CHECK AGAINST DELIVERY
LAPORAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN TRADE EXPO INDONESIA 2008 JAKARTA, 21 OKTOBER, 2008
Yang Terhormat Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono; Yang Terhormat Pimpinan dan Anggota Lembaga Tinggi Negara; Yang Terhormat Ibu Mufidah Kalla, selaku Ketua Dekranas; Yang Terhormat Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu; Yang Terhormat Wakil Gubernur DKI Jakarta Bapak Priyanto beserta Ibu; Yang Mulia para Duta Besar Negara Sahabat; Yang Terhormat Duta Besar dan Perwakilan Pemerintah Republik Indonesia, yang datang dari Luar Negeri untuk memimpin Delegasi; Yang Terhormat Ketua dan Pengurus KADIN serta segenap Asosiasi anggota KADIN yang hadir; Yang Terhormat Para Pengusaha peserta Trade Expo Indonesia dari luar maupun dalam negeri; Yang Terhormat Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu para peserta pameran; Yang Terhormat rekan-rekan media serta para hadirin sekalian. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna menghadiri peresmian Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke-23. Mengawali laporan mengenai Trade Expo Indonesia ke-23 yang beberapa saat lagi akan dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, pada kesempatan ini kami dan semua jajaran Departemen Perdagangan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin kepada Bapak/Ibu/Saudara/hadirin yang merayakannya. Selanjutnya perkenankanlah kami menyampaikan laporan sebagai berikut.
CHECK AGAINST DELIVERY
Bapak Presiden dan Hadirin yang kami hormati, TEI tahun ini mengembangkan tema “Apa Jadinya Dunia tanpa Indonesia?”, atau “What Would the World Do Without Indonesia?”. Dalam ukuran dunia, Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar, kakao ketiga terbesar, agar-agar kedua terbesar, damar terbesar, mutiara pantai selatan (south seas pearl) yang terbesar, dan supplier besar dari sepatu olah raga, bola soccer, dan produk lain-lain di pasar dunia. Tema tersebut dipilih dalam rangka momentum peringatan 100 tahun kebangkitan nasional karena kita harus bangga dengan kekayaan sumber daya alam seperti produk mineral, produk kehutanan, produk pertanian dan produk kelautan, serta karya dan produk Indonesia di sektor manufaktur, dimana kita sudah menjadi produsen terbesar dan juga sudah memiliki merek-merek yang sudah go international. Kita harus bangga dan cinta produk dan jasa-jasa yang berasal dari Indonesia untuk pasar ekspor maupun pasar dalam negeri. Melalui TEI 2008, kita ingin memamerkan yang terbaik dari produk Indonesia, terutama yang sudah memiliki merek sendiri, dikenal dengan made and created in Indonesia, dan membangkitkan rasa bangga bangsa kita mengenai nilai dan mutu dari produk dan sektor jasa-jasa di Indonesia, beserta potensinya. Hadirin yang terhormat, TEI yang ke-23 ini akan berlangsung dari tanggal 21 sampai dengan tanggal 25 Oktober 2008 dan menempati areal sekitar 40,000 meter persegi. Keseluruhan areal pameran diisi oleh 850 peserta dari UKM, koperasi, industri menengah hingga industri besar dan BUMN, dan mencakup berbagai sektor yang mewakili 10 produk ekspor utama dan 10 produk ekspor unggulan. Sesuai arahan Bapak Presiden pada TEI tahun 2006, pemerintah telah bekerja keras mengembangkan ekspor jasa-jasa, baik dari segi pengembangannya maupun akses pasar. Ada berbagai sektor jasa yang sudah ekspor maupun berpotensi ekspor yang ikut serta di TEI, antara lain ekspor jasa seperti pengiriman tenaga kerja terampil. Sesuai juga dengan arahan Presiden untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif yang menyumbang sekitar 6 persen pada PDB kita dan 9 persen pada ekspor kita, tahun ini juga telah disediakan zona khusus untuk ekonomi kreatif
-2-
CHECK AGAINST DELIVERY
yang sudah dan berpotensi ekspor, yang juga termasuk jasa-jasa seperti desain produk, desain fesyen, arsitektur, animasi dan lain-lain. Walaupun sempat ada kekhawatiran dalam suasana ketidakpastian perekonomian dunia bahwa keikutsertaan dalam TEI akan lebih kecil dari tahun yang lalu, kenyataannya justru tahun ini jauh lebih banyak misi dagang yang mengunjungi TEI 2008, naik dari 12 pada 2007 menjadi 33 negara dengan jumlah buyers yang tergabung dalam berbagai misi dagang sebesar 1011 orang. “A Special welcome to the 33 Trade Missions who are here!”. Misi dagang terbesar adalah dari Amerika Serikat (AS) sejumlah 185 orang dan juga delegasi yang besar dari Malaysia, Jepang, Australia, New Zealand dan beberapa negara di Eropa seperti Belanda, Italia dan Jerman. Hal yang juga menggembirakan adalah kehadiran beberapa misi dagang dari pasar yang berpotensi bagi Indonesia seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Yaman, Brazil, Russia, Afganistan dan beberapa negara di Eropa Timur seperti Hongaria dan Bulgaria. Mereka umumnya hadir bukan saja untuk TEI tetapi juga untuk menjajaki kemungkinan membangun jaringan bisnis dan potensi investasi yang ada di Indonesia, serta juga melakukan kunjungan ke daerah. Pada kesempatan ini kami menyampaikan apresiasi kepada Kepala BKPM dan jajarannya, berbagai perwakilan KADIN, asosiasi dan dunia usaha Indonesia yang telah bersedia menerima berbagai delegasi yang hadir. Hasil yang tercapai tidak terlepas dari upaya keras dari perwakilan kita di luar negeri, dari para Duta Besar, Atase Perdagangan dan Kepala International Trade Promotion Office, Honorary Consuls, dan Komite Indonesia dari Kadin setempat seperti Australia-Indonesia Business Council dan US-ASEAN Business Council. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam rangka mensukseskan TEI 2008, sehingga target 7000 buyers dari lebih dari 115 negara yang terdiri dari misi dagang, buyers lain yang terdaftar atau go show, dan target penjualan di TEI sebesar $220 juta untuk tahun 2008 diharapkan dapat tercapai. Seperti tahun-tahun sebelumnya, disamping pameran, akan diselenggarakan kegiatan Forum Bisnis Tourism, Trade and Investment sebagai wujud dari bagian dari program promosi TTI antara Depdag, Depbudpar dan BKPM. Disamping forum bisnis juga akan dilakukan
-3-
CHECK AGAINST DELIVERY
berbagai workshop; fasilitasi untuk mempertemukan buyer dan seller. Mengingat persaingan yang akan dihadapi untuk mencari pasar baru, tahun ini tema dari Forum dipusatkan pada menghadapi tantangan krisis dan melambatnya perekonomian dunia dengan mencari pasar di emerging markets. Telah hadir perwakilan kita dari berbagai pasar yang berpotensi untuk menampung melambatnya ekspor kita ke pasar-pasar yang akan terkena imbas resesi seperti AS dan Eropa. Seperti tahun-tahun sebelumnya pula, pada kesempatan ini kami juga memberikan penghargaan untuk eksportir yang terbaik dalam bentuk Primaniyarta yang sebentar lagi akan diserahkan. Tahun ini kami telah menyelenggarakan lomba untuk desain piala dalam rangka mengangkat pentingnya desain sebagai salah satu sub sektor ekonomi kreatif. Kategori ekspor yang menjadi pemenang juga mencakup eksportir berkinerja, pembangun merek global, UKM dan untuk pertama kalinya untuk pelaku ekspor ekonomi kreatif. Bapak Presiden dan Hadirin yang terhormat, Trade Expo Indonesia telah diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1986 dan hingga saat ini telah memasuki penyelengaraan yang ke-23. Dalam menghadapi resesi perekonomian dunia dan menurunnya harga komoditi, persaingan akan bertambah ketat sehingga peran promosi, terutama mempertahankan pasar yang sudah ada serta diversifikasi produk dan pasar, bukan saja penting, tetapi mutlak. Walaupun pertumbuhan ekspor sampai dengan bulan Agustus masih 30 persen sehingga target pertumbuhan ekspor 12,5 persen untuk 2008 dapat tercapai, untuk beberapa waktu ke depan perlambatan perekonomian dunia, seperti kita sadari bersama, akan berpengaruh pada pertumbuhan ekspor. Maka pemerintah telah mengambil beberapa langkah antisipasi mengatasi dampak dari krisis finansial di negara-negara maju terhadap Indonesia. Disamping langkah-langkah kebijakan fiskal, moneter, perbankan dan pasar saham, respons sektor riil akan disusun dalam waktu dekat. Terutama untuk menahan menurunnya pertumbuhan ekspor, akan dilakukan beberapa hal: 1. Menjaga daya saing dan memfasilitasi ekspor dengan menjamin efisiensi arus barang dan arus dokumen, menekan ekonomi biaya tinggi; 2. Meningkatkan efektivitas dari promosi produk dan jasa-jasa dari Indonesia ke luar – termasuk dengan acara TEI hari ini, dan melakukan promosi untuk diversifikasi pasar dan produk secara terarah dan strategis. Sebagai laporan, selama dua minggu terakhir dan selama
-4-
CHECK AGAINST DELIVERY
setengah hari kemarin kami telah melakukan analisa dan pembahasan intensif dengan perwakilan kita di luar negeri untuk memahami trend perdagangan terkini dan permasalahan maupun potensi di masingmasing pasar; 3. Melanjutkan negosiasi dan pendekatan untuk menjamin akses pasar, mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi eksportir kita; dan 4. Menjaga iklim investasi. Khusus untuk peningkatan dari TEI yang telah dimulai sejak 2005, beberapa langkah perbaikan telah dilakukan dalam penyelenggaraan Trade Expo Indonesia untuk menghadapi persaingan ketat di era globalisasi. Dalam hal menghadapi globalisasi dan persaingan, seperti yang sering diucapkan oleh Bapak Presiden, “kita memang menghadapi ancaman sekaligus tantangan, tetapi juga peluang”. Keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu juga harus kita gunakan sebagai peluang untuk pasar ekspor maupun pasar dalam negeri. Bapak Presiden dan Hadirin yang terhormat, Secara singkat beberapa perbaikan TEI yang telah dilakukan secara bertahap sejak tiga tahun terakhir adalah, pertama mengembalikan TEI sebagai pameran dagang bercitra internasional dan terpusat kepada transaksi business-to-business atau dimana pembeli dapat berhubungan langsung dengan produsen dan memperoleh produk-produk Indonesia yang berkualitas dan kompetitif. Logo TEI melambangkan pohon hayati yang merupakan abstraksi dari perahu layar tradisional Indonesia bersusun empat. Perahu sebagai simbol perdagangan dan empat sebagai program empat tahun 2006-2009 untuk mewujudkan “Good Design Products Made and Created in Indonesia” yang diakui dunia dan yang diperlukan dunia “What Would the World do Without Indonesia”. Maka tahun ini ada lebih banyak produk ekspor Indonesia yang ikut dalam TEI, bukan saja Original, Equipment, Manufacturer (OEM) atau yang di sub-kontrak oleh pembeli tanpa merek ataupun dijual sebagai produk primer, tetapi telah mempunyai nilai tambah maupun merek sendiri seperti produk rumah tangga Maspion, tableware Kedaung, produk makanan Indofood, branwir Sentosa, agar-agar Swallow, produk elektronik Polytron, obat-obatan seperti Dexa dan Kalbe Farma, kelapa sawit dan turunannya dari Sayap Mas, Wilmar dan Sinar Mas, ban mobil Gajah Tunggal, kertas APP, jamu dan produk herbal Mustika Ratu, Nyonya Meneer dan Sido Muncul, kopi seperti Kopi Kapal Api, minuman
-5-
CHECK AGAINST DELIVERY
seperti Teh Sosro, produk industri kreatif seperti Tegep Boots boot Harajuku style yang diekspor ke Jepang. Kedua adalah mengangkat citra Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan manusia yang telah menghasilkan maupun berpotensi menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa bermutu dan kreatif, dan yang juga telah go global. Seperti yang dimunculkan sejak tahun 2006, Anjungan Produk Utama (APU) TEI 2008 mengetengahkan 10 produk utama, 10 produk potensial dan jasa-jasa yang prospektif, maupun zona industri kreatif yang berpotensi untuk ekspor. Penampilan APU tahun ini bertema kesinambungan dari sisi lingkungan dan perpaduan yang berbasis lokal tetapi mempunyai nilai komtemporer atau berteknologi tinggi. Kami berharap para pengunjung, baik pembeli maupun masyarakat lebih luas, dapat bangga dan memperoleh inspirasi mengenai kemampuan yang sudah diraih maupun potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Anjungan ini sebagai prototype showcase produk-produk dan jasa-jasa masterpiece atau icon Indonesia, dan akan digunakan bagi pameranpameran dagang Indonesia pada masa-masa yang akan datang baik di dalam maupun di luar negeri. Ketiga, yang paling penting, adalah langkah-langkah yang harus disiapkan sebelum suatu produk atau jasa-jasa bisa bersaing. Pameran hanya salah satu instrumen atau vehicle, cerita di belakang layar adalah kuncinya. Intinya yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mencapai produk Indonesia yang mempunyai mutu, inovasi, desain, kemasan dan branding yang dapat bersaing di pasar global, termasuk memiliki brand sendiri. Program bersama antara beberapa departemen pemerintah termasuk Departemen Perindustrian dan Kementerian UKM untuk mewujudkan Good Design Products diharapkan dapat menyumbang kepada proses ini, maupun cetak biru dan progam aksi pemerintah untuk Ekonomi Kreatif. Daya saing tidak saja berpatokan kepada kekayaan sumber daya alam – yang dapat habis suatu saat jika tidak dikelola atau diolah dengan baik, ataupun biaya tenaga kerja yang murah karena ketrampilan, kreativitas dan produktivitas yang pada akhirnya menjadi kunci untuk sustainability dari daya saing kita. Bapak Presiden dan Hadirin yang kami hormati,
-6-
CHECK AGAINST DELIVERY
Trade Expo Indonesia 2008 adalah acara kita bersama, bukan saja acara Departemen Perdagangan. Maka kami ingin menyampaikan terimakasih kepada Departemen lain seperti Dept. Perindustrian, Kelautan dan Perikanan, Pertanian, ESDM, dan Kehutanan, berbagai aneka ragam BUMN dan pemerintah daerah dalam persiapan TEI dan kerja sama untuk menyiapkan road map pengembangan berbagai produk prioritas. Tentunya kami berterimakasih kepada tim yang telah bekerja keras dan mendukung sepenuhnya sehingga kita dapat menyelenggarakan PPE ke23 hari ini – terutama kepada: • Seluruh jajaran Departemen Perdagangan, terutama Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional, Sdr. Bachrul Chairi dan stafnya; • Para kontraktor dan tim desain, JIEXPO, Tim Desain dari Gedung 28 dan Tim Design Power serta komunitas desainer dan pelaku ekonomi kreatif dari berbagai bidang; • Teman-teman dari KADIN sebagai mitra Pemerintah, terutama Pak Hidayat dan Pak Rachmat Gobel, dan segenap Asosiasi terutama Asmindo, Aprisindo, API, AEKI, ASEPHI, Gaikindo serta asosiasi lain; • Para Duta Besar, Konjen, Honorary Consuls, Atase Perdagangan, Kepala ITPC dan perwakilan dari Komite Indonesia dari Kadin di berbagai negara yang datang dari berbagai pelosok yang telah bekerja keras untuk membawa delegasi dari masing-masing negara dimana mereka bertugas untuk menghadiri TEI; • Event organizer dan seluruh tim pendukung; dan • Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Moto “Bersama Kita Bisa”, sungguh kita rasakan dalam persiapan dan penyelengaraan TEI ke-23. Kami yakin dengan segala anugerah yang Indonesia miliki dari sumber daya alam, sumber daya manusia yang kreatif dan pasar dalam negeri yang besar, dan dengan kebersamaan yang telah kita rasakan selama ini, dan kepemimpinan Presiden, kita dapat menghadapi tantangan persaingan yang akan tambah berat dalam keadaan melambatnya perekonomian dunia. Sesuai moto 100 tahun Kebangkitan Nasional, ”Indonesia Bisa”. Bravo produk Indonesia yang unggul dan kreatif, banggalah dan cintailah produk Indonesia. Akhirnya perkenankanlah kami mohon kesediaan Bapak Presiden Republik Indonesia untuk memberi sambutan dan pengarahan, sekaligus membuka secara resmi Trade Expo Indonesia ke-23. Atas perkenan Bapak Presiden, kami menghaturkan terima kasih. Terima kasih -7-