PT. POLYSINDO EKA PERKASA Tbk.
LAPORAN TAHUNAN 2007
POLYSINDO Synthetics, Naturally.
Daftar Isi
1
Keterangan tentang Perseroan
2
Ikhtisar Data Keuangan Penting
3
Surat dari Komisaris Utama
4
Surat kepada Para Pemegang Saham
6
Manajemen
8
Laporan Manajemen
13
Analisis & Pembahasan oleh Manajemen
18
Informasi Perseroan
22
Laporan Auditor Independen
26
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Keterangan Tentang Perseroan PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk didirikan sejak tahun 1984, merupakan salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan rangkaian proses produksi polyesternya mulai dari bahan baku sampai dengan barang jadi dengan mengutamakan mutu dan konsistensi. PT Polysindo Eka Perkasa merupakan satusatunya produsen polyester yang terintegrasi di Indonesia. Fasilitas pabrik PTA, Polymer dan fiber terletak di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas pabrik Benang Polyester merupakan yang terbesar di Indonesia terletak di Semarang, Jawa Tengah. Anak perusahaan PT Texmaco Jaya Tbk yang bergerak dalam bidang pertenunan dan penyempurnaan tekstil yang berada di Karawang dan Pemalang. Produk yang dihasilkan Perseroan saat ini meliputi Purified Terephthalic Acid (PTA), polyester chips, staple fiber, filament yarn, kain dan performance fabrics. Hasil produksi Perseroan dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor. Berikut ini adalah laporan mengenai perkembangan usaha PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk pada tahun 2007. Istilah "Perseroan" dalam laporan ini digunakan istilah untuk PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk dan semua anak perusahaan. Istilah "Polysindo" ditujukan untuk induk itu sendiri PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk, sedangkan istilah "Texmaco Jaya" ditujukan untuk PT. Texmaco Jaya Tbk.
2
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 sampai 2007. Akuntan Publik Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007 adalah Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Gani & Hidayat (Indonesian Member firm of Grant Thornton International). (dalam jutaan Rupiah) 2007 Aktiva Lancar Aktiva Tetap-Bersih Jumlah Aktiva Kewajiban Ekuitas Penjualan Laba Bruto Laba Usaha Laba Bersih Modal Kerja Bersih (1) Laba Bersih per saham Margin Laba Bruto Margin Laba Bersih Return on Investment Imbal Hasil Ekuitas Rasio Lancar Kewajiban terhadap Aktiva Kewajiban terhadap ekuitas
Rp % % % % X X X
1.428.603 3.314.897 5.448.182 12.525.825 (7.077.644) 3.639.104 (174.344) (453.947) (1.028.032) (10.291.498) (22) (4,8) (28,2) (14,5) NA 0,1 2,30 (1,8)
2006 1.298.542 3.865.702 5.848.629 11.897.173 (6.048.543) 3.060.830 (439.075) (666.126) (25.430) (9.771.645) (1) (14,0) (1,0) (0,4) NA 0,1 2,03 (2,0)
31 Desember 2005
2004
991.068 4.433.969 6.093.780 12.115.829 (6.022.047) 2.937.332 (318.236) (578.353) (841.805) (10.474.620) (192) (11,0) (28,7) (13,8) NA 0,1 1,99 (2,0)
909.390 5.018.172 6.555.484 17.397.239 (10.841.755) 1.893.618 (522.051) (819.264) (2.047.891) (15.992.349) (260) (27,6) (108,1) (31,2) NA 0,1 2,7 (1,6)
Catatan: (1) (2)
Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar Disajikan kembali oleh auditor sesuai dengan peraturan yang baru
3
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
2003 (2) 1.094.019 5.626.003 7.212.332 16.007.281 (8.794.950) 1.871.103 (515.661) (914.102) (1.143.811) (14.415.784) (260) (27,6) (61,1) (15,9) NA 0,1 2,4 (1.8)
Surat Dari Komisaris Utama Pemegang Saham yang terhormat, Pada tahun 2007, Polysindo dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA melampaui tahun 2006. Kapasitas terpakai meningkat, demikian halnya Perseroan masih dapat terus beroperasi pada tingkat operasional rata-rata 70% pada tahun berjalan. Perseroan dapat meningkatkan kinerja keuangan terutama karena adanya dukungan modal kerja yang diberikan oleh pemegang saham mayoritas, ditambah financing facilities dari pelanggan dan pemasok. Secara signifikan Perseroan dapat mengembalikan pangsa pasar domestik pada tingkat yang pernah dicapai pada tahun 2000-an. Perseroan mencatat pendapatan Rp 3.639,1 milyar, EBITDA positif Rp 119,6 milyar dan rugi usaha Rp 453,9 milyar. Pada kwartal I tahun 2007 secara perlahan mulai melambat dan dengan meningkatnya harga bahan baku secara bertahap, dan secara keseluruhan menimbulkan tekanan pada perolehan marjin. Namun demikian, pada kwartal II peningkatan produksi berdampak pada percepatan perputaran dan harga meningkat dalam tiga tahun terakhir. Oleh karena itu dua pertiga EBITDA perseroan dapat dicapai pada Kuartal II tahun 2007. Perekonomian Indonesia di prediksi tumbuh sekitar 6% lebih pada tahun 2008, dengan perkiraan inflasi yang lebih tinggi pada kisaran 7%-8%. Resesi di Amerika Serikat diperkirakan mempunyai dampak terhadap terhadap perekonomian, oleh karenanya Industri Tekstil di Indonesia (yang merupakan bidang usaha utama Perseroan) memperkirakan meningkatnya persaingan tekstil impor dari produsen di China, India dan lainnya di Kawasan Asia Tenggara untuk mencari substitusi dari pasar sebelumnya di Amerika Serikat. Pasaran ekspor perseroan diperkirakan masih cukup kuat, yaitu tercatat sepertiga dari jumlah penjualannya. Permintaan terhadap produk Perseroan juga mengalami peningkatan, di sektor non tekstil terutama di segmen pertenunan. Hal ini menjadikan pertumbuhan masih terus berlanjut dalam perolehan pendapatan dan keuntungan tahun 2008. Pada tahun 2007, Bapak Christopher Ian Teague, Bapak Christopher Robert Botsford dan saya sendiri Robert Clive Appleby bergabung dalam jajaran Dewan Komisaris sebagai yang mewakili pemegang saham mayoritas pemegang saham Polysindo. Bapak Slamet Nugroho telah mengundurkan diri dari jajaran Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa-jasa beliau sebagai Komisaris Utama Perseroan.
4
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi kepada segenap Jajaran Direksi dan seluruh karyawan yang telah memberikan dukungan dan dedikasinya terhadap Perseroan tahun 2007 dalam masa sulit selama masa restrukturisasi dan perbaikan kinerja. Perseroan juga dapat melakukan berbagai aksi korporasi sesuai dengan aturan Bapepam dan Bursa Efek Indonesia. Kami juga tak lupa menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pelanggan, pemasok dan seluruh pemegang saham atas dukungannya dan kepercayaan yang diberikan terhadap perseroan selama masa sulit dalam masa transisi.
Robert Clive Appleby Komisaris Utama
5
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Surat Kepada Para Pemegang Saham Para Pemegang saham yang Terhormat, Pada tahun 2007, Perekonomian Indonesia seperti yang diperkirakan dengan pertumbuhan Pendapatan Nasional Kotor (GDP) sekitar 6,3% dan melampaui tahun 2006 yang tumbuh sekitar 5,5%. Sektor non migas tumbuh lebih tinggi sekitar 6,9% dengan dibarengi menguatnya sektor transportasi, komunikasi, listrik, gas dan pasokan air serta sektor konstruksi. Juga dapat ditambahkan pula membaiknya sektor jasa di tahun ini yang masih berlanjut dalam membangun jaringan pelanggan dari adanya ledakan kecil dari beberapa tempat tujuan para pendatang di Indonesia. Jika dibandingkan dengan tahun 2006, Pendapatan Nasional Bruto pertahun perkapita tumbuh mendekati 18% dari Rp 15 juta menjadi Rp 18 juta. Ekspor masih terus tumbuh, ke US $ 106 milyar pada tahun 2007. Tumbuh sekitar 6% dibandingkan tahun sebelumnya, disumbangkan oleh gas dan minyak bumi, karet, minyak goreng dan batubara yang makin memperluas komoditas di pasaran internasional. Neraca Perdagangan Indonesia masih positif US $40 milyar pada tahun 2007, dan Neraca Pembayaran terus surplus hingga mencapai US $11 milyar atau meningkat sekitar 14% dari tahun 2006. Industri Polyester – Skenario Global dan Domestik Pemakaian fiber dunia diperkirakan mengalami peningkatan sekitar 4,8% tercatat 67,7 juta ton pada tahun 2007. Sementara konsumsi kapas tumbuh sekitar 3,8% (pada 26,9 juta ton) permintaan non-kapas tumbuh sekitar 5,4% pada tahun 2007 sekitar 40,7 juta ton. Akibatnya pangsa pasar tekstil dunia untuk konsumsi fiber menurun 40,2% pada tahun 2006 menjadi 39,8% pada tahun 2007. Dengan berkurangnya lahan untuk penanman kapas di seluruh dunia, harga kapas meningkat diatas US $ 1.500 per ton, dan diperkirakan bertahan di tingkat harga ini selama dua tahun ke depan. Perkiraan pangsa pasar kapas dibandingkan dari jumlah pasar fiber akan menurun terus hingga 37,5% pada tahun 2009. Tingginya harga kapas akan terus berlanjut dan akan meningkatkan fiber sebagai substitusi degan non-kapas (polyester) fiber. Permintaan polyester dunia tahun 2007 meningkat hingga 10% atau tepatnya 45,2 juta ton dan diperkirakan akan terus meningkat walaupun pada tingkat 6,5%-7% pada tahun 2008 dan tahun 2009. Pertumbuhan yang lebih dari periode ini diharapkan dapat mencapai 4,6% berkembang hingga tahun 2017. Perkiraan pertumbuhan rendahnya kapasitas polymer berdampak lambannya ekspansi, terutama di China, karena kebijakan uang ketat dan rasionalisasi pabrik selama masa sulit sekitar 3-5 tahun terakhir. Akibatnya tingginya biaya operasi di bidang industri dengan rata-rata 74,6% di tahun 2008 dan 2009. Pengembangan pasar diperkirakan mempengaruhi pertumbuhan permintaan polyester dengan peningkatan pendapatan perkapita, permintaan polyester
6
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
dunia diharapkan meningkat dalam dua tahun berturut-turut (permintaan meningkat 8%, tambahan kapasitas 5,6%). Permintaan polyester fiber dunia tumbuh 9,2% selama tahun 2007, dengan benang filamen tumbuh pesat 10,6%, staple fiber tumbuh 7%. Ditahun mendatang pertumbuhan sekitar 7%-8% pada staple fiber karena diperkirakan harga kapas meningkat pada awal tahun 2008. Benang filamen juga diperkirakan meningkat 7% dalam periode yang sama. Pada tahun 2007, Kapasitas perusahaan di Taiwan dan Korea mengalami penurunan yang mengakibatkan tingginya tingkat operasi fiber dan benang di kawasan ini yang diperkirakan meningkat dalam tahun 2008 dan 2009 masing-masing pada tingkat 73% dan 76%, sedangkan penambahan kapasitas di China menurun dalam 2 tahun terakhir. Hal ini akan berdampak pada meingkatnya harga polyester fiber dan perlahan-lahan melakukan substitusi dari kapas ke Polyester. Dalam pasar domestik tahun 2007, industri tekstil Indonesia (termasuk polyester) tumbuh dalam berbagai aspek dibanding dalam tahun 2006. seperti berdirinya 5 perusahaan baru, kapsitas baru mencapai 2,6%, Tenaga kerja (hingga 6.500 dari sebelumnya tertinggi 1.201 juta) Ekspor (US$ 10,1 milyar, merupakan rekor baru). Akan tetapi impor fiber meningkat 15%, untuk dapat memenuhi kebutuhan kapasitas domestik yang tinggi dan ekspor, impor benang menurun lebih dari 35% dari pangsa pasar domestik. Diperkirakan pertumbuhan ini akan berlanjut hingga tahun 2008, Pemerintah Indonesia lebih menggandakan subsidi bagi investasi di sektor tekstil untuk terus meningkatkan kapasitas dan penyerapan tenaga kerja di sektor ini. Juga dengan adanya pemindahan kapasitas tekstil dari China ke Indonesia, dimana struktur biaya lokal dapat bersaing di pasar dunia. Kinerja Perseroan Pada tahun 2007, Perseroan berhasil mencatat gain dari beberapa sisi keuntungan, pangsa pasar dan efisiensi. Dengan tambahan dukungan modal kerja dari pemegang saham mayoritas, Perseroan dapat meningkatkan penjualannya 30% lebih dari penjualan tahun sebelumnya yaitu Rp 3,639,10 milyar, dan melampaui perolehan EBITDA hingga 130% atau sekitar US$ 119,6 milyar. Meskipun belum stabilnya harga bahan baku, dimana saat ini MEG meningkat hingga 50-60% pada akhir tahun, Perseroan dapat mengatasinya tekanan ini dengan mempertahankan marjin produk. Yang terpenting adalah Perseroan dapat menambah dan mempertahankan pangsa pasar domestik untuk keduanya baik fiber maupun benang, seluruhnya hingga 20% untuk pasar domestik. Kuantitas penjualan ekspor mengalami penurunan untuk dapat mengakomodasi tingginya marjin pada penjualan domestik, namun demikian ekspor mencapai 30% dari penjualan. Pada akhir tahun 2007 harga dan marjin selama tiga tahun meningkat, pengiriman yang ketat dari waktu ke waktu, pasar fiber terus menguatnya selama musim tertentu seperti ramadhan. Membaiknya pasar dimulai pada akhir Desember, oleh karenanya saat ini terus membaik dan prospek industri ini kedepan masih terus optimis.
7
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Kantor Akuntan Independen telah menyatakan pendapat wajar dengan penegecualian terhadap laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 karena tidak mencukupinya cadangan dalam piutang afiliasi. Hal ini akan diperbaiki dalam kuasi dan reorganisasi bersamaan dengan selesainya restrukturisasi hutang berjaminan.
Harapan di masa mendatang Pada tahun 2008, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan perekonomian yang moderat dengan perkiraan pertumbuhan 6,0%, tercermin meningkatnya inflasi (khususnya dalam harga bahan pokok, gas dan minyak untuk rumah tangga) dan pengaruh ekonomi kawasan Asia dari resesi di Amerika Serikat. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari fenomena ini dan diperkirakan masih dilanjutkan dengan ledakan dari harga komoditas dan ekspor, khususnya dari hasil sumber daya alam seperti karet, minyak goreng dan batubara. Oleh karenya industri polyester domestik diperkirakan akan meningkatkat operasionalnya dan terus mengambil keuntungan dari pertumbuhan pasar dimana terdapat ketidak pastian dalam proyeksi pasar ekspor, dimana resesi di Amerika Serikat meimbulkan berbagai dampak yang berbeda dalam perkeonomian global dan harga bahan baku, seperti Paraxylene (P/X), yang bergantung kepada harga minyak. Akan tetapi perseroan yakin bahwa kenaikan harga bahan baku dapat ditutup dengan kenaikan harga produk dan penghematan biaya. Perseroan masih melanjutkan pembicraanya dengan pihak yang berwenang untuk menjamin dalam ratifikasi restrukturisasi hutang berjaminan dan diperkirakan untuk menyelesaikan beberapa aspek penting secara umum dalam restrukturisasi hingga akhir tahun 2008. Oleh karena itu Perseroan masih melakukan berbagai upaya untuk menjamin dana yang ditempatkan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja, untuk dapat meingkatkan operasional perusahaan, memeperkecil dampak dari kenaikan harga bahan baku, meningkatkan keuntungan dan dapat menyediakan dari dana internal untuk pembiayaan barang modal. Restrukturisasi dari hutang berjaminan memungkinkan untuk melakukan ‘Kuasi-Reorganisasi’, dengan melakukan penyesuaian dalam beberapa kewajiban dan akan memperbaiki Neraca. Hal ini memungkinkan beberapa bank konvensioanl memberikan dukungan modal kerja yang dibutuhkan. Upaya tersebut akan dapat meningkatkan kinerja perseroan, dan mengembalikan perseroan menjadi yang terdepan dalam industri polyester dunia. Dewan Direksi menyambut bergabungnya Bapak Peter Stanley Grant dan Bapak Peter Vinzenz Merkle sejak Desember 2007. Dewan Direksi akan lebih kokoh dengan pengalaman dan pengetahuan beliau.
8
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, para pelanggan, pemasok, bank, kreditur dan seluruh karyawan yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya terhadap Perseroan selama masa restrukturisasi dan untuk dapat kembali sebagai penghasil produk polyester terkemuka dengan kualitas tinggi.
V. Ravi Shankar Direktur Utama
9
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
MANAJEMEN Komisaris dan Direksi Menurut akte pendirian, Polysindo dipimpin oleh Dewan Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Director dipilih dan ditunjuk oleh para pemegang saham PT. Polysindo Eka Perkasa pada Rapat Umum Tahunan. Akte pendirian mengizinkan Direktur Utama untuk bertindak sendiri, atau bila Direktur Utama berhalangan, maka dua direktur akan bertindak mewakili Dewan Direktur. Anggota Dewan Komisaris PT. Polysindo Eka Perkasa saat ini adalah sebagai berikut : Nama
Umur
Jabatan dan latar belakang profesi
Robert Clive Appleby .
46
Christopher Ian Teague
57
K.H. Sivasubramanian
61
Timbul Thomas Lubis SH, LLM
56
Komisaris Utama Perseroan sejak 2007. Direktur dan Chief Investment Officer di Asia Debt Management Hongkong Limited (ADM), Direktur pada Divisi Income pada Credite Agricole Indosuez khususnya menangani restrukturisasi di Kawasan Asia.. Komisaris Polysindo sejak tahun 2007. Investment Officer di Spinnaker Capital, UK Headquartered investment fund khususnya di bidang Investasi di emerging markets. Sebelum bergabung dengan Spinnaker, beliau menjabat sebagai Executive Director di Allco Equity Partners, di Perusahan Investasi Australia khususnya di bidang private equity dan selected public markets opportunities. Komisaris Polysindo sejak tahun 2002. sejak Lulusan Chartered Accountant, India dan telah bergabung dengan perusahaan sejak 1978. Sebelumnya bekerja pada Ford Rhodes & Parks (India) dan Dunlop (India) Ltd. Komisaris Polysindo sejak 1990, partner pada Lubis Ganie & Surowidjojo Kantor Pengacara sejak 1982. Lulusan Universitas Indonesia dan Washington University.
10
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Anggota Dewan Direksi PT. Polysindo Eka Perkasa saat ini adalah sebagai berikut : Nama Umur Jabatan dan latar belakang profesi V. Ravi Shankar 45 Direktur Utama Polysindo, Lulusan Production Engineering, dan juga menyelesaikan Advance Management Programme dari Harvard University pada tahun 2004. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau memimpin Divisi Tekstil dari anak perusahaan Polysindo dan industri permesinan di Indonesia dan India Masjhud Ali, MBA. 67 Direktur Polysindo sejak tahun 2002. Lulusan Universitas Trisakti. Direktur PT. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sejak 1991 sampai 1994. Direktur PT. Bank Putera sejak 1995 sampai 2000 S. Jegatheesan 59 Direktur Polysindo sejak 2002. Lulusan Electrical Engineering dan bergabung dengan Polysindo sejak tahun 1989. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau sebagai General Manager dari perusahaan pemintalan benang dan Project Manager sebuah perusahaan di India. Peter Stanley Grant 56 Direktur Polysindo sejak 2007. MSc dibidang Teknik Sipil, MA Adminitrasi publik dan International Development dari University of Oregon and BA Ekonomi dan Hubungan Internasional dari Brown University, USA. Bergabung dengan Polysindo pada November 2006 sebagai Chief Financial Officer. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau bekerja di Telecomunikasi dan Media internasional, sebagai CFO/COO dari perusahaan rayon di Lowland, Tennessee dan sebagai partner di beberapa perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik. Peter Vinzenz Merkle 51 Direktur Polysindo sejak 2007. Beliau bergabung dengan Polysindo sejak tahun 2000 sebagai Pimpinan Pabrik Karawang yang memproduksi PTA, Polymer dan Fiber. Sebelum bergabung dengan Polysindo, beliau bekerja in beberapa perusahaan Kimia & Fiber seperti Trevira Group and Hoechst AG sebagai Kepala Divisi R&D, Divisi Pengembangan Teknik. Pemegang MSc dibidang Chemical Engineering dari University of Stuttgart, Germany jurusan Proses Polymer processing and Teknologi Lingkungan.
11
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Laporan Manajemen Gambaran Umum Industri Polyester Industri Polyester tumbuh secara meyakinkan pada tahun 2007. Produksi serat dunia diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 4,8%. Produksi serat sintetis mengalami kenaikan sebesar 10% jika dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 45,2 juta ton. Ekspor Indonesia mencapai disetiap kurun waktu pada tingkatan tertinggai sebesar US$106 juta pada tahun 2007, jika dibandingkan dengan US$102 juta pada tahun 2006. Ekspor tekstil tercatat US$10.1 juta pada tahun 2007 jika dibandingkan dengan US$9 juta pada tahun 2006 yang mencatat kenaikan dari tahun sebelumnya. Adanya kenaikan harga minyak dan berdampak pada kenaikan harga bahan baku seperti Paraxylene dan terkecuali MEG, mencapai 30%-50% pada smester kedua tahun 2007. Fluktuasi harga bahan baku pada smester kedua berdampak pada perolehan marjin usaha dibidang industri tekstil dunia. PTA (Purified Terephthalic Acid) & Polymer Produksi PTA pada tahun 2007 lebih tinggi dibanding dengan produksi pada tahun 2006. Hal ini dikarenakan membaiknya tingkat operasi perusahaan dan menguatnya permintaan domestik. Kapasitas terpakai untuk PTA pada tahun 2007 sekitar 70%. Produksi polymer mengalami peningkatan sebesar 12,3% pada tahun 2007 jika dibanding dengan tahun 2006 karena tingginya produksi benang dan serat dalam tahun ini. Staple Fibre Produksi staple fibre pada tahun 2007 was meningkat dibanding tahun 2006 sekitar 35%. Divisi fibre masih berproduksi dengan kapasitas yang tinggi akibat adanya membaiknya permintaan ekspor dan ketersediaanya fasilitas modal kerja. Produksil polyester staple fibre dunia masih relatif sama dengan tahun 2006 sekitar 11,5 juta ton. Benang Polyester. Pada tahun 2007, Produksi benang polyester dunia mengalami kenaikan sebesar 9,2% jika dibandingkan dengan tahun 2006 atau 17,4 juta ton. Produksi benang polyester Polysindo meningkat 26% pada tahun 2007 jika dibandingkan tahun 2006. Kapasitas terpakai sekitar 75% pada tahun 2007 karena ketersediaan fasiltas modal kerja. Fashion Fabrics / Performance Fabrics Divisi kain jadi berhenti beroperasi sejak September 2004 dan karyawan pada divisi ini telah dilakukan pemutusan hubungan kerja.Kinerja Divisi Kain jadi beroperasi pada tingkat yang rendah karena tidak tersedianya modal kerja.
12
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Jenis Produk Jenis produk Perseroan meliputi : Produk
Tipe
1. PTA (Purified Terepthalic Acid) 2. Polyester Chips
Penggunaan Bahan baku polyester Chips
Semi-Dull
Benang filament/staple fiber
Super Bright
Benang filament/staple fiber
Cationic Dyeable
Benang filamen/
Optical Bright
Polyester Staple Fiber Benang filament
3. Polyester staple fiber
Normal
Spun Yarn Non Woven Fibre Fill
4. Polyester Filament Yarn
Dope Dyed
Spun yarn/Dope dyed yarn
Normal
Pakaian jadi – Formal dan Kasual
Dope Dyed
Automotive textiles Upholstery Peralatan rumah tangga Technical fabrics Light luminous fabrics for sportswear
5. Fabrics
13
Cationic
Apparel fabrics with melange effect
Micro filament
Super fine apparel fabrics with cotton tencel feel
Hi filament
Fine apparel fabrics
Differential Shrinkage
Fine apparel fabrics
Dress Material
Pakaian wanita berkualitas tinggi
Suiting Material
Pakaian laki-laki
High performance
Pakaian sehari-hari, pakaian olah
Fabrics
raga, pakaian anak-anak
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Pemasaran dan Distribusi Polysindo masih terus berupaya untuk tetap memelihara jaringan pemasaran dan meningkatkan pangsa pasar domestic untuk produk benang polyester dan serat polyester. Sementara penekanan pada pasar ekspor, Polysindo membangun celah peluang pasar ekspor yang baru bagi produk khusus. Sumber Daya Manusia Perseroan kehilangan beberapa karyawan kunci dalam tahun ini. Dan tetap menjalin hubungan yang harmonis dengan para pekerja. Jumlah karyawan Polysindo pada tahun mengalamai penurunan disesuaikan dengan tingkat kapasitas terpakai. Jumlah karyawan tercatat pada tahun 2007 sejumlah 2.871 orang. Lingkungan Perseroan menaati semua Peraturan Pemerintah dalam upaya mencegah polusi lingkungan. Kegiatan produksi Perseroan diawasi oleh Badan Pengendali Lingkungan (Bapedal) sebagai otoritas lingkungan yang berwenang. Lokasi dan Jenis Aktiva Tetap Yang Bernilai Lebih Dari 5% dari Total Aktiva Perseroan memliki beberapa aktiva yang bernilai lebih dari 5% dari jumlah aktiva Perseroan. Untuk Polysindo, aktiva yang sebagian besar berbentuk tanah, mesin, dan bangunan, termasuk pabrik PTA, fasilitas polymer, mesin fiber dan alat-alat pembuat benang ini, berlokasi di Kaliwungu, Jawa Tengah, dan Karawang, Jawa Barat. Untuk Texmaco Jaya, aktiva tersebut terletak di Karawang, Jawa Barat dan Pemalang, Jawa Tengah. Aktiva Texmaco Jaya meliputi tanah, bangunan dan mesin termasuk mesinmesin tenun dan alat-alat persiapan dan penyempurnaan, serta mesin-mesin tekstil lainnya. Aktiva Tetap Yang Dijaminkan Polysindo memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Kaliwungu. Tanah seluas 15,9 hektar, bangunan, pabrik, dan peralatan yang berlokasi di Kaliwungu dijadikan jaminan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Fasilitas produksi di Karawang, dijaminkan kepada pemegang Guaranteed Secured Notes dan Floating Rate Notes.
14
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Kebijakan Dividen Pembayaran dividen dilakukan oleh Perseroan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham. Mengingat kondisi keuangan Perseroan yang tidak memungkinkan dan masih melanjutkan langkah-langkah restrukturisasi, maka Polysindo tidak membagikan dividen dalam tahun 2007.
Kinerja Harga Saham Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
2006 Tertinggi
(Rp)
45
45
45
35
Terendah
(Rp)
45
45
25
25
Volume
(Saham)
0
0
18,012,000
14,162,000
2007 Tertinggi
(Rp)
100
100
132
129
Terendah
(Rp)
30
64
74
50
Volume
(Saham)
490,783,000
1,237,041,500
11,395,737,500
10,116,348,500
Kegiatan Pembiayaan dan Status Restrukturisasi Polysindo sedang dalam proses implementasi Rencana perdamaian atau “Composition Plan (CP)” yang telah disetujui oleh kreditur tidak berjaminan. Polysindo telah menerbitkan Surat Utang Baru tak berjaminan sekitar 80% untuk ditukar dengan surat utang yang lama.. Polysindo juga telah menyampaikan kembali ‘Secured Debt Restructure Proposal’ (SDRP) kepada para kreditur berjaminan termasuk PPA pada bulan Maret 2007. Sampai saat ini, Polysindo telah menerima sebagian besar persetujuan dari kerditur berjaminan dan oleh karenanya berkeyakinan bahwa proses restrukturisasi dapat selasai dalam waktu yang tidak terlalu lama terkecuali dengan PPA. Damiano Investment BV, merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan dan juga merupakan pemberi pinjaman perseroan , yang telah memberikan dukungan fasilitas modal kerja. Damiano juga memberikan fasilitas Letter of Credit untuk pengadaan bahan baku.
15
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Perseroan mempunyai empat anak perusahaan yaitu : PT Texmaco Jaya Tbk. (Texmaco Jaya), Polysindo International Finance Company BV. (PIFC), Polysndo Mauritius Ltd and PT. Eastindo Polymertama (Eastindo). PT. Texmaco Jaya Tbk (Texmaco Jaya) Texmaco Jaya sebagai bagian dari divisi tekstil yang terintegrasi memproduksi kain mulai dari desain, pertenunan, pewarnaan sampai pada penyempurnaan. Polysindo memiliki penyertaan sebesar 92% saham Texmaco Jaya. Polysindo International Finance Company B.V (Polysindo Finance) dan Polysindo (Mauritius) Ltd. Polysindo Finance dan Polysindo Mauritius adalah anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk dan berfungsi sebagai institusi pendanaan bagi perseroan. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara Indonesia dan Mauritius saat ini telah berakhir. Oleh karena itu, Perseroan sedang melakukan upaya likuidasi terhadap Polysindo (Mauritius) Ltd. PT. Eastindo Polymertama (Eastindo) Eastindo merupakan perusahaan patungan antara Polysindo dan Eastman Chemical dari USA yang pada awalnya didirikan untuk memproduksi specialty polyester chips dan fiber. Karena kedua produk tersebut telah diproduksi sendiri oleh Polysindo, maka Eastindo sampai saat ini belum melakukan aktivas dan baik Polysindo maupun Eastindo sepakat untuk menunda penyetoran modal.
16
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Analisis dan Pembahasan Manajemen Umum Pendapatan usaha Perseroan terdiri dari penjualan benang filament, staple fiber, polyester chips dan performance fabric baik ditujukan untuk pasar domestik maupun ekspor. Jumlah penjualan dalam tahun 2007 meningkat dibanding dengan penjualan tahun sebelumnya karena ketersediaan modal kerja dari pemegang saham mayoritas dan dari dana pre-finance. Perseroan dapat meningkatkan penjualan, meskipun beroperasi pada tingkat yang rendah akibat adanya kekurangan modal kerja. Nilai tukar Rupiah melemah pada triwulan terakhir tahun 2007 dan berada pada kisaran Rp9.419 per US$1 pada 31 Desember 2007 jika dibanding dengan Rp9.020 per US$1 pada tahun 2006. Kinerja Perseroan Pendapatan Pada tahun 2007, penjualan bersih mencapai Rp3.639,1 milyar dibanding dengan Rp3.060,8 milyar pada tahun 2006. Penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar 18,8% yang disebabkan oleh meningkatnya produksi dan penjualan benang polyester dan polyester fiber. Ekspor mencapai Rp1.051,4 milyar atau 28,8% dari penjualan bersih sedangkan penjualan domestik mencapai Rp2.587,7 milyar atau 71,2% dari penjualan bersih. Pendapatan lainnya pada tahun 2007 sebesar Rp4,6 milyar diperoleh dari penjualan bahan tidak langsung dan penjualan barang sisa. Laba (Rugi) Kotor Perseroan mencatat rugi bersih sejumlah Rp174,3 milyar pada tahun 2007 dibanding Rp439,1 milyar pada tahun 2006. Penurunan rugi kotor disebabkan oleh meningkatnya marjin benang filament dan fiber karena menguatnya permintaan produk tersebut baik dipasaran domestic maupun ekspor. Oleh karenanya kuantitas penjualan juga mengalami kenaikan pada tahun 2007. Laba/(Rugi) Usaha Rugi usaha tahun 2007 sejumlah Rp453,9 milyar jika dibandingkan dengan sejumlah Rp666.1 milyar pada tahun 2006. Beban penjualan, Beban administrasi umum pada tahun 2007 sejumlah Rp279,6 milyar dibanding dengan Rp227,1 milyar pada tahun 2006. Perseroan dapat menjaga beban pabrikasi pada tingkat persentase yang sama dari
17
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
penjualan sesaui yang dicapai tahun sebelumnya sebagai bentuk penghematan biaya yang terus dipertahankan. Penjualan bersih Terdapat kenaikan pada rugi usaha tahun 2006, meskipun terjadi penurunan beban penjualan dan beban administrasi umum, dan juga akibat rendahnya marjin Karena tingginya harga bahan baku. Rugi bersih Perseroan mencatat rugi bersih sejumlah Rp1.028,0 milyar pada tahun 2007 dibanding dengan Rp25,4 milyar pada tahun 2006. Peningkatan rugi bersih dikarenakan rendahnya rugi usaha yang terutama disebabkan oleh kerugian kurs yang mencapai Rp430,9 milyar jika dibandingkan dengan keuntungan kurs sebesar Rp713,5 milyar pada tahun 2006. Hal ini dikarenakan melemahnya nilai tukar Rupiah pada tahun 2007 yang tercatat Rp9.419/US$1 dibanding dengan Rp9.020/US$1 pada tahun 2006. Pendapat Auditor Akuntan independent meberikan pendapat wajar dengan pengecualian terhadap laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Hal ini terutama disebabkan tidak adanya jawaban konfirmasi dari hutang-hutang anak perusahaan dan tidak mencukupinya cadangan penghapusan piutang usaha dan piutang lain-lain dari pihak yang terafiliasi. Perseroan akan memperhatikan untuk mencadangkan penghapusan piutang usaha dan piutang pada pihak yang terafiliasi setelah selesainya restrukturisasi hutang berjaminan selesai. Risiko Usaha Skenario Perekonomian Pada tahun 2007, dengan menguatnya permintaan polyester meskipun masih dihadapkan pada tingginya harga minyak dunia, Polyester fiber dunia terus tumbuh pada kisaran 6,2% dari tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya harga bahan baku masih tetap pada smester pertama tahun 2007, dan mulai meningkat pada smester kedua akibat meningkatnya harga minyak dunia dan penutupan sementara fasilitas produksi MEG dari sebagian besar produsen. Oleh karena itu perseroan dapat perseroan dapat mengatasi kenaikan harga dari para pelanggan, dan permintaan masih kuat pada smester kedua tahun 2007. Harga paraxylene dan MEG terus menguat pada kuartal pertama tahun 2008 karena permintaan, pasokan dan harga minyak.
18
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Restrukturisasi Hutang Polysindo masih dalam proses implementasi perjanjian perdamaian atas hutang-hutang tak berjaminan. Sekitar 80% kreditur tidak berjaminan telah menukarkan surat utangnya dengan surat utang baru dan saham-saham sesuai dengan penjatahan untuk mereka. Surat Edaran rutin dan notifikasi telah dikirim kepada kreditur tidak berjaminan untuk penyelesaian dan mengingatkan kembali agar surat utang baru dan saham-saham yang belum diambil dapt ditukarkan sesuai dengan perjanjian perdamaian. Restrukturisasi hutang berjaminan belum selesai dan saat ini Polysindo masih menunnggu. Damiano Investment BV, telah memberikan fasilitas modal kerja dan fasilitas Letter of Credit (L/C) dalam pengadaan bahan baku. Hal ini akan sangat membantu Polysindo dalam mempertahankan kapasitas terpakai dari fasilitas produksi yang ada. Dengan terus menguatnya permintaan produk polyester dan selesainya restrukturisasi hutang berjaminan, Polysindo memperkirakan akan dapat meningkatkan keseluruhan kinerjanya pada tahun 2008. Polysindo terus mengusahakan fasiltas modal kerja melalui lembaga perbankan. Pada tanggal 21 Februari,2008 pemegang saham telah menyetujui reverse split saham dengan ratio 20 : 1 yang merupakan bagian dari Rencana Restrukturisasi Polysindo. Reverse Split saham dapat mengkonsolidasikan jumlah saham sesuai dengan kondisi pasar dan menjadikan saham-saham tersebut lebih likuid.
Tata Kelola Perusahaan Perseroan berusaha mematuhi Undang-Undang Perseroan Terbatas Indonesia serta berbagai peraturan dan ketentuan Pasar Modal yang berlaku dan peraturan-peraturan Bursa. Perseroan juga berusaha untuk memberikan penjelasan tentang informasi yang material kepada pemegang saham maupun publik. Perseroan akan terus meningkatkan layanan agar dapat memberikan informasi yang lebih transparan, wajar kepada pemegang saham maupun publik.
19
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Corporate Social Responsibility (CSR) Polysindo banyak melakukan kegiatan sosial disekitar dua lokasi perusahaan untuk meningkatkan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekelilingnya. Berbagai skema dilakukan seperti pemberian obat-obatan, vaksinasi, makanan bayi, kebutuhan pokok seperti beras, minyak tanah telah dilaksanakan secara regular. Pembangunan Sekolah hingga lever Sekolah Menengah telah berjalan baik yang berada di Karawang maupun Semarang dan sekolah telah memberikan bantuan kepada pelajar yang tidak mampu. Polysindo secara proaktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di sekitar perusahaan dan memiliki tanggung jawab social dalam meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.
20
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Informasi Perseroan Tanggal Pendirian 15 Pebruari 1984 Pencatatan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya 1. Penawaran Umum pada bulan Februari 1991 Pencatatan terbatas (partial listing) untuk 24.000.000 12 Maret 1991 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
saham
pada
tanggal
2. Pencatatan di Bursa pada bulan Januari 1992. Perseroan mencatatkan seluruh saham sejumlah 68.000.000 saham pada tanggal 3 Januari 1992 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Jumlah keseluruhan saham Perseroan yang tercatat adalah 92.000.000 saham. 3. Penawaran Umum Terbatas I pada bulan Oktober 1993. Antara tanggal 1 Nopember 1993 dan 3 Januari 1994, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas perdana dengan menawarkan 184.000.000 saham. Setelah Penawaran Umum ini, jumlah saham Perseroan yang tercatat adalah sebesar 276.000.000 saham. 4. Pemecahan Saham pada bulan Maret 1995. Dengan adanya pemecahan saham pada tanggal 27 Maret 1995, jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya adalah sebesar 552.000.000 saham. 5. Saham bonus dan saham dividen pada bulan April 1995. Pada tanggal 12 April 1995 dan 17 April 1995, sejumlah 552.000.000 saham bonus dan saham dividen telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dengan demikian, jumlah saham yang tercatat pada kedua bursa tersebut adalah sebesar 1.104.000.000 saham. 6. Penawaran Umum Terbatas II pada bulan Juni 1996 Melalui Penawaran Umum Terbatas II pada tanggal 10 Juni 1996, Perseroan mencatatkan 1.104.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga total saham yang tercatat adalah 2.208.000.000 saham.
21
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
7. Penawaran Umum Terbatas III pada bulan Desember 1997. Pada tanggal 24 Desember 1997, Perseroan menawarkan 2.185.920.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setelah Penawaran Umum Terbatas III ini, total saham yang tercatat adalah sejumlah 4.393.920.000 saham. 8. Konversi Hutang menjadi saham pada bulan September 2006. Polysindo telah memperoleh persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 43.144.238.750 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang merupakan bagian dari konversi hutang yang telah mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Niaga. Hingga tanggal 31 Desember 2006, Polysindo telah mengeluarkan 36.093.831.290 saham kepada kreditur yang tidak berjaminan yang telah mengajukan permintaan penukaran saham kepada Perseroan. Polysindo juga telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk menerbitkan 40.340.241.250 saham yang akan dikeluarkan kepada kreditur berjaminan sesuai dengan proposol restrukturisasi bagi kreditur berjaminan (”SDRP”). Polysindo belum mengeluarkan saham-saham tersebut hingga tanggal 31 Desember 2007.
22
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Jumlah saham yang tercatat per 31 Desember 2007 87.878.400.000 Susunan Modal per 31 Desember 2007 Seri A Modal Dasar Nilai Nominal per Saham Modal Disetor Seri C Modal Dasar Nilai Nominal per Saham Modal Disetor
Rp. 8.500.000.000.000,Rp. 500,Rp. 2.196.960.000.000,Rp. Rp. Rp.
166.968.960.000,2,86.288.477.500,-
Pemegang Saham Damiano Investment BV 60,70% PT. Multikarsa Investama 5,53% Masyarakat 33,77% • Pemindahan saham-saham dari PT. Multikarsa Investama kepada PT. Bina Prima Perdana dalam rangka restrukturisasi dengan pihak BBPN. Pencatatan pada PT. Bursa Efek Jakarta masih belum diselesaikan. Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Robert Clive Appleby Christopher Ian Teague Christopher Robert Botsford K.H Sivasubramanian Timbul T. Lubis, SH, LLM
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Vasudevan Ravi Shankar Drs. Masjhud Ali, MBA Seeniappa Jegatheesan Peter Stanley Grant Peter Vinzenz Merkle
Kegiatan Perseroan Bergerak pada industri PTA, Polymer, Polyester Fiber, Benang Filament dan kain sintetis dan pakaian jadi. Kapasitas Produksi per 31 Desember 2007 Purified Terepthalic Acid (PTA) 340.000 ton/tahun Polyester Chips 330.400 ton/tahun Polyester Staple Fibre 140.000 ton/tahun Polyester Filament Yarn 140.000 ton/tahun Fabric 78.000.000 yard/tahun
23
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Kantor Perwakilan Sentra Mulia Suite 1001,Lantai 10 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-6 No. 8 Jakarta 12940 Tel : (62-21) 522-9390, 252-0656 Fax : (62-21) 522-9220, 522-9411 Kantor Terdaftar Desa Nolokerto Kecamatan Kaliwungu, Kendal Tel : (62-24) 866-0272 Fax : (62-24) 866-0275 Fasilitas Pabrik Pabrik 1 : Desa Kiara Payung, Kecamatan Klari, Karawang Jawa Barat-Indonesia Tel : (62-267) 431-971 Fax: (62-267) 431-975
Pabrik 2 : Jl. Raya Kaliwungu Km. 19 Kendal, Semarang Jawa Tengah-Indonesia Tel : (62-24) 866-0272 Fax: (62-24) 866-0275
Biro Administrasi Efek PT. Datindo Entrycom Wisma Dinners Club Anex Jl. Jend. Sudirman 34-35 Jakarta 10220 Kantor Akuntan Publik Terdaftar Hendrawinata Gani & Hidayat Indonesian Member of Grant Thornton International Wisma Dharmala Sakti Lt18 Jl. Jend. Sudirman 32 Jakarta 10220, Indonesia Tel : (62-21) 570-7997 Fax : (62-21) 570-7996
Laporan Tahunan ini ditanda-tangani oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
24
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
PT Polysindo Eka Perkasa Tbk.
Robert Clive Appleby Komisaris Utama
Vasudevan Ravi Shankar Direktur Utama
Christopher Ian Teague Komisaris
Drs. Masjhud Ali MBA Direktur
Christopher Robert Botsford Komisaris
Seeniappa Jegatheesan Direktur
K.H. Sivasubramanian Komisaris
Peter Stanley Grant Direktur
Timbul Thomas Lubis, SH LLM Komisaris Independen
Peter Vinzenz Merkle Direktur
25
Laporan Tahunan 2007 – POLYSINDO EKA PERKASA TBK
Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Auditor Independen PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan Anak Perusahaan 31 Desember 2007 dan 2006
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Halaman Laporan Keuangan Konsolidasi Neraca Konsolidasi
1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi
6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
8
No.
:
153/P.01/08
Laporan Auditor Independen
Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2007, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasi PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2006 diaudit oleh Hendrawinata Gani & Rekan yang laporannya bertanggal 22 Maret 2007 tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi tersebut karena kelangsungan hidup Perusahaan, jawaban konfirmasi yang tidak diperoleh dan kurang saji penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Kecuali seperti yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagian besar jawaban konfirmasi atas hutang usaha, pinjaman jangka pendek, wesel bayar dan transaksi sewa guna usaha dari PT Texmaco Jaya Tbk (Anak Perusahaan) dan juga hutang terjamin (PPA) dari Perusahaan tidak kami peroleh. Disamping itu, penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp 137 milyar dan Rp 55 milyar pada tanggal 31 Desember 2007 kurang saji atau tidak memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut, jika ada, yang mungkin perlu dilakukan jika kami memperoleh jawaban konfirmasi dan penyisihan piutang ragu-ragu memadai, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut pada paragraf pertama diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasi PT Polysindo Eka Perkasa Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2007, dan hasil usaha serta arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Halaman 2
Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Seperti yang dijelaskan dalam catatan No. 2 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kerugian berturut-turut dengan rugi bersih sebesar Rp 1.028 milyar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, serta memiliki modal kerja negatif sebesar Rp 10.291 milyar dan defisiensi modal sebesar Rp 7.078 milyar pada tanggal 31 Desember 2007. Sesuai dengan Rencana Perdamaian pada tahun 2006, Perusahaan telah merestrukturisasi hutang tidak terjamin menjadi surat hutang baru dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 180,4 milyar dan menerbitkan saham baru sebesar Rp 86,2 milyar (43,1 milyar saham seri C). Restrukturisasi hutang terjamin Perusahaan belum terselesaikan meskipun usulannya telah mendapat dukungan dari pemegang mayoritas surat hutang terjamin, Damiano Investments BV., Belanda. Disamping itu, sejak tahun 2006 sampai sekarang, Damiano Investment BV., Belanda, pemegang mayoritas saham (kepemilikan 55,46%) dan pemegang mayoritas hutang terjamin masih terus menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja sebesar Rp 273 milyar dan fasilitas letter of credit sebesar Rp 492 milyar kepada Perusahaan untuk pembelian bahan baku. Kemudian pada tanggal 21 Pebruari 2008, Perusahaan telah melakukan penggabungan nilai nominal saham (reverse stock split) dengan ratio 20 berbanding 1 sehubungan dengan rencana restrukturisasi hutang Perusahaan. Dalam PT Texmaco Jaya Tbk (Anak Perusahaan), hanya divisi fleece yang beroperasi dengan menggunakan fasilitas kredit modal kerja dari Catora International BV., Belanda sebesar Rp 4 milyar. Laporan keuangan konsolidasi terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian tersebut.
Drs. Achmad Hidayat Register Negara No. D – 2460 No. Ijin 98.1.0144
24 Maret 2008
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2007 dan 2006
AKTIVA Catatan
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 195.395.374.838 pada tahun 2007 dan Rp 193.078.193.862 pada tahun 2006 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 878.647.275 pada tahun 2007 dan 2006. Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp Nihil pada tahun 2007 dan 2006 Uang muka pembelian Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
3c,4,43 3d,5
2006
Rp
Rp
31.509.078.109 3.500.000.000
40.571.016.492 3.500.000.000
283.930.368.355 431.962.991.840
248.913.908.959 434.333.939.847
5.577.096.016
5.841.497.073
464.524.320.560 142.125.934.051 57.640.845.467 7.832.123.149
375.021.371.653 56.555.301.037 128.410.824.593 5.393.861.039
1.428.602.757.547
1.298.541.720.693
9,42,43 3n,20d 3c,10,43
634.026.438.215 44.448.146.715 17.675.041.856
621.176.485.643 37.538.933.890 17.166.561.708
3g,h,11
3.314.897.325.207
3.865.702.334.465
5.914.525.920 2.617.880.421
5.914.525.920 2.588.738.090
4.019.579.358.334
4.550.087.579.716
5.448.182.115.881
5.848.629.300.409
3e,6,42,43
7
3f,8 42 3n,20a
Jumlah aktiva lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Aktiva tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 7.426.482.113.317 tahun 2007 dan Rp 6.869.516.761.383 pada tahun 2006 Uang muka investasi dalam proyek Perusahaan patungan Aktiva lain-lain
2007
12 13
Jumlah aktiva tidak lancar JUMLAH AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 1
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI) Catatan
KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Hutang terjamin Pinjaman jangka pendek Wesel bayar Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pembelian aktiva tetap Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian hutang sewa guna usaha yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian hutang kredit pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang lancar lain-lain
14,43 15,43 16,43 17,43 18,42,43
2006
Rp
Rp
492.737.107.725 9.398.371.873.971 332.577.300.868 189.059.168.993
392.385.203.751 9.024.193.904.160 323.925.812.329 182.618.875.962
19,43 3n,20b 21,43
207.971.874.071 59.725.097.513 287.055.800 20.674.632.862 823.346.153.230
168.343.148.762 58.855.993.276 274.895.775 55.936.302.343 683.727.405.138
3h,25
40.605.132.818
39.087.916.349
26 43
144.999.996 154.601.014.430
140.837.260.517
11.720.101.412.277
11.070.186.718.362
180.369.091.603 273.373.940.356 14.868.901.689 296.052.805.083 169.166.674 40.890.401.313
169.269.839.721 269.621.644.406 14.933.655.337 334.120.865.114
805.724.306.718
826.986.001.011
Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang tidak terjamin dan wesel bayar Pinjaman modal kerja Hutang hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan Hutang kredit pembiayaan Cadangan uang jasa karyawan
2007
22,43 23,43 24,42 3n,20d 26 3k,30
Jumlah kewajiban tidak lancar
–
– 39.039.996.433
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 2
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI) Catatan
2007
2006
Rp
Rp
EKUITAS (DEFISIENSI) Modal saham Modal dasar 247.145.100.800 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham untuk Seri A; Rp 50 per saham untuk Seri B; dan Rp 2 per saham untuk Seri C Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.393.920.000 saham Seri A dan 43.144.238.750 saham Seri C
Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan Keuangan
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba (akumulasi defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
27 3i,28
2.283.248.477.500 5.586.506.149.053
2.283.248.477.500 5.586.506.149.053
3i
(4.950.019.100)
(4.950.019.100)
3m 1c
11.290.517.935 (221.924.188)
12.358.338.688 (221.924.188)
31
8.280.000.000 (14.961.796.804.314)
8.280.000.000 (13.933.764.440.917)
(7.077.643.603.114)
(6.048.543.418.964)
5.448.182.115.881
5.848.629.300.409
Jumlah ekuitas (defisiensi) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 3
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
Catatan
PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih Pendapatan usaha lainnya
3l,34,42 3l,35,42
Jumlah pendapatan usaha 3l,36,42
BEBAN POKOK PENJUALAN RUGI KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
3l,37 3l,38
Jumlah beban usaha RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Laba atas penjualan aktiva tetap, bersih Beban bunga dan administrasi bank Beban uang jasa karyawan Laba (rugi) kurs, bersih Penyelesaian atas klaim asuransi Pendapatan lain-lain, bersih
40 11 39 3k,30 3m 32 41
Jumlah penghasilan (beban) lain-lain, bersih
2007
2006
Rp
Rp
3.639.104.333.989 4.640.838.842
3.060.830.110.492 18.997.830.233
3.643.745.172.831
3.079.827.940.725
(3.818.088.987.554)
(3.518.903.189.278)
(174.343.814.723)
(439.075.248.553)
(151.341.049.894) (128.262.256.931)
(113.592.568.270) (113.458.508.750)
(279.603.306.825)
(227.051.077.020)
(453.947.121.548)
(666.126.325.573)
520.699.708 52.000.000 (192.900.780.885) (10.335.443.538) (430.995.450.470) 108.597.807 14.487.862.673
249.584.878 47.566.637 (112.614.055.420) (18.056.359.001) 713.482.350.282 – 5.986.000.464
(619.062.514.705)
589.095.087.840
(1.073.009.636.253)
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 3n 20c 20d
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan Jumlah penghasilan pajak RUGI DARI AKTIVITAS NORMAL POS LUAR BIASA
3q
RUGI BERSIH 3o,33
RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
(77.031.237.733)
– 44.977.272.856
– 51.601.705.139
44.977.272.856
51.601.705.139
(1.028.032.363.397) –
(25.429.532.594) –
(1.028.032.363.397)
(25.429.532.594)
(22)
(1)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 4
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 Saldo laba (akumulasi defisit)
Catatan
Modal saham Rp
Saldo per 31 Desember 2005 Selisih kurs karena penjabaran Laporan keuangan Saham yang akan diterbitkan
2.196.960.000.000
– 86.288.477.500
Rugi bersih periode berjalan
–
Saldo per 31 Desember 2006
2.283.248.477.500
Selisih kurs karena penjabaran Laporan keuangan
–
Rugi bersih periode berjalan
–
Saldo per 31 Desember 2007
2.283.248.477.500
Tambahan modal disetor
Saham yang akan diterbitkan
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Rp 11.992.613.553
– 5.574.513.535.500 – 5.586.506.149.053
Rp 5.660.802.013.000
–
–
(5.660.802.013.000)
–
–
–
–
–
–
–
–
5.586.506.149.053
(4.950.019.100)
(4.950.019.100)
– –
–
(4.950.019.100)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Rp 13.425.213.178
(1.066.874.490) – – 12.358.338.688
(1.067.820.753) – 11.290.517.935
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali Rp (221.924.188)
Telah ditentukan penggunaannya Rp 8.280.000.000
Rp (13.908.334.908.323)
–
–
–
–
–
–
– (221.924.188)
– – (221.924.188)
– 8.280.000.000
– – 8.280.000.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 5
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah ekuitas (defisiensi) Rp (6.022.047.011.880)
(1.066.874.490) –
(25.429.532.594)
(25.429.532.594)
(13.933.764.440.917)
(6.048.543.418.964)
–
(1.067.820.753)
(1.028.032.363.397)
(1.028.032.363.397)
(14.961.796.804.314)
(7.077.643.603.114)
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan Penerimaan dan pembayaran kas operasi lainnya, bersih
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
11 11 5
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
2006
Rp
Rp
3.196.395.652.257 2.934.922.496.097 (2.569.963.578.530) (3.657.430.996.010) (104.390.116.850) (81.471.432.945) (435.297.678.052) 53.220.086.637
Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) operasi Penghasilan bunga Pembayaran bunga dan administrasi bank Penerimaan dan penyelesaian atas klaim asuransi Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan hasil restitusi pajak
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap Penambahan investasi jangka pendek Pengurangan (penambahan) aktiva lain-lain
2007
86.744.278.825 522.105.721 (9.501.546.367) 324.140.362 (48.958.596.024) 30.906.063.093
(750.759.846.221) 249.584.878 (52.196.059.706) – (78.579.953.860) –
60.036.445.610
(881.286.274.910)
52.000.000 (5.678.342.675) – 31.790.660
134.181.818 (8.153.256.060) (3.500.000,000) (17.646.837)
(5.594.552.015)
(11.536.721.079)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 6
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran hutang sewa guna usaha Pembayaran hutang hubungan istimewa Penerimaan piutang hubungan istimewa Penerimaan dari pinjaman modal kerja Pembayaran fasilitas kredit pembiayaan
14 16
2007
2006
Rp
Rp
100.351.903.974 8.651.488.539 (205.885.000) (427.013.984.399) 257.008.519.548 – (157.090.000)
392.385.203.751 4.510.000.000 (433.025.000) (380.539.410.602) 1.351.201.420.364 245.046.644.406 –
(61.365.047.338)
1.612.170.832.919
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(6.923.153.743)
719.247.836.931
PENGARUH SELISIH KURS
(2.138.784.640)
(693.619.661.871)
23
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
4
40.571.016.492
14.942.841.432
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4
31.509.078.109
40.571.016.492
AKTIVITAS PENDANAAN DAN INVESTASI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS : Perolehan aktiva tetap pemilikan langsung melalui hutang kredit pembiayaan
11,26
580.000.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 7
–
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2007 dan 2006 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 22 tanggal 15 Pebruari 1984 dari Januar Tirtaamidjaja, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6107.HT.01.01.TH.84 tanggal 26 Oktober 1984 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3247 Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 7 September 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No.100 tanggal 27 Desember 2002 oleh notaris Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai pengeluaran saham-saham baru Perusahaan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dalam kerangka restrukturisasi hutang Perusahaan dan mengenai perubahan modal dasar Perusahaan, modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-06824.HT.01.04.TH.2003 tanggal 31 Maret 2003 dan diumumkan dalam Tambahan No. 4599 Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 10 Maret 2003. Kemudian, Anggaran Dasar Perusahaan diadakan perubahan dengan akta notaris Aulia Taufani, SH No. 12 tanggal 4 July 2006. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-25038.HT.01.06.TH.2006 tanggal 28 Agustus 2006 dan didaftarkan pada Departemen Industri dan Perdagangan No. 233/BH1/IX/2006 tanggal 1 September 2006. Dalam rangka reverse stock atau pengurangan jumlah saham Perusahaan dengan cara mengubah nilai nominal saham, maka Anggaran Dasar Perusahaan telah diadakan perubahan dengan akta notaris Sutjipto, SH No. 91 tanggal 21 Pebruari 2008, dan perubahan ini untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahan adalah terutama meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil lainnya. Perusahaan berkedudukan di Kendal, Jawa Tengah dengan pabrik yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan Karawang, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sentra Mulia Suite 1001, Lantai 10, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.X-6 No. 8, Jakarta. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1986. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam dan diluar negeri, diantaranya ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Texmaco.
8
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
1. U M U M (Lanjutan) b.
Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan •
Pada tanggal 14 Desember 1990, Perusahaan menawarkan 12.000.000 sahamnya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
•
Pada tanggal 8 Oktober 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No S-1738/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 184.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 1 Nopember 1993.
•
Pada tanggal 15 Desember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM No S-2027/PM/1994, perihal efektifnya perubahan nilai nominal per saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham.
•
Pada tanggal 20 Mei 1996, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No S-778/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.104.000.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 10 Juni 1996.
•
Pada tanggal 11 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No S-2844/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 2.185.920.000 saham kepada pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 5 Januari 1998.
•
Pada tahun 1994, Perusahaan menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang dicatat di Bursa Efek Luxembourg. Pada tahun 1996, Perusahaan menawarkan kepada pemegang Unsecured Senior Notes untuk menukarkan Notes tersebut dengan Guaranteed Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 yang diterbitkan oleh PIFC dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin. Wesel ini juga dicatat di Bursa Efek Luxembourg.
•
Pada tahun 1996, PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin menerbitkan Secured Floating Rate Notes sebesar US$ 50.000.000 dan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
•
Pada tahun 1997, PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat di Bursa Efek Luxembourg.
•
Sebelum Januari 2000, wesel bayar yang disebutkan di atas sudah tidak tercatat (delisted) dari Bursa Efek Luxembourg.
9
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
1.
U M U M (Lanjutan) b.
c.
Penawaran Umum Efek, Wesel Bayar Perusahaan dan Anak Perusahaan (Lanjutan) •
Mulai bulan Desember 2004, seluruh saham Perusahaan sejumlah 4.393.920.000 disuspensi sehubungan dengan tuntutan pailit terhadap Perusahaan dan keterlambatan menyerahkan laporan keuangan Perusahaan. Saham-saham Perusahaan tetap disuspensi walaupun Perusahaan telah lepas dari pailit. Akan tetapi Perusahaan berusaha untuk keluar dari suspensi ini dengan menyerahkan rencana langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Perusahaan. Kemudian, pada bulan Juli 2006, saham-saham Perusahaan telah diperdagangkan kembali.
•
Pada tahun 2006, Perusahaan telah melakukan konversi atas hutang tidak terjamin sebagai implementasi dari perjanjian perdamaian yang telah diputuskan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan menerbitkan sebanyak 43.144.238.750 lembar saham dimana sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia, saham tersebut tidak dapat diperdagangkan dalam waktu 1 tahun. Kemudian, pada bulan Oktober 2007, saham baru tersebut telah diperdagangkan.
•
Menurut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 21 Pebruari 2008, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan penggabungan nilai nominal saham (reverse stock) dengan ratio 20 berbanding 1 yang artinya 20 saham lama akan menjadi 1 saham baru. Reverse stock ini dilakukan agar saham Perusahaan lebih likuid dan sesuai dengan kinerja Perusahaan. Karena terdapat perubahan jumlah saham dan nilai nominal saham, maka Perusahaan harus melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, dan akta notaris untuk Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 3 Maret 2008.
•
Selanjutnya, menurut akta notaris Sutjipto, SH No. 122 tanggal 27 Pebruari 2008 tentang perjanjian pembelian sisa saham hasil reverse stock Perusahaan, dinyatakan bahwa PT Trimegah Securities Tbk sebagai pembeli siaga. Disamping itu, jumlah saham hasil reverse stock telah diperdagangkan di Pasar Reguler pada tanggal 14 Maret 2008.
Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi Perusahaan menguasai baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% hak suara di Anak Perusahaan berikut ini : Anak Perusahaan
Lokasi
Kegiatan usaha
Operasi Komersial
Persentase kepemilikan %
Jumlah aktiva 2007 2006 Rp Rp (dalam jutaan) (dalam jutaan) 395.025 444.567
Perdagangan, pertenunan,perajutan dan pemrosesan Perdagangan tekstil dan produksi pakaian jadi dan asesoris
1972
92,00
1994
91,08
1.345
1.697
Belanda
Jasa keuangan
1994
100,00
7.151.076
6.848.147
Republik Mauritius
Jasa keuangan
Pra operasi
100,00
–
–
PT Texmaco Jaya Tbk (TJ)
Karawang
PT Texmaco Graha Busana (TGB), dimiliki TJ dengan kepemilikan 99% Polysindo International Finance Company B.V. (PIFC)
Jakarta
Polysindo (Mauritius) Ltd. (PML)
10
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
1.
U M U M (Lanjutan) c.
Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi (Lanjutan) Pada tahun 2001, Perusahaan mengakuisisi 10.000 saham sejumlah US$ 10.000 yang merupakan 100% kepemilikan di Polysindo (Mauritius) Ltd (PML). Perbedaan antara harga perolehan dengan aktiva bersih dari PML sejumlah Rp 221.924.188 dicatat pada akun selisih restrukturisasi entitas sepengendali di kelompok ekuitas. Selama tahun 2007 dan 2006 tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo (Mauritius) Ltd., dan Perusahaan berniat menutup kegiatan Polysindo (Mauritius) Ltd. Selama tahun 2007 dan 2006, tidak terdapat transaksi antara Perusahaan dengan Polysindo International Finance Company BV dan Perusahaan berniat menutup kegiatannya sehubungan dengan restrukturisasi Perusahaan.
d.
Karyawan, Direksi dan Komisaris • Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut : 2007
2006
Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris
: Bapak Robert Clive Appleby : Bapak Christopher Ian Teague Bapak Christopher Robert Botsford Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian Bapak Timbul Thomas Lubis SH (Komisaris independen)
Bapak Slamet Nugroho Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian Bapak Timbul Thomas Lubis SH (Komisaris independen)
: Bapak Vasudevan Ravishankar : Bapak Masjhud Ali Bapak Seeniappa Jegatheesan Bapak Peter Stanley Grant Bapak Peter Vinzenz Merkle
Bapak Vasudevan Ravishankar Bapak Masjhud Ali Bapak Seeniappa Jegatheesan
Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur
• Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masingmasing sebanyak 2.871 dan 2.722 orang. Jumlah karyawan tetap Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebanyak 399 dan 455 orang.
11
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
2.
KELANGSUNGAN HIDUP KONDISI EKONOMI
PERUSAHAAN,
RESTRUKTURISASI
HUTANG
DAN
a. Kelangsungan Hidup Pada tahun 2007, Perusahaan telah melakukan perbaikan yang sangat pesat atas kegiatan usahanya. Kapasitas produksinya telah mengalami peningkatan sehingga sejalan dengan kondisi kuatnya pasar untuk produk yang dihasilkan, Perusahaan telah mencatat EBITDA sebesar US$ 13,6 juta pada tahun 2007. Perusahaan mengharapkan dapat melakukannya dengan lebih baik pada tahun 2008. Perusahaan juga merencanakan untuk melakukan kuasi reorganisasi atas neraca setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai. Perusahaan bangkit dari kebangkrutan menyusul persetujuan atas Rencana Perdamaian (Composition Plan) dari para kreditur tidak terjamin, yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 16 November 2005. Pengendalian penuh atas Perusahaan kini telah dikembalikan kepada para Direksi dan Komisaris Perusahaan, dan persyaratan-persyaratan dalam Rencana Perdamaian kini telah diterapkan sepenuhnya dengan berhasil termasuk restrukturisasi hutang tidak terjamin menjadi surat hutang baru dan modal saham baru. Sesuai dengan isi dari Rencana Perdamaian, para investor telah menyediakan fasilitas modal kerja bagi Perusahaan. Perusahaan telah memanfaatkan secara penuh pinjaman modal kerja sebesar US$ 15 juta berikut tambahan pinjaman sebesar US$ 10,68 juta dari Damiano Investment BV., Belanda. Damiano Investments BV juga telah menyediakan fasilitas Letter of Credit sebesar US$ 52 juta kepada Perusahaan untuk pembelian bahan baku dan seluruh fasilitas itu telah dimanfaatkan pada saat ini. Perusahaan, setelah mematuhi berbagai peraturan hukum maupun persyaratan Bapepam, menerbitkan surat hutang baru tahap pertama menggantikan hutang-hutang tidak terjamin yang lama sesuai isi Rencana Perdamaian. Perusahaan juga telah membagikan modal saham kepada para kreditur tidak terjamin sesuai dengan konversi hutang ke saham (Debt/Equity swap) menurut Rencana Perdamaian. Dalam usaha merestrukturisasi hutang terjaminnya, Perusahaan juga mengedarkan suatu usulan restrukturisasi hutang terjamin (Secured Debt Restructuring Plan atau “SDRP”) tertanggal 29 November 2005 kepada para kreditur terjamin. Karena satu dan lain hal, usulan tersebut tidak disetujui oleh seluruh kreditur terjamin sebelum batas waktu yang ditentukan pada tanggal 14 Desember 2005 sehingga usulan restrukturisasi tidak efektif. Perusahaan telah sekali lagi mengedarkan SDRP kepada semua kreditur terjamin pada tanggal 14 Maret 2007. Batas waktu terakhir untuk penerimaan SDRP tersebut adalah tanggal 30 Juni 2007. Sampai dengan bulan Maret 2008 belum diperoleh persetujuan dari para kreditur terjaminnya, terutama dari PPA (28% dari total hutang terjamin) masih belum memberikan keputusan soal penyelesaian restrukturisasi hutang. Namun demikian, Damiano Investments BV, Belanda, pemegang saham mayoritas, juga merupakan pemegang mayoritas dari hutang terjamin Perusahaan yang terdiri dari obligasi dan bank. Saat ini, Damiano Investments BV., Belanda, pemegang kurang lebih 90% hutang terjamin berupa obligasi dan bank selain PPA, begitu juga setelah restrukturisasi hutang terjamin selesai sesuai dengan gambaran usulan rencana restrukturisasi, Damiano Investments BV., Belanda akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dan hutang terjamin Perusahaan.
12
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) Pokok-pokok utama isi SDRP tersebut adalah sebagai berikut : Usulan Tanggal Restrukturisasi:
1 Juli 2007
Tingkat Suku Bunga Pinjaman atas Surat Hutang Baru:
Bunga akan terhutang triwulanan di muka atas surat hutang baru dan dihitung atas dasar jumlah pokok terhutang selama triwulan yang bersangkutan dengan tingkat suku bunga per tahun masingmasing sebagai berikut Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9 0,0% 2,0% 2,0% 2,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0% 4,0%
Amortisasi:
Pembayaran-pembayaran pokok hutang akan dilaksanakan pada akhir periode setiap 12 bulanan dimulai pada ulang tahun keempat Tanggal Restrukturisasi. Jumlah yang harus dibayar akan sebesar persentase berikut dari pokok hutang yang telah direstrukturisasi Thn1 Thn2 Thn3 Thn4 Thn5 Thn6 Thn7 Thn8 Thn9 0% 0% 0% 5,0% 17,5% 17,5% 17,5% 20,0% 22,5%
Restrukturisasi Hutang
Surat Hutang Baru akan ditukar pada harga 10,73 Cent per Dollar Amerika Serikat. 40,90% dari modal yang ditingkatkan akan dibagikan kepada para kreditur terjamin sebagai konversi hutang ke saham (Debt/Equity Swap) sebagaimana disebutkan dalam SDRP.
Bulan April 2007, Babbington Development Limited (Babbington) mengajukan permohonan pembatalan Rencana Perdamaian tertanggal 20 Oktober 2005 yang telah ditandatangani oleh Perusahaan dengan mayoritas kreditur tidak terjamin ke Pengadilan Niaga. Rencana Perdamaian ini telah disetujui dan diratifikasi oleh Pengadilan Niaga pada tanggal 16 Nopember 2005. Permohonan pembatalan Rencana Perdamaian yang diajukan oleh Babbington tersebut telah ditolak oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada tanggal 17 September 2007. Disamping itu, kondisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun 2007 mencerminkan keadaan berikut : • • •
Rugi bersih sebesar Rp 1.028.032.363.397. Didalam rugi bersih ini termasuk rugi kurs sebesar Rp 430.995.450.470. Modal kerja negatif sebesar Rp 10.291.498.654.730 Defisiensi modal sebesar Rp 7.077.643.603.114
13
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) a. Kelangsungan Hidup (Lanjutan) Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan belum mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Efek yang timbul akan dilaporkan pada laporan keuangan konsolidasi pada saat diketahui dan dapat diperkirakan. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya sampai sekarang dengan dukungan pre-finance dari pelanggan Perusahaan, fasilitas letter of credit dan pinjaman modal kerja dari Damiano Investments BV, Belanda dan kepercayaan serta pengertian dari para supplier. Disamping itu, Perusahaan juga telah memperoleh surat konfirmasi dari Damiano Investments BV., Belanda untuk membantu Perusahaan dalam menyediakan pinjaman fasilitas letter of credit sampai Perusahaan dapat memperoleh fasilitas letter of credit dari Bank. Pada tahun 2007, penjualan bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan sebesar Rp 578.274.223.497 (19%) dibandingkan dengan tahun 2006.
b. Restrukturisasi Hutang Restrukturisasi Hutang – Perusahaan : Berikut adalah hal-hal yang terdapat pada “Proposal Restrukturisasi Hutang Kreditur Tidak Terjamin” yang dibuat oleh Perusahaan : (i)
Pokok hutang direstrukturisasi menjadi 2,961%.
(ii)
Beban bunga dan denda dihapuskan.
(iii)
Hutang yang direstrukturisasi akan dilunasi selama periode 9 tahun.
(iv)
Kreditur tidak terjamin akan memperoleh 19,2% ekuitas dilusi penuh Perusahaan.
(v)
Tingkat suku bunga menjadi 2% setahun dan naik sampai dengan 4% setahun.
Perusahaan telah mengadakan perjanjian restrukturisasi dengan para kreditur tidak terjamin yang disetujui oleh pada kreditur dan diratifikasi oleh Pengadilan. Dengan demikian, jumlah hutang kepada kreditur tidak terjamin setelah restrukturisasi adalah sebesar US$ 18.670.630 ditambah hutang bunga yang dikapitalisasi untuk tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar US$ 478.865 dan US$ 95.428 sehingga jumlah seluruhnya adalah sebesar US$ 19.149.495 pada tanggal 31 Desember 2007 dan US$ 18.766.058 pada tanggal 31 Desember 2006. Perusahaan juga telah mengirimkan usulan restrukturisasi kepada para kreditur terjamin (SDRP). Kemudian, Perusahaan
14
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan) Restrukturisasi Hutang – Perusahaan (Lanjutan) : telah mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin (SDRP) termasuk PPA, karena SDRP yang sebelumnya telah melampaui batas waktu yang ditentukan. Tetapi tidak ada respon dari PPA atas usulan ini. Usulan restrukturisasi telah didukung oleh Damiano Investments BV., Belanda sebagai pemegang hutang terjamin mayoritas. Perusahaan sedang melaksanakan semua langkah-langkah yang diharuskan ke arah diterapkannya Rencana Perdamaian (Peace Plan) sebagaimana disetujui oleh para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan telah diratifikasi oleh Pengadilan Niaga. Langkah-langkah tersebut meliputi penerbitan surat-surat hutang baru sebagai ganti surat-surat hutang tidak terjamin yang lama serta penerbitan saham-saham untuk pengurangan jumlah pokok hutang sesuai dengan syarat-syarat didalam Rencana Perdamaian. Perusahaan telah menurunkan hutang-hutang tidak terjaminnya sesuai Rencana Perdamaian dan meningkatkan modal sahamnya sebagai tambahan modal disetor menantikan penjatahan kepada para kreditur. Perusahaan telah menunjuk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong untuk bertindak sebagai Fiscal Agent, Paying Agent, dan Trustee untuk surat hutang tidak terjamin yang baru yang mana eurocleared. Pada tanggal 21 Pebruari 2008, pemegang saham telah menyetujui penggabungan nilai nominal saham (reverse stock split) dengan ratio 20 berbanding 1 yang merupakan bagian dari rencana restrukturisasi. Perusahaan juga telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008 tertanggal 3 Maret 2008, dan saham-saham tersebut telah diperdagangkan di Pasar Reguler pada tanggal 14 Maret 2008.
Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) : Pada tanggal 30 November 2001, PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Polysindo) dan Polysindo International Finance Company B.V. (PIFC) telah menandatangani Definitive Memorandum of Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencana restrukturisasi Polysindo dan Anak Perusahaan. Termasuk dalam hutang yang direstrukturisasi pada MOA tersebut adalah hutang Anak Perusahaan yang telah disetujui oleh Polysindo untuk dimasukkan sebagai bagian dalam rencana restrukturisasi. Sesuai dengan MOA maka hutang lama akan diganti dengan penerbitan “New Debt Securities” dan saham baru Polysindo paling lambat tanggal 30 Juni 2002 (Closing). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Juli 2001 yang diaktakan dengan akta notaris Soetjipto SH, No. 108 pada tanggal yang sama, para pemegang saham independen telah memberikan persetujuan untuk mengalihkan hutang dalam restrukturisasi Anak Perusahaan kepada Polysindo, namun demikian pengalihan hutang tersebut akan terlaksana apabila para kreditur menyetujuinya.
15
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan) Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) (Lanjutan) Jenis instrumen dalam penerbitan “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak Perusahaan yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Polysindo adalah sebagai berikut : •
Pemegang hutang terjamin BPPN akan menerima New Senior 1st Lien Secured Notes yang diterbitkan oleh Polysindo.
•
Pemegang hutang tak terjamin BPPN dan Trade Claim Debt akan menerima the New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A. Hutang BPPN dalam Rupiah dan Trade Claim Debt diterbitkan oleh Polysindo, sedangkan untuk hutang BPPN dalam dollar Amerika Serikat diterbitkan oleh Polysindo Mauritius II dan dijamin oleh Polysindo. Sebagian Trade Claim Debt dalam dollar Amerika Serikat akan diterbitkan oleh Polysindo Mauritius.
•
Pemegang wesel bayar akan menerima New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B. Hutang Rupiah dari wesel bayar diterbitkan oleh Polysindo, hutang dalam dollar Amerika Serikat dari wesel bayar diterbitkan oleh Polysindo Mauritius dan dijamin oleh Polysindo.
Kondisi dari masing-masing instrument “New Debt Securities” yang relevan dengan hutang Anak Perusahaan yang disetujui untuk direstrukturisasi bersama-sama dengan hutang Polysindo adalah sebagai berikut : •
New Senior 1st Lien Secured Notes o Jumlah pokok sebesar keseluruhan hutang lama yang berasal dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Dharmala dan PT Bank Duta yang berjumlah setara dengan US$ 27.894.293,33. o Hutang bunga akan direstrukturisasi menjadi 66,65% modal saham baru dilusi penuh Polysindo. o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 730.527,79 akan dibayarkan kepada BPPN pada saat Closing. o Tanggal dikeluarkan: 1 Januari 2001. o Tanggal pembayaran New Senior 1st Lien Secured Notes jatuh pada hari kerja pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2011.
•
New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A: o Jumlah pokok sebesar 24% dari hutang BPPN tak terjamin yang berasal dari PT Bank Putera Multikarsa, Bank Arya dan Bank Bira dengan jumlah total sebesar US$ 2.077.053,04 dan 24% unsecured Trade Claim Debt yang berasal dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebesar US$ 457.556,16. Sisa pokoknya akan direstrukturisasi menjadi 3,45% modal saham baru dilusi penuh Polysindo.
16
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) b. Restrukturisasi Hutang (Lanjutan) Restukturisasi Hutang – Anak Perusahaan (TJ) : o o o o •
Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan. Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 67.975,10 akan dibayarkan pada saat Closing. Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001. Tanggal pembayaran New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series A jatuh pada hari kerja pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.
New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B: o Jumlah pokok sebesar 24% hutang wesel bayar yaitu sebesar US$ 3.153.860,47. Sisa pokok akan direstrukturisasi menjadi 11,90% modal saham baru dilusi penuh Polysindo. o Denominasi: dollar Amerika Serikat. o Hutang bunga tahun 1998 hingga 2002 akan dihapuskan. o Beban bunga tahun 2001 sebesar US$ 47.548,72 akan dibayarkan pada saat Closing. o Tanggal dikeluarkan : 1 Januari 2001. o Tanggal pembayaran New Senior 2nd Lien Secured Notes – Series B jatuh pada hari kerja pertama di bulan Januari mulai 1 Januari 2005 sampai dengan 1 Januari 2009.
Pada tanggal 22 Nopember 2002, Anak Perusahaan dan Polysindo telah mengajukan Revised Term Sheet kepada para kreditur sehubungan dengan usul perubahan syarat-syarat restrukturisasi yang antara lain mengenai tanggal pelaksanaan penerbitan “New Debt Securities”, perubahan tingkat bunga dan komposisi cicilan hutang pokok dan bunga. Akan tetapi, draft Revised Term Sheet tersebut belum disetujui oleh kreditur. Sampai dengan bulan Maret 2008, tidak terdapat perkembangan lebih jauh dengan restrukturisasi hutang Anak Perusahaan.
c. Kondisi Ekonomi Tahun 2007 merupakan tahun yang sangat menantang bagi pasar serat polyester secara keseluruhan berkaitan dengan pengaruh kuat dari kenaikan harga-harga kebutuhan energi, harga bahan baku MEG, serta permintaan pasar yang relatif lemah atas industri hilir produk tekstil. Pasar serat polyester telah tumbuh secara cukup mantap dengan rata-rata 6,2% selama beberapa tahun terakhir, dan produksi di tahun 2007 telah mendekati 29 juta metric ton. Secara global, serat polyester masih akan menempati 64% dari total produksi polyester di tahun 2007. Asia Timur Laut telah menjadi pusat pertumbuhan produksi filamen tekstil polyester. Pada tahun 2007, produksi dari kawasan ini kira-kira dapat mencapai 78% dari total produksi dunia. Sepertinya China memperluas pangsa pasar globalnya sampai sekitar 58%.
17
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
2. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, RESTRUKTURISASI HUTANG DAN KONDISI EKONOMI (Lanjutan) c. Kondisi Ekonomi (Lanjutan) Dengan mempertimbangkan semua aspek kriteria penentuan, diperkirakan serat-serat polyester tidak akan menghadapi persaingan besar di dalam komoditi terapan-terapannya. Serat polyester yang mengandung benang filamen dan serabut-serabut kapas, akan terus bertumbuh dengan mengalahkan serat-serat alam. Tingkat operasional yang rendah dan tingkat margin yang tertekan pada sebagian besar negara tidak akan memungkinkan perekonomian untuk menambah kapasitaskapasitas baru, kecuali di China, India dan Vietnam. Dalam perkiraan produksi serat polyester untuk tahun 2008 diharapkan dapat tumbuh seperti di tahun 2007. Sebagian besar permintaan kebutuhan serat polyester masih untuk tekstil. Melihat bermacammacam type serat polyester yang dapat digunakan di industri tekstil, permintaan untuk POY/DTY akan terus menguat, dipicu oleh ekspansi yang cepat dari kapasitas industri hilir bahan pakaian terutama di Asia. Benang polyester yang ber-texture bagaimanapun juga diperkirakan akan tetap menjadi pasar yang terkuat di Eropa Barat. Tingkat pertumbuhan Produk Nasional Bruto Indonesia telah melampaui tingkat 6 persen per tahun untuk pertama kalinya sejak krisis ekonomi Asia, yaitu mencapai 6,3 persen di tahun 2007. Tingkat pertumbuhan yang dicapai merupakan sesuatu yang lebih seimbang, sebagaimana dicerminkan oleh kejutan pengeluaran konsumsi yang diikuti oleh tingkat pertumbuhan dalam investasi. Rasio Investasi terhadap Produk Nasional Bruto telah naik dari 19% di tahun 2003 menjadi 23% di tahun 2007. Begitu diharapkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat di tahun 2008 dan 2009 yang didukung oleh peningkatan rasio investasi terhadap produk nasional bruto, perbaikan daya beli masyarakat, surplus neraca pembayaran, nilai tukar yang stabil dan inflasi yang menurun. Sementara perekonomian diatur untuk menjaga tingkat pertumbuhan yang mantap, faktor-faktor ekonomi yang berkaitan serta stabilitasnya menghasilkan optimisme yang lebih besar terhadap sektor-sektor industri untuk memelihara langkah-langkah pertumbuhan yang didukung oleh konsumsi dan permintaan domestik. Kinerja Perusahaan bagaimanapun juga akan sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan konsumsi domestik, banyak tergantung pada harga-harga bahan baku yang dipicu oleh pergerakan harga minyak dan permintaan penawaran produk-produk polyester. Dengan harapanharga minyak mentah stabil serta pertumbuhan polyester tetap bertahan pada tingkat yang sama, kinerja Perusahaan diharapkan dapat meningkat secara signifikan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan konsolidasi dan hasil usahanya, dijelaskan dibawah ini :
18
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi Perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan dasar pengukuran biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran nilai lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi juga disusun berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan mengelompokkan arus kas konsolidasi dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah. Laporan disajikan dengan menggunakan Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
b.
Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Induk Perusahaan beserta seluruh Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian induk perusahaan, kecuali anak perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke induk perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Suatu pengendalian atas suatu anak perusahaan dianggap ada bilamana induk perusahaan menguasai baik langsung maupun tidak langsung lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara di anak perusahaan; atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan; atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota dewan direksi di anak perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan telah dieliminasi.
19
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi. Pada tahun 2007 dan 2006, bagian pemegang saham minoritas atas akumulasi kerugian Anak Perusahaan telah melebihi bagiannya dalam saldo ekuitas Anak Perusahaan. Oleh karena itu, kelebihan kerugian tersebut dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas.
c.
Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari tiga bulan. Rekening bank yang dibatasi penggunaannya tidak dikelompokkan sebagai komponen kas dan setara kas.
d.
Investasi jangka pendek Deposito berjangka dinyatakan berdasarkan nilai nominalnya, dengan jangka waktu jatuh tempo lebih dari tiga bulan.
e.
Piutang Usaha Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang usaha akan dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir periode.
20
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g.
Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Pada tahun 2003, mesin dan peralatan tertentu yang digunakan dalam kegiatan usaha yang diperoleh selama tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 telah dilakukan perubahan taksiran masa manfaat ekonomi aktiva tetap tersebut dari masa manfaat 10 tahun menjadi 20 tahun. Perubahan tersebut dipengaruhi dengan mempertimbangkan estimasi masa manfaat aktiva sejenis yang diterapkan oleh pesaing, kualitas produksi yang konsisten, perkembangan teknologi, dan pemeliharaan yang telah dilakukan. Penyusutan aktiva tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan toko
20 10 – 20 5 5 5
Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan. Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aktiva tetap untuk menjaga manfaat keekonomisan masa yang akan datang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Penyempurnaan yang menambah nilai (kegunaan) dan masa manfaat, dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutan yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
h.
Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : i.
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
ii. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
21
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h.
Sewa Guna Usaha (Lanjutan) iii. Masa sewa guna usaha minimal dua tahun. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Setiap pembayaran sewa guna usaha dialokasikan sebagai angsuran pokok kewajiban dan beban bunga. Menurut metode capital lease, aktiva sewa guna usaha disajikan dalam akun “Aktiva tetap”, sedangkan kewajibannya dilaporkan dalam akun “Hutang sewa guna usaha”. Penyusutan dihitung dengan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap pemilikan langsung.
i.
Beban Tangguhan Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan emisi saham kepada masyarakat ditangguhkan dan diamortisasi dalam jangka waktu sepuluh tahun berdasarkan metode garis lurus. Pada tahun 1997, Perusahaan mempercepat jangka waktu amortisasi menjadi lima tahun. Berdasarkan surat keputusan BAPEPAM KEP No-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban emisi saham secara retrospektif dibukukan pada akun “Tambahan Modal Disetor”. Sedangkan beban emisi saham anak perusahaan disajikan pada pos ekuitas dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi pada akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan”. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka panjang dibebankan ke hutang yang bersangkutan dan diamortisasi berdasarkan umur hutang tersebut dengan mempergunakan metode garis lurus.
j.
Manfaat Pensiun Perusahaan dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Benefits Entry Age Normal.
22
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k.
Cadangan Uang Jasa Karyawan Hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri karyawan secara suka rela dan hak pensiun karyawan yang tidak mengikuti program pensiun, diakui dengan metode akrual. Kewajiban estimasian yang diakui berhubungan dengan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca konsolidasi dan dihitung sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga kerja No 150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Selanjutnya pada bulan April 2003, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang–Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan menggantikan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000.
l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya.
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca sebagai berikut : Mata Uang Asing US$ YEN CHF SGD NOK GBP EUR
31 Desember 2007 Rp
1 1 1 1 1 1 1
9.419 83 8.261 6.502 1.723 18.804 13.760
31 Desember 2006 Rp 9.020 76 7.382 5.879 1.590 17.697 11.848
Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan. Pembukuan Anak Perusahaan yang bertempat kedudukan di luar negeri, yaitu PIFC dan PML masing-masing diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak Perusahaan yang bertempat kedudukan di luar negeri dijabarkan dengan nilai Rupiah, sebagai berikut :
23
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) •
Pos-pos neraca, kecuali akun ekuitas, dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca.
•
Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang periode berjalan. Perbedaan yang timbul dari penjabaran ini disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.
Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.
n.
Pajak Penghasilan Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode bersangkutan. Perusahaan melakukan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak, yang terutama menyangkut amortisasi, penyusutan aktiva tetap, penyisihan persediaaan usang, transaksi sewa guna usaha dan cadangan uang jasa karyawan. Perlakuan tersebut sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
o.
Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar 47.538.158.750 dan 18.775.332.916 saham.
p.
Informasi Segmen Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan revisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan Segmen”. Berdasarkan PSAK ini, sejak 1 Januari 2002 Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut: 1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dibagi menjadi indusri kimia dan serat sintetis; industri pertenunan dan perajutan; perdagangan dan produksi pakaian jadi serta jasa keuangan. 2) Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
24
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) q.
Restrukturisasi Hutang Keuntungan bersih dari restrukturisasi hutang setelah dihitung pajak penghasilan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan dan diklasifikasikan sebagai “pos luar biasa”.
r.
Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aktiva apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aktiva lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada tanggal neraca, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
4.
KAS DAN SETARA KAS 2007 Rp Kas : Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Kron Norwegia
2006 Rp
327.426.354 231.256.607 9.231.363 1.908.752
355.450.762 240.606.696 9.712.250 1.761.587
569.823.076
607.531.295
232.097.256 28.504.343
175.099.860 84.773.784
1.318.660
1.262.800
7.473.035
8.937.287
27.339.684
26.181.542
296.732.978
296.255.273
Bank : Pihak ketiga : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat Credit Industriel Et Commercial Rekening Dolar Amerika Serikat Deutsche Bank Rekening Dolar Amerika Serikat ING Bank Rekening Dolar Amerika Serikat Dipindahkan
25
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2007 Rp Pindahan PT Bank Tabungan Negara Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Niaga Tbk Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri Tbk Rekening Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia Rekening Rupiah Bank Chinatrust Indonesia Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Rekening Rupiah Rekening Dolar Amerika Serikat
296.732.978
296.255.273
7.453.896
7.604.039
752.544.441 846.630.206
554.133.154 2.075.742.924
5.935.480.176 23.084.126.741
5.219.149.703 21.766.817.554
10.194.507
10.665.115
6.092.088
6.134.430
–
2.509.635
– –
13.102.307 11.371.063
30.939.255.033 Deposito berjangka : PT Bank Niaga Tbk
–
Jumlah
2006 Rp
31.509.078.109
29.963.485.197
10.000.000.000 40.571.016.492
Pada tahun 2006, deposito berjangka pada PT Bank Niaga Tbk sebesar Rp 10.000.000.000 merupakan deposito jangka pendek dengan suku bunga sebesar 10,25% setahun, dan pada tanggal 26 Januari 2007 deposito berjangka tersebut telah dicairkan.
5.
INVESTASI JANGKA PENDEK Deposito berjangka pada PT Bank Niaga Tbk, Jakarta sebesar Rp 3.500.000.000 merupakan deposito berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan suku bunga sebesar 10,50% setahun dan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2007. Kemudian, pada tanggal jatuh tempo, deposito berjangka diperpanjang untuk waktu 1 (satu) tahun dengan suku bunga 8,25% setahun dan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2008.
26
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
6.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari : Pihak ketiga : 2007 Rp
2006 Rp
Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
302.540.673.381 38.937.079.543
233.470.082.003 72.035.591.705
Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
341.477.752.924 (57.547.384.569)
305.505.673.708 (56.591.764.749)
283.930.368.355
248.913.908.959
Bersih
Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2007 Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 6 bulan > 6 bulan – 1 tahun > 1 tahun Jumlah
2006 Rp
209.471.677.252 73.164.134.808 – 1.294.556.295 57.547.384.569
199.597.921.908 31.207.753.976 15.735.310.359 2.372.922.716 56.591.764.749
341.477.752.924
305.505.673.708
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak ketiga adalah sebagai berikut : 2007 Rp
2006 Rp
Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan : Penambahan penyisihan Pengurangan penyisihan
56.591.764.749
56.569.334.990
3.827.663.679 (2.872.043.859)
2.283.161.677 (2.260.731.918)
Saldo akhir periode
57.547.384.569
56.591.764.749
Berdasarkan hasil penelaahan status masing-masing akun piutang pada akhir periode, pihak manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. Penambahan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 3.827.663.679 dan Rp 2.283.161.677 karena penambahan tidak tertagihnya piutang usaha dari pihak ketiga.
27
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
6.
PIUTANG USAHA (Lanjutan) Pengurangan pada penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 2.872.043.859 dan Rp 2.260.731.918 karena penerimaan piutang usaha dari pihak ketiga. Rincian piutang usaha dari pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2007 Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat US$ 29.336.030 pada tahun 2007 dan US$ 25.696.063 pada tahun 2006 Jumlah
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
65.161.686.694
73.727.188.173
276.316.066.230
231.778.485.535
341.477.752.924
305.505.673.708
2007 Rp
PT Multikarsa Investama PT Wastra Indah PT Raja Busana Mahameru PT Mutiara Persada Inti PT Sumatex Subur Polysindo (UK) Ltd., Inggris Drapper Texmaco Inc. Co., Amerika Serikat Coastal Group Ltd., Afrika Selatan Norfil Ltd., Inggris Commonwealth Holdings Pte. Ltd., Singapura PT Texmaco Perkasa Engineering Polysindo (USA) Inc., Amerika Serikat PT Elok Prima Mitra Busana PT Texmaco Taman Synthetics PT Citra Abadi Sejati PT Ungaran Sari Garments PT Supermitory Utama Tbk PT Busana Perkasa Garments PT Perkasa Heavyndo Engineering PT Wahana Perkasa Auto Jaya PT Perkasa Indobaja Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
28
2006 Rp
2006 Rp
272.448.064.189 137.503.756.066 29.566.633.189 29.050.809.556 25.655.601.950 23.208.995.551 19.451.203.838 8.171.262.621 6.858.830.935 4.679.986.317 3.383.722.710 2.573.492.241 1.825.862.400 1.625.242.797 1.354.384.678 991.607.596 756.192.410 414.404.447 141.187.416 89.068.435 60.672.767
276.963.021.353 137.503.756.066 29.566.633.189 29.050.809.556 25.655.601.950 22.225.835.001 18.627.227.797 7.825.118.255 6.568.282.728 4.481.736.552 3.342.227.792 2.464.476.060 1.825.862.400 1.625.242.797 1.262.614.865 272.774.745 661.402.410 606.816.826 141.187.416 89.068.435 60.672.767
569.810.982.109 (137.847.990.269)
570.820.368.960 (136.486.429.113)
431.962.991.840
434.333.939.847
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
6.
PIUTANG USAHA (Lanjutan) Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat tambahan penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2007 karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai. Rincian umur piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2007 Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 6 bulan > 6 bulan – 1 tahun > 1 tahun Jumlah
2006 Rp
40.061.920 24.404.090 352.205.768 18.506.160 569.375.804.171
– 273.894.758 295.721.188 388.595.779 569.862.157.235
569.810.982.109
570.820.368.960
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 2007 2006 Rp Rp Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan : Penambahan penyisihan Pengurangan penyisihan
136.486.429.113 2.706.644.081 (1.345.082.925)
Saldo akhir periode
137.847.990.269
141.325.057.966 929.554.575 (5.768.183.428) 136.486.429.113
Penambahan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2007 sebesar Rp 2.706.644.081 karena penambahan tidak tertagihnya piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 1.268.322.984 dan juga karena adanya selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 1.438.321.097. Penambahan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2006 sebesar Rp 929.554.575 karena penambahan tidak tertagihnya piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pengurangan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2007 sebesar Rp 1.345.082.925 karena adanya selisih kurs mata uang asing. Pengurangan penyisihan piutang ragu-ragu di tahun 2006 sebesar Rp 5.768.183.428 karena penerimaan piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 183.253.509 dan juga karena adanya selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 5.584.929.919.
29
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
6.
PIUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2007 2006 Rp Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat US$ 6.894.975 pada tahun 2007 dan US$ 5.076.779 pada tahun 2006 Jumlah
504.867.210.606
525.027.825.813
64.943.771.503
45.792.543.147
569.810.982.109
570.820.368.960
Pada tahun 2007, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman modal kerja Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV., Belanda (Catatan 23), dan pada tahun 2006, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang terjamin (Catatan 15).
7. PIUTANG LAIN-LAIN 2007 Rp
2006 Rp
Yayasan Pengembangan Science & Technology Piutang karyawan PT Cipta Busana Jaya Piutang dari transaksi impor Piutang bunga dari deposito berjangka Lain-lain
1.845.187.382 2.317.930.510 878.647.275 192.205.501 13.094.792 1.208.677.831
1.845.187.382 2.735.332.681 878.647.275 277.447.505 23.484.931 960.044.574
Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
6.455.743.291 (878.647.275)
6.720.144.348 (878.647.275)
5.577.096.016
5.841.497.073
Bersih
Piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan baik sebagai pinjaman pribadi maupun sebagai pinjaman dimuka. Piutang lain – lain dari Yayasan Pengembangan Science & Technology merupakan pinjaman yang diberikan untuk operasional, pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu pembayarannya.
30
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
7. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Pihak manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain, dan tambahan penyisihan piutang ragu-ragu tidak dibuat karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi hutang terjaminnya selesai Rincian piutang lain-lain menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :
Rupiah
2007 Rp
2006 Rp
6.455.743.291
6.720.144.348
2007 Rp
2006 Rp
8. PERSEDIAAN
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu
217.096.342.047 64.748.022.808 71.392.585.815 111.287.369.890
113.732.466.963 61.609.898.835 98.088.482.566 101.590.523.289
Jumlah Dikurangi : Penyisihan persediaan usang
464.524.320.560 –
375.021.371.653 –
464.524.320.560
375.021.371.653
Bersih
Berdasarkan hasil penelahaan keadaan fisik persediaan pada akhir periode, pihak manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, persediaan Perusahaan dilindungi oleh asuransi PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap kerugian yang disebabkan oleh kebakaran dan resiko-resiko kerugian lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 23.500.000 and US$ 18.700.000, yang mana menurut pendapat manajemen cukup memadai untuk menutup kerugiankerugian yang mungkin timbul. Dan persediaan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya pada tahun 2007 dan 2006 masing-masing dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 1.500.000 dan US$ 2.000.000 Pada tahun 2007, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman modal kerja Perusahaan yang diperolehnya dari Damiano Investments BV., Belanda (Catatan 23), dan pada tahun 2006, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan hutang terjamin (Catatan 15 dan 16).
31
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
9. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 2007 Rp
2006 Rp
PT Multikarsa Investama PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk PT Wahana Perkasa Auto Jaya PT Texmaco Taman Synthetics PT Wastra Indah PT Sumatex Subur PT Saritex Jaya Swasthi PT Supermitory Utama Tbk PT Ungaran Sari Garments PT Perkasa Heavindo Engineering PT Perkasa Indosteel PT Raja Busana Mahameru PT Perkasa Indobaja PT Kreasi Kekar PT Citra Indah Textile PT Mahkota Indah Sentosa PT Devrindo Widya PT Elok Prima Mitra Busana PT Wahana Jaya Perkasa PT Sarana Daycrown Industri PT Bina Peranan Busana PT Kreasi Indah Textile
476.473.038.201 76.558.388.056 53.032.861.512 32.655.587.127 25.186.725.133 8.668.450.520 6.287.301.899 1.818.999.265 1.789.449.941 1.742.346.440 1.555.808.912 1.210.000.000 852.266.129 448.500.000 400.094.657 377.832.876 332.282.365 100.000.000 99.820.513 99.820.511 21.000.000 18.250.000
475.401.574.152 75.550.536.406 50.872.214.861 29.727.433.305 22.299.007.715 7.726.767.920 6.176.832.362 1.663.067.052 769.944.967 1.608.346.440 1.555.808.912 1.210.000.000 852.266.129 448.500.000 67.565.000 377.832.875 332.282.365 – 99.820.513 99.820.511 21.000.000 18.250.000
Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
689.728.824.057 (55.702.385.842)
676.878.871.485 (55.702.385.842)
634.026.438.215
621.176.485.643
Bersih Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
2007 Rp Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan Penambahan penyisihan Pengurangan penyisihan
55.702.385.842
Saldo akhir periode
55.702.385.842
– –
2006 Rp 55.702.385.842 – – 55.702.385.842
Piutang hubungan istimewa merupakan uang muka untuk pengeluaran biaya-biaya dan tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu pembayarannya.
32
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
9. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Piutang kepada PT Multikarsa Investama berasal dari penerimaan dari AR International Limited, Hong Kong sebesar Rp 51.421.394.625 untuk pengembalian uang muka pembelian aktiva tetap (mesin dan peralatan), sedangkan sisanya sebesar Rp 425.051.643.576 pada tanggal 31 Desember 2007 dan Rp 423.980.179.527 pada tanggal 31 Desember 2006 merupakan pinjaman untuk membayar gaji dan biaya-biaya lainnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak membuat tambahan penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2007 karena Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan kuasi reorganisasi setelah restrukturisasi atas hutang terjaminnya selesai. Rincian piutang hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2007 Rp Rupiah Dolar Amerika Serikat ( US$ 5.573.008 pada tahun 2007 dan US$ 5.579.991 pada tahun 2006 ) Jumlah
2006 Rp
637.236.661.021
626.547.355.100
52.492.163.036
50.331.516.385
689.728.824.057
676.878.871.485
10. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 2007 Rp
2006 Rp
BPPN (PPA) : PT Bank Dharmala Rekening Rupiah
64.056.133
64.056.133
5.569.629.066 11.985.290.476
5.569.629.066 11.477.579.369
PT Bank Papan Sejahtera Rekening Rupiah
37.356.312
37.356.312
PT Bank Umum Nasional Rekening Dollar Amerika Serikat
18.154.369
17.385.328
555.500
555.500
17.675.041.856
17.166.561.708
PT Bank Putera Multikarsa Rekening Rupiah Rekening Dollar Amerika Serikat
PT Bank Asia Pacific Rekening Rupiah Jumlah
33
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
10. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan) Karena Perusahaan dan salah satu dari Anak Perusahaan dalam proses restrukturisasi dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), maka sejumlah uang pada bank dibatasi penggunaannya oleh BPPN. Rekening yang dibatasi penggunaannya oleh PT. Bank Sociate Generale Indonesia disebabkan beberapa perusahaan dalam Texmaco Group sedang dalam proses restrukturisasi dengan PT. Bank Sociate Generale Indonesia. Dengan demikian, saldo kas pada bank – bank tersebut dibatasi dan disajikan dalam aktiva tidak lancar pada neraca konsolidasi. Kemudian pada bulan Januari 2003, saldo rekening pada PT. Bank Sociate Generale Indonesia tersebut ditutup dan uangnya telah ditransfer ke rekening perusahaan. Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menghentikan izin operasi PT Bank Putera Multikarsa, yang merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 28 Januari 2000; PT Bank Dharmala, PT Bank Asia Pacific dan PT Bank Papan Sejahtera pada tanggal 13 Maret 1999; dan PT Bank Umum Nasional pada tanggal 21 Agustus 1998. Selanjutnya, operasi PT Bank Duta dan PT Bank Nusa International diambil alih oleh pemerintah pada tanggal 13 Maret 1999. Akibatnya, saldo sejumlah Rp 17.675.041.856 dan Rp 17.166.561.708 yang ada di bank tersebut disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya dalam aktiva tidak lancar di neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas kemungkinan kerugian dari kas yang dibatasi penggunaannya tidak perlu, karena rekening bank yang dibatasi penggunaannya ini akan dikompensasikan dengan pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan.
11. AKTIVA TETAP
Nilai tercatat : Pemilikan langsung Aktiva sewa guna usaha Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung Aktiva sewa guna usaha Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku
34
2007 Rp
2006 Rp
10.687.355.068.815 54.024.369.709
10.681.194.726.139 54.024.369.709
10.741.379.438.524
10.735.219.095.848
7.372.457.743.608 54.024.369.709
6.816.316.443.165 53.200.318.218
7.426.482.113.317
6.869.516.761.383
3.314.897.325.207
3.865.702.334.465
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan) Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut : Pemilikan langsung : 2 0 0 7
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo awal Rp Nilai tercatat : Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan toko
Akumulasi penyusutan : Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan toko
Nilai buku
113.121.034.510 224.197.956.439 10.294.516.842.581 14.668.986.361 29.911.213.126 4.778.693.122
221.982.000 – 5.438.640.676 580.000.000 17.720.000 –
10.681.194.726.139
6.258.342.676
125.024.690.616 6.643.646.239.893 13.741.504.153 29.125.315.381 4.778.693.122
10.311.632.942 544.907.876.253 555.481.330 464.309.918 –
6.816.316.443.165
556.239.300.443
Nilai buku
113.343.016.510 224.197.956.439 10.299.955.483.257 15.150.986.361 29.928.933.126 4.778.693.122
98.000.000
10.687.355.068.815
98.000.000
135.336.323.558 7.188.554.116.146 14.198.985.483 29.589.625.299 4.778.693.122
98.000.000
7.372.457.743.608
– – – –
3.314.897.325.207
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo awal Rp
Akumulasi penyusutan : Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan toko
98.000.000 – –
3.864.878.282.974
2 0 0 6
Nilai tercatat : Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan kantor Peralatan toko
– – –
Saldo Akhir Rp
Saldo Akhir Rp
113.121.034.510 224.197.956.439 10.286.386.674.751 14.914.036.361 29.958.747.146 4.778.693.122
– – 8.130.167.830 – 23.088.230 –
– – – 245.050.000 70.622.250 –
113.121.034.510 224.197.956.439 10.294.516.842.581 14.668.986.361 29.911.213.126 4.778.693.122
10.673.357.142.330
8.153.256.060
315.672.250
10.681.194.726.139
114.580.301.354 6.081.728.625.720 13.513.730.147 28.364.643.443 4.778.693.122
10.444.389.262 561.917.614.173 399.124.006 818.379.007 –
– – 171.350.000 57.707.069 –
125.024.690.616 6.643.646.239.893 13.741.504.153 29.125.315.381 4.778.693.122
6.242.965.993.786
573.579.506.448
229.057.069
6.816.316.443.165
4.430.391.148.544
3.864.878.282.974
35
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan) Aktiva sewa guna usaha : 2007 Nilai tercatat : Mesin dan peralatan Kendaraan
Akumulasi penyusutan : Mesin dan peralatan Kendaraan
Nilai buku
2006 Nilai tercatat : Mesin dan peralatan Kendaraan
Akumulasi penyusutan : Mesin dan peralatan Kendaraan
Nilai buku
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo awal Rp
Saldo akhir Rp
46.159.844.782 7.864.524.927
– –
– –
46.159.844.782 7.864.524.927
54.024.369.709
–
–
54.024.369.709
45.372.403.291 7.827.914.927
787.441.491 36.610.000
– –
46.159.844.782 7.864.524.927
53.200.318.218
824.051.491
–
54.024.369.709
824.051.491
–
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Rp Rp
Saldo awal Rp
Saldo akhir Rp
46.159.844.782 7.864.524.927
– –
– –
46.159.844.782 7.864.524.927
54.024.369.709
–
–
54.024.369.709
42.681.503.244 7.765.154.927
2.690.900.047 62.760.000
– –
45.372.403.291 7.827.914.927
50.446.658.171
2.753.660.047
–
53.200.318.218
3.577.711.538
824.051.491
Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut : 2007 Rp
2006 Rp
Nilai buku Harga jual
– 52.000.000
86.615.181 134.181.818
Laba penjualan aktiva tetap
52.000.000
47.566.637
36
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 2007 Rp
2006 Rp
Beban penyusutan aktiva tetap dialokasikan pada : Pemilikan langsung : Beban pabrikasi Beban usaha
Aktiva sewa guna usaha : Beban pabrikasi Beban usaha
Jumlah
555.219.509.195 1.019.791.248
572.362.003.435 1.217.503.013
556.239.300.443
573.579.506.448
787.441.491 36.610.000
2.690.900.047 62.760.000
824.051.491
2.753.660.047
557.063.351.934
576.333.166.495
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Karawang, Kendal dan Pemalang seluas 1.297.579 M² dengan sertifikat berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 – 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2006 dan 2029, dan sertifikat HGB atas sisa tanah seluas 100.548 M² masih dalam proses. Untuk tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Semarang seluas 78,111 M² jangka waktunya telah habis dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 November 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan sertifikat hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tahun 2002 dan 2001, penambahan tanah sebesar Rp 258.585.580 dan Rp 1.753.645.426 terdiri dari tanah yang berlokasi di Semarang seluas 24.120 M² dan di Karawang seluas 1.962,60 M². Sertifikat hak atas tanah tersebut masih dalam proses. Pada tahun 2007 terdapat penambahan seluas 1.585 M² dengan nilai tanah sebesar Rp 221.982.000 yang merupakan tanah yang berlokasi di Karawang (di belakang pabrik), dengan sertifikat berupa Hak Milik. Pada tanggal 31 Desember 2007 and 2006, seluruh aktiva tetap Perusahaan kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap resiko kerugian dan resiko lainnya termasuk gempa bumi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 558.000.000 and US$ 600.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kerugian-kerugian yang mungkin timbul. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, seluruh aktiva tetap Anak Perusahaan untuk divisi fleece telah diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 23.000.000. Tanah, mesin dan peralatan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek kepada BPP dan hutang terjamin. (Catatan 15 dan 16).
37
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
12. UANG MUKA INVESTASI DALAM PROYEK PERUSAHAAN PATUNGAN Akun ini merupakan uang muka investasi Perusahaan dalam bentuk tanah yang akan digunakan untuk proyek perusahaan patungan (joint venture) dengan Eastman Kodak Company, Amerika Serikat, dalam bidang produksi polyester chips dan fibre di Karawang – Jawa Barat. Jumlah uang muka tersebut merupakan 17% dari jumlah modal Perusahaan patungan yang ditempatkan (Catatan 45). Kelanjutan dari joint venture ini sedang dipertimbangkan kembali oleh kedua belah pihak.
13. AKTIVA LAIN-LAIN
Uang jaminan Jaminan rumah Lippo Jumlah
2007 Rp
2006 Rp
2.608.380.421 9.500.000
2.574.382.590 14.355.500
2.617.880.421
2.588.738.090
14. HUTANG BANK Menurut pembaharuan perjanjian pinjaman tanggal 3 Maret 2006 dan 31 Agustus 2006 antara PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (Peminjam), Damiano Investments BV, Belanda (Pemberi Pinjaman), dan PT Ferrier Hodgson (Monitoring Agent / Pengawas), Pemberi pinjaman menyetujui untuk menyediakan fasilitas letter of credit dengan total keseluruhan sebesar US$ 50.000.000. Dengan demikian, Polysindo juga dapat nama pemberi pinjaman sebagai penjamin untuk membuka letter of credit di Barclays Bank Plc, Hong Kong (Barclays). Letter of credit ini digunakan untuk membeli bahan baku sejumlah US$ 52.313.102 (setara dengan Rp 492.737.107.725) pada tahun 2007 dan sejumlah US$ 43.501.586 (setara dengan Rp 392.385.203.751) pada tahun 2006. Pada tahun 2007, kelebihan penggunaan fasilitas Letter of Credit sebesar US$ 2.313.102 atas fasilitas kredit yang disediakan disebabkan karena kenaikan harga bahan baku dan kenaikan mutasi pembelian. Disamping itu, Perusahaan juga membayar biaya pendanaan sebesar 2,25% sebulan atas jumlah penggunaan fasilitas di Barclays kepada Damiano Investments BV, Belanda. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 and 2006, beban bunga atas fasilitas letter of credit diatas kepada Damiano Investments BV, Belanda masing-masing sebesar Rp 135.423.160.702 dan Rp 75.999.948.192. Bagaimanapun, Damiano Investments BV., Belanda belum menerima pembayaran bunga atas letter of credit dari Perusahaan. Manajemen Perusahaan memahami bahwa Damiano Investments BV., Belanda dengan kebijaksanaannya mungkin akan mengganti, mengurangi atau menghapuskan bunga atas letter of credit ini dikemudian hari tergantung dari suatu kondisi yang pasti dan juga keberhasilan dari penyelesaian restrukturisasi hutang terjamin.
38
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
15. HUTANG TERJAMIN 2007 Rp
2006 Rp
Obligasi : A. 13% Guaranteed Secured Notes US$ 122.526.000
1.154.072.394.000
1.105.184.520.000
470.950.000.000
451.000.000.000
C. 9.375% Guaranteed Secured Notes US$ 250.000.000
2.354.750.000.000
2.255.000.000.000
D. 11.375% Guaranted Secured Notes US$ 260.000.000
2.448.940.000.000
2.345.200.000.000
Jumlah Dikurangi : Nilai buku beban emisi hutang Bersih
6.428.712.394.000 – 6.428.712.394.000
6.156.384.520.000 (1.042.298.961) 6.155.342.221.039
B. US$ 50.000.000 Secured Floating Rate Notes
PT Bina Prima Perdana : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Rupiah US$ 29.055.834 EUR 849.872 YEN 3.001.711.400
1.302.583.907.331 273.676.900.446 11.694.078.592 249.330.273.562 1.837.285.159.931
1.302.583.907.331 262.083.622.680 10.077.962.986 227.515.616.076 1.802.261.109.073
102.807.032.099
88.599.153.488
Union Europeene de CIC, Singapura EUR 5.941.395
81.752.523.807
70.454.367.344
Credit Agricole Indosuez, Singapura US$ 12.117.088
114.130.855.073
109.296.136.825
31.111.874.223 329.802.285.202
29.793.938.368 298.143.596.025
740.600.168.877 41.968.807.083 19.623.877.629 379.181.249 802.572.034.838
709.227.468.232 41.968.807.083 16.911.867.911 338.834.797 768.446.978.023
9.398.371.873.971
9.024.193.904.160
Bank : PT Bank Finconesia EUR 7.471.539
Bangkok Bank, Singapore US$ 3.303.097 Tim Pemberesan (TP) : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. US$ 78.628.322 Rupiah EUR 1.426.173 CHF 45.902 Jumlah
39
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
15. HUTANG TERJAMIN (Lanjutan) Pada tanggal 30 Nopember 2001, Perusahaan telah menandatangani Definitive Memorandum of Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel sehubungan dengan rencana restrukturisasi dari Perusahaan dan Anak Perusahaan. Akan tetapi, hal ini belum dilaksanakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan, dan MOA ini secara otomatis dihentikan. Kemudian, pada tanggal 14 Maret 2007, Perusahaan telah mengirimkan kembali usulan restrukturisasi yang baru kepada para kreditur terjamin (SDRP) untuk merestrukturisasi hutang terjaminnya termasuk obligasi. Sampai dengan bulan Maret 2008 belum diperoleh persetujuan dari para kreditur terjaminnya, terutama dari PPA (28% dari total hutang terjamin) masih belum memberikan keputusan soal penyelesaian restrukturisasi hutang. Namun demikian, Damiano Investments BV, Belanda, pemegang saham mayoritas, juga merupakan pemegang mayoritas dari hutang terjamin yang terdiri dari obligasi dan bank. Saat ini, Damiano Investments BV., Belanda, pemegang kurang lebih 90% hutang terjamin berupa obligasi dan bank selain PPA, begitu juga setelah restrukturisasi hutang terjamin selesai sesuai dengan gambaran usulan rencana restrukturisasi, Damiano Investments BV., Belanda akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dan hutang terjamin Perusahaan. A. 13% Guaranteed Secured Notes, US$ 122.526.000. Perusahaan pada bulan Juni 1994, menerbitkan Unsecured Senior Notes sebesar US$ 125.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Wesel ini akan jatuh tempo pada tahun 2001. Pada bulan Mei 1996, Perusahaan menawarkan kepada para pemegang Unsecured Notes untuk menukarkan wesel mereka ke Guaranteed Secured Notes dengan tingkat bunga 13% per tahun dan jatuh tempo pada tahun 2001 yang terdaftar pada Bursa Efek Luxembourg dan diterbitkan oleh PIFC dengan Perusahaan sebagai penjamin. Seluruh pemegang Unsecured Notes menukar Unsecured Notes menjadi Secured Notes, kecuali pemegang Unsecured Notes sebesar US$ 2.474.000. Pada bulan Agustus 1997, Perusahaan membayar sebagian Unsecured Senior Notes dengan tingkat bunga 13% sejumlah US$ 1.250.000. B. Secured Floating Rates Notes, US$ 50.000.000. Pada bulan Pebruari 1996, PIFC menerbitkan Secured Floating Rate Note sebesar US$ 50.000.000, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dengan tingkat bunga 3% di atas LIBOR per tahun yang jatuh tempo pada tahun 1999. C. 9,375% Guaranteed Secured Notes, US$ 250.000.000. Pada bulan Juli 1997, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 250.000.000 yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin dengan tingkat bunga 9,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2007. Dana dari wesel ini digunakan untuk mendanai sebagian dari tahap I program pengembangan yang baru.
40
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
15. HUTANG TERJAMIN (Lanjutan) D. 11,375% Guaranteed Secured Notes, US$ 260.000.000. Pada bulan Juni 1996, PIFC menerbitkan Guaranteed Secured Notes sebesar US$ 260.000.000 yang tercatat pada Bursa Efek Luxembourg, dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin dengan tingkat bunga 11,375% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2006. Dana dari wesel ini digunakan untuk melunasi hutang bank dan hutang lainnya. Saat ini, wesel-wesel tersebut di atas tidak tercatat pada Bursa Efek Luxemburg dan dijamin oleh hak gadai dengan jaminan real properti, aktiva-aktiva bergerak (selain dari persediaan) dan hasil dari penjualan jaminan tersebut secara pari-passu dengan wesel bayar dan kewajiban lainnya dari Perusahaan dan Anak Perusahaan lainnya. Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN. Kemudian sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut, BPP menerbitkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN. Akan tetapi, pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003. Beban amortisasi dari biaya emisi hutang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 1.042.298.961 dan Rp 2.963.726.735.
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2007 Rp Fasilitas Pinjaman Modal Kerja : PT Bina Prima Perdana : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 18.587.500 pada tahun 2007 dan 2006) PT Bank Dharmala PT Bank Putera Multikarsa Catora International BV, Belanda Jumlah kredit modal kerja
41
2006 Rp
53.211.451.624
53.211.451.624
175.075.662.500 8.000.000.000 1.197.490.480 4.238.550.000
167.659.250.000 8.000.000.000 1.197.490.480 4.510.000.000
241.723.154.604
234.578.192.104
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 2007 Rp
2006 Rp
Fasilitas Letter of Credit : PT Bina Prima Perdana : PT Bank Putera Multikarsa Dolar Amerika Serikat ( US$ 1.670.669,38 pada tahun 2007 dan 2006)
15.736.034.891
15.069.437.808
PT Bank Duta Rupiah
28.175.026.153
28.175.026.153
43.911.061.044
43.244.463.961
27.115.346.119
27.115.346.119
1.870.566.305
1.791.326.900
17.957.172.796
17.196.483.245
46.943.085.220
46.103.156.264
90.854.146.264
89.347.620.225
332.577.300.868
323.925.812.329
Lain-lain : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$ 198.595 pada tahun 2007 dan 2006) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$ 1.906.484 pada tahun 2007 dan 2006)
Jumlah fasilitas letter of credit Jumlah
Pinjaman kepada PT Bina Prima Perdana (BPP) merupakan pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang telah jatuh tempo dan administrasinya telah dialihkan ke BPPN. Kemudian sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan kepada BPP. Untuk pengalihan tersebut, BPP menerbitkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN. Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003. Pada tanggal 27 Pebruari 2004, BPPN dibubarkan oleh Pemerintah. Permasalahan-permasalahan yang sedang ditangani oleh BPPN dan belum terselesaikan, dialihkan kepada suatu lembaga baru pemerintah yang disebut Perusahaan Pengelola Asset (PPA) dibawah pengawasan Menteri Keuangan.
42
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) Pada tanggal 27 Januari 2006, Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar US$ 500.000 dari Catora International BV, Belanda (“CIBV”) untuk pembelian bahan baku (impor dan lokal) dan memenuhi kebutuhan operasional seperti pembayaran gaji, tagihan listrik dan lain-lain. Fasilitas kredit modal kerja ini dibebani bunga sebesar 18% pertahun dengan jatuh tempo pembayaran akhir tanggal 31 Agustus 2006, dan dijamin dengan persediaan senilai US$ 750.000. Kemudian, fasilitas kredit modal kerja tersebut telah diamandemen pada bulan Agustus 2006 untuk menyediakan tambahan fasilitas kredit dengan total fasilitas menjadi senilai US$ 750.000 dan jatuh tempo pembayaran terakhir adalah pada tanggal 31 Mei 2007. Selama tahun 2007, Anak Perusahaan telah membayar senilai US$ 200.000 pada tanggal 14 Agustus 2007 dan senilai US$ 100.000 pada tanggal 13 September 2007. Pada tanggal 31 Desember 2007, Anak Perusahaan belum membayar US$ 450.000 atas pinjaman jangka pendek tersebut yang telah jatuh tempo karena kesulitan keuangan atau masalah arus kas. Disamping itu, Anak Perusahaan belum memperbaharui perjanjian pinjaman ini.
17. WESEL BAYAR Pada tanggal neraca, Anak Perusahaan memiliki saldo wesel bayar sebagai berikut : 2007 Rp PT Bina Prima Perdana : Rupiah Nilai nominal Dolar Amerika Serikat Nilai nominal (US$ 5.000.000 pada tahun 2007 and 2006) Jumlah BPP Lain-lain : Dolar Amerika Serikat Nilai nominal (US$ 11.141.085,29 pada tahun 2007 and 2006) Jumlah lain-lain Jumlah
43
2006 Rp
37.026.286.647
37.026.286.647
47.095.000.000
45.100.000.000
84.121.286.647
82.126.286.647
104.937.882.346
100.492.589.315
104.937.882.346
100.492.589.315
189.059.168.993
182.618.875.962
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
17. WESEL BAYAR (Lanjutan) Akibat dihentikannya operasi beberapa bank pemegang wesel bayar ini pada tahun 1999, administrasinya telah dialihkan kepada BPPN sesuai dengan skema restrukturisasi hutang yang termuat dalam Master Restructuring Agreement (MRA) tertanggal 23 Mei 2001, pada tahun 2002 hutang Perusahaan berdasarkan program restrukturisasi dengan BPPN telah dialihkan ke BPP. Untuk pengalihan ini BPP mengeluarkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN. Wesel bayar tersebut di atas tidak mempunyai jaminan. Bertindak sebagai arranger dari wesel bayar ini adalah PT Asia Kapitalindo Securities. Pada tanggal 30 Nopember 2001, Perusahaan telah menandatangani Definitive Memorandum of Agreement (MOA) dengan para pemegang wesel dan BPPN sehubungan dengan rencara restrukturisasi dari Anak Perusahaan. Akan tetapi, hal ini belum dilaksanakan oleh Anak Perusahaan, dan MOA ini secara otomatis dihentikan. (Catatan 2b). Pada tanggal 26 Pebruari 2004, BPPN mengeluarkan pernyataan pemberitahuan default kepada PT Bina Prima Perdana. Di dalam surat tersebut dinyatakan bahwa PT Bina Prima Perdana sebagai holding company tekstil telah gagal membayar kupon Exchangeable Bond (EB) yang jatuh tempo tanggal 18 Agustus 2003. Pada tanggal 27 Pebruari 2004, BPPN dibubarkan oleh Pemerintah. Permasalahan-permasalahan yang sedang ditangani oleh BPPN dan belum terselesaikan, dialihkan kepada suatu lembaga baru pemerintah yang disebut Perusahaan Pengelola Asset (PPA) dibawah pengawasan Menteri Keuangan. Sampai dengan bulan Maret 2008, tidak terdapat perubahan-perubahan atas status pinjaman wesel bayar tersebut.
18. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari : Pihak ketiga : 2007 Rp Pemasok lokal Pemasok luar negeri Jumlah
44
2006 Rp
92.268.577.582 115.703.296.489
127.017.314.524 41.325.834.238
207.971.874.071
168.343.148.762
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
18. HUTANG USAHA (Lanjutan) Rincian umur hutang usaha kepada pihak ketiga yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2007 Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 6 bulan > 6 bulan – 1 tahun > 1 tahun Jumlah
2006 Rp
138.486.251.667 28.057.198.959 4.967.834.380 3.419.549.494 33.041.039.571
20.906.107.195 96.351.281.652 5.746.606.044 5.221.142.255 40.118.011.616
207.971.874.071
168.343.148.762
Rincian hutang usaha kepada pihak ketiga menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2007 Rp Rupiah
2006 Rp
52.669.709.092
52.171.952.056
154.406.424.746
112.683.314.669
Euro Eropa (EUR 8.587 pada tahun 2007 dan EUR 207.392 pada tahun 2006)
118.149.280
2.456.964.195
Dolar Singapura (SGD 19.418 pada tahun 2007 dan SGD 32.461 pada tahun 2006)
126.263.215
190.834.741
Yen Jepang (Yen 3.782.056 pada tahun 2007 dan Yen 6.926.512 pada tahun 2006)
314.165.533
525.031.894
Poundsterling Inggris (GBP 17.930 pada tahun 2007 dan GBP 14.964 pada tahun 2006)
337.162.205
264.809.187
Dolar Amerika Serikat (US$ 16.393.080 pada tahun 2007 dan US$ 12.492.607 pada tahun 2006)
Swiss Franc (CHF 6.676 pada tahun 2006)
–
50.008.337
Denmark Krone (DKK 147 pada tahun 2006)
–
233.683
Jumlah
207.971.874.071
168.343.148.762
Hutang usaha pihak ketiga pemasok lokal merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan hutang usaha pihak ketiga pemasok luar negeri merupakan hutang atas pembelian bahan pembantu.
45
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
18.
HUTANG USAHA (Lanjutan) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : 2007 Rp PT Citra Indah Textiles PT Wismakarya Prasetya PT Texmaco Micro Indoutama Jumlah
2006 Rp
39.491.541.493 20.153.098.252 80.457.768
39.493.541.493 19.281.994.015 80.457.768
59.725.097.513
58.855.993.276
Rincian umur hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 2007 2006 Rp Rp Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan – 3 bulan > 3 bulan – 6 bulan > 6 bulan – 1 tahun > 1 tahun Jumlah
692.219.928 176.884.309 – – 58.855.993.276
9.139.131.362 671.156.493 3.522.223.649 1.846.768.834 43.676.712.938
59.725.097.513
58.855.993.276
Rincian hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 2007 Rp Rupiah
59.725.097.513
2006 Rp 58.855.993.276
Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan hutang atas pembelian bahan baku, bahan pembantu dan jasa maklon.
19
HUTANG PEMBELIAN AKTIVA TETAP Akun ini merupakan hutang atas pembelian mesin-mesin tahun 2003 sehubungan dengan pengembangan proyek Anak Perusahaan : 2007 Rp Pihak ketiga : Juki Singapore Pte. Ltd., Singapura US$ 30.476,25
287.055.800
46
2006 Rp
274.895.775
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar Di muka 2007 Rp Lebih bayar atas pajak penghasilan badan 2005 2006 2007 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak pertambahan nilai Jumlah
2006 Rp
– 13.535.686.178 23.486.171.326 – 20.618.987.963
33.873.378.753 13.535.686.178 – 162.883.322 80.838.876.340
57.640.845.467
128.410.824.593
b. Hutang Pajak 2007 Rp Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 4 (final) Pajak pertambahan nilai Denda pajak Jumlah
2006 Rp
1.210.913.777 497.811.823 1.635.931.006 3.782.093 14.456.887.093 2.869.307.070
1.023.008.084 451.016.536 10.061.277.251 3.782.093 23.388.588.187 21.008.630.192
20.674.632.862
55.936.302.343
c. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara rugi sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut : 2007 2006 Rp Rp Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan
47
(1.073.009.636.253) 79.316.718.679
(77.031.237.733) 73.378.740.225
(993.692.917.574)
(3.652.497.508)
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) 2007 Rp Penyesuaian fiskal terdiri dari : Beda tetap : Beban yang tidak diperkenankan / (penghasilan kena pajak final) : Beban pajak Perjamuan dan representasi Sumbangan Penghapusan piutang Penghasilan bunga
Beda waktu : Penyusutan aktiva tetap Amortisasi beban tangguhan Cadangan uang jasa karyawan Beban sewa guna usaha
Taksiran rugi fiskal Perusahaan sebelum kompensasi kerugian tahun sebelumnya Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Jumlah taksiran rugi fiskal Taksiran pajak penghasilan badan
10.598.665.002 503.358.255 312.436.500 – (364.464.223)
4.782.256.818 426.806.943 271.305.710 84.583.001 (114.570.055)
11.049.995.534
5.450.382.417
118.619.420.478 1.042.298.961 7.231.813.997 –
134.940.015.532 2.582.413.075 18.056.359.001 615.636.706
126.893.533.436
156.194.424.314
(855.749.388.604) (1.383.005.338.591)
157.992.309.223 (1.540.997.647.814)
(2.238.754.727.195)
(1.383.005.338.591)
–
Pajak dibayar dimuka : Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23
2006 Rp
–
(19.825.723.417) –
(4.494.631.237) (5.270.703.710)
(19.825.723.417)
(9.765.334.947)
Taksiran lebih bayar pajak penghasilan badan
(19.825.723.417)
(9.765.334.947)
Taksiran lebih bayar pajak penghasilan badan Anak Perusahaan
(3.660.447.909)
(21.438.744)
Jumlah pajak dibayar dimuka
48
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) Rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang dilaporkan pada SPT pajak penghasilan badan adalah sebesar Rp 1.444.138.353.185. Atas perbedaan tersebut, Perusahaan tidak melakukan pembetulan SPT.
d. Pajak Tangguhan Perhitungan jumlah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
31 Desember 2006 Rp
2007 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasi Rp
31 Desember 2007 Rp
Perusahaan Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan : Rugi fiskal kumulatif Penyisihan penilaian Penyusutan aktiva tetap Amortisasi beban tangguhan Cadangan uang jasa karyawan Beban sewa guna usaha
414.901.601.577 (414.901.601.577) (343.498.779.585) 2.311.903.550 9.285.030.309 (2.219.019.388)
256.724.816.581 (256.724.816.581) 35.585.826.144 312.689.688 2.169.544.199 –
671.626.418.158 (671.626.418.158) (307.912.953.441) 2.624.593.238 11.454.574.508 (2.219.019.388)
(334.120.865.114)
38.068.060.031
(296.052.805.083)
TJ TGB
37.538.933.890 –
6.909.212.825 –
44.448.146.715 –
Jumlah – Anak Perusahaan
37.538.933.890
6.909.212.825
44.448.146.715
(296.581.931.224)
44.977.272.856
(251.604.658.368)
Jumlah - Perusahaan Anak Perusahaan
Jumlah kewajiban pajak tangguhan. bersih
49
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
31 Desember 2005 Rp
2006 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasi Rp
31 Desember 2006 Rp
Perusahaan Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan : Rugi fiskal kumulatif Penyisihan penilaian Penyusutan aktiva tetap Amortisasi beban tangguhan Cadangan uang jasa karyawan Beban sewa guna usaha Jumlah - Perusahaan
1.966.836.177.336 (1.966.836.177.336) (383.980.784.245) 1.537.179.628 3.868.122.609 (2.403.710.400) (380.979.192.408)
(1.551.934.575.759) 1.551.934.575.759 40.482.004.660 774.723.922 5.416.907.700 184.691.012 46.858.327.294
414.901.601.577 (414.901.601.577) (343.498.779.585) 2.311.903.550 9.285.030.309 (2.219.019.388) (334.120.865.114)
Anak Perusahaan TJ TGB
32.179.775.174 615.780.871
5.359.158.716 (615.780.871)
37.538.933.890 –
Jumlah – Anak Perusahaan
32.795.556.045
4.743.377.845
37.538.933.890
(348.183.636.363)
51.601.705.139
(296.581.931.224)
Jumlah kewajiban pajak tangguhan, bersih
Pengakuan aktiva pajak penghasilan ditangguhkan Perusahaan adalah berdasarkan perkiraan dari manajemen akan hasil di masa mendatang termasuk perkiraan atas tingkat produksi dan harga komoditi atas produk Perusahaan, waktu dan sifat penyelesaian atas kewajiban pajak tangguhan Perusahaan serta strategi perencanaan pajak. Berdasarkan perkiraan tersebut, manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar Perusahaan tidak dapat merealisasikan aktiva pajak tangguhannya yang timbul dari rugi fiskal kumulatif. Oleh karena itu, manajemen membentuk penyisihan penilaian masing-masing sebesar Rp 671.626.418.158 dan Rp 414.901.601.577 yang dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Rekonsiliasi antara jumlah penghasilan (beban) pajak dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak efektif terhadap laba (rugi) sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut : 2007 2006 Rp Rp Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan
50
(1.073.009.636.253) 79.316.718.679
(77.031.237.733) 73.378.740.225
(993.692.917.574)
(3.652.497.508)
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak Tangguhan (Lanjutan) 2007 Rp Keuntungan pajak pada tarif yang berlaku 30% Penyisihan penilaian Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankan / (penghasilan kena pajak final)
2006 Rp
(298.107.875.272)
(1.095.749.252)
256.724.816.581
(47.397.692.767)
3.314.998.660
1.635.114.725
Penghasilan pajak Perusahaan Penghasilan pajak Anak Perusahaan
(38.068.060.031) (6.909.212.825)
(46.858.327.294) (4.743.377.845)
Jumlah penghasilan pajak
(44.977.272.856)
(51.601.705.139)
e. Penghasilan (Beban) Pajak
Beban pajak penghasilan kini : Perusahaan Anak perusahaan
Penghasilan (beban) pajak tangguhan : Perusahaan Anak perusahaan
Jumlah penghasilan pajak
f.
2007 Rp
2006 Rp
– –
– –
–
–
38.068.060.031 6.909.212.825
46.858.327.294 4.743.377.845
44.977.272.856
51.601.705.139
44.977.272.856
51.601.705.139
Surat Ketetapan Pajak a. Perusahaan • Pada tanggal 8 Juni 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Juli 2006, No. 00006/507/06/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
51
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) a. Perusahaan (Lanjutan) • Pada tanggal 8 Juni 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Agustus sampai dengan Desember 2006, No. 00021/207/07/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 79.148.778. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada tanggal 8 Juni 2007 dengan lebih bayar pajak pertambahan nilai periode Januari 2007. • Pada tanggal 8 Juni 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Juni 2007, No. 00020/207/07/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 21.100.000. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada tanggal 8 Juni 2007 dengan lebih bayar pajak pertambahan nilai periode Januari 2007. • Pada tanggal 8 Juni 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Januari 2007, No. 00003/407/07/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 14.831.306.547. Atas lebih bayar tersebut telah dikompensasikan pada bulan June 2007 dengan hutang pajak pertambahan nilai untuk tahun buku 2005 dan 2006 yang masing-masing sebesar Rp 21.100.000 dan Rp 79.148.778. Dan sisanya telah diterima pada tanggal 13 September 2007. • Pada tanggal 4 Mei 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Karawang mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2) untuk tahun 2005, No. 00023/240/05/408/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 1.335.988. Kewajiban pajak tersebut telah dibayarkan pada tanggal 7 Oktober 2007. • Pada tanggal 4 Mei 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Karawang mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun 2005, No. 00075/201/05/408/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 22.575.748. Kewajiban pajak tersebut telah dibayarkan pada tanggal 10 Juli 2007. • Pada tanggal 25 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun buku 2005, No. 00036/201/05/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 333.391.288. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan Mei 2007 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2005.
52
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) a. Perusahaan (Lanjutan) •
Pada tanggal 25 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun buku 2005, No. 00023/207/05/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 12.514.186. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada bulan Mei 2007 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2005.
•
Pada tanggal 27 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun buku 2005, No. 00031/203/05/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 3.578.958.623. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada tanggal 8 Juni 2007 dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2005.
•
Pada tanggal 25 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun buku 2005, No. 00033/406/05/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kelebihan bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 33.671.115.816 yang berdasarkan pada rugi fiskal sebesar Rp 275.922.590.909. Kelebihan bayar Pajak Penghasilan Badan telah dikompensasikan pada bulan Mei 2007 dengan hutang-hutang pajak lainnya.
•
Pada tanggal 25 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 4(2) untuk tahun buku 2005, No. 00033/540/05/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
•
Pada tanggal 25 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun buku 2005, No. 00020/504/05/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
•
Pada tanggal 25 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Januari sampai dengan Mei 2006, No. 00018/407/06/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kelebihan bayar Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 22.672.038.441. Kelebihan bayar Pajak Penghasilan Badan telah dikompensasikan pada bulan Mei 2007 dengan hutang-hutang pajak lainnya.
53
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) a. Perusahaan (Lanjutan) •
Pada tanggal 25 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 2005, No. 00008/407/05/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kelebihan bayar Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 29.927.359.578. Kelebihan bayar Pajak Penghasilan Badan telah dikompensasikan pada bulan Mei 2007 dengan hutanghutang pajak lainnya.
•
Pada tanggal 10 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun buku 2004, No. 00022/207/04/092/07 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 136.807.858. Kewajiban pajak tersebut telah dikompensasikan pada tanggal 8 Juni 2007 dengan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2007.
•
Pada tanggal 16 Oktober 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Semarang Barat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun buku 2004, No. 00027/503/04/503/06 menyatakan bahwa Perusahaan tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
•
Pada tanggal 16 Oktober 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Semarang Barat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun buku 2004, No. 00086/201/04/503/06 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 281.628. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 Desember 2006.
•
Pada tanggal 4 Oktober 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun buku 2004, No. 00049/406/04/092/06 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 22.334.583.735 atas rugi buku sebesar Rp 614.614.345.945. Atas lebih bayar tersebut telah dikompensasikan dengan hutang pajak lainnya.
•
Pada tanggal 4 Oktober 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan pasal 21 untuk tahun buku 2004, No. 00029/201/04/092/06 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 11.513.586. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 Desember 2006.
54
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) a. Perusahaan (Lanjutan) •
Pada tanggal 4 Oktober 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun buku 2004, No. 00022/277/04/092/06 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 136.807.858. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada bulan January 2007.
•
Pada tanggal 15 April 2005, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Semarang Barat mengeluarkan Surat Tagihan Pajak Penghasilan pasal 23 untuk tahun buku 2003, No. 00060/203/03/503/05 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 33.263.567. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada bulan Pebruari 2006.
•
Pada tanggal 28 Juni 2004, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan pasal 26 untuk bulan Januari sampai dengan Desember 2002 No. 00015/204/02/092/04 menyatakan bahwa Perusahaan mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 43.794.145.373. Kewajiban pajak tersebut pada tanggal 4 Oktober 2006 telah dikompensasikan dengan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2004 sebesar Rp 22.334.583.735 dan sisanya telah dikompensasikan pada bulan Mei 2007 dengan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2005 dan 2006.
b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) •
Pada tanggal 9 Agustus 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk periode April 2007, No. 00007/407/07/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 1.353.522.886. Kelebihan bayar sebesar Rp 1.353.482.886 telah diterima melalui rekening BCA cabang Rasuna Said Jakarta pada tanggal 10 September 2007 dan sebesar Rp 40.000 digunakan untuk biaya bank.
•
Pada tanggal 9 Mei 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk tahun buku 2005, No. 00039/501/05/408/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
55
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan) •
Pada tanggal 6 Mei 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Desember 2006, No. 00086/408/06/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 902.249.946. Kelebihan bayar pajak tersebut telah diterima pada tanggal 16 Mei 2007 dengan mengkompensasikan kurang bayar kewajiban perpajakan Anak Perusahaan sebesar Rp 15.023.589 dan sisanya sebesar Rp 887.186.357 telah diterima melalui rekening BCA cabang Rasuna Said Jakarta pada tanggal 15 Juni 2007 dan sebesar Rp 40.000 digunakan untuk biaya bank.
•
Pada tanggal 5 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pekalongan mengeluarkan Surat Tagihan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk periode January sampai dengan Desember 2005, No. 000167/101/05/052/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 15.023.589. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 16 Mei 2007 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2006.
•
Pada tanggal 5 April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pekalongan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk tahun 2005, No. 00027/501/05/502/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
•
Pada tanggal 26 Maret 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Tagihan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2005, No. 00002/101/05/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 700,000. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 Maret 2007 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2005.
•
Pada tanggal 26 Maret 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Tagihan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Januari sampai dengan Desember 2005, No. 00020/107/05/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 3,885,492. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 Maret 2007 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2005.
56
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan) •
Pada tanggal 26 Maret 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Januari sampai dengan Desember 2005, No. 00072/407/05/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 2,364,234,759. Kelebihan bayar tersebut telah diterima pada tanggal 29 Maret 2007 dengan mengkompensasikan kurang bayar kewajiban perpajakan Anak Perusahaan sebesar Rp 384.586.386. Sisanya sebesar Rp 1.979.386.226 telah diterima melalui rekening BCA cabang Rasuna Said Jakarta pada tanggal 27 April 2007 dan sebesar Rp 126.147 digunakan untuk biaya pajak.
•
Pada tanggal 26 Maret 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2005, No. 00086/406/05/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 26.181.427. Kelebihan bayar pajak sebesar Rp 26,171,427 telah diterima melalui rekening BCA cabang Rasuna Said Jakarta pada tanggal 30 April 2007 dan sebesar Rp 10.000 digunakan untuk biaya pajak.
•
Pada tanggal 26 Maret 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk periode Januari sampai dengan Desember 2005, No. 00029/237/05/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 2.600.000. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 Maret 2007 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2005.
•
Pada tanggal 26 Maret 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pengasilan Pasal 4(2) untuk periode Januari sampai dengan Desember 2005, No. 00023/240/05/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 41.103.542. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 Maret 2007 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2005.
•
Pada tanggal 26 Maret 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pengasilan Pasal 23 untuk periode Januari sampai dengan Desember 2005, No. 00071/203/05/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 118,069,996. Kewajiban Pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 Maret 2007 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2005.
57
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan) •
Pada tanggal 26 Maret 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pengasilan Pasal 21 untuk tahun 2005, No. 00043/01/05/054/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) tidak mempunyai tambahan hutang pajak.
•
Pada tanggal 10 January 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Karawang mengeluarkan Surat Tagihan Pajak Pengasilan Pasal 21 untuk periode Januari sampai dengan November 2005, No. 00162/101/05/408/07 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 218.226.906. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 Maret 2007 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2005.
•
Pada tanggal 13 September 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2004 No. 00014/407/04/054/06 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 52.051.610.446. Kelebihan bayar pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 September 2006 dengan mengkompensasikan kurang bayar kewajiban perpajakan perusahaan-perusahaan Grup Texmaco lainnya serta kewajiban perpajakan Perusahaan lainnya sebesar Rp 22.255.736.691. Sisanya sebesar Rp 29.795.873.755 telah diterima melalui rekening BCA cabang Rasuna Said Jakarta pada tanggal 13 Oktober 2006.
•
Pada tanggal 13 September 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2004 No. 00043/237/04/054/06 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 15.296.984. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 September 2006 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2004.
•
Pada tanggal 3 Juli 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak penghasilan pasal 21 untuk tahun 2004 No. 00105/201/04/054/06 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 2.042.775.032. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 September 2006 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2004.
58
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan) f.
Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) b. Anak Perusahaan (TJ dan TGB) (Lanjutan) •
Pada tanggal 16 Juni 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak penghasilan badan untuk tahun 2004 No. 00104/406/04/054/06 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai kelebihan bayar pajak sebesar Rp 118.015.242. Kelebihan bayar pajak tersebut telah dilunasi dengan mengkompensasikan kurang bayar kewajiban pajak lainnya.
•
Pada tanggal 16 Juni 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak penghasilan pasal 21 untuk tahun 2004 No. 00058/201/04/054/06 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 834.502.680. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 September 2006 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2004.
•
Pada tanggal 16 Juni 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak penghasilan pasal 23 untuk tahun 2004 No. 00080/203/04/054/06 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 349.947.196. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 September 2006 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2004.
•
Pada tanggal 16 Juni 2006, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Masuk Bursa mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak penghasilan pasal 4 (2) untuk tahun buku 2004 No. 00034/240/04/054/06 yang menyatakan bahwa Anak Perusahaan (TJ) mempunyai tambahan hutang pajak sebesar Rp 123.755.343. Kewajiban pajak tersebut telah dilunasi pada tanggal 29 September 2006 dengan mengkompensasikan lebih bayar pajak pertambahan nilai tahun 2004.
•
Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Perusahaan melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak tahunannya berdasarkan perhitungan sendiri. Pihak fiskus dapat melakukan penilaian kembali dan memperbaharui pajaknya dalam waktu 10 tahun sejak tanggal pajak tersebut terhutang.
59
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
21. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 2007 Rp Bunga Listrik Transportasi Gaji Sewa Lain-lain Jumlah
2006 Rp
790.697.863.145 18.106.714.235 7.280.297.925 4.591.361.139 1.564.010.049 1.105.906.737
637.516.267.557 23.436.510.773 11.071.133.537 8.971.515.758 1.497.081.286 1.234.896.227
823.346.153.230
683.727.405.138
22. HUTANG TIDAK TERJAMIN DAN WESEL BAYAR 2007 Rp The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (US$ 19.149.495 pada tahun 2007 dan US$ 18.766.058 pada tahun 2006)
180.369.091.603
2006 Rp
169.269.839.721
Perusahaan telah mengambil langkah untuk implementasi Rencana Perdamaian (Composition Plan) yang telah disetujui oleh para kreditur tidak terjamin Perusahaan dan diratifikasi oleh Pengadilan Niaga. Pada tanggal 29 September 2006, hutang tidak terjamin yang terdiri dari Bank, PT Bina Prima Perdana, sewa guna usaha dan wesel bayar sebesar US$ 18.670.630 telah direstrukturisasi ke dalam wesel bayar dengan tingkat bunga tetap (Fixed rate notes) dan berada dibawah pengawasan (Custodian) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hong Kong. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, hutang tidak terjamin setelah restrukturisasi masingmasing sebesar US$ 19.149.495 (setara dengan Rp 180.369.091.603) dan US$ 18.766.058 (setara dengan Rp 169.269.839.721), yang terdiri dari hutang pokok US$ 18.670.630 (setara dengan Rp 175.858.663.970 untuk tahun 2007 dan Rp 168.409.082.228 untuk tahun 2006) ditambah hutang bunga yang dikapitalisasi sebesar US$ 478.865 (setara dengan Rp 4.510.427.633) pada tahun 2007 dan US$ 95.428 (setara dengan Rp 860.757.493) pada tahun 2006 yang akan dilunasi selama 9 tahun yang dimulai pada ulang tahun keempat dari tanggal restrukturisasi. Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014
5,0% 17,5% 17,5% 17,5% 20,0% 22,5%
60
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
22. HUTANG TIDAK TERJAMIN DAN WESEL BAYAR (Lanjutan) Suku bunga hutang restrukturisasi adalah sebagai berikut : Tahun
Suku bunga
2006 2007 2008 2009 dan selanjutnya
2% setahun 2% setahun 2% setahun 4% setahun
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, beban bunga atas hutang tidak terjamin dan wesel bayar masing-masing sebesar Rp 3.471.551.686 dan Rp 2.947.158.940.
23. PINJAMAN MODAL KERJA 2007 Rp Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : Damiano Investments BV, Belanda (US$ 29.023.669 untuk tahun 2007 dan US$ 29.891.535 untuk tahun 2006)
273.373.940.356
2006 Rp
269.621.644.406
Berdasarkan Rencana Perdamaian yang telah disetujui oleh para kreditur, Damiano Investments BV, Belanda setuju untuk menyediakan pinjaman modal kerja sebesar US$ 15.000.000 kepada Perusahaan. Suku bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut adalah 9% setahun sampai dengan diimplementasikannya Rencana Perdamaian. Setelah implementasi tingkat suku bunga dan pembayaran pokok pinjaman akan mengikuti surat hutang baru. (Catatan 22). Disamping perjanjian modal kerja diatas, Damiano Investments BV, Belanda juga telah memberikan pinjaman modal kerja sebesar US$ 10.687.669,23 kepada Perusahaan dengan suku bunga sebesar 15% setahun. Kelebihan pinjaman modal kerja sebesar US$ 867.856,64 (setara dengan Rp 7.882.823.608) telah dihapuskan oleh Perusahaan dan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain pada laporan rugi laba konsolidasi periode berjalan. Damiano Investments BV, Belanda juga memberikan pinjaman uang muka sebesar US$ 3.336.000 (setara dengan Rp 31.421.784.000 pada tahun 2007 dan Rp 30.090.719.999 pada tahun 2006) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, beban bunga atas pinjaman modal kerja dari Damiano Investment BV, Belanda masing-masing sebesar Rp 20.214.908.872 dan Rp 17.670.098.669.
61
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
24. HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 2007 Rp PT Bima Peranan Busana PT Perkasa Heavyndo Engineering PT Waniaindah Busana Tbk PT Kreasi Kekar Jumlah
2006 Rp
13.653.484.229 1.062.557.586 128.200.000 24.659.874
13.653.484.229 1.062.557.586 128.200.000 89.413.522
14.868.901.689
14.933.655.337
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan uang muka kepada Perusahaan dalam mata uang Rupiah dengan tidak dikenakan bunga dan tidak ditetapkan jangka waktu pembayaran.
25. HUTANG SEWA GUNA USAHA Perusahaan Sewa Guna Usaha
Jenis aktiva
2007 Rp
2006 Rp
PT Perjahl Leasing Indonesia Mesin pabrik PT Piranti Mulia Bisnisindo Mesin pabrik PT Hanil Bakrie Finance Corporation Mesin pabrik PT Koexim Mandiri Finance Kendaraan. Mesin pabrik PT GE Astra Finance Mesin pabrik
11.620.389.927 10.974.894.754 9.233.167.707 5.673.430.850 3.103.249.580
11.128.136.441 10.509.985.209 9.044.904.850 5.433.097.598 2.971.792.251
Jumlah Dikurangi : Bagian yang akan jatuh tempo dalam Waktu satu tahun
40.605.132.818
39.087.916.349
(40.605.132.818)
(39.087.916.349)
Bagian jangka panjang
–
–
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, suku bunga dan periode sewa guna usaha Anak Perusahaan adalah sebagai berikut : Lessor Anak Perusahaan (TJ) PT Hanil Bakrie Finance Corp. PT Koexim Mandiri Finance PT Perjahl Leasing Indonesia PT Piranti Mulia Bisnisindo PT GE Astra Finance
Suku bunga SIBOR + 2% SIBOR + 2.55% SIBOR + 2.8125% SIBOR + 2% SIBOR + 4.75% untuk tahun 1999 dan SIBOR + 2.75% dari tahun 2000 sampai 2002
62
Jatuh tempo 2007 2004 2003 2005 2002
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
25. HUTANG SEWA GUNA USAHA (Lanjutan) Pembayaran sewa guna usaha minimum di masa yang akan datang per 31 Desember 2007 and 2006 adalah sebagai berikut : 2007 Rp
2006 Rp
Tahun yang berakhir 31 Desember 2007 2006
46.166.257.072 –
675.976.840 43.734.650.980
Jumlah pembayaran minimum
46.166.257.072
44.410.627.820
Dikurangi : Bunga sewa guna usaha
(5.561.124.254)
(5.322.711.471)
Hutang sewa guna usaha Dikurangi : Bagian hutang sewa guna usaha yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
40.605.132.818
39.087.916.349
(40.605.132.818)
(39.087.916.349)
Hutang sewa guna usaha jangka panjang
–
–
Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 21 Maret 2006 dan perjanjian serah terima tanggal 12 Juli 2006, PT Exim SB Leasing (dalam likuidasi) telah menjual tagihan-tagihannya kepada PT Piranti Mulia Bisnisindo.
26. HUTANG KREDIT PEMBIAYAAN Berdasarkan perjanjian tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan memperoleh kredit pembiayaan dari PT Astra Sedaya Finance untuk membeli sebuah mobil (Mercedes E-Class 240 Elegance Sedan Luxury) dengan harga beli sebesar Rp 580.000.000, dan suku bunga sebesar 10% setahun, dibayar secara cicilan setiap bulannya terhitung dari tanggal 30 Maret 2007 sampai dengan 28 Pebruari 2010. Pada tanggal 31 Desember 2007, total saldo hutang kredit pembiayaan sebesar Rp 314.166.670. 2007 Rp Hutang kredit pembiayaan Dikurangi : Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
63
2006 Rp
314.166.670
–
(144.999.996)
–
169.166.674
–
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
26. HUTANG KREDIT PEMBIAYAAN (Lanjutan) Jumlah beban bunga atas hutang pembiayaan yang telah dibayar adalah sebesar Rp 36.256.668.
27. MODAL SAHAM Berdasarkan akta notaries Januar Tirtaamidjaja SH tanggal 15 Pebruari 1984, modal Perusahaan yang ditempatkan adalah sebesar Rp 2.196.960.000.000 yang terdiri dari 4.393.920.000 lembar saham dengan par value sebesar Rp 500 per lembar. Seluruh modalnya sebesar 4.393.920.000 lembar saham telah ditempatkan dan disetorkan penuh. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani SH No. 100 tanggal 27 Desember 2002, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana perubahan Modal Dasar dari semula Rp 8.500.000.000.000 menjadi Rp 16.000.000.000.000 dan Modal Ditempatkan dan Disetor dari semula Rp 2.196.960.000.000 menjadi Rp 4.174.224.000.000. Berdasarkan akta notaris Aulia Taufani, SH, No. 12 tanggal 4 Juli 2006 tentang perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Rapat Luar Biasa Pemegang Saham dengan akta notaris Aulia Taufani SH No. 111 tanggal 21 Juni 2006, para pemegang saham telah menyetujui beberapa hal sebagai berikut : • •
•
Modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 4.174.224.000.000. Alokasi 83.484.480.000 lembar saham baru (seri C) dengan nilai nominal Rp 2 per saham berdasarkan konversi hutang menjadi modal. Saham baru sebesar 43.144.238.750 lembar untuk kreditur tidak terjamin dan pemberi fasilitas modal kerja baru sedangkan sisanya sebanyak 40.340.241.250 lembar saham untuk kreditur terjamin. Membukukan agio saham hasil konversi saham menjadi modal sebesar Rp 5.574.513.535.500.
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan keputusannya No. C-25038.HT.01.04.TH.2006 tanggal 28 Agustus 2006 dan telah didaftarkan di Departemen Industri dan Perdagangan No. 233/BH-1/IX.2006 tanggal 1 September 2006. Pada tanggal 31 Desember 2006, modal dasar Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terdiri dari 247.145.100.800 lembar saham dengan pengelompokkan sebagai berikut : • • •
17.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham. 146.660.620.800 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham. 83.484.480.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 2 per saham.
Dan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 2.283.248.477.500 yang terdiri dari 4.393.920.000 lembar saham seri A dan 43.144.238.750 lembar saham seri C.
64
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
27. MODAL SAHAM (Lanjutan) Pada bulan Pebruari 2008, Perusahaan melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan reverse stock yang dilakukan dengan ratio 20 berbanding 1. Dan menurut akta notaris Sutjipto SH No. 91 tanggal 21 Pebruari 2008 tentang Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, modal saham Perusahaan sebesar Rp 16.000.000.000.000 terbagi atas 12.357.255.040 lembar saham dengan pengelompokan sebagai berikut : • • •
850.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 10.000 per saham. 7.333.031.040 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. 4.174.224.000 lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp 40 per saham.
Akta notaris tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusannya No. AHU-10588.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 Maret 2008. Modal ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya sebesar Rp 4.174.224.000.000 (26%) terbagi atas : • • •
219.696.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 10.000 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 2.196.960.000.000. 1.890.975.522 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 1.890.975.522.000. 2.157.211.950 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 40 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 86.288.478.000.
Dan susunan pemegang saham pada tanggal 21 Pebruari 2008 menurut akta notaris adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
Jumlah lembar Saham
Saham seri A Saham seri B Saham seri C Jumlah
Persentase kepemilikan %
Jumlah Rp
219.696.000 1.890.975.522 2.157.211.950
5,15 44,30 50,55
2.196.960.000.000 1.890.975.522.000 86.288.478.000
4.267.883.472
100,00
4.174.224.000.000
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan catatan pemegang saham yang dikeluarkan oleh Kantor Administrasi Saham, PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut:
65
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
27. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Pemegang Saham
Jumlah lembar Saham
2007 Persentase kepemilikan %
Jumlah Rp
Saham Seri A: PT Multikarsa Investama Publik (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
2.627.894.390 1.766.025.610 4.393.920.000
Saham Seri B:
–
5,53 3,71 9,24 –
1.313.947.195.000 883.012.805.000 2.196.960.000.000 –
Saham Seri C: Damiano Investments BV, Netherland Lain-lain Yang belum diambil Jumlah Jumlah
Pemegang Saham
28.854.346.410 9.834.214.193 4.455.678.147 43.144.238.750
60,70 20,69 9,37 90,76
57.708.692.820 19.668.428.386 8.911.356.294 86.288.477.500
47.538.158.750
100,00
2.283.248.477.500
2006 Persentase kepemilikan %
Jumlah Rp
Jumlah lembar Saham
Saham Seri A: PT Multikarsa Investama Publik (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
2.627.894.390 1.766.025.610 4.393.920.000
Saham Seri B:
–
5,53 3,71 9,24 –
1.313.947.195.000 883.012.805.000 2.196.960.000.000 –
Saham Seri C: Damiano Investments BV., Netherland Lain-lain Yang belum diambil Jumlah Jumlah
32.752.516.409 3.341.314.881 7.050.407.460 43.144.238.750
68,90 7,03 14,83 90,76
65.505.032.818 6.682.629.768 14.100.814.914 86.288.477.500
47.538.158.750
100,00
2.283.248.477.500
66
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
27. MODAL SAHAM (Lanjutan) Berdasarkan akta notaris DR. H. Teddy Anwar. SH. Spn. No. 111 tanggal 16 Agustus 2002, sebanyak 2.454.081.290 saham PT Multikarsa Investama dijual kepada PT Bina Prima Perdana. Namun menurut catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrycom masih terdaftar atas nama PT Multikarsa Investama. Bapak Slamet Nugroho, Bapak Kalpathi Hari Haran Sivasubramanian dan Bapak Seeniappa Jegathesan adalah Komisaris dan Direktur Perusahaan untuk tahun 2007 dan 2006 dengan kepemilikan saham masing-masing sejumlah 47.760, 23.880, dan 47.760 lembar saham dari jumlah modal disetor pada tahun 2007 dan 2006. Saham baru yang dikeluarkan sebagai hasil dari konversi hutang menjadi modal telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 1 Oktober 2007.
28. TAMBAHAN MODAL DISETOR 2007 Rp Selisih antara nilai nominal dengan hasil penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat di tahun 1990 Biaya emisi saham
Selisih antara nilai nominal dari hasil Konversi hutang ke modal di tahun 2006 Jumlah
25.800.000.000 (13.807.386.447) 11.992.613.553
2006 Rp
25.800.000.000 (13.807.386.447) 11.992.613.553
5.574.513.535.500
5.574.513.535.500
5.586.506.149.053
5.586.506.149.053
29. MANFAAT PENSIUN Perusahaan dan Anak Perusahaan, TJ, menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Texmaco Group (DPTG) yang akta pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No Kep.239/KM.17/1993 tanggal 22 Oktober 1993. Pendiri DPTG adalah Grup Texmaco, dimana Perusahaan dan TJ merupakan salah satu mitra pendiri. Pendanaan DPTG terutama berasal dari konstribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan untuk tahun 2006 sebesar 5% dari gaji kotor dan sisanya merupakan kontribusi pemberi kerja.
67
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
29. MANFAAT PENSIUN (Lanjutan) Beban pensiun untuk tahun 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut : 2007 Rp
2006 Rp
Biaya jasa kini – seluruhnya Biaya jasa kini – karyawan
– –
1.268.824.938 (634.412.469)
Jumlah jasa kini – Perusahaan dan TJ
–
634.412.469
Kewajiban aktuarial dan nilai wajar aktiva bersih berdasarkan laporan aktuarial DPTG untuk posisi 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut : 2007 Rp Nilai wajar aktiva dana pensiun Kewajiban aktuarial
– –
Kelebihan nilai wajar aktiva atas kewajiban aktuaria
–
2006 Rp 9.012.090.038 (8.205.068.468) 807.021.570
Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka. surat-surat berharga dan investasi jangka panjang dalam bentuk saham. tanah dan bangunan. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh PT Sienco Aktuarindo Utama. aktuaris independen. adalah sebagai berikut : Tingkat kematian Usia pensiun normal Tingkat cacat Tingkat kenaikan gaji Tingkat bunga teknis Biaya manajemen pensiun Perhitungan manfaat pension Metode perhitungan aktuaria
: : : : : : : :
1949 annuity Mortality Table 55 tahun 1% dari kemungkinan kematian tiap tingkat umum 6% setahun 11% setahun 10% dari penerimaan dana pensiun 2.5% x periode kerja x gaji Projected Benefits Entry Age Normal
Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-026/KM.10/2007 tanggal 22 Pebruari 2007, Dana Pensiun Texmaco Group telah dibubarkan terhitung 31 Desember 2006.
68
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
30. CADANGAN UANG JASA KARYAWAN Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja menerbitkan Keputusan No. Kep-150/Men/2000 mengenai aturan besarnya kompensasi disertai ketentuan yang mendasari pemberian kompensasi tersebut, yang mengharuskan perusahaan untuk membayar uang jasa dan kompensasi sehubungan dengan pengunduran diri karyawan atas dasar jumlah tahun masa kerja dan gaji, apabila pengunduran diri memenuhi ketentuan yang diatur dalam Keputusan tersebut. Kemudian pada bulan April 2003 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 menggantikan Keputusan No. KEP-150/Men/2000. Sehubungan dengan hal ini, pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 Perusahaan dan Anak perusahaan membukukan cadangan uang jasa karyawan masing-masing sebagai berikut :
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Keuntungan dan kerugian aktuarial bersih Kerugian (keuntungan) kurtailmen dan penyelesaian Jumlah
2007 Rp
2006 Rp
3.829.747.259 4.719.119.544 1.665.322.019 – 121.254.716
5.292.069.626 1.465.984.777 1.665.322.019 743.560.116 8.889.422.463
10.335.443.538
18.056.359.001
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut : 2007 Rp Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Kewajiban bersih
2006 Rp
73.718.655.829 (19.018.443.719 ) (13.809.810.797 )
66.451.484.066 (20.683.765.738) (6.727.721.895)
40.890.401.313
39.039.996.433
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut : 2007 Rp Saldo awal Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan
69
2006 Rp
39.039.996.433 (8.485.038.658 ) 10.335.443.538
47.480.243.118 (26.496.605.686) 18.056.359.001
40.890.401.313
39.039.996.433
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
30. CADANGAN UANG JASA KARYAWAN (Lanjutan) Perhitungan aktuaria untuk cadangan uang jasa karyawan Perusahaan tersebut di atas telah dihitung oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama per tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dengan menggunakan asumsi sebagai berikut : Tingkat diskonto Tingkat Mortalita Tingkat kenaikan gaji Usia Pensiun Normal Tingkat kemungkinan pengunduran diri Metode pendanaan
: : : :
10% p.a di tahun 2007 dan 11% p.a di tahun 2006 The 1958 Commissioners Standard Ordinary Mortality Table 8% p.a di tahun 2007 dan 8% p.a di tahun 2006 55 tahun
: 0% - 1% : Projected Unit Credit
Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut telah memadai dan juga berpendapat bahwa penyisihan atas uang jasa telah memadai untuk menutup kewajiban yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, Anak Perusahaan telah membukukan cadangan uang jasa karyawan masing-masing sebesar Rp 16.617.173.416 dan Rp 21.998.582.533 berdasarkan jumlah yang terhutang kepada karyawan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan dalam perhitungannya, Anak Perusahaan tidak menggunakan aktuaris independent untuk menghitung cadangan uang jasa karyawan tersebut.
31. CADANGAN UMUM Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam akta No. 351 tanggal 23 Juni 1997 dan akta No. 402 tanggal 24 Juni 1996 dari Adam Kasdarmadji SH. notaris di Jakarta, disetujui penyisihan cadangan umum sebesar Rp 8.280.000.000 dari saldo laba. guna memenuhi ketentuan pasal 61 Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Pada tahun 2007 dan 2006 Perusahaan tidak membuat tambahan cadangan karena kerugian yang dialami Perusahaan.
32. PENYELESAIAN ATAS KLAIM ASURANSI, BERSIH •
Pada tahun 2007, akun ini berkaitan dengan penyelesaian klaim asuransi atas persediaan yang rusak sebesar Rp 108.597.807.
70
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
33. RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR 2007 Rp Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar Rugi bersih yang digunakan dalam perhitungan laba per saham
2006 Rp
47.538.158.750
18.775.332.916
(1.028.032.363.397)
(25.429.532.594)
(22)
(1)
Rugi bersih per saham dasar
34. PENJUALAN BERSIH 2007 Rp Lokal Yarn Fibre Chips Polyester Knitting Coating Garment PTA Lain-lain
Ekspor Yarn Fibre Knitting Chips PTA Garment
Jumlah
2006 Rp
1.289.772.790.687 834.237.686.559 286.036.934.693 146.180.575.627 15.028.691.452 10.989.968.745 238.441.517 39.144.940 5.152.193.568
700.320.976.116 495.868.742.887 680.414.195.812 – 35.721.211.199 3.885.998.916 435.738.231 – 20.385.308.975
2.587.676.427.788
1.937.032.172.136
831.589.936.396 131.951.951.941 41.983.522.989 28.811.093.834 13.876.599.600 3.214.801.441
819.372.530.892 158.923.501.294 17.619.107.793 65.154.277.000 58.374.592.356 4.353.929.021
1.051.427.906.201
1.123.797.938.356
3.639.104.333.989
3.060.830.110.492
Pada tahun 2007 dan 2006. Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp 5.002.065.073 dan Rp 384.926.283.753 atau 0,14% dan 12,50% dari jumlah pendapatan usaha (Catatan 42).
71
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
34. PENJUALAN BERSIH (Lanjutan) Pada tahun 2007 dan 2006. tidak ada penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.
35. PENDAPATAN USAHA LAINNYA
Barang sisa Bahan pembantu Maklon Jumlah
2007 Rp
2006 Rp
4.640.838.842 – –
5.151.187.291 9.985.815.572 3.860.827.370
4.640.838.842
18.997.830.233
Pada tahun 2006, Pendapatan usaha lainnya yang berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 8.913.111.572 atau 0,29% dari jumlah pendapatan usaha (Catatan 42). Pada tahun 2007 dan 2006 tidak terdapat penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.
36. BEBAN POKOK PENJUALAN 2007 Rp
2006 Rp
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
2.276.968.929.948 59.173.240.554 1.387.829.044.151
1.818.229.392.701 65.129.094.091 1.188.651.970.284
Jumlah beban produksi
3.723.971.214.653
3.072.010.457.076
Persedian barang dalam proses Pada awal tahun Pembelian Pada akhir tahun
61.609.898.835 771.716.869 (64.748.022.808)
Beban pokok produksi
3.721.604.807.549
72
35.802.334.019 – (61.609.898.835) 3.046.202.892.260
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
36. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 2007 Rp Persediaan barang jadi Pada awal tahun Pembelian Pada akhir tahun
113.732.466.963 199.848.055.089 (217.096.342.047)
Beban pokok penjualan
3.818.088.987.554
2006 Rp
71.918.313.414 514.514.450.567 (113.732.466.963) 3.518.903.189.278
Pada tahun 2007 dan 2006, pembelian bahan baku, barang dalam proses, bahan pembantu, suku cadang dan barang jadi yang berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp 26.496.763.124 dan Rp 478.433.629.409 atau 1,08% dan 20,26% dari jumlah pembelian (Catatan 42). Pada tahun 2007 dan 2006, tidak terdapat pembelian dari pihak ke tiga yang melebihi 10% dari jumlah pembelian.
37. BEBAN PENJUALAN 2007 Rp Ekspor Pemasaran Pengangkutan Iklan dan promosi Lain-lain Jumlah
2006 Rp
59.918.621.786 47.751.556.747 42.607.740.212 146.977.550 916.153.599
47.645.401.610 36.675.098.449 28.027.617.705 232.020.300 1.012.430.206
151.341.049.894
113.592.568.270
38. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2007 Rp Gaji dan tunjangan Sewa Perjalanan Jasa profesional Penghapusan piutang Komunikasi Dipindahkan
73
2006 Rp
33.918.752.265 10.398.107.841 7.809.153.440 7.228.246.589 6.534.307.759 6.129.949.619
26.379.408.727 8.925.982.768 8.578.908.228 7.341.960.991 3.297.299.253 5.091.838.465
72.018.517.513
59.615.398.432
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
38. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan) 2007 Rp Pindahan Asuransi Beban pajak Perbaikan dan pemeliharaan Peralatan kantor Penyusutan aktiva tetap Amortisasi Listrik dan air Perjamuan dan representasi Lain-lain Jumlah
2006 Rp
72.018.517.513
59.615.398.432
5.976.587.186 5.481.242.492 3.681.902.136 3.157.963.369 1.056.401.248 1.042.298.964 727.858.192 627.513.153 34.491.972.678
4.032.804.170 4.989.813.382 4.361.496.525 1.761.010.611 1.280.263.013 2.963.726.735 1.271.042.713 426.806.943 32.756.146.226
128.262.256.931
113.458.508.750
39. BEBAN BUNGA DAN ADMINISTRASI BANK 2007 Rp
2006 Rp
Beban bunga atas : Pinjaman bank (fasilitas letter of credit) Keterlambatan bayar Surat Ketetapan Pajak Pinjaman modal kerja Hutang tidak terjamin dan wesel bayar Pinjaman jangka pendek Hutang kredit pembiayaan Hutang sewa guna usaha Klaim dari Bea Cukai Lainnya
135.423.160.702 28.776.733.821 20.214.908.872 3.471.551.686 1.094.506.929 36.256.668 2.873.766 – 31.375.000
75.999.948.192 – 17.670.098.669 2.947.158.940 624.536.786 – 139.788.443 11.130.021.337 –
Jumlah beban bunga Beban administrasi bank
189.051.367.444 3.849.413.441
108.511.552.367 4.102.503.053
Jumlah
192.900.780.885
112.614.055.420
74
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
40. PENGHASILAN BUNGA 2007 Rp Jasa giro dan lain-lain
2006 Rp
520.699.708
249.584.878
41. PENDAPATAN LAIN-LAIN, BERSIH
Penghapusan pinjaman modal kerja Penerimaan dari penyisihan piutang ragu-ragu Potongan pembelian bahan kimia Lain-lain Jumlah
2007 Rp
2006 Rp
7.882.823.608 2.872.043.859 2.597.270.603 1.135.724.603
– 2.443.985.427 1.606.357.467 1.935.657.570
14.487.862.673
5.986.000.464
42. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Rincian sifat, hubungan dan jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Multikarsa Investama PT Perkasa Indobaja PT Texmaco Perkasa Engineering Tbk PT Texmaco Taman Synthetics PT Wastra Indah PT Bima Peranan Busana PT Citra Indah Tekstil Polysindo (UK) Ltd., Inggris Polysindo (USA) Inc., Amerika Serikat Polysindo (Japan) Inc., Jepang Polysindo (Singapore) Ltd., Singapura PT Saritex Jaya Swasthi PT Wismakarya Prasetya PT Busana Perkasa Garments PT Ungaran Sari Garments PT Citra Abadi Sejati Pacific Textiles s.a.
Sifat hubungan istimewa perusahaan Pemegang saham Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi
75
Transaksi Pinjaman Pinjaman Penjualan, pembelian mesin Penjualan, pembelian bahan baku Penjualan, pembelian Penjualan, pembelian Penjualan, pembelian bahan baku Penjualan Penjualan Pembelian Pembelian Pinjaman Penjualan Penjualan Penjualan Penjualan Penjualan
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
42. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Rincian sifat, hubungan dan jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Lanjutan) Nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Sumatex Subur PT Perkasa Heavyndo Engineering PT Bridgeport Perkasa Machine Tools Commonwealth Holdings Pte. Ltd., Singapura Norfil Ltd.. Inggris Drapper Texmaco Inc. Co. PT Raja Busana Mahameru Coastal Group Limited. Afrika Selatan PT Texmaco Micro Indoutama Texmaco Mechatronics Pte. Ltd. PT Devrindo Widya PT Asuransi Prima Perkasa International PT Wahana Perkasa Auto Jaya PT Waniaindah Busana Tbk PT Wahana Jaya Perkasa PT Super Mitory Utama PT Bina Prima Perdana Damiano Investments BV, Belanda PT Sarana Daycrown Industri PT Perkasa Indosteel PT Mahkota Indah Sentosa PT Kreasi Indah Taxtile
Sifat hubungan istimewa perusahaan
Transaksi
Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi
Penjualan Penjualan Penjualan
Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi
Penjualan Penjualan Penjualan Penjualan Penjualan Pembelian peralatan kantor Pembelian Jasa
Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi Perusahaan afiliasi
Asuransi Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman Pinjaman
Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut meliputi :
2007 Rp Piutang usaha
431.962.991.840
76
2006 Rp 434.333.939.847
Persentase terhadap jumlah Aktiva/ Kewajiban Pendapatan/ Beban 2007 2006 % % 7,93
7,42
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
42. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
2007 Rp
2006 Rp
Persentase terhadap jumlah Aktiva/ Kewajiban Pendapatan/ Beban 2007 2006 % %
Uang muka pembelian
108.782.672.790
41.329.419.067
2,00
0,71
Piutang hubungan istimewa
634.026.438.215
621.176.485.643
11,64
10,61
Hutang usaha
59.725.097.513
58.855.993.276
0,48
0,49
Hutang hubungan istimewa
14.868.901.689
14.933.655.337
0,12
0,13
5.002.065.073
384.926.283.753
0,14
12,50
Penjualan bersih Pendapatan usaha lainnya
–
8.913.111.572
–
0,29
Beban pabrikasi
–
1.320.726.002
–
0,06
1,08
20,26
Pembelian bahan baku, bahan Pembantu, barang dalam proses, suku cadang dan barang jadi •
26.496.763.124
478.433.629.409
Penjualan barang jadi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar 0,14% dan 12,50% dari penjualan bersih masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 2007 2006 Rp Rp PT Wismakarya Prasetya PT Busana Perkasa Garments PT Citra Abadi Sejati PT Texmaco Perkasa Engineering PT Ungaran Sari Garments PT Multikarsa Investama Jumlah
•
3.545.846.275 1.306.021.557 93.815.705 54.883.880 1.497.656 –
– 989.140.160 183.971.280 25.704.000 5.710.444.371 378.017.023.942
5.002.065.073
384.926.283.753
Pendapatan usaha lainnya kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar 0,00% dan 0,29% dari jumlah pendapatan usaha masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
77
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
42. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan) Rincian pendapatan usaha lainnya kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 2007 2006 Rp Rp PT Multikarsa Investama Jumlah •
–
8.913.111.572
–
8.913.111.572
Pembelian bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses, suku cadang dan barang jadi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah 1,08% dan 20,26% dari jumlah pembelian masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. Rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 2007 2006 Rp Rp Bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses dan suku cadang Polysindo (Japan) Inc., Jepang PT Multikarsa Investama PT Texmaco Taman Synthetics
Barang jadi PT Multikarsa Investama Lain-lain (Fabrikasi) PT Multikarsa Investama
9.798.581.360 – 56.381.700
11.280.515.773
9.854.963.060
15.216.247.351
468.578.666.349
–
Jumlah •
6.552.632.327 4.727.883.446 –
26.496.763.124
1.320.726.002 479.754.355.411
Imbalan berupa gaji, yang diberikan kepada Komisaris dan Direktur untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebesar Rp 2.311.141.840 dan Rp 1.316.558.400. Tidak ada imbalan berupa manfaat pension, uang jasa karyawan dan atau manfaat khusus lainnya yang diberikan selama tahun 2007 dan 2006.
78
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
43 AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dengan rincian sebagai berikut : 2 0 0 7 Mata uang Asing
2 0 0 6 Ekuivalen Rp
Mata uang asing
Ekuivalen Rp
Aktiva Kas dan setara kas
Piutang usaha : Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
US$ SGD NOK
2.572.104 1.420 1.108
24.226.649.276 9.231.363 1.908.752
2.684.945 1.652 1.108
24.218.203.285 9.712.250 1.761.587
US$
29.336.030
276.316.066.230
25.696.063
231.778.485.535
US$
6.894.975
64.943.771.503
5.076.779
45.792.543.147
Piutang hubungan istimewa
US$
5.573.008
52.492.163.036
5.579.991
50.331.516.385
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya
US$
1.274.386
12.003.444.845
1.274.386
11.494.964.697
Jumlah aktiva
429.993.235.005
363.627.186.886
Kewajiban Hutang bank Pihak ketiga
US$
52.313.102
492.737.107.725
43.501.586
392.385.203.751
US$ EUR YEN CHF
805.630.342 15.688.978 3.001.711.400 45.902
7.588.232.192.619 215.877.512.127 249.330.273.562 379.181.249
805.630.342 15.688.978 3.001.711.400 45.902
7.266.785.686.105 186.043.351.729 227.515.616.076 338.834.797
US$
22.813.238
214.877.986.491
22.363.248
201.716.497.953
US$ YEN SGD CHF GBP EUR DKK
16.393.080 3.782.056 19.418 – 17.930 8.586 –
154.406.424.746 314.165.533 126.263.215 – 337.162.205 118.149.280 –
12.492.607 6.926.512 32.461 6.676 14.964 207.392 147
112.683.314.669 525.031.894 190.834.741 50.008.337 264.809.187 2.456.964.195 233.683
Hutang tidak terjamin dan wesel bayar
US$
19.149.495
180.369.091.603
18.766.058
169.269.839.721
Pinjaman modal kerja
US$
29.023.669
273.373.940.356
29.891.535
269.621.644.406
US$
3.179.036
29.943.336.887
2.453.571
22.131.210.420
Hutang terjamin Pihak ketiga
Pinjaman jangka pendek Hutang usaha : Pihak ketiga
Hutang lancar lainnya Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
US$
4.000.000
37.676.000.000
4.000.000
36.080.000.000
Beban masih harus dibayar
US$
32.964.703
310.494.540.548
28.822.177
259.976.035.924
Wesel bayar
US$
16.141.085
152.032.882.347
16.141.085
145.592.589.315
Hutang pembelian aktiva tetap
US$
30.476
287.055.800
30.476
274.895.775
Total kewajiban
(9.900.913.266.293)
(9.293.902.602.678)
Kewajiban bersih
(9.470.920.031.288)
(8.930.275.415.792)
79
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
44. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan usahanya ke dalam dua segmen usaha primer dan sekunder sebagai berikut:
2007 (Dalam ribuan Rupiah)
Industri kimia dan serat sintetis Rp 000
Pertenunan Dan perajutan Rp 000
Perdagangan tekstil Rp 000
Jasa keuangan Rp 000
Eliminasi Rp 000
Total Rp 000
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) PENJUALAN SEGMEN : Penjualan eksternal Penjualan antar segmen Jumlah penjualan segmen
3.423.742.969 2.875.235
220.002.203 –
– –
– –
– 2.875.235
3.643.745.172 –
3.426.618.204
220.002.203
–
–
2.875.235
3.643.745.172
HASIL Hasil segmen Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
(174.343.815)
Rugi usaha
(453.947.122)
(279.603.307)
Beban lain-lain. Bersih
(619.062.514)
Rugi sebelum pajak penghasilan
(1.073.009.636)
Penghasilan pajak
44.977.273
Laba dari aktivitas normal
(1.028.032.363)
Pos Luar Biasa
–
Laba bersih
(1.028.032.363)
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) NERACA : Aktiva segmen
(6.102.507.435)
Kewajiban segmen
11.555.304.051
(395.509.555) 2.049.313.728
(1.344.780)
(7.151.075.529)
8.202.255.183
(5.448.182.116)
12.160.697
7.176.696.890
(8.267.649.647)
12.525.825.719
INFORMASI LAINNYA : Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
(6.240.623)
(17.720)
–
–
–
(6.258.343)
(500.477.946)
(56.585.406)
–
–
–
(557.063.352)
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) PENJUALAN SEGMEN : Dalam negeri Luar negeri
2.420.736.772 1.005.881.432
174.803.879 45.198.324
– –
– –
2.875.235 –
2.592.665.416 1.051.079.756
Jumlah
3.426.618.204
220.002.203
–
–
2.875.235
3.643.745.172
80
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
44. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
2007 (Dalam ribuan Rupiah)
Industri kimia dan serat sintetis Rp 000
Pertenunan dan perajutan Rp 000
Perdagangan tekstil Rp 000
Jasa keuangan Rp 000
Eliminasi Rp 000
Total Rp 000
AKTIVA SEGMEN : Dalam negeri Luar negeri
6.013.566.601 88.940.834
355.130.843 40.378.712
1.344.780 –
– (1.051.179.654) 7.151.075.529 (7.151.075.529)
5.318.862.570 129.319.546
Jumlah
6.102.507.435
395.509.555
1.344.780
7.151.075.529 (8.202.255.183)
5.448.182.116
PENGELUARAN MODAL : Dalam negeri
2006 (Dalam ribuan Rupiah)
(6.240.623)
Industri kimia dan serat sintetis Rp 000
(17.720)
Pertenunan dan perajutan Rp 000
–
–
Perdagangan tekstil Rp 000
Jasa keuangan Rp 000
–
Eliminasi Rp 000
(6.258.343)
Total Rp 000
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) PENJUALAN SEGMEN : Penjualan eksternal Penjualan antar segmen Jumlah penjualan segmen
3.015.586.523 79.639
64.241.418 –
– –
– –
3.015.666.162
64.241.418
–
–
(382.162.746)
(56.912.502)
–
–
(201.175.757)
(25.833.612)
–
– 79.639
3.079.827.941 –
79.639
3.079.827.941
HASIL Hasil segmen Beban usaha yang tidak dapat Dialokasikan
(41.708)
–
(439.075.248)
–
(227.051.077)
Rugi usaha
(666.126.325)
Pendapatan lain-lain. Bersih
589.095.088
Rugi sebelum pajak penghasilan
(77.031.237)
Penghasilan pajak
51.601.705
Laba dari aktivitas normal
(25.429.532)
Pos Luar Biasa
–
Rugi bersih
(25.429.532)
INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER) NERACA : Aktiva segmen
(5.694.085.951)
Kewajiban segmen
10.950.867.987
(440.637.736) 1.262.938.148
81
(1.697.991)
(6.848.147.497)
7.135.939.875
(5.848.629.300)
12.160.785
6.836.663.296
(7.165.457.497)
11.897.172.719
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
44. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
2006 (Dalam ribuan Rupiah)
Industri kimia dan serat sintetis Rp 000
Pertenunan dan perajutan Rp 000
Perdagangan tekstil Rp 000
Jasa keuangan Rp 000
Eliminasi Rp 000
Total Rp 000
INFORMASI LAINNYA : Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
(8.063.256)
(90.000)
–
–
–
(8.153.256)
(510.716.400)
(68.580.493)
–
–
–
(579.296.893)
–
INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER) PENJUALAN SEGMEN : Dalam negeri Luar negeri
1.913.841.260 1.101.824.902
42.268.381 21.973.037
– –
– –
Jumlah
3.015.666.162
64.241.418
–
–
Dalam negeri Luar negeri
5.573.007.220 121.078.731
403.127.118 37.510.618
1.697.991
Jumlah
5.694.085.951
440.637.736
1.697.991
79.639
1.956.030.002 1.123.797.939
79.639
3.079.827.941
AKTIVA SEGMEN :
–
6.848.147.497
(263.431.298) (6.872.508.577)
5.714.401.031 134.228.269
6.848.147.497
(7.135.939.875)
5.848.629.300
–
PENGELUARAN MODAL : Dalam negeri
(8.063.256)
(90.000)
–
–
–
(8.153.256)
45. IKATAN Pada tanggal 14 Mei 1990, Perusahaan menandatangani “Memorandum of Understanding” dengan Eastman Kodak Company, Amerika Serikat, untuk mendirikan perusahaan patungan (joint venture) yang khusus memproduksi polyster chips dan fibre di Indonesia dengan nama PT Eastindo Polymertama, yang didirikan berdasarkan akta No. 68 tanggal 17 Oktober 1991 dari Esther Daniar Iskandar SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-1990.HT.01.01.Th.92 tanggal 28 Pebruari 1992. Perusahaan bersama Eastman Kodak Company, Amerika Serikat telah memutuskan untuk menunda kegiatan usaha PT Eastindo Polymerta sampai pada waktu yang akan ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak. Sampai saat ini kedua pemegang saham memutuskan untuk menunda sisa penyetoran modal.
82
PT POLYSINDO EKA PERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 Desember 2007 dan 2006
46. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2006 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2007. Rincian akun tersebut adalah sebagai berikut : Laporan terdahulu
Barang jadi
Disajikan kembali
Jumlah Rp
Bahan baku
Keterangan
25.501.445.420 Penyajian yang lebih tepat
47. PERNYATAAN STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN BARU Ikatan Akuntan Indonesia (“IAI”) telah menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Standar yang akan mempengaruhi Kebijakan Akuntansi Keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut : •
PSAK 13 (Revisi 2007) – Properti Investasi (berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008).
•
PSAK 16 (Revisi 2007) – Aset Tetap (berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008).
•
PSAK 30 (Revisi 2007) – Sewa (berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008).
•
PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan (berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009). Penerapan lebih dini dianjurkan. Entitas tidak diperkenankan menerapkan pernyataan ini untuk periode tahunan yang dimulai sebelum 1 Januari 2009, kecuali jika entitas tersebut juga menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
•
PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran (berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009). Penerapan lebih dini diperkenankan.
Saat ini Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut terhadap Perusahaan dan belum menentukan dampaknya terhadap posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas Perusahaan.
48. PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan dan diselesaikan pada tanggal 24 Maret 2008.
83
POLYSINDO Synthetics, Naturally.
PT. POLYSINDO EKA PERKASA Tbk. Corporate Office: Suite 1001, 10th floor, Sentra Mulia, Jl. HR Rasuna Said, Kav. X-7, No. 8, Jakarta 12940. INDONESIA Tel: + 62 21 2522414 Fax: + 62 21 5229380
www.polysindoworld.com
© 1/2007