LAPORAN HASIL PENYELENGGARAAN PUBLIC EXPOSE TAHUNAN PT EAGLE HIGH PLANTATIONS TBK. FOYER AREA - GEDUNG BURSA EFEK INDONESIA - JAKARTA 13 November 2015
A. WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN Hari/Tanggal
:
Jumat, 13 November 2015
Waktu
:
09.15 – 10.15
Tempat
:
Foyer Area, Gedung Bursa Efek, Jakarta
B. PERWAKILAN MANAJEMEN YANG HADIR 1. Nicolaas B. Tirtadinata – Direktur Utama 2. Deddy Setiadi – Direktur 3. Yap Tjay Soen – Direktur Independen 4. Rudy Suhendra – Sekretaris Perusahaan 5. Sebastian Sharp – Investor Relations C. PESERTA Dihadiri oleh kurang lebih 31 peserta dari kalangan Investor, Sekuritas, Media dan Umum. Daftar hadir terlampir. D. SUSUNAN ACARA 1. Pembukaan Pembukaan dilakukan oleh MC.
2. Kata Sambutan Kata sambutan diberikan oleh Direktur Utama Perseroan, Bapak Nicolaas Tirtadinata. 3. Penyampaian Informasi Terkini dan Paparan Kinerja Perseroan
Bagian 1 – Perkembangan di Tahun 2015 Dibawakan oleh Sekretaris Perusahaan, Bapak Rudy Suhendra. Dengan poin sbb:
-
Proses Integrasi
-
Luas Tanaman Baru
-
Pembangunan 2 pabrik kelapa sawit
Bagian 2 – Profil Perseroan Terkini Dibawakan oleh Sekretaris Perusahaan, Bapak Rudy Suhendra. Dengan poin sbb:
-
Komposisi Pemegang Saham : 31.4% dimiliki oleh publik
-
Luas tertanam +/- 150,000 hektar dengan umur rata-rata 6.4 tahun
Bagian 3 – Kinerja 2015 Dibawakan oleh Sekretaris Perusahaan, Bapak Rudy Suhendra. Dengan poin sbb: -
Kenaikan produksi yang sangat signifikan di bulan Oktober lebih dari 45% dibandingkan bulan September
-
Rata-rata OER% sampai dengan September 2015 : 23.7%
-
Total Pendapatan sampai dengan Sept’15 : +/- IDR 2.1 Tri
-
Sampai dengan Sept 2015, Perseroan mengalami rugi bersih sebesar +/- IDR 86.3 milyar, yang disebabkan turunnya harga jual. Namun demikian, Perseroan tetap membukukan EBITDA positif sebesar + IDR 559.6 milyar.
-
Rasio Keuangan Perseroan
Bagian 4 – Market Outlook Dibawakan oleh Investor Relations, Bapak Sebastian Sharp. Dengan poin sbb:
-
Historical Harga Minyak Kelapa Sawit dari tahun 1960
-
Prediksi Oil World : pertumbuhan supply akan melambat sedangkan demand akan naik
-
Harga jual CPO diprediksikan akan menguat di tahun 2016.
Bagian 5 – Kenapa Harus EHP ? Dibawakan oleh Investor Relations, Bapak Sebastian Sharp. Dengan poin sbb: -
Manajemen baru yang lebih berpengalaman
-
Dengan tanaman yang relatif muda, produksi Perseroan akan mengalami future long term growth
-
Perbandingan harga saham BWPT dengan EBITDA dan jumlah produksi
4. Tanya – Jawab i.
Pertanyaan ke-1 Ditanyakan oleh Eveline Danubrata – Reuters Bagaimana update mengenai transaksi Felda dan Rajawali untuk 37% saham Eagle High? Dijawab oleh Pak Nicolaas Tirtadinata – Direktur Utama Untuk transaksi antara FGV dengan Rajawali, saya rasa itu bukan kapasitas kita sebagai Manajemen untuk memaparkan dikarenakan itu merupakan transaksi shareholders dan bukan corporate action Perseroan. Hal tersebut dapat ditanyakan ke Rajawali melalui Pak Darjoto yang mungkin dapat menjelaskan hal tersebut. Dijawab oleh Rudy Suhendra – Corporate Secretary Sebagai tambahan informasi, sama seperti yang apa Pak Nico telah sampaikan transaksi tsb. adalah transaksi shareholders dan bukan aksi dari Perseroan, namun apapun informasi yang Perseroan terima dari shareholders akan kami sampaikan ke publik melalui keterbukaan informasi seperti yang terakhir mengenai pengunduran transaksi tersebut ke tanggal 30 Nov 2015, selain daripada itu kami tidak menerima informasi
lebih lanjut dari Rajawali. Kami persilahkan untuk berkomunikasi lebih lanjut ke Rajawali. ii. Pertanyaan ke-2 Ditanyakan oleh Yayat Supriyatna – Kantor Berita Cogensif Bagaimana dengan rencana tahun 2016? Berapa capex untuk tahun 2016? Berapa besar nilai investasi untuk pembangunan 2 pabrik kelapa sawit baru yang ada di Kalbar dan Papua? Kapan pembangunannya akan selesai? Apakah ini diluar dari 7 pabrik kelapa sawit yang tadi dijelaskan atau sudah termasuk? Berapa total kapasitas pabrik kelapa sawit Perseroan termasuk 2 pabrik baru yang sedang dibangun ini? Dijawab oleh Rudy Suhendra – Corporate Secretary Untuk Capex 2016, sesuai dengan yang disampaikan Bapak Sebastian, perusahaan saat ini sudah besar dengan luas tertanam lebih dari 150,000 hektar dan baru saja terjadi penggabungan antara 2 aset menjadi satu. Menurut Perseroan, untuk saat ini langkah yang paling tepat adalah konsolidasi terlebih dahulu. Serta mengingat keadaan ekonomi saat ini, Perseroan memilih untuk lebih konservatif dalam hal penggunaan dana, sehingga untuk tahun 2016 Capex yang akan dikeluarkan lebih ke arah spending yang akan menambah value added Perseroan secara langsung, yaitu untuk membangun pabrik kelapa sawit. Selain dari meneruskan pembangunan 2 (dua) pabrik kelapa sawit di Kalbar dan Papua yang sedang dibangun, saat ini Perseroan sedang menjajaki untuk memulai proyek pembangunan 1 (satu) pabrik kelapa sawit baru di Kalimantan Timur dengan kapasitas 30 TPH. Dua pabrik baru yang sedang dikonstruksi di Kalbar dan Papua ini diluar 7 (tujuh) pabrik kelapa sawit yang sudah ada dan akan memiliki kapasitas masing-masing 45 TPH yang dapat ditingkatkan menjadi 90 TPH. Sehingga jika sudah selesai total pabrik kelapa sawit yang dimiliki oleh Perseroan akan menjadi 9 (sembilan) buah dengan total kapasitas 475 TPH atau 2,850,000 FFB/tahun. Pabrik baru di Kalbar ditargetkan akan mulai beroperasi pada akhir kwartal 1 2016, sedangkan di Papua ditargetkan akan selesai di akhir kwartal 4 2016. Untuk nilai investasi pembangunan pabrik dengan kapasitas 45 TPH – extendable to 90 TPH masing-masing kurang lebih Rp 200 milyar.
iii. Pertanyaan ke-3 Ditanyakan oleh Yosua – MNC Securities Kapan dua pabrik yang sedang dibangun ini akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 90 TPH ? Apakah Eagle High Plantations akan masuk ke industry downstream? Dijawab oleh Rudy Suhendra – Corporate Secretary Untuk pabrik tentu saja akan di-extend, karena design awal memang diatur untuk 45 TPH yang dapat ditingkatkan menjadi 90 TPH, dimana secara cost akan jauh lebih efisien (cost saving) jika dibandingkan harus membangun 2 pabrik. Waktu untuk peningkatan kapasitas ini akan dilihat dari produksi Perseroan terlebih dahulu, dimana untuk tahun depan masih dirasa cukup dengan 45 TPH. Dijawab oleh Pak Nicolaas Tirtadinata – Direktur Utama Untuk ekspansi, Perseroan sudah memikirkan untuk masuk ke industry downstream. Pada akhirnya Perseroan merasa harus masuk ke industry downstream, namun belum dapat ditentukan waktunya. Karena margin di industry downstream tidak begitu besar sedangkan nilai investasi yang dibutuhkan cukup besar, sehingga timing untuk masuk ke industry downstream ini perlu diperhitungkan dengan matang. 5. Penutupan Penutupan dilakukan oleh MC. 6. Press Conference Berupa tanya-jawab dengan wartawan yang dilakukan di tempat yang sama setelah acara ditutup oleh MC.