LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SUMATERA SELATAN BULAN JUNI 2008
A.
CAKUPAN LAPORAN Memasuki bulan Keenam (Semester I) tahun 2008 yaitu bulan Juni 2008 laporan rekapitulasi pelayanan kontrasepsi (Rek. F/II/KB/04 ) dan Pengendalian lapangan (F/I/Kab-DAL/04) sebagai bahan monitoring dari hasil kegiatan di kabupaten yang masuk sebanyak 15 Kabupaten atau 100 % dari 15 Kabupaten / Kota yang ada. Lebih rinci dapat dilihat jumlah sarana pelayanan, petugas lapangan, IMP dan Poktan yang melaporkan kegiatan sebagai berikut : 1.
Jumlah klinik KB Pemerintah secara keseluruhan yang melapor sebanyak 721 atau 95,12% dari 758 klinik yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk hanya terdapat 5 Kabupaten/Kota yang melapor dengan cakupan 100% yaitu : Kab. OKI, Lahat, Kota Palembang, L.Linggau, Ogan Ilir. Sedangkan 10 Kab / Kota lainnya bervariasi antara 55,33% (Kab.Empat Lawang) sampai dengan 96,15% (Kabupaten OKU Selatan).
2.
Jumlah Klinik KB Swasta secara keseluruhan yang melapor sebanyak 133 atau 87,50% dari 152 klinik yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk sebagian besar Kab / Kota melapor 100%, kecuali Kab.Oku (83,33%), Prabumulih (50,00 %), Pagar Alam (92,86 %) dan Empat Lawang (34,78%), sementara Kab. Oki dan Banyuasin (0%).
3.
Laporan yang masuk dari Dokter Praktek Swasta (DPS) sebanyak 210 atau 47,62% dari 441 DPS yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk hanya terdapat 5 Kab / Kota yang melapor dengan cakupan 100% yaitu : Kabupaten Lahat, Musi Rawas, Pagar Alam, Lubuk Linggau dan Ogan Ilir Sedangkan 10 Kab / Kota lainnya bervariasi antara 14,97% (Kota Palembang) sampai dengan 92,31% ( Kabupaten OKU Selatan).
4.
Laporan yang masuk dari Bidan Praktek Swasta (BPS) sebanyak 1,937 atau 90,90% dari 2.131 Bidan Praktek Swasta yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk : hanya terdapat 5 Kab / 1
Kota yang melapor dengan cakupan 100% yaitu : Kab. Lahat, Mura, Pagar Alam, Lubuk Linggau, dan Ogan Ilir sedangkan 10 Kab / Kota lainnya bervariasi antara 97,86% (Kab. OKU Selatan) sampai dengan 0,00% (Kab. Empat Lawang). 5.
Laporan yang masuk dari Kecamatan sebanyak 201 atau 94,81% dari 212 Kecamatan yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk rata – rata seluruh Kab / Kota melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab. OKU Selatan dan Empat Lawang (52,63% dan 71,43%)
6.
Laporan yang masuk dari Desa / Kelurahan sebanyak 2.983 atau 97,45% dari 3.237 Desa / Kelurahan yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk sebagian besar Kab/Kota melapor 100 %, kecuali Kab. Muba (98,64%), Kab. M. Enim (98,70%), dan Kab. Empat Lawang (54,49%).
7.
Jumlah PPKBD yang dilaporkan sebanyak 2.994 atau 96,36% dari 3.107 PPKBD yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk rata-rata Kab / Kota melapor dengan cakupan 100%, kecuali Musi Banyuasin (99,08%), M. Enim (98,38%), Banyuasin (96,26%), Kab. OKU Timur (88,79%), dan Empat Lawang (54,49%).
8.
Jumlah Sub.PPKBD yang dilaporkan sebanyak 12.795 atau 90,27% dari 12.795 Sub.PPKBD yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk dari Kab / Kota dengan cakupan 100% adalah Kab. Lahat, mura dan kota palembang sedangkan Kab/Kota lainnya bervariasi anatara (52,89% Kab. OKI) dan (99,11% Kab. Muara Enim).
9.
Jumlah kelompok BKB yang dilaporkan sebanyak 1.995 atau 82,81% dari 2.409 Kelompok BKB yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk ada 4 Kab / Kota yang melapor dengan cakupan 100%, yaitu : Lahat, Mura, pagar Alam dan Lubuklinggau, sedangkan 11 Kab / Kota lainnya bervariasi dari 24,27% (Kab. OKU) s.d 98,84% (Kab. Empat Lawang).
10. Jumlah kelompok BKR yang melapor sebanyak 1.369 atau 78,41% dari 1.746 Kelompok BKR yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk hanya 7 Kab / Kota melapor dengan cakupan 100%, sedangkan Kab. Muba (71,60%), Kab.OKI (84,72%), Kab.OKU (27,89%), Banyuasin (78,10%), Ogan Ilir (57,14%), Oku Selatan (78,91%), Oku Timur (80,77%) dan Empat Lawang (88,89%).
2
11. Jumlah Kelompok BKL yang dilaporkan sebanyak 1.381 atau 84,05% dari 1.643 Kelompok BKL yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk hanya 3 Kab / Kota yang melapor dengan cakupan 100% yaitu : Kab. Lahat, Mura dan Lubuk Linggau. Sedangkan 12 Kab / Kota lainnya bervariasi yaitu Kab. Muba (69,94%), Oki (82,38%), OKU (51,09%), Kab.M.Enim (95,45%), Kota Palembang (97,10%), Banyuasin (89,33%), Prabumulih (91,67%), Pagar Alam (87,18%), Ogan Ilir (65,22%), Oku Selatan (96,38%), Oku Timur (83,14%) dan Empat Lawang (80,85%). 12.
B.
Jumlah kelompok UPPKS yang dilaporkan sebanyak 2.345 atau 62,00% dari 3.782 kelompok UPPKS ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk hanya 5 Kab / Kota yang melapor dengan cakupan 100% yaitu : Kab. Lahat, Mura, Prabumulih, OKU Selatan dan OKU Timur. Sedangkan 10 Kab / Kota lainnya bervariasi antara 33,33% (Kota lubuklinggau) yang terendah dan yang tertinggi dibawah 100 % adalah Kota Pagar Alam (83,33 %).
PENCAPAIAN PROGRAM 1.
PROGRAM KELUARGA BERENCANA. a.
Peserta KB Baru. Pencapaian PB s.d Juni 2008 pada tingkat Propinsi sebanyak 139.505 peserta atau 44,55% dari PPM sebesar 313.150 peserta. Apabila dilihat pada tingkat Kabupaten / Kota ada 7 Kab / Kota yang pencapaiannya diatas rata – rata propinsi yaitu Kab. OKU (50,51%), M. Enim (45,68%), Palembang (50.04%), Kota Prabumulih (46,62%), L.Linggau (45,38%), Ogan Ilir (50,46%) dan OKU Timur (67.25%). Sedangkan 8 Kab / Kota lainnya berada di bawah rata-rata Propinsi bervariasi dari 29,49% (Kab. lahat) sampai dengan 42.49% (Kab. OKI). Jika dilihat dari pencapaian PB dibanding PPM Episode I dan II seharusnya sebesar 60,00%, maka pada tingkat Propinsi belum tercapai. Sedangkan pada tingkat Kab / Kota hanya 1 (satu) Kabupaten yang pencapaiannya sudah diatas pencapaian Episode I dan II. Untuk 14 Kab / Kota lainnya masih berada dibawah pencapaian Episode I dan II.
3
b.
Peserta KB Baru Menurut Alat Kontrasepsi. Dari pencapaian PB sebanyak 139.505 atau 44.55% dari PPM, apabila dilihat menurut metode kontrasepsi per PPM masing – masing adalah sebagai berikut : -
IUD MOP MOW Implant Suntikan PIL Kondom
: : : : : : :
892 98 505 10.460 69.537 51.635 6.376
atau 37,96% dr PPM 2.350 atau 57,65% dr PPM 170 atau 29,65% dr PPM 1.703 atau 44,42% dr PPM 23.549 atau 51,84% dr PPM 134.147 atau 37,59% dr PPM 137.368 atau 45,99% dr PPM 13.863
Apabila dilihat pencapaian PB masing – masing kontrasepsi dibandingkan dengan total PB s.d Juni 2008 sebesar 139.505 peserta, tampak pencapaian tertinggi terdapat pada kontrasepsi suntikan yaitu sebesar 69.357 peserta atau 51,84% dari total PB, tertinggi kedua terdapat pada kontrasepsi PIL sebesar 51.635 peserta atau 37,59% dari keseluruhan. Pencapaian PB per – mix lainnya relatif rendah yaitu pencapaian PB : c.
IUD sebesar 892 Peserta atau 0,067% dari total PB Implant sebesar 10.460 Pserta atau 0,07% dari total PB. Kondom sebesar 6.376 Peserta atau 0,05% dari total PB MOP sebesar 98 Peserta atau 0,01% dari total PB MOW sebesar 505 Peserta atau 0,04% dari total PB.
Peserta KB Baru Pria. Pencapaian peserta KB Baru Pria s.d Juni 2008 sebesar 14.033 peserta atau 46,13% dari PPM sebesar 14.033 dengan rincian MOP. sebesar 98 peserta (0,70%) dan Kondom sebesar 6.376 (45,44%). Apabila dilihat Peserta KB Baru Pria menurut wilayah terlihat bahwa tertinggi adalah Kab.Oku Timur (79,09%) dan terendah berada di Kota Lubuklinggau (20,58%). Jika diperhatikan kondisi bahwa partisipasi pria dalam ber KB masih rendah meskipunbeberapa kabupaten angkanya ada juga yang lebih tinggi dari pada angka propinsi, namun tetap perlu adanya kegiatan peningkatan kuantitas dan kualitas KIE, konseling dan pelayanan KB yang mengarah pada peningkatan pertisipasi pria.
4
d.
PB Menurut Sarana Pelayanan. Berdasarkan laporan yang masuk s.d Juni 2008 jumlah PB yang dilayani melalui jalur Pemerintah (Klinik KB Pemerintah) pada tingkat propinsi sebesar 25.770 peserta atau 72,68%. Jika dilihat per Kab / Kota yang tertinggi ada di Kota Lubuk Linggau (86,66%) dan yang terendah ada di Kota.Empat lawang (46,74%). Sedangkan jumlah PB yang dilayani jalur Swasta (Klinik KB Swasta, Dokter & Bidang Praktek Swasta) pada tingkat Propinsi sebesar 9.688 peserta atau 27,32%. Jika dilihat per Kab / Kota pencapaian yang tertinggi ada di Kota. Empat Lawang (53.26%) dan yang terendah ada di Kota Lubuk Linggau (13,34%).
e.
Peserta KB Aktif. Secara Propinsi pembinaan peserta KB Aktif pada bulan Juni 2008 tercatat sebanyak 1.014760 peserta atau 74,09% dari Pasangan Usia Subur ( PUS) sebesar 1.369.665. Secara propinsi jika dilihat per mix kontrasepsi terlihat bahwa proporsi terbesar pada penggunaan suntikan 433.103 atau 42,68%, disusul kemudian dengan penggunaan PIL 305.825 atau 30,14%, sedangkan yang lainnya yaitu : IUD sebesar 44.924 atau 4.43%, Implant 166.475 atau 16,41%, MOP 3.517 atau 0,35% dan MOW 40.777 atau 4,02% dan Kondom 20.139 atau 1,98%. Tingginya penggunaan alkon Suntikan dan pil ini kemungkinan karena kurangnya dukungan stock alat kontrasepsi yang diminati seperti implant. Pembinaan peserta KB Aktif secara Kab / kota bervariasi berkisar antara 78,98% (Kota lubuklinggau) s.d 71,06 (Kab. Ogan ilir).
f.
Pembinaan KB Aktif Pria. Pembinaan peserta KB Aktif Pria (Kondom + MOP) pada bulan Juni 2008 hanya mencapai 23.656 atau 2,33 dari Total PA, dengan rincian MOP sebesar 3.517 atau 0,35% dari total PA dan Kondom sebesar 20.139 atau 1,98% dari total PA. Jika diperhatikan kondisi bahwa partisipasi Pria dalam ber KB masih rendah, meskipun beberapa Kab / Kota angkanya ada juga yang lebih tinggi dari pada angka propinsi, namun tetap
5
pertlu adanya kegiatan peningkatan KIE, Konseling dan pelayanan KB yang mengarah pada peningkatan partisipasi pria. g.
UNMETNEED Jumlah PUS yang tergolong Unmetneed (PUS Ingin Anak Ditunda & PUS tidak Ingin Anak Lagi) berdasarkan laporan F/I/Kab-DAL/04 pada bulan Juni 2008 di Propinsi Sumatera Selatan sebesar 227.177 PUS atau 16,59% dari total PUS sebesar 1.369.665 Ditingkat Kab / Kota bervariasi yang tertinggi ada di Kab.OKU Selatan (24,137%) dan yang terendah ada di Kota Lubuklinggau (12,88%).
h.
Komplikasi Berat, Kegagalan dan Pencabutan Implant. Kegiatan pelayanan kasus komplikasi terhadap peserta KB dikategorikan kedalam dua macam yaitu komplikasi berat dan komplikasi ringan. Komplikasi berat pemakaian kontrasepsi dapat dipakai sebagai tolak ukur kualitas pelayanan KB di lapangan. Ada asumsi bila kualitas pelayanan semakin baik diharapkan akan semakin kecil komplikasi yang dialami demikian pula sebaliknya. Pada tingkat propinsi untuk bulan Juni 2008 terjadi komplikasi berat, sebanyak 3 (tiga) kasus di Kab. Musi Rawas pada kontrasepsi IUD dan Implant, sedangkan kegagalan pada bulan Juni terjadi 4 (3 IUD dan 1 MOP) kasus kegagalan. Sedangkan jumlah pencabutan Implant sampai dengan bulan Juni 2008 sebanyak 5.988 atau 58,59% dari total perkiraan implant yang akan dicabut tahun ini.
2.
PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA a.
Perkembangan Jumlah Kelompok Jumlah kelompok UPPKS di Propinsi Sumatera Selatan pada bulan Juni 2008 tercatat sekitar 3.782 kelompok UPPKS. Keadaan kelompok UPPKS ini jika dilihat perbandingannya dengan jumlah desa yang ada di propinsi Sumatera Selatan sebanyak 1,17 berarti setiap satu desa terdapat 1 sampai 2
6
kelompok UPPKS. Hal inimenunjukkan bahwa pencapaian di tingkat propinsi sudah melampaui Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang KB / KS yang telah ditetapkan karena didalam SPM diharapkan minimal 80% dari Desa yang mempunyai kelompok UPPKS. Jika dilihat ditingkat Kab / Kota rata – rata semua desa di Kab / Kota sudah mempunyai kelompok UPPKS kecuali, Kab. Lahat, Kota Palembang Kab. Banyuasin, Prabumulih, OKU Selatan dan Kab.OKU Timur yang belum semua Desanya mempunyai kelompok UPPKS. b.
Jumlah Anggota UPPKS Yang Berusaha. Pada tabel 16 menunjukan bahwa persentase jumlah anggota UPPKS yang berusaha pada bulan junii 2008. Di tingkat propinsi jumlah anggota UPPKS yang berusaha sebanyak 28.161 anggota atau 41,27%. dari seluruh jumlah anggota klompok UPPKS. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya jumlah anggota UPPKS yang berusaha mengalami penurunan sebanyak 9.789 anggota. dari seluruh jumlah anggota kelompok UPPKS yang berusaha tersebut terdapat 71,32% (20.084 anggota) keluarga pada tahapan pra sejahtera dan sejahtera I. Apabila dilihat di tingkat Kab / Kota rata – rata seluruh Kab / kota pencapaian diatas rata – rata propinsi kecuali Kab.OKI, Muara Enim, dan Ogan Ilir.
c.
Jumlah Anggota UPPKS yang menggunakan Bantuan Modal. Sampai dengan bulan Juni 2008 jumlah anggota UPPKS menggunakan bantuan modal dari berbagai sumber sebanyak 17.020 keluarga 24,94% dari seluruh jumlah anggota kelompok UPPKS sebesar 68.232. Dari jumlah anggota kelompok UPPKS tersebut terdapat 11.562 anggota (67,93%) adalah anggota kelompok yang berada pada tahapan Pra Sejahtera dan Sejahtera I. Jika dilihat per Kab / Kota rata – rata seluruh Kab / Kota pencapaiannya berada diatas rata – rata propinsi kecuali : Muba (40,85%), Kab. Oki (24,88%), Kota Palembang (62,86%) dan Empat Lawang (40,99%).
7
d.
BKB, BKR dan BKL Sampai dengan bulan Juni 2008 jumlah kelompok tribina (BKB, BKR dan BKL) di Propinsi Sumatera Selatan yaitu BKB yang ada sebesar 2.409 kelompok dan yang dilaporkan sebanyak 1.995 kelompok atau 82,81%, BKR sebesar 1.746 kelompok sedangkan yang dilaporkan sebesar 1.369 kelompok atau 78,41% dan BKL sebesar 1.643 kelompok dan yang dilaporkan sebesar 1.381 kelompok atau 84,05%. Jika kita bandingkan dengan jumlah Desa yang ada terlihat bahwa jumlah kelompok BKB dengan jumlah desa sebesar 0.78, rata – rata jumlah kelompok BKR dengan jumlah Desa sebesar 0,57, rata – rata kelompok BKL dan jumlah Desa sebesar 0,53, yang berarti dari seluruh Desa yang ada di Propinsi Sumatera Selatan belum seluruhnya mempunyai kelompok BKB, BKR dan BKL dengan kata lain baru 78% yang mempunyai kelompok BKB, 57 % mempunyai kelompok BKR dan 53% sudah mempunyai kelompok BKL. Selanjutnya persentase ini jika kita bandingkan dengan pencapaian minimal pada standar pelayanan minimal (SPM) bidang KS yang telah ditetapkan, terlihat bahwa untuk masing – masing kelompok tersebut secara propinsi sudah melampaui SPM, karena pada SPM – SPM tersebut ditetapkan persentase masing – masing kelompok dengan jumlah desa sebesar 50% untuk kelompok BKB, 30% untuk kelompk BKR dan 10% untuk kelompok BKL. Di tingkat Kab / Kota untuk kelompok BKB belum seluruh desa mempunyai kelompok BKB kecuali Kab.OKI, Kab. OKU, Kota Prabumulih dan Kota Pgr.Alam . Demikian juga untuk kelompok BKR belum semua desa di Kabupaten mempunyai kelompok BKR kecuali OKU & Pgr.Alam. Sedangkan untuk kelompok BKL belum semua Desa di Kabupaten mempunyai kelompok BKL, kecuali Kota Pagar Alam.
f.
Jumlah Keluarga Yang Menjadi Anggota Kelompok Tribina Hadir Dalam Pertemuan Penyuluhan. Jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKB s.d bulan Juni 2008 di Propinsi Sumatera selatan sebanyak 81.372 keluarga dan yang hadir pada pertemuan penyuluhan kelompok BKB hanya sebesar 44.711 anggota atau 54.95% yang berarti masih banyak anggota yang belum hadir dalam
8
pertemuan penyuluhan. Apabila dilihat di tingkat Kab / Kota persentase jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKB hadir dalam pertemuan penyuluhan diatas rata – rata propinsi yaitu Muba (70,79%), Oku (65.92%), Mura (76.60%), Banyuasin (64.31%), Prabumulih (86.92%), Kota Lubuk Linggau (94,75%), Pagar Alam (56,70%), Ogan Ilir (62,75%) dan Oku Timur (58,34%). Jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKR s.d bulan Juni 2008 di Propinsi Sumatera Selatan sebanyak 50.959 keluarga dan yang hadir pada pertemuan penyuluhan kelompok BKR hanya sebesar 23.681 anggota atau 46.47% yang berarti masih banyak anggota yang belum hadir dalam pertemuan penyuluhan. Apabila dilihat ditingkat Kab / Kota rata – rata seluruh Kab / Kota persentase jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKR hadir dalam pertemuan penyuluhan diatas rata – rata propinsi kecuali Kab. Oki (45,07%), Kota Palembang (11.33%), Oku Selatan (36,08%) dan Kab. Empat Lawang (17.07%). Jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKL s.d. bulan Juni 2008 di Propinsi Sumatera Selatan sebanyak 37.998 keluarga dan yang hadir pada tertemuan penyuluhan kelompok BKL hanya sebesar 20.788 anggota atau 54.71% yang berarti masih banyak anggota yang belum hadir dalam pertemuan penyuluhan. Apabila dilihat ditingkat Kab / Kota rata – rata seluruh Kab / Kota persentase jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKL hadir dalam pertemuan penyuluhan diatas rata – rata propinsi, kecuali Kab.Lahat (49,78%), Kota Palembang (21,51%), Oku Selatan (50,82%), Oku Timur (49.15%) danEmpat Lawang (18,38%). 3.
PERSEDIAAN ALAT KONTRASEPSI. Kondisi stok alat kontrasepsi di gudang Kabupaten / Kota dan Propinsi pada akhir bulan Juni 2008 berdasarkan laporan F/V/KB yang masuk sebagai berikut : -
IUD PIL Kondom Suntikan Implant
: : : : :
9.066 404.694 261.929 491.587 28.059
buah Cycle lusin vial set
9