
11.
Kamis, 17 Maret 2016
12. 13 14. 15.
Maret 2016 Senin, 21 Maret 2016 Selasa, 22 Maret 2016 Rabu, 23 Maret 2016
16.
Kamis, 24 Maret 2016
17.
Senin, 28 Maret 2016
18.
Selasa, 29 Maret 2016
19.
Rabu, 30 Maret 2016
20.
Kamis, 31 Maret 2016
1) Pembuatan Kontur dengan Ondol-Ondol dan Penanaman HMT (Paspalum) di setiap Kontur yang di buat. 2) Rekap Tanaman SDG yang ada di KP. Samboja serta Pemberian Label. 1) Penanaman Singkong Gajah 2) Penyemprotan Rumput Liar Penanaman Singkong Gajah Penanaman Wijen Penanaman Singkong Gajah Penanaman HMT (Paspalum) Pemupukan NPK pada Tanaman Jagung Membuat Turus Kayu Untuk Tanaman Buncis dan Kacang 1) Menyiapkan Bahan Untuk Pembuatan Mikrobakultur. 2) Penyampaian Teori Tentang Pembuatan Pestisida Nabati, Biourine, Bokasi, dan Mikrobakultur. Membersihkan Gulma pada Tanaman Padi 1) Pembalikan Bokasi 2) Pembumbunan pada Tanaman Jagung 1) Pembumbunan pada Tanaman Jagung 2) Menanam Tanaman Singkong 3) Pembuatan Biopori Disetiap Tanaman SDG dan Pemupukan Tanaman SDG dengan Mikrobakultur
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
?
Tabel 1. Lanjutan
21.
April 2016
22.
Senin, 04 April 2016
23.
Selasa, 05 April 2016
24.
Rabu, 06 April 2016
25.
Kamis, 07 April 2016
26.
April 2016
27.
Senin, 11 April 2016
28.
Selasa, 12 April 2016
1) Rekap Tanaman SDG yang ada di KP. Samboja. 2) Pembuatan Biopori dan Pemupukan dengan Biourine
KP. Samboja
Praktik
Penanaman Kaliandra
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
1) Penanaman Kaliandra 2) Pembuatan Mikrobakultur 1) Pemupukan Tanaman SDG Padi Lokal dengan Pupuk Mikrobakultur (Minggu Pertama) 2) Mencari Pakan Ternak (Paspalum dan Rumput Gajah), dan Mencacah Pakan Ternak (Rumput Gajah) 1) Membersihkan Kandang Sapi Sertan Memberi Pakan Ternak 2) Pemupukan Tanaman Kacang dan Buncis dengan Bokasi 3) Membersihkan Gulma di Persemaian Membersihkan Lahan Untuk Penanaman Ubi Jalar dan Membersihkan Gulma pada Tanaman Lombok 1) Membuat Bedengan Untuk Menanam Ubi Jalar 2) Pembukaan Lahan Baru (Pembakaran Lahan) Mencari Pakan Ternak
??
Tabel 1. Lanjutan
29.
Rabu, 13 April 2016
30.
Kamis, 14 April 2016
31. 32. 33.
Senin, 18 April 2016 Selasa, 19 April 2016 Senin, 02 Mei 2016
1) Pemupukan Tanaman SDG Padi Lokal dengan Pupuk Mikrobakultur (Minggu Kedua) 2) perawatan Bibit Jeruk di Polybag dan Penyiapan Bibit Ubi Jalar Menanam Ubi Jalar di Bedengan yang telah disediakan Pembakaran Lahan Mengambil Bibit Singkong Gajah Acara Penutup (Penyerahan Plakat)
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
KP. Samboja
Praktik
BPTP Kaltim
Penutup
??
BAB III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG A. Membersihkan Tempat Persemaian dan Lahan Pertanian dari Gulma 1. Tujuan Membersihkan tempat persemaian ataupun lahan pertanian agar tanaman yang ada di lahan pertanian dan polybag maupun kotak persemaian terhindar dari gulma dan tanaman pun tumbuh dengan baik. 2. Dasar Teori Gulma merupakan tumbuhan yang kehadirannya tidak diingi nkan pada lahan pertanian dan dapat menyebabkan kerugian pada pertanian, karena kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air, tanah, cahaya matahari,
unsur
hara,
ruang
tumbuh,
dan
udara
yang
menyebabkan
pertumbuhan tanaman terganggu ataupun terhenti. (Anonim,2015a) 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : arit (sabit). b. Bahan yang digunakan : polybag berisi bibit yang ada dipersemaian. 4. Prosedur Kerja a. Mendatangi tempat persemaian ataupun lahan pertanian. b. Gulma yang tumbuh dibersihkan dengan cara dicabut menggunakan tangan atau di potong menggunakan arit. c. Gulma yang telah dicabut kemudian dikumpulkan disuatu tempat. 5. Hasil yang Dicapai Media tanam seperti polybag dan kotak persemaian yang sebelumnya ditumbuhi gulma menjadi terlihat bersih. Lahan pertanian yang sebelumnya ditumbuhi gulma pun terlihat bersih dan tanaman dapat tumbuh dengan subur.
??
6. Pembahasan Membersihkan lahan pertanian dan persemaian dari gulma berlokasi di persemaian kebun percobaan sempaja dan samboja serta lahan pertanian kebun percobaan samboja. Tanaman yang di bersihkan gulmanya yaitu, padi, Lombok, bibit jeruk, dan tanaman terong di kebun percobaan samboja. B. Penanaman Padi Lokal di Polybag dan Penataan Ulang di Kebun Percobaan Lempake 1. Tujuan Penanaman padi di polybag atau ember plastik bertujuan untuk mengetahui varietas padi lokal. Penataan ulang dilakukan bertujuan untuk mempermudah penyemaian saat menyemai padi di polybag. 2. Dasar Teori Varietas merupakan salah satu komponen teknologi penting yang mempunyai kontribusi besar dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani padi. Komponen teknologi ini sangat berperan dalam mengubah sistem usahatani padi, dari subsistem menjadi usahatani padi komersial. Berbagai varietas unggul padi tersedia dan dapat dipilih sesuai dengan kondisi wilayah, preferensi petani, dan kebutuhan pasar. Varietas dapat didefinisikan sebagai sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies tanaman yang memiliki karakteristik
tertentu seperti bentuk,
pertumbuhan tanaman, daun, bunga, dan biji yang dapat membedakan dari jenis atau spesies tanaman lain, dan apabila diperbanyak tidak
mengalami
perubahan. Jenis varietas menunjukan cara varietas tersebut dirakit dan metode perbanyakan benihnya, sehingga tersedia benih yang dapat ditanam oleh petani.( Anonim,2015b)
??
3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1.
ember plastik, dan
2.
polybag.
b. Bahan yang digunakan : benih padi yang akan disemai. 4. Prosedur Kerja a. Siapkan ember plastik dan polybag yang telah berisikan tanah yang telah dicampur pupuk. b. Susun polybag atau ember plastik untuk mempermudah penyemaian benih padi (Menata ulang) c. Semai benih padi sebanyak 5 bibit atau lebih di setiap satu polybag atau ember plastik. 5. Hasil yang Dicapai Dengan melakukan penanaman padi di polybag atau ember plastik diharapkan agar padi dapat tumbuh efektif, dan penataan penyemaian benih padi yang ramah lingkungan bisa diterapkan atau menjadi contoh bagi masyarakat yang ingin bercocok tanam atau bertani dilahan sempit. 6. Pembahasan Dari kegiatan yang dilakukan mendapatkan informasi luasan Kebun Percobaan Lempake seluas 10 ha, akan tetapi hanya Kurang Lebih 2,5 ha saja yang dipergunakan dikarenakan lahan tersebut termasuk lahan rawa (dataran rendah). Dan dalam Kurang Lebih 2,5 ha tersebut dibagi lagi menjadi beberapa fungsional seperti tempat persemaian, kebun jeruk, rambutan, dan sayuransayuran (terong dan seledri).
??
Benih padi yang disemai di polybag atau ember plastik bertujuan untuk mengetahui varietas padi lokal dengan jenis padi yang berbeda-beda di setiap embernya. Selain itu juga sebagai salah satu contoh benih padi yang akan dipamerkan dalam pameran yang diselenggarakan di Balikpapan. C. Pengisian Polybag Untuk Pembibitan di Kebun Percobaan Lempake 1. Tujuan Pengisian polybag ini bertujuan untuk dimanfaatkan sebagai media tanam/menyemai bibit tanaman dengan menggunakan bahan pupuk kandang dan tanah. 2. Dasar Teori Media tanam yang baik adalah ringan, mudah dibuat atau dipersiapkan, gembur, dan subur (kaya akan unsur hara), selain itu media tanam yang baik dapat menjaga kelembapan daerah akar, menyediakan udara, dan dapat menahan unsur hara. Media tanam yang dapat digunakan antara lain tanah, pasir, arang, sekam bakar, serbuk kayu, sabut kelapa, dan batang pakis yang di kombinasikan dengan kompos, dan pupuk kandang. Pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman (Susanto, 2002). 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1. Polybag dengan ukuran (10 x 15 cm), (30 x 15 cm), dan (60 x 30 cm). 2. Cangkul 3. Sekop kecil, dan 4. Argo
??
b. Bahan yang digunakan : 1. Tanah, dan 2. Pupuk kandang. 4. Prosedur Kerja a. Siapkan alat berupa cangkul, sekop kecil, polybag, dan Argo. b. Siapkan pupuk kompos. c. Tanah
dan pupuk kompos dicampur dengan menggunakan cangkul
hingga rata. d. Polybag diisi dengan tanah yang telah dicampurkan pupuk kompos. e. Pada saat pengisian tanah telah mencapai setengah polybag maka polybag dihentakan atau dipadatkan. f.
Isi kembali tanah ke polybag hingga memenuhi polybag.
g. Penataan polybag yang telah diisi di tempat yang ditentukan dengan menggunakan argo dan disusun dengan rapi. 5. Hasil yang Dicapai Hasil pengisian polybag dilihat dari banyaknya polybag yang telah diisi selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kebun Percobaan Lempake, yaitu sebanyak Kurang Lebih 1000 polybag. 6. Pembahasan Pengisian polybag saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan secara berkala, adapun ukuran polybag yang akan diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang menyesuaikan perintah dari pembimbing lapangan. Pada saat pengisian polybag tanah dimasukkan ke dalam polybag hingga penuh dan padat agar tanah tidak mudah berkurang saat dilakukan penyiraman.
??
D. Panen Wijien, Penjemuran dan Penanaman Wijen di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Untuk mengetahui teknik pemanenan, penjemuran dan penanaman wijen yang benar. 2. Dasar Teori Wijen merupakan tanaman semak musim yang biasa tumbuh di daerah tropis. Biji wijen berukuran kecil, oval, dan salah satu ujungnya runcing. Berat 1.000 biji bervariasi yaitu antara 2-4 gram. Warna kulit biji wijen bervariasi tergantung varietasnya yaitu, putih, kuning, coklat, abu-abu, dan hitam. Warna kulit biji juga berpengaruh terhadap kandungan air, minyak, karbohidrat, serta kasar dan abu pada bijinya. Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman, tapi merupakan awal
dari
pekerjaan
pasca
panen,
yaitu
melakukan
persiapan
untuk
penyimpanan dan pemasaran. Penjemuran biji wijen berfungsi untuk mengurangi kandungan air yang terdapat pada kulit biji wijen karena apa bila biji wijen yg basah akan lebih cepat membusuk dibandingkan dengan biji wijen yang kering. Penjemuran juga berfungsi untuk memisahkan biji wijen dari kulit polong. Penanaman wijen kembali dilakukan untuk memperbanyak biji wijen yang dihasilkan, penanaman dilakukan berulang ulang atau berkala sehingga mencapai jumlah biji yang di harapkan.(Anonim,2014a) 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1.
Sabit (Arit)
2.
Karung
??
3.
Terpal ukuran (4x6)
4.
Penampi, dan
5.
Botol bekas untuk menampung wijen yang akan ditanam.
b. Bahan yang digunakan : biji wijen. 4. Prosedur Kerja a. Proses penanaman : Benih biji wijen yang akan ditanam ditaburkan di lahan yang sudah disediakan. b. Proses pemanenan : 1. Siapkan alat seperti sabit (arit) untuk memanen wijen. 2. Potong batang wijen 15 20 cm di bawah kedudukan polong. 3. Wijen yang sudah di panen dimasukan kedalam karung yang kemudian dilanjutkan dengan proses penjemuran. c. Proses penjemuran : 1. Siapkan terpal ukuran (4x6) untuk alas wijen. 2. Wijen yang telah dipanen kemudian dijemur di terpal selama 5-7 hari hingga ujung polong membuka. 3. Proses penjemuran selama Kurang Lebih 1 minggu dan dalam proses penjemuran wijen dibalik dan dipukul-pukul hingga biji terjatuh. Proses ini dilakukan 3 kali sampai biji keluar 4. Penampian (penyaringan) dilakukan untuk memisahkan biji wijen dengan kotoran. 5. Jemur biji wijen kembali sampai kadar air berkurang.
??
5. Hasil yang Dicapai Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL), kegiatan pemanenan dan penjemuran wijen dilaksanakan pada tanggal 11 April 2016, sedangkan penanaman dilaksanakan pada tanggal 18 April 2016. Hasil panen wijen disimpan dan dikemas dengan rapi, wijen dikemas untuk dijadikan bibit wijen dan ditanam kembali. 6. Pembahasan Berdasarkan informasi yang didapat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), pemanenan dapat dilakukan pada saat tanaman wijen berumur 4 bulan. Sedangkan lama penjemuran wijen yang telah dipanen selama 1 minggu. Berdasarkan informasi dari pembimbing lapangan waktu panen yang tepat adalah sebagian besar ketiak polong berwarna hijau kekuning, dan daun sudah mulai turun. Panen dilakukan dengan memotong batang wijen 15-20 cm di bawah posisi polong. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari dengan kondisi cuaca cerah mengingat panen pada pagi dan sore hari akan menghasilkan kualitas biji yang lebih baik jika dibandingkan dengan panen pada siang hari. E. Pembuatan Kontur dengan Ondol-ondol dan Penanaman HMT di setiap Kontur di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Pembuatan kontur dengan ondol -ondol bertujuan untuk menentukan garis lurus dari lahan yang memiliki tingkat kemiringan, sedangkan penanaman Hijau Makanan Ternak (HMT) bertujuan untuk menahan percepatan laju erosi. Penanaman Hijauan Makan Ternak (HMT) juga berguna untuk menjadi cadangan pakan ternak.
??
2. Dasar Teori Faktor yang mepengaruhi erosi, banyak faktor yang mempengaruhi laju erosi. Morgan (1979) mengemukakan bahwa terjadinya erosi dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya: curah hujan, aliran permukaan, jenis tanah, lereng, penutup tanah, jumlah penduduk, dan ada atau tidaknya tindakan konservasi tanah. Secara ringkas bafer (1959) menyatakan bahwa erosi merupakan hasil interaksi kerja antara faktor-faktor iklim, topografi, vegetasi, tanah, dan tindakan manusia, yang dapat dinyatakan dalam suatu persamaan deskriptif berikut: Z?s?d?D ? Keterangan: E:
Erosi, merupakan fungsi dari factor.
I:
Iklim.
R:
Relif atau topografi.
V:
Vegetasi.
T:
Tanah.
M:
manusia.
Erosi secara keseluruhan Faktor-faktor ini bersama-sama menentukan besar atau laju erosi yang akan terjadi. Faktor iklim yang paling dominan dalam mempengaruhi erosi adalah curah hujan. Sifat-sifat hujan yang menentukan besarnya erosi serta jumlah dan kecepatan aliran permukaan adalah intensitas, jumlah, dan distribusi hujan (Schwab, dkk., 1981; dan braver, 1959). Sehubungan dengan intensitas curah hujan, Hudson (1979), Lal (1979a), dan kowal dan kasam (1979) menyatakan bahwa kemampuan hujan di daerah tropis untuk menimbulkan erosi lebih besar dari pada di daerah beriklim sedang. Hal ini
??
disebabkan, karena curah hujan di daerah tropis umumnya mempunyai intensitas yang relative lebih tinggi dari pada di daerah sedang. Selama kejadian hujan, jumlah hujan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap aliran permukaan, sedangkan penyebaran hujan menentukan uasan erosi yang terjadi (Kohnke dan Bertrand, 1959). Menurut Wischmeier dan smith (1978), curah hujan memengaruhi erosi dengan
2
cara.
Pertama
pukulan
butir
hujan
terhadap
tanah
akan
menghancurkan tanah menjadi butir-butir yang lepas, kedua jumlah dan lamanya hujan menimbulkan aliran permukaan yang merupakan agen pengangkut dalam proses erosi jumlah dan kecepatan aliran permukaan yang merupakan agen pengangkut dalam proses erosi. Jumlah dan kecepatan aliran permukaan inilah yang menentukan tingkat erosi yang akan terjadi. (Irwan Sukri banua, 2013). Erosi bisa dikatakan sebagai sebuah peristiwa pengikisan suatu padatan yang diakibatkan berbagai hal. Padatan ini berupa sedimen, tanah, batuan, serta material lainnya. Ondol-ondol
merupakan alat yang digunakan untuk melihat tingkat
kemiringan yang ada dilahan pertanian sehingga memudahkan petani dalam membuat kontur. 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1.
Ondol-ondol
2.
Cangkul
3.
Palu
4.
Gergaji
5.
Waterpass
??
6.
Kayu reng ukuran 2x3, dan
7.
Paku
b. Bahan yang digunakan : HMT (Hijauan Makan Ternak) 4. Prosedur Kerja a. Siapkan kayu reng ukuran 2x3 sebanyak 2 buah dengan panjang 1,5 m. dan 2 buah kayu reng dengan panjang 2,5 m. b. Siapkan waterpass yang berfungsi sebagai indikator ondol-ondol. c. Satukan kayu membentuk segitiga dan waterpass dipasang pada bagian tengah sebagai indikator. d. Menentukan kontur dengan menggunakan ondol-ondol, posisi air pada alat waterpass harus berada di tengah garis. e. Lakukan penanaman Hijauan Makan Ternak (HMT) pada titik yang telah ditentukan garisnya menggunakan ondol-ondol. 5. Hasil yang Dicapai Dari kegiatan ini dapat mencegah terkikisnya tanah dan mengurangi percepatan laju erosi yang terjadi saat hujan turun, karena kontur yang dibuat telah ditanami oleh Hijauan Makan Ternak (HMT). 6. Pembahasan Menentukan kontur dengan menggunakan ondol -ondol dan menanam Hijauan Makan Ternak (HMT) di setiap kontur saat PKL dilakukan secara berkala, adapun lahan yang ditanam menggunakan Hijauan Makan Ternak (HMT) yaitu lahan yang telah ditentukan konturnya menggunakan ondol-ondol. Jenis Hijauan Makan Ternak (HMT) yang ditanam yaitu rumput paspalum dan kaliandra.
??
F. Membersihkan Kandang dan Memberi Pakan Ternak Sapi di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Mencari pakan ternak bertujuan untuk menjamin ketersediaan makanan ternak sapi yang ada di Kebun Percobaan Samboja. Sedangkan membersihkan kandang sapi bertujuan agar sapi tetap sehat, bersih, dan terhindar dari penyakit. 2. Dasar Teori Kebutuhan pakan ternak dibedakan menjadi kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan produksi yang diperlukan ternak untuk mempertahankan berat badannya. Contohnya, jika sapi hanya diberi pakan untuk mempertahankan hidup pokok, berat sapi tidak akan naik dan juga tidak turun. Keadaan ini akan berbeda jika ternak diberi makan melebihi kebutuhan hidup pokoknya. Kelebihan pakan akan diubah menjadi bentuk produksi, seperti penambahan berat badan, susu, tenaga, pertumbuhan embrio dan janin, serta proses kehamilan. Karena itu, pemberian pakan perlu memperhatikan jumlah dan keseimbangan zat yang dibutuhkan ternak. Pakan yang diberikan kepada ternak berbeda-beda, sesuai dengan jenis ternak,
umur,
dan
produktivitas
ternak.
Setiap
pakan
diberikan
harus
mengandung nutrisi lengkap dengan komposisi yang seimbang agar pemberian pakan ini dapat efesien sesuai kebutuhan ternak tersebut. Nutrisi yang harus terkandung dalam pakan ternak diantaranya energi, mineral, vitamin, dan air. (Ayub S. Parnata, 2010) 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1.
Sapu
2.
Sikat, dan
??
3.
Sekop
b. Bahan yang digunakan : 1.
Air, dan
2.
Pakan ternak (dedak, paspalum, jerami, rumput gajah, kaliandra).
4. Prosedur Kerja a. Bersihkan sapi dan kandang sapi terlebih dahulu. b. Kotoran sapi ditumpuk jadi satu untuk dijadikan pembuatan pupuk padat, sedangkan urin akan dialirkan dan ditampung. Urin sapi juga dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk cair. c. Pemberian pakan ternak dilakukan setelah sapi dan kandang telah bersih. d. Pemberian pakan sapi berupa Hijauan Makan Ternak (HMT), dan Limbah hasil pertanian. Untuk peningkatan protein dari pakan yang dibuat ditambahkan dedak atau ampas tahu yang dicampur air tetes tebu. 5. Hasil yang Dicapai Hasil yang diharapkan agar sapi dapat tumbuh dengan sehat dan berkembang biak dengan baik. 6. Pembahasan Peternakan sapi jenis PO (Peranakan Ongole) terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja serta mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan. Sapi yang dipelihara di Kebun Percobaan Samboja yakni sebanyak 5 ekor yang terdiri dari 4 ekor betina dan 1 ekor pejantan. Kegiatan rutinitas setiap hari membersihkan kandang sapi dan pemberian pakan ternak bertujuan agar sapi tetap sehat, terhindar dari penyakit, dan tidak stres.
??
Pakan ternak dapat dihasilkan dari limbah hasil pertanian yang ada di Kebun Percobaan Samboja seperti : jerami, batang jagung, daun kaliandra, daun gamal, rumput gajah, rumput paspalum, rumput meksiko, rumput, dan gedebok pisang. Untuk peningkatan protein dari pakan yang dibuat ditambahkan dedak/ampas tahu yang dicampur air tetes tebu. Limbah yang dihasilkan dari sapi berupa limbah cair (urin) ditampung dalam bak khusus sedangkan limbah padat (tinja) dipisahkan. Limbah cair diolah menjadi pupuk organik cair (POC), seperti mikrobrakultur, biourine serta pestisida nabati, sedangkan limbah padat diolah menjadi pupuk padat (bokasi). Produk yang dihasilkan sebagian dipergunakan untuk pemupukan ubi kayu dan tanaman lain yang ada di Kebun Percobaan Samboja dan sebagian lagi di kemas dalam botol 1 liter dan karung plastik 5 kg untuk dijual. G. Pembuatan Biopori disetiap Tanaman Sumber Daya Ginetik (SDG) Dan Pemupukan Tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) dengan Mikrobakultur di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Pembuatan biopori bertujuan untuk sirkulasi dan mempermudah pemberian pupuk agar akar tanaman dapat cepat menyerap pupuk yang diberikan. Sedangkan pemupukan dengan mikrobakultur ataupun biourine bertujuan untuk menyuburkan tanaman dan tanah serta mengurangi pupuk kimia. 2. Dasar Teori Biopori merupakan suatu teknologi yang alternative dalam mengurangi konservasi tanah dan air, karena Biopori adalah pori berbentuk liang terowongan kecil yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. Lubang Resapan
Biopori
yaitu
teknologi
tepat
guna
ramah
lingkungan
untuk
meningkatkan laju resapan air hujan dan memanfaatkan sampah organik ke
??
dalam tanah. Sebuah lubang buatan ditanah, berbentuk lingkaran dengan diameter 10-15cm dan kedalam 20-30cm. (Anonim,2013a) Mikrobakultur yaitu proses yang dilakukan untuk memperbanyak jumlah mikroba dan Biourine adalah pupuk cair yang terbuat dari urin sapi dan telah di fermentasi juga memiliki bau yang khas sehingga mencegah hama. 3. Alat dan Bahan a.
b.
Alat yang digunakan : 1.
Linggis
2.
Alat penyemprot, dan
3.
Pipa berukuran panjang 40cm, dan diameter 3inci
Bahan yang digunakan : 1.
Mikrobakultur
2.
Biourine, dan
3.
Air
4. Prosedur Kerja a. Prosedur kerja pembuatan biopori : 1.
Siapkan alat linggis untuk membuat lubang pada tanah.
2.
Buat lubang sedalam Kurang Lebih 20 cm, dan lebar lubang Kurang Lebih 4 inci.
3.
Masukkan pipa kedalam lubang yang telah dibuat.
b. Prosedur pemupukan : 1.
Siapkan alat penyemprot.
2.
Masukkan mikrobakultur atau biourine kedalam alat penyemprot sebanyak 1 liter dan air sebanyak 15 liter.
3.
Masukkan pupuk cair kedalam pipa biopori menggunakan alat
??
penyemprot. 5. Hasil yang Dicapai Dalam pembuatan biopori disetiap tanaman SDG yaitu sebanyak kuran lebih 50 lubang resapan biopori dan proses penyemprotan pupuk cair dari setiap 16 liter yang diberikan didapatkan Kurang Lebih 5-6 pipa biopori. 6. Pembahasan Dari informasi yang didapat dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), biopori dibuat untuk mempermudah peresapan pupuk yang di berikan pada tanaman sehingga akar tanaman mudah meresap pupuk yang di berikan. Dari kegiatan ini diketahui juga bahan dan cara pembuatan pupuk cair dari pemanfaatan urin sapi. Dari kegiatan ini diketahui jenis tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) yang ada pada Kebun Percobaan Samboja yaitu Pohon es, jambu madu hijau, sirkaya, jeruk nipis, jeruk sangkis, sirkaya, sirsak, manggis, ihau, durian salisun, elai kayan, rambutan rapiah, rambutan repak bulus, mangga, sukun, mentega, dan jambu air. H. Pembalikan Bokasi di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Agar bokasi kering merata dan tidak berbau. 2. Dasar Teori Bokasi adalah hasil fermentasi atau peragian bahan -bahan organik seperti sekam, serbuk gergaji, jerami, kotoran hewan atau pupuk kandang, dan lain-lain bahan
organik.
Bahan-bahan
tersebut
difermentasi
dengan
bantuan
microorganism activator untuk mempercepat prosesnya. (Anonim, 2014b)
??
3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1.
Cangkul
2.
Sekop, dan
3.
sepatu boot
b. Bahan yang digunakan : bokasi. 4. Prosedur Kerja a. Sediakan tempat kosong disamping tumpukan untuk mempermudah proses pembalikan. b. Lakukan pembalikan dengan menggunakan cangkul dan sekop. c. Ketebalan tumpukan bokasi saat pembalikan sekitar 15 cm. d. Lakukan pembalikan 1 minggu sekali sampai kering dan tidak berbau. e. Tutup kembali tumpukan bokasi dengan menggunakan terpal yang memiliki rongga udara (berlubang). 5. Hasil yang Dicapai Bokasi kering merata dan bau berkurang setelah dilakukan proses pembalikan selama dua minggu, dan siap digunakan untuk pemupukan. 6. Pembahasan Dari hasil kegiatan bokasi digunakan untuk pemupukan tanaman yang ada di Kebun percobaan Samboja. Bok asi juga dibuat dari limbah ternak sapi (tinja) dan hasil bekas panen (jerami) yang ada di Kebun percobaan Samboja.
??
I.
Rekap Tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) yang ada di Kebun Percobaan Samboja (Pemberian Label)
1. Tujuan Untuk mengumpulkan data (jumlah dan jenis) tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) yang ada di Kebun Percobaan Samboja sebagai bentuk laporan yang akan didata ke kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kaltim. 2. Dasar Teori Sumber Daya Genetik (SDG) tanaman memiliki arti yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sejumlah varietas komoditas tanaman telah dimanfaatkan secara intensif sebagai pangan, sejumlah species tanaman lainnya yang belum dimanfaatkan diketahui memiliki potensi dalam mendukung program pemuliaan tanaman.(Anonim, 2013b). 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1.
Kamera, dan
2.
alat tulis.
b. Bahan yang digunakan : Label, tanaman SDG (Sumber Daya Ginetik). 4. Prosedur Kerja a. Siapkan alat dan bahan. b. Memberi label pada tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) yang tidak berlabel, dan mengganti label yang rusak c. Foto setiap tanaman Sumber Daya Genetik (SDG). d. Catat berapa banyak tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) dan jenis tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) yang direkap atau didata.
??
5. Hasil yang Dicapai Hasil yang dicapai dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), yaitu dapat mengetahui beberapa jenis tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) asli khas Kalimantan Timur yang ada di Kebun Percobaan Samboja. Dari kegiatan ini, mahasiswa praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat mengetahui jumlah dan kondisi tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) yang ada di Kebun Percobaan Samboja. 6. Pembahasan Kegiatan rekap tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dengan cara mendata satu persatu tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) serta memberi label pada tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) yang ada di Kebun Percobaan Samboja. Setiap melakukan pendataan, tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) di foto satu persatu sebagai tanda bukti pendat aan rekap tanaman dan kondisi setiap tanaman Sumber Daya Genetik (SDG). Dari kegiatan rekap tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) diketahui tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) yang ada di Kebun Percobaan Samboja yaitu pohon es, rambutan rapiah, rambutan repak bulus, jeruk nipis, jambu madu hijau, sirkaya, sirsak, elai kayan, manggis, ihau, durian, aren, mentega, mangga, sukun, jeruk sangkis, kuwini, dan pisang. J. Penanaman Singkong Gajah di kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Untuk mendapatkan bibit unggulan dan hasil panen yang baik dan Mengembangkan produk tepung mocaf berkualitas tinggi dan diversifikasi produk turunannya di Kebun percobaan Samboja.
??
2. Dasar Teori Singkong gajah adalah singkong verietas unggul dari Kalimantan Timur yang dapat di produksi hingga 40 kg per pohon. Singkong gajah dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, namun tidak dapat tumbuh baik di daerah
rawa
atau
yang
terus-menerus
sering
tergenang
air.
Dengan
pertumbuhan yang normal, pohon singkong gajah dapat mencapai tinggi 4 sampai dengan 5 meter . Ditemukan oleh Profesor Ristono, guru besar Universitas Mulawarman, pada tahun 2006. Lalu dikembangkan pada tahun 2008. Produksi rata-rata Singkong gajah jenis ini umur tanaman 10 bulan sudah dapat di panen. (Anonim, 2006). 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : Cangkul b. Bahan yang digunakan : Bibit Singkong Gajah 4. Prosedur Kerja a. Buat lubang tanam pada lahan yang sudah disediakan b. Tanam singkong gajah pada lubang tanam yang sudah disediakan 5. Hasil yang Dicapai Dari penanaman bibit singkong didapatkan hasil tehnik penanaman yang benar, dan mendapatkan bibit unggulan singkong, serta hasil ubi yang berkualitas hingga mendapatkan panen yang baik untuk diolah menj adi tepung mocaf. 6. Pembahasan Dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) didapatkan informasi, penanaman singkong gajah dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas baik dan mendapatkan bibit unggulan. Tanaman singkong gajah
??
diberi pupuk alami yang terbuat dari limbah ternak sapi yang dimanfaatkan sebagai pembuatan pupuk cair dan padat, sehingga singkong gajah tidak diberi pupuk berbahan kimia sehingga ubi yang dipanen pun aman dikonsumsi ataupun diolah sebagai tepung mocaf yang kemudian akan dipasarkan Dari hasil panen batang singkong dapat dijadikan bibit dan ditanam secara langsung atau bibit yang dihasilkan dijual ke petani yang membutuhkan. Sedangkan daun singkong dapat dijadikan sebagai pakan ternak. Umbi-ubi kayu yang telah dikupas dapat diolah secara langsung menjadi rengginang atau kripik singkong, dapat pula diolah menjadi chip mocaf dan tepung mocaf. Chip mocaf yang dihasilkan dapat dijual secara langsung ke masyarakat selanjutnya di kirim ke PT. Tiga Pilar Solo. Tepung mocaf yang dihasilkan dapat di jual secara langsung ke masyarakat dan/atau diolah menjadi produk olahan makanan seperti : cake, nastar, bronis dan lain-lain yang selanjutnya dijual ke masyarakat. K. Penyemprotan Rumput Liar di Kebun percobaan Samboja 1. Tujuan Kegiatan
penyemprotan
tanaman
liar
dilakukan
untuk
mengatasi
(membasmi) rumput liar yang tumbuh pada lahan yang akan ditanami singkong gajah. 2. Dasar Teori Rumput liar atau gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
??
Lahan yang dipersiapkan untuk penanaman singkong gajah di tumbuhi rumput liar, untuk mengatasinya maka dilakukan penyemprotan rumput liar untuk membasmi rumput liar. 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : Alat penyemprot. b. Bahan yang digunakan : 1.
Racun gulma Basmilang (100 ml), dan
2.
air (15 liter).
4. Prosedur Kerja a. Bersihkan alat untuk menghilangkan pestisida sebelumnya. b. Mengisi alat penyemprot dengan racun basmilang (100 ml) dan air (15 litter). c. Lakukan penyemprotaan pada lahan yang akan ditanam. 5. Hasil yang Dicapai Hasil yang didapatkan yaitu untuk membersihkan lahan dari rumput liar sehingga lahan dapat dipergunakan untuk penanaman singkong gajah 6. Pembahasan Penyemprotan dilakukan untuk mengetahui cara penyemprotan lahan yang baik dan benar. Hasil yang didapatkan yaitu untuk membersihkan lahan dari rumput liar sehingga lahan dapat dipergunakan untuk penanaman singkong gajah. Proses
penyemprotan
tidak
dapat
dilakukan
apabila
mendukung misalkan seperti saat hujan ataupun mendung.
cuaca
tidak
??
L. Pemberian Pupuk NPK pada Tanaman Jagung di kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Kegiatan pemupukan ini bertujuan menjamin ketersediaan hara secara optimal
untuk
mendukung
pertumbuhan
tanaman
sehingga
di
peroleh
peningkatan hasil panen. 2. Dasar Teori Pupuk yang diberikan pada tanaman jagung umumnya mengandung hara makro N, P, K, dan S, tetapi belum mengandung hara mikro, karena belum ada sentra-sentra pengembangan jagung yang berindikasi kekurangan hara mikro. Hara N terutama diberikan dalam bentuk pupuk UREA yang mengandung 46% hara N, sedangkan pupuk ZA selain mengandung hara N sebanyak 21% juga mengandung hara S sebanyak 22%. Ketersediaan hara P disupplai dari pupuk SP-36 yang mengandung 36% hara P, sedangkan hara K saat ini ketersediaannya hanya mengandalkan pupuk NPK, karena KCL atau ZK sudah tidak disubsidi oleh Pemerintah. Manfaat unsur hara utama pada tanaman jagung adalah : 1.
Hara Nitrogen (N) a.
Membuat tanaman lebih hijau segar
b.
Mempercepat dan meningkatkan pertumbuhan tanaman, tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah anakan
c. 2.
Meningkatkan kandungan protein hasil panen.
Hara Fosfor (P) a.
Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan perakaran yang baik
b.
Mempercepat pembentukan bunga serta masaknya buah dan biji
c.
Meningkatkan rendemen dan komponen hasil panen tanaman biji-
??
bijian d. 3.
Meningkatkan mutu benih dan bibit
Hara Kalium (K) a.
Membantu tanaman lebih tegak dan kokoh
b.
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan
c.
Meningkatkan pembentukan gula dan pati
d.
Meningkatkan ketahanan hasil panen selama pengangkutan dan penyimpanan.
4.
Hara Sulfur (S) a.
Meningkatkan kelas mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa dan besar biji
Membantu tanaman menjadi hijau. (Anonim, 2014d) 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1.
Ember
2.
Kayu runcing
3.
Sendok makan
b. Bahan yang digunakan : Pupuk NPK 4. Prosedur Kerja a.
Masukkan pupuk NPK kedalam ember.
b.
Lubangi tanah dengan diameter 5 cm menggunakan alat berupa kayu pelubangan yakni diposisi pinggir pada setiap tanaman.
c.
Penaruhan pupuk kurang lebih (±) 1 sendok makan di setiap lubang.
d.
Lubang di tutup kembali dengan tanah.
??
5.
Hasil yang Dicapai Hasil dari kegiatan ini yakni dalam waktu 2 minggu tanaman jagung
menjadi subur. Hasil dari pemupukan yang dilakukan dapat di lihat dari batang yang menjulang ke atas dan memiliki daun yang lebar . 6. Pembahasan Pemupukan menggunakan pupuk NPK dapat memacu perkembangan dan pertumbuhan akar, batang, tunas dan daun. Apabila pemberian pupuk khususnya pupuk kimia yang berlebihan maka akan berpotensi menimbulkan dampak negatif terutama pada tanaman produksi itu sendiri. M. Membuat Turus Kayu untuk Tanaman Buncis dan Kacang Panjang di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Pembuatan turus kayu bertujuan untuk memberikan penyangga pada tanaman menjalar agar lebih kuat menopang batang tanaman kacang panjang dan buncis di Kebun Percobaan Samboja. 2. Alat dan bahan a. Alat yang digunakan : Parang b. Bahan yang digunakan : kayu reng ukuran 2 x 3 dengan panjang 1,5 m sebanyak 2000 btg 3. Prosedur kerja a. Siapkan parang dan kayu reng. b. Runcingkan bagian bawah kayu reng yang akan digunakan. c. Tancapkan turus kayu di dekat tanaman kacang panjang atau buncis. d. Lilitkan tanaman mengelilingi turus kayu.
??
4. Hasil yang dicapai Dari hasil praktikum telah didapatkan tanaman yang telah di beri turus sebanyak 12 bedeng. Untuk jenis kacang panjang dan buncis di Kebun Percobaan Samboja. 5. Pembahasan Turus kayu memiliki peran sebagai penyangga tanaman kacang panjang agar dapat merambat ke atas sehingga bisa memperoleh cahaya matahari yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. N. Pembuatan Pupuk Mikrobakultur di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Kegiatan pembuatan pupuk mikrobakultur bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan pupuk alami dari bahan yang mudah didapat, seperti limbah ternak (urin sapi), sisa buah papaya busuk, buah nanas, dan sabut kelapa. 2. Dasar Teori Urine sapi dapat diolah menjadi pupuk organik cair setelah diramu dengan campuran tertentu. Bahan baku yang digunakan merupakan limbah dari peternakan yang selama ini sebagai bahan buangan. Pupuk Organik Cair dari urine sapi ini merupakan pupuk yang berbentuk cair yang mudah sekali larut pada
tanah
dan
membawa
unsur-unsur
tanah.(Anonim,2014e) 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1.
Ember
2.
Parang.
3.
Drum pelastik 200 liter, dan
penting
guna
kesuburan
??
4.
Batang Pengaduk
b. Bahan yang digunakan sebagi berikut : 1.
Urine sapi (50 litter)
2.
Pepaya (10 kg)
3.
Nanas (10 kg),
4.
SOT (Probiotik) 2 bottol
5.
Sabut kelapa (5 kg)
6.
Air (100 litter)
7.
Air leri (20 litter), dan
8.
Gula (0,5 kg)
4. Prosedur Kerja a. Setiap bahan dibelender sampai halus, masukan ke dalam drum pelastik yang berisi urine sapi b. Membuat larutan starer, SOT dibangkitkan dengan gula + air dibiarkan selama minimal 20 menit untuk mengaktifkan bakteri yang ada dalam SOT c. Starter yang telah jadi dimasukkan kedalam drum plastik dan aduk sampai merata, tutup dengan rapat d. Fermentasi larutan mikroba kultur selama 7 hari dengan diaduk setiap hari selama 10 menit (membuang gas) lalu ditutup rapat lagi. e. Pada hari ke-8 larutan disaring kemudian dimasukkan ke dalam jerigen dan larutan sudah siap digunakan. 5. Hasil yang Dicapai Mendapatakan informasi cara pembuatan pupuk dengan memanfaatkan limbah ternak sapi.
??
6. Pembahasan Mikrobakultur sering digunakan untuk penyemprotan ubi kayu dan tanaman lain yang ada di Kebun Percobaan Samboja, kemudian sebagian dari mikrobakultur dikemas dalam botol 1 liter untuk dijual. Pupuk ini menjadi pengganti pemakaian pupuk berbahan kimia, sehingga tanaman yang dipupuk aman dari bahan kimia serta dapat tumbuh subur. O. Pemupukan Tanaman Sumber Daya Genetik (SDG) Padi Lokal dengan Mikrobakultur dan Pestisida Nabati di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Kegiatan penyemprotan pupuk padi lokal dengan mikrobakultur dan pestisida nabati bertujuan untuk menyuburkan tanah, mengurangi penggunaan pupuk, mengembalikan unsur hara tanah, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit. 2. Dasar Teori Pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah (Yuwono, 2011). Pupuk pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya dari tanaman ataupun bahan organik lainnya, yang berhasiat mengendalikan hama dan penyakit. Pestisida tidak meninggalkan residu pada tanaman dan lingkungan. Sedangkan mikrobakultur adalah perbanyakan mikroba yang bermanfaat sebagai kesuburan tanah, mengembalikan unsur hara tanah dan nutrisi tanaman.
??
3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1.
Alat penyemprotan, dan
2.
Arit
b. Bahan yang digunakan : 1.
Pupuk pestisida nabati 2 (liter)
2.
Mikrobakultur 2 (liter)
3.
Air, dan
4.
Padi 2 (bedengan)
4. Prosedur Kerja a. Pada minggu pertama dan kedua lakukan penyemprotan pupuk padi dengan mikrobakultur : 1. Siapkan alat penyemprot, mikrobakultur 4 (liter), dan air. 2. Isi alat penyemprot dengan mikrobakultur sebanyak 1 liter dan air sebanyak 15 liter. 3. Lakukan penyemprotan pupuk pada padi lokal dengan rata. Dalam satu bedengan padi lokal membutuhkan 2 x kali pengisian ulang alat penyemprot. b. Pada minggu ketiga lakukan penyemprotan pupuk padi dengan pestisida nabati : 1. Siapkan alat penyemprotan , pestisida nabati 4 (liter), dan air. 2. Isi alat penyemprot dengan pestisida nabati sebanyak 1 liter dan air sebanyak 15 liter. 3. Lakukan penyemprotan seperti minggu pertama dan kedua.
??
5. Hasil yang Dicapai Tanaman padi yang disemprot dengan pupuk mikrobakultur dan pestisida nabati ini diharapkan akan tumbuh subur, tahan terhadap hama dan penyakit. 6. Pembahasan Dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan, didapatkan bahwa dengan penyemprotan menggunakan pupuk pesitisida nabati dan mikrobakultur dapat mengurangi penyemprotan pupuk dengan bahan kimia sehingga padi aman, tidak berbahaya (tidak mengandung bahan kimia) dan baik untuk dikomsumsi. Padi yang disemprot pun menjadi subur, tahan terhadap hama dan penyakit, serta unsur hara pada tanah pun terjaga. P. Pembumbunan Pada Tanaman Jagung di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Kegiatan ini sebagai salah satu pemeliharaan atau perawatan tanaman yang bertujuan untuk : a. Meningkatkan hasil tanaman untuk mencapai hasil optimal. b. Untuk memperkokoh (memperkuat) berdirinya batang tanaman jagung dan membantu pertumbuhan akar tanaman. c. Mendekatkan zat
zat hara atau makanan yang ada didalam tanah.
d. Untuk memperbaiki sirkulasi udara atau aerasi (peredaran udara), dan pengaturan pada tanah yang terlalu banyak air untuk menghindari tanaman dari kelebihan air akibat genangan air. Pembumbunan akan menghasilkan guludan yang memanjang dan saluran drainase diantara barisan tanaman jagung.
??
2. Dasar Teori Pembumbunan adalah kegiatan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran tanaman dan sebagai penggemburan tanah. Pembumbunan dilakukan dengan cara penimbunan tanah dipangkal rumpun tanaman dengan tujuan agar tanaman dapat berdiri kokoh. 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : Cagkul b. Bahan yang di gunakan : Tanah. 4. Prosedur Kerja a. Sediakan cangkul. b. Lakukan penggemburan dan penimbunan pada pangkal rumpun tanaman. c. Meninggikan tanah disekeliling deretan tanaman jagung membentuk suatu guludan. 5. Hasil yang Dicapai Tanaman jagung dapat tumbuh subur, kokoh, tanah gembur, dan posisi tanaman lebih tinggi sehingga tidak mudah tergenang air. Dan drainase air lancar dan lahan tanaman jagung bersih dari gulma karena pembumbunan yang dilakukan biasanya bersamaan dengan penyiangan. 6. Pembahasan Pembumbunan
dilakukan
bersamaan
dengan
penyiangan
untuk
membersihkan gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok. Salah satu kegiatan dalam pembumbunan yaitu penggemburan tanah yang berfungsi untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah agar menjadi gembur. Pembumbunan
??
akan memperbaiki aerasi tanah. Aerasi berkaitan erat dengan sirkulasi udara dalam tanah. Pembumbunan akan memperlancar drainase karena ketinggian tanah akan berbeda sehingga tidak ada genangan yang terjadi. Pembumbunan merupakan kegiatan mengaduk tanah, membalik tanah yang ada di bawah. Dengan adanya pengadukan atau pembalikan maka unsur hara yang tercuci akan menjadi tersedia bagi tanaman karena lebih dekat dengan perakaran sehingga lebih mudah terjangkau oleh akar. Q. Pemupukan Pada Buncis dan Kacang Panjang menggunakan Bokasi di kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Kegiatan pemupukan ini bertujuan menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehinngga diperoleh peningkatan hasil panen. 2. Dasar Teori Pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman . Pemupukan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah (Yuwono,2011). Bokasi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat digunakan stater aerobik maupun an aerobik. Untuk mengomposkan bahan organik yang biasanya berupa campuran molase, air, stater mikroba organisme (bakteri), sekam padi. Bokasi memiliki kelebihan yaitu meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi tanaman . 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1. Kendaraan VIAR.
??
2. Sendok semen 3. Argo. b. Bahan yang digunakan : 7 karung bokasi. 4. Prosedur Kerja a. Pengambilan bokasi di kandang ternak sapi mengguna VIAR sebanyak 7 karung bokasi. b. Pengangkutan bokasi menggunakan argo ke lahan penanaman buncis dan kacang panjang. c. Pembagian bokasi per karung ke setiap bedeng. d. Pemberian bokasi pada setiap tanaman buncis dan kanjang panjang sebanyak satu sendok semen setiap lubangnya. 5. Hasil yang dicapai Hasil dari kegiatan ini yakni dalam waktu 2 minggu tanaman buncis dan kacang panjang menjadi subur. Hal demikian dapat dilihat dari proses pertumbuhan yang sangat cepat dibandingkan saat awal sebelum diberi pupuk. Pada kegiatan ini terdapat 12 bedeng yang akan diberi pupuk dalam satu bedeng tersebut dapat menghabiskan kurang Lebih Setengah karung bokasi . 6. Pembahasan Pemupukan
pada
tanaman
buncis
dan
kacang
panjang
dengan
menggunakan bokasi membuat tanaman lebih tumbuh subur. Pemberian pupuk yang seimbang dan sesuai takaran memang sangat penting sebab pupuk yang apabila diberi terlalu sedikit dari kebutuhan tanaman tidak dapat tumbuh dengan subur. Pemberian bokasi rata-rata 1 genggam tangan per tanaman dan jarak pupuk yang diberikan dari tanaman sekitar 5 cm.
??
R. Penanaman Ubi Jalar di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Penanaman ubi bertujuan untuk mengetahui tehnik menanam ubi yang baik dan benar, agar tanaman ubi yang ditanam dapat menghasilkan panen yang berkualitas. 2. Dasar teori Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (Annual) yang memiliki susunan tubuh utama terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah, dan biji. Batang tanaman
berbentuk
bulat,
tidak
berkayu,
berbuku-buku,
dan
tipe
pertumbuhannya merambat (menjalar). Panjang batang tanaman bertipe tegak antara 1 m
2 m (meter), sedangkan pada tipe merambat (menjalar) antara 2 m
3 m. ukuran batang dibedakan atas tiga macam, yang besar, sedang, dan kecil. Warna batang biasanya hijau tua sampai ke ungu-unguan. Tanaman ubi jalar yang sudah berumur kurang lebih 3 minggu setelah tanam biasanya sudah membentuk ubi. Bentuk ubi biasanya bulat sampau lonjong dengan permukaan rata sampai tudak rata. Bentuk ubi yang ideal adalah lonjong, agak berat antara 200 g
250 g (gram) per ubi. Kulit ubi berwarna putih, kuning, ungu atau ungu
kemerahan, tergantung jenis (varietas)nya. Struktur kulit ubu bervariasi antara tipis sampai dengan tebal, dan bergetah memiliki kecendrungan tanah terhadap hama pengerak ubi (Cylassp). Daging ubi berwarna putih, kuning, atau jingga sedikit ungu. Ubi yang berkadar tepung tinggi rasanya cenderung manis. Ubi jalar adalah tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Dalam budidaya ubi jalar dapat menggunakan lahan bekas penanaman wijen ataupun bisa menggunakan sistem bedengan. Sebelum melakukan penanaman
??
ubi jalar lahan bekas penanaman wijen dilakukan pembajakan lahan, setelah pembajakan maka akan terjadi pertukaran udara. Sementara itu, bibit penyakit atau hama yang berada di dalam tanah berkurang. (Rukmana, 1997) 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : Cangkul b. Bahan yang digunakan : Ubi Jalar (Bibit Ubi Jalar) 4. Prosedur Kerja a. Pembajakan lahan. b. Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 1 m, jarak antar bedeng 50 cm, dan tinggi 30-40 cm. panjang bedengan 10 m. c. Gemburkan tanah bedengan dan tanam ubi jalar. 5. Hasil yang Dicapai Dengan adanya pembuatan bedengan dan tehnik penanaman ubi jalar yang baik dan benar, diharapkan ubi jalar dapat tumbuh subur dan menghasilkan umbi yang berkualitas hingga dapat dipasarkan, dan menghasilkan benih yang unggul dan berkualitas sehingga dapat melakukan perluasan pembudidayaan ubi jalar. 6. Pembahasan Dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), ukuran bedengan untuk penanaman ubi jalar, yaitu dengan lebar 1 m, jarak antar bedengan 50 cm, panjang 10 m dan tinggi bedengan 30-40 cm. Tujuan pembuatan bedengan adalah : a. Untuk mengatur jarak tanam. b. Memudahkan pembuangan air hujan atau pengairan pada jarak antar petakan.
??
c. Mempermudah meresapnya air hujan atau pengairan. d. Menghindari pemadatan tanah karena injakan. e. Mempermudah pemeliaharaan tanaman. S. Pembakaran Lahan di Kebun percobaan Samboja 1. Tujuan Kegiatan
pembakaran
lahan
bertujuan
untuk
mengetahui
teknik
pembakaran lahan yang benar, yang tidak membahayakan kebun atau tanaman pertanian lainnya. Pembakaran lahan ini juga bertujuan untuk pembukaan lahan baru yang akan ditanamai. 2. Dasar Teori Pembukaan lahan adalah kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan tata ruang dan tata letak lahan sampai dengan pembukaan lahan secara fisik. Membuka lahan merupakan pekerjaan teknis yang mudah dilakukan, asalkan tersedianya peralatan dan sumber daya yang mudah dibutuhkan. Teknik bakar adalah salah satu teknik yang sering digunakan oleh perusahaan untuk meremajakan perkebunan miliknya atau menambah jumlah lahan yang ada. Meskipun teknik ini sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar, banyak dampak negativ yang diberikan baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Seperti udara yang tercemar oleh asap pembakaran dan sumber air yang berada tak jauh menjadi kotor karena abu yang bertebangan. (Anonim, 2016) 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan : 1. Cangkul 2. Gergaji mesin, dan
??
3. Korek api. b. Bahan yang digunakan : minyak tanah. 4. Prosedur Kerja a. Sebelum melakukan pembakaran lahan gulma terlebih dahulu disemprot dengan racun basmilang. Atau di tebang dengan gergaji mesin. b. Sebelum membakar lahan kita harus menentukan arah angin c. Setelah gulma mengering dilakukan pembakaran lahan dan juga pengawasan di setiap sudut lahan untuk mencegah api yang menyebar ke lahan pertanian lain. 5. Hasil yang di capai Lahan yang semula di tumbuhi gulma dan pohon setelah di lakukannya pembakaran lahan menjadi berubah kondisi yakni berupa lahan yang gersang dan tandus di penuhi sisa-sisa ranting pohon yang terbakar kemudian di bersihkan dengan cara mengumpulkan sisa ranting dan batang pohon untuk dibakar kembali. Setelah pembakaran lahan selesai, lahan pun siap untuk ditanami. 6. Pembahasan Dari kegiatan yang dilakukan mendapatkan tehnik pembakaran lahan yang benar. Menurut informasi dari pembimbing lapangan, pembakaran lahan sangat berpengaruh pada arah angin. Sebelum melakukan pembakaran lahan, lahan yang akan dibakar di semprot agar rumput liar mati dan pohon ditebang agar mempermudah pembakaran. Setelah di lakukannya pembakaran lahan dan pembersihan lahan maka lahan pun siap dipakai untuk penanaman.
??
T. Perawatan Bibit Jeruk di Kebun Percobaan Samboja 1. Tujuan Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas, menumbuh kembangkan tanaman budidaya sampai dapat ditanam dilahan pertanian. 2. Dasar Teori Perawatan adalah kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke polybag untuk mendapatkan hasil bibit jeruk yang baik. Perawatan juga berupa pemindahan bibit, penyiangan gulma, penyemprotan air dan pupuk. 3. Alat dan Bahan a.
b.
Alat yang digunakan : 1.
Polybag, dan
2.
Kayu Kecil
Bahan yang digunakan : 1.
Bibit Jeruk, dan
2.
Air
4. Prosedur Kerja a. Tanah dalam polybag sebelum ditanami di siram dulu dengan air untuk mempermudah penanaman, buat lubang dengan kayu kecil sedalam Kurang Lebih 5 cm. b. Sebelum bibit dipindahkan dari kotak persemaian, polybag yang akan ditanaman bibit jeruk harus dibersihkan dari gulma. c. Kemudian bibit yang telah disemai dipindahkan kedalam polybag yang telah di sediakan. d. Bibit jeruk yang sudah dipindahkan semprot dengan pupuk cair.
??
5. Hasil yang Dicapai Bibit jeruk yang dipindahkan tumbuh subur dan maksimal, polybag yang berisi bibit jeruk bersih dari gulma. 6. Pembahasan Menurut informasi yang didapatkan dari pembimbing lapangan pada umumnya kegagalan dalam proses penanaman adalah saat memindahkan bibit. Maka dari itu perlu diketahui prosedur atau tehnik dalam memindahkan tanaman yang baik dan benar. Bibit jeruk yang di pindahkan kedalam polybag sebanyak 87 bibit.
??
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil praktik kerja lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur selama 2 bulan dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan meliputi pemeliharaan, pembibitan, pembersihan lahan, penyemaian, dan pengolahan. kegiatan yang dilakukan bermanfaat sebagai pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan mengenai kegiatan membudidayakan tanaman dan pertenakan serta cara pengolahan limbah hasil pertenakan maupun pertanian. B. Saran Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat lebih meningkatkan kerjasama tim, keaktifan dan kedisiplinannya sehingga dapat menjadi mahasiswa yang lebih berwawasan dan memiliki kinerja yang handal sesuai dengan bidang yang ditekuni. Bagi pihak kampus diharapkan dapat memberikan dukungan penuh untuk mahasiswa yang sedang atau akan menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
??
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Pengertian Singkong Gajah https://id.wikipedia.org/wiki/singkong_gajah.html (Diaskes pada tanggal 1 Mei 2016) Anonim. 2013a. Peran Biopori dan Rorak dalam usaha http://gunawanagricultur.blogspot.co.id/2013/04/peranan-bioporidan rorak-dalam-usaha.html ( Diaskes pada tanggal 29 April 2016) Anonim. 2013b. Pengembangan dan Pemanfaatan SDG http://biogen.litbang.pertanian.go.id/index.php/2013/08/kegiatanpengeloaan-pengembangan-dan-pemanfaatan-sumber-dayagenetik-sdg-tanaman-untuk-mendukung-ketersediaan-panganyang-berkelanjutan/(Diaskes pada tanggal 27 April 2016) Anonim. 2014a. Kandungan dan manfaat biji wijen. http://nangiman.blogspot.com/2014/01/kandungan-dan-manfaat-bijiwijen.html(Diaskes pada tanggal 27 April 2016) Anonim. 2014b. Cara Membuat Bokasi https://organichcs.com/2014/01/18/cara-membuat-bokashihcs/(Diaskes pada tanggal 2 Mei 2016) Anonim. 2014c. Cara Praktis Budidaya Jagung Organk Hasil Panen Melimpah. https://www.sipendik.com/kiat-budidaya-jagung-organikhasil-panen-berlimpah/(Diakses pada tanggal 25 April 2016) Anonim. 2014d. Teknik Pemupukan Berimbang Pada Tanaman http://bp3kkecpototano.blogspot.co.id/2014/10/teknik-pemupukan-berimbangpada-tanaman_17.html(Diaskes Pada tanggal 2 Mei 2016) Anonim.2014e. Pemanfaatan Urine Sapi http://jendroadi.blogspot.co.id/2014/06/model-pemanfaatan-urine-sapisebagai.html(Diaskes pada tanggal 2 Mei 2016) Anonim. 2015a. Pengertian gulma dan upaya pengendalian. http://www.pengertianpakar.com/2015/05/pengertian-gulma-dan-upayapengendalian,html. (Diakses pada tanggal 28 April 2016) Anonim. 2015b. Pengertian umum varietas galur inbrida dan hibrida http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/infoteknologi/content/188-pengertian-umum-varietas-galur-inbrida-danhibrida ( Diakses pada tanggal 28 April 2016) Anonim. 2016. Pembukaan lahan dengan cara membakar http://cholid17.blogspot.co.id/2016/02/pembukaan-lahan-dengan-caramembakar.html
??
Banua, Irwan Sukri, 2013. Erosi, KENCANA PRENADA MEDIA GROUP, Jakarta. Muhammad Hidayanto, dkk. 2013. Sekilas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. Samarinda. Noor Roufiq Ahmadi, dkk. 2015. Model Pengembangan Bioindustri Berbasis Ubi Kayu. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. Samarinda. Rukmana, 1997. Ubi Jalar, Kanisius, Yogyakaryata. Susanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius: Yogyakarta. Hal 37 - 40. Suprijono, dkk. 2007. Panduan Produksi Benih Wijen. Pusutbangbun. Bogor. Yuwono. 2011. Kesuburan dan Produktivitas Tanah Sawah.https://nasih.wordpress.com/2011/05/15/kesuburan-dan-produk vitas tanah-sawah/ (Diakses pada tanggal 19 April 2015)
?
Lampiran
?
STRUKTUR ORGANISASI BPPTP KALIMANTAN TIMUR
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
KEPALA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
KASUBAG TATA USAHA
KASI KERJASAMA DAN PELAYANAN
KEBUN PERCOBAAN
KEBUN PERCOBAAN
KELOMPOK JABAATAN FUNGSIONAL
Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Kaltim
KEBUN PERCOBAAN
?
G
Gambar 2. Kantor Kebun Percobaaan Samboja.
Gambar 3. Persemaian Kebun Percobaan Samboja
?
Gambar 4. Kebun Singkong gajah
Gambar 5. Kandang Sapi
?
Gambar 6. Penampung Urin Sapi
Gambar 7. Pembuatan Ondol ondol
?
Gambar 8. Pembumbunan Tanaman Jagung
Gambar 9. Penyerahan Plakat dan Penutup