LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BIDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT. TELADAN PRIMA GROUP KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
JUNITA NIM. 090500067
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2012
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
: Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) Budidaya Kelapa Sawit di PT. Teladan Prima Group. Kecamatan Kaubun. Kabupaten Kutai Timur. Provinsi Kalimatan Timur
Nama
: Junita
NIM
: 090500067
Program Studi
: Budidaya Tanaman Perkebunan
Jurusan
: Manajemen Pertanian
Pembimbing
, Daryono, SP NIP. 198002022008121002
Penguji I,
Penguji II,
Faradilla, SP,MSc F.Silvi Dwi Mentari,s.Hut,MP NIP. 197409012000122001 NIP. 197707232003122002
Menyetujui/Mengesahkan, Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Ir. Syarifuddin, MP NIP. 196507062001121001
Lulus ujian pada tanggal 08 Juni 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) dengan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik secara moril dan materi kepada penulis. 2. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Bapak Ir. Syarifuddin, MP selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan. 4. Bapak Daryono, SP selaku Dosen Pembimbing PKL. 5. Ibu F. Silvi Dwi Mentari, S. Hut. MP selaku Dosen Penguji I PKL. 6. Ibu Faradilla, SP. MSc selaku Dosen Penguji II PKL. 7. Bapak Hamma Radia selaku Senior Manager PT. Teladan Prima Group beserta jajarannya. 8. Rekan-rekan Mahasiswa Yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis
menyadari
bahwa
penyusunan
laporan
ini
masih
jauh
dari
kesempurnaan, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca. Kampus Sei Keledang, 08 Juni 2012 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ v I.
PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Tujuan ........................................................................................ 2 C. Hasil Yang Diharapkan ............................................................... 2
II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ................................................. 3 A. Tinjuan Umum perusahaan ........................................................ 3 B. Iklim Dan Keadaan Tempat ........................................................ 4 C. Manajemen Perusahaan............................................................. 4 D. Lokasi Dan Waktu PKL ............................................................... 6 E. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................... 7 III. HASIL PRAKTEK ............................................................................ 8 A. Land Cleraing (Pembersihan Lahan) .......................................... 8 1. Perun ..................................................................................... 8 2. Penanaman Tanaman Penutup Tanah.................................. 10 B. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) ................ 11 1. Pengendalian Gulma ilalang ................................................. 12 2. Sensus Pokok ....................................................................... 13 C. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) ............................. 14 1. Pemupukan ........................................................................... 14 2. Penunasan ............................................................................ 16 3. Perawatan Jalan ................................................................... 17
4. Pengendalian Hama.............................................................. 19 D. Panen Dan Pengangkutan......................................................... 20 1. Pembuatan Pasar Pikul ......................................................... 20 2. Melakukan Potong Buah ....................................................... 21 3. Melangsir Buah Ke TPH ........................................................ 23 4. Transportasi TBS .................................................................. 25 IV. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 27 A. Kesimpulan................................................................................ 27 B. Saran......................................................................................... 27 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
1. Struktur Organisasi PT. Teladan Prima Group ..................................... 29 2. Peta PT. Teladan Prima Group ............................................................ 30 3. Foto Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) .......................................... 31
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditas kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia cukup memegang perananan penting
dan strategis
karena komoditas ini
mempunyai prospek yang cerah sebagai sumber devisa. Permintaan kelapa sawit disamping digunakan sebagai bahan mentah industri pangan juga di gunakan sebagai bahan mentah industri non pangan. Jika dilihat biaya produksinya, komoditas kelapa sawit jauh lebih murah biaya produksinya dari pada minyak nabati lainnya. Minyak kelapa sawit merupakan produk pekebunan yang memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan dari minyak sawit (Fauzi, 2004). Kelapa sawit di Indonesia dewasa ini merupakan komoditas primadona, luasnya terus berkembang dan tidak hanya merupakan monopoli perkebunan besar negara atau perkebunan swasta. Saat ini perkebunan rakyat sudah berkembang pesat. Perkebunan kelapa sawit yang semula hanya di Sumatera Utara dan di
daerah Istimewa Aceh saat ini sudah
bekembang di berbagai provinsi, antara lain Sumatra Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, Irian jaya, Jawa Barat, Kalimantan Berat, kalimantan Tengah, kalimantan Selatan danm khusunya kalimantan Timur yang sedang dalam tahap perluasaan daerah budidaya tanaman kelapa sawit (Sastrosayono, 2006). Banyaknya perkebunan kelapa sawit mampu pula menciptakan kesempatan kerja yang luas. Sehubungan dengan hal tersebut maka Politeknik Pertanian Negeri Samarinda mempunyai program Praktek Kerja
2
Lapang
ke
perkebunan
dengan
harapan
agar
mahasiswa
dapat
mengebangkan pegetahuan dan keterampilannya mengenai budidaya tanaman kelapa sawit selama praktek kerja lapang (PKL). Dengan bekal ini di harapkan alumni memilki kemampuan yang memadai sehingga dapat mengisi kesempatan kerja yang ada di dunia kerja khususnya di perkebuanan nantinya. B. Tujuan dari kegiatan Praktek kerja lapang 1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. 2. Untuk membandingkan antara teori yang didapat diperkuliahan dengan keadaan di lapangan. C. Hasil Yang Diharapkan 1. Agar mahasiswa mengetahui dan mampu secara teknis melakukan kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. 2. Mahasiswa dapat membandingkan pelaksanaan budidaya kelapa sawit diperusahaan dengan teori yanh sudah di dapat. 3. Agar mahasiswa dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih dan terampil serta disiplin dalam melakukan pekerjaan di kemudian hari. 4. Mahasiswa dapat melaksanakan proses kegiatan yang ada diperkebunan khususnya tentang kegiatan-kegiatan budidaya kelapa sawit dengan baik.
II.
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tinjauan Umum Perusahaan. PT. Teladan Prima Group adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit. Bukit Permata Estate berdiri sejak tahun 2005 dan terletak di Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur. Pada awalnya Bukit Permata Estate bernama Bumi Rapak Estate. Namun setelah Bapak Muhammad Yamin memimpin namanya dirubah menjadi Bukit Permata Estate. Bukit Permata Estate telah dipimpin oleh empat orang manager dan yang terakhir dipimpin oleh Bapak Hamma Radia. Bukit Permata Estate terbagi atas tujuh divisi dan satu kebun plasma. Untuk setiap divisi dikepalai oleh satu orang asisten kebun. Luas keseluruhan Bukit Permata Estate adalah 5146 Ha. Luas areal kebun Bukit Permata Estate adalah 4530 Ha yang semuanya telah berproduksi dan terbagi atas dua tahun tanam yaitu tahun tanam 2006 dan 2007. Sedangkan luas areal kebun plasma adalah 590 Ha dengan awal penanaman tahun 2009. Setelah sekian lama perusahaan ini berdiri akhirnya pada tahun 2011 Bukit Permata Estate dibagi menjadi dua yaitu BPE I dan BPE II. Adapun peta lokasi dapat dilihat pada lampiran I.
B. Iklim dan Keadaan tempat 1. Topografi Jenis topografi berdasarkan hasil survei yang dilakukan, sebagian besar areal menunjukan topografi berbukit dan sebagian lagi dataran
4
dengan kemiringan antara 30-45º, ketinggian tempat berkisar antara 200 m dpl. Data curah hujan tahunan yang didasarkan dari data curah hujan Kalimantan Timur. Curah hujan berkisar 2000 mm/tahun. 2. Keadaan tanah Jenis tanah di PT. Teladan Prima Group di dominasi jenis tanah podsolik merah kuning. Kemampuan tanah memiliki kedalaman efektif diperkirakan 30 m. Bertekstur gembur dan basah hingga tergenang. C. Manajemen perusahaan 1. General Manager Merupakan pemegang jabatan tertinggi di PT. Teladan Prima dengan membawahi seluruh organisasi lainnya yang bertanggung jawab seluruh kegiatan lapangan dan administrasi. 2. Senior Manager Bertugas memimpin segala kegiatan operasional dalam bidang tanaman dan non tanaman agar tercapai produksi TBS yang maksimal dalam satu estate. 3. Kasie a. Kasie tanaman Bertanggung jawab atas semua laporan produksi dan kegiatan yang berhubungan dengan tanaman dari seluruh divisi. b. Kasie keuangan Bertanggung jawab atas keluar-masuknya uang dalam satu estate.
5
c. Kasie administrasi Kasie Administarsi sama dengan Kepala Tata Usaha, bertanggung jawab atas semua permasalahan yang ada di kantor besar, seperti pembukuan, bagian tanam, personalia, kasir, pembelian, pergudangan. 4. Asisten kepala Askep atau Asisten Kepala membawahi seluruh Asisten Divisi dan kegiatan yang ada di kantor dan bertanggung jawab kepada Senior Manager. 5. Asisten afdeling Bertugas
sebagai
pemimpin
di
setiap
divisi
untuk
merencanakan, mengorganisir serta mengendalikan sumber daya yang ada agar tercapai mutu pekerjaan yang baik untuk mencapai item pekerjaan yang telah ditargetkan oleh perusahaan. 6. Asisten CE (Civil Enginering) Bertanggung jawab atas semua bangunan yang ada di dalam lingkup kebun dan membawahi semua kontraktor bangunan. 7. Asisten traksi Bertanggung jawab atas semua transportasi produksi. 8. Mandor satu (Mandor kepala) Membantu setiap asisten dalam pengawasan semua kegiatan di lapangan agar dicapai kualitas dan target kerja yang ditetapkan perusahaan. Setiap satu asisten dibantu oleh satu orang mandor kepala.
6
9. Mandor Mengawasi setiap unit pekerjaan di lapangan. Mandor dibagi menurut spesifikasi unit pekerjaan dalam setiap divisi. 10. Kerani afdeling Bertugas membantu asisten dalam hal administrasi di setiap divisi. Setiap asisten dibantu oleh satu orang kerani
D. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL Kegiatan PKL dilaksanakan di PT. Teladan Prima Group Bukit Permata Estate Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur dari tanggal 07 Maret 2012 sampai 24 April 2012.
E. Visi dan Misi Perusahaan 1.
Mengembangkan lahan tidak produktif sebagai sumber-sumber daya alam terbarukan dan menciptakan lapangan kerja di daerah terpencil.
2.
Mengembangkan perkebunan kelapa sawit dan infrastruktur terkait dengan manajemen dan teknologi yang bersifat ramah lingkungan dan tanggung jawab sosial.
3.
Menghasilkan produk kelapa sawit per hektar yang maximum dengan biaya produksi serendah mungkin.
4.
Mempertahankan hasil besar secara berkelanjutan dan memelihara atau meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
8
III. HASIL PRAKTEK
A. Pembukaan Lahan ( Land Clearing ) 1. Perun Perun dan rumpuk mekanis dalam sistem pembukaan lahan tanpa proses pembukaan lahan tanpa proses pembakaran, setelah penumbangan langsung dilakukan proses perun secara mekanis dengan bulldozer atau excavator. a.
Tujuan Membersihkan areal yang akan ditanami kelapa sawit dari kayu tumbangan dan tegakan tumbuhan.
b.
Dasar Teori Dalam pekerjaan perun yaitu pembukaan lahan secara mekanis dilakukan pada areal hutan dan konservasi yang ditumbuhi pohon pohon besar (Setyamidjaja, 2006).
c.
Alat dan Bahan Alat
: Pancang, meteran, bulldozer, dan kompas.
Bahan : Cat warna dan kapur d.
Prosedur kerja 1)
Pancang dibuat untuk menentukan tempat perumpukan kayu. Lebar rumpukan 5 m jarak antara rumupukan 31.2 m (tiap 4 baris tanaman 1 rumpukan) arah rumupukan pada lahan rata dibuat
9
memanjang dari utara – selatan yaitu dari collection road (CR) ke collection road lain dalam blok dengan panjang 300 m. 2)
Setelah
selesai
pancang,
maka
kayu–kayu
tumbangan
dikumpulkan menjadi satu memanjang sesuai alat bulldozer yang digunakan. Bulldozer berjalan diantara pancang dan mendorong kekiri dan kekanan, kayu–kayu hasil tumbangan dengan berjalan kedepan. Rumpukan dirumpuk dengan rapi pada jalur rumpukan yang telah ditentukan sebelumnya. 3)
Setiap jalur rumpuk dibuat celah setiap panjang 71 m (menjadi 3 sekat) dengan lebar 5 m. setiap sekat yang bertujuan untuk akses jalur control, mencegah kebakaran lahan yang luas dan lain – lain.
e.
Hasil Yang Dicapai Untuk kegiatan perun, ketentuan norma yang diberlakukan oleh PT. Teladan Prima Group adalah
bulldozer minimal 4 BU selama 8
jam kerja. f.
Pembahasan Kegiatan perun pada pembukaan lahan sesuai dengan teori yang ada yaitu termasuk pembebasan lahan dari alang - alang dan berbagai gulma lain. Kegiatan perun dapat dilihat pada lampiran 3.
10
2. Penanaman Tanaman Penutup Tanah a.
Tujuan 1) Menekan pertumbuhan gulma. Sehingga dapat menghemat biaya pengendalian gulma. 2) Meningkatkan kandungan bahan organik tanah. 3) Memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah. 4) Mencegah dan mengurangi erosi permukaan tanah mengikat unsur hara N dari udara.
b. Dasar Teori Penanaman tanaman penutup tanah, baik yang dilakukan sebelum maupun sesudah bibit ditanam. Meruoana usaha yang sangat dianjurkan di perkebunan kelapa sawit. Jenis tanaman penutup tanah biasanya dipilih dari jenis kacang–kacangan (Sastrosayono, 2003). c. Alat dan Bahan Alat
: Cangkul, parang, karung until. Tali tambang, patok kayu.
Bahan : Biji kacangan yang telah direkomendasikan, pupuk Rock phospat. d. Prosedur Kerja 1) Sebelum ditanam kacangan Pj (Pieruria javanica) dan Cm (Colopogonium mucunoides) dicampur dengan perbandingan 3 kg Pj dan 5 Kg Cm.
11
2) LCC dicampur dengan pupuk TSP atau Rock phospat sebanyak 9 kg. LCC ditanam dengan sistem jalur, dengan ditabur pada jalur tanam yang tanahnya telah digemburkan. 3) Setelah benih ditabur, ditimbun kembali. Perhatikan iklim diwaktu penanaman, sebaiknya penanaman LCC disaat tanah lembab. 4) Komposisi kacangan per Ha adalah 3 kg Pj + 5 kg Cm + 9 kg RP (Rock phospat) dan untuk mempermudah pekerjaan di lapangan maka campuran tersebut dibuat untilan. e. Hasil Yang Dicapai Untuk kegiatan penanaman kacangan, ketentuannya adalah memerlukan 4 Hk/Ha. f.
Pembahasan Teknik penanaman kacangan yang digunakan dengan sistem larikan sesuai dengan teori yang ada, letak larikan 1,5 m dari pancang tanam dengan 2 larikan setiap satu gawangan. Kegiatan penanaman LCC dapat dilihat pada lampiran 3.
B. Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) 1. Pengendalian gulma a. Tujuan Untuk membasmi gulma (ilalang) agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman sawit.
12
b. Dasar Teori Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat dan kondisi yang tidak diinginkan manusia. Gulma ilalang adalah gulma yang berbahaya dan mutlak harus dimusnahkan. Pengendalian ilalang mendapat perhatian serius Karena gulma ini sangat merugikan dan gampang berkembang biak secara cepat (Pahan, 2006). c. Alat dan Bahan Alat
: Solo sprayer, ember, jerigen. Sarung tangan, nozel VLV 100, dan masker.
Bahan : Air, racun sless. d. Prosedur Kerja 1) Menentukan herbisida yang akan dipakai. 2) Mencampur herbisida dengan air dengan dosis 120 cc/12 liter air didalam solo sprayer. 3) Menyemprot setiap ilalang yang berada pada gawangan, piringan maupun yang berada disekitar pokok sawit. 4) Penyemprotan berrjana melalui gawangan dari collection ke collection road arah barat ke timur. e. Hasil Yang Dicapai Untuk kegiatan pengendalian ilalang prestasi semprot ilalang adalah 8 kap/Hk.
13
f.
Pembahasan Kegiatan pengendalian ilalang dilapangan sesuai dengan teori yang ada bahwa dapat menggunakan cara Chemist kegiatan pengendalian dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Sensus Pokok a. Tujuan Mendapatkan data yang lengkap tentang keadaan sebenarnya dilapangan yang berhubungan dengan produktivitas tanaman agar diperoleh hasil akhir yang maksimal. b. Dasar Teori Sensus pokok bertujuan untuk mengetahui keseragaman pertumbuhan tanaman, sensus tanaman dilakukan setelah penanaman dalan satu blok. Setiap
blok harus dicek dengan teliti setiap baris
tanaman (Yudantara. 1999). c. Alat dan Bahan Alat
: Alat tulis, lembar format sensus, kuas
Bahan : Cat ( disesuaikan dengan sensus yang dilakukan) d. Prosedur Kerja 1) Petugas sensus berjalan di pasar rintis dan arah berjalan menurut arah barisan dimulai dari arah barat – selatan. 2) Sekali jalan penyensus dapat melakukan sensus terhadap 2 baris. 3) Selain melakukan sensus pokok, petugas juga dapat melakukan sensus terhadap sungai, parit dan lain – lain.
14
4) Untuk TBM dilakukan 2 rotasi sensus per tahun, sedangkan untuk Tanaman Mengasilkan (TM) dilakukan 1 rotasi sensus per tahun. e. Hasi Yang Dicapai Untuk kegiatab sensus pokok dilapangan mencapai 0.2 Hk/Ha f.
Pembahasan Sensus pokok yang dilakukan dilapangan sesuai denga teori yang ada yaitu dilakukan satu per satu pada setiap pokok tanaman untuk mendata tanaman yanga abnormal bahkan tidak ditanam sama sekali.
C. Pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) 1. Pemupukan a. Tujuan Untuk meningkatkan kesuburan tanah yang menyebabkan tingkat produksi tanaman menjadi baik serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Pupuk juga menggantikan unsur hara yang hilang karena pencucian sehingga diperoleh tanaman yang sehat dan produksi meningkat. b. Dasar Teori Pemupukan tanama sawit sangat penting dilaksanakan agar diperoleh tanaman yang sehat, pertumbuhan baik dan subur. Dosis dan jadwal sangat tergantung pada umur dan pertumbuhan tanaman di main nursery dan pre nursery. Sebaiknya waktu pemupukan pada pagi hari (Sunarko. 2008).
15
Pemupukan adalah salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. (Pahan, 2006). c. Alat dan Bahan Alat
: Tractor, karung unitl, tas gendong, mangkok takar.
Bahan : NPK d. Prosedur Kerja 1. Pupuk yang telah diuntil dilangsir ke kebun menggunakan tractor dan diletakan ditepi blok collection Road. 2. Tim ecer mengecer untilan pupuk masuk kedalam blok. Berat 1 until adalah 12 kg. 1 until untuk pokok tanaman. 3. Tukang
tabur
mengambil
untilan
pupuk
kemudian
pupuk
dimasukan kedalam tas gendong. 4. Pupuk ditabur menggunakan takaran yang telah.disesuaikan dan mengelilingi pokok sawit di dalam piringan. e. Hasil Yang Dicapai Prestasi kerja untuk tenaga pemupukan adalah 300 kg/Hk. f.
Pembahasan Kegiatan pemupukan di lapangan telah sesuai dengan teori yang ada. Kegiatan pemupukan dapat dilihat pada Lampiran 3.
16
2. Penunasan (Pruning) a. Tujuan Penunasan mempermudah aktivitas panen dan memperlancar penyerbukan. b. Dasar Teori Penunasan adalah salah satu tindakan perawatan tanaman yang berpengaruh dengan produksi tanaman, penunasan bertujuan untuk mengurangi persaingan makanan, buah dengan pelepah yang tidak produktif, mempermudah pada saat pemanenan, pemupukan, serta memperlancar proses penyerbukan alami (Pahan 2006). c. Alat dan Bahan Alat
: Dodos ukuran 14 cm, panjang gagang 1,5-2 m.
Bahan : Pelepah kelapa sawit yang melebihi songgo 2. d. Prosedur Kerja 1) Penentuan blok yang akan dilakukan penunasan. 2) Mempersiapkan alat penunasan. 3) Pelaksanaan penunasan, karyawan memasuki ancak masing – masing, dimulai dari arah barat (collection ke collection), kemudian melakukan pemotongan pelepah dengan menggunakan dodos menyisakan songgo 2, potongan pelepah maksimal 15 cm dari batang/tanaman. 4) Pelepah yang sudah terpotong kemudian disusun di gawangan mati dengan arah membujur.
17
e. Hasil Yang Dicapai Pemangkasan pelepah sebanyak 35 pokok/ Hk dan disusun rapi pada gawangan mati. f.
Pembahasan Kegiatan menghindari
pruning
memudahkan
tersangkutnya
brondolan
pekerjaan pada
potong
ketiak
buah,
pelepah,
memperlancar proses penyerbukan alami, mempermudah pemupukan. Kegiatan penunasan dapat dilihat pada Lampiran 3. 3. Perawatan Jalan a. Tujuan Untuk memperbaiki jalan yang sudah rusak agar akses jalan dapat dipergunakan kembali supaya kegiatan-kegiatan dilahan atau dikebun tidak terhambat atau terkendala. b. Dasar Teori Dalam menjaga mutu produksi, akses transportasi kebun, dan transportasi Tandan Buah Segar (TBS) menuju Pabrik Kelapa Sawit (PKS) setiap hari, perawatan jalan dalam suatu perkebunan memang sangat diperlukan yaitu dengan membuang semua lumpur yang ada dipermukaan tanah (Pahan,2006). c. Alat dan Bahan Alat
: Kompas, pancang, meteran, bulldozer
18
d. Prosedur Kerja 1) Pasang pancang disebelah kanan dan kiri areal yang akan dibuat jalan dengan lebar sesuai jenis jalan yang akan dibuat. 2) Areal kemudian dibersihkan dari kayu-kayu tumbangan dan dari segala bentuk tumbuhan menggunakan bulldozer. 3) Areal berlumpur agar dibuang lumpurnya untuk menghindari tekstur jalan yang lembek. 4) Jalan dibuat miring ke samping untuk memudahkan pengaliran air. 5) Disamping kanan maupun kiri jalan dibuat parit agar apabila hujan air dapat dialirkan ke saluran drainase. Bentuk parit adalah segitiga. e. Hasil Yang Dicapai Pada kegiatan perawatan jalan maka dapat diketahui oleh mahasiswa bahwa hasil kerja 20-30 m/BU. f.
Pembahasan Kegiatan perawatan jalan sesuai dengan teori yang ada, proses perawatan jalan dilihat yang memang sangat perlu dibenahi dan diperbaiki, jalan yang diperbaiki harus dikembalikan ke bentuk, ukuran, dan tekstur awalnya. Kegiatan perawatan jalan dapat dilihat pada lampiran 3.
19
4. Pengendalian Hama dan Penyakit a. Pengendalian ulat api dan ulat kantong 1) Tujuan Menurunkan populasi hama ulat sampai pada tingkat yang tidak merugikan. 2) Dasar Teori Pada tanaman menghasilkan ulat api dan ulat kantong sering menyerang tanaman kelapa sawit, jika menyerang daun sampai pelepah menyerap unsur hara menjadi kering dan mengakibatkan penurunan produksi buah kelapa sawit (Risza, S.1994). 3) Alat dan Bahan Alat
: Bor, suntikan, dodos besar, wadah pestisida.
Bahan : Pestisida sistemik, Manthene 4) Prosedur Kerja a) Pelepah dikowak terlebih dahulu agar kedalaman bor dapat maksimal b) Pelepah yang dikowak dibor dengan kemiringan 45°. c) Manthene disuntikan dengan dosis 20 cc/pokok dengan konsentrasi 40%. Setiap pokok diberi dua lubang. d) Lubang ditutup dengan seresah. e) Pokok yang telah diinjeksi diberi tanda.
20
5) Hasil Yang Dicapai 33 pokok/Hk untuk bor manual dan 100 pkok/Hk bila menggunakan bor mesin. 6) Pembahasan Sebelum suntik injeksi PT. Teladan Prima Group biasanya melakukan pengendalian hama ulat api dan ulat kantong dengan cara hand piking terlebih dahulu jika masih dalam ambang batas, kemudian dilanjutkan dengan fogging pengendalian cara kimia ini dilakukan pada malam hari mengingat aktivitas dari ulat api dan ulat kantong itu sendiri. Kegiatan injeksi dapat dilihat pada Lampiran 3. D. Panen dan pengangkutan 1. Pembuatan Pasar Pikul a. Tujuan Mempermudah pemanen mengeluarkan buah dari dalam blok. b. Dasat Teori Pembuatan pasar pikul ( jalan menuju tempat pengumpulan hasil ) sangat mendukung untuk kelancaran transportasi dari dalam blok hingga keluar. Tujuan pembuatan pasar pikul adalah untuk mempermudah mengeluarkan Tandan Buah Segar (TBS) yang dipanen ke Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) (Pahan, 2006 ).
21
c. Alat dan Bahan Alat
: Cangkul dan parang
d. Prosedur Kerja 1) Untuk lahan bukit dicari terlebih dahulu daerah yang terlihat datar dan mudah untuk jalan angkong. 2) Lebar pasar pikul adalah 1,2 meter. 3) Areal pasar pikul harus bersih. 4) Apabila ada daerah yang berlubang maka diratakan dengan tanah menggunakan cangkul. e. Hasil Yang Dicapai Berdasarkan
kegiatan
pembuatan
pasar
pikul
yang
di
laksanakan, diperoleh 1 Hk/600 m. f.
Pembahasan Pasar pikul harus tetap dalam keadaan bersih sehingga itu tidak menyulitkan proses keluarnya buah ke TPH, dan juga dengan adanya pasar pikul dapat memudahkan dalam proses perawatan tanaman kelapa sawit.
2. Melakukan Potong Buah a. Tujuan Kegiatan
potong
keuntungan dari hasil Kernel Sawit (IKS).
buah
bertujuan
untuk
mendapatkan
penjualan Minyak Kelapa Sawit (MKS) dan Inti
22
b.
Dasar Teori Proses pemasakan buah dapat dilihat dari perubahan warna buahnya. Buah kelapa sawit yang masih mentah berwarna hijau karena pengaruh zat klorofil selanjutnya akan berubah menjadi merah atau orange akibat pengaruh beta karoten.kriteria kematangan tandan dinyatakan dalam jumlah buah sawit yang jatuh.sebagai patokan minuman buah sawit yang jatuh sebanyak 10 buah untuk tanaman muda menghasilkan dan 15 buah untuk tanaman tua menghasilkan (Sunarko, 2008).
c. Alat dan Bahan Alat
: Dodos besar ukuran 12 cm, egrek, karung gendong, angkong, gancu dan batu asah.
Bahan
: TBS kelapa sawit yang memenuhi kriteria matang panen.
d. Prosedur Kerja 1) Melihat pusingan panen maksimal 7 hari 2) Taksasi panen untuk menunjukan jumlah tenaga panen sesuai ketentuan buah matang, dan untuk menentukan jumlah unit/truk yang akan mengirim Tandan Buah Segar (TBS) ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS). 3) Memotong jumlah janjang masak dalam blok yang sudah ditentukan. 4) Buah diambil dan disusun di Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) agar memudahkan perhitungan buah ke TPH.
23
5) Mengutip
buah
lepas
atau
berondolan
dan
membawanya
bersamaan dengan mengeluarkan buah ke TPH. 6) Menyusun pelepah jika ada pelepah sengkleh yang sudah terpotong pada saat melakukan proses potong buah. e. Hasil Yang Dicapai Dalam kegiatan panen di PT. Teladan Prima Group mempunyai prestasi kerja 150 janjang/Hk. f.
Pembahasan Persiapan panen merupakan pekerjaan yang paling penting. Karena persiapan panen yang baik akan menjamin tercapainya target produksi dengan biaya panen seminimal mungkin. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan kondisi area, penyediaan tenaga kerja, dan penyediaan alat kerja. Kegiatan potong buah dapat dilihat pada Lampiran 3.
3. Melangsir Buah Ke Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) a. Tujuan Agar mempermudah pengangkutan dalam membawa buah ke pabrik dan menghindari buah yang tertinggal. b. Dasar Teori Buah yang telah dipanen harus segera dikumpulkan dan diangkut ke TPH yang terdekat. Tandan-tandan buah tersebut disusun rapi di TPH dengan susunan 5 baris. Setelah terkumpul di TPH diangkut dan dibawa ke pabrik, kendaraan Truk mulai mengangkut TBS
24
sekitar jam 10;00 pagi sampainya truk ke pabrik. Semakin dekat jarak kebun dengan pabrik maka semakin cepat sampainya TBS ke pabrik (Anonim, 2005). c. Alat dan Bahan Alat
: Angkong, gancu, karung gendong.
d. Prosedur Kerja 1) Setelah buah jatuh, buah dilangsir ke TPH dengan menggunakan angkong. 2) Buah disusun di TPH untuk memudahkan krani dalam menghitung janjang. 3) Setelah buah selesai dihitung krani memberikan stempel pada tandan dengan menggunakan gancu khusus. e. Hasil Yang Dicapai Berdasarkan kegiatan panen hasil kerja melangsir buah ke TPH 1 Hk/Ha. f.
Pembahasan Melangsir buah ke TPH merupakan tugas pemanen atau tim pemanen sedangkan pengangkutan dari TPH ke pabrik dilakukan oleh petugas transport ke PKS. Kegiatan melangsir buah ke TPH dapat dilihat pada Lampiran 3.
25
4. Transportasi Tandan Buah Segar a. Tujuan Kegiatan pengangkutan bertujuan untuk mengangkut sesegera mungkin TBS beserta brondolannya untuk diolah di pabrik, sehingga diharapkan tidak terjadi sisa (restan) buah. b. Dasar Teori Pengangkutan buah TBS dan brondolan dari lapangan ke pabrik harus segera dilakukan pada hari itu juga setelah buah dipanen. Operasi pengangkutan saling mendukung dengan operasi panen dan pengolahan, karena sifat pengoperasiannya merupakan sub sistem induk yaitu Panen-Angkut-Olah (PAO).
Buah yang sudah ada di
Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) harus segera mungkin diangkut ke pabrik karena jika buah sampai bermalam di kebun maka asam lemak bebas (ALB) meningkat dan kandungan rendemen minyak menurun (Anonim,1995) c. Alat dan Bahan Alat
: Tojok, gancu, pengeruk brondolan,karung, traktor,truk.
Bahan : TBS dan brondolan. d. Prosedur Kerja 1) Blok pengangkutan ditentukan berdasarkan kegiatan panen yang telah dilaksanakan pada hari yang sama. 2) Buah yang telah diberi tanda (stempel) oleh krani berarti buah tersebut telah siap untuk diangkut.
26
3) Pengangkutan terlebih dahulu menggunakan tractor
dari dalam
blok dengan tenaga kerja 2 orang. 4) Buah
di
TPH
menggunakan
dimasukkan tojok
dan
ke
dalam
brondolan
jhondere
dengan
dimasukan
dengan
menggunakan karung, brondolan TPH harus bersih. 5) Setelah penuh tractor menuju loading kemudian akan diangkut oleh truk ke pabrik. e. Hasil Yang Dicapai Berdasarkan kegiatan tersebut
satu buah tractor
dapat
mengangkut 3 ton/Hk, sedangkan truk 5 ton/Hk. f.
Pembahasan Buah yang sudah diberi tanda stempel oleh kerani berarti buah yang telah siap diangkut. Pengangkutan dapat menggunakan tractor atau dump truck dengan kapasitas 5-7 ton. Kegiatan transportasi TBS dapat dilihat pada Lampiran 3.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan di PT. Teladan Prima Group dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kegiatan yang telah dilakukan selama di perusahaan perkebunan kelapa sawit diantarannya : Perun, penanaman LCC, pengendalian gulma, pemupukan, sensus pokok, penunasan (pruning), perawatan jalan, pengendalian hama ulat, pembuatan pasar pikul, melakukan potong buah, melangsir buah ke TPH dan Transportasi TBS. 2. Adapun teori yang didapat di kampus tidak jauh berbeda dengan praktek langsung yang dilakukan di lapangan. B. Saran Kegiatan praktek kerja lapang ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, oleh karena itu disarankan : 1. Perlu penyempurnaan kegiatan praktek budidaya tanaman kelapa sawit dikampus agar mahasiswa mendapat yang sesuai dengan kenyataan di lapangan. 2. Melakukan pengecekan ke lapangan pada saat mahasiswa melakukan kegiatan PKL, dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan PKL.
30
31
Lampiran 3 : Foto-foto Kegiatan PKL Di PT. Teladan Prima Grop
Kegiatan Perun
Kegiatan Penanaman Kacangan
kegiatan Pengendalian Gulma ( Chemist )
Kegiatan Pemupukan
32
Kegiatan Penunasan (Pruning)
Kegiatan Perawatan Jalan
Kegiatan Pengendalian Hama Ulat Injeksi
Kegiatan Potong Buah
33
Kegiatan Melangsir Buah Ke TPH
Kegiatan Transportasi TBS