Laporan 2 Tahunan
RUMAHSINGGAHPEKA 2015
www.rumahpeka.org
KATA PENGANTAR Laporan Dua Tahunan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban Rumah Singgah PEKA terhadap anggota perkumpulan Rumah Singgah PEKA, Kota Bogor, lembaga donor dan juga kepada semua instansi terkait yang sudah membantu kegiatan kami selama dua tahun belakangan ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Rumah Singgah PEKA. Pada tahun 2013, kami mengadakan Laporan Dua Tahunan yang pertama dan dihadiri oleh Sekda Kota Bogor dan beberapa perwakilan dari dinas-dinas terkait seperti Puskesmas, Dinkes, Dinsos, Kejaksaan, Polres, LSM-LSM yang ada di Bogor, HCPI, KPAP Jabar, KPAN, dll. Tahun ini adalah kali ke-2 kami memberikan Laporan Dua Tahunan. Harapannya dengan laporan ini, masyarakat dan instansi pemerintahan yang ada akan lebih mengenal Rumah Singgah PEKA yang merupakan salah satu rehabilitasi sosial yang ada di Bogor. Selain itu juga untuk menunjukkan akuntabilitas dan reabilitas kami sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat yang menerima dana dari beberapa instansi pemerintah dan juga lembaga donor internasional. Laporan ini juga merupakan ucapan terimakasih kami kepada semua pihak yang telah mendukung program-program kami selama dua tahun ini.
Bogor, Juni 2015
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
1
RUMAH SINGGAH PEKA
PERKUMPULAN KOMUNITAS PEMULIHAN ADIKSI (PEKA) atau yang biasa disebut RUMAH SINGGAH PEKA adalah organisasi non-profit yang bergerak di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak ketergantungan napza. Wadah ini berawal dari orangorang yang sebelumnya memliki latar belakang ketergantungan napza dan telah lepas dari ketergantungannya. Hampir seluruh (90%) staff Rumah Singgah PEKA memiliki latar belakang ketergantungan napza yang serupa.
2
TENTANG PEKA Rumah Singgah PEKA berdiri sejak Agustus 2010. Tujuan kami adalah menciptakan pilihan rehabilitasi baru bagi para pengguna napza yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Rumah Singgah PEKA merupakan tempat rehabilitasi yang berbasis sukarela dan memiliki modalitas program berupa multi diciplinary atau kami juga biasa menyebutnya tailored made. Pendekatan program kami menyesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing klien, sehingga treatment pada setiap klien bisa berbeda. Fokus kami bukan total abstinent melainkan ada pada perubahan perilaku. Kami percaya bahwa setiap klien memiliki kebutuhan yang berbeda, dan pemulihan adiksi merupakan suatu siklus yang berjalan seumur hidup. Maka dari itu kami berfokus pada perubahan perilaku dan peningkatan kualitas hidup klien dibandingkan dengan prinsip total abstinent. Modalitas program yang multi diciplinary membuat fokus utama treatment kami ada pada konseling. Untuk kebutuhan tersebut kami di dampingi tenaga profesional seperti psikolog, selain itu juga kami membuat program pengembangan kapasitas pada staff yang kami punya agar memiliki kemampuan konseling yang baik.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
3
TENTANG PEKA Visi | Misi
Misi
Visi Layanan komprehensif yang sesuai bagi komunitas pengguna napza dan berlandaskan hak asasi manusia.
1. 2. 3.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
Membangun kualitas layanan bagi komunitas pengguna napza. Memperjuangkan terpenuhinya hak asasi manusia pada komunitas pengguna napza. Meningkatkan taraf hidup anggota perkumpulan dan komunitas pengguna napza.
4
TENTANG PEKA
Layanan Tanpa Dipungut Biaya Berdasarkan visi dan misi tersebut PEKA menyediakan tiga layanan utama. Layanan tersebut mencakup pencegahan, pengurangan dampak buruk dan treatment/terapi. Sejak awal pendiriannya, layanan yang disediakan oleh Rumah Singgah PEKA adalah layanan tanpa dipungut biaya dikarenakan latar belakang klien yang sebagian besar berasal dari kondisi ekonomi rendah. Untuk memberikan layanan tersebut selama ini kami bekerjasama dengan beberapa lembaga. Dukungan yang kami terima tidak hanya berupa dana tapi juga berupa dukungan administratif yang mempermudah kami untuk mendapatkan beberapa rekomendasi baik untuk kegiatan ataupun layanan.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
5
TENTANG PEKA
Kolaborasi Rumah Singgah PEKA Hingga Saat Ini
• Kementerian Sosial RI • BNN • Komisi Penanggulangan AIDS Nasional • Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi • Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bogor • Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Bogor
• DINKES Kota Bogor • DINKES Kabupaten Bogor • LAPAS Paledang • Lapas Pondok Rajeg • Lapas dan Rutan Gunung Sindur • BAPAS Bogor • PKBI • PKM Bogor Timur • PKM Kedung Badak • PKM Sindang Barang • PKM Ciomas
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
•RS. Marzoeki Mahdi •Dinas Sosial Kota Bogor •Kelurahan Sindang Barang •LSM LEKAS •LSM Rumah Sahabat •Relawan •Sekolah •Lembaga Swadaya Masyarakat, dll.
6
PROGRAM
RUMAH SINGGAH PEKA Program-Program Yang Dimiliki Rumah Singgah PEKA
7
PROGRAM PEKA
REHABILITASI
“
PROGRAM LAYANAN INTENSIF (2 Bulan) DETOKSIFIKASI
Kami mengakomodir kebutuhan klien untuk menggunakan obat-obatan selama proses withdrawal. Obat tersebut harus memiliki resep dari dokter dan bisa dibawa oleh klien ketika akan mengikuti program. Jika klien belum membawa obat sendiri maka kami akan menawarkan klien untuk mendapatkan obat dari PKM atau dari dokter spesialis.
KONSELING
Setiap klien akan mendapatkan layanan konseling individual baik dengan konselor adiksi ataupun dengan Psikolog yang ada di Rumah Singgah PEKA.
PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS
Setiap klien yang datang ke Rumah Singgah PEKA akan mendapatkan tes psikologis untuk mengetahui minat dan bakat mereka. Pemeriksaan ini dilakukan oleh psikolog profesional yang bekerja sebagai associate/rekanan di PEKA. PEMBEKALAN KETERAMPILAN HIDUP (Membuat Keputusan, Penyelesaian Masalah, Penentuan Tujuan).
KEGIATAN SOSIAL/RELAWAN
Saat ini kami melakukan kegiatan sosial dengan mengunjungi LAPAS dan Panti Werdha.
KEGIATAN VOKASIONAL
Kami memiliki beberapa kegiatan vokasional yang dibentuk berdasarkan minat dari klien. Kegiatan ini merupakan ajang bagi para klien untuk belajar bekerja atau menjalankan bisnis.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
8
PROGRAM PEKA
REHABILITASI
“
PROGRAM LAYANAN NON-INTENSIF (2 Bulan)
KONSELING
PEMBEKALAN KETERAMPILAN HIDUP
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
KEGIATAN VOKASIONAL
KEGIATAN SOSIAL
9
PROGRAM PEKA
PROGRAM LAIN DI LUAR REHABILITASI
“
KAMI SAAT INI JUGA MEMILIKI BEBERAPA PROGRAM LAIN, YAITU: OUTREACH/HARM REDUCTION Program ini sudah ada sejak tahun 2011. Tujuan dari program ini adalah untuk membantu pecegahan penyebaran HIV di kalangan pengguna napza. Salah satu kegiatannya adalah memberikan pengetahuan mengenai HIV dan napza bagi para pengguna napza yang ada di Bogor Kota dan Kabupaten. Dalam program ini kami berkolaborasi dengan beberapa lembaga donor seperti CAHR (Community Action on Harm Reduction) dan HCPI (HIV Cooperation Program for Indonesia). Selain itu kamu juga bekerja sama dengan pihak Puskesmas untuk membagikan jarum suntik steril kepada para pengguna napza suntik. Tujuannya adalah untuk menekan penyebaran penularan HIV dan Hepatitis C yang rentan dikalangan pengguna napza suntik.
PEMERIKSAAN/ASESMEN BAGI PARA PENGGUNA NAPZA YANG TERTANGKAP Merujuk pada UU. 35 Tahun 2009 dan juga Surat Keputusan Bersama (SKB) tahun 2014 yang menyatakan bahwa pecandu akan direhabilitasi, kami menyediakan bantuan untuk melakukan asesmen yang dilakukan oleh konselor adiksi dan juga psikolog. Hasil asesmen tersebut akan memberikan gambaran/kesimpulan mengenai kondisi klien, seperti apakah dia pecandu yang membutuhkan rehabilitasi, dan lain sebagainya.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
10
PROGRAM PEKA
PROGRAM LAIN DI LUAR REHABILITASI
“
KAMI SAAT INI JUGA MEMILIKI BEBERAPA PROGRAM LAIN, YAITU:
PROGRAM VOLUNTEER/RELAWAN
Program ini merupakan wadah bagi setiap komponen masyarakat yang ingin menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk berpartisipasi dalam program dan kegiatan yang dilakukan PEKA. Program Volunteer ini memiliki beberapa bidang yang disesuaikan dengan divisi/area kerja yang ada di lembaga:
Operasional Treatment Outreach Edukasi dan Training Resource Mobilization Vocational Advokasi/Paralegal
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
11
DUKUNGAN
RUMAH SINGGAH PEKA Dukungan Yang Pernah Diterima Oleh Rumah Singgah PEKA
12
DUKUNGAN PEKA PENDANAAN
Selama dua tahun ini kami mendapatkan dana dari beberapa sumber seperti Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), APBN, CAHR – Rumah Cemara, HCPI, BNN, Kemensos dan juga PKBI. Dana tersebut tersebar untuk beberapa penggunaan seperti program rehabilitasi, program outreach dan biaya operasional lembaga.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
13
DUKUNGAN PEKA PENDANAAN
Berikut adalah gambaran dukungan dana yang kami terima selama ini (2013 –2014):
Pendanaan 2013 - 2014 1,200,000,000.00 1,000,000,000.00 800,000,000.00 600,000,000.00 400,000,000.00 200,000,000.00 -
Biaya Program Rehabilitasi
Biaya Program Outreach
Biaya Operasional
2013
447,422,145.
499,310,060.
448,595,659.
2014
231,660,000.
1,008,599,91
668,642,418.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
14
DUKUNGAN PEKA PENDANAAN
Penggunaan dana (Hal. 14) digambarkan dalam table berikut ini:
Tabel dilanjutkan Hal. 16
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
15
DUKUNGAN PEKA PENDANAAN
Lanjutan tabel dari halaman sebelumnya:
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
16
DUKUNGAN PEKA PENDANAAN
Dari dana donor yang diberikan kepada kami dari tahun 2013 – 2015 kami melakukan saving dana sekitar Rp. 222,229,709. Saving tersebut berasalah dari dana akomodasi yang dibayarkan oleh donor untuk klien yang menjalani rawat inap di PEKA selama dua bulandan juga hibah dana dari staff. Dana saving tersebut sudah digunakan untuk operasional PEKA pada tahun 2015 ini (Januari – April) dikarenakan belum adanya dana dukungan untuk program rehabilitasi.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
17
DUKUNGAN PEKA AUDIT PUBLIK
Untuk menunjukkan bahwa kami merupakan lembaga yang dapat dipercaya dan diandalkan, setiap tahunnya kami melakukan audit keuangan. Audit keuangan tersebut dilakukan oleh akuntan publik. Adapun hasil audit keuangan untuk tahun 2013 adalah wajar tanpa catatan. Untuk audit keuangan tahun 2014 masih dalam proses.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
18
PENCAPAIAN
RUMAH SINGGAH PEKA Pencapaian Rumah Singgah PEKA Selama Dua Tahun (2013-2015)
19
PENCAPAIAN PEKA
Secara Administratif dan Beberapa Kunjungan PEKA telah mendapatkan rekomendasi “contoh baik” dalam program sosial dari Kementerian Sosial RI. Menjadi “contoh baik” dalam program penanganan ketergantungan napza dari UNODC (United Nations Office for Drugs and Crime) khususnya bekerja dengan populasi marginal termasuk warga binaan lapas dan komunitas ketergantungan napza. Sampai tahun 2015 masih menjadi salah satu lembaga yang ditunjuk oleh Kementrian Sosial RI untuk menjadi Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). Ditunjuk menjadi SSR dari PKBI (Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia). Tahun 2014 kami mendapatkan kunjungan dari negara Asia (Malaysia, China, India, Kamboja) untuk program LAPAS dan juga sebagai salah satu Community Based Treatment di Indonesia. Tahun 2014 juga kami mendapatkan penghargaan dari Walikota Bogor sebagai lembaga sosial terbaik ke-2. Pada tahun 2015 Rumah Singgah PEKA juga sudah dimuat di jurnal internasional yang dibuat oleh IHRA (International Harm Reduction Association) sebagai contoh untuk Community Based Treatment di Indonesia.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
20
PENCAPAIAN PEKA
Secara Administratif dan Beberapa Kunjungan Diundang dalam AIDS International Confrence (AIC) 2014 untuk berbicara mengenai Community
Based Treatment.
Menjadi pembicara dalam Lokakarya di Kamboja untuk menceritakan mengenai Community
Based Treatment.
Mendapatkan kunjungan dari UNAIDS dan NACO (National AIDS Control Organization) India. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari kegiatan South to South Project yang merupakan program studi banding antar Negara Asia dalam upaya penanggulangan HIV / AIDS.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
21
PENCAPAIAN PEKA
Kegiatan-Kegiatan Yang Sudah Dilakukan Mengadakan kegiatan di Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) pada tahun 2013 dengan tema “ Dukung Jangan Menghukum “ di Balaikota Bogor. Mengadakan kegiatan HANI pada Tahun 2013 di LAPAS Paledang dan Pondok Rajeg. Mengadakan Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) di Tahun 2013 di Balaikota Bogor yang dihadiri bapak Bima Arya. Mengadakan Hari AIDS Sedunia tahun 2013 di Bogor Trade Mall (BTM) bersama LSM Lekas dan Rumah Sahabat.. Mengadakan kegiatan HANI pada tahun 2014 dengan melakukan Bakti Sosial membersihkan Balaikota Bogor dan pemasangan papan penunjuk arah di Stasiun KA Bogor. Mengadakan kegiatan HANI pada tahun 2014 di Lapas Paledang dan Pondok Rajeg. Mengadakan MRAN tahun 2014 di Kebun Raya Bogor, bersama warga peduli AIDS (kader-kader masyarakat). Mengadakan Hari AIDS Sedunia tahun 2014 di Botani Square yang dihadiri oleh Walikota Bogor Bapak Bima Arya dan istri.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
22
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Rehabilitasi
Selama tahun 2013 – Mei 2015, kami sudah melayani 132 klien pengguna napza untuk menjalani treatment pemulihan. Dari 132 klien yang sudah dilayani, 81% merupakan klien laki-laki. 76% klien berasal dari Jakarta, 18% dari Bogor dan sisanya berasal dari berbagai daerah lainnya.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
23
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Rehabilitasi
Rata-rata klien yang datang merupakan usia produktif 30 – 35 tahun.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
24
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Rehabilitasi
Demografi Klien berdasarkan status pernikahan
Sekitar 39% klien sudah menikah dan 36% belum menikah alias lajang. Beberapa klien ada yang sudah resmi bercerai ada juga yang masih dalam tahap berpisah dengan pasangannya. Rata-rata klien yang sudah menikah sudah memiliki anak.
Demografi Klien berdasarkan status pendidikan
Sebanyak 64% klien PEKA hanya lulusan SMA, hanya beberapa orang saja yang lulus dan mendapatkan gelar sarjana.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
25
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Rehabilitasi
Demografi Klien berdasarkan status pekerjaan
Sebanyak 64% klien tidak bekerja ketika mereka masuk PEKA. Beberapa masih bekerja dan mengambil cuti untuk bisa menjalani pemulihan.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
26
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Rehabilitasi
Demografi Klien berdasarkan penggunaan napza
Sebagian besar (90%) klien PEKA adalah pengguna heroin, beberapa klien juga merupakan pengguna shabu, ganja, dan obat-obatan lainnya.
Perkembangan Klien setelah menjalani treatment
Setiap klien yang dilayani di PEKA akan melalui beberapa asesmen untuk menentukan treatment apa yang cocok bagi mereka. Asesmen tersebut juga digunakan untuk melihat perkembangan mereka selama menjalani treatment di PEKA dan setelah selesai menjalani treatment. Beberapa alat asesmen yang kami gunakan adalah: •Addiction Severity Index (ASI) adalah alat untuk melihat tingkat keparahan adiksi klien. Faktor atau aspek kehidupan klien yang dilihat dalam asesmen ini adalah Medis, Ekonomi, Alkohol, Drugs, Legal, Family dan Psikiatri. •WHO-QOL adalah alat untuk melihat kualitas hidup seseorang yang digunakan oleh WHO (World Health Organization). Beberapa domain/aspek kehidupan yang akan dilihat adalah Fisik, Psikologis, Sosial dan Lingkungan. •BBV-Traq merupakan alat yang digunakan untuk melihat perilaku beresiko (penggunaan jarum dan seks) pada pengguna napza, khususnya pengguna napza suntik yang beresiko menyebabkan penularan HIV, HepC dan IMS.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
27
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Rehabilitasi
Alat-alat tersebut kami gunakan saat klien baru pertama kali masuk untuk melihat kondisi awal mereka. Setelah mereka menyelesaikan treatment mereka akan kembali di tes untuk melihat perkembangan mereka selama ini.
Perkembangan Klien Berdasarkan ASI:
Perkembangan klien dilihat berdasarkan hasil asesmen ASI pada saat pertama kali klien masuk dan kemudian dilakukan tes kembali 6 bulan kemudian atau setelah klien menyelesaikan program. Adapun jenjang waktu yang dinilai adalah 30 hari sebelum wawancara/asesmen dilakukan. Kemudian hasil tersebut diolah menggunakan program uji statistik untuk melihat perbandingan antara hasil sebelum dan sesudah melakukan treatment. Adapun hasil tersebut bisa dilihat dalam grafik berikut:
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
28
PENCAPAIAN PEKA
Perkembangan Klien Berdasarkan ASI
Perkembangan Berdasarkan ASI MEMBAIK
39.4%
MEDIS
25.0%
7.6%
2.3%
EKONOMI ALKOHOL
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
68.2%
66.7%
60.6%
47.0% 49.2% 24.2%
STATIS
72.7%
68.2%
3.8%
MEMBURUK
31.8%
59.1% 35.6% 24.2%
0.0%
1.5%
0.0%
DRUGS
LEGAL
FAMILY
5.3%
PSIKIATRI 29
PENCAPAIAN PEKA
Perkembangan Klien Berdasarkan ASI Dari 132 klien yang sudah menjalani program aspek yang signifikan mengalami perubahan menjadi lebih baik adalah penggunaan drugs. Sebanyak 60,6% klien mengalami perubahan perilaku dalam hal penggunaan drugs. Sekitar 39,4 % klien tidak mengalami perubahan apapun. Tidak terjadinya perubahan perilaku dalam hal penggunaan drugs dikarenakan beberapa klien kembali ke perilaku lamanya setelah menyelesaikan program. Untuk area medis perbandingan antara menjadi lebih baik (47%) dan yang tidak mengalami perubahan (49,2%) tidak terlalu jauh, sedangkan ada sekitar 3,8% klien yang mengalami masalah medis yang lebih buruk dibandingkan sebelum menjalani program. Klien yang tidak mengalami perubahan dalam area medis disebabkan karena ketika masuk program tidak mengalami masalah dengan kesehatannya. Untuk klien yang mengalami penurunan kualitas kesehatannya dikarenakan ketika asesmen dilakukan kesehatan fisik klien sedang terganggu (sedang flu, baru terserang tipes, dll). Untuk area ekonomi lebih banyak klien (68%) yang tidak mengalami perubahan apapun jika dibandingkan dengan kondisinya sebelum mengikuti program. Situasi ini disebabkan ketika menyelesaikan program tidak banyak klien yang akhirnya memiliki pekerjaan atau mendapatkan penghasilan. Bahkan ada sekitar 24,2% klien yang ketika datang ke PEKA masih memiliki pendapatan (bekerja, wiraswasta) namun dikarenakan harus menjalani program pemulihan maka ia tidak lagi memiliki pendapatan.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
30
PENCAPAIAN PEKA
Perkembangan Klien Berdasarkan ASI Alkohol merupakan area yang paling banyak tidak mengalami perubahan. Sekitar 72,7% klien tidak mengalami perubahan perilaku dalam konsumsi alkohol. Ada dua penyebab kenapa perilaku tersebut tidak mengalami perubahan. Pertama, ada beberapa klien yang merasa bahwa ia memang tidak bermasalah walaupun tetap mengkonsumsi alkohol, mereka merasa tidak perlu mengubah perilaku mereka dalam hal ini. Kedua, karena dari awal beberapa klien memang tidak mengkonsumsi alkohol. Sekitar 66,7% klien tidak mengalami perubahan dalam perilaku mereka yang berkaitan dengan hukum. Hal ini disebabkan karena klien tersebut memang tidak memiliki masalah terkait dengan hukum sebelum masuk PEKA. Sebanyak 24,2% mengalami perbaikan hubungan dengan keluarga ataupun teman mereka setelah selesai menjalani program. Masih ada 68,2% klien yang belum mengalami perubahan apapun dalam hubungan mereka dengan keluarga. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya SDM di PEKA untuk membuat forum diskusi keluarga/konseling dengan keluarga yang dapat membantu mengatasi permasalahan mereka. Sebanyak 35,6% klien merasa bahwa masalah psikologisnya berkurang. Walaupun masih ada 5,3% klien yang merasa bahwa masalah psikologisnya bertambah. Sebagian besar klien yang merasakan masalah psikologisnya bertambah adalah klien yang kembali relapse (tidak mengalami perubahan perilaku dalam area drugs). 59,1% klien yang tidak mengalami perubahan sebagian besar adalah klien yang tidak memiliki permasalahan psikologis ketika masuk PEKA.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
31
PENCAPAIAN PEKA
Dilihat Berdasarkan WHO-QOL
Perkembangan klien dilihat berdasarkan hasil asesmen WHOQOL pada saat pertama kali klien masuk dan kemudian dilakukan tes kembali 6 bulan kemudian atau setelah klien menyelesaikan program. Adapun jenjang waktu yang dinilai adalah 30 hari sebelum wawancara/asesmen dilakukan. Hasil asesmen sebelum dan sesudah treatment tersebut kemudian diolah dengan menggunakan program uji statistik. Hasil tersebut digambarkan dalam grafik berikut ini:
MENINGKAT
MENURUN
STATIS 80.3%
47.0%
49.2%
53.0%
3.8%
1.5%
FISIK
PSIKOLOGIS
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
47.0%
45.5% 17.4% 2.3% SOSIAL
53.0%
0.0% LINGKUNGAN 32
PENCAPAIAN PEKA
Dilihat Berdasarkan WHO-QOL
Untuk area fisik terlihat bahwa 47% klien menjadi lebih baik setelah melakukan treatment. Ada sekitar 49,2% klien yang tidak mengalami perubahan apapun setelah menjalankan treatment. Hal ini terjadi pada beberapa klien yang kondisi fisiknya ketika masuk baik-baik saja. Untuk 3,8% klien yang kondisi fisiknya menurun dikarenakan ketika dilakukan assessment klien sedang relapse, sehingga kondisi fisiknya menurun. Untuk area psikologis terlihat bahwa 53% klien merasakan bahwa kondisi psikologisnya meningkat setelah melakukan treatment. Ada sekitar 45,5% klien yang tidak mengalami perubahan. Masih ada sekitar 1,5% yang mengalami kondisi psikisnya menurun. Penurunan kondisi psikis ini terjadi pada klien yang sama yang mengalami kondisi fisiknya menurun. Hal ini disebabkan karena dirinya relapse. Untuk area sosial lebih banyak yang merasa kondisi mereka tidak mengalmi perubahan. Sekitar 80,3% klien tidak mengalami perubahan pada area sosialnya. Hal ini lebih dikarenakan klien masih kembali ke lingkungan pergaulan yang sama. Selama berada di treatment klien juga tidak bisa memperbaiki hubungannya dengan teman ataupun keluarga. Untuk area lingkungan sekitar 53% klien merasa bahwa tidak ada perubahan dikarenakan ia masih tinggal di lingkungan yang sama.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
33
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Harm Reduction Capaian Program Harm Reduction:
•Menjangkau 801 pengguna napza di Kota Bogor. •Menyebarkan16,340 jarum suntik kepada para pengguna napza suntik, sebagai langkah pencegahan penyebaran HIV dan HepC. •Memberikan pengetahuan tentang HIV dan napza di dalam Lapas (Paledang dan Pondok Rajeg). •Melakukan VCT Mobile di dalam LAPAS (Palaedang, Pondok Rajeg dan Gunung Sindur). •Melakukan bulan VCT pada bulan November 2013 dan 2014 dibantu oleh PKM yang ada di Bogor bekerja sama dengan rekan SSR seperti Lekas dan Rumah Sahabat. •Menjangkau para Waria, WPS, LSL, dan juga HRM sebagai SSR program PKBI di Bogor. •Membentuk Warga Peduli AIDS di 6 kecamatan. Total sampai tahun 2015 sudah terbentuk sekitar 26 Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM).
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
34
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Harm Reduction
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
35
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Asesment
Selama dua tahun ini (2013-2015), kami sudah melakukan pendampingan pada pengguna napza sebanyak 29 orang. Beberapa dari orang tersebut ditangkap bersamaan. Dari 29 klien yang dilakukan asesmen oleh PEKA, 28 orang divonis penjara, sedangkan satu orang mendapatkan vonis 10 bulan menjalani rehabilitasi di PEKA.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
36
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Asesment
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
37
PENCAPAIAN PEKA
Capaian Program Asesment
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
38
RUMAHSINGGAH PEKA
Hambatan Dan Pembelajaran Hambatan :
Masih kurangnya SDM yang konsisten dan profesional di bidangnya dalam membantu mengembangkan dan mengevaluasi program yang dijalankan di PEKA. Belum adanya donor yang mendanai infrastruktur dan operasional staff secara regular. Fasilitas layanan yang masih belum optimal
Pembelajaran :
Kerjasama dengan beberapa layanan, dinas pemerintahan bahkan masyarakat sangat diperlukan untuk bisa membuat program yang lebih komprehensif dan berkesinambungan.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
39
RUMAHSINGGAH PEKA
Rencana Kerja PEKA (2015-2017)
PILIHAN CERDAS Pilihan cerdas merupakan program terbaru Rumah Singgah PEKA yang bergerak dalam area preventif (pencegahan). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi yang tepat mengenai kesehatan kepada remaja di Bogor. Pengetahuan mengenai kesehatan tersebut meliputi kesehatan reproduksi dan juga pembahasan tentang napza. Diharapkan dengan adanya program ini para remaja di Bogor mendapatkan informasi yang tepat dan dapat memiliki pilihan yang cerdas untuk hidup sehat. PARALEGAL Paralegal merupakan program baru yang merupakan pengembangan dari program asesmen. Program ini bertujuan untuk melakukan pendampingan kepada pengguna napza yang tertangkap mulai dari proses penangkapan sampai proses pengadilan. Tim ini terdiri dari Pengacara, komunitas dan Psikolog. Tugas kami adalah memastikan bahwa para pengguna napza yang tertangkap paham tentang hak-haknya dalam hukum, prosedur penangkapan berjalan dengan baik dan benar, mendapatkan asesmen psikologi jika memang dibutuhkan. Dengan adanya program ini diharapkan bahwa kami sebagai komunitas dapat mengawal berjalannya program pemerintah “gerakan rehabilitasi 100,000 pecandu” yang menyatakan bahwa pecandu sebaiknya di rehabilitasi bukan di penjara.
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
40
RUMAHSINGGAH PEKA
Rencana Kerja PEKA (2015-2017)
PROGRAM BERKESINAMBUNGAN Program ini merupakan rencana Rumah Singgah PEKA untuk tetap bisa memberikan layanan bagi para pengguna napza tanpa hanya bergantung kepada donor. Rencana kami adalah untuk dapat mengembangkan beberapa bisnis yang kedepannya juga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi para pengguna napza yang sudah menjalankan treatment. Selain program berkesinambungan untuk lembaga, Rumah Singgah PEKA juga sedang merancang program berkesinambungan untuk para klien yang sudah menyelesaikan treatment. Sebagian besar klien kami tidak memiliki pekerjaan, oeh karena itu kami ingin mencoba untuk memberikan bantuan berupa dana bisnis. Dana bisnis tersebut bisa didapatkan oleh klien yang sudah menyelesaikan treatment, mendapatkan rekomendasi dari konselor dan membuat proposal bisnis yang baik. KATA PENUTUP Demikian pemaparan kinerja kami selama dua tahun ini. Besar harapan kami agar program terbaru kami mendapatkan dukungan baik dari pemerintah maupun masyarakat. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami selama ini. Salam Hangat,
Rumah Singgah PEKA
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
41
RUMAHSINGGAH PEKA
Galeri
RUMAHSINGGAHPEKA www.rumahpeka.org
42
RUMAHSINGGAH PEKA
www.rumahpeka.org
Jl. HM. Syarifudin No 50, RT 01/RW 06 Sindang Barang Jero, Bogor 16117 Jawa Barat, Indonesia +62 251 8629430
[email protected] [email protected]