LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH TAHUN 2014
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Garut Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut dapat menyusun sekaligus menerbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014, dan semoga kita selalu berupaya secara konsisten untuk terus menegakkan serta meningkatkan komitmen dan produktivitas kinerja yang optimal dalam setiap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Penyusunan LAKIP ini dimaksudkan sebagai komitmen serta tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes dalam rangka pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan tata kelola
pemerintahan
yang
baik
dan
merupakan
sebuah
bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2014 – 2019, yang dibuat secara periodik dan berisikan informasi mengenai kinerja organisasi dalam mendorong Instansi Pemerintah menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar. Mudah-mudahan, penyajian LAKIP BKD Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2014 ini menjadi sarana evaluasi kinerja selama satu tahun, serta dapat memberikan umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang, agar dapat melaksanakan kinerja secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
i
Kami telah berupaya membuat laporan ini dengan sebaik-baiknya, namun demikian disadari dalam penyajian informasi LAKIP ini tentunya masih didapatkan kekurangan, untuk itu mohon kritik dan saran guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Garut,
Pebruari 2015
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut
H. Asep Sulaeman F, SH, M.Si NIP. 196004091986031010
ii
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1.1
Umum ……………………………......………………………..……….
1
1.2
Maksud dan Tujuan ...................................................................
2
1.3
Dasar Hukum ..............................................................................
3
1.4
Kedudukan Tugas Pokok dan pungsi, Struktur organisasi ......
4
1.5
Aspek Strategis ............................................................................
25
1.6
Sistematika LAKIP 2014 ...............................................................
26
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1
Perencanaan Kinerja .................................................................
28
a. Visi dan Misi …………………………....…………………………
28
b. Tujuan dan Sasaran Indikator Sasaran ……………………
32
c. Stratejik dan Kebijakan …………............……………………..
34
2.2 Perjanjian dan Penetapan Kinerja …….........……………………
BAB III
Perjanjian Kinerja ........................................................................
40
Penetapan Kinerja .....................................................................
41
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1
Pengukuran Kinerja ………………..…………......………………….
52
3.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja ……….……………......……………..
53
i
BAB IV
3.2 Analisis Akuntabilitas Kinerja ………………….........………………
61
3.4 Akuntabilitas Keuangan ………………………...………………….
69
PENUTUP A. Kesimpulan …………………....…………………………………………
80
B. Saran ……………………......…………….………………………………
83
DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut dapat menyusun sekaligus menerbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014, dan semoga kita selalu berupaya secara konsisten untuk terus menegakkan serta meningkatkan komitmen dan produktivitas kinerja yang optimal dalam setiap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Penyusunan LAKIP ini dimaksudkan sebagai komitmen serta tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes dalam rangka pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan tata kelola
pemerintahan
yang
baik
dan
merupakan
sebuah
bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2014 – 2019, yang dibuat secara periodik dan berisikan informasi mengenai kinerja organisasi dalam mendorong Instansi Pemerintah menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar. Mudah-mudahan, penyajian LAKIP BKD Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2014 ini menjadi sarana evaluasi kinerja selama satu tahun, serta dapat memberikan umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang, agar dapat melaksanakan kinerja secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
i
Kami telah berupaya membuat laporan ini dengan sebaik-baiknya, namun demikian disadari dalam penyajian informasi LAKIP ini tentunya masih didapatkan kekurangan, untuk itu mohon kritik dan saran guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Garut,
Pebruari 2015
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut
H. Asep Sulaeman F, SH, M.Si NIP. 196004091986031010
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. UMUM Badan Kepegawaian Dan Diklat Kabupaten Garut merupakan bagian dari suatu tatanan pemerintahan yang memegang peranan di dalam sistem pemerintahan di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Garut pada khususnya, yaitu sebagai fasilitator serta sebagai dinamisator. Pemerintah bertindak mewakili kepentingan seluruh masyarakat, sehingga dalam menjalankan peranan tersebut, Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut berkewajiban untuk meningkatkan manajemen pemerintahan yang lebih efisien, efektif, bersih, akuntabel serta berorientasi pada hasil. Dukungan untuk bisa menerapkan pelaksanaan manajemen pemerintahan yang efesien, efektif, bersih, akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka setiap instansi pemerintah serta unit-unit kerja yang ada untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah disusun sebagai perwujudan pertanggungjawaban instansi pemerintah selaku pengelola sumber daya yang tersedia dalam rangka menjalankan program dan kegiatan dalam melaksanakan Visi dan Misi organisasi untuk mencapai sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan. Laporan akuntabilitas yang dibuat haruslah memberikan informasi yang menggambarkan kinerja secara jelas, transparan, sesuai dengan prinsip penyusunan laporan yang relevan, konsisten, akurat, obyektif
dan
wajar.
Dalam
pelaksanaannya, perlu
diperhatikan adanya sistem yang digunakan untuk mencapai akuntabilitas kinerja
instansi
pemerintah
yaitu
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah (SAKIP). Sistem ini menjadi sarana instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan
Misi
organisasi
dengan
menggunakan perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja sebagai komponen yang saling terkait. Implementasi sistem akuntabilitas kinerja pemerintah ini diharapkan bisa mengubah paradigma instansi pemerintah, yang semula hanya berorientasi
Lakip-BKD 2014 Page 1
pada uang (input oriented) menjadi orientasi pada hasil (result oriented) serta dapat dipertanggungjawabkan. Laporan ini memuat sejauh mana pelaksanaan program dan kegiatan berjalan sesuai dengan Misi dan sejalan dengan sasaran serta tujuan organisasi. Evaluasi kinerja dilakukan untuk dapat memberikan masukan dalam mengatasi permasalahan yang ada sehingga dapat mendorong usaha-usaha yang berkelanjutan dalam perbaikan dan peningkatan kinerja instansi pemerintah di masa mendatang. Evaluasi kinerja bermanfaat untuk perbaikan perencanaan, untuk pengambilan keputusan, untuk pengendalian program kegiatan, perbaikan input, proses dan out put maupun perbaikan terhadap sistem dan prosedur yang ada. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ini disusun untuk memberikan gambaran yang obyektif atas program dan kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan misi untuk mencapai sasaran dan tujuan. 1.2. Maksud Dan Tujuan Maksud Maksud
disusunnya
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintah
Badan
Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2014 adalah melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintahdan
dalam
rangka
mengkomunikasikan capaian kinerja. Tujuan Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat Tahun 2014 adalah : 1. Mempertanggungjawabkan kinerja/ pencapaian tujuan dan sasaran dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta Anggaran Pendapatan Belanja guna mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance). 2. Memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
Lakip-BKD 2014 Page 2
3. Pada dasarnya tujuan adalah suatu kondisi ideal, lebih berhasil,lebih maju, lebih konsisten, yang ingin diwujudkan atau dihasilkan, atau dengan kata lain ingin menjadikan suatu realita antara keinginan dan kenyataan, padakurun waktu tertentu. Karakteristik tujuan dapat diartikan sebagai : 1. Idealistik artinya adalah suatu pemahaman dan keyakinan yang kuat akan suatu dan keinginan untuk mewujudkan keadaan menjadi lebih baik, dan berhasil. 2. Jangkauan ke depan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) tahun atau lebih sebagaimana yang ditetapkan dalam Renja Badan Kepegawaian dan Diklat. 3. Abstrak,
bahwa tujuan belum tergambar secara kuantitatif, tetapi
menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. 4. Konsisten, yaitu tujuan harus konsisten sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi. 1.3. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2014 mengacu pada: 1. Undang-undang No. 28 tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme; 2. Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 239/IX/6/8/2004, tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Lakip-BKD 2014 Page 3
5. Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan kuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 27); 8. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten
Garut
(Lembaran
Daerah
Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 6); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 8); 10. Peraturan Bupati Garutnomor 544 tahun 2012 tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja badan kepegawaian dan diklat kabupaten Garut; 11. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut Tahun 2015 – 2019. 1.4. Kedudukan Tugas Pokok Fungsi Dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut dan Peraturan Bupati Garut Nomor 544 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut, maka kedudukan, tugas pokok, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja BKD Kabupaten Garut adalah sebagai berikut:
Lakip-BKD 2014 Page 4
a. Kedudukan Badan Kepegawaian dan Diklat sebagai lembaga teknis daerah yang berbentuk badan dan merupakan sebagai unsur pelaksana pemerintah Daerah dibidang Kepegawaian yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. b. Tugas Pokok Badan Kepegawaian dan Diklat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian dan diklat. c. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Badan Kepegawaian dan Diklat mempunyai fungsi sebagai berikut : 1)
Perumusan, pengaturan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kepegawaian dan diklat sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi.
2)
Pengkoordinasian, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan tugastugas
yang meliputi kesekretariatan, formasi
dan pengadaan
pegawai, mutasi pegawai, kesejahteraan pegawai, pendidikan dan pelatihan serta data dan informasi pegawai. 3)
Pengelolaan
sumber
daya
aparatur,
keuangan,
sarana
dan
prasarana badan. 4)
Penyelenggaraan
koordinasi
dan
kerjasama
dalam
rangka
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi badan. b. Struktur Organisasi Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008, sebagai mana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga
Lakip-BKD 2014 Page 5
Teknis
Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut, struktur organisasi
Badan Kepegawaian dan Diklat Kab. Garut terdiri dari :
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 8 TAHUN 2012
STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KABUPATEN GARUT KEPALA BADAN
SEKRETARIS
SUB BAGIAN UMUM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG DAN PENGADAAN DATA
BIDANG MUTASI
SUB BIDANG FORMASI DAN PENGADAAN
SUB BIDANG KENAIKAN PANGKAT
SUB BIDANG KOMPETENSI KINERJA
SUB BIDANG DATA DAN SISTEM INFORMASI
SUB BIDANG PERPINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN
SUB BIDANG PENEMPATAN JABATAN
1.
Kepala Badan
2.
Sekretaris, membawahi :
SUB BAGIAN KEUANGAN
BIDANG BIDANG PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN KARIER
SUB BIDANG KESEJAHTERAAN
SUB BIDANG DISIPLIN DAN PENGHARGAAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI & PELAPORAN
BIDANG DIKLAT
SUB BIDANG DIKLAT STRUKTURAL
SUB BIDANG DIKLAT TEKNIS FUNGSIONAL
2.1. Kepala Sub Bagian Umumdan Kepegawaian 2.2. Kepala Sub Bagian Keuangan 2.3. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 3.
Kepala Bidang Pengadaan dan Data, membawahi : 3.1. Sub Bidang Formasi dan Pengadaan 3.2. Sub Bidang Sistem Informasi Kepegawaian
Lakip-BKD 2014 Page 6
4.
Kepala Bidang Mutasi, membawahi : 4.1. Sub Bidang Kenaikan Pangkat 4.2. Sub Bidang Pemindahan dan Pemberhentian
5.
Kepala Bidang Pengembangan Karier,membawahi : 5.1. Sub Bidang Kompetensi dan Kinerja 5.2. Sub Bidang Pengangkatan dalam Jabatan
6.
Kepala Bidang Kesejahteraan Pegawai, membawahi : 6.1. Sub Bidang Kesejahteraan 6.2.
7.
Sub Bidang Disiplindan Penghargaan
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan,membawahi : 7.1
Sub Bidang Diklat Struktural
7.2. Sub Bidang Diklat Teknis Fungsional Adapun uraian tugas, pokok, fungsis sebagaimana dimaksud pada gambar di atas adalah sebagai berikut : 1.
Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan kebijakan umum
daerah,
mengkoordinasikan,
melaksanakan
kerja
sama
dan
mengendalikan pelaksanaan kewenangan yang meliputi kesekretariatan, pengadaan dan data, mutasi, pengembangan karir,
kesejahteraan dan
disiplin, diklat serta kelompok jabatan fungsional. 1.1. Dalam menyelengarakan tugas pokok Kepala Badan mempunyai fungsi, adalah sebagai berikut, diantaranya : - perumusan dan pengaturan kebijakan teknis bidang kepegawaian dan diklat sesuai dengan kebijakan nasional dan propinsi serta kebijakan umum daerah; - pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang kepegawaian dan diklat; - pembinaan,
pengendalian
dan
fasilitasi
pelaksanaan
tugas
kesekretariatan, pengadaan dan data, mutasi, pengembangan karir,
kesejahteraan dan disiplin, diklat serta kelompok jabatan
fungsional dengan berpedoman pada kebijakan umum daerah; 1.2. Uraian tugas Kepala Badan adalah sebagai berikut, diantaranya :
Lakip-BKD 2014 Page 7
- menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis badan yang meliputi kesekretariatan, pengadaan dan data, mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin, diklat, unit pelaksana teknis serta Jabatan Fungsional berdasarkan visi dan misi serta tugas pokok dan fungsi badan; - menyelenggarakan perumusan dan penetapan rencana kerja yang meliputi
kesekretariatan,
pengembangan karir,
pengadaan
dan
data,
mutasi,
kesejahteraan dan disiplin, diklat, unit
pelaksana teknis serta Jabatan Fungsional berdasarkan visi dan misi serta kebijakan umum badan dan Standar Pelayanan Minimal; - menyelenggarakan
dan
mengkoordinasikan
penyusunan
dan
penetapan rencana strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (TAPKIN), Standar Operasional Prosedur (SOP),
Standar Pelayanan (SP) badan serta
mengkoordinasikan kebutuhan data dan informasi bagi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan Kepala Daerah, Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah
(LPPD)
serta
dokumen-
dokumen perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja lainnya; 2.
Sekretaris mempunyai tugas pokok merumuskan rencana kerja kesekretarian yang meliputi pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, administrasi keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan. 2.1. Dalam menyelengarakan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi, adalah sebagai berikut, diantaranya : - penyusunan rencana kerja kesekretariatan; - pengumpulan, pengolahan usulan program dan kegiatan; - penyelenggaraan tugas-tugas kesekeretariatan; 2.2. Uraian tugas Sekretaris adalah sebagai berikut, diantaranya : - menyelenggarakan penyiapan perumusan kebijakan teknis lingkup kesekretariatan; - menyelenggarakan
penyusunan
rencana
kerja
kesekretariatan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas; Lakip-BKD 2014 Page 8
- menyelenggarakan penyusunan rencana strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (TAPKIN), Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) serta
dokumen-dokumen
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi,
penilaian dan pelaporan kinerja lainnya; - Sekretaris membawahkan: 2.1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; 2.2. Subbagian Keuangan; dan 2.3. Subbagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan. 2.1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, kehumasan dan keprotokolan, barang milik daerah/aset dan rumah tangga, penyiapan kebutuhan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai serta administrasi kepegawaian lainnya. - Dalam menyelenggarakan tugas pokok Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi, diantaranya : - penyusunan
bahan
pelaksanaan
pelayanan
umum
dan
kepegawaian, kelembagaan serta ketatalaksanaan; - pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, kehumasan, keprotokolan, barang milik daerah/aset, rumah tangga kedinasan dan administrasi kepegawaian; - Uraian tugas Subbagian Umum adalah sebagai berikut, diantaranya : - menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis kesekretariatan dalam lingkup Subbagian umum dan Kepegawaian; - menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Subbagian umum dan Kepegawaian berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan;
Lakip-BKD 2014 Page 9
- melaksanakan tata naskah dinas, surat-menyurat, kehumasan dan keprotokolan, kearsipan, perpustakaan, dan penyediaan peralatan kerja; 2.2. Subbagian Keuangan Subbagian
Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan
pengelolaan
adminsitrasi
keuangan. - Dalam
menyelenggarakan
tugas
pokok
Subbagian
Keuangan
mempunyai fungsi, diantaranya : - penyusunan bahan rencana anggaran badan; - pelaksanaan teknis administrasi pengelolaan keuangan badan; - pelaksanaan penyusunan laporan keuangan badan; - Uraian tugas Kepala Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut, diantaranya : - menyusun rencana kerja subbagian keuangan berdasarkan strategi, sasaran, kebijakan teknis dan program kerja badan; - penyiapan bahan dan penyusunan rencana anggaran; - melaksanakan teknis penatausahaan keuangan; 2.3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi dalam pengumpulan dan pengolahan data perencanaan evaluasi dan pelaporan. - Dalam
menyelenggarakan
tugas
pokok
Kepala
Subbagian
Perencanaan,Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi, diantaranya : - penyusunan bahan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; - pelaksanaan pelayanan administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan; - pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan Lakip-BKD 2014 Page 10
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan. - Uraian tugas Kepala Subbidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan adalah sebagai berikut: - menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis lingkup Subbagian Perencanaan,Evaluasi dan Pelaporan; - menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Subbagian Perencanaan,Evaluasdan
Pelaporan
berdasarkan
sasaran,
kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan; - mengkaji
bahan-bahan
petunjuk
teknis/pedoman
tentang
pendataan pengolahan sistem informasi, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; 3.
Bidang Pengadaan dan Data. Bidang Pengadaan dan Data dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan penyusunan rencana kerja Bidang Pengadaan dan Data, meliputi formasi dan kebutuhan pengadaan pegawai, serta pengolahan data dan sistem informasi kepegawaian. - Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Pengadaan dan Datamempunyai fungsi, diantaranya :
- penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang pengadaan dan data, meliputi pembinaan formasi dan kebutuhan pengadaan pegawai serta pengolahan data dan sistem informasi kepegawaian;
- penyelenggaraan rencana kerja bidang pengadaan dan data, meliputi formasi dan kebutuhan pengadaan pegawai serta pengolahan data dan sistem informasi kepegawaian;
- penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan dengan lingkup tugasnya;
- Uraian tugas Kepala Bidang Pengadaan dan Data adalah sebagai berikut, diantaranya : - menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis bidang pengadaan dan data; Lakip-BKD 2014 Page 11
- menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang pengadaan dan data berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan rencana kerja badan serta kondisi dinamis masyarakat; - menyelenggarakan, menyusun dan merencanakan formasi kebutuhan Pegawai; 3.1. Subbidang Formasi dan Pengadaan Dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan
bahan
kebijakan
melaksanakan rencana kerja
teknis
operasional,
Subbidang
formasi
menyusun
dan
dan pengadaan
pegawai. - Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Subbidang Formasi dan Pengadaan mempunyai fungsi:
- penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Subbidang Formasi dan Pengadaan;
- penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang Formasi dan Pengadaan;
- pengumpulan dan pengolahan data Subbidang Formasi dan Pengadaan;
- Uraian tugas Kepala Subbidang Formasi dan Pengadaan adalah sebagai berikut, diantaranya :
- menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Subbidang formasi dan pengadaan;
- menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
pengumpulan,
serta
pengolahan basis data Subbidang formasi dan pengadaan sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan;
- menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang formasi dan pengadaan berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan; 3.2. Subbidang Data dan Sistem Informasi Subbidang Data dan Sistem Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lakip-BKD 2014 Page 12
Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijakan teknis
operasional,
menyusun
dan
melaksanakan
rencana
kerja
Subbidang data dan sistem informasi. - Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Subbidang Data dan Sistem Informasi mempunyai fungs, diantaranya :
- penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Subbidang data dan sistem informasi;
- penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang data dan sistem informasi;
- pengumpulan dan pengolahan data Subbidang data dan sistem informasi;
- Uraian tugas Kepala Subbidang Data dan Sistem Informasi adalah sebagai berikut:
- menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Subbidang data dan sistem informasi;
- menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
pengumpulan,
serta
pengolahanbasis data Subbidang data dan sistem informasi sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan;
- menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang data dan sistem informasi berdasarkan sasaran kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan; 4.
Bidang Mutasi. Bidang Mutasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan menyelenggarakan rencana kerja Bidang Mutasi, melalui kenaikan pangkat, perpindahan dan pemberhentian pegawai.
- Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Mutasi mempunyai fungsi, diantaranya : -
penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang mutasi meliputi kenaikan pangkat, perpindahan dan pemberhentian pegawai;
Lakip-BKD 2014 Page 13
penyelenggaraan rencana kerja bidang mutasi meliputi kenaikan
-
pangkat, perpindahan dan pemberhentian pegawai; penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
-
lingkup tugasnya; - Uraian tugas Kepala Bidang Mutasi adalah sebagai berikut, diantaranya : -
menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis badan bidang mutasi;
-
menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang pengadaan dan data berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan rencana kerja badan serta kondisi dinamis masyarakat; menyelenggarakan dan merumuskan kebijakan kenaikan pangkat
-
pegawai; Kepala Bidang Mutasi membawahkan : 4.1. Subbidang Kenaikan Pangkat Subbidang Kenaikan Pangkat dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional menyusun dan melaksanakan rencana program Subbidang kenaikan pangkat pegawai. -
Dalam
menyelenggarakan
tugas
pokok
sebagaimana
Kepala
Subbidang Kenaikan Pangkat mempunyai fungsi, diantaranya : - penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Subbidang kenaikan pangkat; - penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang kenaikan pangkat; - pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; - Uraian tugas Kepala Subbidang Kenaikan Pangkat adalah sebagai berikut, diantaranya : - menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang kenaikan pangkat; - menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan
basis data Subbidang kenaikan pangkat sebagai
bahan penyusunan rencana kegiatan; Lakip-BKD 2014 Page 14
- menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang kenaikan pangkat berdasarkan sasaran kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan; 4.2. Subbidang Perpindahan dan Pemberhentian Subbidang Perpindahan dan Pemberhentian dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional menyusun dan melaksanakan rencana program Subbidang perpindahan dan pemberhentian pegawai. - Dalam
menyelenggarakan
tugas
pokok
Kepala
Subbidang
Perpindahan dan Pemberhentian mempunyai fungsi, diantaranya : - penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang Perpindahandan Pemberhentian; - penyusunan
dan
pelaksanaan
rencana
kerja
Subbidang
Perpindahandan Pemberhentian; - pengumpulan dan pengolahan data Subbidang Perpindahan dan Pemberhentian; 5.
Bidang Pengembangan Karier Bidang Pengembangan Karier dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan menyelenggarakan rencana kerja Bidang Pengembangan Karir, meliputi kompetensi dan kinerja pegawai serta penempatan jabatan pegawai. - Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Pengembangan Karir mempunyai fungsi, diantaranya : - penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional Bidang Pengembangan Karir,meliputi kompetensi dan kinerja pegawai serta penempatan jabatan pegawai; - penyelenggaraan rencana kerja Bidang Pengembangan Karir meliputi kompetensi dan kinerja pegawai serta penempatan jabatan pegawai; - penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
Lakip-BKD 2014 Page 15
- penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Bidang Pengembangan Karir. - Uraian tugas Kepala Bidang Pengembangan Karir adalah sebagai berikut, diantaranya :
- menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis
badan
Bidang
Pengembangan Karir;
- menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang pengadaan dan data berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan rencana kerja badan serta kondisi dinamis masyarakat;
- menyelenggarakan dan merumuskan kebijakan standarisasi bagi kompetensi calon pejabat negeri; Kepala Bidang Pengembangan Karier Pegawai membawahkan: 5.1. Subbidang Kompetensi dan Kinerja; dan 5.2. Subbidang Penempatan Jabatan. 5.1. Subbidang Kompetensi dan Kinerja Subbidang Kompetensi dan Kinerja dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijakan teknis
operasional
menyusun
dan
melaksanakan
rencana
kerja
Subbidang kompetensi dan kinerja pegawai. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Subbidang Kompetensi dan Kinerja mempunyai fungsi, diantaranya : - penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang Kompetensi dan Kinerja; - penyusunan
dan
pelaksanaan
rencana
program
subbidang
kompetensi dan kinerja pegawai; - pengumpulan dan pengolahan data Subbidang Kompetensi dan Kinerja; Uraian tugas Kepala Subbidang Kompetensi dan Kinerja adalah sebagai berikut: - menyiapkan
bahan
perumusan
teknis
operasional
Subbidang
Kompetensi dan Kinerja; Lakip-BKD 2014 Page 16
- menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
pengumpulan
serta
pengolahan basis data Subbidang Kompetensi dan Kinerja sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan; - menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Kompetensi dan Kinerja berdasarkan sasaran kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan; 5.2. Subbidang Penempatan Jabatan Subbidang
Penempatan
Jabatan
dipimpin
oleh
seorang
Kepala
Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijakan teknis
operasional
menyusun
dan
melaksanakan
rencana
kerja
Subbidang penempatan jabatan pegawai. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Subbidang Penempatan Jabatan mempunyai fungsi : - penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang penempatan jabatan pegawai; - penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang penempatan jabatan pegawai; - pengumpulan dan pengolahan data Subbidang penempatan jabatan pegawai; Uraian tugas Kepala Subbidang Penempatan Jabatan adalah sebagai berikut: - menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Subbidang Penempatan Jabatan; - menyiapkan pengolahan
bahan
dan
melaksanakan
pengumpulan
serta
basis data Subbidang Penempatan Jabatan sebagai
bahan penyusunan rencana kegiatan; - menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Penempatan Jabatan berdasarkan sasaran kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan; 6.
Bidang Kesejahteraan dan Disiplin
Lakip-BKD 2014 Page 17
Bidang Kesejahteraan dan Disiplin dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan menyelenggarakan rencana kerja Bidang Kesejahteraan dan Disiplin, meliputi kesejahteraan serta disiplin dan penghargaan pegawai; - Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Kesejahteraan dan Disiplin mempunyai fungsi, sebagai berikut :
- penyusunan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Bidang
Kesejahteraan dan Disiplin, meliputi kesejahteraan serta disiplin dan penghargaan pegawai;
- penyelenggaraan rencana kerja Bidang Kesejahteraan dan Disiplin, meliputi kesejahteraan serta disiplin dan penghargaan pegawai;
- penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
- Uraian tugas Kepala Bidang Kesejahteraan dan Disiplin adalah sebagai berikut, sebagai berikut :
- menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis badan di bidang Kesejahteraan dan Disiplin;
- menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang pengadaan dan data berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan rencana kerja badan serta kondisi dinamis masyarakat;
- menyelenggarakan
dan
merumuskan
pelaksanaan
kebijakan
pembinaan kesejahteraan dan disiplin pegawai; Kepala Bidang Kesejahteraan dan Disiplin, membawahkan: 6.1. Subbidang Kesejahteraan; 6.2. Subbidang Disiplin dan Penghargaan. 6.1. Subbidang Kesejahteraan Subbidang Kesejahteraan dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai
tugas
pokok
menyiapkan
bahan
kebijakan
teknis
Lakip-BKD 2014 Page 18
operasional, menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang kesejahteraan pegawai. Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Subbidang Kesejahteraan mempunyai fungsi, sebagai berikut : - penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang Kesejahteraan; - penyusunan
dan
pelaksanaan
rencana
kerja
Subbidang
kesejahteraanpegawai; - pengumpulan dan pengolahan data Subbidang Kesejahteraan; Uraian tugas Kepala Subbidang Kesejahteraan adalah sebagai berikut : - menyiapkan
bahan
perumusan
teknis
operasional
Subbidang
Kesejahteraan; - menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
pengolahan basis data Subbidang
pengumpulan
Kesejahteraan sebagai
serta bahan
penyusunan rencana kegiatan; - menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Kesejahteraan berdasarkan sasaran kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan; 6.2. Subbidang Disiplin dan Penghargaan Subbidang Disiplin dan Penghargaan dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijakan teknis
operasional,
menyusun
dan
melaksanakan
rencana
kerja
Subbidang disiplin dan penghargaan pegawai. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Subbidang Disiplin dan Penghargaan mempunyai fungsi, diantaranya : - penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang Disiplindan Penghargaan; - penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang disiplindan penghargaan pegawai; - pengumpulan
dan
pengolahan
data
Subbidang
Disiplindan
Penghargaan; Lakip-BKD 2014 Page 19
Uraian tugas Kepala Subbidang Disiplin dan Penghargaan adalah sebagai berikut: - menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Subbidang Disiplin dan Penghargaan; - menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
pengumpulan
serta
pengolahan basis data Subbidang Disiplin dan Penghargaan sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan; - menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Disiplin dan Penghargaan berdasarkan sasaran kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan; 7.
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pendidikan dan Pelatihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dan menyelenggarakan rencana kerja Bidang Pendidikan dan Pelatihan, meliputi Pendidikan dan Pelatihan Struktural, Teknis dan Fungsional. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi: - penyusunan perumusan kebijakan teknis operasional Bidang Pendidikan dan Pelatihan meliputi pendidikan dan pelatihan struktural, teknis dan fungsional; - penyelenggaraan rencana kerja Bidang Pendidikan dan Pelatihan, meliputi pendidikan dan pelatihan struktural, teknis dan fungsional; - penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya; UraianTugas Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan adalah sebagai berikut: - menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dinas bidang pendidikan dan pelatihan;
Lakip-BKD 2014 Page 20
- menyelenggarakan penyusunan rencana kerja bidang pendidikan dan pelatihan berdasarkan sasaran, kebijakanteknis, strategi dan program kerja dinasserta kondisi dinamis masyarakat; - menyelenggarakan
analisis
kebutuhan
pendidikan
dan
pelatihan
pegawai; Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan, membawahkan: 7.1. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural 7.2. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional. 7.1 Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural mempunyai fungsi: - penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural; - penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja subbidang pendidikan dan pelatihan struktural; - pengumpulan dan pengolahan data Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural; Uraian Tugas Kepala Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural adalah sebagai berikut: - menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural; - menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
pengumpulan,
serta
pengolahan basis data Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan; - menyusun dan melaksanakan program kerja serta rencana kegiatan Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Struktural berdasarkan kebijakan teknis, sasaran dan program kerja badan;
Lakip-BKD 2014 Page 21
7.2. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan kebijakan teknis operasional, menyusun dan melaksanakan rencana
kerja
Subbidang
pendidikan
dan
pelatihan
teknis
dan
fungsional. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kepala Subbidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional mempunyai fungsi: - penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Subbidang pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional; - penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Subbidang pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional; - pengumpulan dan pengolahan data Subbidang
pendidikan dan
pelatihan teknis dan fungsional; Uraian tugas Kepala Subbidang pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional adalah sebagai berikut: - menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis
operasional
Subbidang pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional; - menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
pengumpulan,
serta
pengolahan basis data Subbidang pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan; - menyusun dan melaksanakan rencana kerja Subbidang pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja badan; Kelompok Jabatan Fungsional - Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan Badan Kepegawaian dan Diklat secara profesional berdasarkan disiplin ilmu dan keahliannya serta disesuaikan dengan kebutuhan. - Kelompok
Jabatan
Fungsional
sebagaimana
dimaksud
dalam
melaksanakan tugas pokoknya bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Lakip-BKD 2014 Page 22
Adapun penjelasan tentang komposisi pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut adalah sebagai berikut : Jumlah pegawai Badan Kepegawaian dan Diklat
Kabupaten Garut
periode 31 Desember 2014 sebanyak 56 orang, terdiri dari pejabat struktural sebanyak 20 orang, pejabat fungsional umum (pelaksana) sebanyak 27 orang, 8 orang tenaga kerja kontrak dan 1 orang tenaga sukarelawan. Adapun formasi pegawai berdasarkan jabatan adalah sebagai berikut : - Eselon II.b sebanyak 1 orang - Eselon III.a sebanyak 1 orang - Eselon III.b sebanyak 5 orang - Eselon IV.a sebanyak 13 orang Sedangkan keadaan pegawai berdasarkan Unit kerja, tingkat pendidikan, pangkat golongan sebagaimana dijelaskan pada tabel dibawah ini : Tabel 1.1 JUMLAH PEGAWAI DI LINGKUNGAN BKD BERDASARKA UNIT KERJA
NO.
Sesuai Bidang Penugasan
Pegawai L
P
Jumlah
Pegawai Negeri Sipil 1
Sekretariat
9
8
17
2
Bid. Data dan Informasi Pegawai
6
3
9
3
Bidang Mutasi
7
3
10
4
Bidang Pengembangan Karier
6
-
6
5
Bidang Kesejahteraan dan Disiplin
2
5
7
6
Bid. Pendidikan dan Pelatihan
3
4
7
33
23
56
Jumlah Tenaga Kerja Kontrak 1
Sekretariat
3
1
4
2
Bid. Data dan Informasi Pegawai
-
-
-
3
Bidang Mutasi
1
1
2
Lakip-BKD 2014 Page 23
4
Bidang Pengembangan Karier
1
-
1
5
Bidang Kesejahteraan dan Disiplin
-
1
1
6
Bid. Pendidikan dan Pelatihan
-
-
-
5
3
8
Jumlah Sukwan 1
Sekretariat
1 Total
9
Tabel 1.2 KEADAAN PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN NO.
PENDIDIKAN
1
PEGAWAI
JUMLAH
L
P
SD
-
-
2
SLTP
-
-
-
3
SLTA
5
1
6
4
D1
-
-
-
5
D3
1
-
1
6
D4
-
-
-
7
S1
20
16
36
8
S2
9
3
12
Jumlah
35
21
56
TKK dan Sukwan 1
SLTA
1
1
2
2
D1/D3
1
1
2
3
S1
3
-
3
4
S2
-
-
-
5
2
7
Lakip-BKD 2014 Page 24
Kondisi pegawai Badan Kepegawaian dan Diklat berdasarkan golongan adalah sebagai berikut : Tabel 1.3. KEADAAN PEGAWAI BERDASARKAN PANGKAT/GOLONGAN NO.
JUMLAH
PANGKAT
L
P
Jumlah
1
Pembina Utama Muda, IV/c
1
-
1
2
Pembina Tingkat 1, IV/b
1
-
1
3
Pembina, IV/a
4
-
4
4
Penata Tingkat 1, III/d
5
4
9
5
Penata, III/c
5
1
6
6
Penata Muda Tingkat 1, III/b
4
9
13
7
Penata Muda, III/a
10
8
18
8
Pengatur Tingkat 1, II/d
1
-
1
9
Pengatur, II/c
-
-
-
10
Pengatur Muda Tingkat 1, II/b
2
-
2
11
Pengatur Muda, II/a
2
-
2
35
21
56
TOTAL
1.5. ASPEK STRATEGIS Arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Garut ditetapkan melalui Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Garut Periode Tahun 2014-2019 yaitu : “Mewujudkan Kabupaten Garut yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera”. Upaya pelaksanaan untuk mewujudkan visi tersebut, diterjemahkan dalam empat rumusan Misi Kabupaten Garut yang harus dilaksanakan, yaitu: 1. Meningkatkan tata kelola pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas,
terjangkau,
prima
untuk
mewujudkan
kehidupan
masyarakat bermartabat dan agamis. Lakip-BKD 2014 Page 25
2. Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. 3. Mewujudkan kualitas infrastruktur yang memadai serta lingkungan yang sehat, aman dan nyaman. 4. Mewujudkan pelayanan publik yang profesional dan amanah serta membangun kehidupan sosial politik yang demokratis dan berbudaya luhur. Prioritas
yang
berkaitan
dengan
tugas
pokok
dan
fungsi
Badan
Kepegawaian dan Diklat adalah Misi keempat yaitu “Mewujudkan pelayanan publik yang profesional dan amanah serta membangun kehidupan sosial politik yang demokratis dan berbudaya luhur” selain itu, Badan Kepegwaian dan Diklat Kabupaten Garut mendukung keseluruhan Misi
Kabupaten
Garut
dalam
upaya
peningkatan
kualitas
hidup
masyarakat. Berkaitan dengan pencapaian Misi Kabupaten Garut Tahun 2014-2019, strategi dan kebijakan BKD untuk tahun 2014-2019 difokuskan pada tiga aspek, yaitu : 1. Mewujudkan PNS yang professional, disiplin, kreatif dan inovatif; 2. Mewujudkan pelayanan bidang kepegawaian yang komprehensif dan akuntabel; 3. Meningkatkan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara berdasarkan kinerja (Merit Sistem). 1.6. SISTEMATIKA LAKIP 2014 Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian dan Diklat Tahun 2014, dapat diikhtisarkan sebagai berikutini : Ikhtisar Eksekutif, Menyajikan pencapaian sasaran strategis, kendala dan hambatan yang dihadapi serta langkah - langkah yang akan dilakukan ununtuk mengatasi kendala dan langkah antisipatif menanggulangi kendala yang mungkin terjadi. Lakip-BKD 2014 Page 26
Bab I – Pendahuluan, MenyajikansecararingkastugaspokokdanfungsisertastrukturorganisasiBadan KepegawaiandanDiklat. Bab II – PerencanaandanPerjanjianKinerja, Menyajikanvisi,
misi,
tujuan,
sasaran,
kebijakan,
program
sertamenyajikanperjanjiankinerja
yang
menyangkutpenetapankinerjapencapaian target indicatorsasaran yang menjadiprioritassertaanggaranuntukmelaksanakankegiatantersebut. Bab III – AkuntabilitasKinerja, Menyajikanakuntabilitaskinerja
yang
meliputi
:
pencapaiansasaranBadanKepegawaiandanDiklat, evaluasidananalisacapaiankinerja, danrealisasitahun
2013,
pembandinganantara
pembandinganantararealisasitahun
target 2013
denganrealisasitahun 2014 danpembandinganantararealisasitahun 2014 denganrencana
5
tahunsertainformasikeuangan
yang
terkaitdenganpencapaiansasaran. Bab IV – Penutup, Menyajikan kesimpulanatas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran – lampiran
Lakip-BKD 2014 Page 27
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
2.1.PERENCANAAN KERJA Langkah awal yang harus dilakukan oleh sebuah organisasi/instansi khususnya Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut adalah Perencanaan startejik, agar mampu menjawab tuntutan lingkungan stratejik lokal, maupun nasional. Melalui pendekatan perencanaan stratejik yang jelas dan sinergis, akan lebih menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja. Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan urusan kepegawaian yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan serta sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan Kepegawaian dan Diklat dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada periode tahun 2014-2019. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, BKD Kabupaten Garut senantiasa bertumpu pada nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan nilai luhur. Hal ini merupakan perwujudan dari keinginan untuk selalu berinovasi guna menghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk yang lainnya.
A. VISI DAN MISI Secara teoritik, perumusan rencana kerja harus diawali oleh proses analisis mendalam terhadap persoalan yang muncul atau diperkirakan terdapat dalam dinamika pencapaian visi dan misi.
Oleh karenanya perumusan
Lakip-BKD 2014 Page 28
masalah yang telah, sedang maupun yang akan dihadapi menjadi sebuah hal yang tidak boleh dihindari dalam rangka terjaganya korelasi yang positif antara visi, misi, serta kebijakan yang tepat untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Visi
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Garut
merupakan
bagian
dari
Pemerintah Propinsi Jawa Barat yang tergabung dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Garut harus sejalan dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Pembangunan Nasional. Adapun Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018, adalah : Jawa Barat maju dan sejahtera untuk semua”. Sedangkan MISI Provinsi Jawa Barat Terdiri dari : 1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing 2. Membangun Perekonomian yang kokoh dan berkeadilan 3. Meningkatkan
kinerja
Pemerintahan, profesioanlisme
aparatur
dan
perluasan partisipasi publik. 4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan pembangunan infrastuktur strategis yang berkelanjutan 5. Meningkatkan kehidupan sosial, seni dan budaya, peran pemuda dan olahraga serta pengembangan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal. Secara vertikal, visi dan Misi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut merupakan penjabaran dari pada visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Garut Yaitu :“Mewujudkan Kabupaten Garut yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera”. Sedangkan Misi dari Pemerintah Kabupaten Garut adalah : 1. Meningkatkan tata kelola pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, prima untuk mewujudkan kehidupan masyarakat bermartabat dan agamis. 2. Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. 3. Mewujudkan kualitas infrastruktur yang memadai serta lingkungan yang sehat, aman dan nyaman.
Lakip-BKD 2014 Page 29
4. Mewujudkan pelayanan publik yang profesional dan amanah serta membangun kehidupan sosial politik yang demokratis dan berbudaya luhur. Adapun Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut : Bermartabat
:
Memiliki wibawa, harga diri serta diperhitungkan baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional.
Nyaman
:
Memiliki suasana yang tenang dan damai, sehingga setiap program pembangunan bisa dilaksanakan dengan optimal dan kondusif.
Sejahtera
:
Hasil pembangunan dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, sehingga bisa meningkatkan taraf kehidupan mereka dalam pemenuhan kebutuhannya.
Sebagai penjabaran atas makna visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Garut, maka Badan Kepegawian dan Diklat Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi,
permasalahan,
dimensional,
Badan
tantangan Kepegawaian
dan
peluang
dan
Diklat
yang
ada
secara
Kabupaten
Garut
menetapkan visi untuk periode Tahun 2014-2019 sebagai berikut : “Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang Profesional dan Sejahtera” Penjabaran dari Visi tersebut adalah : Aparatur Sipil :
Profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi dan
Negara
perwakilan. Profesional
:
Memiliki wawasan yang luas dan dapat memandang masa depan, memiliki kompetensi dibidangnya, memiliki daya saing secara sportif serta menjungjung tinggi etika profesi
Sejahtera
:
Suatu kondisi di mana orang-orangnya dalam keadaan aman, nyaman, makmur, dalam keadaan sehat dan damai, kemudahan
dalam mendapatkan pelayanan
Lakip-BKD 2014 Page 30
untuk memenuhi kebutuhannya,
selamat (terlepas dari
segala macam gangguan), bebas dari segala kesukaran
Misi merupakan implementasi dari visi yang memuat pernyataan tujuan organisasi/instansi pemerintah dalam bentuk produk dan pelayanan, nilainilai yang dianut serta cita-cita dimasa yang akan datang. Oleh karenanya Misi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut periode Tahun 2014-2019 sebagai berikut : 1. Mewujudkan PNS yang profesional, disiplin, kreatif dan inovatif; 2. Mewujudkan pelayanan bidang kepegawaian yang komprehensif dan akuntabel; 3. Meningkatkan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara berdasarkan kinerja (Merit Sistem). Adapun maksud dari Misi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut, adalah : Misi 1
Mewujudkan PNS
Aparatur
yang senantiasa
professional,
Sipil
Negara
menjaga
dalam sikap
bekerja
profesional
harus dan
menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas (kejujuran,
disiplin, kreatif kesetiaan, komitmen) serta menjaga keutuhan dan inovatif;
pribadi, memiliki kemampuan, dia juga harus memiliki etos kerja yang tinggi, memiliki integritas, kredibilitas
dan
kapabilitas
bagus
yang
diharapkan mampu memberikan kontribusi tinggi bagi penyelenggaraan negara Misi 2
Mewujudkan
Pelayanan yang diberikan harus memberikan
pelayanan
kepuasan
bidang
sebagai dampak dari hasil kerja birokrasi yang
kepegawaian
profesional, berdedikasi dan memiliki standar nilai
yang
moral yang tinggi dalam menjalankan tugasnya
komprehensif
sebagai abdi negara dan abdi masyarakat,
dan
utamanya dalam memberikan pelayanan prima
akuntabel
kepada publik dengan sepenuh hati dan rasa
yang
dirasakan
oleh
masyarakat
tanggungjawab.
Lakip-BKD 2014 Page 31
Misi 3
Meningkatkan
Untuk meningkatkan produktivitas dan menjamin
kesejahteraan
kesejahteraan aparatur, dalam Undang-Undang
aparatur
sipil ini
ditegaskan
bahwa
aparatur
berhak
negara
memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai
berdasarkan
dengan beban kerja, tanggung jawab, dan
kinerja
(Merit resiko pekerjaannya. Selain itu, ASN berhak memperoleh jaminan social, yang artinya sistem
Sistem).
pemberian kesejahteraan aparatur didasarkan pada
beban
kerja,
tanggung-jawab,
kompleksitas pekerjaan yang menjamin keadilan internal dan eksternal.
B. Tujuan, Sasaran dan Indikator sasaran Tujuan Secara substantif, tujuan merupakan penjabaran atas implementasi dirumuskannya
misi
sebuah
organisasi/instansi
pemerintah,
yang
menunjukkan arah strategis serta memfokuskan arah semua program dan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, yang dilaksanakan setiap tahun. Dalam rangka mencapai tujuan dari Misi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten
Garut,
setelah
mempertimbangkan
faktor-faktor
kunci
keberhasilan, maka disusun sejumlah tujuan sebagai berikut : 1. Mewujudkan aparatur sipil negara yang berkualitas, kompeten dan disiplin 2. Mewujudkan pelayanan bidang kepegawaian yang komprehensif dan akuntabel 3. Mewujudkan aparatur yang sejahtera Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Sasaran tersebut dikembangkan mencakup konsep ruang
Lakip-BKD 2014 Page 32
lingkup, arah, kepastias dan tujuan yang ingin dicapai dalam kurun 5 (lima) tahun. Oleh karenanya, sasaran yang ditetapkan Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut pada periode Tahun 2014 -2019 adalah : 1. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumber daya aparatur 2. Meningkatnya pembinaan disiplin dan etos kerja pegawai 3. Terwujudnya informasi dan data kepegawaian yang sinergis dan akuntabel 4. Meningkatnya
pengelolaan
administrasi
kepegawaian
yang
transparan dan berkelanjutan 5. Meningkatnya layanan kesejahteraan pegawai secara baik, efektif dan efisien. Indikator Sasaran Dalam rangka pencapaian Visi dan Misi, maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran. Tujuan dan sasaran harus bersifat “SMART”, artinya bahwa Tujuan dan Sasaran harus Spesifik, dapat diukur( Measurable), Dapat dicapai ( Atainable), dapat dilaksanakan (Realible) dalam waktu tertentu (Time Bound).Untuk Tujuan waktunya lima tahun. Tujuan merupakan penjabaran dari Misi dan dari Tujuan dijabarkan kedalam Sasaran. Agar Tujuan lebih konsisten maka pada saat penjabaran dari Misi menggunakan Metode “SWOT”. Dengan metode “SWOT” kita dapat melihat diri kita baik dari sisi Internal diri kita (Orgnisasi) maupun ekstenal. Untuk internal berkaitan dengan Kekuatan (Strenght), Kelemahan (Weaks),khususnya berkiatan dengan 5 “M” yaitu Manusianya (Men), Methode, Material, Mesin,Money. Sedangkan untuk eksternal berkaitan dengan Kesempatan (Oportunity) dan ancaman(Threat). Untuk dapat mengukur keberhasilan Tujuan dan Sasaran maka harus dilengkapi indikator. Tujuan dan Sasaran harus menggambarkan urusan yang menjadi tanggung jawab. karena sasaran merupakan penjabaran dari Visi-Misi-Tujuan-sasaran. Untuk mencapai sasaran, maka dipilih Program/Kegiatan
yang
tepat.
Adapun
Indikator
sasaran
Badan
Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut untuk mewujudkan visi dan Misinya adalah, sebagai berikut.
Lakip-BKD 2014 Page 33
1. Prosentase pejabat struktural yang mengikuti Diklat Kepemimpinan 2. Prosentase pegawai yang mengikuti Diklat Teknis Fungsional 3. Prosentase pegawai yang lulus ujian kenaikan pangkat dan ujian dinas 4. Prosentase pegawai yang mencapai SKP di atas 75 % 5. Prosentase CPNS yang lulus Diklat Prajabatan 6. Jumlah SKPD yang mendapatkan pembinaan disiplin 7. Penurunan jumlah pegawai yang melanggar disiplin 8. Prosentase Pemutakhiran Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian 9. Prosentase penataan dan penyusunan naskah kepegawaian 10.
Jumlah SKPD yang mendapat sosialisasi bidang kepegawaian
11.
Prosentase peraturan perundangan yang disosialisasikan
12.
Rasio usulan formasi CPNS yang terisi
13.
Rasio NIP CPNS yang selesai tepat waktu
14.
Prosentase usulan kenaikan pangkat yang diselesaikan
15.
Prosentase pegawai pensiun yang tepat waktu
16.
Jumlah penempatan jabatan sesuai kompetensi dan kualifikasi dalam pengembangan karir jabatan
17.
Prosentase jabatan kosong yang terisi
18.
Rasio calon praja yang diterima
19.
Rasio usulan Karpeg, Karis dan Karsu, Serta Bapertarum yang diselesaikan
20.
Meningkatnya survey indeks kepuasan masyarakat
C. Strategi dan kebijakan (Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran) : Strategi
merupakan
cara
yang
dipilih
dan
terkonsep
untuk
mencapai tujuan dan sasaran strategic yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan untuk menjalankan berbagai program sesuai tugas dan fungsi satun unit kerja.
Strategi Badan Kepegawaian dan Diklat
dalam upaya turut serta Mewujudkan visi, Misi, tujuan dan sasaran strategic Pemerintah Kabupaten Garut, sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Garut Tahun 2014-2019, maka telah ditetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategic Badan Kepegawaian dan Diklat Periode Tahun 2014-2019.
Lakip-BKD 2014 Page 34
Perumusan
kebijakan
pembangunan
bidang
kepegawaian
mengacu pada RPJMD Kabupaten Garut Periode Tahun 2014-2019, yang tercatat dalam misi ke-4 yakni “Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Profesional Dan Amanah Serta Membangun Kehidupan Sosial Politik Yang Demokratis Dan Berbudaya Luhur”, serta berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2000, dikelompokkan ke dalam urusan wajib, yaitu Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian. Dalam
upaya
mengimplementasikan
pembangunan
bidang
kepegawaian selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, strategi yang dijalankan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi; 2. Menanamkan
nilai-nilai
organisasi
(budaya
kerja/etos
kerja,
akuntabilitas kerja, disiplin); 3. Mewujudkan informasi kepegawaian yang akurat untuk meningkatkan kinerja kepegawaian guna mewujudkan tata kepemerintahan yang baik; 4. Pengaturan dan implementasi kebijakan manajemen kepegawaian yang
mendorong
peningkatan
pelayanan
aparatur
kepada
masyarakat; 5. Peningkatan kesejahteraan pegawai dengan system penghargaan yang adil dan rasional, sehingga mampu menumbuhkan motivasi untuk dapat memacu peningkatan kinerja guna terwujudnya aparatur yang bersih dari KKN. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk
dalam
pengembangan
ataupun
pelaksanaan
berbagai
program dan kegiatan, guna memperlancar keterpaduan pencapaian dan perwujudan sasaran, tujuan, Misi dan visi satuan unit kerja pemerintah. Kebijakan disusun berdas arkan faktor lingkungan strategis,
Lakip-BKD 2014 Page 35
untuk dapat ditemukan plihan-pilihan strategis dan faktor-faktor kunci keberhasilan (key success factors). Untuk sinergitas dan implementasi pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka dirumuskan kebijakan atau langkahlangkah strategi yang berpedoman pada RPJMD, sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas sumber daya aparatur untuk meningkatkan kompetensi sesuai tugas pokok dan fungsi; 2. Meningkatkan kedisiplinan, budaya kerja/etos kerja, akuntabilitas kerja melalui pembinaan dan pengembangan aparatur; 3. Optimalisasi teknologi informasi dalam meningkatkan manajemen kepegawaian guna mewujudkan tata keperintahan yang baik; 4. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat; 5. Mendorong/memberikan motivasi untuk memacu pegawai agar berkinerja terbaik dalam meningkatkan kesejahteraan. Secara umum matriks misi, tujuan dan sasaran BKD Kabupaten Garut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Lakip-BKD 2014 Page 36
Tabel 2.1. Matriks Misi, Tujuan dan Sasaran BKD Kabupaten Garut Tujuan
Sasaran
Kebijakan
Program dan Kegiatan
Mewujudkan
Meningkatkan
Peningkatan
Program
aparatur sipil
kapasitas dan
kualitas sumber
Pendidikan
negara yang
kompetensi
daya aparatur
Kedinasan
berkualitas,
sumber daya
untuk
kompeten dan
aparatur
meningkatkan
disiplin
Indikator Kinerja Program (Out Come)
Indikator Kinerja Kegiatan (output)
kompetensi sesuai tugas pokok dan fungsi Diklat Penjenjangan
Prosentase
Terselenggaranya
Struktural
pejabat struktural
Diklat penjenjangan
yang mengikuti
striktural
Diklat kepemimpinan Diklat Teknis
Prosentase
Terselenggaranya
Fungsional
pegawai yang
Diklat Teknis
mengikuti Diklat
Fungsional
Teknis Fungsional Peningkatan
Prosentase
Terselenggaranya
Lakip-BKD 2014 Page 37
keterampilan dan
pegawai yang
Ujian Penyesuaian
profesionalisme
lulus ujian
Ijasah dan Ujian Dinas
kenaikan pangkat dan ujian dinas Kegiatan Penilaian Prosentase
Terselenggaranya
Kinerja Pegawai
pegawai yang
penilaian kinerja
Kab. Garut
mencapai SKP
pegawai
diatas 75% Bimbingan Teknis
Jumlah pegawai
Terselenggaranya
Kepegawaian
yang mengikuti
bimbingan teknis
Bimbingan Teknis Kegiatan
Jumlah pegawai
Terselenggaranya
Peningkatan
yang mengikuti
pemberian bantuan
kualifikasi
pendidikan
tugas belajar
Pendidikan
lanjutan
Lanjutan Pegawai Diklat Prajabatan
Prosentase CPNS yang lulus Diklat
Terselenggaranya Diklat Prajabatan
Prajabatan Meningkatkan
Meningkatkn
Optimalisasi disiplin Jumlah SKPD yang
Terselenggaranya
pembinaan
kedisiplinan,
Pegawai
pembinaan pegawai
disiplin dan etos
budaya kerja/etos
pembinaan
kerja pegawai
kerja, akuntabilitas
disiplin.
mendapatkan
Lakip-BKD 2014 Page 38
kerja melalui pembinaan dan pengembangan aparatur Proses
Penurunan jumlah
Terselenggaranya
Penanganan
pegawai yang
penanganan kasus-
Kasus-kasus Disiplin
melanggar disiplin
kasus disiplin
Pemberian
Jumlah pegawai
Terselenggaranya
Penghargaan
yang
pemberian
Pegawai Bagi PNS
mendapatkan
penghargaan kepada
Yang Berprestasi
penghargaan
pegawai yang
atas prestasi dan
berprestasi
PNS
pengabdian Updating data
Terselenggaranya
Mewujudkan
Terwujudnya
Optimalisasi
Pengembangan/
pelayanan
informasi dan
teknologi informasi
Pengelolaan Sistem base pegawai
pengembangan
bidang
data
dalam
Informasi
SIMPEG
kepegawaian
kepegawaian
meningkatkanman
Kepegawaian
yang
yang sinergis
ajemekepegawaia
(SIMPEG) Daerah
komprehensif
dan akuntabel
n guna
dan akuntabel
mewujudkan tata kepemerintahan yang baik
Lakip-BKD 2014 Page 39
Penataan Naskah
entase naskah
Terselenggaranya
Pegawai
pegawai yang
penyusunan
Berdasarkan
disusun
naskah kepegawaian
Identitas Penyusunan
Jumlah dokumen
Terselenggaranya
laporan Capaian
perencanaan dan
penyusunan
Kinerja dan
pelaporan kinerja,
dokumen laporan
Keuangan
keuangan dan
kinerja
asset yang disusun Koordinasi bidang
Jumlah rapat
Terselenggaranya
Kepegawaian
koordinasi yang
koordinasi
dilaksanakan
kepegawaian
Meningkatkan
Meningkatkan
Seleksi Penerimaan Rasio formasi CPNS
Terselenggaranya
pengelolaan
pelayanan
CPNS
yang terisi
seleksi CPNS
administrasi
kepada
kepegawaian
masyarakat
Penyusunan
Jumlah dokumen
Terselenggaranya
Dokumen Analisis
bezzeting
penyusunan dokumen
yang transparan dan berkelanjutan
Formasi Pegawai
bezzeting
(AFP)
Lakip-BKD 2014 Page 40
Pemberkasan bagi
Rasio NIP CPNS
CPNS yang lulus
yang selesai tepat
seleksi
waktu
Penataan Sistem
Prosentase usulan
Terselenggaranya pengajuan NIP. Terselenggaranya
Administrasi
kenaikan pangkat
proses kenaikan
Kenaikan angkat
yang diselesaikan
pangkat dan peningkatan status
Otomatis PNS
dari CPNS menjadi PNS Pemulangan
Prosentase
Terselenggaranya
Pegawai Yang
pegawai yang
proses pemberkasan
Pensiun
pensiun tepat
pension
waktu Penempatan pegawai
Prosentase
Terselenggaranya
jabatan kosong
proses rotasi, mutasi
yang terisi
dan pelantikan pejabat structural
Pemberian
Rasio calon praja
Kelancaran proses
Bantuan
yang diterima
penerimaan Praja
Penyelenggaraan
IPDN
Penerimaan Praja IPDN
Lakip-BKD 2014 Page 41
Mewujudkan
Meningkatkan
Mendorong/memb
Proses
Rasio PNS usulan
Terselenggaranya
aparatur yang
layanan
erikan motivasi
Penyelesaian
Karpeg, Karis dan
proses pengajuan
sejahtera
kesejahteraan
untuk memacu
Administrasi
Karsu dan
Karpeg, Karis/Karsu,
pegawai
pegawai agar
Kepegawaian
Bapertarum yang
Taperum dan Taspen
secara baik,
berkinerja terbaik
efektif dan
dalam
efisien
meningkatkan
diselesaikan
kesejahteran Meningkatnya
Terselenggaranya
Indeks survey
peningkatan survey
kepuasan
kepuasan masyarakat
masyarakat
Lakip-BKD 2014 Page 42
2.1.
PERJANJIAN DAN PENETAPAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA Pembuatan perjanjian kerja berdasarkan kepada peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi republik indonesia nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan
dari
kegiatan
tahun-tahun
sebelumnya,
sehingga
terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja 1. Sebagai
wujud
nyata
komitmen
antara
penerima
dan
pemberi
amanahuntuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur; 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; 5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Lakip-BKD 2014 Page 43
Penetapan kinerja Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad serta janji untuk dapat mewujudkan kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Adapun tujuan khusus dari penetapan kinerja organisasi/instansi pemerintah antara lain adalah : 1. Untuk meningkatkan akuntabilitas,transparansi, dan kinerja aparatur; 2. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; 4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; Badan
Kepegawaian
dan
Diklat
Kabupaten
Garut
telah
membuat
penetapan kinerja tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini telah mengacu pada Renstra BKD Kabupaten Garut serta RPJMD Tahun 2014-2019. Oleh karenanya indikator – indikator kinerja serta target tahunan yang digunakan dalam penetapan kinerja ini adalah indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dan telah diintegrasikan dalam Renstra Renstra BKD Kabupaten Garut Tahun 2014-2019, sebagai data pembanding program dan kegiatan juga anggaran kami tampilkan Penetapan kinerja tahun 2013 dan tahun 2014, sebagai berikut :
Lakip-BKD 2014 Page 44
Tabel 2.2. PENETAPAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KABUPATEN GARUT TAHUN 2013
SASARAN STRATEGIS 1
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2
PROGRAM / KEGIATAN
3
4 Program Pelayanan
Meningkatkan
Meningkatnya
98
kualitas sumber
aparatur yang
Administrasi
daya aparatur yang
memiliki kompetensi
Perkantoran
berkualifikasi sesuai
kepemiminan sesuai
dengan kebutuhan
dengan jenjang
organisas
jabatan struktural Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa
ANGGARAN 5 405.310.975
2.250.000 22.800.000
komunikasi, sumber daya air dan listrik Meningkatkan
Meningkatnya
500
kualitas sumber
aparatur yang
pemeliharaan dan
daya aparatur yang
memiliki kompetensi
perizinan kendaraan
berkualifikasi sesuai
kepemiminan sesuai
dinas/operasional
dengan kebutuhan
dengan jenjang
organisasi
jabatan struktural 250
Penyediaan jasa
Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan alat tulis kantor
16.500.000
6.125.0750
32.142.400
Penyediaan barang cetakan dan
42.980.000
penggandaan Terciptanyan formasi/badzeting pegawai SOPD sesuai dengan kebutuhan organisasi
Terciptanya formasi/badzeting pegawai bagi SOPD sesuai dengan
11.500
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
3.650.000
kebutuhan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
29.000.000
perundang-undangan
Lakip-BKD 2014 Page 45
Terciptanya
Terciptanya
Penyedianan makan
penempatan
penempatan
dan minum
maupun mutasi
maupun mutasi
pegwai sesuai
pegawai sesuai
kompetensi tugas
kompetensi tugas
jabatan
jabatan
26.700.000
Rapat-rapta koordinasi dan konsultasi keluar
181.563.500
daerah Penempatan pegawai menurut
Penyediaan jasa 650
jabatan (orang)
pendukung tenaga
41.600.000
teknis/Adminsitrasi
Penempatan pegawai sesuai
650
stastusnya (orang) Program peningkatan sarana dan prasarana
320.432.150
aparatur Terciptanya
Meningkatnya
produktivitas,
prestasi kerja dan
efektivitas dan
pengabdaian PNS
efesiensi kerja
pada negara
3000
Pengadaan perlengkapan
Pengadaan peralatan kantor
87.657.150
101.710.000
Pemeliharaan rutin/berkala gedung
95.865.000
kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas
35.200.000
operasional Program peningkatan Disiplin Meningkatnya kualitas
Terwujudnya sistem
Penadaan pakain
informasi data
pengelolaan
pegawai (SIMPEG)
manajemen dan
berbasis teknologi
penatausahaan
informasi
69.712.500 28.462.500
dinas beserta kelengkapannya
kepegawaian yang terpadu Meningkatnya
Meningkatnya
70%
Pengadaan pakian
41.250.000
Lakip-BKD 2014 Page 46
akurasi data sumber
pelayanan bidang
daya aparatur
kepegawaian secara
melalui
trasnparan dan
pengembangan
onlline
khusus hari-hari tertentu
dan pemanfaatan system informasi kepegawaian (SIMPEG) Program pasilitas pinah/purna tugas PNS Meningkatnya
Meningkatnya
jaringan sytem
aksesbilitas
informasi
manjaemen
kepegawaian
kepegawaian
dilingkungan
daerah
90%
Pemulangan pegawai
149.365450 41.250.000
yang pensiun
pemerintah kabupaten garut Program Peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan
34.134.000
capaian klinerja dan keuangan Meningkatnya moral
Meningkatnya
90%
dan etika PNS
penanganan kasus
capaian kinerja dan
dalam bekerja
Disiplin aparatur
ikhtisar dan rencana
maupun
Penyususnan laporan
34.134.000
kerja SKDP
dilingkungan masyarakat Menurunnya jumlah
Penurunan kasus
kasus kedisiplinan
disiplin
0.04% Program Pendidikan dan Kedinasan
2.022.428.600
Meningkatnya Meningkatnya pelayananpegawai dibidang kesehatan, jasmani, dan rohani
motivasi kerja dan kesejahteraan pegawai.
800
Diklat Teknis pungsional
524.637.650
Pemberian dana bagi yang pensiun (orang) Pendidikan dan perjenjangan strktural
1.476.005.650
Lakip-BKD 2014 Page 47
Peningkatan Ketrampilan dan
21.785.300
Propesionalisme
Program peningkatan kapasitas sumber daya
132.000.000
aparatur Pemberian
60
Bimbingan teknis
penghargaan masa
implementasi praturan
kerja 10, 20 dan 30
perundang-unangan
32.000.000
tahun serta guru terpencil Pemberian
Peningkatan kualitas
penghargaan bagi
sumber daya peawai
pegawai yang
100.000.000
berprestasi (oang) Program Pembinaan dan pengembangan
2.127.003.250
aparatur Seleksi Penerimaan CPNS Penempatan PNS
805.242.100 110.320.700
Penataan sistem admiistrasi keniakan pangkat otomatis PNS
152.418.400
dan alih status dari CPNS ke PNS Pembangunan/penge mbangan sistem
123.609.800
informasi kepegawaian Proses penanganan kasus-kasus disiplin
106.986.900
Pemberian bantuan penyelenggaraan
7.500.000
penerimaan praja IPDN Proses penyelesaian administrasi kenaikan
55.593.000
pangkat Penataan naskah berdasarkan identitas
29.847.000
Lakip-BKD 2014 Page 48
Pemberian bantua n tugas belajar dan
68.000.000
ikatan dinas Penyusunan dokument analis formasi Analisis Budaya kerja pegawai Koordinasi bidang kepegawaian
26.714.300 193.847.900
283.450.000
Penyusunan administrasi dan pemberkasan bagi PNS
122.644.950
yang telah lulus seleksi Pengembangan karier jabatan fungsional
40.828.200
Lakip-BKD 2014 Page 49
Tabel 2.2.1 PENETAPAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KABUPATEN GARUT TAHUN 2014
SKPD Tahun Anggaran
: BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KAB. GARUT : 2014
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1 Meningkatnya
2 Prosentasi pejabat
kapasitas dan
struktural yang
Administrasi
Kompetensi sumber
mengikuti Diklat
Perkantoran
daya aparatur
Kepemimpinan Prsentasi pegawai
TARGET 3 16%
0,79%
yang mengikuti
PROGRAM /KEGIATAN 4 Program Pelayanan
Penyediaan jasa surat
ANGGARAN 5 139.379.750
5.040.000
menyurat
Diklat Teknis Fungsional Prosentasi pegwai
80%
Penyediaan jasa
yang lulus ujian
komunikasi, sumber
kenaikan pangkat
daya air dan listrik
30.240.000
dan ujian dinas Prosentasi pegawai
75%
Penyediaan jasa
yang mencapai
Pemeliharaan dan
SKP
perizinan Kendaraan
6.084.000
Dinas/Opersional Prosentasi CPNS
95%
yang lulus Diklat
Penyediaan jasa
6.261.750
kebersihan kantor
Prajabatan Meningkatnya
Jumlah SKPD yang
pembinaan Disiplin
mendapatkan
dan etos kerja
pembinaan disiplin
pegawai
35 SKPD, 42
Penyediaan Alat Tulis
50.000.000
Kantor
Kecama tan
Penrunnan Jumlah
0,79%
pelanggar disiplin
Penyediaan barang
41.745.000
cetakan dan penggandaan
Terwujudnya
Prosentsi
informasi dan data
pemutakhiran
komponen Instalasi
kepegwaian yang
sistem informasi
listrik/penerangan
sinergis dan
manajemen
Bangunan kantor
akunabel
kepegwaian
85%
Penyediaan
13.670.000
Lakip-BKD 2014 Page 50
Prosentasi
80%
Penyediaan bahan
penataan dan
bacaan dan peraturan
penyusunan naskah
perundang-undangan
25.000.000
kepegawaian Jumlah SKPD yang mendapatkan sosialiasi bidang
35 SKPD, 42
Penyediaan makanan
30.240.000
dan minuman
Kecama
kepegawaian
tan
Prosentasi
90%
Rapat-rapat kordinasi
peraturan
dan konsultasi ke luar
perundangan yang
daerah
120.972.000
disosialisasikan Meningkatnya
Rasio usulan CPNS
pengelolaan
yang terisi
90%
Penyedianya jasa
41.600.000
pendukung tenaga
administrasi
teknis/Administrasi
kepegwaian yang
Rasio NIP CPNS
transparan dan
yang selesai tepat
berkelanjutan
waktu Posentasi usulan
90%
Penyediaan SK bagi CPNS
85%
Program peningkatan
kenaikan pangkat
sarana dan prasaran
yang diselesaikan
Aparatur
Prosentasi pegawai
95%
Pengadaan
yang pensiun tepat
perlengkapan gedung
waktu
kantor
Jumlah
90%
Pemeliharaan
penempatan
rutin/berkala gedung
jabatan sesuai
kantor
131.610.766
35.000.000
55.170.766
kompetensi dan kualifikasi dalam pengembangan jabatan karier pegawai Prosentasi jabatan
90%
kosong yang terisi
Pemelliharaan rutin
41.440.000
berkala kendaraan dinas/operasional
Rasio calon praja
1%
IPDN yang diterima Meningkatnya
Rasio usulan
layanan
karpeg, karis, karsu
kesejahteraan
dan bapertarum
pegawai secara
yang diselesaikan
65%
Program Peningkatan
274.745.000
Disiplin Aparatur
Lakip-BKD 2014 Page 51
baik, efektip dan
Meningkatnya
Baik
Pengadaan pakaian
efesien
indeks survey
dinas beserta
kepuasan
kelengkapannya
19.500.000
masyarakat Pengadaan pakaian
37.500.000
khusus hari-hari tertentu Optimalisasi Disiplin
217.745.000
Pegawai Program fasilitas
75.800.000
pinad/purna tugas PNS Pemulangan pegawai
75.800.000
yang pensiun Program Peningkatan
24.000.000
kapasitas sumber daya aparatur Bimbingan teknis
20.000.000
implementasi peaturan perunang-undangan Pelatihan dan
4.000.000
Bimbingan teknis SIPKD Bagi operator Program peningkatan
180.298.400
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyususnan laporan
39.240.000
capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Penyusunan standar
141.058.400
operasiona prosedur (SOP) dan standar pelayanan minimal (SPM) Program peningkatan
16.659.750
perencanaan SKPD Penyusunan Dokument
16.659.750
perencanaan SKPD Program Pendidikan
2.029.250.964
Kedinasan
Lakip-BKD 2014 Page 52
Pendidikan dan
360.185.464
pelatihan teknis Pendidikan
1.647.132.300
Perjenjangan struktural Peningkatan dan
21.933.200
keterampilan propesional Program Peningkatan
1.178.134.521
kapasitas sumber daya aparatur Pendidikan dan
1.178.134.521
pelatiahan prajabatan bagi calon CPNS daerah Program pembinaan
886.410.724
dan pengembangan aparatur Seleksi Penerimaan
194.617.900
calon CPNS Penempatan pegawai
98.357.450
negeri sipil Penataan sistem
93.901.300
administrasi kenaikan pangkat otomatis PNS dan alih status dari CPNS ke PNS Pembanguna/penemb
59.337.000
angan sistem informasi kepegwaian daerah Proses penanganan
70.105.000
kasus-kasus disiplin PNS Pemberian bantuan
51.400.000
tugas belajar dan ikatan dinas Pemberian bantuan
29.755.974
penyelenggaraan penerimaan praja IPDN Proses Penyelesaian
32.134.500
administrasi kepegawaian
Lakip-BKD 2014 Page 53
Penyusunan dokumen
33.332.450
analisis formasi Penataan naskah
33.983.150
administrasi kepegawaian Penyusunan
65.000.000
administrasi dan pemberkasan bagi CPNS yang telah lulus seleksi Pengembangan karier
38.915.000
jabatan fungsional umum Monitoring jabatan
42.187.500
pegawai negeri sipil Verivikasi jabatan
43.383.500
pegawai negeri sipil
Lakip-BKD 2014 Page 54
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 PENGUKURAN KINERJA Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan
secara
berkala
(triwulan)
dan
tahunan
Pengukuran
Pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah. Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut dalam menjalankan tugas dan fungsinya, berusaha menerapkan sistem manajemen stratejik secara optimal, sehingga semua program dan kegiatan yang direncanakan, juga dimaksimalkan untuk dijalankan dan direalisasikan guna mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran stratejiknya. Akuntabilitas menggambarkan tingkat pencapaian kinerja sasaran ataupun tujuan dari penjabaran visi, misi dan strategi yang mengidentifikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan
sesuai
dengan
program
dan
kebijakan
yang
ditetapkan. Sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan indikator sasaran dan indikator kinerja tersebut merupakan ukuran kuantItatif dan kualitatif tingkat pencapaian suatu tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana tolak ukur kinerja kebijakan BKD Kabupaten Garut berdasarkan Rencana Stratejik BKD Tahun 2014-2019, dengan memperhitungkan indikator masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome). Untuk mengukur rencana keberhasilan capaian kinerja dimaksud, digunakan instrument standart pengukuran ordinal dengan skala pengukuran kinerja yaitu :
Lakip-BKD 2014 Page 55
86 - 100 %
=
Sangat baik/sangat berhasil ;
71 - 85 %
=
Baik/berhasil ;
56 - 70 %
=
Kurang baik/kurang berhasil ;
0 - 55 %
=
Sangat kurang baik/tidak berhasil.
Standar pengukuran kinerja tersebut digunakan dasar dalam menganalisa terhadap penilaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut. 3.2 Evaluasi Kinerja Untuk mengetahui tingkat capaian hasil kinerja sasaran, program dan kegiatan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut tahun anggaran 2014, berikut disampaikan hasil evaluasi kinerja sasaran, program dan kegiatan baik secara menyeluruh ataupun khusus kelompok Indikator Kegiatan Utama (IKU) dari capaian kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut tahun 2014. a. Hasil Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran, Program dan Kegiatan BKD Kabupaten Garut Tahun 2013 dan 2014 secara menyeluruh. Capaian kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2013 dan2014, sesuai hasil evaluasi capaian kinerja kegiatan, program, sasaran dan tujuan yang ditetapkan, dapat disampaikan sebagai berikut :
Lakip-BKD 2014 Page 56
Tabel 3.1 Hasil Evaluasi Capaian Kinerja, Program Dan Kegiatan Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2013 dan 2014
2013 No
TUJUAN/ SASARAN/ PROGRAM/
Satuan
KEGIATAN
2014
Target
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Renstra -1
500
215
43
0,70%
0,83%
84
0.7%
98
150
151
16,0%
12,9%
366
146,4
360
234
154
-
2
100
2
2
100
-
Mengembangkan kompetensi dan kinerja sumber daya aparatur yang professional dan akuntabel a. Pendidikan Kedinasan 1. Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Orang
2. Pendidikan Penjenjangan Struktural
Orang
3. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme
Orang
4. Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas b. Peningkatan Kapasitas aparatur
Orang
250 2
16% 124
Lakip-BKD 2014 Page 57
1. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
Orang
2. Peningkatan kualitas SDM Meningkatkan koordinasi dalam upaya penyusunan formasi, penempatan, pemetaan dan pemerataan sumber daya aparatur sesuai dengan kompetensi a. Pembinaan dan Pembinaan dan Pengembangan aparatur 1. Seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil 2. Penempatan PNS
12
12
100
5
6
83%
-
70
70
100
-
-
-
-
11500
5802
198
10000
6867
146
90%
600
433
193
600
597
101
-
3000
3391
88
4000
2173
184
85%
2
2
100
2
2
100
1%
1
1
100
1
1
100
-
35/42
35/42
100
35/42
35/42
100
12 kali
3. Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis PNS & Alih Status dari CPNS ke PNS 4. Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN 5. Penyusunan dokumen analisis formasi 6. Koordinasi bidang kepegawaian
SKPD
Lakip-BKD 2014 Page 58
7. Penyusunan Administrasi dan Pemberkasan bagi CPNS yang telah Lulus
Dokumen
100%
20%
85
80%
85%
94
-
5000
5000
100
80%
85%
94
-
500
743
67
500
485
103
95%
1
1
100
1
1
100
85%
18988
18988
100
14771
18383
80
-
Seleksi 8. Pengembangan karir jabatan fungsional umum Fasilitasi purna tugas PNS 1. Fasilitasi purna tugas PNS c. Pemulangan PNS yang
orang
pensiun Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan administrasi kepegawaian yang terintegrasi a. Pembinaan dan Pengembangan aparatur 1. Pembangunan/Pengembang an Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) Daerah 2. Penataan naskah pegawai berdasarkan identitas
Lakip-BKD 2014 Page 59
b.Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Realisasi Kinerja
5
5
100
5
5
100
SKPD
5 dokumen
2. Penyusunan pelaporan asset
1
1
100
-
-
-
-
Surat
450
450
100
2283
2329
98
-
Pembayar an/BLN
12
12
100
12
12
100
-
Pembayar an/BLN
12
12
100
12
12
100
-
Pembayar an/BLN
12
12
100
12
12
100
-
Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian yang valid, tepat waktu dan tepat sasaran a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasiona 4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Lakip-BKD 2014 Page 60
5. Penyediaan Alat Tulis Kanto 6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Jenis
32
32
100
36
36
100
-
Lembar
1200
1200
100
40000
40000
100
-
Jenis
6
6
100
5
5
100
-
Media/Ikl an
45/10
45/10
100
50
50
100
-
Porsi
208
208
100
756
756
100
-
SPPD
143
143
100
307
307
100
-
orang
8
8
100
8
8
100
-
Unit
1
1
100
1
1
100
-
Unit
16
16
100
20
20
100
-
unit
5
5
100
-
-
7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan 9. Penyediaan Makanan dan Minuman 10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 11. Penyediaan Jasa Pendukung Tenaga Teknis / Administrasi b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatu 1. Pengadaan kendaraan dinas operasional 2. Pengadaan Perlengkapan Gedung/Kantor 3. Pengadaan peralatan kantor
-
Lakip-BKD 2014 Page 61
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Ruangan
4
4
100
1 Paket
1 Paket
100
-
Unit
17
17
100
19
19
100
-
Jenis
10
10
100
-
-
-
-
%
100
100
100
0,085
0,04
213
-
orang
1000
1024
98
800
790
101
-
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kerja Kantor Meningkatkan penerapan system reward dan punishment dalam pembinaan pegawai a. Pembinaan dan Pengembangan aparatur 1. Proses penanganan kasus-
kasus disiplin PNS Meningkatkan kesejahteraan pegawai a. Pembinaan dan Pengembangan aparatur 1. Proses Penyelesaian
Administrasi Kepegawaian
Lakip-BKD 2014 Page 62
b. Hasil Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran, Program dan Kegiatan BKD Kabupaten Garut
Tahun 2014, khusus kelompok
kegiatan yang masuk Indikator Kinerja Utama (IKU). Tabel 3.2 Hasil Evaluasi Capaian Kinerja, Sasaran, Program Dan Kegiatan Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2013dan 2014 Yang Masuk Kelompok Indikator Kinerja Utama (IKU)
No
1
2
3
Indikator Kinerja Jumlah aparatur yang memiliki kompetensi kepemimpinan sesuai dengan jenjang jabatan structural Jumlah aparatur yang memiliki kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Terpenuhinya kebutuhan formasi dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Capaian
Tahun 2013
Tahun 2014
Target Renstra
Target
Capaian
Target
Capaian
153%
98
150 orang
16,0%
12,9%
16.00 %
43%
500
215 orang
85%
99,5%
-
50,45%
11500
5802
95%
-
95%
Lakip-BKD 2014 Page 63
4
5
6
7
8
9
10
Penempatan pegawai sesuai dengan noarmatif dan kompetensi Penempatan pegawai menurut jabatan (orang) Penempatan pegawai sesuai dengan statusnya (orang) Meningkatnya prestasi kerja dan pengabdian PNS pada Negara Kelancaran dan tertib proses administrasi PNS yang pensiun Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) berbasis teknologi informasi Meningkatnya pelayanan bidang kepegawaian secara transparan dan on-line Meningkatnya aksesibitas manajemen kepegawaian daerah
26%
46%
110%
149%
100%
600650
600 pegawai
3000
157 600 pegawai
276 pegawai
3391
500
600 pegawai
597 pegawai
600 pegawai
600 pegawai
597 pegawai
600 pegawai
95%
95%
-
95%
95%
95%
19.484 data pegawai
18.889 data pegawai
14.771 data pegawai
18.383 Data Pegawai
100%
80%
80%
90%
100%
100%
90%
90%
90%
100%
18.000 data pegawai
80%
100%
Lakip-BKD 2014 Page 64
11
12
Meningkatnya tingkat penanganan kasus disiplin aparatur
100%
Penurunan kasus disiplin
100%
90%
90%
90%
0,04%
0,085%
95%
0,035%
0,035%
95%
0,02%
Lakip-BKD 2014 Page 65
3.3
Analisa Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam pencapian visi dan melaksanakan Misi organisasi kepada
pihak-yang
.Pengukuran
Kinerja
berwenang
menerima
digunakan
sebagai
pelaporan dasar
akuntabilitas
untuk
penelitian
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Garut. Pengukuran dimaksud merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil. Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk diproses
menjadi
keluaran
penting
dan
berpengaruh
terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran. Badan
Kepegawaian
dan
Diklat
Kabupaten
Garut
selaku
pengemban amanah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut
diatas memberikan gambaran
mengenai tingkat
pencapaian Kinerja, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tanggal 2 juli 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut Tahun 2014-2019. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran dan kegiatan, maka dapat dievaluasi nilai capaian masing-masing kinerja. Nilai capaian Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut periode Tahun 2014 dapat dilihat dari kinerja capaian sasaran dan capaian kegiatan. Adapun nilai capaian kinerja baik capaian sasaran maupun indikator kinerja adalah sebagai berikut : Lakip-BKD 2014 Page 66
TUJUAN 1
mewujudkan
aparatur
sipil
negara
yang
berkualitas, kompeten dan disiplin SASARAN
1. mewujudkan
aparatur
sipil
negara
yang
berkualitas, kompeten dan disiplin 2. meningkatnya pembinaan disiplin dan etos kerja pegawai INDIKATOR SASARAN
6. Prosentase pejabat structural yang mengikuti Diklat Kepemimpinan 7. Prosentase pegawai yang mengikuti Diklat Teknis Fungsional 8. Prosentase pegawai yang lulus ujian kenaikan pangkat dan ujian dinas 9. Prosentase pegawai yang mencapai SKP di atas 75 % 10. Prosentase CPNS yang lulus Diklat Prajabatan 11. Jumlah SKPD yang mendapatkan pembinaan disiplin 12. Penurunan jumlah pegawai yang melanggar disiplin
Lakip-BKD 2014 Page 67
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
No
Indikator Kinerja
Capaian (%) 2013
2014
Realisasi
Target
Realisasi
Target Renstra Tahun ke-1
Target Akhir Periode RPJMD (2014-2019) 20%
1
Prosentase pejabat structural yang mengikuti Diklat Kepemimpinan
16,0%
16.00 %
12,9%
16.00 %
2
Prosentase pegawai yang mengikuti Diklat Teknis Fungsional
0,70%
0.70 %
0,83%
0.70 %
3
Prosentase pegawai yang lulus ujian kenaikan pangkat dan ujian dinas
85%
85 %
90%
85 %
95%
4
Prosentase pegawai yang mencapai SKP di atas 75 %
-
75 %
100%
85%
95%
5
Prosentase CPNS yang lulus Diklat Prajabatan
100%
95 %
100%
75 %
95%
6
Jumlah SKPD yang mendapatkan pembinaan disiplin
100%
100%
85%
100%
Penurunan jumlah pegawai yang melanggar disiplin
0,04%
0,085%
0.079 %
0,02%
7
32 SKPD, 42 Kec. 0.079 %
15%
Lakip-BKD 2014 Page 68
Deskripsi/penjelasan Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
1. Prosentase pejabat struktural yang mengikuti Diklat Kepemimpinan. Persentase Pejabat struktural yang mengikuti Diklat kepemimpinan pada tahun 2014 sebesar 12,9% dari target tahun 2014 sebesar 16.00 %. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 mengalami peningkatan 13,01%. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD sebesar 20%, maka realisasi tahun 2014 telah mencapai 70%. Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah sebagai berikut, Karena SDM Pegawai sangat berkualitas dan bermutu meskipun aspek anggaran sangat terbatas, dan kerjasama dengan pihak penyelenggara sangat terarah. Capaian/Deskripsi/penjelasan dari kegiatan : A. Kegiatan DIKLATPIM TK II Untuk Kegiatan Diklat kepemimpinan TK II tidak ada pengirman peserta tetapi untuk seleksi DIKLATPIM TK II diselenggarakan oleh lembaga Administrasi Negara RI dari Provinsi Kabupaten/Kota Se-Indonesia sedangkan Kabupaten Garut dipanggil oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Aparatur Nasional sebanyak 47 orang. Yang mendapat pemanggilan untuk mengikuti seleksi DIKLATPIM TK II sebanyak 14 orang dan yang dinyatakan lulus sebanyak 4 orang, 1 orang tidak lulus dan 9 orang masih menunggu keputusan dari LAN RI. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Sesuai dengan ketentuan PP No. 101 tahun 2000 Diklatpim Tk. II bertujuan: a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap PNS untuk dapat melaksanakan tugas dan jabatan eselon II secar profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansinya. Lakip-BKD 2014 Page 69
b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai Pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. c.
Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.
d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. 2.
Sasaran Sasaran Diklatpim Tk. II adalah tersedianya PNS yang memiliki kompetensi dan standar kompetensi jabatan eselon II. Kompetensi Kompetensi jabatan PNS adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang PNS berupa nilai-nilai, sikap, perilaku, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya. Sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawab dalam penyelenggaraan pemangku
jabatan
Pemerintahan struktural
dan
eselon
pembangunan, II
memerlukan
PNS
standar
kompetensi jabatan yang meliputi kompetensi dasar (integritas, kepemimpinan, perencanaan dan pengorganisasian, kerjasama, fleksibilitas) dan sejumlah kompetensi bidang lainnya. Dengan memperhatikan keragaman bidang tugasnya. B. Kegiatan DIKLATPIM TK III Kegiatan Diklat Kepemimpinan TK III bekerjasama dengan Provinsi Jawa Barat, dan Pusat Pendidikan Administrasi Polri (Pusdikmin Polri). Dasar Hukum No. 119/1282/BKD/2014 dan 119 / 741 / Badikklatda/2014, dan No. 119/2043/BKD dan SPK/10/IX/2014. Bidang Kerjasama Fsilitasi Diklat Kepemimpinan TK III angkatan I Pemkab Garut. Jumlah
Pegawai, Kualifikasi
Pendidikan, Pangkat
Dan
Golongan
DIKLATPIM TK III sebanyak 30 orang. Jangka Waktu Kerjasama DIKLATPIM TK III. Selama 93 Hari. Dari tanggal 02 Juni s/d 21 Oktober 2014, dan tanggal 15 september s/d 26 Desember 2014. Lakip-BKD 2014 Page 70
Hasil (Output) Terwujudnya kemampuan mensinergikan kualitas karakter kepemimpinan dan kemampuan melaksanakan manajemen stratejik, manajerial dan pemberdayaan secara terpadu dalam merumuskan dan menetapkan strategi, kegiatan dan program organisasi serta memimpin pencapaian dan pelaksanaannya. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Tujuan dilaksanakannya Diklat Kepimpinan Tingkat III adalah : 1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untik dapat melaksanakan tugas jabatan struktural Eseion III secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika korps sesuai dengan kebutuhan instansi; 2. Menciptakan
aparatur
yang
mampu
berperan
sebagai
pembaharu dan perkat persatuan dan kesatuan bangsa; 3. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat; 4. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik. 5.
2. Sasaran Sasaran Diklat Kepimpinan Tingkat III adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan struktural eselon III dan memiliki kemampuan dalam : 1. Terwujudnya penjabaran visi, misi dan strategi pembangunan nasional ke dalam program instansinya; 2. Memahami dan mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab unit organisasinya; 3. Melakukan
perencanaan,
pengawasan,
pengendalian
dan
evaluasi kinerja unit organisasinya serta merancang tindak lanjut yang diperlukan;
Lakip-BKD 2014 Page 71
C. Kegiatan DIKLATPIM TK IV Kegiatan Diklat Kepemimpinan TK IV bekerjasama dengan Provinsi Jawa Barat, Pusat Pendidikan Administrasi Polri (Pusdikmin Polri) dasar hukum No.
119/1282/BKD/2014
dan
119/741/Badikklatda/2014
Dan
No.
119/2043/BKD dan SPK/10/IX/2014. Jumlah
Pegawai, Kualifikasi
Pendidikan, Pangkat
Dan
Golongan
DIKLATPIM TK IV sebanyak 30 orang, Jangka Waktu Kerjasama DIKLATPIM TK IV. Selama 97 Hari. Dari tanggal 02 Juni s/d 21 oktober 2014 , Dari tanggal 15 september s/d 26 desember 2014. Hasil (Output) Dari Kerjasama. Terwujudnya
kemampuan
mensinergikan
kualitas
karakter
kepemimpinan dan kemampuan melaksanakan manajemen stratejik, manajerial dan pemberdayaan secara terpadu dalam merumuskan dan menetapkan strategi, kegiatan dan program organisasi serta memimpin pencapaian dan pelaksanaannya. A.
Tujuan Tujuan penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV adalah membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pada pejabat struktural eselon IV yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.
B.
Kompetensi Kompetensi yang dibangun pada Diklatpim Tingkat IV adalah kompetensi membuat
kepemimpinan perencanaan
operasional
kegiatan
yaitu
instansi
dan
kemampuan memimpin
keberhasilan implementasi pelaksanaan kegiatan tersebut, yang diindikasikan dengan kemampuan : 1.
Membangun karakter dan sikap perilaku integritas sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kemampuan untuk menjunjung tinggi etika publik, taat pada nilai-nilai, norma, moralitas
dan
bertanggungjawab
dalam
memimpin
unit
instansinya; 2.
Membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan instansi;
Lakip-BKD 2014 Page 72
3.
Melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal dalam mengelola tugas-tugas organisasi ke arah efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan instansi;
4.
Melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya guna mewujudkan pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif dan efisien;
5.
Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal
organisasi
dalam
implementasi
kegiatan
unit
instansinya. .2. Prosentase pegawai yang mengikuti Diklat Teknis Fungsional. Persentase Pejabat struktural yang mengikuti Diklat teknis fungsional pada tahun 2014 sebesar 0,83% dari target tahun 2014 sebesar 0,70 %. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 mengalami peningkatan 13%. Selain itu, apabila dibandingkan dengan target Renstra sebesar 0,70% dan target akhir RPJMD sebesar 15%, maka realisasi tahun 2014 telah mencapai 0,83%. Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan atau peningkatan kinerja adalah sebagai berikut, Karena SDM Pegawai sangat berkualitas, bermutu dan antusias dalam pelaksanaan kegiatannya, meskipun aspek anggaran sangat terbatas, dan kerjasama dengan pihak penyelenggara sangat terarah. Capaian/Deskripsi/penjelasan dari kegiatan : Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah melaksanakan Diklat Teknis Sekretaris Desa, yang di selenggarakan selama 12 hari dengan jumlah peserta 80 orang dari seluruh SKPD dan bertempat di Hotel Augusta Jl Cipanas kecamatan tarogong kaler kabupaten Garut. .3.
Prosentase pegawai yang lulus ujian kenaikan pangkat dan ujian dinas. Persentase pegawai yang lulus ujian kenaikan pangkat dan ujian dinas pada tahun 2014 sebesar 90%, mencapai 85% dari target tahun 2014 rea sebesar 90%. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 mengalami peningkatan 5%.
Lakip-BKD 2014 Page 73
apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD sebesar 95%, maka realisasi tahun 2014 telah mencapai 5%. Capaian/Deskripsi/penjelasan dari kegiatan : Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai
dorongan
kepada
Pegawai
Negeri
Sipil
untuk
lebih
meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. .4.
Prosentase pegawai yang mencapai SKP di atas 75 % Persentase pegawai pada tahun 2014 target sebesar 75% realisasi 100% Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tidak mengalami peningkatan dan penurunan dikarenankan SKP dimulai pada tahun 2014, apabila dibandingkan dengan target Renstra sebesar 85% dan apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD sebesar 95%. Capaian/Deskripsi/penjelasan dari kegiatan : Latar Belakang 1. Mewujudkan pembinaan PNS berdasar sistem penilaian prestasi kerja dan sistem karier yang lebih baik 2. Sistem penilaian pekerjaan sebagaimana diatur dalam PP Nomor 10 tahun 1979 memiliki kelemahan yaitu mengutamakan penilaian perilaku. (kesetiaan,
prestasi
kerja,
tanggung
jawab,
ketaatan,
kejujuran, kerjasama,prakarsa, kepemimpinan) Tujuan Menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. .5.
Prosentase CPNS yang lulus Diklat Prajabatan. Persentase CPNS yang lulus Diklat pada tahun 2014 target sebesar 95% realisasi 100%.
Lakip-BKD 2014 Page 74
Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tidak mengalami peningkatan dan penurunan sebesar 100%, apabila dibandingkan dengan target Renstra sebesar 75% dan apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD sebesar 95%. .6.
Jumlah SKPD yang mendapatkan pembinaan disiplin Prosentasi Jumlah SKPD yang mendapatkan pembinaan disiplin pada tahun 2014 target 32 SKPD, 42 Kecamatan realiasi 100%, Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 tidak
mengalami
peningkatan
dan
penurunan
dan
apabila
dibandingkan dengan target renstra 85%. Apabila dibandingkan dengan target RPJMD 100%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan dari terget renstra sebesar 15%. Hal ini sudah menjadi tekad dan janji juga kewajiaban seluruh pegawai BKD Kabupaten Garut. Capaian/Deskripsi/penjelasan dari kegiatan : Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama bertahun-tahun selalu menjadi sorotan
publik.
Hal
ini
tidak
dapat
dipungkiri
bahwa
dalam
kenyataannya, beberapa oknum PNS semakin membuat citra pelayan publik ini semakin terpuruk. penerapannya sesuai dengan prosedur dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, ini merupakan sebuah peraturan tegas bagi para PNS yang sampai saat ini dalam penerapannya terus dioptimalkan. Sesuai dengan janjinya,
disiplin
PNS
merupakan
kesanggupan
untuk
mentaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan. .7.
Penurunan jumlah pegawai yang melanggar disiplin. Tingkat Penurunan jumlah pegawai yang melanggar disiplin pada tahun 2014 sebesar 0,085%, dari target tahun 2014 sebesar 0,070. Apabila capaian kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 mengalami peningkatan 0,083%. Apabila dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 20%.
Lakip-BKD 2014 Page 75
Selain itu, apabila dibandingkan dengan target akhir RPJMD sebesar 0,02%, maka realisasi tahun 2014 telah mencapai 0,0817. Faktor-faktor yang menyebabkan berkurangnya pelanggaran disiplin adalah sebagai berikut sering dilaksanakannya Sosialisasi, Pembinaan Pegawai
secara
berjenjang
dan
setiap
Aparatur
Sipil
negara
kebanyakan memahami tentang peraturan Disiplin. Capaian/Deskripsi/penjelasan dari kegiatan : Permasalahan
yang
sering
dijumpai
dalam
pelanggaran
yang
dilakukan oleh pegawai negeri, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Pelanggaran jam kerja/kehadiran. Pelanggaran terbanyak yang dilakukan oleh PNS adalah mangkir dari jam kerja. Sampai saat ini, kinerja PNS jika dilihat dari kehadiran (absensi), masih belum menyentuh substansi hasil kerja. 2. Pelanggaran terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Masih adanya PNS yang asal masuk kerja. Pagi masuk, absensi, saat pulang
dia
pulang.
Diantaranya
bayak
yang
menggunakan
waktunya untuk kegiatan yang bukan urusan dinas. 3. Pelanggaran keuangan. Pelanggaran
lain
yang
banyak
dilakukan
oleh
PNS
adalah
pelanggaran di bidang keuangan. Baik yang disengaja maupun tidak sengaja. Dari yang jumlahnya sangat kecil sampai yang besar. Hal ini banyak dilakukan oleh PNS yang berhubungan langsung dengan keuangan. Ada yang ketahuan dan mendapat sanksi, ada yang baru ketahuan setelah bertahun-tahun. 4. Pelanggaran peraturan perkawinan. Pelanggaran terhadap peraturan perkawinan ini, yang terbanyak adalah kasus perselingkuhan antar PNS. Beberapa PNS ada yang melakukan perselingkuhan. Kemudian poligami yang dilakukan tidak sesuai aturan yang berlaku, baik dari pihak laki-laki maupun perempuan.
Lakip-BKD 2014 Page 76
TUJUAN 2
Mewujudkan pelayanan bidang kepegawaian yang komprehensif dan akuntabel
SASARAN
1. Terwujudnya informasi dan data kepegawaian yang sinergis dan akuntabel 2. Meningkatnya pengelolaan administrasi kepegawaian yang transparan dan berkelanjutan
INDIKATOR SASARAN
1. Prosentase Pemutakhiran Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian 2. Prosentase penataan dan penyusunan naskah kepegawaian 3. Jumlah SKPD yang mendapat sosialisasi bidang kepegawaian 4. Prosentase peraturan perundangan yang disosialisasikan 5. Rasio usulan formasi CPNS yang terisi 6. Rasio NIP CPNS yang selesai tepat waktu 7. Prosentase usulan kenaikan pangkat yang diselesaikan 8. Prosentase pegawai pensiun yang tepat waktu 9. Jumlah penempatan jabatan sesuai kompetensi dan kualifikasi dalam pengembangan karir jabatan 10. Prosentase jabatan kosong yang terisi 11. Rasio calon praja yang diterima
Lakip-BKD 2014 Page 77
Pencapaian target kinerja atas sasaran Tahun 2014 adalah sebagai berikut : No 1 2 3 4
Indikator Kinerja Prosentase Pemutakhiran Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Prosentase penataan dan penyusunan naskah kepegawaian Jumlah SKPD yang mendapat sosialisasi bidang kepegawaian Prosentase peraturan perundangan yang disosialisasikan
Target
Realisasi
14.771 data
18.383 Data
pegawai
Pegawai
80%
85%
35 SKPD 42 Kec.
35 SKPD
90%
95%
42 Kec.
5
Rasio usulan formasi CPNS yang terisi
90%
95%
6
Rasio NIP CPNS yang selesai tepat waktu
90%
95%
85%
95%
95%
100%
90%
95%
90%
97%
1 orang
2 orang
7 8
Prosentase usulan kenaikan pangkat yang diselesaikan Prosentase pegawai pensiun yang tepat waktu
%
Jumlah penempatan jabatan sesuai
9
kompetensi dan kualifikasi dalam pengembangan karir jabatan
10
Prosentase jabatan kosong yang terisi
11
Rasio calon praja yang diterima
100
1.
Prosentase Pemutakhiran Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
2.
Prosentase penataan dan penyusunan naskah kepegawaian
3.
Jumlah SKPD yang mendapat sosialisasi bidang kepegawaian
4.
Prosentase peraturan perundangan yang disosialisasikan
5.
Rasio usulan formasi CPNS yang terisi
6.
Rasio NIP CPNS yang selesai tepat waktu
7.
Prosentase usulan kenaikan pangkat yang diselesaikan
8.
Prosentase pegawai pensiun yang tepat waktu
9.
Jumlah penempatan jabatan sesuai kompetensi dan kualifikasi dalam pengembangan karir jabatan
Lakip-BKD 2014 Page 78
10.
Prosentase jabatan kosong yang terisi
11.
Rasio calon praja yang diterima.
TUJUAN 3
Mewujudkan aparatur yang sejahtera Meningkatnya layanan kesejahteraan pegawai secara
SASARAN
baik, efektif dan efisien INDIKATOR SASARAN
1. Rasio usulan Karpeg, Karis dan Karsu, Serta Bapertarum yang diselesaikan 2. Meningkatnya survey indeks kepuasan masyarakat
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
No 1
Indikator Kinerja
Target
Rasio usulan Karpeg, Karis dan Karsu, Serta
65%
Bapertarum yang diselesaikan
Realisasi 75%
% 100
1. Rasio usulan Karpeg, Karis dan Karsu, Serta Bapertarum yang diselesaikan Berdasarkan dari pengukuran kinerja maka dapat disimpulkan kategori capaian kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut untuk setiap tujuan adalah sebagaimana pada table di bawah ini :
Lakip-BKD 2014 Page 79
TABEL : 3.3 Capaian Kinerja BKD Kabupaten Garut Tahun 2014
No 1
2
3
4
5
6
3.4
Tujuan/Sasaran
Sangat Berhasil
Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumber daya aparatur Meningkatnya pembinaan disiplin dan etos kerja pegawai Terwujudnya informasi dan data kepegawaian yang sinergis dan akuntabel Meningkatnya pengelolaan administrasi kepegawaian yang transparan dan berkelanjutan Meningkatnya layanan kesejahteraan pegawai secara baik, efektif dan efisien Meningkatnya pengelolaan administrasi kepegawaian yang transparan dan berkelanjutan
Kategori Capaian Kurang Berhasil berhasil
Tidak Berhasil
114,%
76%
80%
100%
100%
80%
AKUNTABILITAS KEUANGAN Reformasi menegaskan
di bahwa
bidang rencana
perencanaaan kerja
dan
dan
anggaran
penganggaran yang
disusun
menggunakan tiga pendekatan, salah satunya adalah penganggaran berbasis kinerja (PBK). Ciri utama PBK adalah anggaran yang disusun dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan (input), dan hasil yang diharapkan (outcomes), sehingga dapat memberikan informasi tentang efektivitas dan efisiensi kegiatan dan instansi. Lakip-BKD 2014 Page 80
Badan
Kepegawaian
dan
Diklat
Kabupaten
Garut
dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, telah berusaha menjalankan konsep manajemen
strategik
dan
secara
konsisten
untuk
mentaati
dan
melaksanakan semua ketentuan peraturan yang berlaku. Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu tahap manajemen strategik yang memang sangat penting dan harus dilakukan. Oleh karena itu Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahunan Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut, selalu dibuat dan disampaikan kepada Bupati Garut selaku penanggung jawab umum penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Garut untuk melengkapi pelaporan kinerja dan untuk keperluan analisis efektivitas dan efisiensi dalam rangka pencapaian sasaran Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut, perlu disajikan pembiayaan yang terealisasi dalam rangka mencapai kinerja tahun 2014 dan sebagai pembanding kami sajikan anggaran tahun 2013. Dalam rangka akuntabilitas keuangan tahun anggaran 2013, pelaksanaan program dan kegiatan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut mendapat dukungan anggaran sebesar Rp 9.689.361.012 terealisasi sebesar Rp. 8.946.568.522
dan
atau 91%, dengan rincian sebagai
berikut : Plafon belanja tidak langsung sebesar Rp. 4.818.974.087,00 (empat milyar delapan ratus delapan belas juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu delapan puluh tujuh rupiah), telah terealisasi Rp. 4.367.086.149,00 (empat milyar tiga ratus enam puluh tujuh juta delapan puluh enam seratus empat puluh Sembilan rupiah) atau 90,06%. Sedangkan untuk tahun anggaran 2014 pelaksanaan program dan kegiatan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut mendapat dukungan anggaran sebesar Rp 10.733.696.839 dan terealisasi sebesar Rp. 9.788.462.236atau 91.19%, dengan rincian sebagai berikut : Plafon belanja tidak langsung sebesar Rp. 5.015.924.964 (lima milyar lima belas juta sembilan ratus dua puluh empat ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah), telah terealisasi Rp. 4.373..747.775 (empat milyar tiga ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah) atau 91.19%.
Lakip-BKD 2014 Page 81
Tabel 3.5 Anggaran dan Realisasi APBD Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2013 dan 2014
Tahun 2013 No.
Uraian Belanja
Anggaran
Realisasi
Tahun 2014
%
Anggaran
Realisasi
%
1
Belanja tidak langsung
4.818.974.087
4.367.086.149
90,06
5.015.924.964
4.373.747.775
87,20
2
Belanja langsung
4.870.386.925
4.579.482.443
94,02
5.717.771.875
5.414.714.461
94,70
9.689.361.012
8.946.568.522
91.00
10.733.696.839
9.788.462.236
91.19
Jumlah
Lakip-BKD 2014 Page 82
Tabel 3.6 Rincian Realisasi Belanja Tidak Langsung Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2013 dan 2014
No.
Rincian Belanja
Keuangan TH 2013 Anggaran
Keuangan TH 2014
Realisasi
%
Anggaran
Realisasi
%
2.254.650.585
2.168.175.080
96,16
3.330.261.069
2.999.085.880
90,84
Tunjangan Keluarga
247.930.971
237.431.782
95,77
258.178.017
244.739.844
94,79
Tunjangan Jabatan
205.545.000
187.540.000
91,24
201.450.200
193.140.000
95,87
3.015.000
2.545.000
84,41
6.297.600
6.240.000
99,09
Tunjangan Fungsional Umum
102.765.000
101.410.000
98,68
97.859.400
91.135.000
93,13
Tunjangan Beras
186.555.390
179.759.140
96,36
181.596.589
152.968.320
84,24
71.700.521
68.298.108
95,25
56671431
46051234
81,26
41.620
37.424
89,92
47.667
36.982
77,58
45.000.000
-
-
35.000.000
-
1.001.770.000
892.089.615
89,05
985.663.895
906.661.895
91,98
700.000.000
529.800.000
75,69
700.000.000
468.000.000
66,86
Gaji Pokok PNS
Tunjangan Jabatan Fungsional
Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Pembulatan Gaji Uang Duka Wafat/Tewas TP berdasarkan beban kerja TP berdasarkan prestasi kerja
-
Lakip-BKD 2014 Page 83
TABEL 3.7 REALISASI BELANJA LANGSUNG BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KABUPATEN GARUT TAHUN 2013
Realisasi Keuangan No
Program /Kegiatan
Indikator Kinerja
1
2
3
I
Target
Realisasi
% Capaian
6
7
8
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional
4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
5 Penyediaan Alat Tulis Kantor
6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Tersusunnya naskah persuratan lingkup bidang kepegawaian Kelancaran dan terpenuhinya kegiatan kantor Terwujudnya sarana pendukung pelayanan operasional kinerja bidang kepegawaian Terwujudnya lingkungan kerja yang bersih dan nyaman Terselenggaranya pelayanan administrasi perkantoran Tersusunnya dokumen pencetakan dan penggandaan administrasi perkantoran Terwujudnya sarana penunjang penyelenggaraan pelayanan perkantoran
8 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan
Bertambahnya pengetahuan dan wawasan pegawai
9 Penyediaan Makanan dan Minuman
Terwujudnya sarana pendukung pelayanan prima bidang kepegawaian
2.250.000
2.250.000
97&
31.200000
27.916.325
100%
18.900.000
16.446.900
89%
8.125.075
16.446.900
87%
32.142.400
3.2142.400
100%
42.980.000
42.980.000
100%
5.950.000
5.950.000
100%
43.120.000
43.120.000
100%
26.700.000
26.700.000
100%
Lakip-BKD 2014 Page 84
10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
Terwujudnya sinergitas pembangunan bidang kepegawaian
11 Penyediaan Jasa Pendukung Tenaga Teknis / Administrasi
Meningkatnya tenaga teknis yang terampil
II
181.563.500
181.563.500
100%
41.600.000
36.400.000
88%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan kendaraan dinas operasional
1 Pengadaan Perlengkapan Gedung/Kantor
2 Pengadaan Peralatan Kantor
3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kerja Kantor
Terselenggaranya pembelian kendaraan dinas roda empat Terwujudnya pengadaan barang modal dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan prima Terwujudnya pengadaan barang modal dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan prima Terwujudnya ruang kerja dan gedung kantor yang baik dan layak Tersedianya kendaraan operasional yang layak baik secara teknis maupun ekonomis Terselenggaranya pemeliharaan peralatan kerja
III
168.672.582
167.860.000
100%
127.657.150
127.657.150
100%
101.710.000
101.710.000
100%
145.365.000
145.108.000
100%
42.280.000
42.280.000
100%
10.250.000
10.250.000
100%
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya
2 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
Terwujudnya peningkatan tugastugas kedinasan bidang kepegawaian Terwujudnya peningkatan tugastugas kedinasan bidang kepegawaian
IV 1 Pemulangan pegawai pensiun
56.140.000
53.900.000
96%
69.000.000
69.000.000
100%
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS yang
Terwujudnya pengelolaan administrasi mutasi sesuai target
149.365.450
148.402.450
99%
Lakip-BKD 2014 Page 85
V
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundangundangan Peningatan Kualitas Sumber Daya Pegawai
Terwujudnya kemampuan pegawai dala pelaksanaan tugas dan fungsinya Terselenggaranya kegiatan pelatihan motivasi bagi pegawai /ESQ
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Tersusunnya laporan capaian kinerja instansi yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawab kan Tersusunnya laporan asset
24.000.000
24.000.000
100%
100.000.000
99.722.600
100%
45.654.000
45.408.500
99%
10.000.000
9.908.800
99%
513.509.568
513.509.568
100%
1.476.005.650
1.433.802.700
97%
21.785.300
21.785.300
100%
260.142.100
196.780.500
76%
112038700
61002.700
54%
152.418.400
152.326.400
100%
123.609.800
121.735.800
98%
VI
2 Penyusunan pelaporan asset VII
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1 Pendidikan dan Pelatihan Teknis 2 Pendidikan Penjenjangan Struktural 3 Peningkatan keterampilan dan profesionalisme VIII
Meningkatnya tenaga teknis yang terampil Meningkatnya tenaga teknis yang terampil Terlengkapinya persyaratan kenaikan pangkat
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1 Seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil
Terwujudnya caloncalon PNS yang profesional
2 Penempatan PNS
Terwujudnya pegawai yang dapat mengisi formasi yang tersedia
3 Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis PNS & Alih Status dari CPNS ke PNS 4 Pembangunan/Peng embangan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) Daerah
Terwujudnya pelayanan kepegawaian secara prima Terwujudnya SIMPEG berbasis teknologi informasi
Lakip-BKD 2014 Page 86
5 Proses penanganan kasus-kasus disiplin PNS
Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas
6 Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN 7 Proses Penyelesaian Administrasi Kepegawaian
8 Penyusunan Dokumen Formasi
Analisis
9 Penataan naskah pengawai berdasarkan identitas
10 Koordinasi bidang kepegawaian
11 Penyusunan Administrasi dan Pemberkasan bagi CPNS yang telah Lulus Seleksi Pengembangan karir jabatan fungsional umum
Terwujudnya kesadaran pegawai dalam melaksanakan tugas fungsi berdasarkan peraturan perundangundangan Terselenggaranya proses ijin belajar dan pembiayaan tugas belajar bagi PNS yang melanjutkan pendidikan Terpenuhinya kebutuhan SDM aparatur yang profesional Terwujudnya kesejahteraan pegawai dan keluarganya secara berkeadilan Terpenuhinya formasi dan jabatan sesuai dengan standar dan kualifikasi Tersedianya data dokumen kepegawaian
Terlaksananya koordinasi, sinkronisasi dan konsultasi bidang kepegawaian Terselenggaranya proses pemberkasan bagi CPNS yang telah lulus seleksiI Terselenggaranya penempatan jabatan fungsional umum
89.989.400
87.889.400
98%
68.000.000
68.000.000
100%
7.500.000
6.970.500
93%
55.593.000
55.592.400
100%
26.714.300
17.711.100
66%
29.847.000
29.847.000
100%
283.450.000
283.450.000
100%
122.644.950
36.281.800
30%
42.513.600
23.996.600
56%
Lakip-BKD 2014 Page 87
TABEL 3.7.1 REALISASI BELANJA LANGSUNG BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 Realisasi Keuangan No
Program /Kegiatan
1 I
2
Indikator Kinerja
3
% Target
Realisasi
Capaian
4
5
5.049.000
5.049.000
100%
36.000.000
28.193.812
78%
6=5/4*%
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Lancarnya pengelolaan administrasi perkantoran
2
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan listrik
Tersedianya penerangan yang bisa membantu kelancaran pekerjaan
3
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
Meningkatnya kelancaran mobilitas pelayanan kepegawaian
6.084.000
5.290.900
87%
4
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Meningkatnya kenyamanan dalam melaksanan Tupoksi
7.636.750
7.616.000
100%
5
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Lancarnya penyelenggaraan administrasi perkantoran
50.000.000
50.000.000
100%
6
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Lancarnya pengelolaan kepegawaian
46.475.000
46.475.000
100%
7
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Meningkatnya kelancaran kinerja kepegawaian
13.670.000
13.202.000
97%
8
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan PerundangUndangan
Meningkatnya pengetahuan dan kompetensi pegawai
42.800.000
42.800.000
100%
9
Penyediaan Makanan dan Minuman
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas
31.290.000
31.290.000
100%
10
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Meningkatnya koordinasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kepegawaian
148.041.000
42.800.000
29%
Lakip-BKD 2014 Page 88
Meningkatnya kinerja tenaga teknis/ administrasi
36.400.000
133.809.000
368%
1
Pengadaan Perlengkapan Gedung/Kantor
Meningkatnya kelancaraan penyelenggaraan kinerja dan pelayanan
35.000.000
35.000.000
100%
2
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Terwujudnya kelancaran dalam penyelenggaraan pelayanan
77.462.366
72.110.000
93%
3
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/operasional
Tersedianya kendaraan operasional yang layak baik secara teknis maupun ekonomis
41.440.000
41.440.000
100%
III
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Meningkatnya semangat jiwa korsa aparatur
31.500.000
31.500.000
100%
2
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
Meningkatnya semangat jiwa korsa aparatur
81.750.000
81.750.000
100%
3
Optimalisasi Disiplin Pegawai
Meningkatnya disiplin aparatur
211.425.000
207.940.000
98%
IV
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
1
Pemulangan Pegawai yang Pensiun
Kelancaran dan tertib administrasi proses PNS yang pensiun
75.800.000
72.916.000
96%
V
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan PerundangUndangan
Meningkatnya implementasi pegawai terhadap peraturan perundangan
24.000.000
16.950.000
71%
11
Penyediaan Jasa Pendukung Tenaga Teknis /Administrasi
II
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Lakip-BKD 2014 Page 89
2
Pelatihan dan Bimbingan Teknis SIPKD Bagi Operator
VI
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
VII
Program Peningkatan Perencanaan SKPD
1
Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD
VIII
Program Pendidikan Kedinasan
Meningkatnya kemampuan pegawai dalam penyelenggaraan penatausahaan keuangan daerah
Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD
Meningkatnya kualitas penyusunan dokumen perencanaan
1
Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Meningkatnya kompetensi dan kapabilitas aparatur dalam melaksanakan Tupoksi
2
Pendidikan Penjenjangan Struktural
Meningkatnya kualitas pejabat struktural
3
Peningkatan Ketrampilan dan Profesionalisme
IX
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Bagi Calon PNS Daerah
4.000.000
4.000.000
100%
45.802.700
45.802.700
100%
4.790.250
359.577.464
4.790.250
100%
359.577.464
100%
1.647.132.300
1.557.681.840
95%
Meningkatnya keterampilan dan profesionalisme aparatur
21.933.200
21.918.200
100%
Meningkatnya kemampuan dan pemahaman aparatur dalam melaksanakan tugasnya
1.156.804.521
1.156.804.521
100%
Lakip-BKD 2014 Page 90
X
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1
Seleksi Penerimaan Calon PNS
2
Terwujudnya caloncalon PNS yang profesional
344.617.900
267.419.400
78%
Terwujudnya pegawai Penempatan Pegawai yang dapat mengisi Negeri Sipil formasi yang tersedia
98.357.550
96.497.050
98%
3
Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis PNS dan Alih Status dari CPNS ke PNS
93.901.300
93.535.300
100%
4
Pembangunan/Penge Terwujudnya SIMPEG mbangan Sistem berbasis teknologi Informasi informasi Kepegawaian Daerah
33.992.900
33.488.300
99%
Terwujudnya kesadaran pegawai dalam melaksanakan tugas fungsi berdasarkan peraturan perundangundangan
70.105.000
70.105.000
100%
51.400.000
51.400.000
100%
25.635.974
86%
Terwujudnya pelayanan kepegawaian secara prima
5
Proses Penanganan Kasus-Kasus Disiplin PNS
6
Pemberian Bantuan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas
Meningkatnya tenaga teknis yang terampil sesuai kebutuhan organisasi
7
Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN
Meningkatnya kelancaran penerimaan Calon Praja IPDN
8
Proses Penyelesaian Administrasi Kepegawaian
Terwujudnya kesejahteraan pegawai dan keluarganya secara berkeadilan
124.611.000
97.842.000
79%
9
Penyusunan Dokumen Analisis Formasi Pegawai
Terpenuhinya formasi dan jabatan sesuai dengan standar dan kualifikasi
33.332.450
29.270.450
88%
10
Penataan Naskah Pegawai Berdasarkan Identitas
Meningkatnya penataan naskah pegawai dan dokumen kepegawaian
32.983.150
27.858.150
84%
29.755.974
Lakip-BKD 2014 Page 91
11
Penyusunan Administrasi dan Pemberkasan bagi CPNS yang telah Lulus Seleksi
Terwujudnya peningkatan staus CPNS menjadi PNS
91.344.100
89.029.850
97%
12
Pengembangan Karir Jabatan Fungsional Umum
Terwujudnya Aparatur yang berwibawa
38.915.000
13.162.000
34%
13
Seleksi Pengisisn Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Secara Terbuka di Lingkungan Pemda Kabupaten Garut
Terpenuhinya Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Secara Terbuka di Lingkungan Pemda Kabupaten Garut
85.517.000
73.537.000
116%
Lakip-BKD 2014 Page 92
BAB IV PENUTUP
1.1
KESIMPULAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut tahun 2014 ini merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan kinerja serta realisasi penggunaan dana tahun 2014 dari pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Badan Kepegawaian dan Diklat telah berusaha memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapan
masyarakat
ataupun
aparatur
melalui
program
dan
kegiatannya secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian target kinerja masing-masing indikator kinerja sasarannya. Evaluasi pelaksanaan kegiatankegiatan ini akan dijadikan sebagai bahan refensi untuk peningkatan kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat kedepan. Namun secara keseluruhannya Badan Kepegawaian dan Diklat telah berupaya melaksanakan program dan kegiatannya dengan baik untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam menggunakan menerapkan prinsip efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan yang terlihat dari capaian realisasi keuangan dari masing-masing kegiatan yang dilaksanakan,63mencapai sasaran strategis serta indikator kinerja yang direncanakan rata-rata disesuaikan dengan kebutuhan tanpa harus mencapai 100% sehingga dana yang masih tersisa dari anggaran yang direncanakan dapat dikembalikan ke kas daerah. Komitmen dan dedikasi yang kuat mulai dari unsur pimpinan sampai level staf dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan telah dibuktikan dengan pelaksanaan setiap kegiatan secara maksimal dalam upaya mencapai target yang telah direncanakan. Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut dalam menjalankan tugas dan fungsinya, telah berusaha menjalankan konsep manajemen strategik dan secara konsisten untuk mentaati dan melaksanakan semua Lakip-BKD 2014 Page 93
ketentuan peraturan yang berlaku. Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu tahap manajemen strategik yang memang sangat penting dan harus dilakukan. Oleh karena itu Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahunan Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut, selalu dibuat dan disampaikan kepada Bupati Garut selaku penanggung jawab umum penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Garut. Sesuai hasil evaluasi dan analisa kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2014 sebagaimana pada bab terdahulu, maka dapat disampaikan kesimpulan sebagai berikut : 1.
Capaian kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun
2014,
yang
berkaitan
dengan
tugas
dan
fungsi
secara
menyeluruh, maupun yang berkaitan dengan tugas dan fungsi yang masuk kelompok Indikator Kinerja Utama (IKU) besaran capaiannya sama yaitu mencapai 91,29% dan sesuai dengan pedoman instrument standart pengukuran yang ditentukan, maka kinerja ini dapat dikatakan masuk kategori sangat berhasil. 2.
Capaian kinerja keuangan secara menyeluruh Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2014, tingkat realisasi penyerapan anggaran belanja mencapai 91.19% Sedang khusus kelompok belanja tidak langsung tingkat realisasi penyerapan anggaran belanjanya mencapai 87.20%, dan kelompok belanja langsung tingkat realisasi penyerapannya mencapai 94,70%, Kondisi kinerja keuangan tersebut, sesuai pedoman instrument standart pengukuran yang ditentukan, maka capaian kinerja keuangan Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2014 juga dapat dikatakan masuk kategori sangat berhasil.
Meskipun secara umum kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut, telah dapat dikatakan sangat berhasil, namun demikian ditingkat indikator kegiatan yang ada di BKD Kabupaten Garut belum semua kegiatan dapat mencapai target yang telah tetapkan. Ada satu kegiatan yang kurang atau tidak berhasil diantaranya sebagai berikut : Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerahyang plafon anggarannya sebesar Rp. 120.972.000,00 (seratus dua puluh juta sembilan Lakip-BKD 2014 Page 94
ratus tujuh puluh dua ribu rupiah), terealisasi Rp. 42.800.000(empat puluh dua juta delapan ratus ribu rupiah) atau 29% masuk kategori kurang berhasil. Hal ini terjadi, disebabkan alokasi anggaran dialihkan untuk mendanai kegiatan lain yang dianggap lebih penting dan segera, sementara target capaian dari kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar Daerah dianggap sudah cukup dan representatif. Berdasarkan
uraian
yang
telah
dikemukakan
pada
bab-bab
sebelumnya,maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Kepegawaian, yang diberikan tugas, tanggung jawab dan amanah untuk mewujudkan peningkatan pelayanan
bidang
kepegawaian
di
Kabupaten
Garut
melalui
kewenangan dalam bidang Perencanaan dan Pengelolaan Administrasi Pegawai, Pembinaan Pegawai serta Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Dalam melaksanakan tugas, BKD Kabupaten Garut berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program kerja yang. 2. Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Badan
Kepegawaian Dan Diklat Kabupaten Garut Tahun 2014 disusun dalam upaya menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian sasaran strategis periode tahun 2014. Upaya ini dimaksudkan sebagai wujud dukungan terhadap sistem administrasi yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan tugas aparat Badan Kepawaian Dan Diklat Kabupaten Garut dalam kurun waktu 1 tahun, sehingga tercapai efektivitas pelaksanaan kegiatan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut. 3. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran BKD Kabupaten Garut dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Namun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan amanah sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan serta dukungan aktif seluruh komponen aparatur pemerintah, masyarakat serta pihak
Lakip-BKD 2014 Page 95
lainnya sebagai bagian integral dalam upaya suksesi pelaksanaan reformasi birokrasi menuju good governance dan clean goverment. 4. Dalam upaya pencapaian visi dan misi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut, melalui pelaksanaan program dan kegiatan periode tahun 2014, secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan efisien, efektif dan sesuai harapan. A.
SARAN Dari uraian capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Garut tahun 2014 serta perbandingan dengan capaian kinerja tahun 2013, dapat dilihat bahwa dalam melaksanakan program dan kegiatannya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan telah berupaya dengan baik. Hambatan dan kendala yang ditemui berdasarkan evaluasi yang dilakukan akan dijadikan sebagai faktor utama dalam perbaikan kinerja kedepan khususnya yang bersifat internal SKPD. Namun untuk faktor penghambat yang bersifat eksternal SKPD akan dilakukan upaya lebih lanjut dalam bentuk koordinasi yang bersifat intens dan perlu ditempuh langkah-langkah konkrit sebagai upaya perubahan menuju perbaikan, diantaranya : 1. Komitmen dan dukungan semua pihak sangat diperlukan sebagai upaya memperteguh pelaksanaan reformasi birokrasi sehingga benar-benar dapat diaplikasikan dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan yang berorientasi pada hasil, berbasis kinerja dan bertujuan melayani serta memberdayakan masyarakat. 2. Diperlukan terobosan baru dalam pelaksanaan program kerja dan anggaran,agar menjadi lebih efektif, berupa perubahan mekanisme penyusunan program kerja/anggaran dari pola “top down” menjadi “bottom up” sehingga benar-benar mencerminkan kebutuhan organisasi. 3. Dalam penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan, guna pencapaian
target
indikator
kinerja
yang
telah
ditetapkan,agar
dilakukan secara lebih cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat serta kemampuan sumber daya yang tersedia dan
kemampuan
yang
ada,
termasuk
berbagai
faktor
yang
mempengaruhi perubahan alokasi anggaran tahun berjalan, langkah Lakip-BKD 2014 Page 96
percepatan pelaksanaan kegiatan pada awal tahun anggaran serta perkembangan masalah-masalah aktual di bidang kepegawaian. 4. Koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi terkait dapat dilakukan dengan lebih intensif, mengingat berbagai pencapaian target
indikator
yang
telah
ditetapkan
harus
dilakukan
dengan
melibatkan segenap instansi pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, serta pihak lainnya. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2013 disusun dan disampaikan setiap akhir tahun anggaran, sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
akan
keberhasilan
maupun
kegagalan dari Badan Kepegawaian dan Diklat sebagai lembaga teknis di Kabupaten Garut dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Melalui laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dapat pula diharapkan terwujudnya peningkatan akuntabilitas serta kinerja instansi pemerintah, dalam hal ini
Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten
Garut guna tercapainya tujuan, visi dan misi Badan Kepegawaian dan Diklat dalam rangka pencapaian tujuan, visi dan misi Kabupaten Garut. Sehingga proses penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) menuju tercapainya pemerintahan yang baik (good governance) dapat terlaksana secara baik dan akuntabel sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Garut,
Pebruari 2015
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Garut
H. Asep Sulaeman F, SH, M.Si NIP. 196004091986031010 H. Asep Sulaeman Faruk, SH, M.Si
Lakip-BKD 2014 Page 97
TABEL 1.1 JUMLAH PEGAWAI DI LINGKUNGAN BKD BERDASARKA UNIT KERJA
PER, 31 DESEMBER 2014
NO.
Sesuai Bidang Penugasan
Pegawai L
P
Jumlah
Pegawai Negeri Sipil 1
Sekretariat
9
8
17
2
Bid. Data dan Informasi Pegawai
6
3
9
3
Bidang Mutasi
7
3
10
4
Bidang Pengembangan Karier
6
-
6
5
Bidang Kesejahteraan dan Disiplin
2
5
7
6
Bid. Pendidikan dan Pelatihan
3
4
7
33
23
56
Jumlah Tenaga Kerja Kontrak 1
Sekretariat
3
1
4
2
Bid. Data dan Informasi Pegawai
-
-
-
3
Bidang Mutasi
1
1
2
4
Bidang Pengembangan Karier
1
-
1
5
Bidang Kesejahteraan dan Disiplin
-
1
1
6
Bid. Pendidikan dan Pelatihan
-
-
-
5
3
8
Jumlah Sukwan 1
Sekretariat
1 Total
9
Data dari Sekretariat
Lampiran Lakip‐BKD 2014
Page 1
Tabel 1.2 KEADAAN PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN BKD
PER, 31 DESEMBER 2014
NO.
PENDIDIKAN
1
PEGAWAI
JUMLAH
L
P
SD
-
-
2
SLTP
-
-
-
3
SLTA
5
1
6
4
D1
-
-
-
5
D3
1
-
1
6
D4
-
-
-
7
S1
20
16
36
8
S2
9
3
12
Jumlah
35
21
56
TKK dan Sukwan 1
SLTA
1
1
2
2
D1/D3
1
1
2
3
S1
3
-
3
4
S2
-
-
-
5
2
7
Data dari Sekretariat
Lampiran Lakip‐BKD 2014
Page 2
Tabel 1.3. KEADAAN PEGAWAI BERDASARKAN PANGKAT/GOLONGAN DI LINGKUNGAN BKD
PER, 31 DESEMBER 2014
NO.
PANGKAT
JUMLAH L
P
Jumlah
1
Pembina Utama Muda, IV/c
1
-
1
2
Pembina Tingkat 1, IV/b
1
-
1
3
Pembina, IV/a
4
-
4
4
Penata Tingkat 1, III/d
5
4
9
5
Penata, III/c
5
1
6
6
Penata Muda Tingkat 1, III/b
4
9
13
7
Penata Muda, III/a
10
8
18
8
Pengatur Tingkat 1, II/d
1
-
1
9
Pengatur, II/c
-
-
-
10
Pengatur Muda Tingkat 1, II/b
2
-
2
11
Pengatur Muda, II/a
2
-
2
35
21
56
TOTAL
Data dari Sekretari
Lampiran Lakip‐BKD 2014
Page 3
TABEL 1.4. JUMLAH SURAT MASUK, SURAT KELUAR DAN SKUMPTK DI LINGKUNGAN BKD
PER, 31 DESEMBER 2014
NO.
Nama Kegiatan
Jumlah
1
Surat Masuk
2283
Surat
2
Surat Keluar
3329
Surat
3
SKUMPTK
56
Orang
4
Jumlah Yang tidak melaksanakan SKUMPTK,
5
4
5
Jumlah Yang melaksanakan SKUMPTK
Jumlah Yang tidak melaksanakan SKUMPTK,
Jumlah Yang melaksanakan SKUMPTK
-
Laki-laki
-
Perempuan
34
Laki-laki
23
Perempuan
-
Kecamatan
-
SKPD
10
Kecamatan
30
SKPD
Data dari Sekretariat
Lampiran Lakip‐BKD 2014
Page 4
TABEL 1.5. JUMLAH IJIN CUTI, PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT PER, 31 DESEMBER 2014 G
NO.
Nama Kegiatan Ijin Cuti
Jumlah 2013
2014
1
Cuti Tahunan
60
71
2
Cuti Besar
14
25
3
Cuti Bersalin
21
25
4
Cuti Alasan Penting
17
7
5
Cuti Sakit
3
-
Lampiran Lakip‐BKD 2014
Page 5
TABEL 1.6. JUMLAH DISIPLIN PEGAWAI PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT PER, 31 DESEMBER 2014 Data dari Bidang Data NO.
Nama Kegiatan Hukuman Disiplin Berat
I 1 2 3 II 1 III IV
Jumlah 2013
2014
1
9
1
-
3
3
1
1
1
3
Hukuman Disiplin Sedang Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS Pembebasan dari Jabatan Penurunan Kenaikan Pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun Hukuman Disiplin Sedang Penundaan Kenaikan pangkat selama satu tahun Pemberhentian sementra dari jabatan negeri Pengangkatan dalam jabatan
1
Fungsional Guru Jumlah
Lampiran Lakip‐BKD 2014
7
17
Page 6
TABEL 1.7. REKAVITULASI KENAIKAN PANGKAT PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT PER, 31 DESEMBER 2014
Data dari Bidang Mutasi NO.
Nama Kegiatan Kenaikan Pangkat
Berdasarkan Jenis Kelamin L
P
Jumlah
1
Periode April
743
643
1.386
2
Periode Oktober
416
371
787
1.159
1.014
2.173
Jumlah
Lampiran Lakip‐BKD 2014
Page 7
TABEL 1.8. REKAVITULASI PNS YANG MEMASUKI PENSIUN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT PER, 31 DESEMBER 2014
Data dari Bidang Mutasi NO.
Nama Kegiatan
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
JENIS PENSIUN
L
P
1
Batas usia pensiun
185
156
341
2
Meninggal Dunia
14
41
55
3
Atas Permintaan Sendiri
27
62
485
226
259
485
Jumlah
Lampiran Lakip‐BKD 2014
Page 8