LAPORAN KEGIATAN PENGURUS PUSAT IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) PERIODE 2014-2017
=========================================================== Disiapkan sebagai Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus Pusat (PP) IAGI Periode 2014-2017 dan disampaikan pada Musyawarah Nasional IAGI 2017 ===========================================================
Malang, 27 September 2017 PENGURUS PUSAT – IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA
Laporan PP IAGI 2017 1
DAFTAR ISI
Hal.
1. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 2. KESEKRETARIATAN DAN KEORGANISASIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 2.1. PP IAGI dan Struktur Organisasi 2.2. Kegiatan Sekretariat 2.3. Keanggotaan 2.4. Biro Kursus 2.5. Biro Media Internal 2.6. Penyempurnaan AD-ART dan Pendaftaran di Menkumham 2.7. Konsolidasi dan Reaktifasi Pengda IAGI 2.8. Konsolidasi dan Pembentukan SM IAGI 2.9. Penghargaan IAGI 2.10. Penggalangan Dana untuk Sekretariat IAGI 3.
LAPORAN / STATUS KEUANGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
4. LAPORAN KEGIATAN BIDANG KERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13 4.1. Bidang Pendidikan Geologi dan PIT 4.2. Bidang Mitigasi Bencana dan Konservasi Lingkungan 4.3. Bidang Geologi Teknik dan Hidrogeologi 4.4. Bidang Panas Bumi 4.5. Bidang Kebijakan Publik 4.6. Bidang Humas dan Publikasi 5. LAPORAN KEGIATAN ANAK ORGANISASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26 5.1. FGMI 5.2. MGEI 5.3. ISPG 5.4. FOSI 5.5. MAGI 5.6. MGTI 5.7. KNPGI/ ASPRODITEGI 6. KEGIATAN UMUM LINTAS BIDANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39 6.1. Ekskursi Geoarkeologi Gunung Padang 6.2. Dokumentasi Formasi Cinambo di Waduk Jatigede 6.3. Peringatan Ultah IAGI 55 6.4. Peringatan Ultah IAGI 56 6.5. Peringatan Ultah IAGI 57 6.6. Pemilihan Umum – IAGI 2017 7. LAPORAN PENGDA DAN KOMWIL IAGI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47 8. CATATAN PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48 9. LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49
Laporan PP IAGI 2017 2
1. PENDAHULUAN Kepengurusan PP (Pengurus Pusat) Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) periode 2014-2017 mulai bergulir sejak serah terima jabatan dengan pegurus periode sebelumnya pada 18 Oktober 2014.
Foto 1: Sertijab PP-IAGI, 18 Oktober 2014
Foto 2: Serah terima jabatan Ketua Umum IAGI, Kiri Sukmandaru Prihatmoko, kanan Rovicky Dwi Putrohari, 18 Oktober 2014 Kepengurusan PP-IAGI 2014-2017 dengan semangat IAGI LEBIH MEMBUMI memiliki visi dan misi sebagai berikut.
Laporan PP IAGI 2017 3
Visi: IAGI lebih dirasakan manfaatnya oleh seluruh pemangku kepentingan kegeologian (ekstraksi, konservasi, mitigasi dan keteknikan) termasuk bagi para anggota. Misi: 1. PROFESIONALISME: Meningkatkan dan menjaga profesionalisme ahli geologi Indonesia 2. PENDIDIKAN GEOLOGI: Berperan aktif membantu pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan geologi Indonesia 3. NARASUMBER KEGEOLOGIAN: Berperan aktif menjadi narasumber profesional dan obyektif bidang kegeologian, meliputi (a) pengelolaan sumberdaya kebumian, (b) konservasi lingkungan, (c) mitigasi bencana geologi, serta (d) geologi di bidang keteknikan (engineering) 4. SOSIALISASI GEOLOGI: Sosialisasi geologi berkesinambungan ke semua pemangku kepentingan Oleh PP-IAGI, visi dan misi tersebut telah diaktualisasikan dalam banyak kegiatan baik yang bersifat eksternal (bermanfaat untuk masyarakat luas) maupun internal (bermanfaat bagi para anggota IAGI). Karena sifat cakupannya, baik jenis kegiatan maupun lokasi geografis, untuk menjalankan kegiatan-kegiatannya, PP-IAGI berusaha melibatkan Pengda (Pengurus Daerah), Komwil (Komisariat Wilayah), dan SM (Seksi Mahasiswa) IAGI dengan mengaktifkan kembali yang selama ini belum aktif dan/ atau membentuk SM baru, terutama di beberapa wilayah. Dari 22 Pengda IAGI yang ada, 18 di antaranya sudah dilakukan konsolidasi dan reaktifasi. Sedangkan untuk SM IAGI, sampai dengan September 2017, sejumlah 25 SM IAGI telah aktif (sebagiannya baru dibentuk pada periode 2014-2017) tersebar di seluruh Indonesia. Aktifasi SM IAGI ini dilakukan dan didukung penuh oleh FGMI (Forum Geosaintis Muda Indonesia). IAGI memiliki anak-anak organisasi yang berkegiatan sesuai dengan bidang/ profesi kegeologian masing-masing. Anak-anak organisasi tersebut adalah FGMI (Forum Geosaitis Muda Indonesia), MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia), FOSI (Forum Sedimentologiawan Indonesia), MAGI (Masyarakat Geowisata Indonesia), dan ISPG (Indonesian Soceity of Petroleum Geologists). Pada periode 2014-2017 telah didirikan pula MGTI (Masyarakat Geologi Teknik Indonesia). Pada periode ini pula ISPG membentuk kepengurusan pertamanya (meskipun telah berdiri pada 2012). Di bidang pendidikan geologi, IAGI memiliki pula Komite Nasional Pendidikan Geologi Indonesia (KNPGI) yang kembali diaktifkan kegiatannya untuk ikut menata pendidikan geologi nasional. Dalam perjalanannya, karena alasan regulasi KNPGI bermetamorfosis menjadi ASPRODITEGI (Asosiasi Program Studi Teknik Geologi Indonesia) yang bersifat independen (lepas dari IAGI), namun tetap berkoordinasi. Dengan sinergi bersama antara PP IAGI, Pengda, SM serta anak-anak organisasi, sejauh ini kegiatan-kegiatan IAGI dapat dilaksanakan dengan baik. Namun demikian, optimasi kegiatan terus diperlukan agar lebih dapat dirasakan manfaatnya oleh semua stakeholder kebumian Indonesia.
Laporan PP IAGI 2017 4
2. KESEKRETARIATAN DAN KEORGANISASIAN 2.1. PP-IAGI dan Struktur Organisasi Kepegurusan PP-IAGI 2014-2017 dan struktur organisasinya dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Susunan kepengurusan PP-IAGI ini dalam perjalanannya mengalami sedikit modifikasi yakni pada posisi Dewan Kehormatan karena adanya kekurang-jelasan pada AD-ART IAGI. Namun setelah AD-ART IAGI disempurnakan dan disahkan pada Munaslub IAGI 2016 di Bandung, maka permasalahan yang ada mendapatkan solusinya. 2.2. Kegiatan Sekretariat Sekretariat IAGI yang pada awal kepengurusan periode 2014-2017 beralamat di Gedung Minerba, Lantai 6, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 10, Jakarta – 12870 dipindahkan ke alamat baru pada Maret 2015, yaitu ke: Sekretariat IAGI Crown Palace, Blok C, No. 28 Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 231 Jakarta – 12870 Telp: 021 83789431 Fax: 021 83702848 Sekretariat IAGI di Crown Palace berstatus menyewa (dari PERHAPI/ Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia) sampai dengan September 2017, dan telah diperpanjang sampai dengan Desember 2017. Kagiatan sekretariat yang dikelola oleh Sekretaris Jenderal dan Sekretaris dijalankan oleh tim/ staff sekretariat yang sampai September 2017 beranggotakan 2 orang yaitu Sutarjo dan Cindi Kamelina. Sekali-sekali pak Sofyadi Rozin dari Yayasan IAGI juga berkantor di sekretariat. Perlu dicatat juga bahwa di tempat yang sama MGEI juga menjalankan kegiatannya. Personil sekretariat MGEI terdiri dari Karyadi dan Enrico Aritonang. Tugas sekretariat IAGI, selain mengurus kegiatan rutin kantor, juga mengurusi keanggotaan IAGI, mengelola Biro Media Internal dan Biro Kursus, dan mempersiapkan rapat-rapat PP-IAGI meliputi Munas, Rapat Pleno PP, maupun rapat-rapat kecil PP-IAGI. Selama periode 2014-2017, rapat-rapat PP-IAGI telah dilangsungkan sebagai berikut. Rapat Bersama Dewan Penasehat 1. 2. 3. 4.
13 Januari 2015 28 September 2015 25 Februari 2016 9 Februari 2017
Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa 1. 12 Oktober 2016 (Munaslub bersamaan dengan GIC – Bandung) 2. 27 September 2017 (Munas bersamaan dengan JCM – Malang) Laporan PP IAGI 2017 5
Rapat Koordinasi Nasional (bersama Pengda dan Anak Organisasi) 1. 06 Oktober 2015 (bersamaan dengan JCB – Balikpapan) 2. 12 Oktober 2016 (bersamaan dengan GIC – Bandung) 3. 27 September 2017 (bersamaan dengan JCM – Malang) Rapat Pleno PP IAGI (bersama Anak Organisasi) 3. 4. 5. 6. 7. 8.
13 November 2014 17 Januari 2015 08 Agustus 2015 27 Februari 2016 1 September 2016 28 Februari 2017
Rapat Pengurus (Terbatas) •
2-3 bulan sekali
2.3. Keanggotaan Sekretariat IAGI mengelola database keanggotaan IAGI, mulai dari menerima pendaftaran anggota baru, mengelola data anggota lama, dan mengurusi pembayaran iuran keanggotaan. Sampai dengan 22 September 2017, jumlah anggota IAGI terdaftar adalah 5.685. 2.4. Biro Kursus Kursus-kursus profesional IAGI selama ini dikelola oleh Biro Kursus IAGI yang dikoordinir oleh Hari Utomo. Sejauh ini kursus-kursus untuk anggota telah berjalan rutin melalui pihak ketiga, dan telah ikut menyumbangkan pemasukan dana untuk kas IAGI. 2.5. Biro Media Internal Biro Media Internal IAGI bertugas mengurusi media komunikasi dengan para anggota IAGI. Media komunikasi ini terdiri dari website IAGI (http://www.iagi.or.id/), mailing list, dan grup-grup media sosial (WA, facebook, twitter, instagram). Sebagai penjaga gawang biro ini adalah Akhmad Akhsin, Paulus Allo, Daniel Mokalu, Gayuh Putranto, Aveliansyah, dan Agus M. Ustadz. 2.6. Penyempuraan AD-ART IAGI dan Pendaftaran di Menkumham Organisasi IAGI yang telah berdiri sejak 1960 memerlukan penyempurnaan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) karena tuntutan jaman. Demikian juga walaupun pendirian IAGI sudah pernah tercatat di Notaris tahun 1961, yang kemudian dicatatkan ulang di Notaris pada 2008, namun ternyata belum pernah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Pada kepengurusan periode 2014-2017 masalah legalitas organisasi ini dibenahi. Tim adhoc dibentuk untuk menyempurnakan AD-ART agar sesuai dengan kebutuhan dan sejalan dengan regulasi organisasi Indonesia. Melalui proses yang panjang masalah ini dapat diselesaikan melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) IAGI pada Oktober 2016. Laporan PP IAGI 2017 6
Beberapa alasan kenapa harus diadakan Munaslub di antaranya: 1. Organisasi IAGI memerlukan penyempurnaan legalisasi sesuai dengan regulasi yang berlaku saat ini. Ini terkait dengan • Hubungan dengan institusi lain • Sertifikasi Ahli Geologi Indonesia • AD-ART IAGI harus di akta-kan (Notaris) dan disahkan oleh Kemenkumham 2. Beberapa Pasal di dalam AD-ART (versi lama) tidak jelas maknanya dan tidak bisa diimplementasikan 3. Penyempurnaan AD-ART dilakukan sebelum dilegalisasi (Notaris dan Kemenkumham) 4. Rapat Pleno PP IAGI 1 September 2016 menyepakati diadakannya Munaslub untuk mengesahan Penyempurnaan AD-ART Munaslub akhirnya dilaksanakan pada 12 Oktober 2016 di Bandung bersamaan dengan PIT IAGI 2016. Berita acara dan keptusan Munaslub 2016 dapat dilihat pada Lampiran 3. AD-ART hasil Munaslub 2016 ini kemudian di akta notariskan pada 21 Desember 2016, dan mendapatkan pengesahan dari Menkumham pada 10 Januari 2017 (Lampiran 4).
Foto 3: PIT IAGI dan Kongres GEOSEA 2016, Bandung, Oktober 2016 2.7. Konsolidasi dan Reaktifasi Pengda IAGI Konsolidasi dan reaktifasi Pengda IAGI dilakukan di 18 Pengda (dari 22 Pengda yang ada) untuk lebih mendorong berjalannya kegiatan di daerah. Beberapa Pengda bahkan melakukan penyegaran kepengurusan. Konsolidasi Pengda dan Komwil dengan PP IAGI dilakukan di: 14 Okt 2014: Pengda Jawa Timur di Surabaya 30 Okt 2014: Pengda Bali – di Denpasar 16 Nov 2014: Pengda Sumatera Selatan – di Palembang Laporan PP IAGI 2017 7
23 Nov 2014: Pengda Sulawesi Selatan, Barat, Tengah (Sultan Bateng) – di Makasar 22 Des 2014: Pengda Daerah Istimewa Yogyakarta – di Yogyakarta 08 Mar 2015: Pengda Sumatera Utara – di Medan 25 Apr 2015: Pengda Bali – Pengukuhan Pengurus, di Denpasar 04 Mei 2015: Pengda Sumatera Selatan – Pengukuhan Pengurus, di Palembang 07 Mei 2015: Komwil Tembagapura di Tembagapura 08 Mei 2015: Pengda Papua – di Jayapura 14 Sep 2015: Pengda Jawa Barat – Banten di Bandung 06 Okt 2016: Pengda Kalimantan Timur-Selatan-Tengah-Utara di Balikpapan 10 Des 2015: Pengda Aceh, di Banda Aceh 12 Des 2015: Pengda Riau di Pekanbaru 22 Des 2015: Pengda Nusa Tenggara di Batu Hijau 08 Jan 2016: Pengda Jawa Timur – Pengukuhan Pengurus, di Surabaya 08 Feb 2016: Pengda Sultan Bateng, Pengukuhan Pengurus di Makasar 04 Mei 2016: Pengda Sulawesi Tenggara di Kendari 13 Mei 2016: Pengda DI Yogyakarta di Yogyakarta 21 Jun 2016: Pengda Sulawesi Utara – Gorontalo di Manado 22 Okt 2016: Pengda Sumatera Selatan di Palembang 07 Jan 2017: Pengda Sumatera Utara di Medan 11 Mar 2017: Pengda Aceh – Pengukuhan Pengurus di Banda Aceh 21 Mei 2017: Pengda Riau – Pengukuhan Pengurus di Pekanbaru 06 Jul 2017: Pengda DKI di Jakarta 17 Jul 2017: Pengda Nusa Tenggara di Lombok 02 Aug 2017: Pengda Bangka Belitung 11 Aug 2017: Pengda Jawa Timur di Surabaya Pada kunjungan konsolidasi ke Pengda-Pengda sebagian besar dilakukan dengan mengadakan seminar/ workshop yang diikuti oleh anggota IAGI setempat dan juga mahasiswa yang ada di wilayah Pengda tersebut.
Foto 4: Pengukuhan Pengda IAGI JATIM dan Peresmian SM-IAGI ITATS, Surabaya, Januari 2016 Laporan PP IAGI 2017 8
Konsolidasi dan Pembentukan SM IAGI Seksi Mahasiswa (SM) IAGI merupakan organisasi mahasiswa di kampus dengan Prodi/ Jurusan Geologi dan/ atau Geofisika. SM adalah arena pengkaderan mahasiswa untuk berorganisasi di bawah payung IAGI dan organisasi intra-kampus seperti Himpunan Mahasiswa. Pengelolaan SM IAGI dilakukan oleh FGMI (Forum Geosaintis Muda Indonesia) yang merupakan salah satu anak organisasi IAGI. Sampai dengan September 2017, telah terbentuk 25 SM IAGI di berbagai kampus yang tersebar di seluruh Indoenesia. Daftar SM IAGI yang ada sebagai berikut: Tabel 1: Daftar SM IAGI No Universitas 1 Universitas Syiah Kuala 2 Institut Teknologi Medan 3 Universitas Islam Riau 4 Universitas Sriwijaya 5 Universitas Lampung 6 Universitas Indonesia 7 Institut Teknologi Bandung 8 Universitas Diponegoro 9 Institut Teknologi Surabaya 10 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 11 Universitas Pakuan 12 Universitas Padjajaran 13 Universitas jenderal Soedirman 14 Institut Sains & Teknologi Akprind 15 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional 16 Universitas Gadjah Mada 17 Universitas Pembangunan "Nasional" Veteran 18 UIN Maulana Malik Ibrahim 19 Universitas Brawijaya 20 STTMIGAS Balikpapan 21 Universitas Mulawarman 22 Universitas Hasanuddin 23 Universitas Halu Uleo 24 Universitas Negeri Gorontalo 25 Universitas Trisakti
Jurusan/ Prodi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Geofisika Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Geofisika Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Geofisika Geofisika Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi
Kegiatan-kegiatan SM IAGI selama periode 2014-2017 dilaporkan pada oleh FGMI pada Bab terpisah.
Laporan PP IAGI 2017 9
Foto 5: Peresmian SM IAGI Univ Halu Oleo – Kendari, 4 Mei 2016
Foto 6: Konsolidasi Pengda IAGI Sumut dan SM IAGI ITM Medan, 7 Jan 2017
Laporan PP IAGI 2017 10
2.8. Penghargaan IAGI Pada periode 2014-2017, PP IAGI memberikan penghargaan (IAGI Award) kepada beberapa pihak, yaiu: Pada PIT IAGI (JCB) 2015 di Balikpapan, kepada: a. Ir. Wartono Raharjo atas dedikasinya dalam pendidikan geologi Indonesia b. Dr. Danny Hilman Natawidjaja atas dedikasinya dalam pengembangan ilmu geologi c. Sutarjo (Staff Sekretariat IAGI) atas pengabdiannya kepada PP IAGI Pada PIT IAGI (JCM) 2017 di Malang, kepada: a. Dr. Ir. M. Basoeki Hadimulyono, M.Sc. atas pengabdiannya sebagai geology yang memberikan karya nyata dalam pembangunan b. Prof. Dr. Ir. Indrojono Soesilo, M.Sc. atas pengabdiannya sebagai geology yang memberikan karya nyata melalui pembangunan infrastruktur. 2.9. Penggalangan Dana untuk Sekretariat IAGI Pada usianya yang sudah diatas 50 tahun, IAGI belum memiliki Sekertariat/ Kantor sendiri. Untuk itu PP IAGI berusaha keras untuk menggalang dana pengadaan secretariat ini. Proposal pengadaan secretariat telah dibuat dan ditujukan kepada Perusahaan/ Instansi maupun kepada para anggota. Namun sampai September 2017, dana yang terkumpul belum mencukupi untuk membeli kantor. Status penggalangan dana Sekretariat dilaporkan pada Bab 3 (menjadi satu dengan Laporan Keuangan IAGI). Untuk itu usaha ini harus dilanjutkan oleh kepengurusan IAGI berikutnya melalui berbagai cara.
Laporan PP IAGI 2017 11
3. LAPORAN/ STATUS KEUANGAN
Laporan PP IAGI 2017 12
4. LAPORAN KEGIATAN BIDANG KERJA 4.1. Bidang Pendidikan Geologi dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Pendidikan Geologi Pada periode 2014-2017, Bidang Pendidikan Geologi telah menggerakkan kembali Komite Nasional Pendidikan Geologi Indonesia (KNPGI) dengan para pegiatnya, yaitu: Mohammad Syaiful – Unpak (Ketua Bidang) Burhanuddin Nur - Trisakti Mega Rosana – Unpad Agus Hendratno – UGM Bambang Priadi – ITB Siswandi Kastari – Unsoed Joko Susilo – UPN Veteran Yogyakarta Sri Mulyaningsih – IST Akprind Adi Maulana – Unhas Beberapa kali pertemuan dilakukan oleh penggiat KNPGI dengan mengundang seluruh perguruan tinggi yang memiliki Prodi/ Jurusan Geologi. Beberapa kali pertemuan KNPGI di antaranya:
Akhir 2014 di Kampus UGM, Yogyakarta 11 Mei 2015 di Kampus Trisakti, Jakarta 13 Juni 2015 di Kampus IST Akprind, Yogyakarta 6 Okt 2015 di Balikpapan, bersamaan dengan PIT/ JCB IAGI 2015 1 Jun 2016 di Jakarta dengan host Trisakti – pembentukan ASPRODITEGI (Asosiasi Program Studi Teknik Geologi Indonesia) – disepakati sebagai Ketua asosiasi baru ini adalah M. Burhanuddin Nur (Trisakti) dan Sekjen Sri Mulyaningsih (IST Akprind) 16-17 Sep 2016 di Kampus IST Akprind, Yogyakarta 1 Mei 2017 di Jakarta dengan host Trisakti
Tujuan pembentukan ASPRODITEGI (yang merupakan metamorphosis dari KNPGI) adalah sebagai sarana pemenuhan kebutuhan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia untuk Jurusan Teknik Geologi, dimana dibutuhkan organisasi independen untuk menyusun dan mengawalnya. Pertemuan Ilimiah Tahunan (PIT) Pada periode ini 3 PIT dilaksanakan yaitu: 1. Joint Convention Balikpapan (JCB) 2015 PIT IAGI ke 44 tahun 2015 merupakan konferensi bersama IAGI, HAGI (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia), IAFMI (Ikatan Ahli Fasilitas Migas Indonesia) dan IATMI (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia) di Balikpapan. Kegiatan dilaksanakan pada 5-8 Oktober 2015 bertemakan “Empowering Marine Earth Resources”. Industri migas masih berperan utama dalam penyediaan sumber energi nasional dimana penurunan produksi migas nasional menuntut adanya usaha-usaha yang terus menerus dan terobosan-terobosan yang memungkinkan ditemukanya cadangan migas baru. Dalam hal ini, adalah sebuah sinergi yang sangat lengkap untuk Laporan PP IAGI 2017 13
kegiatan eksplorasi sampai ke pembuatan fasilitas produksi dalam upaya penemuan cadangan migas nasional. Ini dicerminkan oleh kolaborasi antara IAGI-HAGI-IATMIIAFMI. Dihadiri oleh lebih dari 800 peserta dari akademisi dan profesional berbagai daerah di Indonesia (oral presentation, poster session, invited papers.) Tiga (3) diskusi panel menghadirkan beberapa pengambil kebijakan dan para ahli dari berbagai bidang energi dan mineral-batubara yang dilaksanakan pada hari pertama. Laporan lengkap tentang acara ini sedang disusun oleh Panitia JCB 2015. 2. GEOSEA – IAGI Convention (GIC) Bandung 2016 PIT IAGI ke 45 tahun 2016 terasa istimewa karena pelaksanaannya dibarengkan dengan Konggres GEOSEA XIV di Bandung pada 11-13 Oktober 2016. GEOSEA yang merupakan organisasi yang mewadahi asosiasi ahli geologi se-ASEAN memberikan mandat kepada IAGI untuk menghelat konggres 2016. Konggres dihadiri enam negara yaitu Indonesia (IAGI), Malaysia (GSM-Geological Society of Malaysia), Myanmar (MGS-Myammar Geoscience Society), Filipina (GSP-Geological Society of Philipines), Thailand (GST- Geology Sosiety of Thailand), dan Vietnam (VUGS-Vietnam Union of Geology Science). Sementara Laos dan Timor Leste tidak/ belum bisa bergabung. Selain melakukan kongres, para geolog ini juga sekaligus mengadakan pertemuan bisnis. ‘’Konggres GEOSEA dilakukan sejak 1972, sementara business meeting baru dimulai sejak 2009 pada pertemuan di Malaysia. Konggres yang dipimpin oleh Ketum IAGI ini menjadi sarana penting untuk berbagi dan bertukar pengalaman dari para delegasi dalam mengembangkan geosain di masing-masing negara. Dalam pertemuan bisnis, isu-isu yang dibicarakan lebih dititik beratkan pada langkah terbaik apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan geosain di wilayah Asia Tenggara. Isu ini menjadi penting manakala harga minyak dan komoditas tambang masih rendah, sehingga mempengaruhi gairah eksplorasi yang pada gilirannya menggangu masa depan geosaintis. Isu lain yang dibicarakan adalah mengenai koordinasi atas sertifikasi ahli geologi antar negara ASEAN terutama menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Info rinci ada di http://www.iagi.or.id/the-14th-geosea-congress-strengthening-collaboration-amongse-asia-geoscientists-in-the-aec-asean-economic-community-era.html PIT IAGI ke 45 sendiri berjalan dengan sukses dihadiri oleh sekitar 450 peserta termasuk peserta asing dari ASEAN, Jepang, China, Australia dan Amerika Serikat. Acara dibuka oleh Kepala Badan Geologi (Dr. Ego Syahrial) mewakili Menteri ESDM. Acara dengan tema utama “ASEAN Earth Resources and Geoscientist Role in AEC Era” menghadirkan 140 paper dan 30 poster ilmiah yang dipresentasikan dalam 36 sesi selama 2 hari (12-13 Oktober 2016). Topik-topik yang dipresentasikan meliputi tektonik, struktur dan geodinamika, mineralogi, volkanologi dan geotermal, migas, geologi ekonomi, sedimentologi, stratigrafi, hidrogeologi, geologi teknik, geowisata dan regulasi-regulasi kebumian. Bersamaan dengan sesi ilmiah, dilaksanakan juga eksebisi yang diikuti oleh 17 ekshibitor dari kalangan industri, pemerintah dan perguruan tinggi. Beberapa acara pra- dan paska- PIT juga dilaksanakan di antaranya: Gowes Bareng Geologist di sekitar Bandung-Lembang, seminar MGEI bertajuk “Unconvenional Exploration Targets, Latest Techniques and New Tools in Mineral and Coal Exploration”, serta “Geostudent Competition” yang diorganisir oleh FGMI.
Laporan PP IAGI 2017 14
3. Joint Convention Malang (JCM) 2017 PIT IAGI ke 46 tahun 2017 dilaksanakan sebagai konvensi bersama dengan HAGI, IAFMI dan IATMI di Malang. Acara akan berlangsung pada 25-28 September 2017. Tema utama JCM 2017 adalah “Natural Resources and Infrastructure Development for National Sovereignty”. Pada saat laporan ini dirilis acara masih berlangsung. Laporan selengkapnya akan dibuat oleh Panitia JCM 2017. 4.2. Bidang Mitigasi Bencana dan Konservasi Lingkungan Kegiatan bidang mitigasi bencana pada periode 2014-2017 dilaksanakan di beberapa tempat, baik dalam bentuk bantuan penanggulangan bencana maupun mitigasinya. Pada Desember 2014, bencana longsor Banjarnegara yang menelan banyak korban jiwa, telah membawa IAGI (bersama MGEI, FGMI dan SM IAGI Unsoed dan Undip) terlibat membantu di lapangan. Di bawah koordinasi Iwan Munajat dan Desy Lusianingtyas program berjalan efektif berkoordinasi dengan Pemkab dan institusi terkait di lapangan (laporan lengkap serta summary-nya pernah diposting di milist IAGI). Program ini terus berlanjut dengan program sosialisasi (penyebaran poster, dll) ke desa-desa berpotensi longsor di Banjarnegara dsk oleh SM IAGI Unsoed di bawah komando Siswandi Kastari (Unsoed). Terima kasih disampaikan kepada para pengurus dan anggota yang telah aktif men-support program ini di antaranya Imam Sadisun, Agus Hendratno, Gatot Sudrajat, juga bu Dwikorita Karnawati dan almarhum pak Eddy PU. Kerja sama mitigasi longsor juga dilakukan oleh PP IAGI dengan Pemkab Trenggalek, Jawa Timur pada kurun Nov 2016 – Feb 2017. Wilayah Trenggalek yang rawan longsor memerlukan bantuan dalam memitigasi daerahnya. IAGI telah membantu memetakan daerah rawan longsor di sepanjang jalan TrenggalekPonorogo KM16-23. Rekomendasi penanganan dan mitigasi telah diberikan oleh tim IAGI. Di antaranya pelandaian lereng, penataan ulang system drainase, pembenahan tata ruang (pemanfaatan lahan dan budidaya tanaman di punggung bukit harus diganti ke sistem budidaya kering), sampai rekomendasi pekerjaan geoteknik dan sipil (penguatan lereng dengan grouting, shotcrete dsb). Untuk mempertajam rekomendasi pekerjaan rekayasa teknik, Pemkab Trenggalek menggandeng PII (Persatuan Insinyur Indonesia). Bertempat di Surabaya, pada 1 Feb 2017, digelar diskusi teknis antara IAGI, PII, Pemkab Trenggalek serta dihadiri pula oleh utusan dari Kementerian PUPR. Hadir pula di acara diskusi selain Ketua Umum IAGI adalah Ketua Umum PII dan pengurusnya, Bupati Trenggalek dan jajarannya serta beberapa peneliti/ ahli dari ITS dan UI. Dari hasil diskusi, rencana aksi riil disusun termasuk di antaranya survey geolistrik dan hidrogeologi sebelum dilakukan pekerjaan rekayasa teknis di lapangan. Pemkab Trenggalek akan mengeksekusi program ini didukung oleh IAGI dan PII. Semoga permasalahan dan kejadian longsoran menahun di ruas jalan nasional ini segera dapat diatasi. IAGI juga bekerja sama dengan organisasi nirlaba Skala dan Disaster Channel untuk mengadakan Ekspedisi Sesar Palu Koro yang bertujuan untuk membuat paket sosialisasi potensi bahaya utamanya gempa bumi sepanjang Sesar Palu Koro. Kegiatan sudah berjalan sejak 2016 dalam bentuk Workshop di Jakarta dan ekspedisi lapangan di Sulawesi Tengah. Rencananya produk dari kegiatan ini adalah berupa film/ video pendek untuk ditayangkan di media televisi dan juga dalam bentuk buku. Laporan PP IAGI 2017 15
Di sektor regulasi IAGI juga memberikan masukan atas rencana revisi UU Penanganan Bencana di depan DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI di Jakarta. Rapat Dengar Pendapat dengan DPD RI dilaksanakan pada 8 Feb 2017. Untuk meningkatkan peran IAGI di bidang mitigasi bencana dan konservasi lingkungan, PP IAGI juga merintis kerja sama dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Pertemuan dan kunjungan ke BNPB dilaksanakan pada 28 Jul 2017. Dalam rangka sosialisasi mitigasi bencana PP IAGI juga sering bertindak/ diundang menjadi narasumber dalam diskusi kebencanaan maupun wawancara dengan media mengenai kejadian bencana yang terjadi di tanah air seperti longsor Banjarnegara 2014, gempabumi Aceh/ Pidie 2016, potensi gempa sesar Palu Koro 2017, potensi amblesan Jakarta 2015 dan lain-lain.
Foto 7: IAGI Peduli Bencana, Banjarnegara, Jateng, Desember 2014
Foto 8: Siaran pers – Eksplorasi Sesar Palu Koro, Jakarta Juni 2017
Laporan PP IAGI 2017 16
4.3. Bidang Geologi Teknik dan Hidrogeologi Kegiatan geologi teknik dan hidrogeologi pada periode 2014-2017 di antaranya: Evaluasi CAT Watuputih IAGI terlibat aktif dalam evaluasi Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih terkait dengan polemik pembangunan pabrik semen (PT Semen Indonesia Rembang). Namun demikian IAGI coba membatasi diri untuk hanya terlibat di permasalahan teknikal geologi dan hidrogeologinya. Di akhir 2014, tim IAGI mengunjungi lokasi Watuputih untuk melakukan evaluasi lapangan terutama aspek morfologi karst dan aspek hidrogeologinya. Workshop tentang bentang alam karst kaitannya dengan pengusahaan prtambangan dilangsungkan juga bekerja sama dengan MGEI pada 15 Nov 2016 (lihat Sub-Bab di bawah ini). Sampai dengan 2017, IAGI terus terlibat dalam evaluasi bahkan memberi masukan pada tim KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Bersama Badan Geologi (BG), IAGI melakukan kunjungan lapangan untuk melihat kegiatan BG dalam melakukan kajian komprehensif. Laporan lengkap tentang ini dituliskan di Berita IAGI Edisi September 2017. IAGI memberikan masukan kepada tim KLHS yang bisa ditindak-lanjuti oleh tim Kajian Komprehensif Badan Gelogi, yaitu: 1. Deliniasi CAT Watuputih yang petanya sudah beredar saat ini perlu dikaji ulang, karena dari pengamatan lapangan ada beberapa wilayah yang kemungkinan menjadi zona resapan (seperti daerah gunung Botak di bagian utara) tetapi tidak masuk ke dalam wilayah CAT. 2. Penentuan zona kering dan zona basah di kawasan batugambing, sebagai acuan perijinan penambangan harus melalui penelitian komprehensif termasuk dengan pemboran. 3. Studi dan riset hidrogeologi untuk mengetahui sistem air tanah dan pola aliran bawah tanah di CAT Watuputih harus dilakukan serinci mungkin melibatkan ahli hidrogeologi yang kompeten, disarankan melibatkan ahli dari Badan Geologi, universitas dan asosiasi profesi seperti IAGI dan PAAI (Perhimpunan Ahli Air Tanah Indonesia). Workshop KBAK (Kawasan Bentang Alam Karst) Workshop dan diskusi yang sudah digagas IAGI-MGEI sejak lama ini dilaksanakan pada 15 November 2016 di Jakarta. Topik karst dan segala permasalahannya mengemuka sejak beberapa tahun terakhir terutama terkait dengan permasalahan CAT Watuputih, Rembang. Terutama sekali terkait dengan munculnya “gesekan” antar sektor kepentingan, di antaranya pemanfaatan kawasan karst (industri) dengan kepentingan konservasi karst dan air tanah di bawahnya (masyarakat dan LSM). Narasumber pada acara ini adalah Dr. Rudy Suhendar (Kepala Pusat Sumberdaya Airtanah dan Geologi Lingkungan, Badan Geologi, Kemen ESDM), Bambang Nurmantyo (Ditjen Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial, Kemen LHK), Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang diwakili oleh Alexander Frans, Persatuan Ahli Airtanah Indonesia (PAAI) yang diwakili oleh Dr. Irwan Iskandar. Pembicara lain adalah Dr. Budi Brahmantyo (ITB), serta Dr. Roemantyo dan Dr. Cahyo Rahmadi (LIPI). Laporan PP IAGI 2017 17
Ringkasan dan hasil seminar dapat dilihat di http://www.iagi.or.id/catatan-dariseminar-kawasan-bentang-alam-karst-kbak-dan-konservasi-airtanah-kawasankarst.html
Foto 9: Seminar KBAK (Kawasan Bentang Alam Kars), November 2016 Workshop Reklamasi Teluk Jakarta Menyikapi ramainya isu reklamasi teluk Jakarta, IAGI menyelenggarakan workshop tentang hal ini pada 14 Juni 2016 di Jakarta. Narasumber yang hadir adalah ahli geologi dengan berbagai latar belakang. Mereka adalah Prof. Otto Ongkosongo (PPO LIPI), Prof Lambok Hutasoit (ITB), Prof. Wahyu Hantoro (Geoteknologi LIPI), Riza Rahardiawan (PPGL) dan Arif Daryanto (PSDAGL Badan Geologi). Laporan lengkap acara ini dimuat di Berita IAGI VIII/ Juni 2016. Ringkasan dan masukan dari acara ini diangkat juga di Forum Group Discussion Kemenko Maritim pada 22 September 2016.
Foto 10: Workshop Reklamasi Teluk Jakarta, Jakarta, Juni 2016
Laporan PP IAGI 2017 18
Seminar Air Tanah Bali Pada 25 April 2015 bertempat di Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali – Nusra, Denpasar diadakan Seminar “Pengelolaan Air Tanah di Propinsi Bali” dengan narasumber baik dari PP IAGI maupun Bali sendiri. Ini merupakan program Pengda IAGI Bali bekerja sama dengan PP IAGI. Isu dan permasalahan terkait kegeologian di daerah Bali sangat beragam mulai dari air tanah (dan air permukaan), mitigasi bencana, geowisata dan juga ekstraksi sumberdaya kebumian (panas bumi dan mineral industri/ batuan). Ini akan menjadi wilayah dimana Pengda IAGI Bali dapat berperan serta mengelola dan memberikan masukan kepada semua pemangku kepentingan di Bali.
Foto 11: Diskusi Panel PAAI (Perhimpunan Ahli Airtanah Indonesia, Bandung, 27 April 2017 Laporan PP IAGI 2017 19
Deklarasi Masyarakat Geologi Teknik Indonesia (MGTI) Sejalan dengan kebutuhan penanganan masalah kegeologi-teknikan nasional, dirasa perlu adanya organisasi khusus yang menangani isu-isu geologi teknik ini. Kebutuhan akan sertifikasi ahli geologi teknik diharapkan dapat dicarikan jalan keluar oleh anak organisasi baru di bawah IAGI ini. Untuk itu, MGTI resmi dideklarasikan pada 11 Oktober 2016 di acara PIT IAGI & GEOSEA di Bandung. Inisiasi berdirinya MGTI dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya satu wadah bagi para ahli geologi teknik yang berkecimpung dalam IAGI guna lebih terorganisasi dan fokus dalam memberikan solusi terhadap permasalahan aktual terkait bidang geologi teknik yang ada pada saat ini. Laporan selengkapnya dapat dilihat di http://www.iagi.or.id/menyambut-berdirinya-masyarakat-geologiteknik-indonesia-mgti.html Sebagai anak organisasi baru di lingkup IAGI, MGTI siap untuk bekerjasama dengan anak-anak organisasi IAGI lainnya serta organisasi profesi lainnya di luar IAGI. Dalam lingkup internal organisasi MGTI kegiatan strukturisasi organisasi, pendataan anggota, dan sosialisasi baik ke instansi pemerintah, akademik serta ke dunia usaha menjadi prioritas awal bagi MGTI. Dalam lingkup eksternal MGTI diharapkan dapat mengambil peran dalam permasalahan-permasalahan bangsa terkait dengan aspekaspek pembangunan, baik yang berhubungan dengan ekstraksi sumberdaya alam, pembangunan kontruksi struktur dan infrastruktur wilayah, serta penanganan dan pengelolaan kebencanaan. 4.4. Bidang Panas Bumi Bidang Panas Bumi merupakan bidang kerja yang baru diadakan di PP IAGI periode 2014-2017. Bidang ini dibuat untuk mewadahi geolog-geolog pegiat panas bumi tanah air, dimana panas bumi seharusnya dapat menjadi tumpuan sumber energi penting bagi Indonesia. Kegiatan Bidang Panas Bumi telah menjalankan berbagai kegiatan pada kurun 20142017, di antaranya:
Geothermal Mengajar: Program ini dilaksanakan baik di perguruan tinggi maupun SMU, serta dalam bentuk Kursus/Ekskursi/Seminar/Workshop/FGD. Beberapa kegiatannya meliputi: Mid Workshop Course di 5th Anniversary ITB International Geothermal Workshop tanggal 30-31 Maret 2016 Workshop: Peran serta sebagai anggota Komite Eksplorasi Nasional (KEN) Bidang Geothermal dalam merumuskan program Kerja Prospect Rangking dan Pengeboran Eksplorasi Workshop Perumusan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI) ahli Geologi , Geokimia dan Geofisika Workshop Penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) Konferensi Indonesia International Geothermal Conference and Exhibition (IIGC) di Jakarta Convention Centre bulan Agustus 2016 South Asia Geoscience Student Student Conference (SAGSC) agustus 2016 Eksursi dengan SM-IAGI IST Akprind Yogyakarta ke PGE Kamojang
Laporan PP IAGI 2017 20
Kuliah tamu di beberapa kampus (UNPAD, ITM, IST Akprind, Unsoed) di tahun 2016, bekerja sama dengan FGMI
Ke depannya sertifikasi dan verifikasi ahli geothermal sangat diperlukan dan diharapkan menjadi program IAGI kepengurusan berikutnya. 4.5. Bidang Kebijakan Publik Dalam sejarah PP IAGI, bidang ini sebagai bidang kerja baru yang dibentuk mulai kepengurusan IAGI 2014-2017. Bidang ini bertugas mengelola termasuk mengidentifikasi, menyiapkan dan mengeksekusi tanggapan/usulan IAGI terhadap kebijakan publik nasional baik dari pemerintah maupun isu publik umum yang terkait dengan kegeologian. Selama periode 2014-2017, beberapa kegiatan telah dilaksanakan, di antaranya: Kerjasama IAGI-PERHAPI dengan BEI (Competent Person Bidang Minerba) Sebagai tindak lanjut program Kode KCMI (Komite Cadangan Minerba Indonesia) dan sistem Competent Person Indonesia (CPI) yang sebelumnya sudah digulirkan oleh MGEI-IAGI bersama PERHAPI sejak beberapa tahun lalu, kerja sama teknis dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang secara resmi ditanda tangani pada 11 Desember 2014. Perjanjian kerja sama ini memberikan ikatan untuk dapat memakai Competent Person IAGI oleh BEI dan emiten bidang pertambangan yang tercatat (akan mencatatkan diri) di BEI. Ini merupakan satu tonggak sejarah dimana produk MGEI-IAGI (bersama PERHAPI) akhirnya diakui oleh salah satu stakeholder penting di bidang pertambangan yakni BEI. Sebagai informasi, Kode KCMI dan sistem CPI merupakan sistem/ kode yang disusun oleh MGEI-IAGI dan PERHAPI yang harus diacu oleh semua pihak dalam membuat laporan (ke publik) tentang hasil eksplorasi, estimasi sumberdaya dan cadangan minerba. Sampai saat ini MGEI-IAGI telah meregister (melalui proses verifikasi yang sangat ketat) sejumlah lebih dari 100 CPI untuk berbagai komoditi pertambangan dan kategori.
Foto 12: Perjanjian Kerjasama IAGI/MGEI – PERHAPI dengan BEI (Bursa Efek Indonesia), 11 Jakarta, Desember 2014
Laporan PP IAGI 2017 21
Komunike Bersama 12 Asosiasi Kebumian Bersamaan dengan JCB 2015, IAGI mengorganisir “komunike bersama” 12 asosiasi kebumian untuk menyikapi isu-isu kebumian terkini yang tertuang dalam dokumen “HASTA KARSA”. Ke-12 asosisasi tersebut adalah IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia), HAGI (Himpunan ahli Geofisika Indonesia), IATMI (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia), IAFMI (Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Indonesia), IABI (Ikatan Ahli Bencana Indonesia), PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia), ISI (Ikatan Surveyor Indonesia), API (Ikatan Panas Bumi Indonesia), HATTI (Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia), PAAI (Perhimpunan Ahli Airtanah Indonesia), MAPIN (Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia) dan ISOI (Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia). Komunike Bersama telah ditandatangani dan dibacakan di Balikpapan pada 6 Oktober 2015, dengan isi sebagai berikut. HASTA KARSA, Dalam rangka mendorong percepatan pencapaian cita-cita para pendiri bangsa untuk menjadi bangsa yang mandiri secara ekonomi, kami, anggota asosiasi ilmu kebumian Indonesia, mendorong pemerintah untuk: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Memposisikan sumberdaya alam bukan sebagai komoditas melainkan sebagai modal utama ketahanan (energi/ekonomi) nasional Memberikan jaminan keberpihakan kepada ahli kebumian berikut hasil karyanya Mempersiapkan para ahli kebumian Indonesia dalam rangka peningkatan kapasitas dan kompetensi profesi Menyelenggarakan tata kelola industri kebumian yang baik dan transparan serta memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada ahli industri kebumian Melakukan inventarisasi peta dasar tematik tentang sumberdaya kebumian dan potensi teknologi serta ekonomi melalui eksplorasi dan penelitian, termasuk peningkatan kemampuan pengurangan resiko bencana Menciptakan industri kebumian nasional yang mengedepankan aspek konservasi sumberdaya alam dan pembangunan berkelanjutan Mewujudkan aktifitas industri kebumian yang mendukung pemberdayaan daerah terdampak Memastikan Pemerintah menindaklanjuti usulan ini, dan asosiasi ilmu kebumian akan mengawal pelaksanaannya
Mengingat esensi dari isi komunike bersama bagi pembangunan nasional ke depan, melalui siaran pers, media nasional memonitor dan memuat berita tersebut. Untuk dicatat, Komunike Bersama dirancang dan disusun untuk maksud sebagai persiapan KAIKNAS (Konggres Asosisiasi Ilmu Kebumian Nasional) ke-2, yang mana KAIKNAS pertama telah dilaksanakan pada 1995, sehingga perlu dilanjutkan dengan KAIKNAS ke 2. Road Map Pertambangan Nasional Road Map Pertambangan Mineral disusun atas permintaan BAPPENAS melalui UNDP oleh PP IAGI. Draft Road Map Pertambangan telah dipresentasikan baik ke BAPPENAS maupun di beberapa acara sosialisasi/seminar (sejak Nopember 2015). Namun demikian, mengingat pentingya road map tersebut bagi pemerintah dalam membangun industri pertambangan, tentunya penyempurnaan masih harus dilakukan, demikian juga masukan dari para anggota juga diharapkan.
Laporan PP IAGI 2017 22
Masukan Bidang Legislasi PP IAGI telah memberikan masukan tentang Undang-undang (UU) melalui DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI, yaitu: ·
RUU Geologi : Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPD RI telah dilaksanakan pada 31 Januari 2017, dimana IAGI telah memberikan masukkan yang berarti bagi pemerintah dalam menyiapkan draft UU Geologi. · RUU Penanggulangan Bencana: Rencana revisi melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPD RI dilakukan pada 8 Pebruari 2017. IAGI banyak memberikan masukan untuk UU ini.
Foto 13: Rapat dengar pendapat dengan DPD RI tentang RUU Geologi, Jakarta, 31 Januari 2017 Kebijakan Minerba IAGI-MGEI aktif dalam menyusun Kebijakan Minerba sebagai pedoman pengelolaan pertambangan minerba nasional. Isu tentang perlunya Kebijakan Minerba sebenarnya telah muncul beberapa tahun belakangan, akhirnya pada 2016, Ditjen Minerba membentuk Pokja Kebijakan Minerba dimana IAGI-MGEI masuk di dalamnya. Inisiatif yang telah bergulir dan diskusi yang terus dikoordinasi oleh pemerintah (Ditjen Minerba), sngat perlu didorong terus agar Kebijakan Minerba bisa terwujud. Dan arah industri pertambangan untuk jangka pendek, menengah dan panjang menjadi lebih dapat dipetakan melalui visi misi yang dimiliki dan harus menjadi komitmen seluruh stake holder.
Foto 14: Penyusunan kebijakan Minerba bersama Dirjen Minerba, 29 Januari 2017 Laporan PP IAGI 2017 23
Siaran Pers dan Masukan ke Pemerintah PP IAGI selama periode 2014-2017 telah memberikan beberapa masukan terkait kebijakan publik baik secara resmi kepada instansi pemerintah, melalui siaran pers maupun wawancara dengan media. Di antaranya:
Terkait dengan isu-isu sumberdaya kebumian di Papua, PP IAGI bersama MGEI mengeluarkan siaran pers (Des 2015). Siaran Pers tentang Menolak Klaim Tiongkok atas Wilayah Kep. Natuna yang disebut sebagai “9 Dash Line”, terkait dengan pengelolaan sumberdaya kebumian (migas) wilayah tersebut – 10 Juni 2016. Siaran Pers tentang “Quick Win Pembenahan Industri Pertambangan (Eksplorasi)” termasuk isu “moratorium” pertambangan – 12 Oktober 2016 Masukan kepada Kementerian ESDM (Ditjen Minerba) tentang Sistem Lelang WIUP Pertambangan Logam – 21 Desember 2016. Masukan tentang perlunya Kebijakan Minerba (kelanjutan dari masukan Road Map Pertambangan yang diusulkan tahun lalu) melalui KEN (Komite Eksplorasi Nasional) dan Ditjen Minerba. Akhirnya telah dibentuk Pokja Kebijakan Minerba oleh Ditjen Minerba dimana IAGI-MGEI masuk di dalamnya Masukan kepada Ditjen Minerba tentang sistem lelang Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) Terus mendorong di berbagai kesempatan agar Badan Geologi menjadi Badan Geologi Nasional sebagai lembaga yang mandiri dalam mengelola semua isu dan masalah natural resources dan masalah geologi nasional lainnya bagi kepentingan nasional secara lebih menyeluruh. Masukan melalui wawancara media tentang isu: lapangan migas Masela, lumpur Sidoarjo, bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah serta gempa Aceh/ Pidie. Sosialisasi geologi ke khalayak umum: 15 Oktober 2016 bersama Kompasiana di Bandung tentang “Tambang untuk Kehidupan” dan 21 Desember 2016 bersama Disaster Channel di Jakarta tentang “Pengurangan Resiko Bencana/ Gempa Bumi”. Mengangkat berita yang terkait dengan bidang kegeologian, industri migas, pertambangan, mitigasi bencana, dan geologi keteknikan melalui media internal (Berita IAGI) dan eksternal (Opini Harian Kompas).
Foto 15: Kegiatan IAGI Laporan PP IAGI 2017 24
Foto 16: Kegiatan IAGI Laporan PP IAGI 2017 25
4.6. Bidang Humas dan Publikasi Bidang Humas dan Publikasi bekerja sangat erat dengan Bidang Kebijakan Publik. Bidang ini mengelola komunikasi utamanya ke arah eksternal. Bentuk publikasi yang dikelola oleh bidang ini adalah: Majalah “Berita IAGI” Berita IAGI merupakan sarana komunikasi/ publikasi PP IAGI kepada para anggota dan masyarakat luas. Majalah ini ditargetkan dapat terbit 3 kali setahun. Selama 3 tahun terakhir telah terbit 8 edisi Berita IAGI yang meng-cover isu-isu kegeologian nasional dan kegiatan-kegiatan IAGI di seluruh tanah air. Buletin Ilmiah “Majalah Geologi Indonesia (MGI)” Buletin MGI yang selama ini telah mendapatkan akreditisasi A dari LIPI terus coba diterbitkan secara rutin. Selama periode 2014-2017, MGI dapat diterbitkan 1 edisi di akhir 2014 dan 4 edisi (dalam 1 volume) di tahun 2015. Berbagai kendala dihadapi oleh tim editor MGI diantaranya adalah sulitnya mendapatkan makalah ilmiah yang memenuhi kriteria untuk diterbitkan. Juga kesulitan mendapatkan sukarelawan mitra bestari (peer reviewer) bagi makalah yang masuk menjadi kendala yang tidak ringan. Sampai akhirnya di awal 2016, editor MGI dan PP IAGI mendapatkan pemberitahuan dari LIPI bahwa akreditasi MGI tidak dapat diperpanjang karena berbagai penyebab. Tantangan berikutnya yang dihadapi oleh editor adalah bahwa sejak 2016 semua bulletin ilmiah harus dikelola secara “on line” dalam bentuk “e-journal”. Ini menjadi tantangan yang harus dihadapi dan menjadi tugas PP IAGI agar MGI dapat terbit lagi dan mendapatkan akreditisasi. 5. LAPORAN KEGIATAN ANAK ORGANISASI Bab ini melaporkan ringkasan kegiatan anak-anak organisasi IAGI. Laporan selengkapnya akan diberikan oleh masing-masing anak organisasi secara terpisah. 5.1. FGMI (Forum Geosaitis Muda Indonesia) FGMI merupakan anak organisasi IAGI yang berfungsi sebagai wadah pengkaderan geolog muda Indonesia, untuk nantinya dapat berkiprah lebih banyak di organisasi induk IAGI. FGMI memiliki tugas juga mengelola SM IAGI seluruh Indonesia yang saat ini berjumlah 25. Ringkasa kegiatan yang telah dilaksanakan FGMI adalah sebagai berikut. 1. Pembentukan kepengurusan baru dengan total 55 pengurus dari berbagai keahlian 2. Kegiatan FGMI a. Experience Sharing Knowledge: Risk analysis (PHE ONWJ) Geophysic day (FGMI) Geowisata (MAGI) Prediksi harga minyak (ISPG+IATMI) Geomodeling (ConocoPhilips) Fieldtrip Gunung Padang Laporan PP IAGI 2017 26
b. Online discussion: Mari menulis How to get scholarship abroad Integrated geological study fo oil and gas exploration c. Divisi Sosial Masyarakat FGMI+SM IAGI Peduli bencana longsor Banjarnegara FGMI goes to school: Rumah Belajar ISMA FGMI Mendongeng Geologi di Gunung Padang FGMI+Si Bumi: Survey dan Sosialisasi bencana Tanah Longsor Desa Karyamukti d. Divisi Mahasiswa IAGI Sumatera (2): ITM, UNSRI Jawa (10): UNPAK, UNPAD, ITB, UGM, UPN, STTNAS, IST Akprind, UNDIP, UNSOED, ITS Kalimantan (2): UNMUL, STT Migas Balikpapan Sulawesi (2): Univ Gorontalo, UNHAS On Going: ITATS, UNIPA FGMI Goes to Campus 1. UNSRI 2. STT Migas Balikpapan 3. UGM+UPN+STTNAS+IST Akprind 4. UNDIP 5. UNSOED 6. ITS+ITATS 7. UNIBRAW 8. UNMUL e. Divisi Media Jurnalistik Online magazine: Jendela Geosaintis dan melakukan standarisasi terhadap media yang digunakan oleh FGMI. Gambar contoh design online magazine
Laporan PP IAGI 2017 27
f.
Divisi Informasi Teknologi dan Keanggotaan Kegiatan ke depan: Konferensi SM IAGI FGMI Jelajah Nusantara II ESK bulanan FGMI Mendongeng Geologi Leadership Class FGMI regional Kegiatan FGMI
3. Kepengurusan baru di tahun 2017 a. Pengurus Pusat FGMI berjumlah 56 orang dan Pengurus Korwil Bandung sejumlah 7 orang b. Rencana FGMI agenda tahun 2017: Jelajah Nusantara #3: Krakatau Fieldtrip 2017: Wayang windhu :kerjasama dengan star energy Carbonate P.tidung Geoshare :Museum Migas di TMII (FGMI-ISPG) Museum Geologi bandung Geosc #2: After JCM Sekolah tanggap bencana: SM IAGI- FGMI – Pengda IAGI Down to Earth : FGMI – SM IAGI E-bulletin fgmi : fgmi.iagi.or.id & issuu.com Experience Sharing Knowledge Penambahan SM IAGI : Unsyiah, Trisakti, Universitas Pertamina 5.2. MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia) MGEI di deklarasikan di Bandung, 27 Agustus 2008 sebagai anak organisasi IAGI. Dalam periode kepengurusan IAGI 2014-2017, sesuai dengan aturan organisasi, telah dilakukan 2x pergantian PP MGEI, yaitu untuk periode 2014-2016 dan 20162018. Beragam kegiatan telah dilakukan oleh MGEI. Laporan lengkapnya dapat dibaca pada Lampiran 5. 5.3. ISPG (Indonesian Society of Petroleum Geologists) ISPG yang didirikan pada tahun 2012, baru aktif berkagiatan di 2016 setelah dibentuknya kepengurusan ISPG, yang diawali dengan pemilihan Ketua di April 2016 (bersamaan dengan acara peringatan Ultah IAGI ke 56 di Jakarta. Sebagai ketua ISPG pertama terpilih Julianta Panjaitan. Sejak itu, kegiatan ISPG bergulir di antaranya:
a. Seminar International Energy summit 2016 – AAPG SC UGM “Defining Exploration Pathway b. ISPG Basin Forum di bulan Juni 2016: ”New play opportunity in mature Basin” oleh Andang Bachtiar and Herman Darman c. Static Modeling Design September 2016 oleh Budi R Permana, Yan P dan Miftahul F d. Bulan September 2017, mengadakan guess lecturing, “ Geologi Eksplorasi dan Manajemen Reservoar” Laporan PP IAGI 2017 28
e. Bulan November 2016, Technical Session “Operation and well site Geologist” oleh M. Syaiful. f. Guest lecture ke tiga diadakan di bulan November 2016, di ITSB Cikarang; Petrophysic Workshop” Fundamental Petrophysic measurement – Well logging tools and basic interpretation. g. Pada bulan Desember ISPG mengadakan Gathering untuk pertama kali h. Bulan Januari 2017 ISPG mengeluarkan Newsletter untuk online media. i. ISPG juga mengadakan Internship di awal tahun Januari untuk mengerjakan tariat ISPG j. 19 Januari 2017 mengadakan seminar Gross Split k. MoU antara ISPG-IAGI dengan Universitas Pertamina l. Guest Lecture pada tanggal 26 Februari 2016 oleh Jan de Jager mengangkat tema “ The Role of Seals in different entrapment of Oil and Gas. m. Technical Session pada bulan 25 February 2017 oleh Sunjaya mengangkat tema “Petroleum Exploration and Production Contract. n. ISPG juga melakukan networking dengan Komunitas Geokimia (SPWLA), o. Website ISPG: ISPG.IAGI.or.id sedang dikembangkan Agenda Acara 2017 a. Carbonate Facies and Analogue to subsurface Model, oleh Andang Bachtiar dan Maradona Mansyur. b. ISPG akan mengadakan Research Forum pada bulan April 2017 c. Bulan May 2017 kerjasaman dengan SKKMIGAS untuk mengadakan Workshop Jurnalistik, dengan speaker Ridwan Nyak Baik and Anif Punto. d. IPA bulan May 17-19 2017 e. Aktif di kepanitiaan JCM di bulan September 2017. f. Oktober bekerjasama dengan IATMI untuk APOGCE di Bali. 5.4. FOSI (Forum Sedimentologiawan Indonesia) Kegiatan FOSI dalam periode akhir 2014 hingga pertengahan 2017 diringkaskan sebagai berikut. Program Program utama FOSI adalah penerbitan jurnal ilmiah Berita Sedimentologi dalam bahasa Inggris sebanyak 3x setahun dan sejak pertengahan 2017, FOSI mengaktifkan kembali program FOSI Evening Talk yang sekarang bernama FOSI Evening Discussion. Selama akhir 2014 hingga pertengahan 2017, Berita Sedimentologi sudah terbit sebanyak 8 kali dan sejak pertengahan 2016, FOSI Evening Discussion sudah terlaksana sejumlah 6 kali. Pada akhir tahun 2016, FOSI juga sempat bekerjasama dengan UGM dan IAS dalam menyelenggarakan special lecture tour di Yogyakarta. Pengurus Tim pengurus FOSI pada saat ini diisi oleh: Minarwan - General Secretary dan Chief Editor Berita Sedimentologi Herman Darman - Deputy Chief Editor Berita Sedimentologi Visitasi Femant - Treasurer & Membership Coordinator Sarah Sausan - Treasurer & Membership Coordinator Laporan PP IAGI 2017 29
Fatrial Bahesti M. Amin A.N. Indra Gunawan Mellinda Arisandy Rahmat Utomo Yan Bachtiar Muslih Erlangga Septama Ricky Tampubolon Rina Rudd
- IAGI Link - IAGI Link & University Link Coordinator - University Link Coordinator - FOSI Evening Discussion - Berita Sedimentologi - Berita Sedimentologi - Berita Sedimentologi - Berita Sedimentologi - Berita Sedimentologi
Penerbitan Jurnal Berita Sedimentologi Tahun 2017 Berita Sedimentologi No. 39 - Borneo (belum terbit) Berita Sedimentologi No. 38 - East Natuna (Juni) Berita Sedimentologi No. 37 - Paleogene of the eastern margin of Sundaland - Part 3 (Maret) Tahun 2016 Berita Sedimentologi No. 36 - Paleogene of the eastern margin of Sundaland - Part 2 (Oktober) Berita Sedimentologi No. 35 - Paleogene of the eastern margin of Sundaland - Part 1 (Mei) Berita Sedimentologi No. 34 - Non-geographical theme (Januari) Tahun 2015 Berita Sedimentologi No. 33 - Marine geology of Indonesia - Part 2 (Agustus) Berita Sedimentologi No. 32 - Marine geology of Indonesia - Part 1 (April) Tahun 2014 Berita Sedimentologi No. 31 - Biostratigraphy of SE Asia - Part 3 (Desember)
Gambar sampul depan Berita Sedimentologi No. 38 (kiri atas) hingga No. 31 (kanan bawah) yang diterbitkan oleh tim FOSI selama periode 2014-2017. Laporan PP IAGI 2017 30
FOSI Evening Discussion Tahun 2017 2 Agustus 2017 - Fore-arc of Sumatra 12 Juni 2017 - Geoseismic of Carbonates 29 Maret 2017 - Lacustrine Deposits in SE Asia Tahun 2016 30 Oktober 2016 - North Sumatra Basin 22 September 2016 - East Natuna Basin 25 Agustus 2016 - South Sumatra Basin FOSI Special Meeting + IAS 13th Special Lecture Tour 24 November 2016 - Modern vs ancient controls on sedimentary systems - An analog for reservoir system
Foto 17: cara FOSI Evening Discussion tanggal 2 Agustus 2017 dengan tema Sumatra Fore-arc. 5.5. MAGI (Masyarakat Geowisata Indonesia) Agenda Tahun 2015 Kepengurusan MAGI diresmikan bersamaan dengan acara Peringatan 55 tahun IAGI di Jakarta tahun 2015. Kegiatan MAGI tahun 2015-2016 didominasi dengan sosialisasi geowisata ke semua pemangku kepentingan. Di antaranya:
Kerjasama dengan departemen pariwisata Seminar Nasional Geowisata menyambut 10 tahun MAGI
Laporan PP IAGI 2017 31
Foto 18: Pengukuhan pengurus MAGI 2013 - 2016 Agenda Tahun 2017 Di akhir 2016, MAGI mengadakan pemilihan ketua dan pergantian pengurus. Dr. Ir. Yun Yunus Kusumabrata, MSc digantikan oleh Dr. Ir. Budi Brahmantyo, MSc., sebagai Ketua MAGI. Pada tanggal 16 Mei 2017 tersusun struktur organisasi lengkap kepengurusan MAGI sebagai berikut: Ketua: Budi Brahmantyo Wakil Ketua: Heryadi Rachmat Sek. Jen: Reza Permadi Bendahara: Agustin Jafar Ketua Bidang Pengembangan: Oki Oktariadi; dengan anggota: Indra Badri, Oman Abdurrahman Seksi Pengembangan Daerah: Agus Hendratno (Yogya, Jateng), Ibnu Rusydy (Aceh), Gagarin Sembiring (Sumut), Veri Yadi (Belitung), Ade Edward (Sumbar), Kingston Roberth Rabrageri (Papua), Ilham Alimuddin (Sulawesi), Ujang Kurdiawan (NTB), Arthur Michael (NTT) Seksi Jejaring: Dwandari Ralanarko, Deni Sugandi Seksi IT/Publikasi: Rahman Hakim Syaiful, Adhitya Ari Nugroho Seksi Geotrek: Muh. Malik Arrahiem, Noviardi Titis Praponco Seksi Humas: Donny Hermana, T. Bachtiar, Ronal Agusta Dalam rapat bulan Mei 2017 tersebut diputuskan beberapa hal terutama menyangkut peran MAGI terhadap geowisata Indonesia, di antaranya bahwa MAGI: a. Menegaskan pengertian geowisata agar tidak terjadi multitafsir dengan cabang ilmu lain (geografi), dan b. Bekerjasama dengan organisasi pariwisata (IATA, ASITA, dll), media masa (GATRA, Buletin Geologi) dsb. sebagai bagian dari menyebarluaskan pemahaman terhadap geowisata dengan prinsip-prinsip yang telah disepakati di MAGI-IAGI. Untuk mencapai hal tersebut, MAGI berencana untuk membuat Laporan PP IAGI 2017 32
seminar nasional dengan mengundang keynote speaker dari luar negeri yang telah dikenal sebagai pakar geowisata, misalnya Prof. Ross Dowling. Rencana MAGI pada kepengurusan ini di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Membuat seminar geowisata berskala nasional/universitas dengan rencana kedua adalah diskusi panel dengan peserta terbatas. 2. Membuat rancangan fieldtrip 3. Membuat student chapter di setiap universitas 4. Membuat SKKNI dengan koordinasi ke Kemenprin dan Kemenpar 5. Membuat pelatihan teknik pemanduan geowisata Berikut beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan atas nama MAGI. a. Seminar dan diskusi setengah hari tentang potensi geowisata Aceh diadakan oleh HMTG Unsyiah di gedung Mahkamah Syari’ah Aceh pada 11 Maret 2017. Acara ini dilaksanakan sekaligus sebagai acara pengukuhan SM (Seksi Mahasiswa) IAGI dan MAGI Unsyiah, Banda Aceh. Topik ini dikupas habis oleh 3 pakar geowisata dari Badan Geologi dan MAGI: Dr. Heryadi Rachmat, Oki Oktariadi dan Parpar Priatna. Ketum IAGI, Sukmandaru Prihatmoko, bergabung mengawali diskusi dengan topik “tektonik, geologi regional dan potensi sumberdaya kebumian Aceh”. b. IAGI dan MAGI diundang oleh PT Antam dalam pembahasan tentang rencana PT Antam untuk mengembangkan kawasan tambang Pongkor yang akan habis menjadi kawasan geowisata atau geopark yang tidak meliputi Pongkor saja tetapi lebih luas di sekitar sebelah barat laut Bogor. Diskusi dengan PT Antam diselenggarakan pada tanggal 3 Agustus 2017 dan menghasilkan kesepakatan untuk menindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya, terutama kunjungan lapangan. Pertemuan dihadiri oleh Ketua Umum IAGI Sukmandaru Prihatmoko, Ketua MAGI Budi Brahmantyo, serta beberapa pengurus IAGI termasuk Mochamad Syaiful yang juga mewakili UNPAK sebagai wakil universitas yang nantinya menindaklanjuti usulan Geopark Bogor. c. Pertemuan dengan Dinas ESDM Banten (mewakili Gubernur Banten) membahas rencana Geopark Banten di Serang pada 8 Agustus 2017. Keunikan dan keragaman kondisi geologi wilayah Banten dapat dijadikan modal dasar untuk mengusulkannya menjadi “geopark”. Pegiat geowisata yang hadir adalah dari Badan Geologi, Heryadi Rachmat (yang juga mewakili MAGI), Oki Oktariadi, Aris Kusworo, serta Ketua Umum IAGI (Sukmandaru Prihatmoko), Prodi Geologi, Univ. Indonesia (Reza), Prodi Geologi Univ Trisakti (Edi) dan aktivist Swa UI. Wilayah Banten secara geologi mewarisi kunikan keragaman tersendiri mulai dari produk volkanik/ magmatismenya, berseraknya “silicified wood” di beberapa formasi batuan, bentang alam eksotis, hingga peninggalan pengusahaan tambang tua (Cikotok). Itu semua semestinya dapat dikelola menjadi obyek geowisata (geosite) dengan tujuan edukasi, konservasi sekaligus pengusahaan keekonomian lokal. d. Ketua MAGI diundang menjadi nara sumber Seminar Geopark Ranah Minang pada tanggal 7 dan 8 September 2017 di Padang. Pada acara tersebut yang merupakan pencanangan Geopark Ranah Minang oleh Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. Irwan Pryaitno, dipaparkan beberapa makalah tentang geopark dan geowisata. Selain ketua MAGI yang memaparkan prinsip-prinsip geowisata, juga mantan ketua MAGI sebelumnya DR. Yun Yunus Kusumabrata sebagai Laporan PP IAGI 2017 33
ketua Tim Percepatan Geopark Nasional yang memaparkan tentang geopark di Indonesia, juga Dr. Ir. Heryadi Rachmat sebagai wakil ketua MAGI yang memaparkan tentang sejarah geopark dan perspektifnya ke masa depan, serta Ir. Oki Oktariadi, Ketua bidang Pengembangan MAGI yang menjadi wakil dari Pusat Airtanah dan Geoilogi Lingkungan, Badan Geologi, yang memaparkan tentang geoheritage Ranah Minang. Hadir sebagai peserta seminar adalah Ronal Agusta yang mewakili Geopark Ciletuh-Palabuhanratu tetapi juga sebagai Seksi Humas MAGI. Beberapa pengurus MAGI aktif menjadi panitia seminar Geopark Ranah Minang di antaranya Reza Permadi, ST. (Sekjen MAGI), Dwandari Ralanarko, ST. (Ketua Seksi Jejaring), dan Rahman Hakim, ST. (Ketua Seksi IT/Publikasi), serta Seksi Pengembangan Daerah Sumbar Ir. Ade Edward yang juga selaku tuan rumah. e. Pada Lokakarya Penyusunan Jalur Geowisata Geopark Maros Pangkep yang diselenggarakan oleh Kemnpar RI di Pangkep 18 dan 19 September 2017, ketua MAGI berkesempatan diskusi dengan perwakilan MAGI Sulawesi Selatan, Ir. Ilham Alimudin, MSc. membicarakan rencana pembentukan Student Chapter MAGI di Universitas Hasanuddin. Jika hal ini terlaksana pada beberapa minggu kemudian, maka di UNHAS akan menjadi SM-MAGI pertama yang terbentuk. 5.6. MGTI (Masyarakat Geologi Teknik Indonesia) Pada 11 Okt 2016, bersamaan dengan perhelatan GEOSEA XIV and 45th IAGI Annual Convention 2016 dideklarasikan anak organisasi baru IAGI yaitu Masyarakat Geologi Teknik Indonesia (Indonesian Society of Engineering Geology) atau disingkat MGTI (INASEG). Deklarasi dilaksanakan pada 11 Oktober 2016 dihadapan peserta GEOSEA XIV and 45th IAGI Convention di Bandung. Inisiasi berdirinya MGTI dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya satu wadah bagi para ahli geologi teknik yang berkecimpung dalam IAGI guna lebih terorganisasi dan fokus dalam memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan aktual terkait bidang geologi teknik yang ada pada saat ini. Hadir dalam deklarasi MGTI ini para ahli geologi teknik yang berasal dari berbagai latar belakang, antara lain akademisi, peneliti, lembaga pemerintah, praktisi, dan dari dunia usaha. Para deklarator dan ahli-ahli geologi teknik lainnya yang hadir pada saat itu, sepakat untuk menjadikan MGTI sebagai ruang bersama untuk berorganisasi, berdiskusi, dan bertindak guna mencari solusi terhadap persoalan keprofesian, permasalahan pendidikan, dan implementasi teknologi bidang geologi teknik baik dalam industri maupun bidang spasial keruangan wilayah, serta aspek kebijakan baik pemerintah daerah maupun pusat. Pasar bebas asean (AEC) dan telah diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 tentang Keinsinyuran menginsyaratkan perlunya peningkatan sumberdaya manusia menyangkut kompetensi dan daya saing agar dapat bersaing dalam pasar yang semakin bebas dan mengglobal. Lahirnya MGTI diharapkan dapat menjadi wadah bagi peningkatan sumberdaya manusia Indonesia yang memiliki keahlian khusus bidang geologi teknik.
Laporan PP IAGI 2017 34
Foto 19: Deklarasi MGTI, Bandung, Oktober 2016 Sebagai anak organisasi baru di lingkup IAGI, MGTI siap untuk bekerjasama dengan anak-anak organisasi IAGI lainnya serta organisasi profesi lainnya di luar IAGI. Dalam lingkup internal organisasi MGTI kegiatan strukturisasi organisasi, pendataan anggota, dan sosialisasi baik ke instansi pemerintah, akademik serta ke dunia usaha menjadi prioritas awal bagi MGTI. Dalam lingkup eksternal MGTI diharapkan dapat mengambil peran dalam permasalahan-permasalahan bangsa terkait dengan aspekaspek pembangunan, baik yang berhubungan dengan ekstraksi sumberdaya alam, pembangunan kontruksi struktur dan infrastruktur wilayah, serta penanganan dan pengelolaan kebencanaan. Pada 16 Mei 2017, pada pertemuan di Bandung, para pegiat MGTI menyepakati pembentukan tim formatur penyusunan pengurus MGTI. Tim Formatur ini diketuai oleh Dr. Imam Sadisun. 5.7. KNPGI (Komite Nasional Pendidikan Geologi Indonesia)/ ASPRODITEGI KNPGI yang sudah lama vakum kembali diaktifkan kegiatannya untuk ikut menata pendidikan geologi nasional. Dalam perjalanannya, karena alasan regulasi KNPGI bermetamorfosis menjadi ASPRODITEGI (Asosiasi Program Studi Teknik Geologi Indonesia) yang bersifat independen (lepas dari IAGI), namun tetap berkoordinasi. Pendirian ASPRODITEGI disepakati pada 1 Jun 2016, namun secara resmi dideklarasikan pada 11 Okt 2016. Sebagai Ketua ASPRODITEGI pertama adalah Dr. M. Burhanuddin Nur. Sebagai kilas balik, terbentuknya asosiasi ini berawal pada pertemuan di Universitas Trisakti, Jakarta pada 11 Mei 2015 yang dihadiri oleh 4-5 prodi geologi dan dipimpin oleh Prof Emmy Suparka (ITB). Hasil pertemuan, para peserta sepakat bahwa KNPGI perlu dihidupkan lagi dan dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya di IST Akprind, Yogyakarta dengan difasilitasi IAGI.
Laporan PP IAGI 2017 35
Satu bulan kemudian, 13 Juni 2015 dilakukan pertemuan lanjutan di IST Akprind Yogyakarta yang dihadiri 11 prodi geologi dan juga pengurus pusat IAGI. Ada beberapa poin kesimpulan yakni KNPGI harus berperan aktif dalam menyeragamkan kurikulum; lulusan geologi harus memiliki kemampuan dasar geologi dan pemetaan geologi; adanya workshop kajian Profil Lulusan (PL) dan Capaian Pembelajaran (CP) yang standar; pengkajian kurikulum oleh tim anggota komisi KNPGI; dan diskusi tentang: prodi geologi atau teknik geologi.
Foto 20: KNPGI – Pembentukan ASPRODITEGI (Asosiasi Program Studi Teknik Geologi) – Juni 2016 Berikutnya dilakukan pertemuan di Balikpapan bersamaan dengan PIT IAGI yang diikuti delapan prodi geologi pada 6 Oktober 2015. Hadir pula Prof Emmy Suparka dan mantan ketua umum IAGI Lambok Hutasoit. Hasilnya semakin konkret di antaranya segera membentuk asosiasi prodi dan membahas kurikulum berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia); membahas mata kuliah yang sama/mirip pada beberapa perguruan tinggi; teknis kurikulum tentang jumlah sks inti dan kuliah wajib dalam kurikulum; dan lain-lain. Dari serentetan proses itulah kemudian terlaksana pertemuan 1 Juni 2016. Dari 33 prodi yang ada di seluruh nusantara, 23 prodi mengikuti pertemuan ini, sehingga bisa dikatakan merupakan pertemuan antar prodi geologi terbesar yang pernah terselenggara. Kegiatan ini bertujuan untuk menyepakati PL dan CP Program Studi Teknik Geologi untuk Strata-1, Strata-2, dan Strata-3 sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Bidang Pendidikan Tinggi yang kemudian menjadi Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015. Karena masingmasing perguruan tinggi mempunyai visi dan misi. Kesepakatan CP dan PL ini sebagaimana diatur oleh pemerintah salah satunya untuk memberikan standar minimal capaian pembelajaran untuk prodi teknik geologi sesuai levelnya. Level mencerminkan gradasi kemampuan kerja. Dalam deskripsi KKNI Prodi S1 setara dengan level 6, S2 setara dengan level 8 dan S3 mempunyai level 9. Tujuan kedua dari pertemuan adalah membentuk asosiasi prodi teknik geologi, sesuai dengan kebutuhan dalam penyusunan CP dan PL dalam SNPT. Musyawarah pembentukan asosiasi dipimpin oleh Mohamad Syaiful (Ketua Bidang Pendidikan Geologi PP IAGI). Hasilnya, disepakati wadah bernama Asosiasi Prodi Teknik Geologi Indonesia disingkat Asproditegi. ‘’Peserta musyawarah sepakat Laporan PP IAGI 2017 36
mengangkat Dr. M. Burhanuddinur dari prodi geologi Universitas Trisakti menjadi ketua ASPRODITEGI periode 2016-2019. Dalam kepengurusan, Burhanuddin didampingi Sri Mulyaningsih sebagai sekretaris dan Lizmawati sebagai bendahara. Kemudian untuk prodi S1 dikoordinir oleh Salahuddin Hussein dan Aswan; Prodi S2 dikoordinir Zulfaida Zakaria dan Prasetyadi; Prodi S3 dikoordinir Agung Harijoko; sedangkan kegiatan antar prodi untuk kegiatan lapangan dan laboratorium dikoordinir Asri Jaya dan Arifuddin Idrus. Ada beberapa program yang menjadi pekerjaan rumah pengurus baru ASPRODITEGI. Program jangka pendek adalah menyelesaikan formula awal CP dan PL hasil workshop menjadi CP dan PL yang siap untuk dikonsultasikan dengan Dikti, dan penyelesaian administrasi organisasi. Program selanjutnya mulai merintis kerja sama dalam kegiatan lapangan, penelitian sampai publikasi ilmiah baik oleh antar mahasiswa atau antar dosen antaranggota ASPRODITEGI. Daftar pendukung pendirian ASPRODITEGI adalah sebagai berikut. 1. Institut Teknologi Medan - Sumatra Utara 2. Universitas Jambi - Jambi 3. Universitas Sriwijaya - Palembang 4. Universitas Pakuan - Bogor 5. Universitas Trisakti - Jakarta 6. Universitas Pertamina - Jakarta 7. Universitas Indonesia - Jakarta 8. Institut Teknologi Bandung - Bandung 9. Universitas Padjajaran - Bandung 10. Universitas Soedirman - Purwokerto 11. Universitas Diponegoro - Semarang 12. Universitas Gadjah Mada - Yogyakarta 13. Universitas Pembangunan Nasional Veteran - Yogyakarta 14. STTNAS – Yogjakarta 15. IST Akprind -Yogyakarta 16. ITATS - Surabaya 17. Universitas Negeri Gorontalo - Gorontalo 18. Universitas Halu Oleo - Kendari 19. Universitas Hasanudin - Makasar 20. Universitas Mulawarman - Samarinda 21. Institut Sains dan Teknologi TD Pardede - Medan 22. Universitas Papua - Manokwari Terbentuknya ASPRODITEGI bagi IAGI merupakan langkah maju dari program kerja KNPGI. Diharapkan APRODITEGI terus berkoordinasi dengan IAGI sehingga akan tercipta hubungan yang kuat antara kalangan profesi (IAGI) dan pendidikan (ASPRODITEGI).
Laporan PP IAGI 2017 37
Foto 21: Peserta Pertemuan ASPRODITEGI, 16-17 September 2016 di Yogyakarta
Laporan PP IAGI 2017 38
6. KEGIATAN UMUM LINTAS BIDANG Beberapa kegiatan IAGI juga dilaksanakan lintas bidang dan diikuti oleh para anggota IAGI dari berbagai latar belakang. Kegiatan tersebut di antaranya: 6.1. Ekskursi Geoarkelogi Gunung Padang Diorganisir bersama MGEI, Pengda IAGI Jabar Banten, dan SM IAGI ITB pada 1 Nov 2014, acara ini telah mempertemukan tokoh-tokoh geologi/ IAGI yang “berpolemik” ttg geoarkeologi Gunung Padang untuk melakukan diskusi ilmiah langsung di lokasi obyek kekar kolom situs megalitikum Gunung Padang yang melibatkan pula sekitar 80 peserta ekskursi (sebagian besar-nya geologists/ anggota IAGI). Walau mungkin tidak memuaskan semua pihak dan tidak/ belum ada kata sepakat di antara yang berpolemik (diskusi masih terus berlanjut di milist IAGI), paling tidak pertemuan lapangan ini telah mendekatkan para pemerhati geoarkeologi Gunung Padang. Terima kasih disampaikan kpd pak Danny Hilman N, pak Sujatmiko, pak Suyatno Yuwono, pak Sutikno Bronto, juga kepada sobat Arif Zardi (MGEI), Iryanto Rompo (dan tim panitia), Imam Sadisun (Pengda JBB) dan Moh Syaiful serta peserta yg terlibat aktif pada acara ini.
Foto 22: Ekskursi Gunung Padang Laporan PP IAGI 2017 39
6.2. Dokumentasi Formasi Cinambo di Waduk Jatigede 14 September 2015, tim PP IAGI bersama, Pengda IAGI Jabar-Banten, serta SM (Seksi Mahasiswa)-IAGI (ITB dan Unpad) melakukan ekskursi ke Waduk Jatigede untuk melakukan ”kunjungan perpisahan” ke laboratorium alam geologi terutama sekali Lokasi Tipe Formasi Cinambo yang tak lama lagi akan tenggelam. Ekskursi ini dimaksudkan untuk mendokumentasikan singkapan-singkapan geologi terutama sebagian dari Formasi Cinambo sebagai bahan pengajaran kepada calon-calon geolog yang tidak akan bisa lagi melihat Lokasi Tipe Formasi Cinambo secara fisik di masa datang.
Foto 23: Dokumentasi formasi Cinambo yang tenggelam oleh Waduk Jatigede, 14 Sep. 2015 6.3. Peringatan Ulang Tahun IAGI ke 55 - 2015 Di bulan April 2015, peringatan 55 Tahun IAGI dilaksanakan dengan dua acara berbeda. Acara pertama dilakukan dengan pendakian puncak Tambora sekaligus memperingati 200 tahun Letusan Tambora yang terjadi di bulan April 1815. Sekitar 20 peserta terdiri dari pengurs dan anggota IAGI mengikuti acara ini. Perjalanan dimulai dari kota Bima, NTB pada 11 April 2015 dipandu oleh Dr. Agus Budianto (PVMGB, Badan Geologi). “Briefing” dan kuliah pendahuluan tentang Tambora dan letusannya dilaksanakan di Lakey Huu, Dompu 11 April malam. Kemudian perjalanan dilanjutkan esok harinya 12 April melalui rute Doro Canga. Ulasan dan diskusi geologi dilakukan di sepanjang rute perjalanan mulai dari Doro Canga sampai dengan Pos 3 hingga para peserta bermalam di tenda-tenda. Tanggal 13 April dini hari (2.00AM), pendakian akhir dimulai dan semua peserta mencapai puncak Tambora sekitar pukul 5.00AM. Bibir kaldera menjadi stasiun pengamatan terakhir dari perjalanan Tambora ini. Dahsyatnya letusan Tambora pada medio April 1815 Laporan PP IAGI 2017 40
menyisakan lebar kaldera dengan diameter sekitar 7km dan kedalaman hampir 1km. Memangkas ketinggian yang semula dari 4.000-an mdpl menjadi hanya tersisa sekitar 2.851 mdpl. Tepat setelah matahari terbit menyapa dengan semburat lembayung di ufuk timur, para peserta berkumpul di bibir kaldera merayakan ulang tahun IAGI dengan penuh kesyahduhan, sekaligus mengenang kedahsyatan letusan gunung api ini 200 tahun lalu. Senandung Bagimu Negeri oleh para peserta mengalun lembut di sela-sela dingin angin gunung memuncaki acara ini.
Foto 24: Peringatan 55 Tahun IAGI dan 200 Tahun Letusan Tambora di Puncak Tambora, 13 April 2015 Acara kedua berkaitan dengan 55 Tahun IAGI dilaksanakan di Jakarta (Hotel Bidakara) pada 29 April 2015. Bertepatan dengan bulan Kartini, acara peringatan dikemas dalam bentuk ramah tamah pengurus dan anggota IAGI lintas generasi. Juga presentasi dengan menampilkan para ahli geologi “Kartini” Indonesia yang telah malang melintang di dunia geologi nasional untuk berbagi pengalaman. Tiga profesor geologi perempuan tampil dipanggung, masing-masing Prof. Sari Bahagiarti (UPN Veteran Yogyakarta) yang membawakan topik “Geologi Menyulap Pariyem Menjadi Kartini”; Prof. Dwikorita Karnawati (UGM) dengan topik “Wanita dalam Globalisasi Akademik dan Pengurangan Resiko Bencana”, dan Prof. Mimin Karmini (PPGL) dengan topik “Perempuan dan Arung Samudera”. Di ujung acara tampil juga “Kartini” yang lain Shinta Damayanti (SKKMigas) membawakan topik tak kalah menarik “Pandangan SKKMIGAS atas Masalah Pengurangan Karyawan sebagai Dampak Penurunan Harga Minyak”. Tak kurang dari 60 peserta hadir di acara ini dari tokoh-tokoh geologi senior sampai dengan para geologiawan muda meramaikan diskusi.
Laporan PP IAGI 2017 41
6.4. Peringatan Ulang Tahun IAGI ke 56 - 2016 Ultah IAGI 56 diperingati pada 23 April 2016 dengan serangkaian kegiatan: turnamen futsal IAGI Cup di pagi hari, dilanjutkan dengan tumpengan serta Diskusi tentang Migas dan Sertifikasi Ahli Geologi. Turnamen futsal diikuti oleh 8 tim dari anak-anak organisasi dan SM IAGI yang dimenangkan oleh tim SM. Diskusi panel pertama tentang migas digelar dengan tema “Blok Migas Habis, Kontrak Mau Dibawa Kemana, dari Sudut Pandang Geologist”. Diskusi ini menghadirkan pembicara Moektianto Suryowibowo (anggota KEN), Herman Darman (Principal Exploration Geoscientist, Asia Pacific New Ventures, Shell), dan Nanang Abdul Manaf (Exploration & New Discovery Project Director, Pertamina EP). Diskusi berjalan menarik dan banyak menampung pendapat dan gagasan dari pembicara maupun peserta.
Foto 25: Peringatan ulang tahun IAGI 56 diperingati, 23 April 2016 Diskusi panel kedua dilaksanakan setelah acara “tumpengan dan syukuran” ultah IAGI sambil makan siang. Diskusi yang mengangkat tema “Sertifikasi di Bidang Geologi”, menghadirkan 3 panelist yaitu Prof. Djoko Santoso (mewakili PII untuk urusan sertifikasi insinyur Kebumian), Iwan Munajat (IAGI-MGEI) dan Imam Sadisun (IAGI-geologi teknik). Prof. Djoko berbicara tentang perkembangan UU Keinsinyuran yang disahkan 2014. UU tersebut memberikan mandat kepada PII (Persatuan Insinyur Indonesia) untuk melakukan sertifikasi terhadap gelar insinyur di Indonesia. Untuk itu sebagaimana diamanatkan undang-undang, PII akan bekerjasama dengan Himpunan Keinsinyuran (HK), salah satunya IAGI. Iwan Munajat dalam pemaparannya menyampaikan tentang pengalaman IAGI-MGEI dalam mempersiapkan Kode KCMI (Komite Cadangan Mineral Indonesia) serta pelaksanaannya melalui Sistem Competent Person Indonesia. Sedangkan Imam Sadisun lebih banyak menyampaikan rencana registrasi ahli geologi teknik bagi anggota IAGI yang berkecimpung di bidang geologi teknik.
6.5. Peringatan Ulang Tahun IAGI ke 57 - 2017 Peringatan Ulang Tahun IAGI ke-57 diisi dengan acara syukuran dan silaturahmi Pengurus dan Anggota IAGI dilaksanakan di Hotel Century Park, Jakarta pada 28 Apr 2017. Ulang tahun IAGI yang jatuh pada 13 April, tahun ini diperingati dengan 3 rangkaian acara, yaitu (1) Turnamen Futsal IAGI Cup 2017, (2) Forum Riset Laporan PP IAGI 2017 42
Kebumian oleh ISPG/ Indonesian Society of Petroleum Geologists, dan (3) Syukuran Ultah IAGI 57. Acara ini dihadiri oleh pengurus, sesepuh, dan anggota muda yang berbaur menjadi satu dalam sebuah keakraban. Acara dibuka oleh MC Mellinda Arisandy dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian sambutan oleh Ketua Umum IAGI, Sukmandaru Prihatmoko dengan pidatonya mengenai ahli geologi yang meneliti Indonesia di jaman Belanda hingga jaman kemerdekaan Indonesia. Demikian juga perubahan perjalanan lembaga kegeologian yang ada dari tahun ke tahun. Bendahara Umum IAGI, Asri Dyah Wijayanti juga memberikan ulasan tentang program pengadaan Sekretariat IAGI. Bapak Purnomo Priyosoesilo (mantan Ketua Umum IAGI) di era 70’an selaku sesepuh IAGI juga memberikan sambutan dengan menularkan semangat kepada para generasi penerusnya. Tak kalah, anggota IAGI termuda yang hadir di acara, Rizky Dwi Renaldy yang merupakan mahasiswa tingkat akhir di Universitas Sriwijaya juga memberikan sambutan tentang rasa terima kasihnya kepada IAGI yang telah memberikan arahan selama dalam mengemban ilmu. Acara pembuka diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum IAGI, yang diberikan simbolis kepada sesepuh dan generasi muda IAGI.
Foto 26: Pemberian tumpeng oleh Ketum IAGI kepada Rizaldy mewakili generasi muda IAGI Acara dilanjutkan dengan ramah tamah yang diiringi oleh lantunan lirik indah dari Musik Bumi persembahan Badan Geologi dan Denatur di bawah arahan Parpar Priatna. Hari menjelang sore, Herman Darman memutarkan kisah hidup tokoh geologist jaman Belanda, Van Bemmelen. Acara berlangsung apik dengan komunikasi dua arah dari para penonton dengan Herman Darman, menceritakan sisi lain kehidupan tokoh geologi Indonesia ini. Acara selanjutnya adalah penyerahan trofi Futsal IAGI Cup 2017 dengan kepada juara turnamen yaitu SM IAGI Universitas Pakuan, Bogor yang merupakan Juara Bertahan Turnamen IAGI Cup ini. Penyerahan dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Nurcholis (Ketua FGMI) mewakili SM IAGI Unpak.
Laporan PP IAGI 2017 43
Foto 27: Penyerahan Trofi IAGI Cup secara simbolis kepada Juara 1 Turnamen Futsal Semakin sore acara semakin meriah dengan presentasi Julianta Panjaitan selaku ketua ISPG mengenai kegiatan Forum Riset ISPG yang juga dilengkapi dengan kegiatan lapangan Carbonate Field Trip di daerah Ciampea, Bogor yang berlangsung pertengahan April 2017. Acara ini meriah dengan diikuti lebih dari 100 peserta. Di penghujung acara Nugroho Imam Setiawan (Pengda IAGI DIY/ UGM) yang beberapa waktu lalu aktif pada riset di Antartika turut berbagi pengalaman. Diskusi menjadi semakin asik bersama para peserta mengupas peran geologist Indonesia di kancah dunia, dan juga peran riset-riset ilmu dasar geologi (batuan metamorf) menjadi ilmu yang aplikatif.
Laporan PP IAGI 2017 44
Foto 28: Presentasi oleh Nugroho I. Setiawan mengenai pengalaman penelitian di Antartika. 6.6. Pemilihan Umum IAGI - 2017 Kepengurusan IAGI periode 2014-2017 akan berakhir pada 2017, sesuai dengan AD-ART maka pemilihan pengurus (Ketua Umum) diselenggarakan untuk memilih Ketua Umum/ pengurus IAGI periode 2017-2020. Untuk itu PP IAGI, melalui Rapat Pleno Feb 2017 dan SK IAGI telah membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) IAGI 2017 yang diketuai oleh Sdr. Aveliansyah. KPU yang mendapatkan mandat dari PP IAGI kemudian menjalankan tugasnya menyelenggarakan Pemilu IAGI 2017 dalam beberapa tahapan. Jadwal (time line) Pemilu IAGI 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan PP IAGI 2017 45
Setelah melalui proses penjaringan, didapatkan 2 calon Ketua Umum yang mengajukan diri untuk maju di Pemilu, yaitu: Nomor Urut 1: Sukmandaru Prihatmoko (petahana) Nomor Urut 2: Edward Syafron Pada saat Laporan ini disusun, proses Pemilu IAGI 2017 masih berlangsung. Sesuai jadwal penghitungan suara Pemilu akan dilakukan pada 28 September 2017 di Malang, di hari penutupan PIT IAGI (JCM 2017).
Foto 29: Foto bersama setelah acara Debat Calon Ketum IAGI (1) di Jakarta – 16 Agustus 2017
Laporan PP IAGI 2017 46
7. LAPORAN PENGDA DAN KOMWIL IAGI Laporan Pengda dan Komwil IAGI akan dibacakan dan serahkan pada saat Munas IAGI Malang, 27-28 September 2017.
Laporan PP IAGI 2017 47
8. CATATAN PENUTUP PP IAGI 2014-2017 telah menjalankan program-programnya sesuai dengan visi dan misinya dan sejalan dengan AD-ART IAGI sebagai pedoman organisasi IAGI. “IAGI lebih Membumi” telah coba diaktualisasikan di semua sektor kegeologian yang secara umum dapat dikategorikan dalam 4 pilar, yaitu Georesources, Geohazard, Geoenvironment dan Geo-engineering. Pilar Utama Geologi (IAGI) •
Georesources: pengelolaan sumberdaya geologi (migas, batubara, panas bumi, mineral, air tanah) “good management & mining practices” • Geohazard: pengelolaan bencana geologi: gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, tanah longsor, banjir, amblesan tanah dan lain-lain mitigasi bencana • Geo-environment: pengelolaan lingkungan terkait dengan geologi konservasi vs pemanfaatan • Geo-engineering: Peran geologi dalam pembangunan infrastruktur aplikasi geologi dalam keteknikan (engineering) Namun demikian catatan tentang program-program yang perlu dilanjutkan dan lebih dikembangkan adalah sebagai berikut: a. Pembenahan database anggota dan pelayanan bagi para anggota b. Digitalisasi makalah-makalah IAGI dan pembukaan akses bagi anggota untuk memanfaatkannya c. Upaya penggalangan dana untuk pembelian Sekretariat IAGI perlu dilanjutkan dan diimprovisasi d. Rencana penunjukan Direktur Eksekutif untuk mengelola (a, b dan c) perlu diwujudkan – sangat tergantung pada status kas/ dana IAGI e. Penerbitan berkala Berita IAGI harus dijaga, dan penerbitan kembali bulletin ilmiah “Majalah Geologi Indonesia” harus diaktifkan (e-journal) untuk mendapatkan akreditisasi kembali. f. Aktifasi Pengda dan SM IAGI harus dilanjutkan untuk dapat terus menjalankan program-programnya g. Aksi-aksi terkait kebijakan publik perlu terus ditingkatkan di semua bidang kegeologian – sebisa mungkin dalam bentuk masukan riil. Seperti misalnya “road map pertambangan”. h. Program pengelolaan/ mitigasi bencana geologi dan konservasi lingkungan perlu terus ditingkatkan baik yang bersifat nasional (kebijakan) maupun aksi lapangan. Kolaborasi dengan Pengda dan SM IAGI perlu terus ditingkatkan. i. Program Sertifikasi Ahli Geologi Teknik yang menjadi program utama MGTI perlu terus didorong dan diwujudkan, karena kebutuhan akan sertifikasi ini sudah sangat mendesak. j. IAGI (melalui MAGI) perlu terlibat terus dalam pengelolaan geowisata sebagai andalan pembukaan lapangan kerja baru. Namun tetap perlu mengawal dengan baik “euphoria” pembuatan Geopark agar tetap dalam koridor keilmuan geologi dan tidak kebablasan.
Laporan PP IAGI 2017 48
9. LAMPIRAN 9.1. Kepegurusan PP-IAGI 2014-2017
Laporan PP IAGI 2017 49
Laporan PP IAGI 2017 50
Laporan PP IAGI 2017 51
9.2. Kepegurusan PP-IAGI 2014-2017
Laporan PP IAGI 2017 52
9.3. PIT IAGI 2016
Laporan PP IAGI 2017 53
ANGGARAN DASAR - Pasal 18 4}
Musyawarah Nasional Luar Biasa dilakukan apabila : a.Terjadi hal hal prinsip dan strategis yang dapat mengganggu eksistensi b.Diper1ukan perubahanlperbaikan AD/ART c.Hal yang lebih rinci ditetapkan dalam ART
lAG I
ANGGARAN RUMAH TANGGA - Pasal 12 PasallZ tara Pelaksanaan Musyawarah Musyawarah Nasional Luar Biasa diselenggarakan Pengurus dengan cara-cara: 1) Menyampaikan undangan
I pemberitahuan
kepada para anggota yang berhak dengan menyebutkan hari, tanggal,
tempat dan acara musyawarah selambat-Iambatnya
1 (satu) bulan sebelum diselenggarakannya musyawarah
2) Musyawarah dianggap memenuhi kuorum untuk mengambil keputusan apabila dihadiri oleh % (seperempat) dari jumlah anggota biasa 3) Apabila anggota yang hadir kurang dari % (seperempat) dari jumlah anggota biasa maka Musyawarah akan diskors selama 30 Menit dan apabila setelah 30 menit jumlah anggota yang hadir tidak memenuhi jumlah tersebut maka Musyawarah tetap dapat diselenggarakan dan jumlah anggota biasa yang hadir dianggap telah memenuhi kuorum.
•
• •
•
• •
•
Di dalam ART Pasal 12, Ayat 2 disebutkan bahwa" Musyawarah dianggap memenuhi kuorum apabila dihadiri oleh % dari jumlah anggota biasa. Pada saat Munaslub berlangsung, anggota IAGI adalah berjumlah 5.528, dengan anggota biasa berjumlah sekitar 5.000 orang. Dengan demikian untuk memenuhi kuorum, Munaslub harus dihadiri oleh minimal 1.250 anggota biasa, Pengecekan kemudian dilakukan dan diketahui bahwa anggota yang hadir di Munaslub berjumlah 45 orang berasal dari bebagai Pengda IAGI ( lihat daftar hadir - terlampir ). Karena belum memenuhi kuorum, mengacu kepada ART Pasal 12, Ayat 3, Ketua Sidang memutuskan Munaslub diskors selama minimal 30 menit. Keputusan penskorsan diambil padapukul 17.30. Karena menjelang waktu sholat magrib dan makan malam, maka Ketua Sidang mempersilakan para peserta untuk sholat magrib dan makan malam sampai dengan pukul 18.30 sebelum melanjutkan Munaslub. Pad a pukuI18.45, Munaslub di buka kembali oleh Ketua Sidang/ Ketua UmumiAGI. Dilanjutkan dengan penjelasan dan presentasi tentang proses revisit penyempurnaan AD-ART IAGI dan hasilnya dilakukan oleh Ketua Panitia Adhoc Penyempurnaan ADART, Ismail Zaini dan Ketua Umum IAGII Ketua Sidang. Beberapa pasal krusial yang diubah meliputi pasal-pasal terkait dengan ./ Kategori organisasi IAGI yang berdasar regulasi yang ada dikategorikan sebagai "Perkumpulan" ./ Istilah Dewan Penasehat diganti menjadi Dewan Pengawas ./ Pasal-pasal tentang Dewan Kehormatan diperbaiki agar implementatif ./ Kode Etik IAGI dimasukkan sebagai Lampiran tetapi menjadi bagian takterpisah kandari AD-ART ./ Lambang organisasi IAGI dan penjelasan rincinya dimasukkan sebagai Lampiran tetapi menjadi bagian takterpisahkan dari AD-ART. Diskusi dan Tanya jawab kemudian dilangsungkan seputar materi Penyempurnaan ADART yang akan menjadi AD-ART IAGI 2016.
•
•
Akhirnya berdasar kesepakatan bersama para peserta Munaslub menyetujui "Pemakaian AD-ART 2016", dengan satu catatan, yaitu agar dibuatkan SK PP lAGI mengenai ukuran standard lambang IAGI dan agar SK tersebut segera didistribusikan kepada seluruh Pengda, anak organisasi dan anggota (usulan dari Prof. Emmy Suparka). Proses legalisasi AD-ART 2016 ( pembuatan Akta Notaris dan pengesahan ke Kemenkumham ) diserahkan kepada PP IAGI untuk menanganinya. Munaslub ditutup oleh Ketua Sidangl Ketua Umum IAGI pada pukuI19.40.
Keputusan Munaslub
Dengan demikian Munaslub IAGI pada tanggal 12 Oktober 2016 bertempat di Bandung memutuskan: 1. Pemakaian AD-ART IAGI2016 bagi organisasi IAGI 2. Memberikan mandate kepata PP IAGI untuk mengurus pengesahan organisasi IAGI di Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia sesuai dengan regulasi yang berlaku berdasarkan AD-ART 2016 Demikian Berita Acara dan Dokumen Keputusan Munaslub IAGI 2016 ini dibuat dengan sebenar-benarnya sesuai dengan kronologi yang ada. Bandung, 12 Oktober 2016 Pengurus Pusat IAGI
Sukmandaru Prihatmoko \ Ketua Umum
Shinta Damayanti Sekretaris Jenderal
Asri Dyah Wijayanti Bendahara Umum
Rosalyn Wulandhari Sekretaris
Lampiran: 1. Dokumen AD-ART 2016 yang telah disetujui para anggota 2. Daftar hadir peserta Munaslub IAGI 2016
ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) PEMBUKAAN Dalam rangka menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 diperlukan pembangunan yang berkesinambungan, terarah dan berwawasan lingkungan dengan berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan dukungan dan peran aktif ahli geologi dan ilmu kebumian pada umumnya. Bahwa untuk meningkatkan peran serta para ahli geologi diperlukan adanya suatu wadah yang berupa Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dengan menjadikan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 sebagai dasar falsafah dan dasar hukum kegiatan organisasi yang selanjutnya dituangkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Bahwa IAGI telah didirikan pada tanggal Tigabelas April Seribu Sembilanratus Enampuluh di Bandung oleh enam ahli geologi Indonesia pada waktu itu yaitu Ismet Akil, Djajadi Hadikusumo, John Aryo Katili, Soetarjo Sigit, Sartono, dan Johannas untuk masa yang tidak ditentukan lamanya. Lambang IAGI didesain dan diresmikan pemakainnya pertama kali pada masa kepengurusan IAGI 1975-1976 dengan Ketua R.P. Koesoemadinata. Deskripsi detil dari lambang IAGI adalah sebagaimana disertakan pada Lampiran 2 sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ADART ini. BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN LAMBANG ORGANISASI Pasal 1 Organisasi ini bernama IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (ASSOCIATION OF INDONESIAN GEOLOGISTS), selanjutnya disingkat IAGI. Pasal 2 IAGI berkedudukan di wilayah hukum Republik Indonesia. Pasal 3 Lambang IAGI adalah berupa untaian sabuk kepulauan Nusantara sepanjang katulistiwa di dalam lingkaran. Penjelasan atas makna lambang IAGI dirinci di dalam ART dan Lampiran 2. BAB II ASAS, LANDASAN DAN TUJUAN Pasal 4 IAGI berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 5 IAGI berlandaskan Keputusan Musyawarah Nasional sebagai landasan operasional. Pasal 6 Tujuan IAGI adalah mengoptimalkan peran ahli geologi Indonesia untuk mendorong terlaksananya pemanfaatan ilmu geologi bagi sebesar-besarnya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa dan tanah air Indonesia Pasal 7
Tugas Pokok IAGI adalah: 1. Berperan aktif dalam Pembangunan Nasional yang berkesinambungan, terarah dan berwawasan lingkungan khususnya yang terkait dan berhubungan dengan geologi baik sebagai ilmu murni, maupun ilmu terapan. 2. Memperjuangkan kepentingan dan kemajuan ilmu geologi dalam arti yang seluas-luasnya. 3. Memupuk ikatan kekeluargaan di antara para anggotanya, menambah rasa saling pengertian dan hormat menghormati, serta mewujudkan kerjasama dalam semangat persaudaraan dan kesatuan. 4. Memperjuangkan kepentingan dan kemajuan para anggotanya dalam arti yang seluasluasnya dengan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tidak mengganggu ketertiban umum dalam rangka berpartisipasi pada pembangunan nasional BAB III FUNGSI DAN USAHA IAGI berfungsi sebagai:
Pasal 8
1. Wadah penyalur kegiatan, pembinaan, dan pengembangan profesi anggota dalam rangka mewujudkan tujuan IAGI. 2. Sarana penyalur aspirasi anggota dan membangun sarana komunikasi profesional, sosial timbal-balik antar anggota dan/atau antar organisasi profesi lainnya. Pasal 9 Dalam implementasi fungsinya untuk mencapai tujuan IAGI, maka akan dilakukan usahausaha sebagai berikut: 1. Memberikan sumbangan saran dan pikiran-pikiran dalam rangka peningkatan pembangunan nasional yang berkesinambungan, terarah dan berwawasan lingkungan 2. Mendorong, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu kebumian serta teknologi yang berhubungan dengannya 3. Mempersatukan dan memperkuat rasa tanggung-jawab sosial para anggota IAGI 4. Menyelenggarakan pendidikan/ kursus-kursus ilmu geologi bagi anggotanya dan/atau untuk umum 5. Menjalin kerjasama profesi yang serasi dengan lembaga/instansi serta organisasi profesi lainnya baik didalam maupun diluar negeri 6. Melakukan usaha-usaha lain yang sah untuk mencapai tujuan IAGI dengan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku
BAB IV SIFAT DAN STRUKTUR ORGANISASI 1. 2.
3. 4.
Pasal 10 IAGI bersifat independen, nirlaba, tidak menganut suatu aliran politik tertentu dan tidak melibatkan diri dalam politik praktis Tingkatan Organisasi IAGI terdiri dari: a. Tingkat Pusat/Nasional yang berkedudukan di Ibukota Republik Indonesia b. Tingkat Daerah yang meliputi propinsi dan atau beberapa propinsi berkedudukan di salah satu kota dalam wilayah tersebut c. Tingkat Komisariat berada di Kabupaten/Kota atau tempat-tempat dimana ada konsentrasi anggota IAGI IAGI mempunyai anak organisasi yang merupakan kumpulan Anggota IAGI yang mempunyai keahlian atau minat dalam bidang geologi tertentu. Organisasi seperti ini merupakan bagian dari IAGI, hal-hal yang detil diatur dalam ART. Pembentukan organisasi sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2) huruf (b) dan (c) dan Ayat (3) tersebut, dilakukan berdasarkan tingkat kepentingan organisasi BAB V KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN Pasal 11 Anggota
1. Keanggotaan IAGI terdiri dari: a. Anggota Biasa b. Anggota Luar Biasa c. Anggota Kehormatan 2. Anggota IAGI terikat dengan dan wajib mematuhi Kode Etik IAGI dan pedomanpedoman organisasi IAGI lainnya. 3. Ketentuan penggolongan keanggotaan sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 pasal ini serta hak dan kewajiban anggota ditetapkan lebih lanjut dalam ART. 4. Apabila dipandang perlu dapat dilakukan penambahan jenis keanggotaan IAGI diluar dari keanggotaan seperti pada ayat 1 pasal ini yang diatur lebih lanjut dalam ART.
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Pasal 12 Pengurus Yang dapat menjadi Pengurus IAGI adalah anggota biasa yang mempunyai pengetahuan dibidang ilmu kebumian, serta berkepribadian, bermoral, dan berdedikasi tinggi Pengurus terdiri dari Pengurus Pusat (PP), Pengurus Daerah (Pengda), Pengurus Komisariat (Komisariat) Pengurus IAGI sedikit-dikitnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara Ketua Umum IAGI dipilih oleh anggota dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun yang diatur dalam ART Keanggotaan pengurus berakhir karena: a. Selesai masa kepengurusannya b. Mengundurkan diri c. Diberhentikan d. Meninggal dunia Ketua Umum berhak melakukan pergantian antar waktu untuk mengisi kekosongan anggota pengurus yang berhenti karena hal-hal yang dimaksud dalam ayat 5 pasal ini.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Pasal 13 Dewan Pengawas Dewan Pengawas adalah suatu dewan yang terdiri dari anggota aktif IAGI yang sudah menjadi anggota minimal 20 tahun. Dewan Pengawas terdiri dari paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang. Anggota Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus Pusat IAGI dengan masa kerja sesuai dengan masa kerja Pengurus IAGI. Tugas dan fungsi Dewan Pengawas diatur lebih lanjut dalam ART. Pasal 14 Dewan Kehormatan Dewan Kehormatan adalah suatu dewan yang terdiri dari anggota anggota aktif IAGI yang sudah menjadi anggota minimal 25 tahun Dewan Kehormatan terdiri dari paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang Anggota Dewan Kehormatan diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus Pusat IAGI dengan masa kerja sesuai dengan masa kerja Pengurus IAGI Tugas dan fungsi Dewan Penasehat diatur lebih lanjut dalam ART
Pasal 15 Tugas Pengurus 1. Tugas dan tanggung jawab Pengurus pusat IAGI: a. Melaksanakan ketentuan dalam AD dan ART b. Menyusun program kerja, anggaran dan melaksanakan pokok pokok kebijakan yang merupakan hasil Musyawarah Nasional IAGI c. Memberikan perlindungan dan pelayanan yang layak kepada anggota sesuai dengan hak dan kewajiban anggota yang tercantum dalam AD dan ART d. Dalam hal yang mempunyai konsekuensi hukum, maka IAGI diwaliki oleh Ketua Umum e. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional 2. Tugas dan tanggung jawab pengurus Daerah/komisariat: a. bertugas melaksanakan program kerja dan anggaran didaerah kerjanya yang merupakan hasil b. Musyawarah Daerah yang telah di sahkan oleh Pengurus Pusat c. Menjadi bagian dari pelaksanaan program kerja Pengurus Pusat d. Bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah dan Pengurus Pusat BAB VI MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT Pasal 16 Kekuasaan Tertinggi Kekuasaan Tertinggi IAGI berada ditangan Musyawarah Nasional (Munas) IAGI Pasal 17 Musyawarah 1. Munas IAGI diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali yang dihadiri oleh a. Pengurus Pusat b. Utusan Pengurus Daerah/Komisariat
2.
3. 4.
5.
1. 2.
3. 4. 5.
c. Anggota Biasa d. Anggota Luar Biasa e. Anggota Kehormatan Musyawarah Daerah IAGI diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali, dihadiri oleh: a. Pengurus Daerah/Komisariat IAGI b. Anggota Biasa Setempat c. Utusan Pengurus Pusat d. Dewan Penasehat Dalam keadaan mendesak dapat diadakan Musyawarah Nasional/ Daerah Luar Biasa (Munaslub) IAGI setelah mendapatkan persetujuan tertulis sekurang kurangnya 1/5 (satu per lima) dari seluruh jumlah Anggota Biasa. Munaslub dilakukan apabila : a. Terjadi hal-hal prinsip dan strategis yang dapat mengganggu eksistensi IAGI b. Diperlukan perubahan/perbaikan AD-ART c. Hal yang lebih rinci ditetapkan dalam ART Hal–hal teknis terkait Munaslub diatur dalam ART Pasal 18 Rapat Koordinasi Dan Pengurus Rapat Pengurus Pusat diselenggarakan sedikit-dikitnya sekali dalam setiap 3 (tiga) bulan. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) diselenggarakan sedikit-dikitnya sekali dalam 1(satu) tahun dan dihadiri oleh: a. Pengurus Pusat b. Pengurus Daerah c. Pengurus Komisariat d. Pengurus anak organisasi Rakernas dan Rapat Pengurus Pusat dipimpin oleh Ketua Umum IAGI atau yang ditunjuk. Acara dalam Rakernas ditetapkan lebih lanjut dalam ART. Pengambilan keputusan dalam Rakernas dan Rapat Pengurus dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan suara terbanyak. BAB VII KEUANGAN Pasal 19 Kekayaan
Kekayaan IAGI diperoleh dari 1. Iuran tahunan Anggota 2. Hadiah, hibah dan wasiat 3. Sumbangan lain baik dari dalam maupun luar negeri yang tidak betentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 4. Usaha-usaha lain yang sah atau yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIII PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI AHLI GEOLOGI INDONESIA Pasal 20 Pemberian Penghargaan 1. Penghargaan IAGI diberikan kepada individu atau lembaga yang memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan ilmu geologi dan IAGI. 2. Ketentuan dan syarat-syarat Penerima Penghargaan IAGI diatur dalam ART. Pasal 21 Sertifikasi Ahli Geologi 1. Pemberian Sertifikasi Ahli Geologi dalam bidang tertentu diberikan kepada anggota IAGI yang telah berpengalaman dan berkemampuan dibidang tersebut. 2. Pengakuan atas Ahli Geologi Competent Person diberikan kepada mereka yang telah berpengalaman dan berkemampuan dibidang geologi tertentu yang diberikan oleh Komisi Khusus yang menangani bidang tersebut 3. Ketentuan dan syarat-syarat Penerima Sertifikasi Ahli Geologi dan Ahli Geologi Competent Person diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
1. 2. 3. 4. 5.
Pasal 22 Kode Etik IAGI memiliki Kode Etik yang merupakan bagian tak terpisahkan dari AD ini seperti termaktub pada Lampiran 1. Kode Etik ini disusun untuk memberikan panduan dan perlindungan pada anggota dalam melaksanakan profesinya. Semua anggota IAGI terikat dalam Kode Etik. Penyempurnaan Kode Etik IAGI dapat dilakukan oleh komite yang dibentuk oleh Pengurus IAGI Penanganan pelanggaran Kode Etik oleh Anggota IAGI dilakukan oleh Komite Etik BAB IX PUBLIKASI
Pasal 23 1. Dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang kegiatan IAGI, perkembangan ilmu geologi dan Ilmu Kebumian pada umumnya serta sebagai wadah berkomunikasi sesama anggota, IAGI menerbitkan media komunikasi Majalah Geologi Indonesia dan media lainnya yang dianggap perlu. 2. Bentuk dan pengaturan lebih lanjut ayat 1 pada pasal ini diatur dalam ART BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN Pasal 24 Perubahan Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga 1. Apabila terjadi perubahan-perubahan yang mendasar, maka perubahan AD-ART dapat dilakukan 2. Usulan perubahan AD-ART dapat dilakukan oleh pengurus pusat atau sekurang-kurangnya 1/5 (satu perlima) dari jumlah anggota biasa dan disahkan oleh musyawarah nasional atau musyawarah nasional luar biasa
1. 2. 3. 4.
Pasal 25 Pembubaran Pembubaran IAGI dilakukan apabila keberadaan IAGI sudah tidak diperlukan. Pembubaran IAGI hanya dapat dilakukan berdasarkan Keputusan Munaslub IAGI yang khusus diadakan untuk itu. Pembubaran IAGI dapat dilakukan atas usulan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa Dengan pembubaran IAGI maka hak milik dan kekayaanya dihibahkan kepada lembaga atau badan yang bergerak dalam ilmu geologi atau ilmu kebumian pada umumnya BAB XI PASAL PERUBAHAN
Pasal 26 1. Hal-hal yang belum diatur dalam AD akan diatur dalam ART 2. ARTdan ketentuan pelaksanaan lainnya tidak boleh betentangan dengan AD ini.
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA (IAGI) BAB I AKTA PENDIRIAN DAN LAMBANG IAGI Pasal 1 Akta pendirian IAGI diajukan oleh Soetarjo Sigit, Djajadi Hadikusuma, John Aryo Katili dan disahkan di notaris pada tanggal Tigabelas Mei Seribu Sembilanratus Enampuluh Satu di Bandung Pasal 2 1. Lambang IAGI berupa lingkaran dengan tulisan huruf kapital berwarna hitam di bagian pinggir (Lingkar Luar) “IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA” dan “13-4-1960” dengan dasar warna biru. 2. Bagian dalam lingkaran (Lingkar Dalam) berisi gambar sabuk dengan rangkaian gambar pulau yang mencerminkan pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi berwarna putih dengan warna dasar sabuk biru. Pulau Kalimantan dan Papua digambarkan di luar jalur sabuk berwarna putih dengan warna dasar kuning. Digambarkan juga garis hitam melengkung memotong Lingkar Dalam yang mencerminkan garis katulistiwa. 3. Deskripsi dan penjelasan rinci dari Lambang IAGI ini termaktub pada Lampiran 2. BAB II ORGANISASI Pasal 3 Struktur Organisasi 1. IAGI secara struktural diatur bertingkat dengan Pengurus Pusat sebagai wadah koordinasi tertinggi dan Pengurus Daerah /Komisariat sebagai wadah pengkoordinasian di wilayah kerjanya 2. Pembentukan dan perubahan-perubahan Pengurus Daerah/Komisariat harus ditetapkan oleh Ketua Umum IAGI Pasal 4 1. IAGI dapat membentuk anak organisasi yang merupakan kumpulan Anggota IAGI yang mempunyai keahlian atau minat dalam bidang geologi tertentu 2. Anak Organisasi sebagaimana pada pasal 3 ayat (1) ditetapkan dalam Musyawarah Nasional dan menjadi bagian dari Pengurus Pusat IAGI. 3. Anak organisasi IAGI dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris yang dipilih oleh para anggota Anak Organisasi dan disetujui oleh Ketua Umum IAGI 4. Hal yang lebih detil mengenai kedudukan, tata kelola dan koordinasi antara Anak Organisasi IAGI dengan Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah diatur dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat
BAB III KEANGGOTAAN Pasal 5 Anggota 1. Anggota Biasa adalah ahli geologi ataupun individu yang dapat dianggap mempunyai keahlian dalam ilmu geologi 2. Anggota Luar Biasa adalah individu termasuk mahasiswa yang memiliki minat besar terhadap ilmu geologi dan IAGI. 3. Anggota Kehormatan adalah anggota biasa yang mempunyai kontribusi luar biasa dalam mengembangkan ilmu geologi. Anggota Kehormatan ditetapkan oleh Pengurus Pusat. Pasal 6 Syarat - Syarat Keanggotaan 1. Syarat –syarat menjadi anggota biasa atau anggota luar biasa a. Setiap calon anggota harus mengajukan permohonan kepada Pengurus. b. Mendapat persetujuan Ketua IAGI c. Bersedia mematuhi Kode Etik IAGI 2. Syarat-syarat menjadi Anggota Kehormatan a. Memiliki reputasi dan integritas tinggi dalam profesinya b. Menyatakan kesediaannya secara tertulis untuk diangkat sebagai Anggota Kehormatan
1. 2. 3. 4. 5.
Pasal 7 Hak Anggota Setiap Anggota berhak mendapatkan pelayanan yang layak dari IAGI sesuai dengan hak dan kewajibanya sebagai anggota IAGI. Setiap Anggota berhak untuk menikmati dan menggunakan fasilitas yang disediakan oleh dan untuk IAGI menurut ketentuan yang berlaku Setiap Anggota berhak untuk menghadiri Munas / Munaslub Setiap Anggota Biasa mempunyai hak untuk memilih dan dipilih serta mempunyai hak mengajukan saran /usul dan pertanyaan Anggota Kehormatan dan Anggota Luar Biasa tidak mempunyai hak memilih dan dipilih tetapi mempunyai hak mengajukan saran /usul dan pertanyaan Pasal 8 Kewajiban Anggota
1. Membayar iuran anggota 2. Tidak merugikan organisasi baik secara moril maupun materiil 3. Mematuhi AD dan ART, keputusan-keputusan dalam Munas/ Munaslub dan ketentuanketentuan lain yang telah ditetapkan dalam Rapat Pengurus 4. Menjaga suasana kekeluargaan dan saling pengertian di antara sesama anggota. 5. Menjunjung tinggi martabat IAGI serta mematuhi Kode Etik IAGI Pasal 9 Sanksi Apabila terjadi pelanggaran oleh anggota IAGI maka sanksi ringan, berat sampai penghentian keanggotaan dapat diberikan melalui mekanisme: 1. Keputusan Pengurus atas rekomendasi Komite Etik dan Dewan Kehormatan untuk pelanggaran Kode Etik. 2. Keputusan Pengurus atas rekomendasi Dewan Kehormatan untuk pelanggaran AD-ART 3. Keputusan Pengurus untuk pelanggaran selain Pasal 9 Ayat 1 dan Ayat 2 4. Anggota yang diberikan sanksi mempunyai hak untuk membela diri di depan Dewan Kehormatan
1.
2. 3. 4.
Pasal 10 Penghentian Keanggotaan Anggota IAGI yang tidak membayar iuran tahunan 3 (tiga) kali berturut- turut, keanggotaanya diberhentikan sementara oleh Pengurus Pusat IAGI. Apabila anggota yang diberhentikan sementara telah memenuhi kewajibannya, maka keanggotaanya diaktifkan kembali. Anggota yang mengundurkan diri secara resmi, penghentian keanggotaannya diputuskan oleh Pengurus Pusat IAGI Anggota yang meninggal dunia keanggotaanya akan hilang secara otomatis Anggota yang mendapatkan sanksi penghentian keanggotaan karena pelanggaran diatur pada Pasal 9. BAB IV MUSYAWARAH DAN RAPATRAPAT
Pasal 11 Musyawarah Nasional (Munas) 1) Munas memegang kekuasaan tertinggi organisasi 2) Munas diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali 3) Munas menetapkan pokok-pokok kebijakan IAGI 4) Munas memilih Ketua Umum IAGI Pasal 12 Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Munaslub dapat diadakan: 1. Setiap waktu atas prakarsa Pengurus Pusat berdasarkan hasil rapat pengurus pusat lengkap apabila ada hal-hal yang dianggap mengganggu kelangsungan organisasi, dan atau 2. Dapat diselenggarakan atas usul sekurang kurangnya 1/5 (satu per lima) anggota biasa yang mewakili sekurang kurangnya 3/5 (tiga per lima) dari jumlah Pengda Pasal 13 Cara Pengusulan Munaslub Pengusulan Munaslub dilakukan oleh Anggota/ Kelompok Anggota sebagai berikut: 1. Anggota/Kelompok Anggota Pengusul mengusulkan kepada Pengurus Pusat/ Pengurus Daerah untuk menyelenggarakan Munaslub dengan memberikan alasan-alasannya. 2. Pengurus Pusat/Daerah melakukan verifikasi mengenai alasan yang diberikan. 3. Pengurus Pusat / Pengurus Daerah melakukan pengecekan mengenai jumlah Anggota Pengusul. 4. Dalam waktu 14 hari kalender Pengurus Pusat/ Pengurus Daerah menjawab permintaan Anggota untuk Menyetujui / Tidak Menyetujui. Pasal 14 Cara Pelaksanaan Musyawarah Musyawarah diselenggarakan Pengurus dengan cara-cara: 1. Menyampaikan undangan / pemberitahuan kepada para anggota yang berhak dengan menyebutkan hari, tanggal, tempat dan agenda musyawarah selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakannya Musyawarah 2. Musyawarah dianggap memenuhi kuorum untuk mengambil keputusan apabila dihadiri oleh ¼ (seperempat) dari jumlah anggota biasa 3. Apabila anggota yang hadir kurang dari ¼ (seperempat) dari jumlah anggota biasa maka Musyawarah akan diskors selama 30 menit dan apabila setelah 30 menit jumlah anggota yang hadir tidak memenuhi jumlah tersebut maka Musyawarah tetap dapat diselenggarakan dan jumlah anggota biasa yang hadir dianggap telah memenuhi kuorum
Pasal 15 Cara Mengambil Keputusan dalam Musyawarah Keputusan Musyawarah Nasional dan Munaslub diambil: 1. Berdasarkan musyawarah untuk mufakat. 2. Apabila musyawarah yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dicapai maka keputusan diambil dengan jalan pemungutan suara terbanyak Pasal 16 Acara Musyawarah
1. Acara Munas: a. Laporan kegiatan dan keuangan IAGI oleh Ketua Umum IAGI selama periode kepemimpinannya. b. Menyatakan Status Demisioner Kepengurusan IAGI sampai terbentuknya Pengurus Baru. c. Memilih Ketua Umum IAGI d. Lain-lain yang dianggap perlu 2. Acara Munaslub: a. Laporan kegiatan dan keuangan oleh Ketua Umum IAGI selama tahun yang sudah berjalan, b. Acara khusus yang diusulkan oleh Anggota/Kelompok Anggota dan telah mendapat persetujuan Pengurus Pusat Pasal 17 Hal-Hal Lain Tentang Musyawarah Hal-hal mengenai Musyawarah yang belum cukup diatur dalam ART ini diatur lebih lanjut dalam tata tertib Musyawarah yang ditetapkan dalam Munas
1. Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
Pasal 18 Rapat rapat
Rakernas diadakan minimal satu tahun sekali berdasarkan Keputusan Pengurus Pusat. Tujuan Rakernas adalah: a. Meningkatkan koordinasi antara Pengurus Pusat dengan Pengurus Daerah dan atau Anak Organisasi. b. Melakukan evaluasi program program. c. Melakukan sinkronisasi program PP, Pengda, Anak Organisasi. 2. Rapat-Rapat Pengurus a. Rapat Pengurus dalam setiap tingkatan kepengurusan IAGI (PP, Pengda, Komisariat) dilakukan sedikitnya 3 bulan sekali. b. Keputusan rapat pengurus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat tercapai maka keputusan diambil dengan suara terbanyak dari jumlah anggota pengurus yang hadir. c. Dalam hal pemungutan suara tidak tercapai suatu keputusan, Ketua Umum berhak untuk mengambil keputusan.
BAB V KEPENGURUSAN
1. 2. 3. 4.
Pasal 19 Pembentukan Pengurus Pengurus IAGI terdiri dari Anggota Biasa Pengurus IAGI harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak terpilihnya Ketua Umum IAGI. Apabila masa jabatan pengurus berakhir atau dengan telah terpilihnya Ketua Umum yang baru maka kedudukannya sebagai pengurus tetap berjalan dengan status demisioner sampai terbentuknya kepengurusan baru. Dalam status demisioner Pengurus IAGI hanya dapat melaksanakan tugas untuk hal hal yang sifatnya administratif dan tidak dapat mengambil keputusan apapun
Pasal 20 Masa Jabatan Pengurus 1. Masa Jabatan Pengurus adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal pengesahan Kepengurusan. 2. Ketua Umum IAGI dapat dipilih maksimum untuk 2 (dua) kali periode kepengurusan secara berturut-turut
1. 2. 3. 4. 5.
Pasal 21 Pelaksanaan Pemilihan Ketua Umum IAGI Ketua Umum IAGI dipilih oleh anggota biasa dengan suara terbanyak dalam Munas Calon Ketua Umum IAGI harus menyampaikan Visi dan Misi serta Program Kerja kepada anggota paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan pemilihan. Calon Ketua Umum IAGI harus hadir pada saat pemilihan ketua Umum IAGI berlangsung di Munas Hak pilih anggota untuk memilih Ketua Umum IAGI dapat disampaikan secara langsung maupun secara tertulis dan tidak boleh diwakilkan Hal-hal yang bersifat teknis dalam rangka pemilihan Ketua Umum IAGI akan diatur oleh Pengurus Pusat IAGI
Pasal 22 Berhenti Sebagai Anggota Pengurus Ketua Umum bertanggung-jawab dalam menjalankan kepengurusan pusat IAGI. 1. Anggota Pengurus dapat berhenti sebagai pengurus karena: a. Meninggal Dunia b. Mengundurkan diri c. Diberhentikan d. Selesai masa kepengurusannya 2. Pengunduran diri sebagai anggota pengurus dengan alasan-alasan kuat dan dapat diterima Pasal 23 Direktur Eksekutif 1. Dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, Pengurus Pusat IAGI dapat mengangkat Direktur Eksekutif yang merupakan tenaga profesional yang bertugas untuk melaksanakan tugas sehari hari Pengurus IAGI baik internal maupun eksternal 2. Direktur Eksekutif berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum IAGI 3. Hal yang terkait dengan pengangkatan Direktur Eksekutif akan diatur oleh Pengurus Pusat IAGI
Pasal 24 Dewan Pengawas 1. Dewan Pengawas berfungsi untuk mengawasi Pengurus IAGI agar tidak menyimpang dari tujuan dan tugas pokoknya 2. Tugas Dewan Pengawas a. Memberikan masukan kepada Pengurus Pusat/ Daerah IAGI terkait dengan program dan kebijakan IAGI serta hal-hal lain yang dianggap perlu dan tidak bertentangan dengan AD-ART b. Mengerjakan hal hal strategis yang diminta oleh Pengurus Pusat IAGI c. Memberikan pandangan /penilaian terhadap kinerja IAGI d. Dewan Pengawas bersidang paling tidak 2 (dua) kali dalam setahun 3. Kewenangan Dewan Pengawas : a. Menyampaikan saran kepada Pengurus Pusat/Daerah baik diminta maupun tidak diminta b. Memberi peringatan secara lisan kepada Pengurus Pusat/ Daerah IAGI apabila ada hal hal yang tidak sesuai dengan tugas pokok IAGI c. Memberikan peringatan secara tertulis kepada Pengurus Pusat/Daerah IAGI apabila peringatan secara lisan sebagaimana ayat (3) huruf (b) tiga kali berturut turut tidak diperhatikan oleh pengurus dan melaporkannya pada Munas d. Mendapatkan jawaban tertulis dari Pengurus Pusat apabila Pengurus Pusat tidak dapat melaksanakan saran Dewan Pengawas Pasal 25 Masa Kerja dan Penggantian Anggota Dewan Kehormatan 1. Masa Kerja Angggota Dewan Kehormatan berakhir apabila : a. meninggal dunia. b. Menderita sakit yang mengakibatkan tidak dapat melaksakan tugasnya. c. Melakukan hal hal yang melanggar Kode Etik IAGI. d. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri 2. Pengurus Pusat IAGI segera melakukan proses untuk memilih pengganti Anggota Dewan Kehormatan yang berhenti. BAB VI KERJASAMA, PERTEMUAN ILMIAH DAN PUBLIKASI Pasal 26 Kerjasama Pengurus Pusat IAGI dapat melakukan kerjasama dengan organisasi profesi baik di dalam maupun di luar negeri. Kerja sama dilakukan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang ilmu geologi dan ilmu kebumian pada umumnya. Kerjasama sebagaimana disebutkan diatas tidak boleh menghilangkan independensi IAGI Pasal 27 Pertemuan Ilmiah 1. Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI yang membahas perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang ilmu geologi diselenggarakan setahun sekali. 2. Pertemuan Ilmiah diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dengan cara membentuk Panitia untuk keperluan tersebut 3. Pengurus Pusat menentukan Tema Pertemuan Ilmiah dan pedoman pelaksanaanya
1. 2. 3. 4.
Pasal 28 Publikasi Dalam rangka menyebar luaskan informasi, mensosialisaikan tentang perkembangan ilmu geologi dan sebagai wadah berkomunikasi sesama anggota, Pengurus IAGI dapat menerbitkan Majalah Geologi Indonesia dan/atau bentuk- bentuk media lainnya. Untuk mengelola Majalah Geologi Indonesia, Pengurus Pusat IAGI membentuk Dewan Redaksi Majalah Geologi Indonesia yang sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Dewan Redaksi dan 2 (dua) orang anggota Anak Organisasi dapat menerbitkan publikasi yang membahas topik topik sesuai dengan minat Anak Organisasi Semua publikasi yang diterbitkan oleh IAGI dikelola oleh Biro Media yang dibentuk oleh Pengurus Pusat IAGI BAB VII PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI AHLI GEOLOGI
Pasal 29 Penghargaan 1. Pengurus IAGI membentuk Tim Pemberian Penghargaan IAGI untuk melakukan seleksi calon penerima penghargaan IAGI 2. Tim Pemberian Penghargaan IAGI membuat pedoman teknis tatacara dan kriteria penerima Penghargaan. 3. Tim pemberian penghargaan IAGI mengusulkan penerima penghargaan kepada Dewan Kehormatan untuk memperoleh persetujuan. Apabila Dewan Kehormatan tidak menyetujui usulan Tim Pemberian Penghargaan maka Dewan Kehormatan harus memberikan alasan yang kuat Pasal 30 Sertifikasi Ahli Geologi 1. Pemberian Sertifikasi Ahli Geologi dan Ahli Geologi Competent Person diberikan oleh Tim Sertifikasi Ahli Geologi yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat IAGI. 2. Tim sertifikasi ahli geologi membuat pedoman teknis tetang tatacara dan syarat-syarat penerima Sertifikasi Ahli Geologi dan Ahli Geologi Competent Person. 3. Syarat-syarat Penerima Sertifikat Ahli Geologi dan Ahli Geologi Competent Person adalah: a. Anggota IAGI yang mempunyai pengalaman dan kemampuan dalam bidang geologi tertentu. b. Pengalaman di bidang pekerjaan yang berkaitan dengan ilmu geologi tertentu minimal 5 (lima) tahun. c. Lulus seleksi yang diselenggarakan oleh Tim Sertifikasi Ahli Geologi dan Ahli Geologi Competent Person. BAB VIII KEUANGAN Pasal 31 Kekayaan dan Keuangan 1. Kekayaan IAGI pengaturan, pemanfaatan dan penetapannya dilaksanakan oleh Pengurus Pusat. 2. Kebijakan penggunaan keuangan IAGI ditetapkan oleh Pengurus Pusat 3. Bila dipandang perlu pengurus dapat menunjuk Tim Audit untuk melakukan pemeriksaan keuangan.
Pasal 32 Iuran Iuran yang dipungut dari anggota IAGI ditetapkan dan diatur oleh Pengurus Pusat IAGI Pasal 33 Usaha Dan Kegiatan Sendiri 1. Usaha dan kegiatan sendiri IAGI adalah berbagai kegiatan secara mandiri atau bekerjasama dengan pihak lain yang tidak bertentangan dengan peraturan-perundang-undangan yang berlaku 2. Segala usaha dan kegiatan sendiri IAGI hasilnya merupakan sumber kekayaan IAGI Pasal 34 Pendapatan lain Pendapatan lain-lain dapat berbentuk apa saja diluar pasal-pasal sebelumnya termasuk dari donatur dan atau pihak ketiga yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 35 Tahun Buku Keuangan Tahun buku keuangan IAGI dimulai sejak tanggal pengesahan masa kepengurusan sampai berakhirnya masa kepengurusan tersebut. Pasal 36 Inventarisasi Inventarisasi kekayaan IAGI dilakukan oleh pengurus setiap berakhirnya periode kepengurusannya dan dilaporkan kepada pengurus preode berikutnya. BAB IX LAIN-LAIN Pasal 37 Hal-hal teknis yang belum cukup diatur dalam ART ini diatur dalam peraturan-peraturan lain yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat IAGI sejauh tidak bertentangan dengan AD-ART.
LAMPIRAN 1: KODE ETIK IAGI MUKADIMAH Ikatan Ahli Geologi Indonesia yang didirikan di Bandung pada tanggal 13 April 1960, oleh sekelompok ahli geologi pada saat itu, yang di kenal sebagai Panitia Enam yaitu: Ismet Akil, Prof. Dr. JA. Katili, Prof. Dr. Sartono, Soetaryo Sigit, Johannas dan Bachtoel Chatab dan telah dikukuhkan sebagai suatu organisasi kemasyarakatan sesuai dengan Undang Undang. Anggota Asosiasi yang terdiri dari para ahli geologi dan ahli ilmu kebumian lainnya seperti ahli geofisika, ahli vulkanologi, ahli geologi teknik, dan ahli geologi yang bekerja pada cabangcabang ilmu kebumian yang lebih spesifik. Anggota-anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia terdiri dari Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan yang ketentuannya diputuskan oleh Pengurus Pusat Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Sebagai seorang profesional baik secara sendiri-sendiri (“individual”) maupun kelompok, Ahli Geologi anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia harus melakukan pekerjaan dan tugas profesionalnya berdasarkan suatu kode etik yang mengikat dirinya sebagai seorang profesional. Anggota-anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia, dengan demikian wajib mentaati dan terikat oleh Etik Ikatan Ahli Geologi Indonesia. KODE ETIK 1. Sebagai profesional yang menggeluti sumberdaya alam sebagai lahan pekerjaannya meyakini secara sungguh-sungguh bahwa sumberdaya alam merupakan sesuatu yang harus dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia khususnya dan umat manusia pada umumnya. 2. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai ahli geologi/ profesional selalu mendahulukan kepentingan dan keselamatan masyarakat banyak daripada kepentingan dan keselamatan pribadi maupun sekelompok orang atau golongan. 3. Selalu bertindak sebagai seorang profesional sejati dan menjujung tinggi kehormatan dan integritas profesi dalam melaksanakan pekerjaannya, dan selalu melakukan persaingan dengan cara yang jujur. 4. Selalu melakukan tindakan/ saran yang dikehendaki oleh klien perusahaan atau instansi dimana dia bekerja dengan cara yang profesional sesuai keyakinan profesional yang benar. 5. Bekerja dan hanya akan melakukan pekerjaan yang merupakan keahlian dan profesinya. 6. Selalu dan harus mampu memberikan pandangan, ulasan dan alasan berdasarkan datadata yang benar menghasilkan kesimpulan yang secara obyektif dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kaidah-kaidah geologi yang telah diakui sebagai kaidah yang benar dan dapat diterima dalam masyarakat ahli geologi atau ilmu kebumian lainnya. 7. Selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan profesional dirinya, dan akan memberikan bantuan kepada anggota lainnya yang berada di bawah supervisinya untuk berkembang ke arah kemampuan profesional yang lebih baik.
8. Selalu mentaati perundangan dan peraturan dari Pemerintah Indonesia yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaannya dan wajib memberikan keterangan yang benar apabila mengetahui atau patut menduga ada hal-hal yang dicurigai akan mengganggu keselamatan/ kepentingan masyarakat dan pemerintah Republik Indonesia. Untuk Ahli Geologi Competent Person di bidang mineral dan batubara, selalu mentaati dan menjalankan pedoman/ kode keprofesian IAGI dan/ atau organisasi di bawah naungan IAGI. PENJELASAN Kode Etik Nomor - Satu Sebagai profesional yang yang mengeluti sumberdaya alam sebagai lahan pekerjaannya meyakini secara sungguh-sungguh bahwa sumberdaya alam merupakan sesuatu yang harus dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia khususnya dan umat manusia pada umumnya. Pokok-pokok dari pemikiran adalah a. IAGI berlandaskan UUD 45 dan Pancasila yang secara jelas menunjukkan bahwa sumberdaya alam yang yang disebutkan sebagai bumi, air dan kekayaan alam didalamnya adalah milik Negara dan harus dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (UUD 45 pasal 33) b. Hal ini juga mengharuskan para profesional anggota IAGI untuk melihat dari segala sisi pekerjaannya, kepentingan Masyarakat baik dia berada pada posisi teknis apalagi posisi manajemen . Kode Etik Nomor – Dua Dalam melaksanakan tugasnya sebagai ahli geologi/ profesional selalu mendahulukan kepentingan dan keselamatan Masyarakat banyak daripada kepentingan dan keselamatan pribadi maupun sekelompok orang atau golongan. a. Harus menghindarkan segala sesuatu tindakan yang akan menimbulkan pertentangan antara kepentingan klien, perusahaan atau instansi tempat dia bekerja dengan kepentingan umum. b. Selalu bekerja dalam setandar-setandar teknologi yang tidak akan mengganggu kondisi lingkungan hidup,keselamatan dan kesehatan. c. Wajib mengingatkan klien, perusahaan atau instansi tempat dia bekerja sepanjang dalam bidang / profesinya apa yang dilakukan ataudirencanakan oleh klien, perusahaan atau instansi tempat dia bekerja mengakibatkan gangguan kondisi lingkungan, keselamatan dan kesehatan masyarakat. d. Apabila memungkinkan memberi bantuan/ saran kepada masyarakat mengenai persoalan yang berhubungan dengan geologi ataupun ilmu kebumian yang menjadi kompetensinya.
Kode Etik Nomor – Tiga Selalu bertindak sebagai seorang profesional sejati dan menjunjung tinggi kehormatan dan integritas profesi dalam melaksanakan pekerjaannya, dan selalu melakukan persaingan dengan cara yang jujur. a. Tidak akan melakukan atau bersedia melakukan pekerjaan atau tugas-tugas yang di ketahui bukan merupakan hal yang tidak benar baik dari segi hokum maupun dari segi etik umum. b. Tidak akan memanfaatkan IAGI untuk berhubungan atau bekerja sama dengan oknum / pihak-pihak lain untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan etika profesional maupun etika umum c. Tidak akan bekerjasama maupun meneruskan bekerja sama dengan anggota IAGI atau anggota Asosiasi Profesional yang telah di pecat dari asosiasinya karena pelanggaran keprofesionalan. d. Menjaga kerahasiaan data yang di miliki oleh klien perusahaan atau instansi di mana dia bekerja, sepanjang kerahasiaan data tersebut tidak bertentangan undang-undang kepentingan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Kode Etik Nomor – Empat Selalu melakukan tindakan/ saran yang dikehendaki oleh klien, perusahaan atau instansi dimana dia bekerja dengan cara yang profesional sesuai keyakinan profesional yang benar. Setiap tindakan/ saran diberikan kepada klien, perusahaan maupun instansi dimana dia bekerja dengan cara yang sesuai dengan kaidah ilmu geologi ataupun kebumian yang benar. Apabila memberikan sesuatu hal yang didasarkan kepada suatu yang belum diketahui kebenarannya secara baik, harus dapat memberikan alasan lain berdasarkan pengalaman dirinya maupun pihak lain. Kode Etik Nomor - Lima Bekerja dan hanya akan melakukan pekerjaan yang merupakan keahlian dan profesinya. a. Tidak akan mengerjakan suatu pekerjaan ataupun tugas yang bukan merupakan keahliannya, yang akan mengakibatkan atau patut mengira bahwa saran/ hasil kerjanya akan mengakibatkan kerugian kepada klien, perusahaan ataupun instansi tempat dia bekerja. b. Dalam hal ini dia melakukan suatu pekerjaan seperti disebutkan di atas, dia wajib memberitahukan nama dan keterangan diri “associate” yang bekerja sama dengannya. Kode Etik Nomor – Enam Selalu berusaha untuk meningkatkan kemampuan profesional dirinya, dan akan memberikan bantuan kepada anggota lainnya yang berada di bawah supervisinya untuk berkembang kea rah kemampuan profesional yang lebih baik. a.
Anggota harus dapat memberikan pertanggung-jawaban secara benar berdasarkan kaidah ilmu geologi, ilmu kebumian ataupun ilmu yang terkait lainnya atas saran, kesimpulan, pandangan geologi yang diberikan kepada klien perusahaan ataupun instansi tempat dia bekerja.
b. Tidak akan memberikan saran, kesimpulan, pandangan geologi yang bukan merupakan keyakinannya sendiri dan akan memberikan catatan-catatan apabila saran, kesimpulan ataupun pandangan geologi yang diberikan mempunyai sisi yang “lemah“ Kode Etik Nomor – Tujuh Selalu berusaha untuk meningkatkan kemempuan profesional dirinya, dan akan memberikan bantuan kepada anggota lainnya yang berada di bawah supervisinya untuk berkembangan ke arah kemampuan profesional yang lebih baik. a. Harus menyadari bahwa ilmu geologi ataupun ilmu kebumian merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dengan demikian pengembangan memberikan sumbangan yang lebih baik kepada klien, perusahaan ataupun instansi di mana dia bekerja. b. Selalu berkeinginan agar masyarakat profesional di sekelilingnya dapat berbuat lebih baik lagi dengan menuntun, mengajar maupun mendorong anggota yang lebih muda yang berada di bawah supervisinya. Kode Etik Nomor – Delapan Selalu mentaati perundangan dan peraturan dari Pemerintah Indonesia yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaannya dan wajib memberikan keterangan yang benar apabila mengetahui atau patut menduga ada hal-hal yang dicurigai akan mengganggu keselamatan/ kepentingan Masyarakat dan Pemerintah Republik Indonesia. Untuk Ahli Geologi Competent Person di bidang mineral dan batubara, selalu mentaati dan menjalankan pedoman/ kode keprofesian IAGI dan/ atau organisasi di bawah naungan IAGI. a. Harus mengetahui peraturan/ perundangan sepanjang berhubungan dengan profesinya dan selalu berbuat/ bertindak ssesuai peraturan/ perudangan tersebut. b. Apabila bekerja di luar Indonesia selalu bertindak sesuai Kode Etik IAGI dan memperhatikan peraturan/ perundangan yang berlaku di Negara tersebut. c. Wajib memberitahukan manajemen dari klien , perusahaan ataupun instansi dimana dia bekerja apabila ada suatu tindakan dari klien, perusahaan ataupun instansi di mana dia bekerja merupakan suatu pelanggaran atas peraturan/ perundangan. d. Untuk Ahli Geologi Competent Person bidang mineral dan batubara wajib mengetahui, memahami dan menjalankan pedoman keprofesian yang tertuang dalam Kode Cadangan Mineral Indonesia (KCMI).
LAMPIRAN 2: LAMBANG PERKUMPULAN IAGI 1. Pendahuluan Lambang organisasi IAGI pertama kali diresmikan pada masa kepengurusan IAGI 1974 1975, dengan Ketua R.P. Koesoemadinata dan Sekretaris Adjat Sudradjat. Lambang organisasi merupakan hasil sayembara yang dimenangkan oleh Z. Herman (seorang juru gambar di Museum Geologi Bandung), yang kemudian diperbaiki atas arahan pengurus IAGI dengan memasukkan elemen-elemen geologi di dalamnya. Lambang kemudian disetujui oleh tiga pengurus IAGI di masa tersebut yaitu Mohammad Koesmono, M.M. Poerbo Hadiwidjojo, dan Adjat Sudradjat sebelum diresmikan pemakaiannya. 2. Desain Lambang Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) – Bahasa Indonesia Indonesian Association of Geologists (IAGI) – Bahasa Inggris
3. Deskripsi Lambang a. Bentuk : Bulat Melingkar b. Warna : Biru (R=0; G=130; B=215) Kuning (R=255; G=241; B=1) Hitam (R=0; G=0; B=0) c. Text : Arial
4. Unsur Lambang a. Bentuk Bulat Melingkar yang terdiri dari Lingkar Kecil dikelilingi oleh Lingkar Besar. Batas kedua bentuk Lingkaran adalah dua Garis Hitam Sejajar dengan warna Putih di tengahnya. b. Lingkar Kecil berisi: Gambar sabuk berwarna biru berisi bentuk-bentuk pulau Indonesia yang mewakili pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku (Banda, Seram, Buru) dan Sulawesi. Di luar sabuk diberi warna kuning mencerminkan laut dengan pulau Kalimantan dan Papua. Gambar pulau berwarna putih dengan garis pantai berwarna hitam. Garis hitam melengkung mencerminkan garis Katulistiwa. Sabuk yang melingkar melalui Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku (Banda, Seram, Buru), Sulawesi dan berujung di Papua. Di Sulawesi Utara sabuk itu memasuki gesper (buckle) yang sambungannya menjulur ke Papua. Terdapat lima lubang pada bagian sabuk yang sudah memasuki gesper. Di area Kepala Burung Papua sabuk melipat dan ujungnya mencapai di perbatasan Papua dan Papua New Guinea. Sabuk yang bergesper merentang dan berujung ke Samudera Pasifik. c. Lingkar Luar berisi: Tulisan Ikatan Ahli Geologi Indonesia dan tanggal pendirian organisasi 13.4.1960 berwarna Hitam dengan warna latar belakang Biru Di antara tulisan dan tanggal di sebelah kiri dibatasi dengan gambar Pena Bulu Angsa yang bersilang dengan gambar Palu. Di sebelah kanan dari tulisan tanggal pendirian organisasi diisi dengan gambar simbol Delapan Penjuru Angin. 5. Makna Unsur Lambang a. Bentuk Bulat Melingkar mencerminkan bola dunia (globe/ geo). b. Garis Hitam Melengkung di dalam Lingkar Kecil mencerminkan garis Katulistiwa c. Lingkaran yang dibatasi oleh garis tebal dimaknai sebagai wadah yang kokoh dalam satu kesatuan. Lingkaran diisi dengan tulisan dan gambar sebagai berikut: Ikatan Ahli Geologi Indonesia: nama organisasi 13.4.1960: tanggal 13 April tahun 1960 adalah tanggali didirikannya organisasi IAGI Palu dan Pena Bulu Angsa: profesi geolog yang mengandalkan penelitian lapangan (palu) dan secara ilmiah menuliskannya (pena: menulis dan bulu angsa: ilmiah). Simbol Delapan Penjuru Angin: arah penunjuk pada kompas Sabuk: tali ikatan (asosiasi) yang sekaligus menggambarkan jalur tektonik Indonesia. 6. Makna Warna a. Kuning mencerminkan dinamisme dan keagungan b. Biru mencerminkan pikiran yang jernih berlandaskan fakta
)
IAGI
IKATAN AHLI GEOLOGIINDONESIA Indonesian
Association
of
Geologists
Crown Palace BIoi
DAFTARHADIR Hari, Tanggal : ~b-{/,
Waktu Tempat Acara
/2
rlro b
: 17 0-0 JV(15 - g~Q-<' : T~n~ t-t.-t'''C"ct'ry' I...f-t>t-el : MUt/???st-ub I ~I
No
!3qp?qU~.
No Kontak
Instansi
NClma
Ttd
TeIJ)on /HP
·1 ~
~wk W\ C1/Vt A.~vrv <;\)\ fl \7'
\)ItVYlIW'W\
t)
~lq~
.::;
)t.
~;
LY(P/;2 ClI rl?v 22
/~NrV {; M. Eur halJ NJdt~ IJ
1?G7
tU'1(
IAbl
09llfl3 6.36 3
1 J91ur ' J~
/1t6i fa I~b~.·fe.
8·
SlY\gqj~y.lt!e ~
ZuLfOlCA"
tL· H
1 )/,4 Hr e r« /
v
rl c. 0/5
IAai ~ I~'" ~
pr ZJ
k'''j
P/:JAIt-4.l1Y'1.'>",vGn
~I
~
v
8;(
4-
10
(2. f
u10Pr
VCJ21fr!O~ if
'(Jrt#1
O//~
tor~Of wr 0vLP . Csr-
j;.Jft.~L
6lU'hoA(jtr/Jqt~·.(JC!. /rI
gD
afllc9dS# t S7f ofllll(JG
// ;;f;?
.<:ef7
e~~p,'&.tr,£V r/lN. ~
r:
;r
1Vw.,'I. c....
%OU<..\C?wti e-slJe.P'lI'I)dS, e·D.l,:)
aLe> ttkGO
08 n17Oi2..3
l/1--Bi
rr;;'
er)
v
\»<6'\
.51H66U-f
/s()rlt? ~ L
t13 u
\~G1 ./
,J
~r'l+V1A'~
~.[41
DZlll/
fAbl
Y
Email
SCZ--5
/V4-1~r~~q,~ "ZU
I f~
'-.I
L, -
r ~.
JC-t>-
.~-
v
j1'i-,OO" (en-
p"'J'6 N-//1 CIJttr(1) /iP.-4-/UJ[P{
v ~
(l
-.
~ I-
) No
Nama
No Kontak
Instansi Telpon IHP
0L- J TB
/0 5m~~~
M
v
A - Pa~
·~1. J6 tlt"50n
Ttd Email
~
'\ O~Vl5:0Y1 @., S~\M
~~',5l51
f»-
-
(2..
tRYI\-NTO
A .~ Clot,
'13 IYnAhI i~~
(2
ro
&t( ~()
f.\5jZ-1
'j),
f( o vtt Po
140-1
&1.11')
DyA+j lLlI54YAMI
/}
J_
1'lc)t\.~JOk~
OP1G\
2.\
Ct
9-~
f{sco
a.3
\-{~t(S
Vtd
l
\km.O\ ~\
Ka \N\~dr' f~~eh
D
~\?(3i>?-h
q~
vse bb!5
~lk7tuf>~ <;;,zE{; /VL..A
J
IV
~~f'
63111
tvD
a~l~ t:l..
ff6t
o~I7...7J~o
.
A!'j~
ri(Xl:l;ura\V"~'f1~'
tv~
~S-2-~Z-~lt)eo
~-Jt~~-\C0f~'
66010\)~
0& 2-1Lt t~,6£szl
qes~&'lsm @qf(l,Q\\'C,OY)'l
l f.\ ~
\
o ~IJtlOG~rb.:£
CDn
I 1...
\ ~V-rfl\T
ry{l/rr
C'lVlc~~avvertVta@@V/..{clt J ,[0.4
'D~~692 3 (QOS:-<1 ~IS(t) rtll'F"D
UL\G \
b& 111~;ts 12
,O-;@5VYI~,(.CDIv.
'ifx'Y~. gree2.e5vv,t{T/·
C.5;" ~
L
Sf?n
~
'-J
I AG I
-t
t(~ ~
)
)
IKATAN AHLI GEOLOGIINDONESIA
IAGI
Indonesian
Association
Crown Palace Blck C No 28, JI. Prof. Dr. Soepomo Telp.l Fax. : (021) 83702848 - 83789431
of
Geologists
SH No. 231 Jakarta Selatan Email :
[email protected]
12870
DAFfARHADIR
No
i
S'rt-
flwDH{ ~6U£~Lo
~\~t.tI1(~&\l,
No Kontak
Instansi
Nama
-
Telpon IHP
reNbI7~
»11
P@JDp. fu~
Ttd Email
~ ~".l9~oJ-7 ~r>6nl1oS \
~Lm
ea,k-Pr-'IVttl
k
tl~ttl
~.~
~~e1~·(;...
l>0'4~ J:v~
~
,?>.
'1'
~
~
\~~~
~¥\AI;\dt'A.
<;' t+-er(\il\~ 1:>jtl!h Ku5VMPl W
b
o
A-\-oY\
?
~v'\
Ci3 )':t Z9 r-6 '? 401
f~~
Pl~
0& ($ 2t"j 78797b
o
O~ 1 i 1-~ b?-~'1
~bt~ ~~an&ln1kM
j A:\ut- He~ ~
V~Jdtc. c.h7Y\ ~~
1- Vf ~tclj ~. ~QrY1a&tzt
O&S")..r6~~~
~t;)4~
08)'6 l.z \ f310
P4'4.M
ff
'(}/Y_
(kSt
rJ) 8 IJ"", 1-2..-14 Z-8
~('7~{1~
r>1Ut.,~/hl 4U\~f"~.:i
~
t3 ~
{{"'6
A
A
QC'It(
(nIf(fL ~
<
co=-: ~
Mr f\f~ J (-
-eJh'lIJ,·.~~
€) 5ir't(Jl1 (, W/\J1'I?t::IcL
i/~~
oc ,1d
~
~~,(}R.-~
~
,.-
I
b)L\'natk~~ pdl~
~
r( ~'h
~
~ ~
-:::-t: ~ ~-l1T ••
A
) No
No Kontak
Instansi
Nama
Ttd
Telnon /HP
tCJ
SUT~TO
I)
IS-MU
vfrV IJL-",;!f) AM 4'B0ce><4\
L--lA~~
12-
t-ttA,uA)h I.. W[
j~
A5f-1
J'1 I!:.~
e
<1/){~
Ib
Af'JOl
L;Z
t1~d~~~
11
~E~r'-' L;I\'fJ 1)
19f~
+I t\ i.\ \\VI
(2 n~nc:lc!!lr,
ITA-IS
\?OLVO
WA-H If.J
l
02/1-
f~nJv N()vt)."A~
beotour1D
2-D Roc:o\. ~ ~ '1'
ih
);7-
faWIPI~
.febV1' ~tv
CN~0
5
~v Q-oJ) 0'-
o ~h LV)
111'/
I i: 1-, o
~/:?'JSZ/~ r
67""
I
y •L
~~M·(i)~
~-
e
\1111I+.[0.1; ~I
~
~
Q 5""-'- c-,
yp her,
y~Orx:!t.cv-~ I/!f-.r-~
I -
I
-JtAi,~:~vu.\,·tc.~1~
dw'tocbt rj _ r G.-
tA0V
IV!!
-f
~1~c..
_DO"'"
fC\i'ldonf€? ~ecbvl'~d. CO'tV\
cln 4"249""9
+le.:~~V1
(l49jJ~~.
~44 (;
08~"q232k44-t
no.V-\~
\
'2:~ottcC43 CllrJ:, .~( ~~3!t
I
iYi-
:r 0& \') 'Wo~'1J4't A\t:\Io1.'Li\O\\'. .~~"'"
D8~
CCVV\
-09 cF) @ 'f clro OLo(J
as-rf~
'!
O~ln "\(11"'\ l
~-/
G(
~¥f!.~(~
(\vk~ ~r (-rit
oi I?~Cl) t'5:::)?--
t/d;OJ
t(~ QiI .(ft.~
!)Yloe~ hr-.--@' (=.k00.
081J2JLj6 )6'32
~tz-A
/'")
(;,.t~r-1
!;.
og I 2. > S ~ t{ > S 0
Ih-t
~lJ!"~r~
~f-tJJ9t\
OS/2..80~17F6
\V v ~ n..Ai~
Email
&
~"/
~
~v.
~1 ",l.....llP
"-
~:L~
.~
~r ~
CIb,t'i'.t'
~
~..L7
"'7
9.4. AD-ART hasil Munaslub 2016
Laporan PP IAGI 2017 81
Laporan PP IAGI 2017 82
9.5. MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia)
LAPORAN KEGIATAN MASYARAKAT GEOLOGI EKONOMI INDONESIA (MGEI) PERIODE 2014-2017 Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) di deklarasikan di Bandung, 27 Agustus 2008 sebagai anak organisasi Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Dalam periode kepengurusan IAGI 2014-2017, sesuai dengan aturan organisasi, telah dilakukan 2x pergantian PP MGEI, yaitu untuk periode 2014-2016 dan 2016-2018. Struktur Inti PP MGEI : (dibuat dan diselaraskan untuk bisa menjalankan visi dan misi MGEI) - Ketua Umum - Sekretaris Jendral - Sekretaris - Bendahara - Bidang Sertifikasi (sekaligus menjadi Ketua Komite Implementasi CPI-IAGI) - Bidang Hubungan External (Pemerintahan,Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, Luar Negeri) - Bidang Pengembangan Keilmuan (untuk semua komoditas tambang) - Bidang Pengembangan Profesi dan Kepelatihan (workshop, training) - Bidang Media dan Hubungan Masyarakat Anggota MGEI (anggota IAGI yang berkecimpung dalam industry pertambangan), tiap tahun mengalami peningkatan. Hingga saat ini (July 2017) tercatat 835 anggota MGEI yang tersebar merata di industry pertambangan emas dmp, batubara, lateritic deposit, bahan galian industry, baik di dalam maupun di luar negeri, lembaga pemerintah dan akademisi.
Laporan PP IAGI 2017 83
PROGRAM I.
MGEI Annual Convention.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, MGEI selalu mengadakan kegiatan tahunan. Kegiatan tahunan ini juga selalu diikuti dengan kegiatan workshop, baik untuk professional dan mahasiswa, Student Poster Contest (SPC), dan Field Trip (FT). MGEI Annual Convention dihadiri rata-rata 180-200 peserta, baik dari kalangan professional, akademisi, pemerintah dan mahasiswa. Demikian juga untuk workshop dan field trip selalu diminati para penggiat Geologi Ekonomi. Tema yang diambil dalam annual convention dan workshop, selalu disesuaikan dan melihat trend industry saat ini dan kedepan. MGEI annual convention juga dijadikan “panggung” untuk penggiat-penggiat Geologi Ekonomi membuat tulisan ilmiah dan kemudian di presentasikan. Proceedings selalu diterbitkan setiap pertemuan tahunan MGEI. Tahun 2014 (Palembang, November)
Tema Sundaland Resources
2015 (Balikpapan, October)
Discovery to Inventory
2016 (Bandung, October)
Unconventional Exploration Target
2017 (Jogjakarta, November)
Geometallurgy
II.
Workshop 2 days gold workshop
Field Trip PTBA – Coal Mines
SPC 15 Finalist Mahasiswa
1 day coal workshop Resource Range Analysis (RRA)
G Res – Gold Mines KPC – Coal Mines
15 Finalist Mahasiswa
Analysis Spectral Device (ASD) Hydrothermal Breccia
Cibaliung – Gold Mines
18 Finalist Mahasiswa
Valuation Mineral Geometallurgy
Krakatoa Trip 7 Bukit – Gold Mines Grasberg – Copper/Gold Mines
15 Finalist Mahasiswa (dari 35 abstract yang masuk)
MGEI Goes to Campuss
MGEI mempelopori mahasiswa untuk membuat SC (Student Chapter), diharapkan dengan kehadiran SC MGEI di Universitas bisa menjadi “jembatan” antara mahasiswa (akademisi) dan praktisi (professional). Setiap SC membuat program tahunan yang didiskusikan terlebih dahulu dengan PP MGEI. Kegiatan yang paling sering dilaksanakan adalah Seminar dan Eskursi. Hingga 2017, tercatat 11 SC MGEI : Unpak, Unsri, ITSB, Unsoed, Undip, UPN, Akprind, Unhas, UHO, UTSJ dan Otto Geisler dan 2 SC SEG-MGEI : Unpad dan UGM. Selain itu kegiatan Guest Lecturer rutin dilaksanakan ke kampus-kampus sebagai ajang sharing knowledge dan experience dari penggiat Geologi Ekonomi ke mahasiswa. Laporan PP IAGI 2017 84
III.
Kode KCMI dan System CPI
Sesuai SK IAGI No : Kpts/20/V/In-2011, MGEI ditugaskan dan ditunjuk untuk menjalankan dan mewujudkan system “Competent Person” dan melaksanakan Kode Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan Minerba Indonesia. Dengan SK IAGI tersebut, sesuai dengan kebutuhannya MGEI diberi kewenangan untuk membentuk Komite Implementasi dan system “Competent Person” dan Kode Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan tersebut. MGEI-IAGI dan PERHAPI kemudian membentuk Komite Bersama (Kombers) tentang Kode KCMI yang tugas dan programnya untuk periode 2015-2018 adalah :
Menelaah dan menyempurnakan Kode KCMI sesuai dengan perkembangan industry pertambangan di Indonesia dan International Menjaga hubungan antar lembaga (internal dan eksternal), berusaha agar Kode KCMI dan Sitsem CPI bisa ter-registrasi di lembaga international CRIRSCO (Committee for Mineral Reserve International Reporting Standard) Mendorong proses penyusunan kebijakan pemerintah terkait dengan pelaporan dan peraturan lain terkait Competent Person Indonesia dan KCMI.
Dalam rangka mengenalkan dan sosialisasi Kode KCMI ke International, MGEI diundang presentasi dalam beberapa forum international diantaranya :
United Nation Framework Classification (UNFC), bulan April 2016 di Geneva, Swiss CRIRSCO (Committee for Mineral Reserve International Reporting Standard) annual meeting, bulan November 2017 di Jaipur, India.
MGEI (bersama-sama PERHAPI) juga ditunjuk sebagai host CRIRSCO Annual Meeting tahun 2017, yang akan diadakan di Jogjakarta, 29-31 Oktober 2017. Untuk menajalankan Kode KCMI dan Sistem CPI, MGEI membentuk Komite Implementasi CPI-IAGI, yang tugas nya al :
Melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditentukan pada sistem Competent Person secara benar dan layak Pemberi rekomendasi bagi calon anggota ”Competent Person” sesuai dengan pengetahuan dan keyakinannya terhadap calon anggota yang harus direkomendasikan berdasar kelengkapan dan kesesuaian data yang telah diverifikasi sidang pleno penetapan dan pengesahan ”Competent Person” untuk memutuskan secara bersama-sama kelayakan seseorang untuk menjadi ”Competent Person” IAGI
Komite Implementasi CPI IAGI secara berkala melakukan verifikasi untuk merekomendasikan dan mengesahkan “Competent Person” (mulai tahun 2017 verifikasi dilakukan setahun 6x) dan juga secara rutin melakukan CDP(CPI Development Program) berupa diskusi, forum group discussion dan juga training + pelatihan. Hingga Juli 2017, tercatat 137 orang telah direkomendasikan sebagai CPI IAGI, dan tiap tahun jumlah CPI-IAGI ini selalu bertambah.
Laporan PP IAGI 2017 85
IV.
Seminar-Seminar
Dalam rangka melihat situasi terkini dan issue yang hadir terkait dunia pertambangan, MGEI aktif merespond dengan melakukan kegiatan seminar dengan mengundang narasumber-narasumber yang dipandang mengetahui topik dan masalah yang menjadi tema Seminar. Seminar-seminar yang pernah diadakan adalah :
Optimisme di tengah Keterperukan Dunia Pertambangan (Agustus 2015). Seminar ini diadakan untuk melihat bagaimana prospek industri pertambangan. Apakah masih menjanjikan? Resource / Reserve Freeport Indonesia : Benar atau tidak ? (Oktober 2016). Seminar ini dijadikan edukasi terkait pernyataan executive pemerintah Indonesia tentang Reserve Freeport Indonesia (FI) Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) dan Cekungan Air Tanah (CAT), Desember 2016. Seminar ini diselenggarakan terkait dengan issue pertambangan semen dan regulasinya (ekosistem) Bagaimana Nasib Kontrak Karya FI (Maret 2017). Seminar ini diselenggarakan berkaitan alotnya negosiasi Pemerintah dan FI dan juga issue “nasionalisme” dalam industry pertambangan.
Seminar-seminar tersebut dan juga diskusi-diskusi yang terjadi, dirangkum dan kemudiaan dipublikasikan melalui media MGEI dan IAGI (web) dan juga menjadi berita utama untuk Bulletin IAGI.
V.
Hubungan External
Sesuai dengan misi MGEI, MGEI diharapkan peran aktifnya untuk bisa bekerjasama dengan asosiasi profesi lain, instansi pemerintah, menjalin kerjasama dengan asosiasi sejenis di luar negeri untuk turut serta berkontribusi secara aktif dalam industry pertambangan. Sesuai dengan statusnya sebagai anak organisasi IAGI, semua perjanjian yang sifatnya strategis, maka akan dilakukan oleh induk organisasi (IAGI). Beberapa perjanjian dan MoU telah dibuat dalam periode tahun 2014-2017
MoU dengan Aus IMM tahun 2014 MoU dengan Bursa Efek Indonesia 2014 MoU dengan MICA tahun 2015
Kerjasama dengan instansi Pemerintah juga terus ditingkatkan. Tiap tahun, selalu ada kerjasama dengan Direktorat Jenderal Mineral - Batubara dan Badan Geologi, terkait dengan industry pertambangan minerba terutama dengan regulasi (peraturan)
Laporan PP IAGI 2017 86