KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PLPBK LANJUTAN TAHUN 2016
KEL. KERENG BANGKIRAI KEC. SABANGAU
KOTA PALANGKA RAYA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNYA, Laporan Akhir ini dapat terselesaikan. Semua itu atas kepercayaan dan kerja sama dari semua elemen sehingga PLPBK Lanjutan Tahun 2015 ini dapat terlaksana dengan baik. Kami ucapkan syukur pada Tuhan YME karena pada tahun 2015 kami BKM Kereng Membangun Kelurahan Kereng Bangkirai mendapatkan program PLPBK Lanjutan sebagai reward atas keberhasilan BKM Kereng Membangun Kelurahan Kereng Bangkirai dengan kinerja yang baik dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. Seiring dengan kegiatan PLPBK Lanjutan Tahun 2015 di wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai, telah memberikan banyak pembelajaran bagi masyarakat, terutama di kawasan prioritas, baik dari segi pembelajaran dalam manata hunian lingkungan permukiman maupun dalam tahapan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, yang akhirnya mampu memberikan kehidupan dan penghidupan masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan. Semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat untuk semua pihak, khususnya masyarakat Kelurahan Kereng Bangkirai agar dalam menjalankan program-program kedepannya semakin baik.
Palangka Raya, 31 Maret 2016 BKM Kereng Membangun Koordinator
Reddy
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN PLPBK LANJUTAN TAHUN 2015
BKM
: Kereng Membangun
Kelurahan
: Kereng Bangkirai
Kecamatan : Sabangau Kota
: Palangka Raya
Dokumen Laporan Akhir PLPBK Lanjutan Tahun 2015 Kelurahan Kereng Bangkirai telah disusun berdasarkan pelaksanaan kegiatan Perencanaan Partisipatif, dan Pelaksanaan Kegiatan Fisik. Selanjutnya, Laporan Akhir ini dapat disepakati dan dijadikan Dokumen Pertanggungjawaban Kegiatan PLPBK Lanjutan Tahun 2015 di Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya.
Disahkan di : Kereng Bangkirai Tanggal
: 31 Maret 2016
Lurah Kelurahan Kereng Bangkirai
BKM Kereng Membangun Kelurahan Kereng Bangkirai
Nurdin
Reddy
NIP. 19720606 199403 1008
Team Leader OSP 6 Kalimantan Tengah
Koordinator Kota Palangka Raya
Anto S. Andai
Yogi Surwiatmoko
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii BAB I – PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2.
Gambaran Umum Kawasan ...................................................................... 2
1.3.
Potensi, Permasalahan dan Harapan ........................................................ 9
BAB II – RANCANGAN KEGIATAN PLPBK 2.1.
Tinjauan Umum Kawasan Prioritas ........................................................... 11
2.2.
Review RTPLP .......................................................................................... 13
2.3.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan ............................................................... 22
BAB III – CAPAIAN KEGIATAN 3.1.
Tahap Persiapan ....................................................................................... 26
3.2.
Tahap Perencanaan .................................................................................. 26
3.3.
Tahap Pelaksanaan ................................................................................... 29
BAB IV – PROGRES KEUANGAN ....................................................................... 32 BAB V – RENCANA KERJA ................................................................................. 33 BAB VI – CAPAIAN KEGIATAN 6.1.
Kesimpulan ................................................................................................ 34
6.2.
Rekomendasi ............................................................................................. 35
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Cara
pandang masyarakat dalam melihat pentingnya upaya
membangun bangsa yang madani menjadi hal penting dalam proses pembangunan masyarakat dalam segala bidang. Peran serta masyarakat dalam melaksanakan pembangunan masih sangat dibutuhkan demi lancar dan suksesnya pembangunan, sehingga perlunya kesadaran semua lapisan masyarakat. Pembangunan wilayah dalam suatu kawasan permukiman menuju lingkungan yang bersih selaras dan sehat merupakan dambaan segenap masyarakat Indonesia, menjadi tanggung jawab bagi kita semua warga bangsa Indonesia untuk bersatu padu membangun lingkungan yang diidamkan, peran serta lapisan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam program pembangunan ini, pemerintah sebagai pengayom dan pelayan masyarakat menjadi partner yang harus selalu bekerjasama bersatu padu demi suksesnya program-program yang berbasis komunitas.
Program
”Pengembangan
Lingkungan
Permukiman
Berbasis
Komunitas” atau disingkat PLP-BK Lanjutan merupakan peningkatan dari P2KKP (Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman) untuk tingkat kawasan/ lingkungan permukiman dengan penekanan khusus pada penataan sarana lingkungan dan kualitas hunian yang direncanakan dan dibangun dengan pendekatan kolaboratif antara bottom up approach (partisipasi masyarakat) dan top down approach (partisipasi pemda dan stakeholders lainnya). Sebagai program peningkatan dari P2KKP, prinsip-prinsip dasar P2KKP, pendekatan pemberdayaan masyarakat dan good governance tetap dipertahankan keterpaduannya dengan tujuan mewujudkan pembangunan berbasis komunitas (community baseddevelopment) yang berkelanjutan (sustainable).
Untuk mewujudkan ”keberlanjutan” (sustainability) pembangunan permukiman seperti yang diharapkan, dibutuhkan tiga syarat utama, yakni : a. Perubahan perilaku (attitude) 1
b. Pengelolaan masyarakat sendiri (self community management) c. Inovasi dan kreativitas masyarakat (enterpreneurship)
Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Lanjutan pada dasarnya merupakan bentuk stimulan bagi keberhasilan masyarakat di Kelurahan yang telah mampu membangun lembaga masyarakat (BKM) mencapai kualifikasi ”BKM Berdaya menuju Mandiri” atau BKM Mandiri. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas secara substansi merupakan implementasi konsep kemitraan dan ”channelling” program pada skala yang lebih kecil, yakni skala Kelurahan.
Diharapkan,
melalui
kegiatan
ini
berlangsung
proses
pembelajaran, pengembangan dan pelembagaan kemitraan sinergis antara masyarakat,
pemerintah
Kelurahan
dan
kelompok
peduli
setempat.
Prosesnya lebih mengutamakan pada keswadayaan, kemandirian dan kerja keras untuk menggalang segenap potensi sumber daya yang dimiliki bersama dan mengakses berbagai sumberdaya dari luar lainnya dalam upaya mengembangkan lingkungan permukiman yang sehat, tertib, selaras, berjati diri dan lestari menuju cita-cita masyarakat yang sejahtera. 1.2.
Gambaran Umum Kawasan
1.2.1. Karakteristik Wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai jika dilihat dari geografis wilayahnya merupakan wilayah kelurahan yang diapit oleh empat wilayah yang lainnya yaitu: Sebelah Utara
: Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kelurahan Menteng Kecamatan Jekan Raya.
Sebelah Selatan : Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Katingan atau Pulang Pisau. Sebelah Timur
: Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kelurahan Sabaru Kecamatan Sabangau.
Sebelah Barat
: Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kecamatan Kecamatan Jekan Raya. 2
1.2.2. Demografi Dari data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintahan kelurahan Kereng Bangkirai, tercatat kelurahan Kereng Bangkirai memiliki jumlah penduduk pada tahun 2012 sebesar 7.535 jiwa, dengan pembagian seperti terlihat di tabel kependudukan. Tabel 1.1. Kependudukan Kelurahan Kereng Bangkirai NO
DATA
TAHUN 2012
1
Jumlah Laki-laki
3.859 Orang
2
Jumlah Perempuan
3.676 Orang
3
Jumlah Kepala Keluarga
4
Kepadatan Penduduk
2.036 KK 37 Orang per km 2
(sumber: Statistik Kelurahan tahun 2012) Dari data tabel diatas dapat dilihat jumlah penduduk kelurahan Kereng Bangkirai lebih banyak penduduk laki-laki namun dari data di atas dapat katakan bahwa jumlah penduduk kelurahan Kereng Bangkirai berdasar jenis kelamin relatif seimbang antara jumlah penduduk perempuan dengan jumlah penduduk laki-laki. Berkaitan dengan kependudukan di Kelurahan Kereng Bangkirai mengenai sumber daya dan sumber mata pencaharian sangat erat kaitannya dengan sumber daya berupa tenaga kerja yang ada di Kelurahan Kereng Bangkirai sehingga jumlah tersebut dapat di kelompokan menjadi beberapa strata umur penduduk yang ada seperti terlihat di tabel berikut ini. Tabel 1.2. Komposisi Pendidikan Kelurahan Kereng Bangkirai NO
TENAGA KERJA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Pendidikan usia 18-56 tahun
1.635 orang
3.386 orang
2
Penduduk usia 18-56 tahun yang
2.101 orang
179 orang
50 orang
24 orang
100 orang
60 orang
bekerja 3
Penduduk usia 18-56 tahun belum atau tidak bekerja
4
Penduduk 0-6 Tahun Jumlah
3.886 orang
3.649 orang
(sumber: PLPBK Kelurahan Kereng Bangkirai) 3
Tabel 1.3. Komposisi Etnis Penduduk kelurahan Kereng Bangkirai NO
ETNIS
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Batak
160 orang
100 orang
2
Sunda
122 orang
155 orang
3
Jawa
852 orang
876 orang
4
Madura
10 orang
5 orang
5
Bali
30 orang
27 orang
6
Banjar
900 orang
643 orang
7
Dayak
2000 orang
1575 orang
8
Makassar
3 orang
1 orang
9
Ambon
16 orang
10 orang
10
Flores
19 orang
23 orang
4.120 orang
3.415 orang
Jumlah
(sumber: PLPBK Kelurahan Kereng Bangkirai) Tabel 1.4. Komposisi Keyakinan Agama Kelurahan Kereng Bangkirai NO
AGAMA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
Islam
2.719 orang
2.168 orang
2
Kristen
1.139 orang
1.213 orang
3
Katolik
35 orang
47 orang
4
Hindu
72 orang
128 orang
5
Budha
8 orang
7 orang
3.972 orang
3.563 orang
Jumlah
(sumber: PLPBK Kelurahan Kereng Bangkirai) 1.2.3. Kondisi Penggunaan Lahan Luas wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai memiliki luas wilayah 483,53 Ha terbagi menjadi beberapa perentukuan lahan yang ada yaitu:
Pemukiman 112 Ha
Persawahan 60 Ha
Perkebunan 124 Ha
Kuburan 0,8 Ha
Pekarangan 2,03 Ha 4
Taman 0,3 Ha
Perkantoran 3,4 Ha
Prasarana Umum lainnya 180 Ha
1.2.4. Jaringan Jalan Jaringan jalan yang ada di kelurahan Kereng Bangkirai memiliki peranan yang penting dalam roda perekonomian di kelurahan Kereng Bangkirai, beberapa jenis berdasar jenis material yang ada dapat dibagi menjadi 3 jenis jalan yang ada seperti: Jalan Aspal, biasanya merupakan jalan pada akses-akses utama yang ada di Kelurahan Kereng Bangkirai, namun kondisi yang ada sekarang ini masih perlu banyak perbaikan yang mengingat sebagian jalan banyak yang sudah mengalami kerusakan yang tergolong parah, hal tersebut mengganggu aksesibilitas menuju wilayah kelurahan Kereng Bangkirai
Gambar 1.1. Kondisi Jalan Aspal Di Kelurahan Kereng Bangkirai Jalan Setapak, jalan ini biasanya digunakan masyarakat untuk jalan penghubung menuju kebun atau tempat ternak masyarakat, kondisi yang ada tergolong ada yang layak dan tidak layak .
Gambar 1.2. Kondisi Jalan Setapak Di Kelurahan Kereng Bangkirai 5
Jalan Tanah, jalan ini merupakan jalan tembus antar warga yang biasa dilalui oleh warga dalam melakukakan aktifitasnya, jalan ini banyak terdapat di daerah perumahan yang baru dibangun, dikarenakan pembangunan jalan yang ada masih belum terencana sampai kedaerah baru.
Gambar 1.3. Kondisi Jalan Tanah Di Kelurahan Kereng Bangkirai 1.2.5. Jaringan Air Bersih Dan Sistem Pengolahan Air Limbah a.
Air Bersih Kebutuhan air bersih penduduk dapat dipenuhi apabila diukur dengan menggunakan standar kebutuhannya, tetapi Kondisi sumber air bersih yang ada di Kelurahan Kereng Bangkirai khususnya di kawasan prioritas masih sangat memerlukan Air Bersih karena hanya beberapa saja yang menggunakan sumur bor (hitachi).
b. SPAL (Sistem Pengolahan Air Limbah) Limbah rumah tangga dari kegiatan mandi, mencuci pada umumnya langsung dibuang ke sungai melalui saluran yang mereka buat sendiri. 1.2.6. Jaringan Persampahan Pola pembuangan sampah yang biasa dilakukan penduduk adalah dengan cara dibakar, dibuang kesungai atau membuat lubang-lubang yang kemudian
ditimbun.
Masih
minimnya
sarana
dan
prasarana
dalam
menampung sampah yang dihasilkan oleh limbah rumah tangga.
6
Gambar 1.4. Kondisi Sampah Di Kelurahan Kereng Bangkirai Perlu pembelajaran dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan yang didukung dengan sarana dan prasarana yang mendukung, sehingga pola hidup yang sehat dan upaya menciptakan lingkungan yang bersih akan terwujud. 1.2.7. Jaringan Utilitas Dalam mengembangkan suatu kawasan keberadan utilitas sangat penting guna menunjang kegiatan lainnya. Air bersih, listrik, jaringan drainase, persampahan dan lainnya merupakan faktor utama dalam pemenuhan pelayanan kebutuhan penduduk. Kebutuhan akan utilitas umum mutlak diperlukan bagi kelangsungan kemasyarakatan di kelurahan Kereng Bangkirai,
minimnya
utilitas
umum
yang
dapat
menunjang
aktifitas
masyarakat di kelurahan Kereng Bangkirai menjadi kendala tersendiri dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di kelurahan Kereng Bangkirai. Hal yang menjadi kendala akan keberlangsungan hal tersebut adalah kurangnya anggaran dalam memaksimalkan program-program yang ada yang kaitannya dengan masalah utilitas umum, penanganan utilitas umum yang ada di kelurahan Kereng Bangkirai masih belum memenuhi standart.
7
Gambar 1.5. Saluran drainase Alami
Gambar 1.6. Saluran drainase Buatan 1.2.8. Sarana Pelayanan Publik Di Kelurahan Kereng Bangkirai telah tersedia fasilitas pendidikan seperti PAUD, SD, Madrasah, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat ada bermacam-macam mulai dari berdagang, bertani dan menjadi nelayan. 1.2.9. Identifikasi Aktivitas Ekonomi Potensial Kegiatan perdagangan yang ada antara lain toko/kios tradisional dan warung makan. Kegiatan produksi berupa home industry kerajianan tangan dengan skala kecil serta hasil-hasil perikanan. Pemasaran hasil-hasil produksi ini masih berskala lokal di sekitar Kelurahan Kereng Bangkirai, namun ada juga yang memasarkan sampai ke luar Kota Palangkaraya. Kegiatan jasa yang ada berupa bengkel motor, bengkel las dan penjahit. 8
1.2.10. Identifikasi Kelembagaan Di
Kelurahan
Kereng
Bangkirai
terdapat
beberapa
lembaga
kemasyarakatan baik yang sifatnya formal maupun informal, antara lain LKMD, PKK, Karang Taruna, Kelompok Tani, Koperasi Tani, Kelompok Nelayan, BKM, RT, RW. 1.3.
Potensi, Permasalahan Dan Harapan Dari pemetaan swadaya yang dilakukan diperoleh gambaran mengenai kondisi Kelurahan Kereng Bangkirai. Selain itu, juga diperoleh gambaran mengenai potensi dan kendala yang ada di Kelurahan Kereng Bangkirai serta harapan dari warga. Identifikasi terhadap potensi dan kendala ini dilakukan melalui FGD dengan menggunakan pohon masalah. Secara umum potensi yang ada di Kelurahan Kereng Bangkirai diantaranya : 1. Sumber daya manusia. Penduduk usia produktif dan belum memiliki keahlian masih cukup banyak. Mayoritas penduduk memiliki keahlian nelayan dan petani. 2. Sumber daya alam. Kelurahan Kereng Bangkirai masih memiliki lahan kosong yang cukup luas dan kawasan sungai. 3. Sumber daya ekonomi. Terdapat kegiatan peternakan diantaranya ternak unggas, ternak kambing, ternak sapi, pembibitan ikan. Kegiatan ekonomi lain yang tersebar adalah home industri, diantaranya kerajinan tangan, pembuatan
makanan
dan
lain-lain.
Selebihnya
adalah
kegiatan
berdagang dan kios. Permasalahan yang teridentifikasi diantaranya : 1.
Sebagian warga yang masih membuang limbah cair maupun padat ke pekarangan rumah.
2.
Sampah belum terkelola dengan baik
3.
Kurangnya sarana sosial seperti lapangan olahraga, sarana bermain anak, balai RW, balai pelatihan dan pos ronda.
4.
Kegiatan ekonomi belum berkembang dan belum mampu menyerap tenaga kerja.
5.
Air bersih belum terpenuhi 9
Harapan dari warga Kelurahan Kereng Bangkirai yang dapat teridentifikasi adalah : 1.
Diperbaikinya jalan-jalan yang rusak
2.
Dibuatkan saluran drainase yang dapat mengatasi masalah genangan air hujan di beberapa titik yang cukup parah.
3.
Adanya pengelolaan sampah rumah tangga yang terkoordinir Kelurahan.
4.
Digiatkannya kembali kelembagaan Kelurahan yang ada agar dapat melayani masyarakat dan wadah aspirasi masyarakat.
5.
Adanya kelengkapan wadah anak-anak bermain dan belajar seperti taman bacaan dll.
6.
Diperbanyaknya penyuluhan masalah sanitasi, kesehatan, peternakan, pertanian dan industri kecil.
7.
Terpenuhinya cakupan Air bersih
10
BAB II RANCANGAN KEGIATAN PLPBK 2.1.
Tinjuan Umum Kawasan Prioritas
2.1.1. Ruang Terbuka Hijau Pada kawasan prioritas ruang terbuka hijau masih kurang sehingga perlu dipikirkan solusi dari kekurangan yang ada. Pemerintah Kota mempunyai program pembangunan taman yang bertujuan untuk area publik terutama untuk kegiatan keluarga dan anak-anak.
Gambar 3.9. Peta Kawasan Prioritas (sumber: PLPBK Kelurahan Kereng Bangkirai)
Gambar 3.10. Peta Potensi (sumber: PLPBK Kelurahan Kereng Bangkirai) 11
2.1.2. Kondisi Lingkungan Permukiman Pada kawasan prioritas, terutama di RT01/RW I, RT02/RW I dan RT04/RW I kondisi lingkungan belum memenuhi standar lingkungan yang sehat. Masih terdapat beberapa rumah yang belum memiliki sistem sanitasi yang kurang memadai dan beberapa rumah yang masih semi permanen dengan pencahayaan dan penghawaan buatan yang belum memenuhi standar. 2.1.3. Bangunan Status Bangunan pada kawasan prioritas adalah hak milik dan sewa, hasil pemetaan swadaya, jenis bangunan dapat dimasukkan dalam kategori permanen, semi permanen dan panggung. Sedangkan material bangunan yang digunakan bervariasi. Lantai terdiri dari keramik, semen, dan tanah. Dinding terdiri dari batako dan papan. Sedangkan untuk atap terdiri dari genteng, seng dan metal roof. 2.1.4. Jalan dan Drainase Jalan Lokal yang yang ada pada kawasan prioritas umumnya dalam kondisi kurang baik terutama jalan -jalan tersier. Sistem drainase di lingkungan Kawasan prioritas pada umumnya tidak berfungsi baik, hal ini disebabkan karena adanya sampah yang membuat sistem drainase tidak berfungsi dengan baik, sistem drainase di jalan lingkungan sebagian besar terputus disebabkan disebabkan karena beberapa masyarakat membangun diatas drainase, dan di tutup karena dijadikan jalan. Drainase pada umumnya tersumbat akibat sedimentasi, sampah, dan tertutupnya drainase. 2.1.5. Air Bersih, Hidran Penanggulangan Kebakaran dan Sanitasi Dikawasan prioritas masyarakat menggunakan air sumur bor untuk diminum. Di RT01/RW I, RT02/RW I dan RT04/RW I merupakan permukiman padat dan apabila terjadi kebakaran akan sulit dijangkau pemadam kebakaran dipadamkan. Untuk sanitasi sebagian masyarakat belum memiliki bak peresapan dan pada umumnya menyalurkannya langsung ke drainase. 12
2.1.6. Sampah Sampah termasuk permasalahan utama dalam kawasan ini, dimana sampah telah menyumbat riol kota atau drainase dan sampah yang menumpuk di TPS sehingga menjadikan wajah kota semakin semrawut. 2.2.
Review RTPLP Dokumen RTPLP merupakan dokumen inti dalam perencanaan kegiatan di kawasan prioritas. Untuk mengetahui apa saja kegiatan yang sudah terlaksana pada PLPBK yang lalu maka diadakanlah review RTPLP untuk mengetahui perkembangan pembangunan apa saja yang sudah terlaksana dan apa saja yang masih perlu dibenahi. Hasil review dokumen RTPLP tersebut dapat dilihat pada tabel/ Matrik Berikut
13
Tabel 2.1 Matrik Identifikasi Persoalan Dengan Identifikasi Rencana Tindak Hasil Identifikasi Rencana No Identifikasi persoalan Catatan tidak rencana tindak investasi Sesuai sesuai 1 Kondisi Jalan banyak Memperbaiki Jalan Pembuatan √ Sesuai dengan Review yang rusak yang rusak Paving Blok Rencana Investasi RTPLP 2 Kondisi Jalan Kurang Memperbaiki Jalan Pengaspalan √ Sesuai dengan Review Memadai yang rusak Jalan Rencana Investasi RTPLP 3 Akses Jalan Terputus Membuat Jalan Pembuatan √ Sesuai dengan Review titian kayu/ Jembatan/ Jalan Rencana Investasi RTPLP Penghubung Titian Penghubung 4 Masih banyak yang Membangun Tower Air √ Sesuai dengan Review sarana Air Bersih kurang Sarana Air Bersih Rencana Investasi RTPLP memadai 5 Limbah Rumah Tangga Membuat Saluran Pembuatan √ Sesuai dengan Review dibuang ke sungai/ pembuangan septiktank Rencana Investasi RTPLP Perkarangan rumah Limbah Rumah komunal Tangga 6 Minimnya sarana dan Membuat sarana TPS √ Sesuai dengan Review prasarana dalam dan prasarana Rencana Investasi RTPLP menampung sampah untuk menampung sampah 7 Sampah Berserakan di Menyediakan 2 Membuat bak √ Sesuai dengan Review bawah dan belakang macam bak sampah sampah Rencana Investasi RTPLP rumah (organik dan non organik) ditiap rumah 14
8 9
10
11
Sampah tidak dikelola dengan baik Minimnya kesadaran masyarakat akan kebersihan Saluran drainase rusak/ tidak berfungsi sehingga Banjir Air Tergenang/ Banjir
12
Saluran Air Mampet/ Banjir
13
Rumah kurang layak
14
Belum ada area publik
Melakukan sosialisasi Melakukan penyadaran dengan penyuluhan tentang kebersihan Membuat Saluran Drainase Membuat Saluran Yang dapat mengatasi masalah genangan air hujan Membuat Saluran untuk mengatasi masalah genangan air hujan Membuat Pencahayaan dan penghawaan Rumah yang belum standar Membuat ruang/ taman terbuka hijau
PHBS
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
Penyuluhan tentang kebersihan(PHBS)
√
Peningkatan/ perbaikan Drainase Pembuatan Drainase Baru
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
Pembuatan Gorong-gorong
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
Rehap Rumah
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
Membuat Lapangan olahraga/ sarana bermain/ lapangan terbuka
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
15
15 16
17
18
19 20
21
Belum ada area untuk Membuat sarana anak-anak untuk anak-anak Kurangnya sarana sosial Membuat sarana yang membangun sosial Kurangnya sarana Membuat sarana pendukung peningkatan pelatihan kapasitas Kurang paham tentang Melakukan masalah sanitasi penyuluhan sanitasi di kawasan prioritas Minimnya penerangan Membuat jalan penerangan jalan Kurangnya SDM bidang Peningkatan SDM perikanan bidang perikanan Kurangnya SDM bidang ketrampilan Kurangnya SDM bidang pertanian
Peningkatan SDM bidang ketrampilan Peningkatan SDM bidang pertanian
23
Kurangnya SDM Usaha
Peningkatan Usaha
24
Fungsi Kelembagaan kelurahan masih belum dipahami masyarakat
Mengadakan Lokakarya
22
Taman Bacaan
√
Balai RW, Pos Ronda
√
Balai Pelatihan
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
Penyuluhan tentang sanitasi
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
Lampu penerangan Pelatihan Budidaya perikanan Pelatihan Kerajinan Tangan Pelatihan Budidaya Pertanian Pelatihan manajemen kelompok usaha Mengadakan lokakarya tentang fungsi kelembagaan
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
√
√ √
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
16
kelurahan 25
Manajemen/ pelayanan Kelembagaan masih belum dipahami
Mengadakan Pelatihan manajemen
Pelatihan manajemen/ pelayanan kelembagaan kelurahan
√
Sesuai dengan Review Rencana Investasi RTPLP
Tabel 2.1 Matrik Ceklist Realisasi Kegiatan Realisasi No
1
2
3
Rencana Investasi
Volume
Biaya
Vol Realisasi
Vol sisa
Kesesuaian dengan indikator kumuh
1 Unit
Sesuai √
960.000.000
3 Unit
√
20.000.000
1 Unit
√
Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (Bahan Beton)
5 Unit
37.200.000
Tower Air
3 Unit
TPS
1 Unit
4 Unit
Catatan
Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Sesuai dengan indikator Kumuh Sesuai dengan indikator Kumuh
17
Peningkatan Drainase
1.195 M
442.000.000
1.195M
√
Sesuai dengan indikator Kumuh
42 M
19.500.000
42 M
√
5
Pembuatan Drainase Baru
Sesuai dengan indikator Kumuh
1 Unit
10.400.000
1 Unit
√
6
Pembuatan Goronggorong
Sesuai dengan indikator Kumuh
2 Unit
26.000.000
2 Unit
√
7
Pembuatan septiktank komunal
Sesuai dengan indikator Kumuh
111 M
104.000.000
111 M
√
8
Pembuatan Paving Blok
Sesuai dengan indikator Kumuh
Pengaspalan Jalan
160 M
208.000.000
160 M
√
Sesuai dengan indikator Kumuh
912 M2
√
Sesuai dengan indikator Kumuh
4
9
10
11
Pembuatan Jembatan Penghubung Pembuatan Gerbang Masuk
912 M2 1.300.000.000
3 Unit
52.000.000
3 Unit
√
Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh
18
12
Pembuatan Taman Terbuka
Gazebo
7000 6.500.000.000 M2
7000 M2
√
8 Unit
650.000.000
8 Unit
√
70 Unit
364.000.000
70 Unit
√
13 Lampu Penerangan 14
15
16
17
18
Pembuatan Bangunan Air
1 Unit 3.900.000.000
1 Unit
√
Pelatihan Budidaya Perikanan
LS
39.000.000
LS
√
Pelatihan Kerajinan Tangan
LS
39.000.000
LS
√
Pelatihan Budidaya Pertanian
LS
39.000.000
LS
√
Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh 19
19
20
21
22
23
Pelatihan Manajemen Kelompok Usaha
LS
39.000.000
LS
√
Mengadakan Lokakarya Tentang Fungsi Kelembagaan Kelurahan Pelatihan Managemen/Pelayanan Kelembagaan Kelurahan Pembangunan dan Peningkatan Jalan Titian Kayu
LS
65.000.000
LS
√
LS
65.000.000
LS
√
1.500.000.000
912 M2
Pembuatan Bak Sampah 3 R
912 M2
50 Unit
50.000.000
√
Sesuai dengan indikator Kumuh
√
Sesuai dengan indikator Kumuh
√ 1 Unit
Sesuai dengan indikator Kumuh
60 Unit
Sesuai dengan indikator Kumuh
50 Unit
Pembuatan Tower Air 3 Unit
24
960.000.000
3 Unit
Pembangunan TPS 1 Unit
25
26
Rehap Rumah
60 Unit
20.000.000
450.000.000
√
Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Sesuai dengan indikator Kumuh
√
20
27
Taman Bacaan
1 Unit
25.000.000
1 Unit
Balai RW, Pos Ronda
√ 1 Unit
28
25.000.000
1 Unit
Balai Pelatihan
30
31
32
√ 1 Unit
29 Penyuluhan tentang sanitasi
Pelatihan membuat pupuk kompos
Penyuluhan tentang kebersihan
√
50.000.000
1 Unit
√ LS
20.000.000
LS
√ LS
40.000.000
LS
√ LS
20.000.000
LS
Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh Tidak Sesuai dengan indikator Kumuh
21
2.3.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
2.3.1. TPS Sementara Kelurahan Kereng Bangkirai belum memiliki jaringan persampahan, sehingga menambah pelik persoalan sampah. Dilain sisi kesadaran warga akan kebersihan lingkungan amatlah kurang. Dalam hal ini perlunya menegakkan akan pentingnya kebersihan lingkungan dan menjadikan sampah sebagai potensi yang baik dan kebersihan menjadi kebiasaan. Pertama, warga diwajibkan untuk menyediakan 2 macam tempat sampah ditiap-tiap rumah, baik untuk sampah organik dan non organik, dimana nantinya sampah organic dikelola oleh unit compositing, sedangkan nonorganic dikoordinir tiap RW. Dari hasil perencanaan dan review dokumen RTPLP kelurahan Kereng Bangkirai akhirnya masyarakat memutuskan untuk membangun sarana persampahan karena dianggap sangat perlu dan paling prioritas dalam penanganan kawasan kumuh. TPS akan dibangun 1 unit yang terletak pada RT 01/ RW I Kelurahan Kereng Bangkirai. Hasil dari usulan masyarakat dan perencanaan dari tenaga ahli dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar. 2.1. DED TPS Sementara 22
Gambar. 2.2. Peta Lokasi Pek. Pembangunan TPS Sementara
2.3.2. Sarana Air Bersih Air bersih masih menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan di Kelurahan Kereng Bangkirai. Sumber air masyarakat adalah dari sumur Bor yang tidak terlalu dalam. Akibatnya air tidak bersih karena masih tercemar oleh air sungai dan dekat dengan septiktank. Selain itu juga sampah menjadi sumber pencemaran air bersih, karena sampah berserakan dibawah rumah warga. Berdasarkan dari itu lah masyarakat memutuskan membangun Tower Air Tenaga Surya. Tenaga Surya digunakan karena masih terbatasnya listrik di kawasan prioritas.
23
Hasil dari usulan masyarakat dan perencanaan dari tenaga ahli dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar. 2.3. DED Tower Air Tenaga Surya
Gambar. 2.4. Peta Lokasi Pek. Pembangunan Tower Air
24
2.3.3. Analisis Kebutuhan Ruang Hasil dari analisis dan rembug warga menghasilkan beberapa kebutuhan ruang, yaitu : a. Tempat pembuangan sampah sementara (TPS Sementara) memerlukan ruang 6 x 4 m yang terletak dibadan jalan. Lahan adalah Lahan hibah atau milik pemerintah yang diizinkan untuk digunakan menjadi TPS Sementara. b. Penyediaan Air Bersih memerlukan ruang 5 x 3 m yang terletak di tengahtengah penerima manfaat agar pipa distribusi tidak terlalu panjang. Lahan merupakan lahan hibah atau lahan yang dipinjamkan dalam waktu yang panjang oleh warga atau oleh pemerintah.
25
BAB III CAPAIAN KEGIATAN 3.1.
Tahap Persiapan a. Sosialisasi Tingkat Kota Sosialisasi dilakukan untuk menyampaikan program PLPBK Lanjutan kepada pelaku tingkat Kota, seperti Wakil Walikota, SKPD, Camat, PJOK, BKM dan Kepala Kelurahan/Lurah se-Kota, LSM serta relawan. Maksud dan tujuan sosialisasi ini untuk menggugah keterlibatan pelaku di tingkat Kota Palangka Raya. b. Sosialisasi Tingkat Kelurahan Sosialisasi bertempat di Kantor Kelurahan Kereng Bangkirai. Output dari sosialisasi ini adalah terbangunnya kesadaran bersama masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan PLPBK Lanjutan, serta Masyarakat paham tujuan tentang program PLPBK Lanjutan 2015. Sasaran nya adalah pelaku di tingkat Kelurahan, seperti Lembaga Kelurahan dan jajaranya, BKM, di Kelurahan setempat, serta relawan.
3.2.
Tahap Perencanaan a. Review Program Investasi RTPLP Orientasi 100-0-100 Pelaksanaan Review Program Investasi RTPLP Orientasi 100-0-100 bertempat di Kantor Kelurahan Kereng Bangkirai. Review Program Investasi RTPLP dilaksanakan di Tingkat Kelurahan dimana kegiatan ini dihadiri seluruh aparat kelurahan dari Lurah, RW, RT, BKM, Relawan dan kelompok peduli, yang menghasilkan beberapa kesepakatan terkait dengan program investasi Tahun 2015 melalui review RTPLP yang disusun dan disepakati secara bersama. 1. Review Dokumen RTPLP Dokumen RTPLP direview/dikaji kembali sesuai Matrik Hasil review program investasi RTPLP Kelurahan Kereng Bangkirai dapat dilihat pada tabel 3.1.
26
Tabel 3.1 Rencana Investasi yang sesuai indikator kumuh yang belum terlaksana No
Rencana Investasi
Volume
Satuan
1 2
1.195 42
M M
1
5
Peningkatan Drainase Pembuatan Drainase Baru Pembuatan Goronggorong Pembuatan septiktank komunal Pembuatan Paving Blok
Lokasi
Tahun
442.000.000 19.500.000
RT 02/ RW I RT 01/ RW I
2016-2019 2016-2019
Unit
10.400.000
RT 01/ RW I
2016-2019
2
Unit
26.000.000
M
104.000.000
I I I I
2016-2019
111
RT 01/ RW RT 02/ RW RT 01/ RW RT 02/ RW
6
Pengaspalan Jalan
160
M
208.000.000
2016-2019
912
M2
1.300.000.000
1
Unit
3.900.000.000
RT 02/ RW I
2016-2019
50
Unit
50.000.000
3
Unit
960.000.000
11
Pembangunan TPS
1
Unit
20.000.000
12
Rehap Rumah
60
Unit
450.000.000
RT 01/ RW RT 02/ RW RT 01/ RW RT 02/ RW RT 01/ RW RT 02/ RW RT 01/ RW RT 02/ RW
2016-2019
10
Pembuatan Jembatan Penghubung Pembuatan Bangunan Air Pembuatan Bak Sampah 3 R Pembuatan Tower Air
RT 01/ RW I RT 02/ RW I RT 02/ RW I
7
3 4
8 9
Biaya
Total (Rp)
2016-2019
2016-2019
I I I I I I I I
2015 2015 2016-2019
7.489.900.000
2. Penetapan Rencana Kegiatan Setelah RTPLP di review maka pada kegiatan selanjutnya adalah penetapan rencana kegiatan yang dibiayai oleh BLM PLPBK lanjutan sebesar Rp 1.000.000.000. Dengan alokasi fisik Rp 980.000.000, alokasi BOP Rp 10.000.000 dan alokasi pembuat DED Rp 10.000.000. Peyepakatan dilakukan dengan cara musyawarah/rembug warga di tingkat kelurahan. Hasil nya adalah: Tabel 3.2 Rekapitulasi Penyepakatan Rencana Kegiatan Pembangunan Fisik BLM PLPBK Lanjutan 2015 Kelurahan Kereng Bangkirai No 1
2
Kegiatan
Lokasi
Banyak
Air Bersih sistem tenaga RT 1, 2, 4 / 3 unit surya
RW I
TPS Sementara
RT 1 / RW I Total
1 unit
Jumlah (Rp) 957.900.000
22.100.000 980.000.000 27
3. Review Pelaksanaan Aturan Bersama Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dan atau perubahan prilaku masyarakat kearah yang lebih baik, maka perlu dibuat aturan bersama yang mengakomodir tentang aturan-aturan yang berlaku untuk melancarkan kegiatan serta keberlanjutanya. Aturan bersama tersebut disepakati di tingkat kawasan prioritas. Berikut rekap aturan bersama yang mencakup kedua kegiatan diatas. 1. Aturan Bersama tentang Sarana Air Bersih -
Air bersih dekelola oleh tim pengelola yang dibentuk oleh warga sekitar
-
Tim
Pengelola
air
bersih
berfungsi
untuk
mengelola
penyaluran/pendistribusian air ke warga dan sebagai pemungut iuran bulanan penerima air bersih -
Untuk penerima air bersih dikenakan iuran Rp 15.000/rumah/bulan. Iuran digunakan untuk operasional dan pemeliharaan sarana air bersih agar tetap berfungsi dengan baik
-
Kerusakan pipa atau perbaikan pipa di rumah penerima manfaat di tanggung oleh penerima manfaat, sedangkan pipa induk adalah tanggung jawab dari Tim Pengelola
-
Gunakan air bersih sebijak mungkin
2. Aturan Bersama tentang Tempat Pembuangan Sampah -
Tempat
pembuangan
sampah
adalah
tempat
pembuangan
sementara, yang nantinya akan diangkut kembali oleh truk pengangkut sampah ke tempat pembuangan tetap -
Tidak boleh membuang potongan pohon/ranting ke bak sampah
-
Apabila ada kerusakaan bak sampah, warga bergotong royong memperbaikinya dengan biaya swadaya
4. Pembuatan DED Penyusunan DED (Detail Engineering Design) dilakukan oleh pihak ketiga (konsultan individual) yang dipilih/ditunjuk secara transparan dan akuntabel. Konsultan Individual DED memiliki kewajiban sebagai teknis DED yang meliputi gambar kerja, RAB dan RKS. 5. Pembentukan/Penguatan KSM Pelaksana & Pendampingan Pembuatan Proposal Kegiatan 28
Setelah KSM terbentuk dilakukan penguatan KSM agar KSM paham apa yang harus dilakukan terutama masalah konstruksi bangunan dan RAB. Pembuatan proposal mengacu dari DED & RAB yang telah dibuat oleh konsultan individual. Selanjutnya dilaksanakan MP2K (Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi. 3.3.
Tahap Pelaksanaan
3.3.1. Capaian Kegiatan Dalam pelaksanaan kegiatan fisik, pencairan dibagi menjadi 3 tahap 30%, 60% dan 10%. Secara garis besar BKM Kereng Membangun menyelesaikan kegiatan sebagai berikut : 1. KSM V diketuai oleh Bapak Herli dengan alokasi pendanaan dari BLM sebesar Rp. 314.300.000,- dan Swadaya Rp. 8.425.000,- dengan pekerjaan Pembuatan Sarana Air Bersih Sistem Tenaga Surya di RT 04/RW 1 dengan volume pekerjaan 1 Unit.
0%
50%
100%
29
2. KSM VII diketuai oleh Bapak Sahrijal dengan alokasi pendanaan dari BLM sebesar Rp. 319.300.000,- dan Swadaya Rp.
14.015.000,-
dengan pekerjaan Pembuatan Sarana Air Bersih Sistem Tenaga Surya di lokasi RT 02/RW 1 dengan volume pekerjaan 1 Unit.
0%
50%
100%
3. KSM X diketuai oleh Bapak Arianto dengan alokasi pendanaan dari BLM
sebesar
Rp.
22.100.000,-
dan
Swadaya
Rp.
5.975.000,-
dengan pekerjaan Pembuatan TPS Sementara di lokasi RT 01/RW 1 dengan volume pekerjaan 1 Unit.
0%
50%
100% 30
4. KSM VI diketuai oleh Bapak M.Yasir dengan alokasi pendanaan dari BLM sebesar Rp. 324.300.000,- dan Swadaya Rp.
16.790.000,-
dengan pekerjaan Pembuatan Sarana Air Bersih Sistem Tenaga Surya di lokasi RT 01/RW 1 dengan volume pekerjaan 1 Unit.
0%
50%
100%
3.3.2. Dampak Kegiatan PLPBK Lanjutan Setelah kegiatan PLPBK terlaksana, ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang telah terlaksana. Ada dampak positif dan ada pula dampak negatif. Berikut dijabarkan dampak-dampak yang ditimbukan dari kegiatan PLPBK lanjutan. a. Dampak Positif -
Sadarnya masyarakat tentang pentingnya penggunaan air bersih dalam kehidupan sehari-hari.
-
Warga sudah mempunyai tempat membuang sampah, dulunya sampah dibuang ke bawah kolong rumah atau selokan.
-
Bertambahnya
penghasilan
warga
sekitar
yang
membantu
pelaksanaan pembangunan Tower Air dan TPS Sementara. -
Air Bersih didapat dengan mudah dan murah.
b. Dampak Negatif -
Masih ada kecemburuan sosial terhadap warga kawasan prioritas oleh warga yang tidak termasuk dalam kawasan prioritas. 31
BAB IV PROGRES KEUANGAN Dalam
setiap
kegiatan
Dana
PLPBK
catatan
keuangan
dibukukan
berdasarkan prosedur operasional baku (POB) pemanfaatan dana PLPBK BKM Kereng Membangun Kelurahan Kereng Bangkirai. Dalam pencataan tersebut disamping dilakukan oleh kesekretariatan BKM, juga dilakukan pertanggungjawaban oleh pelaksana kegiatan baik Panitia atau Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Dibawah ini disajikan tabel pemanfaatan dana yang dilakukan oleh BKM Kereng Membangun Kelurahan Kereng Bangkirai pada proses pelaksanaan PLPBK di Wilayahnya. Pemanfaatan Dana PLPBK Lanjutan Tahun 2015 di bagi atas 2 kegiatan yaitu Perencanaan dan Pelaksanaan fisik. Lebih jelasnya penggunaan Dana BLM PLPBK dapat dilihat tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Pemanfaatan BLM PLPBK Lanjutan BKM Kereng Membangun Kel. Kereng Bankirai
No
Nama KSM
Kegiatan Sarana air bersih sistem tenaga surya Sarana air bersih sistem tenaga surya Sarana air bersih sistem tenaga surya TPS Sementara
Lokasi
Volume
RT 04 / RW I
1 unit
RT 02 / RW I
1 unit
RT 01 / RW I
1 unit
RT 01 / RW I
1 unit
1
KSM V
2
KSM VII
3
KSM X
4
KSM VI
5
-
DED
-
6
-
BOP
-
Total
Nilai Usulan Kegiatan (Rp)
Sumber Pendanaan (Rp) BLM PLPBK Lanjutan
Swadaya
322.725.000
314.300.000
8.425.000
333.315.000
319.300.000
14.015.000
28.075.000
22.100.000
5.975.000
341.090.000
324.300.000
16.790.000
Ls
10.000.000
10.000.000
Ls
10.000.000
10.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
45.205.000
32
BAB V RENCANA KERJA No I 1 2 3 II 1 No
Kegiatan Kegiatan Internal Penguatan Tim O & P Identifikasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Bangunan Launching Kawasan Prioritas Kegiatan Eksternal Identifikasi & Informasi kerjasama dengan dinas terkait Kegiatan
III Kegiatan Internal 1 Penguatan Tim O & P Identifikasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 2 Bangunan 3 IV 1 2
Juli 16 Agus 16 Sep 16 Keterangan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Review Kegiatan , Revisi RKTL & Penyusunan Ulang RKTL Kegiatan Eksternal Identifikasi & Informasi kerjasama dengan dinas terkait Penyusunan proposal kegiatan
No
Kegiatan
V 1 2
Kegiatan Internal Penguatan Tim O & P Review Kegiatan, Revisi RKTL & Penyusunan Ulang RKTL
3
April 16 Mei 16 Juni 16 Keterangan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Okt16 Nop 16 Des 16 Keterangan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sosialisasi kepada warga & penyepakatan RKTL
Identifikasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 4 Bangunan VI Kegiatan Eksternal Identifikasi & Informasi 1 kerjasama dengan dinas terkait 2
Penyusunan proposal kegiatan
33
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
6.1.
Kesimpulan Pelaksanaan PLPBK Lanjutan Tahun 2015 yang telah dilakukan oleh masyarakat
Kelurahan
Kereng Membangun
yang
didukung
oleh
Pemerintah Kota Palangka Raya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ide dan Gagasan masyarakat yang tertuang dalam visi dan misi dalam RPLP dan RTPLP yang telah tersusun dan terkomunikasikan melalui serangkaian sosialisasi dan rembug dimasyarakat dan menjadi gerakan dimasyarakat untuk diwujudkan menjadi tatanan kehidupan yang lebih baik. 2. Dokumen RTPLP dan Aturan Bersama di Kelurahan penerima PLPBK telah terlaksana dengan baik dengan melibatkan seluruh komponen warga, pemerintah Kelurahan, lembaga Kelurahan dan pemangku kepentingan lainnya. 3. Peningkatan kualitas Fisik lingkungan hunian permukiman di wilayah pembangunan
yang
mencakup peningkatan
akses air bersih,
ketersediaan sarana pembuangan sampah dan menguatnya sistem kelembagaan sosial di masyarakat. 4. Pembentukan
kelembagaan
pengelola
telah
terlaksana
dengan
melibatkan berbagai pihak termasuk BKM, TIPP, Tim O dan P, Pihak Kelurahan dan Tokoh Masyarakat. 5. Kegiatan PLPBK dinilai mampu menumbuhkan kepedulian dan peran beberapa tokoh masyarakat di lingkungan warga setempat sebagai panutan bagi
warga
lainnya
untuk berbuat lebih baik terhadap
lingkungannya. 6. Keterlibatan
kelembagan
BKM
dalam
pendampingan
proses
pembangunan dimasyarakat belum sepenuhnya optimal. Keterlibatan beberapa relawan anggota BKM ditengah-tengah masyarakat baru sebatas pada kepedulian mereka sebagai individu atau tokoh warga setempat, belum mencerminkan peran lembaga. Pola kepemimpinan dan 34
pengambilan kebijakan dalam di lingkup internal BKM Sejahtera cenderung sentralistik. Hal ini tidak saja mengganggu jalannya proses komunikasi warga bersama tim pendamping program PLPBK, namun juga berdampak pada keterlambatan pelaksanaan sejumlah kegiatan PLPBK dimasyarakat. 7. Keterlibatan staf dinas teknis Pemda dalam tahapan perencanaan PLPBK melalui sangat efektif dalam memberikan arahan konsep dan perumusan program/kegiatan pembangunan dan pemasaran yang akan diimplementasikan bersama
masyarakat,
termasuk
membangun
sinergisitas program/kegiatan yang ada maupun yang akan direncanakan dalam Renja SKPD. 8. Di tingkat pemerintahan daerah melalui kebijakan Walikota Palangka Raya, telah memunculkan kepedulian, komitmen, dan keberpihakan Pemda dalam mendukung percepatan pencapaian visi pembangunan di kawasan prioritas. 6.2.
Rekomendasi
6.2.1. Rekomendasi Pemasaran 1. BKM dan Tim Teknis Senantiasa memberikan pemahaman terhadap masyarakat dikawasan prioritas, hal ini berkaitan dengan perubahan perilaku dan kontribusi terhadap program. 2. Untuk segera menyusun Rencana Kerja dalam hal penggunan dana sisa perencanaan dan pemasaran untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang kawasan prioritas. 3. Pemasaran Sosial selalu digalakan untuk dapat bersinergi dengan pihak swasta dan donatur lainnya, dan menguatkan internal masyarakat dalam memahami danmengawal visi kawasan prioritas. 6.2.2. Rekomendasi Operasional & Pemeliharanaan Kegiatan 1. Dibentuknya sebuah Badan pengelola kawasan yang bertanggung jawab kepada masyarakat melalui BKM dalam kewilayahan yang lebih kecil
untuk
kegiatan
pemeliharaan
dan
pengelolaan
hasil-hasil
pembangunan. 35
2. Tim Pengelola (TP) mempunyai Rencana kerja dan terkomunikasikan kepada masyarakat luas, dilegitimasi oleh lembaga kelurahan sehingga dapat bersinergi dan saling melengkapi 3. Dibutuhkan
komunikasi
dengan
warga
setempat
untuk
menggali
swadaya dan gotong royong dalam pelaksanan pemeliharaan.
36