Laporan ESD Rice Workshop 2014 Workshop Programme Malang, Indonesia, 3-6 September 2014
Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014
Daftar Isi Pendahuluan
Hal 1
Penyelenggara
1
III.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1
IV.
Agenda
2
V.
Peserta
2
VI.
Tujuan Workshop
2
VII.
Sasaran Workshop
2
Hasil yang Diharapkan
2
Pembukaan
3
Sesi Workshop
3
Penutupan
17
Foto Kegiatan Workshop
18
I. II.
VIII. IX. X. XI. XII.
Lampiran 1.
Agenda Workshop
2.
Daftar Peserta, Narasumber dan Panitia
3.
Sambutan dari Ms. Shibao Tomoko, Wakil Direktur ACCU
4.
Sambutan dari Mr. Adi Nuryanto
5.
Presentasi Mengenai Workshop Orientation oleh Ms. Miki Saito
6.
Pengenalan SMA Negeri 10 Malang
7.
Tantangan Kelompok – BSP (Baltic Sea Project)
8.
Rencana Aksi Kelompok – GMO
9.
Rencana Aksi Kelompok – Padi dan Kota Kita
10. Rencana Aksi Kelompok – Padi dan Air 11. Sambutan Penutup dari Ms. Hasnah Gasim 12. Liputan Media
Draft Laporan ESD Rice Workshop 2014 3-6 September 2014 Malang, Indonesia
I. PENDAHULUAN Peran penting pendidikan dalam pembangunan berkelanjutan telah lama dikenal, namun masih ada tantangan untuk mencapai tujuan Dekade Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) PBB tersebut yaitu dalam melibatkan pemuda dalam proses pembangunan berkelanjutan, reorientasi kurikulum, program pendidikan guru dan evaluasi hasil pembelajaran ESD. Dalam tahun terakhir dekade ESD ini diperlukan untuk menciptakan metode pembelajaran ESD dalam mengaplikasikan nilai-nilai inti ESD. UNESCO bersama Asia-Pacific Cultural Center for UNESCO (ACCU telah memprakarsai suatu program:”the Regional Initiative for Cooperation for ESD Promotion through Rice (ESD Rice)” yang diluncurkan pada tahun 2011 dan sejak Oktober 2013 ESD Rice Project Tahap I telah dilaksanakan di 19 sekolah pada enam negara (India, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Filipina dan Thailand). Dalam periode proyek 2014 - 2015), UNESCO akan mempromosikan kegiatan ESD berbasis sekolah dan masyarakat dengan meningkatkan dan memperluas ESD Rice Project melalui ACCU yang telah dipercaya untuk menangani proyek tersebut. Melalui dukungan dari 6 negara yang sudah berpartisipasi ACCU akan memperkenalkan ESD Rice Workshop untuk berbagi metode dan mengembangkannya. Hasil workshop ini akan dipresentasikan pada UNESCO World Conference on ESD pada bulan November 2014 di Okayama dan Aichi-Nagoya, Jepang II. PENYELENGGARA Workshop ini diseleggarakan oleh ACCU bekerjasama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Tanggal : 3 – 6 September 2014 Tempat : Harris Hotel & Conventions dan SMA Negeri 10 Malang yang merupakan salah satu sekolah yang dipilih untuk mengikuti ESD Rice Project..
1
IV. AGENDA Agenda kegiatan tercantum pada Lampiran 1. V. PESERTA Peserta terdiri dari perwakilan 6 negara, Indonesia, Japan, Thailand, Korea Selatan, Filipina and India, dan peninjau dari Jepang. Nara sumber dari Jepang dan Australia serta Sekretariat Komisi Nasional untuk UNESCO. Daftar peserta, peninjau, narasumber, dan panitia tercantum pada Lampiran 2. VI. TUJUAN WORKSHOP Tujuan workshop ini adalah untuk mendiskusikan ESD Rice Project yang sedang berjalan dari masing-masing negara yang mengikuti program ini untuk mencari model yang terbaik untuk dikembangkan lebih lanjut pada masa mendatang. VII. SASARAN WORKSHOP 1. Untuk meninjau kegiatan ESD Rice dari masing-masing sekolah dan negara yang telah dilaksanakan sejak Desember 2013 dan mendiskusikan langkah untuk mencari solusi terhadap tantangan yang ada dengan memakai metode HOPE (Hari ke-1); 2. Untuk memonitor dan mengevaluasi kegiatan SMA Negeri 10 Malang dengan menggunakan metode HOPE (Hari ke-2); 3. Untuk mengembangkan bentuk kegiatan pembelajaran kolaborasi internasional dalam memperbaiki kualitas proyek (Hari ke-3); 4. Untuk mendiskusikan bagaimana setiap kegiatan ESD Rice Project dapat memberikan kontribusi kepada pendidikan internasional dan agenda pembangunan berkelanjutan serta program seperti GAP (Global Action Programmes for Education for Sustainable Development) atau SDGs (Sustainable Development Goals) dan mengembangkan rencana aksi (Hari ke-3); dan 5. Untuk membahas pengembangan masa mendatang sebagai kelanjutan proyek setelah tahun 2014 ( Hari ke-3 dan 4) VIII. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Kegiatan ESD yang dilaksanakan dalam rangka ESD Rice Project yang telah dianalisis secara kritis dapat dipraktekan dengan memanfaatkan metode HOPE. 2. Umpan balik dan rekomendasi untuk SMA Negeri 10 Malang disampaikan oleh peserta dengan menggunakan metode HOPE. 3.
Rencana aksi untuk mempercepat kegiatan pembelajaran kolaboratif internasional 2
dengan
sekolah-sekolah
lain
yang
berpartisipasi
dikembangkan
dan
diimplementasikan setelah workshop untuk pengembangan proyek. 4. 5.
Komitmen terhadap GAP dan SDGs dilaksanakan pada kegiatan di sekolah. Pengembangan proyek di masa mendatang yang telah disepakati oleh peserta.
IX. PEMBUKAAN HARI PERTAMA ESD Rice Project 2014 dimulai pengenalan para peserta oleh Edwin Leo Mokodompit dari Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO. Pertama Ms. Shibao Tomoko, Wakil Direktur ACCU menyampaikan sambutannya melalui Video Conference dari Jepang, atas nama ACCU. Dalam sambutannya beliau mengucapkan selamat bergabung kepada peserta ESD Rice Project 2014 dan menjelaskan bahwa workshop ini adalah workshop yang kedua dari ESD Rice Project sedang. ESD Rice Project itu merupakan proyek jangka panjang yang dimulai pada bulan Desember 2013 dan akan berakhir pada akhir tahun 2014. Shibao mengungkapkan kegembiraannya atas kerja sama yang baik dari peserta ESD Rice Project yang disponsori oleh UNESCO melalui Japan Fund-in-Trust dan menyatakan bahwa proyek ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekesar proyek dan berharap agar proyek yang akan berakhir pada Desember 2014 supaya ditindak-lanjuti. Sambutan lengkap dari Ms. Shibao Tomoko tercantum pada Lampiran 3. Sambutan selanjutnya dari Adi Nuryanto, yang mewakili Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO yang berhalangan untuk menghadiri workshop ini yang isinya menyampaikan terima kasih kepada ACCU yang telah mempercayakan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara workshop dan menyampaikan dukungan serta mengharapkan agar workshop ini dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya sesuai tujuan yang diharapkan. Sambutan lengkap dari Adi Nuryanto tercantum pada Lampiran 4. ORIENTASI WORKSHOP Oleh: Miki Saito – Programme Specialist Education Cooperation Department, ACCU Tujuan keseluruhan dari workshop ini adalah untuk mempromosikan ESD berbasis sekolah dan masyarakat di Asia dan Pasifik dengan membangun jaringan kolaboratif internasional ASPnet. ESD Rice Project ini diharapkan dapat berkembang menjadi proyek utama ASPnet berbasis Asia-Pasifik di luar UNDESD. Proyek ini melibatkan 19 sekolah dari enam negara berbeda yaitu Indonesia, Jepang, 3
Thailand, India, Korea, dan Filipina. Konsep kerangka kerja ini adalah menerapkan ESD lanjutan serta pembelajaran kolaboratif internasional dengan melibatkan pemuda. ESD Rice Project Workshop ini juga untuk memantau dan meninjau ESD Project yang sedang berjalan dan untuk membahas kemungkinan pengembangan proyek ini di masa mendatang. ACCU akan menerbitkan leaflet terkait ESD Rice Project dalam bahasa Inggris guna untuk mempromosikan proyek ini. Leaflet tersebut juga akan dicetak dalam bahasa lokal agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Presentasinya tercantum pada Lampiran 5. X.
SESI WORKSHOP
Workshop 1: Harvesting and Sharing our Harvest Oleh: Jose Roberto Guevara, Associate Professor School of Global, Urban, and Social Studies, RMIT University Tujuan dari workshop ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan Rice Prokect dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan proyek ini. Ada 4 topik utama dalam workshop “Sawah” ini: HOPE, Kerjasama Internasional, Pembelajaran Kolaboratif, dan Pemuda. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok yang beranggotakan 4-5 orang dan didampingi oleh 1 orang fasilitator. Setiap peserta berbagi pengalaman sukses mereka dalam menjalankan proyek ini dengan menuliskannya pada kertas karton dan membuat cerita singkat sesuai dengan langkah-langkah yang disampaikan oleh fasilitator. Peserta di setiap grup diminta untuk mengidentifikasi isu-isu berikut: 1. Contoh bagaimana cara Anda berkontribusi terhadap Terapan ESD berbasis sekolah dan masyarakat? simpulkan pada poster 2. Contoh HOPE 3. Contoh Pembelajaran Kolaboratif dan Kemitraan Internasional 4. Contoh keterlibatan pemuda yang efektif untuk menjadi agen perubahan Peserta dipersilakan untuk berbagai cerita sukses mereka terkait proyek yang dijalankan beserta kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Setiap peserta berbagi proyek mereka dengan bercerita kemudian setiap kelompok akan mengidentifikasi isu-isu pokok berdasarkan cerita mereka yang telah disepakati dalam kelompok. Ada 3 isu dari setiap kelompok: -
Kelompok 1 1. Perubahan nilai, sikap dengan aksi keberlanjutan 2. Praktik belajar secara langsung dengan dukungan pakar 3. Kemitraan internasional dengan teknologi baru 4
-
Grup 2 1. Pembelajaran dengan eksperimen dan pengalaman 2. Konteks lokal 3. Pembelajaran Kolaboratif Internasional
-
Grup 3 1. Siswa sebagai pusat pembelajaran akan mendapatkan manfaat paling banyak 2. Melibatkan guru melalui peran dan integrasi dengan kurikulum 3. Membangun hubungan antara sekolah dengan komunitas/masyarakat (guru dan siswa)
-
Grup 4 1. Kegiatan ekstrakurikuler 2. Kolaborasi guru 3. Perubahan pola pikir
-
Grup 5 1. Kemitraan internasional melalui coordinator nasional 2. Konsep ESD lanjutan di sekolah 3. Kelanjutan proyek
Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi kelompok setelah makan siang. Presentasi Kelompok Presentasi kelompok dilakukan setelah sesi ice breaking dengan memainkan permainan “3 Highlights Train” dimana peserta diajak berbaris seperti kereta dan mengunjungi setiap kelompok dan berhenti sebentar untuk menyimak presentasi mereka. Workshop 2: Sharpening our Tools Review of ESD, HOPE and Project Principles and preparation of Monitoring and Evaluation of activities implemented by SMA Negeri 10 Malang Moderator: Nagata Yoshiyuki, University of the Sacred Heart, Tokyo Resource Person: Gedy Siimenson, General Coordinator of the Baltic Sea Project, Tartu Environmental Education Center Dalam mengimplementasikan ESD, disarankan untuk menggunakan semua jenis teknologi untuk mengembangkan proyek tersebut termasuk menghubungi coordinator internasional apabila Anda tidak mengetahui cara menjalankan proyek tersebut atau apabila Anda 5
menemukan kesulitan-kesulitan dan juga berbagi informasi secara online kepada sekolah-sekolah lain. Sesi Berbagi: Dalam sesi ini, seluruh peserta duduk membentuk lingkaran besar. Di tengah lingkaran tersebut, ada kacamata, air mineral botol, lilin, dan pensil. Beberapa peserta dipersilakan untuk mengambil salah satu dari benda-benda yang tersedia dan berbagi pemikiran mereka terkait benda yang diambil dan workshop yang sedang dijalani. - Leo Mokodompit (kacamata) wearing glasses. Workshop ini memberikan pencerahan kepada kita tentang ide Rice Project dengan jelas seperti layaknya memakai kacamata. - Fendra (air mineral botol) Saya membutuhkan penyegaran dan dorongan untuk menjalankan proyek ini. - Tresna (pensil) Siswa-siswa sekolah kita harus menuliskan lebih banyak lagi ide terkait proyek ini. ESD Rice Workshop 2014 on “HOPE” By: Nagata Yoshiyuki, University of the Sacred Heart, Tokyo HOPE adalah singkatan dari Holistic (Holistik), Owenership (Kepemilikan), Participation (Partisipasi) & Partnership (Kemitraan), dan Empowering (Pemberdayaan). Tujuan utama ESD adalah masa depan yang berkelanjutan. ESD adalah Holistik, UNESCO mendefinisikan ESD sebagai sebuah konsep yang dibangun di atas tiga pilar; Pendidikan, Sosial, dan Lingkungan. Dalam gambaran yang lebih luas, hubungan ESD tidak hanya dengan tiga pilar utama tetapi terinterkoneksi dengan aspek lainnya. Hubungan tersebut tidak selalu terlihat. Hubungan antara dimensi waktu, individu dan masyarakat, dan proses pembelajarannya tidak nampak namun ada. ESD dapat mengubah dunia melalui pembelajaran transformatif dengan mengarahkan perubahan individu yang kemudian dapat mempengaruhi masyarakat, karena perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Basis Kepemilikan (Owenership-based) yang dimaksud adalah ESD tidak diberikan tetapi diperoleh dan dibuat bukan secara individual tapi kolektif. ESD perlu Partisipasi (Participation) dan Kemitraan (Partnership), artinya siswa harus terlibat dalam berbagai tahapan dan juga bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan ESD. ESD Memberdayakan (Empowerment), karena ESD bertujuan untuk mengubah nilai-nilai, perilaku, dan gaya hidup untuk memberdayakan manusia. Pemuda adalah agen perubahan masa depan yang lebih baik oleh karena itu perlu untuk menanam nilai-nilai positif kepada mereka sehingga mereka dapat menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang.
6
Workshop 3: Visiting Other Rice Paddies - Introduction of SMA Negeri 10 Malang School By: Niken Ashih Santjojo & Novika Fajarini Sekolah yang akan dikunjungi adalah kampus 2 yang merupakan sekolah asrama. Siswa-siswa sekolah ini berasal dari seluruh wilayah di Indonesia. SMAN 10 Malang telah melakukan sosialisi ESD Rice Project kepada staf dan siswa-siswa. Salah satu proyek yang dijalankan adalah menanam padi Gogo. Padi Gogo dianggap sebagai jenis padi yang paling sesuai untuk ditanam di lingkungan sekolah karena padi tersebut tidak membutuhkan banyak air mengingat kontur tanah di lingkungan sekolah cukup kering. Pengenalan sekolah dan agenda kunjungan sekolah tercantum pada Lampiran 6. Penutupan Hari ke-1 - Checkpoints for Our School Visit Moderator: Nagata Yoshiyuki – University of Sacred Heart, Tokyo Para peserta memberikan pertanyaan berdasarkan prinsip HOPE a. Learner-centred
Apakah kelas dibuat berpusat pada siswa atau guru? Mengapa Anda berpikir demikian?
Kapan siswa mengerjakan proyek tersebut? Di dalam atau di luar kelas? Setelah jam belajar atau ekstrakurikuler?
Bagaimana cara mengajarkan siswa tentang pengolahan tanah? Siapa yang “berbicara” lebih banyak? Siswa atau guru? Apakah Anda memiliki esktrakurikuler ESD?
b. Values Change
Apakah ada pengalaman bagaimana membantu petani untuk mengganti penggunaan kimia ke organik?
Bagaimana Anda mengetahui bahwa ada perubahan perilaku pada siswa? Bagaimana Anda mengevaluasi proyek sekolah Anda? Bagaimana menurut Anda siswa dapat menerima perbedaan budaya dan pendapat?
Bagaimana cara kita mendorong siswa untuk mengubah gaya hidup mereka?
Jenis perubahan seperti apa yang telah Anda amati pada siswa dari mulai proyek tersebut dijalankan, terutama pada kebiasaan mereka sehari-hari?
c. Empowered
7
d. Partnership
Siapa saja mitra proyek tersebut? Bagaimana mereka bisa menjadi mitra?
Bagaimana kolaborasi yang dilakukan guru?
e. Participation
Bagaimana kegiatan proyek tersebut dijalankan? Siapa yang mengambil inisiatif?
Apakah siswa memiliki banyak kesempatan untuk berpartisipasi di kelas? Bagaimana para pamangku kepentingan terlibat/berpartisipasi pada Rice Project?
f. Ownership
What signals do you see if students and teachers taking ownership of the project?
Is there any activity that the ideas come from the students? Who is the keyperson of your school project? Will the school be ready to adapt ESD program and keep it sustainable?
Do stakeholders understand about the project deeply? When you manage your school, do you accept the students‟ voice?
g. Holistic
Apakah proyek tersebut dimulai dari isu lokal atau global?
Apakah proyek tersebut terintegrasi di dalam kurikulum dan antar mata pelajaran; bahasa, ilmu pengetahuan, kesenian, dan lain-lain?
Metode apa yang digunakan untuk melibatkan komunitas pada ESD? How do you/they nurture students‟ “3H” (head, heart, hand)? Bagaimana Anda mengajarkan “3H” (head, heart, hand)?
Bagaimana cara Anda mengintegrasikan proyek tersebut ke dalam kurikulum atau mata pelajaran?
Bagaimana Anda membuat kurikulum untuk merealisasikan program ESD? Bagaimana Anda menyelaraskan mata pelajaran pengetahuan dan pendidikan moral?
h. Isu pertanyaan yang muncul
Apakah Anda memiliki pengalaman dimana orang tua siswa tidak menginginkan anaknya untuk belajar bertani?
Setelah padi dipanen, proyek ESD apa lagi yang akan sekolah Anda 8
tawarkan untuk siswa dan masyarakat?
Jenis aktifitas seperti apa yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan ESD?
Bagaimana cara memfokuskan hubungan ESD dengan ujian masuk?
HARI KE-2 Observasi di SMA Negeri 10 Malang Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengamati 5 kelas yaitu: Kelas Matematika, Kelas Biologi, Proyek Perasawahan, Kelas Ekonomi, dan Kelas LEGO-Mindstorm. Seluruh peserta diminta untuk mengisi lembar observasi mengenai pengamatan pada kelas-kelas tersebut berdasarkan koridor HOPE (Holistik, berbasis kepemilikan, keikutsertaan dan kerjasama, dan pemberdayaan). Workshop 4: HOPE Evaluation on case study observation Setelah sesi observasi kelas, setiap peserta diminta untuk berbagi pengalaman yang mereka peroleh di kelompok masing-masing lalu menuliskan surat mengenai apa yang mereka pelajari dan masukan-masukan untuk kepala sekolah, guru, dan siswa-siswa SMAN 10 Malang. a. Kelompok 1 Jumlah siswa di kelas sedikit sehingga proses belajar mengajar jadi lebih efektif. Proses brainstorming di dalam kelompok kelas sangat terlihat sehingga peserta didik bisa belajar melalui praktek dan pengalaman. b. Kelompok 2 Sambutan hangat yang diberikan oleh pihak sekolah sangat mengesankan. Lingkungan sekolah sangat hijau dan motto sekolah juga sangat membangkitkan semangat. Para guru membimbing dan memberikan rasa percaya diri bagi para siswa di sekolah. Bagaimana cara sekolah mampu memupuk jiwa perkembangan berkelanjutan seperti ini? Nilai-nilai perubahan dapat diukur dari sejak siswa memasuki sekolah hingga saat lulus nanti. Kegiatan kolabroasi internasional harus menarik sehingga para siswa akan bersemangat untuk terus melakukannya. Kami melihat banyak kerja kelompok di kelas. Sekolah memainkan peran sebagai pemandu dengan baik dan memberdayakan kemampuan siswa secara maksimal.
9
c. Kelompok 3 Kami melihat semangat para siswa, mereka menikmati proses belajar di sekolah ini. Kami memiliki beberapa masukan antara lain: 1. Terus lanjutkan apa yang telah dilakukan di sekolah ini dan berbagi pengalaman dengan sekolah lain. 2. Meningkatkan ekonomi industry tidak selamanya baik. Pengembangan harus berdasarkan proses berpikir kritis. 3. Keberlanjutan bersifat progresif. Inti dari proyek ini bukanlah hanya memetik hasil tapi juga untuk terus melanjutkan. 4. Para guru bertindak sebagai fasilitator. Dengan metode tersebut mereka mendukung para siswa untuk terus berkarya. 5. Para siswa menikmati proses belajar. kolaborasi Internasional harus terus berlanjut. d. Kelompok 4 Thank you for having us. We appreciate your hospitality. Your school program is the thing that we are working on. You integrated the ESD to school curriculum. You have a very clean environment. We saw students talking among themselves. It showed students-centered classroom. We would like to have your school brochure. e. Kelompok 5 Kami belajar banyak hal disini. Para siswa yang bahagia, guru-guru yang bahagia, dan kolaborasi “kepala-hati-tangan” yang baik. Rasa kepemilikan yang ditunjukan oleh seluruh komponen sekolah terlihat baik. Rice Poject juga terlihat dapat terintegrasi dengan baik di kurikulum. Poin mengenai keikutsertaan dan kerjasama mungkin belum terlihat saat kunjungan tapi terlihat para siswa memiliki koneksi yang baik dengan kebudayaan mereka. Penutupan Hari Ke-2 Setelah kegiatan workshop dan kunjungan ke SMAN 10 Malang, para peserta menutup kegiatan hari kedua ini dengan mengunjungi Museum Kota Tua Malang dan menikmati santap malam di Resotran Inggil.
10
HARI KE-3 Workshop 5: Cross-breeding to Strengthen Rice Project Learn from Baltic Sea Project practices “Achievements and challenges of BSP” Oleh: Gedy Siimenson, General Coordinator of the Baltic Sea Project, Tartu Environmental Education Center Gedy Siimenson menjelaskan mengenai Baltic Sea Project terutama mengenai pembelajaran kolaboratif. Metode ini memerlukan beberapa hal diantaranya: bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, para siswa bertanggungjawab terhadap kegiatan belajar masing-masing dan juga terhadap dirinya, para guru adalah partner kegiatan belajar bukan sekedar pengajar, para siswa harus menjadi bagian dari proses perencanaan pendidikan mereka, kegiatan harus berlangsung lintas kurikulum, dalam masyarakat, melibatkan berbagai partner, dan memiliki hasil, dan pemanfaatan ICT berperan dalam peningkatan perilaku. Bagaimana cara melakukannya? Yaitu dengan menyediakan jaringan yang luas, program-program menarik, kegiatan emosional, materi pembelajaran yang bermanfaat, kesempatan belajar yang memadai, memperoleh laporan yang informative, meminta bantuan dan support, dan memiliki komitmen terhadap waktu. Sesi Tanya Jawab: 1. Padma S. Iyer - India T: Bagaimana para siswa berinteraksi lintasnegara diluar wilayah Laut Baltik? Apakah keanekaragaman hayati termasuk didalamnya? A: Internet terutama Skype masih menjadi komponen utama. Ya, keankearagaman hayati termasuk didalamnya. Kami tidak ingin menjadikan BSP hanya sebagai ilmu pengetahuan karena seharusnya juga menjadi sarana pembelajaran. 2. Srinivasulu Gali - India T: Apa yang Anda harapkan dari kegiatan ini? J: Mengubah kondisi wilayah Laut Baltik dan memberdayakan para siswa. Kami mendengarkan para siswa dan pendapat juga perkembangan mereka menjadi sangat bermanfaat bagi kami. 3. Namira - Indonesia T: Bagaimana para siswa berkonsultasi mengenai kegiatan riset mereka? J: Kegiatan penelitian dan riset terintegrasi dalam kurikulum dimana setiap siswa harus melakukan setidaknya sebuah riset tiap tahun. Para siswa dapat mengunjungi 11
pusat informasi BSP dan meminta bantuan dari para guru, atau para guru yang membimbing mereka secara langsung. 4. Tresna Agustian - Indonesia T: Bagaimana BSP memulai program ini? J: Kegiatan ini dimulai dari pertemuan Nasional untuk seluruh 8 program yang ada. Setiap program memiliki seorang kordinator. Kemudian kegiatan-kegiatan itu diperkenalkan ke Kordinator Nasional dari setiap wilayah. Setiap peserta membentuk sebuah kelompok berdasrkan Negara masing-masing kemudian membahas tentang tantangan-tantangan yang ada berdasarkan konteks lokal di negara masing-masing seandainya mereka menjalankan BSP di negara masing-masing. Hasil diskusi tersebut adalah sebagai berikut: Kelompok 1: Jepang a. Tantangan-tantangan Domestik
Tujuan akhir masih belum jelas
Butuh sebuah organisasi baru untuk mengelola proyek tersebut Dibutuhkan banyak pertukaran infomasi Menyebarkan kelompok riset diluar sekolah-sekolah UNESCO b. Tantangan-tantangan Internasional
Menemukan sekolah-sekolah yang memiliki tujuan yang sama
Dibutuhkan kordinator internasion untuk mengelola kegiatan tersebut Pengumpulan dana
Kelompok 2: India a. Tantangan-tantangan Domestik Akses ke koneksi internet yang stabil Menghubungkan sekolah-sekolah di seluruh negeri Penelitian yang melibatkan keterampilan siswa Mengidentifikasi indicator-indikator untuk mengukur dampak ESD Rice b. Tantangan-tantangan Internasional
Teknologi untuk menghubungkan sekolah-sekolah lintas perbatasan Menemukan sekolah-sekolah yang memiliki permasalahan dan tujuan yang sama
Pertukaran dukungan baik dalam bentuk peralatan, ide, materi, dll.
12
Kelompok 3: Indonesia a. Tantangan-tantangan Domestik
Keterbatasan bahasa
Pola pikir guru dan murid yang kompetitif Pemahaman teknologi
Tuntutan kurikulum nasional b. Tantangan-tantangan Internasional Perbedaan budaya Perbedaan waktu (zona waktu dan jadwal kegiatan) c. Ide-ide
Penerjemah dan alat bantu visual
Dimulai dari kegiatan-kegiatan kecil di dalam kelas
Kembali ke dasar (kartupos, surat, dll)
Kebijakan internal sekolah
Kelompok 4: Filipina a. Tantangan-tantangan Domestik
Kurangnya tenaga kerja dan waktu Hambatan birokrasi Tanggungjawab sosial Kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi Sinyal internet yang lemah di beberapa propinsi
Kendala jarak dari sekolah-sekolah pelaksana b. Tantangan-tantangan Internasional
Kurangnya fasilitas TIK dan pelatihan guru Kendala zona waktu
Kendala bahasa
Kelompok 5: Korea a. Tantangan-tantangan Domestik
Sistem sekolah
Pemahaman dan keikutsertaan guru Batas waktu kegiatan Orangtua keberatan jika siswa ekstrakurikuler seperti ini
13
berpartisipasi
dalam
kegiatan
b. Tantangan-tantangan Internasional
Kendala bahasa
Dana untuk pertukaran internasional
Kelompok 6: Thailand a. Tantangan-tantangan Domestik
Kurangnya koordinator
Tidak ada rencana aksi Kurangnya tenaga ahli
Kurangnya narasumber ESD Lemahnya pengawasan dan evaluasi
Kurangnya partisipasi dan promosi publik b. Tantangan-tantangan Internasional
Komunikasi dan bahasa Tokoh utama atau koordinator Tidak ada rencana aksi bersama Seminar
Pengawasan dan evaluasi Rangkuman tantangan-tantangan yang dihadapi oleh tiap grup tercantum pada Lampiran 7. Workshop 5 part B: ESD Rice Project in the context of global movements By: Nagata Yoshiyuki and Jose Robert Guevara - IOC Rencana Aksi Global – Prioritas Aksi 1. Kebijakan – menjadikan ESD konsep umum / konsep utama 2. Pendekatan ke seluruh Institusi (sekolah) 3. Pendidik adalah fasilitator menuju pembangunan berkelanjutan 4. Kaum muda adalah agen perubahan 5. Kolaborasi pemangku kepentingan masyarakat RICE adalah sebuah proyek yang hidup. Setelah bulan Desember nanti, Rice Project harus dapat menjadi konsep utama. Hubungan-hubungan global harus dapat tersambung dengan Rice Project dalam hal kesamaan flatform yaitu Pendidikan untuk Semua, Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Tujuan Pembangunan Milenium, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan; dalam bentuk institusi adalah PBB, UNESCO, dan LSM-LSM. Sementara dalam hal isu yang dibahas adalah bencana alam, pemanasan global, perubahan iklim, dan kemiskinan. Untuk dapat membangun hubungan tersebut kita harus dapat membangun kerjasama untuk dapat bekerja bersama. Sekolah dapat mulai dengan lingkungan sekitar. Setelah Anda dapat mengidentifikasi bagaimana memulainya maka 14
saatnya Anda melakukan aksi, advokasi, dan pencapaian. Workshop 5 part C: Identifying Themes and Partners for International Collaborative Learning Activity Oleh: Wongduan Suwansiri – IOC / Office of the Basic Education Commission, Ministry of Education of Thailand Kelompok Internasional melakukan kegiatan brainstorming mengenai bagaimana mereka dapat berhubunga satu sama lain dalam hal membangun kolaborasi Internasional. Workshop 5 part D: Writing Action Plan Until December 2014 (Commitment of The Project) Fasilitator: IOC Penjelasan singkat mengenai rancangan ESD Rice Project untuk kegiatan pembelajaran kolaboratif Internasional oleh Miki Saito kemudian dilanjutkan dengan menulis rencana aksi. Rencana aksi tersebut harus berdasarkan pada tujuan SMART (spesifik, terukur, pencapaian, relevan, dan terikat waktu). Rencana aksi tersebut juga harus tersusun atas: judul, latar belakang mengenai pentingnya rencana aksi tersebut, tujuan SMART, sekolah partner, kegiatan, jadwal, dan hasil yang diharapkan. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan membahas tentang rencana aksi untuk kolaborasi internasional sesuai tema yang ada yaitu: GMO, Padi dan Kota Kita, Padi dan Air. HARI KE-4 Workshop 6: Discuss possibilities of development/continuation of the project after 2014 Setiap group mempresentasikan hasil diskusi rencana aksi masing-masing:. 1. Kelompok GMO (Tercantum pada Lampiran 8) 2. Padi dan Kota Kita (Tercantum pada Lampiran 9) 3. Padi dan Air (Tercantum pada Lampiran 10)
15
Lesson from BSP: What can we do beyond Dec. 2014? Oleh: Nagata Yoshiyuki – IOC / University of Sacred Heart, Tokyo Ada banyak tantangan dalam proyek ini seperti kurangnya fasilitas, dana, tenaga ahli, dan kemampuan komunikasi sehingga kita harus dapat fokus terhadap apa yang dapat kita lakukan bukan terhadap apa yang tidak bisa kita lakukan. Para guru tidak harus menyiapkan waktu khusus untuk mendapatkan ide karena belajar merupakan bagian dari proses mengajar itu sendiri. Para guru yang terlibat BSP menemukan penyelesaian masalah saat mengajar. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan tanpa harus membutuhkan dana besar. Pada kegiatan BSP, mereka memiliki sistem keuangan yang berbeda. Kami tidak memberikan dana langsung ke sekolah. Temukan apa yang masing-masing dari kita dapat lakukan untuk kegiatan berkelanjutan baik dimulai dari kegiatan individu, sekolah, lokal, nasional, maupun regional. Setiap peserta lalu dipersilahkan untuk menuangkan ide mereka diatas selembar kertas mengenai langkah kecil apa yang ingin mereka mulai. Workshop 7: Reflection and Overall Synthesis Oleh: Jose Roberto Guevara – IOC / Associate Professor School of Global, Urban, and Social Studies, RMIT University Sesi refleksi dilakukan di bagian lain dari ballroom di mana peserta diminta untuk membentuk lingkaran besar. Mr Roberto kemudian mengulang kembali materi pembelajaran yang dipelajari selama workshop mengenai ESD dan HOPEdengan bantuan kartu. Setelah itu ia menyalakan lilin dan meletakkan piring terdiri dari mangkuk besar dan beberapa mangkuk kecil berisi beberapa varian beras Thailand dengan berbagai warna. Ia memberikan lilin ke peserta pertama dan memintanya untuk membawa lilin ke depan, menyatakan keinginannya sehubungan dengan workshop ini sambil mengambil beberapa jumput beras dari mangkuk-mngkuk kecil dan dituangkan ke mangkuk yang lebih besar kemudian menyerahkan lilin ke peserta berikutnya untuk melakukan hal yang sama sampai semua peserta telah menyatakan keinginan mereka. Setiap peserta kemudian diberi amplop origami dan kemudian diminta untuk bertukar amplop dengan peserta lain sambil menyampaikan terimakasih dan pesan-pesan juga sekaligus berpamitan karena kegiatan workshop ini akhirnya selesai.
16
XI. PENUTUPAN Dalam sambutan penutupnya, Ueki Kaori menyampaikan terimakasihnya kepada Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO yang telah membantu menyelenggarakan kegiatan ini. Ia juga menyampaikan bahwa mereka dan seluruh peserta akan terus berusaha bersama-sama untuk menyelesaikan kegiatan ini ESD Rice Project memang akan berakhir pada waktunya, tapi diharapkan jaringan dan kerjasama yang telah dibangun dapat dipertahankan.. Sementara itu, Gedy Siimenson tampak sangat emosional setelah sesi refleksi sebelumnya. Ia berharap dapat melihat para peserta bekerja keras dalam proyek ini dan itu akan menjadi contoh yang baik. Ia sangat terkesan bahwa dalam waktu yang sangat singkat tapi peserta dapat berbuat begitu banyak. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara dan sponsor yang telah menyelenggarakan workshop ini dan juga pada para peserta. Sambutan penutup terakhir dibawakan oleh Ibu Hasnah Gasim yang mengakui bahwa kegiatan ini bukanlah proyek yang mudah untuk dilakukan. ACCU, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, dan sekolah-sekolah yang berpartisipasi harus bekerja keras untuk mencapainya. ESD Rice Proyek adalah proyek yang diprakarsai oleh UNESCO bekerjasama dengan ACCU tentang cara untuk mempromosikan ESD melalui beras yang bertujuan untuk mempromosikan praktik terbaik sekolah dan masyarakat ESD dengan membangun jaringan kolaboratif dari UNESCO ASPNET. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri sangat mendukung semua upaya untuk pencapaian Pembangunan Berkelanjutan. Oleh karena itu, kita semua harus menyebarluaskan hasil workshop ini terutama untuk semua sekolah ASPNET seluruh Indonesia untuk pelaksanaan lebih lanjut dari ESD Rice Project di tahun-tahun mendatang. Ia berharap hasil dari workshop ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam bidang pertanian serta pengetahuan mereka tentang Pembangunan Berkelanjutan terutama dalam memberikan kontribusi terhadap salah satu dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan diantaranya: mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan. Sambutan penutupan tercantum pada Lampiran 11.
17
XII. FOTO KEGIATAN ESD RICE WORKSHOP PROGRAMME 2014
Kegiatan Workshop hari ke-1, 3 September 2014 Pembukaan Sambutan dari Shibao Tomoko, Wakil Direktur ACCU menyampaikan sambutannya melalui Video Conference Skype dari Jepang
Sambutan dari Adi Nuryanto, Mewakili Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO
18
Foto Bersama
Orientasi Workshop Oleh: Miki Saito – Programme Specialist Education Cooperation Department, ACCU
19
Sesi Workshop Workshop 1: Harvesting and Sharing our Harvest
Workshop 2: Sharpening our Tools
20
Workshop 3: Visiting Other Rice Paddies - Introduction by Niken Ashih Santjojo and Novika Fajarini from SMA Negeri 10 Malang
Kegiatan Workshop hari ke-2, 4 September 2014 Kunjungan ke SMA Negeri 10 Malang Penyambutan Tamu
Mencicipi makanan yang terbuat dari beras
21
Peninjauan percobaan tanaman Padi Gogo di lahan kering
Workshop 4: HOPE Evaluation on case study observation
22
Kegiatan Workshop hari ke-3, 5 September 2014
23
Kegiatan Workshop hari ke-4, 6 September 2014
Kegiatan Penutupan Sambutan penutupan dari Ueki Kaori, Programme Specialist Education Cooperation Department, ACCU
24
Sambutan penutupan dari Gedy Siimenson, General Coordinator of the Baltic Sea Project, Tartu Environmental Education Centre
Penutupan oleh Hasnah Gasim, Koordinator National ASPnet
25
LAMPIRAN 1 Agenda Workshop
ESD Rice Workshop 2014 Workshop Programme
ACCU-UNESCO Asia-Pacific ESD Programme Linking Field Initiatives to Global Partnership supported by Japanese Funds-In-Trust UNESCO Project
ESD Rice Project (2013-2015)
ESD Rice Workshop 2014 Workshop Programme Malang, Indonesia, 3 – 6 September, 2014 Harris Hotel & Conventions Malang, Ballroom Unique 3 (Level 1) Workshop DAY 1: Wednesday 3 September Objective: Review and share your school and country project.
Time 8:30-9:15
9:20-10:00
10:00-10:20 10:20-12:00
12:00-13:30 13:30-15:00
15:00-15:30 15:00-16:50
16:50-17:00
Agenda Opening Speech - Miki Saito (ACCU) Speech – Adi Nuryanto (INCU, MoEC) Head of Education Office, Malang City Workshop Orientation - Ice breaking - Objectives sharing Tea break Workshop 1: Harvesting and Sharing our Harvest Review of project activities undertaken by each school and country from Dec. 2013 to Sep. 2014 (International Group) Rice Paddy - HOPE - International Partnership - Collaborative Learning - Youth Lunch Break Workshop 2: Sharpening our Tools Review of ESD, HOPE and Project Principles and preparation of Monitoring and Evaluation of activities implemented by SMA Negeri 10 Malang school Tea Break Workshop 3: Visiting Other Rice Paddies Introduction of SMA Negeri 10 Malang school Wrap-up Day 1
1
Facilitator ACCU
IOC
IOC
IOC
Rep. of SMA Negeri 10 Malang IOC
ESD Rice Workshop 2014 Workshop Programme
18:30-20:30
Welcome Dinner Hosted by ACCU - Exchange souvenirs related to Rice - Songs and dances related with Rice
Hotel
Workshop DAY 2: Thursday 4 September Objective: Conduct observation and HOPE evaluation of case study school.
Time 7:30-8:30 8:30-12:00
12:00-13:30 14:00-15:45
15:45-16:00 16:00-20:00
20:00-21:00
Agenda Leave hotel for SMA Negeri 10 Malang School Case study observation - Classes observation - Students’ presentation on outcomes of international collaborative learning activity Over Lunch Interaction with teachers, students and community members Workshop 4 (International group work) HOPE Evaluation on case study observation of SMA Negeri 10 Malang school - Monitoring activities inside and outside of the classroom Wrap-up Day 2 Malang Culinary Tour - Museum Tempo Doeloe (Old Malang City Museum) - Inggil Resto Back to Hotel
Facilitator Teachers of SAM Negeri 10 Malang
IOC
IOC
Workshop DAY 3: Friday 5 September Objective: Critically reflect on the current project to identify opportunities for improvement and discuss future possibilities.
Time 8:30-9:40
9:40-10:00 10:00-12:00
12:00-13:30 13:30-15:00
15:00-15:30 15:30-17:50 17:50-18:00
Agenda Workshop 5A: Cross-breeding to Strengthen Rice Project Addressing international collaborative learning activities through utilizing concepts of Rice Paddy and My Rice Tea Break Workshop 5B: Cont’d - ESD Rice Project and global education efforts (ESD GAP, SDGs, EFA, MDGs) Lunch Break Workshop 5C: Cont’d - Identify themes and partners for International Collaborative Learning Tea Break Workshop 5D: Cont’d - Action plan until Dec 2014 (commitment of the project) Wrap-up Day 3
Facilitator IOC
IOC
IOC
IOC IOC
Workshop DAY 4: Saturday 6 September Objective: Reflection and way forward
Time 8:30-10:00
Agenda Workshop 6 Discuss possibilities of development/continuation of the project after Jan 2015
2
Facilitator
ESD Rice Workshop 2014 Workshop Programme
10:00-10:20 10:20-12:00 12:00-12:30
12.30-13.00 13.00-14.00 14.00-16.00 16.00-18.00
Tea Break Workshop 7 Reflection and overall synthesis Closing Speech Ms. Ueki Kaori Ms. Hasnah Gasim Check Out Heading to Batu Heading to Surabaya Airport Apple and Strawberry Plantation in Batu Heading to Surabaya (Inna Simpang Hotel)
3
IOC
LAMPIRAN 2 Daftar Peserta, Narasumber, dan Panitia
Regional Initiative for Cooperation foe ESD Promotion Through Rice ESD Rice Workshop 2014 3-6 September 2014 Harris Hotel & Conventions, Malang
DAFTAR PESERTA, NARASUMBER, RELAWAN, DAN KOMITE PENYELENGGARA A. Peserta 1. Siva Ponnusamy Za i dar’s Higher & Seco dary School India Email.
[email protected] 2. Srinivasulu Gali Z.P.P. High School, Muthukur India Email.
[email protected] 3. Padma S. Iyer Centre for Environment Education (CEE) India Email.
[email protected] 4. Namirah Fatmanissa SMA Negeri 10 Malang Indonesia Email.
[email protected] 5. Novika Fajarini SMA Negeri 10 Malang Indonesia Email.
[email protected] 6. Fendra Kus Nuryadi SMP Amalina Islamic Junior High School Indonesia Email.
[email protected] 7. Tresna Agustian SMP Amalina Islamic Junior High School Indonesia Email.
[email protected] 8. KONNO Ryosuke University of Tsukuba, Senior High School at Sakado Jepang Email.
[email protected]
Regional Initiative for Cooperation foe ESD Promotion Through Rice ESD Rice Workshop 2014 3-6 September 2014 Harris Hotel & Conventions, Malang
9. TATEMOTO Yoshikazu University of Tsukuba, Senior High School at Sakado Jepang Email.
[email protected] 10. SATO Hiroko Oonuki Elementary School Jepang Email.
[email protected] 11. MOCHIZUKI Hiroaki Kanagawa Prefectural Arima High School Jepang Email.
[email protected] 12. HANZAWA Yukari Kanagawa Prefectural Arima High School Jepang Email.
[email protected] 13. Kitaeg Kwon Dongwon High School Korea Email.
[email protected] 14. Minjin Kwak Dongwon High School Korea Email.
[email protected] 15. Su-Yeon Park RCE Tongyeong Korea Email.
[email protected] 16. Eliseo S. Pangan Care Elementary school Filipina Email.
[email protected] 17. Robert R. Medina Philippine High Schol for the Arts Filipina Email.
[email protected]
Regional Initiative for Cooperation foe ESD Promotion Through Rice ESD Rice Workshop 2014 3-6 September 2014 Harris Hotel & Conventions, Malang
18. Jerome Q. Neyra Philippines National Commission for UNESCO Filipina Email.
[email protected] 19. Sutthatip Chaiyaratana Jirasartwittaya School Thailand Email.
[email protected] 20. Rewat Sriprasit Princess Chulabhorn's College, Trang Thailand Email.
[email protected]
B. Narasumber 1. Jose Roberto Guevara RMIT University Australia Email.
[email protected] 2. NAGATA Yoshiyuki University of the Sacred Heart, Tokyo Jepang Email.
[email protected] 3. Wongduan Suwansiri Ministry of Education Thailand Email.
[email protected] 4. Gedy Siimenson Tartu Environmental Education Centre Estonia Email.
[email protected]
Regional Initiative for Cooperation foe ESD Promotion Through Rice ESD Rice Workshop 2014 3-6 September 2014 Harris Hotel & Conventions, Malang
C. Relawan 1.
SHIRAISHI Yukari University of the Sacred Heart, Tokyo Jepang Email.
[email protected]
2.
ENDO Ryoko University of the Sacred Heart, Tokyo Jepang Email.
[email protected]
3.
Miyake Nana University of the Sacred Heart, Tokyo Jepang Email.
[email protected]
4.
Sugiyama Yu University of the Sacred Heart, Tokyo Jepang Email.
[email protected]
D. Komite Penyelenggara dari Jepang 1. UEKI Kaori Asia-Pacific Cultural Centre for UNESCO (ACCU) Jepang Email.
[email protected] 2. SAITO Miki Asia-Pacific Cultural Centre for UNESCO (ACCU) Jepang Email.
[email protected]
E. Komite Penyelenggara Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO 1. Arief Rachman M.Pd Executive Chairman Penasihat Telepon. +62 8129343075 Email.
[email protected]
Regional Initiative for Cooperation foe ESD Promotion Through Rice ESD Rice Workshop 2014 3-6 September 2014 Harris Hotel & Conventions, Malang
2. Hasnah Gasim National Coordinator of ASPnet Penasihat Telepon. +62 818154227 Email.
[email protected] /
[email protected] 3. Adi Nuryanto Kepala Sekretariat Telepon. +62 81341517137 Email.
[email protected] 4. Dewi Koralina Bendahara Telepon. +62 8128101432 Email.
[email protected]; 5. Sulastri Andajani Dokumentasi Telepon. +62 81219672673 6. Edwin Leo Mokodompit Pembawa Acara Telepon. +62 81584321122 Email.
[email protected] 7. Dissa Naratania Pelapor Telepon. +62 81280484928 Email.
[email protected] 8. Putri Rahayu Pelapor Telepon. +62 85693671795 Email.
[email protected] 9. Alwiyah Sekretaris Telepon. +62 85730894536 Email.
[email protected]
LAMPIRAN 3 Sambutan dari Ms. Shibao Tomoko, Wakil Direktur ACCU
Ms. Shibao Tomoko’s Speech During the Opening Session of ESD RICE Workshop 2014
Hello Everyone, I’m very happy to see you all. I apologize for not being able to attend this important workshop in Malang, since there are several important things to do so I’m not able to join you all. But I’m glad to in touch with you via Skype Welcome to ESD Rice Workshop 2014, Malang. Thank you firstly I would like to extend to the Indonesian National Commission for UNESCO, Ministry of Education and Culture, for being the co-host of this wonderful event. As we all know, this is the second workshop on ESD Rice Project, after the first one in Thailand, back on December 2013. ESD Rice Project itself is a long-term project started on December 2013 and will be ended after a year on December 2014. It’s been a great pleasure for the chance of working together with you all the participants of ESD Rice Project sponsored by UNESCO through Japan Fund in Trust. We do not regard this project as a mere project but it has a deeper meaning. It’s not about planting rice only, but more than that, it’s how we understand about the sustainable development through rice through the international collaborative learning concept. We have know with us, the IOC Team, who will later share their experiences and knowledge so we can run this project smoothly and together achieving the objective. I hope, though this project will be ended on December 2014, but its impact will be far beyond that. Let’s together shape and develop the future term of this great initiative. Thank you very much, wishing you all a very active and fruitful workshop, and looking forward to hearing the great result of this workshop.
LAMPIRAN 4 Sambutan dari Mr. Adi Nuryanto
Opening Remarks Indonesian National Commission for UNESCO Ministry of Education and Culture
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Good morning, Yang terhormat Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang atau yang mewakili, Dear Colleagues from Asia-Pacific Cultural Center for UNESCO, Resource persons, And all participants, First of all I would like to convey apologize from our Executive Chairman of Indonesian National Commission for UNESCO, Prof. Arief Rachman, Prof. Noor Endah as National Coordinator of ESD also could not join us, but Ibu Hasnah, the National Coordinator for ASPnet, will join at the closing ceremony. In this occasion, I would like to thank to ACCU for appointing Indonesia to organize this important workshop.Terimakasih juga kami sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang atas dukungannyadan ijinnya sehingga acara ini dapat dilaksanakan di Kota Malang.I would like also thank to schools in Indonesia that help us in the preparation and arrangement of this workshop. I also would like to thank to tesource persons, thank you for coming to Indonesia and you were traveling so far away from your home, to contribute to this workshop. And also for the articipants, that very enthusiastic to follow this warm workshop. And we appreciate to the work of the committee from Natcom that prepare all the work together with ACCU for this workshop. We are very proud to have participants from 6 countries in Asia-Pacific region (India, Indonesia, Japan, Philippines, Republic of Korea, Thailand), resource person from Australia, Japan, Thailand, Estonia.This location has been chosen as one of the school from Indonesia that participate in the project located at this city. The theme rice is closely relevant to our today’s and future’s life. In Indonesia, as also in many countries in the Asia-Pacific region, rice is the mainstaple food.According to the principle of sustainability, stated in the Rio Declaration on Environment and Development, I could mention one of the 18 principles, development today must not undermine the development and environment needs of present and future generations. So, producing rice should be wise, consider
the environment, and the next generation should be well educated, as globalization of the economy, climate change and loss of biodiversity have a great impact on cultivation of rice. As we would see in the projects that would be discussed and shared in this workshop, we hope that we could find much creativity to learn about community and the world in view of sustainability. So that through rice, learners could learn and understand the challenges, think of solutions and take actions for positive change to create a sustainable community and the sustainable world. Base on that argument, Indonesia fully support this workshop. Finally, I hope that you will enjoy this workshop, Malang City, and also Surabaya, and have a good memory about Indonesia. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
LAMPIRAN 5 Presentasi Mengenai
Workshop Orientation oleh Ms. Miki Saito
!"#$%&"'()#*+,-./",( ESD Rice Workshop 2014 Malang, Indonesia, 3-6 September 2014 Miki Saito, ACCU
Development for what? ESD Rice Project Why development?
Objectives Overall objective To promote school-and-community based ESD practices in Asia and the Pacific by building an international collaborative network of the ASPnet. Immediate objective ! School-and-community based ESD ! International collaborative learning activities Expected the ESD Rice Project will develop into an AsiaPacific based ASPnet flagship project beyond the UNDESD
Development for what? ESD Rice Project Why development?
Project duration December 2013 – December 2014 Participating Countries India, Indonesia, Japan, Republic of Korea, Philippines, Thailand Participating Schools 19 Elementary: 3 Junior High School: 1 High School: 15
ESD Ricefor Project Development what? Why development? Stakeholder Map
ESD Ricefor Project Development what? Why Frameworks development? Key Conceptual
Advance ESD
International nal Collaborative tive Learning g
Youth Eng Engagement
HOPE
ESD Ricefor Project Development what? Why development? Project Milestones
ESD Rice Workshop 2013 Thailand
ESD Rice M&E In Korea, July 2014
ESD Rice M&E In Indonesia, August 2014
Conference on ASPnet, November 2014
ESD Rice M&E In Japan, MayAugust 2014 ESD Rice Workshop 2014 Indonesia
Development for what? Outcomes of the last Workshop Why development?
Development for what? Outcomes of the Project so far!
Why development?
ESD Rice Website http://esdriceproject.com/ ESD Rice Closed Facebook page
Final report of the ESD Rice Workshop 2013
Development for what? Workshop Orientation
Why development?
Purpose To monitor and to review of on-going ESD Project and to discuss possibilities of future development and achievement of the Project
Development for what? Workshop Orientation
Why development?
Objectives 1. To review ESD Rice activities of each school and country that have been implemented since December 2013 and define good practices and discuss way to solve challenges by utilising HOPE framework (Day 1); 2. To monitor and to evaluate activities of SAM Negeri 10 Malang School by utilizing HOPE framework (Day 2); 3. To develop good practices of international collaborative learning activities to improve of the project (Day 3); 4. To discuss how each activity of ESD Rice Project will contribute to international education and sustainable development agenda and programmes such as GAP for ESD or SDGs and develop an action plan (Day 3); and 5. To discuss future development/continuation of the project after 2014 (Day 3 and 4).
Outreach of thefor Project Development what? Why development? Okayama Conference Date Saturday 8 November, 2014 Roles 20 minutes presentation of the Project Poster exhibition of the Project/ Internatinoal Collaborative learning Criteria for selecting delegates (IOC): 1. ASPnet school 2. Explain ESD Rice Project as a regional project 3. School project is successfully implemented 4. Available to travel (one week) 5. Never visited Japan before Run for candidate: TALK TO Ms. KAORI BEFORE LUNCH TIME OF DAY 3
Outreach of thefor Project Development what? Why development? Okayama Conference
Thank you Terima kasih!
LAMPIRAN 6 Pengenalan SMA Negeri 10 Malang
!"#$%&'&()$*+$",-,.'$ !"#$%&'()#*+&!"#)&'(,($$(-+&."&'/"&0"1'&
School Introduction
Presented in ESD Rice Project Workshop Malang - Indonesia 2014
Campus 1
Campus 2
ESD Rice Project • Dissemination and program sharing to teachers and staffs
• Dissemination and introduction to students
• Paddy Gogo Field Preparation
• Preliminary Survey
• RICE-Up Your Life Jingle Challenge Preparation
Thank You
DAY 2: THURSDAY, 4 SEPTEMBER Objective: Conduct observation and HOPE evaluation of case study school
Time 8.00 – 8.30 8.30 – 8.35
8.35 – 8.40
8.40 – 8.45
8.45 – 8.55 8.55 – 09.00
09.00 – 10.30
10.30 ‐11.30
11.30 – 12.30
Agenda Leave hotel for SMAN 10 Malang Welcoming activity: ‐ Participants are welcomed by Paskibra, teachers, and students. Tari Bondan Tani ‐ Dancer explain the meaning of the dance, perhaps the story has correlation with local wisdom in connection withsust dev concept : socio, economy, environment and culture ‐ Dancer may explain the process of dance practice and how they learn the philosophy of the dance, the moves and the music in HOPPE way Traditional Song about Rice ‐ Singer may explain about the traditional song’s meaning Welcoming speech by Principal Bridging to case study observation Termasuk koord siswa 8 kelompok (1 anak 1 ppt) @2‐3 menit Case study observation ‐ Paddy field ‐ Classes observation o Biologi & Lingkungan o Ekonomi & Sosial o Math o Lego Robotic International collaborative learning activity: Students will have video conference with students of Arima High School, Japan Exhibition: Art and Indonesian traditional food ‐ Pameran Makanan dan minuman tradisional (termasuk ketupat)
Facilitator / PIC
Venue Hall Mercusuar
Hall Mercusuar
Hall Mercusuar
Hall Mercusuar Hall Mercusuar
Biology Lab
Hall Mercusuar
East side of Mercusuar
‐
12.30 – 14.00 14.00 – 15.45
15.45 – 16.00
16.00 – 18.00
Pameran foto2 kegiatan dan survey/riset/lapangan) ‐ Cultural exhibition (Dewi Sri, alat2 pertanian, beras/padi dalam bakul, dll) ‐ Tempelan “APA YANG SUDAH SAYA PELAJARI” ‐ HAPPY TREE Over lunch interaction Workshop 4 (International group work) HOPE evaluation on case study observation of SMAN 10 Malang ‐ Monitoring activities inside and outside of the classroom Wrap up day 2 Closing Activity: ‐ Closing speech and presenting a token of appreciation ‐ Singing jingle together (leaving the school) Community and world heritage visit
IOC
Hall Mercusuar Hall Mercusuar
IOC Bu Niken
Hall Mercusuar Hall Mercusuar
Students
In front of Hall Mercusuar
IOC
Coordinating institution: ‐ ‐ ‐
Develop the international collaborative (logistical and communication) Coordination between institution and schools Gedy as co participant for the first day to zoom out as …
LAMPIRAN 7 Tantangan KelompokBSP (Baltic Sea Project)
TARTU ENVIRONMENTAL EDUCATION CENTRE
LEADING PARTNER 2012-2015 The Foundation Tartu Environmental Education Centre
Hobby School Tartu Nature School
Environmental Information Centre
Adult Education Centre
Complementary nature programs for school curriculum
TARTU ENVIRONMENTAL EDUCATION CENTRE
• Park area: 9000 m2 • House area: 1780 m2 • Opened year 2013 • Collecting rainwater for greenhouse • Sorted waste collection and composting in territory • High-efficiency heat recovery ventilation • Natural decoration materials: wood, clay, goat wool • The house is well insulated • Solar panels are coming to heat the water
Part- financed by the European Union
Collaborative learning in the Baltic Sea Project Gedy Siimenson
[email protected] General coordinator of BSP Tartu Environmental Education Centre in Estonia
COLLABORATIVE LEARNING? *Requires working together toward a common goal. (Relevant problems for meaningful learning)
*Students are responsible for one another's learning as well as their own. (We learn when we teach) *Teacher is co-learner, not a lecturer. *Students should be part of their education planning process. *Across the curriculum, with the community, involving different partners, giving results. *Use of ICT possibilities will increase the behaviour.
Part financed by the European Union
BALTIC SEA REGION
Part financed by the European Union
STARTING A PROJECT • In 80’s news about the Baltic Sea quality were bad • A finnish lady named Liisa Jääskelainen (form Fin. ASPnet) started the initiative in 1989 to create a shool-based project that would use national and international methods to: • • • •
Build a network of schools in the Baltic Sea catchment area. Create common programmes for participants. Organize joint activities. Publish Newsletters and other materials.
• With doubts the countries were invited to a meeting, and a budget were given from UNESCO. Part financed by the European Union
BECOMING ONE
!The meeting was arranged & all came! Joint goal! 1st conference in 1992, Kotaka, Finland, 350 pp • Meaningful sequences of learning activities • Identifiyng conflicting values, aims of different partners • Planning activities for EE and ESD • Personal devotion and orientation on the future Part financed by the European Union
STARTING TO ACT AS ONE The TIMING was good! After the Soviet time teachers were eager to act, and so were students. FUNDRAISING events by students to get enough money: • RUNNING RACE for Baltic Sea • BYCYCLE HIKE for Baltic Sea • SELLING BSP T-SHIRTS to prpare the conference • Same time slowly developed the programmes.
Part financed by the European Union
WHO ARE WE ? ! ! !
! !
! ! ! !
Tartu Environmental Education Centre Latvian National Centre of Education Lithuanian Centre of Non-formal Youth Education St. Petersgurg State University of Economics Assosiated Schools Network of UNESCO Germany Nacka Upper Secondary School Konopnicka Secondary School in Katowice Linnajoen koulu (secondary school) Sønderskov-Skolen (secondary school)
Part financed by the European Union
INCREASE THE AWARENESS OF SUSTAINABILITY
GIVE STUDENTS AN UNDERSTANDING OF THE SCIENTIFIC ASPECTS!BETWEEN MAN AND NATURE
AND AN UNDERSTANDING OF SOCIAL, ECONOMICAL AND CULTURAL ASPECTS
TO DEVELOP THE ABILITY OF STUDENTS TO STUDY CHANGES IN THE ENVIRONMENT. ! Environmental
measurment programm: Pine Needle Project, sulphur value (climate change indicator)
Although sulfur dioxide is of interest as a pollutant, our primary emphasis here is to explore its role in climate change. SO2 can easily form ions that with their negative charge can combine with water vapor in the atmosphere to form small droplets of sulfuric acid (H2SO4). Acid rain isnt just a problem of the land; its also affecting the seas and oceans.
EDUCATIONAL APPROACH ! to
acheive balance between a holistic view and individual subject studies & change the role of the student from passive recipient to active constructor
HOW WE DO IT? ! We
provide a diverse network! ! .. interesting programs! ! .. emotional events! ! .. useful learning materials! ! .. neseccary practice opportunities! ! We ask for informative reports! ! .. for help and support! ! We commit our time!
Part financed by the European Union
BSP IN ACTION ! ! ! ! ! ! ! !
Newsletter (March 2014) Learners’ Guide (March 2014 from Denmark) Competitions (The Gulf of Finland drawing competition) Camps (Germany, organized by Danish) Seminars (Seminar for teachers, November in Estonia, Oct. in Vilnius) International working groups, making visits Annual Web Quiz (September 2014) International Internet Conference Agenda 21 NOW! (10.April 2014 –”Prejudices against the world - the world against prejudices”)
!
Other possible projects (Meri-Pori with a research institute, Danish with Arab countries with ERASMUS+, clutural values with Brighton University)
! !
Leadership bootcamp for ESD Conferences (International science conference in June 2015)
PLEASE VISIT OUR HOMEPAGE: ! http://www.b-s-p.org/home/
COLLABORATION INCUPATORS Conferences for 150-300 ppl: 1994 - Sweden „Save the Baltic Sea“ 1997 - Sweden „From words to action“ 2000 - Denmark „On the Threshold – Baltic 21“ 2002 - Germany 2004 - Sweden „Cod conference„ 2006 - Poland „Diversity and sustainability“ 2007 – Sweden „Vision and tradition – in the spirit of Linne toward sustainable Baltic" 2007 – Internet conference „One world, one Globe – globalisation near you?“ had 1023 ppl 2008 – Lithuania „Evolution of environment“ 2009 – Lithuania „Vision and tradition“ 2012 – Latvia Local recourses for sustainable development 2015 – Estonia „Science of changes“ Part financed by the European Union
CONFERENCES National conferences *National funding (usually ministries, fonds, sponsors) *National co. organizes *Theme picked with teachers in annual meetings *Teachers bring students ideas & help to prepare their work *Presentations, workshops, practical field work, lectures International conferences *Nat. funding from general coord. country, EU, sponsors *General co. organizes + voluntary students, teachers *Theme given 9-12 months earlier from general co. country *Advice granted to students from experts & nat. Coordinators *Presentations, workshops, practical field work, lectures, excoursions, games, sports, intercultural exchange
Part financed by the European Union
CONFERENCES
Part financed by the European Union
PROGRAMMES: 1. Water Quality in the Baltic Sea 2. Rivers 3. Coastwatch 4. Air Quality 5. Phenological Observations 6. Bird Ecology 7. Environmental History 8. Environmental Measurements (Pine needle) A new APP for tablet computer & Ipod for collectind data!
Part financed by the European Union
DIGITALIZATION OF THE PROGRAMMES!
https://bsp.mineavasta.com/about/
WHY WE DO IT? ! We
belive we will leave the Baltic Sea in better condition than it was then when we started. ! We belive we can make better choices as human beings. ! We belive small deeds make a difference. ! We belive education is a key to change the world! Part financed by the European Union
Song from last international camp ! I’ve
got the ESD (BSP) spirit ! up in my head, ! right in my hands, ! deep in my heart. !
„x1“
! I’ve
got the ESD (BSP) spirit ! All over me, ! All over you, ! All over us to stay!
TERIMA KASIH!
Part- financed by the European Union
The Baltic Sea Project´s achievements & challenges Gedy Siimenson
[email protected] General coordinator of BSP Tartu Environmental Education Centre in Estonia
BSP MANAGEMENT !
General coordinat.
!
UNESCO
!
National coordinat.
Program coordinat.
UNESCO Nat.Com.
Experts on the theme
EU
Local government
National coordinator
!
Ministries
Teachers, students
Teachers, students
!
New partners
New partners
New partners
!
Inter. meetings
National meetings
!
Regional funding
Local funding
!
Representing
Introducing locally
Workshops
! !
Internat. events Materials
National camps etc. Materials
Materials
!
Program develop.
Program develop.
Program develop.
Part financed by the European Union
Collecting data Conclusions for reports
ACHEVEMENTS " The network is 25 years old! " Students empowered & are planning & co-learning. " Each country is represented. " Still a flagship project & trying to climb up that ladder through EUSBSR Seed Money as well. " Mostly supported by ministries. " New ideas. " Good feedback (articles, videos from students). " Networking comparing to the hierarhical organization requires active participation of everybody in the network. " Learners Guide nr 10 & Newsletter 38 " International camps " BSP app & Agenda 21 NOW! " Conference in 2015 " Seed Money project (ERASMUS+, Horizon 2020, The Baltic Sea Region Programme 2014-2020)
CHALLENGES • Changes are slow (program renewing). • Change agents are busy with after sch. activities. • Different funding - different angles. Russia not part of EU. • Some coordinators are going to retire. Next? • Programme coordinators are busy – to give to interested universities (they have their own supports). • Strickt rules, traditions or laws in partner countries (Germany- Skype, teacher work hours/ Latvia – waste water idea)
• Not all can be active at the same time (national funding – negative answers).
• • • •
BSP school criteria renewing (UNESCO nat.com). Project writing skills. Teacher´s English skills. Activities too wide to gasp (networking expanded).
PLANS FOR FUTURE ! Digital
database, easy access to observations – can make online lessons on analyzing the results. ! Leadership guidelines (pilot school project). ! Curriculum connections (with programs also 45 min worksheets, gudelines). ! Learners Guide about boarders (German Comenius project). ! Programmes for younger students too. ! UNESCO letter (voluntary report). Part financed by the European Union
TO WRAP UP ! BSP
is an international network among schools for a better environment in the Baltic Sea catchment area.
! Project
o
started in the year 1989.
Why it works? - Cycle of coordination - Personal responsibility - Collaborative learning - Activities connected - Supportive network - EU money Part financed by the European Union
THANK YOU! Each thought, word and act is meaningful.
Gedy Siimenson
[email protected] General coordinator of BSP Tartu Environmental Education Centre in Estonia
MIGHT HELP? ! http://www.nacdnet.org/education/soils ! http://www.caretakers4all.org/
LAMPIRAN 8 Rencana Aksi KelompokGMO
10min. QUESTIONARES - number of family members - genders - profession - education revel - age - income (optional)
1. How many kilo grams of rice do you consume per month? 2. How much money do you spend for rice per month? (if zero, why zero?) 3. What variety /varieties of rice do you buy? 4. Which of the factors do you consider for buying rice? (check mark boxes) 5. Have you ever heard of newer systems of rice production? (check mark boxes GMO, SBR, Organic...) 6. If yes, what have you heard about this? 7. Do you think your health will be different depends on what you eat? 8. Why do you think so? ● additional questionares for students 1. Do you know about GMO products in your country? 2. If yes, tell us about it 3. What kind of image do you have about GMO products? (delicious/not delicious, cheap/expensive, harmful/safe) 4. Have you ever heard of newer systems of rice production? (check mark boxes GMO, SBR, Organic...) 5. If yes, what have you heard about this? 6. Do you think your health will be different depends on what you eat? 7. Why do you think so?
LAMPIRAN 9 Rencana Aksi KelompokPadi dan Kota Kita
ESD Rice Project Outline of Joint International Collaborative Learning Activity -Rice Paddy and Our TownAs of 10 June 2014 ACCU ACCU will be inaugurating a new joint international collaborative learning on Rice which we mention in Activity guide (3) ESD Rice Project Website for interaction and dissemination on page 5. The theme will be Rice Paddy and Our Town . ACCU will be coordinator of the joint activity. Background Since ESD Rice Workshop 2013, each school has been implementing ESD Rice project. However, in terms of international collaborative learning, this is not active enough. Many schools activities are focusing on cultural dimension of rice which is very important aspect but in terms of holistic education, still some essences are missing. We understand that it is not easy for teachers and national coordinators to start a new international collaborative learning with new schools. We remember some messages we got from Ms. Birthe: when you implement International collaborative learning, it needs to be problem solving learning and choose simple, hot and common issue. ACCU and Oonuki Elementary School choose Rice Paddy and Our Town as a way of implementing more holistic international collaborative learning and nurture agents of change. ACCU plans to showcase outcomes of learning at International Forum for ASPnet Schools in November 2014. Learning steps 1. Current situation survey on rice and town (community people, rice industry biodiversity, nature etc) 2. Issue identification 3. Analyze an issues through multi-faceted views 4. Work on The Future We Want for Our Town Final Outcome of the Collaborative Learning Work on Future We Want for Our Town Schedule
Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Current situation survey on rice and town (community people, rice industry biodiversity, nature etc) Issue identification Analyze an issue through multi-faceted views Production. Theme: Future We Want for Our Town By September, the second ESD Rice Workshop students make summarize of current situation of rice and town and identify issues. During the workshop, teachers exchange students works and bring back works of other schools to each school. Works will be finished by the beginning of December so we can share the productions through Skype. If possible, send the works by post and exchange some works among participating schools. * Works can be anything artwork, poster, drawings but need to be consistent among participating schools.
ESD Rice Project Outline of Joint International Collaborative Learning Activity -Rice Paddy and Our TownLearning Steps As of 28 July 2014 ACCU 1.
Prepare for a community survey: list up questions For teachers: make sure students will make questions from dimensions of nature, economy, society and culture. 2. Go for an interview to elderly people in the town (grand parental generation) 3. Compile collected data into four categories of Nature, Economy and/or Money, Society and Culture and fill in boxes of worksheet 4. Revise questions that students made in step 1 to prepare for another interview to parental generation 5. Go for an interview to parental generation 6. Compile collected data into four categories of Nature, Economy and/or Money, Society and Culture and fill in boxes of worksheet 7. Research current situation of the town in four dimensions and fill collected data in each box 8. Critical analysis on situation of the town when students are 20 years old, based on collected data and discuss about ideal development of the town. Outcomes of the analysis and discussion will be filled in the boxes. 9. Imagine and describe ideal town 50 years from now. Imagine ͞The Future We Want for Our Town ͟ 10. Make a miniature model of ideal town 50 years from now
ESD Rice Project International Collaborative Leaning Activity for Elementary School
Rice Paddy and Our Town Worksheet for teaches (ideas of facilitation)
Nature Change in nature of the town Economy and/or Money Change in occupation and economic development of the town Society Change in lifestyle and the town
Culture Inheritance and diminishment of local culture
When your grandparents were children (50 years ago, 1964) Acreage of paddy or shape of paddy and paddy path, local wisdom of rice cultivation Full-time Farmer or part-time farmer Price of rice Sale destination of rice Local wisdom of economy in terms of rice production
When your parents were children (30-20 years ago,1984-1994) Acreage of paddy or shape of paddy and paddy path, local wisdom of rice cultivation
2014
When you are 20 years old (e.g. 8 years ahead, 2022)
50 years from now, 2064
Acreage of paddy or shape of paddy and paddy path, local wisdom of rice cultivation
Ideal and reality of the town
Creation of ideal town ⇒ Work on ͞The Future
Full-time Farmer or part-time farmer Price of rice Sale destination of rice Local wisdom of economy in terms of rice production
Full-time Farmer or part-time farmer Price of rice Sale destination of rice Local wisdom of economy in terms of rice production
Ideal and reality of the town
Situation of the town (buildings) Lifestyle of people in the town Quantity of rice production and production process Population Local wisdom Traditional culture of the town Rice recipe Local wisdom
Situation of the town (buildings) Lifestyle of people in the town Quantity of rice production and production process Population Local wisdom
Situation of the town (buildings) Lifestyle of people in the town Quantity of rice production and production process Population Local wisdom
Ideal and reality of the town
Traditional culture of the town Rice recipe Local wisdom
Traditional culture of the town Rice recipe Local wisdom
Ideal and reality of the town
We Want for Our Town ͟
Creation of ideal town ⇒ Work on ͞The Future
We Want for Our Town ͟
Creation of ideal town ⇒ Work on ͞The Future
We Want for Our Town ͟
Creation of ideal town ⇒ Work on ͞The Future
We Want for Our Town ͟
ESD Rice Project International Collaborative Leaning Activity for Elementary School
Rice Paddy and Our Town Worksheet for students When your grand parents were children (50 years ago, 1964) Nature How the nature of the town has changed/ will change
Economy and/or Money Change of occupation and economic development of the town Social community Change of lifestyle and the town
Culture Inheritance and diminishment of local culture
When your parents children (20 years ago, 1994)
were
2014
When you are 20 years old (8 years ahead, 2022)
When you are 62 years old (50 years ahead, 2064)
LAMPIRAN 10 Rencana Aksi KelompokPadi dan Air
Outline of the „RICE and WATER‟ Project Theme:Rice and water Background:why is this topic important? Water is essential 1. Too much water … flooding Lack of water … drought 2. Human induced disaster – cutting trees 3. Understanding the changing water situation will help to identify relevant action, like planting trees 4. Link of biodiversity 5. Link to government policy to allow- methane gas extraction to result in loss of ground water and desertification
Objectives (for students) In the next 4 months our students will be able to… 1. To be able to explain and give examples of the importance of water to rice productionlocal community 2. To identify the key causes for the changing nature of water supply both human and natural causes (in their local community) 3. To identify the impact of these changing water supply to the local people/ community and their environment 4. To identify relevant actions to address the observe situation
Agreed Key Questions: 1. What are the problem related to water and rice production in community? 2. What are the current solutions on water issues management in rice production?
Agreed: 1. Data to be sent via facebook 2. Seminar style online 3. Schedule of school seminar/ presentation (see below)
To be discussed still: 1. What platform to use? 2. Clarify Roles of teacher after seminar! a) Clarify what feedback to be given after the student presentations (six small presentation cycles) b) Provide guide for how to process - students‟ action (one big project cycle) 3. Deadline for sharing students‟ actions (2b) 4. Central communication: Amalina but need to coordinate with ACCU
Timeline: Sept. - 30th - Upload 3 to 5 minutes Video introduction to facebook Oct. 1) 2nd, Thu.SMP Amalina / Indonesia Title: “Floating Rice Paddy” 2PM (Indonesia time) Main listener: PHSA 2) 17th, Fri Z.P.P HS / India Title:“Water and rice” 11AM (Indian time) Main listener: SMP Amalina 3) 23rd, Thu PHSA / Philippine 3PM (Philippine time) Main listener: Sakado Nov. 4) 11th, Tue / 12th, Wed Sakado / Japan 2PM (Japan time) Main listener: Zamindar‟s HSS 5) 21st, Fri Zamindar‟s HSS / India 2PM (India time) Maim listener: PCC Dec. 6) 16th, Tue PCC / Thailand 10AM (Thailand time) Main listener: SMPAmalina
LAMPIRAN 11 Sambutan Penutup dari Ms. Hasnah Gasim
Closing Remarks by Ms. Hasnah Gasim, National Coordinator of ASPnet At ESD Rice Workshop, Malang 6 September, 2014 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Ms. Miki from ACCU Dear Participants and ResourcePersons, Ladies and Gentlemen Good Morning, It is a great honor and pleasure for me to say a few words at the closing ceremony of the this ESD Rice 2014 Workshop. Prof. Arief Rachman apologize that he could not attend this workshop due to his tight schedule. I understand that there are 7 countries joining the project this year: India, Philippines, Indonesia, Thailand, Japan, and Korea. I hope that next year there will be more countries joining this ESD Rice Project. I would like to thank Asian Cultural Center of UNESCO which organized the workshop in cooperation with the Indonesian National Commission for UNESCO. I have requested Mr. Adi Nuryanto, Head of the Secretariat of the Indonesian National Commission for UNESCO and Mr Leo Mokodampit, Coordinator of IndonesianYouth Desk, supported by staff of Secretariat to make a good arrangement of the implementation of this workshop in cooperation with the Principal of SMA 10 Malang. I would like also to thank the resource persons and the participants who have contributed a lot for the success of this workshop. As we understand that ESD Rice Project is a project initiated by UNESCO in cooperation with the Asia-Pacific Cultural Center for UNESCO (ACCU) on how to promote ESD through Rice with aim to promote school and community ESD best practices by building collaborative network of the UNESCO Associated Project Network. For your information, the Ministry of Education and Culture supports strongly all efforts for the achievement of Sustainable Development. Therefore, we have to disseminate the result of this Workshop especially to all ASPnet schools all over Indonesia for further implementation of the ESD Rice Project in the years to come. I hope that the result of this workshop could increase the students’ knowledge in doing farming as well as their knowledge on Sustainable Development especially in contributing to one of the the 17 sustainables goals namely: End hunger, achieve food security and improved nutrition, and promote sustainable agriculture. Let us work together to meet every challenge successfully as we move forward. I hope that you safely return to each of your home country. Thank you. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
LAMPIRAN 12
Liputan Media
Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung C Lantai 17 Jl. Jenderal Sudirman - Senayan Jakarta 10270
Phone. (+62-21) 5709425 Fax. (+62-21) 5733127 Email:
[email protected] Website: kniu.kemdikbud.go.id www.aspnetind.org