BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2011
Nomor
: 22c/LHP/XVIII/05/2012
Tanggal
: 28 Mei 2012
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Gatot Subroto No. 31 Jakarta Pusat 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727 dan 5704395 Fax. (021) 5700380 dan 5723995
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ................................................................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... vii RESUME LAPORAN ATAS KEPATUHAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN.................................................................................................... 1 BAB 1 HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ............................................................................................. 4 1.1
Aset ......................................................................................................................... 4
1.1.1
Sisa Uang Persediaan Sebesar Rp546.345.880,00 Terlambat Disetor ke Kas Negara, 23 Rekening yang Belum Mendapat Persetujuan dari BUN dan/atau KPPN Sebesar Rp2.758.272.782,00, dan Pendapatan Jasa Giro pada Rekening Bendahara Pengeluaran Belum Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp4.280.731,00 ...... 4
1.1.2
Aset Tetap Senilai Rp49.486.378.565,00 dan Tanah Wakaf Senilai Rp744.063.000,00 Belum Didukung Bukti Kepemilikan serta Tanah Milik Negara di Dua Lokasi Disertifikatkan dalam Bentuk Wakaf. .................................... 7
1.1.3
Pemanfaatan Aset Tetap di Lingkungan Kementerian Agama Belum Sesuai Ketentuan serta Terdapat Tanah dan Bangunan Milik Kementerian Agama yang Masih Sengketa ....................................................................................................... 9
1.1.4
Pemanfaatan Rumah Dinas dan Guest House Belum Sepenuhnya Sesuai Ketentuan .............................................................................................................. 14
1.1.5
Terdapat Barang Milik Negara yang Tidak Diketahui Keberadaannya Karena Lemahnya Pengamanan ......................................................................................... 20
1.1.6
Barang Milik Negara yang Hilang Sebesar Rp148.193.500,00 Belum Diproses Tuntutan Ganti Kerugiannya .................................................................................. 25
1.2
Pendapatan ............................................................................................................ 26
1.2.1
Pendapatan Sebesar Rp605.905.000,00 dan Belanja Sebesar Rp460.395.113,00 pada UIN Alauddin Makassar Tahun 2011 Belum Disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ......................................................................... 26
1.2.2
Tarif Pendapatan BLU Belum Ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Biaya Pendidikan yang Berlaku pada Perguruan Tinggi Agama Negeri (PTAN) Belum Sepenuhnya Mengacu pada Peraturan Menteri Agama (PMA), dan Terdapat Pendapatan Tidak Memiliki Dasar Hukum ............................................................. 28
1.2.3
PNBP Terlambat Disetor dari Rekening Penerimaan ke Kas Negara Sebesar Rp81.753.858.701,00............................................................................................. 31
ii
1.2.4
PNBP di Lingkungan Kementerian Agama Digunakan Langsung Tanpa Mekanisme APBN Sebesar Rp3.872.245.640,00 dan Belum Disetorkan ke Kas Negara Sampai dengan 31 Desember 2011 Sebesar Rp2.392.022.187,35 ............... 33
1.3
Belanja .................................................................................................................. 35
1.3.1
Pengelompokan Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Sosial pada Saat Penganggaran Tidak Sesuai dengan Substansi Kegiatan yang Dilaksanakan ........... 35
1.3.2
Tunjangan Profesi Dosen PNS yang Dibayarkan kepada Dosen yang Tidak Memenuhi Beban Kerja Sebesar Rp359.021.400,00 dan Kelebihan Pembayaran Tunjangan Profesi Sebesar Rp130.841.875,00 ....................................................... 38
1.3.3
Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS Sebesar Rp22.337.500,00 Diberikan kepada Guru PNS yang Telah Menerima Tunjangan Profesi .................. 40
1.3.4
Bantuan Pendidikan Tidak Sesuai Ketentuan yang Mengakibatkan Pemborosan Keuangan Negara Sebesar Rp14.736.312.580,00 dan Kelebihan pembayaran sebesar Rp996.323.680,00 ..................................................................................... 41
1.3.5
Realisasi Belanja Barang pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Tidak Sesuai dengan Ketentuan Sebesar Rp615.832.000,00 .................................................................... 49
1.3.6
Pengadaan dan Sewa Kendaraan serta Pembayaran Honorarium Melebihi Standar Biaya Umum Sebesar Rp1.068.831.700,00 ............................................................ 50
1.3.7
Kelebihan Pembayaran atas Penyelenggaraan Diklat pada Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin dan IAIN Gorontalo Masing-Masing Sebesar Rp45.967.000,00 dan Rp50.468.400,00 ................................................................. 53
1.3.8
Proses Pengadaan Barang dan Jasa Tidak Sesuai Ketentuan yang Berlaku .............. 56
1.3.9
Kelebihan Pembayaran Pekerjaan Jasa Konsultasi Sebesar Rp20.490.000,00 ......... 61
1.3.10 Jasa Konsultan Training On Subject Content dan Training On Lesson Study pada Direktorat Madrasah Dirjen Pendidikan Islam Lebih Bayar Sebesar Rp600.510.110,00 dan Tidak Didukung dengan Bukti yang Memadai Sebesar Rp72.750.000,00 ................................................................................................... 62 1.3.11 Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pembelian Barang/Pemborongan Pekerjaan Senilai Rp375.597.023,93 Belum Dikenakan ......................................... 66 1.3.12 Pemborosan Keuangan Negara atas Pembayaran Honor/Insentif yang Tidak Menghasilkan Output yang Jelas di Perguruan Tinggi Sebesar Rp4.512.042.400,00............................................................................................... 72 1.3.13 Kelebihan Pembayaran Realisasi Belanja Barang atas Kegiatan Penelitian dan Pengembangan pada Badan Litbang dan Diklat Sebesar Rp231.538.960,00............ 75 1.3.14 Kelebihan Pembayaran Belanja Perjalanan Dinas pada Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat Sebesar Rp15.196.520,00 dan Realisasi Belanja Barang Tidak Didukung Bukti Pengeluaran yang Sah pada Ditjen Bimas Buddha Sebesar Rp40.358.000,00 ................................................................................................... 77 1.3.15 Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp730.431.079,6 dan Kekurangan Pertanggungjawaban Sebesar Rp4.528.896.742,00................................................. 80
iii
1.3.16 Pengadaan Barang pada Ditjen Pendidikan Islam Belum Dimanfaatkan Sebesar Rp3.735.566.289,00 dan Tidak Sesuai Spesifikasi.................................................. 88 1.3.17 Dana Sebesar Rp84.940.309,00 Digunakan oleh Bendahara Pengeluaran Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat di luar Kegiatan Dinas .......................................... 92 1.3.18 Bendahara Terlambat Menyetorkan Pajak Penghasilan Pasal 21, 22, 23 dan PPN yang Telah Dipotong/Dipungut Sebesar Rp184.572.893,18.................................... 93 1.3.19 Bendahara Pengeluaran Melaporkan SPT Masa Belum Secara Tertib ..................... 95 1.3.20 Kekurangan Potong Pajak Sebesar Rp152.395.516,27............................................ 97 1.3.21 Sisa Dana bantuan dari Badan Pengelola Dana Ongkos Haji Indonesia (BPDOHI) pada Sembilan Perguruan Tinggi Agama Negeri senilai Rp1.952.968.876,71 berpotensi disalahgunakan .................................................................................... 99 BAB 2 HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TAHUN 2005 – 2010 ..................................................................................................................... 103
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Daftar Jasa Giro belum disetorkan ke Kas Negara
Tabel 1.2
Daftar Tanah dan / atau Barang Milik Negara yang digunakan Pihak Ketiga belum didukung dengan Perjanjian Sewa Menyewa / Pinjam Pakai
Tabel 1.3
Barang Milik Negara dikuasai dan dimanfaatkan Secara Tidak Sah
Tabel 1.4
Daftar Tanah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat
Tabel 1.5
Daftar Gedung dan Bangunan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat
Tabel 1.6
Daftar Tanah Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak
Tabel 1.7
Daftar Gedung dan Bangunan Kantor Kemenag Kota Pontianak
Tabel 1.8
Daftar Barang Inventaris yang Tidak Diketahui Keberadaannya pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara
Tabel 1.9
Daftar Barang Inventaris yang Tidak Diketahui Keberadaannya pada IAIN Mataram
Tabel 1.10
Daftar Barang Inventaris yang Tidak Diketahui Keberadaannya pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua
Tabel 1.11
Daftar Tarif Biaya Pendidikan Tiap Satker
Tabel 1.12
Daftar Jenis Pendapatan Tiap PTAN
Tabel 1.13
Daftar Satker yang Sudah Menindaklanjuti Temuan PNBP
Tabel 1.14
Daftar Dosen yang Menerima Tunjangan Profesi pada STAKPN Ambon
Tabel 1.15
Daftar Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan/Beasiswa, Penyusunan Tesis dan Disertasi Kepada PNS di Lingkungan Kementerian Agama TA 2011 dengan Status Izin Belajar
Tabel 1.16
Daftar Penerima Bantuan Beasiswa STAIN Pontianak Tidak Sesuai Ketentuan
Tabel 1.17
Rincian Beasiswa yang Diterima oleh Mengundurkan Diri dan Belum Dikembalikan
Tabel 1.18
Daftar Penerima Bantuan Tidak Tercantum dalam SK
Tabel 1.19
Realisasi Belanja Barang untuk Bantuan Meugang pada IAIN Ar-Raniry
Tabel 1.20
Realisasi Pembayaran Honor Pengelola Teknis Proyek Yang Melebihi SBU Pada Kankemenag Kota Bengkulu
Tabel 1.21
Kelebihan Pembayaran atas Kontrak Makan dan Snack Angkatan XV Pada Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin
Tabel 1.22
Kelebihan Pembayaran atas Kontrak Makan dan Snack Angkatan XVI Pada Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin
v
Mahasiswa
S2
yang
Tabel 1.23
Kelebihan Pembayaran Akomodasi Kegiatan PLPG pada IAIN Sultan Amai Gorontalo
Tabel 1.24
Kemahalan Pengadaan Communicator
Tabel 1.25
Ketidaksesuaian Spesifikasi Internet dan Metro Ethernet
Tabel 1.26
Lebih Bayar atas Sewa Layanan VPN-IP
Tabel 1.27
Daftar Jumlah Peserta yang Menerima Uang Saku dan Transport Lebih Sedikkit dari Bukti Penagihan / Pembayaran
Tabel 1.28
Keterlambatan Pekerjaan Belum Dikenakan Sanksi Denda pada STAIN Pontianak
Tabel 1.29
Honor Diberikan Kepada Pegawai Yang Tidak Memiliki Perangkapan Fungsi Pada STAIN Curup Bengkulu Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung Bukti Pertanggungjawaban pada Ditjen Bimas Buddha
Tabel 1.30 Tabel 1.31
Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung Pertanggungjawaban Pada Kanwil Prov. Papua Barat
Tabel 1.32
Kelebihan Perjalanan Dinas pada Kanwil Prov. Papua Barat Berdasarkan Hasil Verifikasi Kembali Atas Pemeriksaan Itjen Kemenag
Tabel 1.33
Daftar Pengiriman Buku Menurut BAST
Tabel 1.34
Rincian Kontrak Kegiatan Penyusunan Data Geografis Pendidikan Islam Tk. RA/BA, MI, MTs, Pontren, Madin, MA, dan PTAI
Tabel 1.35
Daftar Pekerjaan Tidak Sesuai Spesifikasi
Tabel 1.36
Kekurangan dan Kelebihan Pemotongan/Pemungutan Pajak
Tabel 1.37
Daftar Saldo Dana Bantuan Badan Pengelola Dana Ongkos Haji Indonesia per 31 Desember 2011
vi
Bukti
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1
Daftar Keterlambatan Penyetoran Sisa UP Ke Kas Negara
Lampiran 1.2
Daftar Rekening yang Belum Mendapatkan Izin dari Kementerian Keuangan
Lampiran 1.3
Daftar Tanah Negara yang Dikuasai Kementerian Agama Belum Didukung Sertifikat Tanah
Lampiran 1.4
Daftar Tanah Wakaf Dikelola Kementerian Agama Belum Didukung Sertifikat Tanah Wakaf
Lampiran 1.5
Daftar Kendaraan Milik Kementerian Agama Belum Didukung dengan Bukti Kepemilikan
Lampiran 1.6
Daftar Rumah Dinas yang Digunakan Tanpa Surat Izin Penghunian Pada Kanwil Kemenang Provinsi Sumatera Barat
Lampiran 1.7
Daftar Kehilangan Barang Milik Negara yang Belum Dilakukan Proses Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Lampiran 1.8
Daftar Keterlambatan Penyetoran PNBP
Lampiran 1.9
Rincian PNBP Digunakan Langsung dan Belum Disetor Ke Kas Negara
Lampiran 1.10
Realisasi Belanja Barang (Kelompok Belanja 52) yang Seharusnya Rirealisasikan dari Belanja Modal (Kelompok Belanja 53)
Lampiran 1.11
Realisasi Belanja Barang (Kelompok Belanja 52) yang Seharusnya Dianggarkan dalam Belanja Bantuan Sosial (Kelompok Belanja 57)
Lampiran 1.12
Realisasi Belanja Modal (Kelompok Belanja 53) yang Seharusnya Direalisasikan Belanja Barang (Kelompok Belanja 52)
Lampiran 1.13
Realisasi Belanja Sosial (Kelompok Belanja 57) yang Seharusnya Rirealisasikan dari Belanja Barang (Kelompok Belanja 52)
Lampiran 1.14
Daftar Pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen yang Belum Memiliki Nomor Registrasi Guru (NRG) dan Tidak Memenuhi Beban Kerja
Lampiran 1.15
Daftar Penerima Tunjangan Profesi & Tunjangan Fungsional Guru PNS Pada Kabupaten Bantul
Lampiran 1.16
Daftar Penerima Tunjangan Profesi & Tunjangan Fungsional Guru PNS Pada Kabupaten Sleman
vii
Lampiran 1.17
Rincian Bantuan Beasiswa Uang Pendidikan dan Penyusunan Disertasi bagi Dosen dan Pegawai Administrasi pada UIN, IAIN, STAIN dan BDK di Lingkungan Kementerian Agama TA 2011 yang Tidak Sesuai Ketentuan
Lampiran 1.18
Daftar Bantuan Beasiswa Pada Kementerian Agama yang Melebihi SBU Tahun 2011
Lampiran 1.19
Daftar Pemberian Bantuan Beasiswa MAK 52 Tanpa LPJ pada Bimas Katolik
Lampiran 1.20
Bantuan Beasiswa PNS UIN Sunan Kalijaga yang Melewati Batas Waktu
Lampiran 1.21
Ketidakhematan atas Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat
Lampiran 1.22
Rincian Ketidakhematan atas Sewa Kendaraan di atas SBU pada Kegiatan Penyelenggaraan Konferensi Media Islam TA 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 1.23
Realisasi Belanja Honorarium Melebihi SBU Kankemenag Kab. Dompu
Lampiran 1.24
Perhitungan Kelebihan Pembayaran Honor Pengelola Aplikasi SAK dan SIMAK BMN pada Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat
Lampiran 1.25
Kelebihan Pembayaran Honor Panitiak Karena Keanggotaan Ganda Dalam Kegiatan Yang Sama pada IAIN Sultan Amai Gorontalo
Lampiran 1.26
Pembayaran Honor/Insentif pada STAIN Pamekasan yang Tidak Menghasilkan Output yang Jelas Bulan Januari s.d. Desember 2011
Lampiran 1.27
Pembayaran Honorarium/Insentif pada STAIN Tulungagung yang Tidak Menghasilkan Output yang Jelas
Lampiran 1.28
Pembayaran Honorarium/Insentif pada STAIN Jember yang Tidak Menghasilkan Output yang Jelas
Lampiran 1.29
Pembayaran Insentif pada IAIN Sunan Ampel yang Tidak Menghasilkan Output yang Jelas
Lampiran 1.30
Kelebihan Pembayaraan atas Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Badan Litbang dan Diklat
Lampiran 1.31
Kelebihan Pembayaran Akibat Kurang Volume Pada IAIN Sumatera Utara
Lampiran 1.32
Kelebihan Pembayaran Akibat Kurang Volume Pada UIN Syarif Hidayatullah
Lampiran 1.33
Rincian SP2D atas Kegiatan yang Dananya Masih di Bendahara Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat
viii
Lampiran 1.34
Rekapitulasi Satker yang Terlambat Menyetorkan Pajak
Lampiran 1.35
Rekapitulasi Satker yang Tidak Membuat dan Melaporkan SPT Masa Tahun 2011
ix
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
RESUME LAPORAN ATAS KEPATUHAN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) telah memeriksa Neraca Kementerian Agama tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Kementerian Agama. BPK telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Agama tahun 2011 yang memuat pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan terhadap PNBP yang berasal dari penerimaan pada perguruan tinggi non BLU yang digunakan langsung di luar mekanisme APBN sebesar Rp3,87 miliar, kesalahan klasifikasi pembebanan anggaran sebesar Rp42,68 miliar dan aset tetap hasil inventarisasi dan penilaian kembali menurut data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan berbeda dengan nilai koreksi yang telah dilaporkan dalam Laporan BMN Kementerian Agama sebesar Rp48,66 miliar dengan Nomor 22a/LHP/XVIII/05/2012 tanggal 28 Mei 2012 dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Nomor 22b/LHP/XVIII/05/2012 tanggal 28 Mei 2012. Sebagai bagian pemerolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), BPK melakukan pengujian kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan pada Kementerian Agama, kecurangan serta ketidakpatutan yang berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan. Namun, pemeriksaan yang dilakukan BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Agama tidak dirancang khusus untuk menyatakan pendapat atas kepatuhan terhadap keseluruhan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, BPK tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu. BPK menemukan adanya ketidakpatuhan dalam pengujian kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada Kementerian Agama dengan pokok-pokok temuan sebagai berikut: 1. Sisa uang persediaan sebesar Rp543.345.880,00 terlambat disetor ke Kas Negara, 23 rekening yang belum mendapat persetujuan dari BUN dan/atau KPPN sebesar Rp2.758.272.782,00, dan pendapatan jasa giro pada rekening bendahara pengeluaran belum disetor ke Kas Negara sebesar Rp4.280.731,00. 2. Aset tetap senilai Rp49.486.378.565,00 dan tanah wakaf senilai Rp744.063.000,00 belum didukung bukti kepemilikan serta Tanah Milik Negara di dua lokasi disertifikatkan dalam bentuk wakaf.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 1 dari 106
3. Pendapatan sebesar Rp605.905.000,00 dan belanja sebesar Rp460.395.113,00 pada UIN Alauddin Makassar tahun 2011 belum disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. 4. PNBP terlambat disetor dari rekening penerimaan ke Kas Negara sebesar Rp81.753.858.701,00. 5. PNBP di Lingkungan Kementerian Agama Digunakan Langsung Tanpa Mekanisme APBN Sebesar Rp3.872.245.640,00 dan Belum Disetorkan ke Kas Negara Sampai dengan 31 Desember 2011 Sebesar Rp2.392.022.187,35. 6. Pengelompokan belanja barang, belanja modal, dan belanja sosial pada saat penganggaran tidak sesuai dengan substansi kegiatan yang dilaksanakan. 7. Tunjangan profesi dosen PNS yang dibayarkan kepada dosen yang tidak memenuhi beban kerja sebesar Rp359.021.400,00 dan kelebihan pembayaran tunjangan profesi sebesar Rp130.841.875,00. 8. Bantuan pendidikan tidak sesuai ketentuan yang mengakibatkan pemborosan Keuangan Negara sebesar Rp14.736.312.580,00 dan kelebihan pembayaran sebesar Rp996.323.680,00. 9. Realisasi Belanja Barang pada IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh tidak sesuai dengan ketentuan sebesar Rp615.832.000,00. 10. Pengadaan dan sewa kendaraan serta pembayaran honorarium melebihi Standar Biaya Umum sebesar Rp1.068.831.700,00. 11. Denda keterlambatan atas penyelesaian pekerjaan pembelian barang/pemborongan pekerjaan senilai Rp375.597.023,93 belum dikenakan. 12. Pemborosan Keuangan Negara atas pengeluaran untuk pembayaran honor/insentif pada Perguruan Tinggi di lingkungan Kementerian Agama yang tidak menghasilkan output yang jelas sebesar Rp4.512.042.000,00. 13. Kelebihan pembayaran realisasi belanja barang atas kegiatan penelitian dan pengembangan pada badan litbang dan diklat sebesar Rp231.538.960,00. 14. Kelebihan pembayaran sebesar Rp752.750.283,25 pertanggungjawaban sebesar Rp4.528.896.742,00.
dan
kekurangan
15. Pengadaan Barang pada Ditjen Pendidikan Islam belum dimanfaatkan sebesar Rp3.735.566.289,00 dan tidak sesuai spesifikasi. Sehubungan dengan temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Menteri Agama agar : 1.
Menginstruksikan Kepala Satker berkoordinasi dengan Biro Perencanaan untuk penganggaran sertifikasi tanah;
2.
Berkoordinasi dengan Menpan mengenai penerimaan beasiswa bagi PNS yang mendapat izin belajar;
3.
Memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menginstruksikan seluruh unit perencanaan pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama untuk memperhatikan ketentuan yang berlaku tentang pengklasifikasian jenis belanja dalam penyusunan anggaran.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 2 dari 106
4.
Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker, PPK, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan terkait yang lalai/tidak cermat dalam melaksanakan tugas;
5.
Memerintahkan Kepala Satker terkait menyetorkan kelebihan pembayaran dan denda keterlambatan ke Kas Negara sebesar Rp4.830.540.960,14.
Temuan dan rekomendasi perbaikan secara rinci dapat dilihat dalam laporan ini. Jakarta, 28 Mei 2012 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Wakil Penanggungjawab Pemeriksaan,
Acep Mulyadi Akuntan, Register Negara No.D-38377
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 3 dari 106
BAB 1 HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Hasil pemeriksaan atas Kepatuhan Kementerian Agama Tahun 2011 terhadap Peraturan Perundang-undangan, adalah: 1.1
Aset
1.1.1
Sisa Uang Persediaan Sebesar Rp543.345.880,00 Terlambat Disetor ke Kas Negara, 23 Rekening yang Belum Mendapat Persetujuan dari BUN dan/atau KPPN Sebesar Rp2.758.272.782,00, dan Pendapatan Jasa Giro pada Rekening Bendahara Pengeluaran Belum Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp4.280.731,00 Saldo Kas dan Bank yang disajikan dalam Neraca Kementerian Agama per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp175.523.464.519,00 atau mengalami kenaikan 11,23% dari saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp155.808.233.934,00. Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010, BPK telah mengungkapkan mengenai permasalahan Sisa Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan Sebesar Rp1.827.577.162,00 terlambat disetor ke Kas Negara serta adanya pembukaan dan penggunaan 20 rekening tanpa persetujuan dari Bendahara Umum Negara (BUN) dan/atau Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Atas permasalahan tersebut BPK RI telah merekomendasikan kepada Menteri Agama memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Bendahara Pengeluaran yang lalai menyetorkan sisa UP/TUP dan pendapatan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran sesuai batas waktu yang telah ditetapkan, instruksi tertulis kepada seluruh pimpinan satker di lingkungan Kementerian Agama agar tepat waktu menyetorkan sisa UP/TUP dan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran dan memerintahkan Inspektur Jenderal Kementerian Agama untuk menertibkan rekening yang ada di lingkungan Kementerian Agama. Kementerian Agama dhi Sekjen telah menindaklanjuti sebagian rekomendasi BPK RI atas Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2010 dengan memberikan teguran kepada sebagian Bendahara Pengeluaran yang lalai dalam menyetorkan sisa UP/TUP dan surat Sekjen a.n. Menteri Agama nomor: SJ/B.IV/PS.00/3020/2011 tanggal 4 Agustus 2011 kepada Inspektorat Jenderal Kemenag agar melakukan penertiban terhadap rekening yang dimiliki oleh satuan organisasi/kerja di lingkungan Kementerian Agama. Namun demikian, hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2011, menunjukan bahwa pengelolaan kas belum sepenuhnya sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu: a.
Terdapat sisa UP Tahun Anggaran 2011 yang baru disetorkan pada tahun 2012 pada 14 satker sebesar Rp543.345.880,00 dengan rincian pada Lampiran 1.1.
b.
Pembukaan dan penggunaan rekening tanpa persetujuaan dari KPPN.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 4 dari 106
Terdapat pembukaan dan penggunaan 23 rekening tanpa persetujuan dari BUN dan/atau KPPN setempat. Dua puluh tiga rekening dimaksud berada pada 11 satker dengan saldo per 31 Desember 2011 sebesar Rp2.758.272.782,00, dengan rincian pada Lampiran 1.2. c.
Bendahara Pengeluaran belum menyetorkan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran ke Kas Negara Hasil pemeriksaan atas rekening bank dan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) menunjukkan terdapat jasa giro Tahun 2011 yang belum disetor ke Kas Negara sebesar Rp4.280.731,00, rincian pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Daftar Jasa Giro Belum Disetorkan Ke Kas Negara No
Nama Satker
Jasa Giro (Rp)
1.
IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
2.
Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh
605.032,00
3.
Kantor Kementerian Agama Kota Sabang
495.000,00
4.
Kantor Kementerian Agama Kab. Pidie BA Direktorat Jenderal Bimas Islam
629.707,00
5.
Kantor Kementerian Agama Kab. Pidie BA Direktorat Jenderal Pendis
806.967,00
6.
Kantor Kementerian Agama Kab. Pidie BA Direktorat Jenderal PHU
559.817,00
Jumlah
1.184.208,00
4.280.731,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a.
Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak : 1)
Pasal 1 Ayat (6), Pasal 4, dan Pasal 5 yang menetapkan bahwa seluruh PNBP wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara dan seluruh PNBP dikelola dalam Sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2)
Pasal 2 Ayat (1) Huruf a yang menyebutkan bahwa kelompok PNBP meliputi penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah
b.
Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis-jenis PNBP yang berlaku umum di semua departemen dan lembaga non departemen salah satunya adalah penerimaan hasil penyimpanan uang Negara (jasa giro).
c.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja: 1)
BPK- RI
Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) yang menyatakan bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Kantor/Satuan Kerja selaku Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dapat membuka rekening penerimaan dan/atau rekening pengeluaran dengan persetujuan Bendahara Umum Negara. Persetujuan tersebut dapat dikuasakan kepada Kuasa Bendahara Umum Negara Pusat dan Kuasa Bendahara Umum Negara di Daerah;
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 5 dari 106
d.
2)
Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) yang pada intinya menyatakan bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga dapat membuka rekening lainnya setelah mendapat persetujuan dari Bendahara Umum Negara. Persetujuan tersebut dapat dikuasakan kepada Kuasa Bendahara Umum Negara di Pusat;
3)
Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) yang menyatakan bahwa rekening sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3 harus dilaporkan dan disajikan dalam daftar lampiran pada Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja yang bersangkutan. Daftar rekening sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan kepada Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara setiap akhir semester.
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-73/PB/2011 tanggal 3 November 2011 tentang Langkah-langkah dalam Menghadapi Akhir Tahun pada Pasal 18 yang menyebutkan bahwa Sisa dana UP TA 2011 yg masih berada pada kas bendahara (baik tunai maupun yang masih ada di dalam rekening bank/pos) oleh bendahara pengeluaran yang bersangkutan harus disetorkan kembali ke Kas Negara melalui Bank Persepsi/Pos Persepsi pada wilayah kerja KPPN Pembuku/mitra kerja KPPN pembayar dengan menggunakan SSBP atau Nota Debet, paling lambat tanggal 30 Desember 2011.
Hal tersebut mengakibatkan: a.
b.
Penerimaan negara dari pengembalian sisa dana UP dan Jasa Giro masingmasing sebesar Rp543.345.880,00 dan Rp4.280.731,00 terlambat diterima dan berpotensi disalahgunakan; Saldo dana yang ada pada rekening yang belum mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan menjadi tidak terkontrol oleh Kementerian Keuangan selaku BUN dan berisiko disalahgunakan.
Permasalahan tersebut disebabkan oleh: a. b. c.
Bendahara Pengeluaran lalai untuk menyetorkan sisa UP dan pendapatan jasa giro sesuai batas waktu yang telah ditetapkan; Pimpinan Satker dan Bendahara Pengeluaran lalai tidak meminta persetujuan ke KPPN dalam pembukaan rekening; Kuasa Pengguna Anggaran lemah dalam pengawasan dan pengendalian terhadap penyetoran sisa UP dan Jasa Giro serta pengelolaan rekening milik satker .
Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a.
BPK- RI
Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Bendahara Pengeluaran yang lalai menyetorkan sisa UP dan pendapatan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran sesuai batas waktu yang telah ditetapkan;
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 6 dari 106
b.
c.
1.1.2
Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada kepala satker dan Bendahara Pengeluaran yang lalai tidak meminta persetujuan ke KPPN dalam pembukaan rekening baru milik satker; Memerintahkan kepala satker selaku KPA terkait untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian serta menyetorkan jasa giro tahun 2010 sebesar Rp4.280.731,00 ke Kas Negara.
Aset Tetap Senilai Rp49.486.378.565,00 dan Tanah Wakaf Senilai Rp744.063.000,00 Belum Didukung Bukti Kepemilikan serta Tanah Milik Negara di Dua Lokasi Disertifikatkan dalam Bentuk Wakaf. Saldo Aset Tetap yang disajikan dalam Neraca Kementerian Agama per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp29.285.034.031.095,00 atau naik 10,45% dari nilai Aset Tetap Tahun 2010 sebesar Rp26.224.039.992.097,00. Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010, BPK telah mengungkapkan mengenai Aset Tetap Kementerian Agama senilai Rp170.961.554.885,00 belum didukung bukti kepemilikan. Atas permasalahan tersebut BPK RI telah merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekjen Kementerian Agama untuk berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam penyediaan anggaran untuk sertifikasi tanah dan berkoordinasi dengan instansi lainnya yang berwenang dalam rangka pensertifikatan tanah di lingkungan Kementerian Agama, seluruh kepala satuan kerja melakukan tindakan pengamanan atas seluruh bukti kepemilikan kendaraan bermotor yang berada di bawah penguasaannya dan memerintahkan Inspektur Jenderal Kementerian Agama untuk melakukan pendataan dan penertiban atas seluruh bukti kepemilikan tanah dan kendaraan bermotor pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama. Kementerian Agama dhi Sekjen telah menindaklanjuti sebagian rekomendasi BPK RI sesuai Nota Dinas kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN untuk berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam penyediaan anggaran untuk mensertifikasi tanah yang dikuasai Kemenag dan berkoordinasi dengan instansi lainnya, memerintahkan kepada seluruh kepala satker untuk menganggarkan pensertifikatan tanah dan pembuatan akta wakaf tanah yang di kuasai Kemenag. Kemenag juga berkoordinasi dengan instansi terkait serta melakukan langkahlangkah pengamanan dan memproses bukti kepemilikan kendaraan bermotor pada satuan organisasi/kerja, dan Inspektorat Jenderal telah dilakukan penertiban dan pendataan atas beberapa bukti kepemilikan tanah dan kendaraan bermotor pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama sesuai surat perintah Menteri Agama RI dhi Sekjen kepada Inspektur Jenderal Kementerian Agama. Namun demikian, hasil pemeriksaan atas aset Tahun 2011 menunjukkan terdapat aset yang digunakan oleh satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama belum didukung bukti kepemilikan, yaitu: a.
BPK- RI
Kepemilikan tanah atas nama Kementerian Agama seluas 998.672 m2 pada 179 lokasi minimal senilai Rp47.084.070.458,00 belum didukung bukti kepemilikan. Rincian tanah tersebut pada Lampiran 1.3.
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 7 dari 106
b.
Tanah wakaf seluas 25.310 m2 minimal senilai Rp744.063.000,00 belum didukung dokumen sertifikat tanah wakaf. Rincian tanah wakaf tersebut pada Lampiran 1.4.
c.
Kepemilikan 438 unit kendaraan bermotor minimal senilai Rp2.402.308.107,00 belum didukung bukti kepemilikan. Rincian kendaraan bermotor tersebut pada Lampiran 1.5.
d.
Tanah milik negara disertifikatkan dalam bentuk wakaf 1) Tanah hibah dari MAI sesuai bukti kuitansi tanggal 22 Juni 1984 yang diperuntukkan sebagai tanah KUA Kecamatan Moyo Hulu disertifikasikan dalam bentuk tanah wakaf sesuai : a) Akta Ikrar Wakaf No. KK.19.4/8/39/Tahun 2009 b) Sertifikat Tanah Wakaf No. 02 tanggal 13 November 2010 2) Tanah KUA Kecamatan Batulantah yang diperoleh dari pembelian sesuai Akta Jual Beli Nomor 01/PPAT/1985 tanggal 11 Nopember 1985 antara HBT selaku penjual (pemilik tanah) dengan MHE selaku pembeli (Pimpinan Proyek Pembangunan Sarana Kehidupan Beragama Kabupaten Sumbawa), disertifikatkan dalam bentuk tanah wakaf sesuai a) Akta Ikrar Wakaf nomor KK.19.04.09/13/BA.03.2/85/2007 b) Sertifikat Tanah Wakaf Nomor 02 tanggal 11 Desember 2010
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Penjelasan Pasal 58 Ayat (1) yang menetapkan bahwa menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyelenggarakan sistem pengendalian intern di bidang pemerintahan masing-masing;
b.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Pasal 32 yang menyatakan bahwa : Pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib melakukan pengamanan barang milik Negara/daerah yang berada dalam penguasaannya, meliputi pengamanan administrasi, pengamanan fisik, pengamanan hukum.
Hal tersebut mengakibatkan lemahnya pengamanan hukum dan administrasi atas aset tersebut yang berpotensi menimbulkan sengketa di kemudian hari. Permasalahan tersebut disebabkan: a.
Kepala satuan kerja kurang berkoordinasi dengan Biro Perencanaan untuk penganggaran sertifikasi tanah;
b.
Pengelola Barang lalai dalam mengadministrasikan bukti kepemilikan aset tetap;
Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 8 dari 106
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk : a. Menginstruksikan Kepala Satker berkoordinasi dengan Biro Perencanaan untuk penganggaran sertifikasi tanah; b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Pengelola Barang yang lalai dalam mengadministrasikan bukti kepemilikan aset tetap dan mengupayakan diperolehnya bukti kepemilikan aset yang belum ditemukan. 1.1.3
Pemanfaatan Aset Tetap di Lingkungan Kementerian Agama Belum Sesuai Ketentuan serta Terdapat Tanah dan Bangunan Milik Kementerian Agama yang Masih Sengketa Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010, BPK telah mengungkapkan mengenai permasalahan pemanfaatan aset tetap di lingkungan Kementerian Agama belum sesuai ketentuan. Atas permasalahan tersebut BPK RI telah merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekjen Kementerian Agama untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada kepala satuan kerja terkait yang lalai untuk mengikuti ketentuan pemanfaatan aset dan melengkapi dengan surat perjanjian sewa menyewa sesuai ketentuan yang berlaku, dan memerintahkan Irjen Kementerian Agama untuk melakukan pendataan dan penertiban atas pemanfaatan aset tetap oleh satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama. Kementerian Agama dhi Menteri Agama telah menindaklanjuti sebagian rekomendasi BPK RI atas Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2010 dengan memberikan surat teguran kepada kepala satuan kerja terkait dan Irjen Kementerian Agama telah menindaklanjuti dengan Surat Edaran tentang Pembenahan dan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN), namun belum didukung Laporan pendataan dan penertiban atas seluruh bukti kepemilikan tanah dan kendaraan bermotor dari Itjen Kemenag. Sehingga hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kemenag Tahun Anggaran 2011 masih menunjukkan permasalahan yang sama, yaitu : a.
Tanah dan/atau Bangunan milik Kementerian Agama yang digunakan pihak ketiga belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa/pinjam pakai Tabel 1.2
Daftar Tanah dan/atau Bangunan milik Kementerian Agama yang digunakan pihak ketiga belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa/pinjam pakai No.
Nama Satker
1
Kankemenag Kota Banda Aceh Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu
2
3 4
Kankemenag Kota Bengkulu STAIN Bengkulu
BPK- RI
Jenis Barang Gedung Gedung
Kuantitas 2 (m ) 150
Tanah
Koperasi Pegawai Negeri Koperasi Dharma Wanita Yayasan Perwanida Kota Bengkulu RA
Gedung
Koperasi
Gedung (ruangan) Tanah
40
Nama Instansi Pengguna RA Perwanida
896
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
Keterangan Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan
hal. 9 dari 106
No.
5
6
7 8
9 10 11
12 13
Nama Satker
STAIN Curup
IAIN Antasari Banjarmasin
Jenis Barang
Kuantitas 2 (m )
Rumah Dinas Gedung
120
Gedung
240
Nama Instansi Pengguna Taman Kanak-kanak
Gedung (ruangan) Gedung
120
Gedung
200
Gedung
170
Gedung
70
Kantor Kas BRI Cabang Curup Taman Kanak-kanak
16
Koperasi Pegawai Dharmawanita IAIN Antasari Banjarmasin Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Dharma Wanita Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan MIS Nurul Hasanah
Kankemenag Kota Banjarbaru Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat
Gedung
Kankemenag Kota Padang Kankemenag Kab Jembrana Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah
Gedung
258
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), dsb FKUB
Gedung
150
FKUB
5.000
YAPPI
Kankemenag Kapuas Kankemenag Balikpapan
b.
Gedung
Tanah
Tanah
RA Perwanida
Kab
Tanah
Sekolah/madrasah
Kota
Tanah
1.906
FKUB
Keterangan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian sewa menyewa Belum didukung dengan perjanjian pinjam pakai
Belum didukung dengan perjanjian pinjam pakai Belum didukung dengan perjanjian pinjam pakai Belum didukung dengan perjanjian pinjam pakai Belum didukung dengan perjanjian pinjam pakai Belum didukung dengan perjanjian pinjam pakai Belum didukung dengan perjanjian pinjam pakai
Barang Milik Negara dikuasai dan dimanfaatkan secara tidah sah Tabel 1.3 Barang Milik Negara dikuasai dan dimanfaatkan secara tidak sah
No. 1
2
Nama Satker Ditjen Bimas Islam
Ditjen Bimas Kristen
Jenis Barang Kendaraan Roda Empat Kendaraam Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Kuantitas 2 (unit/m ) 1 8 2
Laptop
5
Kendaraan Roda Empat
6
3
Ditjen Bimas Hindu
Laptop
3
4
Kanwil Prov. Barat
Rumah Dinas
3
Kemenag Sumatera
Tanah 5
Kanwil
BPK- RI
Kemenag
Rumah
870 5
Nama Pengguna
Keterangan
Pensiunan pegawai Kemenag Pensiunan pegawai Kemenag Pegawai di luar satker Ditjen Bimas Kristen Pihak lain di luar satker Ditjen Bimas Kristen Pegawai satker Ditjen Bimas Kristen
Pemanfaatan BMN oleh pihak yang tidak berhak Pemanfaatan BMN oleh pihak yang tidak berhak Pemanfaatan BMN oleh pihak yang tidak berhak
Mantan pegawai Ditjen Bimas Hindu Mantan pegawai Kemenag Mantan pegawai Kemenag Pensiunan pegawai
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
Pemanfaatan BMN oleh pihak yang tidak berhak Mengganti warna dasar plat nomor polisi secara tidak resmi Pemanfaatan BMN oleh pihak yang tidak berhak Pemanfaatan dan penghapusan BMN tidak ada persetujuan Kemenag Pemanfaatan BMN tanpa ada persetujuan Kemenag Pemanfaatan BMN oleh
hal. 10 dari 106
No.
Nama Satker
6
Prov. Papua STAIN Watampone
c.
Jenis Barang Dinas Tanah
Kuantitas 2 (unit/m ) 19.665
Nama Pengguna
Keterangan
Kemenag Pensiunan pejabat Kemenag/dosen
pihak yang tidak berhak Pemanfaatan BMN oleh pihak yang tidak berhak
Tanah dan Bangunan dalam Sengketa 1)
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumedang Terdapat sebidang tanah seluas 250 m2 senilai Rp5.000.000,00 berlokasi di Kecamatan Sumedang Utara, Kelurahan Situ yang bermasalah karena belum ada dokumen kepemilikan. Tanah yang diakui sebagai aset tetap Kantor Kementerian Agama Kab Sumedang yang dibeli pada tahun 1983 dari ABD. Kepemilikan tanah tersebut masih dalam proses sengketa dengan ESU. Atas permasalahan ini pihak Kantor Kementerian Agama Kab. Sumedang telah memberikan Kuasa Khusus kepada Kepala Kejaksaan Negeri Sumedang untuk menyelesaikan permasalahan tanah tersebut.
2)
BPK- RI
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap a)
Tanah seluas 2.370 m2 senilai Rp1.185.000.000,00 perolehan 26 September 1990 yang berlokasi di Jl. Masjid No. 2 Kelurahan SidaNegara Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap dikuasai oleh Yayasan Darussalam. Di atas tanah tersebut telah dibangun Masjid Darussalam. Padahal tanah tersebut merupakan Hak Pakai milik Kementerian Agama cq. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dengan sertifikat No.11.30.73.03.4.00046.
b)
Tanah seluas 1.391m2 senilai Rp1.057.160.000,00 perolehan 1 November 1991 dengan sertifikat No. 11.30.73.03.4.00048 merupakan Hak Pakai milik Kementerian Agama cq. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Dulunya berdiri Wisma BKM (Badan Kemakmuran Masjid). Tanpa ada bukti permohonan penghapusan ke Kementerian Keuangan (KPKNL), bangunan tersebut dihancurkan dan diubah menjadi lapangan parkir Masjid Darussalam. Sementara kantor dan aula BKM dipindahkan ke sampingnya pada area yang sama di lokasi tanah milik Pemerintah Kabupaten Cilacap dan menjadi Wisma dan Hotel Darussalam. Atas hal tersebut pernah diupayakan untuk meminta penggantian tetapi belum terealisir.
c)
Pada Tahun 1999, aula dan wisma BKM senilai Rp81.188.200,00 (Rp34.442.000,00 + Rp11.349.000,00 + Rp35.397.200,00) merupakan harga perolehan Tahun 1988, yang berdiri disamping Mesjid Darussalam dibongkar oleh Pemkab Cilacap, dengan janji akan dibangunkan kembali pada tanah Pemda dilokasi yang berdampingan. Tanah tersebut akan dibangun lapangan parkir
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 11 dari 106
Masjid Darussalam. Tetapi pada pelaksanaannya bangunan baru tersebut menjadi milik Yayasan Darussalam. Konfirmasi dengan pihak terkait yaitu Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, bahwa tidak ada dokumen usulan penghapusan atas bangunan tersebut. Atas tiga permasalahan tersebut belum dilaporkan secara resmi kepada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah untuk memperoleh rekomendasi lebih lanjut. 3)
STAIN Sorong Tanah pada Kelurahan Malaingkedi (No. KIB 4, 5, dan 6) dengan luas total 3.125 m2 dan nilai total Rp156.250.000,00 dikuasai oleh pihak ketiga. Diatas tanah tersebut telah dibangun rumah ibadah (gereja) oleh warga setempat. Menurut penjelasan Pembantu Ketua II, tanah tersebut berasal dari Yayasan Al-Hikmah yang merupakan yayasan pendiri STAIS yang sekarang menjadi STAIN Sorong. Atas penguasaan tanah oleh pihak ketiga tersebut, STAIN Sorong belum pernah membicarakan permasalahan tersebut dengan pihak Pengurus Gereja.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan : a.
UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara : 1) Pasal 44 yang menyatakan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib mengelola dan menatausahakan barang milik negara/daerah yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya. 2) Pasal 49 ayat (1) yang menyatakan Barang milik negara/daerah yang berupa tanah yang dikuasai Pemerintah Pusat/Daerah harus disertifikatkan atas nama pemerintah Republik Indonesia/pemerintah daerah yang bersangkutan. 3) Pasal 49 ayat (2) Bangunan milik negara/daerah harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib. 4) Pasal 49 ayat (3) Tanah dan bangunan milik negara/daerah yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan, wajib diserahkan pemanfaatannya kepada Menteri Keuangan/ gubernur/bupati/ walikota untuk kepentingan penyeleng-garaan tugas pemerintahan negara/daerah. 5) Pasal 49 ayat (4) Barang milik negara/daerah dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas tagihan kepada Pemerintah Pusat/Daerah. 6) Pasal 49 ayat (5) Barang milik negara/daerah dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman. 7) Pasal 49 ayat (6) Ketentuan mengenai pedoman teknis dan administrasi pengelolaan barang milik negara/daerah diatur dengan peraturan pemerintah.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 12 dari 106
b.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah: 1) Pasal 1 (9) yang menyatakan sewa adalah pemanfaatan barang milik negara/daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai; 2) Pasal 17 (1) yang menyatakan bahwa Pengelola barang menetapkan barang milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan yang harus diserahkan oleh pengguna barang karena sudah tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi instansi bersangkutan; 3) Pasal 19 (1) yang menyatakan bahwa Pemanfaatan barang milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dilaksanakan oleh pengelola barang; 4) Pasal 23 (1) yang menyatakan Pinjam pakai barang milik negara/daerah dilaksnakan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah atau antar pemerinta daerah; 5) Pasal 23 (2) yang menyatakan Jangka waktu pinjam pakai barang milik negara/daerah paling lama dua tahun dan dapat diperpanjang; 6) Pasal 23 (3) yang menyatakan Pinjam pakai dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: a) Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian; b) Jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka waktu; c) Tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; d) Persyaratan lain yang dianggap perlu. 7) Pasal 32 (1) yang menyatakan bahwa Pengelola barang, pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang wajib melakukan pengamanan barang milik Negara/daerah yang berada dalam penguasaannya; 8) Pasal 32 (2) yang menyatakan bahwa Pengamanan barang milik Negara/daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengamanan administrasi, pengamanan fisik, dan pengamanan hukum.
a.
BPK- RI
Buletin Teknis 09 tentang Akuntansi Aset Tetap, yang antara lain menyatakan: 1)
Tanah yang termasuk dalam aset tetap dalam PSAP 07 Paragraf 07 adalah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Termasuk dalam klasifikasi tanah ini adalah tanah yang digunakan untuk gedung, bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan;
2)
Dalam hal tanah dimiliki oleh pemerintah, namun dikuasai dan/atau digunakan oleh pihak lain, maka tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah, serta
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 13 dari 106
diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan, bahwa tanah tersebut dikuasai atau digunakan oleh pihak lain. Hal tersebut mengakibatkan: a.
Negara kehilangan hak sewa atas tanah dan atau bangunan yang dimanfaatkan pihak lain;
b.
BMN tidak dapat dimanfaatkan untuk operasional pemerintahan dan berpotensi hilang serta disalahgunakan;
Permasalahan tersebut disebabkan Kepala Satuan Kerja belum melaksanakan kewajiban untuk mengamankan Aset Tetap yang berada di bawah penguasaan dan pengelolaannya secara optimal. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada kepala satker terkait yang lalai dalam pemanfaatan aset tetap yang berada dibawah tanggung jawabnya dan memerintahkan kepada satuan kerja tersebut untuk melengkapi seluruh pemanfaatan aset tetap dengan surat perjanjian sewa menyewa atau perjanjian pinjam pakai sesuai ketentuan. 1.1.4
Pemanfaatan Rumah Dinas dan Guest House Belum Sepenuhnya Sesuai Ketentuan Saldo Aset Tetap berupa Gedung dan Bangunan yang disajikan dalam Neraca Kementerian Agama Tahun 2011 per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp11.552.572.043.252,00 atau naik 16,57% dari nilai per 31 Desember 2010 sebesar Rp9.638.800.689.872,00. Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010, BPK telah mengungkapkan mengenai permasalahan penempatan rumah dinas belum seluruhnya dikenakan biaya sewa yaitu di Kankemenag Kabupaten Tapanuli Selatan, MAN Insan Cendekia Serpong, Kankemenag Kabupaten Serang, Kankemenag Kabupaten Jombang, dan Kankemenag Kabupaten Mojokerto. Atas permasalahan tersebut BPK RI telah merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk memberikan sanksi kepada Kepala Satuan Kerja yang kurang cermat dalam pengelolaan Barang Milik Negara, melakukan inventarisasi seluruh rumah dinas yang digunakan oleh pegawai Kementerian Agama dan mengenakan sewa sesuai ketentuan yang berlaku. Kementerian Agama dhi. Sekretaris Jenderal telah menindaklanjuti sebagian rekomendasi BPK RI atas Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2010 dengan memerintahkan Kepala Kanwil Kementerian Agama untuk menegur Kepala Satuan Kerja, meminta Kepala Biro Keuangan untuk melakukan inventarisasi rumah dinas dan mengenakan biaya sewa kepada penghuni
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 14 dari 106
penghuni rumah dinas tersebut sesuai SIP. Tindak lanjut tersebut belum seluruhnya sesuai dengan rekomendasi BPK RI. Namun demikian dari hasil pemeriksaan tahun 2011 pada satker secara uji petik, masih ditemukan pemanfaatan rumah dinas yang tidak sesuai dengan ketentuan, yaitu : a.
Pemanfaatan rumah dinas belum dikenakan biaya sewa dan belum ditetapkan izin penempatannya penghunian 1) Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh Dua unit rumah dinas merupakan bantuan dari BRR Aceh yang selesai dibangun pada akhir tahun 2008. Terhadap satu unit rumah dinas yaitu golongan III Type C baru ditetapkan izin penghunian per 22 Agustus 2011 yang berlaku mulai tanggal 5 September 2011 dengan biaya sewa sebesar Rp115.500,00. Atas penempatan rumah dinas tersebut sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 26 November 2011 belum dikenakan biaya sewa yang dipotong melalui bendaharawan gaji. Sedangkan satu unit rumah dinas lainnya yaitu golongan III type D sampai dengan pemeriksaan berakhir belum dapat dimanfaatkan karena belum ditetapkan izin penghuniannya oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh. 2) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima Dua unit rumah dinas masing-masing senilai Rp60.695.000,00 dan Rp25.290.000,00 telah dipergunakan sesuai peruntukannya yaitu dengan ditetapkannya surat izin penghunian rumah Negara oleh Kantor Kementerian Agama Kab Bima yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2005. Namun demikian, atas penempatan rumah dinas tersebut Bendahara belum melakukan pemotongan gaji untuk biaya sewa. 3) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Delapan unit rumah dinas tidak didukung Surat Izin Penghunian dan diantaranya lima unit rumah dinas ditempati oleh pihak yang tidak berhak, rincian pada Lampiran 1.6.
b.
Pengelolaan Gedung Mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan type B seluas 1.670m2 tidak dilaporkan Laporan BMN IAIN Antasari Banjarmasin TA 2011 menyajikan data berupa kepemilikan gedung mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan type B seluas 1.670m2. Hasil pemeriksaan lapangan pada tanggal 8 Februari 2012 menunjukkan bahwa gedung tersebut saat ini digunakan sebagai guest house. Pengelolaan guest house dilaksanakan oleh Bagian Rumah Tangga (RT) IAIN Antasari Banjarmasin dengan ketetapan tarif bagi penyewa kamar yang disusun oleh Kepala Bagian RT, yaitu Rp100.000 untuk VIP, Rp75.000 untuk kamar AC (101), Rp50.000 untuk kamar biasa dan Rp10.000 untuk extra bed. Berdasarkan denah guest house diketahui bahwa terdapat dua kamar VIP, satu kamar ber AC dan 15 kamar biasa. Seluruh kamar tersebut disewakan, selain itu terdapat 10 extra bed yang juga disediakan untuk
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 15 dari 106
disewa. Berdasarkan laporan penerimaan guest house yang dilaporkan oleh personil Bagian Rumah Tangga IAIN Antasari Banjarmasin, diketahui bahwa hasil penerimaan dari sewa kamar, dikelola langsung untuk kebutuhan operasional guest house termasuk pembayaran gaji pegawai guest house, beban daya dan air. Sampai dengan 31 Desember 2011 saldo yang tercatat dalam pembukuan penerimaan guest house sebesar Rp8.332.535,00 dan disimpan oleh pengelola guest house di unit kerja bagian RT IAIN Antasari Banjarmasin. c.
Pengelolaan status Rumah belum didasarkan pada penetapan status rumah negara
keputusan
1) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Berdasarkan Laporan BMN Satker Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat per 31 Desember 2011 diketahui bahwa saldo akun Tanah adalah sebesar Rp22.814.975.000,00 dengan rincian pada Tabel 1.4. Tabel 1.4. Daftar Tanah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat No.
2
Uraian
Luas (m )
Nilai
Keterangan
1
Tanah Bangunan Negara Golongan II
Rumah
699
699.000.000,00
Satu lokasi
2
Tanah Bangunan Negara Golongan III
Rumah
1.905
2.095.500.000,00
Satu lokasi
3
Tanah Bangunan Pemerintah
Kantor
9.227
20.020.475.000,00
Dua lokasi
11.831
22.814.975.000,00
Jumlah
Sedangkan saldo akun Gedung dan Bangunan adalah sebanyak 29 unit dengan luas 27.215m2 senilai Rp16.364.300.300,00, dengan rincian pada Tabel 1.5. Tabel 1.5. Daftar Gedung dan Bangunan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat 2
No.
Uraian
Jml Unit
1
Bangunan Gedung Kantor Permanen
16
3.246
11.980.651.200,00
2
Bangunan Gedung Pertemuan Permanen
1
60
293.828.000,00
3
Bangunan Lainnya
2
0
276.672.000,00
4
Rumah Negara Golongan II Tipe A Permanen
8
610
703.915.500,00
5.
Asrama Permanen
2
23.299
3.109.233.600,00
27.215
16.364.300.300,00
Jumlah
Luas (m )
Nilai (Rp)
Keterangan
Tiga lokasi (dua lokasi tanah milik sendiri dan satu lokasi tanah milik MTsN 2 Pontianak). Satu unit untuk Rumah Jabatan Kakanwil dan 7 unit untuk Pejabat Eselon III
Kedua Tabel di atas menunjukkan bahwa delapan rumah Negara yang dimiliki Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dicatat sebagai Rumah Negara Golongan II, namun tanah yang digunakan
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 16 dari 106
sebagai lokasi rumah Negara tersebut dicatat dalam dua golongan yaitu Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II (untuk Rumah Jabatan Kakanwil) dan Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III (untuk Rumah Jabatan Pejabat Eselon III). Berdasarkan penjelasan Kepala Subbag Umum diketahui bahwa maksud dari penginputan tanah menjadi tanah bangunan rumah Negara golongan II dan III pada SIMAK BMN adalah tanah tersebut digunakan untuk bangunan rumah Negara pejabat eselon II dan III. Hal tersebut karena kurangnya informasi yang didapat saat penginputan dalam mengategorikan rumah tersebut menjadi golongan I atau golongan II atau golongan III. 2) STAIN Pontianak Hasil pemeriksaan atas tanah dan bangunan menunjukkan terdapat Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III senilai Rp38.600.000,00 dengan luas 193m2 terletak di luar kawasan kampus STAIN, yaitu di Jl. K.H. Ahmad Dahlan Gg. Madrasah II No. 12 Pontianak belum bersertifikat. Bukti kepemilikan yang dimiliki adalah: a) Surat Keterangan dari Kantor Pendaftaran dan Pengawasan Pendaftaran Tanah Provinsi Kalbar tertanggal 1 Maret 1971, yang menjelaskan bahwa sebidang tanah milik adat terletak di Provinsi Kalbar, Kotamadya Pontianak, Kecamatan Pontianak Barat, Kampung Sei Bengkong, seluas 193m2, dimohon oleh Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN di Pontianak. b) Surat Penagihan Nomor 344/IV/C/1971-1972 tanggal 7 Agustus 1970 atas nama Drs. A. Ludjito untuk dan atas nama Institut Agama Islam Negeri Sjarif Hidajatullah Djakarta Tjabang Pontianak. Laporan BMN STAIN Pontianak, tidak mencatat aset gedung dan bangunan yang berada di lokasi tanah tersebut. Namun demikian, berdasarkan penjelasan Kasubbag Umum STAIN Pontianak, di lokasi tersebut berdiri bangunan rumah yang saat ini dihuni oleh NMU yang merupakan anak dari MYN (keduanya adalah Pegawai STAIN Pontianak). MYN telah menempati rumah tersebut sejak Tahun 1986 dan telah meninggal dunia pada tanggal 30 Juni 2009. Status Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III tersebut didasarkan pada pemahaman bahwa rumah tersebut ditempati oleh PNS Golongan III dan belum didasarkan pada keputusan penetapan status rumah Negara oleh pimpinan instansi (dhi.Menteri Agama) dan/atau oleh Menteri Pekerjaan Umum. 3) Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak Berdasarkan Laporan BMN Satker Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak per 31 Desember 2011 diketahui bahwa saldo akun Tanah adalah sebesar Rp4.283.797.000,00, rincian pada Tabel 1.6.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 17 dari 106
Tabel 1.6 Daftar Tanah Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak 2
No.
Uraian
Luas (m )
1
Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan III
2
Tanah Bangunan Pemerintah
3
Nilai
Keterangan
605
384.175.000,00
Satu lokasi
Kantor
3.553
2.882.022.000,00
Lima lokasi
Tanah Kosong yang sudah Diperuntukkan
9.600
1.017.600.000,00
Satu lokasi
13.758
4.283.797.000,00
Jumlah
Sedangkan saldo akun Gedung dan Bangunan adalah sebanyak 10 unit senilai Rp1.580.937.800,00, rincian pada Tabel 1.7. Tabel 1.7 Daftar Gedung dan Bangunan Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak No.
Uraian
Jml Unit
Nilai
1
Bangunan Gedung Kantor Permanen
1
199.594.800,00
2
Bangunan Gedung Kantor Semi Permanen
6
1.202.948.000,00
3
Bangunan Gedung Pendidikan Permanen
1
104.868.000,00
4
Rumah Negara Golongan III Tipe B Semi Permanen
2
73.527.000,00
Jumlah
1.580.937.800,00
Kedua Tabel di atas menunjukkan bahwa Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak memiliki sebidang Tanah Bangunan Rumah Negara Gol.III yang di atasnya berdiri dua unit rumah Negara yang dikategorikan dalam status Golongan III. Atas penggolongan status rumah Negara termasuk tanah Negara tersebut, belum ditemukan bukti pendukung berupa Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum yang menetapkan status Tanah dan Rumah Negara Golongan III. Kondisi diatas tidak sesuai dengan: a.
PP Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 31Tahun 2005, yang menyatakan antara lain: 1)
BPK- RI
Pasal 1: a)
Nomor 5 bahwa Rumah Negara Golongan I adalah rumah Negara yang dipergunakan bagi pemegang jabatan tertentu dan karena sifat jabatannya harus bertempat tinggal di rumah tersebut, serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang bersangkutan masih memegang jabatan tertentu tersebut;
b)
Nomor 6 bahwa Rumah Negara Golongan II adalah rumah Negara yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi dan hanya disediakan untuk didiami oleh pegawai negeri dan apabila telah berhenti atau pensiun, rumah dikembalikan kepada Negara;
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 18 dari 106
c)
2)
Nomor 7 bahwa Rumah Negara Golongan III adalah rumah Negara yang tidak termasuk Golongan I dan Golongan II yang dapat dijual kepada penghuninya.
Pasal 12: a)
Ayat (1) untuk menentukan golongan rumah Negara dilakukan penetapan status rumah Negara sebagai Rumah Negara Golongan I, Rumah Negara Golongan II, dan Rumah Negara Golongan III;
b)
Ayat (2) Penetapan status Rumah Negara Golongan I danRumah Negara Golongan II sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh pimpinan instansi yang bersangkutan. Penjelasan Pasal 12 ayat (2) adalah yang dimaksud dengan pimpinan instansi yang bersangkutan adalah Menteri, Ketua Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, Ketua Lembaga Departemen/Non Departemen yang setingkat dengan Menteri;
3)
c)
Ayat (2a) Setiap pimpinan instansi wajib menetapkan status rumah Negara yang berada dibawah kewenangannya menjadi Rumah Negara Golongan I atau Rumah Negara Golongan II;
d)
Ayat (3) Penetapan status Rumah Negara Golongan III sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh Menteri (dhi. Menteri Pekerjaan Umum);
e)
Ayat (3a) Rumah Negara yang mempunyai fungsi secara langsung melayani atau terletak dalam lingkungan suatu kantor instansi, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, pelabuhan udara, pelabuhan laut dan laboratorium/balai penelitian ditetapkan menjadi Rumah Negara Golongan I.
Pasal 13: a)
Ayat (1) setiap rumah Negara wajib didaftarkan;
b)
Ayat (2) pendaftaran rumah Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh pimpinan instansi yang bersangkutan kepada Menteri (dhi. Menteri Pekerjaan Umum).
b.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara pada pasal 19 (4) dinyatakan bahwa Penghuni rumah Negara dikenakan pembayaran sewa.
c.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.06/2010 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Berupa Rumah Negara dalam pasal 10 disebutkan bahwa Rumah Negara hanya dapat digunakan sebagai tempat tinggal pejabat atau pegawai negeri yang memiliki Surat Izin Penghunian.
Hal tersebut mengakibatkan : a.
BPK- RI
Penerimaan Negara dari biaya sewa rumah dinas sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 belum diperoleh.
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 19 dari 106
b.
Status golongan tanah dan rumah Negara milik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, STAIN Pontianak dan Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak tidak jelas dan menimbulkan risiko pengalihan hak atas rumah Negara yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Permasalahan di atas disebabkan: a.
Pembuat Daftar Gaji Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh dan Kantor Kementerian Agama Kab Bima lalai tidak memotong biaya sewa rumah kepada pegawai yang menempati rumah dinas;
b.
Kuasa Pengguna Barang tidak cermat dalam melakukan pengelolaan rumah dinas yang berada dalam penguasaannya.
Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a. b.
1.1.5
Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kuasa Pengguna Barang dan Pembuat Daftar Gaji yang tidak cermat/lalai dalam melaksanakan tugas; Memerintahkan Kuasa Pengguna Barang mengusulkan revisi golongan rumah dalam Laporan SIMAK BMN.
Terdapat Barang Milik Negara yang Tidak Diketahui Keberadaannya Karena Lemahnya Pengamanan Hasil pemeriksaan atas keberadaan aset tetap pada satker yang dijadikan sampling pemeriksaan menunjukkan permasalahan sebagai berikut: a.
Direktorat Jenderal Bimas Islam 1) Aset tetap peralatan dan mesin berupa laptop dan notebook sebanyak 62 unit tidak jelas keberadaannya Dalam laporan SIMAK BMN per 31 Oktober 2011, tercatat aset tetap berupa laptop dan notebook sebanyak 112 unit yang terdiri atas 102 unit laptop dan 10 unit notebook. Berdasarkan pemeriksaan terhadap daftar pengguna barang diketahui laptop yang tercatat berjumlah 50 unit, yang merupakan hasil pengadaan TA 2011, sedangkan selisih laptop dan notebook sebesar 62 unit tidak didukung dengan daftar pengguna barang dan tidak jelas keberadaannya. 2) Terdapat aset yang tidak dimanfaatkan oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam yaitu aset-aset yang berada di kantor lama (Lap. Banteng). Berdasarkan konfirmasi dengan Kasubbag perlengkapan diketahui bahwa aset tersebut sudah dibuatkan Berita Acara Penitipan Aset BMN No.Dj.II.1/Ks.01.1/432/2011 tanggal 1 Maret 2011, dalam surat tersebut disebutkan penitipan bersifat sementara sampai dengan proses penghapusan selesai dilakukan oleh tim penghapusan aset Direktorat Jenderal Bimas Islam. Pihak Setjen Kementerian Agama tidak mau dititipkan aset, hal ini ditandai dengan tidak ditandatanganinya berita
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 20 dari 106
acara tersebut. Konfirmasi lebih lanjut tentang keberadaan aset menunjukkan aset-aset tersebut sudah bercampur dengan aset Unit Eselon 1 lainnya. Informasi dari pihak Setjen Kementerian Agama menyebutkan dengan adanya kebijakan pemindahan sebagian unit eselon 1 ke gedung baru di Jl. Thamrin maka aset-aset yang sebelumnya berada di masing-masing unit dikumpulkan dalam satu ruangan kemudian dipindahkan ke gudang lantai satu Kementerian Agama. Gudang tempat penampungan aset-aset tersebut saat ini sedang direnovasi sehingga aset-aset yang dulunya disimpan digudang tersebut sebagian sudah disalurkan ke Kantor Kementerian Agama atau KUA yang membutuhkan tanpa didukung berita acara dan sebagian lagi tidak diketahui keberadaannya. b.
Direktorat Jenderal Bimas Kristen 1)
Aset tetap berupa laptop sebanyak 17 unit tidak jelas keberadaannya dan 46 laptop tidak didukung berita acara penyerahan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya perbedaan jumlah laptop, yang tercatat dalam SIMAK BMN adalah sebanyak 83 unit sedangkan menurut laporan Subbag Perlengkapan Direktorat Jenderal Bimas Kristen berjumlah 66 unit atau terdapat selisih sebanyak 17 unit laptop. Dari 66 unit laptop yang dilaporkan, hanya 20 unit laptop yang didukung dengan Berita Acara penyerahan barang kepada pengguna, sedangkan 17 unit laptop tidak diketahui keberadaannya.
2)
c.
Direktorat Jenderal Bimas Katolik 1)
BPK- RI
Sejak awal bulan Januari 2011, Satker Direktorat Jenderal Bimas Kristen, yang semula berlokasi di gedung lama (Lapangan Banteng), menempati lokasi kantor baru di lantai 10 s.d. 12 gedung Jln. MH. Thamrin. Berdasarkan informasi dari pihak Direktorat Jenderal Bimas Kristen, diketahui sebagian aset tetap masih tersimpan di gedung lama dan sebagian aset yang lain dibawa ke gedung baru. Aset-aset yang disimpan di gedung lama masih dalam proses serah terima kepada Setjen, namun keberadaan aset tersebut sulit untuk ditelusuri karena saat ini kantor lama sudah direnovasi dan aset-aset yang disimpan tersebut sudah dipindahkan ke gudang milik Setjen Kementerian Agama. Namun, berdasarkan keterangan dari pihak Setjen Kementerian Agama, aset-aset tersebut telah digabung dengan aset-aset dari Direktorat Jenderal Bimas Katolik, Direktorat Jenderal Bimas Hindu, Direktorat Jenderal Bimas Budha dan sebagian sudah diserahkan kepada satker-satker madrasah dan Kantor Kementerian Agama. Namun, sampai dengan saat pemeriksaan tanggal 9 Desember 2011, penyerahan aset-aset tersebut belum didukung dengan berita acara.
Aset tetap berupa Personal Computer (PC) tercatat dalam SIMAK BMN sebanyak 42 senilai Rp468.564.768,00 dan 13 laptop senilai Rp184.813.197,00 sebagai aset tetap yang tidak digunakan namun tidak diketahui keberadaannya.
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 21 dari 106
d.
2)
Aset tetap berupa printer tercatat dalam SIMAK BMN sebanyak 104 unit senilai Rp344.050.043,00, berdasarkan hasil pemeriksaan hanya ditemukan 72 printer, sehingga terdapat selisih kurang 32 printer yang tidak diketahui keberadaannya.
3)
Aset tetap berupa laptop tercatat pada SIMAK-BMN sebanyak 71 unit senilai Rp1.189.410.318,00, diantaranya 10 laptop menurut informasi tertulis petugas BMN telah didistribusikan kepada satker-satker pada tahun 2009 namun sampai dengan tanggal pemeriksaan belum diberikan BAST-nya.
Direktorat Jenderal Bimas Buddha 1) Satu unit kendaraan roda dua senilai Rp11.549.000,00 dengan nomor polisi B6919PCQ tidak diketahui keberadaannya. Pengguna kendaraan dinas roda dua adalah Staf Penyiap Bahan seksi Upacara dan Keagamaan berdasarkan Surat Izin Pemakaian (SIP) Kendaraan Dinas Bermotor Nomor: DJ.VI/Set.VI/KS.01.5/719A/2010 tanggal 1 Juli 2010. Berdasarkan surat pernyataan Kabag Keuangan dan Umum Direktorat Jenderal Bimas Budha, diketahui bahwa pegawai yang bersangkutan sudah lebih dari 3 bulan tidak masuk kerja dan telah dilakukan pengecekan kealamat yang bersangkutan, namun tidak diketahui keberadaannya. 2) Aset Tetap berupa laptop sebanyak 27 unit senilai Rp525.298.000,00 masih tercatat dalam Neraca Direktorat Jenderal Bimas Budha tidak diketahui keberadaannya. Berdasarkan informasi tertulis dari Kabag Keuangan dan Umum Ditjen Bimas Budha aset tersebut telah dihibahkan ke sekolah-sekolah, namun informasi tersebut tidak didukung Berita Acara Serah Terima (BAST).
e.
Badan Litbang dan Diklat Pada bulan Januari tahun 2011 kegiatan operasional Balitbang Diklat pindah ke Gedung di Jalan Thamrin Jakarta Pusat. Balitbang dan Diklat belum menginventarisir aset tetap di kantor lama berupa peralatan dan mesin, yang akan dibawa ke gedung baru dan tetap tercatat sebagai aset milik Balitbang Diklat, serta aset yang akan ditinggal di gedung kantor lama. Aset yang ditinggal rencananya akan ditransfer ke Unit Pengelola Teknis LPMA (Lajnah Pentashih Mushaf Al-Quran).
f.
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Aset milik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara sebanyak enam unit senilai Rp22.360.167,00 tidak diketahui keberadaannya dan tidak dapat dijelaskan oleh petugas BMN, dengan rincian pada Tabel 1.8.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 22 dari 106
Tabel 1.8 Daftar Barang Inventaris yang Tidak Diketahui Keberadaannya Pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara No.
Tahun Perolehan
Jenis Barang
1
PC Unit
2
Jumlah (unit)
Total (Rp)
1992-2000
3
4.601.777,89
13.805.333,67
Handycam
2006
1
4.780.000,00
4.780.000,00
3
AC Split
2004
1
1.900.000,00
1.900.000,00
4
Sice
-
1
1.874.833,33
1.874.833,33
Jumlah
g.
Nilai Wajar/ KPKNL (Rp)
6
22.360.167,00
IAIN Mataram Dari hasil pendataan yang dilakukan pihak IAIN Mataram, terdapat 20 unit barang inventaris yang tidak diketahui keberadaannya, dengan rincian pada Tabel 1.9. Tabel 1.9 Daftar Barang Inventaris yang Tidak Diketahui Keberadaannya pada IAIN Mataram No
Uraian Barang
1.
Laptop
2.
Kamera Digital
3.
Infokus
Jumlah SIMAK BMN
Diketahui keberadaannya
Tdk Diketahui keberadaannya
177 unit
163 unit
14 unit
13 unit
9 unit
4 unit
82 unit
80 unit
2 unit
Jumlah
h.
20 unit
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua Terdapat 12 unit kendaraan roda dua yang tercatat dalam SIMAK BMN senilai Rp99.406.500,00 yang tidak diketahui keberadaanya. Rincian pada Tabel 1.10. Tabel 1.10 Daftar Barang Inventaris yang Tidak Diketahui Keberadaannya Pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua
No.
Merk
Type
No BPKB
No. Polisi
1
Honda
NF11B1D
570944
U
DS
2
Honda
NF11B1D
5709445
U
DS
3
Honda
NF11B1D
5709447
U
4
Honda
NF11B1D
5709448
5
Honda
NF11B1D
5709449
6
Honda
NF125TD
7
Honda
8
6224
Tahun
Harga Perolehan
Keterangan
AF
2009
7.249.500
Proy. Pendais
6225
AF
2009
7.249.500
Proy. Pendais
DS
6279
AF
2009
7.249.500
Proy. Pendais
U
DS
6280
AF
2009
7.249.500
Proy. Pendais
U
DS
6281
AF
2009
7.249.500
Proy. Pendais
5709451
U
DS
6283
AF
2009
8.530.000
Aset Kanwil
NF125TD
5709456
U
DS
6288
AF
2009
8.530.000
Proy. Pendais
Honda
NF125TD
5709458
U
DS
6290
AF
2009
8.530.000
Aset Kanwil
9
Honda
NF125TD
5709460
U
DS
6292
AF
2009
8.530.000
Proy. Pendais
10
Honda
NF125TD
5709461
U
DS
6293
AF
2009
9.190.000
Proy. Pendais
11
Honda
GL160D
5709464
U
DS
6296
AF
2009
12.600.000
Proy. Pendais
12
Honda
NF11B1D
5709446
U
DS
6298
AF
2009
7.249.000
Proy. Pendais
Jumlah
BPK- RI
99.406.500
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 23 dari 106
Berdasarkan konfirmasi kepada petugas SIMAK BMN diketahui bahwa kendaraan roda dua tersebut merupakan bantuan kepada satker vertikal atau satker di luar Kementerian Agama, namun sampai dengan pemeriksaan berakhir tidak dapat ditunjukkan bukti serah terima kendaraan roda dua. i.
Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura Dalam Laporan SIMAK BMN Kankemenag Kota Jayapura tercatat satu unit kendaraan dinas roda dua merk Honda NF 125 SD Tahun 2006 nomor polisi DS 6012 AE senilai Rp6.900.000,00, namun tidak diketahui keberadaannya.
Kondisi diatas tidak sesuai dengan: a.
UU No.1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Penjelasan Pasal 58 Ayat (1) yang menetapkan bahwa menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyelenggarakan sistem pengendalian intern di bidang pemerintahan masing-masing.
b.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah pada pasal 32 yang mengatur antara lain bahwa pengelola barang, pengguna barang, dan/atau kuasa pengguna barang wajib melakukan pengamanan barang milik Negara/daerah yang berada dalam penguasaannya; Pengamanan barang milik Negara/daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengamanan administrasi, pengamanan fisik, pengamanan hukum.
Hal tersebut mengakibatkan berpotensi penyalahgunaan dan kehilangan atas Barang Milik Negara yang tidak diketahui keberadaannya. Permasalahan di atas disebabkan: a.
Petugas pengelola BMN tidak cermat dalam menginventarisasi aset tetap serta mengamankan aset baik dari sisi administrasi maupun sisi fisiknya;
b.
Kuasa Pengguna Barang tidak cermat dalam melakukan pengelolaan aset tetap yang ada dalam penguasaannya.
Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a.
Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kuasa Pengguna Barang dan Petugas pengelola BMN atas ketidakcermatan dalam melakukan tugasnya.
b.
Memerintahkan Kuasa Pengguna Barang untuk mempertanggungjawabkan barang-barang yang tidak diketahui keberadaannya.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 24 dari 106
1.1.6
Barang Milik Negara yang Hilang Sebesar Rp148.193.500,00 Belum Diproses Tuntutan Ganti Kerugiannya Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010, BPK telah mengungkapkan mengenai permasalahan Barang Milik Negara yang hilang belum ditetapkan ganti ruginya. Atas permasalahan tersebut BPK RI telah merekomendasikan kepada Menteri Agama agar menetapkan pedoman formal penetapan ganti rugi, termasuk didalamnya ganti rugi atas hilang/rusaknya Barang Milik Negara dan memerintahkan Sekjen Kementerian Agama untuk menginstruksikan kepada seluruh satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama, supaya melaporkan peristiwa hilang/rusaknya Barang Milik Negara kepada Menteri Agama untuk diproses ganti ruginya. Kementerian Agama dhi Sekjen telah menindaklanjuti sebagian rekomendasi BPK RI atas Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2010 dengan memerintahkan kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN untuk membuat/menetapkan pedoman formal penetapan ganti rugi, termasuk didalamnya ganti rugi atas hilang/rusaknya BMN di lingkungan Kementerian Agama dan Sekjen telah mengeluarkan Instruksi kepada Seluruh Pimpinan Satker di untuk melaporkan peristiwa hilang/rusaknya BMN kepada Menteri Agama untuk diproses ganti ruginya dan mengusulkan penghapusan BMN dimaksud dari daftar inventaris BMN, namun belum ada daftar/laporan peristiwa hilang/rusaknya BMN pada seluruh satker di lingkungan Kementerian Agama yang sudah diproses ganti ruginya. Hasil pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik atas aset yang dikuasai satker yang menjadi sampel pemeriksaan Tahun 2011, menunjukkan terdapat barang milik Negara yang hilang namun sampai dengan pemeriksaan berakhir belum diproses tuntutan ganti ruginya. Jumlah barang yang hilang tersebut sebanyak 19 unit senilai Rp148.193.500,00 yang terjadi pada 11 satker, rincian pada Lampiran 1.7. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada: a.
b.
c.
BPK- RI
Pasal 59 Ayat (3) Setiap pimpinan kementerian Negara/lembaga/kepala satuan kerja perangkat daerah dapat segera melakukan tuntutan ganti rugi, setelah mengetahui bahwa dalam kementerian Negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan terjadi kerugian akibat perbuatan dari pihak mana pun. Pasal 60 Ayat (1) Setiap kerugian negara wajib dilaporkan oleh atasan langsung atau kepala kantor kepada menteri/pimpinan lembaga dan diberitahukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah kerugian negara itu diketahui. Pasal 60 Ayat (2) Segera setelah kerugian Negara tersebut diketahui, kepada bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang nyatanyata melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (2) segera dimintakan surat pernyataan
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 25 dari 106
kesanggupan dan/atau pengakuan bahwa kerugian tersebut menjadi tanggung jawabnya dan bersedia mengganti kerugian Negara dimaksud. (3) Jika surat keterangan tanggung jawab mutlak tidak mungkin diperoleh atau tidak dapat menjamin pengembalian kerugian Negara, menteri/pimpinan lembaga yang bersangkutan segera mengeluarkan surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara kepada yang bersangkutan. Hal tersebut mengakibatkan hak Negara atas penerimaan Negara dari ganti rugi atas Barang Milik Negara yang hilang belum diterima. Permasalahan tersebut disebabkan Kepala Satuan Kerja lalai tidak segera melaporkan kehilangan barang milik negara di lingkungannya kepada menteri. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk menginstruksikan kepada seluruh satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama, supaya melaporkan peristiwa hilang/rusaknya Barang Milik Negara kepada Menteri Agama untuk diproses ganti ruginya sesuai ketentuan.
1.2
Pendapatan
1.2.1
Pendapatan Sebesar Rp605.905.000,00 dan Belanja Sebesar Rp460.395.113,00 pada UIN Alauddin Makassar Tahun 2011 Belum Disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Nilai realisasi Pendapatan BLU yang disajikan dalam Laporan Keuangan Tahun 2011 adalah sebesar Rp469.482.838.958,00 atau telah terealisasi 135,79 % dari estimasinya sebesar Rp301.436.085.000,00. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 67 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengintegrasian Laporan Keuangan BLU ke dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga, menyebutkan bahwa BLU mempunyai kewajiban untuk melaporkan terlebih dahulu pendapatan/ penerimaannya kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat untuk mendapatkan pengesahan. Hasil pemeriksaan atas pengelolaan pendapatan BLU pada satker UIN Alauddin Makassar menunjukkan terdapat penerimaan sewa Gedung Training Center Tahun 2011 sebesar Rp605.905.000,00 dan belanja untuk biaya operasional training center sebesar Rp460.395.113,00 belum diajukan ke KPPN untuk disahkan. Sisa dana sebesar Rp145.509.887,00 (Rp605.905.000,00 - Rp460.395.113,00) disetor ke Rekening Bendahara Penerimaan BLU pada tanggal 4 Oktober 2011 sebesar Rp70.000.000,00 dan pada tanggal 12 Maret 2012 sebesar Rp75.509.887,00.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 26 dari 106
Kondisi diatas tidak sesuai dengan: a.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum pasal 14 yang menyebutkan antara lain bahwa Pendapatan yang diperoleh dari jasa layanan yang
diberikan kepada masyarakat dan hibah tidak terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan operasional BLU; b.
Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 67 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengintegrasian Laporan Keuangan BLU ke dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga, Pasal 7 yang menyebutkan antara lain bahwa: 1)
Dokumen sumber yang digunakan untuk membukukan pendapatan BLU dan belanja BLU yang bersumber dari pendapatan BLU dalam rangka menghasilkan laporan keuangan kementerian Negara/lembaga adalah SPM Pengesahan BLU dan SP2D pengesahan BLU;
2)
Satker BLU menyampaikan SPM Pengesahan BLU dan SP2D Pengesahan BLU kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setiap triwulan.
Hal tersebut mengakibatkan: a.
Laporan Keuangan UIN Alauddin kurang mencatat pendapatan sebesar Rp605.905.000,00, Belanja sebesar Rp460.395.113,00 dan kas sebesar Rp145.509.887,00;
b.
Berpotensi terjadinya penyalahgunaan keuangan negara.
Permasalahan tersebut disebabkan: a.
Pengelola Gedung Training Center lalai dalam melaporkan dan menyetorkan uang hasil sewa kepada Bendahara Penerima UIN Alauddin Makassar;
b.
Rektor UIN Alauddin Makassar lemah dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan Gedung Training Center.
Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a.
Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Rektor UIN Alauddin Makassar yang lemah dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan Gedung Training Center.
b.
Memerintahkan Rektor UIN Alauddin Makassar untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada pengelola Gedung Training Center atas kelalaian dalam melaksanakan tugas.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 27 dari 106
1.2.2
Tarif Pendapatan BLU Belum Ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Biaya Pendidikan yang Berlaku pada Perguruan Tinggi Agama Negeri (PTAN) Belum Sepenuhnya Mengacu pada Peraturan Menteri Agama (PMA), dan Terdapat Pendapatan Tidak Memiliki Dasar Hukum Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sektor pendidikan ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2004 tentang Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Agama dan dijabarkan lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Agama RI No.2 Tahun 2009 tentang Tarif atas Jenis PNBP dari Penyelenggaraan Jasa Pendidikan PTAN di Lingkungan Kementerian Agama. Berdasarkan PMA tersebut, Kepala satker PTAN menetapkan tarif PNBP Jasa Pendidikan yang diberlakukan dilingkungannya. Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010, BPK telah mengungkapkan mengenai permasalahan biaya pendidikan yang berlaku pada Perguruan Tinggi Agama belum sepenuhnya mengacu pada Peraturan Menteri Agama. Atas permasalahan tersebut BPK RI telah merekomendasikan kepada Menteri Agama agar mengkaji kembali PMA Nomor 2 Tahun 2009 tentang Tarif PNBP dari Penyelenggaraan Jasa Pendidikan Tinggi Agama Negeri, memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Ketua STAIN Ponorogo, Ketua STAIN Kediri, dan Ketua STABN Sriwijaya yang menetapkan secara sepihak tarif jasa pendidikan tanpa koordinasi/persetujuan Menteri Agama, dan memerintahkan kepada seluruh rektor/ketua perguruan tinggi negeri lainnya di lingkungan Kementerian Agama untuk mempedomani PMA yang berlaku dalam menetapkan biaya pendidikan di lingkungannya. Kementerian Agama dhi. Sekretaris Jenderal telah menindaklanjuti sebagian rekomendasi BPK RI atas Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2010 dengan meminta Kepala Biro Keuangan dan BMN untuk mengkaji ulang PMA No.2 tahun 2009, mengajukan revisi PP nomor 47 tahun 2004 ke Kementerian Keuangan, dan memberikan sanksi kepada Ketua STAIN Ponorogo, Ketua STAIN Kediri, dan Ketua STABN Sriwijaya yang menetapkan tarif jasa pendidikan secara sepihak. Tindak lanjut tersebut belum seluruhnya sesuai dengan rekomendasi BPK RI. Hasil pemeriksaan secara uji petik pada satker yang menjadi sampling pemeriksaan tahun 2011 menunjukkan hal berikut: a.
Tarif Pendapatan BLU pada IAIN Raden Fatah Belum Ditetapkan oleh Menteri Keuangan IAIN Raden Fatah Palembang telah ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.401/KMK.05/2010 tanggal 30 September 2010 tentang Penetapan Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang pada Kementerian Agama sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Pendapatan BLU yang dikelola IAIN Raden Fatah Palembang bersumber dari pendapatan yang telah ditetapkan jenis dan tarifnya berdasarkan Surat
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 28 dari 106
Keputusan Rektor IAIN Raden Fatah Palembang No. In.03/1.1/Kp.07.6/149/2010 tentang Tarif Layanan Umum IAIN Raden Fatah. Seluruh tarif pendapatan layanan umum yang berlaku di IAIN Raden Fatah belum diusulkan oleh IAIN Raden Fatah kepada Menteri Agama dan belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan. a.
Tarif biaya pendidikan yang ditetapkan kepala satker belum sepenuhnya mengacu pada PMA Nomor 2 Tahun 2009 dan PMA Nomor 2 Tahun 2009 belum mengakomodir seluruh pungutan yang ada pada satker yang secara riil memang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional satker, dengan rincian pada Tabel 1.11. Tabel 1.11 Daftar Tarif Biaya Pendidikan Tiap Satker
No. 1.
Nama Satker
Menurut Surat Keputusan Kepala Satker
IAIN Ar- Raniry Banda Aceh
- Biaya Seleksi Ujian Masuk/ calon mahasiswa
Menurut PMA No. 2 Tahun 2009
Diploma, Akta dan S 1: Rp195.000,00
- Biaya Seleksi Ujian Masuk/ calon mahasiswa
S2
: Rp500.000,00
Diploma, Akta dan S 1 : Rp100.000,00
S3
: Rp1.000.000,00
S2
: Rp200.000,00
S3
: Rp400.000,00
- Biaya SPP S1 : Rp600.000,00/mhs/smstr untuk angkatan 2009, Rp650.000,00/mhs/smstr untuk angkatan 2010 dan 2011 Besar tarif SPP bagi mahasiswa luar negeri ditambah 75% dari setiap kategori tariff SPP
- Biaya SPP / mhs/smstr Diploma, Akta dan S 1 : Rp400.000,00 S2
: Rp2.000.000,00
S3
: Rp4.000.000,00
- Biaya SPP S2 : Rp2.500.000,00/mhs/smstr - Biaya SPP S3 : Rp5.000.000,00/mhs/smstr
2
3
STAIN Pontianak
IAIN Antasari
BPK- RI
Biaya wisuda : Rp150.000,00
Tidak Ada
Dana Pengelolaan Program Kelas Ekstension Sem II s.d VIII : Rp400.000,00
Tidak Ada
Dana Pengelolaan Program Kelas Ekstension Sem X dst : Rp250.000,00
Tidak Ada
Dana Kemahasiswaan dan Asuransi : Rp65.000,00
Tidak Ada
Biaya Matrikulasi, Sumbangan Perpustakaan, Jaket Almamater, KTM dan dana Kemahasiswaan Mahasiswa Sem. I : Rp365.000,00
Tidak Ada
Pendaftaran dan Kelengkapan Administrasi Program Pascasarjana Semester Genap: Rp500.000,00
Tidak Ada
SPP, Sumbangan Perpus, Matrikulasi, KTM Program Pascasarjana Semester Genap: Rp4.150.000,00
Tidak Ada
Kelengkapan Administrasi Program Pascasarjana Semester Ganjil: Rp100.000,00
Tidak Ada
SPP, Matrikulasi Program Pascasarjana Semester Ganjil : Rp3.600.000,00
Tidak Ada
perkuliahan bahasa asing untuk mahasiswa baru : Rp150.000,00
Tidak Ada
biaya peningkatan ICT pusat komputer untuk mahasiswa baru: Rp50.000,00
Tidak Ada
SPP kelas program konversi jurusan KI ke MPI: Rp600.000,00
Tidak Ada
Iuran Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) untuk mahasiswa baru Rp50.000/mahasiswa
Tidak Ada
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 29 dari 106
No.
Nama Satker
Menurut Surat Keputusan Kepala Satker Iuran dana bantuan orang tua (DBO) untuk mahasiswa baru Fakultas Tarbiyah: Rp400.000,00 s.d Rp500.000,00
b.
Menurut PMA No. 2 Tahun 2009 Tidak Ada
Pendapatan pada Satker PTAN belum ditetapkan dengan SK Kepala Satker. Rincian pada Tabel 1.12. Tabel 1.12 Daftar Jenis Pendapatan Tiap PTAN No.
Nama Satker
Jenis Pendapatan
Nilai Realisasi Pendapatan (Rp)
1.
STAIN Jurai Siwo Metro
Biaya Wisuda
145.800.000
2.
STAIN Bengkulu
Biaya Matrikulasi
154.750.000
3.
IAIN Raden Intan
Pendapatan Gedung Rusunawa
22.500.000
Pendapatan Gedung Rusunawa
900.000
(per semester) 4.
IAIN Mataram
Pendapatan Gedung Rusunawa
27.508.000
Selain itu atas Aset Gedung Rusunawa pada STAIN Bengkulu, IAIN Mataram dan IAIN Raden Intan yang telah diresmikan oleh Kementerian Perumahan Rakyat dan dipergunakan untuk asrama mahasiswa belum dilakukan serah terima dari Kementerian Perumahan Rakyat kepada Kementerian Agama. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: b.
PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang menyatakan: 1)
Pasal 9 ayat (2), Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan;
2)
Pasal 9 ayat (3), Tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diusulkan oleh BLU kepada menteri/pimpinan lembaga sesuai dengan kewenangannya;
3)
Pasal 9 ayat (4), Usul tarif layanan dari menteri/pimpinan lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
c.
Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN pada Pasal 17 Ayat (2) yang mengatur bahwa Departemen/Lembaga tidak diperkenankan mengadakan pungutan dan/atau tambahan pungutan yang tidak tercantum dalam undang-undang dan atau peraturan pemerintah;
d.
PMA No. 2 Tahun 2009 dalam Pasal 2 yang menyatakan bahwa tarif atas jenis PNBP dari penyelenggaraan jasa pendidikan PTAN di lingkungan Kementerian Agama yang meliputi: biaya seleksi ujian masuk, sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) dan biaya wisuda adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran PMA, dan Pasal 3 menyatakan bahwa tarif SPP, biaya praktikum, biaya pendidikan lainnya dan biaya wisuda sebagaimana dalam
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 30 dari 106
Pasal 2 berlaku bagi mahasiswa baru yang masuk mulai tahun akademik 2009/2010. Hal tersebut mengakibatkan pendapatan pendidikan belum sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan secara formal yang berpotensi penyalahgunaan keuangan negara. Permasalahan tersebut disebabkan: a.
Rektor IAIN Raden Fatah, Rektor IAIN Antasari, Rektor IAIN Mataram, Rektor IAIN Raden Intan, Ketua STAIN Pontianak, Ketua STAIN Bengkulu, dan Ketua STAIN Jurai Siwo Metro selaku Kuasa Pengguna Anggaran lalai untuk mengusulkan tarif pendapatan pada PTAN kepada Menteri Agama;
b.
Rektor IAIN Ar Raniry tidak mematuhi ketentuan PMA atas penetapan tarif biaya pendidikan.
Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Rektor/Ketua PTAN terkait atas kelalaian untuk mengusulkan tarif pendapatan pada PTAN kepada Menteri Agama dan tidak mematuhi ketentuan PMA atas penetapan tarif biaya pendidikan. 1.2.3
PNBP Terlambat Disetor dari Rekening Penerimaan ke Kas Negara Sebesar Rp81.753.858.701,00 Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010, BPK telah mengungkapkan mengenai permasalahan PNBP di lingkungan Kementerian Agama terlambat disetor ke Kas Negara sebesar Rp18.420.346.683,00, belum disetor ke Kas Negara sebesar Rp2.273.296.805,00 dan diantaranya digunakan langsung sebesar Rp1.897.375.000,00. Atas permasalahan tersebut BPK RI telah merekomendasikan kepada Menteri Agama agar menginstruksikan Kepala Satuan Kerja terkait untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan yang lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP di lingkungannya, memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ketua STAIN Pekalongan, dan Ketua STAIN Pare-pare yang menggunakan PNBP langsung di luar mekanisme APBN. Kementerian Agama dhi. Sekretaris Jenderal telah menindaklanjuti sebagian rekomendasi BPK RI atas Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2010 dengan meminta Dirjen Pendidikan Islam dan para Kepala Kanwil untuk memberikan sanksi kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Penerimaan Pembantu, memerintahkan para bendahara untuk menyetor PNBP ke Kas Negara, meminta Dirjen Pendidikan Islam untuk memberikan sanksi kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan para Ketua STAIN atas penggunaan PNBP secara
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 31 dari 106
langsung di luar mekanisme APBN, dan melakukan penyetoran terhadap PNBP yang belum disetor ke Kas Nergara sebesar Rp335.819.873,00. Tindak lanjut tersebut belum seluruhnya sesuai dengan rekomendasi BPK RI. Hasil pemeriksaan atas pengelolaan PNBP yang berasal dari jasa pendidikan dan jasa KUA oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Tahun Anggaran 2011 menunjukan hal-hal berikut: a.
PNBP NR terlambat disetor dari KUA ke Bendahara Penerimaan sebesar Rp40.110.000,00: 1)
b.
PNBP NR Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo sebesar Rp1.470.000,00 terlambat antara 2 s.d. 13 hari; 2) PNBP NR Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo sebesar Rp38.640.000,00 terlambat antara 1 s.d.58 hari kerja. PNBP terlambat disetor dari Rekening Penerimaan ke Kas Negara sebesar Rp81.753.858.701,00 yang terdiri atas PNBP NR sebesar Rp10.953.698.820,00 yang terlambat disetor antara 01 s.d 203 hari dan PNBP pada Perguruan tinggi sebesar Rp70.800.159.881,00 yang terlambat disetor antara 1 s.d 186 hari. Rincian Keterlambatan penyetoran PNBP sebagaimana dalam Lampiran 1.8.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a.
Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 20 ayat (1) yang menyebutkan bahwa orang atau badan yang melakukan pemungutan atau penerimaan uang negara wajib menyetor seluruh penerimaan dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah penerimaannya ke rekening Kas Negara pada bank pemerintah, atau lembaga lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
b.
Perdirjen Perbendaharaan No. PER-32/PB/2009 tentang Mekanisme Penyetoran dan Pencairan PNBP atas Biaya Pencatatan N/R: 1)
Pasal 3 Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Pembantu Bendahara Penerimaan KUA wajib menyetorkan Biaya NR ke Rekening Bendahara Penerimaan pada Kandepag paling lambat 5 hari kerja setelah penerimaan Biaya NR;
2)
Pasal 3 Ayat (4) yang menyebutkan bahwa Bendahara Penerimaan wajib menyetorkan penerimaan Biaya NR yang diterima paling lambat 1 (satu) hari kerja berikutnya ke Rekening Kas Negara melalui Bank/Pos Persepsi, apabila hari berikutnya adalah hari libur maka disetor pada hari kerja berikutnya.
Hal di atas mengakibatkan tertundanya penerimaan Negara dari jasa pendidikan dan jasa KUA sebesar Rp81.753.858.701,00.
Permasalahan tersebut disebabkan:
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 32 dari 106
a.
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan lalai untuk menyetorkan seluruh PNBP yang berasal dari jasa pendidikan dan jasa KUA ke Kas Negara sesuai dengan ketentuan;
b.
Kepala Satuan Kerja lemah dalam pengawasan dan pengendalian.
Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama supaya menginstruksikan Kepala Satuan Kerja terkait untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan yang lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP di lingkungannya. 1.2.4
PNBP di Lingkungan Kementerian Agama Digunakan Langsung Tanpa Mekanisme APBN Sebesar Rp3.872.245.640,00 dan Belum Disetorkan ke Kas Negara Sampai dengan 31 Desember 2011 Sebesar Rp2.392.022.187,35 Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Anggaran 2010, BPK telah mengungkapkan mengenai permasalahan PNBP yang digunakan langsung di Lingkungan Kementerian Agama sebesar Rp1.897.375.000,00 dan belum disetor ke Kas Negara sebesar Rp2.273.296.805,00. Atas permasalahan tersebut BPK RI telah merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekjen Kementerian Agama agar menginstruksikan Kepala Satuan Kerja terkait untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan yang lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP di lingkungannya, dan memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ketua STAIN Pekalongan, dan Ketua STAIN Pare-pare yang menggunakan PNBP langsung di luar mekanisme APBN. Kementerian Agama dhi. Menteri Agama telah menindaklanjuti sebagian rekomendasi BPK RI atas Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2010 dengan menginstruksikan Kepala Satuan Kerja terkait untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan yang lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP di lingkungannya, namun pemberian sanksi masih belum seluruhnya dilaksanakan satker, selain itu Dirjen Pendidikan Islam juga telah memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ketua STAIN Pekalongan, dan STAIN Pare-pare dan telah ditindaklanjuti dengan Surat Dirjen Pendis, masih terdapat PNBP yang belum disetor sebesar Rp32.601.932,00. Namun demikian dari hasil pemeriksaan atas pengelolaan PNBP jasa pendidikan oleh Bendahara Penerimaan tahun 2011 ditemukan adanya PNBP di lingkungan Kementerian Agama digunakan langsung tanpa mekanisme APBN sebesar
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 33 dari 106
Rp3.872.245.640,00 dan belum disetorkan ke Kas Negara sebelum 31 Desember 2011 sebesar Rp2.392.022.187,35 dengan rincian pada Lampiran 1.9. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 Pasal 4 dan 5 yang menetapkan bahwa Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara, dan dikelola dalam sistem APBN.
b.
Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 20 ayat (1) yang menyebutkan bahwa orang atau badan yang melakukan pemungutan atau penerimaan uang negara wajib menyetor seluruh penerimaan dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah penerimaannya ke rekening Kas Negara pada bank pemerintah, atau lembaga lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
c.
Perdirjen Perbendaharaan No. PER-32/PB/2009 tentang Mekanisme Penyetoran dan Pencairan PNBP atas Biaya Pencatatan N/R: 1) Pasal 3 Ayat (2) yang menyebutkan bahwa Pembantu Bendahara Penerimaan KUA wajib menyetorkan Biaya NR ke Rekening Bendahara Penerimaan pada Kandepag paling lambat 5 hari kerja setelah penerimaan Biaya NR; 2) Pasal 3 Ayat (4) yang menyebutkan bahwa Bendahara Penerimaan wajib menyetorkan penerimaan Biaya NR yang diterima paling lambat 1 (satu) hari kerja berikutnya ke Rekening Kas Negara melalui Bank/Pos Persepsi, apabila hari berikutnya adalah hari libur maka disetor pada hari kerja berikutnya.
Hal tersebut mengakibatkan PNBP berpotensi disalahgunakan. Permasalahan tersebut disebabkan: a.
Bendahara Penerimaan lalai untuk menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara sesuai dengan ketentuan;
b.
Rektor/Ketua PTAN lemah dalam pengawasan dan pengendalian.
Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a. Rektor/Ketua PTAN terkait meningkatkan pengawasan dan pengendalian; b. Memerintahkan Rektor/Ketua PTAN terkait memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Bendahara Penerimaan atas kelalaian dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara sesuai dengan ketentuan dan memerintahkan Bendahara Penerimaan untuk menyetorkan ke Kas Negara sebesar Rp2.392.022.187,35. Terhadap permasalahan tersebut telah ditindaklanjuti dengan menyetor ke Kas Negara sebesar Rp2.303.760.025,00, rincian pada Tabel 1.13.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 34 dari 106
Tabel 1.13 Daftar Satker yang Sudah menindaklanjuti atas Temuan PNBP No.
Nama Satker
Wilayah
1.
IAIN Imam Bonjol
Sumatera Barat
2.
STAIN Pontianak
Kalimantan Barat
3.
STAKN Manado
Sulawesi Utara
4.
IAIN Sultan Amai Gorontalo
Gorontalo
5.
IAIN Ambon
Maluku Jumlah
Jumlah
Tindaklanjut
(Rp) 11.314.725,00
Setor ke Kas Negara tanggal 20 Februari 2012
243.263.000,00
Setor ke Kas Negara tanggal 23 Februari 2012
179.715.000,00
Setor ke Kas Negara tanggal 16 Februari 2012
29.050.000,00
Setor ke Kas Negara tanggal 12 Januari 2012
100.000.000,00
Setor ke Kas Negara tanggal 25 Januari 2012
80.000.000,00
Setor ke Kas Negara tanggal 30 Januari 2012
484.447.300,00
Setor ke Kas Negara tanggal 29 Maret 2012
1.175.970.000,00
Setor ke Kas Negara tanggal 4 Januari 2012
2.303.760.025,00
1.3
Belanja
1.3.1
Pengelompokan Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Sosial pada Saat Penganggaran Tidak Sesuai dengan Substansi Kegiatan yang Dilaksanakan Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2010, telah mengungkap permasalahan mengenai kesalahan penganggaran dan merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menginstruksikan seluruh unit perencanaan pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama untuk memperhatikan ketentuan yang berlaku tentang pengklasifikasian jenis belanja dalam penyusunan anggaran. Atas rekomendasi BPK RI terhadap permasalahan tersebut Kementerian Agama belum melakukan langkah-langkah atau tindak lanjut apapun. Hasil pemeriksaan LK Tahun 2011 menunjukkan masih dijumpai kesalahan penganggaran dengan rincian sebagai berikut: a. Realisasi pengeluaran yang dibebankan dalam Belanja Barang (Akun Belanja 52), yang sesuai karakteristiknya lebih tepat dianggarkan/dibebankan dalam Belanja Modal (Akun Belanja 53) sebesar Rp5.316.124.334,00 dengan rincian sebagaimana dalam Lampiran 1.10. b. Realisasi pengeluaran yang dibebankan dalam Belanja Barang (Kelompok Belanja 52) yang sesuai karakteristiknya lebih tepat dianggarkan/dibebankan dalam Belanja Bantuan Sosial (Kelompok Belanja 57) sebesar Rp19.728.248.300,00 dengan rincian pada Lampiran 1.11. c. Realisasi pengeluaran yang dibebankan dalam Belanja Modal (Akun Belanja 53) yang sesuai karakteristiknya lebih tepat dianggarkan/dibebankan dalam Belanja Barang (Akun Belanja 52) sebesar Rp600.566.875,00 sebagaimana dalam Lampiran 1.12. d. Realisasi pengeluaran yang dibebankan dalam Belanja Modal (Kelompok Belanja 53) yang sesuai karakteristiknya lebih tepat dianggarkan/dibebankan dalam Belanja Bantuan Sosial (Kelompok Belanja 57) sebesar
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 35 dari 106
Rp345.461.010,00 yaitu pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Musi Banyuasin untuk pembayaran Pembangunan satu unit ruang belajar Raudhatul Athfal Arrisalah dan Rehabilitasi ruang belajar RA Miftahul Huda. e. Realisasi pengeluaran yang dibebankan dalam Belanja Bantuan Sosial (Kelompok Belanja 57) yang sesuai karakteristiknya lebih tepat dianggarkan/dibebankan dalam Belanja Barang (Kelompok Belanja 52) sebesar Rp16.691.200.000,00 dengan rincian pada Lampiran 1.13. Kondisi di atas tidak sesuai dengan: a. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.7 yang menyatakan Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. b. PMK No.91/PMK/06/2007 menyatakan: 1)
tentang
Bagan
Akuntansi
Standar
yang
Belanja Barang Pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan. Belanja ini terdiri dari belanja barang dan jasa, belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas
2)
Belanja Modal Pengeluaran anggaran yang digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dan atau aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset tetap tersebut digunakan untuk kegiatan operasional sehari-hari suatu satuan kerja bukan untuk dijual.
3)
Hibah Pengeluaran pemerintah berupa transfer dalam bentuk uang, barang atau jasa, bersifat tidak wajib yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan tidak mengikat serta tidak terus menerus kepada pemerintahan Negara lain, pemerintah daerah, masyarakat dan organisasi kemayarakatan serta organisasi internasional
4)
Belanja Sosial Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi kemungkinan terjadinya risiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan. Pengeluaran ini dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 36 dari 106
peningkatan kesejahteraan masyarakat, bersifat tidak terus menerus dan selektif. c. Buletin Teknis No.09 tentang Akuntansi Aset Tetap 1)
2)
3)
Bab III – Akuntansi Peralatan dan Mesin Huruf C Pengukuran Peralatan dan Mesin Berdasarkan PSAP 07 tersebut, peralatan dan mesin dinilai dengan biaya perolehan atau nilai wajar pada saat aset tetap tersebut diperoleh. Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan. Bab IV – Akuntansi Gedung dan Bangunan Berdasarkan PSAP tersebut, maka gedung dan bangunan dinilai dengan 1 biaya perolehan. Biaya perolehan gedung dan bangunan meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak. Apabila penilaian Gedung dan Bangunan dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan. Bab VIII huruf B yaitu pengakuan pengeluaran setelah perolehan awal yang menyatakan antara lain bahwa kapitalisasi setelah perolehan awal aset tetap dilakukan terhadap biaya-biaya lain yang dikeluarkan setelah pengadaan awal yang dapat memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan kinerja.
Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja yang disajikan dalam LRA Satker Tahun 2011 belum dapat menggambarkan substansi pelaksanaan anggaran yang sebenarnya. Permasalahan tersebut disebabkan unit perencanaan pada masing-masing satker dalam proses penyusunan anggaran belum sepenuhnya memperhatikan ketentuan yang mengatur tentang pengklasifikasian jenis belanja sesuai dengan substansi kegiatan yang sebenarnya. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menginstruksikan seluruh unit perencanaan pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama untuk memperhatikan ketentuan yang berlaku tentang pengklasifikasian jenis belanja dalam penyusunan anggaran.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 37 dari 106
1.3.2
Tunjangan Profesi Dosen PNS yang Dibayarkan kepada Dosen yang Tidak Memenuhi Beban Kerja Sebesar Rp359.021.400,00 dan Kelebihan Pembayaran Tunjangan Profesi Sebesar Rp130.841.875,00 Dari hasil pemeriksaan atas pembayaran tunjangan profesi bagi guru dan dosen PNS dan subsidi tunjangan profesi bagi guru non PNS diketahui permasalahan sebagai berikut: a. Tunjangan profesi dosen PNS yang dibayarkan kepada dosen yang tidak memenuhi beban kerja sebesar Rp359.021.400,00 Hasil pemeriksaan atas dokumen pencairan tunjangan profesi menunjukkan bahwa tunjangan profesi yang diberikan kepada dosen tanpa didukung surat pernyataan dari Rektor IAIN Mataram bahwa dosen dimaksud aktif melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hasil penelusuran pada SK Dekan masing-masing fakultas mengenai penetapan dosen pengajar menunjukkan terdapat dosen penerima tunjangan profesi yang tidak memenuhi syarat beban kerja mengajar sebesar Rp359.021.400,00, dengan rincian pada Lampiran 1.14. b. Terdapat kelebihan pembayaran tunjangan profesi dosen dan guru sebesar Rp130.841.875,00 1) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Serang Seorang guru yang telah pensiun masih menerima tunjangan profesi, bernama UMA yang pensiun pada bulan Juli 2011, sehingga terjadi kelebihan pembayaran selama 5 bulan yaitu periode Agustus s.d. Desember 2011 sebesar Rp13.237.900,00 (setelah dipotong pajak). 2) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang Seorang guru bernama MTR, menerima dua kali tunjangan profesi dengan total kelebihan sebesar Rp33.551.880,00. 3) STAKPN Ambon Dosen penerima bantuan beasiswa yang berstatus Tugas Belajar masih menerima tunjangan profesi dosen sebesar Rp84.052.095,00, dengan rincian pada Tabel 1.14. Tabel 1.14 Daftar Dosen yang menerima Tunjangan Profesi pada STAKPN Ambon No
Nama
Pangkat / Gol
Jenjang Pendidikan
Lama Study
Tunjangan Profesi 2011
1
FN P
Penata Tk I III/d
S3
2010-2014
28.017.365,00
2
WYT
Penata Muda Tk I III/b
S3
2010-2014
28.017.365,00
3
JST
Penata III/c
S3
Total
28.017.365,00 84.052.095,00
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 38 dari 106
a. Keputusan Menteri Agama No.73 Tahun 2011 tanggal 5 Mei 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi dan Bantuan Tunjangan Profesi Guru/ Pengawas dalam Binaan Kementerian Agama yang menetapkan bahwa persyaratan penerima bantuan yaitu : 1) Memiliki sertifikat pendidik; 2) Memiliki Nomor Registrasi Guru (NRG) dari Kementerian Pendidikan Nasional; 3) Aktif melaksanakan tugas sebagai guru atau pengawas; 4) Mengajar, melakukan tugas bimbingan, atau melakukan pengawasan sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya; 5) Memenuhi beban kerja sebagaimana ditetapkan oleh Direktorat Jenderal terkait; 6) Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun; 7) Ditetapkan sebagai guru professional oleh Direktur Jenderal yang terkait atau pejabat yang ditunjuk. b. Surat Edaran Sekretariat Jenderal Kementerian agama nomor SJ/DJ.II/3/KP.00.3/15/2011 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi dosen dan tunjangan kehormatan profesor dalam binaan kementerian agama dinyatakan bahwa Penerima tunjangan profesi/bantuan tunjangan profesi dan tunjangan kehormatan/bantuan tunjangan kehormatan juga harus memenuhi persyaratan antara lain melaksanakan tri dharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 satuan kredit (SKS) pada pada setiap semester sesuai kualifikasi akademiknya dengan ketentuan: 1) Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan dengan sembilan SKS yang dilaksanakan di Perguruan Tinggi yang menjadi satuan administrasi pangkal; 2) Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain; 3) Melaksanakan darma pendidikan paling sedikit sepadan dengan tiga SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan khusus bagi dosen tetap yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan (bagi dosen untuk memperoleh tunjangan profesi) dan sampai dengan tingkat program studi atau nama lain yang sejenis (bagi profesor untuk memperoleh tunjangan kehormatan); 4) Selain itu dinyatakan juga bahwa pembayaran tunjangan profesi/tunjangan kehormatan dihentikan apabila salah satunya berupa beban kerjanya kurang dari yang dipersyaratkan. Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian Negara sebesar Rp489.863.275,00 (Rp359.021.400,00 + Rp130.841.875,00).
Permasalahan tersebut disebabkan oleh:
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 39 dari 106
a. Pejabat Pembuat Komitmen pada Kantor Kementerian Agama Kab. Serang, Kantor Kementerian Agama Kab Tangerang, STAKPN Ambon dan IAIN Mataram lalai dalam penyaluran tunjangan profesi bagi guru/dosen PNS; b. Kepala satker lemah dalam pengawasan dan pengendalian. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK merekomendasikan Menteri Agama memerintahkan Sekretaris Jenderal untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker dan PPK terkait atas kelalaian dalam melaksanakan tugas; b. Memerintahkan Kepala Satker terkait menyetorkan kelebihan pembayaran tunjangan profesi ke Kas Negara sebesar Rp489.863.275,00. Terhadap permasalahan tersebut telah ditindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Negara oleh Kankemenag Kabupaten Serang sebesar Rp13.237.900,00 pada tanggal 27 Maret 2012, NTPN 1009101009011204 dan Kankemenag Kabupaten Tangerang sebesar Rp33.551.880,00 pada tanggal 30 Maret 2012, NTPN 0209130605050503. 1.3.3
Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS Sebesar Rp22.337.500,00 Diberikan kepada Guru PNS yang Telah Menerima Tunjangan Profesi Terdapat guru PNS yang diberikan tambahan penghasilan sebesar Rp250.000,00 setiap bulannya walaupun yang bersangkutan telah diangkat dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional lain atau sudah menerima tunjangan profesi, dengan rincian sebagai berikut: a.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul Hasil pemeriksaan pada daftar penerima Tunjangan Fungsional Guru PNS dalam lampiran SPM-SP2D menunjukkan delapan penerima tunjangan fungsional juga menerima tunjangan profesi sebesar Rp12.250.000,00 dengan rincian pada Lampiran 1.15.
b.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Hasil pemeriksaan pada daftar penerima Tunjangan Fungsional Guru PNS dalam lampiran SPM-SP2D menunjukkan empat penerima tunjangan fungsional juga menerima tunjangan profesi sebesar Rp10.087.500,00 dengan rincian pada Lampiran 1.16.
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2009 tentang Tambahan Penghasilan Bagi Guru Pegawai Negeri Sipil pada Pasal 5 yang antara lain menyatakan bahwa pemberian tambahan penghasilan bagi guru dihentikan apabila guru yang bersangkutan diangkat dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional lain atau sudah menerima tunjangan profesi atau sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 40 dari 106
Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian Negara sebesar Rp22.337.500,00 (Rp12.250.000,00 + Rp10.087.500,00). Permasalahan tersebut disebabkan: a. Kepala Seksi Madrasah dan Pendidikan Dasar selaku Pejabat Pembuat Komitmen lalai dalam memverifikasi tunjangan yang seharusnya diterima; b. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman lemah dalam pengawasan dan pengendalian. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK merekomendasikan Menteri Agama memerintahkan Sekretaris Jenderal untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker dan PPK terkait atas kelalaian dalam melaksanakan tugas; b. Memerintahkan Kepala Satker terkait menyetorkan kelebihan pembayaran tunjangan profesi ke Kas Negara sebesar Rp22.337.500,00. Terhadap permasalahan tersebut telah disetorkan ke Kas Negara oleh Kankemenag Kabupaten Bantul sebesar Rp12.250.000,00 tanggal 17 Januari 2012 dengan NTPN 010008080000202, tanggal 22 Februari 2012 NTPN 02140302040904, dan tanggal 5 Maret 2012 NTPN 0207110208060814. Serta oleh Kankemenag Kabupaten Sleman sebesar Rp10.087.500,00 tanggal 16 Februari 2012 NTPN 0115031003150601, dan tanggal 6 Maret 2012 NTPN 0011131500091414. 1.3.4
Bantuan Pendidikan Tidak Sesuai Ketentuan yang Mengakibatkan Pemborosan Keuangan Negara Sebesar Rp14.736.312.580,00 dan Kelebihan pembayaran sebesar Rp996.323.680,00 Realisasi Belanja Barang yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2011 adalah sebesar Rp5.585.188.101.506,00 atau telah terealisasi sebesar 87,78% dari nilai anggarannya sebesar Rp6.267.437.236.680,00. Realisasi tersebut antara lain berupa pemberian bantuan beasiswa/uang pendidikan, bantuan biaya penyusunan desertasi bagi dosen dan pegawai administrasi di lingkungan mereka. Sesuai dengan surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor SE/18/M.PAN/5/2004 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil dalam point 4.2 dinyatakan bahwa biaya pendidikan atas pegawai negeri sipil yang diberikan izin belajar ditanggung sendiri. Hasil pemeriksaan menemukan adanya pemberian bantuan biaya pendidikan kepada Pegawai Negeri Sipil dengan status izin belajar, berupa bantuan beasiswa/uang pendidikan dan penyusunan desertasi sebesar Rp14.736.312.580,00 dengan rincian pada Tabel 1.15.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 41 dari 106
Tabel 1.15 Daftar Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan/Beasiswa, Penyusunan Tesis dan Disertasi Kepada PNS Di Lingkungan Kementerian Agama TA 2011 dengan Status Izin Belajar No.
Nama Satker
PNS di Lingkungan Kementerian Agama (Rp)
PNS di Luar Kementerian Agama (Rp)
1
Direktorat Jenderal Bimas Kristen
1.680.200.000,00
0
2
Direktorat Jenderal Bimas Katolik
174.500.000,00
0
3
Direktorat Jenderal Bimas Hindu
1.360.000.000,00
1.080.000.000,00
4
Direktorat Jenderal Bimas Budha
482.000.000,00
1.539.000.000,00
5
Balitbang dan Diklat
1.069.000.000,00
0
6
STAIN Batusangkar
425.965.200,00
0
7
STAIN Bukittinggi
29.820.000,00
0
8
IAIN Imam Bonjol Padang
470.000.000,00
0
9
STAIN Bengkulu
589.000.000,00
0
10
IAIN Raden Fatah
505.072.500,00
0
11
Balai Diklat Keagamaan Palembang
38.000.000,00
0
12
IAIN Raden Intan Lampung
117.000.000,00
0
13
STAIN Jurai Siwo Lampung
488.000.000,00
0
14
IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
551.000.000,00
0
15
IAIN Surakarta
30.000.000,00
0
16
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
460.500.000,00
0
17
STAIN Pamekasan
222.000.000,00
0
18
STAIN Kediri
665.000.000,00
0
19
STAIN Tulungagung
429.000.000,00
0
20
STAIN Jember
648.000.000,00
0
21
IAIN Sunan Ampel
272.500.000,00
0
22
IAIN Mataram
476.000.000,00
0
23
STAIN Pontianak
221.754.880,00
0
24
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo
505.500.000,00
0
25
STAKPN Ambon
88.000.000,00
0
26
Kanwil Provinsi Papua
119.500.000,00
0
12.117.312.580,00
2.619.000.000,00
Jumlah
Rincian masing-masing satker pada Lampiran 1.17. Selain masalah tersebut, terdapat permasalahan lain terkait dengan pemberian beasiswa, yaitu: a. Besaran bantuan beasiswa/uang pendidikan, bantuan penyusunan tesis/desertasi melebihi tarif SBU Beasiswa Tahun 2011 sebesar Rp390.350.000,00 Dari bantuan beasiswa/uang pendidikan dan penyusunan desertasi yang diberikan kepada dosen maupun pegawai administrasi dengan status izin
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 42 dari 106
belajar pada 21 satker sebesar Rp9.174.812.580,00 sebanyak empat satker memberikan bantuan yang nilainya melebihi SBU tahun 2011, dengan nilai kelebihan sebesar Rp390.350.000,00, yaitu: 1) Direktorat Jenderal Bimas Katolik Terdapat pemberian beasiswa S2 dan S3 kepada Dosen dan Guru yang melebihi tarif SBU 2011 sebesar Rp70.650.000,00. 2) STAIN Kediri Terdapat pemberian bantuan beasiswa melebihi SBU sebesar Rp202.900.000,00 yang terdiri dari S2 sebesar Rp3.100.000,00 dan S3 sebesar Rp199.800.000,00. 3) STAIN Tulungagung Terdapat pemberian bantuan beasiswa S2 dan S3 melebihi SBU sebesar Rp23.800.000,00. 4) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo Terdapat pemberian bantuan beasiswa S3 bagi 10 tenaga pendidik, pengawas dan tenaga pengelola pendidikan masing-masing sebesar Rp25.500.000,00 (setelah dipotong pajak 15%). Bantuan tersebut melebihi SBU sebesar Rp93.000.000,00 ((Rp25.500.000,00-Rp16.200.000,00)x10 orang). Rincian perhitungan pada Lampiran 1.18. b. Penerima bantuan beasiswa belum mempertanggungjawabkan penggunaan bantuan yang diterima sebesar Rp94.500.000,00 1) Direktorat Jenderal Bimas Katolik Surat Keputusan Dirjen Bimas Katolik tentang pemberian bantuan beasiswa, antara lain mengatur bahwa penerima bantuan diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan bantuan yang diterima, namun hingga pemeriksaan berakhir tanggal 27 Maret 2012 sebanyak 19 orang penerima bantuan senilai Rp94.500.000,00 belum membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan. Rincian pemberian bantuan yang belum dipertanggungjawabkan pada Lampiran 1.19.
2) IAIN Raden Intan Lampung Surat Keputusan Rektor IAIN Raden Intan No 211 Tahun 2011 tanggal 20 September 2011 tentang Kriteria/Persyaratan untuk Mendapatkan Bantuan Dana Pendidikan. SK tersebut mensyaratkan penerima bantuan pendidikan agar menyampaikan progress report :
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 43 dari 106
a) Surat Keterangan sedang kuliah dari perguruan tinggi Ybs; b) Kartu Hasil Studi; c) Surat Penunjukan Pembimbing dari Direktur Pascasarjana bagi yang sedang menyusun tesis maupun disertasi. Hasil klarifikasi dengan Bagian Kepegawaian menunjukkan para penerima bantuan belum menyampaikan progress report secara lengkap. c. Tambahan Beasiswa pada STAIN Pontianak Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp274.807.520,00 Terdapat pemberian bantuan Beasiswa/Tambahan Beasiswa pada STAIN Pontianak kepada pegawai yang tidak sesuai ketentuan sebesar Rp274.807.520,00, terdiri dari berstatus tugas belajar namun melebihi masa beasiswa Rp46.836.160,00, status tugas belajar namun memperoleh beasiswa lain Rp148.155.200,00, status tugas belajar dengan melebihi SBU Rp52.096.800,00, serta terdapat penerima beasiswa yang tidak jelas statusnya Rp27.719.360,00. Rincian pada tabel 1.16. Tabel 1.16. Daftar Penerima Bantuan Beasiswa STAIN Pontianak Tidak Sesuai Ketentuan No.
Uraian
Jumlah Penerima (orang) 3
Jumlah Beasiswa Setelah Pajak (Rp) 46.836.160,00
1
Status Tugas belajar namun melebihi masa beasiswa
2
Status Tugas Belajar dengan memperoleh beasiswa dari Dikti/Diktis/BPPS Status Tugas Belajar dengan jumlah melebihi SBU Tidak jelas statusnya
10
148.155.200,00
5
52.096.800,00
1
27.719.360,00
Jumlah
19
274.807.520,00
3 4
d. Bantuan kepada dosen dan pegawai dengan status izin belajar melebihi masa studi sebesar Rp211.527.440,00 dan memperoleh beasiswa ganda sebesar Rp55.438.720,00 1) STAIN Pontianak Terdapat pemberian bantuan beasiswa dengan status izin belajar melebihi masa beasiswa sebesar sebesar Rp110.877.440,00 dan bantuan beasiswa dengan status izin belajar tetapi sudah memperoleh beasiswa dari Dikti/Diktis/BPPS sebesar Rp55.438.720,00.
2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Terdapat 14 orang penerima bantuan sebesar Rp100.650.000,00 telah melewati batas waktu studi yang seharusnya. Rincian pada Lampiran 1.20.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 44 dari 106
e. Satu orang penerima beasiswa mengundurkan diri dan belum mengembalikan biaya pendidikan sebesar Rp39.200.000,00 Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan pada Tahun 2011 menganggarkan pemberian beasiswa sebesar Rp579.500.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp562.280.000,00. Anggaran tersebut termasuk belanja bahan, belanja yang terkait output kegiatan. Beasiswa tersebut diberikan kepada 22 orang penerima. Beasiswa tersebut dilaksanakan melalui kerjasama dengan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayattullah Jakarta (UIN Syahid) melalui perjanjian kerjasama yang dibuat (diperbaharui) setiap semester. Biaya pendidikan dibayarkan langsung kepada UIN Syahid melalui rekening Bendahara Pengeluaran. Jumlah biaya per semester per orang adalah sebesar Rp8.500.000,00, termasuk SPP, kesehatan, ujian-ujian, pengembangan program, dan debriefing. Sesuai Surat Perjanjian Kerja antara Kepala Puslitbang Lektur Keagamaan dan para penerima beasiswa, jumlah living cost yang akan diberikan adalah sebesar Rp2.500.000,00, namun karena keterbatasan dana dalam DIPA Tahun 2011, jumlah yang diberikan padaTahun 2011 hanya Rp1.200.000,00. Satu dari 22 penerima beasiswa bernama ARA (Staf pada STAIN Pamekasan) mengundurkan diri pada tanggal 26 Juli 2011 berdasarkan Surat Penyataan tertanggal 20 Agustus 2011 dengan alasan kesehatan dan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Atas pernyataan pengunduran diri tersebut, Kepala Badan Litbang dan Diklat belum memberikan Surat Keputusan Pemberhentian sebagai penerima beasiswa dan belum meminta kepada penerima beasiswa tersebut untuk mengembalikan seluruh biaya yang telah dikeluarkan sebesar Rp39.200.000,00, dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 1.17. Tabel 1.17 Rincian Beasiswa yang diterima oleh Mahasiswa S2 yang Mengundurkan Diri dan Belum Dikembalikan No.
Uraian
Perhitungan
Jumlah (Rp)
1.
Biaya pendidikan
Rp8.500.000,00 x 2 semester
17.000.000,00
2.
Living cost Semester I
Rp2.500.000,00 x 6 bulan
15.000.000,00
3.
Living cost Semester II
Rp1.200.000,00 x 6 bulan
7.200.000,00
Jumlah
39.200.000,00
f. Pemberian bantuan dana pendidikan sebesar Rp25.000.000,00 diberikan kepada yang tidak berhak Empat penerima bantuan dana pendidikan pada STAIN Kediri tidak tercantum dalam SK Ketua tentang Pemberian bantuan S2 dan S3 STAIN Kediri, rincian pada Tabel 1.18.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 45 dari 106
Tabel 1.18 Daftar Penerima Bantuan Tidak Tercantum Dalam SK No. A.
Nama
Jumlah (Rp)
Uraian
SP2D No 911775U tanggal 22 Nov 2011 1
FRO
5.000.000,00
2
NAH
12.000.000,00 Jumlah
B.
Short course Bahasa Inggris di University of Pittsburgh, USA Beasiswa Peningkatan Kualifikasi Guru Besar STAIN Kediri
17.000.000,00
SP2D No 902442U tanggal 12 Mei 2011 1
AHU
5.000.000,00
Bantuan Promosi Doktor
2
MUA
3.000.000,00
Studi banding ke Malaysia dan Singapura (PPs Universitas Negeri Malang)
Jumlah
8.000.000,00
Total
25.000.000,00
Kondisi di atas tidak sesuai dengan: a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/Pmk.02/2010 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2011 yang menyatakan bahwa satuan biaya bantuan beasiswa program non-gelar/gelar dalam negeri merupakan bantuan bagi pegawai negeri yang ditugaskan untuk melanjutkan pendidikan Diploma I, Diploma III, Diploma IV atau Strata 1, dan pendidikan pasca sarjana (Strata 2 atau Strata 3) dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah. Khusus tenaga pengajar biasa pada perguruan tinggi yang ditugaskan mengikuti pendidikan fakultas pasca sarjana, besaran tunjangan tugas belajar merujuk Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1986 tentang Tunjangan Belajar Bagi Tenaga Pengajar Biasa Pada Perguruan Tinggi Yang Ditugaskan Mengikuti Pendidikan Pada Fakultas Pasca Sarjana. b. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor SE/18/M.PAN/5/2004 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri sipil dalam point 4.2 yang menyatakan mengenai ketentuan izin belajar yaitu: 1) Pegawai Negeri Sipil Sudah bekerja sekurang-kurangnya dua tahun sejak pengangkatannya sebagai pegawai negeri sipil; 2) Setiap Unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam dua tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik; 3) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; 4) Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS; 5) Bidang pendidikan yang diikuti harus mendukung pelaksanaan tugas jabatan; 6) Biaya pendidikan ditanggung oleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan; 7) Program pendidikan di dalam negeri yang akan diikuti telah mendapatkan persetujuan menteri yang membidangi pendidikan; 8) Pendidikan diikuti diluar jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan/tugas sehari-hari; 9) Pegawai negeri sipil tidak berhak untuk menuntut penyesuaian ijazah kedalam pangkat apabila formasi belum memungkinkan;
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 46 dari 106
c. Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 175 Tahun 2010 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama, 1) Pasal 1 Ayat 9, Tugas Belajar adalah tugas yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama untuk mengikuti pendidikan lanjutan dan/atau pendidikan keterampilan baik di dalam maupun di luar negeri dalam jangka waktu tertentu; 2) Pasal 1 Ayat 11, Izin Belajar adalah izin yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti program pendidikan lanjutan yang dilaksanakan di luar jam kerja dan tidak mengganggu tugas sehari-hari sebagai PNS; 3) Pasal 3 Ayat 1, Pejabat yang berwenang menetapkan pemberian tugas belajar dan izin belajar program S1 sebagai berikut: (a) PNS di lingkungan kementerian agama pusat ditetapkan dengan keputusan kepala biro kepegawaian; (b) PNS di lingkungan kantor wilayah kementerian agama provinsi ditetapkan dengan keputusan kepala kantor wilayah kementerian agama yang bersangkutan; (c) PNS di lingkungan perguruan tinggi agama negeri ditetapkan dengan keputusan Rektor/Ketua perguruan tinggi agama yang bersangkutan; 4) Pasal 17, Permohonan untuk mendapatkan izin belajar diajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang melalui atasan langsung secara hierarki dengan melampirkan: a) Fotokopi surat keputusan kenaikan pangkat dan jabatan terakhir terakhir yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; b) Surat keterangan dari perguruan tinggi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan diterima sebagai mahasiswa; c) Jadwal perkuliahan (asli) dari perguruan tingi yang bersangkutan; d) Profil perguruan tinggi termasuk alamat lengkap dan radius lokasi perguruan tinggi dari tempat kerja yang bersangkutan; 5)
6)
7)
8)
Pasal 18 Ayat 1, Proses penyelesaian permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan tersebut oleh pejabat yang berwenang; Pasal 18 Ayat 2, Dalam hal permohonan disetujui, pejabat yang berwenang menerbitkan keputusan izin belajar untuk disampaikan kepada yang bersangkutan melalui pimpinan satuan organisasi; Pasal 18 Ayat 3, Dalam hal permohonan izin belajar tidak disetujui, pejabat yang berwenang wajib memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan melalui saluran hierarki disertai alasan yang jelas; Pasal 21 Ayat 1, Izin Belajar diberikan dalam jangka waktu sebagai berikut: a) Program pendidikan Diploma II selama 4 (empat) semester, Diploma III selama 6 (enam) semester, Diploma IV selama 8 (delapan) semester;
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 47 dari 106
b) Program Sarjana (S1) selama 8 (delapan) semester; c) Program Magister (S2) selama 4 (empat) semester; d) Program Doktor (S3) selama 6 (enam) semester; 9)
Pasal 21 Ayat 2, Jangka waktu izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diperpanjang masing-masing paling lama 4 (empat) semester. 10) Surat Edaran Menpan Nomor SE/18/M.PAN/5/2004 tanggal 24 Mei 2004 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil: a) Point 4.1. Ketentuan Pemberian Tugas Belajar, huruf g, yang menyatakan bahwa biaya pendidikan ditanggung oleh Pemerintah, Pemerintah Negara lain, Badan Internasional, atau Badan Swasta Dalam Negeri maupun Luar Negeri; b) Point 4.2. Ketentuan Pemberian Izin Belajar, huruf f, yang menyatakan bahwa biaya pendidikan ditanggung oleh pegawai negeri yang bersangkutan. Hal tersebut mengakibatkan : a. b.
Pemborosan Keuangan Negara sebesar Rp14.736.312.580,00 Kelebihan pembayaran yang berindikasi kerugian negara sebesar Rp996.323.680,00 (Rp390.350.000,00 + Rp274.807.520,00 + Rp211.527.440,00 +Rp55.438.720,00 + Rp39.200.000,00 + Rp25.000.000,00)
Permasalahan tersebut disebabkan para Rektor UIN dan IAIN, Ketua STAIN, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Kepala Balai Diklat Keagamaan terkait lalai dalam pemberian izin belajar dan tugas belajar. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK merekomendasikan Menteri Agama memerintahkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam: a. Berkoordinasi dengan Menpan untuk memperjelas status bantuan bagi PNS dengan status izin belajar; b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker terkait; c. Memerintahkan Kepala Satker terkait untuk menyetorkan kelebihan pembayaran ke Kas Negara atas bantuan biaya pendidikan sebesar Rp996.323.680,00. Terhadap permasalahan tersebut telah ditindaklanjuti dengan menyetor ke Kas Negara oleh STAIN Tulungagung tanggal 5 April 2012 sebesar Rp23.800.000,00 NTPN 0610150005041208 dan Kanwil Gorontalo tanggal 27 Maret 2012, NTPN 1510000810051406 sebesar Rp93.000.000,00.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 48 dari 106
1.3.5
Realisasi Belanja Barang pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Tidak Sesuai dengan Ketentuan Sebesar Rp615.832.000,00 Realisasi Belanja Barang yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2011 adalah sebesar Rp5.585.188.101.506,00 atau telah terealisasi sebesar 87,78% dari nilai anggarannya sebesar Rp6.267.437.236.680,00. Dalam Rencana Anggaran Kerja Kementerian Lembaga (RKAKL) satker IAIN Ar Raniry Tahun 2011 pada pos belanja barang operasional lainnya diantaranya dialokasikan untuk bantuan meugang (THR) bagi pegawai di lingkungan IAIN sebanyak 780 pegawai untuk dua kali pembayaran masing-masing sebesar Rp400.000,00 atau dengan total sebesar Rp624.000.000,00 (Rp400.000,00 x 780 orang x 2). Realisasi pembayaran melalui dua tahap yaitu tahap pertama untuk meugang menjelang puasa dan tahap kedua untuk meugang menjelang Hari Raya Idhul Fitri. Alokasi bantuan meugang tersebut ditetapkan melalui SK Rektor No.In.01/R/KP.00.4/973/2011 tanggal 09 Agustus 2011. Dari hasil pemeriksaan atas realisasi belanja sampai dengan tanggal 31 Oktober 2011, bantuan meugang telah terealisasi sebesar Rp615.832.000,00 dengan rincian pada Tabel 1.19. Tabel 1.19 Realisasi Belanja Barang untuk Bantuan Meugang pada IAIN Ar Raniry No.
Uraian
No SP2D
Tanggal
Nilai (Rp)
1
Fakultas Dakwah
388367S
27 Juli 2011
32.912.000
2
Biro Rektorat
388368S
27 Juli 2011
94.096.000
3
Fakultas Usluhuddin
388369S
27 Juli 2011
29.018.000
4
Fakultas Adab
388370S
27 Juli 2011
26.984.000
5
Fakultas Tarbiyah
388371S
27 Juli 2011
82.062.000
6
Fakultas Syariah
388363S
27 Juli 2011
37.870.000
7
Fakultas Syariah
392812S
19 Agustus 2011
38.980.000
8
Fakultas Dakwah
392813S
19 Agustus 2011
34.570.000
9
Fakultas Adab
392814S
19 Agustus 2011
27.710.000
10
Fakultas Usluhuddin
393534S
23 Agustus 2011
30.220.000
11
Biro Rektorat
392816S
19 Agustus 2011
97.100.000
12
Fakultas Tarbiyah
392820S
19 Agustus 2011
84.310.000
Jumlah
615.832.000
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Pasal 13 yang menyatakan bahwa atas beban anggaran belanja Negara tidak diperkenankan melakukan pengeluaran untuk keperluan : a. perayaan atau peringatan hari besar, hari raya dan hari ulang tahun departemen lembaga/pemerintah daerah; b. pemberian ucapan selamat, hadiah/tanda mata, karangan bunga, dan sebagainya untuk berbagai peristiwa;
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 49 dari 106
c. pesta untuk berbagai peristiwa dan pekan olah raga pada departemen/lembaga/ pemerintah daerah; d. pengeluaran lain-lain untuk kegiatan/keperluan yang sejenis serupa dengan yang tersebut di atas. Permasalahan tersebut mengakibatkan indikasi kerugian negara sebesar Rp615.832.000,00. Hal tersebut disebabkan: a. Tim penyusun RKAKL dan Pejabat Pembuat Komitmen lalai dalam melaksanakan tugasnya; b. Rektor IAIN Ar Raniry selaku Kuasa Pengguna Anggaran lemah dalam pengawasan dan pengendalian. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK merekomendasikan Menteri Agama menginstruksikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam agar : a. Memerintahkan Rektor IAIN Ar Raniry untuk menyetorkan Bantuan Meugang yang tidak sesuai ketentuan sebesar Rp615.832.000,00 ke Kas Negara melalui proses tuntutan ganti rugi. b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Tim penyusun RKAKL, Pejabat Pembuat Komitmen dan Rektor IAIN Ar Raniry. 1.3.6
Pengadaan dan Sewa Kendaraan serta Pembayaran Honorarium Melebihi Standar Biaya Umum Sebesar Rp1.068.831.700,00 Laporan Keuangan Kementerian Agama per 31 Desember 2011, menyajikan realisasi belanja sebesar Rp33.208.317.300.720,00 atau telah terealisasi 93,08% dari anggarannya sebesar Rp35.506.282.990.000,00 yang berupa belanja barang dan belanja modal masing-masing sebesar Rp5.585.188.101.506,00 dan Rp3.045.969.015.978,00. Dari hasil pemeriksaan atas realisasi belanja barang dan modal pada satker yang menjadi sampling diketahui terdapat pengadaan dan sewa kendaraan yang melebihi SBU sebesar Rp883.030.450,00 serta terdapat pemberian honorarium yang melebihi SBU sebesar Rp185.801.250,00, dengan rincian sebagai berikut: a. Pengadaan Kendaraan Dinas melebihi SBU Pengadaan kendaraan dinas roda empat untuk para pejabat eselon I dan II pada tujuh satker melebihi SBU senilai Rp791.075.650,00, dengan rincian pada Lampiran 1.21. b. Sewa Kendaraan melebihi SBU Untuk mendukung penyelenggaraan konferensi media Islam (OKI) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, panitia kegiatan menyewa kendaraan dari PT. SAU (TRAC Astra Rent A Car) berdasarkan SPK No. Un.01/DIPA/PPK-
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 50 dari 106
APBN/260g/2011 tanggal 09 Desember 2011 kemudian diaddendum dengan No. Un.01/DIPA/PPK-APBN/260j/2011 tanggal 10 Desember 2011 senilai Rp308.136.600,00. Nilai sewa tersebut melebihi SBU sebesar Rp91.954.800,00 dengan rincian pada Lampiran 1.22. c. Honorarium melebihi SBU 1) Kanwil Kemenag Provinsi Aceh Realisasi pembayaran honorarium panitia lelang melebihi SBU sebesar Rp4.375.000,00. Pembangunan lanjutan Gedung Kanwil dianggarkan dalam DIPA Bagian Anggaran Sekretariat Jenderal sebesar Rp3.750.000.000,00 dan Bagian Anggaran Ditjen Bimas Islam sebesar Rp2.154.792.000,00. Anggaran tersebut telah direalisasikan antara lain untuk honorarium panitia lelang sebesar Rp2.190.000,00 per orang atau sebesar Rp10.950.000,00 untuk lima orang. Pembayaran Honorarium tersebut melebihi SBU TA 2011, yang hanya sebesar Rp1.315.000,00 per orang atau sebesar Rp6.575.000,00 untuk lima orang. 2) Kankemenag Kota Bengkulu Realisasi pembayaran honorarium pengelola teknis proyek melebihi SBU sebesar Rp6.343.750,00, rincian pada Tabel 1.20. Tabel 1. 20 Realisasi Pembayaran Honor Pengelola Teknis Proyek yang Melebihi SBU pada Kankemenag Kota Bengkulu No 1 2
3
Nama Penerima Pengelola Teknis Rehabilitasi Gedung KUA Ratu Agung (1 orang 2 bulan) Pengelola Teknis Rehabilitasi Gedung KUA Muara Bangkahulu (1 orang 2 bulan) Pengelola Teknis Rehabilitasi Gedung Kankemenag Kota Bengkulu (1 orang 3 bulan) Jumlah
Dalam SPJ (Rp)
Menurut SBU (Rp)
Selisih (Rp)
1.750.000
1.000.000
750.000
1.750.000
1.000.000
750.000
6.343.750
1.500.000
4.843.750
9.843.750
3.500.000
6.343.750
3) STAIN Bengkulu Realisasi pembayaran honorarium pengelola teknis melebihi SBU sebesar Rp76.687.500,00. Surat Keputusan Ketua STAIN Bengkulu Nomor 0004 Tahun 2011 tanggal 5 Januari 2011 menetapkan satu orang tenaga pengelola teknis pada Program Pendidikan Islam dengan tugas untuk membantu pelaksanaan pembangunan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah teknis. Pengelola teknis tersebut diangkat sejak bulan Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, dan menerima honor sebesar Rp82.687.500,00. Besaran honor tersebut melebihi SBU yang seharusnya hanya sebesar Rp6.000.000,00, sehingga terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp76.687.500,00. 4) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 51 dari 106
Realisasi pembayaran honorarium kepada panitia pengadaan, panitia pemeriksa dan penerima barang serta pengelola teknis proyek melebihi SBU TA 2011 sebesar Rp30.235.000,00, dengan rincian pada Lampiran 1.23. 5) Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat Realisasi pembayaran honor petugas aplikasi SAK dan SIMAK BMN khususnya untuk Koordinator, Ketua dan Anggota sebesar melebihi SBU sebesar Rp68.160.000,00,00, dengan rincian pada Lampiran 1.24. Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.02/2010 Tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2011 antara lain menyatakan bahwa : a. Pasal 3 ayat 2 yang menyatakan Selain berfungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam rangka pelaksanaan kegiatan, Standar Biaya Umum Tahun Anggaran 2011 dapat berfungsi sebagai: 1) Batas tertinggi; atau 2) Estimasi b. Lampiran I Nomor 2 tentang Honorarium Pejabat/Panitia Pengadaan Barang/Jasa Point 2.2 Huruf f nilai pagu pengadaan diatas Rp1milyar s.d. Rp2,5milyar sebesar Rp1.020.000,00 per orang/paket; c. Lampiran I nomor 3 tentang Honorarium Panitia Pemeriksa/Penerima Barang/Jasa 1) Point 3.1 Pengadaan barang Rp 50 juta sd. Rp.500 juta atau Jasa konsultan Rp. 50 juta sd. 200 juta sebesar Rp390.000,00 per orang/paket 2) Point 3.2 Pengadaan barang di atas Rp. 500 juta atau Jasa konsultan di atas Rp.200 juta sebesar Rp390.000,00 per orang/paket; d. Lampiran I nomor 5 tentang Honorarium Pengelola Sistem Akuntansi Instansi point 5.4 Unit Akuntansi Tingkat Satuan Kerja (UAKPA/Barang) Yang ditetapkan atas Dasar SK Eselon I atau UAPPA Wilayah 1) 2) 3) 4)
Penanggung Jawab sebesar Rp300.000,00 per orang/bulan Koordinator sebesar Rp250.000 per orang/bulan Ketua/Wakil Ketua sebesar Rp200.000 per orang/bulan Anggota/Petugas sebesar Rp150.000 per orang/bulan
e. Lampiran I nomor 10 tentang Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Point 10.4 Yang ditetapkan dengan Surat Keputusan KPA huruf a pengarah sebesar Rp500.000,00 per orang/bulan f. Lampiran II nomor 22 tentang Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional 1) Point 22.1 Pejabat Eselon I sebesar Rp400.000.000,00 per unit; 2) Point 22.2 Pejabat Eselon II sebesar Rp300.000.000,00 per unit; dan
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 52 dari 106
3) Point 22.3 huruf c Roda 4/ Minibus untuk Operasional Kantor/Lapangan sebesar Rp250.000.000,00; g. Lampiran II nomor 23 tentang Satuan Sewa Kendaraan dan Sewa Fotokopi point 23.1 Sewa Kendaraan Roda 4 untuk rayon 2 (Jawa) sebesar Rp675.000,00 per unit/hari; Hal tersebut mengakibatkan: a. Terdapat ketidakhematan Keuangan Negara atas pengadaan dan sewa kendaraan sebesar Rp883.030.450,00; b. Terdapat indikasi kerugian keuangan negara atas kelebihan honorarium sebesar Rp185.801.250,00. Permasalahan tersebut disebabkan: a. Pejabat Pembuat Komitmen lalai dalam melaksanakan tugasnya; b. Kepala Satker lemah dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker dan PPK pada UIN Syarif Hidayatullah, Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat, Ditjen Bimas Hindu, Ditjen Bimas Islam, Badan Litbang dan Diklat, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Kankemenag Kota Bengkulu, STAIN Bengkulu, Kanwil Kemenag Kalimantan Tengah (Sekretariat Jenderal), Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Ditjen Pendis Kementerian Agama dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dompu; b. Memerintahkan kepala satuan kerja untuk menyetorkan ke Kas Negara atas kelebihan pembayaran honorarium sebesar Rp185.801.250,00, yang terdiri dari Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat sebesar Rp68.160.000,00, Kanwil Kemenag Provinsi Aceh sebesar Rp4.375.000,00, Kankemenag Kota Bengkulu sebesar Rp6.343.750,00 STAIN Bengkulu sebesar Rp76.687.500,00 dan Kankemenag Kabupaten Dompu sebesar Rp30.235.000,00. Atas kelebihan honor pada Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat telah ditindaklanjuti dengan setoran SSBP tanggal 20 April 2012 dengan nomor 0810111001071311 sebesar Rp68.160.000,00. 1.3.7
Kelebihan Pembayaran atas Penyelenggaraan Diklat pada Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin dan IAIN Gorontalo Masing-Masing Sebesar Rp45.967.000,00 dan Rp50.468.400,00 a. Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 53 dari 106
Realisasi kegiatan Diklat Kepemimpinan IV Angkatan XV dan Angkatan XVI lebih bayar sebesar Rp45.967.000,00. Diklat Kepemimpinan IV Angkatan XV dilaksanakan dari tanggal 30 Januari sampai dengan 8 Maret 2011 (38 hari), dengan realisasi biaya sebesar Rp497.288.000,00, sedangkan Angkatan XVI dilaksanakan dari tanggal 8 Mei sampai dengan 14 Juni 2011 (38 hari), dengan realisasi biaya sebesar Rp509.204.400,00. Kontrak pengadaan makan dan snack peserta dan panitia diklat selama 38 hari peserta dan panitia diberikan makan pagi, siang, dan malam, snack pagi, siang, sore, dan malam. Kondisi ini tidak sesuai dengan pelaksanaan kegiatan diklat karena peserta diklat baru tiba siang hari di Balai Diklat (pendaftaran mulai jam 14.00), sehingga tidak disediakan makan pagi dan snack pagi. Demikian juga pada hari terakhir peserta diklat check out dan meninggalkan asrama pada siang hari (jam 15.00), sehingga tidak disediakan makan malam dan snack malam. Selain itu Diklat menyelenggarakan kegiatan Orientasi Lapangan yang dilaksanakan di luar Balai Diklat selama lima hari, sehingga panitia tidak menyediakan konsumsi pada lima hari tersebut. Khusus angkatan XV walaupun kontrak pengadaan makan sudah termasuk snack pembukaan dan penutupan, namun masih ada tambahan konsumsi untuk pembukaan dan penutupan acara. Berdasarkan data-data diatas terjadi kelebihan pembayaran atas kontrak makan dan snack pada kedua angkatan yaitu : 1) Angkatan XV sebesar Rp19.129.000,00 sesuai dengan Tabel 1.21. Tabel 1.21 Kelebihan Pembayaran atas Kontrak Makan dan Snack Angkatan XV Pada Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin Saat Orientasi Lapangan (OL): Makan pagi Makan siang Makan malam Snack pagi, siang sore dan malam Konsumsi pembukaan dan penutupan peserta dan panitia Makan pagi dan dua kali snack pada hari pertama Makan malam dan satu kali snack pada hari terakhir
Rp17.500 x 37 orang x 5 hari Rp22.500 x 37 orang x 5 hari Rp20.000 x 37 orang x 5 hari
Rp3.237.500,00 Rp4.162.500,00 Rp3.700.000,00
Rp7.500 x 37 orang x 5 hari x 4
Rp5.550.000,00
Rp7.000 x 37 orang x 1 hari Rp17.500 x 37 orang Rp7.500 x 37 orang x 2 Rp20.000 x 37 orang Rp7.500 x 37 orang x 1 Total
Rp259.000,00 Rp647.500,00 Rp555.000,00 Rp740.000,00 Rp277.500,00 Rp19.129.000,00
2) Angkatan XVI sebesar Rp18.888.000,00 sesuai dengan Tabel 1.22. Tabel 1.22 Kelebihan Pembayaran atas Kontrak Makan dan Snack Angkatan XVI Pada Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin Saat OL : Makan pagi Makan siang Makan malam Snack pagi, siang sore dan malam Makan pagi dan dua kali snack
BPK- RI
Rp18.500 x 37 orang x 5 hari Rp22.000 x 37 orang x 5 hari Rp19.500 x 37 orang x 5 hari
Rp3.422.500,00 Rp4.070.000,00 Rp3.607.000,00
Rp7.500 x 37 orang x 5 hari x 4
Rp5.550.000,00
Rp18.500 x 37 orang
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
Rp684.500,00
hal. 54 dari 106
pada hari pertama Makan malam dan satu kali snack pada hari terakhir
Rp7.500 x 37 orang x 2 Rp19.500 x 37 orang Rp7.500 x 37 orang x 1 Total
Rp555.000,00 Rp721.500,00 Rp277.500,00 Rp18.888.000,00
Berdasarkan wawancara dengan panitia kegiatan outbond peserta Diklat PIM IV Angkatan XV di Parahyangan Banjarmasin dan Angkatan XVI di Waterboom Banjarmasin diketahui mobilisasi peserta diklat menggunakan kendaraan Bis milik Balai Diklat dan kendaraan pribadi pegawai. Namun dipertanggungjawabkan dengan bukti sewa kendaraan pada diklat PIM IV Angkatan XV sebesar Rp5.200.000,00 dan Angkatan XVI sebesar Rp2.750.000,00. b. IAIN Sultan Amai Gorontalo Realisasi kegiatan Kegiatan PLPG Angkatan I, Angkatan II dan Angkatan III lebih bayar sebesar Rp50.468.400,00. Berdasarkan pemeriksaan dokumen Laporan Kegiatan PLPG Angkatan I, Angkatan II dan Angkatan III serta hasil wawancara dengan panitia pelaksanaan kegiatan, diketahui hal sebagai berikut: 1) Kelebihan Pembayaran Honor sebesar Rp14.990.000,00 Untuk melaksanakan kegiatan PLPG, telah dibentuk kepanitiaan dengan SK Rektor: a) Nomor 35 Tahun 2011 tanggal 25 April 2011 tentang Panitia Inti Sertifikasi Guru Agama dalam jabatan Rayon LPTK Fakultas Tarbiyah & Tardis; b) Nomor Ins. 11/KP.02/131.c/2011 tanggal 11 Oktober 2011 tentang Panitia Sekretariat Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Rayon LPTK Fakultas Tarbiyah dan Tadris; c) Nomor Ins. 11/KP.02/131.d/2011 tanggal 11 Oktober 2011 tentang Panitia Roster Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Rayon LPTK Fakultas Tarbiyah dan Tadris; d) Nomor Ins. 11/KP.02/131.b/2011 tanggal 11 Oktober 2011 tentang Panitia Pelaksana Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Rayon LPTK Fakultas Tarbiyah dan Tadris. Nama-nama panitia yang tercantum dalam SK-SK tersebut telah menerima honor dengan bukti SP2D No. 910486V tanggal 07 Des 2011, dan SP2D No. 912320V tanggal 14 Des 2011. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat beberapa panitia yang menerima honor ganda sebesar Rp14.990.000,00. Rincian pada Lampiran 1.25. 2) Kelebihan Pembayaran Akomodasi Peserta sebesar Rp35.478.400,00 Pelaksanaan Kegiatan PLPG Angkatan I, Angkatan II, dan Angkatan III diikuti sebanyak 399 peserta dengan realisasi biaya sebesar Rp947.710.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan kegiatan tersebut hanya diikuti 359 peserta, sehingga terjadi kelebihan pembayaran
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 55 dari 106
akomodasi untuk 40 peserta diklat sebesar Rp35.478.400,00 sesuai dengan Tabel 1.23. Tabel 1. 23 Kelebihan Pembayaran Akomodasi Kegiatan PLPG pada IAIN Sultan Amai Gorontalo NO.
URAIAN
1.
Konsumsi Angkatan 1
2.
Konsumsi Angkatan 2
3.
Konsumsi Angkatan 3
4. 5. 6.
Modul Pemeriksa Ujian Sertifikat
KETERANGAN 1 1 15 15 24 24
Org Org Org Org Org Org
X X X X X X
Rincian 9 Hr 9 Hr 9 Hr 9 Hr 10 Hr 10 Hr
X X X X X X
2 3 2 3 2 3
Kali Kali Kali Kali Kali Kali
x x x x x x
Satuan (Rp) 6.000,00 22.450,00 6.000,00 22.450,00 6.000,00 22.450,00 4.900.000,00 30.000,00 78.000,00
TOTAL
Total (Rp) 108.000,00 606.150,00 1.620.000,00 9.092.250,00 2.880.000,00 16.164.000,00 4.900.000,00 30.000,00 78.000,00 35.478.400,00
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keppres Nomor 42 Tahun 2002, Pasal 12 ayat 2 yang menyatakan belanja atas beban anggaran belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran. Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp96.435.400,00 (Rp45.967.000,00+ Rp50.468.400,00). Permasalahan tersebut disebabkan : a. Pejabat Pembuat Komitmen lalai dalam melaksanakan tugasnya; b. Kepala Satker lemah dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker dan PPK pada Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin dan IAIN Sultan Amai Gorontalo; b. Memerintahkan kepala satuan kerja untuk menyetorkan ke Kas Negara atas kelebihan pembayaran sebesar Rp96.435.400,00 yang terdiri dari Balai Diklat Banjarmasin sebesar Rp45.967.000,00 dan IAIN Gorontalo sebesar Rp50.468.400,00. Atas permasalahan tersebut pihak Balai Diklat Banjarmasin telah menindaklanjuti dengan setoran SSBP NTPN 1315110414151010 tanggal 1 Februari 2012 sebesar Rp45.967.000,00 dan IAIN Gorontalo telah menindaklanjuti dengan setoran SSBP tanggal 28 Maret 2012 NTPN 1110071507031106 sebesar Rp50.468.400,00. 1.3.8
Proses Pengadaan Barang dan Jasa Tidak Sesuai Ketentuan Laporan Keuangan Kementerian Agama per 31 Desember 2011, menyajikan realisasi belanja sebesar Rp33.208.317.300.720,00 atau 93,08% dari anggaran sebesar Rp35.506.282.990.000,00 yang antara lain terdiri dari realisasi belanja
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 56 dari 106
barang sebesar Rp5.585.188.101.506,00 dan realisasi belanja modal sebesar Rp3.045.969.015.978,00. Hasil pemeriksaan atas realisasi Belanja Modal berupa pengadaan barang dan jasa menemukan adanya proses pengadaan yang belum sepenuhnya mengacu kepada ketentuan yang berlaku. Hal tersebut terjadi pada satker dibawah ini: a. Sekretariat Jenderal 1) Pengadaan Communicator Pekerjaan pengadaan barang berupa communicator sebanyak enam unit dilaksanakan oleh Koperasi Pegawai Depag (KOPDA) berdasarkan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor B.VIII/4/KU.01.7/173-08/2011 tanggal 14 maret 2011 senilai Rp30.000.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 14 hari kalender atau sampai dengan tanggal 24 Maret 2011. Pekerjaan pengadaan communicator tersebut telah dinyatakan selesai sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) Nomor B.VIII/4/KS.01.7/049-01/2011 tanggal 24 Maret 2011 dan telah dibayar lunas sesuai SP2D nomor 756439T/133/110 tanggal 21 April 2011 senilai Rp30.000.000,00. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kasubag Tata Usaha Pinmas dari Sekretariat Jenderal pada saat akan melakukan pembelian menunjukkan terdapat kemahalan sebesar Rp7.031.100,00, rincian pada Tabel 1.24. Tabel 1. 24 Kemahalan Pengadaan Communicator Kontrak pengadaan untuk enam unit (tidak dirinci harga per unit)
30.000.000,00
Harga Pasar per Maret-April 2011 (harga termasuk PPN): Nokia E7 2 unit x Rp6.807.000,00
13.614.000,00
Nokia C7 1 unit x Rp4.200.000,00
4.200.000,00
Blackberry 3 unit x Rp1.718.300,00
5.154.900,00
Total harga pasar
22.968.900,00
Kemahalan Harga
7.031.100,00
2) Jaringan Internet dan Metro Ethernet Pekerjaan Pengadaan Peningkatan Bandwidth Sewa Jaringan Internet/Leased Line berdasarkan kontrak Nomor B.VIII/3/HK.00.5/03202/2011 tanggal 1 Februari 2011 senilai Rp2.300.864.500,00, yang terdiri dari tiga jenis yaitu: a) Sewa jaringan internet selama 12 bulan; b) Restrukturisasi LAN lantai 7 dan 8 gedung Kementerian Agama.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 57 dari 106
c) Co Location Web Server Pekerjaan tersebut dinyatakan selesai sesuai dengan Berita Acara Penyelesaian Hasil Pekerjaan Nomor 012/LA/10320/2011 tanggal 1 Maret 2011, dan telah dibayar lunas dengan SP2D No. 809806T Tanggal 9 Agustus 2011 sebesar Rp2.300.864.500,00. Hasil pemeriksaan dan cek fisik atas pelaksanaan pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa: a) Internet dan Metro Ethernet tidak sesuai spesifikasi sebesar Rp15.809.322,00 Terdapat ketidaksesuaian spesifikasi internet dan metro ethernet yang diterima oleh Kementerian Agama selama 2 bulan sesuai dengan Tabel 1.25. Tabel 1.25 Ketidaksesuaian Spesifikasi Internet dan Metro Ethernet
No 1
2
Spesifikasi Internet dan Metro Ethernet bulan Januari dan Februari Sesuai Kontrak No.B.VIII/3/HK.00.5/032-02/2011
Spesifikasi Internet dan Metro Ethernet bulan Januari dan Februari yang diterima
Layanan Intenet Lapangan Banteng;
Layanan Intenet Lapangan Banteng;
-
Plazatron-Colo 4U
-
Plazatron-Colo 2U
-
International 45 Mbps
-
International 45 Mbps
-
IIX 120 Mbps
-
IIX 110 Mbps
-
Akses Optik
-
Akses Optik
-
Port Metro 165 Mbps (2 sisi Depag-LIN)
-
Port Metro 155 Mbps (2 sisi Depag-LIN)
-
Min 128 IP Publik
-
Min 128 IP Publik
Layanan Metro Ehternet;
Layanan Metro Ehternet;
-
Metro Ethernet 10 Mbps Jl. Ir. H. Juanda-Ciputat
-
Metro Ethernet 15 Mbps Jl. Ir. H. Juanda-Ciputat
-
Metro Ethernet 20 Mbps Jl. Fatmawati Raya
-
Metro Ethernet 15 Mbps Jl. Fatmawati Raya
-
Metro Ehternet 40 Mbps Jl. MH. Thamrin No. 6 Jakarta Pusat
-
Metro Ehternet 15 Mbps Jl. MH. Thamrin No. 6 Jakarta Pusat
-
Metro Ethernet 10 Mbps Jl. Rawa Kuning, Jakarta Timur
-
Metro Ethernet 45 Mbps Jl. Lap. Banteng.
-
Metro Ethernet 80 Mbps Jl. Lap. Banteng. TOTAL
Kelebihan Pembayaran atas Spesifikasi yang tidak sesuai Rp102.272,00
Rp15.707.050,00
Rp15.809.322,00
b) Lebih bayar VPN IP sebesar Rp16.400.000,00 Dalam kontrak sewa layanan VPN-IP tahun 2011 terdapat 24 Kantor Wilayah Kementerian Agama yang menggunakan layanan VPN-IP. Dari hasil pemeriksaan diketahui sewa layanan VPN-IP kepada PT ALI tersebut dilaksanakan mulai 1 Maret 2011, sedangkan bulan Januari dan Februari 2011 masih menggunakan layanan VPN-IP dari vendor terdahulu. Kontrak dengan vendor terdahulu hanya menyewa layanan
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 58 dari 106
VPN-IP untuk 22 Kantor Wilayah Kementerian Agama (belum termasuk Kanwil Kemenag Propinsi Lampung dan Maluku). Dengan demikian terdapat lebih bayar atas sewa layanan VPN-IP terhadap dua Kantor Wilayah Kementerian Agama dengan rincian pada Tabel 1.26. Tabel 1.26 Lebih Bayar atas Sewa Layanan VPN-IP No
Kanwil Kemenag
Jumlah Bulan
Harga Satuan (Rp)
Total Harga (Rp)
1
Maluku
2
4.100.000,00
8.200.000,00
2
Lampung
2
4.100.000,00
8.200.000,00
Total
16.400.000,00
b. STAIN Jurai Siwo Metro Lampung Pekerjaan Rehab Gedung Perpustakaan STAIN Jurai Siwo berdasarkan kontrak Nomor 052/KPA tanggal 12 Juli 2011 senilai Rp236.386.000,00 dilaksanakan oleh CV LTI. Berdasarkan Berita Acara Kemajuan Fisik Nomor 284/KPA Tahun 2011, tanggal 16 Desember 2011 dan Berita Acara Serah Terima Tahap I (Pertama) Nomor 286/KPA Tahun 2011, tanggal 16 Desember 2011 diketahui bahwa CV LTI hanya mampu menyelesaikan pekerjaan sebesar 54,31%. Pihak STAIN Jurai Siwo telah memberikan peringatan 1, 2 dan 3 namun kemajuan pekerjaan belum sesuai dengan kontrak, akhirnya dilakukan pemutusan kontrak pada tanggal 29 Desember 2011. Pelaksanaan kegiatan tersebut telah dibayar sesuai prestasi pekerjaan sebesar Rp127.295.036,00 dengan SP2D Nomor 080468T tanggal 20 Desember 2011, namun jaminan pelaksanaan karena pemutusan kontrak belum disetor ke Kas Negara sebesar Rp11.818.400,00. c. IAIN Sultan Amai Gorontalo Pekerjaan Pembangunan Gedung Rektorat (Tahap I) senilai Rp3.800.671.000,00 dilaksanakan oleh PT GIU berdasarkan Surat Perjanjian Paket Pekerjaan Konstruksi Nomor In.11/KU.00.1/196/2011 tanggal 6 September 2011. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 115 hari kalender terhitung mulai tanggal 6 september 2011 s/d 29 Desember 2011. Hasil pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik tanggal 22 Maret 2011 menunjukkan hal – hal berikut : 1) Pencairan uang muka sebesar Rp760.134.200,00 dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2011 berdasarkan SP2D No.901917V. 2) Berita Acara Prestasi Pekerjaan No.23-a/BA.P-IAIN/BK.GTO/XII/2011 tanggal 9 Desember 2011 tentang kemajuan pekerjaan pelaksanaan berdasarkan laporan dari konsultan pengawas PT BKO dan telah mendapat persetujuan dari PT GIU menyatakan pekerjaan fisik hanya mencapai 4,10%. 3) Surat Teguran telah diberikan sebanyak tiga kali, terakhir diberikan pada tanggal 22 November 2011 sesuai surat teguran No.In.11/KU.00.2/ 11/2011
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 59 dari 106
4) Telah dilakukan pemutusan kontrak berdasarkan Hasil Rapat Evaluasi Pekerjaan Pembangunan Gedung Rektorat Tahap I Tanggal 8 Desember 2011 yang dihadiri oleh PPK, Rektor IAIN Gorontalo, Konsultan Pengawas (PT BK), Konsultan Pengawas (PT GIU). 5) Jaminan Pelaksanaan sebesar Rp190.033.550,00 berdasarkan Garansi Bank No.175/BPD-ST/BKU/GBP/2011 tanggal 6 September 2011 hingga saat pemeriksaan belum disetor ke Kas Negara. 6) Jaminan Uang Muka berdasarkan Surat Jaminan Uang Muka No.13.12.01.2011.00542 tanggal 16 September 2011 dengan saldo sisa jaminan sebesar Rp604.306.689,00 (Rp760.134.200,00-(4,10%x Rp3.800.671.000,00)) hingga saat pemeriksaan belum dikembalikan ke Kas Negara. Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang menyatakan antara lain sebagai berikut: a. Pasal 66 ayat (7) menyatakan Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS); informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan; daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal; biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya; inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia; hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain; perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana (engineer’s estimate); norma indeks; dan/atau informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Pasal 66 ayat (8) yang menyatakan HPS disusun dengan memperhitungkan keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp845.399.061,00 (Rp7.031.100,00+ Rp16.400.000,00+ Rp15.809.322,00+ Rp11.818.400,00+ Rp190.033.550,00+ Rp604.306.689,00). Permasalahan tersebut disebabkan: a. Pejabat Pembuat Komitmen lalai dalam melaksanakan tugasnya; b. Kepala Satker lemah dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 60 dari 106
Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker dan PPK pada Sekretariat Jenderal, STAIN Jurai Siwo Lampung dan IAIN Sultan Amai Gorontalo; b. Memerintahkan kepala satuan kerja untuk menyetorkan ke Kas Negara atas kelebihan pembayaran sebesar Rp845.399.061,00 yang terdiri dari Setjen sebesar Rp39.240.422,00, STAIN Jurai Siwo Lampung sebesar Rp11.818.400,00 dan IAIN Sultan Amai Gorontalo sebesar Rp794.340.239,00. Terhadap rekomendasi ini, Kementerian Agama telah menindaklanjuti dengan menyetor ke Kas Negara pada tanggal 2 Mei 2012 sebesar Rp15.809.322,00 dengan nomor NTPN 0014090504130708, dan sebesar Rp16.400.000,00 pada tanggal 2 Mei 2012 dengan nomor NTPN 0507100807100303. 1.3.9
Kelebihan Pembayaran Pekerjaan Jasa Konsultasi Sebesar Rp20.490.000,00 Laporan Keuangan Kementerian Agama per 31 Desember 2011, menyajikan realisasi belanja sebesar Rp33.208.317.300.720,00 atau 93,08% dari anggaran sebesar Rp35.483.506.282.990,00 yang antara lain terdiri dari realisasi belanja barang sebesar Rp5.585.188.101.506,00 dan realisasi belanja modal sebesar Rp3.045.969.015.978,00. Hasil pemeriksaan atas realisasi Belanja Modal berupa pengadaan pekerjaan jasa konsultasi menunjukkan adanya proses pengadaan yang belum sepenuhnya mengacu kepada ketentuan yang berlaku. Hal tersebut terjadi pada satker: a. Kankemenag Kota Banda Aceh Kontrak Perencanaan Lanjutan Pembangunan Madrasah Terpadu Lhong Raya Nomor Kd.01.12/3/KS.01.1/088.a/2011 tanggal 11 Februari 2011 sebesar Rp89.700.000,00 dan Kontrak Pengawasan Lanjutan Pembangunan Madrasah Nomor Kd.01.12/1-a/KS.01.1/197.c/2011 tanggal 23 April 2011 sebesar Rp62.100.000,00 yang dilaksanakan oleh CV DLC. Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen kontrak jasa konsultan menunjukkan terdapat biaya personil dan biaya non personil yang tidak perlu dibebankan sebesar Rp17.490.000,00, dengan rincian sebagai berikut: 1) Pekerjaan konsultan perencana sebesar Rp6.050.000,00 yang terdiri dari Biaya Langsung Personil berupa Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal (M/E) sebesar Rp4.250.000,00 dan Biaya Langsung Nonpersonil berupa biaya Lumpsum dan Akomodasi untuk team leader, tim ahli dan staf pendukung sebesar Rp1.800.000,00, sehubungan dengan tidak adanya pekerjaan M/E;
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 61 dari 106
2) pekerjaan konsultan pengawas, yaitu Biaya Langsung Personil berupa Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal (M/E) sebesar Rp11.440.000,00 sehubungan dengan tidak adanya pekerjaan M/E. b. IAIN Sumatera Utara Pekerjaan Jasa Konsultan Perencanaan Penataan Landscape dan Taman dilaksanakan oleh PT. Dhona Civarag Consultant sesuai SPK Nomor 02/PPKIAINSU/KS-PPS/PL/2011 tanggal 14 April 2011 sebesar Rp29.850.000,00. Hasil pemeriksaan dokumen kontrak dan konfirmasi kepada pihak PT DCC menunjukkan terdapat pengeluaran yang tidak perlu dibebankan sebesar Rp3.000.000,00 berupa biaya penyusutan peralatan kantor. Kondisi di atas tidak sesuai dengan Perpres No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Lampiran IV-A Tata Cara Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha A.3 huruf i yang menyatakan Biaya Langsung Non Personil yang dapat diganti adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan penyedia untuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at cost), yang meliputi antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa peralatan, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat izin, biaya komunikasi, biaya pencetakan laporan, biaya penyelenggaraan seminar/workshop/lokakarya, dan lain-lain. Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp20.490.000,00 (Rp17.490.000,00 + Rp3.000.000,00) Permasalahan tersebut disebabkan: a. Pejabat Pembuat Komitmen lalai dalam melaksanakan tugasnya; b. Kepala Satker lemah dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker dan PPK pada Kankemenag Kota Banda Aceh dan IAIN Sumatera Utara; b. Memerintahkan kepala satuan kerja untuk menyetorkan ke Kas Negara atas kelebihan pembayaran sebesar Rp20.490.000,00 yang terdiri dari Kankemenag Kota Banda Aceh sebesar Rp17.490.000,00, dan IAIN Sumatera Utara sebesar Rp3.000.000,00 1.3.10 Jasa Konsultan Training On Subject Content dan Training On Lesson Study pada Direktorat Madrasah Dirjen Pendidikan Islam Lebih Bayar Sebesar Rp600.510.110,00 dan Tidak Didukung dengan Bukti yang Memadai Sebesar Rp72.750.000,00
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 62 dari 106
Pada TA 2011 Direktorat Madrasah Dirjen Pendis Kemenag merealisasikan belanja barang dan jasa sebesar Rp1.152.200.237.197,00, diantaranya sebesar Rp25.692.728.248,00 digunakan untuk belanja 13 kontrak pekerjaan jasa konsultan Program MEDP. Hasil pemeriksaan atas tiga kontrak pekerjaan menunjukkan hal-hal berikut: a. Realisasi Kegiatan Training Subject Content Upgrading and Classroom Teaching Methodology English (MTs & MA) and Preparatory Workshop lebih bayar sebesar Rp515.609.360,00. Training Subject Content Upgrading and Classroom Teaching Methodology English (MTs & MA) and Preparatory Workshop pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Jakarta, dilaksanakan oleh PT APL sesuai kontrak nomor DT.I.I/PP.00/407/2011 tanggal 10 Juni 2011 sebesar Rp2.748.986.178,00. Jangka waktu pelaksanaan sejak tanggal 13 Juni 2011 sampai 10 Desember 2011. Pekerjaan ini dinyatakan selesai sesuai BAST No DT.I.I/PP.00/765B/2011 tanggal 12 Desember 2011 dan dibayar lunas dengan SP2D No. 892649T tanggal 21 Desember 2011. Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui hal-hal sebagai berikut. 1)
Kegiatan dilaksanakan di P4TK Bisnis dan Pariwisata Depok Kementerian Pendidikan Nasional selama 25 hari dari tanggal 13 Nopember sampai dengan 7 Desember 2011 yang diikuti 200 peserta. Berdasarkan bukti pertanggungjawaban (kwitansi) diketahui PT APL telah melakukan pembayaran sebanyak dua kali kepada P4TK pada tanggal 31 Oktober 2011 sebesar Rp200.000.000,00 dan tanggal 07 Desember 2011 sebesar Rp880.000.000,00 untuk biaya akomodasi bagi peserta training sebesar Rp1.080.000.000,00, (200 orang x Rp225.000,00 x 24 hari). Hasil pemeriksaan BKU P4TK dan konfirmasi tertulis pada tanggal 4 April 2012 dari SUJ, koordinator Unit Kerjasama Antar Lembaga (KAL) dan MUR, Kepala P4TK Bisnis dan Pariwisata menunjukkan pembayaran PT APL kepada P4TK sebesar Rp650.984.000,00 dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap 1 sebesar Rp200.000.000,00 (1 Nopember 2011), Tahap 2 sebesar Rp100.000.000,00 (31 Desember 2011), Tahap 3 sebesar Rp187.000.000,00 (9 Januari 2012) dan Tahap 4 sebesar Rp163.984.000,00 (21 Februari 2012), sehingga terdapat lebih bayar sebesar Rp429.016.000,00 (Rp1.080.000.000,00 – Rp650.984.000,00).
2)
BPK- RI
Terdapat pembayaran untuk sewa lima kelas sebesar Rp30.000.000,00 yang seharusnya tidak dibebankan karena sudah termasuk komponen biaya training.
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 63 dari 106
3)
Terdapat pembayaran akomodasi ganda kepada tiga Key Note Speaker masing-masing sebesar Rp5.400.000,00 atau total sebesar Rp16.200.000,00.
4)
Berdasarkan RAB dokumen kontrak, keuntungan rekanan berupa management fee sebesar 8,5% dari nilai total realisasi pengeluaran kegiatan training sebelum pajak pertambahan nilai. Adapun Management fee yang telah dibayarkan untuk tiga kegiatan di atas sebesar Rp95.727.000,00 ((Rp1.080.000.000,00 +Rp30.000.000,00+ Rp16.200.000,00) x 8,5%) dari yang seharusnya hanya sebesar Rp55.333.640,00 (Rp650.984.000,00x8,5%) atau berlebih sebesar Rp40.393.360,00.
Dengan demikian terdapat lebih bayar sebesar Rp515.609.360,00 (Rp429.016.000+ Rp30.000.000+16.200.000,00+ Rp40.393.360,00). b. Realisasi Kegiatan Training on Subject Content Updrading and Classroom Teaching Methodology Mathematics (MI, MTs, & MA) lebih bayar sebesar Rp84.900.750,00. Training on Subject Content Updrading and Classroom Teaching Methodology Mathematics (MI, MTs, & MA), pada P4TK Matematika Yogyakarta, dilaksanakan oleh PT SPL sesuai kontrak nomor DT.I.I/PP.00/456/2011 tanggal 19 September 2011 sebesar Rp2.503.213.733. Jangka waktu pelaksanaan sejak tanggal 20 September 2011 sampai tanggal 18 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai BAST No DT.I.I/PP.00/765C/2011 tanggal 10 Desember 2011 dan dibayar lunas dengan SP2D No163578X tanggal 27 Desember 2011. Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui hal-hal berikut. 1)
Kegiatan dilaksanakan di P4TK Matematika Yogyakarta Kementerian Pendidikan Nasional selama 25 hari dari tanggal 13 Nopember sampai dengan 7 Desember 2011 yang diikuti 191 peserta. Berdasarkan bukti pertanggungjawaban (kwitansi) diketahui PT SPL telah melakukan pembayaran kepada KPN Kartika di P4TK Yogyakarta pada tanggal 7 Desember 2011 sebesar Rp1.146.000.000,00 Hasil konfirmasi tertulis pada tanggal 9 April 2012 dari Jasa Boga KPN Kartika, menunjukkan pembayaran PT SPL kepada KPN Kartika sebesar Rp963.960.000,00 dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap 1 sebesar Rp350.000.000,00 (13 Nopember 2011), Tahap 2 sebesar Rp613.960.000,00 (7 Desember 2011). Atas selisih lebih sebesar Rp182.040.000,00 (Rp1.146.000.000,00 Rp963.960.000,00), PT SPL menjelaskan terdapat pengeluaran diluar kontrak sesuai surat permintaan dari Ketua CPMU MEDP Kementerian Agama kepada Kepala P4TK Matematika Yogyakarta mengenai permintaan penambahan kegiatan Lesson Study selama 6 hari dalam 25
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 64 dari 106
hari pelaksanaan tersebut sebesar Rp127.857.500,00, sehingga mengakibatkan kelebihan bayar sebesar Rp54.182.500,00 (Rp182.040.000,00-Rp127.857.500,00). 2)
Terdapat pembayaran untuk sewa meeting room/LCD untuk lima kelas sebesar Rp23.000.000,00 yang seharusnya tidak dibebankan karena sudah termasuk komponen biaya training.
3)
Berdasarkan RAB dokumen kontrak, keuntungan rekanan berupa management fee sebesar 10% dari nilai total realisasi pengeluaran kegiatan training sebelum pajak pertambahan nilai. Adapun Management fee yang telah dibayarkan untuk dua kegiatan di atas sebesar Rp116.900.000,00 ((Rp1.146.000.000,00 +Rp23.000.000,00) x 10%) dari yang seharusnya hanya sebesar Rp109.181.750,00 ((Rp963.960.000,00+ Rp127.857.500,00)x10%) atau berlebih sebesar Rp7.718.250,00
Sehingga terdapat lebih bayar sebesar Rp84.900.750,00 (Rp54.182.500,00+ Rp23.000.000+ Rp7.718.250,00). c.
Realisasi Kegiatan Training on Lesson dipertanggungjawabkan sebesar Rp72.750.000,00.
Study
kurang
Training on Lesson Study di Jawa Tengah dilaksanakan oleh PT BAN sesuai kontrak No DT.I.I/PP.00/947B/2011 tanggal 6 Desember 2011 sebesar Rp1.545.990.724,00. Jangka waktu pelaksanaan sejak tanggal 12 sampai 15 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai BAST No DT.I.I/PP.00/774/2011 tanggal 15 Desember 2011 dan dibayar lunas dengan SP2D No. 892646T tanggal 21 Desember 2011. Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui jumlah peserta yang menerima uang saku dan transport lebih sedikit dari bukti penagihan/pembayaran, sehingga terdapat kekurangan bukti pembayaran atas uang saku dan transport peserta sebesar Rp72.750.000,00, dengan rincian pada Tabel 1.27. Tabel 1.27 Daftar Jumlah Peserta yang menerima uang saku dan transport lebih sedikit dari bukti penagihan/pembayaran Asal Madrasah Peserta
Jumlah peserta sesuai rekap tagihan invoice
Jumlah peserta sesuai bukti tanda terima uang saku dan transport setelah dikurangi yang double
Kelebihan jumlah peserta yang ditagihkan
Uang saku dan transport tiap peserta (Rp)
Kelebihan pembayaran uang saku dan transport peserta (Rp)
MA/MTs
280
235
MI
230
205
45
1.200.000
54.000.000
25
750.000
Jumlah
510
458
70
18.750.000 72.750.000
Kondisi di atas tidak sesuai dengan : a. Surat Edaran Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan No.SE157/A/2002 tanggal 17 September 2002 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 65 dari 106
Anggaran Pendapatan dan belanja Negara Bab III Huruf C Ayat (1) menetapkan antara lain bahwa pembayaran dilakukan atas dasar prestasi pekerjaan.
b. Surat Perjanjian Pemborongan masing-masing Pekerjaan yang antara lain mengatur bahwa Pihak Kedua (rekanan) diwajibkan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperjanjikan Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp600.510.110,00 (Rp515.609.360,00 + Rp84.900.750,00) dan potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp72.750.000,00. Permasalahan tersebut disebabkan: a. Pejabat Pembuat Komitmen lalai dalam melaksanakan tugasnya; b. Kepala Satker lemah dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Dirjen Pendis selaku kepala satker; b. Memerintahkan Dirjen Pendis untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen serta menyetorkan kelebihan pembayaran ke Kas Negara sebesar Rp600.510.110,00 dan mempertanggungjawabkan sebesar Rp72.750.000,00. 1.3.11 Denda Keterlambatan Penyelesaian Barang/Pemborongan Pekerjaan Senilai Dikenakan
Pekerjaan Pembelian Rp375.597.023,93 Belum
Laporan Keuangan Kementerian Agama per 31 Desember 2011, menyajikan realisasi belanja sebesar Rp33.208.317.300.720,00 atau 93,08% dari anggaran sebesar Rp35.483.506.282.990,00 yang antara lain terdiri dari realisasi belanja barang sebesar Rp5.585.188.101.506,00 dan realisasi belanja modal sebesar Rp3.045.969.015.978,00. Dari hasil pemeriksaan atas realisasi belanja modal berupa pengadaan barang dan jasa ditemukan adanya denda keterlambatan pekerjaan yang belum dikenakan/belum dipungut sebesar Rp375.597.023,93 dengan rincian sebagai berikut: a. Sekretariat Jenderal Kementerian Agama 1) Pekerjaan Pengadaan Meubelair dan Meja Kursi Rapat Kegiatan Pengelolaan Kerumahtanggaan dan Perjalanan Pimpinan dilaksanakan oleh Koperasi Pegawai Depag (KOPDA) berdasarkan Kontrak Nomor B.VIII/4/KU.01.7/221-04/2011 tanggal 09 Agustus 2011 senilai Rp72.550.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 10 hari kalender atau sampai dengan tanggal 18 Agustus 2011. Pekerjaan pengadaan telah
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 66 dari 106
dinyatakan selesai sesuai dengan BAST Nomor B.VIII/4/KS.01.7/23002b/2011 tanggal 18 Agustus 2011 dan telah dibayar lunas sesuai SP2D Nomor 824847T/133/110 tanggal 09 September 2011 senilai Rp72.550.000,00. Hasil cek fisik barang tanggal 8 Februari 2012 menunjukkan barang tersebut belum ada di ruangan Pinmas, dan berdasarkan pemberitahuan dari Kasubag TU Pinmas diketahui bahwa barang datang pada tanggal 13 Februari 2012, sehingga mengalami keterlambatan selama 174 hari sehingga harus dikenakan denda sebesar Rp3.627.500,00 (5% x Rp72.550.000,00). 2) Pekerjaan pengadaan barang Laptop sebanyak 3 unit pada Kegiatan Pengelolaan Kerumahtanggaan dan Perjalanan Pimpinan dilaksanakan oleh KOPDA berdasarkan Kontrak Nomor B.VIII/4/KU.01.7/042-03/2011 tanggal 11 Februari 2011 senilai Rp53.770.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 10 hari kerja atau sampai dengan tanggal 25 Februari 2011. Pekerjaan pengadaan laptop tersebut telah dinyatakan selesai sesuai dengan BAST Nomor B.VIII/4/KS.01.7/049-01/2011 tanggal 25 Februari 2011 dan telah dibayar lunas sesuai SP2D Nomor 738019T tanggal 10 Maret 2011 senilai Rp53.770.000,00. Berdasarkan Berita Acara dan keterangan Kasubag TU Pinmas, barang baru diterima pada tanggal 4 Agustus 2011. Hal ini terjadi karena permohonan pengadaan baru disetujui pada tanggal 4 Agustus 2011. Dengan demikian, terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan selama 161 hari (25 Februari 2011 s.d. 5 Agustus 2011) sehingga harus dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp2.688.500,00 (5% x Rp53.770.000,00). b. Ditjen Pendis Kementerian Agama Denda keterlambatan kurang dipungut sebesar Rp164.378.649,93 1) Pekerjaan Pengembangan Sistem Komunikasi dan Media Pembelajaran Terintegrasi untuk 177 MAS dan 153 MTsS dilaksanakan oleh PT TEL sesuai kontrak: a) Nomor DI.I/Set.I/4/KS.01.7/2218/2011 tanggal 29 November 2011 senilai Rp41.565.264.042,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dari tanggal 29 November s.d 29 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D Nomor 164832X tanggal 28 Desember 2011; b) Nomor DI.I/Set.I/4/KS.01.7/2219/2011 tangal 29 November 2011 senilai Rp21.959.926.773,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dari tanggal 29 November s.d 29 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai dan dibayar lunas sesuai dengan SP2D 164825X tanggal 28 Desember 2011 Penyelesaian kedua pekerjaan tersebut melebihi batas waktu pelaksanaan, sehingga oleh Ditjen Pendis telah dikenakan denda sebesar 0,35% atau senilai Rp145.478.424,00 untuk MAS dan 0,30% atau senilai
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 67 dari 106
Rp65.879.780,00 untuk MTsS dan telah disetor ke Kas Negara sesuai dengan SSBP tanggal 20 Januari 2012. Hasil pemeriksaan menunjukkan pengiriman audio set seharga @Rp6.745.750,00 untuk MAS sebanyak 327 unit dan MTsS sebanyak 192 unit baru diterima setelah tanggal 29 Februari 2012, atau terlambat lebih dari 50 hari. Sehingga masih terdapat kekurangan pengenaan denda sebesar Rp163.446.149,63 dengan perhitungan sebagai berikut: a) 327 unit audio set untuk 114 MAS senilai Rp2.205.860.250,00 (327 x Rp6.745.750,00), kurang dikenakan denda sebesar Rp102.572.501,63 ((5%-0.35%)x Rp2.205.860.250,00); b) 192 unit audio set untuk 98 MTsS senilai Rp1.295.184.000,00 (192 x Rp6.745.750,00 kurang dikenakan denda sebesar Rp60.873.648,00 ((5%-0,30%) x Rp1.295.184.000,00). 2) Pekerjaan pengadaan alat pengolah data SPM berupa 10 unit komputer PC dan 3 unit printer Ditjen Pendis Tahun 2011 dilaksanakan oleh CV MJA, sesuai kontrak No.Dj.I/Set.I/4/Ks.01.7/2179A/2011, tanggal 24 Nopermber 2011 senilai Rp197.300.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sejak tanggal 24 Nopember 2011 s.d. 8 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai berdasarkan BAST pekerjaan No.20/PAN/STHP/XII/2011 tanggal 8 Desember 2011dan telah dibayar lunas dengan SP2D No. 892800T tanggal 21 Desember 201.1 Berdasarkan hasil cek fisik barang pada tanggal 29 Februari 2011, sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan No.9/BAPF/LK Pendahuluan Kemenag 2011/PENDIS/VI/03/2012 dan tanda terima barang dari rekanan kepada pihak Ditjen Pendis, diketahui satu unit Komputer merk Dell Inspiron One 2320, seharga Rp18.650.000,00 baru diterima pada tanggal 2 Maret 2011, atau terlambat 85 hari. Sehingga seharusnya dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp932.500,00 (5% x Rp18.650.000,00). c. Balai Diklat Keagamaan Medan Pekerjaan pengadaan visualisasi soft copy dilaksanakan oleh CV TAR sesuai Kontrak Nomor Bdl.01/KS.01.7/1292/2011 tanggal 11 April 2011 senilai Rp162.500.000,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender atau sampai dengan tanggal 13 Juli 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan nomor Bdl.01/KS.01.7/1799/2011 tanggal 8 Juli 2011 dan telah dibayar lunas sesuai SP2D terakhir nomor 5439555/123/112 tanggal 19 Oktober 2011 sebesar Rp145.511.364,00. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa master maupun copy CD tersebut dibuat tanggal 12 Oktober 2011, atau terlambat 99 hari. Sehingga seharusnya dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp16.087.500,00. d. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 68 dari 106
Pekerjaan Konstruksi Dua Gedung Research Teaching Clinic untuk UIN (RTCU) dilaksanakan oleh PT TRP sesuai Kontrak Nomor DFM/UIN/SRTCU-111/VI/2011 tanggal 9 Juni 2011 sebesar Rp22.178.830.190,00. Jangka waktu pelaksanaan selama 180 hari kalender, terhitung mulai 10 Juni 2011 s.d. 7 Desember 2011. Kontrak tersebut di addendum dua kali, yaitu: 1) Nomor DFM/UIN/SRTCU.BLD-216/XI/2011 tanggal 10 November 2011. Merubah jangka waktu dari 180 hari kalender, menjadi 250 hari kalender, yaitu terhitung mulai 10 Juni 2011 s.d. 15 Februari 2012. 2) Nomor DFM/UIN/SRTCU.BLD-031/II/2012 tanggal 15 Februari 2012. Merubah jangka waktu dari 250 menjadi 264 hari kalender, yaitu terhitung mulai 10 Juni 2011 s.d. 29 Februari 2012. Selain itu juga mengubah nilai kontrak, sehubungan dengan adanya pekerjaan tambahan, yaitu dari Rp22.178.830.190,00, menjadi Rp22.504.330.190,00, yang terdiri dari Gedung yang berlokasi di Buaran sebesar Rp10.392.421.652,76 (sebelum PPN) dan yang berlokasi di Reni Jaya sebesar Rp10.066.063.347,98 (sebelum PPN). Hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 29 Februari 2012 dan laporan harian konsultan pengawas menunjukkan bahwa pekerjaan baru mencapai 95,47%. Pekerjaan diselesaikan pada tanggal 10 Maret 2012 atau terlambat 10 hari (sejak tanggal 1 Maret s.d. 10 Maret 2012) sehingga seharusnya dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp100.660.633,48 (1%o x 10 hari x Rp10.066.063.347,98). e. IAIN Syekh Nurjati Cirebon Pekerjaan Pengadaan Alat Poliklinik Umum dan Kesehatan dilaksanakan oleh PT AAL sesuai kontrak Nomor 14/R.II/PPK.POLY/002/2011 tanggal 28 November 2011 sebesar Rp892.900.000,00. Jangka waktu pekerjaan selama 15 hari kalender dari tanggal 28 November sampai dengan tanggal 12 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai Berita Acara Serah Terima No.In.14/Ks.01.1/PPK-Poly/33331.A/2011 tanggal 9 Desember 2011 dan telah dibayar lunas dengan SP2D Nomor 199241U tanggal 22 Desember 2011. Hasil pemeriksaan menunjukkan barang terakhir diterima tanggal 28 Desember 2011, atau terlambat 16 hari, sehingga seharusnya dikenakan denda sebesar Rp14.286.400,00 (1%o × 16 hari × Rp892.900.000,00). f. STAIN Ponorogo Pekerjaan Perluasan dan Peningkatan Aula Lama dilaksanakan PT BSU berdasarkan Kontrak Nomor Sti.21/1/KU.00.2/1459a/2011 tanggal 19 Mei 2011 senilai Rp5.538.544.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 200 hari kalender, terhitung sejak tanggal 19 Mei 2011 sampai dengan tanggal 4 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai Berita Acara Serah Terima Nomor Sti.21/1/KU.00.2/3306/2011 tanggal 19 Desember 2011 dan telah dibayar lunas dengan SP2D Nomor 887934U tanggal 20 Desember sebesar Rp949.105.040,00.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 69 dari 106
Hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 10 Desember 2011 menunjukkan bahwa pekerjaan belum selesai dilaksanakan, sehingga rekanan harus dikenakan denda keterlambatan minimal sebesar Rp27.692.720,00 (1%o x 5 hari x Rp5.538.544.000,00). g. STAIN Pontianak Hasil pemeriksaan atas pengadaan barang pada STAIN Pontianak menunjukkan terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan antara 31 s.d. 52 hari, dan belum dikenakan sanksi denda keterlambatan sebesar Rp27.050.949,00 sesuai Tabel 1.28. Tabel 1.28 Keterlambatan Pekerjaan Belum Dikenakan Sanksi Denda pada STAIN Pontianak Nilai Pekerjaan (Rp)
No
Pekerjaan
1
Pengadaan Sarana Laboratorium Bahasa
80.740.000,00
Pengadaan Sarana Laboratorium Bahasa
79.856.000,00
Pengadaan Sarana Laboratorium
639.345.455,00
Jumlah
799.941.455,00
2
3
Nama Penyedia Barang/Jasa CV ACB
Nomor & Tanggal Kontrak Sti.22/PPK-II/PB.LABBHS.II/03/2011 tanggal November 2011,
Jml Hari
Nilai Denda Keterlambatan (Rp)
52
4.037.000,00
40
3.194.240,00
31
19.819.709,00
19
Jangka waktu 21 hari (19 november s.d. 9 Dember 2011) CV KEN
Sti.22/PPK-II/PB.LABBHS.I/03/2011 tanggal Oktober 2011,
29
Jangka waktu 14 hari (29 Oktober s.d. 11 November 2011) CV HNJ
Sti. 22 / PPK-II / PB. LBR / 05/ 2011 tanggal 1 November 2011, Jangka waktu 30 hari ( 1 November s.d. 30 November 2011)
27.050.949,00
h. UIN Alauddin Makassar Pekerjaan Rehab Gedung Kuliah Fak. Kesehatan dilaksanakan oleh CV NPU sesuai Kontrak Nomor 112/PPK-KP-UIN/APBN-P/XII/2011 tanggal 16 Nopember 2011 sebesar Rp464.223.000,00 dan diubah menjadi Rp489.223.000,00 sesuai addendum nomor 197.C/PPK/KP-UIN/APBNP/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011. Jangka waktu pelaksanaan adalah selama 45 hari kalender terhitung mulai 16 Nopember s.d. 30 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai dan telah dibayar lunas dengan SP2D nomor 644166V tanggal 23 Desember 2011 sebesar Rp73.383.450,00. Hasil pemeriksaan fisik atas Pekerjaan Rehab Gedung Kuliah Fak. Kesehatan UIN Alauddin pada tanggal 11 Pebruari 2012 dan Laporan Mingguan dari konsultan Pengawas (PT. Agung Cipta Selebes), menunjukkan penyelesaian fisik pekerjaan baru mencapai 82,18%. Dengan demikian terjadi keterlambatan minimal selama 43 hari dan harus dikenakan denda keterlambatan minimal sebesar Rp19.124.171,82 (1%o x 43 hari x (Rp489.223.000,00 x 10/11)). Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 70 dari 106
a. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan bahwa bila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian penyedia barang/jasa, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurangkurangnya 1 o/oo (satu perseribu) per hari dari nilai kontrak; b. Kontrak pembelian barang/pemborongan pekerjaan masing-masing mengatur bahwa jika pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan, maka setiap hari keterlambatan pihak kedua wajib membayar ”denda keterlambatan” sebesar 1%o (satu per mil) dan setinggi-tingginya 5% dari biaya pekerjaan borongan dan/atau bagian pekerjaan yang terlambat. Hal tersebut mengakibatkan hak Negara dari pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pembelian barang / pemborongan pekerjaan belum diterima senilai Rp375.597.023,93 (Rp6.316.000,00+ Rp164.378.649,63 + Rp16.087.500,00 + Rp100.660.633,48 + Rp14.286.400,00 + Rp27.692.720,00 + Rp27.050.949,00 + Rp19.124.171,82 ). Permasalahan tersebut disebabkan: a. Panitia pemeriksa dan penerima barang serta Pejabat Pembuat Komitmen menandatangani Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang tidak sesuai dengan kondisi pekerjaan yang sesungguhnya. b. Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran lemah dalam pengawasan dan pengendalian. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada kepala satuan kerja, PPK dan Panitia pemeriksa/penerima barang atas kelalaian dalam pelaksanaan tugas; b. Menginstruksikan kepada kepala satuan kerja yang terkait dengan temuan untuk mengenakan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar Rp375.597.023,93 serta menyetorkan ke Kas Negara yang terdiri dari Setjen Kemenag sebesar Rp6.316.000,00; Ditjen Pendis sebesar Rp164.378.649,63; Balai Diklat Keagamaan Medan sebesar Rp16.087.500,00; UIN Syarif Hidayatullah sebesar Rp100.660.633,48; IAIN Syekh Nurjati sebesar Rp14.286.400,00; STAIN Ponorogo sebesar Rp27.692.720,00; STAIN Pontianak sebesar Rp27.050.949,00; UIN Alauddin Makassar sebesar Rp19.124.171,82. Terhadap rekomendasi ini, Kementerian Agama telah menindaklanjuti dengan mengenakan denda keterlambatan dan menyetorkannya ke Kas Negara sebesar Rp177.209.663,82, yaitu Balai Diklat Keagamaan Medan NTPN No.1014110907130515 tanggal 20 Februari 2012 sebesar Rp16.087.500,00; IAIN
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 71 dari 106
Syekh Nurjati NTPN 0813140412011105 tanggal 24 April 2012 sebesar Rp14.286.400; UIN Syarif Hidayatullah Jakarta NTPN 0415051515120802 tanggal 11 April 2012 sebesar Rp100.660.634,00; STAIN Pontianak NTPN 0106130315081003, 0214150115131209, dan 0610050704030807 tanggal 16 Maret 2012 dengan total nilai Rp27.050.949,00 dan UIN Alauddin Makassar NTPN 0504010114150703 tanggal 21 Februari 2012 sebesar Rp19.124.171,82. Untuk STAIN Ponorogo denda keterlambatan sebesar Rp27.692.720,00 telah dipotong langsung dari pembayaran termin terakhir. 1.3.12 Pemborosan Keuangan Negara atas Pembayaran Honor/Insentif yang Tidak Menghasilkan Output yang Jelas di Perguruan Tinggi Sebesar Rp4.512.042.400,00 Realisasi Belanja Barang yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2011 adalah sebesar Rp5.585.188.101.506,00 atau 87,78% dari anggaran sebesar Rp6.267.437.236.680,00. Realisasi tersebut antara lain untuk pembayaran honor dan insentif pada perguruan tinggi. Dari hasil pemeriksaan atas realisasi belanja honor yang terkait dengan output kegiatan (MAK 521213) ataupun honor yang terkait dengan operasional satker (MAK 521115) ditemukan adanya pengeluaran untuk pembayaran insentif unsur pendidik, unsur pimpinan kelembagaan, unsur akademis, unsur penujang akademis, tim pengelola non reguler dan tenaga pengajar non reguler dalam hal ini dosen, karyawan dan pejabat, sebesar Rp4.512.042.400,00 yang tidak jelas outputnya dengan rincian sebagai berikut: 1. IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Rektor Ar-Raniry telah menetapkan SK penerima pembayaran insentif No.In.01/R/Kp.00.4/923/2011 tanggal 25 Juli 2011 dan telah direalisasikan sebesar Rp1.620.390.000,00 melalui tiga tahap pencairan yaitu tanggal 11 Mei 2011 sebesar Rp679.890.000,00, tanggal 23 Agustus 2011 sebesar Rp929.100.000,00, dan tanggal 18 Oktober 2011 sebesar Rp11.400.000,00 melalui MAK Belanja Barang terkait dengan ouput kegiatan. Hasil pemeriksaan menunjukkan pengeluaran tersebut tidak menghasilkan output yang jelas. 2. STAIN Bengkulu Ketua STAIN Bengkulu telah menetapkan SK Tim Pengelola Mata Anggaran Nomor 1644 Tahun 2011 pada Program Pendidikan Tinggi Islam yang telah direalisasikan sebesar Rp108.100.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan SK tim tersebut tumpang tindih dengan SK Tim Pengelola Keuangan (Pejabat Pembuat Komitment dan staf pengelola). Honorarium tim pengelola mata anggaran menggunakan anggaran belanja modal pembangunan gedung. Selain itu, tim pengelola mata anggaran juga tidak membuat laporan pelaksanaan kegiatan.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 72 dari 106
3. STAIN Curup Bengkulu Ketua STAIN Curup Bengkulu telah menetapkan SK penerima Insentif pelaksana tupoksi unsur akademik/administrasi Nomor 735 Tahun 2011 tanggal 01 Januari 2011 yang telah direalisasikan sebesar Rp373.860.000,00 melalui 9 tahap pencairan. Hasil pemeriksaan menunjukkan pengeluaran sebesar Rp187.500.000,00 tidak menghasilkan output yang jelas sesuai dengan Tabel 1.29. Tabel 1.29 Honor Diberikan Kepada Pegawai Yang Tidak Memiliki Perangkapan Fungsi Pada STAIN Curup Bengkulu No
Uraian
Nilai (Rp)
1
Pembayaran Honor Insentif Januari 2011
13.000.000,00
2
Pembayaran Honor Insentif Februari 2011
13.250.000 ,00
3
Pembayaran Honor Insentif Maret 2011
13.500.000,00
4 5 6
Pembayaran Honor Insentif April 2011 Pembayaran Honor Insentif Mei 2011 Pembayaran Honor Insentif Juni 2011
16.250.000,00 16.250.000,00 16.250.000,00
7
Pembayaran Honor Insentif Juli 2011
16.250.000,00
8 9 10 11 12
Pembayaran Honor Pembayaran Honor Pembayaran Honor Pembayaran Honor Pembayaran Honor
Insentif Agustus 2011 Insentif September 2011 Insentif Oktober 2011 Insentif November 2011 Insentif Desember 2011 Jumlah
16.000.000,00 16.500.000,00 16.750.000,00 16.750.000,00 16.750.000,00 187.500.000,00
4. STAIN Pamekasan Ketua STAIN Pamekasan telah menetapkan SK tim penerima insentif No.Sti.18.2/KU.02.2/079/2011 tanggal 29 Maret 2011 yang telah direaslisasikan sebesar Rp526.729.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan pengeluaran tersebut tidak menghasilkan output yang jelas, dengan rincian pada Lampiran 1.26. 5. STAIN Tulungagung Ketua STAIN Tulungagung telah menetapkan SK tim penerima insentif No. Sti.28/04/KU.00.3/1018/K/2011 tanggal 31 Desember 2010 yang telah direalisasikan sebesar Rp564.530.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan pengeluaran tersebut tidak menghasilkan output yang jelas dengan rincian pada Lampiran 1.27. 6. STAIN Jember Ketua STAIN Jember telah menetapkan SK tim penerima insentif No. Sti.07/Kp.07.6/SK/2011 tanggal 03 Januari 2011 yang telah direalisasikan sebesar Rp401.915.000,00 Hasil pemeriksaan menunjukkan pengeluaran tersebut tidak menghasilkan output yang jelas dengan rincian pada Lampiran 1.28.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 73 dari 106
7. IAIN Sunan Ampel Rektor IAIN Sunan Ampel telah menetapkan SK tim penerima insentif No. In.02/1/Kp.08/63d/P/2011 tanggal 03 Januari 2011 yang telah direalisasikan sebesar Rp1.102.878.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan pengeluaran tersebut tidak menghasilkan output yang jelas dengan rincian pada Lampiran 1.29. Kondisi di atas tidak sesuai dengan: 1. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Pasal 12 yang menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut : a. hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis yangdisyaratkan; b. efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan, serta fungsi setiap departemen/lembaga/ pemerintah daerah; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.02/2010 Tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2011yang menyatakan bahwa Honorarium tim pelaksana kegiatan dapat diberikan kepada pegawai negeri atau nonpegawai yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan surat keputusan Presiden/ Menteri/Eselon I/KPA. Ketentuan pembentukan tim adalah sebagai berikut : a. mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur; b. bersifat koordinatif dengan mengikutsertakan satker/organisasi lain; c. bersifat temporer sehingga pelaksanaannya perlu diprioritaskan atau di luar jam kerja; d. merupakan perangkapan fungsi atau tugas tertentu kepada pegawai negeri di samping tugas pokoknya sehari-hari; e. dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien. Hal tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan negara atas realisasi belanja dalam mata anggaran honor sebesar Rp4.512.042.400,00 (Rp526.729.000,00 + Rp564.530.000,00 + Rp401.915.400,00 + Rp1.102.878.000,00 + Rp187.500.000,00+ Rp1.620.390.000,00 + Rp108.100.000,00). Permasalahan tersebut disebabkan: a. Tim penyusun RKAKL, Pejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa Pengguna Anggaran pada masing-masing satker tidak mematuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri KeuanganNomor 100/PMK.02/2010 Tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2011; b. Lemahnya pengawasan dari pimpinan satker selaku Kuasa Pengguna Anggaran terhadap proses penganggaran dan pelaksanaannya. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk memberikan sanksi sesuai
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 74 dari 106
ketentuan kepada Tim Penyusun RKA-K/L, PPK dan KPA pada IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, STAIN Bengkulu, STAIN Curup, STAIN Pamekasan, STAIN Tulungagung, STAIN Jember, dan IAIN Sunan Ampel, atas kelalaian dalam pelaksanaan tugas. 1.3.13 Kelebihan Pembayaran Realisasi Belanja Barang atas Kegiatan Penelitian dan Pengembangan pada Badan Litbang dan Diklat Sebesar Rp195.345.460,00 dan Tidak Didukung Bukti Memadai Sebesar Rp36.193.500,00 Realisasi Belanja Barang yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2011 adalah sebesar Rp5.585.188.101.506,00 atau 87,78% dari anggaran sebesar Rp6.267.437.236.680,00, antara lain direalisasikan oleh Badan Litbang dan Diklat sebesar Rp151.872.142.800,00. Pemeriksaan secara uji petik atas 10 kegiatan penelitian, kajian, dan penerjemahan senilai Rp6.288.542.850,00 pada tiga Pusat Penelitian dan Pengembangan, menunjukkan terdapat kelebihan pembayaran atas kegiatankegiatan tersebut sebesar Rp195.345.460,00 dan tidak didukung bukti memadai sebesar Rp36.193.500,00. Rincian pada Lampiran 1.30. Kondisi di atas tidak sesuai dengan: a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 18, yang menyatakan bahwa: 1) Untuk melaksanakan ketentuan tersebut pada ayat (1), Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berwenang: a) Menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih; b) Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi per-syaratan/kelengkapan sehubungan dengan ikatan/ perjanjian pengadaan barang/jasa; c) Meneliti tersedianya dana yang bersangkutan; d) Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang bersangkutan; e) Memerintahkan pembayaran atas beban APBN/APBD. 2) Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud. b. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Pasal 12 ayat (2) yang menyatakan bahwa belanja atas beban anggaran belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran. c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.02/2010 tentang Standar Biaya Umum Tahun 2011, pada Penjelasan: 1) Nomor 6 Honorarium Peneliti: Honorarium peneliti dan pembantu peneliti (nonfungsional peneliti) diberikan kepada pegawai negeri yang berdasarkan surat perintah pejabat yang berwenang diberi tugas untuk melakukan penelitian melebihi jam
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 75 dari 106
kerja normal atau diluar jam kerja. Kelebihan jam kerja yang dapat diberikan honorarium paling banyak 4 (empat) jam sehari. 2) Nomor 7 Honorarium narasumber seminar/rakor/sosialisasi/diseminasi: Honorarium narasumber diberikan kepada menteri/pejabat setingkat menteri/pejabat negara lainnya dan pegawai negeri yang memeberikan informasi kepada pegawai negeri lainnya/masyarakat. Honorarium narasumber pegawai negeri dapat diberikan dengan ketentuan: a) Berasal dari luar unit eselon I penyelenggara; b) Berasal dari unit eselon I penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari unit eselon I lainnya/masyarakat. 3) Nomor 10 Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Honorarium tim pelaksana kegiatan dapat diberikan kepada pegawai negeri atau nonpegawai yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan surat keputusan Presiden/Menteri/EselonI/KPA. Ketentuan pembentukan tim adalah sebagai berikut: a) Mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur; b) Bersifat koordinatif dengan mengikutsertakan satker/organisasi lain; c) Bersifat temporer sehingga pelaksanaannya perlu diprioritaskan atau diluar jam kerja; d) Merupakan perangkapan jabatan fungsi atau tugas tertentu kepada pegawai negeri disamping tugas pokoknya sehari-hari; e) Dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien. d. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 21/PB/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap yang menyatakan bahwa: 1) Pasal 21 ayat (1) Pejabat Negara/Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap yang telah melakukan perjalanan dinas menyampaikan seluruh bukti pengeluaran asli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 kepada Pejabat Pembuat Komitmen. 2) Pejabat Pembuat Komitmen melakukan perhitungan rampung seluruh bukti pengeluaran biaya perjalanan dinas Pejabat Negara/Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap yang bersangkutan dan disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran. Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp195.345.460,00 dan potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp36.193.500,00. Permasalahan tersebut disebabkan: a. Pejabat Pembuat Komitmen lalai dalam melaksanakan tugasnya; b. Kepala Satker lemah dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 76 dari 106
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Badan Litbang dan Diklat atas kelemahan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian; b. Memerintahkan Kepala Badan Litbang dan Diklat untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Pejabat Pembuat Komitmen serta menyetorkan ke Kas Negara atas kelebihan pembayaran sebesar Rp195.345.460,00 dan mempertanggungjawabkan sebesar Rp36.193.500,00. 1.3.14 Kelebihan Pembayaran Belanja Perjalanan Dinas pada Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat Sebesar Rp15.196.520,00 dan Realisasi Belanja Barang Tidak Didukung Bukti Pengeluaran yang Sah pada Ditjen Bimas Buddha Sebesar Rp40.358.000,00 Realisasi Belanja Barang yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2011 adalah sebesar Rp5.585.188.101.506,00 atau 87,78% dari anggaran sebesar Rp6.267.437.236.680,00. Hasil pemeriksaan atas Belanja Barang menunjukkan hal sebagai berikut: a. Ditjen Bimas Buddha Terdapat belanja perjalanan dinas berupa transport pelaksanaan kegiatan sebesar Rp40.358.000,00 yang tidak didukung oleh bukti-bukti pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban atas belanja perjalanan dinas transport pelaksanaan kegiatan tersebut hanya berupa tanda terima/kuitansi yang ditandatangani oleh Ketua Panitia sesuai dengan Tabel 1.30. Tabel 1.30 Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung Bukti Pertanggungjawaban pada Ditjen Bimas Buddha No. 1
2
3
4
5
BPK- RI
Nama Kegiatan
Jenis Belanja
Kegiatan Orientasi Manajemen Pelayanan Penyuluh Agama Buddha tanggal 18 s.d. 21 Juni 2011 di Kalimantan Timur Kegiatan Orientasi Manajemen Pelayanan Juru Penerang Agama Buddha tanggal 7 s.d. 10 Juli 2011 di Bali Kegiatan Orientasi Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak dalam perspektif Agama Buddha tanggal 7 s.d. 10 Juni 2011 di Bali Kegiatan Orientasi Manajemen Pelayanan Pembantu Pencatat Perkawinan Agama Buddha tanggal 29 April s.d. 2 Mei 2011 di Jambi Kegiatan Orientasi Peningkatan Manajemen Mutu Yayasan Keagamaan Buddha dan Orientasi Kepemudaan Di Medan
Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan
No.SP2D
Tanggal SP2D
791792T
05-07-2011
3.000.000
791785T
05/07/2011
3.000.000
776939T
06/06/2011
3.000.000
757975T
26/04/2011
3.000.000
807830T
04/08/2011
3.000.000
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
Nilai (Rp)
hal. 77 dari 106
No. 6
7
8
9
10
11
Nama Kegiatan
Jenis Belanja
kegiatan penyusunan juklak/juknis pembinaan tenaga teknis keagamaan Buddha bagi Penyuluh tanggal 28 s.d. 30 Juli 2011 di Jakarta kegiatan penyusunan juklak/juknis pembinaan tenaga teknis keagamaan Buddha bagi Pandita tanggal 28 s.d. 30 Juli 2011 di Jakarta kegiatan penyusunan juklak/juknis pembinaan tenaga teknis keagamaan Buddha bagi P4B tanggal 28 s.d. 30 Juli 2011 di Jakarta Kegiatan Pendidikan Keluarga Hittasukkhaya tanggal 23 s.d 25 Pebruari 2011 di Nusa Tenggara Barat
Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Orientasi Pengelolaan dan Updating Data Keagamaan Buddha tanggal 11 s.d. 14 Juni 2011 di NTB Kegiatan Pembinaan Siswa Pendidikan Agama Buddha tanggal 18 s.d. 21 Agustus 2011 di Bogor, Jawa Barat
Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan Belanja Perjalanan Lainnya-Transport Pelaksanaan Kegiatan
No.SP2D
Tanggal SP2D
804540T
28/07/2011
1.500.000
804539T
28/07/2011
1.500.000
804538T
28/07/2011
1.500.000
742951T
23/03/2011
3.000.000
779924T
10-06-2011
3.500.000
823751T
08-09-2011
14.358.000
Total
Nilai (Rp)
40.358.000
b. Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat Terdapat realisasi belanja yang belum didukung oleh bukti-bukti pertanggungjawaban yaitu belanja perjalanan dinas dan belanja bahan sebesar Rp139.964.220,00. Rincian realisasi belanja yang tidak didukung bukti pertanggungjawaban pada Tabel 1.31. Tabel 1.31 Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung Bukti Pertanggungjawaban Pada Kanwil Prov. Papua Barat No.
DIPA
Kode Program/ Kegiatan/ Output
MAK
1
01
01.2103.01
2
01
3
05
4 5 6
No.SP2D
Tanggal SP2D
5211
974290W
31/12/2011
14.400.000,00
01.2103.01
5241
974292W
31/12/2011
64.245.220,00
09.2136.02
5241
974360W
31/12/2011
39.919.000,00
05
09.2137.01
5241
974358W
31/12/2011
12.500.000,00
05
09.2136.02
5212
974359W
31/12/2011
5.870.000,00
05
09.2136.01
5212
974357W
31/12/2011
Total
Nilai (Rp)
3.030.000,00 139.964.220,00
Sampai dengan akhir pemeriksaan tanggal 03 April 2012, Bendahara Pengeluaran belum dapat menunjukkan bukti-bukti pertanggungjawaban atas realisasi tersebut, namun pada tanggal 04 April 2012, PPK menyampaikan bukti-bukti pertanggungjawaban.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 78 dari 106
Hasil pemeriksaan oleh Itjen Kemenag menunjukkan terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp10.050.520,00. Verifikasi kembali atas hasil pemeriksaan Itjen tersebut menunjukkan bahwa terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp15.196.520,00 sesuai dengan Tabel 1.32. Tabel 1.32 Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas pada Kanwil Prov. Papua Barat Berdasarkan Hasil Verifikasi Kembali Atas Pemeriksaan Itjen Kemenag No.
Uraian
1
Pembayaran belanja perjalanan dinas yang tidak sesuai ketentuan (melebihi SBU). Pembayaran transport lokal dan perjalanan dinas lokal tidak ada bukti pertanggungjawabannya. Pembayaran perjalanan dinas luar kota dengan bukti pertanggungjawaban tidak lengkap sebesar Rp64.857.900,00
2
3
4
Pembayaran belanja perjalanan dinas luar kota dengan bukti pertanggungjawaban telah lengkap sebesar Rp40.100.000,00, namun terdapat selisih dengan bukti/kuitansi Jumlah
Temuan Awal (Rp)
Hasil Verifikasi Kembali (Rp)
Hasil Itjen (Rp)
3.600.000,00
2.400.000,00
6.786.320,00
406.320,00
3.600.000,00
Keterangan
Bukti sudah lengkap tapi melebihi SBU
4.146.320,00
64.857.900,00
Tidak ada bukti.
7.244.200,00
7.244.200,00
206.000,00
0
206.000,00
75.450.220,00
10.050.520,00
15.196.520,00
Kondisi di atas tidak sesuai dengan: a. Keppres No. 42 Tahun 2002, Pasal 12, Ayat (1) dan (2), yang menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran Belanja Negara didasarkan atas prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan serta efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program/kegiatan, serta fungsi setiap Departemen/Lembaga/Pemerintah Daerah. Belanja atas Beban Anggaran Belanja Negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran; b. Peraturan Menteri Agama No.2 Tahun 2006 tentang Mekanisme pelaksanaan pembayaran atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara Di lingkungan departemen agama, pasal 7 yang menetapkan hal-hal sebagai berikut : Pejabat Penerbit SPM dan Pejabat Penguji bertugas : 1) Melakukan pengujian atas permintaan pembayaran (SPP) yang diajukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dari segi wetmatigheid, rechmatigheid dan formal; 2) Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 3) Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran;
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 79 dari 106
4) Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain
Memeriksa pencapaian tujuan dan/ atau sasaran kegiatan sesuai dengan indikator keluaran yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/ atau spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan dalam kontrak. c. Perdirjen No.Per- 21/PB/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap, Pasal 19 ayat (2) yang menyatakan bahwa biaya transport, biaya penginapan dan sewa kendaraan dibayarkan sesuai riil yang dikeluarkan berdasarkan bukti pengeluaran yang sah. Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian keuangan negara pada Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat sebesar Rp15.196.520,00 dan potensi kerugian keuangan negara pada Ditjen Bimas Buddha sebesar Rp40.358.000,00. Permasalahan tersebut disebabkan: a. Pejabat Pembuat Komitmen lalai dalam melaksanakan tugas; b. Pejabat Penguji Tagihan dan Pejabat Penandatangan SPM tidak cermat dalam melakukan pengujian terhadap dokumen tagihan secara benar dan lengkap. c. Bendahara Pengeluaran tidak cermat dalam melakukan pembayaran atas tagihan belanja perjalanan dinas d. Kepala Satker lemah dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas; Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama atas nama Menteri Agama untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker, PPK, penandatangan SPM, pejabat penguji tagihan dan bendahara pengeluaran Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat dan Ditjen Bimas Buddha; b. Memerintahkan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat untuk menarik dan menyetorkan ke Kas Negara atas kelebihan pembayaran biaya perjalanan dinas sebesar Rp15.196.520,00; c. Memerintahkan kepada penanggungjawab kegiatan orientasi dan penyusunan juklak/juknis Ditjen Bimas Buddha untuk mempertanggungjawabkan atas biaya perjalanan sebesar Rp40.358.000,00, jika tidak dapat dipertanggungjawabkan disetor ke Kas Negara. 1.3.15 Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp752.750.283,25 Pertanggungjawaban Sebesar Rp4.528.896.742,00
dan
Kekurangan
Laporan Keuangan Kementerian Agama per 31 Desember 2011, menyajikan realisasi belanja modal sebesar Rp3.045.969.015.978,00 atau telah terealisasi 81,05% dari anggarannya sebesar Rp3.758.336.780.320,00.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 80 dari 106
Dari hasil pemeriksaan fisik atas pekerjaan pengadaan barang dan jasa, ditemukan adanya kelebihan pembayaran sebesar Rp752.750.283,25 dan kekurangan pertanggungjawaban sebesar Rp4.528.896.742,00 yang terjadi pada satker sebagai berikut: a. Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Pekerjaan Konstruksi Renovasi /Tata Ruang Gedung Kemenag dilaksanakan oleh PT MPP sesuai kontrak No.B.VI/4/KS.01.1/928/2011 tanggal 3 Agustus 2011 dan addendum kontrak No.B.VI/4/KS.01.1/1425/2011 tanggal 17 November 2011 sebesar Rp15.609.594.000,00. Sebagai konsultan pengawas ditunjuk PT BKO dengan SPK No. B.VI./4/KS.01.1/929/2011 tanggal 3 Agustus 2011. Pekerjaan Konstruksi Renovasi/Tata Ruang Gedung Kemenag telah di bayar lunas dengan SP2D terakhir No.05158 tanggal 14 Desember 2011 senilai Rp2.796.033.825,00. Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik pada tanggal 9 dan 10 Februari 2012, menunjukkan bahwa terdapat pekerjaan kurang dari yang ditetapkan dalam kontrakyaitu untuk pekerjaan Parapet (pekerjaan elemen interior) sebesar Rp45.144.000,00, pekerjaan lemari tanam (pekerjaan elemen interior) sebesar Rp48.304.000,00, pekerjaan Parket (pekerjaan lantai) sebesar Rp26.553.983,04, dan pekerjaan pemasangan stainless (pekerjaan pelapis dinding) sebesar Rp5.427.800,00, sehingga terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp125.429.783,04 b. Ditjen Pendidikan Islam Hasil pemeriksaan atas realisasi pengadaan dari belanja barang dan belanja modal pada satker Ditjen Pendidikan Islam menunjukkan terdapat kelebihan bayar sebesar Rp465.995.625,50 (Rp241.853.345,00+Rp102.606.760,00 + Rp22.319.205,00+Rp47.924.848,00 + Rp51.291.467,50) dan diragukan pertanggungjawabannya sebesar Rp4.528.896.742,00 (Rp1.069.882.939,00 + Rp233.873.525,00 + Rp1.123.956.358,00 + Rp2.101.183.920,00), dengan rincian sebagai berikut: 1) Pekerjaan peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur Information and Communication Technology Perguruan Tinggi Agama Islam (ICT PTAI) atas pengadaan satu paket koneksi internet lebih bayar sebesar Rp241.853.345,00. Pekerjaan peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur Information and Communication Technology Perguruan Tinggi Agama Islam (ICT PTAI) dilaksanakan oleh PT MII sesuai kontrak No. DI.I/Set.I/4/KS.01.7/2193/2011 tanggal 29 November 2011 sebesar Rp11.790.000.000,00. Lingkup pekerjaan terdiri atas dua paket yaitu Pembangunan Data Center Pusat Data dan Informasi PTAI yang berlokasi di Gedung Kementerian Agama Jl. Lapangan Banteng Lantai 4 dan Pembangunan Infrastruktur TIK di 40 Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai Berita Acara Penyelesaian
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 81 dari 106
Hasil Pekerjaan Nomor 02/PPHP-ICT PTAI/BAPP/XII/2011, dan telah dibayar lunas dengan SP2D No. 164968X Tanggal 29 Desember 2011. Terdapat pengadaan satu paket koneksi internet senilai Rp241.853.345,00 dengan kapasitas bandwidth 2 Mbps yang bertujuan agar Data Center memiliki jaringan internet mandiri dan terpisah dari jaringan internet Kementerian Agama yang dikelola oleh Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (PINMAS). Berdasarkan konfirmasi dari Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi PINMAS diketahui bahwa kapasitas bandwidth internet Kementerian Agama sebesar 600Mbps cukup untuk melayani akses internet seluruh Kementerian Agama di Kantor Pusat termasuk untuk kebutuhan Data Center PTAI. Hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 29 Februari 2012 menunjukkan pekerjaan pengadaan satu paket koneksi internet dengan kapasitas bandwidth 2 Mbps tidak dilaksanakan karena koneksi internet pada Data Center menggunakan jaringan PINMAS, sehingga terjadi kelebihan pembayaran sebesar Rp241.853.345,00 2) Pengadaan dan Pengiriman Buku Pendidikan Karakter Keagamaan dan Sarana Pendidikan Ibadah MA lebih bayar sebesar Rp47.924.848,00 (Rp37.044.552,00 + Rp881.602,00 + Rp8.234.428,00 + Rp1.764.266,00) dan diragukan pertanggungjawabannya sebesar Rp1.069.882.939,00 (Rp384.908.757,00 + Rp121.896.992,00 + Rp563.077.190,00). Pengadaan dan pengiriman buku pendidikan karakter keagamaan dan sarana pendidikan ibadah MA untuk 1.500 MAS dilaksanakan oleh CV EJA sesuai kontrak No. DI.I/Set.I/4/KS.01.7/2209/2011 tanggal 29 November 2011 senilai Rp11.113.365.600,00. Jangka waktu pekerjaan sejak tanggal 29 November 2011 s.d 29 Desember 2011. Lingkup pekerjaan adalah mengadakan dan mengirim satu paket berisi 347 buku (165 judul) senilai Rp7.408.910,40 untuk masing-masing MAS. Pekerjaan ini belum sepenuhnya selesai dilaksanakan namun telah dibayar lunas dengan SP2D No. 164826X tanggal 28 Desember 2011. Penyelesaian pekerjaan mengalami keterlambatan dan telah dikenakan denda sebesar 3% atau senilai Rp333.400.968,00,00 sesuai SSBP tanggal 27 Januari 2012. Untuk mempertanggungjawabkan pengiriman barang, pihak rekanan memberikan dua jenis BAST, yaitu BAST untuk pengiriman 315 buah buku (149 judul) dan BAST untuk pengiriman 311 buah buku (151 judul) dan tambahan 8 buah buku (3 judul). Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak seluruh MAS menerima buku sesuai kontrak, dengan rincian sebagai berikut : a) Pengiriman buku sebesar didukung BAST;
Rp563.077.190,00 kepada 76 MAS tidak
b) 1.153 MAS hanya menerima 315 buku (149 judul) atau kurang 32 buku (16 judul) senilai Rp384.908.296,00 (1.153 x (Rp7.408.910,40 – Rp7.075.078,00));
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 82 dari 106
c) 271MAS hanya menerima 311 buku (151 judul) atau kurang 36 buku (14 judul) senilai Rp121.896.992,40 (271 x (Rp7.408.910,40 Rp6.959.106,00)). Hasil konfirmasi dari delapan MAS yang tercantum dua kali dalam SK Dirjen menunjukkan hal berikut : a) Lima MAS yaitu MAS HIM, MAS BKS, MAS YLP Kota Sukabumi, MAS MHU Kab. Subang, dan MAS TRI Kota Kediri hanya menerima satu kali pengiriman @315 buku (149 judul) senilai Rp37.044.552,00 (Rp7.408.910,40 x 5) b) MAS TQU Yogyakarta, hanya menerima 273 buku senilai Rp6.193.476,00 atau kurang sebesar Rp881.602,00 (Rp7.075.078,00 Rp6.193.476,00). c) Dua MAS, berdasarkan BAST menerima dua kali pengiriman buku yaitu MAS NHU Ciamis seharusnya menerima dua kali atau 630 buku namun hanya menerima 281 buku senilai Rp5.915.728,00 atau kurang sebesar Rp8.234.428,00 (Rp7.075.078,00 x 2) – Rp5.915.728,00) dan MAS NBA Kab. Pasuruan seharusnya menerima dua kali atau 630 buku namun hanya menerima 547 buku senilai Rp12.385.890,00 atau kurang sebesar Rp1.764.266,00 (Rp7.075.078,00 x 2) – Rp12.385.890,00) 3) Pengadaan dan Pengiriman Buku Sumber Belajar Pendidikan Ahlak Mulia/Karakter Keagamaan MTsS diragukan pertanggungjawabannya sebesar Rp233.873.525,00 Pengadaan dan Pengiriman Buku Sumber Belajar Pendidikan Ahlak Mulia/Karakter Keagamaan untuk 35 MTsS dilaksanakan oleh PT NJU sesuai kontrak No. DI.I/Set.I/4/KS.01.7/2204/2011 tanggal 29 November 2011 senilai Rp2.041.528.125,00. Jangka waktu pekerjaan sejak tanggal 29 November 2011 s.d 29 Desember 2011. Pekerjaan ini belum sepenuhnya selesai dilaksanakan namun telah dibayar lunas dengan SP2D No.165503X tanggal 29 Desember 2011. Penyelesaian pekerjaan mengalami keterlambatan dan telah dikenakan denda keterlambatan sebesar 3% atau senilai Rp61.245.844,00 sesuai SSBP tanggal 27 Januari 2012. Hasil pemeriksaan dokumen BAST menunjukkan nilai buku yang dikirim hanya sebesar Rp1.807.654.600,00 dengan rincian pada Tabel 1.33. Tabel 1.33 Daftar Pengiriman Buku Menurut BAST Jumlah Buku
No
Jumlah MTs Penerima
Judul
Eksemplar
1
34
268
2
3
58
3
11
4 5
Harga
Total
2.687
50.213.930,00
1.707.273.620,00
528
7.648.570,00
22.945.710,00
52
468
6.338.320,00
69.721.520,00
16
3
30
345.000,00
5.520.000,00
18
1
10
1.218,50
Total
2.193.750,00 1.807.654.600,00
Sehingga terdapat kekurangan pertanggungjawaban Rp233.873.525,00 (Rp2.041.528.125,00 –Rp1.807.654.600,00)
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
sebesar
hal. 83 dari 106
4) Pengadaan dan Pengiriman Buku Pendidikan Karakter Keagamaan dan Sarana Pendidikan Ibadah MTsS lebih bayar sebesar Rp51.291.467,50 dan diragukan pertanggungjawabannya sebesar Rp1.123.956.358,00 (Rp447.926.920,00 + Rp640.058.196,00 + Rp35.971.242,00) Pengadaan dan pengiriman Buku Pendidikan Karakter Keagamaan dan Sarana Pendidikan Ibadah MTs untuk 2.000 MTs dilaksanakan oleh PT WDG sesuai kontrak No. Dj.I/Set.I/KS.01.7/2210/2011 tanggal 30 November 2011 senilai Rp14.654.705.000,00. Jangka waktu pekerjaan sejak tanggal 30 November 2011 s.d 30 Desember 2011. Lingkup pekerjaan adalah mengadakan dan mengirim satu paket berisi 396 buku (201 judul) senilai Rp7.327.352,50 untuk setiap MTsS. Pekerjaan ini belum sepenuhnya selesai dilaksanakan namun telah dibayar lunas dengan SP2D No 164823X tanggal 28 Desember 2011 sebesar Rp14.654.705.000,00. Penyelesaian pekerjaan mengalami keterlambatan dan telah dikenakan denda sebesar 5% atau senilai Rp732.735.250,00 sesuai SSBP tanggal 27 Januari 2012. Untuk mempertanggungjawabkan pengiriman barang, pihak rekanan melakukan pengiriman secara bertahap yaitu BAST Tahap I untuk pengiriman 344 buku (175 judul) senilai Rp6.398.956,00, BAST Tahap II untuk pengiriman 50 buku (25 judul) senilai Rp904.037,00, dan BAST Tahap III untuk 2 buku (1 judul) senilai Rp24.537,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan belum seluruh bukti pertanggungjawaban pengiriman buku diperoleh pihak Kemenag, dengan rincian sebagai berikut: a) Pengiriman buku sebesar Rp447.926.920,00 kepada 70 MTsS tidak didukung BAST Tahap I; b) Pengiriman buku sebesar Rp640.058.196,00 kepada 708 MTsS tidak didukung BAST Tahap II; c) Pengiriman buku sebesar Rp35.971.242,00 kepada 1.466 MTsS tidak didukung BAST Tahap III; Hasil konfirmasi menunjukkan tujuh MTsS yang dua kali tercantum dalam SK Dirjen hanya menerima satu kali pengiriman yaitu MTsS MKA Bantul, DI Yogyakarta, MTsS DHU Blitar, Jawa Timur, MTsS MPE di Bantul, DI Yogyakarta, MTsS MUH 1 Kota Malang, Jawa Timur, MTsS MGE, DI Yogyakarta, MTsS YAS, Malang Jawa Timur, dan MTsS SBU Malang, Jawa Timur, sehingga terdapat kekurangan sebesar Rp51.291.467,50 (Rp7.327.352,50x7) 5) Pengadaan dan Pengiriman Sarana dan Alat Kegiatan Ekstra Kulikuler dan Kepramukaan untuk MTs lebih bayar sebesar Rp102.606.760,00 (Rp58.367.840,00 + Rp29.717.920,00 + Rp811.000,00 + Rp13.710.000,00) dan kurang dipertanggungjawabkan sebesar Rp2.101.183.920,00 Pengadaan dan pengiriman Sarana dan Alat Kegiatan Ekstra Kulikuler dan Kepramukaan untuk Madrasah Tsanawiyah untuk 700 MTs dilaksanakan oleh PT OBI sesuai kontrak No. Dj.I/Set.I/KS.01.7/2233/2011 tanggal 30
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 84 dari 106
November 2011 senilai Rp20.428.177.000,00. Jangka waktu pekerjaan sejak tanggal 30 November 2011 s.d. 30 Desember 2011. Lingkup pekerjaan adalah mengadakan dan mengirim satu paket Sarana dan Alat Kegiatan Ekstra Kulikuler dan Kepramukaan berisi 334 item senilai Rp29.183.920,00. Pekerjaan ini belum sepenuhnya selesai dilaksanakan namun telah dibayar lunas dengan SP2D No 164818X tanggal 28 Desember 2011 sebesar Rp20.428.177.000,00. Penyelesaian pekerjaan mengalami keterlambatan dan telah dikenakan denda sebesar 4% atau senilai Rp817.127.080,00 sesuai SSBP tanggal 20 Januari 2012. Hasil pemeriksaan menunjukkan bukti pertanggungjawaban pengiriman paket Sarana dan Alat Kegiatan Ekstra Kulikuler dan Kepramukaan kepada 72 MTsS senilai Rp2.101.183.920,00 belum diperoleh pihak Kemenag. Selain itu, hasil konfirmasi dari lima MTs menunjukkan hal sebagai berikut: a. Dua MTsS yaitu MTsS ASY di Jakarta Selatan dan MTsS NAM di Jakarta Selatan, tercantum dua kali dalam SK Dirjen namun hanya menerima satu kali pengiriman sehingga terdapat kekurangan sebesar Rp58.367.840,00 (Rp29.183.920,00 x 2); b. MTsS NDA Probolinggo tercantum dua kali dalam SK Dirjen hanya menerima satu kali pengiriman senilai Rp28.649.920,00 sehingga terdapat kekurangan sebesar Rp29.717.920,00 (Rp29.183.920,00 + Rp534.000,00); c. MTsS AIS Kp Kecil di Jakarta Barat tercantum dua kali dalam SK Dirjen hanya menerima barang senilai Rp57.556.840,00 atau kurang sebesar Rp811.000,00 ((Rp29.183.920,00 x 2) - Rp57.556.840,00); d. MTsS YUS di Jakarta Timur hanya menerima barang senilai Rp15.473.920,00 atau kurang sebesar Rp13.710.000,00 (Rp29.183.920,00 - Rp15.473.920,00) c. IAIN Sumatera Utara Pekerjaan Tahap I Pembangunan Gedung Program Pasca Sarjana (PPS) 3 Lantai dilaksanakan oleh PT. WKN sesuai kontrak Nomor 02/PPK-IAIN SU/PPS/VII/2011 tanggal 29 Juli 2011 sebesar Rp7.930.918.800,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sejak tanggal 29 Juli 2011 s.d.10 November 2011. Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai sesuai Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor 14/PPK-IAINSU/PPS/XI/2011 Tanggal 10 November 2011 dan telah dibayar lunas dengan pembayaran terakhir sesuai SP2D No. 550787S tanggal 23 Desember 2011 sebesar Rp396.545.940,00 . Dari hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 10 Februari 2012 diketahui terdapat Kelebihan pembayaran pekerjaan struktur bangunan senilai Rp37.117.570,91. Rincian pada Lampiran1.31. d. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pekerjaan Pembangunan Gedung FISIP tahap II dilaksanakan oleh PT PP sesuai Kontrak nomor Un.01/DIPA/PPK-APBN/107a/2011 tanggal 22 Juni 2011 dan
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 85 dari 106
addendum nomor Un.01/DIPA/PPK-APBN/216F/2011 tanggal 3 November 2011 sebesar Rp31.404.198.000,00. Jangka waktu pekerjaan sejak tanggal 21 Juni 2011 s.d. 18 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai Berita Acara Serah Terima Pekerjaan nomor Un.01/DIPA/PPK-APBN/254e/2011 tanggal 12 Desember 2011 dan dibayar lunas sesuai SP2D terakhir nomor 903897T tanggal 28 Desember 2011 sebesar Rp1.570.209.900,00. Dari hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 28 Februari 2012 diketahui bahwa terdapat kelebihan pembayaran atas 23 item pekerjaan senilai Rp52.070.783,00, rincian pada Lampiran1.32. e. IAIN Antasari Banjarmasin Pekerjaan pengadaan alat pengolah data dilaksanakan oleh CV MPU sesuai kontrak No. In.04/I.5/KS.01.3/332a/2011 tanggal 30 Mei 2011 sebesar Rp49.850.000,00. Jangka waktu pekerjaaan sejak tanggal 30 Mei 2011 s.d. 14 Juni 2011, lingkup pekerjaan adalah pengadaan dua unit server. Pekerjaan dinyatakan selesai dengan BAST No. 36/CV-MPU/VI/2011 tanggal 13 Juni 2011 dan telah dibayar lunas dengan SP2D No. 122881V Tanggal 5 Juli 2011. Hasil cek fisik barang yang dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2012, menunjukkan terdapat perbedaan jenis barang antara yang ditentukan dalam kontrak dengan yang diterima oleh IAIN Antasari Banjarmasin, yang seharusnya Server Komputer HP Proliant ML350-932 namun yang diterima server Platform: HP Proliant ML110 G6. Atas perbedaan tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran sebesar senilai Rp22.319.205,00 (setelah dipotong pajak). f. STAKN Palangkaraya Pekerjaan Penimbunan Halaman Kampus dilaksanakan oleh CV SKA sesuai kontrak No. Stk.04/KS.01.1/996/2011 tanggal 08 November 2011 sebesar Rp324.000.000,00. Jangka waktu pekerjaan sejak tanggal 08 November 2011 s.d. 14 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai berdasarkan BASTP II Penyelesaian Pekerjaan Nomor 15/STP.PHP-CV.SK/XII/2011 Tanggal 13 Desember 2011 dan dibayar lunas sesuai SP2D No. 075876V Tanggal 21 Desember 2011. Berdasarkan Laporan konsultan pengawas diketahui jumlah timbunan yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 2.583 m2, sedangkan yang tertuang dalam kontrak dan dilakukan pembayaran adalah sebanyak 2.700 m3 sehingga terdapat kelebihan pembayaran sebesar Rp13.246.729,47 (117 m3 x Rp113.219,91). g. STAIN Samarinda Pekerjaan Pembangunan Gedung Ma’had Al Jami’ah Tahap II dilaksanakan oleh CV SKM sesuai kontrak Nomor Sti.25/1/KU.00/2266/2011 tanggal 8 Juni 2011 senilai Rp8.146.668.000,00 dengan jangka waktu pekerjaan sejak tanggal 8 Juni s.d 4 Desember 2011. Kontrak tersebut diaddendum melalui kontrak nomor Sti.25/1/KU.00/5632/2011 tanggal 24 Oktober 2011 menjadi sebesar Rp7.559.620.000,00 dengan jangka waktu tetap. Pembayaran lunas
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 86 dari 106
sesuai SP2D nomor 235072V tanggal 19 Desember 2011 sebesar Rp29.700.000,00. Pekerjaan Pengawasan dilaksanakan oleh PT AAD melalui kontrak nomor Sti.25/1/KU.00/2292/2011, tanggal 8 Juni 2011 senilai Rp99.165.000,00. Hasil pemeriksaan menunjukkan pelaksanaan pekerjaan plat beton yang harga satuannya sebesar Rp6.048.724,17 hanya dilaksanakan 91,944m3 dari seharusnya 97,990m3 sehingga terdapat selisih pekerjaan 6,046m3 atau sebesar Rp36.570.586,33 (6,046m3 x Rp6.048.724,17). Kondisi di atas tidak sesuai dengan: a. Surat Edaran Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan No.SE157/A/2002 tanggal 17 September 2002 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan belanja Negara Bab III Huruf C Ayat (1) menetapkan antara lain bahwa pembayaran dilakukan atas dasar prestasi pekerjaan. b. Surat Perjanjian Pemborongan masing-masing Pekerjaan yang antara lain mengatur bahwa Pihak Kedua (rekanan) diwajibkan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperjanjikan. Hal tersebut mengakibatkan indikasi kerugian negara sebesar atas terjadinya kelebihan pembayaran sebesar Rp752.750.283,25 dan kekurangan pertanggungjawaban sebesar Rp4.528.896.742,00. Permasalahan tersebut disebabkan: a. Panitia pemeriksa dan penerima barang serta Pejabat Pembuat Komitmen menandatangani Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang tidak sesuai dengan kondisi pekerjaan yang sesungguhnya. b. Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran lemah dalam pengawasan dan pengendalian. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada kepala satuan kerja, PPK dan Panitia pemeriksa/penerima barang atas kelalaian dalam pelaksanaan tugas; b. Menginstruksikan kepada kepala satuan kerja terkait untuk menarik kelebihan pembayaran sebesar Rp752.750.283,25 serta menyetorkan ke Kas Negara yang terdiri dari Setjen Kemenag sebesar Rp125.429.785,00; Ditjen Pendis sebesar Rp465.995.625,00; IAIN Sumatera Utara sebesar Rp37.117.570,91; UIN Syarif Hidayatullah sebesar Rp52.070.783,00 IAIN Antasari Banjarmasin sebesar Rp22.319.205,00; STAKN Palangkaraya sebesar Rp13.246.729,47 dan STAIN Samarinda sebesar Rp36.570.596,33;
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 87 dari 106
c. Menginstruksikan kepada kepala satuan kerja terkait untuk meminta bukti pertanggungjawaban sebesar Rp4.528.896.742,00 atau menyetor ke Kas Negara sebesar kekurangan bukti pertanggungjawaban. Terhadap rekomendasi ini Kemenag RI telah menyetorkan ke Kas Negara sebesar Rp52.070.783,00 pada tanggal 29 Maret 2012 dengan NTPN 0607070914120310 dari UIN Syarif Hidayatullah dan sebesar Rp22.319.205,00 tanggal 17 Februari 2012 NTPN 0707040012010700 dari IAIN Antasari. 1.3.16 Pengadaan Barang pada Ditjen Pendidikan Islam Belum Dimanfaatkan Sebesar Rp3.735.566.289,00 dan Tidak Sesuai Spesifikasi Laporan Keuangan Kementerian Agama per 31 Desember 2011, menyajikan realisasi belanja sebesar Rp33.208.317.300.720,00 atau 93,08% dari anggaran sebesar Rp35.483.506.282.990,00 yang antara lain terdiri dari realisasi belanja barang sebesar Rp5.585.188.101.506,00 dan realisasi belanja modal sebesar Rp3.045.969.015.978,00. Dari hasil pemeriksaan fisik atas pekerjaan pengadaan barang dan jasa pada Ditjen Pendidikan Islam, diketahui terdapat barang yang tidak sesuai spesifikasi dan barang belum dimanfaatkan sebesar Rp3.735.566.289,00 dengan rincian sebagai berikut: a. Pekerjaan peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur Information and Communication Technology Perguruan Tinggi Agama Islam (ICT PTAI) dilaksanakan oleh PT MII sesuai kontrak No. DI.I/Set.I/4/KS.01.7/2193/2011 tanggal 29 November 2011 sebesar Rp11.790.000.000,00. Lingkup pekerjaan terdiri atas dua paket yaitu Pembangunan Data Center Pusat Data dan Informasi PTAI yang berlokasi di Gedung Kementerian Agama Jl. Lapangan Banteng Lantai 4 dan Pembangunan Infrastruktur TIK di 40 Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai Berita Acara Penyelesaian Hasil Pekerjaan Nomor 02/PPHP-ICT PTAI/BAPP/XII/2011, dan telah dibayar lunas dengan SP2D No. 164968X Tanggal 29 Desember 2011. Hasil pemeriksaan menunjukkan hal sebagai berikut 1) Pengadaan UPS tidak sesuai spesifikasi Terdapat pengadaan satu paket Power Management Data Center dan UPS dengan kapasitas minimal 20 KVA senilai Rp49.021.697,00 yang berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Fisik No. 17/BAPF/LK Pendahuluan Kemenag 2011/PENDIS/VI/2012, barang yang diterima adalah UPS Merek Emerson VH3R-0160L dengan kapasitas keluaran 16 KVA. 2) Pengadaan Modul-modul berupa intercafe Fiber Optic (FO) dan Core Switch yang belum dimanfaatkan sebesar Rp1.340.063.289,00 Terdapat kontrak pengadaan Core Switch senilai Rp968.836.579,00 dan pengadaan Modul-modul 10 Gigabite, Modul-modul Gigabite Fiber Multimode, Modul-modul gigabite tembaga, cabling, dan cabling
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 88 dari 106
management senilai Rp371.226.710,00. Pemeriksaan fisik pada tanggal 29 Februari 2012 menunjukkan bahwa Core Switch dan modul-modul dengan total nilai sebesar Rp1.340.063.289,00 (Rp968.836.579,00 + Rp371.226.710,00) tersebut belum dimanfaatkan. Perangkat Core Swich bertujuan untuk menghubungkan jaringan komputer pada Data Center Ditjen Pendis dengan jaringan komputer PTAI perangkat dengan merek Cisco Catalist 6500 Series hanya sekedar terpasang di dalam rak server, tidak terdapat server atau komputer yang terhubung baik dari maupun ke Core Switch tersebut. Selain itu, modul-modul berupa interface FO yang berfungsi sebagai conventer dari kabel FO ke konektor RJ45 sebanyak 32 buah yang seharusnya terhubung ke jaringan FO dan menempel pada Core Switch masih terbungkus rapi didalam kardus. Berdasarkan konfirmasi kepada PT. Mitra Integrasi Informatika selaku rekanan yang mengerjakan pengadaan tersebut, Core Switch dan Modulmodul belum dimanfaatkan karena tidak ada kejelasan mengenai pemanfaatannya dari Direktorat Pendis. b. Pengadaan Laptop Tidak Sesuai Spesifikasi Pekerjaan Pengadaan Laptop dilaksanakan oleh CV VJM, berdasarkan kontrak No. Dj.I/Set.I/4/Ks.01.7/2182/2011 tanggal 24 Nopember 2011 senilai Rp67.810.000,00. Jangka waktu pekerjaan sejak tanggal 24 November 2011s.d 5 Desember 2011. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai Berita Acara No.05/PPK/PHP/XII/2011 tanggal 5 Desember 2011 dan telah dibayar lunas dengan SP2D No874331T tanggal 7 Desember 2011. Hasil pemeriksaan terhadap dokumen kontrak, tidak ditemukan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan dokumen pendukung atas pekerjaan tersebut. Hasil cek fisik pada tanggal 28 Februari 2012, menunjukkan terdapat dua unit Notebook HP Probook 522m senilai Rp17.740.000,00 yang menurut kontrak dengan spesifikasi prosesor Core i5-460M namun barang yang diterima adalah spesifikasi prosesor Core i3-M350. c. Pekerjaan Penyusunan Data Geografis Pendidikan Islam Tk. RA/BA, MI, MTs, Pontren, Madin, MA, dan PTAI Tidak Sesuai Spesifikasi Dalam Tahun 2011 Ditjen Pendis telah merealisasikan kegiatan penyusunan data geografis Pendidikan Islam Tk. RA/BA, MI, MTs, Pontren, Madin, MA, dan PTAI sebesar Rp184.602.000,00. Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai dan telah dibayar lunas sesuai SP2D pada Tabel 1.34. Tabel 1.34 Rincian Kontrak Kegiatan Penyusunan Data Geografis Pendidikan Islam Tk. RA/BA, MI, MTs, Pontren, Madin, MA, dan PTAI Pekerjaan Kontrak Data No Pelaksana Nilai Geografis Nomor Tanggal (Rp) Tingkat 1 RA/BA Dj.I/Set.I/4/Ks.01.7/2140A/2011 18-11-2011 44.550.000 PT HLD 2 MI Dj.I/Set.I/4/Ks.01.7/2142A/2011 18-11-2011 47.300.000 PT LCI 3 MTs Dj.I/Set.I/4/Ks.01.7/2135A/2011 18-11-2011 45.232.000 CV VUU 4 MA Dj.I/Set.I/4/Ks.01.7/2137A/2011 18-11-2011 47.520.000 CV SGN Jumlah 184.602.000
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 89 dari 106
Nomor SP2D 888858T 890043T 892840T 890041T
Hasil Pemeriksaan menunjukkan pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai spesifikasi dengan rincian pada Tabel 1.35. Tabel 1.35 Daftar Pekerjaan tidak sesuai Spesifikasi No
Rekanan/Kegiatan
1
PT. HLD
Kekurangan Pekerjaan Menu Laporan Jumlah Siswa Tamat Belajar Menu Laporan Jumlah Penghasilan Orang Tua
Penyusunan Data Geografis Pendidikan Islam Tingkat RA/BA
Menu Laporan Kualfikasi Pendidik Menu Laporan Jumlah Guru Sertifikasi Menu Laporan Jumlah Pengawas Menu Laporan Keadaan (sarana dan prasarana) lembaga Masih terdapat Error pada Laporan Rombel Terdapat grafik yang tidak sesuai dengan data tabular yang terdapat dibawahnya
2
PT. LCI Pembayaran Penyusunan Data Geografis Pendidikan Islam Tingkat MI
Menu Laporan Jumlah Guru Menu Laporan Kualifikasi Pendidik Menu Laporan Jumah Guru Sertifikasi Menu Laporan Keadaan (Sarana dan Prasarana) Lembaga Seluruh laporan belum dilengkapi dengan grafik
3
CV. VUU Penyusunan Data Geografis Pendidikan Islam Tingkat MTs
Menu Laporan Jumlah Guru Menu Laporan Kualifikasi Pendidik Menu Laporan Jumah Guru Sertifikasi Menu Laporan Keadaan (Sarana dan Prasarana) Lembaga Seluruh laporan belum dilengkapi dengan grafik
4
CV. SGN Penyusunan Data Geografis Pendidikan Islam Tingkat MA
Menu Laporan Jumlah Guru Menu Laporan Kualifikasi Pendidik Menu Laporan Jumah Guru Sertifikasi Menu Laporan Keadaan (Sarana dan Prasarana) Lembaga Seluruh laporan belum dilengkapi dengan grafik
d. Pengadaan dua UPS dan Software belum diterima Pekerjaan Pengadaan Server Pendataan (EMIS) Ditjen Pendis 2011 dilaksanakan oleh CV SIP, sesuai Kontrak No. DJ.I/Set.I/4/Ks.01.7/1260/2011 Tanggal 1 Juli 2011 senilai Rp1.122.341.000,00. Pekerjaan dinyatakan selesai sesuai BAST No.13/ULP-SERVER/STHP/ VIII/2011 Tanggal 9 Agustus 2011 dan telah dibayar lunas dengan SP2D No.824152T tanggal 9 September 2011. Hasil cek fisik tanggal 11 Maret 2012 menunjukkan Rackmount 2 case UPS dan software Postgres Plus jenis Standard Server Version 8.4 belum diterima. e. Pengadaan peningkatan sarana dan prasarana belum dimanfaatkan sebesar Rp2.395.503.000,00 Pekerjaan peningkatan sarana dan prasarana program ICT PTAI dilaksanakan oleh PT BSC sesuai kontrak No. DI.I/Set.I/4/KS.01.7/2226/2011 tanggal 29 November 2011 sebesar Rp2.395.503.000,00. Jangka waktu pekerjaaan sejak tanggal 29 november 2011 s.d. 30 Desember 2011. Lingkup pekerjaan adalah
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 90 dari 106
pengembangan Sistem Informasi Akademik (SIAKD) dan sistem perpustakaan digital berbasis web dan berlandaskan LAN, serta pengembangan system e learning berbasis web. Pekerjaan dinyatakan selesai dengan Berita Acara Penyelesaian Hasil Pekerjaan Nomor 04/PPHP-ICT PTAI/BAPP/XII/2011tanggal 30 Desember 2011 dan telah dibayar lunas dengan SP2D No. 164988X Tanggal 30 Desember 2011. Berdasarkan laporan instalasi aplikasi server dan mikrotik per tanggal 29 Februari 2012 yang disusun oleh Bagian IT Jaringan PT BSC diketahui dari 40 PTAI penerima kegiatan ICT PTAI, baru empat PTAI yang telah terpasang dan dua diantaranya telah terhubung dengan server di pusat (Ditjen Pendis), yaitu STAI PUI Majalengka dan STIT Nurul Hikmah Cianjur, sedangkan sebanyak 38 PTAI lainnya masih mengalami masalah koneksi internet dan jaringan listrik. Selain itu, seluruh PTAI penerima bantuan ICT belum menginput database mahasiswa, dosen dan pegawai serta mata kuliah, sehingga aplikasi tersebut belum dapat dimanfaatkan. Kondisi di atas tidak sesuai dengan : a. Surat Edaran Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan No.SE157/A/2002 tanggal 17 September 2002 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan belanja Negara Bab III Huruf C Ayat (1) menetapkan antara lain bahwa pembayaran dilakukan atas dasar prestasi pekerjaan.
b. Surat Perjanjian Pemborongan masing-masing Pekerjaan yang antara lain mengatur bahwa Pihak Kedua (rekanan) diwajibkan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperjanjikan Hal tersebut mengakibatkan: a. Pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi bepotensi menimbulkan permasalahan dikemudian hari; b. Tertundanya akses PTAI dalam memanfaatkan modul bahan perkuliahan pada server Ditjen Pendis. Permasalahan tersebut disebabkan: a. Panitia pemeriksa dan penerima barang serta Pejabat Pembuat Komitmen menandatangani Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang tidak sesuai dengan kondisi pekerjaan yang sesungguhnya. b. Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran lemah dalam pengawasan dan pengendalian. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk:
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 91 dari 106
a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada kepala satuan kerja, PPK dan Panitia pemeriksa/penerima barang atas kelalaian dalam pelaksanaan tugas; b. Menginstruksikan kepada kepala satuan kerja terkait mengganti barang yang tidak sesuai spesifikasi, dan segera memanfaatkan modul-modul berupa interface FO, Core Switch, aplikasi e-learning, SIAKD, dan digital library. 1.3.17 Dana Sebesar Rp84.940.309,00 Digunakan oleh Bendahara Pengeluaran Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat di luar Kegiatan Dinas Laporan Realisasi Anggaran untuk Belanja Barang yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2011 sebesar Rp5.585.188.101.506,00 atau 87,78% dari anggaran sebesar Rp6.267.437.236.680,00, yang antara lain direalisasikan oleh satker Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat sebesar Rp17.063.605.327,00. Pemeriksaan atas bukti pertanggungjawaban realisasi Belanja Barang kegiatan pada Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat menunjukkan dana dari SP2D LS Bendahara sebesar Rp304.347.972,00 belum diserahkan kepada pelaksana kegiatan dengan rincian pada Lampiran 1.33. Atas dana sebesar Rp304.347.972,00 yang masih berada di Bendahara, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) telah melakukan verifikasi dengan hasil sebagai berikut: a. DIPA Setjen (01) Berdasarkan surat pernyataan yang dibuat oleh Kasubag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat diketahui kegiatan tersebut tidak terlaksana karena padatnya kegiatan pada akhir tahun, sehingga dana sebesar Rp32.595.909,00 belum disetorkan ke Kas Negara. b. DIPA Bidang Pendis (04) Bendahara pengeluaran mengakui membawa dana sebesar Rp162.116.000,00 telah diserahkan kepada PUMK Bidang Pendis pada tanggal 10 April 2012, namun hanya dipertanggungjawabkan sebesar Rp110.873.000,00 sehingga sisa dana sebesar Rp51.243.000,00 belum disetorkan ke Kas Negara. c. DIPA Bimas Kristen (05) Dana sebesar Rp109.636.063,00 telah dipertanggungjawabakan, namun dari bukti-bukti pertanggungjawaban terdapat kelebihan pembayaran pada Bidang Urusan Agama Kristen sebesar Rp563.400,00 dan Bidang Pendidikan Agama Kristen sebesar Rp538.000,00 atau seluruhnya berjumlah Rp1.101.400,00. Kondisi di atas tidak sesuai dengan: a. Perdirjen No.Per-21/PB/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap, Pasal 19 ayat (2) menyebutkan bahwa biaya transpor, biaya penginapan dan sewa kendaraan dibayarkan sesuai riil yang dikeluarkan berdasarkan bukti pengeluaran yang sah.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 92 dari 106
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/ Satuan Kerja, Pasal 12 dan 13 antara lain menyatakan sisa uang yang berasal dari Kas Negara, melalui SPMLS/SP2D yang ditujukan kepada Bendahara Pengeluaran harus segera disetorkan ke Kas Negara sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal tidak ada ketentuan yang mengatur waktu penyetorannya, setoran dilakukan paling lambat pada akhir bulan berkenaan. Hal tersebut mengakibatkan: a. Negara terlambat menerima sisa uang yang berasal dari SP2D LS Bendahara sebesar Rp84.940.309,00; b. Pelaksana kegiatan terlambat menerima biaya pelaksanaan kegiatan, termasuk honorarium yang menjadi hak para pelaksana kegiatan sebesar Rp271.752.063,00; c. Tujuan pelaksanaan kegiatan tidak tercapai; Permasalahan tersebut disebabkan: a. Bendahara Pengeluaran lalai dalam melaksanakan tugas; b. KPA lemah dalam melakukan pengendalian dan pengawasan; Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran atas keterlambatan penyerahan dana kegiatan Kanwil Prov. Papua Barat TA 2011; b. Memerintahkan Bendahara Pengeluaran untuk menyetorkan ke Kas Negara sebesar Rp84.940.309,00 atas dana APBN yang tidak menghasilkan output kegiatan. Terhadap rekomendasi ini Kemenag RI telah menindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp84.940.309,00 pada tanggal 20 April 2012 dengan NTPN No. 1407030904010300 sebesar Rp2.975.000,00, NTPN No. 0001080308081001 sebesar Rp25.902.000,00, NTPN No. 0615100515070309 sebesar Rp22.366.000,00, NTPN No. 1112080415140310 sebesar Rp563.400,00, NTPN No. 1602080512090613 sebesar Rp538.000,00, NTPN No. 0601131304070103 sebesar Rp1.790.909,00 dan NTPN No. 0301030714030107 sebesar Rp30.805.000,00. 1.3.18 Bendahara Terlambat Menyetorkan Pajak Penghasilan Pasal 21, 22, 23 dan PPN yang Telah Dipotong/Dipungut Sebesar Rp184.572.893,18 Bendaharawan pemerintah mempunyai kewajiban menyetorkan pajak yang telah dipotong/dipungut ke kas negara. Penyetoran pajak dilakukan melalui Surat
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 93 dari 106
Setoran Pajak (SSP) yang kemudian divalidasi oleh tempat pembayaran (bank atau pos). Hasil pemeriksaan menunjukkan terjadi keterlambatan penyetoran Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21, 22, 23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di kantor kementerian agama pusat maupun di daerah, rincian pada Lampiran 1.34. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan: a. Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pasal 9: (1) Menteri Keuangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masing-masing jenis pajak, paling lama 15 (lima belas) hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak; (2) Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan harus dibayar lunas sebelum Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan; (2a) Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan; (2b) Atas pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan yang dihitung mulai dari berakhirnya batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan. b. Peraturan Menteri Keuangan nomor 184/PMK.03/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang penentuan jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak, penentuan tempat pembayaran pajak, dan tata cara pembayaran, penyetoran dan pelaporan pajak, serta tata cara pengangsuran dan penundaan pembayaran pajak pasal 2 ayat : (5) PPh Pasal 21 yang dipotong oleh Pemotong PPh harus disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir; (6) PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 yang dipotong oleh Pemotong PPh harus disetor paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir; (10) PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara harus disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang yang dibiayai dari belanja Negara atau belanja Daerah, dengan menggunakan
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 94 dari 106
Surat Setoran Pajak atas nama rekanan dan ditandatangani oleh bendahara; (14) PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh Bendahara Pemerintah atau instansi Pemerintah yang ditunjuk, harus disetor paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir Hal tersebut mengakibatkan penerimaan negara sebesar Rp184.572.893,18 tidak dapat segera dimanfaatkan. Permasalahan tersebut disebabkan: a. Bendahara Pengeluaran lalai menyetorkan pajak yang telah dipotong/dipungut tepat pada waktunya; b. Atasan Bendahara Pengeluaran lemah dalam pengawasan dan pengendalian. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada seluruh pimpinan dan Bendahara Pengeluaran di satker terkait. 1.3.19 Bendahara Pengeluaran Melaporkan SPT Masa Belum Secara Tertib Bendahara pengeluaran berkewajiban menghitung kewajiban-kewajiban (pajak dan bukan pajak) pihak ketiga kepada negara, memotong PPh 21 sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi, baik yang merupakan pegawai tetap maupun yang bukan pegawai tetap, baik yang bersifat final maupun tidak dan memotong PPh 23 atas penghasilan yang menjadi objek PPh 23. Atas Pajak yang telah dipotong tersebut, Bendahara wajib menyetorkan secara tepat waktu dan melaporkan dalam bentuk Surat Pemberitahuan (SPT) Masa dan Tahunan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat ketidakpatuhan Bendahara Pengeluaran terkait kewajiban perpajakan baik dalam hal pemotongan, penyetoran maupun pelaporannya, dengan rincian sebagai berikut: a. Bendahara pengeluaran pada beberapa kantor Kementerian Agama baik di pusat maupun di daerah belum membuat dan belum menyampaikan SPT Masa tahun 2011 ke KPP; b. Penyampaian SPT Masa tahun 2011 oleh bendahara pengeluaran pada beberapa kantor Kementerian Agama baik di pusat maupun di daerah ke KPP setempat belum tertib. Rincian lengkap pada Lampiran 1.35.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 95 dari 106
Kondisi di atas tidak sesuai dengan: a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undangundang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan: 1) Pasal 3 ayat (3) yang mengatur bahwa batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan adalah: a) untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak; b) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak; atau c) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan, paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun Pajak. 2) Pasal 7 ayat (1) yang mengatur bahwa apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) atau batas waktu perpanjangan penyampaian Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4), dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar: a) Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai; b) Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa lainnya; c) Rp1.000.000,00 (satu Juta rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan; d) Rp100.000.00 (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi. b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak. Hal tersebut mengakibatkan Direktorat Jenderal Pajak tidak memperoleh bahan yang memadai untuk melakukan pengendalian atas kepatuhan Bendahara dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Permasalahan tersebut disebabkan: a. Bendahara Pengeluaran lalai dalam melaksanakan kewajiban menyampaiakan SPT Masa sesuai peraturan perpajakan; b. Atasan Bendahara Pengeluaran lemah dalam pengawasan dan pengendalian Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 96 dari 106
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama agar: a. Menginstruksikan seluruh Bendahara Pengeluaran di lingkungan Kementerian Agama untuk melaksanakan kewajiban penyampaian SPT Masa Pajak secara tepat waktu; b. Mengenakan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satuan Kerja Bendahara Pengeluaran yang lalai dalam pelaksanaan tugas. 1.3.20 Kekurangan Potong Pajak Sebesar Rp152.395.516,27 Bendahara Pengeluaran memiliki kewajiban untuk memastikan seluruh objek pajak telah dipotong/dipungut kemudian menyetorkannya ke Kas Negara. Hasil pemeriksaan atas tugas bendahara pengeluaran tersebut menunjukkan terdapat kekurangan pemotongan pajak sebesar Rp152.395.516,27 sesuai Tabel 1.36. Tabel 1.36 Kekurangan Pemotongan/Pemungutan Pajak NO.
1
Nama Satker Bendahara Pengeluaran pada:
2
Satker Setjen Kemenag Kanwil Kemenag Prov. Lampung
3
IAIN Gorontalo
4
Kanwil Prov. Papua Barat
PPh Pasal 21
PPN
Kekurangan Potong/Pungut PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal 4 22 23 (2) 134.810.130,00
-
-
-
-
2.036.364,00
-
-
-
2.036.364,00
-
885.000,00
-
-
885.000,00
13.804.545,00
-
74.659,09
784.818,18
14.664.022,00
TOTAL KURANG PUNGUT
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Pasal 23 Ayat (1) Atas penghasilan sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Ayat (2) dikenai pajak Penghasilan sebesar 2% dari jumlah bruto; b. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan PPnBM: 1) Pasal 4 Ayat (1) Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas: 2) Pasal 4A Ayat (2) Jenis barang yang tidak dikenai PPN adalah barang tertentu yaitu barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya, barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak, makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung dan sejenisnya, yang meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa katering dan uang, emas batangan dan surat berharga;
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
134.810.130,00
152.395.516,00
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:
BPK- RI
TOTAL
hal. 97 dari 106
3) Pasal 4A Ayat (3) Jenis jasa yang tidak dikenai PPN adalah jasa tertentu yaitu jasa pelayanan kesehatan medis, jasa pelayanan sosial, jasa pengiriman surat dengan perangko, jasa keuangan, jasa asuransi, jasa keagamaan, jasa pendidikan, jasa kesenian dan hiburan, jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan, jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri, jasa tenaga kerja, jasa perhotelan, jasa boga atau katering; 4) Pasal 7 Ayat (1) Tarif PPN adalah sebesar 10%. c. Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 2010 tentang tarif pemotongan dan pengenaan PPh Pasal 21 atas penghasilan yang menjadi beban APBN atau APBD pasal 4 ayat 2 yang menyatakan PPh Pasal 21 yang terutang atas penghasilan selain penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) berupa honorarium atau imbalan lain dengan nama apapun bersifat final dengan tarif: 1) sebesar 0% (nol persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya; 2) sebesar 5% (lima persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan pensiunannya; 3) sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat perwira Menengah dan perwira Tinggi, dan Pensiunannya. d. Peraturan Menteri Keuangan nomor 154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010 tentang Pemungutan pajak penghasilan pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain pasal 3 ayat 1 huruf e yang menyatakan pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak bendahara pemerintah dan KPA berkenaan dengan pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp2.000.000,00 dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah; Hal tersebut mengakibatkan hak negara atas penerimaan pajak kurang diterima sebesar Rp152.395.516,27. Permasalahan tersebut disebabkan Kepala satker dan Bendahara Pengeluaran lalai dalam melaksanakan tugasnya. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menginstruksikan kepada Kepala Satuan Kerja terkait untuk:
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 98 dari 106
a. Menyetorkan ke Kas Negara atas kekurangan potong/pungut pajak sebesar Rp152.395.516,27; b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Satker dan Bendahara Pengeluaran satker terkait. Terhadap rekomendasi ini Kemenag RI telah menindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp148.052.404,00 dengan rincian sebagai berikut: 1) Setjen Kemenag NTPN 0901140813001509 tanggal 17 April 2012 sebesar Rp134.810.130,00; 2) Kanwil Provinsi Lampung telah menyetorkan sebesar Rp2.036.364,00 sesuai NTPN 0705030415021110 tanggal 5 Maret 2012 3) IAIN Sultan Amai Gorontalo telah menyetorkan sebesar Rp885.000,00 sesuai NTPN 0209070608040813 tanggal 28 Maret 2012 4) Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat telah menyetorkan Rp13.242.274,00 tanggal 20 April 2012 dengan rincian: a) b) c) d) e) f) g) h)
sebesar
NTPN No. 0615150602060594 sebesar Rp6.681.818,00; NTPN No. 0606660904151201 sebesar Rp6.363.636,00; NTPN No. 1410070907061102 sebesar Rp31.364,00; NTPN No. 0401050005130509 sebesar Rp31.364,00; NTPN No. 0615000714041106 sebesar Rp27.273,00; NTPN No. 1407081212090508 sebesar Rp31.364,00; NTPN No. 1303051205030614 sebesar Rp20.909,00; NTPN No. 0601140708021107 sebesar Rp27.273,00;
1.3.21 Sisa Dana bantuan dari Badan Pengelola Dana Ongkos Haji Indonesia (BPDOHI) pada Sembilan Perguruan Tinggi Agama Negeri senilai Rp1.952.968.876,71 berpotensi disalahgunakan Kementerian Agama dalam hal ini Badan Pengelola Dana Ongkos Haji Indonesia (BPDOHI), sekarang menjadi Badan Pengelola Ibadah Haji dan Badan Pengelola Dana Abadi Umat, telah memberikan bantuan kepada 14 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 252 Tahun 1998 tanggal 12 Juni 1998 dan 33 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 253 Tahun 1998 tanggal 19 Juni 1998. Masing-masing IAIN mendapatkan bantuan dana sebesar Rp500.000.000,00 dan masing-masing STAIN mendapatkan bantuan dana sebesar Rp100.000.000,00. Pengaturan penggunaan dana bantuan tersebut agar berkoordinasi dengan Direktur Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Ketua/Rektor PTAIN harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan tersebut kepada Menteri Agama dhi. BPDOHI selambat-lambatnya satu bulan setelah diterimanya bantuan tersebut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa per 31 Desember 2011 masih terdapat saldo sebesar Rp1.952.968.876,71 pada sembilan perguruan tinggi yang belum
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 99 dari 106
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Kementerian Agama. Rincian atas saldo tersebut sesuai Tabel 1.37.
Tabel 1.37. Daftar Saldo Dana Bantuan Badan Pengelola Dana Ongkos Haji Indonesia per 31 Desember 2011 No
Nama IAIN / STAIN
Status PT
Jumlah Bantuan
Penggunaan
Saldo per 31 Des 2011
1
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
BLU
500.000.000,00
Talangan belanja
2
IAIN Sunan Ampel Surabaya
BLU
500.000.000,00
Disimpan dalam rekening giro BTN No 00000002-0130-000601-9
532.300465,33
BLU
500.000.000,00
Talangan kegiatan IAIN
24.776.489,00
BLU
500.000.000,00
Dana kelolaan BLU
3 4
IAIN Raden Fatah Palembang IAIN Raden Intan Lampung
5
STAIN Bukittinggi
Non BLU
100.000.000,00
6
STAIN Palangkaraya
Non BLU
100.000.000,00
7.
STAIN Bengkulu
8.
9.
Curup Non BLU
100.000.000,00
Non BLU
100.000.000,00
Non BLU
500.000.000,00
STAIN Bengkulu
IAIN Antasari Banjarmasin TOTAL
259.695.419,66
240.000.000,00
Deposito Bank Muamalat Rek 42612110005001 Dana bagi hasil dari deposito digunakan untuk program/kegiatan pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan kegiatan mahasiswa Deposito BRI Rekening 0243.01.002618.40.7 bunga sebesar Rp1.713.584,00 masuk rekening tabungan 024301-051956-50-1 an Dra Hamdanah Puket III STAIN Deposito Berjangka pada Bank BRI Cabang Kampus STAIN dengan Rekening Nomor 166801000006405 Deposito berjangka pada Bank Muamalat dengan deposito Nomor 43105110002812 atas nama Ketua STAIN Bengkulu sebesar Rp45.000.0000,00 Deposito Berjangka pada BNI Syariah dengan rekening No.0181145450
2.900.000,00
100.000.000,00
100.000.000,00
100.000.000,00
56.982.534,72
539.213.968,00 1.952.968.876,71
Hasil konfirmasi tertulis yang diterima BPK kepada PTAI penerima bantuan menunjukkan hal-hal sebagai berikut : a. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, sesuai surat no.14/B/HM.01/0531/2012, tanggal 28 Februari 2012, menerangkan bahwa telah menerima dana bantuan sebesar Rp100.000.000,00. Dana tersebut telah digunakan untuk kebutuhan kegiatan mahasiswa. Saldo dana bantuan adalah sebesar Rp750.000,00. b. STAIN Kerinci, sesuai surat No Sti.10/I/KP/00.2/274/2012, tanggal 23 Februari 2012, menerangkan bahwa telah menerima dana bantuan. Sampai dengan 20 Desember 2012 saldo dana bantuan adalah sebesar Rp2.597.471,00. c. IAIN Ar Raniry Darussalam Banda Aceh, sesuai surat konfirmasi No In.01/R/PP.04/730/2012, tanggal 28 Februari 2012, menerangkan bahwa IAIN
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 100 dari 106
Ar Raniry Darussalam Banda Aceh tidak pernah menerima dana abadi mahasiswa/pendidikan dari Dirjen Pendis Kementerian Agama sekitar tahun 1990-an. d. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (STAIN Malang), sesuai surat No Un.03/KU.02.1/584/2012, tanggal 27 Februari 2012, menerangkan bahwa tidak mengetahui tentang dana bantuan BPDOHI. e. STAIN Ponorogo, sesuai surat No Sti.21/I/KU.00/412/2012, tanggal 23 Februari 2012, menerangkan bahwa dana bantuan BPDOHI telah diterima dan telah digunakan seluruhnya. Atas penggunaan dana bantuan tersebut STAIN Ponorogo telah mengirimkan laporan kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh dengan surat No Sti.24.1/KU.003/625/2005, tanggal 25 Juni 2005 dan surat No Sti.21/1/KU.00/1461/2008, tanggal 22 September 2008. Kondisi di atas tidak sesuai dengan: a. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 3 yang mengatur bahwa keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN. b. Surat Dirjen Pembinaan Kelembagaan Islam No F/PP.009/A2/1057/98 tanggal 23 Juni 1998 perihal dana bantuan Menteri Agama, yang antara lain mengatur penggunaan dana untuk himpunan mahasiswa jurusan, penerbitan buletin, olah raga, seni budaya dan tidak digunakan untuk membiayai pembangunan fisik, membayar honorarium dosen atau karyawan secara rutin dan membiayai biaya operasional pemeliharaan kantor, rumah dinas, pembelian dan pemeliharaan kendaraan dinas atau pribadi, membayar telepon, air dan kegiatan-kegiatan lain yang dibiayai proyek dan rutin. Hal tersebut mengakibatkan Dana bantuan senilai Rp1.952.968.876,71 berpotensi disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Permasalahan tersebut disebabkan pengelola keuangan pada IAIN dan STAIN tidak memahami surat Dirjen Pembinaan Kelembagaan Islam No F/PP.009/A2/1057/98 tanggal 23 Juni 1998. Atas permasalahan tersebut Kementerian Agama sependapat dan akan melakukan langkah-langkah perbaikan. BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar menginstruksikan Dirjen Pendis untuk memerintahkan rektor/ketua PTAIN penerima bantuan untuk: a. Melaporkan penggunaan bantuan tersebut; b. Menggunakan sisa dana sesuai surat Dirjen Pembinaan Kelembagaan Islam No F/PP.009/A2/1057/98 tanggal 23 Juni 1998 dan melaporkan
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 101 dari 106
penggunaanya kepada Dirjen Pendis atau menyetorkan dana bantuan tersebut masing-masing ke kas BLU dan ke kas Negara.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 102 dari 106
BAB 2 HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TAHUN 2005 – 2010 Dalam rangka pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2011, BPK memantau tindak lanjut Kementerian Agama terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Kementerian Agama Tahun 2005 – 2009. Sesuai dengan Pasal 20 UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, pelaksanaan tindak lanjut menjadi tanggung jawab Pemerintah / Kementerian Agama dan DPR. Pemantauan atas tindak lanjut Kementerian Agama terhadap temuan tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Hasil Pemantauan Tindak Lanjut No
LHP Tahun
Jumlah Temuan
1
Tahun 2010
16
2
Tahun 2009
15
3
Tahun 2008
4
Jumlah Rekomendasi
Sesuai
Belum Sesuai / Selesai
Belum Ditindaklanjuti
38
9
25
4
37
23
13
1
16
27
17
10
0
Tahun 2007
12
18
9
9
0
5
Tahun 2006
12
14
7
7
0
6
Tahun 2005
12
14
11
3
0
Total
83
148
76
67
5
Rincian temuan terdapat di Lampiran 2.1. Kementerian Agama telah menindaklanjuti rekomendasi yang diajukan BPK, antara lain :
Tahun 2010 (1) Memerintahkan Rektor UIN Malang untuk menyelesaikan selisih kurang saldo kas sebesar Rp1.674.784,650,00 dengan memedomani peraturan perundang-undangan tentang tuntutan perbendaharaan dan memerintahkan Rektor IAIN Sumatera Utara untuk mengajukan pengesahan kepada KPPN atas saldo kas sebesar Rp377.444.140,00; (2) Memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama agar berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan instansi dalam rangka pensertifikatan tanah di lingkungan Kementerian Agama serta memerintahkan seluruh kepala satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama untuk melakukan tindakan pengamanan atas seluruh aset yang berada di bawah penguasaannya; (3) Memerintahkan Dirjen Bimas Katolik untuk menarik sisa dana pada LPTK Induk sebesar Rp84.920.155,00 dan menyetorkan ke Kas Negara serta menegur secara tertulis kepada penanggung jawab kegiatan Sertifikasi Guru Agama Katolik yang tidak cermat dalam memverifikasi Laporan Pertanggungjawaban dari LPTK Induk.
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 103 dari 106
Tahun 2009 (1) Meminta kepada Pejabat Pembuat Komitmen pelaksana kegiatan memungut denda keterlambatan sebesar Rp650.000.000,00 dan menyetorkan ke Kas Negara serta menyampaikan copy bukti setornya ke BPK; (2) Memerintahkan Direktur Jenderal Bimas Katolik untuk meminta pertanggungjawaban Pejabat Pembuat Komitmen pada Ditjen Bimas Katolik untuk memper-tanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar Rp134.964.782,00, memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pembuat Komitmen, dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. (3) Memerintahkan Dirjen Bimas Islam untuk memint pertanggungjawaban PPK pada Ditjen Bimas Buddha untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar Rp176.851.620,00, memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pembuat Komitmen, dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
Tahun 2008 Menginstruksikan kepada STAIN Batusangkar untuk segera menyetor sisa dana sebesar Rp137.071.970,00 dan menyampaikan copy bukti setor kepada BPK serta memberikan sanksi kepada Pengelola Anggaran pada Kandepag Parepare dan STAIN Batusangkar sesuai ketentuan yang berlaku.
Tahun 2007 (1) BPK RI menyarankan kepada Menteri Agama agar secepatnya mengambil tindakan hukum lebih lanjut kepada pihak-pihak yang terkait dalam masalah tersebut dan menyetorkan kembali uang sebesar Rp370.000.000,00 ke Kas Negara dan menyampaikan copy bukti setor kepada BPK RI (Terjadi kerugian negara sebesar Rp370.000.000,00 dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi Pra Sertifikasi Guru pada STAIN Samarinda TA 2007.) (2) BPK RI menyarankan kepada Menteri Agama agar menginstruksikan Inspektur Jenderal untuk menginventarisir seluruh aset Departemen Agama yang dimanfaatkan oleh Pihak Ketiga untuk selanjutnya meminta persetujuan kepada Menteri Keuangan sebagai Pengelola Barang Milik Negara
Tahun 2006 (1) BPK RI menyarankan kepada Menteri Agama melalui Kandepag Kota Bogor agar memproses ganti kerugianb atas bangunan senilai Rp641,62 juta kepada ahli waris HM Tohir dan berkoordinasi dengan Pemda Kota Bogor untuk memperoleh hak atas tanah yang ditempati Kandepag Kota Bogor yang baru; (2) BPK-RI menyarankan agar Menteri Agama memerintahkan Kakanwil Depag Provinsi Jawa tengah, Kepala STAIN dan MAN 2 Kudus, Kakandepag Kabupaten
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 104 dari 106
Semarang, Demak, dan Pekalongan segera memproses penghapusan barang inventaris yang rusak berat dan meningkatkan pengendalian dan pengawasan.
Tahun 2005 Menag menegur Rektor/Kep. Kanwil untuk menertibkan pengelolaan PNBP sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengintensifkan pemungutan PNBP serta meningkatkan pengawasan dan pengendalian Atasan Langsung.
Adapun permasalahan yang masih dalam proses tindak lanjut antara lain adalah: Tahun 2010 (1) Terdapat Kelebihan Pembayaran atas Kekurangan Volume Pekerjaan Sebesar Rp3.577.370.774,95, Jaminan Pelaksanaan Belum Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp9.396.500,00, dan Pembangunan Talud Tidak Dapat Diselesaikan Untuk Kedua Kalinya; (2) Denda Keterlambatan atas Penyelesaian Pekerjaan Pembelian Barang/Pemborongan Pekerjaan Senilai Rp3.514.705.550,00 Belum Dikenakan; (3) Perhitungan Harga Satuan Biaya Langsung Personil (Remuneration) Sebesar Rp2.321.925.000,00 Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya; (4) PNBP di Lingkungan Kementerian Agama Terlambat Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp18.420.346.683,00, Belum Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp2.273.296.805,00 dan Diantaranya Digunakan Langsung Sebesar Rp1.897.375.000,00. Tahun 2009 (1) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang diterbitkan oleh satuan kerja tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya, mengakibatkan terjadi kelebihan pembayaran atas kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp1.330.777.895,25 dan denda keterlambatan sebesar Rp937.595.301,00; (2) Terdapat kelebihan pembayaran atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia barang dan jasa sebesar Rp986.216.402,00; (3) Aset yang dikuasai oleh Kementerian Agama minimal senilai Rp113.268.353.144,00 belum dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah.
Tahun 2008 (1) Pemanfaatan Aset Tetap milik Departemen Agama oleh Pihak Ketiga tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (2) Terdapat Aset Tetap milik Satuan Kerja Departemen Agama dikuasai pihak lain tanpa persetujuan Menteri Keuangan; (3) Terdapat kehilangan barang milik negara tidak dilakukan proses tuntutan ganti rugi;
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 105 dari 106
(4) Pelaksanaan pekerjaan dan pengadaan terlambat dari jangka waktu kontrak dan belum dipungut denda keterlambatan sebesar Rp1.174.637.754,32.
Tahun 2007 (1) Pengadaan peralatan kantor, buku, dan pembangunan gedung, terlambat dari jangka waktu kontrak dan belum dipungut denda keterlambatan sebesar Rp609.647.361,00. (2) Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Tahun 2007 belum dipungut dan disetor ke Kas Negara sebesar Rp477.011.115,00.
Tahun 2006 (1) PNBP belum disetorkan ke Kas Negara sebesar Rp6.972.335.349,38, diantaranya digunakan langsung sebesar Rp4.476.317.933,00. (2) Tanah seluas 1.426.230,74 m² senilai Rp81.710.925.275,00 belum bersertifikat dan seluas 15.652 m² minimal senilai Rp161,70 juta bersertifikat atas nama pihak ketiga serta seluas 5,2 ha digunakan oleh Yayasan.
Tahun 2005 (1) PNBP tidak disetor Rp10.289.030.660,00 Rp5.687.007.372,00
ke Kas Negara per 31 Desember 2005 dan diantaranya digunakan langsung
sebesar sebesar
(2) Tanah yang dikuasai dan dimiliki oleh Depag minimal seluas 277.122 m2 senilai Rp39.392.357.364,00 belum disertifikatkan
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BPK- RI
LHP Kepatuhan atas LK Kementerian Agama Tahun 2011
hal. 106 dari 106
Lampiran 1.1 (Kepatuhan)
Daftar Keterlambatan Penyetoran Sisa UP ke Kas Negara No.
Nama Satker
Rincian Sisa UP pada Satker Eselon I
1
Kankemenag Kab. Kampar
Ditjen PHU
2
Kankemenag Kab. Bintan
1) Setjen Rp293.798,00 2) Ditjen Bimas Islam Rp18.758.794,00
3) Ditjen Pendis Rp27.011.400,00 4) Ditjen PHU Rp117.500,00
Rincian Penyetoran Tgl Penyetoran 3.000.000,00
04-Jan-12
128.798,00 165.000,00 13.237.923,00 871,00 5.520.000,00 11.937.400,00 15.074.000,00 117.500,00
10-Jan-12 10-Jan-12 20-Jan-12 25-Jan-12 10-Jan-12 25-Jan-12 10-Jan-12 10-Jan-12
29.325.672,00 10.550.000,00 1.500.000,00 3.708.000,00
17-Jan-12 17-Jan-12 17-Jan-12 17-Jan-12
No NTPN 1309081204111000 NA NA NA NA NA NA NA NA
3
Kanwil Kemenag Prov Sumatera Barat
4
Kankemenag Kab Bukit Tinggi
Ditjen Bimas Islam
100.000,00 9.900.000,00
04/01/2012 06/01/2012
408070805020603 801040706070512
5
Kankemenag Kab. Serang
Ditjen Bimas Islam
6.340.000,00
04/01/2012
001/416578/I/2012
6
Kankemenag Kota Serang
1) Ditjen Bimas Islam 2) Ditjen Pendis 3) Ditjen PHU
7
Kankemenag Kab. Jembrana
Laporan Keuangan Bagian Anggaran Ditjen Bimas Hindu (07) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana per 31 Desember 2011 menyajikan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.923.000,00.
8
STAIN Pontianak
Ditjen Pendis
9
Kankemenag Kota Manado
1) Ditjen Bimas Katolik Rp755.000,00 2) Ditjen Pendis Rp6.722.600,00
1) Setjen 2) Ditjen Pendis 3) Ditjen Bimas Hindu 4) Ditjen PHU
3) Ditjen Bimas Islam Rp8.745.000,00 4) Ditjen PHU Rp6.000.000,00
630.000,00 148.280.000,00 4.750.000,00
09-Jan-12 09-Jan-12 09-Jan-12
1306140008030000 308150205120903 204110303101303
1.923.000,00
10-Jan-12
108100114140400
31.019.546,00
10-Jan-12
755.000 6.720.000 2.600 1.870.000 6.875.000 780.000 5.220.000
15-Jan-12 05-Jan-12 26-Jan-12 05-Jan-12 26-Jan-12 05-Jan-12 26-Jan-12
58.680.000,00
03/01/2012
Ditjen Pendidikan Islam
55.007.000,00
12/01/2012
Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat
Ditjen Bimas Kristen Rp88.481.000,00
80.501.000,00 7.980.000,00
13
Kanwil Kemenag Prov. Papua
1) Setjen 2) Ditjen Bimas Islam 3) Ditjen Bimas Katholik
14
Kankemenag Kab. Jayapura
Ditjen Bimas Kristen
10
Balai Diklat Keagamaan Ambon
11
Institut Agama Islam Negeri Ambon
12
TOTAL
1109030111061310 703050005000304 1501140004060110 506001105090408
NA NA NA NA NA NA NA NA 213060114120908
05-Jan-12 06-Jan-12
1407081501071410 312100213020709
852.570,00 11.475.000,00 12.200.000,00
10-Jan-12 10-Jan-12 25-Jan-12
8010715121504 204111004041510 508030101051115
220.000,00
03-Jan-12
543.345.880,00
NA
Lampiran 1.2 (Kepatuhan)
Daftar Rekening yang Belum mendapatkan Ijin dari Kementerian Keuangan No.
Nama Satker
Bank
No. Rekening
Tanggal Pembukaan Rekening
Atas Nama Rekening
Saldo per 31 Desember 2011 (Rp)
Peruntukan Rekening
Keterangan
1
IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
BNI Cabang Banda Aceh
172391701
Program Peningkatan Kualifikasi Guru (P2kg) Fak Tarbiyah Jl Ar Raniry
595.306.480
Rekening ditutup tgl 3 Januari 2012
2
IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
BNI Cabang Banda Aceh
178703534
Program Dual Modes System F. Tarbiyah Ar-Raniry Fakultas Tarbiyah
0
Rekening ditutup tgl 3 Januari 2012
3
IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
Bank BPD 612.01.04.000057-2 Aceh Syariah
Pkg Fakultas Darussalam
Iain
0
Rekening ditutup tgl 5 Januari 2012
4
IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
BNI Cabang Banda Aceh
P2k S-1 Gpai Pada Sekolah Iain Ar-Raniry Fakultas Tarbiyah Iain Ar-Raniry
218.940.000
Rekening ditutup tgl 3 Januari 2012
5
IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
Bank BPD 612.02.20.012192-1 Aceh Syariah
P2m Iain Ar Raniry
0
Rekening ditutup tgl 2 Januari 2012
6
IAIN Ar-Raniry Banda Aceh
Bank BPD 612.01.04.000037-7 Aceh Syariah
PEMBANTU REKTR III IAIN AR-RANIRY DARUSSALAM
339.859.866
Rekening ditutup tgl 4 Januari 2012
7
Kankemenag Kota Banda Aceh
Bank BRI
00003904-01-005814-53-0
Panitia Penyaluran Dana (PAI)
711.032 penampungan dana bantuan Penyuluh Agama Islam non PNS
8
Kankemenag Kota Banda Aceh
Bank BRI
3904-01-005484-53-9
Bendahara Penerimaan NR
389.006 Menampung pencairan dana dari Pendapatan NR
9
Kankemenag Kab. Aceh Besar
BRI Kantor Unit Kota Jantho Bank BRI
3518-01-006429-53-9
Panitia Penyaluran Dana PAH
00003341-01-000509-50-6
Bendahara Penerimaan NR
10 Kankemenag Kabupaten Pidie
213755280
Tarbiyah
11 IAIN Raden Fatah Palembang
Bank Sumsel 801-01-90613 Babel Syariah
Pembantu Rektor III
12 IAIN Raden Fatah Palembang
Bank Sumsel 801-35-90001 Babel Syariah
Bendahara Pengeluaran IAIN Raden Fatah
13 IAIN Raden Fatah Palembang
Bank Sumsel 801-37-00002 Babel Syariah
PNBP IAIN Raden Fatah
14 IAIN Raden Fatah Palembang
Bank Sumsel 801-37-90002 Babel Syariah
Operasional BLU IAIN Raden Fatah
15 IAIN Raden Fatah Palembang
Bank Sumsel 801-01-00406 Babel Syariah
IAIN Raden Fatah
16 IAIN Wakisongo Semarang
Bank Jateng 305-60-69054
Gaji Pegawai IAIN Walisongo
17 Kankemenag Kabupaten Lombok Tengah 18 Kankemenag Kab. Lombok BRI cabang 091-01-05669-50-2 Tengah Praya 19 Kankemenag Kota Mataram Bank NTB 001.22.96911.01-7 20 MAN 1 Mataram 21 Kankemenag Kota Sorong 22 Kankemenag Kota Sorong
BRI cabang 052-01-000091-30-1 Mataram Bank 160.00-0020687-6 Mandiri BRI 00000310-01-019937-50-6
79.020 menampung dana bantuan Penyuluh Agama Honorer (PAH)
0 Menampung pencairan dana dari Pendapatan NR
113.156.984 Menampung penerimaan dana beasiswa mahasiswa yang bersumber dari Bank Indonesia dan PT Gudang Garam Tbk.
1.106.688
Sudah mendapat ijin dari kepala KPPN Palembang tanggal 21-022012
1.102.865.738
Sudah mendapat ijin dari kepala KPPN Palembang tanggal 21-022012
135.087.475
Sudah mendapat ijin dari kepala KPPN Palembang tanggal 13-042012
250.000
sudah ditutup tanggal 16 Maret 2012
250.080.301 Diantaranya digunakan untuk menampung uang potongan dari gaji yang akan disalurkan ke masing-masing penerima, menampung honor kegiatan (LS Bendahara dari RM maupu BLU) sebelum diserahkan kepada yang berhak serta menampung UP (RM dan BLU) sebelum diserahkan ke PUMK/BPP. Sebagian transaksi tidak diketahui peruntukkanya Menampung pengelolaan pendapatan NR
Bendahara Kantor potongan lain
Januari 2012 rekening sudah ditutup
Depag
qq
201.292 Menampung potongan gaji pegawai Menampung pengelolaan pendapatan NR
Bendahara Pengeluaran MAN 1 Mataram Kantor Kementerian Agama Kota Sorong Kantor Kementerian Agama Kota Sorong Total
0 menampung dana belanja negara yang bersumber dari 8 (delapan) DIPA 238.900 menampung setoran PNBP Jasa KUA/Nikah Rujuk dari Bendahara Penerimaan Pembantu pada KUA 2.758.272.782
Lampiran 1.3 (Kepatuhan) DAFTAR TANAH NEGARA YANG DIKUASAI KEMENTERIAN AGAMA BELUM DIDUKUNG SERTIFIKAT TANAH No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102
Kuasa Pengguna Barang Ditjen PHU Ditjen PHU Ditjen PHU Ditjen PHU Ditjen PHU Kankemenag Kota Sabang Kankemenag Kota Sabang Kankemenag Kota Sabang Kanwil Kemenag Prov. Riau Kanwil Kemenag Prov. Riau Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Palawan Kan Kemenag Kab. Palawan Kan Kemenag Kab. Palawan Kan Kemenag Kab. Palawan Kankemenag Kabupaten Karimun Kankemenag Kabupaten Karimun Kan Kemenag Kab. Karimun Kan Kemenag Kota tanjung Pinang Kan Kemenag Kota tanjung Pinang Kan Kemenag Kota tanjung Pinang Kankemenag Kota Tanjung Pinang Kankemenag Kota Tanjung Pinang Kankemenag Kota Tanjung Pinang Kankemenag Kota Tanjung Pinang Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar Kan Kemenag Kab. Kampar STAIN Bukittinggi STAIN Bukittinggi STAIN Bukittinggi STAIN Bukittinggi Kanwil Bengkulu STAIN Curup STAIN Curup STAIN Curup STAIN Curup STAIN Curup STAIN Curup STAIN Curup STAIN Curup STAIN Curup Kanwil DKI Kanwil DKI Kanwil DKI Kanwil DKI Kanwil DKI Kanwil DKI Kanwil DKI Kanwil DKI Kankemag Kabupaten Bitung Kankemag Kabupaten Bitung Kan Kemenag Kota Cilegon Kan Kemenag Kota Cilegon Kan Kemenag Kota Cilegon Kan Kemenag Kota Cilegon Kan Kemenag Kab. Sumedang Kan Kemenag Kab. Sumedang Kan Kemenag Kab. Sukabumi Kan Kemenag Kab. Sukabumi Kan Kemenag Kab. Bogor Kan Kemenag Kab. Bogor Kan Kemenag Kab. Bogor IAIN Syech Nurjati IAIN Syech Nurjati IAIN Syech Nurjati Kan Kemenag Kab. Cirebon Kan Kemenag Kab. Cirebon Kan Kemenag Kab. Cirebon Kan Kemenag Kab. Cirebon Kan Kemenag Kab. Cirebon Kan Kemenag Kab. Ciamis Kan Kemenag Kab. Ciamis Kan Kemenag Kab. Ciamis Kanwil Kemenag Prov Jawa Tengah Kankemenag Kab Brebes Kankemenag Kab Banyumas Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan Kan Kemenag Kab.Pamekasan Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember
Lokasi Tanah Bangunan Pos Jaga/Menara Jaga Tanah Kosong yang Sudah Diperuntukkan Tanah Untuk Tugu Batas Wilayah Tanah Bangunan Mess/Wisma/Asrama Tanah Untuk Bangunan Masjid Rumah Dinas Kankemenag MIS Ujong Kareung Madrasah Ibtidaiyah Sabang Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan IIJalan Kali Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan IIJl. KUA Bintan Timur KUA Bintan Utara KUA Gunung Kijang KUA Teluk Sebong KUA Bintan Timur KUA Bintan Utara KUA Pangkalan Lesung KUA Pangkalan Kerinci KUA Bandar Seikijang KUA Kecamatan Kerumutan Jl. Bukit senang, kel. Moro kec. Moro. Kab. Karimun, Kec. Durai Kab. Karimun, Kepulaun riau. Kec. Durai Kab. Karimun, Kepulaun riau. Jl. Raya Senggarang KM.24 Tanjung Pinang Komplek Bintan Center KM.9 Tanjung Pinang Jl. Raja Ali Haji KM.4 Tanjung Pinang Jl. Raya Senggarang KM.24 Tanjung Pinang KomplekBintan Center KM.9 Tanjung Pinang Jl. Raja Ali Haji KM.4 Tanjung Pinang Jl. Bakar Batu Tanjung Pinang Rumah DinasJl. Letnan Boyak Rumah Dinas Kab. KamparJl. Pelajar KUA Kampar Kiri HuluJl.Dt. Harunsyah Gema KUA Perhentian RajaJl.Negara Pekanbaru - Taluk KUA Kampar Kiri HilirJl. Raya Sungai Pagar KM. 34 KUA Gunung SahilanJl. Istana Raja KUA Kampar Kiri TengahJl. Raya Simalinyang KUA SaloJl. Prof. M. Yamin, SH – Salo KUA Kampar KiriJl. H.R. Soebrantas Raya No.442 KUA Siak HuluJl. Kesehatan No.5 Pangkalan Baru KUA TambangJl. Negara Pekanbaru - Bangkinang KUA XIII Koto KamparJl. Pelajar Batu Bersurat
Buncit (Rumah Dinas). Jl. Bunci Raya VII Komp. Bidara Cina. Jl. DI Panjaitan RT. 07/01 No. 168 Kel. Bidara Cina. Jl. Otista III Dalam 13 T.005/01 Kel. Bidara Cina. Jl. Otista III/16 RT. 005/01 Kel. Cipinang Bidara Cina. Jl. Otista III Dalam Kel. Cipinang Bidara Cina. Jl. Otista III Dalam Kel. Cipinang Bidara Cina. Jl. Otista III /20 RT.007/01 Kel. Cipinang Bidara Cina. Kel. Cipinang Cempedak Kec. Jatinegara Tanah KUA Kecamatan Bitung Timur Tanah KUA Kecamatan Bitung Tengah Jl. Mayjen Sutoyo Km.7 Kel. Rawa arum kec. Jl. Semeru Kav. Blok F Kel. Ciwaduk Kec. Cilegon Jl. Maulana Yusuf Kel. Ramanuju Kec. Citangkil Jl. Semeru Kav. Blok F Kel. Ciwaduk Kec. Cilegon Blok Jatinunggal Desa Sirnasari, Kec. Jatinunggal, Blok Pagelaran Dusun Cisetra RT 03/RW 01 Desa Kec. Cireunghas, Kel. Cireunghas, Jl. Kampung Pojok Kec. Ciambar, Kel. Ciambar, Jl. Kampung Ciburial Kec. Cijeruk, Kel. Cipelang, Jl. Cibalung Kec. Tamansari, Kel. Sukaresmi, Jl. Buniaga Kecamatan Klapanunggal Kecamatan Kesambi, Kelurahan Sunyaragi Kec Kesambi, Kelurahan Sunyaragi Kec. Kesambi, Kelurahan Sunyaragi Kec. Palimanan, Desa Semplo Kec. Ciledug, Desa Tenjomaya Kec. Karangwareng Kel. Karangwangi Kec. Plered Kel. Cangkring Kec. Pasaleman Kel. Pasaleman Kec. Purwadadi, Kel. Purwadadi Kec. Kawali, Desa Linggapura Kec. Pamarican, Kel. Neglasari Jl. Nongko Sawit Tanah KUA Kec. Banjarharjo KUA Kecamatan Kedungbanteng Jalan Ketintang Madya No.92 Surabaya KUA Pademawu KUA Kec. Patrang KUA Kec. Sumbersari KUA Kec. Pakusari KUA Kec. Sukorambi KUA Kec. Kalisat KUA Kec. Ledokombo KUA Kec. Sumberjambe KUA Kec. Sukowono
Luas 56 14.840 625 225 1.203 2.229 3.000 1.231 200 760 717.6 700 300 600 717.6 700 2.500 1.362 1.000 400 792 500 500 3.722 400 500 3.722 400 500 385 540 760 1.160 4.900 1.125 3.192 5.000 484 1.020 2.910 600 3.900 34.634 600 500 2 3.160 13.612 7.373 8.000 17.533 2.726 5.424 4.914 3.929 4.619 1.741 797 215 36 149 59 29 2.193 119 208 990 624 300 552 210 242 300 400 154 130 416 3.520 7.815 7.180 464 504 635 500 536 700 545 453 54.414 527 1.420 1.420
750 900 1.066 400 480 290 150
Nilai 133.486.360 445.007.080 86.925.362 247.500.000 239.999.703 708.153.300 7.000.000 291.131.500 1.400.000 38.000.000 157.872.000 175.000.000 22.500.000 30.000.000 157.872.000,00 175.000.000,00 35.000.000 111.684.000 20.000.000 51.480.000 25.000.000 25.000.000 278.034.000 163.650.000 500 278.034.000 163.650.000 500 108.540.000 152.760.000 58.000.000 245.000.000 70.762.500 87.499.104 250.000.000 24.200.000 202.400.000 295.656.000 65.460.000 390.000.000 1.209.946.350 60.000.000 60.000.000 156.640.000 469.614.000 254.368.500 276.000.000 604.888.500 94.047.000 187.128.000 169.533.000 135.550.500 154.736.500 47.877.500 1.594.000.000 539.625.000 72.000.000 298.000.000 118.000.000 60.000.000 4.386.000.000 1.500 297.500.000 312.000.000 75.200.000 276.000.000 20.000.000 24.000.000 44.000.000 31.000.000 37.500.000 37.500.000 207.900.000 844.800.000 1.211.325.000 1.256.500.000 80.108.000 69.612.000 82.550.000 94.809.000 75.000.000 109.900.000 62.402.500 119.999.700 3.667.405.200 50.240.000 121.210.000
Keterangan Tidak adabukti kepemilikan Tidak adabukti kepemilikan Akta Pelepasan Hak No. 1 Tanggal 20 Januari 2004 Akta Pelepasan Hak No. 593/36/411.924/1985 tanggal 18 Surat Pelepaasan Hak atas Tanah Berita acara penyerahan tanah Belum ada Sertifikat Belum ada Sertifikat Hibah Hak Pakai Hak Pakai Belum ada Sertifikat Hibah/berlum ada sertifikat Foto copy hibah Surat keterangan tanah Foto copy hibah Surat Hibah Surat keterangan tanah untuk permohonan hak Surat pernyataan hibah Tanah hibah (Surat pernyataan hibah) Hibah Pemkot Hibah Tokoh Masyarakat Transfer dari Kankemenag Bintan Hibah Pemkot Hibah Tokoh Masyarakat Transfer dari Kankemenag Bintan Surat Ket. No.140/PEM-KKH/II/2006/15 Surat Ket. Hibah Tgl 01-02-2006 Surat Ket. No.3.10/KS.01.1/98/2003 Surat Ket. Hibah Tgl. 26-02-2007 Surat Ket. Hibah Tgl 19-04-2007 Surat Ket. Hibah Tgl 02-01-2007 Surat Ket. No.594/SK/II/05/2009 Surat Ket.K.02/KS.01.1/509/2002 Tgl 18-11-2002 Surat Ket. Jual Beli Tgl 12-05-2001 Surat Ket. Hibah No.593/01/BB/2006 Belum bersertifikat Belum bersertifikat Sertifikat a.n. perorangan Sertifikat a.n. perorangan Tanah seluas 3.360 m2 hanya seluas 200 m2 yang diketahui Sumber dana dari Hibah Pemda Sumber dana dari Hibah Pemda Sumber dana dari Hibah Pemda Sumber dana dari DIPA Tahun 2010 Sumber dana dari DIPA Tahun 2010 Sumber dana dari DIPA Tahun 2010 Sumber dana dari DIPA Tahun 2010 Sumber dana dari DIPA Tahun 2010 Sumber dana dari DIPA Tahun 2010
Tidak ada sertifikat Tidak ada sertifikat Hibah/Tidak ada bukti kepemilikan Hibah/Tidak ada bukti kepemilikan Hibah/Tidak ada bukti kepemilikan Hibah/Tidak ada bukti kepemilikan Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah No. Legalisir Berita Acara Serah Terima Tanah Kas Desa Sukaraja Kec. Akta Jual Beli / Tidak ada Sertifikat Akta Jual Beli / Tidak ada Sertifikat Akta Jual Beli Akta Jual Beli Surat Persetujuan penggunaan tanah ex-eigendom untuk Akta Pelepasan Hak nomor 13 Tanggal 21 Oktober 2009 Akta Pelepasan Hak Nomor 33 tanggal 30 Nopember 2006 Akta Pelepasan Hak Nomor 8 tanggal 5 Desember 2007 Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah Desa Semplo Kec. Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah Kas Desa Surat Pernyataan Melepaskan Hak atas Tanah dari DUR kepada Surat Pernyataan Melepaskan Hak atas Tanah (SPH) dari EYS Surat Pernyataan Melepaskan Hak atas Tanah dari MUL kepada Pengajuan ke BPN Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah dari ANI kepada Pengajuan ke BPN
Surat Perjanjian Jual Beli Tanah
17.056.865 149.730.000 Bukti tidak memadai Bukti tidak memadai 1.220 Bukti tidak memadai 500 Bukti tidak memadai 68.710.000 Bukti tidak memadai 18.333.000 Bukti tidak memadai 70.603.000 Bukti tidak memadai 11.856.000 Bukti tidak memadai 160.000 Bukti tidak memadai
No 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179
Kuasa Pengguna Barang Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember Balai Diklat Denpasar Kan Kemenag Kab Gianyar Kankemenag Kota Lombok Tengah Kankemenag Kab Lombok Barat Kankemenag Kab Lombok Barat Kankemenag Kota Banjarmasin Kankemenag Kabupaten Dompu Kankemenag Kab Dompu IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram IAIN Mataram Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kankemenag Kabupaten Sumbawa STAIN Pontianak Kankemenag Kabupaten Pontianak Kankemenag Kabupaten Pontianak Kankemenag Kabupaten Pontianak Kankemenag Kabupaten Pontianak Kankemenag Kabupaten Pontianak Kankemenag Kabupaten Pontianak Kankemenag Kabupaten Bengkayang Kankemenag Kabupaten Bengkayang Kankemenag Kabupaten Bengkayang Kankemenag Kabupaten Bengkayang Kankemenag Kabupaten Sambas Kankemenag Kabupaten Sambas Kankemenag Kabupaten Sambas Kankemenag Kabupaten Sambas STAIN Palangkaraya Kankemenag Kapuas Kankemenag Kapuas Kankemenag Kapuas Kankemenag Kapuas Kankemenag Kapuas STAKN Palangkaraya STAKN Palangkaraya STAKN Palangkaraya Man Kota Palangkaraya Man Kota Palangkaraya IAIN Sultan Amai Gorontalo IAIN Sultan Amai Gorontalo IAIN Sultan Amai Gorontalo IAIN Sultan Amai Gorontalo IAIN Sultan Amai Gorontalo IAIN Sultan Amai Gorontalo IAIN Sultan Amai Gorontalo IAIN Sultan Amai Gorontalo Kankemenag Kab. Jayapura Total
Lokasi KUA Kec. Mumbulsari KUA Kec. Mayang KUA Kec. Tempurejo KUA Kec. Arjasa KUA Kec. Rambipuji KUA Kec. Panti KUA Kec. Jenggawah KUA Kec. Sumberbaru KUA Kec. Bangsalsari KUA Kec. Umbulsari KUA Kec. Ambulu KUA Kec. Balung KUA Kec. Jelbuk KUA Kec. Ajung Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten
Tanah bangunan KUA Kec. Labuapi Tanah bangunan KUA Kec. Sekotong Kantor Kankemenag Kota Banjarmasin KUA Kecamatan Kilo KUA Kec Dompu. JL Udang Kelurahan Bali I
KUA Belo KUA Bolo KUA Tambora Kantor Kemenag KUA Lunyuk KUA Kecamatan Moyo Hulu KUA Kecamatan Batulantah Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III Kantor Kemenag Kabupaten Pontianak. Jl. Raden KUA Mempawah Ilir. Jl. Raden Kusno No. 03 KUA Sungai Kunyit. Jl. Raya Sungai Kunyit KUA Sungai Pinyuh. Jl. Raya Sui Pinyuh KUA Toho. Jl. Raya Toho KUA Siantan. Jl. Raya Jungkat KUA Teriak KUA Suti Semarang KUA Sanggau Ledo KUA Salamantan KUA Sajingan KUA Tekarang KUA Galing KUA Pemangkat Kantor Kemenag Kab. Kapuas Jl. Tambun Bungai Rumah Dinas Jl Patih Rumbih, kec. Selat KUA Kec. Kapuas Murung KUA Kec. Mantangai KUA Kec. Timpah
Jalan Tjilik Riwut KM 4,5 Palangka Raya Jalan Intan, Tjilik Riwut KM 4 Palangka Raya Tanah Bangunan Kantor PemerintahKampus 2 Tanah Bangunan Kantor PemerintahKampus 2 Tanah Bangunan Kantor PemerintahKampus 2 Tanah Bangunan Kantor PemerintahKampus 2 Tanah Bangunan Kantor PemerintahKampus 2 Tanah Bangunan Kantor PemerintahKampus 2 Tanah Bangunan Kantor PemerintahKampus 2 Tanah Bangunan Kantor PemerintahKampus 2 Jalan Raa Sentani
Luas 1.000 416 900 400 1.220 400 545 400 316 840 240 546 1.025 450 1.549 550 300 1.500 800 371 5.539 4.090 5.060 1.682 3.258 1.759 1.000 3.624 1.200 3.757 1.426 1.002 317 1.500 1.500 860 750 750 750 193 4.694 2.647 280 500 500 336 180 1.200 693 2.500 1.000 600 600 675 565.413 2.759 1.000 450 1.200 3.100 10.000 19.314 20.000 4.845 3.868 2.510 12.810 410 835 3.088 615 4.727 486 550 998.672
Nilai
Keterangan 1.000 Bukti tidak memadai 416 Bukti tidak memadai 83.214.000 Bukti tidak memadai Bukti tidak memadai 17.869.000 Bukti tidak memadai 34.993.000 Bukti tidak memadai 120.405.000 Bukti tidak memadai 3.740.000 Bukti tidak memadai 17.669.000 Bukti tidak memadai 30.000.000 Bukti tidak memadai 2.000.000 Bukti tidak memadai 128.565.000 Bukti tidak memadai 37.068.000 Bukti tidak memadai Bukti tidak memadai 499.175.000 Belum ada Sertifikat Atas Nama Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar
1.645.050.000 proses sertifikasi 15.000.000 Dalam bentuk bangunan. bukti kepemilikan berupa kwitansi Dikarenakan lokasi KUA Kec Dompu bersebelahan dengan 1.734.300.000
1.510.740.000
448.545.000 3.566.503.500
480.000.000 51.800.000 24.000.000 199.520.000 15.000.000 300.000 462.500 38.600.000 962.270.000 542.635.000 5.040.000 52.000.000 6.250.000 8.836.800
Tanah Milik Negara. Surat Ket Hibah Tanah Milik Negara. Akta Tukar Menukar Tanah Milik Negara. Surat Pernyataan Hibah Kwitansi AJB Tanah yang dibeli bersertifikat wakaf Tanah yang dibeli bersertifikat wakaf
Penyerahan Hibah dari KSA tanggal 12 Nopember 2008 Penyerahan Hibah dari DAR tanggal 1 Juli 2005 Penyerahan Hibah dari LBZ tanggal 22 April 2008 Bukti kepemilikan yang ada berupa Surat Pernyataan Kepala Surat Penyerahan dari ALI tanggal 6 Juni 2008 Surat Penyerahan dari ASE tanggal 10 Mei 2005 Surat Pernyataan dari DAM tanggal 26 Januari 2005 Bukti kepemilikan yang ada berupa Surat Pernyataan Kepala 4.571.596.000 81.410.000 12.200.000 20.000.000 43.200.000 60.760.000 468.120.000 1.712.750.998 50.000.000 484.500.000 54.152.000 75.300.000 384.300.000 20.090.000 40.915.000 151.312.000 30.135.000 231.623.000 121.500.000 10.000.000 47.084.070.458
Surat persetujuan dari Pemda atas pemberian tanah untuk lokasi Surat persetujuan pertukaran tanah perwatasan Depag Kab. Surat pernyataan penyerahan tanah untuk bangunan KUA Kec Surat keterangan kepemilikan tanah KUA Kec. Mantangai oleh Surat pernyataan Kepala KUA Kec Timpah atas kepemilikan Tanah bangunan Pendidikan Tanah Bangunan tempat kerja Tanah kosong yang sudah diperuntukkan Masih atas nama pemilik lama/perorangan bukti kepemilikan sertifikat hak pakai No.163 atas nama 03/SPPHT/V/2006 06/SPPHT/XI/2006 Proses Pengurusan Proses Pengurusan Proses Pengurusan Proses Pengurusan Proses Pengurusan Proses Pengurusan Tidak ada sertifikat
Lampiran 1.4 (Kepatuhan)
DAFTAR TANAH WAKAF DIKELOLA KEMENTERIAN AGAMA BELUM DIDUKUNG SERTIFIKAT TANAH WAKAF Kuasa Pegguna Barang No 1 Kankemenag Kota Sabang 2 Kankemenag Kota Sabang
Luas 670 200
Nilai Keterangan 109.504.800 Akta Ikrar Wakaf 54.594.200 Wakaf tidak ada akta ikrar wakaf
KUA Kecamatan Kuta Raja KUA Kecamatan Jaya Baru KUA Kecamatan Syah Kuala KUA Siantar Martoba
400
7 Kan Kemenag Kota Pematang Siantar
KUA Siantar Martoba
400
8 Kankemenag Kota Tanjung Pinang
Sarana Rumah Ibadah di kecamatan TPI Timur Surau Ar Rahimah dikecamatan Bukit Bestari; Sarana Pertanian (Wakaf Produktif) dikecamatan TPI Kota; Surau Al Haji di kecamatan TPI Kota. Rumah Ibadah di Pulau Seraya Kel.Batu Legong Rt.05 Rw.02
670
Tanah tersebut belum dibuatkan sertifikat wakaf. Tanah tersebut belum dibuatkan sertifikat wakaf. Proses sertifikasi
102
Proses sertifikasi
7.089
Proses sertifikasi
325
Proses sertifikasi
3 4 5 6
Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Pematang Siantar
9 Kankemenag Kota Tanjung Pinang 10 Kankemenag Kota Tanjung Pinang
11 Kankemenag Kota Tanjung Pinang 12 Kankemenag Kota Batam
13 Kankemenag Kota Batam 14 Kankemenag Kota Batam 15 16 17 18 19 20
Kankemenag Rajang Lebong Kankemenag Rajang Lebong Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kabupaten Banjar Kanwil Kemenag Gorontalo
Lokasi KUA Kec. Sukakarya KUA Kec. Sukajaya
Rumah Ibadah luasm2 Pulau Labu Rt.05 Rw.02. Rumah Ibadah di Pulau Air Rt.02 Rw.01. KUA Sindang Kelingi KUA Bermani Ulu KUA Sebangau KUA Rakumpit KUA Aluh-aluh Bangunan Teropong Bintang
300 475 480 300 299 7.000 897
4.560.000 26.760.000 8.400.000 10.000.000
21 Kankemenag Kab. Lombok Barat
86.201.000
22
16.291.000
23 24 25 26 27 28 29 30
Gedung Lama KUA Kec. Gangga Kankemenag Kab. Lombok Barat Gedung Baru KUA Kec. Gangga Kankemenag Kab Bima KUA Wawo Kankemenag Kab Bima KUA Woha Kankemenag Kab Bima KUA Monta Kankemenag Kab Bima KUA Donggo Kankemenag Kab Bima KUA Lambu Kankemenag Kabupaten Sumbawa Labuhan Badas Kankemenag Kabupaten Sumbawa Labanka Kankemenag Kabupaten Sumbawa Barat KUA Kecamatan Jereweh
360
Total
500 700 700 581 300
250.600.000 34.200.000 32.400.000 18.400.000 55.000.000
2.500 62
15.000.000 22.152.000
25.310
744.063.000
Akta Ikrar Wakaf Akta Ikrar Wakaf Akta Ikrar Wakaf Akta Ikrar Wakaf Akta Jual Beli Surat Pertnyataan dari pengurus takmirul masjid al amin desa Batu barani Wakaf tidak ada akta ikrar wakaf Wakaf tidak ada akta ikrar wakaf Akta Ikrar Wakaf Akta Ikrar Wakaf Akta Ikrar Wakaf Akta Ikrar Wakaf Akta Ikrar Wakaf AIW AIW Dalam bentuk bangunan. Hanya didukung dengan fotokopi sertifikat tanah wakaf, sedangkan sertifikat aslinya tidak diketahui keberadaanya
Lampiran 1.5 (Kepatuhan)
DAFTAR KENDARAAN MILIK KEMENTERIAN AGAMA BELUM DIDUKUNG DENGAN BUKTI KEPEMILIKAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Kuasa Pengguna Barang Ditjen Bimas Kristen Ditjen Bimas Kristen Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Sabang Kankemenag Kota Sabang Kankemenag Kota Sabang Kankemenag Kota Sabang Kankemenag Kota Sabang Kankemenag Kota Sabang Kankemenag Kab Pidie Kankemenag Kab Pidie Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kankemenag Kabupaten Simalungun Kanwil Kemenag Sumut Kanwil Kemenag Sumut Kanwil Kemenag Sumut
Jenis Kendaraan
Nama Barang
No. Polisi
Tahun Perolehan
Nilai (Rp)
Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Kijang LG KF83 GRD Honda GL100 Toyota Kijang Honda Honda WIN MCB Honda Supra NF 100 Honda Yamaha Vega Yamaha Vega Toyota Kijang Suzuki A100 Suzuki A100 Astrea Grand Honda Supra Honda Supra SepedaMotor SepedaMotor
Suzuki A100
B 1798 MQ B 6403 HQ BL 154 AH BL-2201-AB B 6517 JQ BL-2154-AU B 6527 PEQ BL 2906 AH BL 2905 AH BL175AL BL2016M BL2956AD B 4526LQ BL2200AB BL2160ML BL2203AB BL2313AB B 4549 Q BK 3472 J BK 3471 BK 3467 BK 3473 J BK 3971 BK 5722 H BK 2189 K BK 5722 H BK 6016 AQ BK 3468 J BK 4955 J B 5537 JQ B 6529 JQ BK 2803 K BK 4043 K BK 7638 AB BK 6532 M BK 6300 M BK 4658 K BK 6294 M BK 4514 LQ BK 2723 T
Kendaraan Roda Dua
Astrea C 100
B 4513 LQ
Kendaraan Roda Dua
Honda GL 100
BK 6163
Kendaraan Roda Dua
Suzuki A100
BK 6827 T
1.062.500
Kendaraan Roda Dua
Suzuki RC 100
BK 4722 T
1.232.500
Kendaraan Roda Dua
Honda Cup NF 100
BK 2805 K
7.500.000
Kendaraan Roda Dua
Honda Cup 100
BK 4972 PQ
7.500.000
Kendaraan Roda Dua
Honda NF 125 D
BK 4844 K
15.000.000
Kendaraan Roda Dua
Honda/NF/125
BK 2170 T
9.500.000
Kendaraan Roda Dua
Honda/NF/125
BK 3894 K
Kendaraan Roda Dua
Honda/NF/125
BK 4840 K
Kendaraan Roda Dua
Honda Supra Fit
BK 3437 K
Honda/NF/125 D
BK 3436 K BK 4835 K BK 2170 T
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
1999 2004 2003 2006 2007 2002 2002 2000 1979 1995 1999 2004 1999 2004 2005 1999 1997 1997 1996 1996 1996 1993 2000 1993 2001 1996 1999 2002 2003 2003 2006 1978 1997 1997 2007 1996 1999
79.958.000 6.894.000 11.549.000 13.400.000 17.750.000 5.700.000 5.700.000 113.558.000 284.000 5.996.000 6.526.000 7.205.000 7.000.000 5.960.000 7.400.000
1.062.500 6.420.000 665.000
9.500.000
No 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Kuasa Pengguna Barang
Jenis Kendaraan
Nama Barang
Kanwil Kemenag Sumut Kanwil Kemenag Sumut Kanwil Kemenag Sumut Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kota Medan Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kab Deli Serdang Kan Kemenag Kota Pematang Siantar Kankemenag Kota Tanjung Pinang Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kota Batam
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat
Suzuki RX Suzuki A 100 Suzuki RC 100 Suzuki RC 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki RC 100 Suzuki RC 100 Toyota Lite Ace
Kankemenag Kota Batam Kankemenag Kota Batam Kankemenag Kota Batam Kan Kemenag Kota Tanjung Pinang Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kab. Bintan Kan Kemenag Kota. Batam
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Honda Supra X 125 Honda WIN GL Pro
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat
Suzuki RX Suzuki A 100 Suzuki RC 100 Suzuki RC 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki RC 100 Suzuki RC 100 Toyota Lite Ace
104 Kan Kemenag Kota. Batam
Kendaraan Roda Dua
Honda Supra X 125
105 Kan Kemenag Kota. Batam
Kendaraan Roda Dua
Honda WIN
106 Kan Kemenag Kota. Batam
Kendaraan Roda Dua
GL Pro
107 Kan Kemenag Kab. Pelalawan 108 Kan Kemenag Kab. Pelalawan 109 Kan Kemenag Kota Pekan baru
kendaraan roda empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Kijang super KF 80 Honda Win/MCB 97 Honda NF 100L
No. B 5613 JQ No. BM 2771 HP BM 1012 CP B 5608 BM 2949 AP
110 111 112 113 114 115 116
Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Toyota Kijang Super Honda GL Pro Honda Supra Suzuki A 100 Honda Astrea Grand Suzuki Smash Honda
BH193 B 5364 LQ BH 6319 HZ BH 5391 BZ B 4920 LQ BH 3942 AZ BH 3885 BZ
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103
Kanwil Kemenag Prov. Jambi Kan Kemenag Kab. Batanghari Kan Kemenag Kab. Batanghari Kan Kemenag Kab. Batanghari Kan Kemenag Kab. Batanghari Kan Kemenag Kab. Batanghari Kan Kemenag Kab. Batanghari
Honda/NF/125 Honda/NF/125 Hondra Supra Fit
No. Polisi
Kendaraan Roda Dua
BK 3894 K BK 4840 K BK 3437 K B 4549 Q BK 3472 J BK 3471 BK 3467 BK 3473 J BK 3971 BK 5722 H BK 2189 K BK 5722 H BK 6016 AQ BK 3468 J BK 4955 J B 5537 JQ B 6529 JQ BK 2803 K BK 4043 K BK 7638 AB BK 6532 M BK 6300 M BK 4658 K BK 6294 M BK 4514 LQ B 4507 LQ
Tahun Perolehan
Nilai (Rp)
1999 1997 1997 1996 1996 1996 1993 2000 1993 2001 1996 1999 2002 2003 2003 2006 1978 1997 1997 2007 1996 1999 8.000.000
BM 2906 AP BM. 6984 EP BM 6981 EP BM 6608 EP BM 6542 ER BM 6542 ER BM 6674 ER BM 6599 EP BP 6608 EP No. BM 1083 X BP 3129 B B 5613 JQ BM 2771 HP BM 2906 AP BM. 6984 EP BM 6981 EP BM 6608 EP BM 6542 ER BM 6542 ER BM 6674 ER BM 6599 EP BP 6608 EP No. BM 1083 X No. Polisi BP 3129 B
1995
10.000.000
2007 2008 2002
15.000.000 10.000.000 10.000.000
1995
10.000.000
2007
15.000.000
2008
10.000.000
2002
10.000.000 131.300.000
2005
6.500.000 67.000.000 6.000.000 6.000.000 3.500.000 4.000.000 8.000.000 -
No
Kuasa Pengguna Barang
Jenis Kendaraan
Nama Barang
117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132
Kan Kemenag Kab. Batanghari Kan Kemenag Kota Jambi Kan Kemenag Kota Jambi Kan Kemenag Kota Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Honda Innova Seri J Honda Honda Honda Supra X/ 2006 Honda NC11A3CB A/T Honda NF12A1C M/T Honda NF12A1C M/T Honda NF12A1C M/T Honda NF/100/2005 Honda NF12A1C M/T Suzuki A 100 X/1996 Suzuki A 100 X/1996 Suzuki Rc. 100/2000 Suzuki 100/A 1995 Honda supra
133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180
Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kan Kemenag Kab. Muaro Jambi Kankemenag Rajang Lebong Kankemenag Rajang Lebong Kankemenag Rajang Lebong Kankemenag Kota Bengkulu Kanwil Lampung Kanwil Lampung Kanwil Lampung Kanwil Lampung Kanwil Lampung Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Kab Brebes Kankemenag Kab Brebes Kankemenag Kab Brebes Kankemenag Kab Brebes Kankemenag Kab Brebes Kankemenag Kab Brebes Kan Kemenag Kab.Pamekasan Kan Kemenag Kab.Pamekasan Kan Kemenag Kab. Jember Kan Kemenag Kab. Jember IHDN Denpasar
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat
Honda Supra Honda GL MAX / 1997 Honda Supra X/ 2002 Suzuki /FD110/2005 Honda Supra X/ 2002 Honda Honda WIN Honda Astrea Impressa Honda NF100 TD
181 Kan Kemenag Kab. Badung 182 Kan Kemenag Kab. Badung
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Honda GL Pro Suzuki A 100X Suzuki A 100X Suzuki A 100X Suzuki A 100X Suzuki A 100X Honda Honda A 100 ND 125 Kirana minibus Long Grand LGX Toyota Kijang Honda Inpresa/1999 Honda NF 125/2006
No. Polisi BH 4772 AZ BH1832AZ BH 6515 JQ BH 5658 JQ BH 5398 GZ BH 6058 GZ BH 6055 GZ BH 6054 GZ BH 6056 GZ BH 3876 AZ BH 6057 GZ BH 5473 BZ BH 5256 BZ BH 5967 HZ BH 5389 BZ BH 2639 AZ / B 6927 PCQ B 6633 JQ BH 5680 HZ B 5523 JQ BH 3929 HZ B 5529 JQ B 5611 JQ BD 3001 LY B 6629 PJQ B 6494 JQ
B-2219-PQ B 4720 PQ B 4981 PQ B 5521 JQ B 5522 JQ B 6014 PQ BE 5508 BZ BE 5708 BZ BE 5735 DZ BE 5746 DZ BE 5904 LQ BE 6077 DZ BE 6181 DZ BE 6292 BZ BE 6812 DZ BE 6813 DZ BE 6814 AY BE 6814 DZ BE 6817 DZ BE 6818 AY BE 6820 DZ BE 6821 DZ BE 7834 DZ B-5299-LQ G-9835-JG G-9924-JG G-9834-JG G-9833-JG G-9690-JG B 4841 PQ W 3661 NP P 2420 QP B 6819 PBQ DK 1902 B 4798 LQ DK 2254 D
Tahun Perolehan
Nilai (Rp) -
2010 2006 2002
1999 1999 2007
2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007
1.500.000
3.700.000 5.720.000 13.500.000 2.100.000
120.000.000 11.000.000 11.000.000 12.000.000 12.000.000 11.000.000 12.000.000 9.000.000 2.960.000 10.000.000 11.000.000
14.000.000 1.350.000 1.448.000 1.374.000 1.448.000 1.375.000 1.448.000 2.238.000 7.000.000 14.000.000 6.065.000 2.100.000 2.100.000 2.100.000 2.100.000 2.000.000 20.000.000
150.000.000
No 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200
Kuasa Pengguna Barang
Jenis Kendaraan
Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Badung Kan Kemenag Kab. Bangli Kan Kemenag Kab Jembrana Kan Kemenag Kab Jembrana Kan Kemenag Kab Jembrana
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
201 Kan Kemenag Kab Jembrana 202 Kan Kemenag Kab Jembrana 203 204 205 206 207 208 209 210 211
Nama Barang
No. Polisi
Tahun Perolehan
Nilai (Rp)
DK 6972 D DK 6968 D DK 6993 D DK 6785 D DK 6159 D DK 3732 D DK 3733 D DK 3734 D DK 6084 D
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Honda C 100/2002 Honda C 100/2002 Honda NF 2002 Honda GL PRO/1997 Honda GL PRO/1997 Zuzuki A100/1997 Zuzuki A100/1997 Zuzuki A100/1997 Zuzuki A100/1996 Zuzuki A100/1997 Zuzuki A100/1996 Zuzuki A100/1996 Zuzuki A100/1996 Zuzuki A100/1996 Honda GL Max Honda GL Pro/Th. 1997 Honda Supra Fit/Th. 2006 Honda Supra X 125/Th.2005 Honda WIN / Th. 2002 Honda NF / Th. 2002
Kan Kemenag Kab Jembrana Kan Kemenag Kab Jembrana Kan Kemenag Kab Jembrana Kan Kemenag Kab Jembrana
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Honda Revo 2010 Honda Revo 2010 Honda Revo 2010 Honda Revo 2010
DK 3532 W DK 3531 W B 6133 PNQ B 6169 PNQ
Kan Kemenag Kab Jembrana Kan Kemenag Kota Denpasar Kan Kemenag Kota Denpasar Kan Kemenag Kota Denpasar Kan Kemenag Kota Denpasar
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
DK 7669 BQ DK 2656 C DK 2657 C DK 2658 C DK6985
212 Kan Kemenag Kota Denpasar
Kendaraan Roda Dua
213 Kankemenag Kab Lombok Tengah Kendaraan Roda Dua
Honda / NF 125 TD Sepeda Motor Honda 2006 Sepeda Motor Honda 2006 Sepeda Motor Honda 2006 Sepeda Motor Honda NF 100 D 2002 Sepeda Motor Honda supra x 2002 Sepeda Motor Honda Grand,
B 5759 HQ
1997
2.900.000
214 Kankemenag Kab Lombok Tengah Kendaraan Roda Dua
Sepeda Motor Honda Grand, B 4787 LQ
1999
5.100.000
215 Kankemenag Kab Lombok Tengah Kendaraan Roda Dua
Sepeda Motor Honda Supra, DR 5519 JQ
2002
216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247
Suzuki / Mini bus Kijang Micro/ Mini bus Kijang Micro/ Ambulance Honda Astrea C 100 Honda Astrea C 100 Honda GL Max Honda GL Max Suzuki tornado Honda Supra NF 100 D Honda Astrea C 100 Honda GL Pro II Honda Supra x 125 Honda Supra x Honda Supra x 125 Honda kirana Honda Legenda Suzuki A 100X Honda NF 100 SLD Honda NF 100 SLD Honda NF 123 S Honda 125 SD Honda NF 100 SLD Honda NF 125 TR Suzuki A 100X Suzuki RC 100 Suzuki A 100X Pick Up Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100
1994 1998 1999 1999 1999 1999 1999 1999 2001 2003 1996 2006 1999 2004 1999 2004 1999 2006 2006 2006 2006 2006 2010 1999 1999 1999
Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kanwil Kemenag Prov. NTB Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kota Mataram Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat
Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
DK 6082 D DK 6083 D DK 6081 D DK 6080 D DK 6889 P DK 6470 DK 2576 A DK 2305 DK 5277 DK 6982
12.000.000 12.000.000 12.000.000 6.492.000
DK 6987
DR 1256 DR 1848 AD DR 9176 B 4769 PQ B 5768 MQ B 5723 LQ B 5720 LQ DR 5576 B 4758 PQ B 5563 JQ B 6256 KQ DR 6767 B 5566 JQ DR 6698 B 6737 JQ DR 6538 DR 2090 B 6012 PQ DR 6857 DR 6934 DR 2133 DR 3121 AK DR 4408 AK DR 2202 A DR 2203 A DR 2204 A DR 1498 DR 2968 DR 2463 D DR 2129 A DR 2464 D DR 2130 A
5.761.000
15.000.000 5.800.000 9.640.000 5.900.000 5.900.000 900.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.900.000 1.200.000 900.000 900.000
No
Kuasa Pengguna Barang
Jenis Kendaraan
248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290
Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Barat Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
291 292 293 294 295 296 297 298 299 300
Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317
Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur Kemenag Kab Lombok Timur MTsN 1 Mataram Kankemenag Kabupaten Dompu Kankemenag Kabupaten Dompu Kankemenag Kabupaten Dompu Kankemenag Kabupaten Dompu Kankemenag Kabupaten Dompu Kankemenag Kabupaten Dompu Kankemenag Kabupaten Dompu Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Nama Barang Suzuki A 100 Suzuki A 100 Honda Astrea C 100 Honda Astrea Impressa Honda Astrea Impressa Honda Astrea Impressa Honda Astrea Impressa Honda Astrea Impressa Honda Astrea Supra Honda Astrea Supra X Honda GL Pro Honda Astrea Supra X Honda Astrea Supra X Honda Astrea Supra X Honda Astrea Supra X Honda Astrea Supra X Honda Astrea Supra X Honda Astrea Supra X Honda Astrea Supra X Honda Astrea Supra X Honda Astrea Supra X Honda MCB/WIN Honda Astrea Legenda 2 Honda MCB/WIN Honda Astrea Legenda 2 Honda Astrea Kirana Honda Astrea Supra Fit Honda Astrea Supra X Suzuki HONDA ASTREA HONDA ASTREA HONDA SUPRA X 2001 HONDA WIN HONDA MCB 2003 HONDA SUPRA 2003 HONDA MCB HONDA SUPRA FIT 2007 HONDA SUPRA X 2007 HONDA SUPRA X 125 SUZUKI A 100 SUZUKI A 100 SUZUKI A 100 HONDA NF 125 TR 2008 HONDA SUPRA X 2001 HONDA SUPRA X 2001 HONDA ASTREA 1997 HONDA ASTREA 1996 HONDA GL PRO 1999 HONDA ASTREA 2003 HONDA ASTREA 2003 HONDA SUPRA X 2005 HONDA SUPRA X 2005 HONDA KARISMA X 2005 HONDA SUPRA FIT 2006 HONDA SUPRA X 2006 HONDA SUPRA X 125 Sepeda Motor Toyota KF.80 Honda Karisma 125 Honda Karisma 125 Honda Gl Pro Honda Impressa Honda Supra Fit Honda Legenda Honda GLM Honda GL P Honda GLM Honda C 100 Yamaha T 105 Honda NF 100
No. Polisi
Tahun Perolehan
Nilai (Rp)
DR 2128 AK DR 4129 B 4783 LQ DR 2362 AK B 4779 LQ B 4807 LQ B 4793 LQ B 4796 LQ DR 2728 DL B 4781 LQ B 5197 LQ B 4886 PQ B 4866 PQ B 4890 PQ B 4878 PQ B 4825 PQ B 4804 PQ B 4901 PQ B 4840 PQ B 4765 PQ B 4875 PQ B 5670 LQ DR 6338 B 6522 JQ DR 6539 B 6833 PBQ DR 6842 DR 6930 DR 2676 J B 4776 B 4802 LQ B 4988 PQ B 5585 JQ B 6523 JQ B 7430 ZQ B. 6523 JQ DR 2122 J DR 2134 J DR 2144 J DR 2510 K DR 2511 DR 2515 K DR 3393 KY DR 3397 DR 3401 KY DR 4181 KY DR 5734 KY DR 5909 DR 6336 DR 6541 DR 6704 DR 6715 DR 6768 DR 6844 DR 6884 DR 6929 B 4777 LQ EA 48 R DR 6765 DR 6847 EA 2402 C DR. 5982 DR 6536
13-Jun-00 12-Feb-05 12-Feb-05 04-Feb-97 12-Feb-01 12-Jun-06 23-Jun-05 31-Des-97 31-Des-97 31-Des-99 31-Des-99 31-Des-98 31-Des-01
89.796.000 14.739.000 2.986.000 5.584.000 6.790.000 12.000.000 4.593.000 4.848.750 5.150.750 6.410.000 1.931.000 7.005.000
No
Kuasa Pengguna Barang
318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335
Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kab Bima Kankemenag Kabupaten Sumbawa
Jenis Kendaraan
Nama Barang
No. Polisi
Tahun Perolehan 31-Des-02 31-Des-03 31-Des-04 31-Des-95 31-Des-96 31-Des-97 31-Des-95 31-Des-96 31-Des-96 31-Des-96 31-Des-96 31-Des-97 31-Des-97 31-Des-96 31-Des-97 31-Des-06 05-Jul-10 1999
Nilai (Rp) 5.205.750 6.213.000 6.570.000 796.800 2.030.000 995.600 1.145.250 967.500 927.450 914.250 2.030.000 1.248.750 1.248.750 927.450 967.500 1 15.840.000 2.000.000
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Honda Win Honda Win Honda C 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki RC 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Suzuki RC 100 Suzuki RC 100 Suzuki A 100 Suzuki A 100 Honda NF 100 Honda Supra Honda SPO-MTR 50 CC
B 5735
336 Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kendaraan Roda Dua
Honda SPD-NTR 50 CC
B 3446 EQ
1997
2.000.000
337 Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kendaraan Roda Dua
Honda GLM
DR 5052
1997
2.000.000
338 Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kendaraan Roda Dua
Honda WIN/MCB97 IDENT B 5618 JQ
2002
10.000.000
339 Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kendaraan Roda Dua
DR 6542
2004
10.000.000
340 Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kendaraan Roda Dua
Honda Supra Legenda C 100 ML Honda NF 100 SL
DR 6845
2006
10.000.000
341 Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kendaraan Roda Dua
Honda NF 125 S
DR 6932
2006
10.000.000
342 Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kendaraan Roda Dua
Honda NF 125 SNF 125 S
DR 6885
2006
10.000.000
343 Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kendaraan Roda Dua
Honda Revonf 100 TD
B 6645 PJQ
2007
12.000.000
344 345 346 347 348 349 350
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat
Honda Suzuki Honda Legenda Honda Supra X 125 Honda Supra X Honda NF 100 SL Honda NF 125 SD Toyota Avanza
EA 6575 E DR 6536 DR 6703 DR 6710 DR. 6848 DR 2135 J EA 65 HH
25/05/1997 06/09/2004 25/09/2005 26/11/2005 05/05/2006 15/10/2007
4.000.000 6.000.000 7.500.000 7.500.000 10.000.000 12.000.000 150.000.000
Kendaraan Roda Dua
Honda Supra
B 6531
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
R2/ Honda NF 100 SE R2/ Honda NF 100 SLD R2/ Honda NF 100 D R2/ Honda NF 100 SLD Suzuki A 100 X/ th 1995 Suzuki RC 100/ th 1997 Suzuki A100/ 1982 Honda GL Pro/ 1999 Suzuki RC 100/ 1996 Suzuki RC 100/ 1996 Suzuki A100/ 1996 Suzuki A100/ 1995 Honda Impressa/ 1998 Yamaha F1 ZR/ 2001 Yamaha F1 ZR/ 2001 Yamaha Jupiter/ 2003 Kawasaki Blitz R/ 2003 Honda Supra/ 1998 Honda Astrea Honda Astrea Honda NF Honda WIN Jeep
B 6829 PJQ B 6992 PEQ B 6097 SRQ B 6963 PCQ KH 2220 BY KH 4964 B KH 522 AK KH 5046 IA KH 5031 AI KH 5283 AJ KH 5280 AI KH 5121 AJ KH 2283 AY B 5753 HQ B 4865 LQ B 4982 PQ B 5627 JQ KT 2301 BZ B 5652 JQ B 5637 JQ KT 3708 B B 6630 PJO
351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378
Kankemenag Kota Bima Kankemenag Kota Bima Kankemenag Kota Bima Kankemenag Kota Bima Kankemenag Kota Bima Kankemenag Kota Bima Kankemenag Kabupaten Sumbawa Barat Kankemenag Kabupaten Sumbawa Barat Kanwil Kalteng Kanwil Kalteng Kanwil Kalteng Kanwil Kalteng Kankemenag Kapuas Kankemenag Kapuas Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kota Palangkaraya Kankemenag Kabupaten Banjar Kankemenag Kabupaten Banjar Kankemenag Kabupaten Banjar Kankemenag Kabupaten Banjar Kankemenag Kota Samarinda Kankemenag Kota Samarinda Kankemenag Kota Samarinda Kankemenag Kota Samarinda Kankemenag Kota Samarinda
13.000.000 2008 2005 2004 2005 1.750.000 1.232.000 2.500.000 7.000.000 2.200.000 3.000.000 2.100.000 2.000.000 5.500.000 5.500.000 6.000.000 6.500.000 5.500.000 5.200.000 1997 1999 2001 2002 73.522.000 3.130.000 3.130.000 1.240.000 13.000.000
No 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390
Kuasa Pengguna Barang
No. Polisi
Tahun Perolehan
Nilai (Rp)
Suzuki
2004
15.000.000 1.280.000 1.380.000 12.000.000 7.500.000 1.355.000 2.624.000 5.796.000 2.624.000 2.624.000 2.624.000 9.875.000
Kendaraan Roda Dua
Honda
DB 6364 AM
1998
1.250.000
Kendaraan Roda Dua
Suzuki
DB 5180 DB
1995
1.062.500
Kendaraan Roda Dua
Suzuki 100
DB 5119 D
1995
1.062.500
Kendaraan Roda Dua
Suzuki
DB 5151 AM
1996
1.062.500
Kendaraan Roda Dua
Honda
DB 6675 MM
2007
14.976.000
Kendaraan Roda Dua
Suzuki
DB 5381 D
1996
1.062.500
Kendaraan Roda Dua
Honda
B 6959 PCQ
2005
14.976.000
Kendaraan Roda Dua
Suzuki
DB 6888 AM
2003
9.650.000
Kendaraan Roda Dua
Honda
DB 6605 MM
2006
14.976.000
Kendaraan Roda Dua
Honda
B 5612 JQ
2002
4.750.000
Kendaraan Roda Dua
Honda
B 6020 AQ
2001
1.250.000
Kendaraan Roda Dua
Honda
B 6001 OQ
2001
4.950.000
Kendaraan Roda Dua
Honda
DB 6839 MM
2006
8.275.000
Kendaraan Roda Dua
Yamaha
DB 5352 DA
2009
14.550.000
Kendaraan Roda Dua
Yamaha
2010
13.978.045
Kendaraan Roda Dua
Yamaha
2010
13.978.045
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Suzuki A 100 Yamaha V100 ZHE Honda Astrea
410 Kan Kemenag Kota Gorontalo
Kendaraan Roda Dua
Vespa
DM 5235 AM DM 3141 AA DM 2107 AA / Eks DM 2408 DM 5001 AM
411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425
Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Suzuki Suzuki Suzuki Suzuki Suzuki Suzuki Suzuki Vespa Honda Astrea Suzuki Suzuki Honda Honda Honda Kirana Honda
DM 9950 B DM 4018 B DM 5044 XB DM 2491 B DM 9944 B DM 2524 B DM 5043 XB DM 5135 XB B 4845 LQ DM 5045 XB DM 5066 XB DM 5151 BM B 5341 LQ B 6815 PBQ DM 5792 AM
1996 1996 1996 1996 1996 1996 1996 1998 1999 1996 1996 1997 1999 2004 2004
1.062.500 1.062.500 1.062.500 1.062.500 1.232.500 1.232.500 1.232.500 2.000.000 2.000.000 1.062.500 1.062.500 2.000.000 2.000.000 14.500.000 14.500.000
426 427 428 429
Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo Kan Kemenag Kab. Gorontalo
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Honda Honda Honda Honda NF 125
DM 2463 A DM 2066 A DM 2065 A B 6533 PEQ
2005 2005 2005 2006
14.500.000 14.500.000 14.500.000 14.500.000
392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409
Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Nama Barang
KT 2755 XB KT 3655 B KT 3053 BZ KT 4311 MZ KT 3904 C KT 3645 B KT 4839 B KT 4158 B KT 4841 B KT 4946 M KT 4260 M DB 6049 MM
391
Kankemenag Kota Samarinda Kankemenag Kota Samarinda Kankemenag Kota Samarinda Kankemenag Kota Samarinda Kankemenag Kab. Kukar Kankemenag Kab. Kukar Kankemenag Kab. Kukar Kankemenag Kab. Kukar Kankemenag Kab. Kukar Kankemenag Kab. Kukar Kankemenag Kab. Kukar Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kankemenag Kabupaten Bolaang Mongondow Kan Kemenag Kota Gorontalo Kan Kemenag Kota Gorontalo Kan Kemenag Kota Gorontalo
Jenis Kendaraan
2.300.000 5.900.000 4.200.000
2.600.000
No 430 431 432 433 434 435 436 437 438
Kuasa Pengguna Barang IAIN Sultan Amai Gorontalo Kan Kemenag Kota Jayapura Kan Kemenag Kota Jayapura Kan Kemenag Kota Jayapura Kan Kemenag Kota Jayapura Kan Kemenag Kota Jayapura Kan Kemenag Kota Jayapura Kan Kemenag Kota Jayapura Kan Kemenag Kota Jayapura Total
Jenis Kendaraan Kendaraan Roda Empat Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua Kendaraan Roda Dua
Nama Barang
No. Polisi
HONDA HONDA GLP II HONDA C 100 HONDA ND 125 KIRANA HONDA NF 125 TD HONDA NF 125TR2 HONDA NF 125 TR HONDA NFI IBID M/T CW
DM 4011 XA DS 6111 AE DS 6518 AC DS 6270 AC DS 6530 AE DS 6599 AF DS 6605 AF DS 6598 AF DS 6602 AF
Tahun Perolehan 2003 1999 1999 2003 2010 2010 2010 2010
Nilai (Rp) 20.100.000 5.000.000 5.500.000 4.300.000 6.900.000 16.446.096 16.446.096 16.446.096 14.574.178 2.402.308.107
Lampiran 1.6 (Kepatuhan)
Daftar Rumah Dinas yang Digunakan Tanpa Surat Ijin Penghunian Provinsi Sumatera Barat No 1 2 3 4 5 6 7 8
Lokasi Rumah Dinas Jln. Batang Baru Utara Jln. Batang Baru Utara Jln. Batang Baru Utara Jln. Batang Baru Utara Jln. Batang Baru Utara Jln. Batang Baru Utara Jln. Batang Baru Utara Jln. Batang Baru Utara
Kasang No.1 Padang Kasang No.2 Padang
Nama Penghuni Keluarga Bp. SIR (Pembimas Katolik) DAB (Mantan Kakanwil)
Kasang No.3 Padang Ny. GAD (Janda Alm. AAL/Mantan Kabid Hazawa) Kasang No.4 Padang HAZ. (Kabid Pontren) Kasang No.5 Padang Kasang No.6 Padang Kasang No.7 Padang Kasang No.8 Padang
DAR (Mantan Kakanwil) IUS (Kakanwil)
Luas Tanah (m2)
Keterangan
75,75 Tidak Berhak 264 Tidak Berhak 97,5 Tidak Berhak 98
-
97,5 Tidak Berhak 98
-
SAM (Kabag TU)
97,5
-
HHA (Mantan Kabid Pontren)
145 Tidak Berhak
Lampiran 1.7 (Kepatuhan) Daftar Kehilangan Barang Milik Negara yang Belum Dilakukan Proses Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
No
Nama Satker
Jumlah (unit)
Nama Barang
1 Ditjen Bimas Kristen
2
Laptop
2 Ditjen Bimas Hindu
2
Sepeda Motor
3 Ditjen PHU
1
Sepeda Motor
4 Badan Litbang dan Diklat
1
Laptop
5 Kanwil Kemenag Prov Riau
2
6 Kankemenag Kota Tanjung Pinang
1
Laptop Laptop Merk Compac
Kankemenag Kota Tanjung Pinang
1
PC Monitor Merk Accer
Kankemenag Kota Tanjung Pinang
1
PC Merk Dell
7 Kankemenag Kab. Garut
1
Laptop
8 Kankemenag Kab. Lombok Barat
1
MITS COLT L 100
Kankemenag Kab. Lombok Barat
1
Laptop merk Acer
9 Kankemenag Kab. Lombok Timur
1
Sepeda Motor
10 MTsN 1 Mataram
1
Handycam
11 STAIN Sorong
3
LCD Proyektor
Jumlah
19
Nilai
Keterangan Tidak diketahui nilainya
24.800.000,00 12.451.000,00 Tidak diketahui nilainya Tidak diketahui nilainya 28.450.000 Hilang tahun 2010 dan 2011 10.000.000,00 Hilang Tahun 2011 10.000.000,00 Hilang Tahun 2011 9.845.000,00 Hilang Tahun 2011 Tidak diketahui nilainya 3.730.000,00 Rusak Berat 15.000.000,00 Hilang tahun 2003 Tidak diketahui nilainya 4.000.000,00 Hilang tahun 2009 29.917.500,00 Hilang Tahun 2012 148.193.500,00
Lampiran 1.8 (Kepatuhan)
DAFTAR KETERLAMBATAN PENYETORAN PNBP No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
Satker Pendapatan Kantor Kementerian Agama Kankemenag Kota Banda Aceh Kankemenag Kota Sabang Kankemenag Kab. Aceh Besar Kankemenag Kab. Pidie Kantor kemenag Kab. Simalungun Kantor Kemenag Kota Medan Kantor Kemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kota Tanjungpinang Kankemenag Kab Bintan Kankemenag Kota Batam Kankemenag Kab Karimun Kankemanag Kab Pelawan Kankemenag Kota Jambi Kankemenag Kab Muaro Jambi Kankemenag Kab Batanghari Kankemenag Kab Kota Bengkulu Kankemenag Kab Kepahiang Kankemenag Kab Banyuasin Kankemenag Kab Musi Banyuasin Kankemenag Ogan Ilir Kankemenag Ogan Komering Ilir Kankemenag Kota Palembang Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Tengah Kankemenag Kota Bekasi Kankemenag Kab. Bekasi Kankemenag Kab Bogor Kankemenag Kab. Bandung Kankemenag Kab Tasikmalaya Kankemenag Kab Kuningan Kankemenag Kab Sumedang Kankemenag Kab Garut Kankemenag Kota Cirebon Kankemenag Kab Cirebon Kankemenag Kab Cianjur Kankemenag Kab Ciamis Kankemenag Kab Brebes Kankemenag Kota Yogyakarta Kankemenag Kota Pekalongan Kankemenag Kab Pekalongan Kankemenag Kota Salatiga Kankemenag Kab. Ponorogo Kankemenag Kota Denpasar Kankemenag Kab Jembrana Kankemenag Kab Badung Kankemenag Kab. Lombok Tengah Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Lombok Barat Kankemenag Lombok Timur Kankemenag Kota Dompu Kankemenag Kabupaten Sumbawa Kankemenag Kota Bima Kankemenag Kab Sumbawa Barat Kantor Kemenag Kab. Bengkayang Kantor Kemenag Kab. Pontianak Kantor Kemenag Kota Pontianak Kantor Kemenag Kab. Sambas Kantor Kemenag Kota Banjarmasin Kankemenag Kab Kapuas Kantor Kemenag Kota Samarinda Kantor Kemenag Kota Balikpapan Kantor Kemenag Kab. Kutai Kertanegara Kankemenag Kota Manado Kankemenag Kab Bolaang Mongondow Kankemenag Kota Bitung Kankemenag Kota Gorontalo Kankemenag Kab Bone Bolango Kankemenag Kota Ambon Kankemenag Kab Manokwari Jumlah I
70
Pendapatan Perguruan Tinggi IAIN Ar- Raniry Banda Aceh
71 72 73
STAIN Bengkulu STAIN Curup STAIN Jurai Metro
JENIS PENDAPATAN Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA Pendapatan Jasa KUA
Penerimaan Biaya Wisuda semester genap 2010/2011 Penerimaan Biaya Wisuda semester ganjil 2011/2012 Penerimaan SPP Penerimaan Uang Pendaftaran Masuk Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Dana Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) S1 SPP S1 Daftar Ulang Mahasiswa S1 yang diterima melalui ujian secara online
NILAI (Rp)
Jumlah Keterlambatan
30.600.000,00 1 s.d. 8 hari 6.060.000,00 1 s.d. 7 hari 43.830.000,00 1 s.d. 8 hari 107.700.000,00 10 s.d. 56 hari 73.740.000,00 1 s.d. 9 hari 300.110.000,00 4 s.d. 9 hari 349.890.000,00 1 s.d. 16 hari 50.220.000,00 1 s.d. 40 hari 30.720.000,00 1 s.d. 33 hari 118.830.000,00 1 s.d. 21 hari 19.114.000,00 1 s.d. 4 hari 95.430.000,00 setor tiap tgl 10 dan 20 125.880.000,00 1 s.d 25 hari 106.170.000,00 1 s.d 203 Hari 64.860.000,00 1 s.d 14 hari 104.640.000,00 1 s.d 90 Hari 23.150.000,00 1 s.d 25 Hari 235.110.000,00 1 s.d 28 Hari 108.090.000,00 1 s.d 17 Hari 142.380.000,00 1 s.d 55 Hari 224.350.000,00 1 s.d 55 Hari 233.100.000,00 1 s.d 31 Hari 314.460.000,00 1 s.d. 16 hari 261.800.000,00 1 s.d. 22 hari 930.000,00 3 hari 1.620.000,00 3 hari 1.355.540.000,00 1 s.d 65 Hari 15.360.000,00 3 hari 546.240.000,00 1 s.d 9 Hari 293.580.000,00 1 s.d 29 Hari 333.810.000,00 1 s.d 66 Hari 577.140.000,00 1 s.d 12 Hari 24.600.000,00 1 s.d 8 Hari 763.110.000,00 1 s.d 19 Hari 679.620.000,00 1 s.d 64 Hari 427.220.000,00 1 s.d 19 Hari 586.355.697,00 1 s.d 42 hari 40.110.000,00 1 s.d 11 Hari 33.420.000,00 1 s.d 24 Hari 290.627.123,00 2 s.d 32 hari 8.220.000,00 1 s.d 11 Hari 300.000,00 6 s.d. 7 hari 6.210.000,00 1 s.d 6 hari 3.660.000,00 1 s.d 10 Hari 8.790.000,00 1 s.d 17 Hari 142.680.000,00 1 s.d. 19 hari 63.630.000,00 1 s.d. 45 hari 98.190.000,00 1 s.d. 17 hari 115.140.000,00 1 s.d. 21 hari 92.612.000,00 1 s.d. 43 hari 26.850.000,00 1 s.d. 9 hari 46.960.000,00 1 s.d.15 hari 31.860.000,00 1 s.d. 30 hari 22.980.000,00 1 s.d. 31 hari 8.760.000,00 1 s.d. 6 hari 102.150.000,00 1 s.d. 26 hari 176.845.000,00 1 s.d. 60 hari 85.635.000,00 1 s.d. 13 hari 104.310.000,00 1 s.d. 180 hari 35.940.000,00 1 s.d. 16 hari 129.570.000,00 1 s.d. 26 hari 178.780.000,00 1 s.d. 38 hari 52.230.000,00 7 s.d. 85 hari 123.300.000,00 8 s.d. 203 hari 23.370.000,00 5 s.d. 84 hari 22.410.000,00 1 s.d 22 Hari 41.070.000,00 1 s.d 32 hari 43.470.000,00 2 s.d 36 Hari 18.260.000,00 6 s.d 110 Hari 10.953.698.820,00
75.600.000,00 100.650.000,00 3.928.887.500,00 850.255.000,00 987.922.148,00 1.614.620.000,00 181.400.000,00 3.000.000,00 33.600.000,00
5 s.d 7 hari 1 s.d 52 hari 13 s.d 50 hari 2 s.d 69 hari 04 s.d 30 hari 01 s.d 15 hari 01 s.d 61 hari 11 s.d 25 hari 14 hari
No
Satker
74 75 76 77 78 79 80 81
IAIN Syekh Nurjati Cirebon STAIN Salatiga STAIN Kudus STAIN Purwokerto STAIN Pekalongan IAIN Walisongo Semarang IAIN Surakarta STAIN Ponorogo Jawa Timur
82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
STAIN Tulungagung STAIN Jember STAIN Kediri IHDN Denpasar IAIN Mataram STAIN Pontianak STAIN Samarinda STAKN Manado IAIN Ambon STAKPN Ambon STAIN Sorong Jumlah II Jumlah I + II
JENIS PENDAPATAN Dana Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Unit pelatihan bahasa Ubinsa/WLC dan Wisma Jasa Pendidikan Pendapatan Pendidikan SPP Pendapatan Pendidikan Praktikum Pendapatan Pendidikan Praktikum (PMDK) Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Pendapatan Wisuda Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan
NILAI (Rp) 29.100.000,00 4.859.005.981,00 3.905.175.000,00 4.981.863.346,00 5.823.500.000,00 5.122.426.000,00 27.450.000,00 5.890.680.000,00 478.400.000,00 195.400.000,00 15.200.000,00 398.350.000,00 4.940.977.000,00 4.369.250.000,00 3.406.260.000,00 3.073.235.000,00 5.658.618.470,00 97.500.000,00 600.790.000,00 6.498.450.000,00 2.333.090.000,00 319.504.436,00 70.800.159.881,00 81.753.858.701,00
Jumlah Keterlambatan 10 s.d 43 hari 1 s.d 23 hari 01 s.d 140 hari 01 s.d 14 hari 25 s.d 46 hari 4 s.d 53 hari 21 s.d 90 hari 5 s.d 38 hari 2 s.d 18 hari 2 s.d 11 hari 5 s.d 25 hari 1 s.d 21 hari 1 s.d 147 hari 1 s.d 83 hari 01 s.d 26 hari 14 s.d 44 hari 01 s.d 127 hari 59 s.d 63 hari 02 s.d 30 hari 02 s.d 42 hari 15 s.d 80 hari 05 s.d 186 hari
Lampiran 1.9 (Kepatuhan)
Rincian PNBP Digunakan Langsung dan Belum Disetor ke Kas Negara Nilai PNBP No
Nama Satker
Jenis PNBP
Total Belum disetor per 31/12/2011
Digunakan langsung
Sisa Belum Disetor
PNBP pada Perguruan Tinggi 1 IAIN Ar-Raniry
PNBP dari biaya penyelenggaraan wisuda
Rp
1.000.000,00 Rp
2 IAIN Imam Bonjol
Biaya Wisuda
Rp
3 STAIN Jurai Siwo Metro
Biaya Wisuda
Rp
4 STAIN Salatiga
Sewa aula
Rp
1.000.000,00
558.450.000,00 Rp
547.135.275,00 Rp
11.314.725,00
145.800.000,00 Rp
145.800.000,00 Rp
Rp
8.200.000,00 Rp
4.710.000,00 Rp
SPP, Praktikum S1 Program DMS dan SPP S2
Rp
179.715.000,00 Rp
-
Rp
179.715.000,00
Rp
243.262.412,35 Rp
-
Rp
243.262.412,35
Rp
376.990.000,00 Rp
376.990.000,00 Rp
6 IAIN Antasari Banjarmasin
Jasa Pendidikan Dana Kemahasiswaan, Matrikulasi, Perpustakaan dan DPP Program Ekstensi Guest House dan Asrama
Rp
83.980.440,00 Rp
39.261.565,00 Rp
7 STAKN Manado
Jasa Pendidikan
Rp
66.500.000,00 Rp
8 IAIN Sultan Amai Gorontalo
Jasa Pendidikan, KTM
Rp
3.120.446.100,00 Rp
9 IAIN Ambon
Jasa Pendidikan
Rp
1.175.970.000,00 Rp
-
Rp
1.175.970.000,00
Jasa Pendidikan
Rp
1.603.875,00 Rp
-
Rp
1.603.875,00
Biaya Ujian Skripsi dan Seminar
Rp
302.350.000,00 Rp
302.350.000,00 Rp
Rp
6.264.267.827,35 Rp
3.872.245.640,00 Rp
5 STAIN Pontianak
10 STAKPN Ambon Total
KTM,
-
-
3.490.000,00
44.718.875,00
Rp
66.500.000,00
2.455.998.800,00 Rp
664.447.300,00
-
2.392.022.187,35
Lampiran 1.10 (Kepatuhan) Realisasi Belanja Barang (Kelompok Belanja 52) Yang Seharusnya Rirealisasikan Dari Belanja Modal (Kelompok Belanja 53) No Provinsi 1 Pusat
Satuan Kerja Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
2
Aceh
Kanwil Kemenag Provinsi Aceh – Sekretariat Jenderal
3
Aceh
IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh
4
Sumatera Utara
Balai Diklat Keagamaan Sumatera Utara
5
Sumatera Utara
Balai Diklat Keagamaan Medan
6
Sumatera Utara
IAIN Sumut IAIN Sumatera Utara
7
Kepulauan Riau
Kanwil
8
Sumatera Barat
Kanwil
9
Sumatera Barat
STAIN Bukittinggi
10 Sumatera Barat
IAIN Imam Bonjol Padang
11 Bengkulu
STAIN Bengkulu
12 Sumatera Selatan IAIN Raden Fatah Palembang 13 Sumatera Selatan Kankemenag Kabupaten Ogan Ilir 14 Sulawesi Selatan STAIN Watampone 15 Jawa Barat
MTsN Cicaheum Kota Bandung
16 Jawa Barat 17 Jawa Barat
MTsN Cikancung Kabupaten Bandung Kankemenag Kabupaten Bandung Kankemenag Kabupaten Cianjur Kankemenag Kota Cirebon Kankemenag Kabupaten Garut Kankemenag Kabupaten Sukabumi
18 Jawa Tengah
Kankemenag Kabupaten Ciamis Kanwil Provinsi Jawa Tengah
19 Jawa Tengah
Balai Diklat Kemenag Provinsi Jawa Tengah
20 Jawa Tengah
Kankemenag Kota Semarang – Sekretariat Jenderal
21 Jawa Timur
Balai Diklat Keagamaan Surabaya
22 Jawa Timur 23 Jawa Timur
MTsN III, Kabupaten Malang STAIN Ponorogo
24 Jawa Timur
Balai Diklat Keagamaan Jawa Timur STAIN Kediri STAIN Tulung Agung
25 26 27 28
NTB NTB NTB NTB
STAIN Pamekasan Kankemenag Kabupaten Lombok Tengah Kankemenag Kota Mataram Kankemenag Kabupaten Lombok Barat Kankemenag Kabupaten Lombok Timur
29 NTB 30 NTB 31 Gorontalo
MAN I Mataram Kankemenag Kabupaten Dompu Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo
32 Papua Barat 33 Papua Barat
Kankemenag Kabupaten Manokwari Kanwil Kemenag Prov Papua Barat Jumlah
Jumlah (Rp) Substansi Kegiatan 893.106.213 Pembuatan ruas jalan baru dan Pemeliharaan gedung yang memenuhi krieteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 99.250.000 pembangunan kantin 241.533.000 Rehabilitasi Gedung Pascasarjana, Jalan Komplek Rusunawa dan Mess II dan III Pemeliharaan Asrama VIP, Taman dan Kolam Air Mancur dan Perawatan 120.500.000 Asrama I 120.500.000 Pemeliharaan dan Perawatan asrama dan Taman Kolam Air yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 212.394.000 Renovasi dan Rehab atap Gedung dan Kamar Mandi yang memenuhi syarat untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 212.394.000 Renovasi Atap Gedung Perpustakaan, Renovasi Atap Gedung Perkuliahan Fakultas Tarbiyah, Rehab Kamar Mandi Fak. Tarbiyah, Rehab Plafon dan Kamar Mandi Lantai I Mesjid dan Pemindahan dan Perbaikan parkir 74.840.550 Perawatan dan Pemeliharaan Sarana dan Gedung yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 181.292.000 Pemeliharaan Gedung yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 25.000.000 Pengembangan (update ) program aplikasi sistem informasi keuangan (SISKA) yang seharusnya menambah nilai aset tak berwujud 54.630.000 pekerjaan cetak buku daras IAIN dan Penggandaan buku perpustakaan program Pasca Sarjana yang seharusnya menambah nilai aset tetap 241.701.000 Pekerjaan Penimbunan Tanah dengan Perencanaan dan Pengawasannya serta Honor-Honor Panitia Pengadaan atas pekerjaan tersebut yang seharusnya dikapitalisasi sebagai aset tetap 726.309.000 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Gedung kantor serta Pemasangan Teralis yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 23.094.500 Pengadaan Pemasangan Jaringan LAN, WLAN, dan Internet Kantor 100.000.000 Pemeliharaan Gedung Aula yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 45.691.860 Pengadaan tujuh unit komputer dan Pemeliharaan gedung yang memenuhi krieteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 25.590.000 perbaikan pagar 47.966.475 Pemeliharaan gedung yang memenuhi krieteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap Rehab Ruang (Pekapontren, Urais, Keuangan, Perencanaan, Mapenda, dan 45.000.000 Kepala). Kegiatan pemeliharaan gedung dan bangunan Kantor Kementerian Agama Kota 43.000.000 Cirebon Pembangunan Gedung dan Bangunan dan Pembelian Peralatan dan Mesin 55.991.600 (Sound System) Pekerjaan Rehab Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi (Dinding, 31.750.000 Lantai, Atap, Plafond, dan Pengecatan) 81.500.000 Pembuatan Aspal dan Saluran Irigasi 118.226.030 Pemeliharaan gedung yang memenuhi krieteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 79.232.625 Pemeliharaan gedung yang memenuhi krieteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 12.577.763 Pemeliharaan gedung yang memenuhi krieteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 77.823.250 Honor dan biaya administrasi biaya lelang pembangunan tandon dan instalasi jaringan air bersih serta pengadaan barang yang memanuhi kapitaliasi 99.468.350 Pengadaan buku pelajaran dan alat Laboratorium 6.600.000 Honorarium panitia pengadaan Gedung, Kendaraan dan peralatan mesin lainnya 27.260.000 Honor dan biaya administrasi biaya lelang 509.200.000 Honorarium kepanitia pembelian barang/pemborongan pekerjaan Pembayaran 100% Perencanaan Grand Design dan Honor panitia pelelangan 431.450.000 95.010.000 10.250.000 Pengadaan dua unit Laptop 4.250.000 Pengadaan dua buah lemari arsip 11.000.000 pengadaan alat absensi sidik jari (finger print) 37.926.118 Pengadaan komputer dan printer serta Pemeliharaan gedung yang memenuhi krieteria untuk dikapitalisasi sebagai aset tetap 1.900.000 Pengadaan alat musik Keyboard merk Casio 30.541.000 Belanja Operasional KUA yang menghasilkan aset tetap Panitia Lelang Pada Pengembangan dan Rehabilitasi Asrama Haji Program Penyelenggaraan dan Pengelolaan Haji dan Umrah, Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang dan Jasa serta Pengadaan ATK 14.375.000 10.000.000 Pengadaan Lemari Arsip 36.000.000 pengadaan Alat Pengolah Data dan Meubelair 5.316.124.334
Lampiran 1.11 (Kepatuhan) Realisasi Belanja Barang (Kelompok Belanja Barang 52) Yang Seharusnya Dianggarkan Dalam Belanja Bantuan Sosial (Kelompok Belanja Bantuan Sosial 57) No Provinsi 1 Bimas Hindu 2 Bimas Budha 3 Sumatera Barat
Satuan Kerja Ditjen Ditjen Kanwil
4 Sumatera Selatan
Kanwil
5 Kalimantan Barat 6 Kalimantan Tengah 7 Sulawesi Utara
Kanwil Kanwil Kanwil
8 Gorontalo
Kanwil Jumlah
Jumlah (Rp) Keterangan 1.280.000.000,00 Beasiswa PNS yang diberikan kepada Non PNS 72.000.000,00 Beasiswa PNS yang diberikan kepada Non PNS 1.950.000.000,00 Bantuan sarana dan prasarana penunjang pendidikan berupa bantuan pengadaan peralatan laboratorium IPA, peralatan laboratorium komputer, peralatan laboratorium bahasa, peralatan olahraga dan seni ke Madrasah Swasta 13.957.920.000,00 Beasiswa Siswa Miskin (BSM) untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) 100.000.000,00 Bantuan Modal Usaha Bagi Fakir Miskin 100.000.000,00 1.848.728.300,00 Bantuan pengadaan Alat Laboratorium serta Pengadaan sarana dan prasarana Olahraga yang diberikan kepada MI, MTs, dan MA 419.600.000,00 Honor Pegawai sbs Rp 257,6 jt & beasiswa PNS yg diberikan kpd Non PNS sbs Rp162 jt 19.728.248.300,00
Lampiran 1.12 (Kepatuhan) Realisasi Belanja Modal (Kelompok Belanja Modal 53) Yang Seharusnya Direalisasikan Belanja Barang (Kelompok Belanja Barang 52) No
Satuan Kerja
1 IAIN Imam Bonjol Padang 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 Kanwil 4 IAIN Sunan Ampel 5 Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo 6 STAIN Watampone 7 Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat Jumlah
Substansi Kegiatan Pengadaan buku agenda yang merupakan barang persediaan untuk dibagikan 59.375.000 kepada pegawai di lingkungan kantor 44.494.875 119.100.000 Pengadaan buku persyaratan nikah, buku saku calon pengantin menuju keluarga sakinah, buku saku prosedur pencatatan nikah yang untuk dibagikan kepada catin yang seharusnya merupakan barang persediaan 98.972.000,00 Belanja Modal yang tidak menghasilkan aset tetap 74.925.000,00 Pengadaan file pegawai berupa Map sebanyak 1.500 buah penggandaaan Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Pengadaan 84.500.000 Panduan Akademiki pekerjaan pengadaan buku-buku Pendidikan Agama Khatolik untuk dibagikan 119.200.000 kepada masyarakat 600.566.875,00
Jumlah (Rp)
Lampiran 1.13 (Kepatuhan) Realisasi Belanja Sosial (Kelompok Belanja 57) Yang Seharusnya Direalisasikan Dari Belanja Barang (Kelompok Belanja 52) No Provinsi 1 Pusat 2 Sumatera Selatan
Satuan Kerja Ditjen Bimas Hindu Kanwil Kemenag Prov Sumatera Selatan
3 Kalimantan Barat
Kanwil Kemenag Prov Kalimantan Barat
4 Maluku 5 Papua Barat
Kanwil Kemenag Prov Maluku Kanwil Kemenag Prov Papua Barat
6 Papua Barat
STAIN Sorong Jumlah
Jumlah (Rp) Substansi Kegiatan 7.614.500.000,00 Bantuan diberikan kepada Guru PNS 165.400.000 kegiatan cawisan dan siaran di media radio dan televisi 150.000.000 Bantuan Dana Operasional Pokjawas Tk. Provinsi dan Kab/Kota 6.864.800.000 Bantuan Langsung Tunjangan Kualifikasi Guru RA/Madrasah, Tunjangan Fungsional dan Profesi Guru Non PNS,Bantuan Beasiswa S2 Tenaga 1.674.500.000 Kependidikan 222.000.000 Bantuan Penelitian dan Beasiswa berprestasi 16.691.200.000
Lampiran 1.14 (Kepatuhan)
DAFTAR PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN YANG TIDAK MEMENUHI BEBAN KERJA NO 1
Nama Satker IAIN Mataram
Rincian Nama
Uraian Tuprof Dosen Semester Genap 2010/2011 (Jan-Juni 2011)
Fakultas Tarbiyah ASN JAM SYU MNA MHA MAI NUR NUH MHP AQU EMP LTA PAW Fakultas Syariah MHU BEL
NRG
Fakultas Tarbiyah SBM IDR NYA RAD NUH ASU MTA PAW Fakultas Syariah SSA SJI SUB TOTAL TOTAL
PPh 21
JUMLAH DITERIMA (Rp)
KET (SP2D, TGL)
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
18.075.760 13.123.830 14.243.280 16.461.525 10.844.130 13.262.125 17.347.760 13.844.540 13.750.490 12.966.930 12.604.980 13.680.000 12.265.830
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA
13.622.440 11.614.320
NA NA
NA NA
SUB TOTAL Tuprof Dosen Semester Ganjil 2011/2012 (Juli-Des 2011)
BESAR TUNJANGAN (Rp) Sebelum PPh
207.707.940
NA NA NA NA NA NA NA NA
20.910.000 18.466.080 15.677.910 15.272.580 14.072.730 11.935.800 15.885.480 12.265.830
NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA NA NA NA NA NA NA
NA NA
13.325.460 13.501.590
NA NA
NA NA
151.313.460 359.021.400,00
Lampiran 1.15 (Kepatuhan)
Daftar Penerima Tunjangan Profesi Dan Tunjangan Fungsional Guru PNS Pada Kabupaten Bantul No
No. Rekening
Nama Rekening
Nama Bank
Nama Penerima
Penerimaan Tunjangan Profesi No. SPM
Tgl. SPM
No. SP2D
Tgl. SP2D
Nilai Di Terima
MSI
BRI Cabang Bantul
MSI
00177
20-Apr-11 835901R
25-Apr-11 Rp
2 0236-01-024804-50-4
RUS
BRI Cabang Bantul
RUS
00640
29-Nov-11 596335U
29-Nov-11 Rp 15.457.590
3 0236-01-024884-50-4
ALI
BRI Cabang Bantul
ALI
00727
16-Dec-11 602737U
19-Dec-11 Rp 29.305.980
4 0236-01-024913-50-7
RUM
BRI Cabang Bantul
RUM
00625
23-Nov-11 595353U
23-Nov-11 Rp 15.319.040
1 0236-01-024800-50-0
2.175.660
5 0236-01-024948-50-2
NWA
BRI Cabang Bantul
6 0236-01-025035-50-6
WAJ
BRI Cabang Bantul
WAJ
00484
15-Sep-11 581979U
15-Sep-11 Rp 15.041.940
7 0236-01-025052-50-8
JUM
BRI Cabang Bantul
JUM
00177
20-Apr-11 835901R
25-Apr-11 Rp
8 0236-01-025064-50-5
WAK
BRI Cabang Bantul
WAK
00640
29-Nov-11 596335U
29-Nov-11 Rp 15.388.315
NWA
00484
15-Sep-11 581979U
15-Sep-11 Rp 12.604.980
2.037.365
Kelebihan Tunjangan Tambahan Penghasilan Keterangan
Pembayaran Kekurangan Tunjangan Profesi Guru PNS bulan Januari s.d.Desember 2010 untuk 349 Pegawai Pembayaran Tunjangan Profesi Guru PNS bulan Januari s.d. Juni 2011untuk 171 pegawai Pembayaran Tunjangan Profesi Guru PNS Bulan Januari s.d. Desember 2011untuk 12 pegawai Pembayaran Tunjangan Profesi Guru PNS bulan Januari s.d. Juni 2011untuk 85 pegawai Pembayaran Tunjangan Profesi Guru PNS bulan Januari s.d. Juni 2011untuk 27 Pegawai Pembayaran Tunjangan Profesi Guru PNS bulan Januari s.d. Juni 2011untuk 27 Pegawai Pembayaran Kekurangan Tunjangan Profesi Guru PNS bulan Januari s.d.Desember 2010 untuk 349 Pegawai Pembayaran Tunjangan Profesi Guru PNS bulan Januari s.d. Juni 2011untuk 171 pegawai
No. SPM
Tgl. SPM
No. SP2D
Tgl. SP2D
Nilai Di Terima
00470
23-Aug-11 578670U
23-Aug-11 Rp
1.487.500
00470
23-Aug-11 578670U
23-Aug-11 Rp
1.487.500
00470
23-Aug-11 578670U
23-Aug-11 Rp
1.662.500
00470
23-Aug-11 578670U
23-Aug-11 Rp
1.487.500
00470
23-Aug-11 578670U
23-Aug-11 Rp
1.662.500
00470
23-Aug-11 578670U
23-Aug-11 Rp
1.487.500
00470
23-Aug-11 578670U
23-Aug-11 Rp
1.487.500
00470
23-Aug-11 578670U
23-Aug-11 Rp
1.487.500
Rp 12.250.000
Keterangan Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS bulan Januari s.d.Juli 2011 untuk 132 pegawai Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS bulan Januari s.d.Juli 2011 untuk 132 pegawai Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS bulan Januari s.d.Juli 2011 untuk 132 pegawai Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS bulan Januari s.d.Juli 2011 untuk 132 pegawai Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS bulan Januari s.d.Juli 2011 untuk 132 pegawai Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS bulan Januari s.d.Juli 2011 untuk 132 pegawai Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS bulan Januari s.d.Juli 2011 untuk 132 pegawai Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS bulan Januari s.d.Juli 2011 untuk 132 pegawai
Lampiran 1.16 (Kepatuhan)
Daftar Penerima Tunjangan Profesi Dan Tunjangan Fungsional Guru PNS Pada Kabupaten Sleman No
No Rekening
1 0247-01-028238-50-8
0247-01-028238-50-8
2 0247-01-020722-50-3
0247-01-020722-50-3
0247-01-020722-50-3
3 0247-01-020785-50-1
4 0247-01-020852-50-2
0247-01-020852-50-2
0247-01-020852-50-2
Nama Rekening
SUT
SUT
MHI
MHI
MHI
KHA
NUR
NUR
NUR
Nama Bank
BRI Cabang Sleman
BRI Cabang Sleman
BRI Cabang Sleman
BRI Cabang Sleman
BRI Cabang Sleman
BRI Cabang Sleman
BRI Cabang Sleman
BRI Cabang Sleman
BRI Cabang Sleman
Nama Penerima
SUT
SUT
MHI
MHI
MHI
KHA
NUR
NUR
NUR
Tunjangan Profesi Yang di Terima No. SP2D Tgl. SP2D Keterangan
Tgl. SPM
00882
19-Dec-11 604119U
Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bulan 22-Dec-11 Januari s/d November 2011Untuk 20 Pegawai.
Rp
28.980.750 00860
12-Dec-11 601639U
19-Dec-11 604188U
Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bulan 22-Dec-11 Desember 2011 Untuk 20Pegawai
Rp
2.647.580 00861
12-Dec-11 601640U
21-Nov-11 594905U
Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bulan 22-Nov-11 Januari s/d Juni 2011 Untuk 91Pegawai
Rp
16.178.220 00387
23-Jun-11 566915U
Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bulan Juli 13-Dec-11 s/d November 2011 Untuk542 Pegawai.
Rp
13.603.825 00694
18-Oct-11 588216U
00883
00766
00823
00824
00883
00767
00823
00824
8-Dec-11 601101U
8-Dec-11 601095U
Pembayaran Tunjangan Profesi Bulan Desember 13-Dec-11 2011 Untuk 542 Pegawai.
Nilai Di terima
Rp
No. SPM
Tgl. SPM
Kelebihan atas Penerimaan Tunjangan Lainnya No. SP2D Tgl. SP2D Keterangan
No. SPM
Pembayaran Belanja Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS BulanJanuari s/d 14-Dec-11 November 2011 Untuk 6 Pegawai Pembayaran Belanja Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS BulanDesember 2011 14-Dec-11 Untuk 6 Pegawai Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS Bulan Januari s.dMei 24-Jun-11 2011 untuk 144 Pegawai. Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS Bulan Juni 19-Oct-11 s/dSeptember 2011 Untuk 146 Pegawai
2.720.765 00812
5-Dec-11 598292U
6-Dec-11
00813
5-Dec-11 598293U
6-Dec-11
2.838.980 00387
23-Jun-11 566915U
24-Jun-11
00694
18-Oct-11 588216U
19-Oct-11
19-Dec-11 604188U
Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bulan 22-Dec-11 Desember 2011 Untuk 20Pegawai
21-Nov-11 594906U
Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bulan 22-Nov-11 Januari s/d Juni 2011 Untuk 97Pegawai
Rp
14.258.550 00387
23-Jun-11 566915U
24-Jun-11
Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Bulan Juli 13-Dec-11 s/d November 2011 Untuk542 Pegawai.
Rp
11.882.125 00694
18-Oct-11 588216U
19-Oct-11
8-Dec-11 601101U
8-Dec-11 601095U
Pembayaran Tunjangan Profesi Bulan Desember 13-Dec-11 2011 Untuk 542 Pegawai.
Rp
Rp
2.376.425 00812
5-Dec-11 598292U
00813
5-Dec-11 598293U
Pembayaran Belanja Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS BulanOktober s/d November 2011 Untuk 142 Pegawai Pembayaran Belanja Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS BulanDesember 2011 Untuk 142 Pegawai. Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS Bulan Januari s.dMei 2011 untuk 144 Pegawai. Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS Bulan Juni s/dSeptember 2011 Untuk 146 Pegawai Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS Bulan Januari s.dMei 2011 untuk 144 Pegawai. Pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS Bulan Juni s/dSeptember 2011 Untuk 146 Pegawai
Rp
2.337.500
Rp
212.500
Rp
1.062.500
Rp
850.000
Rp
425.000
Rp
212.500
Rp
1.187.500
Rp
950.000
Rp
1.187.500
Rp
950.000
Pembayaran Belanja Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS BulanOktober s/d 6-Dec-11 November 2011 Untuk 142 Pegawai Rp Pembayaran Belanja Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS BulanDesember 2011 6-Dec-11 Untuk 142 Pegawai. Rp
475.000
237.500
Rp 10.087.500
Lampiran 1.17 (Kepatuhan) RINCIAN BANTUAN BEASISWA UANG PENDIDIKAN DAN PENYUSUNAN DESERASI BAGI DOSEN DAN PEGAWAI ADMINISTRASI PADA UIN , IAIN, STAIN DAN BDK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA TA 2011 YANG TIDAK SESUAI KETENTUAN
No.
Nama Satker
Uraian
Status
No SK
Jumlah Penerima
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
A Penerima Beasiswa / Bantuan dengan Status Izin Belajar 1
2
Dijten Bimas Katolik
Ditjen Bimas Hindu PNS Di Lingkungan Kementrian Agama
Pemberian Bantuan Beasiswa Izin Belajar Tenaga Teknis Program S-1 Pemberian Bantuan Beasiswa Izin Belajar Tenaga Teknis Program S-2 Pemberian Bantuan Beasiswa Izin Belajar Tenaga Teknis Program S-3 Jumlah
DJ.IV/Hk.00.5/208/2011 Tanggal 4 November 2011 DJ.IV/Hk.00.5/222/2011 Tanggal 11 November 2011 DJ.IV/Hk.00.5/209/2011 Tanggal 4 November 2011
Beasiswa Program Magister (S2) kepada 16 orang pegawai/pembimas/penyuluh di lingkungan Kementerian Agama
Ijin Belajar
No. 89 Tahun 2011 tanggal 29 April 2011
16
20.000.000
320.000.000
Beasiswa Program Doktor (S3) kepada 4 orang dosen berprestasi di lingkungan Kementerian Agama Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Agama Hindu Program Strata Dua (S2) kepada 46 orang guru PNS pada Instansi Vertikal Kementerian Agama
Ijin Belajar
No. 90 Tahun 2011 tanggal 29 April 2011
4
30.000.000
120.000.000
Ijin Belajar
No. 116 Tahun 2011 tanggal 31 Mei 2011
46
20.000.000
920.000.000
54
20.000.000
1.360.000.000 1.080.000.000
Jumlah PNS Di Luar Lingkungan Bantuan Peningkatan Kualifikasi Kementrian Agama Guru Agama Hindu Program Strata Dua (S2) kepada 54 orang guru PNS di Luar Lingkungan Kementerian Agama
10
3.000.000
18
124.000.000
2
20.500.000 174.500.000
Izin Belajar
Jumlah 3
Ditjen Bimas Buddha PNS Di lingkungan Kementrian Bantuan Beasiswa Program S2 Agama Bantuan Beasiswa Guru Program S1
Jumlah PNS Di Luar Lingkungan Bantuan Beasiswa Guru Program Kementrian Agama S1
4
Balitbang
1.080.000.000
Ijin Belajar
Ijin Belajar
Keputusan KPA Ditjen Bimas Buddha Nomor 96 Tahun 2011 tanggal 31 Maret 2011 Keputusan KPA Ditjen Bimas Buddha Nomor 198 Tahun 2011 tanggal 23 Mei 2011 tentang Bantuan Beasiswa Guru Program S1 Tahap Pertama
8
31.000.000
248.000.000
13
18.000.000
234.000.000
Ijin Belajar
Keputusan KPA Ditjen Bimas Buddha Nomor 198 Tahun 2011 tanggal 23 Mei 2011 tentang Bantuan Beasiswa Guru Program S1 Tahap Pertama
8
18.000.000
482.000.000 144.000.000
Beasiswa S2 Bagi Guru Agama Buddha (PNS) Tahun 2011 Beasiswa S2 Bagi Guru Agama Buddha (PNS) Tahun 2011 Beasiswa S2 Bagi Guru Agama Buddha (PNS) Tahun 2011 Beasiswa S2 Bagi Guru Agama Buddha (PNS) Tahun 2011 Beasiswa S2 Bagi Guru Agama Buddha (PNS) Tahun 2011 Beasiswa S2 Bagi Guru Agama Buddha (PNS) Tahun 2011 Beasiswa S2 Bagi Guru Agama Buddha (PNS) Tahun 2011 Jumlah
Ijin Belajar
SK No. 31 Tahun 2011 tgl 1 Februari 2011 SK No. 197 Tahun 2011 tgl 23 Mei 2011 SK No. 413 Tahun 2011 tgl 7 November 2011 SK No. 422 Tahun 2011 tgl 9 November 2011 SK No. 424 Tahun 2011 tgl 9 November 2011 SK No. 432 Tahun 2011 tgl 15 November 2011 SK No. 461 tgl 28 November 2011
12
31.000.000
372.000.000
3
31.000.000
93.000.000
3
31.000.000
93.000.000
14
31.000.000
434.000.000
5
31.000.000
155.000.000
3
31.000.000
93.000.000
5
31.000.000
155.000.000
Bantuan Pendidikan S1, S2, S3 Pusdiklat Teknis
Ijin Belajar
72
Bantuan Pendidikan S1, S2, S3 Pusdiklat Adminstrasi
Ijin Belajar
35
Bantuan Pendidikan S2, S3 Pusdiklat Kehidupan Keagamaan
Ijin Belajar
22
Ijin Belajar Ijin Belajar Ijin Belajar Ijin Belajar Ijin Belajar Ijin Belajar
1.539.000.000
Jumlah 5
STAIN Batusangkar
30.000.000
S1: Rp5.000.000 S2: Rp7.500.000 S3: Rp10.000.000 S1: Rp5.000.000 S2: Rp8.000.000 S3: Rp10.000.000 S2: Rp7.500.000 S3: Rp10.000.000
600.000.000
284.000.000
185.000.000
1.069.000.000
Bantuan Pendidikan Dosen PNS
Izin Belajar
Sti.02/I/PP.00.9/1967.b/2011
8
120.011.500
Bantuan Pendidikan Dosen PNS
Izin Belajar
Sti.02/I/PP.00.9/2611.a/2011
16
230.775.100
Bantuan Pendidikan Dosen PNS
Izin Belajar
Sti.02/I/PP.00.9/3168/2011
4
47.631.800
Bantuan Pendidikan Dosen PNS
Izin Belajar
Sti.02/I/PP.00.9/3273.a/2011
3
27.546.800
Jumlah
425.965.200
No.
Nama Satker
Uraian
Status
6
STAIN Bukittinggi
Bantuan Pendidikan Pegawai Administrasi PNS
7
IAIN Raden Intan
Bantuan Dana Pendidikan Dosen Izin Belajar jenjang S3 Bantuan Dana Pendidikan Dosen Izin Belajar jenjang S2 Bantuan Dana Pendidikan Tenaga Izin Belajar Administrasi jenjang S2
No SK
Izin Belajar
SK No. 212 Tahun 2011 tanggal 20 September 2011 SK No. 212 Tahun 2011 tanggal 20 September 2011 SK No. 212 Tahun 2011 tanggal 20 September 2011
Jumlah Penerima
Harga Satuan (Rp) 500.000 s.d. 5.000.000
29.820.000
10
6.000.000
60.000.000
6
4.000.000
24.000.000
11
3.000.000
33.000.000
Jumlah 8
9
IAIN Imam Bonjol Padang
STAIN Bengkulu
Bantuan Penulisan tesis dan disertasi Bantuan Pendidikan pada PPS tahun 2011 Bantuan Beasiswa PNS S2 dan S3 Jumlah
117.000.000 izin belajar izin belajar izin belajar
SK Rektor no. 126 Tahun 2011 tgl. 17 Oktober 2011 SK Rektor no. 127 Tahun 2011 tgl. 17 Oktober 2011 SK Rektor no. 107 Tahun 2011 tgl. 17 Oktober 2011
14 10
134.000.000 12.000.000
12
216.000.000
Bantuan Beasiswa Pendidikan S3 Izin Belajar
SK Ketua STAIN Bengkulu (No. 0026 Tahun 2011 Tanggal 08 Januari 2011)
15
21.000.000
315.000.000
Bantuan Beasiswa Pendidikan S3 Izin Belajar STAIN Bengkulu
SK Ketua STAIN Bengkulu (No. 0026 Tahun 2011 Tanggal 08 Januari 2011)
1
42.000.000
42.000.000
Bantuan Pendidikan Doktor STAIN Bengkulu
SK Ketua STAIN Bengkulu (No. 0327 Tahun 2011 Tanggal 17 Maret 2011) SK Ketua STAIN Bengkulu (No. 0721 Tahun 2011 Tanggal 12 September 2011) SK Ketua STAIN Bengkulu (No. 0766 Tahun 2011 Tanggal 25 Nopember 2011)
2
21.000.000
42.000.000
3
15.000.000
45.000.000
8
15.000.000
120.000.000
SK Ketua STAIN Bengkulu (No. 0765 Tahun 2011 Tanggal 25 Nopember 2011)
3
5.000.000 s.d. 15.000.000
25.000.000
Bantuan Pendidikan S2 dan Promosi Doktor Pada Program Pendidikan Islam STAIN Bengkulu Tahun 2011 Jumlah
Izin Belajar
Izin Belajar
589.000.000
beasiswa bagi dosen dan pegawai Izin Belajar beasiswa bagi dosen dan pegawai Izin Belajar
IN.3/1.2/Kp.02.1/392/2011 IN.03/1.2/Kp.02.3/754/2011 tanggal 12 Desember 2011
55 3
478.572.500 26.500.000
Jumlah 11 Balai Diklat Keagamaan Palembang
120.000.000
470.000.000
Uang Bantuan Pendidikan Izin Belajar Program Doktor (S3) STAIN Bengkulu Tahun 2011 Bantuan Pendidikan Penyusunan Izin Belajar Desertasi Program Doktor STAIN Bengkulu Tahun 2011
10 IAIN Raden Fatah Palembang
Jumlah (Rp)
12
Beasiswa bagi Widyaiswara dan Pegawai BDK Palembang Beasiswa bagi Widyaiswara dan Pegawai BDK Palembang Jumlah
505.072.500 Izin Belajar Izin Belajar
SK No. Ddl.03/PP.00/1223/2011 tanggal 25 Mei 2011 SK No. Ddl.03/PP.00/2702/2011 tanggal 27 September 2011
7
26.000.000
2
12.000.000 38.000.000
12 STAIN Jurai Siwo Lampung
Bantuan Pendidikan S1, S2, S3
13 IAIN SMH Banten
Bantuan Pendidikan Program S3 Izin Belajar
In.10/B.II/2/HK.00.5/1350/2011
15
12.000.000
180.000.000
Bantuan Pendidikan Program S2 Izin Belajar
In.10/B.II/2/HK.00.5/1352/2011
14
10.000.000
140.000.000
Bantuan Pendidikan Program S3 Izin Belajar
In.10/B.II/2/HK.00.5/1351/2011
10
12.000.000
120.000.000
Bantuan Pendidikan Program S2 Izin Belajar
In.10/B.11/2/HK.00.5/1353/2011
3
10.000.000
30.000.000
Bantuan Pendidikan Program S1 Izin Belajar
In.10/B.II//2/HK.00.5/1354/2011
2
3.000.000
6.000.000
Bantuan Penulisan Tesis, Disertasi, dan Sidang Promosi Doktor Jumlah
Izin Belajar
In.10/B.II/2/HK.00.51355/2011
7
7 s.d. 15 juta
75.000.000
Bantuan Pendidikan S1
Izin Belajar
Bantuan Pendidikan S2
Izin Belajar
14 IAIN Surakarta
Ijin Belajar
34
488.000.000
551.000.000 Keputusan Rektor IAIN Surakarta Nomor 354 Tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011 Keputusan Rektor IAIN Surakarta Nomor 354 Tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011
2
5.625.000,00
11.250.000
5
3.750.000,00
18.750.000
Jumlah 15 UIN Sunan Kalijaga
Bantuan Studi S3 Bantuan Riset Bantuan Ujian Disertasi/Ujian Tertutup
30.000.000 Izin Belajar SK Rektor Izin Belajar SK Rektor 5 orang Izin SK Rektor Belajar, 1 orang tugas belajar Beasiswa Fullbright
23 10 5
9.000.000 7.500.000 7.000.000
207.000.000 75.000.000 35.000.000
No.
Nama Satker
Uraian Bantuan Ujian Disertasi/Ujian Terbuka
17 STAIN Kediri
No SK
Jumlah Penerima
Harga Satuan (Rp)
SK Rektor
11
7.500.000
82.500.000
SK Rektor SK Rektor SK Rektor
3 2 16
3.300.000 3.150.000 2.800.000
9.900.000 6.300.000 44.800.000 460.500.000
Bantuan Beasiswa S3
Izin Belajar
8
20.000.000
160.000.000
Bantuan Penulisan Disertasi
Izin Belajar
2
6.000.000
12.000.000
Bantuan Promosi Doktor
Izin Belajar
2
8.000.000
16.000.000
Bantuan Beasiswa
Izin Belajar
Sti.18.2/PP.00.9/56.a/2011 tgl 7 Pebruari 2011 Sti.18.2/PP.00.9/56.a/2011 tgl 7 Pebruari 2011 Sti.18.2/PP.00.9/56.a/2011 tgl 7 Pebruari 2011 Sti.18.2/PP.00.9/56.a/2011 tgl 7 Pebruari 2011
1
10.000.000
10.000.000
Bantuan Penulisan Disertasi
Izin Belajar
2
6.000.000
12.000.000
Bantuan Beasiswa S1
Izin Belajar
1
4.000.000
4.000.000
Bantuan Promosi Doktor Jumlah
Izin Belajar
Sti.18.2/PP.00.9/267.a/2011 tgl 16 Mei 2011 Sti.18.2/PP.00.9/267.a/2011 tgl 16 Mei 2011 -
1
8.000.000
8.000.000 222.000.000
Bantuan Beasiswa S3
Izin Belajar
25
15 s.d. 30 Juta
630.000.000
Bantuan Beasiswa S2
Izin Belajar
No 031/Tahun 2011 tgl 17 Januari 2011 No 032/Tahun 2011 tgl 17 Januari 2011
2
15 s.d. 20 Juta
Jumlah 18 STAIN Tulungagung
19 STAIN Jember
35.000.000 665.000.000
Bantuan Biaya Studi S3
Izin Belajar
Bantuan Penulisan Desertasi
Izin Belajar
Bantuan Penulisan Tesis
Izin Belajar
Bantuan Biaya Studi S3
Izin Belajar
Bantuan Biaya Studi S2
Izin Belajar
Bantuan Biaya Studi S1
Izin Belajar
Bantuan Biaya Studi S3
Izin Belajar
Bantuan Biaya Studi S3 Bantuan Biaya Studi S3 Jumlah
Izin Belajar Izin Belajar
Bantuan Beasiswa S2 dan S3
Izin Belajar
Bantuan Beasiswa S1 dan S2 tenaga administrasi Bantuan Beasiswa S2 Pustakawan Perpustakaan Bantuan Beasiswa S2 dan S3 Dosen Bantuan Beasiswa S1
Izin Belajar
Bantuan Beasiswa S3
Izin Belajar
Bantuan beasiswa S3
Izin Belajar
Bantuan beasiswa S3
Izin Belajar
Bantuan beasiswa S1
Izin Belajar
Bantuan Beasiswa S3
Izin Belajar
Izin Belajar Izin Belajar Izin Belajar
Sti.28/03/PP.04/656a/K/2011 tgl 1 Maret 2011 Sti.28/03/PP.04/656a/K/2011 tgl 1 Maret 2011 Sti.28/03/PP.04/656a/K/2011 tgl 1 Maret 2011
7
20.000.000
140.000.000
2
12.500.000
25.000.000
4
2,5 s.d. 7,5 juta
15.000.000
Sti.28/03/PP.04/656a/K/2011 tgl 1 Maret 2011 Sti.28/03/PP.04/656a/K/2011 tgl 1 Maret 2011 Sti.28/03/PP.04/656a/K/2011 tgl 1 Maret 2011
6
10 s.d. 20 juta
70.000.000
3
7.000.000
21.000.000
3
2.500.000
7.500.000
Sti.28/03/PP.04/2656a/K/2011 tgl 26 Sept 2011 Sti.28/03/PP.04/3520/K/2011 Sti.28/03/PP.04/3520/K/2011
2
12.500.000
25.000.000
10 1
10 s.d. 15 juta 18.000.000
107.500.000 18.000.000 429.000.000
Sti.07/PP.00.9/SK/012/2011 tgl 10 Januari 2011 Sti.07/PP.00.9/SK/012/2011 tgl 10 Januari 2011 Sti.07/PP.00.9/SK/012/2011 tgl 10 Januari 2011 Sti.07/PP.00.9/SK/131.a/2011 tgl 2 Mei 2011 Sti.07/PP.00.9/SK/333/2011 tgl 7 Oktober 2011 Sti.07/PP.00.9/SK/333/2011 tgl 7 Oktober 2011 Sti.07/PP.00.9/SK/ /2011 tgl 5 Mei 2011 Sti.07/PP.00.9/SK/ /2011 tgl 30 Mei 2011 Sti.07/PP.00.9/SK/ /2011 tgl 7 Des 2011 Sti.07/PP.00.9/SK/ /2011 tgl 7 Des 2011
18
344.600.000
3
25.000.000
1
12.000.000
6
12.000.000 61.000.000
10
1.000.000
10.000.000
1
25.000.000
25.000.000
12
7.700.000
92.400.000
2
25.000.000
50.000.000
3
1.000.000
3.000.000
1
25.000.000
Jumlah
25.000.000 648.000.000
20 IAIN Sunan Ampel
Bantuan Penulisan Disertasi, Bantuan Studi S1 dan S2
Izin Belajar
In.02/1/PP.04/1333/P/2011 tgl 2 Desember 2011
53
21 IAIN Mataram
bantuan dan Tunjangan Pendidikan Pascasarjana bantuan dan Tunjangan Pendidikan Pascasarjana bantuan dan Tunjangan Pendidikan Pascasarjana Jumlah
Izin Belajar
SK No: IN.12/KU.00.1/SK/1203/2011
22
Izin Belajar
SK No: In.12/KU.00.1/SK/892A/2011
12
Izin Belajar
SK No: IN.12/KU.00.1/SK/2378/2011
2
Beasiswa / Tambahan Beasiswa
Status Izin belajar
22 STAIN Pontianak
Jumlah (Rp)
10 orang Izin Belajar, 1 orang tugas belajar dengan seluruh Biaya Ditanggung oleh Univ Leiden Izin Belajar Izin Belajar Izin Belajar
Bantuan Studi S2 Bantuan Penulisan Tesis Bantuan Studi S1 Jumlah 16 STAIN Pamekasan
Status
272.500.000
6.000.000 s.d. 20.000.000 10.000.000 s.d. 20.000.000 10.000.000
304.000.000 152.000.000 20.000.000 476.000.000
SK No. 13 Tahun 2011 tanggal 9 Februari 2011
2
29.000.000,00
55.438.720,00
No.
Nama Satker
Uraian
Status
No SK
Jumlah Penerima
Harga Satuan (Rp)
Status Izin belajar SK No. 11 Tahun 2011 tanggal 9 dan melebihi masa Februari 2011;SK No. 12 Tahun 2011 beasiswa tanggal 9; SK No. 13 Tahun 2011 tanggal 9 Februari 2011;SK No. 15 Tahun 2011 tanggal 9 Februari 2011
8
7.000.000 s.d. 31.000.000
110.877.440,00
Beasiswa / Tambahan Beasiswa
Status Izin Belajar SK No. 13 Tahun 2011 tanggal 9 tapi sudah Februari 2011 memperoleh beasiswa dari Dikti/Diktis/BPPS
2
29.000.000,00
55.438.720,00
Jumlah 23 Kanwil Kemenag Prov. Gorontalo PNS Di Lingkungan Kementrian Agama
Jumlah (Rp)
Beasiswa / Tambahan Beasiswa
221.754.880
Penetapan Penerima Bantuan Kualifikasi Guru S1 Penetapan Penerima Bantuan Beasiswa S2 Bagi Tenaga Pendidik, Pengawas dan Tenaga Pengelola Pendidikan Penetapan Penerima Bantuan Beasiswa S3 Bagi Tenaga Pendidik, Pengawas dan Tenaga Pengelola Pendidikan Jumlah
Izin Belajar
24 STAKPN Ambon
Bantuan Beasiswa S2
izin belajar
SK Rektor
4
22.000.000
88.000.000
25 Kanwil Kemenag Prov. Papua
Beasiswa S2 Beasiswa S3 Jumlah
Izin Belajar Izin Belajar
Kw.26.1/5/PP.00.11/0439/2011 Kw.26.1/5/PP.00.11/0447/2011
4 3
16.900.000 17.300.000
67.600.000 51.900.000 119.500.000
26 Ditjen Bimas Kristen
Pemberian Beasiswa Tunai bagi PNS Program S-1 Pemberian Beasiswa Tunai bagi PNS Program S-2 Pemberian Beasiswa Tunai bagi PNS Program S-3 Jumlah
Izin Belajar
DJ.III/KEP/HK.00.5/307/2011 Tanggal 15 Agustus 2011. DJ.III/KEP/HK.00.5/251/2011 Tanggal 30 Juni 2011. DJ.III/KEP/HK.00.5/597/2011 Tanggal 22 Juni 2011
19
14.100.000
267.900.000
59
16.900.000
997.100.000
24
17.300.000
Total A
Izin Belajar
Izin Belajar
Kw.30/I-b/SK/PP.00/181/2011 tanggal 25 Agustus 2011 Kw.30/I-b/SK/PP.00/122/2011 tanggal 31 Mei 2011
Kw.30/I-b/SK/PP.00/38/2011 tanggal 23 Pebruari 2011
6
3.000.000
18.000.000
30
6.250.000
187.500.000
10
30.000.000
300.000.000
505.500.000
Izin Belajar Izin Belajar
415.200.000 1.680.200.000 14.736.312.580
Lampiran 1.18 (Kepatuhan)
DAFTAR BANTUAN BEASISWA PADA KEMENTERIAN AGAMA YANG MELEBIHI SBU TAHUN 2011 NO Satker 1 Ditjen Bimas Katolik
Pemberian Bantuan Beasiswa Bagi Dosen Program S-2
Pemberian Bantuan Beasiswa Kualifikasi Guru Program S-2 Pemberian Bantuan Beasiswa Bagi Dosen Program S-3 Pemberian Bantuan Beasiswa Kualifikasi Guru Program S-2
Nama CFK (STFK Ledalero)
Jml Diterima 24.800.000,00
Satuan SBU 16.900.000,00
SYZ ( Univ. Islam Sumatera Utara) AJP (Univ. Katolik Parahyangan Bandung)
20.000.000,00 20.000.000,00
JRU (Univ. Katolik Parahyangan Bandung) VNU (Univ. Katolik Parahyangan Bandung)
MUR (Univ.Muhamadiyah Malang) PSI (Univ. Kristen Satya Wacana Salatiga) HPS (Sekolah Ledalero)
Tinggi
Filsafat
Katolik
SIR (Univ. Katolik Parahayangan Bandung) MMA (Univ.Tanjungpura Pontianak) GHA (Univ. Tanjungpura Pontianak) DAR (STP IPI Malang) Pemberian Bantuan Beasiswa Kualifikasi Guru Program S-2
AYM (Univ. Negeri Malang) PMO (Univ. Negeri Malang) WCU (Univ. Negeri Malang)
Selisih No SP2D 7.900.000,00 875804T
TGL SP2D 08/12/2011
16.900.000,00 16.900.000,00
3.100.000,00 875804T 3.100.000,00 875802T
08/12/2011 08/12/2011
20.000.000,00
16.900.000,00
3.100.000,00 875803T
08/12/2011
20.000.000,00
16.900.000,00
3.100.000,00 875804T
08/12/2011
17.500.000,00
16.900.000,00
600.000,00 858949T
15/11/2011
17.500.000,00
17.300.000,00
200.000,00 858950T
15/11/2011
24.800.000,00
16.900.000,00
7.900.000,00 862036T
21/11/2011
20.000.000,00
16.900.000,00
3.100.000,00 862036T
21/11/2011
24.800.000,00
16.900.000,00
7.900.000,00 862036T
21/11/2011
24.800.000,00 21.850.000,00 23.000.000,00
16.900.000,00 16.900.000,00 16.900.000,00
7.900.000,00 862036T 4.950.000,00 862036T 6.100.000,00 881535T
21/11/2011 21/11/2011 13/12/2011
22.500.000,00 23.000.000,00
16.900.000,00 16.900.000,00
5.600.000,00 881536T 6.100.000,00 881537T 70.650.000,00
13/12/2011 13/12/2011
SUB TOTAL 2 STAIN Kediri
Bantuan Beasiswa Program S-3
REF ITS FRO MMM MMU AND MQZ ASY HBA SHU MMB MQH MYA MZA ITH SAR AHT MAK NHA MUN MKH MIB UNA NCH
25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 30.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 30.000.000 25.000.000 30.000.000
17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00 17.300.000,00
Bantuan Beasiswa Program S-2
MAR
20.000.000
16.900.000,00
SUB TOTAL 3 STAIN Tulungagung
MAS MZA DAM RIL MRI MKH LZA NCH EIF MUS
Biaya Studi Prog S-3
SDE NNA AMA QHU DAS
Penetapan Penerima Bantuan Beasiswa S3 Bagi Tenaga Pendidik, Pengawas dan Tenaga Pengelola Pendidikan untuk 10 orang
SUB TOTAL TOTAL
3.100.000,00 453677Q
01/03/2011
20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 12.500.000 12.500.000 7.500.000
17.300.000 17.300.000 17.300.000 17.300.000 17.300.000 17.300.000 17.300.000 12.400.000 12.400.000 6.500.000
2.700.000 2.700.000 2.700.000 2.700.000 2.700.000 2.700.000 2.700.000 100.000 100.000 1.000.000
918139U 918139U 918139U 918139U 918139U 918139U 918139U 918139U 918139U 918139U
20.000.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 18.000.000
17.300.000 12.400.000 12.400.000 12.400.000 17.300.000
2.700.000 100.000 100.000 100.000 700.000
918140U 925730U 925730U
02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 02/05/2011 10/11/2011 10/11/2011
928058U 928059U
19/12/2011 19/12/2011
30.000.000
16.200.000
SUB TOTAL 4 Kanwil Kementerian Agama Prop. Gorontalo
01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011 01/03/2011
202.900.000,00
Biaya Studi Prog S-3 Biaya Studi Prog S-3 Biaya Studi Prog S-3 Biaya Studi Prog S-3 Biaya Studi Prog S-3 Biaya Studi Prog S-3 Biaya Studi Prog S-3 Bantuan Penulisan Desertasi Bantuan Penulisan Desertasi Bantuan Penulisan Tesis Prog S-2
Bantuan Penulisan Desertasi Biaya Studi Prog S-3
453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q 453676Q
7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 12.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 7.700.000,00 12.700.000,00 7.700.000,00 12.700.000,00
23.800.000 93.000.000,00
93.000.000,00 390.350.000,00
Lampiran 1.19 (Kepatuhan) PEMBERIAN BANTUAN BEASISWA - MAK 52 TANPA LPJ PADA DITJEN BIMAS KATOLIK SK
MAK
URAIAN/ALAMAT BANTUAN
PROPOSAL BANTUAN (ADA/TIDAK)
LPJ (ADA/TIDAK)
NOMOR
TANGGAL
Ada: April 2011 Ada:4-4-2011 Ada:29-3-2011 Ada:1-4-2011 Ada:1-4-2011 Ada:10-4-2011
-
858953T 858953T 858953T 858953T 858953T 858953T
15-Nop-11 15-Nop-11 15-Nop-11 15-Nop-11 15-Nop-11 15-Nop-11
3.000.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00 3.000.000,00 18.000.000,00
Ada:13-9-2011 Ada:26-5-2011 Ada Ada:30-3-2011 Ada:23-2-2011 Ada:14-3-2011 Ada: Maret 2011 Ada:8-10-2011 Ada:9-2-2011 Ada:8-4-2011 Ada:26-4-2011 Ada:9-9-2011 Ada:5-10-2011
-
863741T 863741T 863741T 863741T 863741T 863741T 863741T 863741T 863741T 863741T 863741T 863741T 863741T
23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11 23-Nop-11
5.000.000,00 5.000.000,00 3.500.000,00 3.500.000,00 3.500.000,00 3.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 76.500.000,00
SP2D
NILAI BANTUAN
Pemberian Bantuan Beasiswa Tenaga Teknis Program S1 DJ.IV/Hk.00.5/ 208/2011, Tanggal 4 Nov 2011
521219
1 2 3 4 5 6
MMB (STIE Oemathonis Kupang) YBT (STIE Oemathonis Kupang) MAG (STIE Oemathonis Kupang) ALO (Universitas Krisnadwipayana) AIA (Universitas Krisnadwipayana) HAR (Universitas Krisnadwipayana) TOTAL Pemberian Bantuan Beasiswa Tenaga Teknis Program S2
1 2 3 4 DJ.IV/Hk.00.5/ 5 222/2011, 521219 6 Tanggal 11 Nov 7 2011 8 9 10 11 12 13
LLA (Universitas Haluoleo) PTL (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makasar) YTK (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN Makasar) DWU ( Sekolah Tinggi ilmu Administrasi LAN Makasar) SRP (Universitas Negeri Manado) FPM (STIA Bina taruna Gorontalo) ALE ( STP IPI Malang) YPW (Universitas Islam Sumatera Utara) GLT ( Universitas Katolik Widya Mandira Kupang) THU ( Universitas Medan Area) MPA ( Universitas Simalungun Pematangsiantar Sumatera Utara) SAR ( Universitas Wijaya Putra Surabaya) HHA (Universitas Cenderawasih Jayapura) TOTAL TOTAL SELURUHNYA
94.500.000,00
Lampiran 1.20 (Kepatuhan) BANTUAN BEASISWA PNS YANG MELEWATI BATAS WAKTU No.
Nama
Jenis Studi
Tempat Studi
Tahun Masuk
S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S3 S2
UNY UNY UNY UIN Sunan Kalijaga UIN Sunan Kalijaga UII UGM UKSW Salatiga UIN Sunan Kalijaga UGM UGM UGM UIN Sunan Kalijaga UMY
2006 2006 2006 2001 2006 2005 2004 2004 2004 2004 2004 2002 2004
S2
Universitas Tanjung Pura
2008
Rp
2 SAP
S2
Universitas Negeri Jakarta
2007
Rp
3 IMA
S2
Universitas Padjadjaran Bandung
2007
Rp
A. UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA Melebihi batas masa beasiswa 1 TAF 2 SRZ 3 AMA 4 AMU 5 OFA 6 RIY 7 HDL 8 ARO 9 OEP 10 MSO 11 SRD 12 CAS 13 MPR 14 IIS SUB TOTAL B. STAIN PONTIANAK Melebihi batas masa studi 1 AIR
Jumlah Bantuan (Rp)
7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 7.500.000,00 3.150.000,00 100.650.000,00
Jangka Waktu Belajar (Maksimal)
2010 2010 2010 2004 2010 2009 2008 2008 2008 2008 2008 2006 2007
13.000.000,00 25 Agustus 2008/2009 s.d. 25Agustus 2010/2011 7.000.000,00 Agustus 2007/2008 s.d. Agustus 2009/2010
7.000.000,00 September 2007/2008 s.d. September 2009/2010
Pemeriksaan tentang Batas Waktu
Keterangan
lebih 1 tahun lebih 1 tahun lebih 1 tahun lebih 7 tahun tdk diketahui lebih 1 tahun lebih 2 tahun lebih 3 tahun lebih 3 tahun lebih 3 tahun lebih 3 tahun lebih 3 tahun lebih 5 tahun lebih 4 tahun
25 Februari 2011
Ijin Belajar SK Sekjen SJ/B.II/2/Kp.02.3/811/2011 tgl 21 Maret 2011
01 Februari 2010
Sudah lulus per 28 Januari 2011 berdasarkan Surat Keterangan Direktur PPs UNJ No. 484/H.39.6.PPs/KM/2011 tanggal 28 Januari 2011
01 Maret 2010
4 NHA
S2
Universitas Negeri Jakarta
2007
Rp
7.000.000,00 Agustus 2007/2008 s.d. Agustus 2009/2010
01 Februari 2010
5 MKI
S2
Universitas Tanjung Pura
2008
Rp
7.000.000,00 Agustus 2008/2009 s.d. Agustus 2010/2011
01 Februari 2011
6 IBR
S3
UKM Malaysia
2006
Rp
7 IIQ
S3
Universitas Syarif Hidayatullah
2005
Rp
31.000.000,00 7 Desember 2006/2007 s.d. 7 Desember 2010/2011 29.000.000,00 Agustus 2005/2006 s.d. Agustus 2009/2010
8 MHS
S3
Institut ATMA/UKM
2007
Rp
07 Desember 2010
01 Agustus 2009
15.000.000,00 16 Oktober 01 Oktober 2011 2007/2008 s.d. 16 Oktober 2011/2012
Sudah lulus per 16 Februari 2011 berdasarkan Official Transcript Universiti Kebangsaan Malaysia serial number P27899
116.000.000,00 5.122.560,00 110.877.440,00
Pajak SUB TOTAL (Setelah Pajak)
Memperoleh beasiswa ganda ZAE
S3
Universitas Gajahmada
Rp
29.000.000,00
2 NTU
S3
Universitas Negeri Jakarta
Rp
29.000.000,00
1
58.000.000,00 2.561.280,00
Pajak SUB TOTAL (Setelah Pajak)
55.438.720
Total
266.966.160,00
Sudah Menerima Bantuan Beasiswa Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program S2 dan S3 Tahun Anggaran 2010 dari DIKTIS Sudah Menerima Bantuan Beasiswa Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program S2 dan S3 Tahun Anggaran 2010 dari DIKTIS
Lampiran 1.21 (Kepatuhan) Ketidakhematan atas Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat No
Satker
1 Ditjen Bimas Islam 2 Ditjen Pendis Kemenang 3 Ditjen Bimas Hindu
Nomor DJ.II.1/4/Ks.01.5/460/2011 Dj.I/Set.I/4/Ks.01.7/1564./2011 Dj.V/Dt.II/PPK/KS.07.1/029/2011
4 Litbang dan Diklat
Set.BD/KS.01.2/159/2011
5 Kanwil Kemenag Prov. Lampung 6 Kanwil kemenag Prov Jateng 7 Kanwil Kankemenag Kalteng
Kw.08.1/1.e/Ks.01/560.a/2011 Kw.11/1/5/KS.01.7/1490/2011
Kontrak Tanggal 25 Maret 2011 15 Agustus 2011 13 Mei 2011
11 April 2011 12 Februari 2011 Total
Nilai (Rp) 459.200.000,00 486.600.000,00 359.021.100,00 481.500.000,00 500.758.500,00 388.546.050,00 380.900.000,00 437.200.000,00 347.350.000,00 3.841.075.650,00
SBU (Rp) 400.000.000,00 400.000.000,00 250.000.000,00 400.000.000,00 400.000.000,00 300.000.000,00 300.000.000,00 300.000.000,00 300.000.000,00 3.050.000.000,00
Ketidakhematan (Rp) 59.200.000,00 86.600.000,00 109.021.100,00 81.500.000,00 100.758.500,00 88.546.050,00 80.900.000,00 137.200.000,00 47.350.000,00 791.075.650,00
Keterangan Kendaraan Eselon I Kendaraan Eselon I Kendaraan Operasional Kendaraan Eselon I Kendaraan Eselon I Kendaraan Eselon II Kendaraan Eselon II Kendaraan Eselon II Kendaraan Eselon II
Lampiran 1.22 (Kepatuhan)
Rincian Ketidakhematan atas Sewa Kendaraan di atas SBU pada Kegiatan Penyelenggaraan Konferensi Media Islam TA 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1
Periode Pemakaian (11-16 Des' 11)
Camry G New Innova G
a 10 10
b 6 6
Tarif Jumlah sebelum pajak Pajak PPN 10% Pajak PPh 23 Net (Rp) PPh 23 (Rp) (Rp) (Rp) (%) c d = a x b x c x 100/110 e = d x 10% f g=dxf h=d-e-g 2.372.000 129.381.818,18 12.938.181,82 2% 2.587.636,36 113.856.000,00 1.140.000 62.181.818,18 6.218.181,82 2% 1.243.636,36 54.720.000,00
2
Periode Pemakaian (17 Des' 11)
Camry G New Innova G
3 3
1 1
1.140.000 2.372.000
No.
Keterangan
Type Kendaraan
Kuantitas
Hari
JUMLAH
Biaya (Rp)
3.109.090,91 6.469.090,91
310.909,09 646.909,09
201.141.818,18
20.114.181,82
2% 2%
62.181,82 129.381,82
2.736.000,00 5.692.800,00
177.004.800
Jumlah Menurut SBU (Rp) i j=axbxi 675.000,00 40.500.000,00 675.000,00 40.500.000,00
Tarif SBU (Rp)
675.000,00 675.000,00
Selisih (Rp) k=h-j 73.356.000,00 14.220.000,00
2.025.000,00 2.025.000,00
711.000,00 3.667.800,00
85.050.000
91.954.800
Lampiran 1.23 (Kepatuhan) Realisasi Belanja Honorarium Melebihi SBU Kankemenag Kab. Dompu No
Nama Penerima
1 Honorarium Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pekerjaan Renovasi Gedung Kankemenag Kab Dompu dengan pagu Rp1.899.300.000,00 a. Ketua b. Sekretaris c. Anggota 2 Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Renovasi Gedung Bertingkat Kankemenag Kab Dompu
Dalam SPJ (Rp)
Menurut SBU (Rp)
Selisih (Rp)
1.500.000 1.400.000 1.300.000
1.020.000 1.020.000 1.020.000
480.000 380.000 280.000
720.000 605.000 560.000 540.000 520.000
390.000 390.000 390.000 390.000 390.000
330.000 215.000 170.000 150.000 130.000
3 Honorarium pengelola teknis proyek (PTP) pekerjaan renovasi bertingkat Gedung Kankemenag Kab Dompu a. Pengelola teknis proyek selama 12 bulan
30.860.000
6.000.000
24.860.000
4 Honorarium pengelola teknis proyek Renovasi Gedung KUA Kecamatan Woja dan Kecamatan Hu'u a. Pengelola teknis proyek selama 12 bulan
8.820.000
6.000.000
2.820.000
5 Honorarium panitia penerima hasil pekerjaan rehabilitasi gedung KUA Kecamatan Woja a. KPA b. PPK c. Ketua Panitia d. Sekretaris e. Anggota
430.000 360.000 260.000 240.000 220.000
260.000 260.000 260.000 260.000 260.000
170.000 100.000 (20.000) (40.000)
6 Honorarium panitia penerima hasil pekerjaan rehabilitasi gedung KUA Kecamatan Hu'u a. KPA b. PPK c. Ketua Panitia d. Sekretaris e. Anggota
430.000 360.000 260.000 240.000 220.000
260.000 260.000 260.000 260.000 260.000
170.000 100.000 (20.000) (40.000)
49.845.000
19.610.000
a. KPA b. PPK c. Ketua Panitia d. Sekretaris e. Anggota
Jumlah
30.235.000
Lampiran 1.24 (Kepatuhan) Perhitungan Kelebihan Pembayaran Honor Pengelola Aplikasi SAK dan SIMAK BMN pada Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat
A. Tim Pengelola Aplikasi Keuangan Tingkat Satker Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat (SK No. Kw.33.1/1/KU.01.1/327/2011) Jabatan 1
Jml Org 2
Jml Bulan 3
Menurut SK (Rp) Tarif SBU (Rp) 4 5
Selisih (Rp) 6=4-5
Jumlah Selisih (Rp) 7=2x3x6
PPh 21
Kelebihan
Penanggung Jawab
1
12
300.000
300.000
-
-
Koordinator
1
12
300.000
250.000
50.000
600.000
1
12
300.000
200.000
100.000
1.200.000
60.000,00
1.140.000,00
10
12
300.000
150.000
150.000
18.000.000
900.000,00
17.100.000,00
19.800.000
1.050.000,00
18.750.000,00
Ketua Anggota
Jumlah (A)
90.000,00
510.000,00
B. Tim Pengelola Aplikasi Simak BMN Tingkat Satker Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat (SK No. Kw.33.1/1/KU.01.1/329/2011) Jabatan 1
Jml Org 2
Jml Bulan 3
Menurut SK (Rp) Tarif SBU (Rp) 4 5
Selisih (Rp) 6=4-5
Jumlah Selisih (Rp) 7=2x3x6
Kelebihan
Penanggung Jawab
1
12
300.000
300.000
Koordinator
1
12
300.000
250.000
50.000
600.000
90.000,00
510.000,00
Ketua
1
12
300.000
200.000
100.000
1.200.000
60.000,00
1.140.000,00
20
12
300.000
150.000
150.000
36.000.000
1.800.000,00
34.200.000,00
37.800.000
1.950.000,00
35.850.000,00
Anggota
-
PPh 21
Jumlah (B)
-
-
C. Tim Pengelola Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) Tingkat Wilayah Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat (SK No. Kw.33.1/1/KU.01.1/326/2011) Jabatan 1
Jml Org 2
Jml Bulan 3
Menurut SK (Rp) Tarif SBU (Rp) 4 5
Selisih (Rp) 6=4-5
Jumlah Selisih (Rp) 7=2x3x6 -
PPh 21
Kelebihan
Penanggung Jawab
1
12
300.000
300.000
Koordinator
1
12
300.000
250.000
50.000
600.000
90.000,00
510.000,00
Ketua
1
12
300.000
200.000
100.000
1.200.000
60.000,00
1.140.000,00
Anggota
3
12
300.000
150.000
150.000
5.400.000
270.000,00
5.130.000,00
7.200.000
420.000,00
6.780.000,00
PPh 21
Kelebihan
Jumlah (C)
-
-
D. Tim Pengelola Aplikasi SIMAK BMN Tingkat Wilayah Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat (SK No. Kw.33.1/1/KU.01.1/328/2011) Jabatan 1
Jml Org 2
Jml Bulan 3
Menurut SK (Rp) Tarif SBU (Rp) 4 5
Selisih (Rp) 6=4-5
Jumlah Selisih (Rp) 7=2x3x6
Penanggung Jawab
1
12
300.000
300.000
-
-
Koordinator
1
12
300.000
250.000
50.000
600.000
Ketua
1
12
300.000
200.000
100.000
Anggota
3
12
300.000
150.000
150.000
Jumlah (D) Jumlah Keseluruhan (A+B+C+D)
90.000,00
510.000,00
1.200.000
60.000,00
1.140.000,00
5.400.000
270.000,00
5.130.000,00
7.200.000
420.000,00
6.780.000,00
72.000.000
3.840.000
68.160.000
Lampiran 1.25 (Kepatuhan) Kelebihan Pembayaran Honor Panitia Karena Keanggotaan Ganda Dalam Kegiatan Yang Sama pada IAIN Sultan Amai Gorontalo A. Panitia Sekretariat dengan Panitia Roster No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Susunan Panitia MAM LAR IPU MDA EAD HPA RRA ALA SPO
Jabatan
Honor yang diterima (Rp)
Pengarah Penanggung Jawab Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota TOTAL
1.215.000 1.080.000 987.500 945.000 870.000 900.000 900.000 900.000 900.000 8.697.500
Transport (Rp) + + + + + + + + + +
330000 330000 330000 330000 330000 330000 330000 330000 330000 2.970.000
Total yang diterima (Rp) = = = = = = = = = =
1.545.000 1.410.000 1.317.500 1.275.000 1.200.000 1.230.000 1.230.000 1.230.000 1.230.000 11.667.500
= = = = = = = = =
Kelebihan Pembayaran (Rp) 492.500 450.000 407.500 407.500 365.000 395.000 395.000 410.000 3.322.500
B. Panitia Roster dengan Panitia pelaksanaan kegiatan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Susunan Tim MAM LAR IPU MDA NTU SSP ALT IPA
Jabatan Pengarah Penanggung Jawab Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota
Total TOTAL
Honor yang diterima (Rp) 382.500 340.000 297.500 297.500 255.000 285.000 285.000 300.000 2.442.500
Transport (Rp) + + + + + + + +
110000 110000 110000 110000 110000 110000 110000 110000 880.000
14.990.000
Lampiran 1.26 (Kepatuhan)
Pembayaran Honor/Insentif pada STAIN Pamekasan yang Tidak Menghasilkan Output yang Jelas Bulan Januari s.d. Desember 2011 No NO SPM
Tanggal SPM
NO SP2D
Tanggal SP2D
Nilai SP2D bruto (Rp)
Uraian
1 00018
02-Feb-11 508538R
04-Feb-11
35.400.000,00
Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Bulan Januari 2011, untuk 110Pegawai.
2 00039
01-Mar-11 509588R
07-Mar-11
35.340.000,00
Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Bulan Pebruari 2011, untuk 110 Pegawai.
3 00080
04-Apr-11 800757U
05-Apr-11
35.120.000,00
Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis, Unsur Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Bulan Maret 2011, untuk 109 Pegawai.
4 00108
02-Mei-11 802031U
04-Mei-11
37.068.000,00
Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Bulan April 2011, untuk 120 Pegawai.
5 00158
06-Jun-11 803515U
08-Jun-11
36.868.000,00
Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Bulan Mei 2011, untuk 120 Pegawai.
6 00194
04-Jul-11 804857U
06-Jul-11
36.559.000,00
Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Bulan Juni 2011, untuk 119 Pegawai.
7 00220
02-Agust-11 806224U
08-Agust-11
8 00259
07-Sep-11 807492U
07-Sep-11
9 00285
04-Okt-11 808542U
04-Okt-11
10 00328
04-Nov-11 809856U
03-Nov011
11 00378
02-Des-11 811268U
06-Des-11
12 00377
02-Des-11 811265U
06-Des-11
13 00189
06-Jul-11 804852U
06-Jul-11
14 00422
10-Des-11 812115U
13-Des-11
TOTAL
Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur 36.559.000,00 Penunjang Akademis Bulan Juli 2011 a.n. IDR/196701021992031001 dkk. (119 Pegawai). Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademik dan Unsur 36.909.000,00 Penunjang Akademik Bulan Agustus 2011 a.n. IDR dkk (119 Pegawai). Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur 36.359.000,00 Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Untuk Bulan September 2011 a.n. IDR dkk (119 Pegawai). Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur 36.649.000,00 Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Untuk Bulan Oktober 2011 a.n. IDR dkk (117 Pegawai). Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan Kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur 36.709.000,00 Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Bulan Desember 2011 a.n.IDR dkk. (117 Pegawai). Pembayaran Honorarium Unsur Pimpinan kelembagaan, Unsur Akademis dan Unsur 36.709.000,00 Penunjang Akademis STAIN Pamekasan Bulan Nopember 2011 a.n. IDR dkk (117 Pegawai). Pembayaran Honorarium Tim Pengelola Program Non Reguler pada Semester Genap TA 7.690.000,00 2010/2011 Pembayran Honorarium Tenaga Pengajar Program Non Reguler pada Semester Genap TA 20.400.000,00 2010/2011 Pembayaran Honor Tenaga Pengajar Program Non Reguler pada Semester Gasal Tahun 33.450.000,00 2011/2012 (Rp57.600.000,00 dikurangi pengembalian Rp24.150.000,00) Pembayaran Honor Tim Pengelola Program Non Reguler pada Semester Gasal Tahun 28.940.000,00 2011/2012 526.729.000,00
Lampiran 1.27 (Kepatuhan)
Pembayaran Honorarium/Insentif pada STAIN Tulungagung yang Tidak Menghasilkan Output yang Jelas
No 1
No. SPM 00251
Tanggal SPM 01-Agust-11
No. SP2D 921911U
Tanggal SP2D 03-Agust-11
Nilai (Rp) Uraian 48.150.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan bagian bulan : Juli 2011 untuk 146 orang. (PNBP)
2
00311
08-Sep-11
923210U
08-Sep-11
47.850.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan bagian bulan : Agustus 2011 untuk 146 orang. (PNBP)
3
00333
03-Okt-11
923967U
03-Okt-11
47.610.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan bulan September 2011 untuk 145 orang. (PNBP)
4
00386
01-Nop-11
925175U
01-Nop-11
47.360.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan bagian bulan Oktober 2011 untuk 143 orang. (PNBP)
5
00459
01-Des-11
926555U
01-Des-11
47.360.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan bagian bulan Nopember 2011 untuk 143 orang (PNBP)
6
00489
07-Des-11
926971U
07-Des-11
47.560.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan bulan Desember 2011 untuk 144 orang (PNBP)
7
00027
03-Mar-11
916066U
04-Mar-11
89.410.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan STAIN Tulungagung bulan Januari dan Pebruari 2011 untuk 136 orang (PNBP)
8
00079
05-Apr-11
917252U
07-Apr-11
44.780.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan STAIN Tulungagung bulan Maret 2011 untuk 135 orang (PNBP)
9
00134
06-Mei-11
918442U
09-Mei-11
48.150.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan STAIN Tulungagung bulan April 2011 bulan April 2011 untuk 146 orang (PNBP)
10
00217
01-Jul-11
920426U
01-Jul-11
48.150.000,00 Pembayaran insentif bagi pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan STAIN Tulungagung bulan Juni 2011 untuk 146 orang (PNBP)
11
00168
01-Jun-11
919219U
01-Jun-11
48.150.000,00 Pembayaran insentif bagi tenaga pendidik yang mendapatkan tugas tambahan dan tenaga kependidikan STAIN Tulungagung bulan Mei 2011 untuk 146 orang (PNBP)
Total
564.530.000,00
Lampiran 1.28 (Kepatuhan)
Honor Tim Pelayanan Akademik dan Kemahasiswaan PNS No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL
Honor yang diterima 31.377.500 32.027.500 32.415.000 33.430.000 34.930.000 35.130.000 34.680.000 34.680.000 33.705.000 33.705.000 33.495.000 32.340.000 401.915.000
Lampiran 1.29 (Kepatuhan)
Pembayaran Insentif pada IAIN Sunan Ampel yang Tidak Menghasilkan Output yang Jelas Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL
Tgl SPM 20 April 2011 20 April 2011 20 April 2011 12 Mei 2011 16 Juni 2011 21 Juli 2011 15 Agustus 2011 14 September 2011 13 Oktober 2011 21 Nopember 2011 21 Desember 2011 21 Desember 2011
No. SPM SPM-i/BLU - KP/ 032 / IV /2011 SPM-i/BLU - KP/ 032 / IV /2011 SPM-i/BLU - KP/ 032 / IV /2011 SPM-i/BLU - KP/ 044 / V /2011 SPM-i/BLU - KP/ 065 / VI /2011 SPM-i/BLU - KP/ 080 / VII /2011 SPM-i/BLU - KP/ 091 / VIII /2011 SPM-i/BLU - KP/ 104 / IX /2011 SPM-i/BLU - KP/ 130 / X /2011 SPM-i/BLU - KP/ 148 / XI /2011 SPM-i/BLU - KP/ 159 / XII /2011 SPM-i/BLU - KP/ 160 / XII /2011
Kantor Pusat 36.440.000 35.852.000 35.524.000 37.084.000 37.620.000 36.940.000 36.402.000 36.476.000 36.624.000 36.912.000 37.268.000 39.300.000 442.442.000
Syariah 14.308.000 14.192.000 13.608.000 14.352.000 14.532.000 13.336.000 13.052.000 13.096.000 13.604.000 13.752.000 13.404.000 14.100.000 165.336.000
Tarbiyah 12.384.000 12.208.000 11.616.000 13.480.000 13.496.000 13.588.000 12.780.000 9.276.000 9.284.000 8.940.000 8.864.000 8.952.000 134.868.000
Ushuluddin 8.224.000 8.320.000 8.580.000 8.208.000 9.020.000 9.048.000 8.964.000 8.992.000 9.012.000 9.048.000 8.380.000 8.428.000 104.224.000
Adab 6.252.000 6.396.000 5.780.000 6.292.000 6.496.000 6.796.000 6.628.000 6.780.000 6.860.000 6.880.000 6.716.000 6.664.000 78.540.000
Dakwah 9.608.000 9.736.000 8.680.000 9.156.000 9.392.000 9.468.000 9.068.000 9.116.000 9.224.000 8.892.000 8.656.000 8.988.000 109.984.000
Pasca Sarjana 3.860.000 3.776.000 3.712.000 3.868.000 3.884.000 3.876.000 3.840.000 3.888.000 3.804.000 3.864.000 3.600.000 3.600.000 45.572.000
Kopertais 1.504.000 1.640.000 1.552.000 1.896.000 1.928.000 2.076.000 1.916.000 1.948.000 2.020.000 1.792.000 1.820.000 1.820.000 21.912.000
TOTAL 92.580.000 92.120.000 89.052.000 94.336.000 96.368.000 95.128.000 92.650.000 89.572.000 90.432.000 90.080.000 88.708.000 91.852.000 1.102.878.000
Lampiran 1.30
Kelebihan Pembayaran Atas Kegiatan Penelitian dan Pengembangan pada Badan Litbang dan Diklat No. A. 1. 2.
B. 1.
2.
3.
C. 1. 2.
Unit Eselon II/Nama Kegiatan Puslitbang Kehidupan Keagamaan Penelitian Kasus-kasus Kehidupan Keagamaan Aktual Penelitian Perilaku Umat Islam dalam Konsumsi Produk Halal Jumlah A. Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Penelitian Tentang Paham Keagamaan Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
Ujicoba Model Evaluasi Pendidikan Agama (Afeksi dan Psikomotor)
Penelitian Kompetensi Kepala Madrasah Jumlah B Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Penelitian Inskripsi Keagamaan Penerjemahan Alquran Tiga Bahasa Jumlah C Jumlah A+B+C
dalam
Uraian
Pembayaran Honor Tidak Sesuai dengan SBU Pembayaran Honor Tidak Sesuai dengan SBU
Pembayaran (Rp) Tidak didukung bukti memadai
Kelebihan
9.100.000,00 8.500.000,00 17.600.000,00
Pengeluaran Belanja Bahan tidak sesuai yang seharusnya Pembayaran Honor Tidak Sesuai dengan SBU Duplikasi Biaya Perjalanan Dinas Pembayaran Honor Narasumber Tidak ada Dasar Hukumnya Pengeluaran Belanja Bahan tidak sesuai yang seharusnya Pembayaran Honor Tidak Sesuai dengan SBU Duplikasi dan Kelebihan Biaya Perjalanan Dinas Pembayaran atas BuktiBukti Pertanggungjawaban yang Diragukan Kebenarannya Pembayaran Honor Tidak Sesuai dengan SBU
7.330.188,00
46.519.000,00 5.400.000,00 40.000.000,00
877.272,00
35.319.000,00 1.350.000,00 36.193.500,00
19.310.000,00 156.105.460,00
Pembayaran Honor Tidak Sesuai dengan SBU Pembayaran Honor Tidak Sesuai dengan SBU
11.822.500,00 9.817.500,00 21.640.000,00 195.345.460,00
36.193.500,00
Lampiran 1.31 (Kepatuhan) RINCIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN AKIBAT KURANG VOLUME PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAHAP I GEDUNG PPS 3 (TIGA) LANTAI KAMPUS I IAIN SUMATERA UTARA TAHUN 2011 No
Uraian Pekerjaan
Kontrak
Fisik
Selisih
Harga
Jumlah
PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI I Pekerjaan Sloof Lantai I 1 Sloof 30/60 K 300
74,88
65,25
9,63
1.047.168,00
10.084.227,84
Pembesian Sloof
14976
13.050,00
1.926,00
17.275,00
33.271.650,00
2 Sloof 30/40 K 300
21,24
24,5
-3,26
1.047.168,00
-3.417.956,35
Pembesian Sloof
4248
4.900,80
-652,8
17.275,00
-11.277.120,00
3 Sloof 25/30 K300
9,92
9,38
0,55
1.047.168,00
570.706,56
1983,9
1.875,00
108,9
17.275,00
1.881.247,50
1,9
1,79
0,11
1.047.168,00
116.235,65
209,14
197,03
12,11
17.275,00
209.167,52
Pembesian Sloof 4 Sloof 15/15 K300 Pembesian Sloof
PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI II
-
Pekerjaan Balok Lantai II 1 Balok Uk. 30x60 cm K300 Pembesian Balok 2 Balok Uk. 30x40 cm K300 Pembesian Balok 3 Balok Uk. 25x30 cm K300 Pembesian Balok 4 Balok Uk. 25 x 30 cm utk Plat atap Pembesian Balok
Total
-
-
-
54,61
51,98
2,63
17.275,00
45.364,15
9557,1
9.097,53
459,57
17.275,00
7.939.016,99
19,64
22,32
-2,68
17.275,00
-46.297,00
3436,1
3.905,01
-468,88
17.275,00
-8.099.924,17
8,64
7,71
0,93
17.275,00
16.130,53
1511,4
1.348,04
163,34
17.275,00
2.821.685,45
2,19
1,2
0,99
17.275,00
17.102,25
382,41
209,54
172,87
17.275,00
2.986.333,98
37.117.570,91
Lampiran 1.32 (Kepatuhan) RINCIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN AKIBAT KURANG VOLUME PEKERJAAN KONSTRUSKI FISIP TAHAP II UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TA 2011 No.
Uraian
Satuan
Kontrak
Cek Fisik
Selisih
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL VII Lampu Penerangan & Kotak Tusuk Lantai Dasar Blok B 1 Pek. Lampu TL T5 2 x 28 watt Inbouw louvre 2 Pek. Lampu Downlight tx18 w
bh
33
28
5
705.414
3.527.070
bh
28
23
5
245.039
1.225.195
bh
22
21
1
705.414
705.414
bh bh bh
31 8 7
12 -
19 8 7
245.039 393.547 35.000
4.655.741 3.148.376 245.000
bh
28
26
2
705.414
1.410.828
bh
3
1
2
415.200
830.400
bh
27
25
2
245.039
490.078
bh bh
2 10
8
2 2
334.144 40.840
668.288 81.680
bh
1
-
1
35.000
35.000
bh set
47 6
28 -
19 6
245.039 393.547
4.655.741 2.361.282
bh bh set
43 4 6
28 3 -
15 1 6
245.039 42.000 542.055
3.675.585 42.000 3.252.330
Sistem Fire Alarm Lantai Dasar 19 Pek Smoke Detector 20 Pek. Heat Detector (ROR)
bh bh
6 25
6 25
505.000 196.031
3.030.000 4.900.775
Lantai 1 21 Pek Smoke Detector
bh
10
10
505.000
5.050.000
Lantai 2 22 Pek Smoke Detector
bh
8
8
505.000
4.040.000
Lantai 3 23 Pek Smoke Detector
bh
8
8
505.000
4.040.000
Lantai Dasar Block C 3 Pek. Lampu TL T5 2 x 28 watt Inbouw louvre 4 Pek. Lampu Downlight tx18 w 5 Pek. Flood Lamp MHN-TD 70 w 6 Pek. Saklar Tunggal Lantai 1 Block A 7 Pek. Lampu TL T5 2 x 28 watt Inbouw louvre 8 Pek. Lampu TL T5 2x14 watt Linear Batten 9 Lampu downlight tx18 watt Lantai 1 Block B 10 Pek. Lampu Baret Mentos 22 watt 11 Pek. Outlet Kotak Tusuk Ganda 1 ph 16 A/400VA Lantai 1 Block C 12 Pek. Saklar Tunggal Lantai 2 Block C 13 Pek. Lampu Downlight tx 18w 14 Pek. Floor box Outlet terdiri dari: - Kotak tusuk Outlet 2 modul - VGA Outlet 1 modul - RG-45 outlet 1 modul Lantai 3 Block C 16 Pek. Lampu Downlight tx18 W 17 Pek. Saklar Seri 18 Pek. Floor Box Outlet terdiri dari: - Kotak tusuk Outlet 2 modul - VGA Outlet 1 modul - RG-45 outlet 1 modul IX
Jumlah
52.070.783
Lampiran 1.33 (Kepatuhan)
Rincian SP2D atas Kegiatan yang Dananya Masih di Bendahara Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat SP2D DIPA Setjen (01)
Jumlah 01 Ditjen Pendis (04) Jumlah 04 Ditjen Bimas Kristen (05)
Nilai SP2D
Nomor
Tanggal
973246W
20-12-2011
14.485.000
973247W
20-12-2011
16.320.000
134801W
16-12-2011
1.790.909
129559W
8-11-2011
32.595.909 25.225.000
133069W 134045W
12-12-2011 14-12-2011
132099W
06-12-2011
56.505.000 97.200.000 178.930.000 2.900.000
133525W
13-12-2011
21.296.000
132098W
06-12-2011
12.000.000
133532W
13-12-2011
2.000.000
131134W
25-11-2011
47.290.000
133399W
13-12-2011
12.500.000
134877W
19-12-2011
17.950.000
134876W
19-12-2011
2.590.000
133400W
13-12-2011
35.150.000
Subtotal Urusan Agama Kristen (a) 127899W 14-10-2011
133508W
13-12-2011
Subtotal Pendidikan Keagamaan Kristen Jumlah 05 (a+ b) Jumlah (01 + 04 + 05)
153.676.000 11.022.000
19.080.000
30.102.000 183.778.000 395.303.909
Uraian Kegiatan Honor kegiatan Rapat Kerja Perencanaan Transport dan uang saku peserta kegiatan Rapat Kerja Perencanaan Belanja bahan kegiatan Rapat Kerja Perencanaan Honor Tim Manajemen BOS Perjalanan Dinas Perjalanan Dinas honorarium panitia pada keg. Rapim lembaga keagamaan dan yayasan se Papua Barat Honorarium narasumber dan moderator keg. Rapim lembaga keagamaan kristen dan yayasan se Papua Barat Uang saku peserta keg. Rapim lembaga keagamaan dan yayasan se papua barat (30 org) Uang saku peserta keg. Rapim lembaga keagamaan dan yayasan se papua barat (5 org) Perjalanan dinas keg. Rapim lembaga dan yayasan se papua barat (46 orang) Perjalanan dinas keg. Rapim lembaga dan yayasan se papua barat (5 orang) Pembayaran 100% paket full board keg. Rapim lembaga keagamaan dan yayasan se papua barat Pembayaran 100% ATK keg. Rapim lembaga keagamaan dan yayasan se papua barat Perjadin Tim Rapim an. U.Rahangmetan (4 Orang) Pembayaran By. Perjalanan dinas kepala bid. PAK a/n Adolina Momot, S.Th dkk (2 orang) Pembayaran By. Honor Pengelola Keuangan Bid. PAK an Adolina Momot, S.Th dkk (3 Orang)
Dana yang Masih di Bendahara 14.485.000 16.320.000
1.790.909 32.595.909 25.225.000 136.891.000 162.116.000 2.660.000
18.991.200
12.000.000
2.000.000
47.290.000
12.500.000
17.623.636
2.319.227
35.150.000 79.534.063 11.022.000
19.080.000
30.102.000 109.636.063 304.347.972
Lampiran 1.34 (Kepatuhan) REKAPITULASI SATKER YG TERLAMBAT MENYETORKAN PAJAK
No.
Nama Satker
Jenis Pajak Yang Terlambat disetorkan PPh 21
BADAN LITBANG DAN DIKLAT
PPh 22
PPh 23
PPN
-
√
√
√
-
√
Nilai (Rp)
KETERANGAN
124.748.450,00
SUMBAR 1
Kanwil Kemenag Prov. Sumbar
-
-
19.628.013,00
SUMSEL 1
Kankemenag Kab. Musi Banyuasin
√
√
√
√
196.676,00
√
√
√
3.466.818,18
√
√
√
√
-
TP tidak menyebutkan nilai Rupiah keterlambatan
LAMPUNG 1
Kankemenag Kab. Lampung Tengah
-
DI. YOGYAKARTA 1
Kanwil Kemenag Prov. DI. Yogyakarta JATENG
1
Kankemenag Kab. Bantul
√
√
√
√
-
TP tidak menyebutkan nilai Rupiah keterlambatan
2
Kankemenag Kab. Gunung Kidul
√
√
√
√
-
TP tidak menyebutkan nilai Rupiah keterlambatan
3
Kankemenag Kab. Sleman
√
√
√
-
TP tidak menyebutkan nilai Rupiah keterlambatan
√
√
√
-
TP tidak menyebutkan nilai Rupiah keterlambatan
-
SULUT 1
Kanwil Kemenag Prov. Sulut
2
STAKN Manado
√ -
√
-
√
√
√
√
√
-
√
√
√
-
√
√
√
1.831.018,00
√
√
√
21.156.300,00
-
-
7.729.942,00 nilai sanksi adm tidak ada pada lampiran
GORONTALO 1
IAIN Sultan Amai Gorontalo
-
962.865,00
SULSEL 1
Kankemenag Kab. Gowa
√
-
PAPUA BARAT 1
Kankemenag Kab. Manokwari
2
Kanwil Prov. Papua Barat
3
Kankemenag Kab. Sorong TOTAL
√
4.852.811,00
184.572.893,18
TP tidak menyebutkan nilai Rupiah keterlambatan
Lampiran 1.35 (Kepatuhan) REKAPITULASI SATKER YG TIDAK MEMBUAT DAN MELAPORKAN SPT MASA TAHUN 2011 Jenis SPT Masa Yg Penyampaiannya Tidak Tertib/ Tidak Rutin
Jenis SPT Masa Yg Tidak Dibuat No.
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 1 2 1
Nama Satker
Setjen Kementerian Agama RI Ditjen PENDIS Kementerian Agama RI Ditjen PHU Kementerian Agama RI Ditjen Bimas Kristen Ditjen Bimas Buddha Ditjen Bimas Islam Badan Litbang dan Diklat SUMATERA UTARA Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Utara IAIN Sumatera Utara Balai Diklat Keagamaan Medan Kankemenag Kota Medan Kankemenag Kab. Deli Serdang Kankemenag Kab. Pematangsiantar KEPULAUAN RIAU Kanwil Kemenag Prov. Kepulauan Riau Kankemenag Kota Tanjung Pinang Kankemenag Kab. Bintan Kankemenag Kota Batam Kankemeang Kab. Karimun BANTEN Kankemenag Kab. Serang Unit Es.1 Bimas Islam Kankemenag Kab. Tangerang Kanwil Kemenag Prov. Banten Kankemenag Kota Serang Kankemenag Kota Cilegon DKI JAKARTA Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta Kankemenag Kota Jakarta Utara Kankemenag Kota Jakarta Timur JAWA BARAT IAIN Syekh Nurjati Cirebon Kankemenag Kab. Bogor Kankemenag Kab. Ciamis Kankemenag Kab. Cianjur Kankemenag Kab. Cirebon Kankemenag Kab. Garut Kankemenag Kab. Kuningan Kankemenag Kab. Sukabumi Kankemenag Kab. Sumedang Kankemenag Kab. Tasikmalaya Kankemenag Kota Cirebon JATENG Kankemenag Kab. Kulonprogo Kankemenag Kota Pekalongan Kankemenag Kab. Gunung Kidul Kankemenag Kab. Sleman Kankemenag Kab. Bantul DI. YOGYAKARTA Kankemenag Kota Yogyakarta Kanwil Kemenag Prov. DIY JAWA TIMUR Kankemenag Kab. Pamekasan Kankemenag Kab. Jember Kanwil Kemenag Prov. Jatim STAIN Jember LAMPUNG Kankemenag Lampung Selatan Kankemenag Lampung Tengah Kankemenag Kota Metro RIAU Kankemenag Kab. Karimun Kankemenag Kota Batam Kanwil Kemenag Prov. Riau UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kankemenag Kab. Pelalawan Kankemenag Kota Pekanbaru Kankemenag Kab. Kampar Kankemenag Kab. Bintan JAMBI Kankemenag Kab. Batanghari Kanwil Kemenag Prov. Jambi Kankemenag Kota Jambi Kankemenag Kab. Muaro Jambi IAIN Sultan Thaha Jambi SUMBAR Balai Diklat Keagamaan Padang Kankemenag Kota Padang SUMSEL Kankemenag Kab. Musi Banyuasin
PPh 21
PPh 22
PPh 23
PPN
√ √ √ -
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ -
PPh 4 ayat (2) -
PPh 21
PPh 22
PPh 23
PPN
√ -
√ √ -
√ -
√ -
√ -
√ √ √ √ √ √
-
√ -
-
-
-
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
-
√ -
-
-
-
√ √ √ √ -
√ √ √ √ -
√ √ √ √ -
-
√
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √
-
√ -
√ -
√ -
√ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
-
-
-
-
-
√ -
√ -
√ -
√ -
-
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ -
√ -
√ -
√ -
-
√
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
-
-
-
-
-
√ √ √
√ √ √
-
√ √ √
-
-
-
-
-
√ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ -
√
√
√
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
-
-
-
-
√ √
√ √
√ √
√ √
-
-
-
-
-
√
√
√
√
-
-
-
-
-
Jenis SPT Masa Yg Penyampaiannya Tidak Tertib/ Tidak Rutin
Jenis SPT Masa Yg Tidak Dibuat No.
2 3 4 1 2 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Nama Satker
STAIN Batusangkar Kankemenag Kota Bukit Tinggi Kankemenag Kab. Banyuasin KALTIM STAIN Samarinda Kankemenag Kab. Kutai Kertanegara KALBAR Kanwil Kemenag Prov. Kalbar Kankemenag Kab. Bengkayang Kankemenag Kab. Sambas Kankemenag Kota Pontianak STAIN Palangkaraya KALSEL Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin KALTENG Kanwil Kemenag Prov. Kalteng Kankemenag Kab Kapuas Kankemenag Kota Palangkaraya MAN Palangkaraya GORONTALO Kankemenag Kab. Gorontalo Kankemenag Kota Gorontalo IAIN Sultan Amai Gorontalo Kankemenag Kab. Bone Bolango Kanwil Kemenag Prov. Gorontalo SULSEL Balai Diklat Keagamaan Makassar Kankemenag Kab. Takalar SULUT Kankemenag Kota Manado STAIN Manado Kankemenag Kota Bitung STAKN Manado BALI Kankemenag Kab. Bangli Kankemenag Kab. Jembrana Kanwil Kemenag Prov. Bali Kankemenag Kab. Badung Kankemenag Kota Denpasar NUSA TENGGARA BARAT Kankemenag Kab. Dompu IAIN Mataram Kankemenag Kab. Sumbawa Barat MALUKU IAIN Ambon Kanwil Kemenag Prov. Maluku Balai Diklat Keagamaan Ambon Kankemenag Kota Ambon PAPUA BARAT Kankemenag Kota Sorong Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat Kankemenag Kab. Manokwari Kankemenag Kab. Sorong PAPUA STAIN Al Falah Papua Kanwil Kemenag Prov. Papua Kankemenag Kab. Jayapura
PPh 21
PPh 22
PPh 23
PPN
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
PPh 4 ayat (2) -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
√
√ √ √ √
PPh 21
PPh 22
PPh 23
PPN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
-
-
-
-
-
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
-
-
-
-
√ √
√ √
√ √
√ √
-
-
-
-
-
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
-
-
-
-
-
√ √ -
√ √ -
√ √ -
√ √ -
-
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
-
-
-
-
-
√ √ √ -
√ √ √ -
√ √ √ -
√ √ √ -
-
√
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
-
-
-
-
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
-
-
-
-
-
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
1
Sisa Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan Sebesar Rp1.827.577.162,00 Terlambat Disetor ke Kas Negara, 20 Rekening Belum Mendapat Persetujuan dari BUN dan/atau KPPN, dan Pendapatan Jasa Giro pada Rekening Bendahara Pengeluaran Belum Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp10.997.139,00
Nilai Temuan Rp
1.838.574.301,00
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
2009
2008
2007
2004-2006
Y
T
T
T
Rekomendasi BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a. Memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: 1) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Bendahara Pengeluaran yang lalai menyetorkan sisa UP/TUP dan pendapatan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran sesuai batas waktu yang telah ditetapkan; 2) Memberikan instruksi tertulis kepada seluruh pimpinan satker di lingkungan Kementerian Agama agar tepat waktu menyetorkan sisa UP/TUP dan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran; 3) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada kepala satuan kerja yang tidak mematuhi ketentuan mengenai pengawasan atas pengelolaan rekening dan pembukaan rekening baru milik satker, dan memberikan instruksi tertulis kepada seluruh satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama untuk melaporkan dan meminta persetujuan kepada BUN dan/atau KPPN atas pembukaan rekening yang dibutuhkan dan menutup rekening yang tidak dibutuhkan; 4) Menetapkan sistem dan prosedur pengendalian atas penatausahaan rekening di lingkungan Kementerian Agama; 5) Memerintahkan kepala satuan kerja terkait untuk segera menyetorkan jasa giro tahun 2010 sebesar Rp10.997.139,00 ke Kas Negara;
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa TL Tanggal 11 Juli 2011. a.5) Kemenag menindaklanjuti dengan menyetor ke kas negara pendapatan jasa giro sebesar Rp10.046.304, dengan rincian Rp4.691.029 tanggal 16 Maret 2011 NTPN: 0805100306100505 (Kab. Kendal), Rp2.519.072 tanggal 21 Maret 2011 NTPN : 1107081406011405 (Kab. Situbondo), Rp596.343 tanggal 21 Februari 2011 NTPN : 0210121415101101 (Kab. Langkat), Rp1.159.638 tanggal 22 Maret 2011 NTPN : 1310041308051403 (IAIN Cirebon), Rp1.080.222 Tanggal Maret 2011 NTPN : 040101000614151 (Kab. Nganjuk) TL Tanggal 21 Desember 2011 a.1) Telah ditindaklanjuti dengan Surat a.n. Menteri Agama RI, Sekretaris Jenderal nomor: - SJ/B.IV/PS.00/3021/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati - SJ/B.IV/PS.00/3022/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Rektor IAIN Sumut - SJ/B.IV/PS.00/3023/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Sumut - SJ/B.IV/PS.00/3025/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Jawa Tengah - SJ/B.IV/PS.00/3026/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Lampung - SJ/B.IV/PS.00/3028/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Sulsel - SJ/B.IV/PS.00/3029/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Jawa Barat - SJ/B.IV/PS.00/3030/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Sumsel - SJ/B.IV/PS.00/3031/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Jawa Timur untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada Bendahara Pengeluaran yang lalai menyetorkan sisa UP/TUP dan pendapatan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran sesuai batas waktu yang telah ditetapkan
(Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Selatan) Telah ditindaklanjuti oleh Kanwil Prov. Sumatera Selatan: - Surat Kakanwil nomor: Kw.06.1/I/PS.00/1350/2011 tanggal 22 September 2011 perihal Teguran Kepada 1. Kepala MTsN Model Palembang, 2. Bendahara Pengeluaran MTsN 2 Palembang yang berisi teguran kepada Kepala MTsN 2 Model Palembang selaku KPA pada MTsN 2 Palembang karena tidak melakukan pengawasan terhadap pengeluaran Bendahara Pengeluaran yang lalai menyetorkan sisa UP/TUP sesuai batas waktu yang telah ditetapkan untuk itu juga kami minta saudara untuk memberikan sanksi kepada Bendahara Pengeluaran pada MTsN 2 Palembang (Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah) Telah ditindaklanjuti oleh - Surat Kakanwil Prov. Jawa Tengah nomor: Kw.11.1/3/KU.00.1/11183/2011 tanggal 30 September 2011 perihal Teguran kepada Kepala Kantor Kemenag Kab. Purworejo untuk segera menegur Bendahara Pengeluaran yang lalai dalam menyetorkan UP/TUP sesuai batas waktu yang telah ditetapkan. - Surat Kakanwil Prov. Jawa Tengah nomor: Kw.11.1/3/KU.00.1/11182/2011 tanggal 30 September 2011 perihal Teguran kepada Kepala Kantor Kemenag Kab. Pemalang untuk segera menegur Bendahara Pengeluaran yang lalai dalam menyetorkan UP/TUP sesuai batas waktu yang telah ditetapkan. - Surat Kakanwil Prov. Jawa Tengah nomor: Kw.11.1/3/KU.00.1/11184/2011 tanggal 30 September 2011 perihal Teguran kepada Kepala Kantor Kemenag Kab. Kendal untuk segera menegur Bendahara Pengeluaran yang lalai dalam menyetorkan UP/TUP sesuai batas waktu yang telah ditetapkan.
halaman 1 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai √
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa Tindak Lanjut tanggal 2 Mei 2012: Kanwil Prov. Lampung menindaklanjuti dengan Surat Kakanwil Prov. Lampung, Kakankemenang Kota Bandar Lampung, Kakankemenang Kab Lampung, Kakankemenang Kab. Tanggamus, Kakankemenang Kota Metro, dan Kakankemenang Kab. Lampung Timur Perihal Teguran kepada Bendahara Pengeluaran pada masing-masing satker tersebut untuk tidak lalai lagi dalam hal menyetorkan sisa UP/TUP dan pendapatan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran. Kanwil Prov. Jatim menindaklanjuti dengan Surat Kakankemenag Kab Nganjuk, Kab Situbondo, Kab Blitar telah memberikan teguran tertulis dan lisan kepada Bendahara Pengeluaran pada masing-masing satker tersebut untuk tidak lalai lagi dalam hal menyetorkan sisa UP/TUP dan pendapatan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran. Kanwil Prov. Sulsel menindaklanjuti dengan Surat Kakanwil Prov. Sulawesi Selatan perihal Teguran kepada: Bendahara Pengeluaran Kanwil Prov. Sulawesi Selatan untuk: 1. tidak lalai menyetorkan sisa UP/TUP, 2. pendapatan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran disetor sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. (Kanwil Prov. Jabar menindaklanjuti dengan) Surat Kepala Kankemenag Kab. Bogor nomor: Kd.10.01/1/Kp.01/1/Kp.01.2/1878/2012 tanggal 9 April 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Pengeluaran TA 2012 karena dianggap lalai atas keterlambatan penyetoran sisa uang persediaan (Kanwil Prov. Sumut menindaklanjuti dengan) Surat Kakanwil Prov. Sumatera Utara perihal penyelesaian temuan BPK RI atas LKKA 2010 kepada Kepala Kankemenag Kab Langkat dan Kepala MAN Binjai untuk memberikan sanksi kepada Bendahara Pengeluaran yang lalai menyetorkan sisa UP/TUP ke Kas Negara sesuai batas waktu yang telah ditetapkan Nota Dinas Kanwil Kemenag Prov Sumut perihal teguran kepada Bendahara Pengeluaran Kanwil kemenag Prov Sumut (IAIN Sumatera Utara) Surat Rektor IAIN Sumatera Utara nomor: In.07/A/PS.00/397/2011 tanggal 11 Juli 2011 kepada Bendahara Pengeluaran IAIN Sumatera Utara perihal Teguran karena kelalaian dalam melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pengelolaan kas sesuai ketentuan yang berlaku. *Belum ada surat teguran tertulis, dengan mencantumkan nama lengkap dan NIP bendahara pengeluaran, dari Kepala satker Kemenag di lingkungan Kanwil Prov Sumut, Kanwil Prov Lampung, Kakanwil Prov Sulsel, dan Kakanwil Jawa Timur, kepada masing-masing bendahara pengeluaran. *Belum ada surat teguran dari Rektor IAIN Syekh Nurjati kepada Bendahara Pengeluaran. a.2) Telah ditindaklanjuti dengan Surat a.n. Menteri Agama RI, Sekretaris Jenderal nomor: SJ/B.IV/PS.00/3019/2011 tanggal 4 Agustus 2011 kepada Seluruh Pimpinan Satker di Lingkungan Kementerian Agama RI perihal Instruksi agar menyetorkan kembali sisa UP/TUP dan pendapatan jasa giro yang berasal dari rekening pengeluaran ke KN tepat waktu.
halaman 2 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
a.3) Telah ditindaklanjuti dengan Surat teguran Menteri Agama dan a.n. Menteri Agama RI melalui Sekretaris Jenderal nomor : - MA/164/2011 tanggal 5 Agustus 2011 kepada Rektor UIN Kalijaga Yogyakarta - MA/165/2011 tanggal 5 Agustus 2011 kepada Rektor IAIN Raden Fatah (PLG) - SJ/B.IV/PS.00/3808/2011 tanggal 10/10/2011 kepada Kakanwil Sumatera Utara - SJ/B.IV/PS.00/3027/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Lampung SJ/B.IV/PS.00/3032/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Jawa Timur - SJ/B.IV/PS.00/3035/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Kakanwil Prov. DIY yang berisi teguran kepada 6 (enam) kepala satker di atas karena tidak mematuhi ketentuan mengenai pengawasan dan pengelolaan rekeningdan pembukaan rekening baru. dan Telah ditindaklanjuti Surat a.n. Menteri Agama RI, Sekretaris Jenderal nomor: SJ/B.IV/PS.00/3019/2011 tanggal 4 Agustus 2011 kepada Seluruh Pimpinan Satker di LIngkungan Kementerian Agama RI untuk melaporkan dan meminta persetujuan kepada BUN dan atau KPPN setempat atas pembukaan rekening yang dibutuhkan dan menutup rekening yang tidak dibutuhkan.
a.4) Telah ditindaklanjuti dengan Nota Dinas Sekjen kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN No. SJ/B.IV/PS.00/1002/2011 tanggal 4 Agustus 2011 agar membuat/menetapkan sistem dan prosedur pengendalian atas penatausahaan rekening di lingkungan Kemenag Tindak lanjut 2 Mei 2012 - Surat Edaran Sekjen Menteri Agama RI Nomor SJ/B.III/1/HK.007/321/2012 tanggal 2 Februari 2012 tentang Penertiban Rekening Pemerintah di Lingkungan Kementerian Agama. - Surat Irjen Kemenag Nomor IJ/PS.00/0609/2011 tanggal 15 Juli 2011 perihal Penertiban Rekening kepada Rektor UIN, IAIN, dan IHDN; Kepala Kanwil; dan Ketua Sekolah Tinggi Agama Negeri. *Belum ada ketetapan atas sistem dan prosedur pengendalian atas penatausahaan rekening di lingkungan Kemenag berupa peraturan menteri atau peraturan yang sah lainnya. a.5) Penyetoran ke Kas Negara Rp950.835,00 tanggal 21 Oktober 2011 NTPN 1008101316040705 (Kankemenag Kota Bandar Lampung) Dengan demikian pendapatan jasa giro telah disetor seluruhnya sebesar Rp10.997.139,00 (Rp10.046.304,00 + Rp950.835,00)
2
Pencatatan dan Pelaporan Saldo Kas pada BLU Belum Memadai
Rp
2.052.228.790,00
T
T
T
T
b. Memerintahkan Inspektur Jenderal Kementerian Agama TL Tanggal 21 Desember 2011 untuk menertibkan rekening yang ada di lingkungan Kementerian b.Telah ditindaklanjuti dengan Surat Sekjen a.n. Menteri Agama nomor: Agama. SJ/B.IV/PS.00/3020/2011 tanggal 4 Agustus 2011 kepada Inspektorat Jenderal Kemenag agar melakukan penertiban terhadap rekening yang dimiliki oleh satuan organisasi/kerja di lingkungan Kementerian Agama BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: TL Tanggal 21 Desember 2011 : Kemenag telah menindaklanjuti dengan : a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada - Surat Menteri Agama RI nomor: MA/163/2011 tanggal 5 Agustus 2011 kepada Rektor Rektor UIN Malang dan IAIN Sumut yang lemah dalam UIN Maulana Malik Ibrahim perihal teguran kepada Rektor UIN Malang selaku KPA dan melakukan pengendalian kas yang berada di bawah wewenang Surat Menteri Agama RI nomor: MA/162/2011 tanggal 5 Agustus 2011 kepada Rektor dan tanggung jawabnya dan memerintahkan Rektor UIN Malang IAIN Sumut perihal teguran kepada Rektor IAIN Sumut selaku KPA karena lemah dalam dan IAIN Sumut memberikan sanksi sesuai ketentuan yang melakukan pengendalian kas yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya dan berlaku kepada Bendahara UIN Malang dan IAIN Sumatera diikuti, Utara yang lalai melaksanakan kewajibannya untuk melakukan - Surat Sekjen a.n. Menteri Agama nomor: SJ/B.IV/PS.00/3037/2011 tanggal 4 Agustus pengelolaan kas sesuai ketentuan yang berlaku; 2011 kepada Rektor UIN Malang agar memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada bendahara yang lalai melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pengelolaan kas sesuai ketentuan perundang-undangan,
halaman 3 dari 22
√
√
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti
- Surat Sekjen a.n. Menteri Agama nomor: SJ/B.IV/PS.00/3038/2011 tanggal 4 Agustus 2011 kepada Rektor IAIN Sumut agar memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada bendahara yang lalai melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pengelolaan kas sesuai ketentuan perundang-undangan. - Surat Rektor IAIN Sumatera Utara nomor: In.07/A/PS.00/396/2011 tanggal 11 Juli 2011 Perihal Teguran kepada: 1. Dekan Fakultas Dakwah, Direktur Program Pascasarjana, Dekan Fakultas Syariah, Dekan Fakultas Tarbiyah, Dekan FAkultas Ushuludin, tentang kelalaian melaporkan pendapatan uang jasa pendidikan yang diterimanya kepada Bendahara Penerima IAIN Sumatera Utara. - Surat Rektor IAIN Sumatera Utara nomor: In.07/A/PS.00/397/2011 tanggal 11 Juli 2011 kepada Bendahara Pengeluaran IAIN Sumatera Utara perihal Teguran karena kelalaian dalam melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pengelolaan kas sesuai ketentuan yang berlaku. (* belum ada tindak lanjut berupa teguran Rektor UIN Malang) b. Memerintahkan Rektor UIN Malang untuk menyelesaikan selisih kurang saldo kas sebesar Rp1.674.784.650,00 dengan memedomani peraturan perundang-undangan tentang tuntutan perbendaharaan;
TL Tanggal 11 Juli 2011: telah ditindaklanjuti dengan menyampaikan bukti pengembalian sebesar Rp1.674.784.650,00 diantaranya : Rp1.389.212.500,00 dengan rincian (Rp30.000.000,00 tanggal 14-01-11), (Rp178.500.000,00 dilihat dari rekening koran tanggal 17-01-11 berupa pengembalian pinjaman Madagaskar), (Rp3.127.500,00 tanggal 02-05-11), (Rp1.950.000,00; Rp9.000.000,00; Rp5.000.000,00; Rp1.950.000 Rp8.000.000,00; Rp1.000.000,00; Rp11.390.000,00; Rp29.175.000,00 tanggal 26-05-11), (Rp1.030.000.000,00; Rp80.120.000,00 tanggal 27-05-11), sisanya sebesar Rp285.572.150,00 sudah disahkan dengan dibuat SP2D yang telah diotorisasi yaitu SP2D No.157558S/032/402 sebesar Rp289.375.000,00.
√
c. Memerintahkan Rektor IAIN Sumatera Utara untuk mengajukan pengesahan kepada KPPN atas saldo kas sebesar Rp377.444.140,00;
TL Tanggal 21 Desember 2011 : Kemenag telah menindaklanjuti dengan Surat a.n.Rektor IAIN Sumatera Utara nomor: In.07/B/PS.00/070/2011 tanggal 5 Juli 2011 Kepada Sekretaris Jenderal perihal penyelesaian TLHP, terlampir foto copy SPM No.70 tanggal 11 April 2011 dan SP2D pengesahan No. 697661R tanggal 06 Mei 2011 dari KPPN atas saldo kas pada IAIN Sumatera Utara sebesar Rp2.591.894.308,00 yang didalamnya termasuk saldo kas sebesar Rp377.444.140,00 didukung dengan Surat Pernyataan a.n KPA IAIN Sumatera Utara No: In.07/B.3b/KU.00.1/0005/2011 perihal penjelasan rincian Pengesahan SP2D Triwulan I tersebut.
√
d. Memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk meningkatkan sosialisasi dan pelatihan bagi pegawai yang mengelola keuangan dan pencatatan/pelaporan dana BLU. 3
Aset Tetap yang Dimiliki oleh Kementerian Agama Senilai Rp170.961.554.885,00 Belum Didukung Bukti Kepemilikan
Rp 170.961.554.885,00
Y
Y
Y
Y
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a. Memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama: 1) Berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam penyediaan anggaran untuk sertifikasi tanah di lingkungan Kementerian Agama dan berkoordinasi dengan instansi lainnya yang berwenang dalam rangka pensertifikatan tanah di lingkungan Kementerian Agama; 2) Memerintahkan seluruh kepala satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama untuk melakukan tindakan pengamanan atas seluruh bukti kepemilikan kendaraan bermotor yang berada di bawah penguasaannya;
halaman 4 dari 22
√
TL tanggal 21 Desember 2011 : Kemenag telah menindaklanjuti dengan : - Surat a.n. Menteri Agama RI, Sekretaris Jenderal nomor: SJ/B.IV/PS.00/3039/2011 tanggal 4 Agustus 2011 kepada Seluruh Pimpinan Satker di Lingkungan Kementerian Agama RI untuk melakukan sertifikasi tanah dan tanah wakaf yang dikuasai Kemenag dengan berkoordinasi dengan instansi terkait yang berwenang dan melakukan langkah langkah pengamanan dan memproses bukti kepemilikan kendaraan bermotor pada satuan organisasi/kerja. - Nota Dinas Sekjen kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN nomor SJ/B.IV/PS.00/1003/2011 tanggal 4 Agustus 2011 agar berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam penyediaan anggaran untuk mensertifikasi tanah yang dikuasai Kemenag dan berkoordinasi dengan instansi lainnya yang berwenang. - Surat a.n Sekretaris Jenderal yaitu Kepala Biro Keuangan dan BMN dengan surat nomor: Sj/B.III/PS.00/3486/2011 tanggal 6 September 2011 kepada Kepala Kanwil Kemenag Porvinsi se-Indonesia untuk: 1. Menganggarkan dalam DIPA tahun 2012 untuk pensertifikatan tanah dan pembuatan akta wakaf tanah yang di kuasai Kemenag dan berkoordinasi dengan instansi terkait, 2. melakukan langkah-langkah pengamanan dan memproses bukti kepemilikan kendaraan bermotor pada satuan organisasi/kerja.
√
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi b. Memerintahkan Inspektur Jenderal Kementerian Agama untuk melakukan pendataan dan penertiban atas seluruh bukti kepemilikan tanah dan kendaraan bermotor pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama.
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa TL Tanggal 21 Desember 2011 : Kemenag telah menindaklajuti dengan Surat a.n. Menteri Agama RI, Sekretaris Jenderal nomor: SJ/B.IV/PS.00/3040/2011 tanggal 4 Agustus 2011 kepada Inspektur Jenderal Kementerian Agama untuk melakukan pendataan dan penertiban atas seluruh bukti kepemilikan tanah dan kendaraan bermotor pada satuan organisasi/kerja di lingkungan Kementerian Agama. TL tanggal 3 Mei 2012 Kankemenag Kab. Purwakarta: a. Lokasi tanah bangunan rumah negara seluas 50 m2 dan KUA Purwakarta seluas 1.352 m2, yang sekarang di atas tanah tersebut berdiri Kankemenag Kab. Purwakarta. Sertifikat hak pakai tanah No. 00042 tahun 2012 tersebut baru dapat diselesaikan tahun 2012 dengan luas tanah 1.140 m2. Lokasi tanah wakaf di KUA Jatiluhur seluas 283 m2 sudah bersertifikat dengan nomor 384 tahun 1992 b. Untuk BPKB kendaraan, dari 10 kendaraan sebanyak tiga kendaraan sudah dilengkapi dengan bukti kepemilikan sedangkan untuk enam lainnya masih belum lengkap (No Polisi T 2431 AC, D 5231 C, T 2576 A, D 6395 B, T 2032 A, dan B 5546 JQ) dan sisanya merupakan dobel input tim pemeriksa. STAIN Ponorogo Surat STAIN Ponorogo Nomor Sti.21/1/PS.00/128/2012 tanggal 20 Januari 2012 yang di dalamnya tercantum bahwa enam bidang tanah seluas 14.560m2, yang masih belum bersertifikat, sudah dalam proses pensertifikatan. Kanwil Prov. Sumut Surat Kakanwil Prov. Sumatera Utara kepada Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dan Kepala MAN se Sumatera Utara untuk melakukan sertifikasi tanah dan tanah wakaf yang dikuasai Kemenag dengan berkoordinasi dengan instansi terkait yang berwenang, Melakukan langkah-langkah pengamanan dan memproses bukti kepemilikan kendaraan bermotor pada Satker Saudara, dan meneruskan edaran ini kepada Satker yang berada di wilayahnya. Kanwil Prov Lampung - Surat Kepala Kankemenag Kab Lampung Tengah nomor Kd.08.02/1/Kp.001/143/2011 tanggal 1 Nopember 2011 menyatakan bahwa sertifikasi tanah wakaf sudah diusulkan ke BPN - Kankemenag Kota Metro Tanah seluas 3.675 m2 peruntukkan KUA Kec. Metro Pusat dan 363 m2 peruntukkan KUA Kec. Metro Utara telah didaftarkan pensertifikatan ke BPN Kota Metro pada tanggal 7 Juli 2011 dan sekarang dalam proses (bukti terlampir) sedangkan tanah seluas 800 m2 peruntukkan KUA Kec. Metro Timur masih belum disertifikatkan hak pakai - Kankemenag Kab Lampung Timur Surat Kepala Kankemenag Kab Lampung Timur Nomor Kw.08.1/1.b/Kp.01.2/1921.j/2011 tanggal 11 Oktober 2011 perihal Tindak lanjut temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI, menyebutkan bahwa tanah seluas 2.500 m2 dan 504 m2 masih dalam proses pensertifikatan Ditjen Pendidikan Islam Telah ditindaklanjuti dengan melampirkan bukti BPKB dan Faktur Pembelian untuk 2 (dua) unit mobil Kijng Innova no B 1156 PQO dan B 1159 PQO UIN Alauddin Makassar 1. Dari 19 kendaraan yang belum ada bukti kepemilikan, baru tujuh kendaraan yang sudah dilengkapi dengan BKPB sedangkan 12 kendaraan lainnya masih belum (DD204AY, DD1974, DD548, DD1663, DD310AO, DD9023, DD7235, DD7633, DD7595, DD7106, DD7107, dan DD7622) 2. Surat Rektor UIN Alauddin Makassar nomor: Un.06.2/KS.01.1/253/2012 tanggal 27 Februari 2012 perihal penyelesaian TLHP BPK RI kepada Inspektorat Jenderal bahwa terdapat tanah negara yang sedang dalam proses sertifikat kepemilikan Laporan pendataan dan penertiban atas seluruh bukti kepemilikan tanah dan kendaraan bermotor dari Itjen Kemenag belum ada
halaman 5 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai √
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No 4
Temuan Pemeriksaan Pemanfaatan Aset Tetap di Lingkungan Kementerian Agama Belum Sesuai Ketentuan
Nilai Temuan Rp
-
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
2009
2008
2007
2004-2006
Y
Y
Y
T
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a. Memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada kepala satuan kerja terkait yang lalai untuk mengikuti ketentuan dalam pemanfaatan asset tetap yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya dan memerintahkan kepala satuan kerja tersebut untuk melengkapi seluruh pemanfaatan asset tetap dengan surat perjanjian sewa menyewa sesuai ketentuan yang berlaku.
TL Tanggal 21 Desember 2011 a. Telah ditindaklanjuti dengan Surat teguran Menteri Agama RI: - MA/160/2011 tanggal 5 Agustus 2011 kepada Rektor IAIN Sumatera Utara - MA/161/2011 tanggal 5 Agustus 2011 kepada Rektor UIN Sunan Kalijaga MA/159/2011 tanggal 5 Agustus 2011 kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah - MA/158/2011 tanggal 5 Agustus 2011 kepada Dirjen Bimas Islam perihal teguran yang berisi teguran kepada yang terkait (Rektor IAIN Sumut, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Rektor UIN Syahid, dan Dirjen Bimas Islam) selaku KPA/KPB karena lalai mengikuti ketentuan dalam pemanfaatan aset tetap yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawab. Telah ditindaklanjuti dengan Surat a.n. Menteri Agama RI melalui Sekretaris Jenderal nomor: - SJ/B.IV/PS.00/3810/2011 tanggal 10/10/2011 kepada Kakanwil Prov. Banten - SJ/B.IV/PS.00/3811/2011 tanggal 10/10/2011 kepada Kakanwil Prov. Jatim SJ/B.IV/PS.00/3942/2011 tanggal 18/10/2011 kepada Kakanwil Prov. Lampung - SJ/B.IV/PS.00/3814/2011 tanggal 10/10/2011 kepada Kakanwil Prov. Sulsel perihal Penyelesaian Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKKA Tahun 2010 yang berisi perintah kepada masing-masing Kepala Kanwil (Prov Banten, Prov Jatim, Prov Lampung dan Prov Sulsel) untuk memberikan teguran kepada Pimpinan Satker di bawahnya karena lalai mengikuti ketentuan dalam pemanfaatan aset tetap yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya; dan melengkapi seluruh pemanfaatan aset tetap dengan surat perjanjian sewa menyewa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Telah ditindaklanjuti dengan Surat a.n. Menteri Agama RI melalui Sekretaris Jenderal nomor: - SJ/B.IV/PS.00/3812/2011 tanggal 10 Oktober 2011 Kepada Rektor UIN sunan Kalijaga - SJ/B.IV/PS.00/3813/2011 tanggal 10 Oktober 2011 Kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta SJ/B.IV/PS.00/3809/2011 tanggal 10 Oktober 2011 Kepada Rektor IAIN Sumatera Utara -
SJ/B.IV/PS.00/3943/2011 tanggal 18 Oktober 2011 Direktur Jenderal Bimas Islam perihal Penyelesaian Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKKA Tahun 2010 yang berisi untuk melengkapi seluruh pemanfaatan aset tetap dengan surat perjanjian sewa menyewa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan SIP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Ditjen Bimas Islam telah menindaklanjuti dengan adanya pengembalian beberapa kendaraan dinas dari pihak ketiga kepada Ditjen Bimas Islam dengan rincian terlampir. Kankemenag Kab Pandeglang telah menindaklanjuti dengan membuat Surat Perjanjian Pinjam Pakai antara Kankemenag Kab Pandeglang dengan Kepala Sekolah RA/TK AlWardah No.Kd.28.02/1/Hk.02.1/3450/2011 tanggal 2 Agustus 2011.
TL tanggal 3 Mei 2012: Kanwil Prov. Jatim - Surat Kakanwil Prov. Jawa Timur nomor: Kw.13.1/2/PS.00/4388/2011 tanggal 19 Desember 2011 Perihal Teguran Kepada: 1. Kakankemenag Kab. Trenggalek, 2. Kakankemenag Kab. Blitar, Kakankemenag Kab. Lamongan untuk ke depan tidak mengulangi lagi karena lalai mengikuti ketentuan dalam pemanfaatan aset tetap yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya dan melengkapi seluruh pemanfaatan aset dengan surat perjanjian sewa menyewa sesuai ketentuan perundang-undangan.
halaman 6 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai √
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
- Kankemenag Kab Blitar telah menerbitkan Surat Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan BMN dengan dasar PMK No. 96/PMK.06/2007 - Kankemenag Kab Trenggalek telah menerbitkan Surat Perjanjian Kerja sama Penggunaan Tanah dan Bangunan Milik Kemenag Kab Trenggalek antara Kepala Kankemenag Kab Trenggalek dengan Yayasan MI Plus Wali Songo UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta Telah membuat Surat Perjanjian Kerja sama sewa menyewa dengan No. UIN.02/R.4/KU.001/0428/2010 tanggal 20 Oktober 2010: 1. Bank BRI, 2. Bank Syariah Mandiri, 3. Bank BNI, 4. Bank BPD. Ditjen Bimas Islam: 1. Penyerahan kendaraan bermotor Honda NF 100 D NOPOL: B 4967 LQ dengan Berita Acara Nomor: Dj.II.I/4/Ks.01.5/1831/2011 tanggal 1 Juli 2011 2. Penyerahan kendaraan bermotor Honda NF 100 D NOPOL: B 4966 LQ dengan Berita Acara Nomor: Dj.II.I/4/Ks.01.5/....../2011 tanggal 9 Januari 2012 3. Penyerahan kendaraan bermotor Honda NF 100D NOPOL: B 6343 JQ dengan Berita Acara Nomor: Dj.II.I/4/Ks.01.5/1824/2011 tanggal 1 Juli 2011 4. Penyerahan kendaraan bermotor Honda GLM II NOPOL: B 5566 LQ dengan Berita Acara Nomor: Dj.II.I/4/Ks.01.5/1820/2011 tanggal 1 Juli 2011 (Masih terdapat 31 kendaraan milik Ditjen Bimas Islam dan empat kendaraan milik Kankemenag Kab Barru yang belum diserahkan kembali)
Kanwil Prov Lampung Surat Kakanwil Prov. Lampung nomor: Kw.08.1/1.b/Kp.01.2/151.g.2/2012 tanggal 1 Februari 2012 perihal Teguran kepada Kakankemenag Kab. Lampung Utara karena telah lalai untuk mengikuti ketentuan dalam pemanfaatan asset tetap yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. Surat Kakanwil Prov. Lampung nomor: Kw.08.1/1.b/Kp.01.2/151.g.2/2012 tanggal 1 Februari 2012 perihal Instruksi kepada Kakankemenag Kab. Lampung Utara untuk melengkapi seluruh pemanfaatan aset tetap dengan surat perjanjian sewa menyewa sesuai dengan peraturan perundang-undangan. - Terlampir Surat perjanjian sewa menyewa antara RA Tunas Harapan dengan Kankemenag Kab. Lampung Utara. - Belum ada surat teguran dari Kakanwil Banten dan Sulsel yang terkait kepada Kepala Kankemenag di bawahnya. - Belum ada surat Kakanwil Banten terkait pemanfaatan kepada Kepala Kankemenag yang berisi untuk melengkapi seluruh pemanfaatan aset tetap dengan surat perjanjian sewa-menyewa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. - Belum ada surat perjanjian sewa menyewa sesuai ketentuan yang berlaku antara satker dengan pihak ketiga untuk satker IAIN Sumut, Kankemenag Kab Lebak, Kankemenag Kab Lamongan, dan UIN Syahid Jakarta - Pengembalian kendaraan dinas belum dilakukan seluruhnya pada satker Ditjen Bimas Islam (masih 41 kendaraan yang belum) dan Kankemenag Kab Barru (belum sama sekali)
b. Memerintahkan Inspektur Jenderal Kementerian Agama untuk TL Tanggal 21 Desember 2011 melakukan pendataan dan penertiban atas pemanfaatan asset b.Telah ditindaklanjuti Surat a.n. Menteri Agama RI, Sekretaris Jenderal nomor: tetap oleh satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama. SJ/B.IV/PS.00/3815/2011 tanggal 10 Oktober 2011 kepada Inspektur Jenderal Kementerian Agama untuk melakukan pendataan dan penertiban atas pemanfaatan aset tetap oleh setiap satuan organisasi/kerja dilingkungan Kementerian Agama.
halaman 7 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
5
Temuan Pemeriksaan
Penempatan Rumah Dinas Belum Seluruhnya Dikenakan Biaya Sewa
Nilai Temuan
Rp
2009
-
T
2008
T
2007
T
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
T
Rekomendasi
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk: a.Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Kepala Satuan Kerja yang kurang cermat dalam pengelolaan barang milik negara berupa rumah dinas dalam penguasaannya, khususnya Kepala Satuan Kerja yang terkait dengan temuan pemeriksa;
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Belum Sesuai/Selesai
*Telah ditindaklanjuti oleh Inspektur Jenderal dengan Surat Edaran nomor: IJ/4/KS.01/1213/2011 kepada 1. Sekretaris Jenderal, 2. Para Direktur Jenderal, 3. Kepala Badan Litbang dan Diklat, 4. Para Rektor UIN/IAIN. IHDN, 5. Para Kepala Biro pada Sekretariat Jenderal, 6. Para Ketua Sekolah Tinggi Agama Negeri, 7. Para Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi, 8. Para Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota, 9. Para Kepala Balai Diklat Kemenag, 10. Para Kepala Balai Litbang Kementerian Agama, 11. Para Kepala Madrasah Kementerian Agama se-Indonesia tentang "Pembenahan dan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan Kementerian Agama RI" untuk melakukan pembenahan dan penatausahaan terhadap seluruh aset-aset BMN baik berupa barang tidak bergerak maupun barang bergerak yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan aturan Penatausahaan BMN. Laporan pendataan dan penertiban atas seluruh bukti kepemilikan tanah dan kendaraan bermotor dari Itjen Kemenag belum ada
√
TL Tanggal 21 Desember 2011 a.Telah ditindaklanjuti dengan Surat teguran a.n. Menteri Agama RI melalui Sekretaris Jenderal nomor : SJ/B.IV/PS.00/3816/2011 tanggal 10/10/2011 kepada Kakanwil Prov. Banten SJ/B.IV/PS.00/3817/2011 tanggal 10/10/2011 kepada Kakanwil Prov. Jatim SJ/B.IV/PS.00/3129/2011 tanggal 9/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Sumut perihal Penyelesaian Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKKA Tahun 2010 yang berisi agar masing-masing Kepala Kanwil untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan kepada Pimpinan Satuan Organisasi/Kerja di bawahnya tersebut karena kurang cermat dalam pengelolaan BMN berupa rumah dinas dalam penguasaannya.
√
TL tanggal 3 Mei 2012: Kanwil Prov. Jatim - Surat Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Timur nomor: Kw.13.1/2/PS.00/4390/2011 tanggal 19 Desember 2011 Perihal Teguran Kepada Kankemenag Kab. Jombang dan Kankemenag Kab. Mojokerto agar ke depan tidak mengulangi lagi dan mencermati dalam pengelolaan BMN berupa rumah dinas dalam penguasaannya. - Surat Kakankemenag Kab. Jombang nomor: Kd.13.17/1.2/Ku.00.1/053/2011 tanggal 11 Januari 2012perihal tanggapan atas teguran Surat Kakanwil Kemenag Prov. Jatim bahwa pihak Kankemenag Kab. Jombang telah membayar sewa atas rumah dinas Gol.II Type C dan Type D sampai dengan bulan Januari 2012 dan selanjutnya akan dibayarkan melalui potong gaji setiap bulannya, sebagaimana bukti terlampir. Belum ada Surat Teguran dari Kakanwil Prov Banten dan Sulsel kepada Kepala Kankemenag dan atau Kepala Madrasah
b. Melakukan inventarisasi seluruh rumah dinas yang digunakan TL tanggal 21 Desember 2011 oleh pegawai Kementerian Agama dan mengenakan sewa sesuai b.Telah ditindaklanjuti dengan Nota Dinas Sekretaris Jenderal kepada Kepala Biro ketentuan yang berlaku. Keuangan dan BMN nomor: SJ/B.IV/PS.00/3130/2011 bulan Agustus 2011 untuk melakukan inventarisasi seluruh rumah dinas yang digunakan oleh para pegawai Kementerian Agama disertai dengan penertiban SIP dan mengenakan biaya sewa kepada penghuni rumah dinas tersebut berdasarkan SIP
halaman 8 dari 22
Sesuai
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa TL tanggal 3 Mei 2012: Surat a.n. Sekretaris Jenderal, Kepala Biro Keuangan dan BMN nomor: SJ/B.III/3/KS.01/646/2011 tanggal 14 Juni 2011 kepada Para Pejabat Esselon I Pusat, Kepala Biro Umum para Rektor dan para ketua STAIN/STAKN/STAHN/STABN (terlampir) dan pihak Biro Keuangan dan BMN secara sampel telah merekap beberapa data rumah dinas di lingkungan Kementerian Agama dan berkaitan dengan sewa rumah dinas dapat dilihat laporan realisasi anggaran pendapatan negara dan hibah. Rumah dinas yang telah direkap diantaranya aset milik Setjen Kemenag, Kankemenag Kota Sibolga, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, IAIN Sunan Ampel.
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai √
Laporan Hasil Inventarisasi secara menyeluruh belum ada 6
Barang Milik Negara yang Hilang Belum Ditetapkan Ganti Ruginya
Rp
-
T
Y
Y
Y
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a. Menetapkan pedoman formal penetapan ganti rugi, termasuk didalamnya ganti rugi atas hilang/rusaknya Barang Milik Negara.
TL tanggal 21 Desember 2011 a.Telah ditindaklanjuti dengan Nota Dinas Sekretaris Jenderal kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN nomor: SJ/B.IV/PS.00/3132/2011 tanggal 9 Agustus 2011 untuk membuat/menetapkan pedoman formal penetapan ganti rugi, termasuk didalamnya ganti rugi atas hilang/rusaknya BMN di lingkungan Kementerian Agama.
√
Ditjen Bimas Islam telah menindak lanjuti dengan SK Dirjen Bimas Islam Nomor Dj.II/519 Tahun 2011 tentang pembentukan Tim Ganti Rugi (TGR) terhadap BMN yang hilang pada Direktorat Jenderal Bimas Islam Tahun 2010 (terlampir). Ditjen Bimas Islam: Telah ditindak lanjuti dengan BAP TGR Nomor: Dj.II.1/PS.00/2536/2011 (terlampir). Ditindak lanjuti dengan BAP TGR Nomor: Dj.II.1/PS.00/2537/2011 (terlampir). Ditjen Bimas Islam telah menindak lanjuti dengan Surat Nomot DJ.II.1/3/PS.00/2539/2011 tanggal 15 September 2011 kepada Sekretaris Jenderal C.q. Karo. Keuangan dan BMN perihal Laporan Tindak Lanjut Temuan yang berisi tentang permintaaan penetapan Ganti Rugi (TGR) (terlampir). Belum ada pedoman formal penetapan ganti rugi,termasuk didalamnya ganti rugi atas hilang/rusaknya Barang Milik Negara. b. Memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk TL tanggal 11 Juli 2011. Kemenag menindaklanjuti dengan memberikan surat tanda menginstruksikan kepada seluruh satuan kerja di lingkungan penerimaan laporan kehilangan barang / surat-surat dengan rincian 1 unit kamera digital Kementerian Agama, supaya melaporkan peristiwa Canon EOS 500D tahun 2010, Satu unit CPU merek Acer bagian keuangan Hindu, tanggal hilang/rusaknya Barang Milik Negara kepada Menteri Agama 28 Juni 2011 dari kepolisian Sektor Sawah Besar, Jakarta atas tindak lanjut dari surat untuk diproses ganti ruginya Sekretaris Jenderal Kemenag kepada Kepolisian perihal Laporan Kehilangan Barang tanggal 28 Juni 2011 No. DJ.V/Set.V/KS.01.6/928/2011
TL Tanggal 21 Desember 2011 b.Telah ditindaklanjuti dengan Surat Instruksi Sekretaris Jenderal nomor : - SJ/B.IV/PS.00/3131/2011 tanggal 9 Agustus 2011 kepada Seluruh Pimpinan Satker di Lingkungan Kementerian Agama - SJ/B.IV/PS.00/3133/2011 tanggal 9/8/2011 kepada Dirjen Bimas Islam - SJ/B.IV/PS.00/3134/2011 tanggal 9/8/2011 kepada Dirjen Bimas Hindu - SJ/B.IV/PS.00/3135/2011 tanggal 9/8/2011 kepada Kakanwil Prov. Banten - SJ/B.IV/PS.00/3136/2011 tanggal 9/8/2011 kepada Kakanwil Prov. DKI Jakarta - SJ/B.IV/PS.00/3137/2011 tanggal 9/8/2011 kepada Rektor UIN Malang - SJ/B.IV/PS.00/3138/2011 tanggal 9/8/2011 kepada Kakanwil Prov Sulsel - SJ/B.IV/PS.00/3139/2011 tanggal 9/8/2011 kepada Kakanwil Prov Jawa Barat Untuk melaporkan peristiwa hilang/rusaknya BMN kepada Menteri Agama untuk diproses ganti ruginya dan mengusulkan penghapusan BMN dimaksud dari daftar inventaris BMN.
halaman 9 dari 22
√
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa *Telah ditindaklanjuti oleh Kanwil Prov. Sulawesi Selatan Surat Kakanwil Prov. Sulawesi Selatan nomor: Kw.21.1/OT.1/1/1378/2011 tanggal 13 Juli 2011 Kepada Bapak Sekretaris Jenderal perihal Laporan kehilangan notebook bahwa menindaklanjuti SK Kankemenag Kab. Gowa nomor: 111a tahun 2011 tanggal 10 Mei 2011 (SK Terlampir) mohon dilakukan penaksiran atas kejadian kehilangan 1 unit notebook merk Toshiba yang selanjutnya dilakukan proses ganti rugi *Telah ditindaklanjuti oleh Kanwil Prov. Sulawesi Selatan Surat Kakanwil Prov. Sulawesi Selatan nomor: Kw.21.1/OT.01.1/1/1377/2011 tanggal 13 Juli 2011 Kepada Bapak Sekretaris Jenderal perihal Laporan kehilangan notebook bahwa menindaklanjuti Surat Kankemenag Kab. Bantaeng nomor: Kd.21.11/KS.01.3/769.a/2009 tanggal 3 Juni 2009 (berkas Terlampir) mohon dilakukan penaksiran atas kejadian kehilangan 1 unit laptop merk AXXIO dan 1 unit Laptop Merk MSI yang selanjutnya dilakukan proses ganti rugi *Telah ditindaklanjuti oleh UIN Malang dengan Surat Rektor UIN Malang kepada Menteri Agama RI Cq. Kepala Biro Keuangan dan IKN dengan No.Un.0/KS.01.5/1109/2008 tanggal 19 Juli 2008 perihal Laporan Kehilangan Kendaraan Dinas. Surat Rektor UIN Malang kepada Menteri Agama No.Un.03/KS.01.5/126/2009 tanggal 22 Januari 2009 perihal Permohonan Penghapusan Kendaraan Dinas UIN Malang untuk diterbitkan SK Penghapusan BMN dan penetapan ganti rugi. Telah disetor Pendapatan TGR sebesar Rp15.000.000,00 tgl 27/07/2011 NTPN:1409130309051505.
- Surat Kakanwil Prov. Sumatera Utara nomor: Kw.02/1-e/PS.00/84/RHS/2011 tanggal 7 September 2011 Perihal Instruksi kepada: 1. Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota 2. Kepala MAN se Sumatera Utara untuk melaporkan peristiwa hilang/rusaknya BMN kepada Menteri Agama untuk diproses TGR nya dan mengusulkan penghapusan BMN dimaksud dari inventaris BMN. - Kankemenag Kota Depok melampirkan surat pernyataan Kepala Kankemenag Kota Depok yang bersedia mengganti 1 unit laptop merk toshiba dan besaran yang disanggupi untuk mengganti adalah Rp3.000.000,00 - Kepala Kankemenag Kab. Bogor nomor: Kd.10.01/1/KS.01.5/1882/2012 tanggal 19 April 2012 perihal Pengajuan penghapusan Laptop/notebook kepada Kepala Kanwil Prov. Jawa Barat untuk penghapusan laptop yang hilang dicuri (terlampir tim penghapusan BMN Kankemenag Kab. Bogor TA 2011) - Kankemenag Kab. Purwakarta: melampirkan berkas proses tindak lanjut TGR atas 1 unit mobil dan 3 buah laptop Belum ada daftar/laporan peristiwa hilang/rusaknya BMN pada seluruh satker di lingkungan Kementerian Agama yang sudah untuk diproses ganti ruginya. 7
Biaya Pendidikan yang Berlaku pada Rp Perguruan Tinggi Agama Belum Sepenuhnya Mengacu pada Peraturan Menteri Agama
-
T
Y
T
T
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a. Mengkaji kembali PMA Nomor 2 Tahun 2009 tentang Tarif PNBP dari Penyelenggaraan Jasa Pendidikan Tinggi Agama Negeri;
halaman 10 dari 22
TL tanggal 21 Desember 2011 : Kemenag telah menindaklanjuti dengan: - Nota Dinas Sekretaris Jenderal kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN nomor: SJ/B.IV/PS.00/1012/2011 tanggal 4 Agustus 2011 untuk mengkaji kembali PMA No. 2 tahun 2009 tentang Tarif PNBP dari Penyelenggaraan Jasa Pendidikan Tinggi Agama Negeri - Surat Kepala Biro Keuangan dan BMN nomor: B.III/2/PS.00/1025/2011 tanggal 5 September 2011 kepada Inspektur Jenderal menjelaskan bahwa: 1. Semua UIN sebanyak 6 satker dan 8 satker IAIN telah menerapkan PK-BLU, yang tarif dan jenis layanannya ditetapkan cukup dengan PMK (sesuai Pasal 9 PP No.23 tahun 2005), 2. Adapun jenis dan tarif layanan yang dipungut satker PTAN yang tidak diatur dalam PP No.47 tahun 2004 dan PMA nomor 2 tahun 2009, sementara ini dipungut didasarkan atas SK Rektor/Ketua dan PNBP tersebut disetor langsung ke KN sebelum digunakan kembali, 3. Biro Keuangan dan BMN telah melakukan inventarisasi dan pengkajian atas PP nomor 47 tahun 2004 tentang Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Agama.
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa TL tanggal 03 Mei 2012: Setjen menindaklanjuti dengan memberikan keterangan bahwa PMA nomor 2 tahun 2009 merupakan pelaksanaan dari PP nomor 47 tahun 2004 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Agama. Saat ini revisi PP nomor 47 tahun 2004 sudah diajukan kepada Kementerian Keuangan sebagaimana surat Setjen nomor: B.III/2/KU.03.1/128/2012 tanggal 18 Januari 2012
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai √
Hasil kajian terhadap PMA No 2 Tahun 2009 belum ada
b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Ketua STAIN Ponorogo, Ketua STAIN Kediri, dan Ketua STABN Sriwijaya yang menetapkan secara sepihak tarif jasa pendidikan tanpa koordinasi/persetujuan Menteri Agama dan memerintahkan kepada seluruh rektor/ketua perguruan tinggi negeri lainnya di lingkungan Kementerian Agama untuk memedomani PMA yang berlaku dalam menetapkan biaya pendidikan di lingkungannya.
TL Tanggal 21 Desember 2011: Kemenag telah menindaklanjuti dengan 1. Surat Direktur Jenderal Pendis nomor: DJ.I/PS.00/1644 B/2011 tanggal 7 September 2011 kepada Ketua STAIN Kediri perihal Teguran karena menetapkan secara sepihak tarif jasa pendidikan tanpa berkonsultasi/meminta persetujuan Menteri Agama terlebih dahulu. 2. Surat Direktur Jenderal Pendis nomor: DJ.I/PS.00/1644 C/2011 tanggal 7 September 2011 kepada Ketua STAIN Ponorogo perihal Teguran karena menetapkan secara sepihak tarif jasa pendidikan tanpa berkonsultasi/meminta persetujuan Menteri Agama terlebih dahulu. 3.Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama: - No.SJ/B.IV/PS.00/3014/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Dirjen Bimas Buddha dan - No.SJ/B.IV/PS.00/3015/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Dirjen Bimas Kristen dan Dirjen Bimas Hindu untuk memerintahkan kepada seluruh rektor di lingkungan Bimas Buddha, Bimas Kristen dan Bimas Hindu selalu berkoordinasi/berkonsultasi terlebih dahulu dengan Menteri Agama dalam menetapkan tarif jasa pendidikan di lingkungan perguruan tinggi agama sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. TL tanggal 03 Mei 2012: Surat Dirjen Bimas Buddha No. DJ.VI.1/PS.00/1391/2011 tanggal 6 September 2011 perihal Teguran Penetapan Tarif PNBP kepada Ketua STABN Sriwijaya, menyebutkan bahwa dalam menetapkan tarif jasa pendidikan berpedoman pada PMA RI nomor 2 tahun 2009 tentang Tarif atas Jenis PNBP. Belum ada perintah kepada seluruh rektor/ketua perguruan tinggi negeri lainnya di lingkungan Kementerian Agama untuk memedomani PMA yang berlaku dalam menetapkan biaya pendidikan di lingkungannya.
8
PNBP di Lingkungan Kementerian Rp Agama Terlambat Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp18.420.346.683,00, Belum Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp2.273.296.805,00 dan Diantaranya Digunakan Langsung Sebesar Rp1.897.375.000,00
20.693.643.488,00
Y
Y
Y
Y
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar: a. Memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama agar menginstruksikan Kepala Satuan Kerja terkait untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan yang lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP di lingkungannya;
halaman 11 dari 22
TL tanggal 21 Desember 2011 : Telah ditindaklanjuti dengan Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama RI nomor : * SJ/B.IV/PS.00/3016/2011 tanggal 4/8/2011 kepada Dirjen Pendidikan Islam Untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan pada IAIN Raden Fatah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, STAIN Ponorogo, STAIN Kediri, STAIN Pekalongan, dan STAIN Pare-Pare dan ditindaklanjuti dengan : 1) Surat Pembantu Rektor II IAIN Raden Fatah Palembang No: In.03/3.4/KS.04/307/2011 tanggal 12 Juli 2011 kepada Inspektur Jenderal bahwa pemberian sanksi telah dilakukan oleh Rektor dengan cara memberhentikan Bendahara penerimaan PNBP tahun 2010 dan menggantinya dengan personil yang baru tahun 2011, SK No.In.03/1.1/Kp.07.05/301/2010 tanggal 31 Desember 2010 2) Surat Ketua STAIN Kediri nomor: Sti.08.2/KU.00.1/410/2011 tanggal 29 April 2011 kepada Uswatu Khitottin, S.Hi sebagai Bendahara Penerimaan perihal "Peringatan Tertulis" karena telah lalai dalam hal pengelolaan keuangan dan diharapkan dapat memperbaiki kelalaian tersebut. 3) Surat Ketua STAIN Kediri nomor: Sti.08.2/KU.00.1/409/2011 tanggal 29 April 2011 kepada Versi Islachatin, SE sebagai Bendahara Pengeluaran perihal "Peringatan Tertulis" karena telah lalai dalam hal pengelolaan keuangan dan diharapkan dapat memperbaiki kelalaian tersebut
√
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa 4) Surat Direktur Jenderal Pendidikan Islam: DJ.I/PS.00/1655/2011 tanggal 7 September 2011 Perihal Kelalaian Penyetoran PNBP ke Kas Negara Kepada Yth. Rektor IAIN Raden Fatah, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ketua STAIN Kediri, Ketua STAIN Ponorogo, ketua STAIN Pekalongan, Ketua STAIN Pare-pare memerintahkan untuk: 1. memerintahkan BendaharaPenderimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan untuk menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan bukti setor disampaikan ke Ditjen Pendis cq. Bagian Ortala dan Kepegawaian 2. Menegur Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan yang lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara. 5) Surat Rektor IAIN Cirebon tanggal 29 Desember 2011 perihal Teguran kepada pengadministrasi pada Subbag Adm Akademik Bag TU Fak. Addin, pengadministrasi pada PPMA, pengadministrasi Subbag TU LPM, dan Guru Besar pada IAIN Cirebon
* Surat a.n Menteri Agama kepada: 1) SJ/B.IV/PS.00/3018/2011 tanggal 4/8/2011 kepada para Kakanwil Prov. Sumut, Sumsel, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan untuk memberikan sanksi kepada Bendahra Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian. 2) SJ/B.IV/PS.00/3793/2011 tanggal 7/10/2011 kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati, SJ/B.IV/PS.00/3794/2011 tanggal 7/10/2011 kepada Ketua STAIN Pekalongan, SJ/B.IV/PS.00/3795/2011 tanggal 7/10/2011 kepada Ketua STAIN Pare-pare untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan yang lalai menyetorkan seluruh PNBP ke kas negara, dan meminta untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP di lingkungannya. *Telah ditindaklanjuti oleh Surat Kakanwil Jawa Tengah nomor: Kw.11.1/3/KU.00.1/2011 Tanggal Oktober 2011 perihal Teguran kepada Para Kepala Kantor Kenenag Kab/Kota untuk: 1. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas PNBP NR, 2. Menyetorkan penerimaan biaya NR tepat waktu ke Kas Negara, 3. Tidak mengulangi lagi terlambat dalam menyetorkan PNBP NR ke Kas Negara. *Surat Sekretaris a.n.Direktur Jenderal Pendis nomor: Dj.I/Set.I/Ps.00/1962/ 2011 tanggal 7 November 2011 kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati , Dj.I/Set.I/Ps.00/1959/2011 tanggal 7 November 2011 kepada STAIN Pekalongan, Dj.I/Set.I/Ps.00/1960/2011 tanggal 7 November 2011 kepada STAIN Kediri, Dj.I/Set.I/Ps.00/1961/2011 tanggal 7 November 2011 kepada STAIN Ponorogo untuk segera melakukan penyelesaikan tindak lanjut.
TL tanggal 03 Mei 2012: 1. Surat Ketua STAIN Pekalongan Perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan karena lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan dimasa mendatang penggunaan PNBP agar mengikuti mekanisme PNBP sesuai dengan ketentuan perundang-undangan 2. Surat Keputusan Ketua STAIN Parepare tentang Hukuman Disiplin berupa Teguran Tertulis kepada Bendahara Pembantu Penerima dan SK Ketua STAIN Parepare 3. Surat Ketua STAIN Ponorogo nomor: Sti.21/1/KP.04.2/2139/2011 tanggal 19 Agustus 2011 perihal Peringatan Keterlambatan Penyetoran ke Kas Negara kepada Bendahara Penerima untuk lebih disiplin dan bertanggungjawab terhadap tugas saudara dengan melakukan penyetoran pendapatan dari jasa pendidikan ke kas negara secara tepat waktu. 4. Surat Ketua STAIN Ponorogo nomor: Sti.21/1/KP.04.2/2139/2011 tanggal 19 Agustus 2011 perihal Peringatan Keterlambatan Penyetoran ke Kas Negara kepada Bendahara Penerima untuk lebih disiplin dan bertanggungjawab terhadap tugas saudara dengan melakukan penyetoran pendapatan dari jasa pendidikan ke kas negara secara tepat waktu.
halaman 12 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai √
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa 5. Kakankemenag Kab. Pasuruan nomor: Kd.13.14/1/PS.00/0279/2012 tanggal 30 Januari 2012 Perihal Teguran Kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan agar tepat waktu dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP. 6. Surat Kakankemenag Kab. Ngawi nomor: Kd.13.21/1/Kp.01.1/0345/2012 tanggal 30 Januari 2012 Perihal Teguran Kepada: 1. Bendahara Penerimaan PNBP, 2. Bendahara Pembantu Penerimaan PNBP (KUA Kec. Ngrambe) karena tidak cermat dalam melaksanakan tugas.
7. Surat Kakankemenag Kab. Trenggalek nomor: Kd.13.03/04.00/PP.00/50.a/2012 tanggal 6 Januari 2012 perihal Teguran Kepada Bendahara Penerimaan dan bendahara Pembantu Penerimaan agar tepat waktu dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP. 8. Surat Kakankemenag Kab. Mojokerto nomor: Kd.13.16/1-a/PS.00/245/2012 tanggal 26 Januari 2012 Perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan agar melaksanakan tugas sesuai tepat waktu sesuai dengan tupoksi masingmasing sehingga tidak terjadi kelalaian dalam melaksanakan tugas. 9. Kepala Kankemenag Kab. Ponorogo: Berita Acara Teguran Lisan No: Kd.13.02/2/Hk.00.7/5827/2011 kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan atas kelalaiannya dalam melaksanakan tugas penyetoran PNBP. 10. Surat Kakankemenag Kab. Sidoarjo nomor: Kd.13.15/4/PP.00.6/258.a/2012 tanggal 24 Januari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan agar tepat waktu dalam menyetorkan seluruh PNBP ke KN dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP. 11. Surat Kakankemenag Kab. Jombang nomor: Kd.13.17/1.2/KU.01/126/2012 tanggal 30 Januari 2012 perihal Teguran Kepada: 1. Bendahara Penerimaan, 2. Bendahara Pembantu Penerimaan KUA. 12. Surat Kakankemenag Kab. Kediri nomor: Kd.13.06/02/PS.00/144/2012 tanggal 31 Januari 2012 perihal Teguran Kepada: 1. Bendahara Penerimaan, 2. Bendahara Pembantu Penerimaan KUA agar tepat waktu dalam menyetorkan seluruh PNBP ke KN dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP. 13. Surat Kakankemenag Kab. Pamekasan nomor: Kd.13.28/1/KP.06/057.a/2012 tanggal 30 Januari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan agar tepat waktu dalam menyetorkan seluruh PNBP ke KN dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP.
14. Surat Kakankemenag Kab. Situbondo nomor: Kd.13.12/1/PS.00/047.a/2012 tanggal 30 Januari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan agar tepat waktu dalam menyetorkan seluruh PNBP ke KN dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP. 15. Surat Kakanwil Prov. Sumatera Utara nomor: Kw.02/1-e/PS.00/2060/RHS/2011 tanggal 7 September 2011 perihal penyelesaian temuan BPK RI atas LKKA 2010 kepada: 1. Rektor IAIN Sumatera Utara, 2. Ketua STAIN Padangsidempuan, 3. STAKN Tarutung, 4. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara untuk: a. memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada Bendahara Penerima dan BPP yang lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara. b. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas ketepatan penyetoran PNBP di lingkungan Satker.
halaman 13 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa d. Kepala Kankemenag Kab. Lahat e. Kepala Kankemenag Kab. OKI 17. Kanwil Sulsel menindaklanjuti dengan: a. Surat Kankemenag Kab. Barru nomor: Kd.21.15/1-a/KP.02.3/431/2012 tanggal 1 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerima dan Bendahara Pembantu Penerimaan Kankemenag Kab. Barru. b. Surat Kankemenag Kab. Gowa nomor: Kd.21.02/1/KP.02.3/109/2012 tanggal 1 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerima dan Bendahara Pembantu Penerimaan Kankemenag Kab. Gowa. c. Surat Kepala Kankemenag Kab. Maros nomor: Kd.21.07/1/KP.07.5/057/2012 tanggal 2 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerima dan Bendahara Pembantu Penerimaan Kankemenag Kab. MArros. d. Surat Kepala Kankemenag Kab. Pinrang nomor: Kd.21.01/1/KP.02.2/289/2012 tanggal 2 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerima dan Bendahara Pembantu Penerimaan Kankemenag Kab. Pinrang. e. Surat Kepala Kankemenag Kab. Sidrap nomor: Kd.21.01/1/KP.02.2/032/2012 tanggal 2 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerima dan Bendahara Pembantu Penerimaan Kankemenag Kab. Sidrap. f. Surat Kepala Kankemenag Kab. Takalar nomor: Kd.21.16/1-a/086/2012 tanggal 6 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerima dan Bendahara Pembantu Penerimaan Kankemenag Kab. Takalar. 18. a. Surat Kakankemenag Kab. Lampung Timur nomor: KD.08.07/1/Kp.04.1/18/2012 tanggal 13 Februari 2012 Perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan Kab. Lampung Timur agar menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara sesuai dengan batas waktunya. b. Surat Kakankemenag Kota Bandar Lampung no: Kd.08.9/1-a/KU.01.1/80/2012 tanggal 9 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan PNBP agar dikemudian hari tidak lalai dalam hal menyetorkan PNBP ke Kas negara. c. Surat Kakankemenag Kab. Lampung Tengah no: Kd.08.02/1/KP.01.2/77/2012 tanggal 6 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan PNBP karena lalai dalam menyetorkan PNBP ke Kas Negara yang menjadi tanggung jawab Saudara. d. Surat Kakankemenag Kab. Lampung Utara nomor: Kd.08.03/Kp.04.2/290.a/2012 tanggal 7 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan Kankemenag Kab. Lampung Utara karena lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara dan Surat Kakankemenag Kab. Lampung Utara nomor: Kd.08.03/Kp.04.2/290.b/2012 tanggal 7 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Pembantu Penerimaan Kankemenag Kab. Lampung Utara karena lalai dalam menyetorkan seluruh PNBP ke Kas Negara. e. Surat Kakankemenag Kab. Way Kanan no: Kd.08.08/1.b/KP.01.2/53/2012 tanggal 7 Februari 2012 perihal Teguran kepada Bendahara PNBP karena lalai dalam menyetorkan PNBP ke Kas Negara yang menjadi tanggung jawab Saudara. 19. Surat Kakankemenag Kab. Purwakarta: SK Kankemenag Kab. Purwakarta nomor: Kd.10.14/II/KP.04.1/414.b/2011 perihal Teguran Lisan kepada Bendahara Pembantu Penerimaan 20. Surat Kepala Kankemenag Kab. Bogor nomor: Kd.10.01/1/Kp.01/1/Kp.01.2/1876/2012 tanggal 9 April 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan PNBP dan Bendahara Pembantu Penerimaan PNBP TA 2010
21. Surat Keputusan Kepala Kankemenag Kota Cimahi nomor: Kd.10.24/1/KP.04.2/88/2011 tanggal 27 Januari 2011 berupa hukuman disiplin kepada pelaksana administrasi urusan keuangan pada subbag TU
halaman 14 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
22. Surat Kepala Kankemenag Kota Depok nomor: Kd.10.22/I/OT.01/465/2012 tanggal 28 April 2012 perihal Teguran kepada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu Penerimaan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. 23. Surat Kepala Kankemenag Kab Demak No. Kd.11.21/1/KU.00.2/915/2012 tanggal 14 februari 2012 perihal teguran kepada Kasie Urais, Bendahara Penerimaan, Kepala KUA, dan Bendahara Pembantu Penerimaan atas keterlambatan penyetoran PNBP ke Kas negara 24. Kankemenag Kota Bogor telah menegur Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pembantu atas pengelolaan PNBP yang belum tertib Sanksi masih belum lengkap (rincian satker lihat di Lampiran TP Kepatuhan 8)
b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ketua STAIN Pekalongan, dan Ketua STAIN Pare-pare yang menggunakan PNBP langsung di luar mekanisme APBN.
*Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama RI No.SJ/B.IV/PS.00/3017 /2011 tanggal 4/8/2011 kepada Dirjen Pendidikan Islam Untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ketua STAIN Pekalongan, dan STAIN Pare-pare dan telah ditindaklanjuti dengan Surat Dirjen Pendis nomor: DJ.I/PS.00/1656 B/2011 tanggal 7 September 2011 kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Ketua STAIN Ponorogo, Ketua STAIN Pekalongan, Ketua STAIN Parepare perihal teguran atas penggunaan PNBP secara langsung, di luar mekanisme APBN. TL tanggal 3 Mei 2012: 1. IAIN Syekh Nurjati Cirebon Sesuai dengan Berita Acara Verifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2012 penggunaan langsung dana pendidikan sebesar Rp1.483.600.000,00 untuk keperluan operasional kegiatan akademik IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2010 2. STAIN Pekalongan Sesuai dengan Berita Acara Verifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2010 tanggal 5 Januari 2012 mengacu pada Putusan Hakim Pengadilan TIPIKOR pada PN Semarang No. 48/Pid Sus/2011 tanggal 16 September 2011 yang telah inkracht berupa: a. Pidana penjara selama 2 tahun dan 6 bulan kepada Sdr. Drs. H. Aminuddin, M.Pd yang telah menggunakan secara langsung untuk keperluan pribadi b. Pidana denda sejumlah Rp50.000.000,00 subsider kurungan selama 2 tahun c. Pidana tambahan berupa membayar uang pengganti kepada Negara sejumlah Rp336.850.000,00. Apabila tidak bisa membayar, Sdr. Drs. H. Aminuddin, M.Pd harus menggantinya dengan pidana penjara selama 6 bulan.
3. STAIN Pare-pare Sesuai dengan Berita Acara Verifikasi Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2010 tanggal 6 Januari 2012 penggunaan langsung dana pendidikan sebesar Rp76.925.000,00 oleh BEM untuk keperluan OSPEK dan tidak pernah dilaporkan ke pihak Rektorat atau Bendahara Penerimaan STAIN Pare-pare sesuai dengan Surat Pernyataan BEM STAIN Pare-pare No. Sti.19/KU.03.1/2078/2011 tanggal 12 September 2011 Belum ada bukti-bukti pendukungnya atas penggunaan langsung di atas. * PNBP sebesar Rp2.273.296.805,00 terdiri dari penggunaan langsung Rp1.897.375.000,00 dan belum setor sebesar Rp375.921.805,00. TL 21 Desember 2011: telah ditindaklanjuti dengan penyetoran PNBP sebesar Rp335.819.873,00 , yang seharusnya termasuk keterlambatan sebesar Rp7.500.000,00 , dan belum disetor sebesar Rp32.601.932,00. ( KKP PTL LK 2010 No.8 Kepatuhan) Dengan demikian masih terdapat PNBP yang belum disetor sebesar Rp32.601.932,00
halaman 15 dari 22
√
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No 9
10
Temuan Pemeriksaan Pengalokasian dan Realisasi Rp Anggaran dalam Kelompok Belanja yang Tidak Sesuai Substansi Kegiatannya dan Terdapat Bantuan Sosial Diberikan kepada Satuan Kerja Lainnya di Lingkungan Kementerian Agama Terdapat Kelebihan Pembayaran atas Rp Kekurangan Volume Pekerjaan Sebesar Rp3.577.370.774,95, Jaminan Pelaksanaan Belum Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp9.396.500,00, dan Pembangunan Talud Tidak Dapat Diselesaikan Untuk Kedua Kalinya
Nilai Temuan -
3.586.767.274,95
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi
2009
2008
2007
2004-2006
Y
Y
Y
T
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menginstruksikan seluruh unit perencanaan pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama untuk memperhatikan ketentuan yang berlaku tentang pengklasifikasian jenis belanja dalam penyusunan anggaran.
Y
Y
T
T
BPK RI merekomendasikan Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menginstruksikan: a. Kepala satuan kerja terkait agar memerintahkan kepada pihak ketiga untuk menyelesaikan kekurangan volume pekerjaan atau menyetorkan ke Kas Negara atas kelebihan pembayaran sebesar Rp3.577.370.774,95;
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti √
√
TL Tanggal 21 Desember 2011 a.Kementerian Agama telah menindaklanjuti dengan menarik dari penyedia barang kelebihan pembayaran karena kekurangan volume dan menyetorkannya ke Kas Negara sebesar Rp50.962.689,95 dengan rincian: 1. Kanwil Kemenag Provinsi Lampung telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp5.449.908,00 tanggal 12-04-2011 NTPN 1205051414090812 2. IAIN Raden Intan Lampung telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp22.817.809,00 tanggal 13-04-2011 NTPN 0714080402110910 3. Balitbang Makassar telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp4.694.973,08 tanggal 05-042011 NTPN 0614140513090001 4. IAIN Raden Fatah Palembang Setor ke Kas Negara Rp10.500.000,00 Tgl 12 April 2011, NTPN1102150112096602. Setor ke Kas Negara Rp7.500.000,00Tgl 12 April 2011, NTPN0202070609060803 *Masih kurang bayar sebesar Rp3.526.408.084,87
b. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan TL Tanggal 21 Desember 2011 Hulu untuk menyetorkan jaminan pelaksanaan atas pekerjaan b.Kankemenag Kab. Rokan Hulu telah menyetorkan ke kas negara dengan SSBP sebesar pembangunan Gedung Balai Nikah Kecamatan Rambah Hilir ke Rp9.396.500,00 tanggal 14 April 2011. NTPN: 0910010002000514 Kas Negara sebesar Rp9.396.500,00;
c. Kepala Satuan Kerja terkait agar memberikan sanksi sesuai TL Tanggal 21 Desember 2011 ketentuan yang berlaku kepada PPK, Panitia Pengadaan, dan 1.IAIN Raden Fatah Palembang menindaklanjuti dengan Panitia Penerima Barang yang kurang cermat dalam - Surat Rektor IAIN Raden Fatah Palembang nomor: In.03/3.2/KS.01.6/33/2011 tanggal 29 melaksanakan tugasnya dalam proses pengadaan barang dan September 2011 kepada BPK-RI yang menjelaskan bahwa:1. telah memberikan sanksi meningkatkan pengawasan dalam proses pengadaan barang/jasa kepada PPK yang lama diganti dengan PPK yang baru SK Rektor nomor: yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. In.03/1.1/Kp.07.05/302/2010 tanggal 31 Desember 2010 - Surat Rektor IAIN Raden Fatah Palembang nomor: In.03/3.2/KS.01.6/329/2011 tanggal 23 September 2011 perihal Instruksi kepada: 1. PPK, 2. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, 3. Panitia Penerima Barang IAIN Raden Fatah Palembang untuk lebih cermat dalam melaksanakan tugas dan dengan penuh rasa tanggung jawab. 2.Balai Diklat Semarang menindaklanjuti dengan Surat No.Bdl.06/KU.00.2/1360.a/2011 tanggal 12 Agustus 2011 perihal Teguran Kepada PPK, Panitia Pengadaan, Panitia Penerima/Pemeriksa karena kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya dalam proses pengadaan barang dan meningkatkan pengawasan dalam proses pengadaan barang/jasa yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawab saudara. *Belum ada sanksi oleh Kepala Satker Kanwil Kemenag Lampung, IAIN Raden Intan Lampung, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Balai Litbang Makasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, dan Kankemenag Kab Rokan Hulu kepada PPK, Panitia Pengadaan, dan Panitia Penerima Barang
halaman 16 dari 22
Sesuai
√
√
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No 11
12
Temuan Pemeriksaan Perhitungan Harga Satuan Biaya Langsung Personil (Remuneration) Sebesar Rp2.321.925.000,00 Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya
Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp109.451.676,45
Nilai Temuan Rp
Rp
2.321.925.000,00
109.451.676,45
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
2009
2008
2007
2004-2006
T
T
T
T
T
T
T
T
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
BPK RI merekomendasikan Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menginstruksikan kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, dan Direktur Jenderal PHU: a. Memerintahkan penyedia jasa untuk mempertanggungjawabkan Biaya Langsung Personil sebesar Rp2.321.925.000,00 dan jika tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka Biaya Langsung Personil tersebut disetor ke Kas Negara;
TL 3 Mei 2012: 1). UIN Syahid Jakarta, penyedia jasa telah mempertanggungjawabkan biaya langsung personil, yaitu: a. PT Arkonin,telah menyampaikan bukti perhitungan biaya personil yang didukung dengan Audited Payroll dan SPT Tahunan PPh Pasal 21 Tahun 2009 yang dibuktikan dengan Surat Setoran Pajak sebagai dasar penyusunan penawaran / kontrak tahun 2010. b. PT Cinipta Trutama Jaya No Kontrak 139c,telah menyampaikan Audited Payroll dan SPT Tahunan PPh Pasal 21 Tahun 2009 yang dibuktikan dengan Surat Setoran Pajak sebagai dasar penyusunan penawaran / kontrak tahun 2010; c. PT Huda Tata Sarana, telah menyampaikan Audited Payroll dan SPT Tahunan PPh Pasal 21 Tahun 2009 yang dibuktikan dengan Surat Setoran Pajak sebagai dasar penyusunan penawaran / kontrak tahun 2010: d.PT Cinipta Triutama Jaya No. Kontrak 252c, telah menyampaikan Audited Payroll dan SPT Tahunan PPh Pasal 21 Tahun 2009 yang dibuktikan dengan Surat Setoran Pajak sebagai dasar penyusunan penawaran / kontrak tahun 2010.
√
b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Panitia Pengadaan yang kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya dan meningkatkan pengendalian dalam pengadaan barang/jasa yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya.
TL Tanggal 1 Mei 2012 Kemenag telah menindaklajuti dengan 1. Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama nomor: SJ/B.IV/PS.00/1370/2012 tanggal 16 April 2012 kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada Panitia Pengadaan yang kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya. 2. Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama nomor: SJ/B.IV/PS.00/1371/2012 tanggal 16 April 2012 kepada Direktur Jenderal PHU untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada Panitia Pengadaan yang kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya. 3. Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama nomor: SJ/B.IV/PS.00/1372/2012 tanggal 16 April 2012 kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada Panitia Pengadaan yang kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya. *Dirjen Pendis, Dirjen PHU dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah belum memberikan TL Tanggal 21 Desember 2011: Telah ditindaklanjuti dengan menyetorkan kelebihan pembayaran ke kas negara oleh: 1. Kanwil kemenag Prov. DKI Jakarta dengan SSP sebesar Rp12.189.177,00 tgl 24 Februari 2011 NTPN No: 0709020709131212 melalui Bank BNI; 2.STAIN Kediri dengan SSBP sebesar Rp3.787.500,00 tgl 22 Februari 2011 NTPN No: 1003081302040305 dan SSBP sebesar Rp4.400.000,00 tgl 22 Februari 2011 NTPN No: 0202050003080608 melalui PT Pos Indonesia; 3. Kankemenag Kab. Pelalawan dengan SSBP Sebesar Rp4.275.000,00 tgl 5 April 2011 NTPN No: 1404091103000208 melalui PT Pos Indonesia; 4. UIN Malang dengan SSBP sebesar Rp4.700.000,00 tgl 5 April 2011 NTPN No: 20400404502150014 melalui PT Pos Indonesia. (Masih kurang setor sebesar Rp80.100.000,00)
√
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menginstruksikan kepada Kepala Satuan Kerja terkait untuk: a. Menyetorkan ke Kas Negara atas kelebihan pembayaran sebesar Rp109.451.676,45;
halaman 17 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
√
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
13
Temuan Pemeriksaan
Denda Keterlambatan atas Penyelesaian Pekerjaan Pembelian Barang/Pemborongan Pekerjaan Senilai Rp3.514.705.550,00 Belum Dikenakan
Nilai Temuan
Rp
3.514.705.550,00
2009
T
2008
Y
2007
T
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
T
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji SPM dan Bendahara Pengeluaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Ditjen Pendidikan Islam dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan yang kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya;
TL Tanggal 21 Desember 2011 : Kemenag menindaklanjuti berupa Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama nomor: SJ/B.IV/PS.00/3201/2011 tanggal 10 agustus 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov. DKI Jakarta untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada PPK, Pejabat Penguji SPM, dan Bendahara Pengeluaran dan telah ditindaklanjuti oleh Kanwil Prov. DKI Jakarta dengan memberikan surat teguran kepada PPK Bidang Urais No: KW.09.1/2/PS.00/13148/2011 tanggal 26 Oktober 2011, Pejabat Penguji SPM No: KW.09.1/2/PS.00/13146/2011 tanggal 26 Oktober 2011, dan Bendahara Pengeluaran nomor: KW.09.1/2/PS.00/13147/2011 tanggal 26 Oktober 2011 pada Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta perihal Teguran atas kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya. (* Belum ada sanksi kepada PPK, Pejabat Penguji SPM, dan Bendahara pengeluaran pada Ditjen Pendidikan Islam dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan)
√
c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pengelola program DMS pada STAIN Kediri dan UIN Malang yang kurang optimal dalam mengelola pertanggungjawaban dana dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam rangka pengelolaan program DMS pada STAIN Kediri dan UIN Malang.
TL Tanggal 21 Desember 2011 : Kemenag telah menindaklanjuti dengan Surat Sekretaris Jenderal nomor: SJ/B.IV/PS.00/3150/2011 tanggal 10 Agustus 2011 kepada Rektor UIN Malang untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan kepada pengelola program DMS UIN Malang yang kurang optimal dalam mengelola pertanggungjawaban dana dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam rangka pengelolaan program DMS UIN Malang.
√
TL Tanggal 2 Mei 2012 Surat Ketua STAIN Kediri nomor: Sti.08.2/KU.001/171/2011 tanggal 25 April 2011 perihal Peringatan Tertulis kepada Kajur Tarbiyah (pengelola Program DMS) karena kurang optimal dalam mengelola pertanggungjawaban dana, pengawasan, dan pengendalian dalam rangka pengelolaan program DMS. *Belum ada sanksi teguran dari kepala satker UIN Malang kepada pengelola program DMS BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar Terhadap rekomendasi ini, Kementerian Agama telah menindaklanjuti dengan mengenakan memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama untuk denda keterlambatan dan menyetorkannya ke Kas Negara sebesar Rp227.599.620,00 memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada kepala dengan rincian pada Lampiran 1.12 LHP. TL Tanggal 11 Juli 2011. Kemenag satuan kerja terkait dan menginstruksikan untuk mengenakan dan telah menindaklanjuti dengan menyetor ke kas negara sebesar Rp12.850.000,00 dari Bimas menarik denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar Katolik dengan rincian : Rp2.600.000,00 tgl 20 Juni 2011 NTPN 1515081213090901, Rp3.514.705.550,00 serta menyetorkan ke Kas Negara. Rp2.625.000,00, 20 Juni 2011 NTPN 0803001506110913, Rp1.375.000,00, 20 Juni 2011 NTPN 1201101212131000, Rp4.400.000,00, 20 Juni 2011 NTPN 1211140810091413, Rp1.850.000,00 tanggal 20 Juni NTPN 1005070501090607.
TL Tanggal 21 Desember 2011 : Kemenag telah menindaklanjuti dengan : * Surat Menteri Agama No. MA/181/2011 tgl 11 Agustus 2011 Perihal Teguran Kepada Inspektur Jenderal karena lalai dalam melaksanakan tugas pengawasan terhadap penyelesaian pekerjaan yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawab.
* Surat Setjen a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/PS.00/3821/2011 tgl 10 Oktober 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov.Jateng untuk memberikan sanksi kepada Kepala Kakankemenag Kota Semarang dan telah ditindaklanjuti berupa Surat Kakanwil Prov. Jateng No: Kw.11.1/3/KU.00.1/1181/2011 tgl 30 September 2011 perihal Teguran kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang karena lalai dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan pekerjaan pengadaan barang berupa peralatan dan mesin yang mengalami keterlambatan.
halaman 18 dari 22
√
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
* Surat Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor: DJ.I/PS.00/1655A/2011 tanggal 7 September 2011 Perihal Teguran kepada Ketua STAIN Pare-pare atas kelalaian dalam melaksanakan tugas pengawasan terhadap penyelesaian pekerjaan dan memerintahkan agar menagih kepada CV MM atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan jasa pemborongan pembangunan masjid TL Tanggal 2 Mei 2011 : * Ditjen Pendis: Telah ditindaklanjuti dengan setoran ke Kas Negara oleh PT MBK sebesar Rp6.393.487.10 tanggal 10 April 2012 NTPN: 1103040213070611 dan SKTJM dan dari PT II sebesar Rp4.206.173.40 tanggal 10 April 2012 NTPN: 1012051509140711 dan SKTJM. (Nilai yang di setor ke kas negara tidak sesuai dengan rekomendasi BPK yang seharusnya Rp111.191.080,00 dan Rp781.916.850,00) (* Belum ada bukti setor dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon) (* pengenaan sanksi belum lengkap) 14
Terdapat Ketidakhematan Pengeluaran Biaya atas KegiatanKegiatan yang Dilaksanakan oleh Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian Agama Selama Tahun 2010 Sebesar Rp2.054.607.104,00
Rp
2.054.607.104,00
T
T
T
T
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama menginstruksikan Kepala Satuan Kerja terkait untuk: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada penanggungjawab kegiatan orientasi, penyusunan rencana kerja, penyusunan materi penyuluh, konsultasi, Uji Sertifikasi Guru Agama Kristen, dan Dikterapan yang dalam melaksanakan tugasnya belum berdasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku;
TL Tanggal 21 Desember 2011 : Kemenag telah menindaklanjuti dengan: *)Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/PS.00/3154/ 2011 tgl 10 Agustus 2011 kepada Kepala Kanwil Kemenang Prov. DKI Jakarta untuk memberikan sanksi berupa teguran kepada penanggung jawab kegiatan orientasi, penyusunan rencana kerja, dan pengadaan dan Telah ditindaklanjuti dengan Surat Kakanwil Prov. DKI Jakarta kepada Pelaksana Sub. Bagian Hukmas No:KW.09.1/2/ PS.00/13150/2011 tgl 26 Oktober 2011, Pelaksana Sub. Bagian Keuangan dan IKN No: KW.09.1/2/PS.00/13151/2011 tgl 26 Oktober 2011, PPK Bidang Peny.Haji, Zakat dan Wakaf No:KW.09.1/2/PS.00/ 13152/2011 tgl 26 Oktober 2011, dan Pelaksana Sub. Bagian Perencanaan dan IK No: KW.09.1/2/PS.00/13154/2011 tgl 26 Oktober 2011 di Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta perihal Teguran atas kelalaiannya sehingga tidak terjadi ketidakhematan pengeluaran biaya atas kegiatan penyusunan rencana anggaran kerja dan anggaran satker yang tidak sesuai dengan SBU tahun 2010. *) Surat Dirjen Bimas Kristen No: Dj.III/Ku.02.1/621/ 2011 tgl 8 Juli 2011 perihal Surat Teguran Kepada Direktur Pendidikan kristen yang diinstruksikan agar pelaksanaan sertifikasi yang akan datang hendaknya dilaksanakan dengan mengacu pada SBU yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan dan MoU antara kedua belah pihak. Surat Dirjen Bimas Kristen No: Dj.III/Ku.02.1/621/2011 tanggal 8 Juli 2011 perihal Surat Teguran Kepada Direktur Urusan Agama atas ketidakhematan dalam pelaksanaan kegiatan maka diinstruksikan agar pelaksanaan kegiatan-kegiatan baik yang di pusat maupun di daerah hendaknya mengacu pada SBU Menteri Keuangan. TL Tanggal 2 Mei 2011: *) Surat Direktur Jenderal Bimas Katolik nomor: DJ.IV/PS.00/3728A/2011 tanggal 1 Juli 2011 Perihal Teguran kepada Sdr. Barbanas Ola Baba Ketua PAnitia Penyusunan Materi Penyuluh Agama Katolik atas selisih realisasi biaya hotel dan uang harian yang dikeluarkan tidak sesuai dengan SBU dan dalam pengelolaan keuangan kegiatan agar mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku. *) Surat Direktur Jenderal Bimas Katolik nomor: DJ.IV/PS.00/3727A/2011 tanggal 1 Juli 2011 Perihal Teguran kepada Sdr. F. Endang, SH, MM Ketua Panitia Konsultasi Pejabat Bimas Katholik Wilayah Sumatera Di Bogor atas selisih realisasi biaya hotel dan uang harian yang dikeluarkan tidak sesuai dengan SBU dan dalam pengelolaan keuangan kegiatan agar mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku. (Pengenaan sanksi belum lengkap)
halaman 19 dari 22
√
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi b. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan anggaran yang berada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya.
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti
√
TL 21 Desember 2011 : Kemenag telah meinndaklanjuti dengan Surat Pernyataan Direktur Jenderal Bimas Kristen No: Dj.III/Kp.041/623/2011 tgl 8 Juli 2011 bahwa akan meningkatkan pengawasan internal di lingkungan Ditjen Bimas Kristen. TL Tanggal 2 Mei 2011: Surat Pernyataan Direktur Jenderal Bimas Katholik nomor: DJ.IV/PS.00/3730C/2011 tanggal 1 Juli 2011 menyatakan akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan Sertifikasi Guru Agama Katolik. (*belum ada pernyataan dari Kanwil Kemenag DKI Jakarta dan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur)
15
Sisa Dana Pelaksanaan Sertifikasi Rp Guru Agama Katolik pada Perguruan Tinggi Agama Katolik Sebesar Rp84.920.155,00 Belum Disetorkan ke Kas Negara dan Penggunaan Dana oleh LPTK Induk Sebesar Rp287.487.354,00 Tidak Sesuai Dengan SPK
372.407.509,20
T
T
T
T
BPK RI merekomendasikan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Dirjen Bimas Katolik untuk: a. Menarik sisa dana pada LTPK Induk sebesar Rp84.920.155,00 dan menyetorkan ke Kas Negara;
TL Tanggal 11 Juli 2011. Kemenag telah menindaklanjuti dengan menyetor ke kas negara sebesar Rp84.920.155, 20 Juni 2011 NTPN 0007011010081404
√
b. Menegur secara tertulis kepada penanggung jawab kegiatan Sertifikasi Guru Agama Katolik yang tidak cermat dalam memverifikasi Laporan Pertanggungjawaban dari LPTK Induk pelaksana kegiatan tersebut;
TL Tanggal 2 Mei 2011: *) Surat Direktur Jenderal Bimas Katolik nomor: DJ.IV/PS.00/3729A/2011 tanggal 1 Juli 2011 Perihal Teguran kepada Sdr. Yustina Srini selaku PPK IV dan mengharapkan dalam pengelolaan pelaksanaan Sertifikasi Guru Agama Katolik Dalam Jabatan agar lebih cermat dalam memverifikasi laporan pertanggungjawaban dari LPTK Induk Pelaksana Sertifikasi.
√
c. Menegur Pimpinan LPTK Induk yang menggunakan dana tidak sesuai dengan besaran biaya yang ditetapkan dalam SPK; d. Mengevaluasi jumlah biaya untuk masing-masing peserta TL Tanggal 2 Mei 2011: Surat Pernyataan Direktur Jenderal Bimas Katholik nomor: DJ.IV/PS.00/3730D/2011 sertifikasi sesuai kebutuhan riil; tanggal 1 Juli 2011 menyatakan akan mengevaluasi jumlah biaya untuk masing-masing peserta sertifikasi sesuai kebutuhan riil, sehingga pelaksanaan sertifikasi dapat berjalan dengan baik. TL Tanggal 2 Mei 2011: e. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas Surat Pernyataan Direktur Jenderal Bimas Katholik nomor: DJ.IV/PS.00/3728/2011 pelaksanaan Sertifikasi Guru Agama Katolik. tanggal 1 Juli 2011 menyatakan akan meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan anggaran di Ditjen Bimas Katolik
halaman 20 dari 22
√
√
√
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
16
Terdapat Duplikasi Pembayaran Tunjangan Sebesar Rp35.700.000,00 Pembayaran Tunjangan kepada Guru/Pegawai yang Tidak Memiliki Kriteria Sebesar Rp22.200.000,00 dan Kelebihan Pembayaran Tunjangan Sebesar Rp862.275.540,00
Nilai Temuan Rp
920.175.540,00
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut
2009
2008
2007
2004-2006
T
T
T
T
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
1. Memerintahkan masing-masing kepala satuan kerja untuk menarik dan menyetorkan ke kas negara kelebihan pembayaran sebesar Rp920.175.540,00 karena adanya duplikasi pembayaran tunjangan, pembayaran tunjangan kepada yang tidak berhak, dan kelebihan pembayaran tunjangan
1.Kementerian Agama telah menindaklanjuti dengan menarik dari masing-masing penerima dana dan menyetorkannya ke Kas Negara sebesar Rp435.391.790,00 dengan rincian pada LHP Lampiran 1.15. TL Tanggal 21 Desember 2011 Kemenag telah menindaklanjuti dengan menyetorkan ke KN sebesar Rp331.710.000,00 dengan rincian sbb: 1.Telah ditindaklanjuti dengan menyetor ke Kas Negara Rp11.900.000,00 dengan NTPN 0511110303010309 tgl 21/2/2011, Rp5.100.000,00 NTPN: 1404020305149415 Rp26/10/2011, Rp18.700.000,00 NTPN 1415120607011510 tgl 20/12/2011 (Kankemenag Kab Lebak) 2.Telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp1.200.000,00 tanggal 22/2/2011 NTPN: 1514111009000707 (Kankemenag Kab Pandeglang) 3.Telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp25.000.000,00 tgl 21/01/2011 NTPN: 1513060107001013. Rp2.000.000,00 tgl 7/6/2011 NTPN: 0713050510030211, Rp200.000,00 tgl 24/1/2011 NTPN: 0301010006111209, Rp1.200.000,00 tgl 4/7/2011 NTPN: 1412010609030712 (Kankemenag Kab Pandeglang) 4.Telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp19.000.000,00 tgl 05/05/2011 NTPN:0403081301001107, Rp11.000.000,00 tgl 26/05/2011 NTPN:0202001314030106, Rp7.500.000,00 tgl 16/09/2011 NTPN:1215110505000305, Rp1.500.000,00 tgl 12/10/2011 NTPN:0912120203020411, Rp19.500.000,00 tgl 12/10/2011 NTPN:1415141112040509, Rp70.500.000,00 tgl 12/10/2011 NTPN:0101061501130611, Rp2.500.000,00 tgl 08/02/2011 NTPN:0806030500070600, Rp5.000.000,00 tgl 22/11/2011 NTPN:0010080113100111 Rp23.000.000,00 tgl 23/12/2011 NTPN:0301071005130306 (Kankemenag Kab Tangerang) 5.Telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp4.200.000,00 tgl 5/5/2011 NTPN: 1506141014040702, Rp2.100.000,00 tgl 11/10/2011 NTPN: 0906070002100003 (Kankemenag Kab Tangerang)
halaman 21 dari 22
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai √
Belum Ditindaklanjuti
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA A. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2010 Temuan Berulang No
Temuan Pemeriksaan
Nilai Temuan
2009
2008
2007
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut 2004-2006
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti
6.Telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp4.275.000,00 pada tanggal 28 April 2011 NTPN:0915100815010705. (Kankemenag Kab Probolinggo) 7.Telah disetor ke Kas negara Rp2.850.000,00 tgl 22/3/2011 NTPN: 0609150906150506 (Kankemenag Kab Bojonegoro) 8.Telah disetor ke KN 1. a.n. Sudiyono Rp1.245.000,00 tgl 22/3/2011 NTPN:0001070811010111, 2. A. Khairul Umam Rp1.245.000,00 tgl 22/3/2011 NTPN:1507030101020210, 3. Zainuddin Asrorie Rp1.245.000,00 tgl 22/03/2011 NTPN:0407051408150615 (Kankemenag Kab Tuban) 9.Telah disetor ke Kas Negara Rp19.500.000,00 dengan rincian: 1. Sebesar Rp12.000.000,00 tgl 21/3/2011 atas setoran 4 orang NTPN:1400030503041108 2. Sebesar Rp3.000.000,00 tgl 21/3/2011 NTPN: 1310141303101000. 3. Sebesar Rp3.000.000,00 tgl 21/3/2011 NTPN: 151104071515041. 4. Sebesar Rp1.500.000,00 tgl 19/3/2011 NTPN: 1504011408071310. (Kankemenag Kab Pamekasan) 10.Telah disetor ke KN sebesar Rp33.000.000,00 tgl 27 April 2011 NTPN:0206080811050209 (Kankemenag Kab Sumenep) 11.Telah disetor ke KN sebesar Rp9.250.000,00 tgl 21/4/2011 NTPN: 1500140512120607 (Kankemenag Kab Pinrang) 12.Telah disetor ke Kas Negara sebesar Rp28.000.000,00 tgl 8/7/2011 NTPN: 1104020402010507 (Ditjen Bimas Kristen) Dengan demikian sudah ditindaklanjuti sebesar Rp782.600.540,00 (Rp435.391.790,00 + Rp331.710.000,00 + Rp15.498.750,00) sehingga masih terdapat sisa yang belum disetor sebesar Rp137.575.000
2. Mengevaluasi dan memperbaiki sistem verifikasi data personel yang berhak menerima pembayaran tunjangan, sistem monitoring pembayaran tunjangan, dan data base tenaga pendidik dan kependidikan sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan anggaran pendidikan;
Surat Pernyataan Kepala Kan Kemenag Kota Bogor akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam pembayaran tunjangan di lingkungan Kan Kemenag Kota Bogor Surat Pernyataan Kepala Kan Kemenag Kabupaten Bogor akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam pembayaran tunjangan di lingkungan Kan Kemenag Kota Bogor
3. Menginstruksikan Kepala Satuan Kerja terkait untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Kepala Seksi/Bidang Mapenda/Urais pada satuan kerja terkait yang tidak melaksanakan tugas sesuai ketentuan dan meningkatkan pengawasan dalam proses penyaluran tunjangan kepada tenaga pendidikan/kependidikan dan penyuluh agama
3. Ditindaklanjuti oleh Kanwil Prov. Sumatera Selatan: Surat Kepala Kanwil nomor: Kw.06.1/I/PS.00/1349/2011 tanggal 22 September 2011 perihal Teguran Kepala Bidang Mapenda Islam/PPK karena tidak cermat dalam memverifikasi dan memonitor proses penyaluran tunjangan profesi guru non PNS pada Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Selatan.
√
√
TL Tanggal 3 Mei 2012 - Surat Keputusan Kepala Kementerian Agama Kantor Kabupaten Tangerang Nomor Kd.28.04/1/KP.04.2/006/2012 Perihal Hukuman Disiplin Kepada Drs. Suhardi, M.Ag. - Surat Keputusan Kepala Kementerian Agama Kantor Kabupaten Tangerang Nomor Kd.28.04/1/KP.04.2/005/2012 Perihal Hukuman Disiplin Kepada H. Bay Makmun, S. Ag. - Surat Keputusan Kepala Kementerian Agama Kantor Kabupaten Tangerang Nomor Kd.28.04/1/KP.04.2/004/2012 Perihal Hukuman Disiplin Kepada Zuhdi. S. H.. - Surat Keputusan Kepala Kementerian Agama Kantor Kabupaten Tangerang Nomor Kd.28.04/1/KP.04.2/002/2012 Perihal Hukuman Disiplin Kepada H. Ucup Yusuf, M. Pd.. - Surat Keputusan Kepala Kementerian Agama Kantor Kabupaten Tangerang Nomor Kd.28.04/1/KP.04.1/002/2012 Perihal Hukuman Disiplin Kepada Drs. H. Asep Maman Kurnia, M. Si.. * Belum semua Kepala Satker yang yang memberikan sanksi.
Jumlah Temuan : 16
Rp 208.426.041.118,60
Jumlah Rekomendasi : 38
9
halaman 22 dari 22
25
4
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005 1
Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp (PNBP) di Lingkungan Kementerian Agama Belum Disetor ke Kas Negara per 31 Desember 2009 Sebesar Rp11.577.622.183,01 diantaranya Digunakan Langsung Tanpa Melalui Mekanisme APBN Sebesar Rp4.986.809.544,00 dan PNBP yang Terlambat Disetor ke Kas Negara Sebesar Rp33.811.141.971,65
45.388.764.154,66
Y
Y
Y
Y
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Menteri Agama Agar: a. Memberikan instruksi tertulis kepada seluruh pejabat pimpinan satker-satker di lingkungan Kementerian Agama untuk menertibkan penyetoran, pencatatan, dan pelaporan PNBP, disertai dengan pemberian sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada pimpinan satker-satker yang tidak mematuhi instruksi tersebut.
a. Saran BPK RI telah ditindaklanjuti dengan: • Surat Menteri Agama RI No. MA/219/2010 tanggal 20 September 2010 kepada Para Pimpinan Satuan Kerja Di Lingkungan Kementerian Agama Seluruh Indonesia untuk menertibkan penyetoran, pencatatan, dan pelaporan PNBP, disertai dengan pemberian sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada pimpinan satker-satker yang tidak mematuhi instruksi tersebut. • Surat Itjen Nomor: IJ/PS.00/0668 B/2010 tgl 1 Juni 2010 kepada Para Rektor UIN/IAIN,Kakanwil Kemeneterian Agama Provinsi Para Ketua STAIN, STAKN, STAHN, STABN mengenai penertiban penyetoran dana PNBP dan taat terhadap peraturan. • Surat Itjen Nomor: IJ/PS.00/0668 A/2010 tgl 1 Juni 2010 menegenai pelaksaan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI atas LK Kementerian Agama tahun 2009.
b. Memerintahkan Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan untuk 1) segera menyetorkan sisa PNBP ke Kas Negara, baik yang berasal dari jasa KUA, jasa giro, jasa pendidikan dan pengembalian belanja bantuan sosial serta menyampaikan foto copy bukti setornya kepada BPK-RI dan bukti setor tersebut ditembuskan kepada Biro Keuangan dan BMN Kemenag, 2) melaporkan jumlah penerimaan dan penggunaan yang telah dilakukan dan menyajikannya ke dalam Laporan Keuangan.
b. Saran BPK RI telah ditindaklanjuti dengan: • Surat Menteri Agama RI No. MA/219/2010 tanggal 20 September 2010 kepada Para Pimpinan Satuan Kerja Di Lingkungan Kementerian Agama Seluruh Indonesia yang memerintahkan Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan untuk 1) segera menyetorkan sisa PNBP ke Kas Negara, baik yang berasal dari jasa KUA, jasa giro, jasa pendidikan dan pengembalian belanja bantuan sosial serta menyampaikan foto copy bukti setornya kepada BPK-RI dan bukti setor tersebut ditembuskan kepada Biro Keuangan dan BMN Kemenag, 2) melaporkan jumlah penerimaan dan penggunaan yang telah dilakukan dan menyajikannya ke dalam Laporan Keuangan. • Surat Itjen Nomor: IJ/PS.00/0668 B/2010 tgl 1 Juni 2010 kepada Para Rektor UIN/IAIN,Kakanwil Kemeneterian Agama Provinsi Para Ketua STAIN, STAKN, STAHN, STABN mengenai penertiban penyetoran dana PNBP dan taat terhadap peraturan. • Surat Itjen Nomor: IJ/PS.00/0668 A/2010 tgl 1 Juni 2010 menegenai pelaksaan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI atas LK Kementerian Agama tahun 2009. • Penyetoran ke Kas Negara: 1) PNBP Pendidikan • IAIN STS Jambi SSBP tgl 23 Maret 2010 Rp222.985.429,00 NTPN 1104031213040806. • STAIN Cirebon SSBP Tgl 7 Juni 2010 Rp14.000.000,00 NTPN 0911041005141113 dan Rp160.000.000,00 NTPN 0504091410151402.
• STAIN Jember, SSBP Tgl 20/04/2010 sebesar Rp25.727.443,00 NTPN 002101000427305, SSBP Tgl 23/07/10 Sebesar Rp34.557,00 NTPN 002101000427305. Sisa sebesar Rp83.170.454,00 digunakan langsung, telah dilampiri Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang ditandatangani oleh PPK tgl 31 Desember 2009. • STAIN Samarinda, Dari saldo sebesar Rp1.096.576.610,00, disetor ke Kas Negara sebesar Rp233.308.110,00 tgl 26 juli 2010, NTPN 184360209001354, SSBP sebesar Rp153.600.000,00 tgl 26 Juli 2010 NTPN 184360209001354. Dan sebesar Rp709.668.500,00 dipertanggungjawabkan sebagai biaya pelaksanaan kegiatan.
halaman 1 dari 14
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa • STAIN Kudus, Telah disampaikan Laporan Pertanggungjawaban Iuran Wisuda sarjana S-1 Tanggal 28 Maret 2009 senilai Rp126.700.000,00 • STAKPN Ambon, Telah disampai-kan Bukti Pertanggung-jawaban Penggunaan PNBP atas PNBP sebesar Rp17.500.000,00, dan uang wisuda sebesar Rp24.375.000,00. • STAIN Surakarta, telah ditindaklanjuti dengan bukti-bukti pertanggungjawaban senilai Rp39.600.000,00 2) PNBP Jasa KUA • Kanwil Jawa Timur SSBP Rp120.000,00, tanggal 22 Juni 2010, NTPN 0012051213090306 • Kankemenag Kota Makassar, temuan sebesar Rp570.000,00 telah disetor dalam bagian dari Rp600.000,00 SSBP tgl 11 Feb 2010 NTPN 034301000284307 • Kankemenag Kota Balikpapan. Rp982.928,00 Merupakan saldo setoran awal sebesar Rp1.000.000,00, yang telah berkurang karena potongan biaya administrasi bank. Tidak bisa disetor karena kalau disetor akan menutup rekening penampungan NR. (Merupakan temuan pencatatan pendapatan/administrative)
3) PNBP Jasa Giro • STAIN Samarinda SSBP Rp72.315.693,00 tgl 10 Maret 2010 NTPN 061212080802024. • Kanwil Jabar SSBP Rp283.220,00 tgl 9 April 2010. • Kanwil Riau SSBP Rp26.210.695,00 tgl 10 Pebuari 2010 NTPN 0401001208040500 • Kanwil Maluku SSBP Rp7.557.734,00 tgl 17 pebuari 2010 NTPN 1101061210010001. • Kankemenag Kota banjar Baru SSBP Rp91.500,00 tgl 12 Pebruari 2010 • MTSN Tenggarong Kaltim, Rp1.028.848,00 telah disetor dalam bagian SSBP Rp963.242,00 tgl 18 pebruari 2010 NTPN 0011090206011410 dan SSBP Rp707.528,00 tgl 18 Pebruari 2010 NTPN 0205150210140707. • Kankemenag kab. Pati SSBP Rp41.350,00 Tgl 5 April 2010 NTPN 0803010001041212. • IAIN Ambon SSBP Rp5.011.277,00 tgl.22 Maret 2010 (NTPN 0608040504041410) 4) PNBP Pengembalian belanja sosial • Kanwil Kaltim, temuan Rp142.621.007,00, disetor melalui SSBP Rp142.861.758,00 tgl 2 Maret 2010 NTPN 0611011511001114. • Kanwil Maluku SSBP Rp13.551.252,25 tgl 17 Pebruari 2010 NTPN
halaman 2 dari 14
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005 4
Rp Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang Diterbitkan Oleh Satuan Kerja Tidak Menggambarkan Kondisi yang Sebenarnya, Mengakibatkan Terjadi Kelebihan Pembayaran Atas Kekurangan Volume Pekerjaan Sebesar Rp1.330.777.895,25 dan Denda Keterlambatan sebesar Rp937.595.301,00
2.268.373.196,25
Y
T
T
T
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
a. Meminta pertanggungjawaban Pejabat Pembuat Komitmen pada masing-masing kegiatan di Sekretariat Jenderal serta Badan Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Latihan Keagamaan Kementerian Agama untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran akibat kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp778.307.117,00 (Rp101.147.000,00 + Rp677.160.117,00)
a. Ditindaklanjuti dengan: • Sekretariat Jenderal - Menteri Agama melalui surat kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor MA/153/2010 tanggal 20 Juli 2010 perihal Penyelesaian Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKKA Tahun 2009 telah meminta Sekjen mengambil kangkah-langkah konkrit untuk memerintahkan PPK mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran akibat kekurangan volume sebesar Rp101.147.000,00 - Telah dilampirkan Berita acara (BA) pelaksanaan training pengadaan sistem audio video ruang sidang dan rapat atau menyelesaikan pekerjaan sebesar Rp80 juta. Sedangkan bukti serah terima kekurangan barang belum dilampirkan. • Balitbang dan Diklat - PT. PP telah menyelesaikan kekurangan volume atas pekerjaan pembangunan gedung Pusdiklat administarsi sebesar Rp677.160.117,00.
b. Meminta kepada Pejabat Pembuat Komitmen pelaksana kegiatan memungut denda keterlambatan sebesar Rp650.395.301,00 (Rp937.595.301,00 – Rp257.200.000,00 – Rp30.000.000,00) dan menyetorkannya ke Kas Negara serta menyampaikan copy bukti setornya ke BPK;
b. Ditindaklanjuti dengan: • Balitbang dan Diklat - Menteri Agama melalui surat kepada Kepala Badan Litbang dan Diklat Keagamaan Nomor MA/161/2010 tanggal 20 Juli 2010 perihal Penyelesaian Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKKA Tahun 2009 telah meminta Kepala Badan Litbang dan Diklat Keagamaan untuk memerintahkan PPK memungut denda keterlambatan sebesar Rp263.416.650,00 - Telah menyetor denda keterlambatan SSBP Rp263.416.650,00 NTPN 0303121413120014.
halaman 3 dari 14
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
• Balai Diklat Banjarmasin SSBP Rp20.000.000,00 tgl 11 Mei 2010 NTPN tidak terbaca, dan SSBP Rp20.000.000,00 tgl 31 Mei 2010 NTPN 020115060201305, SSBP Rp22.500.000,00 tgl 8 Juni 2010 NTPN 1509120814150305. • Dtjen PHU SSBP Rp56.098.251,00 tgl 11 Mei 2010 NTPN 1014140610100301. • IAIN Ambon - CV. Putra Perdana Karya Utama SSBP Rp53.610.812,00 tgl 8 Juni 2010 dan NTPN 0400060415110406. SSBP Rp99.562.938,00 tgl 26 Juli 2010 NTPN 0700060100021200. - PT. Sinar Aries sejati Rp35.597.327,00 tgl 8 April 2010 NTPN 20415051092193 dan Rp79.609.323,00 tgl 26 Juli 2010 NTPN 03151101010090210.
c. Meminta kepada Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan memberikan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan kepegawaian kepada panitia penerima barang, pelaksana kegiatan, dan Pejabat Pembuat Komitmen yang lalai dalam melaksanakan tugas dan memerintahkan pejabat/Pimpinan pada masing-masing satuan kerja terkait untuk memberikan sanksi kepada konsultan pengawas, penyedia barang dan jasa, panitia penerima barang, Pejabat Pembuat Komitmen yang lalai dalam melaksanakan tugasnya;
• Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/580/2011 tanggal 24 Februari 2011, SJ/B.IV/4/PS.00/583/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada ketua STAIN Samarinda, dan Ketua STAIN Surakarta untuk memberikan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan kepegawaian kepada panitia penerima barang, pelaksana kegiatan, dan Pejabat Pembuat Komitmen yang lalai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. • Surat Ketua STAIN Samarinda Nomor: Sti.25/1/ KU.00/6582/2010 tanggal 31 Juli 2010 Kepada Pelaksana Teknis Kegiatan Pembangu-nan gedung pendidikan Kampus II perihal teguran tertulis agar lebih cermat dalam mengendalikan pekerjaan pembangunan dan tidak akan terulang dimasa mendatang. • Surat a.n. Ketua STAKPN Ambon nomor: Stk.02/OT.01.2/157/2011 tanggal 16 Maret 2011 kepada Sekretaris Jenderal tentang Penyampaian kekurangan bukti Kelengkapan terhadap hasil pemeriksaan BPK-RI dan mengenai pemberian sanksi administrasi, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) telah memanggil konsultan pengawasan, panitia penerima barang, pelaksana kegiatan dan PPK serta memberikan arahan dan bimbingan sekaligus merupakan teguran lisan dengan catatan bahwa kelalaian serupa tidak akan diulangi pada waktu mendatang. • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/582/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada ketua STAIN Al Fatah Jayapura, SJ/B.IV/4/PS.00/641/2011 tanggal 24 Februari 2011 Rektor IAIN Mataram, SJ/B.IV/4/PS.00/ 665/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin , SJ/B.IV/4/PS.00/645/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Rektor IAIN Ambon yang isinya agar memberikan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan kepegawaian kepada konsultan pengawas, panitia penerima barang, pelaksana kegiatan, dan Pejabat Pembuat Komitmen yang lalai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya (point 1); memerintahkan pejabat berjenjang selaku atasan langsung panitia penerima barang, penanggung jawab kegiatan, dan Pejabat Pembuat Komitmen meningkatkan pengendalian dan pengawasan;(point 2) dan mempertimbangkan kembali keikutsertaan penyedia barang dan jasa yang terbukti dengan sengaja mengurangi volume pekerjaan di masa mendatang.(point 3) •Surat Keputusan Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin Nomor. Bdl.08/KS.01.1/220/2012 tanggal 2 April 2012 untuk memberikan Hukuman disiplin
halaman 4 dari 14
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
•Surat Keputusan Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin No. Bdl.08/KS.01.1/220/2012 tanggal 2 April 2012 untuk memberikan Hukuman disiplin berupa Teguran Tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Surat Pernyataan Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin No. Bdl.08/KS.01.1/219/2012 tanggal 12 April 2012 perihal Sanksi kepada PT. Karya Insan Dan CV. Asirin Graha Consultan selaku Konsultan penyedia barang dan Pengawas untuk kedepan Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin tidak akan memberi kesempatan sebagai konsultan penyedia barang dan pengawas dimasa depan (*Belum ada sanksi untuk Panitia Penerima Barang dan Pelaksana Kegiatan). • Rektor IAIN Ambon dengan Surat Keputusan Rektor IAIN Ambon Nomor: 07.A tahun 2012 tanggal 30 Januari 2012 memberikan Teguran Tertulis kepada: 1. Panitia Penerima, 2. Pelaksana Kegiatan, 3. PPK IAIN Ambon karena lalai dalam melaksanakan tugas (*Belum ada sanksi untuk Konsultan Pengawas dan Penyedia Barang/Jasa). •Surat Rektor IAIN Mataram No: In.12/HM.00.1/558 B/2011 dan In.12/HM.00.1/559 A/2011 tanggal 19 Maret 2011 Perihal Teguran Kepada Panitia Penerima/Pemeriksa Pengadaan Barang/Jasa, PPK Pengadaan Barang/Jasa, Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Konsultan Pengawas untuk lebih cermat dan mengikuti ketentuan yang berlaku (*Pengenaan Sanksi Kurang Lengkap karena Belum menyebutkan Namanama orang yang bersangkutan dan Belum ada sanksi untuk Penyedia Barang/Jasa). •Surat Rektor IAIN Surakarta No: In.15/R-0/KS.01.1/148 A/2012 dan No: In.15/R0/KS.01.1/148 B/2012 tanggal 30 Januari 2012 perihal Teguran kepada CV. Banyu Bening (Penyedia Barang/Jasa),PPK IAIN Surakarta dan CV. Millcon (Konsultan Pengawas) karena dipandang lalai telah mengurangi volume pekerjaan. (*Belum ada sanksi untuk Panitia Penerima Barang dan Pelaksana Kegiatan). •Surat Ditjen PHU No: DJ.VII/2/PS.00/279/2012 tanggal 04 April 2012 Perihal Teguran Kepada Panitia Penerima Barang, PPK Pengadaan Barang/Jasa, Panitia Pengadaan Barang/Jasa untuk lebih cermat dan mengikuti ketentuan yang berlaku (*Pengenaan Sanksi Kurang Lengkap karena Belum menyebutkan Nama-nama orang yang bersangkutan).
d. Memerintahkan pejabat berjenjang selaku atasan langsung panitia penerima barang, penanggung jawab kegiatan, dan Pejabat Pembuat Komitmen meningkatkan pengendalian dan pengawasan;
• Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/580/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Ketua STAIN Surakarta , SJ/B.IV/4/PS.00/583/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada ketua STAIN Samarinda untuk memerintahkan pejabat berjenjang selaku atasan langsung panitia penerima barang, penanggung jawab kegiatan, dan Pejabat Pembuat Komitmen meningkatkan pengendalian dan pengawasan; • Surat Ketua STAIN Samarinda Nomor: Sti.25/1/ KU.00/6577/2010 tanggal 31 Juli 2010 Kepada Direktur CV. Menara Consultant selaku Pihak Penyedia Jasa gedung pendidikan Kampus II perihal teguran tertulis agar lebih cermat dalam melakukan pengawasan dan atas keterlambatan tersebut akan mempertimbangkan keikutsertaan (dapat mengikuti/-tidak) dalam pekerjaan selanjutnya.
halaman 5 dari 14
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
• Surat Ketua STAIN Samarinda Nomor: Sti.25/1/ KU.00/6576/2010 tanggal 31 Juli 2010 Kepada Direktur Utama PT. Karya Etam Lestari selaku penyedia jasa/pemborongagar segera menyelesaikan denda keterlambatan dan menyetorkan ke Kas Negara, dan pihak STAIN Samarinda akan mempertimbangkan keikutsertaan PT KEL dalam pekerjaan selanjutnya. • Surat Pernyataan Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin No. Bdl.08/KS.01.1/219/2012 tanggal 12 April 2012 untuk PT. Karya Insan Dan CV. Asirin Graha Consultan bahwa tidak akan memakai perusahaan tersebut sebagai konsultan penyedia barang dan pengawas dimasa depan.Surat Rektor IAIN Ambon nomor: In.13/1/PS.00/33 A/2012 tanggal 30 Januari 2012 perihal Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI bahwa telah dilakukan langkah-langkah berupa tidak mengikutsertakan penyedia barang dan jasa yang mengurangi volume pekerjaan pada tahun-tahun berikutnya. • Surat Keterangan Rektor IAIN Mataram No: In.12/HM.00.1/200/2012 tanggal 1 Februari 2012 bahwa akan mempertimbangkan kembali keikutsertaan penyedia barang dan jasa yang terbukti dengan sengaja mengurangi volume pekerjaan. • Surat Pernyataan PPK IAIN Surakarta tanggal 27 Januari 2012 akan meningkatkan pengendalian dan pengawasan khususnya pengadaan barang dan jasa, dan akan mempertimbangkan dengan seksama keikutsertaan penyedia barang/jasa IAIN Surakarta yang terbukti mengurangi volume pekerjaan secara sengaja di tahun-tahun yang lalu. No. DJ.VII/2/PS.00/280/2012 tanggal 04 Apriltanggal 2012 pengenaan e. Di masa mendatang, mempertimbangkan •• Surat Surat Ditjen Sekjen PHU a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/583/2011 24 kembali keikutsertaan penyedia barang dan Februari 2011 kepada ketua STAIN Samarinda untuk mempertim-bangkan kembali jasa yang terbukti dengan sengaja keikutsertaan penyedia barang dan jasa yang terbukti dengan sengaja mengurangi mengurangi volume pekerjaan. volume pekerjaan di masa mendatang (point 3) • Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama RI kepada: 1. Ketua STAIN Samarinda No: SJ/B.IV/4/PS.00/1318/2012 tanggal 13 April 2012 2. Ketua STAKPN Ambon No: SJ/B.IV/4/PS.00/1319/2012 tanggal 13 April 2012 3. STAIN Al Fatah Jayapura No: SJ/B.IV/4/PS.00/1320/2012 tanggal 13 April 2012 4. Rektor IAIN Mataram No: SJ/B.IV/4/PS.00/1321/2012 tanggal 13 April 2012 5. Rektor IAIN Surakarta No: SJ/B.IV/4/PS.00/1322/2012 tanggal 13 April 2012 6. Kepala Badan Litbang dan Diklat No: SJ/B.IV/4/PS.00/1323/2012 tanggal 13 April 2012 7. Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin No: SJ/B.IV/4/PS.00/1324/2012 tanggal 13 April 2012 8. Rektor IAIN Ambon No: SJ/B.IV/4/PS.00/1325/2012 tanggal 13 April 2012 9. Dirjen PHU No: SJ/B.IV/4/PS.00/1326/2012 tanggal 13 April 2012 poin (b) untuk mempertimbangkan kembali keikutsertaan para penyedia barang dan jasa yang terbukti dengan sengaja mengurangi volume pekerjaan. (*Namun masih ada saran yang belum ditindaklanjuti yaitu belum ada surat dari Menteri Agama kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama terkait untuk mempertimbangkan kembali keikutsertaan para penyedia barang dan jasa yang terbukti dengan sengaja mengurangi volume pekerjaan).
halaman 6 dari 14
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
• Surat Ketua STAIN Samarinda Nomor: Sti.25/1/ KU.00/6576/2010 tanggal 31 Juli 2010 Kepada Direktur Utama PT. Karya Etam Lestari selaku penyedia jasa/pemborongagar segera menyelesaikan denda keterlambatan dan menyetorkan ke Kas Negara, dan pihak STAIN Samarinda akan mempertimbangkan keikutsertaan PT KEL dalam pekerjaan selanjutnya.
5
Terdapat Kemahalan Harga atas Rp Pekerjaan Pembangunan Gedung Thamrin Sebesar Rp107.737.057,93.
107.737.057,93
T
T
T
T
Menteri Agama Agar: a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Panitia Pengadaan dan Pejabat Pembuat Komitmen
b. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
• Surat Pernyataan Kepala Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin No. Bdl.08/KS.01.1/219/2012 tanggal 12 April 2012 untuk PT. Karya Insan Dan CV. Asirin Graha Consultan bahwa tidak akan memakai perusahaan tersebut sebagai konsultan penyedia barang dan pengawas dimasa depan.Surat Rektor IAIN Ambon nomor: In.13/1/PS.00/33 A/2012 tanggal 30 Januari 2012 perihal Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI bahwa telah dilakukan langkah-langkah berupa tidak mengikutsertakan penyedia barang dan jasa yang mengurangi volume pekerjaan pada tahun-tahun berikutnya. • Surat Keterangan Rektor IAIN Mataram No: In.12/HM.00.1/200/2012 tanggal 1 Februari 2012 bahwa akan mempertimbangkan kembali keikutsertaan penyedia barang dan jasa yang terbukti dengan sengaja mengurangi volume pekerjaan. • Surat Pernyataan PPK IAIN Surakarta tanggal 27 Januari 2012 akan meningkatkan pengendalian dan pengawasan khususnya pengadaan barang dan jasa, dan akan mempertimbangkan dengan seksama keikutsertaan penyedia barang/jasa IAIN Surakarta yang terbukti mengurangi volume pekerjaan secara sengaja di tahun-tahun yang lalu. • Dikeluarkannya surat Menteri Agama Nomor MA/153/2010 tanggal 20 Juli 2010 perihal Penyelesaian Temuan Hasil Pemeriksaan BPK atas LKKA 2009 yang meminta Sekretaris Jenderal Kemenag untuk memberikan sanksi kepada Panitia Pengadaan dan PPK terkait dengan kemahalan harga atas pekerjaan pembangunan Gedung Thamrin sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan. • Sekretariat Jenderal SSBP Rp107.737.057,93 Tgl 20 April 2010. • Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama RI No: SJ/B.IV/4/PS.00/1327/2012 tanggal 13 April 2012 perihal Teguran kepada Kepala Biro Umum karena lalai dan tidak mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pengadaan barang dan jasa. • Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama RI No: SJ/B.IV/4/PS.00/1328/2012 tanggal 13 April 2012 kepada Panitia Pengadaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Thamrin Biro Umum Setjen karena lalai dan tidak mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pengadaan barang dan jasa. (*Pengenaan Sanksi Kurang Lengkap karena Belum menyebutkan Nama-nama orang yang bersangkutan). • Dikeluarkannya surat Menteri Agama Nomor MA/153/2010 tanggal 20 Juli 2010 perihal Penyelesaian Temuan Hasil Pemeriksaan BPK atas LKKA 2009 yang meminta Sekretaris Jenderal Kemenag untuk memberikan sanksi kepada Panitia Pengadaan dan PPK terkait dengan kemahalan harga atas pekerjaan pembangunan Gedung Thamrin sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan. • Sekretariat Jenderal SSBP Rp107.737.057,93 Tgl 20 April 2010. *Belum ada komitmen meningkatkan pengendalian dan pengawasan
halaman 7 dari 14
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005 6
Terdapat Kelebihan Pembayaran Rp Atas Pekerjaan yang Telah Dilaksanakan Oleh Penyedia Barang dan Jasa Sebesar Rp986.216.402,00
986.216.402,00
Y
Y
T
T
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Menteri Agama Agar: a. Memerintahkan Kepala Badan Litbang dan Diklat Keagamaan untuk: a) Meminta pertanggungjawaban Pejabat Pembuat Komitmen pada Badan Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Latihan Keagamaan Kementerian Agama untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar Rp674.400.000,00; b) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada bendahara pengeluaran/pengelola beasiswa yang tidak cermat dalam melakukan pembayaran atas suatu kegiatan.
a. Ditindaklanjuti dengan: • Surat Menteri Agama no.MA/161/2010 kepada Kepala Badan penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan latihan Kementerian Agama agar menginstrusikan Pejabat Pembuat Komitmen pada Badan Penelitian Pengembangan dan Pendidikan Latihan Keagamaan Kementerian Agama untuk mempertanggungawabkan kelebihan pembayaran sebesar Rp674.400.000,00; • Surat Kepala Balitbang dan Diklat Keagamaan kepada PPK Pusdiklat Tenaga Administrasi, Bendahara Pengeluaran, PUM Pusdiklat Tenaga Administrasi, Pengelola Beasiswa pada Pusdiklat Tenaga Administrasi no.BD/Set.BD/4/PS.00/1291/2010 tanggal 19 Juli 2010 yang isinya antara lain adalah memberikan teguran keras atas permasalahan kelebihan pembayaran sebesar Rp674.400.000,00
b. Memerintahkan Direktur Jenderal Bimas Katolik untuk: a) Meminta pertanggungjawaban Pejabat Pembuat Komitmen pada Ditjen Bimas Katolik untuk memper-tanggungjawabkan kelebihan pem¬bayaran sebesar Rp134.964.782,00; b) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pembuat Komitmen; c) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
b. Telah ditindaklanjuti oleh: (a) Ditjen Bimas Katholik CV Kalisema Perdana SSBP Rp22.500.000,00 NTPN 0602080613131407. CV. Kalisema Perdana SSBP Rp23.940.308,00 NTPN 0307110413140205. CV. Rugun Jaya SSBP Rp7.500.000,00 tgl 6 Mei 2010 NTPN 1510060204061313 dan Rp6.472.395,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 0107100413140205. CV. Lestari Indah Perdana SSBP Rp29.445.027,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 0804090406050204 dan SSBP Rp27.000.000,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 0305061313080807. CV. Usaha Muda SSBP Rp3.098.753,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 003051512020606. Dan SSBP Rp3.000.000,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 1308131011080700. CV. Putra Pratama SSBP Rp3.749.541,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 030090102120603 dan SSBP Rp4.500.000,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 02140303091304. CV. Wdya Lika Utama SSBP Rp3.758.758,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 0010150806140004. (b) • Surat Pgs.Direktur Jenderal Bimas Katholik selaku Kuasa Pengguna Anggaran nomor: Set.IV/PS.00/831/2011 tanggal 14 maret 2011 kepada Sdr. Yustina Srini, SFK, MM Selaku Pejabat Pembuat Komitmen II TA 2009 perihal teguran agar lebih hati-hati dan cermat dalam melaksanakan tugas dan kejadian tersebut tidak terulang lagi. • Surat Pgs.Direktur Jenderal Bimas Katholik selaku Kuasa Pengguna Anggaran nomor: Set.IV/PS.00/832/2011 tanggal 14 maret 2011 kepada Sdr. Drs. Hari, M. Hum Selaku Pejabat Pembuat Komitmen IV TA 2009 perihal teguran agar lebih hatihati dan cermat dalam melaksanakan tugas dan kejadian tersebut tidak terulang lagi. (c) Surat Pernyataan Pgs. Dirjen Bimas Katholik akan lebih meningkatkan pengawasan dan pengendalian pengadaan barang dan jasa 2011 agar kesalahan pada tahun lalu tidak terulang kembali.
halaman 8 dari 14
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005
7
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp Tidak Dikenakan Pada Saat Pembayaran Kepada Rekanan Oleh Satker Atas Pekerjaan yang Telah Dilaksanakan Sebesar Rp189.879.090,91
621.558.387,91
T
Y
T
T
Pembayaran Atas Pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan dan Pengawasan Tidak Didukung Dengan Bukti Pertanggungjawaban yang Valid sebesar Rp983.371.850,00.
T
T
T
T
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
c. Memerintahkan Direktur Jenderal Bimas Buddha untuk: a) Meminta pertanggungjawaban Pejabat Pembuat Komitmen pada Ditjen Bimas Buddha untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar Rp176.851.620,00; b) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pembuat Komitmen; c) Meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
c. Ditjen Bimas Buddha menindaklanjuti dengan SSBP Rp148.000.000,00 Tgl 27 Agustus 2010 NTPN 1004011200101401 SSBP Rp28.851.620,00 Tgl 3 September 2010 NTPN 0710000712120304. • Surat Pgs. Dirjen Bimas Buddha nomor DJ.VI/3/PS.00/495/2011 tanggal 12 April 2011 perihal teguran kepada PPK atas kelalaian yang telah dilakukan pada pengadaan tersebut di atas. Selanjutnya mengharapkan agar dimasa mendatang dalam pengadaan barang dan jasa agar mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan.. • Surat Edaran Nomor: DJ.VI/3/KU.00.1/499/2011 tanggal 12 April 2011 Kepada Sekretaris Ditjen Bimas Budha, 2. Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, 3. Bendahara Pengeluaran tentang pengelolaan anggaran di lingkungan Ditjen Bimas Buddha untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa agar berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.
Menteri Agama Agar Memerintahkan: a. Direktur Jenderal PHU untuk mempelajari kontrak dan berdasarkan kontrak menarik dari rekanan PPN sebesar Rp189.879.090,91 dan menyampaikan copy bukti setor kepada BPK-RI, yaitu CV GGK sebesar Rp79.570.000,00, PT USP sebesar Rp52.136.363,64, dan CV AA sebesar Rp58.172.727,27
a. Telah ditindaklanjuti oleh: • Ditjen PHU: - CV. Givari gelora Kamila SSBP Rp79.570.000,00 Tgl 19 Mei 2010 NTPN 1300031002070908. - PT Unggul Sinema Perkasa SSBP Rp5000.000,00 Tgl 19 Mei 2010 NTPN 0108000909060702, - CV. Abipraya Advitech SSBP Rp5000.000,00 Tgl 19 Mei 2010 NTPN 040300070705008. • Sekretariat Jenderal SSP Rp177.629.297,00 Tgl 12 Januari 2010 ( masuk dalam setoran 36.633.424.990,00) • Ditjen Bimas Budha CV. Sagung Seto SSBP Rp115.454.545,00 Tgl 5 Mei 2010 NTPN 0808000100011209. - PT. Rolisiana Heksa kharisma SSBP Rp39.545.455,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 1413081111111311. - PT. Rolisiana Heksa kharismaSSBP Rp99.050.000,00 Tgl 6 Mei 2010 NTPN 101209061001214.
b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Bendahara Pengeluaran yang tidak melaksanakan tugasnya sebagai wajib pungut PPN;
Surat Pgs. Dirjen Bimas Buddha nomor DJ.VI/3/PS.00/494/2011 tanggal 12 April 2011 perihal teguran kepada Bendahara Pengeluaran atas kelalaian yang telah dilakukan pada pengadaan tersebut di atas. Selanjutnya mengharapkan agar dimasa mendatang berpedoman ketentuan peraturan perundang-undangan, khususya dalam penyetoran pajak. Surat Pernyataan Pgs. Dirjen Bimas Budha tanggal 12 April 2011 yang menyatakan akan lebih meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam setiap proses pembayaran kepada pihak ketiga.
a. Ditindaklanjuti dengan: • Surat Sekretaris Jenderal a.n Menteri Agama kepada Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTB Nomor SJ/B.IV/4/PS.00/1446/2010 tanggal 15 September 2010 perihal Teguran atas Pembayaran Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil yang isinya memberikan Teguran Lisan.
c. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam setiap proses pembayaran kepada pihak ketiga.
8
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Menteri Agama Agar : a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Ketua IAIN Mataram dan Ketua STAHN Gede Puja Mataram;
halaman 9 dari 14
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
• Surat Menteri Agama kepada Ketua STAHN Gede Puja Mataram Nomor MA/215/2010 tanggal 20 September 2010 perihal Teguran yang isinya adalah menegur Ketua STAHN Gede Puja Mataram selaku KPA agar dalam melaksanakan kegiatan sesuai pedoman dan mempertanggungjawabkan Biaya Langsung Personil dan Non Personil sebesar Rp174.201.000,00. • Surat Menteri Agama kepada Dirjen Pendis nomor MA/219/2010 tanggal 20 September 2010 perihal Penyelesaian TLHP BPK atas LKKA 2009 yang isinya antara lain memerintahkan Dirjen Pendis untuk memberikan Teguran Tertulis kepada Rektor IAIN Mataram selaku KPA agar dalam melaksanakan pengadaan barang lebih memperhatikan ketentuan peraturan perundangan-undangan. • Surat Dirjen Pendis kepada Rektor IAIN Mataram No.Dj.I/Set.I/PS.00/688/2010 tgl 15 Juli 2010 perihal TLHP BPK Tahun 2009. b. Memerintahkan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Ketua IAIN Mataram dan Ketua STAHN Gede Puja Mataram untuk: a) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan; b) Meminta kepada penyedia jasa untuk menyampaikan kepada Kanwil Kemenag Provinsi NTB, IAIN Mataram dan STAHN Gde Pudja Mataram bukti-bukti pertanggungjawaban biaya langsung personil dan non personil sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memverifikasi bukti-bukti pertanggung-jawaban tersebut.
b. Ditindaklanjuti dengan: • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama Nomor: SJ/B.IV/4/ PS.00/547/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Kepala Kanwil NTB untuk segera memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada PPK dan Panitia Pengadaan (point 4) • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/586/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada ketua STAHN Gde Pudja Mataram untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada PPK dan Panitia Pengadaan (point 3) dan melakukan verifikasi terhadap pertanggungjawaban biaya langsung personil dan non personil dari penyedia jasa sesuai dengan ketentuan, dengan membuat surat pernyataan oleh KPA (point 4) • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/641/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Rektor IAIN Mataram untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan; (point 4), melakukan verifikasi terhadap pertangungjawaban biaya langsung personil dan non personil dari penyedia jasa sesuai dengan ketentuan, dengan membuat surat pernyataan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.(point 5); di masa mendatang agar mematuhi dan mentaati ketentuan perundang-undangan di bidang pengadaan jasa konsultasi. IAIN Mataran: • Surat Rektor no. In.12/HM.00.1/912.011 tgl 19 Maret 2011 ttg Teguran Pelaksanaan Pengadaan /Jasa TA 2009 kepada Panitia Pengadaan barang/Jasa TA 2009, dan Surat no. In.12/HM.00.1/913/2011 tgl 19 Maret 2011 perihal Teguran Pelaksanaan Konsultan Pengawasan kepada Direktur CV Jasa Inti Persada. • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama Nomor: SJ/B.IV/4/PS.00/547/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Kepala Kanwil NTB untuk segera melakukan verifikasi terhadap pertanggungjawaban biaya langsung personil dan non personil dari penyedia jasa sesuai dengan ketentuan, dengan membuat surat pernyataan oleh KPA (point 5) • Menyampaikan bukti-bukti pertanggungjawaban • Kanwil kemenag NTB berupa surat teguran No.Kw.19.1/1/HM.00/2085/2010 tanggal 26 Juli 2010 kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Mapenda dan Panitia Pembangunan Gedung MTsN 1 Mataram, Pembangunan MAN 2 Selong dan MAN Selong. • Surat Ketua STAHN Gde Pudja Mataram Nomor: Sth.02/KU.00/158/2011 tanggal 16 Februari 2011 perihal Menyampaikan bukti-bukti pertanggungjawaban (Surat memberikan sanksi kepada PPK dan Panitia Pengadaan belum ada.) *Belum ada penyampaian bukti-bukti pertanggungjawaban dan hasil verifikasinya
halaman 10 dari 14
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005 c.Memerintahkan kepada seluruh satuan kerja untuk mengikuti ketentuan yang berlaku dalam pengadaan jasa konsultasi.
12
Aset yang dikuasai oleh Kementerian Agama minimal senilai Rp113.268.353.144,00 belum dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah.
Y
Y
Y
Y
Menteri Agama agar: a. Memerintahkan pimpinan satuan kerja untuk melengkapi setiap tanah dan kendaraan bermotor yang dimiliki dengan bukti kepemilikan. b. Mengalokasikan anggaran dan berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam rangka pensertifikatan seluruh tanah di Lingkungan Kementrian Agama.
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa Ditindaklanjuti dengan: • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama Nomor: SJ/B.IV/4/PS.00/547/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Kepala Kanwil NTB untuk dimasa yang akan datang agar mematuhi dan mentaati ketentuan perundang-undangan di bidang pengadaan jasa konsultasi • Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama RI kepada: 1. Rektor IAIN Mataram No: SJ/B.IV/4/PS.00/1329/2012 tanggal 13 April 2012 2. Ketua STAHN Gde Pudja Mataram No: SJ/B.IV/4/PS.00/1319/2012 tanggal 13 April 2012 Perihal instruksi selaku KPA untuk mengikuti ketentuan peraturan perundangundangan terkait dalam pengadaan konsultasi. a. Ditindaklanjuti dengan Surat Menteri Agama Nomor MA/219/2010 tanggal 20 September 2010 perihal Penyelesaian Temuan Hasil Pemeriksaan BPK yang isinya antara lain memerintahkan pimpinan satker untuk melengkapi setiap kendaraan bermotor yang dimiliki dengan bukti kepemilikan yang sah, yaitu berupa BPKB
b. Ditindaklanjuti oleh surat Nomor: Mts.11.18.83/PS.00/ 690/2010 tanggal 27 Oktober 2010 tentang asset tanah seluas 210 m2 telah dalam proses balik nama dan sudah ditindaklanjuti dari BPN RI Kab. Pati untuk mengadakan sidang penelitian tanah (surat-surat terlampir). • Balai Diklat Ambon menindaklanjuti dengan surat no.Bdl.12/1/PS.00/64/2011 tgl 14 Februari 2011 tentang proses penyelesaian balik nama sertifikat hak milik atas tanah seluas 70002 Kemenag ke BPN kota Ambon dan Surat pernyataan no.B.dl.12/1/PS.00-/66/2011 tgl 14 Februari 2011 tentang pembuatan kembali kendaraan roda 2 sebanyak 3 BPKB sesuai laporan kepolisian no:SKKB/86/K III/2010/ SPK dan surat order Iklan dari harian Ambon Expres kepada Ditlantas Polda Maluku. Surat pernyataan no. Bdl.12-/1/PS.00/65/2011 tgl 14 Feb. 2011 tentang proses pembuatan sertifikat kembali hak milik atas tanah seluas 3000 m2 yang ikut terbakar pada saat kerusuhan tahun 1999. • Surat Kepala Kanwil Prov. NTB nomor: KW.19.1/2/KU.00.2/382/2011 tanggal 28 Februari 2011 tentang perkembangan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI, bahwa tanah seluas 1.549 m2 pada Kankemenag Kab. Lombok Tengah telah bersertifikat (terlampir sertifikat) • Telah ditindaklanjuti oleh IAIN Antasari bahwa Pembuatan sertifikat tanah seluas 1.533 m2 sudah mulai diproses dan dilanjutkan di tahun 2011, biaya pembuatan sertifikat tanah disiapkan di tahun 2011 (terlampir surat No: In.4/I.5/KS.011/522/2010 tanggal 1 Juli 2010 tentang permintaan persetujuan balik nama dari ahli waris, namun belum ada jawaban dari ahli waris). BPKB kendaraan roda 4 dan roda 2, terlampir • Telah ditindaklanjuti oleh STAKPN Sentani bahwa Sertifikat tanah pada STAKPN Sentani 10.000 m2 dalam proses penyelesaian. Bukti kepemilikan kendaraan bermotor 1 buah mobil BPKB telah diurus dan bukti fisik terlampir
• Ditindaklanjuti oleh STAIN Al Fatah Jayapura, surat No: Sti.31.1/3. KT.KU.00.2/155/2011 tanggal 7 Maret 2011 perihal tindal lanjut atas rekomendasi BPK-RI, tentang: 1 . Bukti kepemilikan kendaraan bermotor sebanyak 10 unit, (BPKB terlampir). 2. Bukti sertifikat tanah seluas 20.000, (sertifikat terlampir).
halaman 11 dari 14
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa • Ditindaklanjuti oleh Kepala MAN 2 Ambon dengan melampirkan: 1. Surat Keterangan Kepala MAN 2 Ambon nomor: MA.25.01/PS.00/22/2012 tanggal 9 Februari 2012 bahwa telah dilakukan langkah-langkah antara lain menghubungi secara langsung pada Biro Umum Setjen Kementerian Agama pada bulan Juni 2010 namun tidak ditemukannya dokumen karena hal tersebut ditangani langsung panitia pengadaan. (*Belum lengkap karena belum dilampirkan BPKB kendaraan tersebut) 2. Surat pernyataan pelepasan hak adat atas tanah kepada negara yang menyatakan bahwa tanah seluas 7.2 HA telah menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh Negara (terlampir) dan DIPA TA 2012 yang terdapat Alokasi Anggaran Belanja Barang untuk Tanah Sebesar Rp306.000.000,00 (*Belum Lengkap karena masih dalam Proses Pensertifikatan Hak Milik atas Tanah tersebut). • Ditindaklanjuti oleh Kepala Kanwil Prov. Maluku dengan melampirkan: 1. Surat Permohonan Kepala Kanwil Prov. Maluku nomor: Kw.25.1/5/ks.01.1/28/2012 tanggal 09 Februari 2012 perihal Permohonan Penerbitan Duplikasi Sertifikat Tanah seluas 6.826M2 (5.000 M2 dan 1.826M2) tanggal 09 Februari 2012 kepada Kepala Badan Pertanahan Kota Ambon untuk menerbitkan kembali duplikat sertifikat terlampir sebagaimana aslinya (* Belum lengkap karena masih menunggu Proses Duplikasi Sertifikat Tanah yang dikeluarkan oleh BPN). 2. Bukti kepemilikan kendaraan bermotor sebanyak 17 unit, (BPKB terlampir) • Ditindaklanjuti oleh Rektor IAIN Ambon dengan melampirkan foto copy sertifikat tanah seluas 100.000 m2 (terlampir). • Ditindaklanjuti oleh Kanwil Kemenag Prov. Riau dengan melampirkan foto copy BPKB 1 Unit (terlampir). • Ditindaklanjuti oleh Kepala MAN 2 Model Pekanbaru dengan melampirkan surat keterangan dari Kepolisian yang menyatakan bahwa BPKB kendaraan tersebut hilang (*Belum lengkap karena masih menunggu Proses Pembuatan BPKB Baru yang dikeluarkan oleh Kepolisian RI ).
• Ditindaklanjuti oleh Kepala Kanwil Kemenag Prov. Riau dengan melampirkan: 1. Akta Jual Beli (AJB) untuk tanah seluas 2.000 M2 (*Belum lengkap karena belum dilampirkan Sertifikat atas Tanah tersebut). 2. Surat permohonan Surat Duplikat Hibah Tanah No. Kw.04.3/5/KS.01.1/1655/2010 tanggal 27 Desember 2010 kepada Pemprov. Riau (*Belum lengkap karena belum dilampirkan Sertifikat atas Tanah tersebut). • STAIN Tulungagung menindaklanjuti dengan surat nomor: Sti.28/01/KS.01.1/340/2012 tanggal 1 Februari 2012 yang menjelaskan bahwa: 1. Pengadaan tanah seluas 18.128 m2 yang belum memiliki sertifikat yang sah, telah ditindaklanjuti dengan menerbitkan sertifikat/bukti kepemilikan seluas 8.580 m2 (1.140M2 + 568M2 + 1.420M2 + 1.117M2 + 1.280M2 + 375M2 + 218M2 + 1.593M2 + 869M2) (*Belum lengkap karena masih terdapat Tanah yang belum bersertifikat). 2. Bukti yang belum dapat disertifikatkan, saat ini sedang dalam proses melalui notaris PPAT (surat keterangan terlampir). • Ditindaklanjuti oleh Kepala Kankemenag Kota Depok dengan melampirkan Bukti kepemilikan kendaraan bermotor Roda Dua sebanyak 1 unit (BPKB Terlampir).
halaman 12 dari 14
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005 13
Terdapat Aset Milik Kementerian Agama dalam status sengketa dengan pihak ketiga.
T
T
T
T
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Menteri Agama agar: 1. Menyusun rencana penyelesaian atas sengketa tanah yang dimiliki oleh Kementerian Agama dengan menggunakan mekanisme hukum yang berlaku dan segera melaksanakan.
Surat Sekjen a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/4/PS.-00/561/2011 tanggal 24 Februari 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov. Maluku untuk menyusun rencana penyelesaian atas sengketa tanah yang dimiliki oleh Kementerian Agama dengan menggunakan mekanisme hukum yang berlaku dan segera melaksanakannya. (point 1) dan untuk meningkatkan pengama-nan, baik pengamanan fisik, administratif, dan hukum, atas seluruh tanah yang dimiliki Kementerian Agama untuk mengindari terjadinya sengketa di kemudian hari. *Rencana penyelesaian atas sengketa tanah yang dimiliki oleh Kementerian Agama yang dibuat oleh Menteri Agama belum dilampirkan.
2. Meningkatkan pengamanan, baik pengamanan fisik, administratif, dan hukum, atas seluruh tanah yang dimiliki Kementerian Agama untuk mengindari terjadinya sengketa di kemudian hari.
Surat Sekjen a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/4/PS.-00/561/2011 tanggal 24 Februari 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov. Maluku untuk untuk meningkatkan pengamanan fisik, administratif, dan hukum, atas seluruh tanah yang dimiliki Kementerian Agama untuk mengindari terjadinya sengketa di kemudian hari. • Ditindaklanjuti dengan surat Sekretaris Dirjen Pendis nomor: DJ.I/Set.I/PS.00/692/2010 tanggal 15 Juli 2010 kepada Kepala MTsN Winong perihal Teguran karena telah lalai mengamankan asset tetap yang dimiliki dan selanjutnya untuk menghindari terjadinya sengketa di kemudian hari, diharapkan meningkatkan keamanan, baik keamanan fisik, administrasi dan hokum atas seluruh tanah yang dimiliki.
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
3. Memberikan sanksi sesuai ketentuan Surat Sekjen a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/4/PS.-00/561/2011 tanggal 24 Februari yang berlaku kepada pimpinan satuan kerja 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov. Maluku mengenai poin 1 dan 2 diatas yang lalai untuk mengamankan asset tetap *Namun belum ada pemberian sanksi kepada pimpinan satker yang lalai yang dimiliki Kementerian Agama. 14
Pemanfaatan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Agama Tanpa Seijin Menteri Keuangan
Y
Y
Y
Y
Menteri Agama agar: 1. Memerintahkan pimpinan satuan kerja untuk mengajukan permintaan izin kepada Kementerian Keuangan atas setiap pemanfaatan BMN di lingkungan Kementerian Agama.
• 1 dan 2: Surat Sekjen a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/4/PS.00/561/2011 tanggal 24 Februari 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov. Maluku untuk mengajukan permintaan izin kepada Kementerian Keuangan atas setiap pemanfaatan BMN di lingkungan Kementerian Agama (point 1) dan Mengambil alih kembali penguasaan aset tersebut dengan cara pendekatan dengan pihak yang saat ini menguasai aset. • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/4/PS.00/556/2011 tanggal 24 Februari 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov. Jambi untuk mengajukan permintaan izin kepada Kementerian Keuangan atas setiap pemanfaatan BMN di lingkungan Kementerian Agama (point 1) dan mengambil alih kembali penguasaan asset tersebut dengan cara pendekatan dengan pihak yang saat ini menguasai asset (point 2)
2. Mengambil alih kembali penguasaan 1. MAN MODEL JAMBI aset tersebut dengan cara pendekatan • Ditindaklanjuti dengan surat perjanjian sewa tanah/lahan milik Negara nomor: dengan pihak yang saat ini menguasai aset. Ma.05.01/KS.01.2/30/2009 tanggal 5 Januari 2009 antara Kepala MAN Model kota Jambi sebagai Pihak Pertama dengan Ketua Yayasan Dharma Wanita Unit Persatuan Departemen Agama. MAN Model Kota jambi menindaklanjuti dengan surat persetujuan no. Ma.05.01/PP.00.6/323/2011 tgl 21 Mei 2011. tentang pemanfaatan BMN (Tanah) dengan bukti sewa setor ke kas negara SSBP Rp6.392.000,00 NTPN 0514150800131015. tgl 6 April 2011.
halaman 13 dari 14
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA B. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2009 Temuan Berulang Nilai Temuan No Temuan Pemeriksaan Rekomendasi (Rp) 2008 2007 2006 2005
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai/Selesai Ditindaklanjuti
Sesuai
Selain itu juga, MAN Model Jambi telah membuat surat nomor Ma.05.01/PP.00.5/322/2011 tanggal 21 Mei 2011 yang ditujukan ke Kanwil Kemenag Prov. Jambi, tentang Permohonan Izin Pemanfaatan BMN/Tanah MAN Model Jambi oleh RA & Play Group DW Unit Persatuan Kemenag Prov. Jambi. 2. MAN MODEL KOTA MANADO • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/559/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Utara untuk mengajukan permintaan izin kepada Kementerian Keuangan atas setiap pemanfaatan BMN di lingkungan Kementerian Agama (point 3) dan Mengambil alih kembali penguasaan aset tersebut dengan cara pendekatan dengan pihak yang saat ini menguasai aset (point 4) • Surat Kepala Kanwil Prov. Sulawesi Utara nomor: Kw.23.1/2/PS.00/1019/2011 tanggal 3 Maret 2011 perihal Perkembangan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKRI tentang: • Aset pemanfaatan BMN pada MAN Model Manado telah ditanggapi oleh Kepala MAN Model sesuai surat Nomor: Ma.23.01/PS.00/095/2011 tanggal 21 Februari 2011, (surat terlampir) • Surat dari Kepala MAN Model Manado nomor: Ma.23.01/PS.00/095/2011 tanggal 21 Februari 2011 kepada Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI tentang penjelasan atas kepemilikan tanah.
3. KANWIL KEMENAG PROV. MALUKU 1 dan 2: Surat Sekjen a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/4/PS.00/561/2011 tanggal 24 Februari 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov. Maluku untuk mengajukan permintaan izin kepada Kementerian Keuangan atas setiap pemanfaatan BMN di lingkungan Kementerian Agama (point 1) dan Mengambil alih kembali penguasaan aset tersebut dengan cara pendekatan dengan pihak yang saat ini menguasai aset. 15
Terdapat Aset Milik UIN Syarif Hidayatullah yang dimanfaatkan pihak ketiga tetapi belum dikenakan biaya sewa Jumlah Temuan : 10
Y
Rp 55.587.189.729,75
Y
T
T
Memerintahkan Rektor UIN Syahid Jakarta untuk meninjau kembali tarif sewa pemanfaatan tanah yang tertuang dalam kontrak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jumlah Rekomendasi : 26
halaman 14 dari 14
12
13
1
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA C. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2008 Temuan Berulang No. 1
Temuan BPK Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2008 sebesar Rp17.800.943.846,58 belum disetor ke kas negara dan dari jumlah tersebut diantaranya sebesar Rp12.183.379.530,23 digunakan langsung tanpa melalui mekanisme APBN.
Nilai Temuan Rp 17.800.943.846,58
2007
2006
2005
2004
Y
Y
Y
Y
Rekomendasi
Tindak Lanjut yang diperiksa
BPK merekomendasikan kepada Menteri Agama agar : a. Memberikan instruksi tertulis kepada seluruh pejabat pimpinan satker-satker di lingkungan Departemen Agama untuk menertibkan penyetoran, pencatatan, dan pelaporan PNBP, disertai dengan pemberian sanksi sesuai ketentuan kepada satker-satker yang tidak mematuhi.
a. Surat Sekjen Depag No. MA/SJ/252/2009 Tanggal 10 September 2009 kepada seluruh satuan organisasi/ satuan kerja beserta lingkungan jajaran kerja saudara, menginstruksikan untuk menertibkan penyetoran, pencatatan, dan pelaporan PNBP dan memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada satker-satker yang tidak mematuhi.
b. Memerintahkan Bendahara dan Kepala KUA segera menyetorkan sisa PNBP ke kas negara dan menyampaikan fotocopy bukti setornya kepada BPK.
b. Surat Sekjen Depag an. Menag Kepada pimpinan Satker No. SJ/B.IV/4/RHS/PS.00/251/ 2009 tanggal 9 September 2009 kepada Rektor IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” dst memerintahkan agar sisa PNBP untuk disetor ke KN. Atas sisa PNBP yang belum disetorkan ke kas negara telah ditindaklanjuti sebagai berikut: 1) Sisa PNBP Jasa KUA sebesar Rp591.870.000,00 telah disetorkan ke kas negara sebelum terbitnya laporan hasil pemeriksaan, selebihnya sebesar Rp4.680.000,00 telah disetorkan ke kas negara melalui SSBP tanggal 28 Desember 2009, NTPN: 004200421401101185 2) Sisa PNBP dari uang pendidikan dari total sebesar Rp3.899.768.137,00 telah disetorkan ke kas negara seluruhnya 3) PNBP dari Jasa Giro sebesar Rp259.133.015,81 telah disetorkan ke kas negara sebesar Rp259.133.015,81. 4) PNBP dari sewa sebesar Rp Rp148.519.200,00 telah disetor seluruhnya ke kas Negara 5) PNBP dari sumbangan & masyarakat lainnya sebesar Rp713.593.963,54 Seluruh penerimaan tersebut telah digunakan oleh POM untuk membiayai pembangunan Mesjid dan mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga tidak memungkinkan lagi dilakukan penyetoran ke Kas Negara. Atas penggunaan dana tersebut, telah disampaikan bukti-bukti pertanggungjawaban penggunaan dana.
halaman 1 dari 9
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum di Sesuai sesuai/ tindak lanjuti Selesai √
√
Temuan Berulang No. 5
Temuan BPK Pemanfaatan Aset Tetap milik Departemen Agama oleh Pihak Ketiga tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Nilai Temuan Rp
60.000.000,00
2007
2006
2005
2004
Y
T
T
T
Rekomendasi
Tindak Lanjut yang diperiksa
BPK merekomendasikan kepada Menteri Agama agar : a. Menginventarisir seluruh aset Departemen Agama yang dimanfaatkan oleh Pihak Ketiga untuk selanjutnya meminta persetujuan kepada Menteri Keuangan sebagai Pengelola Barang Milik Negara.
a. Rekomendasi ditindaklanjuti dengan Surat Sekjen a.n. Menag Nomor SJ/B.IV/PS.00/303A/2009 tanggal 16 September 2009 memerintahkan KepalaBiro Umum untuk Menginventarisir Seluruh aset Depag yang dimanfaatkan pihak ketiga. Surat IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten No. IN.10/B.1/KU.00.1/2457/2009 tertanggal 14 September 2009 kepada Sekjen Depag tentang temuan pemanfaatan aset tetap milik Depag oleh pihak ketiga telah ditindak lanjuti sbb: 1) Kepada koperasi telah diwajibkan untuk membayar sewa kios sebesar Rp600.000,00/kios/tahun total yang harus distor ke kas negara sebagai PNBP sebesar Rp14.400.000,00 (bukti ada tapi belum divalidasi). 2) Telah dibuat kontrak di hadapan Notaris antara Rektor IAIN SMH dengan pengurus koperasi. Hasil invetarisasi aset telah dilakukan oleh Itjen Kementerian Agama di tahun 2009 sesuai dengan Surat Pengantar Laporan Penataan Aset Tanah dan Bangunan dari Ijten kepada Menteri Agama nomor. IJ/Set.IJ/4/KS.01.1/1051/2009 tanggal 31 Desember 2009 yang antara lain berisi telah melakukan invetarisasi sebanyak 8.178 satker (83,25%) dari 9.823 satker dengan nilai total aset sebesar Rp5.993.987.091.428,00.
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum di Sesuai sesuai/ tindak lanjuti Selesai √
b. Mengusulkan pengenaan tarif sewa gedung kepada Menteri Keuangan dan membuat perjanjian pemanfaatan aset dengan pihak ketiga yang mengatur hak dan tanggung jawab kedua belah pihak termasuk jangka waktu dan besarnya kontribusi kepada Negara.
halaman 2 dari 9
b. Surat Sekjen Depag RI No.SJ/B.IV/4/Rhs/PS.00/251/2009 tanggal 9 September 2009 kepada: 1) Rektor IAIN Raden Intan; 2) IAIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten; 3) Kanwil Depag Prov. Lampung; 4) Kanwil Depag Prov. Jabar bahwa terdapat aset tetap yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga. Untuk Diusulkan pengenaan tarif sewa gedung kepada Menteri keuangan dan membuat perjanjian pemanfaatan aset dengan pihak ketiga yang mengatur hak dan tanggungjawab kedua belah pihak termasuk jangka waktu dan besarnya kontribusi kepada Negara.
√
Temuan Berulang No.
Temuan BPK
Nilai Temuan
2007
2006
2005
2004
Rekomendasi
Tindak Lanjut yang diperiksa
• Telah ditindaklanjuti dengan surat Kandepag kota metro kepada Menteri Keuangan No.Kd.08.010/1/Ks.01/248/2011 tanggal 22 Februari 2011 tentang usulan penetapan tarif sewa kepada Menteri Keuangan, • Telah ditindaklanjuti dengan surat Kandepag kota metro kepada Menteri Keuangan Telah ditindaklanjuti dengan surat perjanjian pemakaian/pemanfaatan asset No.Kd.08.010/2/KS.01/1/249/2011. • Telah ditindaklanjuti oleh Kandepag Kota Metro dengan surat no.Kd.08.010/1/KS.01/166/2011 tgl 22 Februari 2011 kepada Menteri Keuangan RI tentang permohonan penyewaan asset milik negara yang digunakan sebagai tempat pembelajaran TK/RA Perwanida Kota Metro. • Surat Rektor IAIN Lampung Nomor: In.09/R/OT.01.2/306/2011 tanggal 14 Maret 2011 kepada BPK-RI melalui Irjen Kementerian Agama bahwa:Pemanfaatan aset tetap oleh pihak ketiga belum ada usulan permintaan persetujuan pengenaan tarif sewa gedung kepada Menteri Keuangan, dan sesuai dengan surat pernyataan Pengelola Apotik IAIN Raden Intan Lampung (Drs. Sarimun, Apt) bahwa tidak akan melanjutkan kerjasama atau sewa gedung milik IAIN Raden Intan Lampung. Surat Kepala Kankemenag Kab. Cirebon nomor: Kd.10.09/1/KU.00.1/0350.6/2011 tanggal 15 Maret 2011 perihal Surat Permohonan kepada Kepala Kantor KPKNL untuk diberikan petunjuk/copy salinan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Aset Negara Kepada Pihak Ketiga. c. Meningkatkan pengawasan, pengelolaan aset c. Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/550/2011 milik negara dan memberikan sanksi bagi tanggal 24 Februari 2011 kepada Kepala Kanwil Kementerian pengelola BMN yang memanfaatkan aset milik Agama Prov. Jawa Barat untuk meningkatkan pengawasan, negara tidak sesuai dengan ketentuan. pengelolaan asset milik negara (point 17.b) dan memberikan sanksi bagi pengelola BMN yang memanfaatkan asset milik Negara yang tidak sesuai ketentuan (point 17.c) • Surat Kakanwil Prov. Lampung nomor: KW.08.1/1.b/Kp.01.2/240.a/2011 tanggal 17 Februari 2011 kepada Kepala Kankemenag Kota Metro agar memberikan sanksi kepada pengelola BMN yang memanfaatkan asset milik Negara tidak sesuai ketentuan. • Surat Kakanwil Prov. Lampung nomor: KW.08.1/1.b/Kp.01.2/242.a/2011 tanggal 17 Februari 2011 kepada Kepala Kankemenag Kota Metro agar Saudara meningkatkan pengawasan, pengelolaan asset milik Negara.menegur Kuasa Pengguna Barang (KPB) yang tidak mentaati ketentuan tentang pengelolaan BMN.
• Kankemenag Kota Metro Lampung telah menindaklanjuti dengan surat teguran No. Kd.08.010/I/169/2011 tanggal 22 Februari 2011 kepada Pengelola BMN untuk Meningkatkan pengawasan, pengelolaan aset milik negara di lingkungan Kankemenag Kota Metro. Surat Pernyataan Kepala Kankemenag Kab. Cirebon tanggal 2 Maret 2012 akan meningkatkan pengawasan pengelolaan aset milik negara yang ada di lingkungan Kantor Kemenag Kab. Cirebon. Kurang: Surat Pernyataan dari IAIN SMH Banten dan IAIN Raden Intan Lampung
halaman 3 dari 9
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum di Sesuai sesuai/ tindak lanjuti Selesai
√
Temuan Berulang No.
Temuan BPK
6
7
Nilai Temuan
Rekomendasi
Tindak Lanjut yang diperiksa
2007
2006
2005
2004
Terdapat Aset Tetap milik Satuan Kerja Departemen Agama dikuasai Pihak Lain tanpa persetujuan Menteri Keuangan.
Y
Y
T
T
BPK merekomendasikan kepada Menteri Agama agar segera mengambil langkah-langkah hukum untuk menyelesaikan permasalahan aset yang dikuasai oleh pihak ketiga.
Rekomendasi ditindaklanjuti dengan surat Sekjen a.n. Menag kepada Sekjen nomor SJ/B.IV/PS.00/275A/ 2009 tanggal 14 September 2009 tentang penyelesaian aset milik Departemen Agama yang dikuasai oleh pihak ketiga. IAIN SMH Banten melalui surat IN.10/B.1/KU.00.1/2457/2009 tanggal 14 September 2009 menyatakan telah melakukan upaya hukum dengan proses sampai dengan MA. Putusan MA telah memenangkan IAIN SMH namun tidak memerintahkan pelaksanaan eksekusi. • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/4/PS.00/558/2011 tanggal 24 Februari 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov. NAD Aceh untuk segera mengambil langkah-langkah konkrit dalam menyelesaikan masalah asset tersebut, termasuk langkah hukum apabila diperlukan. • Surat Kakanwil Prov. Aceh dengan nomor: KW.01.1/2/OT.02/475/2011 tanggal 18 Maret 2011 kepada Sdr. Drs. H. Zuardi Zain, Mantan Kepala Bidang Penamas Kankemenag Prov. Aceh untuk segera menindaklanjuti temuan terlampir sebagaimana mestinya. • Surat Kakanwil Prov. Aceh dengan nomor: KW.01.1/2/OT.02/474/2011 tanggal 18 Maret 2011 kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Aceh Besar, Kab. Pidie, dan Kota Sabang, untuk segera menindaklanjuti temuan terlampir sebagaimana mestinya. • Kankemenag Kota Bandar Lampung menindaklanjuti dengan bukti 6 (enam) lembar Foto copy Berita Acara Serah Terima (BAST) dari pihak ketiga yang sebelumnya menguasai kendaraan bermotor tersebut kepada Kankemenag Kota Bandar Lampung beserta BPKB masing-masing kendaraan.
Terdapat kehilangan barang milik negara tidak dilakukan proses tuntutan ganti rugi
Y
Y
Y
Y
Memerintahkan Kepala Kandepag Kabupaten Lampung Utara, Lampung Selatan, Balitbang Dan Diklat Keagamaan, Kanwil Depag Banten, dan MIN Wantisari segera menyelesaikan kerugian negara atas kehilangan barang tersebut dan meningkatkan pengamanan atas BMN yang menjadi tanggung jawabnya serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan.
Saran BPK RI telah ditindaklanjuti dengan surat dari Sekjen Depag a.n. Menteri Agama dengan Surat nomor: SJ/B.IV/4/Rhs/PS.00/251/2009 tanggal 9 September 2009 kepada • Kepala Badan Litbang & Diklat Depag • Kakanwil Provinsi Lampung • Kakanwil Provinsi Banten agar segera menyelesaikan tuntutan ganti rugi atas hilangnya barang tersebut dan meningkatkan pengamanan atas BMN yang menjadi tanggung jawabnya serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan. Telah dibentuk tim Pertimbangan Tindak Lanjut atas Kerugian Negara dengan KMA Terakhir Nomor 78 Tahun 2008. • Telah ditindaklanjuti dengan surat Kepala Kandepag Kab. Lampung Utara nomor: Kd.08.3/1-b/Ks.01.06/253/2011 tanggal 14 Februari 2011 perihal TGR atas hilangnya kendaraan dinas roda dua (1. No.Pol B 6578 PEQ an. Nang Sukarman dan No.pol. BE 7260 BZ an. A. Nuhman, dan terlampir surat pernyataan kesanggupan akan melunasi TPTGR
halaman 4 dari 9
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum di Sesuai sesuai/ tindak lanjuti Selesai √
√
Temuan Berulang No.
Temuan BPK
Nilai Temuan
2007
2006
2005
2004
Rekomendasi
Tindak Lanjut yang diperiksa
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum di Sesuai sesuai/ tindak lanjuti Selesai
tersebut dengan cara mencicil selama 12 bulan, setoran I Rp1.670.000, tgl 9 Februari 2011 NTPN 1515070708060214. Setoran II Rp1.670.000,00 tanggal 21 Maret 2011, NTPN: 0203121508081803. • Telah ditindaklanjuti oleh Kandepag Kabupaten Lampung Selatan berupa SSBP sebesar Rp5.900.000, tgl 23 Februari 2011 NTPN 121309101150903 hal ini berdasarkan Nilai Jual Kendaraan Bermotor dari DISPENDA Kabupaten Lampung selatan dengan surat No.973/0429/III.1801/2011. • Surat Sekjen a.n. Menteri Agama No: SJ/B.IV/4/PS.00/555/2011 tanggal 24 Februari 2011 Kepada Kepala Kanwil Prov. Banten untuk segera mengambil langkah-langkah konkrit dalam menyelesaikan masalah asset termasuk langkah hukum apabila diperlukan. • Telah ditindaklanjuti dengan surat a.n. Sekretaris Jenderal, nomor: B.III/2/HK.01.2/175/2011 tanggal 8 Februari 2011 perihal pelunasan TGR a.n. Prof. Dr.H.M. Ridwan Lubis, terlampir bukti pelunasan dengan nilai Rp134.000.000,00 (LK 2005)
8
Aset tetap tidak didukung bukti kepemilikan atau bukti kepemilikan atas nama pihak ketiga.
Y
Y
Y
T
Menteri Agama agar: a. Segera melengkapi bukti kepemilikan atas aset tetap yang dikuasainya, termasuk mengupayakan proses sertifikasi tanah-tanah yang dimiliki Depag.
halaman 5 dari 9
a. Rekomendasi ditindaklanjuti dengan surat Sekjen a.n. Menag nomor SJ/B.IV/PS.00/275A/2009 tanggal 14 September 2009 perihal ... kepada : - Sekjen - Kepala Kanwil Depag Prov. Aceh - Kepala Kanwil Depag Prov. Sumatera Barat - Kepala Kanwil Depag Prov. Lampung - Kepala Kanwil Depag Prov. Sulawesi Selatan - Kepala Kanwil Depag Prov. Kalimantan Tengah - Rektor IAIN Ar Raniry Banda Aceh - Rektor IAIN Imam Bonjol - Rektor IAIN SMH Banten - Ketua STAIN Bukittinggi - Ketua STAIN Pare-pare untuk segera melengkapi bukti kepemilikan atas aset tetap dan mengupayakan proses sertifikasi tanah yang belum bersertifikat. Surat a.n. Rektor Nomor: In.01/K.1/ PS.00.1/ 372/2011 tanggal 27 Januari 2011 yang menjelaskan bahwa asset tanah yang dikuasai oleh IAIN Ar-Raniry seluas 351.181 m2 telah bersertifikat (terlampir) dan bukti kepemilikan rumah dinas pihak ketiga tidak dapat dipenuhi lagi karena rumah-rumah dinas tersebut akan dibongkar dalam rangka rehab rekon kampus IAIN Ar-Raniry atas dana bantuan IDB.
√
Temuan Berulang No.
Temuan BPK
Nilai Temuan
2007
2006
2005
2004
Rekomendasi
Tindak Lanjut yang diperiksa
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum di Sesuai sesuai/ tindak lanjuti Selesai
Surat Kepala Kankemenag Kab. Padang Pariaman No. Kd.03.05/KS.01.1/343/2011 tanggal 04 Mei 2011 yang ditujukan kepada Bupati Kab. Padang Pariaman untuk memproses bukti penyerahan hak guna atas tanah yang dikuasai oleh Kankemenag Kab. Padang Pariaman seluas 4.292 m2. Surat Kepala Kankemenag Kota Padang No. Kd.03.09/1/KS.01/175/2011 tanggal 07 April 2011 yang ditujukan kepada Gubernur Prov. Sumatera Barat untuk memproses bukti penyerahan hak guna atas tanah yang dikuasai oleh Kankemenag Kota Padang seluas 740 m2. Surat Kepala Kankemenag Kab. Agam No. Kd.03.06/7/BA.03.2/329/2011 tanggal 15 Maret 2011 yang ditujukan kepada Kepala Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Barat untuk menjelaskan bahwa aset tanah yang dikuasai oleh Kankemenag Kab. Agam seluas 4.040 m2. sedang diproses pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk pensertifikatannya. STAIN Parepare telah melampirkan sertifikat tanah seluas 8.000m2 dan bukti-bukti kepemilikan kendaraan.
b. Menegur Kuasa Pengguna Barang yang tidak b. Telah ditindaklanjuti dengan: mentaati ketentuan tentang pengelolaan BMN. • surat Rektor IAIN SMH Banten Nomor: In.10/B.II/2/PS.00/461/2011 tanggal 28 Maret 2011 perihal Teguran kepada Kuasa Pengguna Barang karena tidak mentaati ketentuan tentang pengelolaan BMN. • Kanwil Provinsi Lampung menindaklanjuti dengan surat teguran No.Kw.08.1/1.b/Kp.01.2/255/2011 tanggal 21 Februari 2011 kepada Kuasa Pengguna Barang yang tidak mentaati ketentuan tentang pengelolaan BMN. Telah ditindaklanjuti dari Kakanwil Kalteng Nomor: Kw.15.1/1b/Kp.04.2/0039/2009 tanggal 22 April 2009 perihal melakukan pendataan asset-aset tetap dan mengupayakan proses sertifikasi tanah-tanah yang ada di lingkungan masing-masing Surat Kakanwil Prov. Sulawesi Selatan nomor: Kw.21.1/OT.01.1/72/2012 tanggal 10 Januari 2012 perihal Teguran kepada: 1. PPK Kanwil Prov. Sulsel 2. KPA Kankemenag Kab/Kota 3. PPK kankemenag Kab/Kota 4. KPB Kankemenag Kab/Kota 5. KPA MAN, MTsN, MIN 6. PPK MAN, MTsN, MIN 7. KPB MAN, MTsN, MIN untuk mengelola BMN mentaati ketentuan yang berlaku dan meningkatkan pengawasan terhadap bawahan dan penyedia barang dan jasa. Surat Ketua STAIN Parepare nomor: Sti.19/KS.02/2452/2011 tanggal 1 November 2011 Perihal Teguran kepada Kuasa Pengguna Barang STAIN Parepare
halaman 6 dari 9
√
Temuan Berulang No.
Temuan BPK
Nilai Temuan
2007
2006
2005
2004
Rekomendasi c. Meningkatkan pengawasan oleh atasan langsung.
Tindak Lanjut yang diperiksa Telah ditindaklanjuti dari Kakanwil Kalteng Nomor: Kw.15.1/1b/Kp.04.2/0039/2009 tanggal 22 April 2009 perihal melakukan pendataan asset-aset tetap dan mengupayakan proses sertifikasi tanah-tanah yang ada di lingkungan masing-masing. Surat Pernyataan Kakanwil Prov. Sulawesi Selatan nomor: Kw.21.1/OT.01.1/271/2012 tanggal 1 Februari 2012 akan meningkatkan pengawasan langusng terhadap bawahan.
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum di Sesuai sesuai/ tindak lanjuti Selesai √
Surat Pernyataan Pengawasan Ketua STAIN Parepare nomor: Sti.19/KS.02/2758/2011 tanggal 19 Desember 2011.
9
Terdapat kelebihan pembayaran dalam pelaksanaan pemborongan pekerjaan/pengadaan barang sebesar Rp310.000.755,07.
Rp
310.000.755,07
Y
T
T
T
a. Meminta pertanggungjawaban Pejabat Pembuat Komitmen pada masing-masing kegiatan untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran senilai Rp310.000.755,07 dengan menyelesaikan kekurangan pekerjaan atau menyetorkan ke kas negara dengan menyampaikan copy bukti setornya ke BPK.
a. Menindaklanjuti rekomendasi tersebut, Sekretaris Jenderal Depag sesuai Surat Sekjen a.n. Menag No. MA/SJ/252/2009 Tanggal 10 September 2009 kepada seluruh satuan organisasi/ satuan kerja beserta lingkungan jajaran kerja saudara, meminta pertanggungjawaban pejabat pembuat komitmen pada masingmasing kegiatan untuk mempertanggungjawaban kelebihan pembayaran dengan menyelesaikan kekurangan pekerjaan atau menyetorkan ke KN. Kelebihan pembayaran telah ditindaklanjuti dengan mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar Rp310.005.268,18
b. Memerintahkan Pejabat/Pimpinan pada masing-masing satuan kerja terkait untuk memberikan sanksi kepada konsultan pengawas, penyedia barang dan jasa, panitia penerima barang, Pejabat Pembuat Komitmen yang lalai dalam melaksanakan tugasnya.
b. Telah ditindak lanjuti dengan: 1. Surat Kepala Kandepag Kab. Brebes perihal Teguran kepada PPK Kantor Dep. Agama Kab. Brebes, Direktur CV. Pantura Group dan Direktur CV. Bismat 2. Surat Kepala Kandepag Kab. Pekalongan perihal Teguran kepada CV. Karomah Jaya Bangkit 3. Surat Kepala Kandepag Kab. Pekalongan perihal Teguran kepada CV. Wahyu Aji 4. Surat Kepala Kandepag Kab. Pekalongan perihal Teguran kepada Panitia Pengawas lapangan pembangunan balai nikah, Panitia P3K, Konsultan Pengawas CV. Pratia Utama 5. Surat Pgs. Dirjen Bimas Buddha perihal teguran kepada PPK, panitia penerima barang, panitia pengadaan kitab suci atas kelalaian yang telah dilakukan. 6. Surat Kakanwil Kalteng kepada Sdr. Anwari Zaman, Direktur CV. Baring jaya, Drs. H. Ahmad Sarkati, PPK Pada Pengadaan Alat Pendidikan Audio Visual tentang teguran, serta kepada Sdr. Bahrani, Sdr. Hery Sukadana, Sdr. Kumadi, tentang teguran secara Lisan untuk memperbaiki kinerja dan mendapat sanksi pengurangan nilai DP3 1 poin pada unsure ketaatan 7. TP 9-M,
halaman 7 dari 9
√
√
Temuan Berulang No.
Temuan BPK
Nilai Temuan
2007
2006
2005
2004
Rekomendasi
Tindak Lanjut yang diperiksa
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum di Sesuai sesuai/ tindak lanjuti Selesai
8. Surat Rektor IAIN SMH Banten kepada Direktur CV. Ottoman Laras Cipta dan Direktur PT Hade Rona Bhakti selaku penyedia barang dan jasa perihal sanksi karena lalai dalam melaksanakan tugasnya dan akan dipertimbangkan kembali keikutsertaan dalam pelaksanaan pembangunan gedung pendidikan IAIN SMH Banten di masa mendatang karena terbukti dengan sengaja mengurangi volume pekerjaan 9. Surat Rektor IAIN SMH Banten kepada Panitia Pemeriksa Barang selaku Panitia Pemeriksa Barang dan Pejabat Pembuat Komitmen perihal sanksi karena lalai dalam melaksanakan tugasnya
10. Surat Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar perihal Teguran kepada PPK Balai Diklat Keagamaan Makassar, Panitia Penerima Barang Balai Diklat Keagamaan Makassar, Direktur CV. Rajawali Perkasa dan Direktur CV. Sukma Lestari. Sulawesi Selatan menindaklanjuti dengan: a. Surat Kepala MAN 2 Parepare nomor: Ma.t/13/PP.00.6/079/2012 tanggal 9 Februari 2012 perihal Teguran kepada: a. Konsultan pengawas; b. Penyedia barang dan jasa; c. Panitia penerima barang; d. PPK; e. CV. Ridha b. Surat Kepala MTsN Parepare nomor: Mts.21.23.3/OT.01.2/028/2012 tanggal 30 JAnuari 2012 perihal teguran kepada: a. Konsultan pengawas; b. Penyedia barang dan jasa; c. Panitia penerima barang; d. PPK; e. CV. Citra Utama; f. CV. Multazam .Dari 12 satker masih 4 satker yang belum menindaklanjuti antara lain Kankemenag Kota Semarang, STAIN Bukittinggi, Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Kankemenag Kab. Lebak. c. Dimasa mendatang, mempertimbangkan • Surat Rektor IAIN SMH Banten nomor: kembali keikutsertaan penyedia barang dan jasa In.10/B.II/2/PS.00/464/2011 tanggal 28 Maret 2011 kepada yang terbukti dengan sengaja mengurangi Direktur PT Hade Rona Bhakti selaku penyedia barang dan jasa volume pekerjaan. perihal sanksi karena lalai dalam melaksanakan tugasnya dan akan dipertimbangkan kembali keikutsertaan dalam pelaksanaan pembangunan gedung pendidikan IAIN SMH Banten di masa mendatang karena terbukti dengan sengaja mengurangi volume pekerjaan Terlampir Surat Pernyataan: 1. Kepala MAN 2 Parepare nomor: Ma.t/13/PP.00.6/080/2012 2. Kepala MTsN Parepare nomor: Mts.21.23.3/OT.01.2/029/2012 untuk mempertimbangkan kembali keikutsertaan dalam pelaksanaan pemborongan pekerjaan/pengadaan barang dan jasa yang terbukti dengan sengaja mengurangi volume pekerjaan Dari 12 satker, baru 3 yang sudah membuat pernyataan, sedangkan 9 belum., yaitu: Kandepag Kab. Brebes, Kandepag Kota Semarang, Kandepag Kab. Pekalongan, Balai Diklat Makassar, STAIN Bukit Tinggi, Pusdiklat Tenaga Administrasi, Ditjen Bimas Buddha, Kanwil Depag Prov. Kalteng, dan Kandepag Kab. Lebak.
halaman 8 dari 9
√
Temuan Berulang No. 10
Temuan BPK Pelaksanaan pekerjaan dan pengadaan terlambat dari jangka waktu kontrak dan belum dipungut denda keterlambatan sebesar Rp1.174.637.754,32.
Nilai Temuan Rp
1.174.637.754,32
2007
2006
2005
2004
Y
T
T
T
Rekomendasi
Tindak Lanjut yang diperiksa
Meminta kepada Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan memberikan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan kepegawaian kepada panitia penerima barang, pelaksana kegiatan, dan Pejabat Pembuat Komitmen yang lalai dalam melaksanakan tugas, meminta Pejabat Pembuat Komitmen pelaksana kegiatan memungut denda keterlambatan sebesar Rp1.174.637.754,32 dan menyetorkannya ke kas negara serta menyampaikan copy bukti setornya ke BPK. Selain itu Pejabat berjenjang selaku atasan langsung panitia penerima barang, penanggung jawab kegiatan, dan pejabat pembuat komitmen meningkatkan pengendalian dan pengawasan.
Saran BPK RI telah ditindaklanjuti dengan Surat Sekjen Depag a.n Menag No. SJ/B.IV/4/Rhs/PS.00/251/ 2009 tanggal 9 Sept. 2009 kepada: 1) Kakanwil Depag Provinsi Jawa Tengah 2) Kakanwil Depag Provinsi Lampung 3) Dirjen Bimas Katholik 4) Dirjen Bimas Islam 5) Dirjen Pendis 6) Ditjen PHU Satker telah menindaklanjuti denda keterlambatan dengan setoran ke kas negara dengan total setoran sebesar Rp312.167.357,50. Sisa sebesar Rp819.500.000,00, dari rekanan Ditjen Bimas Islam, PT Pura Barutama tidak menyetor, namun pihak ditjen bimas islam telah menyerahkan surat dari PT POS Indonesia memberikan surat pernyataan tanggal 17 November 2009 yang menyatakan bahwa paket yang dimaksud dikirim pada tanggal 15 Agustus 2008 sesuai bukti terima kiriman yang telah disahkan oleh Kandepag Halmahera Tengah (barcode 10740024419) Yang belum setor sebesar Rp42.990.000,00 yaitu: 1) CV Mulyatindo Cakramas sebesar Rp29.808.000,00; dan 2) Sdr. Eva Anggraini sebesar Rp13.182.000,00.
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum di Sesuai sesuai/ tindak lanjuti Selesai √
1. Keputusan Ketua STAIN Parepare nomor: Sti.19/KP.04.2/2080/2011 tanggal 12 September 2011 perihal Hukuman Disiplin berupa Teguran Tertulis kepada Kepala Sub. Bagian Umum sebagai Panitia Penerima Barang. 2.Keputusan Ketua STAIN Parepare nomor: Sti.19/KP.04.2/2081/2011 tanggal 12 September 2011 perihal Hukuman Disiplin berupa Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis kepada Lektor Kepala sebagai PPK 3. Keputusan Ketua STAIN Parepare nomor: Sti.19/KP.04.2/4293/2011 tanggal 01 November 2011 perihal Hukuman Disiplin berupa Teguran Tertulis kepada Lektor sebagai Pelaksana Kegiatan. Jumlah Temuan = 16
19.345.582.356
Jumlah rekomendasi : 14
halaman 9 dari 9
3
11
0
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA D. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2007 Temuan Berulang No
Temuan BPK
Nilai Temuan
2006
2005
2004
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
3
Tanah dan bangunan seluas 1.752 m2 milik Departemen Agama dikuasai oleh pihak ketiga, dan diantaranya tanah seluas 1.352 m2, telah beralih hak kepemilikannya.
Rp
-
Y
Y
T
BPK RI menyarankan kepada Menteri Agama agar segera mengambil langkahlangkah hukum untuk menyelesaikan permasalahan tanah dan bangunan tersebut, termasuk kepada mantan Kepala Kandepag Kota Sukabumi.
Saran BPK telah ditindaklanjuti dengan surat dari Sekjen Depag a.n. Menteri Agama dengan surat no: a. Surat no. SJ/B.III/3/PS.00/1271A/2008 tgl 28 juli 2008 kepada KaKanwil Depag Prov Jawa Tengah agar segera mengambil langkah-langkah hokum dengan instansi berwenang untuk menyelesaikan permasalahan tanah dan rumah Negara seluas ± 400 m2 pada MAN 2 Surakarta yang dikuasai oleh pihak ketiga. b. Surat no. SJ/B.III/PS.00/1258A/2008 tanggal 28 Juli 2008 kepada Ka Kanwil Depag Prov. Jawa Barat agar segera mengambil langkah-langkah hokum untuk menyelesaikan permasalahan tanah seluas ± 1.352 m2 pada Kandepag Kota Sukabumi yang dikuasai dan digunakan oleh pihak ketiga.
4
Beberapa gedung milik Departemen Agama dimanfaatkan oleh pihak ketiga tanpa perjanjian dan kontribusi kepada Negara
Rp
-
T
T
T
a. Menginstruksikan Inspektur Jenderal untuk menginventarisir seluruh aset Departemen Agama yang dimanfaatkan oleh Pihak Ketiga untuk selanjutnya meminta persetujuan kepada Menteri Keuangan sebagai Pengelola Barang Milik Negara.
Saran BPK RI telah ditindaklanjuti dengan surat dari Sekjen Depag a.n. Menteri Agama dg surat no. SJ/B.III/3/PS.00/1244A/2008 tanggal 28 Juli 2008 kepada Itjen Depag Jakarta agar segera menginventarisir seluruh asset Depag yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga dan sekaligus memerintahkan kepada satker yang bersangkutan untuk mengajukan pengenaan tariff sewa dan membuat perjanjian pemanfaatan asset dengan pihak ketiga.
b. Mengusulkan pengenaan tarif sewa gedung kepada Menteri Keuangan dan membuat perjanjian pemanfaatan aset dengan pihak ketiga yang mengatur hak dan tanggung jawab kedua belah pihak termasuk jangka waktu dan besarnya kontribusi kepada Negara.
Belum ada pengajuan atas permohonan ijin pengenaan tarif sewa kepada Menteri Keuangan dan perjanjian pemanfaatan aset dengan pihak ketiga untuk satker Kanwil NTB, Kandepag Kab. Lotim, IAIN Imam Bonjol, dan Kandepag Kab. Majalengka. (untuk aset satker Kankemenag Kab.Malang dan SATHN Gde Pudja Mataram sudah tidak dimanfaatkan oleh pihak ketiga sehingga tidak perlu pengusulan). STAIN Batusangkar menindaklanjuti dengan surat No.Sti.02/I/KS.01.1/2384.0/2011 tanggal 5 Juli 2011 hal Pengusulan tarif sewa aset negara yang ditujukan kepada Sekjen Kemenag RI. Surat Perjanjian belum dibuat.
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai √
√
√
Kankemenag Kab. Majalengka telah menindaklanjuti dengan melampirkan sertifikat tanah milik TK Al Fitriyah 5
Tanah milik Departemen Agama Rp sebanyak enam bidang dan seluas 358.864 m² dengan nilai Rp51.436.888.775,00 belum bersertifikat dan seluas 22.883 m² senilai Rp1.257.084.000,00 bersertifikat atas nama pihak ketiga
-
Y
Y
T
BPK RI menyarankan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Kakanwil terkait segera menginventarisasikan kembali aset berupa tanah, menertibkan bukti-bukti kepemilikannya dan melakukan koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional setempat untuk secara berkala memproses tanah yang belum bersertifikat dan membalik nama sertifikat atas nama pihak ketiga menjadi atas nama Departemen Agama
halaman 1 dari 6
Saran BPK RI telah ditindaklanjuti dengan surat dari Sekjen Depag a.n. Menteri Agama kepada satker-satker terkait untuk segera menginventarisir kembali, menertibkan bukit-bukti kepemilikannya dan melakukan koordinasi dengan BPN setempat untuk mensertifikasikan tanah Negara dimasing-masing satker
√
Belum Ditindaklanjuti
Temuan Berulang No
Temuan BPK
Nilai Temuan
2006
2005
2004
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum ada hasil penertiban atas bukti-bukti kepemilikan aset serta proses sertifikasi tanah a.n. Pemerintah RI (Depag). a. hasil penertiban untuk yang belum bersertifikat : 1. Kanwil Kaltim 2. Kandepag Kota Samarinda 3. Kandepag Kota Bontang 4. Kandepag Kutai Kertanegara 5. Kandepag Kab. Kutai Timur 6. Kanwil NTB 7. IAIN Imam Bonjol 8. Kandepag Kab. Majalengka 9. Badiklat Semarang 10. Kandepag Kota Magelang 11. Kanwil Jatim b. hasil penertiban untuk yang bersertifikat namun atas nama pihak ketiga (belum balik nama): 1. STAIN Batusangkar 2. STAIN Kudus 3. Badiklat Semarang 4. MTsN Grabag Magelang 5. Kandepag Kab. Pekalongan
7
Barang inventaris senilai Rp666.706.400 dalam kondisi rusak berat belum dihapuskan.
Rp
-
Y
Y
T
Surat Ketua STAIN Kudus nomor: Sti.11/K-0/PS.00/881/2012 tanggal 6 Februari 2012 perihal Penyelesaian tindak lanjut Hasil Pemeriksaan BPKI RI yang menjelaskan bahwa: 1. hasil inventarisasi terhadap aset tanah STAIN Kudus tahun 2011, ada beberapa aset tanah yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 masih atas nama pihak ketiga/belum balik nama 2. STAIN Kudus telah melakukan penertiban atas bukti-bukti aset tanah dimaksud, dengan melakukan koordinasi kepada BPN Kab. Kudus melalui jasa notaris untuk melakukan balik nama aset atas beberapa sertifikat tanah. 3. STAIN Kudus telah menganggarkan dalam DIPA STAIN Kudus tahun 2012 untuk bea balik nama aset yang masih atas nama pihak ketiga (terlampir RKA-KL tahun 2012) IAIN Sunan Ampel Surabaya menindaklanjuti denganmelampirkan sertifikat (berkas terlampir) BPK RI menyarankan kepada Menteri Agama agar Saran BPK telah ditindaklanjuti dengan surat dari Sekjen Depag a.n. Menteri memerintahkan Sekretaris Jenderal untuk menginstruksikan Agama agar segera memerintahkan kepada masing-masing satker untuk masing-masing pejabat pimpinan satker untuk mengusulkan mengusulkan penghapusan barang Negara yang telah rusak. penghapusan barang milik negara yang rusak berat yang berada Belum ada bukti usulan penghapusan barang rusak dari masing-masing satker di bawah penguasaannya dimaksud.
1. Surat Kankemenag Kab. Sukabumi nomor: Kd.10.02/1/KS.01.5/2698/2012 tanggal 30 Maret 2012 perihal Usulan Penghapusan BMN kepada Kepala Kanwil Prov. Jawa Barat (berkas terlampir) 2. Kankemenag Kab. Majalengka telah menindaklanjuti dengan melampirkan usulan penghapusan barang Surat Usulan Penghapusan No.Kd.10.10/1.1/KS.01.5/248.1/2012, risalah lelang, (bukti terlampir). 3. SK Kakanwil Prov. Jabar No. Kw.10.1/3/KS.01.1/0517/2012
halaman 2 dari 6
√
Belum Ditindaklanjuti
Temuan Berulang No
Temuan BPK
Nilai Temuan
2006
2005
2004
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
9
Rp Barang inventaris senilai Rp302.150.000,00 hilang, namun belum diproses penghapusan dan tuntutan ganti ruginya.
302.150.000,00
Y
Y
Y
BPK RI menyarankan kepada Menteri Agama agar memerintahkan Kanwil Depag Provinsi Jawa Barat dan Ketua STAIN Pamekasan segera menyelesaikan kerugian negara akibat kehilangan dan meningkatkan pengamanan atas BMN yang menjadi tanggung jawabnya selain meningkatkan pengendalian dan pengawasan.
Saran BPK RI telah ditindaklanjuti dengan surat dari SEkjen Depag a/n Menteri Agama dengan Surat nomor: i. SJ/B.III/3/PS.00/1263A/2008 tgl 28 Juli 2008 kepada Ka.Kanwil Depag Prov. Jawa Barat agar segera menyelesaikan tuntutan ganti rugi atas hilangnya asset tetap berupa kendaraan dinas yang hilang dan proses penghapusannya; ii. SJ/B.III/3/PS.00/135A/2008 tgl 28 Juli 2008 kepada Ketua STAIN Pamekasan agar segera menyelesaikan proses penghapusannya. Belum ada tindak lanjut dari Kanwil Jabar untuk menyelesaikan TGR dan penghapusan asset.
√
11
Rp Pengadaan peralatan kantor, buku, dan pembangunan gedung, terlambat dari jangka waktu kontrak dan belum dipungut denda keterlambatan sebesar Rp609.647.361,00.
609.647.361,00
T
T
T
BPK RI menyarankan kepada Menteri Agama agar meminta kepada Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan memberikan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan kepegawaian kepada panitia penerima barang, pelaksana kegiatan, dan Pejabat Pembuat Komitmen yang lalai dalam melaksanakan tugas, meminta Pejabat Pembuat Komitmen pelaksana kegiatan memungut denda keterlambatan sebesar Rp609.647.361,00 dan menyetorkannya ke Kas Negara serta menyampaikan copy bukti setornya ke BPK RI. Selain itu Pejabat berjenjang selaku atasan langsung panitia penerima barang, penanggung jawab kegiatan, dan pejabat pembuat komitmen meningkatkan pengendalian dan pengawasan.
Saran BPK RI telah ditindaklanjuti dengan surat dari Sekjen Depag a.n Menteri Agama kepada satker-satker terkait agar Penyedia Barang mempertanggungjawabkan denda keterlambatan dengan Surat no: a. SJ/B.III/PS.00/1255A/2008 tgl 28 Juli 2008 untuk Ka. Kanwil Depag Prov. Kalimantan Timur; - Telah Disetor ke Kas Negara dengan dua SSBP tanpa nomor tanggal 14 Januari 2008 masing-masing sebesar Rp6.789.200,00 dan Rp8.044.160,00. b. SJ/B.III/3/PS.00/1237A/2008 tgl 28 Juli 2008 kepada Ketua STAHN Gde Puja Mataram; - Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram menindaklanjuti temuan dengan menyetor kas negara sebesar Rp.27.612.624,00 dengan SSBP no. Sth.02/KU.03.2/168/XI/2008 tanggal 10 Nopember 2008. c. SJ/B.III/3/PS.00/1241A/2008 tgl 28 Juli 2008 kepada Dirjen Bimas;
√
- Dirjen Bimas Islam menjelaskan melalui surat no. Dj.II.1/3/PS.00/20212/2008 tgl 6 Nov. 2008 bahwa keterlambatan pengiriman bukan karena kelalaian panitia pengiriman dan penyedia barang dan jasa pengiriman, tetapi karena force majure akibat cuaca buruk di awal Januari dan Februari, dan keterlambatan pengiriman yang dilakukan oleh Kantor Pos dan Giro. d. SJ/B.III/3/PS.00/1242A/2008 tanggal 28 Jui 2008 kepada Dirjen Pendidikan Islam; e. SJ/B.III/2/PS.00/1289A/2008 tgl 29 Juli 2008 kepada Dirjen PHU; - Dirjen PHU telah memberikan penjelasan melalui surat no. Dj.VII/4/PS.00/3906/2008 tanggal 3 Oktober 2008, bahwa berdasarkan BA Pemeriksaan Hasil Peekerjaan dan BAST Hasil Pekerjaan pada tanggal 12 Desember 2007 secara fisik kendaraan telah diserahkan kepada pihak pertama dengan demikian tidak melebihi jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
f. SJ/B.III/3/PS.00/1264A/2008 tgl 28 Juli 2008 tgl 28 Juli 2008 kepada Karo Umum Setjen Depag; - PT PP telah menyetor ke Kas Negara dengan SSBP tgl. 26-12-2008 sebesar Rp182.481.205,00 g. SJ/B.III/3/PS.00/1243A/2008 kepada Dirjen Bimas Buddha - Dirjen Bimas Buddha menindaklanjuti dg Surat No. DJ.VI/2/PS.00/920/2008 tgl 10 September 2008. h. Pengembalian keterlambatan denda Pengadaan a/n CV Mulyatindo Cakramas sebesar Rp 135.653.200,00 telah di setor Rp25.000.000,00 dengan SSBP tgl 15Jan 2010 (denda keterlambatan yang belum membayar PT Astra Internasional Tbk sebesar Rp74.880.000,00)
halaman 3 dari 6
Belum Ditindaklanjuti
Temuan Berulang No
Temuan BPK
Nilai Temuan
2006
2005
2004
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Telah ditindaklanjuti dengan: 1. Surat Dirjen Pendis No DJ.I/PS.00/1048A/2011 tanggal 11 juni 2011 perihal TEGURAN kepada PPK Program Manajemen Pelayanan Pendidikan; 2. Surat Dirjen Pendis No DJ.I/PS.00/1056/2011 tanggal 11 juni 2011 perihal Penjatuhan Sanksi kepada PPK Program Manajemen Pelayanan Pendidikan; 3. Surat Dirjen Pendis No DJ.I/PS.00/1057/2011 tanggal 11 juni 2011 perihal Penjatuhan Sanksi kepada Panitia Penerima Barang/Jasa Program Manajemen Pelayanan Pendidikan; 4. Surat Dirjen Pendis No DJ.I/PS.00/1058/2011 tanggal 11 juni 2011 perihal Penjatuhan Sanksi kepada Panitia Pelaksana Kegiatan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. Ditjen Bimas Islam telah menindak lanjuti dengan: 1. Nota Dinas Nomor ND/DJ.II.1/3/KP.04.2/72/2012 tanggal 12 april 2012 kepada Panitia Penerima Barang perihal teguran (terlampir). 2. Nota Dinas Nomor ND/DJ.II.1/3/KP.04.2/73/2012 tanggal 12 april 2012 kepada Pejabat {Pembuat Komitmen perihal teguran (terlampir). 3. Surat Dirjen Bimas Islam nomor: DJ.II.1/3/PS.00/688/2011 tanggal 15 Maret 2011 perihal Pemberitahuan Teguran Lisan a.n.Drs. H. Zainal Muttaqin. 3. Balitbang dan Diklat: 1. Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama No. BD/22.A/2012 tanggal 30 Januari 2012 untuk memberikan Hukuman disiplin berupa Teguran Tertulis kepada panitia penerima barang, pelaksana kegiatan, dan Pejabat Pembuat Komitmen dan, *) Surat Pernyataan dari Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama No. BD/3/KU.00.2/287/2012 tertanggal 30 Januari 2012. 1. Surat Ketua STAHN Gde Pudja Mataram nomor: Sth.02/PS.00/272/2012 tanggal 27 Februari 2012 perihal Teguran Kepada Panitia Pengadaan Pembangunan Gedung Ruang Kuliah STAHN Gde Pudja Mataram tahun 2007 atas kelalaian dalam melaksanakan tugas. 2. Surat Ketua STAHN Gde Pudja Mataram nomor: Sth.02/PS.00/272/2012 tanggal 27 Februari 2012 perihal Teguran Kepada PPK Gedung Ruang Kuliah STAHN Gde Pudja Mataram tahun 2007 atas kelalaian dalam melaksanakan tugas. 3. Surat Ketua STAHN Gde Pudja Mataram nomor: Sth.02/PS.00/272/2012 tanggal 27 Februari 2012 perihal Teguran Kepada Panitia Penerima Barang Pengadaan Pembangunan Gedung Ruang Kuliah STAHN Gde Pudja Mataram tahun 2007 atas kelalaian dalam melaksanakan tugas. 4. Surat Pernyataan nomor: Sth.02/PS.00/273/2012 tanggal 27 Februari 2012 bahwa akan meningkatkan pengendalian dan pengawasan pembangunan gedung ruang kulaih STAHN Gde Pudja Mataram.
1. Surat Sekretaris Jenderal Ditjen PHU nomor: Dj.VII/4/Ps.00/3907/2008 tanggal 3 Oktober 2008 perihal tindak lanjut hasil temuan BPK RI LKKA TA 2007 dan 2006 kepada GSO Manager PT Astra International Tbk. Isuzu Jalan Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav 30 Sunter II Jakarta 14350. 2. Surat dari pihak Astra International no:120/Adm/ISO-GSO/XI/08 tanggal 27 November 2008 perihal Konfirmasi Pengiriman Kendaraan yang menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak ada keterlambatan. Hal ini dibuktikan dengan BAST No.DJ.VII.I/4/Ks.01.5/ /2007 tanggal 12 Desember 2007. (terlampir)
halaman 4 dari 6
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Belum Ditindaklanjuti
Temuan Berulang No
Temuan BPK
12
Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Tahun 2007 belum dipungut dan disetor ke Kas Negara sebesar Rp477.011.115,00.
Nilai Temuan
Rp
477.011.115,00
2006 T
2005 T
2004 T
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
a. Penanggungjawab kegiatan/pengelola aset pada Setjen Depag, Ditjen Pendis, IAIN Walisongo, STAIN Surakarta/Tim Pengelola MEDP tingkat daerah (PCU) Jateng, Kanwil Depag Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta memungut PPh Pasal 21 sebesar Rp405.221.115,00 dan PPN sebesar Rp71.790.000,00 dan menyetorkan ke Kas Negara serta melampirkan bukti penyetorannya ke BPK RI.
- Sekjen telah ditindaklanjuti oleh Karo Hukum dan KLN dengan surat no. SJ/B.V/3/HM.00/2264/2008 s.d SJ/B.V/3/HM.00/2271/2008 tgl 22 Sept 2008 kepada Rektor UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta, Rektor UIN Malang, Rektor IAIN Sumatera Utara, Ketua STAIN Salatiga, da Rektor IAIN Ar-Raniry. Ket. Belum ada bukti setor pajak oleh Setjen Depag sebesar Rp51.750.000,00 (lihat file TP.12 PTL LK Depag tgl 22/1/10) - Kanwil Depag Prov. Jateng telah menindaklanjuti dengan menyetorkan ke kas Negara PPh ps.21 atas Honorarium Rapat Program MEDP TA2007 dengan SSP tgl 06/08/2008 sebesar Rp2.205.000,000 dan tgl. 06/06/2008 Rp2.700.000,00. - Ketua STAI Surakarta menindaklanjuti dg Surat No Sti.6/KII/OT.01.2/1574/2008 tgl 11 September 2008 dan telah menyetorkan PPh ke Kas Negara sebesar Rp10.104.765,00 , dengan SSBP tanpa nomor tgl. 3 April 2008 NTPN 0409071011000608. Ket. Belum ada bukti pajak sebesar Rp5.850.000,00 dari Kanwil Jabar. (Bukti setor SSBP yang dikirim sebesar Rp5.829.018,00 tidak sesuai dengan saran)
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai √
Telah ditindaklanjuti oleh Kanwil Depag Prov. Jawa Barat dengan menyetor PPh ps. 21 atas kegiatan Visualisasi sebesar Rp9.852.000,00 dengan SSP tgl 24/04/2008 NTPN 0714091509111402. Dan PPN sebesar Rp13.190.000,00 NTPN 0914080815021200 tgl 24/04/08. e. SJ/B.III/3/PS.00/1253A/2008 tanggal 28 Juli 2008 kepada Ka. Kanwil Depag Prov. DKI Jakarta; - Kanwil DKI Jakarta telah menyetorkan ke Kas Negara sebesar Rp37.000.000 tgl.18/09/2008 NTPN.510011113121202 - Surat No.KW.09.1/3/PS.00/ 4819/2009 tgl.20 Mei 2009 bahwa tarif sewa sebesar Rp240.000.000 termasuk PPh sebesar Rp24.000.000 (telah disetor ke Kas Negara) dan sisanya sebesar Rp216.000.000 sudah termasuk PPN sebesar Rp21.600.000 Ket. BPK menanggapi bahwa jumlah setoran PPh seharusnya tidak perlu disetor karena Kanwil Depag sebagai instansi pemerintah tidak dikenai PPh atas sewa. Sehingga jumlah PPh yang telah disetor tersebut dapat dikompensasikan dengan PPN yang belum disetor. f. SJ/B.III/2/PS.00/425E/2008 tanggal 31 Juli 2008 kepada Rektor IAIN Walisongo; Selanjutnya menindaklanjuti dengan menyerahkan bukti setor SSP sbb: g. SSP tgl.04-04-2008 Rp110.250.000,00 h. Beberapa SSP tgl. 03-04-2008 sebesar total Rp70.620.958,00 i. SSP tgl. 04-04-2008 Rp33.660.000,00 j. SSP tgl. 04-04-2008 Rp5.242.500,00 k. Sesuai bukti Tindak Lanjut K2TLHP tgl 24 s/d 27 Juni 2009 dari Itjen atau PTL tgl 22/1/10, kekurangan tsb telah ditindaklanjuti dengan bukt setor sbb: l. -SSP tgl 07-07-2009 Rp387.637,00 -SSP tgl 07-07-2009 Rp1.048.255,00 m. Sisa Pajak yang belum disetor sebesar Rp45.750.000,00 belum/tidak dapat dipungut karena mahasiswa IAIN STS Jambi tersebut telah kembali ke negara asalnya
b. Memberikan sanksi administratif sesuai peraturan yang berlaku kepada Penanggungjawab kegiatan pada Setjen Depag, Ditjen Pendis, IAIN Walisongo, STAIN Surakarta/Tim Pengelola MEDP tingkat daerah (PCU) Jateng, Kanwil Depag Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta, atas kelalaian dalam melaksanakan pekerjaannya.
halaman 5 dari 6
Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/550/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Barat tentang pemberian sanksi administrative sesuai ketentuan kepada Penanggung Jawab kegiatan atas kelalaiannya melaksanakan kegiatan
√
Belum Ditindaklanjuti
Temuan Berulang No
Temuan BPK
Nilai Temuan
2006
2005
2004
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Belum Sesuai/Selesai
Sesuai
Belum Ditindaklanjuti
*) Surat Rektor IAIN Walisongo Nomor: In.06.0/R/Kp.07.1/683/2012 tanggal 27 Januari 2012 Perihal Teguran Tertulis kepada Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo agar tidak terjadi kelalaian harus lebih cermat dalam melasanakan pengendalian dan pengawasan. Surat Rektor IAIN Surakarta kepada Ketua Panitia Workshop International STAIN Surakarta 2007 No.In.15/R-0/KS.01.1/148.C/2012 c. Memberikan instruksi kepada pejabat berjenjang selaku atasan langsung penanggungjawab kegiatan/Tim Pengelola MEDP, supaya melaksanakan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan dengan efektif.
Jumlah Temuan : 7
Rp
1.388.808.476,00
Jumlah Rekomendasi : 10
√
Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/550/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Barat tentang memberikan instruksi kepada pejabat berjenjang selaku atasan langsung penganggungjawab kegiatan supaya melaksnakan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan dengan efektif. *) Surat Rektor IAIN Walisongo Nomor: In.06.0/R/Kp.07.1/684/2012 tanggal 27 Januari 2012 Perihal Instruksi kepada Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk melasanakan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan dengan efektif.. 1
halaman 6 dari 6
9
0
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA E. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2006 Temuan Berulang No
Temuan BPK
2
PNBP belum disetorkan ke Kas Negara sebesar Rp6.972.335.349,38, diantaranya digunakan langsung sebesar Rp4.476.317.933,00.
Nilai Temuan Rp
6.972.335.349,38
2005
2004
T
T
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
BPK-RI menyarankan Menteri Agama melalui Rektor dan Kakanwil agar : a. Memerintahkan Bendahara dan Kepala KUA segera menyetorkan sisa PNBP ke Kas Negara dan menyampaikan foto copy bukti setornya ke BPK-RI.
- Kakanwil Depag Prov. Jatim selaku UAPPA-W telah menindaklanjuti temuan pemeriksaan dengan surat No.Kw.13.1/3/ KU.01/3427/2007 tanggal 24 Oktober 2007 kepada satker-satker agar menyelesaikan temuan dimaksud. 1. STAIN Tulungagung telah menyetorkan sisa PNBP ke kas negara sebesar Rp128.860.000,00. 2. STAIN Ponorogo telah menyetorkan sisa PNBP ke kas negara sebesar Rp128.730.000,00. 3. UIN Malang telah menyetorkan sisa PNBP ke kas negara sebesar Rp15.060.000,00 dan pada tanggal 12 Januari 2007 dengan NTPN 0300020108091304 Rp9.627.259,00 - UIN Syahid telah meyetorkan sisa PNBP ke kas negara sebesar Rp320.756.565,00. - Surat Kakanwil Depag Prov. Sumut No.Kw.02/2-a/KU.00.1/2175A/2007 tanggal 10 Desember 2007 kepada Kakandepag agar segera menyetorkan sisa dana N/R ke kas negara dan mengambil tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku apabila ada penyalahgunaan dana N/R. - Surat Kakanwil Depag Prov. Sumut No.Kw.02/2-a/KU.00.1/2175A/2007 tanggal 10 Desember 2007 kepada Kakandepag agar segera menyetorkan sisa dana N/R ke kas negara dan mengambil tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku apabila ada penyalahgunaan dana N/R. - Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/639/2011 tanggal 28 Februari 2011 kepada IAIN Sunan Ampel agar memerintahkan Bendahara segera menyetorkan sisa PNBP sebesar Rp983.581.566,83 ke Kas Negara (point 1) - Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/643/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk segera memerintahkan Bendahara segera menyetorkan PNBP sebesar Rp139.486.645,00 ke Kas Negara
- Surat Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon nomor: In.14/PS.00/R/0539/2011 tanggal 11 Maret 2011 kepada Direktur Program Pascasarjana IAIN Cirebon untuk segera menindaklanjuti hasil temuan LK 2006 sesuai dengan waktu yang ditetapkan - Telah ditindaklanjuti dengan surat Kakanwil Depag Prov. Jawa Tengah nomor: KW.11.1/4/HM.00/11709.A/2008 tanggal 31 Desember 2008 perihal tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI (penyetoran jasa KUA, terlampir) Nilai Temuan 314.070.000,00 - STAIN Tulungagung telah menyetorkan sisa PNBP ke kas negara sebesar Rp2.784,00 tanggal 4 Februari 2011, NTPN: 1006150507091503 - Telah ditindaklanjuti dengan surat Kakanwil Depag Prov. Sumatera Utara nomor: Kw.02/1-c/KU.00/360/2011 tanggal 7 Februari 2011 (penyetoran jasa KUA, terlampir) - Ditindaklanjuti oleh STAIN Padangsidempuan, SSBP sebesar Rp140.000.000,00 tanggal 10 April 2007 NTPN: 1211060105130314 (penyetoran sebesar Rp126.800.000,00 termasuk di dalam setoran tersebut).
Hasil Pemantauan Tindak Lanjut Belum Belum Sesuai DitindakSesuai/Selesai lanjuti √
UIN Syahid: telah menindaklanjuti dengan melampirkan hasil verifikasi tim Itjen Surat Tugas nomor: IJ/1.a/PS.00/0451/2011 tanggal 27 September 2011 pada halaman 9 menjelaskan bahwa saldo sebesar Rp185.171.181,00 digunakan untuk biaya operasional asrama mahasiswa periode bulan Januari-Juni 2007 IAIN Sunan Ampel menindaklanjuti dengan menyetorkan ke Kas negara : 1. SSBP Rp1.000.000.000,00 tanggal 26 Februari 2007 NTPN: 1308081404081208 namun nilai temuan sebesar Rp963.080.304,12 sehingga terdapat kelebihan setor Rp36.919.695,88 yang merupakan setoran PNBP Tahun 2007 2. SSBP Rp20.501.263,00 tanggal 15 Februari 2007 NTPN: 1302090203100412 yang merupakan jasa giro b. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan. 4
Tanah seluas 1.426.230,74 m² senilai Rp81.710.925.275,00 belum bersertifikat dan seluas 15.652 m² minimal senilai Rp161,70 juta bersertifikat atas nama pihak ketiga serta seluas 5,2 ha digunakan oleh Yayasan.
Rp
-
T
T
Sudah ditindaklanjuti dengan: Surat Sekjen No.MA/SJ/252/2009 tanggal 10 September 2009 tentang Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Departemen Agama Tahun 2008 dan 2007. BPK-RI menyarankan agar Menteri a. Surat Sekjen Depag (a/n. Menag) No. Sj/B.IV/4/ PS.00/2389/2007 tanggal 26 Agama, memerin-tahkan Kakanwil November 2007 kepada Kakanwil Depag Prov. DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim & Depag Provinsi DKI Jakarta, Jawa Sumut dan Nota Dinas No.ND/ SJ/B.IV/4/PS.00/437/2007 tanggal 26 Nopember 2007 Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dari Sekjen Depag (a/n.Menag) kepada Kepala Biro Umum, agar segera Sumatera Utara, dan Kepala Biro menindaklanjuti a.l. menginventarisasikan kembali aset berupa tanah, menertibkan Umum Sekretariat Jenderal Depag bukti-bukti kepemilikannya dan melakukan koordinasi dengan BPN setempat untuk segera menginventarisasikan kembali segera memproses tanah yang belum bersertifikat a/n. pihak ketiga menjadi a/n. aset berupa tanah, menertibkan bukti- Depag. bukti kepemilikannya dan melakukan b. Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/637/2011 tanggal 24 koordinasi dengan Badan Pertanahan Februari 2011 kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menginventarisir Nasional setempat untuk segera kembali asset tanah tersebut, menulusuri keberadaan dokumen kepemilikan tanah dan memproses tanah yang belum menertibkan bukti-bukti kepemilikannya, melakukan koordinasi dengan BPN setempat bersertifikat dan membalik nama untuk memproses asset tanah-tanah yang belum bersertifikat, sehingga mempunyai sertifikat atas nama pihak ketiga legalitas hukum atas kepemilikan secara pasti.(point 5). menjadi atas nama Departemen - Surat Kakanwil Depag Prov. Sumut No.Kw.021.a/KU.00.1/ 2180A/07 tanggal 12 Agama. Desember 2007 kepada Kepala Madrasah (MAN,MTsN,MIN) agar mensertifikatkan tanah menjadi a/n. Depag. - Kakanwil Depag Prov. DKI Jakarta dengan surat No. KW.09.1/3/KS.01.2/509/2008 tanggal 31 Januari 2008 telah memerintahkan pada PPK & Pelaksana Kegiatan agar tertib dalam pengadaan & pengadministrasian barang. - Bagian TU a/n PPK Kanwil Depag Prov. DKI Jakarta telah menindaklanjuti temuan peme-riksaan dengan No.KW.09.1 /3/KS.01.2/543/ 2008 tanggal 4 Februari 2008, a.l. menjelaskan bahwa tanah yang belum bersertifikat masih dalam proses di Notaris dalam rangka pensertifikatan a/n Pemerintah RI. Sampai pada tahun 2009, Itjen Depag telah melakukan rekapitulasi aset tanah dan bangunan hingga di 33 provinsi. Berdasarkan surat Itjen kepada Menag No. ... tanggal .... - Tanah seluas 2.300m2 senilai Rp3.400.000, di Jalan Ronggolawe Kec. Semarang Barat belum bersertifikat; telah ditindaklanjuti bahwa tanah tersebut masih dalam sengketa dan telah dilakukan audiensi pada tanggal 7 Januari 2010 dengan Pengadilan Tinggi Agama yang menyatakan bahwa tanah tersebut akan dikembalikan ke Pengadilan Tinggi Agama Semarang sesuai penunjukkan awal (bukti terlampir) dan dalam proses pengalihan status tanah sesuai dengan PMK Nomor 96/PMK.07/2007.
√
√
1. Kanwil Jawa Barat dhi. Kankemenag Kab. Cirebon (MTsN Karangsembung) telah melampirkan bukti sertifikat tanah seluas 3.000m2 (terlampir) 2. Kankemenag Kota Cirebon (MAN 2 Kota Cirebon) telah melampirkan sertifikat tanah seluas 3.000 m2 (berkas terlampir) 3. Kankemenag Kota Bandung (MAN 2 Kota Bandung) telah melampirkan sertifikat tanah seluas 1.203m2 (berkas terlampir) 4. Kankemenag Kab. Purwakarta telah melengkapi dengan sertifikat tanah seluas 1.050 m2 (terlampir) 5. MTsN Kota Bogor telah menindaklanjuti dengan melampirkan sertifikat tanah seluas 4778m2 dan 900m2 (sertifikat terlampir). Sedangkan sisanya 400m2 masih dalam proses pensertifikatan. 6. Kankemenag Kab. Tasikmalaya telah melampirkan bukti sertifikat seluas 2460m2 (terdapat salah pengukuran luas tanah saat pemeriksaan BPK RI yaitu 980m2, namun hasil pengukuran ulang seluas 2460m2) 7. Kankemenag Kota Bekasi: Surat Kepala MTsN Bantargebang Bekasi bomor: Mts.10.104/KS.01.6/236/2012 tanggal 15 Maret 2012 kepada Kankemenag Kota Bekasi bahwa telah mengajukan permohonan pensertifikatan tanah seluas 3.500m2 pada KAntor BPN Kota Bekasi nomor surat Mts.10.104/KS.01.6/210b/2012 tanggal 1 Maret 2012 perihal permohonan pensertifikatan tanah MTsN Bantargebang Bekasi (berkas terlampir). 5
6
Penyelesaian tanah sengketa milik Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah (UIN Syahid) seluas 402.306 m² di Desa Cikuya, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dan lima bidang tanah seluas 22.346,50 m2 dan bangunan milik Sekretariat Jenderal Departemen Agama berlarut-larut.
Aset UIN Syahid berupa tanah seluas 4.515 m2 dikuasai oleh pihak ketiga.
Rp
Rp
-
-
T
T
T
T
BPK-RI menyarankan kepada Menteri Agama agar: a. Segera menyelesaikan tanah sengketa di Desa Cikuya, Kabupaten Tangerang, Pro-vinsi Banten tersebut dengan PT ACB melalui jalur hukum, segera mensertifikatkan tanah yang sudah dapat diidentifikasikan seluas 387.103 m2 atas nama UIN Syahid, dan menelusuri keberadaan dokumen kepemilikan tanah seluas 15.203 m2.
- Surat Sekjen Depag (a/n. Menag) dengan No.SJ/B.III/4 /Ku.00/241/2008 tanggal 14 Februari 2008 kepada Rektor UIN Syahid Jakarta agar segera menyelesaikan tanah sengketa milik UIN Syahid seluas 420.306 m2 di Desa Cikuya, Kab. Tangerang, Provinsi Banten dan menyelesaikan lima bidang tanah seluas 22.346,50 m2 dan bangunan milik Setjen Depag yang penyelesaiannya berlarut-larut. - Tanah dan Rumah Negara di Jl. Brawijaya XI No.25, Jakarta telah dikuasai kembali oleh Depag, dan tanah tersebut bersertifikat. Sampai pada tahun 2009, Itjen Depag telah melakukan rekapitulasi aset tanah dan bangunan hingga di 33 provinsi, namun belum dilengkapi dengan surat Irjen kepada Menteri Agama dengan tembusan kepada BPK RI.
√
b. Segera menyelesaikan masalah sengketa tanah dan bangunan lainnya tersebut melalui jalur hukum dan meningkatkan pengendalian serta pengawasan atas penyelesaian tanah dan bangunan dimaksud
- Surat Sekjen Depag (a/n. Menag) dengan No.SJ/B.III/4 /Ku.00/241/2008 tanggal 14 Februari 2008 kepada Rektor UIN Syahid Jakarta agar segera menyelesaikan tanah sengketa milik UIN Syahid seluas 420.306 m2 di Desa Cikuya, Kab. Tangerang, Provinsi Banten dan menyelesaikan lima bidang tanah seluas 22.346,50 m2 dan bangunan milik Setjen Depag yang penyelesaiannya berlarut-larut. - Tanah dan Rumah Negara di Jl. Brawijaya XI No.25, Jakarta telah dikuasai kembali oleh Depag, dan tanah tersebut bersertifikat. Sampai pada tahun 2009, Itjen Depag telah melakukan rekapitulasi aset tanah dan bangunan hingga di 33 provinsi, namun belum dilengkapi dengan surat Irjen kepada Menteri Agama dengan tembusan kepada BPK RI.
√
BPK-RI menyarankan agar Menteri Agama segera menyelesaikan tanah sengketa tersebut melalui jalur hukum.
Surat Sekjen Depag (a/n. Menag) dengan No.SJ/B.III/4/Ku.00/241/ 2008 tanggal 14 Februari 2008 kepada Rektor UIN Syahid Jakarta agar segera menyelesaikan tanah UIN Syahid seluas 4.515 m2 yang dikuasi oleh pihak ketiga. Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/637/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menyelesaikan penguasaan asset tanah milik UIN Syahid yang dikuasai oleh pihak YPMII melalui jalur hukum.
√
Atas tanah tersebut berupa IIQ seluas 1.915 m2 dan Yayasan Triguna Utama seluas 2.600 m2 telah dibuatkan sertifikat atas nama Kementerian Agama. Namun sampai dengan saat ini aset tersebut masih dikuasai oleh pihak-pihak tersebut.
10
Pengadaan tanah perluasan kampus II IAIN Sumatera Utara seluas 2.416 m² senilai Rp1,45 milyar tidak sesuai ketentuan.
Rp
11
Tuntutan Ganti Rugi (TGR) atas hilangnya satu kendaraan roda dua dan satu kendaraan roda empat pada IAIN Sunan Ampel dan Puslitbang senilai Rp146,00 juta belum dilaksanakan.
Rp
-
146.000.000,00
T
T
T
T
√
BPK-RI menyarankan agar Rektor IAIN Sumatera Utara menegur Tim Pengadaan Tanah Perluasan Kampus II karena tidak cermat melaksanakan tugas dan menegur Pejabat Pembuat Komitmen supaya menaati ketentuan yang berlaku dan segera menyelesaikan bukti kepemilikan tanah tersebut. Selain itu juga meningkatkan pengendalian dan pengawasan.
- Surat Sekjen Depag No.B.IV/1/ OT.01.1/1625/2007 tanggal 28 Agustus 2007 tentang tindak lanjut temuan pemeriksaan. - Surat Dirjen Pendis No.Dj.I/ Set.I/OT.1.1/797/2007 tanggal 30 Oktober 2007 tentang tindak lanjut temuan pemeriksaan. - Surat Rektor IAIN Sumatera Utara No.IN.14/B.16/KP.00.7/06/2007 tanggal 5 November 2007 kepada PPK & tim pengadaan tanah agar mentaati ketentuan yang berlaku dan segera menyelesaikan bukti kepemilikan tanah tersebut. - Surat Rektor IAIN Sumatera Utara Nomor: In.07/A2/Kp.01/085/2011 tanggal 10 Maret 2011 tentang teguran kepada ketua Panitia Pengadaan Tanah Perluasan Kampus II IAIN Sumatera Utara dan PPK yang terkait dengan pengadaan tanah perluasan Kampus II agar segera menyelesaikannya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku - Telah ditindaklanjuti dengan surat Nomor: In.07/B/KS.01.1/007/2011 tanggal 14 Maret 2011 dari Karo AUAK kepada Rektor IAIN Sumatera Utara tentang Laporan mengenai sertifikat tanah seluas 2.416 m2. Surat Rektor IAIN Sumatera Utara nomor: In.07.A/PS.00/072/2012 tanggal 30 Januari 2012 perihal penyelesaian TLHP BPK RI bahwa pensertifikatan tanah masih dalam proses penyelesaian (point 1) BPK-RI menyarankan agar Menteri - Surat Sekjen a/n Menag No. SJ/B.IV/4/PS.00/2350/2007 tanggal 21 November 2007, Agama memerintahkan Kuasa kepada Puslitbang Kehidupan Beragama tentang penyelesaian TGR dan meningkatkan Pengguna Barang dan Kepala pe-ngendalian dan pengawasan. Puslitbang Kehidupan Beragama - Balitbang sudah menindaklajuti penyelesaian proses TGR segera menyelesaikan TGR selain itu - Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/639/2011 tanggal 24 Februari meningkatkan pengendalian dan 2011 kepada IAIN Sunan Ampel agar segera menyelesaikan TGR dimaksud (point 2) pengawasan '- SSBP tanggal 12 Agustus 2009 sebesar Rp400.000,00 atas cicilan ke 1 dan ke 2. - SSBP tanggal 2 Maret 2010 sebesar Rp1.400.000,00 NTPN: 0812011108071412 , cicilan ke-3 s.d 9 '- Telah ditindaklanjuti dengan surat atas nama Sekretaris Jenderal No B.III/2/HK.01.2/175/2011 tanggal 8 Februari 2011 perihal pelunasan TGR atas nama Prof.DR.H. M. Ridwan Lubis, terlampir bukti pelunasan dengan bukti nilai Rp134.000.000,00 dengan rincian : - Setoran sebesar Rp2.000.000,00 tgl 20 Mei 2010 - Setoran sebesar Rp3.000.000,00 tanggal 8 Juli 2010
√
- Pemotongan gaji sebesar Rp2.015.625,00 dari SP2D No.503769R tanggal 3 Januari 2011. - Pemotongan gaji sebesar Rp2.015.625,00 dari SP2D No.504090R tanggal 1 Februari 2011 - Setoran sebesar Rp124.968.750,00 tanggal 25 Januari 2011 dengan NTPN 0909001313080802 IAIN Sunan Ampel Surabaya belum menindaklanjuti penyelesaian TGR atas hilangnya sepeda motor dinas L 9910 NM dengan nilai Rp4.000.000,00. Yang telah ditindaklanjuti seniali Rp3.800.000,00 dengan rincian sebagai berikut : - SSBP tanggal 28 Oktober 2010 sebesar Rp1.600.000,00 NTPN: 0412050311050004, cicilan ke-10 s.d 17 - SSBP tanggal 15 Desember 2010 sebesar Rp400.000,00 NTPN: 1200070311090315, cicilan ke 18 s.d 19 IAIN Sunan Ampel, cicilan 19 s/d 20 SSBP Rp400.000,00 tanggal 17 Januari 2011 NTPN: 0606130813080309 Jumlah Temuan : 6
Rp
7.118.335.349,38
Jumlah Rekomendasi : 8
1
7
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN KEPATUHAN TERHADAP KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN AGAMA F. TINDAK LANJUT ATAS HASIL PEMERIKSAAN LK KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2005 Hasil Pemantauan Tindak lanjut *) No
Temuan BPK
6.
Terdapat 12 UAKPB belum melaporkan tindak lanjut pelaksanaan penghapusan barang inventaris senilai Rp585.416.500,00
Nilai Temuan (Rp)
Temuan Berulang
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
2004 Menag c.q. Sekjen menegur UAKPB yang bersangkutan agar melaporkan tindak lanjut pelaksanaan penghapusan barang inventaris kepada UAPPB-W dan UAPPB-E masingmasing serta pengawasan dan pengendalian Atasan Langsung lebih ditingkatkan.
Saran BPK-RI telah ditindak-lanjuti dengan surat teguran dari Sekjen Depag dengan surat No. SJ/B.III/3/PS.00/152/2006 tanggal 27 Januari 2006 kepada 8 (delapan) UAKPB terkait untuk segera menyampaikan laporan hasil pelaksanaan penghapusan/ risalah lelang. Pada tanggal 23 April 2011 telah ditidaklanjuti dengan mengirimkan surat teguran lagi ke 7 (tujuh) UAKPB untuk segera melaporkan tindak lanjut pelaksanaan penghapusan barang inventaris kepada UAPPB-W dan UAPPB-E. Sampai Laporan pelaksanaan penghapusan aset yang telah diserahkan masih dari 3 (tiga) satker, yaitu MTsN Kudus, MAN Sukoharjo, dan MTsN Sukoharjo. Surat teguran dari Sekjen Kemenag masih di sepuluh satker sehingga masih kurang dua satker yang belum mendapatkan teguran. Laporan pelaksanaan penghapusan aset tetap yang sudah diterima masih tiga satker, masih kurang sembilan satker. - Kanwil Sumbar menindaklanjuti dengan surat keterangan bahwa penghapusan 1 Unit mobil tidak jadi dihapuskan. - Kanwil jabar menindaklanjuti dengan Rislah lelang no. 305/2005 dan surat dari Balitbang no. BD/Set.BD/3/PS.00/284.A/2011 tgl 10 Maret 2011 kepada Kepala Badiklat keagamaan Bandung. Bangunan asrama telah di lelang dengan harga Rp4.750.000,00 - IAIN STS Jambi menindaklanjuti dengan Risalah lelang penghapusan No.180/2008 tgl 10 Desember 2008 dan hasil lelang SSBP Rp28.550.000 NTPN 0912080407001314 dan SSBP Rp386.500.00 NTPN 0211041302041106. Sebanyak 6 satker belum melakukan pelelangan: Kandepag Kab. Timor Tengah Selatan, NTT; Kanwil Depag Prov Sulut; Biro Umum Sekjen Depag; MTsN 11 Kalimantan *) Surat Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama nomor: SJ/B.IV/4/PS.00/1316/2012 tanggal 13 April 2012 mengenai Penyelesaian TLHP BPK-RI kepada rektor IAIN STS Jambi untuk: 1. Melaporkan tindak lanjut pelaksanaan penghapusan barang inventaris kepada UAPPB-W dan UAPPB-E. 2. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atasan langsung dalam pengelolaan barang inventaris di lingkungan unit kerja Saudara. *) Nota Dinas Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Agama nomor: SJ/B.IV/4/PS.00/1317/2012 tanggal 13 April 2012 kepada Kepala Biro Umum untuk: 1. Melaporkan tindak lanjut pelaksanaan penghapusan barang inventaris kepada UAPPB-W dan UAPPB-E. 2. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian atasan langsung dalam pengelolaan barang inventaris di lingkungan unit kerja Saudara. Kakankemenag Kab. Timor Tengah Selatan telah menindaklanjuti dengan surat no: Kd.20.04/1/PS.00/261/2012 tanggal 25 Januari 2011 perihal pengiriman bukti fisik penghapusan kepada Kanwil Prov. NTT; dan terlampir: 1. SK Kakanwil Depag Prov. NTT no: KW.20.1/4/KS.01.5/1796/2004 tanggal 21 September 2004 Panitia Penelitian dan Penilaian penghapusan BMN pada Kandepag Kab. Timor Tengah Selatan. 2. KMA no: 370 tahun 2005 tanggal 6 Juni 2005 tentang Penghapusan BMN. (terlampir)
halaman 1 dari 3
√
Belum Ditindaklanjuti
Hasil Pemantauan Tindak lanjut *) No
Temuan BPK
Nilai Temuan (Rp)
Temuan Berulang
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Sesuai
Belum Sesuai/Selesai
Kanwil Prov. Sulawesi Utara menindaklanjuti dengan surat no: kw.23.1/3/KU.01.1/1744/2011 tanggal 29 Maret 2011 perihal tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI bahwa barang inventaris kendaraan dinas roda empat senilai Rp34.000.000,00 telah dihapuskan (terlampir risalah lelang dan bukti setor hasil lelang SSBP ke Kas Negara.
KMA No, 492 Tahun 2005 tentang Penghapusan Barang Inventaris Milik Negara Kekayaan Negara pd Kantor Departemen Agama Kota Jakarta Selatan tgl. 26 September 2005 berupa Gedung Kantor seluas 652 m2 tahun pengadaan 1983 senilai 79.000.000,00. KMA No, 457 Tahun 2005 tentang Penghapusan Barang Inventaris Milik Negara Kekayaan Negara pd Sekolah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 11 Kalimati Jakarta Barat tgl. 13 September 2005 berupa Gedung Kantor seluas 1.090 m2 tahun pengadaan 1983 senilai 27.600.000,00. 9.
Tanah yang dikuasai dan dimiliki oleh Depag minimal seluas 277.122 m2 senilai Rp39.392.357.364,00 belum disertifikatkan
Menag menegur Kep. Kanwil agar segera meningkatkan status tanah menjadi sertifikat tanah agar memperoleh legalitas hukum atas nama instansi induknya serta meningkatkan fungsi pengendalian dan pengawasan Atasan Langsung.
Saran BPK-RI telah ditindak-lanjuti dengan surat teguran dari Sekjen Depag a/n Menteri Agama kepada Kanwil Depag yaitu Prov. DKI Jakarta, Jabar dan Sumut agar segera meningkatkan status kepemilikan tanah menjadi sertifikat. Kanwil DKI Jakarta telah menindaklanjuti dengan mensertifikatkan 14 bidang tanah pada 5 (lima) satker dengan total luas tanah 16.174 m2. Laporan perkembangan yang memuat data update mengenai aset tanah yang belum bersertifikat dan yang sudah disertifikatkan berikut lokasi dan nilai rupiah sesuai dengan temuan di LHP atas LK Depag tahun 2005 belum ada. Selain dari lima satker di Kanwil DKI Jakarta, pensertifikatan tanah dari satker lainnya masih dalam proses. Kanwil Prov. Jawa Barat menindaklanjuti dengan: 1. Kankemenag Kab. Garut dengan melampirkan bukti-bukti sertifikat tanah dan daftar rekapitulasi inventarisasi BMN tanah yang sudah maupun yang belum bersertifikat tahun 2012. (terlampir) 1. Tanah pada Kab. Garut sudah disertifikatkan seluas 7400 m2 dari 14.131 m2 dengan rincian sebagai berikut : a. Sertifikat tanah No. 11 seluas 7400 pada MAN Pameunpek Kec. Sirna Bakti b. Sertifikat tanah No. 1 seluas 280 pada KUA Kec. Cilawu c Sertifikat tanah No. 1 seluas 500 pada KUA Kec. Pakenjeng d. Sertifikat tanah No. 31 seluas 280 pada KUA Kec. Banyuresmi 2. tanah pada Kab Bandung sudah disertifikatkan seluas 10358 m2 dari 32.944 m2 dengan rincian sebagai berikut : a. Sertifikat tanah No. 669 seluas 195 pada KUA Kec. Cileunyi b. Sertifikat tanah No. 19 seluas 130 pada KUA Kec. Arjasari c. Sertifikat tanah No. 334 seluas 5390 pada KUA Kec Cicalengka d. Sertifikat tanah No. 00001 seluas 140 pada KUA Kec. Margaasih e. Sertifikat tanah No. 125 seluas 465 pada KUA Kec. Pacet f. Sertifikat tanah No. 98 seluas 155 pada KUA Kec Ibun g. Sertifikat tanah No. 1259 seluas 5500 pada KUA Kec. Pangelengan h. Sertifikat tanah No. 00001 seluas 1474 pada KUA Kec Ciparay 1. Tanah seluas 465 m2 pada Kab. Mandailing Natal Kecamatan Penyabungan Desa Tana Bato sertifikat no.1 tahun 2009
halaman 2 dari 3
√
Belum Ditindaklanjuti
Hasil Pemantauan Tindak lanjut *) No
Temuan BPK
10.
Beberapa permasalahan atas tanah milik negara yang dikuasai UIN Syahid Jakarta 1. Tanah yang belum disertifikatkan 2. Tanah dalam sengketa di Pisangan untuk tanah bangunan seluas 100.250 m2 senilai Rp1.443.750.000,00. 3. Tanah yang dimanfaatkan oleh pihak ke-tiga dan belum ada perikatannya yaitu tanah di Desa Cempaka Putih seluas 2.600 m2 senilai Rp39.000.000,00 dan tanah di Desa Pisangan seluas 272 m2 senilai Rp3.917.200,00.
Jumlah Temuan : 3
Nilai Temuan (Rp)
Temuan Berulang
Rekomendasi
Tindak Lanjut Entitas yang Diperiksa
Menag menegur Rektor UIN Syahid agar segera meningkatkan status pemilikan tanah (sertifikat), menyelesaikan sengketa tanah agar memperoleh legalitas hukum dan mengamankan tanah/bangunan dengan cara membuat perikatan dengan pihak III sesuai hak dan kewajibannya serta meningkatkan fungsi pengendalian dan pengawasan Atasan Langsung
Rp
-
Belum Sesuai/Selesai
Sesuai
telah ditindak-lanjuti dengan surat teguran dari Sekjen Depag a/n Menteri Agama dengan surat No. SJ/B.III/3/ PS.00/2155/2006 tanggal 13 September 2006 kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta untuk segera meningkatkan status kepemilikan tanah menjadi sertifikat, menyelesaikan sengketa tanah dan mengamankan tanah/bangunan dengan cara membuat perikatan dengan pihak ketiga. Surat Sekjen a.n. Menteri Agama no: SJ/B.IV/4/PS.00/637/2011 tanggal 24 Februari 2011 kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk melaporkan perkembangan upaya pensertifikatan tanah tersebut dengan memuat data yang up to date mengenai data tanah yang sudah bersertifikat dan tanah yang masih dalam proses pensertifikatan, berikut dengan lokasi dan nilai rupiahnya serta kendala yang dihadapi dalam proses pensertifikatan (point 4). Dalam lampiran progress report, disebutkan bahwa tanah seluas 402.306m2 yang seharusnya dikuasai oleh UIN Syahid, seluas 251.122m2 (baik yang sudah bersertifikat maupun belum) telah diketahui. Namun dari luas tanah tersebut, masih belum bisa diketahui rincian nilai sesuai dengan Temuan Pemeriksaan. Terlampir progress report tanah Cikuya (undangan, dan hasil rapat pembahasan mengenai status tanah Cikuya. Penyelesaian permasalahan tanah di Cikuya diperlukan tindakan yang tegas dari Menteri Agama terkait perjanjian jual beli dengan PT ACB.
Jumlah Rekomendasi : 3
√
0
halaman 3 dari 3
Belum Ditindaklanjuti
3
0