BAB BAB 2 II LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi didefinisikan oleh Bodnar dan Hopwood (2010:1)
sebagai “An Accounting Information System (AIS) is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information” yang artinya, sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian dikomunikasikan kepada berbagai pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi melakukan transformasi ini untuk menentukan sistem dasar mereka manual atau komputerisasi secara menyeluruh. Sedangkan sistem informasi akuntansi menurut Romney Marshall and Steinbart (2012:30) adalah sistem yang mengumpulkan, merekam, menyimpan, dan memproses data akuntansi dan data lainnya untuk menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi memiliki enam komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Keenam komponen tersebut (Romney Marshall and Steinbart, 2012:30) yaitu : 1. Orang yang menggunakan sistem. 2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data. 3. Data tentang organisasi dan aktivitas bisnis. 4. Software yang digunakan untuk memproses data. 5. Infrastruktur teknologi informasi terdiri dari komputer, peripheral devices, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi. 6. Pengendalian internal dan keamanan untuk mengamankan data sistem informasi akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Sistem informasi akuntansi berbasis komputer merupakan proses pencatatan dengan menggunakan bantuan komputer. Catatan akuntansi dalam sistem berbasis komputer disajikan dalam empat jenis file magnetis, yaitu (Hall, 2007) :
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
1.
File master (Master File) File Master umumnya berisi data akun. Buku besar umum dan buku besar pembantu adalah contoh dari file master. Nilai data dalam file master diperbarui dari transaksi.
2.
File Transaksi (Transaction File) File transaksi adalah file sementara yang menyimpan catatan transaksi yang akan digunakan untuk mengubah atau memperbarui data dalam file master. Contoh file transaksi misalnya pesanan penjualan, penerimaan persediaan, dan penerimaan kas.
3.
File Referensi (Reference File) File referensi menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk memproses transaksi. File referensi meliputi daftar harga yang digunakan untuk menyiapkan faktur pelanggan, daftar pemasok yang diotorisasi, jadwal karyawan, dan file kredit pelanggan untuk persetujuan penjualan kredit.
4.
File Arsip (Archive File) File arsip berisi catatan transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk referensi di masa depan. File arsip meliputi jurnal, informasi penggajian periode sebelumnya, daftar nama karyawan sebelumnya, catatan tentang akun yang dihapus, dan buku besar periode sebelumnya.
Proses dan Siklus Akuntansi Menurut Tjahjono dan Sulastiningsih (2003), “Siklus Akuntansi adalah langkahlangkah dalam akuntansi formal dimulai dari analisis terhadap transaksi bisnis, mencatat dalam buku jurnal dan diakhiri dengan penyusunan daftar saldo setelah penutupan.” Sistem informasi akuntansi tidak lepas dari siklus akuntansi yang meliputi urutan siklus sebagai berikut: 1. Analisis transaksi bisnis, seperti pengumpulan bukti-bukti transaksi yang terjadi 2. Menjurnal transaksi-transaksi tersebut 3. Mem-posting jurnal tersebut ke buku besar (general ledger) 4. Menyiapkan neraca saldo 5. Menjurnal dan mem-posting penyesuaian (jurnal penyesuaian) 6. Menyiapkan neraca penyesuaian 7. Menyiapkan laporan keuangan, berupa laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan modal (statement of equity) dan neraca saldo (balance sheet) 8. Menjurnal dan mem-posting penutup (jurnal penutup)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
9. Menyiapkan neraca penutup.
2.2
Akuntansi Syariah Pengertian Akuntansi Syariah Akuntani syariah adalah teori yang menjalankan bagaimana mengalokasikan
sumber-sumber yang ada secara adil bukan pelajaran tentang bagaimana akuntasi itu ada. Menurut Triyuwono (2006:7), akuntansi syariah praktis lebih menekankan pada kebutuhan praktis yang sangat mendesak terutama untuk lembaga-lembaga keuangan syariah. Akuntansi Syariah yang berarti proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT. Akuntansi Syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT, sehingga ketika mempelajari akuntansi
Syariah
dibutuhkan pemahaman yang baik, mengenai akuntansi sekaligus juga tentang Syariah Islam. Akuntansi syariah dapat dikategorikan sebagai pengetahuan ilmu dalam bidang akuntansi yang memiliki karakteristik, kebenaran dan nilai- nilai Islami, yang digali menggunakan epistimologi Islam. Kerangka konseptual akuntansi syariah dikembangkan menggunakan prinsip dasar paradigma syariah (the fundamental of the syaria’ah paradigm) sebagaimana dikemukakan oleh Haniffa (2001:11) dan disajikan dalam gambar 2.1 Prinsip Dasar Paradigma Syariah. TAUHID (ALLAH)
QUR’AN (KAULIYAH) DAN HADIST
FENOMENA SOSIAL/ ALAM (KAUNIYAH)
Tujuan Muamalat (Amar Ma’ruf Nahi Munkar), Keadilan, dan Kebesaran
Maslahat Sosial, Kerjasama, Menghapus Riba, Mendorong Zakat, Menghindari Pemborosan
POSTULAT DAN PRINSIP DASAR AKUNTANSI ISLAM
STANDAR AKUNTANSI ISLAM
Gambar 2.1 Prinsip Dasar Paradigma Syariah (Haniffa, R. dan Hudaib, M. 2001:11)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Prinsip dasar paradigma syariah merupakan multi paradigma yang holistic, mencakup keseluruhan dimensi wilayah mikro dan makro dalam kehidupan manusia yang saling terkait. Pertama, dimensi mikro prinsip dasar paradigma syariah adalah individu yang beriman kepada Allah SWT (tauhid) serta mentaati segala aturan dan larangan yang tertuang dalam Al-Qur’an, Al Hadits, Fiqh, dan hasil ijtihad. Landasan tauhid diperlukan untuk mencapai tujuan syariah yaitu menciptakan keadilan sosial (al a’dl dan al ihsan) serta kebahagiaan dunia dan akhirat. Pencapaian tujuan syariah tersebut dilakukan menggunakan etika dan motal iman (faith), taqwa (piety), kebaikan (righteoneus/birr), ibadah (worship), tanggungjawab (responsibility/fardh), usaha (free will/ikhtiyar), hubungan dengan Allah dan manusia (Habluminallah dan Habluminannas), serta barokah (blessing).
2.3
Basis Data Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2015:63), basis data adalah kumpulan data dan
deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi.
Pengertian Sistem Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2015:52), sistem basis data sebagai kumpulan program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data bersama dengan Database Management System (DBMS) dan basis data itu sendiri.
2.4
Pengenalan VB.Net 2010 Definisi VB.Net 2010 Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman yang berpusat pada object
(Object Oriented Programming) digunakan dalam pembuatan aplikasi Windows yang berbasis Graphical User Interface. Dalam versi ini, program Visual Basic 2010 (VB.NET 2010) menawarkan dukungan fitur baru seperti penanganan eksepsi secara terstruktur dan banyak bantuan dalam programnya. Beberapa perubahan dalam VB.NET 2010 ini dibandingkan VB6, antara lain : 1.
Bahasa pemprograman sekarang benar-benar bahasa berbasis objek (Object Oriented Programming), sedangkan VB6 bukan bahasa berbasis objek.
2.
Aplikasi dan komponen yang ditulis di VB.NET 2010 mempunyai akses penuh ke Net Framework. Sedangkan di VB6 tidak dikenal atau tidak digunakan Net Framework.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
3.
Semua aplikasi yang dibuat beroperasi dalam manajemen Common Language Runtime (CLR).
Gambar 2.2 Microsoft Visual Studio 2010
.NET Framework Menurut Budi Raharjo (2016:1) .NET (dibaca: “dot net”) Framework adalah software yang mendukung proses pengembangan dan eksekusi program dilingkungan Windows. Framework tersebut dikembangkan oleh Microsoft. Terdapat dua bagian atau entitas penting didalam .NET Framework, yaitu : 1.
.Net Class Library .NET Framework berisi sekumpulan library (pustaka) berupa kelas yang di atur dan dikelompokkan ke dalam bentuk hirarki namespace. Daftar kelas yang paling banyak digunakan disimpan didalam namespace System.* atau Microsoft.*. Kelas-kelas tersebut mengimplementasikan fungsi-fungsi umum yang paling sering digunakan dalam pengembangan program, seperti proses baca/tulis file, interaksi dengan database, manipulasi dokumen XML, dan sebagainya. Class Library dalam .Net Framework itu sendiri dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu : a.
Base Class Library (BCL) Berisi kumpulan kelas-kelas inti (subset dari seluruh kelas yang terdapat di dalam .NET Class Library) yang menyediakan fungsi-fungsi dasar dari CLR. Kelaskelas yang tersimpan dalam file mscorlib.dll serta beberapa kelas yang terdapat di dalam file System.dll dan System.core.dll ditetapkan bagian dari BCL.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
b.
Framework Class Library (FCL) Merupakan superset dari BCL, dan mengacu ke seluruh library kelas yang terdapat dalam .NET Class Library. Dengan demikian FCL sebenarnya merupakan nama atau istilah lain dari .NET Class Library. FCL berisi sekumpulan kelas untuk pembuatan program yang melibatkan Windows Form (WF), ADO.NET, ASP.NET, Language Integrated Communication Foundation (WCF), dan lain-lain
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan library kelas di dalam .NET Framework.
Modern UI Runtime
Task-Based Async Model
.NET Framework 4.5 (2012)
Parallel LINQ
Task Parallel Library
.NET Framework 4.0 (2010)
ADO.NET Entity Framework
LINQ
.NET Framework 3.5 (2007)
WPF
Card Space
WF
WCF
.NET Framework 3.0 (2006)
Windows Form
ASP.NET
ADO.NET
Base Class Library Common Language Runtime .NET Framework 2.0 (2005)
Gambar 2.3 Library Class di dalam .NET Framework (Budi Raharjo, Mudah Belajar Visual Basic .NET, 2016: 3) 2.
Common Language Runtime (CLR) Common Language Runtime (CLR) adalah lingkungan atau system (virtual machine) yang mengatur proses eksekusi dari program-program yang ditulis menggunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
library .NET. Pada saat kita melakukan kompilasi kode program yang ditulis menggunakan C#, VB .NET, VC .NET, maupun J#, hasil yang diberikan oleh kompilator (compiler) sebenarnya bukan berupa file executable file (.exe), melainkan file berisi kode khusus yang disebut Microsoft Intermediate Language (MSIL). File MSIL merupakan sekumpulan instruksi yang bersifat portable, yang dapat dijalankan di dalam semua jenis CPU yang sudah dipasang .NET Framework. Pada saat program dijalankan, CLR akan mengaktifkan kompilator JIT (singkatan dari: “Just-In-Time”) untuk mengubah file MSIL menjadi file .exe. Dengan demikian yang dijalankan adalah file .exe meskipun sebelumnya kode program akan di proses ke dalam file MSIL terlebih dahulu. Berikut adalah gambar yang menunjukkan proses kompilasi dan eksekusi program di dalam .NET Framework.
Kode C#
Kode VBV.NET
Kode C++/CLI
Kompilator C# (csc.exe)
Kompilator VB.NET
Kompilator C++/CLI
Common Language
Microsoft Intermediate Language
Common Language Runtime (CLR)
01001100101011 11010101100110
Gambar 2.4 Proses kompilasi dan eksekusi program di dalam .NET Framework (Budi Raharjo, Mudah Belajar Visual Basic .NET, 2016: 4)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
IDE VB.NET 2010 IDE (Integrated Development Environment), atau juga disebut sebagai Integrated Design / Debugging Environment, adalah perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk membantu programmer dalam mengembangkan perangkat lunak. 2.5
Crystal Report Crystal report merupakan salah satu aplikasi software yang digunakan secara
khusus untuk membantu developer dalam merancang laporan. Sejak tahun 1993, Crystal Report sudah menjadi bagian dari Microsoft Visual Studio yang digunakan sampai saat ini sebagai standar merancang laporan dalam pembangunan sebuah sistem (M. Agus dan J. Alam, 2005). Crystal report juga merupakan salah satu aplikasi khusus yang digunakan untuk merancang berbagai macam jenis laporan. Pertama kali Crystal Report diciptakan oleh Crystal Service Inc sebagai alat Bantu mereka untuk menciptakan report secara mudah dan cepat. Hal ini dikarenakan kesulitan yang dialami Crystal Service Inc untuk menemukan seorang developer yang khusus menangani pembuatan report untuk software aplikasi akuntansi yang Crystal Service Inc kembangkan. Crystal report merupakan salah satu aplikasi perancangan laporan yang berbasis GUI (Graphical User Interface). Kelebihan lainnya, Crystal Report Dapat terkoneksi dengan berbagai macam sumber database, yang meliputi : Ms. Excel, Oracle, Access, SQL Server, My SQL, Dbase, dll. Kelebihan Crystal Report yang lainnya adalah disediakannya banyak tool-tool bantu yang mempermudah user dalam mengembangkan sebuah system yang interaktif. Belajar dari pengalaman mengembangkan aplikasi program dengan berbagai macam aplikasi menggunakan aplikasi Crystal Report mempunyai banyak keunggulan dibandingakan dengan aplikasi sejenis. Berikut adalah beberapa fitur keunggulan Crystal Report dibanding aplikasi lain yang sejenis fungsi dan kegunaannya. 1.
Crystal Report merupakan Software Aplikasi yang berbasis GUI (Graphical user Interface).
2.
Crystal Report dapat dengan mudah terkoneksi dengan berbagai macam database.
3.
Crystal Report mengenal hamper semua driver dari berbagai macam database.
4.
Mempunyai berbagai macam fasilitas export kedlaam beberapa aplikasi pengolahan data dan angka.
5.
Setting margin yang tidak harus menggunakan coding program.
6.
Disediakan fasilitas untuk menggunakan vipot table.
7.
Dapat menampilkan report dalam bentuk report.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
8.
Mengurangi banyak coding dalam pembuatan program.
9.
Disediakan banyak fungsi (financial, aritmatika, date/times, array, string, dll) dan tools (label, group, formula, parameter, running total field, special, field, group nam field, dll) yang bertujuan untuk mempermudah dalam pembuatan report.
10. Dapat berjalan di semua tipe printer tanpa perlu menambahkan coding program (laser jet, printonix, deskjet, dotmatrix)
2.6
Unified Modeling Language (UML) Definisi UML Unified Modeling Language (UML) merupakan konsolidasi dari praktek-praktek
terbaik yang telah ditetapkan selama bertahun-tahun dalam penggunaan bahasa pemodelan. UML memungkinkan kita untuk menghadirkan aspek yang sangat beragam dari sistem perangkat lunak (misalnya, kebutuhan, struktur data, arus data, dan aliran informasi) dalam kerangka tunggal dengan menggunakan konsep berorientasi objek (Springer, 2014:1).
Sejarah Singkat UML Unified Modeling Language (UML) lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasi, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah blueprint yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database dan komponen-komponen yang di perlukan dalam sebuah perangkat lunak.
Pengenalan Digram-diagram UML Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak dan UML 2.0 terdiri dari 13 jenis diagram resmi seperti yang tertulis dibawah ini :
Tabel 2.1 Jenis Diagram UML (Alan Dennis, 2012:40)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
No
Diagram
Kegunaan
Structure Diagram 1
Class
Menggambarkan hubungan antara kelas yang dimodelkan di dalam sistem
2
Object
Menggambarkan hubungan antara objek dimodelkan dalam sistem; digunakan ketika contoh aktual dari kelas akan lebih baik berkomunikasi mode
3
Package
Kelompok elemen UML lain bersama-sama untuk membentuk konstruksi tingkat yang lebih tinggi; pelaksanaan
4
Deployment
Menampilkan arsitektur fisik sistem; juga dapat digunakan untuk menunjukkan komponen perangkat lunak yang digunakan di dalam arsitektur fisik
5
Component
Menggambarkan pelaksanaan hubungan fisik antara komponen perangkat lunak;
6
Composite
Menggambarkan struktur internal kelas, yaitu, hubungan
Structure Design
antara bagian-bagian dari kelas
Behavioral Diagrams 7
Activity
Menggambarkan alur kerja bisnis dari kelas independen, alur kegiatan dalam usecase, atau desain rinci
8
Sequence
Model perilaku objek dalam usecase; berfokus pada urutan berdasarkan waktu dari suatu kegiatan
9
Communication
Model perilaku objek dalam usecase; fokus pada komunikasi antara satu set objek berkolaborasi dari suatu kegiatan
10
Interaction
Menggambarkan ikhtisar alur kontrol dari sebuah proses
Overview 11
Timing
Menggambarkan interaksi antara set objek dan perubahan negara mereka pergi melalui sepanjang sumbu waktu
12
Behavioral State
Mengkaji perilaku satu kelas
Machine 13
14
Protocol State
Menggambarkan ketergantungan antara antarmuka yang
Machine
berbeda dari kelas
Use-Case
Menangkap kebutuhan bisnis untuk sistem dan menggambarkan interaksi antara sistem dan lingkungannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Use Case Diagram Sebuah use case adalah cara formal mewakili cara di mana sistem bisnis berinteraksi dengan lingkungannya. Ini menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh para pengguna sistem. Sebagai seperti, pemodelan use case sering dianggap sebagai pandangan eksternal atau fungsional bisnis proses dalam bahwa hal itu menunjukkan bagaimana pengguna melihat proses, bukan mekanisme internal dimana proses dan sistem pendukung beroperasi. Seperti diagram aktivitas , penggunaan kasus dapat mendokumentasikan sistem saat ini atau sistem baru yang dikembangkan.(Alan Dennis, 2012:154). Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sisstem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case : Tabel 2.2 Simbol Use Case (Alan Dennis, 2012:156) Simbol
Nama Simbol Actor/Role
Keterangan “a person or system that derives benefit from and is external to the subject.” Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.
Use Case
“Represents
a
major
piece
of
system
functionality.” Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem. Subject
“Represents the scope of the subject, e.g., a system or an individual business process”. Merupakan lingkup subjek , misalnya , sistem atau individu proses bisnis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Lanjutan Tabel 2. 2 Association
“Links an actor with the use case(s) with which
Relationship
it interacts.” Untuk
Include
mendokumentasikan
aliran-aliran
logika dalam setiap Use Case. “Represents the extension of the use case to include optional behavior.” Memungkinkan suatu Use Case memiliki kemungkinan memperluas fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.
Extends
“Represents the extension of the use case to include optional behavior.” Memungkinkan suatu Use Case memiliki kemungkinan memperluas fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya
Generalization
“Represents a specialized use case to a more generalized one.” Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum.
Gambar 2.5 Contoh Use Case Diagram (Alan Dennis, 2012:159)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Sequence Diagram Sequence diagram adalah salah satu dari dua jenis diagram interaksi. Mereka menggambarkan benda-benda yang berpartisipasi dalam kasus penggunaan dan pesan yang melewati antara mereka dari waktu ke waktu untuk satu use case. Sebuah diagram sequence adalah model dinamis yang menunjukkan urutan eksplisit pesan yang lewat di antara objek dalam interaksi didefinisikan. Karena urutan diagram menekankan pemesanan berbasis waktu kegiatan yang terjadi di antara set benda, mereka sangat membantu untuk memahami spesifikasi real-time dan kompleks menggunakan kasus (Alan Dennis, 2012:238). Berikut simbol yang ada pada Sequence Diagram:
Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram (Alan Dennis, 2012:240) Simbol
Nama Simbol Actor
Keterangan “Is a person or system that derives benefit from and is external to the system.” orang atau sistem yang berasal dari manfaat dan eksternal ke sistem yang berpartisipasi secara berurutan dengan mengirim dan/atau menerima pesan “Participates in a sequence by sending and/or
Object
receiving messages.” Berpartisipasi secara berurutan dengan mengirim dan/atau menerima pesan yang ditempatkan diatas diagram Execcution
“Is a long narrow rectangle placed atop a lifeline.”
Occurence
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan.
Message
“Conveys information from one object to another one.”
Message (Return)
“a return is labeled with the value being returned and shown as a dashed arrow.” Pesan yang mengambarkan komunikasi yang terjadi antar objek. Pesan yang dikirim untuk diri sendiri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Lanjutan Tabel 2. 3 Guard
“Represents a test that must be met for the message to be sent.” Merupakan tes yang harus dipenuhi untuk pesan yang akan dikirim .“Denotes the life
Lifeline
of an object during a
sequence.” Menyatakan kehidupan suatu objek.
Object
“An X is placed at the end of an object’s lifeline to
Destruction
show that it is going out of existence..” X ditempatkan pada akhir garis suatu objek untuk menunjukkan bahwa akan keluar.
X Frame
“Indicates the context of the sequence diagram” Menunjukkan konteks diagram urutan
Gambar 2.6 Contoh Sequence diagram (Alan Dennis, 2012:239)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Activity Diagram Digunakan untuk model perilaku dalam independen proses bisnis benda. Dalam banyak hal, diagram aktivitas dapat dipandang sebagai diagram aliran data yang canggih yang digunakan dalam hubungannya dengan analysis terstruktur. Namun, tidak seperti aliran data diagram, diagram aktivitas termasuk notasi yang membahas pemodelan paralel, kegiatan bersamaan dan proses. (Alan Dennis, 2012:164). Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan
Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya
Rancangan menu yang akan ditampilkan pada perangkat lunak
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Activity Diagram :
Tabel 2.4 Simbol Pada Activity Diagram (Alan Dennis, 2012:166) Simbol
Nama Simbol
Keterangan
Action
“Is a simple, non de composable piece of behavior” Adalah sederhana, dari sebuah perilaku non decomposable
Activity
“Is used to represent a set of actions.” Digunakan untuk menggambarkan dari kejadian
Object Node
“Is used to represent an object that is connected to a set of object flows” “Is labeled by its class name.” Digunakan untuk mewakili suatu objek yang terhubung ke satu set objek mengalir. Diberi label dengan nama kelasnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Lanjutan Tabel 2. 4 Control Flow
“Shows the sequence of execution.” Menunjukkan urutan eksekusi
Object Flow
“Shows the flow of an object from one activity (or action) to another activity (or action).” Menunjukkan aliran dari sebuah objek dari satu
Initial Node
kegiatan (atau tindakan) untuk kegiatan lain (atau “Portrays the beginning of a set of actions or activities” Merupakan tanda awal dari sebuah aktivitas.
Final-Activity Node
“Is used to stop all control flows and object flows in an activity (or action).” Merupakan tanda berakhirnya sebuah aktivitas.
Final-Flow Node
“Is used to stop a specific control flow or object flow.” Digunakan untuk menghentikan aliran kontrol atau aliran objek tertentu.
Decision Node
“Is used to represent a test condition to ensure that the control flow or object flow only goes down one path.” Merupakan sebuah gambaran kondisi tes untuk memastikan bahwa aliran kontrol atau aliran objek hanya menuju satu jalur.
Merge Node
“Is used to bring back together different decision paths that were created using a decision node. Digunakan untuk membawa kembali jalur keputusan bersama yang berbeda yang diciptakan menggunakan simpul keputusan.
Fork node
“Is used to split behavior into a set of parallel or concurrent flows of activities (or actions)” Digunakan untuk membagi perilaku menjadi satu set arus paralel atau bersamaan kegiatan (atau tindakan)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Lanjutan Tabel 2. 4 Join node
“Is used to bring back together a set of parallel or concurrent flows of activities (or actions) Digunakan untuk membawa kembali bersama satu set arus paralel atau bersamaan kegiatan (atau
Swimlane
tindakan) “Is used to break up an activity diagram into rows and columns to assign the individual activities (or actions) to the individuals or objects that are responsible for executing the activity (or action)” Digunakan untuk memecah diagram aktivitas dalam baris dan kolom untuk menetapkan kegiatan individu (atau tindakan) kepada individu atau objek
yang
bertanggung
jawab
melaksanakan kegiatan (atau tindakan)
Gambar 2.7 Contoh Activity Diagram (Alan Dennis, 2012:167)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk
24
Class Diagram Sebuah class diagram adalah model statis yang menunjukkan kelas dan hubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas menggambarkan kelas, yang mencakup baik perilaku dan negara, dengan hubungan antara kelas. Berikut bagian pertama menyajikan unsur-unsur dari diagram kelas, diikuti dengan cara di mana diagram kelas ditarik. (Alan Dennis, 2012:208). Berikut simbol-simbol yang ada pada class diagram:
Tabel 2.5 Simbol Class Diagram (Alan Dennis, 2012:210) Simbol
Nama Simbol
Keterangan “Represents a kind of person, place, or thing about
Class
which the system will need to capture and store information” Menunjukkan jenis orang, tempat, atau sesuatu yang akan dipilih oleh system untuk di ambil dan disimpan. “Represents properties that describe the state of an
attribute name/
Attribute
object.”
derived attribute
Menunjukkan sifat yang menjelaskan keadaan dari
name
suatu objek. “Represents the actions or functions that a class can
Operation
perform.”
name ()
Operation
Menunjukkan tindakan atau fungsi yang tersedia untuk sebuah kelas. “Represents a logical
Aggregation
a-part-of
relationship
between multiple classes or a class and itself. “ Menunjukkan suatu class terdiri dari class lain atau suatu class adalah bagian dari class lain. “Represents a-kind-of relationship between multiple
Generalization
classes. “ Menunjukkan jenis dari hubungan antara banyak class “Represents a relationship between multiple classes
Association
or a class and itself. “ Asosiasi yang menghubungkan class dengan class Multiplycity.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Lanjutan Tabel 2.5 Composition
“Represents a physical a-part-of relationship between multiple classes or a class and itself” Menggambarkan bagian dari hubungan antara banyak class dengan class itu sendiri
Gambar 2.8 Contoh Class Diagram (Alan Dennis, 2012:218)
2.7
Rekayasa Perangkat Lunak Metode Waterfall Waterfall adalah dari dunia model prediktif. Model ini mengasumsikan bahwa
anda telah menyelesaikan setiap langkah lengkap dan menyeluruh sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Gambar 2.9 Model Waterfall (Rod Stephend, 2015:270)
Software Requirments Analysis Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
Design Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.
Implementation Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
Verification Semua fungsi-fungsi software harus perlu dilakukan uji coba, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Deployment Pada tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau system. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka system yang sudah jadi akan digunakan oleh user
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Maintenance Pemeliharaan
suatu
software
diperlukan,
termasuk
di
dalamnya
adalah
pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
Anda dapat menambahkan langkah tambahan atau membagi langkah untuk memberikan detail lebih jika anda suka. Misalnya, Anda bisa memecahkan langkah verifikasi kedalam pengujian dan validasi, atau anda dapat memechakan desain kedalam desain tingkat tinggi dan desain tingkat rendah. Anda juga bisa menguraikan langkah. Misalnya, anda dapat memecahkan desain kedalam desain antarmuka pengguna, desain level tinggi, desain level rendah, dan kemungkinan langkah lainnya. Beberapa pengembang menggunakan model waterfall murni hari ini, tapi beberapa variasinya cukup berguna (Rod stephend, 2015:270).
2.8
Pengujian Perangkat Lunak Metode White-Box Dalam pengujian white-box, anda bisa tahu bagaimana sebuah metode bekerja.
Anda kemudian menggunakan pengetahuan lebih untuk merancang sebuah tes untuk mencoba membuat sebuah metode rusak. Pengujian white-box memiliki keuntungan bahwa anda tahu bagaimana sebuah metode bekerja, jadi anda bisa mencoba untuk memilih kasus pengujian yang sulit. Sayangnya ia memiliki kelemahan yang anda tahu bagaimana sebuah metode bekerja, jadi anda melewati beberapa kasus pengujian yang anda anggap bekerja. Misalnya, anda mungkin mengetahui bahwa sebuah metode akan dibingungkan dengan string kosong. Tapi anda tahu bahwa ketika anda menulis kode, jadi anda yang mengatasinya. Masalahnya, anda mungkin tidak menanganinya dengan benar. Jika anda menangani semuanya dengan benar, maka tidak akan ada bug dan anda tidak akan perlu melakukan pengujian secara keseluruhan. Menggunakan pengujian white-box untuk membuat tes akan merepotkan, tapi jangan melewati tes yang anda “tahu” metodenya anda dapat tangani (Rod Stephend, 2015:188)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Metode Black-Box Dalam pengujian black-box, anda berpura-pura bahwa metode ini adalah black-box yang anda tidak dapat melihat kedalam. Anda tahu apa yang seharusnya dilakukan, tapi anda tidak tahu bagaimana ini bekerja. Anda kemudian mencoba segala macam masukan untuk melihat apa yang akan dilakukannya. Anda dapat memulai pengujian black-box dengan mengirim sekelompok masukan acak. Ingat bahwa anda perlu untuk melakukan tes ini hanya beberapa kali, tidak setiap kali program berjalan, jadi anda bisa menguji banyak nilai acak. Contohnya, anda bisa mencoba untuk menebak nilai yang mungkin mengacaukannya. Biasanya, itu melibatkan nilai spesial seperti 0 untuk angka dan kosong untuk string. Mereka juga boleh termasuk nilai terbesar dan terkecil yang memungkinkan. Untuk string yang mungkin maksudnya adalah string yang semuanya kosong atau semua karakter. Misalnya, biasanya quicksort adalah salah satu alogoritma pengurutan tercepat, tapi ia memberikan kinerja yang buruk jika item yang diurutkan memiliki nilai yang sama. Jika metode mengambil sejumlah variabel masukan, pastikan ia dapat mengatasi masukan 0 dan sejumlah angka yang sangat besar untuk masukan. Jika dibutuhkan sebuah array atau daftar parameter, lihat apakah ia lakukan jika array atau daftar parameter kosong atau hilang. Akhirnya, lihat pada batasan nilai. Jika metode menerapkan parameter float antara 0.0 dan 1.0, maka pastikan ia dapat menangani kedua nilai itu (Rod Stephend, 2015:187).
2.9
Studi Pustaka (Literatur Review) Penggalian dari penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya untuk memperjelas
penelitian yang telah dilakukan serta membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait dengan sistem informasi akuntansi, akan dibahas dibawah ini : 1.
Jurnal Pertama Judul Jurnal : Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Pada Datayasa Komputer Peneliti
: Indrianto
Tahun Jurnal : 2015
Berikut Intisari dari jurnal yang pertama : a.
Sistem informasi akuntansi pada Datayasa Komputer, dibuat untuk diintegrasikan dengan system informasi penjualan yang telah dibuat sebelumnya. Aplikasi akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
dibuat dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework, guna memenuhi kebutuhan sistem informasi akuntansi pada Datayasa Komputer. b.
Dengan rancangan aplikasi ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pembuatan sistem informasi akuntansi sehingga pelaporan keuangan dapat dibuat dengan lebih sempurna, tepat dan efisien. Sehingga dapat membantu manajemen dalam mengambil kebijakan lebih.
c.
Metodologi yang digunakan untuk merancang sistem informasi akuntansi yang baru adalah metodologi berorientasi objek dengan alat bantu UML.
d.
Dalam menjelaskan proses bisnis proses pengelolaan data akuntansi menggunakan usecase diagram dan perancangan sistem dengan menggunakan class diagram dan rancangan layar.
Use Case Diagram :
Gambar 2.10 Usecase Diagram Sistem Informasi Akuntansi Datayasa Komputer
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Gambar 2.11 Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi Datayasa Komputer
Kesimpulan dan saran dari jurnal tersebut yaitu : Kesimpulan Pembuatan sistem informasi akuntansi pada Datayasa Komputer, dapat membantu dalam pembuatan laporan keuangan, dengan menggunakan database dapat menghemat kertas dan terpusatnya data
Saran : Tampilan yang kurang interaktif akan membuat user susah untuk memakainya
Perbedaan : Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, sistem dibuat untuk khusus untuk perusahaan asuransi, dan pembukuannya berbeda dengan akuntansi pembelian
2.
Jurnal Kedua Judul Jurnal : Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pada IQ Salon Peneliti
: Kartika Imam Santoso, Cisilia Sundari, Putri Kusumasari
Tahun Jurnal : 2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Berikut Intisari dari jurnal yang kedua : a.
Sistem informasi akuntansi pada IQ Salon Komputer dibuat karena IQ Salon dalam mencatat laporan keuangan masih manual, sehingga proses tersebut akan menimbulkan resiko kesalahan dalam pencatatan keuangan tidak cepat dan tepat, serta menimbulkan kesulitan dengan semakin meningkatnya transaksi yang akan terjadi kedepannya.
b.
Dengan rancangan aplikasi ini diharapkan dalam pembuatan laporan keuangan dapat dibuat dengan lebih sempurna, tepat dan efisien. Sehingga dapat membantu manajemen IQ Salon dalam mengambil kebijakan lebih.
c.
Metodologi yang digunakan untuk merancang sistem informasi akuntansi yang baru adalah metodologi berorientasi terstruktur
d.
Dalam menjelaskan proses bisnis proses pengelolaan data akuntansi menggunakan data flow diagram.
Data Flow Diagram Sistem Usulan :
Gambar 2.12 DFD Sistem Akuntansi IQ Salon
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Gambar 2.13 Tabel dan Relasi Akuntansi IQ Salon
Kesimpulan dan saran dari jurnal tersebut yaitu : Kesimpulan : a. Sistem informasi akuntansi pada IQ Salon yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. b. Laporan yang dihasilkan antara lain laporan Jurnal, Neraca, Buku Besar dan Rugi Laba. Laporan tersebut mempermudah pemilik IQ Salon untuk mengontrol dan mengambil keputusan. Selain itu juga mempermudah karyawan untuk melayani pelanggan dalam hal pembayaran dari layanan yang telah diberikan. c. Kelebihan sistem ini bisa untuk multi user dan bisa berbasis web, apabila nantinya salon memiliki cabang.
Saran : Tabel yang masih menjadi satu dan tidak dipisahkan menjadikan aplikasi ini kurang efisien jika data sudah banyak, dan dengan metode terstruktur menjadikan penulisan program menjadi agak sulit dan susah untuk dikembangkan kedepannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Perbedaan : Dalam segi pengembangan sistem, ini sudah berbeda dengan yang dibuat oleh penulis, karena penulis mengembangkan dengan Object Oriented, dan juga pemisahan dalam setiap table, sehingga menjadikan setiap table lebih terperinci dan aplikasi yang dibuat juga tidak sesuai dengan yang ingin penulis buat
3.
Jurnal Ketiga Judul Jurnal : Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. Oliser Indonesia Peneliti
: Sulistyo HeripracoyoIndrianto
Tahun Jurnal : 2009 (ISSN: 1907-5022)
Berikut Intisari dari jurnal yang ketiga : a.
Sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan pada pada PT. Oliser Indonesia dibuat untuk di integrasikan dengan system informasi yang telah dibuat sebelumnya dan untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi akuntansi pada Datayasa Komputer.
b.
Dengan rancangan aplikasi ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pembuatan sistem informasi akuntansi sehingga pelaporan keuangan dapat dibuat dengan lebih sempurna, tepat dan efisien. Sehingga dapat membantu manajemen dalam mengambil kebijakan lebih.
c.
Metodologi yang digunakan untuk merancang sistem informasi akuntansi yang baru adalah metodologi berorientasi objek dengan alat bantu UML.
d.
Dalam menjelaskan proses bisnis proses pengelolaan data akuntansi menggunakan usecase diagram dan perancangan sistem dengan menggunakan class diagram dan rancangan layar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Gambar 2.14 Usecase Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. Oliser
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Gambar 2.15 Component Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. Oliser
Kesimpulan dan saran dari jurnal tersebut yaitu : Kesimpulan : Sistem belum dibuat dan hanya sebatas perancangan saja, dan juga metode yang di gunakan berbeda dengan yang digunakan oleh penulis
Saran : Agar dibuat system dan perancangan databasenya
Perbedaan : Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. Oliser lebih menekankan pada pembelian dan persediaan saja, dan tidak sesuai dengan system yang ingin di kembangkan oleh penulis, karena perbedaan dari perusahaan manufaktur, pembelian, dan jasa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/