Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 1
BAB I PENDAHULUAN
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 ayat 1, Kepala Daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan, laporan keterangan pertanggungjawaban dan
ringkasan
laporan
penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah.
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) merupakan perwujudan penilaian terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah selama satu tahun. Penyusunan LPPD Kota Magelang Tahun 2016 masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
kepada
Pemerintah,
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan
Informasi
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
kepada
Masyarakat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, disampaikan bahwa LPPD
disusun
berdasarkan
Rencana
Kerja
Pembangunan
Daerah
dan
disampaikan kepada Pemerintah. Selanjutnya substansi LPPD Kota Magelang Tahun 2016 ini disusun berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, yaitu bahwa ruang lingkup LPPD mencakup penyelenggaraan urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan. Sedangkan pengisian Indikator Kinerja Kunci (IKK) mendasar pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008. A.
Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan LPPD Kota Magelang Tahun 2016 meliputi: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota-kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 2
3. Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan
Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan
Pemerintah
Nomor
3
Tahun
2007
tentang
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban
Kepala
Daerah
kepada
Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 3
10. Peraturan
Pemerintah
Nomor
6
Tahun
2008
tentang
Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 11. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2008 Nomor 3); 12. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2008 Nomor 4); 13. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2008 Nomor 5); 14. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2008 Nomor 6); 15. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Magelang Tahun 20112015 (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2011 Nomor 4); 16. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2015 Nomor 9); 17. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Magelang Tahun 2016– 2021 (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2016 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota Magelang Nomor 50); 18. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Magelang Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kota Magelang Tahun 2016 Nomor 8); 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 4
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 20. Peraturan Walikota Magelang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Magelang Tahun 2016 (Berita Daerah Kota Magelang Tahun 2015 Nomor 14). B.
Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah a. Batas administrasi daerah Kota Magelang terletak pada posisi 7o26’18”-7o30’9” Lintang Selatan dan 110o12’30”-110o12’52” Bujur Timur. Posisi Kota Magelang terletak di tengah-tengah wilayah administratif Kabupaten Magelang dan hampir di tengah-tengah pulau Jawa. Posisi tersebut menjadikan daya tarik geografis alami Kota Magelang karena berada pada persilangan simpul ekonomi, transportasi dan pariwisata antara wilayah
Semarang-Magelang-Yogyakarta
dan
Purworejo-
Temanggung. Posisi strategis ini didukung dengan penetapan Kota Magelang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) kawasan PURWOMANGGUNG
(Kabupaten
Purworejo,
Kabupaten
Wonosobo, Kota Magelang, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung) dalam Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah. Batas wilayah administrastif Kota Magelang adalah sebagai berikut : 1) sebelah
utara
berbatasan
dengan
Kecamatan
Secang
Kabupaten Magelang; 2) sebelah timur berbatasan dengan Sungai Elo/Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang; 3) sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang; dan 4) sebelah barat berbatasan dengan Sungai Progo/Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 5
Gambar 1.1 Peta Posisi Kota Magelang di Jawa Tengah
b.
Luas wilayah Kota Magelang memiliki luas 18,12 km2 atau sebesar 0,06% dari total luas provinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kota Magelang terbagi atas 3 (tiga) wilayah Kecamatan dan 17 Kelurahan, yaitu: 1) Kecamatan Magelang Utara, terdiri dari 5 kelurahan, yaitu: Kelurahan
Kramat
Utara,
Kramat
Selatan,
Kedungsari,
Potrobangsan dan Wates. 2) Kecamatan Magelang Tengah, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Kelurahan Magelang, Gelangan, Panjang, Cacaban, Kemirirejo dan Rejowinangun Utara. 3) Kecamatan Magelang Selatan, terdiri dari 6 kelurahan, yaitu: Kelurahan Tidar Utara, Tidar Selatan, Jurangombo Utara, Jurangombo Selatan, Rejowinangun Selatan dan Magersari. Pembagian wilayah administratif Kota Magelang tersaji pada Gambar 1.2 berikut.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 6
Gambar 1.2 Peta Pembagian Wilayah Administasi Kota Magelang
Magelang Utara (6,128 km2) Wates (1,173 km2) Potrobangsan (1,299 km2) Kedungsari (1,334 km2) Kramat Utara (0,864 km2) Kramat Selatan (1,458 km2)
Magelang Tengah (5,104km2) Rejowinangun Utara (0,993 km2) Kemirirejo (0,880 km2) Cacaban (0,826 km2) Magelang (1,246 km2) Panjang (0,345 km2) Gelangan (0,814 km2)
Magelang Selatan (6,888 km2) Rejowinangun Selatan (0,433 km2) Jurangombo Utara (0,575 km2) Jurangombo Selatan (2,264 km2) Tidar Utara (0,970 km2) Tidar Selatan (1,269 km2) Magersari (1,377 km2)
c.
Topografi Kota Magelang merupakan wilayah dataran yang dikelilingi oleh Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro dan Sumbing, Pegunungan Gianti, Menoreh, Andong dan Telomoyo. Kota Magelang termasuk dataran rendah dengan sudut kemiringan relatif bervariasi. Morfologi pendataran antar gunung api, medan landai dan berelief sedanghalus. Di bagian selatan wilayah terdapat Gunung Tidar yang merupakan hutan lindung dengan kemiringan hingga 30-40%. Bentuk fisik Kota Magelang saat ini relatif memanjang mengikuti jaringan jalan arteri dengan kecenderungan pertumbuhan alamiah ke
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 7
arah utara dan selatan yang didominasi area terbangun pada daerah dengan topografi datar. Dilihat dari ketinggiannya, Kota Magelang berada di ketinggian 375–500 mdpl dengan titik ketinggian tertinggi pada Gunung Tidar yaitu 503 mdpl. Keberadaan Gunung Tidar sebagai paru-paru kota menjadikan iklim Kota Magelang berhawa sejuk. Gambar 1.3 Peta Kelerengan Kota Magelang
Sumber: BAPPEDA Kota Magelang (2017)
d.
Geologi Kontur geologi Kota Magelang berupa dataran alluvium yang tersebar sampai di bagian selatan dan tempat-tempat di pinggir Sungai Progo dan Sungai Elo. Dataran ini tersusun oleh batuan hasil rombakan bebatuan yang lebih tua, yang bersifat lepas. Umumnya berada pada ketinggian antara 250–350 m, berelief halus dengan kemiringan antara 3-8%. Daerah ini dialiri oleh Sungai Progo dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 8
Sungai Elo yang mengalir dengan pola sum meander. Potensi kandungan tanah Kota Magelang sebagian besar berupa batu pasir lepas dan konglomerat. Hasil produksi gunung berapi yang merupakan
endapan
kwarter.
Sifat
batuan
pasir
dan
breksi/konglomerat sangat poreous (kelulusan air tinggi), serta penurunan terhadap beban kecil, mendekati 0 (nol). Daya dukung terhadap bangunan berkisar antara 5 kg/cm2–19 kg/cm2. e.
Hidrologi Kota Magelang memiliki 2 (dua) sungai yang cukup besar yaitu Sungai Elo di sebelah timur dan Sungai Progo di sebelah barat yang juga merupakan batas alamiah yang menentukan letak adminstrasi Kota Magelang. Kota Magelang termasuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo-Opak-Serang. Sumber air di Kota Magelang digolongkan dari air pemukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan saluran irigasi. Sedangkan potensi air tanahnya relatif bervariasi dengan kedalaman antara 5 m sampai dengan lebih dari 20 m. Untuk kebutuhan air bersih Kota Magelang sampai saat ini bergantung pada mata air yang berada di wilayah Kabupaten Magelang dan satu-satunya mata air yang berada di kawasan Kota Magelang, yaitu mata air Tuk Pecah. Di kawasan Kota Magelang juga terdapat 3 (tiga) saluran air, yaitu Kali Bening, Kali Kota dan Kali Manggis. Saluran tersebut juga dapat berfungsi sebagai saluran irigasi teknis.
f.
Kondisi Iklim Kota Magelang mempunyai temperatur 20-32˚C dengan kelembaban sekitar 88,8%, sehingga termasuk wilayah beriklim sejuk. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, diketahui rata-rata jumlah curah hujan di Kota Magelang sepanjang tahun 2016 sebesar 362,67 mm/tahun. Curah hujan ini lebih tinggi dari tahun 2015 yang hanya sebesar 248,17 mm/tahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan September selama 19 hari dengan jumlah curah hujan 549 mm. Sampai dengan akhir tahun 2016 Kota Magelang mengalami 219 hari hujan. Rata-rata curah hujan dan hari
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 9
hujan di Kota Magelang sepanjang tahun 2016 tergambar pada Gambar 1.4 berikut. Gambar 1.4 Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Magelang Tahun 2016 11
19 12
10
20
21
22 32
28
Sumber:
g.
19
11
14
Hari Hujan (hari) Rata-rata Curahi Hujan (mm/hari)
Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (2017)
Penggunaan Lahan Menurut didominasi
penggunaan oleh
lahan,
wilayah
pemanfaatan
Kota
Magelang
lahan
sebagai
pekarangan/bangunan/halaman (73,32%). Potensi lapangan usaha pertanian
di
Kota
Magelang
tidak
begitu
menonjol
karena
penggunaan tanah sawah di Kota Magelang sampai dengan semester I tahun 2016 hanya 11,51% dari total luas wilayah dengan jumlah penduduk berpencaharian dalam bidang pertanian hanya sebanyak 195 orang. h. Potensi Pengembangan Wilayah Potensi
pengembangan
wilayah
di
Kota
Magelang
didasarkan pada dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Magelang Tahun 2011-2031. Dokumen tersebut menjadi landasan bagi pengembangan wilayah Kota Magelang dan diarahkan untuk bisa lebih merata ke semua wilayah. Potensi pengembangan sebagaimana terdapat dalam Rencana Pola Ruang Kota Magelang adalah sebagai berikut :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 10
1) Kawasan Lindung a) Kawasan Perlindungan Setempat meliputi sempadan sungai dan ruang terbuka hijau (hutan kota). Kota Magelang memiliki kawasan hutan lindung dan hutan wisata yang keberadaannya penting untuk memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau kota, yaitu kawasan konservasi Gunung Tidar. b) Kawasan Rawan Bencana Longsor merupakan kawasan yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengalami bencana longsor. Daerah yang termasuk kawasan rawan bencana longsor di Kota Magelang meliputi daerah yang terdapat di sekitar DAS Progo dan Elo. 2) Kawasan Budidaya a) Kawasan Permukiman Pengembangan kawasan permukiman diarahkan menyebar di seluruh unit lingkungan atau Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) yang ada di wilayah Kota Magelang dengan luas total keseluruhan ± 701,36 ha. Secara eksisting perumahan di Kota Magelang memiliki kepadatan yang sangat tinggi, sehingga pengembangannya di masa mendatang diarahkan secara vertikal. Selain itu diperlukan pengembangan rumah susun
untuk
mencukupi
kebutuhan
perumahan
bagi
masyarakat yang tidak memiliki lahan untuk bermukim. Kawasan
yang
masih
memungkinkan
adanya
pengembangan permukiman adalah BWP III dan V. b) Kawasan Perdagangan/Jasa Pengembangan kawasan perdagangan/jasa diarahkan di sekitar jalan arteri primer di BWP IV khusus untuk perdagangan/jasa skala regional, jalan arteri sekunder di BWP I, II, IV dan V dan jalan lokal primer/sekunder di BWP I dengan luas keseluruhan ± 120,86 ha. c)
Kawasan Perkantoran Fasilitas
perkantoran
utama
yang
diarahkan
untuk
dikembangkan di kawasan perkantoran antara lain meliputi perkantoran pusat pemerintahan, kantor dinas/instansi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 11
pemerintahan Kota Magelang, kantor instansi vertikal, kantor pemerintahan kecamatan, maupun sarana perkantoran niaga. Fasilitas lain yang layak dan dapat dikembangkan di kawasan perkantoran antara lain meliputi kantor pemerintah kelurahan, kantor niaga dan perbankan, koperasi, kantor jasa, gedung pertemuan, museum, fasilitas kesehatan skala lokal, peribadatan skala lokal, rekreasi/olah raga skala lokal, dan kegiatan-kegiatan lain yang layak peruntukannya. Pengembangan kawasan perkantoran diarahkan di seluruh unit lingkungan atau BWP yang ada di wilayah Kota Magelang dengan luas keseluruhan ± 48,76 ha. d) Kawasan Pendidikan Pengembangan fasilitas pendidikan diarahkan menyebar di seluruh unit lingkungan atau BWP yang ada di wilayah Kota Magelang agar sistem pelayanan kepada masyarakat merata. Luas keseluruhan mencapai ± 107,92 ha. e) Kawasan Kesehatan Rencana pengembangan fasilitas kesehatan diarahkan tersebar di seluruh wilayah perkotaan guna memeratakan sistem pelayanan kepada masyarakat. Pengembangan kawasan kesehatan diarahkan di BWP I, II, III dan V dengan luas keseluruhan ± 42,46 ha. f)
Kawasan Peribadatan Ketersediaan fasilitas peribadatan di Kota Magelang jika dilihat pada kondisi eksisting yang ada saat ini sudah sangat mencukupi. Sehingga dalam pengembangannya hanya berorientasi pada perbaikan atau peningkatan kondisi dari fasilitas yang ada. Pengembangan kawasan peribadatan penting diarahkan di seluruh unit BWK yang ada di Kota Magelang dengan luas keseluruhan ± 2,80 ha.
g)
Kawasan Rekreasi/Olah Raga Rencana
pengembangan
kawasan
rekreasi
di
Kota
Magelang diarahkan dalam dua bentuk, yaitu rekreasi terbuka dan rekreasi tertutup. Untuk rekreasi terbuka direncanakan
dengan
memanfaatkan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
arena
olahraga,
BAB III - 12
lapangan dan taman-taman kota yang direncanakan ada di setiap pusat kawasan sebagai sarana interaksi sosial bagi masyarakatnya. Untuk rekreasi yang tertutup direncanakan berbentuk sarana rekreasi bioskop, tempat olahraga, arena permainan dan sebagainya. Fasilitas rekreasi tersebut berada pada kawasan pusat kota dan sub pusat kota, serta kawasan
perdagangan,
terutama
yang
berupa
pasar
swalayan. Fasilitas lain yang layak dan dapat dikembangkan di
kawasan
rekreasi/olahraga
rekreasi/olahraga peribadatan
skala
skala
lokal,
lokal,
antara
lain
kesehatan
gedung
fasilitas
skala
pertemuan,
lokal, gedung
kesenian/pertunjukan, dan kegiatan-kegiatan lain yang layak peruntukannya. Pengembangan kawasan rekreasi olah raga diarahkan di BWP II, III dan V dengan luas keseluruhan ± 89,39 ha. h) Kawasan Industri/Perdagangan Dalam penataan ruang untuk industri, diprioritaskan untuk industri sedang dan industri kecil/rumah tangga yang ratarata berkembang di kawasan permukiman, sehingga perlu diatur dengan dukungan penyediaan prasarana sarana seperti pengelolaan limbah dan showroom sekaligus outlet sebagai sarana promosi dan pemasaran. Pengembangan kawasan industri/perdagangan diarahkan di BWP IV dengan luas keseluruhan ± 68,03 ha. i)
Kawasan Militer Sebagaimana kondisi yang ada saat ini, di luar kawasankawasan milik TNI yang pemanfaatannya untuk fungsi non kemiliteran lain (lapangan golf, gedung pertemuan A. Yani dan lainnya) berada di BWP II, III dan V dengan luas keseluruhan ± 151,05 ha.
j)
Kawasan Pertanian Pengembangan kawasan pertanian diarahkan di BWK II, III, IV dan V dengan luas keseluruhan ± 185,56 ha.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 13
k)
Kawasan Terbuka Non Hijau Adapun Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) yang ada di Kota Magelang meliputi plasa, parkir, lapangan olahraga, tempat bermain dan rekreasi, pembatas (median jalan), dan koridor rumah. Pengembangan RTNH merupakan salah satu alternatif untuk pengganti RTH yang bisa di terapkan pada kawasan-kawasan padat kota.
l)
Kawasan Transportasi (Terminal) Sarana terminal yang diarahkan untuk dikembangkan antara lain meliputi terminal regional, terminal angkutan kota dan terminal
barang.
Fasilitas
dan/atau
kegiatan
yang
mendukung ekonomi, sosial dan budaya yang dapat dikembangkan di kawasan terminal, antara lain fasilitas perdagangan skala lokal (kios), kesehatan skala lokal, peribadatan skala lokal, dan kegiatan-kegiatan lain yang layak peruntukannya. Pengembangan kawasan terminal diarahkan di BWP I, II dan IV dengan luas keseluruhan ± 4,85 ha. m) Kawasan Pemakaman Kawasan pemakaman merupakan kawasan budidaya yang mempunyai fungsi utama dan satu-satunya sebagai tempat pemakaman umum ataupun taman makam pahlawan. Pengembangan kawasan pemakaman diarahkan di seluruh unit lingkungan atau BWP yang ada di Kota Magelang dengan luas keseluruhan ± 35,65 ha. n) Kawasan Khusus Sektor Informal Pengembangan kawasan khusus sektor informal untuk PKL secara umum dapat dikembangkan di daerah-daerah yang merupakan simpul-simpul perdagangan, memiliki tingkat aksesibilitas untuk dijangkau dengan berjalan kaki, ruang terbuka
aktif,
daerah-daerah
yang
memiliki
tingkat
keramaian dan merupakan area bebas yang cukup luas dan memiliki potensi untuk dikunjungi penduduk sebagai lokasi untuk bersantai dan melepas lelah. Arahan pengembangan kawasan
khusus
sektor
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
informal
untuk
PKL
dapat
BAB III - 14
dikembangkan dan ditata di kawasan Jalan Jenggolo, Jalan Pajajaran dan Jalan Pajang. Terdapat beberapa sentra kuliner yang sudah ditata oleh Pemerintah Kota Magelang, antara lain: Kuliner Armada Estate, Kuliner Sejuta Bunga, Kuliner Tuin van Java, Kuliner Kartikasari, Kuliner Sari Boga Kencana, Kuliner Jendralan, Kuliner Badaan, Kuliner Sigaluh, Kuliner Daha, Kuliner Rejomulyo, Kuliner Jalan Alibasah, Kuliner Jalan Sriwijaya, Kuliner Jalan Padjajaran, Kuliner Jenggolo, Kuliner Lembah Tidar, Kuliner Kauman, Kuliner Rejotumoto, Kuliner RINDAM, Kuliner S. Parman dan Kuliner Pahingan Aloon-aloon. Secara ilustrasi pembagian rencana pola ruang Kota Magelang tersaji pada Gambar 1.5 berikut ini.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 15
Gambar 1.5 Peta Rencana Pola Ruang Kota Magelang
Kawasan Permukiman Kawasan Pertanian Ruang Terbuka Hijau Kawasan Kesehatan Kawasan Militer Kawasan Pariwisata Kawasan Industri (pendukung Perdangangan & jasa) Kawasan Perkantoran Kawasan Peribadatan Kawasan Perdagangan/Jasa IPLT Kawasan Pendidikan Kawasan Pemakaman Kawasan Evakuasi Bencana Kawasan Terminal Kawasan Olahraga Kawasan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Sumber: BAPPEDA Kota Magelang (2017)
2.
Gambaran Umum Demografis a.
Jumlah Penduduk Penduduk mampu menjadi modal dasar yang potensial bagi pembangunan jika diimbangi dengan kualitas dan kesejahteraan yang baik. Jumlah penduduk di Kota Magelang pada tahun 2016
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 16
mencapai 132.662 jiwa dengan pertumbuhan terkendali sebesar 0,3% dan kepadatan penduduk rata-rata 7.321 jiwa/km2. Laju ini menunjukkan tren menurun dalam 3 (tiga) tahun terakhir yang mengindikasikan bahwa pengendalian pertumbuhan penduduk di Kota Magelang cukup efektif. Jumlah kepala keluarga (KK) tercatat sebesar 43.026 KK dengan rata-rata 3 anggota keluarga/KK. Tabel 1.1 Target dan Realisasi Indikator Kependudukan Kota Magelang Tahun 2016
Indikator
Target
Angka pertumbuhan penduduk (%) Rata-rata jumlah anak dalam keluarga Sumber:
Realisasi
Keterangan
0,353
0,303
Lebih baik dari target
2
1
Lebih baik dari target
RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021; Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang (2017)
Bonus demografi masih dinikmati Kota Magelang dengan jumlah penduduk kelompok usia produktif (15-64 tahun) sebesar 94.528 jiwa (71,25% dari total penduduk) tumbuh 0,342% dari tahun 2015. Rasio ketergantungan masih stabil di angka 40. Hal ini berarti bahwa setiap 100 orang penduduk kelompok usia produktif harus menanggung 40 penduduk usia non produktif. Statistik ini dapat menstimulus peningkatan pembangunan manusia khususnya dalam pemberdayaan penduduk usia nonproduktif disamping peningkatan kompetensi penduduk usia produktif agar rasio ketergantungan semakin menurun. Tabel 1.2 Penduduk Kota Magelang (jiwa) Tahun 2016
Kecamatan/Kelurahan Magelang Selatan
Laki-laki
Perempuan
Total
Kepadatan (jiwa/km2)
21.679
21.999
43.678
6.339
Rejowinangun Selatan
4.437
4.436
8.873
20.635
Jurangombo Utara
2.117
2.211
4.328
7.562
Jurangombo Selatan
3.531
3.667
7.198
3.185
Tidar Utara
4.268
4.314
8.582
8.847
Tidar Selatan
2.913
2.924
5.837
4.596
Magersari
4.413
4.447
8.860
6.420
24.663
25.457
50.120
9.827
Rejowinangun Utara
6.290
6.273
12.563
12.690
Kemirirejo
3.043
3.139
6.182
7.025
Cacaban
4.010
4.204
8.214
9.896
Magelang Tengah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 17
Kecamatan/Kelurahan
Laki-laki
Perempuan
Total
Kepadatan (jiwa/km2)
Magelang
3.861
4.131
7.992
6.394
Panjang
3.313
3.521
6.834
19.526
Gelangan
4.146
4.189
8.335
10.290
19.033
19.831
38.864
6.340
Wates
4.544
4.698
9.242
7.899
Potrobangsan
4.303
4.584
8.887
6.836
Kedungsari
3.754
3.851
7.605
5.718
Kramat Utara
2.448
2.518
4.966
5.774
Kramat Selatan
3.984
4.180
8.164
5.592
65.375
67.287
132.662
7.321
Magelang Utara
Kota Magelang
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang (2017)
b.
Struktur Usia Penduduk Jumlah penduduk usia produktif di Kota Magelang hampir seimbang dari sisi gender. Penduduk perempuan yang masuk dalam kelompok usia produktif mencapai 50,39% (47.636 jiwa) namun demikian pertumbuhan penduduk laki-laki usia produktif lebih cepat (0,43%) dibandingkan dengan perempuan (0,25%). Gambar 1.6 Perubahan Jumlah Penduduk Kota Magelang Berdasar Berdasar Kelompok Usia, Tahun 2016
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang (2017)
Transmisi kependudukan paling besar terjadi pada kelompok penduduk usia 30-34 tahun yang berkurang 524 jiwa pada tahun 2016, sementara penduduk usia di atasnya (35-39 tahun) hanya bertambah 92 jiwa. Fenomena ini dapat terjadi karena beberapa
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 18
faktor seperti kematian dan atau kepindahan penduduk ke luar wilayah. Hal ini perlu mendapat perhatian karena kelompok usia tersebut
merupakan
golongan
penduduk
dengan
potensi
produktivitas yang tinggi. Peningkatan kompetensi, tingkat kesehatan dan taraf hidup masyarakat harus dimaksimalkan. Demikian juga dalam hal perluasan lapangan kerja agar kelompok usia tersebut dapat melakukan aktivitas ekonomi di Kota Magelang yang pada akhirnya dapat meningkatkan output barang dan jasa serta pertumbuhan ekonomi makro dalam jangka panjang. Gambar 1.7 Piramida Penduduk Kota Magelang Tahun 2016
> 75 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang (2017)
Penambahan penduduk kelompok usia produktif tertinggi berasal dari usia 20-24 tahun dan 55-64 tahun. Struktur piramida penduduk Kota Magelang masih relatif sama dari tahun ke tahun dengan dominasi penduduk pada kelompok usia produktif dan usia menuju produktif (10-14 tahun) yang mencapai 10.062 jiwa. c.
Klasifikasi Pekerjaan Mayoritas mata pencaharian penduduk di Kota Magelang adalah sebagai karyawan swasta, wiraswasta dan buruh harian lepas. Keterbatasan lahan pertanian menjadikan mata pencaharian
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 19
petani/pekebun berkurang dari tahun ke tahun. Sampai dengan akhir tahun 2016 jumlah petani/pekebun di Kota Magelang hanya 195 jiwa, setelah pada tahun sebelumnya mencapai 215 jiwa. Dominasi pekerja pada sektor informal khususnya buruh, baik buruh bangunan, buruh industri maupun buruh tani, tidak lepas dari kondisi profil tenaga kerja di Kota Magelang yang mayoritas hanya tamat pendidikan formal tingkat SLTA saja (41,64%) dan kurang atau sampai dengan Sekolah Dasar/Sederajat (24,61%) dari total 94.883 jiwa penduduk usia kerja yang tercatat pada tahun 2015. d.
Pendidikan Berdasar data komponen IPM, rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di Kota Magelang pada tahun 2015 adalah 10,28 tahun atau setingkat jenjang kelas 1 SMA. Indikator ini didukung oleh data demografi penduduk usia 25 tahun ke atas dimana mayoritas pendidikan yang ditamatkan sampai dengan akhir tahun 2016 adalah pada jenjang SMA. Tingkat literasi di Kota Magelang sangat baik dengan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa baca tulis pada tahun 2016 mencapai 98,27%. Dari perspektif gender, penduduk laki-laki di Kota Magelang relatif mengenyam tingkat pendidikan yang lebih tinggi daripada penduduk perempuan. Tabel 1.3 Target dan Realisasi Angka Melek Huruf Kota Magelang Tahun 2016
Indikator
Target 2016
Angka Melek Huruf (%) Sumber:
97,35
Realisasi 2016 98,27
RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021; Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang (2017)
Permasalahan berbasis data yang masih dihadapi di bidang pendidikan adalah belum adanya basis data siswa yang terpilah berdasarkan asal wilayah. Hal tersebut berimbas pada perhitungan yang bias terhadap Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK), baik untuk jenjang SD maupun SMP di Kota Magelang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 20
Tabel 1.4 Statistik Pendidikan Sekolah Dasar di Kota Magelang Tahun 2016
Variabel
SD
1. Sekolah
MI
Jumlah
75
2
77
a. Negeri
61
0
61
b. Swasta
14
2
16
14.623
343
14.966
1.027
37
1.064
13.249
297
13.546
347
9
356
327
17
344
2
0
2
897
22
919
a. Ijazah < S1
151
0
151
b. Ijazah S1/Diploma IV & lebih tinggi
746
22
768
542
15
557
493
10
503
b. Rusak ringan
34
4
38
c. Rusak berat
15
1
16
7. Perpustakaan
77
2
79
8. Ruang Komputer
41
1
42
2. Siswa menurut usia sekolah a. <7 tahun b. 7-12 tahun c. >12 tahun 3. Mengulang 4. Putus sekolah 5. KS dan Guru menurut ijazah
6. Ruang kelas a. Baik
Sumber:
Profil Pendidikan Tahun 2015/2016, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang (2017)
Pada tahun 2016 masih terdapat 356 anak dengan usia lebih dari 12 tahun yang masih mengenyam pendidikan SD. Dari jumlah tersebut mayoritas adalah anak laki-laki (64,04%). Jumlah siswa yang mengulang sebanyak 344 siswa dan putus sekolah di tingkat SD sejumlah 2 orang. Untuk jenjang SMP, tercatat 373 anak usia lebih dari 15 tahun yang masih bersekolah SMP, 37 siswa mengulang dan 42 siswa putus sekolah dengan dominasi putus pada kelas 8 (76,19%). Data-data tersebut perlu mendapat perhatian sebagai bentuk evaluasi kinerja pendidikan di Kota Magelang dan untuk mengetahui dan mengeleminir faktor pencetus angka putus sekolah dan terlambatnya usia anak yang masuk kelas pertama pada level SD maupun SMP.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 21
Tabel 1.5 Statistik Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Kota Magelang Tahun 2016
Variabel
SMP
Jumlah
1. Sekolah
21
2
23
a. Negeri
14
1
15
b. Swasta
7
1
8
7.109
1.585
8.694
a. <7 tahun
1.198
220
1.418
b. 7-12 tahun
5.636
1.267
6.903
c. >12 tahun
275
98
373
3. Mengulang
27
10
37
4. Putus sekolah
42
0
42
648
96
744
36
2
38
612
94
706
299
45
344
267
42
309
b. Rusak ringan
28
3
31
c. Rusak berat
4
0
4
7. Perpustakaan
15
10
25
8. Ruang Komputer
17
2
19
2. Siswa menurut usia sekolah
5. KS dan Guru menurut ijazah a. Ijazah < S1 b. Ijazah S1/Diploma IV & lebih tinggi 6. Ruang kelas a. Baik
Sumber:
3.
MTS
Profil Pendidikan Tahun 2015/2016, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang (2017)
Gambaran Umum Ekonomi a.
Potensi Unggulan Daerah 1) Industri Pengolahan dan Perdagangan (Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor) Sektor ini pada tahun 2015 mampu memproduksi output sebesar total Rp 2,145 triliun dari total PDRB Kota Magelang. Sebagai sektor dengan pertumbuhan yang tinggi di atas ratarata pertumbuhan umum, Industri Pengolahan dan Perdagangan (Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor) perlu terus dikembangkan khususnya dengan optimasi lapangan usaha industri kreatif, peningkatan kualitas produk dan kapabilitas pelaku ekonomi dalam sektor-sektor tersebut.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 22
Sebagian besar usaha perdagangan dan manufaktur di Kota Magelang merupakan industri kecil. Jumlah industri kecil di Kota Magelang pada tahun 2016 bertambah 11 unit dengan serapan tenaga kerja yang 7,86%. Keberadaan UMKM di Kota Magelang juga cukup signifikan dalam berkontribusi dalam sektor perdagangan. UMKM yang tercatat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang pada tahun 2016 mencapai 6.861 unit usaha dengan nilai investasi mencapai Rp 59,355 miliar. Penyerapan tenaga klerja UMKM pada tahun 2016 sebesar 13.591. UMKM sebagai roda perekonomian yang telah terbukti tangguh
terhadap goncangan
ekonomi perlu terus dikembangkan, khususnya dalam peningkatan kualitas produk dan pemantapan manajemen organisasinya. Hal tersebut dapat meningkatkan omzet secara lebih signifikan dan stabil dalam jangka panjang. Tabel 1.6 berikut menggambarkan perkembangan kondisi industry manufaktur, UMKM dan koperasi di Kota Magelang selama tahun 2015 dan 2016. Tabel 1.6 Statistik Perindustrian dan Perdagangan di Kota MagelangTahun 2015-2016
Anggota/Tenaga Kerja
Unit
Uraian Industri Kecil Formal Industri Menengah Formal UMKM Koperasi Konsumen Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Sekunder
Nilai Investasi 2016
2015
2016
2015
2016
588
599
3.436
3.706
22.435.130.735
19
19
1.520
1.520
30.557.670.578
5.012
6.861
6.661
13.591
59.355.130.801
2
2
77
77
202
202
11.549
11.503
3
3
81 koperasi
81 koperasi
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, (2017)
Aktivitas ekonomi industri pengolahan dan perdagangan, khususnya dalam skala permodalan kecil, juga didukung oleh peran koperasi di Kota Magelang. Pada tahun 2016 jumlah koperasi di Kota Magelang tercatat sebanyak 2 koperasi konsumen, 202 koperasi simpan pinjam dan 3 koperasi sekunder.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 23
2)
Pariwisata Penataan kota dan pengelolaan obyek wisata yang makin baik mampu menarik wisatawan pada tahun 2016. Total kunjungan wisatawan sebanyak 972.220 wisatawan dimana 0,46% dari jumlah kunjungan tersebut berasal dari wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan, baik wisatawan domestik dan mancanegara, yang berkunjung di Kota Magelang pada tahun 2016 beserta destinasi wisatanya tersaji pada Tabel 1.7 berikut ini. Tabel 1.7 Jumlah Wisatawan di Kota Magelang Tahun 2016
Objek Wisata/Event
Domestik
Taman Kyai Langgeng
561.394
-
Museum Sudirman
5.983
-
Museum BPK
1.251
-
Museum Diponegoro
6.567
-
Museum OHD
4.539
408
25.318
-
879
-
134.182
13
9.832
4.039
Lain-lain
216.815
3.680
Total
966.760
4.460
Museum Abdul Jalil Museum Bumi Putera Gunung Tidar Borobudur Golf
Sumber
:
Mancanegara
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Magelang, (2017)
Fasilitas jasa wisata tidak dapat dipisahkan dari keberadaan hotel yang terdapat di Kota Magelang. Objek wisata di Kota Magelang juga didukung oleh keberadaan 18 hotel (8 hotel berbintang dan 10 hotel melati) dan 20 pusat kuliner yang terletak strategis dan terjangkau ke beberapa destinasi wisata. Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan, rata-rata tingkat hunian kamar hotel di Kota Magelang juga ikut meningkat. Pada tahun 2016 jumlah pengunjung yang bermalam di hotel-hotel di Kota Magelang sebanyak 187.330 pengunjung dengan tamu mancanegara sebanyak 2.359 orang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 24
Besaran kunjungan ke Kota Magelang juga berdampak pada kontribusi terhadap penerimaan di sektor pariwisata. Diproksi dari pendapatan pajak hotel, restoran dan hiburan, pengaruh tersebut tercermin dari naiknya total pendapatan sektor pariwisata. Kenaikan penerimaan tersebut adalah dari Rp 6,005 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 6,945 miliar pada tahun 2016 (tumbuh 15,66%). Gambar 1.8 berikut menggambarkan penerimaan pajak hotel, restoran dan tempat hiburan di Kota Magelang dari tahun 2011-2016. Gambar 1.8 Pajak Hotel, Restoran dan Hiburan di Kota Magelang Tahun 2011-2016 (dalam miliar Rp)
Sumber :
BPKAD Kota Magelang (2017)
Dengan pertumbuhan penerimaan tertinggi sebesar 17,91%, Pajak Hotel memberikan kontribusi terbesar (Rp 2,879 miliar) atau sebesar 41,46% dari total penerimaan sektor pariwisata. Meskipun secara total penerimaan sektor pariwisata mengalami kenaikan, namun kontribusi terhadap PAD pada tahun 2016 sedikit menurun. Dengan total PAD sebesar Rp 220,193 miliar, sektor ini hanya berkontribusi 3,15% setelah pada tahun 2015 mampu mencapai persentase lebih tinggi, yaitu
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 25
3,22%. Hal ini terlebih disebabkan karena kenaikan PAD pada tahun 2016 (18,01%) lebih besar daripada pertumbuhan penerimaan sektor pariwisata (15,66%), sehingga diperoleh persentase kontribusi yang sedikit menurun. 3) Perhubungan dan Transportasi Manajemen transportasi di Kota Magelang sebagai simpul perhubungan dengan daerah sekitar dikelola dengan sangat baik. Hal ini terbukti salah satunya dengan diraihnya penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) selama 3 tahun berturut-turut (2014-2016) atas prestasi Kota Magelang dalam manajemen lalu lintas transportasi. Sebagai wilayah yang didominasi trasportasi jalur darat, Kota Magelang memiliki moda trasportasi
cukup
lengkap
yang
mendorong
kemudahan
mobilitas dari dan ke luar wilayah. Kemudahan tersebut merupakan salah satu faktor yang meningkatkan pertumbuhan jumlah penumpang angkutan darat di Kota Magelang. Sampai dengan akhir tahun 2016 jumlah penumpang angkutan darat mencapai 2.954.846 penumpang. Tabel 1.8 Sarana dan Prasarana Transportasi di Kota Magelang Tahun 2016
Uraian
Jumlah
Jumlah Terminal Kelas A
1
Jumlah Terminal Kelas C
1
Jumlah Armada Taxi
50
Jumlah Armada Angkutan Kota
335
Jumlah Armada AKAP
376
Jumlah Armada AKDP
150
Jumlah Armada Angkutan Barang
355
Jumlah Armada Bus Pariwisata
15
Jumlah Armada Travel
43
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Magelang (2017)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 26
b.
Pertumbuhan Ekonomi Pada tahun 2015 perolehan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Magelang tumbuh 9,2% mencapai Rp 6,466 triliun. Nilai ini berkembang 161,24% dari tahun dasar 2010. Struktur perekonomian Kota Magelang relatif stagnan dari tahun ke tahun tanpa adanya transformasi yang cukup berarti. Seperti tahun-tahun sebelumnya sektor Konstruksi mendominasi dengan nilai tambah 16,86% terhadap total PDRB. Sektor selanjutnya dengan output barang dan jasa yang terbesar di Kota Magelang pada tahun 2015 berasal dari sektor Industri Pengolahan (16,41%) dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (14,13%). Pertumbuhan ekonomi riil Kota Magelang sempat melambat pada tahun 2014 setelah pada tahun 2013 mampu mencapai di atas 6%. Hal tersebut karena perlambatan produksi pada hampir seluruh sektor dengan perlambatan terparah pada sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan
dan
Jaminan
Sosial
Wajib
yang
mencapai -0,51%. Pada tahun 2015 secara riil pertumbuhan ekonomi makro Kota Magelang mencapai 5,07% mengalami ekspansi dari tahun sebelumnya yang hanya berada pada angka 4,9%. Tabel 1.9 Prediksi Nilai Tambah Bruto (NTB) dan Pertumbuhan Lapangan Usaha Pembentuk PDRB Kota Magelang Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)Tahun 2016
Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi
NTB 2015*
NTB 2016**
(Juta Rupiah)
(Juta Rupiah)
Pertumbuhan** (%)
129.930,50
138.559,06
6,64
1.046.892,40
1.160.029,45
10,81
17.352,42
18.182,71
4,78
8.501,88
8.783,55
3,31
1.098.299,45
1.191.761,81
8,51
943.221,05
998.387,89
5,85
446.900,64
493.004,07
10,32
379.472,18
417.470,45
10,01
309.098,04
336.044,29
8,72
313.820,95
342.112,28
9,02
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 27
Lapangan Usaha Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya PDRB Sumber
:
NTB 2015*
NTB 2016**
(Juta Rupiah)
(Juta Rupiah)
Pertumbuhan** (%)
210.148,57
227.525,19
8,27
21.318,87
23.729,72
11,31
761.280,66
820.821,98
7,82
478.794,89
558.251,54
16,60
174.548,69
196.094,20
12,34
127.389,85
136.599,07
7,23
6.466.971,04
7.067.357,25
9,28
BPS Kota Magelang (2016) * Angka Sangat Sementara, ** Angka Prediksi (deviasi 0,68%)
Gambar 1.9 Pertumbuhan Ekonomi Kota Magelang Tahun 2011-2015 dan Prediksi Tahun 2016
Sumber :
BPS Kota Magelang (2016), Tahun 2015 Angka Sangat Sementara; * Angka Prediksi
Fluktuasi ekonomi yang terkendali mendukung kinerja pembangunan yang semakin baik pada tahun 2016. Hal tersebut didukung oleh kondusifnya kondisi sosial ekonomi baik nasional maupun regional sehingga menghasilkan prediksi yang optimis terhadap perekonomian makro Kota Magelang pada akhir tahun 2016. Diprediksi sampai dengan akhir tahun 2016 PDRB Kota Magelang mampu tumbuh mencapai nilai Rp 7,067 triliun (deviasi 0,68%) dengan pertumbuhan ekonomi 5,18% (deviasi 0,25%) dengan tren mendekati pertumbuhan riil potensialnya.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 28
Dengan proyeksi pertumbuhan penduduk pertengahan tahun 2016 sebesar 0,26% dan prediksi pertumbuhan PDRB ADHB 9,28% (deviasi ±0,68%), maka diprediksi PDRB per kapita tahun 2016 mampu mencapai Rp 4.862.824,8 per bulan, tumbuh 9% dari tahun 2015. Tabel 1.10 Target dan Realisasi Indikator Ekonomi Makro Kota Magelang Tahun 2016
Realisasi 2015*
Indikator Pertumbuhan Ekonomi (%) PDRB per Kapita (Rp/tahun) Sumber :
1.
Target 2016
Realisasi 2016**
5,07
4,93-5,43
5,18
53.538.074,04
58.309.122,98
58.353.897,63
RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021; BPS Kota Magelang (2017); * Angka Sangat Sementara; ** Angka Prediksi
Investasi Investasi yang didekati dari indikator Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Kota Magelang pada tahun 2015 mencapai Rp 3,082 triliun (47,65% dari total PDRB), tumbuh 9,92% dari tahun sebelumnya. Rata-rata Incremental Capital Output Ratio (ICOR, lag 1 tahun) dalam kurun 2010-2015 tercatat sebesar 4,88. Besarnya nilai ICOR yang relatif rendah ini mengindikasikan efisiennya kegiatan investasi di Kota Magelang. Kebutuhan investasi rata-rata Rp 1,446 triliun per tahun dengan nominal PMTB yang masih cukup untuk mengcover kebutuhan investasi tersebut. Pada tahun 2016 dengan didukung iklim usaha yang kondusif dan tingginya daya saing Kota Magelang (menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah pada tahun 2015 dengan indeks 64,72) serta munculnya peluang ekonomi baru dari kawasan sekitar seperti berjalannya proyek lanjutan tol BawenSalatiga-Solo; proyek jalan lintas selatan Wonogiri-YogyakartaKebumen-Cilacap; kebijakan prioritas pembangunan Kawasan Strategis Semarang,
Nasional
KEDUNGSEPUR
Purwodadi);
PURWOMANGGUNG
prioritas
dan
(Kendal,
Ungaran,
pembangunan
kawasan
Segitiga
area Emas
JOGLOSEMAR (Jogjakarta, Solo, Semarang), diprediksi mampu
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 29
menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian Kota Magelang khususnya bagi sektor Transportasi dan Pergudangan dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Hal ini mendorong optimisnya prediksi pertumbuhan investasi dari proksi PMTB pada tahun 2016 mencapai Rp 3,348 triliun. Tabel 1.11 Nilai Investasi PMA dan PMDN di Kota Magelang Tahun 2015-2016
PMA
Uraian
2015
Jumlah Perusahaan (unit) Nilai Investasi (juta Rp) Jumlah Tenaga Kerja (orang) Sumber :
PMDN 2016
2015
2016
3
3
980
1.043
193.821
193.821
534.992
672.248
187
187
3.339
4.039
Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Magelang (2017)
Prediksi tersebut tidak terlepas dari kondisi eksisting kalkulasi nilai investasi PMA dan PMDN yang sampai akhir tahun 2016 mencapai Rp 866,069 miliar. Penyerapan tenaga kerja khususnya pada PMDN tumbuh 20,96% dari peningkatan 63 perusahaan pada tahun 2016. Tabel 1.12 Target dan Realisasi Nilai Investasi PMA dan PMDN di Kota Magelang Tahun 2016
Indikator
Target
Pertumbuhan Nilai Investasi PMA (%) Pertumbuhan Nilai Investasi PMDN (%) Sumber :
2.
Realisasi 5
0
15
25,66
RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021; Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Magelang (2017)
Perkembangan Harga Meskipun sempat terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi pada
beberapa
komoditi pengeluaran
pada bulan
November, khususnya pada kelompok Bahan Makanan (inflasi 3,26%), namun pada akhir tahun 2016 gejolak harga komoditas ini mampu terkendali sehingga turun pada angka 0,87%. Penurunan khususnya terjadi pada komoditi bumbu-bumbuan yang pada November melejit mencapai inflasi 19,08% menjadi 2,89% di Desember. Inflasi Kota Magelang pada tahun 2016
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 30
(yoy) hanya sebesar 2,25% lebih rendah dari Jawa Tengah (2,36%) dan Nasional (3,02%). Deflasi pada tahun 2016 terjadi pada bulan Februari (0,13%), April (0,48%) dan Agustus (0,48%). Tabel 1.13 Target dan Realisasi Inflasi Kota Magelang Tahun 2016
Realisasi 2015
Indikator Inflasi (%) Sumber :
Target 2016
2,70
Realisasi 2016
3,57 - 5,15
2,25
RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021; BPS Kota Magelang (2017)
Stabilnya perkembangan harga di Kota Magelang merupakan indikasi keberhasilan kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Magelang melalui efektifitas implementasi program pemenuhan ketersediaan pasokan, pembentukan harga yang terjangkau, pendistribusian pasokan aman dan lancar, perluasan akses informasi yang salah satunya melalui publikasi rutin harga bahan pokok di pasar-pasar yang menjadi lokasi survey
pada
SIM
DataGO
serta
penguatan
kompetensi
SDM/kelembagaan TPID. Gambar 1.10 Inflasi Kota Magelang dan Jawa Tengah Tahun 2011-2016
Sumber
:
BPS Kota Magelang (2017)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 31
3.
Pemerataan Pendapatan a.
Indeks Gini Pemerataan pendapatan yang terukur dari Indeks Gini di Kota Magelang mengalami perbaikan pada tahun 2015. Nilai Indeks Gini turun dari 0,36 pada tahun 2014 ke 0,34 pada tahun 2015. Meskipun masih masuk dalam kategori
ketimpangan
sedang,
turunnya
indeks
ini
mencerminkan bahwa hasil pembangunan di Kota Magelang semakin merata dinikmati oleh masyarakat. Diprediksi sampai dengan akhir tahun 2016 angka ini akan berada pada kisaran 0,33 dengan kecenderungan menurun. Indeks Gini Kota Magelang dibandingkan dengan Indeks Gini Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2007-2015 dapat dilihat pada Gambar 1.11 berikut ini. Gambar 1.11 Indeks Gini Kota Magelang dan Jawa Tengah Tahun 2007-2015
Sumber
:
BPS Provinsi Jawa Tengah (2017)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 32
b.
Kriteria Bank Dunia Dari
tahun
2013
ke
2014
terjadi
penurunan
persentase hasil pembangunan yang diterima oleh 40% penduduk berpenghasilan terendah di Kota Magelang. Namun
angka
ini
kembali
naik
pada
tahun
2015.
Berdasarkan hasil SUSENAS BPS pada Triwulan I tahun 2015 tercatat bahwa 40% penduduk berpendapatan rendah di Kota Magelang menerima hasil pembangunan sebesar 17,2% yang masuk dalam kategori ketimpangan rendah. Persentase ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 17,15%. Melihat Gambar 1.12 berikut ini, jelas terlihat bahwa ketimpangan
pembangunan
masyarakat
di
pembangunan
Kota yang
masih
Magelang. dinikmati
oleh
dirasakan
oleh
Persentase
hasil
40%
penduduk
berpenghasilan terendah relatif lebih kecil (rata-rata 18,49%) dibandingkan penduduk berpenghasilan menengah (ratarata 37,62%) dan kaum kaya (rata-rata 43,89%). Gambar 1.12 Pemerataan Pendapatan menurut Kriteria Bank Dunia di Kota Magelang Tahun 2010-2015
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah (2017)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 33
Tabel 1.14 Pemerataan Pendapatan Penduduk Kota Magelang dan Kabupaten/Kota Sekitar menurut Indeks Gini dan Kriteria Bank Dunia Tahun 2015
Indeks Gini
Wilayah
Kriteria Bank Dunia 40% I
40% II
20% III
Kota Magelang
0,34
17,20
37,09
45,71
Kabupaten Temanggung
0,38
17,31
34,63
48,06
Kabupaten Magelang
0,36
19,18
33,72
47,10
Kabupaten Wonosobo
0,37
17,33
35,97
46,70
Kabupaten Purworejo
0,34
19,74
34,76
45,50
Jawa Tengah
0,38
18,79
35,07
46,13
Sumber
: BPS Provinsi Jawa Tengah, (2017)
Distribusi pembangunan yang lebih merata perlu terus ditingkatkan antara lain melalui redistribusi penerimaan daerah untuk peningkatan belanja pengeluaran kebutuhan dasar
melalui
peningkatan
efektivitas
pajak
dan
pelaksanaan pembangunan berbasis prioritas kebutuhan masyarakat.
C.
Sistematika Sistematika dalam Penyusunan LPPD Kota Magelang Tahun 2016 adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN:
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
BAB III
URUSAN DESENTRALISASI
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN BAB V
TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
BAB VI PENUTUP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 34
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
Bahwa
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
disusun
berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang merupakan penjabaran tahunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Tahun 2016 bagi Pemerintah Kota Magelang merupakan masa transisi, dimana periode RPJMD Kota Magelang Tahun 2010-2015 telah berakhir dan RPJMD Kota Magelang Tahun 2016-2021 belum tersusun. Dalam rangka menjaga kesinambungan pemerintahan dan pembangunan serta untuk menghindari terjadinya kekosongan perencanaan daerah pada tahun 2016 atau masa transisi ini, maka disusun RKPD Kota Magelang Tahun 2016 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Magelang Tahun 2005-2025. RKPD Tahun 2016 tersebut memuat rancangan program indikatif tahun 2016
yang
bertujuan
untuk
menyelesaikan
permasalahan-permasalahan
pembangunan yang belum seluruhnya terselesaikan sampai dengan akhir periode RPJMD Tahun 2010-2015 dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan yang baru serta digunakan untuk menjembatani kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada masa akhir jabatan kepala daerah. Program dan kegiatan transisi tersebut mengacu pada arah, dan prioritas pembangunan dan tahap ke-3 RPJPD Kota Magelang tahun 2005-2025. Meskipun tahun transisi, namun RKPD Tahun 2016 yang merupakan pedoman perencanaan pembangunan tahun pertama adalah tetap merupakan bagian tidak terpisahkan dari RPJMD Tahun 2016-2021 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016, serta menjadi pedoman penyusunan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2016. Selanjutnya, RPJMD Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran Visi, Misi, Program Walikota Magelang untuk 5 (lima) tahun kedepan sampai berakhirnya masa jabatan Walikota Magelang masa bhakti tahun 2016-2021 serta mengacu pada RPJPD Kota Magelang Tahun 2005-2025. Adapun visi, misi,
strategi, arah
kebijakan dan prioritas daerah
sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMD Tahun 2016-2021 sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 35
A.
Visi dan Misi Visi Kota Magelang tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut: “MAGELANG SEBAGAI KOTA JASA YANG MODERN DAN CERDAS DILANDASI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA DAN RELIGIUS”. Unsur yang terkandung dalam visi tersebut adalah : 1.
Kota Jasa Pembangunan Kota Magelang diarahkan untuk memperkuat sektor jasa yang didominasi oleh jasa pemerintahan umum dan jasa swasta sebagai potensi kota, dengan menitikberatkan pada sektor perekonomian, sektor kesehatan, dan sektor pendidikan.
2.
Kota Modern Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntunan jaman, yang berarti suatu kondisi lebih maju daripada daerah lain, mampu berdaya saing dengan daerah lain menggunakan potensi yang ada. Kota modern adalah kota yang mampu menyelaraskan sosial, fisik, dan ekonomi dengan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh kota tersebut, dengan karateristik: (a) Masyarakat sejahtera dalam finansial; (b) Kota terdepan dalam pelayanan (kota modern menyediakan pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan para pengguna kota
atau masyarakat umum); (c) Visual kota
mengundang pesona (kota modern dapat dilihat dari fisiknya, secara visual kota terlihat tertata, menarik, mengundang kenyamanan untuk tinggal dan berkarya). 3.
Kota Cerdas Kota cerdas adalah kota yang dikelola secara efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya secara adil tanpa diskriminasi dengan muatan kemudahan koneksitas informasi dan komunikasi berbasis teknologi informasi yang dilakukan dalam dunia usaha, sistem penyelenggaraan pelayanan publik, mekanisme partisipasi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, kontrol, maupun komplain, dan bidang lain pendukung nilai daya saing daerah. Unsur-unsur Kota Cerdas: (1) Smart Governance yaitu: pengembangan e-governance, ada partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan; (2) Smart infrastructure yaitu: pengembangan jaringan IT, pengembangan sistem
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 36
informasi
manajemen
pengembangan
city
berbasis branding,
IT;
(3)
Smart
Economy,
pengembangan
yaitu:
kewirausahaan,
pengembangan e-commerce, dan ekonomi kreatif; (4) Smart environment yaitu: pengelolaan lingkungan berbasis IT, pengelolaan SDA berbasis IT, pemanfaatan sumber energi terbarukan; (5) Smart people yaitu: pendidikan dan pengembangan SDM yang melek teknologi, dan dukungan penelitian, pengembangan karakter sosial budaya masyarakat; serta (6) Smart Living yaitu: kemudahan akses terhadap layanan pendidikan,
kemudahan
akses
terhadap
layanan
kesehatan,
pengembangan peran media, dan kemudahan akses terhadap jaminan keamanan. 4.
Masyarakat Sejahtera Perwujudan kota sejahtera dicapai melalui peningkatan dan pemantapan upaya menyejahterakan masyarakat secara adil merata tanpa diskriminasi melalui: (1) Optimalisasi peran dan fungsi lembaga pemerintah, swasta, masyarakat madani, dan media massa khususnya dalam pelayanan jasa perekonomian, jasa kesehatan dan jasa pendidikan; (2) Menciptakan peluang kerja dalam bidang pelayanan jasa perekonomian, jasa kesehatan dan jasa pendidikan; (3) Tanpa mengabaikan pembangunan dibidang lain sebagai upaya menuju masyarakat yang berdaya dan mandiri.
5.
Masyarakat Religius Masyarakat religius adalah masyarakat yang menerapkan ketaqwaan kepada ketuhanannya dalam tata kehidupan sehari-hari sebagai warga negara dan anggota masyarakat. Dalam masyarakat religius
dijamin
kebebasan
beribadah
sesuai
agama
dan
kepercayaannya, dan kecukupan ketersediaan tempat ibadah. Untuk mencapai visi tersebut ditempuh melalui 5 (lima) misi sebagai berikut: 1.
Misi Pertama: Meningkatkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas dan profesional dengan mengoptimalkan kemajuan teknologi sebagai dasar terciptanya pemerintahan daerah yang bersih serta tanggap
terhadap
pemenuhan
aspirasi
masyarakat,
mampu
meningkatkan dan mengelola potensi daerah dalam rangka efektivitas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 37
dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat didukung partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2.
Misi Kedua: Mengembangkan dan mengelola sarana perkotaan dan sarana
pelayanan
dasar
di
bidang
pendidikan,
kesehatan
dan
perdagangan yang lebih modern serta ramah lingkungan. 3.
Misi Ketiga: Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur perkotaan untuk mendukung pemerataaan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
4.
Misi Keempat: Mengembangkan potensi budaya dan kesenian daerah sebagai landasan pengembangan dan pembangunan pariwisata Kota Magelang.
5.
Misi Kelima: Memperkuat kehidupan beragama dan toleransi antar umat beragama melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan dan peningkatan
sarana-prasarana
peribadatan
sebagai
landasan
terbangunnya masyarakat madani. B.
Strategi dan Arah Kebijakan Daerah Strategi dan arah kebijakan pembangunan merupakan rumusan perencanaan komprehensif berdasarkan arah kebijakan tahunan dalam mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien, untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Kota Magelang Tahun 2016-2021 yang dilaksanakan melalui 5 (lima) misi dan agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Rumusan strategi berupa pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab bagaimana tahap-tahap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dengan batas waktu tertentu. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab lebih dari 1 (satu) sasaran pembangunan dengan mempertimbangkan aspek efektivitas dan efisiensi pencapaian sasaran secara efektif, adapun strategi pembangunan jangka menengah Kota Magelang Tahun 2016–2021 adalah sebagai berikut : 1.
Peningkatan kualitas sistem manajemen kinerja pemerintahan yang profesional dan akuntabel sesuai norma standar pelayanan minimal dan standar operasional prosedur.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 38
2.
Peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis data dan informasi yang cepat, tepat dan akurat memenuhi SPM (Standar pelayanan Minimal) melalui aplikasi teknologi informasi.
3.
Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
4.
Peningkatan kinerja pengelolaan barang milik daerah (BMD) yang didukung oleh aparatur professional.
5.
Peningkatan partisipasi masyarakat dan demokratisasi pembangunan berbasis teknologi informasi.
6.
Peningkatan akses sumber ilmu pengetahuan masyarakat dan kualitas layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), dasar dan non formal.
7.
Peningkatan
kualitas
layanan
kesehatan
berkeadilan
dan
pemasyarakatan budaya perilaku hidup sehat. 8.
Peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri usaha mikro dan perdagangan dan sektor jasa kota lainnya.
9.
Pengembangan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perdagangan yang maju, inklusif dan berwawasan lingkungan.
10. Pengendalian pemanfaatan ruang dan aktivitas pembangunan untuk pelestarian
kualitas
lingkungan
hidup
menuju
pembangunan
berkelanjutan dan antisipasi risiko bencana. 11. Pemenuhan rasio kebutuhan infrastruktur dasar dan penunjang secara merata dan berkeadilan. 12. Peningkatan investasi, daya saing produk/jasa, dan kontribusi sektor sektor-sektor ekonomi bagi perekonomian daerah. 13. Peningkatan
kesejahteraan
sosial
masyarakat
dan
penurunan
kemiskinan secara berkeadilan. 14. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan kreativitas seni budaya daerah, kearifan lokal, dan inovasi destinasi pariwisata. 15. Internalisasi kesadaran religius pada aparatur dan masyarakat untuk bermitra menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama menuju lingkungan masyarakat Kota Magelang yang kondusif, tertib, aman, nyaman dan antisipatif terhadap konflik sosial.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 39
Arah
kebijakan
merupakan
instrumen
perencanaan
yang
memberikan panduan bagi pemerintah daerah agar lebih terarah dalam menentukan dan mencapai tujuan. Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah merupakan pedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran RPJMD secara
bertahap.
Tahapan
dan
prioritas
yang
ditetapkan
harus
mencerminkan urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan dengan memperhatikan pengaturan waktu. Meski penekanan prioritas
pada
setiap
tahapan
berbeda-beda,
namun
memiliki
kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan dalam RPJMD tahun 2016-2021.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 40
BAB III URUSAN DESENTRALISASI
A.
Ringkasan Urusan Desentralisasi Tahun 2016 dapat dikatakan merupakan masa transisi
dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Masa transisi yang dimaksud sekurang-kurangnya jika dilihat dari dua faktor sebagai berikut: 1.
Secara normatif, penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Tahun 2016 mendasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubahbeberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, namun dalam tataran praktis pelaksanaan masih mendasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta peraturan-peraturan pelaksanaannya. Hal ini diatur dalam ketentuan Pasal 408 UU Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan bahwa pada saat Undang-Undang tersebut mulai berlaku, semua peraturanperundangundangan yang berkaitan dengan penyelenggaraanPemerintahan Daerah dinyatakan masih tetap berlaku sepanjangbelum diganti dan tidak bertentangan dengan ketentuan dalamUndang-Undang tersebut.
2.
Berakhirnya periode RPJMD 2010-2015 di Tahun 2015, sedangkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Magelang Tahun 20162021 baru diundangkan pada bulan Agustus 2016. Berkaitan dengan urusan pemerintahan daerah, secara garis besar
terdapat perbedaan pembagian urusan pemerintahan daerah antara menurut UU 32/ 2004 tentang Pemerintahan Daerah dengan UU 23 /2014. Perbedaan tersebut dapat di lihat dalam tabel perbandingan di bawah ini.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 41
Tabel 3.1 Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah Menurut Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
JENIS URUSAN PADA UU 32/2004 I.
Urusan Wajib ( 26 Urusan): 1. Pendidikan. 2. Kesehatan. 3. Pekerjaan Umum. 4. Perumahan. 5. Penataan Ruang. 6. Perencanaan Pembangunan. 7. Perhubungan. 8. Lingkungan Hidup. 9. Pertanahan. 10. Kependudukan dan Catatan Sipil. 11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. 13. Sosial. 14. Ketenagakerjaan. 15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. 16. Penanaman Modal. 17. Kebudayaan. 18. Kepemudaan dan Olah Raga. 19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri. 20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. 21. Ketahanan Pangan. 22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 23. Statistik. 24. Kearsipan. 25. Komunikasi dan Informatika. 26. Perpustakaan.
II. Urusan Pilihan (8 urusan): 1. Pertanian. 2. Kehutanan. 3. Energi dan Sumberdaya Mineral. 4. Pariwisata. 5. Kelautan dan Perikanan. 6. Perdagangan. 7. Industri. 8. Transmigrasi.
JENIS URUSAN PADA UU 23/2014 DAN PERUBAHANNYA I.
Urusan Wajib (24 Urusan) : A. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar (6 urusan), meliputi: a. Pendidikan; b. Kesehatan; c. Pekerjaan umum dan penataan ruang; d. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan f. Sosial. B. Urusan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar (18 urusan): a. Tenaga kerja; b. Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak; c. Pangan; d. Pertanahan; e. Lingkungan hidup; f. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; g. Pemberdayaan masyarakat dan Desa; h. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana; i. Perhubungan; j. Komunikasi dan informatika; k. Koperasi, usaha kecil, dan menengah; l. Penanaman modal; m. Kepemudaan dan olah raga; n. Statistik; o. Persandian; p. Kebudayaan; q. Perpustakaan; dan r. Kearsipan. II.
Urusan Pilihan (8 urusan): 1. Kelautan dan perikanan; 2. Pariwisata; 3. Pertanian; 4. Kehutanan; 5. Energi dan sumber daya mineral; 6. Perdagangan; 7. Perindustrian; dan 8. Transmigrasi.
Dalam masa transisi pemberlakuan UU Nomor 23 Tahun 2014 tersebut, Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia telah mengeluarkan kebijakan dengan menerbitkan Surat Edaran kepada para Gubernur dan Bupati/Walikota Nomor 120/253/SJ tanggal 16 Januari 2015
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 42
tentang
Penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan
Daerah
Setelah
Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang isi pokoknya antara lain yaitu: 1.
Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 404 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, siklus anggaran dalam APBN dan APBD, serta untuk menghindari stagnasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berakibat
terhentinya
pelayanan
kepada
masyarakat,
maka
penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang bersifat pelayanan kepada masyarakat luas dan masif, yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda dan tidak dapat dilaksanakan tanpa dukungan
Personil,
Pendanaan, Sarana/Prasarana dan Dokumen (P3D), tetap dilaksanakan oleh tingkatan/susunan pemerintahan yang saat ini menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren tersebut sampai dengan diserahkannya P3D. Adapun urusan pemerintah konkuren tersebut meliputi penyelenggaraan sub urusan: a.
pengelolaan pendidikan menengah;
b.
pengelolaan terminal penumpang tipe A dan tipe B;
c.
pelaksanaan rehabilitasi di luar kawasan hutan negara;
d.
pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung dan hutan produksi;
e.
pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan;
f.
pelaksanaan penyuluhan kehutanan provinsi;
g.
pelaksanaan metrologi legal berupa tera, tera ulang dan pengawasan;
h.
pengelolaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB);
i.
pengelolaan tenaga pengawas ketenagakerjaan;
j.
penyelenggaraan penyuluhan perikanan nasional;
k.
penyediaan
dana
untuk
kelompok
masyarakat
tidak
mampu,
pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik belum berkembang, daerah terpencil dan perdesaan. 2.
Penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
konkuren
di
luar
urusan
pemerintahan tersebut di atas dilaksanakan oleh susunan/tingkatan pemerintahan
sesuai
dengan
pembagian
urusan
pemerintahan
sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 23 Tahun 2014. Adapun Penyerahan Personil, Pendanaan, Sarana/Prasarana dan Dokumen (P3D) dalam rangka menindaklanjuti perubahan kewenangan untuk melaksanakan
urusan
pemerintahan
daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
sesuai
amanat
Undang-
BAB III - 43
UndangNomor 23 Tahun 2014, baru dilaksanakan pada Triwulan IV Tahun 2016 dan baru dapat mulai efektif berlaku pada Tahun Anggaran 2017. Penyerahan P3D yang dimaksud yakni untuk penyelenggaraan sub urusan pemerintahan daerah sebagai berikut: 1.
Pengelolaan pendidikan menengah dari Kota Magelang ke Provinsi Jawa Tengah;
2.
Pengelolaan terminal Tipe A dari Kota Magelang ke Pemerintah;
3.
Pengelolaan Pemerintah;
4.
Pengelolaan penyuluh lapangan KB dari Kota Magelang ke Pemerintah;
5.
Pengelolaan penyuluh perikanan dari Kota Magelang ke Pemerintah;
6.
Pengelolaan kemetrologian dari Provinsi Jateng ke Kota Magelang.
pengawas
ketenagakerjaan
dari
Kota
Magelang
ke
Oleh karena penyerahan P3D penyelenggaraan urusan konkuren baru efektif berlaku mulai Tahun 2017, maka sepanjang Tahun 2016, Kota Magelang
tetap
menyelenggarakan
urusan
pemerintahan
daerah
sebagaimana tahun-tahun berlakunya Undang-Undang 32 Tahun 2004. Dengan demikian jenis urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan Kota Magelang masih sama dengan urusan yang mendasarkan pada UndangUndang Nomor 32 tahun 2004 jo. Perda Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Magelang. Penggunaan jenis urusan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah juga masih mewarnai sistem pengganggaran dan belanja Tahun Anggaran 2016, yaitu pada kodifikasi mata anggaran dan belanja dalam sistem keuangan daerah dalam APBD Tahun Anggaran 2016. Selanjutnya pemerintahandaerah pelaksanaan
dari
penyelenggaraan
terkait
penyajian
(LPPD)
pada
keseluruhan urusan
laporan
penyelenggaraan
prinsipnya
program
dan
pemerintahan
merupakan
kegiatan daerah
dalam yang
urusan laporan rangka menjadi
kewenangannya.Program yang bersifat umum dan melekat pada setiap SKPD. a.
Program dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib.
b.
Program dalam rangka penyelenggaraan urusan pilihan. Agar terjadi pemahaman yang lebih utuh terhadap komposisi belanja
langsung program dan kegiatan yang tertuang dalam APBD, maka sebelum penyajian laporan penyelenggaraan berdasarkan program kegiatan yang dilaksanakan, perlu disampaikan kembali bahwa dalam sistem administrasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 44
keuangan
daerah,
belanja
langsung
kegiatan-kegiatan
dalam
APBD
diklasifikasikan pada 3 (tiga) jenis program, yaitu: Berikut ini merupakan gambaran komposisi program dan kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut: 1.
6 program yang bersifat umum dan melekat pada semua SKPD, dengan 1.186 kegiatan;
2.
161 program dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib, dengan 1.855 kegiatan;
3.
31 program dalam rangka penyelenggaraan urusan pilihan, dengan 124 kegiatan; Dengan demikian program yang dilaksanakan Pemerintah Kota
Magelang pada Tahun Anggaran 2016 sebanyak 201 program dengan 3.165kegiatan. Adapun 6 program yang bersifat umum dan terdapat di setiap SKPD tersebut di atas meliputi : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4.
Program Fasilitasi Pindah/purna Tugas PNS;
5.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
6.
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
1.
Anggaran Belanja, Realisasi, dan Pelaksana Urusan Wajib Pemerintah Kota Magelang telah melaksanakan 26 urusan wajib. Adapun jumlah program dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016 sebanyak 161 program yang terdiri dari 1.855 kegiatan dengan rincian sebagai berikut : 1.
Urusan Pendidikan, dengan 9program yang terdiri atas 154 kegiatan.
2.
Urusan Kesehatan, dengan 17 program yang terdiri atas 146 kegiatan.
3.
Urusan Pekerjaan Umum, dengan 30 program yang terdiri atas 261 kegiatan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 45
4.
Urusan Perumahan, dengan 5 program yang terdiri atas 20 kegiatan.
5.
Urusan Penataan Ruang, dengan 3 program yang terdiri atas 7 kegiatan.
6.
Urusan Perencanaan Pembangunan, dengan 7 program yang terdiri atas 201 kegiatan.
7.
Urusan Perhubungan, dengan 6 program yang terdiri atas 32 kegiatan.
8.
Urusan Lingkungan Hidup, dengan 6 program yang terdiri atas 173 kegiatan.
9.
Urusan Pertanahan, dengan 2 program yang terdiri atas 7 kegiatan.
10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil, dengan 1 program yang terdiri atas 38 kegiatan. 11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan 4 program yang terdiri atas 36 kegiatan. 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dengan 6 program yang terdiri atas 21 kegiatan. 13. Urusan Sosial, dengan 6 program yang terdiri atas 27 kegiatan. 14. Urusan Ketenagakerjaan, dengan 3 program yang terdiri atas 39 kegiatan. 15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dengan 4 program yang terdiri atas 15 kegiatan. 16. Urusan Penanaman Modal, dengan 2 program yang terdiri atas 8 kegiatan. 17. Urusan Kebudayaan, dengan 4 program yang terdiri atas 27 kegiatan. 18. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga, dengan 6 program yang terdiri atas 82 kegiatan. 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dengan 8 program yang terdiri atas 118 kegiatan. 20. Urusan
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, dengan 16 program yang terdiri atas 210 kegiatan. 21. Urusan Ketahanan Pangan, dengan 1 program yang terdiri atas 37 kegiatan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 46
22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dengan 5 program yang terdiri atas 70 kegiatan. 23. Urusan Statistik, dengan 1 program yang terdiri atas 9 kegiatan. 24. Urusan Kearsipan, dengan 4 program yang terdiri atas 31 kegiatan. 25. Urusan Komunikasi dan Informatika, dengan 4 program yang terdiri atas 31 kegiatan. 26. Urusan Perpustakaan, dengan 4 program yang terdiri atas 40 kegiatan. Adapun ringkasan anggaran, realisasi dan pelaksana urusan wajib tahun 2016, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.2 sebagai berikut :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 47
Tabel 3.2 Anggaran, Realisasi dan Pelaksanaan Urusan Wajib Tahun 2016 BELANJA LANGSUNG NO
KODE URUSAN
URUSAN WAJIB
BELANJA TIDAK LANGSUNG
1
2
3
4
1
1.01
Pendidikan
219,519,651,000
2,282,692,000
17,611,106,000
12,723,814,000
252,137,263,000
228,091,396,540
90.46%
2
1.02
Kesehatan
46,869,558,000
11,041,304,000
140,939,765,000
93,548,660,000
292,399,287,000
267,833,948,140
91.60%
3
1.03
Pekerjaan Umum
4,484,530,000
573,979,000
10,531,198,000
78,257,800,000
93,847,507,000
89,410,128,275
95.27%
4
1.04
Perumahan
137,459,000
3,471,699,000
1,845,631,000
5,454,789,000
3,470,228,450
63.62%
5
1.05
Penataan Ruang
235,250,000
511,915,000
128,190,000
875,355,000
798,665,899
91.24%
6
1.06
Perencanaan Pembangunan
2,370,618,000
2,866,230,000
5,641,429,000
318,452,000
11,196,729,000
10,145,492,518
90.61%
7
1.07
Perhubungan
5,158,243,000
555,179,000
3,836,603,000
4,425,834,000
13,975,859,000
13,194,831,062
94.41%
8
1.08
Lingkungan Hidup
8,424,159,000
2,089,898,000
20,606,058,000
7,944,254,000
39,064,369,000
33,077,508,460
84.67%
9
1.09
Pertanahan
586,570,000
437,595,000
56,500,000
1,080,665,000
909,436,340
84.16%
10
1.10
Kependudukan dan Catatan Sipil
698,614,000
1,636,932,000
2,531,226,000
7,257,287,000
6,488,180,092
89.40%
11
1.11
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
121,622,000
1,240,195,000
1,361,817,000
1,144,512,289
84.04%
12
1.12
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
31,230,000
328,567,000
401,605,000
761,402,000
676,339,000
88.83%
13
1.13
Sosial
454,635,000
992,233,000
40,701,000
1,487,569,000
1,364,421,227
91.72%
14
1.14
Tenaga Kerja
456,396,000
3,556,843,000
1,755,015,000
8,965,954,000
8,468,596,698
94.45%
2,390,515,000
3,197,700,000
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG DAN JASA
BELANJA MODAL
5
6
7
TOTAL BELANJA
REALISASI BELANJA
PROSENTASE
8
9
10
BAB III - 8
BELANJA LANGSUNG NO
KODE URUSAN
URUSAN WAJIB
BELANJA TIDAK LANGSUNG
1
2
3
4
15
1.15
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
16
1.16
Penanaman Modal
17
1.17
Kebudayaan
18
1.18
Pemuda dan Olah Raga
19
1.19
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
20
1.20
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian
21
1.21
Ketahanan Pangan
22
1.22
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
23
1.23
24
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG DAN JASA
BELANJA MODAL
5
6
7
TOTAL BELANJA
REALISASI BELANJA
PROSENTASE
8
9
10
3,256,915,000
250,318,000
1,540,588,000
596,857,000
5,644,678,000
5,157,845,535
91.38%
918,360,000
156,194,000
1,007,902,000
56,065,000
2,138,521,000
2,025,965,199
94.74%
118,649,000
2,455,990,000
2,574,639,000
2,448,135,888
95.09%
3,103,348,000
510,805,000
4,499,700,000
4,837,700,000
12,951,553,000
11,833,228,072
91.37%
5,394,449,000
2,773,527,000
6,084,962,000
506,608,000
14,759,546,000
13,816,006,538
93.61%
117,354,145,000
14,565,257,000
51,293,108,000
18,160,939,000
201,373,449,000
134,151,484,904
66.62%
70,330,000
850,979,000
8,700,000
,130,009,000
1,089,347,650
96.40%
299,057,000
2,414,654,000
37,705,000
6,563,135,000
6,123,865,887
93.31%
Statistik
59,100,000
161,609,000
50,450,000
471,159,000
423,142,334
89.81%
1.24
Kearsipan
96,236,000
342,643,000
1,038,879,000
984,017,700
94.72%
25
1.25
Komunikasi dan Informatika
07,508,000
2,607,135,000
1,092,200,000
4,606,843,000
4,080,642,321
88.58%
26
1.26
Perpustakaan
315,210,000
1,318,048,000
8,055,542,000
11,431,956,000
3,630,138,021
31.75%
,811,719,000
,743,156,000
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 9
2.
Anggaran Belanja, Realisasi, dan Pelaksana Urusan Pilihan Urusan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Kota Magelang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 mencakup delapan urusan. Penyelenggaraan urusan-urusan tersebut diwujudnyatakan dalam bentuk program dan kegiatan. Penyelenggaraan urusan pilihan Tahun 2016 meliputi 31program dan 124kegiatan. Jumlah program dan kegiatan pada tiap-tiap urusan pilihan pada yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016, adalah sebagai berikut: a.
Urusan pertanian, terdiri dari10 program 37 kegiatan;
b.
Urusan kehutanan, terdiri dari 2 program 3kegiatan;
c.
Urusan energi dan sumberdaya mineral, terdiri dari 1 program 3 kegiatan;
d.
Urusan pariwisata, terdiri dari 3 program 11 kegiatan;
e.
Urusan kelautan dan perikanan, terdiri dari 3 program 9 kegiatan;
f.
Urusan perdagangan, terdiri dari 5 program 42 kegiatan
g.
Urusan industri, terdiri dari 5 program 15 kegiatan;
h.
Urusan transmigrasi, terdiri dari 2 program 4 kegiatan; Adapun ringkasan anggaran, realisasi dan pelaksana urusan
pilihan tahun 2016, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 10
Tabel 3.3 Anggaran, Realisasi dan Pelaksanaan Urusan Pilihan Tahun 2016
BELANJA LANGSUNG NO
KODE URUSAN
1
2.01
URUSAN PILIHAN
BELANJA TIDAK LANGSUNG
3
4 5
2.02 2.03
2.04 2.05
BELANJA MODAL
TOTAL BELANJA
REALISASI BELANJA
Pertanian 332,832,000
2,993,018,000
3,368,973,000
11,046,495,000
9,830,983,786
4,050,000
344,060,000
17,750,000
365,860,000
349,339,050
42,452,000
448,857,000
1,758,953,000
2,250,262,000
2,189,111,600
86,712,000
896,419,000
231,812,000
1,214,943,000
1,168,640,654
30,150,000
403,478,000
3,750,738,000
4,184,366,000
3,970,984,501
Kehutanan Energi dan Sumberdaya Mineral Pariwisata Kelautan dan Perikanan
6
2.06
Perdagangan
7
2.07
Perindustrian
8
2.08
Transmigrasi
PROSENTASE
89.00% 4,351,672,000
2
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG DAN JASA
95.48% 97.28%
96.19% 94.90% 91.71% 466,204,000
2,493,787,000
2,959,991,000
2,714,751,386 93.50%
280,950,000
413,895,000
694,845,000
649,676,087
13,650,000
186,738,000
200,388,000
154,638,500
77.17%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 11
3.
Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelaksana Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Magelang mengacu dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, yang diimplementasikan dalam Peraturan Daerah tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, sebagai berikut: 1) Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 2) Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan, dan Tugas pokok Organisasi Dinas Daerah; 3) Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan, dan Tugas pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja; 4) Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan, dan Tugas pokok Organisasi Kecamatan dan Kelurahan. Adapun nomenklaturSKPD sesuai dengan PERDA 3,4,5,6 Tahun 2008 sebagai berikut: 1) Perda Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Sekretariat Daerah Dan Sekretariat DPRD SEKRETARIAT DAERAH, terdiri dari : a. Bagian Tata Pemerintahan b. Bagian Organisasi c. Bagian Hukum d. Bagian Perekonomian e. Bagian Pembangunan f. Bagian Kesejahteraan Rakyat g. Bagian
Hubungan
Masyarakat,
Protokol
dan
Sandi
Telekomunikasi h. Bagian Perlengkapan i. Bagian Umum SEKRETARIAT DPRD STAF AHLI WALIKOTA
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -12
2) Perda Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Dinas Daerah 1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial 4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5. Dinas Pekerjaan Umum 6. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota 7. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan 8. Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan 9. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 10. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata 11. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah 12. Dinas Pengelolaan Pasar 3) Perda Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah 1. Inspektorat 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana 4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 5. Badan Kepegawaian Daerah 6. Rumah Sakit Umum Daerah 7. Kantor Lingkungan Hidup 8. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 9. Kantor Penelitian, Pengembangan dan Statistik 10. Kantor Penanaman Modal 11. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 12. Satuan Polisi Pamong Praja 4) Perda Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Kecamatan dan Kelurahan 1. Kecamatan Magelang Utara 2. Kecamatan Magelang Tengah 3. Kecamatan Magelang Selatan 4. Kelurahan Kramat Utara
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -13
5. Kelurahan Kramat Selatan 6. Kelurahan Kedungsari 7. Kelurahan Potrobangsan 8. Kelurahan Wates 9. Kelurahan Magelang 10.Kelurahan Cacaban 11.Kelurahan Panjang 12.Kelurahan Gelangan 13.Kelurahan Jurangombo Utara 14.Kelurahan Jurangombo Selatan 15.Kelurahan Kemirirejo 16.Kelurahan Magersari 17.Kelurahan Rejowinangun Utara 18.Kelurahan Rejowinangun Selatan 19.Kelurahan Tidar Utara 20.Kelurahan Tidar Selatan B.
Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan 1.
Program, Kegiatan dan Realisasi Anggaran Adapun prioritas program dan kegiatan pada tiap-tiap urusan wajib pada Tahun Anggaran 2016 beserta anggaran dan realisasi belanja langsung disajikan pada Tabel 3.4 di bawah ini : Tabel 3.4 Daftar Program Dan Kegiatan Kota Magelang Tahun 2016 Dalam Rangka Penyelenggaraan Urusan Wajib
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
1
URUSAN PENDIDIKAN
a
Program Pendidikan Anak Usia Dini
1)
Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
56.433.000,00
56.433.000,00
2)
Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
3.912.000,00
3.912.000,00
3)
Pengembangan pendidikan anak usia dini
35.250.000,00
35.081.000,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
PELAKSANA
DIKNAS Kec. Mgl. Utara DIKNAS
BAB III -14
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
4)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
20.240.000,00
20.239.865,00
5)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
4.220.000,00
4.220.000,00
Kel. Magersari
6)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
2.640.000,00
2.640.000,00
Kel. Jurang. Utara
7)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
4.000.000,00
3.879.300,00
Kel. Jurang. Sel.
8)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
7.200.000,00
7.200.000,00
Kel. Tidar Utara
9)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
2.545.000,00
2.545.000,00
Kel. Tidar Selatan
10)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
5.570.000,00
5.570.000,00
Kel. Wates
11)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
3.571.000,00
3.571.000,00
Kel. Kemirirejo
12)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
5.200.000,00
5.199.525,00
Kel. Cacaban
13)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
15.140.000,00
12.334.400,00
Kel. Magelang
14)
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
4.425.000,00
4.356.000,00
15)
Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran pendidikan anak usia dini
10.780.000,00
10.780.000,00
DIKNAS
16)
Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama pendidikan anak usia dini
103.940.000,00
93.190.000,00
DIKNAS
17)
Publikasi dan sosialisasi pendidikan anak usia dini
15.150.000,00
15.150.000,00
DIKNAS
18)
Lomba Semarak Anak
66.500.000,00
64.322.000,00
DIKNAS
19)
Lomba Semarak Anak
15.218.000,00
15.216.850,00
Kec. Mgl. Utara
20)
Lomba Semarak Anak
7.442.000,00
7.412.000,00
Ke. Mgl. Selatan
21)
Lomba Semarak Anak
15.213.000,00
15.211.850,00
Kec. Mgl Tengah
22)
Lomba bercerita/mendongeng guru TK
34.950.000,00
17.724.000,00
DIKNAS
23)
Pelatihan tenaga kependidikan PAUD
32.834.000,00
32.834.000,00
DIKNAS
24)
Pelatihan tenaga kependidikan PAUD
4.080.000,00
4.080.000,00
Kel. Potrobangsan
25)
Pelatihan tenaga kependidikan PAUD
4.300.000,00
4.299.550,00
Kel. Kedungsari
26)
Pelatihan tenaga kependidikan PAUD
3.200.000,00
3.200.000,00
Kel. Kramat Utara
27)
Pelatihan tenaga kependidikan PAUD
4.000.000,00
4.000.000,00
Kel. Kramat Sel.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DIKNAS
Kel. Panjang
BAB III -15
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
28)
Pelatihan tenaga kependidikan PAUD
29)
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
4.426.000,00
4.213.250,00
Penyelenggaraan Gebyar PAUD
20.000.000,00
20.000.000,00
DIKNAS
30)
Penyediaan Operasional PAUD
36.000.000,00
0,00
DIKNAS
31)
Penyelenggaraan apresiasi Gugus PAUD dan Apresiasi Bunda PAUD
20.000.000,00
20.000.000,00
DIKNAS
32)
Manajemen Pengelolaan BOP PAUD
20.000.000,00
0,00
DIKNAS
b
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1)
Pembangunan sarana air bersih dan sanitary
34.950.000,00
34.182.000,00
DIKNAS
2)
Pengadaan mebeluer sekolah
488.505.000,00
472.985.000,00
DIKNAS
3)
Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
87.000.000,00
83.727.000,00
DIKNAS
4)
Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
97.970.000,00
54.708.000,00
DIKNAS
5)
Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah
983.350.000,00
941.250.000,00
DIKNAS
6)
Pelatihan penyusunan kurikulum
46.840.000,00
43.632.000,00
DIKNAS
7)
Penyediaan Subsidi Bantuan Sekolah (SBS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah dan satuan pendidikan Non-Islam setara SD dan SMP
3.780.449.000,00
3.780.260.394,00
DIKNAS
8)
Penyelenggaraan paket A setara SD
77.328.000,00
77.328.000,00
DIKNAS
9)
Penyelenggaraan paket B setara SMP
203.050.000,00
203.050.000,00
DIKNAS
10)
Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar
51.845.000,00
47.920.000,00
DIKNAS
11)
Tes pengendali mutu SD
153.019.000,00
144.929.000,00
DIKNAS
12)
Tes pengendali mutu SMP
194.572.000,00
188.982.400,00
DIKNAS
13)
Penyelenggaraan paket B setara SMP (Bantuan Keuangan Propinsi)
15.000.000,00
15.000.000,00
DIKNAS
14)
Penyediaan sarana peningkatan mutu pendidikan SD/MI/SDLB (DAK)
7.030.942.000,00
6.637.436.100,00
DIKNAS
15)
Pembelajaran Wisata Edukasi
15.000.000,00
15.000.000,00
DIKNAS
16)
Pengadaan Komputer Sekolah
3.210.336.000,00
3.155.814.000,00
DIKNAS
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Rejo. Sel.
BAB III -16
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
c
Program Pendidikan Menengah
1)
Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah (laboratorium bahasa, Komputer, IPA, IPS dan lainlain)
176.150.000,00
174.420.000,00
DIKNAS
2)
Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
127.800.000,00
124.285.000,00
DIKNAS
3)
Pengadaan mebeluer sekolah
30.850.000,00
30.850.000,00
DIKNAS
4)
Rehabilitasi sedang/berat sarana air bersih dan sanitary
21.700.000,00
20.365.000,00
DIKNAS
5)
Penyelenggaraan paket C setara SMU
166.000.000,00
166.000.000,00
DIKNAS
6)
Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah (Bantuan Keuangan Propinsi)
66.800.000,00
66.191.000,00
DIKNAS
7)
Penyelenggaraan paket C setara SMA (bantuan keuangan propinsi)
73.000.000,00
73.000.000,00
DIKNAS
8)
Olimpiade Olah raga Siswa Nasional dan Festival Seni
328.960.000,00
216.829.000,00
DIKNAS
9)
Pengadaan Komputer Sekolah
40.900.000,00
40.860.000,00
DIKNAS
10)
Fasilitasi Career Center Sekolah
50.000.000,00
50.000.000,00
DIKNAS
11)
Pemberian Beasiswa Siswa SMA/SMK Dari Keluarga Kurang Mampu
264.000.000,00
264.000.000,00
DIKNAS
d
Program Pendidikan Non Formal
1)
Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan
46.000.000,00
33.485.000,00
DIKNAS
2)
Pengembangan pendidikan keaksaraan
90.916.000,00
90.916.000,00
DIKNAS
3)
Pengembangan pendidikan kecakapan hidup
44.003.000,00
44.003.000,00
DIKNAS
4)
Festival Anak Soleh Indonesia
190.705.000,00
164.993.525,00
Setda
5)
Pelaksanaan MTQ tingkat Kota
175.796.000,00
135.196.250,00
Setda
6)
Pengiriman Peserta MTQ ke tingkat Provinsi dan Nasional
52.674.000,00
21.746.500,00
Setda
7)
Pengembangan kelembagaan pendidikan PKBM
25.000.000,00
25.000.000,00
DIKNAS
8)
Pelaksanaan Pra UN Paket C
14.906.000,00
14.720.000,00
DIKNAS
9)
Pelaksanaan UN Paket B dan C
31.948.000,00
25.649.000,00
DIKNAS
10)
Pelaksanaan MTQ Tingkat Kecamatan
27.162.000,00
27.161.650,00
Kec. Mgl. Utara
11)
Pelaksanaan MTQ Tingkat Kecamatan
27.162.000,00
27.145.000,00
Ke. Mgl. Selatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -17
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
12)
Pelaksanaan MTQ Tingkat Kecamatan
27.277.000,00
27.275.500,00
Kec. Mgl Tengah
13)
Pelatihan Program Parenting Education bagi Pendidik PAUD
23.100.000,00
22.890.000,00
DIKNAS
14)
Pelaksanaan Pra UNPK
13.979.000,00
13.979.000,00
DIKNAS
15)
Replikasi Kelurahan Vokasi
60.301.000,00
60.301.000,00
DIKNAS
16)
Pelatihan Kursus
38.577.000,00
38.577.000,00
DIKNAS
17)
Fasilitasi Hari Aksara Internasional ( HAI )
50.000.000,00
10.000.000,00
DIKNAS
18)
Penyelenggaraan Kursus Kewirausahaan Desa ( KWD )
150.000.000,00
150.000.000,00
DIKNAS
19)
Fasilitasi Keaksaraan Lanjutan
63.000.000,00
63.000.000,00
DIKNAS
20)
Fasilitasi Penguatan Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) untuk Akreditasi
50.000.000,00
49.500.000,00
DIKNAS
21)
Fasilitasi Kelompok Belajar Usaha ( KBU ) Desa Vokasi
50.000.000,00
50.000.000,00
DIKNAS
22)
Fasilitasi Rintisan Taman Bacaan Masyarakat ( TBM ) Desa Vokasi
50.000.000,00
50.000.000,00
DIKNAS
23)
Pencegahan Kekerasan pada Anak Sekolah dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
50.000.000,00
49.694.000,00
DIKNAS
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
e
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1)
Pelaksanaan sertifikasi pendidik
50.000.000,00
50.000.000,00
DIKNAS
2)
Pembinaan kelompok kerja guru (KKG)
330.000.000,00
324.767.000,00
DIKNAS
3)
Pembinaan MGMP SMP
265.000.000,00
264.518.000,00
DIKNAS
4)
Pembinaan MGMP SMA
237.000.000,00
235.034.000,00
DIKNAS
5)
Pembinaan MGMD SMK
345.000.000,00
336.260.000,00
DIKNAS
6)
Pembinaan KKPS
20.000.000,00
20.000.000,00
DIKNAS
7)
Pelatihan dan penerbitan jurnal ilmiah
65.000.000,00
64.700.000,00
DIKNAS
8)
Pelatihan pembina olimpiade SAINS
37.700.000,00
29.420.000,00
DIKNAS
9)
Workshop manajemen perencanaan terpadu
198.511.000,00
198.461.000,00
DIKNAS
10)
Jambore Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non Formal
60.000.000,00
60.000.000,00
DIKNAS
11)
Penyelenggaraan Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Formal
138.000.000,00
132.170.000,00
DIKNAS
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -18
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
12)
Pendataan dan Entry Nilai Peserta Ujian Nasional
28.614.000,00
28.470.000,00
DIKNAS
13)
Pemberian Kesejahteraan Pendidik Wiyata Bhakti Pendidikan Formal
240.000.000,00
240.000.000,00
DIKNAS
14)
Pemberian Kesejahteraan Pendidik PAUD
232.800.000,00
232.800.000,00
DIKNAS
15)
Peningkatan Kualifikasi S.1 / D.4 Pendidik Formal
122.500.000,00
122.500.000,00
DIKNAS
16)
Peningkatan Kualifikasi S.1 Pendidik PAUD
105.000.000,00
105.000.000,00
DIKNAS
17)
Penyelenggaraan Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI berprestasi
25.000.000,00
24.700.000,00
DIKNAS
f
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1)
Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan
15.000.000,00
15.000.000,00
DIKNAS
2)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
29.000.000,00
17.800.000,00
DIKNAS
3)
Penerimaan siswa baru
199.468.000,00
182.958.000,00
DIKNAS
4)
Pemberian beasiswa dan bantuan kepada siswa dan sekolah
206.380.000,00
71.330.000,00
DIKNAS
5)
Sosialisasi dan Monitoring Evaluasi DAK Pendidikan
130.000.000,00
121.368.800,00
DIKNAS
6)
Sidak pelajar
46.100.000,00
45.709.000,00
DIKNAS
7)
Pelaksanakan asistensi APBS
85.000.000,00
82.060.600,00
DIKNAS
8)
Manajemen dan administrasi keuangan sekolah
53.400.000,00
51.882.000,00
DIKNAS
9)
Pendataan dan penyusunan RK SM/ SD/ TK
30.600.000,00
30.582.000,00
DIKNAS
10)
Manajemen pengelolaan ICT center
62.600.000,00
62.600.000,00
DIKNAS
11)
Penyusunan buku selayang pandang
24.900.000,00
24.729.000,00
DIKNAS
12)
Pelaksanaan Jaringan Kurikulum Sekolah
85.775.000,00
83.973.000,00
DIKNAS
13)
Penilaian kinerja kepala sekolah
49.000.000,00
49.000.000,00
DIKNAS
14)
Pelaksanaan PAK pengawas dan tenaga kependidikan
75.000.000,00
72.400.000,00
DIKNAS
15)
Manajemen pendataan pendidikan
35.000.000,00
34.880.000,00
DIKNAS
16)
Penyusunan Kalender Pendidikan
18.175.000,00
17.615.000,00
DIKNAS
17)
Manajemen Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah
130.684.000,00
122.408.000,00
DIKNAS
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -19
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
18)
Pengelolaan Data Pokok Pendidikan
19)
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
64.656.000,00
44.868.000,00
DIKNAS
Akreditasi Sekolah
185.000.000,00
146.492.000,00
DIKNAS
20)
Fasilitasi Penyelenggaraan UN dan UNPK
136.486.000,00
35.095.000,00
DIKNAS
21)
Koordinasi, verifikasi dan validasi data BOS
22.060.000,00
0,00
DIKNAS
22)
Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota tentang Gerakan Peduli Siswa
26.149.000,00
0,00
DIKNAS
23)
Pelaksanaan Gerakan Peduli Siswa
28.292.000,00
0,00
DIKNAS
g
Program Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1)
Lomba cerdas cermat SD
30.315.000,00
23.572.000,00
DIKNAS
2)
Lomba mapel agama Islam SD
308.145.000,00
268.074.000,00
DIKNAS
3)
Seleksi Olimpiade MIPA/Astronomi SD/SMP
97.125.000,00
67.285.000,00
DIKNAS
4)
Lomba gugus SD
43.107.000,00
29.157.000,00
DIKNAS
5)
Lomba Cerdas Cermat dokter kecil
43.740.000,00
26.614.000,00
DIKNAS
6)
Lomba sekolah sehat SD/SMP
49.909.000,00
48.580.000,00
DIKNAS
7)
Pelaksanaan Pra US SD
76.470.000,00
76.470.000,00
DIKNAS
8)
Pelaksanaan Ujian Sekolah SD
289.320.000,00
236.438.000,00
DIKNAS
9)
Pelaksanaan Pra UN SMP
94.072.000,00
85.483.000,00
DIKNAS
10)
Pelaksanaan US dan UN SMP
186.200.000,00
98.672.000,00
DIKNAS
11)
Lomba Cerdas Cermat SMP
23.776.000,00
17.498.000,00
DIKNAS
12)
Olimpiade Olah Raga dan Seni Siswa Nasional SD, SMP, SLB
313.094.000,00
285.237.000,00
DIKNAS
13)
Pelatihan dan Pendidikan Karakter Kebangsaan SMP
100.311.000,00
83.059.000,00
DIKNAS
14)
Pembinaan Potensi Siswa SD/SDLB dan SMP/SMPLB
75.000.000,00
49.000.000,00
DIKNAS
15)
Lomba Kader Kesehatan Remaja
40.870.000,00
17.578.000,00
DIKNAS
16)
Lomba PBB siswa SD/SMP
130.000.000,00
95.405.000,00
DIKNAS
1.754.833.000,00
1.754.743.055,00
DIKNAS
h
Program Peningkatan Mutu Pendidikan Menengah
1)
Penyediaan Subsidi Bantuan Sekolah (SBS) untuk SMA/ MA/ SMK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -20
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
2)
Lomba sekolah sehat SMA/SMK
3)
Lomba kompetensi siswa SMK
4)
Lomba debat bahasa
5)
Lomba Iptek siswa SMA
6)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
50.000.000,00
41.647.000,00
DIKNAS
228.445.000,00
171.780.000,00
DIKNAS
66.277.000,00
54.649.000,00
DIKNAS
125.384.000,00
98.712.000,00
DIKNAS
Olimpiade Astronomi SMA/ MA
11.816.000,00
8.464.000,00
DIKNAS
7)
Lomba Bahasa Jawa SMA/ SMK
59.688.000,00
45.438.000,00
DIKNAS
8)
Pelaksanaan Pra UN SMA/ SMK
113.682.000,00
106.118.000,00
DIKNAS
9)
Pelaksanaan US dan UN SMA/ SMK
149.212.000,00
123.497.100,00
DIKNAS
10)
Pelaksanaan verifikasi UN kompetensi SMK
17.715.000,00
17.610.200,00
DIKNAS
11)
Pelatihan dan Pendidikan Karakter Kebangsaan SMA/SMK
42.220.000,00
39.645.000,00
DIKNAS
12)
Olimpiade SAINS Terapan SMK
55.516.000,00
46.231.800,00
DIKNAS
13)
Lomba Karya Ilmiah Remaja SMA/SMK
25.918.000,00
11.800.000,00
DIKNAS
14)
Lomba PBB siswa SMA/SMK
119.000.000,00
91.629.000,00
DIKNAS
50.000.000,00
50.000.000,00
DIKNAS
100.000.000,00
100.000.000,00
DIKNAS
3.599.317.000,00
2.092.929.385,00
DKK
i
Program Pendidikan Berkelanjutan
1)
Fasilitasi Pembinaan Nasionalisme dan Karakter Bangsa Melalui Jalur Pendidikan
2)
Penyelenggaraan Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) Pramuka
2
URUSAN KESEHATAN
a
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1)
Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan
2)
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
6.850.000,00
6.700.000,00
DKK
3)
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
24.020.000,00
20.466.808,00
DKK
4)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1.850.000,00
1.543.000,00
DKK
5)
Pengadaan bahan kimia
123.570.000,00
525.200,00
DKK
6)
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
23.540.000,00
19.969.500,00
DKK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -21
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
b
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1)
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
12.479.000,00
9.996.200,00
DKK
2)
Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah
19.000.000,00
18.997.500,00
DKK
3)
Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah
5.204.000,00
4.568.000,00
Kel. Potrobangsan
4)
Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah
3.496.000,00
3.495.850,00
Kel. Kedungsari
5)
Peningkatan kesehatan masyarakat
42.912.000,00
39.859.000,00
6)
Peningkatan kesehatan masyarakat
4.127.000,00
4.127.000,00
7)
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana
11.134.000,00
10.435.600,00
DKK
8)
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
58.000.000,00
53.527.000,00
DKK
9)
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
5.170.000,00
4.990.000,00
Kel. Potrobangsan
10)
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
6.350.000,00
6.350.000,00
Kel. Kedungsari
11)
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
4.180.000,00
4.150.000,00
Kel. Kramat Utara
12)
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
1.500.000,00
1.500.000,00
Kel. Kramat Sel.
13)
Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
277.150.000,00
257.803.270,00
DKK
14)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
17.820.000,00
14.416.200,00
DKK
15)
Pelayanan Penyedotan Kakus
51.770.000,00
34.315.607,00
DKPTK
16)
Pendataan dan analisa penyakit menular dan tidak menular
79.960.000,00
57.198.000,00
DKK
17)
Penyebarluasan informasi kesehatan
3.300.000,00
3.300.000,00
18)
Pengadaan alat laboratorium
864.324.000,00
835.887.000,00
DKK
19)
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya (DAK)
4.524.257.000,00
3.151.020.799,00
DKK
20)
Posko kesehatan hari raya, hari besar dan tahun baru
22.000.000,00
16.671.000,00
DKK
21)
Pembinaan kelompok kerja informal dan formal
11.842.000,00
11.730.000,00
DKK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DKK Kel. Magersari
Kel. Wates
BAB III -22
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
22)
Pembinaan pelayanan kesehatan remaja dan Saka Bhakti Husada
23)
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
29.007.000,00
28.739.000,00
DKK
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelayanan kesehatan swasta
2.700.000,00
2.692.000,00
DKK
24)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan puskesmas
2.420.000,00
2.412.000,00
DKK
25)
Pengendalian kualitas air bersih dan air minum
13.000.000,00
13.000.000,00
DKK
26)
Kalibrasi alat kesehatan
41.200.000,00
28.388.000,00
DKK
27)
Penyelenggaraan Pelayanan Laboratorium Klinis
68.200.000,00
67.548.000,00
DKK
28)
Pelayanan kesehatan di puskesmas
106.800.000,00
87.142.000,00
DKK
29)
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
9.853.139.000,00
8.336.600.061,00
DKK
30)
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
132.877.000,00
0,00
DKK
31)
Rapat Kerja Pembangunan Kesehatan Daerah
13.785.000,00
12.447.000,00
DKK
32)
Bantuan Operasional Kesehatan
965.000.000,00
697.808.300,00
DKK
33)
Pendataan Perencanaan Integrasi Penduduk Miskin Peserta Jamkesda ke Dalam Program JKN
51.762.000,00
44.540.600,00
DKK
34)
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Rujukan
242.100.000,00
225.342.000,00
DKK
c
Program Pengawasan Obat Dan Makanan
1)
Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
25.500.000,00
25.452.040,00
DKK
2)
Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
45.929.000,00
42.223.100,00
DKK
3)
Pembinaan Apotik dan Produsen Industri Rumah Tangga
11.300.000,00
11.100.000,00
DKK
d
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1)
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
72.495.000,00
72.494.969,00
DKK
2)
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
164.950.000,00
151.934.000,00
DKK
3)
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
5.943.000,00
5.501.800,00
Kel. Rejo. Sel.
4)
Kader piket bersama dawis
17.630.000,00
17.630.000,00
Kel. Magersari
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -23
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
5)
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
6)
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
54.980.000,00
49.029.000,00
DKK
Pembinaan dan Pendataan Pola Hidup Bersih Sehat
119.750.000,00
119.249.972,00
DKK
7)
Penyelenggaraan dana sehat ber JPKM
51.563.000,00
51.563.000,00
DKK
8)
Pembinaan dan pelatihan kader posyandu dan pengobat tradisional
106.761.000,00
101.707.500,00
DKK
9)
Pembinaan dan pelatihan kader posyandu dan pengobat tradisional
15.000.000,00
14.300.000,00
10)
Pengadaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan bagi perokok
650.000.000,00
0,00
DKK
11)
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh kesehatan
142.585.000,00
142.196.000,00
DKK
BPMPKB
e
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1)
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
28.060.000,00
22.206.000,00
Kel. Tidar Utara
2)
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
25.920.000,00
25.920.000,00
Kel. Wates
3)
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
22.175.000,00
22.170.000,00
Kel. Gelangan
4)
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
266.850.000,00
217.162.500,00
BPMPKB
5)
Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
136.335.000,00
121.049.456,00
DKK
6)
Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
16.394.000,00
10.538.000,00
DKK
7)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
21.818.000,00
19.902.000,00
DKK
f
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1)
Pengawasan dan penyehatan tempattempat umum
26.302.000,00
26.194.000,00
DKK
2)
Pembinaan Penyehatan Perumahan, Sanitasi Industri dan Tempat Kerja
47.300.000,00
47.165.000,00
DKK
g
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1)
Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
221.607.000,00
149.399.900,00
DKK
2)
Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
120.514.000,00
111.716.640,00
DKK
3)
Peningkatan Imunisasi
141.200.000,00
123.654.000,00
DKK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -24
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
4)
Peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan wabah
12.202.000,00
9.052.000,00
DKK
5)
Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (kie) pencegahan dan pemberantasan penyakit
6.246.000,00
5.645.050,00
Kec. Mgl. Utara
6)
Pengamanan kesehatan Haji
10.200.000,00
9.328.000,00
DKK
7)
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
68.107.000,00
68.057.000,00
DKK
8)
Sosialisasi Penanganan Penyakit AIDS
6.000.000,00
6.000.000,00
9)
Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS dan IMS (Infeksi Menular Seksual)
263.001.000,00
214.101.780,00
10)
Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS dan IMS (Infeksi Menular Seksual)
6.950.000,00
6.949.150,00
Kel. Jurang. Sel.
11)
Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS dan IMS (Infeksi Menular Seksual)
3.782.000,00
3.782.000,00
Kel. Tidar Utara
12)
Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS dan IMS (Infeksi Menular Seksual)
5.500.000,00
5.500.000,00
Kel. Kramat Sel.
13)
Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS dan IMS (Infeksi Menular Seksual)
8.700.000,00
6.912.500,00
Kel. Rejo. Sel.
h
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1)
Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
7.760.000,00
7.145.000,00
DKK
2)
Penyusunan naskah akademis standar pelayanan kesehatan
20.110.000,00
19.710.000,00
DKK
3)
Pembinaan Sarana Kesehatan
32.500.000,00
25.224.000,00
DKK
4)
Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan tingkat Kota Magelang
26.675.000,00
26.675.000,00
DKK
5)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemanfaatan dana kapitasi
58.480.000,00
55.330.000,00
DKK
6)
Akreditasi Rumah Sakit
396.400.000,00
217.468.769,00
RSU
7)
Akreditasi Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan
574.505.000,00
356.445.854,00
DKK
i
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
1)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
10.350.000,00
10.350.000,00
DKK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Kramat Sel.
DKK
BAB III -25
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
j
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
1)
Perencanaan Pembangunan/Rehab Puskesmas dan Jaringannya
54.600.000,00
53.843.000,00
DKK
2)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Public Safety Center (PSC)
400.000.000,00
384.341.000,00
DKK
k
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
1)
Pengadaan alat-alat rumah sakit (DAK)
10.989.094.000,00
10.051.456.812,00
RSU
l
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1)
kemitraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
44.034.000,00
38.354.000,00
DKK
2)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5.560.000,00
4.506.000,00
DKK
3)
Penilaian PSN piket bersama Dasa Wisma
5.731.000,00
5.254.500,00
Kel. Rejo. Sel.
m
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
1)
Penyuluhan kesehatan anak balita
4.970.000,00
4.940.000,00
Kel. Magersari
2)
Penyuluhan kesehatan anak balita
2.460.000,00
2.460.000,00
Kel. Jurang. Utara
3)
Penyuluhan kesehatan anak balita
6.900.000,00
6.899.400,00
Kel. Jurang. Sel.
4)
Penyuluhan kesehatan anak balita
5.815.000,00
5.815.000,00
Kel. Tidar Selatan
5)
Penyuluhan kesehatan anak balita
4.735.000,00
4.735.000,00
Kel. Potrobangsan
6)
Penyuluhan kesehatan anak balita
8.700.000,00
8.700.000,00
Kel. Kedungsari
7)
Penyuluhan kesehatan anak balita
6.770.000,00
6.770.000,00
Kel. Kramat Utara
8)
Penyuluhan kesehatan anak balita
11.620.000,00
11.620.000,00
Kel. Kramat Sel.
9)
Penyuluhan kesehatan anak balita
23.424.000,00
23.424.000,00
Kel. Kemirirejo
10)
Penyuluhan kesehatan anak balita
10.500.000,00
10.500.000,00
Kel. Cacaban
11)
Penyuluhan kesehatan anak balita
10.870.000,00
10.870.000,00
Kel. Rejo Utara
12)
Penyuluhan kesehatan anak balita
12.000.000,00
10.724.000,00
Kel. Magelang
13)
Penyuluhan kesehatan anak balita
5.060.000,00
5.060.000,00
Kel. Panjang
14)
Penyuluhan kesehatan anak balita
5.704.000,00
5.703.000,00
Kec. Mgl. Utara
15)
Penyuluhan kesehatan anak balita
10.086.000,00
10.086.000,00
Ke. Mgl. Selatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -26
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
16)
Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita
17)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
19.790.000,00
15.735.400,00
DKK
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5.724.000,00
5.723.300,00
Kec. Mgl. Utara
18)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
21.648.000,00
21.647.000,00
Kel. Rejo. Sel.
19)
Pengadaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan anak balita
70.113.000,00
64.680.000,00
DKK
n
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
11.220.000,00
11.220.000,00
DKK
2)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
4.466.000,00
4.466.000,00
Kel. Magersari
3)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
2.520.000,00
2.520.000,00
Kel. Jurang. Utara
4)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
4.250.000,00
4.249.200,00
Kel. Jurang. Sel.
5)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
5.180.000,00
5.180.000,00
Kel. Tidar Selatan
6)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
4.630.000,00
4.630.000,00
Kel. Potrobangsan
7)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
6.865.000,00
6.865.000,00
Kel. Kedungsari
8)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
4.150.000,00
4.150.000,00
Kel. Kramat Utara
9)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
13.933.000,00
13.933.000,00
Kel. Kemirirejo
10)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
11.578.000,00
11.578.000,00
Kel. Cacaban
11)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
5.470.000,00
5.470.000,00
Kel. Rejo Utara
12)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
11.610.000,00
11.550.000,00
Kel. Magelang
13)
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
4.320.000,00
4.320.000,00
Kel. Panjang
14)
Pendidikan dan pelatihan perawatan kesehatan
3.500.000,00
3.500.000,00
Kel. Kramat Sel.
15)
Pelayanan kesehatan
12.880.000,00
11.199.150,00
16)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2.289.000,00
2.273.000,00
DKK
17)
Penyuluhan Kesehatan Lansia
15.245.000,00
15.205.000,00
DKK
Kel. Rejo. Sel.
o
Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
1)
Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga
16.500.000,00
16.500.000,00
DKK
2)
Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant
6.683.000,00
6.683.000,00
DKK
3)
Pemeriksaan kualitas makanan hasil produksi rumah tangga
21.500.000,00
21.300.000,00
DKK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -27
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
p
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
1)
Pemantapan program gerakan sayang ibu (GSI) Kota Magelang
98.837.000,00
98.749.400,00
2)
Pemantapan program gerakan sayang ibu (GSI) Kota Magelang
6.270.000,00
6.269.550,00
Kel. Kedungsari
3)
Pemantapan program gerakan sayang ibu (GSI) Kota Magelang
3.500.000,00
3.500.000,00
Kel. Kramat Sel.
4)
Pemantapan program gerakan sayang ibu (GSI) Kota Magelang
20.000.000,00
13.245.000,00
5)
Pembinaan dukun bayi
6.029.000,00
4.949.000,00
DKK
6)
Audit Maternal Perinatal
71.817.000,00
53.087.800,00
DKK
7)
Penyuluhan Kesehatan dan Keselamatan Ibu Hamil dan Anak
217.524.000,00
206.403.000,00
DKK
8)
Penyuluhan Kesehatan dan Keselamatan Ibu Hamil dan Anak
8.157.000,00
8.150.000,00
Ke. Mgl. Selatan
9)
Penyuluhan Kesehatan dan Keselamatan Ibu Hamil dan Anak
6.566.000,00
6.047.000,00
Kel. Rejo. Sel.
10)
Jaminan Persalinan
98.100.000,00
0,00
DKK
DKK
BPMPKB
q
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD
1)
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD RSUD Tidar
83.117.567.000
173.324.382.541,00
RSU
2)
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD PUSKESMAS Magelang Selatan
2.512.903.000,00
1.720.033.646,00
DKK
3)
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD PUSKESMAS Jurangombo
1.763.797.000,00
1.373.925.950,00
DKK
4)
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD PUSKESMAS Magelang Tengah (Botton)
2.849.393.000,00
1.527.086.752,00
DKK
5)
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD PUSKESMAS Kerkopan
1.156.117.000,00
835.010.860,00
DKK
6)
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD PUSKESMAS Magelang Utara
3.172.567.000,00
1.989.685.797,00
DKK
7)
Pembinaan Pelayanan BLUD
180.582.000,00
130.870.500,00
DKK
3
URUSAN PEKERJAAN UMUM
a
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
1)
Perencanaan / DED Pembangunan jalan penghubung Jl Jendral Sarwo
55.290.000,00
53.084.300,00
DPU
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -28
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
Edhie Wibowo dengan Jalan Jend Sudirman b
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
1)
Pemeliharaan sarana dan prasarana drainase kota
2)
Pembuatan Afur dan Bak Kontrol Saluran Drainase
c
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
1)
474.608.000,00
457.541.650,00
DPU
95.317.000,00
93.899.500,00
DPU
Pemeliharaan Jalan
821.505.000,00
797.274.550,00
DPU
2)
Rehabilitasi/peningkatan jalan lingkungan Kelurahan Jurangombo Selatan
439.300.000,00
385.338.900,00
DPU
3)
Rehabilitasi/peningkatan jalan lingkungan Kelurahan Tidar Utara
100.000.000,00
96.272.000,00
DPU
4)
Rehabilitasi/peningkatan jalan lingkungan Kelurahan Wates
220.000.000,00
217.240.300,00
DPU
5)
Rehabilitasi/peningkatan jalan lingkungan Kelurahan Potrobangsan
887.084.000,00
852.074.750,00
DPU
6)
Rehabilitasi/peningkatan jalan lingkungan Kelurahan Kedungsari
933.760.000,00
852.894.650,00
DPU
7)
Rehabilitasi/peningkatan jalan lingkungan Kelurahan Rejowinangun Utara
791.420.000,00
700.304.800,00
DPU
8)
Rehabilitasi/peningkatan jalan lingkungan Kelurahan Magelang
1.118.613.000,00
1.031.875.350,00
DPU
9)
Rehabilitasi/peningkatan jalan lingkungan Kelurahan Gelangan
66.300.000,00
65.761.800,00
DPU
10)
Rehab/Pemeliharaan/Peningkatan Jalan dan Jembatan (DAK)
26.439.857.000,00
25.101.060.862,00
DPU
11)
Rehabilitasi / peningkatan Trotoar Jalan Ahmad Yani
131.322.000,00
129.124.800,00
DPU
12)
Rehabilitasi / peningkatan Trotoar Jalan Perintis Kemerdakaan
603.060.000,00
595.342.050,00
DPU
13)
Rehabilitasi/peningkatan Jalan
10.000.000.000,00
9.984.694.250,00
DPU
14)
Peningkatan Median Jalan
233.760.000,00
232.204.000,00
DPU
d
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Talud/Bronjong
1)
Pemeliharaan turap/talud/bronjong
40.700.000,00
39.511.000,00
Kel. Tidar Selatan
2)
Pemeliharaan turap/talud/bronjong
38.550.000,00
38.112.000,00
Kel. Wates
3)
Pemeliharaan turap/talud/bronjong
25.800.000,00
25.297.000,00
Kel. Potrobangsan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -29
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
4)
Pemeliharaan turap/talud/bronjong
40.390.000,00
40.200.000,00
Kel. Kramat Utara
5)
Pemeliharaan turap/talud/bronjong
66.600.000,00
66.433.000,00
Kel. Kramat Sel.
6)
Pemeliharaan turap/talud/bronjong
55.670.000,00
0,00
Kel. Rejo Utara
7)
Pemeliharaan turap/talud/bronjong
82.924.000,00
79.429.600,00
Kec. Mgl. Utara
e
Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan
1)
Identifikasi Jalan di Kota Magelang
67.147.000,00
33.772.000,00
DPU
f
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
1)
Pengadaan alat-alat ukur dan bahan labolatorium kebinamargaan
72.500.000,00
70.796.900,00
DPU
g
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
1)
Pemeliharaan jaringan irigasi
81.507.000,00
76.244.000,00
DPU
2)
Rehabilitasi / peningkatan saluran irigasi Kelurahan Tidar Selatan
218.165.000,00
217.207.700,00
DPU
h
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
1)
Inventarisasi Pemanfaatan ESDM dan Air Bawah Tanah Kota Magelang
68.690.000,00
56.302.500,00
DPU
i
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
1)
Rehabilitasi dan optimalisasi fasilitas sanitasi dan air bersih lingkungan
10.800.000,00
10.650.000,00
Kel. Kramat Sel.
2)
Rehabilitasi dan optimalisasi fasilitas sanitasi dan air bersih lingkungan
40.000.000,00
39.692.000,00
DPU
j
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
1)
Pengembangan Pasar Rejowinangun
1.490.000,00
1.490.000,00
DPP
2)
Pembangunan Stadion Madya (Tahap 8)
7.000.000.000,00
6.891.509.000,00
DPU
3)
Rehabilitasi sedang/berat Gedung Olah Raga (GOR)
5.000.000.000,00
4.905.145.000,00
DPU
4)
Pembangunan Shelter Kuliner Jl. S. Parman
219.782.000,00
0,00
DPP
5)
Pembangunan saluran dan penampungan limbah Kuliner Taman Badaan
187.072.000,00
184.026.200,00
DPP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -30
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
6)
Pembangunan Shelter PKL Jl. Pajajaran
208.040.000,00
200.672.000,00
DPP
7)
Pembangunan Shelter PKL Jl. Kauman Barat
208.040.000,00
190.603.000,00
DPP
8)
Pembangunan Shelter PKL Jl. Sriwijaya
135.390.000,00
130.233.500,00
DPP
9)
Pengembangan Pasar Rejowinangun Sisi Timur
4.991.030.000,00
4.946.964.000,00
DPP
10)
Penataan Kawasan Budaya Mantyasih Kota Magelang Tahap II
1.164.258.000,00
1.119.056.000,00
DPU
11)
Perencanaan /DED Penataan Kawasan Mantyasih
55.290.000,00
53.896.000,00
DPU
12)
Perencanaan /DED Pembangunan Lampu Penerangan
55.290.000,00
46.459.000,00
DPU
13)
Perencanaan /DED Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Olahraga
55.290.000,00
53.762.000,00
DPU
14)
Perencanaan /DED Rehab Sedang / Berat Gedung Olahraga
55.290.000,00
52.891.000,00
DPU
290.580.000,00
289.209.000,00
DPU
k
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
1)
Pemeliharaan jalan dan jembatan perdesaan
2)
Pemeliharaan Infrastruktur Perdesaan
59.433.000,00
59.086.000,00
Kec. Mgl. Utara
3)
Pemeliharaan Infrastruktur Perdesaan
45.550.000,00
45.280.000,00
Ke. Mgl. Selatan
4)
Pemeliharaan Infrastruktur Perdesaan
102.600.000,00
102.113.700,00
Kec. Mgl Tengah
5)
Pemeliharaan Infrastruktur Perdesaan
102.750.000,00
88.204.000,00
6)
Pendampingan pembangunan jalan dan jembatan perdesaan
125.610.000,00
125.609.800,00
BPMPKB
7)
Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan (TMMD)
320.000.000,00
285.706.000,00
BPMPKB
l
Program Pengaturan Jasa Konstruksi
1)
Pembinaan jasa konstruksi
100.943.000,00
90.920.179,00
Setda
2)
Penyusunan Buku Profil Penyedia Jasa Konstruksi
48.749.000,00
32.281.500,00
Setda
m
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Rejowinangun Selatan
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW II
29.716.000,00
28.117.000,00
Kel. Rejo. Sel.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DPU
BAB III -31
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VIII
8.450.000,00
8.150.000,00
Kel. Rejo. Sel.
3)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IX
17.604.000,00
17.102.000,00
Kel. Rejo. Sel.
4)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW XIII
24.617.000,00
23.536.000,00
Kel. Rejo. Sel.
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW I
29.972.000,00
29.900.000,00
Kel. Rejo. Sel.
6)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW IV
49.523.000,00
49.146.000,00
Kel. Rejo. Sel.
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XIV
25.333.000,00
24.670.000,00
Kel. Rejo. Sel.
8)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XV
44.669.000,00
44.177.000,00
Kel. Rejo. Sel.
9)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.000.000,00
34.358.000,00
Kel. Rejo. Sel.
10)
Rehab / Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW VII
179.000.000,00
175.932.000,00
DPU
11)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
100.000.000,00
92.140.000,00
DPU
DPU
n
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Magersari
1)
Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VI
120.000.000,00
117.076.000,00
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IV
12.036.000,00
11.976.000,00
Kel. Magersari
3)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
20.518.000,00
20.331.000,00
Kel. Magersari
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW I
16.274.000,00
16.174.000,00
Kel. Magersari
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
67.800.000,00
67.700.000,00
Kel. Magersari
6)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
16.318.000,00
16.268.000,00
Kel. Magersari
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
82.518.000,00
82.313.000,00
Kel. Magersari
8)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VIII
10.456.000,00
10.354.000,00
Kel. Magersari
9)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XII
33.618.000,00
33.359.000,00
Kel. Magersari
10)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XIII
50.000.000,00
49.918.000,00
Kel. Magersari
11)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
57.000.000,00
56.898.700,00
Kel. Magersari
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -32
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
12)
Rehab / Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW V
288.000.000,00
231.218.000,00
DPU
13)
Rehab / Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW X
183.472.000,00
180.936.000,00
DPU
14)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
95.239.000,00
91.167.000,00
DPU
o
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Jurangombo Utara
1)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
71.255.000,00
66.267.000,00
Kel. Jurang. Utara
2)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW V
19.200.000,00
18.985.000,00
Kel. Jurang. Utara
3)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
17.350.000,00
17.245.200,00
Kel. Jurang. Utara
4)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.000.000,00
34.929.000,00
Kel. Jurang. Utara
5)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW II
162.000.000,00
159.971.000,00
DPU
6)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW III
232.500.000,00
230.444.000,00
DPU
7)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VI
168.190.000,00
166.676.000,00
DPU
8)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
232.500.000,00
228.823.000,00
DPU
9)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
233.750.000,00
230.431.000,00
DPU
p
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Jurangombo Selatan
1)
Pembangunan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
231.968.000,00
229.107.000,00
DPU
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW II
185.000.000,00
183.952.100,00
Kel. Jurang. Sel.
3)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VI
60.000.000,00
59.684.100,00
Kel. Jurang. Sel.
4)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
31.000.000,00
30.952.100,00
Kel. Jurang. Sel.
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
42.500.000,00
42.212.550,00
Kel. Jurang. Sel.
6)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW V
57.500.000,00
57.481.100,00
Kel. Jurang. Sel.
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW IX
93.695.000,00
93.131.550,00
Kel. Jurang. Sel.
8)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.000.000,00
34.435.500,00
Kel. Jurang. Sel.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -33
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
9)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW III
234.350.000,00
0,00
DPU
10)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
317.800.000,00
309.969.000,00
DPU
11)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW V
141.000.000,00
139.998.000,00
DPU
12)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
234.350.000,00
230.397.000,00
DPU
q
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Tidar Utara
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IV
20.000.000,00
19.343.000,00
Kel. Tidar Utara
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
24.000.000,00
23.703.000,00
Kel. Tidar Utara
3)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
65.000.000,00
62.047.000,00
Kel. Tidar Utara
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
58.000.000,00
54.930.000,00
Kel. Tidar Utara
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
55.000.000,00
47.025.000,00
Kel. Tidar Utara
6)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VIII
10.000.000,00
9.994.500,00
Kel. Tidar Utara
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW IX
20.000.000,00
18.815.000,00
Kel. Tidar Utara
8)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XII
95.000.000,00
89.580.000,00
Kel. Tidar Utara
9)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XIII
20.000.000,00
18.779.000,00
Kel. Tidar Utara
10)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW III
177.260.000,00
154.744.000,00
DPU
11)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW X
90.200.000,00
88.616.000,00
DPU
12)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW XII
63.462.000,00
61.999.000,00
DPU
13)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW I
156.840.000,00
155.398.000,00
DPU
14)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW XII
234.350.000,00
232.624.000,00
DPU
15)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
180.000.000,00
177.871.500,00
DPU
137.450.000,00
133.006.338,00
Kel. Tidar Selatan
r
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Tidar Selatan
1)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -34
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
2)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
112.750.000,00
112.620.000,00
Kel. Tidar Selatan
3)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
60.015.000,00
60.000.000,00
Kel. Tidar Selatan
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XI
88.624.000,00
88.529.000,00
Kel. Tidar Selatan
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XII
83.550.000,00
83.443.000,00
Kel. Tidar Selatan
6)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.000.000,00
35.000.000,00
Kel. Tidar Selatan
7)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW III
205.091.000,00
201.668.000,00
DPU
8)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IV
63.462.000,00
62.298.000,00
DPU
9)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW V
101.620.000,00
100.876.000,00
DPU
10)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
230.600.000,00
226.288.000,00
DPU
11)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
76.789.000,00
69.327.000,00
DPU
12)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
180.000.000,00
177.321.000,00
DPU
13)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW VII
188.925.000,00
186.107.000,00
DPU
14)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW XII
210.000.000,00
207.900.000,00
DPU
s
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Wates
1)
Pembangunan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
51.389.000,00
47.684.000,00
DPU
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW I
24.198.000,00
23.911.000,00
Kel. Wates
3)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IV
39.387.000,00
39.154.000,00
Kel. Wates
4)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VIII
34.159.000,00
33.663.000,00
Kel. Wates
5)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IX
29.740.000,00
29.291.000,00
Kel. Wates
6)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW X
13.074.000,00
12.830.000,00
Kel. Wates
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW I
43.300.000,00
42.776.000,00
Kel. Wates
8)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
18.519.000,00
18.140.000,00
Kel. Wates
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -35
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
9)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW V
8.422.000,00
8.174.000,00
Kel. Wates
10)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
87.694.000,00
86.884.000,00
Kel. Wates
11)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.000.000,00
6.470.000,00
Kel. Wates
12)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW V
234.350.000,00
231.584.000,00
DPU
13)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
72.820.000,00
71.581.000,00
DPU
14)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW XII
179.000.000,00
177.689.500,00
DPU
15)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
141.480.000,00
136.414.000,00
DPU
t
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Potrobangsan
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW V
29.450.000,00
28.436.000,00
Kel. Potrobangsan
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VI
10.800.000,00
10.283.000,00
Kel. Potrobangsan
3)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW I
13.900.000,00
13.620.000,00
Kel. Potrobangsan
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
16.500.000,00
15.985.000,00
Kel. Potrobangsan
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
36.280.000,00
34.560.000,00
Kel. Potrobangsan
6)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW V
113.641.000,00
112.970.000,00
Kel. Potrobangsan
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VII
15.250.000,00
14.853.000,00
Kel. Potrobangsan
8)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.503.000,00
34.036.818,00
Kel. Potrobangsan
9)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW IV
55.377.000,00
51.750.800,00
DPU
u
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Kedungsari
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW I
50.000.000,00
48.320.000,00
Kel. Kedungsari
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW II
198.154.000,00
174.829.000,00
Kel. Kedungsari
3)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW III
9.500.000,00
9.425.000,00
Kel. Kedungsari
4)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IV
77.074.000,00
75.642.000,00
Kel. Kedungsari
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -36
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
5)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
11.250.000,00
11.135.000,00
Kel. Kedungsari
6)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IX
73.493.000,00
54.278.000,00
Kel. Kedungsari
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW I
117.140.000,00
115.669.000,00
Kel. Kedungsari
8)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
18.446.000,00
18.226.000,00
Kel. Kedungsari
9)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VIII
18.429.000,00
18.200.000,00
Kel. Kedungsari
10)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW IX
124.092.000,00
121.971.000,00
Kel. Kedungsari
11)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.000.000,00
31.553.200,00
Kel. Kedungsari
12)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW I
82.380.000,00
81.573.000,00
DPU
13)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
51.538.000,00
50.740.500,00
DPU
14)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
178.955.000,00
173.663.000,00
DPU
v
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Kramat Utara
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW I
20.763.000,00
20.563.000,00
Kel. Kramat Utara
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VIII
10.813.000,00
10.763.000,00
Kel. Kramat Utara
3)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
42.140.000,00
41.476.000,00
Kel. Kramat Utara
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW IV
37.561.000,00
37.018.000,00
Kel. Kramat Utara
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VII
9.313.000,00
9.243.000,00
Kel. Kramat Utara
6)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.000.000,00
32.713.220,00
Kel. Kramat Utara
7)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
89.378.000,00
85.785.000,00
DPU
8)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
177.648.000,00
175.207.000,00
DPU
w
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Kramat Selatan
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VI
22.905.000,00
22.812.000,00
Kel. Kramat Sel.
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
60.376.000,00
60.250.000,00
Kel. Kramat Sel.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -37
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
3)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IX
13.400.000,00
12.080.000,00
Kel. Kramat Sel.
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW I
13.300.000,00
13.184.700,00
Kel. Kramat Sel.
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
62.500.000,00
62.041.000,00
Kel. Kramat Sel.
6)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
55.000.000,00
54.696.500,00
Kel. Kramat Sel.
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW V
16.000.000,00
15.897.000,00
Kel. Kramat Sel.
8)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
65.000.000,00
65.000.000,00
Kel. Kramat Sel.
9)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VII
12.870.000,00
12.806.000,00
Kel. Kramat Sel.
10)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW IX
37.750.000,00
37.300.000,00
Kel. Kramat Sel.
11)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW X
12.200.000,00
12.060.000,00
Kel. Kramat Sel.
12)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XI
6.500.000,00
6.500.000,00
Kel. Kramat Sel.
13)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.000.000,00
35.000.000,00
Kel. Kramat Sel.
14)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
154.691.000,00
149.965.000,00
DPU
15)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
624.420.000,00
580.387.000,00
DPU
x
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Kemirirejo
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW I
9.625.000,00
9.545.000,00
Kel. Kemirirejo
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IV
30.000.000,00
29.900.000,00
Kel. Kemirirejo
3)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
11.000.000,00
10.900.000,00
Kel. Kemirirejo
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW IV
19.800.000,00
19.620.000,00
Kel. Kemirirejo
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VII
18.350.000,00
18.200.000,00
Kel. Kemirirejo
6)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
35.550.000,00
35.533.400,00
Kel. Kemirirejo
7)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW III
189.000.000,00
187.797.000,00
DPU
8)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
132.000.000,00
130.042.000,00
DPU
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -38
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
y
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Cacaban
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW X
24.000.000,00
23.850.000,00
Kel. Cacaban
2)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
20.000.000,00
19.850.000,00
Kel. Cacaban
3)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VI
20.000.000,00
19.006.000,00
Kel. Cacaban
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW IX
28.500.000,00
28.350.000,00
Kel. Cacaban
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW X
27.303.000,00
27.150.000,00
Kel. Cacaban
6)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW II
74.000.000,00
72.901.400,00
DPU
7)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW III
93.456.000,00
91.759.000,00
DPU
8)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW IX
165.925.000,00
154.620.750,00
DPU
9)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW XII
154.568.000,00
135.324.000,00
DPU
10)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
231.968.000,00
227.059.500,00
DPU
z
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Rejowinangun Utara
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW II
28.542.000,00
28.334.000,00
Kel. Rejo Utara
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW XIX
105.054.000,00
105.054.000,00
Kel. Rejo Utara
3)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW X
57.911.000,00
57.801.000,00
Kel. Rejo Utara
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XII
70.322.000,00
70.212.000,00
Kel. Rejo Utara
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XV
72.647.000,00
72.365.000,00
Kel. Rejo Utara
6)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XVI
7.201.000,00
7.146.000,00
Kel. Rejo Utara
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XVII
53.076.000,00
53.036.000,00
Kel. Rejo Utara
8)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW XVIII
34.810.000,00
34.540.000,00
Kel. Rejo Utara
9)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
75.207.000,00
75.187.000,00
Kel. Rejo Utara
10)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW XI
153.160.000,00
129.834.000,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DPU
BAB III -39
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
11)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW XXI
93.506.000,00
92.273.750,00
DPU
12)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
58.359.000,00
57.180.500,00
DPU
aa
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Magelang
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW I
13.600.000,00
13.422.800,00
Kel. Magelang
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
35.900.000,00
34.905.300,00
Kel. Magelang
3)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW XI
34.029.000,00
33.625.800,00
Kel. Magelang
4)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW XII
28.287.000,00
27.924.000,00
Kel. Magelang
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW I
9.200.000,00
9.027.700,00
Kel. Magelang
6)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
19.226.000,00
18.841.000,00
Kel. Magelang
7)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW IV
23.100.000,00
22.901.700,00
Kel. Magelang
8)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VII
29.800.000,00
29.555.400,00
Kel. Magelang
9)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW X
38.567.000,00
38.270.450,00
Kel. Magelang
10)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW XII
234.150.000,00
217.684.000,00
DPU
11)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW I
114.750.000,00
113.366.000,00
DPU
12)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
120.000.000,00
114.308.000,00
DPU
13)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW XI
221.300.000,00
218.432.000,00
DPU
14)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
234.350.000,00
228.834.000,00
DPU
bb
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Panjang
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW I
32.640.000,00
32.443.000,00
Kel. Panjang
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
49.980.000,00
49.646.000,00
Kel. Panjang
3)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
23.010.000,00
22.941.000,00
Kel. Panjang
4)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW III
3.000.000,00
3.000.000,00
Kel. Panjang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -40
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
5)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VII
35.940.000,00
35.848.000,00
Kel. Panjang
6)
Pemeliharaan Saluran drainase / gorong-gorong RW VIII
25.840.000,00
25.690.000,00
Kel. Panjang
7)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
70.185.000,00
67.071.000,00
Kel. Panjang
8)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW II
54.672.000,00
53.982.400,00
DPU
9)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IV
221.679.000,00
219.321.000,00
DPU
10)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VIII
172.211.000,00
169.477.900,00
DPU
11)
Rehab/Peningkatan Saluran drainase / gorong-gorong RW II
92.400.000,00
89.912.750,00
DPU
12)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
86.050.000,00
66.187.000,00
DPU
cc
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kelurahan Gelangan
1)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW II
37.675.000,00
37.135.000,00
Kel. Gelangan
2)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW IV
27.000.000,00
26.530.000,00
Kel. Gelangan
3)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VI
47.430.000,00
46.950.000,00
Kel. Gelangan
4)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VII
43.136.000,00
42.270.000,00
Kel. Gelangan
5)
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW X
18.000.000,00
17.536.000,00
Kel. Gelangan
6)
Pemeliharaan infrastruktur perdesaan
26.600.000,00
24.688.000,00
Kel. Gelangan
7)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW I
360.000.000,00
243.549.000,00
DPU
8)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW II
124.018.000,00
120.366.000,00
DPU
9)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW III
226.500.000,00
109.612.000,00
DPU
10)
Rehab/Peningkatan Jalan dan Jembatan Perdesaan RW VIII
214.500.000,00
174.108.000,00
DPU
11)
Rehabilitasi infrastruktur perdesaan
187.154.000,00
140.890.000,00
DPU
dd
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
1)
Rehabilitasi / peningkatan saluran drainase kawasan Jalan Sunan Kalijogo
1.016.367.000,00
980.851.400,00
DPU
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -41
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
2)
Rehabilitasi/peningkatan saluran drainase Kelurahan Gelangan
457.798.000,00
395.519.000,00
DPU
3)
Peningkatan saluran drainase kawasan jalan perintis kemerdekaan Jl. A. yani
594.650.000,00
521.256.500,00
DPU
4)
Perencanaan /DED Peningkatan saluran drainase kawasan Jl Beringin IV Kota Magelang
50.290.000,00
48.931.500,00
DPU
4
URUSAN PERUMAHAN
a
Program Pengembangan Perumahan
1)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
236.679.000,00
230.171.800,00
BAPPEDA
2)
Pembangunan Prasarana Rumah Susun Guna Sewa (RUSUNAWA)
559.694.000,00
557.524.900,00
DPU
3)
Pendampingan Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya
39.200.000,00
0,00
DPU
4)
Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
632.648.000,00
508.178.588,00
DPU
5)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Rumah Tidak Layak Huni
100.000.000,00
93.393.000,00
DPU
6)
Penyediaan Sarana dan Prasarana Rusunawa
230.150.000,00
220.163.950,00
DPU
b
Program Lingkungan Sehat Perumahan
1)
Pendampingan Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi
188.127.000,00
169.983.900,00
DPU
2)
Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi
1.809.650.000,00
287.852.000,00
DPU
3)
Pembangunan Sarana dan Prasarana MCK
154.760.000,00
106.096.000,00
DPU
4)
Peningkatan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana MCK Kelurahan Rejowinangun Selatan
112.450.000,00
110.464.000,00
DPU
c
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
1)
Sosialisasi Keciptakaryaan
40.625.000,00
17.412.000,00
DPU
d
Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
1)
Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
182.667.000,00
154.758.700,00
DPU
2)
Peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran
210.905.000,00
160.086.870,00
DPU
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -42
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
e
Program Pengelolaan Areal Pemakaman
1)
Pengumpulan dan analisis data base jumlah jiwa yang meninggal
2)
Pemberian perijinan pemakaman
3)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
32.450.000,00
31.327.500,00
DKPTK
8.200.000,00
7.684.000,00
DKPTK
Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman
145.500.000,00
141.574.000,00
DKPTK
4)
Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman
209.379.000,00
208.682.700,00
Disnakertransos
5)
Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman
152.045.000,00
132.682.542,00
DKPTK
6)
Pembangunan akses jalan di TPU Giriloyo
377.445.000,00
304.478.000,00
DKPTK
7)
Pengadaan sarana dan prasarana pemakaman
32.215.000,00
27.714.000,00
DKPTK
5
URUSAN PENATAAN RUANG
a
Program Perencanaan Tata Ruang
1)
Penyusunan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota tentang RTRW/RTRK/RTBL
285.917.000,00
273.198.881,00
BAPPEDA
2)
Koordinasi Penataan Ruang Daerah
200.734.000,00
172.670.468,00
BAPPEDA
3)
Review Raperda RTRW Kota Magelang
73.762.000,00
64.182.200,00
BAPPEDA
b
Program Pemanfaatan Ruang
1)
Penyusunan kebijakan perizinan pemanfaatan ruang
38.364.000,00
37.966.250,00
DKPTK
2)
Publikasi Perizinan Pemanfaatan Ruang
179.314.000,00
155.574.150,00
DKPTK
c
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1)
Pengawasan pemanfaatan ruang
69.564.000,00
67.941.650,00
DKPTK
2)
Kajian Teknis dan administratif pembangunan gedung
27.700.000,00
27.132.300,00
DKPTK
6
URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
a
Program Pengembangan Data/Informasi
1)
Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan ekonomi
76.537.000,00
60.966.500,00
BPMPKB
2)
Penyusunan Profile Daerah
120.488.000,00
110.946.520,00
BAPPEDA
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -43
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
3)
Pendataan industri formal dan non formal
4)
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
8.910.000,00
7.710.000,00
Kel. Tidar Utara
Analisis Situasi Pembangunan Manusia
62.181.000,00
61.480.075,00
Kantor Litbang
5)
Analisis permasalahan dan isu-isu strategis Daerah
49.800.000,00
48.143.000,00
Kantor Litbang
6)
Fasilitasi Pelaksanaan Riset Unggulan Daerah
79.000.000,00
78.095.600,00
Kantor Litbang
7)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.706.000,00
2.706.000,00
Kel. Magersari
8)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.500.000,00
2.500.000,00
Kel. Jurang. Utara
9)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
3.000.000,00
2.530.000,00
Kel. Jurang. Sel.
10)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
18.400.000,00
18.000.000,00
Kel. Tidar Utara
11)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.905.000,00
1.375.000,00
Kel. Tidar Selatan
12)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
5.758.000,00
5.758.000,00
Kel. Potrobangsan
13)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
6.475.000,00
6.475.000,00
Kel. Kedungsari
14)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.620.000,00
2.620.000,00
Kel. Kramat Utara
15)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.300.000,00
2.100.000,00
Kel. Kramat Sel.
16)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.255.000,00
2.255.000,00
Kel. Kemirirejo
17)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.500.000,00
2.068.620,00
Kel. Cacaban
18)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.627.000,00
2.627.000,00
Kel. Rejo Utara
19)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.280.000,00
1.656.000,00
Kel. Magelang
20)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.870.000,00
2.870.000,00
Kel. Panjang
21)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
2.500.000,00
2.048.000,00
Kel. Gelangan
22)
Penyusunan Profile Kecamatan / Kelurahan
8.950.000,00
7.411.000,00
Kel. Rejo. Sel.
23)
Penyusunan Database Pertanian, Peternakan dan Perikanan
32.705.000,00
4.453.000,00
Dispertan
24)
Penyusunan Profile DPRD
33.836.000,00
0,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Setwan
BAB III -44
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
25)
Monitoring dan Evaluasi Hasil - hasil Penelitian
27.586.000,00
23.014.300,00
Kantor Litbang
26)
Pengendalian Operasional dan Vokasi Penelitian
20.750.000,00
18.078.000,00
Kantor Litbang
27)
Kajian pemberdayaan dan pengembangan potensi sumber daya ekonomi Kota Magelang
43.832.000,00
40.706.575,00
Kantor Litbang
b
Program Kerjasama Pembangunan
1)
Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga
528.275.000,00
522.274.000,00
Setda
2)
Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga
42.800.000,00
32.594.100,00
DPU
3)
Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga
575.786.000,00
521.036.300,00
4)
Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah daerah
6.418.000,00
2.711.500,00
5)
Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah daerah
12.850.000,00
12.759.000,00
Kel. Rejo. Sel.
c
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
1)
Forum Koordinasi Jaringan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
56.000.000,00
50.366.863,00
Kantor Litbang
2)
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
45.000.000,00
35.897.098,00
Kantor Litbang
3)
Fasilitasi Forum Alumni Karyasiswa Kota Magelang
15.000.000,00
14.633.250,00
Kantor Litbang
4)
Fasilitasi Dewan Riset Daerah
43.202.000,00
28.744.950,00
Kantor Litbang
5)
Apresiasi Budaya IPTEK Masyarakat
72.000.000,00
68.868.375,00
Kantor Litbang
6)
Fasilitasi Sentra Hak Kekayaan Intelektual
74.240.000,00
56.720.750,00
Kantor Litbang
d
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
1)
Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik
18.749.000,00
18.749.000,00
Kec. Mgl. Utara
2)
Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik
12.307.000,00
9.547.000,00
Ke. Mgl. Selatan
3)
Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik
13.895.000,00
13.743.850,00
Kec. Mgl Tengah
4)
Penyusunan rancangan RPJMD
305.202.000,00
290.363.625,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAPPEDA
Ke. Mgl. Selatan
BAPPEDA
BAB III -45
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
5)
Penyelenggaraan musrenbang RPJMD
69.580.000,00
43.330.000,00
BAPPEDA
6)
Penyusunan rancangan RKPD
293.328.000,00
264.734.500,00
BAPPEDA
7)
Penyelenggaraan musrenbang RKPD
109.200.000,00
94.039.000,00
BAPPEDA
8)
Penetapan RKPD
34.855.000,00
30.968.250,00
BAPPEDA
9)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
98.215.000,00
84.471.965,00
Setda
10)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
10.628.000,00
10.627.450,00
Kec. Mgl Tengah
11)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
16.565.000,00
14.524.800,00
BAPPEDA
12)
Forum SKPD dan FGD
109.718.000,00
93.706.900,00
BAPPEDA
13)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
10.572.000,00
10.409.500,00
Kel. Magersari
14)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
8.000.000,00
8.000.000,00
15)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
10.210.000,00
10.209.100,00
Kel. Jurang. Sel.
16)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
10.000.000,00
8.740.000,00
Kel. Tidar Utara
17)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
8.000.000,00
7.490.000,00
Kel. Tidar Selatan
18)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
6.397.000,00
6.355.000,00
Kel. Wates
19)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
12.733.000,00
12.483.000,00
Kel. Potrobangsan
20)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
12.470.000,00
12.079.200,00
Kel. Kedungsari
21)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
7.830.000,00
7.380.000,00
Kel. Kramat Utara
22)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
7.500.000,00
7.500.000,00
Kel. Kramat Sel.
23)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
9.971.000,00
9.971.000,00
Kel. Kemirirejo
24)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
12.150.000,00
11.850.000,00
Kel. Cacaban
25)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
16.776.000,00
16.776.000,00
Kel. Rejo Utara
26)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
9.750.000,00
9.750.000,00
Kel. Magelang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Jurang. Utara
BAB III -46
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
27)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
7.226.000,00
7.224.000,00
Kel. Panjang
28)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
8.390.000,00
8.180.000,00
Kel. Gelangan
29)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
19.078.000,00
19.077.300,00
Kec. Mgl. Utara
30)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
13.528.000,00
13.316.000,00
Ke. Mgl. Selatan
31)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
14.082.000,00
12.986.450,00
Kec. Mgl Tengah
32)
Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan/Kecamatan
10.558.000,00
9.634.300,00
Kel. Rejo. Sel.
33)
Survey hasil Musrenbang
5.190.000,00
5.137.500,00
Kel. Magersari
34)
Survey hasil Musrenbang
3.000.000,00
3.000.000,00
Kel. Jurang. Utara
35)
Survey hasil Musrenbang
3.750.000,00
3.748.800,00
Kel. Jurang. Sel.
36)
Survey hasil Musrenbang
6.000.000,00
6.000.000,00
Kel. Tidar Utara
37)
Survey hasil Musrenbang
2.260.000,00
2.260.000,00
Kel. Tidar Selatan
38)
Survey hasil Musrenbang
3.640.000,00
3.410.000,00
Kel. Wates
39)
Survey hasil Musrenbang
3.260.000,00
3.260.000,00
Kel. Potrobangsan
40)
Survey hasil Musrenbang
5.200.000,00
5.200.000,00
Kel. Kedungsari
41)
Survey hasil Musrenbang
3.450.000,00
3.418.000,00
Kel. Kramat Utara
42)
Survey hasil Musrenbang
3.400.000,00
3.400.000,00
Kel. Kramat Sel.
43)
Survey hasil Musrenbang
2.798.000,00
2.798.000,00
Kel. Kemirirejo
44)
Survey hasil Musrenbang
2.824.000,00
2.824.000,00
Kel. Cacaban
45)
Survey hasil Musrenbang
4.815.000,00
4.815.000,00
Kel. Rejo Utara
46)
Survey hasil Musrenbang
4.000.000,00
3.999.800,00
Kel. Magelang
47)
Survey hasil Musrenbang
3.000.000,00
3.000.000,00
Kel. Panjang
48)
Survey hasil Musrenbang
3.095.000,00
3.095.000,00
Kel. Gelangan
49)
Survey hasil Musrenbang
2.728.000,00
2.656.000,00
Kel. Rejo. Sel.
50)
Publikasi Kegiatan Perencanaan Pembangunan Daerah
33.665.000,00
30.442.250,00
51)
Publikasi Kegiatan Pembangunan Daerah
217.989.000,00
201.856.000,00
52)
Penyusunan Laporan Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Daerah
2.812.000,00
2.807.950,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAPPEDA
Setda
Kel. Rejo. Sel.
BAB III -47
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
53)
Pendokumentasian Kegiatan Pembangunan Daerah
16.773.000,00
12.140.000,00
Setda
54)
Pelaksanaan Verifikasi Renja SKPD
71.384.000,00
61.673.500,00
BAPPEDA
55)
Monitoring evaluasi, pengendalian dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang bersumber dari dana Pemerintah Pusat
90.766.000,00
74.311.618,00
Setda
56)
Monitoring evaluasi, pengendalian dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang dananya bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi
81.019.000,00
76.138.750,00
Setda
57)
Penyusunan Rancangan Perubahan RKPD
120.900.000,00
107.590.000,00
BAPPEDA
58)
Penetapan Perubahan RKPD
29.305.000,00
24.101.000,00
BAPPEDA
59)
Pelaksanaan Verifikasi Perubahan Renja SKPD
70.904.000,00
62.640.000,00
BAPPEDA
60)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program Sejuta Bunga
81.059.000,00
70.522.000,00
BAPPEDA
61)
Pengendalian dan Evaluasi RKPD
39.445.000,00
34.965.650,00
BAPPEDA
62)
Konsultasi Publik RPJMD
44.299.000,00
32.160.000,00
BAPPEDA
63)
Forum SKPD dan FGD RPJMD
53.038.000,00
39.960.000,00
BAPPEDA
64)
Pelaksanaan verifikasi renstra SKPD
72.554.000,00
53.817.000,00
BAPPEDA
65)
Penyusunan Indikator Kinerja RPJMD
62.070.000,00
56.750.000,00
BAPPEDA
66)
Penyusunan dokumen kajian lingkungan hidup strategis
129.940.000,00
127.890.000,00
BAPPEDA
67)
Penyusunan Indikator Kinerja Utama SKPD
16.525.000,00
16.398.625,00
Setda
68)
Penyusunan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah
73.028.000,00
72.188.866,00
Setda
69)
Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (POK)
48.909.000,00
32.936.500,00
Setda
70)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
25.990.000,00
25.558.000,00
DIKNAS
71)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
8.100.000,00
7.929.075,00
Dispendukcapil
72)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
10.989.000,00
7.199.000,00
Disnakertransos
73)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
8.205.000,00
8.115.500,00
Diskoperindag
74)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
4.852.000,00
4.852.000,00
Kantor PM
75)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
8.887.000,00
8.437.000,00
Disporabudpar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -48
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
76)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
6.750.000,00
5.953.300,00
Satpol PP
77)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
8.678.000,00
8.192.000,00
Kesbanpolinmas
78)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
8.159.000,00
6.447.000,00
DKK
79)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
9.705.000,00
1.950.000,00
Inspektorat
80)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
21.298.000,00
17.547.000,00
BKD
81)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
5.154.000,00
4.936.925,00
BP2T
82)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
24.600.000,00
21.949.100,00
DPPKD
83)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
12.377.000,00
12.122.125,00
Setda
84)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
20.000.000,00
12.666.125,00
DPP
85)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
14.212.000,00
7.105.600,00
Setwan
86)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
9.160.000,00
8.488.925,00
Kantor Litbang
87)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
6.972.000,00
6.971.600,00
Kec. Mgl. Utara
88)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
10.762.000,00
8.990.000,00
Ke. Mgl. Selatan
89)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
10.664.000,00
10.663.300,00
Kec. Mgl Tengah
90)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
6.567.000,00
5.413.000,00
BPMPKB
91)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
7.923.000,00
7.619.000,00
Kantor Perpus
92)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
15.786.000,00
15.572.500,00
DPU
93)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
13.695.000,00
11.356.000,00
BAPPEDA
94)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
11.620.000,00
11.565.625,00
Dishubkominfo
95)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
10.125.000,00
9.642.000,00
DKPTK
96)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
8.960.000,00
8.960.000,00
Kantor LH
97)
Penyusunan Rencana Strategis SKPD
10.393.000,00
8.793.600,00
Dispertan
98)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
21.900.000,00
21.900.000,00
DIKNAS
99)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
9.107.000,00
8.977.150,00
Dispendukcapil
100)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
7.232.000,00
4.994.500,00
Disnakertransos
101)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
6.820.000,00
6.482.350,00
Diskoperindag
102)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
6.524.000,00
6.524.000,00
Kantor PM
103)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
7.751.000,00
7.751.000,00
Disporabudpar
104)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.645.000,00
3.061.000,00
Satpol PP
ANGGARAN (Rp)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
BAB III -49
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
105)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
6.300.000,00
6.016.000,00
Kesbanpolinmas
106)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
8.679.000,00
7.949.000,00
DKK
107)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
6.050.000,00
6.050.000,00
Kel. Magersari
108)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.120.000,00
3.120.000,00
Kel. Jurang. Utara
109)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
4.000.000,00
3.999.800,00
Kel. Jurang. Sel.
110)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.884.000,00
3.836.000,00
Kel. Tidar Utara
111)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.378.000,00
3.270.000,00
Kel. Tidar Selatan
112)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
1.500.000,00
1.464.000,00
Kel. Wates
113)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.664.000,00
3.664.000,00
Kel. Potrobangsan
114)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
2.235.000,00
2.235.000,00
Kel. Kedungsari
115)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
1.900.000,00
1.800.000,00
Kel. Kramat Utara
116)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
2.300.000,00
2.300.000,00
Kel. Kramat Sel.
117)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
4.032.000,00
4.032.000,00
Kel. Kemirirejo
118)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.140.000,00
2.890.000,00
Kel. Cacaban
119)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.078.000,00
3.078.000,00
Kel. Rejo Utara
120)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
1.860.000,00
1.441.000,00
Kel. Magelang
121)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
2.284.000,00
2.284.000,00
Kel. Panjang
122)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.500.000,00
3.266.000,00
Kel. Gelangan
123)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.750.000,00
3.748.200,00
Inspektorat
124)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
7.350.000,00
7.084.600,00
BKD
125)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
5.530.000,00
5.160.275,00
BP2T
126)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
20.741.000,00
18.217.900,00
DPPKD
127)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
11.371.000,00
11.099.850,00
Setda
128)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
10.000.000,00
9.073.520,00
DPP
129)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
4.981.000,00
4.941.475,00
Setwan
130)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
7.500.000,00
5.553.850,00
Kantor Litbang
131)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
5.545.000,00
5.544.950,00
Kec. Mgl. Utara
132)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
10.294.000,00
9.762.000,00
Ke. Mgl. Selatan
133)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
4.350.000,00
4.349.200,00
Kec. Mgl Tengah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -50
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
134)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
3.996.000,00
3.805.750,00
Kel. Rejo. Sel.
135)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
6.953.000,00
5.875.000,00
BPMPKB
136)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
8.011.000,00
7.703.250,00
Kantor Perpus
137)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
26.559.000,00
25.600.750,00
138)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
10.242.000,00
8.552.500,00
139)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
10.401.000,00
10.384.600,00
140)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
6.400.000,00
6.178.000,00
DKPTK
141)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
5.330.000,00
5.330.000,00
Kantor LH
142)
Penyusunan Rencana Kerja SKPD
7.660.000,00
5.533.700,00
Dispertan
143)
Sosialisasi RPJMD Kota Magelang
69.845.000,00
65.579.000,00
BAPPEDA
144)
Penyusunan Kebijakan dan Strategi Air Minum Daerah (Jakstrada)
72.645.000,00
66.471.600,00
BAPPEDA
145)
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengembangan Kawasan Gunung Tidar
183.978.000,00
161.978.100,00
BAPPEDA
7.890.000,00
3.888.000,00
BAPPEDA
BAPPEDA
DPU BAPPEDA Dishubkominfo
e
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
1)
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
2)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
12.160.000,00
8.616.500,00
3)
Analisis Potensi Pendapatan Asli Daerah
98.875.000,00
68.678.125,00
4)
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengembangan Urban Farming
142.605.000,00
136.403.000,00
BAPPEDA
5)
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengembangan Florikultura
135.519.000,00
130.715.500,00
BAPPEDA
f
Program Perencanaan Sosial Budaya
1)
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya
13.043.000,00
12.111.910,00
BAPPEDA
2)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
16.340.000,00
14.765.000,00
BAPPEDA
3)
Penyelenggaraan dan Penjaringan Krenova
78.000.000,00
76.260.623,00
Kantor Litbang
4)
Penyusunan Laporan Penanggulangan Kemiskinan (TKPKD)
100.467.000,00
83.753.000,00
BAPPEDA
5)
Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pendidikan Untuk Semua (PUS)
97.257.000,00
83.081.500,00
BAPPEDA
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kantor Litbang
BAB III -51
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
6)
Perencanaan Pengembangan Olah Raga
7)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
201.750.000,00
190.842.000,00
BAPPEDA
Penyusunan Dokumen Perencanaan Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)
71.030.000,00
45.809.000,00
BAPPEDA
8)
Penyusunan Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
63.855.000,00
63.321.500,00
BAPPEDA
g
Program Perencanaan Pembangunan Bidang Fisik Dan Prasarana
1)
Koordinasi Perencanaan Bidang Fisik dan Prasarana
32.469.000,00
25.480.250,00
BAPPEDA
2)
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
14.640.000,00
9.969.000,00
BAPPEDA
3)
Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan dan Permukiman
165.770.000,00
165.545.496,00
BAPPEDA
4)
Penyusunan Dokumen Masterplan SmartCity
221.206.000,00
209.602.000,00
BAPPEDA
5)
Penyusunan Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah
73.063.000,00
62.749.400,00
BAPPEDA
7
URUSAN PERHUBUNGAN
a
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
1)
Penyusunan norma, kebijakan, standar dan prosedur bidang perhubungan
119.985.000,00
118.341.350,00
Dishubkominfo
2)
Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat
59.288.000,00
40.832.800,00
Dishubkominfo
3)
Pengawasan dan pengamanan jalur lalu lintas
187.500.000,00
182.721.500,00
Dishubkominfo
4)
Koordinasi penilaian Kota Tertib LLAJ
34.470.000,00
31.042.450,00
Dishubkominfo
5)
Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
29.385.000,00
28.653.750,00
Dishubkominfo
6)
Survey simpang bersinyal dan tidak bersinyal
20.600.000,00
20.544.000,00
Dishubkominfo
b
Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ
1)
Pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas LLAJ
147.050.000,00
146.870.400,00
Dishubkominfo
c
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
1)
Kegiatan temu wicara pengelola angkutan umum guna meningkatkan keselamatan penumpang
231.668.000,00
221.895.750,00
Dishubkominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -52
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
2)
Kegiatan pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya
3)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
134.950.000,00
134.653.750,00
Dishubkominfo
Kegiatan penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang dilingkungan treminal
66.221.000,00
66.108.000,00
Dishubkominfo
4)
Kegiatan penciptaan disiplin dan pemeliharaan kebersihan di lingkungan terminal
21.518.000,00
20.903.500,00
Dishubkominfo
5)
Pengumpulan dan analisis data base pelayanan jasa angkutan
23.430.000,00
23.179.000,00
Dishubkominfo
6)
Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan
86.940.000,00
81.327.500,00
Dishubkominfo
7)
Fasilitasi perijinan di bidang perhubungan
7.999.000,00
7.099.000,00
Dishubkominfo
8)
Kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudik/awak kendaraaan angkutan umum teladan
14.300.000,00
10.493.500,00
Dishubkominfo
9)
Pembinaan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas
53.432.000,00
49.208.500,00
Dishubkominfo
d
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
1)
Pembangunan halte bus, taxi gedung terminal
79.050.000,00
78.933.150,00
Dishubkominfo
2)
Pengadaan Papan Nama Jalan
25.085.000,00
24.837.500,00
Dishubkominfo
3)
Perencanaan dan pembangunan di bidang perparkiran
53.830.000,00
53.206.250,00
Dishubkominfo
4)
Pembinaan dan Pengawasan di bidang Parkir
56.047.000,00
52.668.700,00
Dishubkominfo
5)
Penyusunan DED Pembangunan gedung terminal
52.000.000,00
51.709.000,00
Dishubkominfo
e
Program Peningkatan Dan Pengamanan Lalu Lintas
1)
Pengadaan rambu-rambu lalu lintas
52.750.000,00
52.730.500,00
Dishubkominfo
2)
Pengadaan marka jalan
181.340.000,00
181.187.175,00
Dishubkominfo
3)
Pengadaan lampu flashing/kedip
213.175.000,00
212.165.000,00
Dishubkominfo
4)
Pengadaan Traffic Light
176.350.000,00
174.680.000,00
Dishubkominfo
5)
Pengadaan alat pengaman pengendali jalan
352.485.000,00
349.773.850,00
Dishubkominfo
6)
Pembangunan ATCS
127.350.000,00
126.970.000,00
Dishubkominfo
7)
Penertiban kawasan tertib lalu lintas
59.435.000,00
54.116.400,00
Dishubkominfo
8)
Survey Volume Lalu Lintas Ruas Jalan
15.841.000,00
15.804.440,00
Dishubkominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -53
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
9)
Pengadaan Fasilitas Pengawasan dan Penyidikan Kendaraan Angkutan
f
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
1)
Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor
2)
Pembinaan dan pengawasan kelaikan kendaraan bermotor di bengkel/ Perusahaan Otobus
8
URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
a
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
191.850.000,00
190.742.000,00
Dishubkominfo
271.564.000,00
268.190.810,00
Dishubkominfo
9.502.000,00
9.482.000,00
Dishubkominfo
Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah
59.539.000,00
51.750.000,00
2)
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
4.000.000,00
2.775.000,00
Kel. Tidar Utara
3)
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
20.000.000,00
18.591.000,00
Kel. Kedungsari
4)
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
207.135.000,00
202.679.000,00
DPP
5)
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
618.550.000,00
538.228.000,00
DKPTK
6)
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
51.972.000,00
49.822.000,00
Kantor LH
7)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
71.932.000,00
59.987.238,00
Kel. Magersari
8)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
35.412.000,00
29.973.000,00
Kel. Jurang. Utara
9)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
47.376.000,00
46.650.800,00
Kel. Jurang. Sel.
10)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
18.612.000,00
16.620.000,00
Kel. Tidar Utara
11)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
27.239.000,00
24.953.000,00
Kel. Tidar Selatan
12)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
23.010.000,00
21.460.000,00
Kel. Wates
13)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
42.250.000,00
32.436.025,00
Kel. Potrobangsan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DKPTK
BAB III -54
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
14)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
12.208.000,00
12.208.000,00
Kel. Kedungsari
15)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
23.500.000,00
23.490.000,00
Kel. Kramat Utara
16)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
41.660.000,00
41.658.600,00
Kel. Kramat Sel.
17)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
75.552.000,00
68.213.500,00
Kel. Kemirirejo
18)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
35.680.000,00
34.658.661,00
Kel. Cacaban
19)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
14.700.000,00
14.700.000,00
Kel. Rejo Utara
20)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
62.195.000,00
55.600.320,00
Kel. Magelang
21)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
77.174.000,00
70.405.784,00
Kel. Panjang
22)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
53.490.000,00
49.074.000,00
Kel. Gelangan
23)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
31.012.000,00
27.830.750,00
Kel. Rejo. Sel.
24)
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
267.474.000,00
167.615.042,00
25)
Bimbingan teknis persampahan
30.482.000,00
29.551.000,00
Kantor LH
26)
Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan
18.876.000,00
18.024.950,00
DPP
27)
Kerjasama pengelolaan sampah antar daerah
46.161.000,00
39.380.000,00
BAPPEDA
28)
Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan
40.456.000,00
33.121.000,00
DKPTK
29)
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
12.387.000,00
11.921.100,00
DKPTK
30)
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
57.599.000,00
57.599.000,00
Kantor LH
31)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
18.684.000,00
17.831.000,00
DPP
32)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
20.490.000,00
20.395.000,00
DKPTK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DKPTK
BAB III -55
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
33)
Penanganan sampah kota
2.446.922.000,00
2.155.008.500,00
DKPTK
34)
Pengelolaan sampah TPA
3.660.889.000,00
2.313.044.777,00
DKPTK
35)
Pemberdayaan, Pelatihan dan Bantuan Komposting
17.659.000,00
17.209.000,00
Kantor LH
36)
Pengembangan Kampung Organik
12.110.000,00
12.080.000,00
Kel. Magersari
37)
Pengembangan Kampung Organik
12.350.000,00
12.250.000,00
Kel. Jurang. Utara
38)
Pengembangan Kampung Organik
12.500.000,00
9.479.650,00
39)
Pengembangan Kampung Organik
10.950.000,00
10.950.000,00
Kel. Tidar Selatan
40)
Pengembangan Kampung Organik
21.800.000,00
21.800.000,00
Kel. Wates
41)
Pengembangan Kampung Organik
10.400.000,00
8.600.000,00
42)
Pengembangan Kampung Organik
12.620.000,00
12.389.960,00
Kel. Kedungsari
43)
Pengembangan Kampung Organik
12.500.000,00
12.500.000,00
Kel. Kramat Utara
44)
Pengembangan Kampung Organik
12.500.000,00
11.440.000,00
Kel. Kramat Sel.
45)
Pengembangan Kampung Organik
12.550.000,00
12.534.616,00
Kel. Kemirirejo
46)
Pengembangan Kampung Organik
10.430.000,00
10.137.000,00
Kel. Cacaban
47)
Pengembangan Kampung Organik
11.065.000,00
11.065.000,00
Kel. Rejo Utara
48)
Pengembangan Kampung Organik
12.500.000,00
12.276.000,00
Kel. Magelang
49)
Pengembangan Kampung Organik
11.500.000,00
11.440.000,00
Kel. Panjang
50)
Pengembangan Kampung Organik
12.770.000,00
12.729.000,00
Kel. Gelangan
51)
Pengembangan Kampung Organik
12.500.000,00
10.716.500,00
Kel. Rejo. Sel.
52)
Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Kampung Organik
73.336.000,00
72.356.000,00
Kantor LH
53)
Pemberdayaan dan Pelatihan fasilitator pengelolaan sampah
35.626.000,00
35.005.300,00
Kantor LH
54)
Pendampingan Pengelolaan Persampahan
132.772.000,00
132.024.800,00
Kantor LH
55)
Peningkatan operasional dan pemeliharaan TPST
16.413.000,00
103.000,00
DKPTK
56)
Peningkatan operasional dan pemeliharaan pabrik pupuk organik
22.150.000,00
10.225.000,00
DKPTK
57)
Peningkatan operasional dan pemeliharaan TPS 3R
28.790.000,00
134.000,00
DKPTK
58)
Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
20.617.000,00
13.770.000,00
DKPTK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Jurang. Sel.
Kel. Potrobangsan
BAB III -56
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
59)
Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
60)
61)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
276.735.000,00
231.974.100,00
Kantor LH
Pemantauan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
15.722.000,00
13.702.000,00
Kantor LH
Penyediaan Sarana dan Prasarana SPA 3 R
226.000.000,00
137.531.000,00
DKPTK
b
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
7.453.000,00
7.408.000,00
Kel. Magersari
2)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
5.400.000,00
5.400.000,00
Kel. Jurang. Utara
3)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
3.780.000,00
3.500.000,00
Kel. Wates
4)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
7.396.000,00
7.396.000,00
Kel. Potrobangsan
5)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
6.250.000,00
6.250.000,00
Kel. Kedungsari
6)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
3.200.000,00
3.200.000,00
Kel. Kramat Sel.
7)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
4.352.000,00
4.352.000,00
Kel. Kemirirejo
8)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
14.200.000,00
11.361.000,00
Kel. Magelang
9)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
37.447.000,00
37.446.050,00
Kec. Mgl. Utara
10)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
45.201.000,00
44.266.000,00
Ke. Mgl. Selatan
11)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
43.715.000,00
43.310.000,00
Kec. Mgl Tengah
12)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
5.140.000,00
5.056.500,00
13)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
42.635.000,00
32.688.000,00
DKPTK
14)
Pemantauan Kualitas Lingkungan
19.680.000,00
2.180.000,00
DKPTK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Rejo. Sel.
BAB III -57
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
15)
Pemantauan Kualitas Lingkungan
16)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
54.928.000,00
54.928.000,00
Kantor LH
Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
124.939.000,00
122.389.850,00
17)
Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
10.764.000,00
10.763.900,00
18)
Pengelolaan B3 dan Limbah B3
15.864.000,00
530.000,00
19)
Pengembangan produksi ramah lingkungan
192.042.000,00
191.572.000,00
20)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
25.616.000,00
25.464.000,00
21)
Koordinasi Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan & Pemantauan Lingkungan
5.400.000,00
5.350.000,00
Kantor LH
22)
Pemantauan Kualitas Udara
95.323.000,00
90.259.700,00
Kantor LH
23)
Penanganan Pengaduan kasus Lingkungan Hidup
5.660.000,00
1.999.800,00
Kantor LH
24)
Pemeriksaan/Pemantauan Kualitas Limbah Industri
45.537.000,00
45.336.800,00
Kantor LH
25)
Pemantauan Kualitas Mata Air
13.614.000,00
13.613.800,00
Kantor LH
26)
Koordinasi Penyambutan Penghargaan tentang Lingkungan Hidup
149.750.000,00
138.221.475,00
27)
Penanganan Perizinan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
9.254.000,00
9.254.000,00
28)
Penyusunan UKL/UPL TPST
50.000.000,00
47.345.000,00
DKPTK
29)
Penyusunan DED TPST
50.000.000,00
47.170.000,00
DKPTK
15.524.000,00
6.661.200,00
Setda
Kantor LH
DKPTK Kantor LH
Setda
Setda
Kantor LH
c
Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Alam
1)
Pengendalian dan Pengawasan pemanfaatan SDA
2)
Koordinasi pengelolaan konservasi SDA
136.237.000,00
132.818.825,00
Setda
3)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perlindungan dan Konservasi SDA
139.796.000,00
136.715.969,00
Setda
4)
Sosialisasi Saka Lingkungan Hidup
22.300.000,00
13.450.000,00
Kantor LH
5)
Pengadaan Lubang Biopori
54.508.000,00
53.305.700,00
Kantor LH
6)
Pengadaan Sumur Resapan
111.807.000,00
109.986.000,00
Kantor LH
7)
Manajemen Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sekolah
59.777.000,00
57.352.000,00
Kantor LH
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DPU
BAB III -58
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
8)
Peningkatan Kepedulian Masyarakat tentang Lingkungan Hidup
58.100.000,00
56.492.000,00
Kantor LH
9)
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup
158.707.000,00
158.629.148,00
Kantor LH
10)
Pemeliharaan Sumur Resapan
9.600.000,00
9.600.000,00
Kel. Kramat Sel.
11)
Pemeliharaan Sumur Resapan
5.000.000,00
5.000.000,00
Kantor LH
d
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
1)
Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan
60.544.000,00
22.990.400,00
Kantor LH
2)
Pengembangan data dan informasi lingkungan
38.000.000,00
37.425.000,00
Kantor LH
3)
Pengembangan data dan informasi lingkungan
49.971.000,00
48.030.400,00
Dispertan
4)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
44.018.000,00
44.017.600,00
Kantor LH
5)
Pembangunan Sistem Informasi Kualitas Lingkungan (DAK)
76.842.000,00
73.555.500,00
Kantor LH
6)
Inventarisasi dan Identifikasi Sumbersumber Pencemaran
53.288.000,00
52.786.000,00
Kantor LH
7)
Pemeriksaan Sampel Tanah
19.824.000,00
19.824.000,00
Kantor LH
8)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kualitas Air
26.029.000,00
25.774.600,00
Kantor LH
9)
Penyusunan Profil Keanekaragaman Hayati
48.000.000,00
47.787.000,00
Kantor LH
e
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
1)
Pendataan Kegiatan Penghasil Gas Rumah Kaca
53.380.000,00
52.624.600,00
Kantor LH
f
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1)
Penyusunan dan analisis data/informasi pengelolaan RTH
171.083.000,00
136.450.850,00
2)
Penataan RTH
12.524.000,00
12.290.000,00
3)
Penataan RTH
10.000.000,00
9.897.200,00
Kel. Jurang. Utara
4)
Penataan RTH
11.310.000,00
11.310.000,00
Kel. Potrobangsan
5)
Penataan RTH
7.350.000,00
7.191.800,00
6)
Penataan RTH
63.000.000,00
62.770.000,00
7)
Penataan RTH
6.000.000,00
6.000.000,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DKPTK
Kel. Magersari
Kel. Kedungsari Kel. Kramat Utara Kel. Kramat Sel.
BAB III -59
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
8)
Penataan RTH
29.035.000,00
29.035.000,00
Kel. Kemirirejo
9)
Penataan RTH
36.900.000,00
33.041.500,00
Ke. Mgl. Selatan
10)
Penataan RTH
13.604.000,00
12.472.000,00
Kel. Rejo. Sel.
11)
Penataan RTH
19.480.000,00
19.129.000,00
Dishubkominfo
12)
Pemeliharaan RTH
9.000.000,00
3.508.000,00
Disnakertransos
13)
Pemeliharaan RTH
24.393.000,00
24.393.000,00
Disporabudpar
14)
Pemeliharaan RTH
2.700.000,00
2.700.000,00
Kel. Magersari
15)
Pemeliharaan RTH
5.000.000,00
5.000.000,00
Kel. Jurang. Utara
16)
Pemeliharaan RTH
11.988.000,00
11.988.000,00
Kel. Jurang. Sel.
17)
Pemeliharaan RTH
9.500.000,00
9.350.000,00
Kel. Tidar Utara
18)
Pemeliharaan RTH
6.021.000,00
6.015.000,00
Kel. Tidar Selatan
19)
Pemeliharaan RTH
8.500.000,00
8.500.000,00
Kel. Wates
20)
Pemeliharaan RTH
4.460.000,00
4.460.000,00
Kel. Potrobangsan
21)
Pemeliharaan RTH
13.281.000,00
13.281.000,00
Kel. Kramat Utara
22)
Pemeliharaan RTH
14.070.000,00
14.070.000,00
Kel. Kramat Sel.
23)
Pemeliharaan RTH
6.148.000,00
5.998.000,00
Kel. Kemirirejo
24)
Pemeliharaan RTH
5.426.000,00
5.000.000,00
Kel. Cacaban
25)
Pemeliharaan RTH
3.800.000,00
3.800.000,00
Kel. Rejo Utara
26)
Pemeliharaan RTH
4.763.000,00
4.647.000,00
Kel. Magelang
27)
Pemeliharaan RTH
5.514.000,00
5.514.000,00
Kel. Panjang
28)
Pemeliharaan RTH
4.997.000,00
4.990.000,00
Kel. Gelangan
29)
Pemeliharaan RTH
4.000.000,00
1.889.000,00
BP2T
30)
Pemeliharaan RTH
381.350.000,00
374.394.000,00
Setda
31)
Pemeliharaan RTH
41.473.000,00
37.833.600,00
DPP
32)
Pemeliharaan RTH
18.000.000,00
17.700.000,00
Setwan
33)
Pemeliharaan RTH
20.172.000,00
20.130.000,00
Kantor Litbang
34)
Pemeliharaan RTH
14.063.000,00
14.063.000,00
Kec. Mgl. Utara
35)
Pemeliharaan RTH
10.000.000,00
7.464.000,00
Ke. Mgl. Selatan
36)
Pemeliharaan RTH
5.061.000,00
4.300.000,00
Kel. Rejo. Sel.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -60
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
37)
Pemeliharaan RTH
20.000.000,00
19.954.000,00
38)
Pemeliharaan RTH
1.800.000,00
1.770.000,00
39)
Pemeliharaan RTH
1.733.160.000,00
1.610.724.079,00
40)
Pemeliharaan RTH
54.324.000,00
53.988.100,00
Dispertan
41)
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH
78.023.000,00
77.912.550,00
DKPTK
42)
Monitoring dan evaluasi
20.000.000,00
19.998.850,00
DKPTK
43)
Penataan Taman Aloon-aloon
349.273.000,00
323.756.750,00
DKPTK
44)
Penataan Taman Jl. Sudirman
218.550.000,00
217.379.300,00
DKPTK
45)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Ruang Terbuka Hijau
636.110.000,00
597.256.300,00
DKPTK
46)
Pengecatan Pohon Turus Jalan
113.898.000,00
108.312.580,00
DKPTK
47)
Perawatan Pohon Peneduh
138.600.000,00
128.464.500,00
DKPTK
48)
Pemeliharaan Tugu dan Monumen
129.570.000,00
127.608.600,00
DKPTK
49)
Penataan dan peningkatan lahan pembibitan
401.635.000,00
342.729.050,00
DKPTK
50)
Revitalisasi Penghijauan Tepi Jalan
299.415.000,00
288.698.300,00
DKPTK
51)
Penataan Taman Badaan Barat
41.400.000,00
40.623.700,00
DKPTK
52)
Penataan Taman Tanggul Kali Kota Utara
140.880.000,00
137.771.800,00
DKPTK
53)
Revitalisasi Taman Trunan
63.120.000,00
61.705.000,00
DKPTK
54)
Pembuatan Taman Vertikal Jalan Ahmad Yani
95.000.000,00
88.848.100,00
DKPTK
55)
Pembuatan Taman Vertikal Jl. Soekarno-Hatta
95.000.000,00
89.758.000,00
DKPTK
56)
Penataan Taman Badaan Timur
259.136.000,00
215.759.650,00
DKPTK
57)
Penataan Taman Gerbang Kerkoff
114.000.000,00
111.452.000,00
DKPTK
58)
Pembuatan Taman Sekolah SMPN 1
79.202.000,00
78.436.700,00
Kantor LH
59)
Pembuatan Taman Sekolah SMPN 3
106.552.000,00
104.880.000,00
Kantor LH
60)
Penataan Taman Jalan Majapahit
368.800.000,00
361.401.900,00
DKPTK
61)
Penyusunan DED Fountain Aloonaloon
50.000.000,00
46.761.700,00
DKPTK
62)
Penataan Taman Shopping
221.745.000,00
220.288.000,00
DKPTK
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAPPEDA Dishubkominfo DKPTK
BAB III -61
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
9
URUSAN PERTANAHAN
a
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah
1)
Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
77.402.000,00
55.668.625,00
Setda
2)
Pengadaan tanah
56.500.000,00
52.100.000,00
DKPTK
3)
Peningkatan status tanah yang dimohon warga
37.924.000,00
30.614.500,00
Setda
4)
Pensertifikatan tanah milik Pemerintah Daerah
336.727.000,00
263.795.595,00
Setda
5)
Inventarisasi Tanah Milik Pemerintah Daerah
88.162.000,00
78.750.700,00
Setda
6)
Pengukuran Pengembalian Batas Tanah Milik Pemda
12.250.000,00
3.252.240,00
Setda
b
Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
1)
Penilaian objek pajak perdesaan dan perkotaan
471.700.000,00
425.254.680,00
DPPKD
10
URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
a
Program Penataan Administrasi Kependudukan
1)
Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (membangun, updating, dan pemeliharaan)
217.659.000,00
170.754.500,00
Dispendukcapil
2)
Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan
48.376.000,00
36.375.000,00
Dispendukcapil
3)
Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan
2.398.000,00
2.398.000,00
Kel. Rejo Utara
4)
Pengolahan dalam penyusunan laporan informasi kependudukan
4.390.000,00
3.909.500,00
Kel. Rejo. Sel.
5)
Penyediaan informasi yang dapat diakses masyarakat
19.969.000,00
17.130.350,00
Dispendukcapil
6)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
249.716.000,00
229.640.875,00
Dispendukcapil
7)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
8.932.000,00
8.932.000,00
Kel. Magersari
8)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
5.210.000,00
5.210.000,00
Kel. Jurang. Utara
9)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
9.450.000,00
9.419.600,00
Kel. Jurang. Sel.
10)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
4.000.000,00
2.810.000,00
Kel. Tidar Utara
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -62
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
11)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
2.000.000,00
2.000.000,00
Kel. Tidar Selatan
12)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
4.000.000,00
4.000.000,00
Kel. Kedungsari
13)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
5.781.000,00
5.780.200,00
Kel. Kramat Utara
14)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
3.600.000,00
3.600.000,00
Kel. Kramat Sel.
15)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
1.650.000,00
1.650.000,00
Kel. Kemirirejo
16)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
6.888.000,00
6.672.200,00
Kel. Cacaban
17)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
5.950.000,00
5.740.900,00
Kel. Magelang
18)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
4.555.000,00
4.468.000,00
Kel. Panjang
19)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
5.978.000,00
5.934.000,00
Kel. Gelangan
20)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
2.248.000,00
2.247.850,00
Kec. Mgl. Utara
21)
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
18.311.000,00
18.282.500,00
Kel. Rejo. Sel.
22)
Pengembangan data base kependudukan
25.928.000,00
23.735.000,00
Dispendukcapil
23)
Pengembangan data base kependudukan
1.610.000,00
1.610.000,00
24)
Sosialisasi kebijakan kependudukan
127.176.000,00
117.423.850,00
25)
Sosialisasi kebijakan kependudukan
3.120.000,00
3.120.000,00
Kel. Wates
26)
Sosialisasi kebijakan kependudukan
9.050.000,00
8.899.200,00
Kel. Kedungsari
27)
Peningkatan kapasitas kelembagaan kependudukan
127.308.000,00
110.186.100,00
Dispendukcapil
28)
Peningkatan kapasitas kelembagaan kependudukan
6.875.000,00
6.875.000,00
29)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
35.139.000,00
34.393.000,00
Dispendukcapil
30)
Pembinaan perangkat Kecamatan/Kelurahan
29.681.000,00
29.530.350,00
Dispendukcapil
31)
Pencatatan mutasi penduduk
84.417.000,00
83.969.750,00
Dispendukcapil
32)
Pembuatan database backup dokumen Catatan sipil
42.456.000,00
38.411.000,00
Dispendukcapil
33)
Pelayanan Administrasi Perkawinan,Perceraian,Kelahiran
99.113.000,00
97.815.300,00
Dispendukcapil
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Tidar Selatan
Dispendukcapil
Kel. Potrobangsan
BAB III -63
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
34)
Pelayanan Akta Kelahiran Keliling
12.196.000,00
11.919.825,00
Dispendukcapil
35)
Penuntasan Kepemilikan Akta Pencatatan Sipil
19.426.000,00
19.164.850,00
Dispendukcapil
36)
Peningkatan Kompetensi Pelayanan di Bidang Kependudukan
3.700.000,00
3.392.900,00
Dispendukcapil
37)
Pengelolaan Database Administrasi Kependudukan
118.636.000,00
108.844.000,00
Dispendukcapil
38)
Penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA)
93.358.000,00
86.526.262,00
Dispendukcapil
11
URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
a
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
1)
Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
6.297.000,00
6.296.250,00
Kec. Mgl. Utara
2)
Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
6.770.000,00
6.069.000,00
Kel. Rejo. Sel.
b
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
1)
Advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan
117.000.000,00
111.497.200,00
BPMPKB
2)
Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan (P2TP2)
215.236.000,00
200.355.519,00
BPMPKB
3)
Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
158.000.000,00
54.217.760,00
BPMPKB
4)
Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak
4.500.000,00
4.500.000,00
5)
Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak
134.000.000,00
105.143.000,00
BPMPKB
6)
Evaluasi pelaksanaan PUG
66.818.000,00
39.963.500,00
BPMPKB
7)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Indeks Pembangunan Gender dan Anak
56.835.000,00
44.995.550,00
Setda
8)
Inventarisasi Data Melek Huruf untuk Anak Usia dibawah 15 tahun
28.989.000,00
24.044.800,00
Setda
ANGGARAN (Rp)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
Kel. Kramat Sel.
BAB III -64
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
c
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
1)
Pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan di daerah
30.000.000,00
26.776.000,00
BPMPKB
2)
Sosialisasi perlindungan tindak kekerasan dalam rumah tangga
20.000.000,00
18.200.000,00
BPMPKB
d
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
1)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
7.850.000,00
7.573.000,00
Kel. Magersari
2)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
4.900.000,00
4.900.000,00
Kel. Jurang. Utara
3)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
12.250.000,00
12.249.800,00
Kel. Jurang. Sel.
4)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
19.200.000,00
18.347.760,00
Kel. Tidar Utara
5)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
15.550.000,00
14.725.000,00
Kel. Tidar Selatan
6)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
15.700.000,00
15.700.000,00
Kel. Wates
7)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
7.310.000,00
6.985.000,00
8)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
11.669.000,00
11.669.000,00
Kel. Kedungsari
9)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
10.500.000,00
10.500.000,00
Kel. Kramat Utara
10)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
11.600.000,00
11.600.000,00
Kel. Kramat Sel.
11)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
14.068.000,00
14.068.000,00
Kel. Kemirirejo
12)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
11.500.000,00
11.386.250,00
Kel. Cacaban
13)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
8.038.000,00
8.038.000,00
Kel. Rejo Utara
14)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
10.000.000,00
9.549.600,00
Kel. Magelang
15)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
4.400.000,00
4.400.000,00
Kel. Panjang
16)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
16.575.000,00
16.516.000,00
Kel. Gelangan
17)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
15.310.000,00
14.619.350,00
Kel. Rejo. Sel.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Potrobangsan
BAB III -65
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
18)
Kegiatan pembinaan organisasi perempuan
19)
Kegiatan pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan jender
20)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
187.552.000,00
183.893.800,00
20.112.000,00
19.712.250,00
Kec. Mgl Tengah
Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga sejahtera
6.678.000,00
6.678.000,00
Kel. Kedungsari
21)
Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola usaha
3.500.000,00
3.500.000,00
Kel. Kramat Sel.
22)
Kegiatan pameran hasil karya perempuan di bidang pembangunan
6.810.000,00
6.532.900,00
Kel. Magelang
23)
Pelatihan Penganggaran Pembangunan Responsif Gender
35.000.000,00
35.000.000,00
BPMPKB
24)
Peningkatan Peran Serta Ibu dan Anak dalam Pembangunan
61.300.000,00
54.310.000,00
BPMPKB
12
URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
a
Program Keluarga Berencana
1)
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin
8.500.000,00
8.500.000,00
BPMPKB
2)
Pelayanan KIE
14.447.000,00
14.447.000,00
BPMPKB
3)
Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu
15.825.000,00
15.825.000,00
BPMPKB
4)
Pembinaan Keluarga Berencana
4.000.000,00
4.000.000,00
Kel. Wates
5)
Pembinaan Keluarga Berencana
3.150.000,00
3.150.000,00
Kel. Kramat Utara
6)
Pembinaan Keluarga Berencana
4.800.000,00
4.800.000,00
Kel. Kramat Sel.
7)
Pembinaan Keluarga Berencana
8.000.000,00
8.000.000,00
BPMPKB
8)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Komunikasi Informasi Edukasi Keluarga Berencana
198.725.000,00
153.403.000,00
BPMPKB
9)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Balai Penyuluhan KB
199.080.000,00
198.350.000,00
BPMPKB
10)
Penyediaan Operasional Keluarga Berencana
62.940.000,00
26.404.000,00
BPMPKB
b
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
1)
Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
11.600.000,00
11.600.000,00
BPMPKB
c
Program Pelayanan Kontrasepsi
1)
Pelayanan konseling KB
18.450.000,00
18.450.000,00
BPMPKB
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BPMPKB
BAB III -66
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
2)
Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB
17.235.000,00
17.235.000,00
BPMPKB
3)
Pelayanan KB medis operasi
27.500.000,00
26.750.000,00
BPMPKB
d
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri
1)
Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB
44.875.000,00
44.875.000,00
BPMPKB
2)
Koordinasi pengelolaan program
26.000.000,00
26.000.000,00
BPMPKB
3)
Pengelolaan Data dan Informasi Program KB
20.200.000,00
20.200.000,00
BPMPKB
e
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Dan Konseling KRR
1)
Pendirian pusat pelayanan informasi dan konseling KKR
6.900.000,00
6.900.000,00
BPMPKB
2)
Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah
6.900.000,00
6.900.000,00
BPMPKB
f
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
1)
Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kelurahan
19.446.000,00
18.846.000,00
BPMPKB
2)
Advokasi Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga di Kelurahan
42.829.000,00
41.704.000,00
BPMPKB
13
URUSAN SOSIAL
a
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
1)
Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin
29.619.000,00
29.619.000,00
Disnakertransos
2)
Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin
104.262.000,00
97.481.000,00
Disnakertransos
3)
Monitoring Evaluasi Pemberian Santunan Kematian
51.798.000,00
50.180.950,00
Setda
b
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1)
Pelayanan dan perlindungan sosial, hukum bagi korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak
56.931.000,00
48.986.000,00
Disnakertransos
2)
Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat, anak nakal
14.870.000,00
14.870.000,00
Disnakertransos
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -67
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
3)
Koordinasi perumusan kebijakan dan sikronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan
39.623.000,00
33.334.150,00
Setda
4)
penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa
45.740.000,00
40.982.500,00
Disnakertransos
5)
Penanganan orang terlantar
19.187.000,00
12.067.000,00
Disnakertransos
6)
Pembinaan kepada lanjut usia dan keluarganya
12.740.000,00
12.740.000,00
Disnakertransos
7)
Pembinaan kepada lanjut usia dan keluarganya
97.785.000,00
97.735.000,00
BPMPKB
8)
Pembinaan kepada veteran dan keluarganya
6.936.000,00
6.936.000,00
Disnakertransos
9)
Pemutakhiran data PMKS dan PSKS
13.015.000,00
13.015.000,00
Disnakertransos
10)
Bimbingan sosial dan pemberdayaan Karang Taruna
11.490.000,00
6.637.600,00
Disnakertransos
11)
Pembinaan keluarga muda mandiri
25.923.000,00
25.922.500,00
Disnakertransos
12)
Pengelolaan dan Pengkoordinasian Permohonan Hibah dan Bantuan Sosial
187.719.000,00
155.638.668,00
Setda
13)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Lanjut Usia dalam Pembangunan
104.353.000,00
103.848.534,00
BPMPKB
14)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pendistribusian beras sejahtera
124.237.000,00
115.778.500,00
Setda
15)
Pemetaan daerah rawan bencana dan rawan sosial
23.277.000,00
22.938.000,00
Disnakertransos
c
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
1)
Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma
29.096.000,00
15.796.000,00
Disnakertransos
2)
Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
39.244.000,00
22.642.000,00
Disnakertransos
d
Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo
1)
Peningkatan pembinaan keagamaan bagi panti asuhan/panti jompo
32.865.000,00
31.588.125,00
Setda
2)
Pembinaan yayasan / panti asuhan
11.292.000,00
11.291.700,00
Disnakertransos
e
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)
1)
Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial
21.219.000,00
21.219.000,00
Disnakertransos
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -68
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
2)
Penanganan PGOT dan Razia PGOT serta PSK
f
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
1)
Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
2)
Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat
3)
Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial
14
URUSAN TENAGA KERJA
a
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
97.455.000,00
92.494.000,00
Disnakertransos
40.282.000,00
35.119.000,00
Setda
238.113.000,00
237.333.000,00
Disnakertransos
8.498.000,00
8.228.000,00
Disnakertransos
Pembangunan balai latihan kerja
117.743.000,00
115.896.000,00
Disnakertransos
2)
Pengadaan peralatan pendidikan dan keterampilan bagi pencari kerja
611.750.000,00
574.006.000,00
Disnakertransos
3)
Rehabilitasi sedang/ berat sarana dan prasarana BLK
308.655.000,00
304.711.000,00
Disnakertransos
4)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
6.565.000,00
6.565.000,00
Disnakertransos
5)
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan menjahit bagi pencari kerja
51.122.000,00
51.122.000,00
Disnakertransos
6)
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bordir bagi pencari kerja
60.436.000,00
60.114.000,00
Disnakertransos
7)
Pembinaan Lembaga Pendidikan dan Ketrampilan (LPK)
7.125.000,00
7.125.000,00
Disnakertransos
8)
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan montir sepeda motor bagi pencari kerja
138.093.000,00
136.854.000,00
Disnakertransos
9)
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan tata boga bagi pencari kerja
34.602.000,00
34.502.000,00
Disnakertransos
10)
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan tata rias bagi pencari kerja
43.896.000,00
43.842.000,00
Disnakertransos
11)
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan komputer bagi pencari kerja
49.301.000,00
49.301.000,00
Disnakertransos
12)
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan teknisi HP bagi pencari kerja
47.281.000,00
47.281.000,00
Disnakertransos
13)
Pelatihan Bahasa Asing
144.917.000,00
144.917.000,00
Disnakertransos
14)
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan las bagi pencari kerja
89.143.000,00
85.985.000,00
Disnakertransos
15)
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan perkayuan bagi pencari kerja
142.295.000,00
139.696.000,00
Disnakertransos
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -69
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
b
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
1)
Penyusunan informasi bursa tenaga kerja
72.230.000,00
65.455.500,00
Disnakertransos
2)
Kerjasama pendidikan dan pelatihan
9.007.000,00
8.917.000,00
Disnakertransos
3)
Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan kewirausahaan
110.105.000,00
101.080.000,00
Disnakertransos
4)
Survey perencanaan lokasi dan jenis kegiatan padat karya untuk penanggulangan kemiskinan
9.305.000,00
9.260.000,00
Disnakertransos
5)
Perluasan kerja sistem padat karya
954.000.000,00
949.304.900,00
Disnakertransos
6)
Perluasan kerja melalui pembentukan tenaga kerja mandiri (TKM)
106.081.000,00
91.692.000,00
Disnakertransos
7)
Penyusunan Profil Ketenagakerjaan, transmigrasi dan sosial
28.709.000,00
28.152.000,00
Disnakertransos
8)
Job Fair
215.585.000,00
204.020.890,00
Disnakertransos
9)
Padat Karya Non Bahan
468.889.000,00
459.800.900,00
Disnakertransos
10)
Pelaksanaan Sistem Manajemen ISO 9001 : 2008
81.188.000,00
78.469.000,00
Disnakertransos
18.586.000,00
17.560.000,00
Disnakertransos
6.793.000,00
6.793.000,00
Disnakertransos
c
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
1)
Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial
2)
Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan
3)
Sidang Dewan Pengupahan
62.731.000,00
57.423.000,00
Disnakertransos
4)
SidangLembaga Kerjasama Tripartit
26.019.000,00
19.670.000,00
Disnakertransos
5)
Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) untuk usulan UMK
70.808.000,00
67.938.000,00
Disnakertransos
6)
Pemantauan dn pembinaan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR)
6.497.000,00
5.989.000,00
Disnakertransos
7)
Sosialisasi Upah Minimum Kota / Kabupaten (UMK)
18.501.000,00
17.801.000,00
Disnakertransos
8)
Bulan Bhakti K3
15.220.000,00
13.990.000,00
Disnakertransos
9)
Pemeriksaan pertama, berkala dan khusus
18.560.000,00
18.558.000,00
Disnakertransos
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -70
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
10)
Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap Wajib Lapor Ketenagakerjaan
14.836.000,00
14.836.000,00
Disnakertransos
11)
Pengujian obyek keselamatan kerja (K3) di perusahaan
8.567.000,00
8.537.000,00
Disnakertransos
12)
Penanganan kecelakaan kerja dan kasus jamsostek
9.186.000,00
8.286.000,00
Disnakertransos
13)
Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
12.237.000,00
11.137.000,00
Disnakertransos
14)
Pemantauan pelaksanaan Upah Minimum
7.055.000,00
6.755.000,00
Disnakertransos
15
URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
a
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
1)
Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah
27.088.000,00
25.617.250,00
Diskoperindag
2)
Pembinaan Lingkungan Sosial bagi UMKM di Industri Hasil Tembakau
437.194.000,00
407.692.950,00
Diskoperindag
3)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Lembaga Keuangan Mikro
37.236.000,00
35.059.550,00
Setda
4)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kredit Usaha Rakyat
15.780.000,00
12.719.750,00
Setda
b
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
1)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
13.037.000,00
13.036.850,00
Diskoperindag
2)
Penilaian Koperasi Berprestasi
13.543.000,00
12.846.200,00
Diskoperindag
3)
Pembinaan usaha koperasi dan UKM
64.332.000,00
60.043.950,00
Diskoperindag
c
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
1)
Fasilitasi kerjasama antar Koperasi dengan Lembaga Keuangan di bidang permodalan
177.781.000,00
144.984.250,00
Diskoperindag
2)
Pendataan Usaha Mikro Kecil Menengah
44.607.000,00
30.316.700,00
Diskoperindag
d
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
1)
Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian
8.622.000,00
8.593.075,00
Diskoperindag
2)
Pembinaan kelembagaan Koperasi dan UKM
49.145.000,00
46.597.798,00
Diskoperindag
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -71
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
3)
Pembentukan Koperasi baru
20.307.000,00
17.158.000,00
Diskoperindag
4)
Penyusunan Profil Koperasi
7.495.000,00
7.357.500,00
Diskoperindag
5)
Pengawasan dan Pengendalian Koperasi
5.967.000,00
5.864.875,00
Diskoperindag
6)
Sarasehan Gerakan Koperasi
32.478.000,00
32.134.050,00
Diskoperindag
16
URUSAN PENANAMAN MODAL
a
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
1)
Peningkatan fasiliatasi terwujudnya kerjasama strategis antar usaha besar dan Usaha Kecil Menengah
20.375.000,00
18.678.250,00
Kantor PM
2)
Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan instansi pemerintah dan dunia usaha
21.909.000,00
20.396.500,00
Kantor PM
3)
Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
71.751.000,00
68.237.800,00
Kantor PM
4)
Penyelenggaraan pameran investasi
422.642.000,00
409.736.000,00
Kantor PM
5)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5.593.000,00
5.357.000,00
Kantor PM
6)
Penyusunan profil pameran investasi
84.250.000,00
81.857.500,00
Kantor PM
7)
Pembuatan sarana dan prasarana promosi investasi
16.025.000,00
15.835.000,00
Kantor PM
b
Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah
1)
Kajian potensi sumberdaya yang terkait dengan investasi
40.019.000,00
38.896.000,00
Kantor PM
17
URUSAN KEBUDAYAAN
a
Program Pengembangan Nilai Budaya
1)
Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
89.165.000,00
89.047.288,00
Kec. Mgl Tengah
2)
Pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang budaya
228.305.000,00
218.305.000,00
Disporabudpar
b
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
1)
Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya
120.663.000,00
107.124.600,00
Disporabudpar
2)
Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan peninggalan bawah air
47.956.000,00
47.956.000,00
Disporabudpar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -72
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
3)
Pengembangan kebudayaan dan pariwisata
37.735.000,00
33.235.000,00
Disporabudpar
4)
Pengembangan nilai dan geografi sejarah
11.444.000,00
11.444.000,00
Disporabudpar
c
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
1)
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
89.524.000,00
89.524.000,00
Disporabudpar
2)
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
16.690.000,00
16.600.000,00
Kel. Magersari
3)
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
4.090.000,00
4.090.000,00
Kel. Kedungsari
4)
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
5.000.000,00
4.910.000,00
Kel. Kramat Utara
5)
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
2.985.000,00
2.985.000,00
Kel. Kemirirejo
6)
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
15.700.000,00
15.700.000,00
Kel. Cacaban
7)
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
9.152.000,00
8.822.000,00
Kel. Panjang
8)
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
11.184.000,00
8.983.300,00
Kec. Mgl. Utara
9)
Penyelenggaraan dialog kebudayaan
20.539.000,00
20.539.000,00
Disporabudpar
10)
Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah
361.071.000,00
358.788.000,00
Disporabudpar
11)
Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
117.422.000,00
117.422.000,00
Disporabudpar
12)
Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
7.500.000,00
7.500.000,00
Kel. Jurang. Sel.
13)
Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
11.800.000,00
11.799.000,00
Kel. Tidar Utara
14)
Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
6.272.000,00
5.155.000,00
15)
Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
29.085.000,00
29.085.000,00
Kel. Wates
16)
Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
10.468.000,00
10.467.500,00
Kel. Kedungsari
17)
Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
10.939.000,00
10.939.000,00
Kel. Kemirirejo
18)
Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
4.025.000,00
4.011.000,00
Kel. Magelang
19)
Pekan seni dan budaya daerah
706.818.000,00
691.667.100,00
Disporabudpar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Tidar Selatan
BAB III -73
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
d
Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya
1)
Membangun Kemitraan pengelolaan kebudayaan antar daerah
266.369.000,00
191.561.100,00
Disporabudpar
2)
Pentas Musik Nasional
332.738.000,00
330.476.000,00
Disporabudpar
18
URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
a
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
1)
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemuda
19.125.000,00
19.125.000,00
Disporabudpar
2)
Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaan
21.537.000,00
21.537.000,00
Disporabudpar
3)
Penyusunan pedoman komunikasi, informasi, edukasi dan advokasi tentang kepemimpinan pemuda
24.410.000,00
24.410.000,00
Disporabudpar
b
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
1)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
206.997.000,00
201.417.000,00
Disporabudpar
2)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
3.640.000,00
3.640.000,00
Kel. Magersari
3)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
2.400.000,00
2.400.000,00
Kel. Jurang. Utara
4)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
5.200.000,00
5.199.100,00
Kel. Jurang. Sel.
5)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
4.400.000,00
4.310.000,00
Kel. Tidar Utara
6)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
2.365.000,00
2.365.000,00
Kel. Tidar Selatan
7)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
7.000.000,00
7.000.000,00
Kel. Wates
8)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
5.920.000,00
4.630.000,00
Kel. Potrobangsan
9)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
4.115.000,00
4.114.050,00
Kel. Kedungsari
10)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
2.800.000,00
2.800.000,00
Kel. Kramat Utara
11)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
4.000.000,00
4.000.000,00
Kel. Kramat Sel.
12)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
5.336.000,00
5.336.000,00
Kel. Kemirirejo
13)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
7.252.000,00
7.117.000,00
Kel. Cacaban
14)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
3.081.000,00
2.965.000,00
Kel. Panjang
15)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
4.220.000,00
4.220.000,00
Kel. Gelangan
16)
Pembinaan Organisasi kepemudaan
7.559.000,00
7.479.000,00
Kel. Rejo. Sel.
17)
Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan
18.732.000,00
18.732.000,00
Disporabudpar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -74
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
18)
Fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan
17.347.000,00
17.347.000,00
Disporabudpar
19)
Fasilitasi pekan temu wicara organisasi pemuda
63.564.000,00
61.414.000,00
Disporabudpar
20)
Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda
4.500.000,00
4.500.000,00
21)
Lomba kreasi dan kaya tulis ilmiah dikalangan pemuda
44.619.000,00
44.619.000,00
Disporabudpar
22)
Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan
11.452.000,00
9.452.000,00
Disporabudpar
23)
Pelatihan pramuka penggalang SMP
12.849.000,00
12.549.000,00
Disporabudpar
24)
Pelatihan PMR SMP
12.784.000,00
12.484.000,00
Disporabudpar
25)
Pelatihan pramuka penegak SMA
13.299.000,00
13.299.000,00
Disporabudpar
26)
Lomba tata upacara dan PBB (SMP)
56.771.000,00
27.921.000,00
Disporabudpar
27)
Lomba pramuka penggalang SMP
23.663.000,00
21.163.000,00
Disporabudpar
28)
Lomba Paskibraka SMA/ SMK
185.620.000,00
180.755.000,00
Disporabudpar
29)
Lomba tata upacara dan PBB SMA/ SMK
75.211.000,00
74.111.000,00
Disporabudpar
30)
Lomba pramuka penegak SMA/ SMK
18.569.000,00
16.569.000,00
Disporabudpar
31)
Pesta Siaga
23.155.000,00
23.155.000,00
Disporabudpar
32)
Trainning of Trainner (TOT) Tata Upacara Bendaera dan Baris Berbaris
37.967.000,00
37.467.000,00
Disporabudpar
33)
Lomba Paskibraka SMP
185.620.000,00
183.590.000,00
Disporabudpar
49.773.000,00
48.123.000,00
Disporabudpar
Kel. Kramat Sel.
c
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
1)
Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda
d
Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
1)
Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda
19.624.000,00
19.624.000,00
Disporabudpar
2)
Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda
3.810.000,00
3.810.000,00
Kel. Rejo Utara
e
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
1)
Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat
271.391.000,00
264.869.000,00
Disporabudpar
2)
Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah
101.384.000,00
97.834.000,00
Disporabudpar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -75
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
3)
Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi
62.479.000,00
58.810.000,00
Disporabudpar
4)
Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi
13.350.000,00
13.349.700,00
Kel. Jurang. Sel.
5)
Penyelenggaraan kompetisi olahraga
113.023.000,00
113.023.000,00
Disporabudpar
6)
Pemassalan olahraga bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat
50.212.000,00
46.242.000,00
Disporabudpar
7)
Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi
36.042.000,00
36.042.000,00
Disporabudpar
8)
Pengembangan olahraga rekreasi
160.318.000,00
148.468.000,00
Disporabudpar
9)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
18.138.000,00
14.738.000,00
Disporabudpar
10)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
12.175.000,00
12.175.000,00
Kel. Magersari
11)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
9.165.000,00
9.165.000,00
12)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
10.546.000,00
10.546.000,00
Kel. Jurang. Sel.
13)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
12.616.000,00
12.526.000,00
Kel. Tidar Utara
14)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
10.390.000,00
10.390.000,00
Kel. Tidar Selatan
15)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
13.900.000,00
13.900.000,00
Kel. Wates
16)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
17.350.000,00
17.200.000,00
Kel. Potrobangsan
17)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
16.750.000,00
16.749.700,00
Kel. Kedungsari
18)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
22.210.000,00
22.135.000,00
Kel. Kramat Utara
19)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
13.100.000,00
12.950.000,00
Kel. Kramat Sel.
20)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
14.800.000,00
14.800.000,00
Kel. Kemirirejo
21)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
29.040.000,00
25.985.000,00
Kel. Cacaban
22)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
17.469.000,00
17.469.000,00
Kel. Rejo Utara
23)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
12.243.000,00
12.239.000,00
Kel. Magelang
24)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
9.135.000,00
9.111.000,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Jurang. Utara
Kel. Panjang
BAB III -76
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
25)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
18.200.000,00
17.231.000,00
Kel. Gelangan
26)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
108.010.000,00
64.117.500,00
Setda
27)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
16.910.000,00
16.909.150,00
Kec. Mgl. Utara
28)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
3.902.000,00
3.687.000,00
Ke. Mgl. Selatan
29)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
14.080.000,00
12.260.000,00
Kec. Mgl Tengah
30)
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
17.227.000,00
16.490.000,00
Kel. Rejo. Sel.
31)
POPDA SD
169.408.000,00
162.940.500,00
Disporabudpar
32)
Liga bola basket SMP
31.411.000,00
30.911.000,00
Disporabudpar
33)
Liga sepak bola SMP
29.555.000,00
29.055.000,00
Disporabudpar
34)
POPDA SMP
195.909.000,00
190.697.000,00
Disporabudpar
35)
POPDA SMA/SMK
194.970.000,00
175.253.000,00
Disporabudpar
36)
Liga sepak bola SMA
29.555.000,00
29.055.000,00
Disporabudpar
37)
Liga bola basket SMA/ SMK
30.779.000,00
30.279.000,00
Disporabudpar
38)
Pengiriman kontingen tingkat propinsi
137.803.000,00
126.490.000,00
Disporabudpar
39)
Seleksi Beladiri Pelajar
150.154.000,00
141.666.000,00
Disporabudpar
f
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
1)
Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga
210.000.000,00
17.712.000,00
2)
Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana olahraga
9.680.000,00
9.680.000,00
3)
Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana olahraga
610.748.000,00
512.531.850,00
DPU
4)
Pemasangan lampu penerangan stadion dan Scoring Board
3.697.700.000,00
3.517.519.000,00
DPU
19
URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
a
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
1)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
804.900.000,00
799.270.400,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DPU
Kel. Jurang. Utara
Satpol PP
BAB III -77
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
2)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
150.925.000,00
149.953.000,00
3)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
20.072.000,00
20.072.000,00
Kel. Magersari
4)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
20.792.000,00
20.792.000,00
Kel. Jurang. Utara
5)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
21.302.000,00
21.001.750,00
Kel. Tidar Utara
6)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
815.000,00
760.000,00
7)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
19.827.000,00
18.933.000,00
Kel. Potrobangsan
8)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
36.538.000,00
36.537.150,00
Kel. Kedungsari
9)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
6.512.000,00
6.512.000,00
Kel. Kemirirejo
10)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
5.908.000,00
5.608.000,00
Kel. Rejo Utara
11)
Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
511.500.000,00
461.703.506,00
12)
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
81.850.000,00
71.392.250,00
Satpol PP
13)
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
19.035.000,00
11.935.000,00
Kesbanpolinmas
14)
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
7.330.000,00
7.329.850,00
Kel. Jurang. Sel.
15)
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
4.700.000,00
4.430.000,00
Kel. Tidar Selatan
16)
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
4.663.000,00
4.663.000,00
Kel. Potrobangsan
17)
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
4.360.000,00
4.298.600,00
Kel. Kramat Utara
18)
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
35.953.000,00
33.372.000,00
19)
Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
6.515.000,00
5.896.100,00
20)
Pengendalian kebisingan dan gangguan dari kegiatan masyarakat
38.400.000,00
38.250.000,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kesbanpolinmas
Kel. Wates
DPU
DPP
Kel. Rejo. Sel.
Satpol PP
BAB III -78
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
21)
Pengendalian Keamanan Lingkungan
378.175.000,00
338.485.000,00
Satpol PP
22)
Pengendalian Keamanan Lingkungan
270.862.000,00
267.849.500,00
Kesbanpolinmas
23)
Pengendalian Keamanan Lingkungan
16.092.000,00
16.092.000,00
Kel. Jurang. Sel.
24)
Pengendalian Keamanan Lingkungan
33.684.000,00
33.684.000,00
Kel. Kramat Sel.
25)
Pengendalian Keamanan Lingkungan
16.092.000,00
16.092.000,00
Kel. Kemirirejo
26)
Pengendalian Keamanan Lingkungan
16.092.000,00
16.092.000,00
Kec. Mgl Tengah
27)
Pengendalian Keamanan Lingkungan
160.920.000,00
160.920.000,00
28)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
10.952.000,00
10.952.000,00
Kesbanpolinmas
29)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
17.362.000,00
16.879.750,00
DPP
30)
Dialog/audiensi dengan tokoh masyarakat, ORMAS dan ORPOL
74.667.000,00
61.635.775,00
Setda
31)
Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Tenaga pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
35.651.000,00
35.296.300,00
Satpol PP
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
DPU
b
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
1)
Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan
105.356.000,00
104.156.000,00
Kesbanpolinmas
2)
Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di daerah
17.938.000,00
17.938.000,00
Kesbanpolinmas
3)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
58.836.000,00
53.076.000,00
Kesbanpolinmas
4)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
114.335.000,00
111.671.000,00
Kesbanpolinmas
5)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
167.478.000,00
154.217.000,00
Kel. Magersari
6)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
71.030.000,00
69.230.000,00
Kel. Jurang. Utara
7)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
85.174.000,00
84.918.800,00
Kel. Jurang. Sel.
8)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
100.646.000,00
100.256.000,00
Kel. Tidar Utara
9)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
77.340.000,00
76.986.000,00
10)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
150.936.000,00
150.714.000,00
Kel. Wates
11)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
104.140.000,00
102.715.000,00
Kel. Potrobangsan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Tidar Selatan
BAB III -79
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
12)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
110.658.000,00
110.343.000,00
13)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
78.584.000,00
78.584.000,00
14)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
106.600.000,00
106.600.000,00
15)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
94.238.000,00
94.058.000,00
Kel. Kemirirejo
16)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
119.650.000,00
117.585.000,00
Kel. Cacaban
17)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
148.438.000,00
148.348.000,00
Kel. Rejo Utara
18)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
98.640.000,00
92.817.750,00
Kel. Magelang
19)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
100.662.000,00
100.302.000,00
Kel. Panjang
20)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
102.470.000,00
101.880.600,00
Kel. Gelangan
21)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
87.705.000,00
52.015.350,00
Kec. Mgl. Utara
22)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
84.239.000,00
76.892.000,00
Ke. Mgl. Selatan
23)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
69.070.000,00
62.707.900,00
Kec. Mgl Tengah
24)
Koordinasi Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
122.650.000,00
114.368.000,00
c
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1)
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
25.132.000,00
24.862.000,00
Kesbanpolinmas
2)
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
7.815.000,00
7.815.000,00
Kel. Tidar Utara
3)
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
5.900.000,00
5.900.000,00
Kel. Tidar Selatan
4)
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
7.000.000,00
7.000.000,00
Kel. Kramat Utara
5)
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
139.370.000,00
115.369.125,00
6)
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
10.504.000,00
10.503.200,00
Kec. Mgl. Utara
7)
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
8.726.000,00
8.589.000,00
Ke. Mgl. Selatan
8)
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
11.986.000,00
11.985.000,00
Kec. Mgl Tengah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Kedungsari
Kel. Kramat Utara
Kel. Kramat Sel.
Kel. Rejo. Sel.
Setda
BAB III -80
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
9)
Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat
24.805.000,00
24.460.000,00
Kesbanpolinmas
10)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
21.491.000,00
21.487.450,00
Disnakertransos
11)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
12.295.000,00
12.000.000,00
Kel. Magersari
12)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
8.850.000,00
8.850.000,00
13)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
12.500.000,00
12.500.000,00
Kel. Jurang. Sel.
14)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
6.500.000,00
6.342.000,00
Kel. Tidar Utara
15)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
5.850.000,00
5.850.000,00
Kel. Tidar Selatan
16)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
17.700.000,00
17.500.000,00
Kel. Wates
17)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
17.010.000,00
16.910.000,00
Kel. Potrobangsan
18)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
9.489.000,00
9.489.000,00
Kel. Kedungsari
19)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
5.300.000,00
5.279.000,00
Kel. Kramat Utara
20)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
15.000.000,00
15.000.000,00
21)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
4.270.000,00
4.270.000,00
Kel. Kemirirejo
22)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
7.880.000,00
7.754.700,00
Kel. Cacaban
23)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
14.070.000,00
14.070.000,00
Kel. Rejo Utara
24)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
6.533.000,00
6.433.000,00
Kel. Magelang
25)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
5.502.000,00
5.301.000,00
Kel. Panjang
26)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
9.625.000,00
9.625.000,00
Kel. Gelangan
27)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
166.190.000,00
118.080.550,00
28)
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
14.762.000,00
13.430.700,00
Kel. Rejo. Sel.
29)
Pengembangan nilai-nilai Pancasila bagi warga masyarakat
17.646.000,00
17.386.000,00
Kesbanpolinmas
30)
Pengembangan nilai-nilai Pancasila bagi warga masyarakat
49.558.000,00
46.934.625,00
Setda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Jurang. Utara
Kel. Kramat Sel.
Setda
BAB III -81
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
31)
Peningkatan nilai-nilai patriotisme bagi warga masyarakat
440.886.000,00
383.685.075,00
32)
Peningkatan nilai-nilai patriotisme bagi warga masyarakat
10.520.000,00
9.770.000,00
33)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan dan Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan
35.281.000,00
34.452.000,00
Kesbanpolinmas
d
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1)
Fasilitasi pencapaian halaqoh dan berbagai forum keagamaan lainnya dalam upaya peningkatan wawasan kebangasaan
24.805.000,00
24.460.000,00
Kesbanpolinmas
2)
Seminar, talk show, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan
22.987.000,00
22.187.000,00
Kesbanpolinmas
3)
Penyelenggaraan Peringatan Hari besar Keagamaan
5.790.000,00
5.771.250,00
Kel. Magersari
4)
Penyelenggaraan Peringatan Hari besar Keagamaan
3.750.000,00
3.750.000,00
Kel. Wates
5)
Penyelenggaraan Pengiriman TPHD dan P3H
148.977.000,00
106.553.250,00
Setda
6)
Fasilitasi pelayanan kehidupan beragama
230.930.000,00
174.460.000,00
Setda
7)
Fasilitasi Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Magelang
20.041.000,00
19.791.000,00
Kesbanpolinmas
8)
Fasilitasi Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) Kota Magelang
20.953.000,00
20.942.000,00
Kesbanpolinmas
9)
Pelatihan Pemulasaraan Jenazah
74.886.000,00
70.237.900,00
Setda
e
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban Dan Keamanan
1)
Pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat
103.370.000,00
100.895.000,00
Kesbanpolinmas
2)
Peningkatan Kapasitas Ormas/LSM dalam partisipasi mendukung terciptanya stabilitas daerah
30.708.000,00
30.708.000,00
Kesbanpolinmas
f
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
1)
Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba
66.551.000,00
63.180.000,00
Kesbanpolinmas
2)
Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba
5.900.000,00
5.899.750,00
Kel. Jurang. Sel.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Setda
Dishubkominfo
BAB III -82
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
3)
Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba
5.805.000,00
5.804.300,00
Kec. Mgl. Utara
4)
Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba
8.802.000,00
8.784.000,00
Ke. Mgl. Selatan
5)
Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba
9.402.000,00
9.399.400,00
Kec. Mgl Tengah
6)
Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan narkoba
6.503.000,00
6.342.000,00
Kel. Rejo. Sel.
7)
Penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek prostitusi
23.498.000,00
21.296.500,00
8)
Penyuluhan pencegahan dan penertiban aksi premanisme
2.700.000,00
2.699.900,00
Kel. Jurang. Sel.
9)
Penyuluhan pencegahan praktek perjudian
3.290.000,00
3.187.000,00
Kel. Panjang
10)
Penyuluhan, Pencegahan dan Penegakan Peraturan Daerah / Peraturan Walikota
32.522.000,00
32.335.500,00
Satpol PP
11)
Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat (pekat)
89.993.000,00
89.439.000,00
Kesbanpolinmas
Satpol PP
g
Program Pendidikan Politik Masyarakat
1)
Penyuluhan kepada masyarakat
26.574.000,00
26.324.000,00
Kesbanpolinmas
2)
koordinasi forum-forum diskusi politik
25.067.000,00
22.527.000,00
Kesbanpolinmas
3)
Penelitian dan pemeriksaan persyaratan administrasi bantuan keuangan parpol
8.716.000,00
8.651.000,00
Kesbanpolinmas
h
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
1)
Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
9.110.000,00
9.110.000,00
Kesbanpolinmas
2)
Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
9.350.000,00
8.950.000,00
Ke. Mgl. Selatan
3)
Pelatihan Tenaga Pengendali Bencana
59.362.000,00
58.162.000,00
Kesbanpolinmas
4)
Simulasi Penanggulangan Korban Bencana Alam
56.286.000,00
56.286.000,00
Kesbanpolinmas
5)
Koordinanasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana
58.558.000,00
58.168.450,00
Setda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -83
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
20
URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADM KEUDA, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN
a
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
1)
Pembahasan rancangan peraturan daerah
474.471.000,00
429.224.025,00
Setwan
2)
Rapat-rapat alat kelengkapan dewan
264.277.000,00
257.445.600,00
Setwan
3)
Rapat-rapat paripurna
186.490.000,00
133.013.250,00
Setwan
4)
Kegiatan Reses
524.320.000,00
0,00
Setwan
5)
Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD
6.140.146.000,00
5.166.221.524,00
Setwan
6)
Penyusunan risalah rapat-rapat DPRD
52.306.000,00
40.042.450,00
Setwan
b
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
1)
Dialog/ audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/ anggota organisasi sosial dan masyarakat
102.660.000,00
98.320.100,00
Setda
2)
Penerimaan kunjungan kerja pejabat negara/ departemen/ lembaga pemerintah non departemen/ luar negeri
64.859.000,00
58.129.000,00
Setda
3)
Kunjungan kerja/ inspeksi kepala daerah/ wakil kepala daerah
248.900.000,00
148.690.300,00
Setda
4)
Koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya
394.970.000,00
373.937.410,00
Setda
5)
Koordinasi stabilitas daerah
563.452.000,00
425.953.100,00
Setda
6)
Desk Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
107.539.000,00
66.558.425,00
Setda
7)
Penyusunan laporan ketertiban dan keamanan
41.459.000,00
35.811.875,00
Setda
8)
Penyusunan memori serah terima jabatan Kepala Daerah
19.651.000,00
14.034.050,00
Setda
9)
Pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
198.135.000,00
8.946.551,00
10)
Koordinasi Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan Hari Raya Keagamaan dan Tahun Baru
52.792.000,00
44.091.950,00
Setda
11)
Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
566.652.000,00
437.646.300,00
Setda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Setwan
BAB III -84
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
c
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1)
penyusunan standar satuan harga
111.635.000,00
95.037.640,00
Setda
2)
Penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah
49.710.000,00
41.328.900,00
DPPKD
3)
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD
405.643.000,00
381.426.750,00
DPPKD
4)
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang Penjabaran APBD
258.900.000,00
222.845.800,00
DPPKD
5)
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD
307.081.000,00
294.199.250,00
DPPKD
6)
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD
254.133.000,00
251.989.450,00
DPPKD
7)
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
212.809.000,00
207.701.770,00
DPPKD
8)
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
212.833.000,00
211.839.100,00
DPPKD
9)
Penyusunan Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah
239.650.000,00
209.669.400,00
DPPKD
10)
Peningkatan manajemen aset/ barang daerah
38.499.000,00
38.499.000,00
DIKNAS
11)
Peningkatan manajemen aset/ barang daerah
156.311.000,00
129.308.975,00
Setda
12)
Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah
499.600.000,00
436.139.068,00
DPPKD
13)
Penyusunan Kebijakan Umum APBD
225.253.000,00
214.596.425,00
DPPKD
14)
Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
95.597.000,00
90.704.325,00
DPPKD
15)
Penyusunan Perubahan Kebijakan Umum APBD
182.512.000,00
165.669.300,00
DPPKD
16)
Penyusunan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
81.092.000,00
75.084.050,00
DPPKD
17)
Penelitian DPA SKPD
57.708.000,00
50.105.900,00
DPPKD
18)
Pengesahan DPA SKPD
53.085.000,00
0,00
DPPKD
19)
Pelaporan dan penatausahaan administrasi gaji PNS/tenaga kontrak
149.000.000,00
148.973.710,00
DPPKD
20)
Pengendalian dan pengujian permintaan pembayaran dan pencatatan registrasi SPM, SP2D dan cek
155.333.000,00
147.444.940,00
DPPKD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -85
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
21)
Pengesahan dan penerbitan SPD
22)
Menyusun laporan keuangan konsolidasi bulanan
23)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
85.040.000,00
80.701.350,00
DPPKD
174.258.000,00
171.168.950,00
DPPKD
Penelitian dan asistensi laporan keuangan SKPD
85.258.000,00
82.555.250,00
DPPKD
24)
Pengendalian dan penerbitan SPM
27.150.000,00
27.081.550,00
DPPKD
25)
Penyusunan laporan data potensi subyek dan obyek pajak
33.295.000,00
33.045.000,00
DPPKD
26)
Intensifikasi pemungutan pajak, retribusi daerah dan PAD lainnya
6.592.000,00
2.876.600,00
Setda
27)
Intensifikasi pemungutan pajak, retribusi daerah dan PAD lainnya
32.969.000,00
32.909.400,00
DPP
28)
Penyusunan laporan pajak
95.860.000,00
94.103.000,00
DPPKD
29)
Evaluasi bulanan dan triwulanan PAD dan PBB
50.094.000,00
50.048.000,00
DPPKD
30)
Penyusunan anggaran kas
24.967.000,00
22.424.835,00
DPPKD
31)
Penelitian Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA SKPD)
56.408.000,00
48.019.800,00
DPPKD
32)
Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA SKPD)
56.900.000,00
48.962.800,00
DPPKD
33)
Penatausahaan Administrasi Dana Perimbangan dan Lain - lain Pendapatan
142.232.000,00
140.761.250,00
DPPKD
34)
Penatausahaan Administrasi Belanja Bantuan Keuangan dan Tak Terduga
212.836.000,00
199.473.400,00
DPPKD
35)
Penghapusan Asset
18.100.000,00
14.873.225,00
36)
Pengelolaan dan pengkoordinasian data-data dan sumber daya penerimaan dan pengeluaran pembiayaan
123.431.000,00
118.917.700,00
DPPKD
37)
Penyusunan laporan realisasi dan penatausahaan administrasi pendapatan daerah
150.800.000,00
147.759.133,00
DPPKD
38)
Penyusunan laporan realisasi dan penatausahaan administrasi pendapatan daerah
92.634.000,00
91.382.925,00
39)
Intensifikasi dan inventarisasi data tunggakan pajak daerah
117.538.000,00
117.344.345,00
DPPKD
40)
Penyediaan Jasa Pengelolaan dan Penatausahaan Barang Daerah
354.400.000,00
354.399.300,00
Setda
41)
Penyusunan Laporan Barang milik Daerah
43.231.000,00
42.385.750,00
Setda
42)
Penjualan aset daerah
71.832.000,00
8.488.125,00
Setda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Setda
DPP
BAB III -86
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
43)
Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan Implementasi Paket Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
257.712.000,00
218.531.475,00
44)
Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan Implementasi Paket Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
48.736.000,00
48.609.950,00
45)
Intensifikasi pemungutan PBB
229.445.000,00
201.007.815,00
DPPKD
46)
Penyusunan laporan dan penatausahaan administrasi PBB
144.925.000,00
131.594.770,00
DPPKD
47)
Penatausahaan administrasi pemungutan BPHTB dan Pajak Air Tanah
51.700.000,00
51.395.700,00
DPPKD
48)
Penyelamatan aset daerah
204.390.000,00
188.738.980,00
49)
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Tingkat Kota
53.998.000,00
53.698.500,00
DPPKD
50)
Pengelolaan data dan informasi PBB
416.331.000,00
369.805.380,00
DPPKD
51)
Penyusunan Raperda tentang Pajak Bumi dan Bangunan
110.750.000,00
104.857.750,00
DPPKD
52)
Pendataan Obyek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
44.194.000,00
27.454.600,00
Setda
53)
Penaksiran barang milik daerah
39.099.000,00
23.100.000,00
Setda
54)
Kegiatan pengelolaan dan pengkoordinasian permohonan bantuan sosial dan hibah
123.249.000,00
121.534.000,00
DPPKD
55)
Penyusunan laporan tugas pembantuan
41.015.000,00
40.117.830,00
DPPKD
56)
Penatausahaan dokumen reklame dan penempatan
57.399.000,00
57.016.750,00
DPPKD
57)
Pemutakhiran Analisis Standar Belanja
118.947.000,00
113.580.750,00
DPPKD
58)
Penyelesaian Keberatan dan Pengurangan Pajak Daerah
63.516.000,00
60.807.500,00
DPPKD
59)
Pengujian SPM tidak langsung dan penerbitan SP2D SKPD
68.245.000,00
67.755.000,00
DPPKD
60)
Pembinaan Petugas Retribusi
27.000.000,00
25.301.175,00
DPP
61)
Verifikasi dan Validasi Data Piutang PBB P2
191.329.000,00
169.604.100,00
DPPKD
62)
Verifikasi dan Pergeseran Anggaran Kas
45.070.000,00
40.636.750,00
DPPKD
63)
Penyusunan Laporan Informasi Penganggaran Daerah
22.800.000,00
19.514.500,00
DPPKD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DPPKD
Setda
Setda
BAB III -87
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
64)
Penataan Dokumen Anggaran Elektronik
82.840.000,00
74.589.000,00
DPPKD
65)
Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan SKPKD
50.815.000,00
38.895.375,00
DPPKD
66)
Manajemen Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
50.500.000,00
50.050.000,00
DIKNAS
67)
Monitoring penggunaan/pemanfaatan tanah/ dan atau bangunan
74.048.000,00
68.457.400,00
Setda
68)
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang Pajak Bumi dan Bangunan
42.090.000,00
39.058.900,00
DPPKD
69)
Penatausahaan Sistem Pajak Online
24.245.000,00
16.798.050,00
DPPKD
70)
Fasilitasi dan Kordinasi Pelaksanaan Kerjasama Bidang Pengelolaan Keuangan Daerah
64.907.000,00
35.041.900,00
DPPKD
d
Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
1)
Bulan bhakti gotong-royong
15.670.000,00
15.460.000,00
Kel. Magersari
2)
Bulan bhakti gotong-royong
8.050.000,00
8.050.000,00
3)
Bulan bhakti gotong-royong
11.440.000,00
11.439.950,00
Kel. Jurang. Sel.
4)
Bulan bhakti gotong-royong
11.850.000,00
11.850.000,00
Kel. Tidar Utara
5)
Bulan bhakti gotong-royong
8.550.000,00
8.550.000,00
6)
Bulan bhakti gotong-royong
19.175.000,00
19.175.000,00
Kel. Wates
7)
Bulan bhakti gotong-royong
11.100.000,00
11.100.000,00
Kel. Potrobangsan
8)
Bulan bhakti gotong-royong
11.879.000,00
11.878.900,00
Kel. Kedungsari
9)
Bulan bhakti gotong-royong
15.100.000,00
15.100.000,00
Kel. Kramat Utara
10)
Bulan bhakti gotong-royong
15.000.000,00
14.850.000,00
Kel. Kramat Sel.
11)
Bulan bhakti gotong-royong
12.110.000,00
12.110.000,00
Kel. Kemirirejo
12)
Bulan bhakti gotong-royong
17.540.000,00
17.311.400,00
Kel. Cacaban
13)
Bulan bhakti gotong-royong
17.496.000,00
17.496.000,00
Kel. Rejo Utara
14)
Bulan bhakti gotong-royong
8.350.000,00
8.199.900,00
Kel. Magelang
15)
Bulan bhakti gotong-royong
6.246.000,00
5.989.500,00
Kel. Panjang
16)
Bulan bhakti gotong-royong
9.000.000,00
9.000.000,00
Kel. Gelangan
17)
Bulan bhakti gotong-royong
6.324.000,00
6.075.400,00
Kel. Rejo. Sel.
18)
Bulan bhakti gotong-royong
120.643.000,00
47.982.000,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Jurang. Utara
Kel. Tidar Selatan
BPMPKB
BAB III -88
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
e
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1)
Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
330.550.000,00
278.866.410,00
Inspektorat
2)
Penanganan Kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah
175.437.000,00
104.078.550,00
Inspektorat
3)
Inventarisasi temuan pengawasan
50.268.000,00
46.521.500,00
Inspektorat
4)
Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
183.044.000,00
160.452.300,00
Inspektorat
5)
Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
75.851.000,00
67.115.750,00
Inspektorat
6)
Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan
33.283.000,00
32.059.500,00
Inspektorat
7)
Evaluasi LAKIP
40.247.000,00
31.322.000,00
Inspektorat
8)
Review Laporan Keuangan
44.602.000,00
37.962.500,00
Inspektorat
9)
Penelitian Laporan Pajak - Pajak Pribadi (LP2P)
31.032.000,00
24.401.000,00
Inspektorat
10)
Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ)
171.453.000,00
163.048.150,00
Setda
11)
Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
126.110.000,00
111.612.700,00
Setda
12)
Pengukuran Kinerja Mandiri Pemerintah Daerah
12.835.000,00
8.151.750,00
Setda
13)
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
57.305.000,00
51.742.088,00
Inspektorat
14)
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
63.933.000,00
49.126.700,00
Inspektorat
15)
Pelaksanaan Quality Assurance Pengawasan
57.651.000,00
53.220.300,00
Inspektorat
16)
Monitoring, Evaluasi dan Pemantauan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
22.068.000,00
22.006.000,00
Inspektorat
17)
Pemantauan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LKHASN)
28.474.000,00
25.392.700,00
Inspektorat
18)
Penyelesaian Kerugian Negara
236.898.000,00
201.493.500,00
Inspektorat
19)
Inventarisasi Kesesuaian antara Data Belanja, Rincian Belanja pada DPA SKPD dengan Pelaksanaan Kegiatan
28.020.000,00
24.700.000,00
Inspektorat
20)
Asistensi Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kota Magelang
47.464.000,00
43.519.500,00
Setda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -89
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
21)
Penyusunan Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah
35.252.000,00
34.383.475,00
Setda
22)
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Pemerintah Daerah
23.136.000,00
22.914.900,00
Setda
23)
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kota
104.501.000,00
103.863.057,00
Setda
24)
Review Dokumen Perencanaan dan Penganggaran
27.934.000,00
21.548.500,00
Inspektorat
f
Program Peningkatan Profesionalism Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
1)
Pengelolaan angka kredit pejabat fungsional auditor
43.986.000,00
32.547.750,00
Inspektorat
2)
Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
39.138.000,00
23.524.750,00
Inspektorat
3)
Pengembangan Kompetensi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
60.100.000,00
54.783.550,00
Inspektorat
g
Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
1)
Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
11.151.000,00
10.670.000,00
Inspektorat
2)
Penyusunan Pedoman Organisasi Perangkat Daerah dalam Bagan Jabatan
24.291.000,00
23.756.650,00
Setda
h
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1)
Penyusunan dan Pengadaan Sarana Informasi
6.000.000,00
1.870.000,00
BP2T
2)
Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
12.584.000,00
12.052.000,00
BP2T
3)
Pelayanan operasional LPSE
185.370.000,00
181.864.183,00
Dishubkominfo
4)
Pelayanan operasional Unit Layanan Pengadaan (ULP)
437.055.000,00
386.669.438,00
Setda
5)
Pelayanan Komputerisasi Daftar Gaji
184.125.000,00
178.667.500,00
Dishubkominfo
i
Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
1)
Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan
14.259.000,00
13.416.250,00
BP2T
2)
Survey Pelayanan Perijinan
250.005.000,00
217.748.230,00
BP2T
3)
Pelayanan Pengaduan Perijinan dan Non Perijinan
27.834.000,00
18.017.800,00
BP2T
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -90
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
4)
Penertiban Pelaksanaan Perizinan dan Non Perizinan
66.575.000,00
60.575.804,00
BP2T
5)
Fasilitasi dan penilaian kinerja unit pelayanan
54.112.000,00
51.505.550,00
BP2T
j
Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
1)
Fasilitasi/pembentukan kerjasama antar daerah di bidang hukum
22.600.000,00
21.979.500,00
Dispendukcapil
2)
Fasilitasi Kegiatan APEKSI
225.407.000,00
137.201.000,00
Setda
3)
Fasilistasi Kegiatan Forum Koordinasi Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (FORSESDASI)
61.652.000,00
13.605.000,00
Setda
4)
Peningkatan Fasilitasi, Koordinasi dan Kerjasama Antar Daerah di Bidang Penanaman Modal
32.142.000,00
31.655.350,00
Kantor PM
k
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
1)
Publikasi peraturan perundangundangan
51.053.000,00
36.639.000,00
Setda
2)
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
50.000.000,00
33.316.000,00
DIKNAS
3)
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
237.989.000,00
97.341.508,00
Setda
4)
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
50.000.000,00
40.267.600,00
DKPTK
5)
Sosialisasi Peraturan Daerah
62.382.000,00
57.636.500,00
DPPKD
6)
Sosialisasi Peraturan Daerah
193.945.000,00
185.120.575,00
Setda
7)
Pembinaan JDI Hukum
44.770.000,00
28.673.131,00
Setda
8)
Rakor aparat penegak hukum
85.684.000,00
80.142.600,00
Setda
9)
Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah
40.340.000,00
30.294.700,00
Setda
10)
Fasilitasi kegiatan RANHAM
33.581.000,00
28.567.250,00
Setda
11)
Penyusunan Program Legislasi Daerah
11.880.000,00
9.530.450,00
Setda
12)
Harmonisasi, Pembulatan dan Pemantapan Raperda
189.264.000,00
173.139.950,00
Setda
13)
Harmonisasi dan Sinkronisasi Raperwal, Keputusan Walikota dan MoU
93.084.000,00
85.567.650,00
Setda
14)
Asistensi Pembahasan Raperda
88.640.000,00
74.360.125,00
Setda
15)
Penyuluhan Hukum Terpadu
23.219.000,00
22.170.000,00
Setda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -91
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
16)
Pemberian Bantuan Hukum
17)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
152.420.000,00
35.258.550,00
Setda
Penyusunan Peraturan Walikota di Bidang Lingkungan Hidup
32.860.000,00
29.034.100,00
Kantor LH
18)
Evaluasi Produk Hukum
33.350.000,00
25.011.000,00
Setda
19)
Pemberian Layanan Hukum
171.572.000,00
166.753.850,00
Setda
20)
Penyusunan Peraturan Walikota Tentang Tim Ahli Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
22.632.000,00
22.598.056,00
DKPTK
21)
Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota
48.504.000,00
24.885.000,00
Dispendukcapil
22)
Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota
68.969.000,00
66.406.050,00
Dishubkominfo
23)
Penyusunan Peraturan Walikota Magelang tentang Jaminan Pembiayaan Pendidikan Daerah
23.200.000,00
18.677.000,00
DIKNAS
24)
Penyusunan Peraturan Walikota Magelang tentang Bantuan Operasional Sekolah Daerah
23.200.000,00
18.677.000,00
DIKNAS
l
Program Penataan Daerah Otonomi Baru
1)
Penyusunan Tupoksi dan Uraian Tugas SKPD Kota Magelang
159.832.000,00
155.821.190,00
Setda
2)
Penyusunan Rancangan SOTK Perangkat Daerah
162.905.000,00
144.775.510,00
Setda
3)
Koordinasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kota Magelang
30.004.000,00
29.194.200,00
Setda
m
Program Pendidikan Kedinasan
1)
Pendidikan dan pelatihan teknis
920.213.000,00
609.629.918,00
BKD
2)
Pendidikan penjenjangan struktural
890.452.000,00
834.862.244,00
BKD
n
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
1)
Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS Daerah
388.945.000,00
367.234.000,00
BKD
2)
Pendidikan dan pelatihan fungsional bagi PNS Daerah
80.000.000,00
19.824.500,00
BKD
3)
Penyelenggaraan Workshop Evaluasi Jabatan
24.111.000,00
19.415.780,00
Setda
o
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1)
Penyusunan rencana pembinaan karir PNS
181.668.000,00
161.999.550,00
BKD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -92
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
2)
Seleksi penerimaan calon PNS
3)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
652.000,00
651.500,00
BKD
Penempatan PNS
39.889.000,00
33.560.000,00
BKD
4)
Pembangunan/Pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah
96.317.000,00
94.410.600,00
BKD
5)
Pemberian penghargaan bagi PNS yang berprestasi
22.452.000,00
21.158.000,00
BKD
6)
Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
50.667.000,00
48.680.200,00
BKD
7)
Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas
90.346.000,00
90.325.000,00
BKD
8)
Penyelenggaraan diklat teknis, fungsional dan kepemimpinan
494.251.000,00
330.145.650,00
BKD
9)
Pengembangan diklat (Analisis Kebutuhan Diklat, Penyusunan silabi, Penyusunan Modul, Penyusunan Pedoman Diklat)
29.815.000,00
22.397.300,00
BKD
10)
Penataan sistem administrasi penerbitan ijin belajar dan penggunaan gelar
13.430.000,00
12.572.600,00
BKD
11)
Penataan sistem administrasi penyelenggaraan ujian dinas
36.403.000,00
35.610.100,00
BKD
12)
Penataan administrasi kenaikan gaji berkala PNS
28.975.000,00
27.535.000,00
BKD
13)
Penerbitan dan Update Kartu PNS Elektronik
31.600.000,00
30.400.900,00
BKD
14)
Penyelesaian administrasi tenaga honorer
20.679.000,00
20.580.200,00
BKD
15)
Penerapan dan pengembangan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian
54.519.000,00
52.264.700,00
BKD
16)
Penatausahaan Jabatan Fungsional
36.842.000,00
33.407.650,00
BKD
17)
Pembekalan PNS yang akan purna tugas
258.377.000,00
242.650.989,00
BKD
18)
Pelantikan Pejabat
162.080.000,00
71.133.000,00
BKD
19)
Penyusunan Formasi PNSD dan CPNSD
70.717.000,00
62.935.280,00
BKD
20)
Penyusunan Buku Profil Pegawai
13.598.000,00
12.996.000,00
BKD
21)
Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat
98.610.000,00
94.070.571,00
BKD
22)
Penatasuahaan Penilaian Kinerja Pegawai
28.025.000,00
26.552.600,00
BKD
23)
Penatausahaan Dokumen Pegawai Elektronik
54.210.000,00
52.281.500,00
BKD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -93
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
24)
Penataan Sistem Administrasi Purna Tugas/Pensiun
79.840.000,00
74.153.152,00
BKD
25)
Penataan, penyelesaian Administrasi TASPEN
21.000.000,00
20.499.200,00
BKD
26)
Penataan, penyelesaian Administrasi KARIS/KARSU
24.960.000,00
23.739.800,00
BKD
27)
Penyusunan Pedoman Standar Kompetensi Jabatan Struktural
107.428.000,00
101.054.575,00
BKD
28)
Penyelenggaraan Mutasi dan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
160.650.000,00
132.389.110,00
BKD
p
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1)
Penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
31.477.000,00
29.693.580,00
Setda
2)
Penjaringan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
16.919.000,00
16.580.850,00
Setda
21
URUSAN KETAHANAN PANGAN
a
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
1)
Penanganan daerah rawan pangan
11.550.000,00
11.280.000,00
BPMPKB
2)
Penyusunan data base potensi produk pangan
11.884.000,00
11.883.000,00
BPMPKB
3)
Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan
16.294.000,00
16.294.000,00
BPMPKB
4)
Analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan pangan
7.480.000,00
6.329.000,00
BPMPKB
5)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian
19.833.000,00
18.482.200,00
Dispertan
6)
Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan
27.441.000,00
27.441.000,00
BPMPKB
7)
Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan
57.630.000,00
56.708.100,00
Dispertan
8)
Pemantauan dan analisis harga pangan pokok
8.973.000,00
8.972.500,00
Dispertan
9)
Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
16.049.000,00
16.049.000,00
BPMPKB
10)
Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
97.240.000,00
88.361.100,00
Dispertan
11)
Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija
43.150.000,00
41.987.700,00
Dispertan
12)
Pengembangan diverisifikasi tanaman
8.630.000,00
8.630.000,00
BPMPKB
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -94
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
13)
Pengembangan diverisifikasi tanaman
14)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
254.070.000,00
241.504.150,00
Dispertan
Pengembangan sistem informasi pasar
16.204.000,00
16.204.000,00
BPMPKB
15)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
19.384.000,00
19.384.000,00
Kel. Magersari
16)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
14.900.000,00
14.900.000,00
Kel. Jurang. Utara
17)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
15.450.000,00
15.449.200,00
Kel. Jurang. Sel.
18)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
20.150.000,00
20.150.000,00
Kel. Tidar Utara
19)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
13.092.000,00
13.047.000,00
Kel. Tidar Selatan
20)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
15.460.000,00
15.460.000,00
Kel. Wates
21)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
15.000.000,00
14.641.500,00
Kel. Potrobangsan
22)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
13.912.000,00
13.912.000,00
Kel. Kedungsari
23)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
12.096.000,00
12.096.000,00
Kel. Kramat Utara
24)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
14.000.000,00
14.000.000,00
Kel. Kramat Sel.
25)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
13.563.000,00
13.563.000,00
Kel. Kemirirejo
26)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
19.402.000,00
19.402.000,00
Kel. Cacaban
27)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
24.696.000,00
24.696.000,00
Kel. Rejo Utara
28)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
15.312.000,00
15.312.000,00
Kel. Magelang
29)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
16.506.000,00
16.506.000,00
Kel. Panjang
30)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
18.622.000,00
18.618.000,00
Kel. Gelangan
31)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
23.040.000,00
23.039.500,00
Kel. Rejo. Sel.
32)
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
22.395.000,00
17.050.000,00
BPMPKB
33)
Koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertanian dan perdesaan
15.590.000,00
14.144.400,00
BPMPKB
34)
Penelitian dan pengembangan teknologi biotekhnologi
77.932.000,00
77.386.000,00
Dispertan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -95
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
35)
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan, produk pertanian
89.458.000,00
87.033.000,00
Dispertan
36)
Penyuluhan sumber pangan alternatif
16.246.000,00
13.828.000,00
BPMPKB
37)
Pengawasan distribusi pupuk dan pestisida
27.375.000,00
25.604.300,00
Dispertan
22
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
a
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
1)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
8.670.000,00
8.670.000,00
2)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
11.345.000,00
11.341.200,00
Kel. Jurang. Sel.
3)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
5.613.000,00
3.280.750,00
Kel. Tidar Utara
4)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
5.350.000,00
5.350.000,00
Kel. Tidar Selatan
5)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
6.668.000,00
6.408.000,00
Kel. Wates
6)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
10.969.000,00
8.609.000,00
Kel. Potrobangsan
7)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
11.392.000,00
9.222.000,00
Kel. Kedungsari
8)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
4.550.000,00
4.550.000,00
Kel. Kramat Utara
9)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
13.950.000,00
13.950.000,00
Kel. Kramat Sel.
10)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
10.567.000,00
10.567.000,00
Kel. Kemirirejo
11)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
3.310.000,00
3.094.150,00
Kel. Cacaban
12)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
3.010.000,00
3.010.000,00
Kel. Rejo Utara
13)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
7.000.000,00
6.881.500,00
Kel. Magelang
14)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
3.708.000,00
3.277.000,00
Kel. Panjang
15)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
4.150.000,00
3.987.400,00
Kel. Gelangan
16)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
16.548.000,00
16.546.900,00
17)
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan
306.470.000,00
306.316.600,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Jurang. Utara
Kec. Mgl Tengah
BPMPKB
BAB III -96
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
18)
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat
40.396.000,00
38.596.000,00
BPMPKB
19)
Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa
49.046.000,00
48.946.000,00
BPMPKB
20)
Pembinaan Administrasi RT/RW
6.560.000,00
6.190.000,00
Kel. Jurang. Utara
21)
Pembinaan Administrasi RT/RW
7.715.000,00
7.590.000,00
Kel. Jurang. Sel.
22)
Pembinaan Administrasi RT/RW
13.034.000,00
12.200.000,00
Kel. Tidar Utara
23)
Pembinaan Administrasi RT/RW
7.690.000,00
7.690.000,00
24)
Pembinaan Administrasi RT/RW
18.415.000,00
15.063.000,00
25)
Pembinaan Administrasi RT/RW
11.075.000,00
8.345.000,00
Kel. Potrobangsan
26)
Pembinaan Administrasi RT/RW
10.450.000,00
6.458.000,00
Kel. Kedungsari
27)
Pembinaan Administrasi RT/RW
6.345.000,00
6.345.000,00
Kel. Kramat Utara
28)
Pembinaan Administrasi RT/RW
13.635.000,00
9.025.000,00
Kel. Kramat Sel.
29)
Pembinaan Administrasi RT/RW
8.366.000,00
8.366.000,00
Kel. Kemirirejo
30)
Pembinaan Administrasi RT/RW
8.160.000,00
5.545.000,00
Kel. Cacaban
31)
Pembinaan Administrasi RT/RW
9.146.000,00
9.146.000,00
Kel. Rejo Utara
32)
Pembinaan Administrasi RT/RW
8.585.000,00
6.074.900,00
Kel. Magelang
33)
Pembinaan Administrasi RT/RW
5.596.000,00
4.956.600,00
Kel. Panjang
34)
Pembinaan Administrasi RT/RW
5.558.000,00
4.023.000,00
Kel. Gelangan
35)
Pembinaan Administrasi RT/RW
12.917.000,00
12.917.000,00
36)
Pembinaan Administrasi RT/RW
9.619.000,00
9.476.000,00
Kel. Rejo. Sel.
37)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
8.433.000,00
7.298.000,00
Kel. Magersari
38)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
3.695.000,00
3.514.600,00
Kel. Jurang. Utara
39)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
5.250.000,00
3.275.000,00
Kel. Jurang. Sel.
40)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
5.516.000,00
4.226.000,00
Kel. Tidar Utara
41)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
8.150.000,00
6.569.000,00
Kel. Tidar Selatan
42)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
5.210.000,00
5.210.000,00
Kel. Wates
43)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
7.856.000,00
4.736.000,00
Kel. Potrobangsan
44)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
9.171.000,00
4.926.000,00
Kel. Kedungsari
45)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
1.890.000,00
1.890.000,00
Kel. Kramat Utara
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Tidar Selatan Kel. Wates
Ke. Mgl. Selatan
BAB III -97
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
46)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
8.955.000,00
8.955.000,00
Kel. Kramat Sel.
47)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
15.431.000,00
15.071.000,00
Kel. Kemirirejo
48)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
18.686.000,00
14.885.875,00
Kel. Cacaban
49)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
5.080.000,00
5.080.000,00
Kel. Rejo Utara
50)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
16.550.000,00
15.513.000,00
Kel. Magelang
51)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
14.673.000,00
13.725.000,00
Kel. Panjang
52)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
13.980.000,00
13.260.000,00
Kel. Gelangan
53)
Pelantikan Ketua RT dan Ketua RW
9.289.000,00
8.391.400,00
Kel. Rejo. Sel.
54)
Penyelenggaraan Pelatihan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
50.000.000,00
49.168.000,00
BPMPKB
b
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
1)
Pelatihan ketrampilan manajemen badan usaha milik desa
47.270.000,00
47.270.000,00
BPMPKB
2)
Fasilitasi kemitraan swasta dan usaha mikro kecil dan menengah di pedesaan
34.462.000,00
31.011.000,00
BPMPKB
3)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2.800.000,00
2.799.750,00
c
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
1)
Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa
30.085.000,00
28.905.000,00
2)
Pelaksanaan musyawarah pembangunan desa
8.824.000,00
7.047.400,00
3)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
29.950.000,00
20.160.000,00
BPMPKB
4)
Pelatihan dan Pembentukan Kelompok BKB dan BKR
30.000.000,00
29.475.000,00
BPMPKB
d
Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
1)
Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemerintahan desa
5.220.000,00
5.220.000,00
Ke. Mgl. Selatan
2)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2.769.000,00
2.768.900,00
Kec. Mgl. Utara
e
Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan
1)
Pelatihan perempuan di perdesaan dalam bidang usaha ekonomi produktif
20.000.000,00
20.000.000,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Kel. Kramat Utara
BPMPKB
Kel. Rejo. Sel.
BPMPKB
BAB III -98
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
2)
Peningkatan pengetahuan perempuan dalam meningkatkan pendapatan keluarga
5.540.000,00
5.488.000,00
3)
Peningkatan pengetahuan perempuan dalam meningkatkan pendapatan keluarga
172.748.000,00
167.438.000,00
4)
Peningkatan peran serta Tim Penggerak PKK dalam pembangunan
11.269.000,00
11.268.650,00
Kec. Mgl. Utara
5)
Peningkatan peran serta Tim Penggerak PKK dalam pembangunan
10.831.000,00
9.435.500,00
Ke. Mgl. Selatan
6)
Peningkatan peran serta Tim Penggerak PKK dalam pembangunan
37.344.000,00
37.236.000,00
Kec. Mgl Tengah
7)
Peningkatan peran serta Tim Penggerak PKK dalam pembangunan
433.250.000,00
400.470.300,00
23
URUSAN STATISTIK
a
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
1)
Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah
2.490.000,00
2.489.800,00
Kec. Mgl. Utara
2)
Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah
4.050.000,00
3.811.000,00
Ke. Mgl. Selatan
3)
Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah
8.614.000,00
8.181.000,00
Kec. Mgl Tengah
4)
Penyusunan dan pengumpulan data PDRB
81.340.000,00
76.721.625,00
Kantor Litbang
5)
Penyusunan buku Daerah Dalam Angka
84.730.000,00
78.801.650,00
Kantor Litbang
6)
Penyusunan data base organisasi kemasyarakatan
42.592.000,00
34.988.598,00
Kesbanpolinmas
7)
Analisis Perkembangan Laju Inflasi
42.173.000,00
33.863.725,00
Kantor Litbang
8)
Pengendalian Inflasi Daerah
82.170.000,00
65.339.886,00
Setda
9)
Manajemen Data Daerah
123.000.000,00
118.945.050,00
24
URUSAN KEARSIPAN
a
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
1)
Pengklasifikasikan data
12.130.000,00
10.555.000,00
DKPTK
b
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
1)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
16.300.000,00
16.300.000,00
Kel. Magersari
2)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
24.122.000,00
20.052.000,00
Kel. Jurang. Utara
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Ke. Mgl. Selatan
BPMPKB
BPMPKB
Kantor Litbang
BAB III -99
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
3)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
24.784.000,00
24.534.000,00
Kel. Jurang. Sel.
4)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
21.258.000,00
21.258.000,00
Kel. Tidar Utara
5)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
21.258.000,00
21.258.000,00
Kel. Tidar Selatan
6)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
27.690.000,00
27.675.000,00
Kel. Wates
7)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
24.022.000,00
24.022.000,00
Kel. Potrobangsan
8)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
24.112.000,00
24.112.000,00
Kel. Kedungsari
9)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
20.058.000,00
20.058.000,00
Kel. Kramat Utara
10)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
24.000.000,00
24.000.000,00
Kel. Kramat Sel.
11)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
24.346.000,00
22.546.000,00
Kel. Kemirirejo
12)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
15.749.000,00
15.697.250,00
Kel. Cacaban
13)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
35.171.000,00
33.371.000,00
Kel. Rejo Utara
14)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
17.000.000,00
16.913.000,00
Kel. Magelang
15)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
22.972.000,00
22.929.000,00
Kel. Panjang
16)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
24.017.000,00
23.433.000,00
Kel. Gelangan
17)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
12.280.000,00
12.095.000,00
BKD
18)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
136.130.000,00
129.471.600,00
19)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
84.440.000,00
83.189.600,00
Setda
20)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
51.741.000,00
47.134.150,00
Setwan
21)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
18.800.000,00
18.133.000,00
Kantor Litbang
22)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
24.055.000,00
17.989.900,00
Kel. Rejo. Sel.
23)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
53.000.000,00
52.758.500,00
Kantor Perpus
24)
Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
24.210.000,00
23.958.000,00
Kantor LH
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
DPPKD
BAB III -100
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
25)
Akuisisi Arsip
52.750.000,00
52.048.000,00
Kantor Perpus
26)
Fasilitasi dan Penataan Arsip SKPD
90.676.000,00
70.997.500,00
Dispendukcapil
27)
Pemusnahan Arsip
18.500.000,00
16.351.000,00
Kantor Perpus
31.833.000,00
30.137.700,00
DPU
c
Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Dan Prasarana Kerasipan
1)
Pemeliharaan rutin/berkala sarana pengolahan dan penyimpanan arsip
d
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
1)
Orientasi arsip dinamis in aktif
37.450.000,00
37.116.500,00
Kantor Perpus
2)
Pendokumentasian Kota Magelang
24.025.000,00
23.924.000,00
Kantor Perpus
25
URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
a
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
1)
Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi
112.599.000,00
104.643.750,00
Dishubkominfo
2)
Pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi
111.540.000,00
91.111.425,00
Dishubkominfo
3)
Pengadaan alat studio dan komunikasi
36.200.000,00
36.200.000,00
Dishubkominfo
4)
Pengkajian dan pengembangan sistem informasi
44.271.000,00
42.562.500,00
Dishubkominfo
5)
Siaran Radio
348.524.000,00
253.699.497,00
Dishubkominfo
6)
Siaran keliling
14.280.000,00
8.292.550,00
7)
Penerbitan majalah
87.140.000,00
73.980.000,00
8)
Publikasi kegiatan melalui media cetak dan elektronik
108.182.000,00
102.276.175,00
9)
Publikasi kegiatan melalui media cetak dan elektronik
89.100.000,00
67.212.500,00
10)
Pembangunan WAN Kota
1.000.000.000,00
945.051.300,00
11)
Pengelolaan Jaringan Komunikasi dan Informatika
111.671.000,00
96.078.100,00
Setda
12)
Pengelolaan Website
35.505.000,00
34.987.500,00
Dispendukcapil
13)
Pengelolaan Website
14.660.000,00
14.422.300,00
Diskoperindag
14)
Pengelolaan Website
4.933.000,00
4.860.500,00
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Setda Dishubkominfo Setda
DKPTK
Dishubkominfo
Satpol PP
BAB III -101
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
15)
Pengelolaan Website
11.140.000,00
9.597.000,00
DKK
16)
Pengelolaan Website
12.800.000,00
10.378.500,00
Inspektorat
17)
Pengelolaan Website
12.996.000,00
12.920.700,00
BKD
18)
Pengelolaan Website
24.322.000,00
20.658.000,00
Setda
19)
Pengelolaan Website
14.500.000,00
1.075.500,00
DPP
20)
Pengelolaan Website
23.000.000,00
22.437.690,00
Kantor Litbang
21)
Pengelolaan Website
16.407.000,00
16.006.900,00
Kec. Mgl. Utara
22)
Pengelolaan Website
8.356.000,00
8.227.500,00
Ke. Mgl. Selatan
23)
Pengelolaan Website
8.356.000,00
8.355.900,00
Kec. Mgl Tengah
24)
Pengelolaan Website
7.271.000,00
7.099.500,00
Kantor Perpus
25)
Pengelolaan Website
25.791.000,00
25.193.250,00
DPU
26)
Pengelolaan Website
81.908.000,00
75.696.000,00
Dishubkominfo
27)
Pengelolaan Website
20.900.000,00
16.700.000,00
DKPTK
28)
Pengelolaan Website
11.741.000,00
10.832.500,00
Dispertan
29)
Peningkatan Kemitraan dengan Media Massa dan Kinerja Kehumasan
413.480.000,00
412.778.884,00
30)
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan komunikasi dan informatika
31.205.000,00
26.614.500,00
Dishubkominfo
31)
Publikasi kegiatan Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
22.620.000,00
0,00
Dishubkominfo
32)
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pemantau Lembaga Penyiaran
63.652.000,00
57.202.000,00
Dishubkominfo
33)
Penyelenggaraan Dialog Interaktif
53.490.000,00
0,00
Dishubkominfo
Setda
b
Program Pengkajian Dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi
1)
Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi
48.750.000,00
30.750.000,00
2)
Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi
135.442.000,00
116.252.500,00
Dishubkominfo
c
Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi dan Informasi
1)
Orientasi komputer
23.670.000,00
21.035.500,00
Dishubkominfo
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Setda
BAB III -102
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
d
Program Kerjasama Informasi Dengan Mas Media
1)
Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
735.134.000,00
725.520.000,00
2)
Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
86.000.000,00
84.433.000,00
3)
Penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat
496.026.000,00
396.188.900,00
4)
Publikasi kegiatan yang tidak terliput oleh media massa
99.281.000,00
89.310.000,00
Dishubkominfo
26
URUSAN PERPUSTAKAAN
a
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
1)
Pengembangan minat dan budaya baca
3.700.000,00
3.650.000,00
Kel. Tidar Utara
2)
Pengembangan minat dan budaya baca
45.817.000,00
37.605.500,00
Kantor Perpus
3)
Pelaksanaan Koordinasi pengembangan kepustakaan
29.450.000,00
29.424.000,00
Kantor Perpus
4)
Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah
15.450.000,00
15.300.000,00
DIKNAS
5)
Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah
1.200.000,00
1.200.000,00
Kel. Tidar Selatan
6)
Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah
2.000.000,00
1.917.000,00
Kel. Kramat Utara
7)
Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah
2.000.000,00
1.994.000,00
Kel. Kemirirejo
8)
Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah
82.728.000,00
80.903.100,00
Kantor Perpus
9)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
9.572.000,00
9.572.000,00
Kantor Perpus
10)
Pengadaan peralatan kerja perpustakaan
5.500.000,00
5.400.000,00
Kel. Jurang. Sel.
11)
Pengadaan peralatan kerja perpustakaan
11.560.000,00
11.560.000,00
Kel. Kramat Utara
12)
Pengadaan peralatan kerja perpustakaan
50.600.000,00
50.600.000,00
Kantor Perpus
13)
Pengadaan buku taman bacaan masyarakat (TBM)
16.450.000,00
16.300.000,00
DIKNAS
14)
Pengadaan buku taman bacaan masyarakat (TBM)
510.000,00
510.000,00
Kel. Rejo Utara
15)
Pengadaan buku taman bacaan masyarakat (TBM)
960.000,00
435.000,00
Kel. Rejo. Sel.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Setda
Setwan
Setda
BAB III -103
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
16)
Pameran dan bursa buku
17)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
221.865.000,00
218.519.921,00
Kantor Perpus
Pengelolaan buku perpustakaan
4.800.000,00
4.800.000,00
Kel. Magersari
18)
Pengelolaan buku perpustakaan
3.500.000,00
3.500.000,00
Kel. Potrobangsan
19)
Pengelolaan buku perpustakaan
2.000.000,00
2.000.000,00
Kel. Kramat Sel.
20)
Pengelolaan buku perpustakaan
6.600.000,00
6.599.900,00
Kel. Kemirirejo
21)
Pengelolaan buku perpustakaan
24.082.000,00
24.082.000,00
Kel. Rejo Utara
22)
Pengelolaan buku perpustakaan
8.640.000,00
8.159.900,00
Kel. Magelang
23)
Pengelolaan buku perpustakaan
5.100.000,00
5.100.000,00
Kel. Gelangan
24)
Pengelolaan buku perpustakaan
32.421.000,00
32.369.000,00
Kantor Perpus
25)
Pengolahan bahan pustaka desa buku
6.000.000,00
6.000.000,00
DIKNAS
26)
Grand event desa buku
50.247.000,00
45.409.000,00
DIKNAS
27)
Peningkatan pelayanan desa buku
28.368.000,00
28.332.000,00
DIKNAS
28)
Lomba perpustakaan
60.168.000,00
60.018.000,00
Kantor Perpus
29)
Layanan perpustakaan keliling
25.452.000,00
24.835.000,00
Kantor Perpus
30)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
3.500.000,00
3.500.000,00
Kel. Jurang. Utara
31)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
5.000.000,00
4.999.650,00
Kel. Jurang. Sel.
32)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
6.900.000,00
6.900.000,00
Kel. Tidar Selatan
33)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
2.000.000,00
1.800.000,00
Kel. Wates
34)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
5.497.000,00
5.497.000,00
Kel. Kedungsari
35)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
1.800.000,00
1.800.000,00
Kel. Kramat Utara
36)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
6.400.000,00
6.400.000,00
Kel. Cacaban
37)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
2.797.000,00
2.794.000,00
Kel. Panjang
38)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
11.884.000,00
11.702.700,00
Kel. Rejo. Sel.
39)
Peningkatan pelayanan perpustakaan
144.888.000,00
143.133.000,00
Kantor Perpus
40)
Seminar Lingkar Pena
15.236.000,00
15.236.000,00
Kantor Perpus
41)
Promosi minat baca
65.206.000,00
63.586.750,00
Kantor Perpus
42)
Lomba bercerita
28.983.000,00
28.983.000,00
Kantor Perpus
43)
Pengembangan Ketrampilan Masyarakat
22.900.000,00
22.900.000,00
Kantor Perpus
44)
Lomba literasi
28.481.000,00
28.381.000,00
Kantor Perpus
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -104
ALOKASI DANA URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
NO
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
45)
Pengadaan Buku Perpustakaan Sekolah
78.000.000,00
78.000.000,00
DIKNAS
46)
Workshop Bercerita
30.625.000,00
30.475.000,00
Kantor Perpus
2.
Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Sampai dengan tahun 2016Pemerintah telah menetapkan 15 Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang merupakan ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, yaitu : a.
Urusan Perumahan Rakyat, dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
b.
Urusan Pemerintahan Dalam Negeri, dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 62 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota;
c.
Urusan
Sosial,
dengan
Peraturan
Menteri
Sosial
RINomor
129/huk/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial; d.
Urusan Kesehatan, dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
e.
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan Peraturan
Menteri
Negara
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan Anak RI Nomor 01 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan; f.
Urusan Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Lingkungan
Hidup
Daerah
Provinsi
dan
Daerah
Kabupaten/Kota;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -105
g.
Urusan Keluarga Berencana dan Sejahtera, dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana NasionalNomor 55/hk010/b5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota;
h.
Urusan Ketenagakerjaan, dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER.15/MEN/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketenagakerjaan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RINomor PER.04/MEN/IV/2011 tentang Perubahan Atas Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER. 15/MEN/X/2010;
i.
Urusan Pendidikan, dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor15/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
j.
Urusan Pekerjaan Umum, dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
k.
Urusan Ketahanan Pangan, dengan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
l.
Urusan Kesenian, dengan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI NomorPM.106/HK.501/MKP/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian;
m. Urusan Komunikasi dan Informasi, dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 22/PER/M.KOMINFO/12/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Komunikasi dan
Informatika di Kabupaten/Kota; n.
Urusan Perhubungan, dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
o.
Urusan Penanaman Modal, dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -106
Elemen penting kewajiban daerah dalam pelaksanaan SPM tersebut meliputi : 1.
Penyusunan target/rencana penerapan dan pencapaian SPM;
2.
Pengintegrasian SPM dalam perencanaan dan penganggaran;
3.
Pelaporan penerapan dan pencapaian SPM kepada Gubernur, Menteri Dalam Negeri dan kementerian teknis terkait. Berdasarkan hasil evaluasi dilaporkan bahwa tingkat pencapaian
SPM oleh Kota Magelang dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu: 1.
Tingkat pencapaian SPM di atas target.
2.
Tingkat pencapaian SPM sesuai target.
3.
Tingkat pencapaian SPM yang masih di bawah target. Selanjutnya disajikan tabel-tabel hasil evaluasi kinerja tingkat
pencapaian masing-masing SPM berikut SKPD pelaksananya.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III -107
Tabel 3.5 Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kategori Pencapaian di Atas Target
D. A.
No
I.
1
B.
Bidang SPM
J.
Q. A.
S.
R.
T.
GG. B.
II.
HH.
JJ.
C.
2
Perumahan Rakyat
Pemerintahan Dalam Negeri
Jenis Pelayanan Dasar
K.
U.
3
Rumah Layak Huni dan Terjangkau
D.
AAA.
Bidang Kesehatan
V.
Target Pe
4
Cakupan ketersediaan rumah layak huni
W. 100,00%
BB. Cakupan lingkungan yg sehat dan aman yg didukung Prasarana, sarana dan Utilitas Umum (PSU)
CC. 100,00%
KK. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
MM. Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah di Kabupaten/Kota
NN. 100,00%
RR. Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di kabupaten / kota
SS. 100,00%
III. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4
JJJ. 95,00%
NNN. Cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani
OOO.
80,00%
SSS. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
TTT.
90,00%
XXX.
AFP
YYY.
≥2/100.0
CCCC.
Cakupan pelayanan ibu nifas
DDDD.
90,00%
EEE.
XX.
BBB.
FFF.
YY.
CCC.
GGG.
ZZ.
DDD.
HHH.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
L.
E.
AA. Lingkungan yang Sehat dan Aman yang didukung dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU)
LL.
WW.
Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
Pelayanan Kesehatan Dasar
BAB III - 108
KKKK. HHHH.
No
IIII. Bidang SPM
PPPP.
1
QQQQ. 2
JJJJ.
Jenis Pelayanan Dasar
RRRR.
XXXX.
AAAAA.
DDDDD.
YYYY.
BBBBB.
EEEEE.
ZZZZ.
CCCCC.
3
PPPPP. Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat VVVVV. E. WWWWW.
AAAAAA. Bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
XXXXX.
BBBBBB.
YYYYY.
CCCCCC.
ZZZZZ.
DDDDDD.
SSSS.
dan
FFFFFF. Rehabilitasi Sosial Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan GGGGGG.
EEEEEE.
RRRRRR. Penegakan dan Bantuan Hukum Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan SSSSSS.
DDDDDDD. Pemulangan dan Reintegrasi Sosial Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
LLLL.
Target
4
TT
FFFFF. Cakupan peserta KB aktif
GGGGG. 70,00%
KKKKK. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
LLLLL.
QQQQQ. Cakupan Desa Siaga Aktif
RRRRR. 80,00%
HHHHHH. Cakupan Layanan Rehabilitasi Sosial yang Diberikan oleh Petugas Rehabi-litasi social Terlatih Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di dalam Unit Pelayanan Terpadu
IIIIII. 75,00%
MMMMMM. Cakupan Layanan Bimbingan Rohani yang Dierikan Oleh Petugas Bimbingan Rohani Terlatih Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Dalam Unit Pelayanan Terpadu
NNNNNN.
7
TTTTTT. Cakupan Penegakan Hukum dari Tingkat Penyidikan sampai dengan Putusan Pengadilan atas Kasus-kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
UUUUUU.
8
YYYYYY. Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Layanan Bantuan Hukum
ZZZZZZ. 50,00%
EEEEEEE. Cakupan Layanan Pemulangan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
FFFFFFF.
BAB III - 109
100,00%
5
JJJJJJJ. No
RRRRRRR.
KKKKKKK.
1
Bidang SPM
SSSSSSS.
LLLLLLL.
2
TTTTTTT.
ZZZZZZZ.
F.
AAAAAAAA. Bidang Lingkungan Hidup
HHHHHHHH.
G.
IIIIIIII.
LLLLLLLL. Bidang Berencana dan Sejahtera
JJJJJJJJ.
MMMMMMMM.
QQQQQQQQ.
KKKKKKKK.
NNNNNNNN.
RRRRRRRR.
OOOOOOOO.
SSSSSSSS.
NNNNNNNNN. H. OOOOOOOOO. PPPPPPPPP.
Keluarga Keluarga
QQQQQQQQQ. Bidang Ketenagakerjaan
Jenis Pelayanan Dasar
3
UUUUUUU.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
NNNNNNN.
4
T ol
VVVV
BBBBBBBB. d. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
CCCCCCCC. Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
DDDDDDDD.
9
PPPPPPPP. Komunikasi Informasi dan Edukasi Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KIE KB dan KS
TTTTTTTT. Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun (3,5%)
UUUUUUUU.
3
YYYYYYYY. Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif (65%)
ZZZZZZZZ.
1
DDDDDDDDD. Cakupan Anggota Bina Keluar-ga Balita (BKB) ber-KB (70%)
EEEEEEEEE.
1
IIIIIIIII. Cakupan PUS peserta KB Ang-gota Usaha Peningkatan Pen-dapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB (87%)
JJJJJJJJJ.
1
UUUUUUUUU. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
VVVVVVVVV.
7
Penempatan
AAAAAAAAAA. Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
BBBBBBBBBB. 7
FFFFFFFFFF. Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
GGGGGGGGGG. Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
HHHHHHHHHH.
TTTTTTTTT.
Pelayanan Pelatihan Kerja
RRRRRRRRR. SSSSSSSSS.
MMMMMMM. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
ZZZZZZZZZ. Pelayanan Tenaga Kerja
BAB III - 110
LLLLLLLLLL. No
TTTTTTTTTT. 1
MMMMMMMMMM. SPM
Bidang
UUUUUUUUUU.
2
NNNNNNNNNN.
Jenis Pelayanan Dasar
VVVVVVVVVV. 3
BBBBBBBBBBB.
CCCCCCCCCCC.
DDDDDDDDDDD. Jamsostek
JJJJJJJJJJJ.
ZZZZZZZZZZZ. - Aksesbilitas
KKKKKKKKKKK.
RRRRRRRRRRR. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
LLLLLLLLLLL.
SSSSSSSSSSS.
MMMMMMMMMMM.
TTTTTTTTTTT.
NNNNNNNNNNN.
UUUUUUUUUUU.
OOOOOOOOOOO.
VVVVVVVVVVV.
PPPPPPPPPPP.
WWWWWWWWWWW.
QQQQQQQQQQQ.
XXXXXXXXXXX.
J.
YYYYYYYYYYY.
WWWWWWWWWW. 4
XXXX
FFFFFFFFFFF. 5
AAAAAAAAAAAA. Prosentase tingkat kondisi jalan kabupaten/kota baik dan sedang
BBBBBBBBBBBB
FFFFFFFFFFFF.
GGGGGGGGGGG
KKKKKKKKKKKK. Prosentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman
LLLLLLLLLLLL. 8
RRRRRRRRRRRR. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan
SSSSSSSSSSSS
WWWWWWWWWWWW. Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan
XXXXXXXXXXXX
CCCCCCCCCCCCC.
DDDDDDDDDDD
HHHHHHHHHHHHH. Sistem Informasi Jasa Konstruksi
IIIIIIIIIIIII. Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun
JJJJJJJJJJJJJ. 6
NNNNNNNNNNNNN. Penyediaan Terbuka Hijau (RTH) Publik
OOOOOOOOOOOOO. Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan
PPPPPPPPPPPP
PPPPPPPPPPPP.
Pelayanan Kepesertaan
PPPPPPPPPP. T ol
EEEEEEEEEEE. Besaran Pekerja/buruh yang menjadi peserta Jamsostek
Pengelolaan Sampah
QQQQQQQQQQQQ.
BBBBBBBBBBBBB.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
OOOOOOOOOO. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
Jasa Konstruksi
Ruang
BAB III - 111
TTTTTTTTTTTTT.
No
BBBBBBBBBBBBBB. 1 JJJJJJJJJJJJJJ. K. KKKKKKKKKKKKKK. LLLLLLLLLLLLLL. MMMMMMMMMMMMMM.
UUUUUUUUUUUUU. Bidang SPM
VVVVVVVVVVVVV.
Jenis Pelayanan Dasar
CCCCCCCCCCCCCC. 2
DDDDDDDDDDDDDD. 3
NNNNNNNNNNNNNN. Bidang Ketahanan Pangan
RRRRRRRRRRRRRR. Ketersediaan Cadangan Pangan
OOOOOOOOOOOOOO.
SSSSSSSSSSSSSS.
EEEEEEEEEEEEEE. 4 dan
TTTTTTTTTTTTTT. Ketersediaan dan Protein Per Kapita YYYYYYYYYYYYYY. Stabilitas Pasokan Pangan
PPPPPPPPPPPPPP. QQQQQQQQQQQQQQ.
WWWWWWWWWWWWW. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
DDDDDDDDDDDDDDD. Penganekaraga man dan Keamanan Pangan
FFFFFFFFFFFFFFF. Harapan (PPH)
Skor
XXXXXXXX Pencapaia
FFFFFFF Energi
Harga
dan
UUUUUUUUUUU
ZZZZZZZZZZZZZ
Pola
Pangan
GGGGGGGGGGG
KKKKKKKKKKKKKKK. Pengawasan Pembinaan Keamanan Pangan
dan
LLLLLLLLLLLLLLL
EEEEEEEEEEEEEEE.
PPPPPPPPPPPPPPP. N. QQQQQQQQQQQQQQQ. RRRRRRRRRRRRRRR. SSSSSSSSSSSSSSS.
TTTTTTTTTTTTTTT. Perhubungan
Bidang
XXXXXXXXXXXXXXX. Jaringan Angkutan Jalan
Prasarana
UUUUUUUUUUUUUUU.
YYYYYYYYYYYYYYY. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek
ZZZZZZZZZZZZZ
EEEEEEEEEEEEEEEE. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota
FFFFFFFFFFFFF
LLLLLLLLLLLLLLLL. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal
MMMMMMMMMM 0%
QQQQQQQQQQQQQQQQ. Sumber Daya Manusia pengujian kendaraan Kabupaten/Kota yang
RRRRRRRRRRR
VVVVVVVVVVVVVVV. WWWWWWWWWWWWWWW.
DDDDDDDDDDDDDDDD. Perlengkapan Jalan
JJJJJJJJJJJJJJJJ. (SDM)
Sumber Daya Manusia
KKKKKKKKKKKKKKKK.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Fasilitas
Tersedianya (SDM) di bidang bermotor pada telah melakukan
BAB III - 112
pengujian berkala kendaraan bermotor
Tabel 3.6
VVVVVVVVVVVVVVVV.
No
WWWWWWWWWWWWWWWW. ng SPM
Bida
XXXXXXXXXXXXXXXX. Jenis Pelayanan Dasar
YYYYYYYYYYYYYYYY. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kategori Pencapaian sama dengan Target
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 113
ZZZ Pe
DDDDDDDDDDDDDDDDD.
1
EEEEEEEEEEEEEEEEE.
LLLLLLLLLLLLLLLLL. A.
MMMMMMMMMMMMMMMMM. mahan Rakyat
TTTTTTTTTTTTTTTTT.
UUUUUUUUUUUUUUUUU.
BBBBBBBBBBBBBBBBBB.
B.
FFFFFFFFFFFFFFFFFF. n Dalam Negeri
CCCCCCCCCCCCCCCCCC.
2 Peru
Pemerintaha
GGGGGGGGGGGGGGGGGG.
DDDDDDDDDDDDDDDDDD.
HHHHHHHHHHHHHHHHHH.
EEEEEEEEEEEEEEEEEE.
IIIIIIIIIIIIIIIIII.
FFFFFFFFFFFFFFFFF.
3
GGGGGGGGGGGGGGGGG. 4
NNNNNNNNNNNNNNNNN.
OOOOOOOOOOOOOOOOO. Cakupan Layanan Rumah Layak Huni Yang Terjangkau
PPPPPP
VVVVVVVVVVVVVVVVV.
WWWWWWWWWWWWWWWWW.
XXXXXX
JJJJJJJJJJJJJJJJJJ. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
KKKKKKKKKKKKKKKKKK. Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
LLLLLLL
PPPPPPPPPPPPPPPPPP. Penang gulangan Bencana Kebakaran
SSSSSSSSSSSSSSSSSS. Pelayanan Bencana Kabupaten/Kota
TTTTTT
QQQQQQQQQQQQQQQQQQ. RRRRRRRRRRRRRRRRRR.
HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. .
C
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. Bidang Sosial KKKKKKKKKKKKKKKKKKK.
IIIIIIIIIIIIIIIIIII.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX. No
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
1
YYYYYYYYYYYYYYYYYYY. Bidang SPM GGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. 2
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
HHH
Cakupan Kebakaran
XXXXXXXXXXXXXXXXXX. Tingkat Tanggap (Response Time Rate)
di
Waktu
YYYYYY
CCCCCCCCCCCCCCCCCCC. Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 30005000 liter pada WMK ( Wilayah Manajemen Kebakaran)
DDDDDD ,00%
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL. Pelaksa naan program/kegiatan bidang sosial:
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM.
NNNNNN
RRRRRRRRRRRRRRRRRRR. P emberian bantuan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial skala Kabupaten/ Kota
SSSSSSSSSSSSSSSSSSS. Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar
TTTTTT
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ. Jenis Pelayanan Dasar HHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.
3
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional IIIIIIIIIIIIIIIIIIII.
4
BAB III - 114
BBBBBB
JJJJ
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNN.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO.
PPPPPPPPPPPPPPPPPPPP. P elaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala Kabupaten/Kota
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya
RRRRRR ,00%
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVV.
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. P enyediaan sarana dan prasarana sosial:
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY.
ZZZZZZ
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. Penyedi aan sarana prasarana pantai sosial skala kabupaten/kota
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. Presentase (%) pantai sosial skala kabupaten/ kota yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
HHHHHH ,00%
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM.
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN. P enyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala Kabupaten/Kota
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. Presentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
PPPPPP ,00%
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT.
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV. P enanggulangan korban Bencana:
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.
XXXXXX
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC.
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD. B antuan sosial bagi korban bencana skala Kabupaten/Kota
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. Presentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
FFFFFF ,00%
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ.
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. Evakua si korban bencana skala Kabupaten/kota
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. Pres entase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap
NNNNNN ,00%
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. N o
SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. ng SPM
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
VVVVVV
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.
1
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Bida
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. enis Pelayanan Dasar 2
J
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.
3 CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC. BAB III - 115
4
DDDDDD
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.
PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP. .
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. idang Kesehatan
D
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. Pelaksa naan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial: B
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. elayanan Kesehatan Dasar
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.
LLLLLLL
PSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
TTTTTT ,00%
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY.
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
BBBBBB 0,00
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG.
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
JJJJJJJJ
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO.
PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP.
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. Cak upan balita gizi buruk mendapat perawatan
RRRRRR 00,0
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV.
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
ZZZZZZ 0,00
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. Cak upan penemuan dan penanganan penderita penyakit:
HHHHHH
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM.
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. Pne umonia Balita
PPPPPP 00,0
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT.
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV.
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. B BTA Positif
XXXXXX T 00,0
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC.
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
FFFFFF 0,00
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. o
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK. B idang SPM
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. J enis Pelayanan Dasar
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. I ndikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu
N
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB III - 116
DBD
NNNNNN a
Pencapaian SPM secara Nasional RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. 1 SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ.
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
2
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. 3
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU. 4
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. elayanan Kesehatan Rujukan
PHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. Cak upan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. C akupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. . YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ.
E AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. B idang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC.
IIIIIIIIIIIIII
NNNNNN 00,0
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. PSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. Cak enyelidikan epidemiologi dan upan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang penanggulangan Kejadian Luar dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 Biasa/ KLB jam
TTTTTT 00,0
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. P Cak enanganan Pengaduan/ Laporan upan Perempuan dan Anak Korban Korban Kekerasan Terhadap Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan Perempuan dan Anak Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu
FFFFFF 00,0
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. P elayanan Kesehatan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Layanan Kesehatan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih di Puskesmas Mampu Tatalaksana KtP/A dan PPT / PKT di RS
MMMMM 00,0
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. C akupan Layanan Reintegrasi Sosial Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
RRRRRR 00,0
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV. F WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. B a YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. Pros . idang Lingkungan Hidup . Pelayanan Pencegahan entase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang Pencemaran Air mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
VVVVVV
BAB III - 117
ZZZZZZ 00,0
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. N B o idang SPM LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT.
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. enis Pelayanan Dasar
J
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. I ndikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
1 MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN. 2 OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. 3 4 VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. b YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. Pros . Pelayanan Pencegahan entase jumlah usaha dan/atau kegiatan UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. Pencemaran Udara dari Sumber sumber yang tidak bergerak yang memenuhi Tidak Bergerak persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD. EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. c . Pelayanan Informasi Status rosentase luasan lahan dan/atau tanah Kerusakan Lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah untuk produksi Biomassa ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. .
HHHHHH a
PPPPPP
ZZZZZZ 00,0
P
FFFFFF 00,0
G
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. B KWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. XXXXXX idang Keluarga Berencana dan omunikasi Informasi dan Edukasi akupan Pasangan Usia Subur yang ingin 00,0 Keluarga Sejahtera Keluarga Berencana dan ber-KB tidak terpe-nuhi (unmet need) 5% KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK. Keluarga Sejahtera (KIE KB dan PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP. KS LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. B. Ratio Petugas Lapangan Keluarga C. 100 QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU. MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. (PLKB/ PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua) RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV. desa/kelurahan NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN. SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. G. Ratio Pembantu Pembina Keluarga H. 100 Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap desa/ kelurahan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
L.
Penyediaan Kontrasepsi
Alat
dan
Obat
R.
Penyediaan Informasi Data Mikro
M. Cakupan Penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun
N.
100
S.
T.
100
Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap desa/kelurahan 100% setiap tahun
BAB III - 118
X.
No
Y.
Bidang SPM
FF. 1
Z.
GG. 2
NN. I.
RR. Bidang Pendidikan Dasar
OO.
SS.
PP.
TT.
QQ.
UU.
Jenis Pelayanan Dasar
HH. 3 VV. Pelayanan Pendidikan Dasar oleh Kab/Kota WW. XX. YY.
TTT.
No
UUU.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Bidang SPM
VVV.
Jenis Pelayanan Dasar
AA. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional II.
BB. T
4
ZZ. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil
AAA.
EEE. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis
FFF.
JJJ. Di setiap SMPdan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minipmal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik
KKK.
OOO. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru
PPP.
WWW. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
BAB III - 119
XXX.
BBBB.
1
CCCC.
2
DDDD.
JJJJ.
OOOO.
TTTT.
KKKK.
PPPP.
UUUU.
LLLL.
QQQQ.
VVVV.
MMMM.
RRRR.
WWWW.
NNNN.
SSSS.
XXXX.
XXXXX. No
FFFFFF. 1
YYYYY. Bidang SPM
GGGGGG.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2
3
EEEE.
ZZZZZ. Jenis Pelayanan Dasar
HHHHHH.
3
4
YYYY. Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan
ZZZZ.
DDDDD. Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap matas pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran
EEEEE.
IIIII. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
JJJJJ.
NNNNN. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%
OOOOO
SSSSS. Di setiap S MP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masingmasing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris
TTTTT.
AAAAAA. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional IIIIII. 4
BAB III - 120
BBBB
NNNNNN.
TTTTTT.
ZZZZZZ.
OOOOOO.
UUUUUU.
AAAAAAA.
PPPPPP.
VVVVVV.
BBBBBBB.
QQQQQQ.
WWWWWW.
CCCCCCC.
RRRRRR.
XXXXXX.
DDDDDDD.
SSSSSS.
YYYYYY.
EEEEEEE.
JJJJJJJJ.
RRRRRRRR.
No
1
KKKKKKKK.
Bidang SPM
SSSSSSSS.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2
LLLLLLLL.
Jenis Pelayanan Dasar
TTTTTTTT.
3
FFFFFFF. Di setiap Kabupaten/Kotasemua Kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
GGGGG
KKKKKKK. Di setiap Kabupaten/Kotasemua Kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
LLLLLLL
PPPPPPP. Di setiap kabupaten/kota semua pengawas sekolah dan madrasah memilki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memilki sertifikat pendidik
QQQQQ
UUUUUUU. Pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif
VVVVVV
ZZZZZZZ. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan
AAAAAA
EEEEEEEE. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk ssetiap peserta didik
FFFFFF
MMMMMMMM. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional UUUUUUUU.
4
BAB III - 121
NNNN
ZZZZZZZZ.
FFFFFFFFF.
LLLLLLLLL.
AAAAAAAAA.
GGGGGGGGG.
MMMMMMMMM.
BBBBBBBBB.
HHHHHHHHH.
NNNNNNNNN.
CCCCCCCCC.
IIIIIIIII.
OOOOOOOOO.
DDDDDDDDD.
JJJJJJJJJ.
PPPPPPPPP.
EEEEEEEEE.
KKKKKKKKK.
QQQQQQQQQ.
VVVVVVVVVV. No
DDDDDDDDDDD.
WWWWWWWWWW. Bidang SPM
1
EEEEEEEEEEE.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2
XXXXXXXXXX. Jenis Pelayanan Dasar FFFFFFFFFFF. 3
RRRRRRRRR. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup dengan perbandingan satu set untuk ssetiap peserta didik
SSSSSS
WWWWWWWWW. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar dan poster/carta IPA
XXXXXX
BBBBBBBBBB. Setiap SD/MI memilki judulbuku pengayaan dan 10 buku referensi, dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi
CCCCCC
GGGGGGGGGG. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan
HHHHHH
LLLLLLLLLL. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sbb:
MMMMM
QQQQQQQQQQ. minggu
RRRRRR
Kelas I-II : 18 jam per
YYYYYYYYYY. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional GGGGGGGGGGG.
4
BAB III - 122
ZZZZZ
H
LLLLLLLLLLL.
TTTTTTTTTTT.
BBBBBBBBBBBB.
MMMMMMMMMMM.
UUUUUUUUUUU.
CCCCCCCCCCCC.
NNNNNNNNNNN.
VVVVVVVVVVV.
DDDDDDDDDDDD.
OOOOOOOOOOO.
WWWWWWWWWWW.
EEEEEEEEEEEE.
PPPPPPPPPPP.
XXXXXXXXXXX.
FFFFFFFFFFFF.
QQQQQQQQQQQ.
YYYYYYYYYYY.
GGGGGGGGGGGG.
RRRRRRRRRRR.
ZZZZZZZZZZZ.
HHHHHHHHHHHH.
SSSSSSSSSSS.
AAAAAAAAAAAA.
IIIIIIIIIIII.
XXXXXXXXXXXXX.
FFFFFFFFFFFFFF.
No
1
YYYYYYYYYYYYY.
Bidang SPM
GGGGGGGGGGGGGG.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2
JJJJJJJJJJJJ.
Kelas III : 24 jam per minggu
KKKKKK
OOOOOOOOOOOO. Kelas IV-VI : 27 jam per minggu
PPPPPP
TTTTTTTTTTTT. minggu
UUUUUU
Kelas VII-IX : 27 jam per
YYYYYYYYYYYY. Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku
ZZZZZZ
DDDDDDDDDDDDD. Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya
EEEEEE
IIIIIIIIIIIII. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik
JJJJJJJJ
NNNNNNNNNNNNN. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester
OOOOO
SSSSSSSSSSSSS. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah setiap akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik
TTTTTT
ZZZZZZZZZZZZZ. Jenis Pelayanan Dasar
AAAAAAAAAAAAAA. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
HHHHHHHHHHHHHH. 3
IIIIIIIIIIIIII. 4
BBB Pe
J BAB III - 123
NNNNNNNNNNNNNN.
OOOOOOOOOOOOOO.
PPPPPPPPPPPPPP.
QQQQQQQQQQQQQQ. Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan ulangan kenaikan kelas (UKK) serta ujian akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas pPendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementrian Agama di Kabupaten/Kota pada setiap akhir semester
RRRRRR
VVVVVVVVVVVVVV. J.
AAAAAAAAAAAAAAA. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
FFFFFFFFFFFFFFF. Sumber Daya Air (Prioritas Utama penyediaan Air untuk kebutuhan masyarakat)
HHHHHHHHHHHHHHH. Prosentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari
IIIIIIIIIIIIII
MMMMMMMMMMMMMMM. Prosentase tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada
NNNNNN
SSSSSSSSSSSSSSS.
TTTTTT
XXXXXXXXXXXXXXX. Jaringan
YYYYYYYYYYYYYYY.
ZZZZZZ
DDDDDDDDDDDDDDDD. Aksesbilitas
EEEEEEEEEEEEEEEE. Prosentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan dan pusat produksi di wilayah kabupaten/kota
FFFFFF
WWWWWWWWWWWWWW.
BBBBBBBBBBBBBBB.
XXXXXXXXXXXXXX.
GGGGGGGGGGGGGGG.
CCCCCCCCCCCCCCC.
YYYYYYYYYYYYYY.
DDDDDDDDDDDDDDD.
ZZZZZZZZZZZZZZ.
EEEEEEEEEEEEEEE. RRRRRRRRRRRRRRR.
JJJJJJJJJJJJJJJJ.
KKKKKKKKKKKKKKKK. SPM
No
RRRRRRRRRRRRRRRR.
1
SSSSSSSSSSSSSSSS.
ZZZZZZZZZZZZZZZZ.
FFFFFFFFFFFFFFFFF.
AAAAAAAAAAAAAAAAA.
GGGGGGGGGGGGGGGGG.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Jalan
-
Bidang
LLLLLLLLLLLLLLLL. Jenis Pelayanan Dasar
2
TTTTTTTTTTTTTTTT. 3 LLLLLLLLLLLLLLLLL. Drainase
MMMMMMMMMMMMMMMM. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional UUUUUUUUUUUUUUUU.
4
MMMMMMMMMMMMMMMMM. Prosentase penduduk yang terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) BAB III - 124
NNNNN Pe
VVV
NNNNNN
BBBBBBBBBBBBBBBBB.
HHHHHHHHHHHHHHHHH.
CCCCCCCCCCCCCCCCC.
IIIIIIIIIIIIIIIII.
DDDDDDDDDDDDDDDDD.
JJJJJJJJJJJJJJJJJ.
EEEEEEEEEEEEEEEEE.
KKKKKKKKKKKKKKKKK.
VVVVVVVVVVVVVVVVVV.
DDDDDDDDDDDDDDDDDDD.
WWWWWWWWWWWWWWWWWW. idang SPM
No
1
EEEEEEEEEEEEEEEEEEE. 2
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
dan tidak lebih dari 2 kali setahun
B
RRRRRRRRRRRRRRRRR. Mendirikan Bangunan
Izin
SSSSSSSSSSSSSSSSS. Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB kabupaten/kota
XXXXXXXXXXXXXXXXX. Standar Bangunan Negara (HSBGN)
Harga Gedung
TTTTTT di
YYYYYYYYYYYYYYYYY. Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di Kabupaten/kota
ZZZZZZ
DDDDDDDDDDDDDDDDDD. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
EEEEEEEEEEEEEEEEEE. Penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap
FFFFFF
JJJJJJJJJJJJJJJJJJ. Informasi Penataan Ruang
KKKKKKKKKKKKKKKKKK. Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
LLLLLLL
PPPPPPPPPPPPPPPPPP. Pelibata n Peran Masyarakat Dalam Proses Penyusunan RTR
QQQQQQQQQQQQQQQQQQ. Terlaksana nya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang
RRRRRR
XXXXXXXXXXXXXXXXXX. Jenis Pelayanan Dasar
FFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
3
YYYYYYYYYYYYYYYYYY. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional GGGGGGGGGGGGGGGGGGG.
4
BAB III - 125
ZZZZZ Pe
HHHHH
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL.
NNNNNNNNNNNNNNNNNNN.
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO.
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. .
K
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCC.
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. .
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD. g Ketahanan Pangan
Bidan
PPPPPPPPPPPPPPPPPPP. Izin Pemanfaatan Ruang
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. Terlayaniny a masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya
RRRRRR 0,00
VVVVVVVVVVVVVVVVVVV. Pelayan an Pengaduan Pelanggaran Tata Ruang
WWWWWWWWWWWWWWWWWWW. Terl aksanakannya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang, dalam waktu 5 (lima) hari kerja
XXXXXX
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. si dan Akses Pangan
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. Ketersedia an Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah
HHHHHH ,00%
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. Penang anan Kerawanan Pangan
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. anganan Daerah Rawan Pangan
Pen
NNNNNN ,00%
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. Perlindu ngan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Bidang Kesenian
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. Seni (50%)
Kajian
KKKKKK 0,00
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG.
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. Cakupan Fasilitasi Seni (30%)
PPPPPP 0,00
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. Cakupan Seni (75%)
UUUUUU 0,00
Distribu
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
L
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. g Kesenian
SSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ.
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTT.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVV.
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC.
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX.
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
Bidan
Cakupan
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. IIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. Kesenian DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD. S arana dan Prasarana EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
Misi
ZZZZZZ
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. Cak upan Sumberdaya Manusia Kesenian (25%)
HHHHHH 0,00
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. (100%)
MMMMM 00,0
Cakupan Tempat
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. upan Organisasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Gelar
BAB III - 126
Cak
RRRRRR 0,00
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV. o
N
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD. LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. M. MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN. OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO.
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. idang SPM 1
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
2
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. idang komunikasi dan Informatika
B
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR.
N
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC. idang Perhubungan
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
3
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV. P elaksanaan Diseminasi Informasi Nasional
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY.
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ. .
J
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
ZZZZZZ
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG.
HHHHHH
4
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ. Pelaksanaa n Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional melalui:
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. Media XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. massa seperti majalah, radio, dan televisi
SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT.
PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. B enis Pelayanan Dasar
B
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. website (media online)
AAAAAA
FFFFFF x /ta
Media baru seperti
KKKKKK etiap
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. Med ia tradisionil seperti pertunjukan rakyat
PPPPPP x /ta
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. P engembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU. Cak upan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan
VVVVVV ,00%
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. ngkutan Jalan
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG.
HHHHHH
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN. Ters edianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota
OOOOO 5,00
A
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. J aringan Pelayanan Angkutan Jalan
BAB III - 127
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. Ters edianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. o
N YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. idang SPM
B
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ. enis Pelayanan Dasar
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. Indi kator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
J
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG.
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. 2 3
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN.
PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP.
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. PSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. Ters elayanan Pengujian Kendaraan edianya unit pengujian kendara-an bermotor Bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji
TTTTTT ,00%
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. eselamatan
ZZZZZZ 0,00
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD. O HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. B . idang Penanaman Modal EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ.
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. ebijakan Penanaman Modal
K
4
BBBBBB a
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. 1
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ.
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.
TTTTTT ,00%
KYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. Terp enuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. T ersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang unggulan
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. KSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. Ters erjasama Penanaman Modal elenggaranya fasilitasi pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan Antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) tingkat provinsi dengan pengusaha nasional/asing
BAB III - 128
JJJJJJJ
NNNNNN (sa
TTTTTT (sa
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. romosi Penanaman Modal YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY.
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. N o
PZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ. Ters elenggaranya promosi peluang penanaman modal provinsi EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. Ters elenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten
FFFFFF (sa
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. ndikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
NNNNNN I a
KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK. idang SPM
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. B enis Pelayanan Dasar
J
RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. 1 2
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT.
3 UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ.
AAAAAA (sa
4
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII. P Terselenggaranya elayanan Penanaman Modal pelayanan perizinan dan non perizinan AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. bidang penanaman modal CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC.GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
VVVVVV
JJJJJJJJ
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN. OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. P T engendalian Pelaksanaan erselenggaranya bimbingan pelaksanaan Penanaman Modal Kegiatan Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha
PPPPPP (sa
TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. engelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal
PUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU. erimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)
T
VVVVVV 00,0
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ. enyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal
PAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. erselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha
T
BBBBBB (sa
BAB III - 129
Tabel 3.7 Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kategori Pencapaian dibawah Target
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.
GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. B idang SPM enis Pelayanan Dasar
No
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII. Indikator dan J Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
JJJJJ
NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN.
1
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP. 2
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ 3 RRRR
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV. .
B
A.
J.
Pemerintahan Dalam Negeri
B. WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. C. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. D. YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. E. ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ.
F.
Pelayanan Dokumen Kependudukan
Kartu
K.
1
O. Cakupan Penerbitan Kartu Tanda Penduduk
P.
1
T.
Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran
U.
9
Y.
Cakupan Penerbitan Kutipan Akta Kematian
Z.
7
G. H. I.
DD. Penanggulangan Kebakaran
Cakupan Keluarga
Penerbitan
Bencana
EE. Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi
FF. 8
sosial
MM. Presentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
NN. 4
JJ. C.
KK. Bidang Sosial
LL. Penyelenggaraan jaminan skala Kabupaten/Kota
RR. D.
SS. Bidang Kesehatan
TT. Pelayanan Kesehatan Dasar
UU. Cakupan pelayanan anak balita
VV. 9
ZZ. H.
BBB.
GGG.
CCC.
FFF. Besaran perusahaan
pemeriksaan
AAA.
DDD. Pelayanan Ketenagakerjaan
Besaran pengujian peralatan
LLL. 5
Bidang Ketenagakerjaan
EEE.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Pengawasan
KKK.
BAB III - 130
di perusahaan
PPP.
XXX. FFFF.
J.
GGGG.
No
QQQ.
1
Bidang SPM
YYY.
RRR.
2
HHHH. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Jenis Pelayanan Dasar
ZZZ. JJJJ.
3
AAAA.
Air minum
ZZZZ.
WWWW.
AAAAA.
XXXX.
BBBBB.
YYYY.
CCCCC.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Bidang Perhubungan
4
LLLL.
Permukiman
QQQQ. Prosentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
RRRR
DDDDD. Jaringan Prasarana Angkutan Jalan
GGGGG. Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek
HHHH
LLLLL. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek
MMM
QQQQQ. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota
RRRR
PPPP. Penanganan Kumuh Perkotaan
N.
TTT
KKKK. Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota
IIII.
VVVV.
SSS. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
EEEEE. FFFFF.
BAB III - 131
VVVVV. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum
AAAAAA.
No
BBBBBB.
IIIIII. 1 QQQQQQ.
O.
Bidang SPM
CCCCCC.
JJJJJJ. 2 RRRRRR.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Bidang Penanaman Modal
Jenis Pelayanan Dasar
KKKKKK. SSSSSS. Modal
Pelayanan
3
DDDDDD. Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional
WWW
EEE
LLLLLL. 4 Penanaman
TTTTTT. Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri, Perpanjangan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota, sesuai kewenangan pemerintah provinsi
BAB III - 132
UUUU
3.
Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggaraan Urusan Wajib Adapun SKPD utama pelaksana urusan wajib, sebagaimana dalam Tabel 3.8 di bawah ini. Tabel 3.8 Daftar SKPD Pelaksana Urusan Wajib
NO
SKPD UTAMA PELAKSANA URUSAN
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
PERDASARKAN PERDA NO: 3, 4,5,6 Tahun 2008
URUSAN WAJIB 1
Pendidikan
Dinas Pendidikan
2
Kesehatan
1. Dinas Kesehatan 2. Rumah Sakit Umum Daerah
3
Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
4
Perumahan
Dinas Pekerjaan Umum
5
Penataan Ruang
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota
6
Perencanaan Pembangunan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
7
Perhubungan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
8
Lingkungan Hidup
1. Kantor Lingkungan Hidup 2. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota
9
Pertanahan
Sekretariat Daerah
10
Kependudukan dan Catatan Sipil
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
11
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
dan
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
12
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
13
Sosial
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
14
Ketenagakerjaan
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
15
Koperasi Menengah
16
Penanaman Modal
Kantor Penanaman Modal
17
Kebudayaan
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
18
Kepemudaan dan Olah Raga
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
19
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
1. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 2. Sekretariat Daerah 3. Sekretariat DPRD
20
dan
Usaha
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian
Kecil
1. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan 2. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
1. 2. 3. 4. 5.
Sekretariat Daerah Inspektorat Badan Kepegawaian Daerah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah 6. Kecamatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 1
NO
SKPD UTAMA PELAKSANA URUSAN
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
PERDASARKAN PERDA NO: 3, 4,5,6 Tahun 2008 7. Kelurahan
21
Ketahanan Pangan
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
22
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana
23
Statistik
Kantor Penelitian, Pengembangan dan Statistik
24
Kearsipan
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
25
Komunikasi dan Informatika
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
26
Perpustakaan
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
4.
Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional Adapun jumlah pegawai, kualifikasi pendidikan, pangkat dan golongan serta jumlah pejabat struktural dan fungsional kami sajikan dalam lampiran.
5.
ProsesPerencanaan Pembangunan Secara epistemologi, pembangunan daerah merupakan proses pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil pelaksanaan pembangunan ini tercermin dalam berbagai aspek seperti peningkatan pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan. Indikator
keberhasilan
meningkatnya
daya
pembangunan
saing
daerah
daerah
serta
adalah
makin
baiknya
semakin Indeks
Pembangunan Manusia. Pada memastikan
prosesnya keberhasilan
perencanaan kinerja
memiliki
peran
pembangunan
vital
daerah.
dalam Secara
terminologi, perencanaan pembangunan daerah dimaknai sebagaisuatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan baik dalam skala nasional maupun daerah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 2
Dalam hal ini Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah mengatur mengamanatkan secara lugas penyusunan dokumen perencanaan pembangunan berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM); dan Rencana Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Amanat undang-undang tersebut dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah. Selanjutnya Pemerintah telah menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah, yang didalamnya mengatur tahapan, tata cara penyusunan,
pengendalian
dan
evaluasi
pelaksanaan
rencana
pembangunan daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD. Memenuhi amanat undang-undang, peraturan pemerintah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut di atas, Pemerintah Kota Magelang telah menyusun dokumen RPJPD Kota Magelang 2005-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009. Untuk dokumen RPJMD Tahap I (2005-2010) telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2005, sedang RPJMD Tahap II (2011-2015) telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Magelang Tahun 2011-2015. Rencana pembangunan jangka menengah tersebut mengacu kepada RPJPD 2005-2025, yang memuat visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah terpilih. Visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah terpilih, kemudian dijabarkan oleh SKPD melalui program dan kegiatan yang dituangkan dalam Renstra SKPD. Sedangkan RPJMD akan dijabarkan dengan rencana pembangunan tahunan yang tertuang dalam dokumen RKPD. Dalam RPJMD Kota Magelang 2011-2015, salah satu substansi utamanya adalah pentahapan tema dan penetapan tema tahunan. Setiap
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 3
tema mewakili prioritas pembangunan tiap tahun yang diberlakukan sebagai pijakan menuju tercapainya visi dan misi yang merupakan janji Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang telah dipercaya menjadi pimpinan daerah. RKPD Kota Magelang Tahun 2015 ini merupakan tahun ke lima perencanaan
sesuai
RPJMD
dan
akan
mendasari
pelaksanaan
pembangunan di periode berikutnya. Tema dasar perencanaan tahun kelima perencanaan adalah Meluaskan Jangkauan: dikenal di tingkat nasional atau dunia, melalui pengembangan perluasan kerjasama di bidang
ekonomi,
sarana
prasarana
daerah,
sosial
budaya
yang
berkeadilan bagi semua kelompok tanpa diskriminasi menuju Kota Magelang sebagai Kota Jasa Yang Maju, Profesional, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan. Tema dasar tersebut akan menjadi landasan untuk memberikan arah bagi pelaksanaan pembangunan tahun 2015. RKPD sebagaimana dimaksud di atas, disusun dengan tahapan sebagai berikut: a. persiapan penyusunan RKPD; b. penyusunan Rancangan awal RKPD; c. penyusunan rancangan RKPD; d. pelaksanaan musrenbang RKPD; e. perumusan rancangan akhir RKPD; dan f. penetapan RKPD. Penyusunan RKPD Kota Magelang tahun 2015, sebagaimana penyusunan tahun-tahun sebelumnya, dilaksanakan dengan metode swakelola. Pemilihan metode tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa RKPD merupakan salah satu dokumen perencanaan publik, sehingga menjadi kewajiban aparat pemerintah daerah untuk menyusun dan mengimplementasikannya. Selain itu penyusunan RKPD Kota Magelang
juga
memperhatikan
kriteria
keterkaitan,
konsistensi,
kedalaman, kelengkapan dan keterukuran serta melibatkan keseluruhan pendekatan teknokratik, partisipatif, bottom up/ top down serta politik. Tahap
pertama
yang
dilakukan
adalah
tahap
persiapan
penyusunan yang meliputi pembentukan Tim Penyusun RKPD, orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda kerja serta penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Dalam penyusunan RKPD Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 4
Kota Magelang Tahun 2015, tim penyusun terdiri dari personil lintas SKPD di jajaran SKPD yang dipandang mampu untuk memberikan kontribusi dalam
perencanaan
pembangunan
daerah.
Sementara
itu
untuk
memudahkan koordinasi penyusunan, dilakukan melalui rapat-rapat koordinasi serta memanfaatkan media sosial melalui group
Tim
Penyusunan RKPD Kota Magelang Tahun 2015. Hal ini merupakan terobosan
teknokratis
yang
cukup
memberikan
kemudahan
dan
kecepatan koordinasi kerja tim. Proses penyusunan RKPD diawali dengan perumusan Rancangan Awal RKPD untuk memberikan panduan kepada seluruh SKPD untuk menyusun rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan partisipatif maupun politis. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan rentang cakup agar substansi RKPD Kota Magelang semakin efektif, maka berbagai terobosan dan inovasi baik inovasi proses perencanaan maupun inovasi pada tataran kebijakan telah dilakukan yang melibatkan pendekatan teknokratik, partisipatif, bottom up/ top down maupun politis. Merumuskan
dokumen
tersebut menjadi rancangan
RKPD
merupakan tahapan selanjutnya. Perumusan Rancangan RKPD pada dasarnya adalah memadukan materi pokok yang telah disusun dalam Rancangan Awal RKPD provinsi dengan rancangan Renja SKPD dan mensinkronkannya dengan kebijakan nasional/provinsi tahun rencana. Dengan demikian, penyusunan rancangan RKPD bertujuan untuk menyempurnakan
rancangan
melalui
proses
pengintegrasian
dan
harmonisasi program dan kegiatan prioritas yang tercantum dalam rancangan
Renja
SKPD
serta
untuk
mengharmoniskan
dan
mensinergikannya terhadap prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan provinsi. Selanjutnya perlu melakukan evaluasi Rancangan Awal RKP dan RKPD Provinsi yang merupakan bagian dari proses identifikasi kebijakan nasional dan Provinsi yang digunakan untuk
melengkapi analisis dan
evaluasi yang telah dilakukan pada tahap penyusunan rancangan awal, khususnya identifikasi kebijakan nasional untuk tahun rencana.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 5
Dengan memperhatikan relevansinya kebijakan, pada prinsipnya sebuah kebijakan menjadi relevan dan dapat dipedomani bagi suatu daerah karena beberapa karakteristik: 1. Amanat perundang-undangan yang bersifat mengikat secara umum (seluruh daerah) atau khusus pada daerah tertentu. 2. Kebijakan pemerintah pusat yang karena karakteristiknya, suatu daerah merupakan tujuan dari kebijakan tersebut. 3. Kebijakan pemerintah pusat yang karena karakteristiknya, suatu daerah dipengaruhi secara tidak langsung oleh kebijakan dimaksud. Sementara itu kebijakan lainnya memiliki dampak strategis bagi daerah tahun rencana karena beberapa karakteristik: 1. Kebijakan
pemerintah
pusat
yang
mengandung
peluang
bagi
pengembangan daerah. 2. Kebijakan pemerintah pusat yang berdampak negatif bagi suatu daerah jika tidak diantisipasi dengan program tertentu. Dalam praktiknya, sebagian kebijakan diwujudkan atau nyata terlihat dari program dan kegiatan yang diagendakan pada tahun 2015, yang secara implisit disebutkan dalam pernyataan tentang kebijakan dan prioritas pembangunan nasional tahun rencana maupun jabaran program dan kegiatan prioritas yang mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung rencana pembangunan suatu daerah. Pelaksanaan
Forum
SKPD
yang
mengkombinasikan
hasil
Musrenbang Kecamatan sekaligus mengkonfirmasi hasil FGD yang diakomodir oleh SKPD terkait sesuai Berita Acara Hasil Musrenbang Kecamatan dan Berita Acara Hasil FGD menjadi langkah selanjutnya yang ditempuh. Setelah itu dilakukan Verifikasi dan Integrasi Program & Kegiatan Prioritas, dengan tujuan pokok adalah menyangkut kesamaan materi antara program dan kegiatan prioritas pada rancangan RKPD telah sama dengan muatan nama program dan kegiatan prioritas tiap-tiap SKPD, termasuk informasi tentang indikator kinerja, selain itu juga memastikan agar program dan kegiatan prioritas telah sepenuhnya tercantum dalam rancangan Renja SKPD pada SKPD terkait. Hasil rancangan RKPD ini sebagai bahan dalam Musrenbang tingkat
Kota
Magelang
yang
merupakan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
forum
konfirmasi
atas
BAB I - 6
keseluruhan hasil Musrenbang di tingkat kelurahan dan kecamatan serta hasil rancangan Renja SKPD yang telah terverifikasi. Berdasarkan
Berita Acara
Hasil Kesepakatan
Musrenbang
kemudian dilakukan penyelarasan Rancangan Akhir RKPD dengan memperhatikan Rancangan RKPD Provinsi Jawa Tengah dan Rancangan RKP pada saat Musrenbang Nasional. Hasil Penyelarasan Akhir ini kemudian dilakukan konsultasi kepada Tim Aanggaran Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan melalui Peraturan Walikota. 6.
Kondisi Sarana dan Prasarana Yang Digunakan Kondisi sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Magelang dapat dikatakan baik. Dapat dikatakan baik karena di masing-masing SKPD telah tersedia gedung yang representatif, sarana dan prasarana kantor, perlengkapan dan peralatan kantor serta kendaraan dinas/operasional.
7.
Permasalahan dan Solusi Berikut ini dilaporkan permasalahan yang identifikasi dari penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah oleh SKPD pelaksana masing-masing urusan. Adapun solusi yang disampaikan untuk mengatasi merupakan langkah yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan baik melalui tindakan yang bersifat langsung, teknis, terencana hingga solusi berupa intervensi melalui program dan kegiatan pembangunan. Adapun permasalahan yang dihadapi sebagai hasil identifikasi selama penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah tahun 2016 dan solusi
yang
telah,
sedang
maupun
akan
dilaksanakan
adalah
sebagaimana uraian di bawah ini. a.
Urusan Pekerjaan Umum Permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan urusan Pekerjaan Umum yaitu: 1) Pemasangan kabel fiber optic (FO) melalui udara menggangu keindahan Kota, sedangkan jika pemasangan kabel FO melalui bawah tanah akan merusak prasarana jalan kota, sehingga solusinya adalah mengusulkan pembangunan ducting bersama
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 7
untuk memfasilitasi permohonan ijin masyarakat mengenai kabel fiber optic. 2) Pada ruas jalan tertentu rawan kecelakaan lalu lintas (black spot), seperti yang sering terjadi di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Urip Sumoharjo, sehingga solusinya adalah perlu memperbaiki median jalan yang rusak atau memberikan median jalan baru bagi ruas jalan yang belum ada mediannya. 3) Masih perlunya penambahan jaringan jalan antar wilayah di Kota Magelang,
sehingga
perlu
solusi
berupa
memanfaatkan
sempadan saluran irigasi Kali Bening dan Saluran Irigasi Kali Manggis untuk menambah jaringan jalan antarwilayah sekaligus mengamankan asset negara dari okupasi pihak yang tidak berhak. 4) Masih perlunya peningkatan maupun penyediaan fasilitas pejalan kaki dan penyandang cacat karena merupakan bagian dari lalu lintas, sehingga perlu dilakukan upaya meningkatkan sarana prasarana publik baik untuk fasilitasi bagi pejalan kaki. 5) Terjadinya kerusakan terhadap prasarana Jalan dan Jembatan beserta bangunan pelengkapnya karena faktor umur maupun pemakaian oleh masyarakat umum, dengan solusi secara berkala dan rutin perlu dilakukan peningkatan/pemeliharaan terhadap prasarana jalan yang meliputi jalan, jembatan, trotoar dan kansteen. 6) Adanya pendangkalan di beberapa bagian saluran, konstruksi drainase yang sudah berumur lama yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan, serta pengalihfungsian lahan dari kondisi alami menjadi lahan dengan fungsi komersil seperti pertokoan, rumah dan pedagang kaki lima yang berakibat jika terjadi hujan deras limpahan air hujan tidak bisa masuk ke saluran drainase secara optimal, sehingga solusi yang dilakukan adalah secara berkala dan rutin perlu dilakukan peningkatan/pemeliharaan terhadap prasarana saluran drainase yang meliputi normalisasi saluran, pembuatan tutup saluran/griil besi dan resapan air.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 8
7) Beberapa wilayah di Kota Magelang belum memiliki sistem drainase skala kawasan, sehingga perlu solusi berupa merintis pembangunan
saluran
drainase
primer
yang
langsung
menghubungkan ke Sungai Progo dan Sungai Elo. 8) Masih rendahnya kesadaran partisipasi masyarakat dan swasta terhadap
pembangunan
dan
pemeliharaan
sarana
dan
prasarana permukiman, maka perlu dilakukan upaya mendorong dan mensosialisasikan kepada masyarakat dan swasta untuk menjaga dan memelihara sarana prasarana permukiman yang sudah ada guna memperpanjang masa pakai atau umur bangunan. 9) Standar persyaratan teknis gedung pelayanan publik belum semuanya
terpenuhi
seperti
faktor
keselamatan
dan
kenyamanan termasuk untuk pemakai dari kaum difabel, maka diperlukan solusi berupa: a) sosialisasi terkait dengan aturan-aturan bangunan gedung kepada masyarakat; b) melaksanakan koordinasi dan konsultansi dengan dinas teknis terkait; c)
melakukan
pengendalian/konsultansi
pada
tahap
pelaksanaan.
b. Urusan Perumahan Permasalahan
yang
dihadapi
pada
penyelenggaraan
urusan
perumahan, yaitu: 1) Masih adanya rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Magelang, baik yang ada di kawasan permukiman maupun kawasan squatter (liar), sehingga solusinya yaitumengusulkan program rumah susun dan rumah swadaya ke Pemerintah Pusat melalui kementerian
terkait
untuk
dapat
membantu
mengurangi
permasalahan RTLH. 2) Sebagian penanganan RTLH terkendala dengan masalah kepemilikan aset yang belum jelas, sehingga perlu solusi berupa mendorong pihak swasta melalui program Corporate Social
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 9
Responsibility (CSR) supaya ikut membangun sarana dan prasarana dasar permukiman. 3) Masih ada kawasan kumuh di wilayah Kota Magelang, sehingga solusinya dilakukan melalui kegiatan peningkatan sarana dan prasarana permukiman lebih diprioritaskan untuk menangani kawasan permukiman yang masih kumuh sesuai dengan SK Walikota mengenai kawasan kumuh; 4) Masih belum tercapainya program 100% akses air minum di Kota Magelang, sehingga solusinya yaitu: a) Melaksanakan pendataan ke masyarakat yang belum mendapatkan akses air minum; b) Menyusun program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan dan strategi daerah untuk air minum; c)
Mengoptimalkan dana-dana dari pusat maupun CSR.
5) Kegiatan Pembangunan sarana dan prasarana sanitasi melalui dana DAK tidak bisa dilaksanakan secara optimal karena terkendala aturan, sehingga perlu solusi berupa mengusulkan kegiatan pembangunan sanitasi melalui dana APBD. 6) Masih terdapat kawasan rawan sanitasi di Kota Magelang, yang diakibatkan oleh kesadaran masyarakat masih rendah mengenai buang air besar (BAB), dengan solusi melakukan sosialisasi program hidup bersih dan sehat kepada masyarakat dan mendorong peran serta masyarakat ataupun pihak swasta melalui
program
CSR
untuk
ikut
berpartisipasi
dalam
pembangunan sanitasi. 7) Adanya kesulitan lahan untuk pembangunan sanitasi komunal berbasis
masyarakat,
dengan
solusi
yang
dilakukan
melaksanakan koordinasi, kesepakatan atau kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang memiliki potensi lahan untuk digunakan sebagai pembangunan sanitasi komunal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 10
c.
Urusan Penataan Ruang Permasalahan yang teridentifikasi dalam rangka penyelenggaraan urusan penataan ruang, yaitu: 1) Zona dalam Perda RTRW yang sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan yang ada, solusinya yaitu perlunya diadakan review RTRW 2016/2017. 2) Masih adanya pelanggaran dalam pembangunan, solusinya dilakukan kegiatan penertiban oleh Satpol PP dengan didukung oleh SKPD terkait.
d.
Urusan Perhubungan Permasalahan yang teridentifikasi dalam rangka penyelenggaraan urusan perhubungan, yaitu: 1) Terminal
angkutan
barang
yang
ada
belum
memadahi
(kurangnya lahan dan fasilitas serta bercampur dengan fungsi yang lain), solusinya yaitu mengusulkan pembangunan/renovasi terminal angkutan barang yang sesuai dengan ketentuan fasilitas utama dan penunjang terminal. 2) Belum
adanya
terminal
penumpang
tipe
C
di
wilayah
perbatasan, dengan upaya yang dapat dilakukan yakni melalui pembuatan
studi
kelayakan
tentang
terminal
tipe
C,
mengusulkan pembangunan terminal tipe C serta koordinasi dengan
Pemerintah
Kabupaten
Magelang
dalam
rangka
penanganan angkutan kabupaten yang masuk wilayah kota. 3) Sarana
tempat
pemberhentian
angkutan
umum
di
Kota
Magelang masih belum memadahi, solusinya yaitu mengusulkan peningkatan dan penataan tempat pemberhentian angkutan umum. 4) Kondisi terminal penumpang tipe A sepi dan fisik bangunan kurang mengakomodir kepentingan pengguna, dengan upaya yang dapat dilakukan menata fasilitas terminal dan menata sirkulasi
arus
menaikturunkan mengusulkan
kendaraan
di
penumpang pembuatan
terminal pada
DED
serta
garasi
terminal
tipe
larangan
bus
serta
A
yang
mengakomodir kebutuhan saat ini dan yang akan datang. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 11
5) Loadfactor angkutan penumpang umum semakin menurun, dengan upaya yang dapat dilakukan melalui melaksanakan kampanye penggunaan angkutan umum melalui program pemilihan awak kendaraan umum teladan, fasilitasi pengguna angkutan umum (papan rute, dll) dan pembinaan pengemudi angkutan umum. 6) Usia kendaraan angkutan umum yang lebih dari umur, dengan upaya mengatasi permasalahan melalui penekanan pada pengusaha
angkutan
dalam
hal
perawatan
kendaraan,
koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi dan Organda dalam
upaya
penekanan
kemudahan kepada
peremajaan
pengusaha
kendaraan
untuk
serta
meremajakan
kendaraannya. 7) Kemacetan, kesemrawutan dan potensi kecelakaan lalu lintas, dengan upaya mengatasi permasalahan melalui: a.
Melaksanakan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada ruas jalan dan persimpangan;
b.
Koordinasi antar instansi terkait dalam peningkatan jalan;
c.
Koordinasi dengan kepolisian dalam pembinaan pengguna jalan;
d.
Mengusulkan pengadaan sistem
Area Traffic Control
System (ATCS);
e.
e.
Penggantian traffic light tenaga listrik menjadi tenaga surya;
f.
Pemenuhan fasilitas jalan (rambu, marka, dan lain-lain);
g.
Mengusulkan Raperda tentang Penyelenggaraan LLAJ.
Urusan Lingkungan Hidup Permasalahan yang teridentifikasi dalam rangka penyelenggaraan urusan lingkungan hidup, yaitu: 1) Sampah
yang
sudah
terpilah
dari
sumbernya
ketika
pengangkutan dicampur kembali oleh petugas, solusinya yaitu sosialisasi ke sekolah, masyarakat dan SKPD, juga pemberian bantuan komposter dan tempat sampah di SKPD dan Sekolahsekolah;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 12
2) Berkurangnya resapan air sehingga debit air tanah berkurang, sehingga perlu solusi melalui membuat sumur resapan dan lubang biopori (20 sumur resapan dan 3450 lobang biopori). 3) Sel aktif di TPA Banyu Urip sudah overload dan tidak memungkinkan untuk dilakukan perluasan pada areal tersebut dikarenakan RTRW untuk lokasi tersebut bukan diperuntukkan untuk TPA, solusinya yaitu pembuatan sel aktif baru di wilayah Kota Magelang dengan memanfaatkan tanah eks bengkok milik Pemerintah Kota Magelang dan pengadaan tanah untuk jalan masuk menuju lokasi tersebut. 4) Pencapaian
RTH Publik sebesar 20% sesuai peraturan
perundangan belum dapat direalisasikan, solusinya yaitu perlu pengadaan tanah untuk menambah RTH serta memanfaatkan fasum dan fasos yang diserahkan oleh pengembang perumahan dan sempada sungai untuk menambah areal RTH. f.
Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Permasalahan dalam penyelenggaraan urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yaitu: 1) Lemahnya sistem/mekanisme pengumpulan data kinerja secara periodik/berkala (harian, mingguan, bulanan dan seterusnya.), dengan solusi pembangunan dan perbaikan sistem mekanisme pengumpulan
data
kinerja
secara
terintegrasi
antara
sistem/mekanisme pelayanan dengan sistem SIAK dengan dasar SOP pelayanan Adminduk. 2) Program/kegiatan dinas belum sepenuhnya sebagai pendorong (prime over) pencapaian akuntabilitas kinerja dinas, dengan solusi perbaikan perencanaan yang dimulai dengan evaluasi IKU sesuai tupoksi dan kewenangannya. 3) Ketersediaan SDM belum terpenuhi baik dari aspek kuantitas maupun kualitas, solusinya yaitu mengoptimalkan SDM yang ada dan mengusulkan penambahan SDM guna mendukung pelayanan prima dan gratis sesuai UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dengan rancangan pelayanan front office dan back office.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 13
4) Ketersediaan ruang pelayanan terpadu perlu ditata ulang disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan, dengan solusinya yaitu revitalisai tempat pelayanan.
g.
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, berikut solusi penanganannya, yaitu: 1) Program Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Perempuan masih dianggap sebagai program yang hanya untuk mengejar ketertinggalan perempuan agar dapat setara dengan laki-laki. Solusi atas permasalahan tersebut yaitu melakukan upayaupaya kegiatan yang lebih luas dari sekedar bersifat mengejar ketertinggalan perempuan melalui: a) Pelayanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan; b) Penanganan
pengaduan/laporan
korban
kekerasan
terhadap perempuan dan anak; c)
Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan;
d) Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan; e) Layanan bimbingan rohani; f)
Pemulangan dan integrasi sosial.
2) MasalahPerencanaan Pembangunan Responsif Gender (PPRG) belum
maksimal
dimplementasikan
dalam
perencanaan
pembangunan. Solusi atas masalah tersebut yaitu melalui perencanaan pembangunan lewat penyusunan Anggaran Responsive Gender (ARG) dengan uji cobadi 20 (dua puluh) SKPD. 3) Permasalahan focal point gender kurang berfungsi dalam menyampaikan informasi gender dan pembuatan laporan PUG.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 14
Solusi atas permasalahan tersebut adalah melalui optimalisasi implementasi pelaksanaan PUG sebagaimana dalam Surat Edaran Walikota Magelang kepada setiap SKPD, yaitu: a) SE Walikota Magelang Nomor 746/406/310 Tahun 2013 tanggal 16 Agustus 2013; b) SE Walikota Magelang Nomor 900/699/290 Tahun 2014 tanggal 12 Agustus2014; c)
SE Walikota Magelang Nomor 060/445/113 Tahun 2014 tanggal 15 April 2014;
d) SE Walikota Magelang Nomor 463.23/1328 tanggal15 Agustus 2014. 4) Masih kurangnya pemahaman tentang hak-hak perempuan dan anak, sehingga perlu solusi untuk meningkatkan pemahaman tentang perempuan dan anak melalui: a) Pembentukan POKJA PUG; b) Penyusunan RAD PUG; c)
Pelatihan pencegahan kekerasan berbasis gender;
d) Sosialisasi PUG dan gender. 5) Berkaitan dengan lansia terdapat 2 (dua) permasalahan yang dihadapi yaitu: a) Masih kurangnya pelayanan kesejahteraan lansia; b) Belum terakomodirnya aspirasi melalui wadah kelembagaan yang menangani lansia. Solusi atas permasalahan tersebut yaitu melalui pembentukan Komda Lansia. 6) Masalah belum tersedianya data pilah gender sehingga Perencanaan program dan kegiatan berperspektif gender tidak maksimal. Solusi atas permasalahan tersebut dilakukan melalui: a) Pengumpulan data pilah gender dari masing-masing SKPD terkait gender; b) Sosialisasi Indikator presentase partisipasi perempuan di lembaga swasta dan partisipasi angkatan kerja perempuan. h.
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 15
Beberapa hal yang masih terus mendapat perhatian dalam rangka penyelenggaraan
urusan
keluarga
berencana
dan
keluarga
sejahtera, yaitu: 1) Tenaga penyuluh KB belum tercukupi sesuai dengan jumlah kelurahan dan akan berkurang karena purna tugas, dengan solusi perlu penambahan tenaga Penyuluh KB guna optimalisasi pelayanan KB dan pencapaian Standard Pelayanan Minimal (SPM) program KB; 2)
Belum optimalnya kelompok-kelompok jaringan pelayanan KB di masyarakat (PPKBD dan Sub PPKBD) dalam mempromosikan kesehatan reproduksi dan KIE program Pelayanan KB, dengan solusi peningkatan peran PPKBD dan Sub PPKBD melalui peningkatan kemampuan ketrampilan KIE dan konseling KB serta dukungan operasional pelayanan;
3) Belum terbentuknya jaringan pelaksanaan/pengelolaan program KB
sampai
dengan
tingkat
RT,
dengan
solusi
perlu
pembentukan dan pembinaan kader KB di tingkat RT; 4) Belum semua pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif dan mandiri dan Peningkatan Partisipasi pria menjadi peserta KB, dengan solusi perlu peningkatan operasional pelayanan KB MKJP dan KIE pelayanan KB; 5) Belum optimalnya Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling Kesehatan
Reproduksi
Remaja
dan
belum
optimalnya
peningkatan kemampuan tenaga lini lapangan baik kader maupun pengelola program Keluarga Berencana, dengan solusi meningkatkan kuantitas dan kualitas kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) dalam masyarakat maupun di tingkat sekolah; 6) Belum optimalnya peranan institusi masyarakat pengelola program KB sebagai dinamisator masyarakat, dengan solusi perlunya peningkatan promosi program KB melalui media luar ruang maupun sarana below the line.
i.
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 16
Beberapapermasalahan dalam penyelenggaraan urusan koperasi dan usaha kecil menengah, yaitu: 1) Kontribusi koperasi dalam sektor ekonomi belum besar, solusinya melalui peningkatan pemeahamn masyarakat tentang koperasi, meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi sesuai dengan prinsip-prinsip perkoperasian dan upaya pembentukan koperasi baru. 2) Manajemen
dan
profesionalisme
SDM
Koperasi
belum
memadahi, solusinya yaitu menertibkan dan mengembangkan usaha koperasi, pemantauan kontinuitas usaha koperasi, serta evaluasi kegiatan usaha koperasi. 3) Standarisasi produk belum sepenuhnya memenuhi standar khusus untuk industri kreatif, solusinya mendorong UKM untuk memproduksi barang berstandar SNI yang dipersyaratkan melalui pendampingan Bussines Development Servis Provider (BDSP) dan pendamping KUMKM. 4) Penjaminan dalam memperoleh modal masih terbatas, solusinya yaitu memfasilitasi permodalan dengan dunia perbankan swasta maupun nasional. 5) Manajemen pengelolaan usaha masih sederhana, solusinya memberikan bimbingan dan penyuluhan melalui kegiatankegiatan bimbingan teknis untuk UKM agar pengembangan usaha semakin cepat baik volume dan omzet penjualannya.
j.
Urusan Kebudayaan Permasalahan dalam penyelenggaraan urusan kebudayaan, yaitu Belum tersedianya anggaran untuk Dewan Kesenian Kebudayaan Magelang berupa hibah yang diberikan kepada KONI, solusinya DKKM
membuat
proposal
hibah
kegiatan
pembinaan
dan
pengembangan kesenian.
k.
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Beberapapermasalahan
dalam
penyelenggaraan
urusan
kepemudaan dan olah raga, yaitu:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 17
1) Prestasi olah raga pada level provinsi masih rendh baik tingkat SD, SMP maupun SMA, maka solusi nyang dapat iupayakan adalah mengadakan pembinaan cabang olah raga yang mempunyai kans memperoleh medali melalui Pusat Pelatihan Olah Raga dan Prestasi (PPOP) 2) Sumber daya manusia masih rendah dan kurangnya kesadaran pemuda dalam pembangunan, solusinya mengadakan pelatihan kewirausahaan pemuda (KWP), Diklat Dasar Kepemimpinan dan temu wicara tentang pembangunan kepemudaan.
l.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Beberapapermasalahan dalam penyelenggaraan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, yaitu: 1) Belum tertibnya administrasi baik dalam proses pengajuan, pelaksanaan maupun pelaporan bantuan keuangan parpol, solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dirumuskan melalui kegiatan koordinasi forum-forum diskusi politik; 2) Belum
optimalnya
pembangunan,
partisipasi
sehingga
perlu
politik diatasi
masyarakat dengan
dan solusi
peningkatan komunikasi dua arah antara Forum Pimpinan Daerah
dengan
elemen
masyarakat
melalui
kegiatan
Penyuluhan Kepada Masyarakat; 3) Belum optimalnya pelaksanaan fasilitasi sosialisasi/pelatihan ormas dari masing-masing ormas kota atas undangan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat, solusinya yaitu memfasilitasi anggota ormas yang mengikuti kegiatan pemberdayaan dan pembinaan ormas di tingkat Provinsi dan Nasional. 4) Keberadaan ormas yang tidak sesuai dengan ketentuan (SKT, status, domisili), dengan solusinya meningkatkan pemahaman kepada ormas melalui mengintensifkan kegiatan monitoring dan verifikasi keberadaan dan kegiatan ormas. 5) Kurangnya apresiasi nilai-nilai kebangsaan melalui ekspresi seni dan
budaya,
dengan
solusinya
meningkatkan
penguatan
wawasan kebangsaan dan cinta tanah air guna menumbuhkan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 18
jati diri bangsa melalui seni dan budaya melalui kegiatan seminar, talkshow, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan. 6) Ikatan solidaritas dan gotong royong dalam masyarakat yang semakin berkurang. Solusinya melalui pelaksanaan kegiatan peningkatan ikatan solidaritas di kalangan masyarakat. 7) Pancasila sebagai ideologi Negara masih dijadikan bahan perdebatan, solusinya yaitu meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan dengan revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan pengembangan nilai-nilai Pancasila bagi warga masyarakat. 8) Masih adanya potensi ancaman terorisme, konflik SARA, dan gerakan radikalisme yang bersifat laten, solusinya ditempuh melalui peningkatan kerukunan antar umat beragama untuk mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas daerah melalui kegiatan fasilitasi pencapaian halaqoh dan berbagai forum keagamaan
lainnya
dalam
upaya
peningkatan
wawasan
kebangsaan serta peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama. 9) Belum terpenuhinya rasio petugas perlindungan masyarakat (linmas) 1 orang setiap RT, dengan solusi yang dilakukan melalui: a.
Melakukan pendataan anggota Linmas di Kota Magelang untuk menghitung personil yang ada serta pengorganisasian dan
pemberdayaan
Permendagri
Nomor
perlindungan 84
masyarakat
Tahun
2014
sesuai tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Masyarakat. b.
Meningkatkan
kemampuan
anggota
linmas
dengan
mengirimkan anggota linmas untuk mengikuti pelatihan keamanan dan penanggulangan bencana baik di tingkat Kota maupun Provinsi. c.
Melibatkan anggota Linmas dalam kegiatan Pemerintah Kota Magelang.
10) Masih adanya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba serta minuman keras yang dapat memicu terjadinya tindak Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 19
kriminal lainnya di Kota Magelang. Adapun
solusi yang
ditempuh yaitu: a.
Memperkuat kerangka regulasi di daerah yang berorientasi pada penanganan masalah narkoba, baik dari aspek pencegaha,
pemberantasan/penegakan
hukum
(pengawasan tempat hiburan malam) dan rehabilitasi; b.
Memberikan
penyuluhan
P4GN
(Pencegahan,
Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) dan bahaya minuman keras kepada masyarakat khususnya generasi muda dan pelajar; c.
Mendorong penyelenggaraan deteksi dini narkoba (tes urin) berkala dengan dukungan APBD terutama di SKPD dan sekolah;
d.
Membangun
jaringan
masyarakat
anti
narkoba
dan
minuman keras dengan mencanangkan Kampung Anti Narkoba
dengan
pemahaman
serta
tujuan
meningkatkan
kemampuan
pengetahuan,
untuk
melakukan
pemantauan dan deteksi dini di wilayahnya dalam rangka siap siaga dan kewaspadaan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dan miras; e.
Membentuk Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) Kota Magelang sebagai upaya deteksi dini dan peringatan dini di daerah untuk mengantisipasi ancaman terhadap integritas nasional
dan
tegaknya
kedaulatan
Negara
Kesatuan
Republik Indonesi, dan stabilitas serta kondusifitas Kota Magelang; f.
Melaksanakan Operasi Gabungan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) dengan dinas/instansi terkait.
11) Posisi Kota Magelang yang sangat strategis dapat memunculkan kerawanan akibat adanya pendatang baik tamu asing maupun orang asing, maka antisipasi yang dilakukan yaitu melalui: a.
Membentuk Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Wilayah Kota Magelang dalam rangka menjamin terciptanya kondisi sosial, hukum, serta keamanan dan ketertiban umum
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 20
di wilayah Kota Magelang yang kondusif serta untuk mendukung
kelancaran
kegiatan
pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan; b.
Membentuk
Tim
Pengawasan
melibatkan
dinas/instansi
Orang
terkait,
Asing
untuk
dengan
melakukan
monitoring, evaluasi dan pelaporan pendataan serta aktifitas orang asing yang ada di Kota Magelang; c.
Memberdayakan FKDM, FKUB maupun lembaga sejenisnya sebagai bentuk deteksi dan cegah dini segala ancaman maupun gangguan di masyarakat.
12) Masih adanya tawuran pelajar di Kota Magelang, sehingga solusi yang ditempuh yaitu melalui: a.
upaya
monitoring
melibatkan
peran
kerawanan
dan
pengamanan
satlinmas,
keamanan
dan
wilayah
untuk
ketertiban
dengan
mengantisipasi di
masyarakat
termasuk aksi vandalisme yang merusak keindahan Kota Magelang; b.
Bekerjasama
dengan
Polres
Magelang
Kota
serta
dinas/instansi terkait lainnya untuk memberikan pembinaan kepada pelajar untuk mencegah terjadinya tawuran; 13) Masyarakat
belum/kurang
memiliki
pengetahuan
dan
pemahaman mengenai bencana serta cara mengantisipasi maupun mengurangi resiko akibat bencana, sehingga diperlukan langkah-langkah solusi sebagai berikut. a) Memberikan pelatihan dan pemahaman kepada masyarakat tentang bencana serta pengurangan resiko apabila terjadi bencana melalui pelatihan tenaga pengendali bencana, pemasangan baliho dan pembagian leaflet/booklet tentang bencana dan simulasi bencana; b) Membentuk BPBD Kota Magelang dengan Peraturan Daerah agar koordinasi program penanggulangan dan pengurangan resiko bencana dapat berjalan dengan baik; c)
Melakukan pemetaan daerah rawan bencana;
d) Membentuk Tim relawaan siaga bencana;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 21
e) Membuat rencana kontijensi mitigasi bencana; f)
Meningkatkan
sarana
dan
prasarana penanggulangan
bencana; g)
Membuat jalur evakuasi dan tempat pengungsian baik untuk warga Kota Magelang maupun daerah-daerah disekitarnya apabila
terjadi
bencana
dan
disosialisasikan
kepada
masyarakat.
m. Urusan Ketahanan Pangan Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan urusan ketahanan pangan berikut solusinya, yaitu: 1) Semakin berkurangnya lahan pertanian di Kota Magelang sebagai akibat masih berlangsungnya konversi lahan; 2) Belum optimalnya pemanfaatan lahan pekarangan di rumah tangga untuk budidaya tanaman pangan; 3) Belum adanya cadangan pangan di Kota Magelang; 4) Harga yang fluktuatif pada beberapa pada beberapa komoditas sayuran seperti cabe, tomat yang dipengaruhi oleh musim; 5) Masih adanya penduduk miskin di Kota Magelang yang rentan terhadap kerawanan pangan dan gizi. Untuk mengatasi 5 (lima) permasalahan tersebut di atas dilakukan melalui peningkatan ketahanan pangan pertanian dan perkebunan (koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertanian
dan
pedesaan,pemanfaatan
pekarangan
untuk
pengembangan pangan, analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah
kebutuhan
pangan,pengembangan
sistem
informasi
pasar,penanganan daerah rawan pangan) Beberapa permasalahan lainnya dalam urusan ketahanan pangan, yaitu: 1) Budaya dan kebiasaan makan masyarakat yang kurang mendukung konsumsi makan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 22
2) Pemanfaatan pangan lokal belum optimal. 3) Masih kurangnya preferensi masyarakat terhadap pangan local yang tersedia. Solusi ketiga permasalahan tersebut adalah melalui pengembangan diversifikasi tanaman, analisis penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan, penanganan paska panen dan pengolahan hasil pertanian, serta penyuluhan sumber pangan alternatif. Tiga permasalahan lainnya dalam urusan ketahanan pangan, yaitu: 1) Masih adanya penggunaan bahan tambahan pangan (penyedap, pewarna, pengental, pemucat dan anti penggumpal) yang berbahaya
bagi
kesehatan
terutama
penjaja
makanan
dilingkungan sekolah. 2) Produk pangan segar hasil pertanian belum terbebas dari cemaran bahan kimia (pestisida). 3) Masih kurangnya pengetahuan kepedulian masyarakat tentang keamanan pangan terutama anak-anak sekolah. Untuk mengatasi ketiga permasalahan tersebut dilakukan melalui pengawasan
dan
pembinaan
keamanan
pangan
segar
Peningkatan mutu dan keamananan pangan.
n.
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Permasalahan
yang
ditemui
dalam
urusan
pemberdayaan
masyarakat, yaitu: 1) Belum terciptanya database Keluarga Miskin yang akurat dan akuntabel, disebabkan belum adanya persepsi yang sama antara SKPD/Dinas terkait, dengan solusi yang ditempuh melalui Program Pengembangan Data/Informasi yang meliputi: a) Menciptakan indikator keluarga miskin Kota bersama SKPD terkait; b) Mengembangkan penyusunan dan analisis data/informasi keluarga miskin; c)
Menyatukan persepsi yang sama dengan pihak BPS untuk menciptakan data Gakin yang akurat dan akuntabel;
d) Menyediakan data keluarga miskin untuk merncanakan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) kepada masyarakat. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 23
2) Manajemen Lembaga Keuangan Kelurahan (LKK) yang masih perlu
ditingkatkan,
dengan
solusi
terus-menerus
mengoptimalkan peran pengurus LKK. 3) Masih kurangnya kreatifitas masyarakat dalam menciptakan teknologi tepat guna (TTG) untuk mendukung perekonomian kelompok usaha, dengan solusi meningkatkan pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna (TTG). 4) Kejuaraan lomba desa/kelurahan hanya terbatas sampai dengan tingkat Propinsi dan penghargaannya dari tahun ke tahun semakin menurun, sehingga perlu mengoptimalkan kualitas pelaksanaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membangun desa melalui lomba Kelurahan se Kota Magelang
dan
mengoptimalkan
monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan. 5) Belum
optimalnya
peran
masyarakat
dalam
kegiatan
pembangunan, salah satu solusinya mengoptimalkan fungsi kegiatan bulan bhakti gotong royong di 17 kelurahan sebagai sarana
meningkatkan
keterlibatan
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
urusan
pembangunan. o.
Urusan Statistik Permasalahan
yang
dihadapi
pada
Statistik, yaitu: 1) Masih kurangnya pengelola data yang berkompeten pada setiap Perangkat
Daerah
sumber
data,
sehingga
data
kurang
terpelihara dengan baik yang berdampak pada terhambatnya kelancaran manajemen data daerah, solusinya yaitu perlu menunjuk pengelola data untuk masing-masing SKPD. 2) Belum lengkap dan akuratnya ketersediaan data dan informasi yang berkelanjutan sebagai bahan pelaksanaan penelitian dan pengembangan, dengan solusi yaitu meningkatkan jumlah dan jenis data yang dipublikasikan secara berkesinambungan. 3) Belum terintegrasinya basis data sektoral skala kota, dengan solusi yaitu akan dilakukan integrasi data SKPD secara bertahap kedalam sistem Data Go.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 24
4) Kurangnya pemahaman akan pentingnya data pada skala kota, dengan solusi melalui sosialisasi dan pembinaan manajemen data bagi para pengelola data SKPD. 5) Belum Kuatnya payung hukum pengelolaan data, solusinya yaitu mengoptimalkan implemenasi Peraturan Walikota tentang Data Go, bila memungkinkan akan disusun Perda Pengelolaan Data. p.
Urusan Kearsipan Permasalahan
yang
dihadapi
pada
penyelenggaraan
urusan
kearsipan, yaitu: 1) Kurangnya SDM di bidang teknologi informasi untuk menangani arsip digital, sehingga diperlukan solusi berupabekerjasama dengan pihak ketiga di bidang teknologi informasi serta mengajukan permohonan personil dengan latar belakang teknologi informasi ke BKD Kota Magelang. 2) Belum terpenuhinya sarana dan prasarana perpustakaan untuk menuju
kearsipan
digital,
dengan
solusinya
yaitu
mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada untuk penataan kearsipan. 3) Kurangnya tenaga fungsional arsiparis, solusinya mengajukan permohonan tenaga arsiparis ke BKD Kota Magelang. q.
Urusan Perpustakaan Permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan urusan perpustakaan di Kota Magelang, yaitu: 1) Kurangnya
tenaga
di
bidang
Teknologi
Informasi
untuk
menangani perpustakaan digital, sehingga solusi yang dilakukan bekerjasama dengan pihak ketiga yang menangani bidang Teknologi Informasi dan mengajukan permohonan personil dengan latar belakang teknologi informasi ke BKD Kota Magelang. 2) Kurangnya tenaga fungsional pustakawan, solusinya yaitu mengajukan permohonan tenaga pustakawan ke BKD Kota Magelang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 25
3) Belum lengkapnya sarana dan prasarana perpustakaan untuk menuju Perpustakaan Digital, dengan solusi memanfaatkan sarana
dan
prasarana
yang
ada
untuk
tetap
melayani
pengunjung. C. Prioritas Urusan Pilihan yang Dilaksanakan Penyelenggaraan urusan pilihan Tahun 2016 meliputi 31program dan 124kegiatan. Jumlah program dan kegiatan pada tiap-tiap urusan pilihan pada yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016, adalah sebagai berikut: a.
Urusan pertanian, terdiri dari10 program 37 kegiatan;
b.
Urusan kehutanan, terdiri dari 2 program 3kegiatan;
c.
Urusan energi dan sumberdaya mineral, terdiri dari 1 program 3 kegiatan;
d.
Urusan pariwisata, terdiri dari 3 program 11 kegiatan;
e.
Urusan kelautan dan perikanan, terdiri dari 3 program 9 kegiatan;
f.
Urusan perdagangan, terdiri dari 5 program 42 kegiatan
g.
Urusan industri, terdiri dari 5 program 15 kegiatan;
h.
Urusan transmigrasi, terdiri dari 2 program 4 kegiatan.
1.
Program, Kegiatan dan Realisasi Anggaran Adapun prioritas program dan kegiatan pada tiap-tiap urusan pilihan pada Tahun Anggaran 2016 beserta anggaran dan realisasi belanja langsung disajikan pada Tabel 3.9 di bawah ini.
Tabel 3.9 Daftar Program dan Kegiatan Kota Magelang Tahun 2016 Dalam Rangka Penyelenggaraan Urusan Pilihan ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
1
URUSAN PERTANIAN
a
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1)
Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
32.139.000,00
30.822.400,00
Dispertan
2)
Peningkatan kemampuan lembaga petani
39.225.000,00
39.225.000,00
Dispertan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 26
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
3)
Pembinaan dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura
b
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
1)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
132.340.000,00
122.196.700,00
Dispertan
Fasilitasi kerjasama regioanal/nasioanal/internasional penyediaan hasil produksi pertanian/perkebunan komplementer
137.408.000,00
131.735.600,00
Dispertan
2)
Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah
62.662.000,00
57.294.000,00
Dispertan
c
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
1)
Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
49.520.000,00
40.971.950,00
Dispertan
2)
Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
44.333.000,00
43.065.900,00
Dispertan
3)
Pelatihan penerapan teknologipertanian/perkebunan modern bercocok tanam
21.665.000,00
21.664.500,00
Dispertan
d
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
1)
Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan
33.346.000,00
33.344.950,00
Dispertan
2)
Penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian
86.500.000,00
75.950.000,00
BPMPKB
3)
Penyediaan Sarana dan Prasarana Balai Perbenihan/Perbibitan Hortikultura
354.039.000,00
350.421.100,00
Dispertan
4)
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan
443.260.000,00
439.671.300,00
Dispertan
e
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
1)
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
15.180.000,00
14.802.000,00
Dispertan
2)
Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
68.804.000,00
68.803.700,00
Dispertan
3)
Peningkatan sarana dan prasarana Balai Penyuluh Pertanian (BPP)
423.261.000,00
400.452.252,00
Dispertan
4)
Pengembangan sumber-sumber air untuk lahan pertanian
295.881.000,00
214.260.000,00
Dispertan
5)
Rehabilitasisedang/berat Gedung Kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP)
318.705.000,00
290.233.000,00
Dispertan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 27
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
f
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1)
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
50.210.000,00
50.083.200,00
Dispertan
2)
Pengawasan perdagangan ternak antar daerah
39.899.000,00
39.448.250,00
Dispertan
3)
Pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan serta pemeriksaan daging ulang
21.250.000,00
21.249.800,00
Dispertan
4)
Pengadaan Sarana dan prasarana Laboratorium kesehatan hewan
59.546.000,00
56.845.300,00
Dispertan
5)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN)
12.019.000,00
12.013.600,00
Dispertan
6)
Operasionalisasi Pusat Kesehatan Hewan
87.429.000,00
71.259.750,00
Dispertan
g
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1)
Pembibitan dan perawatan ternak
11.600.000,00
11.230.000,00
Dispertan
2)
Pengadaan IB dan Peralatan IB
10.000.000,00
9.995.750,00
Dispertan
h
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
1)
Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah.
94.350.000,00
61.876.350,00
Dispertan
2)
Penyuluhan pemasaran produksi peternakan
29.400.000,00
26.648.725,00
Dispertan
3)
Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi peternakan masyarakat
30.768.000,00
27.702.300,00
Dispertan
i
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
1)
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
60.000.000,00
59.999.400,00
Dispertan
2)
Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna
41.100.000,00
38.259.200,00
Dispertan
3)
Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna
30.642.000,00
26.956.300,00
Dispertan
j
Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
1)
Peningkatan Kapasitas Laboratorium Kesmavet
43.268.000,00
43.267.800,00
Dispertan
2)
Peningkatan Pemberdayaan Konsumen
18.760.000,00
17.959.575,00
Dispertan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 28
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
dan Pelaku Usaha Pangan asal hewan
3)
Pengawasan Peredaran Pangan asal hewan
46.369.000,00
45.761.500,00
Dispertan
4)
Pembangunan/Rehabilitasi Sedang dan Berat Rumah Potong Hewan (RPH)
1.632.615.000,00
1.286.740.900,00
Dispertan
5)
Operasionalisasi Rumah Pemotongan Hewan dan Laboratorium Kesmavet
122.203.000,00
118.172.200,00
Dispertan
6)
Pengadaan sarana dan prasarana Rumah Potong Hewan (RPH)
288.028.000,00
287.987.800,00
Dispertan
2
URUSAN KEHUTANAN
a
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
1)
Pengelolaan dan pemanfaatan hutan
96.748.000,00
90.556.350,00
Dispertan
b
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1)
Pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata
249.566.000,00
239.236.900,00
Dispertan
2)
Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
19.546.000,00
19.545.800,00
Dispertan
3
URUSAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
a
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
1)
Pemasangan instalasi jaringan PJU
1.236.473.000,00
1.212.316.790,00
DKPTK
2)
Pemeliharaan lampu PJU
993.789.000,00
956.795.610,00
DKPTK
3)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Penerangan Jalan Umum
20.000.000,00
19.999.200,00
DKPTK
4
URUSAN PARIWISATA
a
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
1)
Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata
66.200.000,00
66.197.000,00
Disporabudpar
2)
Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata
69.000.000,00
56.520.000,00
Disporabudpar
3)
Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri
240.014.000,00
235.200.354,00
Disporabudpar
4)
Pengembangan Statistik Kepariwisataan
40.000.000,00
39.636.400,00
Disporabudpar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 29
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
5)
Pengembangan SDM untuk pemasaran pariwisata
b
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
1)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
230.040.000,00
210.582.000,00
Disporabudpar
Peningkatan pembangunan sarana dan perasarana pariwisata
25.645.000,00
24.785.000,00
Disporabudpar
2)
Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
30.615.000,00
30.615.000,00
Disporabudpar
c
Program Pengembangan Kemitraan
1)
Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata
133.301.000,00
132.620.000,00
Disporabudpar
2)
Pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme bidang pariwisata
80.000.000,00
80.000.000,00
Disporabudpar
3)
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata
45.421.000,00
43.892.000,00
Disporabudpar
4)
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
22.895.000,00
22.870.900,00
Disporabudpar
5
URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
a
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
1)
Pengembangan bibit ikan unggul
21.950.000,00
21.220.000,00
Dispertan
2)
Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan
23.764.000,00
23.251.500,00
Dispertan
3)
Pembinaan dan pengembangan perikanan
30.575.000,00
30.454.000,00
Dispertan
4)
Operasionalisasi Balai Benih Ikan
116.202.000,00
115.976.000,00
Dispertan
5)
Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana BBI
231.812.000,00
225.722.000,00
Dispertan
b
Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
1)
Penyuluhan Pengelolaan Bidang Perikanan
122.230.000,00
121.670.000,00
Dispertan
c
Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan
1)
Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Pengelolaan dan Pemasaran Bidang Perikanan
54.938.000,00
49.564.000,00
Dispertan
2)
Operasionalisasi Sentra Pengolah Ikan
39.620.000,00
39.495.000,00
Dispertan
3)
Pembinaan Pelaku Pemasaran Hasil Perikanan
24.349.000,00
24.349.000,00
Dispertan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 30
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
6
URUSAN PERDAGANGAN
a
Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan
1)
Fasilitasi penyelesaian permasalahanpermasalahan pengaduan konsumen
2)
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
5.600.000,00
4.135.000,00
Diskoperindag
Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
65.500.000,00
54.126.700,00
Diskoperindag
3)
operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
90.465.000,00
71.201.500,00
Diskoperindag
4)
Pengawasan dan pembinaan pedagang/penjual miras
70.271.000,00
68.729.175,00
Diskoperindag
5)
Pengawasan kebutuhan barang yang legal
20.586.000,00
18.704.350,00
Diskoperindag
6)
Pengumpulan Informasi Cukai Palsu/Ilegal
50.000.000,00
46.618.800,00
Satpol PP
7)
Penyampaian Informasi Ketentuan di Bidang Cukai dan Program Pengelolaan DBHCHT
37.378.000,00
30.780.500,00
Setda
b
Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor
1)
Membangun jejaring dengan eksportir
5.212.000,00
4.405.000,00
Diskoperindag
c
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri
1)
Pengambangan pasar dan distribusi barang / produk
332.367.000,00
313.737.579,00
Diskoperindag
2)
Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan
12.895.000,00
12.894.700,00
Diskoperindag
3)
Pengembangan Pemasaran Produk di Pasar Tradisional
199.578.000,00
83.134.951,00
Diskoperindag
d
Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan
1)
Kegiatan pembinaan organisasi pedagang kakilima dan asongan
53.408.000,00
48.105.500,00
DPP
2)
Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kakilima dan asongan
25.950.000,00
19.010.075,00
DPP
3)
Pembinaan teknik usaha dagang
8.900.000,00
8.272.500,00
4)
Pendataan pedagang kaki lima
14.707.000,00
10.672.250,00
DPP
5)
Penerbitan Tanda Daftar Usaha PKL
11.398.000,00
6.318.750,00
DPP
6)
Pengendalian Ketertiban Pedagang Kaki Lima Kota Magelang
99.240.000,00
95.467.000,00
DPP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Diskoperindag
BAB I - 31
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
7)
Pemeliharaan shelter PKL
8)
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
79.774.000,00
37.690.000,00
DPP
Pembangunan Shelter PKL Kuliner Tuin Van Java
1.585.450.000,00
1.556.327.400,00
DPP
9)
Pembangunan Shelter PKL Kuliner Sentra Ekonomi Lembah Tidar
1.054.250.000,00
1.010.515.150,00
DPP
10)
Rehabilitasi sedang/berat shelter PKL
229.085.000,00
222.786.000,00
DPP
11)
Penyusunan DED pembangunan shelter PKL Jl. Kalingga
16.202.000,00
13.800.000,00
DPP
12)
Penyediaan jasa keamanan shelter PKL
48.276.000,00
44.253.000,00
DPP
13)
Pembangunan shelter PKL Taman Badaan
171.607.000,00
169.155.000,00
DPP
35.300.000,00
0,00
DPP
e
Program Pengelolaan Pasar
1)
Penempatan Pedagang Pasar
2)
Pengelolaan Persampahan Pasar Cacaban
7.886.000,00
7.180.500,00
DPP
3)
Pengelolaan Persampahan Pasar Rejowinangun
39.678.000,00
38.870.337,00
DPP
4)
Operasi Penertiban Pasar
32.011.000,00
29.191.500,00
DPP
5)
Pengelolaan Persampahan Pasar Kebon Polo
25.205.000,00
24.777.970,00
DPP
6)
Pengelolaan Persampahan Pasar Gotong Royong
23.645.000,00
19.981.350,00
DPP
7)
Pemberdayaan Organisasi Pedagang Pasar
70.800.000,00
49.226.000,00
DPP
8)
Penyediaan Jasa Kebersihan Lingkungan Pasar
792.531.000,00
792.531.000,00
DPP
9)
Pengelolaan Ketatausahaan Pasar (Rejowinangun)
35.542.000,00
35.477.750,00
DPP
10)
Pengelolaan Ketatausahaan Pasar (Kebon Polo)
7.344.000,00
6.969.900,00
DPP
11)
Pengelolaan Ketatausahaan Pasar (Gotong Royong)
11.190.000,00
11.186.800,00
DPP
12)
Pengelolaan Ketatausahaan Pasar (Cacaban)
5.907.000,00
4.983.950,00
DPP
13)
Pengendalian Keamanan Lingkungan Pasar
724.452.000,00
691.588.500,00
DPP
14)
Pengelolaan Ketatausahaan Pasar Sidomukti
11.190.000,00
10.761.700,00
DPP
15)
Pengelolaan Persampahan Pasar Sidomukti
6.409.000,00
6.377.600,00
DPP
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 32
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
PELAKSANA
16)
Lomba Penataan Barang Dagangan dan K3 Pasar Tradisional
58.262.000,00
55.971.000,00
DPP
17)
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pasar
518.174.000,00
511.137.650,00
DPP
18)
Pendataan Pedagang Pasar
17.104.000,00
12.702.000,00
DPP
7
URUSAN PERINDUSTRIAN
a
Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
1)
Pengembangan kapasitas pranata pengukuran, standarisasi, pengujian dan kualitas
29.153.000,00
27.136.500,00
Diskoperindag
2)
Pengembangan sistem inovasi teknologi industri
8.496.000,00
7.497.000,00
Diskoperindag
b
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
1)
Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya
27.589.000,00
26.130.750,00
Diskoperindag
2)
Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
16.989.000,00
14.219.000,00
Diskoperindag
3)
Pembinaan Lingkungan Sosial Industri Hasil Tembakau
91.683.000,00
84.583.675,00
Diskoperindag
4)
Pengembangan Industri Kerajinan di Kota Magelang
170.442.000,00
156.533.362,00
Diskoperindag
c
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
1)
Pembinaan kemampuan teknologi industri
11.885.000,00
9.627.950,00
Diskoperindag
d
Program Pengembangan SentraSentra Industri Potensial
1)
Penyuluhan sentra-sentra industri kecil
8.312.000,00
8.178.400,00
Diskoperindag
2)
Pelatihan industri kecil pembuatan makanan bagi warga P2MBG
12.242.000,00
11.218.500,00
Diskoperindag
e
Program Peningkatan Kinerja Dan Pengembangan Pengelolaan Perusahaan Daerah
1)
Pembinaan Administrasi Perusahaan Daerah
108.518.000,00
104.321.350,00
Setda
2)
Penelitian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Daerah
64.585.000,00
58.840.000,00
Setda
3)
Penyusunan Laporan Kinerja
24.842.000,00
23.725.250,00
Setda
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 33
ALOKASI DANA NO
URUSAN / PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
PELAKSANA
REALISASI (Rp)
Perusahaan Daerah
4)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Perusda
80.460.000,00
78.214.850,00
Setda
5)
Paparan Kinerja Perusahaan Daerah
8.795.000,00
8.620.000,00
Setda
6)
Penyusunan Kajian atas Laporan Audit Keuangan Perusahaan Daerah
30.854.000,00
30.829.500,00
Setda
8
URUSAN TRANSMIGRASI
a
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
1)
Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi
69.257.000,00
60.834.000,00
Disnakertransos
2)
Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM
68.654.000,00
35.061.800,00
Disnakertransos
3)
Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Penempatan Transmigrasi
24.794.000,00
21.059.700,00
Disnakertransos
b
Program Transmigrasi Regional
1)
Penyuluhan transmigrasi regional
37.683.000,00
37.683.000,00
Disnakertransos
2.
Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Urusan Pilihan Adapun SKPD utama pelaksana urusan pilihan, sebagaimana dalam Tabel 3.9 di bawah ini. Tabel 3.10 Daftar SKPD Pelaksana Urusan Pilihan SKPD Utama Pelaksana Urusan No
Urusan Pemerintahan Daerah Berdasarkan Perda No: 3, 4,5,6 Tahun 2008
1
Pertanian
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
2
Kehutanan
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
3
Energi dan Sumberdaya Mineral
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota
4
Pariwisata
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
5
Kelautan dan Perikanan
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 34
SKPD Utama Pelaksana Urusan No
Urusan Pemerintahan Daerah Berdasarkan Perda No: 3, 4,5,6 Tahun 2008
6
3.
1.
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
2.
Dinas Pengelolaan Pasar
Perdagangan
7
Industri
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
8
Ketransmigrasian
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional Adapun jumlah pegawai, kualifikasi pendidikan, pangkat dan golongan serta jumlah pejabat struktural dan fungsional kami sajikan dalam lampiran.
4.
ProsesPerencanaan Pembangunan Sebagaimana
telah
disampaikan
pada
perencanaan
pembangunan urusan wajib.
5.
Kondisi Sarana dan Prasarana Yang Digunakan Kondisi Sarana dan Prasarana pada masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Magelang dapat dikatakan MEMADAI. Dapat dikatakan memadai karena di masing-masing SKPD telah tersedia gedung yang representatif, sarana dan prasarana kantor, perlengkapan dan peralatan kantor serta kendaraan dinas/operasional.
6.
Permasalahan dan Solusi Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan urusan pilihan Tahun 2016 a.
Urusan Perdagangan Permasalahan
yang
dihadapi
dalam
penyelenggaraan
urusan
perdagangan antara lain:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 35
1)
Rendahnya kesadaran pedagang pasar tradisional untuk mengelola usahanya
secara
profesional,
dengan
solusi
mengoptimalkan
pemberdayaan organisasi pedagang pasar; 2)
Rendahnya kesadaran Pedagang Kaki Lima (PKL)untuk mengelola usahanya secara profesional, dengan solusi melakukan pembinaan organisasi pedagang kaki lima dan asongan;
3)
Sebaran dan tampilan PKL yang tidak teratur, sehingga untuk mengatasinya melalui penataan tempat berusaha bagi PKL dan asongan;
4)
Kondisi bangunan beberapa pasar rusak, sehingga perlu pemeliharaan rutin/ berkala lingkungan pasar;
5)
Kurangnya rambu-rambu lalu lintas di lingkungan pasar, untuk mengatasinya
berkoordinasi
dengan
Dinas
Perhubungan
untuk
pengadaan rambu lalu lintas yang diperlukan; 6)
Masih banyak kios/los yang tutup atau tidak dipakai untuk berjualan, solusinya yaitu melalui pemberdayaan organisasi PKL dan asongan seperti dengan penyelenggaraan pentas kesenian tradisional untuk meningkatkan animo kunjungan masyarakat ke pasar.
7)
Secara kelembagaan Dinas Pengelolaan Pasar tidak mempunyai hubungan hirarkis dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, sehingga program dan kegiatan kurang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, sehingga solusi yang dilakukan mensinergikan hubungan kelembagaan melalui reorganisasi perangkat daerah.
8)
Komunitas pedagang yang belum memiliki tempat berjualan, seperti pedagang bunga tabur, komunitas penggemar reptil dan lain-lain, solusinya melokalisir pedagang bunga tabur ke sebelah Selatan Pasar Rejowinangun untuk mengantisipasi pedagang bunga tabur berjualan di lokasi yang dilarang.
D.
Indikator Kinerja Kunci 1.
Tataran Pengambil Kebijakan Sebagaimana Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 120/313/OTDA, bahwa pada Tataran Pengambil Kebijakan, terdapat 13 aspek dan terdiri dari 43 Indikator Kinerja Kunci. Adapun ke-13 aspek dimaksud adalah :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 36
a.
Ketentraman dan Ketertiban Umum Daerah;
b.
Keselarasan dan Efektifitas Hubungan Antara Pemerintahan Daerah dan Pemerintah, serta antar Pemerintahan Daerah dalam Rangka Pengembangan Otonomi Daerah;
c.
Keselarasan
antara
Kebijakan
Pemerintahan
Daerah
dengan
Kebijakan Pemerintah; d.
Efektifitas Hubungan Antara Pemerintahan Daerah dengan DPRD;
e.
Efektifitas Proses Pengambilan Keputusan oleh DPRD Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan;
f.
Efektifitas Proses Pengambilan Keputusan oleh Kepala Daerah beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan;
g.
Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Daerah pada Peraturan Perundang-Undangan;
h.
Intensitas
dan
Efektifitas
Proses
Konsultasi
Publik
antara
Pemerintahan Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah; i.
Transparansi
dalam
Pemanfaatan
Alokasi,
Pencairan
dan
Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil; j.
Intensitas, Efektifitas dan Transparansi Pemungutan Sumber-sumber PAD dan Pinjaman/Obligasi Daerah;
k.
Efektifitas Perencanaan,
Penyusunan,
Pelaksanaan Tata Usaha,
Pertanggung jawaban dan Pengawasan APBD; l.
Pengelolaan Potensi Daerah;
m. Terobosan/Inovasi
Baru
dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah.
Adapun penjelasan terkait masing-masing aspek dan IKK sebagai berikut : 1) Ketentraman Dan Ketertiban Umum Daerah a. Aspek ini terdiri dari 5 fokus penilaian sebagai berikut : a) Fokus Peraturan Tentang Ketertiban Penataan Ruang Terdiri dari 3 IKK sebagai berikut :
Keberadaan PERDA IMB
Rasio rumah ber-IMB
Keberadaan PERDA RTRW
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 37
b) Fokus Peraturan Tentang Kependudukan Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut :
Pengurusan E-KTP
Biaya KTP
c) Personil Satpol PP (Kebijakan Ketersediaan Aparat Trantibum) Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Rasio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk
d) Kebijakan Bidang Penanganan PSK, PKL, atau PMKS Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Keberadaan PERDA tentang PSK, PKL, atau PMKS
e) Peraturan Tentang Kebersihan Kota Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Keberadaan peraturan tentang kebersihan kota
b. Capaian Aspek Ketentraman dan Ketertiban Capaian Kinerja No.
1
2
Fokus
Peraturan tentang ketertiban penataan ruang
Peraturan tentang kependudukan
No.
IKK 2015
2016
1
Keberadaan PERDA IMB
Ada
Ada
2
Rasio rumah ber-IMB
23,06 %
23,84
3
Keberadaan PERDA RTRW
Ada
Ada
4
Pengurusan E-KTP
93,57 %
97,31 %
5
Biaya KTP
Gratis
Gratis
0,51 per 10.000 penduduk
3,84 per 10.000 penduduk
3
Personil Satpol PP (Kebijakan Ketersediaan Aparat Trantibum)
6
Rasio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk
4
Kebijakan bidang penanganan PSK, PKL, atau PMKS
7
Keberadaan PERDA tentang PSK, PKL, atau PMKS
Ada
Ada
5
Peraturan tentang kebersihan kota
8
Keberadaan peraturan tentang kebersihan kota
Ada
Ada
c. Analisis Capaian Kinerja
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 38
Kota Magelang memiliki luasan wilayah yang termasuk dalam kategori sempit. Oleh karena itu permasalahan penataan ruang sangat perlu untuk diperhatikan demi kenyamanan dan keamanan setiap penduduknya. Salah satu langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Magelang adalah dengan mengeluarkan sebuah Peraturan Daerah tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung. Selain itu, Pemerintah Kota Magelang juga mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang rencana tata ruang wilayah yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang Tahun 2011 – 2031. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota Kota Magelang, diketahui bahwa jumlah rumah yang sudah memiliki IMB di Kota Magelang adalah 8.404 unit dari keseluruhan rumah yang ada di Kota Magelang yaitu
35.255unit
atau
sebesar
23,84
%meningkatbila
dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 23,06%. Berikut ini disajikan grafik perbandingan jumlah rumah ber-IMB dan jumlah keseluruhan rumah selama dua tahun terakhir.
Grafik 3.1 Perbandingan Jumlah Rumah ber-IMB dan Jumlah Rumah di Kota Magelang Tahun 2015 dan 2016
Rasio rumah ber-IMB 24.00%
23,84%
23.80% 23.60% 23.40%
23,06%
Rasio rumah ber-IMB
23.20% 23.00%
Pemerintah Kota Magelang terus berusaha untuk
meningkatkan 22.80% diantaranya 22.60%
jumlah kepemilikan IMB di Kota Magelang,
melalui kegiatan sosialisasi, pembuatan pamflet, 2015
2016
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 39
stiker dan baliho maupun spanduk, serta keringanan pengurusan IMB bagi rumah sederhana. Fokus yang kedua dari aspek ini adalah peraturan tentang kependudukan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang diketahui bahwa jumlah keseluruhan penduduk Kota Magelang yang wajib memiliki KTP pada tahun 2016 adalah sebanyak 100.996penduduk. Dari jumlah itu 98.283 penduduk atau 97,31% yang sudah melakukan perekaman e-KTP. Diharapkan di tahun-tahun berikutnya seluruh penduduk Kota Magelang yang wajib memilik KTP dapat terekam datanya dalam e-KTP apalagi didukung dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah yang membebaskan biaya administrasi KTP seperti yang tertuang dalam Peraturan Walikota Magelang Nomor 6 Tahun 2014. Meskipun Kota Magelang adalah kota kecil dengan jumlah keseluruhan penduduk pada tahun 2016 sebanyak 132.622 orang, tetap diperlukan personil-personil yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, antara lain adalah personil Satpol PP. Jumlah personil Satpol PP yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Magelang Tahun 2015 adalah sebanyak 51 personil yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah ini tentu saja masih sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk yang dilayani yaitu hanya 3,84 per 10.000 penduduk. Fokus yang berikutnya dari aspek ini adalah adanya kebijakan
bidang
penanganan
PSK,
PKL,
atau
PMKS.
Pemerintah Kota Magelang memiliki Peraturan Daerah yang menangani PKL seperti yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL. Keberhasilan penataan PKL di Kota Magelang dapat dilihat dengan sudah tertatanya PKL-PKL yang ada dan ditampung menjadi satu dalam titik-titik kawasan berjualan sehingga Kota Magelang terlihat lebih rapi dan bersih.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 40
Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban umum Pemerintah Kota Magelang memiliki Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Ketertiban Umum. Untuk mewujudkan Kota Magelang yang bersih dan rapi, tidak hanya dengan menata PKL-PKL, tetapi juga dengan melakukan pengelolaan yang baik terhadap sampah-sampah yang ada. Hal ini didukung dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah yang mengatur tentang kebersihan kota seperti yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. 2) Keselarasan Dan Efektivitas Hubungan Antara Pemerintah Daerah Dan Pemerintah Serta Antar Pemerintahan Daerah Dalam Rangka Pengembangan Otonomi Daerah a. Aspek ini terdiri dari 4 fokus penilaian sebagai berikut : a) Penyampaian Laporan Kepada Pemerintah Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Ketepatan waktu penyampaian LPPD berdasarkan PP Nomor 3 Tahun 2010
b) Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan laporan kinerja berdasarkan PP 8/2006
c) Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Jumlah urusan wajib yang sudah diterapkan SPM-nya berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh pemerintah
d) Hubungan Antar Daerah Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Frekuensi kerjasama dengan daerah lain
b. Capaian Aspek Keselarasan Dan Efektivitas Hubungan Antara Pemerintah Daerah Dan Pemerintah Serta Antar Pemerintahan Daerah Dalam Rangka Pengembangan Otonomi Daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 41
Capaian Kinerja No.
Fokus
No.
IKK 2015
2016
1
Penyampaian laporan kepada pemerintah
1
Ketepatan waktu penyampaian LPPD berdasarkan PP Nomor 3 Tahun 2010
Tepat
Tepat
2
Penyampaian laporan keuangan dan kinerja
2
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan laporan kinerja berdasarkan PP 8/2006
Tepat
Tepat
3
Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
3
Jumlah urusan wajib yang sudah diterapkan SPM-nya berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh Pemerintah
15 Urusan
15 Urusan
4
Hubungan antar daerah
4
Frekuensi kerjasama dengan daerah lain
6 MoU
10 MoU
c. Analisis Capaian Kinerja Kebijakan otonomi daerah menuntut masing-masing daerah untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada dari daerahnya sendiri. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung keberhasilan dan kelangsungan berjalannya pemerintahan yang baik. Meskipun demikian, bukan berarti pemerintah pusat lepas dan tidak ikut campur tangan dalam pelaksanaan pembangunan dan penentuan kebijakan daerah. Oleh karena itu diperlukan keselarasan hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Salah satu indikatornya adalah ketepatan penyampaian laporan dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat baik laporan penyelenggaraan pemerintah daerah, laporan keuangan maupun laporan kinerja. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2010,
pemerintah
daerah
wajib
mengirimkan
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran. Pemerintah Kota Magelang telah tepat mengirimkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2014 kepada pemerintah pusat yaitu pada tanggal 30 Maret 2015 dengan surat pengantar Nomor
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 42
130/301/111. Sedangkan untuk laporan keuangan dan kinerja juga dikirimkan tepat waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah masa akhir tahun anggaran sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Magelang Tahun 2014 dikirimkan kepada BPK pada tanggal 30 Maret 2015 dengan surat pengantar Nomor 900/210/290 tanggal 30 Maret 2015. Sedangkan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Magelang Tahun 2014 dikirimkan pada tanggal 30 Maret 2015 dengan surat pengantar Nomor 068/299/113 tanggal 27 Maret 2015. Fokus selanjutnya yang digunakan untuk mengukur keselarasan hubungan antar pemerintah adalah implementasi Standar Pelayan Minimal (SPM) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Pada Tahun 2015, Pemerintah Kota Magelang telah menerapkan SPM sesuai dengan pedoman yang telah diterbitkan oleh pemerintah pusat pada 15 urusan. Kelima belas urusan yang sudah diterapkan SPM-nya oleh Pemerintah Kota Magelang adalah sebagai berikut : 1. Urusan Perumahan Rakyat. 2. Urusan Pemerintahan Dalam Negeri. 3. Urusan Sosial. 4. Urusan Kesehatan. 5. Urusan Pelayanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. 6. Urusan Lingkungan Hidup. 7. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. 8. Urusan Ketenagakerjaan. 9. Urusan Pendidikan Dasar. 10. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. 11. Urusan Ketahanan Pangan. 12. Urusan Kesenian. 13. Urusan Komunikasi dan Informatika. 14. Urusan Perhubungan. 15. Urusan Penanaman Modal. Selain mengukur keselarasan hubungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, aspek ini juga mengukur
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 43
keselarasan hubungan antar daerah. Salah satu indikator pengukurannya adalah banyaknya kerjasama yang dilakukan antar daerah. Pada tahun 2016, Pemerintah Kota Magelang telah melaksanakan beberapa kerjasama dengan daerah lain dengan menandatangani 10 MoU, yaitu : 1) Nota Kesepahaman antara BPMPPT Kota Tasikmalaya dengan Kantor Penanaman Modal Kota Magelang Bidang Penanaman Modal 2) Kesepakatan Temanggung
Bersama dengan
antara
Kantor
KP3M
Penanaman
Kabupaten Modal
Kota
Magelang Bidang Penanaman Modal 3) Kesepakatan Bersama antara BPMPPT Kabupaten Kebumen dengan Kantor Penanaman Modal Kota Magelang Bidang Penanaman Modal 4) Perjanjian Kerjasama antara Kantor Penanaman Modal Kota Magelang dengan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pekalongan Bidang Penanaman Modal 5) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Magelang dengan
Pemerintah
Kabupaten
Lamandau
Provinsi
Kalimantan Tengah tentang Penyelenggaraan
Program
Transmigrasi 6) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Magelang dengan
Pemerintah
Kalimantan
Barat
Kabupaten
tentang
Ketapang
Provinsi
Penyelenggaraan
Program
Transmigrasi 7) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Magelang dengan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan
Barat
tentang
Penyelenggaraan
Program
Transmigrasi 8) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Magelang dengan
Pemerintah
Kalimantan
Barat
Kabupaten tentang
Kubu
Raya
Penyelenggaraan
Provinsi Program
Transmigrasi 9) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Magelang dengan Pemerintah Kota Cirebon Bidang Penanaman Modal Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 44
10) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Magelang dengan Pemerintah Kabupaten Kendal Bidang Penanaman Modal 3) Keselarasan Antara Kebijakan Pemerintah Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah a. Aspek ini terdiri dari 6 fokus penilaian sebagai berikut : a) Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan Nasional dan Daerah Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Kesesuaian prioritas pembangunan
b) Kewenangan Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Urusan wajib yang diselenggarakan daerah
c) Keuangan Terdiri dari 4 IKK sebagai berikut :
Waktu penetapan PERDA APBD 2016
Keberadaan PERDA tentang pengelolaan keuangan daerah berdasarkan PP 58/2005
Belanja untuk pelayanan dasar
Belanja untuk urusan pendidikan dan kesehatan
d) Pelayanan Publik Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Keberadaan PERDA tentang standar pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan
e) Kepegawaian Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut :
f)
Ratio PNS terhadap penduduk
Keberadaan Sistem Informasi Kepegawaian
Kelembagaan Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Kesesuaian SKPD berdasarkan PP 41/2007
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 45
b. Capaian Aspek Keselarasan Antara Kebijakan Antara Kebijakan Pemerintah Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah Capaian Kinerja No.
Fokus
No.
IKK 2015
2016
1
Sinkronisasi pelaksanaan pembangunan nasional dan daerah
1
Kesesuaian prioritas pembangunan
100 %
100 %
2
Kewenangan
2
Urusan wajib yang diselenggarakan daerah
100 %
100 %
3
Keuangan
3
Waktu penetapan PERDA APBD 2015
Tepat
Tepat
4
Keberadaan PERDA tentang pengelolaan keuangan daerah berdasarkan PP 58/2005
Ada
Ada
5
Belanja untuk pelayanan dasar
65,06 %
74,06 %
6
Belanja untuk urusan pendidikan dan kesehatan
45,18 %
48,64 %
Ada
Ada
0,031
0,030
Ada
Ada
46 Unit
46 Unit
4
Pelayanan publik
7
Keberadaan PERDA tentang standar pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundangan-undangan
5
Kepegawaian
8
Ratio PNS terhadap penduduk
9
Keberadaan Sistem Informasi Kepegawaian
10
Penataan SKPD
6
Kelembagaan
c. Analisis Capaian Kinerja Fokus pertama dari aspek Keselarasan antara Kebijakan Pemerintah
Daerah
dengan
Kebijakan
Pemerintah
adalah
sinkronisasi pelaksanaan pembangunan nasional dan daerah. Indikator Kinerja Kunci (IKK) dari fokus tersebut adalah kesesuaian prioritas pembangunan yang diperoleh dengan membagi
jumlah
prioritas
pembangunan
daerah
yang
dilaksanakan Pemerintah Daerah kota Magelang Tahun 2016 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 46
dengan
jumlah
prioritas
pembangunan
nasional
yang
dilaksanakan Pemerintah pada Tahun 2016. Adapun prioritas pembangunan nasional yang harus disinergikan dengan prioritas pembangunan daerah dalam menyusun RKPD Tahun 2016, sebagai berikut : 1. Revolusi Mental 2. Kesehatan. 3. Pendidikan. 4. Perumahan dan Permukiman. 5. Kedaulatan Pangan. 6. Pembangunan Pariwisata. 7. Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK). 8. Pemerataan dan Kewilayahan antar Kelompok Pendapatan 9. Pemerataan dan Kewilayahan Perkotaan 10. Koneksivitas 11. Perbaikan Iklim Investasi dan Iklim Usaha
Prioritas tersebut di atas diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan yang diselaraskan dan disesuaikan dengan kewenangan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang diorientasikan pada prioritas dan sasaran pembangunan nasional sebagai berikut : 1.
Revolusi mental, diprioritaskan pada: a.
Reformasi birokrasi.
b.
Peningkatan kemandirian ekonomi dan daya saing daerah.
c.
2.
Daya rekat sosial dalam kemajemukan.
Kesehatan, diprioritaskan pada: a. Penguatan upaya promotif dan preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”. b.
Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
c.
Perbaikan gizi masyarakat
d.
Peningkatan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 47
3.
Pendidikan, diprioritaskan pada: a.
Penyediaan guru yang berkualitas dan penempatan yang merata;
b.
Peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan;
c.
Penyediaan bantuan pendidikan yang efektif.
d.
Pembangunan pembelajaran yang efektif.
e.
Peningkatan pendidikan agama dan pendidikan karakter.
f.
Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana yang berkualitas.
g.
4.
Peningkatan relevansi Pendidikan.
Perumahan dan Permukiman a.
Fasilitasi penyediaan hunian layak baru.
b.
Fasilitasi peningkatan kualitas hunian dan penataan kawasan permukiman (termasuk kawasan kumuh).
5.
c.
Penyediaan akses air minum dan sanitasi; dan
d.
Peningkatan ketersediaan air baku
Kedaulatan Pangan, diprioritaskan pada: a.
Peningkatan, mutu pangan, kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat.
b.
Meningkatkan produksi padi dan pangan lain.
c.
Kelancaran
distribusi
pangan
dan
akses
pangan
masyarakat. d.
6.
Penanganan gangguan terhadap produksi pangan.
Pengembangan Pariwisata, diprioritaskan pada: a.
Promosi wisata
b.
Pengembangan destinasi wisata baru
c.
SDM dan kelembagaan pariwisata
d.
Penciptaan ekonomi lokal dan sikap masyarakat
e.
Jaminan
keselamatan
kebersihan,
keamanan
dan
ketertiban destinasi wisata 7.
Percepatan Pertumbuah Industri dan Kawasan Ekonomi (KEK), diprioritaskan pada:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 48
8.
a.
Penguatan pertumbuhan ekonomi kreatif
b.
SDM industri yang kompeten dan disiplin
c.
Produktivitas dan daya saing industri kecil menengah
d.
Ketersediaan dan kualitas bahan baku industri
Pemerataan dan Kewilayahan antar Kelompok Pendapatan, diprioritaskan pada:
9.
a.
Penciptaan lapangan kerja dan keahlian tenaga kerja
b.
Perhatian khusus pada usaha mikro, kecil dan koperasi
c.
Pengembangan kewirausahaan
d.
Perluasan pelayanan dasar
e.
Pengurangan beban penduduk miskin dan rentan
Pemerataan dan Kewilayahan Perkotaan, diprioritaskan pada: a.
Mewujudkan sistem perkotaan
b.
Pemenuhan standar pelayanan perkotaan
c.
Mengembangkan kota hijau
d.
Mengembangkan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis TIK
e.
Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota
10. Pemerataan
dan
Kewilayahan
Perkotaan
melalui
koneksifitas, yang diprioritaskan pada: a.
Peningkatan kualitas dan kualitas SDM transportasi
11. Perbaikan Iklim Investasi dan Iklim Usaha, dengan prioritas pada: a.
Peningkatan kemudahan berusaha
b.
Pelaksanaan harminisasi regulasi perizinan daerah
c.
Pengembangan layanan perizinan terpadu
d.
Peningkatan persaingan usaha sehat
e.
Percepatan fasilitasi penyelesaian masalah investasi
f.
Pembenahan iklim ketenagakerjaan
g.
Pengembangan
infrastruktur
pendukung
kawasan
strategis
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 49
Fokus keduauntuk aspek keselarasan antara Kebijakan Pemerintah Daerah dengan Kebijakan Pemerintah adalah fokus kewenangan. Indikator kinerja kunci dari fokus kewenangan adalah urusan wajib yang diselenggarakan daerah. Dengan terbitnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pembagian Urusan Pemerintahan terdiri atas: 1. Urusan Pemerintahan Absolut, adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, meliputi : a.
Politik luar negeri;
b.
Pertahanan;
c.
Keamanan;
d.
Yustisi;
e.
Moneter dan fiskal nasional;
f.
Agama.
2. Urusan Pemerintahan Konkuren adalah urusan yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Dalam urusan pemerintahan konkuren, kewenangan daerah terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan pemerintahan wajib terdiri atas urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan yang tidak berkaitan
dengan
pelayanan
dasar.
Urusan
pemerintahanwajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar adalah
urusan
pemerintahan
wajib
yang
sebagian
substansinya merupakan pelayanan dasar, meliputi : a.
Pendidikan;
b.
Kesehatan;
c.
Pekerjaan umum dan penataan ruang;
d.
Perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e.
Ketentraman,
ketertiban
umum,
dan
perlindungan
masyarakat, dan; f.
Sosial.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 50
Urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi : a.
Tenaga kerja;
b.
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c.
Pangan;
d.
Pertanahan;
e.
Lingkungan hidup;
f.
Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g.
Pemberdayaan masyarakat dan desa;
h.
Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i.
Perhubungan;
j.
Komunikasi dan informatika;
k.
Koperasi, usaha kecil dan menengah;
l.
Penanaman modal;
m. Kepemudaan dan olah raga; n.
Statistik;
o.
Persandian;
p.
Kebudayaan;
q.
Perpustakaan dan
r.
Kearsipan.
Urusan pilihan meliputi : a.
Kelautan dan perikanan;
b.
Pariwisata;
c.
Pertanian;
d.
Kehutanan;
e.
Energi dan sumber daya mineral;
f.
Perdagangan;
g.
Perindustrian;
h.
Transmigrasi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 51
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Tahun 2016, Pemerintah Kota Magelang masih berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, urusan dibagi ke dalam 26 (dua puluh enam) urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan. Terkait
dengan
penyelenggaraan
urusan
wajib
yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kota Magelang, sesuai dengan
jumlah
urusan
di
dalam
APBD
Kota
Magelang
TahunAnggaran 2016 sebagaimana yang tertuang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Magelang Tahun 2016 maka urusan wajib yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Magelang sebanyak 26 (dua puluh enam) urusan. Apabila dilihat dan dibandingkan dengan urusan wajib sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 maka Pemerintah Kota Magelang telah melaksanakan urusan wajib tersebut dengan capaian kinerja dari IKK urusan wajib yang diselenggarakan daerah adalah 100%. Adapun kedua puluh enam urusan wajib yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Magelang adalah sebagai berikut :
Tabel 3.11 Urusan Wajib yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Magelang URUSAN WAJIB 1.
Urusan Pendidikan
14.
Urusan Ketenagakerjaan
2.
Urusan Kesehatan
15.
Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
3.
Urusan Pekerjaan Umum
16.
Urusan Penanaman Modal
4.
Urusan Perumahan Rakyat
17.
Urusan Kebudayaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 52
5.
Urusan Penataan Ruang
18.
Urusan Pemuda dan Olahraga
6.
Urusan Perencanaan Pembangunan
19.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri
7.
Urusan Perhubungan
20.
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian 8.
Urusan Lingkungan Hidup
21.
Urusan Ketahanan Pangan
9.
Urusan Pertahanan
22
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
10.
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
23.
Urusan Statistik
11.
Urusan
dan
24.
Urusan Komunikasi dan Informasi
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga
25.
Urusan Arsip
26.
Urusan Perpustakaan
Pemberdayaan
Perempuan
Perlindungan Anak 12.
Sejahtera 13.
Sumber
Urusan Sosial
:
PERDA
No.2
Th.
2008,
Urusan
Pemerintahan
yang
menjadi
Kewenangan
Pemerintah
DaerahKotaMagelang
Fokus yang ketiga dari aspek Keselarasan antara Kebijakan
Pemerintahan
Daerah
dengan
Kebijakan
Pemerintahadalah Fokus Keuangan. Fokus ini mempunyai empat Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu : 1) Waktu penetapan PERDA APBD 2016. 2) Keberadaan PERDA tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2005. 3) Belanja untuk pelayanan dasar. 4) Belanja Urusan Pendidikan dan Kesehatan.
Indikator
Kinerja
Kunci
(IKK)
pertama
dari
fokus
keuangan adalah ketepatan waktu penetapanPERDA APBD. Untuk Tahun Anggaran 2016APBD Kota Magelang ditetapkan dengan PERDA Nomor 9 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Magelang Tahun 2016 ditetapkan pada tanggal 21 Desember 2015. Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 bahwa batas waktu penetapan APBD adalah pada tanggal 31 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 53
Desember pada tahun sebelum tahun berjalan, maka penetapan APBD Kota Magelang Tahun Anggaran 2016tepat waktu. Indikator yang kedua dari fokus keuangan adalah Keberadaan
PERDA
pengelolaan
keuangandaerah
sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Terkait dengan hal tersebut maka Pemerintah Daerah Kota Magelang telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 terkait dengan Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ditetapkan pada tanggal 23 Februari 2009. Selain keberadaan PERDA tentang
pengelolaan
keuangan
daerah,
Pemerintah
Kota
Magelang juga mempunyai Peraturan Walikota mengenai Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kota Magelang yang tertuang pada Peraturan Walikota Magelang Nomor 40 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 53 Tahun 2014 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan daerah. Indikator yang ketiga dari fokus keuangan adalah belanja untuk
pelayanan
dasar.Salah
satu
indikator
keberhasilan
pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah adalah seberapa besar pemerintah daerah mampu memberikan
pelayanan
dasar
yang
berkualitas
kepada
masyarakat yang didukung oleh anggaran belanja yang mensupport pemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat. Pemenuhan pelayanan dasar ini merupakan salah satu tugas dan fungsi pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam beberapa bidang pelayanan dasar yaitu : pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, sosial, tenaga kerja, koperasi, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kependudukan dan catatan sipil. Peningkatan pelayanan publik dilaksanakan dengan berbekal pada penguatan komitmen dan integritas aparatur pemerintah untuk melayani masyarakat dan menjadi mitra bagi masyarakat. Adapun total belanja untuk masing-masing SKPD penyelenggara pelayanan dasar sebagai berikut: Tabel 3.12
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 54
Belanja Pelayanan Publik pada APBD 2016 No
Urusan Yang Menyangkut Pelayanan Dasar
Belanja Pelayanan Dasar (Rp)
1.
Urusan Pendidikan
30.226.880.307,00
2.
Urusan Kesehatan
223.525.486.141,00
3.
Urusan Lingkungan Hidup
25.231.147.588,00
4.
Urusan Pekerjaan Umum
85.255.752.947,00
5.
Urusan Sosial
1.364.421.227,00
6.
Urusan Tenaga Kerja
5.433.606.582,00
7.
Urusan Koperasi
2.234.680.702,00
8.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
8.763.356.391,00
9.
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
4.289.866.512,00
Jumlah belanja pelayanan dasar diselenggarakan Pemerintah Kota Magelang
yang
386.325.198.397,00
Sumber: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Magelang Tahun 2016(Diolah)
Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci belanja pelayanan dasar diperoleh dengan membagi jumlah belanja untuk pelayanan dasar pada tahun 2016 dengan jumlah total belanja APBD pada tahun 2016. Berdasarkan membagi
jumlah
perhitungan belanja
untuk
yang
diperoleh
pelayanan
dengan
dasar
yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kota Magelang pada tahun 2016 (sebesar Rp.386.325.198.397,00) dengan jumlah total realisasi
belanja
pada
anggaran
tahun
2016
(sebesar
Rp.521.657.863.945,00) dikalikan seratus persen maka diperoleh capaian kinerja sebesar 74.06%.Grafik di bawah ini merupakan grafik perbandingan belanja publik terhadap total belanja Pemerintah Kota Magelang pada Tahun Anggaran 2016.
Grafik 3.2 Prosentase Belanja Pelayanan Publik pada APBD 2016
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 55
TOTAL BELANJA NON PELAYANAN DASAR TAHUN 2016 Rp.521.657.863.945,00
TOTAL BELANJA NON PELAYANAN DASAR TAHUN 2016 Rp.135.332.665.548,00
Belanja Non Pelayanan Dasar Belanja Pelayanan Dasar
TOTAL BELANJA NON PELAYANAN DASAR TAHUN 2016 Rp.386.325.198.397,00
Sumber: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Magelang Tahun 2016 (Diolah)
Indikator yang keempat dari fokus keuangan adalah belanja untuk urusan pendidikan dan kesehatan. Perhitungan capaian kinerja dari IKK belanja urusan pendidikan dan kesehatan adalah berdasarkan perhitungan yang diperoleh dengan menjumlahkan belanja untuk urusan kesehatan dan belanja
urusan
Pemerintah
Kota
pendidikan Magelang
yang pada
diselenggarakan tahun
2016,
oleh
kemudian
membaginya dengan jumlah total belanja pada tahun 2016 dikalikan seratus persen. Alokasi dana pada Tahun Anggaran 2016untuk belanja urusan pendidikanRp.30.226.880.307,00 dan belanja
untuk
urusan
kesehatan
sebesar
Rp.
223.525.486.141,00. Total belanja untuk urusan pendidikan dan urusan
kesehatan
dengan
total
belanja
sebesarRp.253.752.366.448,00 sedangkan total belanja pada Anggaran Perubahan Tahun 2016 (Perubahan APBD Tahun 2016) sebesar Rp. 521.657.863.945,00. Dari perhitungan di atas maka diperoleh capaian kinerja sebesar 48,64%. Perbandingan jumlah belanja urusan pendidikan dan kesehatan dengan total belanja yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Magelang pada tahun 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.3 Prosentase Belanja Urusan Pendidikan dan Kesehatan pada APBD 2016
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 56
5,79%
belanja urusan pendidikan
42,85%
belanja untuk urusan kesehatan 51,36% total belanja
Sumber: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Magelang Tahun 2016 (Diolah)
Fokus keempat dari aspek Keselarasan antara Kebijakan Pemerintah
Daerah
dengan
Kebijakan
Pemerintah
adalah
Pelayanan Publik. Indikator Kinerja Kunci (IKK) dari fokus pelayanan publik adalah keberadaan PERDA tentang standar pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan capaian kinerja dari indikator ini adalah ada tidaknya standar pelayanan publik. Sampai dengan tahun 2016Pemerintah Kota Magelang belum mempunyai PERDA terkait dengan standar pelayanan publik namun berpedoman pada Permenpan RB Nomor 36 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan, Penetapan standar pelayanan dilakukan oleh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ada 17 SKPD yang telah menetapkan Standar Pelayanan, yaitu : 1.
Keputusan
Kepala
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah Kota Magelang Nomor050/624 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan BAPPEDA Kota Magelang. 2.
Keputusan
Kepala
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Magelang Nomor 060/293/350 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan BPMPKB Kota Magelang. 3.
Keputusan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
MasyarakatKota
Magelang
Nomor
060/1187/360 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 57
lingkungan
Badan
Kesatuan
Bangsa,
Politik
dan
Perlindungan Masyarakat. 4.
Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Magelang Nomor 068.2/1003/370 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di lingkungan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Magelang.
5.
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang Nomor 420/3389/230 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Magelang.
6.
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Nomor 440/187/220 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Magelang.
7.
Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan SosialKota Magelang Nomor 560/121/270/2012 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan SosialKota Magelang.
8.
Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang.
9.
Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Magelang Nomor 060/37/210 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kota Magelang.
10. Keputusan Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota Kota Magelang Nomor 660/73/293 Tahun 2012 tentang Standar
Pelayanan
di
Lingkungan
Dinas
Kebersihan,
Pertamanan dan Tata Kota Kota Magelang. 11. Keputusan
Kepala
Dinas
Koperasi,
Perindustrian
dan
Perdagangan Kota Magelang Nomor 518/944/250 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang. 12. Keputusan
Kepala
Dinas
Pertanian,
Peternakan
dan
Perikanan Kota Magelang Nomor 800/83/240 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Magelang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 58
13. Keputusan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Magelang Nomor 551.12/933/280 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Magelang. 14. Keputusan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Magelang Nomor 556/1472/291 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Dinas Pemuda,
Olahraga,
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kota
Magelang. 15. Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Magelang Nomor 060/749/410 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kota Magelang. 16. Keputusan
Kepala
Kantor
Perpustakaan,
Arsip
dan
Dokumentasi Kota Magelang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Magelang. 17. Keputusan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang Nomor 060/09/800 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang. Fokus yang kelima dari aspek Keselarasan antara Kebijakan
Pemerintahan
Daerah
dengan
Kebijakan
Pemerintahadalahfokus kepegawaian. Fokus ini mempunyai Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu rasio PNS terhadap penduduk. Capaian kinerja untuk Indikator Kinerja Kunci Ratio PNS terhadap penduduk diperoleh dengan membagi jumlah Pegawai Negeri Sipil Kota Magelang pada tahun 2016 dengan jumlah penduduk Kota Magelang pada tahun 2016. Jumlah penduduk Kota Magelang pada tahun 2016 berdasarkan data dari Dinas Kependudukandan Catatan Sipil Kota Magelang sebanyak 132.662 orang, sedangkan jumlah PNS Kota Magelang pada tahun 2016sebanyak 3.932 orang. Rasio PNS Kota Magelang terhadap penduduk sebesar 0,030.Angka ini mempunyai arti bahwa dalam 30 orang PNS harus melayani 1000 orang penduduk di Kota Magelang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 59
Fokus yang terakhir dari aspek Keselarasan antara Kebijakan Pemerintahan Daerah dengan Kebijakan Pemerintah adalah fokus kelembagaan dengan indikator kinerja kuncinya adalah penataan SKPD yang dalam hal ini apakah sudah terdapat
kesesuaian
SKPD
berdasarkan
Peraturan
PemerintahNomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah tersebut terbit pada tanggal 23 Juli 2007. Pada dasarnya
kelembagaan perangkat daerah di
lingkungan Pemerintah Kota Magelang sudah mengacu dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, yang
diimplementasikan
dalam
Peraturan
Daerah
tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, sebagai berikut: 1) Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 2) Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Organisasi Dinas Daerah. 3) Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga
Teknis
Daerah,
Badan
Pelayanan
Perijinan
Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja. 4) Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Organisasi Kecamatan dan Kelurahan. Jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdapat di Pemerintah Kota Magelang sebanyak 46 SKPD. Di bawah ini ditampilkan tabel nomenklatur SKPD baru sesuai dengan PERDA Nomor: 3,4,5,6 Tahun 2008 yang telah disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 sebagai berikut:
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 60
Tabel 3.13 Tabel Kelembagaan Pemerintah Daerah Kota Magelang sesuai dengan PP.41 Tahun 2007 No 1.
Kelembagaan Sekretariat Daerah
Jumlah SKPD
Nama SKPD Pelaksana Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Magelang terdiri dari 9 bagian yaitu :
1 unit (9 bagian)
a. Bagian Umum b. Bagian Perlengkapan c. Bagian Hukum d. Bagian Tata Pemerintahan e. Bagian Perekonomian f.
Bagian Pembangunan
g. Bagian Kesejahteraan Rakyat h. Bagian Hubungan Masyarakat, Protokol dan Sandi Telekomunikasi i.
Bagian Organisasi
2.
Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD
1 unit
3.
Dinas
Berdasarkan PERDA Nomor 4 Tahun 2008, Pemerintah Kota Magelang mempunyai 12 Dinas :
12 unit
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. 4.
Kantor
Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pekerjaan Umum Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Dinas Pengelolaan Pasar Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pertanian, Perternakan dan Perikanan
Berdasarkan PERDA Nomor 5 Tahun 2008, Pemerintah Kota Magelang mempunyai 5 Kantor yaitu: a. b. c. d. e.
5 unit
Kantor Lingkungan Hidup Kantor Perpustakaan dan Arsip Kantor Penanaman Modal Kantor Penelitian, Pengembangan dan Statistik Satuan Polisi Pamong Praja
5.
Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Magelang
1 unit
6.
Lembaga Teknis Lainnya
Berdasarkan PERDA Nomor 5 Tahun 2008, Pemerintah Kota Magelang mempunyai 6 Badan yaitu :
6 unit
a. b. c. d. e. f. 7.
Kecamatan
Berdasarkan PERDA Nomor 6 Tahun 2008, Pemerintah Kota Magelang mempunyai 3 Kecamatan yaitu : a. b. c.
8.
Kelurahan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Inspektorat Kota Magelang Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan & Keluarga Berencana Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Badan Kepegawaian Daerah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 20 unit
Kecamatan Magelang Utara Kecamatan Magelang Tengah Kecamatan Magelang Selatan
Berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2008, Pemerintah Kota Magelang mempunyai 17 Kelurahan yaitu : a. Kelurahan Tidar Selatan b. Kelurahan Tidar Utara c. Kelurahan Rejowinangun Selatan d. Kelurahan Rejowinangun Utara
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
17 unit
BAB I - 61
No
Kelembagaan
Jumlah SKPD
Nama SKPD Pelaksana e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.
Kelurahan Magersari Kelurahan Jurangombo Utara Kelurahan Jurangombo Selatan Kelurahan Magelang Kelurahan Cacaban Kelurahan Kemirirejo Kelurahan Gelangan Kelurahan Panjang Kelurahan Potrobangsan Kelurahan Kedungsari Kelurahan Wates Kelurahan Kramat Utara Kelurahan Kramat Selatan
Jumlah SKPD Kota Magelang berdasarkan PP 41/2007
46 unit
Sumber: Perda Nomor 3,4,5,6 Tahun 2008
Optimalisasi pelaksanaan PERDA Kota Magelang Nomor 3, 4, 5 dan 6 Tahun 2008 merupakan upaya Pemerintah Kota Magelang dalam melakukan penataan kelembagaan daerah yang diarahkan
untuk
mendorong
terbentuknya
kelembagaan
pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dalam rangka untuk memantapkan
pelaksanaan
prinsip-prinsip
organisasi
modern (proposional, sesuai kebutuhan, hierarki yang pendek, fleksibel
dan
adaptif)
yang
berorientasi
pada
pelayanan
masyarakat serta untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi penerapan Standar Pelayanan Minimal yang mencakup semua fungsi dan urusan yang ditanganinya. 4)Efektivitas Hubungan Antara Pemda Dan DPRD a. Aspek ini terdiri dari 2 fokus penilaian sebagai berikut : a) Produk Peraturan Perundangan Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Jumlah PERDA yang ditetapkan Tahun 2016
b) RAPERDA yang Diajukan Tahun Berjalan Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut :
Jumlah RAPERDA yang disetujui DPRD tahun 2016
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 62
b. Capaian Aspek Efektivitas Hubungan Antara Pemda dan DPRD Capaian Kinerja No.
Fokus
No.
IKK
1
Produk peraturan perundangan
1
Jumlah PERDAyang ditetapkan 2016
2
RAPERDA yang diajukan tahun berjalan
2
Jumlah RAPERDA yang disetujui DPRD tahun 2016
2015
2016
14 PERDA
14 PERDA
100%
100 %
c. Analisis Capaian Kinerja Fokus pertama dari aspek Efektivitas Hubungan antara Pemda dan DPRD adalah jumlah PERDA yang ditetapkan sebanyak 14. PERDA yang ditetapkan tersebut yang ditetapkan yaitu: 1. 2.
3.
4.
5. 6. 7.
8.
9.
PERDA No. 1 Tahun 2016 tentang RPJMD Kota Magelang 2016 – 2021, ditetapkan tanggal 16 Agustus 2016 PERDA No. 2 Tahun 2016 tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Magelang Tahun 2015, ditetapkan tanggal 19 Agustus 2016 PERDA No. 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Tahun 2016, ditetapkan 14 September 2016 PERDA No. 4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Daerah dan Pembiayaan Transportasi Jemaah Haji, ditetapkan tanggal 14 September 2016 PERDA No. 5 Tahun 2016 tentang Keterbukaan Informasi Publik, ditetapkan tanggal 14 September 2016 PERDA No. 6 Tahun 2016 tentang Perusahaan Air Minum Kota Magelang, ditetapkan tanggal 14 September 2016 PERDA No. 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas PERDA Kota Magelang Nomor 12 Tahun 2009 tentang PD BPR Bank Magelang, ditetapkan tanggal 14 September 2016 PERDA No. 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Kota Magelang, ditetapkan tanggal 12 Oktober 2016 PERDA No. 9 Tahun 2016 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kota Magelang, ditetapkan tanggal 2 Desember 2016
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 63
10. PERDA No. 10 Tahun 2016 tentang Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan Terhadap Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol, ditetapkan tanggal 14 Desember 2016 11. PERDA No. 11 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas PERDA Kota Magelang Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan, ditetapkan tanggal 14 Desember 2016 12. PERDA No. 12 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas PERDA Kota Magelang No. 12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan dan Pelayanan Pemakaman, ditetapkan tanggal 14 Desember 2016 13. PERDA No. 13 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, ditetapkan tanggal 14 Desember 2016 14. PERDA No. 14 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, ditetapkan tanggal 23 Desember 2016 Fokus kedua pada aspek ini adalah RAPERDA yang diajukan
tahun
berjalan
dengan
Indikator
Kinerja
Kunci
RAPERDA yang disetujui DPRD Tahun 2016. Perhitungannya adalah jumlah RAPERDA yang disetujui DPRD tahun 2016 dibagi jumlah RAPERDA yang diusulkan tahun 2016. RAPERDA yang disetujui DPRD tahun 2016 sebanyak 16 RAPERDA dan RAPERDA yang diusulkan Pemerintah Tahun 2016 sebanyak 14 RAPERDA sehingga capaian kinerja pada fokus ini menunjukkan capaian sebesar 100%. 5) Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh DPRD Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan a. Aspek ini terdiri dari 1 fokus penilaian sebagai berikut : a) Keputusan DPRD yang Ditindaklanjuti Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Jumlah KeputusanDPRD yang ditindaklanjuti
b. Capaian Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh DPRD Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan Capaian Kinerja No.
1
Fokus
Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti
No.
1
IKK
Jumlah keputusan DPRD yang ditindaklanjuti
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2015
2016
100 %
100 %
BAB I - 64
c. Analisis Capaian Kinerja Pengukuran
aspek
efektivitas
proses
pengambilan
keputusan oleh DPRD beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan dilakukan dengan menggunakan satu fokus penilaian yaitu keputusan DPRD yang ditindaklanjuti. Perhitungannya adalah Jumlah keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh DPRD dibagi jumlah keputusan DPRD yang dihasilkan dalam tahun 2016 x 100%. Keputusan DPRD Kota Magelang yang ditindak lanjuti tahun 2016 sebanyak 34 Keputusan. 6) Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Daerah Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan a. Aspek ini terdiri dari 2 fokus penilaian sebagai berikut : a) Tindak Lanjut Keputusan Walikota Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Keputusan Walikota yang ditindaklanjuti
b) Tindak Lanjut Peraturan Walikota Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti
b. Capaian Aspek Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Daerah Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan Capaian Kinerja No.
Fokus
No.
IKK 2015
2016
1
Tindak lanjut Keputusan Walikota
1
Keputusan Walikota yang ditindaklanjuti
100 %
100 %
2
Tindak lanjut Peraturan Walikota
2
Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti
100 %
100 %
c. Analisis Capaian Kinerja Pengukuran efektivitas proses pegambilan keputusan oleh kepala daerah beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan dilakukan dengan menggunakan dua fokus penilaian yaitu : 1) Tindak lanjut Keputusan Walikota. 2) Tindak lanjut Peraturan Walikota. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 65
Sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan yang kemudian ditindaklanjuti melalui Permendagri Nomor 16 dan Nomor 17 Tahun 2006, bahwa Kepala Daerah dapat menerbitkan Produk Hukum Daerah baik yang bersifat pengaturan
maupun
penetapan
yang
digunakan
sebagai
peraturan pelaksanaan peraturan daerah atau kebijakan kepala daerah untuk mengatur mengenai penyelenggaraan tugas-tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Berkaitan dengan pengukuran pada fokus tindak lanjut Keputusan Walikota, indikator kinerja kunci yang digunakan dalam penilaian fokus pertama dalam aspek efektivitas proses pengambilan keputusan oleh kepala daerah beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan ini adalah Keputusan Walikota yang ditindaklanjuti. Dari 856 Keputusan Walikota yang dikeluarkan selama
tahun
2016
semuanya
ditindaklanjuti
sehingga
menunjukkan capaian kinerja sebesar 100%. Sedangkan dari 69 Peraturan
Walikota
yang
dikeluarkan
tahun
2016
yang
merupakan produk hukum daerah yang bersifat pengaturan kesemuanya telah ditindaklanjuti sehingga penilaian pada fokus kedua yaitu tindak lanjut Peraturan Walikota yang ditindaklanjuti capaian kinerjanya menunjukkan angka 100%. 7) Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pada Peraturan Peundang-Undangan a. Aspek ini terdiri dari 1 fokus penilaian sebagai berikut : a) PERDA Yang Dibatalkan Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut : b. Capaian
Jumlah PERDA yang dibatalkan Aspek
Ketaatan
Pelaksanaan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Pada Peraturan Perundang-undangan Capaian Kinerja No.
1
Fokus
PERDA yang
No.
1
IKK
Jumlah PERDA yang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2015
2016
0%
14,29 %
BAB I - 66
Capaian Kinerja No.
Fokus
No.
IKK 2015
dibatalkan
2016
dibatalkan
c. Analisis Capaian Kinerja Fokus penilaian yang digunakan pada aspek ketaatan pelaksanaan
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
pada
peraturan perundang-undangan ini adalah Peraturan Daerah yang dibatalkan dengan indikator kinerja kunci berupa jumlah Peraturan Daerah yang dibatalkan. Pada tahun 2016, Pemerintah Kota Magelang mengirimkan 14 Peraturan Daerah kepada Pemerintah untuk dievaluasi dan terdapat 2 Perda yang dibatalkan sehingga capaian kinerja untuk fokus penilaian ini adalah 14,29 %. 8) Intensitas Dan Efektifitas Proses Konsultasi Publik Antara Pemerintahan Daerah Dengan Masyarakat Atas Penetapan Kebijakan Publik Yang Strategis Dan Relevan Untuk Daerah a. Aspek ini terdiri dari 2 fokus penilaian sebagai berikut : a) PERDA Tentang Konsultasi Publik Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Keberadaan
PERDA/Peraturan
Walikota
tentang
konsultasi publik b) Media Informasi PEMDA Yang Dapat Diakses Oleh Publik Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Adanya media informasi PEMDA yang dapat diakses oleh
publik
(website
kota,
pos,
bag./biro
humas,
leaflet/brosur)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 67
b. Capaian Aspek Intensitas dan Efektifitas Proses Konsultasi Publik Antara Pemerintah Daerah Dengan Masyarakat Atas Penetapan Kebijakan Publik Yang Strategis Dan Relevan Untuk Daerah Capaian Kinerja No.
Fokus
No.
IKK
1
PERDA tentang konsultasi publik
1
Keberadaan PERDA/Peraturan Walikota tentang konsultasi publik
2
Media informasi PEMDA yang dapat diakses oleh publik
2
Adanya media informasi PEMDA yang dapat diakses oleh publik (website kota, pos, bag./biro humas, leaflet/brosur)
2015
2016
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
c. Analisis Capaian Kinerja Fokus penilaian yang digunakan untuk mengukur aspek intensitas
dan
efektivitas
proses
konsultasi
publik
antara
pemerintah daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan publik yang strategis dan relevan untuk daerah adalah : 1) Perda tentang konsultasi publik. 2) Media informasi Pemerintah Daerah yang dapat diakses oleh publik. Terkait dengan fokus penilaian yang pertama yaitu Perda tentang konsultasi publik, sampai dengan tahun 2016 Pemerintah Kota Magelang belum memiliki Perda tentang konsultasi publik. Namun demikian dalam pelaksanaan penyusunan produk hukum berpedoman pada
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011
maupun peraturan pelaksanaan dibawahnya, sehingga dalam penyusunan produk hukum di Kota Magelang pasti dilakukan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 68
melalui proses public hearing yaitu melalui kegiatan sosialisasi Raperda. Dalam pencapaian visi dan misi Kota Magelang demi kemajuan Kota Magelang, pemerintah daerah dituntut untuk membuat kebijakan-kebijakan publik yang strategis. Masyarakat juga
berperan
serta
bersama
pemerintah
daerah
dalam
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik demi tercapainya tujuan dari kebijakan publik itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan media efektif yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memberikan masukkan dan juga untuk melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah daerah. Pemerintah Kota Magelang telah menyediakan berbagai media untuk berinteraksi dengan masyarakat terutama terkait dengan kebijakan-kebijakan publik, antara lain melalui : 1) Webiste Kota Magelang (www.magelangkota.go.id). 2) Radio Magelang FM Milik Pemerintah Kota Magelang 3) Majalah Dinamika 4) Dan Forum forum komunikasi dengan Masyarakat 9) Transparansi
Dalam
Pemanfaatan
Alokasi,
Pencairan
Dan
Penyerapan DAU, DAK Dan Bagi Hasil a. Aspek ini terdiri dari 3 fokus penilaian sebagai berikut : a) Serapan Dana Perimbangan Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Dana perimbangan yang terserap dibanding yang direncanakan
b) Alokasi Belanja Pada APBD Dari DAU Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Belanja publik terhadap DAU
c) Alokasi Belanja Pada APBD Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Belanja publik terhadap total APBD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 69
b. Capaian
Aspek
Transparansi
Dalam
Pemanfaatan
Alokasi,
Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil Capaian Kinerja No.
Fokus
No.
IKK 2015
2016
1
Serapan dana perimbangan
1
Dana perimbangan yang terserap dibanding yang direncanakan
97,45 %
102,07 %
2
Alokasi belanja pada APBD dari DAU
2
Belanja publik terhadap DAU
113,49 %
116,47 %
3
Alokasi belanja pada APBD
3
Belanja publik terhadap total APBD
51,43 %
59,83 %
c. Analisis Capaian Kinerja Fokus Pertama dari Aspek Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil adalah serapan Dana Perimbangan. Indikator Kinerja Kuncinya akan dilihat dari prosentase (%) Dana Perimbangan yang terserap dibanding yang direncanakan. Tabel di bawah ini menyajikan realisasi serapan Dana Perimbangan pada Tahun Anggaran 2016.
Tabel 3.14 Tabel Serapan Dana Perimbangan Tahun 2016 No
Uraian
1.2
DANA PERIMBANGAN
Realisasi (Rp)
Lebih/Kurang (Rp)
556.101.119.000,-
567.636.707.545,-
11.535.588.545,-)
102,07
29.017.550.000,-
30.333.059.082,-
1.315.509.082,-
104,53
Anggaran (Rp)
%
1.2.1
Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak
1.2.2
Dana Alokasi Umum
415.469.412.000,-
447.909.575.000,-
32.440.163.000,-
107,81
1.2.3
Dana Alokasi Khusus
111.614.157.000,-
89.394.073.463,-
(22.220.083.537,-)
80,09
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Magelang TA. 2016 DPPKD Kota Magelang (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh prosentase serapan
dana
perimbangan
yang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
merupakan
prosentase BAB I - 70
perbandingan antara dana perimbangan yang terserap terhadap dana
perimbangan
Perimbangan
yang
pada
direncanakan.
Tahun
Anggaran
Realisasi 2016
Dana sebesar
102,07%.Realisasi serapan dana tersebut lebih tinggi dari target yang telah direncanakan. Selanjutnya apabila dicermati pada komponen dana perimbangan terlihat adanya peningkatan prosentase serapan yaitu pada komponen pendapatan dana bagi hasil pajak (dana Perimbangan dari Pemerintah Provinsi meliputi: Pajak Bumi dan Bangunan,
Bea
Perolehan
Hak
atas
Tanah
dan
Bangunan/BPHTB, Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 21, Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 25/29), komponen pendapatan dana bagi hasil bukan pajak (dana yang Provisi Sumber Daya Hutan, Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi, Pungutan Pengusahaan Perikanan dan Minyak Bumi) serta komponen pendapatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Sementara bagian lain dari dana perimbangan yang tidak dapat mencapai target yang telah direncanakan adalah realisasi Dana Alokasi Khusus yaitu sebesar 80,09%. Meskipun demikian angka ini meningkat apabila dibandingkan dengan realisasi DAK pada tahun 2015 yang sebesar 80,00% atau terjadi peningkatan sebesar 0,09%. Fokus
Kedua
dari
Aspek
Transparansi
dalam
Pemanfaatan Alokasi Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil adalah Alokasi belanja APBD dari DAU dengan IKKnya merupakan perbandingan antara jumlah belanja publik dengan Dana Alokasi Umum (Prosentase Belanja Publik Terhadap DAU). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan struktur Belanja Publik adalah belanja langsung atau belanja yang mempunyai dampak atau pengaruh yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat atau publik. Selanjutnya untuk perhitungan alokasi belanja publik
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 71
terhadap Dana Alokasi Umum pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.15 Tabel Prosentase Belanja Publik Terhadap DAU Tahun 2016
No
Uraian
Anggaran (Rp)
1.2.2 DANA ALOKASI UMUM
2.2
(%) alokasi Belanja Publik terhadap Alokasi DAU
447.909.575.000,-
BELANJA PUBLIK
521.657.863.945, 00
BELANJA LANGSUNG
521.657.863.945, 00
2.2.1 Belanja Pegawai
116,47
40.785.045.910, 00
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa
258.948.045.910, 00
2.2.3 Belanja Modal
221.924.457.916, 00
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Magelang TA. 2016 (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang diperoleh Pemerintah Daerah Kota Magelang pada Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.447.909.575.000,-. Dari anggaran tersebut dialokasikan untuk belanja publik sebesarRp. 521.657.863.945,- sehingga prosentase (%) jumlah belanja publik terhadap Dana Alokasi Umum pada Tahun Anggaran 2016 sebesar 116,47%. Tabel 3.16 Prosentase Belanja Publik terhadap Alokasi Belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016 Tahun
BELANJA PUBLIK (Rp)
ANGGARAN BELANJA APBD (Rp)
Prosentase (%)
2015
389.260.081.334,00
736.361.912.615,00
52,86
Realisasi Anggaran (Realisasi Belanja Publik terhadap Realisasi Belanja APBD Tahun Anggaran 2016)
2016
521.657.863.945,00
871.865.630.603,00
59,83
Sumber : Laporan Realisasi APBD Kota Magelang TA. 2016(data diolah)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 72
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prosentase Belanja Publik yang telah dialokasikan oleh Pemerintah Kota Magelang terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Magelang pada Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.521.657.863.945,00,- atau sebesar 59,83% dari anggaran Belanja pada APBD Pemerintah Kota Magelang pada tahun 2016. Fokus ketiga dariAspek Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil adalah Alokasi belanja pada APBD. Adapun Indikator Kinerja Kunci (IKK) dari Fokus tersebut adalah Alokasi belanja langsung terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Magelang. Indikator Kinerja Kunci tersebut merupakan prosentase (%) perbandingan antara jumlah belanja langsung dibagi APBD (Alokasi APBD di sini merupakan total belanja ditambah dengan pengeluaran pembiayaan). Perhitungan dari Indikator Kinerja Kuncinya adalah prosentase perbandingan antara jumlah Belanja Langsung dibagi Jumlah belanja APBD dikalikan 100%. Tabel 3.17 Alokasi Belanja Langsung terhadap APBD dan Realisasi Belanja Langsung terhadap Realisasi APBD Pemerintah Kota Magelang Tahun Anggaran 2016 Tahun
Jumlah Belanja Langsung (Rp)
Jumlah Belanja(Rp)
Prosentase (%)
Alokasi Anggaran (Belanja Langsung terhadap APBD Tahun Anggaran 2016)
2016
585.118.631.000,00
1.017.467.369.000,00
57,51
Realisasi Anggaran (Realisasi Belanja Langsung terhadap Realisasi APBD Tahun Anggaran 2016)
2016
521.657.863.945,00
871.865.630.603,00
59,83
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Magelang TA. 2016(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, proporsi Alokasi Belanja Langsung (belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan) terhadap alokasi Belanja pada APBD Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar 59,83%. Apabila dibandingkan dengan proporsi alokasi belanja
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 73
langsung pada tahun 2015 yang sebesar 52,86% maka alokasi belanja langsung pada tahun 2016 mengalami peningkatan. Alokasi
belanja
langsung
sebesarRp.585.118.631.000.000,-
pada
tahun
sementara
alokasi
2016 belanja
langsung pada tahun 2015 sebesar Rp.474.934.095.000,00. Alokasi penggunaan Belanja Langsung Tahun Anggaran 2016tersebut adalah sebagai berikut : a.
Belanja pegawai yang dianggarkan pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp.44.510.249.000,-. Belanja inimerupakan pengeluaran untuk honorarium/upah dalam melaksanakan program
dan
kegiatan
pemerintahan
daerah.
Apabila
dibandingkan dengan Total Belanja Langsung maka alokasi untuk belanja pegawai tersebut hanya sebesar 7,61%. Dari anggaran belanja pegawai tahun 2016 tersebut terealisasi sebesar Rp.40.785.045.910,-. b.
Belanja barang dan jasa sebesar Rp.294.099.708.000,-. Belanja
ini
merupakan
pembelian/pengadaan
barang
pengeluaran yang
dinilai
untuk
manfaatnya
kurang dari 12 bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah. Pada tahun anggaran 2016, total realisasi belanja barang dan jasa yang diserap sebesar Rp.258.948.360.119,-. c.
Belanja modal sebesar Rp. 246.508.674.000,-. Belanja ini merupakan
pengeluaran
untuk
pengadaan
aset
tetap
berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan. Alokasi untuk belanja modal ini khususnya dipergunakan untuk sarana prasarana yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta dalam rangka meningkatkan investasi daerah dan pertumbuhan ekonomi daerah. 10) Intensitas, Efektivitas Dan Transparansi Pemungutan SumberSumber PAD Dan Pinjaman/Obligasi Daerah a. Aspek ini terdiri dari 1 fokus penilaian sebagai berikut :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 74
a) Besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Besaran PAD terhadap seluruh pendapatan dalam APBD
b. Capaian
Aspek
Pemungutan
Intensitas,
Sumber-Sumber
Efektivitas PAD
dan
dan
Transparansi
Pinjaman/Obligasi
Daerah Capaian Kinerja No.
1
Fokus
No.
Besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1
IKK
Besaran PAD terhadap seluruh pendapatan dalam APBD
2015
2016
23,89 %
26,23 %
c. Analisis Capaian Kinerja Penilaian terhadap tataran pengambilan kebijakan Aspek Intensitas, Efektifitas dan Transparansi Pemungutan SumberSumber PAD dan Pinjaman/Obligasi Daerah ini mempunyai satu fokus penilaian yaitu Besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004, Pasal 1, angka 18 telah dinyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Sumber-sumber
Pendapatan
Asli
Daerah
sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004, Pasal 6, ayat (1) dan juga Peraturan Pemerintah Nomor nomor 58 tahun 2005, Pasal 22,ayat (1) berasal dari: Pajak Daerah; Retribusi Daerah; Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Indikator Kinerja Kunci (IKK) dari fokus ini adalah Besarnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap seluruh pendapatan dalam APBD, dimana fokus ini mengukur prosentase (%) PAD terhadap seluruh pendapatan dalam APBD. Tabel di bawah ini menyajikan data prosentase Pendapatan Asli Daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 75
(PAD) Pemerintah Kota Magelang terhadap APBD pada Tahun Anggaran 2016.
Tabel 3.18 Prosentase Realisasi PAD terhadap Seluruh Pendapatan dalam APBD Tahun
PENDAPATAN ASLI DAERAH (Rp)
TOTAL PENDAPATAN (Rp)
Prosentase (%)
2016
220.315.949.653,00
840.042.727.476, 00
26,23
2015
186.677.410.081,00
781.335.799.509, 00
23,89
2014
164.906.266.142,00
735.094.749.319, 00
22,43
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Magelang TA. 2016(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, Pendapatan Asli Daerah (PAD) memberikan kontribusi sebesar 26,23% terhadap Pendapatan Pemerintah Kota Magelang pada Tahun Anggaran 2016. Apabila dibandingkan dengan perolehan PAD pada tahun sebelumnya, dimana PAD Kota Magelang tahun 2015 menyumbang sebesar 23,89% dari APBD Pemerintah Kota. Sementara pada tahun 2014 kontribusi PAD terhadap APBD Pemerintah Kota Magelang sebesar 22,43%. Hal ini menunjukkan adanya trend yang terus meningkat setiap tahunnya. Progress yang membaik dari tahun ke
tahun
menunjukkan
adanya
keberhasilan
dari
upaya
Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kemandirian daerah melalui
penggalian
potensi-potensi
yang
ada
di
daerah.
Perolehan PAD pada tahun 2016 sebesar Rp.220.315.949.653,tersebut lebih besar dari yang sudah direncanakan pada tahun 2016 yangsebesar Rp.197.465.478.000,-. Langkah-langkah optimalisasi pendapatan daerah dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan trend yang cukup positif. Walaupun sumbangan PAD setiap tahunnya mengalami peningkatan, namun kenaikannya masih relatif kecil dibandingkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 76
dengan kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan dalam APBD secara keseluruhan. Adapun upaya optimalisasi pendapatan daerah yang dilakukan Pemerintah Kota Magelang diantaranya dengan : a). menyusun kebijakan di bidang pendapatan daerah dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi potensi sumber penerimaan
daerah;
b).meningkatkan
intensifikasi
dan
ekstensifikasi subyek dan obyek pendapatan; c). mengupayakan hasil (Yield) Pajak dan Retribusi Daerah seoptimal mungkin berdasarkan asas keadilan (equity) dengan memperhatikan Efisiensi
Ekonomi,
Kemampuan
melaksanakan
(ability
to
implement) dan kecocokan sebagai sumber Penerimaan Daerah (suitability as local revenue source); d). melaksanakan tertib administrasi penerimaan pajak secara efektif dan efisien; e). mendukung upaya-upaya peningkatkan kemandirian keuangan daerah di Kota Magelang; f). melakukan program-program untuk mendukung
intensifikasi
dan
ekstensifikasi
peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD); g). mengoptimalkan pengelolaan Dana Alokasi Umum (DAU) yang diperkirakan akan meningkat besarannya (sejalan dengan kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil agar lebih efektif dan efisien pemanfaatannya bagi pembangunan di Kota Magelang ; h). mengoptimalkan pemanfaatan dan penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK); i). mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan dana bagi hasil dari provinsi; j). mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta pemanfaatan pengelolaan aset daerah sebagai salah satu sumber potensial PAD yang dapat dikembangkan lebih lanjut; k) mengupayakan peningkatan pendapatan dari Dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dan l) peningkatan kualitas pengelolaan
manajemen
pendapatan
daerah,
termasuk di
dalamnya optimalisasi sistem organisasi dan kelembagaan pendapatan daerah, memberikan reward secara proporsional terhadap kinerja aparatur daerah yang baik dan berprestasi dalam mengelola pendapatan daerah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 77
11) Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha, Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD a. Aspek ini terdiri dari 4 fokus penilaian sebagai berikut : a) Kewajaran Laporan Keuangan (Lapkeu) Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah
b) Besaran SILPA Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
SILPA terhadap total pendapatan
c) Realisasi Belanja Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Rasio realisasi belanja terhadap anggaran belanja
d) Pengawasan Inspektorat Kota Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti
b. Capaian
Aspek
Efektivitas
Perencanaan,
Penyusunan,
Pelaksanaan Tata Usaha, Pertanggungjawaban dan Pengawasan APBD Capaian Kinerja No.
1
Fokus
No.
IKK 2015
2016
Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah
WDP (2014)
WDP (2015)
WDP (2015)
-
Kewajaran laporan keuangan (Lapkeu)
1
2
Besaran SILPA
2
SILPA terhadap total pendapatan
25,75 %
23,95
3
Realisasi belanja
3
Realisasi belanja terhadap anggaran belanja
79,60 %
85,69
4
Pengawasan Inspektorat Kota
4
Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti
100 %
100%
c. Analisis Capaian Kinerja Fokus pertama dari aspek efektifitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggungjawaban, dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 78
pengawasan
APBD
Berdasarkan
audit
adalah Badan
kewajaran Pemeriksa
laporan
keuangan.
Keuangan
Republik
Indonesia (BPK-RI) terhadap laporan keuangan Pemerintah Kota Magelang dalam beberapa tahun terakhir ini maka diperoleh hasil opini yaitu Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Begitu pula terhadap
Hasil
audit
BPK
terhadap
Laporan
Keuangan
Pemerintah Kota Magelang Tahun 2015 memperoleh hasil Opini WDP. Sementara terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Magelang Tahun Anggaran 2016, akan diadakan audit BPK, yang biasanya direncanakan akan dilaksanakan sekitar bulan Februari sampai dengan Maret Tahun 2017. Fokus selanjutnya dari aspek ini adalah Besaran SILPA. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun sebelumnya (SILPA) merupakan salah satu penyusun struktur pembiayaan dalam APBD Pemerintah. Adapun Besaran SILPA ini merupakan realisasi SILPA dibagi dengan jumlah Pendapatan dikalikan 100%. Tabel 3.19 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun sebelumnya(SILPA) terhadap Jumlah Pendapatan Tahun Anggaran 2016
Tahun 2015
REALISASI SILPA (Rp)
REALISASI TOTAL PENDAPATAN (Rp)
Prosentase (%)
201.227.094.865, 00
840.042.727.476, 00
23,95 %
Sumber : Laporan Realisasi APBD Pemerintah Kota Magelang TA. 2016 (data diolah)
Berdasarkan tabel tersebut, SILPA pada tahun 2014 pada APBD Tahun 2016 sebesar Rp. 201.227.094.865,- sehingga prosentase (%) SILPA terhadap total pendapatan Pemerintah Kota Magelang adalah 23,95%. Jumlah ini lebih besar apabila dibandingkan
dengan
SILPA
tahun
sebelumnya
sebesar
Rp.201.227.094.865. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun sebelumnya (SILPA) dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk menjaga kesinambungan fiskal (sustainable fiscal) pembiayaan dimasa yang akan datang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 79
Fokus selanjutnya adalah Realisasi Belanja. Adapun Indikator Kinerja Kunci dari Realisasi Belanja
merupakan
prosentase (%) realisasi belanja terhadap total belanja APBD.
Tabel 3.20 Realisasi Belanja terhadap Total Belanja APBD Pemerintah Kota Magelang pada Tahun Anggaran 2016 No 2
Uraian
Realisasi Belanja (Rp)
Prosentase (%)
1.017.467.369.000,00
871.865.630.603,00
85,69%
BELANJA TIDAK LANGSUNG
432.248.738.000,00
350.207.766.658,00
81,02 %
2.1.1
Belanja Pegawai
376.822.627.000,00
344.173.396.158,00
2.1.4
Belanja Hibah
3.598.396.000,00
1.486.806.000,00
2.1.5
Belanja Bantuan Sosial
3.791.514.000,00
3.198.764.000,00
2.1.7
Belanja Bant.Keu kepada Prop/ Kab/Kota dan Pemerintah Desa
641.830.000,00
641.828.500,00
2.1.8
Belanja Tidak Terduga
47.494.371.000,00
706.972.000,00
585.118.631.000,00
521.657.863.945,00
44.510.249.000,00
40.785.045.910,00
2.1
2.2
BELANJA DAERAH
Anggaran (Rp)
BELANJA LANGSUNG
2.2.1
Belanja Pegawai
2.2.2
Belanja Barang dan Jasa
294.099.708.000,00
258.948.360.119,00
2.2.3
Belanja Modal
246.508.674.000,00
221.924.457.916,00
89,15 %
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Magelang TA. 2016 (data diolah)
Berdasarkan tabel diatas, maka prosentase (%) realisasi belanja terhadap anggaran belanja adalah sebesar 85,69%. Nilai prosentase ini meningkat apabila dibandingkan dengan nilai realisasi pada tahun 2015 yang sebesar 79,60%. Anggaran Belanja yang telah dialokasikan pada APBD tahun 2016 sebesar Rp.1.017.467.369.000,00dan
terealisasi
pada
akhir
Tahun
Anggaran 2016 sebesar Rp.871.865.630.603,00. Dari realisasi anggaran sebesar 85,69% tersebut, realisasi belanja tidak
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 80
langsung 81,02%
sementara untuk realisasi belanja langsung
sebesar 89,15%. Kenaikan
capaian
realisasi
ke
depannya
perlu
diupayakan untuk dapat terus meningkat melebihi capaian 90%. Realisasi anggaran yang tinggi menunjukkan adanya sinkronisasi antara perencanaan dan penganggaran artinya bahwa apa yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Capaian realisasi belanja yang masih dibawah 90% tersebut diharapkan tidak mempengaruhi capaian kinerja yang sudah direncanakan, artinya efisiensi belanja yang sudah dilakukan tersebut tidak mengurangi kualitas dan kuantitas capaian kinerja dari kegiatan yang telah ditetapkan pada awal perencanaan kegiatan tersebut. Fokus yang terakhir dari aspek efektifitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggungjawaban, dan pengawasan APBD adalah Pengawasan Inspektorat Daerah, dalam siklus pengelolaan keuangan daerah maka tahapan terakhir yang harus dilaksanakan adalah pengawasan anggaran, sebagai wujud akuntabilitas penganggaran. IKK yang digunakan untuk mengukur fokus ini adalah
temuan BPK RI yang
ditindaklanjuti. Tabel 3.21 Jumlah Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti Tahun
2015
Jumlah Temuan /Rekomendasi BPK RI
Jumlah Temuan yang ditindaklanjuti
23 temuan
59 tindak
59 Rekomendasi
lanjut/rekomendasi BPK
Prosentase (%) Penyelesaian
100 %
Sumber : Data Inspektorat Tahun 2016
Pada Audit yang dilakukan oleh BPK RI pada tahun 2016, terdapat 314Temuan. Dari 23 temuan tersebut menghasilkan 646 rekomendasi dari BPK. Keseluruhan rekomendasi tersebut semuanya sudah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Magelang. Adapun prosentase tindak lanjut temuan BPK yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Magelang sebesar 100%. Dari 646 rekomendasi tersebut sebanyak 545rekomendasi telah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 81
selesai
ditindaklanjuti
sedangkan101
oleh
Pemerintah
Kota
Magelang
masih
dalam
proses.
rekomendasi
Rekomendasi yang telah selesai ditindaklanjuti menunjukkan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Magelang untuk taat terhadap hasil audit yang telah dilakukan serta sebagai bentuk pelaksanaan dari transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah melalui pengawasan daerah. Dari data tersebut diatas menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Magelang dalam menindaklanjuti temuan dan rekomendasi dari BPK sebagai salah satu upaya untuk meraih WTP di Kota Magelang sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMD Pemerintah Kota Magelang. 12) Pengelolaan Potensi Daerah a.
A spek ini terdiri dari 2 fokus penilaian sebagai berikut : a)
P eta Potensi Daerah Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Realisasi PAD 2016terhadap potensi PAD
b)
P eningkatan PAD Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Peningkatan PAD
b.
C apaian Aspek Pengelolaan Potensi Daerah Capaian Kinerja
No.
Fokus
No.
IKK 2015
2016
1
Peta potensi daerah
1
Realisasi PAD 2016 terhadap potensi PAD
104,79 %
123,69%
2
Peningkatan PAD
2
Peningkatan PAD
13,20 %
18,02%
c.
A nalisis Capaian Kinerja
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 82
Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih serta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemandirian daerah dalam membiayai pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Pengelolaan potensi daerah dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan daerah dimana pendapatan daerah merupakan komponen yang sangat penting dan strategis dalam struktur
APBD,
mengingat
peranannya
dalam
membiayai
anggaran belanja daerah, pemberian pelayanan kepada publik, mengendalikan defisit anggaran dan meningkatkan kapasitas fiskal daerah.
Parameter kemandirian daerah dicerminkan di
dalam Aspek Pengelolaan Potensi Daerah yang mempunyai dua fokus yaitu : 1. Fokus Peta Potensi Daerah. Fokus ini mempunyai 1 Indikator Kinerja Kunci yaitu Rasio Realisasi PAD terhadap Potensi PAD. 2. Fokus Peningkatan PAD, dengan Indikator Kinerja Kuncinya adalah Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Fokus yang pertama dari Aspek Pengelolaan Potensi Daerah adalah Peta Potensi Daerah dengan IKK-nya adalah Rasio Realisasi PAD terhadap Potensi PAD. Dalam UndangUndang Nomor 33/2004, Pasal 1, angka 18 telah dinyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Khusus terkait dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, daerah harus memperhatikan Undang-Undang Nomor 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, beserta peraturan pendukung lainnya dalam menentukan Perda yang terkait dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Tabel 3.22 Tabel Realisasi PAD terhadap Potensi PAD pada Tahun Anggaran 2016
Tahun
POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (Rp)
REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH (Rp)
Prosentase (%)
2016
178.121.571.000,-
220.315.949.653,-
123,69%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 83
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Magelang TA. 2016(data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, prosentase realisasi PAD terhadap Potensi PAD pada Tahun 2016 sebesar 123,69%. Dari potensi PAD yang direncanakan sebesar Rp.178.121.571.000,-, realisasi PAD tahun 2015 sebesar Rp.220.315.949.653,-. Apabila kita bandingkan dengan realisasi pada tahun 2015, maka realisasi PAD pada tahun 2015 menunjukkan trend yang positif dengan kenaikan yang cukup signifikan dimana realisasi PAD Kota Magelang pada tahun 2015 sebesar Rp.186.677.410.081,-. Pemerintah Kota Magelang menunjukkan adanya upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dengan terus menggali potensi-potensi pendapatan yang ada di daerah sebagai sumber pembiayaan bagi pembangunan di daerah. Kenaikan potensi PAD Kota Magelang pada beberapa tahun terakhir dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.23 Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Magelang Tahun 2012 - 2016
Tahun
POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (Rp)
2012
91. 619.320.000,-
2013
120. 378.596.250, -
2014
172.114.484.610,-
2015
178.149.441.940, -
2016
220.315.949.653, -
Sumber : Data Potensi PAD dari DPPKD Kota Magelang TA. 2011-2015
Realisasi Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2016 teralokasi dalam beberapa sumber-sumber PAD sebagaimana terdapat di dalam Undang-Undang Nomor 33/2004, Pasal 6, ayat (1) dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 58/2005, Pasal 22, ayat (1) yaitu terdiri dari: Pajak Daerah; Retribusi Daerah; Hasil Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 84
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan Lain-lain PAD yang sah.Data dibawah ini menampilkan data potensi, target dan realisasi PAD pada tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 3.24 Target, Potensi dan Target Pendapatan Asli Daerah Kota Magelang Tahun 2016
No
URAIAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH 1
Pajak Daerah
2
Retribusi daerah
3
4
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain –lain pendapatan Asli Daerah yang sah
POTENSI PAD
TARGETPAD
REALISASI PAD
(Rp)
(Rp)
(Rp)
178.121.571.000,-
197.465.478.000
220.315.712.153
22.118.967.000,-
24.748.872.000
25.974.837.133
5.328.092.520,-
6.001.756.000
6.662.360.989
7.489.990.900,-
6.181.760.000
6.182.279.953
143.212.391.520,-
160.533.090.000
181.496.234.078
Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Magelang TA. 2016
Fokus yang kedua dari Aspek Pengelolaan Potensi Daerah adalah Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan IKK-nya prosentase(%) kenaikan atau penurunan PAD dibagi dengan PAD tahun lalu. Tabel 3.25 Tabel Kenaikan/ PenurunanPendapatan Asli Daerah Tahun 2016 REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN 2015 (Rp)
REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN 2016 (Rp)
Lebih/Kurang
Prosentase (%)
186.677.410.081, 00
220.315.949.653,-
33.638.539.572, -
18,02
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Magelang TA. 2015 dan Tahun 2016(data diolah)
Kenaikan PAD pada tahun 2016 sebesar 18,02% lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 2015 yang
mencapai
13,20%.
Kenaikan
PAD
ini
menunjukan
keberhasilan upaya Pemerintah di dalam menggali sumbersumber pendapatan daerah dan hal ini akan terus berkelanjutan menjadi
tugas bagi Pemerintah Kota Magelang untuk bekerja
keras dalam menggali sumber-sumber pendapatan yang ada dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 85
yang sudah dipetakan. Kenaikan PAD dalam 3 tahun terakhir ini dipengaruhi oleh pemberlakuan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTP) sebagai tindaklanjut atas UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dimana sejak saat ini BPHTP sudah murni menjadi Pajak Daerah di Kota Magelang. Disamping itu di tahun 2015 telah dilaksanakan pendataan obyek Pajak Bumi dan Bangunan dalam rangka mengoptimalkan pendapatan yang bersumber dari Pajak Bumi dan Bangunan. 13) Terobosan/Inovasi Baru Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah a. Aspek ini terdiri dari 3 fokus penilaian sebagai berikut : a) Penghargaan Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Penghargaan
dari
pemerintah
yang
diterima
oleh
PEMDA dalam tahun 2016
b) Pengadaan Barang dan Jasa Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Keberadaan E-Procurement
c) Daya Saing Daerah Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut :
Jumlah persetujuan investasi
b. Capaian Aspek Terobosan/Inovasi Baru Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Capaian Kinerja No.
1
Fokus
Penghargaan
No.
1
IKK
Penghargaan dari pemerintah yang diterima oleh PEMDA dalam tahun 2016
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2015
2016
10 Penghargaan
13 Penghargaan
BAB I - 86
Capaian Kinerja No.
Fokus
No.
IKK
2
Pengadaan barang dan jasa
2
Keberadaan E Procurement
3
Daya saing daerah
3
Jumlah persetujuan investasi
2015
2016
Ada
Ada
361 Ijin
188 Ijin
c. Analisis Capaian Kinerja Faktor penentu keberhasilan pembangunan suatu daerah dipengaruhi
oleh
adanya
terobosan/inovasi
baru
dalam
pemerintahannya. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur aspek ini adalah banyaknya penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Daerah. Dalam kurun waktu Tahun 2016, Pemerintah Kota Magelang memperoleh 13 penghargaan sebagai berikut : 1) Anugerah Adipura Kirana 2) Penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional 3) Piala WTN (Wahana Tata Nugraha) Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 4) Penghargaan Satyalancana Pembangunan 5) Anugerah Parahita Ekapraya 6) Juara III Anugerah Media Humas Kategori Profile Lembaga Humas di Jakarta 7) Penghargaan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Penerapan KTP-el 8) Peringkat 3 atau sebagai Finalis Anugerah Budipraja 9) Juara 1 Anugerah Widigdapura sebagai daerah kabupaten/kota pemanfaat teknologi tepat guna terbaik (TTG) di Jawa Tengah 10) Juara II Kompetisi Koinku 11) Pakarti Madya II Tingkat Nasional Pemenang Terbaik PKKKB-KES 12) Juara V 10 Program Pokok PKK Tingkat Nasional 13) Inisiator TPA (Tempat Penitipan Anak) Ramah Anak Atas Nama Pasar Rejowinangun Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 87
Indikator kedua untuk mengukur aspek ini adalah keberadaan e-Procurement. Pemerintah Kota Magelang sudah menerapkan e-Procurement sejak bulan November Tahun 2012 berdasarkan Peraturan Walikota Magelang Nomor 31 Tahun 2011 Tentang Pengadaan Secara Elektronik. Fokus terakhir dari aspek ini adalah daya saing daerah dengan indikator kuncinya jumlah persetujuan investasi. Selama Tahun 2016, Pemerintah Kota Magelang telah mengeluarkan ijin investasi sebanyak 188 ijin. Jumlah ini sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut ini merupakan grafik penerbitan ijin selama kurun waktu 2 tahun terakhir. Grafik 3.4 Perbandingan Jumlah Ijin Investasi Tahun 2015 dan 2016
Jumlah Ijin Investasi 400 350 300 250 200
Ijin
150 100 50
2.
0 Tataran Pelaksana Kebijakan Aspek Administrasi Umum Tahun 2015
Tahun 2016
Sebagaimana Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 120/313/OTDA, bahwa pada tataran pengambil kebijakan, terdapat 8aspek dan terdiri dari 21 Indikator Kinerja Kunci. Adapun kedelapan aspek dimaksud adalah : a.
Kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan;
b.
Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;
c.
Penataan kelembagaan daerah;
d.
Pengelolaan kepegawaian daerah;
e.
Perencanaan pembangunan daerah;
f.
Pengelolaan keuangan daerah;
g.
Pengelolaan barang milik daerah;
h.
Pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 88
Adapun penjelasan terkait masing-masing Aspek dan IKK dapat dilihat sebagaimana terlampir. 3.
Tataran Pelaksana Kebijakan Tingkat Capaian Kinerja Urusan Wajib dan Pilihan Pada tataran pelaksana kebijakan tingkat capaian kinerja urusan wajib dan pilihan, menguraikan 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan yang dilaksanakan. Adapun penjelasan terkait masing-masing Aspek dan IKK sebagai berikut : a.
Urusan Wajib 1) Pendidikan a) Terdiri dari 14 IKK sebagai berikut : 1.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2.
Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)
3.
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
4.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
5.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
6.
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
7.
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
8.
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
9.
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
10. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 11. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 12. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 13. Angka
Melanjutkan
(AM)
dari
SMP/MTs
ke
SMA/SMK/MA 14. Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
1
IKK
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2015
2016
91,35 %
91,50 %
BAB I - 89
Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
2
Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)
99,43 %
98,27 %
3
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
95,64 %
95,32 %
4
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
82,80 %
83,12 %
5
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C
84,89 %
66,20 %
6
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
0,01 %
0,02 %
7
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
0,38 %
0,09 %
8
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
0,22 %
0,21 %
9
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
100,00 %
100,00%
10
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
100,00 %
100,00%
11
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
99,98 %
100,00%
12
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
149,35 %
277,04 %
13
Angka Melanjutkan SMA/SMK/MA
151,32 %
144,31 %
14
Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV
91,36 %
92,72 %
(AM)
dari
SMP/MTs
ke
c) Analisis Capaian Kinerja Usia Dini merupakan masa emas perkembangan (golden age), dimana pada usia tersebut terjadi lonjakan luar biasa pada perkembangan anak yang tidak terjadi pada periode berikutnya. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 (pasal 28), PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dan PAUD diselenggarakan dalam jalur
pendidikan
formal
seperti:
Taman
Kanak-kanak,
Raodhatul Athfal atau bentuk lain yang sederajad, sedangkan pada PAUD jalur Non Formal seperti: Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), Pos PAUD atau bentuk lain yang sederajat serta jalur pendidikan informal seperti PAUD dalam keluarga atau PAUD diselenggarakan oleh lingkungan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 90
Pemerintah Kota Magelang telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan PAUD diantaranya: SBS TK dan KB, publikasi dan sosialisasi PAUD, penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama PAUD, penyelenggaraan PAUD, lomba semarak
anak
pengembangan
tingkatkota, kurikulum,
parenting
bahan
ajar
education, dan
model
pembelajaran PAUD. Disamping itu juga terdapat beberapa kegiatan yang mendapatkan bantuan dana dari APBD provinsi
Jawa
Tengah,
diantaranya:
APE
PAUD,
pengembangan PAUD unggulan/terpadu, APE- Indoor, APEOutdoor, sarpras PAUD formal, peningkatan kualitas pendidik PAUD (S1/D-IV). Selain itu terdapat pula kegiatan yang bersumber dana dari APBN Pemerintah diantaranya: BOP PAUD (TK, KB, SPS, TPA, TPQ), peningkatan kualitas pendidik PAUD TK, dan fungsional pendidik TK. Berbagai program yang dilaksanakan Pemerintah Kota Magelang telah berhasil meningkatkan kinerja pendidikan anak usia dini diindikasikan dengan capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD pada tahun 2016 sebesar 91,50%. Di bidang pemberantasan buta aksara, Pemerintah Kota Magelang melaksanakan berbagai program dalam upaya pengentasan buta aksara. Beberapa program yang dilaksanakan diantaranya:
Program Keaksaraan
Usaha
Mandiri, Program Taman Bacaan Masyarakat, Program Jaring Garap (JAGA), Program Peningkatan Pendidikan Dasar (Kejar Paket A Setara SD), Keaksaraan Terintergrasi Kecakapan Hidup, dan Peningkatan Pemanfaatan Mitra Kerja. Berbagai program yang dilaksanakan Pemerintah Kota Magelang telah mampu meningkatkan angka melek huruf berusia 15 tahun ke atas. Capaian Indikator penduduk berusia 15 tahun ke atas melek huruf (tidak buta aksara) di Kota Magelang pada tahun 2016 sebesar 98,27%, meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar 99,43%. Kota Magelang merupakan salah satu dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang telah dinyatakan bebas buta aksara. Kesembilan kabupaten/ kota yang telah dinyatakan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 91
bebas buta aksara diantaranya: Kabupaten Purbalingga, Kabupaten
Banjarnegara,
Kabupaten
Pekalongan,
Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Sukoharjo, sedang kota yang sudah bebas buta aksara yaitu Kota Magelang dan Kota Pekalongan. Berbagai upaya pembangunan pendidikan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Magelang telah mampu meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat dalam mengenyam pendidikan, diindikasikan dari Angka Partisipasi Murni. Capaian indikator Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Kota Magelang pada tahun 2016sebesar 95,32%, demikian pula pada jenjang SMP/MTS/Paket B sebesar 83,12%, dan jenjang SMA/SMK/MA/Paket C sebesar 66,20%. Hal tersebut menunjukan keberhasilan Pemerintah Kota Magelang yang terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Angka Putus Sekolah (APS) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid putus sekolah pada jenjang
pendidikan
tertentu
(SD,
SLTP,
SLTA
dan
sebagainya) dengan jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu dan dinyatakan dalam persentase. Hasil perhitungan APS ini digunakan untuk mengetahui banyaknya siswa putus sekolah di suatu jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu. Semakin tinggi APS berarti semakin banyak siswa yang putus sekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Pada tingkat pendidikan SD/MI. Angka Putus Sekolah (APS) siswa di tingkat SD/MI di Kota Magelang pada tahun 2016 sebesar 0,02%. Pada jenjang SMP, Angka Putus Sekolah pada tahun 2015 sebesar 0,09%dan angka putus sekolah pada jenjang SMA pada tahun 2016 mengalami penurunan dari 0,22% pada tahun 2015 menjadi 0,21%. Kualitas pendidikan di Kota Magelang yang cukup baik salah satunya diindikasikan dari Angka Kelulusan yang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 92
tinggi pada semua jenjang pendidikan yaitu mencapai 100,00%, terdapat peningkatan pada jenjang SMA/SMK yang pada tahun 2015 angka kelulusan sebesar 98,98%. Angka Melanjutkan penduduk Kota Magelang dari jenjang SD ke SMP dan dari SMP ke SMA menunjukkan kinerja yang baik dan telah mencapai lebih dari 100%. Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs pada tahun 2016 mencapai 277,04% mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 sebesar 149,35%, demikian pula dengan angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK pada tahun 2016 sebesar 144,31% menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 151,32%. Guru merupakan salah satu komponen terpenting dan strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Peningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru dilaksanakan melalui peningkatan kualifikasi yang disinergikan dengan peningkatan kompetensi dan uji sertifikasi guru. Untuk meningkatkan pendidik dan tenaga pendidik, Pemerintah Kota Magelang melakukan beberapa strategi dan program utama
yaitu
peningkatan
mutu
pendidik
dan
tenaga
kependidikan dengan melaksanakan sertifikasi pendidik, Pembinaan kelompok kerja guru (KKG), Pendidikan lanjutan bagi
pendidik
untuk
memenuhi
standar
kualifikasi,
Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan, Workshop manajemen
perencanaan
terpadu,
Penyelenggaraan
Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Formal. Berbagai
upaya
yang
dilaksanakan
Pemerintah
Kota
Magelang telah berhasil meningkatkan proporsi Guru yang memenuhi
kualifikasi,
dari
91,36%
pada
tahun
2015
meningkat menjadi 92,72% pada tahun 2016. 2) Kesehatan a) Terdiri dari 8 IKK sebagai berikut : 1.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 93
2.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
3.
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
4.
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
5.
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
6.
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
7.
Cakupan
pelayanan
kesehatan
rujukan
pasien
masyarakat miskin 8.
Cakupan kunjungan bayi
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
141,83 %
103,37 %
1
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
2
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
100 %
3
Cakupan desa/kelurahan Immunization (UCI)
100 %
4
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
5
Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA
75,89 %
6
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100 %
7
Cakupan pelayanan masyarakat miskin
8
Cakupan kunjungan bayi
Universal
kesehatan
rujukan
Child
pasien
100 %
148,20 %
95,63 %
100 %
100 % 100 % 100 %
100 %
146,28 % 96,76 %
c) Analisis Capaian Kinerja Indikator pertama dalam urusan Kesehatan adalah cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, yaitu ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 94
tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Pada tahun 2016 terdapat kasus komplikasi kebidanan sebanyak 337 kasus dan semuanya mendapatkan penanganan definitif. Sedangkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2016 terdapat 1.492 ibu bersalin dan semuanya ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sehingga diperoleh cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sebesar 100%. Indikator ketiga adalah Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) yaitu desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Di Kota Magelang terdapat 17 kelurahan dan pada tahun 2016 semua kelurahan telah mencapai Universal Child Immunization
(UCI)
sehingga
diperoleh
cakupan
Desa/Kelurahan UCI sebesar 100%. Capaian ini sama dengan tahun 2015 yang juga mencapai 100%. Sementara itu, Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Untuk indikator cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, sebagaimana tahun 2015, pada tahun 2016 juga telah tercapai 100%, secara kasus juga mengalami penurunan dari 17 kasus di tahun 2015 menjadi 15 kasus di tahun 2016. Adanya kasus balita gizi buruk setiap tahun tidak selalu mencerminkan tingginya angka kemiskinan di Kota Magelang ataupun rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Hal ini lebih dikarenakan faktor penyebab timbulnya balita gizi buruk yang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 95
sangat banyak dan kompleks, antara lain karena kurang makan makanan yang bergizi dalam waktu yang lama, menderita penyakit bawaan terutama penyakit infeksi serta mengalami gangguan fungsi saluran pencernaan. Indikator selanjutnya yaitu Cakupan Penemuan dan Penanganan
Penderita
Penyakit
TBC
BTA
+
adalah
persentase jumlah penderita baru TB BTA + yang ditemukan dan diobati dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA + di wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Pada tahun 2016 terdapat penderita baru TBC BTA + warga Kota Magelang yang ditemukan dan diobati sebanyak 82 penderita sehingga capaian kinerja sebesar 100,00%. Selanjutnya
yaitu
Cakupan
Penemuan
dan
Penanganan Penderita Penyakit DBD adalah persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu satu tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu yang sama. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD ditahun 2016 sama dengan tahun 2015 yang mencapai 100%. Namun, jumlah kasus DBD menurun dari 158 kasus di tahun 2015 menjadi 87 kasus di tahun 2016. Penurunan kasus DBD ini merupakan upaya yang positif dari Pemerintah Kota Magelang dalam upaya menekan kasus DBD. Capaian kinerja untuk IKK cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin merupakan perbandingan antara jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata 1 dengan jumlah seluruh masyarakat
miskin
yang
berkunjung.
Dimana
jumlah
kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata 1 yang ada di Kota Magelang tahun 2016 sebanyak 45.671 kunjungan (kunjungan baru dan kunjungan lama) dapat tertanganidengan baik sehingga diperoleh cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin sebesar 100,00%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 96
Indikator terakhir dari urusan kesehatan adalah Cakupan
Kunjungan
Bayi
yaitu
cakupan
bayi
yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi intervensi
pemberian dini
imunisasi
tumbuh
dasar,
kembang
stimulasi
(SDIDTK)
deteksi
bayi
dan
penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Pada tahun 2016 terdapat 1.555 bayi lahir hidup dan sebanyak 1.607 bayi telah memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak 4 kali sehingga diperoleh cakupan kunjungan bayi sebesar 96,76%. Capaian ini meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 95,63%.Peningkatan cakupan kunjungan bayi ini dipengaruhi oleh semakin baiknya kesadaran ibu akan pentingnya memeriksakan kesehatan bayinya dalam keadaan sehat sekalipun dan ditunjang berbagai upaya. 3) Lingkungan Hidup a) Terdiri dari 4 IKK sebagai berikut : 1.
Penanganan sampah
2.
Kebersihan
3.
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk
4.
Penegakan hukum lingkungan
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2016
BAB I - 97
Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Penanganan sampah
95,63 %
85,8 %
2
Kebersihan
85,16 %
100 %
3
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
3,48
2,11
4
Penegakan hukum lingkungan
100 %
100 %
c) Analisis Capaian Kinerja Sampah merupakan permasalahan krusial yang sering dihadapi kota-kota di seluruh Indonesia tak terkecuali Kota Magelang. Kota Magelang dengan luas lahan yang sangat sempit yaitu seluas 18,12 km2 terkendala dalam hal penyediaan lahan TPA. Lahan TPA Kota Magelang berlokasi di Banyuurip, wilayah Kabupaten Magelang. Terbatasnya lahan, usia pakai dan daya tampung TPA serta lokasi TPA yang berada di wilayah Kabupaten Magelang berpotensi menimbulkan
permasalahan
dan
konflik
yang
perlu
diantisipasi diantaranya dengan cara mereduksi volume timbulan sampah dari sumbernya agar sampah yang masuk ke TPA merupakan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan lagi. Total produksi sampahmasyarakat Kota Magelang pada tahun 2016 sebesar 240,4 m3, dari total produksi sampah tersebut, volume sampah yang tertangani atau masuk ke TPA pada tahun 2016 sebesar 85,80%. Indikator Kinerja Kunci kedua yang digunakan untuk mengukur kinerja penyelenggaraan pemerintahan urusan lingkungan hidup adalah kebersihan. Kebersihan diukur dari jumlah pasar tradisional tergolong baik dibagi dengan jumlah seluruh pasar tradisional. Pasar tradisional digolongkan dalam
kondisi
baik
apabila
memenuhi
kriteria-kriteria,
diantaranya: fisik bangunan ada dan dalam kondisi baik, fasilitas umum pasar dalam kondisi baik meliputi jalan, parkir,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 98
kamar mandi, WC dan penerangan bangunan berfungsi dengan baik, pengunjung pasar selalu ramai, jam buka dan jam tutup pasar berjalan sebagaimana mestinya, dan terjaminnya keamanan dan kenyamanan pasar. Jumlah pasar tradisional di Kota Magelang berdasarkan unit pengelola adalah sebanyak 5 (lima) pasar yaitu Pasar Kebonpolo, Pasar Cacaban, Pasar Gotong Royong, Pasar Rejowinangun, dan Pasar Sidomukti. Dari kelima pasar tradisional tersebut, seluruhnya dalam kategori baik karena memenuhi kriteria pasar tradisional yang tergolong baik. Dengan demikian capaian kinerja dari indikator kebersihan adalah sebesar 100,00%. Indikator Kinerja Kunci yang ketiga yaitu Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk, merupakan perbandingan antara daya tampung Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dengan jumlah penduduk. Fasilitas Tempat Pembuangan Sampah di Kota Magelang semakin ditingkatkan baik dari sisi kapasitas maupun manajemen
pengelolaannya.
Daya
tampung
Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) Kota Magelang pada tahun 2016sebesar280,19 m3per hari pada tahun 2016, untuk melayani penduduk Kota Magelang sebanyak 132.622 jiwa pada tahun 2016. Dengan demikian maka capaian kinerja indikator rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan jumlah penduduk pada tahun 2016 adalah 2,11. Daya tampung TPS di Kota Magelang terus ditingkatkan namun demikian masih menghadapi tantangan yang cukup berat bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang juga terus meningkat. Untuk menilai kinerja pemerintah daerah dalam penanganan pengaduan, maka digunakan indikator kunci penegakan hukum lingkungan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Pengaduan Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah berkewajiban menangani pengaduan kasus pencemaran dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 99
atau perusakan lingkungan hidup. Pada tahun 2015 terjadi 1 kasus dan sudah ditindaklanjuti melalui kegiatan Penanganan Pengaduan Kasus Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, sehingga capaian kinerja dari indikator penegakan hukum lingkungan telah mencapai 100%. 4) Pekerjaan Umum a) Terdiri dari 3 IKK sebagai berikut : 1.
Panjang jalan kota dalam kondisi baik
2.
Rumah tangga bersanitasi
3.
Kawasan kumuh
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Panjang jalan kota dalam kondisi baik
90,03 %
91,51 %
2
Rumah tangga bersanitasi
96,88 %
96,99 %
3
Kawasan kumuh
8,28 %
6,95 %
c) Analisis Capaian Kinerja Jalan yang berada di Kota Magelang terdiri dari 3 macam yaitu Jalan Nasional, Jalan Provinsi dan Jalan Kota. Jalan nasional berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No: 248/KPTS/M/2015 tanggal 23 April 2015 meliputi Jalan Ahmad Yani, Jalan Sukarno Hatta, dan Jalan Urip Sumoharjo dengan panjang total 8,430 km. Jalan provinsi berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 620/12/2010 tanggal 2 Agustus 2010 terdiri dari Jalan Tidar, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jalan Sutoyo Siswomiharjo, Jalan Kyai Mojo dan Jalan Alun-Alun Selatan dengan panjang total 4,02320 km. Sedangkan panjang jalan kota sesuai
dengan
Keputusan
Walikota
Magelang
Nomor
621/120/112 Tahun 2015 tanggal 25 Agustus 2015 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 100
Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan sebagai Jalan Kota dan Jembatan Kota Magelang adalah sepanjang 118,91503 km.Dari total panjang jalan kota pada tahun 2016 tersebut, 108,8 km diantaranya dalam kondisi baik. Dengan demikian capaian
kinerja
untuk
Indikator
Kinerja
Kunci
(IKK)
prosentase panjang jalan kota dalam kondisi baik pada tahun 2016 sebesar 91,51%. Indikator kinerja kunci rumah tangga bersanitasi diperoleh dari perbandingan antara jumlah rumah tangga bersanitasi dengan jumlah total rumah tangga. Dari seluruh rumah tangga yang ada di Kota Magelang pada tahun 2016 sebanyak 44.085 KK, sebanyak 42.756 KK diantaranya telah memiliki fasilitas sanitasi. Dengan demikian, capaian kinerja Indikator Kinerja Kunci (IKK) Prosentase Rumah Tangga Bersanitasi pada tahun 2016 mencapai 96,99%. Indikator Kinerja Kunci (IKK) Prosentase kawasan kumuh diperoleh dengan membandingkan antara luas kawasan kumuh dengan luas wilayah. Berbagai program dan kegiatan pembangunan untuk menangani kawasan kumuh yang
dilaksanakan
masyarakat
dan
Pemerintah
Kota
Magelang telah berhasil mengurangi luas kawasan kumuh di Kota Magelang. Luas kawasan kumuh di Kota Magelang pada tahun 2016 tinggal seluas 126ha atau berkurang 24ha dari kondisi tahun 2015 seluas 150ha. Dengan luas wilayah Kota Magelang seluas 1812 ha, maka prosentase kawasan kumuh di Kota Magelang pada tahun 2015 sebesar 6,95%. 5) Tata Ruang a) Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut : 1.
Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah berHPL/HGB
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 101
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
1
IKK
Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah berHPL/HGB
2015
2016
18,37 %
19,62 %
c) Analisis Capaian Kinerja Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagaimana Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang terdiri dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik dan Privat. Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota Kota Magelang, luas Ruang Terbuka Hijau Kota Magelang pada tahun 2016 seluas 355,45 Ha, terdiri dari Taman Kota sebanyak 39 lokasi dengan luas 7,6 Ha, jalur hijau sebanyak 45 lokasi dengan luas 262,85 Ha, Hutan Kota sebanyak 1 lokasi dengan luas 69 Ha, dan Taman Pemakaman Umum seluas 16 Ha. Sedangkan luas wilayah Kota Magelang ber HPL/HGB pada tahun 2016 seluas 1812 Ha. Dari data tersebut di atas, capaian kinerja Indikator Kinerja Kunci (IKK) Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) per satuan luas wilayah ber HPL/HGB pada tahun 2016 sebesar 19,62, didapat dari perbandingan luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 355,45 Ha dengan luas wilayah Kota Magelang yang ber HPL/HGB seluas 1812 Ha. 6) Perencanaan Pembangunan a) Terdiri dari 4 IKK sebagai berikut : 1.
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
2.
Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA
3.
Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA
4.
Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 102
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada
Ada
2
Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA
Ada
Ada
3
Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA
Ada
Ada
4
Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD
100,9 %
100%
c) Analisis Capaian Kinerja Pemerintah Kota Magelang telah memiliki dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang berlaku selama 20 (dua puluh) tahun dari tahun 2005 sampai 2025. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Magelang disahkan melalui Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Magelang Tahun 2005-2025 yang berlaku mulai tanggal 23 Februari 2009. Untuk Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA, maka pada Tahun 2011 sudah ditetapkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Magelang Tahun 2011-2015, yang ditetapkan pada tanggal 28 Pebruari 2011. RPJMD Tahun 20112015 merupakan rencana pembangunan jangka menengah tahap kedua
sebagai
pengganti
dokumen
perencanaan
jangka
menengah tahap pertama yaitu RPJMD Kota Magelang Tahun 2005-2010. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) disusun setiap tahun sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Magelang Tahun 2016 ditetapkan pada
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 103
tanggal 22Nopember 2016, berupa Peraturan Walikota Nomor 56Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Magelang Tahun 2016. Capaian kinerja untuk Indikator Kinerja Kunci (IKK) Penjabaran
program
RPJMD
kedalam
RKPD
merupakan
perbandingan antara jumlah program RKPD dengan jumlah program RPJMD. Jumlah program yang terdapat dalam RKPD Kota Magelang tahun 2016 sebanyak 201 program. Sedangkan jumlah program prioritas dalam RPJMD Kota Magelang Tahun 2011-2015 yang harus dilaksanakan pada Tahun 2016 adalah sebesar 201 program. Berdasarkan perbandingan tersebut dapat diketahui capaian kinerja Indikator Kinerja Kunci (IKK) Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD sebesar 100%. Dengan demikian seluruh program dalam RPJMD untuk tahun 2016telah dijabarkan dalam RKPD 2016 dan dilaksanakan pada tahun 2016, sedangkan selebihnya merupakan program yang bersifat umum dan melekat pada setiap SKPD. 7) Perumahan a) Terdiri dari 3 IKK sebagai berikut : 1.
Rumah tangga yang menggunakan air bersih
2.
Luasan lingkungan permukiman kumuh
3.
Rumah layak huni
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Rumah tangga yang menggunakan air bersih
85,04 %
85,24%
2
Luasan lingkungan permukiman kumuh
5,42 %
5,33 %
3
Rumah layak huni
92,55 %
93,13%
c) Analisis Capaian Kinerja Untuk menilai indikator yang pertama yaitu rumah tangga yang menggunakan air bersih didapat dengan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 104
membandingkan antara jumlah rumah tangga pengguna air bersih dengan jumlah seluruh rumah tangga. Total jumlah rumah tangga di Kota Magelang pada tahun 2015 sebanyak 44.085 rumah tangga. Dari total jumlah rumah tangga tersebut, 37.478 rumah tangga diantaranya merupakan pengguna air bersih, sehingga capaian kinerja dari indikator rumah tangga yang menggunakan air bersih di Kota Magelang pada tahun 2016 mencapai 85,24%. Ditinjau dari indikator luasan lingkungan permukiman kumuh, maka dari total luas wilayah Kota Magelang seluas 1812 ha, lingkungan permukiman kumuh yang masih terdapat di wilayah Kota Magelang pada tahun 2016seluas 96,6 ha.Dengan demikian, maka capaian kinerja dari indikator luasan lingkungan permukiman kumuh di Kota Magelang pada tahun 2016adalah 5,33%. Mengingat pada dasarnya hampir seluruh wilayah di Kota Magelang sudah tercukupi sarana prasarana dasarnya, maka yang dimaksud dengan lingkungan permukiman kumuh di Kota Magelang adalah
lingkungan
yang
mempunyai
permasalahan
ketidakteraturan sarana dan prasarana dasar. Kondisi ini disebabkan tingginya kepadatan penduduk di Kota Magelang yang mencapai 7.299 jiwa/ km2 pada tahun 2016. Ditinjau dari indikator kinerja kunci ketiga yaitu rumah layak huni, dari seluruh rumah di wilayah Kota Magelang pada
tahun
2016
sebanyak
31.397
rumah,
29.240
diantaranya merupakan rumah layak huni. Dengan demikian capaian kinerja dari indikator kinerja kunci rasio rumah layak huni di Kota Magelang pada tahun 2015 adalah sebesar 93,13%. 8) Kepemudaan Dan Olahraga a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta)
2.
Lapangan olahraga
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 105
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK
1
Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta)
2
Lapangan Olahraga
2015
2016
0
0,19
1,04
1,30
c) Analisis Capaian Kinerja Kota Magelang tidak memiliki gelanggang atau balai remaja.
Dengan
demikian,
capaian
indikator
gelanggang/balai remaja di Kota Magelang adalah 0,19. Gelanggang/balai remaja diasumsikan dengan gedunggedung milik pemerintahyang selama ini digunakan oleh warga masyarakat diantaranya adalah para remaja sebagai wahana dalam mengaktualisasikan minatnya. Pemerintah Kota Magelang menyediakan berbagai fasilitas lapangan olahraga selain yang dimiliki swasta. Jumlah
lapangan
olahraga
milik
pemerintah
di
Kota
Magelang pada tahun 2016 sebanyak 172 lapangan, terdiri dari lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan volley, lapangan bulu tangkis, lapangan tenis, dan kolam renang sebanyak 2 buah. Dengan demikian, capaian kinerja dari indikator rasio lapangan olahraga per 1.000 penduduk di Kota Magelang yang diperoleh dari jumlah lapangan olahraga di Kota Magelang sebanyak 172 buah dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Magelang pada tahun 2016 sebanyak 132.662 jiwa adalah 1,30. 9) Penanaman Modal a) Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut : 1.
Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 106
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
1
IKK
Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)
2015
2016
15,22 %
25,66%
c) Analisis Capaian Kinerja Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 yang dimaksud dengan penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Kenaikan penanaman modal nilai realisasi PMDN adalah prosentase antara realisasi PMDN Tahun 2016 dikurangi adalah
realisasi
PMDN
Tahun
–534.992.000.000)
(672.248.000.000
534.992.000.000
X
100%,
2015.Perhitungannya
sehingga
capaian
:
kinerja
Pemerintah Daerah untuk urusan penanaman modal di Kota Magelang sebesar 25,66%. 10) Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Koperasi aktif
2.
Usaha mikro dan kecil
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2016
BAB I - 107
Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Koperasi aktif
93,09 %
93,09 %
2
Usaha mikro dan kecil
71,17 %
99,83 %
c) Analisis Capaian Kinerja Pada Tahun 2016 capaian kinerja koperasi aktif sebesar 93,09%sama dibandingkan pada Tahun 2014. Jumlah koperasi aktif sebanyak 202 unit, sementara koperasi yang terdaftar sebanyak 217 unit yang kesemuanya adalah koperasi primer. Masih ada sejumlah 15 unit koperasi yang tidak aktif yang menjadi sasaran pembinaan bagi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Ini merupakan tantangan
untuk
memberikan
pembinaan
secara
berkelanjutan sehingga 15 koperasi yang saat ini tidak aktif, bisa diaktifkan kembali. Pada prinsipnya Dinas Koperasi, Perindustrian
dan
Perdagangan
Kota
Magelang
telah
melakukan pembinaan secara berkelanjutan kepada koperasi tidak aktif dan apabila tidak memungkinkan untuk diaktifkan kembali maka sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku koperasi tersebut dapat dibubarkan. Sementara untuk capaian usaha mikro dan kecil sebesar
99,83%mengalami
kenaikan
sebesar
28,66%
dibandingkan capaian IKK pada tahun 2015. Hal ini dikarenakanberbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Magelang dalam meningkatkan UKM sebagai pilar ekonomi masyarakat Kota Magelang.. Jenis usaha yang masuk dalam kategori ini adalah usaha formal dan non formal, baik yang berijin maupun yang belum berijin dan jenis usahanya
baik
industri
pengolahan/produksi
maupun
perdagangan. Usaha mikro dan kecil sangat rentan, sehingga perlu pembinaan yang berkelanjutan baik dari sisi manajerial maupun sisi kelembagaan. Pemerintah sangat diharapkan untuk selalu mendampingi usaha mikro dalam hal manajerial, promosi dan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan pasar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 108
karena usaha ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi daerah melalui penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan maksimal hasil produksinya.
11) Kependudukan dan Catatan Sipil a) Terdiri dari 3 IKK sebagai berikut : 1.
Kepemilikan KTP
2.
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
3.
Penerapan KTP nasional berbasik NIK
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK
1
Kepemilikan KTP
2
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
3
Penerapan KTP nasional berbasis NIK
2015
2016
93,57 %
96,61 %
875
876
Sudah
Sudah
c) Analisis Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil tingkat capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dinilai dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu : Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk dan penerapan KTP Nasional berbasis NIK. Indikator prosentase kepemilikan KTP dilihat dari jumlah penduduk Kota Magelang yang memiliki KTP yaitu sebanyak 97.570 orang, sedangkan jumlah penduduk wajib KTP (> 17 dan atau pernah/sudah menikah) sebanyak 100.996 orang. Adapun capaian kinerja untuk indikator kepemilikan akta kelahiran per 1000 orang dilihat dari jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran sebanyak 116.157 orang,dibagi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 109
dengan jumlah penduduk Kota Magelang sebanyak 132.662 orang dikali 1000, sehingga capaian kinerja untuk indikator ini adalah 876. Indikator
selanjutnya
adalah
penerapan
KTP
Nasional berbasis NIK sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Magelang, bahkan hal ini sudah diimplementasikan sejak tahun 2005. 12) Ketenagakerjaan a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Pelayanan
kepesertaan
jaminan
sosial
bagi
pekerja/buruh 2.
Pencari kerja yang ditempatkan
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK
1
Pelayanan kepesertaan pekerja/buruh
jaminan
2
Pencari kerja yang ditempatkan
sosial
bagi
2015
2016
69,72 %
71,85 %
98,27 %
95 %
c) Analisis Capaian Kinerja Pelayanan kepersertaan jaminan sosial di Kota Magelang pada Tahun 2016 mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah tenaga kerja di wilayah Kota Magelang pekerja yang baru dan belum masuk dalam daftar tenaga kerja yang mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan, dan adanya perusahaan yang sudah tidak aktif lagi, serta adanya perpindahan perusahaan dari Kota Magelang ke Kabupaten Magelang. Pada Tahun 2016 jumlah tenaga kerja di wilayah Kota Magelang sebanyak 12.405 orang.
Jumlah
pekerja
yang menjadi peserta
jamsostek pada Tahun 2016sebanyak 8.913 orang sehingga capaian kinerja sebesar 71,85%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 110
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Magelang telah menghimbau kepada perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya dalam perlindungan kepada pekerja, namun perusahaan masih menunggu pekerja menyelesaikan masa percobaan dalam waktu 3 bulan sambil memproses pemenuhan haknya dalam mengikuti program jaminan sosial (BPJS ketenagakerjaan). Pada
tahun
2015
ini
Dinas
Tenaga
Kerja,
Transmigrasi dan Sosial mencatat adanya penurunan jumlah pencari kerja yang ditempatkan dengan jumlah pencari kerja yang ditempatkan 154 orang dari di tahun 2015 sejumlah 340. 13) Ketahanan Pangan a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Regulasi ketahanan pangan
2.
Ketersediaan pangan utama
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Regulasi ketahanan pangan
Ada
Ada
2
Ketersediaan pangan utama
124.163
125,643
c) Analisis Capaian Kinerja Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Penilaian aspek tingkat
capaian
kinerja
dari
penyelenggaraan
urusan
ketahanan pangan diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja kunci yaitu : regulasi ketahanan pangan dan ketersediaan pangan utama.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 111
Indikator regulasi pangan terkait dengan kebijakan pemerintah untuk menjaga keberadaan dan ketahanan pangan
sebagai
kebutuhan
dasar
manusia.
Pangan
menyangkut harkat hidup orang banyak dan menjadi tanggung jawab pemerintah, oleh karena itu pemerintah mulai tahun 1979 telah mengembangkan sistem ketahanan pangan dan gizi. Mengingat peran strategis ketahanan pangan, Pemerintah Kota Magelang telah mempunyai regulasi perundang-undangan di bidang ketahanan pangan sebagai tindak lanjut kebijakan pemerintah di bidang ketahanan pangan, yang dikeluarkan pada tahun 2010 sebagai dasar operasional yaitu : 1) Surat Keputusan Walikota Magelang Nomor 444/35/112 Tahun 2010 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Kewaspadaan Pangan dan Gizi Kota Magelang. 2) Peraturan Walikota Magelang Nomor 24 tahun 2010 tentang Dewan Ketahanan Pangan Kota Magelang. Ketersediaan pangan utama merupakan indikator kedua yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja urusan ketahanan pangan yang diperoleh dengan membagi rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama per tahun dengan jumlah penduduk dikalikan 1.000. Ketersediaan pangan merupakan total jumlah produksi ditambah impor dikurangi eksport ditambah cadangan pangan, baik yang berada di pemerintah, rumah tangga, penggilingan maupun di pedagang. Rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama per tahun Kota Magelang pada tahun 2016 sebesar 16.668 kg mencakup padi-padian seperti beras giling, jagung papilan, dan tepung terigu. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rata-rata ketersediaan pangan utama Kota Magelang pada tahun 2016 meningkat. Dengan jumlah penduduk Kota Magelang pada tahun 2016sebanyak 132.622 jiwa, maka capaian kinerja dari ketersediaan pangan utama adalah sebesar 125.643 kg/tahun. 14) Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 112
a) Terdiri dari 3 IKK sebagai berikut : 1.
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
2.
Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke atas
3.
Partisipasi angkatan kerja perempuan
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
13,15 %
14,55 %
2
Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke atas
96,23 %
97,69 %
3
Partisipasi angkatan kerja perempuan
55,88 %
45,36 %
c) Analisis Capaian Kinerja Pada tahun 2016 jumlah pekerja perempuan yang bekerja di lembaga pemerintah (PNS, Polri, TNI, BUMN, BUMD dan Anggota DPRD/Legislatif) sebanyak 3.143, sedangkan jumlah pekerja perempuan sebanyak 21.608 orang,
sehingga
capaian
kinerja
indikator
partisipasi
perempuan di lembaga pemerintah adalah 14,55% atau meningkat dari tahun 2015 yang mencapai 13,15%. Sedangkan untuk IKK anak perempuan usia 15 tahun keatas yang sudah mempunyai kemampuan baca tulis di Kota Magelang pada tahun 2016 adalah tercatat sebanyak 52.734 orang dari 53.980 anak perempuan usia lebih dari 15 tahun. Sehingga nilai capaian untuk indikator angka melek huruf perempuan usia 15 tahun keatas mencapai 97,69%. Capaian ini sedikit meningkat dari tahun 2015 yang mencapai 96,23%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 113
Sementara itu, capaian indikator partisipasi angkatan kerja perempuan untuk Kota Magelang pada tahun 2016 hanya sebesar 45,36% dengan jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan sebanyak 21.608 dan jumlah angkatan kerja perempuan sebanyak 47.636. Capaian ini lebih rendah dibanding indikator yang sama tahun lalu yaitu 55,36%. Indikator ini sebagai indikator dalam analisis ketenagakerjaan guna mengetahui proporsi penduduk perempuan usia kerja yang sudah bekerja atau masih mencari pekerjaan terhadap penduduk perempuan usia kerja. Perempuan memiliki alasan-alasan tertentu tidak ingin atau sulit memasuki pasar kerja.
Sebagian
dari perempuan
lebih memilih
untuk
mengurus keluarga pada usia produktifnya. 15) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera a) Terdiri dari 3 IKK sebagai berikut : 1.
Prevalensi peserta KB aktif
2.
Rasio petugas lapangan KB/penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK
1
Prevalensi peserta KB aktif
2
Rasio petugas lapangan KB/Penyuluh (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan
KB
2015
2016
75,48 %
75,10 %
1,13
1,13
c) Analisis Capaian Kinerja Secara definisi operasional, prevalensi peserta KB aktif adalah perbandingan jumlah peserta program KB aktif dengan jumlah pasangan usia subur. Prevalensi peserta KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi diantara para pasangan usia subur (PUS). Pada tahun 2016 di Kota Magelang terdapat 16.487 pasangan usia subur. Dari jumlah tersebut sebanyak
12.382 yang menjadi peserta KB aktif.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 114
Sehingga nilai capaian kinerja indikator ini adalah 75,10%. Capaian ini lebih rendah jika dibandingkan tahun 2015 dengan capaian sebesar 75,48%. Indikator kedua urusan ini adalah rasio petugas Lapangan KB yang mendasarkan pada Surat Edaran Menteri Dalam
Negeri
Nomor
120.04/1050/OTDA
Tanggal
26
Desember 2012 perihal Pedoman Penyusunan LPPD Tahun 2012.
Untuk
tahun
2016
perbandingan
jumlah
desa/kelurahan dengan PLKB/PKB di Kota Magelang adalah 17 banding 15 atau 1,13. Kondisi capaian ini masih sama dengan tahun 2015. 16) Perhubungan a) Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut : 1.
Angkutan darat
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
1
IKK
Angkutan darat
2015
2016
0,22
0,21
c) Analisis Capaian Kinerja Indikator Kinerja Kunci pada urusan
perhubungan
adalah perhubungan darat. Secara formulasi perhubungan darat ini dilakukan dengan dengan membandingkan jumlah angkutan darat dengan jumlah penumpang angkutan darat. Pendekatan yang dilakukan dalam menghitung jumlah angkutan darat adalah dengan menghitung data Angkutan Perkotaan, Angkutan Perbatasan, Angkutan Antar Kota Antar Propinsi, Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi. Untuk tahun 2016 jumlah keseluruhan adalah 1.756 buah. Sedangkan jumlah rata-rata perhari penumpang angkutan darat di Kota Magelang pada tahun yang sama jumlah keseluruhan terdapat 8.208 di tahun 2016. Dengan demikian capaian kinerja untuk angkutan darat pada tahun 2016 mencapai
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 115
0,21. Capaian ini menurun dari tahun 2015 yang mencapai 0,22. Oleh karena itu perlu upaya upaya khusus untuk mendorong kinerja IKK Perhubungan darat semakin baik dalam hal kuantitas dan kualitas layanan. Di sisi lain tidak bisa dipungkiri fakta bahwa semakin banyaknya kendaraan pribadi sebagai moda transportasi yang secara langsung memberikan efek pada potensi potensi kemacetan dan kecelakaan.
17) Komunikasi dan Informatika a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Website milik pemerintah daerah
2.
Pameran/expo
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK
1
Website milik pemerintah daerah
2
Pameran/Expo
2015
2016
Ada
Ada
34 kali
31 kali
c) Analisis Capaian Kinerja Untuk
urusan
Komunikasi
dan
Informatika
mempunyai 2 (dua) IKK yaitu ketersediaan website milik pemerintah daerah dan jumlah pameran/expo per tahun. Dalam rangka optimalisasi transparansi dan kecepatan informasi publik Pemerintah Kota Magelang terus berbenah dengan
salah
pengelolaan
satunya
website.
adalah Untuk
pengembangan lebih
dan
mengoptimalkan
kinerjanya, maka SKPD secara lebih intensif
melakukan
updating informasi dan berita teraktual seputar capaian indikator
dan
urusan
yang
dilaksanakan
termasuk
permalahan yang dihadapi. Pada tahun 2015 sebanyak 21 Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 116
SKPD telah mengelola website yang bernaung di bawah domain, yaitu www.magelangkota.go.id. Pada tahun 2015 ini seluruh SKPD sudah memiliki dan mengelola aktif website masing-masing. Penyelenggaraan pameran/ expo baik dilaksanakan secara mandiri maupun bergabung dengan kegiatan yang diselenggarakan pihak lain diarahkan terhadap promosi bagi produk-produk maupun potensi unggulan Kota Magelang lainnya.
Pada tahun 2015 terdapat 34 kali pameran/expo
yang diselenggarakan. Sedangkan tahun 2016 ini terdapat 31 pameran/expo baik di tingkat provinsi maupun nasional. 18) Pertanahan a) Terdiri dari 3 IKK sebagai berikut : 1.
Luas lahan bersertifikat
2.
Penyelesaian kasus tanah negara
3.
Penyelesaian ijin lokasi
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
88,88 %
88,94 %
1
Luas lahan bersertifikat
2
Penyelesaian kasus tanah negara
0%
0%
3
Penyelesaian ijin lokasi
0%
0%
c) Analisis Capaian Kinerja Kegiatan pertanahan di Pemerintah Kota Magelang dilaksanakan dengan selalu berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Kota Magelang. Adapun capaian kinerja untuk urusan pertanahan dilihat dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu luas lahan bersertifikat, penyelesaian kasus Tanah Negara, dan penyelesaian ijin lokasi. Luas wilayah Kota Magelang adalah 18.120.000 m 2, sedangkan luas lahan yang bersertifikat di Kota Magelang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 117
tahun
2016
adalah
m2,
16.115.079
bertambah
jika
dibandingkan tahun 2015 yang seluas 16.105.000 m2. Sehingga capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 88.94%. Pada tahun 2016 di Kota Magelang tidak terdapat kasus tanah negara yang ditangani oleh Badan Pertanahan Kota Magelang sehingga capaian kinerja untuk indikator kedua yaitu : prosentase penyelesaian jumlah kasus tanah negara yang terjadi di Kota Magelang menunjukkan angka 0%. Indikator ketiga yaitu penyelesaian ijin lokasi di Kota Magelang capaian kinerjanya Nihil, Terdapat 1 permohonan ijin lokasi pada tahun 2016namun sampai dengan akhir tahun 2016 penyelesaian permohonan tersebut masih sampai pada proses
penyelesaian,
indikator
ini
yang
sehingga
capaian
diasumsikan
kinerja
sebagai
untuk
prosentase
penyelesaian penetapan lokasi adalah sebesar 0%. 19) Kesatuan Bangsa dan Politik a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Kegiatan pembinaan politik daerah
2.
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, ormas dan OKP
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Kegiatan pembinaan politik daerah
4 Kegiatan
3 Kegiatan
2
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
1 Kegiatan
72 Kegiatan
c) Analisis Capaian Kinerja Kegiatan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam Negeri dapat dilihat dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu : Kegiatan Pembinaan Politik
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 118
Daerah dan Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, ORMAS dan OKP. Pemerintah Kota Magelang melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat selama tahun 2016 telah melaksanakan 3 (tiga) kegiatan pembinaan Politik Daerah yaitu : 1. Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat tahun 2016. 2. Dialog
Forum
Pimpinan
Daerah
dengan
Tokoh
Masyarakat 3. Koordinasi forum-forum diskusi politik Tahun 2016. Adapun capaian kinerja untuk kegiatan pembinaan terhadap LSM, ORMAS dan OKP yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Magelang dalam kurun waktu tahun 2016 sebanyak
72
(tujuh
puluh
dua)
kegiatansehingga
diharapkan kegiatan tersebut dapat meningkatkan peran LSM, Ormas dan OKP dalam mendukung pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kota Magelang. 20) Otonomi Daerah a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Sistem informasi manajemen PEMDA
2.
Indeks kepuasan layanan masyarakat
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Sistem informasi manajemen PEMDA
23 Buah
23 Buah
2
Indeks kepuasan layanan masyarakat
Ada
Ada
c) Analisis Capaian Kinerja Urusan otonomi daerah, diukur melalui 2 (dua) Indikator
Kinerja
Kunci
(IKK)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
yaitu
Sistem
Informasi
BAB I - 119
Manajemen
(SIM)
Pemerintahan
Daerah
dan
Indeks
Kepuasan Layanan Masyarakat. Sistem informasi manajemen yang dibuat dan diimplementasikan oleh Pemerintah Kota Magelang melalui berbagai SKPD pada tahun 2016 berjumlah 23 (dua puluh tiga) SIM sebagaimana dapat dilihat tabel berikut ini:
Tabel 3.26 Tabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) Yang Dimiliki Pemerintah Kota Magelang Tahun 2016 NO
NAMA SIM
NO
NAMA SIM
1.
SIM kearsipan
15.
SIM terpadu Dinas Pendidikan
2.
SIM gaji
16.
Software SIG pendidikan
3.
SIM barang daerah
17.
Software perpustakaan
4.
SIM KUA DAN PPAS
18.
Sofware Sistem Informasi Akuntansi
5.
SIM anggaran (RKA DPA)
19.
Software PSB Online SMP
6.
SIM RKPD
20.
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.
7.
SIM Renja
21.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas.
8.
SIM keluarga miskin (GAKIN)
9.
SIM kependudukan
10.
SIM kepegawaian
11.
SIM rumah sakit umum
12.
SIM AKSES
13.
SIM AKC DINAS (SIADINA)
14.
Software program buku indek sekolah
(SIMPUS) dan Puskesmas Pembantu (SIMPUSTU) 22.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas. Kesehatan Ibu dan Anak (SIMPUS-KIA)
23.
Sistem
Manajemen
Pelayanan
Administrasi
Kelurahan
Terkait dengan indikator yang kedua yaitu ada tidaknya survey kepuasan layanan masyarakat. Pemerintah Kota Magelang melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Magelang pada Tahun 2015telah melaksanakan survey Indeks Kepuasan Masyarakat, dilaksanakan Pendayagunaan
berdasarkan Aparatur
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
bahwa
survey tersebut
Keputusan Negara
(PAN)
Menteri Nomor
BAB I - 120
63/KEP/M.PAN/7/2003
tentang
Pedoman
Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur
KEP/25/M.PAN/2/2004 Penyusunan
Survey
Negara
Nomor
tentang
Pedoman
Umum
Kepuasan
Masyarakat
Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Pelaksanaan survey kepuasan masyarakat Kota Magelang Tahun 2015 merupakan pelaksanaan survey yang ke 11 sejak tahun 2005 terhadap 40 unit penyelenggara layanan publik pengampu pelayanan dasar (pelayanan pendidikan, kesehatan dan kependudukan/perizinan) antara lain : Dinas, Badan, RSU Daerah, Kantor, Kecamatan, Kelurahan, BUMD, Puskesmas Induk, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, dan Sekolah Menengah Atas Negeri. Survey kepuasan masyarakat tersebut merupakan wujud komitmen
Pemerintah
Kota
Magelang
dalam
rangka
memantau kualitas pelayanan publik guna mewujudkan pelayanan yang prima. 21) Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
PKK aktif
2.
Posyandu
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
PKK aktif
100 %
100 %
2
Posyandu
100 %
100 %
c) Analisis Capaian Kinerja Untuk mengukur capaian penyelenggaraan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dipergunakan 2 (dua) IKK yaitu jumlah PKK aktif dan posyandu aktif. Catatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 121
Tahun 2016 menunjukkan bahwa di Kota Magelang terdapat 17 PKK tingkat Kelurahan, 3 PKK tingkat Kecamatan, 1 PKK tingkat Kota. Sedangkan jumlah posyandu yang ada di Kota Magelang pada tahun 2016 sebanyak 197 buah yang terbagi dalam 4 (empat) strata/tingkatan, dengan rincian sebagai berikut : -
Strata Pratama
:
14 posyandu
-
Strata Madya
:
24 posyandu
-
Strata Paripurna :
75 posyandu
-
Strata Mandiri
84 posyandu
:
Berdasarkan distribusi sebaran lokasi posyandu menurut wilayah kecamatan, maka jumlah posyandu untuk masing-masing kecamatan adalah sebagai berikut: -
Kecamatan Magelang Utara
: 47 posyandu
-
Kecamatan Magelang Tengah
: 76 posyandu
-
Kecamatan Magelang Selatan
: 74 posyandu
Dengan demikian berdasarkan data-data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk indikator posyandu mempunyai nilai capaian kinerja sebesar 100%. 22) Sosial a) Terdiri dari 3 IKK sebagai berikut : 1.
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
2.
Prosentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
3.
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
2016
BAB I - 122
Capaian Kinerja No.
IKK 2015
1
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
12 Buah
2
Prosentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial
9,68 %
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
29,45 %
3
2016 12 Buah
9,68 %
12,01 %
c) Analisis Capaian Kinerja Pada Tahun 2016 ini sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi tidak mengalami perubahan masih tetap sebanyak 12 buahseperti tahun 2015. Sementara capaian prosentase penyandang cacat dan lanjut usia tidak potensial pada Tahun 2016yang diberikan bantuan sebanyak 70 jiwa dari keseluruhan sejumlah 723 sehingga
capaian
kinerjanya
hanya
sebesar
9,68%.
Penyebabnya adalah jumlah penerima jaminan sosial dalam satu tahun tetap. Di Kota Magelang hanya 70 orang lanjut usia tidak potensial (terlantar) yang mendapat jaminan sosial karena alokasi anggaran dari Pemerintah Pusat atau APBN hanya
sejumlah
70
orang
maka
dari
itu
sebagai
perbandingan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Magelang hanya mencatat jumlah lanjut usia tidak potensional di Kota Magelang yang seharusnya menerima jaminan sosial sebanyak 723 orang. Jaminan sosial ini merupakan
pemerataan
pendapatan
yang
menjadi
kewenangan pemerintah pusat. Akan tetapi ada 185 orang anak penyandang cacat fisik dan mental, sehingga beban negara untuk memberikan jaminan sosial berkurang. Negara masih harus berusaha memberikan
jaminan
sosial
kepada
81,31%
para
penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial agar hidup mereka bisa lebih terjamin. Adapun detail kondisi penyandang cacat fisik dan mental dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.27
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 123
Penyandang cacat fisik dan mental di Kota Magelang Tahun 2016 Jumlah Jenis Penyandang Cacat L Anak dengan kedisabilitasan (ADK)
P
Total
112
73
185
53
44
97
3 6
2 9
6 5
a. Mata (Tuna Netra)
8
1 2
2 0
b. Rungu/wicara (Bisu tuli)
9
3
1 2
32
9
41
24
9
34
8
-
8
27
20
47
Penyandang Disabilitas (Dewasa)
187
139
326
a. Disabilitas Fisik
104
70
174
a. Disabilitas Fisik -
Tubuh (Tuna Daksa)
b. Disabilitas Mental a.
M ental Retardasi (tuna grahita)
b. Mental Eks Psikotik (Tuna Laras) c. Disabilitas Fisik dan Mental (Ganda)
-
Tubuh (Tuna Daksa)
65
44
109
-
Mata (Tuna Netra)
24
12
36
-
Rungu/wicara (Bisu tuli)
15
14
29
66
52
118
b. Disabilitas Mental -
Mental Retardasi (tuna grahita)
34
29
63
-
Mental Eks Psikotik (Tuna Laras)
32
23
55
17
17
34
c. Disabilitas Fisik dan Mental (Ganda) Sumber : Disnakertransos Kota Magelang, 2016
Untuk PMKS yang memperoleh bantuan sosial pada Tahun 2016, berdasarkan laporan kegiatan pemutakhiran dan pemetaan data penyandang masalah kesejahteraan sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial di Kota Magelang tahun 2016, jumlah PMKS di Kota Magelang ada sebanyak 8.420 orang.
Sedangkan berdasarkan realisasi
kegiatan bidang sosial Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
Kota Magelang, jumlah PMKS yang mendapatkan
bantuan sosial adalah sebanyak 1.011 orang ditambah dengan 1 yayasan. Dengan demikian nilai capaian kinerja dari penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kota Magelang yang mendapatkan bantuan sosial adalah 12,01%. Capaian ini menunjukkan masih ada sebanyak 77,99% PMKS yang belum mendapatkan bantuan sosial. Tetapi dari angka tersebut bisa kita lihat upaya maksimal yang sudah dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 124
23) Budaya a) Terdiri dari 3 IKK sebagai berikut : 1.
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
2.
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
3.
Benda,
situs
dan
kawasan
cagar
budaya
yang
dilestarikan b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
15 Kali
9 Kali
2
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
9 Buah
9 Buah
3
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
100 %
100 %
c) Analisis Capaian Kinerja Festival seni dan budaya yang diselenggarakan di Kota Magelang pada tahun 2016 sebanyak 9kali, diantaranya adalah: gerebeg gethuk, parade budaya, festival Tidar, GWBN, Taman Mini, Apeksi, Gelaran Kethoprak, Pentas di PRPP, Festival Wayang, Festival Karawitan, Gelar Tari Tradisional, dan Gelar Tari Kreasi Baru. Berbagai aktivitas kesenian di Kota Magelang pada tahun
2016
difasilitasi
penyelenggaraan
melalui
9
sarana
tempat
seni dan budaya. Kesembilan sarana
tersebut adalah: Gedung Kesenian Kota Magelang, Gedung Wiworo Wiji Pinilih, Pendopo Pengabdian, Pendopo Bakorwil II, Aloon-Aloon, Lapangan Nambangan, Lapangan Kwarasan, Lapangan Sanggrahan dan Kawasan Budaya Mantyasih di Meteseh. Pemerintah
Kota
Magelang
memiliki
perhatian
terhadap keberadaan Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya. Dalam upaya pelestarian Benda Cagar Budaya, Pemerintah
Kota
Magelang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
memiliki
regulasi
berupa
BAB I - 125
Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 7 Tahun 2013 tentang Cagar Budaya Di Kota Magelang. Benda Cagar Budaya yang dimiliki Kota Magelang pada tahun 2016 sebanyak 36 buah dimana sebagian besar merupakan peninggalan kolonial Belanda. Dari 36 Benda Cagar Budaya yang dimiliki Kota Magelang pada tahun 20156 semuanya mendapatkan perlindungan sehingga capaian Benda Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan adalah 100%. Benda Cagar Budaya di Kota Magelang sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel 3.28 Daftar Benda Cagar Budaya Kota Magelang NO
NAMA
ALAMAT
KET.
MASA
1
Pasturan St. Antonius
Jl. Laksda Yos Sudarso
Gedung
Kolonial
2
Gereja St. Antonius
Jl. Laksda Yos Sudarso
Gereja
Kolonial
3
GPIB
Jl. Aloon-aloon Utara 4
Gereja
Kolonial
4
GKJ Magelang
Jl. Tentara Pelajar 106
Gereja
Kolonial
5
SMK Wiyasa
Jl. Tidar 36
Gedung
Kolonial
6
SM P N 1
Jl. Pahlawan 66
Gedung
Kolonial
7
Kompleks eks karesidenan Kedu
Jl. Diponegoro 1
Gedung
Kolonial
8
Kantor Koordinator Pembangunan Wil II Jateng
Jl. Diponegoro 1
Gedung
Kolonial
9
Kantor Catatan Sipil
Jl. Laksda Yos Sudarso 31 C
Gedung
Kolonial
10
Kantor Pekerjaan Umum
Jl. Laksda Yos Sudarso 31 C
Gedung
Kolonial
11
Kantor Transmigrasi
Jl. Laksda Yos Sudarso 31 C
Gedung
Kolonial
Jl. Kartini 2
Gedung
Kolonial
Jl. Tentara Pelajar
Gedung
Kolonial
12 13
Eks Kantor Penerangan Pertanian Eks Bangunan Asuransi Bumi Putera 1912
14
Polresta Magelang
Jl. Aloon-aloon selatan
Gedung
Kolonial
15
Sekolah Calon Bintara (Secaba)
Jl. Pahlawan
Gedung
Kolonial
16
Kesatrian Diponegoro
Jl. Ksatrian Lor
Gedung
Kolonial
17
Pondok Sriti
Jl. Ksatrian Wetan
Gedung
Kolonial
18
Kodim Magelang
Jl. RS Tentara
Gedung
Kolonial
19
Polwil Kedu
Jl. A. Yani
Gedung
Kolonial
20
RSJ Prof.Dr. Soerojo
Jl. A. Yani 169
Gedung
Kolonial
21
Kompleks RSU Tidar
Jl. Tidar
Gedung
Kolonial
22
Bangunan Unit Gawat Darurat
Jl. Tidar
Gedung
Kolonial
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 126
NO
NAMA
ALAMAT
KET.
MASA
23
Rumah Sakit Tentara
Jl. RS Tentara
Gedung
Kolonial
24
Mess tentara
Jl. Teuku Umar
Gedung
Kolonial
25
Gedung Bunder
Jl. Sriwijaya
Gedung
Kolonial
26
Rumah tinggal
Jl. Tentara Pelajar
Gedung
Kolonial
27
Rumah tinggal C 6
Jl. Ade Irma Suryani
Gedung
Kolonial
28
Bangunan rumah tinggal kompleks Kwarasan
Cacaban, Magelang Tengah
Gedung
Kolonial
29
Menara air minum
Jl. Aloon-aloon
Gedung
Kolonial
30
Plengkung
Jl. Ahmad Yani
Gedung
Kolonial
31
Museum Jend. Sudirman
Jl. Ade Irma Suryani C 7
Gedung
Kolonial
32
Wisma Diponegoro
Jl. A. Yani
Gedung
Kolonial
33
Laboratorium Klinik Prima
Jl. A. Yani 17
Gedung
Kolonial
34
Gerbang Kerkoff
Jl. Ikhlas
Gedung
Kolonial
35
Ek stasiun Kebonpolo
Jl. Kebonpolo
Gedung
Kolonial
36
Klentheng
Alon-Alon Kota Magelang
Tempat Ibadah
Kolonial
Sumber: Disporabudpar
24) Statistik a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Buku “Kota dalam Angka”
2.
Buku “PDRB Kota”
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Buku “Kota dalam Angka”
Ada
Ada
2
Buku “PDRB Kota”
Ada
Ada
c) Analisis Capaian Kinerja IKK Buku Kota Dalam Angka selalu hadir dari tahun ke tahun termasuk pada tahun 2016. Eksistensi Kota
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 127
Magelang Dalam Angka menjadi acuan bagi kebutuhan data untuk pengambilan kebijakan daerah maupun dimanfaatkan oleh stakeholders terkait. Namun demikian harus terus ditingkatkan kualitas dan pemenuhan kebutuhan akan data yang
valid
masyarakat
dan yang
lebih
bervariasi
makin
memenuhi
kompleks
di
dinamika
segala
bidang
kehidupan. Indikator kunci yang kedua adalah Buku PDRB Kota Magelang.
Sebagaimana
indikator
pertama,
maka
keberadaan PDRB Kota Magelang ini pada tahun 2016 terus menunjukkan peran yang makin baik dengan peningkatan analisis yang lebih tajam. Indikator pertumbuhan ekonomi diukur melalui pendekatan PDRB baik harga konstan maupun harga berlaku. Buku PDRB Kota Magelang ini juga mampu memotret sektor mana saja yang manjadi primadona bagi kontribusinya untuk kemajuan Kota Magelang. Melalui analisis ini juga, ketimpangan pendapatan dan kesejenjagan ekonomi antar wilayah kecamatan dapat terdeteksi. 25) Kearsipan a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Penerapan pengelolaan arsip secara baku
2.
Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Penerapan pengelolaan arsip secara baku
100 %
100 %
2
Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan
2 Kali
1 Kali
c) Analisis Capaian Kinerja
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 128
Pada Tahun 2016 IKK Penerapan pengelolaan arsip secara baku mencapai 46 SKPD dari 46 SKPD di Kota Magelang. Artinya 100% SKPD telah melaksanakan arsip baku. Upaya-upaya yang dilakukan secara kontinu melalui sosialisasi dan orientasi hingga monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pengarsipan ini. Capaian pada tahun 2016 ini membuktikan
komitmen
pemerintah
Kota
untuk
terus
melakukan standarisasi pengarsipan sesuai mekanisme yang berlaku. Sementara itu untuk kegiatan peningkatan SDM pengelolaan kearsipan pada tahun 2015 ini menjadi 1 kali.Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan pada tahun 2016 dilaksanakan melalui orientasi arsip dinamis aktif maupun orientasi arsip dinamis in aktif yang melibatkan SKPD di lingkungan Kota Magelang maupun sekolahsekolah.
Ke depan kebutuhan mendesak adalah perlunya
sistem informasi yang mengintegrasikan pengelolaan arsip secara lebih efisien dan daya lacak yang handal serta perlunya pembangunan gedung arsip yang memadai di tingkat Kota Magelang. 26) Perpustakaan a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
2.
Pengunjung perpustakaan
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
70,91 %
100 %
2
Pengunjung perpustakaan
65,58 %
92,51 %
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 129
c) Analisis Capaian Kinerja Capaian kinerja untuk IKK urusan perpustakaan dapat diketahui melalui 2 (dua) indikator yaitu: 1)
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah;
2)
Pengunjung perpustakaan. Dengan membandingkan capaian antar tahun, maka
data tahun 2016 menunjukkan bahwa koleksi judul buku yang ada di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Magelang telah mencapai lebih dari 33.698 buku. Dengan demikian capaian kinerja untuk indikator koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah baru sebesar 100%. Hal-hal yang perlu diupayakan ke depan adalah peningkatan lebih banyak judul buku dan koleksi yang lebih bervariasi untuk menunjang kebutuhan akan minat baca untuk berbagai segmen pembaca. Untuk indikator jumlah kunjungan ke perpustakaan dan perpustakaan keliling dari tahun ke tahun hingga tahun 2016 ini. Sejumlah 106.674pengunjung hadir menikmati fasilitas dan bacaan di perpustakaan Kota Magelang. Dengan asumsi jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani adalah sejumlah 115.305, maka capaian indikator kinerja pada tahun 2016 adalah 92,51%. Namun demikian dengan semakin tingginya animo dan minat baca masyarakat, maka sudah semestinya ada terobosan baru yang harus dilakukan misalnya dengan menambah jumlah jam layanan maupun implementasi sistem e-library.
b.
Urusan Pilihan 1) Kelautan dan Perikanan a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Produksi perikanan
2.
Konsumsi ikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 130
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Produksi perikanan
103,84 %
104,07 %
2
Konsumsi ikan
82,56 %
106,65 %
c) Analisis Capaian Kinerja Produksi
perikanan
Kota
Magelang
mengalami
peningkatan dari 163,20 ton pada tahun 2014 meningkat menjadi 165,36 ton pada tahun 2015. Produksi perikanan Kota Magelang tahun 2016 mampu memenuhi target sebesar 158,9 ton. Dengan demikian capaian kinerja indikator produksi perikanan Kota Magelang pada tahun 2016 mencapai 104,07%. Ditinjau
dari
indikator
konsumsi
ikan,
jumlah
konsumsi ikan penduduk Kota Magelang pada tahun 2016 mencapai 2.771.170 kg lebih besar dari target daerah yang sebesar 2.598.400 kg dengan capaian kinerja sebesar 106,65%. 2) Pertanian a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
2.
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
1
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
7,76
2016 5,94
BAB I - 131
Capaian Kinerja No.
2
IKK
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
2015
2016
1,98 %
1,96 %
c) Analisis Capaian Kinerja Sesuai dengan karakteristik Kota Magelang yang merupakan
kawasan
perkotaan,
peruntukan
lahannya
didominasi pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sebesar 73,22%. Luas areal sawah di Kota Magelang yang merupakan sawah dengan pengairan teknis dari tahun ke tahun semakin berkurang karena terjadinya konversi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Pada tahun 2016 luas areal sawah di Kota Magelang tinggal seluas 534 Ha atau. Untuk mengukur kinerja dari urusan pertanian digunakan 2 (dua) indikator kinerja kunci yaitu produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar dan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB. Produksi tanaman padi di Kota Magelang pada tahun 2016 adalah sebesar 3.171,44 ton, sedangkan luas lahan tanaman padi di Kota Magelang pada tahun 2016 adalah 534 Ha. Dengan indeks tanam sebesar 3,245,69. Dengan demikian capaian kinerja indikator produktivitas padi per hektar di Kota Magelang pada tahun 2016 adalah 5,94 ton/Ha. Mengingat data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2016 belum tersedia, maka data yang digunakan adalah prediksi tahun 2016 yang dikeluarkan oleh Kantor
Penelitian,
Pengembangan
dan
Statistik
Kota
Magelang. Besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian atas dasar harga berlaku Kota Magelang
pada
tahun
2016
adalah
Rp.138.559,
06,
sedangkan total PDRB atas dasar harga berlakuKota Magelang pada tahun 2016 adalah sebesar Rp.7.067.357,25. Berdasarkan data tersebut, maka capaian kinerja dari
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 132
indikator kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kota Magelang adalah sebesar 1,96%. 3) Kehutanan a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
2.
Kerusakan kawasan hutan
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
0%
0%
2
Kerusakan kawasan hutan
0%
0%
c) Analisis Capaian Kinerja Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi
pepohonan
dalam
persekutuan
alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan yang ada di Kota Magelang berupa hutan kota
yang
berada
di
kawasan
Gunung
Tidar.
Hasil
penghitungan berdasarkan peta citra satelit quick bird wilayah Gunung Tidar yang dilaksanakan pada tahun 2012, didapat luas hutan di Gunung Tidar seluas 691.348,7 m2 atau seluas 69,135 Ha. Untuk menilai capaian kinerja penyelenggaraan urusan kehutanan diukur dengan indikator rehabilitasi hutan dan lahan kritis serta indikator kerusakan kawasan hutan. Di wilayah Kota Magelang tidak terdapat lahan kritis. Hutan kota yang berada di kawasan Gunung Tidar kondisinya terjaga dengan baik, sehingga
capaian
kinerja
dari indikator
rehabilitasi hutan dan lahan kritis di KotaMagelang adalah Nihil.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 133
Demikian pula bila ditinjau dari indikator kerusakan kawasan hutan, dari total luas kawasan hutan kota di Kota Magelang yang berada di Gunung Tidar seluas 69,135 Ha, tidak terdapat kerusakan kawasan hutan. Dengan demikian, maka capaian kinerja dari indikator kerusakan kawasan hutan adalah Nihil. 4) Energi Dan SDM a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Pertambangan tanpa ijin
2.
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Pertambangan tanpa ijin
BUP
BUP
2
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
BUP
BUP
c) Analisis Capaian Kinerja Kota Magelang tidak memiliki sumber daya alam berupa pertambangan sehingga capaian kinerja dari kedua IKK tersebut tidak dijadikan sebagai komponen pengukuran kinerja. 5) Pariwisata a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Kunjungan wisata
2.
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
b) Capaian Kinerja
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 134
Capaian Kinerja No.
1
2
IKK
Kunjungan wisata
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
2015
2016
1.138.544 orang
1.049.847
0,798 %
1,93 %
orang
c) Analisis Capaian Kinerja Kota Magelang memiliki beragam destinasi pariwisata mulai dari wisata sejarah, wisata budaya, wisata alam, wisata ziarah, wisata pendidikan, wisata kuliner dan wisata buatan. Ketersediaan infrastruktur di bidang pariwisata di Kota Magelang sangat membantu berkembangnya jasa bidang pariwisata. Salah satu indikator yang dapat menggambarkan kinerja dan berkembangnya sektor pariwisata daerah adalah jumlah kunjungan wisata. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung di Kota Magelang
dari
tahun
ke
tahun
menunjukkan
trend
peningkatan setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2010 sebagai dampak terjadinya bencana letusan Gunung Merapi. Grafik 3.5 Perkembangan Jumlah wisatawan 2011-2015
1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 -
2011
2012
2013
2014
2015
Jumlah Wisatawan 806,623 825,825 918,232 994,187 1,138,54 Sumber: Disporabudpar
Sedangkan Tahun 2016 terjadi penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung di Kota Magelang, dari 1.138.544 wisatawan
menjadi
1.049.847
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
wisatawan.
Penurunan
BAB I - 135
jumlahwisatawan tersebut disebabkan banyak faktor salah satu yang paling terasa adalah kondisi pelambatan perekonomian pada tahun 2016 yang mengakibatkan berkurangnya tingkat konsumsi
masyarakat
diantaranya
adalah
pemenuhan
kebutuhan untuk berekreasi. 6) Industri a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
2.
Pertumbuhan industri
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK 2015
2016
1
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
15,22 %
16,41 %
2
Pertumbuhan industri
2,97 %
1,81 %
c) Analisis Capaian Kinerja Sektor industri memberikan kontribusi sebanyak 16,41%pada
tahun
2016,
ada
kenaikan
dibandingkan
capaian pada Tahun 2015. Data PDRB yang ada merupakan data prediksi yang dikeluarkan oleh Kantor Penelitian, Pengembangan dan Statistik Kota Magelang berdasarkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertumbuhan industri pada Tahun 2016 ini capaian kinerjanya sebesar 1,81%turun dibandingkan pada Tahun 2015yang sebesar 2,97.Peningkatan iklim investasi dan pertumbuhan pasar/market di Kota Magelang, terusditingkatkan
oleh
pemerintah
kota
dalam
harus rangka
memberikan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di Kota Magelang . Dalam Tahun 2016 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan telah memfasilitasi pendataan industriindustri yang ada di Kota Magelang dalam hal pengenalan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 136
teknologi pengolahan terbaru dan
teknologi informasi,
sehingga pelaku usaha industri yang ada di Kota Magelang bisa
meningkatkan
standar
mutu
produknya
dengan
memberikan harga yang bersaing. 7) Perdagangan a) Terdiri dari 2 IKK sebagai berikut : 1.
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
2.
Ekspor bersih perdagangan
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
IKK
1
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
2
Ekspor bersih perdagangan
2015
2016
15,70 %
14,13 %
(Rp. 1.731.615.990,-)
(Rp. 16.830.584.780,-)
c) Analisis Capaian Kinerja Capaian kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB di Tahun 2016menurunjika dibandingkan capaian tahun 2015. prediksi
Data PDRB Tahun 2016 merupakan data
yang
disediakan
oleh
Kantor
Penelitian,
Pengembangan dan Statistik Kota Magelang. Berdasarkan data yang tercatat dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, perusahaan pengekspor, jenis komoditi yang diekspor dan nilai ekspor tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.29 Perusahaan Pengekspor, Jenis Komoditi yang Diekspor dan Nilai Ekspor Tahun 2016 No 1
Nama Perusahaan PT. Lembah Tidar Jaya
Komoditas Kulit sapi wet blue
Nilai Rp.
1.459.052.200,-
Jl. Jend. Sudirman 293 2
PT. Kencana Sari Jaya
Laminating Board
3
CV. Sinar Jonoboyo
Plastik TOTAL
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
Rp. 12.756.374.580,-
Rp. Rp.
2.615.158.000,16.830.584.780,-
BAB I - 137
Sementara data Impor di Kota Magelang adalah sebagai berikut: Tabel 3.30 Perusahaan Pengimpor, Jenis Komoditi yang Diimpor dan Nilai Impor Tahun 2016 No 1
Nama Perusahaan
Komoditas
PT. Natural Hilife
Nilai
Obat-obatan
Rp.
1.573.501.400,-
Jl. Tentara Pelajar 112 2
PT. Golden Sun Indonesia
Mesin-mesin
Rp.
4.312.455.700,-
Plastik
Rp.
22.424.807.300,-
TOTAL
Rp.
28.310.764.400,-
Jl. Pemuda 120 G 3
PT. Sinar Joyoboyo Jl. Beringin V
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, 2016
Capaian ekspor bersih perdagangan Tahun 2016 menurun dibandingkan Tahun 2015.Pada tahun 2015, peningkatan yang signifikan terdapat pada CV. Sinar Joyoboyo
yang mempunyai nilai impor sangat
besar
dibandingkan tahun sebelumnya hal ini yang mengakibatkan nilai impor bersih di Kota Magelang lebih besar dari pada nilai Ekspor bersih. 8) Transmigrasi a) Terdiri dari 1 IKK sebagai berikut : 1.
Transmigran swakarsa
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja No.
1
IKK
Transmigran swakarsa
2015
2016
0%
0%
c) Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Transmigrasi transmigran
dan
data
dari
Dinas
Sosial
Kota
Magelang,
swakarsa.
Transmigrasi
Tenaga
kerja,
tidak
swakarsa
ada
adalah
transmigrasi yangdilakukan atas inisiatif sendiri dengan sistem cost-sharing antara transmigran dan pemerintah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 138
daerah setempat/penerima. Dengan demikian capaian kinerja untuk transmigran swakarsa di Kota Magelang adalah 0%.
BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
Sesuai amanat
Undang-Undang
Nomor 23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 poin 11 yang berbunyi “Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah Provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi”. Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat diselenggarakan sendiri oleh Pemerintah Pusat, dengan cara melimpahkan kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat atau Instansi Vertikal yang ada di daerah berdasarkan asas dekonsentrasi dan dengan cara menugasi daerah berdasarkan asas tugas pembantuan. Penugasan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah berdasarkan Tugas Pembantuan dengan peraturan menteri/kepala lembaga pemerintah non kementerian. Peraturan menteri/kepala lembaga pemerintah
non
kementerian
sebagaimana
dimaksud
ditetapkan
setelah
berkoordinasi dengan menteri. Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan daerah provinsi diselenggarakan sendiri oleh Daerah Provinsi, dengan cara menugasi Daerah kabupaten/kota berdasarkan asas tugas pembantuan dan dengan cara menugasi Desa yang ditetapkan dengan peraturan gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sedangkan Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota diselengarakan sendiri oleh Daerah kabupaten/kota atau dapat ditugaskan sebagian pelaksanaannya kepala Desa. Penugasan oleh Daerah kabupaten/kota kepada Desa ditetapkan dengan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 139
peraturan bupati/walikota sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
A.
Tugas Pembantuan yang Diterima Pada tahun 2016 Kota Magelang mendapat tugas pembantuan yang berasal dari pemerintahan pusat dengan nilai sebesar Rp 415.871.000,00 (Empat Ratus Lima Belas Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu). Adapun pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Kota Magelang dapat dilaporkan sebagaimana penjelasan di bawah ini. Tugas pembantuan tersebut dilaksanakan langsung oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan.
B.
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dalam Rangka Tugas Pembantuan Untuk mengetahui lebih jelas kinerja tugas pembantuan dapat dilaporkan sebagai berikut : 1.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil a.
Dasar Hukum 1) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor SP DIPA-010.08.4.035518/2016 tanggal 7 Desember 2015; 2) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor SP DIPA-010.08.4.035518/2016 tanggal 7 Desember 2015 tentang Revisi ke: 01 tanggal 25 Juli 2016; 3) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor SP DIPA-010.08.4.035518/2016 tanggal 7 Desember 2015 tentang Revisi ke: 02 tanggal 11 Agustus 2016; 4) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor SP DIPA-010.08.4.035518/2016 tanggal 7 Desember 2015 tentang Revisi ke: 03 tanggal 27 Oktober 2016.
b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 140
Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
c.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang.
d.
Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaannya Tugas Pembantuan APBN Tahun 2016 yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri Rp 415.871.000,00 (empat ratus lima belas juta delapan ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) terdiri dari 1 (satu)
program,
yaitu
Program
Penataan
Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang terdiri dari 1 (satu) kegiatan yaitu : 1) Kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu a) Masukan (input) Alokasi dana sebesar Rp 415.871.000,00 (empat ratus lima belas juta delapan ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 216.895.150,00 atau 52,15%. b) Keluaran (output) Laporan
Penyelenggaraan
Administrasi
Kependudukan
(Adminduk) dengan target 1 laporan, terealisasi 1 laporan dengan nilai capaian kinerja 100%. Adapun yang tidak terealisasi adalah monitoring dan evaluasi ke kecamatan karena perjalanan tersebut di bawah 8 jam sehingga monitoring dan evaluasi ke kecamatan sesuai ketentuan tidak dapat diberi uang transport. c) Hasil (outcome) Meningkatnya kualitas database kependudukan nasional sebagai pelayanan
dasar publik
penerbitan dan
dokumen
pembangunan
kependudukan nasional
serta
mendukung penyelenggaraan pemilu/pemilukada dengan target 100% terealisasi 100% dengan nilai capaian kinerja 100%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 141
e.
Sumber dan Jumlah Anggaran Sumber
Anggaran
Tugas
Pembantuan
APBN
Tahun
Anggaran 2016 untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang berasal dari Kementerian Dalam Negeri Tahun Anggaran
2016
sebesar
Rp
1.055.185.000,00.
Dalam
perkembangannya mendapat revisi 3 (tiga) kali yaitu pada tanggal 25 Juli 2016, 11 Agustus 2016 dan 27 Oktober 2016 dikarenakan adanya penggantian pejabat perbendaharaan dan adanya surat dari Direktur Jenderal
Kementerian
Dalam
Negeri
Nomor
902/5966/DUKCAPIL.SES tanggal 17 Juni 2016 perihal Penghematan Anggaran Tugas Pembantuan (TP) pada APBN TA 2016 dan surat dari
Direktur
Jenderal
Kementerian
Dalam
Negeri
Nomor
910/9311/DUKCAPIL.SES tanggal 5 September 2016 Juni 2016 perihal Penghematan Anggaran DK/TP pada APBN TA 2016 yang memerintahkan kepada seluruh kota/kabupaten untuk melakukan penghematan/pemotongan
melalui
self
blocking
masing-masing
RKAKL Tugas Pembantuan APBN TA 2016 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang harus direvisi dan pagu anggaran menjadi Rp 415.871.000,00, dengan rincian self blocking adalah: Total self blocking
: Rp 639.314.000,00
- self blocking I
: Rp 66.203.000,00
- self blocking II
: Rp 573.111.000,00
f. Permasalahan dan Solusi Permasalahan : Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan APBN
Tahun
2016
dari
Kementerian
Dalam
Negeri
adalah
penyerapan dana tidak maksimal yang disebabkan oleh : 1)
Pelaksanaan kegiatan yang seharusnya 12 bulan hanya dapat terealisasi 11 bulan dikarenakan DIPA Petikan diserahkan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 142
kepada
Dinas
Kependudukan
dan
Pencatatan
Sipil
Kota
Magelang pada akhir Bulan Januari Tahun 2016; 2)
Perjalanan Dinas Dalam Kota tidak dapat dilaksanakan karena pelaksanaannya di bawah 8 jam;
3)
Honorarium pejabat pengadaan barang dan jasa serta belanja untuk persediaan barang konsumsinya tidak dapat direalisasikan karena ketersediaan blangko dan formulir-formulir kependudukan dan pencatatan sipil masih cukup banyak.
Solusi : 1)
Koordinasi dengan instansi terkait (Kementerian Dalam Negeri, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah, Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng, dan KPPN);
2)
Mengoptimalkan SDM dan sarana prasarana yang ada. BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Penyelenggaraan
tugas
umum
pemerintahan
di
Kota
Magelang
merupakan salah satu substansi penting dan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 adalah wajib diinformasikan sebagai bagian keterangan pertanggungjawaban Walikota Magelang kepada DPRD Kota Magelang. Pengertian tugas umum pemerintahan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 adalah tugas kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota selain pelaksanaan asas desentralisasi dan tugas pembantuan. Mengacu pada cakupan penyelenggaraan tugas umum sebagaimana diatur dalam Pasal 6, 18 dan 22, maka penyelenggaraan tugas umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Magelang, antara lain meliputi : kerja sama antar daerah, kerja sama daerah dengan pihak ketiga, koordinasi dengan instansi vertikal di daerah, kerja sama pembinaan batas wilayah, pencegahan dan penanggulangan bencana, pengelolaan
kawasan
khusus,
serta
penyelenggaraan
ketenteraman
dan
ketertiban umum.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 143
Pelaksanan
tugas
umum
pemerintahan
yang
dilaksanakan
oleh
Pemerintah Kota Magelang pada tahun 2016 dapat dijabarkan sebagai berikut : A.
Kerja Sama Antar Daerah Kerja sama antar daerah dapat menjadi salah satu pilihan alternatif dalam
mengembangkan
daerah
sehingga
pemerintah
daerah
dapat
melakukan akselerasi pembangunan yang didasarkan pada pertimbangan efesiensi dan efektifitas, sinergi dan saling menguntungkan, terutama dalam bidang-bidang yang menyangkut kepentingan lintas wilayah, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah. Kerja sama antar daerah diharapkan dapat menjadi jembatan yang meminimalisasi potensi konflik kepentingan antar daerah menjadi sebuah potensi pembangunan yang saling menguntungkan, mengoptimalkan potensi sumber daya daerah, meningkatkan pertukaran teknologi dan pengetahuan sehingga dapat mengurangi kesenjangan daerah dalam pelaksanaan pelayanan umum. 1.
Kebijakan dan Kegiatan Upaya pelaksanaan kerja sama antar daerah bertujuan untuk mewujudkan kepentingan bersama dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan guna mendukung pelaksanaan otonomi daerah. Di samping itu, kerja sama antar daerah dimaksudkan untuk meningkatkan kebersamaan dalam memecahkan permasalahan lintas wilayah administratif, meningkatkan pelayanan dan kesejahterahan masyarakat di daerah, dan pemberdayaan sumber daya dan potensi daerah dalam berbagai bidang untuk meningkatkan pengembangan ekonomi di daerah masing-masing serta mensinkronkan program pembangunan. Upaya Pemerintah Kota Magelang dalam melaksanakan kerja sama antar daerah adalah dengan meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar daerah yang saling menguntungkan (simbiosis mutualisme). Kegiatan kerja sama daerah yang masih berlangsung sampai dengan 2016 adalah :
2.
a.
Kerja sama bidang transmigrasi;
b.
Kerja sama bidang penanaman modal.
Realisasi dan Pelaksanaan Kegiatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 144
Berikut uraian kerja sama antar daerah yang dilaksanakan Pemerintah Kota Magelang dengan daerah lain pada tahun 2016 dan yang masih berjalan sampai dengan tahun 2016 :
a. No. 1.
Kerja sama bidang transmigrasi Nomor dan Tanggal Perjanjian 04 Tahun 2016 tertanggal 26 Mei 2016
2.
05.1 Tahun 2014 03-A/Sosnakertrans/ 2014 tanggal 25 Juni 2014
3.
04.2 Tahun 2013 475.1/214.1/SNTD/2013 tertanggal 30 April 2013
4.
07 Tahun 2012 595/390.A/SKTK-D/ 2012
Daerah yang Diajak Kerja sama
Materi Kerja sama
Jangka Waktu
Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat
Program Transmigrasi di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukangma, Kabupaten Kayong Utara
5 tahun
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat
Program Transmigrasi di lokasi Desa Sungai Bulan, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya
5 tahun
Pemerintah Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat
Program Transmigrasi di Desa Simatamata, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara
5 tahun
Pemerintah Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan
Program Transmigrasi di Desa Sungai
5 tahun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 145
tanggal 18 April 2012
5.
07 Tahun 2011 870/777/IV/Dinsosnakertr ans-2011 tanggal 13 April 2011
b. No. 1.
Nomor dan Tanggal Perjanjian 570/863/BPMPPT/2016 570/846/450/2016
570/01/K.PM/XI/2016 570/1001/450/2016 tanggal 24 November 2016
3.
120.13/916/2016 570/1064/450/2016 tanggal 21 Desember 2016
4.
570/603/450/2015 570/1128/ 2015 tanggal 2 Oktober 2015
5.
570/290/450/2014 503/01-BPMPPT/XI/ 2014 tanggal 17 November 2014
6.
Pelang, Kecamatan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang
Pemerintah Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah
Program Transmigrasi di Kabupaten Lamandau
5 tahun
Daerah yang Diajak Kerja sama
Materi Kerja sama
Jangka Waktu
Pemerintah Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat
Fasilitasi kerja sama bidang penanaman modal
Pemerintah Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
Kerja sama bidang penanaman modal
1 tahun
Pemerintah Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah
Kerja sama bidang penanaman modal
1 tahun
Pemerintah Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
Kerja sama bidang penanaman modal
5 tahun
Pemerintah Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat
Kerja sama bidang penanaman modal
5 tahun
Pemerintah Kabupaten
Kerja sama bidang
5 tahun
Kerja sama bidang penanaman modal
tanggal 8 Oktober 2016 2.
Barat
570/289/450/2014 570/438/BPMPT
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 146
Kendal, Provinsi Jawa Tengah
tanggal 17 November 2014
B.
penanaman modal
Kerja sama Daerah dengan Pihak Ketiga Kota Magelang dapat dikatakan hampir tidak mempunyai sumber daya alam yang dapat dieksploitasi. Oleh karena itu, dalam era otonomi daerah seperti sekarang ini Kota Magelang berupaya untuk memposisikan diri
sebagai
stakeholders.
kota
jasa
Kerja
yang
sama
mampu
dengan
memenuhi
pihak
ketiga
kebutuhan
semua
dilaksanakan
untuk
mengoptimalisasi penyelenggaraan pembangunan daerah dan pengelolaan potensi daerah yang ada sehingga dapat memenuhi penyediaan pelayanan publik dan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh Pemerintah Daerah.
1.
Kebijakan dan Kegiatan Kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Magelang dalam pelaksanaan kerja sama dengan pihak ketiga adalah : a.
Meningkatkan
dukungan
pihak
ketiga
guna
mengoptimalkan
kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan potensi daerah; b.
Meningkatkan pelayanan publik;
c.
Meningkatkan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. Kerja sama daerah dengan pihak ketiga yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota Magelang pada tahun 2016 dan yang masih berjalan pada tahun 2016, yaitu : a.
Kerja sama bidang pendidikan;
b.
Kerja sama bidang kesehatan;
c.
Kerja sama bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
d.
Kerja
sama
bidang
otonomi
daerah,
pemerintahan
umum,
administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; e.
Kerja sama bidang perdagangan;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 147
2. Realisasi dan Pelaksanaan Kegiatan Realisasi pelaksanaan kerja sama Pemerintah Kota Magelang dengan pihak ketiga yang masih berlaku/berlangsung sampai dengan 2016 adalah sebagai berikut : a.
Kerja sama bidang pendidikan Perjanjian kerja sama/kesepakatan dalam bidang pendidikan, yaitu :
No. 1.
Nomor dan Tanggal Perjanjian 3 Tahun 2015 tanggal 16 Februari 2015
2.
08/PKS.P/RSUDT/II/2015 053/AKPER/NWU/II/2015 tanggal 28 Februari 2015
3.
7/PKS.PI/RSUDT/IV/2015 1035/UN7.3.4/KS/2015 tanggal 1 April 2015
4.
13/PKS.B/RSUDT/V/2015 149/CM/V/2015
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Materi Kerja sama
Kepolisian Resor Magelang Kota
Pembinaan pendidikan lalulintas pada siswa SD, SMP SMA dan SMK
1 tahun
Akademi Keperawatan (AKPER) Ngudi Waluyo Ungaran
Praktik keperawatan mahasiswa AKPER Ngudi Waluyo Ungaran
22 bulan
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang
Peningkatan dan pengembangan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan pengalaman dan keterampilan peserta Program Pendidikan Dokter dan Dokter Spesialis I FK UNDIP Semarang
2 tahun
SMK Citra Medika Magelang
Praktik kerja lapangan siswa Program Studi Farmasi SMK Citra Medika Magelang
2 tahun
tanggal 31 Mei 2015
5.
421.26/482.P/SMK.3/2015
Daffam Hotel Malioboro Yogyakarta
Paktek Kerja Industri siswa SMK Negeri 3 Magelang
2 tahun
6.
421.25/482.P/SMK.3/2015
Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Yogyakarta
Paktek Kerja Industri siswa SMK Negeri 3 Magelang
2 tahun
7
421.24/482.P/SMK.3/2015
Hotel Plataran Borobudur Magelang
Paktek Kerja Industri siswa SMK Negeri 3 Magelang
2 tahun
8.
421.23/482.P/SMK.3/2015
Nueve Hotel Yogyakarta
Paktek Kerja Industri siswa SMK Negeri 3 Magelang
2 tahun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 148
No. 9.
10.
Nomor dan Tanggal Perjanjian 421.22/482.P/SMK.3/2015
0012/HRD/RF/V/2015
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Materi Kerja sama
Ros In Hotel Yogyakarta
Paktek Kerja Industri siswa SMK Negeri 3 Magelang
3 tahun
PT Royal Fashion
Paktek Kerja Industri siswa SMK Negeri 3 Magelang
2 tahun
Kabupaten Semarang 11.
05/NKS/BKK/SMK3/2015
PT Ungaran Sari Garmen Kabupaten Semarang
Paktek Kerja Industri siswa SMK Negeri 3 Magelang
4 tahun
12.
415/4/780/SMK.3/230
Larissa Aesthetic
Paktek Kerja Industri siswa SMK Negeri 3 Magelang
2 tahun
13.
415/4/780/SMK.3/230
PT Martina Berto
Paktek Kerja Industri siswa SMK Negeri 3 Magelang
2 tahun
14.
06/PKS.B/RSUDT/II/2014 075/UNIMUS.G/KS/2014
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS)
Praktik belajar lapangan mahasiswa Program D-III Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan UNIMUS
2 tahun
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kesiapan penyelenggaraan Universitas Tidar menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
5 tahun
Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan (APIKES) Citra Medika Surakarta
Praktik kerja lapangan/magang mahasiswa APIKES Citra Medika Surakarta
2 tahun
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY)
Program Pendidikan Profesi Dokter dan Profesi Ners FKIK UMY
5 tahun
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Semarang
Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
3 tahun
tanggal 1 Februari 2014
15.
03 Tahun 2014 05/KB/E/II/2014 tanggal 27 Februari 2014
16.
13/PKS.B/RSUDT/IV/2014
012/C.5-IV/III/2014 tanggal 1 April 2014
17.
28/PK.P/RSUDT/IV/2014 04.1/PK-FKIKA/UMY/IV/2014
tanggal 31 Mei 2014
18.
29/PKS.PII/RSUDT/V/2014
HK.06.01/A.II.3/573/2014 tanggal 31 Mei 2014
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 149
No.
Nomor dan Tanggal Perjanjian
19.
20/PKS.PI/RSUDT/VI/2014 006/MoU/DIR/AMA-YK/2014
tanggal 1 Juni 2014
20.
46/PKS.PI/RSUDT/VII/2014
19.1A/Dir/KS/SV/2014 tanggal 1 Juli 2014
21.
25/PKS.B/RSUDT/VIII/2014
761/C.8-II/FIK/VIII/2014 tanggal 1 Agustus 2014
22.
27/PKS.PII/RSUDT/XI/2014
B/120/VI/2014 tanggal 1 November 2014
23.
30/PKS.PI/RSUDT/XII/2014
025/AKBID/NWU/XII/2014 tanggal 1 Desember 2014
24.
35/PKS.B/RSUDT/XII/2014 MOU/032/STIKES A.YANI/XII/2014
Materi Kerja sama
Akademi Manajamen Administrasi (AMA) Yogyakarta
Pelayanan/pengabdi an masyarakat, pendidikan, penelitian dan pengembangan bidang pelayanan kesehatan
2 tahun
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM)
Praktik kerja lapangan mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik dan D-III Rekam Medis
2 tahun
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
Praktik kerja lapangan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Fisioterapi dan Gizi UMS
3 tahun
Akademi Keperawatan (AKBID) Kesdam IV/Diponegoro Semarang
Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
3 tahun
Akademi Kebidanan (AKBID) Ngudi Waluyo Ungaran
Praktik klinik mahasiswa Akademi Kebidanan (AKBID) Ngudi Waluyo Ungaran
2 tahun
STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Praktik klinik Program Studi Rekam MedisInformasi Kesehatan (D3)
2 tahun
STIKES Widya Husada Semarang
Praktik kerja lapangan mahasiswa STIKES Widya Husada Semarang
2 tahun
Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang
Praktik kerja lapangan mahasiswa Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang
2 tahun
tanggal 1 Desember 2014 25.
36/PKS.B/RSUDT/XII/2014 IKS-PB 30/ADAK/STIKESWH/I-2015
tanggal 1 Desember 2014
26.
37/PKS.B/RSUDT/XII/2014 IKS-613/AKFIS-WH/XII-2014
tanggal 1 Desember 2014
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 150
No.
Nomor dan Tanggal Perjanjian
27.
07/PKS.B/RSUD/I/2013 101.3/060.a/MOU/A-MH/I/2013
tanggal 2 Januari 2013
28.
061/PKS.B/RSUD/III/2013 006/MoU/UNRIYO/III/2013
tanggal 30 Maret 2013
29.
11/PKS.B/RSUDT/IV/2013
HK.06.01/1/0810.1/2013 tanggal 1 April 2013
30.
32/PKS.II/RSUDT/V/2013 046/A/STIKES/NWU/V/2013
tanggal 1 Mei 2013
31.
34/PKS.PI/RSUDT/VII/2013 373/Akper-KBN/A.PKK/VII /2013
tanggal 29 Juli 2013
32.
25/PKS-B/RSUDT/X/2013 HK.06.01/I/1/7432/2013 tanggal 1 Oktober 2013
33.
12/PKS-P/DIR/RSUD/VII/2012
355/FIKES/II.3.AU/F/2012
tanggal 1 Juli 2012
34.
20/P/RSUD/VIII/2011 4224A/UN7.3.4/D/KS/2011
tanggal 22 Agustus 2011
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Materi Kerja sama
Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan (APIKES) Mitra Husada Karanganyar
Praktik lapangan, magang kerja dan penelitian mahasiswa APIKES Karanganyar
3 tahun
Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO)
Praktik mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program S-1 Ilmu Gizi UNRIYO
3 tahun
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Banjarmasin
Praktik belajar lapangan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
3 tahun
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Ngudi Waluyo Ungaran
Pendidikan, pelatihan dan pengembangan dalam bidang kesehatan
3 tahun
Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara (AKPER KBN) Magelang
Praktik kerja lapangan mahasiswa AKPER KBN Magelang
3 tahun
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Yogyakarta
Praktik kerja lapangan mahasiswa jurusan Ilmu Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
3 tahun
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
Kerja sama dalam bidang pendidikan dan pengembangan pelayanan kesehatan
4 tahun
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (PSIK FK UNDIP) Semarang
Praktik klinik dan magang civitas akademika PSIK FK UNDIP Semarang
5 tahun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 151
b.
Kerja sama bidang kesehatan Pemerintah Kota Magelang dalam melaksanakan tugas pelayanan bidang kesehatan telah melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. Perjanjian kerja sama tersebut, antara lain :
No. 1.
Nomor dan Tanggal Perjanjian 441.91/33/226 HK.05.01/S/III.5/0120/2016 tanggal 4 Januari 2016
2.
441.92/1075/220 HK.05.01/II.2.2/00009/2016 tanggal 4 Januari 2016
3.
441.92/1027/220 KS.01.01/I.IV/57/2016 tanggal 4 Januari 2016
4.
441.92/28/226 440.92/02/6
Materi Kerja sama
RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang
Pelayanan kesehatan jiwa/tumbuh kembang dan pelayanan kesehatan pelimpahan dari RSUD Tidar Kota Magelang untuk Pelayanan Umum bagi peserta Jamkesda Kota Magelang
1 tahun
Rumah Sakit Ortophedi Pusat dr. Soeharso Surakarta
Pelayanan kesehatan bagi peserta Program Jamkesda Kota Magelang
1 tahun
RSUP dr. Kariadi Semarang
Pelayanan kesehatan bagi peserta Program Jamkesda Kota Magelang
1 tahun
BKPM Wilayah Magelang
Pelayanan kesehatan bagi peserta Program Jamkesda Kota Magelang
1 tahun
Rumah Sakit Lestari Raharja Kota Magelang
Pelayanan Kesehatan bagi Program Jamkesda (pelimpahan pasien dari RSUD Tidar Kota Magelang)
1 tahun
BPJS Cabang Magelang
Kerjasama Optimalisasi Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional
1 tahun
BPJS Cabang Magelang
Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional dari Warga Kota Magelang
3 bulan
RSUP dr. Sardjito Yogyakarta
Pelayanan kesehatan bagi peserta Program Jamkesda Kota Magelang
1 tahun
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan
Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional bagi Penerima Bantuan Iuran
1 tahun
tanggal 4 Januari 2016 5.
441.92/35/226 18/PKS/RSLR/III/2016 tanggal 4 Januari 2016
6.
15 Tahun 2016 142/MOU/VI-04/0916 tanggal 29 September 2016
7.
441.92/3148/220 143/KTR/VI-04/0916 tanggal 29 September 2016
8.
441.92/31/226 HK.05.01/IV/30732/2015 tanggal 31 Desember 2015
9.
441.91/3583/2015/4 790/KTR/VI-04/1215 441.91/5773/220
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 152
No.
10.
Nomor dan Tanggal Perjanjian
Materi Kerja sama
tanggal 30 Desember 2015
BPJS Cabang Magelang
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dari Kota Magelang
12/PKS.B/RSUDT/IV/2014 004/II/KSO/M/IV/XIV
PT Tirta Teknosys
Pinjam pakai peralatan reusedialiser dan penyediaan cairannya
2 tahun
PT Aimed Indonesia Yogyakarta
Operasional alat CTScan dan accessories pendukungnya untuk pelayanan CT-Scan
4 tahun
PT Sinar Roda Utama
Pelayanan hemodialisa bagi pasien Jamkesmas
5 tahun
PT Sinar Roda Utama
Pelayanan hemodialisa bagi pasien umum/swasta/ ASKES
5 tahun
tanggal 1 April 2014
11.
08/PKS.B/DIR/RSUD/VI/2012
015/KSO/024.06/2012 tanggal 15 Juni 2012
12.
16/P/RSUD/VIII/2011 654/SRU/N/HD/VIII/2011 tanggal 16 Agustus 2011
13.
17/P/RSUD/VIII/2011 655/SRU/N/HD/VIII/2011 tanggal 16 Agustus 2011
c.
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Perjanjian kerja sama bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang dituangkan dalam perjanjian kersama, antara lain :
No. 1.
Nomor dan Tanggal Perjanjian 006/Sekr.P2TP2A/I/2016 tanggal 4 Januari 2016
2.
007/Sekr.P2TP2A/I/2016 tanggal 4 Januari 2016
3.
008/Sekr.P2TP2A/I/2016 tanggal 4 Januari 2016
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Materi Kerja sama
Kantor Pengacara Bambang Tjatur Iswanto, SH & Rekan
Pendampingan hukum dalam menyelesaikan kasus yang dihadapi oleh masyarakat Kota Magelang, khususnya perempuan dan anak
1 tahun
Kantor Advokad dan Konsultan Hukum Lilis Sri Rahayu Kurniawaty, SH
Pendampingan hukum dalam menyelesaikan kasus yang dihadapi oleh masyarakat Kota Magelang, khususnya perempuan dan anak
1 tahun
Kantor Pengacara dan Konsultan
Pendampingan hukum dalam menyelesaikan
1 tahun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 153
4.
009/Sekr.P2TP2A/I/2016 tanggal 4 Januari 2016
5.
044/Sekr.P2TP2A/XI/2014 tanggal 30 November 2014
d.
Hukum Aryo Gatot Widodo, SH & Partners
kasus yang dihadapi oleh masyarakat Kota Magelang, khususnya perempuan dan anak
Kantor Pengacara dan Konsultan Hukum Erna Indrayani, SH & Associates
Pendampingan hukum dalam menyelesaikan kasus yang dihadapi oleh masyarakat Kota Magelang, khususnya perempuan dan anak
1 tahun
Lembaga Pusat Pengembangan SDM “Entrans” (LP SDM Entrans)
Penanganan masalah sosial dan psikis korban kekerasan terhadap perempuan dan anak
3 tahun
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
No. 1.
Nomor dan Tanggal Perjanjian 900/010/290/2016 tanggal 11 Januari 2016
2.
01 Tahun 2016 07/ADV-ZA/PEKJ/I/2016 tanggal 15 Januari 2016
3.
02 Tahun 2016 11/ADV-ZA/PEKJ/I/2016 tanggal 15 Januari 2015
4.
03 Tahun 2016 330/0.3.13/05/03/2016
5.
05.1 Tahun 2016 4237/HI.17/KL/2016 tanggal 1 Juni 2016
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Materi Kerja sama
PT Bank Pembangunan Jawa Tengah Cabang Magelang
Pengelolaan Uang dan Pajak Daerah secara Online
1 tahun
Kantor Advokat M. Zazin & Associates
Pemberian Jasa Hukum dan Bantuan Hukum (advokasi)
1 tahun
Kantor Advokat M. Zazin & Associates
Pemberian Jasa Hukum dan Bantuan Hukum (advokasi)
Kejaksaan Negeri Kota Magelang
Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
1 tahun
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jogjakarta
Fasilitasi Kerjasama dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi oleh SKPD di Pemerintah Kota Magelang
1 tahun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 154
No.
Nomor dan Tanggal Perjanjian
6.
183.14/63/112 Tahun 2016
7.
14/PKS/PPIT/VIII/2016 070/871/430/2016 tanggal 10 Agustus 2016
8.
14 Tahun 2016 tanggal 6 September 2016
9.
18 Tahun 2016 tanggal 28 Oktober 2016
10.
27 Tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016
11.
562.2/SP/643/800/2015 34/HKM/AA/XII/2015 tanggal 31 Desember 2015
12.
10/PKS.PI/RSUDT/I/2015 0500/HT.01.02/005/2015 tanggal 31 Januari 2015
13.
05 Tahun 2014 0586.b/HT.01.04/005/2014 tanggal 14 Maret 2014
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Materi Kerja sama
Kejaksaan Negeri Kota Magelang
Pembentukan Tim Fasilitasi Pelaksanaan Kerja Sama Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Magelang
1 tahun
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Sinergi Penelitian, Pengembangan, dan Komersialisasi Produk Inovasi di Kota Magelang
3 tahun
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah
Penggunaan Sistem Informasi Kredit Program (SKIP)
1 tahun
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Pelayanan dan Jaringan Magelang
Pemungutan dan Penyetoran Pajak Penerangan Jalan dan Pembayaran Rekening Listrik oleh Pemerintah Daerah
1 tahun
PT Bank Pembangunan Jawa Tengah Cabang Magelang
Pengelolaan Uang Daerah
1 tahun
PT Asiadaya Abadi, Pati, Jawa Tengah
Penambahan bantuan pengamanan asetaset milik Pemerintah Kota Magelang
1 tahun
PT Bank Pembangunan Jawa Tengah Cabang Magelang
Sewa sebagian lahan untuk pemasangan box ATM di RSUD Tidar Kota Magelang
3 tahun
PT Bank Pembangunan Jawa Tengah Cabang Magelang
Pembayaran Gaji Pegawai Negeri Sipil melalui Kartu Pegawai Sipil Elektronik di Lingkungan
15 tahun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 155
No.
Nomor dan Tanggal Perjanjian
Pihak Ketiga
Materi Kerja sama
Jangka Waktu
Pemerintah Kota Magelang 14.
08 Tahun 2011 25/KB/BPPT-PEMKOT MAGELANG/V/2011 tanggal 18 Mei 2011
15.
10 Tahun 2011 070/PK_PAS/V/2011
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Republik Indonesia
Pengkajian, penerapan dan pemasyarakatan teknologi untuk mendukung pembangunan daerah Kota Magelang
5 tahun
PT Putera Agung Setia
Pembuatan design prototype kendaraan smart car dan membantu pelaksanaan teknis dan non-teknis dalam terwujudnya prototype kendaraan dengan nama Spyder
5 tahun
tanggal 18 Mei 2011
e. No. 1.
Kerja sama bidang perdagangan Nomor dan Tanggal Perjanjian 19 Tahun 2016 tanggal 7 November 2016
2.
518.3/152/250/2016 0217/HT.01.04/KRD/2016 tanggal 9 Februari 2016
3.
8599/HT.01.04/KRD/2015 19 Tahun 2015 tanggal 27 Oktober 2015
C.
Jangka Waktu
Pihak Ketiga
Materi Kerja sama
Akademi MIliter/TNI AD
Perjanjian Pinjam Pakai Tanah TNI-AD digunakan untuk Taman dan Sentra Kuliner di Jalan Tidar Magelang antara TNI-AD dengan Pemerintah Kota Magelang
2 tahun
PT Bnak Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Program Kredit Usaha Produktif (KUP) kepada Pelaku Usaha Mikro di Kota Magelang
3 tahun
PT Bnak Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Penyelenggaraan Program Kredit Usaha Produktif kepada Pelaku Usaha Mikro di Kota Magelang
1 tahun
Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 156
Koordinasi dengan instansi vertikal di Kota Magelang merupakan salah satu aspek yang mutlak dilakukan dalam kerangka memenuhi kebijakan tertib penyelenggaraan pemerintahan dan terwujudnya keserasian serta keberhasilan pembangunan. 1. Kebijakan dan Kegiatan Kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya mempunyai kewajiban menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah. Instansi vertikal merupakan perangkat kementerian atau lembaga pemerintah yang mengatur urusan pemerintahan yang tidak diserahkan kepada daerah dalam wilayah tertentu dalam rangka dekonsentrasi. Kebijakan koordinasi dengan instansi vertikal bertujuan untuk menyelaraskan dan mensinkronkan berbagai kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Magelang dalam rangka mengembangkan hubungan antar tingkatan pemerintahan yang harmonis. Koordinasi
dengan
instansi
vertikal
yang
dilaksanakan
Pemerintah Kota Magelang dalam beberapa bidang, yaitu : a.
Koordinasi stabilitas daerah;
b.
Koordinasi dalam bidang ketentraman dan ketertiban;
c.
Koordinasi dalam bidang pertanahan;
d.
Koordinasi dalam bidang keagamaan;
e.
Koordinasi dalam bidang tata ruang.
2. Realisasi dan Pelaksanaan Kegiatan a.
Koordinasi stabilitas daerah Kota Magelang merupakan wilayah yang selama ini dikenal kondusif. Pemerintah Kota Magelang senantiasa berupaya untuk mempertahankan iklim sejuk dan damai sebagai modal utama demi terwujudnya keberhasilan pelaksanaan pembangunan di daerah yang muaranya adalah terwujudnya keberhasilan pembangunan di tingkat nasional. Jalinan kerja sama pemerintah daerah dengan instansi vertikal merupakan upaya untuk menciptakan sinergi yang kokoh dalam melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 157
Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) merupakan wadah komunikasi dan koordinasi dalam rangka terwujudnya hubungan kerja yang harmonis serta sinergis di antara unsur pimpinan daerah dan vertikal di Kota Magelang dengan tujuan akhir adalah memantapkan stabilitas daerah. Kegiatan koordinasi dalam rangka stabilitas daerah antara Walikota, Wakil Walikota, Ketua DPRD, Komandan
Kodim
0705/Magelang,
Kepala
Kepolisian
Resort
Magelang Kota, Kepala Kejaksaan Negeri dan Kepala Pengadilan Negeri didasari dengan Keputusan Walikota Magelang Nomor 134/45/112 Tahun 2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang Pembentukan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Magelang Tahun 2016. Di samping itu, dibentuk pula tim terpadu terkait dengan penanganan stabilitas dan permasalahan strategis daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Magelang Nomor 300/45/112 Tahun 2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang Pembentukan Tim Terpadu Penanganan Stabilitas Daerah Kota Magelang Tahun 2016. Rapat koordinasi stabilitas daerah diselenggarakan secara rutin setiap bulan dan insidental pada saat-saat tertentu apabila diperlukan
dalam
rangka
mengantisipasi
permasalahan
yang
membutuhkan penanganan segera. Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agenda rapat koordinasi stabilitas daerah membahas materi berupa permasalahan-permasalahan strategis yang ada di daerah yang harus ditindaklanjuti dalam kerangka kebijakan daerah, seperti permasalahan bidang ekonomi, sosial budaya, keamanan dan ketertiban daerah serta penanganan bencana alam dan lainnya. Hasil atau kesimpulan rapat koordinasi Forpimda yang berisi saran/masukan dan perintah/instruksi akan ditindaklanjuti oleh instansi terkait. Koordinasi rutin juga dilakukan oleh Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Kota Magelang untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan situasi dan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 158
kondisi wilayah. Di samping itu, implementasi dari peningkatan kerja sama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
aparatur/lembaga
serta
stakeholder yang ada serta sebagai wujud partisipasi dalam upaya menjaga stabilitas daerah, masyarakat juga dilibatkan dengan pembentukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) tingkat kota hingga di tingkat kelurahan yang beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai elemen. Koordinasi stabilitas daerah juga dilakukan di tingkat kecamatan. Rapat koordinasi dilaksanakan setiap bulan oleh unsur Tri Pimpinan Kecamatan (Tripika), yaitu Camat, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) dan Koordinasi
ini
Komandan
melibatkan
Lurah,
Rayon
Militer (Danramil).
Bhayangkara
Pembinaan
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Bintara Pembinaan Desa (Babinsa) di wilayahnya dengan materi pembahasan penekanan pada permasalahan-permasalahan aktual bidang sosial, keamanan dan ketertiban. b.
Koordinasi dalam bidang ketentraman dan ketertiban Pemerintah Kota Magelang melakukan koordinasi dengan aparat keamanan, baik dengan pihak Kepolisian maupun TNI, dalam bidang ketentraman dan ketertiban untuk menciptakan situasi yang kondusif, aman dan terkendali di Kota Magelang. Selama ini jalinan hubungan koordinasi telah berjalan dengan baik dan selalu diupayakan untuk lebih dimantapkan untuk mengantisipasi dan menangani permasalahan-permasalahan yang mungkin muncul yang dapat mengganggu kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Unsur Kepolisian dan TNI juga selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan operasi atau razia dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, seperti razia pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT), operasi penyakit masyarakat (Pekat) dan patroli pencegahan dan pengamanan terhadap vandalisme.
c.
Koordinasi dalam bidang pertanahan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 159
Berkaitan dengan bidang pertanahan, Pemerintah Kota Magelang berupaya untuk selalu meningkatkan koordinasi dan menjalin
komunikasi
secara
intensif
dengan
instansi-instansi
pemangku kepentingan, antara lain : 1) Kantor Pertanahan, yaitu sebagai instansi penyelenggara layanan administrasi pertanahan dan pengendalian tata guna tanah dalam rangka pengamanan aset tanah milik daerah. 2) Instansi militer, yang mempunyai proporsi besar penguasaan lahan terkait dengan pengelolaan lahan dan penanganan beberapa permasalahan aset tanah milik Pemerintah Kota Magelang; 3) Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Progo Bogowonto Luk Ulo (PSDA-Probolo),
yaitu
terkait
pengelolaan
tanah
atas
kewenangan saluran/tanah irigasi; 4) Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset (UP3AD) Kota Magelang; Dengan
terjalinnya
koordinasi
yang
baik
dan
efektif
diharapkan dapat mengoptimalkan penanganan permasalahanpermasalahan dan juga dalam rangka antisipasi atau menghindari permasalahan yang akan muncul di kemudian hari di bidang pertanahan. d.
Koordinasi dalam bidang keagamaan Urusan agama merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Magelang senantiasa melakukan koordinasi
dengan
instansi
vertikal
yang
ada,
yaitu
Kantor
Kementerian Agama Kota Magelang. Koordinasi dilakukan dalam rangka pembinaan kerukunan hidup antarumat beragama, intern umat agama dan antara umat agama dengan pemerintah serta dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kegiatan keagamaan. Terlebih lagi salah satu unsur visi Kota Magelang 2016-2021 yang adalah upaya mewujudkan masyarakat yang religius. Di samping itu, keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Paguyuban Umat Beriman (PUBM) di Kota
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 160
Magelang
yang
beranggotakan
tokoh-tokoh
agama
telah
memberikan kontribusi nyata dalam menjalin ikatan persaudaraan antar pemeluk agama. Toleransi antar umat agama sangat dijunjung tinggi tercermin dengan saling hormat-menghormati antar pemeluk agama dalam menjalankan ibadahnya sesuai keyakinannya. e.
Koordinasi dalam bidang tata ruang Dalam rangka penataan ruang Kota Magelang guna mempercantik wajah kota dan mendukung Magelang Kota Sejuta Bunga dilaksanakan koordinasi dalam bidang tata ruang yang terealisasi dengan penataan pedagang kaki lima (PKL) dan pengelolaan taman kota. Beberapa
lokasi
taman
kota
dan
sentra
kuliner
menggunakan lahan milik instansi pemerintah lain, antara lain milik TNI-AD/Akademi Militer, Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Progo Bogowonto Luk Ulo (PSDA Probolo) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Taman Lansia di Jalan A. Yani dan Taman di Jalan Tidar sebelah utara Stadion Abu Bakrin berada di atas lahan milik instansi militer yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Magelang. Lokasi taman kota di kaki Gunung Tidar sisi sebelah timur yang berada di tepi Saluran Manggis merupakan lahan milik Balai PSDA Probolo. Untuk mempercantik wajah kota maka di atas saluran tersebut yang berada di Jalan Jenderal Sudirman dipercantik dengan pembuatan taman. Terkait dengan penataan kota, Pemerintah Kota Magelang tidak memperbolehkan adanya usaha perdagangan sektor informal (PKL) di sepanjang jalan-jalan protokol. Di samping melakukan penataan dengan memanfaatkan aset daerah yang dimiliki seperti pembuatan shelter permanen kuliner Tuin van Java di alun-alun, maka solusi lainnya adalah Pemerintah Kota Magelang bekerja sama dengan instansi lain yang memiliki lahan yang diperuntukan sebagai tempat relokasi para PKL. Tabel 5.1 berikut menguraikan titik-titik lokasi taman dan pusat wisata kuliner di Kota Magelang sebagai relokasi para PKL
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 161
yang sebelumnya melakukan usaha dagang di tepi jalan-jalan protokol. Tabel 5.1 Titik Lokasi Penataan Ruang untuk Taman dan Sentra Kuliner di Kota Magelang
No.
Lokasi
Status Kepemilikan Tanah
Lokasi Awal
1.
Taman Lansia Jalan Ahmad Yani
TNI
2.
Taman Gunung Tidar
3.
Taman di Jalan Tidar (utara Stadion Abu Bakrin)
4.
Kuliner Kartika Sari
5.
Kuliner Sejuta Bunga
6.
Kuliner Badaan
7.
PSDA Probolo TNI/Akmil Sepanjang Jalan Tidar
TNI/Akmil
Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Kawasan Rejo Tumoto
PT KAI (PJKA)
Sepanjang Jalan Pahlawan
Pemkot
Kuliner Boga Kencana
Sepanjang Jalan A. Yani dan Urip Sumoharjo
PT KAI (PJKA)
8.
Kuliner Sigaluh
Sepanjang Jalan A. Yani dan Pemuda
Pemkot
9.
Kuliner Jendralan
Sepanjang Jalan Diponegoro
Pemkot
10.
Kuliner Daha
Sepanjang Jalan Tentara Pelajar
Pemkot
11.
Kuliner Pajajaran
Sepanjang Jalan Pajajaran
Pemkot
12.
Kuliner Jenggala
Sekitar Pasar Tukangan
Pemkot
13.
Kuliner Lembah Tidar
Sepanjang Jalan Letjen Suprapto
Pemkot
14.
Kuliner Rejo Mulyo
Sepanjang Jalan Ikhlas
Pemkot
15.
Kuliner Tuin van Java
Sekitar Alun-alun
Pemkot
16.
Kawasan Car Free Day di Lapangan Tentara I Rindam IV/Diponegoro
TNI
Sumber : Data diolah.
D.
Pembinaan Batas Wilayah 1.
Kebijakan dan Kegiatan Kebijakan
tentang
pembinaan
batas
wilayah
berupa
perencanaan dan persiapan koordinasi pembinaan batas acuan, penyelesaian dan penegasan batas wilayah yang sangat penting dalam hubungannya
dengan
tertib
administrasi
dan
untuk
keperluan
perencanaan pembangunan serta pelayanan kepada publik. 2.
Realisasi dan Pelaksanaan Kegiatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 162
Berdasarkan
Penjelasan
Pasal
Demi
Pasal
Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah
kepada
Pemerintah,
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, Pasal 6 menyebutkan bahwa pembinaan batas wilayah di tingkat kabupaten/kota adalah batas wilayah antar kecamatan dan antar desa/kelurahan. Terkait pembinaan penegasan batas wilayah antar kecamatan dan kelurahan di Pemerintah Kota Magelang telah selesai dilaksanakan kegiatan survey, pemetaan dan tinjauan lapangan. Pada tahun 2010 telah dilaksanakan di delapan kelurahan dan tahun 2011 dilaksanakan di sembilan kelurahan, sehingga batas wilayah ke-17 kelurahan yang ada di Kota Magelang telah diatur dengan tegas dan jelas. Penegasan batas antar kelurahan dan kecamatan memberikan kejelasan dalam pelayanan administrasi pemerintahan, pembangunan, pelayanan publik kepada masyarakat, yang dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Sementara itu, penegasan batas wilayah antar daerah, yaitu antara
Kota
Magelang dan
Kabupaten Magelang
masih
belum
sepenuhnya terjadi kesepakatan. Ketegasan batas wilayah antara Kota Magelang dan Kabupaten Magelang yang saat ini sudah tidak menjadi permasalahan adalah sebelah utara namun batas di sebelah selatan masih belum terwujud kesepakatan di antara kedua pemerintah daerah. Sikap Pemerintah Kota Magelang seperti yang tertuang dalam Surat Walikota Magelang kepada Gubernur Jawa Tengah Nomor 135/1132/111 tanggal 2 Desember 2013 adalah : a.
Bahwa kondisi existing wilayah administrasi Kota Magelang saat ini sama persis dengan kondisi wilayah administrasi Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang sebagaimana surat dari Pemerintah DaerahDaerah Swatantra Tingkat Ke-I Jawa Tengah Nomor U.85/I/12 tanggal 29 September 1958 dan juga telah ditegaskan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor OP 273/1977 tanggal 8 Agustus 1977;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 163
b.
Bahwa wilayah administrasi Kota Magelang sebagaimana surat dari Pemerintah Daerah-Daerah Swatantra Tingkat Ke-I Jawa Tengah, Nomor U.85/I/12 tanggal 29 September 1958 dan penegasan Gubernur melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah, Nomor: OP 273/1977 tanggal 8 Agustus 1977 sebagaimana tersebut di atas juga sama persis (sesuai) dengan wilayah
administrasi
Kota
Magelang
yang
tercantum
dalam
Staatblaad Nomor 2 tahun 1927; c.
Bahwa sesuai Keputusan DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang Nomor 6/DPRD/1987 tanggal 15 September 1987 dan Keputusan DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang Nomor 14/1987 tanggal 13 Oktober 1987 telah diserahkan sebagian wilayah administrasi Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang (13 desa) kepada Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang dalam rangka perubahan batas wilayah administrasi dan DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang telah menerima 13 desa dimaksud;
d.
Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dan Keputusan DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang tersebut di atas, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah telah menindaklanjuti dengan membuat surat kepada Pemerintah Pusat, dengan surat Nomor 136/034064 tanggal 4 September 1990, yang inti surat tersebut adalah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar menetapkan Peraturan Pemerintah tentang perluasan wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang; Berkaitan dengan proses penyelesaian permasalahan ini,
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memfasilitasi dan menjadi mediator namun masih belum ada titik temu kesepakatan sehingga ranah penyelesaian akhir (final) diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri. Pada intinya Pemerintah Kota Magelang menginginkan adanya penegasan batas wilayah antar daerah, antara Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, sesuai dengan kondisi existing saat ini. Kemudian apabila ketegasan batas wilayah sudah disepakati maka dilanjutkan dengan perluasan wilayah Kota Magelang (tambahan 13 desa) mengacu pada Keputusan DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang Nomor 6/DPRD/1987 tanggal 15 September 1987 dan Keputusan DPRD Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 164
Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang Nomor 14/1987 tanggal 13 Oktober 1987 yang secara hukum belum dicabut. Posisi Pemerintah Kota Magelang saat ini adalah menunggu keputusan dari Kementerian Dalam Negeri terkait dengan penegasan batas wilayah Kota Magelang dan Kabupaten Magelang. E.
Pencegahan dan Penanggulangan Bencana 1.
Bencana yang Terjadi dan Penanggulangannya Penyelenggaraan penanggulangan bencana telah diatur dengan PP Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Menurut PP ini definisi penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi, sedangkan yang dimaksud dengan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana. Bencana dapat terjadi karena faktor alam dan non alam. Secara keseluruhan kejadian-kejadian bencana selama tahun 2016 masih didominasi oleh faktor alam, yaitu terjadinya tanah longsor yang didahului oleh hujan lebat merupakan presentase terbesar dan bencana yang terjadi di Kota Magelang selama ini bersifat lokal. Sepanjang tahun 2016 sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami musim penghujan dengan curah hujan tinggi yang berlangsung lebih panjang dari tahuntahun sebelumnya termasuk di Kota Magelang. Peta pada Gambar 5.1 berikut menunjukkan titik-titik rawan longsor yang tersebar di wilayah Kota Magelang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 165
Gambar 5.1 Peta Rawan Longsor Kota Magelang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 166
Berdasarkan jenis bencana selama tahun 2016 telah terjadi 42 kejadian yang dapat dilihat dalam ilustrasi Grafik 5.1 berikut ini: Grafik 5.1 Jumlah Kejadian dan Jenis Bencana yang Terjadi di Kota Magelang Tahun 2016
Sumber: Sekretariat BPBD Kota Magelang (data diolah)
Selanjutnya, pengelompokan lokasi kejadian bencana yang terjadi di Kota Magelang berdasarkan wilayah administrasi kelurahan selama tahun 2016 tersaji pada Grafik 5.2 berikut ini: Grafik 5.2 Jumlah dan Lokasi Bencana yang Terjadi di Kota Magelang Menurut Wilayah Administrasi Kelurahan Tahun 2016
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 167
Sumber: Sekretariat BPBD Kota Magelang (data diolah)
Berdasarkan Grafik 5.2 di atas, Kelurahan Magelang merupakan wilayah yang paling sering terkena bencana pada Tahun 2016 (9 titik lokasi). Secara terperinci kejadian-kejadian bencana sepanjang tahun 2016 di Kota Magelang adalah sebagai berikut: No.
Jenis Bencana
1.
Tanah/talud longsor
Jumlah Kejadian 28
Lokasi Bencana
Ket.
1.
Saluran Kali Manggis Jl. Maluku RT 01 RW 02 Kelurahan Wates
2.
Jalan kampung RT 05 RW 06 Kelurahan Cacaban
3.
RT 05 RW 07 Kelurahan Magelang
4.
Taman Jalan Cempaka Kelurahan Kemirirejo
5.
Perumahan Cluster Sanggriya RW 13 Kelurahan Wates
6.
Nambangan RT 05 RW 20 Kelurahan Rejowinangun Utara
7.
RT 05 RW 02 Kelurahan Wates
8.
Meteseh RT 02 RW 12 Kelurahan Magelang
9.
Sanden RT 03 RW 06 Kelurahan Kramat Selatan
10.
Nambangan RT 05 RW 19 Kelurahan Rejowinangun Utara
11.
Wates Prontaan RT 02 RW 04 Kelurahan Wates
12.
Kios di Terminal Soekarno-Hatta Kelurahan Tidar Utara
13.
Jl. Teuku Umar RT 04 RW 01 Kelurahan Gelangan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 168
No.
Jenis Bencana
Jumlah Kejadian
Lokasi Bencana
Ket.
14.
Meteseh Tengah RT 02 RW 11 Kelurahan Magelang
15.
Panggungsari RT 03 RW 08 Kelurahan Cacaban
16.
Patenjurang RT 03 RW 15 Kelurahan Rejowinangun Utara
17.
Panjang Baru RT 04 RW 07 Kelurahan Gelangan
18.
Botton Kopen RT 03 RW 07 Kelurahan Magelang
19.
Kampung Tulung RT 07 RW 01 Kelurahan Magelang
20.
Tidar Campur RT 01 RW 01 Kelurahan Tidar Selatan
21.
Nambangan RT 04 RW 18 Kelurahan Rejowinangun Utara
22.
Botton Nambangan RT 02 RW 04 Kelurahan Magelang
23.
Meteseh Tengah RT 01 RW 11 Kelurahan Magelang
24.
Gumukrejo RT 01 RW 04 Kelurahan Potrobangsan
25.
Pinggirrejo RT 02 RW 07 Kelurahan Wates
26.
RT 07 RW 06 Kelurahan Potrobangsan
27.
Wates Tengah RT 05 RW 02 Kelurahan Wates
28.
Jambesari RT 04 RW 11 Kelurahan Wates
2.
Angin ribut/ lesus/puting beliung
1
1.
Meteseh Utara RT 03 RW 13 Kelurahan Magelang
3.
Kebakaran
1
1.
Pasar Burung Merpati (Timur Pasar Sidomukti) RW 06 Kelurahan Magersari
4.
Pagar/tembok pembatas roboh
5
1.
Balai Benih Ikan Dinas Pertanian, Peternakaqn dan Perikanan Kota Magelang di Kelurahan Jurangombo Selatan
2.
Perumahan Puri Tuk Songo Jalan Arwana VI RT 02 RW 12 Kelurahan Cacaban
3.
SMAN 5 Kota Magelang di Sidotopo, Kelurahan Kedungsari
4.
Jambesari RT 02 RW 11 Kelurahan Wates
5.
RT 03 RW 08 Dalangan Kelurahan Kramat Utara
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 169
No.
Jenis Bencana
Jumlah Kejadian
4.
Rumah roboh
2
5.
6.
Banjir/air meluap
Lokasi Bencana
3
Jalan amblas
2
Ket.
1.
Karanggading RT 02 RW 04 Kelurahan Rejowinangun Selatan
2.
Nambangan RT 07 RW 20 Kelurahan Rejowinangun Utara
1.
Kiringan RT 02 RW 03 Kelurahan Tidar Utara
2.
Nambangan RT 05 dan RT 08 RW 18 Kelurahan Rejowinangun Utara
3.
RT 04 RW 06 Kelurahan Potrobangsan
1.
Nambangan RT 05 RW 18 Kelurahan Rejowinangun Utara
2.
Meteseh Selatan RT 02 RW 12 Kelurahan Magelang
Sumber : Sekretariat BPBD Kota Magelang
Berbagai kejadian tersebut memerlukan penanganan atau rehabilitasi. Pada beberapa kejadian bencana, penanganan atau rehabilitasi dilakukan oleh pribadi secara swadana, gotong royong warga masyarakat bersama dengan TNI-POLRI dan sukarelawan dari berbagai unsur (PMI, Tagana, Garda Rescue) dalam penanganan darurat. PMI Kota Magelang juga melakukan survey dan verifikasi data pada setiap kejadian di lokasi bencana untuk pengkajian dalam rangka pemberian bantuan kepada korban atau warga yang terkena dampak. Sementara itu, Pemerintah Daerah Kota Magelang juga telah mengalokasikan
Pos
Belanja
Tak
Terduga
untuk
membiayai
penanggulangan kejadian bencana dengan memperhatikan ketentuan peraturan
yang
berlaku.
Penanganan
kejadian
bencana
yang
pembiayaannya melalui alokasi Pos Belanja Tak Terduga adalah rehabilitasi/rekonstruksi sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas umum dan merupakan aset Pemerintah Kota Magelang, bukan milik perorangan atau swasta. 2.
Sumber dan Jumlah Anggaran Adapun besaran pendanaan melalui Pos Belanja Tak Terduga pada tahun 2016 yang digunakan oleh Pemerintah Kota Magelang dalam rangka penanggulangan bencana adalah sebesar Rp 753.574.000,00 (sesuai perhitungan RAB dari SKPD teknis Dinas Pekerjaan Umum)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 170
terealisasi sebesar Rp 706.972.000,00 dengan rincian seperti tersaji pada Tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2 Jumlah Alokasi Pos Belanja Tak Terduga untuk Penanganan Bencana di Kota Magelang Tahun 2016
No.
Lokasi Bencana
Alokasi RAB (000 Rp)
Realisasi (000 Rp)
1
Nambangan RT 05 RW 19 Kelurahan Rejowinangun Utara*)
132.129
126.181
2
Terminal Soekarno-Hatta Kelurahan Tidar Utara
167.222
162.530
3
Wates Tengah RT 05 RW 02 Kelurahan Wates
128.571
121.946
4
Gumukrejo RT 01 RW 04 Kelurahan Potrobangsan
171.613
144.630
5
Tidar Sari RT 03 RW 11 Kelurahan Tidar Utara
74.698
72.835
6
Nambangan RT 04 RW 18 Kelurahan Rejowinangun Utara
81.341
78.850
753.574
706.972
Jumlah Sumber : DPPKD Kota Magelang. *) kejadian bencana akhir bulan Desember 2015
3.
Antisipasi Daerah dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana Beberapa
kegiatan
yang
dilaksanakan
Pemerintah
Kota
Magelang dalam mengantisipasi dan menghadapi kemungkinan bencana yang terjadi di Kota Magelang antara lain : a. Penyusunan Peraturan Walikota Magelang Nomor 67 Tahun 2013 tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD); b. Penyusunan Peta Rawan Bencana Kota Magelang;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 171
c. Melaksanakan pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). d. Penyusunan data inventarisasi kejadian bencana di Kota Magelang; e. Melaksanakan pelatihan kepada tenaga pengendali bencana Kota Magelang; f.
Melaksanakan kegiatan simulasi menghadapi bencana;
g. Melaksanakan
pembangunan
prasarana
pendukung
pencegah
terjadinya bencana; h. Kesiapan mobil pemadam kebakaran; i.
Melaksanakan koordinasi secara berkesinambungan dengan instansi terkait, antara lain dengan PMI dan Balai PSDA-Probolo mengenai pemeliharaan dan penanganan bencana terkait dengan daerah saluran irigasi dalam penanganan bencana antara lain sehingga penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat.
j.
Mengikuti kegiatan rapat koordinasi di tingkat Bakorwil, Provinsi dan Pusat untuk menyelaraskan kebijakan, program dan kegiatan kebencanaan. Perlu diketahui bahwa hingga akhir tahun 2016, dari 35
kabupaten/kota se Jawa Tengah yang belum membentuk BPBD dengan payung hukum Peraturan Daerah tersisa dua, yaitu : Pemerintah Kota Magelang dan Pemerintah Kota Salatiga. Mensikapi belum terbentuknya BPBD sebagai sebuah SKPD, maka demi efisiensi pelaksanaan tugas di Kota Magelang disusunlah Peraturan Walikota Magelang Nomor 67 Tahun 2013 tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Kelembagaan ini dipimpin Kepala Badan yang secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah. Di bawah Kepala BPBD terdapat Unsur Pelaksana (diketuai oleh Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra) yang membawahi beberapa SKPD terkait dengan tugas-tugas kebencanaan, yaitu Badan Kesbangpol dan Linmas, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Dalam pelaksanaan tugasnya Ketua Pelaksana dibantu oleh Sekretaris yang dijabat oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Magelang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 172
Di samping itu, antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana dilakukan oleh SKPD terkait dengan metode-metode preventif, seperti peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan terjadinya bencana, penyuluhan hukum tentang pentingnya memenuhi ketentuan-ketentuan perundang-undangan dalam pengelolaan ruang dan permukiman, peningkatan prasarana dan sarana penanggulangan bencana. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat
pemerintahan
di
Daerah
maka
terjadi
daerah.
Pemerintah
dinamika Kota
kelembagaan
Magelang
telah
menindaklanjuti PP tersebut dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Berdasarkan Perda tersebut terdapat perubahan kewenangan tugas pokok dan fungsi terkait dengan perlindungan masyarakat dan kebencanaan.
Nomenklatur
organisasi
perangkat
daerah
Badan
Kesbangpol dan Linmas untuk sementara waktu masih tetap (belum berubah) menunggu ketentuan yang akan mengaturnya, namun untuk urusan dalam bidang perlindungan masyarakat dan kebencanaan pelaksanaannya dilimpahkan kepada Satpol PP dan efektif mulai berjalan pada tahun 2017. 4.
Potensi Bencana yang Diperkirakan Terjadi Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah rawan bencana bahkan ada yang menyebutnya supermarket bencana. Setiap wilayah di kabupaten/kota mempunyai potensi mengalami kejadian bencana, baik bencana alam atau bencana non alam. Berdasarkan pengalaman ditahun-tahun yang lalu, potensi bencana alam di Kota Magelang adalah terjadi pada musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi. Curah hujan
tersebut
mengakibatkan
terjadinya
tanah
longsor
yang
menyebabkan talud ambrol, bangunan roboh dan jalan ambles. Pada musim penghujan biasanya juga terjadi hujan yang disertai dengan angin ribut atau puting beliung. Sebagian besar wilayah Kota Magelang merupakan kawasan pemukiman penduduk. Kawasan pemukiman yang padat penduduk merupakan titik rawan terjadinya kebakaran, terutama pada musim
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 173
kemarau, mengingat sebagian besar penyebab kebakaran adalah faktor manusia (human error), sehingga kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran perlu diinformasikan kepada masyarakat luas. Di samping itu, kesiapsiagaan petugas pemadam kebakaran yang didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai menjadi hal yang mutlak dibutuhkan untuk memberikan perlindungan dan pelayanan apabila terjadi kebakaran, bahkan kebakaran yang terjadi di luar wilayah Kota Magelang. Secara topografis, kontur landscape Kota Magelang menyerupai punggung sapi, karena di sisi barat dan timur ketinggian tanahnya lebih rendah dibandingkan dengan di bagian tengah. Kondisi demikian memberikan keuntungan bagi Kota Magelang, yaitu sangat kecil kemungkinan terjadi banjir dalam skala besar. Terjadinya banjir dalam skala kecil berupa genangan adalah disebabkan meluapnya saluran atau drainase yang tidak mampu menampung curah hujan yang sangat tinggi terutama pada musim penghujan. Di samping itu, potensi yang mungkin muncul berkaitan dengan bencana adalah dampak erupsi gunung berapi yang berada di sekitar Kota Magelang. Erupsi Gunung Merapi yang berada di wilayah Kabupaten Magelang memberikan dampak terhadap Kota Magelang. Dampak tersebut adalah hujan abu yang jatuh di Kota Magelang pada saat Merapi meletus, mengeluarkan abu vulkanik dan angin berhembus ke arah barat. Pengalaman erupsi Gunung Merapi tahun 2010, abu vulkanik yang diterbangkan oleh angin ke arah Kota Magelang cukup mengganggu kenyamanan warga masyarakat dalam beraktifitas. Faktor lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah apabila Gunung Merapi mengalami
erupsi
yang
hebat
maka
Kota
Magelang
perlu
mempersiapkan diri karena dimungkinkan menjadi tujuan para eksodan untuk mengungsi sementara seperti yang terjadi pada tahun 2010. F.
Pengelolaan Kawasan Khusus Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Khusus disebutkan bahwa pengertian kawasan khusus adalah bagian wilayah dalam provinsi dan/atau
kabupaten/kota
yang
ditetapkan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
oleh
Pemerintah
untuk
BAB I - 174
menyelenggarakan fungsi–fungsi pemerintahan yang bersifat khusus bagi kepentingan nasional. Sedangkan kawasan khusus sebagaimana terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 antara lain meliputi kawasan sumber daya alam,
kawasan
sumber daya
buatan, kawasan
industri,
pariwisata,
perdagangan dan otoritas, kawasan kelautan dan kedirgantaraan, sepanjang menjadi kewenangan daerah. Jenis kawasan khusus sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Magelang Tahun 2011-2031 Kota Magelang, antara lain Kawasan Lindung, Kawasan Budi Daya, Kawasan Perkotaan, Kawasan Strategis Daerah, Kawasan Rawan Bencana, dan Kawasan Pertahanan Negara. Kawasan khusus yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Magelang, antara lain : 1.
Kawasan hutan perlindungan (Gunung Tidar seluas 73,74 ha) Kawasan Gunung Tidar merupakan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota. Pengelolaan kawasan Gunung Tidar menjadi tanggung jawab Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kota Magelang. Pada tahun 2014 telah dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Gunung Tidar dengan Peraturan Walikota Magelang Nomor 47 Tahun 2014 tanggal 24 Desember 2014 tentang Pembentukan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kawasan Gunung Tidar pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Magelang. Kawasan Gunung Tidar merupakan potensi Kota Magelang yang perlu
dikembangkan
karena
mempunyai
magnet
tersendiri
bagi
wisatawan. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Magelang berusaha membangun sarana dan prasarana yang dapat menambah daya tarik bagi pengunjungnya. Selain secara topografis sangat unik karena adanya bukit hijau di daerah perkotaan, Gunung Tidar merupakan tujuan atau destinasi wisata religi dari berbagai penjuru tanah air yang ingin mengunjungi petilasan Syeh Subakir, salah seorang penyebar agama Islam di tanah Jawa. 2. Kawasan cagar alam dan budaya (Taman Kyai Langgeng seluas 25,8 ha)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 175
Kawasan lindung yang merupakan cagar alam dan budaya adalah Taman Kyai Langgeng. Seperti halnya Gunung Tidar, lokasi Taman Kyai Langgeng yang berada di tepi Sungai Progo di sisi barat Kota Magelang, merupakan ruang terbuka hijau yang ditumbuhi oleh beranekaragam jenis flora yang berfungsi sebagai paru-paru kota. Pengelolaan Taman Kyai Langgeng dilakukan oleh sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu Perusahaan Daerah Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng yang ditetapkan dengan Perda Nomor 13 Tahun 2009. Keberadaan Taman Kyai Langgeng sebagai destinasi wisata keluarga dan ilmu pengetahuan terus dikembangkan potensinya untuk lebih menarik para wisatawan berkunjung dengan daya tarik di dalamnya terdapat berbagai jenis tanaman langka, wahana permainan dan Desa Buku.
G.
Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum (tramtibum) merupakan bagian dari tugas-tugas umum pemerintahan yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan kota dan pelayanan umum yang dilaksanakan. Terwujudnya tramtibum merupakan modal dasar kelancaran tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Upaya mewujudkan tramtibum yang efektif sangat terkait dengan penegakan hukum yang tegas dan konsisten. Meningkatnya kesadaran hukum dan disiplin masyarakat serta seluruh aparat penegak hukum dan penyelenggara negara merupakan faktor penting dalam terwujudnya tramtibum. Arah dan kebijakan pemeliharaan dan peningkatan tramtibum di Kota Magelang ditujukan pada penegakan hukum, kepastian hukum dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum serta pembinaan kerukunan hidup dalam masyarakat guna mewujudkan ketentraman, ketertiban dan keamanan yang kondusif. Selama kurun waktu tahun 2016 kondisi tramtibum di Kota Magelang secara umum dapat dikategorikan kondusif. 1.
Gangguan yang Terjadi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 176
Tramtibum merupakan suatu keadaan yang bersifat dinamis. Berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk dapat menjaga kondusifitas di Kota Magelang yang selama ini telah terjaga. Kota Magelang dengan wilayah yang tidak begitu luas secara logika tentunya lebih mudah diatur, dan dikelola segala potensi konflik yang dapat mengganggu tramtibum. Terlebih lagi Kota Magelang sejak dulu dikenal sebagai Kota ABRI/TNI, sehingga secara psikologis akan membawa dampak bahwa Magelang adalah kota yang aman. Meskipun upaya–upaya peningkatan menjaga tramtibum telah dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan, namun harus diakui bahwa pada tahun 2016 masih terjadi berbagai kasus kriminalitas dengan berbagai jenis kasus di Kota Magelang. Pada Tabel 5.3 berikut menyajikan data jenis kasus gangguan tramtibum yang terjadi di Kota Magelang selama tahun 2016 dibandingkan dengan data pada tahun sebelumnya. Tabel 5.3 Perbandingan Gangguan Tramtibum yang Terjadi di Kota Magelang Menurut Jenis Kasus Tahun 2015 dan 2016 No.
Jenis Kasus
Jumlah Kasus 2015
2016
1.
Pencurian Berat (Curat)
22
26
2.
Pencurian dengan Kekerasan (Curas)
9
5
3.
Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor)
18
14
4.
Pembakaran/Kebakaran
1
1
5.
Penganiayaan Berat
0
0
6.
Pembunuhan
1
0
7.
Uang Palsu
0
0
8.
Narkotika
26
20
9.
Perkosaan
0
0
10.
Kenakalan Remaja
0
0
11.
Gangguan Ketertiban Umum
1
0
12.
Pemalsuan Surat
0
0
13.
Perzinahan
0
0
14.
Perjudian
11
2
15.
Penghinaan
0
0
16.
Penculikan
0
0
17.
Penganiayaan Ringan
15
0
18.
Penganiayaan Lain
0
18
19.
Pengeroyokan
4
9
20.
Pencurian Biasa
10
11
21.
Pencurian Ringan
0
0
22.
Pencurian dalam Keluarga
0
0
23.
Pemerasan
0
3
24.
Penggelapan
11
18
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 177
25.
Penipuan
15
20
26.
Pengrusakan
3
3
27.
Penyuapan
0
0
28.
Penadahan
0
0
29.
Penyalahgunaan Senjata Api Bahan Peledak
1
2
30.
Kejahatan/pelanggaran lain
23
17
171
169
Jumlah
Sumber: Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang (Data dari Polres Magelang Kota)
Secara garis besar, kuantitas kasus kriminalitas atau gangguan tramtibum pada kurun waktu selama tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 hampir sama namun terjadi sedikit penurunan, yaitu dari 171 laporan kasus menjadi 169 laporan kasus. Jenis tindak kejahatan yang menonjol adalah kasus pencurian (pencurian berat, pencurian dengan kekerasan
dan
pencurian
kendaraan
bermotor),
perjudian,
penganiayaan, pengeroyokan, pencurian biasa, penggelapan, penipuan, pengrusakan dan penyalahgunaan narkotika. Tanpa mengecilkan perhatian terhadap kasus kriminalitas yang lain, kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) perlu mendapatkan perhatian lebih. Meskipun pada tahun 2016 terjadi penurunan kasus penyalahgunaan narkotika dibandngkan tahun sebelumnya, yaitu dari 26 kasus menjadi 20 kasus, namun peredaran gelap
dan
penyalahgunaan
narkotika
di
Kota
Magelang
perlu
membutuhkan perhatian dari semua pihak. Kasus
penyalahgunaan
narkoba
yang
terjadi
merupakan
pekerjaan rumah yang harus mendapatkan perhatian serius semua stakeholders, bukan hanya tanggung jawab penegak hukum (aparat kepolisian) semata. Penyalahgunaan narkoba merupakan hambatan dalam upaya mewujudkan generasi penerus yang memiliki sumber daya manusia berkualitas karena dampak negatifnya dapat merusak generasi bahkan bisa terjadi lost generation. Oleh karena itu, unsur institusi pemerintah, institusi pendidikan, organisasi kemasyarakatan (ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) peduli narkoba, tokoh agama, tokoh masyarakat dan juga masyarakat luas harus bersinergi dalam melaksanakan upaya Pencegahan, Penanggulangan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Upaya preemptif, preventif, dan represif terus dilakukan guna mengatasi permasalahan besar ini. Beragam strategi dan kebijakan yang diimplementasikan dalam program
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 178
dan kegiatan telah dilakukan untuk menekan angka laju melalui cara P4GN. Mulai dari kegiatan sosialisasi, penyuluhan, rehabilitasi hingga pengkaderan di lingkungan pendidikan dan masyarakat. 2.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Menangani Ketentraman dan Ketertiban Umum SKPD yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang berkaitan dengan tramtibum adalah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Kota Magelang dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Magelang. Payung hukum yang mendasari terbentuknya kedua SKPD tersebut adalah Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Organisasi Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja.
3.
Jumlah Pegawai dan Kualifikasi Pendidikan Pada akhir tahun 2016 jumlah pegawai pada Badan Kesbangpol dan Linmas dan Satpol PP tersaji pada Grafik 5.3 berikut ini: Grafik 5.3 Jumlah Personel Badan Kesbangpol dan Linmas dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang Tahun 2016 (per 31 Desember 2016)
Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang dan Satpol PP Kota Magelang
Komposisi jumlah personel Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang dan Satpol PP pada akhir tahun 2016 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Grafik 5.4 berikut : Grafik 5.4 Jumlah Personel Badan Kesbangpol dan Linmas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 179
dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 (per 31 Desember 2016)
Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang dan Satpol PP Kota Magelang
Sedangkan
berdasarkan
tingkat
pendidikan
formal
yang
ditempuh, komposisi jumlah personel Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang dan Satpol PP pada akhir tahun 2016 tergambar pada Grafik 5.5 berikut : Grafik 5.5 Jumlah Personel Badan Kesbangpol dan Linmas dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang Menurut Tingkat Pendidikan Formal Tahun 2016 (per 31 Desember 2016)
Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang dan Satpol PP Kota Magelang
Jumlah personel Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang berdasarkan Pangkat/Golongan pada akhir tahun 2016 tersaji pada Grafik 5.6 berikut ini: Grafik 5.6 Jumlah Personel Badan Kesbangpol dan Linmas
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 180
Kota Magelang Menurut Pangkat/Golongan Tahun 2016 (per 31 Desember 2016)
Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Magelang
Sedangkan
jumlah
personel
Satpol
PP
Kota
Magelang
berdasarkan Pangkat/Golongan pada akhir tahun 2015 dapat dilihat pada Grafik 5.7 berikut ini: Grafik 5.7 Jumlah Personel Satpol PP Kota Magelang Menurut Pangkat/Golongan Tahun 2016 (per 31 Desember 2016)
Sumber : Satpol PP Kota Magelang
4. Sumber dan Jumlah Anggaran Badan Kesbangpol dan Linmas dan Satpol PP mendapatkan alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kota Magelang. Alokasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 181
anggaran
APBD
Kota
Magelang
Tahun
Anggaran
2016
untuk
pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanganan ketentraman dan ketertiban umum pada SKPD Badan Kesbang Pol dan Linmas dan Satpol PP adalah seperti tersaji pada Tabel 5.4 berikut ini. Tabel 5.4 Jumlah Alokasi Dana Program dan Kegiatan untuk Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Umum Tahun Anggaran 2016
No.
Anggaran TA 2015 (ribu Rp)
SKPD
1
Badan Kesbangpol dan Linmas
1.038.861,00
2
Satpol PP
1.394.996,00
Jumlah
2.433.857,00
Sumber : DPPKD Kota Magelang (Penjabaran APBD Perubahan TA 2016 diolah).
5. Penanggulangan dan Kendalanya Pemerintah
Kota
Magelang
melaksanakan
implementasi
kegiatan dalam rangka penanggulangan gangguan ketentraman dan ketertiban dan koordinasi antar instansi terkait, antara lain : a.
Tindakan pencegahan terhadap gangguan keamanan dan tramtibum melalui
kegiatan-kegiatan
yang
dilaksanakan
oleh
Badan
Kesbangpol dan Linmas, antara lain : 1) Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan; 2) Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan; 3) Pengendalian keamanan lingkungan; 4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan; 5) Peningkatan kerja sama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan; 6) Koordinasi stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat; 7) Penyuluhan
pencegahan
peredaran/penggunaan
minuman
keras dan narkoba; 8) Operasi pemberantasan penyakit masyarakat (pekat); 9) Peningkatan kapasitas ormas/LSM dalam partisipasi mendukung terciptanya stabilitas daerah;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 182
b.
Tindakan pencegahan terhadap gangguan keamanan dan tramtibum melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Satpol PP, antara lain : 1) Penyuluhan,
pencegahan
pelanggaran
dan
penegakan
peraturan daerah/peraturan walikota; 2) Penyuluhan pencegahan perkembangan praktek prostitusi; 3) Pengendalian keamanan lingkungan; 4) Pengendalian
kebisingan
dan
gangguan
dari
kegiatan
masyarakat; 5) Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan. 6) Pelatihan pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan c.
Pembentukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang ditetapkan
dengan
Keputusan
Walikota
Magelang
Nomor
300.3/21/112 Tahun 2014 tanggal 24 November 2014 tentang Pembentukan Forum Kewaspadaan Dini (FKDM) dan Penasehat FKDM Kota Magelang Masa Bhakti 2014-2017. d.
Tindakan penindakan terhadap gangguan keamanan lingkungan, dilakukan oleh instansi yang berwenang yaitu kepolisian/POLRI.
e.
Upaya mempertahankan NKRI dari gangguan dan ancaman yang berasal dari dalam atau dari luar merupakan kewenangan penuh TNI dengan
dukungan
pemerintah
daerah
dan
semua
elemen
masyarakat. f.
Adanya partisipasi aktif dari masyarakat yang terealisasi dengan adanya FKDM yang bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk pencegahan
dan
penanggulangan
gangguan
keamanan
di
lingkungan masing-masing. Kendala yang dihadapi dalam menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban umum adalah kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengelola dan pelaksana di lapangan masih perlu ditingkatkan terutama dalam hal teknis pengamanan dan perlindungan masyarakat. Di samping itu, gangguan tramtibum adalah bermuara pada kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berbeda-beda. Bentuk sinergi antara aparat keamanan dengan masyarakat melalui tindakan preventif dan antisipatif,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 183
antara lain dengan peningkatan kerja sama kemitraan aparat keamanan masyarakat, pengamanan swakarsa (optimalisasi siskamling) dan pembinaan mental dan spiritual masyarakat sangat perlu ditingkatkan dan dimantapkan. 6.
Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan Kota Magelang selama ini merupakan wilayah yang secara umum dikenal aman dan kondusif. Kondisi ini diharapkan dapat terus berkesinambungan demi lancarnya pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, Satuan Kerja Perangkat Daerah pelaksana urusan ketentraman dan ketertiban adalah Badan Kesbangpol dan Linmas dan Satpol PP, namun demikian pemerintah daerah tidak akan mampu bekerja sendiri dalam
menjaganya.
Dalam
membantu
penegakkan
Peraturan
Daerah/Peraturan Walikota, Satpol PP bekerja sama dengan instansi yang terkait dengan proses penegakkan hukum, yaitu TNI dan POLRI. Kerja sama tersebut antara lain berupa bantuan personel dalam pengamanan berbagai kegiatan, penertiban-penertiban dan operasi– operasi gabungan pada di wilayah Kota Magelang. Keikutsertaan aparat keamanan dari unsur instansi vertikal, yaitu POLRI dan TNI, dan segenap elemen masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban Kota Magelang merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan dalam rangka menciptakan kondisi dan lingkungan yang aman, tenteram dan tertib. Pemerintah Kota Magelang senantiasa berupaya untuk lebih meningkatkan dan memantapkan koordinasi, kerja sama dan kemitraan dengan semua pihak, yaitu aparat keamanan dan masyarakat, guna mewujudkan Kota Magelang yang senantiasa kondusif, aman, tertib dan damai.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 184
BAB VI PENUTUP
Pada
bagian
penutup
ini
disampaikan
ringkasan
dari
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016 sebagai berikut : 1.
Bahwa Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan
Rakyat
Daerah
dan
Informasi
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. 2.
Selanjutnya gambaran capaian penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang tahun 2016, sebagai berikut : a.
Pemerintah Kota Magelang melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan, dengan perincian 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan. Adapun jumlah program dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib yang dilaksanakan sebanyak 161 program yang terdiri dari 1.855 kegiatan dan Penyelenggaraan urusan pilihan sebanyak 31 program yang terdiri dari 124 kegiatan.
b.
Dalam pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan tersebut telah dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dengan besaran anggaran pada urusan wajib sebesar 40.493.919.000,- dan realisasi 409.703.582.302,- atau 90,95%, dan besaran anggaran pada urusan
pilihan
sebesar
17.158.379.000,-
dengan
realisasi
15.885.513.830,- atau 92,58%. 3.
Gambaran penyelenggaraan pemerintahan juga dilihat melalui Capaian Kinerja Tataran Pengambil Kebijakan, Tataran Pelaksana Kebijakan dan Capaian Kinerja pada Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 185
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Magelang Tahun 2016
BAB I - 186