LAPORAN TAHUNAN HSBC INDONESIA 2007
Kantor Cabang Indonesia
Daftar Isi __________________________________________
Contents _________________________________________
I. Informasi Umum
I. General Information
II. Ikhtisar Keuangan
II. Financial Review
III. Management Policy
III. Kebijakan Manajemen
IV. Core Business
IV. Kegiatan Utama
V. Pelaksanaan Manajemen Resiko
V. Risk Management Implementation
VI. Informasi Lainnya
VI. Informasi Lainnya
-
- Lampiran 1 : Jaringan kantor HSBC - Lampiran 2 : Cabang di Indonesia - Lampiran 3 : Struktur Organisasi
Appendix 1 : HSBC network Appendix 2 : Branch in Indonesia Appendix 3 : Organisation Structure
Annual Report – 2007
2
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
I. GENERAL INFORMATION
I. INFORMASI UMUM
HSBC Group Companies and Services
Kelompok Perusahaan HSBC dan Layanannya
Headquartered in London, HSBC is one of the largest banking and financial services organizations in the world that serves over 125 million customers worldwide through around 10,000 offices in 83 countries and territories in Europe, the Asia-Pacific region, the Americas, the Middle East and Africa.
Dengan kantor pusatnya di London, HSBC adalah salah satu organisasi perbankan dan layanan keuangan terbesar di dunia yang melayani lebih dari 125 juta pelanggan di seluruh dunia melalui sekitar 10,000 kantornya di 83 negara dan wilayah di Eropa, wilayah Asia Pasifik, negara-negara di Amerika, Timur Tengah dan Afrika. Dengan asset yang bernilai sekitar US$2.354 miliar per 31 Desember 2007, HSBC adalah salah satu organisasi perbankan dan layanan keuangan terbesar di dunia.
With assets of some US$2,354 billion at 31 December 2007, HSBC is one of the world’s largest banking and financial services organizations. HSBC is marketed worldwide as ‘the world’s local bank’. With listings on the London, Hong Kong, New York, Paris and Bermuda stock exchanges, shares in HSBC Holdings plc are held by around 200,000 shareholders in some 100 countries and territories. The shares are traded on the New York Stock Exchange in the form of American Depositary Receipts.
HSBC dipasarkan di seluruh dunia sebagai 'bank lokal dunia'. Dengan listing di pasar modal London, Hong Kong, New York, Paris dan Bermuda, saham-saham dalam HSBC Holdings plc dipegang oleh sekitar 200,000 pemegang saham di sekitar 100 negara dan wilayah. Saham-saham tersebut diperdagangkan di Pasar Modal New York dalam bentuk American Depositary Receipt.
Through an international network linked by advanced technology, including a rapidly growing e-commerce capability, HSBC provides a comprehensive range of financial services: personal financial services; commercial banking; corporate, investment banking and markets; and private banking.
Dengan melalui jaringan internasional yang terhubung dengan teknologi mutakhir, termasuk kemampuan ecommerce yang tumbuh dengan pesat, HSBC menawarkan sejumlah layanan keuangan dengan jangkauan yang luas: layanan keuangan pribadi; perbankan komersial; perbankan dan pasar investasi; dan perbankan perorangan.. Sejarah HSBC di Indonesia
HSBC’s History in Indonesia Sebagai pelopor perbankan modern di kebanyakan Negara-Negara Asia, HSBC (HSBC sebelumnya dikenal sebagai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited) memiliki sejarah yang panjang di Indonesia. Sejak HSBC membuka kantor Indonesia pertamanya di Jakarta (yang dikenal sebagai Batavia) pada tahun 1884, HSBC telah memberikan berbagai jenis layanan dan produk perbankan kepada para pelanggan Indonesia, dengan keinginan untuk mengembangkan peluang perdagangan dan investasi.
As the pioneer of modern banking in most of Asian Countries, HSBC (HSBC (formerly known as The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited) has had long history in Indonesia. Since HSBC opened its first Indonesian office in Jakarta (which known as Batavia) in 1884, HSBC has been providing various kinds of baking service and products to the Indonesian customers, whishing to develop trade and investment opportunities.
Pada awalnya layanan perbankan diberikan kepada perdagangan gula, yang sangat penting pada saat itu, dan kemudian operasinya diperluas ke Surabaya pada tahun 1896. Kemudian pada tahun 1994 HSBC meningkatkan keagenannya di Semarang, yang telah beroperasi sejak tahun 1878, menjadi cabang penuh.
Initially started to serve the important sugar trade, and then expanded its operation to Surabaya in 1896. Later in 1994 HSBC upgraded its Semarang agency, which has been operating since 1878, into a full branch.
Annual Report – 2007
3
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
During challenging times in the Indonesian market where the Bank was forced to close operation during World War II, and in the mid-1960s, HSBC strengths were really put on trial. Having managed to re-open its operation in Indonesia after the World War II and similarly after the closure in mid-1960s, the Bank was granted a new banking license in 1968 wherein the Bank has remains steadily solid ever since and retained its position as one of the largest foreign banks operating in Indonesia.
Selama masa-masa yang penuh tantangan di pasar Indonesia dimana Bank dipaksa untuk menutup kegiatannya selama Perang Dunia Kedua, dan pertengahan tahun 1960-an, ketahanan HSBC benarbenar diuji. Setelah berusaha membuka kembali kegiatannya di Indonesia setelah Perang Dunia Kedua dan begitu pula setelah penutupan usahanya pada pertengahan tahun 1960-an, Bank mendapat ijin perbankan baru pada tahun 1968 dimana Bank menjadi semakin kokoh sejak saat itu dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank asing terbesar yang beroperasi di Indonesia.
Today HSBC Indonesia offers a broad range of banking and financial services tailored to meet a wide spectrum of needs, from those of multinational corporations to local businesses and individual Indonesians, including personal financial services, corporate, commercial banking, institutional banking, treasury capital markets and Amanah Syariah banking.
Saat ini HSBC Indonesia menawarkan layanan perbankan dan keuangan dengan jangkauan yang luas yang disesuaikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, dari apa yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional hingga usaha-usaha setempat dan kebutuhan-kebutuhan perorangan bagi masyarakat Indonesia, seperti Korporasi dan Perbankan, Perbendaharaan Pasar Modal, dan HSBC Amanah Syariah. HSBC melayani nasabahnya melalui 103 cabang/kantor perwakilan di Indonesia, yaitu 79 cabang: 17 cabang Premier, 1 cabang Amanah dan 61 cabang Pinjaman HSBC. HSBC juga memiliki 24 kantor perwakilan: 9 cabang di kantor pos dan 2 cabang khusus Pinjaman HSBC, 8 konter belanja di department store dan 5 express banking centres. Semuanya tersebar di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, dan Batam.
It serves its customers through a range of 103 branches/ representative offices in Indonesia. This includes 79 Branches - 17 Premier branches, 1 Amanah branch and 61 branches currently serving Pinjaman HSBC Customers. Additionally, HSBC has 24 representative offices which include 9 post office branches and 2 dedicated branches supporting Pinjaman HSBC customers, 8 shoppers point inside large department stores and 5 express banking centres. All spread out in Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, and Batam.
Annual Report – 2007
4
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Chief Executive Officer dan Eksekutif Chief Executive Officer and Executives Rakesh Bhatia, Chief Executive Officer, HSBC Indonesia
Rakesh Bhatia, Chief Executive Officer, HSBC Indonesia
Mervyn Fong Mun Ngin, Deputy Chief Exective Officer, HSBC Indonesia
Mervyn Fong Mun Ngin, Deputy Chief Exective Officer, HSBC Indonesia
Endy Abdurrahman, Chief Operating Officer, HSBC Indonesia
Endy Abdurrahman, Chief Operating Officer, HSBC Indonesia
Ravi Sreedharan, Senior Vice President & Head of Personal Financial Services, HSBC Indonesia
Ravi Sreedharan, Senior Vice President & Head of Personal Financial Services, HSBC Indonesia
Adil Islam, Senior Vice President & Head of Credit Risk Management, HSBC Indonesia
Adil Islam, Senior Vice President & Head of Credit Risk Management, HSBC Indonesia
Tripudjo Soemarko, Senior Vice President Compliance & Control, HSBC Indonesia
Tripudjo Soemarko, Senior Vice President Compliance & Control, HSBC Indonesia
Apratim Chakravarty, Senior Vice President and Head of Treasury & Capital Market, HSBC Indonesia
Apratim Chakravarty, Senior Vice President and Head of Treasury & Capital Market, HSBC Indonesia
Mahmoud Abushamma, Senior Vice President and Head of HSBC Amanah Syariah
Mahmoud Abushamma, Senior Vice President and Head of HSBC Amanah Syariah
Annual Report – 2007
5
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
II. FINANCIAL REVIEW
II. IKHTISAR KEUANGAN
Financial Performance
Kinerja Keuangan
• Net profit before tax increased by 57.57% to IDR 978,935 million. The increase was mainly due to the increase of net interest income by 22.9% and decrease bad debt allowance by 22.3%.
•
Laba bersih sebelum pajak naik sebesar 57,57% menjadi Rp 978.935 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 22,9% disertai dengan penurunan beban PPAP sebesar 22,3%.
• Net interest income increased by IDR 452.488 million (22.9%), led to NIM (Net Interest Margin) ratio from 9% in 2006 to 10% in 2007.
•
Pendapatan bunga bersih naik sebesar Rp 452.488 juta (22,9%), menyebabkan kenaikan rasio NIM dari 9% di tahun 2006 menjadi 10% tahun 2007.
• LDR (Loans to Deposit Ratio) increased from 65% in 2006 to 66% in 2007.
•
LDR (Loans to Deposit Ratio) meningkat dari 65% di tahun 2006 menjadi 66% di tahun 2007.
• Loans to customers increased by 30.4% to IDR 16,149,380 million.
•
Kredit kepada nasabah meningkat 30,4% menjadi 16.149.380 juta.
• Increased Customer Deposits by 29.17% to IDR 24,497,786 million.
•
Dana Pihak ketiga meningkat 29,17% menjadi Rp 24.497.786 juta.
• Maintained a solid Capital Adequacy Ratio of 14.62% in December 2007.
•
Rasio Kecukupan Modal mencapai 14,62% pada akhir Desember 2007.
Productive Asset Quality
Kualitas Aktiva Produktif
To comply with Bank Indonesia regulation no 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005, all banks are required to provide provision for their productive assets.
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia no 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, semua bank wajib membentuk cadangan atas aktiva produktif.
As of 31 December 2007 the allowance for possible losses on earning assets of the Bank reached IDR 1,869,973 million, higher than the minimum provision required by Bank Indonesia of IDR 1,758,907 million.
Pada akhir Desember 2007 penyisihan penghapusan aktiva produktif HSBC mencapai Rp 1.869.973 juta, lebih tinggi dari jumlah minimum yang diwajibkan Bank Indonesia sebesar Rp 1.758.907 juta.
Third Party Fund
Dana Pihak Ketiga
As of 31 December 2007 third party fund amount is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2007, dana pihak ketiga berjumlah sebagai berikut:
Current Account Time Deposit
Giro Simpanan Berjangka
Annual Report – 2007
IDR 11,790,245 million IDR 12,707,541 million
6
Rp 11.790.245 juta Rp 12.707.541 juta
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Financial Ratio
Rasio Keuangan
CAPITAL
2007
2006
PERMODALAN
Capital Adequacy Ratio Fixed Assets against Capital
14.62% 7%
15.06% 7%
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Aktiva Tetap terhadap Modal
PRODUCTIVE ASSETS
Non Performing Productive Assets Net Non Performing Loans Provision against Productive Assets Provision fulfillment
AKTIVA PRODUKTIF 3% 1% 4% 106%
3% 1% 4% 120%
PROFITABILITY
Return on Asset Return on Equity Net Interest Margin Operating Expenses to Operating Income
3% 14% 10% 64%
2% 10% 9% 65%
Annual Report – 2007
Return on Asset Return on Equity Net Interest Margin Beban Operasonal thd Pend. Operasional
LIKUIDITAS 66%
65%
COMPLIANCE Breach on Legal Lending Limit Regulation Reserve Requirement Net Foreign Exchange Position
RENTABILITAS
LIQUIDITY Loan to Deposit Ratio
Aktiva Produktif Bermasalah Net Non Performing Loans PPAP terhadap Aktiva Produktif Kecukupan PPAP
Loan to Deposit Ratio KEPATUHAN
nil 10% 10%
nil 10% 6%
7
Pelanggaran / Pelampauan BMPK Giro Wajib Minimum Posisi Devisa Neto
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
III. MANAGEMENT POLICY
III. KEBIJAKAN MANAJEMEN
Business Principles and Values
Prinsip dan Nilai Usaha
As part of the HSBC Group, HSBC Indonesia subscribes to the same business principles and values. The Group is committed to five Core Business Principles:
Sebagai bagian dari Grup HSBC secara keseluruhan, HSBC Indonesia juga menganut prinsip dan nilai usaha yang sama. Grup memiliki komitmen terhadap lima Prinsip Dasar Usaha:
• • • • •
• • • • •
Outstanding customer service; Effective and efficient operations; Strong capital and liquidity; Conservative lending policy; Strict expense discipline.
Pelayanan nasabah yang sangat baik; Operasional yang efektif dan efisien; Permodalan dan likuiditas yang kuat; Kebijakan pinjaman yang konservatif; Disiplin biaya yang ketat.
Through loyal and committed employees who make lasting customer relationships and international teamwork easier to achieve.
Dengan karyawan yang loyal dan berkomitmen, hubungan dengan nasabah dan kerjasama internasional dapat terjalin dengan lebih mudah.
HSBC also operates according to certain Key Business Values:
HSBC Grup juga menganut Nilai Usaha:
• The highest personal standards of integrity at all levels;
•
Integritas karyawan yang tinggi pada setiap tingkatan;
• Commitment to truth and fair dealing;
•
Komitmen pada transaksi yang benar dan wajar;
• Hands-on management at all levels;
•
Manajemen yang melekat di setiap tingkatan;
• Openly esteemed commitment to quality and competence;
•
Komitmen secara terbuka atas kualitas dan kompetensi;
• A minimum of bureaucracy;
•
Birokrasi yang minimal;
• Fast decisions and implementation;
•
Proses pengambilan keputusan serta implementasinya;
the
•
Mendahulukan kepentingan tim di atas kepentingan pribadi;
• The appropriate delegation of authority with accountability;
•
Pendelegasian wewenang dengan pengawasan;
• Fair and objective employer;
•
Pemberi kerja yang bersifat adil dan obyektif;
• A diverse team underpinned by a meritocratic approach to recruitment/selection/promotion
•
Pendekatan berdasarkan penghargaan pada proses penerimaan karyawan, seleksi dan promosi;
• A commitment to complying with the spirit and letter of all laws and regulations wherever we conduct our business;
•
Komitmen untuk mematuhi hukum dan peraturan di tempat di manapun HSBC melaksanakan kegiatan usahanya;
• Putting the team’s interests ahead individual’s;
Annual Report – 2007
of
8
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
• The exercise of corporate social responsibility through detailed assessments of lending proposals and investments, the promotion of good environmental practice and sustainable development, and commitment to the welfare and the development of each local community.
•
HSBC’s reputation is founded on adherence to these principles and values. All actions taken by a member of the HSBC Group or staff member on behalf of a Group company, should conform with them
Reputasi HSBC dibangun dengan mengacu pada halhal tersebut di atas. Setiap tindakan yang diambil oleh grup, atau karyawan yang mewakili grup, harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai tersebut.
HSBC‘s Group vision
Visi Grup HSBC
“to be the world’s leading financial services company”
“menjadi lembaga pemberi layanan keuangan terbaik di dunia”
• “Leading” means preferred, admired and dynamic as well as recognized for giving the customer a fair deal.
• ‘Terbaik” berarti menjadi pilihan utama, dihormati dan dinamis, serta diakui memberikan pelayanan yang bijaksana kepada nasabah.
• “Leading” also means a leadership position for each Customer Group in selected major markets.
• “Terbaik” juga berarti terdepan dalam setiap pangsa pasar yang dipilih.
• We will remain in the top tier of global banks.
• Kami berusaha tetap menjadi bank papan atas di tingkat dunia.
• We will retain the Group’s reputation for operational competence and integrity.
• Kami berusaha menjaga reputasi Grup yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi dalam menjalankan operasinya.
• Morality is as important as earning growth.
• Moral perusahaan menjadi sama pentingnya dengan peningkatan pendapatan.
Our central financial target remains focused on Total Shareholder Return (TSR). We focus on growing our TSR, which combines share price, and dividend flows. This will depends on the quality and the profitability of our business.
Target utama Grup HSBC masih terfokus pada Total Shareholder Return (TSR). HSBC memfokuskan pada pertumbuhan TSR, yang merupakan kombinasi harga saham dan juga deviden. Kedua hal ini tergantung sepenuhnya pada kualitas dan profitabilitas usaha HSBC.
Managing for Growth
Managing for Growth
Starting 2005, our group operates our business based on the above mission:
Mulai tahun 2005, Group menjalankan usaha sesuai dengan visi kami seperti tersebut di atas:
• The group expansion over the last five years has given us a unique international franchise, well balance in terms of customer groups, geographic spread and product capabilities.
• Ekspansi Grup selama lima tahun terakhir telah menghasilkan bisnis berskala internasional yang unik, sangat merata dalam hal nasabah grup, cakupan geografis dan produk.
• Our challenge is to ensure that we build on the potential of this franchise to the maximum.
• Tantangan kami adalah memastikan bahwa kami membangun usaha ini semaksimal mungkin.
Annual Report – 2007
9
Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam penilaian proposal pinjaman dan investasi, peningkatan praktek yang ramah lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan serta komitmen untuk untuk kesejahteraan dan pembangunan masyarakat setempat.
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Kami harus meningkatkan pertumbuhan pendapatan dengan membangun bisnis kelas dunia, dan juga etika bisnis di seluruh jajaran Grup HSBC.
Specifically, we must increase the rate of revenue growth by building a world class, ethical sales and marketing culture throughout the group. • We must increase our focus on meeting our customers’ needs, organizing ourselves more clearly, around principal customer groups.
• Kami harus lebih memperhatikan kepentingan para nasabah, dan juga organisasi Grup dengan lebih tepat.
• Throughout our business we must strive for maximum efficiency. Banking markets will remain highly competitive and we must be a low cost producer if we are to flourish.
• Di seluruh kegiatan usaha kami, efisiensi harus ditingkatkan semaksimal mungkin. Persaingan pada dunia perbankan masih sangat ketat dan kita harus bertindak seefisien mungkin agar dapat berkembang pesat.
In our strategy, ‘Managing for Growth’, we outline our vision – to be the world’s leading financial services company. We want to be the first choice for our customers and for our employees. If HSBC can be the best place to bank, and the best place to work, we will have built a sustainable business that will deliver for the long term for our customers, colleagues, shareholders and society at large.
Dalam strategi ‘Managing for Growth’, kami memiliki visi - menjadi lembaga keuangan terbaik di dunia. Kami ingin menjadi pilihan pertama bagi nasabah dan karyawan. Jika HSBC dapat menjadi bank terbaik, dan tempat kerja terbaik, kami akan dapat membangun bisnis yang terus berkesinambungan bagi para nasabah, kolega, pemegang saham, dan masyarakat pada umumnya.
To achieve this ambition, we have articulated seven ‘global pillars’ – the actions we will take to build a financial services company based on the concept of recommendation, both as a place to work and a place to do business.
Untuk mencapai ini, kami telah menyusun tujuh prinsip global guna membangun perusahaan pemberi layanan finansial berdasarkan rekomendasi, baik sebagai tempat terbaik untuk bekerja maupun melakukan kegiatan usaha.
Joining Up the Company – Our Global Pillars Joining Up the Company – Our Global Pillars • Our Customers – Service Excellence We will improve the customer experience by living our brand values, so that they feel HSBC is the ‘best place to bank’. Management will be rewarded for the level of customer recommendations achieved both domestically and internationally in our chosen segments and channels.
• Nasabah Kami – Layanan Unggul: Kami akan meningkatkan pengalaman nasabah dengan menghayati nilai-nilai brand kami, sehingga nasabah merasakan bahwa HSBC adalah bank pilihan terbaik. Manajemen akan diberikan penghargaan berdasarkan rekomendasi nasabah, baik secara domestik maupun internasional dalam jalur dan segmen yang dipilih.
• Our brand – The World’s Local Bank We want to be the world’s best financial services brand. A broader understanding of the business amongst our shareholders is a key priority and will lead to an increase in share ownership across our geographies. We will continue to stress the quality of our business ethics to governments and regulators globally.
• Brand Kami – Bank Dunia Bertradisi Anda: Kami ingin menjadi lembaga keuangan terbaik di dunia. Pemahaman yang lebih luas terhadap HSBC dimata para pemegang saham adalah prioritas utama kami dan pada akhirnya meningkatkan kepemilikan saham HSBC di wilayah yang lebih luas. Kami akan terus menekankan kualitas etika bisnis kepada pemerintah dan otoritas di seluruh dunia.
• Our Culture – The Best Place To Work In order to be recognised as the world’s most
Annual Report – 2007
• Budaya Kerja – Tempat Kerja Terbaik: 10
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Agar dapat dipersepsikan sebagai pemberi kerja / lembaga jasa keuangan universal yang paling disegani di dunia serta berorientasi pada nasabah, HSBC akan bersifat progresif, perseptif, responsif, disegani dan adil dalam penerapan jenjang karir, remunerasi dan pengelolaan kinerja, keberagaman, masa kerja dan ketelibatan di masyarakat. Remunerasi akan dikaitkan langsung dengan tingkat keterlibatan pegawai yang diperoleh dari perubahan ini.
respected and customer-driven universal financial services employer, we will be progressive, perceptive, responsive, respectful and fair regarding creativity of careers, performance remuneration and management, diversity, longevity of employment and involvement in society. Management remuneration will be directly linked to the rising levels of staff engagement that result from these changes. • Our Global Distribution – Our Global Advantage HSBC’s global reach is our key industry advantage. We must join up better by country, by distribution channel and by customer group and, to facilitate this, we will reward direct and indirect revenues. Within Personal Financial Services, including Consumer Finance, and small mediumsized enterprises, we will focus on profitable core product sales volumes. This will lead to a consistent increase in market share as we satisfy more of our customers’ needs.
• Jaringan Global – Keunggulan Global: Jangkauan global HSBC adalah keunggulan utama kami. Kami harus bersatu dengan dengan lebih baik, berdasarkan negara, saluran distribusi dan kelompok nasabah, dan untuk mencapai hal ini, kita akan mendapat pendapatan langsung dan tidak langsung. Dalam layanan keuangan pribadi, termasuk pembiayaan konsumen dan usaha kecil menengah, kita fokus pada penjualan produk utama yang menguntungkan. Hal ini berdampak pada kenaikan pangsa pasar karena kemampuan kita dalam memenuhi kebutuhan nasabah.
• Our Businesses – Building for Sustained Growth We will continue to be a growth company focused on deposits and increasing quality risk-weighted assets in a controlled manner. This will be supported by securitisasion, backed up by the discipline of self-capitalisation. Prioritisation of geographies and business segments will be clearly defined, with an additional emphasis on insurance and retirement business.
• Bisnis Kami – Membangun Pertumbuhan Yang Berkelanjutan: Kami akan terus menjadi perusahaan yang berkembang, dengan berfokus pada dana masyarakat dan meningkatnya kualitas aktiva tertimbang menurut risiko yang terkendali. Hal ini didukung oleh sekuritisasi yang dijamin oleh permodalan sendiri. Prioritas terhadap lokasi geografis dan segmen bisnis akan didefinisikan dengan jelas, dengan tambahan penekanan pada bisnis asuransi dan dana pensiun.
• Our Technology and Process – Joining Up the Company We will use technology to make it easier for our customers to do business with us. Businesses will continue to be reengineered through improved automation of our core products and reduction in the amount of low volume/duplicate products and supporting systems. Branch network hours will be tailored to suit our customers and we will provide them with more self-service access. The expansion of our global processing operations will additionally focus on head office functions and support services.
• Teknologi Dan Proses – Mempersatukan Perusahaan: Kami akan memanfaatkan teknologi untuk memudahkan nasabah dalam melakukan bisnis dengan HSBC. Kegiatan usaha akan terus disempurnakan melalui sistem otomasi yang lebih canggih pada produk-produk inti, pengurangan jumlah produk yang volumenya terbatas serta sistem pendukung. Jam kerja cabang-cabang akan disesuaikan agar lebih memenuhi kebutuhan nasabah. Selain itu, kami juga akan menyediakan akses yang mandiri. Ekspansi operasi pemrosesan global akan menambah fokus pada fungsi kantor pusat dan layanan pendukung.
• Our Organisation – Guidance with Wisdom and Delegation With Confidence
• Organisasi Kami – Mengarahkan dengan Bijaksana dan Mendelegasikan dengan
Head offices will be centres of excellence and
Annual Report – 2007
11
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
staffed to reflect the international nature and diversity of HSBC. They will need to demonstrate a clear cost benefit to the countries they serve. Our country managers will continue to be responsible for the balance sheets that they manage and will be rewarded for business they attract domestically and internationally by truly joining up for the benefit of our cistomers with out global businesses of Corporate, Investment Banking and Markets, Private Banking; and Insurance.
Kepercayaan: Kantor Pusat akan menjadi centre of excellence yang didukung oleh komposisi pegawai yang mencerminkan keragaman HSBC. Kantor Pusat harus menunjukkan manfaat dan biaya yang jelas di negara tempatnya beroperasi. Country Manager bertanggung jawab terhadap neraca yang mereka kelola dan akan mendapatkan imbalan atas kegiatan usaha yang berhasil mereka peroleh, baik di dalam maupun luar negeri, dengan bekerjasama untuk memberikan yang terbaik bagi nasabah, melalui bisnis global kami di bidang korporasi, investment banking and market, private banking dan asuransi.
Audit Committee HSBC Holdings plc and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited meet regularly with the Groups’ senior management and the external auditors to consider and review the Groups’ financial statement, the nature of the audit reviews and the effectiveness of the systems of internal control and compliance.
Komite Audit HSBC Holdings plc dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited mengadakan pertemuan secara berkala antara senior manajemen dengan auditor eksternal untuk mempertimbangkan dan meninjau kembali laporan keuangan, pendekatan audit, efektivitas sistem pengawasan internal dan kepatuhan pada peraturan.
HSBC Indonesia is subject to stringent audit controls imposed by the Group. Internal audits are regularly undertaken and we are also subject to at least an annual external audit by independent auditors.
HSBC Indonesia berada di bawah pengawasan ketat audit grup. Audit internal dilakukan secara berkala dan kami juga diperiksa sedikitnya satu tahun sekali oleh auditor independen.
IV. CORE ACTIVITIES Corporate & Commercial Banking
IV. KEGIATAN UTAMA
HSBC fosters long-term relationships based on its global connections and extensive knowledge of the region and Asian business. A full range of banking services is provided to a wide range of customer base, ranging from the small medium enterprises to major multinationals. These include working capital, term and project finance, foreign exchange, derivatives and trade finance facilities and services.
Corporate & Commercial Banking HSBC memupuk hubungan jangka panjang atas dasar hubungan-hubungan globalnya dan pengetahuan yang luas mengenai wilayah yang bersangkutan dan mengenai perdagangan di Asia. Sejumlah layanan perbankan dengan jangkauan luas ditawarkan kepada basis pelanggan yang beraneka ragam, yang berkisar dari perusahaan-perusahaan kecil dan sedang hingga perusahaan-perusahaan multinasional. Termasuk didalamnya modal kerja, pendanaan masa dan proyek, devisa, derivatif dan fasilitas dan layanan keuangan perdagangan.
Some awards received on the corporate & commercial banking business are include: (2000-2006 Finance Asia Best Foreign Bank for Corporate & Commercial Banking), (2004 & 2006 Investor- Best Foreign Bank), (2007 Greenwich –Survey No.1 in Overall Quality Index for large corporate.), (2007 Euromoney - Trade Finance 2007 Deal of the Year), (2007 Project Finance International – Asia Pacific Telecoms Deal of the Year), (2007 Islamic Finance News - Best Trade Finance Deal
Annual Report – 2007
Beberapa penghargaan yang telah diperoleh dalam usaha perbankan korporasi dan komersial antara lain: 2000-2006 Finance Asia - Best Foreign Bank for Corporate & Commercial Banking), (2004 & 2006 Investor- Best Foreign Bank), (2007 Greenwich Survey No. 1 in Overall Quality Index for Large Corporate), (2007 Euromoney - Trade Finance 2007
12
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Deal of the Year), (2007 Project Finance International Asia Pacific Telecoms Deal of the Year), (2007 Islamic Finance News - Best Trade Finance Deal of the Year For Murabaha Syndication for Pertamina), (2007 Islamic Finance News - Indonesia Deal of the Year For Murabaha Syndication for Pertamina), (2008 Islamic Finance News - Best Trade Finance Deal of the Year For International Murabaha for PT Krakatau Steel).
of the Year For Murabaha Syndication for Pertamina), (2007 Islamic Finance News - Indonesia Deal of The Year For Murabaha Syndication for Pertamina), (2008 Islamic Finance News - Best Trade Finance Deal of the Year For International Murabaha for PT Krakatau Steel). HSBC Amanah Syariah HSBC’s involvement in Islamic finance started in 1994, when it was the first foreign bank to establish an Islamic unit in Malaysia. In 1998, HSBC established “HSBC Amanah”, the global Islamic financial services division of the HSBC Group, with the aim of making HSBC the leading provider of Islamic financial services worldwide. HSBC Amanah is headquartered in the UK and has regional representation in Indonesia, the United States of America, Saudi Arabia, the United Arab Emirates, Malaysia, Singapore, Bangladesh and Brunei. In 2003, HSBC became the first foreign bank to start providing Sharia compliant banking services in Indonesia, through its global Islamic financial services division “HSBC Amanah”, locally known as “HSBC Amanah Syariah”. Acknowledged as a pioneer in the development of the Islamic financial industry in Indonesia, HSBC Amanah Syariah initially focused on international syndications. HSBC Amanah Syariah successfully arranged two international Islamic syndications for PT Pertamina (Persero) of US$322 million (2004) and US$200 million (2006). These syndications successully introduced Indonesia to the Middle Eastern Islamic investor base and were awarded “Indonesian Deal of the Year” and “Trade Finance Deal of the Year for 2006” by Islamic Finance News. In 2007 HSBC Amanah Syariah arranged another succesful international Islamic syndication for PT Krakatau Steel (Persero) of US$50 million, which was also awarded “Trade Finance Deal of the Year 2007” by Islamic Finance News. In March 2007, HSBC Amanah Syariah launched its Islamic retail banking services, becoming the first international bank to offer Islamic retail banking services in Indonesia. By August 2007, HSBC Amanah Syariah opened the first dedicated Islamic retail branch, the first dedicated HSBC Amanah retail branch in the Asia Pacific Region.
HSBC Amanah Syariah Keterlibatan HSBC dalam keuangan Syariah dimulai pada tahun 1994, pada waktu Bank menjadi bank asing pertama yang mendirikan unit Syariah di Malaysia. Pada tahun 1998, HSBC mendirikan "HSBC Amanah", divisi layanan keuangan Syariah global dari Kelompok HSBC, dengan tujuan membuat HSBC menjadi penyedia utama dari layanan keuangan Syariah di seluruh dunia. HSBC Amanah mempunyai kantor pusat di Inggris dan memiliki perwakilan di Indonesia, Amerika Serikat, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura, Bangladesh dan Brunei. Pada tahun 2003, HSBC menjadi bank asing pertama yang memulai menyediakan layanan perbankan berdasarkan Syaria di Indonesia, melalui divisi layanan keuangan Syaria globalnya yaitu "HSBC Amanah", yang setempat dikenal sebagai "HCBS Amanah Syariah". HSBC Amanah Syariah, yang diakui sebagai pelopor dalam pengembangan industri keuangan Syariah di Indonesia, awalnya difokuskan pada sindikasi internasional. HSBC Amanah Syariah telah berhasil mengatur dua sindikasi Syariah internasional bagi PT Pertamina (Persero) sejumlah US$322 juta (tahun 2004) dan US$200 juta (tahun 2006). Sindikasisindikasi ini berhasil memperkenalkan Indonesia kepada basis investor Syariah Timur Tengah dan dianugerahi "Indonesian Deal of the Year" dan "Trade Finance Deal of the Year for 2006" oleh Islamic Finance News. Pada tahun 2007 HSBC Amanah Syariah berhasil mengatur sindikasi Syariah internasional lainnya untuk PT Krakatau Steel (Persero) sebesar US$50 juta, yang juga dianugerahi "Trade Finance Deal of the Year 2007" oleh Islamic Finance News. Dalam bulan Maret tahun 2007, HSBC Amanah Syariah meluncurkan layanan perbankan retail Syariahnya, sehingga menjadi bank internasional pertama yang menawarkan layanan perbankan retail Syariah di Indonesia. Dalam bulan Agustus 2007, HSBC Amanah Syariah membuka cabang retail Syariahnya yang resmi, cabang retail HSBC Amanah pertama yang resmi di Wilayah Asia Pasifik. HSBC Amanah Syariah menawarkan produk-produk perbankan retail dengan jangkauan yang luas, yang berkisar dari produk deposito hingga investasi dan
HSBC Amanah Syariah offers a wide range of retail banking products ranging from deposits to investment and Takaful products. Through a dedicated product development team, HSBC Amanah Syariah continues to add new products to cater for the diverse needs of its customers. With HSBC Amanah Syariah’s highest service standards and competitive Sharia products,
Annual Report – 2007
13
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
HSBC Amanah Syariah continues to build towards a heritage established by HSBC Amanah that gained it the recognition of “The Best International Islamic Bank” – Euromoney for 2 consecutive years (2007 and 2008)
Takaful. Dengan didukung oleh suatu tim pengembangan produk yang berdedikasi tinggi, HSBC Amanah Syariah terus menambahkan produk-produk baru untuk melayani berbagai kebutuhan para pelanggannya. Dengan standard layanan tertinggi dari HSBC Amanah Syariah dan produk-produk Syariah yang memilik daya saing tinggi, HSBC Amanah Syariah terus membangun menuju amanah yang ditetapkan oleh HSBC Amanah sehingga mendapatkan pengakuan dari "The Best International Islamic Bank" Euromoney selama 2 tahun berturut-turut (2007 dan 2008).
HSBC Amanah Syariah’s local Sharia supervisory committee consists of three esteemed scholars, namely, K.H. M.A. Sahal Mahfudh (Chairman), Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin and Ir. H. Adiwarman A. Karim, (MBA). The Sharia supervisory committee ensure strict compliance to Sharia principles, complementing the high standards set by HSBC’s own internal risk management guidelines, audit and control systems.
Komisi Pengawas Syariah setempat dari HSBC Amanah Syariah terdiri dari tiga cendekiawan terhormat, yaitu K.H. M.A. Sahal Mahfudh (Ketua), Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin dan Ir. H. Adiwarman A. Karim, (MBA). Komisi pengawas Syariah memberikan kepastian akan ketaatan ketat terhadap kaidah-kaidah Syariah, sehingga melengkapi standard tinggi yang ditetapkan oleh panduan manajemen resiko internal, sistim audit dan pengendalian HSBC sendiri.
HSBC Securities Services HSBC provides custody and clearing services to domestic and cross-border investors through a network of service centers in 38 local markets in the Asia-Pacific, Middle East, Southern Europe and Latin America regions. In Indonesia, the services have been offered since 1989 to a customer base that comprises of resident and non-resident global custodians, brokers/dealers, fund managers and trustees. In addition to the custody and clearing services, the institutional fund services and corporate trust agency services have also been offered to domestic players. With 19 years of experience, knowledgeable and dedicated staff, combined with high service standards and advanced systems have placed HSBC in a leading position in Indonesia. The above achievement has helped HSBC Securities Services to continue securing the leading position in the securities industry. HSBC also actively participate in a number of financial and securities working groups such as member of Trading Committee in Jakarta Stock Exchange, Bank Indonesia By Law committee, Indonesian Custodian Bank Association, and Indonesian Funds Management Association. One of HSBC’s executives also sits in the board of Commissioner at the Indonesian Central Securities Depository.
HSBC Securities Services HSBC memberikan layanan penitipan (custody) dan kliring kepada para investor domestik dan lintas batas melalui suatu jaringan pusat layanan di 38 pasar lokal di wilayah Asia-Pasifik, Timur Tengah, Eropa Selatan dan Amerika Latin. Di Indonesia, layanan ini telah ditawarkan sejak tahun 1989 kepada suatu basis pelanggan yang terdiri dari para custodian, pialang/dealer, manajer dana dan wali. Selain dari layanan penitipan dan kliring, layanan dana institutional layanan keagenan corporate trust juga telah ditawarkan kepada para pemain domestik. Dengan pengalaman selama 19 tahun, staf yang memiliki pengetahuan luas dan dedikasi tinggi, yang dipadukan dengan standard layanan yang tinggi dan sistim mutakhir, HSBC telah menempati posisi terdepan di Indonesia. Pencapaian prestasi ini telah mendorong Layanan Efek HSBC untuk terus mencapai posisi terdepan dalam industri efek. HSBC juga secara aktif berpartisipasi dalam sejumlah kelompok kerja keuangan dan efek seperti menjadi anggota Komisi Perdagangan di Bursa Efek Jakarta, Komisi Anggaran Rumah Tangga Bank Indonesia, Asosiasi Bank Penitipan Indonesia, dan Asosiasi Pengelolaan Dana Indonesia. Salah satu eksekutif HSBC juga duduk dalam Dewan Komisaris Pusat Penitipan Efek Indonesia. Pada tahun 2007, HSBC telah mendapatkan ijin dari Dewan Syariah Nasional sebagai bank penitipan efek Syariah dengan ketaatan tinggi dan menjadi bank asing pertama yang menawarkan perbankan penitipan dan
In 2007, HSBC has been granted a license by the National Shariah Board as the Shariah compliant custodian bank and become the first foreign bank that offers full-fledged custody and shariah banking under one roof. HSBC has become the first provider for the first ever ETF product being introduced and launched to the
Annual Report – 2007
14
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Indonesian capital market in 2007.
syariah yang lengkap dibawah satu atap.
Our experienced and dedicated staff, combined with excellent service and state-of-the-art systems have placed HSBC in a leading position in Indonesia as the leader in the industry, numerous awards and accolades have been bestowed upon HSBC Securities Services business. They include: Best Sub-Custodian in Indonesia (Global Finance, 2003 – 2007) & Best Sub-Custodian in the World (Global Finance, 2006-2007), Top rated in Indonesia since (Global Custodian, 1994-2007), No. 1 Sub-custodian in Indonesia in ‘Leading client’ category (Global Custodian, 2007) , Best Sub-Custodian for 7 years in a row (Finance Asia, 1999 – 2007), 1st position in both “Unweighted” and “Weighted” category Global Investor, 2006-2007.
HSBC telah menjadi penyedia pertama dari produk ETF pertama yang diperkenalkan dan diluncurkan ke pasar modal Indonesia pada tahun 2007. Staf kami yang berpengalaman dan berdedikasi tinggi, dipadukan dengan layanan unggul dan sistim canggih, telah menempatkan HSBC pada posisi terdepan di Indonesia sebagai pemimpin dalam industri, dan berbagai penghargaan dan pujian telah dianugerahkan kepada Layanan Efek HSBC, antara lain: (Global Finance 2002-2007, Best Sub-Custodian in Indonesia), (Global Finance 2006-2007, Best Sub-Custodian in the World Best Sub-Custodian in Indonesia), (Global Custodian 1994-2007 Top Rated in Indonesia), (Global Custodian 2007, No. 1 Sub-Custodian in Indonesia dalam kategori 'Leading Client' pada tahun 2007), (Finance Asia 1999-2007, Best Sub-Custodian selama 7 tahun berturut-turut (1999-2007), (Global Investor 2006-2007, posisi pertama dalam kategori "Unweighted" dan "Weighted".
Institutional Banking HSBC Institutional Banking provides a full range of financial services to banks and non-bank financial institutions. In recognition of our client’s unique needs, we specialize in providing bespoke and most optimum solutions utilizing HSBC's wide range of financial service capabilities and global presence.
Institutional Banking Perbankan Institusional HSBC menawarkan sejumlah layanan keuangan yang lengkap kepada kalangan perbankan dan institusi keuangan non-bank. Sebagai pengakuan terhadap kebutuhan unik dari para klien, kami mengkhususkan diri pada penyediaan solusi menurut pesanan dan yang paling optimal dengan memanfaatkan kemampuan layanan keuangan dengan jangkauan luas dan kehadiran secara global.
Our local Relationship Managers act as the single point of contact and provide clients with complete relationship support in our clients time zone; coordinate with other HSBC offices to meet our clients cross-border requirements; work with product specialists to offer innovative solutions in complex and variable regulatory environments. They are committed to deliver the highest level of service quality with minimum delay.
Para Manajer Hubungan Masyarakat setempat kami bertindak masing-masing sebagai ujung tombak dan memberikan dukungan hubungan yang lengkap kepada para pelanggan kami dalam masing-masing wilayah waktu mereka; berkoordinasi dengan kantor-kantor HSBC lainnya untuk memenuhi kebutuhan antar batas para pelanggan kami; bekerja bersama para spesialis produk untuk menawarkan solusi inovatif dalam lingkungan yang kompleks dengan peraturan yang berbeda-beda. Mereka memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan tingkat mutu layanan yang tertinggi dengan kelambatan yang minimal.
Global Payments and Cash Management HSBC's Global Payments and Cash Management in Indonesia provides best of breed cash management solutions to a wide range of clients, large and small, across the archipelago. Our cash management solutions are designed to meet customers’ needs and integrated with customers' business systems.
Global Payments and Cash Management Pembayaran Global dan Pengelolaan Uang HSBC di Indonesia memberikan yang terbaik dalam solusi pengelolaan uang bagi berbagai pelanggan, baik besar maupun kecil, di seluruh Indonesia. Solusi pengelolaan uang kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan
Solutions cover all facets of cash management, including
Annual Report – 2007
15
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
pelanggan dan dipadukan dengan sistim usaha pelanggan.
receivables, payments and liquidity management, which are delivered via HSBCnet and HSBC Connect, HSBC's global Internet banking and host-to-host delivery channels. Enhanced with structured Client Management approaches, customers will experience value-added and advisory services. Our solutions are readily scalable and have a strong track record of tailoring solutions to meet the demands of specific industries.
Solusi kami meliputi seluruh segi pengelolaan uang, termasuk piutang, pengelolaan pembayaran dan likuiditas, yang dilakukan melalui HSBCnet dan HSBC Connect, global Internet banking HSBC dan host-tohost delivery channels. Pelanggan akan mendapatkan layanan 'pertambahan nilai' dan pemberian saran, yang ditingkatkan dengan pendekatan Pengelolaan Pelanggan yang terstruktur. Solusi-solusi kami siap untuk diukur dan memiliki catatan prestasi solusi yang disesuaikan untuk memenuhi tuntutan industri-industri khusus.
Through an innovative and unique process of combining the development of our cash management solutions, our client management approaches and our delivery channels, HSBC brings you 'truly integrated' solutions. Some credentials: Triple A Award for Best Cash Management Bank in Payments and Receivables 2008 (The Asset Magazine), In 2007 rated by Greenwich survey as No 1 in Cash Management Leadership reputation, No 1 in International Cash Management, No 1 in Relationship Quality index, No 1 in Customer Service Quality index. Asia Money 2007 - The Best Foreign Cash Management Bank for Medium and SME. Rated in the 2006 by Asia Money as Best Foreign Cash Management Bank in Indonesia, Most Innovative Cash Management Solutions, Best for Liquidity, Receivables, Payments Management, Best at Understanding your Business Strategies, Objectives and Requirements
Melalui suatu proses inovatif dan unik dalam menggabungkan pengembangan solusi pengelolaan uang kami, pendekatan pengelolaan pelanggan dan delivery channel kami, HSBC memberikan anda solusi yang 'benar-benar terpadu'. Beberapa data pendukung: (The Asset Magazine, Triple A Award untuk Best Cash Management Bank in Payments and Receivables 2008), (Greenwinch Survey 2007, ditempatkan pada peringkat No. 1 dalam reputasi Cash Management Leadership, No. 1 dalam International Cash Management, No. 1 dalam indeks Relationship Quality, No. 1 dalam indeks Customer Service Quality. (Asia Money 2007 - The Best Foreign Cash Management Bank for Medium and SME) (Asia Monay 2006, Best Foreign Cash Management Bank in Indonesia, Most Innovative Cash Management Solutions, Best for Liquidity, Receivables, Payments Management, Best at Understanding Your Business Strategies, Objectives and Requirements).
Personal Financial Services HSBC provides a variety of products and services for a diverse range of personal banking needs. This includes the exclusive worldwide HSBC Premier proposition, which offers personalized banking and wealth management services and a wide range of exclusive global benefits and privileges to our high net worth customers. A full suite of investment solutions is offered to all personal customers. This includes mutual funds offered exclusively by HSBC and a range of select "public" funds managed by Indonesia based third party asset management companies. Lending secured by these investments is also available.
Personal Financial Services HSBC memberikan berbagai produk dan layanan untuk bermacam-macam kebutuhan perbankan perorangan, termasuk usulan HSBC Premier yang eksklusif dan telah mendunia, yang menawarkan perbankan pribadi dan layanan pengelolaan asset serta berbagai manfaat dan hak istimewa yang global dan eksklusif bagi pelanggan dengan net worth yang tinggi. Seperangkat lengkap solusi investasi ditawarkan kepada seluruh pelanggan perorangan. Termasuk didalamnya adalah mutual funds yang khusus ditawarkan oleh HSBC dan suatu rangkaian dana "masyarakat" pilihan yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan pengelolaan asset pihak ketiga yang berbasis di Indonesia. Pemberian kredit yang dijamin oleh investasi ini juga tersedia.
HSBC also offers a series of structured and treasury related investment products in a variety of foreign currencies as well as a competitive range of foreign exchange products and services. In addition, reward programs like an attractive Member Get Member program and invitations to a range of exclusive customer focused events, are also available. HSBC’s Visa and
Annual Report – 2007
HSBC juga menawarkan suatu rangkaian produkproduk investasi yang terstruktur dan berkaitan dengan perbendaharaan dalam sejumlah mata uang asing dan
16
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
juga sejumlah produk dan layanan devisa yang kompetitif. Selain itu, program-program hadiah/reward seperti program 'Member Get Member' yang menarik dan undangan-undangan untuk menghadiri sejumlah event yang eksklusif yang difokuskan pada pelanggan juga tersedia. Kartu Kredit Visa dan MasterCard HSBC, kartu global dengan deal terbaik di dalam negri, menawarkan manfaat dan hak istimewa yang tak tertandingi di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Pasifik. Kartu-kartu ini diterima di seluruh dunia dan oleh ribuan perusahaan di seluruh kepulauan Indonesia. Pemegang kartu HSBC dapat menikmati segala macam diskon, manfaat dan hadiah di restoran-restoran, hotel, pertokoan, mal dan pusat hiburan. Kartu-kartu itu juga didukung oleh jaringan ATM yang luas di seluruh Indonesia dan dapat digunakan untuk menarik uang tunai dari lebih dari setengah juta ATM Visa dan MasterCard. Kami memberikan layanan pelanggan 24 jam dan akses kepada layanan unik telepon genggam (SMS) dan layanan Internet.
MasterCard credit cards, the global cards with the best deals at home, offer unmatched benefits and privileges in Indonesia and other countries in Asia Pacific. They are accepted worldwide and at thousands of establishments right across the Indonesian archipelago. HSBC’s cardholders can enjoy all kinds of discounts, benefits and rewards at popular restaurants, hotels, shopping malls and entertainment centres. They are also supported by an extensive nationwide ATM network and can be used to withdraw cash from over half million participating ATMs of Visa and MasterCard. We provide 24-hr customer service and access to unique cellular phone (SMS) and Internet services.
In addition, HSBC's credit cards provide purchase protection plan, credit shield, and extensive travel insurance program. HSBC’s unique rewards program allows customers to redeem for various attractive merchandises and contribute to local charities. Through a range of efficient delivery channels, HSBC offers the latest self-service banking technology including ATMs, phonebanking, personal Internet banking facility, and mobile phone banking, to serve its broad base of customers. In Indonesia, HSBC has a branch network covering the cities of Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan and Batam. For added convenience, HSBC customers can also access over 13,000 ATM machines through ATM Bersama networks. HSBC Indonesia has been awarded by VISA (2007) as the second largest sales volume in Indonesia and second Gold Card highest average spending.
Selain itu, kartu kredit HSBC menawarkan perencanaan perlindungan pembelian, pelindung kredit, dan program asuransi perjalanan yang luas. Program hadiah HSBC yang unik memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk memperoleh berbagai barang hadiah yang menarik dan untuk memberikan sumbangan kepada usaha-usaha amal setempat. Melalui sejumlah saluran penyampaian (delivery channel) yang efisien, HSBC menawarkan teknologi perbankan swalayan mutakhir termasuk ATM, phonebanking, fasilitas perbankan Internet pribadi, dan mobile phone banking, untuk melayani basis pelanggannya yang luas. Di Indonesia, HSBC mempunyai satu jaringan cabang yang meliputi kota-kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Batam. Kemudahan lain lagi adalah bahwa pelanggan HSBC dapat mengakses lebih dari 13,000 mesin ATM melalui jaringan ATM Bersama. HSBC Indonesia telah dianugerahi oleh VISA (2007) sebagai bank dengan volume penjualan terbesar kedua dan pembelanjaan rata-rata tertinggi kedua dengan Gold Card.
Pinjaman HSBC (Consumer Finance) Indonesia presents a large, growing and highly profitable Consumer Finance (CF) market across multiple product lines and distribution channels. The CF market in Indonesia is relatively immature with much untapped potential for HSBC to exploit. Most traditional banks do not serve comprising the consumer finance space the lower Middle-income mass market.
Pinjaman HSBC (Consumer Finance) Indonesia merupakan pasar Keuangan Pelanggan (CF) yang besar, sedang tumbuh dan sangat menguntungkan untuk berbagai jenis produk dan saluran distribusi. Pasar CF di Indonesia relatif belum matang dengan potensi yang belum digali untuk dimanfaatkan oleh HSBC. Kebanyakan bank tradisional tidak melayani pasar CF yang berada pada tingkat penghasilan Menengah kebawah.
Consequently, in May 2006 Pinjaman HSBC is launched - a personal loan product, which targets under served consumer market. Pinjaman HSBC is designed not just to serve micro business, but also those who are salaried or self-employed customers. The product itself is multi-
Annual Report – 2007
17
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Oleh karena itu dalam bulan Mei 2006 Pinjaman HSBC diluncurkan - suatu produk pinjaman perorangan, yang diarahkan pada pasar pelanggan yang belum banyak dilayani. Pinjaman HSBC dirancang tidak hanya untuk melayani usaha kecil, tapi juga mereka yang menerima gaji dan pelanggan dengan usaha sendiri. Produknya sendiri bersifat serba guna; penelitian menunjukkan bahwa 3 alasan utama untuk mengambil pinjaman adalah untuk usaha, pendidikan anak dan perbaikan rumah. Beberapa manfaat yang ditawarkan oleh produk ini adalah antara lain lokasi yang mudah dicapai, transparansi dalam penghitungan pinjaman, dan proses aplikasi yang mudah. Pada saat ini, Pinjaman HSBC menawarkan fasilitas pinjaman bagi pelanggan perorangan, termasuk karyawan dan pengusaha.
purpose in nature; research shows that the top 3 reasons for having a loan are for business, child education and home improvement. Some advantages that the product offers are, amongst others, easily accessible locations, transparency in loan calculation, and trouble-free application process.
At present, Pinjaman HSBC offers loan facility for personal customers, including employee and entrepreneur. Currently Pinjaman HSBC can be reached at 61 branches. On top of that, HSBC also partners with PT Pos Indonesia (Indonesia’s Post Office) to enable customers clearing their loans in 9 PT Pos’ first and second-class branch offices. In total, Pinjaman HSBC has 70 branches across cities like Medan, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Semarang and Surabaya.
Saat ini Pinjaman HSBC dapat dicapai di 61 cabangnya. Hal yang paling penting adalah bahwa HSBC juga bermitra dengan PT Pos Indonesia (Kantor Pos Indonesia) untuk memudahkan pelanggan mencairkan pinjaman mereka di 9 kantor cabang kelas satu dan dua PT Pos Indonesia. Secara keseluruhan, Pinjaman HSBC mempunyai 70 cabang di kota-kota seperti Medan , Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Semarang dan Surabaya.
As part of its commitment towards the Indonesian community, Pinjaman HSBC conducts programs with Indonesia’s Badminton legend Rudy Hartono to further develop badminton in Indonesia. Badminton has been part of the Indonesian society pride and the sport shares the same set of values, which portray hard work, discipline, fairness and honesty. HSBC had setting aside IDR 2 Billion investment in 2007 and IDR 3 Billion in 2008 for this cooperation project to develop and promote badminton at the grass root level in the communities. The program would be carried out in many phases covering identification of outdoor courts for renovation, conducting tournaments for individuals, teams and families, identification of talent etc. The program has already been kicked of in Jakarta and currently about 160 badminton courts have been identified and renovated.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap masyarakat Indonesia, Pinjaman HSBC menjalankan programprogram bersama tokoh legendaris Bulu Tangkis Indonesia, Rudy Hartono, untuk mengembangkan lebih lanjut bulu tangkis di Indonesia. Bulu Tangkis merupakan bagian dari kebanggaan masyarakat Indonesia dan olah raga ini membagikan nilai-nilai yang sama, yang mencerminkan kerja keras, disiplin, kejujuran dan ketulusan. HSBC telah menyisihkan investasi sejumlah Rp. 2 Milyar pada tahun 2007 dan Rp. 3 Milyar di tahun 2008 bagi proyek kerjasama ini untuk mengembangkan dan mempromosikan bulu tangkis pada tingkat akar rumput dalam masyarakat. Program ini akan dijalankan dalam berbagai tahapan yang meliputi penentuan lapangan-lapangan luar rumah untuk direnovasi, melakukan turnamen bagi perorangan, tim dan keluarga, pengenalan bibit baru, dsb. Program ini telah diluncurkan di Jakarta dan saat ini sekitar 160 lapangan bulu tangkis telah ditetapkan dan direnovasi.
2007 was a great year for Pinjaman HSBC as the number of accounts and account receivables increased by 1,263% and 1,198% respectively. The brand is also one of the top 5 brands which the customers aware spontaneously. With its creative community marketing approach the team received the Silver Award on the Foremost Advertising and marketing Excellence (FAME) Awards 2007.
Tahun 2007 merupakan tahun yang istimewa bagi Pinjaman HSBC karena jumlah rekening dan tagihan meningkat masing-masing dengan 1.263% dan 1.198%. Merek dagang HSBC juga merupakan satu dari 5 merek dagang yang paling dikenal oleh pelanggan
Trade and Supply Chain
Annual Report – 2007
18
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
secara spontan. Dengan pendekatan pemasaran masyarakat yang kreatif, tim menerima Silver Award untuk Foremost Advertising and Marketing Excellence (FAME) tahun 2007.
HSBC’s Trade and Supply Chain Business is recognized throughout the world as the best in class organization that leverages over 150 years of servicing trade finance requirements of emerging and developed economies. Leveraging on our vast network of over 9,000 offices, HSBC is a full service bank across many geographies. In line with the global trade growth, it is imperative to partner with a financial institution that is capable to meet your supply chain needs. Over 100,000 companies maintain trade relationship with HSBC across the world. Our presence in 80 countries will help you to gain access and introduction to local market when you required. Technology is an area in which HSBC continues to heavily invest. With approximately 20,000 e-commerce trade clients we are uniquely positioned to deliver endto-end visibility across our clients’ supply needs (both buyers and suppliers) anywhere. Again, our global reach helps clients make the necessary connections in multiple geographies as needed, more than any other bank.
Trade and Supply Chain Usaha Trade and Supply Chain HSBC dikenal di dunia sebagai yang terbaik dalam kelasnya, suatu organisasi yang telah mendukung lebih dari 150 tahun pelayanan atas kebutuhan keuangan perdagangan dari perekonomian yang sedang tumbuh atau yang telah maju. Dengan jaringan luas yang meliputi lebih dari 9,000 kantor, HSBC merupakan bank dengan layanan lengkap di banyak tempat di dunia. Sejalan dengan pertumbuhan perdagangan global, adalah sangat penting untuk bekerja bersama rekan lembaga keuangan yang mampu memenuhi kebutuhan berrantai pasokan anda. Lebih dari 100,000 perusahaan mempunyai hubungan perdagangan dengan HSBC di seluruh dunia. Kehadiran kami di 80 negara akan membantu anda memperoleh akses dan perkenalan kepada pasar setempat jika anda perlukan. Teknologi adalah suatu bidang dimana HSBC terus berinvestasi secara besar-besaran. Dengan sekitar 20,000 pelanggan usaha e-commerce, kami siap untuk memberikan visibilitas 'end-to-end' bagi seluruh kebutuhan pasokan pelanggan kami (baik pembeli maupun pemasok) dimanapun. Dalam hal ini juga, daya raih global kami akan membantu pelanggan melakukan hubungan yang diperlukan di banyak tempat di dunia, lebih banyak daripada bank lain.
Some awards received are include (Trade Finance Highly Commended Bank in Indonesia 2007), (The Asset - Best Trade Finance Bank in Asia 2003 – 2007), (Global Finance - Best Trade Finance Bank in Asia 2002 – 2007), (The Cargonews Asia - Best Trade Finance Bank 2003 – 2007), (Finance Asia - Best Trade Finance Bank in Asia 1997 – 2007), (Trade Finance - Best Structured Trade Bank 2007), (Triple A – Best Trade Finance Bank in Asia 2003-2008), (Global Trade Review – Leading Trade Services Bank in Asia Pacific 2007), (Treasury Management International – Best Bank Asia 2007: Supply Chain Finance), (The Asian Freight & Supply Chain Awards – Best Trade Finance Bank 2003-2007).
Beberapa penghargaan yang telah kami terima antara lain (Trade Finance - Highly Commended Bank in Indonesia 2007), (The Asset - Best Trade Finance Bank in Asia 2003 - 2007), (Global Finance - Best Finance Bank in Asia 2002 - 2007), (The Cargonews Asia Best Trade Finance Bank 2003 - 2007), (Finance Asia Best Trade Finance Bank in Asia 1997 - 2007), (Trade Finance - Best Structured Trade Bank 2007), (Triple A - Best Trade Finance Bank in Asia 2003 - 2008), (Global Trade Review - Leading Trade Services Bank in Asia Pacific 2007), (Treasury Management International - Best Bank Asia 2007: Supply Chain Finance), (The Asian Freight & Supply Chain Awards Best Trade Finance Bank 2003 - 2007).
Global Investment Banking In Indonesia, The HSBC Group's investment banking business comprise of two main divisions, Investment Banking Advisory and Investment Banking Financing/ Debt Finance & Advisory. HSBC Indonesia offers a full range of investment banking services through PT HSBC Securities Indonesia, the first foreign joint venture to receive securities trading and underwriting licenses in 1989. Since its establishment, the business has been involved in more than 50 equity and debt issues and is a member of Indonesian stock exchange. HSBC has a significant presence in the debt capital markets in which
Annual Report – 2007
Global Investment Banking Di Indonesia, usaha perbankan investasi Kelompok HSBC terdiri dari dua divisi utama yaitu Investment Banking Advisory dan Investment Banking Financing / Debt Finance & Advisory. HSBC Indonesia
19
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
menawarkan sejumlah layanan perbankan investasi yang lengkap melalui PT HSBC Securities Indonesia, usaha patungan luar negri pertama yang menerima perijinan perdagangan efek dan penjaminan (underwriting) pada tahun 1989. Sejak didirikan, usaha ini telah terlibat dalam lebih dari 50 penerbitan modal dan hutang (equity and debt) dan merupakan anggota Bursa Efek Indonesia. HSBC hadir secara signifikan dalam pasar modal dan hutang dimana suatu tim yang terdiri dari para profesional yang ditempatkan secara lokal didukung oleh keahlian produk regional dan internasional dari Kelompok HSBC.
a team of locally based professionals are supported by the full regional and international product expertise of the HSBC Group.
The Investment Banking Financing/ Debt Finance & Advisory division provides unparalleled advice and execution to corporate and institutional clients wishing to raise financings. The team helped to reopen the international capital market for Indonesia through the Bank Mandiri Eurobond in year 2001, which was the first international debt capital market deal from stateowned enterprise since the 1997 crisis. HSBC also consistently ranks as the top bonds and loans underwriter for Indonesian entities.
Divisi Investment Banking Financing / Debt Finance & Advisory memberikan saran-saran berharga dan pelaksanaan kepada para pelanggan korporasi dan internasional yang bermaksud untuk meningkatkan pendanaan. Tim ini membantu membuka kembali pasar modal internasional untuk Indonesia melalui Bank Mandiri Eurobond pada tahun 2001, yang merupakan 'deal' pasar hutang dan modal internasional yang pertama dari badan usaha milik negara sejak krisis tahun 1997.
HSBC Investment Banking Advisory provides extensive advisory businesses for both local and international corporate in assessing their options locally or regionally. We provide ideas ranging for acquisitions, mergers, restructurings, and capital raisings and structured funding solutions.
HSBC juga secara konsisten menempati peringkat sebagai 'top bonds and loans underwriter' dari badan usaha Indonesia. HSBC Investment Banking Advisory memberikan saran-saran usaha dengan jangkauan yang luas bagi perusahaan setempat maupun perusahaan internasional dalam menilai opsi-opsi mereka baik secara lokal maupun regional. Kami memberikan gagasan-gagasan yang berkisar dari solusi akuisisi, merger, restrukturisasi, dan peningkatan modal serta pendanaan terstruktur.
V. RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION Credit Risk Inherent Risk: Low Risk control system: Strong Composit Risk: Low
V. PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO Considerably rapid credit progress during 2007 is also supported by low of net NPL at around 1% and control to LLL (BMPK) that is continuously given priority in which there was no violation and excess of LLL (BMPK) until the end of 2007 and PPAP ratio that is bigger than that as required by Bank Indonesia, therefore, in general, we believe that the quality of our credit risk as low.
Resiko Kredit Resiko melekat: Rendah Sistem pengendalian Resiko: Sangat Memadai Resiko Komposit: Rendah Perkembangan yang cukup pesat terhadap kredit selama 2007 juga didukung dengan rendahnya tingkat net NPL yang ada pada kisaran 1% dan kontrol terhadap BMPK yang terus mendapatkan prioritas dimana tidak ada pelanggaran dan pelampauan BMPK sampai akhir 2007 serta rasio PPAP yang lebih besar dari yang diwajibkan oleh Bank Indonesia, dengan demikian secara umum kualitas resiko kredit kami nilai rendah.
Risk Control System The frame of policy on credit process at HSBC is regulated by the policies as follows: Group Standard Manual, Functional Instructions Manual (FIM), Business Instructions Manual (BIM) and Area Lending Guideline. Group Standard Manual contains
Annual Report – 2007
20
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
the basic principles and highest policy in HSBC with respect to how Bank conducts its business activity in general. While FIM is a detailed policy and procedure relating to certain function and operation and must be applied by all HSBC that conduct such function and operation. BIM is the core guideline of HSBC manual credit while Area Lending Guideline is a credit policy applicable for HSBC Indonesia and to supplement BIM and FIM and is reviewed each year.
Sistim Pengendalian Resiko Kerangka kebijakan proses kredit di HSBC diatur oleh kebijakan-kebijakan sebagai berikut yaitu Group Standard Manual, Functional Instructions Manual (FIM), Business Instructions Manual (BIM) dan Area Lending Guideline. Group Standard Manual memuat prinsip-prinsip dasar dan kebijakan tertinggi dalam HSBC tentang bagaimana Bank melakukan kegiatan usahanya secara umum. Sedangkan FIM merupakan kebijakan dan prosedur detail yang berhubungan dengan fungsi dan operasi tertentu dan harus diterapkan oleh seluruh HSBC yang melakukan fungsi dan operasi tersebut. BIM adalah petunjuk inti manual kredit HSBC sedangkan Area Lending Guideline merupakan kebijakan kredit yang berlaku untuk HSBC Indonesia dan guna melengkapi BIM dan FIM dan direview setiap tahun.
This policy gives focus on the target marketing and bank tolerance to credit grant in certain economic sector. The policy aforesaid must be conducted by every credit official of HSBC and Directors that actively conduct supervision over the implementation of the policy. Until at present, there has been no significant violation against the policy.
Kebijakan ini memberikan fokus kepada target marketing dan toleransi bank terhadap pemberian kredit di sektor ekonomi tertentu. Kebijakan di atas harus dilakukan oleh setiap pejabat kredit HSBC dan Direksi yang secara aktif melakukan pengawasan terhadap implementasi kebijakan tersebut. Hingga kini tidak terdapat penyimpangan yang signifikan terhadap kebijakan tersebut.
HSBC divides the stipulation of credit limit as follows: 1. General Lending Authority (GLA), applicable for all credit facility according to the parameter stipulated in the policy. 2. Specialized Lending Authority (SLA), applicable for credit facility not regulated in the policy above.
HSBC membagi penetapan limit kredit sbb: 1. General Lending Authority (GLA) yang berlaku untuk semua fasilitas kredit sesuai parameter yang ditetapkan dalam kebijakan tersebut. 2. Specialized Lending Authority (SLA) yang berlaku untuk fasilitas kredit yang tidak diatur dalam kebijakan di atas.
Procedure for credit grant, especially corporate credit, is conducted accurately by considering several common matters such as: (a) background of the company (history, shareholders, industry, model of business activity); (b) industrial analysis (macroeconomics, industrial characteristics, competitive position); (c) management and strategy; (d) financial evaluation (profitability, liquidity, working capital, capital structure, cash flow and projection if required, risk and the mitigation thereof); (e) environment; (f) credit structure (purpose of credit, source of credit repayment, security, pricing, tenor, etc.); (g) relation between strategy and profitability in general.
Prosedur pemberian kredit, terutama kredit korporasi, dilakukan secara seksama dengan memperhatikan beberapa hal umum seperti: (a) latar belakang perusahaan (sejarah, pemegang saham, industri, model kegiatan usaha); (b) analisis industri (makro ekonomi, karakteristik industri, posisi kompetitif); (c) manajemen dan strategi; (d) evaluasi keuangan (profitabilitas, likuiditas, modal kerja, struktur modal, arus kas dan proyeksi jika diperlukan, resiko dan mitigasinya); (e) lingkungan hidup; (f) struktur kredit (tujuan kredit, sumber pengembalian kredit, jaminan, pricing, tenor, dsb.); (g) hubungan strategi dan profitabilitas secara keseluruhan.
HSBC also conducts evaluation to the background of company through BI Checking and all corporate credit facilities are reviewed at least once a year or in a shorter frequency if credit approval grantor considers necessary. Every corporate borrower is given Credit Rating when the credit is evaluated (at least once a year). Until at present, bank has been prudently conducted credit grant by following the policy above and making certain that all of the regulations of Bank
Annual Report – 2007
HSBC juga melakukan evaluasi terhadap latar belakang perusahaan melalui BI Checking dan semua fasilitas kredit korporasi direview minimal setiap
21
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
tahun atau dengan frekuensi yang lebih singkat jika pemberi persetujuan kredit menganggap perlu. Setiap peminjam korporasi diberikan Credit Rating pada saat kredit tersebut di evaluasi (minimal setiap tahun). Hingga kini bank secara pruden melakukan pemberian kredit mengikuti kebijakan di atas dan memastikan bahwa semua peraturan Bank Indonesia perihal pemberian kredit tidak dilanggar. Bank juga memastikan bahwa dilakukan segregasi antara yang merekomendasikan, mereview serta menyetujui pemberian kredit tersebut.
Indonesia regarding credit grant are not violated. Bank also makes certain that segregation is conducted to the party that makes recommendation from the party that reviews and approves the credit grant.
In case of individual credit grant, credit process is also followed precisely but using more succinct procedure and using credit scoring system to obtain reliable and valid data.
An important thing in the process of credit grant is conducting periodic identification, measurement, monitoring, and credit risk management information system comprehensively. Several aspects of monitoring conducted periodically are among other things:
Dalam hal pemberian kredit individu maka proses kredit dilakukan secara seksama pula namun dengan prosedur yang lebih ringkas dan menggunakan credit scoring system sehingga menghasilkan data yang dapat dipercaya keabsahannya.
(a) BMPK: each month, CRM monitors BMPK to make certain that there is no excess or violation by considering bank capital and foreign exchange rate;
Hal penting dalam proses pemberian kredit adalah secara berkala melakukan pengidentifikasian, pengukuran, pemantauan dan sistem informasi manajemen resiko kredit secara komprehensif. Beberapa aspek pemantauan yang dilakukan secara berkala antara lain: (a) BMPK, setiap bulan CRM memantau BMPK untuk memastikan tidak terdapat pelampauan maupun pelanggaran dengan memperhatikan modal bank dan kurs valuta.; (b) Pertemuan Executive Committee (EXCO) dilakukan setiap bulan dan diketuai oleh CEO dan dihadiri oleh setiap Head of Business. Hal yang dibicarakan adalah likuiditas dan pendanaan, resiko suku bunga, resiko valuta asing, dan resiko kredit dan konsentrasi kredit. (c) Group Audit secara rutin memantau bahwa bank mematuhi seluruh kebijakan yang ada dan melakukan pemeriksaan secara berkala.
(b) Executive Committee Meeting (EXCO) conducted each month and presided over by CEO and attended by each Head of Business. The matters discussed in the meeting are liquidity and funding, interest rate risk, foreign exchange risk, and credit risk and credit concentration. (c) Group Audit routinely monitors that bank comply with all of the existing polices and conducts inspection on a periodic basis.
Market Risk Inherent Risk: Low Risk Control System: Strong Composite Risk: Low Global Markets business or Treasury in HSBC is regulated by the following policies and guidelines namely Group Standard Manual, and Global Markets Functional Instructions Manual (FIM).
Resiko Pasar Resiko melekat: Rendah Sistem Pengendalian Resiko: Sangat Memadai Resiko Komposit: Rendah
The Group Standard Manual contains basic principles and the highest policy in HSBC on how the Bank performs its business activities in general. While FIM constitutes a detailed policy and procedure related to any certain function and operation and shall be adopted by the entire HSBC exercising the function and operation.
Bisnis Global Markets atau Treasury di HSBC diatur oleh kebijakan dan pedoman sebagai berikut yaitu Group Standard Manual, dan Global Markets Functional Instructions Manual (FIM). Group Standard Manual memuat prinsip-prinsip dasar dan kebijakan tertinggi dalam HSBC tentang bagaimana Bank melakukan kegiatan usahanya secara umum. Sedangkan FIM merupakan kebijakan
In relation to the foregoing description and by monitoring the Bank key ratios, such as those found in
Annual Report – 2007
22
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
dan prosedur detail yang berhubungan dengan fungsi dan operasi tertentu dan harus diterapkan oleh seluruh HSBC yang melakukan fungsi dan operasi tersebut.
the table below, and in accordance with the guidelines of FIM FX, the risks are monitored by the Bank TREATS system. TSY Operations Department plays a significant role in this case, namely conducting daily monitoring on any activities of the front office in order for any transactions exercised by the front office to be within the set boundaries. Should there be any violation thereof, both CEO of HSBC Indonesia and HSBC Head Office in Hong Kong would be involved.
Terkait dengan penjelasan di atas dan dengan melakukan monitoring atas rasio-rasio penting Bank, seperti terdapat dalam tabel di bawah ini, maka sesuai pedoman FIM FX risk dipantau oleh sistem TREATS Bank. Departemen TSY Operations memiliki peran penting dalam hal ini yaitu melakukan pemantauan harian atas kegiatan front office agar transaksi-transaksi yang dilakukan front office berada dalam batasan-batasan yang telah ditetapkan. Apabila terdapat pelampauan maka CEO HSBC Indonesia maupun Kantor Pusat HSBC di Hong Kong akan dilibatkan.
Until 31 December 2007, limit to interest rate risk and foreign exchange risk, for trading position and accrual book were far below the prevailing limit. Purchasing of bonds such as Certificate of Bank Indonesia or Government bonds and interbank lending can still be performed with high volume and adjusted by the current market condition.
Sampai dengan 31 Desember 2007, limit terhadap resiko suku bunga dan resiko mata uang baik untuk posisi trading book maupun accrual book masih jauh di bawah limit yang telah ditentukan. Pembelian terhadap surat berharga berupa Sertifikat Bank Indonesia atau Government Bonds dan pemberian pinjaman antar bank masih dapat dilakukan dengan volume yang cukup besar tentunya disesuaikan dengan kondisi pasar saat ini.
Liquidity Risk Inherent Risk: Low Risk Control System: Strong Composite Risk: Low To maintain and make certain that risk liquidity is always within the minimum limit as stipulated, we conduct daily comparison between estimation of risk liquidity ratio produced by Treasury department (by using the transaction of the previous day such as derivative transaction, money market, loan disbursement and deposit receipt) with realization of risk liquidity ratio produced by the Finance department (using actual data obtained from HUB of our system).
Resiko Likuiditas Resiko melekat: Rendah Sistem Pengendalian Resiko: Sangat Memadai Resiko Komposit: Rendah Untuk memelihara dan memastikan bahwa resiko likuiditas selalu dalam batas minimum yang telah ditetapkan, kami melakukan perbandingan secara harian antara perkiraan rasio resiko likuiditas yang dihasilkan oleh bagian Treasury (dengan menggunakan transaksi hari sebelumnya seperti transaksi derivatif, pasar uang, pencairan pinjaman dan penerimaan deposit) dengan realisasi rasio resiko likuiditas yang dihasilkan oleh bagian Finance (dengan menggunakan data aktual yang diperoleh dari HUB sistem kami).
If the realization of liquidity ration is lower or the same with the minimum limit as stipulated, detailed examination must be conducted by Finance department and instantly inform the same to Treasury department to cope with such liquidity shortage in which in general Treasury department will handle the same by borrowing long-term fund from any other bank.
Jika realisasi rasio likuiditas lebih rendah atau sama dengan batas minimum yang telah ditetapkan, pemeriksaan secara rinci harus dilakukan oleh bagian Finance dan secepatnya menginformasikan bagian Treasury untuk mengatasi kekurangan likuiditas tersebut dimana pada umumnya bagian Treasury akan mengatasinya dengan cara meminjam dana jangka panjang dari bank lain.
Liquidity shortage above will occur if realization of 1st line liquidity ratio for the local currency and foreign currency is respectively lower or equal to 10% and 7.5% and if the realization of 2nd line liquidity ratio for the local currency and foreign currency is respectively lower or equal to 15%.
Annual Report – 2007
23
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Kekurangan likuiditas diatas akan terjadi jika realisasi kelompok pertama (1st line) rasio likuiditas untuk mata uang lokal dan mata uang asing masing – masing lebih rendah atau sama dengan 10% dan 7,5% dan jika realisasi kelompok kedua (2nd line) rasio likuiditas untuk mata uang lokal dan mata uang asing masing – masing lebih rendah atau sama dengan 15%.
Until 31 December 2007, overall, liquidity ratio of the 1st line on the whole and liquidity ratio of the 2nd line is far above the minimum limit determined so that we believe that HSBC liquidity risk profile can be categorized as low.
Sampai dengan 31 Desember 2007, rasio likuiditas kelompok pertama (1st line) secara keseluruhan dan likuiditas kelompok kedua (2nd line) masih jauh diatas batas minimum yang telah ditentukan sehingga kami menilai profil resiko likuiditas HSBC dapat digolongkan sebagai rendah.
Operational Risk Inherent Risk: Low Risk control system: Strong Composite Risk: Low A. Type of Primary Risk: System Type of Secondary Risk: System Failure and Defrauding of Security System. Assessment: Low
Resiko Operasional Resiko melekat: Rendah Sistim Pengendalian Resiko Sangat Memadai Resiko Komposit: Rendah
Risk a. System failure may generally be caused by hardware,software,interface,network/communicati on link, and internal system in which system becomes slow and unstable. b. Defrauding of security system is matters like computer virus, defrauding of firewall, data theft, etc.
A. Jenis Resiko Primer: Sistem Jenis Resiko Sekunder: Kegagalan Sistem dan Pembobolan Sistem Keamanan Penilaian: Rendah Resiko a. Kegagalan sistem pada umumnya yang dapat disebabkan oleh hardware, software, interface, network/hubungan komunikasi, sistem internal dimana sistem menjadi lambat dan tidak stabil. b. Pembobolan sistem keamanan seperti virus komputer, pembobolan firewall, pencurian data dll.
We think that the impact of system failure is low. There is a possibility to occur, but the exposure caused by the risk above can be minimized because it has already had Business Contingency Procedure (BCP) in case of system failure. The BCP is the prepared emergency system and location as reserve plan. Practice of emergency simulation on a periodic basis is also conducted to make sure that Bank is prepared and can conduct daily activities by using reserve plan when required. System checking is also conducted on a periodic basis, and technological investment to update the system needed at present and in the future is also conducted by Bank to avoid the related risks.
Dampak dari kegagalan sistem kami nilai adalah rendah. Kemungkinan terjadi akan ada, tetapi eksposur yang disebabkan oleh resiko diatas dapat diminimalisir karena sudah memiliki Business Contingency Procedure (BCP) apabila terdapat kegagalan sistem. BCP tersebut adalah disiapkannya sistem dan lokasi darurat sebagai rencana cadangan. Latihan simulasi darurat secara berkala juga dilakukan untuk memastikan bahwa Bank siap dan dapat melakukan kegiatan seharihari dengan menggunakan rencana cadangan ketika diperlukan. Pemeriksaan sistem juga dilakukan secara berkala serta investasi teknologi untuk mengkinikan sistem yang diperlukan sekarang dan dimasa depan juga dilakukan Bank untuk menghindari resiko terkait.
Defrauding of security system is also minimized by Bank, namely by IT Security Manager that monitors the condition/situation. Bank also applies second row security system by using token other than password, restriction of access to system, restricting transaction by applying limit (for payment to third party or beyond Bank) and updating anti virus program on a
Annual Report – 2007
24
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
periodic basis. Meanwhile, to prevent sensitive data from falling into access of any irresponsible party, outgoing data access of every computer (USB, CD Writer) will be turned off and outgoing email capacity is restricted. Therefore, we can believe that this risk is low.
Pembobolan sistem keamanan juga diminimalisir Bank yaitu dengan adanya IT Security Manager yang memantau kondisi/keadaan. Bank juga menerapkan sistem keamanan lapis kedua dengan menggunakan token selain password, pembatasan akses terhadap sistem, pembatasan transaksi dengan menerapkan limit (untuk pembayaran kepada pihak ketiga atau diluar Bank) dan pengkinian program anti virus secara berkala. Sedangkan untuk mencegah sensitif data jatuh ke pihak yang tak bertanggung jawab, setiap komputer dimatikan akses data keluarnya (USB, CD Writer) dan dibatasi kapasitas email keluar. Dengan demikian, resiko ini dapat kami nilai rendah.
B. Type of Primary Risk: Process Type of Secondary Risk: Payment/settlement Risk Assessment: Moderate
Risk Delayed processing of customer instruction, mistake in execution of payment instruction, and operational losses/near-miss.
B. Jenis Resiko Primer: Proses Jenis Resiko Sekunder: Resiko Pembayaran /settlement Penilaian: Moderat
The possibility of the risk to occur can be categorized as moderate considering the very high accuracy of (incoming and outgoing) payment instruction, namely around 99.9%. However, bank has applied mitigation measures that minimize the risk. Such mitigation measures are, among other things, strict and clear control/procedure/work flow. Bank also gives and conducts training/habit of sharing best practice, assessment to employees’ end year performance connected with accuracy during work, dual control mechanism such as function segregation of data input, data checking as approver from implementer of data final process; reconciliation process at the end of the day and segregation of duties of marketing personnel from operational personnel in the effort of preventing and mitigating the impact of this risk.
Resiko Tertundanya pemrosesan instruksi nasabah, kesalahan eksekusi instruksi pembayaran, dan kerugian operasional/near-miss. Kemungkinan terjadinya resiko tersebut dapat digolongkan sebagai moderat mengingat akurasi instruksi pembayaran (incoming dan outgoing) yang sangat tinggi yaitu berkisar 99,9 %. Tetapi bank telah menerapkan tindakan-tindakan pencegahan (mitigasi) yang meminimalisir resiko tersebut. Tindakantindakan pencegahan tersebut antara lain adalah kontrol/prosedur/alur pekerjaan yang ketat dan jelas. Bank juga memberikan dan melakukan training/kebiasaan berbagi pengalaman (sharing best practice), penilaian performa akhir tahun karyawan yang dihubungkan dengan keakuratan saat bekerja, mekanisme dual kontrol seperti pemisahan fungsi antara pemasukan data, pemeriksa data sebagai pemberi persetujuan /approver dan pelaksana proses akhir data; proses rekonsiliasi pada akhir hari dan pemisahan tugas antara tenaga penjual dengan operasional dalam upaya mencegah dan mengurangi akibat dari resiko ini.
C. Type of Primary Risk: External Type of Secondary Risk: Risk of Outsourcing / Supplier and Criminal Act Assessment: Moderate Risk a. Risk of Outsourcing/Supplier: Ceased / disturbed service from outsourcing, supplier/vendor is low quality, level supplier’s commitment and fraud by courier. b. Criminal Act: Fraud and theft, counterfeiting of account opening, robbery/theft, money laundering, commotion, theft of customer data in credit cards and/or ATM cards.
Annual Report – 2007
C. Jenis Resiko Primer: Eksternal Jenis Resiko Sekunder: Resiko Outsourcing / Supplier dan Tindakan Kriminal Penilaian: Moderat Resiko a. Resiko Outsourcing / Supplier: Terhentinya/terganggunya service/layanan dari
25
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
outsourcing, supplier/vendor berkualitas rendah, tingkat komitmen supplier dan penipuan oleh kurir. b. Tindakan kriminal: Penipuan (fraud) dan pencurian, pemalsuan pembukaan rekening, perampokan/pencurian, pencucian uang, kerusuhan, pencurian data nasabah pada kartu kredit dan/atau kartu ATM.
Exposure to both risks is moderate because Bank has mitigation plan applied strictly.
The plan is the establishment of Outsourcing Oversight Unit and Outsourcing Oversight Committee that study/monitor the plan of outsourcing, Service Line Agreement (SLA), reserve/emergency plan from supplier, assessment to supplier’s performance on a periodic basis and tight supplier selection process.
Eksposur terhadap kedua resiko tersebut adalah moderat karena Bank memiliki rencana pencegahan (mitigasi) yang diterapkan dengan ketat. Rencana tersebut adalah dibentuknya Outsourcing Oversight Unit dan Outsourcing Oversight Committee yang mempelajari/memonitor rencana outsourcing, perjanjian layanan (SLA), rencana cadangan/darurat dari supplier, penilaian kinerja supplier secara berkala dan proses seleksi supplier yang sangat ketat.
In case of exposure and prevention of criminal act, Bank also applies plans as follows: 1) Fraud Risk Unit to monitor fraud action, 2) Anti Money Laundering Unit to monitor the likelihood of money laundering of consumer asset, 3) Risk Management Unit to monitor credit card/ATM transaction and loan fraud, and 4) IA/E-Risk unit to monitor and prevent crime committed through the media of internet banking. The four units above also organize training and publish information kit to all employees in order to improve their awareness and alert on white collar crime.
Dalam hal eksposur dan pencegahan tindakan kriminal, Bank juga menerapkan rencana-rencana sebagai berikut, disedianya: 1) Fraud Risk Unit untuk memantau tindakan penipuan (fraud), 2) Anti Money Laundering Unit untuk memantau kemungkinan tindakan pencucian uang consumer asset, 3) Risk Management Unit untuk memantau transaksi kartu kredit/ATM dan penipuan pinjaman dan, 4) IA/ERisk unit untuk memantau dan mencegah kejahatan yang dilakukan melalui media internet banking. Keempat unit diatas juga mengadakan pelatihan dan menerbitkan information kit kepada semau karyawan guna meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan karyawan terhadap kejahatan kerah putih.
D. Type of Primary Risk: Personnel Type of Secondary Risk: Losing Expert Employee and Fraud by Employee Assessment: Low Risk a. Losing expert employee/management: reduction/loss of expert employees, headhunting of expert employees by other companies, succession process in the company, etc. b. Fraud by employee: collusion/compromise/theft of Bank data/bank’s property or customer money.
D. Jenis Resiko Primer: Personil Jenis Resiko Sekunder: Kehilangan Karyawan yang Ahli dan Penipuan oleh Karyawan Penilaian: Rendah Resiko a. Kehilangan karyawan/manajemen ahli: berkurangnya/kehilangannya karyawan ahli, pembajakan karyawan ahli oleh perusahaan lain, proses suksesi dalam perusahaan dll. b. Penipuan oleh karyawan: kolusi/kompromi/pencurian data Bank/hak milik bank atau uang nasabah.
Bank’s exposure to the likelihood of losing expert employees will generally occur. Bank takes steps to prevent this through bonus/remuneration system that is interesting and in accordance with the performance of the employees and periodic review to Bank compensation package. Bank also gives sufficient training program. Application of 2-3 month period of notification for any employee that will change jobs is also conducted to prepare succession. These are mitigation measures of this risk.
Annual Report – 2007
Eksposur Bank terhadap kemungkinan kehilangan karyawan ahli pada umumnya akan terjadi. Bank melakukan langkah-langkah untuk mencegah hal ini
26
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
melalui sistim bonus/remunerasi yang menarik dan sesuai dengan performa karyawan dan peninjauan kembali secara berkala paket kompensasi Bank. Bank juga memberikan program pelatihan yang memadai. Penerapan 2-3 bulan jeda waktu pemberitahuan bagi karyawan yang akan pindah kerja juga dilakukan untuk mempersiapkan suksesi merupakan tindakan mitigasi resiko ini.
Fraud by employee can be minimized through action of limiting the number of data that will be taken, application of dual control mechanism and process of end day reconciliation and segregation in conducting daily tasks. The matters above have been applied and conducted by Bank in the framework of making efforts to prevent the risk.
Penipuan oleh karyawan dapat diminimalisir melalui aksi pembatasan jumlah data yang dapat diambil, penerapan mekanisme dual kontrol dan dilakukannya proses rekonsiliasi akhir hari dan segregasi dalam melakukan tugas sehari-hari. Hal-hal tersebut diatas telah diterapkan dan dilakukan oleh Bank dalam rangka upaya-upaya pencegahan terhadap resiko tersebut.
Legal Risk Inherent Risk: Low Risk Control System: Strong Composite Risk: Moderate A. Type of Primary Risk: External Type of Secondary Risk: Criminal Act Assessment: Low
Resiko Hukum
Risk Fraud of check, fraud of account opening by customers, theft, credit card fraud, crime through ATM.
Resiko melekat: Rendah Sistem Pengendalian Resiko: Sangat Memadai Resiko Komposit: Moderat
Criminal acts may result in financial losses, customer complaints, investigation by financial authority, and reporting that harms bank’s reputational, so that it has high impact on legal risk and, in turn, propriety risk.
A. Jenis Resiko Primer: Eksternal Jenis Resiko Sekunder: Tindakan Kriminal Penilaian: Rendah Resiko Penipuan cek, penipuan pembukaan rekening oleh nasabah, pencurian, penipuan kartu kredit, kejahatan melalui ATM.
Bank maintains very strict procedure and policy in conducting daily banking process that is reliable to prevent the occurrence of risky crimes. For example, in the effort of preventing the occurrence of Money Laundering, bank adopts the principles of Know Your Customers (KYC) before accepting someone to become its customer. And then, if in daily transactions the customer gives a suspicious impression, Bank will take measured actions to report the potential of such suspicion and if it is proved, Bank will close the account of the customer.
Tindakan kriminal dapat menyebabkan kerugian keuangan, keluhan nasabah, pemeriksaan oleh otoritas keuangan, pemberitaan yang merugikan reputasi bank, sehingga memiliki dampak yang tinggi bagi resiko hukum dan, pada gilirannya, resiko kepatuhan. Bank memiliki prosedur dan kebijakan yang sangat ketat dalam menjalankan proses harian perbankan yang dapat diandalkan untuk mencegah terjadinya kejahatan beresiko. Misalnya, dalam upaya mencegah terjadinya Money Laundering, bank mengadopsi prinsip-prinsip mengenal nasabah (KYC) sebelum menerima seseorang untuk menjadi nasabahnya. Kemudian, jika dalam transaksitransaksi keseharian bahwa nasabah memberikan kesan mencurigakan, Bank akan mengambil tindakan-tindakan terukur untuk melaporkan potensi kecurigaan tersebut dan jika terbukti, Bank akan menutup rekening nasabah tersebut.
Bank also always conducts training program to provide its employees with knowledge in carrying out their daily tasks. This is very helpful in the effort of preventing the possibility of risky criminal acts.
Until late 31 December 2007, we conclude that this
Annual Report – 2007
27
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Bank juga selalu melakukan program pelatihan untuk memberikan pengetahuan-pengetahuan kepada para karyawan dan karyawati dalam melakukan tugasnya sehari-hari yang mana akan sangat membantu dalam upaya pencegahan kemungkinan terjadinya tindakantindakan kriminal beresiko.
common risk is still categorized as low. Bank does not receive any legal claim caused by risky activities as described above.
B. Type of primary risk: External Type of secondary risk: Legal process/infrastructure uncertainty Assessment: Moderate
Sampai dengan akhir 31 Desember 2007 kami menyimpulkan bahwa resiko hukum ini tetap masuk ke dalam kategori rendah. Bank tidak mengalami adanya tuntutan hukum yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan beresiko seperti yang diuraikan diatas.
Risk Fraud in general, theft, criminal act of the parties desiring to harm the Bank.
B. Jenis Resiko Primer: Eksternal Jenis Resiko Sekunder: Ketidakpastian proses / infrastruktur hukum Penilaian: Moderat
Criminal acts and non existence of certain legal force may result in financial losses, customer complaints, investigation by financial authority, and reporting that harms bank’s reputational, so that it brings high impact on legal risk and it will, in turn, bring impact on propriety risk.
Resiko Penipuan secara umum, pencurian, tindakan kriminal dari pihak-pihak yang ingin merugikan Bank. Tindakan kriminal dan tidak adanya kekuatan hukum yang pasti dapat menyebabkan kerugian keuangan, keluhan nasabah, pemeriksaan oleh otoritas keuangan, pemberitaan yang merugikan reputasi bank, sehingga memiliki dampak yang tinggi bagi resiko hukum dan pada gilirannya akan berdampak pada resiko kepatuhan.
Bank maintains very strict policies and procedures in conducting banking daily process that is dependable to prevent risky crimes from occurring. In addition, Bank also maintains Legal and Propriety division. Bank also always gives warnings and training/presentation to its business divisions and branch offices in order to be able to prevent various external factors that have potential to harm Bank.
Bank memiliki kebijakan – kebijakan dan prosedur yang sangat ketat dalam menjalankan proses harian perbankan yang dapat diandalkan untuk mencegah terjadinya kejahatan beresiko. Disamping itu, Bank juga memiliki divisi Hulum dan Kepatuhan. Bank juga senantiasa memberikan peringatan dan pelatihan/presentasi ke divisi-divisi bisnis maupun kantor-kantor cabangnya agar dapat mencegah berbagai faktor eksternal yang berpotensi merugikan Bank. Namun demikian terdapat adanya potensi resiko eksternal yang disebabkan oleh ketidakpastian hukum apabila terdapat kasus hukum yang berakhir di tingkat pengadilan. Belum adanya infrastruktur hukum yang memadai di Indonesia menyebabkan potensi munculnya berbagai resiko yang dapat merugikan Bank.
However, there is potential of external risk caused by legal uncertainty if there is a legal case ends at the court level. Insufficient legal infrastructure in Indonesia results in the potential of the arousal of various risks that may harm Bank.
Until late 31 December 2007, we can conclude that this legal risk is still categorized as moderate.
Reputational Risk Inherent Risk: Low Risk Control System: Strong Composite Risk: Low
Sampai dengan akhir 31 Desember 2007 kami menyimpulkan bahwa resiko hukum ini tetap masuk ke dalam kategori moderat.
A. Type of primary risk: External Type of secondary risk: Criminal Acts / Customer Complaints / Negative Publication and Perception
Annual Report – 2007
Resiko Reputasi
28
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Assessment: Low Resiko melekat: Rendah Sistem Pengendalian Resiko: Sangat Memadai Resiko Komposit: Rendah
Risk Risk caused by negative publication relating to Bank’s business activities and this will result in negative perception towards Bank.
A. Jenis Resiko Primer: Eksternal Jenis resiko Sekunder: Tindakan Kriminal/ Keluhan Nasabah /Publikasi dan Persepsi Negatif Penilaian: Rendah
Bank’s business is a financial business. In implementing its business activities, Bank will always make certain that its customers have high level satisfaction with Bank’s services and products.
Resiko Resiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank dan hal tersebut menyebabkan persepsi negatif bagi Bank.
With respect to the matter above, even though efforts to improve customer satisfaction have always been made, the certain thing that bank will face is customer complaints. If customer is not satisfied with Bank services, it can make complaint to the Bank through mass media, through the related bank relation or through Bank Indonesia. This may result in negative perception of wider public about Bank. If it is not handled properly, it may harm Bank from the aspect of reputational.
Bisnis Bank adalah bisnis jasa keuangan. Di dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Bank akan senantiasa memastikan agar para nasabahnya memiliki tingkat kepuasan yang tinggi atas layanan maupun produk Bank. Terkait dengan hal di atas, walaupun usaha untuk meningkatkan kepuasan nasabah senantiasa dilakukan, hal yang pasti akan selalu dihadapi oleh Bank adalah keluhan nasabah atau customer complaints. Apabila nasabah tidak puas dengan pelayanan Bank, nasabah dapat melakukan keluhan/complaint terhadap Bank melalui media massa, melalui relasi nasabah terkait atau melalui Bank Indonesia. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi masyarakat luas yang negatif mengenai Bank. Jika keluhan tidak ditangani dengan baik, akibatnya dapat merugikan Bank dari sisi reputasi.
From the aspect of preventive measure, Bank maintains a set of systems that are good to prevent reporting that has potential to cause negative impact on Bank reputational. Such set of systems are: CMS – Complaint Management System integrated with business units and has very short settlement period; stratified control function in the process of approval so that products and/or services offered can be believed to be transparent and do not harm customer; and intensive training for employees that directly face / make contact with customer.
Dari segi preventive measure, Bank memiliki perangkat sistem yang baik untuk mencegah terjadinya pemberitaan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi reputasi Bank. Adapun perangkat-perangkat tersebut adalah: CMS – Complaint Management System yang terintegrasi dengan unit-unit bisnis dan memiliki waktu penyelesaian yang cepat dalam menyelesaikan keluhan nasabah; fungsi kontrol yang berlapis dalam proses persetujuan sehingga produk dan/atau jasa yang ditawarkan dapat diyakini bersifat transparan dan tidak merugikan nasabah; dan pelatihan yang intensif bagi para karyawan yang langsung menghadapi/berhubungan dengan nasabah.
From the aspect of marketing, Bank’s side maintains Call Center in which customer may directly ask our customer service personnel. This information can also be found in website: www.hsbc.co.id In addition, Bank also publishes communication materials such as brochures, etc., which explain in detail about a product or services, including those with certain applicable terms and conditions.
Dari sisi marketing sendiri, pihak Bank mempunyai Call Center dimana nasabah dapat menanyakan secara langsung kepada customer service kami.
From the aspect Public Relations division, a series of good relations with mass media is also conducted on a
Annual Report – 2007
29
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Informasi ini juga dapat ditemukan di website www.hsbc.co.id
routine basis, for example press conference, media briefing with the resource person relating to certain products or services. All this is conducted with purpose to provide information transparently to the public in order to prevent customer complaints.
Disamping itu Bank juga mempublikasikan materi komunikasi seperti brosur, dll yang menerangkan secara rinci sebuah produk atau layanan, termasuk juga dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Until late 31 December 2007, Bank has not undergone significant risk of reputational. We may classify that the level of risk of Bank’s reputational until the fourth quarter is low.
Dari divisi Hubungan Masyarakat (Public Relations), serangkaian hubungan baik dengan media massa juga dilakukan secara rutin misalnya jumpa pers, briefing media dengan nara sumber terkait dengan produk atau layanan tertentu. Semua ini dilakukan dengan tujuan memberikan informasi secara transparan kepada masyarakat guna menghindari adanya keluhan nasabah
B. Type of primary risk: Process Type of secondary risk: Risk of Sales Assessment: Low
Sampai dengan akhir 31 Desember 2007, Bank tidak mengalami resiko reputasi yang signifikan. Kami dapat mengklasifikasikan bahwa level resiko reputasi Bank sampai dengan kuartal keempat adalah rendah.
Risk Product complexity, volatility of bond/share price and exchange rate, lack of information grant when selling products/services, providing excessive information on products/services.
B. Jenis Resiko Primer: Proses Jenis Resiko Sekunder: Resiko Penjualan Penilaian: Rendah
In line with business challenge to achieve high selling target, Bank will make effort to use a very aggressive selling strategy. One example of aggressiveness conducted by Bank is increasing various products. The products have different levels of complexity. Such levels of complexity actually should also be adjusted with risk-appetite owned by customers. Level customers’ understanding about investment product is not the same; therefore, not every investment product is suitable for every customer. If Bank generalizes customers’ understanding about a product, it will result in customers’ dissatisfaction, customers feel not suitable with the product offered and in the end customers will submit its complaints for the result obtained from the product/investment conducted by customers, which according to the customers is not suitable with their expectation.
Resiko Kompleksitas produk, volatilitas harga obligasi/saham dan nilai tukar, kurangnya pemberian informasi ketika menjual produk/layanan, memberikan informasi produk/layanan yang berlebihan. Seiring dengan tantangan bisnis untuk mencapai target penjualan yang tinggi, Bank akan melakukan upaya untuk menggunakan strategi penjualan yang sangat agresif. Salah satu contoh keagresifan yang dilakukan Bank adalah dengan ditingkatkannya produk-produk yang beraneka ragam. Produk-produk tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang berbedabeda. Tingkat kompleksitas tersebut juga sebenarnya harus disesuaikan dengan risk-appetite yang dimiliki para nasabah. Tingkat pemahaman atas produk investasi dari para nasabah tidaklah sama, oleh karena itu tidak setiap produk investasi adalah sesuai untuk setiap nasabah. Apabila Bank menyamaratakan pemahaman nasabah atas suatu produk, akan timbul ketidakpuasan nasabah, nasabah merasa tidak cocok dengan produk yang ditawarkan dan pada akhirnya nasabah akan menyampaikan keluhannya atas hasil yang diperoleh dari produk/investasi yang dilakukan nasabah, yang menurut nasabah tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi/harapan mereka.
This may give risk of reputational to Bank. The possibility of Bank to experience this is low because Bank maintains a control as follows: the products offered are restudied first by Propriety and Legal Division of HSBC, (if necessary, the study will be forwarded to the Head Office HSBC in HK); data taking will be conducted for the respective customers’ risk profile (filling out what is called RTQ – Risk Tolerance Questionnaire); Bank maintains formal guideline from
Annual Report – 2007
30
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
the Head Office of HSBC Group regarding the need of transparency in selling an investment product; and finally, our wealth managers or sale agents are sales force that are trained and even maintain official certification from Bapepam LK to sell the investment products. Further, to prevent the possibility of misunderstanding, Bank provides information on the characteristics of bank’s products as set forth in writing in Bahasa Indonesia with the description of risk and mitigation factors that may arise out of such products. The risk above is assessed to be at low level.
Hal ini dapat memberikan resiko reputasi bagi Bank. Potensi bagi Bank untuk mengalami hal ini adalah rendah oleh karena Bank memiliki kontrol sebagai berikut: produk-produk yang ditawarkan terlebih dahulu dikaji ulang oleh bagian Kepatuhan dan Hukum HSBC, (apabila diperlukan kajian tersebut diteruskan juga ke Kantor Pusat HSBC di HK); masing-masing nasabah di data profil resikonya (mengisi apa yang disebut RTQ – Risk Tolerance Questionnaire); Bank memiliki petunjuk formal dari Kantor Pusat Group HSBC tentang diperlukannya transparansi dalam menjual produk investasi; dan terakhir, para wealth manager atau agen-agen penjual kami adalah merupakan sales force yang sudah terlatih dan bahkan memiliki sertifikasi resmi dari Bapepam LK untuk menjual produk investasi tersebut. Selanjutnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya kesalah pahaman, Bank menyediakan informasi karakteristik produk bank yang dituangkan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengen penjabaran resiko dan faktor mitigasi yg mungkin timbul dari produk tersebut. Resiko di atas tersebut dinilai pada level rendah.
Strategic Risk Risk Control System: Strong Composite Risk: Low A. Type of primary risk: Internal Type of secondary risk: Wrong Decision / Management is not Responsive towards External Development/Changes Assessment: Low
Resiko Stratejik Risk Risk related with strategic risk is wrong decision or implementation of Bank’s strategy. Lack of responsiveness of Bank to external changes may also give rise to strategic risk.
Sistem Pengendalian Resiko: Sangat Memadai Resiko Komposit: Rendah A. Jenis Resiko Primer: Internal Jenis Resiko Sekunder: Keputusan yang Tidak Tepat/Manajemen Tidak Responsif terhadap Perkembangan/Perubahan Eksternal Penilaian: Rendah
Bank stipulates strategic plan which is by nature medium/long term and business plan which is by nature short term, through mechanism of meeting of management of HSBC Indonesia under the guidance from Head Office of HSBC in Hong Kong.
Resiko Resiko yang terkait dengan resiko strategik adalah keputusan atau pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat. Kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal juga dapat menyebabkan resiko strategik.
In stipulating the strategic plan and business plan, HSBC Indonesia is also guided by the dynamics of the domestic economy, level of business competition, and direction and policy (regulation) of Bank Indonesia/BAPEPAM. The Bank’s business plan and strategic are arranged on the basis of Bank’s capital strength, realistic assumptions, and direction as well as assumptions of the Indonesian economy.
Bank menetapkan rencana strategik yang sifatnya jangka menengah/panjang dan rencana bisnis yang sifatnya jangka pendek, melalui mekanisme rapat manajemen HSBC Indonesia dengan petunjuk (guidance) dari Kantor Pusat HSBC di Hong Kong. Dalam menetapkan rencana strategik maupun rencana bisnis tersebut, HSBC Indonesia juga berpedoman kepada dinamika ekonomi dalam negeri, tingkat persaingan usaha, serta arah dan kebijakan (peraturan) Bank Indonesia/BAPEPAM. Rencana bisnis dan
In case of changes in the direction of Bank’s policy that is no longer in line with the business plan and strategic plan stipulated, such deviation will be submitted to the Head Office and also submitted to Bank Indonesia (specific for Business Plan).
Annual Report – 2007
31
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
rencana strategis Bank tersebut disusun atas dasar kekuatan permodalan Bank, asumsi-asumsi yang realistis, dan arah serta asumsi-asumsi perekonomian Indonesia.
Until this year-end, Bank can conclude that the strategic risk is at low level.
Apabila terjadi perubahan arah kebijakan Bank yang tidak lagi sesuai dengan rencana bisnis maupun strategik yang sudah ditetapkan, maka penyimpangan atau deviasi tersebut disampaikan ke Kantor Pusat dan disampaikan juga ke Bank Indonesia (khusus untuk Rencana Bisnis).
Compliance Risk Inherent Risk: Low Risk Control System: Acceptable Composite Risk: Low
Sampai dengan akhir tahun ini, Bank dapat menyimpulkan bahwa resiko strategik adalah pada level rendah.
A. Type of primary risk: External Type of secondary risk: Risk relating to Laws and Regulations Assessment: Low
Resiko Kepatuhan Risk Compliance risk is a risk arising out of Bank not complying with or not implementing the laws and regulations as well as the other provisions applicable or issued by the competent authority in the field of banking, finance or capital market.
Resiko melekat: Rendah Sistem Pengendalian Resiko: Dapat Diandalkan Resiko Komposit: Rendah A. Jenis Resiko Primer: Eksternal Jenis Resiko Sekunder: Resiko yang terkait dengan Peraturan/Perundang-undangan Penilaian: Rendah
Bank, in implementing its banking activities, is always guided by the prevailing regulations.
Resiko Resiko kepatuhan adalah resiko yang ditimbulkan karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan atau perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku atau dikeluarkan oleh pihak berwenang dibidang perbankan, keuangan atau pasar modal.
Bank always conducts analysis and identification of compliance to the products that will be marketed that may give exposure to compliance risk. The products are always given compliance test to make certain that no regulations or provisions are violated. Bank also applies compliance risk management system concerning policy, procedure, human resource and control system. Such compliance risk management system is adopted by Bank strictly to minimize the compliance risk aforesaid.
Bank dalam melakukan kegiatan perbankannya selalu berpedoman kepada peraturan yang berlaku. Bank senantiasa melakukan analisa dan identifikasi kepatuhan terhadap produk-produk yang akan dipasarkan yang dapat memberikan eksposur resiko kepatuhan. Produk-produk tersebut senantiasa diberikan uji kepatuhan untuk memastikan bahwa tidak ada peraturan atau ketentuan yang dilanggar. Bank juga menerapkan sistim manajemen resiko kepatuhan yang menyangkut kebijakan (policy), prosedur, sumber daya manusia dan sistim kontrol. Sistim manajemen resiko kepatuhan tersebut diadopsi oleh Bank secara ketat untuk meminimalisir resiko kepatuhan tersebut.
Bank’s exposure to this risk can be minimized because Bank adopts the above risk management system and also applies the rules very strictly. Bank also habituates express attitude towards this compliance so that Compliance Culture can be instilled well among Bankers.
Based on the description about risk profile of the respective functional activities (business units) above, in general, Composite Risk of HSBC until 31 December
Annual Report – 2007
Eksposur Bank terhadap diminimalisir karena Bank
32
resiko ini mengadopsi
Laporan Tahunan - 2007
dapat sistim
Kantor Cabang Indonesia
2007 is Low.
manajemen resiko diatas dan juga menerapkan aturan – aturan tersebut dengan sangat ketat. Bank juga membiasakan sikap tegas terhadap kepatuhan ini sehingga budaya kepatuhan/Compliance Culture dapat tertanam dengan baik diantara pelaku-pelaku Bank.
VI. OTHER INFORMATION Information Technology HSBC is an acknowledged leader in developing and employing advanced technology to facilitate the efficient and convenient delivery of banking and related financial services, including: • Self-service banking with automated teller machines (ATMs) and bulk cash deposit machine (BCDMs).
Berdasarkan uraian – uraian atas profil resiko dari masing – masing aktifitas fungsional (bisnis unit) diatas, maka secara keseluruhan Resiko Komposit HSBC sampai dengan 31 Desember 2007 adalah Rendah. VI. INFORMASI LAINNYA
• Personal and automated telephone banking service • Ponsel Banking, a mobile telephone banking service
Teknologi Informasi
• State-of-the-art Internet banking service for personal and commercial banking customers. • HSBCNet, the Group's worldwide Internet based electronic banking service that provides corporate and commercial customers with access to cash management, trade services, securities services and market information. • Trade and corporate banking services with an online real-time access to a centralized information database and highly automated processes.
HSBC diakui sebagai pemimpin dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi tinggi untuk memudahkan layanan perbankan dan keuangan yang terkait secara efisien dan nyaman, termasuk: • Perbankan swalayan dengan mesin anjungan tunai mandiri ATM) dan mesin bulk cash deposit (BCDM). • Layanan perbankan telepon perorangan dan otomatis. • Ponsel Banking, layanan perbankan telepon genggam. • Layanan perbankan Internet yang canggih untuk pelanggan perbankan perorangan dan komersial. • HSBCNet, layanan perbankan elektronik berbasis Internet seluruh dunia dari Kelompok Perusahaan, yang memberikan pelanggan korporasi dan komersial akses kepada pengelolaan uang, layanan perdagangan, layanan keamanan dan informasi pasar. • Layanan perbankan perdagangan dan korporasi dengan akses real-time online kepada suatu database informasi yang terpusat dan proses dengan otomatisasi tinggi. • Akses global, yang memungkinkan pemegang rekening menarik uang tunai 24 jam setiap hari pada lebih dari 280,000 ATM di lebih dari 100 negara di seluruh dunia dan hampir 13,000 ATM di Indonesia sebagai anggota jaringan ATM Bersama. • Transaksi segera antar kota dan antar cabang melalui hubungan online real-time diantara seluruh cabangnya di seluruh Indonesia. • Call center yang dapat dipercaya, yang menggunakan teknologi tinggi termasuk Predictive Dialer untuk meningkatkan produktivitas koleksi asset pelanggan dan mengurangi ketidaktaatan. jaringan kecepatan tinggi yang • Aksas menghubungkan setiap cabang dan Kantor Pusat Asia Pasifik kami di Hong Kong. • Fasilitas Business Recovery Plan (BRP) yang
• Global access, which allows account holders to withdraw cash 24 hours a day at more than 280,000 ATMs in over 100 countries worldwide and close to 13,000 ATMs in Indonesia as a member of ATM Bersama network. • Instantaneous inter-city and inter-branch transactions through real-time online connections between all its branches throughout Indonesia. • A robust call center employing advanced technologies including Predictive Dialer to improve consumer assets collection productivity and to reduce delinquency. • High-speed network access connecting each branch and our Asia Pacific Head Office in Hong Kong. • Well-established Business Recovery Plan (BRP) arrangement capable of accommodating sufficient staff to service the majority of bank customers under many disasters common to Indonesia. Backup equipment such as computers, printers and banking applications connect to the central host via robust network architecture. This BRP infrastructure enables online real time access to the core banking system within very short recovery time in line with individual recovery time objectives (RTOs), in order to ensure business continuity. The arrangement is
Annual Report – 2007
33
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
tangguh, yang mampu mengakomodasi anggota staf yang cukup untuk melayani mayoritas pelanggan bank dalam hal bencana yang umum terjadi di Indonesia. Peralatan cadangan seperti komputer, printer dan aplikasi bank terhubung ke central host lewat arsitektur jaringan yang kokoh. Infrastruktur BRP ini memungkinkan akses real time online ke sistim perbankan inti dalam waktu recovery yang sangat singkat sejalan dengan recovery time objective (RTO) masing-masing, untuk menjamin kelangsungan usaha. Sistim ini telah diujicoba beberapa kali dalam satu tahun dan terakhir diujicoba pada akhir tahun 2007. • Menyediakan Desktop Management yang produktif dan handal bagi lebih dari 5000 PC desktop dan laptop yang dikerahkan di Indonesia, Microsoft SMS system telah diterapkan sejak tahun 2006. • Tingkat otomatisasi back-office 'tanpa kertas' telah meningkat sejak tahun 2001 untuk meningkatkan kinerja proses manajemen, pengadaan, produktivitas departemen dan keramahan lingkungan dengan menggunakan Teknologi Lotus Notes. • Sistim intranet global yang kokoh, yang memungkinkan para anggota staf di seluruh dunia untuk berbagi informasi terkini secara luas.
tested a number of times in a year and was last tested successfully in late 2007. • To provide productive and secure Desktop Management to more than 5000 desktop and laptop PCs deployed in Indonesia, Microsoft SMS system was implemented since year 2006 • The degree of paperless back-office automation has been increasing since year 2001 to improve performance management process, procurement, department productivity and environmental friendliness by using Lotus Notes Technology. • Robust global intranet system, which allow broad and updated information sharing among staff throughout the world. Human Resources By the end of 2007 HSBC Indonesia have employed 2,587 permanent staffs. Although it has grow substantially, HSBC Indonesia’s investment in its staff training program continued unabated. The bank remains committed in giving its staff various training program to ensure that they are motivated, conversant and well versed with the product range, systems, procedures and regulations. Where all this will be necessary to ensure that the interest of our customers and the Bank is protected while providing the highest quality service to our customers.
Sumber Daya Manusia Pada akhir tahun 2007 HSBC Indonesia mempekerjakan 2.587 karyawan tetap. Meskipun telah tumbuh secara signifikan HSBC Indonesia tetap memberikan pelatihan kepada karyawannya secara berkesinambungan. Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para karyawan, membentuk karyawan yang terampil dan handal dalam menangani berbagai produk, sistem, prosedur dan peraturan sehingga mampu melindungi kepentingan nasabah dan kepentingan bank serta sekaligus menyediakan pelayanan prima kepada nasabah.
In 2007, 689 training sessions with 258 different types of courses have been conducted for HSBC staff from all branches in Indonesia. These training sessions were not only conducted in our local training centre and branches, but also in Hong Kong, Singapore, and training centers in other regions. In average, each staff received three trainings in a year, which covered not only technical knowledge and expertise but also soft skills.
Selama tahun 2007, sebanyak 689 sesi pelatihan dengan 258 jenis pelatihan yang berbeda telah diadakan bagi seluruh karyawan HSBC di seluruh cabang di Indonesia. Pelatihan ini diadakan tidak hanya di Pusat Pelatihan dan cabang-cabang saja, tetapi juga di Hongkong, Singapura, serta pusat-pusat pelatihan di regional lain. Secara rata-rata, setiap karyawan mendapatkan tiga sesi pelatihan setahun yang mencakup tidak hanya pelatihan teknis dan ketrampilan tetapi juga soft skills.
HSBC Indonesia also continued their cultural change program called “Pasti Bisa-Journey Continuous”. Where this program is intended to motivate and induce staff in adopting the values of being Admired, Innovative, Responsible, Ambitious and Trusted & Empowered.
For assistant managers and executives, a process called development review is carried out every two or three years to facilitate their development needs.
Annual Report – 2007
HSBC Indonesia terus melanjutkan program perubahan budaya kerja dengan nama “Pasti BisaJourney Continuous”. Program ini memotivasi dan
34
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Through this process, staff will obtain a better perspective of his / her development plan.
mendorong karyawan untuk memakai nilai – nilai budaya kerja untuk menjadi Terpuji, Inovatif, Bertanggung Jawab, Ambisius dan Dipercaya & Terampil.
In order to improve and strengthen the communication and cooperation among staffs, HSBC also has The HSBC Sport and Social Club (S’portives) in each branch. This body organizes the sporting event as well as other staff engagement program. In 2007 it held several health and wealth seminar to the staffs.
Untuk memfasilitasi pengembangan karir karyawan tingkat asisten manajer dan eksekutif, setiap dua sampai tiga tahun diselengggarakan suatu proses yang dinamakan tinjauan pengembangan karir (Development Review). Melalui proses ini, karyawan akan memperoleh wawasan yang lebih baik atas rencana pengembangan karir. Untuk lebih meningkatkan dan memperkuat komunikasi serta kerjasama antar karyawan, HSBC Indonesia memiliki perkumpulan The HSBC Sport and Social Club (S’portives) di setiap cabang. Kegiatannya meliputi pertandingan olahraga serta kagiatan karyawan lainnya. Tahun 2007 telah diselenggarakan beberapa seminar mengenai kesehatan dan kesejahteraan kepada para karyawan.
Corporate Sosial Responsibility As a leading international banking and financial services institution, HSBC has always striven first and foremost to be a successful company, and as such, to maintain the highest ethical values and highest standards of behaviour. One of the group's strategic imperatives is to make HSBC one of the world's leading brands for customer experience and corporate sustainability (CS).
Corporate Social Responsibiity Sebagai lembaga layanan perbankan dan finansial internasional yang terkemuka, HSBC, pertama-tama dan yang terutama, selalu berusaha untuk menjadi perusahaan yang berhasil, dan oleh karena itu, untuk mempertahankan nilai-nilai etis dan strandard perilaku yang paling tinggi. Salah satu aturan wajib dari strategi kelompok perusahaan adalah membuat HSBC menjadi salah satu merek dagang yang terkemuka bagi pengalaman pelanggan dan kelangsungan perusahaan (corporate sustainability/CS).
CS refers to HSBC's responsibility to its shareholders, customers and employees, to conduct its business ethically, legally, and with awareness and respect for the peoples, communities, and environments it operates within around the globe. In Indonesia CS programmes are conducted under ‘HSBC Kita’. Part from HSBC's overall dedication to good corporate governance, the numerous HSBC Kita CS initiatives are split into Education, Environment, Community, and Disaster Relief. Through philanthropic and charitable activities and donations, as well as sponsorships and direct staff contribution and involvement, HSBC Kita has already made a great contribution in numerous projects aimed to aid and improve in these areas. HSBC practices responsible finance to ensure that our approach to lending and investment reflects our business principles and values, sensitivity to society's expectations and an assessment of risk. We avoid dealing with certain types of business, such as financing weapons manufacture and sales, dealing with countries subject to international sanctions, and, as a founding member of the Wolfsberg Group, have developed standards for anti-money laundering and counter-terrorist financing policies. We also support policies and procedures of the Vienna and Strasbourg Conventions against drug trafficking.
Annual Report – 2007
CS berarti tanggungjawab HSBC terhadap para pemegang saham, pelanggan dan karyawannya, untuk menjalankan usahanya secara etis, sah, dan dengan kesadaran dan rasa hormat terhadap orang lain, masyarakat, dan lingkungan dimana perusahaan menjalankan kegiatannya di seluruh dunia. Di Indonesia program-progam CS dijalankan dengan nama 'HSBC Kita'. Sebagai bagian dari dedikasi keseluruhan HSBC terhadap pengelolaan perusahaan yang baik, berbagai inisiatif CS HSBC Kita dibagi menjadi Pendidikan, Lingkungan Hidup, Kepedulian pada Masyarakat, dan Bantuan Bencana Alam. Melalui kegiatan-kegiatan serta sumbangan kemanusiaan dan amal, dan juga pensponsoran dan kontribusi dan keterlibatan staf secara langsung, HSBC Kita telah memberikan kontribusi yang besar dalam berbagai proyek yang ditujukan untuk membantu dan meningkatkan bidang-bidang ini. HSBC menjalankan keuangan secara bertanggungjawab untuk memastikan
35
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
bahwa pendekatan kami terhadap pemberian pinjaman dan investasi mencerminkan prinsip-prinsip dan nilainilai usaha kami, kepekaan terhadap harapan masyarakat dan penilaian atas resiko. Kami menolak berurusan dengan jenis-jenis usaha tertentu seperti pembiayaan pabrik senjata atau pemasarannya, berurusan dengan negara-negara yang mendapat sangsi internasional, dan, sebagai anggota pendiri Kelompok Wolfsberg, kami telah mengembangkan patokanpatokan untuk kebijakan anti pencucian uang dan kontra pendanaan teroris. Kami juga mendukung kebijakan-kebijakan dan prosedur Konvensi Wina dan Strasbourg terhadap perdagangan obat terlarang.
HSBC considers the exercise of Corporate Sustainability to be extremely important. From detailed assessments of lending proposals and investments, to the promotion of good environmental practice and sustainable development, and commitment to the welfare and development of each local community; social, ethical and environmental risks are considered as part of our normal credit assessment and approval process for lending.
HSBC menganggap bahwa pelaksanaan Kelangsungan Perusahaan (Corporate Sustainability) adalah sangat penting. Dari penilaian terperinci atas usulan pemberian kredit dan investasi, hingga peningkatan usaha melestarikan lingkungan dan pengembangan yang berkelanjutan, dan komitmen terhadap kesejahteraan dan pengembangan masyarakat setempat; resiko-resiko sosial, etis dan lingkungan kami anggap sebagai bagian dari proses yang wajar dari penilaian dan persetujuan untuk pemberian kredit.
Education Education is crucial to the development and prosperity of every country. By investing in education, HSBC seeks to build the confidence and abilities of young people on whom, as customers and employees, our future business will depend.
Pendidikan Emphasis on global HSBC educational initiatives include primary and secondary education for the disadvantaged, support for schools in economically deprived areas, programmes to promote international understanding among young people and activities that promote interest in and sensitivity to other cultures, as well as programmes that encourage youth to have a greater understanding of business and finance.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi pembangunan dan kesejahteraan suatu negara. Melalui pendidikan, HSBC mencoba membangun kepercayaan diri serta memberdayakan generasi muda. Di pundak merekalah, baik sebagai nasabah maupun karyawan, terletak masa depan bisnis kami. Inisiatif HSBC secara global di bidang pendidikan ditekankan pada pendidikan dasar dan menengah bagi kaum yang kurang mampu, dukungan kepada sekolah di daerah tertinggal, program-program yang mendukung adanya saling pengertian antar pemuda lintas negara, kegiatan yang mengasah minat dan kepekaan terhadap kebudayaan, serta program yang mendorong para pemuda untuk lebih memahami dunia usaha dan keuangan.
Education is the engine of economic development and a route to personal achievement and success. That's why helping people to gain the skills and knowledge to succeed has been one of our primary commitments worldwide and within Indonesia.
Environment
Pendidikan adalah mesin penggerak pembangunan ekonomi dan jalan untuk menggapai cita-cita dan kesuksesan. Inilah alasan mengapa peningkatan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat menjadi komitmen utama kami di seluruh dunia dan Indonesia.
HSBC believes that sound business management should take account of the effects that business has on the environment, with a view to minimizing detrimental impact. The pursuit of economic growth and a healthy environment are linked; governments, business and individuals all have a role to play in achieving sustainable development.
Annual Report – 2007
Lingkungan Hidup
36
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
HSBC meyakini bahwa setiap perusahaan harus mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan oleh bisnisnya tersebut terhadap lingkungan serta berupaya meminimalkan dampak negatif tersebut. Upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan lingkungan yang sehat membutuhkan kerjasama antara pihak-pihak yang terkait, yaitu pemerintah, dunia usaha dan pelaku ekonomi, yang semuanya memiliki peran dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
We recognize that we also have a role to play in helping to minimize indirect impacts which might result from our lending, and we seek to engage with our customers to develop good environmental practices in sensitive areas and industries. We support environmental projects in different parts of the world, including local scientific research, conservation, recycling and ecological programmes, and our staff are involved as volunteers in some of these programmes.
Kami menyadari bahwa kami berkewajiban membantu mengurangi dampak tidak langsung yang mungkin timbul dari pembiayaan yang kami berikan dan kami siap untuk bahu membahu bersama mitra kami untuk menerapkan praktek lingkungan hidup yang baik di daerah-daerah dan industri yang sensitif. Kami mendukung proyek-proyek lingkungan hidup di seluruh dunia, yang meliputi penelitian ilmiah, konservasi alam, program ekologi dan daur ulang limbah; dan karyawan kami juga terlibat sebagai relawan dalam program-program tersebut.
We believe companies like ours must share responsibility with governments and citizens for minimizing the damaging effects of human activity pollution of land, water and air and depletion of resources. The depletion of the planet's resources on which life depends can only lead to human conflict. Dependant as it is on political stability, the financial services industry has a vested interest in helping to provide solutions to these major challenges.
Kami menyadari bahwa perusahaan seperti kami harus ikut bertanggungjawab, bersama dengan pemerintah dan warga negara lainnya untuk mengurangi kerusakan akibat perbuatan manusia – polusi tanah, air dan udara serta menipisnya sumber daya alam. Menipisnya sumber daya bumi, yang merupakan sumber dari kehidupan, akan bermuara pada konflik antar umat manusia. Terlepas dari ketergantungannya pada stabilitas politik, industri jasa keuangan sesungguhnya berkepentingan membantu mengatasi tantangan ini.
Being one of the world's biggest banks means we can sometimes make a big difference. With that comes great responsibility to ensure our activities are a force for good. We aim to lend and invest responsibly, avoiding projects where the potential for environmental damage outweighs the economic benefits. Initiatives that are good for the environment often make good financial sense too.
Sebagai salah satu bank terbesar di dunia, kami terkadang merasa dapat membuat perbedaan. Merupakan tanggung jawab kami, untuk menjamin bahwa kegiatan kami semata-mata memiliki tujuan yang baik. Kami melaksanakan investasi dan pembiayaan secara bertanggung jawab, dengan menghindari proyek-proyek dimana potensi kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya lebih besar dari pada manfaat ekonomisnya. Seringkali, inisiatif yang baik bagi lingkungan juga memiliki dasar pertimbangan finansial yang baik.
Community Wherever we operate, we play a constructive, responsible role in aligning our objectives with those of the local community. Every country and territory where we operate has its own character, history and aspirations, and HSBC believes that involving our employees in the community brings many benefits. Our employees gain in understanding, confidence and self-esteem, and being recognised in the community as good corporate citizens and employers helps HSBC to attract great people who in turn can provide great service to our customers.
Annual Report – 2007
Kepedulian pada Masyarakat Dimanapun kami beroperasi, kami merasa bertanggungjawab untuk menyelaraskan antara tujuan perusahaan dengan harapan masyarakat setempat. Setiap negara dan wilayah tempat kami beroperasi memiliki karakter, sejarah dan aspirasi
37
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
yang berbeda dan HSBC meyakini bahwa keterlibatan karyawan kami di masyarakat akan membawa banyak manfaat. Karyawan akan memperoleh pemahaman, kepercayaan diri dan kebanggaan. Dan dengan reputasi sebagai perusahaan yang baik dan peduli pada lingkungan, HSBC dapat menarik sumber daya manusia yang unggul, dan pada saatnya nanti akan memberikan layanan yang terbaik bagi nasabah.
HSBC Kita endeavours to support and help local communities through the involvement of employees and the provision of grants. Programmes aim to both sustain and encourage growth in long-established Indonesian traditions, from arts and crafts to dance, and to provide care and encourage community spirit amongst the sick and the underprivileged.
Upaya HSBC Kita mendukung dan membantu masyarakat setempat dilakukan melalui keterlibatan karyawan dan bantuan dana. Program kami ditujukan untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan warisan tradisi Indonesia, dari kesenian dan kerajinan, hingga seni tari; serta untuk menunjukkan kepedulian dan memberikan secercah harapan kepada masyarakat khususnya bagi mereka yang sakit dan kurang mampu.
Disaster Relief Natural disasters can occur without warning. They are unavoidable events, for Mother Nature yields to no man. Even the very latest equipment is no match for Nature’s whims, and no one can accurately predict when a disaster will occur. Disasters can produce tens, hundreds or even thousands of victims.
Bantuan Bencana Alam Yet it is not only the physically wounded who suffer, but also those who have lost loved ones. Furthermore, disasters also have a profound effect on social problems. These problems need to be quickly attended to if they are to be prevented from spreading.
Bencana alam bisa datang tanpa diduga sebelumnya. Tidak seorangpun bisa menghindar karena alam memiliki kemauannya sendiri. Tak ada yang bisa memprediksi secara tepat kapan bencana akan terjadi, bahkan peralatan tercanggih pun masih kalah hebatnya dengan kekuasaan alam. Tak pelak terkadang puluhan bahkan ribuan orang menjadi korban.
For us at HSBC Kita, this situation has sparked an even greater awareness of the importance of helping. We will continue to stand shoulder to shoulder to assist with program revitalization. Through this commitment, we hope that HSBC Kita can bridge the gap for victims, HSBC staff, our customers and the charitable community.
Korban yang menderita tidak hanya menderita luka fisik dan kehilangan harta benda, terkadang mereka juga harus kehilangan keluarga maupun kerabat yang dikasihi. Tak hanya berhenti disitu bencana juga memberi dampak pada masalah sosial. Masalahmasalah itulah yang harus dengan segera mendapatkan perhatian agar tidak melebar. Hal-hal itulah yang membuat HSBC Kita menyadari akan pentingnya membantu dan menolong. Berkomitmen untuk saling bahu-membahu membantu program pemulihan. Melalui komitmen inilah HSBC Kita diharapkan menjadi jembatan bagi para korban, staff HSBC, nasabah, serta masyarat yang peduli.
Awards and Achievement HSBC Indonesia has won several awards for excellence including during 2007: • No.1 in Overall Quality Index for large corporate (Corporate and Commercial Banking: Greenwich Survey • No 1 in Cash Management Leadership reputation (Payment and Cash Management): Greenwich Survey • No 1 in International Cash Management (Payment and Cash Management): Greenwich Survey • No 1 in Relationship Quality index (Payment and Cash Management): Greenwich Survey • No 1 in Customer Service Quality index (Payment Annual Report – 2007
Penghargaan dan Prestasi HSBC Indonesia berhasil meraih beberapa penghargaan dalam berbagai kategori diantaranya: • No.1 in Overall Quality Index for large corporate 38
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
• • • • • • • • • • • •
• • • • •
and Cash Management): Greenwich Survey The Best Cash Management Bank for Medium and SME segments : Asia Money Best Trade Finance Bank in Asia (Trade & Service) : The Asset Best Trade Finance Bank in Asia : Global Finance Best Trade Finance Bank : The CargoNews Asia Best Sub-Custodian in Asia :The Asset Asian Awards Best Sub-Custodian in Indonesia : Global Finance Best Regional Sub-Custodian : Finance Asia Best International Islamic Bank : Euromoney Best Sukuk House : Euromoney Best Islamic Project Finance House : Euromoney) Trade Finance Deal of The Year Islamic (Murabaha Syndication for PT Krakatau Steel) : International Finance News Received Service Quality Diamond Award 2007 for Exceptional Total Service Quality Satisfaction based on Customer Perception Survey ISSI 2007 from Carre and Marketing Magazine VISA - No 2 largest sales volume in Indonesia : VISA VISA - No 2 Gold Card Average spending : VISA Best Service Excellence for branch services : Infobank Magazine Ranked 2nd Best for Phone Banking Services : Infobank Magazine Best Overall Customer Service across all banks in a National Customer Survey across Indonesia : Infobank Magazine
• • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • •
(Corporate and Commercial Banking: Greenwich Survey No 1 in Cash Management Leadership reputation (Payment and Cash Management): Greenwich Survey No 1 in International Cash Management (Payment and Cash Management): Greenwich Survey No 1 in Relationship Quality index (Payment and Cash Management): Greenwich Survey No 1 in Customer Service Quality index (Payment and Cash Management): Greenwich Survey The Best Cash Management Bank for Medium and SME segments : Asia Money Best Trade Finance Bank in Asia (Trade & Service) : The Asset Best Trade Finance Bank in Asia : Global Finance Best Trade Finance Bank : The CargoNews Asia Best Sub-Custodian in Asia :The Asset Asian Awards Best Sub-Custodian in Indonesia : Global Finance Best Regional Sub-Custodian : Finance Asia Best International Islamic Bank : Euromoney Best Sukuk House : Euromoney Best Islamic Project Finance House : Euromoney) Trade Finance Deal of The Year Islamic (Murabaha Syndication for PT Krakatau Steel) : International Finance News Received Service Quality Diamond Award 2007 for Exceptional Total Service Quality Satisfaction based on Customer Perception Survey ISSI 2007 from Carre and Marketing Magazine VISA - No 2 largest sales volume in Indonesia : VISA VISA - No 2 Gold Card Average spending : VISA Best Service Excellence for branch services : Infobank Magazine Ranked 2nd Best for Phone Banking Services : Infobank Magazine Best Overall Customer Service across all banks in a National Customer Survey across Indonesia : Infobank Magazine
Appendix 1 Offices
Annual Report – 2007
Europe
39
Offices
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
The HSBC Group’s Worldwide network Asia-Pasific Australia Bangladesh Brunei Darussalam China Cook Islands Hongkong SAR India Indonesia Japan Kazakhstan Korea Macau SAR Malaysia Maldives New Zealand Pakistan Philippines Singapore Sri Lanka Taiwan Thailand Vietnam
America
35 9 12 103 1 345 70 14 7 1 15 6 48 1 10 9 28 26 12 15 1 4
Middle East and Africa
Offices
Argentina Bahamas Bermuda Brazil British Virgin Islands Canada Caymand Island Chile
248 8 16 1,722 3 313 15 2
Costa Rica El Salvador Honduras Mexico Nicaragua Panama
40 68 84 1,625 3 83
Peru United State of America Uruguay Venezuela
11 1,651 5 1
Annual Report – 2007
Armenia Belgium Channel Island Cyprus Czech Republic France Germany Greece Hungary Ireland Isle of Man Italy Luxembourg Malta Monaco Netherlands Poland Russia Slovakia Spain Sweeden Switzerland Turkey United Kingdom
Algeria Bahrain Egypt Iran Iraq Israel Jordan Kuwait Lebanon Libya Mauritius Oman Palestinan Autonomous Area Qatar Saudi Arabia South Africa United Arab Emirates
40
8 3 35 2 10 833 13 27 11 12 8 4 4 48 2 1 17 5 4 2 3 18 242 1,678 Offices 1 6 54 1 13 4 3 1 6 2 12 6 1 6 79 5 18
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Appendix 2 – Branches in Indonesia HSBC Offices in Indonesia
Kantor Cabang HSBC di Indonesia
Head Office
World Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920 Phone :(62- 21) 5291 4722, Fax (62 -.21) 521 1103 SWIFT : HSBCIDJA
Credit Card Services
Mezzanine Floor World Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920
Jakarta
Pondok Indah Office Wisma Pondok Indah G02, Jl. Sultan Iskandar Muda V TA, Pondok Indah, Jakarta 12310 (62-21) 5291 4722 (hunting), Facs : (62–21) 769 7363 Kebun Jeruk Office Wisma AKR, Ground Floor, Jl. Panjang No.5, Kebun Jeruk, Jakarta 11530 (62-21) 5291 4722 (hunting), Facs : (62-21) 531 1149 Sentra Senayan Office G/F Gedung Sentral Senayan I, Jl. Asia Afrika no. 8, Jakarta 10270 (62-21) 5291 4722 (hunting), Facs : (62-21) 57939722 Pluit Office Jl. Muara Karang, Blok B8 Utara no. 1, Jakarta 14440 (62-21) 5291 4722 (hunting), Facs : (62-21) 661 9648 Kelapa Gading Office Jl Boulevard Barat Blok XB No.6, Jakarta 14240 (62-21) 5291 4722 (Hunting), Facs : (62-21) 4585 3151 Mangga Dua Office Komp. Ruko Bahan Bangunan Blok F4 No. 6&7 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 10730 (62-21) 5291 4722 (hunting), Facs: (62-21) 601 6987 Wisma 46 Office Kota BNI, G/F, Jl. Jend. Sudirman Kav 1, Jakarta 10220 (62-21) 5291 4722 (hunting), Facs: (62-21) 521 1103 Melawai Office Jl. Melawai Raya 191, Jakarta 12160 (62-21) 5291 4722 (hunting), Facs: (62-21) 7280 1355 Sunter Office Kompleks Puri Mutiara A 76 – A 77, Jl. Griya Utama, Sunter, Jakarta 14350 (62-21) 5291 4722 (hunting), Facs: (62-21) 6531 4210
Bandung
Wisma HSBC, Jl. Asia Afrika No, 116, Bandung 40261 (62-22) 426 7300, 423 3022, Facs : (62-22) 426 7330, 423 0182
Medan
Wisma HSBC 1/F-2/F , Jl. Diponegoro no. 11, Medan 20152 (62-61) 453 8080, Facs : (62-61) 453 8181,
Annual Report – 2007
41
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Semarang
Wisma HSBC 1/F, Jl. Gajah Mada 135, Semarang 50134 (62-24) 841 5502, Facs (62-24) 841 5504,
Surabaya
Hyatt Graha Bumi Modern 1/F - 3/F, Jl. Jend. Basuki Rachmat 106-128, Surabaya 60271 (62-31) 550 5500, Facs (62-31) 532 6380 Darmo Park Office, Darmo Park I, Blok A no 1 – 2, Jl. Mayjen Sungkono, Surabaya 60256 (62 - 31) 566 4260 ; (62 - 31) 566 4261 ; (62 - 31) 567 7372, Facs (62 - 31) 562 2507 Customer Service – Credit Card Surabaya 1/F Hyatt-Graha Bumi Modern, Jl. Jend. Basuki Rachmat 106-128, Surabaya 60271 62-31) 550 5500, Facs (62-31) 532 6380
Batam
HSBC Amanah Syariah
Wisma Batamindo, Jalan Rasamala No. 1, Batamindo Industrial Park, Muka Kuning, Batam 29433 (62 - 770) 611 111, Facs (62 - 770) 611 118
World Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Kav 29-31, Jakarta 12920
(62-21) 524 6222, Facs (62-21) 524 6699
Annual Report – 2007
42
Laporan Tahunan - 2007
Kantor Cabang Indonesia
Appendix 3 – Organisation Structure
Annual Report – 2007
43
Laporan Tahunan - 2007