Laporan Pelatihan Internal Control System (ICS) Bagi Kelompok Tani Mambal Lestari Subak Mambal, Desa Mambal 27-28 April 2014
[2014] 1
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kita
menyadari
bahwa
sistem
pertanian tidak dapat dipisahkan dengan
kesehatan. Makanan yang kita makan berasal
dari hasil pertanian, yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan selama produksi.
Kualitas hasil pertanian ditentukan oleh
sistem pertanian yang diterapkan, serta
kualitas sumber daya alam pertanian. Penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya pada
produksi pertanian akan menjadi residu pada hasil pertanian.
Pertanian organik adalah suatu sistem pertanian yang mendorong terbentuknya
tanah dan tanaman yang sehat dengan melakukan praktek-praktek budidaya tanaman
seperti daur ulang hara dengan bahan organik (limbah organik seperti limbah
pertanian, kotoran ternak dan lain-lain), rotasi tanaman, pengolahan tanah yang tepat, serta menghindari penggunaan pupuk dan pestisida kimia.
Keyakinan dan kepecayaan merupakan dasar dalam pengembangan pertanian
organik. Keyakinan terhadap keorganikane produk organik merupakan landasan kepercayaan konsumen dalam memilih produk tersebut. Korganikan suatu produk
organik ditentukan bukan pada penampakan produk tersebut, tetapi bagaimana produk tersebut dihasilkan (organically produced). Penilaian kualitas keorganisan produk
didasarkan pada proses budidayanya. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan pertanian organik adalah kontinuitas produksi dan mutu, serta kepercayaan konsumen akan keorganisan produk-produk pertanian. Untuk menjamin apakah produk tersebut benar-benar organik maka diperlukan adanya pengawasan terhadap proses budidaya
produk organik tersebut.
Untuk membantu menjaga kontinuitas mutu, serta meningkatkan kepercayaan
konsumen akan keorganikan produk pertanian yang diproduksi, maka diperlukan suatu sistem pengawasan mutu yang mampu memberikan jaminan keorganikan produk 2
terhadap konsumen. Namun, kebanyakan sistem
sertifikasi
masih
sulit
untuk
diterapkan antara lain akibat kendala teknis, waktu maupun biaya yang relatif mahal.
Untuk itu, dikembangkan beberapa sistem pengawasan untuk menjamin keorganikan produk-produk organik. Salah satu sistem
pengawasan mutu yang dapat membantu
sumber
produsen/petani serta mampu disesuaikan
dengan kondisi lokal yaitu sistem kontrol internal (ICS).
Pengawasan produk organik yang menggunakan ICS memiliki standar yang
menjadi acuan dalam pencapaian kualitas yang diharapkan. Standar tersebut berisi
informasi mengenai proses atau metode produksi yang diperkenankan dalam budidaya pertanian organik dan hal-hal yang terkait dengan perinsip-perinsip dari pertanian organik itu sendiri. Standar pertanian organik berisi hal-hal yang diperkenankan dan hal-hal yang tidak diperkenankan dalam pengolahan pertanian organik.
Keuntungan ICS antara lain adalah prosedur kegiatannya mudah dilakukan, serta
tidak memerlukan biaya mahal karena pengawasan dapat dilakukan secara internal
oleh pihak yang terkait yaitu : pihak pertama yaitu produsen (petani) atau pemasok produk organik; pihak kedua yaitu pembeli (grosir, pengolah, perantara) dapat
melakukan monitoring terhadap keorganisan produk yang dikonsumsi, dijual atau diolahnya; pihak ketiga yaitu badan independen.
Guna merumuskan standar kualitas keorganikan produk pertanian di wilayah
Subak Mambal, maka pemahaman mengenai standarisasi internal control system (ICS) perlu dipamahi oleh kelompok tani organik Mambal sehingga kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk petani dapat ditingkatkan.
Tujuan dan keluaran
Tujuan pelatihan ICS adalah meningkatkan pemahaman petani terkait dengan sistem penjaminan mutu produk organik yang dihasilkan petani dan perannya dalam menjaga maupun meningkatkan kepercayan konsumen terhadap produk yang dihasilkan petani. 3
Keluaran yang dicapai 1. Peserta memahami standar keorganikan dan ICS
2. Peserta dapat merumuskan indikator keorganikan produk pertanian Mambal (SOI) 3. Tersusun struktur kelembagaan ICS kelompok tani organik Mambal Lestari
4. Adanya rencana tindak lanjut penguatan ICS.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Pelatihan ICS dilaksanakan selama dua hari pada 27-28 April 2014, bertempat di kantor Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
Peserta dan Narasumber
Peserta training terdiri dari para petani kader dari masing-masing munduk yang dipilih oleh
Kelihan Muduk (“Pangliman”) sebanyak 4
orang dan Pengurus Laboratorium Organik
Mambal. Total peserta sebanyak 20 orang, sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1.
Untuk pendalaman dan pemahaman tentang ICS, difasilitasi oleh seorang narasumber dari Veco Indonesia (Bapak Peni Agustyanto),
yang sudah punya pengalaman dalam
pengembangan ICS. Sedangkan untuk memperlancar proses diskusi tanya jawab Peserta training ICSdan Mambal peserta selama kegiatan training, difasilitasi oleh fasilitator dari JANMA (Gde Suarja).
Metode dan Materi training
Kegiatan training dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa (POD), dimana selama kegiatan berlangsung, selain ada penjelasan dan pendalaman materi (teori) oleh narasumber, juga dipadukan dengan
pengalaman lapangan oleh petani serta praktek untuk peberapan kelembagaan ICS di lapangan.
Materi yang dibahas selama training, meliputi :
(i) Mengapa ICS penting dalam pertanian organik 4
(ii) Penyusunan standarisasi organik Mambal (iii) (iv)
Menyusun struktur ICS Mambal
Menjelaskan peran dan tanggung jawab pengurus ICS
(v) Merumuskan indikator keorganikan kualitas produk petani (SOI) Mambal
Pelaksana
Kegiatan pelatihan dilaksanakan dan didukung secara kolaboratif oleh JANMA dan PT. Tirta Investama (Aqua Mambal).
Penjelasan materi oleh narasumber dan diskusi kelompok
5
II. PROSES DAN HASIL Pembukaan training Kegiatan pelatihan ICS dibuka secara
resmi oleh Ketua JANMA (I Gde Suarja) bersama CSR Coordinator Aqua Mambal (Ida
Ayu Eka Pertiwi Sari). Dalam pengantarnya,
Ketua JANMA menyampaikan bahwa salah satu
hal
penting
dalam
pengembangan
pertanian ramah lingkungan atau organik, adalah adanya
sistem penjaminan mutu
produk yang dihasilkan petani, baik secara individual maupun kelompok. Model penjaminan kualitas produk pertanian organik dapat dilakukan melalui Pembukaan Pelatihan ICS di Desa Mambal sertifikasi produk yang dihasilkan, agar konsumen bisa menyakini bahwa produk yang dihasilkan
petani benar-benar sehat atau organik. Namun demikian, untuk memperoleh sertifikat produk organik tentunya memerlukan proses dan persyaratan tertentu serta biaya yang cukup besar. Karena itu, untuk proses penjaminan mutu produk kepada konsumen, tidak semua harus dilakukan melalui sertifikasi oleh lembaga yang berkompeten, namun bisa juga dikembangkan model penjamiman mutu kelompok tani melalui
pembentukan system pengawasan internal atau dikenal dengan istilah Internal Control
System (ICS). Tasa dasar itulah, JANMA dan Aqua memperkenalkan model ini pada Kelompok Tani Organik Mambal Lestari melalui training yang akan dilaksanakan selama 2 hari ini.
Dijelaskan bahwa tujuan pelatihan ICS adalah (i) agar petani paham tentang apa
itu ICS sebagai salah satu model penjaminan mutu produk organik, (ii) terbentuknya ICS bagi kelompok tani organik Mambal Lestari dan (iii) adanya standar organik
internal (SOI) yang dirumuskan oleh petani sesuai dengan kondisi pertanian ramah lingkungan yang dikembangkan di Subak Mambal dengan tetap mengacu pada standar organik Indonesia.
6
Lebih lanjut ditambahkan oleh Koordinator CSR Aqua Mambal, bahwa pelatihan
ICS ini merupakan rangkaian dari kegiatan pengembangan pertanian ramah lingkungan
yang telah dilaksanakan oleh Aqua sebelumnya, melalui pembentukan kelompok tani
organik Mambal Lestari, demplot pertanian organik, serta pengembangan Lab Mini
Pertanian Organik di Subak Mambal. Diharapkan dengan adanya sistem pengawasan mutu internal (ICS) kelompok tani Mambal Lestari ini, maka kualitas produk pertanian yang dihasilkan oleh petani di Subak Mambal bisa menjadi lebih baik dan sesuai dengan standard keorganikan yang dirumuskan.
Karena itu, Aqua menyambut baik dan
mendukung upaya untuk mengembangkan model ICS bagi kelompok tani organik Mambal agar dapat terus dikembangkan secara berkesinambungan.
Perkenalan peserta
Guna mencairkan suasana pelatihan, pada tahap awal dilakukan perkenalan
peserta dan narasumber dengan menyebutkan nama, alamat dan kedudukan masing-
masing, baik di dalam kelompok tani maupun di Subak Mambal. Tujuannya agar terbangun suasana yang akrab antara narasumber dan peserta selama proses pelatihan berlangsung.
Presentasi materi Usai perkenalan peserta, sesi pelatihan diawali dengan penjelasan materi oleh
narasumber, terkait dengan sistem pengawasan mutu internal (ICS) yang akan dikembangkan oleh kelompok tani organik Mambal,
Beberapa
khususnya aspek
untuk
penting
tanaman
terkait
pemahaman tentang ICS, antara lain :
padi.
dengan
Mengapa ICS penting
Ada beberapa dasar pemikiran yang dijelaskan oleh narasumber terkait dengan mengapa ICS
penting dalam pengembangan pasar organik, antara lain : • •
Mutu Produk menentukan harga jual.
Pasar untuk produk petani terbuka, namun petani belum mampu memenuhi standar kualitas produk yang diminta oleh pasar 7
•
Konsumen sangat kritis terhadap kualitas produk yang dihasilkan petani.
•
produk
•
Kebanyakan produsen (petani) belum mempunyai sistem penjaminan mutu Salah satu sistem penjaminan mutu untuk petani (produsen kecil) yang tersedia
dan dapat dikembangkan oleh kelompok adalah model pengawasan internal atau ICS (Internal Control System). Apa itu ICS Sesuai dengan standar BioCert maupun IFOAM, narasumber menyampaikan bahwa Sistem
Pengawasan
Internal
(Internal
Control System, ICS) merupakan sistem penjaminan mutu yang terdokumentasi,
yang memperkenankan lembaga sertifikasi mendelegasikan inspeksi tahunan semua
anggota kelompok tani (produsen kecil) Peserta training antusias mengikuti training
secara individual kepada lembaga/unit dari operator yang telah disertifikasi. Artinya
bahwa dalam proses sertifikasi, memungkinkan lembaga sertifikasi mendelegasikan ‘sebagian’ tugas inspeksi pada kelompok, yang disebut sebagai inspeksi internal. Sedangkan lembaga sertifikasi nantinya berperan sebagai external inspeksi. Manfaat ICS
Ada beberapa manfaat penting bagi petani (produsen) terkait dengan adanya ICS, yaitu :
Agar produsen (Petani) bisa memberikan jaminan terhadap mutu produk yang dihasilkan (padi/beras)
Produk petani bisa masuk ke pasar yang lebih luas
Petani mempunyai sistem penjaminan yang diterima dan diakui oleh publik
(pembeli, konsumen), seperti produk beras organik
Agar petani kecil bisa melakukan proses sertifikasi produk secara lebih luas jika diperlukan.
Lebih lanjut dijelaskan oleh narasumber, terkait hal-hal penting yang harus dimuat dalam pedoman ICS antara lain:
8
(i) Manual tertulis tentang aturan dan prosedur ICS (ii) Penjelasan tentang risiko dan control point (iii) (iv)
Adanya Standar produksi organik internal (SOI)
Pendokumentasian ttg prosedur inspeksi, hasil, dan mengatasi masalah
non-compliances.
(v) Ada tim yang kuat dan terorganisir (vi) Training petani dan tim ICS
(vii) Aliran produksi (termasuk pemasaran) (viii) Inspeksi external
Keseluruhan hal-hasl diatas, merupakan isi pedoman/panduan ICS yang perlu dibuat
dalam pembentukan ICS. Hal tersebut masih bisa dikembangkan tergantung kebutuhan di lapangan
Bagaimana membentuk ICS dan struktur kelembagaan ICS Untuk mengembangkan atau membentuk ICS, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain :
Jumlah petani yang terlibat dan memproduksi produk yang sama (misalnya padi) : 30-50 orang
Lahan yang dikembangkan oleh petani untuk menghasilkan produk organik, berada pada hamparan/geografi yang sama.
Kelompok tani/petani, memperoleh pelatihan tentang ICS dengan baik Kelompok tani/petani (produsen), sepakat dan paham tentang : o sistim produksi
o sistem pemasaran
o Ke-organisasian kelompok
Untuk membentuk kelembagaan ICS, minimal harus ada beberapa personel yang dibutuhkan, yaitu : Koordinator, Internal Inspektor , Unit Pembelian/Pemasaran dan
Komisi Persetujuan. Selain itu, bisa ditambahkan beberapa staf lainnya sesuai kebutuhan seperti staf admin dan pendataan, staf keuangan, dll.
Adapun tugas dan tanggung jawab pengurus ICS, minimal meliputi aspek-aspek berikut: 1. Koordinator ICS : Melakukan koordinasi pelaksanaan/penerapan ICS 9
Mengorganisir pelaksanaan pendaftaran dan inspeksi internal (siapa yang akan melakukan pendaftaran, inspeksi internal dan kapan akan dilakukan, mempersiapkan
sarana
agar
petugas
pendaftaran
dan
inspeksi
bisa
menjalankan tugas dengan baik, memastikan bahwa setiap petani telah didaftar
dan diinspeksi)
Mengatur koordinasi tim ICS (internal inspektor dan staf-staf lain seperti : staf
pendataan (administrasi), staf pembelian/pemasaran sesuai dengan struktur
organisasi ICS
Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inspeksi eksternal dengan Lembaga Sertifikasi Organik.
Menyiapkan peta lahan/hamparan sawah organik.
Mengawasi kegiatan pembelian padi di kelompok tani Mambal Lestari
Mengawasi pelaksanaan inspeksi di lapangan.
Mewakili tim ICS untuk urusan kedalam dan keluar bersama ketua kelompok tani Mambal Lestari
2. Inspektor Internal Membuat peta umum, peta lokasi lahan petani organik dan sketsa lahan petani organik
Mengkoordinasikan pendaftaran petani
Mengkoordinasikan dan melakukan inspeksi internal minimal sekali dalam
setahun dan melakukan dokumentasi terhadap hasil inspeksi dalam formulir inspeksi internal
Mengkoordinasikan kunjungan ke tempat-tempat pembelian selama musim panen untuk memastikan prosedur pembelian dijalankan sesuai standar internal organik
3. Komisi persetujuan Memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan terhadap data-data hasil
inspeksi internal
Melakukan seleksi terhadap data-data atau laporan yang perlu didiskusikan lebih lanjut oleh inspektor internal.
Melakukan pertemuan minimal satu kali dalam satu musim tanam pada waktu setelah inspeksi internal dilakukan dan sebelum dimulai pembelian 10
Mengambil keputusan organik sesuai prosedur pengambilan keputusan organik dalam pertemuan tersebut
Melakukan dokumentasi terhadap semua keputusan tentang petani yang memperoleh persetujuan maupun petani yang memperoleh sanksi
Menandatangani hasil keputusan untuk diajukan/dikirim ke lembaga sertifikasi
4. Unit Pembelian dan Pemasaran : Melakukan pembelian padi organik dari petani anggota kelompok tani Mambal Lestari sesuai pembagian wilayah kerjanya.
Melakukan penangan pasca panen dari pengangkutan, penjemuran, penyosohan hingga menjadi beras.
Melakukan pengemasan (packaging), labeling dan penyimpanan sebelum
produk dipasarkan
Menjual produk padi organik kelompok tani Mambal Lestari
Membuat catatan dan administrasi pembelian dan penjualan produk
Melakukan pembayaran kepada petani dan menerima pembayaran hasil penjualan dari konsumen
Perumusan Standard Organik Internal (SOI) Sesi berikutnya dilanjutkan dengan diskusi tentang perumusan/penyusunan
standar organik internal (SOI) kelompok tani Mambal Lestari. Standar Organik Internal
(SOI) merupakan aturan-aturan yang harus dijalankan oleh anggota kelompok ICS agar hasil produknya memenuhi standar/ persyaratan sebagai komoditi/produk organik.
Menurut narasumber, bahwa Standar Organik Internal disusun oleh petani melalui Kelompok ICS sebagai acuan untuk melakukan kontrol internal dalam kelompok sebagai peserta program organik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan standar organik
internal antara lain:
a. Standar organik Internal perlu mencakup persyaratan-persyaratan produksi, pasca panen, sampai pemasaran
agar produksi yang dihasilkan memenuhi
syarat sebagai produk organik dan mudah ditelusuri secara valid
b. Standar organik Internal disusun secara sederhana agar mudah dipahami oleh petani, pengurus maupun staf ICS.
11
c. Standar organik Internal perlu disosialisasikan kepada seluruh petani peserta program padi organik dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami petani dan bisa dipatuhi/dilaksanakan.
d. Standar organik Internal secara umum meliputi : Bagaimana pengelolaan budidaya tanaman padi organik, aturan-aturan budidaya padi organik
(penggunaan benih, konservasi lahan, perlindungan tanaman padi dari serangan
hama penyakit, sarana produksi yang diperbolehkan dan yang dilarang, pencegahan kontaminasi akibat irigasi dan hewan ternak, dll). Selain itu juga
dicantumkan tentang panen, pascapanen, penyimpanan, pemasaran serta dokumentasi yang jelas tentang produk beras organik yang ada di masing-
masing petani/ kelompok tani.
Diskusi Kelompok
Untuk merumuskan standar organik internal (SOI) kelompok Mambal Lestari,
sebagaimana ketentuan-ketentuan diatas, dilakukan dengan diskusi kelompok. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok, untuk mendiskusikan dan merumuskan standar organik internal kelompok tani Mambal, meliputi aspek-aspek berikut : Produksi Panen
Pasca panen Pemasaran
Berikut adalah hasil diskusi kelompok, terkait dengan: Standard Organik Internal
(SOI) Mambal Lestari. 1. Aspek Produksi :
Persiapan Lahan 1. Dicangkul dengan tujuan menggemburkan lahan
2. Pemupukan dengan pupuk organic (pemupukan I) atau tidak menggunakan pupuk kimia
3. Lahan yang sudah digemburkan diairi selama 1 minggu
4. Lahan dibajak dengan menggunakan hewan atau traktor 5. Lahan diratakan & didiamkan selama 10 hari 6. Dibuat parit keliling pada petakan sawah
Pembenihan/Persemaian 1. Melakukan seleksi benih dengan cara merendam selama 24 jam 12
2. Dalam memilih biji bernas dilakukan perendaman dalam air garam dengan indikator telur sebagai alat bantu
3. Dilahan persemaian dilapisi dengan abu dapur atau arang sekam
4. Sebelum benih ditabur direndam dalam larutan coreynobacterium selama 1 jam 5. Benih ditiriskan selama 24 jam
6. Benih padi yang ditanamn harus varietas unggul dan bersertifikat 7. Ditebar di tempat persemaian benih sampai umur ± 15-21 hari
8. Setelah 15-21 hari benih diangkat untuk dipindahkan ke lahan sawah
Penanaman 1. Benih ditanam pada saat umur benih 15-21 hari di lahan yang sudah disiapkan 2. Setelah itu diairi secara macak-macak selama 2-3 hari
3. Setelah selama 2-3hari selanjutnya air ditambah sedikit dibiarkan selama 10 hari
demi
sedikit dan
Perawatan 1. Setelah 10 hari dilakukan penyemprotan biourine atau menggunakan agens hayati dan MOL
2. Semua penyemprotan tidak menggunakan bahan kimia berbahaya 3. Umur 12 hari dilakukan penyiangan sampai dengan umur 25 hari
4. Penyemprotan untuk pengendalian OPT dilakukan setiap 10 hari sekali dengan pestisida hayati (MOL 1-6) sesuai umur tanaman
5. Pengamatan OPT dilakukan setiap 10 hari sekali
6. Penyulaman dilakukan setelah 2-15 hari bila ada
Diskusi kelompok untuk merumuskan standar organik internal (SOI)
13
2. Aspek Panen : 1. Panen umur padi umur 104 hari (daun bendera/ biji menguning) 2. Pemotongan di gunakan sabit bergigi 3. Pemotongan ±20 Cm di bawah malai 4. Perontokan menggunakan dores
5. Gabah di sosoh dengan niru/nyiu sampai bersih
6. System panen tidak di jual tebasan / tengkulak tapi di jual kepada pengepul kelompok tani organik
7. Gabah di simpan dalam kampil/ karung plastic yang bebas dari bahan kimia 8. Hasil dipilah untuk di konsumsi sendiri dan di jual
3. Pasca Panen : 1. Pengambilan gabah hasil panen dari lahan
menggunakan karung
yang
tidak terkontaminasi bahan kimia
2. Hasil panen diangkut ke tempat penjemuran dan dijemur di lantai penjemuran (lantai semen).
3. Dijemur dan diaduk setiap 3 jam sekali sampai kadar air 16% untuk
kering giling dan 12 - 14 % untuk
Diskusi kelompok III
kadar simpan (ketika dikupas dan digigit terasa keras)
4. Gabah yang sudah kering jemur dimasukkan ke dalam karung dan di simpan di gudang tempat penggilingan yang kering dan bebas hama tikus
5. Dicatat tanggal penyimpanan (diisi dengan LOT)
6. Tempat penyimpanan gabah/ gudang diisi tulisan “TEMPAT PENYIMPANAN GABAH ORGANIK”
7. Di dalam gudang diisi tanda larangan menempatkan bahan-bahan yang mengandung kimia
8. Penggilingan dilakukan sesuai dengan nomor LOT
9. Beras hasil penggilingan dimasukan ke dalam karung (yang tidak terkontaminasi bahan kimia)
10. Beras disimpan di tempat kering sebelum dipasarkan 14
4. Pemasaran : 1. Tahap I
a. Mencari informasi pasar
b. Menentukan sasaran/ segmen pasar c. Penentuan kesepakatan harga
d. Penentuan jumlah sesuai segmen pasar
2. Tahap II
a. Melakukan pengemasan (packaging) sesuai dengan permintaan pasar b. Membuat labeling kemasan (disesuaikan dengan jumlah/ netto)
c. Membuat surat perjajian kesepakatan harga antara kelompok dengan konsumen yang di tinjau kembali setiap 3 bulan
d. Membuat jadwal pengiriman antara kelompok tani dan kelompok pasar.
Sebagai tambahan referensi, terkait dengan rumusan Standar Organik Internal
Kelompok tani, yang mengacu pada SNI 01-6729-2002 tentang Sistem Pangan Organik, dapat dilihat pada lampiran 2.
Review Materi Hari Pertama Pada hari kedua, sesi pelatihan dilanjutkan dengan melakukan review tentang
pemahaman peserta terkait materi pelatihan yang telah disampaikan di hari sebelumnya.
Proses
review
dipandu
oleh
fasilitator JANMA. Pada sesi ini, peserta diminta untuk menjelaskan dan mengingat kembali hal-hal
yang telah diperoleh dan dipahami peserta terkait dengan
konsep
ICS
dan
perannya
dalam
mendukung model penjaminan mutu produk Review materi oleh fasilitator
organik kelompok tani. Tujuannya agar peserta
pelatihan bisa semakin jelas dan paham lebih
mendalam tentang apa itu ICS dan mengapa penting bagi kelompok tani organik.
15
Pembentukan pengurus ICS kelompok tani organik Mambal Lestari Sesi berikutnya dilanjutkan dengan diskusi untuk pembentukan dan pemilihan
pengurus ICS Kelompok Tani Mambal Lestari. Proses pemilihan dipandu oleh fasilitator dengan meminta kepada masing-masing peserta mengajukan nama-nama calon yang
bersedia menjadi pengurus ICS Kelompok Tani Mambal Lestari. Personel yang
dibutuhkan untuk mengisi fungsi dan tanggungjawab kepengurusan ICS, sebagaimana yang dijelaskan narasumber minimal terdiri dari seorang coordinator ICS, inspektor, komisi persetujuan dan bagian pembelian/pemasaran.
Dari hasil diskusi dan musyawarah semua peserta, selanjutnya dipilih dan
disepakati pengurus ICS kelompok tani organik Mambal Lestari 2014, yaitu : 1. Koordinator : Gusti Aji Oka
2. Internal Inspektor, antara lain : Putu Widana Ketut Rai Gusti Aji Nera Ketut Patuh Wayan Kota
3. Komisi Persetujuan, antara lain : Wayan Suwela (Pak Kembar) Ketut Goloh Wayan Suarta Pak Rembig
4. Bagian Pembelian/Pemasaran, antara lain : Made Oka Made Ladra Putu Alit Eka Wisma Ketut Darmika
Adapun bagan struktur organisasi ICS Mambal Lestari adalah sbb:
16
Kelompok Tani Organik Mambal Lestari, Subak Mambal Koordinator ICS (Gusti Aji Oka) Komisi persetujuan:
Internal Inspektor :
Uit pembelian/ Pemasaran
Anggota Kelompok Tani Organik Mambal Lestari, Subak Mambal
Penjelasan formulir pendaftaran petani dan inspeksi internal Pada sesi akhir pelatihan ICS, dijelaskan
tentang beberapa formulir yang perlu disiapkan dan diisi oleh ICS dalam pengembangan produk
organik (padi), seperti formulir pendaftaran petani dan lahan, sejarah lahan, peta lahan peserta program organik, formulir inspeksi internal lahan
petani, AFL produsen beras, formulir pemakaian benih, pupuk dan pestisida serta persetujuan
kerjasama program beras organik (sehat) Kelompok Tani Organik Mambal Lestari. Proses ini dipandu oleh JANMA (Kadek Lhya).
Namun demikian, untuk praktek
pengisian masing-masing formulir berlum dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu. Hal ini akan menjadi tindak lanjut dari pelatihan ini. Contoh formulir-formulir tersebut diatas, sebagaimana terlampir (Lampiran 3)
17
III. PENUTUP & RENCANA TINDAK LANJUT Pelatihan ICS selama dua hari dapat berjalan lancar, dan secara resmi ditutup
oleh Ketua JANMA. Semua peserta sangat antusias/semangat untuk mengikuti kegiatan
ini guna menambah wawasan petani terkait dengan pengembangan organik dan sistem penjaminan mutu internal produk organik.
Ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut dari kegiatan
pelatihan ICS ini, yaitu :
1) Pertemuan pengurus ICS untuk memperjelas tugas dan tanggung jawab serta rencana yang akan dilakukan
2) Pendataan petani peserta pertanian organik Mambal Lestari 3) Pembuatan Peta Lahan peserta pertanian organik
4) Penguatan pengurus ICS kelompok tani Mambal Lestari. === End-Terima kasih==
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
19
Lampiran 1. Daftar Nama-Nama Peserta Pelatihan ICS, 27-28 April 2014 Petani kader dari masing-masing munduk : 1. Made Rembig Winata 2. Putu Nuada 3. Wayan Kota 4. Gst Aji Oka 5. Gst Nyoman Suwara 6. Made Oka 7. Putu Widana 8. Putu Alit Eka Wisma 9. Nym Rening 10. Nym Sudiana 11. I Ketut Goloh 12. Gusti Aji Nera 13. Made Ladra 14. I Nyoman Gai 15. I Ketut Diatmika Tim Pelaksana Program JANMA: 1. IB Manu 2. Ali 3. Sulendra 4. Gde Suarja (fasilitator) 5. Kadek Apriliani Tim AQUA 1. Ida Ayu Eka Pertiwi Sari 2. Nyoman Astawa
20
Lampiran 2. Contoh SOI milik salah satu Kelompok Tani di Jawa Tengah. Standar Organik Internal ini telah disusun sejak tahun 2011 secara bersama-sama oleh pengurus Pengurus KELOMPOK TANI dan Inspektor Internal Lembaga ICS. Secara terperinci SOI sebagai berikut :
1.
Sawah yang sudah terdaftar dalam sertifikat organik tidak dijual ataupun dipindahtangankan/disewakan kepada orang lain, kecuali kepada yang akan
mengusahakan secara organik juga. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Apabila tidak ada sertifikat tanah maka
harus ada bukti kepemilikan yang sah lainnya.
Hamparan sawah organik perlu dibuatkan blok , agar tidak menimbulkan kerancuan jika terjadi pencemaran gabah non organik.
Petani anggota KELOMPOK TANI wajib memiliki data tentang sawahnya
Lahan organik yang bersebelahan dengan lahan non organik harus ada pembatas yang mampu menghindari kontaminasi dari lahan non organik.
Bibit/benih padi harus dari jenisunggul dan memenuhi syarat benih induk yang layak.
Sawah organik harus herbisida kimia.
bebas dari
pupuk dan pestisida kimia serta bahan
Setiap anggota KELOMPOK TANI yang mengelola ternak (besar dan kecil) wajib
mengelolanya secara alamiah
sehingga
pencemaran terhadap lahan organik
tidak
menimbulkan
dampak
Pengendalian hama/penyakit dan gulma harus dilakukan secara alamiah (menggunakan kearifan lokal).
Setiap anggota KELOMPOK TANI tidak boleh menyimpan bahan kimia sintetis di rumah, sawah dan gudang penyimpanan yang digunakan untuk sawah organik.
10. Tidak menggunakan alat semprot bekas bahan kimia sintetis.
11. Tidak boleh menyimpan gabah pada tempat atau wadah bekas bahan kimia
sintetis termasuk wadah baru yang berlabel kimia sintetis.
12. Penyimpanan produk organik dan non organik tidak boleh dicampur, harus ada
pemisah yang jelas dan mampu menghindari kontaminasi dari produk non 21
organik.
13. Tidak boleh menyimpan gabah pada tempat atau wadah bekas bahan kimia
sintetis termasuk wadah baru yang berlabel kimia sintetis.
14. Tidak menerima kegiatan/kemitraan dari luar yang menggunakan paket
kimia sintetis atau membeli sendiri dari toko.
15. Setiap anggota wajib mengontrol sawahnya dan sawah sesama anggota
KELOMPOK TANI serta bersedia diperiksa oleh petugas dan sesama anggota baik di rumah, sawah dan tempat penyimpanan gabah.
16. Tidak menerima atau membeli produk yang non organik dari luar KELOMPOK
TANI.
17. Seluruh sarana yang digunakan dalam budidaya, penanganan pasca panen
sampai pengolahan harus bebas dari bahan kontaminan yang dapat mengagalkan integritas keorganikan.
Sarana yang telah digunakan untuk
produk non organik apabila mau digunakan untuk produk organik harus dicuci lebih dahulu (sprayer, cangkul, wadah-wadah dsb).
18. Penggolahan pasca panen dilakukan baik di tingkat petani atau di tingkat pos
mengacu pada standart organik KELOMPOK TANI.
19. Setiap
anggota
wajib
persaingan harga sesaat.
menjual
ke KELOMPOK TANI meskipun
terjadi
20. Tidak menerima gabah dari orang lain yang bukan anggota KELOMPOK TANI
atau sawah yang tidak terdaftar dalam sertifikat organik.
21. Penjualan dilakukan dengan sistem tertutup dengan pengawasan dari tim ICS
22. Selama transportasi dari anggota ke KELOMPOK TANI harus tetap adanya
jaminan tidak terjadi kontaminasi yang dapat mengagalkan nilai organiknya.
23. Setiap anggota KELOMPOK TANI wajib mengikuti pertemuan atau penyuluhan
dari pihak manapun terkait dengan pertanian organik.
24. Pengurus KELOMPOK TANI dan petugas
jujur dan transparan.
ICS melakukan tugasnya secara
25. Jika mengalami kesulitan dalam pengelolaan organik dapat berkonsultasi
dengan penyuluh dan petugas lapangan.
26. Setiap anggota berhak memberikan suara dalam memberikan usul saran serta
hak memilih dan dipilih menjadi pengurus.
27. Anggota dapat mempelajari administrasi pengurus jika membutuhkan.
22
28. Setiap anggota saling memberi peringatan jika ada anggota lain yang melanggar.
29. Setiap anggota harus mengikuti aturan yang sudah disepakati bersama dan
jika melanggar akan diberi sanksi denda sesuai peraturan yang berlaku (kesepakatan anggota KELOMPOK TANI).
30. Setiap anggota harus membuat surat pernyataan serta menandatanganinya
dan mentaatiaturan dan keputusan KELOMPOK TANI.
31. Apabila menggunakan pupuk atau pestisida jenis baru harus sesuai dengan
lampiran
SNI
01-6729-2002
tentang
Sistem
menanyakannya pada penyuluh atau Pembina Lapang.
Pangan
Organik
atau
AturanTambahan: 1.
Gabah yang ada di luar daerah jangkauan sertifikasi organik tidak dicampur ke
2.
Petani yang memiliki lahan di luar wilayah sertifikasi harus membuat dan
3.
KELOMPOK TANI meskipun dikelola organik.
menandatangani
KELOMPOK TANI.
surat
pernyataan
bilamana
masuk
menjadi
anggota
Setiap orang /anggota KELOMPOK TANI tidak boleh membuang sampah non organik (plastik, kaleng, dsb) ke lahan/sawah organiknya.
23
Lampiran 3. Formulir-formulir ICS
1. Formulir Pendaftaran Petani dan Lahan Isi sesuai kondisi aktual pada hari wawancara Nama petani : Nama desa :
Kode petani:
Jumlah anggota klp:
Nama pos pembelian (Nama Kelompok & Ketua kelompok :
Alamat lengkap petani
Lahan Pertanian (semua lahan) Nomor kode lahan (sama dengan peta)
ha
Tanaman utama
Tanaman naungan
Jarak rumah dengan lahan
Jarak rumah dengan gudang /prosesing
Total Catatan tentang kondisi lahan : Kepemilikan lahan : milik sendiri/sewa/milik orang lain Lahan terpisah jelas dari lahan lain dengan pembatas: Kondisi jalan Perincian komoditi: Bidang Perkiraan jumlah lahan pohon/jumlah bibit/benih
Tanggal Penanaman Bulan/Tahun Lihat sejarah lahan
Perkiraan hasil dlm kg
Pemeliharaan Varitas bibit Bahan Organik yang yang digunakan (uraikan digunakan bahan nya dan dosisnya)
Total jumlah Saya, selaku petani, menyatakan bahwa informasi ini adalah benar dan saya telah memahami persyaratan SOI. Saya juga telah menerima salinan kontrak petani organik
Saya, sebagai petugas lapangan, menegaskan bahwa informasi yang disebutkan diatas adalah benar.
Tanggal : Tempat: Tanda Tangan Petani:
Tanda Tangan Petugas Lapangan
24
Formulir Inspeksi Internal Lahan Petani Nama Petani
Kode Petani:
Inspektor Internal:
Tanggal Inspeksi:
Nomor kontrak: Perincian lahan pertanian (seluruh bidang lahan) Bidang lahan apakah sama dengan tahun lalu dan telah diregistrasi dalam dokumentasi internal ? Bidang lahan (Lihat Data pendaftaran lahan)
Ha
Ya
Tidak
Tanaman Utama (Pohon)
(Dalam kasus lahan belum pernah diregistrasi)
Tanaman Naungan/Sela
Pemakaian sarana produksi tms Bibit (tahun lalu) Produksi, Kuantitas, Tanggal
Total Lahan Pertanian Pengelolaan kelompok: Kriteria
Baik
Kondisi Diterima
Tidak Diterima
Dasar Penerimaan/Kondisi
Organisasi petani produsen …. Organigram ICS Pelatihan pengurus ICS Pelatihan teknis anggota Transparansi Prosedur keluhan Standard internal Kontrak internal Registrasi anggota Audit internal Pencatatan Penanganan resiko
Sumber daya alam & keaneka ragaman hayati Seluruh usahatani dikelola secara lestari (tanaman kakao)
Kriteria
Ya
Baik
Tidak persyaratan di bawah HARUS diperiksa
Kondisi Diterima
Tidak Diterima
Dasar Penerimaan/Kondisi
Erosi tanah
o Tidak ada lahan
Pelestarian air
o Tidak ada lahan
Pelestarian hutan Pelestarian hewan yang dilindungi
25
Keanekaragaman hewan dan tanaman di kebun Penilaian umum pertanian yang berkeberlanjutan Keterangan Kriteria
Baik
Kondisi Diterima
Baik
Kondisi Diterima
Tidak Diterima
Dasar Penerimaan/Kondisi
Pembukaan lahan Bahan tanam Penanaman Penanung dan pemangkasan Pengelolaan tanah dan air & pemupukan Pengendalian hama dan penyakit Pengelolaan pestisida Panen Pengelolaan pasca panen Estimasi Panen/-Kg: Keterangan
Penanganan Produk Aktivitas
Tidak Diterima
Dasar Penerimaan/Kondisi
Pengemasan dan penyimpanan Pengangkutan Higienitas produk Pengendalian mutu Keterangan
Ketertelusuran produk Aktivitas
Baik
Kondisi Diterima
Pemisahan Penandaan kasat mata Penanggung jawab Administrasi dan dokumentasi Penandaan Kebun
Rekomendasi Persetujuan Inspektor (seluruh lahan pertanian)
26
Tidak diterima
Keterangan
Pemenuhan Kondisi Sebelumnya □ baik □ diterima □ tidak diterima Pemenuhan Tahun Ini □ menyetujui tanpa syarat
□tidak ada kondisi tahun sebelumnya
□ menyetujui dengan syarat
□ tidak dapat disetujui
Persyaratan (tindakan perbaikkan) atau Penjelasan : ( untuk tidak pemenuhan yang parah, tolong lengkapi formulir pelanggaran)
Pernyataan Bersama dengan ini petani menyatakan bahwa dia telah mengikuti sesuai dengan Standar Organik Internal dan menyatakan semua aktivitas menggunakan sarana produksi yg telah sesuai dengan formulir ini. Petani menyetujui semua data yang telah dicatat..
Tanda tangan Inspektor
Tanda tangan Petani Kesepakatan Keputusan oleh Operator ICS Pemenuhan tahun ini □ menyetujui tanpa syarat
□ menyetujui dengan syarat
□ tidak dapat disetujui
Persyaratan tambahan atau sanksi
Tanda tangan Komisi Persetujuan
27