LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. NALA PALMA CADUDASA (NPC) ESTATE MULUPAN KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR
Oleh:
ABU RIZAL KELIWAR NIM. 110 500 154
PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2014
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. NALA PALMA CADUDASA (NPC) ESTATE MULUPAN KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR
Oleh : ABU RIZAL KELIWAR NIM. 110 500 154
PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2014
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan PKL
: Laporan Pelaksanaan PraktIk Kerja Lapang (PKL) di PT. Nala Palma Cadudasa (NPC) Estate Mulupan Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur.
Nama
: Abu Rizal Keliwar
NIM
: 110500154
Program Studi
: Geoinformatika
Jurusan
: Manajemen Pertanian
Pembimbing,
Penguji I,
Penguji II
Dyah Widyasasi, S.Hut, MP NIP. 19710103 199703 2 001
Andrew Stefano, ST,MT NIP. 19760315 200912 2 002
Yulianto, S. Kom, M. MT NIP. 19830719 200912 1 007
Mengesahkan, Ketua Program Studi GeoInformatika, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Dyah Widyasasi, S.Hut, MP NIP. 19710103 199703 2 001
Lulus ujian pada tanggal……………….
ii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas berkat Rahmat dan karunianyalah, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang (PKL). Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan di PT.Nala Palma Cadudasa. Kegiatan ini dilakukan selama 2 bulan yaitu pada bulan Maret dan April 2014. Kegiatan praktek kerja lapang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir agar mendapat gelar Ahli Madya Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan banyak terima kasih atas terlaksananya kegiatan praktek kerja lapang dan sebuah penghargaan kepada : 1. Keluarga, Orang Tua tercinta, kakak dan adik yang telah memberikan dukungan, baik dari segi moril maupun materil kepada penulis, 2. Dyah Widyasasi, S.Hut, MP selaku Ketua Program Studi Geoinformatika dan selaku dosen pembimbing praktek kerja lapang 3. Bapak phuah Chuan Hun selaku Jendral Manager PT. Nala Palma Cadudasa, 4. Bapak khamid selaku Asisten surveyor PT. Nala Palma Cadudasa, 5. Bapak,Ibu seluruh staf PT. Nala Palma Cadudasa yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu dan memberi pengalaman sampai terselesainya praktek kerja lapang, 6. Bapak Ibu dosen serta seluruh staf dan teknisi GeoInformatika yang selama ini telah membimbing belajar di bangku perkuliahan, 7. Teman-teman semua yang telah membantu dalam penulisan laporan PKL serta membantu terlaksananya praktek kerja lapang ini,
iii Semoga amal kebaikan serta keikhlasanya akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah Subhanahu Wata’ala. Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan PKL ini masih banyak sekali kekurangan serta kesalahan dalam hal apapun, untuk itu penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Laporan PKL ini. Semoga Laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya.
Penulis, Samarinda, 16 April 2014
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………….
Halaman i
KATA PENGANTAR …………………………………………………….....
ii
DAFTAR ISI …………………………………………………….……………
iii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….
iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………................
v
BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………... A. Latar Belakang ………………………………………………… B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan …………………….…....... C. Hasil Yang Diharapkan ……………………….………..........
BAB II
1 2 2
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ……….….................. A. B. C. D. E.
BAB III.
Tinjauan Umum Perusahaan …………………..……........... Tujuan Perusahan ……………………………..................... Manfaat Perusahan ……………………………................... Manajemen Perusahan …………………………….............. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL ......................................
5 6 6 7 9
HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN …………………..
A. Pengukuuran Ulang Luas Areal Blok Estate Mulupan ……. 1. Tujuan ………………………………………………………. 2. Dasar Teori ………………………………………………… 3. Alat dan Bahan ……………………………………………. 4. Prosedur Kerja ……………………………………............ 5. Hasil yang Dicapai ……………………………………….. 6. Pembahasan ………………………………………………. B. Auditing Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP) …. 1. Tujuan ……………………………………………………… 2. Dasar Teori ……………………………………………….. 3. Alat dan Bahan …………………………………….......... 4. Prosedur Kerja ……………………………………………. 5. Hasil yang Dicapai …………………………………........ 6. Pembahasan ……………………………………………… C. Sensus Tanama Pokok Sawit ………………………………. 1. Tujuan ……………………………………………………… 2. Dasar Teori ………………………………………….........
8 8 8 8 9 11 12 15 15 16 16 17 17 19 19 19 20
v
3. Alat dan Bahan ……………………………………………. 4. Prosedur Kerja ……………………………………………. 5. Hasil yang Dicapai ……………………………………….. 6. Pembahasan ………………………………………………. D. Pembuatan Patok Perencanaan Perumahan .................... 1. Tujuan ………………………………………………………. 2. Dasar Teori ………………………………………….......... 3. Alat dan Bahan ……………………………………………. 4. Prosedur Kerja ……………………………………………. 5. Hasil yang Dicapai ……………………………………….. 6. Pembahasan ………………………………………………. E. Pembuatan Peta Luas Areal Blok …………………………… 1. Tujun ……………………………………………………...... 2. Dasar Teori ………………………………………………… 3. Alat dan Bahan ……………………………………………. 4. Prosedur Kerja …………………………………………….. 5. Hasil yang Dicapai ………………………………………… 6. Pemnahasan ……………………………………………….
20 20 21 21 22 22 22 22 22 23 23 24 24 24 25 25 36 37
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………...... A. Kesimpulan …………………………………………………….. B. Saran ………………………………………………….............. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….. LAMPIRAN ……………………………………………………..
38 38 40
vi
DAFTAR TABEL
No
Tubuh Utama
Halaman
1.
Keadaan Lokasi Perencanaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Nala Palma Cadudasa (NPC)……………………………………….
4
2.
Kegiatan-kegiatan yang Dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan di PT. NPC Estate Mulupan…………………………….
9
3.
Data Pengukuran Ulang Luas Areal Blok Estate Mulupan……….
13
4.
Kegiatan Auditing Field Drain, Naik Tanah dan Compact Jalan untuk Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP)……………..
20
5.
Data Auditing untuk Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP) Field Drain……………………………………………………
20
6.
Data Auditing Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP) Naik Tanah…………………………………………………………….
20
7.
Data Auditing Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP) Compact…………………………………………………………….....
21
8.
Data Sensus Tanaman Kelapa Sawit di PT. Hamparan Sentosa (HS)……………………………………………………………………..
23
9.
Data Ukuran Perencanaan Perumahan…………………………….
25
Lampiran 10. Data Auiting untuk Perhitungan Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP)………………………………………………….
43
11. Data Auditing untuk BAPP field drain………………………………
43
12. Data Auditing untuk BAPP NAik Tanah……………………………
44
13. Data Auditng untuk BAPP Compact……………………………….
45
vi
DAFTAR GAMBAR
No
Tubuh Utama
Halaman
1.
Gambar Struktur Organisasi PT. Nala Palma Cadudasa (NPC)………………………………………………………………..
8
2.
Gambar Rangkaian Prosedur Kerja Pengukuran Luas Areal Blok………………………………………………………………….
11
3.
Gambar Rangkaian Prosedur Kerja Auditing untuk BAPP…...
19
4.
Gambar Jendela Cara Pembuatan Peta Croscek Blok Pada ArcGis 10……………………………………………………………..
28
5.
Gambar Jendela Peta Batas Hak Guna Lahan (HGU) dan Desain Blok Estate Mulupan……………………………………….
38
Lampiran 6.
Gambar Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)……………..
47
7.
Gambar Jendela Peta Blok Estate Mulupan yang di layout…………………………………..…………………………….
48
8.
Gambar Jendela Peta Gabungan Croscek Blok Estate
50
Mulupan…………………………………………………………….. 9.
Gambar Jendela Peta Saluran dan Jaringan Jalan…………………………………………………………………..
51
10.
Gambar Jendela Peta Pembuatan Patok Penentuan Posisi Perumahan………………………………………………………….
51
11.
Gambar Auditing untuk Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP)………………………………………………………………..
52
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pemerintah Indonesia mengupayakan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas serta terjamin dengan cara menciptakan berbagai macam lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berawal dari pendidikan tingkatan rendah, sedang, sampai tingkat tinggi. Pendidikan tingkat tinggi terbagi dari berbagai macam perguruan-perguruan tinggi yang salah satunya perguruan tinggi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Politeknik Pertanian Negeri samarinda akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tanpa adanya peran serta dunia kerja nyata. Dunia pendidikan atau perkuliahan tidaklah cukup untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa tanpa sebuah pengaplikasian pada dunia kerja nyata. Berbagai macam ilmu serta pengalaman yang tidak diperoleh dibangku perkuliahan. Ilmu pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan akan diterapkan langsung di dunia kerja nyata. Untuk terjun di dunia kerja sumber daya manusia juga harus mempunyai pengetahuan dasar awal yang diperoleh dari bangku perkuliahan. Kedua-duanya tidak akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tanpa adanya kerja sama satu sama lain. Sumber daya manusia yang dihasikan dari bangku perkuliahan tidak akan berkualitas tanpa adanya pengalaman serta wawasan baru yang didapat di dunia kerja nyata (Khamid ,2013) Sehubungan dengan hal tersebut Politeknik Pertanian Negeri Samarinda mengadakan sebuah kegiatan yang disebut dengan program Praktek Kerja Lapang (PKL). Program kegiatan ini dilaksanakan untuk menyelaraskan antara teori yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan yang diperoleh di lapangan.
2
Selain itu program Praktek Kerja Lapang (PKL) ini merupakan salah satu syarat kelulusan. Pada kesempatan ini Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan pada PT. Nala Palma Cadudasa yang bergerak pada bidang perkebunan kelapa sawit. Program ini mengharapkan agar ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dapat dipraktekan langsung pada dunia kerja. Dengan adanya praktek kerja lapang diharapkan mengetahui akan proses kerja perusahaan perkebunan kelapa sawit serta mendapatkan wawasan baru yang tidak diperoleh dibangku perkuliahan. B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan Tujuan diadakannya Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah : 1. Dapat mengetahui proses kerja yang dilakukakan di perkebunan sawit PT. Nala Palma Cadudasa. 2. Mampu menggunakan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dalam dunia kerja nyata. 3. Mendapat pengalaman kerja nyata yang tidak diperoleh dalam perkuliahan. 4. Mampu bekerja sama dalam tim/kelompok yang mana dari berbagai dasar keahlian dan kemampuan. C. Hasil yang Diharapkan Sedangkan hasil yang di harapkan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa diharapkan dapat membandingkan secara langsung antara dunia perkuliahan dengan dunia kerja nyata serta mengetahui perkembangan alat teknologi yang digunakan dalam dunia kerja nyata.
3
2. Mahasiswa
diharapakan
mampu
membuka
wawasan
baru
serta
mengembangkan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan. 3. Mahasiswa diharapkan mendapatkan pengalaman baru yang tidak ada dalam perkuliahan serta dapat membaca peluang pekerjaan.
3
BAB II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan
Menurut Anonim (2014).
PT. Nala Palma Cadudasa (NPC) merupakan
salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan swasta nasional yang berencana akan mengembangkan perkebunan kelapa sawit dengan luas total ± 19.305 ha. Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Kutai Timur Nomor 188445/815/HK/XII/2009 tanggal 1 Desember 2009 dengan luas wilayah ± 10.830 ha dan Surat Keputusan Nomor
525.26/K.334/2010 tanggal 14 April
2010 dengan luas wilayah ± 8.475 ha. PT. Nala Palma Cadudasa selaku pelaksanaan kegiatan perkebunan kelapa sawit akan mengadopsi teknologi pertanian yang padat karya dengan maksud penggunaan benih unggul, pupuk dan pestisida. Perencanaan PT NPC untuk melakukan pembangunan perkebunan kelapa sawit secara adminitratif di wilayah desa Mulupan, Senambah, Ngayau, Muara Bengkal Ilir, Muara Bengkal Ulu dan Benua Baru Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur.
Sedangkan
secara geografis terletak pada koordinat 116º 31 ‘ 56.63” BT -116º 40’ 2.86” BT dan 0º 13’ 22.12” LS - 0º 22’ 36.14” LS. PT Nala Palma cadudasa mempunyai kantor khusus wilayah Kutai Timur di Jl. MT Haryono gang Rawa Sari RT 12 Kelurahan Air Putih Samarinda. Perusahaan Nala Palma Cadudasa merupakan bagian dari beberapa perusahaan yang telah lama berpengalaman di bidang perkebunan kelapa sawit antara lain :
4
1. PT. Borneo Indo Subur yang berlokasi di Kalimantan Barat. 2. PT. Enggang Alam Sawita yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. 3. PT. Agronusa Bumi Sejahtera yang berlokasi di Sangkulirang, Kalimantan Timur. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Profinsi Kalimantan Timur yang mengacu pada peta ijin lokasi perkebunan kelapa sawit PT Nala Palma Cadudasa berada pada Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK). Keadaan lokasi rencana perkebunan kelapa sawit PT Nala palma cadudasa PC disajikan pada Tabel 1 berikut : Tabel 1.
Keadaan Lokasi Perencanaan Perkebunan Kelapa Sawit PT Nala Palma Cadudasa (NPC).
No.
Deskripsi
Keadaan Areal Kerja
1.
Luas wilayah perkebunan
19.305 ha
2.
SK 188.4.45/815/HK/XII/2009 luas ± Persetujuan Bupati Kutai Timur 10.830 ha SK 525.26/K.334/2010 luas ± 8.475 ha Areal tidak efektif
3.
Pemukiman
± 351,26 ha
Rawa
± 2.346,37 ha
Sempadan sungai
± 316,29 ha
Jumlah areal tidak efektif
± 3.013,92 ha
5
Tabel 1. (Lanjutan) Areal efektif untuk prasarana kebun
4.
sarana
Rencana badan jalan kebun
± 598,64 ha
Rencana lokasi pabrik
± 15,00 ha
Emplasmen
± 21,57 ha
Jumlah areal efektif untuk ± 635,21 ha sarana prasarana kebun 5.
Areal efektif untuk tanam
± 15.655,87 ha
6.
Jumlah areal efektif untuk sarana prasarana kebun dan ± 16.291,08 Ha areal tanam
Dari areal efektif tanam tersebut PT. NPC merencanakan 80% dari luas areal penanaman kelapa sawit diperuntukan sebagai kebun inti ± 12.524,70 ha dan sisanya diperuntukan sebagai kebun plasma yang luasnya 3.131,17 ha. Perkebunan plasama ini merupakan kebun yang langsung dimiliki oleh masyarakat setempat. Untuk masalah pengerjaan, pembibitan, pemupukan dan pestisida akan dibantu oleh perusahaan. Perkebunan plasma merupakan binaan dari perusahaan sehingga teknis penanaman dan pemeliharaan serta panen selalu dibawah pengawasan perusahaan. Perkebunan plasma akan tergantung pada hasil musyawarah antara perusahaan dan masyarakat sekitar yang memiliki kebun plasma dan sekaligus menjadi karyawan perusahaan. Dalam lokasi perencanaan pembangunan kelapa sawit PT. NPC terdapat beberapa areal yang dijadikan sebagai kawasan konservasi, areal tersebut akan dikeluarkan dari rencana pembangunan perkebunan. Adapaun areal konservasi yang meliputi areal rawa seluas ± 2.346,37 ha dan areal yang sepadan dengan sungai seluas ± 316,29 ha. Berdasarkan luas areal efektif tanam yaitu seluas ± 15.655,87 ha akan dibagi menjadi areal afdeling dan blok. Luas areal dalam
6
satu afdeling berkisar antara 900-1.000 ha dan selanjutnya setiap satu afdeling dibagi lagi menjadi petak tanam dengan luasan 30 ha yang ukurannya 30m x 100m. Berdasarkan hasil tersebut maka areal efektif perkebunan kelapa sawit PT NPC seluas ± 15.655,87 ha akan dibagi menjadi 17 afdeling. 1. Tujuan PT Nala Palma Cadudasa Adapun tujuan PT Nala Palma Cadudasa melaksanakan pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kutai Timur sebagai berikut : a. Meningkatkan pembangunan di wilayah Kabupaten Kutai Timur. b. Meningkatkan produktivitas
sumber
daya
lahan
untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat melalui usaha agribisnis perkebunan. c. Meningkatkan ekspor non migas yang ditargetkan pemerintah melalui sub sektor perkebunan. d. Memperluas kesempatan kerja dan pendapatan petani. e. Melakukan alih teknologi, manajemen dan pengetahuan agribisnis serta agroindustri kepada usaha perkebunan rakyat di sekitar lokasi proyek. 2. Manfaat PT Nala Palma Cadudasa Adapun manfaat
yang nantinya diharapkan dapat diperoleh dari usaha
perkebunan kelapa sawit ini pada dasarnya adalah : a. Untuk mendapatkan keuntungan dari usaha perkebunan kelapa sawit. b. Pendayagunaan
sumber
daya
alam
secara
efisien,
produktif,
berwawasan lingkungan. c. Pemerataan pembangunan wilayah khususnya di Kbupaten Kutai Timur. d. Perluasan kesempatan kerja serta peluang berusaha bagi masyarakat.
dan
7
e. Penigkatan pendapatan masyarakat atau petani yang ikut serta dalam kegiatan proyek. f. Sebagai salah satu usaha dalam peningkatan hasil devisa non migas tanaman ekspor bidang perkebunan. B. Manajemen PT. Nala Palma Cadudasa ( Estate Mulupan ) Dalam perusahaan perkebunan kelapa sawit mempunyai manajemen yang berbeda-beda antara persusahaan. PT Nala Palma Cadudasa ( Estate Mulupan ) mempunyai stuktur organisasi sebagai berikut:
8
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. NPC Estate Mulupan
9
C. Lokasi dan Waktu Kegiataan PKL 1. Lokasi Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di PT. Nala Palma Cadudasa Kecamatan Muara Bengkal Kutai Timur. 2. Waktu Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan lebih kurang selama dua bulan dimulai pada tanggal 01 Maret 2014 sampai dengan tanggal 15 Mei
2014.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Kegiatan Yang Dilakukan Pada Saat Praktek Kerja Lapang di PT. NPC Estate Mulupan. No
Tanggal Kegiatan
Lokasi
Jenis Kegiatan
Keterangan
1.
01,03, o4, 05, 10, 11, 12,13, 14,17,18, 19, 24,25, 28, Maret 2014 dan 01, 02, 08, 09,10 11, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, April 2014 06, 07, 08, 29, Maret 2014 dan 03, 04, 07 25 April 2014 15,16 Maret 2014 dan 21,22 April 2014
Estate Mulupan
Pengukuran Ulang Luas Areal Blok Estate Mulupan
Praktek
Estate Mulupan
Pengukuran BAPP
Praktek
Estate Mulupan
Praktek
4.
17, 18 Maret 2014 dan 01 April 2014
PT. HS
Pembuatan Patok Perencanaan Perumahan Sensus tanama Pokok Sawit
5.
29,30 April 2013 dan Setiap malam
Kantor Estate Mulupan
Pengolahan data Lapangan
Praktek
2.
3.
Praktek
10
BAB III HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN A. Pengukuran Ulang Luas Area Blok Estate Mulupan
1. Tujuan
Pengukuran ulang luas areal blok Estate Mulupan dilakukan untuk pengontrolan luas area yang dipengaruhi oleh semakin lebar luas bahu jalan sehingga mengurangi luas blok dan pelebaran parit yang di akibatkan oleh derasnya arus air ataupun karena dilakukan pencucian parit untuk mennghindari banjir. 2. Dasar Teori Menurut Anonim (2014), luas area blok merupakan suatu luasan yang dapat di tanami kelapa sawit dan berada setelah bahu jalan. Luasan area blok sangat penting dan data yang di ambil menggunakan GPS harus akurat karena untuk mengecek jumlah pokok tanaman kelapa sawit per hektar yang biasa di sebut SPH. Untuk daerah rawa gambut biasanya menggunakan jarak tanam kelapa sawit 9 meter utara selatan dan jarak baris 7,8 meter timur barat sehingga mempunyai SPH adalah 143 pokok per hektar. 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain : -
GPSMap 76 csx tipe garmin
-
Peta lokasi Estate Mulupan
-
Perahu ( Cess )
b. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain : -
Baterai Panasonic Evalto AA
-
Kertas Kerja
11
-
Peta Lahan
4. Prosedur Kerja START
APEL PAGI DAN PEMBAGIAN KERJA
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
BERANGKAT MENUJU LOKASI KERJA
MENYALAKAN ALAT GPS
PENGAMBILAN DATA
END
Gambar 1. Gambar Rangkaian Prosedur Kerja Pengukuran Luas Areal Blok a. Persiapan 1) Apel pagi yang bertujuan untuk membagi tugas serta memberi arahan kepada anggota kerja. 2) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan serta pengecekan kondisi alat. 3)
Berangkat menuju lokasi yang sudah direncanakan.
b. Pelaksanaan 1) Menyalakan alat GPSMap 76 csx tipe Garmin 2) Menentukan lambang point GPS yang mau digunakan
12
3) Menunggu estimete akurasi GPS mencapai 2 sampai 3 tingkat akurasi 4) Pengambilan point 5) Tekan tombol mark dan enter untuk perekaman point Setelah perekaman, simbol dari masing–masing point seperti jalan, sawit dan parit dapat dibedakan point atau lambangnya sehingga memudahkan dalam pengimputan data. Cara pengukuran blok, jalan dan parit menggunakan GPSMap 76cs, Prosedur kerja sebagai berikut : a. Memasang baterai pada GPSMap 76csx dioperasikan dengan dua baterai AA, yang dipasang di belakang GPS. Untuk memasang baterai, buka bagian tutup baterai dengan memutar kunci D pada bagian belakang GPS seperempat putaran berlawanan arah jarum jam. Masukan baterai dengan dengan memperhatikan polaritas yang telah ada. Tutup kembali baterai dengan memutar kunci D seperempat putaran searah jarum jam. b. Langkah pertama sebelum benar-benar menggunakan GPSMap 76csx untuk navigasi adalah harus menetukan posisisi pasti, untuk pengujian GPS secara otomatis, diukiti dengan halaman satelit, GPSMap 76csx memerlukan sekurang-kurangnya 3 sinyal satelit yang kuat untuk menentukan atau merekam titik koordinat. c. Kejelasan layar dan tingkat kejelasan gambar, untuk menyalakan lampu layar, tekan dan kemudian lepas tombol Power pada layar. Lampu layar di tentukan sesudah menyalakan GPS selama 30 detik untuk penghematan lampu baterai. Untuk menyesuaikan tingkat kejelasan gambar pada layar
13
tekan tombol Power dan kemudian tekan tombol down untuk membuat layar lebih gelap, dan tombol up untuk membuat layar lebih terang. d. Memilih
halaman
agar
semua
informasi
yang
dibutuhkan
untuk
pengoperasian 76 csx dapat di temukan dalam enam halaman utama layar GPS (layar tampilan) halaman-tersebut antara lain. Satelit, Trip Komputer, Peta, Compas, Altimeter dan Menu untuk meilih halamanhalaman tersebut tekan tombol Page sampai pada menu halaman yang di inginkan. e. Menentukan Waypoint yang ingin digunakan: 1. Untuk menentukan Waypoint tekan tombol Enter sampai keluar halaman mark waypoint muncul. 2. Ganti waypoint dan nama sesuai dengan keinginan kita dan bedakan symbol antara jalan, parit, dan sawit sesuai simbol yang ingin digunakan. f.
Menekan tombol Enter dan Ok untuk merekam koordinat.
5. Hasil Yang Dicapai Hasil dari kegiatan ini disajikan dalam Tabel 4 di bawah ini. Untuk diketahui bahwa perusahaan menentukan
target dalam pekerjaan
ini, yaitu perhari 6
sampai 7 blok area jalur tanam serta jalan dan parit. Tabel 3. Pengukuran Ulang Luas Areal Blok Estate Mulupan. No.
Tanggal kegiatan
1 2 3
01 Maret 2014 03 Maret 2014 10 Maret 2014
4
11 Maret 2014
5 6 7
12 Maret 2014 13 Maret 2014 14 Maret 2014
Lokasi (blok)
Prestasi kerja (titik)
Jumlah pekerjaan (orang)
HK
C01-C05 01C-03C 04C-C13 E01-13E dan D01-D03 D04-13D 05C-13C 01C-04C
150 90 270
2 2 1
75 45 270
580
2
240
270 240 120
1 1 2
270 240 60
14
Tabel 3. (Lanjutan ) 8
17 Maret 2014
9
18 Maret 2014
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
19 Maret 2014 24 Maret 2014 25 Maret 2014 28 Maret 2014 01 April 2014 02 April 2014 08 April 2014 09 April 2014 10 April 2014 11 April 2014 12 April 2014 15 April 2014 16 April 2014 17 April 2014 20 April 2014 21 April 2014 22 April 2014 23 April 2014 24 April 2014 Rataan
A10-13A D10-D11dan E05-E10 C05-C08 B01-B03 E01-E05 01D - 03D B09 - 13B E01 - E13 03C - C05 B07 - B13 A10 - A13 05C - 13C D01 - D04 D09 - D12 D13 – D15 01E – E05 E06 – E10 E11 – E15 E01 – E11 E12 – E15 07B – 04 B
90
1
90
210
1
210
90 90 150 90 360 390 90 210 90 270 150 120 90 180 120 120 330 90 90 183.92
2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1.25
45 90 150 90 360 195 90 210 90 270 150 120 90 180 120 120 165 90 90 154.28
6. Pembahasan Dari kegiatan ini mahasiswa mampu mengetahui, mempelajari serta mempraktikan secara langsung bagimana cara pengukuran Blok, Jalan dan Parit menggunakan Alat GPSMap 76csx di lapangan, sehingga mahasiswa mengerti dan memahami langkah – langkah pengukuran langsung di lapangan walaupun tipe GPS yang digunakan berbeda dengan yang dipelajari di kampus. PT. NPC termasuk perusahaan pengelola perkebunan yang baru berdiri sehingga jumlah pegawainya masih terbatas, demikian juga untuk tenaga survei. Hal
tersebut
membuat
perusahaan
belum
pernah
melakukan
kegiatan
pengukuran ulang croscek blok estate Mulupan selain pada saat ada mahasiswa PKL dan menyebabkan mahasiswa tidak dapat membandingkan prestasi kerja selama pengukuran.
15
Adapun kendala dan hambatan yang memperlambat pekerjaan di lapangan antara lain : a. Hujan dan Panas Lahan yang ada pada PT. NPC merupakan lahan kebun yang baru dibuka dan baru ditanami sawit (umur sawit 8 bulan), sehingga areal perkebunan tersebut sangat panas karena tidak ada tempat berteduh saat matahari sangat terik maupun saat hujan. b. Jarak Areal yang Diukur Fasilitas pengangkutan (transportasi) pada PT. NPC masih sangat terbatas,
sehingga
pendistribusian
kendaraan juga terbatas.
pekerjaan
dengan
menggunakan
Kondisi ini membuat pekerja survei telah
mengalami kelelahan sebelum bekerja karena harus berjalan kaki menuju areal yang akan diukur. Keadaan lelah tersebut mempengaruhi kinerja dan ketelitian hasil pengukuran. c. Jalan baru ditimbun dan susah di lewati Pengukuran luas blok, batas parit dan jalan ini sangat tergantung pada kondisi jalan yang ada. Karena areal PT. NPC adalah lahan gambut maka selalu dilakukan penimbunan jalan agar nantinya dapat dilewati oleh alat transportasi.
Namun kegiatan ini memperlambat kerja tim survei untuk
mengukur batas blok, parit dan jalan karena sering kali jalan yang baru ditimbun atau baru saja dinaikkan sulit dilewati karena amblas ataupun lengket. d. Kelelahan Lahan perkebunan PT. NPC merupakan lahan baru dimana segala sesuatunya masih sangat terbatas termasuk alat transportasi. Keadaan ini
16
diperparah dengan jarak tempuh dari kantor ke tempat pengukuran sangat jauh kurang lebih 3 sampai 12 Km. Karena hampir setiap hari jalan kaki menuju lokasi pengukuran, setelah selesai mengukur di lapangan, kemudian dimalam hari menginput data dari GPS ke komputer, menyebabkan
kelelahan
pada
saat
pengukuran
maka kondisi ini
sehingga
ketelitian
pengukuran kadang kurang akurat. e. Tidak Ada Penyeberangan Antara Blok Selain kegiatan pengukuran luas blok, jalan dan parit, pada saat bersamaan juga harus dilakukan pengukuran jalur tanam Kelapa Sawit. Pengukuran ini dilakukan pada setiap blok. Kendala yang dihadapi adalah keharusan untuk melewati parit yang lebarnya 2 sampai 4 meter yang terdapat antar blok. Untuk menyeberanginya tidak terdapat sarana sehingga tim survei harus melompat atau berenang. f.
Areal Blok Mudah Amblas Lahan di PT. NPC merupakan lahan gambut sehingga pada saat mengukur jalur tanam kelapa sawit harus masuk ke dalam blok, sedangkan jalannya sulit dilewati karena mudah amblas dan tapak timbun sawit tinggi sehingga memperlambat proses pengukuran di lapangan. Dari hambatan dan kendala di atas merupakan ilmu baru yang diperoleh di
lapangan, untuk menjadi modal di dunia kerja nantinya. Karena tanpa kendala dan hambatan yang dialami pada saat di lapangan mungkin suatu saat di dunia kerja dapat mengalami ketidaktahuan dan tidak paham tentang keadaan lapangan, khususnya di perkebunan kelapa sawit.
17
B. Auditing untuk Pembuatan Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP) 1. Tujuan Untuk pengajukan pembayaran hasil kerja kontraktor pada PT. Nala Palma Cadudasa yang telah di ukur LC (Land Clearing) antara lain pekerjaan: a. Main Drain adalah parit yang mengumpulkan air dari collection drain. b. Collection Drain adalah parit yang mengumpulkan air dari field drain. c. Field Drain adalah parit yang mengalirkan arid dari dalam blok ke collection drain. d. Collection Road adalah jalan yan dibangun arah Timur- Batat dengan jarak antara CR 1.000 meter dan lebar badan jalan 7 meter. Untuk areal gambut/rawa jalan dibuat dengan sistem tanggulan dengan satu parit pada sisi badan jalan. e. Main Road adalah jalan yang dibangun arah Utara-Selatan dengan jarak antara MR 200 meter dan lebar badan jalan 9 meter. Untuk areal gambut/rawa jalan dibuat dengan sistem tangggulan dengan satu parit pada sisi badan jalan. f.
Naik Tanah adalah proses pekerjaan menaikan tanah mineral dibadan jalan dengan tinggi 70 cm. Tidak tercampur tanah gambut.
g. Compact adalah proses meratakan tanah yang sudah dinaikkan diatas badan jalan agar mudah untuk dilalui kendaraan. 2. Dasar Teori Menurut Anonim (2014), Berita acara pengajuan pembayaran (BAPP) adalah merupakan pengajuan pembayaran yang dilakukan pada setiap akhir bulan dimana tepat pada waktu tutup buku perusahaan. Dengan adanya BAPP
18
(Berita Acara Pengajuan Pembayaran) maka akan mengetahui sampai mana progres kerja setiap kontraktor dalam pekerjaan LC (Land Cleraing). Land Clearing adalah kegiatan pembukaan dan pengolahan lahan sampai dengan lahan tersebut siap ditanami kelapa sawit. Kegiatan Land clearing ini dilakukan
bertujuan
menyiapkan
areal
siap
tanam
untuk
menunjang
pertumbuhan tanaman kelapa sawit dan memudahkan dalam pengelolaan kebun pada saat perawatan dan panen. 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain: ‐
GPSMap 76csx tipe Garmin
‐
Kendaraan Air (Ces / perahu)
‐
Laptop
b. Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain: ‐
Buku Catatan
‐
Software excel
‐
Map Source
‐
Arc Gis 2010
‐
Peta pengajuan BAPP
19
4. Prosedur Kerja
START
PENGAMBILAN DATA DILAPANGAN
PENGOLAHAN DATA
END
Gambar 2. Gambar Rangkaian Prosedur Kerja Auditing untuk BAPP a) Pengambilan Data Lapangan Pengambilan data lapangan dilakukan menurut pekerjaan yang telah dikerjakan oleh kontraktor.
Pengambilan data di lapangan
menggunakan GPS untuk mengetahui panjang, luasan yang dikerjakan. b) Pengumpulan Data Data yang telah diambil di lapangan kemudian diunggah menggunakan Map Source. c) Pengolahan Data Data yang telah terkumpul kemudian diproses menggunakan Software ArcGis dibuat peta BAPP untuk
menghasilkan luasan dan
panjang lebar dari hasil kerja masing-masing kontraktor. 5.
Hasil yang dicapai Hasil yang dicapai merupakan koordinat, dimana data koordinat bisa dilihat
pada Tabel 4 sampai 6 berikut :
20
Table 4. Kegiatan Auditing Field Drain, Naik Tanah Dan Compact Jalan untuk Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP). Prestasi Pekerja No Tanggal Kegiatan Lokasi (Kerja) HK (orang) titik 1 2 April 2014 Field Drain Blok F18 43 2 21,5 2 4 April 2014 Field Drain Blok D22 65 2 32,5 3 23 April 2014 Naik Tanah Blok F15/16 12 2 6 s/d F18/19 4 24 April 2014 Naik Tanah Blok 16E/F 4 2 2 dan 17E/f 5 25 April 2014 Compact Blok E21 8 2 4 s/d E25 6 26 April 2014 Compact Blok 8 2 4 C37/38/39 dan D35/36 Rata-rata 23,3 2 11,6 Tabel 5. Data Auditing untuk BAPP Field Drain. Koordinat Y No Kode Koordinat X 1 FD 1 478901 31458 2 FD 2 478886 31458 3 FD 3 478869 31462 4 FD 4 478855 31461 5 FD 5 478838 31461
Keterangan Blok F 18 Blok F 18 Blok F 18 Blok F 18 Blok F 18
Keterangan: FD 1 adalah nama poin yang mudah diingat.
Data lengkap tentang auditing untuk BAPP Field Drain dapat dilihat pada lampiran. Tabel 6. Data Auditing untuk BAPP Naik Tanah. No Kode Koordinat X Koordinat Y 1 NT 1 478220 31463 2 NT 2 479147 31469 3 NT 3 478289 31299 4 NT 4 479142 31275
Keterangan Blok F 18/19 Blok F 18/19 Blok F 17/18 Blok F 17/18
Keterangan : NT 1 adalah nama poin yang mudah di ingat.
Data lengkap tentang auditing untuk BAPP Naik Tanah dapat dilihat pada lampiran.
21
Tabel 7. Data Auditing untuk BAPP Compact No Kode Koordinat X Koordinat Y 1 Cpk 1 479171 32115 2 Cpk 2 480137 32102 3 Cpk 3 480140 32302 4 Cpk 4 479168 32321
Keterangan Blok E 21/22 Blok E 21/22 Blok E 22/23 Blok E 22/23
Keterangan : Compek 1 adalah nama poin yang mudah di ingat.
Data lengkap tentang auditing untuk BAPP Compact dapat dilihat pada lampiran. 6. Pembahasan Pengerjaan auditing untuk BAPP harus dikerjakan dengan cermat karena menyangkut jumlah uang yang sangat besar.
Apabila terjadi kesalahan
perhitungan maka pembuat BAPP, dan pengoreksi harus bertanggung jawab atas kekurangan yang diajukan. Hari orang kerja (HK) yang diperoleh dari kegiatan auditing untuk BAPP ini paling sedikit adalah 2 titik/org pada kegiatan naik tanah dan paling banyak adalah 32 titik/org pada kegiatan field drain. Rata-rata HK dari kegiatan auditing ini adalah 11 titik/org. Perbedaan jumlah titik yang diperoleh dalam auditing ini dari masing-masing kegiatan terjadi karena perbedaan objek dan jarak pengecekan antara satu titik dengan titik yang lain. Hambatan pada saat pengambilan data lapangan dan proses data antara lain a.
Jembatan penghubung antara CR (collection road) rendah sehingga susah di lewati kendaraan air (Ces).
b.
Kurang paham menggunakan software karena jarang menggunakan.
c.
Baterai laptop cepat habis, sedangkan listrik hanya ada dari pukul 18.0006.00.
22
C. Sensus Tanam Pokok Sawit 1. Tujuan Sensus tanaman sawit bertujuan untuk mengetahui jumlah keseluruhan tanaman sawit pada areal blok tanaman sawit. Catatan: Sensus tanaman dilakukan di PT. HS (Hamparan Sentosa) yang telah bekerjasama dengan PT. NPC, sehingga data hasil sensus tanaman yang didapatkan dari lapangan langsung di serahkan pada konsultan perkebunan PT. HS (Hamparan Sentosa). 2. Dasar Teori Menurut Norvhiy (2013), sensus pokok kelapa sawit adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan sawit yang sebenarnya dalam areal atau dalam perkebunan sering di sebut dengan istilah blok. 3. Alat dan Bahan -
Papan LJK
-
Alat tulis
-
Form pengukuran sensus tanam
4. Prosedur Kerja a. Persiapan 1) Apel pagi yang bertujuan untuk membagi tugas serta memberi arahan kepada anggota kerja. 2) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam melakukan sensus tanaman. 3) Menuju lokasi yang akan dikerjakan.
23
b. Pelaksanaan 1) Satu tim sensus terdiri dari 2 (dua) orang, yaitu 1 (satu) petugas pencatat dan 1 (satu) petugas pengecek/penghitung. 2) Setiap anggota berjalan mengikuti jalur sawit dan menghitung jumlah sawit sesuai keterangan yang ada dalam form sensus tanaman. 3) Ada beberapa simbol atau tanda yang digunakan dalam menghitung jumlah sawit dalam form sensus tanaman yang akan dihitung , yaitu jumlah sawit yang hidup (+), jumlah sawit yang mati (-), jumlah sawit yang kosong (K), dan jumlah sawit yang baru ditanam pokok sawit atau sisipan (S) . 5. Hasil Yang Dicapai Adapun
hasil
yang
diharapkan
dalam
pekerjaan
ini
adalah
untuk
menghasilkan data sensus tanaman di setiap blok, dan jumlah sawit yang hidup, mati, kosong dan sisipan, sehingga perusahan dapat mengatahui berapa jumlah pokok tanaman yang mati, sisipan dan kosong dalam satu blok dengan luas 19 sampai 24 Ha. Tabel 8. Data Sensus Tanaman Kelapa Sawit di PT. Hamparan Sentosa (HS) Lokasi Pekerja (orang) No. Tanggal Kegiatan PT.HS 1 17 Maret 2014 Blok K29 2 orang 2
18 Maret 2014
Blok K29
2 orang
3
1 April 2014
Blok B28
2 orang
6. Pembahasan Pada kegiatan ini mahasiswa dapat menentukan berapa jumlah sawit yang hidup, mati, kosong dan sisip pada setiap blok tanaman sawit.
Kegiatan ini
24
bertujuan untuk menanam kembali tanaman sawit jika ada tanaman sawit yang mati dan kosong, kemudian dilakukan penyisipan tanaman sawit yang baru. Kendala yang dihadapi pada kegiatan ini adalah adanya semak yang rimbun bercampur dengan tanaman penutup (covercrop) yang tidak dipelihara sehingga tim survei kesusahan untuk menuju pokok sawit, karena tidak membawa parang untuk menebas semak tersebut. D. Pembuatan Patok Perencanaan Perumahan 1. Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk penentukan dimana posisi perencanaan bangunan yang akan didirikan, dengan memperhatikan keadaan permukaan tanah yang cocok untuk membangun perumahan. 2. Dasar Teori Menurut
Anonim
(2014),
pembuatan
patok
dan
penentuan
posisi
perencanaan perumahan merupakan salah kegiatan perencanana kedepan yang dilakukan dalam sebuah instansi perusahaan sebagai salah satu fasilitas yang terdapat pada perusahaan khususnya perusahaan perkebunan kelapa sawit. Dimana setelah pembagunan perumahan telah selesai karyawan yang bekerja di perusahaan dapat pindah dan mendapatkan tempat yang lebih aman 3. Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain : -
Kompas
-
Parang
c. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain : -
Meteran 50 meter
-
Patok
25
-
Pita
4. Prosedur Kerja a. Persiapan 1) Apel pagi serta pengarahan kepada anggota tenaga kerja. 2) Mempersiapkan alat dan bahan 3) Berangkat menuju lokasi yang sudah direncanakan. 4) Membuat patok perumahan 1) Mencari kayu yang akan digunakan sebagai tanda patok perumahan.. 2) Membuat satu patok awal tempat yang akan dibangun perumahan. 3) Menentukan pelurusan 0° dari arah Utara dan 90° dari arah Timur agar posisi perumahan tetap lurus. 4) Jarak antar patok perumahan diukur menggunakan meteran yang ditarik kearah utara dan kearah timur sesuai ukuran perumahan yang akan dibangun. 5) Setelah patok perumahan telah dibuat selanjutnya memberikan tanda pada setiap patok menggunakan pita. 5. Hasil yang Dicapai Hasil yang dicapai merupakan ukuran jarak menggunakan meteran yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9. Ukuran Perencanaan Perumahan No Nama Perumahan Ukuran Perumahan 1 2 3
G 10 G6 G2
10 x 60 Meter 12 x 40 Meter 13 x 18 Meter
Keterangan : 1. G 10 adalah nama perumahan yang mempunyai 10 pintu. 2. G 6 adalah nama perumahan yang mempunyai 6 pintu. 3. G2 adalah nama perumahan yang mempunyai 2 pintu.
Jumlah 12 8 2
26
6. Pembahasan Menurut Anonim (2014).
Pada kegiatan ini mahasiswa dapat mengetahui
dan menentukan posisi perencanaan perumahan yang layak untuk dibangun. Pengukuran penentuan posisi perumahan diukur menggunakan kompas dan roll meter. Sedangkan pembuatan tanda patok menggunakan kayu yang ada di sekitar wilayah perumahan dan dibuat untuk tanda patok perumahan. Gambar desain titik perumahan di PT. NPC dapat dilihat pada lampiran. Penentuan lokasi perumahan telah ditentukan oleh PT.
NPC dimana
areal perumahan yang dipilih harus benar-benar tanah dan tinggi sehingga terhindar dari banjir pada saat hujan karena lahan di PT.
NPC merupakan
daerah gambut. E. Pembuatan Peta Luas Areal Blok 1. Tujuan Tujuan dari kegiatan pemetaan luas areal blok adalah: a. Mendokumentasikan areal kerja perkebunan sehingga berguna untuk kelancaran pekerjaan lain. b. Pengawasan
luas blok karena kegiatan lain (pencucian parit,
penimbunan jalan). c. Pengarsipan penataan areal kerja perkebunanan. 2. Dasar Teori Menurut Anonim (2014). Pembuatan peta luas areal blok merupakan salah satu kegiatan yang di lakukan untuk pengawasan luasan blok yang di akibatkan dari pencucian parit, penimbunan jalan sehingga dapat berpengaruh terhadap luas areal yang ada.
27
Menurut Bakosurtanal (2005), Peta merupakan wahana bagi penyimpanan data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencanaan dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan. Menurut
Wahyu
(2012),
Pencucian
parit
merupakan
sarana
untuk
pembuangan kelebuhan air (sarana drainase) di areal tanaman, dalam pembuatan parit tidak terlalu banyak sehingga dapat menyebabkan kekurangan air, fungsi parit adalah : a. Menyalurkan kelebihan air keluar areal tanaman b. Menjaga areal tidak tergenang (banjir) pada musim hujan c. Memungkinkan menahan/menyimpan air pada musim kemarau Penimbunan jalan merupakan sarana yang dibuat untuk transportasi ke lahan, tujuan dari penimbunan jalan adalah : a. Untuk akses transportasi ke lahan lebih nyama karena lahan di PT. NPC merupakan lahan gambut b. Penyiapan pada saat pemanenan kelapa sawit c. Memudahkan pengankutan hasil panen kelapa sawit 3. Alat dan Bahan a. Alat yang di gunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut : ‐
Laptop
‐
GPS 76 csx tipe Garmin
b. Bahan-bahan yang di gunakan dalam kegiatan ini adalah sbb : ‐
BaseCamp
‐
MapSource
‐
Software ArcGis 10
28
4. Prosedur Kerja a. Pengumpulan data lapangan Data lapangan yang sudah dihasilkan dan tersimpan pada alat kemudian di download ke laptop menggunakan software BaseCamp. b. Kemudian inpor kan ke software MapSource kemudian di save dalam bentuk DXF. c.
kemudian di inpuntkan ke software ArcGis 2010 Pemindahan data dilakukan karena data pendukung seperti batas Hak Guna Usaha (HGU) dan desain blok sudah terbuat pada sofware ArcGis 2010. Pada sofware MapSoource langsung export data, tipe datanya dirubah menjad DXF (*.dxf).
Pengolahan data membutuhkan ketelitian, keekunan dan kesabara dalam membaca mengolah data menggunakan software ArcGis. Cara mengolah data DFX hingga menjadi peta proscek Blok sebagai berikut : a. Data yang di download dari GPS simpan dalam bentuk DFX. b. Tampilan jendela langkah-langkah pembuatan peta Croscek Blok Pada ArcGis 10.
Gambar 1. Tampilan ArcGis10.
29
c. Mengimput data yang sudah tersimpan dalam bentuk DFX ke ArcGis 2010. Dengan cara menggkil menu Add Data
Gambar 2. Tampilan Add Data pada ArcGis 10 d. Dan untuk tampilan data setelah di klik tombol Add Data akan muncil sebagai berikut.
Gambar 3. tampilan data DFX yang sudah tersimpan
30
e. Setelah data yang ingin di munculkan seperti gambar di atas dan tekan tombol
Add
maka data yang di inputkan akan muncul
seperti di bawah ini.
Gambar 4. Tampilan DFX dalam Group Layer. f.
Setelah data di munculkan seperti pada gambar 4 diatas maka tekan klik tombol Ok
untuk menampilkan data dalam tampilan ArcGis, dan
data yang akan tampil seperti berikut.
Gambar 5. Tampilan data DFX dalam ArcGis 10 untuk proses digitasi. g. Setelah data sudah di munculkan dalam software ArcGis kita akan lakukan proses digitasi, langkah awal dalam mendigitasi, data yang sudah di muncul kita akan membuat data SHP dengan membuat folder point dari masing-
31
masing perbedaan titik yang di digitsi, membedakan point jalan, parit, dan sawit. Dengan cara sebagai berikut. 1. Klik tombol Catalog window 2. Maka tampilan berikutnya akan muncul di samping layar ArcGis sebagai berikut.
Gambar 7. Tampilan catalog window. h. Dan kita akan buat data shapefile atau shp dengan cara klik kanan pada forder yang sudahh kita buat untuk penyimpanan data, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 8. Tampilan data shp pada ArcGis.
32
i.
Setelah data shapefile tampilan maka tampila berikutnya akan muncul seperti berikut.
Gambar 9. Tampilan Data Create New Shapefile j.
Setelah data shp sudah muncul langkah selanjutnya kita akan mengubah nama sesuai data yang mau di simpan.dan kita ubah koordinat system. Yaitu klik tombol Edit maka tampilan berikutnya akan muncul sebagai berikut.
Gambar 10. Tampilan Dalam Bentuk Spatial Reference Properties
33
k. Langkah selanjutnya klik menu select untuk mengatur koordinat system, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 11. Tampilan Projected Coordinat System l.
Setelah data projec koordinat system muncul seperti tampilan di atas, lngkah selanjutnya klik projec koordinat system pada layar yang tampil, maka akan muncul tampilan berikutnya sebagai berikut.
Gambar 12. Tampilan Untuk Merubah Data Dalam Bentu UTM. m. Setelah tampilan projec koordinat system seperti di atas, langkah selanjutnya klik menu UTM untuk mengubah data atau koordinat system yang di simpan dalam bentuk WGS 1984. Berikut tampilan setelah mengklik UTM.
34
Gambar 13. Tampilan Data UTM n. Setelah data WGS 1984 muncul seperti gambar 13 diatas, langkah berikutnya klik menu WGS 1984 untuk diubah menjadi WGS 84 Utm Zona 50S.prj. dan tampilan selanjutnya seperti gambar di bawah.
Gambar 14. Tampilan WGS 1984 UTM Zone 50S.prj o. Setelah data WGS 1984 UTM Zone 50S.prj seperti gambar diatas, langkah berikutnya klik Add maka akan muncul tampilan seperti berikut. Untuk merubah koordinat dalam zone 50s.
35
Gambar 15. Tampilan Data Dalam X Y Koordinat System. p. Setelah
tampilan data seperti diatas
langkah selanjutnya
klik
oke
maka data tersimpan dalam bentuk shp yang mempunyai koordinat WGS 1984 UTM Zone 50S.prj. dan tampilan selanjutnya sebagai berikut.
Gambar 16. Tampilan Data Setelah Di Buat Shp. q. Setelah data sph muncul seperti gambar diatas lanjut ubtuk membuat datadata yang lainnya seperti blok, jalan, panjang, parit, dan sawit seperti langkah-langgkah di atas. Setelah data sudah tersimpan lankah selanjutnya mendigitasi. Dengan cara klik Editor Start Editing. Contoh seperti gambar berikut.
36
Gambar 17. Tampilan Editor Dan Star Editing Untuk Memulai Digitasi. r.
Setelah star editing maka data tampilan berikutnya akan muncul seperti berikut.
Gambar 18. Tampilan Setelah Star Editing s. Setelah tampilan star editing seperti gambar diatas klik continue. proses selanjutnya adalah mengigitasi point atau data yang sudah tampil dalam ArcGis. Contoh seperti gambar berikut.
37
Gambar 19. Tampilan Data Shp Dan Data Dfx Untuk Digitasi Peta. t.
Hasil ahir dari pengolahan data yang di buat adalah berupa Peta proscek blok, yang di olah menggunakan software ArcGis 10. Hasil atau peta dapat dilihat pada lampiran.
Software ArcGis 10 merupakan perangkat lunak cukup lengkap untuk pengolahan data lapangan, mulai dari pembuatan peta, dan menghitung opname pekerjaan.
Di perkebunan kelapa sawit, dan sebaiknya pada saat belajar
lakukan berulang-ulang agar mahir dan tidak lupa Tools-tools yang di gunakan untuk pengolahan data pengukuran dilapangan.. Dalam pengambilan data lappangan sebaiknya lakukan dengan sedeail mungkin, agar saat pengolahan data mudah di pahami dan tidak bingung pada saat proses data. Kendala dalam pengolahan data ini sebagai berikut : 1. Kurang pahan dengan software ArcGis 10 2. Jarang menggunakan software ArcGis 10 Dari kekurangan saya dalam mengolah data ini sehingga saya tanya kepada pembimbing saya bapak Khamid dan akhirnya di beri tahu cara-cara mengolah
38
data menggunakan Software ArcGis 10.
dan data-data tersebut saya olah
menjadi Peta Croscek Blok Estate Mulupan dengan Skala 1 : 10.000. 5. Hasil Yang Dicapai Pada kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat mengolah data yang di ambil lapangan megunakan GPS kemudian buat menjadi data MapSource dann di import ke software ArcGis 2010. Berikut data Peta Batas Hak Guna Usaha dan desain blok dapat ditampilkan pada gambar jendela software arcgis 2010 di bawah ini.
Gambar 3.
Tampilan Jendela Peta Batas Hak Guna Usaha (HGU) dan desain Blok Estate Mulupan
39
6. Pembahasan Dalam pembuatan peta croscek ini memerlukan beberapa cara serta kesabaran dalam mengolah data untuk menghasilkan peta antara lain: a. Memasukkan data dari GPS ke software Proses ini dilakukan dengan cara menginput data dari alat GPS kedalam software. Penginputan ini dilakukan dengan menggunakan kabel data sehingga memudakkan cara pengimputan data. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama. b. Mengolah
data
dari
software
Basecamp
ke
Mapsource
untuk
mendapatkan data waypoint. c. Membuat peta croscek blok yang diolah dalam software arc gis 2010. Pengolahan data untuk menghasilkan sebuah peta menggunakan software ArcGis 2010 karena dalam pengolahannya tidak terlalu sulit dan hasil peta yang di dapatkan lebih bagus. Kesulitan dalam menggunakan ArcGis ini adalah saat melakukan pembuatan layout peta karena memerlukan kesabaran dan ketelitian untuk menghasilkan peta croscek blok yang sesuai permintaan PT. NPC.
40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Nala Palma Cadudasa Perkebunan Kelpa Sawit di Kutai Timur, Desa Mulupan Kecamatan Muara Bengkal adalah sebagai berikut : 1. Pengukuran ulang luas areal blok Estate Mulupan di PT. NPC ada kesamaannya dalam hal pengelolaan data yang di peroleh dari bangku perkuliahan. 2. Team Survei yang ada di PT. NPC belum pernah mengukur luas areal blok sehingga pengukuran dilakukan jika ada mahasiswa PKL. 3. Beberapa kendala yang dihadapi selama melakukan pengukuran telah mengurangi prestasi kerja untuk suatu kegiatan. B. SARAN Adapun
saran
yang
dapat
diberikan
dalam
rangka
meningkatkan
kemampuan dan kualitas mahasiswa untuk mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Nala Palma Cadudasa, sehingga mahasiswa mudah untuk melakukan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya di lapangan. 1. Penyediaan sarana transportasi diutamakan sehingga mendukung kegiatan di lapangan sesuai dengan kondisi di perusahaan, sehingga mendukung kinerja terutama dalam pencapaian prestasi kerja yang di tetapkan oleh perusahan. 2. Disiplin dan tanggung jawab lebih ditingkatkan agar mahasiswa dan tenaga kerja perusahan bekerja sesuai dengan hari kerja yang ditentukan oleh PT. NPC. .
41
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Andal Usaha Perkebunan Kelapa Sawit PT. Nala Palma Cadudasa. Penerbit PT. NPC, kota samarinda 21 April 2013 (Diunduh pada tanggal 27 April 2014) Norvhiy
2013. Pengertian sensus pokok kelapa http://novhiypurple.blogspot.com 26 November 2013/sensus tanaman kelapa sawit.html (Diunduh pada tanggal 15 April 2014)
sawit pada
Bakosurtanal 2005. http://geografi-bumi.blogspot.com/2009/09/pengertianpeta.html (Diunduh pada tanggal 28 mei 2014) Syarif HD.2009.
Land Clearing http://SyarifHD.blokspot.com/30 April 2019/land
clearing html (Diunduh pada tanggal 30 Mei 2014) Wahyu A. 2012. http://planetmonst3r.wordpress.com/2012/10/15/modul-kuliahdesign-perkebunan/pembuatan-pemeliharaan-parit/. (Diunduh pada tanggal 16 April 2014)
42
Lampiran 1. Data Auditing untuk Perhitungan Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP) Tabel 10. Data Auditing untuk BAPP field Drain. No Kode Koordinat X Koordinat Y
Keterangan
1
FD 1
478901
31458
Blok F 18
2
FD 2
478886
31458
Blok F 18
3
FD 3
478869
31462
Blok F 18
4
FD 4
478855
31461
Blok F 18
5
FD 5
478838
31461
Blok F 18
6
FD 6
478822
31460
Blok F 18
7
FD 7
478807
31461
Blok F 18
8
FD 8
478791
31461
Blok F 18
9
FD 9
478776
31460
Blok F 18
10
FD 10
478760
31461
Blok F 18
11
FD 11
478744
31461
Blok F 18
12
FD 12
478729
31457
Blok F 18
13
FD 13
478713
31459
Blok F 18
14
FD 14
478696
31458
Blok F 18
15
FD 15
478681
31459
Blok F 18
16
FD 16
478666
31459
Blok F 18
17
FD 17
478649
31458
Blok F 18
18
FD 18
478635
31458
Blok F 18
43
Tabel 11. Data Auditing untuk Perhitungan BAPP Naik Tanah. No
Kode
Koordinat X
Koordinat X
Keterangan
1
NT 1
478220
31463
Blok F 18/19
2
NT 2
479147
31469
Blok F 18/19
3
NT 3
478289
31299
Blok F 17/18
4
NT 4
479142
31275
Blok F 17/18
5
NT 5
479145
31272
Blok F 16/17
6
NT 6
479149
31071
Blok F 16/17
7
NT 7
479150
31060
Blok F 16/17
8
NT 8
479138
31059
Blok F 16/17
9
NT 9
479000
31061
Blok F 15/16
10
NT 10
478615
31069
Blok F 15/16
11
NT 11
478380
31074
Blok F 15/16
12
NT 12
478207
30921
Blok F 15/16
13
NT 13
478339
30918
Blok F 14/15
14
NT 14
478442
30917
Blok F 14/15
15
NT 15
479135
30907
Blok 16 E/F
16
NT 16
479148
30919
Blok 16 E/F
17
NT 17
479051
30507
Blok 17 E/F
18
NT 18
478523
30526
Blok 17 E/F
19
NT 19
481180
481180
Blok 14 C/D
20
NT 20
481184
481184
Blok 14 C/D
21
NT 21
481184
481184
Blok 15 C/D
44
Tabel 11. (Lanjutan) 22
NT 22
481188
481188
Blok 15 C/D
23
NT 23
481188
481188
Blok 16 C/D
24
NT 24
481185
481185
Blok 16 C/D
25
NT 25
481184
481184
Blok 17 C/D
26
NT 26
481185
481185
Blok 17 C/D
Tabel 12. Data Auditing untuk Perhitungan BAPP Compact. No
Kode
Koordinat X
Koordinat Y
Keterangan
1
CPK 1
479171
479171
Blok E 21/22
2
CPK 2
480137
480137
Blok E 21/22
3
CPK 3
480140
480140
Blok E 22/23
4
CPK 4
479168
479168
Blok E 22/23
5
CPK 5
479166
479166
Blok E 23/24
6
CPK 6
480133
480133
Blok E 23/24
7
CPK 7
480141
480141
Blok E 24/25
8
CPK 8
479169
479169
Blok E 24/25
9
CPK 9
481207
481207
Blok 26 C/D
10
CPK 10
481207
481207
Blok 26 C/D
11
CPK 11
481210
481210
Blok 27 C/D
12
CPK 12
481212
481212
Blok 27 C/D
45
Table 12. (Lanjutan) 13
CPK 13
481211
481211
Blok 28 C/D
14
CPK 14
481212
481212
Blok 28 C/D
15
CPK 15
481216
481216
Blok 29 C/D
16
CPK 16
481215
481215
Blok 29 C/D
17
CPK 17
481215
481215
Blok 30 C/D
18
CPK 18
481217
481217
Blok 30 C/D
46
Lampiran 2. Gambar Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Gambar 1. Pengukuran Drainase dan Field Drain
Gambar 2. Pengambilan Koordinat Kelapa Sawit.
47
Gambar 3. Pengukuran fiel Drain Estate Ngayau
Gambar 4. Pengukuran Blok Estate Mulupan
47 Lampiran 3. Gambar Peta Blok Estate Mulupan
Gambar 5. Jendela Peta Blok Estate Mulupan yang di Layout
48
Gambar 6. Peta Blok Estate Mulupan
49
Gambar 8. Jendela Peta Gabungan Blok Estate Mulupan
50
Gambar 9. Peta Saluran dan Jaringan Jalan
Gambar 10. Peta Pembuatan Patok Penentuan Posis Perumahan G10
51 Lampiran 4. Data Auditing untuk Berita Acara Pegajuan Pembayaran (BAPP)
Gambar 11. Contoh Auditing untuk Berita Acara Pengajuan Pembayaran (BAPP)