LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN TRADE EXPO INDONESIA TAHUN 2007 JAKARTA, 23 OKTOBER 2007 Yang Terhormat Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono; Yang Terhormat Pimpinan dan Anggota Lembaga Tertinggi Negara; Yang Terhormat para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu; Yang Terhormat Gubernur DKI Jakarta Bapak Fauzi Bowo beserta Ibu; Yang Mulia para Duta Besar Negara Sahabat; Yang Terhormat Duta Besar dan Perwakilan Pemerintah Republik Indonesia, yang datang dari luar negeri untuk memimpin Delegasi; Yang Terhormat Ketua dan Pengurus Kamar Dagang Indonesia serta segenap Asosiasi anggota KADIN yang hadir; Yang Terhormat para Pengusaha peserta Trade Expo dari luar maupun dalam negeri; Yang Terhormat Bapak-bapak dan Ibu-ibu para peserta pameran; Yang Terhormat Rekan-rekan Media serta para hadirin yang berbahagia. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena pada hari ini kita dapat hadir bersama dalam acara Peresmian Trade Expo Indonesia yang ke-22. Mengawali laporan mengenai penyelenggaran Trade Expo tahun ini, pada kesempatan ini kami mengucapkan “Selamat Idul Fitri 1428 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin. Hadirin yang terhormat, Pameran Produk Ekspor (PPE) yang akan diresmikan dan mulai berlangsung pada hari ini sampai dengan 27 Oktober 2007 sudah 22 kali diselenggarakan dan dari tahun ke tahun mengalami perbaikan dan peningkatan kinerja. Trade Expo ke-22 kali ini diselenggarakan di areal seluas sekitar 43.000 meter persegi, dengan lebih dari 1.300 peserta atau stan. Areal dan jumlah peserta meningkat sebesar 30% karena adanya hall baru di Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan untuk ini kami ingin memberi apresiasi kepada Ibu Hartarti Murdaya dan segenap staf JI Expo yang selama ini mempunyai komitmen tinggi untuk senantiasa menyempurnakan fasilitas expo serta perangkat pendukungnya. Hari ini kita mengadakan acara perdana di gedung yang baru dan kita dapat melihat gedung berkelas dunia atau “world class hall”.
Hingga saat ini sekitar 3.200 orang dari berbagai perusahaan yang tersebar di 80 negara sudah tercatat sebagai pembeli. Jika dihitung peserta yang go show, target yang diperkirakan untuk tahun ini adalah sebesar 4.000 pembeli internasional dan domestik. Target transaksi di Trade Expo tahun ini sebesar US$ 200 juta atau peningkatan sebesar 17% dari tahun lalu. Tentunya angka tersebut tidak menutup pemesanan lanjutan yang diharapkan berlangsung setelah Trade Expo. Hadirin yang kami muliakan, Upaya merevitalisasi PPE dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka memposisikan kembali PPE sebagai pameran dagang bercitra internasional. Dengan fokus utama pendekatan business to business dimana pembeli dapat berhubungan langsung dengan produsen dan memperoleh variasi produkproduk berkualitas dan kompetitif. Sejak tahun lalu kita sudah memulai suatu proses revitalisasi yang mana PPE sudah kita ubah namanya menjadi Trade Expo Indonesia dan kita telah memperluas fungsinya sebagai ajang promosi untuk para pelaku pasar internasional dan dalam negeri yang bukan saja mencakup produk barang, tetapi sesuai pesan Bapak Presiden pada pembukaan Trade Expo Indonesia tahun lalu, juga mencakup jasa-jasa unggulan Indonesia yang sudah dan berpotensi untuk diekspor. Trade Expo juga diharapkan menjadi ajang edukasi dan inspirasi bagi masyarakat Indonesia sebagai bukti bahwa bangsa Indonesia telah berkinerja dalam melayani kebutuhan pasar global dan bahwa kekayaan alam dan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun dasar warisan budaya, kreativitas dan inovasi bangsa kita yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Kita harus bangga bahwa kualitas SDM Indonesia tidak kalah berkualitas di kancah internasional, baik dari segi ketrampilan, seni, budaya, kearifan tradisional, inovasi bangsa, yang kita dapat kategorikan sebagai world class atau setaraf dunia. Dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, teknologi yang menjembatani kreativitas, perlindungan HKI dan hal lainnya, kita dapat mengembangkan SDM kita untuk menggali potensi daya saing lebih lanjut. Kita harus berani bertanya “what would the world do without Indonesia?” Jadi bukan apa kata dunia, tetapi apa yang terjadi pada dunia jika tidak ada Indonesia, karena 40% dari kelapa sawit, 60% dari mutiara Asia Tenggara, 40% atau 60% dari “Barbie doll”, “animasi Doraemon” dan “G.I. Joe”, arsitek dan desainer terkenal seperti Ridwan Kamil, Jaya Ibrahim dan Iwan Tirta berasal dari Indonesia serta masih banyak contoh yang lain. Pemilihan tema Trade Expo dilandasi inspirasi seperti itu, bagaimana local design, local value dan innovative design bisa kita kembangkan dengan
semangat kontemporer atau moderen dan sesuai juga arahan dari Bapak Presiden bahwa salah satu dasar yang perlu kita kembangkan termasuk
sumbangannya kepada ekspor adalah ekonomi kreatif. Maksudnya, suatu industri ekonomi kreatif yang menggunakan input dari creative individuals atau SDM yang kreatif. Kita juga sudah mencoba menindaklanjuti sejak Pekan Budaya dilaksanakan pada bulan Juli yang lalu untuk menyusun suatu roadmap perkembangan industri kreatif. Berdasarkan estimasi sementara dari data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) dan studi lainnya, industri kreatif menyumbang sekitar 4,75% kepada Product Domestic Bruto (PDB). Yang dimaksud dengan industri kreatif antara lain: kerajinan, desain, desain fashion show, video, musik, seni dan lain sebagainya. Dengan kontribusi dari kesembilan PDB, pertumbuhan umumnya di atas rata-rata nasional, misalnya pertumbuhan 7,3% dibanding 5,6% pada tahun 2006. Tiga industri kreatif yang terbesar adalah fashion, kerajinan dan periklanan, selain itu penyerapan tenaga kerja sekitar 3,7 juta atau kontribusi 4,7% terhadap tenaga kerja dan kontribusi ekspor 7%, sehingga inilah salah satu dasar yang perlu kita kembangkan ke depan. Hadirin yang terhormat, Dalam rangka revitalisasi Trade Expo tahun ini Departemen Perdagangan melakukan sejumlah pendekatan antara lain: •
• •
Diversifikasi produk yang dipamerkan. 10 produk utama, 10 produk potensial dan 3 produk jasa, yaitu SDM terampil, arsitektur dan design, dan jasa-jasa berbasis IT, seperti animasi. Kita menggunakan istilah program 10+10+3 untuk memudahkan kita memprioritaskan programprogram. Penyelenggaraan Forum Bisnis Terpadu, Trade, Tourism and Investment pada saat pameran serta melaksanakan lokakarya dan pelatihan bagi peserta sebelum pameran. Pembuatan Anjungan Produk Utama yang akan menampilkan beragam jenis produk utama dan potensial Indonesia yang diadakan di suatu areal seluas hampir 6.000 meter persegi dan akan merepresentasikan produk-produk dari sekitar 240 perusahaan, produk maupun jasa-jasa serta pemenang Primaniyarta. Dan di dalam Anjungan Produk Utama ditujukan untuk memberi apresiasi tertinggi kepada talenta dan kreativitas bangsa Indonesia yang terbaik. Mereka mewakili masa depan Indonesia dengan menghasilkan produk-produk dan jasa-jasa yang bermutu dan bertaraf internasional.
Kita juga akan melakukan peluncuran berbagai produk Indonesia. Ada 4 produk yang merupakan produk baru yang akan diluncurkan, dari perusahaan Matel akan ada Barbie Doll Indonesia, Barbie Doll dari Sumatera. Ini menunjukkan kapabilitas kita sebagai Original Equipment Manufacturing (OEM) yang handal. Kedua, Essenza Keramik yang merupakan merek Indonesia yang sudah mendunia dan menggunakan bahan baku dari Indonesia. Ateja yang merupakan perusahaan produk fabric juga sudah melakukan ekspor dan Kanzen Motor yang dibuat di Indonesia dengan inovasi, desain dan teknologi dari Indonesia.
Terakhir, pemberian penghargaan kepada eksportir berkinerja melalui Primaniyarta Award dimana juri terdiri dari KADIN, Majalah SWA, Universitas Indonesia, KLH, dan berbagai lembaga pemerintah. Kami mengharapkan Bapak Presiden Republik Indonesia kiranya berkenan menyerahkan penghargaan Primaniyarta 2007 pada saat pembukaan Trade Expo hari ini. Hadirin yang terhormat, Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami juga ingin menghaturkan terima kasih kepada: • Bapak Fahmi Idris selaku Menteri Perindustrian, Bapak Suryadharma Ali, Menteri UKM dan Koperasi yang telah bersama-sama Departemen Perdagangan mendukung program pengembangan good design terutama untuk UKM dan ekonomi kreatif. Juga terima kasih kepada rekan-rekan Menteri yang lain serta Departemen yang mewakili berbagai sektor, seperti Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, BUMN dan yang lain atas dukungan serta kontribusi yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan Trade Expo hari ini. • Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional, Bapak Bachrul Chairi dan staf BPEN serta jajaran Departemen Perdagangan atas upaya dan kerja kerasnya. • Event Organizer dan seluruh tim pendukung: Debindo, Penta Wira, Tim Desain dari Gedung 28 dan Konsorsium Indonesiaku yang terdiri dari para desainer muda serta komunitas desainer dari berbagai bidang, manajemen Pekan Raya Jakarta, Purwatjaraka Big Band, Padjadjaran Ensemble, Kiddies Choir, Sanggar Seni Widya Budaya, dan pengisi acara lainnya. • Rekan-rekan dari Kamar Dagang Indonesia, ASMINDO, ASEPHI, AEKI, API, APRESINDO, GAIKINDO serta asosiasi lain. • Para Duta Besar; Perwakilan KBRI, Atase Perdagangan dan Kepala ITPC dari berbagai pelosok dunia yang telah bekerja keras untuk membawa delegasi dari masing-masing negara. • Serta seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Semoga penyelanggaraan Trade Expo Indonesia ke-22 sebagai salah satu motor penggerak program prioritas Pemerintah untuk meningkatkan ekspor dan investasi dapat tercapai melalui ajang Trade Expo yang akan kita buka hari ini, dan dengan demikian penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat dapat tercapai. Bapak Presiden Yang Terhormat, perkenankanlah kami memohon kesediaan Bapak Presiden Republik Indonesia untuk memberikan sambutan dan pengarahan, sekaligus meresmikan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia ke-22.
Atas perkenan Bapak Presiden, kami menghaturkan banyak terima kasih.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Mari Elka Pangestu